Buku Urantia
®
URANTIA ®
® Merek terdaftar Urantia Foundation
® Registered Marks of Urantia Foundation
Terjemahan Bahasa Indonesia
2020 Indonesian Translation
ISBN: 978-0911560-213 (eBook)
Hak cipta © 2020 Urantia Foundation
Copyright © 2020 Urantia Foundation
Desain dan cover buku © 2015 Urantia Foundation. Hak cipta dilindungi.
Urantia Foundation
533 West Diversey Parkway
Chicago, IL 60614, USA
Telepon: +1 773 525 3319
Email: [email protected] [1]
Situs Web: urantia.org [2]
Simbol Lingkaran Konsentris menandakan bahwa edisi ini disahkan oleh Urantia Foundation.
Buku Urantia tersedia dalam Bahasa-bahasa berikut:
Arab – كِتاب يورانشيا
Bahasa Indonesia – Buku Urantia
Belanda – Het Urantia Boek
Bulgaria – Книгата Урантия
Ceko – Kniha Urantia
Denmark – Urantia Bogen
Estonia – Urantia raamat
Finlandia – Urantia-kirja
Hungaria – Az Urantia könyv
Ibrani – הספר של אורנטיה
Inggris – The Urantia Book
Italia – Il Libro di Urantia
Jepang – ウランティア・ブック
Jerman – Das Urantia Buch
Korea – 유란시아 서
Lithuania – Urantijos knyga
Perancis – Le Livre d’Urantia
Persia – کتاب یورنشیا
Polandia – Księga Urantii
Portugis – O Livro de Urântia
Rumania – Cartea Urantia
Rusia – Книга Урантии
Spanyol – El libro de Urantia
Swedia – Urantiaboken
Turki – Urantia’nın Kitabı
Yunani – Το Βιβλίο της Ουράντια
Untuk informasi tentang di mana membeli Buku Urantia, kunjungilah: www.urantia.org/urantia-book/buy [3]
Kelas-kelas online gratis di: ubis.urantia.org [4]
Temukan kelompok belajar Buku Urantia di: urantiastudygroup.org [5]
Semua hak reproduksi, termasuk terjemahan di Amerika Serikat, serta di Kanada dan negara-negara lain yang berafiliasi dengan International Copyright Union. Semua hak dilindungi undang-undang di bawah Pan-American Copyright Conventions dan di bawah Universal Copyright Convention.
Tidak ada bagian dari buku ini yang boleh direproduksi, diterjemahkan, atau diambil untuk kepentingan sendiri dengan cara apa pun dan dengan sarana apa pun (termasuk elektronik, mekanis, atau lainnya, seperti memfotokopi, merekam, atau menyimpan atau mereproduksi informasi apa pun) tanpa izin tertulis dari penerbit.
Perhatian besar telah diberikan dalam pembuatan terjemahan Buku Urantia ini. Namun demikian, terjemahan itu tetap merupakan karya manusia yang selalu dapat diperbaiki. Urantia Foundation, pemegang hak cipta, berhak membuat perubahan dan revisi untuk tujuan perbaikan.
Urantia Foundation tidak memberikan penafsiran resmi terhadap ajaran-ajaran dalam Buku Urantia. Penafsiran terhadap teks itu diserahkan kepada masing-masing pembaca.
Nomor Identifikasi Teks: UF-IND-001-2020-1.4
Cap versi: UF-202303151616
“Urantia,” “Urantian,” dan adalah merek dagang, merek jasa, dan merek keanggotaan Urantia Foundation.
Buku Urantia
BAGIAN I [6]
Disponsori oleh suatu Korps Kepribadian Alam Semesta Super dari Uversa yang bertindak berdasarkan wewenang dari Yang Purba Harinya Orvonton.
BAGIAN II [7]
Disponsori suatu Korps Kepribadian Alam Semesta Lokal dari Nebadon yang bertindak berdasarkan wewenang dari Gabriel Salvington.
BAGIAN III [8]
Makalah-makalah ini disponsori oleh suatu Korps Kepribadian Alam Semesta Lokal yang bertindak berdasarkan wewenang dari Gabriel Salvington.
BAGIAN IV [9]
Kelompok makalah ini disponsori oleh suatu komisi dua belas makhluk tengah (midwayers) Urantia yang bertindak di bawah pengawasan dari direktur pewahyuan Melkisedek.
Dasar untuk kisah ini disediakan oleh sesosok makhluk tengah sekunder yang pernah ditugasi untuk pengawasan supramanusiawi terhadap Rasul Andreas.
Buku Urantia
JumlahMakalahPenulisHalaman
000Kata Pengantar [10]Konselor Ilahi1
JumlahMakalahPenulisHalaman
001Bapa Semesta [11]Konselor Ilahi21
002Kodrat Tuhan [12]Konselor Ilahi33
003Sifat-sifat Tuhan [13]Konselor Ilahi44
004Hubungan Tuhan dengan Alam Semesta [14]Konselor Ilahi54
005Hubungan Tuhan dengan Perorangan [15]Konselor Ilahi62
006Putra Kekal [16]Konselor Ilahi73
007Hubungan Putra Kekal dengan Alam Semesta [17]Konselor Ilahi81
008Roh Tanpa Batas [18]Konselor Ilahi90
009Hubungan Roh Tanpa Batas dengan Alam Semesta [19]Konselor Ilahi98
010Trinitas Firdaus [20]Sensor Semesta108
011Pulau Firdaus yang Kekal [21]Penyempurna Hikmat118
012Alam Semesta Segala Alam-alam Semesta [22]Penyempurna Hikmat128
013Dunia-dunia Sakral Firdaus [23]Penyempurna Hikmat143
014Alam Semesta Sentral dan Ilahi [24]Penyempurna Hikmat152
015Tujuh Alam Semesta Super [25]Sensor Semesta164
016Tujuh Roh Master [26]Sensor Semesta184
017Tujuh Kelompok Roh Tertinggi [27]Konselor Ilahi197
018Kepribadian-kepribadian Trinitas Tertinggi [28]Konselor Ilahi207
019Sosok Asal-Trinitas yang Sederajat [29]Konselor Ilahi214
020Putra-putra Tuhan Firdaus [30]Penyempurna Hikmat223
021Putra Firdaus Pencipta [31]Penyempurna Hikmat234
022Putra Tuhan Ditrinitisasi [32]Utusan Perkasa243
023Utusan-utusan Soliter [33]Konselor Ilahi256
024Kepribadian-kepribadian yang Lebih Tinggi dari Roh Tanpa Batas [34]Konselor Ilahi264
025Kawanan Ruang Utusan [35]Yang Tinggi dalam Otoritas273
026Roh-roh yang Menatalayani Alam Semesta Sentral [36]Penyempurna Hikmat285
027Pelayanan Supernafim Primer [37]Penyempurna Hikmat298
028Roh-Roh yang Menatalayani dari Alam-alam Semesta Super [38]Utusan Perkasa306
029Direktur Daya Alam Semesta [39]Sensor Semesta319
030Kepribadian-kepribadian dari Alam Semesta Agung [40]Utusan Perkasa330
031Korps dari Finalitas [41]Konselor Ilahi dan Yang Tanpa Nama dan Bilangan345
JumlahMakalahPenulisHalaman
032Evolusi Alam-alam Semesta Lokal [42]Utusan Perkasa357
033Pemerintahan Alam Semesta Lokal [43]Kepala Penghulu Malaikat366
034Roh Ibu Alam Semesta Lokal [44]Utusan Perkasa374
035Putra Tuhan Alam Semesta Lokal [45]Kepala Penghulu Malaikat384
036Pembawa Kehidupan [46]Putra Vorondadek396
037Kepribadian-kepribadian dari Alam Semesta Lokal [47]Bintang Kejora yang Cemerlang406
038Roh-roh yang Menatalayani dari Alam Semesta Lokal [48]Melkisedek418
039Kawanan Malaikat [49]Melkisedek426
040Putra-Putra Tuhan yang Menaik [50]Utusan Perkasa443
041Aspek-aspek Fisik Alam Semesta Lokal [51]Penghulu Malaikat455
042Energi—Batin dan Materi [52]Utusan Perkasa467
043Konstelasi [53]Melkisedek Malavatia485
044Seniman Selestial [54]Penghulu Malaikat497
045Pemerintahan Sistem Lokal [55]Melkisedek509
046Markas-markas Ibukota Sistem Lokal [56]Penghulu Malaikat519
047Tujuh Dunia Rumah Besar [57]Bintang Kejora yang Cemerlang530
048Kehidupan Morontia [58]Penghulu Malaikat541
049Dunia-dunia yang Dihuni [59]Melkisedek559
050Pangeran Planet [60]Lanonandek Sekunder572
051Adam Planet [61]Lanonandek Sekunder580
052Zaman-zaman Manusia Planet [62]Utusan Perkasa589
053Pemberontakan Lucifer [63]Melkisedek Manovandet601
054Masalah-masalah dari Pemberontakan Lucifer [64]Utusan Perkasa613
055Dunia-dunia Terang dan Hidup [65]Utusan Perkasa621
056Kesatuan Semesta [66]Utusan Perkasa dan Melkisedek Machiventa637
JumlahMakalahPenulisHalaman
057Asal Usul Urantia [67]Pembawa Kehidupan651
058Pembentukan Kehidupan di Urantia [68]Pembawa Kehidupan664
059Era Kehidupan Laut di Urantia [69]Pembawa Kehidupan672
060Urantia Selama Era Kehidupan Darat Awal [70]Pembawa Kehidupan685
061Era Mamalia di Urantia [71]Pembawa Kehidupan693
062Ras-ras Permulaan Manusia Purba [72]Pembawa Kehidupan703
063Keluarga Manusia yang Pertama [73]Pembawa Kehidupan711
064Ras-ras Warna Evolusioner [74]Pembawa Kehidupan718
065Pengendalian Evolusi [75]Pembawa Kehidupan730
066Pangeran Planet Urantia [76]Melkisedek741
067Pemberontakan Planet [77]Melkisedek754
068Fajar Peradaban [78]Melkisedek763
069Lembaga-lembaga Manusia Primitif [79]Melkisedek772
070Evolusi Pemerintahan Manusia [80]Melkisedek783
071Perkembangan Negara [81]Melkisedek800
072Pemerintahan di Sebuah Planet Tetangga [82]Melkisedek808
073Taman Eden [83]Solonia821
074Adam dan Hawa [84]Solonia828
075Kegagalan Adam dan Hawa [85]Solonia839
076Taman yang Kedua [86]Solonia847
077Makhluk Tengah [87]Penghulu Malaikat855
078Ras Ungu setelah Masa Adam [88]Penghulu Malaikat868
079Perluasan Bangsa Andit di Timur [89]Penghulu Malaikat878
080Perluasan Bangsa Andit di Barat [90]Penghulu Malaikat889
081Perkembangan Peradaban Modern [91]Penghulu Malaikat900
082Evolusi Pernikahan [92]Kepala Serafim913
083Lembaga Pernikahan [93]Kepala Serafim922
084Pernikahan dan Kehidupan Keluarga [94]Kepala Serafim931
085Asal Usul Penyembahan [95]Bintang Kejora yang Cemerlang944
086Evolusi Awal Agama [96]Bintang Kejora yang Cemerlang950
087Pemujaan Arwah [97]Bintang Kejora yang Cemerlang958
088Berhala, Jimat, dan Sihir [98]Bintang Kejora yang Cemerlang967
089Dosa, Pengorbanan, dan Penebusan [99]Bintang Kejora yang Cemerlang974
090Perdukunan—Tabib dan Imam [100]Melkisedek986
091Evolusi Doa [101]Kepala para Makhluk Tengah994
092Evolusi Agama Lebih Lanjut [102]Melkisedek1003
093Melkisedek Machiventa [103]Melkisedek1014
094Ajaran-ajaran Melkisedek di Dunia Timur [104]Melkisedek1027
095Ajaran Melkisedek di Timur Tengah [105]Melkisedek1042
096Yahweh—Tuhan orang Ibrani [106]Melkisedek1052
097Evolusi Konsep Tuhan di antara Orang Ibrani [107]Melkisedek1062
098Ajaran-ajaran Melkisedek di Dunia Barat [108]Melkisedek1077
099Masalah-masalah Sosial dari Agama [109]Melkisedek1086
100Agama dalam Pengalaman Manusia [110]Melkisedek1094
101Sifat Dasar Agama yang Sesungguhnya [111]Melkisedek1104
102Dasar-dasar Iman Keagamaan [112]Melkisedek1118
103Realitas Pengalaman Keagamaan [113]Melkisedek1129
104Perkembangan Konsep Trinitas [114]Melkisedek1143
105Deitas dan Realitas [115]Melkisedek1152
106Tingkat-tingkat Realitas Alam Semesta [116]Melkisedek1162
107Asal dan Kodrat Pelaras Pikiran [117]Utusan Soliter1176
108Misi dan Pelayanan Pelaras Pikiran [118]Utusan Soliter1185
109Hubungan Pelaras dengan Makhluk-Alam Semesta [119]Utusan Soliter1195
110Hubungan Pelaras dengan Manusia Perorangan [120]Utusan Soliter1203
111Pelaras dan Jiwa [121]Utusan Soliter1215
112Keselamatan Kepribadian [122]Utusan Soliter1225
113Penjaga Takdir Serafik [123]Kepala Serafim1241
114Pemerintahan Serafim Keplanetan [124]Kepala Serafim1250
115Sang Mahatinggi [125]Utusan Perkasa1260
116Yang Mahatinggi Mahakuasa [126]Utusan Perkasa1268
117Tuhan Mahatinggi [127]Utusan Perkasa1278
118Mahatinggi dan Mahaakhir—Ruang dan Waktu [128]Utusan Perkasa1294
119Penganugerahan Mikhael Kristus [129]Kepala para Bintang Kejora1308
JumlahMakalahPenulisHalaman
120Penganugerahan Mikhael di Urantia [130]Melkisedek Mantutia1323
121Masa-masa Penganugerahan Mikhael [131]Komisi Makhluk Tengah1332
122Kelahiran dan Masa Bayi Yesus [132]Komisi Makhluk Tengah1344
123Masa Kecil Yesus [133]Komisi Makhluk Tengah1355
124Masa Kecil Yesus Selanjutnya [134]Komisi Makhluk Tengah1366
125Yesus di Yerusalem [135]Komisi Makhluk Tengah1377
126Dua Tahun yang Genting [136]Komisi Makhluk Tengah1386
127Tahun-tahun Remaja [137]Komisi Makhluk Tengah1395
128Masa Dewasa Awal Yesus [138]Komisi Makhluk Tengah1407
129Masa Dewasa Yesus Berikutnya [139]Komisi Makhluk Tengah1419
130Dalam Perjalanan ke Roma [140]Komisi Makhluk Tengah1427
131Agama-agama Dunia [141]Komisi Makhluk Tengah1442
132Kunjungan di Roma [142]Komisi Makhluk Tengah1455
133Kembali dari Roma [143]Komisi Makhluk Tengah1468
134Tahun-tahun Peralihan [144]Komisi Makhluk Tengah1483
135Yohanes Pembaptis [145]Komisi Makhluk Tengah1496
136Baptisan dan Empat Puluh Hari [146]Komisi Makhluk Tengah1509
137Waktu Menunggu di Galilea [147]Komisi Makhluk Tengah1524
138Pelatihan Utusan-utusan Kerajaan [148]Komisi Makhluk Tengah1538
139Dua Belas Rasul [149]Komisi Makhluk Tengah1548
140Pentahbisan Dua Belas [150]Komisi Makhluk Tengah1568
141Memulai Pekerjaan Publik [151]Komisi Makhluk Tengah1587
142Paskah di Yerusalem [152]Komisi Makhluk Tengah1596
143Pergi Melalui Samaria [153]Komisi Makhluk Tengah1607
144Di Gilboa dan Dekapolis [154]Komisi Makhluk Tengah1617
145Empat Hari yang Penuh Peristiwa di Kapernaum [155]Komisi Makhluk Tengah1628
146Pemberitaan Keliling Perdana di Galilea [156]Komisi Makhluk Tengah1637
147Kunjungan Selingan ke Yerusalem [157]Komisi Makhluk Tengah1647
148Pelatihan para Penginjil di Betsaida [158]Komisi Makhluk Tengah1657
149Perjalanan Pemberitaan Kedua [159]Komisi Makhluk Tengah1668
150Perjalanan Pemberitaan Ketiga [160]Komisi Makhluk Tengah1678
151Menunggu dan Mengajar di Tepi Danau [161]Komisi Makhluk Tengah1688
152Peristiwa-peristiwa Menuju ke Krisis Kapernaum [162]Komisi Makhluk Tengah1698
153Krisis di Kapernaum [163]Komisi Makhluk Tengah1707
154Hari-hari Terakhir di Kapernaum [164]Komisi Makhluk Tengah1717
155Melarikan Diri Melalui Galilea Utara [165]Komisi Makhluk Tengah1725
156Kunjungan ke Tirus dan Sidon [166]Komisi Makhluk Tengah1734
157Di Kaisarea-Filipi [167]Komisi Makhluk Tengah1743
158Gunung Transfigurasi [168]Komisi Makhluk Tengah1752
159Perjalanan Keliling Dekapolis [169]Komisi Makhluk Tengah1762
160Rodan dari Aleksandria [170]Komisi Makhluk Tengah1772
161Diskusi Lebih Lanjut dengan Rodan [171]Komisi Makhluk Tengah1783
162Pada Perayaan Pondok Daun [172]Komisi Makhluk Tengah1788
163Pentahbisan Tujuh Puluh di Magadan [173]Komisi Makhluk Tengah1800
164Pada Hari Raya Pentahbisan [174]Komisi Makhluk Tengah1809
165Misi Perea Dimulai [175]Komisi Makhluk Tengah1817
166Kunjungan Terakhir ke Perea Utara [176]Komisi Makhluk Tengah1825
167Kunjungan ke Filadelfia [177]Komisi Makhluk Tengah1833
168Kebangkitan Lazarus [178]Komisi Makhluk Tengah1842
169Pengajaran Terakhir di Pella [179]Komisi Makhluk Tengah1850
170Kerajaan Surga [180]Komisi Makhluk Tengah1858
171Dalam Perjalanan ke Yerusalem [181]Komisi Makhluk Tengah1867
172Masuk ke Yerusalem [182]Komisi Makhluk Tengah1878
173Hari Senin di Yerusalem [183]Komisi Makhluk Tengah1888
174Selasa Pagi di Bait Suci [184]Komisi Makhluk Tengah1897
175Ceramah Bait Suci yang Terakhir [185]Komisi Makhluk Tengah1905
176Selasa Malam di Bukit Zaitun [186]Komisi Makhluk Tengah1912
177Rabu, Hari Istirahat [187]Komisi Makhluk Tengah1920
178Hari Terakhir di Perkemahan [188]Komisi Makhluk Tengah1929
179Perjamuan Malam Terakhir [189]Komisi Makhluk Tengah1936
180Ceramah Perpisahan [190]Komisi Makhluk Tengah1944
181Nasihat dan Peringatan Terakhir [191]Komisi Makhluk Tengah1953
182Di Getsemani [192]Komisi Makhluk Tengah1963
183Pengkhianatan dan Penangkapan Yesus [193]Komisi Makhluk Tengah1971
184Di Depan Pengadilan Sanhedrin [194]Komisi Makhluk Tengah1978
185Pengadilan di Hadapan Pilatus [195]Komisi Makhluk Tengah1987
186Tepat Sebelum Penyaliban [196]Komisi Makhluk Tengah1997
187Penyaliban [197]Komisi Makhluk Tengah2004
188Waktu di Kubur [198]Komisi Makhluk Tengah2012
189Kebangkitan [199]Komisi Makhluk Tengah2020
190Penampakan-penampakan Morontia Yesus [200]Komisi Makhluk Tengah2029
191Penampakan kepada para Rasul dan Pemimpin Lainnya [201]Komisi Makhluk Tengah2037
192Penampakan di Galilea [202]Komisi Makhluk Tengah2045
193Penampakan Terakhir dan Kenaikan [203]Komisi Makhluk Tengah2052
194Penganugerahan Roh Kebenaran [204]Komisi Makhluk Tengah2059
195Setelah Pentakosta [205]Komisi Makhluk Tengah2069
196Iman Yesus [206]Komisi Makhluk Tengah2087
Buku Urantia
Kandungan Halaman
Kata Pengantar [207]1
1. Deitas dan Keilahian [208]2
II. Tuhan [209]3
III. Sumber dan Pusat Pertama [210]4
IV. Realitas Alam Semesta [211]6
V. Realitas-realitas Kepribadian [212]8
VI. Energi dan Pola [213]9
VII. Sang Mahatinggi [214]10
VIII. Tuhan Lipat Tujuh [215]11
IX. Tuhan Mahaakhir [216]12
X. Tuhan Absolut [217]13
XI. Tiga Absolut [218]13
XII. Trinitas-Trinitas [219]15
Kandungan Halaman
1. Bapa Semesta [220]21
1. Nama Sang Bapa [221]22
2. Realitas Tuhan [222]23
3. Tuhan adalah Roh Semesta [223]25
4. Misteri Tuhan [224]26
5. Kepribadian Bapa Semesta [225]27
6. Kepribadian dalam Alam Semesta [226]29
7. Nilai Rohani dari Konsep Kepribadian [227]31
2. Kodrat Tuhan [228]33
1. Ketanpa-batasan Tuhan [229]33
2. Kesempurnaan Kekal Bapa [230]35
3. Keadilan dan Kebenaran [231]36
4. Rahmat Ilahi [232]38
5. Kasih Tuhan [233]38
6. Kebaikan Tuhan [234]40
7. Kebenaran dan Keindahan Ilahi [235]42
3. Sifat-sifat Tuhan [236]44
1. Kehadiran Tuhan Di Mana-mana [237]44
2. Kuasa Tanpa Batas Tuhan [238]46
3. Pengetahuan Menyeluruh Tuhan [239]48
4. Ketak-terbatasan Tuhan [240]49
5. Kekuasaan Mahatinggi Bapa [241]50
6. Keutamaan Bapa [242]52
4. Hubungan Tuhan dengan Alam Semesta [243]54
1. Sikap Alam Semesta dari Sang Bapa [244]54
2. Tuhan dan Alam [245]56
3. Karakternya Tidak Berubah-Nya Tuhan [246]57
4. Realisasi Tuhan [247]58
5. Gagasan-gagasan Keliru tentang Tuhan [248]59
5. Hubungan Tuhan dengan Perorangan [249]62
1. Pendekatan pada Tuhan [250]62
2. Kehadiran Tuhan [251]64
3. Penyembahan yang Benar [252]65
4. Tuhan dalam Agama [253]66
5. Kesadaran Tuhan [254]68
6. Tuhan Kepribadian [255]70
6. Putra Kekal [256]73
1. Identitas Putra Kekal [257]73
2. Kodrat Putra Kekal [258]74
3. Pelayanan Kasih-Nya Bapa [259]75
4. Sifat-sifat Putra Kekal [260]76
5. Keterbatasan Putra Kekal [261]77
6. Batin Roh [262]78
7. Kepribadian Putra Kekal [263]79
8. Kesadaran akan Putra Kekal [264]79
7. Hubungan Putra Kekal dengan Alam Semesta [265]81
1. Sirkuit Gravitasi-Roh [266]81
2. Pemerintahan Putra Kekal [267]83
3. Hubungan Putra Kekal dengan Individu [268]84
4. Rencana-rencana Kesempurnaan Ilahi [269]85
5. Roh Penganugerahan [270]86
6. Putra-putra Tuhan Firdaus [271]87
7. Pewahyuan Tertinggi Bapa [272]88
8. Roh Tanpa Batas [273]90
1. Tuhan yang Bertindak [274]90
2. Kodrat Roh Tanpa Batas [275]92
3. Hubungan Roh dengan Bapa dan Putra [276]93
4. Roh Penatalayanan Ilahi [277]94
5. Kehadiran Tuhan [278]95
6. Kepribadian Roh Tanpa Batas [279]96
9. Hubungan Roh Tanpa Batas dengan Alam Semesta [280]98
1. Sifat-sifat Sumber dan Pusat Ketiga [281]98
2. Roh yang Mahahadir [282]100
3. Manipulator Semesta [283]101
4. Batin Absolut [284]102
5. Pelayanan Batin [285]102
6. Sirkuit Gravitasi-Batin [286]103
7. Reflektivitas Alam Semesta [287]105
8. Kepribadian-kepribadian dari Roh Tanpa Batas [288]105
10. Trinitas Firdaus [289]108
1. Pembagian Diri Sumber dan Pusat Pertama [290]108
2. Personalisasi Deitas [291]109
3. Tiga Pribadi Deitas [292]110
4. Persatuan Trinitas Deitas [293]112
5. Fungsi-fungsi Trinitas [294]113
6. Putra-putra Stasioner dari Trinitas [295]114
7. Pengendalian Menyeluruh dari Supremasi [296]115
8. Trinitas Melampaui yang Terbatas [297]116
11. Pulau Firdaus yang Kekal [298]118
1. Tempat Kediaman Ilahi [299]118
2. Sifat Dasar Pulau Kekal [300]119
3. Firdaus bagian Atas [301]120
4. Firdaus bagian Keliling [302]121
5. Firdaus bagian Bawah [303]122
6. Respirasi Ruang [304]123
7. Fungsi-fungsi Ruang Firdaus [305]124
8. Gravitasi Firdaus [306]125
9. Keunikan Firdaus [307]126
12. Alam Semesta Segala Alam-alam Semesta [308]128
1. Tingkat-tingkat Ruang dari Alam Semesta Master [309]128
2. Wilayah Absolut Nirkualifikasi [310]130
3. Gravitasi Semesta [311]131
4. Ruang dan Gerakan [312]133
5. Ruang dan Waktu [313]134
6. Pengendalian Semesta [314]135
7. Bagian dan Keseluruhan [315]137
8. Materi, Batin, dan Roh [316]139
9. Realitas-realitas Pribadi [317]141
13. Dunia-dunia Sakral Firdaus [318]143
1. Tujuh Dunia Sakral Bapa [319]144
2. Relasi-relasi Dunia-Bapa [320]147
3. Dunia-dunia Sakral Putra Kekal [321]149
4. Dunia-dunia Roh Tanpa Batas [322]149
14. Alam Semesta Sentral dan Ilahi [323]152
1. Sistem Firdaus-Havona [324]152
2. Susunan Havona [325]154
3. Dunia-dunia Havona [326]155
4. Makhluk-makhluk Alam Semesta Sentral [327]156
5. Kehidupan di Havona [328]158
6. Tujuan Alam Semesta Sentral [329]160
15. Tujuh Alam Semesta Super [330]164
1. Tingkat Ruang Alam Semesta Super [331]164
2. Pengaturan Alam-alam Semesta Super [332]165
3. Alam Semesta Super Orvonton [333]167
4. Nebula—Leluhur Alam-Alam Semesta [334]169
5. Asal Badan-badan Angkasa [335]170
6. Bulatan-bulatan Angkasa [336]172
7. Bulatan-bulatan Buatan [337]174
8. Pengendalian dan Pengaturan Energi [338]175
9. Sirkuit-sirkuit Alam-alam Semesta Super [339]176
10. Penguasa-penguasa Alam Semesta Super [340]178
11. Majelis Permusyawaratan [341]179
12. Mahkamah-mahkamah Agung [342]180
13. Pemerintahan Sektor [343]181
14. Tujuan dari Tujuh Alam Semesta Super [344]181
16. Tujuh Roh Master [345]184
1. Hubungan dengan Deitas Tritunggal [346]185
2. Hubungan dengan Roh Tanpa Batas [347]185
3. Identitas dan Keaneka-ragaman Roh-roh Master [348]186
5. Sifat-sifat dan Fungsi-fungsi para Roh Master [349]189
5. Hubungan dengan Para Makhluk [350]190
6. Batin Kosmis [351]191
7. Moral, Kebajikan, dan Kepribadian [352]192
8. Kepribadian Urantia [353]194
9. Realitas Kesadaran Manusia [354]195
17. Tujuh Kelompok Roh Tertinggi [355]197
1. Tujuh Eksekutif Tertinggi [356]198
2. Majeston—Kepala Reflektivitas [357]199
3. Roh-roh Reflektif [358]200
4. Pembantu Citra Reflektif [359]202
5. Tujuh Roh Sirkuit [360]202
6. Roh-roh Kreatif Alam Semesta Lokal [361]203
7. Batin-Roh Ajudan [362]205
8. Fungsi-fungsi dari Roh-roh Tertinggi [363]205
18. Kepribadian-kepribadian Trinitas Tertinggi [364]207
1. Rahasia Supremasi Ditrinitisasi [365]207
2. Yang Kekal Harinya [366]208
3. Yang Purba Harinya [367]209
4. Yang Sempurna Harinya [368]210
5. Yang Baru Harinya [369]211
6. Yang Bersatu Harinya [370]212
7. Yang Setia Harinya [371]213
19. Sosok Asal-Trinitas yang Sederajat [372]214
1. Putra Guru Trinitas [373]214
2. Penyempurna Hikmat [374]215
3. Konselor Ilahi [375]216
4. Sensor Semesta [376]217
5. Roh Terinspirasi Trinitas [377]219
6. Penduduk Asli Havona [378]221
7. Warga Firdaus [379]222
20. Putra-putra Tuhan Firdaus [380]223
1. Putra Tuhan yang Menurun [381]223
2. Putra Magisterial [382]224
3. Tindakan Yudisial [383]226
4. Misi Penghakiman [384]226
5. Penganugerahan Putra-putra Tuhan Firdaus [385]227
6. Karier Penganugerahan-Fana [386]228
7. Putra Guru Trinitas [387]230
8. Pelayanan Semesta Lokal para Daynal [388]231
9. Layanan Keplanetan para Daynal [389]231
10. Pelayanan Bersatu para Putra Firdaus [390]232
21. Putra Firdaus Pencipta [391]234
1. Asal dan Kodrat para Putra Pencipta [392]234
2. Pencipta-pencipta Alam Semesta Lokal [393]235
3. Kedaulatan Alam Semesta Lokal [394]237
4. Penganugerahan Mikhael [395]239
5. Hubungan Putra Master dengan Alam Semesta [396]240
6. Takdir para Mikhael Master [397]241
22. Putra Tuhan Ditrinitisasi [398]243
1. Putra Dirangkul-Trinitas [399]243
2. Utusan Perkasa [400]245
3. Yang Tinggi dalam Otoritas [401]246
4. Yang Tanpa Nama dan Bilangan [402]246
5. Kustodian Ditrinitisasi [403]247
6. Duta Ditrinitisasi [404]248
7. Teknik Trinitisasi [405]249
8. Putra Ditrinitisasi-Makhluk [406]251
9. Garda Selestial [407]252
10. Asisten Putra Tinggi [408]253
23. Utusan-utusan Soliter [409]256
1. Kodrat dan Asal Utusan Soliter [410]256
2. Penugasan-penugasan Utusan Soliter [411]257
3. Pelayanan Waktu dan Ruang para Utusan Soliter [412]260
4. Pelayanan Khusus Utusan Soliter [413]262
24. Kepribadian-kepribadian yang Lebih Tinggi dari Roh Tanpa Batas [414]264
1. Pengawas Sirkuit Alam Semesta [415]265
2. Direktur Sensus [416]266
3. Pembantu Pribadi dari Roh Tanpa Batas [417]268
4. Rekan Inspektur [418]268
5. Petugas Sentinel [419]268
6. Pemandu Lulusan [420]269
7. Asal Usul Pemandu Lulusan [421]270
25. Kawanan Ruang Utusan [422]273
1. Servital Havona [423]273
2. Konsiliator Semesta [424]275
3. Layanan Konsiliator yang Luas Jangkauan [425]276
4 . Penasihat Teknis [426]279
5. Kustodian (Pemelihara) Rekaman di Firdaus [427]281
6. Perekam Selestial [428]281
7. Sahabat Morontia [429]282
8. Sahabat Firdaus [430]283
26. Roh-roh yang Menatalayani Alam Semesta Sentral [431]285
1. Roh-roh yang Menatalayani [432]285
2. Supernafim yang Perkasa [433]286
3. Supernafim Tersier [434]288
4. Supernafim Sekunder [435]289
5. Penolong Musafir [436]291
6. Pemandu Supremasi [437]292
7. Pemandu Trinitas [438]292
8. Penemu Putra [439]293
9. Pemandu Bapa [440]294
10. Konselor dan Penasihat [441]295
11. Pelengkap Istirahat [442]296
27. Pelayanan Supernafim Primer [443]298
1. Instigator Istirahat [444]299
2. Kepala Penugasan [445]300
3. Penafsir Etika [446]300
4. Direktur Perilaku [447]301
5. Kustodian Pengetahuan [448]301
6. Master Filsafat [449]302
7. Konduktor Penyembahan [450]303
28. Roh-Roh yang Menatalayani dari Alam-alam Semesta Super [451]306
1. Tertiafim [452]306
2. Omniafim [453]307
3. Sekonafim [454]307
4. Sekonafim Primer [455]307
5. Sekonafim Sekunder [456]310
6. Sekonafim Tersier [457]313
7. Penatalayanan Sekonafim [458]317
29. Direktur Daya Alam Semesta [459]319
1. Tujuh Direktur Daya Tertinggi [460]320
2. Pusat Daya Tertinggi [461]320
3. Domain Pusat Daya [462]322
4. Pengendali Fisik Master [463]324
5. Organisator Forsa Master [464]329
30. Kepribadian-kepribadian dari Alam Semesta Agung [465]330
1. Klasifikasi Firdaus tentang Makhluk Hidup [466]330
2. Daftar Kepribadian Uversa [467]334
3. Koloni Terhormat [468]338
4. Manusia Menaik [469]340
31. Korps dari Finalitas [470]345
1. Penduduk Asli Havona [471]346
2. Utusan Gravitasi [472]346
3. Manusia Fana Dimuliakan [473]347
4. Serafim Diangkat [474]348
5. Putra Material Dimuliakan [475]349
6. Makhluk Tengah Dimuliakan [476]349
7. Evangel Terang [477]349
8. Transendentaler [478]350
9. Arsitek Alam Semesta Master [479]351
10. Petualangan Terakhir [480]352
Kandungan Halaman
32. Evolusi Alam-alam Semesta Lokal [481]357
1. Kemunculan Fisik Alam-alam Semesta [482]357
2. Pengorganisasian Alam Semesta [483]358
3. Gagasan Evolusioner [484]360
4. Hubungan Tuhan dengan suatu Alam Semesta Lokal [485]362
5. Maksud Kekal dan Ilahi [486]364
33. Pemerintahan Alam Semesta Lokal [487]366
1. Mikhael dari Nebadon [488]366
2. Daulat Nebadon [489]367
3. Putra dan Roh Alam Semesta [490]368
4. Gabriel—Eksekutif Kepala [491]369
5. Duta-duta Trinitas [492]370
6. Pemerintahan Umum [493]371
7. Pengadilan Nebadon [494]372
8. Fungsi Legislatif dan Eksekutif [495]373
34. Roh Ibu Alam Semesta Lokal [496]374
1. Personalisasi Roh Kreatif [497]374
2. Kodrat Penatalayan Ilahi [498]375
3. Putra dan Roh dalam Waktu dan Ruang [499]376
4. Sirkuit-sirkuit Alam Semesta Lokal [500]377
5. Pelayanan Roh [501]379
6. Roh dalam Manusia [502]380
7. Roh dan Daging [503]382
35. Putra Tuhan Alam Semesta Lokal [504]384
1. Bapa Melkisedek [505]384
2. Putra-putra Melkisedek [506]385
3. Dunia-dunia Melkisedek [507]387
4. Pekerjaan Khusus Melkisedek [508]388
5. Putra-putra Vorondadek [509]389
6. Bapa-Bapa Konstelasi [510]390
7. Dunia-dunia Vorondadek [511]391
8. Putra-Putra Lanonandek [512]392
9. Penguasa Lanonandek [513]393
10. Dunia-dunia Lanonandek [514]394
36. Pembawa Kehidupan [515]396
1. Asal dan Sifat Pembawa Kehidupan [516]396
2. Dunia-dunia Pembawa Kehidupan [517]397
3. Transplantasi Kehidupan [518]399
4. Melkisedek Pembawa Kehidupan [519]400
5. Tujuh Roh-Batin Ajudan [520]401
6. Kekuatan-kekuatan Hidup [521]403
37. Kepribadian-kepribadian dari Alam Semesta Lokal [522]406
1. Pembantu Alam Semesta [523]406
2. Bintang Kejora yang Cemerlang [524]407
3. Penghulu Malaikat [525]408
4. Asisten Paling Tinggi [526]409
5. Komisaris Tinggi [527]410
6. Opsir Selestial [528]412
7. Guru Dunia Mansion [529]413
8. Ordo-ordo Penugasan Roh yang Lebih Tinggi [530]413
9. Warga Permanen Alam Semesta Lokal [531]414
10. Kelompok-kelompok Alam Semesta Lokal yang Lain [532]416
38. Roh-roh yang Menatalayani dari Alam Semesta Lokal [533]418
1. Asal Mula Serafim [534]418
2. Kodrat Kemalaikatan [535]419
3. Malaikat-malaikat yang Tidak Diungkapkan [536]420
4. Dunia-dunia Serafim [537]420
5. Pelatihan Serafim [538]420
6. Organisasi Serafim [539]421
7. Kerubim dan Sanobim [540]422
8. Evolusi Kerubim dan Sanobim [541]423
9. Makhluk Tengah [542]424
39. Kawanan Malaikat [543]426
1. Serafim Tertinggi [544]427
2. Serafim Superior [545]429
3. Serafim Supervisor [546]432
4. Serafim Administrator [547]434
5. Pembantu Planet. [548]436
6. Penatalayan Transisi [549]439
7. Serafim untuk Masa Depan [550]440
8. Takdir Serafik [551]440
9. Korps Penyelesaian Serafik [552]441
40. Putra-Putra Tuhan yang Menaik [553]443
1. Serafim Evolusioner [554]443
2. Putra Material yang Menaik [555]444
3. Midwayer Ditranslasikan [556]444
4. Pelaras Dipersonalisasi [557]444
6. Manusia Fana dari Ruang dan Waktu [558]445
6. Putra-Putra Imani Tuhan [559]447
7. Manusia Dilebur-Bapa [560]448
8. Manusia Dilebur-Putra [561]449
9. Manusia Dilebur-Roh [562]450
10. Takdir Penaik [563]452
41. Aspek-aspek Fisik Alam Semesta Lokal [564]455
1. Pusat-pusat Daya Nebadon [565]455
2. Pengendali-Pengendali Fisik Satania [566]456
3. Rekan-rekan Perbintangan Kita [567]458
4. Kerapatan Bintang [568]459
5. Radiasi Surya [569]460
6. Kalsium—Pengembara Angkasa [570]461
7. Sumber Energi Surya [571]463
8. Reaksi-reaksi Energi-Surya [572]464
9. Stabilitas Matahari [573]465
10. Asal Dunia-dunia yang Dihuni [574]465
42. Energi—Batin dan Materi [575]467
1. Forsa dan Energi Firdaus [576]467
2. Sistem-sistem Energi Nonspiritual Semesta
(Energi Fisik) [577]469
3. Klasifikasi Materi [578]471
4. Transmutasi Energi dan Materi [579]472
5. Manifestasi Energi-Gelombang [580]474
6. Ultimaton, Elektron, dan Atom [581]476
7. Materi Atomis [582]477
8. Kohesi Atom [583]478
9. Filsafat Alami [584]479
10. Sistem-sistem Energi Nonspiritual Semesta
(Sistem-sistem Batin Material) [585]480
11. Mekanisme Alam Semesta [586]481
12. Pola dan Bentuk—Dominasi Batin [587]483
43. Konstelasi [588]485
1. Markas Konstelasi [589]485
2. Pemerintah Konstelasi [590]487
3. Yang Paling Tinggi Norlatiadek [591]488
4. Gunung Pertemuan—Yang Setia Harinya. [592]489
5. Bapa-Bapa Edentia sejak Pemberontakan Lucifer [593]490
6. Taman-taman Tuhan [594]492
7. Univitatia [595]493
8. Dunia-dunia Pelatihan Edentia [596]493
9. Kewargaan di Edentia [597]495
44. Seniman Selestial [598]497
1. Musisi Selestial [599]499
2. Reproduser Surgawi [600]500
3. Pembangun Ilahi [601]501
4. Perekam Pemikiran [602]503
5. Manipulator Energi [603]504
6. Desainer dan Penghias [604]506
7. Pekerja Harmoni [605]507
8. Aspirasi Manusia dan Prestasi Morontia [606]507
45. Pemerintahan Sistem Lokal [607]509
1. Dunia-dunia Budaya Peralihan [608]509
2. Daulat Sistem [609]511
3. Pemerintah Sistem [610]512
4. Dua puluh Empat Konselor [611]513
5. Putra Material [612]514
6. Pelatihan Adamik untuk Manusia Penaik [613]515
7. Sekolah-sekolah Melkisedek [614]517
46. Markas-markas Ibukota Sistem Lokal [615]519
1. Aspek Fisik Yerusem [616]519
2. Fitur-fitur Fisik Yerusem [617]520
3. Siaran Yerusem [618]522
4. Area Pemukiman dan Pemerintahan [619]522
5. Lingkaran Yerusem [620]523
6. Persegi-persegi Administratif-Eksekutif [621]527
7. Persegi Panjang—Spornagia [622]527
8. Segitiga-segitiga Yerusem [623]528
47. Tujuh Dunia Rumah Besar [624]530
1. Dunianya para Finaliter [625]530
2. Tempat Perawatan Kanak-kanak Masa Percobaan [626]531
3. Dunia Mansion Pertama [627]532
4. Dunia Mansion Kedua [628]534
5. Dunia Mansion Ketiga [629]535
6. Dunia Mansion Keempat [630]536
7. Dunia Mansion Kelima [631]537
8. Dunia Mansion Keenam [632]537
9. Dunia Mansion Ketujuh [633]538
10. Kewargaan Yerusem [634]539
48. Kehidupan Morontia [635]541
1. Bahan (Material) Morontia [636]541
2. Supervisor Daya Morontia [637]542
3. Sahabat Morontia [638]545
4. Direktur Reversi [639]547
5. Guru Dunia Mansion [640]550
6. Serafim Dunia Morontia—Penatalayan Transisi [641]551
7. Mota Morontia [642]556
8. Pemaju Morontia [643]557
49. Dunia-dunia yang Dihuni [644]559
1. Kehidupan Planet [645]559
2. Jenis-jenis Fisik Planet [646]560
3. Dunia-dunia Bukan Penapas [647]563
4. Makhluk Evolusioner yang Berkehendak [648]564
5. Seri Manusia Planet [649]565
6. Lepas dari Dunia [650]568
50. Pangeran Planet [651]572
1. Misi para Pangeran [652]572
2. Administrasi Keplanetan [653]573
3. Staf Korporeal (Badan Jasmani) Pangeran [654]574
4. Markas dan Sekolah Keplanetan [655]575
5. Peradaban Maju [656]576
6. Budaya Planet [657]578
7. Pahala Isolasi [658]578
51. Adam Planet [659]580
1. Asal dan Kodrat para Putra Material Tuhan [660]580
2. Transit para Adam Planet [661]582
3. Misi Adam [662]582
4. Enam Ras Evolusioner [663]584
5. Percampuran Ras—
Penganugerahan Darah Adam [664]585
6. Pemerintahan Eden [665]586
7. Pemerintahan Bersatu [666]587
52. Zaman-zaman Manusia Planet [667]589
1. Manusia Primitif [668]589
2. Manusia Pasca-Pangeran Planet [669]591
3. Manusia Pasca-Adam [670]592
4. Manusia Pasca-Putra Magisterial [671]594
5. Manusia Pasca-Putra Anugerah [672]595
6. Zaman Pasca-Anugerah Urantia [673]597
7. Manusia Pasca-Putra Guru [674]598
53. Pemberontakan Lucifer [675]601
1. Pemimpin-pemimpin Pemberontakan [676]601
2. Sebab-sebab Pemberontakan [677]602
3. Manifesto Lucifer [678]603
4. Pecahnya Pemberontakan [679]604
5. Sifat dari Konflik [680]605
6. Komandan Serafim yang Setia [681]606
7. Sejarah Pemberontakan [682]607
8. Anak Manusia di Urantia [683]609
9. Status Sekarang dari Pemberontakan [684]610
54. Masalah-masalah dari Pemberontakan Lucifer [685]613
1. Kemerdekaan Sejati dan Palsu [686]613
2. Pencurian Kebebasan [687]614
3. Jeda Waktu Penghakiman [688]615
4. Jeda Waktu Rahmat [689]615
5. Hikmat dari Penundaan [690]617
6. Kemenangan Kasih [691]618
55. Dunia-dunia Terang dan Hidup [692]621
1. Tempat Suci Morontia [693]622
2. Kematian dan Translasi [694]623
3. Zaman Keemasan [695]624
4. Penyesuaian kembali Pemerintahan [696]626
5. Puncak Perkembangan Material [697]629
6. Manusia Perorangan [698]630
7. Tahap Pertama atau Planet [699]631
8. Tahap Kedua atau Sistem [700]632
9. Tahap Ketiga atau Konstelasi [701]633
10. Tahap Keempat atau Alam Semesta Lokal [702]634
11. Tahap Sektor Minor dan Mayor [703]635
12. Tahap Ketujuh atau Semesta Super [704]636
56. Kesatuan Semesta [705]637
1. Koordinasi Fisik [706]637
2. Kesatuan Intelektual [707]638
3. Penyatuan Rohani [708]639
4. Penyatuan Kepribadian [709]639
5. Kesatuan Deitas [710]640
6. Penyatuan Deitas Evolusioner [711]641
7. Dampak Evolusioner Semesta [712]642
8. Pemersatu Tertinggi [713]643
9. Kesatuan Absolut Semesta [714]644
10. Kebenaran, Keindahan, dan Kebaikan [715]646
Kandungan Halaman
57. Asal Usul Urantia [716]651
1. Nebula Andronover [717]651
2. Tahap Nebula Primer [718]652
3. Tahap Nebula Sekunder [719]653
4. Tahapan Tersier dan Kuartan [720]654
5. Asal Monmatia—Tata Surya Urantia [721]655
6. Tahap Tata Surya—Era Pembentukan-Planet [722]657
7. Era Meteorik—Zaman Vulkanik
Atmosfer Planet Primitif [723]658
8. Stabilisasi Kerak
Era Gempa Bumi
Samudra Dunia dan Benua Pertama [724]660
58. Pembentukan Kehidupan di Urantia [725]664
1. Prasyarat Kehidupan Fisik [726]664
2. Atmosfer Urantia [727]665
3. Lingkungan Spasial [728]666
4. Era Fajar Kehidupan [729]667
5. Pergeseran Benua [730]668
6. Periode Peralihan [731]669
7. Buku Sejarah Geologis [732]670
59. Era Kehidupan Laut di Urantia [733]672
1. Kehidupan Laut Purba dalam Lautan Dangkal
Zaman Trilobit [734]673
2. Babak Banjir Benua Pertama
Zaman Hewan Invertebrata [735]674
3. Babak Banjir Besar Kedua
Periode Terumbu Karang—Zaman Brachiopoda [736]676
4. Tahap Pengangkatan Daratan Besar
Periode Tumbuhan Darat
Zaman Ikan [737]678
5. Tahap Pergeseran Kerak Bumi
Periode Karbon Hutan Paku-pakuan
Zaman Katak [738]680
6. Tahap Peralihan Iklim
Periode Tumbuhan Berbiji
Zaman Kesesakan Biologis [739]682
60. Urantia Selama Era Kehidupan Darat Awal [740]685
1. Zaman Reptilia Mula-mula [741]685
2. Zaman Reptilia Akhir [742]687
3. Tahap Cretaceous
Periode Tumbuhan-Berbunga
Zaman Burung. [743]688
4. Akhir dari Periode Kapur [744]691
61. Era Mamalia di Urantia [745]693
1. Tahap Daratan Benua Baru
Zaman Mamalia Awal [746]693
2. Tahap Penenggelaman Terkini
Zaman Mamalia Lanjutan [747]694
3. Tahap Pegunungan Modern
Zaman Gajah dan Kuda [748]696
4. Tahap Kenaikan Benua Terkini
Migrasi Besar Mamalia Terakhir [749]698
5. Zaman Es Awal [750]699
6. Manusia Primitif di Zaman Es [751]700
7. Kelanjutan Zaman Es [752]700
62. Ras-ras Permulaan Manusia Purba [753]703
1. Jenis-jenis Lemur Purba [754]703
2. Mamalia Permulaan [755]703
3. Mamalia Menengah [756]704
4. Primata [757]706
5. Manusia yang Pertama [758]707
6. Evolusi Batin Manusia [759]709
7. Pengakuan sebagai Dunia yang Dihuni [760]709
63. Keluarga Manusia yang Pertama [761]711
1. Andon dan Fonta [762]711
2. Pelarian Si Kembar [763]712
3. Keluarga Andon [764]713
4. Marga-marga Andonik [765]713
5. Penyebaran Ras Andonit [766]715
6. Onagar—Guru Kebenaran yang Pertama [767]715
7. Keselamatan Andon dan Fonta [768]717
64. Ras-ras Warna Evolusioner [769]718
1. Suku-suku Asli Andonik [770]718
2. Bangsa Foxhall [771]719
3. Suku-suku Badonan [772]720
4. Ras-ras Neandertal [773]720
5. Asal Mula Ras-ras Berwarna [774]722
6. Enam Ras Sangik Urantia [775]722
7. Penyebaran Ras Warna [776]726
65. Pengendalian Evolusi [777]730
1. Fungsi-fungsi para Pembawa Kehidupan [778]730
2. Panorama Evolusioner [779]731
3. Pembinaan Evolusi [780]733
4. Petualangan Urantia [781]734
5. Kemalangan Evolusi Hayati [782]736
6. Teknik-teknik Kehidupan Evolusioner [783]737
7. Tingkat-tingkat Batin Evolusioner [784]738
8. Evolusi dalam Ruang dan Waktu [785]739
66. Pangeran Planet Urantia [786]741
1. Pangeran Kaligastia [787]741
2. Staf Pangeran [788]742
3. Dalamatia—Kota Sang Pangeran [789]743
4. Hari-hari Awal Staf Seratus [790]743
5. Pengaturan Kaligastia Seratus [791]745
6. Pemerintahan sang Pangeran [792]749
7. Kehidupan di Dalamatia [793]750
8. Kemalangan Kaligastia [794]752
67. Pemberontakan Planet [795]754
1. Pengkhianatan Kaligastia [796]754
2. Pecahnya Pemberontakan [797]755
3. Tujuh Tahun Krusial [798]756
4. Kaligastia Seratus setelah Pemberontakan [799]757
5. Akibat-akibat Langsung dari Pemberontakan [800]758
6. Van—Yang Teguh [801]759
7. Dampak-dampak Jangka Panjang dari Dosa [802]760
8. Pahlawan Manusia dari Pemberontakan [803]761
68. Fajar Peradaban [804]763
1. Sosialisasi Protektif [805]763
2. Faktor-Faktor dalam Kemajuan Sosial [806]764
3. Pengaruh Sosial dari Takut Arwah [807]766
4. Evolusi Adat Istiadat [808]767
5. Teknik Lahan—Seni Pemeliharaan [809]768
6. Evolusi Kebudayaan [810]769
69. Lembaga-lembaga Manusia Primitif [811]772
1. Lembaga Manusia Dasar [812]772
2. Permulaan Industri [813]773
3. Spesialisasi Kerja [814]773
4. Permulaan Perdagangan [815]775
5. Permulaan Modal [816]775
6. Api dalam Hubungannya dengan Peradaban [817]777
7. Pemanfaatan Hewan [818]778
8. Perbudakan sebagai Faktor dalam Peradaban [819]778
9. Milik Pribadi [820]780
70. Evolusi Pemerintahan Manusia [821]783
1. Asal Mula Perang [822]783
2. Nilai Sosial dari Perang [823]785
3. Ikatan-ikatan Hubungan Manusia Awal [824]787
4. Marga dan Suku [825]788
5. Awal Mula Pemerintahan [826]788
6. Pemerintah Monarki [827]789
7. Klub Primitif dan Perkumpulan Rahasia [828]790
8. Kelas Sosial [829]792
9. Hak Asasi Manusia [830]793
10. Evolusi Keadilan [831]794
11. Hukum dan Pengadilan [832]796
12. Alokasi Otoritas Sipil [833]797
71. Perkembangan Negara [834]800
1. Embrio Negara [835]800
2. Evolusi Pemerintahan Perwakilan [836]801
3. Ideal-ideal Kenegaraan [837]803
4. Peradaban Progresif [838]804
5. Evolusi Kompetisi [839]805
6. Motif Laba [840]805
7. Pendidikan [841]806
8. Karakter Kenegaraan [842]806
72. Pemerintahan di Sebuah Planet Tetangga [843]808
1. Negara Benua [844]808
2. Organisasi Politik [845]809
3. Kehidupan Rumah Tangga [846]811
4. Sistem Pendidikan [847]812
5. Organisasi Industrial [848]813
6. Jaminan Hari Tua [849]814
7. Perpajakan [850]815
8. Sekolah-sekolah Tinggi Khusus [851]816
9. Rancangan Pemilihan Umum [852]817
10. Penanganan Kejahatan [853]818
11. Kesiap-siagaan Militer [854]818
12. Negara-negara Lain [855]819
73. Taman Eden [856]821
1. Bangsa Nodit dan Amadonit [857]821
2. Perencanaan untuk Taman [858]822
3. Lokasi Taman [859]823
4. Membangun Taman [860]823
5. Rumah Taman [861]824
6. Pohon Kehidupan [862]825
7. Nasib Eden [863]826
74. Adam dan Hawa [864]828
1. Adam dan Hawa di Yerusem [865]828
2. Kedatangan Adam dan Hawa [866]829
3. Adam dan Hawa Belajar tentang Planet [867]830
4. Gejolak Pertama [868]832
5. Pemerintahan Adam [869]833
6. Kehidupan Rumah Adam dan Hawa [870]834
7. Hidup di Taman [871]835
8. Legenda Penciptaan [872]836
75. Kegagalan Adam dan Hawa [873]839
1. Masalah Urantia [874]839
2. Rencana Jahat Kaligastia [875]840
3. Pencobaan Hawa [876]841
4. Realisasi Kegagalan [877]842
5. Dampak Kegagalan [878]843
6. Adam dan Hawa Meninggalkan Taman [879]844
7. Penurunan Derajat Adam dan Hawa [880]845
8. Apa Yang Disebut Kejatuhan Manusia [881]845
76. Taman yang Kedua [882]847
1. Kaum Edenit Memasuki Mesopotamia [883]847
2. Kain dan Habel [884]848
3. Kehidupan di Mesopotamia [885]849
4. Ras Ungu [886]850
5. Kematian Adam dan Hawa [887]851
6. Keselamatan Adam dan Hawa [888]853
77. Makhluk Tengah [889]855
1. Makhluk Tengah Primer [890]855
2. Ras Nodit [891]856
3. Menara Babel [892]858
4. Pusat-pusat Peradaban Nodit [893]859
5. Adamson dan Ratta [894]861
6. Makhluk Tengah Sekunder [895]862
7. Makhluk Tengah Pemberontak [896]863
8. Serikat Makhluk Tengah [897]864
9. Warga-warga Tetap Urantia [898]865
78. Ras Ungu setelah Masa Adam [899]868
1. Penyebaran Ras dan Budaya [900]868
2. Keturunan Adam di Taman Kedua [901]869
3. Ekspansi Awal keturunan Adam [902]870
4. Orang-orang Andit [903]871
5. Migrasi-migrasi Andit [904]872
6. Penyebaran Andit terakhir [905]873
7. Banjir di Mesopotamia [906]874
8. Bangsa Sumeria—Bangsa Andit yang Terakhir [907]875
79. Perluasan Bangsa Andit di Timur [908]878
1. Orang-orang Andit Turkestan [909]878
2. Penaklukan bangsa Andit atas India [910]879
3. Dravida India [911]881
4. Invasi Bangsa Arya ke India [912]882
5. Bangsa Merah dan Bangsa Kuning [913]883
6. Fajar Peradaban Cina [914]884
7. Orang Andit Masuk ke Cina [915]886
8. Peradaban Cina Kemudian [916]887
80. Perluasan Bangsa Andit di Barat [917]889
1. Keturunan Adam Memasuki Eropa [918]889
2. Perubahan Iklim dan Geologi [919]890
3. Manusia Biru Cro-Magnoid [920]891
4. Invasi Andit di Eropa [921]892
5. Penaklukan Andit atas Eropa Utara [922]893
6. Orang Andit sepanjang Sungai Nil [923]894
7. Andit di Pulau-pulau Mediterania [924]895
8. Orang Andonit Danubian [925]896
9. Tiga Ras Putih [926]897
81. Perkembangan Peradaban Modern [927]900
1. Tempat Lahir Peradaban [928]900
2. Sarana-sarana Peradaban [929]901
3. Perkotaan, Manufaktur, dan Perdagangan [930]903
4. Ras-ras Campuran [931]904
5. Masyarakat Budaya [932]905
6. Pemeliharaan Peradaban [933]906
82. Evolusi Pernikahan [934]913
1. Naluri Kawin [935]913
2. Tabu-tabu yang Membatasi [936]914
3. Adat Perkawinan Mula-mula [937]915
4. Perkawinan di bawah Adat Istiadat Harta [938]917
5. Endogami dan Eksogami [939]918
6. Percampuran Rasial [940]919
83. Lembaga Pernikahan [941]922
1. Perkawinan sebagai Lembaga Kemasyarakatan [942]922
2. Pacaran dan Pertunangan [943]923
3. Pembelian dan Mas Kawin [944]923
4. Upacara Pernikahan [945]924
5. Perkawinan Majemuk [946]925
6. Monogami Sejati—Perkawinan Berpasangan [947]927
7. Pembubaran Ikatan Pernikahan [948]928
8. Idealisasi Pernikahan [949]929
84. Pernikahan dan Kehidupan Keluarga [950]931
1. Ikatan-ikatan Pasangan Primitif [951]931
2. Keluarga-Ibu yang Mula-mula [952]932
3. Keluarga di bawah Dominasi Ayah [953]933
4. Status Wanita dalam Masyarakat Awal [954]935
5. Wanita di bawah Perkembangan Adat [955]936
6. Kemitraan Pria dan Wanita [956]938
7. Kehidupan Keluarga Ideal [957]939
8. Bahaya Pemuasan Diri [958]942
85. Asal Usul Penyembahan [959]944
1. Pemujaan Batu dan Bukit [960]944
2. Penyembahan Tumbuhan dan Pohon [961]945
3. Penyembahan Hewan [962]946
4. Penyembahan Unsur-unsur Alam [963]946
5. Penyembahan Benda-benda Langit [964]947
6. Penyembahan Manusia [965]948
7. Ajudan Penyembahan dan Hikmat [966]948
86. Evolusi Awal Agama [967]950
1. Peluang: Nasib Baik dan Nasib Buruk [968]950
2. Personifikasi Peluang [969]951
3. Kematian—Yang Tidak Bisa Dijelaskan [970]952
4. Konsep Kelangsungan Hidup Setelah Mati [971]952
5. Konsep Jiwa-Arwah [972]953
6. Lingkungan Roh-Arwah [973]955
7. Fungsi Agama Primitif [974]956
87. Pemujaan Arwah [975]958
1. Takut Hantu [976]958
2. Penenangan Arwah [977]959
3. Pemujaan Nenek Moyang [978]960
4. Arwah Roh yang Baik dan Buruk [979]961
5. Kemajuan Pemujaan Arwah [980]962
6. Pemaksaan dan Pengusiran [981]963
7. Sifat Pengkultusan [982]965
88. Berhala, Jimat, dan Sihir [983]967
1. Kepercayaan akan Berhala [984]967
2. Evolusi Berhala [985]968
3. Totemisme [986]970
4. Sihir [987]970
5. Jimat Magis [988]971
6. Praktek Sihir [989]972
89. Dosa, Pengorbanan, dan Penebusan [990]974
1. Tabu [991]974
2. Konsep Dosa [992]975
3. Penyangkalan dan Perendahan Diri [993]976
4. Asal Mula Pengorbanan [994]977
5. Pengorbanan dan Kanibalisme [995]978
6. Evolusi Pengorbanan Manusia [996]980
7. Perubahan-perubahan Pengorbanan Manusia [997]981
8. Penebusan dan Perjanjian [998]982
9. Pengorbanan dan Sakramen [999]983
10. Pengampunan Dosa [1000]984
90. Perdukunan—Tabib dan Imam [1001]986
1. Dukun yang Pertama—Tabib Pengobatan [1002]986
2. Praktek Perdukunan [1003]987
3. Teori Perdukunan tentang Penyakit dan Kematian [1004]989
4. Pengobatan di bawah para Dukun [1005]990
5. Imam dan Ritual [1006]992
91. Evolusi Doa [1007]994
1. Doa Primitif [1008]994
2. Perkembangan Doa [1009]995
3. Doa dan Alter Ego [1010]996
4. Berdoa yang Beretika [1011]997
5. Dampak Sosial dari Doa [1012]998
6. Bidang Wewenang Doa [1013]999
7. Mistisisme, Ekstasi, dan Inspirasi [1014]1000
8. Berdoa sebagai suatu Pengalaman Pribadi [1015]1001
9. Kondisi Doa yang Efektif [1016]1002
92. Evolusi Agama Lebih Lanjut [1017]1003
1. Sifat Evolusioner Agama [1018]1003
2. Agama dan Adat Istiadat [1019]1004
3. Sifat Agama Evolusioner [1020]1005
4. Karunia Pewahyuan [1021]1007
5. Pemimpin-pemimpin Keagamaan Besar [1022]1008
6. Agama Campuran [1023]1010
7. Evolusi Agama Lebih Lanjut [1024]1012
93. Melkisedek Machiventa [1025]1014
1. Penjelmaan Machiventa [1026]1014
2. Orang Bijak dari Salem [1027]1015
3. Ajaran Melkisedek [1028]1016
4. Agama Salem [1029]1017
5. Pemilihan Abraham [1030]1018
6. Perjanjian Melkisedek dengan Abraham [1031]1020
7. Para Misionaris Melkisedek [1032]1021
8. Kepergian Melkisedek [1033]1022
9. Setelah Kepergian Melkisedek [1034]1022
10. Status Sekarang Melkisedek Machiventa [1035]1024
94. Ajaran-ajaran Melkisedek di Dunia Timur [1036]1027
1. Ajaran-ajaran Salem di India Weda [1037]1027
2. Brahmanisme [1038]1028
3. Filsafat Brahmana [1039]1030
4. Agama Hindu [1040]1031
5. Perjuangan untuk Kebenaran di Cina [1041]1032
6. Lao-Tse dan Konfusius [1042]1033
7. Siddharta Gautama [1043]1035
8. Kepercayaan Buddha [1044]1036
9. Penyebaran Buddhisme [1045]1037
10. Agama di Tibet [1046]1038
11. Filsafat Buddhis [1047]1038
12. Konsep Tuhan Buddhisme [1048]1040
95. Ajaran Melkisedek di Timur Tengah [1049]1042
1. Agama Salem di Mesopotamia [1050]1042
2. Agama Mesir Awal [1051]1043
3. Evolusi Konsep Moral [1052]1045
4. Ajaran Amenemope [1053]1046
5. Ikhnaton yang Luar Biasa [1054]1047
6. Doktrin Salem di Iran [1055]1049
7. Ajaran Salem di Arabia [1056]1050
96. Yahweh—Tuhan orang Ibrani [1057]1052
1. Konsep Ketuhanan di kalangan Orang Semit [1058]1052
2. Bangsa-bangsa Semit [1059]1054
3. Musa yang Tiada Banding [1060]1055
4. Proklamasi tentang Yahweh [1061]1056
5. Ajaran Musa [1062]1057
6. Konsep Tuhan setelah Kematian Musa [1063]1059
7. Mazmur dan Kitab Ayub [1064]1060
97. Evolusi Konsep Tuhan di antara Orang Ibrani [1065]1062
1. Samuel—Nabi Ibrani yang Pertama [1066]1062
2. Elia dan Elisa [1067]1064
3. Yahweh dan Baal [1068]1064
4. Amos dan Hosea [1069]1065
5. Yesaya yang Pertama [1070]1066
6. Yeremia yang Tidak Kenal Takut [1071]1067
7. Yesaya yang Kedua [1072]1068
8. Sejarah Suci dan Sejarah Duniawi [1073]1070
9. Sejarah Ibrani [1074]1071
10. Agama Ibrani [1075]1075
98. Ajaran-ajaran Melkisedek di Dunia Barat [1076]1077
1. Agama Salem di antara Orang Yunani [1077]1077
2. Pemikiran Filosofis Yunani [1078]1078
3. Ajaran-ajaran Melkisedek di Roma [1079]1080
4. Kultus-kultus Misteri [1080]1081
5. Kultus Pemujaan Mithras [1081]1082
6. Mithraisme dan Kekristenan [1082]1083
7. Agama Kristen [1083]1083
99. Masalah-masalah Sosial dari Agama [1084]1086
1. Agama dan Rekonstruksi Sosial [1085]1086
2. Kelemahan Agama Kelembagaan [1086]1087
3. Agama dan para Agamawan [1087]1088
4. Kesulitan-kesulitan Peralihan [1088]1089
5. Aspek-aspek Sosial dari Agama [1089]1090
6. Agama Kelembagaan [1090]1092
7. Kontribusinya Agama [1091]1092
100. Agama dalam Pengalaman Manusia [1092]1094
1. Pertumbuhan Keagamaan [1093]1094
2. Pertumbuhan Rohani [1094]1095
3. Konsep-konsep Nilai Tertinggi [1095]1096
4. Masalah-masalah Pertumbuhan [1096]1097
5. Pertobatan dan Mistisme [1097]1098
6. Tanda-tanda Kehidupan Beragama [1098]1100
7. Puncak Hidup Beragama [1099]1101
101. Sifat Dasar Agama yang Sesungguhnya [1100]1104
1. Agama yang Sejati [1101]1104
2. Fakta Agama [1102]1105
3. Ciri-ciri Khas Agama [1103]1107
4. Keterbatasan Pewahyuan [1104]1109
5. Agama yang diperluas oleh Pewahyuan [1105]1110
6. Pengalaman Keagamaan yang Progresif [1106]1111
7. Suatu Filosofi Pribadi tentang Agama [1107]1113
8. Iman dan Kepercayaan [1108]1114
9. Agama dan Moralitas [1109]1115
10. Agama sebagai Pembebas Manusia [1110]1116
102. Dasar-dasar Iman Keagamaan [1111]1118
1. Kepastian-kepastian Iman [1112]1118
2. Agama dan Realitas [1113]1119
3. Pengetahuan, Kebijaksanaan, dan Wawasan [1114]1121
4. Fakta Pengalaman [1115]1123
5. Supremasi Potensial yang Memiliki Maksud [1116]1123
6. Kepastian Iman Keagamaan [1117]1124
7. Kepastian tentang Yang Ilahi [1118]1126
8. Bukti-bukti Agama [1119]1127
103. Realitas Pengalaman Keagamaan [1120]1129
1. Filsafat Agama [1121]1129
2. Agama dan Perorangan [1122]1130
3. Agama dan Ras Manusia [1123]1132
4. Persekutuan Rohani [1124]1133
5. Asal Ideal-ideal [1125]1133
6. Koordinasi Filosofis [1126]1135
7. Sains dan Agama [1127]1137
8. Filsafat dan Agama [1128]1140
9. Hakikat Agama [1129]1140
104. Perkembangan Konsep Trinitas [1130]1143
1. Konsep-konsep Trinitas Urantia [1131]1143
2. Kesatuan Trinitas dan Kemajemukan Deitas [1132]1145
3. Trinitas dan Triunitas [1133]1146
4. Tujuh Triunitas [1134]1147
5. Trioditas-trioditas [1135]1151
105. Deitas dan Realitas [1136]1152
1. Konsep Filosofis dari AKU ADA [1137]1152
2. AKU ADA sebagai Rangkap Tiga dan sebagai Yang Lipat Tujuh [1138]1153
3. Tujuh Absolut Infinitas [1139]1155
4. Unitas, Dualitas, dan Triunitas [1140]1157
5. Penyebaran Realitas Terbatas [1141]1158
6. Dampak Realitas Terbatas [1142]1159
7. Eventuasi Transendental-transendental [1143]1159
106. Tingkat-tingkat Realitas Alam Semesta [1144]1162
1. Ikatan Primer dari Fungsional-fungsional yang Terbatas [1145]1163
2. Integrasi Finit Tertinggi Sekunder [1146]1164
3. Ikatan Realitas Tersier Transendental [1147]1165
4. Integrasi Kuartan Ultimat [1148]1166
5. Ikatan Koabsolut atau Tahap Kelima [1149]1167
6. Integrasi Absolut atau Tahap Keenam [1150]1167
7. Finalitas Takdir [1151]1168
8. Trinitas dari Trinitas-Trinitas [1152]1170
9. Penyatuan Tanpa Batas Eksistensial [1153]1173
107. Asal dan Kodrat Pelaras Pikiran [1154]1176
1. Asal Pelaras Pikiran [1155]1177
2. Klasifikasi Pelaras [1156]1178
3. Divinington Rumah Pelaras [1157]1179
4. Kodrat dan Kehadiran para Pelaras [1158]1180
5. Batin Pelaras [1159]1181
6. Pelaras sebagai Roh-roh Murni [1160]1182
7. Pelaras dan Kepribadian [1161]1183
108. Misi dan Pelayanan Pelaras Pikiran [1162]1185
1. Seleksi dan Penugasan [1163]1185
2. Prasyarat untuk Berdiamnya Pelaras [1164]1186
3. Organisasi dan Administrasi [1165]1188
4. Hubungan dengan Pengaruh-pengaruh Rohani yang Lain [1166]1190
5. Misi Pelaras [1167]1191
6. Tuhan dalam Manusia [1168]1192
109. Hubungan Pelaras dengan Makhluk-Alam Semesta [1169]1195
1. Pengembangan Pelaras [1170]1195
2. Pelaras yang Berperan-Sendiri [1171]1196
3. Hubungan Pelaras dengan Jenis-jenis Manusia [1172]1197
4. Pelaras dan Kepribadian Manusia [1173]1198
5. Hambatan Jasmani untuk Berdiamnya Pelaras [1174]1199
6. Persistensi Nilai-nilai yang Benar [1175]1200
7. Takdir para Pelaras Dipersonalisasi [1176]1201
110. Hubungan Pelaras dengan Manusia Perorangan [1177]1203
1. Mendiami Batin Fana [1178]1203
2. Pelaras dan Kehendak Manusia [1179]1204
3. Kerjasama dengan Pelaras [1180]1205
4. Pekerjaan Pelaras dalam Batin [1181]1207
5. Konsep-konsep Keliru tentang Bimbingan Pelaras [1182]1207
6. Tujuh Lingkaran Psikis [1183]1209
7. Pencapaian Kebakaan [1184]1212
111. Pelaras dan Jiwa [1185]1215
1. Batin Arena Pilihan [1186]1216
2. Sifat Dasar dari Jiwa [1187]1217
3. Jiwa yang Berkembang [1188]1218
4. Kehidupan Batiniah (Bagian Dalam) [1189]1219
5. Konsekrasi Pilihan [1190]1221
6. Paradoks Manusia [1191]1221
7. Masalahnya Pelaras [1192]1223
112. Keselamatan Kepribadian [1193]1225
1. Kepribadian dan Realitas [1194]1226
2. Diri [1195]1227
3. Fenomena Kematian [1196]1229
4. Pelaras setelah Kematian [1197]1231
5. Keselamatan Diri Manusia [1198]1232
6. Diri Morontia [1199]1235
7. Peleburan Pelaras [1200]1237
113. Penjaga Takdir Serafik [1201]1241
1. Malaikat Penjaga [1202]1241
2. Penjaga Takdir [1203]1242
3. Hubungan dengan Pengaruh-pengaruh Roh Lain [1204]1244
4. Wilayah Aksi Serafik [1205]1245
5. Pelayanan Serafik pada Manusia Fana [1206]1245
6. Malaikat Penjaga setelah Kematian [1207]1246
7. Serafim dan Karier Penaik [1208]1248
114. Pemerintahan Serafim Keplanetan [1209]1250
1. Kedaulatan Urantia [1210]1250
2. Dewan Supervisor Planet [1211]1251
3. Gubernur Jenderal Residen [1212]1252
4. Pengamat Paling Tinggi [1213]1253
5. Pemerintahan Planet [1214]1254
6. Serafim Master untuk Supervisi Planet [1215]1254
7. Korps Cadangan Takdir [1216]1257
115. Sang Mahatinggi [1217]1260
1. Relativitas Bingkai-bingkai Konsep [1218]1260
2. Dasar Absolut untuk Supremasi [1219]1261
3. Yang Orisinal, Aktual, dan Potensial [1220]1261
4. Sumber-sumber Realitas Tertinggi [1221]1263
5. Hubungan Yang Mahatinggi dengan Trinitas Firdaus [1222]1264
6. Hubungan Yang Mahatinggi dengan Trioditas [1223]1265
7. Kodrat (Sifat Dasar) Yang Mahatinggi [1224]1266
116. Yang Mahatinggi Mahakuasa [1225]1268
1. Batin Mahatinggi [1226]1268
2. Yang Mahakuasa dan Tuhan Lipat Tujuh [1227]1269
3. Yang Mahakuasa dan Deitas Firdaus [1228]1270
4. Yang Mahakuasa dan para Pencipta Tertinggi [1229]1271
5. Yang Mahakuasa dan para Pengendali Lipat Tujuh [1230]1273
6. Dominasi Roh [1231]1275
7. Organisme Hidup Alam Semesta Agung [1232]1276
117. Tuhan Mahatinggi [1233]1278
1. Kodrat Sang Mahatinggi [1234]1278
2. Sumber Pertumbuhan Evolusioner [1235]1280
3. Makna Pentingnya Yang Mahatinggi pada Makhluk Alam Semesta [1236]1281
4. Tuhan yang Terbatas [1237]1283
5. Jiwa seluruh Penciptaan [1238]1285
6. Pencarian untuk Yang Mahatinggi [1239]1287
7. Masa Depan Yang Mahatinggi [1240]1291
118. Mahatinggi dan Mahaakhir—Ruang dan Waktu [1241]1294
1. Waktu dan Kekekalan [1242]1295
2. Kemahahadiran dan Ubikuitas [1243]1296
3. Relasi-relasi Ruang-Waktu [1244]1297
4. Penyebab Primer dan Sekunder [1245]1298
5. Kemahakuasaan dan Komposibilitas [1246]1299
6. Kemahakuasaan dan Kemahapenciptaan [1247]1299
7. Kemahatahuan dan Pradestinasi [1248]1300
8. Pengendalian dan Pengendalian Keseluruhan [1249]1301
9. Mekanisme Alam Semesta [1250]1303
10. Fungsi-fungsi Providensia [1251]1304
119. Penganugerahan Mikhael Kristus [1252]1308
1. Penganugerahan yang Pertama [1253]1309
2. Penganugerahan yang Kedua [1254]1310
3. Penganugerahan yang Ketiga [1255]1312
4. Penganugerahan yang Keempat [1256]1313
5. Penganugerahan yang Kelima [1257]1314
6. Penganugerahan yang Keenam [1258]1315
7. Penganugerahan yang Ketujuh dan Terakhir. [1259]1316
8. Status Pasca-penganugerahan Mikhael [1260]1317
Kandungan Halaman
120. Penganugerahan Mikhael di Urantia [1261]1323
1. Penugasan Penganugerahan Ketujuh [1262]1325
2. Keterbatasan-keterbatasan Penganugerahan [1263]1327
3. Nasihat dan Anjuran Berikutnya [1264]1329
4. Inkarnasi—Membuat Dua Menjadi Satu [1265]1331
121. Masa-masa Penganugerahan Mikhael [1266]1332
1. Dunia Barat pada Abad Pertama sesudah Kristus [1267]1332
2. Bangsa Yahudi [1268]1333
3. Di Kalangan Orang Bukan Yahudi [1269]1334
4. Filsafat Bangsa Bukan Yahudi [1270]1335
5. Agama-agama Bukan Yahudi [1271]1336
6. Agama Ibrani [1272]1338
7. Orang Yahudi dan Bukan Yahudi [1273]1339
8. Catatan-catatan Tertulis Sebelumnya [1274]1341
122. Kelahiran dan Masa Bayi Yesus [1275]1344
1. Yusuf dan Maria [1276]1344
2. Gabriel Menampakkan Diri kepada Elisabet [1277]1345
3. Pemberitahuan Gabriel kepada Maria [1278]1346
4. Mimpi Yusuf [1279]1347
5. Orangtua Yesus di Bumi [1280]1348
6. Rumah di Nazaret [1281]1349
7. Perjalanan ke Betlehem [1282]1350
8. Kelahiran Yesus [1283]1351
9. Persembahan di Bait Suci [1284]1352
10. Herodes Bertindak [1285]1353
123. Masa Kecil Yesus [1286]1355
1. Kembali di Nazaret [1287]1356
2. Tahun Kelima (2 SM) [1288]1357
3. Peristiwa-peristiwa di Tahun Keenam (1 SM) [1289]1359
4. Tahun Ketujuh (1 M) [1290]1361
5. Hari-hari Sekolah di Nazaret [1291]1362
6. Tahun Kedelapan Yesus (2 M). [1292]1364
124. Masa Kecil Yesus Selanjutnya [1293]1366
1. Tahun Kesembilan Yesus (3 M) [1294]1366
2. Tahun Kesepuluh (4 M) [1295]1368
3. Tahun Kesebelas (5 Masehi) [1296]1369
4. Tahun Kedua Belas (6 M) [1297]1371
5. Tahun Ketiga Belasnya (7 M) [1298]1373
6. Perjalanan ke Yerusalem [1299]1374
125. Yesus di Yerusalem [1300]1377
1. Yesus Melihat-lihat Bait Suci [1301]1378
2. Yesus dan Paskah [1302]1379
3. Keberangkatan Yusuf dan Maria [1303]1381
4. Hari Pertama dan Kedua di Bait Suci [1304]1381
5. Hari Ketiga di Bait Suci [1305]1382
6. Hari Keempat di Bait Suci [1306]1383
126. Dua Tahun yang Genting [1307]1386
1. Tahun Keempat Belasnya (8 M) [1308]1387
2. Kematian Yusuf [1309]1388
3. Tahun Kelima Belas (9 M) [1310]1389
4. Khotbah Pertama di Rumah Ibadah [1311]1391
5. Pergumulan Keuangan [1312]1392
127. Tahun-tahun Remaja [1313]1395
1. Tahun Keenam belas (10 M) [1314]1395
2. Tahun Ketujuh Belas (11 M) [1315]1396
3. Tahun Kedelapan Belas (12 M) [1316]1398
4. Tahun Kesembilan Belas (13 M) [1317]1401
5. Ribka, Anak Perempuan Ezra [1318]1402
6. Tahun Kedua puluhnya (14 M) [1319]1403
128. Masa Dewasa Awal Yesus [1320]1407
1. Tahun Kedua Puluh Satu (15 M) [1321]1407
2. Tahun Kedua Puluh Dua (16 M) [1322]1409
3. Tahun Kedua Puluh Tiga (17 M) [1323]1411
3. Episode Damaskus [1324]1412
5. Tahun Kedua Puluh Empat (18 M) [1325]1413
6. Tahun Kedua Puluh Lima (19 M) [1326]1415
7. Tahun Kedua Puluh Enam (20 M) [1327]1416
129. Masa Dewasa Yesus Berikutnya [1328]1419
1. Tahun Kedua puluh Tujuh (21 M) [1329]1419
2. Tahun Kedua puluh Delapan (22 M) [1330]1421
3. Tahun Kedua puluh Sembilan (23 M) [1331]1423
4. Manusia Yesus [1332]1424
130. Dalam Perjalanan ke Roma [1333]1427
1. Di Joppa—Pembicaraan tentang Yunus [1334]1428
2. Di Kaisarea [1335]1429
3. Di Aleksandria [1336]1432
4. Wacana tentang Realitas [1337]1433
5. Di Pulau Kreta [1338]1436
6. Pemuda Yang Takut [1339]1437
7. Di Kartago—Pembahasan tentang Ruang dan Waktu [1340]1438
8. Perjalanan ke Napoli dan Roma [1341]1440
131. Agama-agama Dunia [1342]1442
1. Sinisme [1343]1442
2. Yudaisme [1344]1444
3. Buddhisme [1345]1446
4. Hinduisme [1346]1447
5. Zoroastrianisme [1347]1449
6. Suduanisme (Jainisme) [1348]1450
7. Shinto [1349]1451
8. Taoisme [1350]1451
9. Konfusianisme [1351]1452
10. “Agama Kita” [1352]1453
132. Kunjungan di Roma [1353]1455
1. Nilai-nilai yang Benar [1354]1456
2. Baik dan Jahat [1355]1457
3. Kebenaran dan Iman [1356]1459
4. Pelayanan Pribadi [1357]1460
5. Menasihati Orang Kaya [1358]1462
6. Pelayanan Sosial [1359]1465
7. Perjalanan sekitar Roma [1360]1466
133. Kembali dari Roma [1361]1468
1. Rahmat dan Keadilan [1362]1468
2. Naik Kapal di Tarentum [1363]1470
3. Di Korintus [1364]1471
4. Pekerjaan Pribadi di Korintus [1365]1474
5. Di Athena—Wacana tentang Sains [1366]1476
6. Di Efesus—Pembahasan tentang Jiwa [1367]1477
7. Kunjungan di Siprus—Wacana tentang Batin [1368]1479
8. Di Antiokhia [1369]1480
9. Di Mesopotamia [1370]1481
134. Tahun-tahun Peralihan [1371]1483
1. Tahun Ketiga Puluh (24 M) [1372]1483
2. Perjalanan Kafilah ke Kaspia [1373]1484
3. Kuliah Urmia [1374]1485
4. Kedaulatan—Ilahi dan Manusiawi [1375]1486
5. Kedaulatan Politik [1376]1487
6. Hukum, Kemerdekaan, dan Kedaulatan [1377]1490
7. Tahun Ketiga Puluh Satu (25 M) [1378]1492
8. Kunjungan di Gunung Hermon [1379]1492
9. Waktu Menunggu [1380]1494
135. Yohanes Pembaptis [1381]1496
1. Yohanes Menjadi seorang Nazir [1382]1496
2. Kematian Zakaria [1383]1497
3. Kehidupan Seorang Gembala [1384]1497
4. Kematian Elisabet [1385]1499
5. “Kerajaan Allah” [1386]1500
6. Yohanes Mulai Berkhotbah [1387]1501
7. Yohanes Berjalan ke Utara [1388]1503
8. Pertemuan Yesus dan Yohanes [1389]1503
9. Empat puluh Hari Berkhotbah [1390]1505
10. Yohanes Berjalan ke Selatan [1391]1506
11. Yohanes dalam Penjara [1392]1506
12. Kematian Yohanes Pembaptis [1393]1508
136. Baptisan dan Empat Puluh Hari [1394]1509
1. Konsep tentang Mesias yang Diharapkan [1395]1509
2. Pembaptisan Yesus [1396]1510
3. Empat Puluh Hari [1397]1512
4. Rencana untuk Pekerjaan Publik [1398]1514
5. Keputusan Besar yang Pertama [1399]1516
6. Keputusan Kedua [1400]1517
7. Keputusan Ketiga [1401]1519
8. Keputusan Keempat [1402]1520
9. Keputusan Kelima [1403]1521
10. Keputusan Keenam [1404]1523
137. Waktu Menunggu di Galilea [1405]1524
1. Memilih Empat Rasul Pertama [1406]1524
2. Memilih Filipus dan Natanael [1407]1526
3. Kunjungan ke Kapernaum [1408]1527
4. Pernikahan di Kana [1409]1528
5. Kembali ke Kapernaum [1410]1531
6. Peristiwa pada suatu Hari Sabat [1411]1532
7. Empat Bulan Pelatihan [1412]1533
8. Khotbah tentang Kerajaan [1413]1535
138. Pelatihan Utusan-utusan Kerajaan [1414]1538
1. Pelajaran Akhir [1415]1538
2. Memilih Enam Rasul [1416]1539
3. Panggilan untuk Matius dan Simon [1417]1540
4. Panggilan terhadap si Kembar [1418]1541
5. Panggilan Tomas dan Yudas [1419]1542
6. Pekan Pelatihan Intensif [1420]1542
7. Satu Kekecewaan Lagi [1421]1543
8. Pekerjaan Pertama dari (Rasul) Dua Belas [1422]1545
9. Lima Bulan Pengujian [1423]1546
10. Pengorganisasian Dua Belas [1424]1547
139. Dua Belas Rasul [1425]1548
1. Andreas, Yang Pertama Dipilih [1426]1548
2. Simon Petrus [1427]1550
3. Yakobus Zebedeus [1428]1552
4. Yohanes Zebedeus [1429]1553
5. Filipus yang Ingin Tahu [1430]1556
6. Natanael yang Jujur [1431]1558
7. Matius Lewi [1432]1559
8. Tomas Didimus [1433]1561
9 dan 10. Yakobus dan Yudas Alfeus [1434]1563
11. Simon orang Zelot [1435]1564
12. Yudas Iskariot [1436]1565
140. Pentahbisan Dua Belas [1437]1568
1. Instruksi Pendahuluan [1438]1568
2. Pentahbisan [1439]1569
3. Khotbah Pentahbisan [1440]1570
4. Kamu adalah Garam Dunia [1441]1572
5. Kasih Kebapaan dan Persaudaraan [1442]1573
6. Malam Pentahbisan [1443]1576
7. Pekan Setelah Pentahbisan [1444]1578
8. Kamis Sore di Danau [1445]1579
9. Hari Konsekrasi [1446]1583
10. Malam setelah Konsekrasi [1447]1584
141. Memulai Pekerjaan Publik [1448]1587
1. Meninggalkan Galilea [1449]1587
2. Hukum Tuhan dan Kehendak Bapa [1450]1588
3. Kunjungan di Amathus [1451]1589
4. Mengajarkan tentang Bapa [1452]1590
5. Kesatuan Rohani [1453]1591
6. Minggu Terakhir di Amathus [1454]1592
7. Di Betania Seberang Yordan [1455]1593
8. Bekerja di Yerikho [1456]1595
9. Berangkat ke Yerusalem [1457]1595
142. Paskah di Yerusalem [1458]1596
1. Mengajar di Bait Suci [1459]1596
2. Murka Tuhan [1460]1597
3. Konsep tentang Tuhan [1461]1598
4. Flavius dan Kebudayaan Yunani [1462]1600
5. Pembahasan tentang Kepastian [1463]1601
6. Percakapan dengan Nikodemus [1464]1601
7. Pelajaran tentang Keluarga [1465]1603
8. Di Yudea Selatan [1466]1605
143. Pergi Melalui Samaria [1467]1607
1. Berkhotbah di Arkhelais [1468]1607
2. Pelajaran tentang Penguasaan Diri [1469]1609
3. Hiburan dan Istirahat [1470]1610
4. Orang Yahudi dan orang Samaria [1471]1612
5. Perempuan di Sikhar [1472]1612
6. Kebangunan Rohani Orang Samaria [1473]1615
7. Ajaran tentang Doa dan Ibadah [1474]1616
144. Di Gilboa dan Dekapolis [1475]1617
1. Perkemahan Gilboa [1476]1617
2. Ceramah tentang Doa [1477]1618
3. Doa Orang Percaya [1478]1619
4. Lebih lanjut tentang Doa [1479]1620
5. Bentuk-bentuk Lain dari Doa [1480]1621
6. Pertemuan dengan Rasul-rasul Yohanes Pembaptis [1481]1624
7. Di Kota-kota Dekapolis [1482]1626
8. Dalam Perkemahan dekat Pella [1483]1626
9. Kematian Yohanes Pembaptis [1484]1627
145. Empat Hari yang Penuh Peristiwa di Kapernaum [1485]1628
1. Tangkapan Ikan yang Melimpah [1486]1628
2. Sore Hari di Sinagog [1487]1629
3. Penyembuhan pada Waktu Matahari Terbenam [1488]1631
4. Malam Setelahnya [1489]1634
5. Hari Minggu Subuh [1490]1634
146. Pemberitaan Keliling Perdana di Galilea [1491]1637
1. Pemberitaan di Rimmon [1492]1637
2. Di Yotapata [1493]1638
3. Singgah di Rama [1494]1641
4. Injil di Iron [1495]1643
5. Kembali ke Kana [1496]1644
6. Nain dan Anak Janda [1497]1645
7. Di Endor [1498]1646
147. Kunjungan Selingan ke Yerusalem [1499]1647
1. Hamba Perwira [1500]1647
2. Perjalanan ke Yerusalem [1501]1648
3. Di Kolam Betesda [1502]1649
4. Aturan Hidup [1503]1650
5. Mengunjungi Simon orang Farisi [1504]1651
6. Kembali ke Kapernaum [1505]1653
7. Kembali di Kapernaum [1506]1655
8. Pesta Kebaikan Rohani [1507]1656
148. Pelatihan para Penginjil di Betsaida [1508]1657
1. Sekolah Baru untuk para Nabi [1509]1657
2. Rumah Sakit Betsaida [1510]1658
3. Urusan Pekerjaan Bapa [1511]1659
4. Kejahatan, Dosa, dan Kedurhakaan [1512]1659
5. Tujuan Penderitaan [1513]1661
6. Kesalahpahaman tentang Penderitaan.
Ceramah tentang Ayub [1514]1662
7. Orang dengan Tangan Lumpuh Layu [1515]1664
8. Minggu Terakhir di Betsaida [1516]1665
9. Menyembuhkan Orang Lumpuh [1517]1666
149. Perjalanan Pemberitaan Kedua [1518]1668
1. Meluasnya Ketenaran Yesus [1519]1668
2. Sikap Orang Banyak [1520]1670
3. Permusuhan dari Pemimpin-pemimpin Agama [1521]1672
4. Kemajuan Tur Pemberitaan [1522]1673
5. Pelajaran Mengenai Kepuasan [1523]1674
6. “Takut akan Tuhan” [1524]1675
7. Kembali ke Betsaida [1525]1677
150. Perjalanan Pemberitaan Ketiga [1526]1678
1. Korps Penginjil Perempuan [1527]1678
2. Berhenti di Magdala [1528]1679
3. Sabat di Tiberias [1529]1680
4. Mengirim para Rasul Berdua-dua [1530]1681
5. Apa yang Harus Aku Perbuat untuk Diselamatkan? [1531]1682
6. Pelajaran Malam [1532]1683
7. Kunjungan di Nazaret [1533]1683
8. Ibadah Sabat [1534]1684
9. Penolakan Nazaret [1535]1686
151. Menunggu dan Mengajar di Tepi Danau [1536]1688
1. Perumpamaan tentang Penabur [1537]1688
2. Penafsiran tentang Perumpamaan [1538]1689
3. Lebih Lanjut tentang Perumpamaan [1539]1691
4. Perumpamaan Lagi di Tepi Danau [1540]1693
5. Kunjungan ke Kheresa [1541]1694
6. Orang Gila Gerasa [1542]1695
152. Peristiwa-peristiwa Menuju ke Krisis Kapernaum [1543]1698
1. Di Rumah Yairus [1544]1699
2. Memberi Makan Lima Ribu Orang [1545]1700
3. Episode Pengangkatan Raja [1546]1702
4. Penglihatan Malam Simon Petrus [1547]1703
5. Kembali ke Betsaida [1548]1703
6. Di Genesaret [1549]1705
7. Di Yerusalem [1550]1706
153. Krisis di Kapernaum [1551]1707
1. Pengaturan Pentas [1552]1707
2. Khotbah Epokal [1553]1709
3. Setelah Selesai Ibadah [1554]1712
4. Kata-kata Terakhir dalam Sinagog [1555]1713
5. Sabtu Malam [1556]1715
154. Hari-hari Terakhir di Kapernaum [1557]1717
1. Satu Minggu Pertimbangan [1558]1717
2. Satu Minggu Istirahat [1559]1718
3. Konferensi Tiberias Kedua [1560]1719
4. Sabtu Malam di Kapernaum [1561]1719
5. Minggu Pagi yang Penuh Peristiwa [1562]1720
6. Keluarga Yesus Tiba [1563]1721
7. Pelarian Tergesa-gesa [1564]1723
155. Melarikan Diri Melalui Galilea Utara [1565]1725
1. Mengapa Rusuh Bangsa-bangsa Kafir? [1566]1725
2. Para Penginjil di Khorazim [1567]1726
3. Di Kaisarea-Filipi [1568]1727
4. Dalam Perjalanan Menuju Fenisia [1569]1728
5. Ceramah tentang Agama yang Benar [1570]1728
6. Ceramah Kedua tentang Agama [1571]1730
156. Kunjungan ke Tirus dan Sidon [1572]1734
1. Wanita Syria [1573]1734
2. Mengajar di Sidon [1574]1735
3. Perjalanan Sepanjang Pantai [1575]1736
4. Di Tirus [1576]1737
5. Pengajaran Yesus di Tirus [1577]1737
6. Kembali dari Fenisia [1578]1741
157. Di Kaisarea-Filipi [1579]1743
1. Pemungut Pajak Bait Suci [1580]1743
2. Di Betsaida-Julias [1581]1744
3. Pengakuan Petrus [1582]1745
4. Pembicaraan tentang Kerajaan [1583]1746
5. Konsep yang Baru [1584]1748
6. Sore Berikutnya [1585]1748
7. Pertemuan Andreas [1586]1750
158. Gunung Transfigurasi [1587]1752
1. Transfigurasi (Perubahan Rupa) [1588]1752
2. Menuruni Gunung [1589]1754
3. Makna dari Transfigurasi [1590]1755
4. Anak Lelaki Penderita Epilepsi [1591]1755
5. Yesus Menyembuhkan Anak Lelaki [1592]1757
6. Di Tamannya Celsus [1593]1758
7. Protes Petrus [1594]1759
8. Di Rumahnya Petrus [1595]1761
159. Perjalanan Keliling Dekapolis [1596]1762
1. Khotbah tentang Pengampunan [1597]1762
2. Pengkhotbah Aneh [1598]1764
3. Petunjuk untuk para Guru dan Orang Percaya [1599]1765
4. Percakapan dengan Natanael [1600]1767
5. Sifat Positif Agamanya Yesus [1601]1769
6. Kembali ke Magadan [1602]1771
160. Rodan dari Aleksandria [1603]1772
1. Filsafat Yunaninya Rodan [1604]1772
2. Seni Menjalani Hidup [1605]1775
3. Pemikat Kedewasaan [1606]1777
4. Keseimbangan Kedewasaan [1607]1778
5. Agama yang Ideal [1608]1780
161. Diskusi Lebih Lanjut dengan Rodan [1609]1783
1. Kepribadian Tuhan [1610]1783
2. Kodrat Ilahi Yesus [1611]1785
3. Batin Manusiawi dan Ilahinya Yesus [1612]1787
162. Pada Perayaan Pondok Daun [1613]1788
1. Bahaya-bahaya Kunjungan ke Yerusalem [1614]1788
2. Pidato Bait Suci Pertama [1615]1790
3. Perempuan yang Ditangkap Karena Perzinahan [1616]1792
4. Perayaan Pondok Daun [1617]1793
5. Khotbah mengenai Terang Dunia [1618]1794
6. Ceramah tentang Air Hidup [1619]1795
7. Ceramah tentang Kebebasan Rohani [1620]1796
8. Percakapan dengan Marta dan Maria [1621]1797
9. Di Betlehem dengan Abner [1622]1798
163. Pentahbisan Tujuh Puluh di Magadan [1623]1800
1. Pentahbisan Tujuh Puluh [1624]1800
2. Orang Muda yang Kaya dan Lain-lainnya [1625]1801
3. Pembahasan tentang Kekayaan [1626]1803
4. Ucapan Selamat Jalan kepada Tujuh Puluh [1627]1804
5. Memindahkan Perkemahan ke Pella [1628]1806
6. Kembalinya Tujuh Puluh [1629]1806
7. Persiapan untuk Misi Terakhir [1630]1808
164. Pada Hari Raya Pentahbisan [1631]1809
1. Kisah Orang Samaria yang Baik Hati [1632]1809
2. Di Yerusalem [1633]1810
3. Menyembuhkan Pengemis Buta [1634]1811
4. Yosia di depan Sanhedrin [1635]1813
5. Mengajar di Serambi Salomo [1636]1815
165. Misi Perea Dimulai [1637]1817
1. Di Perkemahan Pella [1638]1817
2. Khotbah tentang Gembala yang Baik [1639]1818
3. Khotbah Sabat di Pella [1640]1819
4. Membagi Warisan [1641]1821
5. Berbicara kepada para Rasul tentang Kekayaan [1642]1823
6. Jawaban pada Pertanyaan Petrus [1643]1824
166. Kunjungan Terakhir ke Perea Utara [1644]1825
1. Orang-orang Farisi di Ragaba [1645]1825
2. Sepuluh Penderita Kusta [1646]1827
3. Khotbah di Gerasa [1647]1828
4. Ajaran tentang Kecelakaan [1648]1830
5. Jemaah di Filadelfia [1649]1831
167. Kunjungan ke Filadelfia [1650]1833
1. Sarapan dengan Orang-orang Farisi [1651]1833
2. Perumpamaan tentang Perjamuan Besar [1652]1835
3. Perempuan dengan Roh Kelemahan [1653]1835
4. Pesan dari Betania [1654]1836
5. Perjalanan ke Betania [1655]1838
6. Memberkati Anak-anak Kecil [1656]1839
7. Percakapan tentang Malaikat [1657]1840
168. Kebangkitan Lazarus [1658]1842
1. Di Makam Lazarus [1659]1843
2. Kebangkitan Lazarus [1660]1845
3. Pertemuan Sanhedrin [1661]1847
4. Jawaban pada Doa [1662]1848
5. Apa Jadinya Lazarus [1663]1849
169. Pengajaran Terakhir di Pella [1664]1850
1. Perumpamaan tentang Anak Terhilang [1665]1850
2. Perumpamaan tentang Hamba yang Cerdik [1666]1853
3. Orang Kaya dan Pengemis [1667]1854
4. Bapa dan Kerajaan-Nya [1668]1855
170. Kerajaan Surga [1669]1858
1. Konsep tentang Kerajaan Surga [1670]1858
2. Konsep Yesus tentang Kerajaan [1671]1859
3. Dalam Hubungan dengan Perbuatan Benar [1672]1861
4. Ajaran Yesus tentang Kerajaan [1673]1862
5. Gagasan Belakangan tentang Kerajaan [1674]1864
171. Dalam Perjalanan ke Yerusalem [1675]1867
1. Berangkat dari Pella [1676]1868
2. Tentang Menghitung Biaya [1677]1869
3. Perjalanan Keliling Perea [1678]1870
4. Mengajar di Livias [1679]1871
5. Orang Buta di Yerikho [1680]1873
6. Kunjungan ke Zakheus [1681]1873
7. “Waktu Yesus Sedang Lewat” [1682]1874
8. Perumpamaan tentang Uang Mina [1683]1875
172. Masuk ke Yerusalem [1684]1878
1. Sabat di Betania [1685]1878
2. Minggu Pagi dengan para Rasul [1686]1880
3. Berangkat ke Yerusalem [1687]1880
4. Berkunjung sekitar Bait Suci [1688]1883
5. Sikap para Rasul [1689]1883
173. Hari Senin di Yerusalem [1690]1888
1. Membersihkan Bait Suci [1691]1888
2. Menantang Otoritas Guru [1692]1891
3. Perumpamaan tentang Dua Anak [1693]1893
4. Perumpamaan tentang Tuan Tanah yang Pergi Jauh [1694]1893
5. Perumpamaan tentang Pesta Pernikahan [1695]1894
174. Selasa Pagi di Bait Suci [1696]1897
1. Pengampunan Ilahi [1697]1898
2. Pertanyaan oleh para Penguasa Yahudi [1698]1899
3. Orang Saduki dan Kebangkitan [1699]1900
4. Perintah Agung [1700]1901
5. Orang Yunani yang Bertanya [1701]1902
175. Ceramah Bait Suci yang Terakhir [1702]1905
1. Ceramah [1703]1905
2. Status Orang Yahudi Perorangan [1704]1909
3. Pertemuan Sanhedrin yang Naas [1705]1909
4. Situasi di Yerusalem [1706]1910
176. Selasa Malam di Bukit Zaitun [1707]1912
1. Penghancuran Yerusalem [1708]1912
2. Kedatangan Kedua Guru [1709]1914
3. Diskusi Berikutnya di Perkemahan [1710]1916
4. Kembalinya Mikhael [1711]1918
177. Rabu, Hari Istirahat [1712]1920
1. Satu Hari Sendirian dengan Tuhan [1713]1920
2. Kehidupan Keluarga Waktu Kecil [1714]1921
3. Siang di Perkemahan [1715]1923
4. Yudas dan Imam-imam Kepala [1716]1924
5. Jam Ramah Tamah Terakhir [1717]1927
178. Hari Terakhir di Perkemahan [1718]1929
1. Ceramah tentang Keanakan dan Kewarganegaraan [1719]1929
2. Setelah Makan Siang [1720]1932
3. Dalam Perjalanan ke Perjamuan [1721]1934
179. Perjamuan Malam Terakhir [1722]1936
1. Keinginan untuk Diutamakan [1723]1936
2. Memulai Perjamuan [1724]1937
3. Membasuh Kaki para Rasul [1725]1938
4. Kata-kata Terakhir untuk Pengkhianat [1726]1940
5. Meresmikan Perjamuan Peringatan [1727]1941
180. Ceramah Perpisahan [1728]1944
1. Perintah yang Baru [1729]1944
2. Pokok Anggur dan Cabang-cabangnya [1730]1945
3. Permusuhan dari Dunia [1731]1946
4. Penolong yang Dijanjikan [1732]1948
5. Roh Kebenaran [1733]1949
6. Perlunya untuk Meninggalkan [1734]1951
181. Nasihat dan Peringatan Terakhir [1735]1953
1. Kata-kata Penghiburan Terakhir [1736]1953
2. Nasihat-nasihat Pribadi Perpisahan [1737]1955
182. Di Getsemani [1738]1963
1. Doa Kelompok yang Terakhir [1739]1963
2. Jam Terakhir Sebelum Pengkhianatan [1740]1966
3. Sendirian di Getsemani [1741]1968
183. Pengkhianatan dan Penangkapan Yesus [1742]1971
1. Kehendak Bapa [1743]1971
2. Yudas di dalam Kota [1744]1972
3. Penangkapan Guru [1745]1973
4. Diskusi di Tempat Pemerasan Zaitun [1746]1975
5. Dalam Perjalanan ke Istana Imam Besar [1747]1977
184. Di Depan Pengadilan Sanhedrin [1748]1978
1. Pemeriksaan oleh Hanas [1749]1978
2. Petrus di Halaman Pengadilan [1750]1980
3. Di Hadapan Pengadilan Sanhedrin [1751]1982
4. Jam Penghinaan [1752]1984
5. Pertemuan Kedua Sidang Pengadilan [1753]1985
185. Pengadilan di Hadapan Pilatus [1754]1987
1. Pontius Pilatus [1755]1987
2. Yesus Muncul di Hadapan Pilatus [1756]1989
3. Pemeriksaan Pribadi oleh Pilatus [1757]1991
4. Yesus di Hadapan Herodes [1758]1992
5. Yesus Kembali ke Pilatus [1759]1993
6. Permintaan Pilatus yang Terakhir [1760]1994
7. Wawancara Terakhir Pilatus [1761]1995
8. Penyerahan Tragis Pilatus [1762]1996
186. Tepat Sebelum Penyaliban [1763]1997
1. Akhir Yudas Iskariot [1764]1997
2. Sikap Guru [1765]1999
3. Daud Zebedeus yang Dapat Diandalkan [1766]2000
4. Persiapan untuk Penyaliban [1767]2001
5. Kematian Yesus dalam Hubungannya dengan Paskah [1768]2002
187. Penyaliban [1769]2004
1. Dalam Perjalanan ke Golgota [1770]2004
2. Penyaliban [1771]2006
3. Mereka yang Melihat Penyaliban [1772]2008
4. Penjahat di atas Salib [1773]2008
5. Jam Terakhir di atas Salib [1774]2010
6. Setelah Penyaliban [1775]2011
188. Waktu di Kubur [1776]2012
1. Pemakaman Yesus [1777]2012
2. Penjagaan Makam [1778]2014
3. Selama Hari Sabat [1779]2014
4. Makna Kematian di atas Salib [1780]2016
5. Pelajaran dari Salib [1781]2017
189. Kebangkitan [1782]2020
1. Transit Morontia [1783]2020
2. Tubuh Jasmani Yesus [1784]2022
3. Kebangkitan Akhir Zaman [1785]2024
4. Penemuan Kubur Kosong [1786]2025
5. Petrus dan Yohanes di Makam [1787]2027
190. Penampakan-penampakan Morontia Yesus [1788]2029
1. Para Pewarta Kebangkitan [1789]2029
2. Penampakan Yesus di Betania [1790]2031
3. Di Rumah Yusuf [1791]2033
4. Penampakan kepada Orang-orang Yunani [1792]2033
5. Berjalan dengan Dua Bersaudara [1793]2034
191. Penampakan kepada para Rasul dan Pemimpin Lainnya [1794]2037
1. Penampakan pada Petrus [1795]2039
2. Penampakan Pertama kepada para Rasul [1796]2040
3. Bersama Makhluk-Makhluk Morontia [1797]2040
4. Penampakan Kesepuluh (Di Filadelfia) [1798]2041
5. Penampakan Kedua kepada para Rasul [1799]2042
6. Penampakan Aleksandria [1800]2044
192. Penampakan di Galilea [1801]2045
1. Penampakan di Tepi Danau [1802]2045
2. Bercakap-cakap dengan para Rasul Berdua-dua [1803]2047
3. Di Bukit Pentahbisan [1804]2050
4. Pertemuan di Sisi Danau [1805]2050
193. Penampakan Terakhir dan Kenaikan [1806]2052
1. Penampakan di Sikhar [1807]2053
2. Penampakan Fenisia [1808]2054
3. Penampakan Terakhir di Yerusalem [1809]2055
4. Sebab-sebab Kejatuhan Yudas [1810]2055
5. Kenaikan Guru [1811]2057
6. Petrus Mengundang Pertemuan [1812]2057
194. Penganugerahan Roh Kebenaran [1813]2059
1. Khotbah Pentakosta [1814]2060
2. Makna Pentakosta [1815]2060
3. Apa yang Terjadi pada Pentakosta [1816]2062
4. Permulaan Gereja Kristen [1817]2066
195. Setelah Pentakosta [1818]2069
1. Pengaruh Orang-orang Yunani [1819]2071
2. Pengaruh Romawi [1820]2072
3. Di bawah Kekaisaran Romawi [1821]2073
4. Zaman Kegelapan Eropa [1822]2074
5. Masalah Modern [1823]2075
6. Materialisme [1824]2076
7. Kerentanan Materialisme [1825]2078
8. Totalitarianisme Sekuler [1826]2081
9. Masalah Kekristenan [1827]2082
10. Masa Depan [1828]2084
196. Iman Yesus [1829]2087
1. Yesus—Manusia [1830]2090
2. Agama Yesus [1831]2091
3. Supremasi Agama [1832]2093
Buku Urantia
0:0.1 (1.1) DALAM PIKIRAN manusia-manusia di Urantia—itulah nama dunia kamu—terdapat kebingungan besar mengenai arti istilah-istilah seperti Tuhan (God), keilahian (divinity), dan deitas (deity). Umat manusia juga bingung dan tidak yakin pasti mengenai hubungan-hubungan antara kepribadian-kepribadian ilahi yang ditunjukkan oleh banyak sebutan ini. Karena kemiskinan konsep yang berkaitan dengan begitu banyaknya kesimpang-siuran gagasan inilah, maka aku telah diminta untuk merumuskan kata pengantar ini sebagai penjelasan terhadap makna-makna yang akan dilekatkan pada simbol-simbol kata tertentu yang kemudian bisa digunakan dalam makalah-makalah, yang korps pewahyu kebenaran Orvonton telah diberi wewenang untuk menerjemahkannya ke dalam bahasa Inggris Urantia.
0:0.2 (1.2) Sangatlah sulit menyajikan konsep-konsep yang diperluas dan kebenaran yang maju, dalam daya upaya kami untuk memperluas kesadaran kosmis dan meningkatkan persepsi rohani, ketika kami dibatasi pada pemakaian suatu bahasa yang terbatas dari alam itu. Tetapi perintah atasan kami mengharuskan kami agar menggunakan semua upaya untuk menyampaikan maksud-maksud kami dengan menggunakan simbol-simbol kata bahasa Inggris. Kami telah diinstruksikan untuk memperkenalkan istilah baru hanya jika konsep yang akan digambarkan itu tidak ada istilahnya dalam bahasa Inggris yang dapat digunakan untuk menyampaikan konsep baru tersebut secara sebagian atau bahkan lebih kurangnya dengan penyimpangan arti.
0:0.3 (1.3) Dengan harapan agar membantu memudahkan pemahaman dan mencegah kebingungan di pihak setiap manusia yang mungkin menelaah makalah-makalah ini, maka kami menganggap bijaksana untuk menyajikan dalam pernyataan awal ini suatu garis besar untuk makna-makna yang akan dilekatkan pada berbagai kata-kata dalam bahasa Inggris yang akan digunakan dalam penyebutan tentang Deitas dan konsep-konsep tertentu yang berkaitan tentang benda-benda, makna-makna dan nilai-nilai dari realitas semesta.
0:0.4 (1.4) Namun dalam merumuskan Kata Pengantar tentang definisi-definisi dan batasan-batasan istilah ini, perlu untuk mengantisipasi penggunaan istilah-istilah ini dalam paparan-paparan berikutnya. Oleh karena itu, Kata Pengantar ini sendiri bukan merupakan pernyataan yang sudah lengkap di dalamnya sendiri; pengantar ini hanyalah suatu panduan definitif yang dirancang untuk membantu mereka yang akan membaca makalah-makalah yang menyertainya yang berhubungan dengan Deitas dan alam semesta segala alam-alam semesta, yang telah dirumuskan oleh suatu komisi Orvonton yang diutus ke Urantia untuk maksud ini.
0:0.5 (1.5) Dunia kamu, Urantia, adalah satu dari banyak planet berpenduduk yang serupa yang menyusun alam semesta lokal Nebadon. Alam semesta ini, bersama dengan ciptaan-ciptaan yang serupa, membentuk alam semesta super Orvonton, yang dari ibukotanya, Uversa, komisi kami datang. Orvonton adalah satu dari tujuh alam semesta super ruang dan waktu yang berevolusi, yang mengelilingi ciptaan kesempurnaan ilahi yang tidak pernah berawal dan berakhir, yaitu alam semesta sentral Havona. Pada inti alam semesta pusat dan kekal ini ada Pulau Firdaus yang diam tidak bergerak, pusat geografis ketanpa-batasan dan tempat kediaman Tuhan yang kekal.
0:0.6 (1.6) Tujuh alam semesta super yang sedang berkembang dalam hubungannya dengan alam semesta pusat dan ilahi itu, umumnya kami sebut sebagai alam semesta agung (grand universe); inilah ciptaan-ciptaan yang saat ini diorganisir dan dihuni. Mereka semua adalah bagian dari alam semesta master (master universe), yang juga mencakup alam-alam semesta ruang angkasa bagian luar yang tidak berpenghuni namun dalam proses mobilisasi.
0:1.1 (2.1) Alam semesta segala alam-alam semesta merupakan fenomena kegiatan-kegiatan deitas pada berbagai tingkat-tingkat realitas kosmis, makna-makna batin (mind), dan nilai-nilai roh (spirit) yang berbeda-beda, tetapi semua pengaturan ini—yang pribadi atau yang selain itu—adalah terkoordinir secara ilahi.
0:1.2 (2.2) DEITAS itu dapat dipribadikan sebagai Tuhan (God atau Allah), Deitas itu prapribadi dan suprapribadi dalam cara-cara yang tidak dapat dipahami semuanya oleh manusia. Deitas itu dicirikan oleh kualitas kesatuan—yang aktual atau yang potensial—pada semua tingkat realitas yang supramaterial; dan kualitas yang mempersatukan ini paling baik dapat dipahami oleh makhluk sebagai keilahian.
0:1.3 (2.3) Deitas berfungsi pada tingkat-tingkat pribadi, prapribadi, dan suprapribadi. Deitas total itu berfungsi pada tujuh tingkatan berikut ini:
0:1.4 (2.4) 1. Statis—Deitas yang mandiri dan ada sendiri.
0:1.5 (2.5) 2. Potensial—Deitas yang berkehendak sendiri dan bermaksud sendiri.
0:1.6 (2.6) 3. Asosiatif—Deitas yang dipribadikan sendiri dan bersaudara secara ilahi.
0:1.7 (2.7) 4. Kreatif—Deitas yang membagikan diri sendiri dan yang diwahyukan secara ilahi.
0:1.8 (2.8) 5. Evolusional—Deitas yang meluas sendiri dan dikenali oleh ciptaan.
0:1.9 (2.9) 6. Mahatinggi (Supreme)—Deitas yang berpengalaman sendiri dan yang mempersatukan antara Pencipta dan ciptaan. Deitas yang berfungsi pada tingkat pengenalan makhluk yang pertama sebagai pengendali seluruh ruang-waktu alam semesta agung, kadang-kadang dinamai Supremasi Deitas.
0:1.10 (2.10) 7. Mahaakhir (Ultimate)—Deitas yang terproyeksi sendiri dan yang melampaui-ruang-waktu. Deitas yang mahakuasa, mahatahu, dan mahahadir. Deitas yang berfungsi pada tingkat kedua ekspresi keilahian yang mempersatukan, sebagai pengendali-menyeluruh yang efektif dan penopang absonit (melampaui terbatas) terhadap alam semesta master (master universe). Kalau dibandingkan dengan pelayanan para Deitas kepada alam semesta agung (grand universe), fungsi absonit ini dalam alam semesta master itu mencapai setara dengan pengendalian menyeluruh dan suprapemeliharaan semesta, kadang-kadang disebut Ultimasi Deitas.
0:1.11 (2.11) Level realitas yang terbatas (finit)dicirikan oleh kehidupan makhluk dan batasan-batasan ruang-waktu. Realitas-realitas yang terbatas itu mungkin tidak memiliki akhir, tetapi mereka selalu memiliki awal—mereka itu diciptakan. Tingkat Supremasi Deitas itu dapat dianggap sebagai suatu fungsi dalam hubungannya dengan eksistensi-eksistensi yang terbatas.
0:1.12 (2.12) Tingkat realitas yang melampaui terbatas (absonit)dicirikan oleh hal-hal dan sosok-sosok yang tanpa awal dan akhir dan oleh transendensi ruang dan waktu. Para absoniter itu tidak diciptakan; mereka itu dieventuasikan (diakibatkan)—mereka itu ada begitu saja. Tingkatan Ultimasi Deitas itu mengandung arti suatu fungsi dalam hubungannya dengan realitas-realitas yang absonit. Tidak peduli di bagian manapun alam semesta master, kapan saja ruang dan waktu itu dilampaui, maka fenomena yang absonit tersebut adalah suatu perbuatan dari Ultimasi Deitas.
0:1.13 (2.13) Tingkat absolut itu tanpa permulaan, tanpa akhir, tanpa waktu, dan tanpa ruang. Sebagai contoh: Di Firdaus, ruang dan waktu itu tidak ada; status ruang-waktunya Firdaus itu absolut. Tingkatan ini dicapai oleh Trinitas, secara eksistensial, oleh para Deitas Firdaus itu, tetapi tingkat ketiga dari ekspresi Deitas yang menyatukan ini belum sepenuhnya dipersatukan secara eksperiensial (pengalaman). Kapan saja, di mana saja, dan bagaimana saja tingkat absolut Deitas itu berfungsi, maka nilai-nilai dan makna-makna absolut-Firdaus itu mewujud.
0:1.14 (3.1) Deitas mungkin saja eksistensial (tetap ada), seperti dalam Putra Kekal; eksperiensial (berpengalaman), seperti dalam Sang Mahatinggi; asosiatif (berhubungan), seperti dalam Tuhan Lipat Tujuh; tak terbagi, seperti dalam Trinitas Firdaus.
0:1.15 (3.2) Deitas adalah sumber untuk semua yang adalah ilahi. Deitas itu secara ciri khas dan secara tetap adalah ilahi, tetapi semua hal yang ilahi itu tidak selalu harus Deitas, walaupun hal itu akan dikoordinasikan dengan Deitas dan akan cenderung ke arah suatu fase kesatuan dengan Deitas—secara spiritual, mental, atau personal.
0:1.16 (3.3) KEILAHIAN itu adalah kualitas Deitas yang khas, mempersatukan, dan mengkoordinasikan.
0:1.17 (3.4) Keilahian itu dapat dipahami makhluk sebagai kebenaran, keindahan, dan kebaikan; dikaitkan dalam kepribadian sebagai kasih, rahmat, dan pelayanan; diungkapkan pada tingkat-tingkat yang bukan pribadi sebagai keadilan, kuasa, dan kedaulatan.
0:1.18 (3.5) Keilahian bisa sempurna—lengkap—seperti pada tingkat-tingkat kesempurnaan Firdaus yang eksistensial dan pencipta; keilahian bisa juga tidak sempurna, seperti pada tingkat-tingkat evolusi ruang-waktu yang eksperiensial dan makhluk; atau keilahian itu bisa relatif, bukan sempurna atau pun tidak sempurna, seperti pada tingkat-tingkat tertentu hubungan-hubungan eksistensial-eksperiensial Havona.
0:1.19 (3.6) Kalau kita mencoba untuk membayangkan kesempurnaan dalam semua fase dan bentuk relativitas, kita menjumpai tujuh jenis yang bisa dibayangkan:
0:1.20 (3.7) 1. Kesempurnaan absolut dalam semua aspek.
0:1.21 (3.8) 2. Kesempurnaan absolut dalam beberapa fase dan kesempurnaan relatif dalam semua aspek lainnya.
0:1.22 (3.9) 3. Aspek-aspek absolut, relatif, dan tidak sempurna dalam berbagai hubungan.
0:1.23 (3.10) 4. Kesempurnaan absolut dalam hal-hal tertentu, ketidak-sempurnaan dalam semua yang lain.
0:1.24 (3.11) 5. Kesempurnaan absolut tidak dalam arah, kesempurnaan relatif dalam semua manifestasi.
0:1.25 (3.12) 6. Kesempurnaan absolut tidak dalam fase, relatif dalam beberapa, tidak sempurna dalam yang lainnya.
0:1.26 (3.13) 7. Kesempurnaan absolut tidak dalam atribut, ketidak-sempurnaan dalam semuanya.
0:2.1 (3.14) Umat manusia yang berevolusi itu mengalami suatu dorongan yang tak dapat ditahan untuk melambangkan konsep-konsep terbatas mereka tentang Tuhan. Kesadaran manusia akan kewajiban moral dan idealisme rohaninya merupakan suatu tingkatan nilai—suatu kenyataan yang bersifat pengalaman—yang sulit untuk simbolisasinya.
0:2.2 (3.15) Kesadaran kosmis berarti pengenalan adanya suatu Sebab Pertama, realitas yang satu dan yang tanpa sebab lagi. Tuhan, sang Bapa Semesta, berfungsi pada tiga tingkatan kepribadian-Deitas untuk ekspresi nilai subinfinit dan keilahian relatif:
0:2.3 (3.16) 1. Prapribadi—seperti dalam pelayanan roh pecahan Bapa, seperti misalnya para Pelaras Pikiran.
0:2.4 (3.17) 2. Pribadi—seperti dalam pengalaman berevolusinya makhluk-makhluk yang diciptakan dan dilahirkan.
0:2.5 (3.18) 3. Suprapribadi—seperti dalam keberadaan makhluk absonit tertentu yang dieventuasikan (diakibatkan) dan yang terkait.
0:2.6 (3.19) TUHAN (God, Allah) adalah suatu simbol kata yang menyebut semua personalisasi Deitas. Istilah ini memerlukan definisi yang berbeda pada setiap tingkat pribadi dari fungsi Deitas, dan harus didefinisikan ulang lebih jauh lagi di dalam masing-masing tingkat ini, karena istilah ini dapat digunakan untuk menyebut berbagai personalisasi Deitas yang sederajat dan yang lebih rendah; sebagai contoh: para Putra Pencipta Firdaus—bapa-bapa alam semesta lokal.
0:2.7 (4.1) Istilah Tuhan, yang kita pakai, bisa dipahami:
0:2.8 (4.2) Berdasarkan sebutannya— sebagai Tuhan sang Bapa.
0:2.9 (4.3) Berdasarkan konteksnya— seperti kalau digunakan dalam pembahasan mengenai salah satu tingkatan atau asosiasi deitas. Jika ragu mengenai penafsiran yang tepat tentang kata God (Tuhan) itu, disarankan untuk mengacu kepada pribadi Bapa Semesta.
0:2.10 (4.4) Istilah Tuhan itu selalu menunjukkan kepribadian. Deitas bisa, atau bisa juga tidak, mengacu pada kepribadian-kepribadian keilahian.
0:2.11 (4.5) Istilah TUHAN itu digunakan dalam makalah-makalah ini, dengan makna-makna berikut ini:
0:2.12 (4.6) 1. Tuhan Bapa (God the Father)—Pencipta, Pengendali, dan Penegak. Bapa Semesta, Pribadi Deitas yang Pertama.
0:2.13 (4.7) 2. Tuhan Putra (God the Son)—Pencipta Sederajat, Pengendali Roh, dan Administrator Rohani. Putra Kekal, Pribadi Deitas yang Kedua.
0:2.14 (4.8) 3. Tuhan Roh (God the Spirit)—Pelaku Bersama, Integrator Semesta, dan Pemberi Batin. Roh Tanpa Batas, Pribadi Deitas yang Ketiga.
0:2.15 (4.9) 4. Tuhan Mahatinggi (God the Supreme)—Tuhan ruang dan waktu yang sedang menjadi aktual atau sedang berevolusi. Deitas pribadi yang secara berkaitan merealisasikan pencapaian pengalaman ruang-waktu dari identitas ciptaan-Pencipta. Sang Mahatinggi itu secara pribadi sedang mengalami pencapaian kesatuan Deitas sebagai Tuhan yang berevolusi dan berpengalaman atas makhluk-makhluk evolusioner ruang dan waktu.
0:2.16 (4.10) 5. Tuhan Lipat Tujuh (God the Sevenfold)—Kepribadian Deitas yang ada di mana-mana sedang berfungsi secara nyata dalam ruang dan waktu. Para Deitas Firdaus yang berpribadi dan rekan-rekan kreatif mereka yang berfungsi di dalam dan di luar batas-batas alam semesta sentral dan yang mempribadikan-kuasa sebagai Sang Mahatinggi pada tingkat ciptaan pertama dari pewahyuan Deitas yang menyatukan dalam ruang dan waktu. Tingkatan ini, alam semesta agung itu, adalah wilayah penurunan ruang-waktu bagi para kepribadian Firdaus, dalam hubungan kebalikan dengan kenaikan ruang-waktu para makhluk yang berevolusi.
0:2.17 (4.11) 6. Tuhan Mahaakhir (God the Ultimate)—Tuhan yang sedang mengeventuasi dari suprawaktu dan ruang yang dilampaui. Tingkat pengalaman kedua dari manifestasi Deitas yang mempersatukan. Tuhan Mahaakhir berarti tercapainya realisasi nilai-nilai dari suprapribadi-absonit yang disintesis, ruang-waktu-dilampaui, dan yang dialami-dieventuasikan, yang dikoordinasikan pada tingkat-tingkat kreatif final dari realitas Deitas.
0:2.18 (4.12) 7. Tuhan Absolut (God the Absolute)—Tuhan yang sedang menjadikan-pengalaman nilai-nilai suprapribadi dan makna-makna keilahian yang dilampaui, yang sekarang tetap ada sebagai Absolut Deitas (Deity Absolute). Ini adalah tingkat ketiga dari ekspresi dan ekspansi Deitas yang mempersatukan. Pada level suprakreatif ini, Deitas mengalami habisnya potensi yang dapat dipribadikan, menjumpai tuntasnya keilahian, dan mengalami habisnya kapasitas untuk pewahyuan diri kepada tingkat-tingkat personalisasi-lain yang berturutan dan progresif. Deitas kini berhadapan, bersinggungan terhadap, dan mengalami kesamaan dengan, Absolut Nirkualifikasi (Unqualified Absolute).
0:3.1 (4.13) Realitas yang total dan tanpa batas itu eksistensial dalam tujuh fase dan sebagai tujuh Absolut yang sederajat:
0:3.2 (5.1) 1. Sumber dan Pusat Pertama.
0:3.3 (5.2) 2. Sumber dan Pusat Kedua.
0:3.4 (5.3) 3. Sumber dan Pusat Ketiga.
0:3.5 (5.4) 4. Pulau Firdaus.
0:3.6 (5.5) 5. Absolut Deitas.
0:3.7 (5.6) 6. Absolut Semesta.
0:3.8 (5.7) 7. Absolut Nirkualifikasi.
0:3.9 (5.8) Tuhan, sebagai Sumber dan Pusat Pertama, adalah yang perdana dalam hubungannya dengan realitas total—secara tanpa syarat. Sumber dan Pusat Pertama itu adalah tanpa batas serta kekal dan oleh sebab itu dibatasi atau dipengaruhi hanya oleh kehendak bebas.
0:3.10 (5.9) Tuhan—Bapa Semesta—adalah kepribadian Sumber dan Pusat Pertama dan sebagai yang demikian Dia menjaga hubungan-hubungan pribadi untuk pengendalian tak terbatas terhadap seluruh sumber-sumber dan pusat-pusat yang sederajat dan yang bawahan. Pengendalian tersebut bersifat pribadi dan tanpa batas dalam potensial, sekalipun hal tersebut tidak pernah benar-benar berfungsi oleh karena kesempurnaan fungsi para sumber, pusat dan pribadi yang sederajat dan yang bawahan itu.
0:3.11 (5.10) Oleh sebab itu, Sumber dan Pusat Pertama itu adalah yang perdana (utama dan pertama) dalam semua wilayah: yang dituhankan atau tidak dituhankan, yang berpribadi atau tidak berpribadi, yang aktual atau potensial, yang terbatas atau yang tanpa batas. Tidak ada benda atau sosok, tidak ada relativitas atau finalitas, yang ada kecuali dalam hubungan langsung atau tidak langsung dengan, dan bergantung pada, keperdanaan Sumber dan Pusat Pertama itu.
0:3.12 (5.11) Sumber dan Pusat Pertama itu terhubung dengan alam semesta sebagai:
0:3.13 (5.12) 1. Gaya-gaya gravitasi alam-alam semesta material itu memusat (konvergen) dalam pusat gravitasi di Firdaus bagian bawah. Itulah sebab mengapa lokasi geografis pribadi-Nya itu dipastikan tetap secara kekal dalam hubungan absolut terhadap pusat energi-forsa di bidang bawah atau bidang material Firdaus itu. Tetapi kepribadian absolut Deitas berada di bidang bagian atas atau bidang spiritual Firdaus.
0:3.14 (5.13) 2. Kekuatan-kekuatan batin (mind) itu memusat dalam Roh Tanpa Batas; batin kosmis yang berlainan dan berbeda itu dalam Tujuh Roh Master; batin Mahatinggi yang sedang menjadi fakta itu sebagai suatu pengalaman ruang-waktu dalam Majeston.
0:3.15 (5.14) 3. Kekuatan-kekuatan roh (spirit) alam semesta itu memusat dalam Putra Kekal.
0:3.16 (5.15) 4. Kapasitas tak terbatas untuk aksi tindakan deitas itu berada dalam Absolut Deitas.
0:3.17 (5.16) 5. Kapasitas tak terbatas untuk tanggapan tanpa batas itu berada dalam Absolut Nirkualifikasi.
0:3.18 (5.17) 6. Kedua Absolut itu—yang Berkualifikasi dan yang Nirkualifikasi itu—dikoordinir dan disatukan dalam dan oleh Absolut Semesta.
0:3.19 (5.18) 7. Kepribadian potensial dari sesosok makhluk bermoral yang evolusioner atau setiap sosok makhluk bermoral yang lain itu dipusatkan dalam kepribadian Bapa Semesta.
0:3.20 (5.19) REALITAS, seperti yang dipahami oleh makhluk-makhluk yang terbatas, adalah parsial, relatif, dan samar-samar. Realitas Deitas maksimum yang dapat dipahami sepenuhnya oleh makhluk-makhluk terbatas yang evolusioner itu tercakup di dalam Sang Mahatinggi. Sekalipun demikian ada realitas-realitas yang mendahului dan kekal, realitas-realitas supraterbatas, yang menjadi leluhur Deitas Mahatinggi untuk makhluk-makhluk evolusioner ruang-waktu ini. Dalam upaya menggambarkan asal usul dan kodrat realitas semesta itu, kami terpaksa menggunakan teknik pemikiran ruang-waktu agar dapat mencapai tingkatan pikiran manusia yang terbatas. Sebab itu, haruslah banyak peristiwa kekekalan yang bersamaan itu disajikan sebagai transaksi-transaksi yang berurutan.
0:3.21 (6.1) Sebagaimana makhluk ruang-waktu akan melihat asal usul dan pembeda-bedaan Realitas, AKU ADA yang kekal dan tanpa batas itu mencapai pembebasan Deitas dari belenggu-belenggu infinitas yang tanpa batasan sifat itu melalui penggunaan kehendak bebas yang melekat dan kekal, dan pemisahan dari infinitas tanpa batasan ini menghasilkan tegangan-keilahian absolut yang pertama. Tegangan dari perbedaan infinitas ini diselesaikan oleh Absolut Semesta, yang berfungsi untuk menyatukan dan mengkoordinasikan infinitas dinamis dari Deitas Total dan infinitas statis dari Absolut Nirkualifikasi.
0:3.22 (6.2) Dalam transaksi pertama ini AKU ADA yang teoretis itu mencapai realisasi kepribadian dengan menjadi Bapa Kekal untuk Putra Pertama bersamaan dengan menjadi Sumber Kekal untuk Pulau Firdaus. Ada bersamaan dengan pembedaan sang Putra dari sang Bapa itu, dan di hadapan Firdaus, muncullah pribadi Roh Tanpa Batas dan alam semesta sentral Havona. Dengan kemunculan Deitas berpribadi yang ada-bersama itu, Putra Kekal dan Roh Tanpa Batas itu, Bapa melepaskan diri, sebagai suatu kepribadian, dari difusi (perbauran) yang tidak bisa dihindarkan di seluruh potensi Deitas Total. Sejak itu hanya dalam hubungan Trinitas dengan dua Deitas setara-Nya itulah Bapa mengisi seluruh potensi Deitas, sementara Deitas yang makin berpengalaman itu sedang diaktualisasikan pada tingkat-tingkat keilahian Supremasi, Ultimasi dan Keabsolutan.
0:3.23 (6.3) Konsep AKU ADA adalah suatu konsesi filosofis yang kami buat untuk pikiran manusia yang terbatas, terikat-waktu, terbelenggu-ruang, terhadap ketidak-mungkinan pemahaman makhluk terhadap keberadaan-keberadaan yang kekal—realitas-realitas dan relasi-relasi yang tanpa awal, tanpa akhir itu. Bagi makhluk ruang-waktu, segala sesuatu harus memiliki permulaan kecuali hanya YANG ESA YANG TANPA SEBAB—penyebab perdana semua penyebab. Sebab itu kami mengkonsepkan tingkat-nilai filosofis ini sebagai AKU ADA, pada saat yang sama mengajari semua makhluk bahwa Putra Kekal dan Roh Tanpa Batas itu adalah sama kekalnya dengan AKU ADA; dengan kata lain, bahwa tidak pernah ada suatu waktu ketika AKU ADA adalah bukan Bapa terhadap Putra dan, bersama dia, terhadap Roh.
0:3.24 (6.4) Yang Infinit (Yang Tanpa Batas) itu digunakan untuk menamai kepenuhan—finalitas—yang diakibatkan oleh keperdanaan Sumber dan Pusat Pertama. AKU ADA yang teoretis itu adalah suatu perluasan filosofis-makhluk tentang “ketanpa-batasan kehendak,” tetapi Yang Infinit itu adalah suatu tingkat-nilai aktual yang mewakili niat-kekekalan dari infinitas sesungguhnya kehendak bebas Bapa Semesta yang absolut dan tak dibatasi itu. Konsep ini kadang-kadang disebut Infinit-Bapa.
0:3.25 (6.5) Banyak dari kebingungan semua golongan makhluk, tinggi dan rendah, dalam upaya mereka untuk menemukan konsep Infinit-Bapa ini melekat dalam keterbatasan-keterbatasan pemahaman mereka. Keperdanaan absolut Bapa Semesta itu tidak tampak jelas pada tingkat-tingkat yang subinfinit; karena itu mungkin bahwa hanya Putra Kekal dan Roh Tanpa Batas saja yang dengan sebenarnya mengenal Bapa sebagai suatu infinitas; bagi semua kepribadian yang lain konsep demikian itu merupakan penggunaan iman.
0:4.1 (6.6) Realitas menjadi aktual secara berbeda-beda pada berbagai tingkat alam semesta, realitas bersumber dalam dan oleh kehendak bebas tanpa batas dari Bapa Semesta dan dapat direalisir dalam tiga fase perdana pada banyak tingkat aktualisasi alam semesta yang berbeda:
0:4.2 (6.7) 1. Realitas tidak dituhankan (undeified reality) meliputi mulai dari wilayah energi yang bukan pribadi, sampai ke wilayah realitas nilai-nilai eksistensi semesta yang tidak dapat dipribadikan, bahkan sampai ke hadirat Absolut Nirkualifikasi.
0:4.3 (7.1) 2. Realitas dituhankan (deified reality) mencakup semua potensi-potensi Deitas yang tanpa batas, menjangkau ke atas melalui semua wilayah kepribadian, mulai dari yang terbatas terendah sampai yang tertinggi tanpa batas, dengan demikian meliputi wilayah semua yang dapat dipribadikan, dan lebih lagi—bahkan sampai ke hadirat Absolut Deitas.
0:4.4 (7.2) 3. Realitas saling terkait. Realitas alam semesta yang dianggap dituhankan atau pun tidak-dituhankan, tetapi bagi makhluk-makhluk yang di bawah yang dituhankan (subdeified), ada suatu wilayah realitas saling berkaitan yang sangat luas, yang potensial dan sedang menjadi aktual, yang sulit diidentifikasi. Banyak dari realitas yang sederajat dengan ini dicakup di dalam wilayah Absolut Semesta.
0:4.5 (7.3) Inilah konsep perdana tentang realitas pertama: Bapa memulai dan memelihara Realitas. Perbedaan perdana realitas adalah yang dituhankan dan yang tidak dituhankan—Absolut Deitas dan Absolut Nirkualifikasi. Relasi perdana adalah tegangan antara mereka. Tegangan-keilahian yang dimulai oleh Bapa ini dengan sempurna diselesaikan oleh, dan menjadi kekal sebagai, Absolut Semesta.
0:4.6 (7.4) Dari sudut pandang ruang dan waktu, Realitas itu lebih lanjut dapat dibagi sebagai berikut:
0:4.7 (7.5) 1. Aktual dan Potensial. Realitas-realitas yang berada dalam kepenuhan ekspresi, berlawanan dengan realitas yang membawa kapasitas pertumbuhan yang belum terungkap. Putra Kekal adalah suatu aktualitas rohani yang absolut; manusia fana sebagian besarnya adalah suatu potensialitas rohani yang belum direalisir.
0:4.8 (7.6) 2. Absolut dan Subabsolut. Realitas-realitas absolut adalah eksistensi-eksistensi kekekalan; Realitas-realitas subabsolut diproyeksikan pada dua level: Absonit— realitas-realitas yang relatif terhadap waktu maupun ruang. Finit—realitas-realitas yang diproyeksikan dalam ruang dan diaktualisasikan dalam waktu.
0:4.9 (7.7) 3. Eksistensial dan Eksperiensial. Deitas Firdaus itu eksistensial (tetap ada), tetapi Yang Mahatinggi dan Yang Mahaakhir yang sedang bangkit itu adalah eksperiensial (bersifat pengalaman).
0:4.10 (7.8) 4. Berpribadi dan Tidak Berpribadi. Ekspansi Deitas, ekspresi kepribadian, dan evolusi alam semesta itu selamanya dipengaruhi oleh aksi kehendak bebas Bapa yang selamanya memisahkan, antara makna-makna pribadi-roh-batin dan nilai-nilai aktualitas serta potensialitas yang berpusat dalam Putra Kekal itu, dari hal-hal yang memusat dan melekat dalam Pulau Firdaus yang kekal.
0:4.11 (7.9) FIRDAUS adalah istilah yang mencakup titik fokus para Absolut, yang berpribadi maupun yang tidak berpribadi, untuk semua fase realitas alam semesta. Firdaus, diberikan batasan sifat dengan semestinya, bisa mengandung arti sesuatu dan semua bentuk realitas, Deitas, keilahian, kepribadian, dan energi—yang bersifat spiritual, mental, atau material. Semua berbagi Firdaus sebagai tempat asal, fungsi, dan tujuan akhir, berkaitan dengan nilai, makna, dan keberadaan faktanya.
0:4.12 (7.10) Pulau Firdaus—Firdaus yang tidak diberikan batasan selain itu—adalah Absolut untuk pengendalian gravitasi-materi dari Sumber dan Pusat Pertama. Firdaus itu tanpa gerak, satu-satunya benda yang diam di tempat di alam-alam semesta segala alam semesta. Pulau Firdaus itu punya lokasi alam semesta, tetapi tidak punya posisi dalam ruang. Pulau abadi ini adalah sumber nyata untuk alam-alam semesta fisik—pada masa lalu, masa kini, dan masa depan. Pulau Terang inti ini adalah turunan Deitas, tetapi Firdaus itu tidak bisa dikatakan sebagai Deitas; demikian pula ciptaan-ciptaan materi bukanlah suatu bagian dari Deitas; ciptaan-ciptaan itu adalah suatu akibat.
0:4.13 (7.11) Firdaus itu bukan pencipta; Firdaus adalah pengendali unik terhadap banyak kegiatan alam semesta, jauh lebih sebagai pengendali daripada sebagai reaktor. Di seluruh alam-alam semesta material, Firdaus mempengaruhi reaksi-reaksi dan perilaku semua makhluk yang berkaitan dengan forsa, energi, dan daya, namun Firdaus sendiri itu unik, eksklusif, dan tersendiri di alam-alam semesta. Firdaus tidak mewakili apapun, dan tidak ada apapun yang mewakili Firdaus. Firdaus bukan suatu kekuatan atau suatu kehadiran; Firdaus semata-mata adalah Firdaus.
0:5.1 (8.1) Kepribadian adalah suatu tingkat realitas yang dituhankan dan menjangkau mulai dari tingkat aktivasi batin yang lebih tinggi pada manusia dan makhluk tengah, yaitu aktivasi penyembahan dan hikmat, naik melalui level morontial dan spiritual, sampai ke pencapaian finalitas status kepribadian. Itulah kenaikan evolusioner kepribadian manusia dan makhluk golongan dekatnya, namun demikian masih ada banyak golongan-golongan kepribadian alam semesta yang lain.
0:5.2 (8.2) Realitas itu tunduk pada perluasan semesta, kepribadian pada diversifikasi tanpa batas, dan keduanya mampu untuk koordinasi Deitas dan stabilisasi kekal yang nyaris tak terbatas. Meskipun jangkauan perubahan wujud realitas yang bukan pribadi itu jelas terbatas, kami mengetahui bahwa tidak ada batas-batas terhadap evolusi progresifnya realitas-realitas kepribadian.
0:5.3 (8.3) Pada saat tercapainya level-level pengalaman, semua golongan atau nilai kepribadian itu dapat dihubungkan dan bahkan dapat mencipta bersama. Bahkan Tuhan dan manusia dapat berada bersama dalam satu pribadi yang dipersatukan, seperti yang diperagakan dengan indah dalam status Mikhael Kristus saat ini—Anak Manusia dan Anak Tuhan.
0:5.4 (8.4) Semua golongan dan fase kepribadian yang subinfinit itu dapat dicapai hubungannya dan berpotensi mencipta bersama. Yang prapribadi, yang pribadi, dan yang suprapribadi semuanya dikaitkan bersama oleh potensi timbal balik dari pencapaian sederajat, pencapaian progresif, dan kapasitas mencipta bersama. Tetapi apa yang tidak berpribadi itu tidak pernah berubah langsung menjadi berpribadi. Kepribadian itu tidak terjadi dengan sendirinya; itu adalah karunia dari Bapa Firdaus. Kepribadian itu ditumpangkan ke atas energi, dan kepribadian itu dihubungkan hanya dengan sistem-sistem energi hidup; identitas dapat dihubungkan dengan pola-pola energi yang tidak hidup.
0:5.5 (8.5) Bapa Semesta adalah rahasianya realitas kepribadian, penganugerahan kepribadian, dan tujuan akhirnya kepribadian. Putra Kekal adalah kepribadian absolut, rahasianya energi rohani, roh-roh morontia, dan roh-roh yang disempurnakan. Pelaku Bersama adalah kepribadian batin-roh, sumber kecerdasan, akal budi, dan batin semesta. Namun Pulau Firdaus itu bersifat bukan pribadi dan ekstrarohani, menjadi inti untuk badan semesta, sumber dan pusat materi fisik, dan pola induk absolut untuk realitas material semesta.
0:5.6 (8.6) Kualitas-kualitas realitas semesta ini mewujud dalam pengalaman manusia Urantia pada tingkat-tingkat berikut ini :
0:5.7 (8.7) 1. Tubuh. Organisme manusia yang material atau badani. Mekanisme elektrokimia hidup dari sifat dan asal hewani.
0:5.8 (8.8) 2. Batin (mind). Mekanisme berpikir, memahami, dan merasakan dari organisme manusia itu. Total pengalaman sadar dan tidak sadar. Kecerdasan yang dihubungkan dengan kehidupan emosional yang menjangkau ke atas melalui penyembahan dan hikmat sampai ke tingkatan roh.
0:5.9 (8.9) 3. Roh (spirit). Roh ilahi yang mendiami batin manusia—Pelaras Pikiran (Thought Adjuster). Roh yang baka ini prapribadi—roh ini bukan kepribadian, walaupun ditakdirkan akan menjadi bagian dari kepribadian manusia yang selamat bertahan hidup.
0:5.10 (8.10) 4. Jiwa (soul). Jiwa manusia adalah suatu perolehan pengalaman. Saat sesosok makhluk fana memilih untuk “melakukan kehendak Bapa di surga,” maka roh yang mendiami orang itu menjadi bapa untuk sebuah realitas baru dalam pengalaman manusia. Batin fana dan jasmani itu adalah ibu untuk munculnya realitas yang sama ini. Substansi dari realitas baru ini bukan bersifat material ataupun spiritual—jiwa itu bersifat morontial. Inilah jiwa yang bangkit dan baka yang ditakdirkan untuk selamat melalui kematian fana dan memulai kenaikan ke Firdaus.
0:5.11 (9.1) Kepribadian. Kepribadian manusia itu bukanlah tubuh, batin, atau roh; bukan pula jiwa. Kepribadian adalah satu realitas yang tidak berubah dalam pengalaman ciptaan yang selalu berubah; dan kepribadian itu menyatukan semua faktor-faktor individualitas yang terkait. Kepribadian adalah anugerah unik yang Bapa Semesta berikan ke atas energi-energi materi, batin dan roh yang hidup dan berhubungan, dan yang selamat bersama dengan keselamatan jiwa morontia.
0:5.12 (9.2) Morontia adalah sebuah istilah mengenai suatu tingkatan luas yang berada di tengah antara yang material dan yang spiritual. Istilah itu bisa menunjuk pada suatu realitas yang berpribadi atau bukan berpribadi, energi-energi yang hidup atau tidak hidup. Langit-langit atas morontia adalah spiritual, lantai bawahnya adalah fisik.
0:6.1 (9.3) Segala sesuatu yang menanggapi pada sirkuit kepribadian dari Bapa, kami sebut pribadi (personal). Segala sesuatu yang merespon pada sirkuit roh dari Putra, kami sebut roh. Segala sesuatu yang tanggap pada sirkuit batin Pelaku Bersama, kami sebut batin, batin sebagai suatu atribut (sifat) dari Roh Tanpa Batas—batin dalam semua fasenya. Setiap dan segala yang merespon pada sirkuit gravitasi-material yang berpusat di Firdaus bagian bawah, kami sebut materi—yaitu materi-energi dalam semua bentuk perubahan wujudnya.
0:6.2 (9.4) ENERGI kami gunakan sebagai suatu istilah yang mencakup semuanya yang diterapkan pada wilayah roh, batin, dan materi. Kekuatan atau gaya (force) juga dipakai secara luas. Daya (power) biasanya terbatas untuk menyebut tingkatan material elektronis, atau materi yang responsif pada gravitasi linier dalam alam semesta agung. Kuasa (power) juga digunakan untuk menyebut kedaulatan. (Istilah kuasa yang digunakan dalam terjemahan ini mencakup daya kekuatan dan kuasa dalam wilayah roh, batin dan fisik.) Kami tidak dapat mengikuti definisi Bahasa Inggris yang kamu pakai pada umumnya mengenai forsa, energi, dan daya. Ada kekurangan bahasa demikian sehingga kami harus menetapkan makna-makna rangkap pada istilah-istilah ini.
0:6.3 (9.5) Energi fisik adalah sebuah istilah yang menamai semua fase dan bentuk dari fenomena gerak, aksi, dan potensi.
0:6.4 (9.6) Ketika membahas manifestasi-manifestasi energi-fisik, kami umumnya menggunakan istilah forsa kosmis, energi bangkit, dan daya alam semesta. Istilah-istilah ini sering digunakan sebagai berikut:
0:6.5 (9.7) 1. Forsa (force) kosmis mencakup semua energi yang berasal dari Absolut Nirkualifikasi namun yang masih belum responsif terhadap gravitasi Firdaus.
0:6.6 (9.8) 2. Energi bangkit (emergent energy) mencakup energi-energi yang responsif terhadap gravitasi Firdaus, namun masih belum responsif terhadap gravitasi lokal atau linier. Energi ini adalah level materi-energi pra-elektronis.
0:6.7 (9.9) 3. Daya (power) alam semesta meliputi semua bentuk energi yang, meskipun masih merespon pada gravitasi Firdaus, namun juga responsif secara langsung pada gravitasi linier. Ini adalah tingkat materi-energi elektronis dan semua evolusi hal itu berikutnya.
0:6.8 (9.10) Batin (mind) adalah suatu fenomena yang berarti kegiatan-kehadiran pelayanan hidup sebagai tambahan pada berbagai macam sistem energi; dan hal ini benar pada semua tingkat kecerdasan. Dalam kepribadian, batin selalu menengahi antara roh dan materi; sebab itu alam semesta diterangi oleh tiga jenis cahaya: cahaya material, wawasan intelektual, dan luminositas roh.
0:6.9 (10.1) Terang—luminositas roh—adalah suatu simbol kata, suatu kiasan, yang berarti manifestasi kepribadian yang menjadi ciri khas sosok-sosok roh dari ordo-ordo atau golongan-golongan yang berbeda. Pancaran terang ini tidak berkaitan dalam hal apapun dengan wawasan intelektual atau dengan manifestasi cahaya-fisik.
0:6.10 (10.2) POLA dapat diproyeksikan sebagai energi material, spiritual, atau batin, atau suatu kombinasi dari energi-energi ini. Pola dapat merasuki kepribadian, identitas, entitas, atau materi tidak hidup. Namun pola adalah pola dan tetap pola; hanya salinannya yang diperbanyak.
0:6.11 (10.3) Pola bisa mengkonfigurasikan energi, tetapi tidak mengendalikannya. Gravitasi adalah kendali satu-satunya materi-energi. Ruang ataupun pola tidak responsif terhadap gravitasi, namun tidak ada hubungan antara ruang dan pola; ruang itu bukan pola ataupun pola potensial. Pola adalah suatu konfigurasi realitas yang telah melunasi semua hutang gravitasi; realitas suatu pola itu terdiri dari energi-energinya, batinnya, rohnya, atau komponen-komponen materialnya.
0:6.12 (10.4) Berlawanan dengan aspek dari total, pola menunjukkan aspek individual dari energi dan dari kepribadian. Kepribadian atau bentuk-bentuk identitas adalah pola-pola yang dihasilkan dari energi (fisik, rohani, atau mental) tetapi tidak melekat di dalamnya. Kualitas dari energi atau dari kepribadian yang oleh karenanya pola itu dibuat muncul bisa disebabkan karena Tuhan—Deitas—terhadap kemampuan forsa Firdaus, pada keberadaan-bersama kepribadian dan daya.
0:6.13 (10.5) Pola adalah desain induk dari mana salinan-salinannya dibuat. Firdaus yang kekal adalah absolutnya pola-pola; Putra Kekal adalah kepribadian pola; Bapa Semesta adalah sumber-leluhur langsung keduanya. Namun Firdaus tidak menganugerahkan pola, dan Putra tidak dapat menganugerahkan kepribadian.
0:7.1 (10.6) Mekanisme Deitas di alam semesta master itu lipat dua dalam hal relasi-relasi kekekalannya. Tuhan Bapa, Tuhan Putra dan Tuhan Roh adalah kekal—yang tetap ada atau eksistensial—sedangkan Tuhan Mahatinggi, Tuhan Mahaakhir, dan Tuhan Absolut adalah kepribadian-kepribadian Deitas yang sedang menjadi aktualpada zaman-zaman pasca-Havona dalam wilayah-wilayah perluasan evolusioner alam semesta master, dalam ruang-waktu dan ruang-waktu yang dilampaui. Kepribadian-kepribadian Deitas yang sedang menjadi aktual ini adalah kekal-kekalnya masa depan dari waktu ketika, dan sementara, mereka mempersonalisasi-kuasa dalam alam-alam semesta yang sedang berkembang melalui teknik aktualisasi pengalaman terhadap potensi-potensi kreatif-asosiatif dari para Deitas Firdaus yang kekal itu.
0:7.2 (10.7) Deitas itu, dengan demikian, adalah rangkap dua dalam kehadiran:
0:7.3 (10.8) 1. Eksistensial—sosok-sosok dengan keberadaan kekal, dulu, sekarang, dan masa depan.
0:7.4 (10.9) 2. Eksperiensial—sosok-sosok yang sedang menjadi aktual dalam masa pasca-Havona sekarang ini namun yang eksistensinya tanpa akhir di seluruh kekekalan masa depan.
0:7.5 (10.10) Bapa, Putra dan Roh itu adalah eksistensial—eksistensial dalam aktualitas (meskipun semua potensialnya dianggap eksperiensial). Yang Mahatinggi dan Yang Mahaakhir itu sepenuhnya eksperiensial. Absolut Deitas itu eksperiensial dalam aktualisasi tetapi eksistensial dalam potensialitas. Esensi Deitas itu kekal, namun hanya tiga pribadi pertama Deitas itu yang adalah kekal secara tanpa perkecualian. Semua kepribadian Deitas yang lain memiliki asal usul, namun mereka kekal dalam takdir.
0:7.6 (10.11) Setelah mencapai ekspresi Deitas eksistensial diri-Nya dalam Putra dan Roh, Bapa sekarang sedang mencapai ekspresi eksperiensial pada tingkat-tingkat ketuhanan yang sampai saat ini bukan pribadi dan belum terungkap, sebagai Tuhan Mahatinggi, Tuhan Mahaakhir, dan Tuhan Absolut; tetapi Deitas-Deitas yang bersifat eksperiensial atau pengalaman ini sekarang belum sepenuhnya ada; mereka sedang dalam proses aktualisasi.
0:7.7 (11.1) Tuhan Mahatinggi (God the Supreme) di Havona adalah cerminan roh pribadi dari Deitas Firdaus yang tritunggal itu. Relasi Deitas yang asosiatif ini sekarang secara kreatif sedang berkembang ke arah luar dalam Tuhan Lipat Tujuh, dan sedang bersintesis dalam kuasa pengalaman Yang Mahatinggi Mahakuasa dalam alam semesta agung. Deitas Firdaus, yang eksistensial sebagai tiga pribadi itu, dengan demikian secara eksperiensial berkembang dalam dua fase Supremasi, sementara fase-fase rangkap dua ini sedang menyatukan kepribadian-kuasa sebagai satu Tuhan, yaitu Sang Mahatinggi.
0:7.8 (11.2) Bapa Semesta mencapai pembebasan kehendak-bebas dari ikatan ketanpa-batasan dan belenggu kekekalan melalui teknik trinitisasi, personalisasi Deitas lipat tiga. Sang Mahatinggi sekarang bahkan sedang berkembang sebagai suatu penyatuan kepribadian sub-kekal untuk manifestasi Deitas lipat tujuh dalam segmen-segmen ruang-waktu di alam semesta agung.
0:7.9 (11.3) Sang Mahatinggi (Supreme Being) itu bukan pencipta langsung, kecuali bahwa dia adalah bapanya Majeston, tetapi dia adalah koordinator sintesis untuk semua kegiatan Pencipta-ciptaan alam semesta. Sang Mahatinggi, yang sekarang sedang menjadi aktual di dalam alam-alam semesta evolusioner, adalah Deitas penghubung dan pensintesis keilahian ruang-waktu, dari Deitas Firdaus rangkap tiga dalam hubungan pengalaman dengan para Pencipta Tertinggi ruang dan waktu. Ketika akhirnya diaktualisasi, Deitas yang evolusioner ini akan membentuk peleburan abadi antara yang terbatas dan yang tanpa batas—yaitu kesatuan selamanya dan tak terpisahkan antara daya kuasa pengalaman dan kepribadian roh.
0:7.10 (11.4) Semua realitas terbatas ruang-waktu, di bawah dorongan pengarahan dari Sang Mahatinggi yang sedang berkembang itu, sedang terlibat dalam suatu mobilisasi yang terus menaik dan penyatuan yang makin sempurna (sintesis antara kepribadian dan daya kuasa) terhadap semua fase-fase dan nilai-nilai realitas terbatas, dalam hubungan dengan berbagai fase-fase realitas Firdaus, pada akhirnya dan untuk maksud agar selanjutnya menempuh upaya untuk mencapai level-level pencapaian supramakhluk yang absonit.
0:8.1 (11.5) Untuk menutup keterbatasan status dan untuk mengimbangi keterbatasan-keterbatasan konsep makhluk, Bapa Semesta telah menetapkan pendekatan lipat tujuh dari makhluk yang berevolusi kepada Deitas:
0:8.2 (11.6) 1. Putra Pencipta Firdaus.
0:8.3 (11.7) 2. Yang Purba Harinya.
0:8.4 (11.8) 3. Tujuh Roh Master.
0:8.5 (11.9) 4. Sang Mahatinggi.
0:8.6 (11.10) 5. Tuhan Sang Roh.
0:8.7 (11.11) 6. Tuhan Sang Putra.
0:8.8 (11.12) 7. Tuhan Sang Bapa.
0:8.9 (11.13) Personalisasi Deitas lipat tujuh dalam ruang dan waktu dan kepada tujuh alam semesta super ini memungkinkan manusia fana untuk mencapai hadirat Tuhan, yang adalah roh. Deitas lipat tujuh ini, bagi makhluk-makhluk terbatas ruang-waktu yang suatu kali akan mempribadikan-daya (power-personalizing) dalam diri Sang Mahatinggi, adalah Deitas yang fungsional bagi para makhluk evolusioner fana yang dalam perjalanan kenaikan ke Firdaus. Karier-penemuan pengalaman untuk realisasi Tuhan tersebut dimulai dengan pengenalan akan keilahian Putra Pencipta di alam semesta lokal, dan naik melalui Yang Purba Harinya di alam semesta super, dan melalui pribadi salah satu dari Tujuh Roh Master, sampai pada pencapaian penemuan dan pengenalan tentang kepribadian ilahi Bapa Semesta di Firdaus.
0:8.10 (12.1) Alam semesta agung adalah wilayah Deitas lipat tiga dari Trinitas Supremasi, Tuhan Lipat Tujuh, dan Sang Mahatinggi. Tuhan Mahatinggi itu potensial dalam Trinitas Firdaus, dari siapa Ia memperoleh kepribadian dan sifat-sifat rohnya; namun ia sekarang sedang menjadi aktual dalam diri para Putra Pencipta, Yang Purba Harinya, dan Roh Master, dari siapa Ia memperoleh kuasanya sebagai Yang Mahakuasa pada alam-alam semesta super ruang dan waktu. Manifestasi kuasa dari Tuhan langsungnya makhluk evolusi ini benar-benar berevolusi secara bersamaan dengan mereka dalam ruang-waktu. Yang Mahakuasa Mahatinggi, yang berevolusi pada tingkat-nilai kegiatan-kegiatan bukan-pribadi, dan pribadi roh Tuhan Mahatinggi itu keduanya adalah satu realitas—yaitu Sang Mahatinggi.
0:8.11 (12.2) Para Putra Pencipta dalam ikatan Deitasnya Tuhan Lipat Tujuh itu menyediakan mekanisme dengan mana yang fana menjadi baka, dan yang terbatas mencapai rangkulan yang tanpa batas. Sang Mahatinggi menyediakan teknik untuk mobilisasi kepribadian-kuasa, sintesis ilahi, untuk banyak transaksi-transaksi ini semuanya, dengan demikian memungkinkan yang finit mencapai yang absonit dan, melalui aktualisasi masa depan yang mungkin lainnya, berupaya mencapai Yang Mahaakhir. Putra-putra Pencipta dan para Penatalayan Ilahi pasangan mereka adalah peserta-peserta dalam mobilisasi tertinggi ini, namun Yang Purba Harinya dan Tujuh Roh Master itu mungkin secara kekal ditetapkan sebagai administrator-administrator permanen dalam alam semesta agung.
0:8.12 (12.3) Fungsi Tuhan Lipat Tujuh berawal dari pengorganisasian tujuh alam semesta super, dan hal itu mungkin akan meluas dalam kaitannya dengan evolusi masa depan ciptaan-ciptaan di ruang angkasa bagian luar. Pengorganisasian alam-alam semesta masa depan yang terdiri dari level ruang primer, sekunder, tersier dan kuartan dalam hal evolusi progresif ini pasti akan menyaksikan diresmikannya pendekatan yang transenden dan absonit menuju kepada Deitas.
0:9.1 (12.4) Sama seperti Sang Mahatinggi berkembang secara progresif dari kemampuan keilahian pendahulunya, dari potensi energi dan kepribadian alam semesta agung yang dicakup, demikian pula Tuhan Mahaakhir menjadi ada sebagai akibat dari potensi-potensi keilahian yang menetap dalam wilayah ruang-waktu yang dilampaui di alam semesta master. Aktualisasi Deitas Mahaakhir itu menandakan penyatuan absonit dari Trinitas pengalaman yang pertama, dan menandakan ekspansi penyatuan Deitas pada level kedua untuk realisasi diri kreatif. Ini membentuk kepribadian-kuasa yang sama dengan aktualisasi Deitas-pengalaman alam semesta, dari realitas-realitas absonit Firdaus, pada level-level yang sedang menjadi ada sebagai akibat, yaitu level-level nilai-nilai ruang-waktu yang dilampaui. Penyelesaian terhadap penyingkapan pengalaman tersebut dirancang untuk menyediakan takdir-pelayanan terakhir bagi semua makhluk ruang-waktu yang telah mencapai level absonit (melampaui terbatas) melalui selesainya realisasi Sang Mahatinggi, dan oleh pelayanan dari Tuhan Lipat Tujuh.
0:9.2 (12.5) Tuhan Mahaakhir (God the Ultimate) adalah sebutan untuk Deitas pribadi yang berfungsi pada tingkat-tingkat keilahian yang absonit dan pada wilayah suprawaktu dan ruang yang dilampaui. Yang Mahaakhir adalah suatu eventuasi supramahatinggi dari Deitas. Yang Mahatinggi adalah penyatuan Trinitas yang dipahami oleh mahkluk-makhluk finit (terbatas); Yang Mahaakhir adalah penyatuan Trinitas Firdaus yang dipahami oleh sosok-sosok absonit (melampaui terbatas).
0:9.3 (13.1) Bapa Semesta, melalui mekanisme Ketuhanan yang berevolusi, benar-benar terlibat dalam perbuatan pemusatan kepribadian dan mobilisasi daya yang luar biasa dan menakjubkan, pada masing-masing tingkat-tingkat-makna alam semesta mereka, terhadap nilai-nilai realitas ilahi yang finit, yang absonit, dan bahkan yang absolut.
0:9.4 (13.2) Deitas-deitas Firdaus tiga yang pertama dan pasca-kekal—Bapa Semesta, Putra Kekal, dan Roh Tanpa Batas—adalah, dalam masa depan yang kekal, akan dilengkapi-kepribadian oleh aktualisasi pengalaman para Deitas evolusioner—Tuhan Mahatinggi, Tuhan Mahaakhir, dan mungkin Tuhan Absolut.
0:9.5 (13.3) Tuhan Mahatinggi dan Tuhan Mahaakhir, yang kini sedang berkembang dalam alam-alam semesta pengalaman itu, adalah tidak eksistensial—tidak kekal di masa lampau, hanya kekal di masa depan, kekal yang dipengaruhi-ruang-waktu dan kekal yang dipengaruhi-transendental. Mereka adalah Deitas-deitas dengan kemampuan tertinggi, terakhir, dan mungkin terakhir-tertinggi, namun mereka telah mengalami asal-mula alam semesta historis. Mereka tidak akan pernah memiliki akhir, tetapi mereka memang memiliki permulaan kepribadian. Mereka sungguh adalah aktualisasi-aktualisasi dari potensi-potensi Deitas yang kekal dan tanpa batas, tetapi mereka sendiri bukan kekal ataupun tanpa batas secara tanpa syarat.
0:10.1 (13.4) Ada banyak fitur dari realitas kekal Absolut Deitas yang tidak dapat sepenuhnya dijelaskan kepada pikiran-pikiran terbatas ruang-waktu, namun aktualisasi Tuhan Absolut itu akan menjadi akibat dari penyatuan Trinitas eksperiensial yang kedua, yaitu Trinitas Absolut. Hal ini akan membentuk realisasi eksperiensial untuk keilahian absolut, penyatuan makna-makna absolut pada level-level absolut; namun kami tidak yakin pasti mengenai pencakupan semua nilai absolut karena kami tidak pernah diberitahu bahwa Absolut Berkualifikasi itu setara dengan Yang Infinit. Takdir-takdir supraultimat itu tercakup dalam makna-makna absolut dan spiritualitas tanpa batas, dan tanpa kedua realitas yang belum tercapai ini kami tidak dapat menetapkan nilai-nilai absolut.
0:10.2 (13.5) Tuhan Absolut adalah sasaran pencapaian-realisasi untuk semua makhluk supraabsonit, namun potensi daya dan kepribadian Absolut Deitas itu melampaui konsep kami, dan kami berhenti membahas realitas-realitas itu yang terlalu jauh dari aktualisasi pengalaman.
0:11.1 (13.6) Ketika pemikiran gabungan Bapa Semesta dan Putra Kekal, yang berfungsi dalam Tuhan Yang Bertindak (Roh Tanpa Batas), membentuk penciptaan alam semesta ilahi dan pusat, Bapa melanjutkan ekspresi dari pemikiran-Nya ke dalam firman sang Putra-Nya dan tindakan dari Eksekutif Bersama mereka, dengan membedakan kehadiran Havona-Nya dari potensi-potensi infinitas. Dan potensial-potensial infinitas yang belum diungkapkan ini tetap tersembunyi secara ruang di dalam Absolut Nirkualifikasi, dan secara ilahi terselubung dalam Absolut Deitas, sementara keduanya ini menjadi satu dalam berfungsinya Absolut Semesta, yaitu unitas-infinitas Bapa Firdaus yang belum diungkapkan.
0:11.2 (13.7) Baik potensi forsa kosmis maupun potensi forsa roh itu sedang dalam proses realisasi-pengungkapan progresif, sedangkan pengayaan semua realitas itu dihasilkan oleh pertumbuhan pengalaman dan melalui korelasi dari yang eksperiensial dengan yang eksistensial oleh Absolut Semesta. Berkat kehadiran penyeimbang dari Absolut Semesta, Sumber dan Pusat Pertama merealisir perluasan kuasa pengalaman, menikmati identifikasi dengan para makhluk evolusioner-Nya, dan mencapai perluasan Deitas pengalaman pada level-level Supremasi, Ultimasi, dan Keabsolutan.
0:11.3 (14.1) Meskipun tidak mungkin sepenuhnya untuk membedakan Absolut Deitas dari Absolut Nirkualifikasi, fungsi yang dianggap kehadiran gabungan atau terkoordinasi dari mereka itu disebut sebagai aksi dari Absolut Semesta.
0:11.4 (14.2) 1. Absolut Deitas tampaknya adalah aktivator yang mahakuasa, sedangkan Absolut Nirkualifikasi tampaknya merupakan mekanik maha-efisien untuk alam-alam semesta yang dipersatukan secara tertinggi dan terkoordinir secara ultimat, bahkan juga alam-alam semesta yang telah dibuat, sedang dibuat, dan yang masih belum dibuat.
0:11.5 (14.3) Absolut Deitas tidak bisa, atau setidaknya memang tidak, bereaksi terhadap suatu situasi alam semesta dalam cara yang sub-absolut. Setiap tanggapan dari Absolut ini pada setiap situasi tertentu tampaknya dibuat dalam ukuran kesejahteraan seluruh ciptaan benda dan makhluk, tidak hanya dalam keadaan eksistensi sekarang, namun juga dalam pandangan kemungkinan-kemungkinan tanpa batas untuk semua kekekalan masa depan.
0:11.6 (14.4) Absolut Deitas adalah potensial itu yang dipisahkan dari realitas infinit total oleh pilihan kehendak bebas Bapa Semesta, dan di dalam mana semua kegiatan ilahi berlangsung, yang eksistensial dan yang eksperiensial. Inilah Absolut yang Berkualifikasi sebagai perbedaan dari Absolut Nirkualifikasi; namun Absolut Semesta itu superaditif (bersifat tambahan super) kepada keduanya dalam pencakupan semua potensi absolut.
0:11.7 (14.5) 2. Absolut Nirkualifikasi itu tidak-berpribadi, ekstra-ilahi, dan tidak-dituhankan. Absolut Nirkualifikasi itu karenanya tanpa kepribadian, keilahian, atau semua hak istimewa pencipta. Tidak ada fakta ataupun kebenaran, pengalaman ataupun pewahyuan, filsafat ataupun absonitas yang dapat menembus sifat dasar dan karakter Absolut yang tanpa batasan sifat alam semesta ini.
0:11.8 (14.6) Biarlah diperjelas bahwa Absolut Nirkualifikasi itu adalah suatu realitas positif yang merasuki alam semesta agung dan, yang tampaknya, meluas bersama kehadiran ruang yang sama keluar ke dalam aktivitas-aktivitas forsa dan evolusi pra-material di bentangan mahaluas wilayah-wilayah ruang di luar tujuh alam semesta super. Absolut Nirkualifikasi itu bukan semata-mata negativisme konsep filosofis yang didasarkan atas asumsi-asumsi keliru metafisika mengenai kesemestaan, dominasi, dan keperdanaan dari yang tanpa syarat dan yang tanpa batasan sifat itu. Absolut Nirkualifikasi itu adalah suatu pengendalian-menyeluruh positif alam semesta dalam infinitas; pengendalian-menyeluruh ini tak dibatasi forsa-ruang tetapi pasti dipengaruhi oleh kehadiran kehidupan, batin, roh, dan kepribadian, dan lebih lanjut dipengaruhi oleh reaksi-kehendak dan mandat-mandat penuh tujuan dari Trinitas Firdaus.
0:11.9 (14.7) Kami diyakinkan bahwa Absolut Nirkualifikasi itu bukan suatu pengaruh yang tidak dibedakan dan yang merasuki-semua yang dapat dibandingkan dengan konsep-konsep metafisika panteistik ataupun hipotesis eter dari ilmu pengetahuan. Absolut Nirkualifikasi itu tak dibatasi forsa tetapi dipengaruhi Deitas, namun kami tidak sepenuhnya memahami hubungan antara Absolut ini dengan realitas-realitas roh di alam-alam semesta.
0:11.10 (14.8) 3. Absolut Semesta, kami simpulkan secara logis, adalah tak dapat dihindari dalam tindakan kehendak bebas absolutnya Bapa untuk membeda-bedakan realitas-realitas alam semesta menjadi nilai-nilai yang dituhankan dan yang tidak dituhankan—nilai-nilai yang dapat dipersonalisasi dan yang tidak dapat dipersonalisasi. Absolut Semesta adalah fenomena Deitas yang menunjukkan tentang penyelesaian terhadap tegangan yang diciptakan oleh tindakan kehendak bebas untuk membeda-bedakan realitas alam semesta tersebut, dan berfungsi sebagai koordinator penghubung untuk total-total jumlah potensi-potensi yang eksistensial ini.
0:11.11 (15.1) Adanya kehadiran-tegangan dari Absolut Semesta menandakan penyesuaian perbedaan antara realitas ketuhanan dan realitas tak dituhankan yang melekat dalam pemisahan dinamika keilahian kehendak bebas dari statika infinitas yang tanpa batasan sifat.
0:11.12 (15.2) Ingatlah selalu: Infinitas potensial itu absolut dan tak terpisahkan dari kekekalan. Infinitas aktual dalam waktu tidak pernah dapat menjadi apapun kecuali hanya parsial dan oleh sebab itu haruslah bukan absolut; tidak pula infinitas kepribadian aktual dapat menjadi absolut kecuali dalam Deitas yang tanpa batasan sifat. Perbedaan potensi infinitas dalam Absolut Nirkualifikasi dan Absolut Deitas itulah yang membuat kekal Absolut Semesta, oleh sebab itu membuatnya secara kosmis mungkin untuk mempunyai alam-alam semesta material dalam ruang dan secara spiritual mungkin untuk mempunyai kepribadian-kepribadian finit dalam waktu.
0:11.13 (15.3) Yang finit (terbatas) itu dapat berada bersama dalam kosmos dengan Yang Infinit (yang Tanpa Batas) hanya karena kehadiran yang menghubungkan dari Absolut Semesta yang begitu sempurnanya mengimbangi tegangan-tegangan antara waktu dan kekekalan, keterbatasan dan ketanpa-batasan, potensial realitas dan aktualitas realitas, Firdaus dan ruang angkasa, manusia dan Tuhan. Secara asosiatif Absolut Semesta merupakan identifikasi dari zona realitas evolusional maju yang ada dalam ruang-waktu, dan dalam ruang-waktu yang dilampaui, alam-alam semesta manifestasi Deitas sub-infinit.
0:11.14 (15.4) Absolut Semesta adalah potensial dari Deitas statis-dinamis yang secara fungsional dapat direalisasikan pada level-level kekekalan-waktu sebagai nilai-nilai absolut-finit dan yang mungkin untuk pendekatan eksperiensial-eksistensial. Aspek Deitas yang tidak dapat dipahami ini mungkin saja statis, potensial, dan asosiatif tetapi tidak secara eksperiensial kreatif atau evolusional mengenai kepribadian-kepribadian cerdas yang sekarang ini berfungsi dalam alam semesta master.
0:11.15 (15.5) Yang Absolut. Kedua Absolut itu—yang berkualifikasi dan yang nirkualifikasi— walaupun tampaknya begitu berbeda dalam fungsi seperti yang bisa diamati oleh pikiran makhluk, namun keduanya secara sempurna dan ilahi dipersatukan dalam dan oleh Absolut Semesta. Dalam analisis terakhir dan dalam pemahaman akhir ketiganya semua adalah satu Absolut. Pada level-level sub-infinit mereka secara fungsional dibeda-bedakan, tetapi dalam infinitas mereka adalah SATU.
0:11.16 (15.6) Kami tidak pernah menggunakan istilah Yang Absolut sebagai suatu peniadaan untuk apapun atau sebagai suatu penolakan terhadap apapun. Kami juga tidak menganggap Absolut Semesta itu sebagai menentukan nasib sendiri, yaitu suatu jenis Deitas yang panteistis dan bukan pribadi. Yang Absolut, dalam semua yang berkenaan dengan kepribadian alam semesta, adalah jelas dibatasi Trinitas dan didominasi Deitas.
0:12.1 (15.7) Trinitas Firdaus yang pertama dan kekal itu eksistensial dan tak dapat dihindari. Trinitas yang tanpa permulaan ini melekat dalam fakta tentang pembedaan antara yang berpribadi dan yang tidak berpribadi oleh kehendak bebas Bapa, dan dijadikan fakta ketika kehendak pribadi-Nya itu mengkoordinasikan realitas rangkap dua ini melalui batin. Trinitas-trinitas pasca-Havona itu eksperiensial—adalah melekat dalam penciptaan dua level manifestasi kepribadian-kuasa yang subabsolut dan evolusional dalam alam semesta master.
0:12.2 (15.8) Trinitas Firdaus—persatuan Deitas kekal dari Bapa Semesta, Putra Kekal, dan Roh Tanpa Batas itu—adalah eksistensial dalam aktualitas, namun semua potensialnya adalah eksperiensial. Oleh sebab itu Trinitas ini merupakan satu-satunya realitas Deitas yang merangkul infinitas, dan sebab itu pula muncullah fenomena alam semesta tentang aktualisasi Tuhan Mahatinggi, Tuhan Mahaakhir, dan Tuhan Absolut.
0:12.3 (15.9) Trinitas eksperiensial yang pertama dan kedua, Trinitas-trinitas pasca-Havona itu, tidaklah dapat menjadi infinit karena mereka mencakup para Deitas turunan, Deitas yang dikembangkan oleh aktualisasi pengalaman dari realitas-realitas yang diciptakan atau diakibatkan oleh Trinitas Firdaus yang eksistensial itu. Infinitas keilahian itu sedang terus diperkaya, bahkan diperluas, oleh finitas dan absonitas dari pengalaman makhluk serta Pencipta.
0:12.4 (16.1) Trinitas-trinitas adalah kebenaran-kebenaran relasi dan fakta-fakta tentang manifestasi Deitas yang sederajat. Fungsi-fungsi Trinitas mencakup realitas-realitas Deitas, dan realitas-realitas Deitas selalu mencari realisasi dan manifestasi dalam personalisasi. Tuhan Mahatinggi, Tuhan Mahaakhir, dan bahkan Tuhan Absolut oleh sebab itu adalah hal-hal yang secara ilahi tidak terhindarkan. Ketiga Deitas pengalaman ini adalah potensial dalam Trinitas eksistensial, Trinitas Firdaus, namun kebangkitan alam semesta mereka sebagai kepribadian-kepribadian daya itu tergantung sebagian pada berfungsinya pengalaman mereka sendiri dalam alam-alam semesta kuasa dan kepribadian, dan sebagian pada pencapaian pengalaman para Pencipta dan Trinitas-trinitas pasca-Havona.
0:12.5 (16.2) Kedua Trinitas pasca-Havona, Trinitas Mahaakhir dan Absolut yang bersifat pengalaman itu, sekarang ini belum sepenuhnya mewujud; mereka ada dalam proses realisasi alam semesta. Asosiasi-asosiasi Deitas ini bisa dijelaskan sebagai berikut:
0:12.6 (16.3) 1. Trinitas Mahaakhir, yang sekarang sedang berkembang, akan pada akhirnya terdiri dari Sang Mahatinggi, para Kepribadian Pencipta Tertinggi, dan para Arsitek absonit untuk Alam Semesta Master, para perancang alam semesta yang unik itu yang bukan pencipta ataupun makhluk. Tuhan Mahaakhir akan pada akhirnya dan tak dapat dihindarkan memberdaya dan mempribadi sebagai konsekuensi Deitas dari penyatuan Trinitas Mahaakhir pengalaman ini, dalam arena yang sedang meluas di alam semesta master yang nyaris tanpa batas itu.
0:12.7 (16.4) 2. Trinitas Absolut—Trinitas eksperiensial atau pengalaman yang kedua—sekarang dalam proses aktualisasi, akan terdiri dari Tuhan Mahatinggi, Tuhan Mahaakhir, dan Konsumator Takdir Alam Semesta yang tak diungkapkan. Trinitas ini berfungsi pada level pribadi maupun suprapribadi, bahkan sampai pada batas-batas yang bukan pribadi, dan penyatuannya dalam kesemestaan akan menjadikan-berpengalaman Deitas Absolut.
0:12.8 (16.5) Trinitas Mahaakhir adalah secara pengalaman sedang menyatu dalam penyelesaian, namun kami benar-benar meragukan kemungkinan penyatuan penuh Trinitas Absolut tersebut. Namun demikian, konsep kami mengenai Trinitas Firdaus kekal itu adalah suatu pengingat selalu bahwa (dengan cara) trinitisasi Deitas bisa mencapai apa yang dengan cara lain tak dapat tercapai; sebab itu kami memang mendalilkan suatu kali kemunculan Yang Mahatinggi-Mahaakhir dan kemungkinan faktualisasi-trinitisasi Tuhan Absolut.
0:12.9 (16.6) Para filsuf di alam-alam semesta mendalilkan suatu Trinitasnya Trinitas-trinitas, suatu Infinit Trinitas yang eksistensial-eksperiensial, namun mereka tidak dapat membayangkan personalisasinya seperti apa; mungkin itu akan menyamai pribadi Bapa Semesta pada level konseptual AKU ADA. Namun terlepas dari ini semua, Trinitas Firdaus yang asli pertama itu secara potensial adalah tanpa batas karena Bapa Semesta benar-benar adalah tanpa batas.
Ucapan Terimakasih
0:12.11 (16.8) Dalam menyusun presentasi-presentasi berikut yang berkaitan dengan penggambaran tentang karakter Bapa Semesta dan sifat dasar rekan-rekan Firdaus-Nya, bersama-sama dengan upaya penjelasan tentang alam semesta sentral yang sempurna dan tujuh alam semesta super yang mengelilinginya, kami dituntun oleh mandat dari para penguasa alam semesta super yang menentukan bahwa kami harus, dalam semua usaha kami untuk mewahyukan kebenaran dan pengetahuan pokok yang terkait, agar mendahulukan konsep-konsep manusia tertinggi yang ada yang berhubungan dengan subjek-subjek yang disampaikan. Kami mungkin beralih pada pewahyuan murni hanya kalau konsep-konsep yang dipresentasikan itu tidak memiliki ekspresi memadai sebelumnya oleh pikiran manusia.
0:12.12 (17.1) Rangkaian pewahyuan-pewahyuan keplanetan untuk kebenaran ilahi selalu mencakup konsep-konsep tertinggi nilai-nilai rohani yang ada sebagai suatu bagian dari koordinasi pengetahuan keplanetan yang baru dan diperluas. Sesuai dengan itu, dalam membuat presentasi-presentasi ini tentang Tuhan dan rekan-rekan alam semesta-Nya, kami telah memilih sebagai basis untuk makalah-makalah ini lebih dari seribu konsep manusia yang mewakili pengetahuan keplanetan yang tertinggi dan paling maju tentang nilai-nilai rohani dan makna-makna alam semesta. Dalam hal konsep-konsep manusia ini, yang dikumpulkan dari orang-orang yang kenal-Tuhan dari masa lalu dan masa kini itu ternyata tidak memadai untuk menggambarkan kebenaran seperti yang kami disuruh untuk mewahyukannya, maka kami akan tanpa ragu menambahinya, untuk tujuan ini dengan mengambil dari pengetahuan unggul kami sendiri tentang realitas dan keilahian para Deitas Firdaus dan alam semesta kediaman transenden Mereka.
0:12.13 (17.2) Kami sepenuhnya sadar akan kesulitan-kesulitan penugasan kami; kami menyadari ketidakmungkinan untuk sepenuhnya menerjemahkan bahasa tentang konsep-konsep keilahian dan kekekalan ke dalam simbol-simbol bahasa dari konsep-konsep terbatas pikiran manusia. Namun kami tahu bahwa ada berdiam di dalam batin manusia suatu pecahan Tuhan, dan bahwa di sana ada Roh Kebenaran bersama jiwa manusia; dan kami lebih lanjut tahu bahwa kekuatan-kekuatan roh ini bekerjasama untuk memampukan manusia jasmani agar memahami realitas nilai-nilai rohani dan agar mengerti filosofi makna-makna alam semesta. Namun bahkan lebih yakin lagi kami ketahui bahwa roh-roh Kehadiran Ilahi ini mampu untuk mendukung manusia dalam perolehan rohani untuk semua kebenaran yang menunjang pada perluasan realitas pengalaman keagamaan pribadi yang terus-maju—kesadaran akan Tuhan.
0:12.14 (17.3) [Disusun oleh sesosok Konselor Ilahi Orvonton, Kepala Korps Kepribadian Alam Semesta Super yang ditugasi untuk menggambarkan di Urantia kebenaran mengenai Deitas-deitas Firdaus dan alam semesta segala alam-alam semesta.]
Buku Urantia
BAGIAN I
Disponsori oleh suatu Korps Kepribadian Alam Semesta Super dari Uversa yang bertindak berdasarkan wewenang dari Yang Purba Harinya Orvonton.
Buku Urantia
Makalah 1
1:0.1 (21.1) BAPA SEMESTA adalah Tuhan semua ciptaan, Sumber dan Pusat Pertama semua benda dan makhluk. Pertama pikirkan Tuhan sebagai pencipta, kemudian sebagai pengendali, dan terakhir sebagai penopang tanpa batas. Kebenaran mengenai Bapa Semesta mulai terbit atas umat manusia ketika sang nabi berkata: “Hanya Engkaulah Allah, tidak ada Tuhan selain Engkau. Engkau telah menciptakan langit dan langit segala langit, dengan semua kawanan mereka; Engkau memelihara dan mengendalikan mereka. Oleh Anak-anak Tuhan alam-alam semesta dibuat. Pencipta menutupi dirinya dengan cahaya seperti mengenakan pakaian dan membentangkan langit seperti kain tenda.” Hanya konsep tentang Bapa Semesta—satu Tuhan menggantikan banyak ilah—yang memungkinkan manusia untuk memahami Bapa sebagai pencipta ilahi dan pengendali tanpa batas.
1:0.2 (21.2) Tak terhitung jumlahnya sistem-sistem keplanetan itu semua dibuat untuk akhirnya dihuni oleh banyak ragam jenis makhluk pintar, sosok-sosok yang dapat mengenal Tuhan, menerima kasih sayang ilahi dan mengasihi Dia sebagai balasannya. Alam-alam semesta adalah karya Tuhan dan tempat kediaman beraneka jenis makhluk-Nya, “Tuhan menciptakan langit dan membentuk bumi; Dia membuat alam semesta dan menciptakan dunia ini tidak dengan sia-sia; Dia membentuknya untuk dihuni.”
1:0.3 (21.3) Dunia-dunia yang diterangi semua mengenali dan menyembah Bapa Semesta, pembuat kekal dan penopang tanpa batas terhadap semua ciptaan. Para makhluk yang memiliki kehendak dari alam semesta demi alam semesta telah menempuh perjalanan ke Firdaus yang panjang, amat panjang, perjuangan yang mempesona dari petualangan kekal untuk mencapai Tuhan sang Bapa. Tujuan transenden anak-anak waktu adalah untuk mencari Tuhan yang kekal, untuk memahami kodrat ilahi, untuk mengenali Bapa Semesta. Makhluk-makhluk yang mengenal-Tuhan itu hanya memiliki satu ambisi tertinggi, hanya satu hasrat yang memenuhi hati, dan itu adalah, selagi mereka berada di dunia-dunia mereka, agar menjadi seperti Dia sebagaimana Dia ada dalam kesempurnaan kepribadian Firdaus-Nya dan dalam lingkup menyeluruh supremasi-Nya yang adil dan benar. Dari Bapa Semesta yang mendiami kekekalan telah keluar amanat tertinggi, “Jadilah kamu sempurna, sama seperti Aku sempurna.” Dalam kasih dan rahmat utusan-utusan Firdaus telah membawa dorongan ilahi ini sepanjang zaman dan melalui alam-alam semesta, bahkan sampai kepada makhluk-makhluk rendahan yang berasal dari binatang seperti bangsa-bangsa manusia Urantia.
1:0.4 (22.1) Perintah yang agung dan menyeluruh agar berupaya demi pencapaian kesempurnaan keilahian ini adalah tugas pertama, dan seharusnya menjadi ambisi tertinggi, untuk perjuangan semua makhluk ciptaan dari Tuhan kesempurnaan. Kemungkinan untuk pencapaian kesempurnaan ilahi ini adalah tujuan akhir dan pasti bagi semua kemajuan rohani kekalnya manusia.
1:0.5 (22.2) Manusia Urantia tidak bisa berharap untuk menjadi sempurna dalam pengertian tanpa batas, tetapi sepenuhnya mungkin bagi insan-insan manusia, yang memulainya seperti yang mereka lakukan di planet ini, untuk mencapai tujuan luhur dan ilahi yang Tuhan yang tanpa batas itu telah tetapkan bagi manusia fana; dan ketika mereka benar-benar mencapai tujuan akhir ini, mereka akan, dalam semua yang berkaitan dengan realisasi diri dan pencapaian batin, menjadi sama penuhnya dalam lingkup kesempurnaan ilahi mereka seperti halnya Tuhan sendiri dalam lingkup ketidak-terbatasan dan kekekalan-Nya. Kesempurnaan tersebut mungkin tidaklah menyeluruh dalam pengertian material, tak terbatas dalam pemahaman intelektual, atau final dalam pengalaman rohani, tetapi kesempurnaan itu final dan lengkap dalam semua aspek terbatas dari keilahian kehendak, kesempurnaan motivasi kepribadian, dan kesadaran-Tuhan.
1:0.6 (22.3) Inilah makna sesungguhnya dari perintah ilahi itu, “Jadilah kamu sempurna, sama seperti Aku sempurna,” yang senantiasa mendorong manusia maju ke depan dan mengajak dirinya menuju ke arah dalam, dalam perjuangan panjang dan mempesona itu untuk pencapaian tingkat-tingkat yang lebih tinggi dan semakin tinggi lagi dalam nilai-nilai rohani dan makna-makna alam semesta yang sebenarnya. Pencarian luhur akan Tuhan alam-alam semesta ini adalah petualangan tertinggi dari penghuni-penghuni semua jagat-jagat ruang dan waktu.
1:1.1 (22.4) Dari semua nama dengan mana Tuhan sang Bapa itu dikenal di seluruh alam semesta, nama-nama yang menyebut Dia sebagai Sumber Pertama dan Pusat Alam Semesta adalah yang paling sering dijumpai. Bapa Pertama itu dikenal dengan berbagai nama di berbagai alam semesta dan dalam berbagai wilayah di alam semesta yang sama itu. Nama-nama yang dibuat ciptaan kepada Pencipta itu banyak tergantung pada konsep ciptaan itu mengenai Sang Pencipta. Sumber Pertama dan Pusat Alam Semesta tidak pernah menyatakan diri-Nya melalui nama, tetapi hanya melalui sifat dasar. Jika kita percaya bahwa kita adalah anak-anak Sang Pencipta ini, maka sudah sewajarnya bahwa kita pada akhirnya akan menyebut-Nya Bapa. Namun ini adalah nama pilihan kita sendiri, dan nama ini muncul dari pengenalan tentang hubungan pribadi kita dengan Sumber dan Pusat Pertama.
1:1.2 (22.5) Bapa Semesta tidak pernah memaksakan bentuk pengakuan yang wajib, penyembahan yang formal, atau layanan yang memperbudak terhadap para makhluk berkehendak yang cerdas di alam-alam semesta. Para penghuni dunia-dunia ruang dan waktu yang berevolusi itu harus dari mereka sendiri—dalam hati mereka sendiri—mengenali, mengasihi dan secara sukarela menyembah Dia. Sang Pencipta menolak untuk memaksakan atau mengharuskan penundukan kehendak bebas rohani makhluk-makhluk jasmani-Nya. Pengabdian penuh kasih dari kehendak manusia untuk mengerjakan kehendak Bapa adalah pemberian manusia yang paling berharga kepada Tuhan; dalam kenyataannya, pengabdian kehendak makhluk tersebut akan merupakan satu-satunya pemberian yang mungkin sungguh benar nilainya dari manusia kepada Bapa Surgawi. Dalam Tuhan, manusia hidup, bergerak, dan memiliki keberadaannya; tidak ada yang dapat manusia berikan untuk Tuhan kecuali pilihan untuk tetap taat pada kehendak Bapa ini, dan keputusan-keputusan tersebut yang dibuat oleh para makhluk berkehendak yang cerdas dari alam-alam semesta, merupakan kenyataan dari penyembahan sejati itu yang begitu memuaskan kepada Sang Bapa Pencipta yang sifat-Nya dikuasai oleh kasih itu.
1:1.3 (22.6) Ketika kamu suatu kali telah benar-benar sadar akan Tuhan, setelah kamu sungguh-sungguh menemukan Sang Pencipta agung itu dan mulai mengalami kesadaran akan kehadiran sang pengendali ilahi yang diam di dalam itu, maka, sesuai dengan pencerahanmu dan sesuai dengan ragam dan cara dengan mana para Putra ilahi mewahyukan Tuhan, kamu akan menemukan sebuah nama untuk Bapa Semesta yang akan dapat cukup menyatakan konsepmu mengenai Sang Sumber dan Pusat Besar Pertama itu. Demikianlah, pada beragam dunia dan berbagai alam semesta, Sang Pencipta itu menjadi dikenal dengan berbagai sebutan, dalam maksud hubungannya semua artinya sama, namun dalam kata-kata dan simbol-simbol, setiap nama mewakili taraf, kedalaman, dari bertahtanya Dia dalam hati para ciptaan-Nya di suatu alam tertentu.
1:1.4 (23.1) Dekat pusat alam-alam semesta, Bapa Semesta umumnya dikenal dengan nama-nama yang dapat dianggap sebagai berarti Sumber Pertama. Lebih jauh ke luar ke alam-alam semesta ruang angkasa, istilah yang digunakan untuk menyebut Bapa Semesta lebih sering berarti Pusat Semesta. Makin jauh lagi dalam ciptaan bintang-bintang, Dia dikenal, seperti di dunia ibukota alam semesta lokalmu, sebagai Sumber Kreatif dan Pusat Ilahi yang Pertama. Di salah satu konstelasi yang berdekatan Tuhan disebut Bapa Alam Semesta. Di tempat lain, Penopang Tanpa Batas, dan di sebelah timur, Pengendali Ilahi. Dia juga disebut Bapa Terang, Karunia Kehidupan, dan Yang Mahakuasa.
1:1.5 (23.2) Di dunia-dunia di mana sesosok Putra Firdaus telah menjalani kehidupan penganugerahan diri, Tuhan secara umum dikenal dengan suatu nama yang menunjukkan hubungan pribadi, kasih sayang, dan pengabdian kebapaan. Di ibukota konstelasimu Tuhan disebut sebagai Bapa Semesta, dan pada berbagai planet hunian dalam sistem lokalmu Dia dikenal antara lain sebagai Bapa segala Bapa, Bapa Firdaus, Bapa Havona, dan Bapa Roh. Mereka yang mengenal Tuhan melalui pewahyuan dari penganugerahan Putra-putra Firdaus, akhirnya lebih cenderung kepada daya tarik sentimental dari hubungan yang menyentuh hati antara ciptaan dan Pencipta, dan menyebut Tuhan sebagai “Bapa kami.”
1:1.6 (23.3) Pada suatu planet yang berisikan ciptaan-ciptaan yang berjenis kelamin, dalam dunia dimana dorongan perasaan keorang-tuaan melekat dalam hati makhluk-makhluk cerdasnya, istilah Bapa menjadi nama yang sangat ekspresif dan tepat untuk Tuhan yang kekal. Dia paling dikenal, paling diakui secara menyeluruh di planetmu, Urantia, dengan nama Tuhan (God). Nama yang diberikan kepada-Nya tidak terlalu penting; yang penting adalah bahwa kamu harusnya mengenal Dia dan berkeinginan menjadi seperti Dia. Nabi-nabimu pada masa lampau benar-benar menyebut Dia “Allah yang kekal” dan menyebut Dia sebagai yang “mendiami kekekalan.”
1:2.1 (23.4) Tuhan adalah realitas yang perdana (utama dan pertama) dalam alam roh; Tuhan adalah sumber kebenaran dalam alam-alam batin; Tuhan menaungi semua di seluruh alam jasmani. Bagi semua kecerdasan yang diciptakan, Tuhan adalah kepribadian, dan kepada alam-alam semesta Dia adalah Sumber dan Pusat Pertama realitas kekal. Tuhan itu tidak seperti manusia atau seperti mesin. Bapa Pertama itu adalah roh semesta, kebenaran kekal, kenyataan tanpa batas, dan kepribadian bapa.
1:2.2 (23.5) Tuhan yang kekal itu secara tanpa batas lebih dari realitas yang diidealkan atau alam semesta yang dipribadikan. Tuhan adalah bukan hanya hasrat tertinggi manusia, pencarian manusia yang diobjektifkan. Tuhan juga bukan hanya suatu konsep semata, potensi-kuasa dari keadilan dan kebenaran. Bapa Semesta itu bukan suatu sinonim untuk alam, bukan pula Dia adalah hukum alam yang dipribadikan. Tuhan adalah suatu realitas yang transenden, bukan hanya konsep tradisional manusia untuk nilai-nilai tertinggi. Tuhan itu bukan suatu pemusatan psikologis untuk pengertian-pengertian rohani, bukan pula Dia adalah “karya manusia yang paling mulia.” Tuhan bisa merupakan salah satu atau semua konsep-konsep ini dalam benak manusia, tetapi Dia lebih lagi dari itu. Dia adalah pribadi penyelamat dan Bapa pengasih bagi semua yang menikmati kedamaian rohani di atas bumi, dan yang merindukan untuk mengalami keselamatan kepribadian dalam kematian.
1:2.3 (24.1) Kenyataan tentang keberadaan Tuhan itu diperagakan dalam pengalaman manusia oleh berdiamnya kehadiran ilahi di dalam, Monitor roh yang dikirim dari Firdaus untuk tinggal dalam batin fana manusia dan berada di sana untuk mendukung dalam mengembangkan jiwa yang baka untuk keselamatan kekal. Kehadiran Pelaras ilahi ini dalam batin manusia ditunjukkan oleh tiga fenomena pengalaman:
1:2.4 (24.2) 1. Kapasitas intelektual untuk mengenal Tuhan—kesadaran akan Tuhan.
1:2.5 (24.3) 2. Dorongan rohani untuk mencari Tuhan—pencarian akan Tuhan.
1:2.6 (24.4) 3. Kerinduan kepribadian untuk menjadi seperti Tuhan—hasrat sepenuh hati untuk melakukan kehendak Bapa.
1:2.7 (24.5) Keberadaan Tuhan tidak pernah dapat dibuktikan oleh percobaan ilmiah atau oleh penalaran murni dari kesimpulan logis. Tuhan dapat disadari hanya di dalam wilayah-wilayah pengalaman manusia; meskipun demikian, konsep sejati mengenai realitas Tuhan itu masuk akal bagi logika, bisa diterima untuk filsafat, esensial untuk agama, dan mutlak diperlukan terhadap setiap harapan akan kelangsungan hidup kepribadian.
1:2.8 (24.6) Mereka yang mengenal Tuhan telah mengalami fakta akan kehadiran-Nya; manusia fana yang mengenal Tuhan tersebut menyimpan dalam pengalaman pribadi mereka satu-satunya bukti positif mengenai keberadaan Tuhan yang hidup, bukti yang dapat ditawarkan oleh seseorang kepada yang lain. Keberadaan Tuhan itu sama sekali di luar semua kemungkinan demonstrasi kecuali kontak antara batin manusia yang sadar-Tuhan dan kehadiran-Tuhan dari Pelaras Pikiran yang mendiami akalbudi manusia itu dan yang dianugerahkan ke atas manusia sebagai hadiah cuma-cuma dari Bapa Semesta.
1:2.9 (24.7) Secara teori kamu bisa memikirkan tentang Tuhan sebagai Pencipta, dan Dia adalah pencipta pribadi Firdaus dan alam semesta sentral kesempurnaan, tetapi alam-alam semesta ruang dan waktu semuanya diciptakan dan diorganisir oleh korps Firdaus dari para Putra Pencipta. Bapa Semesta itu bukan pencipta pribadi alam semesta lokal Nebadon; alam semesta di dalam mana kamu hidup adalah ciptaan dari Putra-Nya Mikhael. Walaupun Bapa tidak secara pribadi menciptakan alam-alam semesta yang evolusioner, namun Dia mengendalikan mereka dalam banyak relasi semesta mereka dan dalam manifestasi-manifestasi tertentu energi fisik, batin, dan rohani mereka. Tuhan Bapa adalah pencipta pribadi alam semesta Firdaus dan, dalam kerjasama dengan Putra Kekal, menjadi pencipta untuk semua pribadi Pencipta-pencipta alam semesta yang lainnya.
1:2.10 (24.8) Sebagai pengendali fisik dalam alam-alam semesta material, Sumber dan Pusat Pertama berfungsi dalam pola-pola dari Pulau Firdaus yang kekal, dan melalui pusat gravitasi yang absolut ini Tuhan yang kekal itu menjalankan pengendalian kosmis menyeluruh terhadap tingkat fisik secara setara di alam semesta sentral maupun di seluruh alam semesta segala alam semesta. Sebagai batin, Tuhan berfungsi dalam Ketuhanan Roh Tanpa Batas; sebagai roh, Tuhan itu mewujud dalam pribadi Putra Kekal dan dalam pribadi-pribadi anak-anak ilahi dari Putra Kekal itu. Hubungan timbal balik antara Sumber dan Pusat Pertama dengan para Pribadi sederajat dan para Absolut Firdaus itu tidak sedikitpun menghalangi tindakan pribadi langsung dari Bapa Semesta di seluruh semua ciptaan dan pada semua tingkatan daripadanya. Melalui kehadiran roh-Nya yang dipecah-pecahkan itu Sang Bapa Pencipta menjaga kontak dekat dengan anak-anak makhluk-Nya dan alam-alam semesta yang diciptakan-Nya.
1:3.1 (25.1) “Allah itu roh.” Dia adalah suatu kehadiran rohani yang menyeluruh. Bapa Semesta adalah suatu realitas rohani yang tanpa batas; Dia adalah “yang berkuasa, kekal, tidak bisa mati, tidak kelihatan, dan satu-satunya Tuhan yang benar.” Walaupun kamu adalah “keturunan Allah,” kamu tidak boleh berpikir bahwa Bapa itu seperti dirimu dalam bentuk dan fisik badan karena kamu dikatakan diciptakan “menurut gambar dan rupa-Nya”—yaitu didiami oleh Monitor Misteri yang diberangkatkan dari tempat kediaman pusat hadirat kekal-Nya. Sosok-sosok roh itu nyata, meskipun mereka tidak kasat mata manusia; sekalipun mereka tidak punya darah dan daging.
1:3.2 (25.2) Kata pelihat dari masa lampau: “Lihatlah, Dia pergi bersamaku, dan aku tidak melihat-Nya; Dia melewati aku juga, tapi aku tidak mengetahui-Nya.” Kita dapat terus menerus mengamati pekerjaan Tuhan, kita dapat menjadi sangat sadar akan bukti-bukti jasmani dari perbuatan-Nya yang agung, tetapi jarang kita bisa menyaksikan manifestasi keilahian-Nya yang dapat dilihat mata, tidak pula melihat kehadiran roh yang diutus-Nya untuk mendiami manusia itu.
1:3.3 (25.3) Bapa Semesta tidak dapat dilihat bukan karena Dia menyembunyikan diri-Nya dari para makhluk rendahan yang terkendala jasmaninya dan terbatas kemampuan rohaninya itu. Situasinya lebih tepat dikatakan sebagai: “Kamu tidak dapat melihat wajah-Ku, sebab tidak ada manusia yang bisa melihat Aku dan tetap hidup.” Tidak ada manusia yang jasmani dapat melihat Tuhan yang roh dan bisa mempertahankan keberadaannya yang fana itu. Kemuliaan dan kecemerlangan rohani dari hadirat kepribadian ilahi itu tidak mungkin didekati oleh kelompok makhluk roh yang lebih rendah atau oleh golongan kepribadian jasmani apapun. Terang rohani dari hadirat pribadinya Bapa itu adalah suatu “terang yang tidak dapat dihampiri manusia, yang mana tidak ada makhluk jasmani yang telah melihat atau dapat melihatnya.” Tetapi tidak perlu melihat Tuhan dengan mata daging agar supaya dapat melihat-Nya dengan penglihatan-iman dari batin yang dirohanikan.
1:3.4 (25.4) Kodrat roh Bapa Semesta itu dibagikan bersama sepenuhnya dengan diri yang ada bersama-Nya, yaitu Putra Kekal Firdaus. Baik Bapa maupun Putra dengan cara yang serupa berbagi roh semesta dan kekal itu sepenuhnya dan tanpa syarat dengan kepribadian sederajat paduan Mereka, yaitu Roh Tanpa Batas. Rohnya Tuhan itu, dalam, dan dari diri-Nya sendiri, adalah absolut; dalam Sang Putra roh itu adalah tanpa batasan sifat; dalam Roh, roh itu semesta, dan dalam dan oleh semua Mereka, roh itu tanpa batas.
1:3.5 (25.5) Tuhan adalah roh yang semesta; Tuhan adalah pribadi yang semesta. Realitas pribadi tertinggi dari ciptaan terbatas adalah roh; realitas terakhir dari kosmos pribadi adalah roh absonit. Hanya tingkat-tingkat infinitas yang adalah absolut, dan hanya pada tingkat-tingkat demikian ada finalitas kesatuan antara materi, batin, dan roh.
1:3.6 (25.6) Dalam alam-alam semesta Tuhan Sang Bapa itu adalah, dalam kesanggupan, pengendali menyeluruh atas materi, batin, dan roh. Hanya dengan sarana sirkuit kepribadian-Nya yang sangat luas itulah Tuhan berhubungan langsung dengan kepribadian-kepribadian dari ciptaan luas makhluk-Nya yang memiliki kehendak, tetapi Dia dapat dikontak (di luar Firdaus) hanya dalam kehadiran entitas-entitas pecahan-Nya, kehendak Tuhan yang pergi jauh ke alam-alam semesta. Roh Firdaus ini yang mendiami batin manusia waktu, dan berada di sana membantu evolusi jiwa baka dari makhluk yang bertahan hidup itu, adalah dari kodrat dan keilahian dari Bapa Semesta. Namun batin makhluk-makhluk yang evolusioner tersebut berasal dari alam-alam semesta lokal dan harus meraih kesempurnaan ilahi dengan memperoleh transformasi-transformasi pencapaian rohani secara pengalaman itu, yang merupakan hasil yang tidak terhindarkan dari pilihan sesosok makhluk untuk melakukan kehendak Bapa di surga.
1:3.7 (26.1) Dalam pengalaman batiniah manusia, batin disambungkan pada materi. Batin yang terkait-materi semacam itu tidak dapat bertahan melalui kematian fana. Teknik untuk selamat bertahan hidup itu tercakup dalam penyesuaian-penyesuaian kehendak manusia itu dan pada transformasi-transformasi dalam batin manusia itu, dengan mana kecerdasan yang sadar-Tuhan tersebut secara berangsur-angsur menjadi diajar oleh roh dan pada akhirnya dipimpin oleh roh. Evolusi batin manusia dari hubungan materi menuju kesatuan roh ini menghasilkan transmutasi fase-fase yang memiliki potensi roh dari batin manusia menjadi realitas-realitas morontia jiwa yang baka. Batin manusia yang tunduk pada materi ditakdirkan menjadi makin bersifat material dan sebagai akibatnya akan menderita kemusnahan kepribadian pada akhirnya; batin yang ditundukkan pada roh ditakdirkan menjadi makin rohani dan akhirnya mencapai kesatuan dengan roh ilahi yang menyelamatkan dan menuntun itu, dan dengan cara inilah memperoleh keselamatan dan kekekalan eksistensi kepribadian.
1:3.8 (26.2) Aku datang dari Yang Kekal, dan aku telah berulang kali kembali ke hadapan hadirat Bapa Semesta. Aku tahu keadaan sebenarnya dan kepribadian Sumber dan Pusat Pertama, Bapa yang Kekal dan Universal itu. Aku tahu bahwa, meskipun Tuhan yang akbar itu absolut, kekal dan tanpa batas, Dia juga baik, ilahi, dan penuh rahmat. Aku tahu kebenaran tentang deklarasi besar: “Allah itu roh” dan “Allah itu kasih,” dan kedua sifat ini paling secara lengkap diwahyukan ke alam semesta dalam diri Putra Kekal.
1:4.1 (26.3) Tanpa batasnya kesempurnaan Tuhan itu sedemikian rupa sehingga hal itu secara kekal menyebabkan Dia itu misteri. Dan yang terbesar dari semua misteri-misteri Tuhan yang tak terpahami itu adalah fenomena berdiamnya roh ilahi dalam batin manusia fana. Cara dalam mana Bapa Semesta tinggal bersama para makhluk waktu itu adalah yang paling hebat dari semua misteri-misteri alam semesta; sang hadirat ilahi dalam batin manusia itu adalah misteri dari segala misteri.
1:4.2 (26.4) Tubuh-tubuh fisik manusia fana itu adalah “bait-bait Allah.” Sekalipun bahwa para Putra Pencipta Daulat datang mendekati makhluk-makhluk di dunia-dunia hunian mereka dan “menarik semua orang datang kepada mereka”; walaupun mereka “berdiri di depan pintu” kesadaran “dan mengetuk” dan gembira untuk masuk ke dalam semua yang mau “membuka pintu-pintu hati mereka”; walaupun ada persekutuan pribadi yang intim antara para Putra Pencipta dan makhluk-makhluk fana mereka, namun demikian, manusia memiliki sesuatu dari Tuhan sendiri yang secara nyata berdiam di dalam mereka; tubuh mereka adalah rumah-rumah suci roh itu.
1:4.3 (26.5) Setelah kamu selesai di bawah sini, kalau hidupmu telah dijalani dalam wujud sementara di bumi, ketika perjalanan percobaanmu dalam daging selesai, ketika debu yang membentuk kemah tubuh fana “kembali lagi menjadi tanah dari mana ia berasal”; kemudian, diwahyukan, Roh yang mendiaminya “Roh akan kembali kepada Allah yang mengaruniakannya.” Ada tinggal berdiam di dalam setiap makhluk yang bermoral di planet ini suatu pecahan Tuhan, suatu bagian dan bingkisan dari keilahian. Roh itu belum menjadi milikmu berdasarkan hak kepemilikan, tetapi roh itu dirancang dengan maksud untuk menjadi satu dengan kamu jika kamu bertahan hidup menjalani kehidupan fanamu.
1:4.4 (26.6) Kita terus menerus diperhadapkan pada misteri Tuhan ini; kita tercengang oleh meningkatnya pengungkapan panorama tanpa akhir dari kebenaran tentang kebaikan yang tanpa batas, rahmat yang tanpa akhir, hikmat yang tanpa banding, dan karakter-Nya yang agung itu.
1:4.5 (26.7) Misteri ilahi itu terdiri dalam perbedaan melekat yang ada antara yang terbatas dan yang tanpa batas, yang sementara dan yang kekal, makhluk ruang-waktu dan Pencipta Semesta, yang material dan yang spiritual, ketidak-sempurnaan manusia dan kesempurnaan Deitas Firdaus. Tuhan kasih semesta itu tidak pernah gagal mewujudkan diri-Nya kepada setiap makhluk-Nya hingga kepenuhan kapasitasnya makhluk itu untuk secara rohani menangkap kualitas-kualitas kebenaran, keindahan, dan kebaikan ilahi.
1:4.6 (27.1) Kepada setiap sosok roh dan kepada setiap makhluk fana dalam setiap dunia dan setiap dunia di alam semesta segala alam-alam semesta, Bapa Semesta mengungkapkan semua dari diri-Nya yang rahimi dan ilahi itu apa yang bisa dilihat dan dipahami oleh sosok-sosok roh itu dan oleh makhluk-makhluk fana itu. Tuhan tidak pilih kasih, baik itu pribadi rohani ataupun jasmani. Kehadiran ilahi yang dinikmati setiap anak alam semesta itu pada suatu saat tertentu hanya dibatasi oleh kapasitas makhluk tersebut untuk menerima dan untuk melihat keadaan-keadaan sebenarnya roh dari alam supramaterial.
1:4.7 (27.2) Sebagai suatu realitas dalam pengalaman rohani manusia, Tuhan itu bukan suatu misteri. Tetapi jika upaya dilakukan untuk menjelaskan realitas-realitas dari alam roh itu kepada pikiran fisik dari golongan jasmani, muncullah misteri: misteri yang demikian halus dan demikian mendalam sehingga hanya pemahaman-iman dari manusia yang mengenal-Tuhan itu yang dapat mencapai mujizat filosofis tentang pengenalan Yang Tanpa Batas oleh yang terbatas, pemahaman Tuhan yang kekal oleh manusia yang berevolusi dalam dunia-dunia jasmani ruang dan waktu.
1:5.1 (27.3) Jangan mengizinkan kebesaran Tuhan, ketanpa-batasan-Nya itu, menutupi ataupun menghalangi kepribadian-Nya. “Dia yang merancang telinga, masakan Dia tidak mendengar? Dia yang membentuk mata, masakan Dia tidak melihat?” Bapa Semesta adalah puncak kepribadian ilahi; Dia adalah permulaan dan tujuan akhir kepribadian di seluruh ciptaan. Tuhan itu tanpa batas dan juga berpribadi; Dia adalah kepribadian yang tanpa batas. Bapa itu benar-benar suatu kepribadian, meskipun bahwa ketanpa-batasan pribadi-Nya itu menempatkan-Nya untuk selama-lamanya di luar pemahaman penuh makhluk-makhluk yang jasmani dan terbatas.
1:5.2 (27.4) Tuhan itu jauh lebih daripada suatu kepribadian sebagaimana kepribadian itu dimengerti oleh batin pikiran manusia; Dia bahkan jauh daripada semua konsep yang mungkin mengenai suatu suprakepribadian. Tetapi sama sekali sia-sia mendiskusikan konsep kepribadian ilahi yang tidak terpahami seperti itu dengan pikiran-pikiran makhluk-makhluk jasmani yang konsep maksimumnya mengenai realitas keberadaan terdiri dalam ide dan ideal tentang kepribadian. Konsep tertinggi makhluk jasmani yang mungkin mengenai Pencipta Semesta itu tercakup di dalam ideal-ideal rohani mengenai gagasan yang dimuliakan tentang kepribadian ilahi. Oleh sebab itu, walaupun kamu bisa mengetahui bahwa Tuhan haruslah jauh lebih daripada konsepsi manusia mengenai kepribadian, kamu sama-sama tahu juga bahwa Bapa Semesta itu tidaklah mungkin hanya sesuatu yang kurang dari suatu kepribadian yang kekal, tanpa batas, benar, baik, dan indah.
1:5.3 (27.5) Tuhan tidak bersembunyi dari siapa pun makhluk-Nya. Dia tidak dapat didekati oleh demikian banyak golongan makhluk hanya karena Dia “bersemayam dalam terang yang tak terhampiri makhluk jasmani.” Kedahsyatan dan kebesaran kepribadian ilahi itu di luar daya tangkap pikiran tidak sempurna manusia evolusioner. Dia “menakar air laut dengan lekuk tangan-Nya dan mengukur langit (alam semesta) dengan jengkal tangan-Nya. Dialah yang duduk di atas lingkaran bumi, yang membentangkan langit seperti kain tenda dan yang menebarkan mereka sebagai alam semesta untuk didiami.” “Angkatlah matamu ke tempat tinggi dan lihatlah Dia yang telah menciptakan segala sesuatunya ini, yang menampilkan dunia-dunia mereka sesuai bilangannya dan memanggil mereka sesuai nama mereka”; dan maka benarlah bahwa “hal-hal Allah yang tidak kelihatan itu hanya sebagian dipahami oleh hal-hal yang dibuat.” Hari ini, dan sebagaimana adanya kamu, kamu harus melihat Sang Pembuat yang tidak tampak mata itu melalui ciptaan-Nya yang banyak dan beragam, demikian pula melalui pewahyuan dan pelayanan dari para Putra-Nya dan banyak bawahan mereka.
1:5.4 (28.1) Sekalipun manusia jasmani tidak dapat melihat pribadi Tuhan, mereka seharusnya bersukacita dalam kepastian bahwa Dia adalah pribadi; oleh iman menerima kebenaran yang menggambarkan bahwa Bapa Semesta demikian mengasihi dunia sehingga Dia menyediakan untuk kemajuan rohani kekal untuk bagi para penghuninya yang rendah; bahwa Dia “bergirang karena anak-anak-Nya.” Tuhan tidak kekurangan satupun sifat-sifat supramanusiawi dan ilahi sehingga membentuk suatu kepribadian Pencipta yang sempurna, kekal, penuh kasih, dan tanpa batas.
1:5.5 (28.2) Dalam ciptaan-ciptaan lokal (kecuali personalia dari alam-alam semesta super) Tuhan tidak memiliki manifestasi yang pribadi atau yang tinggal menetap di situ selain para Putra Pencipta Firdaus yang adalah para bapa dunia-dunia yang dihuni dan penguasa-penguasa berdaulat alam-alam semesta lokal. Jika iman dari makhluk itu sempurna, ia akan dengan pasti tahu bahwa jika ia telah melihat seorang Putra Pencipta maka ia telah melihat Bapa Semesta; pada waktu mencari Bapa, ia tidak akan bertanya atau berharap untuk melihat yang lain kecuali Sang Putra itu. Manusia fana sama sekali tidak dapat melihat Tuhan sampai dia mencapai selesainya perubahan wujud roh dan benar-benar mencapai Firdaus.
1:5.6 (28.3) Kodrat-kodrat para Putra Pencipta Firdaus itu tidak meliputi semua potensi tanpa batasan dari kemutlakan universal dari kodrat tanpa batas Sumber dan Pusat Besar Pertama, tetapi Bapa Semesta dalam segala hal secara ilahi hadir dalam diri para Putra Pencipta. Bapa dan Putra-putra-Nya itu adalah satu. Para Putra Firdaus dari ordo Mikhael ini adalah kepribadian-kepribadian sempurna, bahkan merupakan pola untuk semua kepribadian alam semesta lokal mulai dari Bintang Fajar yang Terang turun sampai ke makhluk manusia terendah yang berkembang dari evolusi binatang.
1:5.7 (28.4) Tanpa Tuhan dan seandainya bukan karena pribadi-Nya yang akbar dan sentral itu, tidak akan ada kepribadian di seluruh alam-alam semesta luas ini. Tuhan itu adalah kepribadian.
1:5.8 (28.5) Sekalipun bahwa Tuhan itu adalah suatu kuasa yang kekal, hadirat yang agung, ideal yang transenden, dan roh yang mulia, walaupun Dia adalah semuanya ini dan lebih lagi secara tanpa batas, namun Dia sesungguhnya dan selamanya adalah kepribadian Pencipta yang sempurna, suatu pribadi yang dapat “mengenal dan dikenal,” yang dapat “mengasihi dan dikasihi,” dan pribadi yang dapat menjadi sahabat kita; sedangkan kamu dapat dikenal, seperti manusia lain telah dikenal, sebagai sahabat Tuhan. Dia adalah sosok roh yang nyata dan suatu kenyataan rohani.
1:5.9 (28.6) Saat kita melihat Bapa Semesta diwahyukan di seluruh alam semesta-Nya; ketika kita mengamati Dia mendiami makhluk-makhluk-Nya yang amat banyak itu; sementara kita menyaksikan Dia dalam diri pribadi para Putra Daulat-Nya; ketika kita terus merasakan hadirat ilahi-Nya di sana sini, dekat dan jauh, marilah jangan kita meragukan atau mempertanyakan keutamaan kepribadian-Nya. Walaupun ada semua penyebaran yang amat sangat luas ini, namun Dia tetap pribadi yang sejati dan selama-lamanya menjaga hubungan pribadi dengan tak terhitung kawanan makhluk-makhluk-Nya yang berpencar di seluruh alam semesta segala alam-alam semesta.
1:5.10 (28.7) Gagasan mengenai kepribadian Bapa Semesta itu adalah suatu konsep yang diperluas dan lebih benar mengenai Tuhan yang telah datang kepada umat manusia terutama melalui pewahyuan. Akal, hikmat, dan pengalaman beragama semuanya menyimpulkan dan menunjukkan mengenai kepribadian Tuhan, tetapi semua itu tidak mengesahkannya. Bahkan Pelaras Pikiran yang mendiami itu adalah prapribadi. Kebenaran dan kematangan suatu agama itu berbanding lurus dengan konsepnya mengenai kepribadian tanpa batas Tuhan dan dengan pemahamannya tentang kesatuan mutlak Deitas. Maka, gagasan tentang Deitas yang berpribadi menjadi ukuran kematangan keagamaan setelah agama terlebih dahulu merumuskan konsep tentang keesaan Tuhan.
1:5.11 (29.1) Agama primitif memiliki banyak dewata yang berpribadi, dan mereka dibentuk dalam rupa manusia. Pewahyuan menegaskan keabsahan konsep kepribadian Tuhan yang hanya mungkin dalam dalil ilmiah mengenai suatu Sumber Pertama dan hanya diusulkan secara sementara dalam gagasan filosofis tentang Kesatuan Semesta. Hanya oleh pendekatan kepribadianlah siapa saja dapat mulai memahami tentang keesaan Tuhan. Menolak adanya kepribadian Sumber dan Pusat Pertama menghadapkan seseorang pada pilihan mengenai dua dilema filosofis: materialisme atau panteisme.
1:5.12 (29.2) Dalam perenungan tentang Deitas, konsep kepribadian harus dilepaskan dari gagasan mengenai badan jasmani. Suatu tubuh jasmani tidak harus ada untuk kepribadian, baik itu manusia atau Tuhan. Kekeliruan mengenai badan jasmani itu ditunjukkan oleh kedua ekstrim filsafat manusia itu. Dalam materialisme, karena manusia kehilangan tubuh pada waktu kematian, ia dianggap musnah sebagai suatu kepribadian; dalam panteisme, karena Tuhan tidak punya badan, sebab itu Dia bukan suatu pribadi. Jenis kepribadian supramanusia yang progresif berfungsi dalam kesatuan batin dan roh.
1:5.13 (29.3) Kepribadian itu bukan semata hanya satu sifat Tuhan; kepribadian itu lebih berarti totalitas dari kodrat tanpa batas yang dikoordinasikan dan kehendak ilahi yang dipersatukan, yang ditunjukkan dalam kekekalan dan keuniversalan ekspresi yang sempurna. Kepribadian, dalam pengertian tertinggi, adalah pewahyuan Tuhan kepada alam semesta segala alam-alam semesta.
1:5.14 (29.4) Tuhan, sebagai yang kekal, semesta, absolut, dan tanpa batas, tidak bertumbuh dalam pengetahuan atau bertambah dalam hikmat. Tuhan tidak memperoleh pengalaman, seperti yang mungkin diduga atau dipahami oleh manusia yang terbatas, tetapi Dia, dalam wilayah-wilayah kepribadian kekal-Nya sendiri, memang menikmati perluasan terus-menerus realisasi diri itu yang dalam beberapa hal dapat dibandingkan pada, dan dapat disamakan dengan, perolehan pengalaman baru oleh makhluk-makhluk terbatas di dunia-dunia evolusioner.
1:5.15 (29.5) Kesempurnaan absolut Tuhan yang tanpa batas itu akan menyebabkan Dia menderita pembatasan-pembatasan hebat dari finalitas kesempurnaan yang tanpa perkecualian seandainya bukan suatu fakta bahwa Bapa Semesta secara langsung ikut serta dalam perjuangan kepribadian setiap jiwa yang tidak sempurna dalam alam semesta luas, yang berusaha, oleh pertolongan ilahi, untuk naik ke dunia-dunia yang sempurna secara rohani di tempat tinggi. Pengalaman progresif dari setiap sosok roh dan setiap makhluk fana di seluruh alam-alam semesta ini adalah suatu bagian dari kesadaran-Deitas-Nya Bapa yang terus makin luas, kesadaran akan lingkaran ilahi yang tanpa akhir dari realisasi diri yang tanpa henti.
1:5.16 (29.6) Secara harfiah benarlah: “Dalam semua penderitaanmu Dia ikut menderita.” “Dalam semua kemenanganmu Dia berkemenangan di dalam dan dengan engkau.” Roh ilahi prapribadi-Nya itu adalah suatu bagian sesungguhnya dari kamu. Pulau Firdaus tanggap pada semua metamorfosa fisik alam-alam semesta; Putra Kekal mencakup semua dorongan roh dari semua ciptaan; Pelaku Bersama meliputi semua ekspresi batin dari kosmos yang makin mengembang. Bapa Semesta menyadari dalam kepenuhan kesadaran ilahi semua pengalaman individual dari perjuangan maju dari batin yang berkembang dan roh-roh yang naik dari setiap entitas, sosok, dan kepribadian di seluruh ciptaan ruang dan waktu yang evolusioner. Dan ini semuanya benar secara harfiah, sebab “dalam Dia kita semua hidup, kita bergerak, dan kita ada.”
1:6.1 (29.7) Kepribadian manusia adalah bayangan-citra ruang-waktu yang dibuat oleh kepribadian Pencipta ilahi. Dan tidak pernah ada aktualitas yang dapat dipahami secara memadai melalui pemeriksaan terhadap bayangannya. Bayangan seharusnya ditafsirkan sesuai ukuran-ukuran dari substansi yang sebenarnya.
1:6.2 (30.1) Bagi ilmu pengetahuan, Tuhan adalah sebab, pada filsafat adalah suatu ide, pada agama adalah sosok pribadi, bahkan Bapa surgawi yang pengasih. Bagi ilmuwan, Tuhan adalah forsa yang perdana, pada filsuf suatu hipotesis tentang kesatuan, bagi agamawan suatu pengalaman rohani yang hidup. Konsep manusia yang tidak memadai mengenai kepribadian Bapa Semesta dapat ditingkatkan hanya oleh kemajuan rohani manusia dalam alam semesta dan akan menjadi benar-benar memadai hanya ketika para musafir ruang dan waktu itu pada akhirnya mencapai rangkulan ilahi Tuhan yang hidup di Firdaus.
1:6.3 (30.2) Jangan pernah melupakan sudut pandang yang berlawanan tentang kepribadian sebagaimana hal itu dipahami oleh Tuhan dan manusia. Manusia melihat dan memahami kepribadian, memandang dari yang terbatas kepada yang tanpa batas; Tuhan melihat dari yang tanpa batas kepada yang terbatas. Manusia memiliki jenis kepribadian yang paling rendah; Tuhan memiliki yang paling tinggi, bahkan yang tertinggi, terakhir, dan absolut. Sebab itu memang konsep-konsep yang lebih baik tentang kepribadian ilahi harus dengan sabar menunggu munculnya gagasan-gagasan yang diperbaiki mengenai kepribadian manusia, khususnya pewahyuan yang diperluas tentang kepribadian manusiawi maupun ilahi dalam hidup penganugerahan diri Mikhael, Sang Putra Pencipta, di Urantia.
1:6.4 (30.3) Roh ilahi yang prapribadi yang mendiami batin manusia itu membawa, dalam kehadirannya itu sendiri, bukti yang sahih tentang keberadaan nyatanya, namun konsep mengenai kepribadian ilahi itu dapat dipahami hanya oleh wawasan rohani dari pengalaman keagamaan pribadi yang asli. Setiap pribadi, manusiawi atau ilahi, bisa dikenal dan dipahami sama sekali terpisah dari reaksi-reaksi eksternal atau kehadiran jasmani dari pribadi tersebut.
1:6.5 (30.4) Suatu taraf tertentu kesamaan moral dan harmoni rohani sangat diperlukan untuk persahabatan antara dua pribadi; suatu kepribadian yang pengasih akan hampir tidak bisa membuka dirinya terhadap suatu pribadi yang tanpa kasih. Bahkan untuk mendekati pengenalan dari sesosok kepribadian ilahi, semua kemampuan kepribadian manusia itu harus sepenuhnya diabdikan pada upaya itu; pengabdian yang setengah hati atau sebagian saja akan sia-sia.
1:6.6 (30.5) Makin sepenuhnya manusia mengerti dirinya sendiri dan menghargai nilai-nilai kepribadian sesamanya, makin dia akan rindu untuk mengetahui Kepribadian Asli itu, dan makin sungguh-sungguh manusia yang mengenal-Tuhan itu akan berjuang untuk menjadi seperti Kepribadian Asli itu. Kamu dapat memperdebatkan pendapat-pendapat tentang Tuhan, tetapi pengalaman dengan Dia dan dalam Dia berada di atas dan melampaui semua kontroversi manusia dan logika intelektual semata-mata. Manusia yang mengenal-Tuhan menceritakan pengalaman-pengalaman rohaninya, bukan untuk meyakinkan orang-orang yang tidak percaya, namun untuk manfaat dan kepuasan bersama orang-orang percaya.
1:6.7 (30.6) Menganggap bahwa alam semesta dapat diketahui, bahwa alam semesta itu dapat dipelajari, adalah menganggap bahwa alam semesta itu dibuat oleh batin dan dikelola oleh kepribadian. Batin manusia hanya dapat merasakan fenomena batin dari batin yang lain, baik itu manusia atau supramanusia. Jika kepribadiannya manusia dapat mengalami alam semesta, ada suatu batin ilahi dan suatu kepribadian nyata yang tersembunyi entah di mana di dalam alam semesta itu.
1:6.8 (30.7) Tuhan itu roh—kepribadian roh; manusia adalah juga suatu roh—potensi kepribadian roh. Yesus dari Nazaret mencapai realisasi penuh dari potensi kepribadian roh ini dalam pengalaman manusiawi; sebab itu kehidupannya untuk mencapai kehendak Bapa itu menjadi pewahyuan yang paling real dan ideal mengenai kepribadian Tuhan. Bahkan sekalipun kepribadian Bapa Semesta itu dapat dipahami hanya dalam pengalaman keagamaan yang nyata, dalam kehidupan bumi Yesus kita diilhami oleh demonstrasi sempurna tentang realisasi tersebut dan pewahyuan tentang kepribadian Tuhan dalam suatu pengalaman manusia yang sebenarnya.
1:7.1 (31.1) Ketika Yesus berbicara mengenai “Allah yang hidup,” dia mengacu pada sosok Deitas yang berpribadi—Bapa di surga. Konsep tentang kepribadian Tuhan itu membantu hubungan persahabatan; hal itu mendukung ibadah yang cerdas; hal itu meningkatkan rasa percaya yang menyegarkan hati. Interaksi bisa dilakukan antara hal-hal yang tidak berpribadi, tetapi tidak demikian dengan hubungan persahabatan. Hubungan persahabatan bapa dan anak, seperti antara Tuhan dan manusia, tidak dapat dinikmati kecuali keduanya adalah pribadi-pribadi. Hanya kepribadian-kepribadianlah yang dapat berhubungan erat satu sama lain, meskipun komuni pribadi ini bisa sangat dibantu oleh kehadiran suatu entitas yang justru tak berpribadi seperti Pelaras Pikiran itu.
1:7.2 (31.2) Manusia tidak mencapai persatuan dengan Tuhan seperti setetes air dapat menemukan persatuan dengan samudra. Manusia mencapai kesatuan ilahi oleh persekutuan rohani timbal-balik yang progresif, oleh pergaulan kepribadian dengan Tuhan yang berpribadi, dengan semakin mencapai kodrat ilahi melalui penyesuaian diri pada kehendak ilahi dengan sepenuh hati dan cerdas. Hubungan yang mendalam tersebut dapat terjadi hanya antara kepribadian.
1:7.3 (31.3) Konsep tentang kebenaran mungkin dapat dipikirkan terpisah dari kepribadian, konsep keindahan mungkin ada tanpa kepribadian, namun konsep kebaikan ilahi itu dapat dimengerti hanya dalam hubungannya dengan kepribadian. Hanya suatu pribadi yang dapat mengasihi dan dikasihi. Bahkan keindahan dan kebenaran akan terpisah dari harapan keselamatan bila hal-hal tersebut bukan sifat-sifat dari Tuhan yang berpribadi, Bapa yang pengasih.
1:7.4 (31.4) Kita tidak dapat sepenuhnya mengetahui bagaimana Tuhan dapat menjadi yang perdana, tidak berubah, mahakuasa, dan sempurna, sedangkan pada saat yang sama Dia dikelilingi oleh alam semesta yang selalu berubah dan tampaknya dibatasi oleh hukum, suatu alam semesta ketidak-sempurnaan relatif yang berkembang. Namun kita dapat mengetahui kebenaran seperti itu dalam pengalaman pribadi kita sendiri karena kita semua memelihara identitas kepribadian dan kesatuan kehendak kendatipun diri kita sendiri maupun lingkungan kita terus berubah.
1:7.5 (31.5) Realitas alam semesta yang paling mendasar tidak dapat dipahami oleh matematika, logika, atau filsafat, tapi hanya oleh pengalaman pribadi dalam kesesuaian progresif pada kehendak ilahi Tuhan yang berpribadi. Ilmu pengetahuan, filsafat, atau pun teologi tidak dapat memvalidasi kepribadian Tuhan. Hanya pengalaman pribadi anak-anak iman dari Bapa surgawi itulah yang dapat menghasilkan kesadaran rohani nyata tentang kepribadian Tuhan.
1:7.6 (31.6) Konsep-konsep yang lebih tinggi mengenai kepribadian alam semesta menunjukkan adanya: identitas, kesadaran diri, kehendak diri, dan kemungkinan untuk pewahyuan diri. Karakteristik-karakteristik ini lebih jauh mengartikan adanya hubungan persekutuan dengan kepribadian-kepribadian yang lain dan setara, seperti yang ada dalam asosiasi-asosiasi kepribadian para Deitas Firdaus. Dan kesatuan mutlak dari asosiasi-asosiasi ini adalah begitu sempurna sehingga keilahian menjadi dikenal oleh ketidak-terbagian, oleh keesaan. “Tuhan Allah itu Esa.” Ketidak-terbagian kepribadian itu tidak merintangi Tuhan menganugerahkan roh-Nya untuk hidup dalam hati manusia fana. Ketidak-terbagian kepribadian seorang ayah manusiawi itu tidak mencegah reproduksi anak lelaki dan perempuan.
1:7.7 (31.7) Konsep ketidak-terbagian ini dalam hubungannya dengan konsep kesatuan mengandung arti transendensi ruang maupun waktu oleh Ultimasi Deitas; sebab itu baik ruang maupun waktu tidak dapat menjadi absolut atau tanpa batas. Sumber dan Pusat Pertama adalah ketanpa-batasan itu yang secara tanpa perkecualian melampaui semua batin, semua materi, dan semua roh.
