Apa Arti Buku Urantia bagi Saya - Brad Garner
Apa Arti Buku Urantia bagi Saya - Brad Garner
Oleh Brad Garner, Arizona, Amerika Serikat
Saya adalah murid generasi kedua, murid seumur hidup Buku Urantia, melalui orang tua saya. Melihat kembali ke kehidupan saya, saya bisa melihat bagaimana makna buku itu telah berevolusi bagi saya. Di bawah ini adalah beberapa hal yang saya temukan. Saya telah membagi hidup saya menjadi beberapa bab. Setiap bab menyajikan kutipan pendek dari Buku Urantia yang mencontohkan saat itu dalam hidup saya, dan saya menjelaskan sedikit tentang apa yang sedang terjadi saat itu.
Sekolah Dasar
“Dunia kamu, Urantia, adalah satu dari banyak planet berpenduduk yang serupa yang menyusun alam semesta lokal Nebadon.” 0:0.5 (1.5) Saya tidak dapat mengingat saat ketika saya percaya kita hanya sendirian di alam semesta. Sebagai anak muda, saya tidak bisa membaca terlalu jauh ke dalam Buku Urantia, tetapi saya yakin saya setidaknya membaca halaman 1 pada tahun kedelapan saya. Dan saya berani bertaruh orang tua saya mencoba menjelaskan Nebadon kepada saya “dengan sapuan tangan [mereka]” 93:2.3 (1015.3) melintasi langit malam. Menjadi penggemar Star Trek adalah langkah pasti berikutnya.
Sekolah Menengah
“Tumbuhan dan hewan bertahan hidup dalam waktu melalui teknik menyampaikan partikel-partikel identik diri mereka dari satu generasi ke generasi berikutnya. Jiwa manusiawi (kepribadian) manusia tetap bertahan hidup setelah kematian fana melalui ikatan identitas dengan percikan keilahian yang mendiaminya ini, yang adalah baka tidak bisa mati.” 132:3.6 (1459.6) Meskipun saya belum dapat menerapkan prinsip-prinsip filosofis dalam kehidupan sehari-hari, saya dapat membaca Buku Urantia dan tampaknya mengambil sari aturan doktrin untuk keselamatan, kehidupan abadi, berdoa, dll. Kutipan khusus ini tajam karena kucing keluarga kami dan nenek saya meninggal ketika saya berusia 16 tahun. Jelas saya tidak akan melihat kucing kami lagi, tetapi saya akan melihat nenek saya lagi. Selama bertahun-tahun saya menangis sedih karena kehilangan kucing itu; saya belum memahami alasan logis dan holistik mengapa hewan tidak memiliki nasib yang sama dengan manusia.
Kuliah Sarjana
“Sungguh suatu penghinaan terhadap karakter tanpa batas Tuhan! ajaran ini bahwa hati kebapaannya dengan begitu dingin kaku dan kerasnya tidak tersentuh oleh kemalangan dan kesusahan makhluk-Nya sehingga kelembutan belas kasih-Nya tidak turun sampai dia melihat Putra-Nya yang tak bercela itu berdarah-darah dan mati di atas salib Kalvari!” 4:5.6 (60.5) Semangat beragama saya muncul pada usia 20 tahun. Saya menghabiskan waktu berjam-jam berdebat dengan para penganut agama Kristen di kampus tentang doktrin penebusan. Saya mengabaikan kemungkinan bahwa doktrin penebusan ini adalah salah satu kompromi dari “pedagang ajaran agama yang giat,” 195:1.4 (2071.4) yang dibuat sebagai persetujuan kepada kultus-kultus arwah agama evolusi, dalam rangka mendapatkan pengikut dan membangun konsep kuat tentang penebusan dosa. Oh! berapa banyak Buku Urantia yang saya sodorkan ke tangan orang yang tidak tertarik? Seberapa yakin saya bahwa tidak seorang pun pernah membacanya? Saya belum sepenuhnya memahami bagaimana persatuan di antara pengikut agama dapat eksis meskipun tanpa adanya doktrin atau teks bersama.
