Tujuan transenden anak-anak waktu adalah untuk mencari Tuhan yang kekal, untuk memahami kodrat ilahi, untuk mengenali Bapa Semesta. Makhluk-makhluk yang mengenal-Tuhan itu hanya memiliki satu ambisi tertinggi, hanya satu hasrat yang memenuhi hati, dan itu adalah, selagi mereka berada di dunia-dunia mereka, agar menjadi seperti Dia sebagaimana Dia ada dalam kesempurnaan kepribadian Firdaus-Nya dan dalam lingkup menyeluruh supremasi-Nya yang adil dan benar. Dari Bapa Semesta yang mendiami kekekalan telah keluar amanat tertinggi, “Jadilah kamu sempurna, sama seperti Aku sempurna.” ~ Buku Urantia, 1:0:3 (21.3) [2]
Perintah yang agung dan menyeluruh agar berupaya demi pencapaian kesempurnaan keilahian ini adalah tugas pertama, dan seharusnya menjadi ambisi tertinggi, untuk perjuangan semua makhluk ciptaan dari Tuhan kesempurnaan. Kemungkinan untuk pencapaian kesempurnaan ilahi ini adalah tujuan akhir dan pasti bagi semua kemajuan rohani kekalnya manusia. ~ Buku Urantia, 1:0:4 (22.1) [3]
Kemudian Guru, berpaling kepada semua mereka, mengatakan: “Janganlah kecewa kalau kamu gagal untuk menangkap makna penuh dari injil. Kamu hanyalah manusia yang terbatas, insan fana, dan apa yang telah aku ajarkan itu tanpa batas, ilahi, dan kekal. Bersabarlah dan tetap bersemangat karena masih ada zaman-zaman kekal di depan kamu untuk melanjutkan pencapaian maju pengalaman untuk menjadi sempurna, seperti Bapamu yang di Firdaus adalah sempurna.” ~ Buku Urantia, 181:2:25 (1961.4) [4]
Links:
[1] https://www.urantia.org/sites/default/files/images/shutterstock_1176933-250x498.jpg
[2] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-1-bapa-semesta#U1_0_3
[3] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-1-bapa-semesta#U1_0_4
[4] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-181-nasihat-dan-peringatan-terakhir#U181_2_25