1:7.8 (31.8) Fakta mengenai Trinitas Firdaus sama sekali tidak melanggar kebenaran tentang kesatuan ilahi. Ketiga kepribadian Deitas Firdaus itu adalah sebagai satu, dalam semua reaksi realitas alam semesta dan dalam semua hubungan dengan makhluk. Eksistensi ketiga pribadi kekal ini juga tidak melanggar kebenaran tentang ketidak-terbagian Deitas. Aku sepenuhnya sadar bahwa tidak ada bahasa yang aku bisa pakai memadai untuk menjelaskan pada pikiran manusia fana bagaimana kami memandang masalah-masalah alam semesta ini. Namun kamu tidak perlu berkecil hati; tidak semua hal-hal ini sepenuhnya jelas bahkan bagi kepribadian-kepribadian tinggi yang termasuk sosok-sosok Firdaus dalam kelompokku. Ingatlah selalu bahwa kebenaran-kebenaran yang mendalam mengenai Deitas ini akan semakin menjadi jelas sementara batinmu semakin dirohanikan secara progresif selama era-era berikutnya dalam perjalanan panjang kenaikan manusia fana ke Firdaus.
1:7.9 (32.1) (Disampaikan oleh sesosok Konselor Ilahi, anggota dari kelompok kepribadian selestial yang ditunjuk oleh Yang Purba Harinya dari Uversa, ibukota alam semesta super ketujuh, untuk mensupervisi bagian-bagian dari pewahyuan mendatang ini yang berhubungan dengan urusan-urusan di luar batas-batas alam semesta lokal Nebadon. Aku ditugasi untuk mensponsori makalah-makalah yang menggambarkan kodrat dan sifat Tuhan karena aku merupakan sumber informasi tertinggi yang tersedia untuk tujuan tersebut pada suatu dunia yang dihuni. Aku telah melayani sebagai Konselor Ilahi dalam semua tujuh alam semesta super dan telah lama bertempat tinggal di Firdaus pusat dari segala sesuatu. Banyak kali sudah aku menikmati kenikmatan tertinggi tinggal dalam hadirat pribadi langsung Bapa Semesta. Aku menggambarkan realitas dan kebenaran mengenai kodrat dan sifat Bapa dengan wewenang yang tidak diragukan; aku tahu tentang apa yang aku bicarakan).
Buku Urantia
Makalah 2
2:0.1 (33.1) BERHUBUNG konsep tertingginya manusia yang mungkin mengenai Tuhan itu tercakup di dalam ide dan ideal manusia tentang sesosok kepribadian yang utama dan tanpa batas, maka diperbolehkan, dan mungkin terbukti bermanfaat, untuk mempelajari ciri-ciri tertentu tentang kodrat ilahi yang membentuk karakter Deitas. Kodrat (seperti apa sebenarnya) Tuhan itu paling dapat dimengerti melalui pewahyuan tentang Bapa yang diwahyukan oleh Mikhael Nebadon dalam berbagai ajarannya dan dalam kehidupan manusiawinya yang hebat dalam badan daging. Kodrat ilahi itu dapat juga lebih dimengerti oleh manusia jika ia menganggap dirinya sebagai anak Tuhan dan memandang Pencipta Firdaus itu sebagai Bapa rohani yang sejati.
2:0.2 (33.2) Seperti apa kodrat Tuhan itu dapat dipelajari dalam suatu pewahyuan tentang ide-ide tertinggi, karakter ilahi itu dapat dibayangkan sebagai suatu penggambaran ideal-ideal yang luhur, namun yang paling menerangi dan bermanfaat secara rohani dari antara semua pewahyuan mengenai kodrat ilahi itu dapat ditemukan dalam pemahaman tentang kehidupan keagamaan Yesus Nazaret, baik sebelum maupun sesudah pencapaian kesadaran penuh tentang keilahiannya. Jika hidup penjelmaan Mikhael itu diambil sebagai latar belakang pewahyuan Tuhan kepada manusia, kita bisa mencoba untuk menguraikan dalam lambang-lambang kata manusia beberapa ide dan ideal tertentu mengenai kodrat ilahi yang mungkin bisa membantu pencerahan dan penyatuan lebih lanjut konsep manusia mengenai kodrat dan karakter kepribadian Bapa Semesta.
2:0.3 (33.3) Dalam semua usaha kami untuk memperluas dan merohanikan konsep manusia mengenai Tuhan, kami sangat terhambat oleh terbatasnya kapasitas batin manusia fana. Kami juga terkendala serius dalam pelaksanaan penugasan kami oleh keterbatasan bahasa dan oleh kemiskinan bahan baku yang dapat digunakan untuk tujuan ilustrasi atau perbandingan dalam upaya kami untuk melukiskan nilai-nilai ilahi dan untuk menyajikan makna-makna rohani kepada batin manusia yang terbatas dan fana itu. Semua usaha kami untuk memperluas konsep manusia mengenai Tuhan akan nyaris sia-sia kalau saja bukan karena fakta bahwa batin manusia itu didiami oleh Pelaras, roh yang dianugerahkan Bapa Semesta itu, dan diliputi oleh Roh Kebenaran dari Putra Pencipta. Karena itu, dengan bergantung pada kehadiran roh-roh ilahi di dalam hati manusia inilah untuk dukungan dalam perluasan konsep mengenai Tuhan, maka aku dengan gembira melaksanakan amanat yang aku terima untuk upaya penggambaran lebih lanjut mengenai kodrat Tuhan kepada pikiran manusia.
2:1.1 (33.4) “Yang Tanpa Batas, yang tidak dapat kita pahami. Jejak-Mu tidak kelihatan.” “Besarlah Tuhan kita dan berlimpah kekuatan, kebijaksanaan-Nya tak terhingga.” Terang menyilaukan dari hadirat Bapa itu demikian rupa sehingga kepada makhluk-makhluk-Nya yang rendahan Dia tampaknya “memutuskan untuk diam dalam kekelaman.” Bukan hanya pemikiran dan rencana-Nya tak dapat diketahui, namun “Dia melakukan hal-hal yang besar dan yang tak terduga, serta keajaiban-keajaiban yang tak terbilang banyaknya.” “Allah itu besar, tidak tercapai oleh pengetahuan kita, jumlah tahun-Nya tidak dapat diselidiki.” “Tetapi benarkah Allah hendak diam di atas bumi? Sesungguhnya, bahkan langit (alam semesta) yang mengatasi segala langit (alam semesta segala alam-alam semesta) pun tidak dapat memuat Dia.” “Sungguh tak terselidiki keputusan-keputusan-Nya dan sungguh tak terselami jalan-jalan-Nya!”
2:1.2 (34.1) “Hanya ada satu Allah saja, yaitu Bapa, yang dari pada-Nya berasal segala sesuatu dan yang untuk Dia kita hidup.” “Pencipta ilahi itu juga Pemusnah Semesta, sumber dan tujuan akhir jiwa-jiwa. Dia adalah Jiwa Tertinggi, Batin Utama, dan Roh Tak Terbatas semua ciptaan.” “Sang Pengendali agung tidak pernah berbuat salah. Dia cemerlang dalam keagungan dan kemuliaan.” “Tuhan Sang Pencipta itu sepenuhnya tanpa takut dan benci. Dia itu baka, kekal, ada sendiri, ilahi, dan pemurah.” “Betapa murni dan indahnya, betapa dalam dan tak tak terduga Leluhur agung segala yang ada!” “Yang Tanpa Batas paling istimewa karena Ia memberikan dirinya kepada manusia. Dia adalah awal dan akhir, Bapa semua anugerah yang baik dan sempurna.” “Bagi Allah segala sesuatu adalah mungkin; Pencipta kekal itu adalah sebab dari semua sebab.”
2:1.3 (34.2) Kendati adanya ketanpa-batasan manifestasi-manifestasi menakjubkan dari kepribadian Tuhan yang kekal dan semesta itu, namun secara tanpa perkecualian Dia itu sadar diri akan ketanpa-batasan maupun juga kekekalan-Nya; demikian pula Dia mengetahui sepenuhnya kesempurnaan dan kuasa-Nya. Dia adalah satu-satunya keberadaan dalam alam semesta, selain rekan-rekan sederajat ilahi-Nya, yang mengalami suatu penilaian yang sempurna, tepat, dan lengkap terhadap diri-Nya sendiri.
2:1.4 (34.3) Bapa secara konstan dan tidak pernah gagal memenuhi perbedaan kebutuhan bagi diri-Nya sendiri sementara hal itu berubah-ubah dari waktu ke waktu di berbagai bagian alam semesta master-Nya. Tuhan yang besar itu tahu dan mengerti diri-Nya sendiri; Dia itu secara tanpa batas sadar diri tentang semua sifat utama kesempurnaan-Nya. Tuhan itu bukan suatu kebetulan kosmis; Dia bukan pula penguji-coba alam semesta. Para Penguasa Alam Semesta dapat melakukan petualangan; para Bapa Konstelasi bisa menguji-coba; kepala-kepala sistem mungkin berlatih; namun Bapa Semesta melihat akhir dari awalnya, dan rencana ilahi serta maksud kekal-Nya benar-benar mencakup dan memahami semua uji-coba dan semua petualangan semua bawahan-Nya di setiap dunia, sistem, dan konstelasi dalam setiap alam semesta wilayah-Nya yang amat luas itu.
2:1.5 (34.4) Tidak ada hal yang baru bagi Tuhan, dan tidak ada peristiwa kosmis yang pernah datang sebagai kejutan; Dia mendiami lingkaran kekekalan. Dia tanpa awal atau akhir masa. Bagi Tuhan tidak ada masa lalu, masa kini, atau masa depan; semua waktu adalah masa kini pada suatu saat tertentu. Dia adalah AKU ADA yang akbar dan satu-satunya.
2:1.6 (34.5) Bapa Semesta itu secara mutlak dan tanpa perkecualian adalah tanpa batas dalam semua sifat-Nya; dan fakta ini, di dalam dan dari hal itu sendiri, secara otomatis menutup Dia dari semua komunikasi pribadi langsung dengan makhluk-makhluk jasmani yang terbatas dan kecerdasan-kecerdasan ciptaan rendahan lainnya.
2:1.7 (34.6) Semua ini memerlukan pengaturan tertentu untuk kontak dan komunikasi dengan beragam makhluk-Nya seperti yang telah ditahbiskan, pertama, dalam kepribadian-kepribadian para Putra Tuhan Firdaus, yang, walaupun sempurna dalam keilahian, namun juga sering mengambil bagian kodrat daging dan darahnya ras-ras planet itu sendiri, menjadi salah seorang dari kamu dan satu dengan kamu; dengan demikian, Tuhan menjadi manusia, seperti terjadi dalam penganugerahan Mikhael, yang dapat dipertukarkan sebutannya antara Anak Tuhan dan Anak Manusia. Dan yang kedua, ada kepribadian-kepribadian dari Roh Tanpa Batas, bermacam-macam ordo kawanan serafim dan kecerdasan angkasa lain yang mendekati sosok-sosok jasmani yang rendah asalnya dan dalam berbagai cara menatalayani dan membantu mereka. Dan yang ketiga, ada Monitor Misteri yang tidak berpribadi, Pelaras Pikiran, pemberian nyata dari Tuhan yang besar itu sendiri yang dikirimkan tanpa pemberitahuan dan tanpa penjelasan. Secara berlimpah tanpa henti mereka turun dari puncak-puncak kemuliaan untuk memberkahi dan mendiami batin sederhana manusia-manusia fana tertentu yang memiliki kapasitas untuk kesadaran-Tuhan atau potensi ke arah itu.
2:1.8 (35.1) Dengan cara-cara inilah dan dengan banyak cara yang lain, dalam cara-cara yang tidak kamu ketahui dan sama sekali di luar pemahaman terbatas, memang Bapa Firdaus dengan penuh kasih dan kesediaan menurunkan diri-Nya dan dengan kata lain mengubah, mengencerkan, dan menipiskan ketanpa-batasan-Nya itu agar Dia dapat lebih mendekat kepada batin-batin terbatas anak-anak ciptaan-Nya. Dan demikianlah, melalui serangkaian distribusi kepribadian yang semakin kurang mutlak, Bapa yang tanpa batas itu dimampukan untuk menikmati hubungan dekat dengan berbagai kecerdasan di banyak wilayah di alam semesta-Nya yang mahaluas itu.
2:1.9 (35.2) Semua ini yang Dia telah lakukan dan sedang lakukan, dan selalu lagi akan terus dilakukan, tanpa sedikitpun mengurangi dari fakta dan realitas tentang ketanpa-batasan, kekekalan, dan keutamaan-Nya. Dan semua ini secara mutlak benar, sekalipun sulitnya hal-hal itu dipahami, misteri yang menyelimuti hal-hal itu, atau ketidak-mungkinan keberadaan hal-hal itu dipahami sepenuhnya oleh makhluk-makhluk seperti yang tinggal di Urantia.
2:1.10 (35.3) Karena Bapa Pertama itu tanpa batas dalam rencana-rencana-Nya dan kekal dalam maksud-maksud-Nya, maka secara melekat tidak mungkin selamanya bagi makhluk terbatas manapun untuk menangkap atau memahami rencana-rencana dan maksud-maksud ilahi ini dalam kepenuhannya. Manusia fana dapat melihat sekilas maksud-maksud Bapa hanya sedikit-sedikit, di sana sini, sementara hal-hal itu diungkapkan dalam kaitan dengan bekerjanya rencana kenaikan makhluk pada rangkaian tingkat-tingkat kemajuan alam semesta. Meskipun manusia tidak bisa menangkap arti pentingnya ketanpa-batasan itu, Bapa yang tanpa batas itu pasti sepenuhnya memahami dan dengan penuh kasih merangkul semua keterbatasan anak-anak-Nya dalam semua alam-alam semesta.
2:1.11 (35.4) Keilahian dan kekekalan itu Bapa bagikan bersama-sama dengan sejumlah besar makhluk-makhluk Firdaus yang lebih tinggi, namun kami mempertanyakan apakah ketanpa-batasan dan keutamaan semesta akibatnya itu sepenuhnya berbagi bersama dengan yang lain, kecuali dengan rekan-rekan sederajat-Nya dari Trinitas Firdaus. Ketanpa-batasan kepribadian itu haruslah, terpaksa, mencakup seluruh keterbatasan kepribadian; sebab itulah ada kebenaran—kebenaran yang harfiah—dari ajaran yang mengatakan bahwa “Sebab di dalam Dia kita hidup, kita bergerak, kita ada.” Pecahan dari Deitas murni dari Bapa Semesta yang mendiami manusia fana itu adalah bagian dari ketanpa-batasan Sumber dan Pusat Besar Pertama, Bapa segala Bapa.
2:2.1 (35.5) Bahkan nabi-nabimu pada zaman dahulu mengerti kodrat sirkuler Bapa Semesta yang kekal, yang tidak berawal, tidak berakhir. Tuhan itu secara harfiah dan secara kekal hadir dalam alam semesta segala alam-alam semesta-Nya. Dia mendiami momen sekarang dengan segenap keagungan mutlak dan kebesaran kekal-Nya. “Bapa mempunyai hidup dalam diri-Nya, dan hidup ini adalah hidup yang kekal.” Di sepanjang zaman-zaman kekal, Bapa itulah yang “memberikan hidup dan nafas dan segala sesuatu kepada semua orang.” Ada kesempurnaan tanpa batas dalam integritas ilahi. “Bahwasanya Aku, TUHAN, tidak berubah.” Pengetahuan kami mengenai alam semesta segala alam-alam semesta menyatakan bahwa bukan hanya bahwa Dia adalah Bapa terang, namun juga dalam tabiat-Nya dalam urusan keplanetan “tidak ada perubahan atau bayangan karena pertukaran.” Dia “memberitahukan dari mulanya hal yang kemudian.” Dia berfirman: “Keputusan-Ku akan sampai; dan segala kehendak-Ku akan Kulaksanakan,” ”sesuai dengan maksud abadi, yang telah dilaksanakan-Nya dalam Anak-Nya.” Demikianlah rencana-rencana dan maksud-maksud dari Sumber dan Pusat Pertama juga seperti diri-Nya: kekal, sempurna, dan selama-lamanya tidak berubah.
2:2.2 (35.6) Ada finalitas ketuntasan dan kesempurnaan kepenuhan dalam amanat Bapa: “Aku tahu bahwa segala sesuatu yang dilakukan Allah akan tetap ada untuk selamanya; itu tak dapat ditambah dan tak dapat dikurangi.” Bapa Semesta tidak menyesali maksud hikmat dan kesempurnaan semula-Nya. Rencana-rencana-Nya teguh, nasehat-Nya tetap tak berubah, sedangkan perbuatan-Nya ilahi dan tidak bisa salah. “Sebab di mata-Nya seribu tahun sama seperti hari kemarin, apabila berlalu, atau seperti suatu giliran jaga di waktu malam.” Sempurnanya keilahian dan besarnya kekekalan itu selamanya melampaui pemahaman penuh dari batin terbatasnya manusia fana.
2:2.3 (36.1) Reaksi-reaksi dari Tuhan yang tak berubah, dalam pelaksanaan maksud kekal-Nya, bisa kelihatannya berubah-ubah sesuai perubahan sikap dan pergeseran pikiran para makhluk berakal yang diciptakan-Nya; yaitu, hal itu tampaknya dan dari luarnya berubah-ubah; namun di bawah permukaan dan di balik semua manifestasi luar, masih ada maksud yang tak berubah, rencana abadi, dari Tuhan yang kekal itu.
2:2.4 (36.2) Keluar ke di alam-alam semesta, kesempurnaan haruslah perlu menjadi istilah relatif, namun di alam semesta sentral dan khususnya di Firdaus, kesempurnaan itu tidak dikurangi kadarnya; dalam tahap-tahap tertentu bahkan hal itu mutlak. Manifestasi-manifestasi Trinitas mengubah-ubah pertunjukan kesempurnaan ilahi itu namun tidak menipiskannya.
2:2.5 (36.3) Kesempurnaan utama Tuhan itu tidak terdiri dalam suatu anggapan tentang benarnya, melainkan dalam kesempurnaan melekat dari kebaikan dari kodrat ilahi-Nya. Dia itu final, lengkap, dan sempurna. Tidak ada kekurangan sedikitpun dalam keindahan dan kesempurnaan karakter-Nya yang benar. Dan keseluruhan skema keberadaan-keberadaan hidup di dunia-dunia ruang itu berpusat pada maksud ilahi untuk mengangkat semua makhluk kehendak ke takdir tinggi dari pengalaman berbagi dalam kesempurnaan Firdaus-Nya Bapa. Tuhan itu tidak berpusat pada diri sendiri ataupun membatasi diri; Dia tanpa henti memberikan diri-Nya ke atas semua makhluk yang sadar diri di alam-alam semesta yang luas.
2:2.6 (36.4) Tuhan itu sempurna secara kekal dan tanpa batas, Dia tak dapat secara pribadi mengenal ketidak-sempurnaan sebagai pengalaman-Nya sendiri, namun Dia memang berbagi kesadaran semua pengalaman ketidak-sempurnaan dari semua makhluk-makhluk evolusioner alam semesta yang berjuang, makhluk-makhluk dari semua Putra Pencipta Firdaus. Sentuhan yang pribadi dan yang memerdekakan dari Tuhan yang sempurna itu menaungi hati-hati dan menghubungkan dalam sirkuit (jejaring)kodrat-kodrat semua makhluk fana yang telah naik ke tingkat alam semesta untuk pengetahuan moral itu. Dengan cara ini, seperti juga melalui kontak-kontak dari hadirat ilahi, Bapa Semesta benar-benar ikut serta dalam pengalaman dengan ketidak-matangan dan ketidak-sempurnaan dalam perkembangan karier setiap sosok moral di seluruh alam semesta.
2:2.7 (36.5) Keterbatasan-keterbatasan manusiawi, potensi jahat, adalah bukan bagian dari kodrat ilahi, namun pengalaman manusia dengan kejahatan dan semua hubungan manusia ke sana adalah pasti suatu bagian dari realisasi diri Tuhan yang terus berkembang dalam anak-anak waktu—makhluk-makhluk dengan tanggung jawab moral yang telah diciptakan atau dikembangkan oleh setiap Putra Pencipta yang pergi keluar dari Firdaus.
2:3.1 (36.6) Tuhan itu benar; sebab itu Dia adil. “TUHAN itu adil dalam segala jalan-Nya.” “' bahwa bukan tanpa alasan Kuperbuat segala sesuatu yang Kuperbuat,' kata Tuhan.” “Hukum-hukum TUHAN itu benar, adil semuanya.” Keadilan Bapa Semesta tidak dapat dipengaruhi oleh tindakan dan perbuatan para makhluk-Nya, “karena berlaku curang, memihak ataupun menerima suap tidak ada pada TUHAN, Allah kita.”
2:3.2 (36.7) Betapa sia-sianya membuat permohonan bodoh kepada Tuhan yang seperti itu untuk mengubah titah-titah-Nya yang tak berubah supaya kita dapat menghindari akibat yang adil dari pelaksanaan hukum alam-Nya yang bijak dan perintah-perintah rohani-Nya yang benar! “Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya.” Benar, bahkan dalam peradilan untuk menuai panen perbuatan salah itu, keadilan ilahi ini selalu diperlunak dengan rahmat. Hikmat tanpa batas adalah wasit kekal yang menentukan proporsi keadilan dan rahmat yang akan diputuskan dalam suatu keadaan tertentu. Hukuman terbesar (dalam kenyataannya suatu akibat yang tidak terelakkan) untuk perbuatan salah dan pemberontakan yang disengaja melawan pemerintahan Tuhan adalah hilangnya eksistensi sebagai suatu subyek perorangan dari pemerintahan itu. Hasil akhir dari dosa yang sepenuh hati itu adalah pemusnahan. Dalam analisis terakhir, individu-individu yang diidentifikasi-berdosa itu telah menghancurkan diri mereka sendiri dengan menjadi sepenuhnya tidak nyata melalui kedurhakaan yang mereka peluk. Tetapi, pelenyapan sesungguhnya makhluk demikian itu selalu ditunda sampai aturan peradilan yang ditahbiskan yang berlaku dalam alam semesta itu telah dipatuhi sepenuhnya.
2:3.3 (37.1) Penghentian eksistensi itu biasanya diputuskan pada penghakiman dispensasional atau skala besar terhadap alam atau alam-alam itu. Di dunia seperti Urantia hal itu terjadi pada akhir dari suatu zaman dispensasi keplanetan. Penghentian eksistensi dapat diputuskan pada saat-saat semacam itu oleh tindakan selaras semua pengadilan di wilayah hukum itu, mencakup mulai dari dewan keplanetan naik melalui pengadilan-pengadilan Putra Pencipta sampai ke dewan-dewan pengadilan Yang Purba Harinya. Mandat untuk pemusnahan itu berasal dari pengadilan tinggi alam semesta super menyusul suatu konfirmasi tanpa putus mengenai tuduhan yang berasal dari dunia kediaman si pelaku kesalahan; dan kemudian, ketika vonis hukuman pemusnahan telah dikonfirmasikan di tempat tinggi, eksekusi dilakukan oleh tindakan langsung hakim-hakim tertentu yang tinggal di, dan beroperasi dari, markas pusat alam semesta super.
2:3.4 (37.2) Ketika hukuman ini akhirnya dipastikan, makhluk yang diidentifikasi berdosa tersebut dengan segera menjadi seakan dia tidak pernah ada. Tidak ada kebangkitan lagi dari nasib demikian; hal itu selama-lamanya dan kekal. Faktor-faktor identitas energi hidup diserap oleh transformasi waktu dan metamorfosa ruang ke dalam potensi-potensi kosmis dari mana mereka dulunya muncul. Mengenai kepribadian si durhaka itu, hal itu dicabut dari wahana kehidupan berkelanjutan oleh karena kegagalan makhluk itu untuk membuat pilihan-pilihan dan keputusan-keputusan akhir yang bisa memastikan kehidupan kekal. Ketika pelukan dosa itu terus dilakukan oleh batin makhluk itu memuncak menjadi penyamaan diri sepenuhnya dengan kedurhakaan, maka pada saat penghentian kehidupan, pada saat pembubaran kosmis, maka kepribadian yang dikurung tersebut diserap ke dalam jiwa seluruh penciptaan, menjadi bagian dari pengalaman berevolusinya Sang Mahatinggi. Takkan pernah hal itu muncul kembali sebagai kepribadian; identitasnya menjadi seperti seandainya kepribadian itu tidak pernah ada. Dalam kasus kepribadian yang didiami oleh Pelaras, nilai-nilai roh yang bersifat pengalaman masih bertahan dalam realitas Pelaras yang masih berlanjut.
2:3.5 (37.3) Dalam setiap pertarungan alam semesta antara tingkat-tingkat realitas yang nyata, kepribadian dari tingkat yang lebih tinggi yang pada akhirnya akan menang atas kepribadian dari tingkat yang lebih rendah. Hasil yang tak terelakkan dari sengketa alam semesta ini melekat dalam fakta bahwa keilahian kualitas itu setara dengan taraf realitas atau aktualitas setiap makhluk yang memiliki kehendak. Kejahatan yang tak dikurangi, kesalahan yang lengkap, dosa yang disengaja penuh, dan kedurhakaan yang tidak dicegah itu secara bawaan dan otomatis adalah bunuh diri. Sikap-sikap ketidak-nyataan kosmis seperti itu dapat bertahan dalam alam semesta hanya karena toleransi-rahmat yang sementara sambil menunggu tindakan dari mekanisme-mekanisme penentuan-peradilan dan pencarian-keadilan dari pengadilan-pengadilan alam semesta yangkeputusannya benar dan adil.
2:3.6 (37.4) Pemerintahan para Putra Pencipta dalam alam-alam semesta lokal itu adalah pemerintahan untuk penciptaan dan perohanian. Para Putra ini mengabdikan diri mereka untuk pelaksanaan efektif rencana Firdaus untuk kenaikan manusia progresif, untuk pemulihan para pemberontak dan pemikir-pemikir yang keliru, namun jika semua usaha penuh kasih tersebut pada akhirnya dan selamanya ditolak, maka perintah pemusnahan akhir itu dilaksanakan oleh pasukan yang bertindak di bawah kewenangan hukum Yang Purba Harinya.
2:4.1 (38.1) Rahmat itu hanyalah keadilan yang diperlunak oleh hikmat yang muncul dari kesempurnaan pengetahuan dan pengenalan penuh akan kelemahan alami dan kendala lingkungan para makhluk terbatas. “Tetapi Engkau, ya Tuhan, Allah penyayang dan pengasih, panjang sabar dan berlimpah kasih dan setia.” Karena “Barangsiapa berseru kepada nama Tuhan akan diselamatkan,” “sebab Ia memberi pengampunan dengan limpahnya.” “Tetapi kasih setia TUHAN dari selama-lamanya sampai selama-lamanya”; ya, “Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.” “Akulah TUHAN yang menunjukkan kasih setia, keadilan dan kebenaran di bumi; sungguh, semuanya itu Kusukai,” “Karena tidak dengan rela hati Ia menindas dan merisaukan anak-anak manusia,” karena Akulah “Bapa yang penuh belas kasihan dan Allah sumber segala penghiburan.”
2:4.2 (38.2) Tuhan itu sudah menjadi sifat-Nya Dia baik, secara alami Dia berbelas kasihan, dan penuh rahmat selama-lamanya. Dan tidak pernah diperlukan ada pengaruh apapun yang ditujukan kepada Bapa demi untuk membangkitkan kasih sayang-Nya. Kebutuhan makhluk itu sepenuhnya cukup untuk memastikan aliran penuh kemurahan Bapa dan kasih karunia-Nya yang menyelamatkan. Karena Tuhan itu tahu semua tentang anak-anak-Nya, mudah bagi Dia untuk mengampuni. Makin baik manusia memahami sesamanya, makin mudah untuk mengampuninya, bahkan mengasihinya.
2:4.3 (38.3) Hanyalah kearifan dari hikmat tanpa batas yang memungkinkan Tuhan yang benar itu menjalankan keadilan dan rahmat pada waktu yang sama dan dalam suatu situasi alam semesta tertentu. Bapa surgawi tidak pernah terbelah oleh sikap-sikap yang berlawanan terhadap anak-anak alam semesta-Nya; Tuhan tidak pernah menjadi korban dari pertentangan sikap. Kemahatahuan-Nya Tuhan itu tak pernah gagal mengarahkan kehendak bebas-Nya untuk memilih perilaku alam semesta yang dengan sempurna, secara bersamaan, dan secara merata memenuhi tuntutan-tuntutan dari semua sifat-sifat ilahinya dan kualitas-kualitas tanpa batas dari kodrat kekal-Nya.
2:4.4 (38.4) Rahmat adalah keturunan yang alami dan pasti terjadi dari kebaikan dan kasih. Sifat baik dari Bapa yang pengasih tidak dapat mungkin menahan pelayanan rahmat yang bijak kepada setiap anggota dari setiap kelompok anak-anak alam semesta-Nya. Keadilan kekal dan rahmat ilahi bersama-sama membentuk apa yang dalam pengalaman manusia akan disebut keadilan(fairness).
2:4.5 (38.5) Rahmat ilahi merupakan suatu teknik penyesuaian keadilan (fairness) antara level alam semesta kesempurnaan dan ketidak-sempurnaan. Rahmat adalah keadilan (justice) dari Supremasi yang disesuaikan pada situasi-situasi dari yang terbatas yang berkembang, perbuatan benar (righteousness) dari kekekalan yang diubah untuk memenuhi kepentingan tertinggi dan kesejahteraan alam semesta untuk anak-anak waktu. Rahmat itu bukan suatu pelanggaran terhadap peradilan tetapi lebih tepatnya suatu penafsiran yang memahami terhadap tuntutan-tuntutan peradilan tertinggi ketika hal itu dengan adil diterapkan pada sosok-sosok rohani bawahan dan pada makhluk-makhluk jasmani di alam-alam semesta yang berkembang. Rahmat adalah keadilan dari Trinitas Firdaus yang secara bijak dan secara kasih diterapkan ke atas berbagai kecerdasan ciptaan-ciptaan ruang dan waktu, sementara hal itu dirumuskan oleh hikmat ilahi dan ditentukan oleh pikiran mahatahu dan kehendak bebas berdaulat Bapa Semesta dan semua Pencipta terkait-Nya.
2:5.1 (38.6) “Allah itu kasih”; oleh sebab itu satu-satunya sikap pribadi-Nya terhadap urusan-urusan alam semesta itu selalu suatu reaksi kasih sayang ilahi. Bapa mengasihi kita secara secukupnya sehingga Dia menganugerahkan hidup-Nya atas kita. “Dia yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar.”
2:5.2 (39.1) Adalah keliru berpikir bahwa Tuhan bisa dibujuk sehingga mengasihi anak-anaknya karena pengorbanan dari Putra-putra-Nya atau permohonan syafaat dari makhluk-makhluk bawahan-Nya, “sebab Bapa sendiri mengasihi kamu.” Merupakan tanggapan terhadap kasih sayang sebagai orang tua inilah maka Tuhan mengirimkan para Pelaras yang mengagumkan itu untuk mendiami batin manusia. Kasih Tuhan itu menyeluruh; “barangsiapa yang mau, hendaklah ia datang.” Dia ingin “supaya semua orang diselamatkan dan memperoleh pengetahuan akan kebenaran.” Dia itu “menghendaki supaya jangan ada yang binasa.”
2:5.3 (39.2) Para Pencipta itu adalah yang pertama sekali berusaha menyelamatkan manusia dari akibat-akibat bencana karena pelanggaran bodoh manusia terhadap hukum-hukum ilahi. Kasih Tuhan itu pada dasarnya adalah kasih sayang kebapaan; oleh sebab itulah dia kadang-kadang “menghajar kita untuk kebaikan kita, sehingga kita beroleh bagian dalam kekudusan-Nya.” Bahkan selama masa-masa sulit cobaan ingatlah bahwa “Kesengsaraan mereka menjadi kesengsaraan-Nya (In all their affliction he was afflicted).”
2:5.4 (39.3) Tuhan itu secara ilahi baik hati kepada para pendosa. Kalau para pemberontak kembali pada perbuatan benar, mereka diterima secara penuh rahmat, “sebab Ia memberi pengampunan dengan limpahnya.” “Aku, ya, Aku sendirilah yang menghapuskan dosa-dosamu, demi diri-Ku sendiri, dan Aku tidak akan mengingat-ingatnya lagi.” “Lihatlah, betapa besarnya kasih yang dikaruniakan Bapa kepada kita, sehingga kita disebut anak-anak Allah.”
2:5.5 (39.4) Bagaimanapun juga, bukti terbesar tentang kebaikan Tuhan dan alasan tertinggi untuk mengasihi Dia adalah hadiah pemberian dari Bapa yang berdiam di dalam—Pelaras itu yang demikian sabarnya menantikan waktu ketika kalian berdua akan secara kekal dijadikan satu. Meskipun kamu tidak dapat menemukan Tuhan dengan mencari, namun jika kamu mau tunduk pada pimpinan roh yang berdiam di dalam itu, kamu tidak akan salah dibimbing, langkah demi langkah, kehidupan demi kehidupan, melalui alam semesta demi alam semesta, dan zaman demi zaman, sampai akhirnya kamu berdiri di hadapan kepribadian Firdaus dari Bapa Semesta.
2:5.6 (39.5) Betapa tidak masuk akalnya jika kamu tidak mau menyembah Tuhan karena keterbatasan-keterbatasan kodrat manusia dan kendala-kendala ciptaan jasmanimu itu membuat kamu tidak mungkin untuk melihat Dia. Antara kamu dan Tuhan ada suatu jarak (ruang fisik) luar biasa jauh yang harus ditempuh. Demikian pula ada suatu jurang lebar dalam perbedaan rohani yang harus dijembatani; tapi sekalipun ada segala yang secara fisik dan rohani memisahkan kamu dari kehadiran pribadi Firdaus Tuhan, berhentilah dan renungkanlah fakta sungguh-sungguh bahwa Tuhan itu hidup di dalam kamu; Dia dengan caranya sendiri telah menjembatani jurang itu. Dia telah mengutus dari diri-Nya sendiri, roh-Nya, untuk hidup di dalammu dan bekerja keras bersama kamu sementara kamu mengejar karier alam semesta yang kekal.
2:5.7 (39.6) Aku mendapati bahwa mudah dan menyenangkan untuk menyembah Dia yang begitu besar dan pada saat yang sama dia begitu penuh kasih sayang mengabdikan diri untuk pelayanan mengangkat para makhluk-makhluk-Nya yang rendah. Aku secara alami mengasihi Dia yang begitu berkuasa dalam penciptaan dan dalam pengendalian terhadapnya, namun juga Dia yang begitu sempurna dalam kebaikan dan begitu setia dalam kasih sayang terus-menerus menaungi kita. Aku berpikir aku akan mengasihi Tuhan seperti itu juga seandainya Dia tidak begitu besar dan berkuasa, asalkan Dia begitu baik dan penuh rahmat. Kita semua semakin mengasihi Bapa karena kodrat-Nya daripada karena pengenalan akan sifat-sifat-Nya yang menakjubkan.
2:5.8 (39.7) Ketika aku mengamati Putra-putra Pencipta dan para administrator bawahan mereka berjuang demikian beraninya mengatasi berbagai kesulitan di alam waktu yang melekat dalam evolusi alam-alam semesta ruang, aku menemukan bahwa aku memberikan suatu rasa suka yang besar dan mendalam kepada para penguasa yang lebih rendah di alam-alam semesta ini. Bagaimanapun juga, aku berpikir bahwa kita semua, termasuk manusia di alam-alam dunia, mengasihi Bapa Semesta dan semua pribadi yang lain, ilahi atau manusiawi, karena kita melihat bahwa kepribadian-kepribadian ini benar-benar mengasihi kita. Pengalaman mengasihi itu sangat merupakan tanggapan langsung terhadap pengalaman dikasihi. Mengetahui bahwa Tuhan mengasihi aku, aku akan terus mengasihi Dia setinggi-tingginya, bahkan sekalipun Dia ditanggalkan dari semua sifat atribut supremasi, ultimasi, dan keabsolutan-Nya.
2:5.9 (40.1) Kasih Bapa mengikuti kita sekarang dan di seluruh lingkaran tanpa akhir zaman-zaman yang kekal. Sementara kamu merenungkan kodrat pengasih Tuhan itu, hanya ada satu reaksi kepribadian yang masuk akal dan alami terhadapnya: Kamu akan semakin mengasihi Pembuatmu; kamu akan mempersembahkan kepada Tuhan suatu rasa sayang yang serupa dengan yang diberikan oleh seorang anak kepada seorang bapa duniawi; karena, seperti seorang bapa, bapa yang sesungguhnya, bapa yang sejati, mengasihi anak-anaknya, demikian pula Bapa Semesta mengasihi dan selama-lamanya mengupayakan kesejahteraan putra putri yang diciptakan-Nya.
2:5.10 (40.2) Namun kasih Tuhan itu adalah suatu kasih-sayang sebagai orang tua yang cerdas dan berpandangan jauh. Kasih ilahi berfungsi dalam hubungan yang disatukan dengan hikmat ilahi dan semua karakteristik tanpa batas lainnya dari kodrat sempurna Bapa Semesta. Tuhan itu kasih, tetapi kasih itu bukan Tuhan. Manifestasi terbesar dari kasih ilahi bagi manusia fana diamati dalam penganugerahan para Pelaras Pikiran, namun pewahyuan terbesarmu tentang kasih Bapa itu terlihat dalam kehidupan penganugerahan diri Putra-Nya Mikhael ketika ia menjalani di bumi kehidupan rohani yang ideal. Pelaras yang mendiami itulah yang mengindividualisir kasih Tuhan kepada setiap jiwa manusia.
2:5.11 (40.3) Berkali-kali aku hampir merasa pedih karena terpaksa menggambarkan kasih sayang ilahi dari Bapa surgawi bagi anak-anak alam semesta-Nya melalui penggunaan simbol kata manusia “love.” Istilah ini, meskipun itu mengandung arti konsep tertingginya manusia mengenai hubungan-hubungan penghargaan dan pengabdian manusia, namun istilah itu begitu sering untuk sebutan begitu banyak hubungan manusiawi yang benar-benar tercela dan tidak pantas untuk dikenal dengan suatu kata yang juga dipakai untuk menunjukkan kasih sayang tanpa banding dari Tuhan yang hidup bagi makhluk-makhluk alam semesta-Nya! Betapa sayangnya karena aku tidak dapat menggunakan suatu istilah yang luhur dan khusus yang akan membawakan kepada pikiran manusia tentang keadaan sebenarnya dan makna yang amat indah tentang kasih sayang ilahi dari Bapa Firdaus itu.
2:5.12 (40.4) Ketika manusia kehilangan pandangan akan kasih dari Tuhan yang berpribadi, kerajaan Tuhan (kingdom of God) menjadi semata-mata hanya kerajaan kebaikan (kingdom of good). Meskipun ada kesatuan tanpa batas dari kodrat ilahi, kasih itu adalah ciri dominan semua urusan pribadi Tuhan dengan para makhluk-Nya.
2:6.1 (40.5) Di dalam alam-alam semesta fisik kita bisa melihat keindahan ilahi, dalam dunia intelektual kita bisa mengamati kebenaran kekal, tetapi kebaikan Tuhan itu dijumpai hanya dalam alam rohani dari pengalaman keagamaan pribadi. Dalam esensi sebenarnya, agama adalah suatu iman-percaya akan kebaikan Tuhan. Tuhan bisa saja besar dan mutlak, bahkan juga cerdas dan berpribadi, dalam filsafat, tetapi dalam agama Tuhan haruslah juga moral; Dia haruslah baik. Manusia boleh takut akan Tuhan yang besar, tetapi ia percaya dan mengasihi hanya Tuhan yang baik. Kebaikan Tuhan ini adalah suatu bagian dari kepribadian Tuhan, dan pewahyuan penuhnya muncul hanya dalam pengalaman keagamaan pribadi anak-anak Tuhan yang percaya.
2:6.2 (40.6) Agama mengandung arti bahwa dunia-atas yang kodratnya roh itu tahu akan, dan tanggap terhadap, kebutuhan-kebutuhan mendasar dunia manusia. Agama dari evolusi bisa menjadi bersifat etis, tetapi hanya agama yang diwahyukan yang menjadi moral secara sesungguhnya dan secara rohani. Konsep kuno bahwa Tuhan adalah sosok Deitas yang dikuasai oleh moralitas seperti raja itu ditingkatkan oleh Yesus ke tataran kasih sayang yang menyentuh hati dari moralitas keluarga yang intim dari hubungan orang tua-anak, karena selain itu tidak ada lagi yang lebih lembut dan indah dalam pengalaman manusia.
2:6.3 (41.1) “Maksud kemurahan Allah ialah menuntun engkau kepada pertobatan.” “Setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna, datangnya dari atas, diturunkan dari Bapa segala terang.” “Allah itu baik; Dia yang abadi adalah tempat perlindunganmu.” “TUHAN, Allah penyayang dan pengasih, panjang sabar, berlimpah kasih-Nya dan setia-Nya.” “Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya TUHAN itu! Berbahagialah orang yang berlindung pada-Nya!” “TUHAN itu pengasih dan penyayang, panjang sabar dan besar kasih setia-Nya. Dia adalah Allah keselamatan.” “Ia menyembuhkan orang-orang yang patah hati dan membalut luka-luka mereka. Dia adalah pelindung manusia yang mahakuasa.”
2:6.4 (41.2) Konsep tentang Tuhan sebagai hakim-raja, meskipun hal itu memupuk standar moral yang tinggi dan menciptakan bangsa yang menghormati-hukum sebagai suatu kelompok, namun membiarkan orang percaya perorangan dalam suatu posisi ketidak-pastian yang muram mengenai statusnya dalam waktu dan dalam kekekalan. Para nabi Ibrani yang belakangan memproklamirkan Tuhan sebagai Bapa bagi Israel; Yesus mewahyukan Tuhan sebagai Bapa setiap insan manusia. Seluruh konsep manusia fana tentang Tuhan sangat diterangi oleh kehidupan Yesus. Sifat tidak mementingkan diri itu melekat dalam kasih orang tua. Tuhan mengasihi tidak seperti bapa, tetapi sebagai bapa. Dia adalah Bapa Firdaus untuk semua kepribadian alam semesta.
2:6.5 (41.3) Perbuatan adil dan benar (righteousness) mengandung arti bahwa Tuhan adalah sumber hukum moral alam semesta. Kebenaran (truth) menampilkan Tuhan sebagai pewahyu, sebagai guru. Tetapi kasih memberikan dan mendambakan kasih sayang, mencari persekutuan saling memahami seperti yang ada antara orang tua dan anak. Perbuatan adil dan benar mungkin merupakan pikiran ilahi, tetapi kasih adalah sikapnya bapa. Anggapan keliru bahwa perbuatan adil dan benar Tuhan itu tidak dapat diselaraskan dengan kasih Bapa surgawi yang tidak mementingkan diri, tidak adanya anggapan sebelumnya tentang kesatuan dalam kodrat Deitas dan hal itu membawa langsung ke penyusunan doktrin penebusan, yang adalah suatu serangan filosofis terhadap keesaan maupun kehendak bebas Tuhan.
2:6.6 (41.4) Bapa surgawi yang penyayang, yang roh-Nya mendiami anak-anak-Nya di bumi, adalah bukan kepribadian yang terbagi—satu yang adil dan satu yang rahmat—tidak pula diperlukan sosok pengantara untuk memperoleh perkenanan atau pengampunan Bapa. Perbuatan adil dan benar ilahi itu tidak dikuasai oleh keadilan pembalasan yang ketat; Tuhan sebagai bapa melampaui Tuhan sebagai hakim.
2:6.7 (41.5) Tuhan tidak pernah penuh murka, penuh dendam, atau marah. Benarlah bahwa hikmat memang seringkali menahan kasih-Nya, sedangkan keadilan sangat mempengaruhi rahmat-Nya yang ditolak. Kasih-Nya akan perbuatan benar tak pelak lagi ditunjukkan sebagai kebencian yang sama akan dosa. Bapa itu bukan kepribadian yang tidak konsisten; kesatuan ilahi itu sempurna. Dalam Trinitas Firdaus ada kesatuan mutlak walaupun ada identitas-identitas kekal rekan-rekan sederajat-Nya Tuhan.
2:6.8 (41.6) Tuhan mengasihi orang berdosa dan membenci dosa; pernyataan tersebut benar secara filosofis, tetapi Tuhan adalah suatu kepribadian yang transenden, dan pribadi-pribadi dapat hanya mengasihi dan membenci pribadi yang lain. Dosa itu bukan suatu pribadi. Tuhan mengasihi orang berdosa karena dia adalah suatu realitas kepribadian (yang berpotensi kekal), sedangkan terhadap dosa Tuhan tidak menunjukkan sikap pribadi, karena dosa adalah bukan suatu realitas rohani; dosa itu tidak berpribadi; oleh sebab itu hanyalah keadilan Tuhan yang mengetahui adanya keberadaan dosa. Kasih Tuhan menyelamatkan orang berdosa; hukum Tuhan menghancurkan dosa. Sikap dari kodrat ilahi ini akan tampaknya berubah bila si pendosa itu akhirnya menyamakan dirinya sepenuhnya dengan dosa sama seperti halnya batin manusia yang sama itu mungkin juga sepenuhnya menyamakan dirinya sendiri dengan roh Pelaras yang mendiaminya. Manusia yang menyamakan diri dengan dosa tersebut akan kemudian menjadi sepenuhnya tidak rohani dalam kodratnya (dan oleh sebab itu secara pribadi tidak nyata) dan akan mengalami pemusnahan keberadaan pada akhirnya. Ketidak-nyataan, bahkan ketidak-sempurnaan kodrat makhluk, tidak bisa ada selamanya dalam suatu alam semesta yang semakin nyata dan semakin rohani.
2:6.9 (42.1) Menghadap ke alam kepribadian, Tuhan ditemukan sebagai pribadi yang mengasihi; menghadap ke alam rohani, Dia adalah kasih yang berpribadi; dalam pengalaman beragama Dia adalah kedua-duanya. Kasih menunjukkan adanya kehendak bebas Tuhan. Kebaikan Tuhan berada di bagian dasar kehendak-bebasan ilahi—kecenderungan menyeluruh untuk mengasihi, menunjukkan rahmat, mewujudkan kesabaran, dan memberikan pengampunan.
2:7.1 (42.2) Semua pengetahuan terbatas dan pemahaman makhluk itu adalah relatif. Informasi dan berita, yang dikumpulkan dari sumber-sumber tinggi sekalipun, adalah hanya lengkap secara relatif, akurat secara lokal, dan benar secara pribadi.
2:7.2 (42.3) Fakta-fakta fisik itu hampirseragam, tetapi kebenaran itu adalah suatu faktor yang hidup dan fleksibel dalam filsafat alam semesta. Kepribadian-kepribadian yang berevolusi itu adalah hanya sebagian bijaksana dan relatif benar dalam komunikasi mereka. Mereka dapat menjadi dipercaya hanya sejauh jangkauan pengalaman pribadi mereka. Apa yang tampaknya mungkin sepenuhnya benar di satu tempat mungkin hanya relatif benar dalam bagian ciptaan yang lain.
2:7.3 (42.4) Kebenaran yang ilahi, kebenaran yang terakhir, adalah seragam dan semesta, tetapi cerita tentang hal-hal yang rohani, seperti yang diceritakan oleh banyak individu yang berasal dari berbagai dunia, mungkin kadang-kadang berbeda-beda dalam rinciannya karena relativitas dalam kesempurnaan pengetahuan ini dan dalam kepenuhan kesempurnaan pengalaman pribadi demikian pula dalam panjang dan taraf dari pengalaman itu. Sedangkan hukum-hukum dan aturan-aturan, pemikiran dan sikap-sikap, dari Sumber dan Pusat Besar Pertama itu secara kekal, tanpa batas, dan menyeluruh adalah benar; pada waktu yang sama, penerapannya pada, dan penyesuaian untuk, setiap alam semesta, sistem, dunia, dan kecerdasan ciptaan, adalah sesuai dengan rencana-rencana dan teknik dari para Putra Pencipta sementara mereka berfungsi dalam alam-alam semesta mereka masing-masing, demikian pula dalam keselarasan dengan rencana-rencana dan prosedur-prosedur lokal dari Roh Tanpa Batas dan dari semua kepribadian selestial terkait lainnya.
2:7.4 (42.5) Ilmu palsu materialisme akan menghukum manusia fana sehingga menjadi orang buangan dalam alam semesta. Pengetahuan yang parsial tersebut berpotensi jahat; hal itu adalah pengetahuan yang terdiri atas baik dan juga jahat. Kebenaran itu indah karena itu penuh dan juga simetris. Ketika manusia mencari kebenaran, ia mengejar apa yang nyata secara ilahi.
2:7.5 (42.6) Para filsuf melakukan kesalahan paling parah mereka ketika mereka disesatkan ke dalam kekeliruan abstraksi, praktek untuk memfokuskan perhatian terhadap satu aspek realitas dan kemudian mengumumkan aspek yang dipisahkan sendiri tersebut menjadi kebenaran penuh. Filsuf yang bijaksana akan selalu mencari rancangan kreatif yang ada di belakang, dan yang ada sebelum semua fenomena alam semesta itu. Pikiran pencipta itu selalu mendahului tindakan mencipta.
2:7.6 (42.7) Kesadaran diri intelektual dapat menemukan keindahan kebenaran, kualitas rohaninya, tidak hanya berdasarkan konsistensi filosofis dari konsep-konsepnya, tetapi lebih pasti dan yakin oleh tanggapan yang tak pernah salah dari Roh Kebenaran yang selalu hadir. Kebahagiaan muncul dari pengenalan kebenaran karena hal itu dapat dilakoni, kebenaran itu dapat dijalankan dalam hidup. Kekecewaan dan dukacita menyertai kekeliruan karena, sebab bukan merupakan realitas, maka hal itu tidak dapat diwujudkan dalam pengalaman. Kebenaran ilahi itu paling baik diketahui oleh aroma rohaninya.
2:7.7 (42.8) Pencarian kekal adalah untuk penyatuan, untuk koherensi ilahi. Alam semesta fisik yang mahaluas itu menyatu dalam Pulau Firdaus; alam semesta intelektual menyatu dalam Tuhan batin, Pelaku Bersama; alam semesta rohani itu menyatu dalam kepribadian Putra Kekal. Tetapi manusia ruang dan waktu yang terisolir itu menyatu dalam Tuhan sang Bapa melalui hubungan langsung antara Pelaras Pikiran yang mendiami dan Bapa Semesta. Pelarasnya manusia itu adalah suatu pecahan dari Tuhan dan selama-lamanya mengupayakan penyatuan ilahi; Pelaras itu menyatu dengan, dan dalam, Deitas Firdaus dari Sumber dan Pusat Pertama.
2:7.8 (43.1) Kearifan akan keindahan tertinggi adalah penemuan dan integrasi realitas: Kearifan akan kebaikan ilahi dalam kebenaran kekal, itulah keindahan tertinggi. Bahkan pesona seni manusia terdiri dalam harmoni dari kesatuannya.
2:7.9 (43.2) Kesalahan besar agama orang Ibrani adalah kegagalannya untuk menghubungkan kebaikan Tuhan dengan kebenaran-kebenaran faktual dari ilmu pengetahuan dan keindahan menawan dari seni. Sementara peradaban berkembang maju, dan karena agama terus mengejar arah tidak bijaksana yang sama dengan terlalu menekankan kebaikan Tuhan terhadap pengecualian relatif kebenaran dan pengabaian keindahan, maka berkembanglah suatu kecenderungan yang makin besar bagi tipe-tipe orang tertentu untuk menolak konsep yang abstrak dan tidak berkaitan mengenai kebaikan yang dipisahkan sendiri itu. Moralitas agama modern yang terlalu ditekankan dan dipisahkan sendiri, yang gagal mempertahankan ketaatan dan kesetiaan banyak orang di abad kedua puluh, akan merehabilitasi dirinya sendiri bila, sebagai tambahan pada amanat-amanat moralnya, agama itu juga memberikan perhatian setara pada kebenaran-kebenaran ilmu, filsafat, dan pengalaman rohani, dan pada kecantikan ciptaan fisik, daya pesona seni intelektual, dan kebesaran pencapaian karakter yang sejati.
2:7.10 (43.3) Tantangan keagamaan untuk zaman ini adalah bagi pria dan wanita yang berwawasan rohani, yang berpandangan jauh dan maju, agar berani menyusun suatu filosofi kehidupan yang baru dan menawan, dari konsep-konsep modern mengenai kebenaran kosmis, keindahan alam semesta, dan kebaikan ilahi, yang diperluas dan dipadukan secara indah. Visi moralitas yang baru dan benar demikian itu akan menarik semua yang baik dalam batin manusia dan menantang apa yang terbaik dalam jiwa manusia. Kebenaran, keindahan, dan kebaikan adalah realitas-realitas ilahi, dan ketika manusia menaiki skala kehidupan rohani, kualitas-kualitas tertinggi dari Yang Kekal akan menjadi makin diselaraskan dan disatukan dalam Tuhan, yang adalah kasih.
2:7.11 (43.4) Semua kebenaran—material, filosofis, atau spiritual—adalah indah sekaligus juga baik. Semua keindahan yang sebenarnya—seni material atau simetri spiritual—adalah benar dan juga baik. Semua kebaikan sejati—apakah itu moralitas pribadi, keadilan sosial, atau pelayanan ilahi—adalah juga sama-sama benar dan indah. Kesehatan, kebersihan, dan kebahagiaan itu adalah integrasi-integrasi kebenaran, keindahan, dan kebaikan ketika hal-hal itu dipadukan dalam pengalaman manusia. Tingkat-tingkat hidup yang efisien seperti itu terjadi melalui penyatuan sistem-sistem energi, sistem-sistem ide, dan sistem-sistem roh.
2:7.12 (43.5) Kebenaran itu koheren, indah menarik, memantapkan kebaikan. Dan ketika nilai-nilai dari apa yang nyata ini diselaraskan bersama dalam pengalaman kepribadian, hasilnya adalah suatu tatanan tinggi kasih yang dipengaruhi oleh hikmat dan dibatasi oleh kesetiaan. Maksud sebenarnya semua pendidikan alam semesta adalah untuk menghasilkan koordinasi lebih baik bagi anak yang terpencil di dunia-dunia dengan realitas-realitas yang lebih besar dari pengalamannya yang makin luas. Realitas itu terbatas pada tingkat manusia, tanpa batas dan kekal pada tingkat-tingkat yang lebih tinggi dan ilahi.
2:7.13 (43.6) [Disampaikan oleh Konselor Ilahi yang bertindak atas kewenangan dari Yang Purba Harinya di Uversa.]
Buku Urantia
Makalah 3
3:0.1 (44.1) TUHAN hadir di mana-mana; Bapa Semesta memerintah lingkaran kekekalan. Namun Dia memerintah dalam alam-alam semesta lokal dalam diri pribadi-pribadi Putra Pencipta Firdaus-Nya, bahkan Dia menganugerahkan hidup melalui Putra-putra ini. “Allah telah mengaruniakan hidup yang kekal kepada kita dan hidup itu ada di dalam Anak-Nya.” Para Putra Pencipta dari Tuhan ini adalah pernyataan pribadi diri-Nya sendiri dalam sektor-sektor waktu dan kepada anak-anak di planet-planet yang berpusar di alam-alam semesta ruang angkasa yang berevolusi.
3:0.2 (44.2) Putra-putra Tuhan yang sangat dipribadikan itu dapat dengan jelas dilihat oleh golongan kecerdasan-kecerdasan ciptaan yang lebih rendah, dan dengan demikianlah mereka menutup kekurangan karena Bapa yang tanpa batas itu tidak kasat mata sehingga lebih tidak dapat dilihat. Para Putra Pencipta Firdaus dari Bapa Semesta adalah suatu pewahyuan dari sosok yang tidak terlihat, tidak tampak karena kemutlakan dan ketanpa-batasan yang melekat dalam lingkaran kekekalan dan dalam kepribadian-kepribadian Deitas Firdaus.
3:0.3 (44.3) Kepenciptaan itu hampir tidak bisa dikatakan sebagai sifat (atribut) Tuhan; hal itu lebih merupakan agregat dari kodrat bertindak-Nya. Dan fungsi menyeluruh untuk kepenciptaan ini secara kekal diwujudkan sementara hal itu dipengaruhi dan dikendalikan oleh semua atribut atau sifat yang dikoordinasikan dari realitas yang tanpa batas dan ilahi Sumber dan Pusat Pertama. Kami sejujurnya meragukan apakah salah satu ciri khas dari kodrat ilahi itu dapat dianggap sebagai mendahului yang lain, namun jika demikian halnya, maka kodrat kepenciptaan Deitas itu akan mendahului semua kodrat, kegiatan, dan sifat yang lain. Dan kepenciptaan Deitas itu memuncak dalam kebenaran semesta tentang Kebapaan Tuhan.
3:1.1 (44.4) Kemampuan Bapa Semesta untuk hadir di mana-mana, dan pada waktu yang sama, merupakan kemaha-hadirannya. Tuhan sendiri dapat berada di dua tempat, di tempat-tempat yang tak terhitung, pada waktu yang sama. Tuhan ada bersamaan “di langit di atas dan di bumi di bawah”; seperti Pemazmur berseru: “Ke mana aku dapat pergi menjauhi roh-Mu, ke mana aku dapat lari dari hadapan-Mu?”
3:1.2 (44.5) “’Masakan Aku ini hanya Allah yang dari dekat, demikianlah firman TUHAN, dan bukan Allah yang dari jauh juga?’ ‘Tidakkah Aku memenuhi langit dan bumi?’” Bapa Semesta sepanjang waktu hadir dalam semua bagian dan dalam semua hati ciptaan-Nya yang mahaluas. Dia adalah “kepenuhan Dia, yang memenuhi semua dan segala sesuatu,” dan “yang mengerjakan semuanya dalam semua orang.” dan lebih lanjut, konsep tentang kepribadian-Nya adalah sedemikian sehingga “sedangkan langit (alam semesta), bahkan langit yang mengatasi segala langit (alam semesta segala alam-alam semesta) pun tidak dapat memuat Dia.” Secara harfiah benar bahwa Tuhan adalah semua dan dalam semua. Sekalipun demikian itu belum semuanyatentang Tuhan. Yang Tanpa Batas (Infinit) itu pada akhirnya dapat diungkapkan hanya dalam ketanpa-batasan (infinitas); penyebab tidak pernah dapat sepenuhnya dipahami oleh suatu analisis akibat; Tuhan yang hidup itu lebih besar tak terhingga daripada jumlah total ciptaan yang telah dijadikan ada sebagai suatu hasil dari tindakan kreatif dari kehendak bebas-Nya yang tidak dibatasi. Tuhan itu diungkapkan di seluruh kosmos, namun kosmos tidak pernah dapat memuat atau mencakup keseluruhan infinitas Tuhan.
3:1.3 (45.1) Kehadiran Bapa tanpa henti-hentinya menjelajahi alam semesta master. “Dari ujung langit Ia terbit, dan Ia beredar sampai ke ujung yang lain; tidak ada yang terlindung dari panas sinarnya.”
3:1.4 (45.2) Makhluk itu tidak hanya ada dalam Tuhan, namun Tuhan juga hidup dalam makhluk. “Demikianlah kita ketahui, bahwa kita tetap berada di dalam Allah dan Dia di dalam kita: Ia telah mengaruniakan kita mendapat bagian dalam Roh-Nya. Pemberian dari Bapa Surgawi ini adalah sahabat manusia yang tak terpisahkan.” “Dia adalah Tuhan yang selalu hadir dan meliputi segala sesuatu.” “Roh dari Bapa yang kekal itu tersembunyi di dalam hati setiap anak manusia.” “Manusia pergi mencari teman sedangkan teman itu sendiri hidup di dalam hatinya.” “Tuhan yang benar itu tidak jauh; Dia adalah bagian dari kita; roh-Nya berbicara dari dalam kita.” “Bapa hidup di dalam anak. Tuhan selalu beserta kita. Dia adalah roh penuntun untuk takdir yang kekal.”
3:1.5 (45.3) Sungguh mengenai umat manusia telah dikatakan, “Kamu berasal dari Allah" karena “Jika kita saling mengasihi, Allah tetap di dalam kita, dan kasih-Nya sempurna di dalam kita.” Bahkan dalam melakukan perbuatan salah kamu menyakiti pemberian Tuhan yang mendiami kamu, karena Pelaras Pikiran itu harus ikut melewati akibat-akibat dari pikiran jahat bersama-sama dengan batin manusia tempat ia terkurung.
3:1.6 (45.4) Kemahahadiran Tuhan itu dalam kenyataannya suatu bagian dari kodrat tanpa batas-Nya; ruang angkasa bukan merupakan rintangan bagi Deitas. Tuhan itu, dalam kesempurnaan dan tanpa pembatasan, hadir secara tampak hanya di Firdaus dan dalam alam semesta sentral. Dia tidak dapat diamati hadir seperti itu dalam ciptaan-ciptaan yang mengelilingi Havona, karena Tuhan telah membatasi kehadiran langsung dan nyata-Nya sebagai penghargaan terhadap kedaulatan dan hak ilahi dari para pencipta dan penguasa yang sederajat di alam-alam semesta ruang dan waktu. Karena itu haruslah konsep tentang hadirat ilahi memungkinkan rentang yang luas, baik cara maupun saluran manifestasi yang mencakup sirkuit hadirat Putra Kekal, Roh Tanpa Batas, dan Pulau Firdaus. Juga tidak selalu mungkin untuk membedakan antara hadirat Bapa Semesta dan tindakan-tindakan dari rekan-rekan sederajat dan perwakilan-perwakilan kekal-Nya, demikian sempurnanya mereka menggenapi seluruh kewajiban tanpa batas demi maksud-Nya yang tak berubah. Namun tidaklah demikian halnya dengan sirkuit kepribadian dan para Pelaras; di sini Tuhan bertindak secara unik, langsung dan eksklusif.
3:1.7 (45.5) Sang Pengendali Semesta itu secara potensial hadir dalam sirkuit-sirkuit gravitasi Pulau Firdaus dalam semua bagian alam semesta pada sepanjang waktu dan dalam tingkat yang sama, sesuai dengan massa, dalam tanggapan terhadap tuntutan fisik untuk kehadiran-Nya, dan karena kodrat semua ciptaan yang menyebabkan segala sesuatu melekat dan berada di dalam-Nya. Demikian pula Sumber dan Pusat Pertama secara potensial hadir dalam Absolut Nirkualifikasi, penyimpanan alam-alam semesta yang belum diciptakan untuk masa depan yang kekal. Tuhan dengan demikian secara potensial meliputi alam-alam semesta di masa lalu, masa kini dan masa depan. Dia adalah fondasi purbakala untuk kesatuan utuhapa yang disebut ciptaan material. Potensi bukan rohaninya Deitas ini menjadi aktual di sana sini di seluruh tingkat keberadaan fisik melalui campur tangan yang tidak bisa dijelaskan dari salah satu dari perwakilan-perwakilan eksklusif-Nya di atas panggung aksi alam semesta.
3:1.8 (45.6) Kehadiran batin Tuhan itu terkait dengan batin absolut dari Pelaku Bersama, Roh Tanpa Batas itu, namun dalam ciptaan-ciptaan terbatas hal itu lebih baik diamati dalam hal batin kosmis dari Roh-roh Master Firdaus yang berfungsi dimana-mana itu. Sama seperti Sumber dan Pusat Pertama itu secara potensial hadir dalam sirkuit-sirkuit batin dari Pelaku Bersama, demikian pula Dia secara potensial hadir dalam tegangan-tegangan dari Absolut Semesta. Namun batin dari golongan manusia itu suatu anugerah dari Putri-putri Pelaku Bersama, yaitu Penatalayan Ilahi alam-alam semesta yang berkembang.
3:1.9 (46.1) Hadir di mana-mananya roh Bapa Semesta itu dikoordinasikan dengan fungsi kehadiran roh semesta dari Putra Kekal dan potensi ilahi yang abadi dari Absolut Deitas. Namun demikian, kegiatan rohani Putra Kekal dan para Putra Firdausnya, atau pun anugerah-anugerah batin dari Roh Tanpa Batas itu, tampaknya tidak mengecualikan tindakan langsung dari Pelaras Pikiran, pecahan-pecahan Tuhan yang berdiam dalam hati anak-anak ciptaan-Nya.
3:1.10 (46.2) Mengenai kehadiran Tuhan di sebuah planet, sistem, konstelasi, atau suatu alam semesta, taraf kehadiran tersebut dalam suatu unit ciptaan adalah suatu ukuran dari taraf kehadiran Sang Mahatinggi yang berevolusi itu: Hal itu ditentukan oleh pengenalan Tuhan secara massal dan kesetiaan kepada-Nya pada bagian organisasi alam semesta yang luas itu, berjalan turun ke sistem-sistem dan planet-planet itu sendiri. Sebab itu kadang-kadang dengan harapan untuk melestarikan dan mengamankan tahap-tahap kehadiran Tuhan yang berharga ini, maka ketika beberapa planet (atau bahkan sistem-sistem) tersesat jauh ke dalam kegelapan rohani, mereka dalam pengertian tertentu dikarantina, atau diisolir sebagian dari pergaulan dengan unit-unit ciptaan yang lebih besar. Dan semua hal ini, seperti yang beroperasi di Urantia, adalah suatu reaksi defensif secara rohani dari mayoritas dunia-dunia untuk menyelamatkan diri mereka, sejauh mungkin, agar tidak menderita akibat-akibat mengisolir yang diakibatkan oleh tindakan-tindakan memisahkan diri dari suatu minoritas yang keras-kepala, jahat, dan memberontak.
3:1.11 (46.3) Meskipun Bapa secara keorang-tuaan menghubungkan dalam sirkuit semua anak-anak-Nya—semua kepribadian— pengaruh-Nya dalam mereka dibatasi oleh jauhnya asal-mula mereka dari Pribadi Kedua dan Ketiga Deitas dan pengaruhnya makin bertambah ketika pencapaian takdir mereka mendekati tingkat-tingkat tersebut. Faktamengenai kehadiran Tuhan dalam batin makhluk itu ditentukan oleh apakah mereka didiami oleh pecahan-pecahan Bapa atau tidak, seperti misalnya Monitor Misteri, tetapi hadirat efektif-Nya ditentukan oleh taraf kerjasama yang diberikan oleh batin-batin yang mereka tempati kepada para Pelaras yang mendiami ini.
3:1.12 (46.4) Naik-turunnya kehadiran Bapa itu tidak disebabkan oleh Tuhan yang tidak dapat berubah. Bapa tidak mengundurkan diri ke dalam tempat persembunyian karena Dia telah diremehkan; kasih sayang-Nya tidak dijauhkan oleh karena perbuatan salah makhluk. Namun, karena dikaruniai dengan kuasa untuk memilih (mengenai diri-Nya sendiri), maka anak-anak-Nya, dalam pelaksanaan pilihan tersebut, secara langsung menentukan taraf dan batasan-batasan pengaruh ilahi Bapa dalam hati dan jiwa mereka sendiri. Bapa telah secara bebas menganugerahkan diri-Nya ke atas kita tanpa batas dan tanpa pilih kasih. Dia tidak memandang muka terhadap pribadi-pribadi, planet-planet, sistem-sistem, atau alam-alam semesta. Dalam sektor-sektor waktu Dia mengaruniakan kehormatan berbeda-beda hanya atas kepribadian-kepribadian Firdaus dari Tuhan Lipat Tujuh, pencipta-pencipta sederajat untuk alam-alam semesta terbatas.
3:2.1 (46.5) Seluruh alam-alam semesta mengetahui bahwa “Tuhan kita, Allah Yang Mahakuasa, memerintah.” Urusan-urusan di dunia ini dan di dunia-dunia yang lain diawasi secara ilahi. “Ia berbuat menurut kehendak-Nya terhadap bala tentara langit dan penduduk bumi.” Secara kekal benarlah bahwa “sebab tidak ada pemerintah, yang tidak berasal dari Allah.”
3:2.2 (46.6) Di dalam batasan-batasan apa yang konsisten dengan kodrat ilahi-Nya, secara harfiah benarlah bahwa “bagi Allah segala sesuatu mungkin.” Proses-proses evolusioner yang berkepanjangan dari bangsa-bangsa, planet-planet, dan alam-alam semesta itu ada di bawah kendali sempurna dari para kreator dan administrator alam semesta, dan digelar sesuai dengan maksud kekal dari Bapa Semesta, berjalan dalam keselarasan dan keteraturan dan sesuai dengan rencana mahabijaksana Tuhan. Hanya ada satu pemberi hukum. Dia menopang dunia-dunia dalam ruang angkasa dan mengayunkan alam-alam semesta seputar lingkaran tanpa akhir dari sirkuit kekal.
3:2.3 (47.1) Dari semua sifat-sifat ilahi, kemahakuasaan-Nya, khususnya karena hal itu berlaku dalam alam semesta material, adalah sifat yang paling dipahami. Dipandang sebagai suatu fenomena yang bukan spiritual, Tuhan adalah energi. Pernyataan tentang fakta fisik ini didasarkan atas kebenaran yang tidak bisa dipahami bahwa Sumber dan Pusat Pertama itu adalah sebab perdana untuk fenomena fisik semesta di semua ruang. Dari kegiatan ilahi ini semua energi fisik dan semua manifestasi material berasal. Cahaya, yaitu, cahaya tanpa panas, adalah satu lagi manifestasi bukan spiritual dari para Deitas. Dan masih ada lagi bentuk energi bukan spiritual lain yang nyaris tak diketahui di Urantia; energi itu sampai saat ini belum dikenali.
3:2.4 (47.2) Tuhan mengendalikan semua daya; Dia telah membuat “jalan bagi kilat guruh”; Dia telah mentahbiskan sirkuit-sirkuit untuk semua energi. Dia telah menetapkan waktu dan cara manifestasi untuk semua wujud energi-materi. Dan semua hal ini dipegang selamanya dalam genggaman abadi-Nya—dalam pengendalian gravitasi yang memusat di Firdaus bagian bawah. Cahaya dan energi dari Tuhan yang kekal itu dengan demikian berputar selamanya mengelilingi sirkuit-Nya yang agung, arak-arakan kawanan bintang-bintang tanpa akhir namun teratur yang menyusun alam semesta segala alam-alam semesta. Semua ciptaan berkeliling selama-lamanya seputar pusat Kepribadian-Firdaus untuk semua benda dan makhluk itu.
3:2.5 (47.3) Kemahakuasaan Sang Bapa berhubungan dengan penguasaan dimana-mana terhadap tingkat absolut, di mana pada tingkat itu tiga energi, yaitu material, mental, dan spiritual, tak dapat dibedakan dalam jarak dekat dengan Dia—Sang Sumber segala sesuatu. Batin makhluk, karena bukan monota Firdaus atau juga roh Firdaus, tidak secara langsung respons kepada Bapa Semesta. Tuhan menyesuaikan dengan batin yang tidak sempurna—dengan manusia-manusia Urantia melalui para Pelaras Pikiran.
3:2.6 (47.4) Bapa Semesta itu bukan suatu kekuatan yang sementara, daya yang berubah, atau energi yang naik turun. Kuasa dan hikmat dari Bapa itu sepenuhnya memadai untuk berurusan dengan setiap dan semua keadaan darurat alam semesta. Ketika keadaan-keadaan darurat pengalaman manusia muncul, Dia sebelumnya telah melihat semuanya, dan oleh sebab itu Dia tidak bereaksi terhadap urusan-urusan alam semesta dalam cara tersendiri secara khusus melainkan sesuai dengan aturan-aturan dari hikmat kekal dan serasi dengan mandat-mandat dari pertimbangan yang tanpa batas. Terlepas dari tampilan-tampilannya, kuasa Tuhan itu tidak berfungsi dalam alam semesta sebagai suatu kekuatan yang buta.
3:2.7 (47.5) Situasi-situasi memang muncul dimana sepertinya bahwa putusan-putusan darurat telah dibuat, bahwa hukum-hukum alam telah ditangguhkan, bahwa salah penyesuaian telah disadari, dan bahwa ada usaha telah dibuat untuk membetulkan situasi; namun bukan demikian keadaan sebenarnya. Konsep-konsep tentang Tuhan seperti itu berasal dari rentang terbatas sudut pandangmu, dalam keterbatasan pemahamanmu, dan dalam lingkup terbatas pengamatanmu; kesalah-pahaman tentang Tuhan tersebut disebabkan oleh ketidaktahuan mendalam yang kamu alami mengenai keberadaan hukum-hukum alam yang lebih tinggi, keagungan karakter Bapa, ketanpabatasan sifat-sifat-Nya, dan fakta tentang kehendak bebas-Nya.
3:2.8 (47.6) Makhluk-makhluk planet yang didiami roh Tuhan, yang tersebar di sana sini di seluruh alam-alam semesta ruang, adalah nyaris hampir tak terbatas dalam jumlah dan golongannya, kemampuan pikir mereka begitu beragam, pikiran mereka demikian terbatas dan kadang-kadang begitu kasar, penglihatan mereka demikian sempit dan terlokalisir, sehingga hampir tidak mungkin untuk menyusun generalisasi hukum yang dapat secara memadai menyatakan sifat-sifat tanpa batasnya Bapa dan pada waktu yang sama pada taraf tertentu dapat dipahami oleh kecerdasan-kecerdasan ciptaan ini. Oleh sebab itu, kepada kamu makhluk, banyak dari perbuatan Pencipta yang mahakuasa itu tampaknya sembarangan, terpisah, dan tidak jarang tanpa belas kasihan dan kejam. Namun lagi aku memastikan kamu bahwa ini tidak benar. Perbuatan Tuhan itu semua penuh maksud, cerdas, bijak, baik, dan secara kekal penuh pertimbangan terhadap kebaikan yang terbaik, tidak selalu terhadap sesosok individu, suatu bangsa, suatu planet, atau bahkan suatu alam semesta; tetapi hal-hal itu adalah untuk kesejahteraan dan kebaikan terbaik dari semua yang bersangkutan, dari yang terendah sampai yang tertinggi. Dalam zaman-zaman waktu, kesejahteraan untuk suatu bagian bisa kadang-kadang tampak berbeda dari kesejahteraan untuk keseluruhan; dalam lingkaran kekekalan apa yang tampaknya perbedaan-perbedaan seperti itu tidak ada.
3:2.9 (48.1) Kita semua bagian dari keluarga Tuhan, dan oleh sebab itu kadangkala kita harus berbagi dalam disiplin keluarga. Banyak dari perbuatan Tuhan yang demikian mengganggu dan membingungkan kita adalah hasil dari keputusan-keputusan dan ketetapan-ketetapan akhir yang mahabijaksana, yang memberdayakan Pelaku Bersama untuk melaksanakan pemilihan kehendak sempurna dari batin tanpa batas, untuk menegakkan keputusan-keputusan dari kepribadian kesempurnaan, yang pengamatan, penglihatan, dan perhatian-Nya mencakup kesejahteraan tertinggi dan kekal atas seluruh ciptaan-Nya yang mahaluas.
3:2.10 (48.2) Dengan demikian sudut pandang kamu yang terpisah, per bagian, terbatas, kasar, dan sangat materialistik dan keterbatasan-keterbatasan yang melekat dalam tabiat insanimu itu merupakan suatu kendala sehingga kamu tidak dapat melihat, memahami, atau mengetahui hikmat dan kebaikan dari banyak perbuatan ilahi yang bagimu tampak sarat penuh dengan kekejaman yang hebat, dan yang tampaknya dicirikan oleh ketidak-pedulian terhadap kesenangan dan kesejahteraan, pada kebahagiaan planet dan kemakmuran pribadi, makhluk-makhluk sesamamu. Karena batas-batas penglihatan manusia itulah, karena pengetahuanmu yang terkungkung dan pemahamanmu yang terbatas itulah, sehingga kamu salah paham akan motif-motif Tuhan, dan menyalah-artikan maksud-maksud-Nya. Namun demikian banyak hal yang terjadi di dunia-dunia evolusioner yang adalah bukan perbuatan pribadi dari Bapa Semesta.
3:2.11 (48.3) Kemahakuasaan ilahi itu secara sempurna dikoordinasikan dengan sifat-sifat lain dari kepribadian Tuhan. Kuasa Tuhan itu, biasanya, hanya dibatasi dalam manifestasi rohani alam semestanya oleh tiga kondisi atau situasi:
3:2.12 (48.4) 1. Oleh kodrat Tuhan, khususnya oleh kasih tanpa batas-Nya, oleh kebenaran, keindahan, dan kebaikan.
3:2.13 (48.5) 2. Oleh kehendak Tuhan, oleh pelayanan rahmat-Nya dan hubungan kebapaan dengan kepribadian-kepribadian alam semesta.
3:2.14 (48.6) 3. Oleh hukum Tuhan, oleh perbuatan benar dan keadilan dari Trinitas Firdaus yang kekal.
3:2.15 (48.7) Tuhan itu tidak terbatas dalam kuasa, ilahi dalam kodrat, final dalam kehendak, tanpa batas dalam sifat-sifat, kekal dalam hikmat, dan mutlak dalam realitas. Namun semua karakteristik Bapa Semesta ini disatukan dalam Deitas dan secara semesta dinyatakan dalam Trinitas Firdaus dan dalam para Putra ilahi dari Trinitas. Selain itu, di luar Firdaus dan alam semesta sentral Havona, segala sesuatu mengenai Tuhan dibatasi oleh kehadiran Yang Mahatinggi yang berevolusi, dipengaruhi oleh kehadiran yang Yang Mahaakhir yang sedang menjadi ada sebagai akibat, dan dikoordinasikan oleh tiga Absolut yang tetap ada—Absolut Deitas, Semesta, dan Nirkualifikasi. Dan kehadiran Tuhan itu dibatasi seperti itu karena itulah kehendak Tuhan.
3:3.1 (48.8) “Allah mengetahui segala sesuatu.” Batin ilahi itu sadar akan, dan paham dengan, pikiran dari semua ciptaan. Pengetahuan-Nya akan peristiwa-peristiwa itu menyeluruh dan sempurna. Entitas-entitas ilahi yang keluar dari Dia adalah bagian dari Dia; Dia yang “melayangkan awan” adalah juga “sempurna dalam pengetahuan.” “ Mata Tuhan ada di segala tempat.” Kata guru agungmu tentang burung pipit yang kecil, “Seekor pun dari padanya tidak akan jatuh ke bumi di luar kehendak Bapamu,” dan juga, “Rambut di kepalamupun terhitung semuanya.” “Ia menentukan jumlah bintang-bintang dan menyebut nama-nama semuanya.”
3:3.2 (49.1) Bapa Semesta adalah satu-satunya kepribadian di seluruh alam semesta yang memang benar-benar mengetahui jumlah bintang-bintang dan planet-planet di ruang angkasa. Semua dunia-dunia di setiap alam semesta itu senantiasa di dalam kesadaran Tuhan. Dia juga berkata: “Aku telah memperhatikan dengan sungguh kesengsaraan umat-Ku, Aku telah mendengar seruan mereka, ya, Aku mengetahui penderitaan mereka.” Karena “Tuhan memandang dari sorga; Ia melihat semua anak manusia; dari tempat kediaman-Nya Ia menilik semua penduduk bumi.” Setiap anak makhluk bisa benar-benar berkata: “Karena Ia tahu jalan hidupku, dan seandainya Ia menguji aku, aku akan timbul seperti emas.” “Engkau mengetahui, kalau aku duduk atau berdiri; Engkau mengerti pikiranku dari jauh dan segala jalanku Kaumaklumi.” “Segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungan jawab.” Dan seharusnya adalah penghiburan sesungguhnya pada setiap manusia mengetahui bahwa “Dia sendiri tahu apa kita, Dia ingat, bahwa kita ini debu.” Yesus, berbicara tentang Tuhan yang hidup, berkata, “Bapamu mengetahui apa yang kamu perlukan, sebelum kamu minta kepada-Nya.”
3:3.3 (49.2) Tuhan memiliki kuasa yang tak terbatas untuk mengetahui segala sesuatu; kesadaran-Nya itu semesta. Jejaring sirkuit pribadi-Nya mencakup semua kepribadian, dan pengetahuan-Nya terhadap makhluk-makhluk yang rendah itu ditambah secara tidak langsung melalui rangkaian menurun para Putra ilahi dan secara langsung melalui Pelaras Pikiran yang berdiam. Dan lebih lanjut lagi, Roh Tanpa Batas itu sepanjang waktu hadir di mana-mana.
3:3.4 (49.3) Kami tidak sepenuhnya yakin pasti apakah benar atau tidak Tuhan memilih untuk mengetahui sebelumnya peristiwa-peristiwa dosa. Tapi meskipun jika Tuhan mengetahui sebelumnya perbuatan-perbuatan kehendak-bebas dari anak-anak-Nya, pengetahuan di muka demikian tidak sedikitpun mencabut kebebasan mereka. Satu hal yang pasti: Tuhan tidak pernah mendapat kejutan.
3:3.5 (49.4) Kemahakuasaan tidak berarti kuasa untuk melakukan apa yang tidak dapat dilakukan, perbuatan yang tidak ilahi. Tidak pula kemahatahuan berarti mengetahui apa yang tidak dapat diketahui. Namun pernyataan-pernyataan demikian sulit untuk dapat dibuat agar dipahami terhadap pikiran terbatas. Makhluk hampir tidak dapat mengerti jangkauan dan batasan-batasan dari kehendak Sang Pencipta.
3:4.1 (49.5) Penganugerahan berturut-turut diri-Nya ke atas alam-alam semesta sementara alam-alam itu dibentuk itu sama sekali tidak mengurangi potensi kuasa atau kumpulan hikmat karena hal-hal itu terus tinggal dan tersimpan dalam kepribadian pusat Deitas. Dalam potensi kekuatan, hikmat, dan kasih, Bapa tidak pernah berkurang apa pun milik-Nya atau menjadi terlepas dari suatu sifat kepribadian-Nya yang mulia sebagai akibat dari penganugerahan berlimpah diri-Nya sendiri ke atas para Putra Firdaus, ke atas ciptaan-ciptaan bawahan-Nya, dan ke atas banyak makhluk yang berasal dari mereka.
3:4.2 (49.6) Penciptaan setiap alam semesta baru mengharuskan penyesuaian gravitasi yang baru; namun bahkan jika penciptaan akan terus berlanjut tanpa batas waktu, secara kekal, bahkan sampai ke ketanpa-batasan, sedemikian sehingga pada akhirnya penciptaan material akan ada tanpa batasan-batasan, tetap saja kuasa pengendalian dan koordinasi yang tersimpan dalam Pulau Firdaus itu akan dijumpai sama dengan, dan memadai untuk, penguasaan, pengendalian, dan pengkoordinasian alam semesta yang tanpa batas tersebut. Dan setelah penganugerahan kekuatan dan daya tak terbatas ke atas suatu alam semesta yang tak terhingga tersebut, Yang Tanpa Batas akan masih dimuati oleh tingkat kekuatan dan energi yang sama; Absolut Nirkualifikasi akan masih tidak berkurang; Tuhan akan masih memiliki potensi tanpa batas yang sama, sama seperti jika kekuatan, energi, dan daya itu tidak pernah dicurahkan untuk memberi kemampuan alam semesta demi alam semesta.
3:4.3 (50.1) Dan demikian pula dengan hikmat: Fakta bahwa batin itu demikian bebasnya dibagikan kepada berpikirnya alam-alam itu sama sekali tidak memiskinkan sumber pusat untuk hikmat ilahi itu. Sementara alam-alam semesta itu berlipat ganda, dan makhluk-makhluk di alam itu bertambah jumlahnya sampai batas-batas pemahaman, jika batin masih dianugerahkan terus tanpa akhir ke atas makhluk-makhluk tinggi dan rendah ini, maka masih juga kepribadian pusat Tuhan itu akan tetap mencakup batin yang kekal, tanpa batas, dan mahabijaksana yang sama.
3:4.4 (50.2) Fakta bahwa Dia mengirimkan utusan-utusan roh dari diri-Nya sendiri untuk mendiami lelaki dan perempuan di duniamu dan dunia-dunia yang lain itu sama sekali tidak mengurangi kemampuan-Nya untuk berfungsi sebagai kepribadian roh yang ilahi dan mahakuasa; dan secara mutlak tidak ada batasan untuk taraf atau jumlah Monitor-monitor roh tersebut yang Dia dapat dan mungkin kirimkan. Pemberian diri-Nya pada para makhluk-Nya ini menciptakan suatu kemungkinan masa depan yang tanpa hingga, hampir tak terbayangkan untuk keberadaan progresif dan suksesif manusia-manusia yang dikaruniai kemampuan ilahi ini. Pendistribusian berlimpah diri-Nya sendiri sebagai sosok-sosok roh yang melayani ini sama sekali tidak mengurangi hikmat dan kesempurnaan kebenaran dan pengetahuan yang tersimpan dalam diri pribadi Bapa yang mahabijaksana, maha-mengetahui, dan mahakuasa itu.
3:4.5 (50.3) Bagi para manusia fana dari alam waktu ada masa depan, tetapi Tuhan mendiami kekekalan atau “bersemayam untuk selamanya.” Bahkan meskipun aku berangkat dari dekat tempat kediaman Deitas itu sendiri, aku tidak berani untuk berbicara dengan kesempurnaan pengetahuan mengenai tanpa-batasnya banyak sifat-sifat ilahi itu. Ketanpa-batasan batin saja yang dapat sepenuhnya memahami ketanpa-batasan keberadaan dan kekekalan tindakan.
3:4.6 (50.4) Manusia fana tidak mungkin dapat mengetahui keadaan tanpa batas-Nya Bapa surgawi itu. Batin terbatas tidak dapat berpikir menembus kebenaran atau fakta yang mutlak seperti itu. Namun manusia terbatas yang sama ini dapat sesungguhnya merasakan—secara harfiah mengalami—dampak penuh dan tak berkurang dari KASIH-Nya Bapa yang tanpa batas tersebut. Kasih seperti itu dapat benar-benar dialami, meskipun sementara kualitas pengalaman itu tak terbatas, kuantitas pengalaman tersebut amat dibatasi oleh kapasitas manusiawi untuk penerimaan rohani dan oleh kapasitas yang berkaitan untuk mengasihi Bapa sebagai balasannya.
3:4.7 (50.5) Apresiasi terbatas terhadap kualitas-kualitas tanpa batas itu jauh melampaui kapasitas-kapasitas makhluk yang secara logis terbatas itu karena adanya fakta bahwa manusia fana dibuat sesuai gambar dan rupa Tuhan—yaitu ada hidup di dalam dia suatu pecahan dari ketanpa-batasan. Oleh sebab itu pendekatan yang paling dekat dan paling dihargai dari manusia kepada Tuhan adalah oleh dan melalui kasih, karena Tuhan itu kasih. Dan semua hubungan unik tersebut adalah suatu pengalaman aktual dalam sosiologi kosmis, hubungan Pencipta-ciptaan—kasih sayang Bapa-anak.
3:5.1 (50.6) Dalam kontak-Nya dengan ciptaan-ciptaan pasca-Havona, Bapa Semesta tidak menjalankan kuasa tanpa batas dan otoritas final-Nya dengan melalui penyampaian langsung melainkan melalui para Putra-Nya dan kepribadian-kepribadian bawahan mereka. Tuhan melakukan semua ini dari kehendak bebas-Nya sendiri. Setiap dan semua kuasa yang dilimpahkan, bila kesempatan muncul, jika hal itu menjadi pilihan dari batin ilahi, maka kuasa itu dapat digunakan langsung; namun sebagai suatu aturan, tindakan demikian hanya terjadi sebagai suatu akibat dari kegagalan kepribadian yang dilimpahi untuk memenuhi tugas ilahi itu. Pada waktu-waktu demikian dan menghadapi kegagalan seperti itu dan di dalam batas-batas reservasi kuasa dan potensi ilahi, Bapa memang bertindak secara mandiri dan sesuai dengan mandat-mandat dari pilihan-Nya sendiri; dan pilihan itu selalu pilihan kesempurnaan yang tidak pernah gagal dan hikmat yang tanpa batas.
3:5.2 (51.1) Bapa memerintah melalui para Putra-Nya; turun melalui organisasi alam semesta ada rantai bersambung tak terputus penguasa-penguasa yang berakhir pada Pangeran-pangeran Planet, yang memimpin takdir-takdir dunia-dunia evolusioner di wilayah-Nya Bapa yang mahaluas itu. Bukanlah semata-mata ekspresi puitis seruan itu: “Tuhanlah yang empunya bumi serta segala isinya, dan dunia serta yang diam di dalamnya.” “Dia memecat raja dan mengangkat raja.” “Yang Mahatinggi berkuasa atas kerajaan manusia.”
3:5.3 (51.2) Dalam urusan-urusan hati manusia, Bapa Semesta mungkin tidak selalu berhasil jalan-Nya; tetapi dalam kepemimpinan dan takdir suatu planet rencana ilahi itulah yang menang; maksud kekal dari hikmat dan kasih itu berjaya.
3:5.4 (51.3) Kata Yesus: “Bapa-Ku, yang memberikan mereka kepada-Ku, lebih besar dari pada siapapun, dan seorangpun tidak dapat merebut mereka dari tangan Bapa.” Ketika kamu melihat sekilas berbagai ragam pekerjaan dan menyaksikan kedahsyatan besarnya ciptaan Tuhan yang nyaris tak terbatas itu, kamu mungkin bimbang akan konsepmu tentang keutamaan-Nya, tetapi kamu tidak boleh gagal menerima Dia sebagai yang bertahta dengan kokoh dan kekal di Firdaus pusat dari segala sesuatu dan sebagai Bapa yang pemurah bagi semua makhluk cerdas. Hanya ada “satu Allah dan Bapa dari semua, Allah yang di atas semua dan oleh semua dan di dalam semua,” “Ia ada terlebih dahulu dari segala sesuatu dan segala sesuatu ada di dalam Dia..”
3:5.5 (51.4) Ketidak-pastian kehidupan dan perubahan-perubahan keberadaan itu sama sekali tidak bertentangan dengan konsep tentang kedaulatan semesta Tuhan. Semua kehidupan makhluk yang berevolusi itu dikelilingi oleh hal-hal tertentu yang tak terhindarkan. Pertimbangkan berikut ini:
3:5.6 (51.5) 1. Apakah keteguhan hati—kekuatan karakter— itu diinginkan? Maka haruslah manusia dibesarkan dalam suatu lingkungan yang mengharuskan pergulatan dengan kesukaran dan memberi reaksi pada kekecewaan-kekecewaan.
3:5.7 (51.6) 2. Apakah altruisme—pelayanan pada sesama orang itu—itu diinginkan? Maka haruslah pengalaman kehidupan menyediakan dijumpainya situasi-situasi ketimpangan sosial.
3:5.8 (51.7) 3. Apakah pengharapan—kebesaran untuk percaya—itu diinginkan? Maka keberadaan manusia haruslah selalu diperhadapkan dengan ketidak-amanan dan ketidak-pastian yang berulang-ulang.
3:5.9 (51.8) 4. Apakah iman—penegasan tertinggi dari pikiran manusia—itu diinginkan? Maka haruslah batin manusia mendapati dirinya dalam keadaan sulit bermasalah itu dimana selalu yang diketahui lebih sedikit dari yang dapat dipercayai.
3:5.10 (51.9) 5. Apakah cinta akan kebenaran dan kesediaan untuk pergi ke manapun arah yang ditunjukkannya, itu diinginkan? Maka haruslah manusia dibesarkan dalam sebuah dunia di mana kekeliruan itu hadir dan kepalsuan itu selalu mungkin.
3:5.11 (51.10) 6. Apakah idealisme—konsep mendekati yang ilahi—itu diinginkan? Maka haruslah manusia berjuang dalam suatu lingkungan kebaikan dan keindahan yang relatif, lingkungan-lingkungan yang merangsang kerinduan yang tak tertahankan untuk hal-hal yang lebih baik.
3:5.12 (51.11) 7. Apakah loyalitas—pengabdian pada tugas tertinggi—itu diinginkan? Maka haruslah manusia berjalan di tengah kemungkinan-kemungkinan pengkhianatan dan desersi. Keberanian untuk pengabdian pada tugas terdiri dalam bahaya kegagalan yang tersirat.
3:5.13 (51.12) 8. Apakah sifat tidak mementingkan diri—semangat untuk melupakan diri sendiri—itu diinginkan? Maka haruslah manusia fana hidup berhadapan muka dengan tuntutan tanpa henti dari suatu diri yang tak dapat dielakkan untuk mendapat penghargaan dan kehormatan. Manusia tidak dapat secara dinamis memilih kehidupan ilahi jika seandainya tidak ada kehidupan sendiri yang harus ditinggalkan. Manusia tidak pernah dapat memilih selamat berpegang pada perbuatan benar bila sebaliknya tidak ada potensi jahat yang dapat meninggikan dan membedakan dengan yang baik.
3:5.14 (51.13) 9. Apakah kenikmatan—rasa puas kebahagiaan—itu diinginkan? Maka haruslah manusia hidup dalam suatu dunia di mana alternatif rasa sakit dan kemungkinan penderitaan adalah kemungkinan-kemungkinan pengalaman yang selalu ada.
3:5.15 (52.1) Di seluruh alam semesta, setiap unit dianggap sebagai suatu bagian dari keseluruhan. Kelangsungan hidup bagian itu bergantung pada kerjasama dengan rencana dan tujuan keseluruhan, hasrat sepenuh hati dan kesediaan sempurna untuk melakukan kehendak ilahi Bapa. Dunia yang hanya evolusioner tanpa kesalahan (kemungkinan untuk keputusan tidak bijaksana) akan menjadi suatu dunia tanpa kecerdasan bebas. Dalam alam semesta Havona ada satu milyar dunia-dunia sempurna dengan penduduknya yang sempurna, tetapi manusia yang berevolusi itu haruslah bisa berbuat salah bila dia hendak menjadi bebas. Kecerdasan yang bebas dan tidak berpengalaman tidaklah mungkin pertamanya menjadi bijak secara seragam. Kemungkinan penilaian keliru (jahat) menjadi dosa hanya kalau kehendak manusia dengan sadar menyetujui dan dengan paham menganut suatu keputusan tidak bermoral yang disengaja.
3:5.16 (52.2) Penghargaan penuh akan kebenaran, keindahan, dan kebaikan itu melekat dalam kesempurnaan alam semesta ilahi. Penduduk dunia-dunia Havona tidak memerlukan potensi dari tingkat-tingkat nilai yang relatif itu sebagai suatu stimulus pilihan; makhluk-makhluk sempurna tersebut dapat mengenali dan memilih yang baik walaupun tanpa adanya semua situasi moral yang bertentangan dan memeras pikiran itu. Tetapi semua makhluk yang sempurna tersebut, dalam sifat moral dan status rohani, adalah seperti adanya mereka berkat fakta keberadaan. Mereka secara pengalaman telah memperoleh kemajuan hanya di dalam status yang melekat menjadi sifat mereka. Manusia fana meraih statusnya pun sebagai seorang kandidat kenaikan oleh iman dan pengharapannya sendiri. Segala sesuatu yang ilahi yang dipahami pikiran manusia dan diraih jiwa manusia adalah suatu pencapaian pengalaman; itulah suatu realitas pengalaman pribadi dan oleh sebab itu adalah suatu milik yang unik, berlawanan dibandingkan dengan kebaikan dan kebenaran melekat dari kepribadian-kepribadian yang tak bisa salah di Havona itu.
3:5.17 (52.3) Para makhluk Havona itu secara alami memang berani, tetapi mereka bukan pemberani dalam pengertian manusiawi. Mereka secara lahiriah ramah dan baik budi, tetapi tidak bisa disebut altruistik (mementingkan orang lain) dalam caranya manusia. Mereka mengharap suatu masa depan yang menyenangkan, tetapi tidak penuh harap seperti cara indahnya manusia yang percaya di dunia-dunia evolusioner yang tidak pasti itu. Mereka memiliki iman akan stabilitas alam semesta, tetapi mereka sama sekali asing terhadap iman yang menyelamatkan itu yang olehnya manusia memanjat naik dari status hewani menuju gerbang-gerbang Firdaus. Mereka mengasihi kebenaran, tetapi mereka tidak tahu apa-apa tentang kualitas-kualitasnya yang menyelamatkan jiwa. Mereka idealis, tetapi mereka dilahirkan seperti itu; mereka sepenuhnya tidak tahu suka cita untuk menjadi seperti itu melalui pilihan yang menggembirakan. Mereka setia, tetapi mereka tidak pernah mengalami getaran pengabdian sepenuh hati dan cerdas kepada tugas di hadapan cobaan untuk jatuh. Mereka tidak mementingkan diri, tetapi mereka tidak pernah mencapai tingkat pengalaman demikian melalui penundukan hebat atas suatu diri yang suka melawan. Mereka menikmati kenikmatan, tetapi mereka tidak memahami manisnya kenikmatan lolos dari kemungkinan rasa sakit.
3:6.1 (52.4) Dengan sifat tidak mementingkan diri yang ilahi, kemurahan hati yang sempurna, Bapa Semesta melepaskan kewenangan dan melimpahkan kuasa, tetapi Dia masih yang utama; tangan-Nya masih ada pada tuas pengungkit perkasa terhadap kejadian-kejadian di seluruh alam semesta; Dia telah mencadangkan semua keputusan akhir dan dengan tanpa keliru menggunakan tongkat veto mahakuasa untuk maksud kekalnya dengan otoritas yang tanpa tanding atas kesejahteraan dan takdir seluruh ciptaan yang terbentang luas, berpusar, dan selalu-beredar itu.
3:6.2 (52.5) Kedaulatan Tuhan itu tak terbatas; hal itu adalah fakta fundamental semua ciptaan. Alam semesta itu bukan keniscayaan. Alam semesta bukan suatu kebetulan, bukan pula itu ada dengan sendirinya. Alam semesta adalah karya penciptaan dan oleh sebab itu sepenuhnya tunduk pada kehendak Sang Pencipta. Kehendak Tuhan adalah kebenaran yang ilahi, kasih yang hidup; oleh sebab itu ciptaan-ciptaan yang sedang menjadi sempurna di alam-alam semesta evolusioner itu dicirikan oleh kebaikan—dekatnya pada keilahian; oleh kejahatan potensial—jauhnya dari keilahian.
3:6.3 (53.1) Semua filosofi keagamaan, cepat atau lambat, akan sampai pada konsep pemerintahan alam semesta yang dipersatukan, dari Tuhan yang Esa. Penyebab alam semesta itu tidaklah dapat lebih rendah dari akibat-akibat alam semesta. Sumber dari aliran-aliran kehidupan alam semesta dan batin kosmis itu haruslah di atas level-level manifestasinya. Batin manusia tidak dapat secara konsisten dijelaskan dalam ukuran-ukuran dari golongan keberadaan yang lebih rendah. Batin manusia dapat benar-benar dipahami hanya dengan mengenali adanya realitas golongan-golongan kehendak yang berpikir dan bermaksud, yang lebih tinggi. Manusia sebagai makhluk moral tak dapat dimengerti kecuali realitas Bapa Semesta diakui.
3:6.4 (53.2) Filsuf beraliran mekanis menolak ide tentang adanya kehendak yang semesta dan berdaulat, padahal kehendak berdaulat itu sendiri yang kegiatannya dalam penyusunan hukum-hukum alam semesta itu ia hormati demikian dalamnya. Betapa tak sengaja para pengikut mekanis itu memberikan penghargaan pada Sang Pencipta-hukum itu ketika ia membayangkan bahwa hukum-hukum itu bertindak sendiri dan menjelaskan sendiri!
3:6.5 (53.3) Merupakan suatu kesalahan besar untuk memanusiakan Tuhan, kecuali dalam konsep tentang Pelaras Pikiran yang mendiami, tetapi itupun tidak terlalu bodoh dibandingkan dengan sepenuhnya memekanisir gagasan tentang Sumber dan Pusat Besar Pertama.
3:6.6 (53.4) Apakah Bapa Firdaus menderita? Aku tidak tahu. Para Putra Pencipta paling pastinya dapat dan kadang-kadang mengalaminya, sama seperti manusia mengalaminya. Putra Kekal dan Roh Tanpa Batas menderita dalam suatu pengertian yang diubah. Aku berpikir bahwa Bapa Semesta menderita, tetapi aku tidak dapat mengerti bagaimana; mungkin melalui sirkuit kepribadian atau melalui individualitas para Pelaras Pikiran dan anugerah-anugerah lain dari kodrat kekal-Nya. Dia telah berfirman pada umat manusia, “Kesengsaraan mereka menjadi kesengsaraan-Nya.” Dia pastilah mengalami suatu pemahaman kebapaan dan simpatik; Dia mungkin benar-benar menderita, namun aku tidak memahami seperti apa hal tersebut.
3:6.7 (53.5) Penguasa tanpa batas dan kekal alam semesta segala alam-alam semesta itu adalah realitas kuasa, wujud, energi, proses, pola, prinsip, kehadiran, dan realitas yang diidealkan. Tetapi Dia lebih lagi; Dia berpribadi; Dia menggunakan suatu kehendak yang berdaulat, mengalami kesadaran diri keilahian, melaksanakan amanat-amanat dari suatu batin yang kreatif, mengejar kepuasan akan realisasi suatu maksud kekal, dan memanifestasikan suatu kasih dan sayang Bapa untuk anak-anak alam semesta-Nya. Dan semua sifat yang lebih pribadi dari Bapa ini dapat lebih baik dipahami dengan mengamati hal-hal itu ketika diwahyukan dalam kehidupan penganugerahan diri Mikhael, Putra Penciptamu, sementara dia diinkarnasikan di Urantia.
3:6.8 (53.6) Tuhan Sang Bapa mengasihi manusia; Tuhan Sang Putra melayani manusia; Tuhan Sang Roh mengilhami anak-anak alam semesta itu kepada petualangan yang terus naik untuk menemukan Tuhan Sang Bapa melalui jalan-jalan yang ditahbiskan oleh Tuhan Sang Putra melalui pelayanan kasih karunia dari Tuhan Sang Roh.
3:6.9 (53.7) [Sebagai Konselor Ilahi yang ditunjuk untuk presentasi pewahyuan tentang Bapa Semesta, aku telah melanjutkannya dengan pernyataan tentang atribut atau sifat-sifat Deitas ini.]
Buku Urantia
Makalah 4
4:0.1 (54.1) BAPA SEMESTA memiliki suatu maksud kekal sehubungan dengan fenomena material, intelektual, dan spiritual alam semesta segala alam-alam semesta, yang sedang Dia laksanakan sepanjang masa. Tuhan menciptakan alam-alam semesta dari kehendak-Nya sendiri yang bebas dan berdaulat, dan Dia menciptakan semua itu sesuai dengan maksud-Nya yang mahabijaksana dan kekal. Amat disangsikan apakah ada yang lain kecuali para Deitas Firdaus dan rekan-rekan tertinggi mereka yang benar-benar tahu banyak tentang maksud kekal Tuhan. Bahkan para warga mulia Firdaus memegang pendapat yang sangat berbeda-beda tentang apa sebenarnya maksud kekal para Deitas itu.
4:0.2 (54.2) Mudah untuk menyimpulkan bahwa maksud menciptakan alam semesta sentral Havona yang sempurna itu adalah murni untuk kepuasan kodrat ilahi. Havona bisa bertindak sebagai ciptaan pola untuk semua alam semesta yang lain dan sebagai sekolah terakhir bagi para musafir waktu pada perjalanan mereka ke Firdaus; namun demikian, ciptaan yang adikodrati demikian harus ada terutama untuk kesenangan dan kepuasan para Pencipta yang sempurna dan tanpa batas.
4:0.3 (54.3) Rencana mengagumkan untuk menyempurnakan manusia evolusioner, dan setelah pencapaian mereka ke Firdaus dan Korps Finalitas, menyediakan pelatihan lebih lanjut untuk pekerjaan masa depan yang belum diungkapkan itu, memang tampaknya, pada waktu sekarang ini, merupakan salah satu perhatian utama tujuh alam semesta super dan banyak subdivisinya; namun skema kenaikan untuk merohanikan dan melatih manusia fana ruang dan waktu ini sama sekali bukan satu-satunya pekerjaan kecerdasan-kecerdasan alam semesta. Ada, memang, banyak usaha menarik lain yang mengisi waktu dan menyita energi kawanan angkasa.
4:1.1 (54.4) Berabad-abad para penduduk Urantia telah salah mengerti tentang pemeliharaan Tuhan. Ada pemeliharaan dalam bentuk pekerjaan ilahi di duniamu, namun itu bukan penatalayanan yang bersifat kekanak-kanakan, sewenang-wenang, atau bersifat material seperti yang dibayangkan banyak manusia. Pemeliharaan Tuhan itu terdiri dalam aktivitas-aktivitas saling berkaitan antar sosok-sosok angkasa dan roh-roh ilahi yang, sesuai dengan hukum kosmis, bekerja tanpa henti untuk kemuliaan Tuhan dan untuk pemajuan rohani anak-anak alam semesta-Nya.
4:1.2 (54.5) Tidak bisakah kamu maju dalam konsep tentang cara Tuhan berurusan dengan manusia itu hingga tingkat tertentu dimana kamu mengenali bahwa kata kunci di alam semesta adalah kemajuan? Melalui zaman-zaman yang panjang umat manusia telah berjuang mencapai posisi sekarang. Di seluruh beribu-ribu tahun ini Pemeliharaan Tuhan (Providensia) telah mengerjakan rancangan evolusi progresif. Dua pemikiran itu tidak berlawanan dalam prakteknya, hanya konsepnya manusia yang salah. Pemeliharaan ilahi tidak pernah dipertentangkan dengan kemajuan manusia sesungguhnya, yang temporal ataupun yang spiritual. Pemeliharaan itu selalu konsisten dengan kodrat yang tak berubah dan sempurna sang Pembuat Hukum mahatinggi.
4:1.3 (55.1) “Allah itu setia” dan “semua titah-Nya teguh” “Kesetiaan-Mu tegak seperti langit.” “Untuk selama-lamanya, ya Tuhan, firman-Mu tetap teguh di sorga. Kesetiaan-Mu dari keturunan ke keturunan; Engkau menegakkan bumi, sehingga tetap ada.” “Ia adalah Pencipta yang setia.”
4:1.4 (55.2) Tidak ada pembatasan terhadap kekuatan-kekuatan dan kepribadian-kepribadian yang mungkin dipakai Bapa untuk mendukung maksud-Nya dan menopang ciptaan-Nya. “Allah yang abadi adalah tempat perlindungan kita, dan di bawah ada lengan-lengan yang kekal.” “Dia yang mendiami tempat rahasia Yang Mahatinggi akan tetap ada di bawah bayang-bayang Yang Mahakuasa.” “Lihatlah, yang menjaga kita tidak pernah tidur atau terlelap.” “Kita tahu bahwa segala sesuatu bekerja bersama untuk kebaikan mereka yang mengasihi Allah,” “karena mata Tuhan mengawasi orang-orang yang benar, dan telinga-Nya terbuka untuk doa-doa mereka.”
4:1.5 (55.3) Tuhan menopang “segala yang ada dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan.” Dan ketika dunia-dunia dilahirkan, Dia “mengirim roh-Nya, mereka tercipta.” Tuhan tidak hanya menciptakan, tetapi Dia “memelihara mereka semuanya.” Tuhan terus menerus menopang semua benda yang material dan semua makhluk yang spiritual. Alam-alam semesta itu stabil secara kekal. Ada stabilitas di tengah-tengah apa yang tampaknya ketidak-stabilan. Ada keteraturan dan keamanan yang melatar-belakangi di tengah-tengah pergolakan energi dan bencana-bencana fisik di alam perbintangan.
4:1.6 (55.4) Bapa Semesta tidak menarik diri dari manajemen alam-alam semesta; dia bukan Deitas yang tidak aktif. Seandainya Tuhan pensiun sebagai penopang semua ciptaan, segera akan terjadi keruntuhan semesta. Kecuali karena Tuhan, tidak akan ada hal yang bisa disebut realitas. Pada saat ini juga, seperti halnya selama masa lampau yang jauh dan masa depan yang abadi, Tuhan terus menopang. Jangkauan ilahi itu seputar lingkaran kekekalan. Alam semesta itu bukan diputar seperti jam supaya berjalan hanya selama itu dan kemudian berhenti berfungsi; semua hal terus menerus diperbarui. Bapa tanpa henti mencurahkan energi, cahaya, dan kehidupan. Karya Tuhan itu harfiah dan juga rohani. “Allah membentangkan utara di atas kekosongan dan menggantungkan bumi pada kehampaan.”
4:1.7 (55.5) Sosok makhluk dari golonganku mampu menemukan harmoni yang paling dalam dan mendeteksi koordinasi yang amat luas dan mendasar dalam urusan-urusan rutin administrasi alam semesta. Banyak hal yang tampaknya tidak sambung dan tak terencana bagi pikiran manusia, tampak teratur dan konstruktif bagi pemahamanku. Namun ada sangat banyak yang berlangsung di dalam alam semesta yang aku tidak paham sepenuhnya. Aku telah lama menjadi siswa, dan cukup paham, tentang berbagai forsa, energi, batin, morontia, roh, dan kepribadian yang diketahui di alam semesta lokal dan super. Aku memiliki pemahaman umum tentang bagaimana agen-agen dan kepribadian-kepribadian ini beroperasi, dan aku sangat akrab dengan bekerjanya kecerdasan-kecerdasan roh yang diakui di alam semesta agung. Terlepas dari pengetahuanku tentang fenomena alam-alam semesta itu, aku tetap diperhadapkan dengan reaksi-reaksi kosmis yang tak bisa aku pahami sepenuhnya. Aku terus menerus menjumpai apa yang tampaknya konspirasi kebetulan dari interasosiasi antara forsa-forsa, energi-energi, intelek-intelek, dan roh-roh, yang tidak bisa kujelaskan dengan memuaskan.
4:1.8 (55.6) Aku mampu sepenuhnya untuk menelusuri dan menganalis bekerjanya semua fenomena yang langsung merupakan hasil dari berfungsinya Bapa Semesta, Putra Kekal, Roh Tanpa Batas, dan pada sebagian besarnya, Pulau Firdaus. Kebingunganku itu disebabkan oleh karena menjumpai apa yang tampaknya merupakan kinerja dari rekan-rekan sederajat mereka yang misterius, yaitu tiga Absolut potensialitas. Para Absolut ini tampaknya mengatasi materi, melampaui pikiran, dan mengikuti setelah roh. Aku terus menerus dibingungkan dan sering dipusingkan oleh ketidak-mampuanku untuk memahami transaksi-transaksi rumit yang aku pikir disebabkan karena kehadiran dan kinerja dari Absolut Nirkualifikasi, Absolut Deitas, dan Absolut Semesta ini.
4:1.9 (56.1) Absolut-absolut ini tentulah kehadiran-kehadiran luas yang tak-sepenuhnya-terungkap dalam alam semesta yang, karena dalam fenomena potensi ruang dan dalam berfungsinya para supraultimat yang lain, menyebabkan tidak mungkin bagi fisikawan, filsuf, atau bahkan agamawan untuk meramalkan secara pasti mengenai bagaimana para cikal-bakal forsa, konsep, atau roh itu akan menanggapi tuntutan-tuntutan yang dibuat dalam suatu situasi realitas rumit yang mencakup penyesuaian-penyesuaian yang tertinggi dan nilai-nilai yang ultimat.
4:1.10 (56.2) Ada juga suatu kesatuan organik dalam alam-alam semesta ruang dan waktu yang tampaknya melandasi seluruh tenunan peristiwa-peristiwa kosmis. Kehadiran hidup dari Sang Mahatinggi yang berevolusi ini, Imanensi dari Yang Belum Sempurna Diproyeksikan ini, secara aneh terwujud sekali-sekali oleh apa yang kelihatannya koordinasi misterius menakjubkan dari kejadian-kejadian alam semesta yang tampaknya tidak saling berkaitan. Ini pastilah fungsi Pemeliharaan—wilayahnya Sang Mahatinggi dan Pelaku Bersama.
4:1.11 (56.3) Aku cenderung percaya bahwa pengendalian yang mahaluas dan umumnya tak diketahui terhadap koordinasi dan saling-keterkaitan semua fase dan bentuk kegiatan alam semesta inilah yang menyebabkan rangkaian fenomena fisik, mental, moral, dan spiritual yang beraneka ragam dan yang tampaknya begitu membingungkan itu, yang bekerja begitu tepat untuk kemuliaan Tuhan dan demi kebaikan manusia dan malaikat.
4:1.12 (56.4) Namun dalam pengertian yang lebih luas apa yang kelihatannya “kecelakaan-kecelakaan” kosmos itu tidak diragukan adalah bagian dari drama terbatas dari petualangan ruang-waktu Yang Tanpa Batas dalam manipulasi kekal-Nya terhadap para Absolut.
4:2.1 (56.5) Alam itu dalam pengertian yang terbatas adalah kebiasaan fisik Tuhan. Perilaku, atau aksi, dari Tuhan itu dibatasi dan secara sementara diubah oleh rencana-rencana percobaan dan pola-pola evolusioner dari suatu alam semesta lokal, konstelasi, sistem, atau planet. Tuhan bertindak sesuai dengan hukum yang didefinisikan dengan baik, tidak berubah-ubah, tak dapat diubah di seluruh alam semesta master yang membentang luas itu; namun Dia mengubah pola-pola aksi-Nya sehingga menyumbang pada cara mengelola yang serasi dan seimbang untuk tiap alam semesta, konstelasi, sistem, planet, dan kepribadian, sesuai dengan objek-objek, sasaran-sasaran, dan rencana-rencana lokal dari proyek-proyek terbatas untuk pengembangan secara evolusioner.
4:2.2 (56.6) Oleh sebab itulah, alam, seperti manusia fana memahaminya, menghadirkan fondasi dasar dan latar belakang mendasar untuk Deitas yang tak berubah dan hukum-hukumnya yang tetap, yang dimodifikasi oleh, berfluktuasi karena, dan mengalami gejolak-gejolak melalui, bekerjanya rencana-rencana, tujuan-tujuan, pola-pola, dan kondisi-kondisi lokal yang telah diresmikan dan sedang dilaksanakan oleh kekuatan-kekuatan dan kepribadian-kepribadian di alam semesta, konstelasi, sistem, dan planet. Sebagai contoh: Mengenai hukum-Nya Tuhan yang telah ditahbiskan di Nebadon, hukum-hukum itu dimodifikasi oleh rencana-rencana yang ditetapkan oleh Putra Pencipta dan Roh Kreatif dari alam semesta lokal ini; dan sebagai tambahan pada semua ini pemberlakuan hukum-hukum ini lebih lanjut dipengaruhi oleh kesalahan-kesalahan, kegagalan-kegagalan, dan pemberontakan-pemberontakan makhluk-makhluk tertentu yang tinggal di planetmu dan yang termasuk dalam sistem keplanetan langsungmu, yaitu Satania.
4:2.3 (56.7) Alam adalah hasil reaksi ruang-waktu dari dua faktor kosmis: pertama, ketidak-berubahan, kesempurnaan, dan ketepatan Deitas Firdaus, dan kedua, rencana-rencana eksperimental, kegagalan-kegagalan eksekutif, kesalahan-kesalahan pemberontakan, belum selesainya perkembangan, dan tidak sempurnanya hikmat makhluk-makhluk yang di luar Firdaus, dari yang tertinggi hingga yang terendah. Sebab itu alam membawa suatu benang merah kesempurnaan yang seragam, tak berubah, agung, dan mengagumkan dari lingkaran kekekalan; namun di setiap alam semesta, planet, dan tiap kehidupan individu, alam ini dimodifikasi, diberi batasan, dan mungkin saja dirusak oleh perbuatan, kesalahan, dan ketidak-setiaan makhluk-makhluk dari sistem-sistem dan alam-alam semesta evolusioner itu; dan oleh sebab itu alam haruslah selalu berubah-ubah suasana, bertingkah aneh, meskipun di bawahnya stabil, dan bervariasi sesuai prosedur-prosedur kerja suatu alam semesta lokal.
4:2.4 (57.1) Alam adalah kesempurnaan Firdaus dibagi dengan kejahatan, dosa dan belum selesainya alam-alam semesta yang belum rampung itu. Hasil bagi ini dengan demikian menunjukkan tentang yang sempurna maupun yang parsial, yang kekal maupun yang temporal. Evolusi yang berlanjut itu mengubah alam dengan menambahkan konten kesempurnaan Firdaus dan dengan mengurangi konten kejahatan, kesalahan, dan disharmoni realitas relatif.
4:2.5 (57.2) Tuhan tidak secara pribadi hadir di alam atau dalam salah satu kekuatan alam, karena fenomena alam itu adalah superimposisi (penumpangan) dari ketidak-sempurnaan evolusi progresif, dan kadang-kadang, dampak-dampak dari pemberontakan, terhadap fondasi-fondasi Firdaus untuk hukum universal-Nya Tuhan. Seperti yang terjadi di dunia seperti Urantia, alam tidak pernah dapat menjadi ekspresi memadai, representasi benar, gambaran sesungguhnya, tentang Tuhan yang mahabijaksana dan tanpa batas itu.
4:2.6 (57.3) Alam, di dunia kamu, adalah suatu pengkualifikasian (pembatasan sifat) terhadap hukum-hukum kesempurnaan oleh rancangan-rancangan evolusioner alam semesta lokal. Alangkah keliru menyembah alam karena alam itu dalam pengertian terbatas dan bersyarat dirasuki oleh Tuhan; karena alam itu adalah suatu fase dari yang semesta, sehingga karena itu dianggap kuasa ilahi! Alam adalah juga suatu manifestasi dari pekerjaan yang belum selesai, belum lengkap, belum sempurna dari pengembangan, pertumbuhan, dan kemajuan suatu eksperimen alam semesta dalam evolusi kosmis.
4:2.7 (57.4) Apa yang tampaknya cacat-cacat di dunia alami itu bukan merupakan tanda adanya cacat apapun yang berkaitan dalam karakter Tuhan. Lebih tepatnya ketidak-sempurnaan yang diamati demikian itu hanyalah satu gambar diam dalam pertunjukan film ketanpa-batasan yang terus bergerak. Interupsi-cacat dari kontinuitas-kesempurnaan inilah yang memungkinkan batin manusia jasmani yang terbatas itu menangkap sekilas tentang realitas ilahi dalam ruang dan waktu. Manifestasi material dari keilahian itu tampak cacat bagi pikiran evolusioner manusia hanya karena manusia fana itu tetap hendak memandang fenomena alam itu melalui mata alami, penglihatan manusia tidak dibantu oleh mota morontia atau oleh pewahyuan, kompensasi penggantinya di dunia-dunia waktu.
4:2.8 (57.5) Dan alam dirusak, paras indahnya dilukai, wajah-wajahnya dihanguskan, oleh pemberontakan, kelakuan buruk, pemikiran keliru dari banyak makhluk yang adalah bagian dari alam, tetapi mereka telah menyumbang pada perusakannya dalam waktu. Tidak, alam itu bukan Tuhan. Alam itu bukan suatu obyek penyembahan.
4:3.1 (57.6) Sudah terlampau lama manusia menganggap Tuhan itu seperti seorang yang seperti mereka. Tuhan tidak, tidak pernah, dan tidak akan pernah cemburu pada manusia atau salah satu makhluk di alam-alam semesta. Mengetahui bahwa Putra Pencipta berniat agar manusia menjadi mahakarya ciptaan keplanetan, menjadi penguasa seluruh bumi, namun melihat manusia dikuasai nafsu rendahnya sendiri, pemandangan manusia yang tunduk menyembah di hadapan berhala-berhala kayu, batu, emas, dan ambisi kepentingan sendiri—adegan-adegan hina semacam ini menggerakkan Tuhan dan Putra-putra-Nya menjadi cemburu untuk manusia, namun tidak pernah karena manusia.
4:3.2 (57.7) Tuhan yang kekal itu tidak mampu untuk murka dan marah dalam pengertian emosi manusia dan seperti manusia memahami reaksi seperti itu. Perasaan-perasaan ini rendah dan memalukan; hal-hal itu hampir tidak bisa dikatakan pantas untuk sosok yang disebut manusia, apalagi yang ilahi; dan sikap-sikap tersebut sama sekali asing pada kodrat sempurna dan karakter penyayang Bapa Semesta.
4:3.3 (58.1) Banyak, banyak sekali kesulitan yang dihadapi manusia Urantia dalam memahami Tuhan itu disebabkan oleh dampak luas dari pemberontakan Lucifer dan pengkhianatan Kaligastia. Di dunia-dunia yang tidak dipisahkan oleh karena dosa, ras-ras evolusioner mampu merumuskan gagasan-gagasan yang jauh lebih baik tentang Bapa Semesta; mereka tidak terlalu mengalami kebingungan, penyimpangan, dan pemutar-balikan konsep.
4:3.4 (58.2) Tuhan tidak pernah menyesal dari apapun yang pernah Dia lakukan, yang sekarang, atau yang selamanya akan Dia lakukan. Dia mahabijaksana dan juga mahakuasa. Hikmat manusia tumbuh dari kesengsaraan dan kesalahan-kesalahan dari pengalaman manusia; hikmat-Nya Tuhan itu terdiri dalam kesempurnaan tanpa perkecualian dalam hal wawasan alam semesta tanpa batas-Nya, dan pengetahuan ilahi tentang apa yang akan terjadi ini secara efektif mengarahkan kehendak bebas kreatif.
4:3.5 (58.3) Bapa Semesta tak pernah melakukan apapun yang mengakibatkan dukacita atau penyesalan belakangan, namun makhluk-makhluk yang memiliki kehendak, dari rancangan dan buatan kepribadian-kepribadian Pencipta di alam-alam semesta yang mengelilinginya, oleh karena pilihan-pilihan mereka yang kurang beruntung, kadang-kadang menyebabkan emosi-emosi duka ilahi dalam diri pribadi para orang tua Pencipta mereka. Namun meskipun Bapa tidak membuat kesalahan, menyimpan sesal, atau mengalami duka, Dia adalah sosok dengan kasih sayang bapa, dan hati-Nya tentu saja bersedih ketika anak-anak-Nya gagal mencapai tingkatan rohani, yang seharusnya mampu mereka capai dengan dukungan yang telah disediakan begitu berlimpah oleh rancangan-rancangan pencapaian rohani dan kebijakan-kebijakan kenaikan manusia di alam-alam semesta.
4:3.6 (58.4) Kebaikan tanpa batas dari Bapa itu melampaui pemahaman terbatas batin makhluk waktu; sebab itu haruslah selalu diberikan suatu kontras dengan kejahatan pembanding (bukan dosa) supaya semua fase kebaikan relatif itu dapat ditunjukkan dengan efektif. Kesempurnaan kebaikan ilahi dapat dilihat oleh wawasan manusia yang tidak sempurna itu hanya karena kesempurnaan kebaikan itu berada dalam kaitan kontras dengan ketidak-sempurnaan relatif dalam relasi-relasi waktu dan materi dalam gerak-gerak ruang.
4:3.7 (58.5) Karakter Tuhan itu secara tanpa batas adalah supramanusiawi; sebab itu haruslah kodrat ilahi seperti itu dipersonalisasikan (dipribadikan), seperti dalam diri Putra-putra ilahi, sebelum hal itu bisa dipahami-percaya oleh pikiran terbatas manusia.
4:4.1 (58.6) Tuhan adalah satu-satunya sosok yang tidak bergerak, berdikari, dan tak berubah di seluruh alam semesta segala alam-alam semesta, tidak ada yang di luarnya, tidak ada yang melampaui, tidak ada yang lalu, dan tidak ada yang akan datang. Tuhan adalah energi yang memiliki maksud (roh yang berdaya cipta) dan kehendak yang mutlak, dan hal-hal ini ada sendiri serta menyeluruh.
4:4.2 (58.7) Karena Tuhan itu ada sendiri, Dia itu mandiri mutlak. Identitas Tuhan itu sendiri melawan perubahan, “Bahwasanya Aku, TUHAN, tidak berubah.” Tuhan itu tidak dapat berubah atau imutabel; tetapi ketika kamu mencapai status Firdaus barulah kamu mulai paham bagaimana Tuhan bisa berpindah dari kesederhanaan menuju kerumitan, dari identitas menuju variasi, dari kesenyapan menuju gerakan, dari ketanpa-batasan menuju keterbatasan, dari yang ilahi menuju yang manusiawi, dan dari unitas ke dualitas dan triunitas. Dan Tuhan dapat memodifikasi manifestasi kemutlakan-Nya seperti itu karena imutabilitas ilahi tidak berarti imobilitas; Tuhan memiliki kehendak—Dia adalah kehendak.
4:4.3 (58.8) Tuhan adalah sosok dengan penentuan diri yang mutlak; tidak ada batas-batas terhadap reaksi-reaksi alam semesta-Nya kecuali apa yang diterapkan ke diri-Nya sendiri, dan perbuatan kehendak bebas-Nya dipengaruhi hanya oleh kualitas-kualitas ilahi dan sifat-sifat sempurna yang secara melekat mencirikan kodrat kekalnya. Sebab itulah Tuhan dihubungkan ke alam semesta sebagai sosok kebaikan yang final ditambah suatu kehendak bebas untuk ketanpa-batasan kreatif.
4:4.4 (58.9) Bapa-Absolut itu adalah pencipta alam semesta yang sentral dan sempurna dan Bapa semua Pencipta yang lain. Kepribadian, kebaikan, dan banyak ciri lain, Tuhan berbagi bersama dengan manusia dan sosok-sosok lain, namun ketanpa-batasan kehendak adalah milik-Nya sendiri. Tuhan dibatasi dalam aksi-aksi kreatifnya hanya oleh sentimen-sentimen dari kodrat kekal-Nya dan oleh pedoman-pedoman dari hikmat-Nya yang tanpa batas. Tuhan secara pribadi memilih hanya apa yang adalah sempurna tanpa batas, sebab itulah ada kesempurnaan adikodrati alam semesta sentral; dan meskipun para Putra Pencipta sepenuhnya berbagi keilahian-Nya, bahkan fase-fase kemutlakan-Nya, tetapi mereka tidak semuanya dibatasi oleh finalitas hikmat yang mengarahkan ketanpa-batasan kehendak Bapa itu. Sebab itulah, dalam ordo keputraan Mikhael, kehendak bebas kreatif menjadi semakin lebih aktif lagi, sepenuhnya ilahi dan nyaris ultimat, jika tidak absolut. Bapa itu tanpa batas dan kekal, namun menyangkal kemungkinan pembatasan diri-Nya yang dikehendaki-Nya itu berakibat pada penyangkalan konsep ini juga tentang kemutlakan kehendak bebas-Nya.
4:4.5 (59.1) Kemutlakan Tuhan meliputi seluruh tujuh tingkat realitas alam semesta. Dan keseluruhan kodrat absolut ini tunduk pada hubungan Sang Pencipta pada keluarga makhluk alam semesta-Nya. Ketepatan mungkin mencirikan keadilan trinitarian dalam alam semesta segala alam-alam semesta, namun dalam semua hubungan keluarga luas diri-Nya dengan makhluk-makhluk waktu ini, Tuhan alam-alam semesta itu dikuasai oleh sentimen (perasaan) ilahi. Pertama dan terakhir—secara kekal—Tuhan yang tanpa batas itu adalah sosok Bapa. Dari semua gelar yang mungkin dengan mana Dia mungkin pantas dikenal, aku telah disuruh untuk menggambarkan Tuhan semua ciptaan itu sebagai Bapa Semesta.
4:4.6 (59.2) Dalam Tuhan sang Bapa itu kinerja-kinerja kehendak bebas itu tidak diperintah oleh kuasa, tidak juga dipimpin oleh kecerdasan saja; kepribadian ilahi itu didefinisikan sebagai terdiri dalam roh dan mewujudkan diri-Nya sendiri pada alam-alam semesta sebagai kasih. Sebab itu, dalam semua hubungan pribadi-Nya dengan kepribadian-kepribadian makhluk di alam-alam semesta, Sumber dan Pusat Pertama itu selalu dan tetap sosok Bapa yang pengasih. Tuhan adalah Bapa dalam pengertian tertinggi istilah itu. Dia dimotivasi secara kekal oleh idealisme sempurna kasih ilahi, dan kodrat lemah-lembut itu menemukan ekspresi terkuat dan kepuasan terbesarnya dalam hal mengasihi dan dikasihi.
4:4.7 (59.3) Dalam ilmu pengetahuan, Tuhan adalah Sebab Pertama; dalam agama, Bapa yang semesta dan pengasih; dalam filsafat, satu sosok yang ada dengan sendirinya, tidak bergantung pada sosok lain agar tetap ada, tetapi dengan murah hati mengaruniakan realitas keberadaan kepada semua benda dan kepada semua sosok makhluk lain. Namun diperlukan pewahyuan untuk menunjukkan bahwa Sebab Pertamanya sains dan Kesatuan ada-sendirinya filsafat itu adalah Tuhannya agama, yang penuh rahmat dan kebaikan dan berjanji mewujudkan keselamatan kekal bagi anak-anak-Nya di bumi.
4:4.8 (59.4) Kita merindukan konsep tentang Yang Tanpa Batas, namun kita menyembah ide-pengalaman tentang Tuhan, kapasitas kita di mana saja dan kapan saja untuk memahami faktor-faktor kepribadian dan keilahian untuk konsep tertinggi kita tentang Deitas.
4:4.9 (59.5) Kesadaran akan kehidupan manusia yang berkemenangan di bumi itu dilahirkan dari iman makhluk itu yang berani menantang tiap episode keberadaan yang terjadi berulang ketika diperhadapkan dengan pemandangan sedih tentang keterbatasan manusia, dengan deklarasi yang tidak pernah gagal: Sekalipun jika aku tidak bisa melakukan ini, ada hidup di dalamku Dia yang dapat dan akan melakukannya, suatu bagian dari Bapa-Absolut alam semesta segala alam-alam semesta. Dan itulah “kemenangan yang mengalahkan dunia: iman kita.”
4:5.1 (59.6) Tradisi agama adalah catatan yang diawetkan secara tak sempurna tentang pengalaman-pengalaman manusia yang kenal Tuhan dari masa-masa lalu, tetapi catatan-catatan tersebut tidak bisa dipercaya penuh sebagai petunjuk hidup beragama atau sebagai sumber informasi benar tentang Bapa Semesta. Kepercayaan-kepercayaan kuno tersebut selalu saja telah diubah karena fakta bahwa manusia primitif itu adalah pembuat mitos atau dongeng.
4:5.2 (60.1) Salah satu sumber kebingungan terbesar di Urantia mengenai kodrat (seperti apa sebenarnya) Tuhan itu berkembang dari kegagalan kitab-kitab sucimu untuk membedakan dengan jelas antara kepribadian-kepribadian Trinitas Firdaus dan antara Deitas Firdaus dengan para pencipta dan administrator alam semesta lokal. Selama zaman dispensasi yang lalu dengan pemahaman yang sebagian, para imam dan nabimu gagal membedakan jelas antara para Pangeran Planet, Daulat Sistem, Bapa Konstelasi, Putra Pencipta, Penguasa Alam Semesta Super, Sang Mahatinggi, dan Bapa Semesta. Banyak pesan dari kepribadian bawahan, seperti Pembawa Kehidupan dan berbagai golongan malaikat, telah dituliskan dalam kitab-kitabmu sebagai pesan dari Tuhan sendiri. Pemikiran keagamaan orang-orang Urantia masih merancukan antara kepribadian-kepribadian rekan sederajat Deitas dengan Bapa Semesta sendiri, sehingga mereka semua digabung dalam satu nama sebutan. .
4:5.3 (60.2) Penduduk Urantia masih terus menderita akibat dari pengaruh konsep-konsep primitif tentang Tuhan. Para dewa yang mengamuk dalam badai; yang mengguncangkan bumi dalam murka mereka dan menghajar manusia dalam amarah mereka; yang menjatuhkan hukuman ketidak-sukaan mereka dalam masa-masa kelaparan dan banjir—ini semua adalah dewa-dewa agama primitif; mereka bukan para Dewata yang hidup dan memerintah alam semesta. Konsep-konsep tersebut adalah sisa peninggalan dari masa-masa ketika manusia menganggap bahwa alam semesta adalah di bawah kendali dan kekuasaan dari ulah dewa-dewa khayalan tersebut. Namun manusia fana mulai sadar bahwa ia hidup dalam alam hukum dan keteraturan komparatif sejauh itu mengenai kebijakan pemerintahan dan perilaku para Pencipta Tertinggi dan para Pengendali Tertinggi.
4:5.4 (60.3) Ide barbar untuk menyenangkan Tuhan yang murka, mengambil hati Tuhan yang tersinggung, mendapat perkenanan Deitas melalui korban dan menghukum diri sendiri dan bahkan oleh penumpahan darah, merupakan suatu agama yang sepenuhnya kekanak-kanakan dan primitif, suatu filsafat yang tidak layak pada zaman pencerahan ilmu pengetahuan dan kebenaran. Kepercayaan-kepercayaan tersebut benar-benar menjijikkan bagi makhluk-makhluk angkasa dan penguasa-penguasa ilahi yang melayani dan memerintah dalam alam-alam semesta. Merupakan suatu penghinaan terbuka kepada Tuhan jika mempercayai, mempertahankan, atau mengajarkan bahwa darah yang tak berdosa harus ditumpahkan agar mendapat perkenanan atau mengalihkan murka ilahi yang fiktif itu.
4:5.5 (60.4) Orang Ibrani percaya bahwa “tanpa penumpahan darah tidak ada pengampunan dosa.” Mereka belum mendapatkan pembebasan dari gagasan kuno dan kafir bahwa Dewata tidak bisa disenangkan kecuali dengan melihat darah, meskipun Musa membuat kemajuan nyata ketika ia melarang korban manusia dan, sesuai pikiran primitif para pengikutnya kaum Badui yang masih kekanak-kanakan itu, menggantikannya dengan upacara pengorbanan hewan.
4:5.6 (60.5) Penganugerahan seorang Putra Firdaus di duniamu itu tak terpisahkan dengan situasi penutupan suatu zaman keplanetan; hal itu tidak bisa dihindari, dan tidak dibuat harus demikian agar mendapatkan perkenanan Tuhan. Penganugerahan ini juga kebetulan merupakan tindakan pribadi terakhir dari sesosok Putra Pencipta dalam petualangan panjang untuk meraih kedaulatan pengalaman atas alam semestanya. Sungguh suatu penghinaan terhadap karakter tanpa batas Tuhan! ajaran ini bahwa hati kebapaannya dengan begitu dingin kaku dan kerasnya tidak tersentuh oleh kemalangan dan kesusahan makhluk-Nya sehingga kelembutan belas kasih-Nya tidak turun sampai dia melihat Putra-Nya yang tak bercela itu berdarah-darah dan mati di atas salib Kalvari!
4:5.7 (60.6) Namun penduduk Urantia akan mendapatkan kelepasan dari kekeliruan-kekeliruan kuno dan takhyul-takhyul kafir mengenai kodrat Bapa Semesta ini. Pewahyuan kebenaran tentang Tuhan sedang muncul, dan umat manusia ditakdirkan untuk mengenal Bapa Semesta dalam segala keindahan karakter dan kecantikan sifat, yang demikian agungnya digambarkan oleh Putra Pencipta yang berkunjung di Urantia sebagai Anak Manusia dan Anak Tuhan.
4:5.8 (61.1) [Disampaikan oleh sesosok Konselor Ilahi dari Uversa.]
Buku Urantia
Makalah 5
5:0.1 (62.1) SEANDAINYA pikiran terbatas manusia tidak mampu memahami bahwa Tuhan sebagai Bapa Semesta yang demikian agung dan mulia itu dapat turun dari kediaman kekal kesempurnaan tanpa batas untuk bersekutu dengan insan manusia perorangan, maka haruslah kecerdasan yang terbatas itu meletakkan kepastian adanya persekutuan ilahi itu di atas kebenaran tentang fakta bahwa ada pecahan nyata dari Tuhan yang hidup yang tinggal di dalam akalbudi setiap manusia yang berpikiran normal dan sadar moral di Urantia. Pelaras Pikiran yang mendiami itu adalah bagian dari Ketuhanan kekal dari Bapa Firdaus. Manusia tidak perlu pergi jauh daripada pengalaman di dalam dirinya sendiri, dalam perenungan jiwa terhadap kehadiran realitas rohani ini, untuk menemukan Tuhan dan berusaha berkomunikasi dengan Dia.
5:0.2 (62.2) Tuhan telah membagikan ketanpa-batasan dari kodrat kekal-Nya di seluruh realitas eksistensial untuk enam rekan sederajat absolutnya, tetapi Dia bisa, kapan saja, membuat kontak pribadi langsung dengan semua bagian atau fase atau jenis ciptaan melalui perantaraan pecahan-pecahan prapribadi-Nya tersebut. Dan Tuhan yang kekal itu juga masih mencadangkan untuk diri-Nya sendiri hak istimewa untuk menganugerahkan kepribadian kepada para Pencipta ilahi dan makhluk hidup di alam-alam semesta, sementara Dia juga lebih lanjut mempertahankan hak memelihara kontak langsung dan sebagai orang tua dengan semua makhluk-makhluk berpribadi ini melalui sirkuit kepribadian.
5:1.1 (62.3) Ketidak-mampuan makhluk yang terbatas untuk mendekati Bapa yang tanpa batas itu bersifat melekat, bukan karena ketidak-pedulian Bapa, tetapi karena keterbatasan dan kendala-kendala jasmani makhluk-makhluk ciptaan itu. Tak terbayangkan besarnya perbedaan rohani antara kepribadian tertinggi yang ada di alam semesta dan golongan-golongan ciptaan cerdas yang lebih rendah. Seandainya mungkin untuk golongan kecerdasan rendah ini diangkut seketika ke hadapan Bapa itu sendiri, mereka tidak akan tahu mereka berada di sana. Mereka akan berada di sana tanpa mengetahui kehadiran Bapa Semesta, sama seperti mereka sekarang. Ada jalan yang panjang, amat panjang, di depan manusia fana sebelum dia bisa, secara konsisten dan di dalam wilayah kemungkinan agar berhak masuk ke dalam hadirat Firdaus Bapa Semesta. Secara rohani, manusia harus dialih-wujudkan berkali-kali sebelum ia dapat mencapai suatu tataran yang akan menghasilkan penglihatan rohani yang akan memungkinkan dia melihat meskipun hanya salah satu dari Tujuh Roh Master.
5:1.2 (62.4) Bapa kita tidak dalam persembunyian, Dia tidak mengasingkan diri sesukanya. Dia telah menggerakkan sumberdaya-sumberdaya hikmat ilahi dalam suatu upaya yang tanpa henti untuk mengungkapkan diri-Nya sendiri kepada anak-anak-Nya di wilayah semesta-Nya. Ada kebesaran yang tanpa batas dan kemurahan yang tak terungkapkan terkait dengan keagungan kasih-Nya yang menyebabkan Dia merindukan persekutuan dengan setiap makhluk ciptaan yang bisa memahami, mengasihi, atau mendekati Dia; oleh sebab itu keterbatasan-keterbatasan yang melekat dalam dirimu, yang tak terpisahkan dari kepribadian terbatas dan keberadaan jasmanimu, itulah yang menentukan waktu dan ruang dan keadaan dengan mana kamu bisa mencapai tujuan perjalanan kenaikan manusia dan berdiri di hadapan Bapa di pusat segala sesuatu.
5:1.3 (63.1) Meskipun pendekatan ke hadirat Bapa di Firdaus harus menunggu kamu mencapai tingkat-tingkat terbatas tertinggi dalam kemajuan roh, kamu haruslah bersukacita karena tahu bahwa selalu ada kemungkinan untuk bersekutu langsung dengan roh Bapa yang dianugerahkan kepadamu, yang begitu erat berhubungan dengan jiwa batiniahmu dan dirimu yang sedang menjadi rohani.
5:1.4 (63.2) Manusia-manusia di alam ruang dan waktu mungkin berbeda sekali dalam kemampuan bawaan lahiriah dan bakat kecerdasan, mereka mungkin menikmati lingkungan yang amat mendukung perkembangan sosial dan kemajuan moral, atau mereka mungkin menderita kekurangan hampir setiap bantuan manusiawi untuk pendidikan dan kemajuan seharusnya dalam seni peradaban; namun peluang-peluang kemajuan rohani dalam karier kenaikan itu setara untuk semuanya; bertambahnya tingkat wawasan rohani dan makna-makna kosmis itu dicapai cukup independen dari semua perbedaan sosiomoral yang disebabkan perbedaan lingkungan jasmani di dunia-dunia evolusioner.
5:1.5 (63.3) Sekalipun manusia Urantia mungkin berbeda-beda dalam intelektual, sosial, ekonomi, dan bahkan peluang-peluang dan bakat-bakat moral mereka, jangan lupa bahwa karunia kemampuan rohani mereka itu seragam dan unik. Mereka semua menikmati kehadiran ilahi yang sama dari roh pemberian Bapa itu, dan mereka semua secara setara berhak mencari persekutuan pribadi intim dengan roh asal ilahi yang mendiami mereka ini, sedangkan mereka semua bisa memilih secara setara untuk menerima pimpinan rohani yang seragam dari para Monitor Misteri ini.
5:1.6 (63.4) Bila manusia fana dengan sepenuh hati secara rohani termotivasi, dengan tanpa syarat mengabdikan diri untuk melakukan kehendak Bapa, maka, karena dia begitu pasti dan efektifnya secara rohani diperlengkapi oleh Pelaras ilahi yang mendiami itu, maka tidak mungkin gagal terbentuklah dalam pengalaman orang itu kesadaran mendalam mengenal Tuhan dan kepastian luhur bertahan hidup untuk tujuan mencari Tuhan melalui pengalaman maju menjadi lebih dan lebih seperti Dia.
5:1.7 (63.5) Manusia itu didiami secara rohani oleh Pelaras Pikiran yang bertahan hidup. Jika batin manusia tersebut dimotivasi secara tulus dan rohani, bila jiwa manusia tersebut rindu mengenal Tuhan dan menjadi seperti Dia, secara jujur ingin melakukan kehendak Bapa, maka tidak ada pengaruh negatif dari keterasingan manusia atau kekuatan positif campur tangan apapun yang mungkin yang bisa mencegah jiwa yang termotivasi secara ilahi itu naik dengan aman ke gerbang-gerbang Firdaus.
5:1.8 (63.6) Bapa ingin agar semua makhluk-Nya ada dalam persekutuan pribadi dengan Dia. Di Firdaus Dia memiliki sebuah tempat untuk menerima semua mereka yang status selamat dan kodrat rohani mereka memungkinkan pencapaian tersebut. Sebab itu tetapkanlah dalam filosofimu sekarang dan selamanya: Bahwa bagi setiap kamu dan semua kita, Tuhan itu bisa didekati, Bapa dapat dicapai, jalan itu terbuka; kekuatan-kekuatan kasih ilahi dan jalan-jalan serta sarana-sarana pemerintahan ilahi itu semua saling bertautan dalam upaya untuk membantu memudahkan kemajuan setiap makhluk cerdas yang layak dari setiap alam semesta menuju hadirat Bapa Semesta di Firdaus.
5:1.9 (63.7) Fakta bahwa diperlukan waktu yang sangat lama dalam pencapaian Tuhan itu tidak berarti kehadiran dan kepribadian Yang Tanpa Batas menjadi kurang nyata. Kenaikanmu adalah bagian dari sirkuit tujuh alam semesta super, dan meskipun tak terhitung kamu beredar mengelilinginya, kamu bisa berharap, dalam roh dan dalam status, untuk terus beredar ke arah dalam. Kamu dapat yakin akan dipindahkan dari satu jagat ke jagat lain, dari sirkuit-sirkuit bagian luar terus makin mendekat ke pusat dalam, dan suatu hari nanti, jangan ragu, kamu akan berdiri dalam hadirat ilahi dan pusat itu dan melihat Dia, dikatakan secara kiasan, muka bertemu muka. Pertanyaannya adalah tentang pencapaian tingkat-tingkat rohani yang nyata dan harfiah itu; dan level-level rohani ini bisa dicapai oleh setiap makhluk yang telah didiami oleh Monitor Misteri, dan yang selanjutnya telah dilebur selamanya dengan Pelaras Pikiran itu.
5:1.10 (64.1) Bapa tidak dalam persembunyian rohani, tetapi demikian banyak makhluk-Nya telah menyembunyikan diri mereka dalam kabut keputusan mereka yang disengaja dan selama ini telah memisahkan diri mereka dari persekutuan roh-Nya dan roh dari Putra-Nya, dengan memilih jalan mereka yang sesat dan kecanduan mereka pada kesombongan diri akan pikiran-pikiran yang tidak toleran dan sifat-sifat yang tidak rohani mereka.
5:1.11 (64.2) Manusia fana bisa mendekat pada Tuhan dan bisa berulang kali meninggalkan kehendak ilahi itu sejauh masih tetap ada hak untuk memilih. Kebinasaan akhir manusia belum dimeteraikan sampai ia kehilangan kuasa untuk memilih kehendak Bapa. Tidak pernah hati Bapa tertutup bagi kebutuhan dan permohonan anak-anak-Nya. Hanya memang anak-anak-Nya yang menutup hati mereka selamanya ketika mereka akhirnya dan selamanya kehilangan keinginan untuk melakukan kehendak Bapa, yaitu mengenal Dia dan menjadi seperti Dia. Demikian pula takdir kekal manusia itu dipastikan ketika peleburan dengan Pelaras mengumumkan ke alam semesta, bahwa si manusia yang naik itu telah membuat pilihan final dan tidak bisa dibatalkan lagi, untuk menghidupi kehendak Tuhan.
5:1.12 (64.3) Tuhan yang akbar membuat kontak langsung dengan manusia fana dan memberikan sebagian dari diri-Nya yang tanpa batas dan kekal serta tak terpahami itu, untuk hidup dan tinggal di dalam manusia. Tuhan telah berangkat menempuh petualangan kekal bersama manusia. Bila kamu tunduk pada pimpinan kuasa-kuasa rohani di dalam dan di seputar kamu itu, maka kamu tidak dapat gagal mencapai takdir tinggi yang ditetapkan oleh Tuhan yang pengasih sebagai sasaran alam semesta bagi para makhluk-Nya yang naik dari dunia-dunia evolusioner ruang angkasa.
5:2.1 (64.4) Kehadiran fisik dari Yang Tanpa Batas itu adalah realitas alam semesta material. Kehadiran batin dari Deitas harus ditentukan oleh kedalaman pengalaman intelektual perorangan dan oleh tingkatan kepribadian evolusioner. Kehadiran rohani dari Keilahian itu tentu haruslah berbeda-beda dalam alam semesta. Kehadiran itu ditentukan oleh kapasitas rohani untuk penerimaan dan oleh tingkat pengabdian kehendak makhluk itu untuk melakukan kehendak ilahi.
5:2.2 (64.5) Tuhan hidup dalam satu persatu anak-Nya yang dilahirkan roh. Para Putra Firdaus selalu mempunyai akses ke hadirat Tuhan, “di sebelah kanan Bapa,” dan semua kepribadian makhluk-Nya memiliki akses ke “pangkuan Bapa.” Hal ini mengacu ke sirkuit kepribadian, kapan saja, di mana saja, dan bagaimana saja dikontak, atau dengan kata lain memerlukan kontak dan komunikasi yang pribadi, sadar diri, dengan Bapa Semesta, apakah itu di tempat kediaman pusat atau di tempat tertentu lain, seperti di salah satu dari tujuh dunia sakral Firdaus.
5:2.3 (64.6) Namun demikian, hadirat ilahi tidak bisa ditemukan di manapun di alam atau bahkan dalam hidup manusia yang kenal Tuhan dengan begitu penuh dan pasti, dibandingkan seperti dalam upaya komunikasimu dengan Monitor Misteri yang berdiam di dalammu, Pelaras Pikiran dari Firdaus itu. Alangkah salahnya bermimpi tentang Tuhan yang jauh di langit sementara roh Bapa Semesta itu hidup di dalam batinmu sendiri!
5:2.4 (64.7) Karena pecahan Tuhan yang tinggal di dalammu inilah maka kamu bisa berharap, sambil kamu maju terus sesuai pimpinan rohani Pelaras, agar lebih penuh melihat kehadiran dan kekuatan perubahan dari pengaruh-pengaruh rohani lain itu yang mengelilingimu dan bersentuhan denganmu tetapi bukan berfungsi sebagai bagian integral diri kamu. Fakta bahwa kamu secara intelektual tidak menyadari akan kontak dekat dan erat dengan Pelaras di dalam ini sedikitpun bukan berarti bahwa pengalaman mulia ini tidak terbukti. Bukti persekutuan dengan Pelaras ilahi itu terletak sepenuhnya dalam kodrat dan taraf buah-buah roh yang dihasilkan dalam pengalaman hidup pribadi seorang percaya. “Dari buahnya kamu akan mengenal mereka.”
5:2.5 (65.1) Amat sulit bagi pikiran jasmani manusia yang kurang dirohanikan, untuk mengalami kesadaran jelas akan kegiatan roh entitas ilahi seperti Pelaras Firdaus ini. Ketika jiwa yang adalah hasil karya gabungan batin dan Pelaras itu menjadi semakin ada, berkembang juga suatu fase baru kesadaran jiwa yang mampu untuk mengalami kehadiran, dan untuk mengenali pimpinan roh dan kegiatan supramaterial lain, dari Monitor Misteri itu.
5:2.6 (65.2) Seluruh pengalaman persekutuan dengan Pelaras itu adalah sesuatu yang mencakup status moral, motivasi mental, dan pengalaman rohani. Kesadaran diri akan pencapaian seperti itu terutama, walaupun tidak secara eksklusif, terbatas pada wilayah kesadaran jiwa, tetapi bukti-buktinya bermunculan dan berlimpah dalam bentuk manifestasi buah-buah roh dalam hidup semua orang yang melakukan kontak roh batiniah seperti itu.
5:3.1 (65.3) Meskipun para Deitas Firdaus, dari sudut pandang alam semesta, adalah satu, namun dalam hubungan rohani mereka dengan makhluk-makhluk seperti penduduk Urantia mereka juga adalah tiga pribadi yang terpisah dan berbeda. Ada perbedaan antara Oknum Trinitas dalam urusan permohonan pribadi, persekutuan, dan hubungan-hubungan erat lainnya. Dalam pengertian tertinggi, kita menyembah Bapa Semesta dan hanya Dia saja. Benar, kita dapat dan memang menyembah Bapa sebagaimana Dia terwujud dalam diri para Putra Pencipta-Nya, tetapi Bapa itulah yang disembah dan diagungkan, baik langsung ataupun tidak langsung.
5:3.2 (65.4) Doa-doa permohonan dari semua jenisnya termasuk pada wilayah Putra Kekal dan organisasi rohani Sang Putra. Doa-doa, semua komunikasi formal, segala sesuatu kecuali pemujaan dan penyembahan pada Bapa Semesta, adalah hal-hal yang berhubungan dengan suatu alam semesta lokal; hal-hal itu umumnya tidak keluar dari wilayah kewenangan Putra Pencipta. Tetapi tak disangsikan lagi penyembahan itu disirkuitkan dan disampaikan kepada pribadi Pencipta oleh fungsi sirkuit kepribadian Bapa. Kami lebih lanjut yakin bahwa penyampaian hormat makhluk yang didiami-Pelaras itu dibantu oleh hadirat roh-Nya Bapa itu. Ada demikian banyak bukti untuk mendukung keyakinan seperti itu, dan aku tahu bahwa semua golongan pecahan Bapa itu diberi kuasa untuk menyampaikan sembah sejati dari subjek manusia mereka itu dengan memuaskan dalam hadirat Bapa Semesta. Tak diragukan lagi Pelaras juga menggunakan kanal-kanal komunikasi prapribadi langsung dengan Tuhan, dan demikian pula mereka mampu memanfaatkan sirkuit gravitasi-roh dari Putra Kekal.
5:3.3 (65.5) Penyembahan itu adalah karena hal itu sendiri berharga untuk dilakukan; doa mengandung unsur kepentingan diri atau makhluk; itulah dia perbedaan besar antara penyembahan dan doa. Dalam penyembahan yang sejati sama sekali tidak ada permohonan diri atau unsur kepentingan pribadi yang lain; kita semata-mata menyembah Tuhan karena apa yang kita pahami tentang Dia. Penyembahan tidak memohonkan apapun dan tidak mengharapkan apapun bagi si penyembah. Kita tidak menyembah Bapa karena apapun yang akan kita peroleh dari pengagungan itu; kita menghaturkan hormat dan sembah sebagai reaksi alami dan spontan pada kepribadian Bapa yang tiada duanya dan karena kodrat-Nya yang patut dikasihi dan sifat-sifat-Nya yang layak dikagumi.
5:3.4 (65.6) Pada saat unsur kepentingan diri menyusup masuk ke dalam penyembahan, seketika itu juga ibadah itu berpindah dari penyembahan kepada doa, dan lebih tepatnya harus ditujukan kepada pribadi Putra Kekal atau Putra Pencipta. Tetapi dalam pengalaman keagamaan praktis tidak ada alasan bahwa doa tidak ditujukan kepada Tuhan Sang Bapa sebagai bagian dari penyembahan yang sejati.
5:3.5 (66.1) Ketika kamu berurusan dengan hal-hal praktis hidupmu sehari-hari, kamu berada di tangan kepribadian-kepribadian roh yang berasal dari Sumber dan Pusat Ketiga; kamu bekerjasama dengan agen-agen dari Pelaku Bersama. Maka demikianlah: kamu menyembah Tuhan; berdoa, dan bersekutu dengan, Sang Putra; serta melaksanakan rincian-rincian perjalananmu di bumi dalam hubungan dengan kecerdasan-kecerdasan Roh Tanpa Batas yang beroperasi di duniamu dan di seluruh alam semestamu.
5:3.6 (66.2) Para Putra Pencipta atau Putra Daulat yang berkuasa atas takdir alam-alam semesta lokal itu berdiri di tempat Bapa Semesta maupun Putra Kekal Firdaus. Dalam nama Bapa, para Putra Alam Semesta ini menerima sembah hormat dan mendengarkan doa permohonan makhluk-makhluk di dalam alam ciptaan mereka masing-masing. Bagi anak-anak alam semesta lokal, untuk semua maksud dan tujuan praktis, sosok Putra Mikhael itu adalah Tuhan. Dialah personifikasi alam semesta lokal dari Bapa Semesta dan Putra Kekal. Roh Tanpa Batas menjaga kontak pribadi dengan anak-anak di alam-alam ini melalui Roh-roh Alam Semesta, yaitu rekan-rekan administratif dan kreatif para Putra Pencipta Firdaus.
5:3.7 (66.3) Penyembahan yang tulus mengandung arti mobilisasi semua kuasa dari kepribadian manusia di bawah dominasi jiwa yang berkembang itu dan tunduk pada pengarahan ilahi dari Pelaras Pikiran. Batin dengan keterbatasan-keterbatasan jasmani itu tidak pernah menjadi sangat sadar akan makna sesungguhnya dari penyembahan yang sejati. Kesadaran manusia tentang realitas pengalaman penyembahan itu terutama ditentukan oleh status jiwa bakanya yang berkembang. Pertumbuhan rohani jiwa itu berlangsung sepenuhnya independen dari kesadaran diri intelektual.
5:3.8 (66.4) Pengalaman penyembahan terdiri dalam upaya mendalam dari Pelaras yang dipertunangkan itu untuk mengkomunikasikan kepada Bapa ilahi mengenai kerinduan-kerinduan tak terungkapkan dan cita-cita tak terucapkan dari jiwa manusia—yaitu ciptaan gabungan antara jiwa manusia yang mencari-Tuhan dan sang Pelaras baka yang mewahyukan-Tuhan. Oleh sebab itu, penyembahan adalah tindakan batin manusia yang menyetujui upaya perohanian dirinya itu, di bawah bimbingan roh yang terkait, untuk berkomunikasi dengan Tuhan sebagai anak imani Bapa Semesta. Batin manusia setuju untuk menyembah; jiwa baka merindukan dan memulai penyembahan; kehadiran Pelaras ilahi memimpin penyembahan itu untuk kepentingan batin manusia dan jiwa baka itu. Kesimpulan akhirnya, penyembahan yang sejati menjadi suatu pengalaman yang diwujudkan pada empat level kosmis: intelektual, morontial, spiritual, dan personal—yaitu kesadaran batin, jiwa, dan roh, dan penyatuan hal-hal ini dalam kepribadian.
5:4.1 (66.5) Moralitas dari agama-agama evolusi mendorong manusia maju dalam mencari Tuhan melalui motif kuasa rasa takut. Agama-agama wahyu memikat manusia untuk mencari Tuhan yang pengasih itu karena mereka rindu untuk menjadi seperti Dia. Namun agama bukan semata-mata perasaan pasif “ketergantungan mutlak” dan “kepastian selamat”; agama adalah pengalaman hidup dan dinamis dalam pencapaian keilahian yang didasarkan pada layanan kemanusiaan.
5:4.2 (66.6) Layanan yang besar dan segera dari agama yang benar itu adalah pembentukan suatu kesatuan yang langgeng dalam pengalaman manusia, kedamaian yang abadi dan kepastian yang mendalam. Bagi manusia primitif, bahkan politeisme itupun adalah penyatuan relatif terhadap berkembangnya konsep Deitas; politeisme adalah monoteisme yang sedang dibentuk. Cepat atau lambat, Tuhan itu pada akhirnya akan dipahami sebagai realitas nilai-nilai, substansi makna-makna, dan kehidupan kebenaran.
5:4.3 (67.1) Tuhan bukan hanya penentu tujuan akhir; Dia itulah tujuan kekalnya manusia. Semua kegiatan bukan keagamaan manusia berusaha membengkokkan alam semesta ke arah layanan menyimpang untuk diri sendiri; tetapi individu yang benar-benar relijius berusaha untuk menyamakan diri dengan alam semesta dan kemudian untuk mengabdikan kegiatan-kegiatan diri yang dipersatukan itu pada pelayanan keluarga sesama makhluk alam semesta, manusia maupun supramanusia.
5:4.4 (67.2) Wilayah filsafat dan seni itu berada di antara kegiatan nonrelijius dan relijius dari diri manusia. Melalui seni dan filsafat, manusia yang cenderung berpikiran jasmani itu dibujuk masuk ke dalam perenungan realitas-realitas rohani dan nilai-nilai alam semesta yang bermakna kekal.
5:4.5 (67.3) Semua agama mengajarkan penyembahan pada Deitas dan suatu doktrin untuk keselamatan manusia. Agama Buddha menjanjikan keselamatan dari penderitaan, damai yang tidak berakhir; agama Yahudi menjanjikan keselamatan dari kesulitan, kemakmuran didasarkan pada perbuatan benar; agama orang Yunani menjanjikan keselamatan dari ketidak-harmonisan, keburukan, melalui perwujudan keindahan; Kekristenan menjanjikan keselamatan dari dosa, kesucian; agamanya pengikut Muhammad menyediakan kebebasan dari standar moral ketat Yudaisme dan Kekristenan. Agamanya Yesus adalah keselamatan dari diri, kelepasan dari jahatnya keterasingan makhluk dalam waktu dan kekekalan.
5:4.6 (67.4) Orang Ibrani mendasarkan agama mereka pada kebaikan; orang Yunani pada keindahan; kedua agama itu mencari kebenaran. Yesus mewahyukan Tuhan yang kasih, dan kasih itu mencakup seluruh kebenaran, keindahan, dan kebaikan.
5:4.7 (67.5) Pengikut Zoroastrian memiliki suatu agama moral; orang Hindu agama metafisika; Konfusianis suatu agama etika. Yesus menghidupi agama pelayanan. Semua agama ini bernilai dalam hal mereka adalah pendekatan-pendekatan yang absah menuju pada agama Yesus. Agama ditujukan untuk menjadi realitas penyatuan rohani untuk semua yang baik, indah, dan benar dalam pengalaman manusia.
5:4.8 (67.6) Agama Yunani memiliki kata kunci “Kenalilah dirimu”; orang Ibrani memusatkan ajaran mereka pada “Kenalilah Allahmu”; orang Kristen mengabarkan injil yang bertujuan pada “pengetahuan tentang Tuhan Yesus Kristus”; Yesus memberitakan kabar baik tentang “Mengenal Tuhan, dan dirimu sendiri sebagai anak Tuhan.” Konsep-konsep yang berbeda-beda tentang maksud tujuan agama itu menentukan sikapnya individu dalam berbagai situasi kehidupan dan memberi pertanda tentang kedalaman penyembahan dan seperti apa kebiasaan doa pribadinya. Status rohani dari setiap agama bisa ditentukan oleh seperti apa doa-doanya.
5:4.9 (67.7) Konsep Tuhan yang semimanusia dan cemburuan itu adalah transisi yang tidak bisa dihindari antara politeisme dan monoteisme yang agung. Suatu antropomorfisme yang dimuliakan adalah tingkat pencapaian tertinggi agama yang murni evolusioner. Kekristenan telah mengangkat konsep antropomorfisme dari ideal manusia menuju konsep transenden dan ilahi tentang pribadi Kristus yang dimuliakan. Dan inilah antropomorfisme tertinggi yang manusia dapat bayangkan.
5:4.10 (67.8) Konsep Kristen tentang Tuhan adalah upaya untuk menggabungkan tiga ajaran terpisah:
5:4.11 (67.9) 1. Konsep Ibrani—Tuhan adalah pembela nilai-nilai moral, Tuhan yang adil dan benar.
5:4.12 (67.10) 2. Konsep Yunani—Tuhan adalah pemersatu, Tuhan kebijaksanaan.
5:4.13 (68.1) 3. Konsep Yesus—Tuhan adalah teman yang hidup, Bapa yang pengasih, kehadiran ilahi.
5:4.14 (68.2) Oleh sebab itu jelaslah bahwa teologi Kristen yang campuran itu menghadapi kesulitan besar dalam mencapai konsistensi. Kesulitan ini diperparah lagi oleh fakta bahwa doktrin Kristen awal itu umumnya didasarkan pada pengalaman keagamaan pribadi dari tiga orang yang berbeda: Philo dari Aleksandria, Yesus dari Nazaret, dan Paulus dari Tarsus.
5:4.15 (68.3) Dalam studi tentang kehidupan keagamaan Yesus, pandanglah dia secara positif. Jangan terlampau banyak memikirkan tentang ketidak-berdosaannya dibandingkan dengan perbuatan benarnya, pelayanan kasihnya. Yesus meningkatkan kasih pasif yang diungkapkan dalam konsep Ibrani tentang Bapa surgawi menuju kasih sayang aktif yang lebih tinggi dan kasih sayang mengasihi makhluk dari Tuhan yang adalah Bapa setiap orang, sekalipun orang berdosa.
5:5.1 (68.4) Moralitas berasal dari nalar kesadaran diri; hal itu suprahewani tetapi sepenuhnya berasal dari evolusi. Dalam perjalanannya, evolusi manusia mencakup semua kemampuan yang mendahului penganugerahan Pelaras dan pada pencurahan Roh Kebenaran. Tetapi pencapaian tingkat-tingkat moralitas itu tidak membebaskan manusia dari perjuangan-perjuangan nyata hidup manusia. Lingkungan fisik manusia memerlukan perjuangan untuk tetap hidup; lingkungan sosial membutuhkan penyesuaian tingkah laku; situasi moral memerlukan pembuatan keputusan dalam wilayah akal (nalar) yang tertinggi; pengalaman rohani (setelah menyadari adanya Tuhan) menuntut agar manusia mengenal Dia dan setulusnya berjuang menjadi seperti Dia.
5:5.2 (68.5) Agama tidak didasarkan pada fakta-fakta ilmu pengetahuan, tanggung jawab masyarakat, asumsi-asumsi filsafat, atau tugas-tugas moralitas yang tersirat. Agama adalah suatu wilayah independen tanggapan manusia terhadap situasi-situasi kehidupan dan senantiasa tampak pada semua tahap perkembangan manusia yang pascamoral. Agama bisa meresapi seluruh empat level realisasi nilai dan menikmati persekutuan alam semesta: level pelestarian hidup fisik atau material; level persekutuan sosial atau emosional; level akal budi moral atau kewajiban; level spiritual akan kesadaran persekutuan semesta melalui penyembahan ilahi.
5:5.3 (68.6) Para ilmuwan pencari-fakta memahami Tuhan sebagai Sebab Pertama, Tuhan kekuatan. Artis yang emosional memandang Tuhan sebagai ideal keindahan, Tuhan estetika. Filsuf pemikir kadang-kadang cenderung mendalilkan Tuhan kesatuan semesta, bahkan sebagai Deitas panteistik. Para agamawan iman percaya pada Tuhan yang memelihara keselamatan, Bapa di surga, Tuhan yang kasih.
5:5.4 (68.7) Perilaku moral selalu menjadi pendahulu agama yang dikembangkan dan bahkan bagian dari agama yang diwahyukan, tetapi tak pernah menjadi keseluruhan pengalaman keagamaan. Pelayanan sosial adalah hasil dari pemikiran moral dan hidup keagamaan. Moralitas tidak secara biologis membawa pada tingkat-tingkat pengalaman keagamaan rohani yang lebih tinggi. Kekaguman pada yang indah abstrak itu bukan penyembahan pada Tuhan; penghormatan akan alam ataupun pengagungan akan kesatuan itu juga bukan penyembahan Tuhan.
5:5.5 (68.8) Agama evolusioner adalah induk bagi ilmu pengetahuan, seni, dan filsafat yang mengangkat manusia ke tingkat penerimaan pada agama yang diwahyukan, termasuk penganugerahan Pelaras dan kedatangan Roh Kebenaran. Gambar evolusioner keberadaan manusia itu mulai dan berakhir dengan agama, meskipun kualitas agama yang amat berbeda, yang satu evolusional dan biologis, satunya lagi pewahyuan dan berkala. Maka dengan demikian, meskipun agama itu normal dan alami bagi manusia, agama itu juga opsional. Manusia tidak harus menjadi relijius melawan kehendaknya.
5:5.6 (69.1) Pengalaman keagamaan, karena pada intinya spiritual, maka tidak pernah akan dipahami sepenuhnya oleh pikiran material; sebab itulah diperlukan fungsi teologi, psikologi agama. Doktrin inti tentang kesadaran manusia akan Tuhan menciptakan paradoks dalam pemahaman terbatas manusia. Nyaris tidak mungkin bagi logika manusia dan nalar terbatas untuk mengharmonisasikan konsep imanensi ilahi, Tuhan yang ada di dalam dan bagian dari setiap individu, dengan gagasan tentang transendensi Tuhan, dominasi ilahi terhadap alam semesta dari segala alam-alam semesta. Dua konsep inti Deitas ini harus disatukan dalam pemahaman-iman mengenai konsep transendensi Tuhan yang berpribadi dan dalam kesadaran akan kehadiran pecahan Tuhan yang mendiami itu, agar dapat membenarkan penyembahan yang cerdas dan memvalidasi pengharapan akan keselamatan. Kesulitan-kesulitan dan paradoks-paradoks agama itu melekat dalam fakta bahwa realitas agama itu sama sekali melampaui kapasitas manusia fana untuk pemahaman secara intelektual.
5:5.7 (69.2) Manusia memperoleh tiga kepuasan besar dari pengalaman keagamaan, bahkan selama dalam masa-masa perjalanan sementaranya di bumi:
5:5.8 (69.3) 1. Secara intelektual dia memperoleh kepuasan tentang suatu kesadaran manusiawi yang lebih dipersatukan.
5:5.9 (69.4) 2. Secara filosofis dia menikmati pembuktian terhadap ideal-idealnya tentang nilai-nilai moral.
5:5.10 (69.5) 3. Secara rohani dia berkembang pesat dalam pengalaman pertemanan ilahi, dalam kepuasan rohani dari penyembahan yang sejati.
5:5.11 (69.6) Kesadaran akan Tuhan, sebagaimana yang dialami oleh seorang manusia fana yang berevolusi di alam-alam, haruslah terdiri dari tiga faktor berbeda, tiga level kesadaran realitas yang berbeda. Pertama, ada kesadaran batin—pemahaman akan ide tentang Tuhan. Berikutnya kesadaran jiwa—kesadaran akan ideal tentang Tuhan. Terakhir, terbitlah kesadaran roh—kesadaran akan realitas roh Tuhan. Melalui penyatuan faktor-faktor kesadaran ilahi ini, tidak peduli bagaimanapun tidak sempurnanya, kepribadian manusia setiap saat memperluas semua level sadar dengan kesadaran akan kepribadian Tuhan. Dalam diri manusia fana yang telah mencapai Korps Finalitas semuanya ini akan menuju pada kesadaran akan supremasi Tuhan dan selanjutnya bisa mengakibatkan kesadaran akan ultimasi Tuhan, suatu fase dari suprakesadaran absonit (melampaui terbatas) Bapa Firdaus.
5:5.12 (69.7) Pengalaman kesadaran akan Tuhan itu tetap sama dari generasi ke generasi, tetapi dengan tiap majunya zaman dalam pengetahuan manusia, konsep filosofis dan definisi teologis tentang Tuhan harus berubah. Pengetahuan akan Tuhan, kesadaran beragama, adalah suatu realitas alam semesta, tetapi tak peduli betapa absah (nyata) pengalaman keagamaan itu, hal itu harus bersedia tunduk pada kritik cerdas dan penafsiran filosofis yang masuk akal; pengalaman itu tidak boleh berupaya menjadi sesuatu yang terpisah dalam totalitas pengalaman manusia.
5:5.13 (69.8) Keselamatan kekal kepribadian itu sepenuhnya bergantung pada pemilihan batin manusia fana, yang keputusan-keputusannya menentukan potensi keselamatan jiwa yang baka itu. Ketika batin itu percaya Tuhan dan jiwa itu mengenal Tuhan, dan ketika, bersama dengan Pelaras yang memelihara, mereka semua menginginkan Tuhan, maka keselamatan itu dipastikan. Keterbatasan intelek, kekurangan pendidikan, kerugian budaya, kemelaratan status sosial, bahkan rendahnya standar moralitas manusiawi yang dihasilkan karena kurangnya keunggulan pendidikan, budaya, dan sosial, semua tidak bisa membuat kehadiran roh ilahi itu tidak berlaku dalam individu yang percaya, meskipun ia tidak beruntung dan terkendala secara manusiawi. Berdiamnya Monitor Misteri itu merupakan permulaan lahirnya dan menjamin kemungkinan untuk potensi pertumbuhan dan keselamatan jiwa yang baka itu.
5:5.14 (70.1) Kemampuan para orang tua manusia untuk memiliki keturunan itu tidak dilandaskan pada status pendidikan, budaya, sosial, atau ekonomi mereka. Penyatuan faktor-faktor keorang-tuaan di bawah kondisi-kondisi yang alami itu sudah cukup untuk menghasilkan keturunan. Batin manusia mengamati apa yang benar dan salah, dan memiliki kapasitas untuk menyembah Tuhan, dalam kesatuan dengan Pelaras ilahi, dan itulah semua yang diperlukan dalam manusia itu untuk memulai dan memupuk pembuatan jiwa baka yang memiliki kualitas selamat (bertahan hidup), bila individu yang dikaruniai roh tersebut mencari Tuhan dan secara tulus ingin menjadi seperti Dia, secara tulus memilih melakukan kehendak Bapa di surga.
5:6.1 (70.2) Bapa Semesta adalah Tuhan kepribadian-kepribadian. Wilayah kepribadian alam semesta, dari status kepribadian manusia fana dan jasmani yang terendah sampai pribadi-pribadi tertinggi dengan martabat pencipta dan status ilahi, semua memiliki pusat dan kelilingnya dalam Bapa Semesta. Tuhan Sang Bapa adalah pemberi dan pelestari setiap kepribadian. Dan Bapa Firdaus itu demikian pula adalah tujuan akhir semua kepribadian terbatas yang sepenuh hati memilih untuk melakukan kehendak ilahi, mereka yang mengasihi Tuhan dan rindu menjadi seperti Dia.
5:6.2 (70.3) Kepribadian adalah salah satu dari misteri yang tak terpecahkan di alam-alam semesta. Kami mampu membentuk konsep memadai tentang faktor-faktor yang masuk dalam penyusunan berbagai golongan dan tingkat kepribadian, namun kami tidak dapat sepenuhnya memahami apa sesungguhnya kepribadian itu sendiri. Kami jelas mengenali banyak faktor, yang jika disatukan bersama, membentuk wahana (kendaraan) untuk kepribadian manusia, tetapi kami tidak sepenuhnya memahami apa itu dan makna penting suatu kepribadian yang terbatas tersebut.
5:6.3 (70.4) Kepribadian itu potensial dalam semua makhluk yang memiliki kemampuan batin, mencakup dari minimum kesadaran diri sampai maksimum kesadaran Tuhan. Tetapi kemampuan batin itu itu sendiri bukan kepribadian, bukan pula roh atau energi fisik. Kepribadian adalah kualitas dan nilai dalam realitas kosmis itu yang secara eksklusif dikaruniakan oleh Tuhan Bapa ke atas sistem-sistem hidup yang dibentuk dari asosiasi dan koordinasi energi-energi materi, batin, dan roh. Kepribadian itu juga bukan pencapaian progresif. Kepribadian bisa material atau spiritual, tetapi hanya bisa ada kepribadian atau tanpa kepribadian. Apa yang selain-berpribadi itu tidak pernah mencapai tingkatan berpribadi, kecuali oleh tindakan langsung dari Bapa Firdaus.
5:6.4 (70.5) Penganugerahan kepribadian itu adalah fungsi eksklusif dari Bapa Semesta, personalisasi sistem-sistem energi hidup yang Dia karuniai dengan sifat-sifat kesadaran kreatif yang relatif dan kendali kehendak bebas darinya. Tidak ada kepribadian terpisah dari Tuhan Bapa, dan tidak ada kepribadian yang ada kecuali karena Tuhan Bapa. Sifat-sifat (atribut-atribut) mendasar diri manusia, demikian pula inti Pelaras absolut dari kepribadian manusia itu, adalah anugerah-anugerah dari Bapa Semesta, bertindak dalam wilayah pribadi pelayanan kosmis-Nya secara eksklusif.
5:6.5 (70.6) Pelaras yang berstatus prapribadi mendiami banyak jenis makhluk fana, dengan demikian menjamin agar makhluk yang sama ini bisa selamat melewati kematian fana untuk menjadi pribadi sebagai makhluk morontia dengan potensi untuk pencapaian roh yang terakhir. Karena, ketika batin makhluk yang dikaruniai kepribadian tersebut didiami oleh suatu pecahan dari roh Tuhan yang kekal, anugerah prapribadi dari Bapa yang berpribadi itu, maka memang kepribadian terbatas ini memiliki potensi untuk yang ilahi dan kekal dan berpeluang menuju takdir sama dengan Yang Mahaakhir, bahkan menjangkau sampai ke realisasi Yang Absolut.
5:6.6 (71.1) Kapasitas untuk kepribadian ilahi itu melekat dalam Pelaras yang prapribadi; kapasitas untuk kepribadian manusia itu potensial dalam kemampuan batin-kosmisnya manusia itu. Tetapi kepribadian berpengalaman dari manusia fana itu tidak dapat diamati sebagai realitas yang aktif dan fungsional sebelum wahana kehidupan jasmani itu disentuh oleh keilahian yang membebaskan dari Bapa Semesta, sehingga diluncurkan di atas lautan pengalaman sebagai kepribadian yang sadar diri dan (secara relatif) menentukan nasib sendiri serta berdaya cipta sendiri. Diri material (jasmani) itu benar-benar dan secara lengkap adalah pribadi.
5:6.7 (71.2) Diri jasmani itu memiliki kepribadian dan identitas, identitas yang sementara; roh Pelaras yang prapribadi juga mempunyai identitas, identitas yang kekal. Kepribadian jasmani dan roh prakepribadian ini mampu untuk menyatukan sifat-sifat kreatif mereka sedemikian sehingga melahirkan identitas yang bertahan hidup untuk jiwa baka itu.
5:6.8 (71.3) Setelah menyediakan untuk pertumbuhan jiwa baka itu dan setelah membebaskan diri batiniah manusia dari belenggu ketergantungan mutlak pada sebab-akibat asal-usulnya, lalu Bapa menyingkir. Sekarang, manusia telah dibebaskan dari belenggu-belenggu respons sebab-akibat, setidaknya berkaitan pada takdir kekal, dan perlengkapan telah disediakan untuk pertumbuhan diri baka, jiwa itu, maka tinggal untuk manusia itu sendiri untuk menghendaki penciptaan atau menghambat penciptaan diri yang bertahan hidup dan kekal ini, dan hal ini terserah pilihan manusia. Tidak ada sosok, kekuatan, pencipta, atau perwakilan di segenap alam semesta luas ini yang bisa ikut campur pada taraf apapun dengan kedaulatan mutlaknya kehendak bebas manusia, selagi hal itu beroperasi di dalam wilayah-wilayah pilihan, mengenai tujuan kekal dari kepribadian manusia yang memilih itu. Sehubungan dengan keselamatan kekal, Tuhan telah menetapkan kedaulatan kehendak manusia yang jasmani dan fana itu, dan ketetapan itu mutlak.
5:6.9 (71.4) Penganugerahan kepribadian makhluk memberikan pembebasan relatif dari tanggapan seperti budak terhadap sebab-akibat asal-usul, dan kepribadian-kepribadian dari semua sosok moral seperti itu, yang berevolusi atau selain itu, adalah berpusat dalam kepribadian Bapa Semesta. Mereka selalu ditarik ke arah hadirat Firdaus-Nya oleh kekerabatan kehidupan yang menyusun lingkaran keluarga dan jaringan persaudaraan yang luas dan menyeluruh dari Tuhan yang kekal. Ada kekerabatan spontanitas ilahi dalam semua kepribadian.
5:6.10 (71.5) Sirkuit kepribadian di alam-alam semesta itu dipusatkan dalam pribadi Bapa Semesta, dan Bapa Firdaus itu secara pribadi sadar akan, dan dalam hubungan pribadi dengan, semua kepribadian di semua tingkat keberadaan yang sadar diri. Dan kesadaran kepribadian dari semua ciptaan ini ada secara independen dari misi para Pelaras Pikiran.
5:6.11 (71.6) Seperti halnya semua gravitasi disirkuitkan di Pulau Firdaus, seperti halnya semua batin disirkuitkan dalam Pelaku Bersama, dan semua roh dalam Putra Kekal, demikian pula semua kepribadian disirkuitkan dalam hadirat pribadi Bapa Semesta, dan sirkuit ini dengan tanpa salah mengirimkan penyembahan dari semua kepribadian kepada Kepribadian yang Orisinal dan Kekal itu.
5:6.12 (71.7) Mengenai kepribadian yang tidak didiami Pelaras: Sifat bebas-memilih itu juga dikaruniakan oleh Bapa Semesta, dan pribadi-pribadi itu demikian pula dirangkul dalam sirkuit besar kasih ilahi, sirkuit kepribadian Bapa Semesta. Tuhan menyediakan pilihan berdaulat untuk semua kepribadian yang sejati. Tidak ada makhluk berpribadi yang dapat dipaksa masuk ke dalam petualangan abadi; gerbang kekekalan terbuka hanya sebagai tanggapan pada pilihan kehendak bebas dari anak-anak berkehendak bebas dari Tuhan kehendak bebas.
5:6.13 (72.1) Dan inilah yang merupakan upayaku untuk menyampaikan hubungan antara Tuhan yang hidup dengan anak-anak waktu. Dan ketika semua telah dikatakan dan dilakukan, aku tidak bisa berbuat yang lebih membantu lagi kecuali mengulang lagi bahwa Tuhan adalah Bapa alam semestamu, dan kamu semua adalah anak-anak planet-Nya.
5:6.14 (72.2) [Ini adalah tulisan yang kelima dan terakhir dari rangkaian tulisan yang menyajikan cerita tentang Bapa Semesta oleh sesosok Konselor Ilahi dari Uversa.]
Buku Urantia
Makalah 6
6:0.1 (73.1) PUTRA Kekal adalah ekspresi yang sempurna dan final dari konsep pribadi dan mutlak “pertama” dari Bapa Semesta. Sesuai dengan hal itu, kapanpun dan bagaimanapun Bapa secara pribadi dan secara mutlak menyatakan diri-Nya, Dia melakukannya melalui Putra Kekal-Nya, yang telah, sekarang, dan senantiasa akan menjadi, Firman yang hidup dan ilahi itu. Dan Putra Kekal ini bertempat tinggal di pusat segala sesuatunya, dalam ikatan dengan, dan secara langsung menyelubungi kehadiran pribadi, Bapa yang Kekal dan Semesta itu.
6:0.2 (73.2) Kita berbicara tentang pemikiran “pertama” Tuhan dan menyinggung mengenai permulaan waktu (yang tidak mungkin) tentang Putra Kekal itu dengan maksud agar mendapat akses ke saluran-saluran pikiran kecerdasan manusia. Penyimpangan-penyimpangan bahasa demikian itu merupakan upaya terbaik kami untuk kompromi-kontak dengan batin makhluk fana yang terikat oleh waktu. Dalam pengertian berurutan, Bapa Semesta tidak pernah memiliki suatu pemikiran pertama, tidak juga Putra Kekal pernah dapat memiliki suatu permulaan. Tetapi aku disuruh untuk menggambarkan realitas-realitas kekekalan itu kepada batin manusia fana yang dibatasi oleh waktu dengan melalui lambang-lambang pikiran semacam itu, dan untuk menamai hubungan-hubungan kekekalan dengan konsep-konsep keberurutan waktu seperti itu.
6:0.3 (73.3) Putra Kekal adalah personalisasi rohani dari konsep-Nya Bapa Firdaus yang universal dan tanpa batas mengenai realitas ilahi, roh tanpa batasan sifat, dan kepribadian mutlak. Dan dengan cara itulah Putra merupakan pewahyuan ilahi dari identitas pencipta dari Bapa Semesta. Kepribadian sempurna Sang Putra itu menunjukkan bahwa Bapa itu sebenarnya sumber yang kekal dan universal untuk semua makna-makna dan nilai-nilai untuk yang rohani, yang berkehendak bebas, yang bermaksud, dan yang berpribadi.
6:0.4 (73.4) Dalam suatu upaya untuk memungkinkan pikiran waktu yang terbatas itu untuk membentuk suatu konsep berurutan mengenai hubungan-hubungan antara pribadi-pribadi Trinitas Firdaus yang kekal dan tanpa batas itu, kami menggunakan kemudahan konsepsi seperti menyebutkan tentang ”konsep pribadi, universal, dan mutlak pertama-Nya Bapa Semesta.” Tidak mungkin bagiku untuk menyampaikan kepada pikiran manusia gagasan lain yang memadai tentang relasi-relasi kekal para Deitas; sebab itulah aku menggunakan istilah-istilah tersebut karena akan memungkinkan kepada pikiran terbatas beberapa gagasan mengenai relasi-relasi sosok-sosok kekal ini dalam era-era waktu berikutnya. Kami percaya bahwa Putra berasal dari Bapa; kami diajar bahwa keduanya kekal tanpa batasan. Sebab itu, nyatalah bahwa tidak akan ada makhluk waktu yang dapat sepenuhnya memahami misteri mengenai sesosok Putra yang berasal dari Bapa ini, namun yang juga kekal secara sederajat dengan Bapa itu sendiri.
6:1.1 (73.5) Putra Kekal adalah Putra Tuhan yang pertama dan tunggal. Dia adalah Tuhan Sang Putra, Pribadi Kedua Deitas dan rekan pencipta segala sesuatunya. Seperti Bapa adalah Sumber dan Pusat Besar Pertama, maka Putra Kekal adalah Sumber dan Pusat Besar Kedua.
6:1.2 (74.1) Putra Kekal adalah pusat rohani (spiritual) dan administrator ilahi atas pemerintahan rohani alam-alam semesta. Bapa Semesta itu pertama-tama adalah pencipta dan kemudian pengendali; Putra Kekal itu pertama-tama adalah pencipta-bersama dan kemudian administrator rohani. “Allah itu roh,” dan Putra adalah pewahyuan pribadi dari roh itu. Sumber dan Pusat Pertama adalah Absolut Kehendak; Pusat dan Sumber Kedua adalah Absolut Kepribadian.
6:1.3 (74.2) Bapa Semesta tidak pernah berfungsi secara pribadi sebagai pencipta kecuali dalam kebersamaan dengan Putra atau dengan tindakan koordinasi dari Putra. Seandainya penulis Perjanjian baru mengacu pada Putra Kekal, dia akan mengemukakan kebenaran ketika ia menulis: “Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah. Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan.”
6:1.4 (74.3) Ketika sesosok Putra dari Putra Kekal itu muncul di Urantia, mereka yang bersahabat dengan sosok ilahi dalam wujud manusia ini menyebut dia sebagai: “Apa yang telah ada sejak semula, yang telah kami dengar, yang telah kami lihat dengan mata kami, yang telah kami saksikan dan yang telah kami raba dengan tangan kami tentang Firman hidup.” Dan Putra anugerah ini datang dari Bapa sama benarnya seperti dilakukan Putra Pertama, seperti dikesankan dalam satu doanya di bumi: “Oleh sebab itu, ya Bapa, permuliakanlah Aku pada-Mu sendiri dengan kemuliaan yang Kumiliki di hadirat-Mu sebelum dunia ada.”
6:1.5 (74.4) Putra Kekal itu dikenal dengan nama-nama berbeda dalam berbagai alam semesta. Dalam alam semesta sentral dia dikenal sebagai Sumber Sederajat, Pencipta-bersama, dan Rekan Absolut. Di Uversa, ibukota alam semesta super, kami menyebut Putra itu sebagai Pusat Roh Sederajat dan sebagai Administrator Roh Kekal. Di Salvington, ibukota alam semesta lokalmu, Putra ini dicatat sebagai Sumber dan Pusat Kekal Kedua. Para Melkisedek menyebut dia sebagai Putra segala Putra. Di duniamu, namun bukan dalam sistem planet hunianmu, Putra Pertama ini telah keliru dianggap sebagai sosok Putra Pencipta yang sederajat, Mikhael dari Nebadon, yang menganugerahkan dirinya ke atas bangsa-bangsa manusia Urantia.
6:1.6 (74.5) Meskipun setiap Putra-putra Firdaus bisa secara tepat disebut sebagai Putra-putra Tuhan, namun kami terbiasa untuk mengkhususkan istilah “Putra Kekal” untuk Putra Pertama ini, Sumber dan Pusat Kedua, pencipta-bersama dengan Bapa Semesta terhadap alam semesta pusat kuasa dan kesempurnaan, dan pencipta-bersama semua Putra ilahi lain yang berasal dari para Deitas yang tanpa batas.
6:2.1 (74.6) Putra Kekal itu sama tak berubah dan dapat dipercaya secara tanpa batas seperti halnya Bapa Semesta. Dia juga sama rohaninya seperti Bapa, sama sungguh-sungguh sebagai roh yang tidak terbatas. Kepada kamu yang rendah asal, Putra itu akan tampak lebih berpribadi karena Dia satu langkah lebih dekat kamu dalam hal bisa didekatinya daripada Bapa Semesta.
6:2.2 (74.7) Putra Kekal adalah Firman kekal dari Tuhan. Dia sepenuhnya seperti Bapa; dalam kenyataannya, Putra Kekal itulah Tuhan Bapa yang secara pribadi mewujudkan diri kepada alam semesta segala alam-alam semesta. Maka dengan demikian dulu, sekarang, dan akan selamanya benar mengenai Putra Kekal dan mengenai semua Putra Pencipta yang sederajat: “Barangsiapa telah melihat Aku (Anak), ia telah melihat Bapa.”
6:2.3 (74.8) Dalam kodrat (sifat dasarnya), Putra adalah sepenuhnya seperti Bapa roh. Ketika kita menyembah Bapa Semesta, sebetulnya kita pada waktu yang sama menyembah Tuhan Putra dan Tuhan Roh. Tuhan Putra itu sama nyata dan kekal secara ilahi dalam kodratnya seperti Tuhan Bapa.
6:2.4 (75.1) Putra tidak hanya memiliki semua kebenaran dan keadilan Bapa yang tanpa batas dan transenden itu, namun Putra juga adalah cerminan dari semua kekudusan karakter-Nya Bapa. Putra berbagi kesempurnaan-Nya Bapa dan bersama berbagi tanggung jawab membantu semua makhluk yang tidak sempurna dalam upaya-upaya mereka untuk meraih kesempurnaan ilahi.
6:2.5 (75.2) Putra Kekal memiliki semua karakter keilahian dan sifat-atribut kerohanian-Nya Bapa. Putra adalah kepenuhan kemutlakan Tuhan dalam kepribadian dan roh, dan kualitas-kualitas inilah yang dinyatakan Putra dalam manajemen pribadi-Nya terhadap pemerintahan rohani alam-alam semesta.
6:2.6 (75.3) Tuhan itu, sungguh, roh yang semesta; Tuhan itu roh; dan kodrat roh dari Bapa ini dipusatkan dan dipribadikan dalam Ketuhanan sang Putra Kekal. Di dalam Putra semua ciri-ciri khas rohani tampaknya sangat ditingkatkan oleh pembedaan dari universalitas Sumber dan Pusat Pertama. Dan seperti halnya Bapa berbagi kodrat roh-Nya dengan Putra, demikian pula Mereka bersama secara penuh dan tanpa syarat berbagi roh ilahi juga dengan Pelaku Bersama, Roh Tanpa Batas.
6:2.7 (75.4) Dalam cinta akan kebenaran dan dalam penciptaan keindahan, Bapa dan Putra itu setara kecuali bahwa Putra tampaknya mengabdikan diri-Nya lebih pada realisasi secara khusus hanya keindahan rohani nilai-nilai semesta.
6:2.8 (75.5) Dalam hal kebaikan ilahi, aku memperhatikan tidak ada perbedaan antara Bapa dan Putra. Bapa mengasihi anak-anak semesta-Nya sebagai bapa; Putra Kekal memandang semua makhluk sebagai bapa maupun sebagai saudara.
6:3.1 (75.6) Putra berbagi keadilan dan kebenaran dari Trinitas namun menaungi sifat-sifat keilahian ini oleh personalisasi tanpa batas dari kasih dan rahmat-Nya Bapa; Putra adalah pewahyuan kasih ilahi kepada alam-alam semesta. Seperti halnya Tuhan itu kasih, maka Putra itu rahmat. Putra tidak dapat mengasihi lebih dari Bapa, tetapi Dia dapat menunjukkan rahmat kepada para makhluk dalam satu cara tambahan lagi, karena Dia bukan hanya pencipta utama seperti Bapa, namun Dia juga adalah Putra Kekal dari Bapa yang sama tersebut, sebab itu berbagi dalam pengalaman keputraan semua putra Bapa Semesta yang lain.
6:3.2 (75.7) Putra Kekal adalah penatalayan rahmat (belas kasihan) yang agung kepada semua ciptaan. Rahmat adalah intisari karakter rohani-Nya Putra. Amanat-amanat dari Putra Kekal, selagi hal-hal itu keluar melalui sirkuit-sirkuit roh dari Sumber dan Pusat Kedua, adalah dimainkan dalam nada-nada rahmat.
6:3.3 (75.8) Untuk memahami kasih dari Putra Kekal, kamu pertama harus memahami sumber ilahinya, yaitu Bapa, yang adalah kasih, dan kemudian menyaksikan pengungkapan dari kasih sayang tanpa batas ini dalam pelayanan mahaluas Roh Tanpa Batas dan kawanan kepribadian-kepribadian penatalayannya yang hampir tak terbatas itu.
6:3.4 (75.9) Pelayanan Putra Kekal itu dikhususkan pada pewahyuan tentang Tuhan yang kasih itu kepada alam semesta segala alam-alam semesta. Putra ilahi ini tidak terlibat dalam tugas hina berusaha membujuk Bapa-Nya yang penuh kasih-karunia itu untuk mengasihi makhluk-makhluk-Nya yang rendah dan untuk menunjukkan rahmat pada para pendosa dari alam waktu. Betapa kelirunya membayangkan Putra Kekal memohon kepada Bapa Semesta untuk memberikan rahmat kepada makhluk-makhluk-Nya yang rendah di dunia-dunia material ruang! Konsep mengenai Tuhan yang demikian itu kasar dan jelek sekali. Sebaliknya kamu perlu menyadari bahwa semua penatalayanan penuh rahmat dari Putra-putra Tuhan itu adalah pewahyuan langsung dari hati kasih semesta dan belas kasihan tanpa batas-Nya Bapa. Kasih Bapa adalah sumber nyata dan kekal untuk rahmat Putra.
6:3.5 (75.10) Tuhan itu kasih, Putra itu rahmat. Rahmat adalah kasih yang diterapkan, kasih-Nya Bapa dalam tindakan dalam pribadi Putra Kekal-Nya. Kasih dari Putra semesta ini demikian juga semesta. Seperti halnya kasih dipahami di sebuah planet yang penduduknya berjenis kelamin, kasih Tuhan lebih dapat dibandingkan dengan kasih seorang ayah, sementara kasih Putra Kekal lebih seperti kasih sayang dari seorang ibu. Ilustrasi semacam itu memang kasar, tetapi aku menggunakannya dengan harapan untuk menyampaikan pada pikiran manusia pemikiran bahwa ada suatu perbedaan, bukan dalam kadar ilahinya tetapi dalam sifat dan cara ungkapannya, antara kasih dari Bapa dan kasih dari Putra.
6:4.1 (76.1) Putra Kekal memotivasi tingkat roh untuk realitas kosmis; kuasa rohani dari Putra itu mutlak (absolut) dalam hubungannya dengan semua aktualitas alam semesta. Dia menjalankan pengendalian sempurna terhadap saling-keterikatan antara semua energi roh yang tak dibedakan dan terhadap semua realitas roh yang dijadikan aktual melalui genggaman mutlak-Nya atas gravitasi roh. Semua roh yang murni tak dipecah-pecah dan semua makhluk serta nilai rohani itu responsif terhadap kuasa menarik yang tanpa batas dari Putra utama Firdaus ini. Dan jika masa depan yang kekal akan menyaksikan munculnya suatu alam semesta yang tak terbatas, gravitasi roh dan kuasa roh dari Putra Pertama itu akan dijumpai sepenuhnya memadai untuk pengendalian rohani dan administrasi efektif atas ciptaan yang tak terhingga tersebut.
6:4.2 (76.2) Sang Putra itu mahakuasa hanya dalam wilayah alam rohani. Dalam ekonomi kekal administrasi alam semesta, tidak pernah dijumpai ada pengulangan fungsi yang sia-sia dan tidak diperlukan; para Deitas tidak cenderung ke arah duplikasi pelayanan alam semesta yang tak berguna.
6:4.3 (76.3) Kemahahadiran Putra Pertama membentuk kesatuan rohani alam semesta segala alam-alam semesta. Kohesi (kepaduan) rohani semua ciptaan bersandar pada kehadiran roh ilahi Putra Kekal yang aktif di mana-mana itu. Ketika kami membayangkan kehadiran rohani Bapa, kami merasa sulit membedakannya dalam pikiran kami dari kehadiran rohani Putra Kekal. Roh Sang Bapa itu secara kekal tinggal di dalam roh Sang Putra.
6:4.4 (76.4) Bapa pastilah secara rohani mahahadir, namun kemahahadiran itu tampaknya tak dapat dipisahkan dari kegiatan roh Putra Kekal yang di mana-mana tersebut. Namun demikian, kami percaya bahwa dalam semua situasi kehadiran Bapa-Putra yang kodrat rohaninya rangkap dua itu, roh dari Putra itu sederajat dengan roh dari Bapa.
6:4.5 (76.5) Dalam kontak-Nya dengan kepribadian, Bapa bertindak dalam sirkuit kepribadian. Dalam kontak-Nya yang pribadi dan dapat dideteksi dengan ciptaan rohani, Dia tampil dalam pecahan-pecahan dari totalitas Ketuhanan-Nya, dan pecahan-pecahan Bapa ini mempunyai suatu fungsi yang tersendiri, unik, dan eksklusif dimana dan kapan saja mereka muncul di alam-alam semesta. Dalam semua situasi tersebut roh Putra itu sederajat dengan fungsi rohani dari kehadiran Bapa Semesta yang dipecah-pecahkan (Pelaras) itu.
6:4.6 (76.6) Secara rohani, Putra Kekal itu mahahadir. Roh dari Putra Kekal itu yang paling jelas ada bersamamu dan di sekitarmu, namun tidak di dalam kamu atau menjadi bagian dari kamu seperti halnya Monitor Misteri (Pelaras). Pecahan Bapa yang berdiam di dalam itu menata batin manusia agar semakin memiliki sikap-sikap yang ilahi, sehingga batin yang menaik tersebut menjadi makin tanggap pada daya penarik rohani dari sirkuit gravitasi-roh yang mahakuat dari Sumber dan Pusat Kedua.
6:4.7 (76.7) Putra Pertama itu sadar diri secara universal dan secara rohani. Dalam hikmat, Putra itu setara sepenuhnya dengan Bapa. Dalam wilayah pengetahuan, Dia mahatahu, kami tak dapat membedakan antara Sumber Pertama dan Kedua; seperti Sang Bapa, Sang Putra tahu semuanya; Dia tidak pernah dikejutkan oleh peristiwa alam semesta apapun; Dia memahami yang akhir dari yang awal.
6:4.8 (77.1) Bapa dan Putra benar-benar tahu jumlah dan di mana saja semua roh-roh dan makhluk-makhluk yang dirohanikan dalam alam semesta segala alam-alam semesta. Tidak hanya Putra tahu segala hal berkat rohnya sendiri yang mahahadir, namun Putra itu, sama seperti Bapa dan Pelaku Bersama, menyadari sepenuhnya mengenai intelijen reflektivitas luas dari Sang Mahatinggi, yang inteligensinya pada semua waktu mengetahui segala hal yang berlangsung di semua dunia-dunia di tujuh alam semesta super. Dan masih ada lagi cara-cara lain di dalamnya Putra Firdaus itu mahatahu.
6:4.9 (77.2) Putra Kekal, sebagai kepribadian rohani yang pengasih, penuh rahmat, dan melayani, secara sepenuhnya dan secara tanpa batas setara dengan Bapa Semesta, sementara dalam semua kontak-kontak pribadi yang penuh rahmat dan kasih sayang dengan para makhluk penaik dari alam-alam yang lebih rendah, Putra Kekal itu sama ramah dan berpengertian, sama telaten dan panjang sabar, seperti para Putra Firdausnya di alam-alam semesta lokal yang begitu sering menganugerahkan diri mereka ke atas dunia-dunia evolusioner waktu.
6:4.10 (77.3) Tak perlu lebih jauh lagi membahas sifat-sifat (atribut-atribut) Putra Kekal. Dengan perkecualian-perkecualian yang dicatat di atas, kita hanya perlu mempelajari sifat-sifat rohani Tuhan Bapa untuk mengerti dan secara benar menilai sifat-sifat Tuhan Putra.
6:5.1 (77.4) Putra Kekal tidak secara pribadi berfungsi dalam wilayah-wilayah fisik, demikian pula Dia tidak berfungsi, kecuali melalui Pelaku Bersama, dalam tingkatan pelayanan batin kepada makhluk-makhluk ciptaan. Namun pembatasan ini tidaklah dalam cara apapun membatasi Putra Kekal dalam pelaksanaan penuh dan bebas semua sifat-sifat ilahi mengenai kemahatahuan, kemahahadiran, dan kemahakuasaan rohani.
6:5.2 (77.5) Putra Kekal tidak secara pribadi merasuki potensial-potensial roh yang melekat dalam ketanpa-batasan Absolut Deitas, namun sewaktu potensial-potensial ini menjadi aktual, hal-hal itu masuk ke dalam tangkapan adidaya sirkuit gravitasi-roh Sang Putra.
6:5.3 (77.6) Kepribadian adalah pemberian eksklusif dari Bapa Semesta. Putra Kekal memperoleh kepribadian dari Bapa, tetapi dia tidak, tanpa Bapa, mengaruniakan kepribadian. Putra menjadi asal untuk kawanan roh yang sangat banyak, namun turunan-turunan tersebut adalah bukan kepribadian. Ketika Putra menciptakan kepribadian, Dia melakukannya bersama Bapa atau dengan Pelaku Bersama, yang bisa bertindak atas nama Bapa dalam relasi-relasi tersebut. Putra Kekal dengan demikian adalah pencipta-bersama untuk kepribadian, tetapi Dia tidak mengaruniakan kepribadian kepada siapapun dan mengenai diri,Nya, Dia sendiri, Dia tidak pernah menciptakan makhluk yang berpribadi. Walaupun demikian, keterbatasan tindakan ini tidak meniadakan kemampuan Putra untuk menciptakan setiap atau semua jenis realitas yang lain-dari-pribadi.
6:5.4 (77.7) Putra Kekal itu terbatas dalam penerusan hak-hak sebagai pencipta. Bapa, dalam mengekalkan Putra Pertama itu, menganugerahkan kepada-Nya kuasa dan hak istimewa untuk selanjutnya bergabung dengan Bapa dalam perbuatan ilahi untuk menghasilkan Putra-putra tambahan yang memiliki sifat-sifat daya cipta, dan hal ini telah Mereka lakukan, dan sekarang pun masih demikian. Tetapi ketika Putra-putra yang sederajat itu telah dilahirkan, hak istimewa kepenciptaan itu tampaknya tidak dapat ditransmisikan (diteruskan) lebih lanjut. Putra Kekal meneruskan kuasa-kuasa kepenciptaan itu hanya pada personalisasi yang pertama atau yang langsung. Oleh sebab itu, ketika Bapa dan Putra bersatu untuk mempersonalisasi sesosok Putra Pencipta, Mereka mencapai maksud Mereka; tetapi Putra Pencipta yang dijadikan ada itu tidak pernah dapat meneruskan atau melimpahkan hak-hak istimewa kepenciptaan itu kepada berbagai golongan Putra-putra yang bisa dia ciptakan berikutnya, namun demikian, dalam para Putra alam semesta lokal yang paling tinggi, ada tampak suatu cerminan sangat terbatas sifat-sifat daya cipta dari sesosok Putra Pencipta.
6:5.5 (78.1) Putra Kekal, sebagai sosok yang tanpa batas dan khusus hanya berpribadi, tidak bisa memecah-mecahkan kodratnya, tidak dapat membagikan dan mengaruniakan potongan-potongan diri-Nya yang diindividualisasikan ke atas entitas atau pribadi lain seperti halnya Bapa Semesta dan Roh Tanpa Batas. Namun Putra dapat dan memang mengaruniakan diri-Nya sebagai roh yang tak terbatas untuk melingkupi semua ciptaan dan tanpa henti-hentinya menarik semua kepribadian roh dan realitas rohani kepada diri-Nya.
6:5.6 (78.2) Ingatlah selalu, Putra Kekal adalah penggambaran pribadi dari Bapa roh kepada semua ciptaan. Putra itu berpribadi dan tak lain hanya berpribadi dalam pengertian Deitas; kepribadian yang ilahi dan absolut semacam itu tidak dapat dihancurkan atau dipecah-pecahkan. Tuhan Bapa dan Tuhan Roh itu benar-benar berpribadi, namun Mereka adalah juga segala sesuatu yang lain di samping menjadi kepribadian-kepribadian Deitas seperti itu.
6:5.7 (78.3) Meskipun Putra Kekal tak dapat secara pribadi ikut serta dalam penganugerahan Pelaras Pikiran, namun Dia memang duduk dalam dewan bersama Bapa Semesta dalam masa lalu yang kekal, menyetujui rencana itu dan berjanji setia untuk kerjasama tanpa henti, ketika Bapa, ketika merancang penganugerahan Pelaras Pikiran, mengusulkan pada Putra, “Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita.” Dan seperti pecahan roh Bapa itu berdiam di dalam kamu, demikian pula kehadiran roh dari Putra menyelubungimu, sementara keduanya ini selamanya bekerja bersatu untuk pemajuan rohanimu.
6:6.1 (78.4) Putra Kekal itu adalah roh dan punya batin, tetapi bukan batin atau roh yang manusia dapat pahami. Manusia memahami batin pada tingkatan terbatas, kosmis, material, dan pribadi. Manusia juga mengamati fenomena batin dalam organisme hidup yang berfungsi pada tingkat subpribadi (hewan), tetapi sulit bagi manusia untuk memahami kodrat batin jika dihubungkan dengan sosok-sosok supramaterial dan sebagai bagian dari kepribadian-kepribadian yang khusus hanya roh. Namun demikian, batin harus didefinisikan berbeda jika hal itu mengacu pada tingkat keberadaan roh, dan jika hal itu digunakan untuk menyebut fungsi-fungsi kecerdasan roh. Jenis batin yang secara langsung disekutukan dengan roh itu tidak dapat dibandingkan pada batin yang mengkoordinasikan roh dan materi, ataupun pada batin yang disekutukan hanya dengan materi.
6:6.2 (78.5) Roh itu selalu sadar, berpikiran, dan memiliki berbagai fase identitas. Tanpa batin dalam beberapa fase tidak akan ada kesadaran rohani dalam persaudaraan sosok-sosok roh. Kesetaraan dari batin, kemampuan untuk mengenal dan dikenal, itu berasal asli dari Deitas. Deitas itu bisa berpribadi, prapribadi, suprapribadi, atau tidak berpribadi, namun Deitas tidak pernah tanpa batin, yaitu, tidak pernah tanpa kemampuan paling sedikitnya untuk berkomunikasi dengan entitas, sosok, atau kepribadian yang serupa.
6:6.3 (78.6) Batin Putra Kekal itu seperti batin Bapa, tetapi tidak seperti semua batin lain di alam semesta, dan bersama dengan batin Bapa, batin itu adalah leluhur pada batin Pencipta Terpadu yang beragam dan sangat luas itu. Batin dari Bapa dan Putra, kecerdasan itu yang adalah leluhurnya batin mutlak Sumber dan Pusat Ketiga, mungkin paling tepat dicontohkan oleh prabatin sesosok Pelaras Pikiran, yang karena, walaupun pecahan-pecahan Bapa ini seluruhnya di luar sirkuit-sirkuit batin dari Pelaku Bersama, mereka mempunyai bentuk prabatin tertentu; mereka mengetahui sebagaimana mereka diketahui, mereka menikmati yang setara dengan pemikiran manusia.
6:6.4 (78.7) Putra Kekal itu sepenuhnya rohani (spiritual); manusia itu nyaris seluruhnya jasmani (material); sebab itu hanyak hal yang berkenaan dengan kepribadian roh Putra Kekal, hingga tujuh dunia-dunia rohani yang mengitari Surga, dan sampai pada kodrat ciptaan-ciptaan tidak-berpribadi dari Putra Firdaus itu, akan harus menunggu pencapaian status roh kamu setelah penyelesaian kenaikan morontia dari alam semesta lokal Nebadon. Dan kemudian, selagi kamu melintasi alam semesta super dan terus ke Havona, banyak dari misteri-misteri yang tersembunyi-roh ini akan menjadi jelas saat kamu mulai dikaruniai dengan “maksud Roh itu”—wawasan rohani.
6:7.1 (79.1) Putra Kekal itu adalah kepribadian tanpa batas, yang dilepaskan Bapa Semesta dengan teknik trinitisasi dari belenggu kepribadian tanpa syarat, dan berkat oleh itulah Dia sejak itu terus bisa menganugerahkan diri-Nya dalam kelimpahan tanpa akhir kepada alam semesta Pencipta dan ciptaan yang terus makin luas. Putra adalah kepribadian absolut; Bapa adalah kepribadian bapa—sumber kepribadian, pemberi kepribadian, penyebab kepribadian. Setiap makhluk yang berpribadi memperoleh kepribadian dari Bapa Semesta sama seperti Putra Pertama secara kekal memperoleh kepribadian dari Bapa Firdaus.
6:7.2 (79.2) Kepribadian Putra Firdaus itu mutlak dan murni rohani, dan kepribadian mutlak ini juga adalah pola ilahi dan kekal, yang pertama, untuk penganugerahan kepribadian dari Bapa kepada Pelaku Bersama, dan selanjutnya, penganugerahan kepribadian kepada banyak sekali makhluk-Nya di seluruh alam semesta yang teramat luas.
6:7.3 (79.3) Putra Kekal itu benar-benar penatalayan yang penuh rahmat, roh ilahi, kuasa rohani, dan kepribadian nyata. Putra adalah kodrat Tuhan yang rohani dan berpribadi itu yang diwujudkan ke alam-alam semesta—jumlah dan hakikat Sumber dan Pusat Pertama, dilepaskan dari semua potensial yang bukan-pribadi, ekstra-ilahi, bukan-rohani, dan murni. Namun tidak mungkin menyampaikan pada batin manusia suatu gambaran kata mengenai keindahan dan keagungan tentang kepribadian adikodrati Putra Kekal. Segala sesuatu yang cenderung menutupi Bapa Semesta bekerja dengan pengaruh yang hampir sama untuk menghalangi pengenalan konseptual terhadap Putra Kekal. Kamu harus menantikan pencapaianmu ke Firdaus, dan kemudian kamu akan mengerti mengapa aku tidak dapat menggambarkan karakter dari kepribadian mutlak ini kepada pemahaman batin terbatas.
6:8.1 (79.4) Mengenai identitas, kodrat, dan sifat-sifat kepribadian yang lain, Putra Kekal adalah sepenuhnya setara, komplemen yang sempurna, dan rekan imbangan kekal Bapa Semesta. Dalam pengertian yang sama bahwa Tuhan adalah Bapa Semesta, Putra adalah Ibu Semesta. Dan semua kita, yang tinggi dan yang rendah, membentuk keluarga semesta Mereka.
6:8.2 (79.5) Untuk menghargai karakter Putra, kamu perlu mempelajari pewahyuan mengenai karakter ilahi Bapa; Mereka adalah satu selamanya dan tak-terpisahkan. Sebagai kepribadian-kepribadian ilahi, Mereka pada hakikatnya tak dapat dibedakan oleh golongan-golongan makhluk berakal yang lebih rendah. Mereka tidak terlalu sulit untuk pengenalan terpisah oleh mereka yang asalnya dari perbuatan-perbuatan kreatif para Deitas itu sendiri. Makhluk asli alam semesta sentral dan di Firdaus melihat Bapa dan Putra tidak hanya sebagai satu kesatuan pribadi pengendalian semesta, namun juga sebagai dua kepribadian terpisah yang berfungsi dalam wilayah-wilayah administrasi alam semesta yang pasti tertentu.
6:8.3 (79.6) Sebagai pribadi-pribadi, kamu bisa membayangkan Bapa Semesta dan Putra Kekal sebagai individu-individu terpisah, karena memang Mereka demikian; tetapi dalam administrasi alam-alam semesta mereka begitu terjalin dan terkait sehingga tidak selalu mungkin membedakan antara Mereka. Jika, dalam urusan-urusan alam-alam semesta, Bapa dan Putra dijumpai dalam hubungan-hubungan yang membingungkan, tidak selalu bermanfaat untuk mencoba memisah-misahkan bekerjanya Mereka; ingatlah saja bahwa Tuhan adalah pemikiran yang memprakarsai dan Putra adalah firman yang penuh ekspresi. Dalam masing-masing alam semesta lokal ketidak-terpisahan ini dipersonalisasikan dalam keilahian Putra Pencipta, yang mewakili baik Bapa maupun Putra kepada para makhluk di sepuluh juta dunia yang dihuni.
6:8.4 (80.1) Putra Kekal itu tanpa batas, namun dia dapat didekati melalui pribadi-pribadi Putra Firdausnya dan melalui pelayanan sabar dari Roh Tanpa Batas. Tanpa layanan penganugerahan Putra Firdaus dan pelayanan penuh kasih dari makhluk-makhluknya Roh Tanpa Batas, makhluk-makhluk dari asal materi itu hampir tidak bisa berharap untuk mencapai Putra Kekal. Dan sama benarnya bahwa: Dengan bantuan dan bimbingan dari agen-agen surgawi ini manusia yang sadar Tuhan akan pasti mencapai Firdaus dan suatu kali berdiri di hadirat pribadi Putra segala Putra yang agung ini.
6:8.5 (80.2) Bahkan sekalipun Putra Kekal adalah pola untuk pencapaian kepribadian manusia, kamu merasakan lebih mudah untuk memahami realitas Bapa maupun Roh, karena Bapa adalah pemberi sesungguhnya kepribadian manusiawimu, dan Roh Tanpa Batas adalah sumber mutlak batin fanamu. Namun sementara kamu naik dalam jalur kemajuan rohani ke Firdaus, kepribadian Putra Kekal itu akan menjadi semakin nyata bagi kamu, dan realitas tentang batinnya yang rohani tanpa batas itu akan menjadi makin kelihatan oleh batinmu yang secara progresif menjadi makin rohani.
6:8.6 (80.3) Tidak pernah konsep mengenai Putra Kekal dapat bersinar terang dalam batin material atau dalam batin morontial kamu selanjutnya; sampai kamu merohanikan dan memulai kenaikan rohmu, barulah pemahaman mengenai kepribadian Putra Kekal mulai menyamai kejelasan konsepmu mengenai kepribadian Putra Pencipta yang berasal dari Firdaus, yang secara pribadi dan sebagai suatu pribadi, suatu kali pernah menjelma dan hidup di Urantia sebagai seorang manusia di antara manusia.
6:8.7 (80.4) Di seluruh pengalaman Putra Pencipta di alam semesta lokalmu, yang kepribadiannya itu dapat dipahami oleh manusia, dia harus menutup ketidak-mampuanmu untuk memahami arti sepenuhnya tentang Putra Kekal Firdaus, Dia yang lebih khusus hanya rohani, namun demikian yang tetap berpribadi. Sementara kamu maju melewati Orvonton dan Havona, ketika kamu meninggalkan di belakangmu gambaran jelas dan kenangan-kenangan mendalam tentang Putra Pencipta alam semesta lokalmu, berlalunya pengalaman material dan morontia ini akan diimbangi oleh semakin meluasnya konsep dan makin intensifnya pemahaman mengenai Putra Kekal Firdaus, yang realitas dan kedekatannya akan senantiasa makin bertambah sementara kamu maju ke arah Firdaus.
6:8.8 (80.5) Putra Kekal adalah kepribadian yang agung dan mulia. Meskipun hal itu melebihi kemampuan batin manusia fana dan jasmani untuk menangkap keadaan sebenarnya tentang kepribadian yang tanpa batas tersebut, namun janganlah ragu, dia adalah sesosok pribadi. Aku tahu tentang apa yang aku katakan. Berkali-kali hampir tak terhitung aku telah berdiri dalam hadirat ilahi Putra Kekal ini dan kemudian pergi menjelajah alam semesta untuk melaksanakan permintaan-Nya yang ramah.
6:8.9 (80.6) [Ditulis oleh sesosok Konselor Ilahi yang ditugasi untuk merumuskan pernyataan ini yang menggambarkan tentang Putra Kekal Firdaus.]
Buku Urantia
Makalah 7
7:0.1 (81.1) PUTRA Pertama itu selalu berurusan dengan pelaksanaan aspek-aspek rohani dari maksud kekal-Nya Bapa sementara hal itu secara progresif dinyatakan dalam fenomena perkembangan alam-alam semesta dengan berjenis-jenis kelompok makhluk hidupnya. Kami tidak paham sepenuhnya rencana kekal ini, tetapi Putra Firdaus itu tentu saja tahu.
7:0.2 (81.2) Sang Putra adalah seperti Bapa dalam hal Ia berusaha menganugerahkan segala sesuatu yang mungkin dari dirinya kepada para Putra sederajatnya dan kepada Putra bawahan mereka. Putra berbagi kodrat Bapa yang membagikan-diri itu dalam penganugerahan tak terbatas dirinya ke atas Roh Tanpa Batas, eksekutif gabungan-bersama Mereka.
7:0.3 (81.3) Sebagai penegak realitas-realitas roh, Sumber dan Pusat Kedua adalah penyeimbang kekal Pulau Firdaus, yang demikian agungnya menyokong semua hal yang material. Demikianlah Sumber dan Pusat Pertama selamanya diungkapkan dalam kecantikan material dari pola-pola indah di Pulau pusat dan dalam nilai-nilai rohani dari pribadi adikodrati Putra Kekal.
7:0.4 (81.4) Putra Kekal adalah penyokong sesungguhnya ciptaan realitas-realitas roh dan makhluk-makhluk rohani yang amat luas itu. Dunia roh itu adalah kebiasaan, perilaku pribadi, Sang Putra, dan realitas-realitas tidak berpribadi yang bersifat roh itu selalu responsif pada kehendak dan tujuan dari kepribadian sempurna Putra Absolut itu.
7:0.5 (81.5) Namun demikian, secara pribadi Putra tidak bertanggung jawab terhadap perilaku semua kepribadian roh. Kehendak makhluk yang berpribadi itu relatif bebas dan oleh sebab itu menentukan tindakan-tindakan makhluk yang berkemauan bebas tersebut. Karena itulah dunia roh yang berkehendak bebas itu tidak selalu benar-benar mewakili karakter Putra Kekal, seperti halnya alam di Urantia tidak benar-benar mengungkapkan kesempurnaan dan ketidak-berubahan Firdaus dan Deitas. Namun tidak peduli apapun yang mencirikan tindakan bebas manusia atau malaikat, genggaman kekal-Nya Putra terhadap pengendalian gravitasi semesta bagi semua realitas roh itu terus berlanjut sebagai hal yang mutlak.
7:1.1 (81.6) Semua yang diajarkan tentang imanensi Tuhan, kemahahadiran, kemahakuasaan, dan kemahatahuan-Nya, adalah sama benarnya mengenai Putra dalam wilayah rohani. Gravitasi murni dan semesta terhadap semua ciptaan, sirkuit yang khusus hanya rohani ini, mengarah langsung kembali kepada pribadi Sumber dan Pusat Kedua di Firdaus. Dia memimpin seluruh pengendalian dan pengoperasian genggaman rohani yang selalu ada dan tanpa salah itu terhadap semua nilai-nilai roh yang sejati. Demikianlah Putra Kekal memegang kekuasaan rohani yang mutlak. Dia secara harfiah memegang semua realitas roh dan semua nilai yang dirohanikan, seakan dalam lekuk tangan-Nya. Pengendalian terhadap gravitasi rohani semesta itulah kedaulatan rohani semesta.
7:1.2 (82.1) Pengendalian gravitasi terhadap hal-hal rohani ini beroperasi secara mandiri terhadap waktu dan ruang; oleh sebab itu energi roh tidak berkurang dalam transmisi. Gravitasi roh tidak pernah menderita perlambatan waktu, tidak pula mengalami pengecilan ruang. Gravitasi itu tidak berkurang sesuai akar kuadrat dari jarak transmisinya; sirkuit-sirkuit daya roh murni tidak dihambat oleh massa dari ciptaan material. Dan transendensi ruang dan waktu oleh energi-energi roh murni ini melekat dalam kemutlakan Sang Putra; hal itu bukan disebabkan oleh interposisi gaya-gaya antigravitasi dari Pusat dan Sumber Ketiga.
7:1.3 (82.2) Realitas-realitas roh itu tanggap pada daya penarik dari pusat gravitasi rohani sesuai dengan nilai kualitatif mereka, tingkatan sebenarnya kodrat roh mereka. Substansi roh (kualitas) itu sama tanggapnya pada daya penarik roh seperti halnya energinya materi fisik yang diorganisir (kuantitas) itu responsif pada daya penarik fisik. Nilai-nilai rohani dan kekuatan-kekuatan roh itu nyata. Dari sudut pandang kepribadian, roh itu jiwanya ciptaan; materi itu badan jasmani yang seperti bayangan.
7:1.4 (82.3) Reaksi-reaksi dan fluktuasi-fluktuasi dari gravitasi roh itu selalu tepat sesuai kandungan nilai-nilai rohaninya, status rohani kualitatif suatu individu atau suatu dunia. Kekuatan penarik ini tanggap seketika terhadap nilai-nilai antar-roh dan intra-roh dari setiap situasi alam semesta atau kondisi planet tertentu. Setiap waktu suatu realitas rohani menjadi aktual dalam alam-alam semesta, perubahan ini memerlukan penyesuaian ulang langsung dan seketika pada gravitasi roh. Roh yang baru seperti itu adalah sebenarnya bagian dari Pusat dan Sumber Kedua; dan sama pastinya ketika manusia fana menjadi sosok yang dirohkan, ia akan mencapai Putra rohani itu, pusat dan sumber gravitasi roh.
7:1.5 (82.4) Daya penarik rohani-Nya Sang Putra itu melekat pada taraf yang lebih rendah dalam diri banyak golongan keputraan Firdaus. Karena memang ada di dalam sirkuit gravitasi-roh absolut itu sistem-sistem penarik rohani lokal yang berfungsi dalam unit-unit ciptaan yang lebih rendah. Pemusatan-pemusatan subabsolut gravitasi roh tersebut adalah bagian dari keilahian kepribadian-kepribadian Pencipta ruang dan waktu, dan terkait dengan bangkitnya pengendalian-menyeluruh pengalaman dari Sang Mahatinggi.
7:1.6 (82.5) Tarikan gravitasi-roh dan tanggapan terhadap hal itu beroperasi tidak hanya di alam semesta sebagai keseluruhan tetapi juga bahkan antar individu dan kelompok individu. Ada suatu daya-tarik-menarik rohani antara kepribadian-kepribadian yang rohani dan yang dirohkan di semua dunia, ras, bangsa, atau kelompok individu yang percaya. Ada ketertarikan langsung yang bersifat roh antara pribadi-pribadi yang berpikiran rohani dengan selera dan kerinduan yang sama. Istilah semangat kekeluargaan (kindred spirits)itu bukan sekedar kata kiasan.
7:1.7 (82.6) Seperti gravitasi material dari Firdaus, gravitasi rohani dari Putra Kekal itu absolut. Dosa dan pemberontakan mungkin mengganggu beroperasinya sirkuit-sirkuit di alam semesta lokal, tetapi tidak ada yang bisa menghentikan gravitasi roh dari Putra Kekal. Pemberontakan Lucifer menghasilkan banyak perubahan dalam sistem dunia-dunia hunianmu dan di Urantia, tetapi kami mengamati bahwa karantina rohani sebagai akibatnya di planet kamu itu tidak sedikitpun mempengaruhi kehadiran dan fungsi roh mahahadir dari Putra Kekal maupun sirkuit gravitasi-roh yang berkaitan.
7:1.8 (82.7) Semua reaksi dari sirkuit gravitasi-roh di alam semesta agung bisa diprediksi. Kami mengenali semua aksi dan reaksi dari roh mahahadir Putra Kekal itu dan menemukan bahwa hal-hal itu bisa diandalkan. Sesuai dengan hukum yang sudah dikenal baik, kami bisa dan telah mengukur gravitasi rohani seperti halnya manusia berusaha mengukur bekerjanya gravitasi fisik yang terbatas. Ada respons yang tidak berubah dari roh-Nya Putra terhadap semua hal, makhluk, dan pribadi roh, dan respons ini selalu sesuai dengan tingkatan aktualitas (tingkatan kualitatif realitas) semua nilai rohani tersebut.
7:1.9 (83.1) Namun di samping fungsi yang sangat bisa diandalkan dan diperkirakan dari kehadiran rohani Putra Kekal ini, ada dijumpai fenomena yang tidak terlalu dapat diprediksi dalam reaksi-reaksinya. Fenomena demikian mungkin menandakan aksi koordinasi dari Absolut Deitas dalam wilayah-wilayah bangkitnya potensi-potensi rohani. Kami tahu bahwa kehadiran roh Putra Kekal itu adalah pengaruh dari suatu kepribadian yang agung dan tanpa batas, namun kami sulit menganggap reaksi-reaksi yang berkaitan dengan kinerja-kinerja yang diperkirakan dari Absolut Deitas itu sebagai bersifat pribadi.
7:1.10 (83.2) Dipandang dari sudut kepribadian dan oleh pribadi-pribadi, Putra Kekal dan Absolut Deitas itu tampak berkaitan dalam hal berikut: Putra Kekal mendominasi wilayah nilai-nilai rohani yang aktual, sedangkan Absolut Deitas tampaknya merasuki wilayah luas nilai-nilai roh yang potensial. Semua nilai aktual yang bersifat roh mendapat tempat dalam genggaman gravitasi Putra Kekal, tetapi bila itu potensial, maka tampaknya ada dalam hadirat Absolut Deitas.
7:1.11 (83.3) Roh sepertinya muncul dari potensi-potensi Absolut Deitas; roh yang berkembang mendapatkan korelasi dalam genggaman eksperiensial dan belum sempurna dari Yang Mahatinggi dan Yang Mahaakhir; roh akhirnya menemukan takdir akhir dalam genggaman absolut dari gravitasi roh Putra Kekal. Ini tampaknya adalah siklus roh yang eksperiensial (bersifat pengalaman), tetapi roh yang eksistensial (tetap ada) itu melekat dalam ketanpa-batasan Pusat dan Sumber Kedua.
7:2.1 (83.4) Di Firdaus, kehadiran dan kegiatan pribadi Putra Pertama itu teramat besar, absolut dalam pengertian rohani. Sementara kita pindah ke arah luar dari Firdaus melalui Havona menuju wilayah tujuh alam semesta super, kami menjumpai makin dan makin sedikit kegiatan pribadi Putra Kekal. Dalam alam-alam semesta pasca-Havona, kehadiran Putra Kekal itu dipribadikan dalam diri para Putra Firdaus, dipengaruhi oleh realitas-realitas eksperiensial Yang Mahatinggi dan Yang Mahaakhir, dan dikoordinasikan dengan potensi roh tak terbatas Absolut Deitas.
7:2.2 (83.5) Dalam alam semesta sentral, kegiatan pribadi Putra Pertama itu dapat diamati dalam harmoni rohani indahnya ciptaan kekal itu. Havona itu demikian menakjubkannya sempurna sehingga status rohani dan energi di alam semesta pola ini dalam keseimbangan yang sempurna dan berkesinambungan.
7:2.3 (83.6) Dalam alam-alam semesta super, Putra tidak hadir atau tinggal secara pribadi; dalam ciptaan-ciptaan ini Dia hanya menempatkan perwakilan yang suprapribadi saja. Perwujudan-perwujudan roh dari Putra ini bukan pribadi; mereka tidak berada dalam sirkuit kepribadian Bapa Semesta. Bagi mereka kami tidak punya istilah lain yang lebih baik dari suprakepribadian; dan mereka sosok-sosok yang terbatas; mereka bukan absonit (melampaui terbatas) atau juga absolut (mutlak).
7:2.4 (83.7) Karena bersifat khusus hanya rohani dan suprapribadi, maka pemerintahan Putra Kekal dalam alam-alam semesta super itu tidak dapat terlihat oleh kepribadian-kepribadian makhluk. Namun demikian, dorongan rohani yang merasuki-semuanya dari pengaruh pribadi-Nya Putra itu dijumpai dalam setiap fase kegiatan di semua sektor wilayah Yang Purba Usianya. Tetapi, dalam alam semesta lokal, kami mengamati bahwa Putra Kekal secara pribadi hadir dalam pribadi-pribadi para Putra Firdaus. Di sini Putra yang tanpa batas itu secara rohani dan kreatif berfungsi dalam pribadi-pribadi korps agung Putra-putra Pencipta yang sederajat.
7:3.1 (84.1) Dalam kenaikan di alam semesta lokal, manusia-manusia waktu memandang pada Putra Pencipta sebagai perwakilan pribadi dari Putra Kekal. Namun ketika mereka mulai naik dalam rezim pelatihan alam semesta super, para musafir waktu ini makin mendeteksi kehadiran adikodrati roh Putra Kekal yang mengilhami itu, dan mereka dapat memanfaatkan asupan dari layanan energisasi rohani ini. Di Havona, para penaik itu menjadi makin lebih sadar akan rangkulan kasih dari roh Putra Pertama yang merasuki semuanya itu. Dalam seluruh tahap kenaikan manusia, memang roh Putra Kekal tidak pernah mendiami batin atau jiwa para musafir waktu ini, tetapi kemurahan-Nya ini selalu dekat dan selalu peduli dengan kesejahteraan dan keamanan rohani untuk kemajuan anak-anak waktu itu.
7:3.2 (84.2) Tarikan gravitasi-rohani dari Putra Kekal merupakan rahasia melekat untuk kenaikan Firdaus jiwa-jiwa manusia yang selamat. Semua nilai roh yang sejati dan semua individu dirohanikan yang tulen itu dipegang di dalam genggaman gravitasi rohani Putra Kekal yang tidak pernah gagal. Sebagai contoh, batin manusia memulai kariernya sebagai mekanisme material dan pada akhirnya dikerahkan masuk ke dalam Korps Finalitas sebagai eksistensi roh yang nyaris hampir disempurnakan, menjadi makin lama makin tidak tunduk pada gravitasi material dan sehubungan dengan hal itu makin lebih responsif pada tarikan gravitasi roh ke arah dalam selama seluruh pengalaman ini. Sirkuit gravitasi-roh itu secara harfiah benar-benar menarik jiwa manusia ke arah Firdaus.
7:3.3 (84.3) Sirkuit gravitasi-roh itu adalah saluran dasar untuk mengirimkan doa-doa yang tulen dari hati manusia yang percaya dari tingkat kesadaran manusiawi kepada kesadaran nyata Deitas. Apa yang merupakan nilai rohani yang sebenarnya dalam permintaan-permintaanmu itu akan ditangkap oleh sirkuit gravitasi roh semesta dan akan disampaikan secara langsung dan bersamaan kepada semua kepribadian ilahi yang bersangkutan. Masing-masing akan menangani apa yang termasuk pada bidang wewenang pribadinya. Oleh sebab itu, dalam pengalaman keagamaan praktismu, dalam menyampaikan doa permohonanmu, tidaklah terlalu penting apakah kamu membayangkan tentang Putra Pencipta di alam semesta lokalmu atau Putra Kekal di pusat segala sesuatu.
7:3.4 (84.4) Operasi membeda-bedakan dari sirkuit gravitasi-roh itu mungkin bisa dibandingkan dengan fungsi-fungsi jaringan saraf dalam tubuh jasmani manusia. Sensasi-sensasi menjalar ke arah dalam melalui jalur-jalur saraf; beberapa ditahan dan direspon oleh pusat saraf bawah yang otomatis; yang lainnya lewat terus ke pusat-pusat kebiasaan-terlatih yang kurang otomatis di otak bawah, sedangkan pesan masuk yang terpenting dan vital melesat melewati pusat-pusat bawahan ini dan segera dicatat dalam tingkat-tingkat tertinggi kesadaran manusia.