Kuliah Pascasarjana
Saya bergeser dari Buku Urantia selama bertahun-tahun, berkeliaran di hutan belantara mistis-sekularisme zaman baru yang samar-samar sesuai dengan imajinasi saya sendiri. Pada pertengahan usia 30-an, hutan belantara ini telah melemahkan vitalitas kehidupan. Saya merasakan “pesimisme terus terang” 97:8.2 (1070.5) dari Raja Salomo ketika dalam Pengkhotbah ia menulis, tentang kehidupan, “Kesia-siaan belaka, segala sesuatu adalah sia-sia!”
Puncak Karir Digaji
“Bahkan pekerjaan di dunia ini, sekalipun amat penting, tidak terlalu penting dibandingkan cara bagaimana kamu melakukan pekerjaan ini.” 39:4.13 (435.6) Kebangkitan Buku Urantia dalam hidup saya bertepatan dengan menaiki tangga karier profesional. Saya secara halus memasukkan buku itu ke dalam tulisan-tulisan dan gaya kepemimpinan saya di tempat kerja, yang memberikan efek positif dan pemberian imbalan yang jelas. Tampaknya itu cara yang layak untuk hidup. Tetapi ada sesuatu yang menggerogoti saya seperti saya membakar lilin di kedua ujungnya: kalau dipikir-pikir lagi, saya bisa melihat bahwa sebagian diri saya yang egois berusaha membuktikan diri saya lebih baik daripada teman sebaya dan atasan saya. Ambisi seharusnya menjadi kata peringatan, bukan kata dorongan. “Dan betapa berbahayanya ambisi itu ketika sekali sepenuhnya disatukan dengan pencarian kepentingan sendiri dan dimotivasi sepenuhnya oleh dendam yang kelam dan lama terpendam!” 177:4.10 (1926.3)
Setengah Baya
“Jangan berkecil hati oleh penemuan bahwa kamu hanyalah manusia...Ringankan beban jiwamu dengan cara secepatnya memperoleh wawasan jangka panjang tentang takdirmu, suatu perluasan alam semesta untuk kariermu.” 156:5.8 (1739.3) Segera setelah usia 40 dan “usia kebijaksanaan” 107:0.7 (1177.1), sesuatu berubah. Itu hampir nyata dalam pikiran saya. Suatu hari saya terbangun dan menemukan ambisi karier saya menguap. Dan kemudian pada akhir tahun itu ayah meninggal, yang mengarah pada pemahaman yang lebih baik tentang kefanaan saya sendiri. Saya membuat pidato pemakaman di seputar “karena dalam setiap masa yang kelam, pada setiap jalan simpang dalam perjuangan maju, Roh Kebenaran akan selalu berbicara, berkata, ‘Inilah jalannya.’” 34:7.8 (383.2) Meskipun mungkin kurang jelas untuk hadirin pemakaman, tapi kata-kata ini jelas berarti bagi saya. Hidup saya di persimpangan jalan.
Pada ulang tahun saya yang ke 41, saya melihat ke dalam cermin dengan suram: kemalasan dan keegoisan yang dulu saya pikir saya lihat pada rekan kerja sekarang saya lihat dalam diri saya. Menjelang ulang tahun saya yang ke 42, saya berhenti dari pekerjaan yang terlalu nyaman itu. Sekarang pada usia 43 tahun saya bekerja di kalangan wiraswasta, mencari petualangan dan komunitas. Mungkin suatu hari nanti saya akan lebih tahu mengapa Utusan Soliter tidak menggunakan satu, tetapi dua tanda seru untuk merangkum karier kita yang semakin naik: “Sungguh sebuah petualangan! Sungguh suatu kisah asmara!” 112:7.18 (1239.7)
Tumbuh dewasa dengan dan (kadang-kadang) bergulat dengan Buku Urantia telah menentukan hidup saya. Saya sangat merekomendasikan “daya upaya, perjuangan, konflik, iman, tekad, kasih, kesetiaan, dan kemajuan” 155:5.11 (1729.6) bagi semua siswa yang tulus.