7:3.5 (84.5) Namun betapa jauh lebih sempurnanya teknik unggul itu di alam rohani! Jika ada sesuatu bermula di dalam kesadaranmu yang penuh dengan nilai rohani tertinggi, sekali kamu mengekspresikannya, maka tak ada kuasa di alam semesta yang mampu mencegahnya melesat langsung kepada Kepribadian Roh Absolut segala ciptaan.
7:3.6 (84.6) Sebaliknya, bila permohonanmu sepenuhnya material dan berpusat pada diri sendiri, maka tidak ada rancangan dengan mana doa semacam itu mendapat tempat singgah dalam sirkuit roh Putra Kekal. Isi setiap permintaan yang tidak “diilhamkan roh” itu tidak dapat menemukan tempat dalam sirkuit rohani semesta; permohonan yang egois dan sepenuhnya material seperti itu gugur begitu saja; doa-doa itu tidak naik dalam sirkuit-sirkuit nilai-nilai roh yang sejati. Kata-kata demikian adalah seperti “gong yang berkumandang dan canang yang gemerincing.”
7:3.7 (85.1) Pikiran yang memotivasi, isi konten rohani itulah, yang mengesahkan permohonan manusia. Kata-kata tidak ada nilainya.
7:4.1 (85.2) Putra Kekal ada dalam hubungan kerjasama abadi dengan Bapa dalam keberhasilan pelaksanaan rencana kemajuan ilahi; rencana universal untuk penciptaan, pengembangan, penaikan, dan penyempurnaan semua makhluk yang berkehendak. Dan, dalam hal kesetiaan ilahi, Putra itu setara kekal dengan Bapa.
7:4.2 (85.3) Bapa dan Putra adalah seperti satu dalam perumusan dan pelaksanaan rencana pencapaian raksasa ini untuk memajukan makhluk-makhluk material dari waktu menuju kesempurnaan kekekalan. Proyek peningkatan rohani para jiwa penaik dari ruang ini adalah karya bersama dari Bapa dan Putra, dan Mereka, dengan kerjasama dari Roh Tanpa Batas, terlibat dalam pelaksanaan kerjasama tujuan ilahi Mereka.
7:4.3 (85.4) Rencana ilahi untuk pencapaian kesempurnaan ini meliputi tiga pekerjaan besar untuk petualangan semesta yang unik namun berhubungan secara menakjubkan:
7:4.4 (85.5) 1. Rancangan Pencapaian Progresif. Ini adalah rencana Bapa Semesta untuk kenaikan secara evolusi, suatu program yang tanpa syarat diterima Putra Kekal ketika Dia setuju ajakan Bapa. “Marilah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita.” Rancangan untuk peningkatan makhluk waktu ini meliputi penganugerahan Pelaras Pikiran dari Bapa dan pemberian kemampuan hak-hak istimewa kepribadian kepada makhluk-makhluk material.
7:4.5 (85.6) 2. Rancangan Penganugerahan. Rencana semesta berikutnya adalah pekerjaan besar pewahyuan-Bapa yang dilakukan Putra Kekal dan para Putra sederajatnya. Inilah usulan dari Putra Kekal dan terdiri dari penganugerahan para Putra Tuhan ke atas ciptaan-ciptaan evolusioner, untuk mempribadikan dan menjadikan fakta, menjelmakan dan membuat nyata, kasih dari Bapa dan rahmat dari Putra kepada makhluk-makhluk di semua alam-alam semesta. Melekat dalam rencana penganugerahan ini, dan sebagai suatu fitur provisional dari pelayanan kasih ini, para Putra Firdaus itu bertindak sebagai rehabilitator terhadap apa yang ditempatkan dalam bahaya rohani oleh ciptaan yang tersesat. Kapan saja dan di mana saja terjadi penundaan dalam berfungsinya rencana pencapaian itu; seandainya terjadi pemberontakan yang mengancam atau mempersulit rencana ini, maka provisi darurat dari rancangan penganugerahan ini akan menjadi aktif segera. Para Putra Firdaus itu berjanji dan siap sedia untuk berfungsi sebagai penyelamat, pergi ke alam pemberontakan itu dan di sana memulihkan status rohani dunia-dunia itu. Dan layanan heroik semacam itulah yang dilakukan oleh seorang Putra Pencipta sederajat di Urantia dalam hubungannya dengan karier penganugerahan pengalamannya untuk perolehan kedaulatan.
7:4.6 (85.7) 3. Rancangan Pelayanan Rahmat. Setelah rencana pencapaian kesempurnaan dan rencana penganugerahan dirumuskan dan diumumkan, maka sendiri dan dari dirinya sendiri, Roh Tanpa Batas memproyeksikan dan mengoperasikan pekerjaan besar dan semesta untuk pelayanan rahmat. Ini adalah layanan yang begitu penting terhadap operasi praktis dan efektif untuk usaha-usaha pencapaian kesempurnaan maupun penganugerahan, dan kepribadian-kepribadian rohani dari Sumber dan Pusat Ketiga semua mengambil bagian dalam semangat pelayanan rahmat yang sangat merupakan suatu bagian dari kodrat Pribadi Ketiga Deitas itu. Tidak hanya dalam penciptaan tetapi juga dalam administrasi pemerintahan, Roh Tanpa Batas berfungsi sungguh-sungguh dan benar-benar sebagai eksekutif gabungan-bersama Bapa dan Putra.
7:4.7 (86.1) Putra Kekal adalah wali pribadi, penjaga ilahi, untuk rencana semesta-Nya Bapa bagi kenaikan makhluk. Setelah mengumumkan amanat semesta, “haruslah kamu sempurna, sama seperti Aku adalah sempurna,” Bapa mempercayakan pelaksanaan pekerjaan besar ini kepada Putra Kekal; dan Putra Kekal berbagi pengembangan rencana luhur ini dengan rekan sederajat ilahinya, Roh Tanpa Batas. Dengan demikian para Deitas itu secara efektif bekerjasama dalam karya penciptaan, pengendalian, pengembangan, pewahyuan, dan pengelolaan—dan bila diperlukan, dalam pemulihan dan perehabilitasian.
7:5.1 (86.2) Putra Kekal tanpa syarat bergabung dengan Bapa Semesta dalam menyiarkan pesan yang dahsyat itu kepada semua ciptaan: “Haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu di sorga adalah sempurna.” Dan sejak itulah, perintah-undangan itu telah memotivasi semua rencana penyelamatan dan proyek-proyek penganugerahan Putra Kekal dan keluarga besarnya, Putra-putra sederajatnya dan rekan-rekannya. Dan dalam penganugerahan diri inilah para Putra Tuhan itu telah menjadi “jalan, kebenaran, dan hidup” bagi semua makhluk evolusionernya.
7:5.2 (86.3) Putra Kekal tidak bisa melakukan kontak langsung dengan manusia seperti halnya Bapa melalui pemberian Pelaras Pikiran yang prapribadi itu, tetapi Putra Kekal bisa mendekat kepada kepribadian-kepribadian yang diciptakan, oleh serangkaian gradasi penurunan tingkatan keputraan ilahi sampai dia dimungkinkan untuk berdiri di hadapan manusia, dan kadang-kadang, sebagai manusia itu sendiri.
7:5.3 (86.4) Kodrat Putra Kekal yang sepenuhnya pribadi itu tidak bisa dipecah-pecah. Putra Kekal melayani sebagai suatu pengaruh rohani atau sebagai pribadi, tidak pernah yang lain. Putra menjumpai bahwa tidak mungkin menjadi bagian dari pengalaman makhluk dalam arti seperti Pelaras-Bapa itu ikut serta di dalamnya, namun Putra Kekal mengimbangi keterbatasan ini dengan teknik penganugerahan. Seperti halnya pengalaman entitas-entitas pecahan Bapa itu bagi Bapa Semesta, demikian pula pengalaman inkarnasi Putra Firdaus itu bagi Putra Kekal.
7:5.4 (86.5) Putra Kekal tidak datang pada manusia sebagai kehendak ilahi, Pelaras Pikiran yang mendiami batin manusia, tetapi Putra Kekal memang datang kepada manusia fana di Urantia ketika kepribadian ilahi Putranya, Mikhael dari Nebadon, berinkarnasi dalam kodrat manusia Yesus dari Nazaret. Untuk berbagi pengalaman dari kepribadian-kepribadian yang diciptakan, para Putra Tuhan Firdaus harus mengambil kodrat makhluk itu sendiri dan menjelmakan kepribadian ilahi mereka sebagai makhluk sesungguhnya itu sendiri. Inkarnasi (penjelmaan), rahasia Sonarington, adalah teknik Sang Putra untuk melepaskan diri dari belenggu-belenggu kemutlakan kepribadian yang meliputi segala sesuatu.
7:5.5 (86.6) Lama sekali di masa lalu, Putra Kekal menganugerahkan diri-Nya sendiri ke atas tiap sirkuit di ciptaan sentral untuk pencerahan dan pemajuan semua penduduk dan musafir Havona, termasuk para penaik dari alam waktu. Tidak pernah pada ketujuh penganugerahan itu dia berfungsi sebagai penaik atau penduduk Havona. Dia muncul sebagai dirinya sendiri; pengalamannya unik; pengalaman itu tidak dengan atau sebagai seorang manusia atau musafir lain, tetapi dalam pengertian tertentu berkaitan dalam pengertian suprapribadi.
7:5.6 (86.7) Putra Kekal juga tidak melewati istirahat di tengah antara sirkuit Havona bagian dalam dan permukaan daratan Firdaus. Tidak mungkin bagi Dia, yang absolut, untuk menghentikan kesadaran kepribadian, karena dalam Dialah berpusat semua lini gravitasi rohani. Dan selama masa-masa penganugerahan diri-Nya ini kilau terang rohani di kediaman pusat Firdaus tidak meredup, dan genggaman Putra pada gravitasi rohani semesta tidak berkurang.
7:5.7 (87.1) Penganugerahan diri Putra Kekal di Havona itu tidak di dalam lingkup imajinasi manusia; hal-hal itu transendental. Dia menambahkan pada pengalaman seluruh Havona saat itu dan selanjutnya, namun kami tidak tahu apakah dia menambahkan apa yang dianggap kapasitas eksperiensial itu pada kodrat eksistensialnya. Hal tersebut akan termasuk dalam misteri penganugerahan para Putra Firdaus. Namun demikian, kami meyakini bahwa apapun yang diperoleh Putra Kekal dalam misi-misi penganugerahan ini, telah selalu Dia simpan sejak itu; tetapi kami tidak tahu apa itu.
7:5.8 (87.2) Apapun kesulitan kami dalam memahami penganugerahan Pribadi Kedua Deitas itu, kami memang memahami adanya penganugerahan diri di Havona oleh sesosok Putra dari Putra Kekal, yang secara harfiah melewati sirkuit-sirkuit alam semesta sentral itu dan benar-benar berbagi pengalaman-pengalaman yang merupakan persiapan penaik menuju pencapaian Deitas. Inilah Mikhael yang pertama, Putra Pencipta yang sulung, dan dia melewati pengalaman hidup musafir-musafir menaik dari sirkuit demi sirkuit, secara pribadi menjelajahi suatu tingkat dari tiap lingkaran bersama-sama mereka dalam masa-masa Fanda Agung, manusia fana pertama yang mencapai Havona.
7:5.9 (87.3) Apapun lagi lainnya yang diwahyukan oleh Mikhael sulung ini, dia membuat penganugerahan transenden Putra Ibu Pertama itu menjadi nyata kepada makhluk-makhluk Havona. Demikian nyata, sehingga seterusnya setiap musafir dari alam waktu yang berjuang dalam petualangan menempuh sirkuit-sirkuit Havona itu dikuatkan dan disemangati oleh pengetahuan pasti bahwa Putra Kekal Tuhan itu tujuh kali menyerahkan kekuasaan dan kemuliaan Firdaus untuk ikut serta dalam pengalaman para musafir ruang-waktu pada tujuh sirkuit progresif pencapaian Havona.
7:5.10 (87.4) Putra Kekal adalah inspirasi keteladanan bagi semua Putra Tuhan dalam pelayanan penganugerahan diri mereka di seluruh alam semesta ruang dan waktu. Para Putra Pencipta yang sederajat dan para Putra Magisterial rekan mereka, bersama dengan golongan-golongan keputraan lain yang tidak diungkapkan, semua mengambil bagian dalam kesediaan indah untuk menganugerahkan diri mereka ke atas berbagai golongan kehidupan makhluk dan sebagai makhluk itu sendiri. Sebab itu, dalam roh dan karena kekerabatan kodrat maupun fakta asal usul, benarlah bahwa dalam penganugerahan diri tiap Putra Tuhan ke dunia-dunia angkasa, dalam dan melalui dan oleh penganugerahan-penganugerahan ini, Putra Kekal telah memberikan diri-Nya sendiri ke atas para makhluk kehendak cerdas di alam-alam semesta.
7:5.11 (87.5) Dalam roh dan kodratnya, jika bukan dalam semua sifatnya, tiap Putra Firdaus itu adalah potret sempurna secara ilahi dari Putra Pertama. Memang secara harfiah benar, barangsiapa telah melihat Putra Firdaus telah melihat Putra Kekal Tuhan.
7:6.1 (87.6) Kurangnya pengetahuan tentang adanya banyak Putra Tuhan itu adalah sumber kebingungan besar di Urantia. Dan ketidak-tahuan ini masih terjadi meskipun ada catatan tentang sidang konklaf kepribadian-kepribadian ilahi ini: “Pada waktu bintang-bintang fajar bersorak-sorak bersama-sama, dan semua anak Allah bersorak-sorai?” Setiap seribu tahun waktu standar sektor, berbagai ordo Putra ilahi berkumpul bersama untuk sidang pertemuan berkala mereka.
7:6.2 (87.7) Putra Kekal adalah sumber pribadi untuk sifat-sifat mulia yaitu rahmat dan pelayanan yang demikian limpah menjadi ciri khas semua ordo Putra Tuhan menurun selagi mereka berfungsi di seluruh ciptaan. Semua kodrat (natur) ilahi, bahkan semua ketanpa-batasan sifat (atribut), tidak pernah gagal disampaikan Putra Kekal kepada Putra-putra Firdaus yang keluar dari Pulau kekal untuk mewahyukan karakter ilahi-Nya kepada alam semesta segala alam-alam semesta.
7:6.3 (88.1) Putra Pertama dan Kekal itu adalah pribadi-keturunan dari pikiran lengkap dan tanpa batas “pertama” dari Bapa Semesta. Setiap kali Bapa Semesta dan Putra Kekal bersama bergabung memproyeksikan suatu pemikiran pribadi yang baru, asli, serupa, unik, dan mutlak, seketika itu pula ide kreatif ini dijadikan pribadi secara sempurna dan final dalam sosok dan kepribadian sesosok Putra Pencipta yang baru dan asli. Dalam kodrat roh, hikmat ilahi, dan kuasa daya cipta sederajat, para Putra Pencipta ini secara potensial adalah setara dengan Tuhan Bapa dan Tuhan Putra.
7:6.4 (88.2) Para Putra Pencipta pergi keluar dari Firdaus ke alam-alam semesta waktu, dan dengan kerjasama dari agen-agen pengendalian dan daya cipta dari Sumber dan Pusat Ketiga, menyelesaikan pengorganisasian alam-alam semesta lokal untuk evolusi progresif. Para Putra ini tidak diikatkan pada, dan tidak juga berurusan dengan pengendalian pusat dan menyeluruh terhadap materi, batin, dan roh. Sebab itu mereka terbatas dalam tindakan kreatif mereka oleh pra-keberadaan, prioritas, dan keutamaan Sumber dan Pusat Pertama dan para Absolut sederajatnya. Putra-Putra ini hanya dapat mengelola apa yang mereka buat menjadi ada saja. Administrasi mutlak itu melekat dalam prioritas keberadaan dan tak terpisahkan dari kekekalan kehadiran. Bapa tetap yang utama di alam-alam semesta.
7:6.5 (88.3) Mirip seperti halnya Putra Pencipta dipersonalisasi oleh Bapa dan Putra, demikian para Putra Magisterial dipersonalisasi oleh Putra dan Roh. Inilah para Putra, yang dalam pengalaman inkarnasi makhluk, meraih hak untuk melayani sebagai hakim-hakim untuk keselamatan (kelangsungan) hidup dalam ciptaan-ciptaan ruang dan waktu.
7:6.6 (88.4) Bapa, Putra, dan Roh juga bersatu untuk mempersonalisasi para Putra Guru Trinitasyang serba guna itu, yang menjelajah di alam semesta agung sebagai guru-guru adikodrati untuk semua kepribadian, baik manusiawi maupun ilahi. Dan ada banyak lagi ordo keputraan Firdaus yang belum ditunjukkan kepada perhatian manusia-manusia Urantia.
7:6.7 (88.5) Antara Putra Ibu Pertama dan kawanan-kawanan Putra Firdaus yang bertebaran di seluruh ciptaan, ada kanal komunikasi langsung dan khusus, suatu saluran yang fungsinya melekat dalam kualitas kekerabatan rohani yang menyatukan mereka dalam ikatan hubungan rohani yang nyaris-mutlak. Sirkuit antar-keputraan ini sepenuhnya berbeda dari sirkuit universal gravitasi roh, yang juga berpusat pada pribadi Sumber dan Pusat Kedua. Semua Putra Tuhan yang berasal dari pribadi-pribadi Deitas Firdaus berada dalam komunikasi langsung dan terus menerus dengan Putra Ibu Kekal. Dan komunikasi seperti itu seketika; hal itu tidak tergantung waktu meskipun kadang-kadang dipengaruhi oleh ruang.
7:6.8 (88.6) Putra Kekal tidak hanya setiap saat memiliki pengetahuan sempurna mengenai status, pemikiran, dan beraneka kegiatan semua golongan keputraan Firdaus, tapi Dia juga memiliki kesempurnaan pengetahuan setiap saat mengenai segala sesuatu yang bernilai rohani yang ada dalam hati semua makhluk dalam ciptaan kekekalan sentral yang primer dan dalam ciptaan waktu yang sekunder dari para Putra Pencipta sejawatnya.
7:7.1 (88.7) Putra Kekal adalah pewahyuan yang lengkap, eksklusif, universal, dan final dari roh dan kepribadian Bapa Semesta. Semua pengetahuan tentang, dan informasi mengenai Bapa harus datang dari Putra Kekal dan para Putra Firdaus-Nya. Putra Kekal itu dari kekekalan, dan sepenuhnya serta tanpa persyaratan rohani adalah satu dengan Bapa. Dalam kepribadian ilahi mereka sederajat; dalam kodrat rohani mereka setara; dalam keilahian mereka identik.
7:7.2 (89.1) Karakter Tuhan itu tidak mungkin secara intrinsik diperbaiki dalam pribadi Putra, karena Bapa ilahi itu sempurna secara tanpa batas, tetapi karakter dan kepribadian itu diperkuat, melalui divestasi hal-hal yang bukan pribadi dan yang bukan rohani, untuk pewahyuan kepada makhluk-makhluk ciptaan. Sumber dan Pusat Pertama itu jauh lebih dari suatu kepribadian, namun semua kualitas roh dari kepribadian bapa Sumber dan Pusat Pertama itu secara rohani ada dalam pribadi absolut Putra Kekal.
7:7.3 (89.2) Putra utama dan Putra-putranya terlibat dalam membuat pewahyuan menyeluruh tentang sifat rohani dan pribadi Bapa itu kepada semua ciptaan. Dalam alam semesta sentral, super, lokal, atau di sebuah planet dihuni, Putra Firdaus itulah yang mewahyukan Bapa Semesta kepada manusia dan malaikat. Putra Kekal dan Putra-putranya menunjukkan jalan raya pendekatan makhluk kepada Bapa Semesta. Dan bahkan kami yang asal-usulnya tinggi bisa memahami Bapa jauh lebih sepenuhnya ketika kami mempelajari pewahyuan tentang karakter dan kepribadian Bapa dalam Putra Kekal dan dalam Putra-putra dari Putra Kekal itu.
7:7.4 (89.3) Bapa turun kepadamu sebagai kepribadian hanya melalui Putra-putra ilahi dari Putra Kekal itu. Dan kamu mencapai Bapa dengan melalui jalan hidup yang sama ini; kamu naik kepada Bapa oleh petunjuk dari kelompok Putra ilahi ini. Dan hal ini tetap benar sekalipun kepribadianmu itu sendiri adalah anugerah langsung dari Bapa Semesta.
7:7.5 (89.4) Dalam semua kegiatan-kegiatan di mana-mana dari pemerintahan rohani Putra Kekal yang amat luas itu, jangan lupa bahwa Putra itu adalah suatu sosok pribadi (person) yang sama benar dan nyatanya seperti Bapa itu adalah suatu pribadi. Memang, bagi makhluk yang dulunya dari golongan manusia, Putra Kekal akan lebih mudah didekati daripada Bapa Semesta. Dalam perjalanan maju para musafir waktu melalui sirkuit-sirkuit Havona, kamu akan sanggup untuk mencapai Sang Putra jauh sebelum kamu disiapkan untuk menyaksikan Sang Bapa.
7:7.6 (89.5) Lebih mendalam tentang karakter dan sifat penuh belas kasihan dari Putra Kekal rahmat itu mestinya dapat kamu pahami ketika kamu merenungkan pewahyuan sifat-sifat ilahi ini, yang dibuat dalam pelayanan kasih oleh Putra Penciptamu sendiri, yang pernah menjadi Anak Manusia di bumi, dan sekarang penguasa dimuliakan untuk alam semesta lokal kamu— Anak Manusia dan Anak Tuhan.
7:7.7 (89.6) [Ditulis oleh sesosok Konselor Ilahi yang ditugasi untuk menyusun pernyataan ini yang menggambarkan tentang Putra Kekal Firdaus.]
Buku Urantia
Makalah 8
8:0.1 (90.1) KEMBALI dalam kekekalan, ketika pemikiran tanpa batas dan mutlak “pertama” Bapa Semesta mendapatkan dalam Putra Kekal itu firman yang sempurna dan memadai untuk ekspresi ilahinya, maka muncullah hasrat tertinggi dari Tuhan-Pikiran maupun Tuhan-Firman itu untuk suatu perwakilan untuk ekspresi bersama dan aksi gabungan yang semesta dan tanpa batas.
8:0.2 (90.2) Dalam fajar kekekalan itu Bapa maupun Putra keduanya menyadari secara tanpa batas mengenai saling ketergantungan bersama, keesaan kekal dan mutlak Mereka; sebab itu Mereka masuk ke dalam suatu perjanjian kemitraan ilahi yang tanpa batas dan selama-lamanya. Perjanjian tanpa akhir ini dibuat untuk pelaksanaan konsep-konsep bersatu mereka di seluruh lingkaran kekekalan; dan sejak peristiwa kekekalan itu Bapa dan Putra masih terus berlanjut dalam persatuan ilahi ini.
8:0.3 (90.3) Kita sekarang berhadapan dengan asal-mula kekekalan dari Roh Tanpa Batas, Pribadi Deitas yang Ketiga. Seketika itu juga Tuhan Bapa dan Tuhan Putra secara bergabung membayangkan suatu aksi yang identik dan tanpa batas—pelaksanaan suatu rencana-pikiran yang mutlak—maka saat itu juga, Roh Tanpa Batas muncul secara sempurna penuh ke dalam keberadaan.
8:0.4 (90.4) Pada waktu menceritakan urutan asal-mula para Deitas seperti itu, aku melakukannya semata-mata untuk memungkinkan kamu memikirkan mengenai hubungan-hubungan mereka. Dalam kenyataannya Mereka semua ketiganya ada dari kekekalan; Mereka itu eksistensial (tetap ada selamanya). Mereka tanpa hari-hari awal atau akhir; Mereka itu sederajat, tertinggi, terakhir, mutlak, dan tanpa batas. Mereka adalah dan selalu telah ada dan selalu akan ada. Dan mereka adalah tiga pribadi yang secara jelas diindividualisir namun secara kekal berkaitan, Tuhan Bapa, Tuhan Putra, dan Tuhan Roh.
8:1.1 (90.5) Dalam kekekalan masa lalu, pada waktu personalisasi Roh Tanpa Batas, siklus kepribadian ilahi itu menjadi sempurna dan lengkap. Tuhan yang Bertindak (Tuhan Aksi) itu ada, dan panggung ruang angkasa mahaluas telah disiapkan untuk drama penciptaan yang menakjubkan—petualangan semesta—panorama ilahi dari zaman-zaman yang kekal.
8:1.2 (90.6) Tindakan pertama dari Roh Tanpa Batas adalah pemeriksaan dan pengenalan terhadap kedua orang tua ilahi-Nya, Bapa-Bapa dan Ibu-Putra. Dia, sang Roh, secara tanpa syarat mengenali Mereka berdua. Dia sepenuhnya mengetahui mengenai kepribadian-kepribadian terpisah dan sifat-sifat tanpa batas Mereka, demikian pula mengenai kodrat gabungan dan fungsi bersatu mereka. Berikutnya, secara sukarela, dengan kesediaan yang transenden dan spontanitas yang inspiratif, Pribadi Deitas Ketiga itu, sekalipun Dia setara dengan Pribadi Pertama dan Kedua, mengikrarkan kesetiaan kekal kepada Tuhan Bapa dan mengakui ketergantungan selama-lamanya kepada Tuhan Putra.
8:1.3 (90.7) Melekat dalam keadaan sebenarnya transaksi ini dan dalam pengenalan bersama terhadap kemandirian kepribadian masing-masing dan persatuan eksekutif semua ketiganya, maka siklus kekekalan ditahbiskan. Trinitas Firdaus menjadi ada. Panggung ruang semesta ditata untuk panorama yang bermacam-macam dan tanpa akhir, yaitu pergelaran kreatif dari maksud Bapa Semesta melalui kepribadian Putra Kekal dan oleh pelaksanaan dari Tuhan yang Bertindak, perwakilan eksekutif untuk pertunjukan-pertunjukan realitas dari kemitraan pencipta Bapa-Putra itu.
8:1.4 (91.1) Tuhan yang Bertindak itu berfungsi dan simpanan-simpanan mati ruang angkasa bergerak. Satu milyar dunia-dunia sempurna dalam sekejap menjadi ada. Sebelum saat kekekalan yang hipotetis (pengiraan) ini, energi-energi-ruang yang melekat di Firdaus itu ada dan secara potensial beroperasi, namun hal-hal itu tidak memiliki aktualitas keberadaan; demikian pula gravitasi fisik tidak dapat diukur kecuali oleh reaksi realitas-realitas material terhadap gaya tarik tanpa henti dari Firdaus itu. Tidak ada alam semesta material pada saat (yang dianggap) sangat lama secara kekal ini, tetapi seketika saat satu milyar dunia itu mewujud, terbukti ada gravitasi yang cukup dan memadai untuk memegang mereka dalam genggaman Firdaus selama-lamanya.
8:1.5 (91.2) Lalu memancarlah melalui ciptaan Tuhan itu bentuk energi yang kedua, dan roh yang mengalir keluar ini segera ditangkap oleh gravitasi rohani dari Putra Kekal. Dengan demikian alam semesta yang dicakup oleh gravitasi lipat dua itu disentuh dengan energi ketanpabatasan dan dibenamkan dalam roh keilahian. Dengan cara inilah tanah kehidupan dipersiapkan untuk kesadaran batin yang diwujudkan dalam sirkuit-sirkuit kecerdasan terkait dari Roh Tanpa Batas.
8:1.6 (91.3) Terhadap benih-benih keberadaan potensial ini, yang tersebar di seluruh ciptaan pusat para Tuhan itu, Bapa bertindak, dan kepribadian makhluk muncul. Kemudian kehadiran Deitas Firdaus itu memang memenuhi seluruh ruang yang diorganisir dan mulai secara efektif menarik segala benda dan makhluk ke arah Firdaus.
8:1.7 (91.4) Roh Tanpa Batas menjadi kekal bersamaan dengan kelahiran dunia-dunia Havona, alam semesta sentral ini diciptakan oleh Dia, dan dengan Dia dan dalam Dia sebagai ketaatan terhadap konsep gabungan dan kehendak bersatu dari Bapa dan Putra. Pribadi Ketiga menjadi deitas oleh tindakan penciptaan gabungan-bersama ini, dan dengan demikian Dia selamanya menjadi Pencipta Bersama.
8:1.8 (91.5) Inilah waktu-waktu yang agung dan dahsyat dari ekspansi kreatif Bapa dan Putra oleh, dan dalam, tindakan dari rekan gabungan dan eksekutif khusus Mereka, Sumber dan Pusat Ketiga. Tidak ada catatan mengenai waktu-waktu yang mendebarkan ini. Kami hanya sedikit memiliki penyingkapan mengenai Roh Tanpa Batas untuk membuktikan dengan fakta mengenai transaksi-transaksi yang hebat ini, dan Dia hanya membenarkan fakta bahwa alam semesta sentral dan semua yang berhubungan dengannya itu dikekalkan bersamaan dengan pencapaian kepribadian dan keberadaan sadar diri-Nya.
8:1.9 (91.6) Secara singkat, Roh Tanpa Batas memberikan kesaksian bahwa, karena dia itu kekal, maka alam semesta sentral juga adalah kekal. Dan ini adalah titik awal tradisi tentang sejarah alam semesta segala alam-alam semesta. Secara mutlak tidak ada yang diketahui, dan tidak ada catatan yang ada, mengenai suatu peristiwa atau transaksi apapun sebelum ledakan energi penciptaan dan hikmat administratif yang menakjubkan ini, yang mengkristalkan alam semesta luas yang ada, dan yang begitu indahnya berfungsi, di pusat segalanya itu. Di balik peristiwa ini terbentanglah transaksi-transaksi kekekalan yang tak dapat ditelusuri dan kedalaman dari ketanpabatasan—misteri yang mutlak.
8:1.10 (91.7) Demikianlah kami melukiskan secara berurutan asal-mula Sumber dan Pusat ketiga sebagai suatu penurunan yang bersifat tafsiran bagi pikiran makhluk fana yang dibatasi-waktu dan dipengaruhi-ruang. Pikiran manusia harus mempunyai titik awal untuk visualisasi riwayat alam semesta, dan aku telah diperintahkan untuk menggunakan teknik pendekatan ini pada konsep historis tentang kekekalan. Dalam pikiran material (jasmani) itu, konsistensi menuntut adanya Sebab Pertama; sebab itu kami mendalilkan Bapa Semesta sebagai Sumber Pertama dan Pusat Absolut semua ciptaan, dan pada saat yang sama mengajari semua pikiran makhluk bahwa Putra dan Roh itu adalah sama-kekalnya dengan Bapa dalam semua fase sejarah alam semesta dan dalam semua wilayah kegiatan kreatif. Dan kami melakukan ini sama sekali bukan berarti tidak-menghargai tentang realitas dan kekekalan Pulau Firdaus dan Absolut Nirkualifikasi, Absolut Semesta, serta Absolut Deitas itu.
8:1.11 (92.1) Cukuplah untuk jangkauan pikiran jasmani anak-anak waktu untuk membayangkan mengenai Bapa dalam kekekalan. Kami tahu bahwa setiap anak paling baik dapat menghubungkan dirinya pada kenyataan dengan pertama-tama menguasai hubungan keadaan anak-orang tua dan kemudian dengan memperluas konsep ini sehingga mencakup keluarga sebagai suatu keseluruhan. Berikutnya pikiran bertumbuh si anak itu akan dapat menyesuaikan pada konsep hubungan-hubungan keluarga, pada hubungan-hubungan dengan masyarakat, suku bangsa, dan dunia, dan kemudian pada hubungan-hubungan dengan alam semesta, alam semesta super, bahkan sampai ke alam semesta segala alam-alam semesta.
8:2.1 (92.2) Pencipta Bersama itu adalah dari kekekalan dan seluruhnya dan tanpa syarat adalah satu dengan Bapa Semesta dan Putra Kekal. Roh Tanpa Batas mencerminkan dalam kesempurnaan bukan hanya kodrat (natur) Bapa Semesta namun juga kodrat Putra Pertama.
8:2.2 (92.3) Sumber dan Pusat Ketiga dikenal dengan berbagai gelar: Roh Semesta, Pemandu Mahatinggi, Pencipta Bersama, Eksekutif Ilahi, Batin Tanpa Batas, Roh segala Roh, Roh Ibu Firdaus, Pelaku Bersama, Koordinator Final, Roh Mahahadir, Kecerdasan Absolut, Aksi Ilahi, dan di Urantia Dia sering keliru dianggap sebagai batin kosmis.
8:2.3 (92.4) Sepenuhnya pantas juga untuk menamai Pribadi Deitas Ketiga itu sebagai Roh Infinit atau Roh Tanpa Batas, karena Tuhan itu roh. Tetapi makhluk-makhluk jasmani yang cenderung keliru melihat materi sebagai realitas dasar, sedangkan batin bersama dengan roh dianggap sebagai dalil-dalil yang berakar pada materi, akan lebih memahami Sumber dan Pusat Ketiga itu jika Dia disebut Realitas Tanpa Batas, Organisator Semesta, atau Koordinator Kepribadian.
8:2.4 (92.5) Roh Tanpa Batas, sebagai suatu pewahyuan keilahian di alam semesta, adalah tak dapat diselidiki dan sama sekali di luar pemahaman manusia. Untuk merasakan kemutlakan Roh, kamu hanya perlu merenungkan ketanpa-batasan Bapa Semesta dan mengagumi kekekalan Putra Pertama.
8:2.5 (92.6) Benar ada misteri dalam pribadi Roh Tanpa Batas namun tidak terlalu banyak seperti dalam Bapa dan Putra. Dari semua aspek kodrat-Nya Bapa, Pencipta Bersama itu yang paling jelas menunjukkan ketanpa-batasan-Nya. Bahkan jika alam semesta master pada akhirnya berkembang menjadi ketanpa-batasan, kehadiran roh, pengendalian energi, dan potensi batin dari Pelaku Bersama itu akan dijumpai memadai untuk memenuhi kebutuhan ciptaan yang tak terhingga tersebut.
8:2.6 (92.7) Meskipun dalam setiap cara berbagi kesempurnaan, kebenaran, dan kasih dari Bapa Semesta, Roh Tanpa Batas cenderung ke arah sifat-sifat rahmat dari Putra Kekal, dengan demikian menjadi penatalayan rahmat dari Deitas Firdaus kepada alam semesta agung. Senantiasa dan selalu—secara semesta dan kekal—Roh itu adalah penatalayan rahmat, karena, seperti para Putra ilahi mewahyukan kasih Tuhan, demikian pula Roh ilahi itu menggambarkan rahmat Tuhan.
8:2.7 (93.1) Tidaklah mungkin bahwa Roh dapat memiliki lebih banyak kebaikan daripada Bapa karena semua kebaikan berasal dari Bapa, namun dalam perbuatan-perbuatan Roh kita dapat lebih baik memahami kebaikan-kebaikan tersebut. Kesetiaan Bapa dan keteguhan Putra dibuat menjadi sangat nyata pada makhluk-makhluk roh dan ciptaan-ciptaan jasmani di dunia-dunia, oleh penatalayanan kasih sayang dan layanan tanpa henti dari kepribadian-kepribadian yang berasal dari Roh Tanpa Batas.
8:2.8 (93.2) Sang Pencipta Bersama itu mewarisi semua keindahan pemikiran dan karakter kebenaran Bapa. Dan sifat-sifat keilahian yang luhur ini dikoordinasikan dalam level-level batin kosmis yang hampir-tertinggi, dalam penundukan terhadap hikmat tanpa batas dan kekal dari batin Sumber dan Pusat Ketiga yang tak bersyarat dan tak terbatas.
8:3.1 (93.3) Seperti Putra Kekal adalah ekspresi firman dari pemikiran mutlak dan tanpa batas “pertama” Bapa Semesta, demikian pula Pelaku Bersama adalah pelaksanaan sempurna dari konsep kreatif lengkap “pertama” atau rencana untuk tindakan gabungan oleh kemitraan antara kepribadian Bapa-Putra, persatuan pikiran-firman yang mutlak. Sumber dan Pusat Ketiga menjadi kekal bersamaan dengan ciptaan pusat atau ciptaan fiat, dan hanya ciptaan sentral inilah yang kekal dalam keberadaannya di antara alam-alam semesta.
8:3.2 (93.4) Sejak personalisasi Sumber Ketiga, Sumber Pertama tidak lagi secara pribadi ikut serta dalam penciptaan alam semesta. Bapa Semesta melimpahkan segala sesuatu yang mungkin kepada Putra Kekal-Nya; demikian pula Putra Kekal menganugerahkan semua wewenang dan kuasa yang mungkin kepada Pencipta Bersama.
8:3.3 (93.5) Putra Kekal dan Pencipta Bersama memiliki, sebagai mitra dan melalui kepribadian-kepribadian sederajat mereka, merencanakan dan membentuk setiap alam semesta pasca-Havona yang telah dilahirkan ke dalam keberadaan. Roh mempertahankan hubungan pribadi yang sama dengan Putra dalam semua penciptaan berikutnya, seperti halnya Putra mempertahankan hubungan pribadi dengan Bapa dalam penciptaan pertama dan pusat itu.
8:3.4 (93.6) Sesosok Putra Pencipta dari Putra Kekal dan sesosok Roh Kreatif dari Roh Tanpa Batas telah menciptakan kamu dan alam semestamu; dan meskipun Bapa dalam kesetiaan menyokong apa yang telah mereka organisir, diserahkanlah kepada Putra Semesta ini dan Roh Semesta ini tanggung jawab untuk memelihara dan mendukung karya mereka demikian pula untuk melayani makhluk-makhluk buatan mereka sendiri.
8:3.5 (93.7) Roh Tanpa Batas adalah perwakilan (agen) efektif dari Bapa yang penuh kasih dan Putra yang penuh rahmat, untuk pelaksanaan proyek gabungan mereka dalam hal menarik kepada diri Mereka semua jiwa yang mengasihi-kebenaran di semua dunia-dunia ruang dan waktu. Seketika saat Putra Kekal menerima rencana Bapa mengenai pencapaian kesempurnaan untuk para makhluk alam-alam semesta, pada saat proyek kenaikan itu menjadi rencana Bapa-Putra, seketika itu juga Roh Tanpa Batas menjadi administrator gabungan Bapa dan Putra untuk pelaksanaan maksud bersatu dan kekal Mereka. Dan dengan melakukan demikian Roh Tanpa Batas mengikrarkan semua sumberdaya dari kehadiran ilahi dan dari kepribadian roh-Nya kepada Bapa dan Putra; Dia telah mendedikasikan semuanya pada rencana besar untuk pemuliaan makhluk-makhluk kehendak yang selamat menuju ke puncak-puncak ilahi kesempurnaan Firdaus.
8:3.6 (93.8) Roh Tanpa Batas itu adalah pewahyuan lengkap, eksklusif, dan universal dari Bapa Semesta dan Putra Kekal-Nya. Semua pengetahuan mengenai kemitraan Bapa-Putra itu haruslah melalui Roh Tanpa Batas, perwakilan gabungan dari persatuan pikiran-firman ilahi.
8:3.7 (93.9) Putra Kekal adalah satu-satunya jalan raya untuk mendekati Bapa Semesta, dan Roh Tanpa Batas adalah sarana satu-satunya untuk mencapai Putra Kekal. Hanya oleh pelayanan sabar dari Roh itulah maka para makhluk yang naik dari alam waktu itu dapat menjumpai Sang Putra.
8:3.8 (94.1) Pada pusat segala sesuatu, Roh Tanpa Batas adalah yang pertama dari Deitas Firdaus yang akan dicapai oleh para musafir yang naik. Pribadi Ketiga menyelubungi Pribadi Kedua dan Pertama, dan karena itu harus selalu menjadi yang pertama diakui oleh semua yang adalah calon-calon untuk presentasi kepada Putra dan Bapa-Nya.
8:3.9 (94.2) Dan dalam banyak cara yang lain Roh secara setara mewakili dan secara serupa melayani Bapa dan Putra.
8:4.1 (94.3) Paralel dengan alam semesta fisik yang di dalamnya gravitasi Firdaus memegang segala benda bersama-sama, ada alam semesta rohani di dalam mana firman Putra menafsirkan pikiran Tuhan dan, ketika “dijadikan daging,” mendemonstrasikan rahmat kasih dari kodrat gabungan para Pencipta yang terkait. Namun dalam dan melalui semua penciptaan jasmani dan rohani ini ada sebuah panggung luas di mana Roh Tanpa Batas dan para roh keturunannya menunjukkan gabungan rahmat, kesabaran, kasih sayang abadi dari para orang tua ilahi kepada anak-anak cerdas yang mereka bersama-sama buat dan bentuk itu. Pelayanan abadi pada batin adalah intisari karakter ilahi-Nya Roh. Dan semua keturunan roh dari Pelaku Bersama itu mengambil bagian dalam hasrat untuk melayani ini, dorongan ilahi untuk membantu ini.
8:4.2 (94.4) Tuhan itu kasih, Putra itu rahmat, Roh itu pelayanan—pelayanan kasih ilahi dan rahmat tanpa akhir kepada semua ciptaan cerdas. Roh adalah personifikasi dari kasih Bapa dan rahmat Putra; dalam Dia Mereka secara kekal disatukan untuk layanan semesta. Roh adalah kasih terapankepada makhluk ciptaan, kasih gabungan dari Bapa dan Putra.
8:4.3 (94.5) Di Urantia, Roh Tanpa Batas dikenal sebagai suatu pengaruh mahahadir, suatu kehadiran semesta, namun di Havona kamu akan mengenal Dia sebagai suatu kehadiran pribadi untuk pelayanan nyata. Di sini pelayanan Roh Firdaus adalah pola teladan dan yang memberikan inspirasi untuk setiap Roh yang sederajat dan kepribadian-kepribadian bawahannya yang melayani pada makhluk-makhluk ciptaan di dunia-dunia ruang dan waktu. Dalam alam semesta ilahi ini Roh Tanpa Batas ikut serta sepenuhnya dalam tujuh kemunculan transendental Putra Kekal; demikian pula Dia ikut serta dengan Putra Mikhael yang sulung dalam tujuh penganugerahan ke atas sirkuit-sirkuit Havona, dengan itu menjadi penatalayan roh yang simpatik dan memahami untuk setiap musafir waktu yang melewati lingkaran-lingkaran sempurna di tempat tinggi ini.
8:4.4 (94.6) Ketika sesosok Putra Pencipta dari Tuhan menerima tugas tanggung jawab kepenciptaan untuk suatu rancangan alam semesta lokal, kepribadian-kepribadian dari Roh Tanpa Batas mengikrarkan diri mereka sebagai pelayan-pelayan yang tanpa lelah untuk Putra Mikhael ini ketika dia berangkat dalam misinya untuk petualangan mencipta. Teristimewa dalam pribadi-pribadi Putri Kreatif, Roh-roh Ibu alam semesta lokal itu, memang kita menemukan bahwa Roh Tanpa Batas mengabdikan diri untuk tugas mendukung kenaikan makhluk-makhluk jasmani ke level-level pencapaian rohani yang makin dan makin tinggi lagi. Dan semua pekerjaan pelayanan ciptaan ini dilakukan dalam keserasian sempurna dengan maksud-maksud, dan dalam hubungan dekat dengan kepribadian-kepribadian, dari para Putra Pencipta alam-alam semesta lokal ini.
8:4.5 (94.7) Seperti halnya para Putra Tuhan terlibat dalam tugas raksasa untuk mewahyukan kepribadian kasih Bapa pada suatu alam semesta, maka demikian pula Roh Tanpa Batas dikhususkan pada penatalayanan tanpa-akhir untuk menyatakan kasih gabungan Bapa dan Putra kepada pikiran-pikiran perorangan semua anak-anak di setiap alam semesta. Dalam ciptaan-ciptaan lokal ini Roh tidak turun pada bangsa-bangsa jasmani dalam keserupaan dengan daging fana seperti halnya beberapa Putra Tuhan tertentu melakukannya, tetapi Roh Tanpa Batas dan Roh-roh sejawatnya memang menurunkan diri mereka sendiri, memang dengan sukacita mengalami serentetan penipisan keilahian yang menakjubkan, sampai mereka muncul sebagai malaikat-malaikat untuk berdiri di sisimu dan membimbingmu melalui jalan-jalan yang rendah dalam kehidupan di bumi.
8:4.6 (95.1) Dengan melalui rangkaian yang sangat berkurang seperti inilah, Roh Tanpa Batas memang secara nyata, dan sebagai pribadi, membawa dirinya sangat dekat kepada setiap makhluk asal hewani di dunia-dunia itu. Dan semua ini dilakukan Roh tanpa sedikitpun membuat keberadaannya menjadi tidak absah lagi sebagai Pribadi Deitas Ketiga di pusat segala sesuatu.
8:4.7 (95.2) Pencipta Bersama itu sesungguhnya dan selamanya adalah kepribadian penatalayan yang besar, penatalayan rahmat yang semesta. Untuk memahami pelayanan Roh, renungkan kebenaran bahwa Dia adalah gambaran gabungan dari kasih tanpa akhir Bapa dan dari rahmat kekal Putra. Meskipun demikian, pelayanan Roh itu tidak dibatasi semata-mata pada representasi Putra Kekal dan Bapa Semesta itu. Roh Tanpa Batas juga memiliki kuasa untuk melayani para makhluk di alam atas nama dan hak-Nya sendiri; Pribadi Ketiga itu bermartabat ilahi dan juga mengaruniakan pelayanan rahmat semesta atas nama-Nya sendiri.
8:4.8 (95.3) Ketika manusia belajar lebih banyak tentang pelayanan penuh kasih dan tanpa lelah dari golongan-golongan rendah keluarga makhluk ciptaan Roh Tanpa Batas ini, manusia akan lebih lagi mengagumi dan menghormati kodrat transenden dan karakter tanpa tanding dari Sang Aksi gabungan dari Bapa Semesta dan Putra Kekal ini. Memang Roh ini adalah “mata Tuhan tertuju kepada orang-orang benar” dan “dan telinga-Nya kepada permohonan mereka.”
8:5.1 (95.4) Atribut (sifat) Roh Tanpa Batas yang menonjol adalah kemahahadiran. Di seluruh alam semesta segala alam-alam semesta, ada hadir di mana-mana roh yang merasuki semuanya ini, yang demikian mirip dengan kehadiran suatu batin yang semesta dan ilahi. Pribadi Kedua maupun Pribadi Ketiga keduanya terwakili di semua dunia oleh roh-roh Mereka yang selalu hadir.
8:5.2 (95.5) Bapa itu tanpa batas dan sebab itu dibatasi hanya oleh kemauan bebas. Dalam penganugerahan para Pelaras dan dalam pensirkuitan kepribadian, Bapa bertindak sendirian, tetapi dalam kontak antara kekuatan-kekuatan roh dengan makhluk-makhluk cerdas, Dia menggunakan roh-roh dan kepribadian-kepribadian dari Putra Kekal dan Roh Tanpa Batas. Dia sesuai kemauan-Nya hadir secara rohani setara dengan Putra atau dengan Pelaku Bersama; Dia hadir dengan Putra dan dalam Roh. Bapa paling pasti hadir di mana-mana, dan kita melihat kehadiran-Nya oleh dan melalui setiap dan semua kekuatan-kekuatan, pengaruh-pengaruh, dan kehadiran-kehadiran yang berbeda-beda namun berkaitan ini.
8:5.3 (95.6) Dalam kitab-kitab sucimu istilah Roh Tuhan tampaknya digunakan saling dipertukarkan untuk menyebut Roh Tanpa Batas dari Firdaus dan juga Roh Kreatif dari alam semesta lokalmu. Roh Kudus itu adalah sirkuit rohaninya Putri Kreatif yang berasal dari Roh Tanpa Batas Firdaus ini. Roh Kudus adalah suatu sirkuit yang berasal asli dari tiap alam semesta lokal dan dibatasi pada wilayah rohani ciptaan tersebut; tetapi Roh Tanpa Batas itu mahahadir.
8:5.4 (95.7) Ada banyak pengaruh rohani, dan mereka semua seperti satu. Bahkan pekerjaan para Pelaras Pikiran, meskipun independen dari semua pengaruh lainnya, namun selalu tetap sepakat dengan pelayanan roh dari pengaruh-pengaruh gabungan dari Roh Tanpa Batas dan Roh Ibu alam semesta lokal. Saat kehadiran-kehadiran rohani ini beroperasi dalam hidup orang-orang Urantia, mereka tidak dapat dipisah-pisahkan. Dalam batin dan pada jiwamu mereka berfungsi sebagai satu roh, walaupun asal mereka sangat berbeda. Dan ketika pelayanan rohani bersatu ini dialami, pelayanan itu bagi kamu menjadi pengaruh dari Yang Mahatinggi, “yang berkuasa untuk menjaga engkau supaya jangan kamu tersandung dan yang membawa kamu dengan tak bernoda dan penuh kegembiraan di hadapan kemuliaan-Nya.”
8:5.5 (96.1) Ingatlah selalu bahwa Roh Tanpa Batas adalah Pelaku Bersama; Bapa maupun Putra keduanya berfungsi dalam dan melalui Dia; Dia hadir bukan hanya sebagai diri-Nya sendiri namun juga sebagai Bapa dan sebagai Putra dan sebagai Bapa-Putra. Sebagai pengakuan atas hal ini dan karena banyak alasan tambahan, kehadiran roh dari Sang Roh Tanpa Batas itu sering disebut sebagai “roh Allah.”
8:5.6 (96.2) Akan konsisten juga untuk mengacu pada penghubung kerjasama semua pelayanan rohani itu sebagai roh Tuhan, karena hubungan demikian itu benar-benar penyatuan dari roh-roh Tuhan Bapa, Tuhan Putra, Tuhan Roh, dan Tuhan Lipat Tujuh—bahkan roh dari Tuhan Mahatinggi.
8:6.1 (96.3) Janganlah membiarkan penganugerahan dan penyebaran luas Sumber dan Pusat Ketiga itu menutupi atau dengan kata lain mengurangi dari fakta mengenai kepribadian-Nya. Roh Tanpa Batas itu adalah suatu kehadiran alam semesta, suatu aksi kekal, suatu kuasa kosmis, suatu pengaruh suci, dan suatu batin semesta; Dia adalah semuanya ini dan lebih lagi secara tanpa batas, namun Dia juga suatu kepribadian yang sejati dan ilahi.
8:6.2 (96.4) Roh Tanpa Batas adalah kepribadian yang lengkap dan sempurna, sama ilahi dan sederajat dengan Bapa Semesta dan Putra Kekal. Pencipta Bersama itu sama nyata dan tampak terhadap kecerdasan-kecerdasan yang lebih tinggi di alam semesta, seperti juga Bapa dan Putra; memang lebih lagi, karena Roh itulah yang harus dicapai semua penaik sebelum mereka mungkin mendekati Bapa melalui Putra.
8:6.3 (96.5) Roh Tanpa Batas, Pribadi Ketiga Deitas, memiliki semua sifat-sifat yang kamu kaitkan dengan kepribadian. Roh itu dilengkapi kemampuan batin yang mutlak: “Roh menyelidiki segala sesuatu, bahkan hal-hal yang tersembunyi dalam diri Allah.” Roh itu dikaruniai tidak hanya dengan batin tetapi juga dengan kehendak. Dalam pemberian karunia-karunia-Nya tercatat : ”Tetapi semuanya ini dikerjakan oleh Roh yang satu dan yang sama, yang memberikan karunia kepada tiap-tiap orang secara khusus, seperti yang dikehendaki-Nya.”
8:6.4 (96.6) “Kasih Roh” itu nyata, seperti juga dukacitanya; sebab itu “Janganlah kamu mendukakan Roh Kudus Allah.” Apakah kita mengamati Roh Tanpa Batas sebagai Deitas Firdaus atau sebagai Roh Kreatif dari alam semesta lokal, kita menjumpai bahwa Pencipta Bersama itu bukan hanya Sumber dan Pusat Ketiga, tetapi juga sesosok pribadi ilahi. Kepribadian ilahi ini juga bereaksi pada alam semesta sebagai sosok pribadi. Roh itu berbicara kepada kamu, “Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh.” “Roh sendiri berdoa untuk kita.” Roh mengerjakan suatu pengaruh langsung dan pribadi ke atas makhluk-makhluk ciptaan, “Karena semua orang yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah.”
8:6.5 (96.7) Meskipun kita menyaksikan fenomena pelayanan Roh Tanpa Batas kepada dunia-dunia yang jauh di alam semesta segala alam-alam semesta, bahkan sekalipun kita membayangkan Deitas yang mengkoordinasikan ini bertindak dalam dan melalui bermacam-macam makhluk tak terhitung yang berasal dari Sumber dan Pusat Ketiga, bahkan sekalipun kita mengakui kemahahadiran Roh, sekalipun demikian, kita masih menegaskan bahwa Sumber dan Pusat Ketiga yang sama ini adalah sesosok pribadi, yaitu Pencipta Bersama semua benda dan semua makhluk dan semua alam semesta.
8:6.6 (96.8) Dalam pemerintahan alam-alam semesta, Bapa, Putra, dan Roh itu saling berkaitan secara sempurna dan kekal. Meskipun masing-masing terlibat dalam pelayanan pribadi pada semua ciptaan, ketiganya semua saling terkait secara ilahi dan mutlak dalam layanan penciptaan dan pengendalian yang selamanya membuat Mereka satu.
8:6.7 (97.1) Dalam pribadi Roh Tanpa Batas, Bapa dan Putra itu hadir bersama-sama, selalu dan dalam kesempurnaan tanpa syarat, karena Roh itu seperti Bapa dan seperti Putra, dan juga seperti Bapa dan Putra seperti halnya Mereka berdua adalah selama-lamanya satu.
8:6.8 (97.2) [Disajikan di Urantia oleh sesosok Konselor Ilahi Uversa yang ditugasi oleh Yang Purba Harinya untuk menggambarkan kodrat dan karya Roh Tanpa Batas.]
Buku Urantia
Makalah 9
9:0.1 (98.1) HAL yang ajaib terjadi ketika, dalam kehadiran Firdaus, Bapa Semesta dan Putra Kekal menyatu untuk mempersonalisasi (mempribadikan) diri Mereka sendiri. Tidak ada dalam situasi kekekalan ini yang menunjukkan sebelumnya bahwa Pelaku Bersama akan mempribadi sebagai suatu kerohanian tak terbatas yang dikoordinasikan dengan batin absolut dan dikaruniai hak istimewa yang unik untuk manipulasi energi. Kehadirannya menjadi ada melengkapi pembebasan Sang Bapa dari ikatan-ikatan kesempurnaan terpusat dan dari belenggu-belenggu kemutlakan kepribadian. Dan pembebasan ini diungkapkan dalam kuasa menakjubkan Pencipta Bersama itu untuk menciptakan sosok-sosok makhluk yang disesuaikan dengan baik untuk melayani sebagai roh-roh penatalayan bahkan sampai kepada makhluk-makhluk jasmani di alam-alam semesta yang ber-evolusi selanjutnya.
9:0.2 (98.2) Bapa itu tanpa batas dalam kasih dan kehendak bebas, dalam pemikiran dan maksud rohani; Dialah penegak semesta. Putra itu tanpa batas dalam hikmat dan kebenaran, dalam ekspresi dan interpretasi rohani, Dialah pewahyu semesta. Firdaus itu tanpa batas dalam potensi untuk kemampuan forsa dan dalam kapasitas untuk penguasaan energi; Firdaus itu adalah penstabil semesta. Pelaku Bersama memiliki hak istimewa unik untuk sintesis, kapasitas tanpa batas untuk mengkoordinasikan semua energi semesta yang ada, semua roh semesta yang aktual, dan semua kecerdasan semesta yang real; Sumber dan Pusat Ketiga adalah pemersatu semesta terhadap beragam energi dan berbagai ciptaan yang telah muncul sebagai akibat dari rencana ilahi dan maksud abadi dari Bapa Semesta.
9:0.3 (98.3) Roh Tanpa Batas, Pencipta Bersama itu, adalah penatalayan semesta dan ilahi. Roh itu tanpa henti memberikan pelayanan rahmat Putra dan kasih Bapa, bahkan dalam harmoni dengan keadilan Trinitas Firdaus yang stabil, tak berubah-ubah dan benar. Pengaruh dan kepribadian-kepribadian yang berasal dari Dia selalu dekat dengan kamu; mereka benar-benar mengetahui dan sungguh-sungguh memahami kamu.
9:0.4 (98.4) Di seluruh alam-alam semesta, agen-agen dari Pelaku Bersama itu tanpa henti-hentinya memanipulasi forsa-forsa dan energi-energi seluruh ruang angkasa. Seperti Sumber dan Pusat Pertama, Sumber Ketiga ini responsif pada yang spiritual maupun yang material. Pelaku Bersama adalah pewahyuan dari kesatuan Tuhan, dalam Dia segala sesuatu berada—benda-benda, makna-makna, dan nilai-nilai; energi-energi, batin-batin, dan roh-roh.
9:0.5 (98.5) Roh Tanpa Batas merasuki semua ruang; Dia mendiami lingkaran kekekalan; dan Roh itu, seperti Bapa dan Putra, adalah sempurna dan tak berubah—absolut.
9:1.1 (98.6) Sumber dan Pusat Ketiga itu dikenal dengan banyak nama, semua menyebutkan tentang hubungan dan sebagai pengakuan terhadap fungsi: Sebagai Tuhan Roh, Dia adalah kepribadian yang sederajat dan setara ilahi dengan Tuhan Putra dan Tuhan Bapa. Sebagai Roh Tanpa Batas, Dia itu pengaruh rohani yang mahahadir. Sebagai Manipulator Semesta, Dia adalah leluhur makhluk-makhluk pengendalian-daya dan aktivator forsa-forsa kosmis ruang. Sebagai Pelaku Bersama, Dia adalah wakil gabungan bersama dan pelaksana kemitraan dari Bapa-Putra. Sebagai Batin Absolut, Dia adalah sumber kemampuan kecerdasan di seluruh alam-alam semesta. Sebagai Tuhan yang Bertindak, dia adalah leluhur yang jelas atas gerakan, perubahan, dan hubungan.
9:1.2 (99.1) Beberapa dari atribut (sifat) Sumber dan Pusat Ketiga itu diturunkan dari Bapa, beberapa dari Putra, sementara yang lainnya tidak diamati ada secara aktif dan pribadi dalam Bapa maupun Putra—atribut-atribut yang sulit dapat dijelaskan kecuali dengan menganggap bahwa kemitraan Bapa-Putra yang mengabadikan Sumber dan Pusat Ketiga itu secara konsisten berfungsi dalam persesuaian dengan, dan dalam pengakuan terhadap, fakta kekal tentang kemutlakan Firdaus. Pencipta Bersama meragakan kesempurnaan konsep-konsep gabungan dan tanpa batas dari Pribadi Pertama dan Pribadi Kedua Deitas.
9:1.3 (99.2) Sementara kamu membayangkan Bapa sebagai pencipta pertama dan Putra sebagai administrator rohani, kamu perlu berpikir tentang Sumber dan Pusat Ketiga sebagai koordinator semesta, penatalayan kerjasama tak terbatas. Pelaku Bersama adalah penghubung semua realitas aktual; Dialah penyimpanan pemikiran Bapa dan firman Putra dan dalam aksinya secara kekal menghargai penuh kemutlakan material Pulau pusat. Trinitas Firdaus telah mentahbiskan tatanan kemajuan semesta, dan providensi (campur tangan) Tuhan adalah wilayah Pencipta Bersama dan Sang Mahatinggi yang sedang berkembang. Tak ada realitas yang aktual atau yang sedang menjadi aktual yang bisa lepas dari hubungan pada akhirnya dengan Sumber dan Pusat Ketiga.
9:1.4 (99.3) Bapa Semesta bertahta atas seluruh alam pra-energi, pra-roh, dan kepribadian; Putra Kekal menguasai wilayah kegiatan rohani; kehadiran Pulau Firdaus mempersatukan wilayah energi fisik dan daya yang dimaterialisir; Pelaku Terpadu beroperasi tidak hanya sebagai roh tanpa batas mewakili Putra, tetapi juga sebagai manipulator semesta atas forsa-forsa dan energi-energi Firdaus, dengan demikian melahirkan keberadaan batin semesta dan mutlak. Pelaku Bersama berfungsi di seluruh alam semesta agung sebagai suatu pribadi yang positif dan jelas, khususnya dalam tataran-tataran tinggi nilai-nilai rohani, relasi-relasi energi-fisik, dan makna-makna batin yang sesungguhnya. Dia berfungsi secara spesifik dimana dan kapan saja energi dan roh berhubungan dan berinteraksi; Dia mendominasi semua reaksi dengan batin, menggunakan kuasa yang besar dalam alam rohani, dan menerapkan pengaruh dahsyat atas energi dan materi. Setiap waktu Sumber Ketiga itu menyatakan kodrat Sumber dan Pusat Pertama.
9:1.5 (99.4) Sumber dan Pusat Ketiga secara sempurna dan tanpa syarat berbagi kemahahadiran Sumber dan Pusat Pertama, kadang-kadang disebut Roh Mahahadir. Dalam cara yang khusus dan sangat pribadi Tuhan batin ini berbagi kemahatahuan dengan Bapa Semesta dan Putra Kekal-Nya; pengetahuan Roh itu mendalam dan lengkap. Pelaku Bersama mewujudkan fase-fase tertentu dari kemahakuasaan Bapa Semesta, tetapi benar-benar mahakuasa hanya dalam wilayah batin. Pribadi Deitas Ketiga ini adalah pusat intelektual dan administrator semesta untuk wilayah-wilayah batin; di sinilah Dia absolut—kedaulatannya tanpa syarat.
9:1.6 (99.5) Pelaku Bersama sepertinya dimotivasi oleh kemitraan Bapa-Putra, namun semua aksinya tampak menghargai relasi Bapa-Firdaus. Kadangkala dan dalam fungsi tertentu Dia tampaknya mengimbangi belum sempurnanya perkembangan Deitas eksperiensial (pengalaman)—yaitu Tuhan Mahatinggi dan Tuhan Mahaakhir.
9:1.7 (100.1) Maka di sinilah ada suatu misteri yang tanpa batas: Bahwa Yang Tanpa Batas (Infinit) itu bersamaan mengungkapkan ketanpa-batasannya (infinitasnya) dalam Putra dan sebagai Firdaus, dan kemudian muncullah dalam keberadaan satu Oknum yang sama dengan Tuhan dalam keilahian, cerminan kodrat rohani Putra, dan berkemampuan mengaktifkan pola Firdaus, sosok yang secara sementara lebih rendah dalam kedaulatan, tetapi dalam banyak hal kelihatannya paling serba bisa dalam tindakan. Dan keunggulan yang jelas dalam aksi itu diungkapkan dalam satu sifat dari Sumber dan Pusat Ketiga yang unggul bahkan terhadap gravitasi fisik—manifestasi semesta dari Pulau Firdaus.
9:1.8 (100.2) Di samping suprapengendalian terhadap energi dan benda-benda yang bersifat fisik ini, Roh Tanpa Batas itu secara unggul dikaruniai dengan sifat-sifat kesabaran, rahmat, dan kasih yang begitu indahnya diungkapkan dalam penatalayanan rohaninya. Roh itu paling mampu dalam memberikan pelayanan kasih dan menaungi keadilan dengan rahmat. Tuhan Roh memiliki semua keramahan ilahi dan kasih sayang penuh rahmat dari Putra Pertama dan Kekal. Alam semesta di mana kamu berasal itu ditempa di antara landasan keadilan dan palu penderitaan; tapi mereka yang mengayunkan palu itu adalah anak-anak rahmat, keturunan roh dari Roh Tanpa Batas.
9:2.1 (100.3) Tuhan itu roh dalam pengertian lipat tiga: Dia sendiri adalah roh; dalam Putra-Nya Dia muncul sebagai roh tanpa pembatasan sifat dan syarat; dalam Pelaku Bersama, sebagai roh yang bersekutu dengan batin. Dan sebagai tambahan pada realitas-realitas rohani ini, kami berpikir kami melihat tingkat-tingkat fenomena roh yang bersifat pengalaman—roh-roh dari Sang Mahatinggi, Deitas Mahaakhir, dan Absolut Deitas.
9:2.2 (100.4) Roh Tanpa Batas itu seperti pelengkap untuk Putra Kekal, seperti halnya Putra adalah pelengkap untuk Bapa Semesta. Putra Kekal adalah personalisasi yang dispiritualkan dari Bapa; Roh Tanpa Batas adalah spiritualisasi yang dipersonalkan dari Putra Kekal dan Bapa Semesta.
9:2.3 (100.5) Terdapat banyak jalur bebas hambatan kekuatan rohani dan sumber-sumber daya supramaterial yang menghubungkan penduduk Urantia langsung dengan para Deitas di Firdaus. Ada koneksi Pelaras Pikiran langsung dengan Bapa Semesta, pengaruh luas dari tarikan gravitasi-rohani dari Putra Kekal, dan kehadiran rohani dari Pencipta Bersama. Ada perbedaan dalam fungsi antara roh dari Sang Putra dan roh dari Sang Roh. Pribadi Ketiga dalam pelayanan rohani-Nya bisa berfungsi sebagai batin ditambah roh atau sebagai roh saja.
9:2.4 (100.6) Sebagai tambahan untuk kehadiran-kehadiran Firdaus ini, penduduk Urantia mendapat manfaat dari pengaruh-pengaruh dan kegiatan-kegiatan rohani di alam semesta lokal dan super, melalui jajaran kepribadian-kepribadian pengasih yang nyaris tak ada akhirnya, yang selalu membimbing mereka yang sejati tujuan dan tulus hati ke arah atas dan ke arah menuju ideal-ideal keilahian dan tujuan kesempurnaan tertinggi.
9:2.5 (100.7) Kehadiran roh semesta Putra Kekal, kami mengetahuinya—kami tak salah lagi dapat mengenalinya. Kehadiran Roh Tanpa Batas, Pribadi Ketiga Deitas itu, manusia fana pun bisa mengetahuinya, karena makhluk jasmani dapat benar-benar mengalami manfaat dari pengaruh ilahi ini yang berfungsi sebagai Roh Kudus di alam semesta lokal yang dikaruniakan ke atas bangsa-bangsa umat manusia. Manusia juga bisa dalam taraf tertentu menjadi sadar akan Pelaras, kehadiran nirpribadi dari Bapa Semesta itu. Roh-roh ilahi ini yang bekerja demi peningkatan dan perohanian manusia semua bertindak secara serempak dan dalam kerjasama sempurna. Mereka itu seperti satu dalam pelaksanaan rohani untuk rancangan kenaikan manusia dan pencapaian kesempurnaan.
9:3.1 (101.1) Pulau Firdaus adalah sumber dan hakikat gravitasi fisik; dan bahwa akan cukuplah memberitahu kamu bahwa gravitasi itu adalah salah satu hal yang paling nyata dan bisa diandalkan secara kekal dalam seluruh alam semesta segala alam-alam semesta fisik. Gravitasi tidak bisa dimodifikasi atau dinihilkan kecuali dengan gaya-gaya kekuatan dan energi-energi yang disponsori bersama oleh Bapa dan Putra, yang telah diserahkan kepada, dan dikaitkan secara fungsional dengan, pribadi Sumber dan Pusat Ketiga.
9:3.2 (101.2) Roh Tanpa Batas memiliki suatu kekuatan yang unik dan mengagumkan—antigravitasi. Kuasa ini secara fungsional (secara dapat diamati) tidak hadir dalam Bapa atau pun Putra. Kemampuan melawan tarikan gravitasi material, yang melekat dalam Sumber Ketiga ini, adalah terungkap dalam reaksi-reaksi pribadi Pelaku Bersama terhadap fase-fase tertentu hubungan-hubungan alam semesta. Dan sifat unik ini dapat diteruskan kepada beberapa kepribadian-kepribadian tinggi Roh Tanpa Batas.
9:3.3 (101.3) Antigravitasi dapat menihilkan gravitasi di dalam suatu bingkai lokal; hal itu dilakukan dengan cara penggunaan kehadiran kekuatan yang setara. Hal itu beroperasi hanya mengacu pada gravitasi material, dan hal itu bukan aksi batin. Fenomena giroskop yang resisten-gravitasi itu adalah contoh cukup baik tentang efek antigravitasi, tetapi tidak berguna untuk menggambarkan sebab antigravitasi.
9:3.4 (101.4) Masih lebih lanjut lagi Pelaku Bersama menunjukkan kekuatan-kekuatan yang bisa melampaui forsa dan menetralisir energi. Kekuatan-kekuatan tersebut beroperasi dengan memperlambat energi sampai titik materialisasi dan dengan teknik-teknik lain yang tidak kamu ketahui.
9:3.5 (101.5) Pelaku Bersama itu bukan energi atau sumber energi ataupun tujuan akhir energi; Dia adalah manipulator energi. Pencipta Bersama adalah aksi—gerakan, perubahan, modifikasi, koordinasi, stabilisasi, dan keseimbangan. Energi-energi yang tunduk pada kendali langsung dan tidak langsung Firdaus adalah secara alami responsif pada tindakan-tindakan Sumber dan Pusat Ketiga dan banyak agen-agennya.
9:3.6 (101.6) Alam semesta segala alam-alam semesta itu diresapi oleh makhluk-makhluk pengendalian-daya dari Sumber dan Pusat Ketiga: para pengendali fisik, direktur daya, pusat daya, dan wakil-wakil lain dari Tuhan yang Bertindak itu yang berurusan dengan regulasi dan stabilisasi energi-energi fisik. Ciptaan-ciptaan unik dengan fungsi fisik ini semua memiliki berbagai sifat kemampuan untuk pengendalian daya, seperti halnya antigravitasi, yang mereka gunakan dalam upaya mereka membentuk keseimbangan fisik terhadap materi dan energi-energi alam semesta agung.
9:3.7 (101.7) Semua kegiatan material dari Tuhan yang Bertindak ini tampak menghubungkan fungsinya dengan Pulau Firdaus, dan memang agen-agen daya ini semua sangat memperhatikan, bahkan bergantung pada kemutlakan Pulau kekal. Tetapi Pelaku Bersama itu tidak bertindak untuk, atau sebagai tanggapan terhadap, Firdaus. Dia bertindak, secara pribadi, untuk Bapa dan Putra. Firdaus itu bukan pribadi. Perbuatan yang bukan pribadi, tidak bersifat pribadi, dan bukan perbuatan pribadi selain itu dari Sumber dan Pusat Ketiga semuanya tindakan kehendak bebas dari Pelaku Bersama itu sendiri; hal-hal itu semua bukan cerminan, turunan, atau pengaruh dari sesuatu atau siapapun yang lain.
9:3.8 (101.8) Firdaus adalah polanya infinitas; Tuhan yang Bertindak itu adalah aktivator pola itu. Firdaus adalah titik tumpuan materialnya infinitas; agen-agen dari Sumber dan Pusat Ketiga itu adalah tuas-tuas pengungkit kecerdasan yang memotivasi level material dan menyuntikkan spontanitas ke dalam mekanisme ciptaan fisik.
9:4.1 (102.1) Ada suatu kodrat intelektual Sumber dan Pusat Ketiga yang berbeda dari sifat-sifat fisik dan rohaninya. Kodrat seperti itu sulit dikontak (dihubungi), namun bisa diasosiasikan (dihubungkan)— secara intelektual meskipun bukan secara pribadi. Hal itu dapat dibedakan dari sifat-sifat fisik dan karakter rohani dari Pribadi Ketiga pada level-level fungsi batin, tetapi dari sudut pandang kepribadian-kepribadian, kodrat ini tidak pernah berfungsi secara independen dari manifestasi-manifestasi fisik atau rohani.
9:4.2 (102.2) Batin absolut itu adalah batin dari Pribadi Ketiga; batin itu tidak bisa dipisahkan dari kepribadian Tuhan Roh. Batin, dalam makhluk-makhluk yang berfungsi, tidak terpisahkan dari energi atau roh, atau keduanya. Batin itu tidak melekat dalam energi; energi itu reseptif dan responsif terhadap batin; batin dapat ditumpangkan ke atas energi, tetapi kesadaran itu tidak melekat dalam level yang murni material. Batin tidak harus ditambahkan pada roh murni, karena secara bawaan lahiriah roh itu sadar dan mengenali. Roh itu selalu cerdas, berbatin dalam cara tertentu. Bisa jadi batin yang ini atau batin yang itu, bisa jadi prabatin atau suprabatin, bahkan batin roh, tetapi roh itu melakukan yang setara dengan berpikir dan mengetahui. Wawasan roh itu melampaui, mengikuti, dan secara teoretis mendahului kesadaran batin.
9:4.3 (102.3) Pelaku Bersama itu adalah mutlak hanya dalam wilayah batin, dalam wilayah-wilayah kecerdasan semesta. Batin dari Sumber dan Pusat Ketiga itu tanpa batas; batin itu sama sekali melampaui sirkuit batin yang aktif dan berfungsi di alam semesta segala alam-alam semesta. Kemampuan batin di tujuh alam semesta super itu berasal dari Tujuh Roh Master, kepribadian-kepribadian primer dari Pencipta Bersama. Roh-roh Master ini membagikan batin ke alam semesta agung sebagai batin kosmis, dan alam semesta lokalmu itu dirasuki oleh varian Nebadon dari tipe batin kosmis Orvonton.
9:4.4 (102.4) Batin tanpa batas mengabaikan waktu, batin ultimat melampaui waktu, batin kosmis dipengaruhi oleh waktu. Dan demikian juga dengan ruang: Batin Tanpa Batas itu independen dari ruang, tetapi ketika dilakukan penurunan dari yang tanpa batas menuju level batin ajudan, maka intelek harus makin memperhitungkan fakta dan keterbatasan ruang.
9:4.5 (102.5) Forsa kosmis merespon pada batin sama seperti batin kosmis merespon pada roh. Roh itu adalah maksud ilahi, dan batin roh adalah maksud ilahi dalam aksi. Energi adalah benda, batin adalah makna, roh adalah nilai. Bahkan dalam ruang dan waktu, batin membentuk relasi-relasi relatif tertentu antara energi dan roh yang menunjukkan adanya kekerabatan bersama dalam kekekalan.
9:4.6 (102.6) Batin mengubah nilai-nilai roh menjadi makna-makna intelek; kehendak bebas memiliki kuasa untuk membawa makna-makna batin itu agar membuahkan hasil dalam wilayah-wilayah material maupun spiritual. Kenaikan Firdaus mencakup suatu pertumbuhan relatif dan berbeda-beda dalam roh, batin, dan energi. Kepribadian itu adalah pemersatu terhadap komponen-komponen individualitas yang berpengalaman ini.
9:5.1 (102.7) Sumber dan Pusat Ketiga itu tanpa batas dalam batin. Seandainya alam semesta akan bertumbuh menuju ketanpa-batasan, potensi batinnya masih akan cukup memadai untuk mengaruniai kemampuan batin yang sesuai dan prasyarat-prasyarat intelek lainnya kepada jumlah makhluk tak terbatas.
9:5.2 (102.8) Dalam wilayah batin yang diciptakan, Pribadi Ketiga, dengan rekan-rekan sederajat dan bawahan-Nya, berkuasa penuh. Alam-alam batin makhluk itu berasal khusus hanya dari Sumber dan Pusat Ketiga; Dialah pemberi anugerah batin. Bahkan pecahan-pecahan Bapa tidak bisa mendiami batin manusia sampai jalannya dipersiapkan secara benar melalui aksi batin dan fungsi rohani dari Roh Tanpa Batas.
9:5.3 (103.1) Fitur unik dari batin adalah bahwa batin itu bisa dikaruniakan ke atas rentang kehidupan yang begitu luas. Melalui rekan-rekan pencipta dan ciptaannya, Sumber dan Pusat Ketiga melayani kepada semua batin di semua dunia. Dia melayani pada intelek manusia dan sub-manusia melalui para ajudan alam semesta lokal, dan melalui agen para pengendali fisik, melayani bahkan sampai ke makhluk-makhluk yang tidak mengalami pengalaman, yang terendah dari jenis-jenis makhluk hidup yang paling primitif. Dan pengarahan batin selalu merupakan pelayanan dari kepribadian-kepribadian batin-roh atau batin-energi.
9:5.4 (103.2) Karena Pribadi Ketiga Deitas itu adalah sumbernya batin, maka wajar jika ciptaan yang berkehendak dan ber-evolusi itu lebih mudah membentuk konsep-konsep yang bisa dipahami tentang Roh Tanpa Batas daripada tentang Putra Kekal ataupun Bapa Semesta. Realitas tentang Pencipta Bersama ini diungkapkan secara tidak sempurna dalam keberadaan batin manusia itu sendiri. Pencipta Bersama itu adalah asal-mula batin kosmis, dan batin manusia adalah suatu sirkuit yang diindividualisir, suatu porsi yang tidak-berpribadi, dari batin kosmis itu ketika batin itu dikaruniakan dalam alam semesta lokal oleh sesosok Putri Kreatif dari Sumber dan Pusat Ketiga.
9:5.5 (103.3) Meskipun Pribadi Ketiga itu adalah sumber batin, jangan menganggap bahwa semua fenomena batin adalah ilahi. Intelek manusia itu berakar dalam asal usul material dari ras-ras hewani. Sebagaimana alam fisik adalah tidak lebih suatu pewahyuan yang benar dari keindahan dan harmoni Firdaus, demikian pula kecerdasan alam semesta tidak lebih hanyalah suatu pewahyuan yang benar dari Tuhan yang adalah batin. Kesempurnaan itu ada di alam, tetapi alam itu tidak sempurna. Pencipta Bersama adalah sumber batin, tetapi batin adalah bukan Pencipta Bersama.
9:5.6 (103.4) Batin, di Urantia, adalah suatu kompromi antara esensi kesempurnaan pikiran dan berkembangnya mentalitas dari kodrat manusiawimu yang belum matang. Memang, rancangan untuk evolusi intelektualmu itu adalah sesuatu kesempurnaan yang tertinggi, tetapi kamu masih amat jauh dari sasaran ilahi itu sementara kamu bekerja dalam kemah daging itu. Batin itu benar-benar asalnya ilahi, dan batin memang memiliki tujuan akhir ilahi, tetapi batin manusiawimu itu masih belum bermartabat ilahi.
9:5.7 (103.5) Terlalu sering, sangat sering, kamu mengotori batinmu dengan ketidak-jujuran dan merusaknya dengan ketidak-benaran; kamu menundukkannya pada rasa takut hewani dan memutar-balikkannya dengan kekuatiran yang tiada guna. Sebab itulah, meskipun sumber batin itu ilahi, batin seperti yang kamu kenal di dunia kenaikanmu itu tidak bisa menjadi objek kekaguman, apalagi penghormatan atau penyembahan. Perenungan tentang intelek manusia yang belum matang dan tidak aktif itu hanya akan membawa pada reaksi-reaksi kehinaan.
9:6.1 (103.6) Sumber dan Pusat Ketiga, kecerdasan semesta, adalah sadar secara pribadi terhadap semua batin, semua intelek, dalam semua ciptaan, dan dia menjaga kontak pribadi dan sempurna dengan semua makhluk yang fisik, morontial, dan spiritual yang memiliki karunia batin dalam alam semesta yang sangat luas. Semua kegiatan-kegiatan batin ini ditangkap dalam sirkuit gravitasi-batin mutlak yang memusat dalam Sumber dan Pusat Ketiga dan merupakan bagian dari kesadaran pribadi dari Roh Tanpa Batas itu.
9:6.2 (103.7) Mirip seperti Bapa menarik semua kepribadian kepada diri-Nya, dan seperti Putra menarik semua realitas spiritual, demikian pula Pelaku Bersama menerapkan kekuatan menarik atas semua batin; dia tanpa perkecualian mendominasi dan mengendalikan sirkuit batin semesta. Semua nilai intelektual yang sejati dan asli, semua pemikiran yang ilahi dan ide-ide yang sempurna, tak salah lagi pasti ditarik ke dalam sirkuit batin yang mutlak ini.
9:6.3 (104.1) Gravitasi batin bisa beroperasi secara independen dari gravitasi material dan spiritual, tetapi di mana saja dan kapan saja dua yang terakhir itu bersentuhan, maka gravitasi batin selalu berfungsi. Ketika ketiganya dihubungkan, gravitasi kepribadian bisa mencakup makhluk yang material—yang fisik atau yang morontial, yang terbatas atau melampaui yang terbatas. Namun terlepas dari hal ini, karunia batin dalam makhluk yang tidak-berpribadi sekalipun memungkinkan mereka berpikir dan mengaruniakan mereka kesadaran meskipun tanpa hadirnya kepribadian sama sekali.
9:6.4 (104.2) Namun demikian, diri yang bermartabat kepribadian, baik itu manusiawi atau ilahi, baka atau berpotensi baka, diri itu tidaklah berasal dari roh, batin, atau materi; diri itu adalah anugerah dari Bapa Semesta. Tidak juga interaksi dari gravitasi roh, batin, dan material adalah prasyarat pada kemunculan gravitasi kepribadian. Sirkuitnya Bapa bisa mencakup suatu sosok batin-material yang tidak responsif pada gravitasi roh, atau sirkuit itu bisa meliputi sosok batin-roh yang tidak responsif pada gravitasi material. Beroperasinya gravitasi kepribadian itu selalu suatu tindakan kehendak bebas dari Bapa Semesta.
9:6.5 (104.3) Meskipun batin itu terkait energi dalam makhluk yang murni material dan terkait roh dalam pribadi yang murni roh, banyak sekali golongan kepribadian, termasuk manusia, yang memiliki batin yang dihubungkan baik dengan energi maupun dengan roh. Aspek rohani dari batin makhluk itu tidak pernah gagal merespon pada tarikan gravitasi-roh dari Putra Kekal; fitur-fitur materialnya merespon pada gaya gravitasi alam semesta material.
9:6.6 (104.4) Batin kosmis, jika tidak terkait dengan energi atau dengan roh, tidak tunduk pada tarikan gravitasi sirkuit material ataupun spiritual. Batin murni itu tunduk hanya pada genggaman gravitasi semesta dari Pelaku Bersama. Batin murni itu bersaudara dekat dengan batin tanpa batas, dan batin tanpa batas itu (sederajat teoretis dengan absolut-absolutnya roh dan energi itu) tampaknya adalah suatu hukum tersendiri.
9:6.7 (104.5) Lebih besar jarak perbedaan antara roh-energi, lebih besar fungsi batin yang bisa diamati; lebih sedikit perbedaan energi dan roh, lebih sedikit fungsi batin yang bisa diamati. Kelihatannya, fungsi maksimum dari batin kosmis itu ada dalam alam-alam semesta waktu di ruang angkasa. Di sini batin tampaknya berfungsi dalam suatu zona tengah antara energi dan roh, namun hal ini tidak benar untuk level-level batin yang lebih tinggi; di Firdaus, energi dan roh pada intinya adalah satu.
9:6.8 (104.6) Sirkuit gravitasi-batin itu bisa diandalkan; sirkuit itu memancar dari Pribadi Ketiga Deitas di Firdaus, tetapi tidak semua fungsi batin yang bisa diamati itu dapat diperkirakan. Di seluruh semua ciptaan yang diketahui, ada paralel dengan sirkuit batin ini suatu kehadiran yang sedikit dipahami yang fungsinya juga tidak bisa diduga. Kami meyakini bahwa ketakbisa-didugaan ini sebagian karena fungsi Absolut Semesta. Apa fungsinya ini, kami tidak tahu; apa yang menggerakkannya, kami hanya bisa menduga; mengenai hubungannya dengan makhluk, kami hanya bisa berspekulasi.
9:6.9 (104.7) Beberapa fase tertentu dari ketakbisa-diduganya batin terbatas ini bisa disebabkan oleh belum selesainya Sang Mahatinggi, dan ada zona kegiatan luas di dalam mana Pelaku Bersama dan Absolut Semesta mungkin saja bersinggungan. Ada banyak hal tentang batin yang belum diketahui, namun tentang hal ini kami yakin: Roh Tanpa Batas itu adalah ekspresi sempurna dari batin Pencipta kepada semua makhluk; Sang Mahatinggi adalah ekspresi ber-evolusinya batin-batin semua makhluk kepada Pencipta mereka.
9:7.1 (105.1) Pelaku Bersama mampu mengkoordinasikan semua level aktualitas alam semesta dengan cara sedemikian sehingga memungkinkan pengenalan secara bersamaan terhadap yang mental, yang material, dan yang spiritual. Inilah fenomena reflektivitas alam semesta, kuasa yang unik dan tidak bisa dijelaskan itu untuk melihat, mendengar, merasakan, dan mengetahui semua peristiwa yang sedang berlangsung di seluruh suatu alam semesta super, dan untuk memusatkannya, melalui reflektivitas, semua informasi dan pengetahuan ini ke suatu titik tertentu yang diinginkan. Aksi reflektivitas itu ditampilkan secara sempurna di tiap dunia-dunia markas tujuh alam semesta super. Reflektivitas juga beroperasi di seluruh sektor tujuh alam semesta super dan di dalam batas-batas alam semesta lokal. Reflektivitas akhirnya memusat di Firdaus.
9:7.2 (105.2) Fenomena reflektivitas, seperti yang ditunjukkan di dunia-dunia markas pusat alam semesta super dalam pertunjukan-pertunjukan menakjubkan dari kepribadian-kepribadian reflektif yang ditempatkan di sana, merupakan hubungan saling kerjasama yang paling rumit antara semua fase keberadaan yang dijumpai dalam semua ciptaan. Jalur-jalur roh dapat dilacak balik sampai ke Putra, energi fisik ke Firdaus, dan batin ke Sumber Ketiga; tetapi dalam fenomena luar biasa reflektivitas semesta ada suatu penyatuan unik dan istimewa dari ketiganya, demikian terhubungnya sehingga memungkinkan para penguasa alam semesta untuk mengetahui kondisi-kondisi di tempat yang jauh secara seketika, bersamaan dengan kejadian hal-hal itu.
9:7.3 (105.3) Banyak dari teknik reflektivitas itu kami pahami, tetapi ada banyak lagi fase lain yang sungguh membingungkan kami. Kami tahu bahwa Pelaku Bersama adalah pusat alam semesta untuk sirkuit batin, bahwa Dia adalah leluhur batin kosmis, dan bahwa batin kosmis itu beroperasi di bawah dominasi gravitasi batin absolut dari Sumber dan Pusat Ketiga. Kami lebih lanjut lagi tahu bahwa sirkuit-sirkuit batin kosmis mempengaruhi level-level intelektual semua keberadaan yang diketahui; sirkuit-sirkuit itu memuat berita-berita ruang angkasa menyeluruh, dan sama juga pastinya sirkuit-sirkuit itu memusat dalam Tujuh Roh Master dan memusat dalam Sumber dan Pusat Ketiga.
9:7.4 (105.4) Hubungan antara batin kosmis terbatas dan batin absolut ilahi itu tampaknya berkembang dalam batin Mahatinggi pengalaman itu. Kami diajari bahwa, dalam fajar waktu, batin pengalaman ini dikaruniakan kepada Yang Mahatinggi oleh Roh Tanpa Batas, dan kami menduga bahwa beberapa fitur tertentu dari fenomena reflektivitas itu dapat dijelaskan sebabnya hanya dengan mendalilkan tentang aktivitas Batin Mahatinggi. Jika Yang Mahatinggi tidak terkait dalam reflektivitas, kami tidak bisa sama sekali menjelaskan transaksi-transaksi yang rumit dan operasi-operasi yang selalu betul dari kesadaran kosmos ini.
9:7.5 (105.5) Reflektivitas kelihatannya mahatahu di dalam batas-batas yang terbatas pengalaman dan mungkin merupakan kemunculan dari kehadiran-kesadaran dari Sang Mahatinggi. Bila asumsi ini benar, maka penggunaan reflektivitas dalam salah satu fasenya itu setara pada kontak sebagian dengan kesadaran Mahatinggi.
9:8.1 (105.6) Roh Tanpa Batas memiliki kuasa penuh untuk meneruskan banyak dari kuasa dan hak istimewa-Nya kepada kepribadian-kepribadian serta agen-agen yang sederajat dan yang bawahan-Nya.
9:8.2 (105.7) Tindakan mencipta pertama sebagai Deitas dari Roh Tanpa Batas, berfungsi terpisah dari Trinitas tetapi dalam suatu hubungan yang tidak diungkapkan dengan Bapa dan Putra, dipribadikan dalam keberadaan Tujuh Roh Master dari Firdaus, para pembagi Roh Tanpa Batas kepada alam-alam semesta.
9:8.3 (106.1) Tidak ada perwakilan langsung Sumber dan Pusat Ketiga di markas pusat suatu alam semesta super. Masing-masing dari tujuh ciptaan ini bergantung pada satu dari Roh Master Firdaus, yang bertindak melalui tujuh Roh Reflektif yang ditempatkan di ibukota alam semesta super.
9:8.4 (106.2) Tindakan penciptaan yang berikutnya dan berkelanjutan dari Roh Tanpa Batas itu diungkapkan, dari waktu ke waktu, dalam pembuatan para Roh Kreatif. Setiap kali Bapa Semesta dan Putra Kekal menjadi orang tua untuk sesosok Putra Pencipta, Roh Tanpa Batas melahirkan sesosok Roh Kreatif alam semesta lokal yang menjadi rekan dekat Putra Pencipta itu dalam semua pengalaman alam semesta berikutnya.
9:8.5 (106.3) Sama seperti perlunya untuk membedakan antara Putra Kekal dan Putra Pencipta, demikian juga perlunya membedakan antara Roh Tanpa Batas dan Roh Kreatif, rekan sederajat alam semesta lokal untuk Putra Pencipta. Seperti halnya Roh Tanpa Batas pada ciptaan total, demikian pula Roh Kreatif pada sebuah alam semesta lokal.
9:8.6 (106.4) Sumber dan Pusat Ketiga diwakili dalam alam semesta agung oleh barisan panjang roh-roh penatalayanan, utusan, pengajar, hakim, penolong, dan penasihat, bersama dengan para supervisor di sirkuit-sirkuit tertentu terhadap alam fisik, morontial, dan spiritual. Tidak semua dari sosok-sosok ini adalah kepribadian dalam makna tepat istilah itu. Kepribadian dari variasi makhluk-terbatas itu dicirikan oleh:
9:8.7 (106.5) 1. Kesadaran diri subyektif.
9:8.8 (106.6) 2. Respons obyektif pada sirkuit kepribadiannya Bapa.
9:8.9 (106.7) Ada kepribadian pencipta dan kepribadian ciptaan, dan selain dua tipe dasar ini ada kepribadian-kepribadian dari Sumber dan Pusat Ketiga, sosok-sosok yang pada Roh Tanpa Batas adalah pribadi, tetapi tidak sepenuhnya pribadi pada makhluk-makhluk ciptaan. Kepribadian-kepribadian Sumber Ketiga ini bukan bagian dari sirkuit kepribadian-Nya Bapa. Kepribadian dari Sumber Pertama dan kepribadian dari Sumber Ketiga dapat melakukan kontak satu sama lain; semua kepribadian itu dapat dihubungi.
9:8.10 (106.8) Bapa menganugerahkan kepribadian oleh kehendak bebas pribadi-Nya. Mengapa Dia berbuat ini kami hanya bisa menduganya; bagaimana Dia melakukannya kami tidak tahu. Tidak pula kami tahu mengapa Sumber Ketiga memberikan kepribadian jenis yang bukan-Bapa, namun ini diperbuat Roh Tanpa Batas untuk kepentingan-Nya sendiri, dalam hubungan kreatif dengan Putra Kekal dan dalam banyak cara yang tidak kamu ketahui. Roh Tanpa Batas juga bisa bertindak demi Bapa dalam penganugerahan kepribadian Sumber Pertama.
9:8.11 (106.9) Ada banyak jenis kepribadian Sumber Ketiga. Roh Tanpa Batas menganugerahkan kepribadian Sumber Ketiga ke atas banyak kelompok yang tidak termasuk dalam sirkuit kepribadian-Nya Bapa, seperti misalnya beberapa direktur daya tertentu. Demikian pula Roh Tanpa Batas menganggap banyak kelompok makhluk sebagai kepribadian, seperti para Roh Kreatif, yang ada dalam suatu kelas tersendiri dalam hubungan mereka dengan makhluk-makhluk yang disirkuitkan dengan Sang Bapa.
9:8.12 (106.10) Baik kepribadian-kepribadian dari Sumber Pertama maupun Sumber Ketiga dianugerahi kemampuan dengan semua dan lebih lagi dari yang manusia kaitkan dengan konsep kepribadian; mereka memiliki batin yang mencakup memori, akal, penilaian, imajinasi kreatif, hubungan antar gagasan, keputusan, pilihan, dan banyak kemampuan kecerdasan tambahan yang sepenuhnya tidak diketahui manusia. Dengan beberapa perkecualian, ordo-ordo yang diungkapkan pada kamu memiliki bentuk dan individualitas yang jelas; mereka adalah sosok-sosok makhluk yang nyata. Mayoritas dari mereka dapat terlihat oleh semua golongan keberadaan roh.
9:8.13 (107.1) Kamu pun akan mampu melihat rekan-rekan rohanimu yang dari ordo-ordo (golongan) yang lebih rendah, begitu kamu dilepaskan dari keterbatasan pandangan mata jasmanimu sekarang dan telah dikaruniai wujud morontia yang bertambah kepekaannya terhadap realitas hal-hal yang rohani.
9:8.14 (107.2) Keluarga fungsional dari Sumber dan Pusat Ketiga, seperti diungkapkan dalam uraian-uraian ini, masuk ke dalam tiga kelompok besar:
9:8.15 (107.3) I. Roh-roh Tertinggi. Suatu kelompok dengan asal usul campuran yang mencakup, antara lain, ordo-ordo berikut ini:
9:8.16 (107.4) 1. Tujuh Roh Master dari Firdaus.
9:8.17 (107.5) 2. Roh-roh Reflektif dari Alam Semesta Super.
9:8.18 (107.6) 3. Roh-roh Kreatif dari Alam Semesta Lokal.
9:8.19 (107.7) II. Direktur-direktur Daya. Sekelompok makhluk dan agen pengendali yang berfungsi di seluruh ruang angkasa yang diorganisir.
9:8.20 (107.8) III. Kepribadian-kepribadian dari Roh Tanpa Batas. Sebutan ini tidak selalu berarti bahwa sosok-sosok ini adalah kepribadian-kepribadian Sumber Ketiga meskipun beberapa diantara mereka unik sebagai makhluk yang memiliki kehendak. Mereka umumnya dikelompokkan dalam tiga klasifikasi utama:
9:8.21 (107.9) 1. Kepribadian-kepribadian yang Lebih Tinggi dari Roh Tanpa Batas.
9:8.22 (107.10) 2. Kawanan Ruang Utusan.
9:8.23 (107.11) 3. Roh-roh Waktu yang Menatalayani.
9:8.24 (107.12) Kelompok-kelompok ini bertugas di Firdaus, dalam alam semesta pusat atau alam semesta tempat kediaman, di alam-alam semesta super, dan mereka mencakup ordo-ordo yang berfungsi dalam alam-alam semesta lokal, bahkan ke konstelasi, sistem, dan planet-planet.
9:8.25 (107.13) Kepribadian-kepribadian roh dari keluarga besar Roh Ilahi dan Tanpa Batas itu selamanya diabdikan untuk pelayanan kasih Tuhan dan rahmat Putra kepada semua makhluk cerdas di dunia-dunia evolusioner ruang dan waktu. Sosok-sosok roh ini menyusun anak tangga hidup dengan mana manusia memanjat naik dari kekacauan menuju kemuliaan.
9:8.26 (107.14) [Diwahyukan di Urantia oleh sesosok Konselor Ilahi dari Uversa yang ditugasi oleh Yang Purba Harinya untuk menggambarkan kodrat dan pekerjaan Roh Tanpa Batas.]
Buku Urantia
Makalah 10
10:0.1 (108.1) TRINITAS Firdaus para Deitas kekal itu membantu lepas-Nya Bapa dari kemutlakan kepribadian. Trinitas dengan sempurna menghubungkan ungkapan tidak terbatas dari kehendak pribadi tanpa batas-Nya Tuhan itu dengan kemutlakan Deitas. Putra Kekal dan berbagai Putra dari asal ilahi, bersama dengan Pelaku Bersama dan anak-anak alam semesta-Nya, secara efektif menyediakan pembebasan Bapa dari batasan-batasan yang (jika tidak demikian) melekat dalam keperdanaan, kesempurnaan, ketak-berubahan, kekekalan, kesemestaan, kemutlakan, dan ketanpa-batasan.
10:0.2 (108.2) Trinitas Firdaus secara efektif menyediakan untuk ekspresi penuh dan pengungkapan sempurna dari kodrat kekal Deitas. Para Putra Stasioner dari Trinitas demikian pula menyediakan pengungkapan penuh dan sempurna dari keadilan ilahi. Trinitas adalah kesatuan Deitas, dan kesatuan ini secara kekal bersandar di atas fondasi-fondasi absolut dari keesaan ilahi dari tiga kepribadian yang pertama dan sama derajat serta sama ada, Tuhan Bapa, Tuhan Putra dan Tuhan Roh.
10:0.3 (108.3) Dari situasi sekarang pada lingkaran kekekalan, melihat ke arah belakang ke masa lalu yang tanpa ujung, kita dapat menemukan hanya satu hal keniscayaan yang tidak terelakkan dalam urusan-urusan alam semesta, dan itu adalah Trinitas Firdaus. Aku menyebut Trinitas sebagai keniscayaan. Ketika aku melihat masa lalu, masa kini dan masa depan waktu, aku menganggap tidak ada apapun yang lain sebagai hal yang tidak terhindarkan di seluruh alam semesta segala alam-alam semesta. Alam semesta master sekarang, dilihat sebagai tinjauan ke belakang atau prospek ke depan, tidak dapat dipikirkan tanpa Trinitas. Dengan adanya Trinitas Firdaus, kita bisa mendalilkan cara-cara alternatif atau bahkan banyak cara mengerjakan segala hal. Tetapi tanpa Trinitas Bapa, Putra, dan Roh itu kami tidak mampu membayangkan bagaimana Yang Tanpa Batas itu dapat mencapai personalisasi lipat tiga dan sederajat di hadapan keesaan mutlak Deitas. Tak ada konsep penciptaan lain dapat mencapai standar-standar Trinitas tentang tuntasnya kemutlakan yang melekat dalam kesatuan Deitas, digabungkan dengan penuhnya pembebasan kehendak yang melekat dalam personalisasi lipat tiga Deitas itu.
10:1.1 (108.4) Akan sepertinya bahwa Bapa, kembali dalam kekekalan, meresmikan suatu kebijakan membagikan diri yang sungguh-sungguh. Ada melekat dalam kodrat Bapa Semesta yang tidak mementingkan diri, pengasih, dan dapat dikasihi itu, sesuatu yang menyebabkan Dia menyisakan untuk diri-Nya sendiri pelaksanaan kuasa-kuasa dan wewenang tertentu saja yang tampaknya Dia anggap tidak mungkin dilimpahkan atau dianugerahkan.
10:1.2 (108.5) Bapa Semesta selama itu telah melepaskan dari diri-Nya atau bagian diri-Nya apapun yang dapat diberikan kepada sosok Pencipta atau makhluk yang lain. Dia telah melimpahkan kepada para Putra ilahinya dan kecerdasan yang terkait dengan mereka, setiap kuasa dan semua wewenang yang bisa dilimpahkan. Dia benar-benar telah memindahkan kepada para Putra Daulat-Nya, dalam masing-masing alam semesta mereka, setiap hak istimewa untuk wewenang pemerintahan yang bisa dipindahkan. Dalam urusan-urusan suatu alam semesta lokal, Dia telah membuat masing-masing Putra Pencipta Daulat itu sama sempurna, mampu, dan berwenang seperti halnya Putra Kekal dalam alam semesta yang pertama dan pusat. Dia telah melepaskan, benar-benar menganugerahkan, bersama dengan martabat dan kesucian milik kepribadian, semua dari diri-Nya dan semua sifat-Nya, segala sesuatu yang mungkin ditanggalkan dari diri-Nya, dalam setiap cara, dalam setiap zaman, di setiap tempat, dan kepada setiap pribadi, dan dalam setiap alam semesta kecuali di tempat kediaman pusat-Nya.
10:1.3 (109.1) Kepribadian ilahi itu tidak berpusat pada diri sendiri; pembagian diri dan berbagi kepribadian menjadi ciri diri ilahi yang berkehendak bebas itu. Makhluk merindukan hubungan dengan makhluk berpribadi lainnya; para Pencipta tergerak untuk berbagi keilahian dengan anak-anak alam semesta Mereka; kepribadian Yang Tanpa Batas itu diungkapkan sebagai Bapa Semesta, yang berbagi realitas keberadaan dan kesetaraan diri dengan dua kepribadian sederajat, yaitu Putra Kekal dan Pelaku Bersama.
10:1.4 (109.2) Untuk pengetahuan mengenai kepribadian dan sifat-sifat ilahinya Bapa, kita akan selalu bergantung pada pewahyuan-pewahyuan dari Putra Kekal, karena ketika tindakan gabungan-bersama penciptaan itu dilaksanakan, ketika Pribadi Ketiga Deitas muncul sebagai eksistensi kepribadian dan melaksanakan konsep-konsep gabungan dari kedua orang tua ilahinya, maka Bapa berhenti untuk ada sebagai kepribadian yang tanpa pembatasan (sifat). Dengan menjadi adanya Pelaku Bersama dan materialisasi inti pusat penciptaan itu, maka perubahan kekal tertentu terjadi. Tuhan memberikan diri-Nya sebagai pribadi absolut kepada Putra Kekal-Nya. Dengan demikian Bapa menganugerahkan “kepribadian ketanpa-batasan” kepada putra tunggal-Nya, sementara Mereka berdua menganugerahkan “kepribadian gabungan-bersama” dari kesatuan kekal Mereka kepada Roh Tanpa Batas.
10:1.5 (109.3) Karena alasan inilah dan juga alasan-alasan lain di luar konsep pikiran terbatas, makin bertambah sulit bagi makhluk manusia itu untuk memahami kepribadian-bapa tanpa batas-Nya Tuhan itu, kecuali ketika hal itu secara universal diwahyukan dalam Putra Kekal, dan bersama Putra, hal itu secara universal aktif dalam Roh Tanpa Batas.
10:1.6 (109.4) Karena para Putra Tuhan Firdaus mengunjungi dunia-dunia evolusioner dan kadang-kadang bahkan ada di sana tinggal dalam keserupaan dengan badan manusia, dan karena penganugerahan-penganugerahan ini memungkinkan manusia fana untuk benar-benar mengetahui tentang kodrat dan karakter kepribadian ilahi, maka sebab itulah para makhluk di planet-planet melihat pada penganugerahan diri Putra-putra Firdaus ini untuk mendapat informasi yang dapat diandalkan dan bisa dipercaya mengenai Bapa, Putra, dan Roh.
10:2.1 (109.5) Dengan melalui teknik trinitisasi, Bapa menanggalkan dari dirinya kepribadian roh tanpa batasan itu yang adalah Sang Putra, namun dengan melakukan hal itu dia menjadikan diri-Nya Bapa untuk Putra ini dan sebab itu Dia memiliki sendiri kapasitas tak terbatas untuk menjadi Bapa ilahi atas semua jenis ciptaan cerdas berkehendak yang diciptakan, diakibatkan, atau jenis makhluk dipribadikan yang lain berikutnya. Sebagai kepribadian yang absolut dan tanpa batasan, Bapa dapat berfungsi hanya sebagai dan dengan Putra, tetapi sebagai Bapa yang berpribadi, Dia terus menganugerahkan kepribadian ke atas berbagai kelompok makhluk cerdas berkehendak yang berbeda-beda tingkatnya, dan Dia selamanya menjaga hubungan ikatan kasih yang pribadi dengan keluarga besar anak-anak alam semesta ini.
10:2.2 (109.6) Setelah Bapa menganugerahkan ke atas kepribadian Putranya kepenuhan diri-Nya sendiri, dan setelah karya penganugerahan diri ini selesai dan sempurna, maka dari kuasa dan kodrat tanpa batas yang ada demikian dalam persatuan Bapa-Putra, mitra-mitra kekal ini secara gabungan bersama menganugerahkan kualitas-kualitas dan atribut-atribut yang membentuk satu Oknum lain lagi seperti diri Mereka sendiri; dan kepribadian gabungan bersama ini, Roh Tanpa Batas, merampungkan personalisasi eksistensial Deitas.
10:2.3 (110.1) Sang Putra itu harus ada untuk kebapaan Tuhan. Roh itu harus ada untuk persaudaraan antara Pribadi Kedua dan Ketiga. Tiga pribadi adalah kelompok sosial minimum, tetapi inilah yang terkecil dari banyak alasan untuk mempercayai bahwa tidak terhindarkan harus ada Pelaku Bersama itu.
10:2.4 (110.2) Sumber dan Pusat Pertama adalah kepribadian-bapayang tanpa batas, kepribadian sumber yang tak terbatas. Putra Kekal adalah absolut-kepribadian yang tanpa batasan sifat, sosok ilahi itu yang berada sepanjang waktu dan kekekalan sebagai pewahyuan sempurna dari kodrat pribadi Tuhan. Roh Tanpa Batas adalah kepribadian gabungan, akibat pribadi yang unik dari persatuan Bapa-Putra selamanya.
10:2.5 (110.3) Kepribadian Sumber dan Pusat Pertama adalah kepribadian ketanpabatasan dikurangi kepribadian absolut Putra Kekal. Kepribadian Sumber dan Pusat Ketiga adalah akibat supratambahan dari persatuan antara Bapa-kepribadian yang dibebaskan dan Putra-kepribadian yang absolut itu.
10:2.6 (110.4) Bapa Semesta, Putra Kekal, dan Roh Tanpa Batas itu adalah pribadi-pribadi yang unik; tidak ada yang merupakan duplikat; masing-masing orisinal; semua dipersatukan.
10:2.7 (110.5) Putra Kekal sendiri mengalami kepenuhan hubungan kepribadian ilahi, sadar akan keanakan dari Bapa maupun keorang-tuaan terhadap Roh dan kesetaraan ilahi dengan leluhur-Bapa maupun dengan rekan-Roh. Bapa mengetahui pengalaman memiliki Putra yang setara Dia, tetapi Bapa tidak mengenal asal usul sebelumnya. Putra Kekal mendapat pengalaman sebagai anak, pengenalan asal-usul kepribadian, dan pada waktu yang sama Putra sadar sebagai orang tua bersama untuk Roh Tanpa Batas. Roh Tanpa Batas sadar akan asal usul kepribadiannya yang lipat dua itu tetapi bukan sebagai orang tua terhadap suatu kepribadian Deitas yang sederajat. Dengan Roh maka siklus personalisasi Deitas yang tetap ada (eksistensial) itu mencapai penyelesaian; kepribadian-kepribadian utama dari Sumber dan Pusat Ketiga itu berpengalaman (eksperiensial) dan berjumlah tujuh.
10:2.8 (110.6) Aku berasal dari Trinitas Firdaus. Aku tahu Trinitas sebagai Deitas yang dipersatukan; aku juga tahu bahwa Bapa, Putra, dan Roh itu ada dan bertindak dalam kapasitas pribadi tertentu jelas Mereka. Aku secara positif mengetahui bahwa Mereka tidak hanya bertindak secara pribadi dan kolektif, tetapi Mereka juga mengkoordinasikan kinerja Mereka dalam berbagai pengelompokan, sehingga pada akhirnya Mereka berfungsi dalam tujuh kapasitas tunggal dan jamak yang berbeda. Dan karena ketujuh hubungan-ikatan ini menghabiskan kemungkinan bagi kombinasi keilahian tersebut, tidak terhindarkan bahwa realitas-realitas alam semesta akan muncul dalam tujuh variasi nilai, makna, dan kepribadian.
10:3.1 (110.7) Meskipun hanya ada satu Deitas, namun ada tiga personalisasi positif dan ilahi dari Deitas itu. Mengenai pemberian karunia Pelaras ilahi kepada manusia, Bapa berfirman: “Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita.” Berulang kali di seluruh tulisan-tulisan di Urantia ada referensi tentang tindakan dan perbuatan Deitas yang jamak ini, dengan jelas menunjukkan pengenalan akan adanya keberadaan dan pekerjaan dari tiga Sumber dan Pusat.
10:3.2 (110.8) Kami diajar bahwa Putra dan Roh mempertahankan hubungan yang sama dan setara dengan Bapa dalam ikatan Trinitas. Dalam kekekalan dan sebagai Deitas-deitas mereka tentu saja demikian, namun dalam waktu dan sebagai kepribadian-kepribadian mereka jelas menunjukkan hubungan-hubungan yang amat berbeda sifatnya. Melihat dari Firdaus keluar ke alam-alam semesta, hubungan-hubungan itu tampak amat mirip, tetapi ketika dilihat dari wilayah-wilayah ruang, hal-hal itu kelihatan sama sekali berbeda.
10:3.3 (111.1) Putra-putra ilahi itu sungguh adalah “Firman (Kalimat) Allah,” tetapi anak-anak dari Roh itu adalah benar-benar “Perbuatan Allah.” Tuhan berbicara melalui Putra, dan bersama Putra, berbuat melalui Roh Tanpa Batas, sedangkan dalam semua kegiatan alam semesta Putra dan Roh itu bersaudara dengan indahnya, bekerja sebagai dua saudara setara dengan kekaguman dan kasih bagi Bapa bersama yang dimuliakan dan dihormati secara ilahi.
10:3.4 (111.2) Bapa, Putra dan Roh itu secara pasti sama dalam kodrat, sederajat dalam keberadaan, namun ada perbedaan-perbedaan yang tampak jelas dalam kinerja-kinerja alam semesta mereka, dan ketika bertindak sendiri, tiap pribadi Deitas ini kelihatannya terbatas dalam kemutlakan.
10:3.5 (111.3) Bapa Semesta, sebelum karena kehendak-Nya sendiri Dia menanggalkan kepribadian, kuasa-kuasa, dan sifat-sifat yang membentuk Putra dan Roh itu, tampaknya adalah (dianggap secara filosofis) sebagai Deitas yang tanpa batasan sifat, absolut, dan tanpa batas. Tetapi Sumber dan Pusat Pertama yang teoretis tersebut tanpa Putra tidak dapat disebut Bapa Semesta dalam pengertian apapun, kebapaan itu tidak nyata tanpa keanakan. Lebih lanjut lagi, Bapa, karena telah menjadi absolut dalam suatu pengertian total, haruslah telah ada sendirian pada suatu masa yang amat jauh secara kekal. Tetapi Dia tidak pernah memiliki keberadaan sendirian seperti itu; Putra dan Roh keduanya juga sama kekal dengan Bapa. Sumber dan Pusat Pertama selalu adalah, dan akan selalu menjadi, Bapa kekal untuk Putra Pertama, dan bersama Putra, adalah orang tua kekal bagi Roh Tanpa Batas.
10:3.6 (111.4) Kami mengamati bahwa Bapa telah menanggalkan (melepaskan) semua manifestasi kemutlakan langsung kecuali kebapaan mutlak dan kehendak bebas mutlak. Kami tidak tahu apakah kehendak bebas merupakan sifat Bapa yang bisa dipisahkan; kami hanya mengamati bahwa dia tidak menanggalkan kehendak bebas itu dari dirinya. Ketanpabatasan kehendak tersebut tentulah telah melekat secara kekal dalam Sumber dan Pusat Pertama.
10:3.7 (111.5) Dengan menganugerahkan kemutlakan kepribadian kepada Putra Kekal, Bapa Semesta melepaskan diri dari belenggu kemutlakan kepribadian, namun dengan berbuat demikian Dia mengambil langkah yang membuatnya tidak mungkin selamanya untuk bertindak sendirian sebagai absolut-kepribadian. Dan dengan personalisasi final dari Deitas yang ada bersama—yaitu Pelaku Bersama—muncullah kesaling-tergantungan trinitarian yang kritis antara tiga kepribadian ilahi itu sehubungan dengan totalitas fungsi Deitas dalam absolut.
10:3.8 (111.6) Tuhan adalah Absolut-Bapa semua kepribadian dalam alam semesta segala alam-alam semesta. Bapa itu secara pribadi absolut dalam kebebasan tindakan, namun di alam semesta ruang dan waktu, yang telah dibuat, sedang dibuat, maupun yang belum dibuat, Bapa tidak terlihat absolut sebagai Deitas total kecuali dalam Trinitas Firdaus.
10:3.9 (111.7) Sumber dan Pusat Pertama berfungsi di luar Havona dalam alam semesta yang ada saat ini sebagai berikut:
10:3.10 (111.8) 1. Sebagai pencipta, melalui para Putra Pencipta, cucu-cucu-Nya.
10:3.11 (111.9) 2. Sebagai pengendali, melalui pusat gravitasi Firdaus.
10:3.12 (111.10) 3. Sebagai roh, melalui Putra Kekal.
10:3.13 (111.11) 4. Sebagai batin, melalui Pencipta Bersama.
10:3.14 (111.12) 5. Sebagai Bapa, Dia menjaga hubungan keorang-tuaan dengan semua makhluk melalui sirkuit kepribadian-Nya.
10:3.15 (111.13) 6. Sebagai suatu pribadi, Dia bertindak langsung di seluruh ciptaan melalui pecahan-pecahan eksklusif-Nya—dalam manusia oleh para Pelaras Pikiran.
10:3.16 (111.14) 7. Sebagai Deitas total, Dia berfungsi hanya dalam Trinitas Firdaus.
10:3.17 (112.1) Semua pelimpahan dan penyerahan kewenangan oleh Bapa Semesta itu sepenuhnya sukarela dan diterapkan sendiri. Bapa yang mahakuasa itu dengan penuh maksud menanggung keterbatasan-keterbatasan wewenang alam semesta ini.
10:3.18 (112.2) Putra Kekal tampaknya berfungsi seperti satu dengan Bapa dalam semua hal yang rohani kecuali dalam penganugerahan pecahan-pecahan Tuhan dan dalam kegiatan prapribadi lainnya. Tidak pula Putra dikenali erat dengan kegiatan intelektual makhluk material ataupun dengan kegiatan energi alam-alam semesta jasmani (material). Sebagai yang absolut, Putra berfungsi sebagai sesosok pribadi dan hanya dalam wilayah alam semesta rohani (spiritual).
10:3.19 (112.3) Roh Tanpa Batas itu universal menakjubkan dan luar biasa serba bisa dalam semua pekerjaan-Nya. Dia bekerja dalam wilayah batin, materi, dan roh. Pelaku Bersama itu mewakili ikatan Bapa-Putra, namun Dia juga berfungsi sebagai diri-Nya sendiri. Dia tidak berurusan langsung dengan gravitasi fisik, gravitasi spiritual, atau dengan sirkuit kepribadian, tetapi Dia kurang lebihnya ikut serta dalam semua kegiatan alam semesta yang lain. Meskipun tampaknya bergantung pada tiga pengendalian gravitasi yang selalu tetap ada dan mutlak itu, Roh Tanpa Batas tampaknya melaksanakan tiga suprapengendalian. Kemampuan lipat tiga ini digunakan dalam banyak hal untuk melampaui dan sepertinya untuk menetralisir bahkan hingga ke manifestasi forsa-forsa dan energi-energi primer, terus naik sampai ke batas-batas keabsolutan yang supraultimat. Dalam situasi-situasi tertentu tiga suprapengendalian ini bahkan secara mutlak melampaui manifestasi-manifestasi utama dari realitas kosmis.
10:4.1 (112.4) Dari semua ikatan absolut, Trinitas Firdaus (triunitas yang pertama) adalah unik sebagai ikatan eksklusif Deitas berpribadi. Tuhan berfungsi sebagai Tuhan hanya dalam hubungan dengan Tuhan dan kepada mereka yang dapat mengenal Tuhan, tetapi sebagai Deitas absolut hanya dalam Trinitas Firdaus dan dalam hubungan dengan totalitas alam semesta.
10:4.2 (112.5) Deitas (Ketuhanan) kekal itu dengan sempurna dipersatukan; namun demikian ada tiga pribadi Deitas yang diindividualisir sempurna. Trinitas Firdaus memungkinkan ekspresi bersamaan dari semua keragaman sifat karakter dan kuasa tanpa batas dari Sumber dan Pusat Pertama, dan para sederajat kekal-Nya dan dari semua kesatuan ilahi dari fungsi alam semesta Deitas yang tak terbagi.
10:4.3 (112.6) Trinitas adalah suatu ikatan pribadi-pribadi tanpa batas yang berfungsi dalam kapasitas nirpribadi tetapi dalam pertentangan dengan kepribadian. Gambaran berikut ini kasar, yaitu seorang ayah, anak, dan cucu bisa membentuk sebuah badan perusahaan yang adalah nirpribadi namun demikian tetap tunduk pada kehendak-kehendak pribadi mereka.
10:4.4 (112.7) Trinitas Firdaus itu nyata. Trinitas itu ada sebagai penyatuan Deitas dari Bapa, Putra, dan Roh; namun demikian Bapa, Putra, atau Roh, atau dua manapun dari Mereka, dapat berfungsi dalam hubungan dengan Trinitas Firdaus yang sama ini juga. Bapa, Putra, dan Roh dapat bekerjasama dalam cara non-Trinitas, tetapi tidak sebagai tiga Deitas. Sebagai pribadi-pribadi Mereka dapat bekerjasama seperti yang Mereka pilih, tetapi itu bukan Trinitas.
10:4.5 (112.8) Ingatlah selalu bahwa apa yang dilakukan Roh Tanpa Batas adalah fungsi dari Pelaku Bersama. Baik Bapa maupun Putra keduanya berfungsi dalam dan melalui dan sebagai Dia. Namun akan sia-sia mencoba menguraikan misteri Trinitas: tiga sebagai satu dan dalam satu, dan satu sebagai dua dan bertindak demi yang dua.
10:4.6 (112.9) Trinitas itu demikian terhubung dengan urusan-urusan alam semesta total sehingga Trinitas itu harus diperhitungkan dalam upaya-upaya kita untuk menjelaskan totalitas dari apa pun peristiwa kosmis atau relasi kepribadian yang tersendiri. Trinitas berfungsi pada semua tingkatan kosmos, dan manusia fana hanya terbatas pada tingkat finit (terbatas); sebab itulah manusia harusnya puas dengan konsep terbatas tentang Trinitas sebagai Trinitas.
10:4.7 (113.1) Sebagai manusia dalam badan daging, kamu harus memandang Trinitas sesuai dengan pencerahan peroranganmu dan selaras dengan reaksi-reaksi dari batin dan jiwamu. Kamu dapat mengetahui sedikit sekali tentang keabsolutan Trinitas, tetapi sementara kamu naik ke arah Firdaus, kamu banyak kali akan mengalami keheranan pada pewahyuan berturut-turut dan penemuan tak terduga tentang supremasi dan ultimasi Trinitas, jika tidak bahkan tentang keabsolutannya.
10:5.1 (113.2) Para Deitas yang berpribadi itu memiliki atribut (sifat), tetapi tidak bisa dikatakan konsisten jika berbicara bahwa Trinitas memiliki sifat-sifat. Ikatan sosok-sosok ilahi ini mungkin lebih tepat dianggap sebagai memiliki fungsi-fungsi, seperti administrasi peradilan, sikap-sikap totalitas, aksi koordinasi, dan penguasaan menyeluruh kosmis. Fungsi-fungsi ini secara aktif tertinggi, terakhir (ultimat), dan (di dalam batas-batas Deitas) adalah absolut sejauh berkenaan dengan semua realitas-realitas hidup dari nilai kepribadian.
10:5.2 (113.3) Fungsi-fungsi dari Trinitas Firdaus itu bukan hanya jumlah dari kemampuan keilahian Bapa yang tampak ditambah sifat-sifat khusus yang unik dalam keberadaan pribadi Putra dan Roh. Ikatan Trinitas dari tiga Deitas Firdaus ini menghasilkan pengembangan, pengakibatan, dan pentuhanan berbagai makna, nilai, kuasa, dan kemampuan-kemampuan baru untuk pewahyuan, tindakan, dan pemerintahan semesta. Ikatan-ikatan hidup, keluarga-keluarga manusia, kelompok-kelompok sosial, atau Trinitas Firdaus tidaklah ditambahi oleh sekedar penjumlahan deret hitung. Potensi kelompok itu selalu jauh melebihi jumlah sederhana sifat-sifat dari individu-individu komponennya.
10:5.3 (113.4) Trinitas mempertahankan suatu sikap unik sebagai Trinitas terhadap seluruh alam semesta masa lalu, masa kini, dan masa depan. Dan fungsi-fungsi Trinitas itu paling baik dapat dipertimbangkan dalam hubungan dengan sikap-sikap alam semesta dari Trinitas itu. Sikap-sikap tersebut adalah bersamaan dan bisa berganda mengenai tiap situasi atau peristiwa yang tersendiri.
10:5.4 (113.5) 1. Sikap terhadap yang Terbatas. Pembatasan diri maksimum dari Trinitas adalah sikapnya terhadap yang finit (terbatas). Trinitas itu bukan suatu pribadi, demikian pula Sang Mahatinggi bukan suatu personalisasi eksklusif dari Trinitas, tetapi Sang Mahatinggi itu adalah pendekatan terdekat pada pemusatan kepribadian-kuasa dari Trinitas yang dapat dipahami oleh makhluk yang terbatas. Sebab itulah Trinitas dalam hubungannya dengan yang terbatas itu kadang-kadang dikatakan sebagai Trinitas Supremasi.
10:5.5 (113.6) 2. Sikap terhadap yang Absonit. Trinitas Firdaus memiliki perhatian untuk level-level keberadaan tertentu yang lebih dari terbatas tetapi kurang dari absolut, dan hubungan ini kadang-kadang dinamai Trinitas Ultimasi. Yang Mahaakhir (Ultimate) maupun Yang Mahatinggi (Supreme) itu bukan sepenuhnya perwakilan dari Trinitas Firdaus, tetapi dalam pengertian yang dibatasi dan pada tiap level mereka, masing-masing Mereka tampaknya mewakili Trinitas selama era-era prapribadi mereka, era-era pengembangan kuasa-pengalaman.
10:5.6 (113.7) 3. Sikap Absolut dari Trinitas Firdaus adalah dalam hubungan dengan keberadaan-keberadaan absolut dan memuncak dalam aksi dari Deitas total.
10:5.7 (113.8) Trinitas Tanpa Batas mencakup aksi koordinatif semua hubungan triunitas dari Sumber dan Pusat Pertama—yang tidak dituhankan dan juga yang dituhankan—dan sebab itu sangat sulit bagi kepribadian-kepribadian untuk memahaminya. Dalam perenungan tentang Trinitas sebagai tanpa batas, jangan abaikan tujuh triunitas; dengan hal itu maka kesulitan pemahaman tertentu mungkin bisa dihindari, dan paradoks-paradoks tertentu bisa diselesaikan sebagian.
10:5.8 (114.1) Namun aku tidak menguasai bahasa yang akan memungkinkan aku menyampaikan kepada pikiran manusia yang terbatas itu tentang kebenaran penuh dan makna kekal dari Trinitas Firdaus dan sifat dasar dari antarhubungan tanpa akhir antara tiga sosok kesempurnaan tanpa batas itu.
10:6.1 (114.2) Semua hukum berasal dari Sumber dan Pusat Pertama; Dia adalah hukum. Administrasi untuk hukum spiritual melekat dalam Sumber dan Pusat Kedua. Pewahyuan hukum, pemakluman, dan penafsiran ketetapan-ketetapan ilahi, adalah fungsi Sumber dan Pusat Ketiga. Penerapan hukum, peradilan, masuk ke dalam wilayah Trinitas Firdaus dan dilaksanakan oleh para Putra tertentu dari Trinitas
10:6.2 (114.3) Peradilan (justisi) itu melekat dalam kedaulatan semesta Trinitas Firdaus, tetapi kebaikan, rahmat, dan kebenaran adalah pelayanan alam semesta dari kepribadian-kepribadian ilahi, yang penyatuan Deitasnya membentuk Trinitas. Peradilan itu bukan sikap dari Bapa, Putra, atau Roh. Peradilan adalah sikap Trinitas dari kepribadian-kepribadian kasih, rahmat, dan pelayanan ini. Tidak ada satupun dari Deitas Firdaus itu yang melaksanakan administrasi peradilan. Peradilan itu tidak pernah suatu sikap pribadi; hal itu selalu fungsi jamak.
10:6.3 (114.4) Bukti, basis dari keadilan (fairness, peradilan yang selaras dengan rahmat), disediakan oleh kepribadian-kepribadian dari Sumber dan Pusat Ketiga, perwakilan gabungan Bapa dan Putra kepada semua alam dan kepada batin-batin makhluk cerdas semua ciptaan.
10:6.4 (114.5) Penghakiman, penerapan akhir dari peradilan sesuai dengan bukti-bukti yang disampaikan dari kepribadian-kepribadian Roh Tanpa Batas, adalah pekerjaan para Putra Stasioner dari Trinitas, sosok-sosok makhluk yang mengambil bagian dalam kodrat Trinitas dari Bapa, Putra, dan Roh bersatu.
10:6.5 (114.6) Kelompok Putra-putra Trinitas ini mencakup kepribadian-kepribadian berikut ini:
10:6.6 (114.7) 1. Rahasia Supremasi Ditrinitisasi.
10:6.7 (114.8) 2. Yang Kekal Harinya.
10:6.8 (114.9) 3. Yang Purba Harinya (“Yang Lanjut Usianya”).
10:6.9 (114.10) 4. Yang Sempurna Harinya.
10:6.10 (114.11) 5. Yang Baru Harinya.
10:6.11 (114.12) 6. Yang Bersatu Harinya.
10:6.12 (114.13) 7. Yang Setia Harinya.
10:6.13 (114.14) 8. Penyempurna Hikmat.
10:6.14 (114.15) 9. Konselor Ilahi.
10:6.15 (114.16) 10. Sensor Semesta.
10:6.16 (114.17) Kami adalah anak-anak dari tiga Deitas Firdaus yang berfungsi sebagai Trinitas, karena kebetulan aku tergolong pada ordo ke sepuluh dari kelompok ini, Sensor Semesta. Ordo-ordo ini bukan mewakili sikap Trinitas dalam suatu pengertian semesta; mereka mewakili sikap kolektif Deitas ini hanya dalam ranah penghakiman eksekutif—peradilan. Mereka secara spesifik dirancang oleh Trinitas untuk pekerjaan teliti ke mana mereka ditugasi, dan mereka mewakili Trinitas hanya dalam fungsi-fungsi tersebut yang untuk itu mereka dipersonalisasi.
10:6.17 (115.1) Yang Purba Harinya dan rekan-rekan asal-Trinitas mereka itu mengeluarkan putusan penghakiman adil dari keadilan tertinggi kepada tujuh alam semesta super. Dalam alam semesta sentral fungsi tersebut hanya ada dalam teori saja; di sana keadilan itu jelas kelihatan sendiri dalam kesempurnaan, dan kesempurnaan Havona mencegah semua kemungkinan untuk ketidak-harmonisan.
10:6.18 (115.2) Keadilan adalah pikiran kolektif dari perbuatan benar (righteousness); rahmat (mercy) adalah ungkapan pribadinya. Rahmat adalah sikap dari kasih; ketepatan menjadi ciri pelaksanaan hukum; penghakiman ilahi adalah jiwa dari keadilan, selalu sesuai pada keadilan dari Trinitas, selalu memenuhi kasih ilahi Tuhan. Ketika sepenuhnya ditangkap dan seluruhnya dimengerti, keadilan yang benar dari Trinitas dan kasih penuh rahmat dari Bapa Semesta itu terjadi bersamaan. Tetapi manusia tidak mempunyai pemahaman penuh seperti itu untuk peradilan ilahi. Dengan demikian dalam Trinitas, seperti manusia akan melihatnya, kepribadian Bapa, Putra, dan Roh itu disesuaikan untuk mengkoordinasikan pelayanan kasih dan hukum dalam alam-alam semesta pengalaman waktu.
10:7.1 (115.3) Pribadi Pertama, Kedua, dan Ketiga Deitas itu setara satu sama lain, dan Mereka adalah satu. “Tuhan itu Allah kita, Tuhan itu esa.” Ada kesempurnaan maksud dan kesatuan pelaksanaan dalam Trinitas ilahi Deitas-deitas kekal itu. Bapa, Putra, dan Pelaku Bersama sesungguhnya dan secara ilahi adalah satu. Tentang kebenaran ini ada tertulis: “Akulah yang terdahulu dan Akulah yang terkemudian; tidak ada Allah selain dari pada-Ku.”
10:7.2 (115.4) Seperti halnya benda-benda kelihatan pada manusia pada level terbatas, Trinitas Firdaus, seperti Sang Mahatinggi, hanya peduli dengan total—total planet, total alam semesta, total alam semesta super, total alam semesta agung. Sikap totalitas ini ada karena Trinitas adalah total Deitas dan karena banyak alasan lain.
10:7.3 (115.5) Sosok Mahatinggi adalah sesuatu yang kurang dan sesuatu yang lain dari Trinitas yang berfungsi dalam alam-alam semesta terbatas; namun di dalam batas-batas tertentu dan selama era sekarang dengan personalisasi-kuasa yang masih belum selesai ini, Deitas yang berevolusi (Sang Mahatinggi) ini memang tampak mencerminkan sikap dari Trinitas Supremasi. Bapa, Putra, dan Roh tidak secara pribadi berfungsi dengan Sang Mahatinggi, namun selama zaman alam semesta sekarang mereka bekerjasama dengan dia sebagai Trinitas. Kami paham bahwa Mereka menjaga suatu hubungan yang serupa dengan Yang Mahaakhir. Kami sering menduga seperti apa jadinya hubungan pribadi antara para Deitas Firdaus dan Tuhan Mahatinggi itu ketika Dia ini akhirnya telah selesai berevolusi, tetapi kami tidak benar-benar tahu.
10:7.4 (115.6) Kami tidak menemukan pengendalian menyeluruh Supremasi itu sepenuhnya dapat diprakirakan. Lebih lanjut lagi, hal tak bisa diprakirakan ini tampaknya dicirikan oleh belum selesainya perkembangan tertentu, tak diragukan lagi itu merupakan suatu tanda pengenal mengenai belum selesainya Yang Mahatinggi dan belum selesainya reaksi terbatas terhadap Trinitas Firdaus.
10:7.5 (115.7) Batin manusia dapat langsung berpikir tentang seribu satu hal—peristiwa malapetaka fisik, kecelakaan mengerikan, bencana menakutkan, sakit parah, dan penderitaan seluruh dunia—dan bertanya apakah kejadian-kejadian semacam itu berkaitan dengan manuver tak diketahui dari kemungkinan berfungsinya Sang Mahatinggi ini. Sejujurnya, kami tidak tahu; kami tidak yakin pasti. Tetapi kami memang mengamati bahwa, sementara waktu berlalu, semua situasi yang sulit dan lebih-kurangnya misterius ini selalu bekerja demi kebaikan dan kemajuan alam-alam semesta. Bisa jadi bahwa keadaan-keadaan keberadaan dan kejadian-kejadian tidak terpahami dalam hidup itu semuanya terajut ke dalam pola penuh makna yang bernilai tinggi oleh fungsi Yang Mahatinggi dan pengendalian menyeluruh dari Trinitas.
10:7.6 (116.1) Sebagai anak Tuhan, kamu bisa melihat sikap pribadi kasih dalam semua perbuatan Tuhan Bapa. Tetapi kamu tidak akan selalu dapat memahami seberapa banyak perbuatan alam semesta dari Trinitas Firdaus itu menyumbang untuk kebaikan manusia perorangan di dunia-dunia evolusioner ruang. Dalam kemajuan kekekalan perbuatan-perbuatan Trinitas akan terungkap bahwa semuanya penuh makna dan pertimbangan, tetapi hal-hal itu tidak selalu tampak demikian terhadap makhluk-makhluk waktu.
10:8.1 (116.2) Banyak kebenaran dan fakta yang menyangkut Trinitas Firdaus hanya dapat dipahami hanya sebagian dengan menyadari adanya suatu fungsi yang melampaui yang terbatas.
10:8.2 (116.3) Mungkin tidak dianjurkan untuk mendiskusikan fungsi-fungsi Trinitas Ultimasi itu, tetapi bisa diungkapkan bahwa Tuhan Mahaakhir itu adalah manifestasi Trinitas yang dipahami oleh para Transendental. Kami cenderung pada keyakinan bahwa penyatuan alam semesta master itu adalah tindakan mengeventuasikan (menjadikan ada sebagai akibat) dari Yang Mahaakhir dan mungkin cerminan dari beberapa, tapi tidak semua, fase-fase dari pengawasan menyeluruh absonit dari Trinitas Firdaus. Yang Mahaakhir adalah manifestasi dari Trinitas yang dibatasi dalam hubungannya terhadap yang absonit saja dalam pengertian bahwa Yang Mahatinggi demikian pula secara parsial mewakili Trinitas dalam hubungannya dengan yang terbatas.
10:8.3 (116.4) Bapa Semesta, Putra Kekal, dan Roh Tanpa Batas adalah, dalam pengertian tertentu, kepribadian-kepribadian penyusun Deitas total. Penyatuan mereka dalam Trinitas Firdaus dan fungsi absolut dari Trinitas itu mencapai setara ke fungsi Deitas total. Dan penyelesaian Deitas demikian itu melampaui yang finit (terbatas) maupun yang absonit (absolut-finit).
10:8.4 (116.5) Meskipun tidak ada pribadi tunggal dari Deitas Firdaus yang benar-benar mengisi semua potensi Deitas, namun secara kolektif ketiganya bisa. Tiga pribadi tanpa batas tampaknya merupakan jumlah minimum sosok yang diperlukan untuk mengaktivasi potensi prapribadi dan tetap-ada dari Deitas total—yaitu Absolut Deitas.
10:8.5 (116.6) Kami tahu bahwa Bapa Semesta, Putra Kekal, dan Roh Tanpa Batas sebagai pribadi-pribadi, tetapi aku tidak secara pribadi kenal Absolut Deitas. Aku mengasihi dan menyembah Tuhan Bapa; aku menghargai dan menghormati Absolut Deitas.
10:8.6 (116.7) Pernah suatu kali aku berkunjung ke sebuah alam semesta di mana sekelompok makhluk tertentu mengajarkan bahwa para finaliter itu, dalam kekekalan, akhirnya akan menjadi anak-anak dari Absolut Deitas. Tetapi aku tidak bersedia menerima solusi ini terhadap misteri yang menyelubungi masa depan para finaliter.
10:8.7 (116.8) Korps Finalitas mencakup, antara lain, manusia-manusia fana ruang dan waktu yang telah mencapai kesempurnaan dalam semua yang berkenaan dengan kehendak Tuhan. Sebagai makhluk dan di dalam batas-batas kapasitas makhluk mereka sepenuhnya dan sesungguhnya mengenal Tuhan. Setelah menemukan Tuhan sebagai Bapa semua makhluk, para finaliter ini suatu masa nanti harus memulai pencarian untuk Bapa yang supraterbatas. Namun pencarian ini mencakup pemahaman akan kodrat absonit dari atribut-atribut dan karakter ultimat Bapa Firdaus. Kekekalan akan mengungkapkan apakah pencapaian tersebut itu mungkin, namun kami yakin, bahkan bila para finaliter memang memahami ultimatnya keilahian ini, mereka mungkin tidak akan mampu mencapai level-level supraultimatnya Deitas absolut.
10:8.8 (116.9) Mungkin saja bahwa para finaliter akan secara sebagian mencapai Absolut Deitas, namun jika mereka pun bisa, masih dalam kekekalan segala kekekalan persoalan Absolut Semesta itu akan terus menarik perhatian, membingungkan, memusingkan, dan menantang para finaliter yang sedang naik dan maju ini, karena kami meyakini bahwa relasi-relasi kosmis Absolut Semesta itu akan terus makin tidak dimengerti, cenderung bertumbuh secara sebanding selagi alam-alam semesta material dan administrasi spiritual alam-alam itu terus berkembang.
10:8.9 (117.1) Hanya ketanpa-batasan yang dapat mengungkapkan Bapa Tanpa Batas itu.
10:8.10 (117.2) [Disponsori oleh sesosok Sensor Semesta yang bertindak atas wewenang dari Yang Purba Harinya yang tinggal di Uversa.]
Buku Urantia
Makalah 11
11:0.1 (118.1) FIRDAUS adalah pusat kekal alam semesta segala alam-alam semesta dan tempat kediaman Bapa Semesta, Putra Kekal, Roh Tanpa Batas, dan para sederajat dan rekan-rekan Mereka. Pulau pusat ini adalah badan realitas kosmis terorganisir yang paling raksasa di seluruh alam semesta master. Firdaus adalah suatu bulatan material dan juga tempat kediaman spiritual. Semua ciptaan cerdas Sang Bapa Semesta bertempat-tinggal di tempat-tempat kediaman material; sebab itu haruslah pusat pengendalian mutlaknya juga material, literal (harfiah). Dan lagi perlu disebutkan ulang bahwa hal-hal roh dan sosok-sosok rohani itu adalah nyata.
11:0.2 (118.2) Keindahan material Firdaus itu terdiri dalam keagungan kesempurnaan fisiknya; kemegahan Pulau Tuhan itu ditampilkan dalam capaian unggul prestasi-prestasi intelektual dan perkembangan batin penduduknya; kemuliaan Pulau sentral ini ditunjukkan dalam kemampuan tanpa batas dari kepribadian roh ilahi—terang hidup. Tetapi kedalaman keindahan rohani dan keajaiban maha karya ini sama sekali di luar pemahaman batin terbatas makhluk-makhluk material. Kemuliaan dan semarak spiritual kediaman ilahi itu tidak mungkin bagi pemahaman manusia fana. Dan Firdaus itu ada dari kekekalan; tidak ada catatan atau pun tradisi mengenai asal mula Pulau Terang dan Hidup inti ini.
11:1.1 (118.3) Firdaus berguna untuk banyak tujuan dalam tata laksana ranah-ranah semesta, namun bagi makhluk ciptaan, Firdaus itu ada terutama sebagai tempat kediaman Tuhan. Kehadiran pribadi Bapa Semesta menetap di paling tengah di permukaan atas kediaman para Deitas yang berbentuk hampir bundar, namun bukan berbentuk bulat ini. Kehadiran pribadi Bapa Semesta ini langsung dikelilingi oleh kehadiran pribadi Putra Kekal, sementara mereka berdua diselubungi oleh kemuliaan tak terkatakan dari Roh Tanpa Batas.
11:1.2 (118.4) Tuhan tinggal, telah tinggal, dan selamanya akan tinggal di kediaman pusat dan kekal yang sama ini. Kami telah selalu menjumpai Dia di sana dan selalu akan demikian. Bapa Semesta itu secara kosmis difokuskan, secara spiritual dipribadikan, dan secara geografis tinggal menetap di pusat alam semesta segala alam-alam semesta ini.
11:1.3 (118.5) Kami semua mengetahui arah langsung yang dituju untuk menemui Bapa Semesta. Kamu tidak dapat memahami banyak mengenai tempat kediaman ilahi itu karena sangat jauhnya dari kamu dan sangat besarnya ruang yang berada di antaranya, namun mereka yang dapat memahami makna tentang jarak-jarak yang luar biasa besar ini mengetahui lokasi dan tempat kediaman Tuhan itu dengan pasti dan harfiah seperti halnya kamu mengetahui lokasi New York, London, Roma, atau Singapura, kota-kota yang pasti dan secara geografis berlokasi di Urantia. Jika kamu adalah navigator yang pandai, dilengkapi dengan kapal, peta, dan kompas, kamu dapat dengan mudah menemukan kota-kota ini. Demikian pula, jika kamu memiliki waktu dan sarana perjalanan, secara rohani memenuhi persyaratan, dan memiliki petunjuk yang diperlukan, kamu dapat dikemudikan melalui alam semesta demi alam semesta dan dari sirkuit ke sirkuit, terus bepergian ke arah dalam melalui alam perbintangan, sampai akhirnya kamu akan berdiri di hadapan pusat sinar kemuliaan rohani Bapa Semesta. Asalkan dilengkapi dengan semua keperluan untuk perjalanan, maka sama-sama mungkin menemukan kehadiran pribadi Tuhan di pusat segala sesuatu seperti halnya menemukan kota-kota yang jauh di planetmu sendiri. Bahwa kamu belum pernah mengunjungi tempat-tempat tersebut bukan berarti kota-kota itu tidak ada atau tidak nyata. Bahwa demikian sedikit makhluk alam semesta yang telah berjumpa Tuhan di Firdaus itu sama sekali bukan berarti menyangkal realitas keberadaan-Nya ataupun aktualitas pribadi rohani-Nya di pusat segala sesuatunya.
11:1.4 (119.1) Bapa itu selalu ditemukan ada di lokasi pusat ini. Seandainya Dia berpindah, malapetaka semesta akan terjadi, karena di sana memusat dalam Dia di pusat kediaman ini garis-garis gravitasi semesta dari ujung-ujung ciptaan. Apakah kita melacak sirkuit kepribadian kembali melalui alam-alam semesta atau apakah kita mengikuti kepribadian-kepribadian yang sedang naik selagi mereka bepergian ke arah dalam menuju Bapa; atau apakah kita melacak lini-lini gravitasi material sampai Firdaus bagian bawah atau apakah kita mengikuti siklus-siklus gelombang pasang masuknya forsa kosmis; apakah kita melacak garis-garis gravitasi rohani kepada Putra Kekal, atau mengikuti iring-iringan para Putra Tuhan Firdaus menuju ke arah dalam; apakah kita mengikuti jejak sirkuit batin atau mengikuti triliun demi triliun makhluk-makhluk selestial yang lahir dari Roh Tanpa Batas—melalui salah satu pengamatan ini atau oleh semuanya kita dibawa langsung kembali ke hadirat-Nya Bapa, ke tempat kediaman pusat-Nya. Di sinilah Tuhan secara pribadi, secara harfiah, dan secara nyata hadir. Dan dari diri-Nya yang tanpa batas itu mengalirlah aliran-banjir kehidupan, energi, dan kepribadian ke semua alam-alam semesta.
11:2.1 (119.2) Karena kamu mulai memandang sekilas betapa besarnya alam semesta material yang dapat terlihat dari lokasi astronomis kamu, posisi ruang kamu dalam sistem-sistem perbintangan, maka seharusnya menjadi jelas bagimu bahwa alam semesta material yang dahsyat seperti itu pastilah memiliki sebuah pusat yang memadai dan layak, suatu markas yang sepadan dengan martabat dan kenirbatasan Penguasa semesta atas semua ciptaan alam material dan mahkluk hidup yang amat banyak dan luas ini.
11:2.2 (119.3) Dalam bentuknya, Firdaus berbeda dari badan-badan angkasa yang dihuni: Firdaus tidak berbentuk bulat. Firdaus pastinya berbentuk elips, seperenam kali lebih panjang garis tengah utara-selatannya dibandingkan garis tengah timur-baratnya. Pulau sentral ini pada pokoknya datar, dan jarak dari permukaan atas sampai permukaan bawah adalah sepersepuluh dari garis tengah timur-baratnya.
11:2.3 (119.4) Perbedaan-perbedaan dalam dimensi ini, yang dikaitkan dengan statusnya yang stasioner (tidak bergerak) dan tekanan keluar energi-forsa yang lebih besar di ujung utara Pulau itu, maka memungkinkan untuk menentukan arah mutlak dalam alam semesta master.
11:2.4 (119.5) Pulau sentral itu secara geografis dibagi ke dalam tiga wilayah kegiatan:
11:2.5 (119.6) 1. Firdaus bagian Atas.
11:2.6 (119.7) 2. Firdaus bagian Keliling.
11:2.7 (119.8) 3. Firdaus bagian Bawah.
11:2.8 (119.9) Kami menyebutkan tentang permukaan Firdaus yang ditempati oleh kegiatan-kegiatan kepribadian itu sebagai sisi bagian atas, dan permukaan sebaliknya sebagai sisi bagian bawah. Sisi keliling Firdaus menyediakan untuk kegiatan-kegiatan yang tidak persis sebagai pribadi atau bukan pribadi. Trinitas tampaknya menguasai bidang yang pribadi atau atas, Absolut Nirkualifikasi menguasai sisi bawah atau bukan pribadi. Kami sulit membayangkan tentang Absolut Nirkualifikasi itu sebagai sesosok pribadi, namun kami memang berpikir bahwa kehadiran ruang fungsional Absolut ini difokuskan di Firdaus bagian bawah.
11:2.9 (120.1) Pulau kekal itu tersusun dari satu wujud materialisasi tunggal—sistem-sistem realitas yang stasioner. Zat harfiah Firdaus ini adalah suatu susunan potensi ruang homogen yang tidak dijumpai di manapun di seluruh alam semesta segala alam-alam semesta yang luas. Zat ini telah mendapatkan banyak nama dalam berbagai alam semesta, dan para Melkisedek Nebadon telah lama menamainya absolutum. Material sumber Firdaus ini tidaklah mati atau hidup; bahan ini adalah ekspresi nonspiritual yang asli dari Sumber dan Pusat Pertama; itulah Firdaus, dan Firdaus itu tanpa duplikat.
11:2.10 (120.2) Bagi kami tampaknya bahwa Sumber dan Pusat Pertama itu telah menghimpun semua potensial mutlak untuk realitas kosmis di Firdaus sebagai bagian dari cara-Nya untuk pembebasan diri dari keterbatasan-keterbatasan infinitas, sebagai suatu sarana untuk memungkinkan terjadinya ciptaan yang subinfinit, bahkan ciptaan ruang-waktu. Namun tidak berarti bahwa Firdaus itu dibatasi ruang-waktu hanya karena alam semesta segala alam-alam semesta menunjukkan sifat-sifat ini. Firdaus ada tanpa waktu dan tidak memiliki lokasi dalam ruang.
11:2.11 (120.3) Kurang lebihnya: ruang tampaknya berasal tepat dari bawahnya Firdaus bagian bawah; sedangkan waktu berasal tepat dari atas Firdaus bagian atas. Waktu, seperti yang kamu pahami, adalah bukan suatu fitur dari keberadaan Firdaus, meskipun para warga Pulau sentral ini sadar sepenuhnya tentang urutan peristiwa-peristiwa yang bukan waktu. Gerak itu tidak melekat di Firdaus; gerak itu kehendak bebas. Tetapi konsep jarak, bahkan jarak yang mutlak, memiliki sangat banyak arti ketika hal itu diterapkan pada lokasi-lokasi relatif di Firdaus. Firdaus itu tanpa ruang (nonspasial); sebab itu area-areanya mutlak dan karena itu dapat berguna dalam banyak cara yang di luar konsep pikiran manusia fana.
11:3.1 (120.4) Di Firdaus bagian atas ada tiga lingkup kegiatan besar, kehadiran Deitas, Tempat Mahakudus, dan Tempat Kudus. Wilayah luas yang langsung mengelilingi kehadiran para Deitas itu diperuntukkan sebagai Tempat Mahakudus dan dicadangkan untuk fungsi-fungsi penyembahan, trinitisasi, dan pencapaian spiritual tinggi. Tidak ada struktur material atau ciptaan-ciptaan intelektual murni dalam zona ini; hal-hal itu tidak bisa ada di sana. Tidak berguna bagiku berusaha menggambarkan kepada pikiran manusia mengenai alam ilahi dan kebesaran eloknya Tempat Mahakudus di Firdaus. Alam ini sepenuhnya spiritual, dan kamu hampir sepenuhnya material. Bagi makhluk yang murni material, realitas yang murni spiritual itu tampaknya tidak ada.
11:3.2 (120.5) Meskipun tidak ada materialisasi fisik dalam area Tempat Mahakudus, ada berlimpah suvenir-suvenir yang berasal dari masa-masa materialmu di sektor-sektor Tanah Suci, dan masih ada lagi di dalam tempat-tempat historis kenangan di Firdaus bagian keliling.
11:3.3 (120.6) Tempat Kudus, kawasan yang sebelah luar atau pemukiman, dibagi dalam tujuh zona konsentris. Firdaus kadang-kadang disebut “Rumah Bapa” karena itu adalah tempat tinggal kekal-Nya, dan tujuh zona ini sering dinamakan “banyak tempat tinggal (mansion) di rumah Bapa-Ku.” Zona yang paling dalam atau pertama ditempati oleh para Warga Firdaus dan penduduk asli Havona yang kebetulan sedang tinggal di Firdaus. Berikutnya atau zona kedua adalah daerah pemukiman penduduk asli dari tujuh alam semesta super. Zona kedua ini dibagi lagi menjadi tujuh divisi raksasa, rumah Firdaus untuk para sosok roh dan makhluk penaik yang berangkat dari alam-alam semesta yang berkembang maju secara evolusi. Masing-masing sektor ini secara khusus didedikasikan untuk kesejahteraan dan pemajuan kepribadian-kepribadian dari satu alam semesta super saja, namun fasilitas-fasilitas ini hampir secara tanpa batas melampaui kebutuhan-kebutuhan tujuh alam semesta super yang sekarang.
11:3.4 (121.1) Masing-masing dari tujuh sektor Firdaus itu dibagi lagi menjadi unit-unit pemukiman yang cukup untuk markas penginapan bagi satu milyar kelompok-kelompok kerja perorangan yang dimuliakan. Seribu unit ini menyusun satu divisi. Seratus ribu divisi sama dengan satu kongregasi. Sepuluh juta kongregasi menyusun sebuah majelis. Satu milyar majelis membentuk satu unit besar. Dan rangkaian menaik ini berlanjut melalui unit besar kedua, ketiga, dan seterusnya sampai unit besar ketujuh. Dan tujuh unit besar ini membentuk unit master, dan tujuh unit master membentuk satu unit superior; dan demikianlah dengan kelipatan tujuh rangkaian naik ini berkembang melalui yang superior, supersuperior, selestial, superselestial, sampai unit-unit tertinggi. Namun ini semua pun masih belum menggunakan seluruh lahan yang tersedia. Jumlah tempat tinggal di Firdaus yang mencengangkan ini, suatu angka yang di luar konsepmu, menempati jauh di bawah satu persen area Tanah Suci yang ditentukan. Masih ada banyak ruangan untuk mereka yang sedang menempuh perjalanan mereka ke arah dalam, pun juga untuk mereka yang belum mulai naik ke Firdaus sampai waktu-waktu masa depan yang kekal.
11:4.1 (121.2) Pulau sentral itu tiba-tiba sampai di pinggiran pada sisi kelilingnya, namun karena ukurannya demikian raksasa sehingga sudut akhir ini relatif tak kelihatan di dalam suatu area tertentu. Permukaan keliling Firdaus itu ditempati oleh, sebagian, oleh lapangan-lapangan pendaratan dan pemberangkatan untuk bermacam-macam kelompok kepribadian roh. Karena zona-zona ruang yang tak dirasuki itu hampir menyinggung di atas sisi keliling, maka semua kepribadian transport yang bertujuan ke Firdaus mendarat di kawasan-kawasan ini. Firdaus atas maupun bawah tak dapat didekati oleh supernafim transport atau jenis-jenis penjelajah ruang yang lain.
11:4.2 (121.3) Tujuh Roh Master memiliki tempat kedudukan kuasa dan otoritas pribadi mereka di tujuh bulatan Roh, yang mengelilingi Firdaus dalam ruang antara bola-bola bercahaya dari Sang Putra dan sirkuit bagian dalam dunia-dunia Havona, tapi mereka mendirikan markas fokus-forsa pada sisi keliling Firdaus. Di sini kehadiran Tujuh Direktur Daya Tertinggi yang beredar perlahan-lahan itu menunjukkan lokasi untuk tujuh stasiun pancaran untuk energi-energi Firdaus tertentu yang keluar menuju tujuh alam semesta super.
11:4.3 (121.4) Di sini di Firdaus bagian keliling itu ada area-area pameran historis dan profetis yang sangat luas diperuntukkan bagi para Putra Pencipta, dikhususkan untuk alam-alam semesta lokal ruang dan waktu. Ada persis tujuh triliun tempat reservasi historis ini sekarang disiapkan atau dalam cadangan, tapi semua pengaturan itu semua bersama-sama hanya menempati hanya sekitar empat persen dari porsi area sisi keliling yang ditetapkan untuk itu. Kami berpendapat bahwa cadangan-cadangan luas ini milik ciptaan-ciptaan yang yang suatu kali akan terletak di luar batas-batas tujuh alam semesta super yang kini dikenal dan dihuni.
11:4.4 (121.5) Porsi dari Firdaus tersebut yang telah ditunjuk untuk pemakaian alam-alam semesta yang sudah ada itu ditempati hanya satu sampai empat persen, sedangkan area yang ditentukan untuk kegiatan-kegiatan ini setidaknya satu juta kali dari yang sebenarnya diperlukan untuk maksud tersebut. Firdaus itu cukup besar untuk menampung kegiatan-kegiatan dari suatu ciptaan yang hampir tanpa batas.
11:4.5 (121.6) Tetapi upaya lebih lanjut untuk menggambarkan kepadamu mengenai kemuliaan-kemuliaan Firdaus akan sia-sia belaka. Kamu harus menunggu, dan naik sementara kamu menunggu, karena sesungguhnya, “Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Bapa Semesta (untuk mereka yang selamat bertahan hidup dalam daging di dunia-dunia waktu dan ruang).”
11:5.1 (122.1) Mengenai Firdaus bagian bawah, kami hanya mengetahui dari apa yang diwahyukan; karena kepribadian-kepribadian tidak berkunjung ke sana. Tempat itu tidak berkaitan apapun dengan urusan-urusan kecerdasan roh, dan tidak pula Absolut Deitas berfungsi di sana. Kami diberitahu bahwa semua sirkuit energi-fisik dan forsa-kosmis berasal dari Firdaus bagian bawah itu, dan bahwa itu tersusun sebagai berikut:
11:5.2 (122.2) 1. Langsung di bawah lokasi Trinitas, dalam bagian pusat Firdaus bawah, adalah Zona Infinitas yang tak diketahui dan tak diungkapkan.
11:5.3 (122.3) 2. Zona ini langsung dikelilingi oleh suatu area yang tidak bernama.
11:5.4 (122.4) 3. Menempati pinggiran luar dari permukaan bawah itu adalah suatu kawasan yang terutama berhubungan dengan potensi ruang dan energi-forsa. Kegiatan-kegiatan dari pusat forsa yang berbentuk elips raksasa ini tak dapat diidentifikasikan dengan suatu fungsi triunitas yang diketahui, tapi muatan-forsa primordial ruang itu tampaknya dipusatkan dalam area ini. Pusat ini terdiri dari tiga zona elips konsentris: Yang paling dalam adalah titik fokus dari kegiatan-kegiatan energi-forsa Firdaus itu sendiri; bagian yang paling luar mungkin diidentifikasikan dengan fungsi-fungsi dari Absolut Nirkualifikasi, tetapi kami tidak tahu pasti mengenai fungsi-fungsi ruang dari zona tengah.
11:5.5 (122.5) Zona bagian dalam dari pusat forsa ini tampaknya bertindak sebagai sebuah jantung raksasa yang denyutannya mengarahkan arus-arus ke batas-batas paling luar ruang fisik. Bagian ini mengarahkan dan mengubah energi-forsa namun tidaklah mengemudikannya. Realitas kehadiran-tekanan dari forsa primal ini jelas lebih besar di ujung utara pusat Firdaus daripada daerah-daerah sebelah selatannya; ini adalah perbedaan yang tercatat secara seragam. Forsa ruang induk itu tampaknya mengalir masuk di selatan dan mengalir keluar di utara melalui pengoperasian suatu sistem peredaran tak diketahui yang berkenaan dengan difusi dari bentuk dasar energi-forsa ini. Dari waktu ke waktu ada juga perbedaan-perbedaan yang tercatat dalam tekanan timur-barat. Forsa-forsa yang memancar dari zona ini tidak responsif pada gravitasi fisik yang bisa diamati, tetapi selalu patuh pada gravitasi Firdaus.
11:5.6 (122.6) Zona tengah dari pusat forsa itu langsung mengelilingi area ini. Zona-tengah ini kelihatannya statis kecuali bahwa zona itu mengembang dan menyusut melalui tiga siklus kegiatan. Denyutan yang terkecil adalah dalam arah timur-barat, berikutnya dalam arah utara-selatan, sedangkan fluktuasi terbesar adalah dalam setiap arah, suatu ekspansi dan kontraksi secara umum. Fungsi dari area-tengah ini tidak penah benar-benar dikenali, namun tentulah itu berkaitan dengan penyesuaian timbal-balik antara zona bagian dalam dan bagian luar pusat forsa itu. Banyak yang yakin bahwa zona tengah ini adalah mekanisme kontrol untuk zona ruang tengah atau zona tenang yang memisahkan antar level-level ruang berturut-turut di alam semesta master, namun tidak ada bukti atau pewahyuan yang membenarkan ini. Kesimpulan ini berasal dari pengetahuan bahwa daerah tengah ini dalam cara tertentu berkaitan dengan berfungsinya mekanisme ruang yang tak dirasuki di alam semesta master.
11:5.7 (122.7) Zona bagian luar adalah yang terbesar dan paling aktif dari tiga sabuk potensi ruang yang tak dikenali yang berbentuk konsentris dan elips ini. Area ini adalah tempat kegiatan-kegiatan yang tak terbayangkan, titik emanasi sirkuit sentral yang menuju ke ruang angkasa ke setiap arah menuju batas-batas paling luar tujuh alam semesta super, dan terus melewatinya menuju bentangan wilayah-wilayah di seluruh ruang angkasa bagian luar yang amat besar dan tak dapat dipahami. Kehadiran ruang ini seluruhnya bukan pribadi walaupun dalam beberapa cara yang tak diungkapkan tampaknya kehadiran itu secara tidak langsung responsif terhadap kehendak dan mandat-mandat dari para Deitas tanpa batas itu ketika bertindak sebagai Trinitas. Wilayah ini diyakini sebagai pemusatan sentral, pusat Firdaus, dari kehadiran ruangnya Absolut Nirkualifikasi.
11:5.8 (123.1) Semua bentuk forsa dan semua fase energi tampaknya disirkuitkan; semua itu beredar di seluruh alam-alam semesta dan kembali melalui rute-rute yang jelas. Namun mengenai emanasi-emanasi dari zona diaktivasinya Absolut Nirkualifikasi itu kelihatan arahnya keluar atau masuk—tidak pernah keduanya bersamaan. Zona bagian luar ini berdenyut dalam siklus yang berabad-abad dan ukuran yang raksasa. Selama sedikit lebih dari satu milyar tahun Urantia, forsa-ruang dari pusat ini arahnya keluar; kemudian selama panjang waktu yang sama forsa-ruang itu arahnya akan masuk. Dan manifestasi-manifestasi forsa-ruang dari pusat ini universal; manifestasi itu meluas di seluruh ruang yang dapat dirasuki.
11:5.9 (123.2) Semua forsa, energi, dan materi fisik itu adalah satu. Semua energi-forsa awalnya berasal dari Firdaus bawah dan akhirnya akan kembali ke sana setelah penyelesaian sirkuit ruangnya. Tetapi energi-energi dan organisasi-organisasi material di alam semesta segala alam-alam semesta itu tidak berasal semuanya dari Firdaus bawah dalam keadaan mereka yang bisa dilihat sekarang; ruang itu adalah rahim untuk beberapa bentuk materi dan pramateri. Meskipun zona luar dari pusat forsa Firdaus itu adalah sumber energi-energi ruang, namun ruang itu tidak berasal dari sana. Ruang itu bukan forsa, energi, atau daya. Tidak pula denyutan-denyutan dari zona ini bertanggung-jawab untuk respirasi (pernapasan) ruang, tapi fase-fase masuk dan keluar di zona ini disinkronkan dengan siklus ekspansi-kontraksi dua-milyar-tahunan ruang itu.
11:6.1 (123.3) Kami tidak tahu mekanisme sebenarnya respirasi ruang; kami semata-mata hanya mengamati bahwa semua ruang secara berselang-seling menyusut dan mengembang. Respirasi ini mempengaruhi perluasan horisontal dari ruang-dirasuki maupun juga perluasan vertikal dari ruang-tak-dirasuki yang ada dalam reservoir ruang luas di atas dan di bawah Firdaus. Ketika mencoba membayangkan garis besar volume dari reservoir-reservoir ruang ini, kamu bisa berpikir tentang sebuah jam pasir.
11:6.2 (123.4) Selagi alam-alam semesta dari perluasan horisontal dari ruang yang dirasuki itu mengembang, reservoir-reservoir dari perluasan vertikal ruang tak dirasuki itu menyusut dan demikian sebaliknya. Ada suatu pengaruh-bersama dari ruang dirasuki dan ruang tak dirasuki tepat di bawah Firdaus bagian bawah. Kedua jenis ruang itu di sana mengalir melalui kanal-kanal regulasi transmutasi, dimana perubahan-perubahan dilakukan membuat ruang yang dapat dirasuki itu menjadi tak dapat dirasuki dan sebaliknya dalam siklus penyusutan dan pengembangan kosmos.
11:6.3 (123.5) Ruang “tak dirasuki” berarti: tak dirasuki (diresapi) oleh forsa-forsa, energi-energi, daya-daya, dan kehadiran-kehadiran yang diketahui ada dalam ruang yang dirasuki. Kami tidak tahu apakah ruang vertikal (reservoir) itu ditujukan selalu untuk berfungsi sebagai penyeimbang ruang horisontal (alam semesta); kami tidak tahu apakah ada suatu maksud kreatif mengenai ruang yang tak dirasuki itu; kami benar-benar hanya tahu sedikit sekali tentang reservoir-reservoir ruang, semata-mata bahwa hal-hal itu ada, dan bahwa mereka tampaknya mengimbangi siklus kontraksi-ekspansi-ruang alam semesta segala alam-alam semesta.
11:6.4 (123.6) Siklus respirasi ruang itu menjangkau dalam tiap fasenya selama sedikit lebih dari satu milyar tahun Urantia. Selama satu fase alam-alam semesta itu mengembang; selama fase berikutnya mereka menyusut. Ruang dirasuki sekarang mendekati titik tengah dari fase mengembang, sedangkan ruang tak dirasuki mendekati titik tengah dari fase menyusut, dan kami diberitahu bahwa batas paling luar dari kedua perluasan ruang itu adalah, secara teoretis, sekarang kira-kira sama jauhnya dari Firdaus. Reservoir-reservoir ruang yang tak dirasuki itu sekarang meluas secara vertikal di atas Firdaus bagian atas dan di bawah Firdaus bagian bawah hampir sama jauhnya dengan ruang dirasuki (yang terdiri dari) alam-alam semesta yang meluas secara horisontal keluar dari Firdaus bagian sisi-keliling ke dan bahkan melampaui level ruang angkasa bagian luar yang ke empat.
11:6.5 (124.1) Selama satu milyar tahun waktu Urantia reservoir-reservoir ruang itu menyusut sementara alam semesta master dan kegiatan-kegiatan forsa semua ruang horisontal mengembang. Dengan demikian perlu waktu sedikit lebih dari dua milyar tahun Urantia untuk menyelesaikan seluruh siklus ekspansi-kontraksi ini.
11:7.1 (124.2) Ruang tidak ada di atas semua permukaan Firdaus. Bila seseorang “melihat” langsung ke atas dari permukaan bagian atas Firdaus, dia tidak akan “melihat” apa-apa kecuali ruang tak dirasuki yang sedang keluar atau masuk, hanya sekarang arahnya sedang masuk. Ruang tidak menyentuh Firdaus; hanya zona ruang tengah yang tenang yang bersentuhan dengan Pulau sentral.
11:7.2 (124.3) Firdaus adalah inti yang benar-benar tanpa gerak dari zona-zona yang relatif tenang yang berada di antara ruang yang dirasuki dan yang tak dirasuki. Secara geografis zona-zona ini tampak sebagai suatu perluasan relatif dari Firdaus, tetapi di sana mungkin ada beberapa gerakan di dalamnya. Kami hanya sangat sedikit mengetahui tentang zona-zona ini, namun kami mengamati bahwa zona-zona (yang gerakan ruangnya berkurang ini) memisahkan ruang yang dirasuki dengan yang tak dirasuki. Zona-zona yang sama suatu kali pernah ada antara level-level ruang yang dirasuki, namun zona-zona ini sekarang kurang tenang.
11:7.3 (124.4) Penampang vertikal dari total ruang itu akan sedikit mirip sebuah salib Malta, dengan lengan-lengan horisontal mewakili ruang dirasuki (alam semesta) dan lengan-lengan vertikal mewakili ruang tak dirasuki (reservoir). Area-area antara empat lengan itu akan memisahkan mereka agak seperti zona-zona ruang-tengah memisahkan ruang dirasuki dan tak dirasuki. Zona-zona ruang-tengah yang tenang ini bertambah semakin besar semakin jauh jaraknya dari Firdaus dan pada akhirnya mencakup batas-batas semua ruang dan sepenuhnya membungkus reservoir-reservoir ruang maupun seluruh perluasan horisontal ruang yang dirasuki.
11:7.4 (124.5) Ruang itu bukan suatu kondisi subabsolut di dalam, atau pun kehadiran dari, Absolut Nirkualifikasi, bukan pula fungsi dari Yang Mahaakhir. Ruang itu adalah suatu anugerah dari Firdaus, dan ruang di alam semesta agung dan ruang di semua kawasan bagian luar itu dipercaya sebagai benar-benar dirasuki oleh potensi asal usul ruang dari Absolut Nirkualifikasi. Dari pendekatan dekat ke Firdaus sisi keliling, ruang dirasuki ini meluas secara horisontal keluar melalui level angkasa bagian luar keempat dan melampaui tepi alam semesta master, namun berapa jauh melampauinya kami tidak tahu.
11:7.5 (124.6) Bila kamu membayangkan suatu bidang berbentuk-V yang terbatas, namun luas tak terbayangkan, berada pada sudut-sudut yang tepat pada permukaan atas maupun permukaan bawah Firdaus, dengan sudut-sudutnya hampir bersinggungan ke Firdaus sisi keliling, dan kemudian membayangkan bidang ini dalam perputaran eliptis sekeliling Firdaus, maka perputaran itu akan lebih kurangnya menggambarkan volume ruang yang dirasuki.
11:7.6 (124.7) Ada suatu batas atas dan batas bawah pada ruang horisontal dengan acuan pada suatu lokasi tertentu dalam alam-alam semesta. Jika ada yang dapat bergerak cukup jauh pada sudut yang tepat pada bidang Orvonton, apakah itu naik atau turun, maka akhirnya batas atas atau bawah ruang dirasuki itu akan ditemui. Di dalam dimensi yang diketahui di alam semesta master batas-batas ini semakin jauh terpisah semakin besar jaraknya dari Firdaus; ruang menjadi makin pekat, dan hal itu agak lebih cepat daripada di bidang ciptaan, yaitu alam-alam semesta.
11:7.7 (125.1) Zona-zona yang relatif tenang antara level-level ruang, seperti zona yang memisahkan tujuh alam semesta super dari level ruang bagian luar pertama, adalah wilayah-wilayah eliptis raksasa yang tenang kegiatan-kegiatan ruangnya. Zona-zona ini memisahkan galaksi-galaksi luas yang berpacu mengitari Firdaus dalam arak-arakan yang teratur. Kamu bisa membayangkan level ruang bagian luar pertama, di mana alam-alam semesta yang tak terhitung sekarang sedang dalam proses pembentukan, sebagai suatu arak-arakan luas galaksi yang berayun mengelilingi Firdaus, dibatasi di atas dan di bawahnya oleh zona-zona ruang-tengah yang tenang dan dibatasi pada pinggir-pinggir dalam dan luarnya oleh zona-zona ruang yang relatif tenang.
11:7.8 (125.2) Suatu level ruang dengan demikian berfungsi sebagai suatu kawasan gerakan eliptis yang dikelilingi pada semua sisinya oleh ketanpa-gerakan relatif. Hubungan-hubungan antara gerakan dan ketenangan tersebut membentuk suatu jalur ruang melengkung (yang resistensinya terhadap gerakan berkurang) yang secara menyeluruh diikuti oleh forsa kosmis dan energi bangkit (emergent) sementara forsa dan energi itu berkeliling selamanya seputar Pulau Firdaus.
11:7.9 (125.3) Penzonaan berselang-seling alam semesta master ini, dalam hubungan dengan aliran galaksi-galaksi berselang-seling searah jarum jam dan berlawanan jarum jam, adalah suatu faktor dalam stabilisasi gravitasi fisik yang dirancang untuk mencegah penonjolan tekanan gravitasi sampai pada titik kegiatan-kegiatan yang merusak dan mencerai-beraikan. Penataan demikian menerapkan pengaruh antigravitasi dan berfungsi sebagai suatu rem terhadap kecepatan-kecepatan yang akan berbahaya jika tidak demikian.
11:8.1 (125.4) Tarikan gravitasi yang tak bisa dihindari itu secara efektif memegang semua dunia di semua alam-alam semesta di semua ruang. Gravitasi adalah genggaman mahakuat dari kehadiran fisik Firdaus. Gravitasi adalah tali mahakuasa pada mana diikatkan bintang-bintang berkilauan, matahari-matahari menyala, dan bulatan-bulatan berpusar yang membentuk perhiasan jasmani semesta Tuhan yang kekal, yang adalah segala sesuatu, memenuhi segala sesuatu, dan di dalam Dia segala sesuatu berada.
11:8.2 (125.5) Titik pusat dan fokus gravitasi material absolut adalah Pulau Firdaus, dilengkapi oleh badan-badan gravitasi gelap yang mengelilingi Havona dan diseimbangkan oleh reservoir-reservoir ruang atas dan bawah. Semua emanasi yang diketahui dari Firdaus bawah itu tanpa berubah dan tanpa salah selalu tanggap kepada tarikan gravitasi pusat yang beroperasi pada sirkuit-sirkuit tanpa akhir yang ada di level-level ruang elips alam semesta master. Setiap wujud realitas kosmis yang dikenal, memiliki lengkungan segala zaman, kecenderungan lingkaran, ayunan dari elips besar itu.
11:8.3 (125.6) Ruang itu tidak responsif pada gravitasi, namun ruang itu bertindak sebagai suatu penyeimbang pada gravitasi. Tanpa bantalan ruang itu, aksi ledakan akan menyentakkan badan-badan ruang di sekitarnya. Ruang yang dirasuki juga menerapkan suatu pengaruh antigravitasi terhadap gravitasi fisik atau linier; ruang dapat benar-benar menetralisir aksi gravitasi demikian meskipun ruang itu tidak dapat memperlambatnya. Gravitasi absolut adalah gravitasi Firdaus. Gravitasi lokal atau linier berkaitan dengan tahap elektris dari energi dan materi; hal itu beroperasi di dalam alam-alam semesta pusat, super, dan bagian luar, di mana saja materialisasi yang sesuai telah terjadi.
11:8.4 (125.7) Banyaknya bentuk forsa kosmis, energi fisik, daya alam semesta, dan berbagai materialisasi mengungkapkan tiga tahap umum, walaupun tidak secara sempurna terpisah jelas, tahap-tahap tanggapan terhadap gravitasi Firdaus:
11:8.5 (126.1) 1. Tahap Pragravitasi (Forsa). Ini adalah langkah pertama dalam individuasi potensi ruang menjadi bentuk-bentuk pra-energi forsa kosmis. Keadaan ini serupa dengan konsep muatan-forsa primordial (mula-mula) ruang, kadang-kadang disebut energi murni atau segregata.
11:8.6 (126.2) 2. Tahap Gravitasi (Energi). Modifikasi terhadap muatan-forsa ruang ini dihasilkan oleh aksi dari para organisator forsa Firdaus. Hal itu menandakan munculnya sistem-sistem energi yang responsif pada tarikan gravitasi Firdaus. Energi yang bangkit (emergent) ini aslinya netral namun karena metamorfosis berikutnya maka akan menunjukkan apa yang disebut sifat-sifat negatif dan positif. Kami menamai tahap-tahap ini ultimata.
11:8.7 (126.3) 3. Tahap Pascagravitasi (Daya Alam Semesta). Dalam tahap ini, materi-energi menunjukkan tanggapan pada pengendalian gravitasi linier. Dalam alam semesta sentral sistem-sistem fisik ini adalah susunan-susunan lipat tiga yang dikenal sebagai triata. Mereka adalah sistem-sistem induk adidaya untuk ciptaan-ciptaan ruang dan waktu. Sistem-sistem fisik di alam semesta super dimobilisasi oleh para Direktur Daya Alam Semesta dan rekan-rekan mereka. Organisasi-organisasi material ini rangkap dua dalam susunan dasarnya dan dikenal sebagai gravita. Badan-badan gravitasi gelap yang berputar mengelilingi Havona itu bukan triata ataupun gravita, dan daya tarik mereka menunjukkan kedua bentuk gravitasi fisik itu, yaitu linier dan absolut.
11:8.8 (126.4) Potensi ruang itu tidak tunduk pada interaksi dari bentuk gravitasi apapun. Kemampuan utama Firdaus ini bukan suatu level realitas yang aktual, namun potensi ruang itu menjadi asal usul untuk semua realitas bukan roh yang fungsional relatif—yaitu semua manifestasi energi-forsa dan pengorganisasian daya serta materi. Potensi (potency) ruang itu suatu istilah yang sulit didefinisikan. Hal itu tidak berarti apa yang menjadi asal usul terhadap ruang; maknanya seharusnya membawa gagasan tentang potensi-potensi dan potensial-potensial yang ada di dalam ruang. Hal itu bisa lebih kurangnya dipahami sebagai mencakup semua pengaruh dan potensial absolut yang memancar dari Firdaus dan membentuk kehadiran ruang Absolut Nirkualifikasi.
11:8.9 (126.5) Firdaus adalah sumber absolut dan titik fokus kekal untuk semua materi-energi di alam semesta segala alam-alam semesta. Absolut Nirkualifikasi adalah pengungkap, pengatur, dan penyimpan untuk apa yang memiliki Firdaus sebagai sumber dan asalnya. Kehadiran menyeluruh dari Absolut Nirkualifikasi itu tampaknya setara dengan konsep suatu ketanpa-batasan potensial dari perluasan gravitasi, suatu tegangan elastis dari kehadiran Firdaus. Konsep ini membantu kita dalam memahami fakta bahwa segala sesuatu ditarik ke arah dalam menuju Firdaus. Ilustrasi ini kasar namun demikian bermanfaat. Hal itu juga menjelaskan mengapa gravitasi selalu beraksi secara preferensial dalam bidang yang tegak lurus pada massa, suatu fenomena yang menunjukkan tentang perbedaan dimensi-dimensi Firdaus dan ciptaan-ciptaan yang mengelilinginya.
11:9.1 (126.6) Firdaus itu unik dalam hal Firdaus itu adalah alam asal-mula utama dan sasaran takdir akhir bagi semua kepribadian roh. Meskipun benar bahwa tidak semua makhluk roh yang lebih rendah di alam semesta lokal itu secara langsung ditakdirkan bertujuan ke Firdaus, namun Firdaus masih tetap menjadi sasaran keinginan bagi semua kepribadian yang supramaterial.
11:9.2 (126.7) Firdaus adalah pusat geografisnya ketanpa-batasan; Firdaus itu bukan suatu bagian dari ciptaan semesta, tidak pula suatu bagian sebenarnya dari alam semesta Havona yang kekal. Kami umumnya menyebut Pulau pusat itu sebagai termasuk pada alam semesta ilahi, namun itu sesungguhnya bukan. Firdaus adalah suatu keberadaan yang kekal dan eksklusif.
11:9.3 (127.1) Dalam kekekalan masa lalu, ketika Bapa Semesta memberikan ekspresi kepribadian tanpa batas dari diri roh-Nya dalam diri Putra Kekal, maka secara bersamaan Dia mengungkapkan potensial ketanpa-batasan dari diri nonpribadi-Nya itu sebagai Firdaus. Firdaus yang bukan pribadi dan bukan rohani itu tampaknya telah menjadi suatu akibat tidak langsung yang tak terhindarkan dari kehendak dan perbuatan Bapa yang mengabadikan Putra Pertama. Dengan demikian Bapa memproyeksikan realitas dalam dua fase aktual—yang pribadi dan yang bukan pribadi, yang rohani dan yang bukan rohani. Tegangan antara hal-hal itu, di hadapan kehendak untuk tindakan oleh Bapa dan Putra, menjadikan adanya Pelaku Bersama dan alam semesta sentral untuk dunia-dunia jasmani dan makhluk-makhluk rohani.
11:9.4 (127.2) Ketika realitas itu dibedakan menjadi yang berpribadi dan yang tidak berpribadi (Putra Kekal dan Firdaus), maka sulit dikatakan pantas untuk menyebut apa yang adalah tidak berpribadi itu sebagai “Deitas” kecuali dikualifikasikan (diberi pembatasan sifat) tertentu. Dampak energi dan material dari tindakan-tindakan Deitas itu sulit bisa disebut sebagai Deitas. Deitas bisa menyebabkan banyak apa yang bukan Deitas, dan Firdaus itu bukan Deitas; demikian pula Firdaus itu tidak sadar diri seperti manusia mungkin dapat memahami istilah seperti itu.
11:9.5 (127.3) Firdaus itu bukan asal usul untuk semua makhluk atau entitas hidup; Firdaus itu bukan pencipta. Kepribadian dan hubungan-hubungan roh-batin dapat ditransmisikan, tetapi pola tidak. Pola-pola itu bukanlah cerminan; pola adalah duplikasi—reproduksi. Firdaus adalah absolutnya pola-pola; Havona adalah suatu pameran potensial-potensial ini dalam kenyataannya.
11:9.6 (127.4) Kediaman Tuhan itu sentral dan kekal, mulia dan ideal. Rumah-Nya adalah pola cantik untuk semua dunia markas alam semesta; dan alam semesta sentral tempat kediaman langsung-Nya itu adalah pola untuk semua alam-alam semesta dalam ideal-ideal, pengaturan, dan takdir terakhir mereka.
11:9.7 (127.5) Firdaus adalah markas pusat semesta untuk semua kegiatan kepribadian dan pusat-sumber semua forsa-ruang dan manifestasi energi. Segala sesuatu yang telah ada, sekarang ada, atau yang belum ada, telah datang, sekarang datang, atau akan datang itu berasal dari tempat tinggal pusat Tuhan yang kekal ini. Firdaus adalah pusat semua ciptaan, sumber semua energi, dan tempat asal usul utama semua kepribadian.
11:9.8 (127.6) Bagaimanapun juga, bagi insan fana hal yang paling penting tentang Firdaus kekal itu adalah fakta bahwa kediaman sempurna Bapa Semesta ini adalah tujuan takdir yang nyata dan sangat jauh untuk jiwa-jiwa baka anak-anak fana dan jasmani-Nya Tuhan, makhluk-makhluk menaik dari dunia-dunia evolusi ruang dan waktu. Setiap manusia kenal-Tuhan yang telah mendukung karier melakukan kehendak Bapa itu telah berangkat menempuh jalan yang teramat panjang menuju Firdaus untuk pengejaran keilahian dan pencapaian kesempurnaan. Dan saat makhluk yang asalnya dari hewan itu berdiri, seperti yang dilakukan tak terhitung sekarang jumlahnya, di hadapan Tuhan di Firdaus, setelah naik dari dunia-dunia ruang yang rendah, maka pencapaian demikian itu merupakan kenyataan tentang suatu transformasi rohani yang berbatasan sampai ke batas-batas supremasi.
11:9.9 (127.7) [Disampaikan oleh sesosok Penyempurna Hikmat yang ditugasi untuk berfungsi demikian oleh Yang Purba Harinya di Uversa.]
Buku Urantia
Makalah 12
12:0.1 (128.1) KEDAHSYATAN luasnya ciptaan Bapa Semesta itu sama sekali di luar pemahaman imajinasi terbatas; besarnya alam semesta master itu bahkan mencengangkan konsep makhluk golonganku. Namun demikian pikiran fana bisa diajari banyak mengenai rancangan dan penataan alam-alam semesta; kamu dapat mengetahui beberapa tentang organisasi fisik dan administrasi menakjubkan alam-alam itu; kamu dapat belajar banyak tentang berbagai kelompok makhluk cerdas yang menghuni tujuh alam semesta super waktu dan alam semesta sentral kekekalan.
12:0.2 (128.2) Pada prinsipnya, yaitu dalam potensi kekalnya, kami membayangkan tentang ciptaan material itu sebagai tanpa batas karena Bapa Semesta itu benar-benar tanpa batas, tapi saat kami mempelajari dan mengamati ciptaan material total itu, kami tahu bahwa pada setiap waktu tertentu dalam waktu, ciptaan itu terbatas, meskipun bagi pikiran terbatasmu hal itu relatif tak terbatas, kelihatan nyaris tak terhingga.
12:0.3 (128.3) Kami diyakinkan, dari studi hukum fisika dan dari pengamatan alam perbintangan, bahwa Pencipta yang tanpa batas itu belum mewujud dalam finalitas ekspresi kosmis, bahwa banyak potensial kosmis dari Yang Tanpa Batas itu masih terkandung sendiri dan belum diungkapkan. Bagi makhluk-makhluk ciptaan, alam semesta master itu mungkin tampaknya hampir tanpa batas, tetapi alam semesta itu masih jauh dari selesai; masih ada batas-batas fisik pada ciptaan material, dan pengungkapan yang eksperiensial (bersifat pengalaman) tentang maksud kekal itu masih berlangsung.
12:1.1 (128.4) Alam semesta segala alam-alam semesta itu bukan suatu bidang yang tanpa batas, kubus yang tak terhingga, atau lingkaran tanpa ujung; alam semesta itu jelas memiliki dimensi. Hukum-hukum pengaturan dan pengelolaan fisik membuktikan secara meyakinkan bahwa seluruh kumpulan luas fungsi-fungsi energi-forsa dan daya-materi itu terakhirnya berfungsi sebagai sebuah unit ruang, sebagai suatu keseluruhan yang terorganisasi dan terkoordinasi. Perilaku yang dapat diamati dari ciptaan material merupakan bukti tentang alam semesta fisik dengan batas-batas yang jelas. Bukti akhir dari alam semesta yang berbentuk lingkaran dan juga yang tidak dibatasi itu, bagi kami, diberikan oleh fakta yang dikenal baik bahwa semua bentuk energi dasar itu selalu beredar seputar jalur lengkung di tingkat-tingkat ruang di alam semesta master, dalam ketaatan pada tarikan yang tanpa henti dan mutlak dari gravitasi Firdaus.
12:1.2 (128.5) Tingkat-tingkat berturut-turut ruang alam semesta master merupakan bagian utama ruang yang dirasuki—yaitu ciptaan total, yang diorganisir dan sebagian dihuni, atau yang belum diorganisir dan dihuni. Jika alam semesta master bukan serangkaian tingkat ruang elips dengan resistensi yang makin berkurang terhadap gerakan, berselang-seling dengan zona relatif tenang, maka kita membayangkan bahwa beberapa energi kosmis itu akan terlihat meluncur terus pada jangkauan tanpa batas, pergi pada jalur lurus ke angkasa tidak terlacak; tetapi kita tidak pernah menemukan forsa, energi, atau materi yang berperilaku demikian; selalu mereka berpusar, selalu berayun maju di dalam lintasan-lintasannya sirkuit-sirkuit ruang yang besar.
12:1.3 (129.1) Melanjutkan ke arah luar dari Firdaus melalui perluasan horisontal ruang yang dirasuki, alam semesta master itu ada dalam enam elips konsentris, tingkat-tingkat ruang yang beredar mengelilingi Pulau sentral:
12:1.4 (129.2) 1. Alam Semesta Sentral—Havona.
12:1.5 (129.3) 2. Tujuh Alam Semesta Super.
12:1.6 (129.4) 3. Tingkat Ruang Bagian Luar Pertama.
12:1.7 (129.5) 4. Tingkat Ruang Bagian Luar Kedua.
12:1.8 (129.6) 5. Tingkat Ruang Bagian Luar Ketiga.
12:1.9 (129.7) 6. Tingkat Ruang Keempat dan Paling Luar.
12:1.10 (129.8) Havona, alam semesta sentral, adalah bukan ciptaan waktu; alam itu adalah keberadaan kekal. Alam semesta yang tidak berawal, tidak berakhir ini terdiri dari satu milyar dunia mahasempurna dan dikelilingi oleh badan-badan gravitasi gelap raksasa. Di pusat Havona ada Pulau Firdaus yang diam tidak bergerak dan secara mutlak distabilkan, dikelilingi oleh dua puluh satu satelitnya. Karena adanya massa besar badan-badan gravitasi gelap yang berkeliling seputar pinggiran alam semesta sentral, maka konten massa dari ciptaan sentral ini jauh melebihi massa total seluruh tujuh sektor alam semesta agung yang dikenal.
12:1.11 (129.9) Sistem Havona-Firdaus, alam semesta kekal yang beredar mengelilingi Pulau kekal itu, membentuk inti yang sempurna dan abadi untuk alam semesta master; seluruh tujuh alam semesta super dan semua kawasan ruang bagian luar itu berputar dalam orbit-orbit yang ditetapkan mengelilingi agregasi sentral raksasa satelit-satelit Firdaus dan dunia-dunia Havona ini.
12:1.12 (129.10) Tujuh alam semesta super adalah bukan organisasi fisik primer; tidak ada di manapun batas-batas mereka membagi suatu keluarga nebula; juga tidak melintasi sebuah alam semesta lokal, unit kreatif utama. Tiap alam semesta super hanyalah sebuah pengelompokan ruang geografis sekitar sepertujuh ciptaan pasca-Havona yang diorganisir dan sebagian dihuni, dan masing-masing adalah hampir sama dalam jumlah alam semesta lokal yang dicakup dan ruang yang dilingkupi. Nebadon, alam semesta lokalmu, adalah salah satu ciptaan yang lebih baru dalam Orvonton, alam semesta super ketujuh.
12:1.13 (129.11) Alam Semesta Agung adalah ciptaan diorganisir dan dihuni yang sekarang. Alam ini terdiri dari tujuh alam semesta super, dengan potensi evolusi agregat sekitar tujuh triliun planet yang dihuni, tidak termasuk dunia-dunia kekal dari ciptaan sentral. Tetapi taksiran tentatif ini tidak memperhitungkan dunia-dunia administrasi buatan, juga itu tidak mencakup kelompok-kelompok pinggiran alam-alam semesta yang belum diorganisir. Tepian alam semesta agung saat ini tidak rata, pinggirannya yang tidak teratur dan belum selesai, bersama dengan kondisi plot astronomis keseluruhan yang belum mapan, menunjukkan pada para siswa perbintangan kami bahwa tujuh alam semesta super, seperti saat ini, juga masih belum selesai. Ketika kita bergerak dari dalam, dari pusat ilahi ke arah luar ke suatu arah, kita memang pada akhirnya, sampai pada batas-batas luar ciptaan yang diorganisir dan dihuni; kita sampai pada batas-batas luar alam semesta agung. Dan dekat batas luar inilah, di pojok nun jauh ciptaan yang demikian megah itulah, di sinilah berada alam semesta lokal kamu yang penuh peristiwa itu.
12:1.14 (129.12) Tingkat-tingkat Ruang Bagian Luar. Jauh di ruang angkasa, pada jarak yang sangat jauh dari tujuh semesta super yang dihuni, ada sedang dalam perakitan, sirkuit-sirkuit forsa dan energi yang menjadi materi, yang sangat luas dan tidak bisa dipercaya besarnya. Antara sirkuit-sirkuit energi tujuh alam semesta super dengan sabuk luar kegiatan forsa (daya kekuatan) raksasa ini, ada suatu zona ruang yang relatif tenang, yang bervariasi dalam lebarnya tetapi rata-rata sekitar empat ratus ribu tahun-cahaya. Zona-zona ruang ini bebas dari debu bintang—atau kabut kosmis. Siswa-siswa kami yang mempelajari fenomena tersebut ragu tentang status persisnya forsa-ruang yang berada dalam zona relatif tenang yang mengelilingi tujuh alam semesta super itu. Tetapi sekitar setengah juta tahun-cahaya di luar pinggiran alam semesta agung ini kami mengamati permulaan dari suatu zona aksi energi yang luar biasa yang meningkat volume dan intensitasnya sejauh lebih dari dua puluh lima juta tahun-cahaya. Roda-roda dahsyat kekuatan yang menimbulkan energi ini terletak di tingkat ruang angkasa bagian luar yang pertama, sebuah sabuk sinambung (tak terputus) aktivitas kosmis yang beredar mengelilingi seluruh ciptaan, yang (sekarang) dikenal, diorganisir, dan dihuni.
12:1.15 (130.1) Masih ada kegiatan-kegiatan yang lebih besar lagi sedang berlangsung di luar wilayah-wilayah ini, karena para fisikawan Uversa telah mendeteksi bukti awal manifestasi kekuatan lebih dari lima puluh juta tahun-cahaya di luar barisan paling luar dari fenomena di tingkat ruang luar pertama. Kegiatan-kegiatan ini tak diragukan lagi menandakan adanya pengorganisasian ciptaan-ciptaan material di tingkat ruang bagian luar kedua dari alam semesta master.
12:1.16 (130.2) Alam semesta sentral adalah ciptaan kekekalan; tujuh alam semesta super adalah ciptaan-ciptaan waktu; empat tingkat ruang bagian luar itu tidak disangsikan lagi ditakdirkan untuk mengakibatkan-mengembangkan keakhiran penciptaan. Ada mereka yang berpendapat bahwa Yang Tanpa Batas tidak pernah dapat mencapai ekspresi penuh yang kurang dari ketanpa-batasan; dan oleh karena itu mereka mendalilkan tentang suatu ciptaan tambahan dan belum diungkapkan yang di luar tingkat ruang keempat dan terluar, suatu alam semesta ketanpa-batasan yang mungkin terus berkembang dan tanpa akhir. Secara teori kita tidak tahu bagaimana membatasi ketanpa-batasan Pencipta ataupun ketanpa-batasan potensi untuk penciptaan, namun seperti yang ada dan dikelola, kami menganggap alam semesta master sebagai memiliki keterbatasan-keterbatasan, karena jelas dibatasi dan dikelilingi pada pinggiran luarnya oleh ruang terbuka.
12:2.1 (130.3) Ketika para astronom Urantia mengintip melalui teleskop mereka yang semakin kuat itu ke dalam bentangan-bentangan misterius angkasa bagian luar dan di sana menyaksikan evolusi menakjubkan alam-alam semesta fisik yang hampir tak terhitung jumlahnya itu, mereka perlu menyadari bahwa mereka sedang menatap pada pelaksanaan hebat rencana tak terselami dari para Arsitek Alam Semesta Master. Benar, kami memang memiliki bukti-bukti yang menunjukkan adanya pengaruh kehadiran kepribadian Firdaus tertentu di sana-sini di seluruh manifestasi energi luas yang sekarang menjadi ciri kawasan bagian luar ini, tetapi dari sudut pandang yang lebih besar, wilayah ruang yang melampaui batas-batas terluar tujuh alam semesta super itu umumnya diakui sebagai merupakan wilayahnya Absolut Nirkualifikasi.
12:2.2 (130.4) Meskipun mata manusia tanpa bantuan hanya dapat melihat dua atau tiga nebula di luar batas-batas alam semesta super Orvonton, namun teleskopmu benar-benar mengungkapkan berjuta-juta alam-alam semesta fisik yang masih dalam proses pembentukan ini. Sebagian besar alam perbintangan yang terlihat secara visual oleh pencarian teleskop masa kini kamu berada di Orvonton, tetapi dengan teknik fotografi teleskop-teleskop yang lebih besar menembus jauh melampaui batas-batas alam semesta agung ke dalam wilayah ruang bagian luar, di mana alam-alam semesta yang tak terhitung sedang dalam proses pengorganisasian. Masih ada lagi jutaan alam semesta lainnya di luar jangkauan peralatanmu saat ini.
12:2.3 (130.5) Dalam waktu yang tidak lama lagi, teleskop-teleskop baru akan mengungkapkan pada tatapan heran para astronom Urantia tidak kurang dari 375 juta galaksi baru dalam bentangan jauh ruang angkasa bagian luar. Pada waktu yang sama teleskop-teleskop yang lebih kuat ini akan mengungkapkan bahwa banyak alam-alam semesta berbentuk pulau yang sebelumnya diyakini berada di ruang bagian luar sebenarnya merupakan bagian dari sistem galaksi Orvonton. Tujuh alam semesta super itu masih bertumbuh; pinggiran keliling masing-masingnya secara berangsur-angsur sedang meluas; nebula-nebula baru terus-menerus distabilkan dan diorganisir; dan beberapa nebula yang astronom Urantia anggap sebagai ekstragalaksi itu sebenarnya ada di pinggiran Orvonton dan sedang terbang bersama kita.
12:2.4 (131.1) Para siswa perbintangan Uversa mengamati bahwa alam semesta agung dikelilingi oleh cikal-bakal serangkaian gugus bintang dan planet yang sepenuhnya mengelilingi ciptaan yang sekarang dihuni itu sebagai cincin-cincin konsentris alam-alam semesta demi alam-alam semesta bagian luar. Para fisikawan Uversa menghitung bahwa energi dan materi di daerah luar yang belum dipetakan ini sudah berlipat kali massa total materi dan muatan energi yang tercakup dalam seluruh tujuh alam semesta super. Kami diberitahu bahwa metamorfosis forsa kosmis dalam tingkat-tingkat ruang luar ini adalah suatu fungsi dari para organisator forsa Firdaus. Kami juga tahu bahwa forsa-forsa ini adalah cikal-bakal energi-energi fisik yang saat ini mengaktivasi alam semesta agung. Namun demikian para direktur daya Orvonton tidak berbuat apapun dengan alam-alam yang amat jauh itu, tidak pula gerakan-gerakan energi di dalamnya dapat diamati terhubung dengan sirkuit-sirkuit dayanya ciptaan yang diorganisir dan dihuni.
12:2.5 (131.2) Kami tahu sangat sedikit tentang makna fenomena ruang bagian luar yang dahsyat ini. Suatu penciptaan yang lebih besar di masa depan sedang dalam proses pembentukan. Kami dapat mengamati kebesarannya, kami dapat melihat luasnya dan merasakan dimensi megahnya, tetapi selain dari itu kami hanya sedikit lebih tahu tentang alam-alam ini ketimbang para astronom Urantia. Sejauh yang kami ketahui, tidak ada makhluk jasmani dari golongan manusia, tidak ada malaikat atau makhluk-makhluk roh lainnya, yang ada dalam lingkaran nebula, bintang, dan planet-planet bagian luar ini. Wilayah yang amat jauh ini di luar wewenang dan pengelolaan pemerintah alam semesta super.
12:2.6 (131.3) Di seluruh Orvonton diyakini bahwa ada jenis baru ciptaan sedang dalam proses, suatu tatanan alam-alam semesta yang ditakdirkan untuk menjadi tempat kegiatan masa depannya Korps Finalitas yang sedang dirakit; dan jika dugaan kami itu benar, maka masa depan tanpa akhir itu mungkin menyediakan bagimu semua pemandangan memikat yang sama seperti telah disediakan bagi para senior dan pendahulu kamu di masa lalu tanpa akhir.
12:3.1 (131.4) Semua bentuk forsa-energi—material, mental, atau spiritual—semua sama-sama tunduk pada genggaman itu, kehadiran semesta itu, yang kita sebut gravitasi. Kepribadian juga responsif terhadap gravitasi—pada sirkuit eksklusif-Nya Bapa; tetapi meskipun sirkuit ini adalah eksklusif untuk Sang Bapa, Dia tidak dikecualikan dari sirkuit-sirkuit lainnya; Bapa Semesta itu tanpa batas dan bertindak melalui semua empat sirkuit gravitasi-absolut dalam alam semesta master:
12:3.2 (131.5) 1. Gravitasi Kepribadian dari Bapa Semesta.
12:3.3 (131.6) 2. Gravitasi Roh dari Putra Kekal.
12:3.4 (131.7) 3. Gravitasi Batin dari Pelaku Bersama.
12:3.5 (131.8) 4. Gravitasi Kosmis dari Pulau Firdaus.
12:3.6 (131.9) Keempat sirkuit ini tidak terkait dengan pusat forsa Firdaus bagian bawah; gravitasi-gravitasi itu bukan sirkuit forsa, energi, atau daya. Keempatnya itu adalah sirkuit kehadiran mutlak, dan seperti Tuhan keempatnya juga mandiri terhadap ruang dan waktu.
12:3.7 (132.1) Dalam kaitan ini menarik untuk dicatat tentang pengamatan tertentu yang dibuat di Uversa selama milenium-milenium baru-baru ini oleh korps peneliti gravitasi. Kelompok pekerja ahli ini telah tiba pada kesimpulan-kesimpulan berikut mengenai berbagai sistem gravitasi di alam semesta master:
12:3.8 (132.2) 1. Gravitasi Fisik. Setelah merumuskan suatu taksiran tentang penjumlahan seluruh kapasitas gravitasi-fisik di alam semesta agung, mereka telah dengan susah payah menghasilkan perbandingan dari temuan ini dengan taksiran total kehadiran gravitasi absolut yang sekarang beroperasi. Perhitungan-perhitungan ini menunjukkan bahwa aksi gravitasi total di alam semesta agung adalah bagian yang sangat kecil dari perkiraan tarikan gravitasi dari Firdaus, dihitung atas dasar respon gravitasi dari unit-unit fisik dasar materi alam semesta. Para peneliti ini mencapai kesimpulan yang menakjubkan bahwa alam semesta sentral dan tujuh alam semesta super sekitarnya pada saat ini hanya memanfaatkan sekitar lima persen dari berfungsi aktifnya genggaman gravitasi-absolut Firdaus. Dengan kata lain: Pada saat sekarang ini sekitar sembilan puluh lima persen aksi gravitasi-kosmis aktif dari Pulau Firdaus, dihitung berdasarkan teori totalitas ini, sedang terlibat dalam mengendalikan sistem-sistem material di luar batas-batas alam semesta terorganisir yang sekarang. Perhitungan ini semua mengacu pada gravitasi absolut; gravitasi linier merupakan suatu fenomena interaktif yang dapat dihitung hanya dengan mengetahui gravitasi Firdaus yang sebenarnya.
12:3.9 (132.3) 2. Gravitasi Rohani. Dengan teknik estimasi dan perhitungan komparatif yang sama, para peneliti ini telah menyelidiki kapasitas reaksi saat ini dari gravitasi roh, dan dengan kerjasama dari para Utusan Soliter dan pribadi-pribadi roh lainnya, telah sampai pada penjumlahan gravitasi roh aktif dari Sumber dan Pusat Kedua. Dan sebagai pelajaran terpenting perlu dicatat bahwa mereka menemukan nilai yang hampir sama untuk kehadiran aktual dan fungsional gravitasi roh dalam alam semesta agung, dibandingkan dengan yang mereka dalilkan untuk total gravitasi roh aktif sekarang. Dengan kata lain: Pada saat ini praktis seluruh gravitasi roh dari Putra Kekal, dihitung berdasarkan teori totalitas ini, adalah dapat diamati sebagai berfungsi dalam alam semesta agung saja. Jika temuan ini dapat diandalkan, maka kita dapat menyimpulkan bahwa alam semesta yang sekarang berkembang di ruang bagian luar itu pada saat ini sepenuhnya tidak rohani. Dan jika ini benar, maka itu akan menjelaskan dengan memuaskan mengapa makhluk-makhluk yang diberi-kemampuan-roh hanya memiliki sedikit atau tanpa informasi tentang manifestasi-manifestasi energi luas ini selain dari mengetahui fakta tentang keberadaan fisik hal-hal itu.
12:3.10 (132.4) 3. Gravitasi Batin. Dengan prinsip-prinsip perhitungan komparatif yang sama, para pakar ini telah menangani masalah kehadiran dan respon gravitasi-batin. Unit estimasi batin diperoleh dengan merata-ratakan jenis mentalitas, tiga material dan tiga spiritual, meskipun jenis batin yang ditemukan dalam direktur daya dan rekan-rekan mereka terbukti menjadi faktor pengganggu dalam upaya untuk sampai pada unit dasar untuk taksiran gravitasi-batin. Ada yang sedikit menghambat taksiran kapasitas sekarang dari Sumber dan Pusat Ketiga untuk gravitasi-batin yang berfungsi sesuai dengan teori totalitas ini. Meskipun temuan-temuan dalam hal ini tidak begitu meyakinkan seperti halnya dalam taksiran tentang gravitasi fisik dan roh, namun temuan-temuan itu, dipertimbangkan secara komparatif, sangat memberi pelajaran, bahkan membangkitkan minat. Para peneliti ini menyimpulkan bahwa sekitar delapan puluh lima persen respon gravitasi-batin pada tarikan intelektual dari Pelaku Bersama itu berasal dari alam semesta agung yang ada. Hal ini menunjukkan kemungkinan bahwa ada aktivitas batin yang terlibat sehubungan dengan kegiatan fisik yang dapat diamati sekarang sedang berlangsung di seluruh alam ruang bagian luar. Meskipun perkiraan ini mungkin jauh dari akurat, tetapi hal itu sesuai, pada prinsipnya, dengan keyakinan kami bahwa para organisator forsa cerdas saat ini sedang mengatur evolusi alam semesta dalam tingkat-tingkat ruang yang melampaui batas-batas luar alam semesta agung sekarang. Apapun sifat kecerdasan yang didalilkan ini, kecerdasan itu tampaknya tidak responsif pada gravitasi-roh.
12:3.11 (133.1) Namun demikian, semua perhitungan ini adalah perkiraan terbaik berdasarkan pada hukum-hukum yang diasumsikan. Kami pikir perhitungan-perhitungan itu cukup dapat diandalkan. Bahkan jika ada sedikit sosok roh ditempatkan di ruang bagian luar, keberadaan kolektif mereka tidak akan secara menyolok mempengaruhi perhitungan-perhitungan yang melibatkan ukuran-ukuran yang amat besar tersebut.
12:3.12 (133.2) Gravitasi Kepribadian tidak bisa dihitung. Kami mengenali adanya sirkuit itu, tetapi kami tidak bisa mengukur realitas kualitatif ataupun kuantitatif yang responsif terhadapnya.
12:4.1 (133.3) Semua unit energi kosmis ada dalam perputaran utama, sedang terlibat dalam pelaksanaan misi mereka, sementara berayun berkeliling seputar orbit semesta. Alam-alam semesta ruang dan sistem serta dunia-dunia penyusunnya adalah semua bulatan-bulatan yang berputar, bergerak mengikuti sirkuit tanpa akhir di tingkat-tingkat ruang alam semesta master. Sama sekali tidak ada yang diam tak bergerak di seluruh alam semesta master kecuali pusatnya Havona itu sendiri, yaitu Pulau Firdaus kekal, pusat gravitasi.
12:4.2 (133.4) Absolut Nirkualifikasi itu secara fungsional dibatasi pada ruang, tetapi kami tidak begitu yakin tentang hubungan Absolut ini pada gerakan. Adakah gerakan itu melekat di dalamnya? Kami tidak tahu. Kami tahu bahwa gerakan itu tidak melekat dalam ruang; bahkan gerakannya ruang itu pun bukan bawaan. Tetapi kami tidak begitu yakin tentang hubungan antara Yang Nirkualifikasi itu pada gerakan. Siapa, atau apa, yang benar-benar bertanggung jawab untuk kegiatan raksasa transmutasi forsa-energi yang sekarang berlangsung di luar batas-batas tujuh alam semesta super yang sekarang? Mengenai asal mula gerakan kami memiliki pendapat berikut:
12:4.3 (133.5) 1. Kami pikir Sang Pelaku Bersama itulah yang memulai gerakan dalam ruang.
12:4.4 (133.6) 2. Apakah Pelaku Bersama itu yang menghasilkan gerakan-gerakannya ruang, kami tidak bisa membuktikannya.
12:4.5 (133.7) 3. Absolut Semesta tidak memulai gerakan awal namun memang mengimbangi dan mengendalikan semua tegangan yang diawali oleh gerakan.
12:4.6 (133.8) Dalam ruang angkasa bagian luar, para organisator forsa tampaknya bertanggung jawab untuk pembuatan roda-roda alam semesta raksasa yang sekarang dalam proses evolusi perbintangan itu, namun kemampuan mereka untuk berfungsi demikian tentulah telah dimungkinkan oleh modifikasi tertentu terhadap kehadiran ruang Absolut Nirkualifikasi.
12:4.7 (133.9) Ruang itu, dari sudut pandang manusia, adalah tidak ada—negatif; ruang hanya ada kalau terkait dengan sesuatu yang positif dan bukan tentang ruang. Namun demikian, ruang itu nyata. Ruang itu memuat dan mempengaruhi gerakan. Bahkan ruang itu sendiri bergerak. Gerakan-gerakan ruang dapat secara kasar diklasifikasikan sebagai berikut:
12:4.8 (133.10) 1. Gerakan primer—respirasi ruang, gerakan ruang itu sendiri.
12:4.9 (133.11) 2. Gerakan sekunder—ayunan putaran berselang-seling dari tingkat-tingkat ruang yang berturut-turut.
12:4.10 (133.12) 3. Gerakan-gerakan relatif—relatif dalam arti bahwa gerak-gerak itu tidak dievaluasi dengan Firdaus sebagai titik basisnya. Gerakan primer dan sekunder itu mutlak, gerakan dalam kaitannya dengan Firdaus yang tak bergerak.
12:4.11 (133.13) 4. Gerakan pengimbang atau penghubung yang dirancang untuk mengkoordinasikan semua gerakan lainnya.
12:4.12 (134.1) Hubungan sekarang antara mataharimu dan planet-planet terkaitnya, meskipun mengungkapkan banyak gerakan yang relatif dan mutlak di ruang angkasa, namun cenderung untuk membawa kesan pada pengamat-pengamat astronomi bahwa kamu secara relatif adalah diam tidak bergerak dalam ruang, dan bahwa gugus dan aliran bintang-bintang yang mengelilingi sedang terbang ke arah luar dengan kecepatan yang terus meningkat sementara perhitunganmu dilanjutkan ke arah luar dalam ruang. Tetapi bukan begitu sebenarnya. Kamu gagal untuk mengenali adanya ekspansi ke arah luar yang seragam dari ciptaan-ciptaan fisik sekarang di semua ruang yang dirasuki. Ciptaan lokalmu sendiri (Nebadon) ikut serta dalam gerakan ekspansi semesta ke arah luar ini. Seluruh tujuh alam semesta super ikut serta dalam siklus dua-milyar-tahun respirasi ruang ini, bersama dengan kawasan-kawasan bagian luarnya alam semesta master.
12:4.13 (134.2) Ketika alam semesta mengembang dan menyusut, massa-massa material dalam ruang yang dirasuki itu berselang-seling bergerak melawan dan mengikuti tarikan gravitasi Firdaus. Pekerjaan yang dilakukan dalam menggerakkan massa energi material ciptaan itu adalah pekerjaan ruang tetapi bukan pekerjaan energi-daya.
12:4.14 (134.3) Meskipun taksiran-taksiran spektroskopismu tentang laju kecepatan astronomis cukup andal bila diterapkan pada alam perbintangan yang termasuk alam semesta supermu dan alam-alam semesta super sejawatnya, namun perhitungan seperti itu mengacu pada ruang bagian luar itu sepenuhnya tidak bisa diandalkan. Garis-garis spektral bergeser dari normal ke arah ungu oleh sebuah bintang yang mendekat; demikian juga garis-garis ini bergeser ke arah merah oleh bintang yang menjauh. Banyak pengaruh yang berada di antaranya sehingga membuatnya seakan-akan tampak bahwa kecepatan menjauh alam-alam semesta bagian luar itu meningkat pada laju lebih dari seratus mil per detik untuk setiap pertambahan jarak satu juta tahun cahaya. Dengan metode perhitungan ini, setelah penyempurnaan teleskop yang lebih kuat, maka akan muncul bahwa sistem-sistem yang teramat jauh ini berada dalam penerbangan dari bagian alam semesta ini pada laju yang tak bisa dipercaya lebih dari tiga puluh ribu mil per detik. Tetapi kecepatan menjauh yang kelihatannya seperti ini tidak nyata; hal itu hasil dari berbagai faktor kesalahan mencakup sudut-sudut pengamatan dan distorsi-distorsi ruang-waktu yang lain.
12:4.15 (134.4) Tetapi yang terbesar dari semua distorsi tersebut muncul karena alam-alam semesta luas di ruang bagian luar, dalam alam-alam yang dekat dengan wilayah tujuh alam semesta super, tampaknya berputar dalam arah berlawanan dengan alam semesta agung. Artinya, banyak sekali nebula dan matahari serta bulatan-bulatan angkasa yang menyertainya pada saat ini sedang berputar searah jarum jam mengelilingi ciptaan sentral. Ketujuh semesta super berputar sekitar Firdaus dalam arah yang berlawanan jarum jam. Tampaknya bahwa alam semesta galaksi-galaksi bagian luar yang kedua, seperti halnya tujuh alam semesta super, berputar berlawanan jarum jam mengelilingi Firdaus. Dan para pengamat astronomi dari Uversa berpikir mereka mendeteksi bukti adanya gerakan perputaran di sabuk luar ketiga, ruang amat jauh yang mulai menunjukkan kecenderungan arah putaran yang searah jarum jam.
12:4.16 (134.5) Arah berselang-seling prosesi ruang berturut-turut alam-alam semesta ini mungkin berkaitan dengan teknik gravitasi di dalam (intra) alam semesta master dari Absolut Semesta, yang berhubungan dengan koordinasi gaya-gaya dan penyeimbangan tegangan-tegangan ruang. Gerakan serta ruang adalah pelengkap atau penyeimbang gravitasi.
12:5.1 (134.6) Seperti ruang, waktu adalah anugerah Firdaus, tetapi tidak dalam pengertian yang sama, tetapi hanya secara tidak langsung. Waktu ada berkat adanya gerakan dan karena batin secara melekat menyadari urut-urutan. Dari sudut pandang praktis, gerak itu esensial untuk waktu, tetapi tidak ada satuan waktu universal berdasarkan gerak kecuali sejauh seperti hari standar Havona-Firdaus itu diakui begitu saja. Totalitas respirasi ruang melenyapkan nilai lokalnya sebagai sumber waktu.
12:5.2 (135.1) Ruang itu tidak tanpa batas, bahkan meskipun ruang itu berasal dari Firdaus; tidak absolut, karena ruang itu dirasuki oleh Absolut Nirkualifikasi. Kami tidak tahu batas absolutnya ruang, tetapi kami tahu bahwa absolutnya waktu adalah kekekalan.
12:5.3 (135.2) Waktu dan ruang tidak dapat dipisahkan hanya dalam ciptaan-ciptaan ruang-waktu, yaitu tujuh alam semesta super. Ruang nontemporal (ruang tanpa waktu) secara teoritis ada, namun satu-satunya tempat yang benar-benar nontemporal adalah areaFirdaus. Waktu nonspasial (waktu tanpa ruang) ada dalam batin dari tingkat fungsi Firdaus.
12:5.4 (135.3) Zona ruang-tengah yang relatif tanpa gerakan, yang bersinggungan dengan Firdaus dan memisahkan antara ruang dirasuki dan tidak dirasuki, adalah zona transisi dari waktu ke kekekalan, sebab itulah perlunya para musafir Firdaus dibuat menjadi tidak sadar selama transit ini, ketika hal itu akan berpuncak dalam kewargaan Firdaus. Pengunjung yang sadar waktu bisa pergi ke Firdaus tanpa tidur seperti itu, tetapi mereka tetap adalah makhluk-makhluk waktu.
12:5.5 (135.4) Relasi-relasi pada waktu tidak ada tanpa gerakan dalam ruang, tetapi kesadaran waktu itu ada tanpa gerakan dalam ruang. Sekuensialitas (sesuatu yang berurutan) dapat membuat-sadar adanya waktu bahkan tanpa adanya gerak. Batin manusia kurang-terikat waktu daripada terikat-ruang karena sifat bawaan batin. Bahkan selama hari-hari kehidupan bumi dalam daging, meskipun batin manusia itu secara kaku terikat-ruang, namun imajinasi kreatif manusia itu relatif bebas waktu. Tetapi waktu itu sendiri tidak secara genetik merupakan suatu kualitas dari batin.
12:5.6 (135.5) Ada tiga tingkat yang berbeda dari kesadaran waktu:
12:5.7 (135.6) 1. Waktu yang dirasakan-batin —kesadaran akan urutan, gerakan, dan perasaan akan jangka waktu.
12:5.8 (135.7) 2. Waktu yang dirasakan-roh—wawasan ke dalam gerakan ke arah Tuhan dan kesadaran tentang gerakan naik ke level-level makin meningkatnya keilahian.
12:5.9 (135.8) 3. Kepribadian menciptakan suatu perasaan waktu unik yang muncul dari wawasan ke dalam Realitas ditambah suatu kesadaran akan kehadiran dan suatu kesadaran akan jangka waktu.
12:5.10 (135.9) Hewan-hewan yang tidak rohani itu hanya tahu masa lalu dan hidup di masa sekarang. Manusia yang didiami-roh memiliki kekuatan pra-visi (wawasan); ia bisa membayangkan masa depan. Hanya sikap-sikap yang berpandangan-ke-depan dan progresif itu yang nyata secara pribadi. Etika statis dan moralitas tradisional hanya sedikit suprahewani. Ajaran stoisisme (stoa) juga bukan golongan tinggi untuk realisasi diri. Etika-etika dan moral-moral menjadi benar-benar manusiawi ketika hal-hal itu dinamis dan progresif, hidup aktif dengan realitas alam semesta.
12:5.11 (135.10) Kepribadian manusia itu bukan hanya sekedar sesuatu yang seiring bersamaan dengan peristiwa-peristiwa waktu-dan-ruang; kepribadian manusia juga dapat bertindak sebagai penyebab kosmis terhadap peristiwa-peristiwa tersebut.
12:6.1 (135.11) Alam semesta itu tidak statis. Stabilitas itu bukan hasil dari inersia melainkan hasil dari energi yang diseimbangkan, pikiran yang kooperatif, morontia yang dikoordinasikan, penguasaan roh, dan penyatuan kepribadian. Stabilitas itu sepenuhnya dan senantiasa sebanding dengan keilahian.
12:6.2 (135.12) Dalam pengendalian fisik alam semesta master Bapa Semesta menggunakan prioritas dan keutamaan melalui Pulau Firdaus; Tuhan itu mutlak dalam pemerintahan rohani kosmos dalam diri pribadi Putra Kekal. Mengenai wilayah-wilayah batin, Bapa dan Putra berfungsi secara terkoordinasi—dalam diri Pelaku Bersama.
12:6.3 (136.1) Sumber dan Pusat Ketiga membantu dalam pemeliharaan keseimbangan dan koordinasi terhadap energi-energi dan organisasi-organisasi gabungan fisik dan rohani, oleh kemutlakan genggaman-Nya pada batin kosmis dan oleh pelaksanaan komplemen-komplemen bawaan dan universal, gravitasi-fisik dan gravitasi rohani-Nya. Kapanpun dan dimanapun terjadi suatu hubungan kerjasama antara yang material dan spiritual, fenomena batin tersebut adalah tindakan dari Roh Tanpa Batas. Hanya batin saja yang dapat saling menghubungkan gaya-gaya dan energi-energi fisik dari tingkat material dengan kuasa-kuasa dan sosok-sosok rohani dari tingkat roh.
12:6.4 (136.2) Dalam semua perenungan kamu tentang fenomena semesta, pastikan bahwa kamu mempertimbangkan saling keterkaitan antara energi fisik, intelektual, dan rohani, dan bahwa ada kelonggaran semestinya yang dibuat untuk fenomena tak diharapkan yang menyertai penyatuan energi-energi itu oleh kepribadian dan untuk fenomena tak terduga yang dihasilkan dari aksi-aksi dan reaksi-reaksi Deitas pengalaman dan para Absolut.
12:6.5 (136.3) Alam semesta sangat bisa diprediksi hanya dalam pengertian kuantitatif atau pengukuran-gravitasi; bahkan forsa-forsa fisik yang perdana itu tidak responsif terhadap gravitasi linier, demikian pula makna-makna batin yang lebih tinggi dan nilai-nilai roh yang sejati dari realitas-realitas alam semesta yang paling akhir. Secara kualitatif, alam semesta tidak terlalu bisa diprediksi dalam hal hubungan-hubungan baru antara kekuatan-kekuatan, baik itu fisik, mental, ataupun rohani, meskipun banyak kombinasi energi atau kekuatan tersebut menjadi sebagian bisa diprediksi ketika dikenakan pada pengamatan kritis. Ketika materi, batin, dan jiwa dipersatukan oleh kepribadian makhluk, kami tidak dapat sepenuhnya memprediksi keputusan dari makhluk yang berkemauan bebas seperti itu.
12:6.6 (136.4) Semua fase forsa primordial (forsa purba), roh yang baru lahir, dan hal-hal ultimat bukan pribadi yang lain itu tampaknya bereaksi sesuai dengan hukum tertentu yang relatif stabil tetapi tidak diketahui, dan dicirikan oleh keleluasaan pelaksanaan dan kelenturan tanggapan yang sering membingungkan ketika ditemui dalam fenomena suatu situasi yang dibatasi dan dipisahkan sendiri. Apa penjelasan tentang tak terduganya kebebasan reaksi yang diungkapkan oleh kenyataan-kenyataan alam semesta yang sedang bangkit ini? Ketidak-terdugaan yang tidak dimengerti dan tidak diketahui ini—apakah hal itu berkenaan pada perilaku suatu unit primordial dari forsa, reaksi dari suatu tingkat batin yang tak dikenali, atau fenomena suatu pra-alam-semesta luas yang sedang dalam pembuatan di wilayah-wilayah ruang angkasa bagian luar—mungkin saja mengungkapkan kegiatan para Ultimat dan pekerjaan-kehadiran para Absolut, yang mendahului fungsi semua Pencipta alam semesta.
12:6.7 (136.5) Kami tidak benar-benar tahu, tetapi kami menduga bahwa keserba-bisaan yang menakjubkan dan koordinasi yang besar tersebut menandakan kehadiran dan unjuk kerja dari para Absolut, dan bahwa keragaman respon demikian dalam menanggapi penyebab yang tampaknya seragam itu menunjukkan reaksi dari para Absolut, tidak hanya terhadap penyebab yang langsung dan situasional, tetapi juga pada semua penyebab terkait lainnya di seluruh alam semesta master.
12:6.8 (136.6) Individu-individu memiliki penjaga-penjaga takdir mereka; planet, sistem, konstelasi, alam semesta, dan alam-alam semesta super memiliki penguasa masing-masing yang bekerja untuk kebaikan wilayah-wilayah mereka. Havona dan bahkan alam semesta agung diawasi oleh mereka yang diserahi tanggung jawab tinggi tersebut. Tetapi siapa yang memelihara dan peduli kebutuhan mendasarnya alam semesta master secara keseluruhan, dari Firdaus hingga ke tingkat ruang keempat dan terluar itu? Secara eksistensial pemeliharaan tersebut mungkin adalah tanggung jawab Trinitas Firdaus, tetapi dari sudut pandang pengalaman, kemunculan alam-alam semesta pasca-Havona itu bergantung pada:
12:6.9 (136.7) 1. Para Absolut dalam potensialnya.
12:6.10 (136.8) 2. Yang Mahaakhir dalam pengarahannya.
12:6.11 (137.1) 3. Yang Mahatinggi dalam koordinasi evolusionernya.
12:6.12 (137.2) 4. Para Arsitek Alam Semesta Master dalam administrasinya sebelum hadir penguasa-penguasa khusus tertentu.
12:6.13 (137.3) Absolut Nirkualifikasi merasuki semua ruang. Kami tidak sepenuhnya jelas tentang status tepatnya Absolut Deitas dan Absolut Semesta, tetapi kami tahu bahwa yang belakangan itu berfungsi di manapun Absolut Deitas dan Nirkualifikasi berfungsi. Absolut Deitas mungkin secara semesta hadir tetapi sulit bisa dikatakan hadir ruang. Yang Mahaakhir adalah, atau suatu kali akan, hadir ruang hingga batas-batas pinggiran luar tingkat ruang keempat. Kami meragukan bahwa Yang Mahaakhir akan pernah memiliki kehadiran ruang melampaui luar pinggiran keliling alam semesta master, tapi di dalam batas ini Yang Mahaakhir semakin mengintegrasikan pengaturan kreatif terhadap potensial-potensialnya tiga Absolut.
12:7.1 (137.4) Ada beroperasi di seluruh waktu dan ruang dan berkaitan dengan semua realitas apapun jenisnya, suatu hukum yang tak bisa dihindari dan tidak melibatkan pribadi, yang setara dengan fungsi suatu pemeliharaan kosmis. Rahmat mencirikan sikap kasih Tuhan bagi individu; ketidak-berpihakan memotivasi sikap Tuhan terhadap total. Kehendak Tuhan tidak selalu harus berlaku dalam bagian—misalnya hati dari salah satu kepribadian—tetapi kehendak-Nya benar-benar menguasai keseluruhannya, alam semesta segala alam-alam semesta.
12:7.2 (137.5) Dalam semua urusan-Nya dengan semua makhluk-Nya memang benar bahwa hukum-hukum Tuhan itu dari sifatnya tidak sewenang-wenang. Bagi kamu, dengan penglihatanmu yang sempit dan sudut pandang yang terbatas, perbuatan Tuhan tentulah seringkali tampak sebagai diktatorial dan sewenang-wenang. Hukum Tuhan hanyalah kebiasaan Tuhan, cara-Nya berulang kali melakukan hal-hal; dan Dia selalu melakukan semua hal dengan baik. Kamu mengamati bahwa Tuhan melakukan hal yang sama dengan cara yang sama, berulang-ulang, hanya karena itu adalah cara terbaik untuk melakukan hal khusus itu dalam suatu keadaan tertentu; dan cara yang terbaik adalah cara yang benar, dan karena itu maka kebijaksanaan yang tanpa batas selalu menyuruh agar hal itu dilakukan dengan cara yang tepat dan sempurna. Kamu juga harus ingat bahwa alam (nature) itu bukanlah perbuatan yang khusus hanya dari Deitas; pengaruh-pengaruh lainnya juga hadir pada fenomena itu yang manusia sebut sebagai alam.
12:7.3 (137.6) Merupakan hal yang nista bagi kodrat ilahi untuk menderita semua bentuk kemerosotan atau pernah mengizinkan pelaksanaan suatu tindakan yang murni pribadi dengan cara yang lebih rendah. Namun demikian haruslah diperjelas, bahwa, jika, dalam keilahian untuk situasi apapun, dalam keekstriman suatu keadaan apapun, dalam setiap kasus dimana pelaksanaan hikmat tertinggi mungkin menunjukkan kebutuhan untuk perilaku yang berbeda—jika tuntutan-tuntutan untuk kesempurnaan mungkin karena alasan apapun menuntut metode reaksi yang lain, yang lebih baik, maka dan di sana juga Tuhan yang mahabijaksana akan berfungsi dalam cara yang lebih baik dan lebih cocok tersebut. Hal itu akan menjadi ekspresi dari hukum yang lebih tinggi, bukan pembalikan ke hukum yang lebih rendah.
12:7.4 (137.7) Tuhan bukanlah budak yang terikat kebiasaan kronisitas (terus-menerus) pengulangan tindakan sukarela-Nya sendiri. Tidak ada konflik antar hukum-hukum Yang Tanpa Batas; hukum-hukum itu semua kesempurnaan dari jenis yang tidak bisa salah; hukum-hukum itu adalah semua tindakan yang tidak diragukan yang menyatakan keputusan yang tanpa keliru. Hukum adalah reaksi yang tidak berubah dari suatu batin yang tanpa batas, sempurna, dan ilahi. Perbuatan-perbuatan Tuhan semua karena kehendak bebas meskipun ini kelihatannya sama. Dalam Tuhan “pada-Nya tidak ada perubahan atau bayangan karena pertukaran.” Namun semua ini yang dapat benar-benar dikatakan tentang Bapa Semesta itu tidak bisa dikatakan dengan kepastian yang sama mengenai semua kecerdasan bawahan atau makhluk-Nya yang berevolusi.
12:7.5 (137.8) Karena Tuhan tak berubah, sebab itu kamu dapat, dalam segala keadaan yang biasa, mengandalkan Dia untuk berbuat hal yang sama dengan cara yang persis sama dan biasa. Tuhan adalah kepastian stabilitas bagi segala benda dan makhluk ciptaan. Dia adalah Tuhan; karena itu Dia tidak berubah.
12:7.6 (138.1) Dan semua keteguhan perilaku dan keseragaman tindakan ini bersifat pribadi, sadar, dan sangat karena kehendak bebas, karena Tuhan yang akbar itu bukanlah budak tak berdaya terhadap kesempurnaan dan ketanpa-batasan-Nya sendiri. Tuhan bukanlah kekuatan otomatis yang bertindak-sendiri; Dia bukanlah kuasa terikat-hukum yang menghamba. Tuhan itu bukanlah persamaan matematika atau pun rumus kimia. Dia adalah kepribadian yang berkehendak bebas dan perdana. Dialah Bapa Semesta, sosok yang bermahkota kepribadian dan mata air semesta untuk semua kepribadian makhluk.
12:7.7 (138.2) Kehendak Tuhan tidak berlaku secara seragam dalam hati manusia fana jasmani yang mencari-Tuhan, tetapi jika kerangka waktunya diperbesar melampaui waktu sesaat sehingga mencakup keseluruhan kehidupan yang pertama (di dunia), maka kehendak Tuhan menjadi semakin terlihat dalam buah-buah roh yang dilahirkan dalam kehidupan anak-anak Tuhan yang dipimpin roh. Dan kemudian, jika kehidupan manusia itu lebih diperluas lagi sehingga mencakup pengalaman morontia, maka kehendak ilahi itu akan terlihat bersinar makin dan makin terang dalam tindakan-tindakan perohanian makhluk-makhluk waktu yang telah mulai mencicipi nikmat ilahi untuk mengalami hubungan antara kepribadian manusia dengan kepribadian Bapa Semesta.
12:7.8 (138.3) Kebapaan Tuhan dan persaudaraan manusia menghadirkan paradoks antara bagian dan keseluruhan pada tingkatan kepribadian. Tuhan mengasihi masing-masing orang sebagai anak perorangan dalam keluarga surgawi. Namun demikian Tuhan mengasihi setiap (semua) orang; Dia tidak membeda-bedakan orang, dan kesemestaan kasih-Nya menciptakan suatu hubungan terhadap keseluruhan, persaudaraan semesta.
12:7.9 (138.4) Kasih dari Bapa secara mutlak mengindividualisir masing-masing kepribadian sebagai anak yang unik dari Bapa Semesta, anak yang tanpa duplikat dalam ketanpa-batasan, makhluk berkehendak yang tidak tergantikan dalam seluruh kekekalan. Kasih Bapa memuliakan setiap anak Tuhan, menerangi setiap anggota dari keluarga surgawi, menyorotkan tajam siluet kodrat unik tiap sosok pribadi terhadap tingkat-tingkat bukan pribadi yang terletak di luar sirkuit persaudaraan dari Bapa segalanya itu. Kasih Tuhan secara mencolok menggambarkan nilai transenden dari setiap makhluk berkehendak, secara jelas mengungkapkan nilai tinggi yang Bapa Semesta telah tempatkan ke atas masing-masing dan semua anak-anak-Nya itu mulai dari kepribadian pencipta tertinggi yang berstatus Firdaus hingga pada kepribadian terendah yang bermartabat kehendak di antara suku-suku manusia buas dalam fajar awal spesies manusia di suatu dunia waktu dan ruang yang berevolusi.
12:7.10 (138.5) Kasih Tuhan bagi perorangan ini sendiri menciptakan keluarga ilahi untuk semua perorangan, persaudaraan menyeluruh anak-anak berkehendak bebas dari Bapa Firdaus. Dan persaudaraan ini, karena semesta, adalah suatu hubungan dari keseluruhan. Persaudaraan, kalau semesta, mengungkapkan bukan masing-masing hubungan, tetapi seluruh hubungan itu. Persaudaraan adalah suatu realitas dari total dan karena itu mengungkapkan kualitas dari keseluruhan, yang dibedakan dengan kualitas dari bagian.
12:7.11 (138.6) Persaudaraan membentuk suatu fakta hubungan antara setiap kepribadian dalam keberadaan semesta. Tidak ada pribadi yang bisa lolos dari manfaat atau hukuman yang mungkin datang sebagai akibat dari hubungan dengan pribadi lain. Bagian itu mendapat manfaat atau kerugian sesuai dengan keseluruhannya. Upaya baik dari masing-masing orang menguntungkan seluruh orang; kesalahan atau kejahatan masing-masing orang menambah kesengsaraan seluruh orang. Sebagaimana bagian bergerak, demikian seluruhnya bergerak. Sebagaimana kemajuan keseluruhan, demikian pula kemajuan bagian. Kecepatan-kecepatan relatif dari bagian dan keseluruhan menentukan apakah bagian itu terhambat oleh inersia dari keseluruhan, atau terbawa maju oleh momentum dari persaudaraan kosmis.
12:7.12 (139.1) Merupakan suatu misteri bahwa Tuhan adalah sosok sadar diri yang sangat berpribadi dengan markas-markas kediaman, dan pada saat yang sama secara pribadi hadir dalam suatu alam semesta yang begitu luas dan secara pribadi dalam kontak dengan begitu banyak makhluk yang nyaris tak terbatas. Bahwa fenomena semacam ini adalah misteri di luar pemahaman manusia seharusnya tidak sedikitpun mengurangi imanmu. Jangan biarkan besarnya ketanpa-batasan, dahsyatnya kekekalan, dan keagungan dan kemuliaan karakter tanpa banding Tuhan itu membuatmu tercengang, pusing, atau membuat kamu patah semangat; karena Bapa itu tidak terlalu jauh dari setiap kamu masing-masing; Dia berdiam di dalam kamu, dan di dalam Dia memang kita semua secara harfiah bergerak, benar-benar hidup, dan sungguh-sungguh memiliki keberadaan kita.
12:7.13 (139.2) Meskipun Bapa Firdaus berfungsi melalui para pencipta ilahi dan anak-anak ciptaan-Nya, Dia juga menikmati kontak dalam batin yang paling intim dengan kamu, begitu mendalam, begitu sangat pribadi, bahwa hal itu bahkan di luar pemahamanku— persekutuan misterius itu antara pecahan Bapa dengan jiwa manusia dan dengan batin fana yang benar-benar kediamannya. Mengetahui apa yang kamu lakukan terhadap karunia-karunia Tuhan ini, karena itu kamu tahu bahwa Bapa itu berada dalam hubungan dekat, bukan hanya dengan rekan-rekan ilahi-Nya, tetapi juga dengan anak-anak fana evolusioner-Nya dari (alam) waktu. Bapa memang tinggal di Firdaus, tetapi kehadiran ilahi-Nya juga berdiam di dalam batin manusia.
12:7.14 (139.3) Bahkan meskipun roh dari seorang Putra dicurahkan ke atas semua manusia, meskipun seorang Putra pernah tinggal dengan kamu dalam rupa daging fana, meskipun serafim secara pribadi menjaga dan membimbingmu, bagaimana bisa salah satu sosok ilahi dari Pusat Kedua dan Ketiga itu bisa berharap untuk datang dekat pada kamu atau untuk memahami kamu secara penuh seperti Bapa, yang telah memberikan bagian dari diri-Nya sendiri untuk berada di dalam kamu, untuk menjadi diri kamu, yang nyata dan ilahi, bahkan yang kekal itu?
12:8.1 (139.4) “Allah itu roh,” tapi Firdaus tidak. Alam semesta yang materi itu selalu menjadi arena di dalam mana berlangsung semua kegiatan rohani; sosok-sosok roh dan roh-roh mereka yang naik itu hidup dan bekerja di bulatan-bulatan fisik yang realitasnya material.
12:8.2 (139.5) Penganugerahan forsa kosmis, wilayahnya gravitasi kosmis, adalah fungsi Pulau Firdaus. Semua energi-forsa yang asli berasal dari Firdaus, dan materi untuk pembuatan alam-alam semesta yang tak terhitung itu sekarang beredar di seluruh alam semesta master dalam bentuk suatu kehadiran supragravitasi yang membentuk muatan-forsa dari ruang yang dirasuki.
12:8.3 (139.6) Apapun transformasi forsa dalam alam-alam semesta yang berada di keliling luarnya, setelah pergi keluar dari Firdaus, forsa itu bepergian dengan tunduk pada tarikan tanpa akhir, selalu hadir, tanpa putus dari Pulau kekal, secara patuh dan sudah menjadi sifatnya beredar selamanya mengelilingi lintasan-lintasan ruang abadi di alam-alam semesta. Energi fisik adalah satu realitas yang benar-benar dan setia dalam ketaatannya pada hukum semesta. Hanya dalam ranah-ranah kemauan bebas makhluk itulah telah ada penyimpangan dari jalan ilahi dan rencana asli. Daya dan energi adalah bukti semesta tentang kestabilan, kekonstanan, dan kekekalan Pulau sentral Firdaus itu.
12:8.4 (139.7) Penganugerahan roh dan spiritualisasi (perohanian) kepribadian-kepribadian, wilayahnya gravitasi rohani, adalah ranahnya Putra Kekal. Dan gravitasi roh dari Putra ini, yang selalu menarik semua realitas rohani kepada diri-Nya, adalah sama nyata dan mutlaknya seperti genggaman material adikuasanya Pulau Firdaus. Tetapi manusia yang berpikiran-material itu secara alami lebih akrab dengan manifestasi material yang bersifat fisik daripada dengan operasi-operasi yang sama nyata dan hebatnya yang bersifat rohani yang dilihat hanya oleh wawasan rohani dari jiwa.
12:8.5 (140.1) Ketika batin setiap kepribadian dalam alam semesta menjadi lebih rohani—menjadi seperti Tuhan—batin itu menjadi kurang responsif terhadap gravitasi material. Realitas, diukur oleh respons gravitasi-fisik, adalah antitesis realitas seperti ditentukan oleh kualitas konten roh. Aksi gravitasi-fisik adalah penentu kuantitatif energi yang bukan roh; aksi gravitasi-rohani adalah ukuran kualitatif untuk energi hidup dari keilahian.
12:8.6 (140.2) Seperti halnya Firdaus pada ciptaan fisik, dan seperti halnya Putra Kekal pada alam semesta rohani, demikian pula Pelaku Bersama terhadap alam batin—alam semesta cerdas makhluk dan kepribadian yang berwujud material, morontial, dan spiritual.
12:8.7 (140.3) Pelaku Bersama bereaksi pada realitas material maupun spiritual dan oleh karena itu dari sifat melekatnya menjadi pelayan semesta kepada semua makhluk cerdas, makhluk-makhluk yang mungkin merupakan suatu kesatuan dari fase-fase penciptaan material maupun spiritual. Pemberian kemampuan kecerdasan, pelayanan kepada yang material dan yang spiritual dalam fenomena batin itu, adalah domain eksklusif Pelaku Bersama, yang dengan demikian menjadi mitra batin rohani, esensi batin morontia, dan substansi batin material untuk para makhluk evolusioner waktu.
12:8.8 (140.4) Batin adalah teknik dengan mana realitas-realitas roh menjadi pengalaman bagi kepribadian makhluk. Dan dalam analisis terakhir kemungkinan-kemungkinan pemersatu batin manusia itu pun, kemampuan untuk mengkoordinasikan benda-benda, ide-ide, dan nilai-nilai itu, adalah supramaterial.
12:8.9 (140.5) Meskipun hampir tidak mungkin bagi pikiran manusia fana untuk memahami tujuh tingkatan realitas kosmis relatif, akal manusia harusnya mampu menangkap banyak tentang makna tiga berfungsinya tingkat-tingkat realitas terbatas:
12:8.10 (140.6) 1. Materi. Energi diorganisir yang tunduk pada gravitasi linier kecuali energi itu dimodifikasi oleh gerakan dan dipengaruhi oleh batin.
12:8.11 (140.7) 2. Batin (mind). Kesadaran diorganisir yang tidak sepenuhnya tunduk pada gravitasi materi, dan yang menjadi benar-benar dibebaskan ketika dimodifikasi oleh roh.
12:8.12 (140.8) 3. Roh. Realitas pribadi tertinggi. Roh yang sejati tidak tunduk pada gravitasi fisik tetapi pada akhirnya menjadi pengaruh yang memotivasi terhadap semua sistem energi yang berkembang dan yang memiliki martabat kepribadian.
12:8.13 (140.9) Tujuan keberadaan semua kepribadian adalah roh; manifestasi material itu relatif, dan batin kosmis berada di tengah antara dua yang saling berseberangan menyeluruh ini. Penganugerahan batin dan pelayanan roh adalah karya dari pribadi-pribadi sejawat Deitas, yaitu Roh Tanpa Batas dan Putra Kekal. Realitas Deitas total itu bukanlah batin tapi batin-roh—batin-roh yang dipersatukan oleh kepribadian. Namun demikian absolut-absolutnya roh maupun benda itu memusat dalam pribadi Bapa Semesta.
12:8.14 (140.10) Di Firdaus ketiga energi itu, fisik, mental, dan rohani, adalah sederajat. Dalam kosmos yang berevolusi, energi-materi itu dominan kecuali dalam kepribadian, dimana roh, melalui perantaraan batin, sedang berjuang untuk penguasaan. Roh adalah realitas mendasar dari pengalaman kepribadian semua makhluk karena Tuhan itu roh. Roh itu tak berubah, dan oleh karena itu, dalam semua hubungan kepribadian, roh itu melampaui batin maupun materi, yang merupakan variabel-variabel pengalaman untuk pencapaian progresif.
12:8.15 (140.11) Dalam evolusi kosmis, materi menjadi suatu bayangan filosofis yang dipaparkan oleh batin di hadapan terang roh dari pencerahan ilahi, tapi hal ini tidak membuat realitas materi-energi itu menjadi tidak sah. Batin, materi, dan roh itu sama-sama nyata, tetapi mereka tidak memiliki nilai setara pada kepribadian dalam pencapaian keilahian. Kesadaran keilahian itu adalah pengalaman rohani yang progresif.
12:8.16 (141.1) Semakin terang sinar dari kepribadian yang dirohanikan (Bapa di alam semesta, pecahan dari kepribadian roh yang potensial dalam makhluk perorangan), semakin besar bayangan yang dipaparkan oleh batin yang berada di antaranya terhadap pakaian materialnya. Dalam waktu, tubuh manusia itu sama nyatanya dengan batin atau roh, tetapi dalam kematian, batin (identitas) maupun roh bertahan hidup sementara tubuh tidak. Suatu realitas kosmis dapat menjadi tidak ada dalam pengalaman kepribadian. Demikianlah peribahasa Yunani kamu—materi sebagai bayangan dari substansi roh yang lebih nyata—itu memang memiliki makna penting filosofis.
12:9.1 (141.2) Roh adalah realitas pribadi dasar dalam alam-alam semesta, dan kepribadian adalah dasar bagi semua pengalaman berkembang maju dengan realitas rohani. Setiap fase pengalaman kepribadian pada setiap tingkat berturut-turut progresi alam semesta itu penuh dengan petunjuk-petunjuk menuju penemuan realitas-realitas pribadi yang memikat. Takdir sejatinya manusia terdiri dalam penciptaan sasaran-sasaran yang baru dan roh, kemudian dalam menanggapi terhadap daya pikat kosmis dari tujuan-tujuan adikodrati yang nilainya bukan material tersebut.
12:9.2 (141.3) Kasih adalah rahasia untuk hubungan yang menguntungkan antar kepribadian. Kamu tidak bisa benar-benar mengenal suatu pribadi sebagai hasil dari satu kontak saja. Kamu tidak dapat (dengan menghargai) mengerti musik melalui deduksi matematis, meskipun musik itu adalah suatu bentuk ritme matematis. Nomor yang diberikan pada seorang pelanggan telepon tidak dengan cara apapun mengidentifikasi kepribadian pelanggan itu atau menandakan apapun tentang karakternya.
12:9.3 (141.4) Matematika, ilmu pengetahuan material, mutlak diperlukan untuk diskusi cerdas tentang aspek-aspek material alam semesta, namun pengetahuan tersebut tidak selalu merupakan bagian dari kesadaran kebenaran yang lebih tinggi atau dari penghargaan pribadi terhadap realitas-realitas rohani. Tidak hanya dalam alam-alam kehidupan tapi bahkan di alam energi fisik, jumlah dari dua benda atau lebih itu sangat sering sesuatu yang lebih dari, atau sesuatu yang berbeda dari, akibat penjumlahan yang bisa diperkirakan dari penyatuan tersebut. Ilmu matematika seluruhnya, seluruh domain filsafat, fisika atau kimia yang tertinggi, tidak bisa memprediksi atau mengetahui bahwa penyatuan dua atom gas hidrogen dengan satu atom gas oksigen akan menghasilkan suatu zat yang baru dan yang secara kualitatif superaditif—cairan air. Pengetahuan pemahaman tentang satu fenomena fisiokimia ini seharusnya telah mencegah perkembangan filsafat materialistis dan kosmologi mekanistis.
12:9.4 (141.5) Analisis teknis tidak mengungkapkan apa yang seseorang atau sesuatu bisa lakukan. Contohnya: Air digunakan secara efektif untuk memadamkan api. Bahwa air akan memadamkan api itu adalah fakta dari pengalaman sehari-hari, tapi tidak ada analisis air yang bisa dilakukan untuk mengungkapkan sifat seperti itu. Analisis menentukan bahwa air itu terdiri dari hidrogen dan oksigen; studi lebih lanjut terhadap unsur mengungkapkan bahwa oksigen adalah bahan baku sebenarnya untuk pembakaran dan bahwa hidrogen itu sendiri akan terbakar secara bebas.
12:9.5 (141.6) Agamamu sedang menjadi nyata karena bangkit dari perbudakan ketakutan dan belenggu takhyul. Filsafatmu berjuang untuk emansipasi dari dogma dan tradisi. Ilmu pengetahuanmu terlibat dalam kontes berabad-abad antara kebenaran dan kesalahan sementara ilmu itu berjuang untuk kelepasan dari belenggu abstraksi, perbudakan matematika, dan kebutaan relatif dari materialisme mekanistis.
12:9.6 (142.1) Manusia fana memiliki suatu inti roh. Batin adalah sistem energi-pribadi yang ada di sekitar inti roh ilahi itu dan berfungsi dalam suatu lingkungan material. Hubungan hidup antara batin pribadi dan roh itu membentuk potensi alam semesta untuk kepribadian yang kekal. Masalah yang nyata, kekecewaan yang berkepanjangan, kekalahan yang serius, atau kematian yang tak terelakkan itu bisa datang hanya setelah konsep diri berani sepenuhnya menggusur kuasa memerintah dari inti roh pusat itu, sehingga merusak skema kosmis untuk identitas kepribadian.
12:9.7 (142.2) [Disampaikan oleh sesosok Penyempurna Hikmat yang bertindak oleh wewenang dari Yang Purba Harinya.]
Buku Urantia
Makalah 13
13:0.1 (143.1) ANTARA Pulau sentral Firdaus dan sirkuit keplanetan Havona yang paling dalam ditempatkanlah di angkasa tiga sirkuit bulatan-bulatan (dunia) khusus yang lebih kecil. Sirkuit yang paling dalam terdiri dari tujuh dunia rahasia Bapa Semesta; kelompok kedua terdiri dari tujuh dunia Putra Kekal yang bersinar terang itu; di paling luar ada tujuh bola raksasa Roh Tanpa Batas, dunia-dunia markas-eksekutif Tujuh Roh Master.
13:0.2 (143.2) Tiga sirkuit tujuh-dunia Bapa, Putra, dan Roh itu adalah dunia-dunia kemegahan yang tak tertandingi dan kemuliaan yang tak terbayangkan. Bahkan konstruksi material atau fisiknya juga dari golongan yang tak diungkapkan kepada kamu. Tiap sirkuit itu berbeda dalam materialnya, dan tiap dunia dalam tiap sirkuit itu berbeda kecuali tujuh dunia Putra, yang serupa dalam susunan dasar fisiknya. Kedua puluh satu dunia ini seluruhnya adalah dunia-dunia raksasa, dan tiap kelompok tujuh itu berbeda-beda diabadikannya. Sejauh yang kami tahu mereka telah selalu ada; seperti Firdaus mereka itu kekal. Tidak ada catatan ataupun tradisi tentang asal usul mereka.
13:0.3 (143.3) Tujuh dunia rahasia Bapa Semesta, yang beredar mengelilingi Firdaus dalam jarak dekat dengan Pulau kekal itu, sangat memantulkan kilau terang rohani dari sinar pusat dari para Deitas yang kekal, menebarkan cahaya kemuliaan ilahi ini ke seluruh Firdaus dan bahkan ke atas tujuh sirkuit Havona.
13:0.4 (143.4) Di dunia-dunia sakral Putra Kekal itu tampaknya di sanalah berasal energi-energi kilau terang roh yang yang bukan pribadi. Tidak ada makhluk berpribadi yang bisa berkunjung ke satu pun tujuh bola bersinar ini. Dengan kemuliaan rohani bola-bola itu menerangi seluruh Firdaus dan Havona, dan mereka mengarahkan luminositas (kilau terang) roh murni itu ke tujuh alam semesta super. Dunia-dunia cemerlang sirkuit kedua ini juga memancarkan cahaya mereka (cahaya tanpa panas) ke Firdaus dan ke dunia-dunia satu milyar di alam semesta sentral yang bersirkuit tujuh itu.
13:0.5 (143.5) Tujuh dunia Roh Tanpa Batas itu ditempati oleh Tujuh Roh Master, yang bertakhta atas takdir-takdir tujuh alam semesta super, mengirimkan penerangan rohani dari Pribadi Ketiga Deitas kepada ciptaan-ciptaan ruang dan waktu ini. Dan seluruh Havona, namun bukan Pulau Firdaus, dimandikan dalam pengaruh-pengaruh yang merohanikan ini.
13:0.6 (143.6) Meskipun dunia-dunia Bapa itu adalah dunia-dunia status yang paling akhir bagi semua kepribadian yang dikaruniai-Bapa, namun hal ini bukan fungsi eksklusif dunia-dunia itu. Banyak sosok dan entitas yang selain dari berpribadi berkunjung di dunia-dunia ini. Tiap dunia dalam sirkuit Bapa dan sirkuit Roh memiliki jenis kewargaan tetap yang jelas beda, tetapi kami pikir dunia-dunia Putra itu dihuni oleh jenis-jenis seragam makhluk-makhluk yang selain-dari-berpribadi. Pecahan-pecahan Bapa adalah salah satu penduduk asli Divinington; golongan-golongan kewargaan permanen lain tidak diungkapkan kepada kamu.
13:0.7 (143.7) Dua puluh satu satelit Firdaus ini melayani banyak tujuan dalam alam semesta sentral maupun super yang tidak diungkapkan dalam uraian-uraian ini. Kamu hanya bisa mengerti demikian sedikit tentang kehidupan di dunia-dunia ini sehingga kamu tidak dapat berharap memperoleh sesuatu pandangan yang konsisten tentang mereka, ataupun tentang kodrat atau fungsi mereka; ribuan kegiatan ada berlangsung di sana yang tidak diberitahukan kepadamu. Dua puluh satu dunia ini mencakup potensial-potensial fungsi alam semesta master. Makalah-makalah ini hanya memuat sekilas tentang kegiatan terbatas tertentu yang berkaitan tentang zaman alam semesta sekarang di alam semesta agung—sebetulnya, hanya satu dari tujuh sektor alam semesta agung.
13:1.1 (144.1) Sirkuit dunia-dunia kehidupan sakral Bapa memuat hanya rahasia-rahasia kepribadian inheren (melekat) dalam alam semesta segala alam-alam semesta. Satelit-satelit Firdaus ini, yang paling dalam dari tiga sirkuit itu, adalah satu-satunya wilayah larangan yang berurusan dengan kepribadian dalam alam semesta sentral. Firdaus Bawah dan dunia-dunia Putra demikian pula tertutup bagi kepribadian, tetapi tidak ada dari tempat-tempat itu yang terkait apapun secara langsung dengan kepribadian.
13:1.2 (144.2) Dunia-dunia Firdausnya Bapa itu dipimpin oleh ordo tertinggi Putra Stasioner dari Trinitas, yakni Rahasia Supremasi Ditrinitisasi. Tentang dunia-dunia ini aku hanya dapat ceritakan sedikit; tentang aneka ragam kegiatannya aku boleh bercerita lebih sedikit lagi. Informasi demikian hanya berkaitan dengan sosok-sosok yang berfungsi di sana dan yang pergi dari sana. Dan meskipun aku agak kenal baik dengan enam dunia istimewa ini, tapi tidak pernah aku mendarat di Divinington, dunia itu sepenuhnya terlarang bagiku.
13:1.3 (144.3) Salah satu alasan untuk kerahasiaan dunia-dunia ini adalah karena masing-masing dunia sakral ini menikmati suatu representasi khusus, atau manifestasi, dari Deitas-deitas yang membentuk Trinitas Firdaus; bukan suatu kepribadian, melainkan suatu kehadiran Keilahian yang unik yang hanya dapat dihargai dan dipahami oleh kelompok-kelompok kecerdasan khusus tertentu yang tinggal di, atau boleh masuk ke, dunia khusus tertentu itu. Rahasia Supremasi Ditrinitisasi adalah agen-agen pribadi dari kehadiran-kehadiran Keilahian yang dispesialisasikan dan bukan pribadi ini. Para Rahasia Supremasi itu adalah sosok-sosok yang amat berpribadi, berkemampuan hebat dan disesuaikan secara mengagumkan pada pekerjaan mereka yang luhur dan tuntutannya besar itu.
13:1.4 (144.4) 1. DIVININGTON. Dunia ini adalah, dalam pengertian unik, “pangkuan Bapa,” dunia persekutuan-pribadi dari Bapa Semesta, dan di sana ada suatu manifestasi spesial keilahian-Nya. Divinington adalah tempat pertemuan Firdaus bagi para Pelaras Pikiran, namun juga rumah untuk banyak entitas, kepribadian, dan sosok-sosok lain yang berasal dari Bapa Semesta. Banyak kepribadian (selain Putra Kekal) berasal langsung dari tindakan sendirian Bapa Semesta. Hanya pecahan-pecahan Bapa dan kepribadian-kepribadian dan sosok-sosok tertentu lain yang berasal langsung serta eksklusif dari Bapa Semesta yang bergaul dan berfungsi di tempat kediaman ini.
13:1.5 (144.5) Rahasia Divinington meliputi rahasia penganugerahan dan misi Pelaras Pikiran. Kodrat mereka, asal usul, dan teknik kontak mereka dengan makhluk-makhluk rendahan di dunia-dunia evolusioner adalah suatu rahasia dari dunia Firdaus ini. Transaksi-transaksi menakjubkan ini tidak secara pribadi menyangkut kami semua, dan sebab itulah para Deitas menganggap wajar untuk menahan fitur-fitur tertentu dari pelayanan agung dan ilahi ini dari pengetahuan penuh kami. Dalam hal sejauh kami melakukan kontak dengan fase kegiatan ilahi ini, kami diizinkan mendapat pengetahuan penuh tentang transaksi-transaksi ini, tetapi mengenai perincian mendalam penganugerahan akbar ini kami tidak sepenuhnya diberitahu.
13:1.6 (145.1) Dunia ini juga memegang rahasia-rahasia tentang kodrat, tujuan, dan kegiatan semua wujud pecahan-pecahan Bapa yang lain, tentang Utusan Gravitasi, dan sekawanan sosok-sosok lain yang tidak diungkapkan kepada kamu. Amat mungkin bahwa kebenaran-kebenaran mengenai Divinington yang disembunyikan dari aku, bila dibukakan, mungkin hanya akan membingungkan dan merintangiku dalam tugasku sekarang, dan tambahan lagi, barangkali hal-hal itu melampaui kapasitas konseptual dari golongan makhluk seperti aku.
13:1.7 (145.2) 2. SONARINGTON. dunia ini adalah “pangkuan Putra,” dunia penerimaan pribadi dari Putra Kekal. Itulah markas Firdaus untuk Putra-putra Tuhan yang menurun dan menaik, ketika, dan setelah, mereka diakreditasi sepenuhnya dan akhirnya diakui. Dunia ini adalah rumah Firdaus bagi semua Putra dari Putra Kekal dan para Putra sederajat dan rekan sejawatnya. Ada banyak ordo keputraan ilahi yang dipekerjakan pada kediaman adikodrati ini yang tidak diungkapkan pada manusia karena hal-hal itu tidak bersangkutan dengan rancangan skema kenaikan untuk progresi rohani manusia melalui alam-alam semesta dan ke Firdaus.
13:1.8 (145.3) Rahasia Sonarington meliputi rahasia inkarnasi dari para Putra ilahi. Ketika sesosok Anak Tuhan menjadi Anak Manusia, dilahirkan benar-benar dari seorang perempuan, seperti terjadi di duniamu sembilan belas abad yang lalu, hal itu adalah misteri semesta. Hal itu terjadi tanpa henti di seluruh alam semesta, dan itulah rahasia Sonarington tentang keputraan ilahi. Pelaras adalah misteri dari Tuhan Bapa. Inkarnasi para Putra ilahi adalah misteri Tuhan Putra; hal itu adalah rahasia yang dikunci dalam sektor ketujuh Sonarington, suatu wilayah yang tidak dimasuki siapapun kecuali mereka yang telah secara pribadi melewati pengalaman unik ini. Hanyalah fase-fase inkarnasi yang berkaitan dengan karier kenaikanmu itu saja yang diberitahukan kepadamu. Ada lagi banyak fase lain misteri inkarnasi para Putra Firdaus dari jenis-jenis misi yang tak diungkapkan untuk pelayanan alam semesta yang tidak diberitahukan kepadamu. Selain itu masih ada lagi misteri-misteri Sonarington yang lain.
13:1.9 (145.4) 3. SPIRITINGTON. Dunia ini adalah “pangkuan Roh,” rumah Firdaus untuk sosok-sosok tinggi yang secara khusus hanya mewakili Roh Tanpa Batas. Di sini berkumpullah Tujuh Roh Master dan keturunan tertentu mereka dari semua alam semesta. Di kediaman surgawi ini bisa juga ditemukan banyak ordo kepribadian roh yang tak diungkapkan, sosok-sosok yang ditugasi untuk aneka kegiatan alam semesta yang tidak terkait dengan rencana menaikkan makhluk fana dari alam waktu menuju tingkat-tingkat kekekalan Firdaus.
13:1.10 (145.5) Rahasia Spiritington meliputi misteri reflektivitas yang tak bisa ditembus. Kami menceritakan kepadamu fenomena reflektivitas yang luas dan universal, lebih khususnya ketika hal itu beroperasi di dunia-dunia markas tujuh alam semesta super, tetapi kami tidak pernah sepenuhnya menjelaskan fenomena ini, sebab kami tidak sepenuhnya memahaminya. Banyak, sangat banyak, yang memang kami pahami, tetapi banyak rincian dasar yang masih misterius bagi kami. Reflektivitas adalah rahasia dari Tuhan Roh. Kamu telah diajar mengenai fungsi reflektivitas dalam hubungan dengan skema kenaikan untuk keselamatan manusia, dan memang demikian hal itu beroperasi, tetapi reflektivitas itu juga suatu fitur yang tidak bisa digantikan untuk bekerja normalnya banyak fase lain pekerjaan alam semesta. Kemampuan dari Roh Tanpa Batas ini juga dimanfaatkan dalam kanal-kanal lain selain untuk pengumpulan intelijen dan penyebaran informasi. Selain itu masih ada rahasia-rahasia Spiritington yang lain.
13:1.11 (145.6) 4. VICEGERINGTON. Planet ini adalah “pangkuan Bapa dan Putra” dan dunia rahasianya sosok-sosok tertentu yang tidak diungkapkan yang berasal dari perbuatan Bapa dan Putra. Dunia ini juga rumah Firdaus untuk banyak sosok mulia dengan asal usul yang kompleks, mereka yang asal usulnya menjadi rumit karena banyak teknik berbeda yang dipakai di tujuh alam semesta super. Banyak kelompok makhluk yang berkumpul di dunia ini identitasnya belum diungkapkan kepada manusia Urantia.
13:1.12 (146.1) Rahasia Vicegeringtonmencakup rahasia-rahasia trinitisasi, dan trinitisasi merupakan rahasia otoritas untuk mewakili Trinitas, untuk bertindak sebagai khalifahnya para Tuhan itu. Otoritas untuk mewakili Trinitas hanya melekat pada sosok-sosok tertentu, yang diungkapkan maupun yang tidak, yang ditrinitisasi, diciptakan, diakibatkan, atau diabadikan oleh dua atau semua ketiga Trinitas Firdaus. Kepribadian-kepribadian yang dilahirkan oleh tindakan-tindakan pentrinitisasian dari jenis-jenis tertentu makhluk yang dimuliakan itu mewakili tidak lebih dari potensial konseptual yang dimobilisir dalam trinitisasi itu, sekalipun makhluk tersebut mungkin menempuh naik jalur rangkulan Deitas yang terbuka untuk semua dari jenis mereka.
13:1.13 (146.2) Makhluk-makhluk yang tidak ditrinitisasi itu tidak sepenuhnya mengerti teknik trinitisasi oleh dua atau tiga Pencipta atau oleh makhluk-makhluk tertentu. Kamu tak akan sepenuhnya memahami fenomena tersebut kecuali, dalam masa depan jauh dari kariermu yang dimuliakan itu, kamu akan mencoba dan berhasil dalam petualangan seperti itu, sebab kalau tidak begitu rahasia-rahasia Vicegerington ini akan selalu terlarang bagi kamus. Tetapi bagiku, sebagai sosok asal-Trinitas tinggi, semua sektor Vicegerington itu terbuka. Aku tahu sepenuhnya, dan sama secara sepenuhnya dan secara suci aku melindungi, rahasia mengenai asal dan takdirku itu.
13:1.14 (146.3) Masih ada bentuk-bentuk dan fase-fase lain trinitisasi yang belum diberitahukan kepada penduduk Urantia, dan pengalaman-pengalaman ini, dalam aspek-aspek pribadinya, dilindungi secara hormat dalam sektor rahasia Vicegerington.
13:1.15 (146.4) 5. SOLITARINGTON. Dunia ini adalah “pangkuan Bapa dan Roh” dan adalah tempat pertemuan kawanan hebat sosok-sosok tak diungkapkan yang berasal dari perbuatan gabungan-bersama Bapa Semesta dan Roh Tanpa Batas, makhluk-makhluk yang mengambil bagian dalam sifat-sifat Bapa sebagai tambahan pada warisan Roh mereka.
13:1.16 (146.5) Tempat ini juga rumah para Utusan Soliter dan kepribadian-kepribadian lain dari ordo-ordo supramalaikat. Kamu tahu sedikit sekali tentang sosok-sosok ini; ada banyak sekali ordo-ordo yang tidak diungkapkan di Urantia. Karena mereka bertempat tinggal di dunia kelima, tidak harus berarti bahwa Bapa telah terlibat dengan penciptaan Utusan Soliter atau rekan-rekan supramalaikat mereka, tetapi dalam zaman alam semesta sekarang ini Dia memang berkaitan dengan fungsi mereka. Selama zaman alam semesta sekarang, dunia ini juga dunia status untuk para Direktur Daya Alam Semesta.
13:1.17 (146.6) Ada lagi banyak ordo kepribadian roh yang lain, makhluk-makhluk yang tak dikenal manusia fana, yang memandang Solitarington sebagai dunia rumah Firdaus mereka. Perlu diingat bahwa semua divisi dan level kegiatan alam semesta itu sama sepenuhnya dilengkapi dengan pelayan-pelayan roh, seperti halnya ranah yang berurusan dengan membantu manusia fana naik ke tujuan akhir Firdaus ilahi mereka.
13:1.18 (146.7) Rahasia Solitarington. Di samping rahasia-rahasia trinitisasi tertentu, dunia ini menyimpan rahasia-rahasia tentang hubungan pribadi Roh Tanpa Batas dengan keturunan lebih tinggi tertentu dari Sumber dan Pusat Ketiga itu. Di Solitarington disimpan misteri-misteri persekutuan erat, antara banyak ordo yang tidak diungkapkan, dengan roh-roh dari Bapa, dari Putra, dan dari Roh, dengan roh lipat tiga dari Trinitas, dan dengan roh-roh dari Yang Mahatinggi, Yang Mahaakhir, dan Yang Mahatinggi-Mahaakhir.
13:1.19 (146.8) 6. SERAFINGTON. Dunia ini adalah “pangkuan Putra dan Roh” dan dunia rumah untuk kawanan luas makhluk yang tak diungkapkan yang diciptakan oleh Putra dan Roh. Ini juga dunia tujuan akhir semua ordo penatalayanan dari kawanan malaikat, termasuk supernafim, sekonafim, dan serafim. Di sana ada juga melayani, di alam semesta pusat dan sekitarnya, banyak roh unggul yang bukan “roh-roh yang melayani, yang diutus untuk melayani mereka yang harus memperoleh keselamatan.” Semua pekerja roh ini dalam semua tingkat dan ranah kegiatan alam semesta memandang Serafington sebagai rumah Firdaus mereka.
13:1.20 (147.1) Rahasia Serafingtonmeliputi misteri lipat tiga, hanya satu yang boleh aku sebutkan— yaitu misteri angkutan serafik. Kemampuan berbagai ordo serafim dan sosok-sosok roh sekutu mereka untuk membungkus di dalam wujud roh mereka semua golongan kepribadian nonmaterial dan membawa mereka pergi dalam perjalanan antarplanet yang lama, itulah rahasia yang dikunci dalam sektor-sektor suci Serafington. Serafim transport memahami misteri itu, tetapi mereka tidak membicarakannya kepada kami yang lain, atau mungkin mereka tidak dapat (menjelaskannya). Rahasia Serafington lainnya berhubungan dengan pengalaman pribadi jenis-jenis pelayan roh yang belum diungkapkan kepada manusia. Dan kami tidak mau mendiskusikan rahasia-rahasia dari makhluk yang demikian terhubung erat dengan kamu, sebab kamu hampir bisa memahami ordo keberadaan yang demikian dekat itu, dan akan seperti mengkhianati kepercayaan kalau kami menyampaikannya sekalipun hanya pengetahuan sebagian kami tentang fenomena tersebut.
13:1.21 (147.2) 7. ASCENDINGTON. Dunia unik ini adalah “pangkuan Bapa, Putra, dan Roh,” tempat bertemunya para makhluk penaik dari ruang, dunia penerimaan untuk musafir-musafir waktu, yang melintasi alam semesta Havona dalam perjalanan mereka ke Firdaus. Ascendington adalah rumah Firdaus sesungguhnya bagi para jiwa-jiwa penaik dari ruang dan waktu itu sampai mereka mencapai status Firdaus. Kamu manusia akan menikmati sebagian besar “liburan” Havona kamu di Ascendington. Selama kehidupanmu di Havona, Ascendington akan menjadi seperti halnya direktur reversi selama kenaikanmu di alam semesta lokal dan super. Di sini kamu akan terlibat dalam ribuan kegiatan yang di luar jangkauan imajinasi manusia fana. Dan seperti pada setiap kemajuan sebelumnya dalam kenaikan ke arah Tuhan itu, diri manusiawimu di sini akan memasuki hubungan-hubungan baru dengan diri ilahimu.
13:1.22 (147.3) Rahasia Ascendingtonmeliputi misteri pembentukan perlahan dan pasti, dalam batin yang material dan fana (mortal), suatu padanan (counterpart) dari karakter dan identitas (manusia itu), yang bersifat rohani dan berpotensi baka (immortal). Fenomena ini merupakan satu dari antara misteri-misteri paling membingungkan di alam-alam semesta—evolusi suatu jiwa baka di dalam batin makhluk yang fana dan jasmani.
13:1.23 (147.4) Kamu tidak akan pernah memahami transaksi misterius ini sampai kamu mencapai Ascendington. Dan itulah sebabnya mengapa seluruh Ascendington akan terbuka untuk tatapan ingin tahu kamu. Sepertujuh dari Ascendington itu terlarang bagiku—itulah sektor yang berhubungan dengan rahasia ini yang adalah (atau akan selalu) menjadi pengalaman dan milik khusus hanya untuk makhluk sejenis kamu. Pengalaman ini termasuk milik golongan keberadaan manusia kamu. Golongan kepribadianku tidak langsung berurusan dengan transaksi-transaksi demikian. Sebab itulah hal itu terlarang bagiku dan pada akhirnya akan diungkapkan bagi kamu. Tetapi sekalipun hal itu telah diungkapkan padamu, untuk alasan tertentu hal itu tetap menjadi rahasiamu. Kamu tidak mengungkapkannya pada kami atau pada semua golongan makhluk lain. Kami tahu tentang peleburan kekal antara Pelaras ilahi dan jiwa baka dari asal manusia, tetapi para finaliter penaik mengetahui pengalaman ini sendiri sebagai suatu kenyataan yang mutlak.
13:2.1 (147.5) Dunia-dunia rumah untuk aneka ordo makhluk rohani ini adalah dunia-dunia yang dahsyat dan memukau, dan mereka setara dengan Firdaus dalam keindahan tanpa banding dan kemuliaan agung mereka. Dunia-dunia itu adalah dunia-dunia pertemuan, dunia-dunia reuni, bertindak sebagai alamat-alamat kosmis yang permanen. Sebagai finaliter kamu akan ditempatkan di Firdaus, tetapi Ascendington akan menjadi alamat rumahmu sepanjang masa, bahkan kala kamu memasuki tugas di ruang bagian luar. Melalui keabadian seluruhnya kamu akan menganggap Ascendington sebagai rumah memori sentimental dan ingatan kenang-kenanganmu. Ketika kamu menjadi sosok roh tingkat-ketujuh, mungkin kamu akan meninggalkan status residensialmu di Firdaus.
13:2.2 (148.1) Bila alam-alam semesta angkasa bagian luar sedang dalam pembuatan, jika itu akan dihuni oleh para makhluk waktu yang berpotensi kenaikan, maka kami simpulkan bahwa anak-anak masa depan ini akan juga ditakdirkan untuk memandang Ascendington sebagai dunia rumah Firdaus mereka.
13:2.3 (148.2) Ascendington adalah satu-satunya dunia sakral yang akan tanpa perkecualian terbuka untuk penyelidikanmu sebagai seorang pendatang Firdaus. Vicegerington adalah satu-satunya dunia sakral yang sepenuhnya dan tanpa perkecualian terbuka untuk pengamatanku. Meskipun rahasia-rahasianya terhubung dengan asalku, dalam zaman alam semesta sekarang ini aku tidak menganggap Vicegerington sebagai rumahku. Sosok yang asal-Trinitas dan sosok yang ditrinitisasi itu tidak sama.
13:2.4 (148.3) Sosok-sosok asal-Trinitas tidak sepenuhnya berbagi dunia-dunia-Nya Bapa; mereka memiliki rumah sendiri mereka di Pulau Firdaus dalam jarak dekat ke Lingkaran Maha Suci. Mereka sering muncul di Ascendington, “pangkuan Bapa-Putra-Roh,” di mana mereka bergaul dengan saudara-saudara mereka yang telah naik dari dunia-dunia rendahan ruang.
13:2.5 (148.4) Kamu mungkin menganggap bahwa para Putra Pencipta, sosok dengan asal dari Bapa-Putra, akan menganggap Vicegerington sebagai rumah mereka, tetapi bukan demikian kasusnya dalam zaman alam semesta sekarang, zaman berfungsinya Tuhan Lipat Tujuh ini. Ada banyak masalah serupa yang akan membingungkan kamu, karena kamu pasti akan menghadapi banyak kesulitan ketika kamu berupaya memahami hal-hal yang demikian dekat Firdaus ini. Tidak bisa pula kamu berhasil memikirkan dalam-dalam terhadap pertanyaan-pertanyaan ini; kamu tahu terlalu sedikit. Bila saja kamu tahu lebih banyak tentang dunia-dunia-Nya Bapa ini, kamu hanya akan menjumpai lebih banyak kesulitan lagi sampai kamu tahu seluruhnya tentang dunia-dunia itu. Status di setiap dunia sakral ini diperoleh melalui layanan demikian pula oleh kodrat asal, dan zaman-zaman alam semesta berturut-turut itu bisa dan memang membagi ulang beberapa pengelompokan kepribadian ini.
13:2.6 (148.5) Dunia-dunia di sirkuit bagian dalam itu sebenarnya adalah dunia persaudaraan atau status ketimbang dunia-dunia kediaman yang sesungguhnya. Manusia akan mencapai status tertentu di tiap dunia-Nya Bapa itu kecuali satu. Sebagai contoh: Ketika kamu manusia mencapai Havona, kamu diberikan izin masuk Ascendington, di mana kamu dipersilahkan, tetapi kamu tidak diizinkan mengunjungi enam dunia sakral lain. Setelah kamu lewat Firdaus dan setelah kamu masuk Korps Finalitas, kamu diberikan izin masuk Sonarington karena kamu adalah anak-anak Tuhan demikian pula sebagai penaik-penaik—dan kamu bahkan lebih lagi dari itu. Tetapi akan selalu tetap sepertujuh Sonarington, sektor tentang rahasia-rahasia inkarnasi para Putra ilahi, yang tidak akan dibuka bagi penyelidikanmu. Tidak akan pernah rahasia-rahasia itu diungkapkan kepada para putra Tuhan yang naik.
13:2.7 (148.6) Pada akhirnya kamu akan mendapat akses penuh ke Ascendington dan akses relatif ke dunia-dunia Bapa lain kecuali Divinington. Tapi sekalipun kamu diberi izin mendarat di lima dunia sakral lain, setelah kamu menjadi finaliter, kamu tidak akan diperbolehkan mengunjungi semua sektor di dunia-dunia itu. Tidak juga kamu boleh mendarat di permukaan Divinington, “pangkuan Bapa,” walaupun kamu akan pasti berdiri berulang kali di “sebelah kanan Bapa.” Tidak akan pernah dalam kekekalan akan muncul suatu keperluan untuk kehadiranmu di dunia para Pelaras Pikiran itu.
13:2.8 (149.1) Dunia-dunia pertemuan untuk kehidupan roh ini adalah tempat terlarang sampai taraf bahwa kita diminta tidak mengusulkan untuk mendapat izin masuk ke fase-fase tertentu di dunia-dunia ini yang sepenuhnya di luar wilayah pengalaman kita. Kamu mungkin menjadi sempurna makhluk sama seperti Bapa Semesta adalah sempurna deitas, tetapi kamu tidak boleh tahu semua rahasia pengalaman semua ordo kepribadian alam semesta yang lain. Ketika Pencipta memiliki rahasia kepribadian berpengalaman dengan ciptaannya, Pencipta itu menyimpan rahasia itu dalam kerahasiaan abadi.
13:2.9 (149.2) Semua rahasia itu dianggap diketahui oleh badan kolektif Rahasia Supremasi Ditrinitisasi. Sosok-sosok ini dikenal sepenuhnya hanya oleh kelompok dunia spesial mereka; mereka sedikit dipahami oleh ordo-ordo lain. Setelah kamu mencapai Firdaus, kamu akan tahu dan dengan bersemangat mengasihi sepuluh Rahasia Supremasi yang memimpin Ascendington. Kecuali Divinington, kamu juga akan mencapai pemahaman sebagian tentang Rahasia-rahasia Supremasi di dunia-dunia lain Sang Bapa, meskipun tidak begitu sempurna seperti di Ascendington.
13:2.10 (149.3) Rahasia Supremasi Ditrinitisasi, seperti namanya mungkin memberi kesan, adalah terkait dengan Yang Mahatinggi; mereka demikian juga terkait dengan Yang Mahaakhir dan di masa depan dengan Yang Mahatinggi-Mahaakhir. Rahasia-rahasia Supremasi ini adalah rahasia-rahasia Yang Mahatinggi dan juga rahasia-rahasia Yang Mahaakhir, dan bahkan rahasia-rahasia dari Yang Mahatinggi-Mahaakhir.
13:3.1 (149.4) Tujuh bulatan dunia yang berkilauan dari Putra Kekal itu adalah dunia-dunia tujuh fase keberadaan roh-murni. Bulatan-bulatan bercahaya ini adalah sumber untuk cahaya lipat tiga Firdaus dan Havona, pengaruh mereka sebagian besar, tetapi tidak sepenuhnya, terbatas pada alam semesta pusat.
13:3.2 (149.5) Kepribadian itu tidak hadir di satelit-satelit Firdaus ini; sebab itu hanya sedikit tentang tempat kediaman roh-murni ini yang bisa disampaikan kepada kepribadian yang fana dan jasmani. Kami diajar bahwa dunia-dunia ini dipenuhi dengan kehidupan yang selain-dari-berpribadi dari makhluk-makhluk-Nya Putra Kekal. Kami menyimpulkan bahwa entitas-entitas ini dikumpulkan untuk pelayanan dalam alam-alam semesta baru yang diproyeksikan di ruang angkasa bagian luar. Para filsuf Firdaus mencatat bahwa setiap siklus Firdaus, sekitar dua milyar tahun waktu Urantia, terjadi penciptaan cadangan-cadangan tambahan ordo-ordo ini di dunia-dunia rahasia Putra Kekal itu.
13:3.3 (149.6) Sejauh yang diberitahukan kepadaku, tidak ada kepribadian yang pernah berada di salah satu pun dunia Putra Kekal ini. Aku tidak pernah ditugasi untuk berkunjung ke salah satu dunia ini dalam pengalaman panjangku keluar masuk Firdaus. Bahkan kepribadian-kepribadian yang diciptakan bersama oleh Putra Kekal pun tidak pergi ke dunia-dunia ini. Kami menyimpulkan bahwa semua jenis roh yang bukan pribadi—tanpa memandang asal usulnya—boleh masuk ke rumah-rumah roh ini. Karena aku ini sosok berpribadi dan punya wujud roh, tidak heran kalau dunia demikian akan tampak kosong dan gersang seandainya aku boleh berkunjung ke sana. Kepribadian-kepribadian roh tinggi tidak gemar pemuasan keingin-tahuan yang tanpa tujuan, petualangan yang sepenuhnya tak berguna. Ada sepanjang waktu begitu banyak petualangan menarik dan bermakna daripada membiarkan pengembangan minat besar apa saja terhadap proyek-proyek yang sia-sia atau tidak nyata seperti itu.
13:4.1 (149.7) Di antara sirkuit bagian dalam Havona dan dunia-dunia bercahaya-Nya Putra Kekal itu ada berkeliling tujuh bulatan dari Roh Tanpa Batas, dunia-dunia yang didiami oleh keturunan dari Roh Tanpa Batas, oleh para putra ditrinitisasi dari pribadi-pribadi ciptaan yang dimuliakan, dan oleh jenis-jenis lain makhluk tak diungkapkan yang berhubungan dengan administrasi efektif terhadap banyak urusan di berbagai ranah kegiatan alam semesta.
13:4.2 (150.1) Tujuh Roh Master adalah perwakilan-perwakilan tertinggi dan terakhir dari Roh Tanpa Batas. Mereka memiliki stasiun pribadi mereka, fokus-fokus daya mereka, di sisi keliling Firdaus, tetapi semua operasi yang berhubungan dengan manajemen dan pengarahan mereka terhadap alam semesta agung dilakukan di dan dari tujuh dunia eksekutif spesial Roh Tanpa Batas ini. Tujuh Roh Master itu, dalam kenyataannya, adalah roda keseimbangan roh-batin di alam semesta segala alam-alam semesta, suatu kuasa berlokasi di pusat yang merangkul semuanya, mencakup semuanya, dan mengkoordinasikan semuanya.
13:4.3 (150.2) Dari tujuh dunia spesial ini para Roh Master beroperasi untuk menyeimbangkan dan menstabilkan sirkuit-sirkuit batin-kosmis di alam semesta agung. Mereka juga berurusan dengan perbedaan sikap dan kehadiran rohani para Deitas di seluruh alam semesta agung. Reaksi-reaksi fisik itu seragam, tak berubah-ubah, dan selalu seketika serta otomatis. Tetapi kehadiran rohani yang (bersifat) pengalaman itu sesuai dengan kondisi yang melatar-belakangi atau keadaan-keadaan penerimaan rohani yang melekat dalam batin-batin perorangan di alam-alam (dunia).
13:4.4 (150.3) Otoritas, kehadiran, dan fungsi fisik itu tak berubah-ubah di semua alam semesta, kecil atau besar. Faktor pembeda dalam kehadiran rohani, atau reaksi, adalah perbedaan yang berfluktuasi (naik turun) dalam pengenalan dan penerimaannya oleh makhluk yang memiliki kehendak. Padahal kehadiran rohani Deitas yang mutlak dan tetap ada itu sama sekali tidak dipengaruhi apapun oleh sikap kesetiaan atau ketidak-setiaan di pihak makhluk ciptaan, pada waktu yang sama adalah benar bahwa berfungsinya kehadiran Deitas yang submutlak dan bersifat pengalaman itu secara pasti dan langsung dipengaruhi oleh keputusan, pilihan, dan sikap-kehendak dari makhluk-makhluk yang terbatas tersebut—oleh kesetiaan dan pengabdian dari makhluk, planet, sistem, konstelasi, atau alam semesta secara individu. Namun kehadiran keilahian yang rohani ini tidak aneh-aneh atau sembarangan; keragaman pengalamannya itu melekat dalam kemampuan kehendak bebasnya makhluk-makhluk pribadi itu.
13:4.5 (150.4) Penentu terhadap perbedaan kehadiran rohani itu terletak dalam hati dan batinmu sendiri dan terdiri dalam cara pilihanmu sendiri, dalam keputusan-keputusan batinmu, dan dalam penentuan kehendak-kehendakmu sendiri. Perbedaan ini melekat dalam reaksi-reaksi kehendak bebas dari makhluk berpribadi yang cerdas, makhluk-makhluk yang telah ditahbiskan Bapa Semesta untuk melaksanakan kebebasan memilih ini. Dan para Deitas selalu setia pada pasang surut roh-roh Mereka dalam menemui dan memuaskan kondisi-kondisi dan tuntutan-tuntutan dari perbedaan pilihan makhluk ini. Sekarang Tuhan menganugerahkan lebih banyak kehadiran-Nya sebagai tanggapan pada niat tulus makhluk, tapi nanti mengundurkan diri lagi dari adegan kalau para makhluk memutuskan untuk berlawanan dalam pelaksanaan kebebasan pilihan yang Mereka karuniakan secara ilahi itu. Maka demikianlah roh keilahian menjadi tunduk pasrah pada pilihan makhluk-makhluk dari alam.
13:4.6 (150.5) Kediaman eksekutif Tujuh Roh Master itu adalah, pada kenyataannya, markas besar Firdaus untuk tujuh alam semesta super dan segmen-segmen terkaitnya di ruang bagian luar. Tiap Roh Master bertahta atas satu alam semesta super, dan masing-masing dari tujuh dunia ini secara eksklusif ditugaskan kepada satu Roh Master. Secara harfiah, tidak ada fase administrasi sub-Firdaus di alam semesta super yang tidak disediakan di dunia-dunia eksekutif ini. Dunia-dunia itu tidak begitu eksklusif seperti dunia-dunianya Bapa atau pun Putra, dan meskipun status residensial dibatasi untuk penduduk asli dan mereka yang bekerja di sana, ketujuh planet administrasi ini selalu terbuka bagi semua makhluk yang ingin mengunjunginya, dan siapapun yang bisa mendapatkan sarana transit yang diperlukan.
13:4.7 (151.1) Bagiku, dunia-dunia eksekutif ini adalah tempat-tempat yang paling menarik dan membangkitkan minat di luar Firdaus. Tidak ada tempat lain di alam semesta luas di mana kita bisa mengamati demikian banyak ragam kegiatan, mencakup begitu banyak ordo makhluk hidup yang berbeda, yang berhubungan dengan operasi-operasi di begitu banyak level berbeda, pekerjaan-pekerjaan yang sekaligus bersifat material, intelektual, dan spiritual. Jika aku diberi periode waktu bebas tugas, jika aku kebetulan ada di Firdaus atau di Havona, aku biasanya berangkat ke salah satu dunia-dunia sibuk Tujuh Roh Master ini, berada di sana untuk mengilhami batinku dengan pemandangan mengenai pekerjaan, pengabdian, kesetiaan, hikmat, dan keefektifan seperti itu. Tidak ada di tempat lain aku bisa mengamati saling keterkaitan menakjubkan dari kinerja kepribadian-kepribadian di seluruh tujuh tingkat realitas alam semesta. Dan aku selalu dirangsang oleh kegiatan-kegiatan mereka yang tahu benar bagaimana melakukan pekerjaan mereka, dan yang demikian sepenuhnya menikmati dalam melakukannya.
13:4.8 (151.2) [Disampaikan oleh sesosok Penyempurna Hikmat yang ditugasi untuk berfungsi seperti demikian oleh Yang Purba Harinya di Uversa.]
Buku Urantia
Makalah 14
14:0.1 (152.1) ALAM SEMESTA nan sempurna dan ilahi menempati pusat segala ciptaan; alam itu merupakan inti kekal yang di seputarnya ciptaan-ciptaan luas ruang dan waktu berkeliling. Firdaus adalah Pulau inti raksasa dengan stabilitas mutlak yang diam tanpa gerak di jantung alam semesta kekal yang agung itu sendiri. Keluarga keplanetan sentral ini disebut Havona dan berada amat jauh dari alam semesta lokal Nebadon. Dimensinya sangat besar dan massanya hampir tidak bisa dipercaya, serta terdiri dari satu milyar bola-bola dunia yang indah tak terbayangkan dan kemegahan yang luhur, namun ukuran sesungguhnya ciptaan yang luas ini benar-benar di luar jangkauan pemahaman pikiran manusia.
14:0.2 (152.2) Alam ini adalah satu-satunya kumpulan dunia-dunia yang diselesaikan, sempurna, dan mapan. Alam ini adalah alam semesta yang sepenuhnya diciptakan dan sempurna; alam ini bukan merupakan perkembangan secara evolusi. Alam ini adalah inti kekal kesempurnaan, dan di sekitarnya berpusar arak-arakan alam-alam semesta tanpa akhir yang membentuk eksperimen evolusi yang sangat besar, petualangan berani para Putra Pencipta dari Tuhan, yang bercita-cita untuk menduplikasi dalam waktu dan untuk mereproduksi dalam ruang, alam semesta pola itu, yaitu ideal kepurnaan ilahi, finalitas tertinggi, realitas terakhir, dan kesempurnaan abadi.
14:1.1 (152.3) Dari pinggiran keliling Firdaus ke perbatasan bagian dalam tujuh alam semesta super ada tujuh kondisi dan gerakan ruang berikut ini:
14:1.2 (152.4) 1. Zona ruang-tengah tenang yang bersinggungan dengan Firdaus.
14:1.3 (152.5) 2. Prosesi searah jarum jam dari tiga sirkuit Firdaus dan tujuh sirkuit Havona.
14:1.4 (152.6) 3. Zona ruang setengah tenang yang memisahkan sirkuit-sirkuit Havona dari badan-badan gravitasi gelap alam semesta sentral.
14:1.5 (152.7) 4. Sabuk badan-badan gravitasi gelap bagian dalam yang bergerak berlawanan jarum jam.
14:1.6 (152.8) 5. Zona ruang unik kedua yang membagi dua jalur lintasan ruang dari badan-badan gravitasi gelap.
14:1.7 (152.9) 6. Sabuk luar badan gravitasi gelap, yang berputar searah jarum jam sekitar Firdaus.
14:1.8 (152.10) 7. Zona ruang ketiga—zona setengah tenang—memisahkan sabuk terluar badan gravitasi gelap dari sirkuit-sirkuit terdalam tujuh alam semesta super.
14:1.9 (152.11) Dunia-dunia semilyar Havona itu tertata dalam tujuh sirkuit konsentris yang langsung mengelilingi tiga sirkuit satelit Firdaus. Ada lebih dari tiga puluh lima juta dunia di sirkuit Havona yang paling dalam dan lebih dari dua ratus empat puluh lima juta di paling luarnya, dengan jumlah-jumlah yang proporsional di antaranya. Setiap sirkuit berbeda-beda, tetapi semua diseimbangkan dengan sempurna dan diorganisir dengan indah, dan masing-masing dirasuki oleh perwakilan yang dikhususkan dari Roh Tanpa Batas, satu dari Tujuh Roh Sirkuit. Sebagai tambahan pada fungsi-fungsinya yang lain, Roh yang bukan pribadi ini mengkoordinasikan pelaksanaan urusan selestial di seluruh masing-masing sirkuit.
14:1.10 (153.1) Sirkuit-sirkuit keplanetan Havona itu tidak saling bertumpuk; dunia-dunia mereka saling mengikuti dalam arak-arakan linier yang teratur. Alam semesta sentral berpusar sekitar Pulau Firdaus yang stasioner dalam satu bidang datar yang luas, terdiri dari sepuluh unit distabilkan yang konsentris—tiga sirkuit dunia-dunia Firdaus dan tujuh sirkuit dunia-dunia Havona. Ditinjau secara fisik, sirkuit Havona dan Firdaus semua adalah sistem yang satu dan sama; pemisahan mereka adalah sebagai pengakuan terhadap pemisahan fungsional dan administratif.
14:1.11 (153.2) Waktu itu tidak dihitung di Firdaus; urutan peristiwa-peristiwa beruntun itu melekat dalam konsep mereka yang adalah penduduk asli di Pulau pusat. Namun demikian waktu itu terkait pada sirkuit-sirkuit Havona dan pada banyak makhluk yang berkunjung ke sana, baik yang berasal dari selestial (angkasa) maupun terestrial (permukaan dunia). Setiap dunia Havona memiliki waktu lokalnya sendiri, yang ditentukan oleh sirkuitnya. Semua dunia di sirkuit tertentu memiliki panjang tahun yang sama karena mereka secara seragam beredar seputar Firdaus, dan panjang dari tahun-tahun keplanetan ini menurun dari sirkuit yang terluar ke sirkuit yang terdalam.
14:1.12 (153.3) Selain waktu sirkuit-Havona, ada hari standar Havona-Firdaus dan sebutan-sebutan waktu lain yang ditentukan di, dan dikirimkan dari, tujuh satelit Firdaus dari Roh Tanpa Batas. Hari standar Havona-Firdaus itu didasarkan pada lamanya waktu yang dibutuhkan untuk planet-planet dari sirkuit Havona pertama atau terdalam untuk menyelesaikan satu putaran sekitar Pulau Firdaus; dan meskipun kecepatan mereka sangat besar, namun karena situasi mereka di antara badan-badan gravitasi gelap dan Firdaus yang raksasa, maka dibutuhkan hampir seribu tahun untuk dunia-dunia ini menyelesaikan sirkuit mereka. Kamu telah tanpa sengaja membaca kebenaran ketika pandanganmu sampai pada pernyataan “Di hadapan Tuhan satu hari sama seperti seribu tahun, seperti hanya satu giliran jaga di waktu malam.” Satu hari Havona-Firdaus itu hanya tujuh menit, tiga dan seperdelapan detik kurang dari seribu tahun kalender tahun-berjalan Urantia saat ini.
14:1.13 (153.4) Hari Havona-Firdaus ini adalah ukuran waktu standar untuk tujuh alam semesta super, meskipun masing-masing memelihara standar waktu internalnya sendiri.
14:1.14 (153.5) Di pinggiran luar alam semesta sentral yang luas ini, jauh melampaui sabuk ketujuh dunia-dunia Havona, di sana beredarlah sejumlah luar biasa badan-badan gravitasi gelap raksasa. Massa gelap yang sangat banyak ini sama sekali tidak seperti badan ruang angkasa lainnya dalam banyak hal; bahkan bentuknya juga sangat berbeda. Badan-badan gravitasi gelap ini tidak memantulkan atau menyerap cahaya; badan-badan ini tidak reaktif pada cahaya energi-fisik, dan mereka sepenuhnya mengelilingi dan menyelubungi Havona sehingga menyembunyikannya dari pandangan alam semesta ruang dan waktu yang dihuni, bahkan yang berdekatan.
14:1.15 (153.6) Sabuk besar badan gravitasi gelap itu dibagi menjadi dua sirkuit elips yang setara oleh suatu intrusi ruang yang unik. Sabuk bagian dalam berputar berlawanan jarum jam; bagian luar berputar searah jarum jam. Arah gerakan yang berselang-seling ini, bersama dengan massa yang luar biasa dari badan gelap itu, begitu efektif mengimbangi lini-lini gravitasi Havona sehingga membuat alam semesta sentral itu menjadi ciptaan yang diseimbangkan secara fisik dan distabilkan secara sempurna.
14:1.16 (153.7) Prosesi bagian dalam dari badan-badan gravitasi gelap itu penataannya berbentuk tabung, terdiri dari tiga pengelompokan melingkar. Penampang sirkuit ini menunjukkan tiga lingkaran konsentris dengan kepadatan yang hampir sama. Sirkuit bagian luar dari badan gravitasi gelap itu disusun tegak lurus, sepuluh ribu kali lebih tinggi dari sirkuit bagian dalam. Diameter atas-bawah sirkuit luar itu adalah lima puluh ribu kali diameter lintangnya.
14:1.17 (154.1) Ruang yang berada di antara kedua sirkuit badan gravitasi itu unik karena tidak ada yang seperti itu dapat ditemukan di manapun di seluruh alam semesta luas. Zona ini dicirikan oleh gerakan-gerakan gelombang raksasa yang bersifat naik dan turun dan diresapi oleh kegiatan energi hebat dari golongan yang tidak dikenal.
14:1.18 (154.2) Menurut pendapat kami, tidak ada yang seperti badan gravitasi gelap di alam semesta sentral yang akan menjadi ciri evolusi masa depan di level-level ruang bagian luar; kami menganggap prosesi-prosesi selang-seling dari badan-badan penyeimbang-gravitasi yang sangat besar ini sebagai hal unik di alam semesta master.
14:2.1 (154.3) Sosok-sosok roh tidak berdiam di ruang berkabut; mereka tidak mendiami alam-alam halus; mereka bertempat tinggal di atas bola-bola dunia nyata yang berwujud materi, dunia-dunia yang sama nyatanya seperti di mana manusia hidup. Dunia-dunia Havona itu nyata dan harfiah, meskipun zat harfiah mereka berbeda dari pengorganisasian materi di planet-planet tujuh alam semesta super.
14:2.2 (154.4) Realitas-realitas fisik Havona merupakan suatu tatanan pengorganisasian energi yang secara radikal berbeda dari semua yang berlaku di alam-alam semesta evolusioner ruang. Energi-energi Havona itu lipat tiga; unit-unit energi-materi alam semesta super mengandung muatan energi lipat dua, meskipun satu bentuk energi ada dalam fase-fase negatif dan positif. Penciptaan alam semesta sentral itu lipat tiga (Trinitas); penciptaan alam semesta lokal (secara langsung) itu lipat dua, oleh Putra Pencipta dan Roh Kreatif.
14:2.3 (154.5) Material Havona terdiri dari pengorganisasian terhadap persisnya seribu unsur kimia dasar dan fungsi diseimbangkan dari tujuh bentuk energi Havona. Masing-masing energi dasar ini memanifestasikan tujuh fase eksitasi, sehingga penduduk asli Havona merespon terhadap empat puluh sembilan rangsangan sensasi yang berbeda. Dengan kata lain, dilihat dari sudut pandang murni fisik, penduduk asli alam semesta pusat memiliki empat puluh sembilan bentuk sensasi yang khusus. Indra-indra morontia ada tujuh puluh, dan pada golongan-golongan roh yang lebih tinggi respon reaksinya bervariasi dalam berbagai jenis makhluk dari tujuh puluh hingga dua ratus sepuluh.
14:2.4 (154.6) Tidak ada sosok fisik di alam semesta sentral itu yang akan terlihat oleh orang-orang Urantia. Tidak pula satupun dari rangsangan fisik di dunia-dunia yang teramat jauh tersebut akan membangkitkan suatu reaksi pada organ indramu yang kasar itu. Jika seorang manusia Urantia bisa diangkut ke Havona, di sana ia akan seperti tuli, buta, dan sama sekali kekurangan semua reaksi indra lainnya; ia hanya bisa berfungsi sebagai makhluk sadar diri terbatas yang kehilangan semua stimuli lingkungan dan semua reaksi terhadapnya.
14:2.5 (154.7) Ada banyak fenomena fisik dan reaksi-reaksi rohani yang berlangsung dalam ciptaan sentral yang tidak dikenal di dunia-dunia seperti Urantia. Pengorganisasian dasar suatu ciptaan lipat tiga itu sepenuhnya tidak seperti susunan dasar lipat dua di alam-alam semesta waktu dan ruang yang diciptakan.
14:2.6 (154.8) Semua hukum alam itu dikoordinasikan berdasarkan suatu basis yang seluruhnya berbeda daripada di sistem-sistem energi-rangkap-dua di ciptaan-ciptaan yang berevolusi. Seluruh alam semesta sentral diorganisir sesuai dengan sistem lipat tiga untuk pengendalian yang sempurna dan simetris. Di segenap sistem Havona-Firdaus seluruhnya dipelihara suatu keseimbangan sempurna antara semua realitas kosmis dan semua kekuatan rohani. Firdaus, dengan genggaman mutlak terhadap ciptaan materi, dengan sempurna mengatur dan mempertahankan energi-energi fisik di alam semesta sentral ini; Putra Kekal, sebagai bagian dari genggaman rohnya yang mencakup semuanya, dengan paling sempurna menopang status rohani semua yang mendiami Havona. Di Firdaus tidak ada yang bersifat percobaan, dan sistem Firdaus-Havona-Firdaus itu adalah unit kesempurnaan daya cipta.
14:2.7 (155.1) Gravitasi rohani semesta dari Putra Kekal itu luar biasa aktif di seluruh alam semesta sentral. Semua nilai roh dan kepribadian rohani tak henti-hentinya ditarik ke arah dalam ke tempat kediaman para Tuhan. Desakan menuju-Tuhan ini sangat kuat dan tak bisa dielakkan. Ambisi untuk mencapai Tuhan itu lebih kuat dalam alam semesta sentral, bukan karena gravitasi roh lebih kuat daripada di alam-alam semesta yang di sekitarnya, tetapi karena makhluk-makhluk yang telah mencapai Havona lebih sepenuhnya dirohanikan dan karenanya lebih responsif terhadap aksi (yang selalu ada) dari tarikan gravitasi-roh semesta Putra Kekal.
14:2.8 (155.2) Demikian juga Roh Tanpa Batas menarik semua nilai-nilai intelektual ke arah Firdaus. Di seluruh alam semesta sentral, gravitasi batin dari Roh Tanpa Batas berfungsi dalam hubungan kerjasama dengan gravitasi roh dari Putra Kekal, dan keduanya ini bersama-sama membentuk dorongan gabungan bagi jiwa-jiwa penaik, untuk mencari Tuhan, meraih Deitas, mencapai Firdaus, dan untuk mengenal Bapa.
14:2.9 (155.3) Havona itu adalah alam semesta yang sempurna secara rohani dan stabil secara fisik. Pengendalian dan stabilitas seimbang alam semesta sentral itu tampaknya sempurna. Semua yang (bersifat) fisik atau rohani bisa diprediksi secara sempurna, tetapi fenomena batin dan kehendak bebas kepribadian tidak bisa. Kami memang menyimpulkan bahwa dosa dapat diperhitungkan sebagai tidak mungkin dapat terjadi, tetapi kami melakukan ini atas dasar bahwa makhluk-makhluk penduduk asli Havona yang berkehendak bebas itu tidak pernah bersalah melanggar kehendak Deitas. Melalui seluruh kekekalan semua sosok adikodrati ini telah secara konsisten setia kepada Yang Kekal Harinya. Tidak pula dosa muncul dalam setiap makhluk yang telah memasuki Havona sebagai musafir. Tidak pernah ada contoh kelakuan buruk dari salah satu makhluk dari setiap kelompok kepribadian yang pernah diciptakan dalam, atau diterima masuk, ke alam semesta Havona sentral itu. Begitu sempurna dan begitu ilahi metode-metode dan sarana-sarana seleksi dalam alam-alam semesta waktu sehingga tidak pernah dalam catatan Havona telah terjadi kesalahan; tidak ada kesalahan yang pernah dibuat; tidak pernah ada jiwa penaik yang terlalu dini diterima masuk ke alam semesta sentral.
14:3.1 (155.4) Mengenai pemerintahan alam semesta sentral, di sana tidak ada. Havona itu sempurna begitu indahnya sehingga tidak ada sistem pemerintahan intelektual yang diperlukan. Tidak ada pengadilan yang dibentuk secara reguler, tidak ada pula majelis legislatif; Havona hanya membutuhkan pengarahan administratif saja. Di sini dapat diamati puncak untuk ideal-ideal tentang pemerintahan sendiri (swatantra) yang sejati.
14:3.2 (155.5) Tidak perlu ada pemerintah di kalangan makhluk-makhluk cerdas yang sempurna dan hampir sempurna tersebut. Mereka tidak membutuhkan regulasi, karena mereka adalah sosok-sosok kesempurnaan bawaan dari lahir yang diselingi oleh makhluk-makhluk berevolusi yang sudah lama lulus dari pemeriksaan teliti pengadilan-pengadilan tertinggi di alam semesta super.
14:3.3 (155.6) Administrasi Havona itu tidak otomatis, tetapi sempurna secara menakjubkan dan efisien secara ilahi. Hal ini terutama bersifat keplanetan dan dijabat oleh Yang Kekal Harinya yang bermukim di situ, masing-masing dunia Havona dipimpin oleh salah satu kepribadian asal-Trinitas ini. Yang Kekal Harinya bukanlah pencipta, tetapi mereka administrator yang sempurna. Mereka mengajar dengan keterampilan tertinggi dan mengarahkan anak-anak keplanetan mereka dengan kesempurnaan hikmat yang berbatasan pada kemutlakan.
14:3.4 (156.1) Dunia-dunia semilyar alam semesta sentral itu merupakan dunia-dunia pelatihan untuk kepribadian-kepribadian tinggi yang berasal dari Firdaus dan Havona dan selanjutnya dijadikan sebagai tempat pembuktian akhir bagi makhluk-makhluk yang naik dari dunia-dunia evolusi waktu. Dalam pelaksanaan rencana besar-Nya Bapa Semesta untuk kenaikan makhluk, para musafir waktu itu didaratkan di dunia-dunia penerimaan di sirkuit paling luar atau ketujuh, dan sesudah pelatihan yang ditingkatkan dan pengalaman yang diperluas, mereka secara progresif dimajukan ke arah dalam, planet demi planet dan lingkaran demi lingkaran, sampai akhirnya mereka mencapai para Deitas dan meraih tempat tinggal di Firdaus.
14:3.5 (156.2) Saat ini, meskipun dunia-dunia dari tujuh sirkuit itu dipelihara dalam semua kemuliaan surgawi mereka, hanya sekitar satu persen dari seluruh kapasitas planet yang digunakan dalam pekerjaan untuk melanjutkan rencana universal Bapa bagi kenaikan manusia fana. Sekitar sepersepuluh dari satu persen wilayah dunia-dunia raksasa itu didedikasikan untuk kehidupan dan kegiatan Korps Finalitas, sosok-sosok yang secara kekal ditetapkan dalam terang dan hidup yang sering berkunjung dan melayani di dunia-dunia Havona. Sosok-sosok yang terhormat ini memiliki tempat-tempat kediaman pribadi mereka di Firdaus.
14:3.6 (156.3) Konstruksi keplanetan dunia-dunia Havona itu sepenuhnya tidak seperti yang ada di dunia-dunia dan sistem-sistem ruang angkasa yang berevolusi. Di tempat lain mana pun di seluruh alam semesta agung tidak cocok memanfaatkan bulatan-bulatan dunia yang begitu raksasa itu sebagai dunia yang dihuni. Susunan dasar fisik triata, digabungkan dengan efek penyeimbang dari badan gravitasi gelap raksasa, memungkinkannya dengan begitu sempurna mengimbangi gaya-gaya fisik dan dengan begitu indah menyeimbangkan berbagai gaya tarik di ciptaan yang luar biasa ini. Antigravitasi juga digunakan dalam pengorganisasian fungsi-fungsi material dan kegiatan-kegiatan spiritual dunia-dunia yang sangat besar ini.
14:3.7 (156.4) Arsitektur, penerangan, dan pemanasan, demikian pula hiasan biologis dan artistik di dunia-dunia Havona itu, adalah benar-benar melebihi jangkauan kemungkinan terbesar imajinasi manusia. Kamu tidak bisa diberitahu banyak tentang Havona; agar memahami keindahan dan keagungannya kamu harus melihatnya. Namun demikian ada sungai-sungai dan danau-danau sungguhan di dunia-dunia nan sempurna ini.
14:3.8 (156.5) Secara rohani dunia-dunia ini diperlengkapi secara ideal; dunia-dunia ini secara tepat disesuaikan untuk tujuan mereka menampung berbagai golongan makhluk yang berbeda-beda yang berfungsi dalam alam semesta sentral. Aneka rupa kegiatan berlangsung di dunia-dunia indah ini yang jauh di luar pemahaman manusia.
14:4.1 (156.6) Ada tujuh bentuk dasar benda dan makhluk hidup di dunia-dunia Havona, dan masing-masing bentuk dasar ini ada dalam tiga fase yang berbeda. Masing-masing tiga fase ini dibagi menjadi tujuh puluh divisi utama, dan masing-masing divisi utama itu terdiri dari seribu divisi kecil, dengan masih ada sub-subdivisi lagi, dan seterusnya. Kelompok-kelompok kehidupan dasar ini dapat diklasifikasikan sebagai:
14:4.2 (156.7) 1. Material.
14:4.3 (156.8) 2. Morontial.
14:4.4 (156.9) 3. Spiritual.
14:4.5 (156.10) 4. Absonit.
14:4.6 (156.11) 5. Ultimat.
14:4.7 (156.12) 6. Koabsolut.
14:4.8 (156.13) 7. Absolut.
14:4.9 (157.1) Pembusukan dan kematian itu bukan merupakan bagian dari siklus kehidupan di dunia-dunia Havona. Dalam alam semesta sentral itu benda-benda hidup yang lebih rendah mengalami transmutasi materialisasi. Mereka memang mengubah bentuk dan manifestasi, tetapi mereka tidak menyelesaikannya melalui proses pembusukan dan kematian sel.
14:4.10 (157.2) Penduduk asli Havona semua keturunan dari Trinitas Firdaus. Mereka tanpa orang tua makhluk, dan mereka adalah makhluk yang tidak berkembang biak. Kami tidak bisa menggambarkan bagaimana penciptaan warga alam semesta sentral ini, makhluk-makhluk yang tidak pernah diciptakan itu. Seluruh kisah penciptaan Havona merupakan upaya untuk meruang-waktukan suatu fakta kekekalan yang tidak ada hubungannya dengan waktu atau ruang seperti manusia fana memahami hal-hal itu. Namun kami harus mengakui adanya manusia mengenai suatu titik asal; bahkan kepribadian-kepribadian yang jauh di atas tingkat manusia pun memerlukan konsep tentang “permulaan.” Meskipun demikian, sistem Havona-Firdaus itu kekal.
14:4.11 (157.3) Para penduduk asli Havona hidup di dunia semilyar alam semesta sentral dalam pengertian yang sama seperti golongan kewargaan permanen lainnya tinggal di dunia kelahiran masing-masing. Seperti halnya ordo keputraan material menjalankan ekonomi material, intelektual, dan spiritual untuk satu milyar sistem lokal di alam semesta super, demikian pula, dalam arti yang lebih luas, memang penduduk asli Havona hidup dan bekerja di dunia semilyar alam semesta sentral. Kamu mungkin saja menganggap para penduduk Havona (Havoner) ini sebagai makhluk material dalam arti bahwa kata “material” bisa diperluas untuk menggambarkan realitas-realitas fisiknya alam semesta ilahi.
14:4.12 (157.4) Ada suatu kehidupan yang asli Havona dan memiliki makna penting dalam dan dari kehidupan itu sendiri. Penduduk Havona melayani dalam banyak cara kepada para penurun dari Firdaus dan penaik dari alam semesta super, tetapi mereka juga menjalani hidup yang unik dalam alam semesta sentral dan memiliki makna relatif yang cukup berbeda dari Firdaus ataupun alam-alam semesta super.
14:4.13 (157.5) Seperti halnya penyembahan dari anak-anak imani dari dunia-dunia evolusioner itu berguna untuk pemuasan kasih-Nya Bapa Semesta, demikian pula pengagungan hormat dari makhluk-makhluk Havona memuaskan ideal-ideal sempurna dari keindahan dan kebenaran ilahi. Seperti manusia fana berusaha untuk melakukan kehendak Tuhan, makhluk-makhluk dari alam semesta sentral itu hidup untuk memuaskan ideal-ideal dari Trinitas Firdaus. Dalam kodrat mereka itulah mereka adalah kehendak Tuhan. Manusia bergembira dalam kebaikan Tuhan, para penduduk Havona bersukaria dalam keindahan ilahi, sementara kalian dua-duanya juga menikmati pelayanan dalam kemerdekaan kebenaran hidup.
14:4.14 (157.6) Penduduk-penduduk Havona itu memiliki takdir pilihan di masa kini maupun masa depan yang belum terungkap. Ada suatu perkembangan maju makhluk-makhluk asli yang khas untuk alam semesta sentral, suatu kemajuan yang tidak melibatkan kenaikan ke Firdaus atau menembus masuk ke alam-alam semesta super. Kemajuan ke status Havona yang lebih tinggi ini dapat digambarkan sebagai berikut:
14:4.15 (157.7) 1. Kemajuan pengalaman ke arah luar dari sirkuit pertama sampai yang ketujuh.
14:4.16 (157.8) 2. Kemajuan ke arah dalam dari sirkuit ketujuh ke sirkuit pertama.
14:4.17 (157.9) 3. Kemajuan antarsirkuit—kemajuan di dalam dunia-dunia dari sirkuit tertentu.
14:4.18 (157.10) Selain para penduduk asli Havona, para penduduk alam semesta sentral mencakup banyak kelas sosok-sosok pola untuk berbagai kelompok alam semesta—para advisor, direktur, dan guru dari jenis mereka dan kepada jenis mereka di seluruh ciptaan. Semua makhluk dalam semua alam semesta ditata mengikuti garis-garis dari salah satu golongan makhluk pola yang hidup di salah satu dari dunia-dunia semilyar Havona. Bahkan manusia waktu pun punya sasaran dan ideal-ideal keberadaan makhluk mereka di sirkuit-sirkuit bagian luar dari dunia-dunia pola di tempat tinggi ini.
14:4.19 (157.11) Lalu ada makhluk-makhluk tertentu yang telah mencapai Bapa Semesta, dan yang berhak untuk pergi dan datang, yang ditugaskan di sana-sini di dalam alam-alam semesta pada misi-misi layanan khusus. Dan di setiap dunia Havona akan ditemukan para kandidat pencapaian, mereka yang secara fisik telah mencapai alam semesta sentral, tetapi yang belum mencapai perkembangan rohani yang akan memungkinkan mereka berhak menempati kediaman Firdaus.
14:4.20 (158.1) Roh Tanpa Batas itu diwakili di dunia-dunia Havona oleh kepribadian-kepribadian pengurus, sosok-sosok ramah dan mulia, yang mengelola rincian-rincian urusan intelektual dan spiritual yang rumit di alam semesta sentral. Di dunia-dunia kesempurnaan ilahi ini mereka melakukan pekerjaan yang khas untuk pengelolaan normal ciptaan yang luas ini, dan selain itu, mereka melakukan bermacam-macam tugas pengajaran, pelatihan, dan pelayanan kepada sejumlah besar makhluk penaik yang telah memanjat naik ke kemuliaan dari dunia-dunia gelap antariksa.
14:4.21 (158.2) Ada banyak kelompok makhluk yang asli dari sistem Firdaus-Havona yang sama sekali tidak terkait langsung dengan skema kenaikan untuk pencapaian kesempurnaan makhluk; sebab itulah mereka dihilangkan dari klasifikasi kepribadian yang disampaikan kepada bangsa-bangsa manusia. Hanya kelompok-kelompok utama makhluk supramanusia dan golongan-golongan yang langsung terkait dengan pengalaman keselamatanmu itulah yang disampaikan di sini.
14:4.22 (158.3) Havona penuh dengan kehidupan dari semua fase makhluk cerdas, yang di sana berusaha untuk maju dari sirkuit-sirkuit rendah ke tinggi dalam upaya mereka untuk mencapai tingkat-tingkat realisasi keilahian yang lebih tinggi dan perluasan apresiasi untuk makna-makna tertinggi, nilai-nilai terakhir, dan realitas absolut.
14:5.1 (158.4) Di Urantia kamu melewati ujian yang singkat dan hebat selama kehidupan awal kamu, dalam keberadaan (wujud) materi. Di dunia rumah besar dan ke atas melalui sistem, konstelasi, dan alam semesta lokalmu, kamu melintasi fase-fase kenaikan (wujud) morontia. Di dunia-dunia pelatihan alam semesta super kamu melewati tahap-tahap progresi (wujud) roh sejati dan disiapkan untuk transit pada akhirnya ke Havona. Di tujuh sirkuit Havona pencapaianmu itu (dalam hal) kecerdasan, kerohanian, dan pengalaman. Ada tugas yang jelas untuk dicapai pada masing-masing dunia di tiap sirkuit ini.
14:5.2 (158.5) Kehidupan di dunia-dunia ilahi alam semesta sentral itu begitu kaya dan penuh, begitu lengkap dan tuntas menyeluruh, sehingga hal itu sepenuhnya melampaui konsep manusiawi tentang apapun yang mungkin bisa dialami oleh makhluk yang diciptakan. Kegiatan sosial dan ekonomi dari ciptaan kekal ini sepenuhnya tidak sama dengan pekerjaan-pekerjaan makhluk jasmani yang hidup di dunia evolusi seperti Urantia. Bahkan teknik pikiran Havona itu pun tidak seperti proses berpikir di Urantia.
14:5.3 (158.6) Peraturan-peraturan di alam semesta sentral itu alamiah secara tepat dan melekat; aturan-aturan pengelolaannya tidak sembarangan. Dalam setiap ketentuan Havona ada diungkapkan alasan kebenaran dan aturan keadilan. Dua faktor inilah, digabungkan, sama dengan apa yang di Urantia disebut kewajaran (fairness). Ketika kamu tiba di Havona, kamu akan secara alamiah menikmati melakukan hal-hal dengan cara seharusnya hal-hal itu dilakukan.
14:5.4 (158.7) Ketika makhluk-makhluk cerdas pertama mencapai alam semesta sentral, mereka diterima dan ditempatkan di dunia pilot di sirkuit Havona ketujuh. Ketika pendatang baru itu berkembang maju secara rohani, mencapai pemahaman identitas tentang Roh Master alam semesta super mereka, mereka dipindahkan ke lingkaran keenam. (Dari penataan-penataan di alam semesta sentral inilah lingkaran-lingkaran kemajuan dalam batin manusia telah diberi nama). Setelah para penaik mencapai suatu kesadaran tentang Supremasi dan dengan demikian disiapkan untuk petualangan Deitas, mereka akan dibawa ke sirkuit kelima; dan setelah mencapai Roh Tanpa Batas, mereka dipindahkan ke sirkuit keempat. Setelah pencapaian Putra Kekal, mereka dibawa ke yang ketiga; dan setelah mereka mengenali Bapa Semesta, mereka berkunjung ke sirkuit dunia-dunia yang kedua, di mana mereka menjadi lebih akrab dengan para pengurus (tuan rumah) Firdaus. Kedatangan di sirkuit pertama Havona menandakan penerimaan kandidat dari waktu itu ke dalam layanan Firdaus. Secara tanpa batas waktu, sesuai dengan panjang dan sifat kenaikan makhluk itu, mereka akan menunggu di sirkuit bagian dalam untuk pencapaian rohani maju. Dari sirkuit bagian dalam ini para musafir yang menaik itu lewat ke arah dalam ke kediaman Firdaus dan masuk ke Korps Finalitas.
14:5.5 (159.1) Selama perjalananmu di Havona sebagai musafir kenaikan, kamu akan diizinkan untuk berkunjung secara bebas di antara dunia-dunia dari sirkuit penugasanmu. Kamu juga akan diizinkan untuk kembali ke planet-planet dari sirkuit sebelumnya yang telah kamu lalui. Semua ini dimungkinkan bagi mereka yang berkunjung di lingkaran Havona tanpa perlu disupernafimkan. Para musafir waktu dapat melengkapi diri mereka untuk melintasi ruang yang “sudah dicapai” tetapi harus bergantung pada teknik yang ditentukan untuk menempuh ruang yang “belum dicapai”; seorang musafir tidak bisa meninggalkan Havona atau maju melampaui sirkuit yang ditentukan kepadanya tanpa bantuan dari (malaikat) supernafim transportasi.
14:5.6 (159.2) Ada suatu orisinalitas yang menyegarkan mengenai ciptaan sentral yang luas ini. Selain dari pengorganisasian fisik materi dan susunan fundamental dari golongan-golongan dasar makhluk cerdas dan benda hidup lainnya, tidak kesamaan antara dunia-dunia Havona itu. Setiap planet itu ciptaan yang asli, unik, dan eksklusif; setiap planet adalah hasil karya yang tanpa tanding, unggul, dan sempurna. Keragaman individualitas ini meluas ke semua fitur aspek-aspek fisik, intelektual, dan spiritual keberadaan planet. Masing-masing semilyar dunia kesempurnaan ini telah dikembangkan dan dihiasi sesuai dengan rencana-rencana dari Yang Kekal Harinya yang menetap di situ. Inilah mengapa tidak ada dua dari planet itu yang serupa.
14:5.7 (159.3) Sebelum kamu melintasi yang terakhir dari sirkuit Havona dan mengunjungi yang terakhir dari dunia-dunia Havona, belumlah lenyap semangat petualangan dan rangsangan rasa ingin tahu itu dari kariermu. Maka kemudian desakan, dorongan maju untuk kekekalan, akan menggantikan pendahulunya, daya pikat petualangan dari waktu.
14:5.8 (159.4) Monotonitas merupakan gejala ketidak-matangan imajinasi kreatif dan ketidak-aktifan koordinasi intelektual dengan kemampuan spiritual. Menjelang waktu seorang manusia penaik memulai eksplorasi dunia-dunia surgawi ini, ia telah mencapai kematangan emosional, intelektual, dan sosial, jika belum spiritual.
14:5.9 (159.5) Tidak hanya kamu akan menemukan perubahan-perubahan yang belum pernah dimimpikan menyongsong kamu sementara kamu maju dari sirkuit ke sirkuit dalam Havona, namun kamu akan heran tak terkatakan sementara kamu maju dari satu planet ke planet lain di dalam setiap sirkuit. Masing-masing dari semilyar dunia belajar ini adalah sungguh suatu universitas kejutan. Ketakjuban berkelanjutan, heran tanpa henti, itulah pengalaman mereka yang melintasi sirkuit-sirkuit ini dan mengunjungi dunia-dunia raksasa ini. Monotonitas itu bukan bagian dari karier Havona.
14:5.10 (159.6) Cinta akan petualangan, rasa ingin tahu, dan ketakutan pada monotonitas—ciri-ciri sifat ini melekat dalam kodrat manusia yang berkembang—tidak ditaruh di sana hanya untuk mempersulit dan menjengkelkan kamu selama perjalanan singkat kamu di bumi, melainkan untuk menunjukkan kepadamu bahwa kematian itu hanyalah permulaan dari suatu karier tak berujung untuk petualangan, suatu kehidupan abadi untuk penantian, suatu perjalanan kekal untuk penemuan.
14:5.11 (160.1) Rasa ingin tahu—semangat untuk penyelidikan, desakan untuk penemuan, dorongan untuk penjelajahan—merupakan bagian dari kemampuan sejak lahir dan ilahi dari makhluk-makhluk ruang yang berevolusi. Impuls-impuls alami ini tidak diberikan kepadamu hanya untuk dikandaskan dan ditekan. Benar, hasrat-hasrat ambisius ini sering harus dikekang selama hidupmu yang singkat di bumi, kekecewaan harus sering dialami, tetapi hal-hal itu akan diwujudkan dengan penuh dan dipuaskan dengan mulia selama zaman-zaman yang lama mendatang.
14:6.1 (160.2) Cakupan kegiatan-kegiatan Havona yang bersirkuit tujuh itu sangat luas. Secara umum, kegiatan-kegiatan itu dapat digambarkan sebagai:
14:6.2 (160.3) 1. Havonal.
14:6.3 (160.4) 2. Firdausi.
14:6.4 (160.5) 3. Terbatas-penaik—bersifat evolusi Mahatinggi-Mahaakhir.
14:6.5 (160.6) Banyak kegiatan supraterbatas berlangsung di Havona pada zaman alam semesta ini, yang melibatkan tak terhitungnya keaneka-ragaman fase absonit dan fase-fase lain dari fungsi-fungsi batin dan roh. Ada kemungkinan bahwa alam semesta sentral itu melayani banyak tujuan yang tidak diungkapkan kepadaku, karena alam itu berfungsi dalam banyak cara yang melampaui pemahaman batin yang diciptakan. Meskipun demikian, aku akan berusaha untuk menggambarkan bagaimana ciptaan sempurna ini melayani kebutuhan dan menyumbang pada kepuasan tujuh golongan kecerdasan semesta.
14:6.6 (160.7) 1. Bapa Semesta—Sumber dan Pusat Pertama. Tuhan Bapa memperoleh kepuasan tertinggi sebagai orang tua dari sempurnanya ciptaan pusat itu. Dia menikmati pengalaman kepenuhan kasih pada tingkat-tingkat dekat-kesetaraan. Pencipta yang sempurna itu secara ilahi dipuaskan oleh pemujaan dari ciptaan yang sempurna.
14:6.7 (160.8) Havona memberikan Bapa kepuasan pencapaian tertinggi. Realisasi kesempurnaan dalam Havona itu mengkompensasi perlambatan ruang-waktu (yang menunda) keinginan kekal untuk perluasan tanpa batas.
14:6.8 (160.9) Bapa menikmati pertukaran balasan Havona dalam hal keindahan ilahi itu. Suatu kepuasan bagi batin ilahi untuk menyediakan suatu pola harmoni indah yang sempurna bagi seluruh alam semesta yang berevolusi.
14:6.9 (160.10) Bapa kita menyaksikan alam semesta sentral dengan puas sempurna karena hal itu merupakan pewahyuan yang pantas dihargai dari realitas roh kepada semua kepribadian di alam semesta segala alam semesta.
14:6.10 (160.11) Tuhan alam-alam semesta memandang dengan berkenan pada Havona dan Firdaus sebagai inti kekuatan kekal untuk semua ekspansi alam semesta berikutnya dalam ruang dan waktu.
14:6.11 (160.12) Bapa yang kekal dengan rasa puas yang tak pernah berakhir memandang karya ciptaan Havona sebagai tujuan yang pantas dan memikat bagi kandidat-kandidat kenaikan dari waktu, para cucu fana-Nya dari ruang angkasa yang mencapai rumah kekal Bapa-Pencipta mereka. Dan Tuhan bersukacita dalam alam semesta Firdaus-Havona sebagai rumah kekal Deitas dan keluarga ilahi.
14:6.12 (160.13) 2. Putra Kekal—Sumber dan Pusat Kedua. Bagi Putra Kekal ciptaan pusat yang luhur itu memberikan bukti kekal tentang efektivitas kemitraan dari keluarga ilahi—Bapa, Putra, dan Roh. Hal ini adalah dasar spiritual dan material untuk rasa percaya mutlak pada Bapa Semesta.
14:6.13 (160.14) Havona menyediakan Putra Kekal suatu dasar yang hampir tak terbatas untuk realisasi kekuatan roh yang terus berkembang. Alam semesta sentral menyediakan Putra Kekal arena di dalamnya Dia bisa dengan aman dan pasti mendemonstrasikan roh dan teknik pelayanan penganugerahan diri untuk kepentingan pengajaran bagi Putra-putra Firdaus rekan-Nya.
14:6.14 (161.1) Havona adalah fondasi kenyataan untuk pengendalian gravitasi-roh-Nya Putra Kekal terhadap alam semesta segala alam-alam semesta. Alam semesta ini menyediakan sang Putra kepuasan untuk kerinduan menjadi orang tua, reproduksi rohani.
14:6.15 (161.2) Dunia-dunia Havona dan penduduknya yang sempurna itu adalah demonstrasi yang pertama dan akhir selamanya bahwa Putra adalah Firman dari Bapa. Dengan demikian maka kesadaran sang Putra sebagai pelengkap tak terbatas sang Bapa itu dengan sempurna dipuaskan.
14:6.16 (161.3) Alam semesta ini menyediakan kesempatan untuk realisasi timbal-balik persaudaraan kesetaraan antara Bapa Semesta dan Putra Kekal, dan hal ini merupakan bukti abadi tentang kepribadian masing-masing yang tanpa batas.
14:6.17 (161.4) 3. Roh Tanpa Batas—Sumber dan Pusat Ketiga. Alam semesta Havona menyediakan kepada Roh Tanpa Batas bukti untuk menjadi Pelaku Bersama, perwakilan tanpa batas dari Bapa-Putra bersatu. Di Havona, Roh Tanpa Batas memperoleh kepuasan gabungan untuk berfungsi sebagai kegiatan mencipta sambil menikmati kepuasan keberadaan-bersama yang mutlak dengan pencapaian ilahi ini.
14:6.18 (161.5) Di Havona, Roh Tanpa Batas menemukan sebuah arena di dalamnya Dia bisa mempertunjukkan kemampuan dan kesediaan untuk melayani sebagai penatalayan rahmat yang potensial. Dalam ciptaan sempurna ini Roh berlatih untuk petualangan pelayanan dalam alam-alam semesta yang berevolusi.
14:6.19 (161.6) Ciptaan yang sempurna ini menyediakan kesempatan pada Roh Tanpa Batas untuk kut serta dalam pengelolaan alam semesta dengan kedua orang tua ilahi—untuk mengelola alam semesta sebagai keturunan dari Pencipta-rekan, sehingga bersiap untuk pemerintahan gabungan bersama terhadap alam-alam semesta lokal sebagai Roh-roh Kreatif yang adalah rekan-rekan sejawatnya Putra-putra Pencipta.
14:6.20 (161.7) Dunia-dunia Havona adalah laboratorium batin untuk para pencipta batin kosmis dan untuk para penatalayan kepada setiap batin makhluk yang ada. Batin itu berbeda di setiap dunia Havona dan berfungsi sebagai pola untuk semua intelek makhluk spiritual dan material.
14:6.21 (161.8) Dunia-dunia yang sempurna ini adalah sekolah-sekolah lanjutan batin bagi semua makhluk yang ditujukan untuk masyarakat Firdaus. Dunia-dunia ini memberikan Roh kesempatan berlimpah untuk menguji-cobakan teknik pelayanan batin terhadap kepribadian-kepribadian yang aman dan bisa memberikan nasihat.
14:6.22 (161.9) Havona adalah suatu ganjaran bagi Roh Tanpa Batas karena pekerjaan-Nya yang luas dan tidak mementingkan diri dalam alam-alam semesta ruang. Havona adalah rumah dan tempat istirahat sempurna bagi Penatalayan Batin ruang dan waktu yang tak kenal lelah itu.
14:6.23 (161.10) 4. Sang Mahatinggi—penyatuan evolusioner dari Deitas yang berpengalaman. Ciptaan Havona adalah bukti kekal dan sempurna tentang realitas rohani-Nya Sang Mahatinggi. Penciptaan yang sempurna ini adalah suatu pewahyuan dari kodrat roh Tuhan Mahatinggi yang sempurna dan simetris sebelum permulaan sintesis kepribadian-kuasa dari cerminan-cerminan terbatas dari para Deitas Firdaus di alam-alam semesta pengalaman ruang dan waktu.
14:6.24 (161.11) Dalam Havona potensial-potensial daya dari Yang Mahakuasa itu dipersatukan dengan kodrat rohani dari Yang Mahatinggi. Ciptaan sentral ini adalah suatu percontohan tentang kesatuan masa depan-kekal Yang Mahatinggi.
14:6.25 (161.12) Havona adalah pola yang sempurna tentang potensial kesemestaan Yang Mahatinggi. Alam semesta ini adalah gambaran yang sudah selesai tentang kesempurnaan masa depan Yang Mahatinggi dan menyiratkan tentang potensial Yang Mahaakhir.
14:6.26 (162.1) Havona menunjukkan finalitas nilai-nilai roh yang ada sebagai makhluk-makhluk kehendak hidup dengan pengendalian diri yang tertinggi dan sempurna; batin yang ada sebagai yang akhirnya setara dengan roh; kenyataan dan kesatuan antara kecerdasan dengan suatu potensial yang tak terbatas.
14:6.27 (162.2) 5. Para Putra Pencipta yang Sederajat. Havona adalah tempat latihan pendidikan di mana para Mikhael Firdaus disiapkan untuk petualangan mereka berikutnya dalam penciptaan alam semesta. Ciptaan yang ilahi dan sempurna ini adalah pola bagi setiap Putra Pencipta. Ia berjuang untuk membuat alam semestanya sendiri agar akhirnya mencapai tingkat kesempurnaan Havona-Firdaus ini.
14:6.28 (162.3) Sesosok Putra Pencipta memakai makhluk-makhluk Havona sebagai kemungkinan-kemungkinan kepribadian-pola bagi anak-anak manusianya dan sosok-sosok rohnya sendiri. Mikhael dan Putra Firdaus lainnya melihat Firdaus dan Havona sebagai tujuan akhir ilahi untuk anak-anak waktu.
14:6.29 (162.4) Para Putra Pencipta tahu bahwa ciptaan pusat itu adalah sumber sebenarnya untuk pengendalian-menyeluruh atas alam semesta yang sangat penting itu, yang menstabilkan dan menyatukan alam-alam semesta lokal mereka. Mereka tahu bahwa kehadiran pribadi Yang Mahatinggi dan Yang Mahaakhir yang pengaruhnya selalu-hadir itu berada di Havona.
14:6.30 (162.5) Havona dan Firdaus adalah sumber daya ciptanya Putra Mikhael. Di sini berdiam sosok-sosok yang bekerja sama dengan dia dalam penciptaan alam semesta. Dari Firdaus datanglah para Roh Ibu Alam Semesta, pencipta-bersama alam-alam semesta lokal.
14:6.31 (162.6) Putra-putra Firdaus itu menganggap ciptaan sentral itu sebagai rumah orang tua ilahi mereka—rumah mereka. Inilah tempat yang mereka gemari untuk kembali kapan saja.
14:6.32 (162.7) 6. Putri-putri Penatalayan yang Sederajat. Roh-roh Ibu Alam Semesta, pencipta-bersama alam-alam semesta lokal itu, memperoleh pelatihan prapribadi mereka di dunia-dunia Havona dalam hubungan erat dengan Roh-roh Sirkuit. Dalam alam semesta sentral Putri-putri Roh untuk alam semesta lokal itu dengan sepatutnya dilatih dalam metode-metode kerjasama dengan Putra-putra Firdaus, sambil senantiasa tunduk pada kehendak Bapa.
14:6.33 (162.8) Di dunia-dunia Havona, Roh dan Putri-putri dari Roh itu menemukan pola-pola batin untuk semua kelompok kecerdasan spiritual dan material mereka, dan alam semesta sentral ini suatu masa nanti akan menjadi tujuan akhir bagi makhluk-makhluk yang disponsori bersama oleh Roh Ibu Alam Semesta dengan Putra Pencipta yang terkait.
14:6.34 (162.9) Ibu Pencipta Alam Semesta mengingat Firdaus dan Havona sebagai tempat asalnya dan rumah Roh Ibu Tanpa Batas, kediaman dari kehadiran kepribadian Batin Tanpa Batas.
14:6.35 (162.10) Dari alam semesta sentral ini juga datang penganugerahan hak istimewa pribadi kepenciptaan yang dipergunakan Penatalayan Ilahi Semesta sebagai pelengkap pada Putra Pencipta dalam pekerjaan menciptakan makhluk berkehendak yang hidup.
14:6.36 (162.11) Dan yang terakhir, karena Roh-roh Putri dari Roh Ibu Tanpa Batas ini mungkin tidak akan pernah kembali ke rumah Firdaus mereka lagi, maka mereka memperoleh kepuasan besar dari fenomena reflektivitas semesta yang terkait dengan Sang Mahatinggi di Havona dan yang dipersonalisasi (dijadikan pribadi) dalam diri Majeston di Firdaus .
14:6.37 (162.12) 7. Manusia Fana Evolusioner dengan Karier Menaik. Havona adalah rumah untuk kepribadian pola bagi setiap jenis manusia fana, dan rumah bagi semua kepribadian supramanusia yang terkait manusia fana itu (tetapi) yang bukan asli berasal dari ciptaan-ciptaan waktu.
14:6.38 (162.13) Dunia-dunia ini menyediakan rangsangan untuk semua dorongan manusia ke arah pencapaian nilai-nilai roh sejati pada tingkat realitas tertinggi yang bisa dibayangkan. Havona adalah sasaran pelatihan pra-Firdaus bagi setiap makhluk yang menaik. Di sini manusia mencapai Deitas pra-Firdaus—yaitu Sang Mahatinggi. Havona berdiri di hadapan setiap makhluk yang memiliki kehendak bebas, sebagai gerbang menuju Firdaus dan pencapaian Tuhan.
14:6.39 (163.1) Firdaus adalah rumah, dan Havona adalah tempat kerja dan taman bermain, bagi para finaliter. Dan setiap manusia fana yang kenal-Tuhan sangat berhasrat menjadi finaliter.
14:6.40 (163.2) Alam semesta sentral bukan hanya tujuan akhir mapannya manusia, namun juga merupakan tempat permulaan untuk karier abadi para finaliter saat mereka suatu kali akan berangkat pada petualangan semesta yang belum disingkapkan dalam pengalaman menjelajahi ketanpa-batasan Bapa Semesta.
14:6.41 (163.3) Havona tidak diragukan lagi akan terus berfungsi dengan makna penting absonit (melampaui-terbatas) bahkan dalam masa alam-alam semesta masa depan yang mungkin menyaksikan para musafir angkasa itu berupaya untuk menemukan Tuhan pada tingkat-tingkat supraterbatas. Havona memiliki kapasitas untuk berfungsi sebagai alam semesta pelatihan bagi sosok-sosok makhluk absonit. Havona mungkin akan menjadi sekolah terakhir ketika tujuh alam semesta super berfungsi sebagai sekolah menengah untuk lulusan sekolah dasar dari ruang angkasa bagian luar. Kami cenderung pada pendapat bahwa potensial-potensialnya Havona kekal itu benar-benar tak terbatas, bahwa alam semesta sentral memiliki kapasitas kekal untuk berfungsi sebagai alam semesta pelatihan pengalaman bagi semua jenis makhluk ciptaan di masa lalu, masa kini, atau masa depan.
14:6.42 (163.4) [Disampaikan oleh sesosok Penyempurna Hikmat yang ditugaskan untuk berfungsi demikian oleh Yang Purba Harinya di Uversa.]
Buku Urantia
Makalah 15
15:0.1 (164.1) BERBICARA tentang Bapa Semesta—sebagai Bapa—alam-alam semesta itu praktis tidak ada; Dia berurusan dengan kepribadian-kepribadian; Dia adalah Bapanya kepribadian-kepribadian. Berbicara tentang Putra Kekal dan Roh Tanpa Batas—sebagai mitra-mitra pencipta—alam-alam semesta itu dilokalisir dan tersendiri masing-masing di bawah pemerintahan bersama para Putra Pencipta dan Roh Kreatif. Berbicara tentang Trinitas Firdaus, di luar Havona hanya ada tujuh alam semesta yang dihuni, tujuh alam semesta super yang memiliki wilayah hukum atas lingkaran tingkat ruang pasca-Havona yang pertama. Tujuh Roh Master memancarkan pengaruh mereka dari Pulau sentral, sehingga membentuk penciptaan luas satu roda raksasa, yang pusatnya merupakan Pulau Firdaus kekal, tujuh jari-jarinya adalah pancaran-pancaran dari Tujuh Roh Master, lingkaran pinggirnya adalah wilayah-wilayah bagian luarnya alam semesta agung.
15:0.2 (164.2) Sejak awal dalam materialisasi penciptaan semesta dirumuskanlah skema lipat tujuh untuk pengaturan dan pemerintahan alam semesta super. Penciptaan pasca Havona pertama dibagi menjadi tujuh segmen yang sangat besar, dan dunia-dunia markas besar pemerintah alam semesta super ini dirancang dan dibangun. Skema administrasi sekarang ini telah ada dari sejak dekat kekekalan, dan penguasa-penguasa untuk tujuh alam semesta super ini dengan tepat disebut Yang Purba Harinya.
15:0.3 (164.3) Dari kumpulan luas pengetahuan tentang alam semesta super, aku hanya berharap bisa memberitahu kamu sedikit, namun di seluruh alam-alam ini beroperasi suatu teknik pengendalian cerdas terhadap kekuatan-kekuatan material maupun spiritual, dan kehadiran gravitasi semesta di sana berfungsi dalam kekuatan yang hebat dan harmoni yang sempurna. Hal yang penting pertama adalah meraih ide yang memadai tentang susunan fisik dan pengaturan material wilayah-wilayah alam semesta super, karena kamu akan lebih disiapkan untuk memahami makna pentingnya organisasi mengagumkan yang disediakan untuk pemerintahan rohani mereka dan untuk pemajuan intelektual makhluk-makhluk berkehendak yang tinggal di atas banyak sekali planet berpenghuni yang tersebar di sana sini di seluruh tujuh alam semesta super.
15:1.1 (164.4) Di dalam jangkauan terbatas dari catatan-catatan, observasi-observasi, dan ingatan-ingatan tentang generasi-generasi satu juta atau satu milyar tahun-tahunmu yang singkat itu, untuk semua maksud dan tujuan praktis, Urantia dan alam semesta tempat ia termasuk sedang mengalami petualangan terjun ke ruang angkasa baru yang panjang dan belum dipetakan; tetapi menurut catatan-catatan Uversa, sesuai dengan pengamatan yang lebih lama, selaras dengan pengalaman yang lebih luas dan perhitungan dari golongan kami, dan sebagai hasil dari kesimpulan berdasarkan temuan ini dan temuan-temuan lainnya, kami tahu bahwa alam-alam semesta sedang mengikuti suatu arak-arakan yang tertib, diketahui dengan baik, dan dikendalikan dengan sempurna, beredar dalam kemegahan agung seputar Sumber dan Pusat Besar Pertama dan alam semesta kediaman-Nya.
15:1.2 (165.1) Kami telah lama menemukan bahwa tujuh alam semesta super itu menjalani lintasan elips besar, suatu lingkaran raksasa dan memanjang. Tata surya dan dunia-dunia waktu yang lain tidak terjun bebas, tanpa peta dan kompas, ke ruang angkasa yang belum dipetakan. Alam semesta lokal di mana sistemmu termasuk di dalamnya sedang mengikuti lintasan yang pasti dan diketahui dengan baik, arah berlawanan jarum jam, seputar ayunan luas yang mengelilingi alam semesta sentral. Jalur kosmis ini dipetakan dengan baik dan sepenuhnya dikenal oleh para pengamat bintang alam semesta super seperti halnya orbit-orbit dari planet-planet tata suryamu diketahui oleh para astronom Urantia.
15:1.3 (165.2) Urantia itu terletak di sebuah alam semesta lokal dan alam semesta super yang belum diorganisir penuh, dan alam semesta lokalmu berada sangat dekat langsung dengan banyak ciptaan fisik yang baru sebagian selesai. Kamu termasuk pada salah satu alam semesta yang relatif baru. Tapi kamu, hari ini, tidak terjun liar ke luar angkasa yang belum dipetakan atau berayun keluar membuta ke kawasan-kawasan yang tidak diketahui. Kamu mengikuti jalur yang tertata dan telah ditentukan sebelumnya untuk level ruang alam semesta super. Kamu sekarang sedang melewati ruang yang sama seperti halnya sistem keplanetanmu, atau pendahulunya, telah melintasinya jauh di masa lalu; dan suatu hari di masa depan nan jauh, sistem kamu itu, atau penerusnya, akan kembali melintasi ruang yang sama di mana sekarang sedang kamu masuki dengan cepatnya.
15:1.4 (165.3) Dalam era ini dan seperti halnya arah ditentukan di Urantia, alam semesta super nomor satu beredar hampir lurus ke utara, kira-kira berseberangan, di sebelah timur kediaman Firdaus dari Sumber dan Pusat Besar dan alam semesta sentral Havona. Posisi ini, dengan yang berkaitan di barat, merupakan pendekatan fisik terdekat dari dunia-dunia waktu ke Pulau kekal. Alam semesta nomor dua ada di utara, bersiap untuk berayun ke arah barat, sedangkan nomor tiga sekarang menduduki bagian paling utara lintasan angkasa akbar itu, sudah berbelok ke dalam lengkungan menuju ke selatan. Nomor empat ada di barat sedang dalam penerbangan relatif lurus ke arah selatan, kawasan mukanya sekarang mendekati seberang (barat) Pusat-pusat Besar. Nomor lima hampir meninggalkan posisinya di seberang barat Pusat segala Pusat sementara masih melanjutkan arah lurus ke selatan sebelum memulai belokan ke arah timur; nomor enam menempati sebagian besar lengkungan selatan, segmen yang baru saja dilalui oleh alam semesta super kamu.
15:1.5 (165.4) Alam semesta lokalmu Nebadon termasuk ke Orvonton, alam semesta super ketujuh, yang beredar antara alam semesta super satu dan enam, belum lama (sesuai kami menghitung waktu) berbelok di lengkungan tenggara di level ruang alam semesta super. Saat ini, tata surya di mana Urantia termasuk sudah beberapa milyar tahun beredar melewati lengkungan selatan sehingga kamu sekarang maju melewati belokan tenggara dan sedang bergerak cepat melalui jalan panjang dan relatif lurus ke utara. Selama masa-masa yang tak dapat diceritakan Orvonton akan mengikuti arah yang hampir lurus ke utara ini.
15:1.6 (165.5) Urantia termasuk sebuah sistem yang hampir berada di luar ke arah batas pinggiran alam semesta lokalmu; dan alam semesta lokalmu pada saat ini melintasi pinggiran Orvonton. Di luar kamu masih ada yang lain, tetapi kamu jauh terpisah dalam ruang dari sistem-sistem fisik yang beredar seputar lingkaran besar dalam kedekatan relatif dengan Sumber dan Pusat Besar.
15:2.1 (165.6) Hanya Bapa Semesta yang tahu lokasi dan jumlah sebenarnya dunia-dunia yang dihuni dalam ruang; Dia menyebut mereka semua dengan nama dan nomor. Aku hanya dapat memberikan perkiraan jumlah planet yang dihuni atau tidak dihuni, karena beberapa alam semesta lokal memiliki lebih banyak dunia yang cocok untuk kehidupan cerdas daripada yang lain. Tidak pula semua alam semesta lokal yang diproyeksikan itu telah diorganisir. Karena itu taksiran yang aku sampaikan adalah semata-mata untuk tujuan memberikan suatu gagasan tentang besarnya ciptaan material.
15:2.2 (166.1) Ada tujuh alam semesta super di alam semesta agung, dan mereka tersusun kurang lebih sebagai berikut:
15:2.3 (166.2) 1. Sistem. Unit dasar pemerintahan super yang terdiri dari sekitar seribu dunia yang dihuni atau dapat dihuni. Bintang-bintang yang menyala-nyala, dunia-dunia yang beku, planet-planet yang terlalu dekat dengan matahari panas, dan bulatan-bulatan lainnya yang tidak sesuai untuk hunian makhluk tidak dimasukkan dalam kelompok ini. Seribu dunia yang disesuaikan untuk mendukung kehidupan ini disebut sebuah sistem, tetapi dalam sistem-sistem yang lebih muda hanya sejumlah relatif kecil dunia-dunia ini yang bisa dihuni. Setiap planet yang dihuni dipimpin oleh sesosok Pangeran Planet, dan setiap sistem lokal memiliki sebuah dunia buatan sebagai markasnya dan diperintah oleh sesosok Daulat Sistem.
15:2.4 (166.3) 2. Konstelasi. Seratus sistem (sekitar 100.000 planet yang bisa dihuni) membentuk satu konstelasi. Setiap konstelasi memiliki sebuah dunia markas buatan dan dipimpin oleh tiga Putra Vorondadek, yaitu Yang Paling Tinggi. Setiap konstelasi juga memiliki Yang Setia Harinya sebagai pengamat, duta besar dari Trinitas Firdaus.
15:2.5 (166.4) 3. Alam Semesta Lokal. Seratus konstelasi (sekitar 10.000.000 planet yang bisa dihuni) membentuk satu alam semesta lokal. Setiap alam semesta lokal memiliki dunia markas buatan yang megah dan diperintah oleh satu dari para Putra Tuhan Pencipta yang sederajat dari ordo Mikhael. Setiap alam semesta diberkati oleh kehadiran Yang Bersatu Harinya, perwakilan dari Trinitas Firdaus.
15:2.6 (166.5) 4. Sektor Minor. Seratus alam semesta lokal (sekitar 1.000.000.000 planet yang bisa dihuni) membentuk satu sektor minor dari pemerintahan alam semesta super; sektor ini memiliki dunia markas yang indah, dari situlah penguasanya, Yang Baru Harinya, mengelola urusan-urusan sektor minor. Ada tiga Yang Baru Harinya, Kepribadian Trinitas Tertinggi, di setiap markas sektor minor.
15:2.7 (166.6) 5. Sektor Mayor. Seratus sektor minor (sekitar 100.000.000.000 dunia yang bisa ditempati) menjadi satu sektor mayor. Setiap sektor mayor dilengkapi dengan markas yang agung dan dipimpin oleh tiga Yang Sempurna Harinya, Kepribadian Trinitas Tertinggi.
15:2.8 (166.7) 6. Alam Semesta Super. Sepuluh sektor mayor (sekitar 1.000.000.000.000 planet yang bisa dihuni) merupakan satu alam semesta super. Setiap alam semesta super dilengkapi dengan satu dunia markas yang sangat besar dan agung, serta diperintah oleh tiga Yang Purba Harinya.
15:2.9 (166.8) 7. Alam Semesta Agung. Tujuh alam semesta super membentuk alam semesta agung terorganisir yang sekarang, yang terdiri dari sekitar tujuh triliun dunia yang bisa dihuni ditambah dunia-dunia buatan dan satu milyar dunia-dunia Havona yang dihuni. Alam-alam semesta super itu diperintah dan dikelola secara tidak langsung dan secara reflektif dari Firdaus oleh Tujuh Roh Master. Dunia-dunia satu milyar Havona itu secara langsung dikelola oleh Yang Kekal Harinya, satu tokoh Kepribadian Trinitas Tertinggi tersebut memimpin setiap dunia sempurna ini.
15:2.10 (167.1) Terkecuali dunia-dunia Havona-Firdaus, rancangan pengorganisasian alam semesta menyediakan unit-unit berikut ini:
15:2.11 (167.2) Alam Semesta Super7
15:2.12 (167.3) Sektor Mayor70
15:2.13 (167.4) Sektor Minor7.000
15:2.14 (167.5) Alam Semesta Lokal700.000
15:2.15 (167.6) Konstelasi70.000.000
15:2.16 (167.7) Sistem lokal7.000.000.000
15:2.17 (167.8) Planet bisa dihuni7.000.000.000.000
15:2.18 (167.9) Masing-masing dari tujuh alam semesta super itu tersusun dari, lebih kurang, sebagai berikut:
15:2.19 (167.10) Satu sistem mencakup, kira-kira1.000 dunia
15:2.20 (167.11) Satu konstelasi (100 sistem)100.000 dunia
15:2.21 (167.12) Satu alam semesta (100 konstelasi)10.000.000 dunia
15:2.22 (167.13) Satu sektor minor (100 alam semesta)1.000.000.000 dunia
15:2.23 (167.14) Satu sektor mayor (100 sektor minor)100.000.000.000 dunia
15:2.24 (167.15) Satu alam semesta super (10 sektor mayor)1.000.000.000.000 dunia
15:2.25 (167.16) Semua taksiran tersebut hanyalah perkiraan, karena sistem-sistem baru sedang terus berkembang sementara ada pengorganisasian-pengorganisasian lain yang sementara hilang dari keberadaan material.
15:3.1 (167.17) Praktis semua langit berbintang yang terlihat dengan mata biasa di Urantia itu termasuk bagian ketujuh dari alam semesta agung, yaitu alam semesta super Orvonton. Sistem perbintangan luas Bima Sakti merupakan inti pusat Orvonton, berada sebagian besar di luar batas-batas alam semesta lokalmu. Kumpulan besar bintang, badan angkasa gelap, bintang ganda, gugus berbentuk bola, awan bintang, nebula spiral dan nebula lainnya, bersama-sama dengan banyak sekali planet-planet individual, membentuk pengelompokan yang mirip jam, bundar-memanjang sekitar sepertujuh dari seluruh alam semesta berevolusi yang dihuni.
15:3.2 (167.18) Dari posisi astronomis Urantia, sementara kamu melihat melalui penampang sistem-sistem yang berdekatan ke arah Bima Sakti yang besar itu, kamu mengamati bahwa dunia-dunia Orvonton sedang melayang dalam bidang yang sangat lonjong, lebarnya jauh lebih besar dari ketebalannya serta panjangnya jauh lebih besar daripada lebarnya.
15:3.3 (167.19) Pengamatan tentang apa yang disebut Bima Sakti itu mengungkapkan peningkatan komparatif dalam kepadatan bintang Orvonton ketika langit dilihat dari satu arah, sementara di sisi lainnya kepadatannya berkurang; jumlah bintang dan dunia lainnya menurun semakin jauh dari bidang utama alam semesta super material kita. Bila sudut pengamatannya tepat, dengan menatap melalui badan utama dari wilayah kepadatan maksimum ini, maka kamu sedang melihat ke arah alam semesta kediaman dan pusat segala sesuatu.
15:3.4 (167.20) Dari sepuluh divisi mayor Orvonton, delapan di antaranya kurang lebih telah dikenali oleh para astronom Urantia. Dua lainnya sulit untuk pengenalan terpisah karena kamu terpaksa melihat fenomena ini dari arah dalam. Jika kamu bisa memandang alam semesta super Orvonton dari suatu posisi yang jauh dari ruang angkasa, kamu akan segera mengenali sepuluh sektor mayor galaksi ketujuh ini.
15:3.5 (168.1) Pusat perputaran sektor minormu terletak amat jauh dalam awan bintang Sagitarius yang besar dan padat, di sekitar itulah alam semesta lokalmu dan kreasi-kreasi terkaitnya semua bergerak, dan dari sisi yang berlawanan dari sistem subgalaksi luas Sagitarius kamu dapat mengamati dua aliran besar awan bintang yang muncul dalam gulungan-gulungan bintang yang luar biasa besar.
15:3.6 (168.2) Inti dari sistem fisik di dalam mana termasuk mataharimu dan planet-planet terkaitnya adalah pusat dari bekas nebula Andronover. Nebula yang sebelumnya spiral ini sedikit terdistorsi oleh gangguan-gangguan gravitasi yang terkait dengan peristiwa yang mengiringi kelahiran tata surya kamu, dan yang disebabkan oleh mendekatnya sebuah nebula besar yang bertetangga. Tabrakan yang nyaris terjadi ini mengubah Andronover menjadi kumpulan yang agak berbentuk bulat tetapi tidak sepenuhnya menghancurkan prosesi dua arah bintang-bintang dan kelompok fisik terkait mereka. Tata surya kamu sekarang menempati posisi yang cukup tengah di salah satu lengan spiral yang terdistorsi ini, terletak sekitar pertengahan dari pusat ke arah tepi aliran bintang itu.
15:3.7 (168.3) Sektor Sagitarius dan semua sektor dan divisi Orvonton lainnya berada dalam perputaran sekitar Uversa, dan beberapa kebingungan dari para pengamat bintang Urantia itu muncul karena ilusi dan distorsi relatif yang dihasilkan oleh berbagai gerakan perputaran berikut ini:
15:3.8 (168.4) 1. Putaran Urantia mengelilingi mataharinya.
15:3.9 (168.5) 2. Sirkuit tata surya kamu seputar inti bekas nebula Andronover sebelumnya.
15:3.10 (168.6) 3. Rotasi keluarga perbintangan Andronover dan gugus-gugus bintang yang terkait seputar pusat gravitasi-rotasi campuran dari awan bintang Nebadon.
15:3.11 (168.7) 4. Peredaran dari awan bintang lokal Nebadon dan ciptaan-ciptaan yang terkait seputar pusat Sagitarius sektor minor mereka.
15:3.12 (168.8) 5. Rotasi seratus sektor minor, termasuk Sagitarius, sekitar sektor mayor mereka.
15:3.13 (168.9) 6. Pusaran sepuluh sektor mayor, apa yang disebut pergeseran bintang (star drift), seputar markas Orvonton di Uversa.
15:3.14 (168.10) 7. Pergerakan Orvonton dan enam alam semesta super terkait di seputar Firdaus dan Havona, prosesi (arak-arakan) tingkat ruang alam semesta super yang arahnya berlawanan jarum jam.
15:3.15 (168.11) Berbagai gerak ini adalah dari beberapa golongan: Lintasan ruang dari planet dan tata suryamu adalah genetik, bawaan dari asalnya. Gerakan mutlak Orvonton yang berlawanan jarum jam itu juga genetik, melekat dalam rencana arsitektural alam semesta master. Tetapi gerak-gerak yang berada di tengahnya adalah dari asal campuran, berasal sebagian dari segmentasi komponen materi-energi yang membentuk alam-alam semesta super dan sebagian lagi dihasilkan dari aksi cerdas dan disengaja oleh para organisator forsa Firdaus.
15:3.16 (168.12) Alam-alam semesta lokal berada dalam jarak yang lebih rapat sementara mereka makin mendekati Havona; sirkuit-sirkuit itu lebih banyak jumlahnya, dan ada bertambahnya penumpukan, berlapis-lapis. Tetapi makin jauh ke arah luar dari pusat kekal, ada semakin sedikit sistem, lapisan, sirkuit, dan alam-alam semesta.
15:4.1 (169.1) Meskipun penciptaan dan pengorganisasian alam semesta tetap selamanya di bawah kendali para Pencipta tanpa batas dan rekan-rekan mereka, tapi seluruh fenomena itu berlangsung sesuai dengan teknik yang ditahbiskan dan sesuai dengan hukum-hukum gravitasi forsa, energi, dan materi. Walaupun demikian ada sesuatu misteri yang terkait dengan muatan-forsa semestanya ruang; kami cukup memahami pengorganisasian ciptaan material dari tahap ultimatonik dan seterusnya ke depan, tetapi kami tidak sepenuhnya memahami asal usul kosmisnya ultimaton. Kami yakin bahwa forsa-forsa asal-usulnya ini berasal dari Firdaus karena forsa-forsa itu selamanya beredar melalui ruang yang dirasuki dalam lintasan-lintasan raksasa Firdaus yang tepat. Meskipun tidak responsif pada gravitasi Firdaus, tetapi muatan-forsa ruang ini, leluhur semua materialisasi, memang selalu tanggap pada kehadiran Firdaus bawah, karena tampaknya disirkuitkan masuk dan keluar dari pusat Firdaus bagian bawah itu.
15:4.2 (169.2) Para organisator forsa Firdaus mengubah potensi ruang menjadi forsa primordial (purba) dan mengembangkan potensi pramaterial ini menjadi manifestasi energi primer dan sekundernya realitas fisik. Ketika energi ini mencapai tingkat-tingkat yang merespon-gravitasi, para direktur daya dan rekan-rekan mereka dari pemerintahan alam semesta super muncul di tempat dan memulai manipulasi-manipulasi tak ada habisnya mereka, yang dirancang untuk membangun berbagai sirkuit daya dan kanal-kanal energi di alam-alam semesta ruang dan waktu. Demikianlah materi fisik muncul dalam ruang, dan demikianlah panggung ditata untuk peresmian organisasi alam semesta.
15:4.3 (169.3) Segmentasi energi ini adalah fenomena yang belum pernah terpecahkan oleh para fisikawan Nebadon. Kesulitan utama mereka terletak pada para organisator forsa Firdaus yang relatif tidak bisa diakses, karena para direktur daya yang hidup itu, meskipun mereka kompeten untuk berurusan dengan energi-ruang, tetapi mereka tidak memiliki sedikitpun konsepsi tentang asal-usul energi-energi yang mereka manipulasi dengan begitu mahir dan cerdas itu.
15:4.4 (169.4) Para organisator forsa Firdaus itu adalah pencetus (originator) nebula; mereka mampu memulai, di sekitar kehadiran ruang mereka, siklon-siklon forsa yang luar biasa, yang bila sekali dimulai, tidak pernah dapat dihentikan atau dibatasi sampai forsa-forsa yang merasuki-semuanya itu dimobilisir sehingga akhirnya muncul unit ultimatonik materi alam semesta. Dengan demikian dilahirkanlah nebula berbentuk spiral dan lain-lainnya, roda-roda induk untuk asal langsung matahari dan berbagai sistem mereka. Di ruang angkasa bagian luar di sana dapat dilihat sepuluh bentuk nebula yang berbeda, fase-fase evolusi alam semesta primer, dan roda-roda energi luas ini memiliki asal yang sama seperti halnya mereka dalam tujuh alam semesta super.
15:4.5 (169.5) Nebula-nebula sangat berbeda-beda dalam ukuran dan jumlah yang dihasilkan serta massa agregat dari keturunan perbintangan dan perplanetan mereka. Sebuah nebula yang membentuk-bintang tepat di utara perbatasan Orvonton, tetapi masih di dalam tingkat ruang alam semesta super, telah melahirkan sekitar empat puluh ribu matahari, dan roda induk itu masih melemparkan keluar matahari-matahari lagi, sebagian besarnya berkali-kali lipat ukuran matahari kamu. Beberapa nebula yang lebih besar di ruang angkasa bagian luar sedang melahirkan hingga seratus juta bintang.
15:4.6 (169.6) Nebula-nebula itu tidak terkait langsung dengan salah satu unit administratif, seperti sektor-sektor minor atau alam-alam semesta lokal, meskipun beberapa alam semesta lokal telah diorganisir dari produk-produk satu nebula. Setiap semesta lokal mencakup tepat seperseratus ribu bagian dari muatan energi total sebuah alam semesta super terlepas dari hubungan nebulanya, karena energi itu tidak diorganisir oleh nebula—energi itu tersebar secara menyeluruh.
15:4.7 (170.1) Tidak semua nebula spiral terlibat dalam pembuatan bintang. Beberapa nebula telah mempertahankan kontrol terhadap banyak keturunan bintang mereka yang terpisah-pisah, dan penampilan spiral mereka itu disebabkan oleh fakta bahwa bintang-bintang mereka itu lewat keluar dari lengan nebula dalam formasi rapat tetapi kembali melalui berbagai rute, sehingga mudah untuk mengamati mereka pada satu titik tetapi lebih sulit untuk melihat mereka ketika tersebar luas pada rute-rute kembali mereka yang berbeda-beda itu semakin jauh keluar dari lengan nebula. Tidak banyak nebula pembentuk-matahari yang aktif dalam Orvonton pada saat ini, meskipun Andromeda, yang berada di luar alam semesta super yang dihuni itu, saat ini sangat aktif. Nebula-nebula yang amat jauh ini terlihat oleh mata biasa, dan ketika kamu melihatnya, berhentilah sejenak untuk mengingat bahwa cahaya yang kamu lihat itu meninggalkan bintang-bintang yang jauh itu hampir satu juta tahun yang lalu.
15:4.8 (170.2) Galaksi Bimasakti terdiri dari sejumlah besar bekas nebula spiral dan nebula lainnya, dan masih banyak yang mempertahankan konfigurasi aslinya. Tetapi sebagai hasil dari bencana-bencana internal dan daya tarik eksternal, banyak yang mengalami distorsi dan penataan ulang demikian rupa sehingga menyebabkan kumpulan-kumpulan besar ini tampak sebagai suatu massa terang raksasa matahari-matahari yang terik, seperti Awan Magelan. Jenis gugus-gugus bintang yang berbentuk bulat lebih mendominasi di dekat tepi-tepi luar Orvonton.
15:4.9 (170.3) Awan bintang luas Orvonton perlu dianggap sebagai kumpulan materi tersendiri yang bisa dibandingkan pada nebula-nebula terpisah yang bisa diamati di kawasan ruang di luar galaksi Bima Sakti. Namun demikian, banyak yang disebut awan bintang angkasa itu terdiri dari material gas saja. Potensial energi dari awan gas bintang ini luar biasa besar, dan beberapa di antaranya diambil oleh bintang-bintang yang berdekatan dan dikirim kembali ke angkasa sebagai pancaran sinar surya.
15:5.1 (170.4) Jumlah paling besar massa yang terkandung dalam matahari-matahari dan planet-planet di suatu alam semesta super itu berasal dari roda-roda nebula; sangat sedikit massa alam semesta super yang diorganisir oleh tindakan langsung dari para direktur daya (seperti dalam pembangunan dunia-dunia buatan), meskipun ada materi yang jumlahnya terus berubah yang berasal dalam ruang terbuka.
15:5.2 (170.5) Mengenai asalnya, sebagian besar matahari, planet, dan bulatan-bulatan lainnya dapat diklasifikasikan dalam salah satu dari sepuluh kelompok berikut:
15:5.3 (170.6) 1. Cincin Kontraksi Konsentris. Tidak semua nebula itu spiral. Banyak nebula raksasa, bukannya membelah diri menjadi sebuah sistem bintang ganda atau berkembang sebagai spiral, tetapi mengalami kondensasi dengan formasi multi-cincin. Selama waktu yang lama nebula tersebut kelihatan sebagai sebuah matahari pusat besar yang dikelilingi oleh banyak awan-awan raksasa yang terdiri dari formasi-formasi materi yang mengelilinginya seperti cincin.
15:5.4 (170.7) 2. Bintang Berpusar mencakup matahari-matahari yang dilemparkan oleh roda induk besar sebagai gas yang sangat panas. Mereka tidak dilemparkan sebagai cincin tetapi dalam prosesi beriringan ke sisi kanan atau kiri. Bintang berpusar juga berasal dari nebula yang selain spiral.
15:5.5 (170.8) 3. Planet Ledakan-gravitasi. Ketika sebuah matahari lahir dari nebula berbentuk spiral atau nebula berbentuk barred, tak jarang ia terlempar cukup jauh. Matahari seperti ini sangat berbentuk gas, dan kemudian, setelah agak mendingin dan terkondensasi, mungkin kebetulan beredar dekat suatu massa besar materi, matahari raksasa atau pulau gelap angkasa. Pendekatan seperti demikian mungkin tidak cukup dekat untuk menghasilkan tabrakan tapi masih cukup dekat untuk memungkinkan tarikan gravitasi dari benda angkasa yang lebih besar itu untuk memulai denyut pasang surut pada benda yang lebih kecil, sehingga memulai serangkaian gejolak pasang surut yang terjadi secara bersamaan pada sisi-sisi berlawanan matahari yang kejang ini. Pada puncaknya letusan-letusan eksplosif ini menghasilkan serangkaian pengumpulan materi berbagai ukuran yang dapat terproyeksikan keluar zona reklamasi-gravitasi matahari yang meletus itu, sehingga menjadi distabilkan dalam orbit-orbit mereka sendiri mengelilingi salah satu dari dua badan yang bersangkutan dalam episode ini. Belakangan pengumpulan-pengumpulan materi yang lebih besar menyatu dan secara bertahap menarik benda-benda yang lebih kecil. Dengan cara ini lahirlah banyak planet padat di sistem-sistem yang lebih kecil. Tata surya kamu sendiri memiliki asal yang seperti demikian.
15:5.6 (171.1) 4. Anak Planet Sentrifugal. Matahari-matahari yang sangat besar, ketika dalam tahap perkembangan tertentu, dan jika tingkat perputaran mereka sangat meningkat, akan mulai membuang keluar sejumlah besar materi yang selanjutnya dapat terkumpul membentuk dunia-dunia kecil yang terus mengelilingi matahari induknya.
15:5.7 (171.2) 5. Bulatan Kurang-gravitasi. Ada batas kritis terhadap ukuran individual bintang-bintang. Ketika sebuah matahari mencapai batas ini, kecuali ia memperlambat laju putaran, maka ia ditakdirkan akan membelah; fisi atau pembelahan matahari terjadi, dan sebuah bintang ganda baru dari jenis ini lahir. Banyak planet kecil mungkin kemudian terbentuk sebagai produk sampingan dari gangguan raksasa ini.
15:5.8 (171.3) 6. Bintang Kontraktural. Dalam sistem surya yang lebih kecil, planet luar terbesar kadang-kadang menarik planet-planet tetangganya, sedangkan planet-planet dekat matahari mulai tertarik masuk ke dalam matahari. Kalau terjadi di tata surya kamu, akhir seperti itu akan berarti bahwa empat planet bagian dalam akan ditelan oleh Matahari, sementara planet utama, Jupiter, akan sangat diperbesar karena menangkap planet-planet lain yang tersisa. Akhir tata surya demikian itu akan menghasilkan dua matahari yang berdekatan tetapi tidak sama, satu jenis formasi bintang ganda. Bencana demikian jarang terjadi kecuali jauh di pinggiran kumpulan-kumpulan perbintangan alam semesta super.
15:5.9 (171.4) 7. Bulatan Kumulatif. Dari jumlah besar materi yang beredar di ruang angkasa, planet-planet kecil mungkin perlahan berakumulasi. Mereka tumbuh oleh penambahan dari meteor dan oleh tumbukan-tumbukan kecil. Dalam sektor-sektor tertentu ruang angkasa, kondisinya mendukung bentuk kelahiran planet tersebut. Banyak dunia yang dihuni memiliki asal usul yang seperti itu.
15:5.10 (171.5) Beberapa pulau-pulau gelap yang padat adalah hasil langsung dari penambahan energi yang bertransmutasi dalam ruang. Kelompok lain pulau-pulau gelap ini terwujud oleh akumulasi jumlah-jumlah besar materi dingin, pecahan-pecahan dan meteor-meteor saja, yang beredar melalui ruang angkasa. Agregasi-agregasi materi tersebut tidak pernah menjadi panas dan, kecuali kepadatannya, adalah dalam komposisi yang sangat mirip dengan Urantia.
15:5.11 (171.6) 8. Matahari Padam. Beberapa pulau-pulau gelap ruang angkasa itu adalah matahari terisolasi yang sudah terbakar habis, karena semua energi-ruangnya telah dipancarkan. Unit-unit materi yang terorganisir itu mendekati kondensasi penuh, konsolidasi praktis sudah tuntas; dan dibutuhkan waktu teramat lama bagi massa besar materi yang sangat mendingin itu agar diisi muatan lagi dalam sirkuit-sirkuit ruang sehingga bisa disiapkan untuk siklus baru fungsi alam semesta, setelah tumbukan atau beberapa kejadian kosmis yang sama-sama bisa menghidupkannya lagi.
15:5.12 (171.7) 9. Bulatan Tumbukan. Di daerah-daerah dengan pengelompokan yang lebih rapat, tumbukan tidak jarang terjadi. Penyesuaian ulang astronomis tersebut disertai oleh perubahan energi dan transmutasi materi yang besar sekali. Tabrakan yang melibatkan matahari mati itu secara khusus berpengaruh dalam menciptakan fluktuasi-fluktuasi energi yang luas. Puing-puing tumbukan sering merupakan inti-inti bahan baku untuk pembentukan selanjutnya badan-badan planet yang disesuaikan untuk hunian manusia.
15:5.13 (172.1) 10. Dunia Buatan. Inilah dunia-dunia yang dibangun sesuai dengan rencana dan spesifikasi untuk tujuan khusus tertentu, seperti Salvington, markas pusat alam semesta lokalmu, dan Uversa, pusat pemerintahan alam semesta super kita.
15:5.14 (172.2) Ada banyak teknik lain untuk mengembangkan matahari-matahari dan memisahkan planet-planet, tetapi prosedur-prosedur tersebut di atas memberikan gambaran metode-metode dengan mana sebagian besar sistem perbintangan dan keluarga keplanetan itu dilahirkan menjadi ada. Kalau berusaha menjelaskan semua ragam teknik yang terlibat dalam metamorfosis bintang dan evolusi planet akan diperlukan cerita tentang hampir seratus modus yang berbeda untuk pembentukan matahari dan asal usul planet. Ketika siswa perbintanganmu memindai langit, mereka akan mengamati fenomena yang menunjukkan semua mode evolusi perbintangan ini, tetapi mereka akan jarang mendeteksi bukti tentang pembentukan koleksi-koleksi materi kecil yang tidak bersinar itu, yang berfungsi sebagai planet dihuni, yang paling penting dari kreasi material yang amat luas itu.
15:6.1 (172.3) Terlepas dari asalnya, berbagai bulatan ruang itu dapat diklasifikasikan ke dalam divisi utama berikut ini:
15:6.2 (172.4) 1. Matahari—bintang-bintang ruang angkasa.
15:6.3 (172.5) 2. Pulau gelap ruang angkasa.
15:6.4 (172.6) 3. Badan angkasa kecil—komet, meteor, dan planet kecil.
15:6.5 (172.7) 4. Planet, termasuk dunia-dunia yang dihuni.
15:6.6 (172.8) 5. Dunia arsitektural (buatan)—dunia-dunia yang dibuat sesuai rencana.
15:6.7 (172.9) Dengan pengecualian dunia-dunia buatan, semua benda angkasa itu memiliki asal usul evolusioner, berevolusi dalam arti bahwa mereka bukan dijadikan ada oleh sabda langsung Deitas, evolusioner dalam pengertian bahwa perbuatan mencipta dari Tuhan telah diwujudkan oleh teknik ruang-waktu melalui beroperasinya banyak kecerdasan dari Deitas yang diciptakan dan yang diakibatkan menjadi ada.
15:6.8 (172.10) Bintang. Inilah bintang-bintang ruang angkasa dalam semua berbagai tahap keberadaan mereka. Beberapa adalah sistem-sistem angkasa yang berkembang sendirian; yang lainnya adalah bintang ganda, sistem planet yang menyusut atau yang menghilang. Bintang-bintang angkasa itu berada dalam tidak kurang dari seribu keadaan dan tahapan yang berbeda. Kamu kenal baik dengan matahari yang memancarkan cahaya disertai oleh panas, tetapi ada juga matahari yang bersinar tanpa panas.
15:6.9 (172.11) Bagaimana bertriliun-triliun tahun sebuah matahari biasa akan terus memancarkan panas dan cahaya menggambarkan dengan baik betapa besarnya simpanan energi yang dikandung masing-masing unit materi itu. Energi sebenarnya yang tersimpan dalam partikel-partikel materi fisik yang tak tampak itu hampir-hampir tak terbayangkan. Energi ini menjadi hampir seluruhnya tersedia sebagai cahaya ketika terkena tekanan panas yang dahsyat dan kegiatan-kegiatan energi terkait yang berlangsung di bagian dalam matahari yang berkobar. Masih ada kondisi-kondisi lain yang memungkinkan matahari ini sehingga mengubah dan memancarkan banyak energi ruang yang datang ke lintasan mereka di sirkuit ruang yang sudah ditetapkan. Banyak fase dari energi fisik dan semua bentuk materi itu ditarik, dan setelah itu disebarkan oleh dinamo-dinamo surya ini. Dengan cara ini matahari-matahari itu berfungsi sebagai akselerator lokal untuk sirkulasi energi, bertindak sebagai stasiun-stasiun pengendalian-daya otomatis.
15:6.10 (172.12) Alam semesta super Orvonton diterangi dan dihangatkan oleh lebih dari sepuluh triliun matahari yang menyala-nyala. Matahari-matahari ini adalah bintang-bintang dari sistem astronomis yang bisa kamu amati. Lebih dari dua triliunnya terlalu jauh dan terlalu kecil untuk bisa dilihat dari Urantia. Namun dalam alam semesta master ada matahari sebanyak gelas-gelas air dalam samudra-samudra di dunia kamu.
15:6.11 (173.1) Pulau Gelap Ruang Angkasa. Inilah matahari-matahari mati dan kumpulan materi besar lainnya yang tanpa cahaya dan panas. Pulau-pulau gelap itu kadang-kadang amat besar dalam massanya dan memberikan pengaruh kuat dalam keseimbangan alam semesta dan manipulasi energi. Densitas beberapa massa besar ini hampir-hampir tidak bisa dipercaya. Konsentrasi massa besar ini memungkinkan pulau-pulau gelap itu berfungsi sebagai roda keseimbangan yang kuat, memegang sistem-sistem besar yang berdekatan dalam ikatan yang efektif. Mereka memegang keseimbangan gravitasi gaya dalam banyak konstelasi; banyak sistem fisik, yang kalau tidak demikian pasti akan cepat hancur dalam matahari-matahari yang berdekatan, dapat ditahan dengan aman dalam pegangan gravitasi pulau-pulau gelap penjaga ini. Karena fungsi ini juga kami dapat menemukan lokasi mereka dengan akurat. Kami telah mengukur tarikan gravitasi dari badan-badan bercahaya, dan karena itu kami dapat menghitung ukuran dan lokasi tepat pulau-pulau gelap ruang angkasa yang sangat efektif berfungsi untuk menahan sistem tertentu agar tetap dalam perjalanannya.
15:6.12 (173.2) Badan Ruang Angkasa Kecil. Meteor dan partikel-partikel materi kecil lainnya yang beredar dan berkembang dalam ruang angkasa merupakan suatu kumpulan substansi energi dan materi yang besar sekali.
15:6.13 (173.3) Banyak komet adalah keturunan liar yang tidak menetap dari roda induk surya, yang sedang secara bertahap dibawa ke bawah kendali kekuasaan matahari pusat. Komet juga memiliki banyak asal-usul lain. Arah ekor komet yang menjauh dari badan atau matahari yang menariknya itu karena reaksi elektris dari gas yang sangat memuai dan karena tekanan sebenarnya dari cahaya dan energi lainnya yang memancar dari matahari. Fenomena ini merupakan salah satu bukti positif tentang realitas cahaya dan energi-energi terkaitnya; hal itu menunjukkan bahwa cahaya memiliki bobot. Cahaya itu substansi yang nyata, bukan hanya gelombang eter yang hipotetis.
15:6.14 (173.4) Planet. Planet adalah agregasi materi yang lebih besar yang mengikuti suatu orbit mengelilingi sebuah matahari atau badan angkasa lainnya; mereka dari berbagai ukuran mulai dari planet-planet kecil hingga ke bulatan-bulatan gas, cair, atau padat yang amat besar. Dunia-dunia dingin yang telah dibangun oleh himpunan material ruang yang mengambang, ketika mereka kebetulan berada dalam hubungan yang tepat dengan matahari yang berdekatan, adalah planet yang lebih ideal untuk menampung penghuni cerdas. Sebagai pedoman, matahari mati tidak cocok untuk kehidupan, mereka biasanya terlalu jauh dari matahari yang hidup dan menyala, dan lebih lanjut, mereka juga terlalu masif; gravitasi amat besar di permukaannya.
15:6.15 (173.5) Dalam alam semesta supermu, tidak sampai satu dari empat puluh planet dingin yang dapat dihuni oleh makhluk golonganmu. Dan, tentu saja, matahari yang terlalu panas dan dunia yang beku terpencil tidak sesuai untuk menampung kehidupan yang lebih tinggi. Dalam sistem suryamu hanya tiga planet yang pada saat ini cocok untuk menampung kehidupan. Urantia itu dalam ukuran, densitas, dan lokasi, serta dalam banyak hal ideal untuk hunian manusia.
15:6.16 (173.6) Hukum perilaku energi-fisik itu pada dasarnya universal, tetapi pengaruh-pengaruh lokal banyak berhubungan dengan kondisi-kondisi fisik yang berlaku di planet-planet satu persatu dan dalam sistem-sistem lokal. Varietas kehidupan makhluk yang hampir tak ada habisnya dan manifestasi-manifestasi hidup lainnya menjadi ciri dunia-dunia yang tak terhitung di ruang angkasa. Namun demikian, ada beberapa titik-titik kesamaan dalam kelompok dunia-dunia yang berkaitan dalam suatu sistem tertentu, sementara ada juga suatu pola alam semesta untuk kehidupan cerdas. Ada relasi-relasi fisik antara sistem-sistem keplanetan yang termasuk ke dalam sirkuit fisik yang sama, dan yang dengan erat mengikuti satu sama lain dalam edaran tanpa akhir seputar lingkaran alam-alam semesta.
15:7.1 (174.1) Meskipun setiap pemerintah alam semesta super bertahta di dekat pusat alam semesta evolusioner dari segmen ruangnya, pemerintahan itu menempati sebuah dunia yang dibuat sesuai rencana dan dihuni oleh kepribadian-kepribadian yang diakui resmi. Dunia-dunia markas ini adalah bulatan-bulatan arsitektural, badan-badan ruang angkasa yang secara spesifik dibangun untuk tujuan khusus mereka. Meskipun berbagi cahaya dari matahari yang berdekatan, namun bola-bola ini diterangi dan dipanasi secara mandiri. Masing-masing memiliki matahari yang mengeluarkan cahaya tanpa panas, seperti satelit-satelit Firdaus, sedangkan masing-masing dipasok dengan panas oleh peredaran arus energi tertentu dekat permukaan dunia markas itu. Dunia-dunia markas ini termasuk pada salah satu sistem yang lebih besar yang terletak di dekat pusat astronomis masing-masing alam semesta super mereka.
15:7.2 (174.2) Waktu itu dibakukan di markas alam semesta super. Hari standarnya alam semesta super Orvonton itu sama dengan hampir tiga puluh hari waktu Urantia, dan satu tahun Orvonton sama dengan seratus hari standar. Tahun Uversa ini merupakan standar di alam semesta super ketujuh, dan panjangnya adalah dua puluh dua menit lebih singkat dari tiga ribu hari waktu Urantia, sekitar delapan dan seperlima tahun kamu.
15:7.3 (174.3) Dunia-dunia markas tujuh alam semesta super itu mengambil bagian dari keadaan dan kebesaran Firdaus, pola pusat kesempurnaan mereka. Dalam kenyataannya, semua dunia markas itu adalah seperti surga. Mereka itu memang tempat-tempat kediaman surgawi, dan mereka bertambah dalam ukuran material, keindahan morontia, dan kemuliaan roh mulai dari Jerusem hingga ke Pulau sentral. Semua satelit di dunia markas itu juga bulatan-bulatan buatan.
15:7.4 (174.4) Berbagai dunia markas itu dilengkapi dengan setiap fase ciptaan material dan spiritual. Semua jenis makhluk material, morontial, dan spiritual tinggal di dunia-dunia pertemuan alam-alam semesta ini. Sementara makhluk fana naik di alam semesta, lewat dari ranah material ke spiritual, mereka tidak pernah kehilangan penghargaan, dan kesenangan mereka, terhadap tingkat-tingkat keberadaan mereka sebelumnya.
15:7.5 (174.5) Yerusem, markas sistem lokal kamu (yang bernama) Satania, memiliki tujuh dunia pembinaan budaya peralihan, yang masing-masing dikelilingi oleh tujuh satelit, di antaranya ada tujuh dunia mansion (rumah besar) untuk detensi (penahanan) morontia, tempat tinggalnya manusia pascafana yang pertama. Seperti istilah surga yang telah digunakan di Urantia, istilah itu kadang-kadang diartikan tujuh dunia rumah besar ini, dunia mansion pertama disebut surga tingkat pertama, dan demikian seterusnya hingga yang ketujuh.
15:7.6 (174.6) Edentia, markas konstelasi Norlatiadek kamu, memiliki tujuh puluh satelitnya untuk mensosialisasikan budaya dan pelatihan, di tempat itu para penaik akan berkunjung setelah selesai dari pemerintahan Jerusem untuk mobilisasi, unifikasi, dan realisasi kepribadian.
15:7.7 (174.7) Salvington, ibukota Nebadon, alam semesta lokalmu, dikelilingi oleh sepuluh kelompok universitas yang terdiri dari masing-masing empat puluh sembilan dunia. Di sinilah manusia dispiritualisasi (dijadikan roh) setelah sosialisasi di konstelasinya.
15:7.8 (174.8) Uminor ketiga, markas sektor minormu, Ensa, dikelilingi oleh tujuh dunia untuk studi fisik lanjutan tentang kehidupan penaik.
15:7.9 (174.9) Umayor kelima, markas sektor mayormu, Splandon, dikelilingi oleh tujuh puluh dunia pelatihan intelektual maju tentang alam semesta super.
15:7.10 (175.1) Uversa, markas Orvonton, alam semesta supermu, dikelilingi langsung oleh tujuh perguruan tinggi pelatihan rohani lanjutan untuk makhluk berkehendak yang naik. Masing-masing dari tujuh gugus dunia ajaib ini terdiri dari tujuh puluh dunia khusus yang berisi beribu-ribu lembaga dan organisasi lengkap yang dikhususkan untuk pelatihan alam semesta dan budaya roh yang di dalamnya para musafir waktu dididik ulang dan diperiksa ulang sebagai persiapan untuk penerbangan panjang mereka ke Havona. Para musafir waktu yang tiba selalu diterima di dunia-dunia yang berkaitan ini, tetapi lulusan yang pergi selalu berangkat menuju Havona langsung dari daratan Uversa.
15:7.11 (175.2) Uversa adalah markas rohani dan administrasi untuk sekitar satu triliun dunia dihuni atau dapat dihuni. Kemuliaan, kebesaran, dan kesempurnaan ibukota Orvonton itu melampaui semua keajaiban ciptaan ruang-waktu.
15:7.12 (175.3) Jika seluruh alam semesta lokal dan bagian-bagian komponen mereka yang diproyeksikan itu telah dibangun, maka akan ada sedikit kurang dari lima ratus milyar dunia buatan dalam tujuh alam semesta super.
15:8.1 (175.4) Dunia-dunia markas alam semesta super itu dibangun sedemikian sehingga mampu berfungsi sebagai regulator efisien energi-daya untuk berbagai sektor mereka, berfungsi sebagai titik-titik fokus untuk pengatur-arahan energi ke alam-alam semesta lokal penyusun mereka. Mereka menerapkan pengaruh kuat atas keseimbangan dan kontrol energi-energi fisik yang beredar melalui ruang yang diorganisir.
15:8.2 (175.5) Fungsi regulatif lebih lanjut dilakukan oleh pusat-pusat daya alam semesta super dan para pengendali fisik, entitas-entitas cerdas yang hidup dan setengah-hidup yang dibentuk untuk tujuan jelas ini. Pusat-pusat dan pengendali daya ini sulit dipahami; golongan yang lebih rendah tidak berkehendak bebas, mereka tidak memiliki kemauan, mereka tidak memilih, fungsi mereka sangat cerdas tetapi rupanya otomatis dan melekat dalam pengorganisasian mereka yang sangat dispesialisasikan itu. Pusat-pusat daya dan pengendali fisik alam semesta super memegang pimpinan dan pengendalian sebagian atas tiga puluh sistem energi yang membentuk domain gravita. Sirkuit-sirkuit energi-fisik yang dikelola oleh pusat-pusat daya Uversa memerlukan sedikit lebih dari 968 juta tahun untuk menyelesaikan pengelilingan alam semesta super.
15:8.3 (175.6) Energi yang berevolusi memiliki substansi; energi itu memiliki bobot, meskipun bobot itu selalu relatif, tergantung pada kecepatan perputaran, massa, dan antigravitasi. Massa dalam materi cenderung menghambat kecepatan dalam energi; dan kecepatan energi yang ada di mana-mana itu merupakan: kemampuan awal kecepatan, dikurangi hambatan oleh massa yang ditemui dalam perjalanan, ditambah fungsi pengaturan para pengendali energi hidup dari alam semesta super, dan pengaruh fisik dari benda-benda angkasa berdekatan yang sangat panas atau bermuatan tinggi.
15:8.4 (175.7) Rencana semesta untuk pemeliharaan keseimbangan antara materi dan energi membuat perlunya pembuatan dan pembubaran tanpa henti terhadap unit-unit materi yang lebih rendah. Para Direktur Daya Alam Semesta memiliki kemampuan untuk memadatkan dan menahan, atau untuk mengembangkan dan membebaskan, berbagai jumlah energi.
15:8.5 (175.8) Diberikan pengaruh yang memperlambat dengan durasi yang cukup, gravitasi pada akhirnya akan mengkonversi semua energi menjadi materi, kalau bukan karena dua faktor: Pertama, karena pengaruh antigravitasi dari para pengendali energi, dan kedua, karena materi yang terorganisir cenderung hancur luruh dalam kondisi tertentu yang ditemukan dalam bintang yang sangat panas dan dalam kondisi khas tertentu dalam ruang angkasa di dekat badan-badan dingin materi terkondensasi yang berenergi tinggi.
15:8.6 (176.1) Ketika massa menjadi terlalu terkumpul dan mengancam untuk mengganggu keseimbangan energi, menguras sirkuit-sirkuit daya fisik, maka para pengendali fisik akan campur tangan kecuali kalau kecenderungan lebih lanjut gravitasi itu sendiri (untuk berlebihan mematerialisasi energi) dikalahkan oleh terjadinya tabrakan antara raksasa-raksasa angkasa mati, sehingga dalam sekejap sepenuhnya mengusir kumpulan kumulatif gravitasi tersebut. Dalam episode-episode tabrakan massa ini, sejumlah besar materi tiba-tiba diubah menjadi bentuk energi yang paling langka, dan perjuangan untuk keseimbangan menyeluruh dimulai lagi dari awal. Akhirnya sistem-sistem fisik yang lebih besar menjadi distabilkan, secara fisik ditetapkan, dan diedarkan ke dalam sirkuit-sirkuit yang seimbang dan mapan di alam semesta super. Setelah kejadian ini tidak ada lagi tabrakan atau bencana menghancurkan lainnya akan terjadi dalam sistem-sistem yang sudah mapan itu.
15:8.7 (176.2) Selama masa-masa energi berlebih terjadi gangguan daya dan fluktuasi panas disertai oleh manifestasi listrik. Selama masa energi berkurang ada peningkatan kecenderungan materi untuk mengumpul, memadat, dan tak terkendali di sirkuit-sirkuit yang lebih lemah diseimbangkan, dengan hasilnya penyesuaian pasang surut atau tabrakan yang cepat memulihkan keseimbangan antara energi yang bersirkulasi dan materi yang secara literal lebih distabilkan. Memprakirakan dan dengan kata lain memahami kemungkinan perilaku matahari-matahari terik dan pulau-pulau gelap ruang tersebut merupakan salah satu tugasnya para pengamat bintang angkasa.
15:8.8 (176.3) Kami mampu mengenali sebagian besar hukum yang memerintah keseimbangan alam semesta dan untuk memprediksi banyak hal mengenai stabilitas alam semesta. Secara praktis, prakiraan kami dapat diandalkan, tetapi kami selalu dihadapkan pada kekuatan-kekuatan tertentu yang tidak sepenuhnya tunduk pada hukum pengendalian energi dan perilaku materi yang kami ketahui. Prediktabilitas dari semua fenomena fisik menjadi semakin sulit sementara kami pergi ke arah luar dari Firdaus ke alam-alam semesta. Ketika kami melewati batas-batas administrasi pribadi dari para Penguasa Firdaus, kami dihadapkan dengan meningkatnya ketidakmampuan untuk memperhitungkan sesuai dengan standar yang ditetapkan dan pengalaman yang diperoleh sehubungan dengan pengamatan yang eksklusif berhubungan dengan fenomena fisik dari sistem-sistem astronomis yang berdekatan. Bahkan dalam wilayah tujuh alam semesta super kita sedang hidup di tengah-tengah aksi forsa dan reaksi energi yang merasuki semua wilayah kita dan meluas dalam keseimbangan yang terpadu sampai melalui seluruh kawasan ruang angkasa bagian luar.
15:8.9 (176.4) Semakin jauh kami pergi ke arah luar, semakin pasti kami jumpai fenomena-fenomena bervariasi dan tak terduga yang tanpa ragu pastilah merupakan ciri khas pekerjaan-kehadiran yang tak dapat dipahami dari para Absolut dan para Deitas pengalaman. Fenomena-fenomena ini tentulah menunjukkan suatu pengendalian menyeluruh atas segala sesuatu.
15:8.10 (176.5) Alam semesta super Orvonton tampaknya sekarang makin surut; alam-alam semesta bagian luar tampaknya sedang meningkat untuk kegiatan masa depan yang tanpa banding; sementara alam semesta Havona pusat itu secara kekal distabilkan. Gravitasi dan ketiadaan panas (yaitu dingin) mengatur dan menahan materi bersama-sama; panas dan anti-gravitasi menghancurkan materi dan membebaskan energi. Para direktur daya dan organisator forsa yang hidup itu adalah rahasia untuk pengendalian khusus dan pengarahan cerdas terhadap metamorfosis tanpa-akhir pembuatan, penghancuran, dan pembentukan kembali alam semesta itu. Nebula bisa buyar, matahari padam, sistem lenyap, dan planet binasa, tetapi alam semesta tidak makin surut.
15:9.1 (176.6) Sirkuit-sirkuit universal Firdaus memang benar-benar meliputi wilayah-wilayah tujuh alam semesta super. Sirkuit-sirkuit kehadiran ini adalah: gravitasi kepribadian dari Bapa Semesta, gravitasi rohani dari Putra Kekal, gravitasi batin dari Pelaku Bersama, dan gravitasi material dari Pulau kekal.
15:9.2 (177.1) Selain sirkuit Firdaus yang universal dan di samping kinerja-kehadiran para Absolut dan Deitas pengalaman itu, ada berfungsi di dalam tingkat ruang alam semesta super hanya dua divisi sirkuit-energi atau pemisahan daya: sirkuit-sirkuit alam semesta super dan sirkuit-sirkuit alam semesta lokal.
15:9.3 (177.2) Sirkuit-sirkuit Alam Semesta Super:
15:9.4 (177.3) 1. Sirkuit kecerdasan yang mempersatukan dari salah satu Tujuh Roh Master Firdaus. Sirkuit batin-kosmis tersebut terbatas pada salah satu alam semesta super.
15:9.5 (177.4) 2. Sirkuit layanan-reflektif dari tujuh Roh Reflektif dalam setiap alam semesta super.
15:9.6 (177.5) 3. Sirkuit rahasia para Monitor Misteri, yang dalam cara tertentu saling berkaitan dan diarahkan jalurnya melalui Divinington kepada Bapa Semesta di Firdaus.
15:9.7 (177.6) 4. Sirkuit dari interkomuni Putra Kekal dengan para Putra Firdausnya.
15:9.8 (177.7) 5. Kehadiran seketika dari Roh Tanpa Batas.
15:9.9 (177.8) 6. Siaran-siaran Firdaus, laporan antariksa Havona.
15:9.10 (177.9) 7. Sirkuit-sirkuit energi dari pusat-pusat daya dan pengendali-pengendali fisik.
15:9.11 (177.10) Sirkuit-sirkuit Alam Semesta Lokal:
15:9.12 (177.11) 1. Roh anugerah dari Putra Firdaus, Sang Penghibur untuk dunia-dunia penganugerahan. Roh Kebenaran, roh Mikhael di Urantia.
15:9.13 (177.12) 2. Sirkuit para Penatalayan Ilahi, Roh Ibu alam semesta lokal, Roh Kudus dunia kamu.
15:9.14 (177.13) 3. Sirkuit pelayanan-kecerdasan dari alam semesta lokal, termasuk kehadiran para roh-batin ajudan yang berbeda-beda fungsinya.
15:9.15 (177.14) Ketika berkembang suatu harmoni rohani sedemikian rupa dalam alam semesta lokal sehingga sirkuit individu dan gabungannya menjadi tidak bisa dibedakan dari sirkuit yang ada di alam semesta super, ketika identitas fungsi dan kesatuan pelayanan tersebut benar-benar berlaku, maka alam semesta lokal itu segera beredar masuk ke dalam sirkuit terang dan hidup yang mapan, sekaligus memenuhi syarat masuk ke dalam konfederasi rohani dari persatuan disempurnakan dari supraciptaan. Syarat-syarat untuk masuk ke dewan-dewan Yang Purba Harinya, keanggotaan dalam konfederasi alam semesta super, adalah:
15:9.16 (177.15) 1. Stabilitas Fisik. Bintang-bintang dan planet-planet di sebuah alam semesta lokal harus berada dalam keseimbangan; periode metamorfosis perbintangan langsung harus sudah lewat. Alam semesta harus berjalan pada jalur yang jelas; orbitnya harus secara aman dan pada akhirnya ditetapkan.
15:9.17 (177.16) 2. Loyalitas Rohani. Harus ada suatu keadaan pengakuan menyeluruh untuk, dan loyalitas kepada, Putra Tuhan Daulat yang memimpin urusan-urusan di alam semesta lokal tersebut. Haruslah sudah ada keadaan kerjasama harmonis antara masing-masing planet, sistem, dan konstelasi di seluruh alam semesta lokal itu.
15:9.18 (177.17) Alam semesta lokalmu bahkan belum diperhitungkan sebagai yang termasuk pada tatanan fisik yang sudah dimapankan di alam semesta super, apalagi sebagai pemegang keanggotaan dalam keluarga rohani yang diakui di suprapemerintahan. Meskipun Nebadon belum memiliki perwakilan di Uversa, kami dari pemerintahan alam semesta super dikirim ke dunia-dunianya pada misi-misi khusus dari waktu ke waktu, sama seperti aku telah datang ke Urantia langsung dari Uversa. Kami berikan setiap bantuan yang mungkin kepada para direktur dan penguasamu dalam pemecahan masalah-masalah mereka yang sulit; kami berkeinginan melihat alam semestamu memenuhi syarat untuk masuk penuh ke dalam ciptaan-ciptaan yang berkaitan dari keluarga alam semesta super.
15:10.1 (178.1) Markas-markas besar alam semesta super adalah tempat kedudukan pemerintahan rohani tinggi untuk wilayah-wilayah ruang-waktu. Cabang eksekutif dari pemerintahan super, yang berasal dari Dewan-dewannya Trinitas, adalah langsung dipimpin oleh salah satu dari Tujuh Roh Master untuk pengawasan tertinggi, tokoh-tokoh yang duduk di atas tahta otoritas Firdaus dan mengelola alam-alam semesta super melalui Tujuh Eksekutif Tertinggi yang ditempatkan di tujuh dunia khusus dari Roh Tanpa Batas, satelit-satelit paling luar Firdaus.
15:10.2 (178.2) Markas-markas alam semesta super adalah tempat kediaman Roh-roh Reflektif dan Pembantu Citra Reflektif. Dari posisi tengah-tengah ini para makhluk ajaib ini melakukan operasi reflektivitas mereka yang hebat, dengan demikian melayani kepada alam semesta sentral di atas dan kepada alam semesta lokal di bawah.
15:10.3 (178.3) Setiap alam semesta super dipimpin oleh tiga Yang Purba Harinya, kepala eksekutif bersama untuk pemerintahan super. Dalam cabang eksekutifnya personil pemerintahan alam semesta super terdiri dari tujuh kelompok yang berbeda:
15:10.4 (178.4) 1. Yang Purba Harinya (Ancient of Days).
15:10.5 (178.5) 2. Penyempurna Hikmat.
15:10.6 (178.6) 3. Konselor Ilahi.
15:10.7 (178.7) 4. Sensor Semesta.
15:10.8 (178.8) 5. Utusan Perkasa.
15:10.9 (178.9) 6. Yang Tinggi dalam Otoritas.
15:10.10 (178.10) 7. Yang Tanpa Nama dan Bilangan.
15:10.11 (178.11) Ketiga Yang Purba Harinya itu secara langsung dibantu oleh suatu korps satu milyar Penyempurna Hikmat, yang dengan mereka terkait tiga milyar Konselor Ilahi. Satu milyar Sensor Semesta diperbantukan kepada setiap pemerintahan alam semesta super. Ketiga kelompok ini adalah Kepribadian-kepribadian Trinitas Sederajat, yang berasal secara langsung dan secara ilahi dari Trinitas Firdaus.
15:10.12 (178.12) Tiga ordo sisanya, Utusan Perkasa, Yang Tinggi dalam Otoritas, dan Yang Tanpa Nama dan Bilangan, adalah manusia-manusia penaik yang dimuliakan. Yang pertama dari ordo ini muncul melalui rezim penaik dan melewati Havona pada masa-masa Fanda Agung. Setelah mencapai Firdaus, mereka dikerahkan masuk ke dalam Korps Finalitas, dirangkul oleh Trinitas Firdaus, dan kemudian ditugaskan ke layanan luhur Yang Purba Harinya. Sebagai suatu kelas, ketiga ordo ini dikenal sebagai Putra Pencapaian Ditrinitisasi, makhluk yang rangkap dua asalnya tetapi sekarang melayani Trinitas. Demikianlah cabang eksekutif dari pemerintahan alam semesta super diperluas sehingga mengikut-sertakan anak-anak yang dimuliakan dan disempurnakan dari dunia-dunia yang berevolusi.
15:10.13 (178.13) Dewan sederajat alam semesta super terdiri dari tujuh kelompok eksekutif yang sebelumnya disebutkan dan para penguasa sektor dan pengawas regional lainnya berikut ini:
15:10.14 (179.1) 1. Yang Sempurna Harinya—para penguasa sektor-sektor mayor alam semesta super.
15:10.15 (179.2) 2. Yang Baru Harinya—direktur sektor-sektor minor alam semesta super.
15:10.16 (179.3) 3. Yang Bersatu Harinya - penasihat Firdaus untuk para penguasa alam semesta lokal.
15:10.17 (179.4) 4. Yang Setia Harinya—konselor Firdaus kepada para penguasa Yang Paling Tinggi dari pemerintahan konstelasi.
15:10.18 (179.5) 5. Putra Guru Trinitas yang mungkin sedang bertugas di markas besar alam semesta super.
15:10.19 (179.6) 6. Yang Kekal Harinya yang mungkin kebetulan hadir di markas besar alam semesta super.
15:10.20 (179.7) 7. Tujuh Pembantu Citra Reflektif—juru bicara dari tujuh Roh Reflektif dan melalui mereka perwakilan-perwakilan dari Tujuh Roh Master Firdaus.
15:10.21 (179.8) Para Pembantu Citra Reflektif juga berfungsi sebagai perwakilan-perwakilan berbagai kelompok makhluk yang berpengaruh dalam pemerintahan alam semesta super, tetapi yang saat ini, karena berbagai alasan, tidak aktif sepenuhnya dalam kapasitas individual mereka. Tercakup dalam kelompok ini adalah: manifestasi kepribadian alam semesta super berevolusi dari Sang Mahatinggi, para Supervisor Nirkualifikasi dari Yang Mahatinggi, Wakil Berkualifikasi dari Yang Mahaakhir, para reflektivator penghubung Majeston yang tidak disebutkan namanya, dan perwakilan-perwakilan roh suprapribadi dari Putra Kekal.
15:10.22 (179.9) Hampir sepanjang waktu mungkin untuk menjumpai perwakilan-perwakilan dari semua kelompok makhluk ciptaan itu di dunia-dunia markas alam semesta super. Pekerjaan pelayanan rutin di alam-alam semesta super dilakukan oleh sekonafim yang perkasa dan oleh anggota-anggota lain dari keluarga besar Roh Tanpa Batas. Dalam pekerjaan di pusat-pusat yang mengagumkan untuk administrasi, pengendalian, pelayanan, dan pengadilan eksekutif alam semesta super itu, kecerdasan-kecerdasan dari setiap lingkup kehidupan semesta berbaur dalam layanan yang efektif, pemerintahan yang bijaksana, pelayanan yang penuh kasih, dan penghakiman yang adil.
15:10.23 (179.10) Alam-alam semesta super tidak mengadakan jenis perwakilan duta besar apapun antar alam semesta super; mereka benar-benar terisolasi dari yang lain. Mereka tahu urusan satu sama lain hanya melalui tempat pertukaran Firdaus yang dikelola oleh Tujuh Roh Master. Para penguasa mereka bekerja dalam dewan-dewan hikmat ilahi untuk kesejahteraan alam semesta super mereka sendiri terlepas dari apa yang mungkin berlangsung di bagian lain ciptaan semesta. Isolasi alam-alam semesta super ini akan berlanjut sampai waktu ketika koordinasi mereka dicapai melalui faktualisasi lebih lengkapnya kedaulatan-kepribadian dari Sang Mahatinggi pengalaman yang sedang berevolusi itu.
15:11.1 (179.11) Di dunia-dunia seperti Uversa itulah sosok-sosok perwakilan dari otokrasi kesempurnaan dan demokrasi evolusi bertemu muka dengan muka. Cabang eksekutif pemerintahan super berasal dari ranah-ranah kesempurnaan; cabang legislatif memancar dari berbunganya alam-alam semesta evolusi.
15:11.2 (179.12) Majelis permusyawaratan alam semesta super hanya dibatasi untuk dunia markas. Dewan legislatif atau pertimbangan ini terdiri dari tujuh dewan, kepada masing-masing setiap alam semesta lokal yang masuk dalam dewan alam semesta super memilih satu perwakilan dari penduduk asli. Wakil-wakil ini dipilih oleh dewan-dewan tinggi alam semesta lokal tersebut dari kalangan musafir-menaik lulusan-lulusan Orvonton yang sedang berhenti menunggu di Uversa, yang diakui resmi untuk transportasi ke Havona. Masa tugas rata-rata sekitar seratus tahun waktu standar alam semesta super.
15:11.3 (180.1) Belum pernah aku tahu terjadi perselisihan antara para eksekutif Orvonton dan majelis Uversa. Belum pernah, dalam sejarah alam semesta super kita, badan permusyawaratan itu pernah meluluskan rekomendasi yang bahkan kemudian divisi eksekutif pemerintah super itu ragu-ragu untuk melaksanakannya. Selalu berlaku harmoni paling sempurna dan kesepakatan kerja, semua menjadi saksi pada fakta bahwa makhluk-makhluk evolusi itu benar-benar dapat mencapai puncak-puncak kebijaksanaan disempurnakan yang membuat mereka memenuhi syarat untuk berdampingan dengan kepribadian-kepribadian dari asal sempurna dan kodrat ilahi. Kehadiran majelis musyawarah di markas alam semesta super itu mengungkapkan hikmat, dan memberi pertanda tentang kemenangan terakhir, dari seluruh konsep evolusioner luas dari Bapa Semesta dan Putra Kekal-Nya.
15:12.1 (180.2) Ketika kami berbicara tentang cabang-cabang eksekutif dan permusyawaratan dari pemerintahan Uversa, dari analogi bentuk-bentuk tertentu pemerintahan sipil Urantia, kamu dapat beralasan bahwa kami harus memiliki cabang ketiga atau yudikatif, dan memang kami punya; tetapi cabang itu tidak memiliki personil yang terpisah. Pengadilan kami tersusun sebagai berikut: Pemimpinnya, sesuai dengan sifat dan beratnya kasus, satu Yang Purba Harinya, satu Penyempurna Hikmat, atau satu Konselor Ilahi. Bukti yang mendukung atau melawan satu individu, planet, sistem, konstelasi, atau alam semesta disajikan dan diinterpretasikan oleh para Sensor. Pembelaan dari anak-anak waktu dan planet-planet evolusioner diajukan oleh para Utusan Perkasa, pengamat resmi pemerintahan alam semesta super untuk alam semesta dan sistem lokal. Sikap dari pemerintah yang lebih tinggi digambarkan oleh Yang Tinggi dalam Otoritas. Dan biasanya putusan dirumuskan oleh sebuah komisi yang berukuran bervariasi yang terdiri dari sejumlah yang sama Yang Tanpa Nama dan Bilangan dan sekelompok kepribadian yang memahami yang dipilih dari majelis permusyawaratan.
15:12.2 (180.3) Pengadilan-pengadilan Yang Purba Harinya adalah pengadilan pemeriksaan tinggi untuk penghakiman rohani terhadap semua alam-alam semesta komponennya. Para Putra Daulat alam semesta lokal itu mahatinggi dalam wilayah mereka sendiri; mereka tunduk pada pemerintahan super hanya sejauh mereka secara sukarela menyerahkan perkara untuk pertimbangan atau penghakiman oleh Yang Purba Harinya kecuali dalam perkara-perkara yang melibatkan pemusnahan makhluk yang memiliki kehendak. Mandat-mandat penghakiman berasal dari dalam alam-alam semesta lokal, tetapi vonis-vonis yang mencakup pemusnahan makhluk akan selalu dirumuskan di, dan dieksekusi dari, markas besar alam semesta super. Putra-putra dari alam semesta lokal dapat memutuskan keselamatan manusia fana, tetapi hanya Yang Purba Harinya yang boleh duduk dalam penghakiman eksekutif terhadap isu-isu kehidupan dan kematian kekal.
15:12.3 (180.4) Dalam semua perkara yang tidak memerlukan pengadilan, pengajuan bukti, Yang Purba Harinya atau rekan-rekan mereka menjatuhkan putusan, dan putusan ini selalu mufakat. Kita di sini berurusan dengan dewan-dewan kesempurnaan. Tidak ada perbedaan pendapat ataupun opini minoritas dalam dekret-dekret pengadilan tertinggi dan superlatif (puncak) ini.
15:12.4 (180.5) Dengan beberapa pengecualian tertentu pemerintahan super melaksanakan kewenangan hukum atas semua hal dan semua makhluk dalam wilayah mereka masing-masing. Tidak ada banding dari ketetapan dan keputusan dari otoritas alam semesta super karena mereka mewakili persetujuan pendapat dari Yang Purba Harinya dan Roh Master yang, dari Firdaus, memimpin takdir alam semesta super yang bersangkutan.
15:13.1 (181.1) Sebuah sektor mayor terdiri dari sekitar sepersepuluhnya sebuah alam semesta super dan terdiri dari seratus sektor minor, sepuluh ribu alam semesta lokal, sekitar seratus milyar dunia yang bisa dihuni. Sektor-sektor mayor ini dikelola oleh tiga Yang Sempurna Harinya, Kepribadian-kepribadian Trinitas Tertinggi.
15:13.2 (181.2) Pengadilan-pengadilan Yang Sempurna Harinya tersusun hampir seperti pengadilan Yang Purba Harinya kecuali bahwa mereka tidak duduk dalam penghakiman rohani atas alam-alam. Pekerjaan pemerintah-pemerintah sektor mayor ini terutama berhubungan dengan status intelektual suatu ciptaan yang amat luas. Sektor-sektor mayor menahan, mengadili, menyalurkan, dan mentabulasi, untuk pelaporan ke pengadilan-pengadilan Yang Purba Harinya, semua perkara penting alam semesta super yang bersifat rutin dan administratif yang tidak langsung terkait dengan administrasi rohani di alam-alam atau dengan pelaksanaan rencana-rencana para Penguasa Firdaus untuk kenaikan-manusia. Personil suatu pemerintahan sektor mayor itu tidak berbeda dari yang ada di alam semesta super.
15:13.3 (181.3) Seperti halnya satelit-satelit agung Uversa berkepentingan dengan persiapan rohani akhir kamu ke Havona, demikian pula tujuh puluh satelit Umajor kelima dikhususkan untuk pelatihan dan pengembangan intelektual alam semesta super kamu. Dari seluruh Orvonton, di sini dikumpulkan bersama sosok-sosok bijaksana yang bekerja keras tanpa lelah untuk mempersiapkan manusia-manusia waktu untuk kemajuan lebih lanjut mereka ke arah karier kekekalan. Sebagian besar dari pelatihan manusia menaik ini diselenggarakan di tujuh puluh dunia studi.
15:13.4 (181.4) Pemerintahan-pemerintahan sektor minor dipimpin oleh tiga Yang Baru Harinya. Administrasi mereka berurusan terutama dengan pengendalian, penyatuan, stabilisasi fisik, serta koordinasi rutin terhadap administrasi alam-alam semesta lokal penyusunnya. Setiap sektor minor mencakup sebanyak seratus alam semesta lokal, sepuluh ribu konstelasi, satu juta sistem, atau sekitar satu milyar dunia yang bisa dihuni.
15:13.5 (181.5) Markas sektor minor adalah tempat pertemuan akbar para Pengendali Fisik Master. Dunia-dunia markas ini dikelilingi oleh tujuh dunia pengajaran yang membentuk sekolah-sekolah penerimaan alam semesta super dan merupakan pusat-pusat pelatihan untuk pengetahuan fisik dan administratif mengenai alam semesta segala alam-alam semesta.
15:13.6 (181.6) Para administrator pemerintahan sektor minor berada di bawah yurisdiksi langsung para penguasa sektor mayor. Yang Baru Harinya menerima semua laporan observasi dan mengkoordinasikan semua rekomendasi yang naik ke alam semesta super dari Yang Bersatu Harinya yang ditempatkan sebagai pengamat dan penasihat Trinitas untuk dunia-dunia markas besar alam-alam semesta lokal, dan dari Yang Setia Harinya yang sama-sama diperbantukan pada dewan-dewan Yang Paling Tinggi di markas konstelasi-konstelasi. Semua laporan tersebut dikirimkan ke Yang Sempurna Harinya di sektor mayor, selanjutnya untuk diteruskan ke pengadilan-pengadilan Yang Purba Harinya. Dengan demikian pemerintahan Trinitas memanjang dari konstelasi-konstelasi alam semesta lokal naik sampai ke markas-markas alam semesta super. Markas sistem lokal tidak memiliki perwakilan Trinitas.
15:14.1 (181.7) Ada tujuh maksud utama yang dibukakan dalam evolusi tujuh alam semesta super itu. Setiap tujuan utama dalam evolusi alam semesta super akan menemukan ekspresi sepenuhnya hanya dalam satu dari tujuh alam semesta super, dan karena itu setiap alam semesta super memiliki fungsi yang khusus dan kodrat yang unik.
15:14.2 (182.1) Orvonton, alam semesta super yang ketujuh, alam di mana termasuk alam semesta lokalmu, dikenal terutama karena penganugerahan pelayanan penuh rahmat yang luar biasa dan berlimpah kepada manusia di alam. Alam semesta ini terkenal karena cara bagaimana keadilan berlaku ketika diperlunak oleh rahmat, dan kekuasaan memerintah ketika dipengaruhi oleh kesabaran, sementara pengorbanan-pengorbanan waktu dengan berlimpah dilakukan untuk memperoleh stabilisasi kekekalan. Orvonton adalah sebuah alam semesta demonstrasi kasih dan rahmat.
15:14.3 (182.2) Namun demikian, sangat sulit untuk menggambarkan konsepsi kami tentang hakikat sebenarnya tujuan evolusioner yang sedang dibentangkan di Orvonton, tetapi dapat disarankan dengan mengatakan bahwa dalam ciptaan super ini kami merasa bahwa enam tujuan unik dari evolusi kosmis seperti yang diwujudkan dalam enam alam semesta super lainnya di sini menjadi saling terkait menjadi makna-keseluruhan; dan karena alasan inilah bahwa kami kadang-kadang menduga bahwa personalisasi Tuhan Mahatinggi, yang dikembangkan dan diselesaikan itu, pada masa depan yang masih lama akan berada di Uversa dan dari sana memerintah tujuh alam semesta super yang disempurnakan dalam semua keagungan pengalaman dari kekuasaan berdaulat mahakuasa-Nya yang saat itu dicapai.
15:14.4 (182.3) Seperti halnya Orvonton adalah unik dalam kodrat dan tersendiri dalam tujuan akhir, demikian juga masing-masing enam alam semesta super yang berkaitan. Bagaimanapun, banyak hal yang terjadi di Orvonton tidak diungkapkan kepadamu, dan dari fitur-fitur yang tidak diungkapkan dari kehidupan Orvonton ini, banyak yang akan menemukan ekspresi yang paling lengkap dalam salah satu alam semesta super lainnya. Ketujuh maksud evolusi alam semesta super itu berlaku di seluruh tujuh alam semesta super, tetapi masing-masing supraciptaan itu akan memberikan ekspresi paling penuhnya hanya satu dari tujuan ini. Untuk memahami lebih lanjut tentang tujuan alam-alam semesta super ini, banyak yang kamu tidak mengerti harus diwahyukan, dan sekalipun demikian kemudian kamu akan memahami tetapi hanya sedikit. Seluruh narasi ini hanya menyajikan gambaran sekilas tentang ciptaan besar di mana dunia dan sistem lokalmu merupakan bagiannya.
15:14.5 (182.4) Duniamu disebut Urantia, dan itu nomor 606 dalam kelompok keplanetan, atau sistem, Satania. Sistem ini sekarang memiliki 619 dunia dihuni, dan lebih dari dua ratus planet tambahan yang sedang berkembang positif akan menjadi dunia dihuni pada suatu waktu mendatang.
15:14.6 (182.5) Satania memiliki dunia markas yang disebut Jerusem, dan Satania adalah sistem nomor dua puluh empat dalam konstelasi Norlatiadek. Konstelasimu, Norlatiadek, terdiri dari seratus sistem lokal dan memiliki dunia markas yang disebut Edentia. Norlatiadek adalah nomor tujuh puluh dalam alam semesta Nebadon. Alam semesta lokal Nebadon terdiri dari seratus konstelasi dan memiliki ibukota yang dikenal sebagai Salvington. Alam semesta Nebadon adalah nomor delapan puluh empat dalam sektor minor Ensa.
15:14.7 (182.6) Sektor minor Ensa terdiri dari seratus alam semesta lokal dan memiliki ibukota yang disebut Uminor ketiga. Sektor minor ini adalah nomor tiga dalam sektor mayor Splandon. Splandon terdiri dari seratus sektor minor dan mempunyai dunia markas yang disebut Umayor kelima. Sektor ini adalah sektor mayor kelima dari alam semesta super Orvonton, segmen ketujuh dari alam semesta agung. Dengan demikian kamu dapat menemukan lokasi planetmu dalam skema organisasi dan administrasi alam semesta segala alam-alam semesta.
15:14.8 (182.7) Nomor besar alam semesta untuk duniamu, Urantia, adalah 5.342.482.337.666. Itu adalah nomor daftar di Uversa dan di Firdaus, nomormu dalam katalog dunia-dunia yang dihuni. Aku tahu nomor daftar untuk bulatan-fisiknya, tetapi angkanya begitu luar biasa besar sehingga kecil makna praktisnya bagi pikiran manusia.
15:14.9 (183.1) Planet kamu adalah anggota dari sebuah kosmos yang luar biasa besar; kamu termasuk keluarga dunia-dunia yang nyaris tanpa batas, tetapi dunia kamu itu sama-sama dikelola dengan teliti dan sama-sama dipelihara dengan kasih seolah-olah hanya dunia kamu satu-satunya dunia yang dihuni dalam semua keberadaan.
15:14.10 (183.2) [Disampaikan oleh sesosok Sensor Semesta yang berangkat dari Uversa.]
Buku Urantia
Makalah 16
16:0.1 (184.1) TUJUH Roh Master Firdaus adalah kepribadian-kepribadian utama dari Roh Tanpa Batas. Dalam tindakan kreatif lipat tujuh penggandaan diri ini, Roh Tanpa Batas kehabisan kemungkinan asosiatif yang melekat secara matematis dalam eksistensi faktual tiga pribadi Deitas itu. Seandainya mungkin menghasilkan jumlah Roh Master yang lebih banyak, mereka tentu telah diciptakan, namun hanya ada tujuh kemungkinan asosiatif, dan hanya tujuh, yang melekat dalam ketiga Deitas. Dan hal ini menjelaskan mengapa alam semesta itu dioperasikan dalam tujuh divisi besar, dan mengapa nomor tujuh itu adalah pada dasarnya fundamental dalam pengorganisasian dan pengelolaannya.
16:0.2 (184.2) Tujuh Roh Master dengan demikian berasal dari, dan memperoleh ciri-ciri khas individual mereka dari, tujuh keserupaan berikut ini:
16:0.3 (184.3) 1. Bapa Semesta.
16:0.4 (184.4) 2. Putra Kekal.
16:0.5 (184.5) 3. Roh Tanpa Batas.
16:0.6 (184.6) 4. Bapa dan Putra.
16:0.7 (184.7) 5. Bapa dan Roh.
16:0.8 (184.8) 6. Putra dan Roh.
16:0.9 (184.9) 7. Bapa. Putra, dan Roh.
16:0.10 (184.10) Kami tahu sangat sedikit tentang perbuatan Bapa dan Putra dalam penciptaan para Roh Master itu. Tampaknya mereka dijadikan ke dalam keberadaan oleh perbuatan pribadi Roh Tanpa Batas, tetapi kami telah diajari dengan pasti bahwa Bapa maupun Putra keduanya ikut serta dalam asal mula mereka.
16:0.11 (184.11) Dalam karakter dan kodrat roh, Tujuh Roh Master Firdaus itu adalah seperti satu, tetapi dalam semua aspek identitas yang lain mereka sangat tidak sama, dan hasil-hasil dari berfungsinya mereka dalam alam-alam semesta super adalah begitu rupa sehingga perbedaan-perbedaan individual masing-masing itu dapat diamati dengan tidak keliru. Semua pelaksanaan rencana untuk ketujuh segmen alam semesta besar—dan bahkan segmen-segmen yang berkaitan di ruang angkasa bagian luar—telah dipengaruhi oleh keaneka-ragaman selain-spiritual dari Tujuh Roh Master pengawasan tertinggi dan terakhir ini.
16:0.12 (184.12) Roh-roh Master itu mempunyai banyak fungsi, tetapi pada saat ini wilayah khusus mereka adalah supervisi pusat terhadap tujuh alam semesta super. Masing-masing Roh Master mendirikan markas-markas pusat fokus-forsa raksasa, yang beredar perlahan-lahan seputar sisi keliling Firdaus, selalu menjaga posisi di seberang alam semesta yang langsung disupervisi dan di titik fokus Firdaus untuk pengendalian daya khusus dan distribusi energi segmentalnya. Garis-garis batas radial setiap alam-alam semesta super itu memang sebenarnya memusat pada markas Firdausnya Roh Master yang mensupervisi.
16:1.1 (185.1) Pencipta Bersama, Roh Tanpa Batas itu, amat diperlukan untuk lengkapnya personalisasi rangkap tiga (tritunggal) Deitas yang tidak terbagi itu. Personalisasi Deitas lipat tiga ini dari sifatnya adalah lipat tujuh dalam kemungkinan ekspresi individual dan asosiatifnya; sebab itulah rencana berikutnya untuk menciptakan alam-alam semesta yang dihuni oleh para makhluk yang cerdas dan berpotensi rohani, sebagai ekspresi dari Bapa, Putra, dan Roh, menyebabkan bahwa personalisasi Ketujuh Roh Master itu tidak dapat dihindari. Kami telah berbicara tentang personalisasi lipat tiga Deitas sebagai ketidak-terelakkan (keniscayaan) absolut, sedangkan kami telah memandang kemunculan Tujuh Roh Master itu sebagai keniscayaan subabsolut.
16:1.2 (185.2) Meskipun Tujuh Roh Master itu sulit bisa dikatakan mengekspresikan tentang Deitas lipat tiga, tapi mereka adalah penggambaran kekal tentang Deitas lipat tujuh, fungsi-fungsi aktif dan asosiatif dari tiga pribadi Deitas yang selalu tetap ada itu. Oleh dan dalam dan melalui Tujuh Roh ini, Bapa Semesta, Putra Kekal, atau Roh Tanpa Batas, atau setiap ikatan hubungan rangkap duanya, dapat berfungsi seperti demikian. Ketika Bapa, Putra dan Roh bertindak bersama, mereka dapat dan memang berfungsi melalui Roh Master Nomor Tujuh, namun bukan sebagai Trinitas. Roh-roh Master secara tunggal dan secara kolektif mewakili setiap dan semua fungsi-fungsi Deitas yang mungkin, satu dan beberapa, tetapi bukan kolektif, bukan Trinitas. Roh Master Nomor Tujuh itu secara pribadi tidak fungsional sehubungan dengan Trinitas Firdaus, dan karena itulah mengapa dia dapat berfungsi secara pribadi bagi Sang Mahatinggi.
16:1.3 (185.3) Namun ketika Tujuh Roh Master itu mengosongkan kursi-kursi individual kekuasaan pribadi dan otoritas alam semesta super mereka dan berkumpul sekitar Pelaku Bersama dalam kehadiran tritunggal Deitas Firdaus, maka dan di sanalah mereka secara kolektif mewakili kuasa, hikmat, dan otoritas fungsional dari Deitas yang tidak terbagi—Trinitas—kepada dan dalam alam-alam semesta yang berkembang. Penyatuan Pirdaus dari ekspresi Deitas lipat tujuh yang utama demikian itu benar-benar mencakup, secara harfiah meliputi, semua dari setiap sifat dan sikap dari tiga Deitas yang kekal dalam Supremasi dan dalam Ultimasi. Untuk semua maksud dan tujuan praktis Tujuh Roh Master itu adalah, saat itu dan di sana, mencakup wilayah fungsionalnya Mahatinggi-Mahaakhir kepada dan dalam alam semesta master.
16:1.4 (185.4) Sejauh kami dapat mengamati, Tujuh Roh ini ini terhubung dengan kegiatan-kegiatan ilahi dari ketiga pribadi Deitas; kami mendeteksi tidak ada bukti mengenai hubungan langsung dengan berfungsinya kehadiran-kehadiran dari tiga fase kekal Yang Absolut. Kalau dikaitkan, para Roh Master mewakili Deitas-deitas Firdaus dalam apa yang bisa secara umum dianggap sebagai wilayah aksi yang terbatas. Hal itu mungkin mencakup banyak hal yang ultimat namun bukan absolut.
16:2.1 (185.5) Sama seperti Putra Kekal dan Pertama itu diwahyukan melalui pribadi-pribadi Putra ilahi yang jumlahnya selalu bertambah itu, demikian pula Roh yang Tanpa Batas dan Ilahi itu diwahyukan melalui saluran-saluran Tujuh Roh Master dan kelompok-kelompok roh terkait mereka. Di pusat dari semua pusat itu Roh Tanpa Batas dapat didekati, tetapi tidak semua yang mencapai Firdaus itu segera mampu melihat kepribadian dan kehadiran-Nya yang dibedakan namun semua yang mencapai alam semesta pusat dapat dan memang segera bersekutu dengan satu dari Tujuh Roh Master, roh yang memimpin seluruh alam semesta super dari mana si musafir ruang yang baru datang itu berangkat.
16:2.2 (186.1) Bagi alam semesta segala alam-alam semesta, Bapa Semesta berbicara hanya melalui Putra-Nya, sementara Dia dan Putra secara gabungan bertindak hanya melalui Roh Tanpa Batas. Di luar Firdaus dan Havona, Roh Tanpa Batas berbicara hanya melalui suara-suara dari Tujuh Roh Master.
16:2.3 (186.2) Roh Tanpa Batas menerapkan suatu pengaruh kehadiran pribadi di dalam batas-batas sistem Havona-Firdaus; di tempat-tempat lain kehadiran roh pribadi-Nya diterapkan oleh dan melalui satu dari Tujuh Roh Master. Oleh sebab itu kehadiran roh alam semesta super dari Sumber dan Pusat Ketiga di suatu dunia atau dalam suatu individu dipengaruhi oleh kodrat unik dari Roh Master yang mensupervisi segmen ciptaan itu. Sebaliknya, garis-garis gabungan kekuatan dan kecerdasan roh melewati ke arah dalam kepada Pribadi Ketiga Deitas melalui Tujuh Roh Master.
16:2.4 (186.3) Tujuh Roh Master itu secara kolektif dikaruniai kemampuan sifat-sifat (atribut) tertinggi-terakhir dari Sumber dan Pusat Ketiga. Meskipun masing-masing secara individual mengambil bagian dalam kemampuan ini, hanya secara kolektif mereka memang menunjukkan sifat-sifat kemaha-kuasaan, kemaha-tahuan, dan kemaha-hadiran. Tak ada dari mereka yang dapat berfungsi demikian secara semesta; sebagai perorangan dan dalam pelaksanaan kuasa-kuasa supremasi dan ultimasi ini masing-masing secara pribadi terbatas pada alam semesta super supervisi langsung mereka.
16:2.5 (186.4) Segala sesuatu yang telah diberitahukan kepada kamu mengenai keilahian dan kepribadian Pelaku Bersama itu berlaku secara setara dan sepenuhnya pada Tujuh Roh Master, yang demikian efektif membagikan Roh Tanpa Batas kepada tujuh segmen alam semesta agung sesuai dengan karunia kemampuan ilahi mereka dan dalam sifat kodrat mereka yang berbeda-beda dan unik secara individual itu. Oleh sebab itu pantas untuk menerapkan pada kelompok kolektif tujuh itu setiap atau semua nama Roh Tanpa Batas. Secara kolektif mereka satu dengan Pencipta Bersama pada semua tingkat subabsolut.
16:3.1 (186.5) Tujuh Roh Master adalah tokoh-tokoh yang tak dapat diuraikan dengan kata-kata, tetapi mereka secara jelas dan pasti adalah berpribadi. Mereka memiliki nama, namun kami memilih untuk memperkenalkan mereka berdasarkan nomor. Sebagai personalisasi-personalisasi utama dari Roh Tanpa Batas, mereka itu bersaudara, namun sebagai ekspresi-ekspresi utama dari tujuh ikatan hubungan yang mungkin dari Deitas tritunggal itu, mereka pada intinya berbeda dalam sifat dasar atau kodrat, dan keaneka-ragaman kodrat ini menentukan perbedaan mereka dalam pengelolaan alam semesta super. Tujuh Roh Master ini bisa diuraikan sebagai berikut :
16:3.2 (186.6) Roh Master Nomor Satu. Dalam suatu cara khusus Roh ini adalah perwakilan langsung dari Bapa Firdaus. Dia itu adalah suatu manifestasi khusus dan efisien dari kuasa, kasih, dan hikmat Bapa Semesta. Dia adalah rekan dekat dan penasihat adikodrati untuk kepala para Monitor Misteri, sosok itu yang memimpin seluruh Kolese (Perguruan Tinggi) Pelaras Dipersonalisasi di Divinington. Dalam semua hubungan-hubungan dari Tujuh Roh Master, adalah selalu Roh Master Nomor Satu yang berbicara atas nama Bapa Semesta.
16:3.3 (186.7) Roh ini memimpin seluruh alam semesta super pertama dan, meskipun tak pernah gagal menunjukkan kodrat ilahi dari suatu personalisasi utama Roh Tanpa Batas, tampaknya dia lebih khususnya menyerupai Bapa Semesta dalam karakter. Dia selalu dalam kerjasama pribadi dengan tujuh Roh Reflektif di markas alam semesta super yang pertama.
16:3.4 (187.1) Roh Master Nomor Dua. Roh ini secara memadai menggambarkan kodrat tanpa banding dan karakter mempesona dari Putra Kekal, yang sulung dari semua ciptaan. Dia selalu dalam hubungan erat dengan semua golongan para Putra Tuhan kapan saja mereka kebetulan berada dalam alam semesta kediaman mereka sebagai individual atau dalam pertemuan bersama yang riang gembira. Dalam semua majelis-majelis Tujuh Roh Master dia selalu berbicara demi, dan atas nama, Putra Kekal.
16:3.5 (187.2) Roh ini memimpin takdir-takdir alam semesta super nomor dua dan memerintah wilayah luas ini mirip seperti seandainya dia adalah Putra Kekal. Dia selalu dalam hubungan kerjasama dengan tujuh Roh Reflektif yang ditempatkan di ibukota alam semesta super yang kedua.
16:3.6 (187.3) Roh Master Nomor Tiga. Kepribadian Roh ini secara khusus menyerupai Roh Tanpa Batas, dan dia mengarahkan gerakan-gerakan dan pekerjaan banyak kepribadian tinggi dari Roh Tanpa Batas. Dia memimpin sidang-sidang mereka dan berhubungan dekat dengan semua kepribadian yang berasal secara khusus hanya dari Sumber dan Pusat Ketiga. Kalau Tujuh Roh Master sedang dalam sidang dewan, itulah Roh Master Nomor Tiga yang selalu berbicara atas nama Roh Tanpa Batas.
16:3.7 (187.4) Roh ini bertanggung jawab atas alam semesta super nomor tiga, dan dia mengatur urusan-urusan segmen ini mirip seperti seandainya Roh Tanpa Batas. Dia selalu dalam hubungan kerja dengan para Roh Reflektif di markas alam semesta super yang ketiga.
16:3.8 (187.5) Roh Master Nomor Empat. Mengambil bagian dari kodrat gabungan dari Bapa dan Putra, Roh Master ini adalah pengaruh menentukan mengenai kebijakan-kebijakan dan prosedur-prosedur Bapa-Putra dalam sidang-sidang dewan Tujuh Roh Master. Roh ini adalah direktur kepala dan penasihat para makhluk penaik tertentu yang telah mencapai Roh Tanpa Batas dan dengan demikian telah menjadi calon-calon untuk melihat Putra dan Bapa. Dia memelihara kelompok besar kepribadian itu yang berasal dari Bapa dan Putra. Kalau diperlukan untuk mewakili Bapa dan Putra dalam kaitan Tujuh Roh Master, adalah selalu Roh Master Nomor Empat yang berbicara.
16:3.9 (187.6) Roh ini memelihara segmen keempat dari alam semesta agung sesuai dengan hubungan khususnya dengan sifat-sifat Bapa Semesta dan Putra Kekal. Dia selalu dalam hubungan kerja pribadi dengan para Roh Reflektif di markas alam semesta super yang keempat.
16:3.10 (187.7) Roh Master Nomor Lima. Kepribadian ilahi ini yang dengan indah memadukan karakter Bapa Semesta dan Roh Tanpa Batas ini adalah penasihat bagi kelompok banyak makhluk yang dikenal sebagai para direktur daya, pusat daya, dan pengendali fisik. Roh ini juga mendukung semua kepribadian yang berasal dari Bapa dan Pelaku Bersama. Dalam sidang-sidang Tujuh Roh Master, ketika sikap Bapa-Roh dipertanyakan, adalah selalu Roh Master Nomor Lima yang berbicara.
16:3.11 (187.8) Roh ini mengatur kesejahteraan alam semesta super kelima dalam cara sedemikian sehingga memberikan kesan seperti aksi gabungan dari Bapa Semesta dan Roh Tanpa Batas. Dia selalu dalam hubungan kerja dengan para Roh Reflektif di markas alam semesta super yang kelima.
16:3.12 (187.9) Roh Master Nomor Enam. Sosok ilahi ini tampaknya menggambarkan karakter gabungan dari Putra Kekal dan Roh Tanpa Batas. Kapan saja para makhluk yang secara gabungan bersama diciptakan oleh Putra dan Roh berkumpul dalam alam semesta pusat, itulah Roh Master ini yang menjadi penasihat mereka; dan kapan saja, dalam sidang-sidang Tujuh Roh Master, diperlukan untuk berbicara secara gabungan bersama atas nama Putra Kekal dan Roh Tanpa Batas, maka Roh Master Nomor Enam itulah yang menanggapi.
16:3.13 (188.1) Roh ini memimpin urusan-urusan alam semesta super keenam seperti seandainya Putra Kekal dan Roh Tanpa Batas. Dia selalu dalam hubungan kerja dengan para Roh Reflektif di markas alam semesta super yang keenam.
16:3.14 (188.2) Roh Master Nomor Tujuh. Roh yang memimpin alam semesta super ketujuh itu adalah suatu gambaran yang secara unik setara tentang Bapa Semesta, Putra Kekal, dan Roh Tanpa Batas. Roh Ketujuh itu, penasihat yang mendukung semua makhluk yang asalnya dari rangkap tiga, adalah juga penasihat dan direktur semua musafir menaik di Havona, para makhluk rendahan itu yang telah mencapai istana-istana kejayaan melalui pelayanan gabungan dari Bapa, Putra, dan Roh.
16:3.15 (188.3) Roh Master Ketujuh adalah bukan perwakilan secara organik dari Trinitas Firdaus; tetapi adalah fakta yang diketahui bahwa kodrat pribadi dan rohaninya adalah penggambaran Pelaku Bersama dalam proporsi seimbang dari tiga pribadi tanpa batas yang kesatuan Deitasnya adalah Trinitas Firdaus itu, dan yang fungsi Trinitasnya seperti itu adalah sumber untuk kodrat pribadi dan rohani Tuhan Mahatinggi. Sebab itu Roh Master Ketujuh menunjukkan suatu hubungan pribadi dan organik dengan pribadi roh Yang Mahatinggi yang sedang berevolusi itu. Sebab itulah dalam dewan-dewan Roh Master di tempat tinggi, kalau diperlukan untuk menentukan suara tentang sikap pribadi gabungan dari Bapa, Putra, dan Roh atau untuk menggambarkan sikap rohani dari Sang Mahatinggi, Roh Master Nomor Tujuh itulah yang berfungsi. Dia dengan demikian sudah melekat dalam sifatnya menjadi kepala yang memimpin dewan Firdaus dari Tujuh Roh Master itu.
16:3.16 (188.4) Tak satupun dari Tujuh Roh itu secara organik adalah perwakilan dari Trinitas Firdaus, namun kalau mereka bersatu sebagai Deitas lipat tujuh, persatuan ini dalam suatu pengertian ketuhanan—bukan dalam suatu pengertian pribadi—setara menyamai suatu level fungsional yang dapat dikaitkan dengan fungsi-fungsi Trinitas. Dalam pengertian ini “Roh Lipat Tujuh” secara fungsional dapat dikaitkan dengan Trinitas Firdaus. Dalam pengertian ini juga Roh Master Nomor Tujuh kadang-kadang berbicara sebagai konfirmasi sikap Trinitas atau, lebih tepatnya, bertindak sebagai jurubicara untuk sikap persatuan-Roh-Lipat-Tujuh mengenai sikap persatuan-Deitas-Lipat-Tiga, sikap dari Trinitas Firdaus.
16:3.17 (188.5) Berbagai fungsi Roh Master Ketujuh itu dengan demikian mencakup dari suatu potret gabungan tentang kodrat pribadi Bapa, Putra, dan Roh, melalui penggambaran tentang sikap pribadi dari Tuhan Mahatinggi, sampai pada pengungkapan tentang sikap ketuhanan dari Trinitas Firdaus. Dan dalam hal-hal tertentu, Roh yang memimpin ini adalah sama-sama pula menyatakan tentang sikap dari Yang Mahaakhir dan yang Mahatinggi-Mahaakhir.
16:3.18 (188.6) Roh Master Nomor Tujuh itulah, yang dalam berbagai kapasitasnya, secara pribadi mensponsori kemajuan para kandidat kenaikan dari dunia-dunia waktu dalam upaya-upaya mereka untuk mencapai pemahaman tentang Deitas Supremasi yang tak terbagi. Pemahaman demikian mencakup suatu pemahaman akan kedaulatan eksistensial (selalu dan tetap ada) dari Trinitas Supremasi yang demikian dikoordinasikan dengan suatu konsep tentang kedaulatan eksperiensial (pengalaman) yang berkembang dari Sang Mahatinggi sehingga membentuk pemahaman makhluk tentang kesatuan Supremasi. Kesadaran makhluk akan tiga faktor ini menyamai pemahaman Havona tentang realitas Trinitas dan memberikan para musafir waktu dengan kemampuan pada akhirnya untuk menembus Trinitas, untuk menemukan tiga pribadi tanpa batas Deitas itu.
16:3.19 (188.7) Ketidakmampuan para musafir Havona untuk sepenuhnya menemukan Tuhan Mahatinggi itu dikompensasi oleh Roh Master Ketujuh, yang kodrat rangkap tiganya dalam cara yang begitu khusus adalah suatu pewahyuan dari pribadi roh Yang Mahatinggi. Selama zaman alam semesta sekarang ini ketika pribadi Yang Mahatinggi itu tidak bisa dikontak, Roh Master Nomor Tujuh berfungsi menggantikan Tuhannya para makhluk penaik itu dalam urusan hubungan-hubungan pribadi. Dia adalah satu sosok roh tinggi yang semua penaik pasti mengenalnya dan agak dapat memahaminya ketika mereka mencapai pusat-pusat keagungan.
16:3.20 (189.1) Roh Master ini selalu dalam hubungan kerja dengan para Roh Reflektif di Uversa, markas alam semesta super ketujuh, segmen ciptaan kita sendiri. Pemerintahannya di Orvonton menunjukkan simetri mengagumkan dari perpaduan seimbang kodrat-kodrat ilahi Bapa, Putra, dan Roh.
16:4.1 (189.2) Tujuh Roh Master adalah perwakilan penuh dari Roh Tanpa Batas kepada alam-alam semesta evolusioner. Mereka mewakili Sumber dan Pusat Ketiga dalam relasi-relasi energi, batin, dan roh. Meskipun mereka berfungsi sebagai kepala pengkoordinasi untuk pengendalian pemerintahan semesta dari Pelaku Bersama, jangan lupa bahwa mereka berasal mula dari tindakan daya cipta para Deitas Firdaus. Secara harfiah benar bahwa Tujuh Roh Master ini adalah daya fisik yang dipersonalisasi, batin kosmis, dan kehadiran rohani dari Deitas tritunggal itu, “itulah ketujuh Roh Allah yang diutus ke seluruh bumi (alam semesta).”
16:4.2 (189.3) Roh-roh Master itu unik dalam hal mereka berfungsi pada semua level realitas alam semesta kecuali /level absolut. Sebab itu, mereka adalah para pengawas yang efisien dan sempurna terhadap semua fase urusan pemerintahan pada semua tingkat kegiatan alam semesta super. Sulit bagi pikiran manusia untuk banyak mengerti tentang para Roh Master karena pekerjaan mereka demikian terspesialisasi tinggi namun begitu mencakup semuanya, demikian istimewanya (bersifat) material dan pada waktu yang sama demikian sempurnanya bersifat spiritual. Para pencipta batin kosmis yang serba bisa ini adalah leluhurnya para Direktur Daya Alam Semesta dan, mereka sendiri adalah direktur-direktur tertinggi atas ciptaan makhluk-roh yang mahaluas itu.
16:4.3 (189.4) Tujuh Roh Master itu adalah pencipta para Direktur Daya Alam Semesta dan rekan-rekan mereka, entitas-entitas yang harus ada untuk pengorganisasian, pengendalian, dan pengaturan energi-energi fisik alam semesta agung. Dan para Roh Master yang sama ini dengan secara sangat material membantu para Putra Pencipta dalam pekerjaan membentuk dan mengorganisir alam-alam semesta lokal.
16:4.4 (189.5) Kami tidak mampu melacak semua hubungan pribadi antara pekerjaan energi-kosmisnya para Roh Master dan fungsi-fungsi forsanya Absolut Nirkualifikasi. Manifestasi-manifestasi energi di bawah kekuasaan para Roh Master semua diarahkan dari sisi keliling Firdaus; mereka tidak tampak dalam semua cara apapun berkaitan dengan fenomena forsa yang dikenali berhubungan dengan permukaan bawah Firdaus.
16:4.5 (189.6) Tanpa diragukan lagi, kalau kita menjumpai kegiatan-kegiatan fungsional dari berbagai Supervisor Daya Morontia, kita berhadapan dengan kegiatan-kegiatan tertentu yang tak-diungkapkan dari para Roh Master. Siapakah, selain leluhur-leluhur dari para pengendali fisik maupun penatalayan roh ini, yang dapat berbuat begitu rupa untuk menggabungkan dan menghubungkan energi-energi material dan spiritual sehingga menghasilkan suatu fase realitas semesta yang sampai saat itu tidak ada—yaitu substansi morontia dan batin morontia?
16:4.6 (189.7) Banyak dari realitas dunia-dunia spiritual itu adalah dari golongan morontia, suatu fase realitas alam semesta yang sepenuhnya tak dikenal di Urantia. Sasaran dari eksistensi kepribadian adalah rohani, tetapi ciptaan-ciptaan morontia selalu menengahi, menjembatani celah antara alam material asal manusia dan dunia-dunia alam semesta super yang berstatus rohani maju. Dalam alam inilah para Roh Master membuat kontribusi besar mereka pada rancangan kenaikan manusia ke Firdaus.
16:4.7 (190.1) Tujuh Roh Master memiliki perwakilan-perwakilan pribadi yang berfungsi di seluruh alam semesta agung; namun karena mayoritas terbesar makhluk-makhluk bawahan ini tidak secara langsung berhubungan dengan skema penaik untuk kemajuan manusia dalam jalur kesempurnaan Firdaus, maka sedikit atau tidak ada yang telah diungkapkan tentang mereka. Banyak, sangat banyak, mengenai kegiatan Tujuh Roh Master itu tetap disembunyikan dari pengetahuan manusia karena itu tidak berhubungan apapun secara langsung dengan masalah kenaikan Firdaus kamu.
16:4.8 (190.2) Sangatlah mungkin, meskipun kamI tidak dapat menawarkan bukti yang pasti, bahwa Roh Master Orvonton menerapkan suatu pengaruh yang jelas dalam bidang-bidang kegiatan berikut ini:
16:4.9 (190.3) 1. Prosedur-prosedur permulaan kehidupan yang dilakukan para Pembawa Kehidupan alam semesta lokal.
16:4.10 (190.4) 2. Aktivasi-aktivasi kehidupan dari roh-roh-batin ajudan yang dikaruniakan ke atas dunia-dunia oleh sesosok Roh Kreatif alam semesta lokal.
16:4.11 (190.5) 3. Fluktuasi-fluktuasi dalam manifestasi energi yang ditunjukkan oleh unit-unit materi terorganisir yang menanggapi-gravitasi-linier.
16:4.12 (190.6) 4. Perilaku energi bangkit (emergent) ketika sepenuhnya dibebaskan dari genggaman Absolut Nirkualifikasi, sehingga menjadi tanggap pada pengaruh langsung gravitasi linier dan pada manipulasi para Direktur Daya Tertinggi dan rekan-rekan mereka.
16:4.13 (190.7) 5. Penganugerahan roh pelayanan dari sesosok Roh Kreatif alam semesta lokal, yang dikenal di Urantia sebagai Roh Kudus.
16:4.14 (190.8) 6. Penganugerahan selanjutnya roh dari Putra anugerah, yang di Urantia disebut Sang Penghibur atau Roh Kebenaran.
16:4.15 (190.9) 7. Mekanisme reflektivitas di alam-alam semesta lokal dan alam semesta super. Banyak fitur yang terkait dengan fenomena luar biasa ini sulit dijelaskan secara masuk akal atau dipahami secara rasional tanpa mendalilkan adanya kegiatan dari para Roh Master dalam hubungan dengan Pelaku Bersama dan Sang Mahatinggi.
16:4.16 (190.10) Meskipun kami gagal untuk memahami secara memadai banyaknya pekerjaan Tujuh Roh Master, kami yakin bahwa ada dua bidang dalam jangkauan luas kegiatan alam semesta yang mana mereka tidak berbuat apapun: penganugerahan dan pelayanan para Pelaras Pikiran dan fungsi-fungsi misterius dari Absolut Nirkualifikasi.
16:5.1 (190.11) Tiap segmen di alam semesta agung, tiap alam semesta dan dunia satu persatu, menikmati manfaat-manfaat dari nasihat dan hikmat gabungan dari Tujuh Roh Master seluruhnya tetapi menerima sentuhan dan warna pribadi dari hanya satu. Dan kodrat pribadi tiap Roh Master itu seluruhnya merasuki dan secara unik mempengaruhi alam semesta supernya.
16:5.2 (190.12) Melalui pengaruh pribadi dari Tujuh Roh Master ini setiap makhluk dari setiap golongan makhluk cerdas, di luar Firdaus dan Havona, harus menyandang cap ciri khas individualitas yang menunjukkan tentang kodrat asali dari salah satu dari Tujuh Roh Master ini. Berbicara mengenai tujuh alam semesta super, tiap makhluk yang asli dari alam itu, manusia atau malaikat, akan selamanya menyandang lencana pengenal kelahiran ini.
16:5.3 (191.1) Tujuh Roh Master tidak secara langsung menduduki batin jasmani para makhluk individual di dunia-dunia evolusi ruang angkasa. Manusia-manusia Urantia tidak mengalami kehadiran pribadi dari pengaruh roh-batin dari Roh Master Orvonton. Bila Roh Master ini memang mencapai jenis kontak tertentu dengan batin manusia perorangan selama zaman-zaman evolusi yang lebih awal di suatu dunia yang dihuni, maka hal itu harus terjadi melalui pelayanan dari Roh Kreatif alam semesta lokal, pasangan dan rekan dari Putra Tuhan Pencipta yang memimpin seluruh takdir setiap ciptaan lokal. Namun Roh Ibu Kreatif ini adalah, dalam kodrat dan karakternya, sungguh mirip Roh Master Orvonton.
16:5.4 (191.2) Cap fisik dari sesosok Roh Master adalah suatu bagian dari asal usul jasmaninya manusia. Seluruh karier morontia itu dijalani di bawah pengaruh berkelanjutan dari Roh Master yang sama ini. Tidaklah aneh bahwa karier roh berikutnya dari seorang manusia yang menaik tersebut tidak pernah sepenuhnya menghapus cap ciri khas dari Roh pengawas yang sama ini. Impresi dari sesosok Roh Master itu dasar bagi keberadaan setiap tahap kenaikan manusia itu sendiri sebelum Havona.
16:5.5 (191.3) Kecenderungan kepribadian yang khas itu ditunjukkan dalam pengalaman kehidupan manusia yang berevolusi, yang adalah ciri khas dalam setiap alam semesta super, dan yang secara langsung menunjukkan kodrat Roh Master yang menguasai, hal itu tidak pernah sepenuhnya terhapus, tidak pula setelah para penaik itu menjalani pelatihan panjang dan disiplin menyatukan yang dijumpai di satu milyar dunia pendidikan Havona. Bahkan berikutnya pembinaan budaya Firdaus yang intens itu pun tidak cukup untuk menghapus tanda pengenal dari asal alam semesta supernya. Di sepanjang kekekalan seorang manusia penaik akan menampakkan sifat yang menandakan Roh yang memimpin alam semesta super kelahirannya. Bahkan dalam Korps Finalitas, kalau diinginkan untuk sampai pada atau untuk menggambarkan suatu hubungan Trinitas yang lengkap pada ciptaan yang berevolusi, selalu sekelompok tujuh finaliter dikumpulkan, satu dari tiap alam semesta super.
16:6.1 (191.4) Para Roh Master adalah sumber lipat tujuh untuk batin kosmis, potensi intelektual untuk alam semesta agung. Batin kosmis ini adalah suatu manifestasi subabsolut dari batin Sumber dan Pusat Ketiga dan, dalam hal-hal tertentu, adalah secara fungsional bertalian dengan batin dari Sang Mahatinggi yang sedang berevolusi.
16:6.2 (191.5) Di sebuah dunia seperti Urantia kita tidak menjumpai pengaruh langsung dari Tujuh Roh Master dalam urusan-urusan ras-ras manusia. Kamu hidup di bawah pengaruh langsung dari Roh Kreatif Nebadon. Namun demikian para Roh Master yang sama ini mendominasi reaksi-reaksi dasar semua batin makhluk karena mereka adalah sumber-sumber sebenarnya untuk potensi-potensi intelektual dan spiritual yang telah dispesialisasikan dalam alam semesta lokal untuk berfungsi dalam kehidupan individu-individu yang menghuni dunia-dunia evolusioner ruang dan waktu itu.
16:6.3 (191.6) Fakta tentang batin kosmis menjelaskan kekerabatan berbagai tipe batin manusia dan supramanusia. Tidak hanya roh-roh yang berkerabat saling tertarik satu sama lain, namun batin-batin yang berkerabat juga sangat bersaudara dan cenderung ke arah kerjasama satu dengan yang lain. Batin manusia kadang-kadang diamati berjalan dalam saluran-saluran kesamaan yang mengherankan dan kesepakatan yang tak dapat dijelaskan.
16:6.4 (191.7) Ada dalam semua hubungan kepribadian dari batin kosmis suatu kualitas yang mungkin dinamai sebagai “tanggapan realitas.” Kemampuan kosmis universal para makhluk yang memiliki kehendak inilah yang menyelamatkan mereka agar tidak menjadi korban-korban tak berdaya dari asumsi-asumsi apriori tak langsung dari ilmu pengetahuan, filsafat, dan agama. Kepekaan realitas dari batin kosmis ini tanggap pada fase-fase tertentu dari realitas, sama seperti material-energi tanggap pada gravitasi. Akan masih lebih betul mengatakan bahwa realitas-realitas supramaterial ini juga tanggap seperti itu kepada batin kosmos.
16:6.5 (192.1) Batin kosmis itu tidak pernah gagal menanggapi (mengenali respon) pada tiga tingkat realitas alam semesta. Tanggapan-tanggapan ini jelas kelihatan sendiri pada batin-batin yang memiliki nalar jelas dan berpikiran mendalam. Tingkat-tingkat realitas ini adalah :
16:6.6 (192.2) 1. Sebab akibat—wilayah realitas dari indra-indra fisik, wilayah-wilayah keseragaman logis yang ilmiah, pembedaan antara yang fakta dan yang bukan fakta, kesimpulan-kesimpulan reflektif yang didasarkan atas tanggapan kosmis. Ini adalah bentuk matematis dari pembeda-bedaan (diskriminasi) kosmis.
16:6.7 (192.3) 2. Kewajiban—wilayah realitas dari moral-moral dalam wilayah filosofis, arena akal, pengenalan akan benar dan salah relatif. Ini adalah bentuk judisial dari pembeda-bedaan kosmis.
16:6.8 (192.4) 3. Penyembahan—wilayah spiritual dari realitas pengalaman beragama, kesadaran pribadi untuk persekutuan ilahi, pengenalan akan nilai-nilai roh, kepastian akan keselamatan kekal, kenaikan dari status hamba-hamba Tuhan kepada sukacita dan kemerdekaan anak-anak Tuhan. Inilah wawasan kebijaksanaan tertinggi dari batin kosmis, bentuk penuh hormat dan takzim dari diskriminasi kosmis.
16:6.9 (192.5) Wawasan kebijaksanaan ilmiah, moral, dan spiritual ini, tanggapan-tanggapan kosmis ini, adalah bawaan dalam batin kosmis, yang memberikan kemampuan pada setiap makhluk yang memiliki kehendak. Pengalaman menjalani hidup tidak pernah gagal mengembangkan tiga intuisi kosmis ini; hal-hal itu adalah komponen penyusun dalam kesadaran diri dari pemikiran reflektif. Tetapi sedih untuk mencatat bahwa demikian sedikit orang di Urantia yang gemar memupuk dan mengembangkan kualitas-kualitas pemikiran kosmis yang berani dan mandiri ini.
16:6.10 (192.6) Dalam anugerah-anugerah batin alam semesta lokal, tiga wawasan dari batin kosmis ini membentuk asumsi-asumsi a priori yang membuatnya mungkin bagi manusia untuk berfungsi sebagai suatu kepribadian yang rasional dan sadar diri dalam ranah-ranah ilmu, filsafat, dan agama. Dengan kata lain, pengenalan akan realitas ketiga manifestasi dari Yang Tanpa Batas ini adalah melalui suatu teknik kosmis untuk pewahyuan diri. Energi-materi itu dikenali oleh logika matematis dari indra-indra; akal budi batin secara intuitif mengetahui kewajiban moralnya; iman-roh (penyembahan) adalah agama dari realitas pengalaman rohani. Tiga faktor dasar dalam pemikiran reflektif ini bisa disatukan dan diselaraskan dalam pengembangan kepribadian, atau hal-hal itu bisa menjadi tidak seimbang dan hampir tidak berkaitan dalam masing-masing fungsi mereka. Namun ketika faktor-faktor itu menjadi disatukan, hal-hal itu menghasilkan suatu karakter yang kuat yang terdiri dalam korelasi antara suatu ilmu yang berdasarkan fakta, suatu filosofi moral, dan suatu pengalaman keagamaan yang asli. Tiga intuisi kosmis inilah yang memberikan validitas objektif, yaitu realitas, pada pengalamannya manusia dalam dan dengan benda-benda, makna-makna, dan nilai-nilai.
16:6.11 (192.7) Tujuan pendidikan adalah untuk mengembangkan dan menajamkan kemampuan-kemampuan bawaan dari batin manusia ini; tujuan peradaban untuk mengekspresikannya; tujuan pengalaman kehidupan untuk menyadarinya; tujuan agama untuk memuliakannya; dan tujuan kepribadian untuk menyatukan hal-hal itu.
16:7.1 (192.8) Kecerdasan semata saja tidak dapat menjelaskan sifat dasar moral itu. Moralitas, sifat bajik, adalah asli berasal dari kepribadian manusia. Intuisi moral, kesadaran akan kewajiban, adalah suatu komponen dari kemampuan batin manusia dan dikaitkan dengan hal-hal lain dari kodrat manusia yang tak dapat dihapus: keingin-tahuan ilmiah dan wawasan rohani. Mentalitas manusia itu jauh melampaui mentalitas sepupu-sepupu binatangnya, namun kodrat moral dan keagamaannya itulah yang secara khusus membedakannya dari dunia binatang.
16:7.2 (193.1) Respons selektif dari seekor binatang itu terbatas pada level perilaku motorik. Yang dianggap sebagai kebijaksanaannya hewan-hewan yang lebih tinggi itu adalah pada tingkatan motorik dan biasanya muncul hanya setelah pengalaman coba-coba motorik. Manusia mampu untuk menggunakan wawasan kebijaksanaan ilmiah, moral, dan spiritual sebelum semua eksplorasi atau eksperimentasi.
16:7.3 (193.2) Hanya suatu kepribadian yang dapat mengetahui apa yang akan dilakukan sebelum ia melakukannya; hanya kepribadian-kepribadian yang memiliki wawasan yang mendahului pengalaman. Suatu kepribadian dapat melihat sebelum ia melompat dan oleh sebab itu dapat belajar dari melihat demikian pula dari melompat. Seekor binatang yang tidak berpribadi biasanya belajar hanya melalui melompat.
16:7.4 (193.3) Sebagai suatu hasil dari pengalaman seekor binatang dapat menjadi mampu untuk memeriksa cara-cara berbeda untuk mencapai suatu sasaran dan untuk memilih suatu pendekatan yang didasarkan pada pengalaman yang dikumpulkan. Tetapi suatu kepribadian dapat juga memeriksa sasaran itu sendiri dan memberikan penilaian akan kelayak-manfaatannya, nilainya. Kecerdasan saja dapat membedakan mengenai cara terbaik untuk mencapai tujuan-tujuan yang tidak berbeda, tetapi makhluk moral memiliki suatu wawasan yang memampukan dia untuk membedakan antara tujuan-tujuan begitu pula antara cara-cara. Dan sesosok makhluk bermoral dalam memilih kebajikan itu adalah bagaimanapun juga cerdas. Dia mengetahui apa yang dia lakukan, mengapa dia melakukannya, kemana dia sedang pergi, dan bagaimana dia akan sampai disana.
16:7.5 (193.4) Ketika manusia gagal membeda-bedakan tujuan-tujuan akhir perjuangan fananya, ia menjumpai dirinya sendiri berfungsi pada level keberadaan binatang. Dia telah gagal untuk memanfaatkan keunggulan-keunggulan superior dari kecerdasan jasmani, pembeda-bedaan moral, dan wawasan rohani itu yang adalah suatu bagian integral dari kemampuan batin-kosmisnya sebagai seorang makhluk yang berpribadi.
16:7.6 (193.5) Kebajikan adalah perbuatan benar—kesesuaian dengan kosmos. Menyebutkan kebajikan itu tidak akan mendefinisikannya, tetapi menghidupi kebajikan itu akan mengetahuinya. Kebajikan itu bukan semata-mata pengetahuan ataupun hanya hikmat melainkan kenyataan pengalaman maju dalam perolehan tingkat-tingkat menaik untuk pencapaian kosmis. Dalam kehidupan hari-demi-hari manusia fana, kebajikan itu diwujudkan dengan konsisten memilih yang baik ketimbang yang jahat, dan kemampuan memilih demikian adalah bukti memiliki suatu kodrat moral.
16:7.7 (193.6) Pilihannya manusia antara yang baik dan yang jahat itu dipengaruhi, tidak hanya oleh ketajaman kodrat moralnya, tetapi juga oleh pengaruh-pengaruh seperti ketidak-tahuan, ketidak-matangan, dan khayalan. Suatu perasaan proporsi itu juga terkait dalam pelaksanaan kebajikan karena kejahatan bisa dilakukan kalau yang lebih kecil dipilih menggantikan yang lebih besar sebagai hasil dari pemutar-balikan atau penipuan. Seni untuk taksiran relatif atau pengukuran komparatif itu masuk ke dalam praktek kebajikan dari wilayah moral.
16:7.8 (193.7) Kodrat moral manusia akan menjadi tanpa-daya tanpa seni pengukuran, pembeda-bedaan yang terkandung dalam kemampuannya untuk memeriksa dengan teliti makna-makna. Demikian pula pemilihan moral akan sia-sia tanpa wawasan kosmis itu yang menghasilkan kesadaran akan nilai-nilai rohani. Dari sudut pandang kecerdasan, manusia naik ke tingkatan makhluk bermoral karena dia dikaruniai dengan kepribadian.
16:7.9 (193.8) Moralitas tak pernah akan dapat dimajukan oleh hukum atau oleh paksaan. Moralitas itu adalah suatu urusan pribadi dan kehendak bebas, dan harus disebar-luaskan dengan penularan dari kontak orang-orang yang bagus secara moral dengan mereka yang kurang responsif secara moral, tetapi yang juga dalam taraf tertentu berkeinginan untuk melakukan kehendak Bapa.
16:7.10 (193.9) Aksi-aksi moral adalah perbuatan-perbuatan manusia tertentu yang dicirikan oleh kecerdasan tertinggi, dipimpin oleh pembeda-bedaan selektif dalam pemilihan tujuan-akhir yang unggul demikian pula dalam pemilihan cara-cara bermoral untuk mencapai tujuan-akhir tersebut. Tingkah laku demikian itu adalah berbudi luhur. Kebajikan tertinggi, karena itu, adalah dengan sepenuh hati memilih untuk melakukan kehendak Bapa di surga.
16:8.1 (194.1) Bapa Semesta menganugerahkan kepribadian pada banyak ordo makhluk selagi mereka berfungsi pada berbagai level aktualitas alam semesta. Manusia Urantia dikaruniai dengan kepribadian tipe fana-terbatas, berfungsi pada tingkat para anak Tuhan yang naik.
16:8.2 (194.2) Meskipun kami sulit berusaha mendefinisikan kepribadian, kami bisa mencoba untuk menceritakan pengetahuan kami tentang faktor-faktor yang diketahui menyusun ensembel energi-energi material, mental, dan spiritual yang ketersaling-hubungannya membentuk mekanisme di dalam mana dan di atas mana dan dengan mana Bapa Semesta menyebabkan kepribadian yang dianugerahkannya itu berfungsi.
16:8.3 (194.3) Kepribadian adalah suatu karunia unik yang bersifat asli yang keberadaannya independen dari, dan mendahului, penganugerahan Pelaras Pikiran. Akan tetapi, kehadiran Pelaras Pikiran memang menambahkan manifestasi kualitatif untuk kepribadian. Para Pelaras Pikiran, ketika mereka keluar dari Bapa, adalah identik dalam kodratnya, tetapi kepribadian itu berbeda-beda, asli, dan eksklusif; dan manifestasi kepribadian itu lebih lanjut dipengaruhi dan dibatasi oleh sifat dasar dan kualitas-kualitas dari energi-energi terkait yang bersifat dasar material, batin, dan spiritual yang membentuk kendaraan atau wahana hidup untuk manifestasi kepribadian.
16:8.4 (194.4) Kepribadian-kepribadian bisa serupa, tetapi tidak pernah sama. Pribadi-pribadi dari suatu seri, tipe, golongan, atau pola tertentu mungkin dan memang mirip satu sama lain, tetapi mereka tidak pernah sama persis. Kepribadian adalah fitur tertentu dari suatu individu yang kita ketahui, dan yang memungkinkan kita untuk mengenali sosok tersebut pada suatu waktu yang akan datang terlepas dari sifat dan taraf perubahan dalam bentuk, batin, atau status roh. Kepribadian itu adalah bagian dari setiap individu yang memungkinkan kita untuk mengenali dan secara positif mengidentifikasi pribadi itu sebagai sosok yang sebelumnya telah kita ketahui, tak jadi soal berapa banyak dia mungkin telah berubah karena modifikasi wahana ekspresi dan manifestasi kepribadiannya.
16:8.5 (194.5) Kepribadian makhluk itu dibedakan oleh dua fenomena perilaku reaktif manusia yang mewujud sendiri dan khas: kesadaran diri dan kehendak bebas relatif yang terkait.
16:8.6 (194.6) Kesadaran diri itu terdiri dalam kesadaran intelektual akan aktualitas kepribadian; hal itu mencakup kemampuan untuk mengenali adanya kepribadian-kepribadian yang lain. Hal itu menandakan kapasitas untuk pengalaman yang dindividualisir dalam dan dengan realitas-realitas kosmis, yang menyamai hingga ke pencapaian status identitas dalam hubungan-hubungan kepribadian alam semesta. Kesadaran diri mengandung pengertian pengenalan akan adanya pelayanan batin dan kesadaran akan independensi relatif dari kehendak bebas yang kreatif dan determinatif.
16:8.7 (194.7) Kehendak bebas relatif yang mencirikan kesadaran diri kepribadian manusia itu terlibat dalam:
16:8.8 (194.8) 1. Keputusan moral, kebijaksanaan yang paling tinggi.
16:8.9 (194.9) 2. Pilihan rohani, kemampuan menilai kebenaran.
16:8.10 (194.10) 3. Kasih tak mementingkan diri, pelayanan persaudaraan.
16:8.11 (194.11) 4. Kerjasama penuh maksud, loyalitas kelompok.
16:8.12 (194.12) 5. Wawasan kosmis, pemahaman makna-makna alam semesta.
16:8.13 (194.13) 6. Dedikasi kepribadian, pengabdian sepenuh hati untuk melakukan kehendak Bapa.
16:8.14 (195.1) 7. Penyembahan, pengejaran tulus untuk nilai-nilai ilahi dan kasih sepenuh hati untuk Sang Pemberi-Nilai ilahi.
16:8.15 (195.2) Jenis Urantia kepribadian manusia bisa dipandang sebagai berfungsi dalam suatu mekanisme fisik yang terdiri dari modifikasi keplanetan dari tipe organisme Nebadon yang termasuk pada golongan aktivasi kehidupan elektrokimiawi dan dikaruniai dengan batin kosmis bagi pola reproduktif keorangtuaan, dari golongan Nebadon dari seri Orvonton. Penganugerahan karunia ilahi kepribadian ke atas suatu mekanisme fana yang dikaruniai-batin tersebut menganugerahkan martabat kewargaan kosmis dan memungkinkan makhluk fana demikian dengan segera menjadi reaktif pada pengenalan mendasar terhadap tiga realitas batin dasar dari kosmos itu:
16:8.16 (195.3) 1. Pengenalan matematis atau logis terhadap keseragaman sebab-akibat fisik.
16:8.17 (195.4) 2. Pengenalan akal sehat tentang kewajiban perilaku moral.
16:8.18 (195.5) 3. Pemahaman-iman tentang penyembahan persekutuan Deitas, dikaitkan dengan pelayanan kasih untuk umat manusia.
16:8.19 (195.6) Berfungsi penuhnya suatu karunia kepribadian tersebut adalah permulaan kesadaran akan pertalian (kekerabatan) dengan Tuhan. Diri yang demikian, yang didiami oleh suatu fragmen (pecahan) prapribadi dari Tuhan Bapa, adalah dalam kebenaran dan dalam kenyataannya adalah seorang anak rohani-Nya Tuhan. Makhluk demikian itu tidak hanya menunjukkan kapasitas untuk penerimaan karunia hadirat ilahi itu tetapi juga menampakkan tanggapan reaktif terhadap sirkuit gravitasi-kepribadian dari Bapa Semesta segala kepribadian.
16:9.1 (195.7) Makhluk berpribadi yang dikaruniai kemampuan batin-kosmis itu, yang didiami oleh Pelaras itu, memiliki kesadaran-pengenalan bawaan terhadap realitas energi, realitas batin, dan realitas roh. Makhluk berkehendak itu dengan demikian diperlengkapi untuk melihat fakta, hukum, dan kasih Tuhan. Selain dari tiga kesadaran manusiawi yang tak dapat dipisahkan (dicabut) ini, semua pengalaman manusia itu sebenarnya subjektif kecuali bahwa kesadaran intuitif akan validitas yang terkait dengan penyatuan ketiga tanggapan realitas alam semesta untuk pengenalan kosmis ini.
16:9.2 (195.8) Manusia yang melihat-Tuhan itu mampu untuk merasakan nilai penyatuan dari ketiga kualitas kosmis ini dalam evolusi jiwa (soul) yang bertahan hidup (melewati kematian badan), jiwa itu adalah usaha tertingginya manusia dalam kemah badan fisik di mana batin moral itu bekerjasama dengan roh ilahi yang mendiami untuk mendualisir jiwa yang baka. Dari permulaan paling awalnya jiwa itu nyata; jiwa itu mempunyai kualitas-kualitas bertahan hidup kosmis.
16:9.3 (195.9) Jika manusia fana gagal untuk selamat (bertahan hidup) melewati kematian alami, maka nilai-nilai rohani nyata dari pengalaman manusiawinya itu tetap bertahan sebagai suatu bagian dari pengalaman berkelanjutannya sang Pelaras Pikiran. Nilai-nilai kepribadian dari orang yang tidak-selamat tersebut tetap bertahan sebagai suatu faktor dalam kepribadian Sang Mahatinggi yang sedang menjadi nyata. Kualitas-kualitas kepribadian yang masih bertahan tersebut kehilangan identitas tetapi tidak kehilangan nilai-nilai pengalaman yang dikumpulkan selama kehidupan manusia dalam daging. Keselamatan identitas itu tergantung pada keselamatan jiwa baka yang berstatus morontia dan dan nilai yang semakin ilahi. Identitas kepribadian itu selamat dalam dan melalui keselamatan jiwa.
16:9.4 (195.10) Kesadaran diri manusia mengandung arti pengenalan akan realitas diri-diri yang lain selain diri yang sadar itu dan lebih lanjut mengandung arti bahwa kesadaran tersebut adalah timbal-balik; bahwa diri itu dikenal seperti ia mengenal. Hal ini ditunjukkan dalam suatu cara yang murni manusiawi dalam kehidupan sosialnya manusia. Tetapi kamu tidak dapat menjadi begitu pasti sepenuhnya tentang realitasnya seorang sesama seperti halnya kamu dapat memastikan mengenai realitas hadirat Tuhan yang hidup di dalam kamu. Kesadaran sosial itu tidak dapat dicabut seperti kesadaran-Tuhan; kesadaran sosial itu adalah suatu perkembangan kultural dan tergantung pada pengetahuan, simbol-simbol, dan sumbangan-sumbangan dari kemampuan-kemampuan dasar yang menyusun manusia — ilmu pengetahuan, moralitas, dan agama. Dan karunia-karunia kosmis ini, yang disosialisasikan, membentuk peradaban.
16:9.5 (196.1) Peradaban-peradaban itu tidak stabil karena hal-hal itu bukan kosmis; hal-hal itu bukan bawaan lahiriah dalam individu-individu bangsa-bangsa itu. Peradaban harus dirawat oleh sumbangan gabungan dari faktor-faktor komponen penyusun manusia—ilmu pengetahuan, moralitas, dan agama. Peradaban datang dan pergi, tetapi ilmu pengetahuan, moralitas, dan agama selalu selamat dari kehancuran.
16:9.6 (196.2) Yesus tidak hanya mewahyukan Tuhan kepada manusia, tetapi dia juga membuat suatu pewahyuan baru tentang manusia kepada dirinya sendiri dan kepada manusia yang lain. Dalam kehidupan Yesus kamu melihat manusia yang terbaiknya. Manusia dengan demikian menjadi nyata begitu indahnya karena Yesus memiliki begitu banyak dari Tuhan dalam kehidupannya, dan kesadaran (pengenalan) akan Tuhan itu tidak dapat dicabut dan merupakan komponen penyusun dalam semua manusia.
16:9.7 (196.3) Sifat tidak mementingkan diri, selain naluri keorangtuaan, adalah tidak sepenuhnya alami; orang-orang lain tidak secara alami dicintai atau dilayani secara sosial. Diperlukan pencerahan akal budi, moralitas, dan dorongan agama, pengenalan-Tuhan, untuk menghasilkan suatu tatanan sosial yang tidak mementingkan diri dan altruistik (mementingkan orang lain). Kesadaran kepribadian manusia itu sendiri, kesadaran diri, itu juga secara langsung bergantung pada fakta akan kesadaran-lain bawaan sejak lahir ini, kemampuan sejak lahir ini untuk mengenali dan memahami realitas kepribadian yang lain, meliputi dari yang manusiawi sampai yang ilahi.
16:9.8 (196.4) Kesadaran sosial yang tidak mementingkan diri sendiri itu haruslah menjadi, pada hakikatnya, suatu kesadaran keagamaan; yaitu, bila hal itu objektif; kalau tidak maka hal itu hanyalah abstraksi filosofis yang murni subjektif dan oleh sebab itu tanpa kasih. Hanya individu yang mengenal-Tuhan yang dapat mengasihi pribadi lain seperti dia mengasihi dirinya sendiri.
16:9.9 (196.5) Kesadaran diri itu pada intinya suatu kesadaran komunal (milik bersama): Tuhan dan manusia, Bapa dan anak, Pencipta dan makhluk. Dalam kesadaran diri manusia ada empat kesadaran realitas-alam-semesta yang laten dan melekat di dalam:
16:9.10 (196.6) 1. Pencarian untuk pengetahuan, logika ilmu pengetahuan.
16:9.11 (196.7) 2. Pencarian untuk nilai-nilai moral, perasaan kewajiban.
16:9.12 (196.8) 3. Pencarian untuk nilai-nilai kerohanian, pengalaman keagamaan.
16:9.13 (196.9) 4. Pencarian untuk nilai-nilai kepribadian, kemampuan untuk mengenali realitas Tuhan sebagai suatu kepribadian dan kesadaran yang bersamaan akan adanya hubungan persaudaraan dengan kepribadian-kepribadian sesama kita.
16:9.14 (196.10) Kamu menjadi sadar akan manusia sebagai saudara sesama makhluk karena kamu telah sadar akan Tuhan sebagai Bapa Penciptamu. Kebapaan itu adalah hubungan yang dari dalam hal itu kita berpikir-pikir sendiri ke dalam pengenalan akan persaudaraan. Dan Kebapaan menjadi, atau mungkin menjadi, suatu realitas alam semesta bagi semua makhluk moral karena Bapa sendiri telah menganugerahkan kepribadian ke atas semua makhluk tersebut dan telah mensirkuitkan mereka di dalam genggaman sirkuit kepribadian semesta. Kita menyembah Tuhan, pertama, karena Dia ada, kemudian, karena Dia ada dalam kita, dan akhirnya, karena kita ada dalam Dia.
16:9.15 (196.11) Apakah aneh jika batin kosmis haruslah secara sadar diri mengetahui tentang sumbernya sendiri, batin tanpa batas dari Roh Tanpa Batas, dan pada saat yang sama sadar mengenai realitas fisik alam-alam semesta yang mahaluas, realitas rohani dari Putra Kekal, dan realitas kepribadian dari Bapa Semesta?
16:9.16 (196.12) [Disponsori oleh sesosok Sensor Semesta dari Uversa.]
Buku Urantia
Makalah 17
17:0.1 (197.1) TUJUH kelompok Roh Tertinggi adalah para direktur pengkoordinasian semesta untuk administrasi alam semesta agung yang dipecah tujuh itu. Meskipun semua dikelaskan di antara keluarga fungsional dari Roh Tanpa Batas, tiga kelompok berikut biasanya diklasifikasikan sebagai anak-anak dari Trinitas Firdaus:
17:0.2 (197.2) 1. Tujuh Roh Master.
17:0.3 (197.3) 2. Tujuh Eksekutif Tertinggi.
17:0.4 (197.4) 3. Roh Reflektif.
17:0.5 (197.5) Empat kelompok sisanya dijadikan ada oleh tindakan kreatif dari Roh Tanpa Batas atau oleh rekan-rekannya yang berstatus kreatif:
17:0.6 (197.6) 4. Pembantu Citra Reflektif.
17:0.7 (197.7) 5. Tujuh Roh untuk Sirkuit-sirkuit.
17:0.8 (197.8) 6. Roh Kreatif Alam Semesta Lokal.
17:0.9 (197.9) 7. Roh-Batin Ajudan.
17:0.10 (197.10) Ketujuh ordo ini dikenal di Uversa sebagai tujuh kelompok Roh Tertinggi. Wilayah fungsional mereka mencakup dari kehadiran pribadi Tujuh Roh Master di sisi keliling Pulau kekal, melalui tujuh satelit Firdaus dari Roh, sirkuit-sirkuit Havona, pemerintahan alam-alam semesta super, dan administrasi serta pengawasan alam-alam semesta lokal, bahkan hingga ke layanan rendah dari para ajudan yang dikaruniakan kepada wilayah-wilayah batin yang berevolusi di dunia-dunia ruang dan waktu.
17:0.11 (197.11) Tujuh Roh Master adalah para direktur pengkoordinasian untuk pemerintahan yang amat luas ini. Dalam beberapa urusan yang berkaitan dengan pengaturan administratif daya fisik yang terorganisir, energi batin, dan pelayanan roh yang bukan pribadi, mereka bertindak secara pribadi dan langsung, dan dalam urusan-urusan yang lain mereka berfungsi melalui beraneka macam rekan kerja mereka. Dalam semua hal yang bersifat eksekutif—putusan, pengaturan, penyesuaian, dan keputusan-keputusan pemerintahan—Roh Master bertindak dalam pribadi-pribadi Tujuh Eksekutif Tertinggi. Di alam semesta sentral Roh Master bisa berfungsi melalui Tujuh Roh untuk Sirkuit Havona; di markas tujuh alam semesta super mereka menyatakan diri mereka melalui saluran para Roh Reflektif dan bertindak melalui pribadi-pribadi Yang Purba Harinya, dengan siapa mereka ada dalam komunikasi pribadi melalui para Pembantu Citra Reflektif.
17:0.12 (197.12) Tujuh Roh Master tidak secara langsung dan secara pribadi menyentuh pemerintahan alam semesta di bawah dewan-dewan dari Yang Purba Harinya. Alam semesta lokalmu itu dikelola sebagai bagian dari alam semesta super kita oleh Roh Master Orvonton, tetapi fungsinya dalam hubungannya dengan penduduk asli Nebadon secara langsung dilaksanakan dan secara pribadi dipimpin oleh Roh Ibu Kreatif yang tinggal di Salvington, markas alam semesta lokalmu.
17:1.1 (198.1) Markas-markas eksekutif Roh-roh Master menempati tujuh satelit Firdaus dari Roh Tanpa Batas, yang beredar seputar Pulau sentral di antara bola-bola berkilauan Putra Kekal dan sirkuit Havona yang paling dalam. Dunia-dunia eksekutif ini berada di bawah pimpinan para Eksekutif Tertinggi, kelompok tujuh yang ditrinitisasi oleh Bapa, Putra, dan Roh sesuai dengan spesifikasi dari Tujuh Roh Master untuk menjadi sosok dari jenis yang bisa berfungsi sebagai wakil-wakil universal Mereka.
17:1.2 (198.2) Roh-roh Master menjaga kontak dengan berbagai divisi dari pemerintahan alam semesta super melalui para Eksekutif Tertinggi ini. Merekalah yang sangat menentukan kecenderungan-kecenderungan susunan dasar untuk tujuh alam semesta super. Mereka secara seragam dan ilahi adalah sempurna, tetapi mereka juga memiliki keragaman kepribadian. Mereka tidak memiliki ketua yang memimpin; setiap kali mereka bertemu bersama-sama, mereka memilih salah satu dari mereka untuk memimpin pertemuan gabungan itu. Secara berkala mereka melakukan perjalanan ke Firdaus untuk duduk dalam dewan dengan Tujuh Roh Master.
17:1.3 (198.3) Tujuh Eksekutif Tertinggi berfungsi sebagai koordinator administrasi untuk alam semesta agung; mereka bisa disebut sebagai dewan direktur-direktur pelaksana bagi ciptaan pasca-Havona. Mereka tidak berurusan dengan urusan-urusan internal Firdaus, dan mereka memimpin wilayah-wilayah terbatas kegiatan Havona mereka melalui Tujuh Roh untuk Sirkuit. Selain itu ada sedikit batasan terhadap lingkup pengawasan mereka; mereka terlibat dalam pengarahan hal-hal yang fisik, intelektual, dan spiritual; mereka melihat semua, mendengar semua, merasakan semua, bahkan mengetahui semua, yang berlangsung di dalam tujuh alam semesta super dan di dalam Havona.
17:1.4 (198.4) Para Eksekutif Tertinggi ini tidak menjadi asal mula kebijakan, mereka juga tidak mengubah prosedur-prosedur alam semesta; mereka berurusan dengan pelaksanaan rencana-rencana keilahian yang dimaklumkan oleh Tujuh Roh Master. Mereka juga tidak ikut campur pemerintahan Yang Purba Harinya di alam-alam semesta super ataupun dengan kedaulatan para Putra Pencipta di alam-alam semesta lokal. Mereka adalah eksekutif-eksekutif pengkoordinir yang fungsinya adalah untuk melaksanakan kebijakan gabungan dari semua penguasa yang telah diberi kuasa di alam semesta agung.
17:1.5 (198.5) Setiap eksekutif dan fasilitas-fasilitas di bulatan dunianya dikhususkan untuk administrasi yang efisien untuk satu alam semesta super. Eksekutif Tertinggi Nomor Satu, berfungsi di dunia eksekutif nomor satu, sepenuhnya disibukkan dengan urusan-urusan alam semesta super nomor satu, dan seterusnya hingga Eksekutif Tertinggi Nomor Tujuh, yang bekerja dari satelit Firdaus Roh yang ketujuh dan menggunakan energi-energinya untuk manajemen alam semesta super ketujuh. Nama dari bulatan dunia ketujuh ini adalah Orvonton, karena satelit Firdaus dari Roh itu memiliki nama yang sama dengan alam semesta super yang terkait mereka; kenyataannya, alam-alam semesta super dinamai mengikuti nama mereka.
17:1.6 (198.6) Di dunia-dunia eksekutif alam semesta super ketujuh, staf yang terlibat untuk menjaga kelancaran urusan-urusan Orvonton mencapai angka-angka yang di luar pemahaman manusia dan praktis mencakup setiap golongan kecerdasan selestial. Semua layanan keberangkatan alam semesta super (kecuali Roh Terinspirasi Trinitas dan Pelaras Pikiran) melewati salah satu dari tujuh dunia eksekutif ini dalam perjalanan alam semesta mereka menuju dan dari Firdaus, dan di sini dikelola registri-registri pusat untuk semua kepribadian yang diciptakan oleh Sumber dan Pusat Ketiga yang berfungsi dalam alam-alam semesta super. Sistem pustaka material, morontial, dan spiritual pada salah satu dunia eksekutif Roh ini bahkan mengherankan bagi makhluk dari golonganku.
17:1.7 (199.1) Bawahan langsung dari Eksekutif Tertinggi itu terdiri untuk sebagian besarnya anak-anak ditrinitisasi dari kepribadian-kepribadian Havona-Firdaus dan dari keturunan ditrinitisasi dari manusia fana dimuliakan yang lulus dari pelatihan jangka panjang dari skema kenaikan ruang dan waktu. Anak-anak yang ditrinitisasi ini ditugasi untuk layanan dengan Eksekutif-eksekutif Tertinggi oleh kepala Dewan Tertinggi dari Korps Firdaus Finalitas.
17:1.8 (199.2) Setiap Eksekutif Tertinggi memiliki dua kabinet penasihat: Anak-anak dari Roh Tanpa Batas di markas tiap alam semesta super memilih pewakilan-perwakilan dari jajaran mereka untuk melayani selama satu milenium dalam kabinet penasihat utama untuk Eksekutif Tertinggi mereka. Dalam semua hal yang mempengaruhi manusia yang menaik dari alam waktu, ada kabinet kedua, yang terdiri dari manusia-manusia pencapaian Firdaus dan anak-anak ditrinitisasi dari manusia yang dimuliakan; badan ini dipilih oleh makhluk-makhluk yang makin sempurna dan menaik, yang untuk sementara tinggal di markas pusat tujuh alam semesta super. Semua kepala urusan yang lain ditunjuk oleh para Eksekutif Tertinggi.
17:1.9 (199.3) Dari waktu ke waktu, sidang-sidang konklaf akbar berlangsung di satelit-satelit Firdaus dari Roh ini. Para putra ditrinitisasi yang ditugaskan ke dunia-dunia ini, bersama-sama dengan para penaik yang telah mencapai Firdaus, bergabung bersama dengan kepribadian-kepribadian roh dari Sumber dan Pusat Ketiga dalam reuni-reuni mengenai perjuangan dan keberhasilan dari karier penaik. Para Eksekutif Tertinggi selalu memimpin pertemuan-pertemuan persaudaraan tersebut.
17:1.10 (199.4) Sekali dalam setiap milenium Firdaus, Tujuh Eksekutif Tertinggi mengosongkan kursi kekuasaan mereka dan pergi ke Firdaus, di mana mereka mengadakan konklaf milenium mereka untuk memberi salam dan ucapan selamat secara menyeluruh kepada semua kawanan cerdas ciptaan. Kejadian penting ini berlangsung di hadapan langsung Majeston, kepala semua kelompok roh reflektif. Dengan demikian mereka mampu berkomunikasi secara bersamaan dengan semua rekan-rekan mereka dalam alam semesta agung melalui fungsi uniknya reflektivitas semesta.
17:2.1 (199.5) Roh-roh Reflektif itu berasal dari Trinitas ilahi. Ada lima puluh sosok yang unik dan agak misterius ini. Tujuh dari kepribadian-kepribadian yang luar biasa ini diciptakan pada satu waktu, dan setiap episode penciptaan seperti ini diakibatkan oleh suatu hubungan kerjasama antara Trinitas Firdaus dan salah satu dari Tujuh Roh Master.
17:2.2 (199.6) Transaksi penting ini, yang terjadi pada fajar permulaan waktu, merupakan upaya awal dari para Kepribadian Pencipta Tertinggi, yang diwakili oleh para Roh Master, untuk berfungsi sebagai pencipta-bersama dengan Trinitas Firdaus. Penyatuan kekuatan kreatif dari Pencipta Tertinggi dengan potensi kreatif dari Trinitas ini adalah sumber sebenarnya untuk aktualitas Sang Mahatinggi. Karena itu, ketika siklus penciptaan reflektif telah berlangsung dan selesai, ketika masing-masing dari Tujuh Roh Master telah menemukan sinkroni kreatif yang sempurna dengan Trinitas Firdaus, saat Roh Reflektif yang keempat puluh sembilan telah dipersonalisasi, maka terjadilah reaksi yang baru dan berdampak panjang dalam Absolut Deitas yang mengaruniakan hak-hak istimewa kepribadian yang baru kepada Sang Mahatinggi dan memuncak dalam personalisasi Majeston, kepala reflektivitas dan pusat Firdaus untuk semua pekerjaan empat puluh sembilan Roh Reflektif dan rekan-rekan mereka di seluruh alam semesta segala alam-alam semesta.
17:2.3 (200.1) Majeston adalah sosok pribadi sejati, pusat fenomena reflektivitas yang berpribadi dan tidak pernah gagal dalam tujuh alam semesta super ruang dan waktu seluruhnya. Dia mendirikan markas Firdaus permanen dekat pusat segala sesuatu pada tempat pertemuan Tujuh Roh Master. Dia berurusan hanya dengan koordinasi dan pemeliharaan layanan reflektivitas dalam ciptaan yang mahaluas ini; dengan kata lain dia tidak terlibat dalam administrasi urusan-urusan alam semesta.
17:2.4 (200.2) Majeston tidak dimasukkan dalam katalog kami untuk kepribadian-kepribadian Firdaus karena dia adalah satu-satunya kepribadian keilahian yang ada yang diciptakan oleh Sang Mahatinggi dalam hubungan kerjasama fungsional dengan Deitas Absolut. Dia adalah sosok pribadi, tetapi dia eksklusif dan tampaknya secara otomatis berurusan dengan satu fase dari ekonomi alam semesta ini; dia sekarang tidak berfungsi dalam suatu kapasitas pribadi apapun dalam hubungan dengan golongan-golongan lain (yang bukan reflektif) kepribadian-kepribadian alam semesta.
17:2.5 (200.3) Penciptaan Majeston menandakan tindakan kreatif tertinggi pertama dari Sang Mahatinggi. Kehendak untuk beraksi ini adalah kehendak bebas Sang Mahatinggi, tetapi reaksi dahsyat dari Deitas Absolut itu tidak diketahui sebelumnya. Belum ada sejak kemunculan-kekekalan Havona, alam semesta menyaksikan faktualisasi hebat penyelarasan kekuasaan dan koordinasi kegiatan fungsional roh yang begitu besar dan luasnya itu. Tanggapan Deitas terhadap kehendak kreatif dari Sang Mahatinggi dan rekan-rekannya itu jauh melampaui maksud tujuan mereka dan sangat melebihi prakiraan konseptual mereka.
17:2.6 (200.4) Kami berdiri dalam kekaguman mengenai kemungkinan apa di masa depan, yang di dalamnya Yang Mahatinggi dan Yang Mahaakhir mungkin mencapai tingkat-tingkat baru keilahian dan naik ke wilayah-wilayah baru fungsi kepribadian, mungkin menyaksikan dalam ranah-ranah deitisasi (pentuhanan) mengenai adanya sosok-sosok lain lagi yang masih tak terduga dan tak termimpikan, yang akan memiliki kuasa-kuasa yang tak terbayangkan untuk ditingkatkannya koordinasi alam semesta. Tampaknya tidak ada batas untuk potensi responnya Absolut Deitas terhadap penyatuan hubungan demikian antara Deitas yang eksperiensial (berpengalaman) dan Trinitas Firdaus yang eksistensial (selalu dan tetap ada) itu.
17:3.1 (200.5) Keempat puluh sembilan Roh Reflektif itu berasal dari Trinitas, tetapi masing-masing dari tujuh episode kreatif yang menyertai kemunculan mereka itu menghasilkan suatu jenis makhluk yang kodratnya menyerupai karakteristik Roh Master yang adalah leluhur-bersama mereka. Dengan demikian mereka secara bermacam-macam mencerminkan sifat dasar dan karakter dari tujuh kemungkinan kombinasi dari asosiasi ciri-ciri keilahian Bapa Semesta, Putra Kekal, dan Roh Tanpa Batas. Karena alasan inilah, maka penting untuk memiliki tujuh Roh Reflektif ini di markas masing-masing alam semesta super. Satu dari setiap tujuh jenis itu diperlukan agar dapat mencapai refleksi (cerminan) sempurna dari semua fase dari setiap manifestasi yang mungkin dari tiga Deitas Firdaus ketika fenomena seperti itu mungkin terjadi di bagian manapun di tujuh alam semesta super. Satu dari setiap jenis karena itu ditugaskan untuk layanan di masing-masing alam semesta super. Kelompok-kelompok dari tujuh Roh Reflektif yang tidak sama ini mendirikan markas-markas di ibukota-ibukota alam semesta super pada fokus reflektif alam masing-masing, dan titik ini tidak sama persis dengan titik polaritas rohani.
17:3.2 (200.6) Roh-roh Reflektif itu memiliki nama, namun sebutan-sebutan ini tidak diungkapkan di dunia-dunia ruang angkasa. Hal itu berhubungan dengan kodrat (sifat dasar) dan karakter dari sosok-sosok ini dan merupakan bagian dari salah satu dari tujuh misteri semesta dari dunia-dunia rahasia Firdaus.
17:3.3 (201.1) Atribut (sifat) reflektivitas, fenomena dari tingkat-tingkat batin Pelaku Bersama, Sang Mahatinggi, dan Roh Master itu, dapat ditransmisikan kepada semua makhluk yang terkait dalam pelaksanaan skema besar kecerdasan semesta ini. Dan di sinilah ada suatu misteri besar: Roh Master ataupun Deitas Firdaus, secara tunggal atau kolektif, tidak menunjukkan kemampuan reflektivitas koordinasi semesta seperti yang diwujudkan dalam empat puluh sembilan kepribadian penghubungnya Majeston ini, padahal Mereka adalah pencipta semua makhluk yang berkemampuan mengagumkan ini. Hereditas ilahi memang kadang-kadang mengungkapkan dalam si makhluk ciptaan atribut-atribut tertentu yang tidak terlihat dalam Penciptanya.
17:3.4 (201.2) Personil untuk layanan reflektivitas, dengan pengecualian Majeston dan Roh-roh Reflektif, adalah semua makhluk ciptaan Roh Tanpa Batas dan rekan-rekan sederajat dekatnya serta bawahannya. Roh-roh Reflektif setiap alam semesta super adalah pencipta-pencipta Pembantu Citra Reflektif mereka, suara pribadi mereka kepada dewan-dewan Yang Purba Harinya.
17:3.5 (201.3) Roh-roh Reflektif itu tidak hanya agen untuk melakukan transmisi; mereka adalah kepribadian-kepribadian retentif (penyimpan) juga. Keturunan mereka, sekonafim, adalah juga kepribadian yang menyimpan atau merekam. Semua yang bernilai rohani sejati didaftarkan rangkap dua, dan satu rekaman disimpan dalam peralatan pribadinya anggota tertentu dari salah satu dari banyak ordo kepribadian sekorafik yang termasuk ke dalam staf Roh Reflektif yang berjumlah besar itu.
17:3.6 (201.4) Rekaman-rekaman formal dari alam-alam semesta dilewatkan oleh dan melalui para malaikat perekam, tetapi rekaman yang benar-benar rohani dirakit oleh reflektivitas dan disimpan dalam batin kepribadian-kepribadian yang mampu dan sesuai yang termasuk dalam keluarga Roh Tanpa Batas. Rekaman ini adalah rekaman hidup yang berbeda dengan rekaman formal dan mati di alam semesta, dan rekaman-rekaman itu dengan sempurna diawetkan dalam batin-batin hidup kepribadian-kepribadian perekam dari Roh Tanpa Batas itu.
17:3.7 (201.5) Organisasi reflektivitas juga merupakan mekanisme pengumpulan-berita dan penyebaran-keputusan untuk semua ciptaan. Reflektivitas ini terus menerus beroperasi dibedakan dengan fungsi berkala dari berbagai layanan siaran.
17:3.8 (201.6) Segala yang penting yang sedang berlangsung di suatu markas alam semesta lokal itu sudah melekat menjadi sifatnya dicerminkan (direfleksikan) ke pusat alam semesta supernya. Sebaliknya, segala sesuatu yang penting untuk semesta lokal dicerminkan ke arah luar ke ibukota alam semesta lokal dari markas alam semesta super mereka. Layanan reflektivitas mulai dari alam-alam semesta waktu hingga alam-alam semesta super tampaknya otomatis atau beroperasi sendiri, tetapi tidak demikian. Semua ini sangat pribadi dan cerdas; ketepatannya merupakan hasil dari kesempurnaan kerjasama kepribadian dan oleh karenanya tidak dapat dikatakan oleh karena pekerjaan-kehadiran yang bukan pribadi dari para Absolut.
17:3.9 (201.7) Meskipun para Pelaras Pikiran tidak ikut serta dalam pengoperasian sistem reflektivitas semesta, namun kami memiliki setiap alasan untuk percaya bahwa semua pecahan Bapa sepenuhnya tahu tentang transaksi-transaksi ini dan mampu mendapatkan sendiri konten mereka.
17:3.10 (201.8) Selama zaman alam semesta sekarang ini jangkauan ruang untuk layanan reflektivitas ekstra-Firdaus itu tampaknya dibatasi oleh pinggiran keliling tujuh alam semesta super. Selain itu, fungsi dari layanan ini tampaknya independen terhadap ruang dan waktu. Tampaknya layanan itu independen dari semua sirkuit alam semesta subabsolut yang dikenal.
17:3.11 (201.9) Di markas masing-masing alam semesta super, organisasi reflektif bertindak sebagai sebuah unit terpisah; tetapi pada kesempatan-kesempatan khusus tertentu, di bawah arahan Majeston, ketujuhnya mungkin dan memang bertindak secara serempak menyeluruh, seperti dalam peristiwa perayaan yang disebabkan oleh pemapanan satu alam semesta lokal seluruhnya dalam terang dan hidup, dan pada saat-saat salam seribu tahunan dari Tujuh Eksekutif Tertinggi.
17:4.1 (202.1) Keempat puluh sembilan Pembantu Citra Reflektif itu diciptakan oleh Roh-roh Reflektif, dan hanya ada tujuh Pembantu di markas tiap alam semesta super. Tindakan kreatif pertama dari tujuh Roh Reflektif Uversa adalah pembuatan tujuh Pembantu Citra mereka, setiap Roh Reflektif menciptakan Pembantu sendiri. Dalam atribut dan karakteristik tertentu, para Pembantu Citra adalah reproduksi-reproduksi sempurna dari para Roh-roh Ibu Reflektif mereka; mereka adalah duplikasi-duplikasi virtual yang dikurangi atribut reflektivitas. Mereka adalah benar-benar citra dan terus-menerus berfungsi sebagai saluran komunikasi antara Roh Reflektif dan otoritas-otoritas alam semesta super. Pembantu Citra itu tidak hanya asisten; mereka adalah representasi nyata dari leluhur Roh mereka masing-masing; mereka adalah citra(gambar dan rupa), dan mereka itu sesuai dengan nama mereka.
17:4.2 (202.2) Para Roh Reflektif itu sendiri adalah kepribadian-kepribadian sejati tetapi dari golongan yang tidak bisa dipahami oleh makhluk material. Bahkan di dunia markas alam semesta super mereka memerlukan bantuan dari Pembantu Citra mereka dalam semua komunikasi pribadi dengan Yang Purba Harinya dan rekan-rekan mereka. Dalam kontak antara Pembantu Citra dan Yang Purba Harinya, kadang-kadang satu Pembantu berfungsi secara memuaskan, sementara pada kesempatan lain dua, tiga, empat, atau bahkan semua ketujuhnya diperlukan untuk presentasi yang penuh dan tepat untuk komunikasi yang dipercayakan untuk mereka transmisikan. Demikian juga, pesan-pesan dari Pembantu Citra bisa beraneka ragam diterima oleh satu, dua, atau semua tiga Yang Purba Harinya, sesuai yang diharuskan oleh konten komunikasi itu.
17:4.3 (202.3) Pembantu Citra melayani selamanya di sisi Roh-roh leluhur mereka, dan mereka dibantu sekawanan sekonafim penolong yang tidak bisa dipercaya banyaknya. Pembantu Citra tidak langsung berfungsi dalam hubungannya dengan dunia-dunia pelatihan manusia menaik. Mereka terkait erat dengan layanan intelijen (kecerdasan) untuk skema universal kemajuan manusia, tetapi kamu tidak akan secara pribadi melakukan kontak dengan mereka ketika kamu berkunjung di sekolah-sekolah Uversa karena makhluk-makhluk yang tampaknya berpribadi ini tidak berkehendak bebas; mereka tidak menggunakan kuasa untuk memilih. Mereka adalah citra-citra sejati, sepenuhnya cerminan dari kepribadian dan batin dari individu leluhur Rohnya. Sebagai sebuah kelas, manusia menaik tidak erat berhubungan dengan reflektivitas. Selalu ada sosok tertentu dengan sifat dasar reflektif yang akan menjadi perantara antara kamu dan operasi sebenarnya layanan (reflektivitas) itu.
17:5.1 (202.4) Tujuh Roh Sirkuit-sirkuit Havona itu adalah representasi bukan-pribadi gabungan dari Roh Tanpa Batas dan Tujuh Roh Master kepada tujuh sirkuit di alam semesta sentral. Mereka adalah pelayan-pelayan Roh Master, dan mereka adalah keturunan kolektif dari Roh Master. Roh-roh Master memberikan individualitas administratif yang berbeda dan beragam dalam tujuh alam semesta super. Melalui Roh-roh untuk Sirkuit Havona yang seragam ini mereka dimampukan untuk menyediakan pengawasan rohani yang disatukan, seragam, dan terkoordinasi bagi alam semesta sentral.
17:5.2 (202.5) Tujuh Roh untuk Sirkuit itu masing-masing terbatas pada peresapan hanya satu sirkuit Havona saja. Mereka tidak secara langsung berkaitan dengan pemerintahan Yang Kekal Harinya, penguasa-penguasa dunia-dunia Havona satu persatu. Tetapi mereka dalam hubungan kerjasama dengan Tujuh Eksekutif Tertinggi, dan mereka melakukan sinkronisasi dengan kehadiran alam semesta sentralnya Sang Mahatinggi. Pekerjaan mereka sepenuhnya terbatas untuk Havona.
17:5.3 (203.1) Roh-roh untuk Sirkuit-sirkuit ini melakukan kontak dengan mereka yang berkunjung di Havona melalui keturunan pribadi mereka, supernafim tersier. Meskipun Roh-roh Sirkuit itu ada bersama dengan Tujuh Roh Master, fungsi mereka dalam penciptaan supernafim tersier belum mencapai kepentingan utama sampai musafir waktu pertama tiba di sirkuit luar Havona pada masa-masa Fanda Agung.
17:5.4 (203.2) Sementara kamu maju dari sirkuit ke sirkuit di Havona, kamu akan belajar tentang Roh-roh untuk Sirkuit-sirkuit ini, tetapi kamu tidak akan mampu mengadakan komunikasi pribadi dengan mereka, meskipun kamu mungkin secara pribadi menikmati, dan mengenali kehadiran bukan pribadi dari, pengaruh rohani mereka.
17:5.5 (203.3) Roh-roh Sirkuit itu berkaitan dengan penduduk asli Havona mirip seperti halnya Pelaras Pikiran terkait dengan manusia fana yang menghuni dunia-dunia di alam-alam semesta evolusioner. Seperti Pelaras Pikiran, Roh-roh Sirkuit itu tidak berpribadi, dan mereka mendampingi batin-batin sempurna makhluk Havona mirip seperti roh Bapa Semesta yang tidak berpribadi itu mendiami batin terbatasnya manusia fana. Namun demikian Roh-roh Sirkuit itu tidak pernah menjadi bagian permanen dari kepribadian-kepribadian Havona.
17:6.1 (203.4) Banyak hal yang berkaitan dengan kodrat dan fungsi dari Roh Kreatif alam semesta lokal lebih tepatnya termasuk dalam kisah tentang hubungan mereka dengan Putra Pencipta dalam pengorganisasian dan manajemen ciptaan-ciptaan lokal; tetapi ada banyak fitur dari pengalaman alam semesta pralokalnya sosok-sosok menakjubkan ini yang dapat diceritakan sebagai bagian dari pembahasan tentang tujuh kelompok Roh Tertinggi ini.
17:6.2 (203.5) Kami paham dengan enam fase dari karier sesosok Roh Ibu alam semesta lokal, dan kami banyak berspekulasi tentang kemungkinan tahap kegiatan yang ketujuh. Tahap-tahap keberadaan yang berbeda-beda ini adalah:
17:6.3 (203.6) 1. Pembedaan Firdaus Awal. Ketika sesosok Putra Pencipta dijadikan kepribadian (dipersonalisasi) oleh aksi gabungan bersama dari Bapa Semesta dan Putra Kekal, maka secara bersamaan terjadilah dalam pribadi Roh Tanpa Batas apa yang dikenal sebagai “reaksi pelengkap yang tertinggi.” Kami tidak memahami sifat dasar reaksi ini, tetapi kami mengerti bahwa hal itu menyebutkan tentang suatu modifikasi melekat dari kemungkinan-kemungkinan bisa-dipersonalisasi yang tercakup di dalam potensi kreatif Pencipta Bersama. Kelahiran Putra Pencipta yang sederajat menandakan kelahiran dalam pribadi Roh Tanpa Batas itu potensi untuk pasangan alam semesta lokal di masa depan untuk Putra Firdaus ini. Kami tidak paham tentang identifikasi entitas prapribadi yang baru ini, tetapi kami tahu bahwa fakta ini mendapatkan tempat pada catatan-catatan Firdaus tentang karier sesosok Putra Pencipta tersebut.
17:6.4 (203.7) 2. Pelatihan Kepenciptaan Pendahuluan. Selama periode panjang pelatihan pendahuluan untuk sesosok Putra Mikhael dalam pengorganisasian dan administrasi alam-alam semesta, pasangan masa depannya itu mengalami pengembangan entitas lebih lanjut dan menjadi sadar kelompok mengenai takdirnya. Kami tidak tahu, tetapi kami menduga bahwa entitas yang sadar-kelompok tersebut menjadi kenal ruang dan memulai pelatihan awal yang diperlukan untuk perolehan keterampilan roh dalam pekerjaan masa depannya untuk kerjasama dengan Mikhael sebagai pelengkap dalam penciptaan dan administrasi alam semesta.
17:6.5 (204.1) 3. Tahap Penciptaan Fisik. Pada saat tanggung jawab kepenciptaan dilimpahkan kepada sesosok Putra Mikhael oleh Putra Kekal, Roh Master yang memimpin alam semesta super di mana Putra Pencipta baru ini ditetapkan memberikan ekspresi untuk “doa identifikasi” di hadirat Roh Tanpa Batas; dan untuk pertama kalinya, entitas yang nantinya menjadi Roh Kreatif itu muncul sebagai entitas yang dibedakan dari pribadi Roh Tanpa Batas. Sambil pergi langsung menuju pribadi Roh Master yang mengajukan permohonan itu, entitas ini segera hilang dari pengamatan kami, dan rupanya menjadi bagian dari pribadi Roh Master ini. Roh Kreatif yang baru diidentifikasi ini akan tetap bersama dengan Roh Master sampai saat keberangkatan Putra Pencipta untuk petualangan ruang angkasa; pada saat itulah Roh Master menyerahkan pasangan Roh baru ini ke penjagaan sang Putra Pencipta, pada waktu yang sama memberikan pada pasangan Roh ini tugas untuk kesetiaan abadi dan loyalitas tanpa akhir. Kemudian terjadilah salah satu episode paling menyentuh yang pernah berlangsung di Firdaus. Bapa Semesta berbicara mengakui persatuan abadi Putra Pencipta dan Roh Kreatif itu dan sebagai konfirmasi terhadap penganugerahan kekuasaan gabungan tertentu untuk pemerintahan oleh Roh Master dari alam semesta super kewenangannya.
17:6.6 (204.2) Putra Pencipta dan Roh Kreatif yang disatukan-Bapa itu kemudian pergi menuju petualangan penciptaan alam semesta mereka. Mereka bekerja sama dalam bentuk ikatan ini selama periode panjang dan sulit untuk pengorganisasian material alam semesta mereka.
17:6.7 (204.3) 4. Era Penciptaan-Kehidupan. Setelah deklarasi niat untuk menciptakan kehidupan oleh Putra Pencipta, maka terjadilah di Firdaus “upacara personalisasi,” yang diikuti oleh Tujuh Roh Master dan secara pribadi dialami oleh Roh Master yang mensupervisi. Ini adalah kontribusi Deitas Firdaus kepada individualitas Roh pasangannya Putra Pencipta itu dan mewujud ke alam semesta dalam fenomena “ledakan utama” dalam pribadi Roh Tanpa Batas. Bersamaan dengan fenomena ini di Firdaus, Roh pasangannya Putra Pencipta yang sebelumnya tidak-berpribadi itu, mulai saat itu untuk semua maksud dan tujuan praktis, menjadi sosok pribadi yang sesungguhnya. Mulai saat itu dan selama-lamanya, Roh Ibu semesta lokal yang sama ini akan dianggap sebagai pribadi dan akan menjaga hubungan pribadi dengan semua kawanan kepribadian dari penciptaan kehidupan yang muncul berikutnya.
17:6.8 (204.4) 5. Era Pasca-penganugerahan. Satu perubahan besar lain lagi terjadi dalam karier tanpa akhirnya sesosok Roh Kreatif ketika Putra Pencipta kembali ke markas alam semesta setelah selesainya penganugerahan diri yang ketujuh dan setelah pencapaian kedaulatan alam semesta penuh. Pada kesempatan itu, di depan hadirin para administrator alam semesta, Putra Pencipta yang berjaya itu mengangkat Roh Ibu Semesta ke kedaulatan-bersama dan mengakui Roh permaisuri itu sebagai setara dengannya.
17:6.9 (204.5) 6. Zaman Terang dan Hidup. Setelah penetapan era terang dan hidup maka sang penguasa-bersama alam semesta lokal itu masuk ke fase keenam karier Roh Kreatif. Tetapi kami tidak boleh menggambarkan seperti apa pengalaman besar ini. Hal-hal tersebut berkaitan dengan tahap masa depan evolusi di Nebadon.
17:6.10 (204.6) 7. Karier yang Belum Diungkapkan. Kita tahu tentang enam fase karier Roh Ibu semesta lokal ini. Tidak dapat dipungkiri bahwa kita akan bertanya: Apakah ada karier ketujuh? Kami sadar bahwa, ketika para finaliter mencapai apa yang tampaknya menjadi takdir akhir kenaikan fana mereka, mereka tercatat sebagai memasuki karier roh tahap keenam. Kami menduga bahwa masih ada menunggu para finaliter itu satu karier lagi yang belum diungkapkan dalam tugas alam semesta. Bisa diduga bahwa demikian pula kita anggap Roh Ibu Semesta itu di depan mereka masih ada beberapa karier yang masih belum diungkapkan yang akan merupakan fase ketujuh dari pengalaman pribadi mereka dalam pelayanan alam semesta dan kerjasama setia dengan ordo para Mikhael Pencipta.
17:7.1 (205.1) Roh-roh ajudan ini adalah penganugerahan batin lipat tujuh dari Roh Ibu alam semesta lokal ke atas makhluk-makhluk hidup yang adalah ciptaan gabungan bersama dari Putra Pencipta dan Roh Kreatif tersebut. Penganugerahan ini menjadi mungkin pada saat naiknya Roh itu ke status hak-hak istimewa kepribadian. Narasi tentang seperti apa dan berfungsinya tujuh roh-batin ajudan itu lebih tepat termasuk dalam cerita tentang alam semesta lokal Nebadon kamu.
17:8.1 (205.2) Ketujuh kelompok Roh Tertinggi itu merupakan inti keluarga fungsional dari Sumber dan Pusat Ketiga baik sebagai Roh Tanpa Batas maupun sebagai Pelaku Bersama. Wilayah Roh-roh Tertinggi itu menjangkau dari kehadiran Trinitas di Firdaus hingga ke berfungsinya batin golongan manusia fana-evolusioner di planet-planet ruang. Demikianlah mereka menyatukan tingkat-tingkat pemerintahan yang menurun dan mengkoordinasikan bermacam-macam fungsi dari personil-personilnya. Apakah itu Roh Reflektif yang bergabung dalam kerjasama dengan Yang Purba Harinya, Roh Kreatif yang bertindak selaras dengan Putra Mikhael, atau Tujuh Roh Master yang disirkuitkan sekitar Trinitas Firdaus, kegiatan Roh-roh Tertinggi itu ditemui di mana-mana di alam semesta sentral, super, dan lokal. Mereka sama-sama berfungsi dengan kepribadian-kepribadian Trinitas dari ordo “Usianya” dan dengan kepribadian-kepribadian Firdaus dari ordo “Putra.”
17:8.2 (205.3) Bersama dengan Roh Ibu Tanpa Batas mereka, kelompok-kelompok Roh Tertinggi itu adalah pencipta-pencipta langsung keluarga besar makhluk dari Sumber dan Pusat Ketiga. Semua ordo roh yang menatalayani muncul dari kumpulan ini. Supernafim primer berasal dari Roh Tanpa Batas; sosok sekunder ordo ini diciptakan oleh Roh Master; supernafim tersier oleh Tujuh Roh Sirkuit. Roh-roh Reflektif, secara kolektif, adalah ibu-pencipta untuk ordo mengagumkan kawanan malaikat, sekonafim perkasa untuk layanan alam semesta super. Roh Kreatif adalah ibu untuk ordo malaikat di ciptaan lokal; para penatalayan serafik tersebut berasal asli dari setiap alam semesta lokal, meskipun mereka dibentuk mengikuti pola dari alam semesta sentral. Semua pencipta roh-roh yang menatalayani ini hanya secara tidak langsung didukung oleh tempat kediaman sentral Roh Tanpa Batas, ibu pertama dan kekal untuk semua penatalayan kemalaikatan.
17:8.3 (205.4) Tujuh kelompok Roh Tertinggi itu adalah koordinator-koordinator ciptaan yang dihuni. Gabungan para kepala pemimpin mereka, Tujuh Roh Master, tampaknya mengkoordinasikan kegiatan mahaluas Tuhan Lipat Tujuh:
17:8.4 (205.5) 1. Secara kolektif Roh Master hampir mencapai sama dengan tingkat keilahian Trinitas para Deitas Firdaus.
17:8.5 (205.6) 2. Secara individual mereka menghabiskan kemungkinan-kemungkinan utama yang dapat dihubungkan dari Deitas tritunggal.
17:8.6 (206.1) 3. Sebagai wakil yang dibedakan dari Pelaku Bersama mereka adalah penyimpanan-penyimpanan untuk kedaulatan kuasa-batin-roh dari Sang Mahatinggi yang belum Dia pegang secara pribadi.
17:8.7 (206.2) 4. Melalui Roh-roh Reflektif mereka mensinkronkan pemerintah alam semesta super Yang Purba Harinya dengan Majeston, pusat Firdaus untuk reflektivitas semesta.
17:8.8 (206.3) 5. Dalam keikut-sertaan mereka dalam individualisasi Penatalayan Ilahi alam semesta lokal, Roh Master berkontribusi pada tingkat terakhir Tuhan Lipat Tujuh, persatuan Putra Pencipta-Roh Kreatif di alam semesta lokal.
17:8.9 (206.4) Kesatuan fungsional, yang melekat dalam Pelaku Bersama, itu diungkapkan kepada alam-alam semesta yang berevolusi itu dalam Tujuh Roh Master, kepribadian-kepribadian utamanya. Tetapi dalam alam-alam semesta super yang disempurnakan pada masa depan, kesatuan ini akan niscaya tak terpisahkan dari kedaulatan pengalaman Yang Mahatinggi.
17:8.10 (206.5) [Disampaikan oleh sesosok Konselor Ilahi dari Uversa.]
Buku Urantia
Makalah 18
18:0.1 (207.1) KEPRIBADIAN-KEPRIBADIAN Trinitas Tertinggi itu semua diciptakan untuk layanan yang spesifik. Mereka dirancang oleh Trinitas ilahi untuk pemenuhan tugas spesifik tertentu, dan mereka memenuhi syarat untuk melayani dengan kesempurnaan teknik dan finalitas pengabdian. Ada tujuh ordo Kepribadian Trinitas Tertinggi:
18:0.2 (207.2) 1. Rahasia Supremasi Ditrinitisasi.
18:0.3 (207.3) 2. Yang Kekal Harinya.
18:0.4 (207.4) 3. Yang Purba Harinya.
18:0.5 (207.5) 4. Yang Sempurna Harinya.
18:0.6 (207.6) 5. Yang Baru Harinya.
18:0.7 (207.7) 6. Yang Bersatu Harinya.
18:0.8 (207.8) 7. Yang Setia Harinya.
18:0.9 (207.9) Tokoh-tokoh dengan kesempurnaan administratif ini berjumlah pasti dan final. Penciptaan mereka adalah kejadian masa lalu; tidak ada lagi yang sedang dipribadikan.
18:0.10 (207.10) Di seluruh alam semesta agung para Kepribadian Trinitas Tertinggi ini mewakili kebijakan-kebijakan administratif dari Trinitas Firdaus; mereka mewakili keadilan dan mereka itulah penghakiman eksekutif dari Trinitas Firdaus itu. Mereka membentuk garis kesempurnaan administratif yang saling berkaitan yang membentang dari dunia-dunia Firdausnya Bapa hingga ke dunia-dunia markas alam semesta lokal dan ke ibukota-ibukota konstelasi komponen mereka.
18:0.11 (207.11) Semua tokoh asal-Trinitas itu diciptakan dalam kesempurnaan Firdaus dalam semua atribut (sifat) ilahi mereka. Hanya di alam-alam pengalaman itulah berlalunya waktu telah menambahkan pada kemampuan mereka untuk layanan kosmis. Tidak pernah ada bahaya gagal atau risiko pemberontakan dalam hal tokoh-tokoh asal-Trinitas itu. Mereka itu dari esensi keilahian, dan mereka tidak pernah diketahui menyimpang dari jalur perilaku kepribadian yang ilahi dan sempurna.
18:1.1 (207.12) Ada tujuh dunia di sirkuit paling dalam satelit-satelit Firdaus, dan masing-masing dunia luhur ini dipimpin oleh suatu korps sepuluh Rahasia Supremasi Ditrinitisasi. Mereka bukan pencipta, tetapi mereka administrator yang tertinggi dan terakhir. Pelaksanaan urusan tujuh dunia yang bersaudara ini sepenuhnya diserahkan kepada korps tujuh puluh direktur tertinggi ini. Meskipun keturunan dari Trinitas mengawasi tujuh dunia sakral yang terdekat Firdaus ini, namun kelompok dunia ini secara semesta dikenal sebagai sirkuit pribadi dari Bapa Semesta.
18:1.2 (208.1) Rahasia-rahasia Supremasi Ditrinitisasi berfungsi dalam kelompok sepuluh sebagai direktur sederajat dan gabungan untuk dunia masing-masing, tetapi mereka juga berfungsi secara individual dalam bidang-bidang tanggung jawab tertentu. Pekerjaan di masing-masing dunia spesial ini dibagi menjadi tujuh departemen utama, dan satu dari penguasa sederajat ini memimpin tiap divisi kegiatan khusus tersebut. Tiga sisanya bertindak sebagai perwakilan-perwakilan pribadi Deitas tritunggal dalam hubungannya dengan tujuh lainnya, satu mewakili Bapa, satu Putra, dan satu lagi Roh.
18:1.3 (208.2) Walaupun ada kemiripan kelas tertentu yang mencirikan Rahasia Supremasi Ditrinitisasi, tetapi mereka juga menunjukkan tujuh ciri kelompok yang berbeda. Sepuluh direktur tertinggi untuk urusan-urusan Divinington itu merupakan cerminan dari karakter pribadi dan kodrat Bapa Semesta; dan demikian juga dengan masing-masing tujuh dunia ini: Setiap kelompok sepuluh itu menyerupai Deitas itu atau asosiasi Deitas yang merupakan ciri khas wilayah mereka. Sepuluh direktur yang memerintah Ascendington adalah cerminan dari kodrat gabungan Bapa, Putra, dan Roh.
18:1.4 (208.3) Aku dapat mengungkapkan sedikit sekali tentang pekerjaan pribadi-pribadi tinggi ini di tujuh dunia sakral Sang Bapa, karena mereka benar-benar Rahasia Supremasi. Tidak ada rahasia sembarang yang terkait dengan pendekatan kepada Bapa Semesta, Putra Kekal, atau Roh Tanpa Batas. Para Deitas itu adalah suatu buku terbuka bagi semua yang mencapai kesempurnaan ilahi, tetapi semua Rahasia Supremasi itu tidak pernah dapat sepenuhnya dicapai. Selalu kita tidak akan sepenuhnya mampu menembus ranah-ranah yang memuat rahasia-rahasia kepribadian dari asosiasi Deitas dengan pengelompokan lipat tujuh makhluk-makhluk ciptaan.
18:1.5 (208.4) Karena pekerjaan para direktur tertinggi ini berkaitan dengan kontak dekat dan pribadi antara para Deitas dengan tujuh pengelompokan dasar makhluk alam semesta ini saat mereka ditempatkan di tujuh dunia spesial ini atau sementara berfungsi di seluruh alam semesta agung, maka tepatlah bahwa hubungan-hubungan yang sangat pribadi dan kontak-kontak yang luar biasa ini harus dipegang secara sakral tetap rahasia. Para Pencipta Firdaus menghormati privasi dan kesucian kepribadian sekalipun itu dalam ciptaan-ciptaan rendahan Mereka. Hal ini benar mengenai individu-individu maupun mengenai berbagai golongan kepribadian yang terpisah.
18:1.6 (208.5) Bahkan kepada makhluk-makhluk yang tinggi pencapaian alam semestanya, dunia-dunia rahasia ini selalu tetap menjadi ujian kesetiaan. Kepada kita diberikan sepenuhnya dan secara pribadi untuk mengenal para Tuhan yang kekal, bebas untuk mengetahui karakter keilahian dan kesempurnaan Mereka, tetapi tidak diberikan sepenuhnya kepada kita untuk menembus ke dalam semua hubungan pribadi antara para Penguasa Firdaus dengan semua makhluk ciptaan mereka.
18:2.1 (208.6) Masing-masing dari dunia satu milyar Havona itu dipimpin oleh satu Kepribadian Trinitas Tertinggi. Para penguasa ini dikenal sebagai Yang Kekal Harinya, dan jumlah mereka tepat satu milyar, satu untuk masing-masing dunia Havona. Mereka adalah keturunan dari Trinitas Firdaus, tetapi seperti Rahasia Supremasi tidak ada catatan tentang asal-usul mereka. Selamanya kedua kelompok bapa-bapa yang mahabijaksana itu memerintah dunia-dunia indah mereka di sistem Havona-Firdaus, dan mereka berfungsi tanpa rotasi atau penugasan ulang.
18:2.2 (208.7) Para Yang Kekal Harinya itu terlihat oleh mata semua makhluk yang memiliki kehendak yang tinggal di wilayah mereka. Mereka memimpin sidang-sidang keplanetan reguler. Secara periodik, dan berdasarkan giliran, mereka mengunjungi dunia-dunia markas tujuh alam semesta super. Mereka adalah kerabat dekat, dan setara ilahinya, para Yang Purba Harinya, yang memimpin takdir tujuh pemerintahan super. Ketika sesosok Yang Kekal Harinya sedang tidak hadir di dunianya, maka dunianya dipimpin oleh sesosok Putra Guru Trinitas.
18:2.3 (209.1) Kecuali golongan-golongan kehidupan yang sudah mapan, seperti penduduk asli Havona dan makhluk hidup lainnya dari alam semesta sentral, Yang Kekal Harinya yang menetap di dunianya itu telah mengembangkan dunia mereka masing-masing sepenuhnya sesuai dengan ide dan ideal pribadi mereka sendiri. Mereka saling mengunjungi planet yang lain, tetapi mereka tidak menyalin atau meniru; mereka selalu dan sepenuhnya asli.
18:2.4 (209.2) Arsitektur, penghiasan alam, struktur morontia, dan ciptaan-ciptaan roh itu eksklusif dan unik di setiap dunia. Setiap dunia adalah sebuah tempat keindahan abadi dan sepenuhnya tidak sama seperti semua dunia yang lain di alam semesta sentral. Kamu masing-masing akan menghabiskan waktu lebih lama atau lebih singkat di tiap dunia yang unik dan mendebarkan ini pada perjalananmu ke arah dalam melalui Havona ke Firdaus. Di duniamu, wajar untuk berbicara tentang Firdaus sebagai ke arah atas, tetapi akan lebih tepat untuk mengacu pada tujuan kenaikan ilahi itu sebagai ke arah dalam.
18:3.1 (209.3) Ketika manusia-manusia waktu lulus dari dunia-dunia pelatihan di seputar markas sebuah alam semesta lokal dan dimajukan ke dunia-dunia pendidikan alam semesta super mereka, mereka telah maju dalam pengembangan rohani ke titik dimana mereka mampu mengenali dan berkomunikasi dengan penguasa rohani tinggi dan direktur-direktur alam-alam maju lanjutan ini, termasuk Yang Purba Harinya.
18:3.2 (209.4) Yang Purba Harinya itu semua pada dasarnya sama persis; mereka mengungkapkan karakter gabungan dan kodrat bersatu dari Trinitas. Mereka memiliki individualitas dan kepribadiannya berbeda-beda, tetapi mereka tidak berbeda satu sama lain seperti halnya Tujuh Roh Master. Mereka menyediakan kepemimpinan yang seragam untuk tujuh alam semesta super yang berbeda-beda, yang masing-masing adalah ciptaan yang berbeda, dipisahkan, dan unik. Tujuh Roh Master itu tidak serupa dalam kodrat dan atributnya, tetapi para Yang Purba Harinya, penguasa-penguasa pribadi alam semesta super itu, semuanya keturunan yang seragam dan suprasempurna dari Trinitas Firdaus.
18:3.3 (209.5) Tujuh Roh Master di tempat tinggi menentukan kodrat (sifat dasar)alam semesta super masing-masing, tetapi Yang Purba Harinya menentukan administrasi alam semesta super yang sama ini. Mereka menumpangkan keseragaman administratif di atas keaneka-ragaman kreatif dan memastikan harmoni keseluruhan dalam menghadapi perbedaan kreasional yang mendasari tujuh pengelompokan segmental alam semesta agung.
18:3.4 (209.6) Yang Purba Harinya semua ditrinitisasi pada waktu yang sama. Mereka mewakili permulaan catatan kepribadian alam semesta segala alam-alam semesta, sebab itulah nama mereka adalah Yang Purba Harinya (Ancients of Days). Ketika kamu mencapai Firdaus dan mencari catatan tertulis tentang permulaan segala sesuatu, kamu akan menemukan bahwa entri pertama yang muncul dalam bagian kepribadian adalah kisah tentang trinitisasi dua puluh satu Yang Purba Harinya ini.
18:3.5 (209.7) Sosok-sosok tinggi ini selalu memerintah dalam kelompok bertiga. Ada banyak tahapan kegiatan dalam mana mereka bekerja sebagai individu-individu, yang lainnya lagi di mana berdua dapat berfungsi, tetapi dalam ranah-ranah lebih tinggi administrasi mereka, mereka harus bertindak bergabung bersama-sama. Mereka tidak pernah secara pribadi meninggalkan dunia-dunia kediaman tetap mereka, tapi lagi pula mereka tidak perlu seperti itu, karena dunia-dunia ini adalah titik-titik fokus alam semesta super untuk sistem reflektivitas yang teramat luas itu.
18:3.6 (209.8) Kediaman pribadi tiap trio Yang Purba Harinya itu ditempatkan di titik polaritas rohani di dunia markas mereka. Dunia tersebut dibagi menjadi tujuh puluh sektor administratif dan memiliki tujuh puluh ibukota divisional di mana para Yang Purba Harinya itu tinggal dari waktu ke waktu.
18:3.7 (210.1) Dalam kekuasaan, lingkup otoritas, dan taraf kewenangan hukum Yang Purba Harinya itu adalah yang paling berkuasa dan perkasa dibanding semua penguasa langsung di ciptaan-ciptaan ruang-waktu. Dalam seluruh alam semesta segala alam-alam semesta hanya mereka sendiri yang menyandang kuasa tinggi untuk penghakiman eksekutif final mengenai pemusnahan kekal makhluk-makhluk yang memiliki kehendak. Ketiga Yang Purba Harinya itu harus ikut serta dalam putusan final dari mahkamah agung suatu alam semesta super.
18:3.8 (210.2) Selain para Deitas dan rekan-rekan Firdaus mereka, Yang Purba Harinya adalah penguasa yang paling sempurna, paling serba bisa, dan yang paling diberkahi kemampuan secara ilahi dalam semua keberadaan ruang-waktu. Tampaknya mereka adalah penguasa-penguasa tertinggi alam semesta super; tetapi mereka tidak meraih hak untuk memerintah ini secara pengalaman dan oleh karena itu mereka ditakdirkan pada suatu waktu untuk digantikan oleh Sang Mahatinggi, sosok penguasa berdaulat yang berpengalaman, dan mereka tidak diragukan akan menjadi wakil-wakilnya.
18:3.9 (210.3) Sang Mahatinggi sedang mencapai kedaulatan di tujuh alam semesta super oleh layanan pengalaman seperti juga Putra Pencipta secara pengalaman meraih kedaulatan atas alam semesta lokalnya. Tetapi selama zaman sekarang, zaman evolusi Yang Mahatinggi yang belum selesai, Yang Purba Harinya menyediakan pengendalian menyeluruh administratif yang terkoordinasi dan sempurna untuk alam-alam semesta ruang dan waktu yang berevolusi. Hikmat dari keaslian dan inisiatif dari individualitas menjadi ciri semua dekret dan putusan dari Yang Purba Harinya.
18:4.1 (210.4) Hanya ada dua ratus sepuluh Yang Sempurna Harinya, dan mereka memimpin pemerintahan untuk sepuluh sektor mayor di setiap alam semesta super. Mereka ditrinitisasi untuk pekerjaan khusus membantu para direktur alam semesta super, dan mereka memerintah sebagai wakil langsung dan pribadi dari Yang Purba Harinya.
18:4.2 (210.5) Tiga Yang Sempurna Harinya ditugaskan pada setiap ibukota sektor mayor, tetapi tidak seperti Yang Purba Harinya, tidak perlu bahwa ketiganya hadir setiap saat. Dari waktu ke waktu salah satu dari trio ini mungkin tidak hadir karena bertemu secara pribadi dengan Yang Purba Harinya mengenai kesejahteraan wilayahnya.
18:4.3 (210.6) Penguasa rangkap tiga sektor mayor ini secara khususnya sempurna dalam penguasaan rincian-rincian administrasi, karena itu nama mereka Yang Sempurna Harinya. Pada waktu mencatatkan nama-nama dari sosok-sosok dunia rohani ini, kami dihadapkan dengan masalah menerjemahkannya ke dalam bahasa kamu, dan sangat sering sulit sekali untuk membuat terjemahan yang memuaskan. Kami tidak suka menggunakan sebutan sembarang yang akan menjadi tak berarti bagi kamu; maka kami sering menemukan kesulitan untuk memilih nama yang cocok, nama yang akan menjadi jelas bagimu dan pada saat yang sama agak mewakili aslinya.
18:4.4 (210.7) Yang Sempurna Harinya memiliki korps berukuran sedang terdiri dari para Konselor Ilahi, Penyempurna Hikmat, dan Sensor Semesta yang diperbantukan pada pemerintahan mereka. Mereka memiliki jumlah yang lebih besar lagi para Utusan Perkasa, Yang Tinggi dalam Otoritas, dan Yang Tanpa Nama dan Bilangan. Tetapi banyak dari pekerjaan rutin urusan sektor mayor dilakukan oleh para Penjaga Selestial dan Asisten Putra Tinggi. Kedua kelompok ini ditarik dari antara keturunan ditrinitisasi dari kepribadian Havona-Firdaus atau dari finaliter manusia yang dimuliakan. Beberapa dari dua ordo sosok yang ditrinitisasi-makhluk ini ditrinitisasi-ulang oleh Deitas Firdaus dan kemudian dikirimkan untuk membantu dalam administrasi pemerintahan alam semesta super.
18:4.5 (211.1) Sebagian besar Penjaga Selestial dan Asisten Putra Tinggi ditugaskan untuk melayani sektor mayor dan minor, tapi para Kustodian Ditrinitisasi (para serafim dan makhluk-tengah yang dirangkul-Trinitas) adalah petugas-petugas pengadilan di ketiga divisi ini, berfungsi dalam dewan-dewan pengadilan dari Yang Purba Harinya, Yang Sempurna Harinya, dan Yang Baru Harinya. Para Dutabesar Ditrinitisasi (para manusia penaik yang jenisnya dilebur-Putra atau dilebur-Roh dan dirangkul-Trinitas) mungkin ditemui di mana saja di alam semesta super, tetapi mayoritas bertugas di sektor-sektor minor.
18:4.6 (211.2) Sebelum masa-masa pengungkapan penuh skema pemerintahan untuk tujuh alam semesta super, praktis semua administrator dari berbagai divisi pemerintahan ini, kecuali Yang Purba Harinya, menjabat magang dengan berbagai jangka waktu di bawah Yang Kekal Harinya di berbagai dunia di alam semesta Havona yang sempurna. Para makhluk yang ditrinitisasi belakangan itu demikian juga melewati masa pelatihan di bawah Yang Kekal Harinya sebelum mereka diperbantukan pada layanan kedinasan Yang Purba Harinya, Yang Sempurna Harinya, dan Yang Baru Harinya. Mereka semua para administrator yang kawakan, teruji, dan berpengalaman.
18:4.7 (211.3) Kamu akan sejak awal melihat Yang Sempurna Harinya ketika kamu maju ke markas-markas Splandon setelah kunjunganmu ke dunia-dunia sektor minormu, karena para penguasa mulia ini bekerjasama erat dengan tujuh puluh dunia sektor mayor untuk pelatihan lanjutan bagi para makhluk waktu penaik. Yang Sempurna Harinya, secara pribadi, mengambil ikrar kelompok para lulusan menaik dari sekolah-sekolah sektor mayor.
18:4.8 (211.4) Karya para musafir waktu di dunia-dunia yang mengelilingi sebuah markas sektor mayor adalah terutama bersifat intelektual, berbeda yang sifat pelatihan yang lebih fisik dan material di tujuh dunia pendidikan di sektor minor, dan dengan pekerjaan-pekerjaan spiritual di empat ratus sembilan puluh dunia universitas di markas besar alam semesta super.
18:4.9 (211.5) Meskipun kamu dimasukkan hanya pada registri di sektor utama Splandon, yang mencakup alam semesta lokal asalmu, namun kamu akan harus melewati satu persatu sepuluh divisi utama alam semesta super kita. Kamu akan melihat semua tiga puluh Yang Sempurna Harinya di Orvonton sebelum kamu mencapai Uversa.
18:5.1 (211.6) Yang Baru Harinya adalah yang termuda dari antara para direktur tertinggi di alam semesta super; dalam kelompok bertiga mereka memimpin urusan sektor-sektor minor. Dalam kodrat mereka sederajat dengan Yang Sempurna Harinya, tetapi dalam otoritas administratif mereka adalah bawahan. Terdapat hanya dua puluh satu ribu kepribadian Trinitas yang secara pribadi mulia dan secara ilahi efisien ini. Mereka diciptakan secara bersamaan, dan bersama-sama mereka melewati pelatihan Havona mereka di bawah Yang Kekal Harinya.
18:5.2 (211.7) Yang Baru Harinya memiliki suatu korps rekan kerja dan asisten mirip dengan Yang Sempurna Harinya. Sebagai tambahan lagi kepada mereka telah ditugaskan sejumlah besar dari berbagai golongan bawahan makhluk selestial. Dalam administrasi sektor minor mereka memanfaatkan sejumlah besar manusia menaik yang tinggal di situ, personil dari berbagai koloni terhormat, dan berbagai kelompok yang berasal dari Roh Tanpa Batas.
18:5.3 (211.8) Pemerintah-pemerintah sektor minor itu sebagian besar, meskipun tidak secara eksklusif, berurusan dengan masalah-masalah fisik yang besar di alam-alam semesta super. Dunia-dunia sektor minor adalah markas para Pengendali Fisik Master. Di dunia-dunia ini para manusia menaik melakukan studi dan percobaan yang berkaitan dengan pemeriksaan terhadap kegiatan-kegiatan dari ordo ketiga Pusat Daya Tertinggi dan seluruh tujuh ordo Pengendali Fisik Master.
18:5.4 (212.1) Karena pemerintahan sektor minor itu begitu luasnya berurusan dengan masalah-masalah fisik, maka ketiga Yang Baru Harinya itu jarang ada bersama-sama di dunia ibukota. Sebagian besar waktu, satu pergi bertemu dengan Yang Sempurna Harinya dari sektor mayor yang mengawasi atau absen sementara mewakili Yang Purba Harinya pada sidang-sidang Firdaus untuk para makhluk tinggi asal-Trinitas. Mereka bergantian dengan Yang Sempurna Harinya mewakili Yang Purba Harinya di dewan-dewan tertinggi di Firdaus. Sementara itu, Yang Baru Harinya yang lainnya mungkin pergi pada perjalanan keliling inspeksi ke dunia-dunia markas alam semesta lokal yang termasuk dalam wilayah hukumnya. Tetapi setidaknya ada satu dari penguasa-penguasa ini tetap bertugas di markas sebuah sektor minor.
18:5.5 (212.2) Suatu waktu nanti kamu akan kenal ketiga Yang Baru Harinya yang menjabat di Ensa, sektor minormu, karena kamu harus melewati persetujuan mereka pada perjalananmu ke arah dalam ke dunia-dunia pelatihan di sektor mayor. Ketika naik ke Uversa, kamu hanya akan melewati satu kelompok dunia pelatihan sektor minor.
18:6.1 (212.3) Kepribadian-kepribadian dari ordo “Usianya” itu tidak berfungsi dalam kapasitas administratif di bawah tingkat pemerintahan alam semesta super. Dalam alam semesta lokal yang berevolusi mereka bertindak hanya sebagai konselor dan penasihat. Yang Bersatu Harinya adalah kelompok kepribadian penghubung yang diakui resmi oleh Trinitas Firdaus untuk penguasa-penguasa dwitunggal alam-alam semesta lokal. Kepada setiap alam semesta lokal yang diorganisir dan dihuni telah ditunjuk satu dari konselor-konselor Firdaus ini, yang bertindak sebagai perwakilan Trinitas, dan dalam beberapa hal, perwakilan Bapa Semesta, kepada ciptaan lokal.
18:6.2 (212.4) Ada tujuh ratus ribu sosok ini dalam keberadaan, meskipun belum semuanya telah ditugaskan. Korps cadangan Yang Bersatu Harinya di Firdaus berfungsi sebagai Dewan Tertinggi untuk Penyesuaian Alam Semesta.
18:6.3 (212.5) Dalam suatu cara yang khusus para pengamat Trinitas ini mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan administratif semua cabang pemerintahan semesta, mulai dari yang di alam semesta lokal naik melalui pemerintahan sektor sampai yang di alam semesta super, maka sebab itulah nama mereka Yang Bersatu Harinya. Mereka membuat laporan rangkap tiga kepada atasan-atasan mereka: Mereka melaporkan data yang bersangkutan dengan yang bersifat fisik dan semi-intelektual kepada Yang Baru Harinya di sektor minor mereka; mereka melaporkan kejadian intelektual dan setengah-spiritual kepada Yang Sempurna Harinya di sektor mayor mereka; mereka melaporkan hal-hal spiritual dan semifirdausi kepada Yang Purba Harinya di ibukota alam semesta super mereka.
18:6.4 (212.6) Karena mereka adalah sosok-sosok asal-Trinitas, maka semua sirkuit Firdaus tersedia bagi mereka untuk saling berkomunikasi, dan dengan demikian mereka selalu terhubung satu sama lain dan dengan semua kepribadian lain yang diperlukan hingga ke dewan-dewan tertinggi Firdaus.
18:6.5 (212.7) Sesosok Yang Bersatu Harinya tidak secara organik terhubung dengan pemerintahan alam semesta lokal penugasannya. Selain dari tugasnya sebagai pengamat, ia hanya bertindak atas permintaan otoritas lokal. Dia adalah anggota ex officio semua dewan utama dan semua sidang raya penting di ciptaan lokal, tetapi ia tidak ikut serta dalam pertimbangan teknis terhadap masalah-masalah administratif.
18:6.6 (213.1) Ketika suatu alam semesta lokal ditetapkan dalam terang dan hidup, makhluk-makhluk dimuliakannya berteman secara bebas dengan Yang Bersatu Harinya, yang saat itu berfungsi dalam kapasitas yang diperluas di alam kesempurnaan evolusi tersebut. Tetapi ia masih terutama dutabesar Trinitas dan konselor Firdaus.
18:6.7 (213.2) Suatu alam semesta lokal secara langsung diperintah oleh sesosok Putra ilahi yang berasal dari Deitas rangkap dua, tetapi ia selalu memiliki di sampingnya saudara Firdaus, sesosok kepribadian asal-Trinitas. Dalam peristiwa sementara Putra Pencipta tidak hadir di markas alam semesta lokalnya, maka para penguasanya yang menjabat sebagian besar dipandu dalam keputusan-keputusan besar mereka oleh nasihat dari Yang Bersatu Harinya.
18:7.1 (213.3) Kepribadian-kepribadian tinggi asal-Trinitas ini adalah penasihat Firdaus kepada penguasa seratus konstelasi bintang dalam setiap alam semesta lokal. Ada tujuh puluh juta Yang Setia Harinya, dan seperti Yang Bersatu Harinya, tidak semua mereka dalam tugas. Korps cadangan Firdaus mereka adalah Komisi Penasihat untuk Etika Antar-alam-semesta dan Pemerintahan Mandiri. Yang Setia Harinya berotasi dalam tugas sesuai dengan putusan dewan tertinggi dari korps cadangan mereka.
18:7.2 (213.4) Semua seperti Yang Bersatu Harinya itu kepada sesosok Putra Pencipta alam semesta lokal, demikian pula Yang Setia Harinya kepada para Putra Vorondadek yang memerintah konstelasi-konstelasi ciptaan lokal tersebut. Mereka amat berbakti dan secara ilahi setia pada kesejahteraan konstelasi tempat penugasan mereka, maka itulah namanya—Yang Setia Harinya. Mereka bertindak hanya sebagai konselor, tidak pernah mereka ikut serta dalam kegiatan administrasi kecuali atas undangan dari otoritas-otoritas konstelasi. Tidak pula mereka terlibat langsung dalam pelayanan pendidikan untuk para musafir kenaikan di dunia-dunia pelatihan buatan yang mengelilingi markas konstelasi. Semua pekerjaan tersebut berada di bawah pengawasan Putra-putra Vorondadek.
18:7.3 (213.5) Semua Yang Setia Harinya yang berfungsi dalam konstelasi-konstelasi alam semesta lokal berada di bawah kewenangan hukum dari, dan melaporkan langsung kepada, Yang Bersatu Harinya. Mereka tidak memiliki sistem interkomunikasi yang luas, karena biasanya dibatasi sendiri pada pergaulan di dalam batas-batas sebuah alam semesta lokal. Semua Yang Setia Harinya yang bertugas di Nebadon dapat dan memang berkomunikasi dengan semua yang lain dari ordonya yang bertugas di alam semesta lokal ini.
18:7.4 (213.6) Seperti Yang Bersatu Harinya di markas alam semesta, para Yang Setia Harinya itu menempati tempat-tempat kediaman pribadi mereka di ibukota-ibukota konstelasi terpisah dari markas-markas direktur administrasi untuk alam tersebut. Tempat kediaman mereka memang lebih sederhana dibandingkan dengan rumah-rumah penguasa Vorondadek konstelasi-konstelasi.
18:7.5 (213.7) Yang Setia Harinya adalah rantai terakhir dalam rantai panjang penasihat-administratif yang menjangkau dari dunia sakral Bapa Semesta dekat pusat segala sesuatu hingga ke divisi-divisi primer alam-alam semesta lokal. Rezim pemerintahan asal-Trinitas berhenti sampai konstelasi; tidak ada penasihat Firdaus demikian yang secara permanen ditempatkan di sistem-sistem penyusunnya atau di dunia-dunia yang dihuni. Unit-unit administratif yang belakangan ini seluruhnya di bawah kewenangan hukum makhluk-makhluk yang asli berasal dari alam semesta lokal.
18:7.6 (213.8) [Disampaikan oleh sesosok Konselor Ilahi dari Uversa.]
Buku Urantia
Makalah 19
19:0.1 (214.1) KELOMPOK Firdaus ini, yang disebut Sosok Asal-Trinitas yang Sederajat itu, mencakup para Putra Guru Trinitas, juga digolongkan di kalangan para Putra Tuhan Firdaus, tiga kelompok administrator tinggi alam semesta super, dan kategori yang agak bukan pribadi yaitu Roh-roh Terinspirasi Trinitas. Bahkan para penduduk asli Havona mungkin pantas dimasukkan dalam klasifikasi kepribadian Trinitas ini bersama dengan banyak kelompok makhluk yang menetap di Firdaus. Sosok-sosok asal-Trinitas itu yang akan dibahas dalam diskusi ini adalah:
19:0.2 (214.2) 1. Putra Guru Trinitas.
19:0.3 (214.3) 2. Penyempurna Hikmat.
19:0.4 (214.4) 3. Konselor Ilahi.
19:0.5 (214.5) 4. Sensor Semesta.
19:0.6 (214.6) 5. Roh Terinspirasi Trinitas.
19:0.7 (214.7) 6. Penduduk Asli Havona.
19:0.8 (214.8) 7. Warga Firdaus.
19:0.9 (214.9) Kecuali para Putra Guru Trinitas dan kemungkinan Roh Terinspirasi Trinitas, kelompok-kelompok ini berjumlah pasti; penciptaan mereka adalah peristiwa yang sudah selesai dan masa lalu.
19:1.1 (214.10) Dari semua ordo tinggi kepribadian selestial yang diungkapkan kepadamu, para Putra Guru Trinitas itu sendiri yang bertindak dalam dwi kapasitas. Berdasarkan asalnya yang dari sifat dasar Trinitas, dalam fungsi mereka hampir sepenuhnya dikhususkan untuk layanan-layanan keputraan ilahi. Mereka adalah sosok-sosok penghubung yang menjembatani celah alam semesta antara kepribadian yang asalnya dari Trinitas (tiga-asal) dan yang dari dua-asal.
19:1.2 (214.11) Meskipun para Putra Stasioner dari Trinitas itu lengkap jumlahnya, namun para Putra Guru terus menerus bertambah. Berapa nantinya jumlah akhir Putra Guru itu aku tidak tahu. Walaupun demikian aku bisa menyatakan bahwa, pada laporan periodik terakhir ke Uversa, catatan Firdaus menunjukkan ada 21.001.624.821 Putra ini dalam tugas.
19:1.3 (214.12) Sosok-sosok ini adalah satu-satunya kelompok Putra Tuhan yang diungkapkan kepadamu yang asalnya adalah dari Trinitas Firdaus. Mereka menjangkau alam-alam semesta sentral dan super, dan suatu korps yang berjumlah sangat besar ditugaskan pada setiap alam semesta lokal. Mereka juga melayani planet-planet individual seperti halnya dilakukan Putra-putra Tuhan Firdaus yang lainnya. Karena skema dari alam semesta agung itu belum sepenuhnya dikembangkan, sejumlah besar Putra Guru disimpan dalam cadangan di Firdaus, dan mereka secara sukarela melayani untuk tugas darurat dan layanan tidak biasa dalam semua divisi alam semesta agung, di dunia-dunia terpencil angkasa, di alam-alam semesta lokal dan super, dan di dunia-dunia Havona. Mereka juga berfungsi di Firdaus, tetapi akan lebih bermanfaat untuk menunda pembahasan rinci tentang mereka hingga kita sampai pada diskusi tentang para Putra Tuhan Firdaus.
19:1.4 (215.1) Namun demikian, dalam hubungan ini, dapat dicatat bahwa para Putra Guru itu adalah kepribadian-kepribadian pengkoordinasian tertinggi yang berasal dari Trinitas. Dalam alam-alam semesta raya yang begitu luas selalu ada bahaya besar terjerumus ke dalam kesalahan akibat sudut pandang yang sempit, karena (sifat) jahat yang melekat dalam suatu konsepsi tentang realitas dan keilahian yang disegmentalisir.
19:1.5 (215.2) Sebagai contoh: Pikiran manusia akan biasanya rindu untuk mendekati filsafat kosmis yang digambarkan dalam pewahyuan-pewahyuan ini dengan berangkat dari yang sederhana dan terbatas menuju yang kompleks dan tak terbatas, dari asal manusia menuju takdir-takdir ilahi. Tetapi jalan itu tidak mengarah kepada hikmat rohani. Prosedur tersebut adalah jalan termudah menuju suatu bentuk tertentu pengetahuan genetik (asal usul), tetapi maksimal cara itu hanya bisa mengungkap asal usulnya manusia; cara itu tidak atau hanya sedikit mengungkapkan tentang takdir (tujuan akhir) ilahinya.
19:1.6 (215.3) Bahkan dalam studi biologi evolusinya manusia di Urantia, ada keberatan besar untuk pendekatan khusus sejarah terhadap status masa kininya manusia dan permasalahannya saat ini. Perspektif yang benar tentang semua masalah realitas—yang manusiawi atau ilahi, yang hidup di daratan atau kosmis—hanya bisa dimiliki dengan studi dan korelasi yang penuh dan tanpa prasangka pada tiga fase realitas alam semesta: asal, sejarah, dan tujuan akhirnya. Pemahaman yang tepat terhadap ketiga realitas pengalaman ini memberikan dasar untuk taksiran yang bijaksana tentang status saat ini.
19:1.7 (215.4) Ketika pikiran manusia berupaya untuk mengikuti teknik filosofis dengan memulai dari yang bawah untuk mencapai yang lebih tinggi, apakah itu dalam biologi atau teologi, akan selalu ada bahaya melakukan empat kesalahan pemikiran:
19:1.8 (215.5) 1. Pikiran manusia bisa sama sekali gagal untuk melihat tujuan evolusioner yang akhir dan tuntas untuk pencapaian pribadi ataupun takdir kosmis.
19:1.9 (215.6) 2. Pikiran manusia mungkin melakukan kesalahan filosofis tertinggi dengan terlalu menyederhanakan realitas evolusioner (pengalaman) kosmis, sehingga mengarah ke penyimpangan fakta, pada pemutarbalikan kebenaran, dan kesalahpahaman tentang tujuan-tujuan akhir.
19:1.10 (215.7) 3. Studi tentang sebab-akibat adalah kajian sejarah. Namun pengetahuan tentang bagaimana suatu sosok makhluk itu menjadi ada itu tidak selalu memberikan pemahaman cerdas tentang status sekarang dan karakter sebenarnya sosok tersebut.
19:1.11 (215.8) 4. Sejarah saja tidak memadai untuk mengungkapkan perkembangan masa depan—takdir. Asal mula terbatas itu berguna, tetapi hanya sebab-sebab ilahi yang mengungkapkan hasil-hasil akhir. Akhir-akhir kekal belum diperlihatkan dalam permulaan-permulaan waktu. Masa kini hanya dapat benar-benar ditafsirkan dalam terang masa lalu dihubungkan dengan masa depan.
19:1.12 (215.9) Oleh karena itu, karena hal ini dan karena alasan-alasan lain lagi, memang kami menggunakan teknik mendekati manusia dan masalah keplanetannya dengan cara berangkat pada perjalanan ruang-waktu, dari Firdaus yang tak terbatas, kekal, dan ilahi, Sumber dan Pusat semua realitas kepribadian dan semua keberadaan kosmis.
19:2.1 (215.10) Para Penyempurna Hikmat adalah ciptaan dispesialisasikan dari Trinitas Firdaus yang dirancang untuk mempribadikan hikmat keilahian dalam alam-alam semesta super. Dalam keberadaan ada persis tujuh milyar makhluk-makhluk ini, dan satu milyar ditugaskan ke masing-masing tujuh alam semesta super.
19:2.2 (215.11) Mirip seperti para rekan sederajat mereka, yaitu para Konselor Ilahi dan Sensor Semesta, para Penyempurna Hikmat lulus melewati hikmat Firdaus, dari Havona, dan kecuali Divinington, dari dunia-dunia Firdausnya Bapa. Setelah pengalaman-pengalaman ini para Penyempurna Hikmat secara permanen ditempatkan pada layanan Yang Purba Harinya. Mereka bertugas tidak di Firdaus atau di dunia-dunia sirkuit Havona-Firdaus; mereka sepenuhnya disibukkan oleh administrasi pemerintah-pemerintah alam semesta super.
19:2.3 (216.1) Di manapun dan kapanpun Penyempurna Hikmat berfungsi, di sana dan saat itu pula hikmat ilahi berfungsi. Ada aktualitas kehadiran dan kesempurnaan manifestasi dalam pengetahuan dan hikmat yang diwakili dalam perbuatan kepribadian-kepribadian yang perkasa dan agung ini. Mereka tidak mencerminkan hikmat Trinitas Firdaus, mereka itulahhikmat itu sendiri. Mereka adalah sumber hikmat bagi semua guru dalam penerapan pengetahuan alam semesta; mereka adalah air mancur diskresi (pemisahan) dan mata air diskriminasi (pembeda-bedaan) bagi lembaga-lembaga pembelajaran dan pemahaman dalam semua alam-alam semesta.
19:2.4 (216.2) Hikmat itu lipat dua asalnya, yang berasal dari kesempurnaan wawasan ilahi yang melekat dalam sosok-sosok sempurna, dan dari pengalaman pribadi yang diperoleh makhluk-makhluk yang berevolusi. Para Penyempurna Hikmat itulah hikmat ilahi dari kesempurnaan Firdaus dari pengetahuan Deitas. Rekan-rekan administratif mereka di Uversa, Utusan Perkasa, Yang Tanpa Nama dan Bilangan, dan Yang Tinggi dalam Otoritas, ketika bertindak bersama-sama, adalah hikmat alam semesta dari pengalaman. Suatu sosok ilahi dapat memiliki kesempurnaan dari pengetahuan ilahi. Seorang manusia evolusioner suatu waktu dapat mencapai kesempurnaan dari pengetahuan penaik, tetapi tidak bisa satu jenis makhluk ini saja menghabiskan potensi kemungkinan semua hikmat yang mungkin. Oleh karena itu, setiap kali dalam pengelolaan alam semesta super diinginkan untuk mencapai maksimum kebijaksanaan administratif, maka para penyempurna untuk hikmat dari pengetahuan ilahi ini selalu dikerjasamakan dengan kepribadian-kepribadian penaik yang telah naik ke tanggung jawab tinggi kewenangan alam semesta super melalui pengalaman susah payah maju secara evolusi itu.
19:2.5 (216.3) Para Penyempurna Hikmat akan selalu membutuhkan pelengkap kebijaksanaan pengalaman ini untuk lengkapnya kebijakan administratif mereka. Namun telah didalilkan bahwa tingkatan hikmat yang tinggi dan sampai sekarang belum tercapai itu mungkin dapat dicapai oleh para finaliter Firdaus setelah mereka suatu waktu nanti dilantik masuk ke dalam tahap ketujuh keberadaan roh. Jika kesimpulan ini benar, maka makhluk-makhluk yang disempurnakan dari kenaikan evolusioner ini pastilah menjadi administrator alam semesta yang paling efektif yang pernah dikenal dalam seluruh ciptaan. Aku percaya bahwa demikianlah takdir tinggi para finaliter.
19:2.6 (216.4) Keserbagunaan Penyempurna Hikmat itu memungkinkan mereka untuk ikut serta dalam hampir semua layanan angkasa para makhluk yang naik. Para Penyempurna Hikmat dan ordo kepribadianku, Konselor Ilahi, bersama dengan para Sensor Semesta, merupakan ordo tertinggi makhluk yang bisa dan memang terlibat dalam pekerjaan mewahyukan kebenaran ke planet-planet dan sistem satu persatu, apakah itu dalam zaman-zaman permulaan atau ketika sudah ditetapkan dalam terang dan hidup. Dari waktu ke waktu kami semua melakukan kontak dengan pelayanan manusia-manusia menaik, dari suatu planet kehidupan-awal ke atas melalui alam semesta lokal dan alam semesta super, khususnya yang belakangan.
19:3.1 (216.5) Sosok-sosok asal-Trinitas ini adalah nasihat Deitas kepada ranah-ranah tujuh alam semesta super. Mereka bukan cerminan dari nasihat ilahi dari Trinitas; mereka itulah nasihat itu. Ada dua puluh satu milyar Konselor ini dalam pelayanan, dan tiga milyar ditugaskan ke setiap alam semesta super.
19:3.2 (217.1) Para Konselor Ilahi adalah rekan sekerja dan setara Sensor Semesta dan Penyempurna Hikmat, dari satu sampai tujuh Konselor dikerjasamakan dengan masing-masing kepribadian yang belakangan ini. Semua tiga ordo itu ikut serta dalam pemerintahan Yang Purba Harinya, termasuk sektor-sektor mayor dan minor, dalam alam-alam semesta lokal dan konstelasi, dan dalam dewan-dewan penguasa sistem lokal.
19:3.3 (217.2) Kami bertindak sebagai individu-individu, seperti yang aku lakukan ketika menyusun tulisan ini, tetapi kami juga berfungsi sebagai sebuah trio kapan saja keadaan memerlukan. Ketika kami bertindak dalam kapasitas eksekutif, selalu ada digabungkan bersama satu Penyempurna Hikmat, satu Sensor Semesta, dan dari satu sampai tujuh Konselor Ilahi.
19:3.4 (217.3) Satu Penyempurna Hikmat, tujuh Konselor Ilahi, dan satu Sensor Semesta membentuk sebuah mahkamah pengadilan dari keilahian Trinitas, badan penasihat yang mobil (bergerak) yang tertinggi di alam-alam semesta ruang dan waktu. Kelompok sembilan tersebut dikenal sebagai pengadilan penemu-fakta atau sebagai pewahyu-kebenaran, dan ketika mahkamah itu duduk dalam penghakiman atas suatu masalah dan membuat putusan, maka hal itu sama seperti jika Yang Purba Harinya telah mengadili perkara itu, karena dalam seluruh tawarikh sejarah alam semesta super vonis seperti itu belum pernah dibatalkan oleh Yang Purba Harinya.
19:3.5 (217.4) Ketika tiga Yang Purba Harinya berfungsi, Trinitas Firdaus berfungsi. Ketika mahkamah sembilan itu sampai pada suatu keputusan setelah musyawarah gabungannya, maka untuk semua maksud dan tujuan, Yang Purba Harinya telah bersabda. Dengan cara seperti inilah para Penguasa Firdaus melakukan kontak pribadi, dalam urusan-urusan administratif dan peraturan kepemerintahan, dengan dunia-dunia, sistem-sistem, dan alam-alam semesta satu persatu.
19:3.6 (217.5) Konselor Ilahi adalah kesempurnaan nasihat ilahi dari Trinitas Firdaus. Kami merupakan, pada kenyataannya adalah, nasihat kesempurnaan itu. Ketika kami ditambahi oleh nasihat pengalaman dari rekan-rekan kami, sosok-sosok yang disempurnakan dan makhluk kenaikan evolusioner yang sudah dirangkul-Trinitas, maka kesimpulan gabungan kami tidak hanya lengkap tetapi penuh. Ketika nasihat bersatu kami telah dihubungkan, diadili, dikonfirmasi, dan diumumkan oleh Sensor Semesta, maka sangat mungkin bahwa nasihat itu mendekati ambang batas totalitas semesta. Vonis seperti itu merupakan pendekatan terdekat yang mungkin pada sikap mutlak Deitas di dalam batas-batas ruang-waktu untuk situasi yang terlibat dan masalah yang bersangkutan.
19:3.7 (217.6) Tujuh Konselor Ilahi dalam hubungan kerjasama dengan sebuah trio evolusioner yang ditrinitisasi—satu Utusan Perkasa, Yang Tinggi dalam Otoritas, dan Yang Tanpa Nama dan Bilangan—merupakan pendekatan alam semesta super yang terdekat ke penyatuan sudut pandang manusiawi dan sikap ilahi pada tingkat-tingkat yang dekat-firdausi untuk makna-makna rohani dan nilai-nilai realitas. Pendekatan dari sikap kosmis bersatu antara makhluk dan Pencipta tersebut hanya dilampaui dalam diri para Putra anugerah Firdaus, yang adalah, dalam setiap fase pengalaman kepribadian, adalah Tuhan dan manusia.
19:4.1 (217.7) Ada tepatnya delapan milyar Sensor Semesta dalam keberadaan. Sosok-sosok yang unik inilah penghakiman Deitas. Mereka tidak hanya semata-mata hanya cerminan dari keputusan-keputusan kesempurnaan; mereka itulah penghakiman dari Trinitas Firdaus. Bahkan Yang Purba Harinya pun tidak duduk dalam penghakiman kecuali dalam kerjasama dengan para Sensor Semesta.
19:4.2 (217.8) Satu Sensor ditugaskan di masing-masing dunia satu milyar alam semesta sentral, digabungkan pada pemerintahan keplanetan Yang Kekal Harinya yang menetap di situ. Baik Penyempurna Hikmat ataupun Konselor Ilahi tidak diperbantukan secara permanen seperti itu pada pemerintahan Havona, demikian pula kami pun sama sekali tidak mengerti mengapa para Sensor Semesta ditempatkan di alam semesta sentral. Kegiatan mereka saat ini hampir tidak menjelaskan perlunya penugasan mereka di Havona, dan karena itu kami menduga bahwa mereka berada di sana untuk mengantisipasi kebutuhan suatu zaman alam semesta masa depan ketika populasi Havona mungkin sebagian berubah.
19:4.3 (218.1) Satu milyar Sensor ditugaskan ke masing-masing dari tujuh alam semesta super. Baik dalam kapasitas perorangan maupun dalam hubungannya dengan Penyempurna Hikmat dan Konselor Ilahi, mereka beroperasi di seluruh divisi tujuh alam semesta super. Dengan demikian Sensor bertindak pada semua tingkatan alam semesta agung, dari dunia-dunia sempurna Havona hingga ke dewan-dewan para Daulat Sistem, dan mereka adalah bagian organik bagi seluruh penghakiman zaman dispensasi untuk dunia-dunia evolusioner.
19:4.4 (218.2) Kapanpun dan di manapun Sensor Semesta itu hadir, maka saat itu dan di sana ada penghakiman dari Deitas. Dan karena Sensor selalu menjatuhkan putusan mereka dalam hubungan kerja dengan Penyempurna Hikmat dan Konselor Ilahi, maka keputusan-keputusan tersebut mencakup hikmat, nasihat, dan penghakiman disatukan dari Trinitas Firdaus. Dalam trio yuridis ini Penyempurna Hikmat akan menjadi “aku telah,” Konselor Ilahi “aku akan,” tapi Sensor Semesta selalu “aku adalah.”
19:4.5 (218.3) Sensor-sensor itu adalah kepribadian penjumlahan (pentotalan) alam semesta. Ketika seribu saksi telah memberikan kesaksian—atau satu juta—ketika suara hikmat telah bersabda dan nasihat keilahian telah direkam, ketika kesaksian dari kesempurnaan penaik telah ditambahkan, maka Sensor berfungsi, dan segera diungkapkan suatu penjumlahan total yang betul dan ilahi terhadap semua yang telah terjadi; dan pengungkapan tersebut merupakan kesimpulan ilahi, jumlah dan hakikat dari keputusan yang final dan sempurna. Karena itu, ketika Sensor telah bersabda, tidak ada pihak lain yang bisa berbicara, karena Sensor telah menggambarkan total yang benar dan tidak keliru terhadap semua yang telah terjadi sebelumnya. Ketika ia bersabda, tidak ada banding.
19:4.6 (218.4) Aku memahami paling sepenuhnya tentang beroperasinya batin sesosok Penyempurna Hikmat, tetapi aku pasti tidak sepenuhnya memahami bekerjanya batin yang mengadili dari Sensor Semesta. Tampaknya kepadaku bahwa Sensor merumuskan makna-makna baru dan membuat nilai-nilai baru dari hubungan antar fakta, kebenaran, dan temuan yang disajikan kepada mereka dalam proses suatu penyelidikan urusan alam semesta. Tampaknya mungkin bahwa Sensor Semesta mampu menyajikan interpretasi asli dari kombinasi wawasan Pencipta yang sempurna dan pengalaman makhluk yang disempurnakan. Kaitan gabungan dari kesempurnaan Firdaus dan pengalaman alam semesta ini tak diragukan lagi mengakibatkan suatu nilai baru dalam akhir-akhirnya.
19:4.7 (218.5) Namun ini bukan akhir dari kesulitan kami mengenai bekerjanya batin para Sensor Semesta. Setelah membuat kelonggaran-kelonggaran semestinya untuk semua yang kami ketahui atau duga tentang berfungsinya Sensor dalam suatu situasi alam semesta tertentu, kami menemukan bahwa kami masih tidak mampu memprediksi keputusan-keputusan atau untuk memprakirakan vonis-vonis. Kami dengan sangat akurat menentukan kemungkinan hasil dari hubungan antara sikap Pencipta dan pengalaman makhluk, tetapi kesimpulan-kesimpulan tersebut tidak selalu prakiraan akurat terhadap pengungkapan-pengungkapan (disclosures) dari Sensor. Tampaknya bahwa Sensor dalam cara tertentu ada dalam hubungan kerjasama dengan Absolut Deitas; kalau tidak demikian kami tidak mampu menjelaskan banyak keputusan dan ketetapan mereka.
19:4.8 (218.6) Penyempurna Hikmat, Konselor Ilahi, dan Sensor Semesta, bersama dengan tujuh ordo Kepribadian Trinitas Tertinggi, membentuk sepuluh kelompok yang kadang-kadang disebut Putra Stasioner dari Trinitas. Bersama-sama mereka menyusun korps agung administrator, penguasa, eksekutif, penasihat, konselor, dan hakim-hakim Trinitas. Jumlah mereka sedikit melebihi tiga puluh tujuh milyar. Dua milyar dan tujuh puluh (juta) ditempatkan di alam semesta sentral dan sedikit lebih dari lima milyar di setiap alam semesta super.
19:4.9 (219.1) Sangat sulit untuk menggambarkan batas-batas fungsional para Putra Stasioner dari Trinitas itu. Tidaklah tepat untuk menyatakan bahwa tindakan-tindakan mereka adalah terbatas finit, karena ada transaksi-transaksi di catatan alam semesta super yang menunjukkan selain itu. Mereka bertindak pada semua tingkatan administrasi atau penghakiman alam semesta yang mungkin diperlukan oleh kondisi-kondisi ruang-waktu dan yang berkenaan dengan evolusi masa lalu, masa kini, dan masa depan alam semesta master.
19:5.1 (219.2) Aku hanya akan dapat memberitahu kamu sangat sedikit mengenai Roh Terinspirasi Trinitas, karena mereka adalah salah satu dari sedikit ordo makhluk yang sepenuhnya rahasia dalam keberadaan. Rahasia, tidak diragukan lagi, karena tidak mungkin bagi mereka untuk mengungkapkan sepenuhnya diri mereka sendiri, bahkan kepada kami yang asal-usulnya begitu dekat dengan sumber penciptaan mereka. Mereka menjadi ada oleh tindakan Trinitas Firdaus dan dapat dimanfaatkan oleh salah satu atau dua atau oleh ketiga Deitas itu. Kami tidak tahu apakah Roh-roh ini sudah lengkap atau terus meningkat jumlahnya, tetapi kami cenderung kepada keyakinan bahwa jumlah mereka belum dipastikan.
19:5.2 (219.3) Kami tidak memahami sepenuhnya tentang kodrat maupun perilaku Roh-roh Terinspirasi itu. Mereka mungkin dapat termasuk dalam kategori roh suprapribadi. Mereka tampaknya beroperasi melalui semua sirkuit yang dikenal dan kelihatannya bertindak nyaris mandiri terhadap ruang dan waktu. Tapi kami hanya tahu sedikit tentang mereka kecuali ketika kami menyimpulkan karakter mereka dari sifat kegiatan mereka, hasil yang secara pasti kami amati di sana-sini di alam semesta.
19:5.3 (219.4) Dalam kondisi-kondisi tertentu para Roh Terinspirasi ini dapat mengindividualisir diri mereka sendiri secukupnya sehingga bisa dikenali oleh sosok-sosok dari asal Trinitas. Aku telah melihat mereka; tetapi tidak akan pernah mungkin bagi ordo-ordo makhluk angkasa yang lebih rendah untuk mengenali salah satu dari mereka. Keadaan-keadaan tertentu juga muncul dari waktu ke waktu dalam pemerintahan alam semesta yang berevolusi di mana setiap sosok asal Trinitas bisa langsung mempekerjakan Roh-roh ini dalam kelanjutan tugas-tugasnya. Oleh karena itu kami tahu bahwa mereka ada, dan bahwa dalam kondisi tertentu kami boleh menyuruh dan menerima bantuan mereka, kadang-kadang mengenali kehadiran mereka. Tetapi mereka bukan bagian dari organisasi yang mewujud dan terungkap jelas yang dipercayai untuk pemerintahan alam semesta ruang-waktu sebelum ciptaan-ciptaan material tersebut ditetapkan dalam terang dan hidup. Mereka tidak memiliki tempat yang jelas dapat terlihat dalam ekonomi atau administrasi sekarang di tujuh alam semesta super yang berevolusi itu. Mereka adalah suatu rahasia dari Trinitas Firdaus.
19:5.4 (219.5) Para Melkisedek Nebadon mengajarkan bahwa Roh Terinspirasi Trinitas itu ditakdirkan, suatu saat dalam masa depan kekal, untuk berfungsi menggantikan para Utusan Soliter, yang jumlahnya secara perlahan tapi pasti makin habis karena penugasan mereka sebagai rekan-rekan kerja untuk jenis-jenis tertentu putra ditrinitisasi.
19:5.5 (219.6) Roh Terinspirasi adalah Roh-roh yang sendirian di alam semesta segala alam-alam semesta. Sebagai Roh mereka sangat mirip dengan Utusan Soliter kecuali bahwa yang belakangan ini adalah kepribadian-kepribadian yang jelas. Kami memperoleh banyak pengetahuan kami tentang Roh Terinspirasi dari Utusan Soliter, yang mendeteksi kedekatan mereka berkat suatu kepekaan melekat terhadap kehadiran Roh Terinspirasi yang berfungsi sama pastinya seperti sebuah magnet jarum menunjuk ke kutub magnet. Ketika sesosok Utusan Soliter berdekatan dengan Roh Terinspirasi Trinitas, dia sadar akan suatu indikasi kualitatif dari kehadiran ilahi tersebut dan juga suatu registrasi kuantitatif yang amat jelas yang memungkinkan dia sesungguhnya untuk mengetahui klasifikasi atau berapa jumlah Roh Terinspirasi yang hadir.
19:5.6 (220.1) Aku bisa menyampaikan fakta menarik lebih lanjut: Ketika sesosok Utusan Soliter berada di sebuah planet yang penduduknya telah didiami oleh Pelaras Pikiran, seperti di Urantia, ia menyadari suatu eksitasi (lonjakan) kualitatif dalam kepekaan-deteksinya terhadap kehadiran roh. Dalam kasus seperti demikian tidak ada eksitasi kuantitatif, hanya suatu agitasi (gejolak) kualitatif. Ketika ada di sebuah planet yang di situ Pelaras tidak datang, kontak dengan penduduk aslinya tidak menghasilkan reaksi seperti itu. Hal ini menunjukkan bahwa Pelaras Pikiran dalam beberapa cara tertentu terkait dengan, atau terhubung dengan, Roh Terinspirasi dari Trinitas Firdaus itu. Dalam cara tertentu mereka mungkin dapat terkait dalam fase-fase tertentu dari pekerjaan Roh Terinspirasi itu; tetapi kami tidak benar-benar tahu. Mereka berdua berasal dari dekat pusat dan sumber segala sesuatu, tetapi mereka bukan golongan makhluk yang sama. Pelaras Pikiran berasal dari Bapa saja; Roh Terinspirasi adalah keturunan dari Trinitas Firdaus.
19:5.7 (220.2) Roh-roh Terinspirasi itu tampaknya tidak termasuk pada skema evolusioner planet atau alam-alam semesta satu persatu, namun demikian sepertinya mereka ada di mana-mana. Bahkan saat aku terlibat dalam perumusan tulisan ini, kepekaan pribadi Utusan Soliter yang bekerja bersamaku terhadap kehadiran ordo Roh ini menunjukkan bahwa ada bersama kami pada saat ini juga, tidak lebih dari dua puluh lima kaki (6,7 meter) jauhnya, satu sosok Roh dari ordo Terinspirasi dan dari volume ketiga kehadiran daya. Volume ketiga kehadiran daya itu menunjukkan kepada kami kemungkinan bahwa ada tiga Roh Terinspirasi yang sedang berfungsi dalam kerjasama.
19:5.8 (220.3) Dari dua belas lebih ordo makhluk yang bekerja bersama dengan aku saat ini, Utusan Soliter adalah satu-satunya yang menyadari akan kehadiran entitas misterius dari Trinitas ini. Dan lebih lanjut, meskipun kami diberitahu tentang dekatnya Roh-roh ilahi ini, namun kami semua sama-sama tidak tahu tentang misi mereka. Kami benar-benar tidak tahu apakah mereka hanya pengamat yang tertarik pada perbuatan kami, atau apakah mereka, dalam beberapa cara yang tidak kami ketahui, benar-benar menyumbang terhadap keberhasilan pekerjaan kami.
19:5.9 (220.4) Kami tahu bahwa Putra Guru Trinitas itu dikhususkan untuk pencerahan sadar makhluk-makhluk alam semesta. Aku telah sampai pada kesimpulan pasti bahwa Roh Terinspirasi Trinitas, dengan teknik suprasadar, juga berfungsi sebagai guru-guru untuk alam-alam. Aku diyakinkan bahwa ada kumpulan luas pengetahuan rohani pokok, kebenaran yang mutlak diperlukan untuk pencapaian rohani tinggi, yang tidak dapat diterima secara sadar; sebab kesadaran diri akan secara efektif mengganggu kepastian penerimaannya. Jika kami benar dalam konsep ini, dan seluruh makhluk dari ordoku berbagi pendapat itu, maka mungkin misi Roh Terinspirasi ini adalah untuk mengatasi kesulitan ini, untuk menjembatani kesenjangan ini dalam skema semesta untuk pencerahan moral dan pemajuan rohani. Kami berpikir bahwa kedua jenis guru asal-Trinitas ini menghasilkan semacam hubungan kerja dalam kegiatan-kegiatan mereka, namun demikian kami tidak benar-benar tahu.
19:5.10 (220.5) Di dunia-dunia pelatihan alam semesta super dan di sirkuit-sirkuit kekal Havona, aku telah bersahabat dengan manusia yang menjadi sempurna—jiwa-jiwa yang dispiritualisir dan penaik dari ranah-ranah evolusioner—tetapi tidak pernah mereka menyadari tentang adanya Roh Terinspirasi, meskipun sekali-sekali kemampuan deteksi Utusan Soliter menunjukkan bahwa mereka ada sangat dekat dengan kami. Aku telah dengan bebas berbicara dengan semua ordo Putra-putra Tuhan, yang tinggi dan yang rendah, dan mereka demikian juga tidak menyadari peringatan-peringatan dari Roh Terinspirasi Trinitas. Mereka dapat dan memang melihat kembali dalam pengalaman mereka dan menceritakan lagi kejadian-kejadian yang sulit dijelaskan jika aksi dari Roh tersebut tidak diperhitungkan. Namun dengan perkecualian Utusan Soliter, dan kadang-kadang sosok-sosok asal-Trinitas, tidak ada dari keluarga selestial lainnya yang pernah menyadari tentang kedekatan dengan Roh Terinspirasi.
19:5.11 (221.1) Aku tidak percaya Roh Terinspirasi Trinitas itu sedang bermain petak umpet dengan aku. Mereka mungkin mencoba sama kerasnya untuk memperlihatkan diri mereka seperti halnya aku hendak berkomunikasi dengan mereka; kesulitan dan keterbatasan kami tentulah timbal baik dan melekat. Aku yakin bahwa tidak ada rahasia yang sembarang di alam semesta; karena itu aku tidak akan pernah berhenti dalam upayaku untuk memecahkan misteri tentang keterasingan Roh-roh ini, yang termasuk golongan ciptaan yang sama dengan aku.
19:5.12 (221.2) Dari semua ini, kamu manusia fana, yang sekarang baru mengambil langkah pertama kamu pada perjalanan kekal, dapat kamu lihat dengan baik bahwa kamu harus terlebih dahulu maju jauh sekali sebelum kamu akan maju oleh kepastian “penglihatan” dan “materiil.” Kamu akan lama menggunakan iman dan tergantung pada pewahyuan jika kamu berharap untuk maju dengan cepat dan aman.
19:6.1 (221.3) Penduduk-penduduk asli Havona itu adalah ciptaan langsung dari Trinitas Firdaus, dan jumlah mereka berada di luar konsep pikiranmu yang terbatas. Tidak mungkin pula bagi penduduk Urantia untuk membayangkan tentang kemampuan melekat dari makhluk-makhluk yang sempurna secara ilahi seperti ras-ras asal-Trinitas di alam semesta yang kekal itu. Kamu tidak akan pernah bisa benar-benar menggambarkan dalam pikiranmu tentang makhluk-makhluk yang mulia ini; kamu harus menantikan kedatanganmu di Havona, ketika kamu bisa menyapa mereka sebagai kawan-kawan sesama roh.
19:6.2 (221.4) Selama kunjungan panjangmu di dunia satu milyar pembinaan budaya Havona itu kamu akan mengembangkan suatu persahabatan abadi dengan makhluk-makhluk luhur ini. Sungguh betapa mendalamnya persahabatan yang tumbuh antara makhluk pribadi terendah dari dunia-dunia ruang dan sosok-sosok pribadi tinggi penduduk asli dari dunia-dunia sempurna di alam semesta sentral ini! Manusia yang menaik, dalam hubungan panjang dan penuh kasih mereka dengan penduduk asli Havona, berguna banyak untuk menutup kemiskinan rohani dari tahap-tahap kemajuan manusia yang lebih awal. Pada saat yang sama, melalui kontak-kontak mereka dengan para musafir yang menaik itu, penduduk Havona memperoleh pengalaman yang tidak sedikit untuk mengatasi hambatan pengalaman karena selalu menjalani hidup dalam kesempurnaan ilahi. Manfaat untuk manusia menaik maupun untuk penduduk asli Havona itu besar dan timbal balik.
19:6.3 (221.5) Penduduk asli Havona, seperti semua kepribadian asal-Trinitas lainnya, dirancang dalam kesempurnaan ilahi, dan seperti halnya dengan kepribadian asal-Trinitas lainnya, berlalunya waktu bisa menambah ke kumpulan kemampuan pengalaman mereka. Namun tidak seperti para Putra Stasioner dari Trinitas, penduduk Havona dapat berevolusi dalam status, bisa memiliki suatu masa depan takdir-kekekalan yang belum diungkapkan. Hal ini digambarkan oleh penduduk Havona tertentu yang memfaktualisasi-layanan kapasitas untuk peleburan (fusi) dengan suatu pecahan Bapa bukan-Pelaras sehingga memenuhi syarat untuk keanggotaan dalam Korps Fana Finalitas. Ada lagi korps-korps finaliter lain yang terbuka bagi penduduk-penduduk asli alam semesta sentral ini.
19:6.4 (221.6) Evolusi status penduduk Havona telah menyebabkan banyak spekulasi di Uversa. Karena mereka terus-menerus tersaring masuk ke beberapa Korps Firdaus Finalitas, dan karena tidak ada lagi yang diciptakan, maka jelas bahwa jumlah penduduk asli yang tersisa di Havona itu terus menerus berkurang. Konsekuensi terakhir dari transaksi-transaksi ini belum pernah diungkapkan kepada kami, tetapi kami tidak percaya bahwa Havona akan sepenuhnya kehabisan penduduk aslinya. Kami telah memegang teori bahwa penduduk Havona mungkin akan berhenti masuk kesatuan finaliter pada suatu masa selama zaman penciptaan berturut-turut di level-level angkasa bagian luar. Kami juga telah berpikiran bahwa dalam zaman alam semesta berikutnya ini alam semesta sentral mungkin dihuni oleh suatu kelompok campuran makhluk yang menetap di situ, suatu kewargaan yang terdiri hanya sebagian dari penduduk Havona yang asli. Kami tidak tahu golongan atau jenis makhluk apa yang mungkin ditakdirkan untuk status kependudukan di Havona masa depan, tapi kami telah memikirkan tentang:
19:6.5 (222.1) 1. Univitatia, yang pada saat ini warga permanen di konstelasi-konstelasi alam semesta lokal.
19:6.6 (222.2) 2. Jenis-jenis masa depan manusia yang mungkin lahir di dunia-dunia yang dihuni di alam-alam semesta super dalam berkembangnya zaman-zaman terang dan hidup.
19:6.7 (222.3) 3. Kedatangan bangsawan rohani yang masuk dari alam-alam semesta bagian luar yang berturutan itu.
19:6.8 (222.4) Kami tahu bahwa Havona di zaman alam semesta sebelumnya itu agak berbeda dari Havona di zaman sekarang. Kami menganggap bahwa cukup masuk akal untuk mengasumsikan bahwa kita sekarang menyaksikan perubahan-perubahan lambat di alam semesta sentral yang merupakan antisipasi terhadap zaman-zaman yang akan datang. Satu hal yang pasti: Alam semesta itu tidak statis; hanya Tuhan yang tak berubah.
19:7.1 (222.5) Ada tinggal menetap di Firdaus banyak kelompok makhluk yang hebat, yaitu para Warga Firdaus. Mereka tidak secara langsung berurusan dengan skema untuk menyempurnakan makhluk berkehendak yang menaik, dan oleh karena itu tidak sepenuhnya diungkapkan kepada manusia Urantia. Ada lebih dari tiga ribu ordo kecerdasan adikodrati ini, kelompok terakhir telah dipersonalisasi bersamaan dengan mandat dari Trinitas yang memaklumkan rencana kreatif untuk tujuh alam semesta super ruang dan waktu.
19:7.2 (222.6) Warga Firdaus dan penduduk asli Havona kadang-kadang disebut secara kolektif sebagai kepribadian-kepribadian Havona-Firdaus.
19:7.3 (222.7) Paparan ini melengkapi kisah tentang makhluk-makhluk yang dijadikan ada oleh Trinitas Firdaus. Tak satu pun dari mereka yang pernah tersesat. Namun demikian, dalam pengertian tertinggi, mereka semua dikaruniai kehendak bebas.
19:7.4 (222.8) Makhluk-makhluk asal-Trinitas memiliki hak istimewa transit yang membuat mereka tidak tergantung pada kepribadian transportasi, seperti serafim. Kami semua memiliki kemampuan bergerak bebas dan cepat di alam semesta raya. Kecuali Roh Terinspirasi Trinitas, kami tidak dapat mencapai kecepatan Utusan Soliter yang hampir tidak bisa dipercaya itu, tetapi kami mampu memanfaatkan jumlah total dari fasilitas-fasilitas transportasi di ruang angkasa sehingga kami dapat mencapai titik manapun di dalam alam semesta super, dari markas pusatnya, dalam waktu kurang dari satu tahun waktu Urantia. Diperlukan 109 hari waktu kamu bagi aku untuk perjalanan dari Uversa ke Urantia.
19:7.5 (222.9) Melalui jalur-jalur yang sama kami dimampukan untuk saling berkomunikasi dengan seketika. Ordo ciptaan kami seluruhnya bisa berhubungan dengan setiap individu yang tercakup di dalam setiap divisi anak-anak dari Trinitas Firdaus kecuali Roh Terinspirasi saja.
19:7.6 (222.10) [Disampaikan oleh sesosok Konselor Ilahi dari Uversa.]
Buku Urantia
Makalah 20
20:0.1 (223.1) SELAGI MEREKA berfungsi dalam alam semesta super Orvonton, para Putra Tuhan itu diklasifikasikan dalam tiga kelompok judul umum:
20:0.2 (223.2) 1. Putra Tuhan yang Menurun.
20:0.3 (223.3) 2. Putra Tuhan yang Menaik.
20:0.4 (223.4) 3. Putra Tuhan yang Ditrinitisasi.
20:0.5 (223.5) Ordo-ordo keputraan yang menurun itu meliputi kepribadian-kepribadian yang dari penciptaan langsung dan ilahi. Putra-putra yang menaik, seperti halnya manusia fana, mencapai status ini dengan partisipasi pengalaman dalam teknik kreatif yang dikenal sebagai evolusi. Putra-putra Ditrinitisasi adalah kelompok asal campuran yang mencakup semua sosok yang dirangkul oleh Trinitas Firdaus meskipun tidak berasal dari Trinitas langsung.
20:1.1 (223.6) Semua Putra Tuhan yang menurun memiliki asal-usul yang tinggi dan ilahi. Mereka didedikasikan pada penatalayanan menurun untuk layanan di dunia-dunia dan sistem-sistem ruang dan waktu, berada di sana untuk membantu kemajuan dalam pendakian makhluk-makhluk rendah asal evolusi untuk naik menuju Firdaus—yaitu putra-putra Tuhan yang menaik. Dari banyak ordo Putra menurun, tujuh akan diceritakan dalam kisah-kisah ini. Para Putra itu yang keluar dari para Deitas di Pulau sentral Terang dan Hidup itu disebut Putra Tuhan Firdausdan mencakup tiga ordo berikut:
20:1.2 (223.7) 1. Putra Pencipta—para Mikhael.
20:1.3 (223.8) 2. Putra Magisterial—para Avonal.
20:1.4 (223.9) 3. Putra Guru Trinitas—para Daynal.
20:1.5 (223.10) Sisa empat ordo keputraan menurun dikenal sebagai Putra Tuhan Alam Semesta Lokal:
20:1.6 (223.11) 4. Putra Melkisedek.
20:1.7 (223.12) 5. Putra Vorondadek.
20:1.8 (223.13) 6. Putra Lanonandek.
20:1.9 (223.14) 7. Pembawa Kehidupan.
20:1.10 (223.15) Melkisedek adalah keturunan gabungan bersama dari Putra Pencipta alam semesta lokal, Roh Kreatif, dan Bapa Melkisedek. Baik Vorondadek maupun Lanonandek dijadikan ada oleh sesosok Putra Pencipta dan Roh Kreatif rekannya. Vorondadek paling dikenal sebagai Yang Paling Tinggi (The Most High), para Bapa Konstelasi; Lanonandek sebagai Daulat Sistem dan sebagai Pangeran Planet. Ordo lipat tiga Pembawa Kehidupan dijadikan ada oleh Putra Pencipta dan Roh Kreatif bekerjasama dengan salah satu dari tiga Yang Purba Harinya dari alam semesta super wilayahnya. Namun sifat dasar dan kegiatan para Putra Tuhan dari Alam Semesta Lokal ini lebih tepat digambarkan dalam makalah-makalah yang berhubungan dengan urusan-urusan ciptaan lokal.
20:1.11 (224.1) Putra-putra Tuhan Firdaus itu asalnya dari lipat tiga: Yang primer atau Putra Pencipta dijadikan dalam keberadaan oleh Bapa Semesta dan Putra Kekal; yang sekunder atau Putra Magisterial adalah anak-anak dari Putra Kekal dan Roh Tanpa Batas; Putra Guru Trinitas adalah keturunan dari Bapa, Putra, dan Roh. Dari sudut pandang pelayanan, penyembahan, dan permohonan para Putra Firdaus itu adalah seperti satu; roh mereka itu satu, dan pekerjaan mereka sama persis dalam mutu dan ketuntasannya.
20:1.12 (224.2) Seperti ordo Harinya Firdaus itu terbukti menjadi administrator ilahi, demikian pula ordo Putra Firdaus mereka ungkapkan sendiri sebagai penatalayan ilahi—pencipta, pelayan, pemberi anugerah, hakim, guru, dan pewahyu kebenaran. Mereka menjelajah alam semesta segala alam-alam semesta dari permukaan Pulau kekal menuju dunia ruang dan waktu yang dihuni, mengerjakan berjenis-jenis layanan dalam alam semesta sentral dan super yang tidak diungkapkan dalam kisah-kisah ini. Mereka diorganisir secara bervariasi, tergantung pada sifat dasar dan di mana keberadaan layanan mereka, tetapi dalam sebuah alam semesta lokal Putra Magisterial maupun Guru keduanya melayani di bawah arahan Putra Pencipta yang berkuasa atas wilayah itu.
20:1.13 (224.3) Putra-putra Pencipta itu tampaknya memiliki kemampuan rohani yang memusat dalam pribadi-pribadi mereka, yang mereka kendalikan dan yang mereka dapat anugerahkan, seperti yang dilakukan Putra Penciptamu sendiri ketika ia mencurahkan rohnya ke atas semua manusia fana di Urantia. Setiap Putra Pencipta dikaruniai kemampuan daya kuasa penarik rohani ini dalam wilayahnya sendiri; ia secara pribadi sadar akan setiap tindakan dan emosi dari setiap Putra Tuhan menurun yang melayani di wilayahnya. Di sinilah ada cerminan ilahi, suatu duplikasi alam semesta lokal, dari daya penarik spiritual mutlak dari sang Putra Kekal yang memungkinkan Dia menjangkau keluar untuk membuat dan mempertahankan kontak dengan semua Putra Firdausnya, tidak masalah di manapun mereka berada di seluruh alam semesta segala alam-alam semesta.
20:1.14 (224.4) Putra-putra Pencipta Firdaus berfungsi tidak hanya sebagai Putra-putra dalam pengelolaan layanan dan penganugerahan menurun mereka, tetapi setelah mereka menyelesaikan karier penganugerahan diri mereka, masing-masing berfungsi sebagai Bapa alam semesta dalam ciptaannya sendiri, sedangkan para Putra Tuhan lainnya melanjutkan pelayanan penganugerahan diri dan peningkatan rohani yang dirancang untuk memenangi planet, satu per satu, pada pengakuan sukarela terhadap pemerintahan kasih Bapa Semesta, yang berpuncak dalam pengabdian makhluk pada kehendak Bapa Firdaus dan dalam kesetiaan planet pada kedaulatan alam semesta Putra Pencipta-Nya.
20:1.15 (224.5) Dalam sesosok Putra Pencipta lipat tujuh, Pencipta dan ciptaan itu selamanya dipadukan dalam hubungan yang memahami, simpatik, dan penuh rahmat. Seluruh ordo Mikhael, Putra-putra Pencipta itu, adalah begitu uniknya sehingga pembahasan tentang kodrat dan kegiatan mereka akan dipisahkan pada makalah berikutnya dalam seri ini, sedangkan cerita ini akan terutama mengenai dua ordo lainnya keputraan Firdaus: Putra Magisterial dan Putra Guru Trinitas.
20:2.1 (224.6) Setiap kali suatu konsep sosok makhluk yang asli dan mutlak yang dirumuskan oleh Putra Kekal itu menyatu dengan suatu ideal baru dan ilahi untuk pelayanan kasih yang dikandung oleh Roh Tanpa Batas, maka dihasilkanlah satu Putra Tuhan baru dan asli, Putra Magisterial Firdaus. Putra-putra ini merupakan ordo Avonal sebagai perbedaan terhadap ordo Mikhael, para Putra Pencipta. Meskipun bukan pencipta-pencipta dalam pengertian pribadi, mereka bekerjasama erat dengan para Mikhael dalam semua pekerjaan mereka. Avonal-avonal itu adalah penatalayan dan hakim-hakim keplanetan, hakim-magistrat untuk alam ruang-waktu—untuk semua ras, kepada semua dunia, dan dalam semua alam semesta.
20:2.2 (225.1) Kami memiliki alasan-alasan untuk meyakini bahwa jumlah total Putra Magisterial dalam alam semesta agung adalah sekitar satu milyar. Mereka adalah ordo yang berpemerintahan sendiri, diarahkan oleh dewan tertinggi mereka di Firdaus, yang terdiri dari para Avonal berpengalaman yang ditarik dari tugas seluruh alam semesta. Tetapi ketika ditempatkan ke, dan ditugaskan dalam, suatu alam semesta lokal, mereka melayani di bawah pimpinan Putra Pencipta wilayah tersebut.
20:2.3 (225.2) Avonal-avonal itu adalah Putra-putra Firdaus untuk layanan dan penganugerahan ke planet-planet individual di alam semesta lokal. Dan karena setiap Putra Avonal memiliki kepribadian yang eksklusif, karena tidak ada dua yang serupa, maka pekerjaan mereka secara perorangan adalah unik di wilayah-wilayah kunjungan mereka, dimana mereka sering dijelmakan dalam keserupaan manusia fana dan kadang-kadang lahir dari ibu-ibu bumi di dunia evolusioner.
20:2.4 (225.3) Selain layanan-layanan mereka pada tingkat pemerintahan yang lebih tinggi, para Avonal itu memiliki fungsi lipat tiga di dunia-dunia yang dihuni:
20:2.5 (225.4) 1. Tindakan Peradilan. Mereka bertindak pada penutupan dispensasi (zaman) planet. Sepanjang waktu, puluhan, bahkan ratusan misi-misi tersebut bisa dilaksanakan pada setiap dunia tersendiri, dan mereka bisa pergi ke dunia yang sama atau yang lain berkali-kali tak terhitung sebagai terminator dispensasi, pembebas bagi para peselamat (penyintas, manusia yang selamat) yang tidur.
20:2.6 (225.5) 2. Misi Penghakiman. Suatu kunjungan planet dari jenis ini biasanya terjadi sebelum kedatangan sesosok Putra anugerah. Pada misi seperti itu sesosok Avonal muncul sebagai seorang dewasa dari alam itu dengan teknik inkarnasi yang tidak melibatkan kelahiran manusia. Setelah kunjungan magisterial (penghakiman) yang pertama dan biasa, Avonal-avonal itu mungkin berulang kali melayani dalam kapasitas penghakiman di planet yang sama baik sebelum dan setelah munculnya Putra anugerah. Pada misi-misi magisterial tambahan ini sesosok Avonal mungkin muncul atau mungkin juga tidak dalam wujud jasmani dan kasat mata, tetapi tidak ada satupun dari mereka yang akan dilahirkan ke dalam dunia sebagai bayi yang tak berdaya.
20:2.7 (225.6) 3. Misi Penganugerahan. Putra-putra Avonal memang semuanya, setidaknya satu kali, memberikan diri mereka kepada suatu ras manusia di dunia evolusioner tertentu. Kunjungan peradilan itu banyak, misi penghakiman mungkin berkali-kali, tetapi di setiap planet tampaknya hanya ada satu Putra penganugerahan. Avonal anugerah itu akan lahir dari perempuan seperti halnya Mikhael Nebadon telah dijelmakan di Urantia.
20:2.8 (225.7) Tidak ada batasan berapa kali para Putra Avonal bisa melayani pada misi-misi penghakiman dan penganugerahan, tetapi biasanya, ketika pengalaman telah tujuh kali dilalui, ada penangguhan untuk memberi kesempatan pada mereka yang masih kurang layanan tersebut. Para Putra dengan pengalaman penganugerahan diri yang berkali-kali tersebut kemudian ditugaskan ke dewan pribadi tinggi untuk sesosok Putra Pencipta, sehingga menjadi peserta dalam pemerintahan urusan-urusan alam semesta.
20:2.9 (225.8) Dalam semua pekerjaan mereka untuk dan di dunia-dunia yang dihuni, Putra Magisterial dibantu oleh dua golongan makhluk alam semesta lokal, para Melkisedek dan penghulu-malaikat, sedangkan pada misi-misi penganugerahan mereka juga disertai oleh Bintang Senja yang Cemerlang, yang juga berasal dari ciptaan lokal. Dalam setiap usaha keplanetan, para Putra Firdaus sekunder, para Avonal itu, didukung oleh kuasa dan otoritas penuh dari sesosok Putra Firdaus primer, Putra Pencipta dari alam semesta lokal tempat tugas mereka. Untuk semua maksud dan tujuan pekerjaan mereka di dunia-dunia dihuni itu adalah sama efektif dan memuaskannya seperti seandainya hal itu adalah layanan dari Putra Pencipta terhadap dunia hunian manusia tersebut.
20:3.1 (226.1) Avonal-avonal itu dikenal sebagai Putra Magisterial karena mereka adalah hakim-hakim tinggi untuk alam-alam, para pengadil terhadap rangkaian berturut-turut dispensasi dunia-dunia waktu. Mereka memimpin pembangkitan para peselamat yang tidur (mati), menghakimi wilayah alam itu, mengakhiri suatu dispensasi keadilan yang ditangguhkan, melaksanakan mandat-mandat dari sebuah era rahmat percobaan, menugaskan kembali makhluk-makhluk ruang angkasa dari pelayanan planet untuk tugas-tugas dispensasi baru, dan kembali ke markas-markas alam semesta lokal mereka pada saat tuntasnya misi mereka.
20:3.2 (226.2) Ketika mereka duduk dalam penghakiman atas takdir-takdir suatu zaman, para Avonal menetapkan nasib ras-ras evolusioner, tetapi meskipun mereka bisa membuat vonis yang memusnahkan identitas makhluk-makhluk yang berpribadi, tapi mereka tidak melaksanakan hukuman-hukuman tersebut. Vonis dari jenis ini tidak dieksekusi oleh siapapun kecuali otoritas-otoritas dari alam semesta super.
20:3.3 (226.3) Kedatangan sesosok Avonal Firdaus di sebuah dunia evolusioner untuk tujuan mengakhiri suatu dispensasi dan meresmikan era baru kemajuan planet itu tidak harus merupakan misi penghakiman atau misi penganugerahan. Misi penghakiman kadang-kadang dan misi penganugerahan selalu, adalah berupa inkarnasi; yaitu, pada penugasan demikian Avonal-avonal itu melayani di sebuah planet dalam wujud jasmani—secara harfiah. Kunjungan mereka yang lain adalah “teknis,” dan dalam kapasitas ini sesosok Avonal tidak menjelma untuk tugas keplanetan. Jika sesosok Putra Magisterial datang semata-mata sebagai hakim akhir zaman atau dispensasi, ia tiba di sebuah planet sebagai sosok roh, tidak terlihat oleh makhluk material dari alam itu. Kunjungan teknis tersebut terjadi berulang kali dalam sejarah panjang dari sebuah dunia yang dihuni.
20:3.4 (226.4) Putra-putra Avonal bisa bertindak sebagai hakim-hakim keplanetan sebelum pengalaman penghakiman maupun penganugerahan. Namun demikian, pada salah satu dari misi ini, Putra yang dijelmakan ini akan menghakimi zaman keplanetan yang berlangsung; hal demikian juga dilakukan Putra Pencipta ketika dijelmakan pada misi suatu penganugerahan dalam keserupaan manusia fana. Ketika sesosok Putra Firdaus mengunjungi sebuah dunia evolusioner dan menjadi seperti salah seorang dari penduduknya, kehadirannya menutup sebuah zaman dispensasi dan merupakan penghakiman untuk alam itu.
20:4.1 (226.5) Sebelum kemunculan keplanetan sesosok Putra anugerah, sebuah dunia yang dihuni itu biasanya dikunjungi oleh sesosok Avonal Firdaus pada misi penghakiman. Jika hal itu adalah kunjungan penghakiman awal, Avonal ini selalu menjelma sebagai suatu sosok jasmani. Ia muncul di planet penugasannya itu sebagai laki-laki ras manusia yang dewasa penuh, sosok yang sepenuhnya terlihat, dan dalam kontak fisik dengan manusia fana pada masa dan generasinya. Sepanjang suatu inkarnasi penghakiman, hubungan antara Putra Avonal dengan kekuasaan-kekuasaan rohani lokal dan universal itu lengkap dan tidak terputus.
20:4.2 (226.6) Sebuah planet mungkin mengalami banyak kunjungan penghakiman baik sebelum maupun sesudah munculnya sesosok Putra anugerah. Planet itu bisa dikunjungi berkali-kali oleh Avonal yang sama atau yang lainnya, bertindak sebagai hakim untuk zaman dispensasi, namun misi teknis penghakiman tersebut adalah bukan penganugerahan atau penghakiman, dan Avonal tidak pernah menjelma pada waktu-waktu tersebut. Bahkan ketika sebuah planet diberkahi dengan misi penghakiman berulang kali, para Avonal tidak selalu masuk pada inkarnasi menjadi manusia fana; dan ketika mereka benar-benar melayani dalam keserupaan badan manusia fana, mereka selalu muncul sebagai sosok dewasa di alam itu; mereka tidak lahir dari perempuan.
20:4.3 (227.1) Ketika diinkanasikan dalam suatu misi penganugerahan atau penghakiman, Putra Firdaus telah mengalami (didiami oleh) Pelaras, dan para Pelaras ini berbeda untuk setiap penjelmaan. Pelaras yang menempati batin-batin Putra Tuhan yang diinkarnasikan itu tidak mungkin berharap untuk mendapat kepribadian melalui peleburan dengan sosok ilahi-manusiawi yang mereka diami, tetapi Pelaras itu sering dipersonalisasi (dipribadikan) oleh perintah langsung dari Bapa Semesta. Pelaras tersebut membentuk dewan pengarahan tertinggi Divinington untuk administrasi, identifikasi, dan pemberangkatan para Monitor Misteri ke alam-alam yang dihuni. Mereka juga menerima dan mengakui resmi para Pelaras waktu mereka kembali ke “pangkuan Bapa” setelah kematian manusia kemah kediaman mereka di bumi. Dengan cara ini Pelaras-Pelaras yang setia dari hakim-hakim dunia itu menjadi kepala-kepala yang dimuliakan atas sesama mereka.
20:4.4 (227.2) Urantia belum pernah menjadi tuan rumah untuk sesosok Putra Avonal pada suatu misi penghakiman. Seandainya Urantia mengikuti rancangan umum untuk dunia-dunia yang dihuni, maka planet ini tentu telah diberkahi dengan suatu misi penghakiman pada suatu waktu antara zaman Adam dan penganugerahan diri Mikhael Kristus. Tetapi urutan-urutan reguler Putra-putra Firdaus di planetmu itu telah sepenuhnya dikacaukan oleh kemunculan Putra Penciptamu pada penganugerahan penghabisannya sembilan belas abad yang lalu (dihitung dari abad 20).
20:4.5 (227.3) Urantia mungkin saja belum dikunjungi oleh sesosok Avonal yang ditugasi untuk menjelma dalam misi penghakiman, tetapi mengenai kemunculan masa depan Putra-putra Firdaus, bahkan “tentang hari atau saat itu tidak seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak,” karena dunia penganugerahan-Mikhael itu menjadi binaan individu dan pribadi dari Putra Master itu, sehingga dengan demikian, sepenuhnya tunduk pada rencana dan keputusannya sendiri. Mengenai duniamu, hal ini dibuat lebih rumit lagi oleh janji Mikhael untuk kembali. Terlepas dari kesalahpahaman tentang perjalanan kunjungan Mikhael Nebadon di Urantia itu, ada satu hal yang pasti otentik—janjinya untuk kembali ke dunia kamu. Dipandang dari prospek ini, hanya waktu yang bisa mengungkapkan urutan masa depan kunjungan-kunjungan para Putra Firdaus Tuhan ke Urantia.
20:5.1 (227.4) Putra Kekal adalah Firman Tuhan yang kekal. Putra Kekal adalah ekspresi sempurna dari pemikiran mutlak dan tanpa batas “pertama” dari Bapa-Nya yang kekal. Ketika penggandaan pribadi atau perluasan ilahi dari sang Putra Pertama ini bermula pada suatu misi penganugerahan untuk inkarnasi fana, maka secara harfiah benar bahwa “Firman itu telah menjadi manusia,” dan bahwa Firman itu dengan demikian berdiam di antara makhluk-makhluk rendahan yang berasal dari hewan.
20:5.2 (227.5) Di Urantia ada suatu kepercayaan yang tersebar luas bahwa tujuan penganugerahan Putra itu adalah, dalam cara tertentu, untuk mempengaruhi sikap Bapa Semesta. Tapi pencerahanmu harusnya menunjukkan bahwa hal ini adalah tidak benar. Penganugerahan diri Putra-putra Avonal dan Mikhael adalah suatu bagian yang diperlukan dari proses pengalaman yang dirancang agar membuat para Putra ini menjadi hakim dan penguasa yang berhati-hati dan simpatik atas bangsa-bangsa dan planet-planet waktu dan ruang. Karier penganugerahan lipat tujuh itu merupakan tujuan tertinggi untuk semua Putra Pencipta Firdaus. Dan semua Putra Magisterial termotivasi oleh semangat pelayanan yang sama ini, yang begitu limpahnya mencirikan Putra-putra Pencipta primer dan Putra Kekal dari Firdaus.
20:5.3 (227.6) Beberapa ordo Putra Firdaus harus dianugerahkan ke atas setiap dunia hunian-fana agar memungkinkan Pelaras Pikiran untuk mendiami batin semua manusia normal di dunia itu, karena Pelaras tidak datang kepada semua manusia yang tulen sebelum Roh Kebenaran dicurahkan ke atas semua manusia; dan pengiriman Roh Kebenaran itu tergantung pada kembalinya sang Putra Firdaus itu ke markas alam semesta setelah berhasil melaksanakan misi penganugerahan fana ke atas sebuah dunia evolusi.
20:5.4 (228.1) Selama perjalanan sejarah panjang sebuah planet yang dihuni, banyak penghakiman dispensasional (terkait zaman) akan berlangsung, dan lebih dari satu misi penghakiman mungkin terjadi, tetapi biasanya hanya sekali seorang Putra anugerah akan melayani di dunia itu. Hanya diharuskan bahwa setiap dunia yang dihuni mendapat seorang Putra anugerah yang datang untuk menjalani kehidupan fana penuh dari lahir sampai mati. Cepat atau lambat, terlepas dari status rohaninya, setiap dunia hunian-fana ditakdirkan untuk menjadi tuan rumah bagi sesosok Putra Magisterial pada suatu misi penganugerahan kecuali satu planet di setiap alam semesta lokal di mana Putra Pencipta memilih untuk membuat anugerah fananya.
20:5.5 (228.2) Dengan memahami lebih banyak tentang Putra-putra anugerah itu, kamu memperhatikan mengapa begitu banyak minat yang ditujukan ke Urantia dalam sejarah Nebadon. Planet kamu yang kecil dan tidak penting itu menjadi perhatian alam semesta lokal hanya karena planet itu adalah dunia rumah fana Yesus dari Nazaret. Itulah tempat adegan penganugerahan yang terakhir dan kemenangan Putra Penciptamu, arena di dalam mana Mikhael memenangi kedaulatan pribadi tertinggi atas alam semesta Nebadon.
20:5.6 (228.3) Di markas-markas alam semesta lokalnya, sesosok Putra Pencipta, khususnya setelah penyelesaian penganugerahan fananya sendiri, menghabiskan banyak waktunya mengkonseling dan mengajar perguruan tinggi para Putra rekannya, Putra Magisterial dan lain-lainnya. Dalam kasih dan pengabdian, dengan belas kasihan dan pertimbangan kasih sayang, para Putra Magisterial ini memberikan diri mereka ke atas dunia-dunia ruang. Layanan keplanetan ini sama sekali tidak lebih rendah dari penganugerahan fana para Mikhael. Memang benar bahwa Putra Pencipta kamu memilih alam petualangan akhirnya dalam pengalaman makhluk itu di dunia yang telah mengalami kemalangan-kemalangan yang tidak seperti biasanya. Tetapi tidak ada planet yang berada dalam kondisi begitu rupa sehingga harus memerlukan penganugerahan Putra Pencipta untuk menghasilkan rehabilitasi rohaninya. Siapapun Putra dari kelompok penganugerahan akan sama-sama cukup, karena dalam semua pekerjaan mereka di dunia-dunia di suatu alam semesta lokal para Putra Magisterial itu secara ilahi adalah sama efektif dan bijaksananya seperti halnya kakak Firdaus mereka, Putra Pencipta.
20:5.7 (228.4) Meskipun kemungkinan terjadi bencana selalu menyertai para Putra Firdaus ini selama inkarnasi penganugerahan mereka, namun aku belum melihat catatan kesalahan atau kegagalan Putra Magisterial atau juga Putra Pencipta pada suatu misi penganugerahan. Keduanya dari asal usul yang demikian dekat dengan kesempurnaan mutlak sehingga tidak dapat gagal. Mereka memang menanggung risiko, benar-benar menjadi seperti makhluk fana dari daging dan darah, dan dengan demikian meraih pengalaman makhluk yang unik, tetapi di dalam jangkauan pengamatanku mereka selalu berhasil. Mereka tidak pernah gagal mencapai tujuan misi penganugerahan. Kisah tentang penganugerahan dan layanan keplanetan mereka di seluruh Nebadon merupakan bab yang paling mulia dan menarik dalam sejarah alam semesta lokalmu.
20:6.1 (228.5) Metode bagaimana sesosok Putra Firdaus menjadi siap untuk penjelmaan manusia fana sebagai Putra anugerah, memiliki ibu di planet anugerah itu, adalah suatu misteri semesta; dan setiap upaya untuk mendeteksi bekerjanya teknik Sonarington ini akan berjumpa dengan kegagalan pasti. Biarlah pengetahuan mendalam tentang kehidupan fana Yesus dari Nazaret itu terbenam di dalam jiwamu, tetapi jangan menyia-nyiakan pikiran untuk spekulasi tanpa guna mengenai bagaimana inkarnasi misterius Mikhael Nebadon ini telah dilakukan. Mari kita semua bersukacita dalam pengetahuan dan kepastian bahwa pencapaian tersebut mungkin bagi kodrat ilahi dan jangan membuang-buang waktu pada dugaan sia-sia mengenai teknik yang digunakan oleh hikmat ilahi untuk menghasilkan fenomena tersebut.
20:6.2 (229.1) Pada suatu misi penganugerahan menjadi manusia fana, Putra Firdaus selalu lahir dari perempuan dan tumbuh sebagai anak laki-laki di alam itu, seperti yang Yesus lakukan di Urantia. Putra-putra layanan tertinggi ini semua melewati masa bayi melalui masa muda menjadi dewasa sama seperti halnya seorang manusia biasa. Dalam segala hal mereka menjadi serupa seperti manusia fana dari ras mana mereka dilahirkan. Mereka membuat permohonan-permohonan kepada Bapa seperti halnya anak-anak di alam di mana mereka melayani. Dari sudut pandang jasmani, Putra-putra yang ilahi-manusiawi ini menjalani hidup biasa dengan hanya satu pengecualian: Mereka tidak memperanakkan keturunan di dunia-dunia kunjungan mereka; hal itu adalah larangan menyeluruh yang diterapkan pada semua ordo Putra anugerah Firdaus.
20:6.3 (229.2) Seperti halnya Yesus bekerja di duniamu sebagai anak tukang kayu, demikian pula Putra-putra Firdaus yang lain bekerja dalam berbagai kemampuan di planet penganugerahan mereka. Kamu akan sulit memikirkan tentang pekerjaan yang belum dijalani oleh Putra Firdaus tertentu dalam perjalanan penganugerahannya di salah satu planet-planet waktu yang berevolusi.
20:6.4 (229.3) Ketika seorang Putra anugerah telah menguasai pengalaman menjalani kehidupan fana, saat ia telah mencapai kesempurnaan penyelarasan dengan Pelaras yang menempatinya, maka kemudian ia memulai bagian dari misi keplanetannya yang dirancang untuk menerangi pikiran dan untuk mengilhami jiwa saudara-saudaranya dalam daging. Sebagai guru-guru, Putra-putra ini secara eksklusif mengkhususkan diri untuk pencerahan spiritual (rohani) ras-ras manusia di dunia-dunia tempat kunjungan mereka.
20:6.5 (229.4) Karier penganugerahan-fana para Mikhael dan Avonal itu, meskipun bisa dibandingkan dalam banyak hal, tetapi tidak identik dalam semuanya: Tidak pernah sesosok Putra Magisterial menyatakan, “Barangsiapa telah melihat Anak telah melihat Bapa,” seperti dikatakan Putra Pencipta kamu ketika di Urantia dan dalam badan manusia. Tapi Avonal yang dianugerahkan itu memang menyatakan, “Barangsiapa telah melihat aku, ia telah melihat Putra Kekal Tuhan.” Putra Magisterial itu bukan keturunan langsung dari Bapa Semesta, bukan pula mereka berinkarnasi tunduk pada kehendak-Nya Bapa; selalu mereka memberikan diri mereka sebagai Putra Firdaus yang tunduk pada kehendak Putra Kekal dari Firdaus.
20:6.6 (229.5) Ketika Putra-putra anugerah, Putra Pencipta atau Putra Magisterial, memasuki gerbang-gerbang kematian, mereka tampak kembali pada hari ketiga. Namun kamu jangan memikirkan gagasan bahwa mereka selalu berjumpa dengan akhir yang tragis seperti yang dihadapi oleh Putra Pencipta yang berkunjung di duniamu sembilan belas abad lalu. Pengalaman yang luar biasa dan kejam sehingga Yesus Nazaret wafat itu telah menyebabkan Urantia secara lokal dikenal sebagai “dunia salib.” Tidaklah perlu bahwa perlakuan tidak manusiawi tersebut diberikan pada sesosok Putra Tuhan, dan mayoritas besar planet memberikan mereka penerimaan yang lebih baik, yang memungkinkan mereka untuk mengakhiri karier fana mereka, menutup zaman, mengadili peselamat yang tidur (mati), dan meresmikan zaman dispensasi yang baru, tanpa menanggung kematian akibat kekerasan. Sesosok Putra anugerah harus menghadapi kematian, harus melewati seluruh pengalaman nyata manusia dari alam, tetapi tidak merupakan persyaratan dari rencana ilahi bahwa kematian ini karena kekerasan atau tidak wajar.
20:6.7 (229.6) Ketika para Putra anugerah tidak meninggal karena kekerasan, mereka secara sukarela menyerahkan hidup mereka dan melewati gerbang-gerbang kematian, tidak untuk memenuhi tuntutan “keadilan yang keras” atau “murka Tuhan,” melainkan hanya untuk menyelesaikan penganugerahan itu, “meminum cawan” dari karier inkarnasi dan pengalaman pribadi dalam segala hal yang membentuk kehidupan makhluk ketika hal itu dihidupi di planet-planet kehidupan fana. Penganugerahan adalah suatu kebutuhan sebuah planet dan sebuah alam semesta, dan kematian fisik itu tidak lebih dari hanya sebuah bagian yang diperlukan dari suatu misi penganugerahan.
20:6.8 (230.1) Ketika inkarnasi fana itu selesai, Avonal yang melayani itu berangkat ke Firdaus, diterima oleh Bapa Semesta, kembali ke alam semesta lokal penugasannya, dan diakui oleh Putra Pencipta. Lalu para Avonal anugerah dan Putra Pencipta mengirimkan Roh Kebenaran gabungan bersama mereka untuk berfungsi dalam hati ras manusia yang tinggal di dunia anugerah itu. Dalam zaman-zaman pra-kedaulatan suatu alam semesta lokal, ini adalah roh gabungan bersama dari kedua Putra itu, diimplementasikan oleh Roh Kreatif. Hal ini agak berbeda dari Roh Kebenaran yang mencirikan zaman-zaman alam semesta lokal setelah penganugerahan diri ketujuh Mikhael.
20:6.9 (230.2) Setelah penyelesaian penganugerahan terakhirnya Putra Pencipta, Roh Kebenaran yang sebelumnya dikirimkan ke semua dunia penganugerahan-Avonal di alam semesta lokal itu berubah dalam sifatnya, menjadi lebih secara harfiah roh Mikhael sang penguasa berdaulat. Fenomena ini terjadi bersamaan dengan pembebasan Roh Kebenaran untuk layanan di planet penganugerahan-fana-Mikhael itu. Setelah itu, tiap dunia yang diberkahi oleh suatu penganugerahan Magisterial akan menerima roh Penghibur yang sama dari Putra Pencipta lipat tujuh itu, dalam ikatan kerjasama dengan Putra Magisterial tersebut, yang akan diterima seandainya sang Penguasa alam semesta lokal itu secara pribadi berinkarnasi sebagai Putra penganugerahan di situ.
20:7.1 (230.3) Putra-putra Firdaus yang sangat berpribadi dan amat rohani ini dilahirkan menjadi ada oleh Trinitas Firdaus. Mereka dikenal di Havona sebagai ordo Daynal. Di Orvonton mereka dicatat sebagai Putra Guru Trinitas, dinamai demikian karena asal-usul orang tua mereka. Di Salvington mereka kadang-kadang disebut Putra Rohani Firdaus.
20:7.2 (230.4) Putra-putra Guru ini terus menerus meningkat dalam jumlahnya. Siaran sensus semesta yang terakhir menyebutkan jumlah Putra Trinitas yang berfungsi dalam alam semesta sentral dan super sebagai sedikit lebih dari dua puluh satu milyar, dan ini tidak termasuk cadangan Firdaus, yang mencakup lebih dari sepertiga dari semua Putra Guru Trinitas yang ada.
20:7.3 (230.5) Ordo keputraan Daynal itu bukan merupakan bagian organik dari pemerintahan alam semesta lokal atau super. Anggota-anggotanya adalah bukan pencipta atau penyelamat, bukan hakim atau penguasa. Mereka tidak begitu banyak peduli dengan administrasi alam semesta melainkan dengan pencerahan moral dan pengembangan spiritual. Mereka adalah pendidik-pendidik semesta, yang didedikasikan untuk kebangkitan rohani dan bimbingan moral semua alam. Pelayanan mereka itu saling terkait erat dengan pelayanan dari kepribadian-kepribadian dari Roh Tanpa Batas dan berhubungan dekat dengan kenaikan Firdaus para makhluk ciptaan.
20:7.4 (230.6) Putra-putra dari Trinitas ini mengambil bagian dari kodrat gabungan tiga Deitas Firdaus, tetapi di Havona mereka tampaknya lebih mencerminkan kodrat Bapa Semesta. Dalam alam semesta super mereka tampaknya menggambarkan kodrat Putra Kekal, sedangkan dalam ciptaan lokal mereka kelihatan menampilkan karakter Roh Tanpa Batas. Dalam seluruh alam semesta mereka adalah pengejawantahan layanan dan kebijaksanaan hikmat.
20:7.5 (230.7) Tidak seperti saudara-saudara Firdaus mereka, para Mikhael dan Avonal, para Putra Guru Trinitas tidak menerima pelatihan pendahuluan dalam alam semesta sentral. Mereka diberangkatkan langsung ke markas-markas alam semesta super dan dari sana ditugaskan dalam alam semesta lokal tertentu. Dalam pelayanan mereka pada alam-alam evolusioner itu mereka memanfaatkan pengaruh rohani gabungan dari sosok Putra Pencipta dan Putra-putra Magisterial yang terkait, karena para Daynal itu tidak memiliki suatu kuasa penarikan spiritual di dalam dan dari diri mereka sendiri.
20:8.1 (231.1) Putra-putra Rohani Firdaus adalah sosok-sosok asal-Trinitas yang unik dan satu-satunya makhluk Trinitas yang begitu terkait sepenuhnya dengan pengelolaan alam-alam semesta yang dua-asal. Mereka amat mengabdikan diri pada pelayanan pendidikan bagi makhluk-makhluk fana dan ordo-ordo makhluk rohani yang lebih rendah. Mereka memulai pekerjaan mereka dalam sistem-sistem lokal, dan sesuai dengan pengalaman dan prestasi mereka, dimajukan ke arah dalam melalui layanan konstelasi menuju pekerjaan tertinggi di ciptaan lokal. Setelah sertifikasi, mereka bisa menjadi duta-duta rohani mewakili alam-alam semesta lokal tempat layanan mereka.
20:8.2 (231.2) Jumlah pasti Putra Guru di Nebadon itu aku tidak tahu; mereka ada banyak ribuan. Banyak dari kepala-kepala departemen dalam sekolah-sekolah Melkisedek termasuk pada ordo ini, sedangkan staf gabungan Universitas Salvington yang diangkat secara reguler itu mencakup lebih dari seratus ribu termasuk Putra-putra ini. Sejumlah besar ditempatkan di berbagai dunia pelatihan-morontia, tetapi mereka tidak sepenuhnya disibukkan dengan pemajuan spiritual dan intelektual makhluk fana; mereka sama-sama peduli pula pada pengajaran untuk para malaikat serafik dan penduduk asli lain dari ciptaan lokal. Banyak asisten mereka ditarik dari jajaran sosok-sosok yang ditrinitisasi-makhluk.
20:8.3 (231.3) Putra-putra Guru membentuk tim pengajar yang mengelola semua pengujian dan melakukan semua tes untuk kualifikasi dan sertifikasi untuk semua fase-fase bawahan dari layanan alam semesta, dari tugas-tugas penjaga pos hingga para siswa perbintangan itu. Mereka menyelenggarakan kursus pelatihan yang sangat panjang, mulai dari kursus-kursus keplanetan naik hingga ke Perguruan Tinggi Hikmat yang berlokasi di Salvington. Pengakuan yang menunjukkan usaha dan pencapaian itu dikaruniakan kepada semuanya, manusia fana yang menaik atau kerubim yang berambisi, yang menyelesaikan petualangan-petualangan ini dalam kebijaksanaan dan kebenaran.
20:8.4 (231.4) Di seluruh alam semesta semua Putra Tuhan berhutang budi kepada Putra-putra Guru Trinitas yang selalu setia dan serba efisien ini. Mereka adalah guru-guru agung untuk semua kepribadian roh, bahkan menjadi pengajar-pengajar yang teruji dan sejati bagi para Putra Tuhan itu sendiri. Namun mengenai perincian tidak ada habisnya tugas dan fungsi Putra Guru ini sulit aku mengajarkannya kepadamu. Wilayah luas kegiatan keputraan-Daynal itu akan lebih dimengerti di Urantia ketika kamu lebih maju dalam kecerdasan, dan setelah isolasi rohani di planetmu diakhiri.
20:9.1 (231.5) Ketika gerak maju peristiwa-peristiwa di dunia evolusioner menunjukkan bahwa waktu sudah matang untuk memulai suatu zaman rohani, Putra Guru Trinitas selalu menjadi relawan untuk layanan ini. Kamu tidak akrab dengan ordo keputraan ini karena Urantia belum pernah mengalami suatu zaman rohani, seribu tahun pencerahan kosmis. Tetapi bahkan sekarang pun para Putra Guru mengunjungi duniamu untuk tujuan merumuskan rencana kunjungan mereka ke dunia kamu. Mereka akan pada waktunya muncul di Urantia setelah para penghuninya mendapatkan pembebasan relatif dari kungkungan kebinatangan dan dari belenggu materialisme.
20:9.2 (231.6) Putra-putra Guru Trinitas tidak berkaitan apapun dengan penutupan zaman dispensasi keplanetan. Mereka itu tidak menghakimi yang mati atau mengubahkan yang hidup, tetapi pada setiap misi keplanetan mereka didampingi oleh sesosok Putra Magisterial yang melakukan tugas-tugas ini. Putra Guru itu sepenuhnya peduli dengan permulaan suatu zaman rohani, dengan fajar era realitas rohani di sebuah planet evolusioner. Mereka membuat nyata pasangan-pasangan (counterpart) spiritual dari pengetahuan material dan kebijaksanaan temporal.
20:9.3 (232.1) Putra-putra Guru biasanya tetap tinggal di planet kunjungan mereka selama seribu tahun waktu keplanetan. Satu Putra Guru memimpin pemerintahan milenial (seribu tahunan) planet dan dibantu oleh tujuh puluh rekan sekerja dari ordonya. Para Daynal itu tidak berinkarnasi atau sebaliknya mematerialisir diri mereka begitu rupa supaya dapat terlihat oleh makhluk fana; karena itu kontak dengan dunia kunjungan dilakukan melalui kegiatan para Bintang Senja yang Cemerlang, kepribadian-kepribadian alam semesta lokal yang terkait dengan para Putra Guru Trinitas.
20:9.4 (232.2) Para Daynal mungkin kembali berkali-kali ke sebuah dunia yang dihuni, dan setelah misi terakhir mereka, planet itu akan diantar masuk ke dalam status dunia terang dan hidup yang sudah mapan (ditetapkan), tujuan evolusioner semua dunia hunian-fana di zaman alam semesta saat ini. Korps Fana Finalitas berbuat banyak hal yang berhubungan dengan dunia-dunia yang sudah mapan dalam terang dan hidup, dan kegiatan-kegiatan keplanetan mereka menyentuh di atas kegiatan para Putra Guru. Memang, seluruh ordo keputraan Daynal itu erat terkoneksi dengan semua tahapan kegiatan finaliter dalam ciptaan-ciptaan evolusioner waktu dan ruang.
20:9.5 (232.3) Putra-putra Guru Trinitas tampaknya menjadi begitu sepenuhnya dikenali berkaitan dengan rezim kemajuan manusia fana melalui tahap-tahap awal kenaikan evolusioner sehingga kami sering terbawa untuk berspekulasi mengenai kemungkinan hubungan kerjasama mereka dengan para finaliter dalam karier yang masih dirahasiakan di alam-alam semesta masa depan. Kami mengamati bahwa para administrator alam semesta super itu sebagian terdiri dari kepribadian-kepribadian asal-Trinitas dan sebagian lagi makhluk evolusioner penaik yang dirangkul-Trinitas. Kami yakin dengan teguh bahwa Putra-putra Guru dan finaliter-finaliter sekarang itu berusaha untuk memperoleh pengalaman kerjasama dalam waktu, yang mungkin menjadi pelatihan pendahuluan untuk mempersiapkan mereka untuk berhubungan erat dalam suatu takdir masa depan yang masih belum diungkapkan. Di Uversa keyakinan kami adalah bahwa, ketika alam-alam semesta super akhirnya sudah mapan dalam terang dan hidup, para Putra Guru Firdaus ini, yang telah menjadi begitu sepenuhnya akrab dengan masalah-masalah dunia evolusioner dan telah begitu lama terkait dengan karier manusia evolusioner, akan mungkin ditransfer ke hubungan kerjasama kekal dengan Korps Firdaus Finalitas.
20:10.1 (232.4) Semua Putra Tuhan Firdaus adalah ilahi dalam asal dan dalam kodrat. Karya masing-masing Putra Firdaus demi kepentingan tiap dunia adalah seperti seolah-olah jika Putra yang melayani itu adalah Putra Tuhan yang sulung dan satu-satunya.
20:10.2 (232.5) Putra-putra Firdaus adalah presentasi ilahi dari sifat bertindak-Nya tiga pribadi Deitas itu terhadap wilayah-wilayah waktu dan ruang. Putra-putra Pencipta, Magisterial, dan Guru adalah karunia-karunia dari para Deitas kekal kepada anak-anak manusia dan kepada semua makhluk alam semesta lain yang berpotensi untuk kenaikan. Putra-putra Tuhan ini adalah penatalayan ilahi yang tak henti-hentinya berbakti untuk pekerjaan membantu makhluk-makhluk waktu demi mencapai tujuan rohani tinggi kekekalan.
20:10.3 (232.6) Dalam diri para Putra Pencipta, kasih dari Bapa Semesta dipadukan dengan rahmat dari Putra Kekal dan diungkapkan kepada alam-alam semesta lokal dalam kuasa daya cipta, pelayanan kasih, dan kedaulatan penuh pengertian dari para Mikhael itu. Dalam diri Putra Magisterial rahmat Putra Kekal, disatukan dengan pelayanan Roh Tanpa Batas, diungkapkan pada wilayah-wilayah evolusi dalam karier-karier para Avonal penghakiman, pelayanan, dan penganugerahan ini. Dalam Putra Guru Trinitas kasih, rahmat, dan pelayanan dari tiga Deitas Firdaus itu dikoordinasikan pada tingkat-nilai ruang-waktu tertinggi dan disajikan kepada alam-alam semesta sebagai kebenaran hidup, kebaikan ilahi, dan keindahan rohani yang sejati.
20:10.4 (233.1) Dalam alam-alam semesta lokal ordo-ordo keputraan ini bekerjasama untuk menghasilkan pewahyuan dari para Deitas Firdaus kepada makhluk-makhluk ruang: Sebagai Bapa untuk sebuah alam semesta lokal, Putra Pencipta menggambarkan karakter tanpa batas dari Bapa Semesta. Sebagai Putra penganugerahan rahmat, para Avonal mengungkapkan sifat tanpa banding Putra Kekal untuk belas kasihan yang tak terbatas. Sebagai guru-guru sejati untuk pribadi-pribadi menaik, Putra Daynal Trinitas mengungkapkan kepribadian guru dari Roh Tanpa Batas. Dalam kerjasama sempurna secara ilahi mereka, para Mikhael, Avonal, dan Daynal menyumbang pada perwujudan dan pewahyuan dari kepribadian dan kedaulatan Tuhan Mahatinggi dalam dan kepada alam-alam semesta ruang-waktu. Dalam keselarasan dari kegiatan-kegiatan rangkap tiga mereka para Putra Tuhan Firdaus ini selalu berfungsi di garda depannya kepribadian-kepribadian Deitas, sementara mereka mengikuti perluasan tanpa akhir dari keilahian Sumber dan Pusat Besar Pertama, dari Pulau Firdaus abadi menuju kedalaman angkasa yang tidak diketahui.
20:10.5 (233.2) [Disampaikan oleh sesosok Penyempurna Hikmat dari Uversa.]
Buku Urantia
Makalah 21
21:0.1 (234.1) PUTRA-PUTRA Pencipta itu adalah pembuat dan penguasa alam-alam semesta lokal waktu dan ruang. Pencipta dan penguasa berdaulat alam semesta ini dwi (dua) asal, mencakup ciri-ciri khas dari Tuhan Sang Bapa dan Tuhan Sang Putra. Tetapi masing-masing Putra Pencipta itu berbeda dari setiap yang lainnya; masing-masing unik dalam kodrat (sifat dasar) demikian pula dalam kepribadian; masing-masing adalah “Putra tunggal” dari ideal ketuhanan yang sempurna dari asal-usulnya.
21:0.2 (234.2) Dalam pekerjaan besar pengorganisasian, pengembangan, dan penyempurnaan sebuah alam semesta lokal, para Putra tinggi ini selalu menikmati persetujuan yang mendukung dari Bapa Semesta. Hubungan antara Putra Pencipta dengan Bapa Firdaus mereka itu mendalam dan superlatif. Tidak diragukan lagi kasih sayang yang mendalam dari orang tua Deitas pada keturunan ilahi mereka itu adalah sumber mata air untuk kasih yang indah dan nyaris ilahi yang orang tua manusia berikan pada anak-anak mereka.
21:0.3 (234.3) Putra-putra Firdaus primer ini dipersonalisasi sebagai para Mikhael. Ketika mereka pergi dari Firdaus untuk mendirikan alam-alam semesta mereka, mereka dikenal sebagai para Mikhael Pencipta. Ketika ditetapkan dalam otoritas tertinggi, mereka disebut Mikhael Master. Kadang-kadang kami menyebut penguasa berdaulat alam semesta Nebadonmu itu sebagai Mikhael Kristus. Selalu dan selamanya mereka memerintah sesuai “peraturan (order of) Mikhael,” itulah sebutan untuk Putra pertama dari golongan (order) dan kodrat mereka.
21:0.4 (234.4) Mikhael yang pertama atau sulung itu tidak pernah mengalami inkarnasi sebagai sosok jasmani, tetapi tujuh kali dia melewati pengalaman kenaikan makhluk rohani di tujuh sirkuit Havona, maju dari dunia-dunia luar ke sirkuit paling dalam ciptaan sentral. Ordo Mikhael paham alam semesta agung dari satu ujung ke ujung yang lain; tidak ada pengalaman pokok dari setiap anak-anak ruang dan waktu yang dalam mana para Mikhael secara pribadi tidak ikut serta; mereka dalam faktanya tidak hanya mengambil bagian dalam kodrat ilahi tetapi juga kodratmu, yang berarti seluruh kodrat, dari yang tertinggi sampai yang terendah.
21:0.5 (234.5) Mikhael yang asli adalah pejabat kepala para Putra Firdaus primer ketika mereka berkumpul untuk konferensi di pusat segala sesuatu. Tidak lama lalu di Uversa kami merekam sebuah siaran semesta tentang sebuah konklaf (sidang raya) luar biasa di Pulau kekal, dimana seratus lima puluh ribu Putra Pencipta berkumpul di hadapan orang tua mereka dan terlibat dalam pembahasan yang berkaitan dengan kemajuan penyatuan dan stabilisasi alam semesta segala alam-alam semesta. Ini adalah kelompok terpilih para Mikhael Daulat, Putra penganugerahan lipat tujuh.
21:1.1 (234.6) Ketika kepenuhan pembentukan gagasan rohani mutlak dalam Putra Kekal menjumpai kepenuhan konsep kepribadian mutlak dalam Bapa Semesta, ketika penyatuan kreatif seperti demikian itu pada akhirnya dan sepenuhnya tercapai, ketika identitas mutlak roh dan kesatuan tak terbatas konsep kepribadian demikian itu terjadi, maka, saat itu juga, tanpa hilangnya apapun kepribadian atau hak istimewa dari salah satu Deitas yang tanpa batas itu, maka berkilatlah menjadi ada satu sosok dewasa penuh Putra Pencipta yang baru dan asli, Putra satu-satunya yang lahir dari ideal yang sempurna dan ide yang kuat, yang penyatuannya menghasilkan kepribadian kuasa dan kesempurnaan pencipta yang baru ini.
21:1.2 (235.1) Setiap Putra Pencipta adalah keturunan tunggal dan satu-satunya yang dapat dilahirkan dari persatuan sempurna dari dua batin yang tanpa batas dan kekal serta sempurna dari para Pencipta alam semesta segala alam-alam semesta yang ada selama-lamanya itu. Tidak akan pernah ada Putra lain seperti itu karena setiap Putra Pencipta adalah ekspresi dan perwujudan tanpa syarat, tuntas, dan final dari semua dari setiap fase dari setiap fitur dari setiap kemungkinan dari setiap realitas ilahi yang dapat, di seluruh kekekalan, yang pernah ditemukan dalam, diungkapkan oleh, atau dikembangkan dari, potensial-potensial kreatif ilahi tersebut yang disatukan untuk membuat Putra Mikhael ini menjadi ada. Setiap Putra Pencipta adalah mutlaknya konsep-konsep ketuhanan bersatu yang membentuk asal usul ilahinya.
21:1.3 (235.2) Kodrat ilahi para Putra Pencipta ini, pada prinsipnya, adalah diturunkan sama-sama dari sifat kedua orang tua Firdaus. Semua Putra ini mengambil bagian dalam kepenuhan kodrat ilahi Bapa Semesta dan hak istimewa kreatif Putra Kekal, tetapi ketika kami amati perbuatan-perbuatan praktis dari fungsi-fungsi Mikhael di alam-alam semesta, kami melihat perbedaan-perbedaan yang nyata. Beberapa Putra Pencipta tampak lebih seperti Tuhan Bapa, yang lain lebih seperti Tuhan Putra. Sebagai contoh: Kecenderungan administrasi dalam alam semesta Nebadon menunjukkan bahwa Penciptanya dan Putra yang memerintahnya itu kodrat dan karakternya lebih menyerupai Putra Ibu Kekal. Lebih lanjut perlu dinyatakan bahwa beberapa alam semesta dipimpin oleh para Mikhael Firdaus yang tampak sama-sama menyerupai Tuhan sang Bapa dan Tuhan sang Putra. Pengamatan ini tidak dalam pengertian apapun berarti kritik; hal-hal itu hanya suatu pencatatan fakta.
21:1.4 (235.3) Aku tidak tahu jumlah persis Putra Pencipta yang ada, tetapi aku punya alasan yang baik untuk percaya bahwa ada lebih dari tujuh ratus ribu. Sekarang, kami tahu bahwa ada tepatnya tujuh ratus ribu Yang Bersatu Harinya dan tidak ada lagi yang sedang diciptakan. Kami juga mengamati bahwa rencana yang ditahbiskan untuk zaman alam semesta ini tampaknya menandakan bahwa satu Yang Bersatu Harinya akan ditempatkan di setiap alam semesta lokal sebagai duta konseling dari Trinitas. Kami mencatat lebih lanjut bahwa jumlah Putra Pencipta yang terus meningkat itu sudah melebihi jumlah Yang Bersatu Harinya yang tetap. Tetapi menyangkut takdir para Mikhael di luar yang tujuh ratus ribu itu, kami tidak pernah diberitahu.
21:2.1 (235.4) Putra-putra Firdaus dari ordo primer itu adalah perancang, pencipta, pembangun, dan administrator wilayah masing-masing, alam-alam semesta lokal ruang dan waktu, unit-unit kreatif dasar di tujuh alam semesta super yang evolusioner. Sesosok Putra Pencipta diizinkan untuk memilih situs angkasa untuk kegiatan kosmis masa depannya, tetapi sebelum ia bisa memulai pengorganisasian fisik alam semestanya, ia harus menghabiskan waktu pengamatan panjang yang dikhususkan untuk mempelajari upaya kakak-kakaknya dalam berbagai ciptaan yang berlokasi di alam semesta super di mana aksinya direncanakan. Dan sebelum semua ini, Putra Mikhael itu harus menyelesaikan pengalaman panjang dan unik untuk pengamatan Firdaus dan pelatihan Havona.
21:2.2 (235.5) Ketika sesosok Putra Pencipta berangkat dari Firdaus untuk berangkat memulai petualangan pembuatan alam semesta, untuk menjadi kepala—pada hakikatnya Tuhan—untuk alam semesta lokal penataannya sendiri, maka, untuk pertama kalinya, ia menemukan dirinya dalam kontak erat dengan, dan dalam banyak hal tergantung pada, Sumber dan Pusat Ketiga. Roh Tanpa Batas, yang meskipun tinggal bersama dengan Bapa dan Anak di pusat segala sesuatu, namun ditujukan untuk berfungsi sebagai pembantu nyata dan efektif bagi setiap Putra Pencipta. Oleh karena itu setiap Putra Pencipta itu disertai oleh sesosok Putri Kreatif dari Roh Tanpa Batas, sosok itu yang ditakdirkan untuk menjadi Penatalayan Ilahi, Roh Ibu alam semesta lokal yang baru itu.
21:2.3 (236.1) Keberangkatan sesosok Putra Mikhael pada kesempatan ini selamanya membebaskan hak-hak istimewa penciptanya dari Sumber dan Pusat Firdaus, tunduk hanya pada batasan-batasan tertentu yang melekat dalam pra-keberadaan Sumber-sumber dan Pusat-pusat ini, dan pada kekuatan serta kehadiran pendahulu tertentu lainnya. Keterbatasan-keterbatasan hak-hak istimewa pencipta (yang selain itu adalah mahakuasa) terhadap sang Bapa alam semesta lokal ini di antaranya adalah sebagai berikut:
21:2.4 (236.2) Materi-energi itu dikuasai oleh Roh Tanpa Batas. Sebelum semua bentuk-bentuk baru benda-benda, besar atau kecil, bisa dibuat, sebelum suatu transformasi energi-materi baru boleh dicobakan, sesosok Putra Pencipta harus mendapatkan persetujuan dan kerjasama dari Roh Tanpa Batas.
21:2.5 (236.3) 2. Desain dan tipe makhluk itu dikendalikan oleh Putra Kekal. Sebelum sesosok Putra Pencipta boleh terlibat dalam penciptaan suatu jenis makhluk baru, suatu desain makhluk baru, ia harus mendapatkan persetujuan dari sang Putra Ibu Kekal dan Asli ini.
21:2.6 (236.4) 3. Kepribadian itu dirancang dan dianugerahkan oleh Bapa Semesta.
21:2.7 (236.5) Tipe-tipe dan pola-pola batinitu ditentukan oleh faktor-faktor keberadaan pra-makhluk. Setelah hal-hal ini dihubungkan untuk membentuk suatu makhluk (yang berpribadi atau yang selain itu), batin merupakan kemampuan karunia dari Sumber dan Pusat Ketiga, sumber universal untuk pelayanan batin pada semua makhluk di bawah tingkatan Pencipta Firdaus.
21:2.8 (236.6) Pengendalian desain-desain dan tipe-tipe roh tergantung pada tingkat manifestasi mereka. Dalam analisis terakhir, desain rohani itu dikendalikan oleh Trinitas atau oleh kemampuan-kemampuan karunia roh pra-Trinitas dari kepribadian-kepribadian Trinitas—Bapa, Putra, dan Roh.
21:2.9 (236.7) Ketika Putra yang sempurna dan ilahi tersebut telah memiliki lokasi ruang angkasa untuk alam semesta pilihannya; ketika masalah-masalah awal materialisasi alam semesta dan keseimbangan kasar telah diselesaikan; ketika ia telah membentuk suatu kesatuan hubungan kerja yang efektif dan kooperatif dengan sang Putri pelengkap dari Roh Tanpa Batas itu—maka Putra alam Semesta dan Roh Alam Semesta ini memulai hubungan kerjasama yang dirancang untuk melahirkan kawanan tak terhitung anak-anak alam semesta lokal mereka. Sehubungan dengan peristiwa ini maka Roh Kreatif sebagai pemusatan dari Roh Tanpa Batas Firdaus ini menjadi berubah dalam kodratnya, menyandang sifat-sifat atau kualitas pribadi sebagai Roh Ibu sebuah alam semesta lokal.
21:2.10 (236.8) Meskipun semua Putra Pencipta itu secara ilahi seperti kedua orang tua Firdaus mereka, namun tidak ada yang persis menyerupai yang lain; masing-masing unik, berbeda, eksklusif, dan asli dalam kodrat (sifat dasar) serta dalam kepribadian. Dan karena mereka adalah arsitek dan pembuat untuk rancangan-rancangan kehidupan di masing-masing alam mereka, maka keragaman demikian ini menjamin bahwa wilayah mereka juga akan berbeda-beda dalam setiap bentuk dan fase keberadaan hidup yang berasal dari Mikhael itu, yang dapat diciptakan atau yang kemudian dikembangkan di dalamnya. Oleh karena itu ordo-ordo makhluk asli dari alam semesta lokal itu benar-benar beranekaragam. Tidak ada dua yang dikelola atau dihuni oleh makhluk asli yang dua-asal yang sama persis dalam segala hal. Di dalam alam semesta super manapun, setengah dari sifat melekat mereka adalah sama, karena diturunkan dari Roh Kreatif yang seragam; setengah lainnya bervariasi, karena diturunkan dari Putra Pencipta yang beranekaragam. Namun demikian keragaman tersebut tidak mencirikan makhluk-makhluk yang asalnya tunggal dari Roh Kreatif atau sosok-sosok yang didatangkan dari penduduk asli alam semesta sentral atau super.
21:2.11 (237.1) Ketika sesosok Putra Mikhael absen dari alam semestanya, pemerintahannya dipimpin oleh sosok asli yang sulung, Bintang Fajar yang Terang, eksekutif kepala alam semesta lokal. Saran dan nasihat dari Yang Bersatu Harinya sangat berharga pada saat-saat seperti itu. Selama ketidak-hadiran ini, Putra Pencipta mampu memberikan kepada Roh Ibu pasangannya itu pengendalian menyeluruh dari kehadiran rohani Sang Putra di dunia-dunia dihuni dan dalam hati anak-anak manusianya. Roh Ibu alam semesta lokal tetap selalu di markas pusatnya, memperluas perhatian rawatan dan pelayanan rohani hingga ke bagian-bagian ujung paling jauh dari wilayah evolusioner tersebut.
21:2.12 (237.2) Kehadiran pribadi sesosok Putra Pencipta di alam semesta lokalnya tidak diperlukan untuk berjalan lancarnya suatu ciptaan material yang sudah mapan. Putra-putra tersebut bisa melakukan perjalanan ke Firdaus, dan alam-alam semesta mereka masih terus berayun melalui angkasa. Mereka mungkin meletakkan garis-garis kekuasaan mereka untuk menjelma sebagai anak-anak waktu; namun alam-alam mereka masih terus berpusar di sekitar pusat masing-masing. Tidak ada organisasi materi yang independen dari tarikan gravitasi mutlak dari Firdaus atau dari penguasaan kosmis yang melekat dalam kehadiran ruang dari Absolut Nirkualifikasi.
21:3.1 (237.3) Sesosok Putra Pencipta diberi rentang wilayah sebuah alam semesta dengan persetujuan dari Trinitas Firdaus dan dengan konfirmasi dari Roh Master pengawas alam semesta super yang bersangkutan. Tindakan tersebut memberikan hak kepemilikan fisik, suatu hak guna kosmis. Namun pengangkatan sesosok Putra Mikhael dari tahap hak memerintah yang awal dan dibatasi sendiri ini menuju ke supremasi pengalaman dari kedaulatan yang diraih sendiri itu datang sebagai hasil dari pengalaman pribadinya sendiri dalam karya penciptaan alam semesta dan anugerah penjelmaannya. Sebelum pencapaian kedaulatan yang diraih secara sah dari penganugerahan dirinya itu, dia memerintah sebagai wakil Bapa Semesta.
21:3.2 (237.4) Sesosok Putra Pencipta dapat menegaskan kedaulatan penuh atas ciptaan pribadinya setiap saat, tetapi dia dengan bijaksana memilih untuk tidak melakukan hal itu. Jika, sebelum melewati penganugerahan dirinya menjadi makhluk, dia memegang kedaulatan tertinggi yang belum sah diraih, maka kepribadian-kepribadian Firdaus yang tinggal di alam semesta lokalnya akan menarik diri. Tetapi hal ini belum pernah terjadi di seluruh ciptaan ruang dan waktu.
21:3.3 (237.5) Fakta kepenciptaan menyiratkan kepenuhan kedaulatan, tetapi Mikhael memilih untuk secara pengalaman meraihnya, dengan demikian mempertahankan kerjasama penuh dari semua kepribadian Firdaus yang diperbantukan pada pemerintahan alam semesta lokalnya. Kami tahu tidak ada Mikhael yang pernah melakukan yang lain; namun demikian mereka semua bisa, karena mereka Putra-putra yang benar-benar berkehendak bebas.
21:3.4 (237.6) Kedaulatan sesosok Putra Pencipta dalam suatu alam semesta lokal melewati enam, mungkin tujuh, tahap-tahap manifestasi pengalaman. Tahap-tahap ini muncul dalam urutan sebagai berikut:
21:3.5 (237.7) 1. Kedaulatan wakil awal—otoritas sementara sendirian yang dijalankan oleh Putra Pencipta sebelum Roh Kreatif yang terkait memperoleh kualitas-kualitas pribadi.
21:3.6 (237.8) 2. Kedaulatan wakil bersama—pemerintahan gabungan bersama oleh pasangan Firdaus itu setelah pencapaian kepribadian oleh Roh Ibu Semesta.
21:3.7 (238.1) 3. Kedaulatan wakil yang bertambah—makin majunya otoritas Putra Pencipta selama periode tujuh penganugerahan dirinya sebagai makhluk.
21:3.8 (238.2) 4. Kedaulatan tertinggi—otoritas yang ditetapkan setelah selesainya penganugerahan ketujuh. Dalam Nebadon, kedaulatan tertinggi diraih pada waktu penyelesaian penganugerahan Mikhael di Urantia. Hal ini telah terjadi sekitar dua ribu tahun lalu waktu keplanetanmu.
21:3.9 (238.3) 5. Kedaulatan tertinggi yang bertambah— hubungan lanjutan yang muncul dari penetapan mayoritas wilayah makhluk dalam terang dan hidup. Tahap ini berkaitan dengan masa depan alam semesta lokalmu yang belum tercapai.
21:3.10 (238.4) 6. Kedaulatan Trinitarian—dilaksanakan setelah penetapan seluruh alam semesta lokal dalam terang dan hidup.
21:3.11 (238.5) 7. Kedaulatan yang belum diungkapkan— hubungan-hubungan yang belum diketahui di zaman alam semesta masa depan.
21:3.12 (238.6) Pada waktu menerima kedaulatan awal sebagai wakil untuk suatu alam semesta lokal yang direncanakan, sesosok Mikhael Pencipta bersumpah pada Trinitas untuk tidak memegang kedaulatan tertinggi sampai tujuh penganugerahan makhluk telah diselesaikan dan disertifikasi oleh para penguasa alam semesta super. Tetapi seandainya Putra Mikhael tidak bisa, dengan sekehendak dia, menegaskan kedaulatan yang belum sah diraih tersebut, maka tidak akan ada artinya bersumpah agar tidak melakukannya.
21:3.13 (238.7) Dalam zaman-zaman pra-penganugerahan sekalipun, sesosok Putra Pencipta memerintah wilayahnya hampir-hampir secara tertinggi ketika tidak ada perbedaan pendapat dalam salah satu bagiannya. Pemerintahan yang terbatas akan sulit terwujud jika kedaulatan tidak pernah ditantang. Kedaulatan yang dipegang oleh Putra Pencipta pra-penganugerahan di alam semesta yang tanpa pemberontakan itu tidak lebih besar daripada di alam semesta dengan pemberontakan; tetapi dalam hal pertama keterbatasan kedaulatan tidak kelihatan; dalam contoh kedua, keterbatasan itu tampak.
21:3.14 (238.8) Jika pernah otoritas atau pemerintahan sesosok Putra Pencipta ditantang, diserang, atau terancam, ia selamanya berjanji untuk menegakkan, melindungi, membela, dan jika perlu menyelamatkan ciptaan pribadinya itu. Putra-putra tersebut dapat diganggu atau dilecehkan hanya oleh makhluk-makhluk yang mereka buat sendiri atau oleh sosok-sosok yang lebih tinggi pilihan mereka sendiri. Mungkin dapat disimpulkan bahwa “sosok yang lebih tinggi,” mereka yang berasal dari tingkat-tingkat di atas alam semesta lokal, tampaknya tidak akan mungkin menyusahkan sesosok Putra Pencipta, dan hal ini benar. Tetapi mereka bisa jika mereka memilih untuk melakukannya. Kebajikan itu kehendak bebasnya kepribadian; perbuatan benar tidak otomatis dalam diri makhluk yang berkehendak bebas.
21:3.15 (238.9) Sebelum penyelesaian karier penganugerahan dirinya, sesosok Putra Pencipta memerintah dengan keterbatasan-keterbatasan kedaulatan tertentu yang dia terapkan sendiri untuk dirinya, tetapi setelah layanan penganugerahan selesai dia memerintah berkat pengalaman nyata dalam wujud dan keserupaan dengan berbagai makhluknya. Ketika sesosok Pencipta telah tujuh kali berkunjung di antara makhluk-makhluknya, ketika karier penganugerahan itu selesai, maka dia ditetapkan secara tertinggi dalam otoritas alam semesta; dia telah menjadi Putra Master, sesosok penguasa yang berdaulat dan tertinggi.
21:3.16 (238.10) Teknik untuk memperoleh kedaulatan tertinggi atas alam semesta lokal melibatkan tujuh langkah pengalaman berikut:
21:3.17 (238.11) 1. Secara pengalaman menembus tujuh tingkat keberadaan makhluk melalui teknik penganugerahan dijelmakan menjadi sangat menyerupai makhluk pada tingkat yang bersangkutan.
21:3.18 (238.12) 2. Membuat konsekrasi pengalaman pada setiap fase dari kehendak lipat tujuh Deitas Firdaus sebagaimana hal itu dipersonifikasikan dalam Tujuh Roh Master.
21:3.19 (239.1) 3. Melintasi masing-masing tujuh pengalaman pada tingkat makhluk, secara bersamaan dengan pelaksanaan satu dari tujuh konsekrasi pada kehendak Deitas Firdaus.
21:3.20 (239.2) 4. Pada setiap tingkat makhluk, secara pengalaman menggambarkan puncak dari kehidupan makhluk kepada Deitas Firdaus dan kepada semua kecerdasan alam semesta.
21:3.21 (239.3) 5. Pada setiap tingkat makhluk, secara pengalaman mengungkapkan satu fase dari kehendak lipat tujuh Deitas pada tingkat penganugerahan dan pada seluruh alam semesta.
21:3.22 (239.4) 6. Secara pengalaman menyatukan pengalaman makhluk lipat tujuh dengan pengalaman konsekrasi lipat tujuh pada pewahyuan tentang sifat dasar dan kehendak Deitas.
21:3.23 (239.5) 7. Mencapai hubungan yang baru dan lebih tinggi dengan Sang Mahatinggi. Dampak dari totalitas pengalaman ciptaan-Pencipta ini menambah pada realitas alam semesta super dari Tuhan Mahatinggi dan kedaulatan ruang-waktu dari Yang Mahakuasa Mahatinggi dan menjadikan fakta kedaulatan alam semesta lokal tertinggi dari sesosok Mikhael Firdaus.
21:3.24 (239.6) Pada waktu menyelesaikan masalah kedaulatan di sebuah alam semesta lokal, Putra Pencipta tidak hanya menunjukkan kelayakannya sendiri untuk memerintah, tetapi juga mewahyukan kodrat atau sifat dasar dan menggambarkan sikap lipat tujuh dari para Deitas Firdaus. Pemahaman terbatas dan apresiasi makhluk tentang keperdanaan Bapa itu menjadi perhatian dalam petualangan Putra Pencipta ketika ia merendahkan diri untuk mengenakan kepada dirinya wujud dan pengalaman makhluk-makhluknya. Para Putra Firdaus primer ini adalah pewahyu sebenarnya tentang kodrat pengasih dan otoritas kemurahan Bapa, Bapa yang sama, dalam hubungan dengan Putra dan Roh, adalah kepala semesta atas semua kuasa, kepribadian, dan pemerintahan di seluruh alam-alam yang semesta.
21:4.1 (239.7) Ada tujuh kelompok penganugerahan Putra Pencipta, dan mereka diklasifikasikan begitu sesuai dengan berapa kali mereka telah memberikan diri mereka ke atas makhluk-makhluk di alam mereka. Mereka mencakup dari pengalaman awal hingga melalui lima wilayah tambahan penganugerahan diri progresif sampai mereka mencapai episode ketujuh dan terakhir dari pengalaman Pencipta-ciptaan.
21:4.2 (239.8) Penganugerahan para Putra Avonal selalu dalam rupa manusia fana, tetapi tujuh penganugerahan Putra Pencipta melibatkan kemunculannya pada tujuh tingkat keberadaan makhluk dan berhubungan dengan pewahyuan tentang tujuh ekspresi primer dari kehendak dan kodrat Deitas. Tanpa terkecuali, semua Putra Pencipta melewati tujuh kali pemberian diri mereka kepada anak-anak ciptaan mereka ini sebelum mereka meraih kewenangan hukum yang ditetapkan pasti dan tertinggi atas alam semesta ciptaan mereka sendiri.
21:4.3 (239.9) Meskipun tujuh penganugerahan ini bervariasi dalam berbagai sektor dan alam semesta, namun hal-hal ini selalu mencakup petualangan penganugerahan diri sebagai manusia fana. Dalam penganugerahan akhir sesosok Putra Pencipta muncul sebagai anggota dari salah satu ras manusia yang lebih tinggi di suatu dunia yang dihuni, biasanya sebagai anggota kelompok ras yang berisi warisan keturunan terbesar dari darah Adam yang sebelumnya telah didatangkan untuk meningkatkan status fisik bangsa-bangsa yang berasal dari hewan itu. Hanya sekali dalam karier tujuh lipatnya sebagai Putra penganugerahan, sesosok Mikhael Firdaus dilahirkan dari seorang perempuan seperti catatan yang kamu miliki tentang bayi Betlehem itu. Hanya sekali dia hidup dan mati sebagai anggota golongan terendah dari makhluk berkehendak yang berevolusi.
21:4.4 (239.10) Setelah masing-masing penganugerahan dirinya, Putra Pencipta berangkat ke “sebelah kanan Bapa,” di sana untuk meraih penerimaan Bapa akan penganugerahan itu dan menerima instruksi sebagai persiapan untuk episode berikutnya untuk layanan alam semesta. Setelah penganugerahan ketujuh dan terakhir itu, sesosok Putra Pencipta menerima dari Bapa Semesta otoritas dan kewenangan hukum tertinggi atas alam semestanya.
21:4.5 (240.1) Catatan menunjukkan bahwa Putra ilahi yang tampil terakhir di planetmu adalah sesosok Putra Pencipta Firdaus yang telah menyelesaikan enam fase karier penganugerahannya; sehingga, ketika ia menyerahkan pegangan kesadaran untuk penjelmaan kehidupannya di Urantia, ia dapat, dan memang ia benar-benar berkata, “Sudah selesai”—secara harfiah sudah selesai. Kematiannya di Urantia menyelesaikan karier penganugerahan dirinya; itulah langkah terakhir dalam memenuhi sumpah suci sebagai Putra Pencipta Firdaus. Dan setelah pengalaman ini diperoleh, Putra tersebut adalah penguasa tertinggi alam semesta; tidak lagi mereka memerintah sebagai wakil atau khalifah dari Bapa, melainkan dalam hak dan atas nama mereka sendiri sebagai “Raja segala Raja dan Tuhan segala Tuhan.” Dengan pengecualian tertentu yang disebutkan di atas, para Putra penganugerahan lipat tujuh ini adalah yang tertinggi tanpa pengecualian dalam alam-alam semesta kediaman mereka. Mengenai alam semesta lokalnya, “segala kuasa di surga dan di bumi” telah diserahkan kepada Putra Master yang berjaya dan bertahta ini.
21:4.6 (240.2) Putra-putra Pencipta, setelah selesainya karier penganugerahan diri mereka, diperhitungkan sebagai ordo yang terpisah, para Putra Master lipat tujuh. Secara pribadi Putra Master itu identik dengan Putra Pencipta, tetapi mereka telah mengalami pengalaman penganugerahan yang demikian unik sehingga mereka umumnya dianggap sebagai ordo yang berbeda. Ketika sesosok Pencipta berkenan untuk melakukan penganugerahan diri, suatu perubahan yang nyata dan permanen ditakdirkan akan terjadi. Benar, Putra anugerah itu masih dan kurang lebihnya adalah masih Pencipta, tetapi ia telah pada menambahkan pada kodratnya pengalaman sebagai makhluk, yang selamanya memindahkan dia dari tingkat ilahi Putra Pencipta dan mengangkat dia ke tataran pengalaman sesosok Putra Master, dia yang telah sepenuhnya meraih hak untuk memerintah alam semesta dan mengelola dunia-dunianya. Sosok seperti itu meragakan semua yang dapat diperoleh dari orang tua ilahi dan mencakup semua yang berasal dari pengalaman makhluk-disempurnakan. Mengapa manusia meratapi asalnya yang rendah dan karier evolusioner yang dipaksakan kalau para Tuhan itu sendiri harus melewati pengalaman yang setara sebelum mereka dianggap layak dan kompeten secara pengalaman secara akhirnya dan sepenuhnya untuk memerintah wilayah-wilayah alam semesta mereka!
21:5.1 (240.3) Kekuasaan dari sesosok Mikhael Master itu tidak terbatas karena diturunkan dari hubungan yang dialami dengan Trinitas Firdaus, tidak diragukan lagi karena diperoleh dari pengalaman nyata sebagai makhluk yang tunduk pada otoritas tersebut. Sifat dasar kedaulatan dari Putra Pencipta lipat tujuh itu tertinggi karena hal itu:
21:5.2 (240.4) 1. Mencakup sudut pandang lipat tujuh dari Deitas Firdaus.
21:5.3 (240.5) 2. Mencakup sikap lipat tujuh dari makhluk-makhluk ruang-waktu.
21:5.4 (240.6) 3. Memadukan secara sempurna sikap Firdaus dan sudut pandang makhluk.
21:5.5 (240.7) Dengan demikian kedaulatan pengalaman ini mencakup-semua keilahian Tuhan Lipat Tujuh yang memuncak dalam Sang Mahatinggi. Kedaulatan pribadi Putra lipat tujuh ini seperti kedaulatan masa depan dari Sang Mahatinggi yang suatu-waktu-akan-diselesaikan nanti, mencakup konten sepenuhnya yang mungkin dari kekuasaan dan otoritas Trinitas Firdaus yang dapat dimanifestasikan dalam batas-batas ruang-waktu yang bersangkutan.
21:5.6 (240.8) Dengan pencapaian kedaulatan alam semesta lokal tertinggi, berlalulah dari sang Putra Mikhael itu kuasa dan kesempatan untuk menciptakan jenis-jenis makhluk yang baru sama sekali selama zaman alam semesta sekarang ini. Tetapi hilangnya kuasa sesosok Putra Master untuk mencipta golongan makhluk yang sepenuhnya baru itu sama sekali tidak mengganggu pekerjaan perluasan kehidupan yang sudah dibentuk dan dalam proses pemekaran; program besar evolusi alam semesta ini berlangsung terus tanpa terhenti atau berkurang. Perolehan kedaulatan tertinggi oleh Putra Master berarti tanggung jawab pengabdian pribadi untuk pemeliharaan dan pengelolaan apa yang telah dirancang dan dibuat, dan untuk apa yang kemudian akan diproduksi oleh mereka yang telah dirancang dan dibuat tersebut. Selama berjalannya waktu bisa berkembang evolusi hampir tanpa henti dari beranekaragam makhluk, namun sejak itu tidak ada pola atau jenis makhluk cerdas yang sama sekali baru yang akan berasal langsung dari Putra Master. Ini adalah langkah pertama, suatu permulaan, dari ditetapkannya suatu pemerintahan dalam setiap alam semesta lokal.
21:5.7 (241.1) Pengangkatan Putra penganugerahan lipat tujuh kepada kedaulatan yang pasti atas alam semestanya itu berarti permulaan dari akhir ketidak-pastian dan kebingungan relatif yang sudah sangat lama berlangsung. Setelah peristiwa ini, apa yang tidak dapat pada suatu waktu dirohanikan, pada akhirnya hal itu akan dibubarkan; apa yang nanti tidak bisa dikoordinasikan dengan realitas kosmis pada akhirnya akan dihancurkan. Ketika kelonggaran-kelonggaran rahmat yang tak berujung dan kesabaran yang tanpa lelah telah dihabiskan dalam upaya untuk memenangi loyalitas dan pengabdian makhluk-makhluk kehendak dari alam, maka keadilan dan kebenaran yang akan ditegakkan. Apa yang belas kasihan tidak dapat pulihkan, keadilan pada akhirnya yang akan musnahkan.
21:5.8 (241.2) Para Mikhael Master itu adalah yang tertinggi dalam alam semesta lokal mereka sendiri, begitu mereka telah diangkat sebagai penguasa berdaulat. Beberapa keterbatasan terhadap kekuasaan mereka adalah hal-hal yang melekat dalam pra-eksistensi kosmis dari kekuatan-kekuatan dan kepribadian-kepribadian tertentu. Selain itu, para Putra Master ini adalah yang tertinggi dalam otoritas, tanggung jawab, dan kekuasaan administratif di alam semesta masing-masing; mereka adalah seperti Pencipta-pencipta dan Tuhan-Tuhan, yang tertinggi dalam hampir segala hal. Tidak ada yang melampaui kebijaksanaan mereka mengenai berfungsinya alam semesta tertentu.
21:5.9 (241.3) Setelah pengangkatannya pada kedaulatan yang ditetapkan dalam sebuah alam semesta lokal, sesosok Mikhael Firdaus memegang kendali penuh terhadap semua Putra Tuhan lainnya yang berfungsi dalam wilayahnya, dan ia boleh dengan bebas memerintah sesuai dengan konsepnya tentang kebutuhan-kebutuhan alamnya. Sesosok Putra Master boleh sekehendaknya mengubah tatanan penghakiman rohani dan penyesuaian evolusioner untuk planet-planet yang dihuni. Putra-putra seperti itu memang membuat dan melaksanakan rencana-rencana yang mereka pilih sendiri dalam segala urusan kebutuhan planet tertentu, khususnya mengenai dunia-dunia tempat kunjungan mereka sebagai makhluk, dan terlebih lagi mengenai alam penganugerahan penghabisan, planet inkarnasinya dalam keserupaan daging manusia.
21:5.10 (241.4) Putra-putra Master tampaknya berada dalam komunikasi yang sempurna dengan dunia-dunia tempat penganugerahan diri mereka, tidak hanya dunia-dunia persinggahan pribadi mereka tetapi semua dunia-dunia di mana sesosok Putra Magisterial telah memberikan dirinya. Kontak ini dikelola oleh kehadiran rohani mereka sendiri, Roh Kebenaran, yang mereka mampu “curahkan ke atas semua manusia.” Para Putra Master ini juga menjaga koneksi tanpa terputus dengan Ibu Putra Kekal di pusat segala sesuatu. Mereka memiliki jangkauan simpatik yang mencakup mulai dari Bapa Semesta di tempat tinggi hingga ke ras-ras rendahan kehidupan planet dalam alam-alam waktu.
21:6.1 (241.5) Tidak ada yang dengan finalitas otoritas berani untuk membahas kodrat ataupun takdir para Penguasa Master lipat tujuh alam-alam semesta lokal itu, namun demikian, kami semua berspekulasi banyak mengenai hal-hal ini. Kami diajari, dan kami percaya, bahwa setiap Mikhael Firdaus adalah absolutnya konsep-konsep deitas rangkap dua dari asalnya; dengan demikian ia meragakan (mencakup) fase-fase nyata dari ketanpa-batasan Bapa Semesta dan Putra Kekal. Para Mikhael itu haruslah parsial dalam kaitannya dengan total ketanpa-batasan, tetapi mereka mungkin absolut dalam kaitannya dengan bagian ketanpa-batasan yang bersangkutan dengan asal mereka. Tetapi ketika kami mengamati karya mereka di zaman alam semesta ini, kami mendeteksi tidak ada tindakan yang lebih dari terbatas; setiap kapasitas yang diduga supraterbatas tentulah masih terkandung sendiri dan sejauh ini belum diungkapkan.
21:6.2 (242.1) Penyelesaian karier-karier penganugerahan-makhluk dan pengangkatan menuju kedaulatan tertinggi alam semesta itu tentulah menandai selesainya pembebasan kapasitas aksi terbatasnya sesosok Mikhael yang disertai oleh munculnya kapasitas untuk layanan yang lebih-dari-terbatas. Karena dalam hubungan ini kami mencatat bahwa Putra Master tersebut kemudian dibatasi dalam pembuatan jenis makhluk ciptaan yang baru, suatu pembatasan yang tak diragukan lagi diperlukan oleh pembebasan potensi-potensi superterbatas mereka.
21:6.3 (242.2) Sangatlah mungkin bahwa kuasa sebagai pencipta yang masih dirahasiakan ini akan tetap terkandung sendiri sepanjang zaman alam semesta saat ini. Tetapi suatu saat dalam waktu yang amat jauh nanti, di alam-alam semesta luar yang sekarang sedang memobilisasi, kami percaya bahwa kerjasama antara Putra Master lipat tujuh dan Roh Kreatif tahap ketujuh itu bisa mencapai tingkat-tingkat layanan absonit yang disertai oleh munculnya benda-benda, makna-makna, dan nilai-nilai baru pada tingkatan transendental dengan signifikasi alam semesta ultimat atau terakhir.
21:6.4 (242.3) Sama seperti Ketuhanannya Yang Mahatinggi itu sedang menjadi nyata berkat layanan pengalaman, begitu juga Putra Pencipta mencapai realisasi pribadi untuk potensi-potensi keilahian-Firdaus yang tersembunyi dalam kodrat mereka yang tak dapat dipahami itu. Ketika di Urantia, Mikhael Kristus pernah berkata, “Akulah jalan, kebenaran, dan hidup.” Dan kami percaya bahwa dalam kekekalan Mikhael secara harfiah ditakdirkan untuk menjadi “jalan, kebenaran dan hidup,” selalu membuka jalan untuk semua kepribadian-kepribadian alam semesta sementara hal itu mengarah dari keilahian tertinggi melalui absonitas terakhir menuju finalitas ketuhanan yang kekal.
21:6.5 (242.4) [Disampaikan oleh sesosok Penyempurna Hikmat dari Uversa.]
Buku Urantia
Makalah 22
22:0.1 (243.1) ADA tiga kelompok makhluk yang disebut Putra-putra Tuhan. Selain ordo keputraan menurun dan menaik ada kelompok ketiga yang dikenal sebagai Putra Tuhan Ditrinitisasi. Ordo putra ditrinitisasi ini dibagi lagi menjadi tiga divisi utama sesuai dengan asal usul dari berbagai jenis kepribadiannya, yang diungkapkan dan tidak diungkapkan. Divisi-divisi utama ini adalah:
22:0.2 (243.2) 1. Putra Ditrinitisasi-Deitas.
22:0.3 (243.3) 2. Putra Dirangkul-Trinitas.
22:0.4 (243.4) 3. Putra Ditrinitisasi-Makhluk.
22:0.5 (243.5) Terlepas dari asal, semua Putra Tuhan Ditrinitisasi memiliki kesamaan pengalaman trinitisasi, baik sebagai bagian dari asal mereka atau sebagai pengalaman rangkulan Trinitas yang dicapai kemudian. Putra Ditrinitisasi-Deitas itu tidak diungkapkan dalam kisah-kisah ini; karena itu presentasi ini akan dibatasi pada penggambaran dua kelompok sisanya, lebih khususnya anak-anak Tuhan yang dirangkul-Trinitas.
22:1.1 (243.6) Semua anak-anak yang Dirangkul-Trinitas ini awalnya dari dua atau satu asal, tetapi setelah rangkulan Trinitas mereka selamanya dikhususkan untuk layanan dan penugasan Trinitas. Korps ini, seperti yang diungkapkan dan yang diorganisir untuk layanan alam semesta super, mencakup tujuh ordo kepribadian:
22:1.2 (243.7) 1. Utusan Perkasa.
22:1.3 (243.8) 2. Yang Tinggi dalam Otoritas.
22:1.4 (243.9) 3. Yang Tanpa Nama dan Bilangan.
22:1.5 (243.10) 4. Kustodian Ditrinitisasi.
22:1.6 (243.11) 5. Duta Ditrinitisasi.
22:1.7 (243.12) 6. Garda (Penjaga) Selestial.
22:1.8 (243.13) 7. Asisten Putra Tinggi.
22:1.9 (243.14) Ketujuh kelompok kepribadian ini diklasifikasikan lebih lanjut, sesuai dengan asal, kodrat, dan fungsinya, menjadi tiga divisi utama: Putra Pencapaian Ditrinitisasi, Putra Pilihan Ditrinitisasi, dan Putra Kesempurnaan Ditrinitisasi.
22:1.10 (244.1) Putra Pencapaian Ditrinitisasi—Utusan Perkasa, Yang Tinggi dalam Otoritas, dan Yang Tanpa Nama dan Bilangan—semua adalah manusia-manusia penaik yang dilebur-Pelaras yang telah mencapai Firdaus dan Korps Finalitas. Tetapi mereka bukan finaliter; ketika mereka telah dirangkul Trinitas, nama mereka dihapus dari daftar absensi finaliter. Putra-putra baru dari ordo ini melewati program-program pelatihan spesifik, untuk jangka relatif singkat, di planet-planet markas sirkuit di sirkuit-sirkuit Havona di bawah arahan Yang Kekal Harinya. Setelah itu mereka ditugaskan ke layanan Yang Purba Harinya dalam tujuh alam semesta super.
22:1.11 (244.2) Putra Pilihan Ditrinitisasimencakup Kustodian Ditrinitisasi dan Duta Ditrinitisasi. Mereka direkrut dari serafim evolusioner dan makhluk tengah ditranslasikan tertentu yang telah melewati Havona dan telah mencapai Firdaus, serta juga dari manusia leburan-Roh dan leburan-Putra tertentu yang seperti itu pula telah naik ke Pulau sentral Terang dan Hidup. Setelah rangkulan oleh Trinitas Firdaus dan setelah pelatihan singkat di Havona, para Putra Pilihan Ditrinitisasi itu ditugaskan ke dewan-dewan pengadilan Yang Purba Harinya.
22:1.12 (244.3) Putra Kesempurnaan Ditrinitisasi. Penjaga Selestial dan yang sederajat mereka, Putra Asisten Tinggi, membentuk kelompok kepribadian unik yang dua kali ditrinitisasi. Mereka adalah para putra yang ditrinitisasi-makhluk dari pribadi-pribadi Havona-Firdaus atau dari manusia penaik disempurnakan yang telah lama menjadi tokoh terhormat dalam Korps Finalitas. Beberapa dari putra-putra yang ditrinitisasi-makhluk ini, setelah layanan dengan para Eksekutif Tertinggi dari Tujuh Roh Master dan setelah melayani di bawah Putra Guru Trinitas, ditrinitisasi ulang (dirangkul) oleh Trinitas Firdaus dan kemudian ditugaskan ke istana-istana Yang Purba Harinya sebagai Penjaga Selestial dan sebagai Asisten Putra Tinggi. Putra Kesempurnaan Ditrinitisasi itu ditugaskan langsung ke layanan alam semesta super tanpa pelatihan lebih lanjut.
22:1.13 (244.4) Rekan-rekan kami asal-Trinitas—yaitu Penyempurna Hikmat, Konselor Ilahi, dan Sensor Semesta—jumlahnya tetap, tetapi putra-putra yang dirangkul-Trinitas terus bertambah. Semua tujuh ordo putra yang dirangkul-Trinitas itu ditugaskan sebagai anggota-anggota dari satu dari tujuh pemerintahan alam semesta super, dan jumlah mereka dalam layanan di tiap alam semesta super sama persis; tidak satu pun pernah terhilang. Makhluk yang dirangkul-Trinitas itu tidak pernah tersesat; mereka mungkin jatuh untuk sementara, namun tidak satu pun yang pernah dihakimi karena melawan pemerintahan alam semesta super. Putra-putra Pencapaian dan Putra-putra Pilihan tidak pernah gagal dalam pelayanan Orvonton, tetapi Putra Kesempurnaan Ditrinitisasi kadang-kadang keliru dalam penghakiman dan dengan demikian menyebabkan kebingungan sementara.
22:1.14 (244.5) Di bawah pimpinan Yang Purba Harinya semua tujuh ordo itu berfungsi hampir seperti kelompok yang swatantra (berpemerintahan sendiri). Lingkup layanan mereka sangat luas, Putra Kesempurnaan Ditrinitisasi tidak meninggalkan alam semesta super penugasan mereka, tetapi rekan-rekan ditrinitisasi mereka menjangkau alam semesta agung, melakukan perjalanan mulai dari dunia-dunia evolusioner waktu dan ruang hingga ke Pulau kekal Firdaus. Mereka mungkin berfungsi dalam salah satu dari alam-alam semesta super, tetapi mereka melakukannya selalu sebagai anggota-anggota dari pemerintahan super penunjukan pertama mereka.
22:1.15 (244.6) Tampaknya putra-putra yang dirangkul-Trinitas itu telah secara permanen ditugaskan untuk tugas di tujuh alam semesta super; tentulah penugasan ini adalah untuk durasi alam semesta sekarang ini, namun kami tidak pernah diberitahu bahwa hal itu akan selama-lamanya.
22:2.1 (245.1) Utusan Perkasa termasuk kelompok ordo penaik dari Putra Ditrinitisasi. Mereka adalah adalah suatu kelas manusia disempurnakan yang telah teruji pemberontakan atau yang secara setara terbukti mengenai loyalitas pribadi mereka; semua telah melewati beberapa ujian yang jelas untuk kesetiaan alam semesta. Pada suatu waktu dalam kenaikan Firdaus mereka, mereka berdiri kokoh dan setia dalam menghadapi ketidak-setiaan para atasan mereka, dan beberapa telah secara aktif dan setia berfungsi menggantikan para pemimpin yang tidak setia tersebut.
22:2.2 (245.2) Dengan catatan pribadi tentang kesetiaan dan pengabdian seperti itu, manusia-manusia fana yang naik ini melewati Havona bersama dengan aliran para musafir waktu, mencapai Firdaus, lulus dari sana, dan dikerahkan masuk ke dalam Korps Finalitas. Kemudian mereka ditrinitisasi dalam rangkulan rahasia dari Trinitas Firdaus dan selanjutnya ditugaskan untuk bekerjasama dengan Yang Purba Harinya dalam administrasi pemerintahan tujuh alam semesta super.
22:2.3 (245.3) Setiap manusia fana penaik dengan pengalaman dalam pergolakan, yang berfungsi setia dalam menghadapi pemberontakan, pada akhirnya ditakdirkan untuk menjadi sesosok Utusan Perkasa untuk layanan alam semesta super. Demikian juga semua makhluk penaik yang secara efektif mencegah gejolak kesalahan, kejahatan, atau dosa seperti demikian; karena tindakan yang dirancang untuk mencegah pemberontakan atau untuk menghasilkan jenis-jenis loyalitas yang lebih tinggi dalam suatu krisis alam semesta itu dianggap bernilai lebih besar lagi daripada loyalitas dalam menghadapi pemberontakan yang sebenarnya.
22:2.4 (245.4) Utusan Perkasa yang senior dipilih dari manusia penaik waktu dan ruang yang berada di antara pendatang baru Firdaus yang lebih awal, banyak yang telah melintasi Havona di masa-masa Fanda Agung. Tetapi pentrinitisasian Utusan Perkasa pertama tidak dilakukan sampai korps kandidat memuat wakil-wakil dari masing-masing tujuh alam semesta super. Dan kelompok terakhir dari ordo ini yang memenuhi syarat di Firdaus mencakup para peziarah penaik dari alam semesta lokal Nebadon.
22:2.5 (245.5) Utusan-utusan Perkasa itu dirangkul oleh Trinitas Firdaus dalam kelas-kelas tujuh ratus ribu, seratus ribu untuk penugasan ke masing-masing alam semesta super. Hampir satu triliun Utusan Perkasa ditugaskan di Uversa, dan ada setiap alasan untuk yakin bahwa jumlah yang melayani di masing-masing tujuh alam semesta super itu adalah persis sama.
22:2.6 (245.6) Aku adalah seorang Utusan Perkasa, dan mungkin menarik bagi orang Urantia untuk mengetahui bahwa teman dan rekan kerja dari pengalaman fanaku juga berjaya dalam cobaan besar, dan bahwa, meskipun kami berkali-kali dan untuk jangka-jangka waktu yang lama dipisahkan dalam kenaikan panjang ke dalam ke Havona, kami dirangkul dalam kelompok tujuh ratus ribu yang sama, dan bahwa kami menghabiskan waktu kami melewati Vicegerington dalam hubungan dekat dan penuh kasih. Kami akhirnya ditugaskan dan bersama-sama ditempatkan ke Uversa Orvonton, dan kami sering dikirim bersama untuk pelaksanaan penugasan-penugasan yang membutuhkan layanan dari dua Utusan.
22:2.7 (245.7) Para Utusan Perkasa, sama halnya dengan semua putra yang dirangkul-Trinitas, ditugaskan ke seluruh tahapan kegiatan alam semesta super. Mereka menjaga hubungan konstan dengan markas-markas mereka melalui layanan reflektifitas alam semesta super. Utusan-utusan Perkasa melayani dalam semua sektor alam semesta super dan sering menjalankan misi-misi ke alam-alam semesta lokal dan bahkan ke dunia-dunia individu, seperti yang aku lakukan pada kesempatan ini.
22:2.8 (245.8) Dalam sidang-sidang pengadilan alam semesta super, Utusan Perkasa bertindak sebagai pembela untuk individu maupun planet ketika mereka ditampilkan untuk dihakimi; mereka juga membantu Yang Sempurna Harinya dalam pengarahan urusan-urusan di sektor mayor. Sebagai sebuah kelompok, penugasan utama mereka adalah sebagai pengamat alam semesta super. Mereka ditempatkan di berbagai dunia markas dan di planet-planet individu penting sebagai pengamat-pengamat resmi dari Yang Purba Harinya. Ketika ditugaskan demikian, mereka juga berfungsi sebagai penasihat pada pihak-pihak berwenang yang mengatur urusan dunia-dunia tempat tugas mereka. Para Utusan itu mengambil bagian aktif dalam semua fase dari skema penaik untuk kemajuan manusia. Bersama dengan rekan-rekan mereka asal manusia fana, mereka menjaga pemerintahan-pemerintahan super itu agar tetap dalam kontak dekat dan pribadi dengan status dan kemajuan rencana-rencana para Putra Tuhan yang menurun.
22:2.9 (246.1) Utusan Perkasa sepenuhnya sadar akan seluruh karier penaik mereka, dan itu sebabnya mereka adalah penatalayan yang demikian berguna dan simpatik, Utusan-utusan yang memahami, untuk tugas pada semua dunia ruang dan pada semua makhluk waktu. Segera setelah kamu dibebaskan dari daging, kamu akan berkomunikasi dengan bebas dan penuh pengertian dengan kami karena kami berasal dari semua ras di semua dunia evolusioner ruang, yaitu dari ras-ras manusia fana yang didiami oleh, dan kemudian dilebur dengan, Pelaras Pikiran.
22:3.1 (246.2) Yang Tinggi dalam Otoritas, kelompok kedua dari Putra Pencapaian Ditrinitisasi, semua adalah sosok dilebur-Pelaras yang berasal dari manusia fana. Mereka ini adalah manusia-manusia disempurnakan yang telah menunjukkan kemampuan administrasi unggul dan telah menunjukkan kejeniusan eksekutif yang luar biasa sepanjang karier menaik mereka yang lama. Mereka adalah puncak kemampuan memerintah yang berasal dari manusia ruang angkasa yang selamat.
22:3.2 (246.3) Tujuh puluh ribu Yang Tinggi dalam Otoritas ditrinitisasi pada setiap hubungan kerja Trinitas. Meskipun alam semesta lokal Nebadon adalah ciptaan yang relatif muda, alam ini memiliki wakil-wakil di antara sebuah kelas yang baru ditrinitisasi dari ordo ini. Sekarang ada ditugaskan di Orvonton lebih dari sepuluh milyar administrator yang mahir ini. Seperti semua ordo makhluk selestial yang terpisah, mereka membangun markas mereka sendiri di Uversa, dan seperti para putra dirangkul-Trinitas yang lain, cadangan mereka di Uversa bertindak sebagai badan pengarahan pusat untuk ordo mereka di Orvonton.
22:3.3 (246.4) Yang Tinggi dalam Otoritas adalah administrator tanpa pembatasan. Mereka adalah eksekutif-eksekutif Yang Purba Harinya yang hadir dimana-mana dan selalu efisien. Mereka melayani di semua bulatan dunia, di semua dunia dihuni, dan dalam semua tahap kegiatan dalam semua tujuh alam semesta super.
22:3.4 (246.5) Karena memiliki kebijaksanaan administrasi yang hebat dan keterampilan eksekutif yang luar biasa, sosok-sosok gemilang ini berperan menyampaikan alasan dasar peradilan atas nama pengadilan alam semesta super; mereka mendukung pelaksanaan peradilan dan pembetulan kesalahan adaptasi dalam alam semesta evolusioner. Oleh karena itu, jika kamu pernah diadili karena kesalahan penghakiman sementara kamu menempuh perjalanan naik di dunia-dunia dan bulatan-bulatan untuk kemajuan kosmismu yang ditetapkan, sulit kemungkinan terjadi bahwa kamu akan mengalami ketidak-adilan karena jaksa-jaksamu dulunya adalah makhluk penaik yang kenal dekat secara pribadi dengan setiap langkah dari karier yang kamu telah dan sedang jalani.
22:4.1 (246.6) Yang Tanpa Nama dan Bilangan merupakan kelompok ketiga dan terakhir dari Putra Pencapaian Ditrinitisasi; mereka adalah jiwa-jiwa penaik yang telah mengembangkan kemampuan untuk menyembah melebihi keterampilan semua putra dan putri ras evolusioner dari dunia-dunia ruang dan waktu. Mereka telah memperoleh suatu konsep rohani tentang tujuan kekal Bapa Semesta yang relatif melampaui pemahaman makhluk-makhluk evolusioner baik nama ataupun jumlahnya, oleh karena itu mereka dinamai Yang Tanpa Nama dan Bilangan. Diterjemahkan lebih ketat, nama mereka akan menjadi “Mereka yang di atas Nama dan Bilangan.”
22:4.2 (247.1) Ordo putra ini dirangkul oleh Trinitas Firdaus dalam kelompok tujuh ribu. Ada tercatat di Uversa lebih dari seratus juta putra-putra ini ditugaskan di Orvonton.
22:4.3 (247.2) Karena Yang Tanpa Nama dan Bilangan itu adalah pikiran rohani unggul dari ras-ras yang bertahan hidup, maka mereka secara khusus memenuhi syarat untuk duduk di penghakiman dan untuk memberikan pendapat ketika suatu sudut pandang rohani diinginkan, dan ketika pengalaman dalam karier penaik itu esensial untuk pemahaman yang memadai terhadap pertanyaan-pertanyaan yang tercakup dalam masalah yang akan diadili. Mereka adalah juri-juri tertinggi Orvonton. Suatu sistem juri yang salah-kelola mungkin lebih atau kurang hanya merupakan pelanggaran keadilan di beberapa dunia-dunia tertentu, tetapi di Uversa dan pengadilan ekstensinya kami mempekerjakan jenis tertinggi mentalitas rohani yang dikembangkan sebagai hakim-juri. Pengadilan adalah fungsi tertinggi dari setiap pemerintahan, dan mereka yang dipercayai untuk menjatuhkan vonis harus dipilih dari jenis tertinggi dan paling mulia dari individu-individu yang paling berpengalaman dan memahami.
22:4.4 (247.3) Pemilihan calon-calon untuk kelas-kelas trinitisasi Utusan Perkasa, Yang Tinggi dalam Otoritas, dan Yang Tanpa Nama dan Bilangan itu melekat dan otomatis. Teknik-teknik selektif Firdaus itu dalam pengertian apapun tidak sembarangan. Pengalaman pribadi dan nilai-nilai rohani menentukan personil Putra Pencapaian Ditrinitisasi. Sosok-sosok tersebut setara dalam wewenang dan seragam dalam status administratif, tetapi mereka semua memiliki individualitas dan berbeda karakter, mereka bukanlah makhluk-makhluk yang distandarisir. Semua secara khasnya berbeda, tergantung pada perbedaan dari karier penaik mereka.
22:4.5 (247.4) Selain persyaratan pengalaman ini, Putra Pencapaian Ditrinitisasi telah ditrinitisasi dalam rangkulan ilahi para Deitas Firdaus. Oleh sebab itu mereka berfungsi sebagai rekan sederajat para Putra Stasioner dari Trinitas, karena rangkulan Trinitas memang tampaknya mengendapkan dari aliran waktu masa depan banyak potensi makhluk ciptaan yang belum direalisasi. Namun hal ini benar hanya mengenai apa yang berkaitan dengan zaman alam semesta sekarang ini.
22:4.6 (247.5) Kelompok para putra ini adalah terutama, tetapi tidak sepenuhnya, berkaitan dengan layanan-layanan untuk karier penaik manusia ruang-waktu. Jika sudut pandang sesosok makhluk fana diragukan, pertanyaan itu diselesaikan dengan banding ke komisi penaik yang terdiri dari Utusan Perkasa, Yang Tinggi dalam Otoritas, dan Yang Tanpa Nama dan Bilangan.
22:4.7 (247.6) Bagi kamu manusia yang membaca pesan ini mungkin kamu sendiri naik ke Firdaus, mencapai rangkulan Trinitas, dan dalam era-era jauh di masa depan diperbantukan ke layanan Yang Purba Harinya di salah satu dari tujuh alam semesta super, dan suatu kali nanti ditugasi untuk memperluas pewahyuan kebenaran ke suatu planet hunian yang berevolusi, sama seperti aku sekarang sedang berfungsi di Urantia.
22:5.1 (247.7) Kustodian Ditrinitisasi adalah Putra-putra Pilihan Ditrinitisasi. Tidak hanya bangsa-bangsamu dan manusia lain yang bernilai selamat akan melintasi Havona, mencapai Firdaus, dan suatu kali nanti menemukan diri mereka ditakdirkan untuk layanan alam semesta super dengan Putra Stasioner dari Trinitas, tetapi malaikat serafik penjagamu yang setia dan rekan-rekanmu makhluk-tengah yang sama setianya itu mungkin juga menjadi kandidat untuk pengakuan Trinitas yang sama dan takdir kepribadian yang luhur.
22:5.2 (248.1) Kustodian Ditrinitisasi adalah serafim penaik dan makhluk tengah ditranslasikan yang telah melewati Havona dan telah mencapai Firdaus dan Korps Finalitas. Selanjutnya mereka dirangkul oleh Trinitas Firdaus dan ditugaskan pada layanan Yang Purba Harinya.
22:5.3 (248.2) Para kandidat untuk rangkulan Trinitas dari antara serafim penaik itu diberikan pengakuan ini karena kerjasama berani mereka dengan beberapa manusia penaik yang mencapai Korps Finalitas dan kemudian ditrinitisasi. Penjaga serafik karier fanaku sendiri melintasinya bersama aku, kemudian ditrinitisasi, dan sekarang diperbantukan pada pemerintahan Uversa sebagai sesosok Kustodian Ditrinitisasi.
22:5.4 (248.3) Demikian pula dengan makhluk tengah; banyak yang ditranslasikan dan mencapai Firdaus dan, bersama dengan serafim dan karena alasan yang sama, dirangkul oleh Trinitas dan ditugaskan sebagai Kustodian di alam semesta super.
22:5.5 (248.4) Kustodian Ditrinitisasi dirangkul oleh Trinitas Firdaus dalam kelompok tujuh puluh ribu, dan sepertujuh dari masing-masing kelompok ditugaskan pada satu alam semesta super. Sekarang ada dalam pelayanan Orvonton sedikit lebih dari sepuluh juta Kustodian yang terpercaya dan mulia ini. Mereka melayani di Uversa dan di dunia-dunia markas mayor dan minor. Dalam pekerjaan mereka, mereka didukung oleh korps beberapa milyar sekonafim dan pribadi-pribadi alam semesta super yang cakap lainnya.
22:5.6 (248.5) Para Kustodian Ditrinitisasi memulai karier mereka sebagai kustodian, dan mereka akan terus seperti itu dalam urusan-urusan pemerintahan super. Dalam suatu cara tertentu, mereka adalah pejabat-pejabat pemerintah alam semesta super mereka, tetapi mereka tidak berurusan dengan individu-individu, seperti halnya Penjaga Selestial. Para Kustodian Ditrinitisasi mengelola urusan kelompok dan mendukung proyek-proyek kolektif. Mereka adalah kustodian untuk catatan, rencana, dan lembaga-lembaga; mereka bertindak sebagai trustee (komisaris) untuk usaha-usaha, kelompok-kelompok kepribadian, proyek-proyek penaik, rencana-rencana morontia, proyeksi-proyeksi alam semesta, dan proyek-proyek lain yang tak terhitung.
22:6.1 (248.6) Duta Ditrinitisasi adalah ordo kedua dari Putra Pilihan Ditrinitisasi dan seperti rekan-rekan mereka, para Kustodian, mereka direkrut dari dua jenis makhluk penaik. Tidak semua manusia menaik itu dilebur dengan Pelaras atau Bapa; beberapa dari mereka dilebur Roh, beberapa dilebur Putra. Beberapa dari manusia yang dilebur Roh dan Putra ini mencapai Havona dan mencapai Firdaus. Dari antara para penaik Firdaus ini, calon-calon dipilih untuk rangkulan Trinitas, dan dari waktu ke waktu mereka ditrinitisasi dalam kelas-kelas tujuh ribu. Mereka kemudian ditugaskan dalam alam semesta super sebagai Duta Ditrinitisasi dari Yang Purba Harinya. Hampir setengah milyar yang terdaftar di Uversa.
22:6.2 (248.7) Duta Ditrinitisasi dipilih untuk rangkulan Trinitas atas saran dari para guru Havona mereka. Mereka merupakan pikiran-pikiran unggul dari kelompok masing-masing, dan karena itu, adalah yang paling memenuhi syarat untuk membantu para penguasa alam semesta super dalam memahami dan dalam mengelola kepentingan dunia-dunia itu dari mana manusia yang dilebur-Roh itu berangkat. Duta-duta dilebur-Putra adalah bantuan besar dalam urusan kami dengan masalah-masalah yang mencakup ordo kepribadian yang dilebur-Putra.
22:6.3 (248.8) Duta Ditrinitisasi adalah utusan-utusan dari Yang Purba Harinya untuk setiap dan semua tujuan, pada setiap dan semua dunia atau alam semesta di dalam alam semesta super penugasan mereka. Mereka memberikan jasa-jasa khusus dan penting di markas sektor minor, dan mereka mengerjakan penugasan bermacam-macam lain-lain tak terhitung di sebuah alam semesta super. Mereka adalah korps Putra Ditrinitisasi darurat atau cadangan dari pemerintahan super, dan karena itu mereka tersedia untuk rentang tugas yang luas. Mereka terlibat dalam beribu-ribu usaha dalam urusan-urusan alam semesta super yang tidak mungkin untuk digambarkan pada pikiran manusia karena sama sekali tidak ada yang berlangsung di Urantia yang dapat disamakan dalam cara apapun dengan kegiatan-kegiatan ini.
22:7.1 (249.1) Aku tidak dapat sepenuhnya mengungkapkan pada pikiran jasmani tentang pengalaman dari kinerja kreatif tertinggi dari sosok-sosok rohani yang sempurna dan disempurnakan—yaitu tindakan trinitisasi. Teknik-teknik trinitisasi adalah di antara rahasia-rahasia Vicegerington dan Solitarington dan tidak bisa diungkapkan pada, dan tidak dimengerti oleh siapapun kecuali mereka yang telah melewati pengalaman unik ini. Oleh karena itu di luar kemungkinan siapapun untuk berhasil menggambarkan pada pikiran manusia tentang sifat dasar dan makna transaksi yang luar biasa ini.
22:7.2 (249.2) Selain para Deitas, hanya kepribadian Havona-Firdaus dan anggota tertentu dari tiap korps finaliter yang terlibat dalam trinitisasi. Di bawah kondisi yang dikhususkan dari kesempurnaan Firdaus, makhluk-makhluk unggul ini bisa menempuh petualangan unik untuk identitas-konsep, dan mereka banyak kali berhasil dalam produksi sesosok makhluk baru, putra yang ditrinitisasi-makhluk.
22:7.3 (249.3) Makhluk dimuliakan yang melakukan petualangan trinitisasi tersebut bisa ikut serta dalam hanya satu pengalaman seperti itu, sedangkan bagi Deitas Firdaus tampaknya tidak ada batas terhadap kelanjutan pemberlakuan episode-episode trinitisasi itu. Deitas tampaknya terbatas hanya dalam satu hal: Hanya ada satu Roh yang Asli dan Tanpa Batas, hanya satu eksekutif tak terbatas untuk kehendak bersatu dari Bapa-Anak.
22:7.4 (249.4) Para finaliter fana penaik dan sudah dilebur-Pelaras, yang telah mencapai tingkat-tingkat budaya Firdaus dan pengembangan rohani tertentu, adalah mereka yang bisa mencoba untuk mentrinitisasi sesosok makhluk ciptaan. Kawanan-kawanan finaliter-fana, ketika ditempatkan di Firdaus, diberikan waktu reses setiap milenium waktu Havona. Ada tujuh cara yang berbeda dengan mana para finaliter tersebut dapat memilih untuk menghabiskan periode bebas tugas ini, dan salah satunya adalah, dalam kerjasama dengan beberapa rekan finaliter atau beberapa kepribadian Havona-Firdaus, untuk mencoba pemberlakuan trinitisasi makhluk.
22:7.5 (249.5) Jika dua finaliter fana, dengan pergi ke hadapan para Arsitek Alam Semesta Master, menunjukkan bahwa mereka telah secara independen memilih suatu konsep yang identik untuk trinitisasi, maka para Arsitek itu diberikan kuasa, menurut kebebasan bertindak mereka sendiri, untuk mengumumkan mandat-mandat yang mengizinkan para penaik fana dimuliakan ini untuk memperpanjang cuti reses mereka dan pindah selama waktu tertentu ke sektor trinitisasi untuk Warga Firdaus. Pada akhir tugas retret ini, jika mereka melaporkan bahwa mereka telah secara tunggal dan bersama-sama memilih untuk melakukan upaya firdausi untuk merohanikan, mengidealkan, dan mengaktualisasikan sebuah konsep asli dan terpilih yang sampai saat itu belum pernah ditrinitisasi, maka kemudian Roh Master Nomor Tujuh mengeluarkan perintah yang memberi wewenang untuk usaha yang luar biasa tersebut.
22:7.6 (249.6) Kadang-kadang dihabiskan jangka-jangka waktu sangat lama dalam petualangan-petualangan ini; sepertinya satu zaman berlalu sebelum mantan manusia-manusia fana yang setia dan penuh tekad ini—dan kadang-kadang juga kepribadian-kepribadian Firdaus-Havona—akhirnya mereka berhasil mencapai tujuan mereka, benar-benar berhasil dalam membuat konsep kebenaran semesta yang mereka pilih itu menjadi makhluk hidup yang nyata. Namun tidak selalu pasangan-pasangan yang berbakti ini bertemu dengan keberhasilan; banyak kali mereka gagal, dan bahwa sekalipun tidak ditemukan kesalahan di pihak mereka. Calon-calon untuk trinitisasi yang gagal tersebut dimasukkan dalam kelompok khusus finaliter yang disebut sebagai sosok-sosok yang telah membuat usaha tertinggi dan menanggung kekecewaan tertinggi. Ketika Deitas Firdaus bersatu untuk mentrinitisasi, mereka selalu berhasil, namun tidak demikian dengan sepasang makhluk yang homogen, upaya penyatuan dua anggota dari golongan makhluk yang sama.
22:7.7 (250.1) Ketika sesosok makhluk baru dan asli ditrinitisasi oleh para Tuhan, para orang tua ilahi itu dalam potensi ketuhanannya tidak berubah; tetapi ketika makhluk-makhluk mulia melakukan episode kreatif seperti itu, salah satu dari individu yang mengikat janji dan ikut serta itu mengalami suatu perubahan kepribadian yang unik. Dua orang tua dari sesosok putra ditrinitisasi-makhluk itu dalam pengertian tertentu secara rohani menjadi satu. Kami percaya bahwa status dwi-penyatuan fase-fase rohani tertentu dari kepribadian ini mungkin akan berlaku sampai waktu ketika Yang Mahatinggi akan telah mencapai manifestasi kepribadian penuh dan lengkap dalam alam semesta agung.
22:7.8 (250.2) Bersamaan dengan munculnya sesosok putra ditrinitisasi-makhluk yang baru itu, terjadilah penyatuan rohani fungsional antara dua leluhurnya; kedua orang tua yang mentrinitisasi itu menjadi satu dalam tingkat fungsional yang ultimat (terakhir). Tidak ada makhluk ciptaan di alam semesta dapat sepenuhnya menjelaskan fenomena menakjubkan ini; hal itu merupakan pengalaman yang dekat-ilahi. Ketika Bapa dan Putra bersatu untuk mengekalkan Roh Tanpa Batas, saat tercapainya tujuan mereka, mereka segera menjadi seperti satu dan sejak itu telah menjadi satu. Dan meskipun penyatuan trinitisasi dari dua makhluk itu pada golongan lingkup tanpa batas dari penyatuan Deitas sempurna Bapa Semesta dan Putra Kekal, namun dampak dari trinitisasi-makhluk itu tidak kekal dalam kodratnya; hal-hal ini akan berakhir pada waktu selesainya faktualisasi para Deitas pengalaman.
22:7.9 (250.3) Meskipun para orang tua putra ditrinitisasi-makhluk ini menjadi seperti satu dalam tugas-tugas alam semesta mereka, tetapi mereka terus diperhitungkan sebagai dua kepribadian dalam susunan dan daftar absen dari Korps Finalitas dan dari Arsitek Alam Semesta Master. Selama zaman alam semesta sekarang ini, semua orang tua yang dipersatukan-trinitisasi itu tidak terpisahkan dalam penugasan dan fungsi; ke mana yang satu pergi satunya lagi ikut, apa yang satu lakukan demikian pula yang lainnya. Jika orang tua dwi-unifikasi itu melibatkan sesosok finaliter fana (atau lainnya) dengan sesosok kepribadian Havona-Firdaus, maka sosok-sosok orang tua bersatu itu berfungsi tidak dengan kelompok Firdaus, Havona, atau finaliter. Persatuan campuran tersebut dihimpun dalam korps khusus yang terdiri dari makhluk-makhluk serupa. Dalam semua persatuan trinitisasi, yang campuran atau tidak, para sosok orang tua itu sadar akan, dan dapat berkomunikasi dengan satu sama lain, dan mereka dapat melakukan tugas-tugas yang sebelumnya tidak bisa diselesaikan oleh salah satunya saja.
22:7.10 (250.4) Tujuh Roh Master itu memiliki otoritas untuk menyetujui persatuan trinitisasi antara kepribadian finaliter dan Havona-Firdaus itu, dan hubungan kerjasama campuran tersebut selalu berhasil. Putra ditrinitisasi-makhluk hebat yang dihasilkan mewakili konsep yang tidak sesuai untuk pemahaman makhluk kekal Firdaus ataupun untuk makhluk waktu ruang; sebab itu mereka menjadi anak perwalian Arsitek-arsitek Alam Semesta Master. Anak-anak takdir ditrinitisasi ini mewujudkan ide-ide, ideal-ideal, dan pengalaman yang tampaknya berkenaan dengan zaman alam semesta masa depan dan oleh karena itu tidak ada nilai praktis langsung bagi administrasi alam semesta super atau sentral. Putra-putra yang unik dari anak-anak waktu dan warga kekekalan ini semua dikumpulkan sebagai cadangan di Vicegerington, di mana mereka terlibat dalam studi tentang konsep-konsep waktu dan realitas-realitas kekekalan dalam sebuah sektor khusus dari dunia itu yang ditempati oleh perguruan-perguruan rahasia dari korps para Putra Pencipta.
22:7.11 (251.1) Sang Mahatinggi adalah penyatuan tiga fase realitas Ketuhanan: Tuhan Mahatinggi, penyatuan rohani aspek-aspek terbatas tertentu dari Trinitas Firdaus; Yang Mahatinggi Mahakuasa, penyatuan daya kuasa para Pencipta alam semesta agung; dan Batin Mahatinggi, sumbangan individual dari Sumber dan Pusat Ketiga dan sederajatnya kepada realitas Sang Mahatinggi. Dalam petualangan trinitisasi mereka, para makhluk luhur dari alam semesta sentral dan Firdaus itu terlibat dalam eksplorasi lipat tiga terhadap Ketuhanan Yang Mahatinggi yang menghasilkan produksi tiga ordo putra yang ditrinitisasi- makhluk:
22:7.12 (251.2) 1. Putra Ditrinitisasi-penaik. Dalam upaya-upaya kreatif mereka para finaliter sedang berusaha untuk mentrinitisasi realitas konseptual tertentu dari Yang Mahatinggi Mahakuasa yang mereka peroleh secara pengalaman dalam kenaikan mereka melalui waktu dan ruang ke Firdaus.
22:7.13 (251.3) 2. Putra Ditrinitisasi-Havona-Firdaus. Upaya-upaya kreatif dari Warga Firdaus dan penduduk Havona menghasilkan trinitisasi aspek-aspek rohani tinggi tertentu dari Sang Mahatinggi yang mereka peroleh secara pengalaman pada latar belakang supramahatinggi yang berbatasan dengan Yang Mahaakhir dan Yang Kekal.
22:7.14 (251.4) 3. Putra Takdir Ditrinitisasi. Ketika seorang finaliter dan sesosok warga Havona-Firdaus bersama-sama mentrinitisasi sesosok makhluk baru, upaya bersama ini berdampak dalam fase-fase tertentu Batin Mahatinggi-Mahaakhir. Putra-putra ditrinitisasi-makhluk yang dihasilkan ini adalah suprakreasional; mereka mewakili aktualitas dari Deitas Mahatinggi-Mahaakhir yang belum pernah dicapai secara pengalaman, sehingga karena itu, secara otomatis termasuk di dalam wilayah para Arsitek Alam Semesta Master, pemelihara hal-hal yang melampaui batas-batas penciptaan untuk zaman alam semesta saat ini. Putra-putra takdir ditrinitisasi itu mewujudkan aspek-aspek tertentu fungsi alam semesta master yang belum diungkapkan dari Yang Mahatinggi-Mahaakhir. Kami tidak tahu banyak tentang anak-anak gabungan antara waktu dan kekekalan ini, tetapi kami tahu jauh lebih banyak daripada yang diperbolehkan untuk kami ungkapkan.
22:8.1 (251.5) Selain dari putra-putra ditrinitisasi-makhluk yang dibahas dalam cerita ini, ada banyak ordo sosok ditrinitisasi-makhluk ini yang tidak diungkapkan—beraneka-ragam keturunan dari banyak hubungan antara tujuh kesatuan finaliter dan kepribadian-kepribadian Havona-Firdaus. Namun semua sosok ditrinitisasi-makhluk ini, yang diungkapkan dan yang tidak, dikaruniai dengan kepribadian oleh Bapa Semesta.
22:8.2 (251.6) Ketika anak-anak ditrinitisasi-penaik dan ditrinitisasi-Havona-Firdaus yang baru itu masih muda dan belum terlatih, mereka biasanya dikirim untuk layanan jangka panjang di tujuh dunia Firdaus dari Roh Tanpa Batas, di mana mereka melayani di bawah bimbingan Tujuh Eksekutif Tertinggi. Selanjutnya mereka bisa diangkat untuk pelatihan lebih lanjut dalam alam-alam semesta lokal oleh Putra-putra Guru Trinitas.
22:8.3 (251.7) Para putra yang diangkat yang berasal dari makhluk tinggi dan dimuliakan ini adalah siswa-siswa magang, pembantu-pembantu siswa, untuk para Putra Guru, dan tentang klasifikasinya mereka sering sementara digolongkan dengan Putra-putra Guru tersebut. Mereka mungkin dan memang melaksanakan banyak penugasan mulia dalam penyangkalan diri demi kepentingan alam layanan yang mereka pilih.
22:8.4 (251.8) Putra-putra Guru di alam-alam semesta lokal bisa mencalonkan anak-anak perwalian ditrinitisasi-makhluk mereka itu untuk rangkulan oleh Trinitas Firdaus. Muncul dari rangkulan ini sebagai Putra Kesempurnaan Ditrinitisasi, mereka memasuki layanan Yang Purba Usianya dalam tujuh alam semesta super, itulah yang diketahui menjadi takdir saat ini bagi kelompok unik makhluk yang dua kali ditrinitisasi ini.
22:8.5 (252.1) Tidak semua putra ditrinitisasi-makhluk itu dirangkul Trinitas; banyak yang menjadi rekan dan duta dari Tujuh Roh Master Firdaus, dari Roh Reflektif alam semesta super, dan dari Roh Ibu ciptaan lokal. Yang lain mungkin menerima penugasan khusus di Pulau kekal. Yang lainnya lagi mungkin masuk layanan khusus di dunia-dunia rahasia Bapa dan di dunia-dunia Firdaus dari Roh. Akhirnya banyak yang menemukan jalan mereka masuk ke dalam korps gabungan Putra Ditrinitisasi di sirkuit bagian dalam Havona.
22:8.6 (252.2) Terkecuali Putra Kesempurnaan Ditrinitisasi dan mereka yang berkumpul di Vicegerington, takdir tertinggi semua putra ditrinitisasi-makhluk tampaknya masuk ke dalam Korps Finaliter Ditrinitisasi, satu dari tujuh Korps Firdaus dari Finalitas.
22:9.1 (252.3) Para putra ditrinitisasi-makhluk itu dirangkul oleh Trinitas Firdaus dalam kelas tujuh ribu. Keturunan-keturunan ditrinitisasi dari manusia disempurnakan dan dari pribadi-pribadi Havona-Firdaus ini semua sama-sama dirangkul oleh para Deitas, tetapi mereka ditugaskan ke alam semesta super sesuai dengan saran dari mantan instruktur mereka, Putra Guru Trinitas. Mereka dengan layanan yang lebih memuaskan ditugaskan sebagai Asisten Putra Tinggi; mereka yang kinerjanya kurang menonjol ditunjuk menjadi Garda atau Penjaga Selestial.
22:9.2 (252.4) Ketika makhluk-makhluk unik ini telah dirangkul Trinitas, mereka menjadi tambahan penting yang berharga untuk pemerintah alam semesta super. Mereka fasih dalam urusan-urusan karier penaik, bukan oleh kenaikan pribadi, tetapi sebagai hasil dari layanan mereka dengan Putra-putra Guru Trinitas di dunia-dunia ruang.
22:9.3 (252.5) Hampir satu milyar Garda Selestial telah ditugaskan di Orvonton. Mereka terutama ditunjuk pada pemerintahan Yang Sempurna Harinya di markas-markas sektor utama dan dengan terampil didukung oleh suatu korps manusia penaik yang dilebur-Putra.
22:9.4 (252.6) Para Garda Selestial itu adalah petugas-petugas dari dewan-dewan pengadilan Yang Purba Harinya, yang berfungsi sebagai utusan-utusan pengadilan dan sebagai pembawa surat panggilan dan keputusan dari berbagai pengadilan dari pemerintahan alam-alam semesta super. Mereka adalah agen-agen penahan dari Yang Purba Harinya; mereka berangkat pergi dari Uversa untuk membawa kembali sosok-sosok yang kehadirannya diperlukan di hadapan hakim-hakim alam semesta super; mereka melaksanakan mandat-mandat untuk penahanan semua kepribadian di dalam alam semesta super. Mereka juga menemani manusia dilebur-Roh dari alam-alam semesta lokal ketika, untuk alasan apapun, kehadiran mereka diperlukan di Uversa.
22:9.5 (252.7) Para Garda Selestial dan rekan-rekan mereka, Asisten Putra Tinggi, tidak pernah didiami oleh Pelaras. Tidak pula mereka dilebur Roh atau Putra. Sekalipun demikian, rangkulan dari Trinitas Firdaus memang mengkompensasi untuk status tidak-dileburnya Putra Kesempurnaan Ditrinitisasi itu. Rangkulan Trinitas bisa bertindak semata-mata terhadap ide yang dipersonifikasikan dalam diri sesosok putra ditrinitisasi-makhluk, sehingga membiarkan putra yang dirangkul itu tidak berubah, tetapi pembatasan tersebut terjadi hanya ketika direncanakan seperti itu.
22:9.6 (252.8) Para putra yang dua kali ditrinitisasi ini adalah sosok-sosok yang mengagumkan, tetapi mereka tidak seterampil atau bisa diandalkan seperti halnya rekan-rekan penaik mereka; mereka kekurangan pengalaman pribadi yang hebat dan mendalam yang diperoleh putra-putra lain yang termasuk kelompok ini dengan benar-benar mendaki naik ke kemuliaan dari wilayah-wilayah gelap ruang. Kami dari karier penaik mengasihi mereka dan melakukan segala daya kami untuk menutup kekurangan mereka, tetapi mereka membuat kami selalu bersyukur karena asal kami yang rendah dan kapasitas kami untuk pengalaman. Kesediaan mereka untuk mengenali dan mengakui kekurangan mereka dalam realitas-realitas yang bisa dialami dari kenaikan alam semesta itu teramat indah dan kadang-kadang paling menimbulkan rasa kasihan.
22:9.7 (253.1) Putra Kesempurnaan Ditrinitisasi itu terbatas berbeda dengan putra dirangkul-Trinitas yang lain karena kapasitas pengalaman mereka dihambat ruang-waktu. Mereka kekurangan-pengalaman, meskipun pelatihan panjang dengan para Eksekutif Tertinggi dan Putra Guru, dan jika bukan ini masalahnya, kejenuhan pengalaman akan menghalangi mereka yang tertinggal dalam cadangan untuk memperoleh pengalaman dalam zaman alam semesta di masa depan. Tidak ada sama sekali dalam semua keberadaan semesta yang dapat menggantikan pengalaman pribadi yang nyata, dan putra-putra ditrinitisasi-makhluk ini disimpan dalam cadangan untuk fungsi pengalaman dalam suatu zaman alam semesta di masa depan.
22:9.8 (253.2) Di dunia mansion (rumah besar) aku sudah sering melihat petugas-petugas bermartabat dari pengadilan tinggi alam semesta super ini melihat dengan penuh kerinduan dan minat meskipun terhadap para pendatang baru dari dunia evolusioner ruang, demikian rupa sehingga seseorang tidak pelak lagi akan sadar bahwa pemilik dari trinitisasi tanpa-pengalaman ini sebenarnya mencemburui saudara-saudara yang dianggap kurang beruntung itu, mereka yang naik jalan semesta dengan langkah-langkah pengalaman sejati dan hidup nyata. Meskipun kendala-kendala dan keterbatasan mereka, mereka adalah korps pekerja yang luar biasa berguna dan selalu siap-sedia ketika sampai pada pelaksanaan rencana administratif rumit dari pemerintah alam-alam semesta super.
22:10.1 (253.3) Putra Asisten Tinggi adalah kelompok unggul dari putra ditrinitisasi yang ditrinitisasi ulang, berasal dari orang tua para makhluk Korps Fana Finalitas dan rekan-rekan abadi mereka, pribadi-pribadi Havona-Firdaus. Mereka ditugaskan pada layanan alam semesta super dan berfungsi sebagai pembantu-pembantu pribadi untuk putra-putra tinggi dari pemerintahan Yang Purba Harinya. Mereka mungkin secara tepat disebut sebagai sekretaris pribadi. Mereka bertindak, dari waktu ke waktu, sebagai juru-juru tulis untuk komisi-komisi khusus dan ikatan-ikatan kelompok lain dari para putra tinggi. Mereka melayani Penyempurna Hikmat, Konselor Ilahi, Sensor Semesta, Utusan Perkasa, Yang Tinggi dalam Otoritas, dan Yang Tanpa Nama dan Bilangan.
22:10.2 (253.4) Jika, dalam membahas Garda Selestial, aku kelihatannya menujukan perhatian pada keterbatasan dan kendala dari putra-putra yang dua kali ditrinitisasi ini, maka biarkan aku sekarang, dalam semua kewajaran, mengundang perhatian ke satu titik kekuatan besar mereka, sifat yang membuat mereka hampir tidak ternilai bagi kami. Makhluk-makhluk itu mendapatkan keberadaan mereka itu pada fakta bahwa mereka adalah personifikasi dari sebuah konsep yang tunggal dan tertinggi. Mereka adalah peragaan atau perwujudan kepribadian dari ide ilahi tertentu, ideal universal tertentu, yang sebelumnya belum pernah dikandung, diekspresikan, atau ditrinitisasi. Mereka kemudian telah dirangkul Trinitas; dengan demikian mereka menunjukkan dan benar-benar meragakan atau mencakup hikmat dari Trinitas ilahi itu sendiri yang berkaitan dengan ide-ideal dari keberadaan kepribadian mereka. Sejauh konsep tertentu itu dapat diungkapkan kepada alam-alam semesta, pribadi-pribadi ini meragakan dalam dirinya segala sesuatu yang semua kecerdasan makhluk atau Pencipta mungkin bisa pahami, ungkapkan, atau contohkan. Mereka adalah ide itu yang dipribadikan.
22:10.3 (253.5) Tidak bisakah kamu melihat bahwa pengkonsentrasian hidup dari suatu konsep tertinggi tunggal realitas alam semesta itu akan menjadi layanan yang tak ternilai bagi mereka yang dipercayai untuk pemerintahan alam semesta super?
22:10.4 (254.1) Belum lama berselang aku disuruh untuk memimpin sebuah komisi enam—masing-masing adalah putra-putra tinggi—yang ditugaskan untuk mempelajari tiga masalah yang berkenaan dengan sekelompok alam semesta baru di bagian-bagian selatan Orvonton. Aku menjadi sangat tersadar akan pentingnya Asisten Putra Tinggi ketika aku membuat permintaan kepada kepala ordo mereka di Uversa untuk penugasan sementara para sekretaris tersebut pada komisiku. Ide kami yang pertama diwakili oleh sesosok Asisten Putra Tinggi di Uversa, yang segera diperbantukan pada kelompok kami. Masalah kedua kami diragakan (dicakup) dalam diri sesosok Asisten Putra Tinggi yang ditugaskan ke alam semesta super nomor tiga. Kami mendapatkan banyak bantuan dari sumber ini melalui tempat pertukaran (kliring) alam semesta sentral untuk koordinasi dan diseminasi pengetahuan penting, tetapi tidak ada yang bisa dibandingkan dengan bantuan yang diberikan oleh kehadiran nyata dari sesosok kepribadian yang adalah konsep itu yang ditrinitisasi-makhluk dalam supremasi dan ditrinitisasi-Deitas dalam finalitas. Mengenai masalah kami yang ketiga, catatan-catatan Firdaus mengungkapkan bahwa gagasan seperti itu belum pernah ditrinitisasi makhluk.
22:10.5 (254.2) Asisten Putra Tinggi adalah personalisasi-personalisasi yang unik dan asli dari konsep-konsep yang dahsyat dan ideal-ideal yang bukan main. Dengan demikian mereka mampu menyampaikan pencerahan yang tak ternilai untuk pembahasan kami dari waktu ke waktu. Ketika aku bertindak pada suatu tugas yang terpencil jauh di alam-alam semesta angkasa, pikirkan apa artinya, dalam hal dukungan, jika aku begitu beruntung karena telah diperbantukan pada misiku sesosok Asisten Putra Tinggi yang adalah kepenuhan konsep ilahi mengenai masalah yang mana aku telah dikirim untuk menangani dan memecahkannya; dan aku telah berulang kali mendapat pengalaman demikian ini. Satu-satunya kesulitan dengan rencana ini adalah bahwa tidak ada alam semesta super dapat memiliki edisi lengkap dari ide-ide yang ditrinitisasi ini; kami hanya mendapatkan sepertujuh dari sosok-sosok ini, sehingga hanya sekitar sekali dari tujuh kami menikmati kerjasama pribadi makhluk ini bahkan ketika catatan-catatan menunjukkan bahwa ide tersebut telah ditrinitisasi.
22:10.6 (254.3) Kami bisa memakai untuk keunggulan besar bila ada jauh lebih banyak lagi jumlah makhluk-makhluk ini di Uversa. Karena nilai mereka pada pemerintahan alam semesta super, maka kami, dalam setiap hal yang mungkin, mendorong para musafir ruang dan juga warga Firdaus untuk mengupayakan trinitisasi setelah mereka menyumbangkan kepada satu sama lain realitas-realitas pengalaman itu yang sangat penting untuk pelaksanaan petualangan-petualangan kreatif tersebut.
22:10.7 (254.4) Kita sekarang memiliki di alam semesta super kita sekitar satu seperempat juta Asisten Putra Tinggi, dan mereka melayani di sektor mayor maupun minor, sama seperti mereka berfungsi di Uversa. Mereka sangat sering menemani kami pada tugas-tugas kami ke alam-alam semesta yang jauh. Asisten Putra Tinggi tidak secara permanen ditugaskan untuk sesosok Putra atau komisi tertentu. Mereka berada dalam sirkulasi terus menerus, melayani di mana ide atau ideal yang adalah mereka itu dapat memajukan maksud kekal Trinitas Firdaus, karena mereka telah menjadi putra-putra-Nya.
22:10.8 (254.5) Para Asisten Putra Tinggi ini lembut penyayang, luar biasa setia, istimewa cerdas, amat sangat bijaksana—mengenai suatu ide tunggal—dan amat rendah hati. Meskipun mereka dapat menyampaikan kepada kamu pengetahuan alam semesta mengenai satu ide atau ideal mereka, namun hampir-hampir kasihan mengamati mereka mencari pengetahuan dan informasi pada pemilik subjek lain, bahkan dari manusia menaik.
22:10.9 (254.6) Demikianlah kisah tentang asal-usul, kodrat, dan berfungsinya mereka yang disebut Putra-putra Tuhan Ditrinitisasi, lebih khususnya mereka yang telah melewati rangkulan ilahi dari Trinitas Firdaus, dan yang telah ditugaskan kemudian untuk layanan alam-alam semesta super, di sana untuk memberikan kerjasama yang bijaksana dan penuh pengertian dengan para administrator Yang Purba Usianya dalam upaya tak kenal lelah mereka untuk membantu kemajuan manusia menaik dari waktu ke arah dalam menuju tujuan langsung Havona mereka dan tujuan akhir Firdaus mereka.
22:10.10 (255.1) [Diceritakan oleh sesosok Utusan Perkasa dari korps pewahyuan Orvonton.]
Buku Urantia
Makalah 23
23:0.1 (256.1) UTUSAN-UTUSAN Soliter adalah korps pribadi dan menyeluruh Pencipta Bersama; mereka adalah ordo yang pertama dan senior dari Kepribadian yang Lebih Tinggi dari Roh Tanpa Batas. Mereka mewakili tindakan kreatif awal dari Roh Tanpa Batas dalam fungsi sendirian untuk menjadikan ke dalam keberadaan roh-roh kepribadian yang soliter atau sendirian. Bapa ataupun Putra tidak langsung ikut serta dalam spiritualisasi yang hebat ini.
23:0.2 (256.2) Utusan-utusan roh ini dipribadikan dalam satu episode penciptaan tunggal, dan jumlah mereka tetap. Meskipun aku memiliki satu makhluk luar biasa ini tergabung dengan aku dalam misi sekarang ini, namun aku tidak tahu berapa banyak kepribadian tersebut berada dalam alam semesta segala alam-alam semesta. Aku hanya tahu, dari waktu ke waktu, berapa banyak dari catatan-registri sementara berfungsi untuk saat ini di dalam wilayah hukum alam semesta super kami. Dari laporan Uversa terakhir aku amati bahwa ada hampir 7.690 triliun Utusan Soliter sedang beroperasi di dalam batas-batas Orvonton; dan aku menduga bahwa jumlah ini adalah jauh lebih sedikit dari sepertujuh jumlah total mereka.
23:1.1 (256.3) Segera setelah penciptaan Tujuh Roh untuk Sirkuit-sirkuit Havona, Roh Tanpa Batas melahirkan menjadi ada korps besar Utusan Soliter. Tidak ada bagian dari penciptaan semesta yang ada sebelum Utusan Soliter kecuali Firdaus dan sirkuit-sirkuit Havona; mereka telah berfungsi di seluruh alam semesta agung dari dekat kekekalan. Mereka itu mendasar bagi teknik ilahi Roh Tanpa Batas untuk pewahyuan diri pada, dan kontak pribadi dengan, ciptaan-ciptaan luas waktu dan ruang.
23:1.2 (256.4) Meskipun para utusan ini sudah ada dari masa-masa dekat kekekalan, tetapi mereka semua menyadari tentang awal permulaan kedirian. Mereka sadar waktu, menjadi yang pertama dari ciptaan Roh Tanpa Batas yang memiliki kesadaran waktu seperti itu. Mereka adalah makhluk-makhluk sulung dari Roh Tanpa Batas yang dipersonalisasi dalam waktu dan dispiritualisasi dalam ruang.
23:1.3 (256.5) Roh-roh soliter ini muncul dari fajar waktu sebagai sosok-sosok roh yang lengkap penuh dan berkemampuan sempurna. Mereka semua sama, dan tidak ada kelas atau subdivisi yang didasarkan pada variasi pribadi. Pengklasifikasian mereka didasarkan sepenuhnya pada jenis pekerjaan pada mana mereka ditugaskan dari waktu ke waktu.
23:1.4 (256.6) Manusia fana memulai hidup sebagai makhluk yang nyaris material di dunia-dunia ruang dan naik ke arah dalam menuju Pusat Besar; roh-roh soliter ini mulai di pusat segala sesuatu dan merindukan tugas ke ciptaan-ciptaan yang terpencil, bahkan ke dunia-dunia individu di alam-alam semesta lokal yang paling luar dan bahkan melampauinya.
23:1.5 (256.7) Meskipun disebut Utusan Soliter, mereka bukan roh kesepian, tetapi karena mereka benar-benar suka bekerja sendiri. Mereka adalah satu-satunya sosok dalam seluruh ciptaan yang bisa dan memang menikmati keberadaan sendirian, meskipun mereka sama-sama menikmati hubungan dengan sedikit sekali ordo kecerdasan semesta dengan siapa mereka dapat bergaul.
23:1.6 (257.1) Utusan-utusan Soliter tidak terasing dalam pelayanan mereka; mereka selalu terhubung dengan banyak intelek dari semua ciptaan karena mereka mampu “mendengarkan” semua siaran dari alam-alam tempat mereka singgah. Mereka juga bisa saling berkomunikasi dengan para anggota dari korps langsung mereka sendiri, sosok-sosok tertentu yang melakukan jenis pekerjaan yang sama di alam semesta super yang sama. Mereka bisa berkomunikasi dengan yang lain dari golongan mereka, tetapi mereka telah disuruh oleh dewan Tujuh Roh Master untuk tidak berbuat demikian, dan mereka adalah kelompok yang setia; mereka tidak membangkang atau gagal. Tidak ada catatan bahwa ada Utusan Soliter yang pernah terjatuh ke dalam kegelapan.
23:1.7 (257.2) Utusan-utusan Soliter, seperti para Direktur Daya Alam Semesta, adalah termasuk di antara sangat sedikit jenis makhluk yang beroperasi di seluruh alam yang bebas dari penangkapan atau penahanan oleh pengadilan-pengadilan ruang dan waktu. Mereka tidak dapat dipanggil untuk tampil di hadapan siapapun kecuali Tujuh Roh Master, tetapi belum pernah dalam seluruh sejarah alam semesta master dewan Firdaus ini pernah dipanggil untuk mengadili kasus sesosok Utusan Soliter.
23:1.8 (257.3) Utusan-utusan dengan penugasan sendirian ini adalah kelompok makhluk ciptaan, berasal dari Sumber dan Pusat Ketiga, yang bisa diandalkan, mandiri, serbabisa, sepenuhnya rohani, dan secara umum simpatik. Mereka beroperasi oleh otoritas dari Roh Tanpa Batas yang tinggal di Pulau sentral Firdaus dan dipersonalisasinya di dunia-dunia markas alam semesta lokal. Mereka mengikuti terus menerus sirkuit langsung yang memancar dari Roh Tanpa Batas, bahkan ketika mereka berfungsi dalam ciptaan-ciptaan lokal di bawah pengaruh langsung dari Roh Ibu alam semesta lokal.
23:1.9 (257.4) Ada alasan teknis mengapa para Utusan Soliter ini harus bepergian dan bekerja sendirian. Untuk jangka pendek dan ketika diam, mereka dapat bekerjasama kelompok, tetapi ketika berkumpul demikian, mereka semuanya sama sekali terputus dari dukungan hidup dan pengarahan dari sirkuit Firdaus mereka; mereka menjadi sepenuhnya terisolasi. Ketika dalam perjalanan, atau ketika beroperasi dalam sirkuit-sirkuit ruang dan aliran-aliran waktu, jika dua atau lebih dari ordo ini berada dalam jarak dekat, keduanya atau semuanya terlempar keluar dari hubungan kerjasama dengan kekuatan-kekuatan sirkulasi yang lebih tinggi. Mereka “terhubung singkat” seperti yang mungkin kamu gambarkan dalam simbol gambaran. Oleh karena itu mereka memiliki bawaan dalam diri mereka suatu kemampuan alarm otomatis, suatu sinyal peringatan, yang tanpa keliru bekerja untuk memberitahukan mereka jika ada konflik mendekat dan selalu membuat mereka cukup terpisah supaya tidak mengganggu berfungsinya mereka secara benar dan efektif. Mereka juga memiliki kuasa-kuasa yang melekat dan otomatis untuk mendeteksi dan menunjukkan kedekatan dengan Roh Terinspirasi Trinitas maupun Pelaras Pikiran yang ilahi.
23:1.10 (257.5) Para utusan ini tidak memiliki kuasa untuk perluasan atau reproduksi kepribadian, tetapi praktis tidak ada pekerjaan alam semesta di mana mereka tidak bisa terlibat, dan yang mereka tidak bisa memberikan sesuatu yang penting dan bermanfaat. Khususnya mereka adalah penghemat waktu besar bagi mereka yang terlibat dengan administrasi urusan-urusan alam semesta; dan mereka membantu kami semua, dari yang tertinggi sampai yang terendah.
23:2.1 (257.6) Utusan Soliter tidak secara permanen diperbantukan pada suatu individu atau kelompok kepribadian selestial. Mereka bekerja, selalu melalui penugasan, dan selama tugas tersebut mereka bekerja di bawah pengawasan langsung dari pihak-pihak yang memimpin alam-alam penugasan mereka. Di antara mereka sendiri mereka tidak memiliki organisasi atau pemerintahan dalam bentuk apapun; mereka itu adalah Utusan Soliter.
23:2.2 (258.1) Utusan-utusan Soliter itu ditunjuk oleh Roh Tanpa Batas untuk tujuh divisi layanan berikut:
23:2.3 (258.2) 1. Utusan Trinitas Firdaus.
23:2.4 (258.3) 2. Utusan Sirkuit Havona.
23:2.5 (258.4) 3. Utusan Alam Semesta Super.
23:2.6 (258.5) 4. Utusan Alam Semesta Lokal.
23:2.7 (258.6) 5. Penjelajah Penugasan yang Tidak Diarahkan.
23:2.8 (258.7) 6. Duta Besar dan Utusan untuk Penugasan Khusus.
23:2.9 (258.8) 7. Pewahyu Kebenaran.
23:2.10 (258.9) Roh-roh utusan ini dalam setiap pengertian bisa saling dipertukarkan dari satu jenis layanan ke layanan yang lain; transfer-transfer tersebut terus menerus berlangsung. Tidak ada ordo Utusan Soliter yang tersendiri, mereka secara rohani serupa dan dalam setiap pengertian sama. Meskipun mereka umumnya disebut dengan nomor, mereka dikenal Roh Tanpa Batas dengan nama pribadi. Bagi kami semua yang lain mereka dikenal dengan nama atau nomor yang menyebutkan penugasan mereka sekarang.
23:2.11 (258.10) 1. Utusan-utusan Trinitas Firdaus. Aku tidak diizinkan untuk mengungkapkan banyak tentang pekerjaan kelompok utusan yang ditugaskan pada Trinitas itu. Mereka adalah hamba-hamba Deitas yang terpercaya dan rahasia, dan ketika diserahi pesan-pesan khusus yang mencakup kebijakan yang belum diungkapkan dan pengelolaan masa depan dari para Tuhan, mereka tidak pernah diketahui membocorkan rahasia atau mengkhianati kepercayaan yang ditaruh dalam ordo mereka. Semua hal tersebut terkait dalam hubungan ini, tidak tampak menyombongkan mengenai kesempurnaan mereka, melainkan untuk menunjukkan bahwa para Deitas dapat dan memang menciptakan sosok-sosok yang sempurna.
23:2.12 (258.11) Kebingungan dan kekacauan Urantia tidak menandakan bahwa Penguasa Firdaus itu kurang berminat ataupun kurang kemampuan untuk mengelola urusan-urusan secara berbeda. Para Pencipta memiliki kuasa penuh untuk membuat Urantia benar-benar menjadi surga, tetapi Eden demikian itu tidak akan menyumbang terhadap perkembangan karakter yang kuat, mulia, dan berpengalaman, yang dengan begitu pasti ditempakan Tuhan pada duniamu, di antara landasan keterpaksaan dan palu penderitaan. Kecemasan dan penderitaanmu, ujian dan kekecewaanmu, adalah hanya merupakan bagian dari rencana ilahi di duniamu, seperti halnya kesempurnaan indah dan adaptasi tak terbatas semua hal pada tujuan tertinggi mereka di dunia-dunia alam semesta yang sentral dan sempurna.
23:2.13 (258.12) 2. Utusan-utusan Sirkuit Havona. Sepanjang karier kenaikanmu akan secara samar-samar, tapi semakin lama semakin mampu mendeteksi keberadaan para Utusan Soliter, tetapi ketika kamu mencapai Havona barulah kamu akan mengenali mereka dengan tidak salah lagi. Utusan yang pertama-tama akan kamu lihat muka dengan muka adalah mereka dari sirkuit Havona.
23:2.14 (258.13) Utusan-utusan Soliter menikmati hubungan khusus dengan para penduduk asli dunia-dunia Havona. Para utusan ini, yang begitu terkendala secara fungsional ketika bekerjasama satu sama lain, dapat dan telah memiliki persekutuan sangat dekat dan pribadi dengan penduduk asli Havona. Tetapi sama sekali tidak mungkin untuk menyampaikan kepada pikiran manusia kepuasan tertinggi yang diakibatkan oleh kontak antar batin antara makhluk-makhluk ilahi yang sempurna dengan roh-roh dari kepribadian yang begitu dekat-transenden tersebut.
23:2.15 (259.1) 3. Utusan-utusan Alam Semesta Super. Yang Purba Harinya, kepribadian-kepribadian yang berasal dari Trinitas itu yang memimpin takdir tujuh alam semesta super, trio-trio kuasa ilahi dan kebijaksanaan administrasi itu, dilengkapi secara berlimpah dengan Utusan Soliter. Hanya melalui ordo utusan inilah para penguasa rangkap tiga dari satu alam semesta super itu secara langsung dan pribadi dapat berkomunikasi dengan penguasa alam semesta super yang lain. Mungkin, selain dari Roh Trinitas Terinspirasi, Utusan Soliter adalah satu-satunya jenis kecerdasan roh yang tersedia yang dapat dikirim dari markas pusat satu alam semesta super langsung ke markas alam semesta super lain. Semua kepribadian lainnya harus membuat perjalanan demikian melalui Havona dan dunia-dunia eksekutif para Roh Master.
23:2.16 (259.2) Ada beberapa jenis informasi yang tidak dapat diperoleh oleh Utusan Gravitasi, reflektivitas, ataupun oleh siaran. Ketika Yang Purba Harinya ingin dengan pasti mengetahui hal-hal ini, mereka harus mengirimkan sesosok Utusan Soliter ke sumber pengetahuan. Jauh sebelum hadirnya kehidupan di Urantia, utusan yang sekarang bergabung dengan aku telah ditugaskan pada sebuah misi keluar dari Uversa ke alam semesta sentral —absen dari daftar hadir Orvonton selama hampir satu juta tahun namun kembali pada waktunya dengan informasi yang diinginkan.
23:2.17 (259.3) Tidak ada pembatasan terhadap pelayanan Utusan Soliter dalam alam-alam semesta super; mereka mungkin berfungsi sebagai eksekutor dari pengadilan tinggi atau sebagai pengumpul intelijen untuk manfaat alam. Dari semua ciptaan super mereka paling senang untuk melayani di Orvonton karena di sini kebutuhannya paling besar dan peluang untuk upaya heroik sangat berlipat ganda. Di alam yang lebih membutuhkan, kami semua menikmati kepuasan dari fungsi yang lebih penuh.
23:2.18 (259.4) 4. Utusan-utusan Alam Semesta Lokal. Dalam layanan di suatu alam semesta lokal tidak ada batas terhadap berfungsinya Utusan Soliter. Mereka adalah pewahyu setia tentang motif dan maksud dari Roh Ibu semesta lokal, meskipun mereka berada di bawah kewenangan penuh Putra Master yang berkuasa. Hal ini berlaku untuk semua utusan yang beroperasi dalam sebuah alam semesta lokal, baik ketika mereka bepergian keluar secara langsung dari markas alam semesta, atau ketika mereka bertindak sementara dalam hubungan kerja dengan Bapa Konstelasi, Daulat Sistem, atau Pangeran Planet. Sebelum pemusatan semua kekuasaan di tangan sang Putra Pencipta pada saat pengangkatannya sebagai penguasa berdaulat atas alam semestanya, utusan-utusan dari alam semesta lokal ini berfungsi di bawah arahan umum dari Yang Purba Harinya dan bertanggung jawab langsung kepada perwakilan menetap mereka, Yang Bersatu Harinya.
23:2.19 (259.5) 5. Penjelajah Penugasan yang Tanpa Diarahkan. Ketika korps cadangan Utusan Soliter itu kelebihan rekrut, dikeluarkanlah panggilan dari salah satu Tujuh Direktur Daya Tertinggi untuk relawan eksplorasi; dan tidak pernah ada kekurangan relawan, karena mereka senang untuk dikirim sebagai penjelajah bebas dan lepas, mengalami sensasi menemukan inti-inti dunia dan alam semesta baru yang sedang membentuk.
23:2.20 (259.6) Mereka pergi untuk menyelidiki petunjuk-petunjuk yang diberikan oleh para kontemplator ruang angkasa untuk alam-alam itu. Tidak diragukan lagi para Deitas Firdaus mengetahui tentang keberadaan sistem-sistem energi ruang yang belum ditemukan ini, tetapi Mereka tidak pernah membocorkan informasi tersebut. Jika Utusan Soliter tidak mengeksplorasi dan memetakan pusat-pusat energi yang baru mengorganisir ini, fenomena tersebut akan lama tidak diketahui sekalipun oleh kecerdasan-kecerdasan di alam-alam yang berdekatan. Utusan Soliter, sebagai sebuah kelas, sangat sensitif terhadap gravitasi; oleh karenanya mereka kadang-kadang dapat mendeteksi kemungkinan keberadaan planet-planet gelap yang sangat kecil, dunia-dunia itu yang paling baik disesuaikan untuk percobaan kehidupan.
23:2.21 (260.1) Para penjelajah-utusan penugasan yang tidak diarahkan ini berpatroli di alam semesta master. Mereka terus-menerus pergi pada ekspedisi-ekspedisi eksplorasi ke wilayah-wilayah yang belum dipetakan di seluruh ruang angkasa bagian luar. Sangat banyak informasi yang kami miliki tentang transaksi-transaksi yang terjadi di ruang bagian luar itu, adalah berkat eksplorasi dari para Utusan Soliter ini karena mereka sering bekerja dan belajar dengan para astronom selestial.
23:2.22 (260.2) 6. Dutabesar dan Utusan untuk Penugasan Khusus. Alam-alam semesta lokal yang terletak di dalam alam semesta super yang sama biasanya saling bertukar duta yang dipilih dari ordo asli keputraan mereka. Namun untuk menghindari penundaan, Utusan Soliter sering diminta untuk pergi sebagai duta-duta dari satu ciptaan lokal ke yang lain, untuk mewakili dan menafsirkan satu alam kepada yang lain. Sebagai contoh: Bila ada sebuah wilayah dihuni baru ditemukan, terbukti mungkin jaraknya dalam ruang begitu jauh sehingga diperlukan waktu lama agar duta yang diserafimkan dapat mencapai alam semesta yang jauh itu. Sosok makhluk yang diserafimkan tidak mungkin melebihi kecepatan 558.840 mil Urantia (899.366 km) per detik waktumu. Bintang-bintang masif, arus-arus silang, dan jalan memutar, serta singgungan gaya tarik, semua akan cenderung menghambat kecepatan tersebut sehingga pada perjalanan jauh kecepatan akan mencapai rata-rata sekitar 550.000 mil (885.139 km) per detik.
23:2.23 (260.3) Ketika ternyata bahwa akan dibutuhkan ratusan tahun bagi sesosok duta penduduk asli untuk mencapai alam semesta lokal yang jauh tersebut, maka sesosok Utusan Soliter sering diminta untuk pergi ke sana segera untuk bertindak sebagai dutabesar ad interim. Utusan Soliter bisa pergi dalam waktu sangat pendek, tidak bebas dari ruang dan waktu seperti halnya Utusan Gravitasi, tapi hampir seperti itu. Mereka juga bertugas dalam keadaan-keadaan lain sebagai utusan-utusan untuk penugasan khusus.
23:2.24 (260.4) 7. Pewahyu Kebenaran. Utusan Soliter menganggap tugas untuk mewahyukan kebenaran sebagai kepercayaan tertinggi untuk ordo mereka. Mereka kadang-kadang berfungsi dalam kapasitas ini, dari alam-alam semesta super ke planet-planet angkasa tersendiri. Mereka sering digabungkan pada komisi-komisi yang dikirim untuk memperluas pengungkapan kebenaran ke dunia-dunia dan sistem-sistem.
23:3.1 (260.5) Utusan Soliter adalah tipe tertinggi dari kepribadian yang sempurna dan konfidensial yang tersedia di semua alam untuk penyampaian cepat pesan-pesan penting dan mendesak, bila tidak berguna memanfaatkan layanan siaran ataupun mekanisme reflektivitas. Mereka melayani dalam ragam tugas yang tidak ada habisnya, membantu makhluk-makhluk spiritual dan material di alam-alam, khususnya ketika unsur waktu terlibat. Dari semua ordo yang ditugaskan untuk layanan wilayah-wilayah alam semesta super, mereka adalah makhluk dipersonalisasi yang tertinggi dan paling serba bisa yang hampir-hampir bisa mengatasi waktu dan ruang.
23:3.2 (260.6) Alam semesta dilengkapi cukup dengan roh-roh yang memanfaatkan gravitasi untuk tujuan transit; mereka bisa pergi ke manapun setiap saat—lebih seketika—tetapi mereka bukan pribadi-pribadi. Beberapa penjelajah gravitasi lainnya adalah makhluk yang berpribadi, seperti Utusan Gravitasi dan Perekam Transendental, tetapi mereka tidak tersedia untuk para administrator alam semesta super dan lokal. Dunia-dunia dipenuhi dengan malaikat dan manusia dan makhluk yang sangat berpribadi lainnya, tetapi mereka terkendala oleh ruang dan waktu: Batas kecepatan untuk sebagian besar makhluk yang tidak-diserafimkan adalah 186.280 mil (299.789 km) per detik waktu di duniamu, makhluk tengah dan yang lain tertentu bisa, sering demikian, mencapai kecepatan ganda—372.560 mil per detik -- sedangkan serafim dan lain-lain dapat melintasi ruang dengan kecepatan lipat tiga, sekitar 558.840 mil per detik. Namun demikian, tidak ada kepribadian transit atau utusan yang berfungsi antara kecepatan seketika dari penjelajah gravitasi dan kecepatan relatif lambat dari serafim, kecuali Utusan Soliter.
23:3.3 (261.1) Utusan Soliter, oleh karena itu, umumnya digunakan untuk pengiriman dan layanan dalam situasi-situasi ketika kepribadian itu sangat penting untuk pencapaian penugasan, dan dimana diinginkan untuk menghindari hilangnya waktu yang akan disebabkan oleh pengiriman untuk setiap jenis utusan berpribadi yang tersedia lainnya. Mereka adalah satu-satunya makhluk berpribadi jelas yang dapat melakukan sinkronisasi dengan arus-arus semesta gabungan di alam semesta agung. Kecepatan mereka dalam melintasi ruang itu berubah-ubah, tergantung pada berbagai macam pengaruh yang ada di antaranya, tetapi catatan menunjukkan bahwa dalam perjalanan untuk memenuhi misi ini, utusan rekanku itu pergi dengan kecepatan 841.621.642.000 mil (1.354.458.739.823 km) per detik waktumu.
23:3.4 (261.2) Sepenuhnya di luar kemampuanku untuk menjelaskan kepada jenis pikiran material bagaimana roh bisa menjadi pribadi yang sebenarnya dan pada saat yang sama melintasi ruang dengan kecepatan yang hebat tersebut. Tetapi Utusan Soliter ini benar-benar datang ke, dan pergi dari Urantia, pada kecepatan yang tidak bisa dimengerti ini; memang, seluruh ekonomi administrasi semesta akan kehilangan sebagian besar unsur pribadinya seandainya hal ini bukan fakta.
23:3.5 (261.3) Utusan-utusan Soliter dapat berfungsi sebagai lini-lini komunikasi darurat di seluruh wilayah ruang angkasa yang jauh, alam-alam yang tidak tercakup dalam sirkuit-sirkuit yang mapan di alam semesta agung. Sesosok utusan, ketika berfungsi seperti itu, ternyata dapat mengirimkan pesan atau mengirim impuls melalui ruang ke sesama utusan sekitar seratus tahun cahaya jauhnya seperti taksiran jarak perbintangan menurut para astronom Urantia.
23:3.6 (261.4) Dari banyak sekali makhluk yang bekerjasama dengan kami dalam pelaksanaan urusan-urusan alam semesta super, tidak ada yang lebih penting dalam pertolongan praktis dan bantuan hemat waktu. Dalam alam-alam semesta ruang angkasa kami harus memperhitungkan kendala waktu; sebab itulah besar layanan dari para Utusan Soliter, yang dengan sarana-sarana dari hak istimewa pribadi komunikasi mereka, adalah agak independen terhadap ruang, dan berkat kecepatan transit mereka yang luar biasa, adalah hampir tidak tergantung pada waktu.
23:3.7 (261.5) Aku sungguh bingung untuk menjelaskan kepada manusia Urantia bagaimana Utusan Soliter bisa tanpa bentuk namun demikian memiliki kepribadian yang nyata dan jelas. Meskipun mereka tanpa bentuk yang secara alami dikaitkan dengan kepribadian, tetapi mereka memang memiliki kehadiran roh yang dapat dilihat oleh semua jenis sosok roh yang lebih tinggi. Utusan Soliter adalah satu-satunya kelas makhluk yang tampaknya memiliki nyaris semua keuntungan dari roh yang tanpa bentuk digabungkan dengan semua hak istimewa dari kepribadian yang lengkap penuh. Mereka adalah pribadi-pribadi sungguhan, namun diberkahi dengan hampir semua sifat atau atribut manifestasi roh yang tidak-berpribadi.
23:3.8 (261.6) Dalam tujuh alam semesta super, biasanya— tetapi tidak selalu—segala sesuatu yang cenderung meningkatkan setiap pembebasan makhluk dari kendala-kendala ruang dan waktu secara proporsional mengurangi hak-hak istimewa kepribadian. Utusan Soliter adalah pengecualian dari aturan umum ini. Mereka dalam kegiatan mereka semua tak dibatasi dalam pemanfaatan setiap dan semua cara ekspresi rohani, tugas ilahi, pelayanan pribadi, dan komunikasi kosmis yang tak terbatas. Jika saja kamu bisa melihat makhluk-makhluk luar biasa ini dari sudut pandang pengalamanku dalam administrasi alam semesta, kamu akan memahami bagaimana sulitnya untuk mengkoordinasikan urusan-urusan alam semesta super kalau bukan karena kerjasama serba bisa mereka.
23:3.9 (262.1) Tidak peduli berapa banyak lagi alam semesta mungkin meluas, tidak ada lagi Utusan Soliter yang mungkin akan pernah diciptakan. Sementara alam-alam semesta bertumbuh, perluasan kerja administrasi harus semakin dipikul oleh jenis-jenis penatalayan roh yang lain dan oleh makhluk-makhluk yang berasal dari kreasi-kreasi baru ini, seperti makhluk-makhluk ciptaan dari para Putra Daulat dan Roh Ibu alam semesta lokal.
23:4.1 (262.2) Utusan Soliter tampaknya merupakan koordinator kepribadian untuk semua jenis makhluk roh. Pelayanan mereka membantu untuk membuat semua kepribadian dari alam rohani yang berjauhan menjadi dekat. Mereka menyumbang banyak untuk pengembangan, dalam semua makhluk roh, akan suatu kesadaran untuk identitas kelompok. Setiap jenis sosok roh dilayani oleh kelompok khusus Utusan Soliter yang memupuk kemampuan sosok-sosok tersebut untuk memahami dan bergaul dengan semua jenis dan golongan makhluk lain, bagaimanapun berbedanya.
23:4.2 (262.3) Para Utusan Soliter menunjukkan suatu kemampuan yang begitu menakjubkan untuk mengkoordinasikan semua jenis dan ordo kepribadian terbatas—bahkan untuk membuat kontak dengan pemerintahan absonit dari para pengendali seluruh alam semesta master—sehingga sebagian dari kami mendalilkan bahwa penciptaan utusan-utusan ini oleh Roh Tanpa Batas adalah dalam beberapa hal terkait dengan anugerah dari Pelaku Bersama untuk Batin Mahatinggi-Mahaakhir.
23:4.3 (262.4) Ketika sesosok finaliter dan Warga Firdaus bekerja sama dalam trinitisasi untuk “anak waktu dan kekekalan”—sebuah transaksi yang melibatkan potensi-potensi batin yang belum diungkapkan dari Yang Mahatinggi-Mahaakhir—dan ketika kepribadian yang belum diklasifikasikan tersebut dikirim ke Vicegerington, maka sesosok Utusan Soliter (yang diduga adalah suatu dampak kepribadian dari penganugerahan batin ketuhanan seperti itu) selalu ditugaskan sebagai pendamping-penjaga untuk putra yang ditrinitisasi-makhluk tersebut. Utusan ini menyertai putra takdir baru itu ke dunia penugasannya dan tidak lagi pernah meninggalkan Vicegerington. Ketika dilekatkan pada takdir-takdir seorang anak waktu dan kekekalan tersebut, sesosok Utusan Soliter selamanya dipindahkan ke pengawasan tunggal Arsitek Alam Semesta Master. Apa masa depan hubungan yang luar biasa itu mungkin jadinya, kami tidak tahu. Selama berabad-abad kemitraan kepribadian-kepribadian unik ini terus menerus dihimpun di Vicegerington, tetapi tidak ada satupun pasangan yang pernah pergi keluar dari sana.
23:4.4 (262.5) Utusan-utusan Soliter berjumlah tetap, tetapi trinitisasi anak-anak takdir itu sepertinya suatu teknik yang tak terbatas. Karena bagi setiap putra takdir yang ditrinitisasi itu telah ditunjuk untuk dia satu Utusan Soliter, tampaknya bagi kami bahwa pada suatu waktu di masa yang jauh nanti pasokan utusan-utusan itu akan habis. Siapa yang akan menggantikan pekerjaan mereka di alam semesta agung? Akankah layanan mereka dipegang oleh perkembangan baru tertentu di kalangan Roh Terinspirasi Trinitas? Apakah alam semesta agung pada suatu periode jauh nanti akan menjadi lebih dikelola oleh sosok-sosok asal-Trinitas sementara makhluk yang dari satu dan dua-asal pindah ke alam-alam ruang angkasa bagian luar? Jika para utusan kembali ke layanan mereka sebelumnya, akanlah putra-putra takdir ini menemani mereka? Akankah trinitisasi antara finaliter dan penduduk Havona-Firdaus itu berhenti ketika pasokan Utusan Soliter telah diserap sebagai pendamping-penjaga untuk anak-anak takdir ini? Apakah semua Utusan Soliter kami yang efisien itu akan dikonsentrasikan di Vicegerington? Apakah kepribadian-kepribadian roh yang luar biasa ini akan selamanya diikatkan dengan putra-putra ditrinitisasi yang takdirnya belum diungkapkan ini? Apa maknanya bagi kami fakta bahwa pasangan-pasangan yang dihimpun di Vicegerington ini berada di bawah pimpinan eksklusif sosok-sosok misteri yang perkasa, para Arsitek untuk Alam Semesta Master? Hal-hal ini dan banyak pertanyaan serupa kami pertanyakan sendiri, dan kami bertanya kepada banyak golongan makhluk selestial yang lain, tetapi kami tidak tahu jawabannya.
23:4.5 (263.1) Transaksi ini, bersama dengan banyak kejadian yang serupa dalam administrasi alam semesta, tidak salah lagi menunjukkan bahwa personalia alam semesta agung, bahkan yang di Havona dan Firdaus, sedang mengalami reorganisasi tertentu dan pasti dalam koordinasi dengan, dan dengan mengacu pada, evolusi-evolusi energi luas yang sekarang berlangsung di seluruh alam-alam ruang angkasa bagian luar.
23:4.6 (263.2) Kami cenderung pada keyakinan bahwa masa depan yang kekal akan menyaksikan fenomena evolusi alam semesta yang akan jauh melampaui semua yang dialami di masa lalu kekal. Dan kami mengantisipasi petualangan yang dahsyat seperti itu, sama seperti kamu seharusnya, dengan semangat bergairah dan harapan yang semakin tinggi.
23:4.7 (263.3) [Disampaikan oleh sesosok Konselor Ilahi dari Uversa.]
Buku Urantia
Makalah 24
24:0.1 (264.1) DI UVERSA kami membagi semua kepribadian-kepribadian dan entitas-entitas dari Pencipta Bersama menjadi tiga divisi besar: Kepribadian yang Lebih Tinggi dari Roh Tanpa Batas, Kawanan Ruang Utusan, dan Roh Waktu yang Menatalayani, sosok-sosok roh itu yang terkait dengan mengajar dan melayani makhluk-makhluk kehendak dari skema penaik kemajuan manusia.
24:0.2 (264.2) Kepribadian-kepribadian Lebih Tinggi yang berasal dari Roh Tanpa Batas itu yang disebutkan dalam cerita ini berfungsi di seluruh alam semesta agung dalam tujuh divisi:
24:0.3 (264.3) 1. Utusan Soliter.
24:0.4 (264.4) 2. Pengawas Sirkuit Alam Semesta.
24:0.5 (264.5) 3. Direktur Sensus.
24:0.6 (264.6) 4. Pembantu Pribadi dari Roh Tanpa Batas.
24:0.7 (264.7) 5. Rekan Inspektur.
24:0.8 (264.8) 6. Petugas Sentinel.
24:0.9 (264.9) 7. Pemandu Lulusan.
24:0.10 (264.10) Utusan Soliter, Pengawas Sirkuit, Direktur Sensus, dan Pembantu Pribadi itu dicirikan oleh kepemilikan kemampuan hebat anti-gravitasi. Utusan Soliter tidak memiliki markas umum yang diketahui; mereka menjelajah alam-alam semesta. Para Pengawas Sirkuit Alam Semesta dan Direktur Sensus mendirikan markas di ibukota-ibukota alam semesta super. Para Pembantu Pribadi dari Roh Tanpa Batas ditempatkan di Pulau Terang sentral. Rekan Inspektur dan Petugas Sentinel masing-masing ditempatkan di ibukota alam semesta lokal dan ibukota sistem-sistem komponen mereka. Pemandu Lulusan tinggal di alam semesta Havona dan berfungsi di seluruh dunia satu milyarnya. Sebagian besar kepribadian yang lebih tinggi ini memiliki stasiun-stasiun dalam alam semesta lokal, tetapi mereka tidak secara organik diperbantukan pada administrasi alam-alam evolusioner.
24:0.11 (264.11) Dari tujuh kelas yang membentuk kelompok ini, hanya Utusan Soliter dan mungkin Pembantu Pribadi yang menjelajah alam semesta segala alam-alam semesta. Utusan Soliter dijumpai dari Firdaus ke arah luar: melalui sirkuit-sirkuit Havona ke ibukota-ibukota alam semesta super dan dari situ keluar melalui sektor-sektor dan alam-alam semesta lokal, dengan sub-subdivisinya, dan bahkan sampai ke dunia yang dihuni. Meskipun para Utusan Soliter termasuk Kepribadian Lebih Tinggi yang berasal dari Roh Tanpa Batas, namun asal, kodrat, dan pelayanan mereka telah dibahas dalam makalah sebelumnya.
24:1.1 (265.1) Arus-arus daya yang luas di ruang angkasa dan sirkuit-sirkuit energi roh mungkin tampaknya beroperasi secara otomatis; hal-hal itu sepertinya berfungsi tanpa halangan atau rintangan, tetapi bukan demikian halnya. Semua sistem energi yang hebat ini berada di bawah kendali; mereka tunduk pada pengawasan cerdas. Para Pengawas Sirkuit Alam Semesta itu berurusan, tidak dengan alam-alam energi yang murni fisik atau material—yaitu wilayahnya Direktur Daya Alam Semesta—tetapi dengan sirkuit-sirkuit energi rohani relatif dan dengan sirkuit-sirkuit yang dimodifikasi tertentu yang pokok untuk perawatan sosok-sosok roh yang sangat maju maupun juga makhluk cerdas dari jenis morontia atau transisi. Para pengawas itu tidak membuat sirkuit-sirkuit energi dan intisari keilahian, namun secara umum mereka berkaitan dengan semua sirkuit roh waktu dan kekekalan yang lebih tinggi, dan dengan semua sirkuit roh relatif yang terkait dalam administrasi bagian-bagian komponen alam semesta agung. Mereka mengarahkan dan memanipulasi semua sirkuit energi-roh tersebut di luar Pulau Firdaus.
24:1.2 (265.2) Para Pengawas Sirkuit Alam Semesta itu adalah ciptaan eksklusif dari Roh Tanpa Batas, dan mereka berfungsi semata-mata sebagai agen-agen sang Pelaku Bersama itu. Mereka dipersonalisasi untuk tugas dalam empat ordo berikut:
24:1.3 (265.3) 1. Pengawas (Supervisor) Sirkuit Tertinggi.
24:1.4 (265.4) 2. Rekan Pengawas Sirkuit.
24:1.5 (265.5) 3. Pengawas Sirkuit Sekunder.
24:1.6 (265.6) 4. Pengawas Sirkuit Tersier.
24:1.7 (265.7) Jumlah pengawas tertinggi Havona dan rekan-rekan pengawas di tujuh alam semesta super itu sudah lengkap; tidak ada lagi dari ordo ini yang sedang diciptakan. Para pengawas tertinggi itu berjumlah tujuh dan ditempatkan di dunia-dunia pilot tujuh sirkuit Havona. Sirkuit-sirkuit tujuh alam semesta super berada dalam tanggung jawab sekelompok tujuh rekan pengawas yang mengagumkan, yang membangun markas-markas di tujuh dunia Firdaus dari Roh Tanpa Batas, dunia-dunia Tujuh Eksekutif Tertinggi. Dari sini mereka mengawasi dan mengarahkan sirkuit-sirkuit alam-alam semesta super ruang angkasa.
24:1.8 (265.8) Di dunia-dunia Firdaus dari Roh ini tujuh rekan pengawas sirkuit dan ordo pertama Pusat Daya Tertinggi melakukan kerjasama yang, di bawah arahan dari Eksekutif Tertinggi, menghasilkan koordinasi sub-Firdaus untuk semua sirkuit material dan spiritual yang lewat ke luar ke tujuh alam semesta super.
24:1.9 (265.9) Di dunia-dunia markas masing-masing alam semesta super ditempatkan pengawas-pengawas sekunder untuk alam-alam semesta lokal waktu dan ruang. Sektor-sektor mayor dan minor adalah divisi-divisi administratif dari pemerintahan super tetapi tidak berurusan untuk urusan-urusan pengawasan energi-roh ini. Aku tidak tahu berapa banyak pengawas sirkuit sekunder ada di alam semesta agung, tetapi di Uversa terdapat 84.691 sosok-sosok makhluk ini. Pengawas-pengawas sekunder itu diciptakan sambil berjalannya waktu; dari waktu ke waktu mereka muncul dalam kelompok tujuh puluh di dunia-dunia Eksekutif Tertinggi. Kami mendapatkan mereka berdasarkan permintaan ketika kami mengatur pembentukan sirkuit-sirkuit terpisah untuk energi roh dan daya penghubung ke alam-alam semesta yang baru berkembang di wilayah kewenangan kami.
24:1.10 (265.10) Satu pengawas sirkuit tersier berfungsi di dunia-dunia markas setiap alam semesta lokal. Ordo ini, seperti para pengawas sekunder, adalah dalam penciptaan terus-menerus, diciptakan dalam kelompok tujuh ratus. Mereka ditugaskan pada alam-alam semesta lokal oleh Yang Purba Harinya.
24:1.11 (266.1) Para pengawas sirkuit diciptakan untuk tugas-tugas spesifik mereka, dan mereka untuk selamanya melayani dalam kelompok-kelompok penugasan asli mereka. Mereka tidak dirotasi dalam layanan dan karenanya membuat studi sepanjang masa terhadap masalah-masalah yang ditemukan di alam penugasan asli mereka. Sebagai contoh: Pengawas sirkuit tersier nomor 572.842 telah berfungsi di Salvington sejak konsep awal alam semesta lokalmu, dan ia adalah anggota staf pribadi Mikhael Nebadon.
24:1.12 (266.2) Apakah mereka bertindak dalam alam semesta lokal atau yang lebih tinggi, para pengawas sirkuit mengarahkan semua yang bersangkutan kepada sirkuit-sirkuit yang tepat untuk digunakan bagi transmisi semua pesan roh dan untuk perjalanan transit semua kepribadian. Dalam pekerjaan pengawasan sirkuit mereka, sosok-sosok yang efisien ini memanfaatkan semua agensi, kekuatan, dan kepribadian dalam alam-alam semesta. Mereka menggunakan “pribadi-pribadi roh tinggi untuk pengendalian sirkuit” yang tidak diungkapkan di sini dan dengan cakap dibantu oleh banyak staf yang terdiri dari kepribadian-kepribadian dari Roh Tanpa Batas. Merekalah yang akan mengisolasi sebuah dunia evolusi jika Pangeran Planetnya memberontak melawan Bapa Semesta dan Putra Pencipta wakil-Nya. Mereka mampu melempar keluar sebuah dunia dari sirkuit alam semesta tertentu dari tatanan rohani yang lebih tinggi, tetapi mereka tidak dapat membatalkan arus-arus material dari para direktur daya.
24:1.13 (266.3) Pengawas-pengawas Sirkuit Alam Semesta memiliki suatu hubungan yang sama pada sirkuit-sirkuit roh seperti halnya para Direktur Daya Alam Semesta terhadap sirkuit-sirkuit material. Dua ordo itu saling melengkapi, bersama-sama melakukan pengawasan atas semua sirkuit roh dan semua sirkuit material yang dapat dikontrol dan dapat dimanipulasi oleh makhluk.
24:1.14 (266.4) Para pengawas sirkuit itu menjalankan pengawasan tertentu terhadap sirkuit batin yang terkait roh seperti halnya direktur daya memiliki kewenangan tertentu atas tahap-tahap batin yang terkait energi-fisik—yaitu batin mekanis. Secara umum fungsi-fungsi dari setiap ordo itu diperluas oleh hubungan kerja dengan yang lain, tetapi sirkuit-sirkuit batin murni tidak tunduk pada pengawasan dari keduanya. Tidak pula dua ordo itu berkoordinasi; dalam semua pekerjaan mereka yang beragam itu para Pengawas Sirkuit Alam Semesta tunduk pada Tujuh Direktur Daya Tertinggi dan bawahan-bawahan mereka.
24:1.15 (266.5) Meskipun para pengawas sirkuit sepenuhnya serupa di dalam ordo mereka masing-masing, namun mereka semua individu yang berbeda. Mereka benar-benar makhluk-makhluk yang berpribadi, tetapi mereka memiliki jenis kepribadian yang lain-dari-kepribadian-karunia-Bapa dan tidak ditemui dalam semua jenis makhluk lain dalam semua keberadaan semesta.
24:1.16 (266.6) Meskipun kamu akan mengenali dan mengetahui mereka selagi kamu bepergian ke arah dalam menuju Firdaus, namun kamu tidak akan memiliki hubungan pribadi dengan mereka. Mereka adalah pengawas-pengawas sirkuit, dan mereka mengurus dengan ketat dan efisien urusan mereka. Mereka hanya berhubungan dengan kepribadian dan entitas tertentu yang melakukan pengawasan atas kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan sirkuit-sirkuit yang tunduk pada supervisi mereka.
24:2.1 (266.7) Meskipun bahwa batin kosmis dari Kecerdasan Semesta itu sadar akan kehadiran dan di mana keberadaan semua makhluk yang berpikir, ada beroperasi di alam semesta segala alam-alam semesta suatu metode independen untuk menghitung semua makhluk yang memiliki kehendak.
24:2.2 (266.8) Para Direktur Sensus adalah ciptaan spesial dan lengkap dari Roh Tanpa Batas, dan mereka ada dalam jumlah yang tidak kami ketahui. Mereka diciptakan sedemikian sehingga dapat mempertahankan sinkroni sempurna dengan teknik reflektivitas alam semesta super, sementara pada saat yang sama mereka secara pribadi sensitif dan responsif terhadap kehendak cerdas. Direktur-direktur ini, dengan teknik yang tidak-sepenuhnya-dipahami, dibuat segera sadar akan kelahiran kehendak di semua bagian alam semesta agung. Karena itu, mereka selalu kompeten untuk memberikan kami jumlah, sifat dasar, dan di mana saja semua makhluk berkehendak di dalam setiap bagian ciptaan sentral dan tujuh alam semesta super. Tetapi mereka tidak berfungsi di Firdaus; tidak ada kebutuhan untuk mereka di sana. Di Firdaus pengetahuan itu melekat; para Deitas itu mengetahui segala sesuatu.
24:2.3 (267.1) Tujuh Direktur Sensus beroperasi di Havona, satu ditempatkan di dunia pilot dari setiap sirkuit Havona. Kecuali ketujuhnya ini dan cadangan ordo ini di dunia-dunia Firdaus dari Roh, semua Direktur Sensus berfungsi di bawah kewenangan Yang Purba Harinya.
24:2.4 (267.2) Satu Direktur Sensus memimpin di markas masing-masing alam semesta super, sementara beribu-ribu direktur lain tunduk pada direktur utama itu, satu di ibukota setiap alam semesta lokal. Semua kepribadian dari ordo ini sama kecuali yang ada di dunia-dunia pilot Havona dan kepala-kepala tujuh alam semesta super.
24:2.5 (267.3) Dalam alam semesta super ketujuh ada seratus ribu Direktur Sensus. Jumlah ini seluruhnya terdiri dari mereka yang ditugaskan pada alam-alam semesta lokal; jumlah itu tidak termasuk staf pribadi Usatia, kepala alam semesta super untuk semua direktur sensus di Orvonton. Usatia, seperti para kepala alam semesta super lainnya, tidak secara langsung memantau pencatatan kehendak cerdas. Dia hanya memantau bawahan-bawahannya yang ditempatkan di alam-alam semesta Orvonton; dengan demikian ia bertindak sebagai kepribadian penjumlahan yang hebat untuk laporan-laporan mereka yang datang dari ibukota-ibukota ciptaan lokal.
24:2.6 (267.4) Dari waktu ke waktu para perekam dinas Uversa menempatkan pada catatan mereka status alam semesta super seperti yang ditunjukkan oleh registrasi-registrasi dalam dan pada kepribadian Usatia. Data sensus tersebut adalah asli untuk alam-alam semesta super; laporan-laporan tersebut tidak ditransmisikan ke Havona ataupun ke Firdaus.
24:2.7 (267.5) Para Direktur Sensus itu berurusan dengan manusia—demikian pula dengan makhluk memiliki kehendak yang lain—hanya sebatas mencatat fakta berfungsinya kehendak. Mereka tidak berurusan dengan rekaman kehidupanmu dan perbuatan-perbuatannya; mereka dalam pengertian apapun bukan kepribadian perekam. Direktur Sensus Nebadon, nomor 81.412 di Orvonton, yang sekarang ditempatkan di Salvington, adalah pada saat ini secara pribadi sadar dan tahu kehadiran hidupmu di sini di Urantia; dan ia akan menyediakan catatan konfirmasi kematianmu pada saat kamu berhenti berfungsi sebagai makhluk kehendak.
24:2.8 (267.6) Direktur Sensus meregister keberadaan makhluk berkehendak yang baru ketika tindakan kehendak pertama dilakukan; mereka menunjukkan kematian makhluk kehendak ketika tindakan terakhir kehendak terjadi. Kemunculan kehendak secara parsial yang diamati dalam reaksi-reaksi hewan tingkat tinggi tertentu itu bukan termasuk wilayah Direktur Sensus. Mereka tidak menyimpan perhitungan apapun kecuali mengenai makhluk berkehendak sejati, dan mereka tidak responsif terhadap apapun selain fungsi kehendak. Persisnya bagaimana mereka meregister fungsi kehendak itu, kami tidak tahu.
24:2.9 (267.7) Sosok-sosok ini telah selalu, dan akan selalu, menjadi Direktur Sensus. Mereka akan relatif tidak berguna dalam divisi kerja apapun yang lain di alam semesta. Tetapi mereka tidak bisa salah dalam fungsi; mereka tidak pernah gagal, mereka juga tidak memalsukan. Meskipun kuasa mereka mengagumkan dan hak-hak istimewa mereka luar biasa, mereka adalah pribadi-pribadi; mereka memiliki kehadiran dan bentuk roh yang bisa dikenali.
24:3.1 (268.1) Kami tidak memiliki pengetahuan otentik mengenai waktu atau cara penciptaan para Pembantu Pribadi. Jumlah mereka tentulah sangat banyak, tetapi tidak tercatat di Uversa. Dari kesimpulan konservatif berdasarkan pengetahuan kami tentang pekerjaan mereka, aku berani menaksir bahwa jumlah mereka mencapai hingga triliunan. Kami memegang pendapat bahwa Roh Tanpa Batas tidak dibatasi mengenai jumlahnya dalam penciptaan para Pembantu Pribadi ini.
24:3.2 (268.2) Pembantu Pribadi dari Roh Tanpa Batas ada untuk bantuan eksklusif dari kehadiran Firdaus dari Pribadi Ketiga Deitas. Meskipun diperbantukan langsung pada Roh Tanpa Batas dan ditempatkan di Firdaus, mereka melesat kesana kemari dalam sekejap ke ujung paling jauh ciptaan. Di manapun sirkuit-sirkuit dari Pencipta Bersama menjangkau, di sana para Pembantu Pribadi ini mungkin muncul untuk tujuan melaksanakan kehendak Roh Tanpa Batas. Mereka melintasi ruang mirip seperti halnya Utusan Soliter tetapi mereka bukan pribadi-pribadi dalam pengertian seperti para utusan itu.
24:3.3 (268.3) Para Pembantu Pribadi itu semua serupa dan identik; mereka tidak menunjukkan adanya perbedaan individualitas. Meskipun Pelaku Bersama memandang mereka sebagai kepribadian-kepribadian sejati, sulit bagi sosok lain untuk menganggap mereka sebagai pribadi-pribadi yang sebenarnya; mereka tidak mewujudkan suatu kehadiran roh pada sosok-sosok roh lainnya. Sosok-sosok asal-Firdaus selalu sadar akan ada dekatnya para Pembantu ini; tetapi kami tidak mengenali suatu kehadiran kepribadian. Kurangnya suatu bentuk-kehadiran tersebut tentulah membuat mereka semua lebih berguna pada Pribadi Ketiga Deitas.
24:3.4 (268.4) Dari semua ordo sosok roh yang diungkapkan yang berasal dari Roh Tanpa Batas, Pembantu Pribadi adalah satu-satunya sosok yang tidak akan kamu jumpai pada kenaikan ke arah dalam kamu ke Firdaus.
24:4.1 (268.5) Tujuh Eksekutif Tertinggi, di tujuh dunia-dunia Firdaus dari Roh Tanpa Batas, secara kolektif berfungsi sebagai dewan administrasi manajer-manajer super untuk tujuh alam semesta super. Rekan-rekan Inspektur adalah perwujudan pribadi dari otoritas para Eksekutif Tertinggi pada alam-alam semesta lokal waktu dan ruang. Pengamat-pengamat tinggi untuk urusan-urusan di ciptaan lokal ini adalah keturunan bersama Roh Tanpa Batas dan Tujuh Roh Master Firdaus. Dalam masa-masa dekat kekekalan, tujuh ratus ribu dipersonalisasi, dan korps cadangan mereka tinggal di Firdaus.
24:4.2 (268.6) Rekan-rekan Inspektur bekerja di bawah pengawasan langsung dari Tujuh Eksekutif Tertinggi, menjadi perwakilan-perwakilan pribadi dan berkuasa mereka untuk alam-alam semesta lokal waktu dan ruang. Satu Inspektur ditempatkan di dunia markas setiap ciptaan lokal dan merupakan rekan dekat Yang Bersatu Harinya yang menetap di situ.
24:4.3 (268.7) Rekan-rekan Inspektur menerima laporan dan rekomendasi hanya dari bawahan-bawahan mereka, Petugas Sentinel, yang ditempatkan di ibukota-ibukota sistem lokal dunia dihuni, sementara mereka membuat laporan hanya kepada atasan langsung mereka, Eksekutif Tertinggi alam semesta super yang bersangkutan.
24:5.1 (268.8) Petugas Sentinel adalah kepribadian pengkoordinir dan perwakilan penghubung dari Tujuh Eksekutif Tertinggi. Mereka dipersonalisasi di Firdaus oleh Roh Tanpa Batas dan diciptakan untuk tujuan-tujuan spesifik dari penugasan mereka. Mereka itu berjumlah tetap, dan ada tepat tujuh milyar dalam keberadaan.
24:5.2 (269.1) Mirip seperti halnya Rekan Inspektur mewakili Tujuh Eksekutif Tertinggi untuk satu alam semesta lokal penuh, demikian pula dalam masing-masing dari sepuluh ribu sistem ciptaan lokal itu ada satu Petugas Sentinel, yang bertindak sebagai wakil langsung dari dewan pengendalian super yang jauh dan tertinggi untuk urusan seluruh tujuh alam semesta super. Para sentinel yang bertugas dalam pemerintahan sistem-sistem lokal di Orvonton itu bertindak di bawah otoritas langsung dari Eksekutif Tertinggi Nomor Tujuh, koordinator untuk alam semesta super ketujuh. Tetapi dalam organisasi administratif mereka semua sentinel yang ditugaskan dalam sebuah alam semesta lokal adalah bawahan Rekan Inspektur yang ditempatkan di markas-markas alam semesta.
24:5.3 (269.2) Di dalam sebuah ciptaan lokal Petugas Sentinel bertugas secara rotasi, ditransfer dari sistem ke sistem. Mereka biasanya berganti setiap milenium waktu alam semesta lokal. Mereka adalah salah satu kepribadian peringkat tertinggi yang ditempatkan pada sebuah ibukota sistem, tetapi mereka tidak pernah ikut serta dalam musyawarah-musyawarah yang berkenaan dengan urusan sistem. Dalam sistem-sistem lokal mereka bertindak sebagai kepala ex officio terhadap dua puluh empat administrator yang berasal dari dunia-dunia evolusioner, tetapi selain hal itu, para manusia menaik itu hanya melakukan sedikit kontak dengan mereka. Para sentinel ini hampir secara eksklusif disibukkan untuk menjaga Rekan Inspektur di alam semesta mereka agar sepenuhnya terinformasi tentang semua urusan yang berkaitan dengan kesejahteraan dan keadaan sistem-sistem tempat penugasan mereka.
24:5.4 (269.3) Petugas Sentinel dan Rekan Inspektur tidak melapor kepada Eksekutif Tertinggi melalui markas semesta super. Mereka bertanggung jawab semata-mata hanya kepada Eksekutif Tertinggi alam semesta super yang bersangkutan; kegiatan-kegiatan mereka berbeda dari pemerintahan dari Yang Purba Harinya.
24:5.5 (269.4) Eksekutif Tertinggi, Rekan Inspektur, dan Petugas Sentinel, bersama dengan omniafim dan sekawanan kepribadian yang tidak diungkapkan, membentuk suatu sistem pertimbangan dan koordinasi administrasi yang efisien, langsung, terpusat, tetapi amat luas untuk seluruh alam semesta agung benda dan makhluk.
24:6.1 (269.5) Pemandu-pemandu Lulusan, sebagai sebuah kelompok, mensponsori dan mengelola universitas tinggi untuk pengajaran teknis dan pelatihan rohani yang begitu penting untuk pencapaian manusia fana menuju tujuan segala zaman: Tuhan, istirahat, dan kemudian kekekalan layanan yang disempurnakan. Makhluk-makhluk yang sangat berpribadi ini mendapat nama mereka dari sifat dasar dan tujuan pekerjaan mereka. Mereka secara eksklusif dikhususkan untuk tugas memandu para lulusan manusia fana dari alam-alam semesta super waktu, melalui program pengajaran dan pelatihan Havona yang berfungsi untuk mempersiapkan para musafir menaik itu agar diterima masuk ke Firdaus dan Korps Finalitas.
24:6.2 (269.6) Aku tidak dilarang berusaha memberitahu kamu tentang pekerjaan para Pemandu Lulusan ini, namun hal ini sangat ultrarohani sehingga aku putus asa agar dapat secara memadai menggambarkan kepada pikiran jasmani itu suatu konsep tentang bermacam-macam kegiatan mereka. Di dunia rumah besar (mansion world), setelah rentang visimu diperluas dan kamu dibebaskan dari belenggu-belenggu perbandingan material, kamu dapat mulai memahami makna tentang realitas-realitas yang “yang belum pernah dilihat mata atau didengar telinga, dan yang belum pernah masuk konsep pikiran manusia,” bahkan hal-hal itu yang “Allah telah sediakan bagi mereka yang mencintai kebenaran-kebenaran kekal demikian.” Kamu tidak akan selalu menjadi begitu terbatas dalam jangkauan penglihatan dan pemahaman rohanimu.
24:6.3 (270.1) Pemandu Lulusan itu terlibat dalam memandu para musafir waktu melalui tujuh sirkuit dunia-dunia Havona. Pemandu yang menyambut kamu pada waktu kedatanganmu di dunia penerimaan sirkuit Havona luar itu akan tetap bersama denganmu sepanjang seluruh kariermu di sirkuit-sirkuit surgawi itu. Meskipun kamu akan bergaul dengan sosok-sosok lain yang tak terhitung jumlahnya selama kehidupanmu di dunia satu milyar itu, Pemandu Lulusanmu akan mengikutimu sampai akhir kemajuan Havonamu dan akan menyaksikan masuknya kamu ke dalam tidur waktu yang penghabisan, tidur transit keabadian ke tujuan Firdaus, di mana, pada waktu bangun, kamu akan disambut oleh Sahabat Firdaus yang ditugasi untuk menyambutmu dan mungkin tetap bersamamu sampai kamu dimasukkan sebagai anggota Korps Fana Finalitas.
24:6.4 (270.2) Jumlah Pemandu Lulusan berada di luar kemampuan pikiran manusia untuk memahaminya, dan mereka terus muncul. Asal-usul mereka agak suatu misteri. Mereka belum ada dari kekekalan; mereka secara misterius muncul ketika mereka dibutuhkan. Tidak ada catatan tentang Pemandu Lulusan di seluruh alam semesta sentral sampai dahulu kala ketika musafir fana yang pertama sepanjang waktu menempuh perjalanannya ke sabuk paling luar dari ciptaan pusat. Begitu ia tiba di dunia pilot di sirkuit luar, ia ditemui dengan salam ramah oleh Malvorian, yang pertama dari Pemandu Lulusan dan sekarang kepala dewan tertinggi mereka serta direktur organisasi pendidikan mereka yang luas.
24:6.5 (270.3) Pada catatan-catatan Firdaus tentang Havona, dalam bagian berjudul “Pemandu Lulusan,” di sana muncul entri awal ini:
24:6.6 (270.4) “Dan Malvorian, yang pertama dari ordo ini, menyambut dan mengajar musafir penemu Havona dan mengantar dia dari sirkuit-sirkuit luar pengalaman permulaan, langkah demi langkah dan sirkuit demi sirkuit, sampai ia berdiri di hadapan Sumber dan Tujuan semua kepribadian itu, kemudian melintasi ambang kekekalan ke Firdaus."
24:6.7 (270.5) Pada waktu yang amat jauh itu aku diperbantukan pada kedinasan Yang Purba Harinya di Uversa, dan kami semua bersukacita dalam jaminan bahwa, pada akhirnya, peziarah-peziarah dari alam semesta super kami akan mencapai Havona. Zaman demi zaman kami telah diajar bahwa makhluk-makhluk evolusioner ruang angkasa akan mencapai Firdaus, dan getaran sepanjang masa menyapu melalui istana-istana surgawi itu saat musafir pertama itu benar-benar tiba.
24:6.8 (270.6) Nama musafir penemu Havona ini adalah Fanda Agung, dan ia berasal dari planet 341 dari sistem 84 di konstelasi 62 alam semesta lokal 1.131 yang terletak di alam semesta super nomor satu. Kedatangannya adalah sinyal untuk pembentukan layanan siaran untuk seluruh alam-alam semesta. Sampai saat itu hanya siaran-siaran dari alam semesta super dan alam semesta lokal yang telah beroperasi, namun pengumuman kedatangan Fanda Agung di gerbang-gerbang Havona itu menandakan peresmian “laporan kemuliaan antariksa,” dinamakan demikian karena siaran semesta awal itu melaporkan kedatangan Havona pertama dari makhluk evolusioner yang mendapatkan pintu masuk kepada tujuan keberadaan penaik.
24:6.9 (270.7) Pemandu-pemandu Lulusan tidak pernah meninggalkan dunia-dunia Havona; mereka didedikasikan untuk layanan para musafir lulusan dari waktu dan ruang. Dan suatu kali kamu akan bertemu sosok-sosok mulia ini muka dengan muka jika kamu tidak menolak rencana yang pasti dan disempurnakan seluruhnya yang dirancang untuk menghasilkan keselamatan dan kenaikanmu.
24:7.1 (270.8) Meskipun evolusi itu bukanlah tatanan alam semesta sentral, kami percaya bahwa Pemandu Lulusan adalah anggota-anggota yang disempurnakan atau lebih berpengalaman dari ordo lain makhluk semesta sentral, yaitu para Servital Havona. Pemandu Lulusan menunjukkan keluasan simpati dan kapasitas demikian rupa untuk memahami makhluk-makhluk penaik sehingga kami yakin mereka telah meraih budaya ini melalui layanan yang sebenarnya di alam semesta super sebagai Servital Havona untuk pelayanan semesta. Jika pandangan ini tidak benar, lalu bagaimana kita dapat menjelaskan lenyapnya terus menerus para servital senior atau yang lebih berpengalaman?
24:7.2 (271.1) Sesosok servital akan lama absen dari Havona pada penugasan alam semesta super, setelah berada pada banyak misi seperti itu sebelumnya, ia akan kembali ke tempat asalnya, dikaruniai hak istimewa “kontak pribadi” dengan Terang Sentral Firdaus, akan dirangkul oleh Pribadi-pribadi yang Bersinar Terang, dan menghilang dari pengenalan rekan-rekan rohnya, ia tidak akan muncul kembali di antara jenisnya.
24:7.3 (271.2) Sekembalinya dari layanan alam semesta super, sesosok Servital Havona bisa menikmati banyak rangkulan ilahi dan muncul dari sana hanyalah sebagai servital yang dimuliakan. Mengalami rangkulan terang itu tidak selalu menandakan bahwa servital itu harus berubah menjadi Pemandu Lulusan, tapi hampir seperempat dari mereka yang mencapai rangkulan ilahi tidak pernah kembali ke layanan di alam-alam.
24:7.4 (271.3) Ada muncul pada catatan-catatan tinggi serangkaian entri seperti ini:
24:7.5 (271.4) “Dan servital nomor 842.842.682.846.782 dari Havona, bernama Sudna, datang dari layanan alam semesta super, telah diterima di Firdaus, mengenal Bapa, memasuki rangkulan ilahi, dan tidak ada.”
24:7.6 (271.5) Bila entri seperti itu muncul di catatan, maka karier servital tersebut ditutup. Tetapi hanya dalam tiga saat (sedikit kurang dari tiga hari dari waktumu) ada sesosok Pemandu Lulusan baru lahir “secara spontan” muncul di sirkuit luar alam semesta Havona. Dan jumlah Pemandu Lulusan, dengan mengizinkan sedikit perbedaan, tidak diragukan disebabkan oleh mereka yang dalam transisi, adalah persis sama dengan jumlah servital yang lenyap.
24:7.7 (271.6) Ada alasan tambahan untuk menduga Pemandu Lulusan itu adalah Servital Havona yang dikembangkan, dan itu adalah kecenderungan pasti antara para pemandu ini dan rekan-rekan servitalnya untuk membentuk keakraban yang demikian luar biasa. Sepenuhnya sulit dijelaskan cara bagaimana dua ordo makhluk yang dianggap terpisah ini bisa saling memahami dan bersimpati satu sama lain. Sungguh menyenangkan dan mengilhami menyaksikan pengabdian timbal balik antar mereka.
24:7.8 (271.7) Tujuh Roh Master dan Tujuh Direktur Daya Tertinggi yang terkait, masing-masing, adalah repositori-repositori pribadi untuk potensi batin dan untuk potensi kuasa dari Sang Mahatinggi sementara Ia saat ini masih belum beroperasi secara pribadi. Dan ketika rekan-rekan Firdaus ini bekerjasama untuk menciptakan para Servital Havona, maka yang belakangan itu secara melekat terlibat dalam fase-fase tertentu Supremasi. Servital Havona dengan demikian, dalam kenyataannya, suatu cerminan dalam alam semesta sentral sempurna itu dari potensi-potensi evolusioner tertentu dari wilayah ruang-waktu, semua yang diungkapkan ketika sesosok servital mengalami transformasi dan penciptaan ulang. Kami percaya bahwa perubahan ini terjadi sebagai tanggapan terhadap kehendak Roh Tanpa Batas, yang tidak diragukan lagi bertindak demi kepentingan Yang Mahatinggi. Pemandu-pemandu Lulusan tidak diciptakan oleh Sang Mahatinggi, tetapi kami semua menduga bahwa Deitas pengalaman itu dalam cara tertentu terkait dalam transaksi-transaksi itu yang membawa makhluk-makhluk ini ke dalam keberadaan.
24:7.9 (271.8) Havona yang sekarang dilintasi oleh manusia menaik itu berbeda dalam banyak hal dibandingkan alam semesta sentral ketika sebelum zaman Fanda Agung. Kedatangan para penaik fana di sirkuit-sirkuit Havona meresmikan modifikasi menyeluruh dalam pengorganisasian ciptaan sentral dan ilahi, modifikasi-modifikasi yang tak diragukan lagi diprakarsai oleh Sang Mahatinggi—Tuhannya makhluk-makhluk evolusioner—sebagai tanggapan pada kedatangan yang pertama anak-anak pengalaman dari tujuh alam semesta super. Munculnya Pemandu-pemandu Lulusan, bersama dengan penciptaan supernafim tersier, adalah pertanda akan kinerja-kinerja dari Tuhan Mahatinggi.
24:7.10 (272.1) [Disampaikan oleh sesosok Konselor Ilahi dari Uversa.]
Buku Urantia
Makalah 25
25:0.1 (273.1) BERPERINGKAT langsung dalam keluarga Roh Tanpa Batas adalah Kawanan Ruang Utusan. Makhluk-makhluk yang serba guna ini berfungsi sebagai mata rantai yang menghubungkan antara kepribadian-kepribadian yang lebih tinggi dan roh-roh yang menatalayani. Kawanan utusan ini meliputi ordo-ordo makhluk selestial berikut ini:
25:0.2 (273.2) 1. Servital Havona.
25:0.3 (273.3) 2. Konsiliator Semesta.
25:0.4 (273.4) 3. Penasihat Teknis.
25:0.5 (273.5) 4. Pustakawan atau Penata Arsip di Firdaus.
25:0.6 (273.6) 5. Perekam Selestial.
25:0.7 (273.7) 6. Sahabat Morontia.
25:0.8 (273.8) 7. Sahabat Firdaus.
25:0.9 (273.9) Dari tujuh kelompok yang dicantumkan itu, hanya tiga—servital, konsiliator, dan Sahabat Morontia—yang diciptakan seperti demikian; empat sisanya mewakili tingkat-tingkat pencapaian ordo-ordo kemalaikatan. Sesuai dengan sifat yang melekat dan status yang dicapai, kawanan utusan melayani secara beragam di alam-alam semesta tetapi selalu tunduk pada pimpinan mereka yang memerintah di alam tempat penugasan mereka.
25:1.1 (273.10) Meskipun disebut servital atau pelayan, para “makhluk tengah” dari alam semesta sentral ini bukan pelayan dalam pengertian pembantu kasar dari kata itu. Dalam dunia rohani tidak ada pekerjaan kasar; semua layanan itu sakral dan menggembirakan; tidak pula ordo yang lebih tinggi memandang rendah pada ordo keberadaan yang lebih rendah.
25:1.2 (273.11) Para Servital Havona adalah karya kreatif gabungan bersama antara Tujuh Roh Master dan rekan-rekan mereka, Tujuh Direktur Daya Tertinggi. Kerjasama daya cipta ini menjadi yang menjadi pola paling dekat bagi daftar panjang reproduksi untuk ordo rangkap dua dalam alam-alam semesta evolusi, membentang dari penciptaan Bintang Fajar yang Terang oleh hubungan kerjasama Putra Pencipta dengan Roh Kreatif, turun hingga ke perkembang-biakan seksual di dunia-dunia seperti Urantia.
25:1.3 (273.12) Jumlah servital itu sangat banyak, dan masih terus diciptakan sepanjang waktu. Mereka muncul dalam kelompok seribu pada saat ketiga setelah perhimpunan para Roh Master dan Direktur Daya Tertinggi di daerah gabungan mereka jauh di sektor utara Firdaus. Setiap servital keempat adalah lebih fisik dalam jenisnya daripada yang lain; dari setiap seribu, tujuh ratus lima puluh tampaknya benar-benar berjenis roh, tetapi dua ratus lima puluh bersifat setengah fisik. Makhluk-makhluk keempat ini agak seperti golongan makhluk material (material dalam pengertian Havona), lebih menyerupai direktur daya fisik daripada Roh Master.
25:1.4 (274.1) Dalam hubungan kepribadian, yang rohani itu dominan atas yang material atau fisik, meskipun hal itu sekarang tidak begitu kelihatan seperti demikian di Urantia; dan dalam produksi para Servital Havona, hukum dominasi roh itu berlaku; rasio yang ditetapkan itu menghasilkan tiga makhluk rohani dan satu semifisik.
25:1.5 (274.2) Servital-servital yang baru diciptakan itu, bersama dengan para Pemandu Lulusan yang baru muncul, semua melewati program-program pelatihan yang diselenggarakan para pandu senior terus menerus di masing-masing tujuh sirkuit Havona. Para Servital kemudian ditugaskan pada kegiatan yang paling sesuai untuk mereka, dan karena mereka terdiri dari dua jenis—rohani dan semifisik—maka hanya ada sedikit batasan pada jangkauan kerja yang dapat dilakukan para makhluk serbabisa ini. Kelompok-kelompok yang lebih tinggi atau roh ditugaskan secara selektif pada layanan dari Bapa, dari Putra, dan dari Roh, dan pekerjaan Tujuh Roh Master. Dalam jumlah besar mereka dikirim, dari waktu ke waktu, untuk melayani di dunia-dunia studi yang mengelilingi dunia-dunia markas tujuh alam semesta super, dunia-dunia yang dikhususkan untuk pelatihan akhir dan pembinaan budaya rohani terhadap jiwa-jiwa waktu yang naik, yang sedang mempersiapkan diri untuk kemajuan ke sirkuit-sirkuit Havona. Baik roh servital maupun sesama mereka yang lebih bersifat fisik itu juga ditunjuk sebagai asisten dan rekan untuk Pemandu Lulusan dalam membantu dan mengajar berbagai ordo makhluk menaik yang telah mencapai Havona, dan yang berusaha untuk mencapai Firdaus.
25:1.6 (274.3) Para Servital Havona dan Pemandu Lulusan menunjukkan pengabdian yang transenden pada pekerjaan mereka dan kasih sayang yang mendalam satu sama lain, kasih sayang yang, meskipun rohani, hanya bisa kamu pahami melalui perbandingan dengan fenomena cinta manusia. Ada rasa kesedihan ilahi pada waktu berpisahnya servital dari pandu, seperti yang sering terjadi ketika servital dikirim pada misi-misi di luar batas alam semesta sentral; namun demikian mereka pergi dengan sukacita, bukan dengan duka. Sukacita memuaskan dari tugas tinggi adalah emosi makhluk rohani yang jauh melebihi yang lain. Kesedihan tidak mungkin ada menghadapi kesadaran akan kewajiban ilahi yang dengan setia dilakukan. Dan ketika jiwa menaik manusia itu berdiri di hadapan Hakim Tertinggi, keputusan yang berdampak kekal tidak akan ditentukan oleh keberhasilan materi atau prestasi-prestasi kuantitatif; putusan yang bergema melalui pengadilan-pengadilan tinggi menyatakan: “Bagus sekali, hamba yang baik dan setia; kamu telah setia atas beberapa hal-hal yang pokok; kamu akan dibuat menjadi penguasa atas realitas-realitas alam semesta.”
25:1.7 (274.4) Pada layanan alam semesta super para Servital Havona selalu ditugaskan ke wilayah yang dipimpin oleh Roh Master yang paling mirip menyerupai mereka dalam hak-hak istimewa roh yang umum dan khusus. Mereka melayani hanya di dunia-dunia pendidikan seputar ibukota-ibukota tujuh alam semesta super, dan laporan terakhir dari Uversa menunjukkan bahwa hampir 138 milyar servital sedang melayani pada 490 satelitnya. Mereka terlibat dalam berbagai jenis tak ada habisnya kegiatan-kegiatan sehubungan dengan pekerjaan di dunia-dunia pendidikan ini yang membentuk universitas-universitas super dari alam semesta super Orvonton. Di sinilah mereka menjadi teman-temanmu; mereka telah turun dari kariermu yang berikutnya untuk mengajarimu dan mengilhamimu dengan kenyataan dan kepastian kelulusan akhirmu dari alam semesta waktu ke alam-alam kekekalan. Dan dalam kontak-kontak ini para servital mendapatkan pengalaman awal untuk melayani kepada makhluk-makhluk menaik waktu yang begitu bermanfaat dalam pekerjaan mereka berikutnya di sirkuit Havona sebagai rekan-rekan Pemandu Lulusan atau—sebagai servital yang ditranslasikan—yaitu sebagai Pemandu Lulusan itu sendiri.
25:2.1 (275.1) Bagi setiap Servital Havona yang diciptakan, tujuh Konsiliator Semesta dilahirkan dalam keberadaan, satu dalam setiap alam semesta super. Tindakan kreatif ini mencakup suatu teknik respon reflektif tertentu alam semesta super pada transaksi-transaksi yang berlangsung di Firdaus.
25:2.2 (275.2) Di dunia-dunia markas besar tujuh alam semesta super ada berfungsi tujuh refleksi atau cerminan dari Tujuh Roh Master. Sulit untuk berusaha menggambarkan tentang kodrat Roh-Roh Reflektif ini pada pikiran jasmani. Mereka adalah benar-benar kepribadian; tiap-tiap anggota satu kelompok alam semesta super adalah cerminan sempurna dari hanya salah satu dari Tujuh Roh Master. Setiap kali Roh Master menghubungkan diri mereka dengan para direktur daya untuk tujuan menciptakan sekelompok Servital Havona, ada suatu pemusatan bersamaan pada salah satu Roh Reflektif di masing-masing kelompok alam semesta super itu, dan muncullah dengan dengan segera dan penuh sejumlah yang sama Konsiliator Semesta di dunia markas besar ciptaan-ciptaan super. Jika, dalam penciptaan servital, Roh Master Nomor Tujuh yang mengambil inisiatif, maka hanya Roh Reflektif dari ordo ketujuh yang akan mengandung konsiliator; dan bersamaan dengan penciptaan seribu servital yang seperti-Orvonton itu, seribu konsiliator ordo ketujuh akan muncul di tiap ibukota alam semesta super. Dari episode-episode ini, yang mencerminkan kodrat lipat tujuh dari Roh Master, muncullah tujuh ordo konsiliator ciptaan yang melayani di setiap alam semesta super.
25:2.3 (275.3) Konsiliator-konsiliator yang berstatus pra-Firdaus tidak melayani bergantian antara alam semesta super, karena dibatasi pada segmen ciptaan asli mereka. Sebab itu setiap korps alam semesta super, yang mencakup sepertujuh dari setiap ordo yang diciptakan, menghabiskan waktu yang sangat lama di bawah pengaruh salah satu Roh Master dengan mengecualikan yang lain, karena, meskipun semua ketujuhnya dicerminkan di ibukota alam semesta super, hanya satu yang dominan dalam setiap ciptaan super itu.
25:2.4 (275.4) Masing-masing dari tujuh ciptaan super itu sebenarnya diliputi oleh salah satu Roh Master yang memimpin takdir alam itu. Setiap alam semesta super dengan demikian menjadi seperti cermin raksasa yang merefleksikan kodrat dan karakter Roh Master yang mengawasi, dan semua ini dilanjutkan dalam setiap alam semesta lokal bawahannya oleh kehadiran dan fungsi Roh-roh Ibu Kreatif. Efek dari lingkungan seperti itu terhadap pertumbuhan evolusioner begitu mendalam sehingga dalam karier pasca alam semesta super mereka para konsiliator itu secara kolektif memanifestasikan empat puluh sembilan sudut pandang pengalaman, atau wawasan kebijaksanaan, tiap sudut—karena itu tidak lengkap—tetapi semua saling mengkompensasi dan bersama-sama cenderung untuk mencakup seluruh lingkaran Supremasi.
25:2.5 (275.5) Dalam setiap alam semesta super Konsiliator Semesta menemukan diri mereka secara aneh dan secara bawaan terpisahkan menjadi kelompok empat, hubungan-hubungan kerjasama dalam mana mereka terus melayani. Dalam setiap kelompok, tiga di antaranya adalah kepribadian roh, dan yang satu, seperti halnya sosok keempat dari servital, adalah juga sosok semimaterial. Kuartet ini merupakan sebuah komisi konsiliasi dan tersusun sebagai berikut:
25:2.6 (275.6) 1. Arbiter-Hakim. Satu secara mufakat ditunjuk oleh tiga lainnya sebagai yang paling kompeten dan memenuhi syarat terbaik untuk bertindak sebagai kepala kelompok peradilan.
25:2.7 (275.7) 2. Advokat-Roh. Satu sosok ditunjuk oleh sang arbiter-hakim untuk menyajikan bukti dan untuk melindungi hak-hak semua kepribadian yang terlibat dalam semua perkara yang ditugaskan untuk dihakimi oleh komisi konsiliasi.
25:2.8 (276.1) 3. Eksekutor Ilahi. Konsiliator yang memenuhi syarat oleh sifat yang melekat untuk melakukan kontak dengan makhluk material dari alam dan untuk melaksanakan keputusan komisi. Eksekutor ilahi, sebagai sosok keempat—makhluk setengah material itu—adalah hampir, tetapi tidak cukup, untuk terlihat oleh pandangan sempit dari ras manusia.
25:2.9 (276.2) 4. Perekam. Anggota yang tersisa dari komisi itu otomatis menjadi perekam, panitera pengadilan. Dia akan memastikan semua catatan dipersiapkan dengan benar untuk arsip di alam semesta super dan untuk catatan di alam semesta lokal. Jika komisi ini melayani di dunia evolusi, ada laporan ketiga, yang dengan bantuan eksekutor, disiapkan untuk catatan-catatan fisik pemerintah sistem yang berwenang.
25:2.10 (276.3) Ketika dalam sesi sebuah komisi berfungsi sebagai kelompok tiga karena sang advokatnya dipisahkan selama penghakiman dan ikut serta dalam perumusan vonis hanya pada kesimpulan sidang. Oleh karena itu komisi-komisi ini kadang-kadang disebut trio wasit.
25:2.11 (276.4) Para konsiliator itu amat berharga untuk menjaga agar alam semesta segala alam-alam semesta berjalan lancar. Dengan melintasi ruang pada tingkat kecepatan tiga kali kecepatan serafik, mereka berfungsi sebagai pengadilan berjalan untuk dunia-dunia, komisi-komisi yang dikhususkan untuk pengadilan cepat untuk kesulitan-kesulitan kecil. Kalau bukan karena komisi yang mobil dan sungguh adil ini, pengadilan-pengadilan untuk dunia-dunia akan tak berdaya terlalu disibukkan dengan banyak kesalah-pahaman kecil-kecil dari alam.
25:2.12 (276.5) Trio-trio wasit ini tidak mengadili hal-hal yang berkepentingan kekal; jiwa, prospek kekal sesosok makhluk waktu, tidak pernah ditempatkan dalam bahaya oleh tindakan mereka. Konsiliator tidak berurusan dengan pertanyaan-pertanyaan yang melampaui keberadaan temporal dan kesejahteraan kosmis para makhluk waktu. Tetapi kalau sekali suatu komisi menerima wewenang hukum atas suatu masalah, putusan-putusannya adalah final dan selalu mufakat; tidak ada permohonan banding dari keputusan arbiter-hakim itu.
25:3.1 (276.6) Para konsiliator itu membangun markas kelompok di ibukota alam semesta super mereka, di mana korps cadangan primer mereka disimpan. Cadangan-cadangan sekunder mereka ditempatkan di ibukota alam-alam semesta lokal. Para anggota komisi yang lebih muda dan kurang berpengalaman memulai pelayanan mereka di dunia-dunia yang lebih rendah, dunia seperti Urantia, dan dimajukan ke pengadilan masalah yang lebih besar setelah mereka memperoleh pengalaman lebih matang.
25:3.2 (276.7) Ordo konsiliator itu sepenuhnya bisa diandalkan; tidak ada satupun yang pernah terhilang. Meskipun tidak selalu sempurna dalam kebijaksanaan dan penilaian, mereka dalam keandalan yang tidak diragukan dan tak pernah salah dalam kesetiaan. Mereka berasal dari markas sebuah alam semesta super dan pada akhirnya kembali ke sana, maju melalui tingkat-tingkat layanan alam semesta berikut ini:
25:3.3 (276.8) 1. Konsiliator pada Dunia-dunia. Kapan saja kepribadian-kepribadian yang mengawasi dunia-dunia individu menjadi sangat bingung atau benar-benar menemui jalan buntu mengenai prosedur yang benar menghadapi keadaan yang ada, dan jika perkara ini tidak cukup penting untuk dibawa ke depan pengadilan yang diadakan secara reguler untuk alam itu, kemudian, setelah diterimanya permohonan dari dua kepribadian, satu dari setiap pihak yang bertentangan, maka sebuah komisi konsiliasi akan mulai berfungsi segera.
25:3.4 (277.1) Ketika kesulitan-kesulitan administrasi dan yurisdiksi ini telah ditempatkan di tangan para konsiliator untuk dipelajari dan diadili, maka mereka itu tertinggi dalam otoritas. Tetapi mereka tidak akan merumuskan keputusan sampai semua bukti telah didengar, dan sama sekali tidak ada batas untuk otoritas mereka untuk memanggil saksi dari apa saja dan di mana saja. Meskipun keputusan mereka tidak dapat diajukan banding, kadang-kadang perkara-perkara berkembang begitu rupa sehingga komisi menutup catatannya pada suatu titik tertentu, menyimpulkan pendapatnya, dan mengalihkan seluruh perkara itu ke pengadilan lebih tinggi di alam itu.
25:3.5 (277.2) Keputusan para anggota komisi ditempatkan dalam catatan-catatan keplanetan, dan jika perlu, diberlakukan oleh eksekutor ilahi. Kekuasaannya sangat besar, dan lingkup kegiatannya di sebuah dunia yang dihuni sangatlah luas. Eksekutor ilahi adalah manipulator ulung hal-hal yang berada dalam kepentingan apa yang seharusnya. Pekerjaan mereka kadang-kadang dilaksanakan untuk kesejahteraan nyata alam itu, dan kadang-kadang tindakan-tindakan mereka di dunia-dunia ruang dan waktu itu sulit dijelaskan. Meskipun mengeksekusi putusan-putusan yang tidak menyimpang dari hukum alam maupun kebiasaan-kebiasaan yang ditahbiskan untuk alam itu, mereka sering kali melaksanakan perbuatan aneh mereka dan menegakkan mandat-mandat dari para konsiliator sesuai dengan hukum yang lebih tinggi dari administrasi sistem.
25:3.6 (277.3) 2. Konsiliator pada Markas-markas Sistem. Dari layanan di dunia-dunia evolusioner, komisi-komisi empat ini maju ke tugas pada sebuah markas sistem. Di sini mereka memiliki banyak pekerjaan yang harus dilakukan, dan mereka terbukti menjadi teman-teman yang paham untuk manusia, malaikat, dan sosok-sosok roh lainnya. Trio-trio wasit itu tidak begitu berurusan dengan perbedaan pribadi namun lebih ke perselisihan kelompok dan dengan kesalah-pahaman yang timbul antara berbagai ordo makhluk yang berbeda; dan di markas sistem hiduplah makhluk-makhluk rohani maupun jasmani, demikian pula jenis-jenis gabungan, seperti para Putra Material.
25:3.7 (277.4) Saat para Pencipta melahirkan ke dalam keberadaan para individu yang berkembang dengan kemampuan untuk memilih, saat itulah suatu pemberangkatan dilakukan dari bekerja lancarnya kesempurnaan ilahi; kesalahpahaman pasti akan muncul, dan ketentuan untuk penyelesaian adil terhadap perbedaan-perbedaan sudut pandang yang jujur ini harus dibuat. Kita semua harus ingat bahwa para Kreator yang mahabijaksana dan mahakuasa itu bisa saja membuat alam semesta lokal itu sama sempurnanya seperti Havona. Tidak ada komisi konsiliasi perlu berfungsi dalam alam semesta sentral. Tetapi dalam semua kemaha-bijaksanaan mereka para Pencipta itu tidak memilih untuk melakukan hal ini. Dan meskipun mereka telah menghasilkan alam-alam semesta yang berlimpah dalam perbedaan dan penuh dengan kesulitan, mereka juga telah menyediakan mekanisme dan sarana untuk menyelesaikan semua perbedaan ini dan untuk menyelaraskan semua yang sepertinya kekacauan ini.
25:3.8 (277.5) 3. Konsiliator Konstelasi. Dari layanan dalam sistem-sistem, para konsiliator dipromosikan ke penghakiman masalah-masalah sebuah konstelasi, menangani kesulitan-kesulitan kecil yang timbul antara seratus sistem dunia-dunia huniannya. Tidak banyak masalah yang berkembang di markas konstelasi yang masuk ke dalam kewenangan hukum mereka, tetapi mereka terus dibuat sibuk pergi dari sistem ke sistem mengumpulkan bukti dan menyusun laporan-laporan pendahuluan. Jika sanggahan itu jujur, jika kesulitan itu timbul dari perbedaan pendapat yang tulus dan keaneka-ragaman sudut pandang yang jujur, maka tidak peduli betapa sedikitnya pihak yang terlibat, tidak peduli seberapa sepele tampaknya kesalah-pahaman itu, sebuah komisi konsiliasi selalu dapat diperoleh untuk memutuskan manfaat-manfaat dari kontroversi itu.
25:3.9 (277.6) 4. Konsiliator pada Alam-alam Semesta Lokal. Dalam pekerjaan yang lebih besar di alam semesta ini para anggota komisi menjadi bantuan besar baik bagi para Melkisedek maupun para Putra Magisterial dan pada penguasa-penguasa konstelasi dan kawanan kepribadian-kepribadian yang berkaitan dengan koordinasi dan administrasi seratus konstelasi. Berbagai ordo serafim dan penduduk lain di dunia markas alam semesta lokal juga mendapat faedah dari bantuan dan keputusan trio-trio wasit itu.
25:3.10 (278.1) Hampir mustahil untuk menjelaskan sifat perbedaan-perbedaan yang mungkin timbul dalam urusan rinci suatu sistem, konstelasi, atau alam semesta. Kesulitan memang berkembang, tetapi kesulitan-kesulitan itu sangat tidak seperti cobaan dan kesusahan kecil-kecil dari kehidupan jasmani ketika dijalani di dunia-dunia evolusioner.
25:3.11 (278.2) 5. Konsiliator pada Sektor-sektor Minor Alam Semesta Super. Dari permasalahan alam semesta lokal para anggota komisi itu maju untuk mempelajari pertanyaan-pertanyaan yang timbul di sektor minor alam semesta super mereka. Semakin jauh mereka naik ke arah dalam dari planet individu, lebih sedikit tugas-tugas material dari eksekutor ilahi, secara bertahap ia memegang peran baru untuk interpreter atau penafsir peradilan-rahmat, pada saat yang sama—sebagai sosok setengah material—menjaga komisi itu sebagai suatu keseluruhan tetap dalam sentuhan simpatik dengan aspek-aspek material untuk investigasi-investigasinya.
25:3.12 (278.3) 6. Konsiliator pada Sektor-sektor Mayor Alam Semesta Super. Karakter pekerjaan anggota komisi itu terus berubah sementara mereka maju. Semakin sedikit kesalah-pahaman untuk dihakimi dan semakin banyak fenomena misterius untuk dijelaskan dan ditafsirkan. Dari tahap ke tahap mereka berkembang dari wasit perbedaan menjadi penjelas misteri—hakim-hakim yang berkembang menjadi guru penafsiran. Dahulu mereka adalah wasit bagi mereka yang karena ketidak-tahuan membiarkan kesulitan dan kesalah-pahaman timbul; tetapi sekarang mereka menjadi instruktur bagi mereka yang cukup cerdas dan toleran untuk menghindari bentrokan pikiran dan perang pendapat. Semakin tinggi pendidikan sesosok makhluk, lebih banyak respek ia miliki untuk pengetahuan, pengalaman, dan pendapat-pendapat pihak-pihak lain.
25:3.13 (278.4) 7. Konsiliator pada Alam Semesta Super. Di sini para konsiliator menjadi rekan sederajat—empat arbiter-guru yang saling mengerti dan berfungsi sempurna. Eksekutor ilahi ditanggalkan dari kekuasaan menghukum dan menjadi suara fisik dari trio roh itu. Pada saat ini para konselor dan guru ini telah menjadi ahli yang akrab dengan sebagian besar masalah dan kesulitan nyata yang dihadapi dalam pengelolaan urusan-urusan alam semesta super. Dengan demikian mereka menjadi penasihat ajaib dan guru bijaksana untuk para musafir menaik yang bertempat tinggal di dunia-dunia pendidikan di seputar dunia-dunia markas alam semesta super.
25:3.14 (278.5) Semua konsiliator melayani di bawah pengawasan umum dari Yang Purba Harinya dan di bawah arahan langsung dari para Pembantu Citra sampai saat mereka dimajukan ke Firdaus. Selama kunjungan di Firdaus mereka melapor kepada Roh Master yang mengepalai alam semesta super asal mereka.
25:3.15 (278.6) Catatan-catatan registri alam semesta super tidak menyebutkan jumlah para konsiliator itu yang telah melewati wilayah hukum mereka, dan komisi-komisi tersebut tersebar secara luas di seluruh alam semesta agung. Laporan terakhir dari registri Uversa memberikan jumlah yang beroperasi di Orvonton hampir delapan belas triliun komisi—atau lebih dari tujuh puluh triliun individu. Tetapi ini hanya sebagian kecil dari banyak konsiliator yang telah diciptakan dalam Orvonton; jumlah itu seluruhnya lebih banyak dan adalah setara jumlah Servital Havona, dikurangi oleh yang bertransmutasi menjadi Pemandu Lulusan.
25:3.16 (278.7) Dari waktu ke waktu, selagi jumlah konsiliator alam semesta super bertambah, mereka ditranslasikan ke dewan kesempurnaan di Firdaus, dari mana mereka kemudian muncul sebagai korps koordinasi yang dikembangkan oleh Roh Tanpa Batas untuk alam semesta segala alam-alam semesta, suatu kelompok makhluk menakjubkan yang terus bertambah dalam jumlah dan efisiensi. Dengan kenaikan pengalaman dan pelatihan Firdaus mereka telah memperoleh pemahaman yang unik tentang bangkitnya realitas Sang Mahatinggi, dan mereka menjelajah alam semesta segala alam-alam semesta pada penugasan khusus.
25:3.17 (279.1) Para anggota sebuah komisi konsiliasi tidak pernah dipisahkan. Sekelompok berempat itu selamanya melayani bersama seperti kerjasama mereka pada awalnya. Bahkan dalam pelayanan dimuliakan mereka, mereka terus berfungsi sebagai kuartet-kuartet akumulasi pengalaman kosmis dan kebijaksanaan pengalaman disempurnakan. Mereka dikaitkan secara kekal sebagai perwujudan dari peradilan tertinggi waktu dan ruang.
25:4.1 (279.2) Pikiran-pikiran hukum dan teknis dari dunia roh ini tidak diciptakan jadi seperti itu. Dari para supernafim dan omniafim yang lebih awal, satu juta dari pikiran yang paling tertib dipilih oleh Roh Tanpa Batas sebagai inti dari kelompok yang besar dan serbaguna ini. Sejak masa yang amat jauh itu, pengalaman nyata dalam penerapan hukum kesempurnaan pada rencana penciptaan evolusioner telah disyaratkan terhadap semua yang bercita-cita untuk menjadi Penasihat Teknis.
25:4.2 (279.3) Para Penasihat Teknis direkrut dari jajaran ordo-ordo kepribadian berikut:
25:4.3 (279.4) 1. Supernafim.
25:4.4 (279.5) 2. Sekonafim.
25:4.5 (279.6) 3. Tertiafim.
25:4.6 (279.7) 4. Omniafim.
25:4.7 (279.8) 5. Serafim.
25:4.8 (279.9) 6. Jenis-jenis Tertentu Manusia Menaik.
25:4.9 (279.10) 7. Jenis-jenis Tertentu Makhluk-Tengah Menaik.
25:4.10 (279.11) Pada saat ini, tanpa menghitung manusia dan makhluk tengah yang semua bertugas sementara, jumlah Penasihat Teknis yang terdaftar di Uversa dan beroperasi di Orvonton ada sedikit lebih dari enam puluh satu triliun.
25:4.11 (279.12) Penasihat Teknis sering berfungsi sebagai individu-individu tetapi diorganisir untuk layanan dan mendirikan markas bersama di dunia-dunia penugasan dalam kelompok-kelompok tujuh. Dalam setiap kelompok setidaknya lima harus berstatus permanen, sementara dua mungkin hubungan sementara. Manusia dan makhluk tengah yang naik melayani pada komisi-komisi penasihat ini sambil melanjutkan perjalanan kenaikan Firdaus, tetapi mereka tidak memasuki kursus-kursus reguler pelatihan bagi Penasihat Teknis, dan mereka juga tidak pernah menjadi anggota permanen dari ordo itu.
25:4.12 (279.13) Para manusia dan makhluk tengah tersebut, yang melayani secara sementara dengan para penasihat, dipilih untuk pekerjaan tersebut karena keahlian mereka dalam konsep hukum semesta dan keadilan tertinggi. Sementara kamu pergi menuju tujuan Firdausmu, sambil terus memperoleh tambahan pengetahuan dan perluasan keterampilan, kamu akan terus menerus diberikan kesempatan untuk membagikan kepada yang lain kebijaksanaan dan pengalaman yang telah kamu kumpulkan; sepanjang jalan masuk ke Havona kamu menjalankan peran guru-murid. Kamu akan menempuh jalanmu melalui tingkat-tingkat menaik pada universitas pengalaman yang luas ini dengan cara menyampaikan kepada mereka yang tepat di bawahmu, pengetahuan yang baru kamu temukan dari kemajuan kariermu. Dalam pemerintahan semesta kamu tidak diperhitungkan telah memiliki pengetahuan dan kebenaran sampai kamu mempertunjukkan kemampuanmu dan kesediaanmu untuk menyampaikan pengetahuan dan kebenaran ini kepada yang lain.
25:4.13 (280.1) Setelah pelatihan panjang dan pengalaman nyata, semua roh melayani yang di atas status kerubim diizinkan untuk menerima penunjukan permanen sebagai Penasihat Teknis. Semua calon secara sukarela masuk ordo layanan ini; tetapi setelah sekali memegang tanggung jawab tersebut, mereka tidak boleh melepaskannya. Hanya Yang Purba Harinya dapat mentransfer para penasihat ini ke kegiatan-kegiatan lain.
25:4.14 (280.2) Pelatihan Penasihat Teknis, dimulai dalam perguruan-perguruan tinggi Melkisedek dari alam semesta lokal, berlanjut terus ke pengadilan-pengadilan Yang Purba Harinya. Dari pelatihan alam semesta super ini mereka melanjutkan ke “sekolah-sekolah tujuh lingkaran” yang berlokasi di dunia-dunia pilot dari sirkuit Havona. Dan dari dunia-dunia pilot itu mereka diterima ke dalam “perguruan tinggi etika hukum dan teknik Supremasi,” sekolah pelatihan Firdaus untuk menyempurnakan para Penasihat Teknis.
25:4.15 (280.3) Para penasihat ini lebih dari ahli-ahli hukum; mereka adalah siswa-siswa dan guru-guru hukum terapan, hukum alam semesta yang diterapkan pada hidup dan tujuan semua yang menghuni wilayah-wilayah luas ciptaan yang sangat jauh terbentang. Seiring dengan berjalannya waktu, mereka menjadi pustaka-pustaka hukum hidup ruang dan waktu, mencegah masalah tanpa akhir dan penundaan tak perlu dengan mengajari kepribadian-kepribadian waktu mengenai bentuk dan mode prosedur yang paling memuaskan untuk para penguasa kekekalan. Mereka mampu untuk menasihati pekerja-pekerja ruang angkasa sehingga memungkinkan mereka berfungsi secara harmonis dengan persyaratan-persyaratan Firdaus; mereka adalah guru semua makhluk mengenai teknik para Pencipta.
25:4.16 (280.4) Pustaka hukum terapan yang hidup demikian itu tidak dapat diciptakan; sosok-sosok tersebut harus dikembangkan melalui pengalaman nyata. Para Deitas yang tanpa batas itu tetap ada, sebab itu tidak adanya pengalaman diimbangi; Mereka tahu semua bahkan sebelum Mereka mengalami semuanya, tetapi Mereka tidak menyampaikan pengetahuan yang bukan pengalaman ini pada makhluk-makhluk bawahan Mereka.
25:4.17 (280.5) Penasihat-penasihat Teknis itu dikhususkan untuk pekerjaan mencegah keterlambatan, membantu kemajuan, dan menasihati pencapaian. Selalu ada cara yang terbaik dan benar untuk melakukan sesuatu; selalu ada teknik kesempurnaan, suatu metode ilahi, dan para penasihat ini tahu bagaimana mengarahkan kita semua dalam menemukan cara yang lebih baik ini.
25:4.18 (280.6) Sosok-sosok yang teramat bijaksana dan praktis ini selalu terkait erat dengan layanan dan pekerjaan Sensor Semesta. Para Melkisedek dilengkapi dengan korps yang cakap. Para penguasa sistem, konstelasi, alam semesta, dan sektor-sektor alam semesta super semua dilengkapi berlimpah dengan pikiran-pikiran rujukan teknis atau hukum dari alam rohani ini. Sebuah kelompok khusus bertindak sebagai konselor hukum untuk para Pembawa Kehidupan, menasihati para Putra ini tentang taraf sejauh mana penyimpangan diperbolehkan dari tatanan mapan untuk pembiakan kehidupan dan dengan kata lain mengajar mereka tentang hak-hak istimewa dan keleluasaan fungsi mereka. Mereka adalah penasihat terhadap semua kelas makhluk mengenai kebiasaan dan teknik yang tepat untuk semua transaksi dunia-roh. Namun demikian mereka tidak berurusan langsung dan pribadi dengan makhluk-makhluk material dari alam-alam.
25:4.19 (280.7) Selain memberikan nasihat tentang penggunaan hukum, Penasihat Teknis juga sama-sama dikhususkan untuk penafsiran yang efisien terhadap semua hukum mengenai sosok-sosok makhluk—yang fisik, batin, maupun rohani. Mereka tersedia untuk Konsiliator Semesta dan semua lainnya yang ingin mengetahui kebenaran hukum; dengan kata lain, untuk mengetahui bagaimana Supremasi Deitas bisa dipastikan akan bereaksi dalam situasi tertentu yang memiliki faktor-faktor dari tatanan fisik, batin, dan rohani. Mereka bahkan berupaya untuk menjelaskan teknik dari Yang Mahaakhir.
25:4.20 (281.1) Penasihat Teknis adalah sosok-sosok yang terpilih dan teruji; aku tidak pernah mengetahui ada satupun dari mereka yang terhilang. Kami tidak memiliki catatan di Uversa bahwa mereka pernah dihakimi karena melanggar hukum-hukum ilahi yang telah mereka tafsirkan dengan efektif dan mereka uraikan dengan fasih. Tidak ada batasan yang diketahui pada wilayah layanan mereka, tidak ada pula sesuatu yang ditempatkan menghalangi kemajuan mereka. Mereka terus menjadi penasihat bahkan sampai ke gerbang-gerbang Firdaus; seluruh alam semesta hukum dan pengalaman itu terbuka bagi mereka.
25:5.1 (281.2) Dari antara supernafim tersier di Havona, kepala perekam senior tertentu dipilih sebagai Pemelihara Rekaman, sebagai penyimpan rekaman-rekaman resmi di Pulau Terang, arsip-arsip yang dibedakan dari rekaman registri hidup dalam batin-batin para kustodian atau pemelihara pengetahuan, yang kadang-kadang disebut sebagai “pustaka hidup Firdaus.”
25:5.2 (281.3) Para malaikat perekam dari planet-planet hunian adalah sumber semua rekaman individu itu. Di seluruh alam-alam semesta para perekam lainnya berfungsi mengenai rekaman formal maupun rekaman hidup. Dari Urantia ke Firdaus, kedua rekaman itu ditemui: dalam alam semesta lokal, lebih banyak berupa catatan tertulis dan lebih sedikit yang hidup; di Firdaus, lebih banyak yang hidup dan lebih sedikit yang formal; di Uversa, keduanya sama-sama tersedia.
25:5.3 (281.4) Setiap kejadian penting dalam penciptaan yang diorganisir dan dihuni adalah suatu bahan rekaman. Meskipun peristiwa-peristiwa yang tidak lebih dari kepentingan lokal hanya mendapat perekaman lokal, peristiwa dengan dampak yang lebih luas ditangani sesuai dengan hal itu. Dari planet-planet, sistem-sistem, hingga konstelasi-konstelasi Nebadon, segala sesuatu dengan kepentingan alam semesta diposting di Salvington; dan dari ibukota alam semesta tersebut episode-episode itu diajukan ke perekaman lebih tinggi yang berkaitan dengan urusan-urusan pemerintahan sektor dan super. Firdaus juga memiliki ringkasan yang relevan dari data alam semesta super dan Havona; dan cerita historis dan kumulatif dari alam semesta segala alam-alam semesta ini ada dalam simpanan para supernafim tersier yang dimuliakan ini.
25:5.4 (281.5) Meskipun beberapa dari antara sosok-sosok ini telah dikirim ke alam-alam semesta super untuk melayani sebagai Kepala Rekaman yang mengarahkan kegiatan para Perekam Selestial, namun tidak satu pun yang pernah ditransfer dari daftar absen tetap dari ordo mereka.
25:6.1 (281.6) Inilah dia para perekam yang mengeksekusi semua rekaman dalam rangkap dua, membuat satu rekaman roh asli dan satu pasangan semimaterialnya—apa yang mungkin disebut salinan (carbon copy). Hal ini dapat mereka lakukan karena kemampuan khusus mereka untuk secara bersamaan memanipulasi energi rohani maupun material. Perekam Selestial itu tidak diciptakan seperti demikian; mereka adalah serafim penaik dari alam-alam semesta lokal. Mereka diterima, diklasifikasikan, dan ditugaskan ke bidang-bidang kerja mereka oleh dewan Kepala-kepala Rekaman di markas tujuh alam semesta super. Di sana ada juga ditempatkan sekolah-sekolah untuk pelatihan Perekam Selestial. Sekolah di Uversa itu diselenggarakan oleh para Penyempurna Hikmat dan Penasihat Ilahi.
25:6.2 (281.7) Sementara para perekam maju dalam layanan alam semesta, mereka melanjutkan sistem perekaman rangkap dua mereka, sehingga membuat rekaman mereka selalu tersedia untuk semua kelas makhluk, dari ordo material sampai roh-roh terang yang tinggi. Dalam pengalaman transisimu, ketika kamu naik dari dunia material ini, kamu akan selalu dapat berkonsultasi dengan arsip rekaman, dan dengan demikian fasih dengan, sejarah dan tradisi-tradisi dari dunia statusmu.
25:6.3 (282.1) Para perekam itu adalah korps yang teruji dan terpercaya. Tidak pernah aku tahu ada pembelotan sesosok Perekam Selestial, dan tidak pernah ada ditemukan pemalsuan dalam rekaman mereka. Mereka dikenakan pemeriksaan rangkap dua, rekaman mereka diteliti oleh rekan-rekan tinggi mereka dari Uversa dan oleh Utusan Perkasa, yang menyatakan resmi tentang benarnya duplikat-duplikat setengah-fisik dari rekaman roh aslinya.
25:6.4 (282.2) Meskipun para perekam yang sedang maju yang ditempatkan di dunia-dunia rekaman bawahan dalam alam-alam semesta Orvonton itu berjumlah triliunan, mereka yang mencapai status di Uversa tidak sampai delapan juta jumlahnya. Perekam senior atau lanjutan ini adalah pemelihara dan penerus alam semesta super untuk rekaman-rekaman ruang dan waktu yang disponsori. Markas-markas permanen mereka berada dalam bangunan-bangunan melingkar yang mengelilingi area arsip rekaman di Uversa. Mereka tidak pernah meninggalkan penyimpanan rekaman-rekaman ini kepada yang lain; sebagai individu mereka mungkin absen, tetapi tidak pernah dalam jumlah besar.
25:6.5 (282.3) Seperti para supernafim yang telah menjadi Kustodian Rekaman, korps Perekam Selestial itu tugasnya permanen. Sekali serafim dan supernafim dimasukkan ke dalam layanan ini, mereka masing-masing akan tetap menjadi Perekam Selestial dan Kustodian Rekaman sampai hari pemerintahan yang baru dan diubah dari personalisasi penuh Tuhan Mahatinggi.
25:6.6 (282.4) Di Uversa para Perekam Selestial senior ini dapat menunjukkan rekaman tentang semua yang berkepentingan kosmis dalam seluruh Orvonton sejak masa-masa kedatangan Yang Purba Harinya yang jauh di masa lalu, sementara di Pulau kekal para Kustodian Rekaman menjaga arsip-arsip alam yang bersaksi tentang transaksi-transaksi Firdaus sejak masa-masa personifikasi Roh Tanpa Batas.
25:7.1 (282.5) Anak-anak dari Roh Ibu alam semesta lokal ini adalah teman-teman dan rekan-rekan semua yang menjalani kehidupan morontia menaik. Mereka tidaklah wajib diperlukan untuk kerja nyata untuk kemajuan makhluk, mereka juga tidak dalam arti apapun menggantikan pekerjaan penjaga serafik yang sering menyertai rekan-rekan fana mereka pada perjalanan Firdaus. Sahabat Morontia hanyalah tuan rumah yang ramah bagi mereka yang baru mulai kenaikan panjang ke arah dalam. Mereka juga sponsor-sponsor permainan yang terampil dan dibantu dengan cakap dalam pekerjaan ini oleh para direktur reversi.
25:7.2 (282.6) Meskipun kamu akan memiliki tugas yang paling sungguh-sungguh dan semakin sulit untuk dikerjakan di dunia-dunia pelatihan morontia Nebadon, kamu akan selalu diberikan musim reguler untuk istirahat dan reversi. Sepanjang perjalanan ke Firdaus akan selalu ada waktu untuk istirahat dan permainan roh; dan dalam karier terang dan hidup selalu ada waktu untuk penyembahan dan prestasi baru.
25:7.3 (282.7) Para Sahabat Morontia ini adalah rekan-rekan yang demikian ramahnya sehingga, ketika kamu akhirnya meninggalkan fase terakhir dari pengalaman morontia, sewaktu kamu mempersiapkan diri untuk memulai petualangan roh alam semesta super, kamu benar-benar akan menyesal bahwa makhluk-makhluk yang bersahabat ini tidak bisa menemanimu, tetapi mereka melayani secara eksklusif di alam semesta lokal. Pada setiap tahap dari karier menaik semua kepribadian yang bisa dihubungi akan ramah dan bersahabat, tetapi ketika kamu bertemu para Sahabat Firdaus barulah kamu menemukan kelompok lain yang begitu dikhususkan untuk pertemanan dan persahabatan.
25:7.4 (283.1) Pekerjaan dari Sahabat Morontia itu lebih sepenuhnya digambarkan dalam narasi-narasi tersebut yang berhubungan dengan urusan-urusan alam semesta lokalmu.
25:8.1 (283.2) Para Sahabat Firdaus adalah kelompok campuran atau rakitan yang direkrut dari jajaran serafim, sekonafim, supernafim, dan omniafim. Meskipun melayani untuk waktu yang kamu anggap luar biasa lama, namun mereka bukan berstatus permanen. Ketika pelayanan ini telah dituntaskan, sebagai pedoman (tetapi tidak selalu) mereka kembali ke tugas yang mereka kerjakan ketika dipanggil ke layanan Firdaus.
25:8.2 (283.3) Anggota-anggota dari kawanan malaikat dinominasikan untuk layanan ini oleh Roh Ibu alam semesta lokal, oleh Roh Reflektif alam semesta super, dan oleh Majeston Firdaus. Mereka dipanggil ke Pulau pusat dan ditugasi sebagai Sahabat Firdaus oleh salah satu dari Tujuh Roh Master. Selain dari status permanen di Firdaus, layanan sementara untuk pertemanan Firdaus ini adalah kehormatan tertinggi yang pernah dianugerahkan pada roh-roh penatalayan.
25:8.3 (283.4) Malaikat-malaikat terpilih ini didedikasikan untuk tugas pertemanan dan ditunjuk sebagai rekan-rekan untuk semua kelas makhluk yang mungkin kebetulan sendirian di Firdaus, terutama untuk manusia penaik tetapi juga semua yang lain yang sendirian di Pulau sentral. Tidak ada yang perlu dicapai Sahabat Firdaus secara khusus demi kepentingan dengan siapa mereka berkawan; mereka hanyalah sahabat. Hampir semua sosok yang akan kamu manusia temui selama kunjungan Firdausmu—selain sesama musafir— akan memiliki sesuatu keperluan yang pasti untuk dilakukan denganmu atau untukmu; tetapi sahabat-sahabat ini ditugaskan hanya untuk bersamamu dan untuk bergaul denganmu sebagai rekan-rekan kepribadian. Mereka sering didukung dalam pelayanan mereka oleh para Warga Firdaus yang ramah dan cemerlang.
25:8.4 (283.5) Manusia fana berasal dari ras-ras yang sangat sosial. Para Pencipta juga tahu bahwa “tidak baik kalau manusia itu sendirian saja,” dan karena itu dibuatlah provisi untuk persahabatan, bahkan di Firdaus.
25:8.5 (283.6) Jika kamu, sebagai seorang manusia penaik, mencapai Firdaus dalam rombongan sahabat atau rekan dekat dari karier bumimu, atau jika penjaga takdir serafikmu kebetulan tiba bersamamu atau sedang menunggumu, maka tidak ada teman tetap yang akan ditugaskan untuk kamu. Tetapi jika kamu tiba sendirian saja, sesosok sahabat pasti akan menyambutmu ketika kamu terbangun di Pulau Terang dari tidur waktu yang penghabisan. Bahkan jika diketahui bahwa kamu akan disertai oleh seseorang dari hubungan penaik, sahabat sementara akan ditunjuk untuk menyambutmu di daratan abadi dan untuk mengantarmu ke reservasi yang disiapkan untuk penerimaanmu dan rekan-rekanmu. Kamu akan pasti disambut hangat ketika kamu mengalami kebangkitan ke dalam kekekalan di permukaan abadi Firdaus.
25:8.6 (283.7) Sahabat-sahabat penerimaan itu ditunjuk selama hari-hari penghabisan kunjungan para penaik di sirkuit terakhir Havona, dan mereka dengan hati-hati memeriksa catatan-catatan asal manusia dan kejadian penting kenaikan melalui dunia-dunia ruang dan lingkaran-lingkaran Havona. Ketika mereka menyapa manusia-manusia waktu itu, mereka sudah paham benar dengan karier para musafir yang baru tiba ini dan segera terbukti menjadi sahabat yang simpatik dan memikat.
25:8.7 (283.8) Selama kunjungan pra-finalitermu di Firdaus, jika karena alasan apapun kamu harus sementara dipisahkan dari rekanmu dari karier menaik—rekan manusia atau serafik —maka sesosok Sahabat Firdaus akan segera ditunjuk untuk nasihat dan persahabatan. Sekali ditugaskan pada sesosok penaik fana yang tinggal sendirian di Firdaus, sahabat itu akan tetap bersama pribadi ini sampai ia bergabung lagi dengan rekan-rekan penaiknya atau dengan hormat dikerahkan masuk dalam Korps Finalitas.
25:8.8 (284.1) Sahabat-sahabat Firdaus ditugaskan dalam urutan tunggu kecuali bahwa sesosok penaik belum pernah ditempatkan dalam tanggung jawab sesosok sahabat yang kodratnya tidak seperti tipe alam semesta super penaik itu. Jika seorang manusia fana Urantia tiba di Firdaus hari ini, akan ditugaskan kepadanya sahabat pertama yang menunggu yang berasal dari dalam Orvonton atau dengan kata lain dari kodrat Roh Master Ketujuh. Oleh karena itu omniafim tidak melayani makhluk penaik dari tujuh alam semesta super.
25:8.9 (284.2) Banyak layanan tambahan dilakukan oleh para Sahabat Firdaus itu: Jika seorang manusia fana menaik harus mencapai alam semesta sentral sendirian dan, sementara melintasi Havona, ternyata gagal dalam fase tertentu petualangan Deitas, pada waktunya ia akan dikirim kembali ke alam-alam semesta waktu, dan segera panggilan akan dilakukan kepada cadangan Sahabat Firdaus. Salah satu dari ordo ini akan ditugaskan untuk mengikuti musafir yang gagal itu, untuk bisa bersamanya dan untuk menghibur dan menyenangkan dia, dan tetap bersama dengannya sampai ia kembali ke alam semesta sentral untuk melanjutkan kenaikan Firdaus.
25:8.10 (284.3) Jika seorang musafir menaik menemui kegagalan dalam petualangan Deitas sementara melintasi Havona dalam rombongan sesosok serafim menaik, malaikat penjaga karier fananya, maka malaikat itu akan memilih untuk menemani rekan fananya. Serafim-serafim ini selalu menyediakan diri secara sukarela dan diizinkan untuk menemani sahabat fana lama mereka kembali ke pelayanan waktu dan ruang.
25:8.11 (284.4) Namun tidak demikian dengan dua penaik fana yang berhubungan erat: Jika seseorang mencapai Tuhan sementara yang lain untuk sementara gagal, maka individu yang sukses itu selalu memilih untuk kembali ke ciptaan evolusioner bersama dengan kepribadian yang kecewa itu, tetapi hal ini tidak diperbolehkan. Sebaliknya, suatu panggilan dibuat pada cadangan Sahabat Firdaus, dan salah satu relawan dipilih untuk menemani musafir yang kecewa itu. Sesosok relawan Warga Firdaus kemudian digabungkan dengan manusia fana yang berhasil itu, yang tinggal di Pulau sentral menunggu kembalinya kawan yang gagal itu ke Havona dan sambil sementara itu mengajar di sekolah Firdaus tertentu, menyajikan kisah petualangan dari kenaikan evolusioner.
25:8.12 (284.5) [Disponsori oleh Yang Tinggi dalam Otoritas dari Uversa.]
Buku Urantia
Makalah 26
26:0.1 (285.1) SUPERNAFIM adalah roh-roh yang menatalayani Firdaus dan alam semesta sentral; mereka adalah ordo tertinggi dari kelompok terendah anak-anak dari Roh Tanpa Batas—yaitu kawanan malaikat. Roh-roh penatalayan tersebut akan dijumpai dari Pulau Firdaus hingga ke dunia-dunia ruang dan waktu. Tidak ada bagian utama dari ciptaan yang diorganisir dan dihuni yang tanpa layanan mereka.
26:1.1 (285.2) Malaikat-malaikat adalah rekan-rekan roh yang menatalayani untuk makhluk-makhluk kehendak yang berevolusi dan menaik dari seluruh ruang angkasa; mereka juga kolega-kolega dan rekan-rekan kerja dari kawanan lebih tinggi pribadi-pribadi ilahi di dunia-dunia. Para malaikat dari semua ordo itu adalah pribadi-pribadi yang jelas dan sangat diindividualisir. Mereka semua memiliki kapasitas besar untuk penghargaan terhadap pelayanan para direktur reversi. Bersama dengan Kawanan Ruang Utusan, roh-roh penatalayan itu menikmati musim-musim istirahat dan perubahan; mereka memiliki sifat dasar yang sangat sosial dan memiliki kapasitas asosiatif (bergaul) yang jauh melampaui manusia.
26:1.2 (285.3) Roh-roh yang melayani alam semesta agung dikelompokkan sebagai berikut:
26:1.3 (285.4) 1. Supernafim.
26:1.4 (285.5) 2. Sekonafim.
26:1.5 (285.6) 3. Tertiafim.
26:1.6 (285.7) 4. Omniafim.
26:1.7 (285.8) 5. Serafim.
26:1.8 (285.9) 6. Kerubim dan Sanobim.
26:1.9 (285.10) 7. Makhluk Tengah.
26:1.10 (285.11) Anggota-anggota individu ordo-ordo kemalaikatan itu tidak seluruhnya stasioner dalam hal status pribadi dalam alam semesta. Malaikat dari ordo-ordo tertentu mungkin menjadi Sahabat Firdaus selama satu masa, beberapa menjadi Perekam Selestial; yang lain naik ke jajaran Penasihat Teknis. Beberapa kerubim mungkin bercita-cita naik ke status dan takdir serafik, sedangkan serafim evolusioner dapat mencapai tingkat-tingkat rohani para Putra Tuhan yang menaik.
26:1.11 (285.12) Ketujuh ordo roh penatalayan itu, seperti yang diungkapkan, dikelompokkan untuk presentasi sesuai dengan fungsi-fungsi paling penting mereka bagi makhluk menaik:
26:1.12 (285.13) 1. Roh-roh yang Menatalayani Alam Semesta Sentral. Tiga ordo supernafim melayani dalam sistem Havona-Firdaus. Supernafim primer atau Firdaus diciptakan oleh Roh Tanpa Batas. Ordo sekunder dan tersier, yang melayani di Havona, adalah masing-masing keturunan dari Roh Master dan Roh-roh Sirkuit.
26:1.13 (286.1) 2. Roh-roh yang Menatalayani Alam-alam Semesta Super—sekonafim, tertiafim, dan omniafim. Sekonafim, anak-anak dari Roh-roh Reflektif, melayani dalam banyak hal di tujuh alam semesta super. Tertiafim, yang berasal dari Roh Tanpa Batas, pada akhirnya didedikasikan untuk layanan penghubung Putra Pencipta dan Yang Purba Harinya. Omniafim diciptakan secara bersama-sama oleh Roh Tanpa Batas dan Tujuh Eksekutif Tertinggi, dan mereka adalah hamba eksklusif yang belakangan itu. Pembahasan tentang ketiga ordo ini menyusun topik narasi berikutnya dalam seri ini.
26:1.14 (286.2) 3. Roh-roh yang Menatalayani Alam Semesta Lokal mencakup serafim dan asisten mereka, kerubim. Dengan para keturunan dari sesosok Roh Ibu Alam Semesta inilah para manusia penaik mendapat kontak awal. Makhluk tengah, asal kelahiran dari dunia yang dihuni, adalah sebenarnya bukan dari ordo malaikat, meskipun sering dikelompokkan secara fungsional dengan roh-roh penatalayan. Kisah mereka, bersama dengan penjelasan tentang serafim dan kerubim, disajikan dalam makalah-makalah yang membahas urusan-urusan alam semesta lokalmu.
26:1.15 (286.3) Semua ordo kawanan malaikat itu dikhususkan untuk berbagai layanan alam semesta, dan mereka melayani dalam satu cara atau lainnya pada ordo-ordo lebih tinggi makhluk selestial; tetapi supernafim, sekonafim, dan serafim itulah, yang dalam jumlah besar, dipekerjakan dalam kelanjutan skema kesempurnaan progresif menaik untuk anak-anak waktu. Berfungsi dalam alam semesta sentral, super, dan lokal, mereka membentuk rantai penatalayan roh yang tak terputus yang telah disediakan oleh Roh Tanpa Batas untuk bantuan dan bimbingan bagi semua yang berusaha untuk mencapai Bapa Semesta melalui Putra Kekal.
26:1.16 (286.4) Supernafim itu terbatas dalam “polaritas roh” mengenai hanya satu fase aksi, yaitu dengan Bapa Semesta. Mereka dapat bekerja secara tunggal kecuali bila langsung menggunakan sirkuit khususnya Bapa. Ketika mereka berada dalam penerimaan daya pada pelayanan langsungnya Bapa, supernafim harus secara sukarela bekerja berpasangan untuk dapat berfungsi. Sekonafim seperti itu juga terbatas dan selain itu harus bekerja berpasangan agar dapat melakukan sinkronisasi dengan sirkuit-sirkuit Putra Kekal. Serafim dapat bekerja tunggal sebagai kepribadian tersendiri dan dilokalisir, tetapi mereka mampu disirkuitkan hanya ketika dipolarisasi sebagai pasangan-pasangan terhubung. Ketika sosok-sosok roh tersebut terhubung sebagai pasangan, maka salah satu disebut sebagai pelengkap atau komplemental terhadap yang lainnya. Hubungan-hubungan komplemental mungkin hanya sementara; hal-hal itu tidak harus bersifat permanen.
26:1.17 (286.5) Makhluk-makhluk cahaya yang cemerlang ini ditopang langsung oleh asupan energi rohani dari sirkuit-sirkuit primer alam semesta. Manusia-manusia Urantia harus memperoleh energi-cahaya melalui wujud tumbuhan, tetapi kawanan malaikat itu disirkuitkan; mereka “memiliki makanan yang kamu tidak ketahui.” Mereka juga mengambil bagian dari peredaran ajaran dari para Putra Guru Trinitas yang mengagumkan itu; mereka memiliki penerimaan pengetahuan dan asupan kebijaksanaan yang banyak menyerupai teknik mereka untuk menyerap energi-energi kehidupan.
26:2.1 (286.6) Supernafim adalah penatalayan terampil untuk semua jenis makhluk yang berkunjung di Firdaus dan dalam alam semesta sentral. Malaikat-malaikat tinggi ini diciptakan dalam tiga golongan utama: primer, sekunder, dan tersier.
26:2.2 (287.1) Supernafim primer adalah keturunan eksklusif dari Pencipta Bersama. Mereka membagi pelayanan mereka hampir sama antara kelompok-kelompok tertentu Warga Firdaus dan korps musafir penaik yang terus meluas. Malaikat-malaikat dari Pulau kekal ini sangat manjur untuk melanjutkan pelatihan pokok untuk kedua kelompok penghuni Firdaus itu. Mereka menyumbang banyak hal yang sangat membantu untuk saling pengertian antara kedua ordo unik makhluk alam semesta ini—yang satu merupakan tipe tertinggi makhluk kehendak yang ilahi dan sempurna, dan lainnya, evolusi disempurnakan dari jenis terendah makhluk kehendak dalam seluruh alam semesta segala alam-alam semesta.
26:2.3 (287.2) Pekerjaan supernafim primer itu begitu unik dan khas sehingga akan dibahas terpisah dalam narasi berikutnya.
26:2.4 (287.3) Supernafim sekunder adalah direktur-direktur urusan para makhluk menaik di tujuh sirkuit Havona. Mereka sama-sama terlibat dalam melayani pelatihan pendidikan berbagai ordo Warga Firdaus yang singgah untuk waktu yang lama di sirkuit-sirkuit dunia dari ciptaan sentral, tetapi kita tidak boleh mendiskusikan fase layanan mereka ini.
26:2.5 (287.4) Ada tujuh jenis malaikat-malaikat tinggi ini, masing-masing berasal dari salah satu dari Tujuh Roh Master dan dalam kodrat atau sifat dasarnya dipola sesuai dengannya. Secara kolektif, Tujuh Roh Master menciptakan banyak ragam kelompok makhluk dan entitas yang unik, dan anggota individu dari setiap ordo itu relatif seragam dalam sifat dasarnya. Tetapi ketika Tujuh Roh yang sama ini menciptakan secara masing-masing, ordo yang dihasilkan itu selalu lipat tujuh dalam sifat dasarnya; anak-anak dari masing-masing Roh Master mengambil bagian dari sifat pencipta mereka dan oleh karenanya berbeda dari yang lain. Demikianlah asal supernafim sekunder, dan para malaikat dari semua tujuh jenis diciptakan itu berfungsi dalam semua saluran kegiatan yang terbuka untuk ordo mereka seluruhnya, terutama di tujuh sirkuit alam semesta sentral dan ilahi.
26:2.6 (287.5) Masing-masing dari tujuh sirkuit keplanetan Havona itu berada di bawah pengawasan langsung oleh salah satu dari Tujuh Roh Sirkuit, sedangkan mereka sendiri ciptaan kolektif Tujuh Roh Master, sehingga mereka seragam. Meskipun mengambil bagian dari kodrat Sumber dan Pusat Ketiga, ketujuh Roh Havona turunan ini bukan merupakan bagian dari pola alam semesta yang asli. Mereka berada dalam fungsi setelah ciptaan yang asli (yang kekal) namun jauh sebelum masa-masa Fanda Agung. Mereka tentulah muncul sebagai respon kreatif dari Roh Master pada kemunculan maksud dari Sang Mahatinggi, dan mereka ditemukan berfungsi pada pengorganisasian alam semesta agung. Roh Tanpa Batas dan semua rekan kreatifnya, sebagai koordinator-koordinator semesta, tampak diberkahi berlimpah dengan kemampuan untuk membuat tanggapan kreatif yang sesuai dengan perkembangan serempak dalam diri para Deitas pengalaman dan dalam alam-alam semesta berevolusi.
26:2.7 (287.6) Supernafim tersier berasal dari Tujuh Roh Sirkuit ini. Masing-masing dari mereka, pada lingkaran Havona yang terpisah, diberikan kuasa oleh Roh Tanpa Batas untuk menciptakan jumlah yang memadai penatalayan supramalaikat tinggi dari ordo tersier untuk memenuhi kebutuhan alam semesta sentral. Meskipun para Roh Sirkuit menghasilkan relatif sedikit pelayan malaikat ini sebelum kedatangan para musafir waktu di Havona, Tujuh Roh Master bahkan belum memulai penciptaan supernafim sekunder sampai mendaratnya Fanda Agung. Sebagai yang lebih tua dari dua ordo itu, karena itu supernafim tersier akan mendapat pembahasan pertama.
26:3.1 (288.1) Para pelayan Tujuh Roh Master ini adalah spesialis-spesialis kemalaikatan untuk berbagai sirkuit Havona, dan pelayanan mereka meluas baik kepada para musafir waktu yang naik maupun pada para musafir kekekalan yang turun. Di dunia-dunia studi satu milyar dari ciptaan sentral nan sempurna, rekan-rekan supermalaikatmu dari semua ordo akan sepenuhnya kelihatan olehmu. Di sana kamu semua akan, dalam pengertian tertinggi, menjadi makhluk-makhluk dengan kontak dan simpati timbal balik yang bersaudara dan memahami. Kamu juga akan sepenuhnya mengenali dan bergaul dengan indah dengan para musafir yang menurun, yaitu Warga-warga Firdaus, yang melintasi sirkuit ini dari arah dalam ke luar, memasuki Havona melalui dunia pilot sirkuit pertama dan melanjutkan ke arah luar hingga yang ketujuh.
26:3.2 (288.2) Musafir-musafir menaik dari tujuh alam semesta super melewati Havona dalam arah yang berlawanan, masuk lewat dunia pilot sirkuit ketujuh dan melanjutkan ke arah dalam. Tidak ada batas waktu yang ditetapkan pada kemajuan makhluk-makhluk yang naik dari dunia ke dunia dan dari sirkuit ke sirkuit, sama halnya tidak ada rentang waktu pasti yang secara sewenang-wenang ditetapkan untuk tinggal di dunia-dunia morontia. Namun demikian, walaupun individu-individu yang cukup berkembang dapat dikecualikan dari singgah di satu atau lebih dunia pelatihan semesta lokal, tidak ada musafir yang boleh menghindar melewati seluruh tujuh sirkuit Havona untuk spiritualisasi progresif.
26:3.3 (288.3) Korps supernafim tersier itu yang terutama ditugasi untuk layanan para musafir waktu itu diklasifikasikan sebagai berikut:
26:3.4 (288.4) 1. Supervisor Harmoni. Haruslah jelas bahwa suatu jenis tertentu pengaruh pengkoordinasi akan diperlukan, bahkan dalam Havona yang sempurna, untuk memelihara sistem dan untuk memastikan harmoni dalam semua pekerjaan untuk mempersiapkan musafir-musafir waktu untuk pencapaian Firdaus mereka berikutnya. Demikianlah misi sebenarnya supervisor harmoni—yaitu untuk menjaga semuanya bergerak dengan lancar dan cepat. Bermula dari sirkuit pertama, mereka melayani di seluruh Havona, dan kehadiran mereka di sirkuit-sirkuit itu berarti bahwa tidak ada yang kemungkinan menjadi tidak beres. Suatu kemampuan besar untuk mengkoordinasikan beragam kegiatan yang melibatkan pribadi-pribadi dari ordo-ordo yang berbeda—bahkan banyak tingkatan— memungkinkan para supernafim ini untuk memberikan bantuan dimanapun dan kapanpun diperlukan. Mereka berkontribusi besar terhadap pemahaman timbal balik antara para musafir waktu dan musafir kekekalan.
26:3.5 (288.5) 2. Kepala Perekam. Malaikat-malaikat ini diciptakan di sirkuit kedua tetapi beroperasi di mana-mana dalam alam semesta sentral. Mereka merekam dalam rangkap tiga, melaksanakan pencatatan untuk berkas-berkas Havona sungguhan, untuk berkas rohani ordo mereka, dan untuk catatan-catatan formal Firdaus. Selain itu mereka secara otomatis mengirimkan transaksi yang bermakna pengetahuan-sejati ke pustaka-pustaka hidup Firdaus, kustodian pengetahuan dari ordo supernafim primer.
26:3.6 (288.6) 3. Penyiar. Anak-anak dari Roh Sirkuit ketiga ini berfungsi di seluruh Havona, meskipun stasiun dinas mereka terletak di planet nomor tujuh puluh di lingkaran terluar. Para teknisi ahli ini adalah penerima dan pengirim siaran ciptaan sentral dan direktur laporan-laporan ruang angkasa terhadap semua fenomena Deitas di Firdaus. Mereka dapat mengoperasikan semua sirkuit-sirkuit ruang angkasa yang dasar.
26:3.7 (288.7) 4. Utusanberasal dari sirkuit nomor empat. Mereka menjelajah sistem Havona-Firdaus sebagai pembawa semua pesan yang membutuhkan penyampaian pribadi. Mereka melayani rekan-rekan mereka, pribadi-pribadi selestial, musafir-musafir Firdaus, dan bahkan jiwa-jiwa penaik dari waktu.
26:3.8 (289.1) 5. Koordinator Intelijen. Para supernafim tersier ini, anak-anak dari Sirkuit Roh kelima, adalah selalu promotor yang bijaksana dan simpatik untuk hubungan persaudaraan antara musafir yang menaik dan yang menurun. Mereka melayani semua penduduk Havona, dan terutama kepada para penaik, dengan menjaga mereka agar tetap terinformasi terkini mengenai urusan alam semesta segala alam-alam semesta. Berkat kontak pribadi dengan para penyiar dan reflektor, “surat kabar hidup” Havona ini seketika paham dengan semua informasi yang melewati sirkuit-sirkuit berita yang luas di alam semesta sentral. Mereka mendapatkan intelijen dengan metode grafis Havona, yang memungkinkan mereka secara otomatis untuk mencerna informasi yang sebanyak satu jam waktu Urantia kamu akan memerlukan seribu tahun bila memakai teknik telegrafikmu yang paling cepat untuk merekamnya.
26:3.9 (289.2) 6. Kepribadian Transportasi. Sosok-sosok ini, berasal dari sirkuit nomor enam, biasanya beroperasi dari planet nomor empat puluh di sirkuit paling luar. Merekalah yang membawa pergi kandidat-kandidat kecewa yang sementara gagal dalam petualangan Deitas. Mereka siap untuk melayani semua yang harus datang dan pergi dalam tugas Havona, dan mereka yang bukan penjelajah-penjelajah ruang angkasa.
26:3.10 (289.3) 7. Korps Cadangan. Fluktuasi-fluktuasi dalam pekerjaan dengan makhluk penaik, para musafir Firdaus, dan ordo makhluk lain yang singgah di Havona, membuat perlu untuk mempertahankan cadangan supernafim di dunia pilot lingkaran ketujuh, di mana mereka berasal. Mereka diciptakan tanpa desain spesial dan mereka sanggup menjalankan layanan dalam fase-fase yang tidak terlalu sulit daripada semua tugas rekan-rekan supramalaikat mereka dari ordo tersier.
26:4.1 (289.4) Supernafim sekunder adalah penatalayan-penatalayan untuk tujuh sirkuit keplanetan di alam semesta sentral. Sebagian dikhususkan untuk melayani para musafir waktu, dan setengah dari seluruh ordo itu ditugasi untuk pelatihan para musafir kekekalan Firdaus. Para Warga Firdaus ini, dalam perjalanan ziarah mereka melalui sirkuit-sirkuit Havona, juga disertai oleh para relawan dari Korps Finalitas Fana, suatu pengaturan yang telah berlaku sejak selesainya kelompok finaliter yang pertama.
26:4.2 (289.5) Sesuai dengan tugas berkala mereka pada pelayanan para musafir menaik, supernafim sekunder bekerja dalam tujuh kelompok berikut:
26:4.3 (289.6) 1. Penolong Musafir.
26:4.4 (289.7) 2. Pemandu Supremasi.
26:4.5 (289.8) 3. Pemandu Trinitas.
26:4.6 (289.9) 4. Penemu Putra.
26:4.7 (289.10) 5. Pemandu Bapa.
26:4.8 (289.11) 6. Konselor dan Penasihat.
26:4.9 (289.12) 7. Pelengkap Istirahat.
26:4.10 (289.13) Masing-masing kelompok kerja ini berisi para malaikat dari seluruh tujuh jenis yang diciptakan, dan seorang musafir ruang selalu diasuh oleh supernafim sekunder yang berasal dari Roh Master yang memimpin alam semesta super asal kelahiran musafir tersebut. Ketika kamu manusia dari Urantia mencapai Havona, kamu pasti akan dipandu oleh supernafim yang kodrat-kodrat diciptakannya—seperti kodrat-kodratmu sendiri yang dikembangkan—berasal dari Roh Master Orvonton. Karena tutor pembimbingmu tersebut lahir dari Roh Master dari alam semesta supermu sendiri, mereka secara khusus memenuhi syarat untuk memahami, menghibur, dan mendukungmu dalam semua upayamu untuk mencapai kesempurnaan Firdaus.
26:4.11 (290.1) Para musafir waktu itu diangkut melewati badan gravitasi gelap Havona menuju ke sirkuit keplanetan bagian luar oleh kepribadian-kepribadian transportasi dari ordo primer sekonafim, yang beroperasi dari markas-markas tujuh alam semesta super. Sebagian besar, tetapi tidak semuanya, serafim layanan keplanetan dan alam semesta lokal yang telah diakui resmi untuk kenaikan Firdaus akan berpisah dengan rekan-rekan fana mereka sebelum penerbangan panjang ke Havona, dan akan segera memulai pelatihan yang panjang dan intens untuk penugasan surgawi, dimana sebagai serafim mereka mengharapkan untuk mencapai kesempurnaan eksistensi dan supremasi layanan. Hal ini mereka lakukan, berharap untuk bergabung kembali dengan para musafir waktu, agar diperhitungkan di antara mereka yang selamanya mengikuti arah perjalanan manusia-manusia tersebut sebagai yang telah mencapai Bapa Semesta dan telah menerima penugasan ke layanan Korps Finalitas yang belum diungkapkan.
26:4.12 (290.2) Para musafir mendarat di planet penerimaan Havona, dunia pilot dari sirkuit ketujuh, dengan hanya satu kemampuan kesempurnaan, yaitu kesempurnaan maksud. Bapa Semesta telah berfirman: “Jadilah kamu sempurna, sama seperti Aku sempurna.” Itulah siaran perintah-undangan yang mencengangkan kepada anak-anak terbatas dari dunia-dunia ruang. Pengumuman perintah itu telah membuat semua ciptaan sibuk dalam upaya kerjasama dari makhluk-makhluk selestial untuk membantu dalam mewujudkan pemenuhan dan pernyataan dari perintah yang dahsyat dari Sumber dan Pusat Besar Pertama itu.
26:4.13 (290.3) Ketika, melalui dan oleh pelayanan semua kawanan penolong untuk skema semesta keselamatan itu, kamu akhirnya didaratkan di dunia penerimaan Havona, kamu tiba dengan hanya satu jenis kesempurnaan—kesempurnaan maksud. Maksudmu telah seluruhnya terbukti; imanmu telah teruji. Kamu telah dikenal tahan kekecewaan. Bahkan kegagalan untuk melihat Bapa Semesta pun tidak bisa menggoyahkan iman atau mengganggu serius kepercayaan dari seorang manusia penaik yang telah melewati pengalaman yang semua harus lintasi untuk mencapai dunia-dunia sempurna Havona. Pada saat kamu mencapai Havona, ketulusanmu telah menjadi agung. Kesempurnaan maksud dan keilahian niat, dengan keteguhan iman, telah mengamankan jalan masukmu ke tempat-tempat tinggal tetap kekekalan; pembebasanmu dari ketidak-pastian waktu itu penuh dan lengkap; dan sekarang kamu harus berhadapan dengan masalah-masalah Havona dan kedahsyatan Firdaus, untuk menemui apa yang telah begitu lama kamu berada dalam pelatihan dalam zaman-zaman pengalaman waktu di sekolah-sekolah dunia ruang.
26:4.14 (290.4) Bagi musafir penaik, iman telah memenangkan suatu kesempurnaan maksud yang memasukkan anak-anak waktu ke gerbang-gerbang kekekalan. Sekarang haruslah para penolong musafir memulai pekerjaan untuk mengembangkan kesempurnaan pengetahuan itu dan teknik pemahaman itu yang sangat diperlukan untuk kesempurnaan kepribadian Firdaus.
26:4.15 (290.5) Kesanggupan untuk memahami adalah paspor masuk manusia fana ke Firdaus. Kesediaan untuk percaya adalah kunci ke Havona. Penerimaan status keanakan, kerjasama dengan Pelaras yang mendiami, adalah harga untuk kelangsungan hidup evolusioner.
26:5.1 (291.1) Yang pertama dari tujuh kelompok supernafim sekunder yang akan dijumpai adalah para penolong musafir, sosok-sosok dengan pemahaman cepat dan simpati luas, yang menyambut para penaik dari ruang angkasa yang banyak bepergian itu ke dunia-dunia yang distabilkan dan perekonomian yang ditetapkan di alam semesta sentral. Secara bersamaan, para penatalayan tinggi ini juga memulai kerja mereka untuk para musafir kekekalan Firdaus, yang pertama dari mereka tiba di dunia pilot sirkuit Havona terdalam bersamaan dengan pendaratan Fanda Agung di dunia pilot sirkuit terluar. Kembali pada masa-masa lalu yang amat jauh itu para musafir Firdaus dan musafir waktu itu pertama kali bertemu di dunia penerimaan sirkuit nomor empat.
26:5.2 (291.2) Para penolong musafir ini, yang berfungsi di lingkaran ketujuh dunia-dunia Havona, melakukan pekerjaan mereka untuk manusia yang naik dalam tiga divisi utama: pertama, pemahaman tertinggi tentang Trinitas Firdaus; kedua, pemahaman rohani tentang kemitraan Bapa-Putra; dan ketiga, pengenalan intelektual tentang Roh Tanpa Batas. Masing-masing tahap pelajaran ini dibagi menjadi tujuh cabang, dua belas divisi kecil, tujuh puluh kelompok subsider; dan masing-masing kelompok subsider pengajaran tujuh puluh itu disajikan dalam seribu klasifikasi. Pelajaran lebih rinci disediakan pada lingkaran-lingkaran berikutnya, namun suatu garis besar dari setiap persyaratan Firdaus itu diajarkan oleh para penolong musafir.
26:5.3 (291.3) Maka itulah program primer atau dasar yang menyongsong para musafir ruang angkasa yang teruji-iman dan banyak-bepergian itu. Namun jauh sebelum mencapai Havona, anak-anak penaik dari waktu itu telah belajar untuk berpesta atas ketidak-pastian, untuk bersenang atas kekecewaan, untuk bergairah atas yang kelihatannya gagal, untuk bersemangat di hadapan kesulitan, untuk menunjukkan keberanian gigih dalam menghadapi kedahsyatan, dan untuk melaksanakan iman yang tak tertundukkan saat diperhadapkan dengan tantangan yang tak bisa diurai. Lama sebelumnya, sorak peperangan para musafir ini menjadi: “Bersama Allah, tidak ada—sama sekali tidak ada—yang tidak mungkin.”
26:5.4 (291.4) Ada persyaratan tertentu untuk para musafir waktu pada masing-masing lingkaran Havona; dan meskipun setiap musafir maju di bawah asuhan supernafim yang secara alami disesuaikan untuk membantu jenis khusus makhluk penaik itu, pelajaran yang harus dikuasai itu cukup seragam untuk semua penaik yang mencapai alam semesta sentral. Mata pelajaran pencapaian ini bersifat kuantitatif, kualitatif, dan pengalaman—intelektual, spiritual, dan tertinggi.
26:5.5 (291.5) Waktu itu berdampak kecil di lingkaran-lingkaran Havona. Dalam cara yang terbatas waktu itu masuk ke dalam kemungkinan-kemungkinan kemajuan, tetapi pencapaian adalah ujian akhir dan tertinggi. Seketika rekan supermalaikatmu menganggap kamu kompeten untuk lulus ke arah dalam ke lingkaran berikutnya, kamu akan dibawa di hadapan dua belas ajudan dari Roh Sirkuit ketujuh. Di sini kamu akan diwajibkan untuk melewati ujian-ujian untuk lingkaran yang ditentukan oleh alam semesta super asalmu dan oleh sistem tempat kelahiranmu. Pencapaian keilahian untuk lingkaran ini berlangsung di dunia pilot dan terdiri dalam pengakuan dan kesadaran rohani Roh Master dari alam semesta supernya musafir yang naik itu.
26:5.6 (291.6) Ketika pekerjaan di lingkaran luar Havona itu selesai dan pelajaran yang disampaikan dikuasai, para penolong musafir membawa asuhan mereka ke dunia pilot lingkaran berikutnya dan menyerahkan mereka pada pemeliharaan pemandu-pemandu supremasi. Para penolong musafir selalu menunggui untuk waktu yang singkat agar membantu dalam membuat peralihan itu menyenangkan dan juga bermanfaat.
26:6.1 (292.1) Para penaik ruang itu disebut “lulusan rohani” ketika dipindahkan dari lingkaran ketujuh ke lingkaran keenam dan ditempatkan di bawah pengawasan langsung para pemandu supremasi. Para pemandu ini jangan dikelirukan dengan Pandu atau Pemandu Lulusan—yang termasuk Kepribadian yang Lebih Tinggi dari Roh Tanpa Batas—yang dengan rekan-rekan servital mereka, melayani di semua sirkuit Havona bagi musafir yang menaik dan menurun. Pemandu supremasi berfungsi hanya di lingkaran keenam alam semesta sentral.
26:6.2 (292.2) Dalam lingkaran inilah para penaik mencapai kesadaran baru tentang Keilahian Mahatinggi. Melalui karier-karier panjang mereka dalam alam semesta evolusioner para musafir waktu itu telah mengalami pertumbuhan kesadaran tentang realitas adanya suatu pengendalian menyeluruh mahakuasa atas ciptaan-ciptaan ruang-waktu. Di sini, di sirkuit Havona ini, mereka datang dekat untuk menjumpai sumber alam semesta sentral untuk kesatuan ruang-waktu—realitas rohani dari Tuhan Mahatinggi.
26:6.3 (292.3) Aku agak bingung untuk menjelaskan apa yang terjadi pada lingkaran ini. Tidak ada kehadiran yang dipribadikan dari Supremasi yang bisa disaksikan para penaik. Dalam hal-hal tertentu, hubungan-hubungan baru dengan Roh Master Ketujuh mengimbangi tidak-bisa-dikontaknya Sang Mahatinggi ini. Namun terlepas dari ketidak-mampuan kami untuk memahami teknik ini, setiap makhluk yang menaik itu tampaknya menjalani pertumbuhan yang mengubahkan, suatu integrasi kesadaran yang baru, suatu perohanian maksud yang baru, suatu kepekaan untuk keilahian yang baru, yang sulit dijelaskan dengan memuaskan tanpa mengasumsikan adanya kegiatan yang tidak diungkapkan dari Sang Mahatinggi. Bagi kami yang telah mengamati transaksi-transaksi misterius ini, tampaknya Tuhan Mahatinggi dengan kasih sayang menganugerahkan pada anak-anak pengalamannya, sampai pada batas kapasitas pengalaman mereka, perluasan-perluasan pemahaman intelektual, wawasan rohani, dan jangkauan kepribadian yang akan sangat mereka butuhkan, dalam semua usaha mereka untuk menembus masuk tingkat keilahian Trinitas Supremasi, untuk mencapai Deitas Firdaus yang kekal dan eksistensial.
26:6.4 (292.4) Ketika para pemandu supremasi menganggap murid-murid mereka matang untuk pemajuan, mereka membawa murid-murid itu ke depan komisi tujuh puluh, suatu kelompok campuran yang menjabat sebagai penguji di dunia pilot sirkuit nomor enam. Setelah memuaskan komisi ini mengenai pemahaman mereka tentang Sang Mahatinggi dan Trinitas Supremasi, para musafir itu dinyatakan resmi untuk translasi ke sirkuit kelima.
26:7.1 (292.5) Pemandu Trinitas adalah para pelayan yang tak kenal lelah dari lingkaran kelima pelatihan Havona untuk para musafir waktu dan ruang yang sedang maju itu. Para lulusan rohani itu di sini disebut “kandidat-kandidat untuk petualangan Deitas” karena di lingkaran inilah, di bawah arahan para pemandu Trinitas, para musafir menerima instruksi lanjutan mengenai Trinitas ilahi sebagai persiapan untuk upaya mencapai pengakuan kepribadian dari Roh Tanpa Batas. Dan di sinilah para musafir yang naik itu menemukan apa makna studi yang benar dan usaha mental yang nyata itu ketika mereka mulai melihat sifat daya-upaya rohani yang masih lebih-berat dan jauh-lebih-sulit yang akan diperlukan untuk memenuhi tuntutan-tuntutan tujuan tinggi yang ditetapkan untuk pencapaian mereka di dunia-dunia sirkuit ini.
26:7.2 (292.6) Pemandu Trinitas itu paling setia dan efisien; dan masing-masing musafir menerima perhatian tak-terbagi, dan menikmati kasih sayang penuh, dari sesosok supernafim sekunder yang termasuk pada ordo ini. Tidak akan pernah musafir waktu bisa menemukan pribadi Firdaus Trinitas pertama yang bisa didekati, kalau bukan karena bantuan dan dukungan dari para pemandu ini dan kawanan sosok-sosok rohani lain yang terlibat dalam mengajar para penaik mengenai sifat dasar dan teknik untuk petualangan Deitas yang akan datang.
26:7.3 (293.1) Setelah penyelesaian program pelatihan di sirkuit ini pemandu Trinitas membawa murid-murid mereka ke dunia pilotnya dan menempatkan mereka di hadapan satu dari banyak komisi rangkap tiga yang berfungsi sebagai penguji dan pensertifikasi calon-calon untuk petualangan Deitas. Komisi-komisi ini terdiri dari satu rekan finaliter, satu dari direktur etik dari ordo supernafim primer, dan salah satu dari Utusan Soliter ruang atau Putra Firdaus Ditrinitisasi.
26:7.4 (293.2) Ketika seorang jiwa penaik benar-benar berangkat ke Firdaus, ia hanya disertai oleh trio transit: rekan lingkaran supramalaikat, Pemandu Lulusan, dan rekan servitalnya yang selalu hadir. Kunjungan-kunjungan dari lingkaran Havona ke Firdaus ini adalah perjalanan percobaan; para penaik itu belum berstatus Firdaus. Mereka belum mencapai status bertempat tinggal di Firdaus sampai mereka telah melewati istirahat waktu yang penghabisan setelah pencapaian Bapa Semesta dan kelulusan akhir dari sirkuit-sirkuit Havona. Setelah istirahat ilahi itu barulah mereka mengambil bagian dalam “intisari keilahian” dan “roh supremasi” dan dengan demikian benar-benar mulai berfungsi dalam lingkaran kekekalan dan di hadapan Trinitas.
26:7.5 (293.3) Trio transit untuk teman-teman penaik itu tidak diperlukan untuk memungkinkan manusia penaik itu untuk menemukan tempat keberadaan geografis dari terang rohani Trinitas, melainkan lebih untuk memberikan semua dukungan yang mungkin kepada sesosok musafir dalam tugasnya yang sulit untuk mengenali, melihat, dan memahami Roh Tanpa Batas secara cukup sehingga membentuk pengenalan kepribadian. Setiap musafir penaik di Firdaus bisa melihat kehadiran geografis atau lokasional dari Trinitas itu, sebagian besar dapat melakukan kontak dengan realitas intelektual dari para Deitas, terutama Pribadi Ketiga, tetapi tidak semua dapat mengenali atau bahkan sebagian memahami realitas dari kehadiran rohani Bapa dan Putra. Masih lebih sulit lagi bahkan pemahaman rohani minimum untuk Bapa Semesta.
26:7.6 (293.4) Jarang memang pencarian untuk Roh Tanpa Batas gagal diwujudkan, dan ketika subjek mereka telah berhasil dalam tahap petualangan Deitas ini, para pemandu Trinitas bersiap untuk mentransfer mereka ke pelayanan para penemu Putra di lingkaran keempat Havona.
26:8.1 (293.5) Sirkuit Havona keempat itu kadang-kadang disebut “sirkuit para Putra.” Dari dunia-dunia di sirkuit ini para musafir menaik itu pergi ke Firdaus untuk mencapai suatu pemahaman kontak dengan Putra Kekal, sementara di dunia-dunia sirkuit ini para musafir yang menurun mencapai pemahaman baru tentang sifat dan misi para Putra Pencipta ruang dan waktu. Ada tujuh dunia dalam sirkuit ini di mana korps cadangan Mikhael Firdaus menyelenggarakan sekolah layanan khusus untuk pelayanan bersama kepada musafir yang menaik dan yang menurun; dan di dunia-dunia Putra Mikhael inilah para musafir waktu dan musafir kekekalan mencapai pemahaman bersama mereka sungguh-sungguh untuk pertama kalinya satu sama lain. Dalam banyak hal pengalaman-pengalaman dari sirkuit ini adalah yang paling menarik dari seluruh kunjungan Havona.
26:8.2 (294.1) Para penemu Putra adalah penatalayan superafik (malaikat super) untuk manusia menaik di sirkuit keempat. Selain pekerjaan umum untuk mempersiapkan calon-calon mereka untuk suatu kesadaran akan relasi-relasi Trinitasnya Putra Kekal, para penemu Putra ini harus sepenuhnya mengajari subjek mereka agar mereka akan sepenuhnya berhasil: pertama, dalam pemahaman rohani yang memadai tentang sang Putra; kedua, dalam pengenalan kepribadian yang memuaskan tentang Sang Putra; dan ketiga, dalam pembedaan yang tepat sang Putra dari kepribadian Roh Tanpa Batas.
26:8.3 (294.2) Setelah pencapaian Roh Tanpa Batas, tidak ada lagi pengujian dilakukan. Tes-tes dari lingkaran dalam adalah kinerja-kinerja kandidat-kandidat musafir itu ketika ada dalam rangkulan dari pelingkupanpara Deitas. Kemajuan itu ditentukan murni oleh spiritualitas individu itu, dan tidak ada yang lain kecuali para Tuhan yang berani untuk menilai kemajuan yang dimiliki ini. Dalam peristiwa kegagalan tidak ada alasan yang pernah ditentukan, demikian pula para kandidat itu sendiri maupun berbagai tutor dan pemandu itu tidak pernah dicemooh atau dikritik. Di Firdaus, kekecewaan tidak pernah dianggap sebagai kegagalan; penundaan tidak pernah dipandang sebagai aib; yang kelihatannya kegagalan waktu tidak pernah disalah-artikan dengan penundaan kekekalan yang signifikan.
26:8.4 (294.3) Tidak banyak musafir mengalami penundaan dari yang tampaknya kegagalan dalam petualangan Deitas. Hampir semua mencapai Roh Tanpa Batas, meskipun kadang-kadang seorang musafir dari alam semesta super nomor satu tidak berhasil pada upaya pertamanya. Para musafir yang mencapai Roh jarang gagal dalam menemukan Putra; dari mereka yang gagal pada petualangan pertama, hampir semua berasal dari alam semesta super tiga dan lima. Sebagian besar mereka yang gagal pada petualangan pertama untuk mencapai Bapa, setelah menemukan Roh maupun Putra, berangkat dari alam semesta super nomor enam, meskipun beberapa dari nomor dua dan tiga demikian juga tidak berhasil. Dan semua ini tampaknya menunjukkan dengan jelas bahwa ada beberapa alasan yang baik dan cukup terhadap yang kelihatannya kegagalan ini; dalam kenyataannya, hanya penundaan-penundaan yang tidak bisa dihindari.
26:8.5 (294.4) Kandidat-kandidat yang gagal untuk petualangan Deitas itu ditempatkan di bawah kewenangan para pemimpin penugasan, sekelompok supernafim primer, dan dikembalikan kepada pekerjaan alam-alam ruang selama jangka waktu tidak kurang dari satu milenium. Mereka tidak pernah kembali ke alam semesta super asal kelahiran mereka, tetapi selalu pada ciptaan super yang paling menguntungkan untuk pelatihan ulang mereka dalam persiapan untuk petualangan Deitas kedua. Setelah pelayanan ini, berdasarkan gerak mereka sendiri, mereka kembali ke lingkaran luar Havona, segera diantar ke lingkaran karier mereka yang terputus, dan langsung melanjutkan persiapan mereka untuk petualangan Deitas. Tidak pernah supernafim sekunder gagal memandu subjek-subjek mereka dengan berhasil pada upaya kedua, dan para penatalayan superafik yang sama dan para pemandu yang lain selalu menyertai para kandidat ini selama petualangan kedua mereka ini.
26:9.1 (294.5) Ketika jiwa musafir mencapai lingkaran ketiga Havona, jiwa itu datang ke bawah binaan para pemandu Bapa, mereka yang lebih tua, sangat terampil, dan paling berpengalaman dari antara para penatalayan malaikat super. Di dunia-dunia sirkuit ini pemandu-pemandu Bapa menjalankan sekolah-sekolah kebijaksanaan dan perguruan-perguruan teknik di dalam mana semua sosok makhluk yang mendiami alam semesta sentral melayani sebagai guru. Tidak ada yang diabaikan yang akan berguna bagi sesosok makhluk waktu dalam petualangan transenden untuk pencapaian kekekalan ini.
26:9.2 (294.6) Pencapaian Bapa Semesta adalah paspor menuju kekekalan, meskipun masih ada sirkuit-sirkuit yang tersisa yang akan dilalui. Oleh karena itulah merupakan suatu kejadian penting di dunia pilot lingkaran nomor tiga ketika trio transit mengumumkan bahwa petualangan terakhir waktu akan hampir berlangsung; bahwa satu lagi makhluk ruang berusaha masuk ke Firdaus melalui portal-portal kekekalan.
26:9.3 (295.1) Ujian waktu hampir berakhir; perlombaan untuk kekekalan telah hampir semuanya ditempuh. Hari-hari ketidak-pastian sedang berakhir; cobaan untuk ragu sedang menghilang; perintah untuk menjadi sempurna telah dipatuhi. Dari bagian paling bawah keberadaan cerdas, makhluk waktu dan kepribadian jasmani telah naik dunia-dunia ruang yang evolusioner, dengan demikian membuktikan kelayakan dari rencana kenaikan sambil selamanya menunjukkan keadilan dan kebenaran tentang perintah dari Bapa Semesta kepada makhluk-makhluk rendah-Nya di dunia-dunia: “Jadilah kamu sempurna, sama seperti Aku sempurna."
26:9.4 (295.2) Langkah demi langkah, kehidupan demi kehidupan, dunia demi dunia, karier penaik telah dikuasai, dan sasaran Deitas telah dicapai. Kelangsungan hidup itu selesai dalam kesempurnaan, dan kesempurnaan itu penuh dalam supremasi keilahian. Waktu itu lenyap dalam kekekalan; ruang itu ditelan dalam identitas penuh penyembahan dan harmoni dengan Bapa Semesta. Siaran-siaran dari Havona memancarkan laporan-laporan kemuliaan ruang, kabar baik bahwa sungguh benarlah bahwa makhluk-makhluk dari kodrat hewani dan asal material yang berniat benar itu, setelah melewati kenaikan evolusioner, menjadi dalam realitas dan selamanya anak-anak Tuhan yang disempurnakan.
26:10.1 (295.3) Para konselor dan penasihat superafik dari lingkaran kedua adalah instruktur anak-anak waktu mengenai karier kekekalan. Pencapaian Firdaus memerlukan tanggung jawab dari tatanan yang baru dan lebih tinggi, dan perjalanan di lingkaran kedua memberi banyak kesempatan untuk menerima nasihat bermanfaat dari para supernafim yang berbakti ini.
26:10.2 (295.4) Mereka yang tidak berhasil dalam upaya pertama pada pencapaian Deitas dimajukan dari lingkaran kegagalan itu langsung ke lingkaran kedua sebelum mereka dikembalikan ke tugas alam semesta super. Dengan demikian para konselor dan penasihat itu juga berfungsi sebagai konselor dan penghibur bagi para musafir yang kecewa ini. Mereka baru saja telah menjumpai kekecewaan terbesar mereka, dalam hal apapun tidak berbeda dari daftar panjang pengalaman sebagaimana mereka naik, seperti di sebuah tangga, dari kekacauan menuju kemuliaan—kecuali dalam ukurannya. Inilah mereka yang telah mengeringkan cangkir pengalaman sampai ampas-ampasnya; dan aku telah mengamati bahwa mereka untuk sementara kembali ke tugas alam-alam semesta super sebagai jenis tertinggi penatalayan penuh kasih kepada anak-anak waktu dan kekecewaan-kekecewaan yang sementara.
26:10.3 (295.5) Setelah kunjungan lama di sirkuit nomor dua, subjek-subjek kekecewaan itu diperiksa oleh dewan-dewan kesempurnaan yang duduk di dunia pilot lingkaran ini dan disertifikasi sebagai telah lulus ujian Havona; dan hal ini, sejauh menyangkut status non-rohani yang bersangkutan, memberikan mereka kedudukan sama dalam alam-alam semesta waktu seperti jika mereka telah benar-benar berhasil dalam petualangan Deitas. Semangat calon-calon tersebut sepenuhnya memuaskan; kegagalan mereka itu melekat dalam tahap tertentu dari teknik pendekatan atau dalam bagian tertentu dari latar belakang pengalaman mereka.
26:10.4 (295.6) Mereka kemudian dibawa oleh konselor-konselor dari lingkaran itu ke hadapan para kepala penugasan di Firdaus dan diserahkan kembali ke tugas waktu di dunia-dunia ruang; dan mereka pergi dengan sukacita dan kegembiraan kepada tugas-tugas dari hari dan zaman mereka sebelumnya. Di hari lain mereka akan kembali ke lingkaran kekecewaan terbesar mereka dan mencoba baru lagi petualangan Deitas.
26:10.5 (296.1) Bagi para musafir yang berhasil di sirkuit kedua, stimulus dari ketidak-pastian evolusioner telah berlalu, namun petualangan untuk penugasan kekal masih belum dimulai; dan meskipun kunjungan di lingkaran ini sepenuhnya menyenangkan dan sangat bermanfaat, namun kekurangan beberapa antusiasme antisipatif di lingkaran-lingkaran sebelumnya. Banyak para musafir, pada saat itu, yang melihat kembali pada perjuangan yang teramat panjang itu dengan rasa iri gembira, benar-benar berharap mereka entah bagaimana bisa kembali ke dunia-dunia waktu dan memulai semuanya dari awal lagi, sama seperti kamu manusia, pada waktu mendekati usia lanjut, kadang-kadang melihat kembali pada perjuangan-perjuangan masa muda dan kehidupan awal dan benar-benar berharap kamu bisa menjalani hidupmu sekali lagi.
26:10.6 (296.2) Tetapi penjelajahan lingkaran paling dalam terletak tepat di depan, dan tidak lama kemudian tidur transit penghabisan akan mengakhirinya, dan petualangan baru untuk karier kekal akan mulai. Para konselor dan penasihat di lingkaran kedua memulai persiapan para subjek mereka untuk istirahat besar dan final ini, tidur yang tak bisa dihindari yang selalu berada di antara tahap-tahap besar dari karier penaik.
26:10.7 (296.3) Ketika para musafir penaik yang telah mencapai Bapa Semesta itu menyelesaikan pengalaman lingkaran kedua, Pemandu Lulusan yang selalu-mendampingi mereka mengeluarkan perintah untuk memasukkan mereka ke lingkaran akhir. Pemandu-pemandu ini secara pribadi mengemudikan subjek mereka ke lingkaran terdalam dan di sana menempatkan mereka dalam penjagaan para pelengkap istirahat, yang terakhir dari ordo-ordo supernafim sekunder yang ditugaskan pada pelayanan para musafir waktu di sirkuit-sirkuit dunia Havona.
26:11.1 (296.4) Banyak dari waktu penaik di sirkuit terakhir dikhususkan untuk kelanjutan studi tentang masalah-masalah kediaman di Firdaus yang segera menjelang. Suatu kawanan yang sangat banyak dan beragam makhluk, yang sebagian besar belum diungkapkan, adalah penduduk-penduduk permanen dan sementara di cincin bagian dalam dunia-dunia Havona ini. Pembauran berbagai ragam jenis ini memberikan para pelengkap istirahat superafik itu dengan lingkungan situasional kaya yang mereka manfaatkan secara efektif dalam memajukan pendidikan para musafir yang naik, khususnya yang berkaitan dengan masalah-masalah penyesuaian terhadap banyak kelompok makhluk yang akan segera dijumpai di Firdaus.
26:11.2 (296.5) Di antara mereka yang tinggal di sirkuit bagian dalam ini ada putra-putra ditrinitisasi-makhluk. Supernafim primer dan sekunder adalah penjaga umum korps gabungan dari para putra ini, termasuk keturunan ditrinitisasi dari finaliter fana dan keturunan serupa dari Warga Firdaus. Beberapa anak-anak ini dirangkul Trinitas dan ditugaskan dalam pemerintahan super, yang lainnya ditugaskan bermacam-macam, namun sebagian besar sedang dikumpulkan bersama dalam korps gabungan di dunia-dunia sempurna di sirkuit Havona bagian dalam. Di sini, di bawah pengawasan supernafim, mereka sedang dipersiapkan untuk beberapa pekerjaan di masa depan oleh suatu korps para Warga Firdaus tinggi yang khusus dan tidak disebutkan namanya, yang sebelum masa-masa Fanda Agung, adalah asisten-asisten eksekutif pertama Yang Kekal Harinya. Ada banyak alasan untuk menduga bahwa kedua kelompok unik makhluk ditrinitisasi ini akan bekerja sama di masa depan yang jauh, tidak hanya dari yang merupakan takdir bersama mereka dalam cadangan Korps Firdaus Finaliter Ditrinitisasi.
26:11.3 (296.6) Di sirkuit paling dalam ini, baik para musafir yang naik maupun musafir yang turun bergaul satu sama lain, juga dengan para putra ditrinitisasi-makhluk. Seperti para orang tua mereka, para putra ini mendapatkan manfaat besar dari interasosiasi ini, dan misi khusus supernafim adalah untuk membantu dan memastikan pergaulan antara putra-putra ditrinitisasi dari finaliter fana dengan putra-putra ditrinitisasi dari Warga-warga Firdaus. Pelengkap istirahat superafik itu tidak begitu berurusan dengan pelatihan mereka namun lebih dengan mempromosikan hubungan pemahaman mereka dengan kelompok-kelompok yang beraneka-ragam.
26:11.4 (297.1) Manusia fana telah menerima perintah Firdaus: “Jadilah kamu sempurna, sama seperti Bapa Firdaus kamu adalah sempurna.” Kepada putra-putra ditrinitisasi dari korps gabungan ini, supernafim yang mensupervisi tak pernah berhenti untuk mengumumkan: “Jadilah kamu memahami saudara-saudaramu yang naik, sama seperti Putra-putra Pencipta Firdaus mengenal dan mengasihi mereka.”
26:11.5 (297.2) Makhluk fana harus menemukan Tuhan. Putra Pencipta tidak pernah berhenti sampai ia menemukan manusia—makhluk berkehendak yang terendah. Tidak diragukan lagi, Putra-putra Pencipta dan anak-anak fana mereka sedang bersiap untuk layanan alam semesta tertentu di masa depan dan yang belum dikenal. Keduanya melintasi keseluruhan alam semesta pengalaman dan dengan demikian dididik dan dilatih untuk misi kekal mereka. Di seluruh alam-alam semesta ada terjadi perpaduan unik antara yang manusiawi dan yang ilahi ini, percampuran antara makhluk dan Pencipta. Manusia yang tidak berpikir telah mengacu tentang pernyataan rahmat dan kelembutan ilahi, khususnya terhadap yang lemah dan untuk kepentingan yang miskin, sebagai pertanda akan Tuhan yang antropomorfik (dianggap seperti manusia). Sungguh suatu kesalahan besar! Seharusnya manifestasi belas kasihan dan kesabaran oleh manusia tersebut dianggap sebagai bukti bahwa manusia fana itu didiami oleh roh dari Tuhan yang hidup; bahwa makhluk itu, bagaimanapun juga, termotivasi keilahian.
26:11.6 (297.3) Mendekati akhir kunjungan lingkaran-pertama itu para musafir menaik akan pertama kali bertemu dengan instigator istirahat dari ordo primer supernafim. Mereka ini adalah malaikat-malaikat Firdaus yang keluar untuk menyambut mereka yang berdiri di ambang kekekalan dan untuk menyelesaikan persiapan mereka untuk tidur transisi dari kebangkitan yang terakhir. Kamu belum benar-benar seorang anak Firdaus sampai kamu telah melintasi lingkaran bagian dalam dan telah mengalami kebangkitan kekekalan dari tidur waktu yang penghabisan. Para musafir yang disempurnakan itu mulai istirahat ini, pergi tidur, di lingkaran pertama Havona ini, namun mereka terbangun di daratan Firdaus. Dari semua yang naik ke Pulau kekal, hanya mereka yang tiba secara demikian adalah anak-anak kekekalan; yang lain pergi sebagai pengunjung, sebagai tamu tanpa status kependudukan.
26:11.7 (297.4) Dan sekarang, pada puncak dari karier Havona, sementara kamu manusia pergi tidur di dunia pilot dari sirkuit terdalam, kamu tidak sendirian pergi untuk istirahatmu seperti halnya kamu lakukan di dunia-dunia asalmu ketika kamu menutup matamu dalam tidur alami kematian fana, atau tidak seperti yang kamu lakukan ketika kamu memasuki tidur-trance transit yang lama sebagai persiapan untuk perjalanan ke Havona. Sekarang, ketika kamu mempersiapkan diri untuk istirahat pencapaian, ada di sisimu rekan lamamu dari lingkaran pertama, pelengkap istirahat yang agung, yang bersiap untuk memasuki istirahat menyatu dengan kamu, sebagai ikrar Havona bahwa transisimu itu selesai, dan bahwa kamu hanya menunggu sentuhan akhir kesempurnaan.
26:11.8 (297.5) Transisi pertamamu memang kematian, yang kedua tidur yang ideal, dan sekarang metamorfosis ketiga adalah istirahat yang sejati, istirahat sepanjang masa.
26:11.9 (297.6) [Disampaikan oleh sesosok Penyempurna Hikmat dari Uversa.]
Buku Urantia
Makalah 27
27:0.1 (298.1) SUPERNAFIM primer adalah pelayan-pelayan surgawi para Deitas di Pulau kekal Firdaus. Tidak pernah mereka diketahui menyimpang dari jalan terang dan kebenaran. Daftar mereka lengkap; dari keabadian tidak satupun dari kawanan menakjubkan ini telah hilang. Para supernafim tinggi ini adalah sosok-sosok yang sempurna, tertinggi dalam kesempurnaan, tetapi mereka tidak absonit (melampaui terbatas), tidak pula mereka absolut. Menjadi dari esensi kesempurnaan, anak-anak dari Roh Tanpa Batas ini bekerja saling bergantian dan dengan sekehendak mereka dalam semua fase tugas mereka yang berlipat ganda. Mereka tidak berfungsi secara luas di luar Firdaus, meskipun mereka memang ikut serta dalam berbagai pertemuan seribu tahunan dan reuni-reuni kelompok di alam semesta sentral. Mereka juga pergi sebagai utusan-utusan khusus para Deitas, dan dalam jumlah besar mereka naik untuk menjadi Penasihat Teknis.
27:0.2 (298.2) Supernafim primer juga ditempatkan sebagai pemimpin kawanan malaikat serafim yang melayani di dunia-dunia yang diisolasi karena pemberontakan. Ketika sesosok Putra Firdaus dianugerahkan kepada dunia seperti itu, menyelesaikan misinya, naik kepada Bapa Semesta, diterima, dan kembali sebagai penyelamat yang diakui resmi untuk dunia yang diisolasi ini, maka sesosok supernafim primer selalu ditunjuk oleh kepala-kepala penugasan untuk memegang komando terhadap roh-roh penatalayan yang bertugas dalam dunia yang baru diperoleh kembali ini. Supernafim dalam layanan khusus ini secara berkala dirotasi. Di Urantia sekarang “kepala serafim” adalah yang kedua dari ordo ini yang bertugas sejak masa penganugerahan diri Mikhael Kristus.
27:0.3 (298.3) Dari kekekalan supernafim primer telah melayani di Pulau Terang dan telah berangkat pada misi-misi kepemimpinan ke dunia-dunia ruang, tetapi mereka telah berfungsi seperti tersusun menurut golongan sekarang hanya sejak kedatangan musafir waktu di Firdaus dari Havona. Malaikat-malaikat tinggi ini sekarang menatalayani terutama dalam tujuh golongan pelayanan berikut:
27:0.4 (298.4) 1. Konduktor Ibadah (Penyembahan).
27:0.5 (298.5) 2. Master Filsafat.
27:0.6 (298.6) 3. Kustodian Pengetahuan.
27:0.7 (298.7) 4. Direktur Perilaku
27:0.8 (298.8) 5. Penafsir Etika.
27:0.9 (298.9) 6. Kepala Penugasan.
27:0.10 (298.10) 7. Instigator Istirahat.
27:0.11 (298.11) Para musafir yang naik belum akan di bawah pengaruh langsung supernafim ini sampai mereka benar-benar telah mencapai kediaman Firdaus, dan kemudian mereka melewati pengalaman pelatihan di bawah arahan malaikat-malaikat ini dalam urutan terbalik dari penamaan mereka di atas. Artinya, kamu masuk pada karier Firdausmu di bawah asuhan penggerak istirahat, dan setelah masa berturut-turut dengan ordo-ordo yang di tengahnya, menyelesaikan periode pelatihan ini dengan konduktor penyembahan. Setelah itulah kamu siap untuk memulai karier tanpa akhir sebagai seorang finaliter.
27:1.1 (299.1) Instigator (pemicu) istirahat adalah para inspektur Firdaus yang pergi dari Pulau sentral ke sirkuit bagian dalam Havona, di sana bekerjasama dengan kolega-kolega mereka, para pelengkap istirahat dari ordo sekunder supernafim. Satu hal yang pokok untuk menikmati Firdaus adalah istirahat, istirahat ilahi; dan para pemicu istirahat ini adalah instruktur akhir yang membuat siap para musafir waktu untuk pengenalan mereka pada kekekalan. Mereka memulai pekerjaan mereka pada lingkaran pencapaian akhir di alam semesta sentral dan melanjutkannya ketika musafir itu terbangun dari tidur transisi yang terakhir, tidur lelap yang meluluskan sesosok makhluk ruang ke dalam alam yang kekal.
27:1.2 (299.2) Istirahat itu bersifat lipat tujuh: Ada istirahat tidur dan istirahat bermain dalam ordo-ordo kehidupan yang lebih rendah, penemuan dalam makhluk yang lebih tinggi, dan penyembahan dalam tipe tertinggi kepribadian roh. Ada juga istirahat normal untuk asupan energi, pengisian ulang makhluk dengan energi fisik atau energi rohani. Kemudian ada tidur transit, tidur lelap tidak sadar ketika diserafimkan, ketika dalam perjalanan dari satu dunia ke yang lain. Sama sekali berbeda dari semua ini adalah tidur lelap metamorfosis, istirahat transisi dari satu tingkat keberadaan ke yang lain, dari satu kehidupan ke kehidupan lain, dari satu tahap eksistensi ke tahap yang lain, tidur yang selalu menyertai transisi dari status alam semesta nyata yang dibedakan dari evolusi melalui berbagai tingkatan dari setiap status.
27:1.3 (299.3) Namun demikian tidur metamorfis terakhir itu adalah sesuatu yang lebih dari tidur-tidur transisi sebelumnya yang telah menandai rangkaian status pencapaian dari karier penaik; sebab dengan hal itu makhluk ruang dan waktu melintasi batas-batas pinggiran paling dalam dari yang bersifat sementara dan spasial (ruang) untuk mencapai status kependudukan di rumah yang tanpa waktu dan tanpa ruang Firdaus. Pemicu dan pelengkap istirahat itu adalah sama pentingnya untuk metamorfosis yang mentransendenkan ini, seperti halnya serafim dan sosok-sosok yang terkait untuk kelangsungan hidup makhluk fana dari kematian.
27:1.4 (299.4) Kamu memasuki istirahat di sirkuit final Havona dan secara kekal dibangkitkan di Firdaus. Dan sementara kamu di sana secara rohani dipersonalisasi ulang, kamu akan segera mengenali instigator istirahat yang menyambutmu ke daratan-daratan abadi sebagai supernafim primer itu juga yang menghasilkan tidur akhir di sirkuit terdalam Havona; dan kamu akan ingat peregangan iman akbar yang terakhir ketika kamu sekali lagi disiapkan untuk menyerahkan pemeliharaan identitasmu ke dalam tangan Bapa Semesta.
27:1.5 (299.5) Istirahat waktu yang terakhir telah dinikmati; tidur transisi terakhir telah dialami; sekarang kamu terjaga pada kehidupan abadi di pantai-pantai kediaman yang kekal. “Dan tidak akan ada lagi tidur. Hadirat Tuhan dan Anak-Nya ada di hadapanmu, dan kamu secara kekal menjadi hamba-Nya; kamu telah melihat wajahnya, dan nama-Nya adalah rohmu. Tidak akan ada malam lagi di sana; dan mereka tidak memerlukan cahaya matahari, karena Sumber dan Pusat Agung memberi mereka cahaya; mereka akan hidup selama-lamanya dan Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka; tidak akan ada lagi kematian, kesedihan atau tangisan; tidak ada pula rasa sakit, karena hal yang dahulu sudah berlalu.”
27:2.1 (300.1) Kelompok ini ditunjuk dari waktu ke waktu oleh supernafim kepala, “malaikat pola yang asli,” untuk memimpin pengorganisasian ketiga ordo malaikat ini seluruhnya—primer, sekunder, dan tersier. Supernafim, sebagai suatu badan, seluruhnya berpemerintahan sendiri dan berpengaturan sendiri kecuali fungsi kepala bersama mereka, malaikat pertama dari Firdaus itu, yang selalu memimpin seluruh kepribadian roh ini.
27:2.2 (300.2) Para malaikat penugasan itu memiliki banyak yang dikerjakan dengan penduduk fana dimuliakan di Firdaus sebelum mereka dimasukkan ke dalam Korps Finalitas. Studi dan pengajaran bukanlah pekerjaan eksklusif para pendatang Firdaus; pelayanan juga memainkan bagian pokoknya dalam pengalaman-pengalaman pendidikan prafinaliter di Firdaus. Dan aku telah mengamati bahwa, ketika manusia yang naik itu memiliki waktu-waktu luang, mereka memperlihatkan kegemaran untuk bergaul dengan korps cadangan para kepala penugasan supramalaikat itu.
27:2.3 (300.3) Ketika kamu manusia fana penaik mencapai Firdaus, relasi-relasi sosialmu mencakup jauh lebih banyak daripada hanya kontak dengan sejumlah makhluk ilahi dan mulia dan dengan banyak sesama manusia dimuliakan yang sudah akrab dikenali. Kamu juga harus bergaul dengan lebih dari tiga ribu ordo Warga Firdaus yang berbeda, dengan berbagai kelompok Transendental, dan dengan banyak jenis penduduk Firdaus yang lain, yang permanen dan yang sementara, yang belum diungkapkan di Urantia. Setelah kontak berkelanjutan dengan intelek-intelek hebat Firdaus ini, sangatlah menenangkan untuk bercakap-cakap dengan jenis batin malaikat; mereka mengingatkan manusia waktu itu tentang serafim dengan siapa mereka telah memiliki kontak yang demikian panjang dan kerjasama yang demikian menyenangkan.
27:3.1 (300.4) Semakin tinggi kamu naik dalam skala kehidupan, lebih banyak perhatian harus ditujukan pada etika alam semesta. Kesadaran etis itu hanyalah pengakuan oleh setiap individu tentang hak yang melekat dalam keberadaan setiap dan semua individu yang lain. Tetapi etika rohani itu jauh melampaui konsep fana dan bahkan konsep morontia tentang hubungan pribadi dan kelompok.
27:3.2 (300.5) Etika telah diajarkan dengan sepatutnya dan dipelajari dengan memadai oleh para musafir waktu dalam kenaikan panjang mereka menuju kemuliaan-kemuliaan Firdaus. Sementara karier yang menaik-ke-dalam ini telah diungkapkan dari dunia-dunia ruang asal kelahiran, para penaik itu terus menambahkan kelompok demi kelompok pada lingkaran rekan-rekan alam semesta mereka yang terus semakin luas. Setiap kelompok kolega baru ditemui dengan menambahkan satu lagi tingkat etika yang harus dikenali dan ditaati, sampai pada saat manusia-manusia kenaikan itu mencapai Firdaus, mereka benar-benar membutuhkan seseorang untuk memberikan nasihat berguna dan bersahabat mengenai penafsiran etis. Mereka tidak perlu diajari etika, tetapi mereka perlu supaya apa yang telah mereka pelajari susah payah itu ditafsirkan dengan benar kepada mereka sementara mereka dihadapkan langsung dengan tugas luar biasa untuk melakukan kontak dengan begitu banyak yang baru.
27:3.3 (300.6) Para penafsir etik itu adalah bantuan yang tak ternilai bagi para pendatang Firdaus dalam hal membantu mereka untuk menyesuaikan diri dengan banyak kelompok makhluk mulia itu selama periode penting yang meliputi mulai dari pencapaian status kependudukan hingga diterima resmi ke dalam Korps Finaliter Fana. Banyak dari berbagai jenis Warga Firdaus telah ditemui para musafir yang naik itu di tujuh sirkuit Havona. Para manusia yang dimuliakan itu juga menikmati hubungan akrab dengan para putra ditrinitisasi-makhluk dari korps gabungan di sirkuit Havona bagian dalam, di mana makhluk-makhluk ini menerima sebagian besar pendidikan mereka. Dan di sirkuit-sirkuit lainnya para musafir yang naik itu telah bertemu banyak penduduk sistem Havona-Firdaus yang belum diungkapkan, yang berada di sana sedang mengikuti pelatihan kelompok sebagai persiapan untuk tugas masa depan yang belum diungkapkan.
27:3.4 (301.1) Semua persahabatan selestial ini selalu timbal balik. Sebagai manusia yang naik kamu tidak hanya memperoleh manfaat dari persahabatan semesta yang berturut-turut dan banyak golongan rekan yang semakin ilahi tersebut, tetapi kamu juga mengimpartasikan kepada masing-masing makhluk pertemanan ini sesuatu dari kepribadian dan pengalamanmu sendiri yang selamanya membuat setiap mereka menjadi berbeda dan lebih baik, karena telah berhubungan kerja dengan seorang manusia menaik dari dunia evolusi ruang dan waktu.
27:4.1 (301.2) Setelah sepenuhnya diajar dalam etika-etika tentang hubungan-hubungan Firdaus—bukan formalitas tanpa makna ataupun pendiktean dari kasta-kasta buatan melainkan kepemilikan yang melekat—manusia penaik merasa terbantu untuk menerima nasihat dari para direktur etik superafik, yang mengajar anggota baru masyarakat Firdaus tentang kebiasaan-kebiasaan perilaku sempurna dari sosok-sosok tinggi yang berkunjung di Pulau pusat Terang dan Hidup.
27:4.2 (301.3) Harmoni adalah nada kunci di alam semesta sentral, dan keteraturan yang dapat terdeteksi berlaku di Firdaus. Perilaku yang pantas sangat penting untuk kemajuan melalui jalan pengetahuan, melalui filsafat, kepada puncak-puncak rohani dari penyembahan yang spontan. Ada suatu teknik ilahi dalam pendekatan pada Keilahian; dan perolehan teknik ini harus menunggu kedatangan para musafir itu di Firdaus. Semangat tentang hal itu telah diimpartasikan di lingkaran-lingkaran Havona, tetapi sentuhan-sentuhan akhir untuk pelatihan para musafir waktu dapat diterapkan hanya setelah mereka benar-benar mencapai Pulau Terang.
27:4.3 (301.4) Semua perilaku Firdaus itu sepenuhnya spontan, dalam setiap pengertian alami dan bebas. Tetapi masih ada cara yang pantas dan sempurna untuk melakukan sesuatu di Pulau abadi, dan direktur etik selalu di sisi “orang-orang asing di dalam gerbang” untuk mengajar mereka dan membimbing langkah mereka sehingga membuat mereka merasa nyaman sempurna dan pada saat yang sama memungkinkan para musafir untuk menghindari kebingungan dan ketidak-pastian yang tidak akan bisa dihindari jika tidak demikian. Hanya dengan pengaturan seperti itu kebingungan tanpa henti dapat dihindari; dan kebingungan tidak pernah muncul di Firdaus.
27:4.4 (301.5) Para direktur perilaku ini benar-benar berfungsi sebagai guru dan pemandu yang dimuliakan. Mereka terutama memberikan perhatian untuk mengajar penduduk-penduduk manusia fana baru mengenai rangkaian situasi baru yang hampir tanpa akhir dan kebiasaan-kebiasaan yang tidak dikenali. Meskipun sudah diberikan semua persiapan panjang untuk itu dan perjalanan lama ke sana, bagi mereka yang akhirnya mencapai status untuk menjadi penduduk, Firdaus itu masih aneh tak terungkapkan dan baru tak terduga.
27:5.1 (301.6) Para malaikat super kustodian pengetahuan itu adalah “surat-surat hidup” tinggi yang diketahui dan dibaca oleh semua yang tinggal di Firdaus. Mereka adalah catatan-catatan kebenaran ilahi, buku-buku hidup untuk pengetahuan yang sebenarnya. Kamu telah mendengar tentang catatan-catatan dalam “buku kehidupan.” Para kustodian pengetahuan itulah buku-buku hidup tersebut, catatan-catatan kesempurnaan yang dicetak di atas tablet-tablet kekal kehidupan ilahi dan kepastian tertinggi. Mereka dalam kenyataannya adalah pustaka-pustaka yang hidup dan otomatis. Fakta-fakta dari alam-alam semesta itu melekat dalam diri para supernafim primer ini, benar-benar terekam dalam diri malaikat-malaikat ini; dan juga sudah secara melekat mustahil bagi kepalsuan untuk mendapatkan tempat dalam benak repositori-repositori yang sempurna dan penuh untuk kebenaran keabadian dan kecerdasan waktu ini.
27:5.2 (302.1) Para kustodian ini menyelenggarakan kursus-kursus pengajaran informal bagi para penduduk Pulau kekal, tetapi fungsi utama mereka adalah referensi dan verifikasi. Setiap pengunjung di Firdaus boleh sesuai kehendaknya menghadirkan di sampingnya repositori hidup untuk fakta atau kebenaran tertentu yang mungkin ingin ia ketahui. Di ujung paling utara Pulau ada tersedia para penemu pengetahuan yang hidup, yang akan menunjuk direktur kelompok yang memegang informasi yang dicari, dan segera akan muncul sosok-sosok cemerlang yang adalah hal itu yang kamu ingin ketahui. Tidak lagi kamu harus mencari pencerahan dari halaman-halaman buku tebal; kamu sekarang berkomunikasi dengan kecerdasan hidup muka dengan muka. Pengetahuan tertinggi dengan demikian kamu peroleh dari makhluk-makhluk hidup yang adalah kustodian atau pemelihara akhirnya.
27:5.3 (302.2) Ketika kamu menemukan supernafim tertentu yang adalah tepat seperti yang kamu ingin periksa, kamu akan menemukan semua fakta diketahui yang tersedia dari seluruh alam semesta, karena para kustodian pengetahuan ini adalah ringkasan akhir dan hidup dari jaringan luas para malaikat perekam, yang mencakup mulai dari serafim dan sekonafim dari semesta lokal dan super hingga ke para perekam kepala dari supernafim tersier di Havona. Akumulasi pengetahuan hidup ini berbeda dari catatan formal Firdaus, ringkasan kumulatif sejarah semesta.
27:5.4 (302.3) Hikmat kebenaran itu berasal dari dalam keilahian dari alam semesta sentral, tetapi pengetahuan, pengetahuan pengalaman, sebagian besar berawal dari wilayah-wilayah waktu dan ruang—karena itulah maka diperlukan pengadaan organisasi luas alam semesta super yang terdiri dari serafim dan supernafim perekam yang disponsori oleh para Perekam Selestial.
27:5.5 (302.4) Para supernafim primer yang secara melekat memiliki pengetahuan alam semesta ini juga bertanggung jawab untuk pengorganisasian dan pengklasifikasiannya. Dengan membuat diri mereka menjadi pustaka acuan hidup untuk alam semesta segala alam-alam semesta, mereka telah mengklasifikasikan pengetahuan menjadi tujuh golongan besar, masing-masing memiliki sekitar satu juta subdivisi. Fasilitas dengan mana para penduduk Firdaus dapat mencari keterangan dari kumpulan luas pengetahuan ini semata-mata karena upaya-upaya sukarela dan bijak para kustodian pengetahuan itu. Para kustodian itu juga guru-guru yang dimuliakan dari alam semesta sentral, secara cuma-cuma memberikan harta hidup mereka kepada semua makhluk hidup di setiap sirkuit Havona, dan mereka secara luas, meskipun secara tidak langsung, dimanfaatkan oleh pengadilan-pengadilan Yang Purba Harinya. Namun demikian pustaka hidup ini, yang tersedia untuk alam semesta sentral dan super, tidak dapat diakses oleh ciptaan lokal. Hanya dengan cara tidak langsung dan secara reflektif maka manfaat-manfaat pengetahuan Firdaus ini dapat diperoleh di alam-alam semesta lokal.
27:6.1 (302.5) Dekat dengan kepuasan tertinggi penyembahan adalah kegembiraan filsafat. Tidak pernah kamu naik begitu tinggi atau maju begitu jauh tanpa ada seribu misteri yang menuntut penggunaan filosofi untuk upaya pemecahannya.
27:6.2 (302.6) Para filsuf master dari Firdaus itu senang untuk memimpin pikiran-pikiran para penghuninya, baik warga yang asli dan yang naik, dalam pengejaran menyenangkan untuk mencoba memecahkan masalah-masalah alam semesta. Para master filsafat supramalaikat ini adalah “orang-orang bijak dari langit,” sosok-sosok kebijaksanaan yang mempergunakan kebenaran pengetahuan dan fakta-fakta pengalaman dalam upaya mereka untuk menguasai apa yang tidak diketahui. Dengan mereka, pengetahuan mencapai kepada kebenaran dan pengalaman naik kepada kebijaksanaan. Di Firdaus pribadi-pribadi penaik dari ruang mengalami puncak keberadaan: Mereka memiliki pengetahuan; mereka mengetahui kebenaran; mereka bisa berfilsafat—memikirkan kebenaran; mereka bahkan dapat berusaha untuk mencakup konsep Yang Mahaakhir dan berusaha untuk memahami teknik-teknik para Absolut.
27:6.3 (303.1) Di ujung selatan dari wilayah Firdaus yang luas, master-master filsafat itu menyelenggarakan kursus-kursus yang rumit dalam tujuh puluh divisi fungsional kebijaksanaan. Di sini mereka berceramah tentang rancangan-rancangan dan maksud-maksud dari Ketanpa-batasan dan berusaha untuk mengkoordinasikan pengalaman-pengalaman, dan untuk menyusun pengetahuan, dari semua yang memiliki akses pada kebijaksanaan mereka. Mereka telah mengembangkan sikap yang sangat terspesialisasi terhadap berbagai masalah alam semesta, tetapi kesimpulan akhir mereka selalu dalam kesepakatan yang seragam.
27:6.4 (303.2) Para filsuf Firdaus ini mengajar dengan setiap metode pengajaran yang mungkin, termasuk teknik grafis tinggi Havona dan metode Firdaus tertentu untuk mengkomunikasikan informasi. Semua teknik tinggi untuk mengimpartasikan pengetahuan dan menyampaikan ide-ide ini benar-benar di luar kapasitas pemahaman dari pikiran manusia yang paling berkembang tinggi sekalipun. Satu jam pelajaran di Firdaus akan menjadi setara dengan sepuluh ribu tahun dengan metode memori-kata Urantia. Kamu tidak dapat memahami teknik komunikasi tersebut, dan sama sekali tidak ada dalam pengalaman fana dengan mana hal-hal tersebut dapat dibandingkan, tidak ada dengan mana hal-hal itu dapat disamakan.
27:6.5 (303.3) Para master filsafat itu mendapat kesenangan tertinggi dalam menyampaikan interpretasi mereka tentang alam semesta segala alam-alam semesta kepada makhluk-makhluk yang telah naik dari dunia-dunia ruang. Meskipun filsafat tidak pernah dapat ditetapkan dalam kesimpulan-kesimpulannya seperti halnya fakta-fakta pengetahuan dan kebenaran-kebenaran pengalaman, namun, setelah kamu mendengarkan ceramah supernafim primer mengenai masalah-masalah kekekalan yang belum terpecahkan dan kinerja para Absolut, kamu akan merasakan kepuasan yang pasti dan abadi mengenai pertanyaan-pertanyaan yang belum dikuasai ini.
27:6.6 (303.4) Pengejaran-pengejaran intelektual Firdaus ini bukan siaran; filosofi kesempurnaan hanya tersedia bagi mereka yang hadir secara pribadi. Kreasi-kreasi yang mengelilingi itu tahu tentang ajaran-ajaran ini hanya dari mereka yang telah melewati pengalaman ini, dan yang telah selanjutnya membawa kebijaksanaan ini ke luar ke alam-alam semesta ruang.
27:7.1 (303.5) Penyembahan atau ibadah itu adalah hak istimewa tertinggi dan tugas pertama untuk semua kecerdasan yang diciptakan. Penyembahan adalah tindakan sadar dan sukacita untuk mengenali dan mengakui kebenaran dan fakta tentang hubungan dekat dan pribadi antara para Pencipta dengan para makhluk mereka. Kualitas penyembahan itu ditentukan oleh kedalaman persepsi makhluk; dan sementara pengetahuan tentang karakter tanpa batas para Tuhan itu berkembang maju, tindakan penyembahan itu menjadi semakin meliputi segalanya sampai akhirnya mencapai kemuliaan sukacita pengalaman tertinggi dan kenikmatan terindah yang dikenal oleh makhluk ciptaan.
27:7.2 (303.6) Meskipun Pulau Firdaus berisi tempat-tempat tertentu untuk penyembahan, Firdaus itu lebih mirip satu tempat ibadah ilahi yang sangat luas. Penyembahan adalah gairah yang pertama dan dominan dari semua yang naik ke pantai-pantai bahagianya—luapan spontan dari makhluk-makhluk yang telah cukup belajar tentang Tuhan untuk mencapai kehadiran-Nya. Lingkaran demi lingkaran, selama perjalanan ke arah dalam melalui Havona, penyembahan adalah gairah yang terus bertumbuh hingga di Firdaus menjadi perlu untuk mengarahkan dan selain itu mengendalikan ekspresinya.
27:7.3 (304.1) Letupan-letupan khusus dari pemujaan tertinggi dan pujian rohani yang berkala, spontan, berkelompok, dan yang lain, yang dinikmati di Firdaus itu diselenggarakan di bawah kepemimpinan suatu korps khusus supernafim primer. Di bawah arahan pemimpin ibadah ini, penghormatan makhluk tersebut mencapai tujuan makhluk untuk kenikmatan tertinggi dan mencapai puncak-puncak kesempurnaan ekspresi diri dan kenikmatan pribadi yang mendalam. Semua supernafim primer mendambakan menjadi konduktor penyembahan; dan semua makhluk penaik akan menikmati selamanya tetap berada dalam sikap penyembahan seandainya para pemimpin penugasan itu tidak membubarkan kumpulan-kumpulan ini secara berkala. Namun demikian tidak ada makhluk penaik yang pernah diwajibkan untuk masuk pada tugas-tugas pelayanan kekal sampai ia telah mencapai kepuasan penuh dalam penyembahan.
27:7.4 (304.2) Merupakan tugas dari para konduktor penyembahan itu untuk mengajar para makhluk penaik bagaimana untuk menyembah sehingga mereka dapat dimampukan untuk mendapatkan kepuasan ekspresi diri ini dan pada saat yang sama mampu memberikan perhatian pada kegiatan-kegiatan pokok dari pemerintahan Firdaus. Tanpa perbaikan dalam teknik ibadah itu akan dibutuhkan ratusan tahun bagi manusia rata-rata yang mencapai Firdaus untuk memberikan ekspresi penuh dan memuaskan pada emosi-emosinya untuk rasa hormat cerdas dan rasa syukur penaik. Konduktor penyembahan membuka cara-cara ekspresi baru yang sampai saat itu belum diketahui sehingga anak-anak yang menakjubkan dari rahim ruang dan derita waktu ini dimampukan untuk meraih kepuasan penuh penyembahan dalam waktu yang jauh lebih pendek.
27:7.5 (304.3) Semua seni dari semua makhluk dari seluruh alam semesta yang mampu untuk mengintensifkan dan meninggikan kemampuan ekspresi diri dan penghaturan rasa hormat itu, digunakan sampai kapasitas tertinggi mereka dalam penyembahan para Deitas Firdaus. Penyembahan adalah sukacita tertinggi keberadaan Firdaus; hal itu adalah permainan Firdaus yang menyegarkan. Seperti halnya permainan bagi pikiran-pikiranmu yang letih di bumi, demikian pula penyembahan bagi jiwa-jiwamu yang disempurnakan di Firdaus. Mode penyembahan di Firdaus itu sama sekali di luar pemahaman manusia, namun semangatnya itu yang dapat kamu mulai hargai bahkan di bawah sini di Urantia, karena roh-roh para Tuhan itu sekarang pun mendiamimu, melayang-layang di atasmu, dan mengilhamimu menuju penyembahan yang benar.
27:7.6 (304.4) Ada waktu-waktu dan tempat-tempat penyembahan yang ditentukan di Firdaus, tetapi ini semua tidak memadai untuk menampung luapan yang makin-meningkat, dari emosi rohani karena berkembangnya kecerdasan dan meluasnya pengenalan keilahian, dari makhluk-makhluk yang cemerlang dengan pengalaman kenaikan ke Pulau kekal itu. Tidak pernah lagi sejak masa Fanda Agung para supernafim mampu sepenuhnya menampung semangat penyembahan di Firdaus. Selalu ada kelebihan rasa menyembah itu jika diukur dari persiapan ke arah itu. Dan ini terjadi karena pribadi-pribadi dengan kesempurnaan melekat itu tidak pernah bisa sepenuhnya memahami reaksi-reaksi dahsyat dari emosi rohani makhluk-makhluk yang telah dengan perlahan-lahan dan susah payah menempuh jalan mereka naik ke kemuliaan Firdaus dari kedalaman kegelapan rohani dari dunia-dunia rendah ruang dan waktu. Ketika malaikat-malaikat dan manusia-manusia waktu tersebut mencapai hadirat Kuasa-kuasa Firdaus, di sana terjadilah ungkapan emosi-emosi yang tertumpuk dari segala zaman, sebuah tontonan yang menakjubkan pada para malaikat Firdaus dan menghasilkan sukacita tertinggi kepuasan ilahi dalam diri para Deitas Firdaus.
27:7.7 (304.5) Seluruh Firdaus terkadang tenggelam dalam gelombang pasang ekspresi rohani dan penyembahan. Seringkali para konduktor penyembahan tidak bisa mengontrol fenomena tersebut sampai munculnya fluktuasi lipat tiga dari cahaya kediaman Deitas, menandakan bahwa hati ilahi para Tuhan itu telah sepenuhnya dan seluruhnya dipuaskan oleh ibadah yang tulus dari para penduduk Firdaus, warga-warga kemuliaan sempurna dan makhluk-makhluk penaik dari waktu. Sungguh suatu kejayaan tatacara! Sungguh suatu buah dari rancangan dan maksud kekal para Tuhan bahwa kasih cerdas dari anak makhluk itu akan memberikan kepuasan penuh pada kasih tanpa batas Bapa Pencipta!
27:7.8 (305.1) Setelah pencapaian kepuasan tertinggi dari kepenuhan penyembahan, kamu telah memenuhi syarat untuk masuk ke Korps Finalitas. Karier penaik itu nyaris sudah selesai, dan hari peringatan ketujuh bersiap untuk perayaan. Peringatan pertama menandai kesepakatan manusia fana dengan Pelaras Pikiran ketika tujuan untuk selamat bertahan hidup telah dimeteraikan; yang kedua adalah kebangkitan dalam kehidupan morontia; yang ketiga adalah peleburan dengan Pelaras Pikiran; yang keempat adalah bangun di Havona; yang kelima merayakan penemuan Bapa Semesta, dan hari peringatan keenam adalah peristiwa bangun di Firdaus dari tidur transit akhir dari waktu. Hari perayaan ketujuh menandai masuknya ke dalam korps finaliter fana dan permulaan untuk layanan kekekalan. Pencapaian tahap ketujuh realisasi roh oleh sesosok finaliter mungkin akan menandakan yang pertama dari perayaan kekekalan.
27:7.9 (305.2) Maka dengan demikian berakhirlah kisah tentang supernafim Firdaus, ordo tertinggi dari semua roh penatalayan, makhluk-makhluk yang, sebagai suatu kelas menyeluruh, selalu menyertaimu dari dunia asalmu sampai akhirnya kepadamu diucapkan selamat jalan oleh para konduktor ibadah saat kamu mengambil sumpah kekekalan Trinitas dan dikerahkan masuk ke dalam Korps Fana Finalitas.
27:7.10 (305.3) Layanan tanpa akhir untuk Trinitas Firdaus akan segera dimulai; dan sekarang finaliter berhadapan muka dengan muka dengan tantangan untuk Tuhan Mahaakhir.
27:7.11 (305.4) [Disampaikan oleh sesosok Penyempurna Hikmat dari Uversa.]
Buku Urantia
Makalah 28
28:0.1 (306.1) SEPERTI HALNYA supernafim adalah kawanan malaikat untuk alam semesta sentral dan serafim untuk alam semesta lokal, begitu juga sekonafim adalah roh-roh yang menatalayani alam-alam semesta super. Namun demikian, dalam taraf keilahian dan dalam potensi supremasi, anak-anak dari Roh-roh Reflektif ini jauh lebih menyerupai supernafim daripada serafim. Mereka melayani tidak sendiri dalam ciptaan-ciptaan super, dan transaksi-transaksi yang disponsori oleh rekan-rekan mereka yang tidak diungkapkan itu banyak sekaligus menarik.
28:0.2 (306.2) Seperti disajikan dalam kisah-kisah ini, roh-roh yang melayani alam-alam semesta super itu mencakup tiga ordo berikut:
28:0.3 (306.3) 1. Sekonafim.
28:0.4 (306.4) 2. Tertiafim.
28:0.5 (306.5) 3. Omniafim.
28:0.6 (306.6) Karena dua ordo yang belakangan itu tidak begitu langsung terkait dengan skema penaik untuk kemajuan fana, maka mereka akan dibicarakan secara singkat sebelum pembahasan lebih luas tentang sekonafim. Secara teknis, tertiafim ataupun omniafim adalah bukan roh yang menatalayani dari alam-alam semesta super, meskipun keduanya berfungsi sebagai penatalayan roh dalam wilayah-wilayah tersebut.
28:1.1 (306.7) Malaikat-malaikat tinggi ini dicatat di markas alam semesta super, dan meskipun memberikan layanan dalam ciptaan-ciptaan lokal, secara teknis mereka adalah warga-warga di ibukota alam semesta super ini berhubung mereka bukan asli alam semesta lokal. Tertiafim adalah anak-anak dari Roh Tanpa Batas dan dipersonalisasi di Firdaus dalam kelompok-kelompok seribu. Makhluk-makhluk adiluhung dengan keaslian ilahi dan kemampuan serba guna yang hampir-tertinggi ini adalah pemberian dari Roh Tanpa Batas kepada para Putra Tuhan Pencipta.
28:1.2 (306.8) Ketika sesosok Putra Mikhael dipisahkan dari pemerintahan orang tua Firdausnya dan disiapkan untuk pergi ke petualangan alam semesta ruang angkasa, Roh Tanpa Batas melahirkan sekelompok seribu roh-roh pendamping ini. Dan para tertiafim agung ini menyertai Putra Pencipta ini ketika ia menempuh petualangan pengorganisasian alam semesta.
28:1.3 (306.9) Di sepanjang masa-masa awal pembangunan alam semesta, seribu tertiafim inilah satu-satunya staf pribadi sesosok Putra Pencipta. Mereka memperoleh pengalaman hebat sebagai asisten-asisten Putra selama zaman-zaman penuh gejolak untuk perakitan alam semesta dan manipulasi-manipulasi astronomis lainnya. Mereka melayani di sisi Putra Pencipta sampai hari personalisasi Bintang Fajar yang Terang, anak yang sulung di sebuah alam semesta lokal. Setelah itu pengunduran diri resmi tertiafim tersebut disampaikan dan diterima. Dengan munculnya ordo-ordo awal kehidupan malaikat yang asli alam semesta lokal, mereka mundur dari dinas aktif dalam alam semesta lokal dan menjadi penatalayan penghubung antara sang Putra Pencipta (yang mereka bantu sebelumnya) dengan Yang Purba Harinya dari alam semesta super yang bersangkutan.
28:2.1 (307.1) Omniafim diciptakan oleh Roh Tanpa Batas dalam hubungan kerjasama dengan Tujuh Eksekutif Tertinggi, dan mereka adalah pelayan dan utusan eksklusif dari para Eksekutif Tertinggi yang sama ini. Omniafim adalah untuk penugasan di alam semesta agung, dan di Orvonton korps mereka membangun markas di bagian utara Uversa, di mana mereka tinggal sebagai koloni terhormat khusus. Mereka tidak terdaftar di Uversa, mereka juga tidak diperbantukan pada administrasi kami. Mereka juga tidak berurusan langsung dengan skema penaik untuk kemajuan manusia fana.
28:2.2 (307.2) Omniafim itu sepenuhnya disibukkan dengan pengawasan alam-alam semesta super dalam kepentingan-kepentingan untuk koordinasi administratif dari sudut pandang Tujuh Eksekutif Tertinggi. Koloni omniafim kami di Uversa menerima instruksi dari, dan membuat laporan kepada, hanya Eksekutif Tertinggi Orvonton saja, yang bertempat di dunia Eksekutif Bersama nomor tujuh di ring luar satelit-satelit Firdaus.
28:3.1 (307.3) Kawanan sekorafik itu dibuat oleh tujuh Roh-roh Reflektif yang ditugaskan ke markas masing-masing alam semesta super. Ada teknik responsif-Firdaus yang pasti terkait dengan penciptaan para malaikat ini dalam kelompok-kelompok tujuh. Dalam setiap tujuh itu selalu ada satu sekonafim primer, tiga sekunder, dan tiga tersier; mereka selalu mempribadi dalam proporsi tepat seperti ini. Ketika tujuh sekonafim tersebut diciptakan, satu, yang primer, menjadi diperbantukan ke layanan Yang Purba Harinya. Tiga malaikat sekunder digabungkan dengan tiga kelompok administrator asal-Firdaus dalam pemerintahan super: Konselor Ilahi, Penyempurna Hikmat, dan Sensor Semesta. Tiga malaikat tersier itu diperbantukan pada rekan-rekan penaik yang ditrinitisasi, rekan-rekannya penguasa-penguasa alam semesta super: Utusan Perkasa, Yang Tinggi dalam Otoritas, dan Yang Tanpa Nama dan Bilangan.
28:3.2 (307.4) Para sekonafim dari alam-alam semesta super ini adalah keturunan dari Roh-roh Reflektif, dan karena itulah reflektivitas melekat dalam kodrat mereka. Mereka responsif secara reflektif terhadap seluruh setiap fase setiap makhluk yang berasal dari Sumber dan Pusat Ketiga dan Putra-putra Firdaus Pencipta, tetapi mereka tidak secara langsung reflektif terhadap sosok-sosok dan entitas-entitas, yang berpribadi atau lainnya, yang berasal tunggal dari Sumber dan Pusat Pertama. Kami memiliki banyak bukti tentang aktualitas dari sirkuit kecerdasan universal Roh Tanpa Batas, tetapi sekalipun jika kami tidak memiliki bukti lain, kinerja-kinerja reflektif dari sekonafim akan cukup memadai untuk menunjukkan realitas tentang kehadiran semesta dari batin tanpa batas Pelaku Bersama.
28:4.1 (307.5) Sekonafim primer, yang ditugaskan pada Yang Purba Harinya, adalah cermin-cermin hidup dalam layanan penguasa rangkap tiga ini. Pikirkan apa artinya dalam perekonomian suatu alam semesta super jika dapat melihat, sebagaimana adanya, kepada sebuah cermin hidup dan di dalamnya melihat dan mendengar tanggapan-tanggapan tertentu dari sosok lain yang seribu atau seratus ribu tahun cahaya jauhnya dan melakukan semua ini secara instan dan tanpa salah. Rekaman-rekaman itu sangat penting untuk pengelolaan alam semesta, siaran amat berguna, pekerjaan Soliter dan para utusan lainnya sangat membantu, tetapi Yang Purba Harinya dari posisi mereka di tengah antara dunia dihuni dan Firdaus—antara manusia dan Tuhan—dapat seketika melihat dua arah, mendengar dua arah, dan mengetahui dua arah.
28:4.2 (308.1) Kemampuan ini—untuk mendengar dan melihat, apa adanya, segala sesuatu—dapat dengan sempurna diwujudkan dalam alam-alam semesta super hanya oleh Yang Purba Harinya dan hanya di masing-masing dunia markas mereka. Bahkan di sana pun dijumpai batas-batas: Dari Uversa, komunikasi tersebut terbatas pada dunia-dunia dan alam-alam semesta di Orvonton, dan meskipun tidak beroperasi antar alam-alam semesta super, teknik reflektif yang sama ini menjaga setiap mereka dalam hubungan erat dengan alam semesta sentral dan dengan Firdaus. Tujuh pemerintahan super itu, meskipun secara individu dipisah-pisahkan, namun dengan sempurna cerminan dari otoritas yang di atas dan sepenuhnya simpatik, serta paham sempurna, dengan kebutuhan yang di bawah.
28:4.3 (308.2) Sekonafim primer itu ternyata cenderung oleh sifat melekat mereka ke arah tujuh jenis layanan, dan karena itu cocok bahwa seri pertama dari ordo ini dilengkapi kemampuan secara inheren demikian rupa untuk menafsirkan batin dari Roh Tanpa Batas kepada Yang Purba Harinya:
28:4.4 (308.3) 1. Suara dari Pelaku Bersama. Dalam setiap alam semesta super sekonafim primer yang pertama, dan setiap yang ketujuh dari ordo itu yang berikutnya diciptakan, menunjukkan tingkat tinggi kemampuan beradaptasi untuk memahami dan menafsirkan batin dari Roh Tanpa Batas kepada Yang Purba Harinya dan rekan-rekan mereka dalam pemerintahan super. Hal ini bernilai besar di markas besar alam-alam semesta super, oleh karena, tidak seperti kreasi lokal yang memiliki para Penatalayan Ilahi mereka, tahta pemerintahan super tidak memiliki personalisasi khusus dari Roh Tanpa Batas. Oleh karena itu suara-suara sekorafik ini menjadi yang terdekat untuk menjadi wakil pribadi dari Sumber dan Pusat Ketiga pada dunia ibukota alam semesta super tersebut. Benarlah, tujuh Roh Reflektif ada di sana, tetapi para ibu-ibu dari kawanan sekorafik ini, secara sebenarnya dan secara otomatis, kurang mencerminkan Pelaku Bersama namun lebih mencerminkan Tujuh Roh Master.
28:4.5 (308.4) 2. Suara dari Tujuh Roh Master. Sekonafim primer kedua dan setiap yang ketujuh yang diciptakan setelahnya cenderung ke arah penggambaran sifat-sifat dan reaksi-reaksi kolektif dari Tujuh Roh Master. Meskipun masing-masing Roh Master sudah terwakili di sebuah ibukota alam semesta super oleh salah satu dari tujuh Roh Reflektif yang ditugaskan, perwakilan tersebut adalah bersifat individu, bukan kolektif. Secara kolektif, mereka hanya hadir secara reflektif; karena itu para Roh Master menyambut layanan para malaikat yang sangat pribadi ini, seri kedua dari sekonafim primer, yang begitu mampu untuk mewakili mereka di hadapan Yang Purba Harinya.
28:4.6 (308.5) 3. Suara dari para Putra Pencipta. Roh Tanpa Batas tentulah telah berbuat sesuatu dengan penciptaan atau pelatihan Putra Firdaus dari ordo Mikhael, karena sekonafim primer ketiga dan setiap urutan ketujuh berikutnya memiliki karunia luar biasa yang mencerminkan batin para Putra Pencipta ini. Jika Yang Purba Harinya ingin tahu—tahu sebenarnya—sikap Mikhael Nebadon mengenai beberapa perkara yang dalam pertimbangan, mereka tidak harus memanggilnya pada jalur-jalur ruang angkasa, mereka hanya perlu memanggil Kepala Suara Nebadon, yang atas permintaan, akan menghadirkan sekonafim rekaman Mikhael; dan saat itu juga di sana Yang Purba Harinya akan memahami suara dari Putra Master Nebadon.
28:4.7 (309.1) Tidak ada ordo keputraan lain yang “bisa dicerminkan” seperti itu, dan tidak ada ordo lain malaikat yang bisa berfungsi demikian. Kami tidak sepenuhnya memahami bagaimana hal ini dicapai, dan aku sangat meragukan bahwa Putra Pencipta sendiri memahami sepenuhnya hal itu. Tetapi yang pasti kami tahu hal itu bekerja, dan bahwa hal itu bekerja lancar dengan memuaskan kami juga tahu, karena dalam seluruh sejarah Uversa suara-suara sekorafik itu tidak pernah keliru dalam presentasi mereka.
28:4.8 (309.2) Kamu di sini mulai melihat sesuatu tentang cara bagaimana keilahian melingkupi ruangnya waktu dan menguasai waktunya ruang. Kamu di sini memperoleh satu dari kilasan selintas pertamamu mengenai teknik dari siklus kekekalan, yang divergen untuk momen membantu anak-anak waktu dalam tugas-tugas mereka menguasai kendala-kendala sulit ruang. Dan fenomena ini merupakan tambahan pada teknik alam semesta yang mapan dari Roh-Roh Reflektif.
28:4.9 (309.3) Meskipun tampaknya tanpa kehadiran pribadi dari Roh-roh Master yang di atas dan Putra Pencipta yang di bawah, namun Yang Purba Harinya memiliki dalam kekuasaan mereka makhluk-makhluk hidup yang diselaraskan dengan mekanisme-mekanisme kosmis untuk kesempurnaan reflektif dan presisi terakhir dengan mana mereka dapat menikmati kehadiran reflektif dari semua makhluk mulia itu yang kehadiran pribadinya tidak mereka peroleh. Oleh dan melalui sarana-sarana ini, dan cara-cara lain yang tidak kamu ketahui, Tuhan itu secara potensial hadir di markas alam-alam semesta super.
28:4.10 (309.4) Yang Purba Harinya secara sempurna menyimpulkan kehendak Bapa dengan menyamakan kilasan-suara Roh dari atas dan kilasan-suara Mikhael dari bawah. Dengan demikian mereka bisa yakin tanpa keliru dalam menghitung kehendak Bapa mengenai urusan-urusan administratif alam semesta lokal. Tetapi untuk menyimpulkan kehendak salah satu dari para Tuhan dari suatu pengetahuan tentang dua lainnya, tiga Yang Purba Harinya harus bertindak bersama-sama; dua tidak akan mampu mendapat jawabannya. Karena alasan inilah, bahkan tidak ada jalan lain, alam-alam semesta super itu selalu dipimpin oleh tiga Yang Purba Harinya, dan bukan oleh satu atau bahkan dua.
28:4.11 (309.5) 4. Suara dari Kawanan Malaikat. Sekonafim primer keempat dan setiap seri ketujuhnya terbukti menjadi malaikat yang secara khusus responsif terhadap sentimen dari semua ordo malaikat, termasuk supernafim di atas dan seraphim di bawah. Dengan demikian sikap setiap malaikat yang memerintah atau mengawasi itu segera tersedia untuk dipertimbangkan pada setiap dewan Yang Purba Harinya. Di duniamu tidak pernah setiap hari berlalu tanpa kepala seraphim di Urantia dibuat sadar mengenai terjadinya fenomena transferensi reflektif, yang ditarik dari Uversa untuk suatu maksud; tetapi kecuali diperingatkan sebelumnya oleh sesosok Utusan Soliter, ia tetap tidak mengetahui sama sekali apa yang dicari dan bagaimana hal itu diperoleh. Roh-roh waktu yang menatalayani ini terus-menerus menyediakan kesaksian yang tidak disadari semacam ini, dan tentu saja, oleh karena itu, merupakan kesaksian yang tanpa prasangka mengenai barisan perkara-perkara yang tidak ada habisnya yang sedang menarik perhatian dan pertimbangan dari Yang Purba Harinya dan rekan-rekan mereka.
28:4.12 (309.6) 5. Penerima Siaran. Ada kelas-kelas khusus pesan-pesan siaran yang diterima hanya oleh para sekonafim primer ini. Meskipun mereka bukan penyiar-penyiar reguler Uversa, namun mereka bekerja dalam hubungan kerjasama dengan para malaikat suara reflektif itu untuk tujuan melakukan sinkronisasi visi reflektif dari Yang Purba Harinya dengan pesan-pesan nyata tertentu yang masuk melalui sirkuit-sirkuit yang ditetapkan untuk komunikasi alam semesta. Penerima-penerima siaran adalah seri kelima, sekonafim primer kelima yang diciptakan dan setiap yang ketujuh setelahnya.
28:4.13 (310.1) 6. Kepribadian Transportasi. Inilah para sekonafim yang membawa para musafir waktu dari dunia-dunia markas alam-alam semesta super ke lingkaran paling luar Havona. Mereka adalah korps transportasi alam-alam semesta super, beroperasi ke dalam ke Firdaus dan ke luar ke dunia-dunia sektor masing-masing. Korps ini terdiri dari sekonafim primer keenam dan setiap yang ketujuh diciptakan setelah itu.
28:4.14 (310.2) 7. Korps Cadangan. Suatu kelompok besar sekonafim, seri primer ketujuh, disimpan dalam cadangan untuk tugas-tugas yang tidak diklasifikasikan dan penugasan-penugasan darurat untuk alam-alam. Karena tidak dispesialisasikan tinggi, mereka dapat berfungsi cukup baik dalam setiap kapasitas rekan-rekan mereka yang beragam, namun pekerjaan khusus tersebut dilakukan hanya dalam keadaan-keadaan darurat. Tugas biasa mereka adalah pelaksanaan tugas-tugas umum sebuah alam semesta super yang tidak termasuk di dalam lingkup malaikat untuk penugasan yang spesifik.
28:5.1 (310.3) Sekonafim dari ordo sekunder tidak kurang reflektif dari rekan-rekan primer mereka. Dalam kasus sekonafim, walaupun dikelaskan sebagai primer, sekunder, dan tersier tidak menunjukkan perbedaan status atau fungsi; hal itu hanya menandakan urutan prosedur. Kualitas-kualitas yang sama persis ditunjukkan oleh ketiga kelompok ini semuanya dalam kegiatan mereka.
28:5.2 (310.4) Ketujuh jenis reflektif sekonafim sekunder itu ditugaskan untuk layanan rekan-rekan sederajat asal-Trinitas dari Yang Purba Harinya sebagai berikut:
28:5.3 (310.5) Untuk Penyempurna Hikmat—Suara Hikmat, Jiwa Filsafat, dan Persatuan Jiwa.
28:5.4 (310.6) Untuk Konselor Ilahi—Hati Nasihat, Sukacita Keberadaan, dan Kepuasan Layanan.
28:5.5 (310.7) Untuk Sensor Semesta—Pelihat Roh.
28:5.6 (310.8) Seperti ordo primer, kelompok ini dibuat secara seri; yaitu, yang pertama lahir adalah Suara Hikmat, dan urutan ketujuh setelah itu sama, demikian pula dengan enam jenis lain para malaikat reflektif ini.
28:5.7 (310.9) 1. Suara Hikmat. Beberapa dari sekonafim ini ada dalam hubungan kerjasama terus menerus dengan pustaka-pustaka hidup Firdaus, para kustodian pengetahuan yang termasuk supernafim primer. Dalam layanan reflektif khusus, Suara Hikmat itu adalah konsentrasi dan pemusatan dari kebijaksanaan terkoordinasi alam-alam semesta yang hidup, terkini, lengkap, dan sepenuhnya dapat diandalkan. Terhadap volume informasi yang hampir-hampir tak terbatas yang beredar di sirkuit-sirkuit master alam-alam semesta super, sosok-sosok unggul ini begitu reflektif dan selektif, begitu sensitif, karena dapat memisahkan dan menerima intisari kebijaksanaan dan tanpa keliru mengirimkan mutiara-mutiara pemikiran ini kepada atasan mereka, para Penyempurna Hikmat. Dan mereka berfungsi sedemikian sehingga Penyempurna Hikmat tidak hanya mendengar ungkapan nyata dan asli dari hikmat ini tetapi juga secara reflektif melihat makhluk itu sendiri, baik yang asal tinggi atau rendah, yang menyuarakannya.
28:5.8 (310.10) Ada tertulis, “Jika seseorang kekurangan hikmat, biarkan ia memintanya.” Di Uversa, ketika diperlukan untuk sampai pada keputusan hikmat dalam situasi membingungkan dalam urusan-urusan rumit pemerintahan alam semesta super, ketika hikmat kesempurnaan maupun kepraktisan harus muncul, maka Penyempurna Hikmat memanggil satu deretan Suara-suara Hikmat, dan dengan keterampilan tuntas dari ordo mereka, menyelaraskan dan mengarahkan para penerima hidup ini terhadap kebijaksanaan yang dipikirkan dan beredar di alam-alam semesta, sehingga segera, dari suara-suara sekorafik ini, muncullah arus hikmat keilahian dari alam semesta yang di atas dan banjir kebijaksanaan kepraktisan dari pikiran-pikiran tinggi dari alam semesta yang di bawah.
28:5.9 (311.1) Jika timbul kebingungan mengenai harmonisasi dari dua versi hikmat ini, segera permohonan dibuat kepada para Konselor Ilahi, yang segera memutuskan mengenai kombinasi prosedur yang tepat. Jika ada suatu keraguan mengenai keaslian sesuatu yang datang dari alam di mana pemberontakan telah tersebar luas, maka permohonan dibuat kepada Sensor, yang dengan Pelihat Roh mereka, mampu memutuskan segera tentang “roh macam apa” yang menggerakkan si penasihatnya. Jadi demikianlah hikmat segala zaman dan kecerdasan dari saat itu selalu hadir bersama Yang Purba Harinya, seperti buku terbuka di hadapan tatapan murah hati mereka.
28:5.10 (311.2) Kamu hanya bisa samar-samar memahami apa artinya semua ini bagi mereka yang bertanggung jawab atas pelaksanaan pemerintahan semesta super. Besarnya dan komprehensifnya transaksi-transaksi ini benar-benar di luar konsepsi terbatas. Ketika kamu berdiri, seperti aku berulang kali telah melakukannya, di ruang penerimaan khusus di bait suci hikmat Uversa dan melihat semua ini dalam operasi sebenarnya, kamu akan tergerak untuk memuja karena kesempurnaan dari kompleksitas, dan karena kepastian dari bekerjanya, komunikasi antar planet alam-alam semesta. Kamu akan memberi hormat pada hikmat ilahi dan kebaikan para Tuhan, yang merencanakan dan melaksanakannya dengan teknik yang hebat seperti itu. Dan hal-hal ini benar-benar terjadi seperti yang telah aku gambarkan.
28:5.11 (311.3) 2. Jiwa Filsafat. Para guru yang mengagumkan ini juga diperbantukan pada Penyempurna Hikmat, dan jika tidak diarahkan untuk yang lain, akan tetap dalam keselarasan fokus dengan para master filsafat di Firdaus. Pikirkan tentang berdiri di depan cermin hidup raksasa, begitulah adanya, tetapi bukannya mengamati keserupaan dirimu yang terbatas dan jasmani itu, tetapi mencerap suatu cerminan dari kebijaksanaan keilahian dan filsafat Firdaus. Jika diinginkan untuk “menjelmakan” filosofi kesempurnaan ini, untuk mencairkannya agar membuatnya praktis untuk penerapan pada, dan penyerapan oleh, bangsa-bangsa rendah di dunia-dunia bawah, maka cermin-cermin hidup ini cukup hanya dengan menujukan wajah mereka ke arah bawah untuk mencerminkan standar-standar dan kebutuhan-kebutuhan dunia atau alam semesta yang lain itu.
28:5.12 (311.4) Dengan teknik seperti inilah maka Penyempurna Hikmat menyesuaikan keputusan dan rekomendasi pada kebutuhan riil dan status aktual dari bangsa-bangsa dan dunia-dunia yang sedang dipertimbangkan, dan selalu mereka bertindak dalam koordinasi dengan para Konselor Ilahi dan Sensor Semesta. Namun demikian kepenuhan mendalam transaksi-transaksi ini bahkan melebihi kemampuanku untuk memahaminya.
28:5.13 (311.5) 3. Persatuan Jiwa-jiwa. Melengkapi staf rangkap tiga yang diperbantukan pada Penyempurna Hikmat, ada para Persatuan Jiwa ini, sebagai reflektor terhadap ideal-ideal dan status hubungan-hubungan etis. Dari semua masalah dalam alam semesta yang membutuhkan pelaksanaan hikmat dari pengalaman dan kemampuan beradaptasi yang tuntas, tidak ada yang lebih penting daripada masalah yang timbul dari hubungan dan ikatan makhluk-makhluk cerdas. Apakah itu dalam ikatan manusia untuk komersial dan perdagangan, persahabatan dan pernikahan, atau dalam hubungan kerja kawanan kemalaikatan, selalu ada muncul gesekan-gesekan kecil, kesalah-pahaman minor yang terlalu sepele sekalipun untuk menyita perhatian para konsiliator tetapi cukup menjengkelkan dan mengganggu kelancaran alam semesta jika hal-hal itu dibiarkan berkembang dan berlanjut. Karena itu para Penyempurna Hikmat menyediakan pengalaman bijaksana dari ordo mereka sebagai “minyak rekonsiliasi” untuk seluruh alam semesta super. Dalam semua pekerjaan ini para orang-orang bijak dari alam-alam semesta super ini dengan cakap disokong oleh rekan-rekan reflektif mereka, Persatuan Jiwa-jiwa, yang menyediakan informasi terkini mengenai status alam semesta dan sekaligus menggambarkan ideal Firdaus tentang penyelesaian terbaik atas masalah-masalah yang memusingkan ini. Bila tidak secara khusus diarahkan ke yang lain, para sekonafim ini tetap dalam hubungan reflektif dengan para penafsir etik di Firdaus.
28:5.14 (312.1) Inilah para malaikat yang memupuk dan mempromosikan kerjasama tim untuk seluruh Orvonton. Salah satu pelajaran yang terpenting yang harus dipelajari selama karier fanamu adalah kerjasama tim. Dunia-dunia kesempurnaan itu diawaki oleh mereka yang telah menguasai seni untuk bekerja dengan sosok-sosok lain ini. Hanya sedikit tugas di alam semesta untuk hamba yang sendirian. Semakin tinggi kamu naik, semakin kesepianmu jadinya ketika sementara tanpa hubungan kerjasama rekan-rekanmu.
28:5.15 (312.2) 4. Hati Nasihat. Inilah kelompok pertama para jenius reflektif ini yang ditempatkan di bawah supervisi para Konselor Ilahi. Sekonafim dari jenis ini memiliki fakta-fakta tentang ruang, karena selektif terhadap data seperti itu dalam sirkuit-sirkuit waktu. Mereka terutama reflektif terhadap koordinator-koordinator kecerdasan superafik, tetapi mereka juga secara selektif mencerminkan nasihat dari semua makhluk, baik yang tinggi maupun yang rendah. Setiap kali Konselor Ilahi dipanggil untuk nasihat atau keputusan penting, mereka segera minta suatu barisan para Hati Nasihat, dan segera diturunkan suatu keputusan yang benar-benar menggabungkan kebijaksanaan dan saran terkoordinasi dari pikiran-pikiran yang paling kompeten di seluruh alam semesta super, semuanya telah disensor dan direvisi dalam terang nasihat dari pikiran-pikiran tinggi dari Havona dan bahkan dari Firdaus.
28:5.16 (312.3) 5. Sukacita Keberadaan. Secara alami makhluk-makhluk ini diselaraskan secara reflektif kepada para supervisor harmoni malaikat super yang di atas dan pada serafim tertentu di bawah, tetapi sulit untuk menjelaskan apa yang anggota-anggota kelompok menarik ini benar-benar lakukan. Kegiatan utama mereka ditujukan ke arah mempromosikan reaksi-reaksi sukacita antara berbagai ordo kawanan malaikat dan makhluk kehendak yang lebih rendah. Para Konselor Ilahi, kepada siapa mereka diperbantukan, jarang menggunakannya untuk menemukan sukacita tertentu. Secara lebih umum dan dalam kerjasama dengan para direktur reversi, mereka berfungsi sebagai tempat pertukaran sukacita, berusaha untuk meningkatkan reaksi-reaksi kesenangan untuk alam-alam sambil mencoba untuk meningkatkan rasa humor, untuk mengembangkan humor super antara manusia dan malaikat. Mereka berusaha untuk menunjukkan bahwa ada sukacita yang melekat dalam eksistensi yang memiliki kehendak bebas, independen dari semua pengaruh luar; dan mereka benar, meskipun mereka bertemu dengan kesulitan besar dalam menanamkan kebenaran ini dalam benak manusia-manusia primitif. Kepribadian roh yang lebuh tinggi dan malaikat-malaikat lebih cepat tanggap terhadap upaya-upaya pendidikan ini.
28:5.17 (312.4) 6. Kepuasan Layanan. Malaikat-malaikat ini sangat mencerminkan sikap para direktur etik di Firdaus, dan berfungsi hampir seperti Sukacita Keberadaan, mereka berusaha untuk meningkatkan nilai layanan dan untuk menambah kepuasan yang akan diperoleh dari hal itu. Mereka telah berbuat banyak untuk menerangi penangguhan penghargaan yang melekat dalam pelayanan tanpa pamrih, layanan untuk perluasan kerajaan kebenaran.
28:5.18 (312.5) Para Konselor Ilahi, kepada siapa ordo ini diperbantukan, memanfaatkan mereka untuk mencerminkan dari satu dunia ke dunia lain tentang manfaat yang akan diperoleh dari pelayanan rohani. Dengan menggunakan pertunjukan-pertunjukan yang terbaik untuk menginspirasi dan mendorong yang biasa-biasa saja, para sekonafim ini berkontribusi sangat besar pada kualitas layanan yang dikhususkan di alam-alam semesta super. Penggunaan efektif dibuat tentang semangat kompetitif persaudaraan dengan mengedarkan informasi tentang apa yang dunia-dunia lain lakukan, khususnya yang terbaik, ke salah satu dunia. Suatu persaingan yang menyegarkan dan sehat dipromosikan bahkan di antara kawanan malaikat.
28:5.19 (313.1) 7. Pelihat Roh. Ada suatu hubungan kerja khusus antara para konselor dan penasihat dari lingkaran Havona kedua dan para malaikat reflektif ini. Mereka adalah satu-satunya sekonafim yang diperbantukan pada Sensor Semesta tetapi mungkin yang paling unik dispesialisasikan daripada semua rekan-rekan mereka. Terlepas dari sumber atau saluran informasinya, tidak peduli seberapa sedikit bukti di tangan, bila ada yang menjadi sasaran pemeriksaan reflektif mereka, para pelihat ini akan segera memberitahukan kami mengenai motif sebenarnya, maksud sesungguhnya, dan sifat sebenarnya dari asal-usulnya. Aku kagum pada berfungsi hebatnya para malaikat ini, yang tanpa salah mencerminkan karakter moral dan spiritual yang sebenarnya dari setiap individu yang bersangkutan dalam suatu paparan fokus.
28:5.20 (313.2) Para Pelihat Roh itu menjalankan layanan rumit ini berkat kemampuan melekat “wawasan rohani,” jika aku dapat menggunakan kata-kata itu dalam upaya untuk menyampaikan kepada pikiran manusia pemikiran bahwa para malaikat reflektif tersebut berfungsi secara intuitif, secara bawaan melekat, dan tanpa salah. Ketika Sensor Semesta melihat presentasi-presentasi ini, mereka berhadapan langsung dengan jiwa telanjang dari individu yang dicerminkan itu; dan karena kepastian dan kesempurnaan penggambaran inilah sebagian menjelaskan mengapa Sensor selalu dapat berfungsi demikian adil sebagai hakim yang benar. Para pelihat itu selalu menyertai Sensor pada setiap misi keluar dari Uversa, dan mereka sama efektifnya jauh di alam semesta seperti halnya di markas Uversa mereka.
28:5.21 (313.3) Aku meyakinkan kamu bahwa semua transaksi di dunia roh ini adalah nyata, bahwa hal-hal itu berlangsung sesuai dengan kebiasaan yang ditetapkan dan selaras dengan hukum-hukum yang tidak berubah di wilayah-wilayah semesta. Para makhluk dari setiap ordo yang baru diciptakan, segera setelah menerima napas kehidupan, akan seketika dicerminkan di tempat tinggi; penggambaran hidup tentang kodrat dan potensi makhluk itu dipancarkan ke markas-markas alam semesta super. Jadi, dengan sarana para pelihat itu, para Sensor dibuat memahami sepenuhnya “roh macam apa” yang telah lahir di dunia-dunia ruang angkasa itu.
28:5.22 (313.4) Begitu pula dengan manusia fana: Roh Ibu Salvington kenal kamu sepenuhnya, karena Roh Kudus di duniamu “menyelidiki segala sesuatu,” dan apapun yang Roh ilahi ketahui tentang kamu itu segera tersedia kapan saja pelihat sekorafik bercermin dengan Roh mengenai pengetahuan Roh tentang kamu. Namun demikian, perlu disebutkan bahwa pengetahuan dan rencana-rencana dari pecahan-pecahan Bapa tidak dapat dicerminkan. Para pelihat dapat dan telah mencerminkan kehadiran Pelaras (dan para Sensor menyebut mereka ilahi), tetapi mereka tidak bisa menguraikan isi kepikiran para Monitor Misteri itu.
28:6.1 (313.5) Dalam cara yang sama seperti rekan-rekan mereka, para malaikat ini diciptakan secara serial dan dalam tujuh jenis reflektif, tetapi jenis-jenis ini tidak ditugaskan secara individu ke layanan-layanan terpisah dari para administrator alam semesta super. Semua sekonafim tersier secara kolektif ditugaskan kepada para Putra Pencapaian yang Ditrinitisasi, dan para putra penaik ini menggunakannya secara dipertukarkan, yaitu, para Utusan Perkasa dapat dan telah memanfaatkan semua jenis tersier, dan demikian pula rekan-rekan sederajat mereka. Yang Tinggi dalam Otoritas dan Yang Tanpa Nama dan Bilangan. Ketujuh jenis sekonafim tersier ini adalah:
28:6.2 (314.1) 1. Arti Pentingnya Asal. Putra Ditrinitisasi penaik dari pemerintahan alam semesta super itu dibebani dengan tanggung jawab menangani semua masalah yang berkembang dari asal usul setiap individu, ras, atau dunia; dan arti pentingnya asal adalah pertanyaan amat penting dalam semua rencana kami untuk kemajuan kosmis untuk makhluk hidup dari alam. Semua relasi dan penerapan etika tumbuh dari fakta fundamental asal usul. Asal adalah dasar untuk reaksi relasional para Tuhan. Pelaku Bersama selalu “mencatat manusia, seperti apa ia dilahirkan.”
28:6.3 (314.2) Terhadap sosok-sosok dari keturunan yang lebih tinggi, asal hanyalah fakta untuk dipastikan; tetapi terhadap makhluk-makhluk yang menaik, termasuk ordo-ordo malaikat yang lebih rendah, sifat dasar dan keadaan asal usulnya tidak selalu begitu jelas, meskipun kepentingannya sama-sama vital pada hampir setiap langkah urusan alam semesta—sebab itulah amat berharga kami memiliki satu seri sekonafim reflektif yang bisa langsung menggambarkan apapun yang diperlukan mengenai asal-usul semua makhluk di alam semesta sentral ataupun di seluruh wilayah suatu alam semesta super.
28:6.4 (314.3) Arti Penting Asal adalah referensi-siap silsilah hidup dari kawanan besar makhluk— manusia, malaikat, dan lain-lain—yang menghuni tujuh alam semesta super. Mereka selalu siap untuk memasok atasan-atasan mereka dengan taksiran terkini, lengkap, dan bisa dipercaya mengenai faktor-faktor leluhur dan status aktual saat ini untuk setiap individu di setiap dunia di masing-masing alam semesta super mereka; dan perhitungan fakta-fakta yang dimiliki mereka hingga menit terakhir.
28:6.5 (314.4) 2. Memori Rahmat. Inilah catatan-catatan hidup tentang rahmat yang sebenarnya, penuh dan lengkap, yang telah dianugerahkan pada perorangan dan suku-suku bangsa oleh pelayanan sabar dari para kaki tangan Roh Tanpa Batas dalam misi menyesuaikan peradilan kebenaran pada statusnya alam-alam, seperti diungkapkan oleh gambaran-gambaran dari Arti Pentingnya Asal. Memori Rahmat mengungkapkan utang moral dari anak-anak rahmat—kewajiban-kewajiban rohani mereka—yang akan dibandingkan dengan aset-aset provisi menyelamatkan mereka yang ditetapkan oleh Putra-putra Tuhan. Pada waktu mengungkapkan rahmat Bapa yang ada sebelumnya, Putra-putra Tuhan itu menetapkan kredit yang diperlukan untuk menjamin kelangsungan hidup semuanya. Dan kemudian, sesuai dengan temuan Arti Penting Asal, suatu kredit rahmat ditentukan untuk kelangsungan hidup setiap makhluk rasional, suatu kredit dengan proporsi berlimpah dan yang anugerahnya cukup untuk menjamin kelangsungan hidup setiap jiwa yang benar-benar menginginkan kewargaan ilahi.
28:6.6 (314.5) Memori Rahmat adalah suatu neraca saldo yang hidup, suatu laporan berjalan saat ini tentang akun kamu dengan kuasa-kuasa adikodrati di alam-alam. Ini adalah catatan-catatan hidup pelayanan rahmat yang dibacakan ke dalam kesaksian di pengadilan-pengadilan Uversa ketika hak setiap individu untuk hidup kekal dimunculkan untuk penghakiman, ketika “takhta-takhta diletakkan, lalu duduklah Yang Lanjut Usianya (Yang Purba Harinya). Siaran-siaran Uversa timbul dan mengalir dari hadapan-Nya; seribu kali beribu-ribu melayani Dia, dan selaksa kali berlaksa-laksa berdiri di hadapan-Nya. Lalu duduklah Majelis Pengadilan dan dibukalah Kitab-kitab.” Dan buku-buku yang dibuka pada kesempatan penting tersebut adalah catatan-catatan hidup dari sekonafim tersier untuk alam-alam semesta super. Catatan-catatan formal ada pada berkas untuk menguatkan kesaksian para Memori Rahmat jika itu diperlukan.
28:6.7 (314.6) Memori Rahmat harus menunjukkan bahwa kredit menyelamatkan yang ditetapkan oleh Putra-putra Tuhan itu telah penuh dan dengan setia dibayarkan dalam pelayanan penuh kasih dari pribadi-pribadi sabar dari Sumber dan Pusat Ketiga. Tetapi ketika rahmat itu habis terkuras, ketika “memori” nya bersaksi hal itu sudah menipis, maka keadilan ditegakkan dan kebenaran bersabda. Karena belas kasihan tidak boleh dipaksakan kepada mereka yang membencinya; rahmat itu bukanlah hadiah untuk diinjak-injak oleh pemberontak-pemberontak alam waktu yang keras hati. Namun demikian, meskipun rahmat itu demikian berharga dan dengan mahal dianugerahkan, tarikan kredit individualmu selalu jauh melebihi kemampuanmu untuk menguras cadangan simpanan rahmat itu jika kamu tulus niat dan jujur hati.
28:6.8 (315.1) Para reflektor rahmat, dengan rekan-rekan tersier mereka, terlibat dalam banyak pelayanan alam semesta super, termasuk mengajar makhluk-makhluk yang naik. Di antara banyak hal yang lain, Arti Penting Asal mengajari para penaik ini bagaimana menerapkan etika roh, dan setelah pelatihan tersebut, para Memori Rahmat itu mengajari mereka bagaimana menjadi benar-benar penuh rahmat. Meskipun teknik-teknik roh untuk pelayanan rahmat itu melebihi konsepmu, sekarang pun kamu seharusnya paham bahwa rahmat adalah suatu kualitas pertumbuhan. Kamu harus menyadari bahwa ada pahala besar kepuasan pribadi dengan menjadi, yang pertama adil (just), berikutnya wajar (fair), lalu sabar (patient), kemudian baik (kind). Dan kemudian, di atas dasar itu, jika kamu memilih dan memilikinya di dalam hatimu, kamu dapat mengambil langkah berikutnya dan benar-benar menunjukkan rahmat; tetapi kamu tidak dapat menunjukkan rahmat itu dalam dan dari hal itu sendiri. Langkah-langkah ini harus dijalani; jika tidak maka tidak dapat ada rahmat yang sejati. Mungkin ada sikap mendukung, sikap melindungi, atau amal baik—bahkan rasa kasihan—tetapi bukan rahmat. Rahmat sejati itu datang hanya sebagai klimaks indah pada tambahan-tambahan sebelumnya ini pada pemahaman kelompok, penghargaan timbal balik, persahabatan bersaudara, persekutuan rohani, dan harmoni ilahi.
28:6.9 (315.2) 3. Makna Waktu. Waktu adalah salah satu karunia menyeluruh bagi semua makhluk yang memiliki kehendak; waktu itu adalah “satu talenta” yang dipercayakan kepada semua makhluk cerdas. Kamu semua memiliki waktu agar memastikan keselamatanmu; dan waktu hanya tersia-siakan secara fatal bila dikubur karena kelalaian, ketika kamu gagal memanfaatkannya sedemikian rupa untuk memastikan keselamatan jiwamu. Kegagalan untuk menggunakan waktu seseorang hingga taraf sepenuhnya mungkin tidaklah menimpakan hukuman-hukuman yang fatal; hal itu hanya memperlambat musafir waktu itu dalam perjalanan naiknya. Jika keselamatan hidup itu diperoleh, semua kehilangan lain dapat diperoleh kembali.
28:6.10 (315.3) Dalam penugasan tanggung jawab yang dipercayakan, nasihat dari para Makna Waktu itu sangatlah berharga. Waktu adalah faktor vital dalam segala hal di sisi sebelah sini dari Havona dan Firdaus ini. Dalam penghakiman akhir di hadapan Yang Purba Harinya, waktu adalah unsur bukti. Para Makna Waktu harus selalu menyediakan kesaksian untuk menunjukkan bahwa setiap terdakwa telah memiliki banyak waktu untuk membuat keputusan, untuk mencapai pilihan.
28:6.11 (315.4) Para evaluator waktu ini juga rahasia nubuat; mereka menggambarkan unsur waktu yang akan dibutuhkan dalam penyelesaian setiap pekerjaan, dan sebagai indikator mereka sama-sama bisa diandalkan seperti frandalank dan kronoldek terhadap ordo-ordo hidup lainnya. Para Tuhan melihat di muka, karena itu mengetahui sebelumnya; tetapi otoritas-otoritas penaik dari alam-alam semesta waktu harus berkonsultasi dengan para Makna Waktu untuk dapat memprakirakan peristiwa-peristiwa masa depan.
28:6.12 (315.5) Kamu akan pertama menjumpai sosok-sosok ini di dunia rumah besar (mansion world), dan mereka akan ada di sana mengajarimu mengenai penggunaan menguntungkan dari apa yang kamu sebut “waktu,” baik dalam penggunaan yang positifnya, kerja, dan dalam pemanfaatan negatifnya, istirahat. Kedua penggunaan waktu itu penting.
28:6.13 (315.6) 4. Kekhidmatan Kepercayaan. Kepercayaan adalah ujian penting untuk makhluk kehendak. Sifat bisa dipercaya adalah ukuran sebenarnya penguasaan diri, karakter. Para sekonafim ini mencapai tujuan ganda dalam perekonomian alam-alam semesta super: Mereka menggambarkan kepada semua makhluk yang memiliki kehendak tentang rasa kewajiban, kekudusan, dan kekhidmatan kepercayaan. Pada saat yang sama mereka tanpa keliru mencerminkan kepada pihak-pihak berwenang tentang persis bisa-dipercayanya setiap calon untuk konfidensi atau tanggung jawab kepercayaan.
28:6.14 (316.1) Di Urantia, kamu secara kasar mencoba membaca karakter dan untuk menaksir kemampuan-kemampuan khusus tertentu, tetapi di Uversa kami benar-benar melakukan hal-hal ini dalam kesempurnaan. Para sekonafim ini menimbang bisa-dipercayanya makhluk dalam skala hidup dari penilaian karakter yang tidak keliru, dan setelah mereka melihatmu, kami hanya perlu melihat mereka untuk mengetahui keterbatasan kemampuanmu untuk menjalankan tanggung jawab, melaksanakan kepercayaan, dan memenuhi misi. Aset-aset bisa-dipercayanya kamu itu jelas tercetak di samping kewajiban-kewajiban kemungkinan gagal atau pengkhianatanmu.
28:6.15 (316.2) Merupakan rencana dari para atasanmu untuk memajukanmu dengan penambahan kepercayaan secepat karaktermu cukup dikembangkan untuk dengan lapang dada menanggung tambahan tanggung jawab ini, tetapi terlalu membebani individu hanya mengundang bencana dan memastikan kekecewaan. Dan kesalahan menempatkan tanggung jawab terlalu dini pada manusia atau malaikat itu dapat dihindari dengan memanfaatkan pelayanan estimator yang tidak bisa keliru untuk kapasitas kepercayaan individu-individu ruang dan waktu ini. Para sekonafim ini selalu menemani Yang Tinggi dalam Otoritas, dan tidak pernah para eksekutif ini membuat penugasan sampai calon-calon mereka telah ditimbang dalam timbangan neraca sekorafik dan disebut “tidak kekurangan.”
28:6.16 (316.3) 5. Kekudusan Layanan. Hak istimewa layanan segera mengikuti penemuan kebisa-dipercayaan ini. Tidak ada yang bisa merintangi antara kamu dan kesempatan untuk meningkatkan layanan kecuali ketidak-bisa-dipercayanya kamu sendiri, kurangnya kapasitasmu untuk penghargaan terhadap kekhidmatan kepercayaan.
28:6.17 (316.4) Layanan—layanan yang penuh maksud, bukan perbudakan—adalah yang menghasilkan kepuasan tertinggi dan mengekspresikan martabat yang paling ilahi. Layanan—lebih banyak layanan, layanan ditingkatkan, layanan sulit, layanan bertualang, dan akhirnya layanan ilahi dan sempurna—adalah sasaran waktu dan tujuan ruang. Tetapi selalu siklus permainan waktu itu berselang-seling dengan siklus layanan kemajuan. Dan setelah layanan waktu maka menyusullah supralayanan kekekalan. Selama permainan waktu kamu harus membayangkan pekerjaan kekekalan, sama seperti kamu akan, selama layanan kekekalan, mengenangkan permainan waktu.
28:6.18 (316.5) Ekonomi semesta itu didasarkan pada asupan dan keluaran; sepanjang karier kekal kamu tidak akan pernah menemukan monotonitas tanpa-tindakan atau kemandegan kepribadian. Kemajuan itu dimungkinkan oleh gerakan yang bawaan-melekat, pemajuan itu berkembang dari kapasitas ilahi untuk bertindak, dan pencapaian adalah anak dari petualangan imajinatif. Tetapi melekat dalam kapasitas untuk pencapaian ini adalah tanggung jawab etika, kebutuhan untuk mengenali bahwa dunia dan alam semesta dipenuhi oleh banyak jenis makhluk yang berbeda-beda. Semua ciptaan agung ini, termasuk kamu sendiri, tidak dibuat hanya untuk kamu. Ini bukan alam semesta egosentris. Para Tuhan telah menetapkan, “Lebih berbahagia memberi daripada menerima,” dan kata Putra Mastermu, “Siapa yang ingin menjadi terbesar di antara kamu hendaklah menjadi pelayan dari semuanya.”
28:6.19 (316.6) Sifat sebenarnya dari pelayanan apapun, baik itu diberikan oleh manusia atau malaikat, adalah sepenuhnya terungkap di wajah-wajah para indikator layanan sekorafik ini, Kekudusan Layanan. Analisis penuh dari motif yang benar dan yang tersembunyi dengan jelas ditunjukkan. Malaikat-malaikat ini memang pembaca batin, pencari hati, dan pewahyu jiwa untuk alam semesta. Manusia bisa menggunakan kata-kata untuk menyembunyikan pikiran-pikiran mereka, tetapi sekonafim tinggi ini menelanjangi motif terdalam dari hati manusia dan batin malaikat.
28:6.20 (317.1) 6 dan 7. Rahasia Kebesarandan Jiwa Kebaikan. Para musafir yang naik itu dibangunkan pada pentingnya makna waktu, jalan disiapkan untuk kesadaran akan kekhidmatan kepercayaan dan untuk penghargaan akan kekudusan layanan. Meskipun hal-hal ini adalah unsur-unsur moral dari kebesaran, ada juga rahasia-rahasia kebesaran. Ketika uji-uji kebesaran rohani itu diterapkan, unsur-unsur moral tidak diabaikan, tetapi kualitas tidak mementingkan diri sendiri itu terungkap dalam hal melakukan kerja yang tidak menarik demi kesejahteraan sesama di bumi, khususnya demi mereka yang benar-benar sedang membutuhkan dan dalam kesusahan, itu adalah ukuran sebenarnya kebesaran keplanetan. Dan manifestasi kebesaran di dunia seperti Urantia itu adalah pertunjukan pengendalian diri. Orang besar adalah bukan siapa yang “menduduki kota” atau “mengalahkan suatu bangsa,” melainkan “siapa yang menguasai lidahnya sendiri.”
28:6.21 (317.2) Kebesaran itu sinonim dengan keilahian. Tuhan itu mahabesar dan mahabaik. Kebesaran dan kebaikan sama sekali tidak bisa diceraikan. Hal-hal itu selamanya dibuat satu dalam Tuhan. Kebenaran ini secara harfiah dan mencolok digambarkan oleh saling ketergantungan reflektif antara Rahasia Kebesaran dan Jiwa Kebaikan, karena salah satu saja tidak bisa berfungsi tanpa yang lain. Waktu merefleksikan kualitas keilahian yang lain, sekonafim alam semesta super dapat dan memang bertindak sendiri, namun taksiran-taksiran reflektif tentang kebesaran dan tentang kebaikan itu tampaknya tak terpisahkan. Oleh karena itu, di dunia manapun, di alam semesta manapun, haruslah para reflektor kebesaran dan kebaikan ini bekerja sama, selalu menunjukkan laporan rangkap dua dan saling tergantung terhadap setiap makhluk hidup yang menjadi fokus mereka. Kebesaran tidak dapat ditaksir tanpa mengetahui kandungan kebaikan, sedangkan kebaikan tidak bisa digambarkan tanpa menunjukkan kebesaran yang melekat dan ilahinya.
28:6.22 (317.3) Taksiran tentang kebesaran itu bervariasi dari satu dunia ke dunia lain. Menjadi besar adalah menjadi seperti Tuhan. Dan karena kualitas kebesaran itu sepenuhnya ditentukan oleh kandungan isi kebaikan, maka berarti, bahkan dalam keadaan manusiawi kamu yang sekarang, jika kamu melalui kasih karunia dapat menjadi baik, maka dengan itu kamu menjadi besar. Semakin mantap kamu memandang, dan semakin gigih kamu mengejar, konsep-konsep kebaikan ilahi itu, semakin pasti kamu akan bertumbuh dalam kebesaran, dalam ukuran kebesaran sesungguhnya karakter selamat yang sejati.
28:7.1 (317.4) Sekonafim memiliki asal-usul dan markas mereka di ibukota alam-alam semesta super, tetapi bersama dengan rekan-rekan hubungan kerja mereka, mereka menjangkau mulai dari permukaan-permukaan Firdaus hingga ke dunia-dunia evolusioner ruang angkasa. Mereka melayani sebagai asisten yang berharga untuk para anggota majelis permusyawaratan pemerintahan-pemerintahan super dan amat membantu koloni terhormat Uversa: siswa-siswa perbintangan, turis-turis seribu tahunan, pengamat-pengamat angkasa, dan sejumlah kawanan lain, termasuk sosok-sosok menaik yang sedang menunggu angkutan ke Havona. Yang Purba Usianya berkenan dalam menunjuk sekonafim primer tertentu untuk membantu makhluk-makhluk menaik yang berdomisili di empat ratus sembilan puluh dunia studi di sekitar Uversa, dan di sini juga banyak dari ordo sekunder dan tersier melayani sebagai guru. Satelit-satelit Uversa ini adalah sekolah-sekolah penyelesaian alam-alam semesta waktu, menyajikan kursus persiapan untuk universitas Havona yang bersirkuit-tujuh itu.
28:7.2 (317.5) Dari tiga ordo sekonafim, kelompok tersier, yang diperbantukan pada pihak-pihak berwenang untuk para penaik, melayani paling luas kepada makhluk-makhluk waktu yang naik. Kamu akan kadang-kadang bertemu mereka segera setelah keberangkatanmu dari Urantia, meskipun kamu tidak akan bebas menggunakan layanan mereka sampai kamu mencapai dunia-dunia penantian di Orvonton. Kamu akan menikmati pertemanan mereka ketika kamu menjadi sepenuhnya mengenal mereka selama perjalananmu di dunia-dunia sekolah Uversa.
28:7.3 (318.1) Para sekonafim tersier ini adalah para penghemat waktu, penjembatan ruang, detektor kesalahan, guru yang setia, dan penunjuk jalan abadi—papan-papan arah hidup untuk kepastian ilahi—yang dalam rahmat ditempatkan di persimpangan-persimpangan waktu, berada di sana untuk membimbing kaki para musafir yang cemas dalam saat-saat kebingungan besar dan ketidak-pastian rohani. Jauh sebelum mencapai gerbang-gerbang kesempurnaan, kamu akan mulai mendapatkan akses ke sarana-sarana keilahian dan membuat kontak dengan teknik-teknik Deitas. Dari saat kamu tiba di dunia rumah besar yang permulaan sampai kamu menutup matamu di Havona dalam persiapan untuk tidur transit Firdausmu, kamu akan semakin banyak memanfaatkan bantuan darurat dari sosok-sosok yang menakjubkan ini, yang begitu penuh dan bebas mencerminkan tentang pengetahuan dan kebijaksanaan yang pasti dari musafir-musafir yang aman dan dapat diandalkan yang telah mendahului kamu dalam perjalanan panjang ke gerbang-gerbang kesempurnaan.
28:7.4 (318.2) Kami tidak diperbolehkan mendapat hak penuh untuk menggunakan malaikat-malaikat ordo reflektif ini di Urantia. Mereka adalah pengunjung-pengunjung yang sering ke duniamu, menyertai kepribadian-kepribadian yang ditugaskan, tetapi di sini mereka tidak bisa bebas berfungsi. Dunia ini masih dalam karantina rohani sebagian, dan beberapa sirkuit yang pokok untuk layanan mereka tidak tersedia di sini saat ini. Ketika duniamu sekali lagi dipulihkan kembali ke sirkuit-sirkuit reflektif yang bersangkutan, banyak pekerjaan komunikasi antarplanet dan antar-alam semesta akan sangat disederhanakan dan dipercepat. Pekerja-pekerja selestial di Urantia menghadapi banyak kesulitan karena pembatasan fungsional terhadap rekan-rekan reflektif mereka ini. Tetapi kami terus dengan gembira melakukan urusan kami dengan sarana-sarana yang tersedia, sekalipun kami secara lokal tidak mendapat banyak layanan dari sosok-sosok menakjubkan ini, cermin-cermin hidup ruang dan proyektor-proyektor hadir waktu.
28:7.5 (318.3) [Disponsori oleh sesosok Utusan Perkasa dari Uversa.]
Buku Urantia
Makalah 29
29:0.1 (319.1) DARI SEMUA kepribadian alam semesta yang terkait dalam pengaturan urusan-urusan antar planet dan antar alam semesta, para direktur daya dan rekan-rekan mereka adalah yang paling sedikit dipahami di Urantia. Meskipun bangsa-bangsamu telah lama kenal tentang keberadaan malaikat dan ordo makhluk selestial yang serupa, namun hanya sedikit informasi yang pernah disampaikan mengenai pengendali-pengendali dan pengatur-pengatur domain fisik. Itupun sekarang aku diizinkan sepenuhnya untuk mengungkapkan hanya yang terakhir dari tiga kelompok makhluk hidup berikut yang berkaitan dengan pengendalian forsa dan pengaturan energi dalam alam semesta master:
29:0.2 (319.2) 1. Organisator Forsa Master yang Dieventuasikan Primer.
29:0.3 (319.3) 2. Rekan Organisator Forsa Master Transendental.
29:0.4 (319.4) 3. Direktur Daya Semesta.
29:0.5 (319.5) Meskipun aku anggap mustahil untuk menggambarkan individualitas berbagai kelompok direktur, pusat, dan pengendali daya alam semesta itu, aku berharap untuk dapat menjelaskan sesuatu tentang wilayah kegiatan mereka. Mereka adalah kelompok sosok hidup yang unik yang berkaitan dengan pengaturan cerdas energi di seluruh alam semesta agung. Termasuk para direktur tertinggi, mereka mencakup divisi-divisi utama berikut ini:
29:0.6 (319.6) 1. Tujuh Direktur Daya Tertinggi.
29:0.7 (319.7) 2. Pusat Daya Tertinggi.
29:0.8 (319.8) 3. Pengendali Fisik Master.
29:0.9 (319.9) 4. Pengawas Daya Morontia.
29:0.10 (319.10) Direktur-direktur dan Pusat-pusat Daya Tertinggi telah ada dari masa dekat kekekalan, dan sejauh yang kami tahu, tidak ada lagi sosok dari ordo ini yang telah diciptakan. Tujuh Direktur Tertinggi dipersonalisasi oleh Tujuh Roh Master, dan kemudian mereka bekerja sama dengan para orang tua mereka dalam pembuatan lebih dari sepuluh milyar rekan-rekan kerja. Sebelum masa-masa para direktur daya itu, sirkuit-sirkuit energi ruang di luar alam semesta sentral berada di bawah pengawasan cerdas para Organisator Forsa Master dari Firdaus.
29:0.11 (319.11) Karena memiliki pengetahuan tentang makhluk-makhluk material, kamu setidaknya memiliki konsepsi yang berbeda tentang sosok rohani; tetapi sangat sulit bagi pikiran fana untuk membayangkan tentang direktur daya. Dalam skema kemajuan penaik ke tingkat keberadaan yang lebih tinggi kamu tidak langsung berhubungan apapun dengan direktur tertinggi ataupun dengan pusat-pusat daya. Pada kesempatan langka tertentu kamu akan berurusan dengan para pengendali fisik, dan kamu akan bekerja secara bebas dengan para pengawas daya morontia pada saat mencapai dunia mansion atau dunia rumah besar. Pengawas-pengawas Daya Morontia ini berfungsi begitu eksklusif di dalam pemerintahan morontia di ciptaan lokal sehingga dipandang terbaik untuk menceritakan kegiatan-kegiatan mereka dalam bab yang membahas alam semesta lokal.
29:1.1 (320.1) Tujuh Direktur Daya Tertinggi adalah regulator-regulator energi-fisik alam semesta agung. Penciptaan mereka oleh Tujuh Roh Master adalah contoh pertama yang tercatat tentang asal-mula keturunan semimateri dari leluhur roh sejati. Ketika Tujuh Roh Master mencipta secara individu, mereka melahirkan kepribadian-kepribadian yang sangat rohani pada golongan kemalaikatan; ketika mereka mencipta bersama-sama, mereka kadang-kadang menghasilkan jenis-jenis tinggi makhluk semimaterial ini. Sekalipun demikian makhluk-makhluk setengah fisik ini tidak akan terlihat pada rentang sempit penglihatan manusia Urantia.
29:1.2 (320.2) Direktur Daya Tertinggi berjumlah tujuh, dan mereka itu sama persis dalam penampilan dan fungsi. Yang satu tidak dapat dibedakan dari yang lain kecuali oleh Roh Master dengan siapa masing-masing dalam hubungan langsung, dan kepada siapa masing-masing dalam kepatuhan fungsional yang penuh. Setiap Roh Master dengan demikian ada dalam persatuan abadi dengan satu dari keturunan kolektif mereka. Direktur yang sama itu juga selalu dalam hubungan kerjasama dengan Roh yang sama, dan hasil kemitraan kerja mereka menghasilkan ikatan unik antara energi-energi fisik dan rohani, antara sosok yang setengah fisik dan sesosok kepribadian roh.
29:1.3 (320.3) Tujuh Direktur Daya Tertinggi ditempatkan di sisi keliling Firdaus, di mana kehadiran mereka yang beredar perlahan-lahan itu menandakan di mananya keberadaan pusat fokus-forsa dari sang Roh Master. Direktur-direktur daya ini berfungsi secara tunggal dalam pengaturan energi-daya alam-alam semesta super tetapi secara kolektif dalam administrasi ciptaan sentral. Mereka beroperasi dari Firdaus tapi mempertahankan diri mereka sendiri sebagai pusat-pusat daya efektif dalam semua divisi alam semesta agung.
29:1.4 (320.4) Sosok-sosok perkasa ini adalah leluhur fisik untuk kawanan luas pusat-pusat daya, dan melalui mereka, para pengendali fisik yang tersebar di seluruh tujuh alam semesta super. Organisme-organisme kontrol-fisik bawahan tersebut pada dasarnya seragam, identik kecuali corak (toning) perbedaan dari masing-masing korps alam semesta super. Dalam rangka untuk berubah dalam tugas alam semesta super, mereka hanya harus kembali ke Firdaus untuk dicorak ulang. Ciptaan fisik itu pada dasarnya seragam dalam administrasinya.
29:2.1 (320.5) Tujuh Direktur Daya Tertinggi itu tidak mampu, secara individu, untuk memperbanyak diri mereka, tetapi secara kolektif, dan dalam hubungan dengan Tujuh Roh Master, mereka bisa dan memang bereproduksi—menciptakan—makhluk-makhluk lain yang seperti mereka sendiri. Demikianlah asal para Pusat Daya Tertinggi di alam semesta agung, yang berfungsi dalam tujuh kelompok berikut ini:
29:2.2 (320.6) 1. Pengawas Pusat Tertinggi.
29:2.3 (320.7) 2. Pusat Havona.
29:2.4 (320.8) 3. Pusat Alam Semesta Super.
29:2.5 (320.9) 4. Pusat Alam Semesta Lokal.
29:2.6 (320.10) 5. Pusat Konstelasi.
29:2.7 (320.11) 6. Pusat Sistem.
29:2.8 (320.12) 7. Pusat yang tidak diklasifikasikan.
29:2.9 (321.1) Para pusat daya ini bersama-sama dengan Direktur Daya Tertinggi adalah sosok-sosok dengan kebebasan kehendak dan aksi yang tinggi. Mereka semua dikaruniai dengan kepribadian Sumber-Ketiga dan menunjukkan kemampuan kehendak bebas yang tak diragukan dari suatu tatanan yang tinggi. Pusat-pusat pengarahan sistem daya alam semesta ini adalah pemilik-pemilik kemampuan kecerdasan yang istimewa; mereka adalah kecerdasan dari sistem daya di alam semesta agung dan rahasia dari teknik kontrol batin atas seluruh jaringan fungsi luas para Pengendali Fisik Master dan Pengawas Daya Morontia.
29:2.10 (321.2) 1. Pengawas-pengawas Pusat Tertinggi. Tujuh rekan sederajat dan rekan-rekan Direktur Daya Tertinggi ini adalah regulator sirkuit energi master (induk) alam semesta agung. Setiap pengawas pusat itu dimarkaskan di salah satu dunia khusus dari Tujuh Eksekutif Tertinggi, dan mereka bekerja dalam hubungan erat dengan koordinator-koordinator urusan umum alam semesta ini.
29:2.11 (321.3) Para Direktur Daya Tertinggi dan Pengawas Pusat Tertinggi berfungsi baik sebagai individu maupun secara bersama berkaitan dengan semua fenomena kosmis di bawah tingkat “energi gravitasi.” Ketika bertindak dalam hubungan kerjasama, empat belas makhluk ini terhadap daya alam semesta adalah seperti halnya Tujuh Eksekutif Tertinggi terhadap urusan umum alam semesta, dan seperti halnya Tujuh Roh Master terhadap batin kosmis.
29:2.12 (321.4) 2. Pusat-pusat Havona. Sebelum penciptaan alam-alam semesta ruang dan waktu, pusat-pusat daya tidak diperlukan di Havona, tetapi sejak masa-masa nun jauh ini, satu juta pusat itu telah difungsikan dalam ciptaan sentral, masing-masing pusat melakukan pengawasan untuk seribu dunia Havona. Di sini dalam alam semesta ilahi ada kesempurnaan pengendalian energi, suatu kondisi yang tidak ada di tempat lain manapun. Kesempurnaan regulasi energi adalah sasaran terakhir dari semua pusat daya dan pengendali fisik ruang angkasa.
29:2.13 (321.5) 3. Pusat-pusat Alam Semesta Super. Menempati area yang sangat besar di dunia ibukota masing-masing tujuh alam semesta super, ada seribu pusat daya dari ordo ketiga. Tiga arus energi primer yang masing-masing terdiri dari sepuluh segregasi masuk ke pusat-pusat daya ini, tetapi dari sana mengalir keluar tujuh sirkuit daya yang dispesialisasikan dan terarah-baik, meskipun belum sempurna dikendalikan, dari singgasana aksi bersatu mereka. Inilah pengorganisasian elektronis untuk daya alam semesta.
29:2.14 (321.6) Semua energi disirkuitkan dalam siklus Firdaus, namun Direktur Daya Semesta mengarahkan energi-energi-forsa dari Firdaus bagian bawah sebagaimana mereka menemukannya dimodifikasi dalam fungsi-fungsi ruang di alam semesta sentral dan super, kemudian mengubah dan mengarahkan energi-energi ini ke dalam saluran-saluran pemakaian yang berguna dan konstruktif. Ada perbedaan antara energi Havona dan energi-energi di alam-alam semesta super. Muatan daya di sebuah alam semesta super terdiri dari tiga fase energi dengan masing-masing sepuluh segregasi. Muatan energi lipat tiga ini menyebar di seluruh ruang di alam semesta agung; hal itu seperti samudra energi raksasa bergerak cepat yang meliputi dan merendam masing-masing tujuh ciptaan super itu seluruhnya.
29:2.15 (321.7) Pengorganisasian elektronis untuk daya alam semesta itu berfungsi dalam tujuh fase dan menunjukkan berbagai respon berbeda pada gravitasi lokal atau linier. Sirkuit lipat tujuh ini berasal dari pusat-pusat daya alam semesta super dan merasuki setiap ciptaan super. Arus-arus ruang dan waktu yang dispesialisir demikian itu adalah gerakan-gerakan energi yang jelas dan dilokalisir yang dimulai dan diarahkan untuk tujuan-tujuan tertentu, mirip seperti Arus Teluk berfungsi sebagai fenomena terbatas di tengah Samudra Atlantik.
29:2.16 (321.8) 4. Pusat Semesta Lokal. Di markas masing-masing alam semesta lokal ditempatkan seratus pusat-pusat daya dari ordo keempat. Mereka berfungsi untuk menurunkan daya dan dengan kata lain untuk mengubah tujuh sirkuit daya yang memancar dari markas alam-alam semesta super, sehingga membuat energi-energi itu bisa dipakai untuk layanan konstelasi dan sistem. Bencana-bencana astronomis lokal di ruang angkasa adalah urusan yang sudah lewat bagi pusat-pusat daya ini; mereka terlibat dalam pengiriman secara tertib energi efektif ke konstelasi dan sistem-sistem bawahan. Mereka adalah bantuan besar bagi Putra Pencipta selama waktu-waktu belakangan untuk pengorganisasian alam semesta dan mobilisasi energi. Pusat-pusat ini mampu menyediakan jalur-jalur energi diintensifkan yang berguna untuk komunikasi antarplanet antara titik-titik hunian penting. Jalur atau lini energi demikian, kadang-kadang juga disebut lintasan energi, adalah suatu sirkuit langsung energi dari satu pusat daya ke pusat daya lain atau dari satu pengendali fisik ke pengendali lain. Ini adalah aliran daya yang diindividualisir dan lain dengan gerakan-gerakan energi ruang bebas yang tidak dibeda-bedakan.
29:2.17 (322.1) 5. Pusat Konstelasi. Sepuluh dari pusat-pusat daya yang hidup ini ditempatkan di setiap konstelasi, berfungsi sebagai proyektor energi ke seratus cabang sistem lokal. Dari makhluk-makhluk ini keluarlah garis-garis daya untuk komunikasi dan transportasi dan untuk memberi energi makhluk hidup yang bergantung pada bentuk-bentuk tertentu energi fisik untuk pemeliharaan hidup. Tetapi pusat daya maupun pengendali fisik bawahan tidak berurusan dengan kehidupan sebagai organisasi fungsional.
29:2.18 (322.2) 6. Pusat-pusat Sistem. Satu Pusat Daya Tertinggi secara permanen ditugaskan untuk setiap sistem lokal. Pusat-pusat sistem ini mengirimkan sirkuit daya ke dunia-dunia dihuni ruang dan waktu. Mereka mengkoordinasikan kegiatan para pengendali fisik bawahan dan dengan kata lain berfungsi untuk memastikan distribusi daya yang memadai dalam sistem lokal. Relai sirkuit antara planet-planet tergantung pada koordinasi sempurna energi-energi material tertentu dan pada regulasi efisien daya fisik.
29:2.19 (322.3) 7. Pusat-pusat yang Tidak Diklasifikasikan. Ini adalah pusat-pusat yang berfungsi dalam situasi lokal khusus, tetapi tidak di planet yang dihuni. Dunia satu-persatu ada dalam tanggung jawab Pengendali Fisik Master dan menerima lini-lini daya disirkuitkan yang dikirim oleh pusat daya sistem mereka. Hanyalah dunia-dunia dari relasi-relasi energi yang paling luar biasa yang memiliki pusat daya ordo ketujuh yang bertindak sebagai roda keseimbangan semesta atau pengelola energi. Dalam setiap fase kegiatan pusat-pusat daya ini setara penuh dengan mereka yang berfungsi pada unit kontrol yang lebih tinggi, tetapi dari antara satu juta badan angkasa kurang dari satu yang ditempati organisasi daya hidup demikian.
29:3.1 (322.4) Pusat-pusat Daya Tertinggi yang tersebar di seluruh alam-alam semesta super; bersama dengan rekan dan bawahan mereka, berjumlah di atas sepuluh milyar. Dan mereka semua dalam sinkroni sempurna dan kerjasama lengkap dengan leluhur Firdaus mereka, Tujuh Direktur Daya Tertinggi. Pengendalian daya alam semesta agung dengan demikian diserahkan pada penjagaan dan pengarahan Tujuh Roh Master, para pencipta Tujuh Direktur Daya Tertinggi.
29:3.2 (322.5) Direktur-direktur Daya Tertinggi dan semua rekan-rekan, asisten, dan bawahan mereka selamanya dikecualikan dari penangkapan atau campur tangan oleh semua pengadilan dari semua ruang; demikian pula mereka tidak tunduk pada pengarahan administratif baik dari pemerintahan alam semesta super dari Yang Purba Harinya ataupun administrasi alam semesta lokal para Putra Pencipta.
29:3.3 (323.1) Pusat-pusat dan direktur-direktur daya ini dilahirkan oleh anak-anak dari Roh Tanpa Batas. Mereka tidak berhubungan pada pemerintahan Putra-putra Tuhan, meskipun mereka berafiliasi dengan Putra Pencipta selama zaman pengorganisasian materi alam semesta yang kemudian. Tetapi pusat-pusat daya itu dalam beberapa hal terkait erat dengan pengendalian kosmis Sang Mahatinggi.
29:3.4 (323.2) Pusat-pusat daya dan pengendali-pengendali fisik tidak menjalani pelatihan; mereka semua diciptakan dalam kesempurnaan dan sempurna secara melekat dalam tindakan. Tidak pernah mereka pindah dari satu fungsi ke yang lain; selalu mereka melayani seperti pada awalnya ditentukan. Tidak ada evolusi dalam jajaran mereka, dan hal ini berlaku untuk seluruh tujuh divisi dari kedua ordonya.
29:3.5 (323.3) Karena tidak memiliki masa lalu untuk diingat dalam memori, maka pusat-pusat daya dan pengendali-pengendali fisik tidak pernah bermain; mereka seluruhnya lugas dalam semua tindakan mereka. Mereka selalu bertugas; tidak ada kelonggaran dalam skema universal untuk gangguan-gangguan pada jalur-jalur energi fisik; tidak pernah untuk sepersekian detik pun makhluk-makhluk ini melepaskan pengawasan langsung mereka atas sirkuit-sirkuit energi ruang dan waktu.
29:3.6 (323.4) Para direktur, pusat, dan pengendali daya itu tidak ada hubungannya dengan apa pun dalam semua ciptaan kecuali daya, energi yang material atau semifisik; mereka bukan menjadi sumbernya, tetapi mereka memang memodifikasi, memanipulasi, dan mengarahkannya. Mereka juga tidak berbuat apapun dengan gravitasi fisik kecuali melawan kekuatan tarikannya. Hubungan mereka dengan gravitasi sepenuhnya negatif.
29:3.7 (323.5) Pusat-pusat daya menggunakan mekanisme dan koordinasi luas dari suatu tatanan material dalam hubungan kerjasama dengan mekanisme hidup berbagai konsentrasi energi yang terpisah. Setiap pusat daya terdiri dari tepat satu juta unit kontrol fungsional, dan unit-unit pemodifikasi-energi ini tidak diam di tempat seperti organ vital tubuh fisik manusia, "organ vital" pengaturan daya ini bergerak dan benar-benar bisa berubah cepat atau kaleidoskopik dalam kemungkinan asosiatif.
29:3.8 (323.6) Benar-benar di luar kemampuanku untuk menjelaskan cara bagaimana sosok-sosok hidup ini melakukan manipulasi dan regulasi terhadap sirkuit-sirkuit master untuk energi alam semesta. Kalau aku berusaha menginformasikan lebih lanjut mengenai ukuran dan fungsi pusat-pusat daya raksasa dan hampir efisien sempurna ini, hanya akan menambah kebingungan dan kekuatiranmu. Mereka itu hidup dan juga “berpribadi,” tetapi mereka di luar pemahamanmu.
29:3.9 (323.7) Di luar Havona, Pusat-pusat Daya Tertinggi berfungsi hanya di dunia-dunia yang dibangun secara khusus (arsitektural) atau selain itu di badan-badan angkasa yang dibentuk agar sesuai. Dunia-dunia buatan demikian itu dibangun demikian rupa sehingga pusat-pusat daya hidup itu dapat bertindak sebagai saklar selektif untuk mengarahkan, memodifikasi, dan mengkonsentrasikan energi-energi angkasa selagi energi-energi itu tercurah ke atas bulatan-bulatan ini. Mereka tidak bisa berfungsi seperti itu pada sebuah matahari atau planet evolusioner biasa. Kelompok-kelompok tertentu juga berurusan dengan pemanasan dan kebutuhan material lainnya di dunia-dunia markas khusus ini. Meskipun hal itu berada di luar lingkup pengetahuan Urantia, aku bisa menyatakan bahwa ordo-ordo kepribadian daya yang hidup ini berbuat banyak dengan dengan distribusi cahaya yang bersinar tanpa panas. Mereka tidak menghasilkan fenomena ini, namun mereka berurusan dengan penyebaran dan pengarahannya.
29:3.10 (323.8) Pusat-pusat daya dan pengendali-pengendali bawahan mereka ditugaskan untuk bekerjanya semua energi fisik di ruang terorganisir. Mereka bekerja dengan tiga arus dasar yang masing-masing terdiri dari sepuluh energi. Itulah muatan energi dari ruang diorganisir; dan ruang diorganisir adalah wilayah mereka. Direktur Daya Semesta tidak melakukan apapun yang berhubungan dengan aksi-aksi dahsyat forsa yang sekarang terjadi di luar batas-batas sekarang dari tujuh alam-alam semesta super.
29:3.11 (324.1) Pusat-pusat dan pengendali-pengendali daya menerapkan kendali yang sempurna atas hanya tujuh dari sepuluh bentuk energi yang terkandung dalam tiap arus dasar alam semesta; bentuk-bentuk yang sebagian atau seluruhnya dikecualikan dari kendali mereka itu tentulah merupakan ranah-ranah manifestasi energi tidak terduga yang didominasi oleh Absolut Nirkualifikasi. Seandainya mereka memberikan pengaruh pada kekuatan-kekuatan primordial dari Absolut ini, kami tidak paham tentang fungsi-fungsi tersebut, meskipun ada beberapa bukti kecil yang akan membenarkan pendapat bahwa beberapa dari pengendali fisik itu kadang-kadang secara otomatis reaktif terhadap impuls-impuls tertentu dari Absolut Semesta.
29:3.12 (324.2) Mekanisme-mekanisme daya yang hidup ini tidak secara sadar terkait pada pengendalian menyeluruh energi alam semesta master dari Absolut Nirkualifikasi, tetapi kami menduga bahwa seluruh skema pengarahan daya mereka yang hampir sempurna itu dalam cara tertentu yang tidak diketahui ditundukkan pada kehadiran supergravitasi ini. Dalam setiap situasi energi lokal, para pusat dan pengendali ini menggunakan daya nyaris-tertinggi, tetapi mereka selalu sadar akan kehadiran superenergi dan kinerja tidak dikenali dari Absolut Nirkualifikasi.
29:4.1 (324.3) Makhluk-makhluk ini adalah bawahan-bawahan yang mobil (bergerak) dari Pusat Daya Tertinggi. Pengendali-pengendali fisik itu dikaruniai kemampuan untuk metamorfosis individualitas dengan sifat sedemikian rupa sehingga mereka dapat melakukan berbagai jenis ototransport yang luar biasa, mampu melintasi ruang lokal dengan kecepatan mendekati penerbangan Utusan Soliter. Tetapi seperti semua pelintas ruang lain mereka memerlukan bantuan dari rekan-rekan sesama mereka maupun dari beberapa jenis makhluk lain agar bisa mengatasi aksi gravitasi dan hambatan inersia ketika berangkat dari sebuah dunia material.
29:4.2 (324.4) Pengendali Fisik Master melayani di seluruh alam semesta agung. Mereka langsung diperintah dari Firdaus oleh Tujuh Direktur Daya Tertinggi sejauh sampai markas alam-alam semesta super; dari sini mereka diarahkan dan didistribusikan oleh Dewan Keseimbangan, para komisaris tinggi daya yang dikirim oleh Tujuh Roh Master dari personil Rekan Organisator Forsa Master. Komisaris-komisaris tinggi ini diberi kuasa untuk menafsirkan pembacaan dan pencatatan para frandalank master, instrumen-instrumen hidup itu yang menunjukkan tekanan daya dan muatan energi seluruh suatu alam semesta super.
29:4.3 (324.5) Meskipun kehadiran Deitas Firdaus mengelilingi alam semesta agung dan menyapu seputar lingkaran kekekalan, namun pengaruh dari salah satu Tujuh Roh Master itu dibatasi pada satu alam semesta super tunggal. Ada pemilahan energi yang jelas dan pemisahan sirkuit-sirkuit daya antara masing-masing tujuh kreasi super itu; sebab itulah metode pengendalian yang diindividualisir untuk masing-masing harus dan memang berlaku.
29:4.4 (324.6) Para Pengendali Fisik Master adalah keturunan langsung dari para Pusat Daya Tertinggi, dan kelompok mereka mencakup yang berikut:
29:4.5 (324.7) 1. Rekan Direktur Daya.
29:4.6 (324.8) 2. Pengendali Mekanis.
29:4.7 (324.9) 3. Transformator Energi.
29:4.8 (325.1) 4. Transmiter Energi.
29:4.9 (325.2) 5. Asosiator Primer.
29:4.10 (325.3) 6. Disosiator Sekunder.
29:4.11 (325.4) 7. Frandalank dan Kronoldek.
29:4.12 (325.5) Tidak semua dari ordo-ordo ini adalah pribadi-pribadi dalam pengertian memiliki kuasa pilihan individu. Terutama memang empat yang terakhir itu tampak sepenuhnya otomatis dan mekanis dalam menanggapi impuls-impuls dari atasan mereka dan sebagai reaksi terhadap kondisi-kondisi energi yang ada. Tetapi meskipun respon tersebut seperti sepenuhnya mekanistis, namun tidak demikian; mereka mungkin tampak seperti robot-robot, tetapi semua mereka menunjukkan fungsi kecerdasan yang berbeda-beda.
29:4.13 (325.6) Kepribadian itu tidak selalu sesuatu yang mengiringi batin. Batin bisa berpikir bahkan ketika tanpa semua kuasa untuk pilihan, seperti dalam banyak jenis hewan yang lebih rendah dan beberapa pengendali fisik bawahan tertentu. Banyak dari regulator daya fisik yang lebih otomatis ini bukanlah pribadi-pribadi dalam pengertian apapun istilah itu. Mereka tidak dilengkapi dengan kehendak dan kemandirian keputusan, karena sepenuhnya tunduk pada kesempurnaan desain mekanis untuk tugas yang menjadi bagian mereka. Sekalipun demikian semua mereka adalah sosok-sosok yang sangat cerdas.
29:4.14 (325.7) Para pengendali fisik itu terutama disibukkan oleh penyesuaian energi-energi dasar yang belum ditemukan di Urantia. Energi yang belum dikenal ini sangat penting untuk sistem transportasi antarplanet dan untuk teknik komunikasi tertentu. Ketika kami menaruh lini-lini energi untuk tujuan menyampaikan hal-hal yang setara suara atau untuk memperluas penglihatan, bentuk-bentuk energi yang belum ditemukan ini digunakan oleh para pengendali fisik hidup dan rekan-rekan mereka. Energi-energi yang sama ini juga, kadang-kadang, dipakai oleh para makhluk tengah dalam pekerjaan rutin mereka.
29:4.15 (325.8) 1. Rekan Direktur Daya. Makhluk-makhluk yang efisien mengagumkan ini diserahi tanggung jawab untuk penugasan dan pengiriman semua ordo Pengendali Fisik Master sesuai dengan kebutuhan yang terus-bergeser dari status energi alam-alam yang terus berubah. Cadangan besar pengendali fisik dipertahankan di dunia-dunia markas dari sektor minor, dan dari titik-titik konsentrasi ini mereka secara periodik dikirim oleh rekan-rekan direktur daya ke markas alam-alam semesta, konstelasi, dan sistem, dan sampai ke planet-planet individu. Ketika ditugaskan seperti itu, para pengendali fisik untuk sementara tunduk pada perintah-perintah dari eksekutor ilahi dari komisi konsiliasi tetapi selain itu mereka hanya bisa menerima perintah rekan-rekan direktur mereka dan Pusat-pusat Daya Tertinggi.
29:4.16 (325.9) Tiga juta rekan direktur daya ditugaskan pada masing-masing sektor minor Orvonton, membentuk total tiga milyar sebagai kuota alam semesta super untuk makhluk-makhluk yang serbaguna mengagumkan ini. Cadangan mereka sendiri dipertahankan di dunia-dunia sektor minor yang sama, di mana mereka juga berfungsi sebagai instruktur-instruktur untuk semua yang mempelajari ilmu-ilmu mengenai teknik-teknik cerdas pengendalian dan transmutasi energi.
29:4.17 (325.10) Para direktur ini bergantian periode tugas eksekutif dalam sektor-sektor minor dengan periode yang sama untuk tugas inspeksi ke wilayah-wilayah ruang angkasa. Setidaknya satu penjabat inspektur selalu hadir dalam setiap sistem lokal, mendirikan markas di dunia ibukotanya. Mereka menjaga seluruh kumpulan energi hidup yang luas itu dalam keselarasan harmonis.
29:4.18 (325.11) 2. Pengendali Mekanis. Mereka ini adalah asisten-asisten dari rekan direktur daya yang sangat serba guna dan mobil. Bertriliun-triliun mereka ditugaskan di Ensa, sektor minormu. Makhluk-makhluk ini disebut pengendali mekanis karena mereka demikian sepenuhnya dikuasai oleh atasan-atasan mereka, begitu sepenuhnya tunduk kepada kehendak dari rekan-rekan direktur daya. Namun demikian mereka, mereka sendiri, adalah sangat cerdas, dan pekerjaan mereka, meskipun bersifat mekanis dan bersifat hal-hal fakta, namun dikerjakan dengan ahli.
29:4.19 (326.1) Dari semua Pengendali Fisik Master yang ditugaskan ke dunia-dunia yang dihuni, pengendali mekanis adalah yang jauh paling kuat. Memiliki kemampuan hidup anti-gravitasi yang melebihi semua makhluk lainnya, masing-masing pengendali memiliki resistensi gravitasi yang hanya disamai oleh dunia-dunia raksasa yang berputar pada kecepatan yang sangat tinggi. Sepuluh pengendali ini sekarang ditempatkan di Urantia, dan salah satu kegiatan keplanetan mereka yang paling penting adalah untuk membantu pemberangkatan angkutan serafik. Ketika berfungsi seperti itu, semua sepuluh pengendali mekanis itu bertindak bersama-sama sementara satu baterai (deretan) seribu transmiter energi memberikan momentum awal untuk keberangkatan serafik.
29:4.20 (326.2) Para pengendali mekanis itu kompeten untuk mengarahkan aliran energi dan untuk memfasilitasi pengkonsentrasiannya ke dalam arus atau sirkuit yang dikhususkan. Makhluk-makhluk hebat ini banyak berkaitan dengan pemisahan, pengarahan, dan pengintensifan energi-energi fisik dan dengan pengimbangan terhadap tekanan-tekanan dari sirkuit-sirkuit antarplanet. Mereka itu ahli dalam manipulasi dua puluh satu dari tiga puluh energi fisik ruang, yang membentuk muatan daya sebuah alam semesta super. Mereka juga mampu berbuat banyak ke arah manajemen dan pengendalian atas enam dari sembilan bentuk energi fisik yang lebih halus. Dengan menempatkan para pengendali ini dalam hubungan teknis yang tepat satu sama lain dan terhadap pusat-pusat daya tertentu, rekan-rekan direktur daya dimampukan untuk menghasilkan perubahan-perubahan yang tak bisa dipercaya dalam penyesuaian daya dan pengendalian energi.
29:4.21 (326.3) Pengendali Fisik Master seringkali berfungsi dalam baterai-baterai ratusan, ribuan, bahkan jutaan dan dengan mengubah-ubah posisi dan formasi mereka mampu untuk menghasilkan pengendalian energi dalam kapasitas kolektif maupun individu. Ketika kebutuhan berubah, mereka dapat meningkatkan dan mempercepat volume dan gerakan energi, atau menahan, memadatkan, dan menghambat arus-arus energi. Mereka mempengaruhi transformasi energi dan daya agak seperti yang disebut agen-agen katalis itu meningkatkan reaksi kimiawi. Mereka berfungsi dengan kemampuan melekat dan dalam kerjasama dengan Pusat-pusat Daya Tertinggi.
29:4.22 (326.4) 3. Transformator Energi. Jumlah makhluk ini di sebuah alam semesta super itu tak bisa dipercaya. Di Satania saja ada hampir satu juta, dan jatah yang biasa adalah seratus untuk setiap dunia yang dihuni.
29:4.23 (326.5) Transformator energi adalah ciptaan bersama antara Tujuh Direktur Daya Tertinggi dan Tujuh Pengawas Pusat. Mereka adalah salah satu ordo pengendali fisik yang lebih berpribadi, dan kecuali ketika ada satu rekan direktur daya hadir di sebuah dunia dihuni, para transformator itulah yang memegang komando. Mereka adalah inspektur planet untuk semua pemberangkatan transportasi serafik. Semua kelas kehidupan selestial dapat memanfaatkan ordo pengendali fisik yang kurang berpribadi hanya melalui hubungan kerjasama dengan ordo rekan direktur dan transformator energi yang lebih berpribadi.
29:4.24 (326.6) Para transformator ini saklar-saklar hidup yang kuat dan efektif, mampu mengatur diri mereka untuk atau melawan pergerakan atau pengarahan daya tertentu. Mereka juga terampil dalam upaya mereka untuk menyekat planet melawan aliran-aliran energi kuat yang lewat antara tetangga-tetangga planet dan bintang-bintang raksasa. Sifat transmutif-energi mereka membuat mereka paling berguna dalam tugas penting untuk menjaga kesetimbangan energi, atau keseimbangan daya semesta. Pada satu waktu mereka tampaknya mengkonsumsi atau menyimpan energi; di lain waktu mereka muncul untuk memancarkan atau melepaskan energi. Transformator-transformator itu dapat meningkatkan atau mengurangi potensi “baterai-penyimpanan” untuk energi-energi yang hidup dan mati di wilayah masing-masing mereka. Tetapi mereka hanya berurusan dengan energi-energi yang fisik dan semimaterial, mereka tidak langsung berfungsi dalam wilayah kehidupan, mereka juga tidak mengubah bentuk-bentuk makhluk hidup.
29:4.25 (327.1) Dalam beberapa hal tertentu para transformator energi itu adalah yang paling luar biasa dan misterius dari semua makhluk hidup yang semimaterial. Mereka dalam beberapa cara yang tidak diketahui dibedakan secara fisik, dan dengan memvariasikan hubungan kerjasama mereka, mereka mampu mengerahkan pengaruh besar atas energi yang melewati kehadiran terkait mereka. Status ranah-ranah fisik itu tampaknya mengalami suatu transformasi di bawah manipulasi terampil mereka. Mereka dapat dan memang melakukan perubahan wujud fisik terhadap energi-energi ruang. Dengan bantuan sesama pengendali, mereka benar-benar dapat mengubah bentuk dan potensi dua puluh tujuh dari tiga puluh energi fisik dari muatan daya alam semesta super. Bahwa tiga dari energi ini berada di luar kendali mereka membuktikan bahwa mereka bukan kaki tangan dari Absolut Nirkualifikasi.
29:4.26 (327.2) Sisa empat kelompok Pengendali Fisik Master itu sulit dikatakan sebagai pribadi-pribadi di dalam definisi yang bisa diterima dari kata itu. Para pemancar, asosiator, disosiator, dan frandalank itu seluruhnya otomatis dalam reaksi mereka; namun demikian mereka dalam setiap pengertian adalah cerdas. Kami sangat terbatas dalam pengetahuan kami tentang entitas-entitas ajaib ini karena kami tidak bisa berkomunikasi dengan mereka. Mereka tampaknya memahami bahasa yang dipakai di alam, tetapi mereka tidak dapat berkomunikasi dengan kami. Mereka seperti sepenuhnya dapat menerima komunikasi kami tetapi sama sekali tidak berdaya untuk membuat tanggapan.
29:4.27 (327.3) 4. Transmiter Energi. Makhluk-makhluk ini berfungsi, terutama tetapi tidak seluruhnya, dalam kapasitas antarplanet. Mereka adalah pengirim-pengirim energi yang mengagumkan ketika energi itu dimanifestasikan di dunia-dunia individu.
29:4.28 (327.4) Ketika energi akan dialihkan ke sebuah sirkuit baru, para transmiter ini menempatkan diri mereka dalam satu garis sepanjang jalur energi yang diinginkan, dan berkat sifat-sifat unik mereka untuk tarikan-energi, mereka benar-benar dapat membuat bisa meningkatnya aliran energi ke arah yang diinginkan. Hal ini mereka lakukan sama harfiahnya seperti sirkuit logam tertentu mengarahkan aliran bentuk-bentuk tertentu energi listrik; dan mereka adalah superkonduktor hidup untuk lebih dari setengah dari tiga puluh bentuk energi fisik.
29:4.29 (327.5) Transmiter-transmiter membentuk penghubung terampil yang efektif dalam merehabilitasi melemahnya arus-arus energi khusus yang lewat dari satu planet ke planet lain dan dari satu stasiun ke stasiun lain di sebuah planet individu. Mereka dapat mendeteksi arus-arus yang terlalu lemah untuk dikenali oleh jenis makhluk hidup lainnya, dan mereka bisa menambahi energi-energi ini sehingga pesan yang menyertainya menjadi dapat dimengerti dengan sempurna. Layanan mereka tak ternilai bagi para penerima siaran.
29:4.30 (327.6) Transmiter-transmiter energi dapat berfungsi berkenaan dengan segala bentuk persepsi yang dapat dikomunikasikan; mereka dapat membuat adegan yang jauh “dapat terlihat” serta suara yang jauh “dapat terdengar.” Mereka menyediakan jalur-jalur darurat komunikasi dalam sistem-sistem lokal dan di planet-planet individu. Layanan-layanan ini harus digunakan praktis oleh hampir semua makhluk untuk maksud-maksud komunikasi di luar sirkuit-sirkuit yang sudah mapan secara reguler.
29:4.31 (327.7) Sosok-sosok ini, bersama dengan para transformator energi, sangat diperlukan untuk pemeliharaan kehidupan fana di dunia-dunia tertentu yang miskin atmosfer, dan mereka adalah bagian integral dari teknik kehidupan di planet-planet yang (jenis makhluknya) tidak bernapas.
29:4.32 (328.1) 5. Asosiator Primer. Entitas-entitas yang menarik dan amat berharga ini adalah penyimpan dan pemelihara energi yang ulung. Agak mirip seperti suatu tumbuhan menyimpan cahaya surya, demikian pula organisme-organisme hidup ini menyimpan energi selama masa manifestasi plus. Mereka bekerja pada skala raksasa, mengubah energi-energi ruang angkasa menjadi suatu keadaan fisik yang tidak dikenal di Urantia. Mereka juga mampu untuk meneruskan transformasi-transformasi ini sampai titik memproduksi beberapa unit-unit primitif keberadaan material. Sosok-sosok ini bertindak cukup hanya dengan kehadiran mereka. Mereka sama sekali tidak kelelahan atau kehabisan tenaga oleh fungsi ini; mereka bertindak seperti agen-agen katalis yang hidup.
29:4.33 (328.2) Selama masa-masa manifestasi minus mereka diberdayakan untuk melepaskan energi-energi yang dikumpulkan ini. Namun pengetahuanmu tentang energi dan materi itu tidak cukup canggih untuk memungkinkan kami menjelaskan teknik dari fase pekerjaan mereka ini. Mereka selalu bekerja taat sesuai dengan hukum semesta, menangani dan memanipulasi atom, elektron, dan ultimaton mirip seperti halnya kamu memindah-mindahkan huruf cetak yang bisa diatur untuk membuat simbol-simbol abjad yang sama menceritakan kisah yang jauh berbeda.
29:4.34 (328.3) Para asosiator itu adalah kelompok kehidupan pertama yang muncul di suatu pengorganisasian dunia material, dan mereka dapat berfungsi pada suhu-suhu fisik yang akan kamu anggap benar-benar tidak sesuai dengan keberadaan makhluk hidup. Mereka mewakili suatu golongan kehidupan yang sama sekali di luar jangkauan imajinasi manusia. Bersama dengan para rekan-kerja mereka, disosiator, mereka adalah yang paling penurut dari semua makhluk cerdas.
29:4.35 (328.4) 6. Disosiator Sekunder. Dibandingkan dengan asosiator primer, makhluk-makhluk dengan kemampuan antigravitasi yang besar ini adalah pekerja kebalikannya. Tidak pernah ada bahaya bahwa bentuk-bentuk khusus atau modifikasi dari energi fisik di dunia lokal atau dalam sistem lokal akan habis, karena organisasi-organisasi hidup ini dikaruniai dengan kekuatan unik untuk mengembangkan pasokan energi tak terbatas. Mereka terutama berurusan dengan evolusi suatu bentuk energi yang hampir tidak dikenal di Urantia dari suatu bentuk materi yang lebih tidak dikenal lagi. Mereka benar-benar ahli alkimia ruang dan pekerja ajaib waktu. Tetapi dalam semua keajaiban yang mereka kerjakan, mereka tidak pernah melanggar mandat-mandat Supremasi Kosmis.
29:4.36 (328.5) 7. Frandalank. Makhluk-makhluk ini adalah ciptaan bersama dari semua tiga ordo makhluk kendali-energi: organisator forsa primer dan sekunder serta direktur daya. Frandalank adalah yang paling banyak dari semua Pengendali Fisik Master; Jumlah yang berfungsi di Satania saja berada melebihi konsep angkamu. Mereka ditempatkan di semua dunia dihuni dan selalu diperbantukan pada ordo-ordo pengendali fisik yang lebih tinggi. Mereka berfungsi bisa saling dipertukarkan dalam alam-alam semesta sentral dan super serta dalam wilayah-wilayah ruang angkasa bagian luar.
29:4.37 (328.6) Para frandalank diciptakan dalam tiga puluh divisi, satu untuk setiap bentuk forsa dasar alam semesta, dan mereka berfungsi secara eksklusif sebagai pengukur-pengukur kehadiran, tekanan, dan kecepatan, yang hidup dan otomatis. Barometer-barometer hidup ini semata-mata berhubungan dengan pencatatan otomatis dan tepat terhadap status segala bentuk energi-forsa. Mereka terhadap alam semesta fisik adalah seperti mekanisme reflektivitas luas itu terhadap alam semesta yang berpikiran. Para frandalank yang mencatat waktu di samping mencatat keberadaan energi kuantitatif dan kualitatif itu disebut kronoldek.
29:4.38 (328.7) Aku mengetahui bahwa frandalank itu cerdas, tapi aku tidak bisa menggolongkan mereka sebagai yang lain selain sebagai mesin-mesin hidup. Tentang satu-satunya cara aku dapat membantumu untuk memahami mekanisme hidup ini adalah dengan membandingkannya dengan peralatan mekanismu sendiri yang bekerja dengan presisi dan akurasi hampir seperti cerdas. Kemudian jika kamu mau membayangkan makhluk-makhluk ini, gambarkanlah di imajinasimu sampai taraf menyadari bahwa dalam alam semesta agung kami sebenarnya memiliki mekanisme (entitas) cerdas dan hidup yang dapat melakukan tugas yang lebih rumit yang melibatkan perhitungan-perhitungan yang lebih hebat dengan kehalusan akurasi yang lebih besar, bahkan sampai dengan kedalaman presisi.
29:5.1 (329.1) Para organisator forsa itu tinggal di Firdaus, tetapi mereka berfungsi di seluruh alam semesta master, lebih khususnya dalam wilayah ruang yang belum diorganisir. Makhluk-makhluk yang luar biasa ini bukan pencipta ataupun makhluk, dan mereka terdiri atas dua divisi besar layanan:
29:5.2 (329.2) 1. Organisator Forsa Master yang Dieventuasikan Primer.
29:5.3 (329.3) 2. Rekan Organisator Forsa Master Transendental.
29:5.4 (329.4) Dua ordo perkasa manipulator forsa-primordial ini bekerja secara eksklusif di bawah pengawasan para Arsitek untuk Alam Semesta Master, dan pada saat ini mereka tidak berfungsi secara luas di dalam batas-batas alam semesta agung.
29:5.5 (329.5) Organisator Forsa Master Primer itu adalah manipulator forsa-ruang primordial atau dasar dari Absolut Nirkualifikasi; mereka adalah pencipta-pencipta nebula. Mereka adalah penghasut atau instigator hidup yang memulai siklon-siklon energi ruang dan organisator serta pengarah awal untuk manifestasi-manifestasi raksasa ini. Organisator forsa ini mentransmutasikan forsa primordial (pra-energi yang tidak responsif terhadap gravitasi Firdaus langsung) menjadi energi primer atau energi puissant, energi yang bertransmutasi dari genggaman eksklusif Absolut Nirkualifikasi kepada genggaman gravitasi Pulau Firdaus. Mereka kemudian digantikan oleh rekan organisator forsa, yang melanjutkan proses transmutasi energi dari primer melalui tahap sekunder atau tahap energi-gravitasi.
29:5.6 (329.6) Setelah selesainya rencana penciptaan suatu alam semesta lokal, ditandai oleh kedatangan Putra Pencipta, Rekan Organisator Forsa Master digantikan oleh ordo-ordo direktur daya yang bertindak dalam alam semesta super kewenangan astronomisnya. Tetapi kalau tidak ada rencana tersebut maka rekan organisator forsa melanjutkan bertanggung jawab tanpa batas waktu terhadap ciptaan-ciptaan material ini, sama seperti sekarang mereka beroperasi di ruang angkasa bagian luar.
29:5.7 (329.7) Para Organisator Forsa Master itu menanggung suhu dan berfungsi dalam kondisi fisik yang tidak akan tertahankan bahkan oleh pusat-pusat daya dan pengendali fisik serbabisa di Orvonton. Satu-satunya jenis lain makhluk yang diungkapkan yang mampu untuk berfungsi dalam wilayah-wilayah ruang angkasa bagian luar ini adalah para Utusan Soliter dan Roh Trinitas Terinspirasi.
29:5.8 (329.8) [Disponsori oleh sesosok Sensor Semesta yang bertindak berdasarkan kewenangan dari Yang Purba Harinya di Uversa.]
Buku Urantia
Makalah 30
30:0.1 (330.1) KEPRIBADIAN-KEPRIBADIAN dan entitas-entitas yang lain-dari-pribadi yang sekarang berfungsi di Firdaus dan dalam alam semesta agung membentuk jumlah makhluk hidup yang nyaris tak terbatas. Bahkan jumlah dari golongan-golongan dan jenis-jenis utama saja akan mengejutkan imajinasi manusia, apalagi subtipe dan variasi-variasi yang tak terhitung. Namun demikian, diinginkan untuk menyajikan sesuatu tentang dua klasifikasi dasar makhluk hidup—suatu petunjuk dari klasifikasi Firdaus dan suatu ringkasan dari Daftar Kepribadian Uversa.
30:0.2 (330.2) Tidak mungkin untuk menyusun klasifikasi yang komprehensif dan seluruhnya konsisten mengenai kepribadian-kepribadian alam semesta agung karena tidak semua dari kelompok-kelompok itu diungkapkan. Akan memerlukan banyak makalah tambahan untuk mencakup pewahyuan berikutnya yang dibutuhkan agar secara sistematis mengklasifikasikan semua kelompok. Perluasan konseptual demikian mungkin tidak diinginkan, karena itu tidak akan memberikan pada orang-orang yang berpikir selama ribuan tahun mendatang, rangsangan untuk spekulasi kreatif yang disediakan oleh konsep-konsep yang diungkapkan sebagian ini. Yang terbaik adalah bahwa manusia tidak diberi pewahyuan berlebihan; hal itu menghambat imajinasi.
30:1.1 (330.3) Makhluk hidup diklasifikasikan di Firdaus sesuai dengan hubungan yang melekat dan yang dicapai dengan para Deitas Firdaus. Selama pertemuan akbar alam semesta pusat dan super, mereka yang hadir sering dikelompokkan sesuai dengan asalnya; mereka yang tiga asal, atau dari pencapaian Trinitas; mereka yang dari dua asal; dan mereka yang berasal dari satu asal. Sulit untuk menafsirkan klasifikasi Firdaus tentang makhluk hidup pada benak manusia, namun kami diberi kewenangan untuk menyampaikan berikut ini:
30:1.2 (330.4) I. SOSOK-SOSOK ASAL RANGKAP TIGA. Makhluk-makhluk yang diciptakan oleh semua ketiga Deitas Firdaus, baik secara demikian atau sebagai Trinitas, bersama dengan Korps Ditrinitisasi, yang sebutannya mengacu pada semua kelompok makhluk-makhluk ditrinitisasi, yang diungkapkan dan yang tidak.
30:1.3 (330.5) A. Roh-roh Tertinggi.
30:1.4 (330.6) 1. Tujuh Roh Master.
30:1.5 (330.7) 2. Tujuh Eksekutif Tertinggi.
30:1.6 (330.8) 3. Tujuh Ordo Roh Reflektif.
30:1.7 (330.9) B. Putra Stasioner dari Trinitas.
30:1.8 (330.10) 1. Rahasia-rahasia Supremasi Ditrinitisasi.
30:1.9 (330.11) 2. Yang Kekal Harinya.
30:1.10 (330.12) 3. Yang Purba Harinya.
30:1.11 (330.13) 4. Yang Sempurna Harinya.
30:1.12 (331.1) 5. Yang Baru Harinya.
30:1.13 (331.2) 6. Yang Bersatu Harinya.
30:1.14 (331.3) 7. Yang Setia Harinya.
30:1.15 (331.4) 8. Penyempurna Hikmat.
30:1.16 (331.5) 9. Konselor Ilahi.
30:1.17 (331.6) 10. Sensor Semesta.
30:1.18 (331.7) C. Sosok yang Berasal dari Trinitas dan yang Ditrinitisasi
30:1.19 (331.8) 1. Putra Guru Trinitas.
30:1.20 (331.9) 2. Roh Terinspirasi Trinitas.
30:1.21 (331.10) 3. Penduduk Havona.
30:1.22 (331.11) 4. Warga Firdaus.
30:1.23 (331.12) 5. Sosok-sosok yang Berasal dari Trinitas yang tidak diungkapkan.
30:1.24 (331.13) 6. Sosok-sosok Ditrinitisasi-Deitas yang tidak diungkapkan.
30:1.25 (331.14) 7. Putra Pencapaian Ditrinitisasi.
30:1.26 (331.15) 8. Putra Pilihan Ditrinitisasi.
30:1.27 (331.16) 9. Putra Kesempurnaan Ditrinitisasi.
30:1.28 (331.17) 10. Putra Ditrinitisasi-makhluk.
30:1.29 (331.18) II. SOSOK-SOSOK DUA-ASAL. Mereka yang asalnya dari dua Deitas Firdaus atau selain itu diciptakan oleh dua sosok keturunan langsung atau tidak langsung dari Deitas Firdaus.
30:1.30 (331.19) A. Golongan Menurun.
30:1.31 (331.20) 1. Putra Pencipta.
30:1.32 (331.21) 2. Putra Magisterial.
30:1.33 (331.22) 3. Bintang Fajar Yang Terang.
30:1.34 (331.23) 4. Bapa Melkisedek.
30:1.35 (331.24) 5. Melkisedek.
30:1.36 (331.25) 6. Vorondadek.
30:1.37 (331.26) 7. Lanonandek.
30:1.38 (331.27) 8. Bintang Senja Yang Cemerlang.
30:1.39 (331.28) 9. Penghulu Malaikat (Archangels).
30:1.40 (331.29) 10. Pembawa Kehidupan.
30:1.41 (331.30) 11. Pembantu Alam Semesta yang tidak diungkapkan.
30:1.42 (331.31) 12. Putra-putra Tuhan yang tidak diungkapkan.
30:1.43 (331.32) B. Ordo-ordo Stasioner.
30:1.44 (331.33) 1. Abandonter.
30:1.45 (331.34) 2. Susatia.
30:1.46 (331.35) 3. Univitatia.
30:1.47 (331.36) 4. Spironga.
30:1.48 (331.37) 5. Sosok-sosok dua-asal yang tidak diungkapkan.
30:1.49 (331.38) C. Ordo-ordo Menaik.
30:1.50 (331.39) 1. Manusia dilebur-Pelaras
30:1.51 (331.40) 2. Manusia dilebur-Putra
30:1.52 (331.41) 3. Manusia dilebur-Roh
30:1.53 (331.42) 4. Midwayer Ditranslasikan
30:1.54 (331.43) 5. Penaik-penaik yang tidak diungkapkan.
30:1.55 (332.1) III. SOSOK-SOSOK SATU-ASAL. Mereka yang asalnya dari salah satu Deitas Firdaus atau selain itu diciptakan oleh salah satu makhluk keturunan langsung atau tidak langsung dari Deitas Firdaus.
30:1.56 (332.2) A. Roh-roh Tertinggi.
30:1.57 (332.3) 1. Utusan Gravitasi.
30:1.58 (332.4) 2. Tujuh Roh Sirkuit Havona.
30:1.59 (332.5) 3. Ajudan Lipat Dua Belas Sirkuit Havona.
30:1.60 (332.6) 4. Pembantu Citra Reflektif.
30:1.61 (332.7) 5. Roh Ibu Alam Semesta.
30:1.62 (332.8) 6. Roh-Batin Ajudan Lipat Tujuh.
30:1.63 (332.9) 7. Sosok-sosok Asal-Deitas yang tidak diungkapkan.
30:1.64 (332.10) B. Golongan Menaik
30:1.65 (332.11) 1. Pelaras Dipersonalisasi.
30:1.66 (332.12) 2. Putra Material Menaik.
30:1.67 (332.13) 3. Serafim Evolusioner.
30:1.68 (332.14) 4. Kerubim Evolusioner.
30:1.69 (332.15) 5. Penaik-penaik yang tidak diungkapkan.
30:1.70 (332.16) C. Keluarga dari Roh Tanpa Batas.
30:1.71 (332.17) 1. Utusan Soliter.
30:1.72 (332.18) 2. Pengawas Sirkuit Alam Semesta.
30:1.73 (332.19) 3. Direktur Sensus.
30:1.74 (332.20) 4. Pembantu Pribadi dari Roh Tanpa Batas.
30:1.75 (332.21) 5. Rekan Inspektur.
30:1.76 (332.22) 6. Petugas Sentinel
30:1.77 (332.23) 7. Pemandu Lulusan.
30:1.78 (332.24) 8. Servital Havona.
30:1.79 (332.25) 9. Konsiliator Semesta.
30:1.80 (332.26) 10. Sahabat Morontia.
30:1.81 (332.27) 11. Supernafim.
30:1.82 (332.28) 12. Sekonafim.
30:1.83 (332.29) 13. Tertiafim.
30:1.84 (332.30) 14. Omniafim.
30:1.85 (332.31) 15. Serafim.
30:1.86 (332.32) 16. Kerubim dan Sanobim.
30:1.87 (332.33) 17. Sosok-sosok Asal-Roh yang tidak diungkapkan.
30:1.88 (332.34) 18. Tujuh Direktur Daya Tertinggi.
30:1.89 (332.35) 19. Pusat Daya Tertinggi.
30:1.90 (332.36) 20. Pengendali Fisik Master.
30:1.91 (332.37) 21. Supervisor Daya Morontia.
30:1.92 (332.38) IV. SOSOK-SOSOK TRANSENDENTAL YANG DIEVENTUASIKAN.Ada dijumpai di Firdaus sekawanan besar sosok-sosok transendental yang asal-mulanya tidak biasa diungkapkan pada alam-alam semesta ruang dan waktu sampai alam-alam itu dimapankan dalam terang dan hidup. Para Transendental ini bukan pencipta ataupun ciptaan; mereka adalah anak-anak keilahian, keultimasian, dan kekekalan yang dieventuasikan (ikut menjadi ada sebagai akibat). Para “eventuator” ini bukan terbatas (finit) ataupun tak terbatas (infinit)—mereka adalah absonit (melampaui terbatas); dan keabsonitan itu juga bukan infinitas atau keabsolutan.
30:1.93 (333.1) Mereka, para bukan-pencipta yang tak diciptakan ini selalu setia pada Trinitas Firdaus dan patuh pada Yang Mahaakhir. Mereka ada pada empat level terakhir kegiatan kepribadian dan berfungsi pada tujuh level absonit pada dua belas divisi besar yang terdiri dari seribu kelompok kerja utama yang masing-masing terdiri lagi dari tujuh kelas. Sosok-sosok yang dieventuasikan ini mencakup golongan-golongan berikut:
30:1.94 (333.2) 1. Arsitek Alam Semesta Master.
30:1.95 (333.3) 2. Perekam Transendental.
30:1.96 (333.4) 3. Transendental yang lain.
30:1.97 (333.5) 4. Organisator Forsa Master yang Dieventuasikan Primer.
30:1.98 (333.6) 5. Rekan Organisator Forsa Master Transendental.
30:1.99 (333.7) Tuhan sebagai suprapribadi, mengeventuasikan; Tuhan sebagai pribadi, menciptakan; Tuhan sebagai prapribadi, memecah diri; dan pecahan Pelaras dari diri-Nya tersebut mengembangkan jiwa roh di atas batin jasmani dan fana manusia sesuai dengan pilihan kehendak bebas kepribadian yang telah dikaruniakan pada manusia fana tersebut oleh tindakan parental Tuhan sebagai Bapa.
30:1.100 (333.8) V. ENTITAS-ENTITAS DEITAS YANG DIPECAH-PECAHKAN. Golongan keberadaan hidup ini, yang berasal dari Bapa Semesta, paling baik dicontohkan oleh Pelaras Pikiran, meskipun entitas ini sama sekali bukan satu-satunya pecahan dari realitas prapribadi Sumber dan Pusat Pertama. Fungsi-fungsi dari pecahan-selain-Pelaras itu banyak dan hanya sedikit diketahui. Peleburan (fusi) dengan suatu Pelaras atau pecahan seperti itu lainnya menjadikan ciptaan itu sosok yang dilebur-Bapa.
30:1.101 (333.9) Pecahan-pecahan roh prabatin dari Sumber dan Pusat Ketiga, meskipun sulit untuk bisa dibandingkan dengan pecahan-pecahan Bapa, perlu dicatat di sini. Entitas-entitas tersebut berbeda sekali dari Pelaras; mereka tidak berdiam di Spiritington, mereka juga tidak melintasi sirkuit-sirkuit gravitasi-batin; mereka tidak pula mendiami manusia fana selama kehidupan dalam daging. Mereka bukan prapribadi dalam pengertian seperti Pelaras, tetapi pecahan-pecahan roh prabatin tersebut dikaruniakan ke atas manusia tertentu yang selamat, dan peleburan dengan roh itu membentuk mereka menjadi manusia yang dilebur-Roh untuk membedakannya dengan manusia yang dilebur-Pelaras.
30:1.102 (333.10) Yang lebih sulit lagi diuraikan adalah roh sesosok Putra Pencipta yang diindividualisir, penyatuan dengannya akan membentuk ciptaan manusia yang dilebur-Putra. Dan masih ada lagi pecahan-pecahan Deitas yang lain.
30:1.103 (333.11) VI. SOSOK-SOSOK SUPRAPRIBADI. Ada sekawanan besar makhluk-makhluk yang lain-dari-pribadi yang asalnya ilahi dan pelayanannya beraneka ragam dalam alam-alam semesta. Beberapa dari sosok-sosok ini tinggal di dunia-dunia Firdaus dari Putra; lainnya, seperti perwakilan-perwakilan suprapribadi dari Putra Kekal, ada dijumpai di mana-mana. Mereka sebagian besar tak disebutkan dalam cerita-cerita ini, dan akan sia-sia untuk mencoba menjelaskan tentang mereka kepada makhluk-makhluk yang berpribadi.
30:1.104 (333.12) VII. GOLONGAN-GOLONGAN YANG TIDAK DIKLASIFIKASIKAN DAN TIDAK DIUNGKAPKAN. Selama zaman alam semesta sekarang tidak akan mungkin mencantumkan semua makhluk, yang berpribadi atau selain itu, di dalam klasifikasi yang berhubungan dengan zaman alam semesta sekarang; tidak pula semua kategori tersebut diungkapkan dalam cerita-cerita ini; sebab itu banyak sekali golongan yang telah dicoret dari daftar-daftar ini. Pertimbangkan misalnya berikut ini:
30:1.105 (333.13) Konsumator (Penuntas) Takdir Alam Semesta.
30:1.106 (333.14) Wakil-wakil Berkualifikasi dari Yang Mahaakhir.
30:1.107 (334.1) Supervisor-supervisor Nirkualifikasi dari Yang Mahatinggi.
30:1.108 (334.2) Agen-agen Kreatif dari Yang Purba Harinya yang Tidak Diungkapkan.
30:1.109 (334.3) Majeston Firdaus.
30:1.110 (334.4) Penghubung-penghubung Reflektivator Majeston yang Tidak Bernama.
30:1.111 (334.5) Golongan-golongan Midsonit dari Alam Semesta Lokal.
30:1.112 (334.6) Tidak ada kepentingan khusus yang dikaitkan pada pencantuman golongan-golongan ini bersama kecuali bahwa tidak ada dari mereka yang muncul dalam klasifikasi Firdaus yang diungkapkan di sini. Ini adalah sedikit yang tak diklasifikasikan; kamu belum tahu tentang banyak yang tidak diungkapkan.
30:1.113 (334.7) Ada roh-roh: entitas roh, kehadiran roh, roh pribadi, roh prapribadi, roh suprapribadi, keberadaan roh, kepribadian-kepribadian roh—tetapi bahasa manusia ataupun akal manusia tidak cukup memadai. Meskipun demikian, kami bisa mengatakan bahwa tidak ada kepribadian-kepribadian yang “batin murni”; tidak ada sosok yang punya kepribadian kecuali ia dikaruniai dengan kepribadian oleh Tuhan yang adalah roh. Semua entitas batin yang tidak dikaitkan dengan energi rohani atau fisik adalah bukan suatu kepribadian. Namun dalam pengertian yang sama bahwa ada kepribadian-kepribadian roh yang punya batin, ada kepribadian-kepribadian batin yang punya roh. Majeston dan rekan-rekannya adalah ilustrasi yang cukup baik tentang sosok yang didominasi batin, namun ada contoh-contoh yang lebih baik tentang jenis kepribadian ini yang tidak kamu kenal. Bahkan ada golongan-golongan kepribadian batin demikian yang sepenuhnya tidak diungkapkan, tetapi mereka selalu terkait roh. Beberapa sosok tak diungkapkan lainnya adalah yang bisa disebut kepribadian-kepribadian energi-mental dan energi-fisik. Jenis makhluk ini tidak responsif pada gravitasi roh namun tetaplah suatu kepribadian tulen—ada di dalam sirkuit Bapa.
30:1.114 (334.8) Makalah-makalah ini bahkan tidak—atau tidak dapat—untuk mencoba menjelaskan seluruhnya kisah tentang makhluk-makhluk hidup, pencipta-pencipta, eventuator, dan sosok-sosok yang masih-ada-selain-itu, yang hidup dan beribadah dan melayani dalam alam-alam semesta waktu dan di dalam alam semesta pusat kekekalan. Kamu manusia adalah pribadi-pribadi; sebab itu kami dapat menjelaskan makhluk-makhluk yang dipribadikan (dipersonalisasi), namun bagaimana suatu sosok yang diabsonitkan dapat diterangkan kepadamu?
30:2.1 (334.9) Keluarga makhluk hidup ilahi itu didaftarkan di Uversa dalam tujuh divisi besar:
30:2.2 (334.10) 1. Deitas Firdaus.
30:2.3 (334.11) 2. Roh-roh Tertinggi.
30:2.4 (334.12) 3. Sosok-sosok Asal-Trinitas.
30:2.5 (334.13) 4. Putra-putra Tuhan.
30:2.6 (334.14) 5. Kepribadian-kepribadian dari Roh Tanpa Batas.
30:2.7 (334.15) 6. Direktur-direktur Daya Alam Semesta.
30:2.8 (334.16) 7. Korps Kewargaan Permanen.
30:2.9 (334.17) Kelompok-kelompok makhluk berkehendak ini dibagi menjadi sangat banyak kelas dan subdivisi minor. Namun demikian, penyajian klasifikasi personalia-personalia alam semesta agung itu terutama untuk menampilkan golongan-golongan makhluk-makhluk cerdas yang telah diungkapkan dalam cerita-cerita ini, kebanyakan dari mereka akan dijumpai dalam pengalaman manusia penaik pada pendakian maju mereka ke Firdaus. Daftar berikut tidak menyebutkan golongan-golongan luas makhluk-makhluk alam semesta yang menjalankan pekerjaan mereka terpisah dari skema kenaikan manusia.
30:2.10 (335.1) I. DEITAS FIRDAUS.
30:2.11 (335.2) 1. Bapa Semesta.
30:2.12 (335.3) 2. Putra Kekal.
30:2.13 (335.4) 3. Roh Tanpa Batas.
30:2.14 (335.5) II. ROH-ROH TERTINGGI.
30:2.15 (335.6) 1. Tujuh Roh Master.
30:2.16 (335.7) 2. Tujuh Eksekutif Tertinggi.
30:2.17 (335.8) 3. Tujuh Kelompok Roh Reflektif.
30:2.18 (335.9) 4. Pembantu Citra Reflektif.
30:2.19 (335.10) 5. Tujuh Roh dari Sirkuit-sirkuit.
30:2.20 (335.11) 6. Roh Kreatif Alam Semesta Lokal.
30:2.21 (335.12) 7. Roh-Batin Ajudan.
30:2.22 (335.13) III. SOSOK-SOSOK YANG BERASAL DARI TRINITAS.
30:2.23 (335.14) 1. Rahasia-rahasia Supremasi Ditrinitisasi.
30:2.24 (335.15) 2. Yang Kekal Harinya.
30:2.25 (335.16) 3. Yang Purba Harinya.
30:2.26 (335.17) 4. Yang Sempurna Harinya.
30:2.27 (335.18) 5. Yang Baru Harinya.
30:2.28 (335.19) 6. Yang Bersatu Harinya.
30:2.29 (335.20) 7. Yang Setia Harinya.
30:2.30 (335.21) 8. Putra Guru Trinitas.
30:2.31 (335.22) 9. Penyempurna Hikmat.
30:2.32 (335.23) 10. Konselor Ilahi.
30:2.33 (335.24) 11. Sensor Semesta.
30:2.34 (335.25) 12. Roh Terinspirasi Trinitas.
30:2.35 (335.26) 13. Penduduk Asli Havona.
30:2.36 (335.27) 14. Warga Firdaus.
30:2.37 (335.28) IV. PUTRA-PUTRA TUHAN.
30:2.38 (335.29) A. Putra-putra yang Menurun.
30:2.39 (335.30) 1. Putra Pencipta—Mikhael.
30:2.40 (335.31) 2. Putra Magisterial—Avonal.
30:2.41 (335.32) 3. Putra Guru Trinitas—Daynal.
30:2.42 (335.33) 4. Putra Melkisedek.
30:2.43 (335.34) 5. Putra Vorondadek.
30:2.44 (335.35) 6. Putra Lanonandek.
30:2.45 (335.36) 7. Putra Pembawa Kehidupan.
30:2.46 (335.37) B. Putra-putra yang Menaik.
30:2.47 (335.38) 1. Manusia Dilebur-Bapa.
30:2.48 (335.39) 2. Manusia dilebur-Putra
30:2.49 (335.40) 3. Manusia dilebur-Roh
30:2.50 (335.41) 4. Serafim Evolusioner.
30:2.51 (335.42) 5. Putra Material Menaik.
30:2.52 (335.43) 6. Midwayer Ditranslasikan.
30:2.53 (335.44) 7. Pelaras Dipersonalisasi.
30:2.54 (336.1) C. Putra-putra Ditrinitisasi.
30:2.55 (336.2) 1. Utusan Perkasa.
30:2.56 (336.3) 2. Yang Tinggi dalam Otoritas.
30:2.57 (336.4) 3. Yang Tanpa Nama dan Bilangan.
30:2.58 (336.5) 4. Kustodian Ditrinitisasi.
30:2.59 (336.6) 5. Duta Ditrinitisasi.
30:2.60 (336.7) 6. Garda Selestial.
30:2.61 (336.8) 7. Asisten Putra Tinggi.
30:2.62 (336.9) 8. Putra Ditrinitisasi-penaik.
30:2.63 (336.10) 9. Putra Ditrinitisasi-Firdaus-Havona.
30:2.64 (336.11) 10. Putra Takdir Ditrinitisasi.
30:2.65 (336.12) V. KEPRIBADIAN-KEPRIBADIAN DARI ROH TANPA BATAS.
30:2.66 (336.13) A. Kepribadian-kepribadian Tinggi dari Roh Tanpa Batas.
30:2.67 (336.14) 1. Utusan Soliter.
30:2.68 (336.15) 2. Pengawas Sirkuit Alam Semesta.
30:2.69 (336.16) 3. Direktur Sensus.
30:2.70 (336.17) 4. Pembantu Pribadi dari Roh Tanpa Batas.
30:2.71 (336.18) 5. Rekan Inspektur.
30:2.72 (336.19) 6. Petugas Sentinel
30:2.73 (336.20) 7. Pemandu Lulusan.
30:2.74 (336.21) B. Kawanan Ruang Utusan.
30:2.75 (336.22) 1. Servital Havona.
30:2.76 (336.23) 2. Konsiliator Semesta.
30:2.77 (336.24) 3. Penasihat Teknis.
30:2.78 (336.25) 4. Kustodian Rekaman di Firdaus.
30:2.79 (336.26) 5. Perekam Selestial.
30:2.80 (336.27) 6. Sahabat Morontia.
30:2.81 (336.28) 7. Sahabat Firdaus.
30:2.82 (336.29) C. Roh-roh yang Menatalayani.
30:2.83 (336.30) 1. Supernafim.
30:2.84 (336.31) 2. Sekonafim.
30:2.85 (336.32) 3. Tertiafim.
30:2.86 (336.33) 4. Omniafim.
30:2.87 (336.34) 5. Serafim.
30:2.88 (336.35) 6. Kerubim dan Sanobim.
30:2.89 (336.36) 7. Midwayer.
30:2.90 (336.37) VI. DIREKTUR-DIREKTUR DAYA ALAM SEMESTA
30:2.91 (336.38) A. Tujuh Direktur Daya Tertinggi.
30:2.92 (336.39) B. Pusat-pusat Daya Tertinggi.
30:2.93 (336.40) 1. Pengawas (Supervisor) Pusat Tertinggi.
30:2.94 (336.41) 2. Pusat Havona.
30:2.95 (336.42) 3. Pusat Alam Semesta Super.
30:2.96 (336.43) 4. Pusat Alam Semesta Lokal.
30:2.97 (336.44) 5. Pusat Konstelasi.
30:2.98 (336.45) 6. Pusat Sistem.
30:2.99 (336.46) 7. Pusat-pusat yang tidak diklasifikasikan.
30:2.100 (337.1) C. Pengendali-pengendali Fisik Master.
30:2.101 (337.2) 1. Rekan Direktur Daya.
30:2.102 (337.3) 2. Pengendali Mekanis.
30:2.103 (337.4) 3. Transformator Energi.
30:2.104 (337.5) 4. Transmiter Energi.
30:2.105 (337.6) 5. Asosiator Primer.
30:2.106 (337.7) 6. Disosiator Sekunder.
30:2.107 (337.8) 7. Frandalank dan Kronoldek.
30:2.108 (337.9) D. Supervisor-supervisor (Pengawas) Daya Morontia.
30:2.109 (337.10) 1. Regulator Sirkuit.
30:2.110 (337.11) 2. Koordinator Sistem.
30:2.111 (337.12) 3. Kustodian Keplanetan.
30:2.112 (337.13) 4. Pengendali Gabungan.
30:2.113 (337.14) 5. Stabilisator Penghubung.
30:2.114 (337.15) 6. Asorter Selektif.
30:2.115 (337.16) 7. Rekan Registrar.
30:2.116 (337.17) VII. KORPS KEWARGAAN PERMANEN.
30:2.117 (337.18) 1. Makhluk Tengah (Midwayer) Planet.
30:2.118 (337.19) 2. Putra Adam dari Sistem.
30:2.119 (337.20) 3. Univitatia Konstelasi.
30:2.120 (337.21) 4. Susatia Alam Semesta Lokal.
30:2.121 (337.22) 5. Manusia Dilebur-Roh dari Alam Semesta Lokal.
30:2.122 (337.23) 6. Abandonter Alam Semesta Super.
30:2.123 (337.24) 7. Manusia Dilebur-Putra dari Alam Semesta Super.
30:2.124 (337.25) 8. Penduduk Asli Havona.
30:2.125 (337.26) 9. Penduduk Asli dari Dunia-dunia Firdaus dari Roh.
30:2.126 (337.27) 10. Penduduk Asli dari Dunia-dunia Firdaus-Nya Bapa.
30:2.127 (337.28) 11. Warga Firdaus yang Diciptakan.
30:2.128 (337.29) 12. Warga Firdaus Manusia Dilebur-Pelaras.
30:2.129 (337.30) Inilah klasifikasi kerja pribadi-pribadi alam-alam semesta sebagaimana mereka dicatat di dunia markas besar Uversa.
30:2.130 (337.31) KELOMPOK-KELOMPOK KEPRIBADIAN CAMPURAN. Ada di Uversa catatan-catatan dari amat banyak tambahan kelompok makhluk cerdas, sosok-sosok yang juga berkaitan erat dengan organisasi dan administrasi alam semesta agung. Di antara ordo-ordo tersebut ada tiga kelompok campuran kepribadian berikut ini:
30:2.131 (337.32) A. Korps Firdaus untuk Finalitas.
30:2.132 (337.33) 1. Korps Finaliter Fana.
30:2.133 (337.34) 2. Korps Finaliter Firdaus.
30:2.134 (337.35) 3. Korps Finaliter Ditrinitisasi.
30:2.135 (337.36) 4. Korps Finaliter yang Ditrinitisasi Bersama.
30:2.136 (337.37) 5. Korps Finaliter Havona.
30:2.137 (337.38) 6. Korps Finaliter Transendental.
30:2.138 (337.39) 7. Korps Putra Takdir yang tidak diungkapkan.
30:2.139 (337.40) Korps Finaliter Manusia dibahas dalam makalah berikut dan terakhir dari seri ini.
30:2.140 (338.1) B. Pembantu-pembantu Alam Semesta.
30:2.141 (338.2) 1. Bintang Fajar yang Terang.
30:2.142 (338.3) 2. Bintang Senja yang Cemerlang.
30:2.143 (338.4) 3. Penghulu Malaikat.
30:2.144 (338.5) 4. Asisten Paling Tinggi.
30:2.145 (338.6) 5. Komisaris Tinggi.
30:2.146 (338.7) 6. Opsir Selestial.
30:2.147 (338.8) 7. Guru Dunia Mansion.
30:2.148 (338.9) Di semua dunia markas besar baik di alam semesta lokal maupun super, persediaan khusus dibuat untuk makhluk-makhluk yang terlibat dalam misi-misi spesifik bagi para Putra Pencipta, penguasa alam semesta lokal. Kami menyambut para Pembantu Alam Semesta ini di Uversa, namun kami tidak memiliki kewenangan atas mereka. Utusan-utusan ini melaksanakan pekerjaan mereka dan melanjutkan pengamatan mereka di bawah otoritas dari Putra-putra Pencipta. Aktivitas mereka diuraikan lebih lengkap dalam cerita tentang alam semesta lokalmu.
30:2.149 (338.10) C. Tujuh Koloni Terhormat.
30:2.150 (338.11) 1. Siswa Perbintangan.
30:2.151 (338.12) 2. Seniman Selestial.
30:2.152 (338.13) 3. Direktur Reversi.
30:2.153 (338.14) 4. Instruktur Sekolah-Ekstensi.
30:2.154 (338.15) 5. Berbagai Korps Cadangan.
30:2.155 (338.16) 6. Pengunjung Siswa.
30:2.156 (338.17) 7. Musafir Menaik.
30:2.157 (338.18) Ketujuh kelompok makhluk ini akan dijumpai diorganisir dan diatur seperti demikian di semua dunia markas sistem-sistem lokal naik sampai ke markas-markas alam semesta super, terutama yang belakangan. Ibukota-ibukota tujuh alam semesta super adalah tempat-tempat pertemuan untuk hampir semua kelas dan golongan makhluk-makhluk cerdas. Dengan perkecualian banyak kelompok dari Havona-Firdaus, di sini makhluk-makhluk berkehendak dari setiap tingkat keberadaan bisa diamati dan dipelajari.
30:3.1 (338.19) Tujuh koloni terhormat berkunjung ke dunia-dunia buatan selama waktu lebih singkat atau lebih lama sementara terlibat dalam kelanjutan misi-misi mereka dan dalam pelaksanaan penugasan-penugasan khusus mereka. Pekerjaan mereka bisa diuraikan sebagai berikut:
30:3.2 (338.20) 1. Siswa-siswa Perbintangan, para astronom selestial, memilih untuk bekerja di bulatan-bulatan seperti Uversa karena dunia-dunia yang dibangun khusus tersebut adalah luar biasa baik untuk pengamatan dan perhitungan mereka. Uversa situasinya menguntungkan untuk pekerjaan koloni ini, tidak hanya karena lokasi sentralnya, namun juga karena tidak ada bintang-bintang hidup atau mati raksasa yang berdekatan yang mengganggu arus-arus energi. Siswa-siswa ini tidak dalam hal apapun terhubung secara organik dengan urusan-urusan alam semesta super; mereka semata-mata hanyalah tamu.
30:3.3 (338.21) Koloni astronomis Uversa berisi individu-individu dari banyak alam yang berdekatan, dari alam semesta sentral, dan bahkan dari Norlatiadek. Semua makhluk di semua dunia dalam semua sistem dari semua alam semesta boleh menjadi siswa perbintangan, boleh bercita-cita untuk bergabung dengan beberapa korps astronom selestial. Satu-satunya syarat adalah: hidup berkelanjutan dan pengalaman cukup tentang dunia-dunia ruang angkasa, khususnya hukum-hukum evolusi dan pengendalian fisiknya. Siswa-siswa perbintangan tidak diharuskan untuk bertugas selamanya dalam korps ini, tetapi tidak ada yang diterima dalam kelompok ini boleh mengundurkan diri di bawah satu milenium waktu Uversa.
30:3.4 (339.1) Koloni pengamat-bintang Uversa itu sekarang berjumlah lebih dari satu juta. Para astronom ini datang dan pergi, meskipun beberapa di antaranya tetap tinggal untuk jangka waktu yang cukup lama. Mereka melanjutkan pekerjaan mereka dengan bantuan banyak instrumen mekanis dan peralatan fisik; mereka juga banyak didukung oleh Utusan-utusan Soliter dan penyelidik roh lainnya. Astronom-astronom selestial ini menggunakan terus-menerus transformator dan transmiter energi hidup, demikian pula kepribadian-kepribadian reflektif, dalam pekerjaan studi bintang dan penelitian antariksa mereka. Mereka mempelajari semua bentuk dan fase material ruang angkasa dan manifestasi energi, dan mereka juga banyak tertarik dengan fungsigaya seperti dalam fenomena perbintangan; tidak ada di seluruh angkasa yang lolos dari penelitian cermat mereka.
30:3.5 (339.2) Koloni-koloni astronom yang serupa akan dijumpai di dunia-dunia markas sektor di alam semesta super, demikian pula di ibukota-ibukota buatan dari alam semesta lokal dan sub-subdivisi administratif mereka. Kecuali di Firdaus, pengetahuan itu bukan sesuatu yang sudah melekat; pengetahuan tentang alam semesta fisik itu sebagian besar tergantung pada observasi dan riset.
30:3.6 (339.3) 2. Seniman Selestial bertugas di seluruh tujuh alam semesta super. Manusia menaik mengalami perjumpaan awal mereka dengan kelompok-kelompok ini dalam karier morontia alam semesta lokal, sehubungan dengan itulah artisan-artisan ini akan lebih lengkap dibicarakan.
30:3.7 (339.4) 3. Direktur Reversi adalah promotor untuk relaksasi dan humor—reversi (pembalikan) ke ingatan-ingatan masa lalu. Mereka sangat berguna dalam pelaksanaan praktis skema menaik untuk kemajuan manusia, khususnya selama fase-fase lebih awal dari transisi morontia dan pengalaman roh. Cerita tentang mereka termasuk dalam cerita tentang karier manusia dalam alam semesta lokal.
30:3.8 (339.5) 4. Instruktur Sekolah-Ekstensi. Dunia kediaman yang lebih tinggi berikutnya dari karier penaik selalu menyediakan korps pengajar-pengajar yang tangguh untuk dunia yang persis di bawahnya, suatu jenis sekolah persiapan untuk penduduk yang sedang berkembang di dunia itu; ini adalah suatu fase dari skema penaik untuk memajukan musafir-musafir waktu. Sekolah-sekolah ini, metode-metode pengajaran dan ujian mereka, adalah sepenuhnya tidak sama dengan segala yang kamu coba selenggarakan di Urantia.
30:3.9 (339.6) Seluruh rencana penaik untuk kemajuan manusia dicirikan oleh praktek memberikan kepada makhluk-makhluk lain kebenaran dan pengalaman baru segera setelah hal itu dikuasai. Kamu menempuh jalanmu melalui sekolah panjang untuk pencapaian Firdaus dengan melayani sebagai guru-guru kepada murid-murid yang persis ada di belakangmu dalam skala kemajuan.
30:3.10 (339.7) 5. Berbagai Korps Cadangan. Cadangan besar makhluk-makhluk yang tidak di bawah supervisi langsung kami dimobilisir di Uversa sebagai koloni korps-cadangan. Ada tujuh puluh divisi utama koloni ini di Uversa, dan merupakan suatu pendidikan budaya jika diizinkan melewatkan waktu dengan pribadi-pribadi yang luar biasa ini. Cadangan-cadangan umum yang serupa dipertahankan di Salvington dan ibukota-ibukota alam semesta lainnya; mereka diberangkatkan ke pelayanan aktif berdasarkan keputusan masing-masing direktur kelompok mereka.
30:3.11 (339.8) 6. Pengunjung Siswa. Dari seluruh alam semesta suatu arus tetap pengunjung selestial mengalir melalui berbagai dunia markas besar. Sebagai individu-individu dan sebagai kelas-kelas, berbagai jenis makhluk ini berbondong-bondong masuk kepada kami sebagai pengamat, siswa pertukaran, dan penolong siswa. Di Uversa, saat ini, ada lebih dari satu milyar pribadi dalam koloni terhormat ini. Beberapa dari tamu pengunjung ini mungkin singgah hanya satu hari, lainnya bisa tinggal selama satu tahun, semua tergantung pada sifat misi mereka. Koloni ini berisi hampir semua kelas makhluk alam semesta kecuali kepribadian-kepribadian Pencipta dan manusia-manusia morontia.
30:3.12 (340.1) Manusia-manusia morontia adalah pengunjung siswa hanya dalam batas-batas alam semesta lokal asal mereka. Mereka bisa berkunjung dalam kapasitas alam semesta super hanya setelah mereka mencapai status roh. Setengah penuh dari koloni tamu kami terdiri dari mereka yang “singgah,” makhluk-makhluk dalam perjalanan ke tempat-tempat lain yang berhenti sejenak untuk mengunjungi ibukota Orvonton. Pribadi-pribadi ini bisa sedang melaksanakan suatu penugasan alam semesta, atau mereka bisa sedang menikmati masa liburan—bebas dari tugas. Hak istimewa perjalanan dan pengamatan antar alam semesta adalah suatu bagian dari karier semua makhluk yang menaik. Keinginan manusia untuk bepergian dan mengamati bangsa-bangsa dan dunia-dunia baru akan dipuaskan sepenuhnya selama pendakian panjang dan penuh peristiwa ke Firdaus melalui alam-alam semesta lokal, super dan sentral.
30:3.13 (340.2) 7. Musafir Menaik. Sewaktu para musafir yang menaik ditugaskan pada berbagai layanan dalam hubungannya dengan kemajuan Firdaus mereka, mereka ditempatkan sebagai koloni terhormat di berbagai dunia markas besar. Sementara berfungsi di sana-sini di seluruh alam semesta super, kelompok-kelompok tersebut sebagian besar mengatur diri sendiri. Mereka adalah suatu koloni yang selalu berpindah-pindah mencakup semua golongan manusia evolusioner dan rekan-rekan menaik mereka.
30:4.1 (340.3) Sementara para peselamat manusia dari ruang dan waktu itu disebut musafir menaik ketika diakui resmi untuk kenaikan progresif ke Firdaus, makhluk-makhluk evolusioner ini menempati tempat yang demikian penting dalam cerita-cerita ini sehingga kami ingin menyampaikan suatu ringkasan tentang tujuh tingkat dari karier alam semesta yang menaik:
30:4.2 (340.4) 1. Manusia Planet.
30:4.3 (340.5) 2. Peselamat Tidur.
30:4.4 (340.6) 3. Siswa Dunia Mansion.
30:4.5 (340.7) 4. Pemaju (Progresor) Morontia.
30:4.6 (340.8) 5. Anak-Perwalian Alam Semesta Super.
30:4.7 (340.9) 6. Musafir Havona.
30:4.8 (340.10) 7. Pendatang Firdaus.
30:4.9 (340.11) Cerita berikut ini menampilkan karier alam semesta dari seorang manusia fana yang didiami-Pelaras. Manusia yang dilebur-Putra dan dilebur-Roh berbagi bagian-bagian dari karier ini, namun kami telah memilih untuk menceritakan narasi ini yang berhubungan dengan manusia-manusia dilebur-Pelaras, karena takdir tersebut bisa diharapkan oleh semua ras manusia Urantia.
30:4.10 (340.12) 1. Manusia Planet. Manusia semuanya adalah makhluk yang berasal dari binatang yang berpotensi menjadi penaik. Dalam asal, kodrat, dan tujuan akhirnya berbagai kelompok dan jenis manusia ini tidak sepenuhnya berbeda dari orang-orang Urantia. Ras manusia dari tiap dunia menerima pelayanan yang sama dari Putra-putra Tuhan dan menikmati kehadiran roh-roh waktu yang menatalayani. Setelah kematian alami semua jenis penaik bergaul sebagai satu keluarga morontia di dunia-dunia mansion.
30:4.11 (341.1) 2. Peselamat Tidur. Semua manusia yang berstatus selamat, dalam penjagaan malaikat penjaga takdir pribadi, melewati gerbang-gerbang kematian alami, dan pada periode ketiga, menjadi pribadi di dunia-dunia mansion. Makhluk-makhluk yang diakui resmi itu yang, karena alasan apapun, tidak dapat mencapai level penguasaan kecerdasan dan kemampuan spiritualitas yang akan memberi mereka hak untuk memperoleh malaikat penjaga pribadi, tidak dengan segera dan langsung pergi seperti itu ke dunia-dunia mansion. Jiwa-jiwa yang selamat tersebut harus beristirahat dalam tidur tak-sadar sampai hari penghakiman dari suatu zaman yang baru, suatu dispensasi baru, kedatangan sesosok Putra Tuhan untuk memanggil absensi kehadiran zaman itu dan mengadili alam itu, dan ini adalah praktek yang umum di seluruh Nebadon. Dikatakan tentang Mikhael Kristus bahwa, ketika ia naik ke tempat tinggi pada akhir pekerjaannya di atas bumi, “Dia membawa sejumlah besar tawanan.” Dan tawanan-tawanan ini adalah peselamat-peselamat tidur dari hari-harinya Adam sampai hari kebangkitan Guru di Urantia.
30:4.12 (341.2) Berlalunya waktu tidak ada artinya bagi manusia yang tidur mati itu; mereka sepenuhnya tak sadar dan tidak tahu tentang lama istirahat mereka. Pada waktu perakitan ulang kepribadian pada akhir suatu zaman, mereka yang telah tidur lima ribu tahun akan bereaksi tidak beda dari mereka yang baru meninggal lima hari. Selain dari penundaan waktu ini, para peselamat itu melewati rezim kenaikan secara sama dengan mereka yang menghindari tidur kematian yang lebih pendek atau yang lebih panjang.
30:4.13 (341.3) Kelas-kelas dispensasi musafir-musafir dunia ini dimanfaatkan untuk kegiatan-kegiatan morontia berkelompok dalam pekerjaan alam semesta lokal. Ada keuntungan besar dalam mobilisasi kelompok-kelompok yang sangat besar tersebut; mereka dengan demikian dipertahankan bersama untuk masa pelayanan efektif yang lama.
30:4.14 (341.4) 3. Siswa Dunia Rumah Besar (Mansion World). Semua manusia peselamat yang dibangunkan lagi di dunia-dunia mansion termasuk pada golongan ini.
30:4.15 (341.5) Badan fisik daging manusia adalah bukan suatu bagian dari perakitan ulang peselamat yang tidur mati itu; tubuh fisik telah kembali manjadi debu. Serafim yang bertugas mensponsori tubuh baru, dalam bentuk morontia, sebagai wahana kehidupan yang baru untuk jiwa baka itu dan untuk tempat berdiamnya Pelaras yang kembali. Pelaras adalah penyimpan transkrip roh dari batin peselamat yang tidur itu. Serafim yang ditugaskan adalah penjaga identitas yang selamat—jiwa baka itu—seberapa jauh jiwa itu telah dikembangkan. Dan ketika dua ini, Pelaras dan serafim, menyatukan lagi kepribadian yang dipercayakan kepada mereka itu, individu baru itu membentuk kebangkitan dari kepribadian lama, selamatnya identitas morontia berkembang dari jiwa itu. Hubungan kembali jiwa dan Pelaras itu sungguh layak disebut suatu kebangkitan, suatu perakitan ulang faktor-faktor kepribadian; namun bahkan inipun tidak menjelaskan seluruhnya tentang kemunculan-lagi kepribadian yang selamat bertahan hidup itu. Meskipun kamu mungkin tidak akan pernah memahami fakta tentang transaksi yang tidak bisa dijelaskan itu, kamu kelak akan secara pengalaman mengetahui kebenaran itu jika kamu tidak menolak rencana keselamatan manusia fana.
30:4.16 (341.6) Rancangan penahanan awal manusia di tujuh dunia pelatihan progresif itu hampir menyeluruh dilakukan di Orvonton. Dalam tiap sistem lokal yang terdiri dari sekitar seribu dunia dihuni ada tujuh dunia mansion, biasanya satelit-satelit atau sub-subsatelit dari ibukota sistem. Dunia-dunia itu adalah dunia penerimaan untuk mayoritas manusia yang menaik.
30:4.17 (341.7) Kadang-kadang semua dunia pelatihan kediaman manusia itu disebut “rumah besar” alam semesta, dan dunia-dunia itulah yang Yesus sebut ketika ia berkata: ”Dalam rumah Bapa-Ku ada banyak tempat tinggal.” Mulai dari situ, dalam kelompok dunia tertentu seperti dunia-dunia rumah besar, para penaik akan maju secara individual dari satu dunia ke yang lain dan dari satu fase kehidupan ke yang berikutnya, namun mereka akan selalu maju dari satu tingkat studi alam semesta ke yang berikutnya dalam formasi kelas.
30:4.18 (342.1) 4. Progresor Morontia. Dari dunia-dunia rumah besar, naik melalui dunia-dunia sistem, konstelasi, dan alam semesta, manusia-manusia dikelaskan sebagai progresor-progresor morontia; mereka sedang melintasi dunia-dunia transisi kenaikan manusia. Sementara manusia-manusia menaik itu maju dari dunia-dunia morontia yang rendah ke yang lebih tinggi, mereka melayani pada tugas-tugas yang tak terhitung banyaknya dalam kerjasama dengan guru-guru mereka dan dalam rombongan dengan saudara-saudara mereka yang lebih maju dan senior.
30:4.19 (342.2) Progresi morontia berhubungan dengan pemajuan berkelanjutan terhadap bentuk intelek, roh, dan kepribadian. Para peselamat itu masih makhluk tiga-kodrat. Di seluruh pengalaman morontia mereka adalah anak-perwalian alam semesta lokal. Pemerintahan alam semesta super belum berfungsi sampai karier roh dimulai.
30:4.20 (342.3) Manusia-manusia mencapai identitas roh nyata tepat sebelum mereka meninggalkan markas alam semesta lokal menuju dunia-dunia penerimaan sektor minor alam semesta super. Lulus dari tingkat morontia akhir ke status roh pertama atau terendah itu hanya transisi kecil. Batin, kepribadian, dan karakter tidak diubah oleh kemajuan tersebut; hanya wujud yang mengalami modifikasi. Tetapi wujud roh itu sama nyatanya dengan badan morontia, dan juga sama-sama bisa dilihat.
30:4.21 (342.4) Sebelum berangkat dari alam semesta lokal asalnya menuju dunia-dunia penerimaan alam semesta super, manusia-manusia waktu itu menjadi penerima konfirmasi roh dari Putra Pencipta dan Roh Ibu alam semesta lokal. Dari titik ini seterusnya, status manusia menaik itu selamanya ditetapkan. Anak-anak perwalian alam semesta super belum pernah diketahui tersesat. Serafim menaik juga dimajukan dalam derajat kemalaikatannya pada waktu keberangkatan mereka dari alam-alam semesta lokal.
30:4.22 (342.5) 5. Anak-perwalian Alam Semesta Super. Semua penaik yang tiba di dunia-dunia pelatihan alam semesta super menjadi anak-anak perwalian Yang Purba Harinya; mereka telah melintasi kehidupan morontia dari alam semesta lokal dan sekarang roh-roh yang diakui resmi. Sebagai roh-roh yang muda mereka memulai kenaikan di sistem pelatihan dan pembinaan budaya alam semesta super, mencakup mulai dari dunia-dunia penerimaan sektor minor mereka ke dalam melalui dunia-dunia studi di sepuluh sektor mayor dan terus ke dunia-dunia budayawi yang lebih tinggi di markas-markas besar alam semesta super.
30:4.23 (342.6) Ada tiga golongan roh siswa sesuai dengan perjalanan mereka di dunia-dunia kemajuan roh di sektor minor, sektor mayor dan markas alam semesta super. Seperti halnya para penaik morontia belajar dan bekerja di dunia-dunia alam semesta lokal, demikian pula penaik-penaik roh melanjutkan untuk menguasai dunia-dunia baru sambil mereka berlatih untuk memberikan kepada yang lain apa yang telah mereka serap dari sumber hikmat pengalaman. Namun pergi ke sekolah sebagai sosok roh dalam karier alam semesta super itu adalah sangat tidak sama seperti apapun yang pernah masuk alam khayalan batin jasmani manusia.
30:4.24 (342.7) Sebelum meninggalkan alam semesta super menuju Havona, roh-roh yang menaik ini menerima kursus manajemen alam semesta super yang sama lengkapnya seperti dengan yang mereka terima selama pengalaman morontia mereka dalam supervisi alam semesta lokal. Sebelum manusia-manusia roh mencapai Havona, studi utama mereka, namun bukan pekerjaan eksklusif, adalah penguasaan administrasi alam semesta lokal dan super. Alasan untuk semua pengalaman ini sekarang belum sepenuhnya kelihatan, namun tidak diragukan bahwa pelatihan demikian itu bijaksana dan diperlukan dari segi kemungkinan takdir masa depan mereka sebagai anggota-anggota Korps Finalitas.
30:4.25 (342.8) Rezim pemerintahan alam semesta super itu tidak sama untuk semua manusia menaik. Mereka menerima pendidikan umum yang sama, tetapi kelompok-kelompok dan kelas-kelas khusus dilaksanakan melalui kursus-kursus pengajaran khusus dan dilewatkan melalui kursus-kursus pelatihan yang spesifik.
30:4.26 (343.1) 6. Musafir Havona. Ketika perkembangan roh sudah selesai, walaupun belum penuh, kemudian manusia yang selamat itu bersiap untuk penerbangan panjang ke Havona, surganya para roh evolusioner. Di bumi kamu adalah makhluk darah dan daging; melalui alam semesta lokal kamu adalah sosok morontia; melalui alam semesta super kamu adalah roh yang berkembang; dengan kedatanganmu di dunia-dunia penerimaan Havona pendidikan rohanimu dimulai dalam kenyataannya dan secara sungguh-sungguh; penampilan akhir kamu di Firdaus akan sebagai roh yang disempurnakan.
30:4.27 (343.2) Perjalanan dari ibukota alam semesta super ke dunia-dunia penerimaan Havona itu selalu dilakukan sendirian. Dari sekarang ke depan tidak ada lagi dilaksanakan pengajaran kelas atau kelompok. Kamu telah lulus dengan pelatihan teknis dan administratif untuk dunia-dunia evolusioner ruang dan waktu. Kini mulailah pendidikan pribadimu, pelatihan rohani peroranganmu. Dari pertama hingga yang terakhir, di seluruh Havona, pengajaran itu bersifat pribadi dan lipat tiga: intelektual, spiritual, dan pengalaman.
30:4.28 (343.3) Tindakan pertama dari karier Havonamu adalah mengakui dan mengucapkan terima kasih pada sekonafim angkutanmu karena perjalanan yang panjang dan aman itu. Kemudian kamu diperkenalkan pada sosok-sosok yang akan menjadi sponsor kegiatan-kegiatan awal Havonamu. Berikutnya kamu pergi untuk mendaftarkan kedatanganmu dan mempersiapkan pesan ucapan syukur dan pujaan untuk dikirimkan kepada Putra Pencipta alam semesta lokalmu, Bapa alam semesta yang membuat mungkin karier keputraanmu. Hal ini menutup formalitas untuk kedatangan Havona; sesudah mana kamu diberi periode waktu luang panjang untuk pengamatan bebas, dan ini menyediakan kesempatan untuk mencari teman-teman, saudara-saudara, dan rekan-rekan dari pengalaman kenaikanmu yang panjang. Kamu bisa pula bertanya pada siaran-siaran berita untuk memastikan siapa dari musafir-musafir sesamamu yang telah berangkat ke Havona sejak waktu kamu meninggalkan Uversa.
30:4.29 (343.4) Fakta tentang kedatanganmu di dunia-dunia penerimaan Havona akan dikirimkan dengan hormat pada markas alam semesta lokalmu dan secara pribadi disampaikan pada malaikat penjagamu, di manapun serafim itu kebetulan sedang berada.
30:4.30 (343.5) Manusia-manusia penaik telah dilatih sepenuhnya dalam urusan-urusan dunia evolusioner ruang angkasa; kini mereka memulai kontak mereka yang lama dan bermanfaat dengan dunia-dunia kesempurnaan yang diciptakan. Alangkah besarnya persiapan untuk pekerjaan masa depan yang diberikan oleh pengalaman gabungan, unik, dan luar biasa ini! Namun aku tidak dapat menceritakan padamu tentang Havona, kamu harus melihat dunia-dunia ini untuk menghargai kemuliaan mereka atau untuk memahami kebesaran mereka.
30:4.31 (343.6) 7. Pendatang Firdaus. Saat mencapai Firdaus dengan status sebagai penduduk, kamu memulai kursus progresif dalam keilahian dan keabsonitan. Tempat tinggalmu di Firdaus menandakan bahwa kamu telah menemukan Tuhan dan bahwa kamu akan dihimpunkan masuk dalam Korps Fana dari Finalitas. Dari semua makhluk dari alam semesta agung, hanya mereka yang dilebur-Bapa yang dihimpun masuk Korps Fana dari Finalitas. Hanya individu-individu demikian yang mengambil sumpah finaliter. Makhluk-makhluk kesempurnaan atau pencapaian Firdaus yang lain bisa secara sementara diperbantukan pada korps finalitas ini, tetapi mereka tidak untuk penugasan kekal untuk misi yang tak diketahui dan tak diungkapkan dari akumulasi kawanan veteran-veteran evolusioner dan disempurnakan dari ruang dan waktu ini.
30:4.32 (343.7) Pendatang-pendatang baru Firdaus diberi jangka waktu bebas, setelah itu mereka mulai kerjasama mereka dengan tujuh kelompok supernafim primer. Mereka disebut lulusan-lulusan Firdaus setelah mereka menyelesaikan kursus mereka dengan para konduktor ibadah, dan kemudian, sebagai finaliter-finaliter, ditugaskan pada layanan pengamatan dan kerjasama ke ujung-ujung ciptaan yang mahaluas. Sampai sekarang tampaknya tidak ada pekerjaan spesifik atau mapan untuk Korps Finaliter Fana, meskipun mereka bertugas dalam banyak kapasitas pada dunia-dunia yang telah ditetapkan dalam terang dan hidup.
30:4.33 (344.1) Seandainya tidak ada tujuan masa depan atau tidak diungkapkan untuk Korps Fana dari Finalitas itu, penugasan sekarang untuk sosok-sosok penaik ini akan sama sekali cukup dan mulia. Takdir sekarang mereka sepenuhnya membenarkan rancangan universal untuk kenaikan evolusioner. Namun zaman-zaman masa depan dari evolusi dunia-dunia ruang angkasa bagian luar itu pasti tak diragukan lagi lebih lanjut menguraikan, dan dengan lebih penuh lagi secara ilahi menerangi, tentang kebijaksanaan dan kasih sayang para Tuhan dalam pelaksanaan rencana ilahi Mereka untuk keselamatan manusia dan kenaikan manusia.
30:4.34 (344.2) Cerita ini, bersama-sama dengan apa yang telah diwahyukan kepadamu dan dengan apa yang kamu bisa peroleh dalam hubungannya dengan pengajaran mengenai duniamu sendiri, menyajikan suatu garis besar tentang karier seorang manusia menaik. Cerita itu sangat bervariasi dalam alam semesta super yang berbeda, namun kisah ini memberikan sekilas pandang tentang rencana umum kemajuan manusia seperti yang beroperasi dalam alam semesta lokal Nebadon dan dalam segmen ketujuh dari alam semesta agung, alam semesta super Orvonton.
30:4.35 (344.3) [Disponsori oleh sesosok Utusan Perkasa dari Uversa].
Buku Urantia
Makalah 31
31:0.1 (345.1) KORPS Finaliter Fana merupakan tujuan yang sekarang diketahui untuk manusia-manusia waktu yang menaik dan dilebur-Pelaras. Namun ada kelompok-kelompok lain yang juga ditempatkan ke korps ini. Korps finaliter primer itu terdiri dari berikut ini:
31:0.2 (345.2) 1. Penduduk Asli Havona.
31:0.3 (345.3) 2. Utusan Gravitasi.
31:0.4 (345.4) 3. Manusia Dimuliakan.
31:0.5 (345.5) 4. Serafim Diadopsi.
31:0.6 (345.6) 5. Putra Material Dimuliakan.
31:0.7 (345.7) 6. Makhluk Tengah Dimuliakan.
31:0.8 (345.8) Ada enam kelompok makhluk dimuliakan yang membentuk badan unik dengan takdir kekal ini. Kami pikir kami mengetahui pekerjaan masa depan mereka, tetapi kami tidak yakin pasti. Sementara Korps Finalitas Fana itu sedang memobilisasi di Firdaus, dan sementara mereka sekarang begitu luasnya melayani alam semesta ruang dan mengelola dunia-dunia yang sudah dimapankan dalam terang dan hidup, tujuan masa depan mereka haruslah alam-alam semesta ruang angkasa bagian luar yang sekarang sedang membentuk. Setidaknya itulah dugaan di Uversa.
31:0.9 (345.9) Korps-korps itu diorganisir sesuai dengan hubungan-hubungan kerja di dunia-dunia ruang angkasa dan mengikuti pengalaman kerjasama yang diperoleh di seluruh karier penaik yang panjang dan penuh peristiwa itu. Semua makhluk penaik yang dimasukkan korps ini diterima secara setara, tetapi kesetaraan yang mulia ini sama sekali tidak menghapus individualitas atau memusnahkan identitas pribadi. Kami bisa mengetahui segera, saat berkomunikasi dengan sesosok finaliter, apakah dia itu manusia penaik, penduduk asli Havona, serafim yang diadopsi (diangkat), makhluk tengah, atau Putra Material.
31:0.10 (345.10) Selama masa alam semesta sekarang para finaliter itu kembali untuk melayani dalam alam-alam semesta waktu. Mereka ditugasi untuk bekerja berturut-turut di alam-alam semesta yang berbeda dan tidak pernah di alam semesta asal mereka, sampai mereka telah melayani di seluruh enam ciptaan super yang lain. Dengan demikian mereka memperoleh konsep lipat tujuh tentang Sang Mahatinggi.
31:0.11 (345.11) Satu atau lebih kelompok finaliter fana selalu tetap ada bertugas di Urantia. Tidak ada wilayah pelayanan alam semesta ke mana mereka tidak ditugaskan; mereka berfungsi secara menyeluruh, dan dengan periode kerja yang ditugaskan dan pelayanan bebas secara berselang-seling dan sama.
31:0.12 (345.12) Kami tidak memiliki gagasan tentang sifat pengorganisasian masa depan kelompok yang luar biasa ini, namun para finaliter itu sekarang ini sepenuhnya suatu badan yang mengatur diri sendiri. Mereka memilih para pemimpin dan direktur permanen, periodik, dan penugasan mereka sendiri. Tidak ada pengaruh luar yang dapat dipaksakan pada kebijakan-kebijakan mereka, dan sumpah kesetiaan mereka hanya pada Trinitas Firdaus.
31:0.13 (346.1) Para finaliter membangun markas mereka sendiri di Firdaus, di alam semesta super, di alam semesta lokal, dan semua ibukota divisional. Mereka adalah ordo ciptaan evolusioner yang terpisah. Kami tidak secara langsung mengelola atau mengendalikan mereka, namun demikian mereka secara mutlak setia dan selalu kooperatif dengan semua rencana kami. Mereka benar-benar berakumulasinya jiwa-jiwa dari ruang dan waktu yang teruji dan sejati—garam evolusioner dari alam semesta—dan mereka selama-lamanya kebal melawan kejahatan dan aman melawan dosa.
31:1.1 (346.2) Banyak dari penduduk asli Havona yang berfungsi sebagai guru dalam sekolah-sekolah pelatihan-musafir di alam semesta sentral yang menjadi sangat terikat dengan para manusia menaik, dan lebih tertarik lagi pada pekerjaan dan takdir masa depan Korps Finalitas Fana. Di Firdaus ada dipertahankan, di markas-markas besar administratif korps, suatu daftar para sukarelawan Havona yang dipimpin oleh rekan dari Fanda Agung. Hari ini, kamu akan menemukan berjuta-juta penduduk Havona pada daftar tunggu ini. Sosok-sosok ciptaan langsung dan sempurna ini adalah bantuan besar bagi Korps Finalitas Fana, dan mereka tak diragukan lagi akan semakin banyak membantu di masa depan yang teramat jauh. Mereka menyediakan sudut pandang sosok yang lahir dari kesempurnaan dan kepenuhan ilahi. Para finaliter itu dengan demikian merangkul kedua fase keberadaan pengalaman—yang sempurna maupun yang disempurnakan.
31:1.2 (346.3) Para penduduk asli Havona harus mencapai perkembangan pengalaman tertentu dalam hubungan kerjasama dengan makhluk-makhluk evolusioner yang akan menciptakan kapasitas penerimaan untuk penganugerahan suatu pecahan dari roh Bapa Semesta. Korps Finaliter Fana memiliki sebagai anggota permanen hanya sosok-sosok yang telah dilebur dengan roh dari Sumber dan Pusat Pertama, atau yang seperti Utusan Gravitasi, yang secara lahiriah merupakan roh dari Tuhan Bapa ini.
31:1.3 (346.4) Penduduk-penduduk dari alam semesta sentral diterima ke dalam korps dalam rasio satu dalam seribu—satu kelompok finaliter. Korps itu diorganisir untuk pelayanan temporer dalam kelompok-kelompok seribu, makhluk penaik berjumlah 997 dengan satu penduduk Havona dan satu Utusan Gravitasi. Finaliter dengan demikian dimobilisir dalam kelompok-kelompok, tetapi sumpah finalitas dilakukan secara individu. Sumpah itu adalah sumpah dengan dampak yang menyeluruh dan makna penting yang kekal. Penduduk asli Havona melakukan sumpah yang sama dan menjadi selamanya digabungkan pada korps.
31:1.4 (346.5) Para anggota rekrutan dari Havona itu mengikuti kelompok penugasan mereka; kemanapun kelompok itu pergi, mereka pergi. Dan kamu perlu melihat antusiasme mereka dalam pekerjaan baru para finaliter itu. Peluang untuk mencapai Korps Finalitas adalah salah satu sensasi tinggi di Havona; kemungkinan menjadi finaliter adalah salah satu petualangan tertinggi ras-ras sempurna ini.
31:1.5 (346.6) Para penduduk asli Havona juga diterima, dalam rasio yang sama, ke dalam Korps Finaliter yang Ditrinitisasi Bersama di Vicegerington dan ke dalam Korps Finaliter Transendental di Firdaus. Para warga Havona menganggap tiga tujuan akhir ini merupakan sasaran tertinggi untuk karier mulia mereka, bersama dengan kemungkinan masuknya mereka ke dalam Korps Finaliter Havona.
31:2.1 (346.7) Di mana saja dan kapan saja Utusan Gravitasi sedang berfungsi, para finaliter sedang memegang komando. Semua Utusan Gravitasi ada di bawah kewenangan eksklusif Fanda Agung, dan mereka ditugaskan hanya pada Korps-korps Finalitas primer. Mereka sekarangpun tak ternilai bagi para finaliter, dan mereka akan sangat bermanfaat di masa depan abadi. Tidak ada kelompok makhluk cerdas yang lain memiliki korps utusan dipersonalisasi demikian yang mampu melampaui ruang dan waktu. Jenis-jenis perekam-utusan serupa yang diperbantukan pada korps-korps finaliter yang lain tidak dipersonalisasi, tetapi diabsonitisasi.
31:2.2 (347.1) Utusan Gravitasi berasal dari Divinington, dan mereka adalah Pelaras yang dimodifikasi dan dipersonalisasi, tetapi tak seorangpun dari kelompok Uversa kami yang akan berusaha menjelaskan kodrat salah satu dari para utusan itu. Kami tahu bahwa mereka sosok yang amat berpribadi, ilahi, cerdas, dan paham mendalam, tetapi kami tidak memahami teknik nirwaktu mereka untuk melintasi ruang. Mereka tampaknya mampu menggunakan setiap dan semua energi, sirkuit, dan bahkan gravitasi. Para finaliter dari korps fana tidak bisa mengatasi ruang dan waktu, tetapi telah digabungkan dengan mereka dan tunduk pada komando mereka kepribadian-kepribadian roh tanpa batas yang mampu melakukannya. Kami berani menyebut Utusan Gravitasi sebagai kepribadian, tetapi dalam kenyataannya, mereka sosok-sosok roh super, kepribadian-kepribadian yang tak terbatas dan tak terhingga. Mereka adalah dari golongan kepribadian yang berbeda sepenuhnya jika dibandingkan dengan Utusan Soliter.
31:2.3 (347.2) Utusan Gravitasi bisa digabungkan pada satu kelompok finaliter dalam jumlah tak terbatas, tetapi hanya satu utusan, kepala dari sesamanya, yang dihimpun masuk ke dalam Korps Fana Finalitas. Namun sang kepala ini memiliki staf permanen 999 sesama utusan, dan jika diperlukan, dia bisa memanggil cadangan dari ordonya untuk mendapat asisten dalam jumlah tak terbatas.
31:2.4 (347.3) Utusan Gravitasi dan finaliter (manusia) fana dimuliakan mencapai suatu perhatian yang sangat mendalam dan luar biasa satu sama lain; mereka memiliki banyak kesamaan: Yang satu adalah personalisasi langsung dari suatu pecahan dari Bapa Semesta, yang lainnya adalah suatu kepribadian makhluk yang ada dalam jiwa baka yang bertahan hidup yang dilebur dengan suatu pecahan dari Bapa Semesta yang sama, roh Pelaras Pikiran.
31:3.1 (347.4) Manusia fana penaik yang dilebur-Pelaras menyusun sebagian terbesar Korps Finalitas primer. Bersama-sama dengan serafim yang diangkat dan dimuliakan, mereka biasanya membentuk 990 dalam tiap kelompok finaliter. Proporsi manusia dan malaikat dalam setiap kelompok bervariasi, meskipun manusia jauh melebihi serafim. Penduduk Havona, Putra Material dimuliakan, makhluk tengah dimuliakan, Utusan Gravitasi, dan anggota yang tidak dikenal serta yang tidak hadir membentuk hanya satu persen dari korps; tiap kelompok seribu finaliter itu memiliki tempat hanya untuk sepuluh untuk kepribadian non-manusia dan non-serafim.
31:3.2 (347.5) Kami di Uversa tidak tahu tentang “takdir finalitas” para manusia fana penaik dari waktu ini. Sekarang mereka tinggal di Firdaus dan secara temporer melayani dalam Korps Terang dan Hidup, tetapi kursus pelatihan penaik yang luar biasa dan disiplin alam semesta yang begitu lama demikian pastilah dirancang untuk memampukan mereka bagi ujian-ujian kepercayaan yang lebih besar lagi dan tugas-tugas tanggung jawab yang lebih berat.
31:3.3 (347.6) Sekalipun para manusia penaik ini telah mencapai Firdaus, telah dihimpun masuk dalam Korps Finalitas, dan telah dikirim kembali dalam jumlah besar untuk ikut serta dalam pengelolaan alam semesta lokal dan untuk mendukung administrasi urusan alam semesta super—di hadapan takdir yang tampak sekarang ini, masih ada fakta penting bahwa mereka tercatat hanya sebagai roh tingkat-keenam. Tak diragukan lagi ada satu langkah lagi dalam karier Korps Fana Finalitas itu. Kami tidak tahu sifat dari tahapan itu, tetapi kami telah mengetahui tentang, dan di sini mengundang perhatian pada tiga fakta ini:
31:3.4 (348.1) 1. Kami tahu dari catatan-catatan bahwa manusia menjadi roh dari golongan pertama selama perjalanan mereka dalam sektor-sektor minor, dan mereka maju ke ordo kedua ketika ditranslasikan ke sektor mayor, dan ke yang ketiga ketika mereka maju ke dunia-dunia pusat pelatihan di alam semesta super. Manusia menjadi roh keempat atau lulusan setelah mencapai lingkaran keenam Havona dan menjadi roh golongan kelima ketika mereka berjumpa Bapa Semesta. Mereka selanjutnya mencapai tingkat keenam keberadaan roh ketika mereka mengambil sumpah yang memasukkan mereka selamanya ke dalam penugasan kekekalan Korps untuk Finalitas Fana.
31:3.5 (348.2) Kami mengamati bahwa penggolongan roh, atau penamaan, ditentukan oleh kemajuan nyata dari satu ranah layanan alam semesta ke ranah layanan alam semesta lain atau dari satu alam semesta ke alam semesta yang lain; dan kami menduga bahwa penganugerahan klasifikasi roh ketujuh terhadap Korps Fana Finalitas itu akan bersamaan dengan kemajuan mereka ke penugasan kekal untuk pelayanan di wilayah-wilayah yang sampai sekarang belum dicatat dan belum diungkapkan, dan seiring dengan pencapaian mereka terhadap Tuhan Mahatinggi. Namun selain dari perkiraan-perkiraan berani ini, kami sebenarnya tidak tahu tentang semua ini lebih dari kamu; pengetahuan kami tentang karier manusia tidak melampaui takdir Firdaus yang sekarang.
31:3.6 (348.3) 2. Finaliter fana telah sepenuhnya menuruti perintah segala zaman, “Jadilah kamu sempurna”; mereka telah menaiki jalur semesta untuk pencapaian fana; mereka telah menemukan Tuhan, dan telah dengan hormat dimasukkan ke dalam Korps Finalitas. Makhluk-makhluk demikian telah mencapai batas sekarang untuk kemajuan roh tetapi belum finalitas status roh yang terakhir. Mereka telah mencapai batas sekarang kesempurnaan makhluk, tetapi belum finalitas pelayanan makhluk. Mereka telah mengalami kepenuhan penyembahan Deitas tetapi belum finalitas pencapaian Deitas pengalaman.
31:3.7 (348.4) 3. Manusia dimuliakan dari Korps Finalitas Firdaus adalah sosok-sosok penaik yang memiliki pengetahuan pengalaman dari setiap langkah dari aktualitas dan filosofi dari kehidupan eksistensi cerdas yang paling penuh yang mungkin, sementara selama zaman-zaman kenaikan ini dari dunia material terendah ke puncak-puncak rohani Firdaus, makhluk-makhluk yang bertahan hidup ini telah dilatih sampai batas-batas kapasitas mereka mengenai setiap rincian dari setiap prinsip ilahi yang adil dan efisien, demikian pula administrasi penuh rahmat dan sabar atas terhadap semua ciptaan semesta ruang dan waktu.
31:3.8 (348.5) Kami menganggap manusia diperbolehkan untuk berbagi dengan pendapat kami, dan bahwa kamu bebas menduga dengan kami mengenai misteri tentang takdir terakhir Korps Finalitas Firdaus. Tampaknya jelas bagi kami bahwa tugas-tugas sekarang untuk makhluk evolusioner disempurnakan itu mengambil bagian dalam sifat program-program pascalulusan dalam pemahaman alam semesta dan administrasi alam semesta super; dan kami semua bertanya, “Mengapa para Tuhan ini begitu peduli untuk pelatihan yang begitu lengkapnya bagi manusia yang bertahan hidup itu dalam teknik manajemen alam semesta?”
31:4.1 (348.6) Banyak dari serafim penjaga manusia yang setia diperbolehkan pergi melalui karier penaik bersama dengan manusia yang mereka jaga, dan banyak dari malaikat penjaga itu, setelah menjadi dilebur dengan Bapa, bergabung dengan subjek-subjek manusia mereka dalam mengambil sumpah kekekalan dan selamanya menerima takdir rekan manusia mereka. Malaikat yang melewati pengalaman menaik untuk manusia fana itu bisa berbagi takdir untuk kodrat manusia fana; mereka bisa secara setara dan kekal dihimpunkan masuk ke dalam Korps Finalitas ini. Sejumlah besar serafim yang diangkat dan dimuliakan itu digabungkan ke berbagai korps finaliter bukan fana.
31:5.1 (349.1) Ada ketentuan dalam alam-alam semesta ruang dan waktu di mana para warga Adamik dari sistem lokal, jika lama tertunda dalam menerima penugasan keplanetan, bisa membuat permohonan agar dilepaskan dari status kewargaan-permanen. Dan bila dikabulkan, mereka bergabung dengan para musafir menaik di ibukota-ibukota alam semesta dan sejak itu maju ke Firdaus dan ke Korps Finalitas.
31:5.2 (349.2) Ketika sebuah dunia evolusioner lanjutan mencapai era-era berikutnya dari zaman terang dan hidup, Putra-putra Material, Adam dan Hawa Keplanetan, boleh memilih menjadi manusia, menerima Pelaras, dan menempuh jalur evolusioner kenaikan semesta yang menuju ke Korps Finalitas Fana. Beberapa Putra Material telah setengah gagal atau secara teknis kandas dalam misi mereka sebagai akselerator biologis, seperti Adam di Urantia; dan kemudian mereka terpaksa mengikuti perjalanan alami manusia di alam itu, menerima Pelaras, melewati kematian, dan maju oleh iman melalui jalur penaik, kemudian mencapai Firdaus dan Korps Finalitas.
31:5.3 (349.3) Putra-putri Material ini tidak dijumpai dalam banyak kelompok finaliter. Kehadiran mereka membawa potensi besar untuk layanan tinggi bagi kelompok tersebut, dan mereka selalu dipilih sebagai pemimpinnya. Bila kedua pasangan Eden itu tergabung dalam kelompok yang sama, mereka biasanya diizinkan berfungsi secara gabungan, sebagai satu kepribadian. Pasangan penaik demikian itu jauh lebih berhasil dalam petualangan mentrinitisasi daripada manusia penaik biasa.
31:6.1 (349.4) Di banyak planet para makhluk tengah dihasilkan dalam jumlah besar, tetapi mereka jarang tinggal di dunia asal mereka setelah diselesaikannya dunia itu dalam terang dan hidup. Kemudian, atau segera sesudahnya, mereka dilepaskan dari status kewargaan-permanen dan mulai kenaikan ke Firdaus, melewati dunia-dunia morontia, alam semesta super, dan Havona dalam rombongan bersama dengan manusia-manusia ruang dan waktu.
31:6.2 (349.5) Para makhluk tengah dari berbagai alam semesta amat jauh berbeda dalam asal dan sifatnya, tetapi mereka semua ditakdirkan ke salah satu korps finalitas Firdaus. Para midwayer sekunder semuanya itu pada akhirnya dilebur Pelaras dan dihimpun ke dalam korps-korps fana. Banyak kelompok finaliter mempunyai satu sosok dimuliakan ini dalam grup mereka.
31:7.1 (349.6) Pada saat ini setiap kelompok finaliter berjumlah 999 kepribadian yang berstatus sumpah, anggota-anggota tetap. Tempat yang kosong diisi oleh kepala para Evangel Terang yang diperbantukan, yang ditugaskan pada setiap misi tunggal. Tetapi sosok-sosok ini hanyalah anggota sementara dari kelompok.
31:7.2 (349.7) Setiap kepribadian selestial yang ditugaskan pada layanan suatu korps finaliter itu disebut Evangel Terang. Sosok-sosok ini tidak mengambil sumpah finaliter, dan meskipun tunduk pada organisasi korps, mereka tidak tergabung permanen. Kelompok ini bisa mencakup Utusan Soliter, supernafim, sekonafim, Warga Firdaus, atau keturunan yang ditrinitisasi oleh mereka—setiap sosok yang diperlukan dalam pelaksanaan suatu penugasan finaliter yang sementara. Apakah korps itu akan memiliki sosok-sosok ini diperbantukan untuk misi kekal, kami tidak tahu. Pada waktu selesai bergabung maka para Evangel Terang ini melanjutkan status semula mereka.
31:7.3 (350.1) Sebagaimana Korps Fana Finalitas sekarang ini tersusun, hanya ada enam kelas anggota permanen. Para finaliter, seperti yang bisa diharapkan, terlibat dalam banyak spekulasi tentang identitas rekan-rekan masa depan mereka, tetapi hanya ada sedikit kesepakatan antara mereka.
31:7.4 (350.2) Kami dari Uversa sering memprakirakan tentang identitas kelompok finaliter yang ketujuh. Kami memikirkan banyak gagasan, meliputi kemungkinan penugasan untuk beberapa dari korps yang berakumulasi dari banyak kelompok ditrinitisasi di Firdaus, Vicegerington, dan sirkuit Havona bagian dalam. Bahkan diduga bahwa Korps Finalitas bisa diizinkan untuk mentrinitisasi banyak asisten mereka dalam pekerjaan administrasi alam semesta dalam hal mereka ditakdirkan untuk pelayanan alam-alam semesta yang sekarang sedang dalam pembuatan.
31:7.5 (350.3) Salah satu dari kami berpendapat bahwa tempat kosong dalam korps ini akan diisi oleh suatu tipe makhluk yang berasal dari alam semesta baru dari layanan masa depan mereka; yang lain condong pada keyakinan bahwa tempat ini akan diisi oleh suatu jenis kepribadian Firdaus yang belum diciptakan, diakibatkan, atau ditrinitisasi. Namun sepertinya yang paling mungkin kami akan menunggu masuknya para finaliter ke tingkat tujuh pencapaian roh sebelum kami benar-benar tahu.
31:8.1 (350.4) Bagian dari pengalaman manusia fana disempurnakan di Firdaus sebagai finaliter terdiri dalam usaha untuk mencapai pemahaman tentang sifat dan fungsi lebih dari seribu kelompok warga-warga super transendental Firdaus, sosok-sosok yang dieventuasikan atau dijadi-adakan dengan sifat-sifat absonit. Dalam hubungan mereka dengan para kepribadian super ini, para finaliter penaik menerima dukungan besar dari bimbingan bermanfaat dari banyak golongan penatalayan transendental yang diberi tugas memperkenalkan para finaliter yang dikembangkan itu kepada saudara-saudara baru Firdaus mereka. Seluruh ordo Transendentaler tinggal di bagian barat Firdaus dalam area luas yang mereka tempati secara khusus.
31:8.2 (350.5) Dalam diskusi tentang Transendentaler kami dibatasi, tidak hanya oleh keterbatasan pemahaman manusia, tetapi juga oleh termin-termin mandat yang mengatur pengungkapan ini tentang kepribadian-kepribadian Firdaus. Sosok-sosok ini tidak berhubungan apapun dengan kenaikan manusia ke Havona. Kawanan luas Transendentaler Firdaus tidak berkaitan apapun dengan urusan Havona ataupun tujuh alam semesta super, karena hanya peduli dengan administrasi super terhadap urusan-urusan alam semesta master.
31:8.3 (350.6) Kamu, sebagai sosok makhluk, bisa membayangkan tentang Pencipta, tetapi kamu akan sulit memahami bahwa di sana ada suatu kumpulan besar dan bermacam ragam sosok cerdas yang bukan Pencipta ataupun ciptaan. Para Transendentaler ini tidak menciptakan makhluk, tetapi mereka juga tidak pernah diciptakan. Berbicara mengenai asal mereka, agar menghindari istilah baru—sebutan yang sembarang dan tanpa arti—kami anggap paling baik dikatakan bahwa para Transendentaler itu mengeventuasi (menjadi ada begitu saja sebagai akibat). Absolut Deitas tentu bisa dihubungkan dengan asal mula dan bisa diimplikasikan dalam takdir mereka, tetapi sosok-sosok unik ini sekarang tidak didominasi oleh Absolut Deitas. Mereka tunduk pada Tuhan Mahaakhir, dan perjalanan mereka sekarang di Firdaus dalam segala hal diawasi dan diarahkan oleh Trinitas.
31:8.4 (351.1) Meskipun semua manusia yang mencapai Firdaus sering bergaul dengan para Transendentaler seperti yang mereka lakukan dengan para Warga Firdaus, ternyata bahwa kontak serius pertama manusia dengan sesosok Transendentaler terjadi pada acara penting ketika sebagai anggota dari kelompok finaliter baru, manusia penaik itu berdiri dalam lingkaran penerimaan finaliter sementara sumpah kekekalan Trinitas dipimpin oleh kepala para Transendentaler, pejabat kepala para Arsitek Alam Semesta Master.
31:9.1 (351.2) Para Arsitek Alam Semesta Master adalah korps pemerintah para Transendentaler Firdaus. Korps pemerintah ini berjumlah 28.011 kepribadian yang memiliki batin master, roh unggul, dan absonit adikodrati. Pejabat kepala dari kelompok hebat ini, Arsitek Master senior, adalah kepala koordinasi semua kecerdasan Firdaus di bawah level Deitas.
31:9.2 (351.3) Aturan keenam belas dari mandat yang memberikan wewenang pada narasi ini berkata: “Bila dipandang bijaksana, keberadaan Arsitek Alam Semesta Master dan rekan-rekan mereka boleh diungkapkan, tetapi asal usul, kodrat, dan takdir mereka tidak boleh sepenuhnya diungkapkan.” Namun demikian, kami bisa menceritakan kamu bahwa para Arsitek Master ini ada dalam tujuh level absonit. Tujuh kelompok ini diklasifikasikan sebagai berikut:
31:9.3 (351.4) 1. Level Firdaus. Hanya Arsitek senior atau yang dieventuasikan-pertama yang berfungsi di level tertinggi absonit ini. Kepribadian terakhir ini—yang bukan Pencipta atau ciptaan—menjadi-ada dalam fajar kekekalan dan sekarang berfungsi sebagai koordinator hebat untuk Firdaus dan dua puluh satu dunia kegiatan yang terkait dengannya.
31:9.4 (351.5) 2. Level Havona. Eventuasi Arsitek kedua menghasilkan tiga perencana master dan administrator absonit, dan mereka selalu telah diabdikan untuk koordinasi satu milyar dunia sempurna di alam semesta sentral. Tradisi Firdaus menyatakan bahwa tiga Arsitek ini dengan bantuan nasihat dari Arsitek senior yang sudah mengeventuasi sebelumnya, berkontribusi pada perencanaan Havona, namun kami sebenarnya tidak tahu.
31:9.5 (351.6) 3. Level Alam Semesta Super. Level absonit ketiga mencakup tujuh Arsitek Master untuk tujuh alam semesta super, yang sekarang, sebagai sebuah kelompok, menghabiskan waktu kira-kira sama bersama Tujuh Roh Master di Firdaus dan dengan Tujuh Eksekutif Tertinggi di tujuh dunia khusus dari Roh Tanpa Batas. Mereka adalah para koordinator super alam semesta agung.
31:9.6 (351.7) 4. Level Ruang Angkasa Primer. Kelompok ini berjumlah tujuh puluh Arsitek, dan kami memprakirakan bahwa mereka berurusan dengan rencana-rencana ultimat untuk alam semesta pertama di angkasa bagian luar, yang sekarang sedang memobilisasi di luar batas tujuh alam semesta super yang sekarang.
31:9.7 (351.8) 5. Level Ruang Angkasa Sekunder. Korps kelima Arsitek ini berjumlah 490, dan lagi kami memprakirakan bahwa mereka tentulah berkenaan dengan alam semesta angkasa bagian luar kedua, di mana para fisikawan kami telah mendeteksi mobilisasi energi yang jelas.
31:9.8 (352.1) 6. Level Ruang Angkasa Tersier. Kelompok keenam Arsitek Master ini berjumlah 3.430 dan kami demikian pula menyimpulkan bahwa mereka mungkin sibuk dengan rencana raksasa untuk alam semesta angkasa bagian luar ketiga.
31:9.9 (352.2) 7. Level Ruang Angkasa Kuartan. Ini adalah korps terakhir dan terbesar, terdiri dari 24.010 Arsitek Master, dan bila dugaan-dugaan kami sebelumnya absah, maka itu tentulah berkaitan dengan yang keempat dan yang terakhir dari alam-alam semesta bagian luar yang terus membesar ukurannya itu.
31:9.10 (352.3) Tujuh kelompok Arsitek Master ini berjumlah 28.011 perancang alam semesta. Di Firdaus ada tradisi bahwa jauh kembali dalam kekekalan, pernah dicoba pengeventuasian Arsitek Master ke-29.012, tetapi sosok ini gagal mengabsonitisasi, karena mengalami penangkapan kepribadian oleh Absolut Semesta. Kemungkinannya bahwa seri menaik dari Arsitek Master mencapai limit absonitas dalam diri Arsitek ke-28.011, dan bahwa upaya ke-28.012 menjumpai level matematis untuk kehadiran Sang Absolut. Dengan kata lain, pada level eventuasi ke-28.012 kualitas absonitas menyamai level Semesta dan mencapai nilai Absolut.
31:9.11 (352.4) Dalam organisasi fungsional mereka, ketiga Arsitek Havona yang mensupervisi itu bertindak sebagai asisten rekan pada Arsitek Firdaus yang sendirian itu. Tujuh Arsitek alam semesta super bertindak sebagai rekan sejawat untuk tiga supervisor Havona. Tujuh puluh perencana alam-alam semesta level angkasa luar primer itu sekarang bertugas sebagai asisten rekan pada tujuh Arsitek untuk tujuh alam semesta super.
31:9.12 (352.5) Para Arsitek Alam Semesta Master dalam wewenangnya memiliki banyak kelompok asisten dan pembantu, termasuk dua golongan luas organisator forsa, yang primer dieventuasikan, dan rekan transendentalnya. Para Organisator Forsa Master ini jangan salah dikelirukan dengan para direktur daya, yang berhubungan erat dengan alam semesta agung.
31:9.13 (352.6) Semua sosok yang dihasilkan oleh persatuan dari anak-anak waktu dan kekekalan, seperti keturunan ditrinitisasi dari finaliter dan Warga Firdaus, menjadi anak perwalian Arsitek Master. Tetapi dari semua makhluk atau entitas yang diungkapkan yang berfungsi dalam alam semesta terorganisir saat ini, hanya Utusan Soliter dan Roh Terinspirasi Trinitas yang mempertahankan suatu hubungan organik dengan para Transendentaler dan para Arsitek untuk Alam Semesta Master.
31:9.14 (352.7) Para Arsitek Master menyumbangkan persetujuan teknis terhadap penugasan Putra Pencipta ke lokasi ruang angkasa mereka untuk pengorganisasian alam-alam semesta lokal. Ada hubungan yang sangat dekat antara para Arsitek Master dan para Putra Pencipta Firdaus, dan meskipun hubungan ini tidak diungkapkan, kamu telah diberitahu tentang kerjasama antara para Arsitek dan para Pencipta Tertinggi alam semesta agung dalam hubungan Trinitas pengalaman pertama. Dua kelompok ini, bersama dengan Sang Mahatinggi yang sedang berkembang dan berpengalaman, membentuk Trinitas Mahaakhir untuk nilai-nilai transendental dan makna-makna alam semesta master.
31:10.1 (352.8) Arsitek Master senior melakukan pengawasan menyeluruh terhadap tujuh Korps Finalitas, dan mereka adalah:
31:10.2 (352.9) 1. Korps Finaliter Fana.
31:10.3 (352.10) 2. Korps Finaliter Firdaus.
31:10.4 (352.11) 3. Korps Finaliter Ditrinitisasi.
31:10.5 (353.1) 4. Korps Finaliter yang Ditrinitisasi Bersama.
31:10.6 (353.2) 5. Korps Finaliter Havona.
31:10.7 (353.3) 6. Korps Finaliter Transendental
31:10.8 (353.4) 7. Korps Putra-putra Takdir yang tidak diungkapkan.
31:10.9 (353.5) Masing-masing korps takdir ini memiliki pejabat kepala, dan ketujuhnya membentuk Dewan Takdir Tertinggi di Firdaus; dan selama zaman alam semesta sekarang Fanda Agung adalah kepala untuk badan tertinggi penugasan alam semesta untuk anak-anak dengan takdir terakhir.
31:10.10 (353.6) Pengumpulan bersama tujuh korps finaliter ini menandakan mobilisasi realitas potensi, kepribadian, batin, roh, absonit, dan aktualitas-aktualitas pengalaman yang bahkan mungkin melampaui fungsi alam semesta master masa depan dari Sang Mahatinggi. Tujuh korps finaliter ini mungkin menandakan aktivitas sekarang dari Trinitas Mahaakhir yang terlibat dalam mengumpulkan kekuatan-kekuatan yang finit (terbatas) dan absonit (melampaui-terbatas) dalam persiapan untuk perkembangan tak terbayangkan di alam-alam semesta ruang angkasa bagian luar. Tak pernah ada mobilisasi seperti ini sejak masa dekat kekekalan ketika Trinitas Firdaus secara serupa memobilisasi kepribadian-kepribadian Firdaus dan Havona yang saat itu ada dan mengutus mereka sebagai administrator dan pemerintah untuk tujuh alam semesta super ruang dan waktu yang saat itu dirancang. Tujuh korps finaliter mewakili respons keilahian dari alam semesta agung pada kebutuhan masa depan dari potensi-potensi yang belum dikembangkan di alam semesta bagian luar dalam kegiatan masa depan nan abadi.
31:10.11 (353.7) Kami mencoba meramalkan adanya alam semesta luar dihuni yang lebih besar di masa depan, dunia-dunia baru yang dihuni oleh golongan-golongan baru makhluk yang elok dan khas, suatu alam semesta material yang sangat mendalam ultimasinya, suatu ciptaan luas yang kurang hanya satu rincian penting saja—kehadiran pengalaman terbatasyang nyata dalam hidup semesta dari keberadaan makhluk penaik. Alam semesta demikian akan menjadi kenyataan di bawah suatu kekurangan pengalaman yang besar: kehilangan partisipasi dalam evolusi Yang Mahatinggi Mahakuasa. Alam-alam semesta bagian luar ini akan menikmati pelayanan tanpa banding dan pengendalian adiluhung dari Sang Mahatinggi, tetapi fakta tentang kehadiran aktif-Nya itu sendiri mencegah partisipasi mereka dalam aktualisasi Deitas Mahatinggi.
31:10.12 (353.8) Selama zaman alam semesta sekarang ini pribadi-pribadi yang berevolusi di alam semesta agung menanggung banyak kesulitan akibat dari belum sempurnanya aktualisasi kedaulatan Tuhan Mahatinggi, tetapi kita semua berbagi pengalaman unik dari evolusi-Nya. Kita berkembang dalam dia dan Dia berkembang dalam kita. Suatu kali dalam masa depan kekal evolusi Deitas Mahatinggi akan menjadi fakta yang selesai dari sejarah alam semesta, dan kesempatan untuk ikut serta dalam pengalaman menakjubkan ini akan berlalu dari panggung aksi kosmis.
31:10.13 (353.9) Namun siapa di antara kita yang telah memperoleh pengalaman unik ini selama masa muda alam semesta akan menyimpannya sebagai harta sepanjang masa depan kekal. Dan banyak dari kami berspekulasi bahwa hal itu mungkin menjadi misi dari cadangan para penaik dan fana disempurnakan yang terus diakumulasikan di Korps Finalitas, dalam hubungan dengan enam korps lain yang sama-sama merekrut, untuk mengelola alam semesta luar ini dalam upaya untuk menutupi kekurangan pengalaman alam-alam semesta luar ini karena tidak ikut serta dalam evolusi ruang-waktu dari Sang Mahatinggi.
31:10.14 (353.10) Kekurangan-kekurangan ini tidak bisa dihindari di semua level keberadaan alam semesta. Selama zaman semesta sekarang kami dari keberadaan rohani yang lebih tinggi saat ini turun untuk mengelola alam-alam semesta evolusioner dan melayani manusia-manusia yang menaik, dengan demikian berusaha menebus kekurangan mereka dalam realitas-realitas pengalaman rohani yang lebih tinggi.
31:10.15 (354.1) Namun meskipun kami sebenarnya tidak tahu apapun tentang rancangan para Arsitek Alam Semesta Master mengenai ciptaan-ciptaan bagian luar ini, namun demikian tentang tiga hal ini kami pasti:
31:10.16 (354.2) 1. Di sana benar-benar ada sistem alam-alam semesta yang luas dan baru yang sedang perlahan-lahan membentuk di wilayah ruang angkasa bagian luar. Golongan-golongan baru ciptaan fisik, lingkaran-lingkaran alam semesta demi alam semesta yang bergerombol amat luas dan raksasa yang berada jauh di luar batas sekarang ciptaan yang dihuni dan dikelola, adalah benar-benar kelihatan melalui teleskopmu. Sekarang ini, ciptaan-ciptaan bagian luar ini sepenuhnya bersifat fisik; alam-alam itu tampaknya belum dihuni dan kelihatannya kosong dari administrasi makhluk.
31:10.17 (354.3) 2. Selama zaman demi zaman terus berlanjut mobilisasi di Firdaus yang tidak bisa dijelaskan dan sepenuhnya misterius, mobilisasi makhluk-makhluk penaik dari ruang dan waktu, dalam hubungannya dengan enam korps finaliter yang lainnya.
31:10.18 (354.4) 3. Bersamaan dengan transaksi-transaksi ini Pribadi Deitas yang Mahatinggi sedang memberdaya sebagai penguasa berdaulat mahakuasa atas ciptaan-ciptaan super.
31:10.19 (354.5) Saat kami melihat pengembangan rangkap tiga ini, yang meliputi makhluk-makhluk, alam-alam semesta, dan Deitas, bisakah kami dikritik karena mengantisipasi bahwa ada sesuatu yang baru dan belum terungkap sedang mendekati puncaknya dalam alam semesta master? Bukankah alami bahwa kami akan menghubungkan mobilisasi yang amat lama dan pengorganisasian alam-alam semesta fisik pada skala yang belum dikenal sebelumnya tersebut dan kemunculan Sang Mahatinggi, dengan skema menakjubkan ini untuk meningkatkan manusia waktu menuju kesempurnaan ilahi dan dengan dengan mobilisasi mereka berikutnya di Firdaus dalam Korps Finalitas—suatu penjelasan dan takdir yang diselimuti dalam misteri alam semesta? Adalah makin menjadi keyakinan seluruh Uversa bahwa Korps Finalitas yang sedang merakit itu ditakdirkan untuk suatu tugas masa depan di alam-alam semesta ruang angkasa bagian luar, di mana kami telah mampu mengenali pengelompokan setidaknya tujuh puluh ribu agregasi materi, yang masing-masingnya lebih besar dari setiap alam semesta super yang sekarang.
31:10.20 (354.6) Manusia-manusia evolusioner dilahirkan di planet-planet ruang angkasa, melewati dunia-dunia morontia, menaik alam-alam semesta roh, melintasi dunia-dunia Havona, menemukan Tuhan, mencapai Firdaus, dan dihimpunkan masuk ke dalam Korps Finalitas primer, berada di sana menunggu penugasan layanan alam semesta selanjutnya. Ada enam lagi korps finalitas yang sedang membentuk, tetapi Fanda Agung, manusia penaik pertama, yang memimpin sebagai kepala Firdaus atas semua ordo finaliter. Dan ketika kami menyaksikan pemandangan dahsyat ini, kami semua berseru: Sungguh takdir nan mulia bagi anak-anak waktu yang berasal dari hewan itu, anak-anak material dari ruang!
31:10.21 (354.7) [Disponsori bersama oleh sesosok Konselor Ilahi dan Yang Tanpa Nama dan Bilangan yang diberikan kewenangan berfungsi demikian oleh Yang Purba Harinya di Uversa.]
* * * * *
31:10.22 (354.8) Tiga puluh satu makalah yang menggambarkan kodrat Deitas, realitas Firdaus, pengorganisasian dan bekerjanya alam semesta pusat dan super, kepribadian-kepribadian alam semesta agung, dan takdir tinggi manusia evolusioner ini, disponsori, dirumuskan, dan ditulis ke dalam bahasa Inggris oleh suatu komisi tinggi terdiri dari dua puluh empat administrator Orvonton yang bertindak sesuai dengan mandat yang dikeluarkan oleh Yang Purba Harinya dari Uversa yang menyuruh agar kami melakukan hal ini di Urantia, nomor 606 di Satania, di dalam Norlatiadek Nebadon, dalam tahun 1934 M.
Buku Urantia
BAGIAN II
Disponsori suatu Korps Kepribadian Alam Semesta Lokal dari Nebadon yang bertindak berdasarkan wewenang dari Gabriel Salvington.
Buku Urantia
Makalah 32
32:0.1 (357.1) SEBUAH alam semesta lokal adalah hasil karya sesosok Putra Pencipta dari ordo Mikhael Firdaus. Alam itu terdiri dari seratus konstelasi, masing-masing mencakup seratus sistem dunia dihuni. Tiap sistem pada akhirnya akan berisi sekitar seribu dunia dihuni.
32:0.2 (357.2) Alam-alam semesta ruang dan waktu ini semuanya berevolusi. Rancangan kreatif para Mikhael Firdaus itu selalu berlangsung mengikuti jalur perkembangan yang berangsur-angsur dan pengembangan progresif terhadap sifat dan kapasitas fisik, intelektual, dan spiritual untuk beragam makhluk yang mendiami berbagai golongan dunia yang menyusun alam semesta tersebut.
32:0.3 (357.3) Urantia termasuk pada sebuah alam semesta lokal yang penguasanya adalah Sang manusia-Tuhan dari Nebadon, Yesus Nazaret dan Mikhael Salvington. Dan semua rencana Mikhael untuk alam semesta lokal ini sepenuhnya disetujui oleh Trinitas Firdaus sebelum ia mulai menempuh petualangan ruang yang tertinggi.
32:0.4 (357.4) Putra-putra Tuhan bisa memilih alam untuk kegiatan mereka sebagai pencipta, tetapi ciptaan-ciptaan material ini asalnya dirancang dan direncanakan oleh para Arsitek Firdaus untuk Alam Semesta Master.
32:1.1 (357.5) Manipulasi pra alam semesta terhadap forsa-ruang dan energi-energi primordial adalah pekerjaan para Organisator Forsa Master Firdaus; tetapi dalam wilayah alam semesta super, ketika energi bangkit (emergent) menjadi responsif terhadap gravitasi linier atau lokal, para Organisator ini mundur demi para direktur daya dari alam semesta super tersebut.
32:1.2 (357.6) Para direktur daya ini berfungsi sendirian dalam fase pra-material dan pasca-forsa dari suatu penciptaan alam semesta lokal. Tidak ada kemungkinan bagi sesosok Putra Pencipta untuk memulai pengorganisasian alam semesta sampai para direktur daya telah menghasilkan mobilisasi energi-energi-ruang yang secukupnya untuk menyediakan suatu landasan material—yaitu matahari-matahari dan bulatan-bulatan material yang harfiah—untuk alam semesta yang sedang muncul itu.
32:1.3 (357.7) Alam-alam semesta lokal itu semuanya lebih-kurang memiliki potensi energi yang sama, walaupun mereka sangat berbeda dalam dimensi-dimensi fisik dan bisa bervariasi dalam kandungan isi materi-tampak dari waktu ke waktu. Muatan daya dan kemampuan materi-potensial suatu alam semesta lokal ditentukan oleh manipulasi para direktur daya dan para penerus mereka, demikian pula juga oleh kegiatan Putra Pencipta dan oleh kemampuan pengendalian fisik bawaan yang dimiliki oleh rekan kreatif sang Putra ini.
32:1.4 (358.1) Muatan energi sebuah alam semesta lokal adalah sekitar seperseratus ribu dari kandungan forsa alam semesta supernya. Dalam kasus Nebadon, alam semesta lokalmu, materialisasi massanya sedikit kurang dari itu. Dari segi fisik, Nebadon memiliki semua kandungan fisik energi dan materi yang dapat dijumpai dalam semua ciptaan lokal Orvonton. Satu-satunya batasan fisik terhadap ekspansi pengembangan alam semesta Nebadon terdiri dalam muatan kuantitatif energi-ruang yang dipegang oleh pengendalian gravitasi oleh kekuatan-kekuatan dan pribadi-pribadi terkait untuk mekanisme alam semesta gabungan itu.
32:1.5 (358.2) Ketika materi-energi telah mencapai suatu tingkat tertentu dalam materialisasi massa, sesosok Putra Pencipta Firdaus muncul di tempat kejadian, disertai oleh sesosok Putri Kreatif dari Roh Tanpa Batas. Bersamaan dengan kedatangan Putra Pencipta itu, pekerjaan dimulai terhadap dunia buatan yang akan menjadi dunia markas untuk alam semesta lokal yang direncanakan. Selama kurun waktu panjang ciptaan lokal demikian dikembangkan, matahari-matahari menjadi distabilkan, planet-planet terbentuk dan diayunkan ke dalam orbit-orbit mereka, sementara pekerjaan menciptakan dunia-dunia buatan yang akan berfungsi sebagai markas konstelasi dan ibukota sistem terus berlanjut.
32:2.1 (358.3) Dalam pengorganisasian alam semesta lokal, para Putra Pencipta didahului oleh para direktur daya dan sosok-sosok lain yang berasal dari Sumber dan Pusat Ketiga. Dari energi-energi ruang, yang sudah diorganisir sebelumnya tersebut, Mikhael, Putra Penciptamu, mendirikan wilayah-wilayah hunian di alam semesta Nebadon dan sejak itu telah bersusah payah mengabdikan diri pada pengelolaannya. Dari energi yang ada sebelumnya itu para Putra ilahi ini mematerialisasikan materi yang tampak, merancang makhluk-makhluk hidup, dan dengan kerjasama dari kehadiran alam semesta Roh Tanpa Batas, menciptakan barisan aneka ragam kepribadian roh.
32:2.2 (358.4) Para direktur daya dan pengendali energi ini yang jauh mendahului Putra Pencipta dalam pekerjaan fisik pendahuluan untuk pengorganisasian alam semesta itu kemudian berikutnya membantu dalam hubungan kerja yang luar biasa dengan Putra Alam Semesta ini, selamanya tetap dalam pengendalian energi-energi yang terkait ini yang awalnya mereka organisir dan sirkuitkan. Di Salvington sekarang berfungsi seratus pusat daya yang sama dengan yang bekerjasama dengan Putra Penciptamu dalam pembentukan awal dari alam semesta lokal ini.
32:2.3 (358.5) Tindakan penciptaan yang pertama selesai di Nebadon terdiri dari pengorganisasian dunia-dunia markas besar, dunia-dunia arsitektural Salvington, dengan satelit-satelitnya. Dari waktu gerak permulaan para pusat daya dan pengendali fisik sampai kedatangan para staf hidup pada dunia-dunia Salvington yang sudah selesai, ada tenggang waktu satu milyar tahun lebih sedikit dihitung berdasarkan waktu planetmu sekarang. Pembangunan Salvington segera diikuti oleh penciptaan seratus dunia markas pusat konstelasi yang dirancang dan sepuluh ribu dunia markas pusat sistem lokal yang direncanakan untuk pengendalian dan administrasi planet, bersama dengan satelit-satelit buatan mereka. Dunia-dunia buatan tersebut dirancang untuk menampung baik pribadi fisik, roh, maupun morontia yang di tengahnya atau makhluk tahap transisi.
32:2.4 (359.1) Salvington, ibukota Nebadon, terletak persis di pusat energi-massa dari alam semesta lokal. Namun alam semesta lokalmu bukan satu sistem astronomis tunggal, walaupun sebuah sistem yang besar memang berada pada pusat fisiknya.
32:2.5 (359.2) Salvington adalah markas besar pribadi Mikhael Nebadon, tetapi dia tidak akan selalu dapat dijumpai di sana. Walaupun berfungsi baiknya alam semesta lokalmu tidak memerlukan kehadiran tetap Putra Pencipta di dunia ibukota, namun hal ini tidaklah demikian pada zaman-zaman lebih awal pengorganisasian fisiknya. Sesosok Putra Pencipta tidak dapat meninggalkan dunia markasnya sampai masa ketika stabilisasi gravitasi alam itu telah dihasilkan melalui materialisasi energi yang cukup untuk memungkinkan berbagai sirkuit dan sistem saling mengimbangi satu sama lain oleh daya tarik material timbal balik.
32:2.6 (359.3) Tak lama kemudian, rancangan fisik suatu alam semesta selesai, dan Putra Pencipta, dalam hubungan dengan Roh Kreatif, memproyeksikan rencananya untuk penciptaan kehidupan; setelah itu sang perwakilan Roh Tanpa Batas ini memulai fungsi alam semestanya sebagai suatu kepribadian kreatif yang jelas. Ketika tindakan kreatif pertama ini dirumuskan dan dilaksanakan, maka lahirlah Bintang Fajar yang Terang, personifikasi konsep kreatif permulaan dari identitas dan ideal keilahian ini. Inilah eksekutif kepala untuk alam semesta, rekan pribadi Putra Pencipta, sosok seperti dia dalam semua aspek karakter, meskipun jelas terbatas dalam sifat-sifat keilahian.
32:2.7 (359.4) Dan kini bahwa penolong tangan kanan dan eksekutif kepala dari Putra Pencipta itu telah disediakan, maka berikutnya lahirlah menjadi ada barisan berbagai makhluk yang sangat luas dan hebat. Putra dan putri alam semesta lokal lahir, dan segera sesudah itu pemerintahan ciptaan tersebut dilengkapi, mulai dari dewan-dewan tertinggi alam semesta sampai bapa-bapa konstelasi dan para penguasa sistem lokal—kumpulan dunia-dunia itu yang dirancang berikutnya untuk menjadi kediaman berbagai ras manusia yang memiliki kehendak; dan setiap dunia ini akan dipimpin oleh sesosok Pangeran Planet.
32:2.8 (359.5) Kemudian, setelah alam semesta tersebut telah diorganisir dengan lengkap dan berawak penuh, maka Putra Pencipta masuk dalam rencana-Nya Bapa untuk menciptakan manusia sesuai citra ilahi mereka.
32:2.9 (359.6) Pengorganisasian tempat-tempat kediaman planet masih berlangsung di Nebadon, karena alam semesta ini memang adalah suatu gugus muda dalam alam perbintangan dan perplanetan Orvonton. Berdasarkan catatan terakhir ada 3.840.101 planet dihuni di Nebadon, dan Satania, sistem lokal untuk duniamu, adalah kira-kira sama dengan sistem yang lain.
32:2.10 (359.7) Satania adalah bukan sebuah sistem fisik yang seragam, sebuah unit atau organisasi astronomis tunggal. Ke-619 dunia huniannya terletak dalam lebih dari lima ratus sistem fisik yang berbeda. Hanya lima di antaranya yang memiliki lebih dari dua dunia dihuni, dan dari jumlah ini hanya satu sistem yang memiliki empat planet yang berpenduduk, sementara ada empat puluh enam yang memiliki dua dunia dihuni.
32:2.11 (359.8) Sistem dunia dihuni Satania terletak amat jauh dari Uversa dan gugus surya besar itu yang berfungsi sebagai pusat fisik atau astronomis untuk alam semesta super ketujuh. Dari Yerusem, markas Satania, jaraknya lebih dari dua ratus ribu tahun cahaya ke pusat fisik alam semesta super Orvonton, yang jauh, jauh sekali di dalam diameter padat Bima Sakti. Satania ada di pinggiran alam semesta lokal, dan Nebadon sekarang sangat jauh ke arah pinggiran Orvonton. Dari sistem dunia dihuni yang paling luar sampai pusat alam semesta super jaraknya sedikit kurang dari dua ratus lima puluh ribu tahun-cahaya.
32:2.12 (360.1) Alam semesta Nebadon sekarang beredar jauh ke selatan dan timur dalam sirkuit alam semesta super Orvonton. Alam semesta tetangga yang terdekat adalah: Avalon, Henselon, Sanselon, Portalon, Wolfering, Fanoving, dan Alvoring.
32:2.13 (360.2) Namun evolusi sebuah alam semesta lokal itu adalah sebuah cerita yang panjang. Makalah-makalah yang menguraikan mengenai alam semesta super memperkenalkan pokok ini; makalah-makalah di bagian ini, yang membicarakan ciptaan lokal, melanjutkannya, sementara makalah-makalah berikutnya, menyentuh sejarah dan takdir Urantia, akan menyelesaikan cerita tersebut. Tetapi kamu dapat memahami secara cukup mengenai takdir manusia dari ciptaan lokal tersebut hanya dengan membaca cerita mengenai kehidupan dan ajaran Putra Penciptamu yang pernah menjalani hidup manusia, dalam keserupaan dengan badan daging, di dunia evolusionermu sendiri.
32:3.1 (360.3) Satu-satunya ciptaan yang sudah ditetapkan secara sempurna adalah Havona, alam semesta sentral, yang dibuat langsung oleh pikiran Bapa Semesta dan firman Putra Kekal. Havona adalah sebuah alam semesta yang tetap ada, sempurna, dan penuh, mengelilingi kediaman para Deitas yang kekal, pusat untuk segalanya. Ciptaan-ciptaan di tujuh alam semesta super itu adalah terbatas, evolusioner, dan secara konsisten berkembang maju.
32:3.2 (360.4) Sistem-sistem fisik ruang dan waktu semua evolusioner dalam asalnya. Sistem-sistem tersebut bahkan belum distabilkan secara fisik sampai mereka diayunkan masuk ke dalam sirkuit yang ditetapkan dalam alam-alam semesta super mereka. Suatu alam semesta lokal juga belum ditetapkan dalam terang dan hidup sampai kemungkinan perluasan dan pengembangan fisiknya telah dihabiskan, dan sampai status rohani semua dunia huniannya telah selamanya ditetapkan dan distabilkan.
32:3.3 (360.5) Kecuali dalam alam semesta sentral, kesempurnaan adalah suatu pencapaian progresif. Dalam ciptaan sentral kita memiliki suatu pola kesempurnaan, tetapi semua alam yang lain harus mencapai kesempurnaan itu dengan metode yang telah mapan untuk pemajuan dunia-dunia atau alam-alam semesta tertentu itu. Dan keaneka-ragaman yang hampir tanpa batas menjadi ciri dari rencana-rencana para Putra Pencipta untuk mengorganisir, mengembangkan, menertibkan, dan menetapkan masing-masing alam semesta mereka.
32:3.4 (360.6) Dengan perkecualian kehadiran ketuhanan dari Bapa, setiap alam semesta lokal adalah, dalam makna tertentu, suatu duplikasi organisasi administratif dari ciptaan sentral atau pola itu. Walaupun Bapa Semesta secara pribadi hadir dalam alam semesta kediaman-Nya, Dia tidak mendiami batin makhluk yang berasal dalam alam semesta itu seperti Dia secara harfiah berdiam dengan jiwa-jiwa manusia ruang dan waktu. tampaknya ada suatu kompensasi yang maha bijaksana dalam penyesuaian dan pengaturan urusan rohani ciptaan yang luas sekali itu. Dalam alam semesta sentral Bapa secara pribadi hadir seperti itu namun tidak hadir dalam batin anak-anak dari ciptaan sempurna itu; dalam alam-alam semesta ruang Bapa tidak hadir secara pribadi, karena diwakili oleh para Putra Daulat-Nya, sementara Dia secara intim hadir dalam batin anak-anak manusia-Nya, karena diwakili secara rohani oleh kehadiran prapribadi para Monitor Misteri yang tinggal dalam batin para makhluk berkehendak tersebut.
32:3.5 (360.7) Di ibukota alam semesta lokal di sana tinggal semua kepribadian pencipta dan daya cipta yang mewakili otoritas yang terkandung sendiri dan otonomi administratif kecuali kehadiran pribadi Bapa Semesta. Dalam alam semesta lokal akan dijumpai sesuatu dari semuanya dan seseorang dari hampir setiap golongan makhluk pintar yang ada di alam semesta sentral kecuali Bapa Semesta. Walaupun Bapa Semesta tidak secara pribadi hadir dalam sebuah alam semesta lokal, Dia secara pribadi diwakili oleh Putra Penciptanya, yang tadinya wakil Tuhan dan kemudian menjadi penguasa tertinggi dan berdaulat berdasarkan haknya sendiri.
32:3.6 (361.1) Makin jauh kita turun dalam skala kehidupan, makin sulit jadinya untuk menemukan, dengan mata iman, Bapa yang tidak kelihatan itu. Makhluk-makhluk yang lebih rendah—dan kadang-kadang bahkan kepribadian yang lebih tinggi—menemukan bahwa selalu sulit untuk membayangkan Bapa Semesta dalam Putra-putra Pencipta-Nya. Dan kemudian, sambil menantikan waktu pemuliaan rohani mereka, ketika kesempurnaan perkembangan akan memungkinkan mereka untuk melihat Tuhan langsung secara pribadi, namun mereka menjadi lelah dalam kemajuan, menyimpan keraguan-keraguan rohani, tersandung dalam kebingungan, dan dengan demikian memisahkan mereka sendiri dari sasaran-sasaran rohani progresif untuk waktu dan alam semesta mereka. Dengan cara inilah mereka kehilangan kemampuan untuk melihat Bapa ketika menyaksikan Putra Pencipta. Pengaman yang paling pasti bagi makhluk di seluruh perjuangan panjang untuk mencapai Bapa itu, selama waktu ini ketika kondisi melekatnya membuat pencapaian demikian tidak mungkin, adalah dengan kuat-kuat berpegang pada fakta-kebenaran mengenai kehadiran Bapa dalam diri Putra-putra-Nya. Secara harfiah dan kiasan, secara rohani dan pribadi, Bapa dan Putra itu adalah satu. Merupakan suatu fakta: Siapa yang telah melihat Putra Pencipta telah melihat Bapa.
32:3.7 (361.2) Kepribadian-kepribadian dari suatu alam semesta tertentu itu ditetapkan dan dapat diandalkan, pada permulaannya, hanya sesuai dengan dengan tingkat kedekatan mereka pada Deitas. Ketika asal-usul makhluk itu terpisah cukup jauh dari Sumber awal dan ilahi itu, apakah kita berbicara mengenai para Putra Tuhan atau makhluk-makhluk penatalayan yang tergolong pada Roh Tanpa Batas, ada suatu peningkatan kemungkinan ketidak-harmonisan, kebingungan, dan kadang-kadang pemberontakan—dosa.
32:3.8 (361.3) Kecuali sosok-sosok sempurna yang berasal dari Deitas, semua ciptaan berkehendak dalam alam semesta super itu dari kodrat evolusioner, memulai dari keadaan rendah dan naik terus ke arah atas, pada kenyataannya ke arah dalam. Bahkan kepribadian-kepribadian rohani yang tinggi masih terus mendaki skala kehidupan melalui translasi progresif dari kehidupan satu ke kehidupan berikutnya dan dari dunia satu ke dunia lain. Dan dalam kasus mereka yang mempunyai Monitor Misteri, memang sesungguhnya tidak ada batas untuk ketinggian yang mungkin untuk kenaikan rohani dan pencapaian alam semesta mereka.
32:3.9 (361.4) Kesempurnaan para makhluk waktu itu, ketika akhirnya tercapai, adalah sepenuhnya suatu perolehan, suatu kepemilikan kepribadian yang sejati. Walaupun unsur-unsur karunia tercampur bebas di situ, namun pencapaian makhluk itu adalah hasil dari upaya individu dan hidup nyata, reaksi kepribadian terhadap lingkungan yang ada.
32:3.10 (361.5) Fakta mengenai asal usul evolusioner hewan tidak menempelkan noda pada setiap kepribadian dalam pandangan alam semesta karena itulah metode eksklusif untuk menghasilkan satu dari dua jenis dasar makhluk berkehendak yang terbatas dan cerdas. Ketika puncak-puncak kesempurnaan dan kekekalan tercapai, semakin lebih terhormat lagi bagi mereka yang mulai dari dasar dan dengan sukacita menaiki tangga kehidupan, babak demi babak, dan yang, ketika mereka benar-benar mencapai puncak kemuliaan, akan telah mendapatkan pengalaman pribadi yang merupakan suatu pengetahuan nyata dari setiap fase kehidupan dari dasar sampai ke puncak.
32:3.11 (361.6) Dalam semuanya ini diperlihatkan hikmat dari para Pencipta. Akan mudah bagi Bapa Semesta untuk membuat semua manusia menjadi makhluk sempurna, memberikan kesempurnaan dengan firman ilahi-Nya. Namun hal itu akan membuat mereka kehilangan pengalaman indah dari petualangan dan pelatihan yang terkait dengan pendakian ke dalam yang panjang dan berangsur-angsur, suatu pengalaman yang dimiliki hanya oleh mereka yang begitu beruntung karena memulainya dari dasar keberadaan hidup itu sendiri.
32:3.12 (362.1) Dalam alam-alam semesta yang mengelilingi Havona disediakan sejumlah secukupnya saja makhluk sempurna untuk memenuhi kebutuhan akan pemandu guru pola teladan bagi mereka yang sedang naik mendaki skala kehidupan evolusioner. Sifat pengalaman dari jenis kepribadian evolusioner adalah komplemen kosmis alamiah dari sifat yang selalu-sempurna dari makhluk Firdaus-Havona. Dalam kenyataannya, baik makhluk yang sempurna maupun yang disempurnakan keduanya belumlah lengkap dipandang dari totalitas terbatas. Namun dalam hubungan komplemental antara makhluk-makhluk yang sempurna secara eksistensial dari sistem Havona-Firdaus, dengan para finaliter yang disempurnakan secara eksperiensial (pengalaman) yang naik dari alam-alam semesta evolusioner, kedua jenis itu mendapatkan pembebasan dari keterbatasan-keterbatasan yang melekat dan dengan demikian bisa secara gabungan bersama berusaha mencapai puncak-puncak yang mulia untuk terakhirnya status makhluk.
32:3.13 (362.2) Transaksi-transaksi makhluk ini adalah dampak alam semesta dari aksi dan reaksi di dalam Deitas Lipat Tujuh, di dalam mana keilahian kekal dari Trinitas Firdaus itu digabungkan bersama dengan keilahian berkembang para Pencipta Tertinggi alam semesta ruang-waktu di dalam, oleh, dan melalui Ketuhanan Sang Mahatinggi yang sedang mengaktualkan-kuasa.
32:3.14 (362.3) Makhluk yang sempurna secara ilahi dan makhluk evolusioner yang disempurnakan adalah setara dalam tingkatan potensi keilahian, namun mereka berbeda jenis. Yang satu harus tergantung pada yang lain agar mencapai supremasi layanan. Alam semesta super yang evolusioner tergantung pada Havona yang sempurna untuk menyediakan pelatihan akhir bagi para penduduknya yang naik, tetapi demikian pula alam semesta sentral yang sempurna memerlukan keberadaan alam-alam semesta yang sedang menyempurna itu untuk menyediakan pengembangan penuh bagi para penduduknya yang menurun.
32:3.15 (362.4) Dua manifestasi utama dari realitas terbatas, kesempurnaan yang bawaan dan kesempurnaan yang dievolusikan, apakah mereka itu kepribadian-kepribadian atau alam-alam semesta, adalah sederajat, saling tergantung, dan terintegrasi. Yang satu memerlukan yang lain untuk mencapai kelengkapan fungsi, layanan, dan takdir.
32:4.1 (362.5) Janganlah beranggapan bahwa, karena Bapa Semesta telah mendelegasikan begitu banyak dari diri-Nya dan kuasa-Nya kepada yang lain, maka Dia adalah anggota yang diam atau tidak aktif dalam kemitraan Deitas. Di samping wilayah kepribadian dan penganugerahan Pelaras, Dia tampaknya paling tidak aktif dari Deitas Firdaus karena Dia mengijinkan sederajat-sederajat Deitas-Nya, para Putra-Nya, dan banyak kecerdasan ciptaan untuk berbuat begitu banyak dalam pelaksanaan maksud-Nya yang kekal. Dia adalah anggota diam dalam trio kreatif hanya karena Dia tidak pernah melakukan apapun yang dapat dilakukan oleh para sederajat atau bawahan-Nya.
32:4.2 (362.6) Tuhan memiliki pengetahuan penuh terhadap kebutuhan setiap ciptaan cerdas untuk fungsi dan pengalaman, dan oleh sebab itu, dalam setiap situasi, apakah itu yang menyangkut takdir suatu alam semesta atau kesejahteraan ciptaan-Nya yang paling rendah, Tuhan mengundurkan diri dari kegiatan demi untuk kepentingan banyak pribadi ciptaan dan Pencipta yang sudah menjadi sifatnya berada antara diri-Nya dengan situasi alam semesta atau peristiwa kreatif tertentu. Tetapi walaupun mengundurkan diri seperti ini, pernyataan koordinasi tanpa-batas ini, ada pada bagian-Nya Tuhan suatu partisipasi yang nyata, harfiah, dan pribadi dalam peristiwa-peristiwa ini oleh dan melalui agen-agen dan kepribadian-kepribadian yang ditentukan ini. Bapa sedang bekerja dalam dan melalui semua saluran ini demi kesejahteraan semua ciptaan-Nya yang mahaluas.
32:4.3 (363.1) Mengenai kebijakan-kebijakan, kepemimpinan dan administrasi suatu alam semesta lokal, Bapa Semesta bertindak dalam pribadi Putra Pencipta-Nya. Dalam saling-hubungan antara para Putra Tuhan itu, dalam hubungan kelompok para pribadi yang berasal dari Sumber dan Pusat Ketiga, atau dalam hubungan antara setiap makhluk yang lain, misalnya manusia—berkenaan dengan hubungan-hubungan semacam itu Bapa Semesta tidak pernah ikut campur. Hukum dari Putra Pencipta, pemerintahan dari Bapa-bapa Konstelasi, Daulat Sistem, dan para Pangeran Planet—kebijakan-kebijakan dan prosedur-prosedur yang telah ditahbiskan untuk alam semesta tersebut—semua itu senantiasa berlaku. Tidak ada pertentangan otoritas; tidak pernah ada silang kerja kekuasaan dan maksud ilahi. Para Deitas ada dalam kemufakatan yang sempurna dan kekal.
32:4.4 (363.2) Putra Pencipta memerintah tertinggi dalam semua urusan mengenai hubungan etis, relasi dari setiap divisi makhluk pada kelas makhluk yang lain atau dua atau lebih individu dalam suatu kelompok tertentu; namun rencana demikian tidak berarti bahwa Bapa Semesta tidak bisa dalam cara-Nya sendiri campur tangan dan melakukan apapun yang menyenangkan sang batin ilahi dengan sesosok makhluk individudi seluruh ciptaan, mengenai status sekarang atau prospek masa depan individu itu dan mengenai rencana kekal serta maksud tanpa batas Bapa.
32:4.5 (363.3) Dalam makhluk fana yang memiliki kehendak, Bapa secara nyata hadir dalam diri Pelaras yang mendiami, suatu pecahan dari roh prapribadi-Nya; dan Bapa itu adalah juga sumber untuk kepribadian makhluk fana yang memiliki kehendak tersebut.
32:4.6 (363.4) Para Pelaras Pikiran ini, anugerah-anugerah dari Bapa Semesta, adalah relatif terisolasi; mereka mendiami hati manusia namun tidak tampak memiliki koneksi dengan urusan-urusan etis suatu ciptaan lokal. Mereka tidak langsung bekerjasama dengan pelayanan para serafik ataupun dengan administrasi sistem, konstelasi, atau alam-alam semesta lokal, bahkan tidak juga dengan pemerintahan Putra Pencipta, yang kehendaknya adalah hukum tertinggi untuk alam semestanya.
32:4.7 (363.5) Pelaras Pikiran yang mendiami itu adalah satu dari mode kontak Tuhan yang terpisah namun disatukan dengan para makhluk ciptaan-Nya yang tanpa batas itu. Demikianlah Dia yang tidak tampak oleh manusia menyatakan kehadiran-Nya, dan kalau Dia bisa melakukannya, Dia akan menunjukkan diri-Nya pada kita dalam cara-cara yang lain lagi, namun pewahyuan yang lebih lanjut demikian itu secara ilahi tidaklah mungkin.
32:4.8 (363.6) Kita dapat melihat dan mengerti mekanisme dengan mana para Putra menikmati pengetahuan yang intim dan lengkap mengenai alam-alam semesta wilayah kewenangan mereka; namun kita tidak dapat sepenuhnya memahami metode bagaimana Tuhan secara begitu sepenuhnya dan secara pribadi paham rincian alam semesta segala alam-alam semesta, walaupun setidaknya kita dapat mengenal cara dengan mana Bapa Semesta menerima informasi mengenai, dan menyatakan kehadiran-Nya pada, makhluk-makhluk ciptaan-Nya yang sangat banyak itu. Melalui sirkuit kepribadian Bapa mengetahui—memiliki pengetahuan pribadi—mengenai semua pemikiran dan tindakan semua makhluk di semua sistem di semua alam semesta di semua ciptaan. Meskipun kita tidak bisa sepenuhnya mengerti teknik persekutuan Tuhan dengan anak-anak-Nya ini, kita dapat dikuatkan dalam kepastian bahwa “Tuhan mengenal anak-anak-Nya,” dan bahwa mengenai setiap kita “Dia mencatat di mana kita dilahirkan.”
32:4.9 (363.7) Dalam alam semestamu dan dalam hatimu Bapa Semesta hadir, berbicara secara rohani, oleh salah satu dari Tujuh Roh Master dari kediaman sentral dan, secara spesifik, oleh Pelaras ilahi yang hidup dan bekerja dan menunggu dalam kedalaman batin manusia fana.
32:4.10 (363.8) Tuhan bukan suatu kepribadian yang berpusat pada diri-Nya sendiri; Bapa secara cuma-cuma membagikan diri-Nya sendiri kepada ciptaan-Nya dan kepada makhluk-makhluk-Nya. Dia hidup dan bertindak, bukan hanya dalam Deitas, tetapi juga dalam Putra-putra-Nya, yang dipercayakan-Nya untuk mengerjakan segala sesuatu yang secara ilahi mungkin dilakukan oleh mereka. Bapa Semesta sungguh-sungguh telah menanggalkan setiap fungsi yang mungkin untuk dikerjakan sosok lain. Dan hal ini benar bagi manusia fana maupun bagi Putra Pencipta yang memerintah mewakili Tuhan pada markas suatu alam semesta lokal. Demikianlah kita menyaksikan pelaksanaan kasih Bapa Semesta yang ideal dan tanpa batas itu.
32:4.11 (364.1) Dalam penganugerahan diri-Nya yang semesta ini kita memiliki banyak bukti mengenai kebesaran dan keluhuran kodrat ilahi Bapa. Jika Tuhan tidak mempertahankan untuk diri-Nya apapun dari ciptaan semesta, maka dari sisanya itu Dia dengan berlimpah menganugerahkan Pelaras Pikiran kepada manusia fana, para Monitor Misteri waktu itu, yang demikian sabar mendiami para kandidat fana itu untuk kehidupan yang kekal.
32:4.12 (364.2) Bapa Semesta telah mencurahkan diri-Nya, sebagaimana adanya, untuk membuat semua ciptaan menjadi kaya dalam kepemilikan kepribadian dan pencapaian rohani potensial. Tuhan telah memberikan diri-Nya sendiri pada kita supaya kita bisa menjadi seperti Dia, dan Dia telah mempertahankan bagi diri-Nya hanya kekuasaan dan kemuliaan yang diperlukan untuk pemeliharaan hal-hal tertentu demi kasih yang karena itulah Dia telah menanggalkan semua hal yang lain.
32:5.1 (364.3) Ada suatu maksud yang besar dan mulia dalam barisan alam-alam semesta melalui ruang angkasa. Semua perjuangan fanamu itu tidaklah sia-sia. Kita semua adalah bagian dari suatu rencana mahabesar; suatu proyek raksasa, dan karena besarnya pekerjaan itu sehingga tidak mungkin untuk melihat terlalu banyak rencana itu hanya pada satu waktu dan selama suatu kehidupan. Kita semua adalah bagian dari suatu proyek kekal yang para Tuhan sedang awasi dan laksanakan. Keseluruhan mekanisme yang mengagumkan dan semesta ini berjalan terus dengan megahnya melalui ruang angkasa menjadi musik untuk irama pikiran tanpa batas dan maksud kekal Sumber dan Pusat Besar Pertama.
32:5.2 (364.4) Maksud kekal dari Tuhan yang kekal adalah suatu ideal rohani yang tinggi. Peristiwa-peristiwa waktu dan perjuangan-perjuangan keberadaan material hanyalah perancah sementara untuk menjembatani ke sisi yang lain, ke tanah perjanjian realitas rohani dan keberadaan surgawi. Tentu saja, kamu manusia fana sulit menangkap gagasan mengenai suatu maksud yang kekal; kamu pada hakikatnya tidak dapat memahami pikiran kekekalan, sesuatu yang tanpa awal dan tanpa akhir. Segala sesuatu yang kamu kenal ada akhirnya.
32:5.3 (364.5) Berkenaan dengan suatu kehidupan individu, durasi suatu alam, atau kronologi dari suatu rangkaian peristiwa yang berhubungan, akan sepertinya bahwa kita sedang berurusan dengan suatu rentang waktu yang terisolasi; segala sesuatu tampaknya ada awal dan akhirnya. Dan tampak bahwa suatu rangkaian pengalaman, kehidupan, masa, atau zaman tersebut, jika dirangkaikan berurutan, membentuk suatu lintasan lurus, suatu peristiwa waktu tersendiri yang berkilas sebentar melintasi permukaan kekekalan yang tanpa batas. Namun jika kita melihat semuanya ini dari belakang layar, suatu pandangan yang lebih komprehensif dan pengertian yang lebih lengkap menunjukkan bahwa penjelasan tersebut di atas kurang memadai, tidak sambung, dan sepenuhnya tidak sesuai untuk menerangkan, atau dengan kata lain untuk mengaitkan, transaksi-transaksi waktu dengan maksud-maksud yang melatar-belakangi dan reaksi-reaksi dasar kekekalan.
32:5.4 (364.6) Bagiku tampaknya lebih sesuai, dalam rangka untuk menjelaskan pada batin fana, dengan membayangkan kekekalan sebagai suatu siklus dan maksud kekal itu sebagai suatu siklus tanpa akhir, suatu siklus kekekalan yang dalam hal tertentu diselaraskan dengan siklus waktu material yang sementara. Mengenai sektor-sektor waktu yang terkait dengan, dan membentuk bagian dari, siklus kekekalan itu, kita terpaksa mengakui bahwa zaman-zaman yang sementara tersebut lahir, hidup, dan mati seperti halnya makhluk waktu yang sementara itu lahir, hidup, dan mati. Kebanyakan manusia mati, karena gagal mencapai tingkat roh untuk leburan Pelaras, perubahan wujud kematian menjadi satu-satunya prosedur yang mungkin dengan mana mereka bisa lepas dari belenggu waktu dan ikatan ciptaan material, dengan cara demikian dimungkinkan untuk ikut menapakkan langkah rohani bersama dengan pawai maju kekekalan. Setelah selamat melewati hidup waktu dan keberadaan jasmani yang percobaan, dimungkinkan bagimu untuk terus bersentuhan dengan, bahkan menjadi suatu bagian dari, kekekalan, beredar selamanya dengan dunia-dunia ruang angkasa seputar lingkaran zaman-zaman yang kekal.
32:5.5 (365.1) Sektor-sektor waktu adalah seperti kilasan-kilasan kepribadian dalam wujud sementara; mereka muncul selama semusim, dan kemudian mereka lenyap dari pandangan manusia, hanya untuk muncul kembali sebagai aktor-aktor baru dan faktor-faktor berkelanjutan dalam kehidupan yang lebih tinggi dari putaran tanpa akhir mengitari lingkaran kekekalan. Kekekalan sulit dipahami sebagai sebuah jalan lurus, dalam pandangan kepercayaan kita dalam sebuah alam semesta terbatas yang bergerak melalui suatu lingkaran lonjong yang mahaluas, mengelilingi tempat kediaman sentral Bapa Semesta.
32:5.6 (365.2) Terus terang, kekekalan tidak dapat dipahami oleh batin terbatas dari waktu. Kamu benar-benar tidak dapat menangkapnya; kamu tidak dapat memahaminya. Aku tidak secara lengkap menggambarkannya, dan bahkan jika aku berbuat demikian, tidak akan mungkin bagiku untuk menyampaikan konsepku kepada pikiran manusia. Meskipun demikian, aku telah melakukan yang terbaik untuk menggambarkan beberapa pandangan kami, untuk memberitahukan kepadamu beberapa pengetahuan kami mengenai hal-hal yang kekal. Aku berusaha keras untuk membantumu dalam kristalisasi pikiran-pikiranmu mengenai nilai-nilai ini yang bersifat tanpa batas dan bermakna kekal.
32:5.7 (365.3) Ada dalam batin Tuhan suatu rencana yang merangkum setiap ciptaan di semua wilayah-Nya yang mahaluas, dan rencana ini adalah suatu maksud yang kekal untuk kemungkinan tak terhingga, kemajuan tak terbatas, dan kehidupan tanpa akhir. Dan harta-harta tanpa batas dari karier yang tanpa tanding itu adalah milikmu untuk dikejar!
32:5.8 (365.4) Tujuan kekekalan ada di depan! Petualangan untuk pencapaian keilahian terbentang di depanmu! Perlombaan untuk kesempurnaan sudah dimulai! Barangsiapa mau boleh masuk, dan kemenangan pasti akan memahkotai usaha setiap manusia yang mau mengikuti perlombaan iman dan percaya itu, menggantungkan setiap langkah dalam perjalanan pada pimpinan Pelaras yang mendiami dan pada bimbingan roh Putra Alam Semesta yang baik itu, yang begitu cuma-cuma telah dicurahkan ke atas semua manusia.
32:5.9 (365.5) (Disampaikan oleh sesosok Utusan Perkasa yang sementara digabungkan pada Dewan Tertinggi Nebadon dan ditugaskan pada misi ini oleh Gabriel Salvington).
Buku Urantia
Makalah 33
33:0.1 (366.1) MESKIPUN Bapa Semesta secara paling pasti berkuasa atas ciptaan luas-Nya, tapi Dia berfungsi dalam suatu pemerintahan alam semesta lokal melalui pribadi Putra Pencipta. Bapa dengan kata lain tidak secara pribadi berfungsi dalam urusan-urusan pemerintahan suatu alam semesta lokal. Perkara-perkara ini dipercayakan kepada Putra Pencipta dan kepada Roh Ibu alam semesta lokal dan pada anak-anak mereka yang banyak dan macam-macam itu. Rencana, kebijakan dan tindakan-tindakan administratif alam semesta lokal itu dibentuk dan dilaksanakan oleh Putra ini, yang, dalam hubungan dengan rekan Rohnya, mendelegasikan kekuasaan eksekutif kepada Gabriel dan wewenang hukum kepada para Bapa Konstelasi, Daulat Sistem, dan Pangeran Planet.
33:1.1 (366.2) Putra Pencipta kita adalah personifikasi dari konsep asli identitas tanpa batas yang ke-611.121 yang berasal secara bersamaan dari Bapa Semesta dan Putra Kekal. Mikhael dari Nebadon adalah “Putra Tunggal” yang mempersonalisasikan konsep keilahian dan ketanpa-batasan semesta yang ke-611.121 ini. Markasnya adalah di istana cahaya lipat tiga di Salvington. Dan kediaman ini diatur seperti itu karena Mikhael telah mengalami hidup untuk semua tiga fase keberadaan makhluk cerdas: spiritual, morontial, dan material. Karena nama yang dikaitkan dengan penganugerahan diri-Nya yang ketujuh dan terakhir di Urantia, Dia kadang-kadang disebut sebagai Mikhael Kristus.
33:1.2 (366.3) Putra Pencipta kita adalah bukan Putra Kekal, rekan tetap ada Firdaus dari Bapa Semesta dan Roh Tanpa Batas itu. Mikhael dari Nebadon adalah bukan anggota Trinitas Firdaus. Namun demikian Putra Master kita memiliki dalam wilayahnya semua sifat dan kuasa ilahi yang Putra Kekal sendiri akan tunjukkan seandainya Dia benar-benar hadir di Salvington dan berfungsi di Nebadon. Mikhael bahkan mempunyai kuasa dan otoritas tambahan, karena Dia tidak hanya mempribadikan Putra Kekal tetapi juga mewakili sepenuhnya dan benar-benar meragakan kehadiran pribadi Bapa Semesta untuk dan dalam alam semesta lokal ini. Dia bahkan mewakili Putra-Bapa. Hubungan-hubungan ini membuat sesosok Putra Pencipta menjadi paling berkuasa, serba bisa, dan berpengaruh dibandingkan semua sosok ilahi yang mampu untuk melakukan pemerintahan langsung alam-alam semesta evolusioner dan yang melakukan kontak kepribadian dengan makhluk-makhluk ciptaan yang belum sempurna.
33:1.3 (366.4) Putra Pencipta kita menggunakan daya penarik rohani yang sama, gravitasi roh, dari markas alam semesta lokal sebagaimana halnya Putra Kekal Firdaus gunakan jika Dia secara pribadi hadir di Salvington, dan lebih lagi;Putra Semesta ini juga adalah personifikasi Bapa Semesta kepada alam semesta Nebadon. Putra Pencipta adalah pusat-pusat kepribadian untuk kekuatan-kekuatan rohani dari Putra-Bapa Firdaus. Para Putra Pencipta adalah pemusatan kepribadian-kuasa yang final dari sifat-sifat ruang-waktu yang hebat dari Tuhan Lipat Tujuh.
33:1.4 (367.1) Putra Pencipta adalah personalisasi perwakilan untuk Bapa Semesta, rekan sederajat keilahian untuk Putra Kekal, dan rekan kreatif untuk Roh Tanpa Batas. Kepada alam semesta kita dan semua dunia-dunia huniannya, Putra Daulat itu, untuk semua maksud dan tujuan praktis, adalah Tuhan. Dia mewakili semua dari Deitas Firdaus yang manusia berkembang dapat lihat dan pahami. Sang Putra ini dan rekan Rohnya adalah orang tua penciptamu. Bagi kamu, Mikhael, Putra Pencipta itu, adalah kepribadian tertinggi; bagi kamu, Putra Kekal adalah super-tertinggi—suatu kepribadian Deitas yang tanpa batas.
33:1.5 (367.2) Dalam pribadi Putra Pencipta kita memiliki sesosok penguasa dan orang tua ilahi yang sama perkasa, efisien dan baik hati seperti halnya Bapa Semesta dan Putra Kekal jika keduanya hadir di Salvington dan terlibat dalam pemerintahan urusan-urusan alam semesta Nebadon.
33:2.1 (367.3) Pengamatan terhadap para Putra Pencipta menunjukkan bahwa beberapa di antaranya lebih menyerupai Bapa, beberapa menyerupai Putra, sementara yang lain adalah suatu campuran dari kedua orang tua tanpa batas mereka. Putra Pencipta kita dengan sangat jelas menunjukkan ciri dan sifat yang lebih menyerupai Putra Kekal.
33:2.2 (367.4) Mikhael memilih untuk mengorganisir alam semesta lokal ini, dan di sinilah dia sekarang memerintah tertinggi. Kuasa pribadinya dibatasi oleh sirkuit-sirkuit gravitasi yang telah ada sebelumnya yang berpusat di Firdaus dan oleh reservasi pada bagian peran Yang Purba Harinya dari pemerintahan alam semesta super mengenai semua penghakiman eksekutif akhir yang berhubungan dengan pemusnahan kepribadian. Kepribadian adalah anugerah satu-satunya hanya dari Bapa, tetapi para Putra Pencipta, dengan persetujuan dari Putra Kekal, memulai desain-desain ciptaan yang baru, dan dengan kerjasama dari rekan-rekan Roh mereka, mereka bisa mencobakan transformasi-transformasi baru untuk materi-energi.
33:2.3 (367.5) Mikhael adalah personifikasi Putra-Bapa Firdaus kepada dan dalam alam semesta lokal Nebadon; oleh sebab itu, ketika Roh Ibu Kreatif, perwakilan alam semesta lokal dari Roh Tanpa Batas, menundukkan dirinya pada Mikhael Kristus sekembalinya dari penganugerahan dirinya yang terakhir di Urantia, Sang Putra Master itu dengan demikian memperoleh kekuasaan resmi atas “segala kuasa di langit dan di bumi.”
33:2.4 (367.6) Penundukan diri Penatalayan Ilahi kepada Putra Pencipta alam semesta lokal itu membuat Putra Master ini menjadi repositori-repositori pribadi untuk keilahian Bapa, Putra, dan Roh yang dapat dimanifestasikan secara terbatas, sedangkan pengalaman para Mikhael ini dalam penganugerahan diri mereka menjadi makhluk membuat dia memenuhi syarat untuk menggambarkan keilahian berpengalaman dari Sang Mahatinggi. Dengan demikian tidak ada makhluk lain dalam alam-alam semesta yang telah secara pribadi menghabiskan potensi-potensi untuk pengalaman terbatas saat ini, dan tidak ada tokoh lain dalam alam semesta yang memiliki kualifikasi seperti itu untuk kekuasaan berdaulat yang sendirian.
33:2.5 (367.7) Meskipun markas Mikhael resminya berlokasi di Salvington, ibukota Nebadon, dia menggunakan sebagian besar waktunya untuk mengunjungi markas konstelasi dan sistem, dan bahkan sampai ke planet-planet individual. Secara berkala dia berkunjung ke Firdaus dan sering ke Uversa, di mana dia berkonsultasi dengan Yang Purba Harinya. Kalau dia pergi dari Salvington, kedudukannya dijabat oleh Gabriel, yang waktu itu berfungsi sebagai residen atau wali kuasa alam semesta Nebadon.
33:3.1 (368.1) Meskipun merasuki seluruh alam semesta ruang dan waktu, Roh Tanpa Batas berfungsi dari markas-markas setiap alam semesta lokal sebagai suatu pemusatan dikhususkan yang memperoleh sifat-sifat kepribadian penuh oleh teknik kerjasama kreatif dengan Putra Pencipta. Berhubungan dengan suatu alam semesta lokal, otoritas pemerintahan sesosok Putra Pencipta itu adalah tertinggi; sedangkan Roh Tanpa Batas, sebagai Penatalayan Ilahi, adalah sepenuhnya kooperatif walaupun sederajat secara sempurna.
33:3.2 (368.2) Roh Ibu Alam Semesta dari Salvington, rekan Mikhael dalam pengendalian dan pemerintahan Nebadon, adalah dari kelompok Roh Tertinggi yang keenam, menjadi yang ke-611.121 dari golongan itu. Dia bersukarela menyertai Mikhael pada kesempatan pembebasannya dari kewajiban-kewajiban Firdaus dan sejak itu terus berfungsi dengan Mikhael dalam menciptakan dan memerintah alam semestanya.
33:3.3 (368.3) Putra Pencipta Master adalah penguasa berdaulat pribadi atas alam semestanya, tetapi dalam semua perincian manajemennya Roh Semesta adalah pemimpin-bersama dengan Putra itu. Meskipun Roh selalu mengakui Putra sebagai penguasa dan pemerintah, Sang Putra selalu memberikan Roh suatu posisi sederajat dan persamaan wewenang dalam semua urusan alam semesta. Dalam seluruh pekerjaan penganugerahan kasih dan hidupnya, Putra Pencipta selalu dan kapan saja didukung dengan sempurna dan dibantu secara cakap oleh Roh Alam Semesta yang mahabijaksana dan selalu-setia itu, dan juga oleh semua rombongan beraneka-ragam kepribadian-kepribadian malaikatnya. Penatalayan Ilahi tersebut pada kenyataannya adalah ibu roh-roh dan pribadi-pribadi roh, penasihat yang selalu-hadir dan mahabijaksana bagi Putra Pencipta, perwujudan yang setia dan sejati dari Roh Tanpa Batas Firdaus.
33:3.4 (368.4) Putra berfungsi sebagai sesosok bapa dalam alam semesta lokalnya. Roh, sebagaimana manusia fana akan memahaminya, menjalankan peran sesosok ibu, selalu mendukung Sang Putra dan harus ada selama-lamanya untuk pemerintahan alam semesta. Dalam menghadapi pemberontakan, hanya Putra dan Putra-putra terkaitnya yang dapat berfungsi sebagai penyelamat. Tidak pernah Roh dapat berusaha menentang pemberontakan atau mempertahankan otoritas, tetapi selalu Roh mendukung Putra dalam segala sesuatu yang dia mungkin perlu alami, dalam upayanya untuk menstabilkan pemerintahan dan menegakkan wewenang di dunia-dunia yang tercemar kejahatan atau dikuasai dosa. Hanya sesosok Putra yang dapat menyelamatkan karya penciptaan bersama mereka, namun tidak ada Putra dapat berharap untuk keberhasilan akhir tanpa kerjasama tanpa henti dari Penatalayan Ilahi dan kumpulan luas penolong-penolong rohnya, putri-putri Tuhan, yang begitu setia dan gagah berani berjuang untuk kesejahteraan manusia fana dan kemuliaan orang tua ilahi mereka.
33:3.5 (368.5) Setelah penyelesaian penganugerahan dirinya menjadi makhluk yang ketujuh dan terakhir, berakhirlah ketidak-pastian isolasi berkala bagi Penatalayan Ilahi, dan sang penolong alam semestanya Putra ini menjadi selamanya ditetapkan dalam kepastian dan kekuasaan. Pada penobatan Putra Pencipta menjadi Putra Master, pada hari raya segala hari raya, bahwa Roh Semesta, di hadapan hadirin yang berkumpul, pertama membuat pengakuan publik dan semesta untuk penundukan diri pada Putra, mengikrarkan kesetiaan dan ketaatan. Peristiwa ini terjadi di Nebadon pada waktu kembalinya Mikhael ke Salvington setelah penganugerahan dirinya di Urantia. Tidak pernah sebelum peristiwa yang penting ini Roh Alam Semesta mengakui penundukan dirinya pada Putra Alam Semesta, dan setelah penyerahan kuasa dan otoritas secara sukarela oleh Roh ini, dapatlah dengan sesungguhnya dinyatakan mengenai Putra bahwa “semua kuasa di langit dan di bumi telah diserahkan dalam tangannya.”
33:3.6 (369.1) Setelah ikrar penundukan diri oleh Roh Ibu Kreatif, Mikhael Nebadon dengan agung mengakui ketergantungan kekalnya pada pasangan Rohnya, membuat Roh menjadi penguasa-bersama atas wilayah-wilayah alam semestanya dan mengharuskan semua makhluk mereka untuk berjanji setia kepada Roh seperti mereka lakukan kepada Putra; dan diterbitkan dan disiarkanlah “Proklamasi Kesetaraan” yang final. Meskipun dia adalah penguasa berdaulat atas alam semesta lokal ini, Sang Putra memberitakan pada dunia-dunia fakta mengenai kesetaraan Roh dengan dia dalam semua kemampuan kepribadian dan sifat-sifat karakter ilahi. Dan hal ini menjadi pola transenden untuk pengorganisasian dan pemerintahan keluarga bahkan untuk makhluk-makhluk rendahan di dunia-dunia ruang angkasa. Hal ini, dalam perbuatan dan dalam kebenaran, adalah cita-cita yang tinggi bagi keluarga dan lembaga manusia untuk perkawinan yang sukarela.
33:3.7 (369.2) Putra dan Roh sekarang bertahta atas alam semesta mirip seperti sosok ayah dan ibu menjaga dan menatalayani keluarga putra dan putri mereka. Tidaklah keliru juga untuk menyebut Roh Alam Semesta sebagai pasangan kreatif untuk Putra Pencipta dan untuk menyebut makhluk-makhluk di alam sebagai putra dan putri mereka—suatu keluarga yang besar dan mulia, namun yang tanggung jawabnya tak terhitung dan perawatannya tanpa akhir.
33:3.8 (369.3) Putra memulai penciptaan anak-anak alam semesta tertentu, sedangkan Roh bertanggungjawab sendirian untuk menjadikan ada banyak golongan kepribadian roh yang menata dan melayani di bawah arahan dan bimbingan dari Roh Ibu yang sama ini. Dalam penciptaan jenis-jenis kepribadian alam semesta yang lain, baik Putra maupun Roh keduanya berfungsi bersama, dan tidak ada penciptaan yang dilakukan oleh yang satu tanpa nasihat dan persetujuan yang satunya lagi.
33:4.1 (369.4) Bintang Fajar yang Terang adalah personalisasi konsep identitas dan ideal kepribadian yang pertama dikandung oleh Putra Pencipta dan manifestasi alam semesta lokal dari Roh Tanpa Batas. Kembali ke masa-masa awal alam semesta, sebelum penyatuan Putra Pencipta dan Roh Ibu dalam ikatan hubungan kreatif, kembali pada masa-masa sebelum permulaan penciptaan keluarga para putra putri mereka yang serba bisa, perbuatan gabungan pertama dari hubungan awal dan bebas dari kedua pribadi ilahi ini menghasilkan penciptaan pribadi roh tertinggi dari Putra dan dari Roh, yaitu Bintang Fajar yang Terang.
33:4.2 (369.5) Hanya satu sosok dengan kebijaksanaan dan keagungan seperti demikian yang dilahirkan dalam tiap alam semesta lokal. Bapa Semesta dan Putra Kekal dapat, dan pada kenyataannya demikian, menciptakan Putra-putra dalam jumlah tak terbatas dalam keilahian yang setara dengan Mereka sendiri; tetapi Putra-putra tersebut, dalam persatuan dengan Putri-putri Roh Tanpa Batas, hanya dapat menciptakan satu Bintang Fajar yang Terang dalam tiap alam semesta, sosok yang seperti diri mereka sendiri dan mengambil bagian dengan bebas dari sifat gabungan mereka, kecuali hak istimewa daya cipta mereka. Gabriel dari Salvington itu seperti Putra Alam Semesta dalam keilahian kodrat walaupun sangat terbatas dalam sifat-sifat Deitas.
33:4.3 (369.6) Anak sulung dari orang tua alam semesta yang baru ini adalah personalia unik yang memiliki banyak ciri menakjubkan yang tidak tampak ada pada salah satu orangtuanya, sosok dengan kecakapan yang belum ada sebelumnya dan kecemerlangan yang tak terbayangkan. Kepribadian yang luhur ini mencakup kehendak ilahi dari Putra digabungkan dengan imajinasi kreatif dari Roh. Pikiran dan perbuatan Bintang Fajar yang Terang akan selalu sepenuhnya mewakili Putra Pencipta maupun Roh Kreatif. Sosok yang demikian ini juga mampu memahami secara luas, dan berhubungan secara simpatik, baik dengan kawanan malaikat yang spiritual maupun dengan para makhluk evolusioner berkehendak yang material.
33:4.4 (370.1) Bintang Fajar yang Terang itu bukan sosok pencipta, namun dia adalah administrator yang mengagumkan, sebagai perwakilan administratif pribadi Putra Pencipta. Selain penciptaan dan impartasi kehidupan, Putra dan Roh tidak pernah merundingkan prosedur alam semesta yang penting tanpa kehadiran Gabriel.
33:4.5 (370.2) Gabriel dari Salvington adalah eksekutif kepala atas alam semesta Nebadon dan pengambil keputusan atas semua permohonan eksekutif yang menyangkut mengenai pemerintahannya. Eksekutif alam semesta ini diciptakan dengan kemampuan penuh untuk pekerjaannya, namun dia telah memperoleh pengalaman dari pertumbuhan dan evolusi ciptaan lokal kita ini.
33:4.6 (370.3) Gabriel adalah perwira kepala pelaksanaan untuk amanat-amanat alam semesta super yang bertalian dengan urusan-urusan bukan-pribadi dalam alam semesta lokal. Kebanyakan perkara-perkara yang berkenaan dengan penghakiman massal dan kebangkitan akhir zaman atau dispensasional, yang dihakimi oleh Yang Purba Harinya, adalah juga didelegasikan kepada Gabriel dan stafnya untuk eksekusinya. Gabriel dengan demikian adalah kepala Eksekutif Bersama untuk penguasa alam semesta super maupun lokal. Dia memiliki pada komandonya suatu korps asisten pemerintahan yang cakap, yang diciptakan untuk pekerjaan khusus mereka, yang tidak diungkapkan pada manusia-manusia fana evolusioner. Sebagai tambahan untuk asisten-asisten ini, Gabriel bisa mempekerjakan setiap dan semua ordo makhluk selestial yang berfungsi di Nebadon, dan dia juga adalah komandan kepala “balatentara surga”—kawanan selestial.
33:4.7 (370.4) Gabriel dan staf-stafnya adalah bukan guru; mereka adalah administrator. Mereka tidak pernah diketahui menyimpang dari pekerjaan rutin mereka kecuali ketika Mikhael diinkarnasikan pada suatu penganugerahan diri menjadi makhluk. Selama penganugerahan-penganugerahan ini Gabriel selalu mendampingi sesuai kehendak Putra yang dijelmakan itu, dan dengan kerjasama dari Yang Bersatu Harinya, dia menjadi direktur sesungguhnya urusan-urusan alam semesta selama penganugerahan-penganugerahan berikutnya. Gabriel telah secara dekat dikenali dengan sejarah dan perkembangan Urantia sejak penganugerahan diri Mikhael menjadi manusia.
33:4.8 (370.5) Selain bertemu Gabriel di dunia-dunia penganugerahan dan pada saat-saat panggilan hadir kebangkitan umum dan khusus, manusia akan jarang bertemu dia sewaktu mereka naik melalui alam semesta lokal sampai mereka dimasukkan ke dalam pekerjaan pemerintahan untuk ciptaan lokal. Sebagai administrator, dari golongan atau tingkatan apapun, kamu akan ada di bawah pimpinan Gabriel.
33:5.1 (370.6) Pemerintahan pribadi-pribadi yang berasal dari Trinitas berujung pada pemerintahan alam-alam semesta super. Alam-alam semesta lokal dicirikan oleh pengawasan rangkap dua, sebagai permulaan untuk konsep bapa-ibu. Bapa alam semesta adalah Putra Pencipta, ibu alam semesta adalah Penatalayan Ilahi, Roh Kreatif alam semesta lokal. Meskipun demikian, setiap alam semesta lokal diberkahi oleh kehadiran kepribadian-kepribadian tertentu dari alam semesta sentral dan Firdaus. Sebagai kepala untuk kelompok Firdaus di Nebadon ini adalah duta dari Trinitas Firdaus—yaitu Immanuel dari Salvington—Yang Bersatu Harinya yang ditugaskan pada alam semesta lokal Nebadon. Dalam pengertian tertentu Putra Trinitas tinggi ini adalah juga perwakilan pribadi dari Bapa Semesta pada istana Putra Pencipta; karena itu namanya adalah Immanuel.
33:5.2 (370.7) Immanuel Salvington, nomor 611.121 dari ordo keenam Kepribadian Trinitas Tertinggi, adalah sosok yang bermartabat luhur dan yang kerendah-hatiannya luar biasa sehingga dia menolak penyembahan dan pemujaan dari semua mahkluk hidup. Dia menyandang perkecualian menjadi satu-satunya kepribadian di seluruh Nebadon yang tidak pernah menyatakan dirinya tunduk di bawah saudaranya Mikhael. Dia berfungsi sebagai penasihat pada Putra Daulat namun hanya memberikan pertimbangan hanya atas permintaan. Pada waktu Putra Pencipta tidak hadir, dia bisa memimpin atas semua dewan alam semesta tinggi, tetapi selain itu dia tidak akan ikut serta dalam urusan-urusan eksekutif alam semesta kecuali diminta.
33:5.3 (371.1) Duta Firdaus pada Nebadon ini tidak tunduk di bawah kekuasaan pemerintahan alam semesta lokal. Tidak pula dia menggunakan kekuasaan hukum otoritatif dalam urusan-urusan eksekutif suatu alam semesta lokal yang berkembang, kecuali dalam pengawasan saudara sejawatnya, Yang Setia Harinya, yang bertugas di markas-markas konstelasi.
33:5.4 (371.2) Yang Setia Harinya, seperti halnya Yang Bersatu Harinya, tidak pernah mengajukan nasihat atau menawarkan bantuan pada pemerintah konstelasi kecuali diminta. Duta-duta Firdaus pada konstelasi ini mewakili kehadiran pribadi final dari para Putra Stasioner Trinitas yang berfungsi dalam peran penasihat dalam alam-alam semesta lokal. Konstelasi-konstelasi itu lebih dekat terkait dengan administrasi alam semesta super daripada dengan sistem-sistem lokal, yang dikelola secara eksklusif oleh pribadi-pribadi yang asli berasal dari alam semesta lokal.
33:6.1 (371.3) Gabriel adalah eksekutif kepala dan administrator sesungguhnya untuk Nebadon. Ketidak-hadiran Mikhael dari Salvington sama sekali tidak menghalangi pengelolaan teratur urusan-urusan alam semesta. Selama tidak hadirnya Mikhael, seperti baru saja pada misi reuni para Putra Master Orvonton di Firdaus, Gabriel adalah residen atau wali kuasa alam semesta. Pada saat-saat demikian, Gabriel selalu mencari pertimbangan Immanuel Salvington mengenai semua masalah-masalah penting.
33:6.2 (371.4) Bapa Melkisedek adalah asisten pertama Gabriel. Kalau Bintang Fajar yang Terang absen dari Salvington, tanggung jawabnya dipegang oleh Putra Melkisedek yang sulung ini.
33:6.3 (371.5) Berbagai macam subadministrasi alam semesta telah dibebani dengan wilayah-wilayah tanggung jawab khusus tertentu. Sementara itu, secara umum, suatu pemerintahan sistem mengusahakan kesejahteraan planet-planetnya, pemerintahan itu lebih khusus berhubungan dengan status fisik makhluk-makhluk hidup, dengan persoalan-persoalan biologis. Pada gilirannya, penguasa-penguasa konstelasi memberikan perhatian khusus pada kondisi-kondisi sosial dan pemerintahan yang berlaku di berbagai planet dan sistem. Suatu pemerintahan konstelasi terutama menjalankan penyatuan dan stabilisasi. Ke atas lagi, para penguasa alam semesta lebih disibukkan dengan status kerohanian alam-alam itu.
33:6.4 (371.6) Duta-duta ditunjuk oleh dekret pengadilan dan mewakili alam-alam semesta pada alam-alam semesta yang lain. Konsul adalah perwakilan konstelasi pada konstelasi yang lain dan pada markas alam semesta; mereka ditunjuk oleh dekret legislatif dan berfungsi hanya di dalam batas-batas alam semesta lokal. Pengamat ditugaskan oleh dekret eksekutif dari Daulat Sistem untuk mewakili sistem tersebut pada sistem yang lain dan di ibukota konstelasi, dan mereka juga berfungsi hanya dalam batas-batas alam semesta lokal.
33:6.5 (371.7) Dari Salvington, siaran berita secara bersamaan ditujukan ke markas-markas konstelasi, markas-markas sistem, dan ke planet-planet individual. Semua golongan makhluk selestial yang lebih tinggi dapat menggunakan layanan ini untuk komunikasi dengan sesama mereka yang tersebar di seluruh alam semesta. Siaran alam semesta diperluas ke semua dunia dihuni tanpa melihat status kerohanian mereka. Komunikasi antar planet ditiadakan hanya pada dunia-dunia yang berada di bawah karantina rohani.
33:6.6 (372.1) Siaran-siaran konstelasi secara berkala dikirim dari markas konstelasi oleh kepala Bapa-bapa Konstelasi.
33:6.7 (372.2) Kronologi waktu diperhitungkan, dihitung, dan dibetulkan oleh sekelompok sosok khusus di Salvington. Satu hari standar Nebadon adalah sama dengan delapan belas hari enam jam, plus dua setengah menit waktu Urantia. Tahun Nebadon terdiri dari suatu segmen waktu edar alam semesta dalam hubungannya dengan sirkuit Uversa, dan sama dengan seratus hari waktu alam semesta standar, sekitar lima tahun waktu Urantia.
33:6.8 (372.3) Waktu Nebadon, disiarkan dari Salvington, adalah standar untuk semua konstelasi dan sistem dalam alam semesta lokal ini. Tiap konstelasi menjalankan urusan-urusannya dengan berdasarkan waktu Nebadon, tetapi sistem-sistem membuat pewaktuan mereka sendiri, demikian pula planet-planet individual.
33:6.9 (372.4) Satu hari Satania, seperti diperhitungkan di Yerusem, adalah kurang sedikit (1 jam, 4 menit, 15 detik) dari tiga hari waktu Urantia. Waktu-waktu ini secara umum dikenal sebagai waktu Salvington atau waktu alam semesta, dan waktu Satania atau waktu sistem. Waktu standar adalah waktu alam semesta.
33:7.1 (372.5) Mikhael, Putra Master itu, paling menaruh perhatian hanya pada tiga hal: penciptaan, pemeliharaan, dan pelayanan. Dia tidak secara pribadi ikut serta dalam pekerjaan peradilan alam semesta. Pencipta tidak pernah duduk mengadili ciptaan-ciptaan mereka; hal itu adalah fungsi eksklusif dari makhluk-makhluk yang terlatih tinggi dan berpengalaman makhluk nyata.
33:7.2 (372.6) Seluruh mekanisme peradilan di Nebadon ada di bawah supervisi Gabriel. Pengadilan-pengadilan tinggi, berlokasi di Salvington, disibukkan dengan masalah-masalah yang berkepentingan alam semesta secara umum dan dengan kasus-kasus banding yang dinaikkan dari pengadilan-pengadilan sistem. Ada tujuh puluh cabang pengadilan alam semesta ini, dan mereka berfungsi dalam tujuh divisi masing-masing sepuluh seksi. Dalam semua perkara pengadilan ada memimpin suatu dewan kehakiman rangkap dua, terdiri dari satu hakim keturunan kesempurnaan dan satu hakim yang berpengalaman sebagai penaik.
33:7.3 (372.7) Mengenai kekuasaan hukum, pengadilan-pengadilan alam semesta lokal dibatasi dalam perkara-perkara berikut ini:
33:7.4 (372.8) 1. Administrasi alam semesta lokal berurusan dengan penciptaan, evolusi, pemeliharaan, dan pelayanan. Karena itu, pengadilan alam semesta meniadakan hak untuk memutuskan kasus-kasus yang mencakup perkara mengenai kehidupan kekal dan kematian. Hal ini tidak mengacu pada kematian alami sebagaimana itu terjadi di Urantia, tetapi jika ada perkara mengenai hak kelanjutan keberadaan hidup, kehidupan kekal, perkara tersebut muncul untuk diadili, hal itu harus diserahkan ke pengadilan-pengadilan Orvonton, dan jika diputuskan menghukum individu itu, maka semua hukuman pemusnahan dilaksanakan atas perintah, dan melalui agen-agen, dari para penguasa pemerintahan super itu.
33:7.5 (372.9) 2. Kegagalan atau pengkhianatan dari salah satu Putra Tuhan Alam Semesta Lokal yang membahayakan status dan otoritas mereka sebagai Putra tidak pernah diadili dalam pengadilan Putra; kesalah-pengertian tersebut akan segera dibawa ke pengadilan alam semesta super.
33:7.6 (372.10) 3. Perkara mengenai penerimaan ulang suatu bagian penyusun dari sebuah alam semesta lokal—misalnya sebuah sistem lokal—kepada persekutuan status kerohanian penuh dalam ciptaan lokal, menyusul setelah terjadinya isolasi kerohanian, harus disetujui oleh majelis tinggi alam semesta super.
33:7.7 (373.1) Dalam semua hal yang lain pengadilan Salvington adalah final dan tertinggi. Tidak ada banding dan tidak bisa lolos dari keputusan dan ketetapan mereka.
33:7.8 (373.2) Betapapun curangnya apa yang dikemukakan manusia bisa kadang-kadang muncul untuk dihakimi di Urantia, namun dalam alam semesta keadilan dan kewajaran ilahi itu benar-benar berlaku. Kamu hidup dalam suatu alam semesta yang tertata rapi, dan cepat atau lambat kamu bisa mempercayakan diri untuk diperlakukan dengan adil, bahkan dengan penuh rahmat.
33:8.1 (373.3) Di Salvington, markas Nebadon, tidak ada badan legislatif sejati. Dunia-dunia markas alam semesta sebagian besar berhubungan dengan pengadilan. Majelis-majelis legislatif alam semesta lokal ditempatkan di ibukota-ibukota seratus konstelasi. Sistem-sistem terutama berurusan dengan pekerjaan eksekutif dan administratif untuk ciptaan lokal. Para Daulat Sistem dan rekan-rekan mereka melaksanakan amanat-amanat legislatif dari penguasa-penguasa konstelasi dan mengeksekusi putusan-putusan peradilan dari pengadilan-pengadilan tinggi alam semesta.
33:8.2 (373.4) Meskipun pembuatan undang-undang yang sesungguhnya tidak diberlakukan di markas alam semesta, ada berfungsi di Salvington beragam majelis-majelis penasihat dan riset, yang dibentuk dan dijalankan secara bermacam-macam sesuai dengan lingkup dan maksud mereka. Beberapa adalah permanen; yang lain bubar setelah tercapainya tujuan mereka.
33:8.3 (373.5) Dewan tertinggi alam semesta lokal terdiri dari tiga anggota dari tiap sistem dan tujuh perwakilan dari tiap konstelasi. Sistem-sistem yang dalam isolasi tidak mempunyai perwakilan dalam majelis ini, namun mereka diizinkan untuk mengirimkan pengamat-pengamat yang menghadiri dan mempelajari semua pembahasannya.
33:8.4 (373.6) Seratus dewan sanksi tertinggi juga ditempatkan di Salvington. Para presiden dari dewan-dewan ini merupakan kabinet kerja Gabriel yang langsung.
33:8.5 (373.7) Semua temuan dari dewan-dewan penasihat alam semesta tinggi dirujuk ke badan-badan peradilan Salvington atau ke majelis-majelis legislatif konstelasi-konstelasi. Dewan-dewan tinggi ini tanpa wewenang atau kekuasaan untuk melaksanakan rekomendasi mereka. Jika nasihat mereka didasarkan pada hukum-hukum fundamental alam semesta, maka pengadilan Nebadon akan mengeluarkan putusan-putusan pelaksanaan; tetapi jika rekomendasi mereka berkaitan dengan kondisi lokal atau darurat, maka mereka harus meneruskannya turun ke majelis-majelis legislatif konstelasi untuk pengundangan deliberatif, dan kemudian ke pejabat-pejabat berwenang sistem untuk eksekusinya. Dewan-dewan tinggi ini adalah, dalam kenyataannya, badan-badan super pembuat undang-undang alam semesta, namun mereka berfungsi tanpa wewenang untuk pengundangan dan tanpa kuasa untuk pelaksanaan.
33:8.6 (373.8) Meskipun kita membicarakan administrasi alam semesta dengan istilah “pengadilan” dan “majelis,” perlu dipahami bahwa transaksi-transaksi rohani ini sangat berbeda dari kegiatan-kegiatan yang lebih primitif dan jasmani di Urantia yang menyandang nama-nama yang sama.
33:8.7 (373.9) [Disajikan oleh Kepala Penghulu Malaikat Nebadon.]
Buku Urantia
Makalah 34
34:0.1 (374.1) KETIKA sesosok Putra Pencipta dipersonalisasi oleh Bapa Semesta dan Putra Kekal, maka Roh Tanpa Batas mengindividualisasi suatu representasi yang baru dan unik dari dirinya sendiri untuk menyertai Putra Pencipta ini ke wilayah ruang angkasa, ke sana untuk menjadi pendampingnya, pertama, dalam pengorganisasian fisik, dan berikutnya, dalam penciptaan dan penatalayanan pada para makhluk ciptaan alam semesta yang baru dirancang itu.
34:0.2 (374.2) Roh Kreatif bereaksi pada realitas fisik maupun rohani; demikian pula Putra Pencipta; sehingga mereka adalah rekan sederajat dan sekerja dalam administrasi suatu alam semesta lokal ruang dan waktu.
34:0.3 (374.3) Roh-roh Putri ini adalah dari intisari Roh Tanpa Batas, tetapi mereka tidak dapat berfungsi dalam pekerjaan penciptaan fisik dan penatalayanan rohani secara bersamaan. Dalam penciptaan fisik, Putra Alam Semesta memberikan polanya, sedangkan Roh Semesta memulai materialisasi realitas-realitas fisiknya. Putra beroperasi dalam rancangan dayanya, tetapi Roh mengubah karya-karya energi ini menjadi substansi fisik. Meskipun agak sulit untuk melukiskan kehadiran alam semesta awal dari Roh Tanpa Batas ini sebagai sesosok pribadi, namun demikian, bagi Putra Pencipta rekan Rohnya itu adalah berpribadi dan telah selalu berfungsi sebagai individu yang jelas.
34:1.1 (374.4) Setelah penyelesaian organisasi fisik suatu gugus perbintangan dan keplanetan serta pembentukan sirkuit-sirkuit energi oleh pusat-pusat daya alam semesta super, setelah pekerjaan penciptaan pendahuluan ini oleh agen-agen Roh Tanpa Batas yang beroperasi melalui dan di bawah pimpinan fokalisasi kreatif alam semesta lokalnya (Roh Kreatif) maka dikeluarkanlah proklamasi sang Putra Mikhael bahwa untuk berikutnya kehidupan akan dirancang dalam alam semesta yang baru diorganisir itu. Pada saat Firdaus mengetahui deklarasi niat ini, di sana terjadilah suatu reaksi persetujuan dalam Trinitas Firdaus, diikuti oleh lenyapnya sinar rohani para Deitas untuk Roh Master alam semesta super di mana ciptaan baru ini sedang diorganisir. Sementara itu, para Roh Master yang lain datang mendekat ke tempat kediaman pusat para Deitas Firdaus ini, dan selanjutnya, ketika Roh Master yang dirangkul-Deitas ini muncul kembali dalam pengenalan sesama rekan-rekannya, terjadilah apa yang dikenal sebagai “letusan primer.” Ini adalah suatu kilatan rohani yang dahsyat, suatu fenomena yang dapat diamati sampai sejauh markas alam semesta super yang bersangkutan; dan bersamaan dengan manifestasi Trinitas yang sedikit dipahami ini, terjadilah suatu perubahan menyolok dalam sifat dari kehadiran dan kuasa roh kreatif dari Roh Tanpa Batas yang tinggal di alam semesta lokal yang bersangkutan. Sebagai tanggapan pada fenomena Firdaus ini maka segera mempersonalisasi, di hadapan Putra Pencipta itu juga, sesosok representasi pribadi Roh Tanpa Batas yang baru. Inilah dia Penatalayan Ilahi. Roh Kreatif yang diindividualisasi, penolong Putra Pencipta itu telah menjadi rekan kreatif pribadinya, yaitu Roh Ibu alam semesta lokal.
34:1.2 (375.1) Dari dan melalui pemisahan pribadi baru dari Pencipta Bersama ini, keluarlah arus-arus yang mapan dan sirkuit-sirkuit yang resmi, kuasa roh dan pengaruh rohani yang ditujukan untuk merasuki semua dunia dan makhluk di alam semesta lokal itu. Dalam kenyataannya, kehadiran sosok yang baru dan berpribadi ini hanyalah suatu transformasi dari sang rekan sekerja Putra (Roh yang sudah ada sebelumnya dan yang kurang berpribadi itu), dalam pekerjaan pengorganisasian alam semesta fisik sebelumnya.
34:1.3 (375.2) Inilah kisah tentang suatu drama yang menakjubkan hanya dalam beberapa kata, tetapi itu mewakili semua yang dapat diceritakan mengenai transaksi-transaksi yang sangat penting ini. Hal-hal itu seketika, tak terselami, dan tak dapat dipahami; rahasia teknik dan prosedur yang tinggal dalam pangkuan Trinitas Firdaus. Hanya satu hal saja yang kami pasti: Sebelumnya, kehadiran Roh dalam alam semesta lokal yang selama waktu penciptaan dan pengorganisasian yang murni fisik itu belum sempurna dibedakan dari rohnya Roh Tanpa Batas Firdaus; namun, setelah kemunculan lagi Roh Master pengawasnya dari rangkulan rahasia para Tuhan dan setelah kilatan energi rohani itu, manifestasi alam semesta lokal Roh Tanpa Batas itu tiba-tiba dan seluruhnya berubah menjadi keserupaan pribadi dengan Roh Master tersebut yang dalam hubungan transmutasi dengan Roh Tanpa Batas. Roh Ibu alam semesta dengan demikian memperoleh suatu sifat pribadi yang diwarnai oleh Roh Master dari alam semesta super wilayah kekuasaan astronomisnya.
34:1.4 (375.3) Hadirat Roh Tanpa Batas yang dipersonalisasi (dipribadikan) ini, Roh Ibu Kreatif alam semesta lokal, dikenal di Satania sebagai Penatalayan Ilahi. Untuk semua maksud praktis dan tujuan rohani manifestasi Deitas ini adalah sosok individu ilahi, sosok pribadi roh. Dan seperti demikianlah ia dikenal dan dianggap oleh Putra Pencipta. Melalui lokalisasi dan personalisasi Sumber dan Pusat Ketiga di alam semesta lokal kita inilah bahwa Roh dapat selanjutnya menjadi demikian sepenuhnya tunduk pada Putra Pencipta sehingga mengenai Putra ini benarlah dikatakan, “Segala kuasa di sorga dan di bumi telah diberikan kepadanya.”
34:2.1 (375.4) Setelah mengalami metamorfosa kepribadian yang menyolok pada waktu penciptaan kehidupan, Penatalayan Ilahi sesudah itu berfungsi sebagai sosok yang berpribadi dan bekerjasama dengan cara yang sangat pribadi dengan Putra Pencipta dalam perencanaan dan pengelolaan urusan-urusan ciptaan lokal mereka yang luas itu. Bagi banyak jenis makhluk alam semesta, representasi dari Roh Tanpa Batas ini bahkan mungkin tidak tampak sepenuhnya berpribadi selama masa-masa sebelum penganugerahan diri Michael yang terakhir; namun setelah pengangkatan Putra Pencipta ke otoritas berdaulat Putra Master, Roh Ibu Kreatif menjadi demikian bertambah dalam kualitas-kualitas pribadinya sehingga menjadi dikenali secara pribadi oleh semua individu yang membuat kontak dengan dia.
34:2.2 (375.5) Dari kerjasama yang paling awal dengan Putra Pencipta, Roh Semesta memiliki semua sifat pengendalian-fisik dari Roh Tanpa Batas, mencakup kemampuan penuh antigravitasi. Pada waktu pencapaian status berpribadi, Roh Alam Semesta melakukan pengendalian gravitasi batin yang sama penuh dan lengkapnya, dalam alam semesta lokal, seperti seandainya Roh Tanpa Batas sendiri yang hadir secara pribadi.
34:2.3 (375.6) Dalam masing-masing alam semesta lokal, Penatalayan Ilahi berfungsi sesuai dengan kodrat dan karakteristik bawaan Roh Tanpa Batas seperti yang diwujudkan dalam salah satu Tujuh Roh Master Firdaus. Meskipun ada suatu keseragaman dasar karakter dalam diri semua Roh Alam Semesta, ada juga suatu keaneka-ragaman fungsi, yang ditentukan oleh asal usul mereka melalui salah satu Tujuh Roh Master. Perbedaan asal ini menyebabkan beragam teknik berfungsinya Roh Ibu alam semesta lokal dalam alam-alam semesta super yang berbeda. Namun dalam semua sifat rohani pokoknya, Roh-roh ini adalah identik, setara rohani dan sepenuhnya ilahi, terlepas dari perbedaan alam semesta super.
34:2.4 (376.1) Roh Kreatif bertanggung jawab bersama dengan Putra Pencipta dalam menghasilkan makhluk-makhluk di dunia-dunia dan tidak pernah membiarkan Putra dalam semua upaya untuk menegakkan dan melestarikan ciptaan-ciptaan ini. Kehidupan itu dilayani dan dipelihara melalui agen Roh Kreatif. “Engkau mengirim roh-Mu, dan mereka tercipta, dan Engkau membaharui muka bumi.”
34:2.5 (376.2) Dalam penciptaan sebuah alam semesta makhluk cerdas, Roh Ibu Kreatif berfungsi pertama dalam wilayah kesempurnaan alam semesta, bekerjasama dengan Putra dalam menghasilkan Bintang Fajar yang Terang. Berikutnya keturunan dari Roh itu semakin mendekati golongan makhluk ciptaan di planet-planet, sebagaimana para Putra berjenjang menurun dari para Melkisedek sampai ke para Putra Material, yang benar-benar melakukan kontak dengan para manusia fana di alam-alam dunia. Dalam evolusi berikutnya makhluk-makhluk fana, para Putra Pembawa Kehidupan menyediakan tubuh fisik, membangunnya dari bahan baku diorganisir yang sudah ada di alam, sementara Roh Alam Semesta menyumbangkan “napas hidup.”
34:2.6 (376.3) Meskipun segmen ketujuh alam semesta besar mungkin, dalam banyak hal, menjadi lambat dalam perkembangannya, namun para mahasiswa masalah-masalah kami yang berpikiran mendalam melihat ke depan kepada evolusi suatu ciptaan yang luar biasa seimbang-baik dalam zaman-zaman mendatang. Kami memperkirakan tingkat simetri yang tinggi di Orvonton ini disebabkan oleh Roh yang memimpin alam semesta super ini adalah kepala dari para Roh Master di tempat tinggi, sebagai kecerdasan roh yang merupakan penyatuan seimbang dan koordinasi sempurna dari sifat dan karakter seluruh tiga Deitas kekal. Kita lamban dan terkebelakang dibandingkan dengan sektor-sektor yang lain, namun di sana tak diragukan lagi telah menunggu kita suatu perkembangan yang transenden dan suatu pencapaian yang belum pernah terjadi sebelumnya, pada suatu masa nanti dalam masa depan yang kekal.
34:3.1 (376.4) Baik Putra Kekal maupun Roh Tanpa Batas itu tidak dibatasi atau dipengaruhi oleh waktu maupun ruang, tetapi tidak demikian dengan kebanyakan keturunan mereka.
34:3.2 (376.5) Roh Tanpa Batas merasuki seluruh ruang dan mendiami lingkaran kekekalan. Sungguhpun demikian, dalam kontak pribadi mereka dengan anak-anak waktu, kepribadian-kepribadian dari Roh Tanpa Batas itu harus sering memperhitungkan unsur-unsur terkait waktu, meskipun tidaklah terlalu demikian dengan ruang. Banyak pelayanan batin mengabaikan ruang, tetapi menderita kelambatan waktu dalam menghasilkan koordinasi antara berbagai level realitas alam semesta. Sesosok Utusan Soliter itu hampir independen terhadap ruang kecuali bahwa waktu itu benar-benar dibutuhkan untuk bepergian dari satu lokasi ke lokasi yang lain; dan ada lagi entitas-entitas serupa yang tidak dikenal oleh kamu.
34:3.3 (376.6) Dalam hak-hak prerogatif pribadi sesosok Roh Kreatif itu sepenuhnya dan seluruhnya independen terhadap ruang, tetapi tidak terhadap waktu. Tidak ada kehadiran pribadi yang dikhususkan dari Roh Alam Semesta tersebut, baik di markas konstelasi maupun sistem. Dia secara sama dan secara tersebar hadir di seluruh alam semesta lokalnya, dan oleh sebab itu, adalah sama secara harfiah dan pribadi hadir pada suatu dunia seperti di semua dunia yang lain.
34:3.4 (376.7) Hanya mengenai unsur waktu, Roh Kreatif selalu terkendala dalam penatalayanan alam semestanya. Sesosok Putra Pencipta bertindak seketika di seluruh alam semestanya; tetapi Roh Kreatif harus berhitung dengan waktu dalam pelayanan batin semesta, kecuali selama dia secara sadar dan secara sengaja memanfaatkan hak prerogatif pribadinya Putra Alam Semesta. Dalam fungsi roh-murninya Roh Kreatif juga bertindak secara independen terhadap waktu demikian juga dalam kerjasamanya dengan fungsi misterius dari reflektivitas semesta itu.
34:3.5 (377.1) Meskipun sirkuit gravitasi-roh dari Putra Kekal beroperasi secara independen baik terhadap waktu maupun ruang, namun semua fungsi Putra Pencipta itu tidak bebas dari batasan-batasan ruang. Jika transaksi-transaksi dunia evolusioner dikecualikan, para Putra Mikhael ini sepertinya dapat beroperasi secara relatif independen terhadap waktu. Sesosok Putra Pencipta tidak terkendala oleh waktu, tetapi dia dipengaruhi oleh ruang; dia secara pribadi tidak dapat berada di dua tempat pada waktu yang sama. Mikhael Nebadon bertindak secara bebas waktu di dalam alam semestanya sendiri dan melalui reflektivitas secara praktis seperti demikian dalam alam semesta super. Dia berkomunikasi secara bebas waktu dengan Putra Kekal secara langsung.
34:3.6 (377.2) Penatalayan Ilahi adalah penolong yang penuh pengertian untuk Putra Pencipta, memungkinkan dia untuk mengatasi dan menutup keterbatasan-keterbatasan bawaan Putra mengenai ruang, karena jika keduanya ini berfungsi dalam persatuan administratif, mereka secara praktis independen terhadap ruang dan waktu di dalam batas-batas ciptaan lokal mereka. Sebab itu, seperti yang diamati secara praktis di seluruh suatu alam semesta lokal, Putra Pencipta dan Roh Kreatif biasanya berfungsi secara independen baik terhadap waktu maupun ruang karena selalu ada tersedia untuk masing-masing pembebasan waktu dan ruang dari yang satunya lagi.
34:3.7 (377.3) Hanya sosok-sosok absolutlah yang independen terhadap waktu dan ruang dalam pengertian absolut. Mayoritas pribadi-pribadi bawahan dari Putra Kekal maupun Roh Tanpa Batas itu tunduk terhadap waktu maupun ruang.
34:3.8 (377.4) Ketika sesosok Roh Kreatif menjadi “sadar ruang,” ia sedang bersiap untuk mengenali suatu “wilayah ruang” terbatas tertentu sebagai miliknya, suatu alam yang mana dia akan menjadi bebas ruang, dibedakan dengan semua ruang lain di mana dia akan dibatasi. Seseorang bebas memilih dan berbuat hanya dalam wilayah kesadaran orang itu.
34:4.1 (377.5) Ada tiga sirkuit roh yang berbeda dalam alam semesta lokal Nebadon:
34:4.2 (377.6) 1. Roh anugerah dari Putra Pencipta, Sang Penghibur, Roh Kebenaran.
34:4.3 (377.7) 2. Sirkuit roh dari Penatalayan Ilahi, yaitu Roh Kudus.
34:4.4 (377.8) 3. Sirkuit pelayanan-kecerdasan, termasuk kegiatan-kegiatan yang kurang lebihnya dipersatukan namun berfungsi berbeda-beda, dari tujuh roh-batin ajudan.
34:4.5 (377.9) Para Putra Pencipta dikaruniai dengan suatu roh untuk kehadiran alam semesta yang dalam banyak hal dapat disamakan dengan roh dari Tujuh Roh Master Firdaus. Ini adalah Roh Kebenaran yang dicurahkan ke atas sebuah dunia oleh sesosok Putra anugerah setelah dia menerima gelar rohani untuk dunia tersebut. Penghibur yang dianugerahkan ini adalah kekuatan rohani yang selalu menarik semua pencari kebenaran ke arah Dia yang adalah personifikasi kebenaran di dalam alam semesta lokal. Roh ini adalah suatu kemampuan bawaan dari Putra Pencipta, muncul dari kodrat ilahinya sama seperti sirkuit-sirkuit induk di alam semesta agung berasal dari kehadiran-kehadiran kepribadian para Deitas Firdaus.
34:4.6 (377.10) Putra Pencipta bisa datang dan pergi; kehadiran pribadinya bisa ada di alam semesta atau tempat lain di mana saja; namun Roh Kebenaran masih berfungsi tanpa terganggu, karena kehadiran ilahi ini, meskipun berasal dari kepribadian Putra Pencipta, namun secara fungsional berpusat pada pribadi Penatalayan Ilahi.
34:4.7 (378.1) Roh Ibu Semesta, meskipun demikian, tidak pernah meninggalkan dunia markas alam semesta lokal. Roh sang Putra Pencipta bisa dan memang berfungsi secara independen dari kehadiran pribadi sang Putra, tetapi tidaklah demikian dengan roh pribadi Roh Ibu Semesta. Roh Kudus dari Penatalayan Ilahi akan menjadi tidak berfungsi jika kehadiran pribadinya dipindahkan dari Salvington. Kehadiran rohnya sepertinya akan dipastikan di dunia markas alam semesta, dan fakta inilah yang memungkinkan roh Putra Pencipta untuk berfungsi secara independen terlepas di manapun tempat beradanya Putra. Roh Ibu Alam Semesta bertindak sebagai fokus dan pusat alam semesta untuk Roh Kebenaran demikian pula pengaruh pribadinya sendiri, yaitu Roh Kudus.
34:4.8 (378.2) Putra-Bapa Pencipta dan Roh Ibu Kreatif keduanya menyumbangkan berbagai hal pada kemampuan batin anak-anak alam semesta lokal mereka. Namun Roh Kreatif tidak menganugerahkan batin sampai dia dikaruniai dengan hak prerogatif pribadi.
34:4.9 (378.3) Golongan-golongan kepribadian super-evolusioner dalam suatu alam semesta lokal dikaruniai dengan tipe alam semesta lokal dari pola batin alam semesta super. Golongan-golongan kehidupan evolusioner manusia dan sub-manusia dikaruniai dengan tipe-tipe roh ajudan untuk pelayanan batin.
34:4.10 (378.4) Tujuh roh-batin ajudan itu adalah ciptaan dari Penatalayan Ilahi suatu alam semesta lokal. Roh-roh-batin ini serupa dalam karakter tetapi berbeda-beda dalam kekuatan, dan semua sama-sama berbagi dari kodrat Roh Alam Semesta, meskipun mereka sulit dianggap sebagai pribadi-pribadi yang terpisah dari Pencipta Ibu mereka. Tujuh ajudan itu telah diberi nama berikut ini: roh hikmat, roh penyembahan, roh pertimbangan, rohpengetahuan, roh keberanian, roh pengertian, roh intuisi—untuk persepsi cepat.
34:4.11 (378.5) Inilah “tujuh roh Allah,” “seperti obor-obor menyala-nyala di hadapan takhta itu,” yang dilihat nabi dalam simbol-simbol penglihatan. Namun dia tidak melihat tempat dua puluh empat sentinel penjaga di sekitar tujuh roh-batin ajudan ini. Catatan ini merupakan kebingungan mengenai dua penampakan, satu mengenai markas alam semesta dan yang lain mengenai ibukota sistem. Takhta-takhta dua puluh empat tua-tua adalah di Yerusem, markas sistem lokal dunia-dunia hunianmu.
34:4.12 (378.6) Tetapi adalah tentang Salvington bahwa Yohanes menulis: “Dan dari takhta itu keluar kilat dan bunyi guruh yang menderu”—itulah siaran-siaran alam semesta ke sistem-sistem lokal. Dia juga menyaksikan mengenai makhluk-makhluk pengendalian arah untuk alam semesta lokal, kompas-kompas hidup di dunia markas. Pengendalian arah di Nebadon ini dijalankan oleh empat makhluk pengendalian dari Salvington, yang beroperasi atas arus-arus alam semesta dan didukung dengan cakap oleh roh-batin yang berfungsi pertama, sang ajudan intuisi, roh “pengertian cepat.” Namun gambaran mengenai empat makhluk ini—yang disebut binatang—sedih sekali disalah-artikan; padahal mereka indah tanpa bandingan dan wujud sangat elok.
34:4.13 (378.7) Empat arah penunjuk kompas itu universal dan melekat dalam kehidupan di Nebadon. Semua makhluk hidup memiliki unit-unit badani yang sensitif dan responsif terhadap arus-arus yang berhubungan dengan arah ini. Penciptaan makhluk ini diduplikasikan turun melalui alam semesta ke planet-planet individual, dan dalam rangkaian dengan gaya-gaya magnetik di dunia-dunia, mengaktivasikan kumpulan badan-badan mikroskopis dalam organisme hewan demikian rupa sehingga sel-sel penunjuk arah ini selalu menunjuk ke utara dan selatan. Dengan demikianlah perasaan orientasi arah selamanya ditetapkan dalam makhluk-makhluk hidup di alam semesta. Perasaan ini tidak sepenuhnya diperlukan sebagai milik sadar oleh umat manusia. Badan-badan ini diamati pertama kali di Urantia sekitar pada waktu narasi ini.
34:5.1 (379.1) Penatalayan Ilahi bekerjasama dengan Putra Pencipta dalam formulasi kehidupan dan penciptaan golongan-golongan makhluk yang baru sampai pada waktu penganugerahan yang ketujuh, dan selanjutnya, setelah pengangkatan Putra ke kedaulatan penuh alam semesta, masih terus melanjutkan bekerjasama dengan Putra dan dengan roh anugerahnya Putra itu dalam pekerjaan lebih lanjut untuk pelayanan dunia dan kemajuan planet.
34:5.2 (379.2) Di dunia-dunia yang dihuni Roh memulai pekerjaan untuk progresi evolusioner, memulai dengan bahan baku mati dari alam itu, pertama-tama mengaruniakan kehidupan tumbuhan, kemudian organisme hewan, lalu golongan pertama keberadaan manusia; dan tiap-tiap impartasi yang berurutan itu menyumbang ke pengungkapan lebih lanjut potensi evolusioner kehidupan planet dari tahap awal dan primitif sampai munculnya makhluk kehendak. Kerja dari Roh ini kebanyakan dilaksanakan melalui tujuh ajudan, roh-roh yang dijanjikan, batin-roh yang menyatukan dan mengkoordinasikan planet-planet berkembang, selalu dan secara bersatu memimpin ras-ras manusia menuju gagasan-gagasan yang lebih tinggi dan cita-cita rohani.
34:5.3 (379.3) Manusia fana pertama kali mengalami pelayanan Roh dalam hubungannya dengan batin ketika batin hewani murni dari makhluk evolusioner itu mengembangkan kesanggupan penerimaan untuk roh ajudan penyembahan dan hikmat. Pelayanan dari ajudan keenam dan ketujuh ini menandakan bahwa evolusi batin melintasi ambang batas pelayanan rohani. Dan segera batin dengan fungsi penyembahan dan hikmat tersebut dimasukkan dalam sirkuit-sirkuit rohani dari Penatalayan Ilahi.
34:5.4 (379.4) Ketika batin diperlengkapi demikian dengan pelayanan dari Roh Kudus, batin itu memiliki kesanggupan untuk (secara sadar dan tidak sadar) memilih kehadiran rohani Bapa Semesta—yaitu Pelaras Pikiran. Namun setelah sesosok Putra anugerah membebaskan Roh Kebenaran untuk pelayanan keplanetan bagi semua manusia, barulah semua batin yang normal secara otomatis disiapkan untuk penerimaan Pelaras Pikiran. Roh Kebenaran bekerja seperti satu dengan kehadiran roh dari Penatalayan Ilahi. Penghubung komunikasi roh rangkap dua ini melayang-layang di atas dunia-dunia, berusaha untuk mengajarkan kebenaran dan untuk secara rohani menerangi batin manusia, memberi inspirasi jiwa-jiwa makhluk-makhluk dari bangsa-bangsa yang menaik, dan untuk memimpin penduduk yang tinggal di planet-planet evolusioner agar senantiasa menuju sasaran Firdaus untuk takdir ilahi mereka.
34:5.5 (379.5) Meskipun Roh Kebenaran itu dicurahkan ke atas semua manusia, roh sang Putra ini hampir sepenuhnya terbatas dalam fungsi dan kuasanya oleh penerimaan pribadi manusia itu tentang apa yang merupakan jumlah dan hakikat misi dari Putra anugerah. Roh Kudus itu sebagian independen dari sikap manusia dan sebagian dipengaruhi oleh keputusan dan kerjasama dari kehendak manusia. Meskipun demikian, pelayanan Roh Kudus akan menjadi makin efektif dalam pengudusan dan perohanian kehidupan batiniah manusia-manusia yang lebih sepenuhnya menaati pimpinan ilahi.
34:5.6 (379.6) Sebagai individu-individu, kamu tidak secara pribadi memiliki suatu porsi atau entitas yang terpisah dari roh Putra-Bapa Pencipta atau Roh Ibu Kreatif; pelayanan-pelayanan ini tidak melakukan kontak dengan, tidak pula mendiami, pusat-pusat pemikiran dari batin individu itu seperti halnya Monitor Misteri. Pelaras Pikiran adalah individualisasi jelas dari realitas prapribadi Bapa Semesta, benar-benar mendiami batin manusia seperti suatu bagian dari batin itu sendiri, dan mereka selalu bekerja dalam harmoni sempurna dengan roh-roh gabungan dari Putra Pencipta dan Roh Kreatif.
34:5.7 (380.1) Kehadiran Roh Kudus dari Putri Alam Semesta dari Roh Tanpa Batas, kehadiran Roh Kebenaran dari Putra Alam Semesta dari Putra Kekal, dan kehadiran roh-Pelaras dari Bapa Firdaus di dalam atau dengan seorang manusia evolusioner, menunjukkan kesimetrisan karunia dan pelayanan roh dan memungkinkan seorang manusia demikian untuk secara sadar menyadari fakta-iman mengenai dirinya sebagai anak Tuhan.
34:6.1 (380.2) Dengan bertambah majunya evolusi di sebuah planet hunian dan perohanian lebih lanjut penduduk-penduduknya, pengaruh rohani tambahan bisa diterima oleh pribadi-pribadi yang dewasa tersebut. Selagi manusia bergerak maju dalam pengendalian batin dan persepsi roh, berbagai pelayanan roh ini menjadi makin dan makin berkoordinasi dalam fungsi; mereka menjadi makin berbaur dengan penatalayanan menyeluruh dari Trinitas Firdaus.
34:6.2 (380.3) Meskipun Keilahian mungkin jamak dalam manifestasinya, dalam pengalaman manusia, Ketuhanan itu tunggal, selalu esa. Pelayanan rohani juga tidak jamak dalam pengalaman manusia. Terlepas dari kejamakan (pluralitas) asal-mulanya, semua pengaruh roh itu satu dalam fungsi. Memang mereka adalah satu, sebagai pelayanan roh Tuhan Lipat Tujuh dalam dan kepada ciptaan-ciptaan alam semesta agung; dan sementara para makhluk bertumbuh dalam penghargaan tentang, dan penerimaan untuk, pelayanan yang mempersatukan dari roh ini, pelayanan itu menjadi dalam pengalaman mereka sebagai pelayanan dari Tuhan Mahatinggi.
34:6.3 (380.4) Dari puncak kemuliaan kekal, Roh ilahi itu turun, melalui rangkaian tahapan yang panjang, untuk menjumpaimu sebagaimana kamu ada dan di mana engkau ada, dan kemudian, dalam kemitraan iman, dengan kasih merangkul jiwa dari asal fana itu dan untuk memulai penjejakan ulang yang yakin dan pasti kembali melalui langkah-langkah penurunan diri tadi, tanpa berhenti sampai jiwa-jiwa evolusi itu dengan selamat dimuliakan di puncak-puncak kebahagiaan, tempat dari mana sang Roh ilahi semula berangkat pada misi rahmat dan pelayanan ini.
34:6.4 (380.5) Kekuatan-kekuatan rohani tak bisa salah dengan pasti mencari dan mencapai tingkat-tingkat semula mereka sendiri. Kareaa keluar dari Yang Kekal, mereka akan pasti kembali ke sana, membawa bersama mereka semua anak-anak waktu dan ruang yang telah mengikuti pimpinan dan pengajaran Pelaras yang mendiami mereka itu, mereka yang adalah benar-benar “dilahirkan dari Roh,” anak-anak imani Tuhan.
34:6.5 (380.6) Roh ilahi adalah sumber pelayanan dan dorongan semangat berkelanjutan pada anak-anak manusia. Kuasa dan pencapaianmu itu “tetapi karena rahmat-Nya, oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh.” Kehidupan rohani, seperti halnya energi fisik, adalah dikonsumsi. Upaya rohani berakibat pada kelelahan rohani relatif. Seluruh pengalaman penaik itu nyata demikian pula bersifat rohani; sebab itu, benarlah apa yang ditulis, “Rohlah yang memberi hidup.” “Roh yang memberi hidup.”
34:6.6 (380.7) Teori-teori mati dari doktrin agama yang paling tinggi sekalipun itu tak berdaya untuk mengubah karakter manusia atau mengendalikan kelakuan manusia. Apa yang dunia hari ini perlukan adalah kebenaran yang dikatakan pengajarmu di masa lalu: “bukan dengan kata-kata saja, tetapi juga dengan kekuatan oleh Roh Kudus.” Benih kebenaran teoretis itu mati, konsep moral tertinggi tanpa hasil, kecuali hanya dan hingga Roh ilahi itu memberi napas terhadap bentuk-bentuk kebenaran dan menghidupkan rumus-rumus kebajikan itu.
34:6.7 (381.1) Mereka yang telah menerima dan mengenal Tuhan yang mendiami itu telah dilahirkan dari Roh. “Kamu adalah bait Allah, dan bahwa roh Allah diam di dalam kamu.” Tidaklah cukup bahwa roh itu dicurahkan ke atasmu; Roh ilahi itu harus mendominasi dan mengendalikan setiap tahap pengalaman manusia.
34:6.8 (381.2) Kehadiran Roh ilahi, air hidup itulah, yang mencegah rasa haus ketidak-puasan manusia dan rasa lapar yang tak bisa dijelaskan dalam batin manusia yang tidak dirohanikan. Makhluk yang dimotivasi Roh itu “tidak pernah haus lagi, karena air rohani ini akan ada di dalam mereka, suatu mata air kepuasan yang memancar sampai hidup yang kekal.” Berbicara mengenai sukacita hidup dan kepuasan keberadaan duniawi, jiwa-jiwa yang diairi secara ilahi tersebut adalah hampir-hampir tidak tergantung pada lingkungan jasmani mereka. Mereka secara rohani diterangi dan disegarkan, secara moral dikuatkan dan dilengkapi.
34:6.9 (381.3) Dalam setiap manusia ada suatu kodrat rangkap dua: warisan dari kecenderungan hewani dan dorongan tinggi dari karunia roh. Selama kehidupan pendek yang kamu hidupi di Urantia, dua dorongan yang berbeda dan berlawanan ini jarang dapat sepenuhnya diselaraskan; keduanya sulit diharmoniskan dan dipersatukan; tetapi dalam seluruh masa hidupmu Roh gabungan itu selalu melayani untuk mendukungmu agar semakin menundukkan daging lebih dan lebih lagi pada pimpinan Roh. Bahkan sekalipun kamu harus menjalani seluruh hidup jasmanimu, bahkan meskipun kamu tidak dapat lepas dari tubuh dan semua kebutuhannya, namun demikian, dalam niat dan cita-citamu makin diberdayakan untuk menundukkan kodrat hewani itu di bawah penguasaan Roh. Sungguh ada di dalammu suatu konspirasi kekuatan-kekuatan rohani, suatu konfederasi kuasa-kuasa ilahi, yang tujuan khususnya adalah untuk menghasilkan kelepasan akhirmu dari belenggu materi dan kendala-kendala terbatas.
34:6.10 (381.4) Maksud dari semua penatalayanan ini adalah, “Supaya engkau dapat dikuatkan dengan kuasa oleh Roh-Nya dalam manusia batinmu.” Dan semua ini hanya merupakan langkah-langkah pendahuluan menuju pencapaian akhir untuk kesempurnaan iman dan layanan, pengalaman itu di mana engkau akan menjadi “dipenuhi dengan segala kepenuhan Allah,” “karena semua yang dipimpin oleh roh Allah adalah anak-anak Allah.”
34:6.11 (381.5) Roh tidak pernah memaksa, tetapi hanya memimpin. Jika kamu adalah pembelajar yang mau, jika kamu ingin mencapai tingkat-tingkat roh dan menjangkau puncak-puncak ilahi, jika kamu dengan tulus berhasrat untuk meraih tujuan kekal, maka Roh ilahi akan dengan lembut dan penuh kasih memimpinmu sepanjang jalan keanakan dan kemajuan kerohanian. Setiap langkah yang kamu ambil haruslah langkah yang merupakan kesediaan, kerjasama yang cerdas dan gembira. Dominasi Roh tidak pernah dinodai oleh paksaan atau dicemari oleh keharusan.
34:6.12 (381.6) Dan kalau kehidupan bimbingan roh demikian itu secara bebas dan cerdas diterima, maka secara berangsur-angsur berkembang di dalam batin manusia suatu kesadaran positif mengenai kontak ilahi dan keyakinan persekutuan roh; cepat atau lambat “Roh itu bersaksi bersama-sama dengan roh kita (Pelaras), bahwa kita adalah anak-anak Allah.” Pelaras Pikiranmu sendiri telah memberitahukan padamu mengenai kekeluargaanmu dengan Tuhan sehingga catatan itu menjadi saksi bahwa Roh memberi kesaksian “bersama-sama rohmu,” bukan kepada rohmu.
34:6.13 (381.7) Kesadaran mengenai penguasaan roh pada kehidupan seseorang itu segera diikuti oleh makin tampaknya ciri-ciri Roh dalam reaksi kehidupan manusia yang dipimpin roh itu, “karena buah-buah roh adalah kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemah-lembutan, penguasaan diri.” Manusia yang dipimpin roh dan diterangi ilahi tersebut, meskipun mereka masih bekerja keras membanting tulang dan dalam kesetiaan manusiawi melakukan kewajiban-kewajiban tugas duniawi mereka, namun mereka telah mulai melihat cahaya-cahaya kehidupan kekal yang berkelip redup di pantai dunia lain yang amat jauh; mereka telah memulai untuk memahami realitas dari kebenaran yang memberi semangat dan menghiburkan itu, “Kerajaan Allah adalah bukan mengenai makanan dan minuman, namun mengenai kebenaran, damai sejahtera, dan sukacita dalam Roh Kudus.” Dan di setiap cobaan dan di hadapan aniaya, jiwa-jiwa yang dilahirkan dari roh itu disokong oleh pengharapan yang melampaui semua ketakutan itu, karena kasih Tuhan dicurahkan dengan luas dalam semua hati manusia oleh kehadiran Roh ilahi itu.
34:7.1 (382.1) Daging, kodrat bawaan yang diturunkan dari ras-ras yang berasal dari hewan itu, tidak secara alami menghasilkan buah-buah dari Roh ilahi. Ketika kodrat manusia telah ditingkatkan oleh penambahan sifat dasar dari para Putra Material Tuhan, seperti halnya ras-ras Urantia dalam kadar tertentu dimajukan oleh penganugerahan diri Adam, maka jalan dipersiapkan lebih baik bagi Roh Kebenaran untuk bekerjasama dengan Pelaras yang diam di dalam untuk mengeluarkan panen indah buah-buah karakter dari roh. Jika kamu tidak menolak roh ini, maka sekalipun diperlukan kekekalan untuk menggenapi amanat, “dia akan memimpin engkau kepada seluruh kebenaran.”
34:7.2 (382.2) Para manusia fana evolusioner yang mendiami dunia-dunia yang kemajuan rohaninya normal tidak mengalami konflik parah antara roh dan daging yang menjadi ciri ras-ras Urantia sekarang ini. Namun di planet yang paling ideal sekalipun, manusia pada masa pra-Adam harus mengedepankan usaha-usaha yang positif untuk naik dari jenjang kehidupan yang murni hewani naik melalui tingkat-tingkat berikutnya yang makin meningkat makna-makna intelektualnya dan lebih tinggi nilai-nilai rohaninya.
34:7.3 (382.3) Manusia-manusia fana dalam dunia yang normal tidak mengalami peperangan terus menerus antara kodrat fisik dan rohani mereka. Mereka dihadapkan pada kebutuhan untuk mendaki naik dari tingkat eksistensi hewan menuju tataran kehidupan rohani yang lebih tinggi, namun kenaikan ini lebih seperti mengalami suatu pelatihan pendidikan kalau dibandingkan dengan konflik-konflik tajam orang-orang Urantia dalam wilayah kodrat jasmani dan rohani yang berbeda ini.
34:7.4 (382.4) Bangsa-bangsa Urantia menderita dampak-dampak dari dua kali kehilangan bantuan dalam tugas untuk pencapaian rohani keplanetan progresif ini. Pergolakan Kaligastia menimpakan kekacauan seluruh dunia dan merampok semua generasi selanjutnya dari pendampingan moral yang akan disediakan oleh suatu masyarakat yang tertata rapi. Tetapi bencana yang lebih buruk lagi adalah kegagalan Adam karena hal itu membuat bangsa-bangsa tidak memperoleh jenis kodrat fisik yang lebih unggul yang akan lebih sesuai dengan aspirasi rohani.
34:7.5 (382.5) Manusia-manusia Urantia terpaksa mengalami perjuangan yang demikian menyolok antara roh dan daging karena leluhur-leluhur jauh mereka tidak sepenuhnya di-Adamisasikan oleh penganugerahan Eden. Merupakan rencana ilahi bahwa ras-ras manusia Urantia seharusnya memiliki wujud fisik yang lebih tanggap terhadap roh secara alamiah.
34:7.6 (382.6) Meskipun terjadi bencana ganda pada kodrat manusia dan lingkungannya ini, manusia masa kini akan tidak terlalu mengalami peperangan yang nyata antara daging dan roh ini jika mereka mau memasuki kerajaan roh, di dalam mana anak-anak imani Tuhan menikmati kelepasan relatif dari belenggu perbudakan daging melalui pelayanan pengabdian sepenuh hati yang menerangi dan membebaskan, yaitu pelayanan untuk melakukan kehendak Bapa di surga. Yesus menunjukkan pada umat manusia cara hidup manusia baru dengan mana manusia bisa sebagian besar lepas dari akibat mengerikan pemberontakan Kaligastia dan paling efektif menutupi kehilangan-kehilangan akibat kegagalan Adam. “Roh dari hidup Yesus Kristus telah membuat kita merdeka dari hukum hidup hewani dan cobaan dari yang jahat dan dosa.” “Inilah kemenangan yang mengalahkan dunia: iman kita.”
34:7.7 (383.1) Pria dan wanita yang mengenal Tuhan ini, yang telah dilahirkan oleh Roh, tidak mengalami konflik dengan kodrat fana mereka lebih banyak dibandingkan dengan penduduk dunia-dunia yang paling normal, planet-planet yang tidak pernah ternoda oleh dosa ataupun tersentuh oleh pemberontakan. Para anak-anak iman bekerja pada tingkatan-tingkatan intelektual dan hidup pada tataran-tataran rohani jauh di atas konflik-konflik yang dihasilkan dari nafsu-nafsu fisik yang tidak dikekang atau yang tidak alami. Nafsu hewani yang normal dan hasrat serta rangsangan alamiah dari kodrat fisik itu adalah tidak dalam konflik bahkan dengan pencapaian rohani yang paling tinggi, kecuali dalam pikiran orang-orang yang bodoh, salah diajar, atau orang-orang yang patut disayangkan karena terlalu teliti.
34:7.8 (383.2) Setelah memulai berjalan pada jalan kehidupan kekal, setelah menyetujui penugasan dan menerima perintah-perintahmu untuk maju, janganlah takut terhadap bahaya-bahaya kelupaan manusiawi dan ketidak-tetapan manusia fana, jangan dipusingkan oleh kekuatiran mengenai kegagalan atau keruwetan yang membingungkan, jangan bimbang dan mempertanyakan status dan kedudukanmu, karena dalam setiap masa yang kelam, pada setiap jalan simpang dalam perjuangan maju, Roh Kebenaran akan selalu berbicara, berkata, “Inilah jalannya.”
34:7.9 (383.3) [Disampaikan oleh sesosok Utusan Perkasa yang sementara ditugaskan untuk melayani di Urantia.]
Buku Urantia
Makalah 35
35:0.1 (384.1) PARA Putra Tuhan yang sebelumnya diperkenalkan itu telah berasal dari Firdaus. Mereka adalah keturunan dari para Penguasa ilahi untuk wilayah-wilayah semesta. Dari ordo keputraan Firdaus yang pertama, para Putra Pencipta, ada di Nebadon hanya satu, Mikhael, bapa dan penguasa alam semesta. Dari ordo kedua keputraan Firdaus, Putra-putra Avonal atau Putra Magisterial, Nebadon mendapat jatah penuh—1062. Dan “Kristus-Kristus yang lebih rendah” ini adalah sama efektif dan mahakuasa dalam penganugerahan keplanetannya, seperti halnya Putra Pencipta dan Master di Urantia. Ordo ketiga, pribadi yang berasal dari Trinitas, tidak didaftarkan dalam sebuah alam semesta lokal, namun aku memperkirakan ada di Nebadon antara lima belas ribu sampai dua puluh ribu Putra Guru Trinitas yang terpisah dari 9.642 asisten-asisten ditrinitisasi-makhluk yang tercatat. Daynal-Daynal Firdaus ini adalah bukan hakim ataupun administrator; mereka adalah mahaguru-mahaguru.
35:0.2 (384.2) Jenis-jenis Putra yang akan dibahas adalah yang berasal dari alam semesta lokal; mereka adalah keturunan sesosok Putra Pencipta Firdaus dalam berbagai hubungan dengan Roh Ibu Alam Semesta yang melengkapi. Berikut adalah ordo-ordo keanakan alam semesta lokal yang disebutkan dalam cerita-cerita ini:
35:0.3 (384.3) 1. Putra Melkisedek
35:0.4 (384.4) 2. Putra Vorondadek
35:0.5 (384.5) 3. Putra Lanonandek
35:0.6 (384.6) 4. Putra Pembawa Kehidupan
35:0.7 (384.7) Deitas Firdaus tritunggal (rangkap tiga) itu berfungsi untuk penciptaan ketiga golongan keana: para Mikhael, para Avonal, dan para Daynal. Deitas rangkap dua dalam alam semesta lokal, yaitu Putra dan Roh, juga berfungsi dalam penciptaan tiga ordo Putra tinggi: para Melkisedek, para Vorondadek, dan para Lanonandek; dan setelah mencapai ekspresi lipat tiga ini, mereka bekerjasama dengan tingkat berikutnya Tuhan Lipat Tujuh dalam pembuatan golongan Pembawa-Pembawa Kehidupan yang serba guna itu. Sosok-sosok ini dikelompokkan sebagai Putra-Putra Tuhan yang menurun, namun mereka adalah suatu wujud yang unik dan asli dari kehidupan alam semesta. Pembahasan mengenai mereka akan menempati satu makalah berikutnya.
35:1.1 (384.8) Setelah membawa pada keberadaan sosok-sosok untuk penolong pribadi, seperti Bintang Fajar yang Terang dan kepribadian-kepribadian pemerintahan yang lain, sesuai dengan maksud ilahi dan rencana-rencana kreatif suatu alam semesta tertentu, terjadilah suatu bentuk penyatuan kreatif yang baru antara Putra Pencipta dan Roh Kreatif, Putri alam semesta lokal dari Roh Tanpa Batas itu. Keturunan kepribadian yang dihasilkan dari kemitraan kreatif ini adalah Melkisedek pertama—Bapa Melkisedek—sosok unik itulah yang selanjutnya bekerjasama dengan Putra Pencipta dan Roh Kreatif untuk melahirkan seluruh kelompok dengan nama Melkisedek itu.
35:1.2 (385.1) Dalam alam semesta Nebadon, Bapa Melkisedek bertindak sebagai rekan eksekutif pertama untuk Bintang Fajar yang Terang. Gabriel lebih disibukkan dengan kebijakan-kebijakan alam semesta, Melkisedek dengan prosedur-prosedur praktis. Gabriel memimpin sidang-sidang dan dewan-dewan Nebadon yang secara reguler diadakan, Melkisedek memimpin badan-badan komisi dan pertimbangan yang khusus, luarbiasa, dan darurat. Gabriel dan Bapa Melkisedek tidak pernah pergi dari Salvington pada saat yang bersamaan, karena selama ketidak-hadiran Gabriel, Bapa Melkisedek berfungsi sebagai eksekutif kepala Nebadon.
35:1.3 (385.2) Para Melkisedek di alam semesta kita semua diciptakan dalam jangka waktu satu milenium waktu standar oleh Putra Pencipta dan Roh Kreatif dalam kerjasama dengan Bapa Melkisedek. Sebagai suatu ordo keanakan di dalam mana salah satu dari mereka sendiri berfungsi sebagai rekan pencipta, para Melkisedek dari susunannya sebagian berasal dari mereka sendiri (swa-asal) dan oleh sebab itu menjadi calon untuk realisasi jenis pemerintahan sendiri (swatantra) yang luhur. Mereka secara berkala memilih kepala pemerintahan mereka sendiri untuk masa jabatan tujuh tahun waktu standar dan dengan kata lain berfungsi sebagai golongan yang mengatur sendiri (swakelola), meskipun Melkisedek yang pertama itu memegang hak-hak istimewa orang tua-bersama bawaan tertentu. Dari waktu ke waktu Bapa Melkisedek ini menunjuk individu-individu tertentu dari golongannya untuk berfungsi sebagai Pembawa-pembawa Kehidupan khusus untuk dunia-dunia midsonit, suatu jenis planet berpenduduk yang sejauh ini belum diungkapkan di Urantia.
35:1.4 (385.3) Para Melkisedek itu tidak berfungsi secara luas di luar alam semesta lokal kecuali kalau mereka dipanggil sebagai saksi-saksi dalam perkara-perkara yang menunggu diputuskan di depan pengadilan-pengadilan alam semesta super, dan jika ditunjuk sebagai duta besar khusus, sebagaimana kadang-kadang mereka demikian, mewakili satu alam semesta kepada alam semesta yang lain dalam alam semesta super yang sama. Melkisedek yang pertama atau yang sulung dari tiap alam semesta adalah selalu bebas bepergian ke alam semesta tetangga atau ke Firdaus untuk misi-misi yang berkaitan dengan kepentingan dan tugas-tugas dari golongannya.
35:2.1 (385.4) Para Melkisedek itu adalah golongan pertama Putra ilahi yang datang cukup dekat pada kehidupan makhluk yang lebih rendah sehingga dapat berfungsi langsung dalam pelayanan mengangkat manusia, untuk melayani bangsa-bangsa evolusi tanpa keharusan inkarnasi. Putra-putra ini secara alami berada pada titik tengah penurunan kepribadian besar, dari asal-usulnya hampir tepat pertengahan antara Keilahian yang tertinggi dan kehidupan terendah makhluk dengan kemampuan kehendak. Dengan demikian mereka menjadi perantara alami antara level-level eksistensi hidup yang lebih tinggi dan ilahi dengan bentuk-bentuk kehidupan yang lebih rendah, bahkan yang material, di dunia-dunia evolusioner. Golongan serafim, para malaikat, senang bekerja bersama para Melkisedek; dalam kenyataannya, semua bentuk kehidupan cerdas menjumpai dalam diri Putra-putra ini teman yang berpengertian, guru yang bersimpati, dan penasihat-penasihat yang bijak.
35:2.2 (385.5) Para Melkisedek itu adalah suatu golongan yang berpemerintahan sendiri (swatantra). Pada kelompok yang unik ini kita menjumpai upaya pertama untuk penentuan (determinasi) sendiri pada pihak makhluk-makhluk alam semesta lokal dan mengamati jenis tertinggi pemerintahan sendiri yang sesungguhnya. Putra-putra ini mengatur mekanisme mereka sendiri untuk administrasi kelompok dan planet-rumah mereka, demikian pula untuk enam planet yang terkait dan dunia-dunia pengiringnya. Dan perlu dicatat bahwa mereka tidak pernah menyalah-gunakan hak istimewa mereka; tidak pernah sekalipun di seluruh alam semesta super Orvonton para Putra Melkisedek ini mengkhianati kepercayaan yang diberikan untuk mereka. Mereka adalah pengharapan untuk setiap kelompok alam semesta yang bercita-cita untuk berpemerintahan sendiri; mereka adalah pola dan pengajar-pengajar pemerintahan sendiri bagi seluruh dunia di Nebadon. Semua golongan makhluk cerdas, para atasan dari atas dan para bawahan dari bawah, adalah sepenuh hati dalam pujian mereka mengenai pemerintahan para Melkisedek.
35:2.3 (386.1) Golongan keputraan Melkisedek menempati posisi, dan memikul tanggung jawab, sebagai putra tertua dalam sebuah keluarga besar. Sebagian besar pekerjaan mereka adalah reguler dan agak rutin, namun banyak dari antara pekerjaan itu adalah sukarela dan sekaligus juga dipikul sendiri. Mayoritas majelis-majelis khusus yang, dari waktu ke waktu, bersidang di Salvington itu diselenggarakan berdasarkan permintaan dari para Melkisedek. Oleh prakarsa mereka sendiri, mereka melakukan patroli alam semesta asal mereka. Mereka menjalankan suatu organisasi otonom yang dikhususkan untuk intelijen alam semesta, membuat laporan-laporan berkala pada Putra Pencipta independen dari semua informasi yang naik ke markas alam semesta melalui agen-agen reguler yang terkait dengan administrasi rutin alam itu. Mereka secara alami adalah pengamat-pengamat yang tak berprasangka; mereka mendapat kepercayaan penuh dari semua kelas makhluk cerdas.
35:2.4 (386.2) Para Melkisedek berfungsi sebagai pengadilan tinjauan yang mobil dan memberikan saran untuk alam-alam; Putra-putra alam semesta ini pergi dalam kelompok-kelompok kecil ke dunia-dunia untuk melayani sebagai komisi penasihat, untuk menerima deposisi-deposisi, untuk menerima saran-saran, dan untuk bertindak sebagai konselor-konselor, dengan demikian membantu menguraikan kesulitan-kesulitan besar dan menyelesaikan perbedaan-perbedaan serius yang muncul dari waktu ke waktu dalam urusan-urusan wilayah-wilayah evolusioner.
35:2.5 (386.3) Putra-putra tertua suatu alam semesta ini adalah pembantu-pembantu utama untuk Bintang Fajar yang Terang dalam melaksanakan amanat-amanat dari Putra Pencipta. Ketika sesosok Melkisedek pergi ke dunia yang jauh atas nama Gabriel, dia bisa, demi tercapainya tujuan-tujuan untuk misi khusus itu, dijadikan deputi atas nama si pengirim dan dalam peristiwa itu dia akan muncul di planet penugasannya dengan otoritas penuh dari Bintang Fajar yang Terang. Khususnya hal ini benar di dunia-dunia di mana sesosok Putra yang lebih tinggi belum pernah muncul dalam keserupaan dengan makhluk-makhluk di alam tersebut.
35:2.6 (386.4) Kalau sesosok Putra Pencipta memasuki karier penganugerahan di sebuah dunia evolusioner, dia pergi sendirian; tetapi kalau salah satu saudara Firdausnya, sesosok Putra Avonal, memasuki suatu penganugerahan, dia disertai oleh pendukung-pendukung Melkisedek, berjumlah dua belas, yang begitu efisien menyumbang untuk keberhasilan misi penganugerahan itu. Mereka juga mendukung para Avonal Firdaus pada misi-misi penghakiman ke dunia-dunia dihuni, dan dalam penugasan-penugasan ini para Melkisedek dapat dilihat oleh mata manusia jika Putra Avonal juga mewujudkan diri seperti itu.
35:2.7 (386.5) Tidak ada fase kebutuhan rohani keplanetan yang tidak mereka layani. Mereka adalah guru-guru yang demikian sering memenangkan dunia-dunia kehidupan lanjutan seluruhnya kepada pengenalan akhir dan penuh mengenai Putra Pencipta dan Bapa Firdausnya.
35:2.8 (386.6) Para Melkisedek itu nyaris sempurna dalam hikmat, tetapi mereka tidak sempurna dalam keputusan. Jika terpisah dan sendirian pada misi-misi keplanetan, mereka kadang-kadang keliru dalam hal-hal kecil, yaitu, mereka telah memilih untuk melakukan hal-hal tertentu yang kemudian ternyata tidak disetujui para supervisor mereka. Kesalahan keputusan demikian menyebabkan sesosok Melkisedek didiskualifikasi sementara sampai dia pergi ke Salvington dan, dalam pertemuan dengan Putra Pencipta, menerima petunjuk-petunjuk yang akibatnya membersihkan dia dari ketidak-harmonisan yang menyebabkan perselisihan dengan teman-temannya; dan kemudian, setelah istirahat untuk koreksi, pemulihan pada tugas terjadi pada hari ketiga. Namun kesalahan-kesalahan penyesuaian kecil dalam fungsi Melkisedek ini telah jarang terjadi di Nebadon.
35:2.9 (387.1) Para Putra ini bukan suatu golongan yang bertambah jumlahnya; jumlah mereka tetap, meskipun berbeda-beda dalam tiap alam semesta lokal. Jumlah Melkisedek dalam catatan di planet markas mereka di Nebadon adalah di atas sepuluh juta.
35:3.1 (387.2) Para Melkisedek menempati sebuah dunia milik mereka dekat Salvington, markas alam semesta. Dunia ini, dengan nama Melkisedek, adalah dunia pilot dari sirkuit tujuh puluh dunia primer Salvington, yang masing-masing dikelilingi oleh enam dunia satelit yang disediakan untuk kegiatan-kegiatan yang khusus. Dunia-dunia menakjubkan ini— tujuh puluh primer dan 420 satelitnya—adalah sering disebut sebagai Universitas Melkisedek. Manusia yang naik dari semua konstelasi Nebadon melewati pelatihan pada seluruh 490 dunia itu dalam pencapaian status bertempat-tinggal di Salvington. Tetapi pendidikan para penaik itu hanyalah satu fase dari berbagai macam kegiatan yang berlangsung di gugus dunia-dunia buatan Salvington.
35:3.2 (387.3) Ke-490 dunia di sirkuit Salvington itu dibagi menjadi sepuluh kelompok, masing-masing memuat tujuh dunia primer dan empat puluh dua satelitnya. Tiap-tiap kelompok ini ada di bawah pengawasan umum salah satu golongan utama kehidupan alam semesta. Kelompok pertama, yang mencakup dunia pilot dan enam dunia primer berikutnya dalam prosesi planet yang berkeliling, adalah di bawah pengawasan para Melkisedek. Dunia-dunia Melkisedek ini adalah:
35:3.3 (387.4) 1. Dunia pilot—dunia rumahnya para Putra Melkisedek.
35:3.4 (387.5) 2. Dunia sekolah-sekolah kehidupan-fisik dan laboratorium-laboratorium energi hidup.
35:3.5 (387.6) 3. Dunia kehidupan morontia.
35:3.6 (387.7) 4. Dunia kehidupan roh permulaan.
35:3.7 (387.8) 5. Dunia kehidupan roh pertengahan.
35:3.8 (387.9) 6. Dunia kehidupan roh lanjutan.
35:3.9 (387.10) 7. Wilayah realisasi diri yang sederajat dan tertinggi.
35:3.10 (387.11) Keenam satelit dari tiap-tiap dunia Melkisedek ini disediakan untuk kegiatan-kegiatan yang berhubungan erat dengan pekerjaan di dunia primer yang terkait.
35:3.11 (387.12) Dunia pilot, bulatan Melkisedek, adalah tempat pertemuan umum bagi semua makhluk yang terlibat dalam mendidik dan merohanikan manusia-manusia ruang dan waktu yang naik. Bagi seorang penaik, dunia ini mungkin adalah tempat yang paling menarik di seluruh Nebadon. Semua manusia evolusi yang lulus dari pelatihan konstelasi mereka ditakdirkan akan mendarat di dunia Melkisedek, di mana mereka diresmikan masuk rezim disiplin dan progresi roh dari sistem pendidikan Nebadon. Dan tidak pernah akan kamu lupakan reaksimu pada hari pertama hidup di dunia yang unik ini, bahkan sampai kamu telah mencapai tujuan akhirmu di Firdaus.
35:3.12 (387.13) Manusia-manusia yang naik mendapat tempat tinggal di dunia Melkisedek sementara mengikuti pelatihan mereka di enam planet-planet sekitarnya untuk pendidikan khusus. Dan metode yang sama ini diikuti terus dalam seluruh perjalanan mereka di tujuh puluh dunia pendidikan, dunia-dunia primer sirkuit Salvington.
35:3.13 (387.14) Banyak kegiatan yang berbeda mengisi waktu banyak makhluk yang tinggal di enam dunia satelitnya dunia Melkisedek, namun mengenai manusia fana yang sedang naik, satelit-satelit ini disediakan bagi tahapan-tahapan studi khusus berikut ini:
35:3.14 (388.1) 1. Dunia nomor satu ditempati oleh tinjauan tentang kehidupan permulaan planet manusia-manusia fana yang naik. Pekerjaan ini dilaksanakan dalam kelas-kelas yang terdiri dari mereka yang berasal dari sebuah dunia asal manusia fana tertentu. Mereka yang dari Urantia mengikuti tinjauan pengalaman tersebut bersama-sama.
35:3.15 (388.2) 2. Pekerjaan khusus dunia nomor dua terdiri dari suatu tinjauan serupa mengenai pengalaman-pengalaman yang dilalui pada dunia-dunia mansonia yang mengelilingi satelit pertama markas sistem lokal.
35:3.16 (388.3) 3. Tinjauan-tinjauan pada dunia ketiga mengenai perjalanan di ibukota sistem lokal dan meliputi kegiatan-kegiatan pada sisa dunia-dunia buatan dari gugus markas sistem.
35:3.17 (388.4) 4. Dunia keempat ditempati oleh suatu tinjauan mengenai pengalaman-pengalaman dari tujuh puluh dunia satelit dari konstelasi dan dari dunia-dunia terkait mereka.
35:3.18 (388.5) 5. Pada dunia kelima diselenggarakan tinjauan mengenai kunjungan penaik di dunia markas konstelasi.
35:3.19 (388.6) 6. Waktu pada dunia nomor enam dipergunakan bagi upaya untuk menghubungkan kelima babak besar tersebut dan dengan demikian mencapai koordinasi pengalaman sebagai persiapan untuk memasuki sekolah primer Melkisedek untuk pelatihan alam semesta.
35:3.20 (388.7) Sekolah-sekolah administrasi alam semesta dan hikmat rohani berlokasi di dunia rumah Melkisedek, di mana akan dijumpai sekolah-sekolah yang disediakan bagi suatu garis penelitian tunggal, seperti misalnya energi, materi, organisasi, komunikasi, pustaka, etika, dan perbandingan eksistensi makhluk.
35:3.21 (388.8) Di Fakultas Kemampuan Spiritual Melkisedek, semua golongan—bahkan ordo-ordo Firdaus—para Putra Tuhan bekerjasama dengan Melkisedek dan para serafim pengajar dalam melatih kawanan banyak yang pergi sebagai pemberita-pemberita takdir, mengabarkan kemerdekaan rohani dan keanakan ilahi, bahkan sampai dunia-dunia yang jauh di alam semesta. Sekolah khusus Universitas Melkisedek ini adalah sebuah institusi alam semesta yang eksklusif; para siswa tamu tidak diterima dari alam-alam yang lain.
35:3.22 (388.9) Kursus pelatihan tertinggi dalam bidang administrasi alam semesta diberikan oleh para Melkisedek di dunia rumah mereka. Fakultas Etika Tertinggi ini dipimpin oleh Bapa Melkisedek pertama. Di sekolah-sekolah inilah berbagai alam semesta mengirimkan pertukaran siswa. Meskipun alam semesta muda Nebadon masih rendah dalam skala alam-alam semesta dalam hal-hal pencapaian rohani dan pengembangan etika tinggi, namun demikian, masalah-masalah administratif yang kami alami telah mengubah alam semesta seluruhnya menjadi suatu klinik yang luas bagi ciptaan-ciptaan yang berdekatan lainnya sehingga sekolah-sekolah tinggi Melkisedek selalu disesaki oleh siswa tamu dan pengamat dari alam-alam yang lain. Selain kelompok pendaftar lokal yang sangat banyak, selalu ada lebih dari seratus ribu siswa-siswa asing yang menghadiri sekolah-sekolah Melkisedek, karena ordo Melkisedek Nebadon itu ternama di seluruh Splandon.
35:4.1 (388.10) Ada sebuah cabang kegiatan Melkisedek yang sangat khusus berkaitan dengan supervisi terhadap karier morontia progresif para manusia fana menaik. Sebagian besar pelatihan ini dipimpin oleh penatalayan-penatalayan serafim yang sabar dan bijak, didukung oleh manusia-manusia yang telah naik ke level-level pencapaian alam semesta yang relatif lebih tinggi, tetapi semua karya pendidikan ini ada di bawah supervisi umum para Melkisedek dalam hubungan dengan para Putra Guru Trinitas.
35:4.2 (389.1) Walaupun ordo-ordo Melkisedek terutama dikhususkan untuk sistem pendidikan luas dan rezim pelatihan pengalaman di alam semesta lokal, namun mereka juga berfungsi dalam penugasan-penugasan unik dan dalam keadaan-keadaan yang tidak biasa. Dalam sebuah alam semesta yang sedang berkembang yang akhirnya mencakup kira-kira sepuluh juta dunia dihuni, banyak hal yang tidak biasa ditakdirkan akan terjadi, dan dalam keadaan-keadaan darurat semacam itulah para Melkisedek beraksi. Di Edentia, markas konstelasimu, mereka dikenal sebagai Putra-Putra darurat. Mereka selalu siap melayani dalam semua keadaan gawat—fisik, intelektual, atau spiritual—baik di suatu planet, dalam sebuah sistem, dalam suatu konstelasi, atau dalam alam semesta. Kapan saja dan di mana saja bantuan khusus diperlukan, di sana kamu akan menjumpai satu atau lebih Putra Melkisedek.
35:4.3 (389.2) Kalau terancam terjadi kegagalan pada suatu aspek dari rencananya Putra Pencipta, maka segera berangkatlah sesosok Melkisedek untuk memberikan bantuan. Namun tidaklah sering mereka diundang untuk berfungsi menghadapi pemberontakan yang penuh dosa, seperti yang terjadi di Satania.
35:4.4 (389.3) Para Melkisedek adalah yang pertama kali beraksi dalam semua keadaan darurat apapun bentuknya di semua dunia di mana makhluk-makhluk kehendak tinggal. Mereka kadang-kadang bertindak sebagai wali sementara di planet-planet yang mundur, menjabat sebagai penyelamat untuk suatu pemerintahan planet yang mengalami kegagalan. Dalam suatu krisis planet para Putra Melkisedek ini melayani dalam banyak kemampuan yang unik. Putra Melkisedek bisa dengan mudah untuk membuat dirinya kelihatan oleh makhluk fana, dan kadang-kadang salah satu dari golongan ini bahkan menjelma dalam keserupaan daging fana. Tujuh kali di Nebadon sesosok Melkisedek melayani dalam suatu dunia evolusioner dalam kesamaan dengan tubuh fana, dan pada banyak kejadian para Putra ini menampakkan diri dalam keserupaan dengan golongan-golongan lain makhluk alam semesta. Mereka sungguh adalah penatalayan-penatalayan darurat yang serba bisa dan sukarela bagi semua golongan makhluk berakal alam semesta dan bagi semua dunia dan sistem-sistem dunia.
35:4.5 (389.4) Melkisedek yang hidup di Urantia selama masa Abraham dikenal secara lokal sebagai Raja Salem karena dia memimpin suatu koloni kecil pencari kebenaran yang tinggal di suatu tempat yang disebut Salem. Dia bersukarela untuk menjelma dalam keserupaan daging manusia, dan melakukan hal itu dengan persetujuan dari para Melkisedek penyelamat untuk planet ini, yang menguatirkan bahwa terang kehidupan akan menjadi padam selama periode makin bertambahnya kegelapan rohani itu. Dan dia telah memelihara kebenaran pada masanya itu dan dengan aman menyampaikannya pada Abraham dan rekan-rekannya.
35:5.1 (389.5) Setelah penciptaan para pembantu pribadi dan kelompok pertama para Melkisedek yang serba guna tersebut, Putra Pencipta dan Roh Kreatif merancang, dan melahirkan pada keberadaan golongan besar dan beragam keputraan alam semesta kedua, yaitu para Vorondadek. Mereka lebih umum dikenal sebagai Bapa-Bapa Konstelasi karena sesosok Putra dari golongan ini secara seragam dijumpai sebagai kepala setiap pemerintahan konstelasi dalam setiap alam semesta lokal.
35:5.2 (389.6) Jumlah Vorondadek bervariasi dalam setiap alam semesta lokal, hanya satu juta yang tercatat di Nebadon. Putra-putra ini, seperti rekan-rekan sederajat mereka, Melkisedek, tidak mempunyai kemampuan berkembang biak. Tidak ada metode yang diketahui dengan mana mereka dapat menambah jumlah mereka.
35:5.3 (389.7) Dalam banyak hal para Putra ini adalah suatu badan yang berpemerintahan sendiri; sebagai individu-individu dan sebagai kelompok-kelompok, bahkan sebagai keseluruhan, mereka umumnya menentukan sendiri, hampir seperti Melkisedek, tetapi Vorondadek tidak berfungsi meliputi lingkup kegiatan yang demikian luas. Mereka tidak menyamai saudara-saudara Melkisedek mereka dalam keserbagunaan cemerlang, tetapi mereka bahkan lebih dapat diandalkan dan efisien sebagai penguasa-penguasa dan administrator-administrator yang berpandangan jauh ke depan. Tidak pula mereka seperti rekan-rekan administratif bawahan mereka, para Lanonandek Daulat Sistem, namun mereka melebihi semua golongan keputraan alam semesta dalam stabilitas maksud dan dalam keilahian penilaian.
35:5.4 (390.1) Meskipun keputusan-keputusan dan ketentuan-ketentuan golongan Putra ini selalu sesuai dengan semangat dari keputraan ilahi dan selaras dengan kebijakan-kebijakan dari Putra Pencipta, namun mereka (ada yang) telah dipanggil karena kesalahan kepada Putra Pencipta, dan dalam rincian-rincian teknisnya keputusan-keputusan mereka kadang-kadang dibatalkan pada tingkat banding pengadilan-pengadilan tinggi alam semesta. Namun Putra-putra ini jarang membuat kekeliruan, dan mereka tidak pernah melakukan pemberontakan; tidak pernah di seluruh sejarah Nebadon ada Vorondadek yang telah ditemukan melawan pemerintahan alam semesta.
35:5.5 (390.2) Layanan para Vorondadek dalam alam-alam semesta lokal itu ekstensif dan bervariasi. Mereka bertugas sebagai duta-duta pada alam-alam semesta yang lain dan sebagai konsul-konsul mewakili konstelasi-konstelasi di dalam alam semesta asal mereka. Dari semua ordo keputraan alam semesta lokal, merekalah yang paling sering dipercayai dengan pendelegasian penuh kuasa berdaulat untuk digunakan dalam situasi-situasi alam semesta yang kritis.
35:5.6 (390.3) Di dunia-dunia yang terpencil dalam kegelapan rohani, dunia-dunia yang telah, melalui pemberontakan dan kegagalan, menderita isolasi keplanetan, maka sesosok Vorondadek pengamat biasanya hadir sambil menunggu keputusan pemulihan status normal. Dalam keadaan-keadaan darurat tertentu pengamat Paling Tinggi ini dapat menjalankan kekuasaan yang mutlak dan semaunya atas setiap makhluk selestial yang ditugaskan pada planet itu. Tercatat di Salvington bahwa para Vorondadek kadang-kadang menggunakan wewenang demikian sabagai residen atau wali-wali kuasa Yang Paling Tinggi di planet-planet demikian. Dan hal ini juga benar bahkan di dunia-dunia berpenduduk yang tidak tersentuh oleh pemberontakan.
35:5.7 (390.4) Sering suatu korps dua belas atau lebih Putra Vorondadek duduk seluruhnya sebagai suatu sidang tinggi pemeriksaan dan banding mengenai kasus-kasus khusus yang mencakup status suatu planet atau suatu sistem. Tetapi pekerjaan mereka umumnya lebih berhubungan dengan fungsi-fungsi legislatif yang berasal dari pemerintahan konstelasi. Sebagai akibat dari semua layanan ini, para Putra Vorondadek telah menjadi ahli-ahli sejarah untuk alam semesta lokal; mereka secara pribadi akrab dengan semua perjuangan politik dan pergolakan sosial dunia-dunia dihuni.
35:6.1 (390.5) Paling sedikit tiga Vorondadek ditugaskan pada kepemimpinan atas setiap dari seratus konstelasi di alam semesta lokal. Putra-putra ini dipilih oleh Putra Pencipta dan diangkat oleh Gabriel sebagai Yang Paling Tinggi di konstelasi untuk tugas layanan selama satu deka milenium—10.000 tahun standar, sekitar 50.000 tahun waktu Urantia. Yang Paling Tinggi yang memerintah, Bapa Konstelasi, mempunyai dua rekan sejawat, satu senior dan satu yunior. Pada tiap perubahan pemerintahan rekan senior menjadi kepala pemerintahan, yang yunior melakukan tugas pekerjaan yang senior, sementara para Vorondadek yang tak bertugas yang tinggal di dunia-dunia Salvington mencalonkan salah satu dari mereka sebagai kandidat untuk dipilih menjabat tanggung jawab rekan yunior itu. Dengan demikian setiap penguasa Yang Paling Tinggi, sesuai dengan kebijakan sekarang, memiliki masa jabatan pada markas suatu konstelasi selama tiga dekamilenium, sekitar 150.000 tahun Urantia.
35:6.2 (390.6) Seratus Bapa-bapa Konstelasi, kepala-kepala yang benar-benar menjabat untuk pemerintahan konstelasi, membentuk kabinet pertimbangan tertinggi untuk Putra Pencipta. Dewan ini sering bersidang di ibukota alam semesta dan tak terbatas dalam lingkup dan jangkauan pembahasannya namun terutama berhubungan dengan kesejahteraan konstelasi-konstelasi dan dengan penyatuan pemerintahan alam semesta lokal seluruhnya.
35:6.3 (391.1) Kalau sesosok Bapa Konstelasi sedang hadir bertugas di markas alam semesta, sebagaimana dia sering lakukan, rekan seniornya menjadi penjabat direktur urusan-urusan konstelasi. Fungsi normal dari rekan senior adalah pengawasan urusan rohani, sedangkan rekan yuniornya secara pribadi disibukkan oleh kesejahteraan fisik konstelasi. Namun demikian, tidak ada kebijakan penting yang pernah diterapkan dalam suatu konstelasi kecuali semua tiga Yang Paling Tinggi setuju mengenai semua rincian pelaksanaannya.
35:6.4 (391.2) Keseluruhan mekanisme intelijen roh dan kanal-kanal komunikasi bisa digunakan Yang Paling Tinggi konstelasi. Mereka berada dalam kontak sempurna dengan atasan-atasan mereka di Salvington dan dengan bawahan-bawahan langsung mereka, para penguasa sistem lokal. Mereka sering bersidang dalam rapat bersama para Daulat Sistem ini untuk membahas keadaan konstelasi.
35:6.5 (391.3) Yang Paling Tinggi dikelilingi oleh suatu korps konselor, yang bervariasi dalam jumlah dan personalianya dari waktu ke waktu sesuai dengan kehadiran berbagai kelompok di markas konstelasi dan juga karena kebutuhan lokal berubah-ubah. Selama waktu-waktu stres mereka bisa minta, dan dengan segera akan menerima, Putra-Putra tambahan dari ordo Vorondadek untuk membantu pekerjaan administratif. Norlatiadek, konstelasimu sendiri, saat ini dikelola oleh dua belas Putra Vorondadek.
35:7.1 (391.4) Kelompok kedua yang terdiri dari tujuh dunia dalam sirkuit tujuh puluh dunia primer yang mengelilingi Salvington terdiri dari planet-planet Vorondadek. Setiap dunia ini, dengan enam satelit yang mengedarinya, dikhususkan untuk suatu fase khusus kegiatan Vorondadek. Di empat puluh sembilan wilayah ini para manusia menaik mencapai puncak pendidikan mereka mengenai legislasi alam semesta.
35:7.2 (391.5) Para manusia menaik telah mengamati sidang-sidang legislatif sewaktu mereka berfungsi di dunia-dunia markas konstelasi-konstelasi, namun di sini di dunia-dunia Vorondadek ini mereka ikut serta dalam pengundangan legislasi umum sebenarnya untuk alam semesta lokal di bawah bimbingan para Vorondadek senior. Pengundangan hukum semacam ini dirancang untuk mengkoordinasikan berbagai macam keputusan dari sidang-sidang legislatif otonom dari seratus konstelasi. Pelajaran yang akan diperoleh dalam sekolah-sekolah Vorondadek itu tak tertandingi bahkan hingga di Uversa. Pelatihan ini bersifat progresif, mencakup dari dunia yang pertama, dengan pekerjaan tambahan pada keenam satelitnya, naik melalui enam dunia primer sisanya dan kelompok satelit terkait mereka.
35:7.3 (391.6) Para musafir yang naik akan diperkenalkan pada banyak kegiatan baru di dunia-dunia studi dan kerja praktis ini. Kami tidak dilarang untuk melakukan pewahyuan tentang sasaran-sasaran yang baru dan tidak dimimpikan ini, namun kami putus asa untuk dapat melukiskan pekerjaan-pekerjaan ini pada pikiran jasmani manusia fana. Kami tidak memiliki kata-kata untuk membawakan makna-makna dari kegiatan-kegiatan yang luhur ini, dan tidak ada pekerjaan manusia yang serupa yang dapat digunakan sebagai ilustrasi untuk pekerjaan-pekerjaan baru manusia-manusia menaik ini sewaktu mereka menyelesaikan studi mereka pada empat puluh sembilan dunia ini. Banyak lagi kegiatan-kegiatan lain, bukan bagian dari rezim penaik, yang berpusat di dunia-dunia Vorondadek di sirkuit Salvington ini.
35:8.1 (392.1) Setelah penciptaan para Vorondadek, Putra Pencipta dan Roh Ibu Alam Semesta bersatu untuk tujuan melahirkan keberadaan ordo ketiga keanakan alam semesta, para Lanonandek. Meskipun disibukkan dengan berbagai tugas yang berhubungan dengan administrasi sistem, mereka paling dikenal sebagai Daulat Sistem, para penguasa sistem lokal, dan sebagai Pangeran Planet, kepala administratif untuk dunia-dunia yang dihuni.
35:8.2 (392.2) Sebagai suatu golongan ciptaan keputraan yang belakangan dan lebih rendah—dalam hal tingkat keilahian, sosok-sosok ini diwajibkan melewati program pelatihan tertentu di dunia-dunia Melkisedek sebagai persiapan untuk tugas lebih lanjut. Mereka adalah siswa-siswa pertama dalam Universitas Melkisedek dan dikelompokkan serta disertifikasi oleh guru-guru dan pemeriksa-pemeriksa Melkisedek mereka sesuai dengan kemampuan, kepribadian, dan prestasi.
35:8.3 (392.3) Alam semesta Nebadon memulai keberadaannya dengan sejumlah tepat dua belas juta Lanonandek, dan setelah mereka lulus melalui dunia Melkisedek mereka dibagi dalam ujian-ujian akhir ke dalam tiga kelompok:
35:8.4 (392.4) 1. Lanonandek Primer. Dari ranking tertinggi ini ada sejumlah 709.841. Ini adalah Putra-Putra yang ditunjuk sebagai penguasa-penguasa sistem dan asisten-asisten untuk dewan-dewan tertinggi konstelasi dan sebagai konselor atau penasihat dalam pekerjaan administratif yang lebih tinggi di alam semesta.
35:8.5 (392.5) 2. Lanonandek Sekunder. Dari ordo ini yang muncul dari Melkisedek ada sejumlah 10.234.601. Mereka ditugaskan sebagai Pangeran Planet dan ke cadangan ordo itu.
35:8.6 (392.6) 3. Lanonandek Tersier. Kelompok ini memuat 1.055.558. Para Putra ini berfungsi sebagai asisten bawahan, utusan, kustodian (wali), komisaris, pengamat, dan melaksanakan berbagai macam tugas untuk suatu sistem dan dunia-dunia komponennya.
35:8.7 (392.7) Berbeda halnya dengan makhluk evolusioner, tidak mungkin bagi para Putra ini untuk maju dari kelompok satu ke kelompok yang lain. Setelah diikutkan pelatihan Melkisedek, ketika sekali diuji dan dikelompokkan, mereka melayani terus menerus dalam pangkat yang ditentukan. Para Putra ini juga tidak melakukan reproduksi; jumlah mereka dalam alam semesta adalah tetap.
35:8.8 (392.8) Dalam angka-angka dibulatkan golongan Putra Lanonandek diklasifikasikan di Salvington sebagai berikut:
35:8.9 (392.9) Koordinator Alam Semesta dan Konselor Konstelasi100.000
35:8.10 (392.10) Daulat Sistem dan Asisten600.000
35:8.11 (392.11) Pangeran Planet dan Cadangan10.000.000
35:8.12 (392.12) Korps Utusan400.000
35:8.13 (392.13) Kustodian dan Perekam100.000
35:8.14 (392.14) Korps Cadangan800.000
35:8.15 (392.15) Karena para Lanonandek adalah suatu golongan keputraan yang agak rendah dibandingkan Melkisedek dan Vorondadek, maka mereka bahkan lebih besar pelayanannya dalam unit-unit bawahan alam semesta, karena mereka mampu untuk lebih mendekati makhluk-makhluk yang lebih rendah dari bangsa-bangsa cerdas. Mereka juga berada dalam bahaya yang lebih besar untuk tersesat, memisahkan diri dari teknik-teknik pemerintahan alam semesta yang bisa diterima. Namun para Lanonandek ini, khususnya golongan primer, adalah yang paling mampu dan serba bisa dari semua administrator alam semesta lokal. Dalam kemampuan eksekutif mereka hanya diungguli oleh Gabriel dan rekan-rekannya yang tidak diungkapkan.
35:9.1 (393.1) Lanonandek adalah penguasa terus menerus planet-planet dan penguasa bergilir sistem-sistem. Saat ini sesosok Putra demikian memerintah di Yerusem, markas sistem lokal dunia hunianmu.
35:9.2 (393.2) Daulat-Daulat Sistem memerintah dalam komisi terdiri dari dua atau tiga di markas tiap-tiap sistem dunia-dunia dihuni. Bapa Konstelasi menunjuk salah satu dari Lanonandek ini sebagai kepala setiap dekamilenium. Kadang-kadang tidak ada perubahan dilakukan dalam kepemimpinan trio ini, urusan itu seluruhnya terserah pemerintah konstelasi. Pemerintahan sistem tidak mendadak berubah personalia kecuali terjadi bentuk tragedi tertentu.
35:9.3 (393.3) Kalau Daulat Sistem atau asisten ditarik, tempat mereka diisi oleh pilihan-pilihan yang dibuat oleh dewan tertinggi yang bertempat di markas konstelasi dari cadangan ordo itu, suatu kelompok yang lebih besar di Edentia dari pada yang rata-rata ditunjukkan.
35:9.4 (393.4) Dewan-dewan Lanonandek tertinggi ditempatkan pada berbagai markas konstelasi. Badan demikian itu dipimpin oleh Yang Paling Tinggi senior, rekan dari Bapa Konstelasi, sedangkan rekan yuniornya mensupervisi cadangan ordo sekundernya.
35:9.5 (393.5) Daulat-Daulat Sistem itu sesuai dengan nama mereka; mereka hampir berdaulat penuh dalam urusan-urusan lokal. Mereka adalah hampir seperti orang tua dalam kepemimpinan mereka terhadap para Pangeran Planet, para Putra Material, dan para roh penatalayan. Genggaman pribadi dari daulat ini hampir sempurna. Para penguasa ini tidak disupervisi oleh para pengamat Trinitas dari alam semesta sentral. Mereka adalah divisi eksekutif untuk alam semesta lokal, dan sebagai kustodian untuk penegakan amanat-amanat legislatif dan sebagai eksekutif untuk penerapan vonis-vonis peradilan, mereka merupakan satu tempat di seluruh administrasi alam semesta di mana ketidak-setiaan pribadi terhadap kehendak Putra Mikhael dapat paling mudah dan cepat berakar dengan sendirinya dan berusaha menjadi tegas dengan sendirinya.
35:9.6 (393.6) Alam semesta lokal kita kurang beruntung karena lebih dari tujuh ratus Putra-Putra golongan Lanonandek itu telah memberontak melawan pemerintahan alam semesta, sehingga menghasilkan kekacauan dalam beberapa sistem dan pada banyak planet. Dari seluruh jumlah kegagalan ini hanya ada tiga yang adalah Daulat Sistem; praktis hampir semua Putra ini termasuk ordo kedua dan ketiga, Pangeran Planet dan Lanonandek tersier.
35:9.7 (393.7) Besarnya jumlah Putra-Putra ini yang telah tergelincir dari integritas tidak mengindikasikan adanya cacat dalam kepenciptaan. Mereka mungkin saja dapat dibuat sempurna secara ilahi, namun mereka diciptakan sedemikian sehingga mereka bisa memahami lebih baik, dan makin mendekat, kepada para makhluk evolusioner yang tinggal di dunia-dunia waktu dan ruang.
35:9.8 (393.8) Dari semua alam semesta lokal dalam Orvonton, alam semesta kita telah, dengan perkecualian Henselon, kehilangan jumlah terbanyak ordo Putra ini. Di Uversa ada konsensus bahwa kita telah mengalami begitu banyak masalah administratif di Nebadon karena Putra-Putra kita dari golongan Lanonandek telah diciptakan dengan tingkat kebebasan pribadi yang demikian besar untuk memilih dan merencanakan. Aku tidak membuat pengamatan ini sebagai kritik. Pencipta alam semesta kita memiliki wewenang dan kuasa penuh untuk melakukan hal ini. Adalah maksud dari para penguasa tinggi kita bahwa, meskipun para Putra yang berpilihan bebas demikian itu membuat masalah berlebihan dalam masa-masa awal alam semesta, namun ketika hal-hal telah tersaring sepenuhnya dan akhirnya dibereskan, manfaat dari keuntungan loyalitas yang lebih tinggi dan kehendak bebas melayani yang lebih penuh dari pihak para Putra yang sepenuhnya teruji ini akan jauh lebih menutupi kekacauan dan kesesakan dari waktu-waktu sebelumnya.
35:9.9 (394.1) Dalam peristiwa pemberontakan di suatu markas sistem, sesosok daulat baru biasanya ditempatkan di dalam waktu yang relatif singkat, namun tidaklah demikian pada planet-planet individual. Planet-planet adalah unit-unit komponen dari ciptaan material, dan kehendak bebas makhluk adalah suatu faktor dalam penghakiman akhir terhadap semua masalah demikian. Pangeran Planet penerus ditunjuk untuk dunia-dunia yang diisolir, planet-planet yang raja otoritasnya mungkin telah tersesat, namun mereka tidak memegang kepemimpinan aktif atas dunia-dunia tersebut sampai akibat-akibat pemberontakan diatasi sebagian dan disingkirkan oleh tindakan-tindakan remedial yang diterapkan oleh para Melkisedek dan kepribadian-kepribadian penatalayan yang lain. Pemberontakan oleh sesosok Pangeran Planet seketika mengisolir planetnya; sirkuit-sirkuit rohani lokal langsung diputus. Hanyalah sesosok Putra anugerah yang dapat membuka kembali lini-lini komunikasi antar planet di dunia yang secara rohani diisolir tersebut.
35:9.10 (394.2) Ada suatu rancangan untuk menyelamatkan para Putra yang mundur dan tidak bijak ini, dan banyak yang telah memanfaatkan ketentuan yang penuh rahmat ini; namun tidak pernah lagi mereka bisa berfungsi dalam posisi-posisi di mana mereka gagal. Setalah rehabilitasi mereka ditunjuk untuk tugas-tugas penanggung-jawab dan untuk departemen-departemen administrasi fisik.
35:10.1 (394.3) Kelompok tujuh dunia yang ketiga dalam sirkuit tujuh puluh planet Salvington, dengan masing-masing empat puluh dua satelitnya, membentuk gugus dunia-dunia administratif Lanonandek. Pada wilayah-wilayah ini para Lanonandek berpengalaman yang termasuk pada korps mantan Daulat Sistem menjabat sebagai guru-guru administratif bagi para musafir yang naik dan kawanan serafim. Para makhluk evolusioner mengamati para administrator sistem sedang bekerja di ibukota-ibukota sistem, namun di sini mereka ikut serta dalam koordinasi nyata keputusan-keputusan administratif untuk sepuluh ribu sistem lokal.
35:10.2 (394.4) Sekolah-sekolah administratif alam semesta lokal ini disupervisi oleh sebuah korps Putra Lanonandek yang telah memiliki pengalaman lama sebagai Daulat Sistem dan sebagai konselor konstelasi. Fakultas-fakultas eksekutif ini hanya diungguli oleh sekolah-sekolah administratif di Ensa.
35:10.3 (394.5) Sambil melayani sebagai dunia-dunia pelatihan bagi manusia menaik, dunia-dunia Lanonandek adalah pusat-pusat untuk pekerjaan-pekerjaan luas yang berhubungan dengan operasi administratif normal dan rutin alam semesta. Sepanjang jalan menuju Firdaus para musafir menaik itu mengikuti studi-studi mereka dalam sekolah-sekolah praktis untuk pengetahuan terapan—pelatihan nyata dengan benar-benar mengerjakan hal-hal yang diajarkan kepada mereka. Sistem pendidikan alam semesta yang disponsori oleh para Melkisedek itu adalah praktis, progresif, penuh makna, dan bersifat pengalaman. Sistem itu mencakup pelatihan dalam hal-hal material, intelektual, morontial, dan spiritual.
35:10.4 (394.6) Dalam hubungan dengan dunia-dunia administratif Lanonandek inilah bahwa kebanyakan dari Putra-Putra ordo itu yang berhasil diselamatkan melayani sebagai kustodian dan direktur urusan keplanetan. Dan para Pangeran Planet yang gagal ini dan rekan-rekan mereka dalam pemberontakan yang memilih untuk menerima tawaran rehabilitasi akan terus melayani didalam kapasitas-kapasitas rutin ini, setidaknya sampai alam semesta Nebadon ditetapkan dalam terang dan hidup.
35:10.5 (395.1) Meskipun demikian, banyak dari Putra Lanonandek dalam sistem-sistem yang lebih tua, telah mengukir catatan prestasi penata-layanan, administrasi, dan rohani yang mengagumkan. Mereka adalah kelompok yang mulia, bisa dipercaya, dan setia, meskipun ada kecenderungan mereka untuk jatuh dalam kesalahan melalui kekeliruan kemerdekaan pribadi dan khayalan penentuan nasib sendiri.
35:10.6 (395.2) [Disponsori oleh Kepala Penghulu Malaikat yang bertindak berdasarkan otoritas dari Gabriel Salvington.]
Buku Urantia
Makalah 36
36:0.1 (396.1) KEHIDUPAN itu tidak bermula secara spontan. Kehidupan itu disusun sesuai rencana-rencana yang dirumuskan oleh para Arsitek Makhluk (yang tidak diungkapkan) dan muncul di planet-planet dihuni bisa melalui didatangkan langsung atau sebagai hasil karya para Pembawa Kehidupan dari alam-alam semesta lokal. Para pembawa kehidupan ini berada di antara yang paling menarik dan serba bisa dari keluarga Putra-putra alam semesta yang beraneka ragam itu. Mereka diserahi untuk merancang dan membawa kehidupan makhluk ke bumi-bumi keplanetan. Dan sesudah menanamkan kehidupan ini di dunia-dunia baru tersebut, mereka tinggal di sana selama jangka waktu yang lama untuk memelihara perkembangannya.
36:1.1 (396.2) Meskipun para Pembawa Kehidupan termasuk dalam keluarga keputraan ilahi, namun mereka adalah jenis Putra alam semesta yang khas dan beda, karena menjadi satu-satunya kelompok kehidupan cerdas dalam suatu alam semesta lokal yang para penguasa alam semesta super juga ikut serta dalam penciptaan mereka. Pembawa Kehidupan adalah keturunan dari tiga kepribadian yang telah ada sebelumnya: Putra Pencipta, Roh Ibu Alam Semesta, dan, berdasarkan penunjukan, salah satu dari ketiga Yang Purba Harinya yang memimpin atas takdir-takdir alam semesta super yang bersangkutan. Para Yang Purba Harinya ini, yang dia sendiri dapat menitahkan untuk pemusnahan kehidupan cerdas, ikut serta dalam penciptaan para Pembawa Kehidupan itu, yang dipercayakan untuk membangun kehidupan fisik di dunia-dunia yang berkembang.
36:1.2 (396.3) Dalam alam semesta Nebadon kami memiliki catatan mengenai penciptaan seratus juta Pembawa Kehidupan. Korps penyebar kehidupan yang efisien ini bukan suatu kelompok berpemerintahan sendiri yang sesungguhnya. Mereka diarahkan oleh trio penentu kehidupan, yang terdiri dari Gabriel, Bapa Melkisedek, dan Nambia, Pembawa Kehidupan di Nebadon yang pertama dan yang sulung. Namun dalam semua fase administrasi divisi mereka, mereka mengatur sendiri.
36:1.3 (396.4) Pembawa Kehidupan dikelaskan menjadi tiga divisi besar: divisi pertama adalah Pembawa Kehidupan senior, yang kedua, para asisten, dan ketiga, para kustodian. Divisi primer dibagi lagi ke dalam dua belas kelompok spesialis dalam berbagai bentuk manifestasi kehidupan. Pemisahan tiga divisi ini dilakukan oleh para Melkisedek, yang mengadakan pengujian-pengujian untuk tujuan tersebut di dunia markas Pembawa Kehidupan. Para Melkisedek sejak itu telah bekerjasama erat dengan para Pembawa Kehidupan dan selalu menyertai mereka ketika mereka pergi untuk membangun kehidupan di sebuah planet baru.
36:1.4 (396.5) Ketika akhirnya sebuah planet evolusioner ditetapkan dalam terang dan hidup, para Pembawa Kehidupan diorganisir ke dalam badan-badan pertimbangan lebih tinggi dengan kapasitas penasihat untuk mendukung administrasi dan pengembangan lebih lanjut untuk dunia dan makhluk-makhluknya yang dimuliakan. Dalam zaman-zaman yang berikutnya dan ditetapkan dari suatu alam semesta yang berevolusi, para Pembawa Kehidupan ini dipercayakan dengan banyak tugas yang baru.
36:2.1 (397.1) Para Melkisedek memiliki pengetahuan umum mengenai kelompok keempat dari tujuh dunia primer dalam sirkuit Salvington. Dunia-dunia Pembawa Kehidupan ini dinamai sebagai berikut:
36:2.2 (397.2) 1. Markas Pembawa Kehidupan.
36:2.3 (397.3) 2. Dunia perencanaan-kehidupan.
36:2.4 (397.4) 3. Dunia konservasi-kehidupan.
36:2.5 (397.5) 4. Dunia evolusi kehidupan.
36:2.6 (397.6) 5. Dunia kehidupan yang terkait dengan batin.
36:2.7 (397.7) 6. Dunia batin dan roh dalam makhluk hidup.
36:2.8 (397.8) 7. Dunia kehidupan yang tidak diungkapkan.
36:2.9 (397.9) Masing-masing dunia primer ini dikelilingi oleh enam satelit, di mana dipusatkan fase-fase khusus dari semua kegiatan Pembawa Kehidupan dalam alam semesta.
36:2.10 (397.10) Dunia Nomor Satu, dunia markas pusat, bersama dengan enam satelit pengiringnya, dikhususkan untuk studi mengenai kehidupan semesta, kehidupan dalam semua fase manifestasinya yang diketahui. Di sinilah ditempatkan sekolah tinggi perencanaan kehidupan, di dalamnya berfungsi para guru dan penasihat dari Uversa dan Havona, bahkan dari Firdaus. Dan aku diperbolehkan untuk mewahyukan bahwa tujuh emplasemen sentral dari para roh-batin ajudan itu ditempatkan di dunia Pembawa Kehidupan ini.
36:2.11 (397.11) Angka sepuluh—sistem desimal—adalah bawaan dalam alam semesta fisik, tetapi tidak dalam rohani. Wilayah kehidupan itu dicirikan oleh tiga, tujuh, dan dua belas atau oleh perkalian dan kombinasi dari angka-angka dasar ini. Ada tiga rencana kehidupan yang utama dan pada intinya berbeda, mengikuti urutan dari tiga Sumber dan Pusat Firdaus, dan dalam alam semesta Nebadon ada tiga bentuk dasar ini dipisah-pisahkan pada tiga jenis planet yang berbeda. Aslinya ada dua belas konsep beda dan ilahi untuk kehidupan yang bisa dikembang-biakkan. Angka dua belas ini, dengan pembagian dan perkaliannya, berada dalam seluruh pola kehidupan dasar untuk tujuh alam semesta super. Ada pula tujuh jenis buatan untuk rancangan kehidupan, rangkaian-rangkaian dasar dari konfigurasi-konfigurasi reproduksi untuk benda hidup. Pola kehidupan Orvonton dikonfigurasikan sebagai dua belas pembawa-pembawa sifat warisan. Golongan-golongan makhluk berkehendak yang berbeda-beda itu dikonfigurasikan sebagai 12, 24, 48, 96, 192, 384, dan 768. Di Urantia ada empat puluh delapan unit kontrol pola—determinan sifat—dalam sel-sel kelamin reproduksi manusia.
36:2.12 (397.12) Dunia Kedua, adalah dunia perancangan-kehidupan; di sini semua mode baru organisasi kehidupan dicobakan. Meskipun desain-desain kehidupan yang orisinal disediakan oleh Putra Pencipta, pelaksanaan nyata rencana-rencana ini dipercayakan pada para Pembawa Kehidupan dan rekan-rekan mereka. Ketika rancangan kehidupan umum untuk suatu dunia baru telah diformulasikan, rencana-rencana itu disampaikan ke dunia markas pusat, di mana hal itu diteliti dengan sangat cermat oleh dewan tertinggi Pembawa Kehidupan senior bekerjasama dengan suatu korps konsultan Melkisedek. Jika rencana-rencana itu menyimpang dari formula yang diterima sebelumnya, rencana-rencana itu harus disampaikan pada, dan disahkan oleh, Putra Pencipta. Kepala Melkisedek sering mewakili Putra Pencipta dalam pertimbangan-pertimbangan ini.
36:2.13 (397.13) Kehidupan planet, sebab itu, walaupun sama dengan beberapa hal, namun berbeda dalam banyak hal pada tiap-tiap dunia evolusioner. Bahkan dalam suatu seri-seri kehidupan yang seragam dalam suatu keluarga tunggal dunia-dunia, kehidupan itu tidak persis sama antara dua planet manapun; selalu ada suatu jenis keplanetan, karena para Pembawa Kehidupan bekerja terus menerus dalam upaya untuk memperbaiki formula-formula vital yang dipercayakan pada mereka.
36:2.14 (398.1) Ada lebih dari satu juta rumus kimia dasar atau kosmis yang membentuk pola-pola induk dan banyak variasi fungsional dasar untuk manifestasi kehidupan. Satelit nomor satu dari dunia perencanaan-kehidupan itu adalah ranah para fisikawan dan elektrokimiawan alam semesta yang bertugas sebagai asisten-asisten teknis pada Pembawa Kehidupan dalam pekerjaan menangkap, mengorganisir, dan memanipulasi unit-unit esensial energi yang digunakan dalam membangun wahana-wahana material untuk transmisi kehidupan, apa yang disebut plasma nuftah (germ plasm).
36:2.15 (398.2) Laboratorium-laboratorium perencanaan-kehidupan keplanetan ditempatkan di satelit kedua dari dunia nomor dua ini. Dalam laboratorium-laboratorium ini para Pembawa Kehidupan dan semua rekan mereka bekerjasama dengan para Melkisedek dalam upaya untuk memodifikasi dan kalau mungkin memperbaiki kehidupan yang dirancang untuk implantasi di planet-planet desimal di Nebadon. Kehidupan yang saat ini berkembang di Urantia direncanakan dan sebagian dilaksanakan di dunia ini juga, karena Urantia adalah sebuah planet desimal, sebuah dunia eksperimen kehidupan. Pada satu dunia dari setiap sepuluh dunia diizinkan suatu keragaman yang lebih besar dalam rancangan kehidupan baku daripada dengan di dunia-dunia (bukan eksperimental) yang lain.
36:2.16 (398.3) Dunia Nomor Tiga disediakan untuk konservasi kehidupan. Di sini berbagai mode proteksi dan preservasi kehidupan dipelajari dan dikembangkan oleh para asisten dan pemelihara dari korps Pembawa Kehidupan. Rancangan-rancangan kehidupan untuk setiap dunia baru selalu menyediakan untuk pembentukan sejak dini komisi konservasi-kehidupan, terdiri dari spesialis-spesialis pemelihara dalam manipulasi ahli terhadap pola-pola kehidupan dasar. Di Urantia ada dua puluh empat komisaris pemelihara demikian, dua untuk masing-masing pola dasar atau induk untuk pengorganisasian buatan terhadap bahan baku kehidupan. Di planet-planet seperti planetmu, bentuk tertinggi kehidupan direproduksikan oleh suatu berkas pembawa-kehidupan yang memiliki dua puluh empat unit pola. (Dan karena kehidupan intelektual bertumbuh dari, dan di atas dasar, yang fisik itu, maka terjadilah dalam keberadaan dua puluh empat golongan dasar pengorganisasian psikis).
36:2.17 (398.4) Dunia Nomor Empat dan satelit-satelit pengiringnya diperuntukkan bagi studi mengenai evolusi kehidupan makhluk secara umum dan tentang pendahulu-pendahulu evolusioner untuk suatu level kehidupan tertentu. Plasma kehidupan asli dari suatu dunia evolusioner harus mengandung potensi penuh untuk semua variasi pengembangan masa depan dan untuk semua perubahan dan modifikasi evolusioner yang berikutnya. Provisi untuk proyek-proyek jangka panjang metamorfosa kehidupan seperti demikian itu bisa memerlukan kemunculan banyak bentuk kehidupan binatang dan tumbuhan yang tampaknya tidak berguna. Produk-produk-samping evolusi planet tersebut, yang diduga maupun yang tidak diduga sebelumnya, muncul di panggung aksi hanya untuk kemudian lenyap lagi, namun dalam dan melalui semua proses panjang ini terentang benang merah formulasi yang bijak dan cerdas dari para perancang asli untuk rancangan kehidupan dan skema spesies keplanetan. Aneka ragam produk-samping dari evolusi biologis itu semua sangat diperlukan untuk fungsi akhir dan penuh dari bentuk kehidupan cerdas yang lebih tinggi, meskipun bahwa tampak luarnya terjadi ketidak-harmonisan yang besar dari waktu ke waktu dalam perjuangan panjang makhluk-makhluk yang lebih tinggi untuk naik sehingga menguasai bentuk-bentuk kehidupan yang lebih rendah, banyak yang kadang-kadang begitu bermusuhan terhadap kedamaian dan kenyamanan makhluk-makhluk kehendak yang berevolusi itu.
36:2.18 (398.5) Dunia Nomor Lima adalah sepenuhnya mengenai kehidupan yang dikaitkan dengan batin. Masing-masing satelitnya disediakan bagi studi mengenai satu fase dari batin makhluk dikaitkan dengan kehidupan makhluk. Batin seperti yang dipahami oleh manusia adalah suatu kemampuan karunia dari tujuh roh-batin ajudan yang ditumpangkan ke atas level batin yang mekanis atau yang tak dapat diajar itu oleh agen-agen dari Roh Tanpa Batas. Pola-pola kehidupan itu berbeda-beda responsifnya pada ajudan-ajudan ini dan pada aneka pelayanan-pelayanan roh yang beroperasi di seluruh alam-alam semesta waktu dan ruang. Kapasitas makhluk material untuk menghasilkan tanggapan roh itu seluruhnya tergantung pada kemampuan batin yang terkait, yang mana, pada gilirannya, telah mengarahkan arah perjalanan evolusi biologis makhluk fana yang sama ini.
36:2.19 (399.1) Dunia Nomor Enam didedikasikan pada korelasi batin dengan roh sementara keduanya terhubung dengan bentuk-bentuk dan organisme-organisme hidup. Dunia ini dan keenam satelit pengiringnya mencakup sekolah-sekolah koordinasi makhluk, di dalam mana guru-guru dari alam semesta sentral maupun dari alam semesta super bekerjasama dengan para instruktur Nebadon dalam mempresentasikan level-level tertinggi pencapaian makhluk dalam waktu dan ruang.
36:2.20 (399.2) Dunia Ketujuhpara Pembawa Kehidupan adalah dikhususkan untuk wilayah-wilayah kehidupan makhluk evolusioner yang tidak diungkapkan karena hal itu terhubung dengan filsafat kosmis mengenai berkembangnya faktualisasi Sang Mahatinggi.
36:3.1 (399.3) Kehidupan tidak secara spontan muncul dalam alam-alam semesta; para Pembawa Kehidupan harus memulainya di planet-planet yang tandus. Mereka adalah para pembawa, penyebar, dan penjaga kehidupan sementara kehidupan itu muncul di dunia-dunia ruang angkasa yang berevolusi. Semua kehidupan dari golongan dan bentuk yang diketahui di Urantia timbul bersama Putra-Putra ini, meskipun tidak semua bentuk kehidupan keplanetan itu ada di Urantia.
36:3.2 (399.4) Korps Pembawa Kehidupan yang ditugaskan untuk menanamkan kehidupan pada suatu dunia baru umumnya terdiri dari seratus pembawa senior, seratus asisten, dan seribu pemelihara. Para Pembawa Kehidupan sering membawa plasma kehidupan yang sebenarnya ke sebuah dunia baru, namun tidak selalu. Mereka kadang-kadang mengorganisir pola-pola kehidupan setelah tiba di planet penugasan sesuai dengan formula-formula yang sebelumnya telah disetujui untuk suatu petualangan baru dalam pembentukan kehidupan. Demikianlah pula asal-mula kehidupan keplanetan di Urantia.
36:3.3 (399.5) Sesuai dengan formula-formula yang telah disetujui, ketika pola-pola fisik telah disediakan, maka barulah para Pembawa Kehidupan mengkatalisir bahan baku mati ini, mengimpartasikan melalui pribadi mereka percikan roh yang vital; dan segera kemudian pola-pola mati itu menjadi benda hidup.
36:3.4 (399.6) Percikan vital—misteri kehidupan itu—diberikan melalui para Pembawa Kehidupan, bukan oleh mereka. Mereka memang mensupervisi transaksi tersebut, mereka sendiri yang memformulasikan plasma kehidupan itu, tetapi adalah Roh Ibu Alam Semesta yang memberikan faktor pokok untuk plasma hidup itu. Dari Putri Kreatif dari Roh Tanpa Batas itu datanglah percikan energi itu yang menghidupkan tubuh dan menjadi pertanda batin itu.
36:3.5 (399.7) Dalam penganugerahan kehidupan para Pembawa Kehidupan tidak menyalurkan apapun dari sifat pribadi mereka, tidak pula walaupun di dunia-dunia tertentu di mana golongan-golongan kehidupan baru direncanakan. Pada waktu-waktu tersebut mereka hanya memulai dan menyalurkan percikan kehidupan, memulai perputaran-perputaran materi yang diperlukan sesuai dengan spesifikasi-spesifikasi fisika, kimia, dan listrik untuk rencana dan pola-pola yang telah ditahbiskan. Para Pembawa Kehidupan adalah kehadiran-kehadiran katalisator hidup yang merangsang, mengorganisir, dan menghidupkan unsur-unsur dari golongan keberadaan material yang tadinya diam mati itu.
36:3.6 (400.1) Para Pembawa Kehidupan dari suatu korps keplanetan diberi jangka waktu tertentu untuk memulai kehidupan di suatu dunia baru, kira-kira setengah juta tahun dari waktu planet itu. Pada akhir dari jangka waktu ini, ditandai oleh pencapaian perkembangan tertentu dari kehidupan planet, mereka menghentikan upaya-upaya penanaman kehidupan, dan mereka tidak boleh selanjutnya menambahkan sesuatu yang baru atau tambahan pada kehidupan di planet itu.
36:3.7 (400.2) Selama masa-masa antara pembentukan kehidupan dan kemunculan makhluk manusia yang berstatus moral, para Pembawa Kehidupan diperbolehkan untuk memanipulasi lingkungan kehidupan dan dengan kata lain mengarahkan arah evolusi biologis agar menguntungkan. Dan hal ini mereka lakukan untuk jangka waktu yang lama.
36:3.8 (400.3) Ketika para Pembawa Kehidupan yang beroperasi di suatu dunia baru suatu kali telah berhasil dalam menghasilkan suatu makhluk dengan kehendak, dengan kemampuan untuk keputusan moral dan pilihan rohani, maka dan di sanalah pekerjaan mereka berakhir—mereka telah selesai; mereka tidak boleh lagi memanipulasi berkembangnya kehidupan itu lebih jauh lagi. Dari titik ini ke depannya evolusi benda-benda hidup harus berlangsung sesuai dengan kemampuan kodrat dan kecenderungan bawaan yang sebelumnya telah dimpartasikan, dan dibentuk di dalam, formula-formula dan pola-pola kehidupan keplanetan. Para Pembawa Kehidupan tidak diperbolehkan untuk bereksperimen atau campur tangan dengan kehendak; mereka tidak diizinkan untuk mendominasi atau secara sewenang-wenang mempengaruhi makhluk-makhluk moral.
36:3.9 (400.4) Pada saat kedatangan sesosok Pangeran Planet, mereka bersiap-siap untuk pergi, meskipun dua pembawa senior dan dua belas pemelihara boleh bersuka rela, dengan mengangkat sumpah penolakan sementara, agar tetap tinggal tanpa batas waktu di planet itu sebagai penasihat-penasihat dalam hal pengembangan dan konservasi lebih lanjut plasma kehidupan. Dua Putra tersebut dan dua belas rekan mereka sekarang masih melayani di Urantia.
36:4.1 (400.5) Dalam setiap sistem lokal dunia-dunia dihuni di seluruh Nebadon ada sebuah dunia tunggal di mana para Melkisedek telah berfungsi sebagai pembawa kehidupan. Tempat-tempat kediaman ini dikenal sebagai dunia-dunia midsonit sistem, dan di tiap-tiap dunia itu sesosok Putra Melkisedek yang dimodifikasi secara jasmani telah berpasangan dengan sesosok Putri terpilih dari golongan keanakan material. Ibu Hawa untuk dunia midsonit tersebut diberangkatkan dari markas wilayah hukum sistem, setelah dipilih oleh Melkisedek pembawa kehidupan yang ditunjuk dari antara banyak sukarelawan yang menanggapi panggilan Daulat Sistem yang ditujukan pada Putri-putri Material dari dunianya.
36:4.2 (400.6) Keturunan dari sesosok Melkisedek pembawa kehidupan dan sesosok Putri Material itu dikenal sebagai para midsoniter. Melkisedek ayah dari ras makhluk unggul tersebut akhirnya akan meninggalkan planet fungsi kehidupan uniknya, dan Ibu Hawa dari golongan khusus makhluk alam semesta ini juga berangkat pada saat munculnya generasi ketujuh keturunan keplanetannya. Kepemimpinan atas dunia tersebut kemudian dilimpahkan kepada putra tertuanya.
36:4.3 (400.7) Makhluk-makhluk midsonit itu hidup dan berfungsi sebagai makhluk-makhluk yang bereproduksi di dunia-dunia mereka yang indah itu sampai mereka mencapai umur seribu tahun standar; sesudah itu mereka ditranslasikan oleh serafim transportasi. Para midsoniter menjadi makhluk-makhluk yang tidak bereproduksi sejak itu karena teknik dematerialisasi yang mereka lewati dalam persiapan untuk penserafiman itu selamanya menghilangkan hak-hak reproduktif mereka.
36:4.4 (400.8) Status saat ini dari sosok-sosok ini sulit diperhitungkan sebagai makhluk fana atau baka, tidak pula mereka dapat secara jelas dikelompokkan sebagai manusia atau ilahi. Makhluk-makhluk ini tidak didiami oleh Pelaras, sebab itu sulit dikatakan baka. Tetapi tidak pula mereka tampak sebagai manusia yang fana atau bisa mati; tidak ada midsoniter yang mengalami kematian. Semua midsoniter yang pernah lahir di Nebadon masih hidup sekarang, berfungsi di dunia-dunia asal mereka, di beberapa dunia antara, atau di dunia midsonit Salvington dalam kelompok dunia-dunianya finaliter.
36:4.5 (401.1) Dunia-dunia Salvington untuk para Finaliter. Para Melkisedek pembawa kehidupan, demikian juga para Ibu Hawa yang terkait, pergi dari dunia-dunia midsonit sistem menuju dunia-dunia finaliter di sirkuit Salvington, di mana keturunan mereka juga ditakdirkan untuk berkumpul.
36:4.6 (401.2) Perlu dijelaskan dalam kaitan ini bahwa kelompok kelima dari tujuh dunia primer dalam sirkuit Salvington adalah dunia-dunia Nebadon untuk para finaliter. Anak-anak para Melkisedek pembawa kehidupan dan para Putri Material itu berdomisili di dunia ketujuh untuk para finaliter, dunia midsonit Salvington.
36:4.7 (401.3) Satelit-satelit dari tujuh dunia primer untuk finaliter itu adalah tempat pertemuan kepribadian-kepribadian dari alam-alam semesta super dan pusat yang mungkin sedang melaksanakan penugasan-penugasan di Nebadon. Sementara manusia fana menaik boleh pergi dengan bebas ke semua dunia budaya dan dunia pelatihan dari 490 dunia yang membentuk Universitas Melkisedek itu, ada sekolah-sekolah khusus tertentu dan banyak zona larangan yang mana mereka tidak diizinkan untuk masuk. Hal ini benar terutama tentang empat puluh sembilan dunia yang di bawah wilayah kewenangan para finaliter.
36:4.8 (401.4) Tujuan makhluk-makhluk midsonit itu saat ini tidak diketahui, tapi akan tampak bahwa kepribadian-kepribadian ini sedang berkumpul di dunia finaliter ketujuh dalam persiapan untuk beberapa kemungkinan masa depan dalam evolusi alam semesta. Pertanyaan kami tentang ras-ras midsonit itu selalu dirujuk kepada para finaliter, dan selalu para finaliter menolak untuk membahas takdir binaan mereka. Terlepas dari ketidakpastian kami mengenai masa depan midsoniter, kami tahu bahwa setiap alam semesta lokal di Orvonton memiliki korps makhluk misterius seperti ini sedang berakumulasi. Merupakan kepercayaan dari Melkisedek pembawa kehidupan bahwa anak-anak midsonit mereka akan suatu hari akan dikaruniai dengan roh absonitas yang transendental dan kekal oleh Tuhan Mahaakhir.
36:5.1 (401.5) Kehadiran tujuh roh-batin ajudan di dunia-dunia primitif itulah yang mempengaruhi arah evolusi organik; hal itu menjelaskan mengapa evolusi itu memiliki maksud tertentu dan tidak hanya kebetulan. Para ajudan ini merupakan fungsi pelayanan batin Roh Tanpa Batas itu yang diperluas sampai golongan-golongan lebih rendah kehidupan cerdas melalui beroperasinya sosok Roh Ibu Alam Semesta dan merupakan pelayanan pribadinya kepada batin-batin materi di alam-alam dunia. Di mana saja dan kapan saja batin tersebut mewujud, roh-roh ini berfungsi secara beragam.
36:5.2 (401.6) Tujuh roh-batin ajudan itu dipanggil dengan nama-nama yang adalah padanan dari sebutan berikut ini: intuisi, pengertian, keberanian, pengetahuan, pertimbangan, penyembahan, dan hikmat. Roh-roh-batin ini mengirimkan pengaruh mereka ke dalam semua dunia dihuni sebagai suatu dorongan yang berbeda-beda, masing-masing mencari kapasitas penerimaan untuk manifestasi yang sama sekali terpisah dari taraf ke mana roh-batin sesamanya yang lain mungkin diterima dan berkesempatan untuk berfungsi.
36:5.3 (401.7) Adanya tempat tumpangan sentral untuk roh-roh ajudan itu di dunia markas Pembawa Kehidupan itu menunjukkan kepada para supervisor Pembawa Kehidupan mengenai taraf dan kualitas fungsi batin di suatu dunia atau dalam suatu organisme hidup tertentu yang statusnya berakal. Emplasemen-emplasemen batin-kehidupan ini adalah indikator-indikator sempurna mengenai fungsi batin hidup untuk lima roh ajudan yang pertama. Namun mengenai roh ajudan keenam dan ketujuh—penyembahan dan hikmat—tempat tumpangan sentral ini hanya mencatat suatu fungsi kualitatif. Kegiatan kuantitatif dari ajudan penyembahan dan ajudan hikmat itu dicatat dalam hadirat langsung Penatalayan Ilahi Salvington, sebagai pengalaman pribadi dari Roh Ibu Alam Semesta.
36:5.4 (402.1) Tujuh roh-batin ajudan itu selalu menyertai para Pembawa Kehidupan menuju suatu planet baru, namun mereka hendaknya tidak dianggap sebagai entitas-entitas; mereka lebih mirip seperti sirkuit atau jejaring. Roh-roh dari tujuh ajudan alam semesta itu tidak berfungsi sebagai kepribadian yang terpisah dari hadirat alam semesta Penatalayan Ilahi; mereka dalam kenyataannya adalah suatu taraf kesadarannya Penatalayan Ilahi dan selalu tunduk pada aksi dan kehadiran dari ibu kreatif mereka.
36:5.5 (402.2) Kami terkendala oleh kurangnya kata-kata yang memadai untuk menamai tujuh roh-batin ajudan ini. Mereka itu adalah penatalayan-penatalayan untuk tingkat-tingkat batin pengalaman yang lebih rendah, dan mereka bisa dijelaskan, berdasarkan urutan pencapaian evolusionernya, sebagai berikut:
36:5.6 (402.3) 1. Roh intuisi—persepsi cepat, naluri refleks yang fisik primitif dan bawaan, kemampuan semua ciptaan batin yang berhubungan dengan arah dan karunia perlindungan diri lainnya; satu-satunya ajudan yang berfungsi pada umumnya dalam golongan-golongan kehidupan hewan yang lebih rendah dan satu-satunya yang membuat kontak fungsional yang luas dengan tingkat-tingkat batin mekanis yang tak dapat diajari.
36:5.7 (402.4) 2. Roh pengertian—impuls untuk koordinasi, kaitan antar gagasan-gagasan yang spontan dan tampaknya otomatis. Ini adalah karunia dari koordinasi pengetahuan yang diperoleh, fenomena penalaran cepat, penilaian kilat, dan keputusan segera.
36:5.8 (402.5) 3. Roh keberanian—kemampuan ketaatan-prinsip—dalam makhluk yang berpribadi, basis dari perolehan karakter dan akar intelektual dari stamina moral dan keberanian rohani. Ketika diterangi oleh fakta-fakta dan diilhami oleh kebenaran, hal ini menjadi rahasia dari dorongan untuk kenaikan evolusioner melalui jalur pengarahan diri yang cerdas dan penuh kehati-hatian.
36:5.9 (402.6) 4. Roh pengetahuan—induk-keingintahuan untuk petualangan dan penemuan, roh yang ilmiah; penuntun dan rekan setia dari roh keberanian dan nasihat; dorongan untuk mengarahkan kemampuan keberanian itu ke dalam jalur-jalur pertumbuhan yang berguna dan progresif.
36:5.10 (402.7) 5. Roh pertimbangan—dorongan sosial, karunia untuk kerjasama spesies; kemampuan makhluk yang memiliki kehendak untuk menyelaraskan diri dengan sesama mereka; asal mula dari naluri hidup berkelompok di kalangan makhluk-makhluk yang lebih rendahan.
36:5.11 (402.8) 6. Roh penyembahan—dorongan beragama, dorongan pembeda pertama yang memisahkan makhluk batin menjadi dua kelas dasar keberadaan fana. Roh penyembahan untuk selamanya membedakan binatang yang dipengaruhinya dari makhluk-makhluk berkemampuan batin yang tidak memiliki jiwa. Penyembahan adalah lencana untuk pencalonan kenaikan-rohani.
36:5.12 (402.9) 7. Roh hikmat—kecenderungan bawaan semua makhluk bermoral ke arah kemajuan evolusioner yang teratur dan progresif. Ini adalah ajudan yang tertinggi, koordinator dan artikulator (jurubicara) roh untuk pekerjaan semua yang lain. Roh ini adalah rahasia dari dorongan sejak lahir makhluk-makhluk batin itu yang memulai dan mempertahankan program yang praktis dan efektif untuk skala keberadaan yang menaik; pemberian untuk makhluk hidup itu yang bertanggung jawab terhadap kemampuan mereka yang tak dapat dijelaskan itu untuk bertahan hidup dan, dengan bertahan hidup, menggunakan koordinasi semua pengalaman masa lalu dan peluang masa kini untuk mengakuisisi segala sesuatu yang dapat dimobilisasi oleh semua enam roh yang lain dalam batin organisme tersebut. Hikmat adalah puncak dari kinerja intelektual. Hikmat adalah sasaran dari suatu keberadaan yang murni bersifat mental dan moral.
36:5.13 (403.1) Para roh-batin ajudan itu bertumbuh secara pengalaman, namun mereka tidak pernah menjadi berpribadi. Mereka berkembang dalam fungsi, dan fungsi dari lima yang pertama dalam golongan-golongan binatang pada taraf tertentu amat diperlukan untuk berfungsi ketujuhnya sebagai kecerdasan manusia. Hubungan dengan binatang ini membuat para ajudan secara praktis lebih efektif sebagai batin manusia; sebab itu binatang pada taraf tertentu haruslah ada bagi intelektual manusia demikian juga untuk evolusi fisiknya.
36:5.14 (403.2) Para ajudan-batin dari sesosok Roh Ibu alam semesta lokal ini terkait pada kehidupan makhluk yang berstatus kecerdasan hampir sama seperti para pusat daya dan pengendali fisik terkait dengan kekuatan-kekuatan alam semesta yang tidak hidup. Mereka melakukan pelayanan yang tidak ternilai dalam sirkuit-sirkuit batin di dunia-dunia yang dihuni dan adalah pekerjasama yang efektif dengan para Pengendali Fisik Master, yang juga bertugas sebagai pengendali dan pengatur untuk tingkatan batin pra-ajudan, tingkatan batin yang tidak dapat diajari atau yang mekanis.
36:5.15 (403.3) Batin yang hidup, sebelum kemunculan kapasitas untuk belajar dari pengalaman, adalah wilayah pelayanan para Pengendali Fisik Master. Batin makhluk, sebelum memperoleh kemampuan untuk mengenali keilahian dan menyembah Deitas, adalah wilayah eksklusif para roh ajudan. Dengan munculnya respons rohani dari kecerdasan makhluk, maka batin yang diciptakan tersebut seketika menjadi disuper-batinkan, menjadi segera disirkuitkan dalam peredaran roh dari Roh Ibu alam semesta.
36:5.16 (403.4) Para roh-batin ajudan itu tidaklah secara langsung terkait dengan fungsi yang beragam dan sangat rohani dari roh kehadiran pribadi sang Penatalayan Ilahi, yaitu Roh Kudus untuk dunia-dunia dihuni; tetapi mereka secara fungsional mendahului sebelum, dan sebagai persiapan untuk, kemunculan Roh Kudus ini dalam manusia evolusioner. Para ajudan menyediakan pada Roh Ibu Alam Semesta suatu ragam kontak dengan, dan kendali atas, makhluk-makhluk hidup material suatu alam semesta lokal, tetapi mereka tidak berdampak dalam Sosok Mahatinggi ketika bertindak pada tingkat-tingkat pra-kepribadian.
36:5.17 (403.5) Batin non rohani adalah bukan suatu manifestasi energi-roh ataupun suatu fenomena energi-fisik. Bahkan batin manusia, batin pribadi, tidak memiliki kualitas-kualitas kelangsungan hidup selain dari identifikasi diri dengan roh. Batin adalah suatu anugerah keilahian, namun itu tidak baka ketika berfungsi tanpa wawasan roh, dan jika tanpa kemampuan menyembah dan memperjuangkan kelangsungan hidup.
36:6.1 (403.6) Kehidupan adalah mekanistis dan juga vitalistis—material dan spiritual. Para fisikawan dan kimiawan Urantia dapat terus maju dalam pemahaman mereka mengenai bentuk-bentuk protoplasmik kehidupan tumbuhan dan hewan, namun mereka tidak akan dapat menghasilkan organisme hidup. Kehidupan adalah sesuatu yang berbeda dari semua manifestasi energi; bahkan kehidupan material untuk makhluk fisik tidaklah melekat sebagai bawaan dalam materi.
36:6.2 (403.7) Benda-benda yang material bisa mengalami suatu keberadaan yang mandiri, tetapi kehidupan berasal hanya dari kehidupan pula. Batin dapat diperoleh hanya dari batin yang telah ada sebelumnya. Roh berasal hanya dari leluhur roh. Makhluk bisa menghasilkan bentuk-bentuk kehidupan, tetapi hanya sesosok pribadi pencipta atau suatu daya cipta yang dapat memberikan percikan hidup yang mengaktifkan itu.
36:6.3 (404.1) Pembawa Kehidupan dapat mengorganisir bentuk-bentuk material, atau pola-pola fisik, dari makhluk hidup, tetapi Roh yang menyediakan percikan awal kehidupan dan menganugerahkan kemampuan batin. Bahkan bentuk-bentuk hidup dari kehidupan percobaan yang diorganisir para Pembawa Kehidupan di dunia-dunia mereka di Salvington itu selalu tanpa kemampuan reproduksi. Ketika formula-formula kehidupan dan pola-pola vital dirakit dengan benar dan diorganisir dengan semestinya, kehadiran sesosok Pembawa Kehidupan itu cukup untuk memulai kehidupan, namun semua organisme hidup tersebut tidak memiliki dua sifat pokok—kemampuan batin dan daya reproduksi. Batin hewan dan batin manusia adalah pemberian dari Roh Ibu alam semesta lokal, yang berfungsi melalui tujuh roh-batin ajudan, sementara kemampuan ciptaan untuk berkembang biak adalah impartasi spesifik dan pribadi dari Roh Alam Semesta pada plasma kehidupan yang dibentuk sebelumnya oleh para Pembawa Kehidupan.
36:6.4 (404.2) Setelah para Pembawa Kehidupan mendesain pola-pola kehidupan, setelah mereka mengorganisir sistem-sistem energi, maka haruslah terjadi suatu fenomena tambahan; “napas hidup” harus diimpartasikan pada bentuk-bentuk mati ini. Para Putra Tuhan dapat menyusun bentuk-bentuk kehidupan, tetapi adalah Roh Tuhan yang benar-benar memberikan percikan yang menghidupkan itu. Dan ketika hidup yang diimpartasikan itu sudah selesai dipakai, maka tubuh material sisanya itu kembali menjadi benda mati lagi. Ketika kehidupan yang dianugerahkan telah dihabiskan, tubuh kembali ke pangkuan alam semesta material dari mana itu dipinjam oleh para Pembawa Kehidupan untuk berfungsi sebagai kendaraan sementara bagi kemampuan kehidupan itu yang mereka sampaikan kepada hubungan yang kelihatan antara materi dan energi itu.
36:6.5 (404.3) Kehidupan yang dianugerahkan atas tumbuhan dan hewan oleh para Pembawa Kehidupan tidak kembali kepada Pembawa Kehidupan pada waktu kematian tumbuhan atau hewan itu. Kehidupan yang meninggalkan benda hidup tersebut tidak memiliki identitas ataupun kepribadian; hal tersebut itu tidak secara individual tetap bertahan setelah kematian. Selama keberadaannya dan waktu dari perjalanannya dalam tubuh materi, kehidupan itu mengalami suatu perubahan; kehidupan itu telah mengalami evolusi energi dan bertahan hanya sebagai suatu bagian dari kekuatan-kekuatan kosmis alam semesta; kehidupan itu tidak bertahan sebagai kehidupan individual. Kelangsungan hidup makhluk fana itu sepenuhnya didasarkan pada pengembangan jiwa baka di dalam batin fana.
36:6.6 (404.4) Kami menyebut kehidupan sebagai “energi” dan sebagai “daya,” namun sesungguhnya bukan keduanya. Energi-daya dengan berbagai cara responsif terhadap gravitasi; tapi kehidupan tidaklah demikian. Pola adalah juga tidak responsif terhadap gravitasi, karena merupakan suatu konfigurasi energi yang telah memenuhi semua tuntutan responsif-gravitasi. Kehidupan, seperti demikian, merupakan animasi dari beberapa sistem energi yang dikonfigurasikan-pola atau dengan kata lain yang dipisahkan sendiri—sistem-sistem material, batin, atau spiritual.
36:6.7 (404.5) Ada beberapa hal yang berhubungan dengan elaborasi kehidupan di planet-planet evolusioner yang tidak semuanya jelas bagi kami. Kami sepenuhnya memahami pengorganisasian fisik dari formula-formula elektrokimiawi dari Pembawa Kehidupan, tetapi kami tidak paham sepenuhnya mengenai sifat dasar dan sumber dari percikan aktivasi-kehidupan. Kami tahu bahwa kehidupan mengalir dari Bapa melalui Putra dan oleh Roh. Adalah lebih dari mungkin bahwa para Roh Master adalah saluran lipat tujuh untuk sungai kehidupan yang dicurahkan ke atas semua ciptaan. Tetapi kami tidak memahami teknik-teknik bagaimana Roh Master yang mensupervisi itu ikut serta dalam episode awal penganugerahan kehidupan di sebuah planet baru. Yang Purba Harinya, kami yakin, juga memiliki peran tertentu dalam peresmian kehidupan di sebuah dunia baru, namun kami sama sekali tidak tahu mengenai sifat hal itu. Kami memang tahu bahwa Roh Ibu Alam Semesta benar-benar menghidupkan pola-pola mati itu dan mengimpartasikan hak istimewa reproduksi organisme pada plasma yang diaktivasi tersebut. Kami mengamati bahwa ketiganya ini adalah level-level dari Tuhan Lipat Tujuh, kadang-kadang dinamai sebagai para Pencipta Tertinggi untuk waktu dan ruang; namun selain itu kami hanya sedikit lebih tahu dari pada manusia Urantia—secara sederhananya bahwa konsep itu melekat dalam Bapa, pengekspresiannya dalam Putra dan realisasi kehidupan dalam Roh.
36:6.8 (405.1) [Disusun oleh sesosok Putra Vorondadek yang ditempatkan di Urantia sebagai pengamat dan bertindak dalam kapasitas ini berdasarkan permintaan Melkisedek Kepala yang Mensupervisi Korps Pewahyuan.]
Buku Urantia
Makalah 37
37:0.1 (406.1) PADA pucuk pimpinan semua kepribadian di Nebadon duduklah Putra Pencipta dan Master, Mikhael, bapa dan penguasa alam semesta. Sejajar dalam keilahian dan pelengkap dalam sifat-sifat kreatif adalah Roh Ibu alam semesta lokal, yaitu Penatalayan Ilahi Salvington. Dan pencipta-pencipta ini dalam pengertian yang sangat harfiah adalah Putra-Bapa dan Ibu-Roh untuk semua makhluk penduduk asli dari Nebadon.
37:0.2 (406.2) Makalah-makalah sebelumnya telah membahas ordo-ordo keputraan yang diciptakan; paparan-paparan selanjutnya akan menggambarkan roh-roh yang menatalayani dan ordo-ordo keputraan yang menaik. Makalah ini terutama mengenai kelompok di tengahnya, Pembantu Alam Semesta, tetapi juga akan menyinggung singkat mengenai roh-roh lebih tinggi yang ditempatkan di Nebadon dan tentang ordo-ordo tertentu kewargaan permanen dalam alam semesta lokal.
37:1.1 (406.3) Banyak ordo unik yang umumnya dikelompokkan dalam kategori ini tidak diungkapkan, tetapi seperti yang disampaikan dalam makalah-makalah ini, para Pembantu Alam Semesta itu mencakup tujuh ordo berikut ini:
37:1.2 (406.4) 1. Bintang Fajar yang Terang
37:1.3 (406.5) 2. Bintang Kejora yang Cemerlang
37:1.4 (406.6) 3. Penghulu Malaikat
37:1.5 (406.7) 4. Asisten Paling Tinggi
37:1.6 (406.8) 5. Komisaris Tinggi
37:1.7 (406.9) 6. Opsir Selestial
37:1.8 (406.10) 7. Guru-guru Dunia Mansion
37:1.9 (406.11) Dari golongan pertama para Pembantu Alam Semesta itu, Bintang Fajar yang Terang, hanya ada satu dalam setiap alam semesta lokal, dan ia adalah yang sulung dari semua makhluk yang asli dari suatu alam semesta lokal. Bintang Fajar yang Terang dari alam semesta kita dikenal sebagai Gabriel Salvington. Dia adalah eksekutif kepala untuk seluruh Nebadon, berfungsi sebagai perwakilan pribadi dari Putra Daulat dan sebagai jurubicara untuk pasangan kreatifnya, Roh Kreatif.
37:1.10 (406.12) Selama masa-masa awal Nebadon, Gabriel bekerja hampir sendirian bersama Mikhael dan Roh Kreatif. Sewaktu alam semesta bertumbuh dan masalah-masalah administratif berlipat ganda, dia dilengkapi dengan sesosok staf pribadi dari asisten-asisten yang tidak diungkapkan, dan pada akhirnya kelompok ini ditambah oleh penciptaan korps Bintang Kejora Nebadon.
37:2.1 (407.1) Makhluk-makhluk yang cemerlang ini dirancang oleh para Melkisedek dan kemudian dijadikan dalam keberadaan oleh Putra Pencipta dan Roh Kreatif. Mereka melayani dalam banyak kapasitas namun terutama sebagai perwira-perwira penghubungnya Gabriel, eksekutif kepala alam semesta lokal. Satu atau lebih dari sosok-sosok ini berfungsi sebagai perwakilan-perwakilannya di ibukota setiap konstelasi dan sistem di Nebadon.
37:2.2 (407.2) Sebagai eksekutif kepala Nebadon, Gabriel adalah ketua ex officio untuk, atau pengamat pada, sebagian besar rapat-rapat Salvington, dan sebanyak seribu rapat ini sering berlangsung bersamaan. Para Bintang Kejora yang Cemerlang mewakili Gabriel pada kesempatan-kesempatan ini; karena Gabriel tidak dapat ada di dua tempat pada waktu yang sama, dan para supramalaikat ini menutup keterbatasan ini. Mereka juga melakukan suatu pelayanan yang serupa untuk korps Putra-Putra Guru Trinitas.
37:2.3 (407.3) Meskipun secara pribadi disibukkan oleh tugas-tugas administratif, Gabriel menjaga kontak dengan semua fase kehidupan dan urusan alam semesta yang lain melalui para Bintang Kejora yang Cemerlang. Mereka selalu menyertai dia pada kunjungan-kunjungan keplanetannya dan sering pergi pada misi khusus ke planet-planet individual sebagai perwakilan-perwakilan pribadinya. Pada penugasan-penugasan tersebut mereka kadang-kadang dikenal sebagai “malaikat Tuhan.” Mereka sering pergi ke Uversa untuk mewakili Bintang fajar yang Terang di hadapan sidang-sidang dan majelis-majelis Yang Purba Harinya, namun mereka jarang bepergian ke luar batas-batas Orvonton.
37:2.4 (407.4) Bintang Kejora yang Cemerlang adalah suatu ordo lipat dua yang unik, meliputi mereka yang bermartabat yang diciptakan dan yang lainnya dari layanan yang dicapai. Korps Nebadon untuk malaikat-malaikat super ini kini berjumlah 13.641. Ada 4.832 yang diciptakan dengan martabat itu, sedangkan 8.809 adalah roh-roh penaik yang telah mencapai sasaran layanan yang dimuliakan ini. Banyak dari para Bintang Kejora yang naik ini memulai karier alam semesta mereka sebagai serafim; yang lainnya telah naik dari tingkat-tingkat kehidupan makhluk yang tidak diungkapkan di sini. Sebagai suatu tujuan pencapaian korps tinggi ini tidak pernah ditutup bagi para kandidat kenaikan sepanjang suatu alam semesta belum ditetapkan atau dirampungkan dalam terang dan hidup.
37:2.5 (407.5) Dua tipe Bintang Kejora yang Cemerlang itu mudah dilihat oleh pribadi-pribadi morontia dan jenis-jenis tertentu makhluk material yang supramanusia. Sosok-sosok yang bermartabat diciptakan dari ordo yang menarik dan serba guna ini memiliki suatu kekuatan roh yang dapat dimanifestasikan secara independen dari kehadiran pribadi mereka.
37:2.6 (407.6) Kepala dari para malaikat super ini adalah Gavalia, yang sulung dari ordo ini di Nebadon. Sejak kembalinya Mikhael Kristus dari kemenangan anugerahnya di Urantia, Gavalia ditugaskan untuk pelayanan fana penaik, dan selama sembilan belas abad Urantia yang lalu, rekannya, Galantia, telah membangun markas-markas di Yerusem, di mana ia menghabiskan sekitar setengah dari waktunya. Galantia adalah yang pertama dari supramalaikat penaik yang mencapai kedudukan tinggi ini.
37:2.7 (407.7) Tidak ada pengelompokan atau pengorganisasian kawanan Bintang Kejora yang Cemerlang yang ada selain dari hubungan kebiasaan mereka untuk berpasangan pada banyak penugasan. Mereka tidak secara luas ditunjuk pada misi-misi yang berhubungan dengan karier manusia fana penaik, tetapi kalau ditugaskan demikian, mereka tidak pernah berfungsi sendirian. Mereka selalu bekerja berpasangan—satu sosok yang diciptakan, satunya lagi Bintang Kejora penaik.
37:2.8 (407.8) Salah satu tanggung jawab tinggi Bintang Kejora adalah menyertai para Putra Avonal penganugerahan pada misi-misi keplanetan mereka, sama seperti halnya Gabriel menyertai Mikhael pada penganugerahan Urantianya. Kedua malaikat super pendamping itu adalah pribadi-pribadi berpangkat tertinggi pada misi-misi demikian, melayani sebagai komandan-bersama untuk para penghulu malaikat dan semua lainnya yang ditugaskan pada pekerjaan ini. Adalah yang senior dari komandan-komandan malaikat super ini yang, pada waktu dan masa yang penting, mengucapkan kepada Putra Avonal anugerah, “Masuklah dalam urusan saudaramu.”
37:2.9 (408.1) Pasangan-pasangan yang sama dari malaikat-malaikat super ini ditugaskan pada korps planet Putra-putra Guru Trinitas yang berfungsi untuk meresmikan zaman pasca-anugerah atau merekahnya fajar rohani suatu dunia yang dihuni. Pada penugasan-penugasan tersebut Bintang Kejora menjabat sebagai penghubung antara manusia dari alam-alam dunia dan korps para Putra Guru yang tidak kelihatan.
37:2.10 (408.2) Dunia-dunia Bintang Kejora. Kelompok keenam dari tujuh dunia Salvington dan empat puluh dua satelit pengiringnya diberikan untuk administrasi para Bintang Kejora yang Cemerlang. Tujuh dunia utama itu dipimpin oleh ordo-ordo yang diciptakan dari para supramalaikat ini, sementara satelit-satelit pengiringnya dikelola oleh para Bintang Kejora penaik.
37:2.11 (408.3) Satelit-satelit dari tiga dunia yang pertama disediakan untuk sekolah-sekolah para Putra Guru dan Bintang Kejora yang dikhususkan untuk pribadi-pribadi roh dari alam semesta lokal. Tiga kelompok berikutnya ditempati oleh sekolah-sekolah gabungan yang sama yang disediakan untuk pelatihan manusia yang naik. Satelit-satelit dunia ketujuh dicadangkan untuk pekerjaan-pekerjaan rangkap tiga para Putra Guru, Bintang Kejora, dan finaliter. Selama waktu-waktu belakangan para malaikat super ini telah dikenali berhubungan erat dengan pekerjaan alam semesta lokal Korps Finalitas, dan mereka telah lama dihubungkan dengan para Putra Guru. Ada suatu hubungan kerja dengan kuasa dan kepentingan yang besar antara Bintang Kejora dan Utusan Gravitasi yang diperbantukan pada kelompok-kelompok kerja finaliter. Dunia primer ketujuh itu sendiri dicadangkan untuk hal-hal yang tidak diungkapkan mengenai relasi masa depan yang akan dicapai antara para Putra Guru, para finaliter, dan para Bintang Kejora setelah selesainya kemunculan manifestasi alam semesta super dari kepribadian Tuhan Mahatinggi.
37:3.1 (408.4) Penghulu malaikat (archangels) adalah keturunan Putra Pencipta dan Roh Ibu Alam Semesta. Mereka adalah golongan tertinggi roh tinggi yang diciptakan dalam jumlah besar dalam suatu alam semesta lokal, dan pada catatan yang paling akhir ada hampir delapan ratus ribu di Nebadon.
37:3.2 (408.5) Para penghulu malaikat adalah salah satu dari sedikit kelompok kepribadian alam semesta lokal yang secara normal tidak di bawah wewenang hukum Gabriel. Mereka dalam hal apapun tidak disibukkan dengan administrasi rutin untuk alam semesta, karena dikhususkan untuk pekerjaan keselamatan makhluk dan untuk kelanjutan karier kenaikan para manusia fana ruang dan waktu. Meskipun mereka biasanya tidak tunduk pada pimpinan Bintang Fajar yang Terang, namun para penghulu malaikat itu kadang-kadang berfungsi berdasarkan otoritas dari Gabriel. Mereka juga bekerjasama dengan Pembantu-Pembantu Alam Semesta yang lain, seperti misalnya Bintang Kejora, seperti dicontohkan oleh transaksi-transaksi tertentu yang digambarkan dalam cerita mengenai transplantasi kehidupan di duniamu.
37:3.3 (408.6) Korps penghulu malaikat Nebadon itu dipimpin oleh yang sulung dari ordo ini, dan dalam masa baru-baru ini saja suatu markas divisional penghulu malaikat telah dibangun di Urantia. Fakta yang tidak umum inilah yang segera menarik perhatian para pengunjung siswa dari luar Nebadon. Dari antara observasi awal mereka mengenai transaksi-transaksi di dalam alam semesta ini adalah penemuan bahwa banyak kegiatan penaik dari para Bintang Kejora yang Cemerlang itu dikendalikan dari markas pusat sebuah sistem lokal, yaitu Satania. Pada penyelidikan berikutnya mereka menemukan bahwa kegiatan-kegiatan penghulu malaikat tertentu dikendalikan dari sebuah dunia dihuni yang kecil dan tampaknya tak berarti, yang disebut Urantia. Dan kemudian menyusullah pewahyuan mengenai penganugerahan Mikhael di Urantia dan segera meningkatnya perhatian mereka akan kamu dan bumimu yang rendah itu.
37:3.4 (409.1) Apakah kamu memahami arti dari fakta bahwa planetmu yang rendahan dan kacau itu telah menjadi suatu markas divisional untuk administrasi dan kepemimpinan alam semesta dari kegiatan tertentu penghulu malaikat yang berkenaan dengan skema kenaikan ke Firdaus? Hal ini tak diragukan lagi menjadi pertanda tentang adanya pemusatan kegiatan-kegiatan penaik yang lain di masa depan di dunia penganugerahan Mikhael ini dan membawa pada arti penting yang dahsyat dan khidmat pada janji pribadi Guru, “Aku akan datang lagi.”
37:3.5 (409.2) Secara umum, para penghulu malaikat ditugaskan untuk tugas dan penatalayanan golongan keputraan Avonal, namun hanya setelah mereka melewati pelatihan pendahuluan yang luas dalam semua fase pekerjaan untuk berbagai roh penatalayan. Suatu korps seratus menyertai setiap Putra anugerah Firdaus ke suatu dunia dihuni, untuk sementara ditugaskan padanya selama durasi penganugerahan tersebut. Jika Putra Magister menjadi penguasa sementara untuk planet itu, para penghulu malaikat ini akan bertindak sebagai kepala-kepala yang mengatur semua kehidupan selestial di dunia itu.
37:3.6 (409.3) Dua penghulu malaikat senior selalu ditugaskan sebagai pembantu pribadi untuk sesosok Avonal Firdaus pada semua misi keplanetan, apakah itu mencakup tindakan peradilan, misi penghakiman, atau inkarnasi penganugerahan. Setelah Putra Firdaus ini menyelesaikan penghakiman suatu alam dan yang mati dipanggil untuk dicatat (yang disebut kebangkitan orang mati), maka secara harfiah benar bahwa serafim penjaga untuk pribadi-pribadi yang tidur-mati itu menanggapi pada “suara penghulu malaikat.” Apel absensi untuk terminasi zaman dispensasi ini diresmikan oleh sesosok penghulu malaikat pengiring. Inilah penghulu malaikat untuk kebangkitan, yang kadang-kadang disebut sebagai “penghulu malaikat Mikhael.”
37:3.7 (409.4) Dunia-dunia untuk Penghulu Malaikat. Kelompok ketujuh dari dunia-dunia yang mengelilingi Salvington, dengan satelit-satelit terkaitnya, ditetapkan bagi para penghulu malaikat. Dunia nomor satu dan semua satelit pengiringnya ditempati oleh para pustakawan kepribadian. Korps perekam yang sangat besar ini sibuk dengan pengaturan rekaman untuk setiap manusia waktu dari saat kelahiran naik melalui karier alam semesta sampai individu tersebut meninggalkan Salvington, bisa menuju pemerintahan alam semesta super atau “dihapuskan dari keberadaan dicatat” oleh mandat dari Yang Purba Harinya.
37:3.8 (409.5) Di dunia-dunia inilah bahwa rekaman-rekaman kepribadian dan kepastian-kepastian identifikasi itu diklasifikasikan, dimasukkan berkas, dan disimpan selama waktu antara kematian fana dan waktu personalisasi ulang, kebangkitan dari kematian itu.
37:4.1 (409.6) Para Asisten Paling Tinggi adalah suatu kelompok sosok makhluk yang bersuka rela, yang berasal dari luar alam semesta lokal, yang secara sementara ditugaskan sebagai perwakilan-perwakilan alam semesta sentral dan super, atau sebagai pengamat-pengamat, pada ciptaan-ciptaan lokal. Jumlah mereka terus berubah tetapi selalu jauh di atas jutaan.
37:4.2 (409.7) Dari waktu ke waktu dengan demikian kami mendapat manfaat dari pelayanan dan dukungan dari sosok-sosok asal-Firdaus tersebut, misalnya Penyempurna Hikmat, Konselor Ilahi, Sensor Semesta, Roh Terinspirasi Trinitas, Putra Ditrinitisasi, Utusan Soliter, supernafim, sekonafim, tertiafim, dan pelayan-pelayan yang baik hati lainnya, yang berkunjung dengan kami untuk maksud membantu para pribadi asli lokal kami dalam upaya membawa seluruh Nebadon ke dalam keselarasan lebih penuh dengan ide-ide Orvonton dan ideal-ideal Firdaus.
37:4.3 (410.1) Setiap sosok ini mungkin secara sukarela melayani di Nebadon dan oleh sebab itu secara teknis di luar kewenangan hukum kami, namun ketika berfungsi oleh penugasan, para pribadi dari alam semesta pusat dan super tersebut tidak sepenuhnya dikecualikan dari peraturan-peraturan alam semesta lokal tempat kunjungan mereka, meskipun mereka terus berfungsi sebagai perwakilan-perwakilan dari alam-alam semesta yang lebih tinggi dan bekerja sesuai dengan instruksi-instruksi yang merupakan misi mereka dalam alam wilayah kami. Markas umum mereka ditempatkan dalam sektor Salvington untuk Yang Bersatu Harinya, dan mereka mereka beroperasi dalam Nebadon tunduk pada supervisi dari duta Trinitas Firdaus ini. Kalau melayani dalam kelompok-kelompok yang tidak diperbantukan, para pribadi dari alam-alam yang lebih tinggi ini umumnya mengatur diri mereka sendiri, tetapi kalau melayani atas permintaan, mereka sering secara sukarela menempatkan diri mereka sepenuhnya di bawah kewenangan hukum para pemimpin yang mengawasi wilayah fungsi mereka ditugaskan.
37:4.4 (410.2) Asisten-Asisten Paling Tinggi melayani dalam alam semesta lokal dan dalam kapasitas-kapasitas konstelasi namun tidak secara langsung diperbantukan pada pemerintahan sistem atau planet. Namun demikian, mereka mungkin berfungsi dimanapun dalam alam semesta lokal dan mungkin ditugaskan pada semua fase aktivitas Nebadon—administratif, eksekutif, pendidikan, dan lain-lainnya.
37:4.5 (410.3) Kebanyakan dari korps ini didaftarkan untuk membantu para pribadi Firdaus Nebadon—Yang Bersatu Harinya, Putra Pencipta, Yang Setia Harinya, para Putra Magisterial, dan Putra Guru Trinitas. Kadang-kadang dalam transaksi urusan-urusan suatu ciptaan lokal itu lebih bijak untuk menahan perincian-perincian tertentu, secara sementara, dari pengetahuan hampir semua pribadi asli dari alam semesta lokal itu. Rencana-rencana maju dan keputusan rumit tertentu juga lebih mudah ditangkap dan lebih sepenuhnya dimengerti oleh korps para Asisten Paling Tinggi yang lebih matang dan berpandangan jauh itu, dan dalam keadaan-keadaan demikian, dan banyak yang lain, mereka menjadi demikian berguna untuk para penguasa dan administrator alam semesta.
37:5.1 (410.4) Para Komisaris Tinggi adalah manusia yang naik yang dilebur-Roh; mereka tidak dilebur-Pelaras. Kamu cukup tahu dengan baik tentang karier kenaikan-alam-semesta seorang kandidat manusia untuk melebur dengan Pelaras, karena itulah takdir tinggi dalam prospek bagi semua manusia fana Urantia sejak penganugerahan Mikhael Kristus. Namun ini bukan tujuan eksklusif semua manusia dalam zaman pra-penganugerahan di dunia-dunia seperti duniamu, dan ada tipe lain dunia-dunia di mana para penduduknya tidak pernah secara permanen didiami oleh Pelaras Pikiran. Manusia-manusia tersebut tidak pernah secara permanen digabungkan dalam kesatuan dengan Monitor Misteri anugerah Firdaus; namun demikian, para Pelaras memang secara sementara mendiami mereka, bertindak sebagai pemandu-pemandu dan pola-pola selama jangka waktu kehidupan dalam tubuh daging. Selama kunjungan sementara ini mereka memupuk evolusi dari suatu jiwa baka sama seperti dalam makhluk-makhluk dengan siapa mereka berharap untuk dilebur, namun setelah perlombaan fana selesai dijalani, mereka berpamitan selamanya dari makhluk persekutuan sementaranya itu.
37:5.2 (410.5) Jiwa-jiwa selamat dari golongan ini mencapai kebakaan melalui peleburan kekal dengan suatu pecahan yang diindividualisir dari rohnya Roh Ibu alam semesta lokal. Mereka bukan suatu kelompok yang banyak, setidaknya bukan di Nebadon. Di dunia-dunia mansion kamu akan jumpa dan bergaul dengan manusia-manusia yang dilebur-Roh ini selagi mereka menaik jalan Firdaus bersamamu sejauh sampai Salvington, di mana mereka berhenti. Beberapa dari mereka mungkin selanjutnya naik ke level-level alam semesta yang lebih tinggi, namun mayoritas akan selamanya tinggal dalam layanan alam semesta lokal; sebagai suatu kelas mereka tidak ditakdirkan untuk mencapai Firdaus.
37:5.3 (411.1) Karena tidak dilebur Penyesuai, mereka tidak pernah menjadi finaliter, namun mereka memang akhirnya dimasukkan dalam Korps Kesempurnaan alam semesta lokal. Mereka dalam roh telah menaati perintah Bapa, “Jadilah kamu sempurna.”
37:5.4 (411.2) Setelah mencapai Korps Kesempurnaan Nebadon, para penaik dilebur-Roh itu mungkin menerima penugasan sebagai Pembantu Alam Semesta, hal ini menjadi salah satu dari jalan-jalan raya pertumbuhan pengalaman berkelanjutan yang terbuka bagi mereka. Dengan demikian mereka menjadi kandidat-kandidat untuk penugasan ke layanan tinggi untuk menafsirkan sudut-sudut pandang para makhluk berkembang dari dunia-dunia material kepada otoritas-otoritas selestial dari alam semesta lokal.
37:5.5 (411.3) Para Komisaris Tinggi memulai pelayanan mereka di planet-planet sebagai komisaris-komisaris bangsa-bangsa. Dalam kapasitas ini mereka menafsirkan sudut pandang dan menggambarkan kebutuhan-kebutuhan dari berbagai ras manusia. Mereka amat berbakti untuk kesejahteraan ras-ras manusia (mereka menjadi jurubicara ras itu), selalu berusaha untuk memperoleh bagi ras itu rahmat, keadilan, dan perlakuan adil dalam semua hubungan dengan bangsa-bangsa lain. Para komisaris ras berfungsi dalam rangkaian tanpa henti krisis-krisis keplanetan dan melayani sebagai ekspresi fasih untuk seluruh kelompok manusia yang sedang berjuang itu.
37:5.6 (411.4) Setelah berpengalaman lama dalam pemecahan masalah di dunia-dunia dihuni, komisaris-komisaris ras ini dimajukan ke tingkat-tingkat fungsi yang lebih tinggi, dan akhirnya mencapai status Komisaris Tinggi dari dan dalam alam semesta lokal itu. Registrasi terakhir mencatat sedikit lebih dari satu setengah milyar para Komisaris Tinggi ini di Nebadon. Sosok-sosok ini bukan finaliter, tetapi mereka adalah para sosok penaik yang berpengalaman lama dan berjasa besar untuk wilayah asal mereka.
37:5.7 (411.5) Kami selalu menjumpai para komisaris ini dalam semua sidang pengadilan, dari yang terendah sampai yang tertinggi. Tidak berarti bahwa mereka ikut serta dalam acara berlangsungnya peradilan, namun mereka memang bertindak sebagai teman-teman pengadilan, menasihati para hakim yang memimpin mengenai asal mula, lingkungan, dan kodrat bawaan mereka yang bersangkutan dalam penghakiman.
37:5.8 (411.6) Komisaris-Komisaris Tinggi diperbantukan pada berbagai kawanan utusan ruang dan selalu pada roh-roh penatalayan waktu. Mereka dijumpai pada program-program berbagai majelis alam semesta, dan para komisaris fana-bijak yang sama ini selalu diperbantukan pada misi Putra-Putra Tuhan ke dunia-dunia ruang angkasa.
37:5.9 (411.7) Kapan saja kewajaran dan keadilan memerlukan suatu pemahaman tentang bagaimana suatu kebijakan atau prosedur yang dipertimbangkan akan mempengaruhi ras-ras waktu yang berevolusi, para komisaris ini selalu siap untuk menyampaikan rekomendasi mereka; mereka selalu hadir untuk berbicara atas nama mereka yang tidak dapat hadir untuk berbicara untuk diri mereka.
37:5.10 (411.8) Dunia-dunia Manusia Dilebur-Roh. Kelompok kedelapan dari tujuh dunia primer dan satelit-satelit pengiringnya dalam sirkuit Salvington adalah milik eksklusif para manusia fana yang dilebur-Roh di Nebadon. Manusia-manusia menaik yang dilebur-Pelaras tidak terkait dengan dunia-dunia ini kecuali untuk menikmati banyak kunjungan yang menyenangkan dan bermanfaat sebagai tamu undangan dari para penduduknya yang dilebur-Roh itu.
37:5.11 (411.9) Kecuali bagi sedikit mereka yang mencapai Uversa dan Firdaus itu, dunia-dunia ini adalah tempat tinggal permanen bagi mereka yang selamat yang dilebur-Roh itu. Batasan kenaikan manusia yang dirancang demikian itu diatur demi kebaikan alam-alam semesta lokal dengan menjamin retensi suatu populasi permanen yang dikembangkan yang pengalamannya yang semakin bertambah itu akan terus meningkatkan stabilisasi dan diversifikasi pemerintahan alam semesta lokal di masa depan. Para makhluk ini mungkin tidak mencapai Firdaus, namun mereka mencapai suatu hikmat pengalaman dalam penguasaan masalah-masalah Nebadon yang benar-benar melebihi apapun yang dicapai oleh para penaik yang hanya sementara. Dan jiwa-jiwa yang selamat ini akan terus berlanjut sebagai suatu kombinasi unik antara manusiawi dan ilahi, karena mereka makin mampu untuk menyatukan sudut-sudut pandang dari dua tingkat yang terpisah jauh ini dan untuk menyampaikan sudut pandang rangkap dua tersebut dengan hikmat yang selalu makin meningkat.
37:6.1 (412.1) Sistem pendidikan Nebadon dikelola bersama oleh para Putra Guru Trinitas dan korps pengajar Melkisedek, namun banyak dari pekerjaan yang dirancang untuk perawatan dan peningkatannya itu dilaksanakan oleh para Opsir Selestial. Sosok-sosok ini adalah korps rekrutan yang mencakup semua jenis individu yang terhubung dengan skema untuk mendidik dan melatih para manusia menaik. Ada lebih dari tiga juta mereka dalam Nebadon, dan mereka semua sukarelawan yang telah memenuhi syarat melalui pengalaman untuk melayani sebagai para penasihat pendidikan kepada seluruh alam ini. Dari markas-markas mereka di dunia-dunia Melkisedek Salvington, para opsir ini menjelajah alam semesta lokal sebagai para inspektur untuk teknik sekolah Nebadon yang dirancang untuk menerapkan pelatihan batin dan pendidikan roh bagi makhluk-makhluk yang menaik.
37:6.2 (412.2) Pelatihan batin dan pendidikan roh ini dilaksanakan mulai dari dunia-dunia asal manusia naik melalui dunia-dunia mansion sistem dan dunia-dunia kemajuan lain yang terkait dengan Yerusem, pada tujuh puluh wilayah sosialisasi yang tergabung ke Edentia, dan sampai pada empat ratus sembilan puluh dunia kemajuan roh yang mengelilingi Salvington. Di markas alam semesta itu sendiri ada banyak sekolah Melkisedek, perguruan-perguruan tinggi para Putra Alam Semesta, universitas-universitas untuk serafim, dan sekolah-sekolah para Putra Guru dan Yang Bersatu Harinya. Setiap perlengkapan yang mungkin disediakan agar berbagai kepribadian alam semesta itu memenuhi syarat untuk memajukan layanan dan meningkatkan fungsi. Seluruh alam semesta itu adalah satu sekolah yang luas.
37:6.3 (412.3) Metode-metode yang digunakan dalam banyak sekolah tinggi ini melampaui konsep manusia tentang seni mengajarkan kebenaran, namun inilah kunci dari seluruh sistem pendidikan: karakter diperoleh melalui pengalaman yang dicerahkan. Para guru memberikan pencerahan; lingkungan alam semesta dan status penaik menyediakan kesempatan untuk pengalaman; pemanfaatan bijaksana dari keduanya ini menambahkan karakter.
37:6.4 (412.4) Secara mendasar, sistem pendidikan Nebadon menyediakan untuk penugasanmu suatu tugas dan kemudian menyediakan padamu kesempatan untuk menerima pelajaran mengenai metode ideal dan ilahi yang terbaik untuk melakukan tugas itu. Kamu diberi suatu tugas yang jelas tertentu untuk dilakukan, dan pada waktu yang sama kamu dilengkapi dengan para guru yang memenuhi syarat untuk mengajar kamu tentang metode terbaik untuk melaksanakan penugasanmu. Rencana ilahi untuk pendidikan menyediakan hubungan erat antara kerja dan pelajaran. Kami mengajar kamu bagaimana cara yang terbaik melaksanakan hal-hal yang kami perintahkan untuk kamu lakukan.
37:6.5 (412.5) Maksud dari semua pelatihan dan pengalaman ini adalah untuk mempersiapkanmu untuk penerimaan di dunia-dunia pelatihan yang lebih tinggi dan lebih rohani dari alam semesta super. Kemajuan di dalam suatu wilayah tertentu adalah perorangan, tetapi peralihan dari satu fase ke fase yang lain adalah biasanya melalui kelas-kelas.
37:6.6 (412.6) Progresi kekekalan itu tidak terdiri dari hanya pengembangan rohani semata. Perolehan kemahiran intelektual adalah juga suatu bagian dari pendidikan semesta. Pengalaman untuk batin-pikiran itu diperlebar secara setara dengan perluasan cakrawala rohani. Batin dan roh disediakan kesempatan-kesempatan yang sama untuk pelatihan dan pemajuan. Tetapi dalam semua pelatihan unggul untuk batin dan roh ini kamu akan selamanya bebas dari kendala-kendala badan fana. Tidak lagi kamu harus secara terus menerus menengahi pertandingan sengketa antara kodrat rohani dan jasmanimu yang berbeda arah. Akhirnya kamu memenuhi syarat untuk menikmati dorongan hasrat yang disatukan dari suatu batin yang dimuliakan yang sudah lama dilepaskan dari kecenderungan hewani primitif ke arah hal-hal yang jasmani.
37:6.7 (413.1) Sebelum meninggalkan alam semesta Nebadon, kebanyakan manusia Urantia akan diberikan kesempatan melayani untuk waktu yang lama atau sebentar sebagai anggota-anggota korps Opsir Selestial Nebadon.
37:7.1 (413.2) Para Guru Dunia Rumah Besar atau Mansion adalah kerubim yang direkrut dan dimuliakan. Seperti kebanyakan instruktur yang lain di Nebadon mereka ditugaskan oleh para Melkisedek. Mereka berfungsi dalam sebagian besar program-program pendidikan dalam kehidupan morontia, dan jumlah mereka adalah benar-benar melebihi pemahaman pikiran manusia.
37:7.2 (413.3) Sebagai level pencapaian untuk kerubim dan sanobim, para Guru Dunia Mansion akan mendapatkan pembahasan lebih lanjut dalam makalah berikutnya, sedangkan sebagai guru-guru yang memainkan peranan penting dalam kehidupan morontia, mereka akan lebih luas dibahas dalam makalah dengan nama itu.
37:8.1 (413.4) Selain para pusat daya dan pengendali fisik, beberapa dari sosok roh yang asalnya lebih tinggi dari keluarga Roh Tanpa Batas itu ditugaskan secara permanen pada alam semesta lokal. Dari ordo-ordo roh yang lebih tinggi dari keluarga Roh Tanpa Batas, berikut ini adalah yang ditugaskan seperti itu:
37:8.2 (413.5) Utusan Soliter, kalau secara fungsional diperbantukan ke pemerintahan alam semesta lokal, memberikan pelayanan tak ternilai bagi kami dalam upaya-upaya kami untuk mengatasi kendala ruang dan waktu. Kalau mereka tidak ditugaskan demikian, kami dari alam semesta lokal sama sekali tidak punya wewenang atas mereka, namun sekarangpun juga sosok-sosok unik ini selalu bersedia membantu kami dengan solusi terhadap masalah-masalah kami dan terhadap pelaksanaan perintah-perintah kami.
37:8.3 (413.6) Andovontia adalah nama dari Pengawas Sirkuit Alam Semesta tersier yang ditempatkan dalam alam semesta lokal kita. Dia berurusan hanya dengan sirkuit-sirkuit roh dan morontia, tidak dengan sirkuit-sirkuit yang di bawah kewenangan para direktur daya. Dialah yang mengisolasi Urantia pada waktu pengkhianatan Kaligastia di planet ini pada masa-masa sulit pemberontakan Lucifer. Ketika mengirim salam pada manusia Urantia, dia menyatakan kegembiraannya dalam antisipasi akan pemulihanmu suatu kali nanti ke sirkuit-sirkuit alam semesta yang dia awasi.
37:8.4 (413.7) Direktur SensusNebadon, Salsatia, mendirikan markas di dalam sektor Gabriel di Salvington. Dia secara otomatis mengetahui tentang lahir dan matinya kehendak dan sekarang ini mencatat jumlah tepat makhluk yang memiliki kehendak yang berfungsi di dalam alam semesta lokal. Dia bekerja dalam hubungan erat dengan para perekam kepribadian yang berdomisili di dunia-dunia rekamannya para penghulu malaikat.
37:8.5 (413.8) Rekan Inspektur tinggal di Salvington. Dia adalah perwakilan pribadi dari Eksekutif Tertinggi Orvonton. Rekan-rekannya, para Petugas Sentinel dalam sistem-sistem lokal, adalah juga perwakilan-perwakilan dari Eksekutif Tertinggi Orvonton.
37:8.6 (414.1) Para Konsiliator Semesta adalah dewan-dewan pengadilan yang bepergian di alam-alam semesta ruang dan waktu, berfungsi dari dunia-dunia evolusioner naik melalui setiap bagian alam semesta lokal dan ke atasnya lagi. Para wasit ini didaftarkan di Uversa; jumlah tepat yang beroperasi di Nebadon tidak tercatat, tetapi aku menaksir bahwa ada sekitar seratus juta komisi konsiliasi dalam alam semesta lokal kita.
37:8.7 (414.2) Tentang para Penasihat Teknis, pikiran hukum dari alam, kita memiliki kuota kita, sekitar setengah milyar. Para makhluk ini adalah pustaka hukum pengalaman semua ruang yang hidup dan beredar.
37:8.8 (414.3) Tentang para Perekam Selestial, serafim penaik, kita memiliki di Nebadon tujuh puluh lima. Inilah perekam yang senior atau pengawas. Para murid yang sedang maju dari ordo ini dalam pelatihan berjumlah hampir empat milyar.
37:8.9 (414.4) Pelayanan dari tujuh puluh milyarSahabat Morontia di Nebadon diuraikan dalam cerita-cerita yang berhubungan dengan planet-planet peralihan untuk para musafir waktu.
37:8.10 (414.5) Setiap alam semesta mempunyai korps kemalaikatan aslinya sendiri; namun demikian, ada peristiwa-peristiwa dimana sangat menolong untuk mendapatkan bantuan roh-roh yang lebih tinggi tertentu yang berasal dari luar ciptaan lokal. Supernafim melaksanakan tugas-tugas yang langka dan unik tertentu; kepala serafim Urantia saat ini adalah sesosok supernafim primer dari Firdaus. Sekonafim reflektif dijumpai di mana saja personalia alam semesta super sedang berfungsi, dan banyak sekali tertiafim sedang melayani sementara sebagai Asisten Paling Tinggi.
37:9.1 (414.6) Seperti halnya dengan alam-alam semesta pusat dan super, alam semesta lokal memiliki ordo-ordo kewargaan permanennya sendiri. Jenis-jenis ciptaan ini mencakup berikut ini:
37:9.2 (414.7) 1. Susatia.
37:9.3 (414.8) 2. Univitatia.
37:9.4 (414.9) 3. Putra-Putra Material.
37:9.5 (414.10) 4. Makhluk Tengah.
37:9.6 (414.11) Para pribumi asli ciptaan lokal ini, bersama dengan para penaik dilebur-Roh dan spironga (yang dikelompokkan lain), merupakan kewargaan yang relatif permanen. Golongan-golongan makhluk ini adalah pada dasarnya bukan menaik ataupun menurun. Mereka semua makhluk pengalaman, namun pengalaman mereka yang makin bertambah terus menerus tersedia untuk alam semesta pada tingkat asal mula mereka. Walaupun hal ini tidak sepenuhnya benar tentang para Putra Adam dan makhluk tengah, namun secara relatif memang demikian mengenai golongan ini.
37:9.7 (414.12) Susatia. Sosok-sosok mengagumkan ini tinggal dan berfungsi sebagai warga tetap di Salvington, markas pusat alam semesta lokal ini. Mereka adalah keturunan-keturunan cemerlang dari Putra Pencipta dan Roh Kreatif dan terhubung erat dengan warga-warga penaik dari alam semesta lokal, manusia-manusia dilebur-Roh dari Korps Kesempurnaan Nebadon.
37:9.8 (414.13) Univitatia. Masing-masing dari seratus gugus markas konstelasi dunia-dunia buatan itu menikmati layanan berkelanjutan dari segolongan penduduk yang dikenal sebagai univitatia. Anak-anak dari Putra Pencipta dan Roh Kreatif ini membentuk populasi tetap untuk dunia-dunia markas konstelasi. Mereka adalah makhluk-makhluk tidak bereproduksi yang berada pada suatu tataran kehidupan sekitar pertengahan antara status semimaterial Putra-putra Material yang berdomisili di markas sistem dan tataran para manusia dilebur-Roh dan susatia Salvington yang lebih jelas rohani; tetapi univitatia bukanlah sosok-sosok morontia. Mereka membantu manusia-manusia penaik selama perjalanan melintasi dunia-dunia konstelasi seperti halnya penduduk Havona menyumbang pada roh-roh musafir yang sedang melewati ciptaan sentral.
37:9.9 (415.1) Putra Tuhan Material. Ketika suatu hubungan kerjasama kreatif antara Putra Pencipta dan perwakilan alam semesta Roh Tanpa Batas, yaitu Roh Ibu Alam Semesta itu, telah menyelesaikan peredarannya, ketika tidak ada lagi keturunan dari sifat gabungan mereka dilahirkan, maka Putra Pencipta mempribadikan dalam wujud rangkap dua konsep terakhirnya tentang makhluk, dengan demikian ia akhirnya mempertegas tentang asal asli rangkap dua dirinya sendiri. Dalam dan dari dirinya sendiri ia kemudian menciptakan para Putra dan Putri yang indah dan unggul dari golongan material keputraan alam semesta. Inilah asal mula Adam dan Hawa yang pertama untuk tiap sistem lokal Nebadon. Mereka adalah golongan keputraan yang bereproduksi, karena diciptakan laki-laki dan perempuan. Keturunan mereka berfungsi sebagai warga-warga yang relatif permanen di suatu ibukota sistem, meskipun beberapa di antara mereka ditugaskan sebagai Adam-Adam Keplanetan.
37:9.10 (415.2) Pada suatu misi keplanetan, Putra dan Putri Material ditugasi untuk memulai ras Adam untuk dunia itu, suatu ras yang dirancang supaya pada akhirnya berbaur menjadi satu dengan penduduk fana di dunia itu. Para Adam Planet itu adalah Putra-Putra yang menurun maupun menaik, namun kami biasanya menggolongkan mereka sebagai menaik.
37:9.11 (415.3) Makhluk Tengah. Dalam masa-masa awal dari kebanyakan dunia yang dihuni, ada bertugas makhluk-makhluk tertentu yang supramanusia namun dijasmanikan, tetapi mereka biasanya mengundurkan diri pada waktu kedatangan Adam-Adam Planet. Perbuatan-perbuatan makhluk-makhluk ini dan usaha-usaha dari para Putra Material untuk memperbaiki ras-ras evolusioner sering berakibat pada munculnya sejumlah terbatas makhluk yang sulit diklasifikasikan. Sosok-sosok yang unik ini sering ada di pertengahan antara Putra Material dan makhluk evolusioner; oleh sebab itulah sebutan untuk mereka adalah makhluk tengah. Dalam pengertian komparatif para makhluk tengah ini adalah warga permanen untuk dunia-dunia evolusioner. Dari hari-hari permulaan kedatangan sesosok Pangeran Planet sampai ke masa yang jauh mendatang, penetapan planet dalam terang dan hidup, mereka adalah satu-satunya kelompok makhluk cerdas yang tetap tinggal terus menerus di dunia itu. Di Urantia para penatalayan tengah itu pada kenyataannya adalah pemelihara planet yang sebenarnya; mereka adalah, secara praktis dikatakan, adalah warga-warga Urantia. Para manusia fana adalah memang penduduk fisik dan material suatu dunia evolusioner, tetapi kamu semua berusia pendek; kamu singgah di planet kelahiranmu itu demikian sebentar. Kamu lahir, hidup, mati, dan pergi ke dunia-dunia kemajuan evolusioner yang lain. Bahkan para makhluk supramanusia yang melayani di planet-planet sebagai penatalayan selestial juga bertugas sementara; sedikit dari mereka yang lama terikat ke suatu dunia tertentu. Namun demikian, para makhluk tengah menyediakan kontinuitas pemerintahan keplanetan di depan pelayanan selestial yang selalu berubah dan penghuni manusia yang selalu berganti. Dalam seluruh perubahan dan pergeseran yang tanpa henti ini, para makhluk tengah itu tetap tinggal di planet itu tanpa terputus melaksanakan terus pekerjaan mereka.
37:9.12 (415.4) Dalam cara yang serupa, semua divisi organisasi administratif alam semesta lokal dan alam semesta super memiliki populasi yang lebih kurangnya permanen, para penduduk yang berstatus kewargaan. Seperti Urantia memiliki para makhluk tengahnya, Jerusem, ibukota sistemmu, mempunyai para Putra dan Putri Material; Edentia, markas konstelasimu, mempunyai univitatia, sedangkan para warga Salvington adalah lipat dua, susatia yang diciptakan dan manusia dilebur-Roh yang dievolusikan. Dunia-dunia administratif sektor-sektor minor dan mayor alam semesta super tidak memiliki warga-warga permanen. Tetapi dunia-dunia markas Uversa terus menerus dipelihara oleh suatu kelompok makhluk menakjubkan yang dikenal sebagai para abandonter, ciptaan dari agen-agen (yang tidak diungkapkan) dari Yang Purba Harinya dan tujuh Roh Reflektif yang tinggal di ibukota Orvonton. Para warga penduduk di Uversa ini pada saat ini mengelola urusan-urusan rutin untuk dunia mereka di bawah pengawasan langsung korps Uversa para manusia yang dilebur-Putra. Bahkan Havona memiliki makhluk-makhluk penduduk aslinya, dan Pulau Terang dan Hidup pusat itu adalah rumah untuk berbagai kelompok Warga Firdaus.
37:10.1 (416.1) Selain ordo-ordo serafim dan manusia fana, yang akan dibahas berikut dalam makalah-makalah berikutnya, ada banyak sekali makhluk tambahan lain yang terkait dengan perawatan dan penyempurnaan organisasi yang demikian raksasa seperti alam semesta Nebadon, yang bahkan sekarang telah memiliki lebih dari tiga juta dunia dihuni, dengan sepuluh juta yang dalam prospek. Berbagai jenis kehidupan Nebadon jauh terlalu banyak untuk dikatalogkan dalam makalah ini, namun ada dua golongan tidak biasa yang berfungsi secara luas di 647.591 dunia buatan alam semesta lokal, yang bisa disebutkan.
37:10.2 (416.2) Spironga adalah keturunan roh dari Bintang Fajar yang Terang dan Bapa Melkisedek. Mereka bebas dari terminasi kepribadian tetapi bukan makhluk evolusioner atau menaik. Tidak pula mereka secara fungsional berurusan dengan rezim kenaikan evolusioner. Mereka adalah roh-roh penolong untuk alam semesta lokal yang melaksanakan tugas-tugas roh rutin Nebadon.
37:10.3 (416.3) Spornagia. Dunia-dunia markas buatan di alam semesta lokal adalah dunia-dunia sungguhan—ciptaan-ciptaan fisik. Ada banyak pekerjaan yang bertalian dengan perawatan fisiknya, dan di sinilah kami mendapat bantuan dari suatu kelompok makhluk fisik yang disebut spornagia. Mereka dikhususkan bagi perawatan dan budaya untuk fase-fase material dunia-dunia markas pusat ini, dari Jerusem sampai Salvington. Spornagia itu adalah bukan roh atau pribadi; mereka adalah dari golongan keberadaan hewani, namun seandainya kamu dapat melihat mereka, kamu akan setuju bahwa mereka kelihatan sebagai hewan-hewan yang sempurna.
37:10.4 (416.4) Berbagai koloni terhormat ditempatkan di Salvington dan di tempat-tempat lain. Kami secara khusus mendapat keuntungan dari pelayanan para seniman selestial di konstelasi-konstelasi dan mendapat manfaat dari kegiatan-kegiatan para direktur reversi, yang beroperasi terutama di ibukota-ibukota sistem lokal.
37:10.5 (416.5) Selalu ada diperbantukan pada layanan alam semesta suatu korps manusia fana yang menaik, termasuk para makhluk tengah yang dimuliakan. Para penaik ini, setelah mencapai Salvington, dimanfaatkan dalam ragam kegiatan yang hampir tanpa akhir dalam pengaturan urusan-urusan alam semesta. Dari setiap tingkat pencapaian manusia-manusia yang sedang maju ini meraih ke belakang dan ke bawah untuk mengulurkan tangan pertolongan pada sesama mereka yang mengikuti mereka dalam pendakian naik itu. Manusia-manusia fana yang berkunjung sementara di Salvington tersebut ditugaskan atas permintaan ke hampir semua korps kepribadian selestial sebagai para penolong, siswa, pengamat, dan guru.
37:10.6 (416.6) Masih ada lagi tipe-tipe kehidupan cerdas lainnya yang berurusan dengan pengelolaan sebuah alam semesta lokal, namun rancangan dari cerita ini tidak menyediakan untuk pewahyuan lebih lanjut tentang ordo-ordo ciptaan ini. Cukuplah tentang kehidupan dan pengelolaan alam semesta ini di sini digambarkan untuk memberikan pada pikiran fana suatu pemahaman tentang kenyataan dan kebesarannya kehidupan manusia yang selamat. Pengalaman lebih lanjut dalam kariermu yang sedang maju akan makin mengungkapkan makhluk-makhluk yang menarik dan memikat ini. Cerita ini tidak bisa lebih dari hanya ringkasan singkat tentang kodrat dan karya dari beraneka ragam kepribadian yang memadati alam-alam semesta ruang angkasa yang mengelola ciptaan-ciptaan ini sebagai sekolah pelatihan raksasa, sekolah-sekolah yang di dalamnya para musafir waktu itu menapak maju kehidupan demi kehidupan dan dunia demi dunia, sampai mereka dengan penuh kasih diberangkatkan dari batas-batas alam semesta asal mereka menuju ke rezim pemerintahan pendidikan alam semesta super yang lebih tinggi, dan dari sana kemudian ke dunia-dunia pelatihan-roh di Havona dan pada akhirnya ke Firdaus dan takdir tinggi para finaliter—penugasan kekal pada misi-misi yang belum diungkapkan ke alam-alam semesta ruang dan waktu.
37:10.7 (417.1) [Didiktekan oleh sesosok Bintang Kejora yang Cemerlang dari Nebadon, Nomor 1146 dari Korps yang Diciptakan.]
Buku Urantia
Makalah 38
38:0.1 (418.1) ADA tiga golongan kepribadian-kepribadian dari Roh Tanpa Batas yang jelas berbeda. Rasul murid Yesus yang berapi-api itu mengetahui hal ini ketika dia menulis mengenai Yesus, “yang duduk di sebelah kanan Allah, setelah Ia naik ke sorga sesudah segala malaikat, kuasa dan kekuatan ditaklukkan kepada-Nya.” Malaikat-malaikat adalah roh-roh (dari alam) waktu yang menatalayani; kuasa-kuasa (otoritas) adalah kawanan ruang utusan; kekuatan-kekuatan itu adalah kepribadian-kepribadian lebih tinggi dari Roh Tanpa Batas.
38:0.2 (418.2) Seperti halnya supernafim di alam semesta sentral dan sekonafim di alam semesta super, demikian pula serafim, bersama kerubim dan sanobim yang terkait, menyusun korps kemalaikatan untuk suatu alam semesta lokal.
38:0.3 (418.3) Serafim semuanya hampir seragam dalam rancangannya. Dari alam semesta ke alam semesta, di seluruh tujuh alam semesta super, mereka menunjukkan variasi minimal; mereka adalah roh yang hampir paling standar dari semua jenis makhluk-makhluk roh yang berpribadi. Berbagai golongan mereka membentuk korps para penatalayan yang cakap dan umum untuk ciptaan-ciptaan lokal.
38:1.1 (418.4) Serafim diciptakan oleh Roh Ibu Alam Semesta dan telah diproyeksikan dalam formasi unit—41.472 sekaligus pada satu waktu—selalu demikian sejak penciptaan “malaikat-malaikat pola” dan model dasar kemalaikatan tertentu dalam masa-masa awal Nebadon. Putra Pencipta dan perwakilan alam semesta dari Roh Tanpa Batas bekerjasama dalam penciptaan sejumlah besar Putra dan kepribadian alam semesta lainnya. Setelah selesainya upaya bersatu ini, Sang Putra melakukan penciptaan para Putra Material, makhluk berjenis kelamin yang pertama; sedangkan Roh Ibu Alam Semesta pada waktu bersamaan terlibat dalam upaya sendirian awalnya untuk reproduksi roh. Maka mulailah penciptaan kawanan serafim suatu alam semesta lokal.
38:1.2 (418.5) Ordo-ordo kemalaikatan ini diproyeksikan pada waktu perencanaan untuk evolusi makhluk fana yang memiliki kehendak. Penciptaan serafim adalah pada saat pencapaian kepribadian relatif oleh Roh Ibu Alam Semesta, bukan yang belakangan sebagai rekan sederajat Putra Master, tetapi sebagai penolong kreatif awal untuk Putra Pencipta. Sebelum peristiwa ini, serafim yang bertugas di Nebadon untuk sementara dipinjam dari suatu alam semesta yang bertetangga.
38:1.3 (418.6) Serafim masih secara berkala diciptakan; alam semesta Nebadon masih dalam pembuatan. Roh Ibu Alam Semesta tidak pernah menghentikan aktivitas kreatif dalam suatu alam semesta yang sedang bertumbuh dan makin sempurna.
38:2.1 (419.1) Malaikat tidak memiliki tubuh-tubuh material (jasmani), namun mereka makhluk-makhluk yang jelas dan berbeda; sifat dan asal mereka adalah roh. Meskipun tidak kelihatan oleh manusia, mereka mengerti kamu apa adanya dalam badan daging, tanpa bantuan transformator atau penerjemah; mereka secara intelektual memahami cara kehidupan manusia fana, dan mereka berbagi semua emosi dan sentimen yang bukan sensual. Mereka menghargai dan sangat menikmati usaha-usahamu dalam musik, seni, dan humor yang benar. Mereka sepenuhnya sadar tentang perjuangan-perjuangan moral dan kesulitan-kesulitan rohanimu. Mereka mengasihi manusia, dan hanya kebaikan yang menjadi hasil dari usahamu untuk memahami dan mengasihi mereka.
38:2.2 (419.2) Meskipun serafim adalah sosok-sosok yang sangat penuh perhatian dan simpatik, namun mereka bukan makhluk-makhluk dengan emosi seks. Mereka mirip seperti kamu jadinya nanti di dunia-dunia mansion, di mana kamu akan “tidak kawin atau dikawinkan melainkan hidup seperti malaikat di sorga.” Karena semua yang “akan dianggap layak untuk mencapai dunia-dunia mansion itu tidak kawin ataupun dikawinkan; mereka tidak dapat mati lagi, karena mereka sama seperti malaikat-malaikat.” Walaupun demikian, pada waktu berurusan dengan makhluk-makhluk yang berjenis kelamin, adalah kebiasaan kami untuk berbicara tentang makhluk-makhluk yang lebih merupakan turunan langsung dari Bapa dan Putra sebagai putra-putra Tuhan, sedangkan mengenai anak-anak Roh sebagai putri-putri Tuhan. Malaikat, sebab itu, umumnya disebut dengan kata ganti feminin di planet-planet yang mengenal jenis kelamin.
38:2.3 (419.3) Serafim diciptakan seperti demikian agar dapat berfungsi pada level rohani maupun harfiah. Hanya ada sedikit aktivitas morontia atau roh yang tidak terbuka untuk pelayanan mereka. Meskipun dalam status pribadi malaikat-malaikat itu tidak terlalu jauh berbeda dari manusia, namun dalam kinerja fungsional tertentu serafim jauh melampaui manusia. Mereka memiliki banyak kuasa yang jauh melebihi pemahaman manusia. Sebagai contoh: Kamu telah diberitahu bahwa “rambut-rambut kepalamupun terhitung semuanya,” dan ini benar seperti itu, tetapi sesosok serafim tidak menghabiskan waktunya menghitung rambut dan menjaga agar jumlahnya tetap betul. Malaikat memiliki kuasa mengetahui yang bawaan dan otomatis (yaitu, otomatis sejauh yang dapat kamu pahami) untuk mengetahui hal-hal demikian; kamu akan benar-benar menganggap serafim itu sebagai jenius matematika. Sebab itu, banyak tugas yang akan menjadi tugas-tugas yang sangat besar bagi manusia akan dilakukan dengan amat sangat mudah oleh serafim.
38:2.4 (419.4) Malaikat itu lebih tinggi dibanding kamu dalam status rohani, namun mereka bukan hakim-hakim atau pendakwa-pendakwa kamu. Tidak peduli apapun kesalahanmu, “malaikat, sekalipun lebih kuat dan lebih berkuasa dari pada mereka, tidak memakai kata-kata hujat.” Malaikat tidak mengadili umat manusia, tidak pula manusia-manusia individu boleh main hakim sendiri atas sesama mereka.
38:2.5 (419.5) Kamu berbuat baik kalau mengasihi mereka, tetapi kamu jangan memuja mereka; malaikat bukan objek-objek penyembahan. Serafim agung, Loyalatia, ketika pelihatmu “tersungkur di depan kaki malaikat,” mengatakan: “jangan berbuat demikian! Aku adalah hamba, sama seperti engkau dan saudara-saudaramu, yang semua diperintahkan untuk menyembah Allah.”
38:2.6 (419.6) Dalam kodrat dan kemampuan kepribadian, serafim itu hanya sedikit di depan umat manusia dalam skala keberadaan makhluk. Memang, ketika kamu dilepaskan dari daging, kamu menjadi sangat mirip seperti mereka. Di dunia-dunia mansion, kamu akan mulai menghargai serafim, di dunia-dunia konstelasi menyenangi mereka, sedangkan di Salvington mereka akan berbagi tempat istirahat dan ibadah mereka bersamamu. Dalam seluruh kenaikan morontia dan roh berikutnya, persahabatanmu dengan serafim akan ideal; pertemananmu akan hebat.
38:3.1 (420.1) Banyak ordo makhluk roh yang berfungsi di seluruh wilayah alam semesta lokal yang tidak diungkapkan kepada manusia karena mereka sama sekali tidak berhubungan dengan rancangan evolusioner untuk kenaikan Firdaus. Dalam makalah ini kata “malaikat” sengaja dibatasi untuk penyebutan serafim itu dan keturunan yang berkaitan dari Roh Ibu Alam Semesta yang sebagian besar berurusan dengan pelaksanaan rencana keselamatan manusia. Ada melayani dalam alam semesta lokal enam golongan makhluk lain yang berkaitan, malaikat-malaikat yang tidak diungkapkan, yang tidak dalam hal spesifik apapun berhubungan dengan kegiatan-kegiatan alam semesta yang berhubungan dengan kenaikan manusia evolusioner ke Firdaus. Enam kelompok rekan-rekan kemalaikatan ini tidak pernah disebut serafim, tidak pula mereka dianggap sebagai roh-roh penatalayan. Pribadi-pribadi ini sepenuhnya disibukkan dengan urusan-urusan administratif dan lain-lain di Nebadon, pekerjaan-pekerjaan yang sama sekali tidak bertalian dengan karier progresif manusia untuk kenaikan rohani dan pencapaian kesempurnaan.
38:4.1 (420.2) Kelompok kesembilan dari tujuh dunia primer dalam sirkuit Salvington adalah dunia-dunianya serafim. Masing-masing dunia ini mempunyai enam satelit pengiring, di mana berada sekolah-sekolah khusus yang disediakan untuk semua fase pelatihan serafim. Meskipun serafim memiliki akses ke semua empat puluh sembilan dunia yang membentuk kelompok dunia-dunia Salvington ini, namun mereka secara eksklusif menempati hanya gugus pertama dari tujuh. Enam gugus yang lain ditempati oleh enam ordo rekan-rekan malaikat yang tak diungkapkan di Urantia; setiap kelompok tersebut mendirikan markas pada satu dari enam dunia primer ini dan menjalankan aktivitas-aktivitas khusus pada enam satelit pengiringnya. Setiap golongan kemalaikatan memiliki akses bebas ke semua dunia dari tujuh kelompok berbeda ini.
38:4.2 (420.3) Dunia-dunia markas ini berada di antara alam-alam Nebadon yang indah; tempat-tempat kediaman serafim dicirikan oleh keindahan maupun oleh keluasannya. Di sini setiap serafim memiliki sebuah rumah yang nyata, dan “rumah” berarti domisili dua serafim; mereka hidup berpasangan.
38:4.3 (420.4) Meskipun bukan laki-laki dan perempuan seperti halnya para Putra Material dan ras manusia, serafim adalah negatif dan positif. Dalam mayoritas penugasan diperlukan dua malaikat untuk menyelesaikan tugas. Ketika mereka tidak disirkuitkan, mereka dapat bekerja sendirian; mereka tidak pula memerlukan sosok pelengkapnya kalau sedang diam. Biasanya mereka mempertahankan pelengkap serafim yang asli mereka, tetapi tidak harus. Hubungan itu utamanya diperlukan karena fungsi; mereka tidak dicirikan oleh emosi seks, meskipun mereka amat berpribadi dan benar-benar penuh kasih sayang.
38:4.4 (420.5) Selain ditentukan rumah-rumah, serafim juga punya markas-markas grup, kompi, batalion, dan unit. Mereka berkumpul untuk reuni setiap milenium dan semua hadir sesuai dengan waktu penciptaan mereka. Jika sesosok serafim memikul tanggung jawab yang melarang absen dari tugas, ia bergantian hadir dengan pelengkapnya, digantikan oleh sesosok serafim dari hari kelahiran yang lain. Tiap mitra serafim dengan cara itu hadir setidaknya pada setiap reuni lainnya.
38:5.1 (420.6) Serafim menghabiskan milenium pertama mereka sebagai pengamat yang belum ditunjuk atau diangkat di Salvington dan sekolah-sekolah dunia yang bersangkutan. Milenium kedua dilewatkan di dunia-dunia serafim dari sirkuit Salvington. Sekolah pelatihan pusat mereka sekarang dipimpin oleh seratus ribu serafim Nebadon yang pertama, dan sebagai kepala mereka adalah malaikat pertama atau sulung di alam semesta lokal ini. Kelompok serafim Nebadon yang pertama diciptakan itu dilatih oleh suatu korps seribu serafim dari Avalon; selanjutnya malaikat-malaikat kita diajar oleh senior-senior mereka sendiri. para Melkisedek juga berperanan besar dalam pendidikan dan pelatihan semua malaikat alam semesta lokal—serafim, kerubim, dan sanobim.
38:5.2 (421.1) Pada akhir periode pelatihan di dunia-dunia serafik Salvington ini, serafim dimobilisir dalam grup-grup dan unit-unit konvensional organisasi kemalaikatan dan ditempatkan ke salah satu konstelasi. Mereka belum ditugaskan sebagai roh-roh yang menatalayani, meskipun mereka telah dimasukkan dengan baik ke fase-fase prapengangkatan dari pelatihan kemalaikatan.
38:5.3 (421.2) Serafim dimasukkan sebagai roh-roh yang menatalayani dengan melayani sebagai pengamat di dunia evolusioner yang terendah. Setelah pengalaman ini mereka kembali ke dunia-dunia rekanan di markas konstelasi tempat dia ditugaskan untuk memulai studi lanjutan mereka dan lebih jelas bersiap untuk pelayanan dalam suatu sistem lokal tertentu. Setelah pendidikan umum ini, mereka dimajukan ke pelayanan salah satu sistem lokal. Di dunia-dunia buatan yang terkait dengan ibukota suatu sistem Nebadon, serafim kita menyelesaikan pelatihan mereka dan diangkat sebagai roh-roh waktu yang menatalayani.
38:5.4 (421.3) Sekali serafim diangkat, mereka bisa menjelajah seluruh Nebadon, bahkan Orvonton, pada penugasan. Pekerjaan mereka dalam alam semesta adalah tanpa lingkup dan batasan; mereka terkait erat dengan makhluk-makhluk jasmani atau material di dunia-dunia dan selalu melayani terhadap golongan-golongan kepribadian rohani yang lebih rendah, membuat kontak antara sosok-sosok dari alam roh ini dan manusia-manusia dari alam material.
38:6.1 (421.4) Setelah milenium kedua kunjungan di markas serafik, serafim diorganisir di bawah kepala-kepala menjadi grup dua belas (12 pasang, 24 serafim), dan dua belas grup demikian membentuk satu kompi (144 pasang, 288 serafim); yang dikomandani oleh sesosok pemimpin. Dua belas kompi di bawah satu komandan membentuk satu batalion (1728 pasang atau 3456 serafim), dan dua belas batalion di bawah sesosok direktur sama dengan satu unit serafim (20.736 pasang atau 41.472 individu), sedangkan dua belas unit, tunduk pada perintah satu supervisor, merupakan satu legiun berjumlah 248.832 pasang atau 497.664 individu. Yesus menyinggung tentang sekelompok malaikat tersebut malam itu di taman Getsemani ketika ia berkata: “Atau kausangka, bahwa Aku tidak dapat berseru pada Bapa-Ku, supaya Ia segera mengirim lebih dari dua belas legiun malaikat.”
38:6.2 (421.5) Dua belas legiun malaikat merupakan satu kawanan besar berjumlah 2.985.984 pasang atau 5.971.968 individu, dan dua belas kawanan besar tersebut (35.831.808 pasang atau 71.663.616 individu) membentuk organisasi operasional terbesar untuk serafim, satu balatentara malaikat. Satu kawanan besar serafik itu diperintah oleh sesosok penghulu malaikat atau oleh pribadi lain yang statusnya sederajat, sedangkan balatentara malaikat dipimpin oleh Bintang Kejora yang Cemerlang atau oleh letnan-letnan langsung yang lain dari Gabriel. Dan Gabriel adalah “panglima tertinggi balatentara sorga,” eksekutif kepala Daulat Nebadon, “the Lord God of hosts.”
38:6.3 (421.6) Meskipun melayani di bawah pengawasan langsung Roh Tanpa Batas yang dipribadikan di Salvington, sejak penganugerahan diri Mikhael di Urantia, serafim dan semua golongan alam semesta lokal yang lain telah tunduk pada kedaulatan Putra Master. Bahkan ketika Mikhael dilahirkan dalam daging di Urantia, dikeluarkanlah siaran berita alam semesta super ke seluruh Nebadon yang mengumumkan, “Semua malaikat Allah harus menyembah Dia.” Semua jajaran malaikat tunduk pada kedaulatannya; mereka adalah bagian dari kelompok itu yang telah dijuluki “his mighty angels,” “malaikat-malaikat-Nya, dalam kuasa-Nya.”
38:7.1 (422.1) Dalam semua kemampuan intinya, kerubim dan sanobim itu sama dengan serafim. Mereka memiliki asal yang sama tetapi tidak selalu takdir yang sama. Mereka cerdas menakjubkan, efisien mengagumkan, penuh kasih sayang menyentuh hati, dan hampir manusiawi. Mereka adalah ordo terendah malaikat, sebab itu semakin lebih dekat kerabat jenis manusia yang lebih maju di dunia evolusioner.
38:7.2 (422.2) Kerubim dan sanobim adalah secara bawaan berkaitan, secara fungsional disatukan. Yang satu adalah kepribadian energi positif, yang lainnya, energi negatif. Deflektor sebelah-kanan, atau malaikat yang bermuatan positif, adalah kerubim—kepribadian yang senior atau pengendali. Deflektor sebelah-kiri, atau malaikat yang bermuatan negatif, adalah sanobim—komplemen atau pelengkap keberadaan. Tiap tipe malaikat sangat terbatas dalam fungsinya kalau sendirian; sebab itu mereka biasanya melayani berpasangan. Ketika melayani secara independen dari para direktur malaikat mereka, mereka makin bergantung pada kontak timbal-balik dan selalu berfungsi bersama-sama.
38:7.3 (422.3) Kerubim dan sanobim adalah pembantu-pembantu yang setia dan efisien untuk para penatalayan serafim, dan seluruh tujuh golongan serafim itu dilengkapi dengan asisten-asisten bawahan ini. Kerubim dan sanobim melayani lama sekali dalam kapasitas-kapasitas ini, tetapi mereka tidak mendampingi serafim pada penugasan-penugasan di luar batas-batas alam semesta lokal.
38:7.4 (422.4) Kerubim dan sanobim adalah para pekerja roh yang rutin di dunia-dunia individu sistem-sistem. Pada suatu penugasan yang non-pribadi dan dalam keadaan darurat, mereka boleh melayani menggantikan sepasang serafim, tetapi mereka tidak pernah berfungsi, sekalipun sementara, sebagai malaikat yang bertugas mendampingi manusia; hal itu adalah hak istimewa khusus serafim.
38:7.5 (422.5) Jika ditugaskan ke sebuah planet, kerubim memasuki kursus-kursus pelatihan lokal, meliputi studi tentang adat kebiasaan dan bahasa-bahasa planet itu. Roh-roh waktu yang menatalayani semuanya adalah dwi-bahasa, berbicara dalam bahasa alam semesta lokal asal mereka dan alam semesta super mereka. Melalui studi dalam sekolah-sekolah di wilayah tertentu mereka menguasai bahasa-bahasa tambahan. Kerubim dan sanobim, seperti serafim dan semua golongan makhluk roh yang lain, terus menerus terlibat dalam upaya-upaya peningkatan diri. Hanya makhluk-makhluk bawahan seperti untuk pengendalian daya dan pengaturan energi yang tidak mampu untuk maju; semua makhluk yang memiliki kehendak bebas kepribadian yang aktual atau potensial berusaha mencari pencapaian-pencapaian baru.
38:7.6 (422.6) Kerubim dan sanobim dari kodratnya sangat dekat level eksistensi morontia, dan mereka terbukti paling efisien dalam pekerjaan perbatasan antara wilayah-wilayah fisik, morontial, dan spiritual. Anak-anak dari Roh Ibu alam semesta lokal ini dicirikan oleh “makhluk keempat” mirip seperti para Servital Havona dan komisi-komisi konsiliasi. Setiap kerubim keempat dan setiap sanobim yang keempat adalah setengah-material, lebih jelas mirip level eksistensi morontia.
38:7.7 (422.7) Makhluk-makhluk malaikat yang keempat ini membantu sekali pada serafim dalam fase-fase yang lebih literal dalam kegiatan-kegiatan alam semesta dan keplanetan mereka. Kerubim morontia tersebut juga melakukan banyak tugas-tugas perbatasan yang sangat dibutuhkan di dunia-dunia pelatihan morontia dan ditugaskan untuk melayani Sahabat Morontia dalam jumlah besar. Mereka untuk dunia-dunia morontia kira-kira seperti makhluk tengah untuk planet-planet evolusioner. Di dunia-dunia berpenduduk itu, para kerubim morontia ini sering bekerja dalam hubungan dengan para makhluk tengah. Kerubim dan makhluk tengah adalah golongan makhluk yang jelas beda; mereka memiliki asal yang tidak sama, tetapi mereka menunjukkan kemiripan besar dalam kodrat dan fungsi.
38:8.1 (423.1) Banyak jalur kemajuan pelayanan yang terbuka untuk kerubim dan sanobim menuju pada peningkatan status, yang masih bisa lebih lanjut lagi ditambah oleh rangkulan Penatalayan Ilahi. Ada tiga kelas besar kerubim dan sanobim yang berkenaan dengan potensi evolusioner:
38:8.2 (423.2) 1. Kandidat-kandidat Kenaikan. Makhluk-makhluk ini dari sifat dasarnya adalah kandidat untuk status serafim. Kerubim dan sanobim dari ordo ini brilyan, meskipun tidak oleh kemampuan bawaan yang sama dengan serafim; tetapi oleh ketekunan dan pengalaman mungkin bagi mereka untuk mencapai kedudukan serafik penuh.
38:8.3 (423.3) 2. Kerubim Fase-tengah. Semua kerubim dan sanobim itu tidak sama dalam potensi kenaikan, dan dari kalangan ciptaan kemalaikatan inilah makhluk-makhluk yang secara bawaannya terbatas. Kebanyakan mereka akan tetap kerubim dan sanobim, meskipun individu-individu yang lebih berbakat bisa mencapai layanan serafim terbatas.
38:8.4 (423.4) 3. Kerubim Morontia. “Makhluk-makhluk keempat” dari golongan malaikat ini selalu mempertahankan ciri-ciri setengah-material mereka. Mereka akan terus sebagai kerubim dan sanobim, bersama dengan sebagian besar saudara-saudara fase-tengah mereka, sambil menunggu selesainya faktualisasi Sang Mahatinggi.
38:8.5 (423.5) Sementara kelompok kedua dan ketiga agak terbatas dalam potensi pertumbuhan, kandidat-kandidat kenaikan bisa mencapai puncak-puncak layanan serafik yang universal. Banyak dari antara para kerubim ini yang lebih berpengalaman diperbantukan pada serafim penjaga takdir dan dengan demikian ditempatkan dalam garis langsung untuk kemajuan ke status Guru-guru Dunia Mansion ketika ditinggalkan oleh senior-senior serafim mereka. Penjaga takdir tidak memiliki kerubim atau sanobim sebagai penolong ketika manusia yang mereka bina mencapai kehidupan morontia. Dan ketika tipe-tipe serafim evolusioner yang lain diberikan izin untuk menuju ke Serafington dan Firdaus, mereka harus meninggalkan mantan bawahan-bawahan mereka ketika mereka keluar melewati batas-batas Nebadon. Kerubim dan sanobim yang ditinggalkan tersebut biasanya dirangkul oleh Roh Ibu Alam Semesta, dengan demikian mencapai suatu taraf yang setara Guru Dunia Mansion dalam pencapaian status serafim.
38:8.6 (423.6) Jika, sebagai Guru-guru Dunia Mansion, kerubim dan sanobim yang pernah-dirangkul itu telah lama melayani di dunia-dunia morontia, dari yang terendah ke yang tertinggi, dan ketika korps mereka di Salvington kelebihan direkrut, Bintang Fajar yang Terang mengundang pelayan-pelayan setia untuk makhluk waktu ini agar muncul di hadapannya. Sumpah transformasi kepribadian diambil; dan segera setelah itu, dalam kelompok-kelompok tujuh ribu, para kerubim dan sanobim yang maju dan senior ini dirangkul-ulang oleh Roh Ibu Alam Semesta. Dari rangkulan kedua ini mereka muncul sebagai serafim penuh. Untuk selanjutnya, karier lengkap dan penuh dari sesosok serafim, dengan semua peluang-peluang Firdausnya, terbuka untuk kerubim dan sanobim yang dilahirkan-lagi tersebut. Malaikat-malaikat demikian bisa ditugaskan sebagai penjaga takdir pada seorang manusia fana, dan jika manusia yang dijaga itu memperoleh keselamatan, maka mereka memenuhi syarat untuk kemajuan ke Serafington dan tujuh lingkaran pencapaian serafim, bahkan ke Firdaus dan Korps Finalitas.
38:9.1 (424.1) Para makhluk tengah memiliki klasifikasi lipat tiga: Mereka dengan semestinya diklasifikasikan dengan para Putra Tuhan menaik; mereka secara faktanya dikelompokkan dengan golongan-golongan kewargaan permanen, sementara mereka secara fungsional dihitung sebagai roh-roh waktu yang menatalayani karena hubungan erat dan efektif dengan kawanan kemalaikatan dalam pekerjaan melayani manusia fana di dunia-dunia individual ruang angkasa.
38:9.2 (424.2) Makhluk-makhluk yang unik ini muncul di sebagian besar dunia-dunia hunian dan selalu dijumpai di planet-planet desimal (kesepuluh) atau planet eksperimen kehidupan, seperti halnya Urantia. Makhluk tengah terdiri dari dua jenis—primer dan sekunder—dan mereka muncul melalui teknik-teknik berikut ini:
38:9.3 (424.3) 1. Makhluk Tengah Primer, kelompok yang lebih bersifat rohani, adalah golongan makhluk yang agak dibakukan, yang secara seragam berasal dari staf-staf manusia-penaik yang dimodifikasi, staf-staf Pangeran Planet. Jumlah makhluk tengah primer adalah selalu lima puluh ribu, dan tidak ada planet yang mendapatkan layanan mereka mempunyai kelompok yang lebih besar.
38:9.4 (424.4) 2. Makhluk Tengah Sekunder, kelompok yang lebih material dari antara makhluk-makhluk ini, sangat bervariasi dalam jumlahnya di dunia-dunia yang berbeda, meskipun rata-rata sekitar lima puluh ribu. Mereka secara beraneka ragam berasal dari pemulia biologis planet, yaitu para Adam dan Hawa, atau dari keturunan langsung mereka. Ada tidak kurang dua puluh empat teknik berbeda yang tercakup dalam produksi para makhluk tengah sekunder ini di dunia-dunia evolusioner ruang. Cara asal-usul untuk kelompok ini di Urantia tidak umum dan luar biasa.
38:9.5 (424.5) Tidak ada dari kedua kelompok ini karena kebetulan secara evolusi; keduanya adalah fitur inti dalam rancangan-rancangan yang telah ditentukan sebelumnya dari para arsitek alam semesta, dan kemunculan mereka di dunia-dunia berevolusi yang tepat pada wilayah sambungan itu sesuai dengan desain awal dan rencana pengembangan dari para Pembawa Kehidupan yang mengawasi.
38:9.6 (424.6) Makhluk tengah primer diberi energi secara intelektual dan spiritual dengan teknik kemalaikatan dan adalah seragam dalam status intelektual. Tujuh roh-batin ajudan tidak membuat kontak dengan mereka; dan hanyalah yang keenam dan ketujuh, roh penyembahan dan roh hikmat, yang dapat melayani kepada kelompok sekunder.
38:9.7 (424.7) Makhluk tengah sekunder diberi energi secara fisik oleh teknik Adam, secara rohani disirkuitkan oleh serafim, dan secara intelektual dikaruniai tipe batin peralihan morontia. Mereka dibagi menjadi empat jenis fisik, tujuh golongan secara rohani, dan dua belas level respons intelektual pada pelayanan gabungan dari dua roh ajudan yang terakhir dan dari batin morontia. Keragaman ini menentukan perbedaan aktivitas dan tugas keplanetan mereka.
38:9.8 (424.8) Para makhluk tengah primer lebih mirip malaikat dibandingkan manusia; golongan sekunder jauh lebih seperti manusia. Masing-masing memberikan dukungan tak ternilai kepada yang lainnya dalam pelaksanaan beraneka-ragam tugas keplanetan mereka. Kelompok primer dapat mencapai kerjasama penghubung dengan para pengendali energi serta pensirkuit batin yang (berwujud) roh maupun morontia. Kelompok sekunder dapat membuat hubungan-hubungan kerja hanya dengan pengendali fisik dan manipulator sirkuit-material. Namun karena tiap golongan makhluk tengah dapat membuat sinkronisasi kontak yang sempurna dengan golongan yang lainnya, masing-masing kelompok dengan demikian dapat mencapai pendaya-gunaan praktis terhadap seluruh tangga energi yang mencakup mulai dari daya fisik kasar dari dunia material naik melalui fase-fase peralihan energi alam semesta sampai kekuatan-kekuatan realitas-roh yang lebih tinggi dari alam selestial.
38:9.9 (425.1) Kesenjangan antara dunia material dan spiritual itu dijembatani sempurna oleh kerjasama secara urut mulai dari manusia fana, makhluk tengah sekunder, makhluk tengah primer, kerubim morontia, kerubim fase-tengah, dan serafim. Dalam pengalaman pribadi seorang manusia, level-level yang berbeda-beda ini tentulah lebih atau kurangnya disatukan dan dibuat lebih berarti secara pribadi oleh pekerjaan-pekerjaan Pelaras Pikiran ilahi yang tak teramati dan misterius itu.
38:9.10 (425.2) Di dunia-dunia normal, makhluk tengah primer mempertahankan layanan mereka sebagai korps intelijen dan sebagai penerima tamu selestial mewakili Pangeran Planet, sedangkan para penatalayan sekunder melanjutkan kerjasama mereka dengan pemerintahan Adam untuk memajukan tujuan untuk peradaban progresif planet. Dalam kasus pembelotan Pangeran Planet dan kegagalan Putra Material, seperti terjadi di Urantia, para makhluk tengah menjadi binaan Daulat Sistem dan melayani di bawah bimbingan pengarahan dari penjabat kustodian keplanetan. Tetapi pada hanya di tiga dunia yang lain di Satania sosok-sosok ini berfungsi sebagai satu kelompok di bawah kepemimpinan bersatu seperti halnya para penatalayan serikat makhluk tengah Urantia.
38:9.11 (425.3) Pekerjaan keplanetan makhluk-tengah primer maupun sekunder itu bervariasi dan berbeda-beda pada banyak dunia individual suatu alam semesta, tetapi di planet-planet yang normal dan rata-rata, kegiatan-kegiatan planet mereka sangat berbeda dari tugas-tugas yang menyita waktu mereka di dunia-dunia terisolir, seperti halnya Urantia.
38:9.12 (425.4) Makhluk-tengah primer adalah ahli-ahli sejarah planet yang, dari waktu kedatangan Pangeran Planet sampai ke zaman ditetapkan terang dan hidup, yang menyusun pementasan dan merancang penggambaran sejarah planet untuk pameran planet-planet di dunia-dunia markas sistem.
38:9.13 (425.5) Makhluk tengah tetap tinggal selama jangka waktu lama di suatu dunia hunian, tetapi jika mereka setia pada tanggung jawab mereka, mereka akhirnya akan dan pasti diakui untuk pelayanan sepanjang masa mereka dalam mempertahankan kedaulatan Putra Pencipta; mereka akan dengan hormat diberi penghargaan karena pelayanan sabar mereka pada manusia-manusia jasmani di dunia ruang dan waktu mereka. Cepat atau lambat semua makhluk-tengah yang diakui resmi itu akan dihimpunkan masuk ke dalam barisan Putra Tuhan menaik dan akan dengan hormat dimasukkan ke dalam petualangan panjang kenaikan Firdaus dalam rombongan dengan manusia-manusia yang asalnya hewan itu sendiri, saudara-saudara bumi mereka, yang telah mereka jaga dengan demikian cemburu dan mereka layani dengan demikian efektif selama perjalanan keplanetan mereka yang panjang.
38:9.14 (425.6) [Disampaikan oleh sesosok Melkisedek yang bertindak atas permintaan Kepala Balatentara (Host) Serafim Nebadon.]
Buku Urantia
Makalah 39
39:0.1 (426.1) SEJAUH yang kami ketahui, Roh Tanpa Batas, yang dipersonalisasikan di markas alam semesta lokal, bermaksud untuk menghasilkan serafim yang sempurna secara seragam, tetapi karena beberapa alasan yang tidak diketahui ternyata keturunan serafik ini sangat beraneka-ragam. Keragaman ini mungkin akibat dari campur tangan tidak diketahui dari Deitas pengalaman yang berevolusi; namun apakah benar demikian, kami tidak bisa membuktikannya. Tetapi kami memang mengamati bahwa, setelah serafim menjalani uji-uji pendidikan dan disiplin pelatihan, mereka dengan tepat dan jelas diklasifikasikan ke dalam tujuh kelompok berikut:
39:0.2 (426.2) 1. Serafim Tertinggi.
39:0.3 (426.3) 2. Serafim Superior.
39:0.4 (426.4) 3. Serafim Supervisor.
39:0.5 (426.5) 4. Serafim Administrator.
39:0.6 (426.6) 5. Pembantu Keplanetan.
39:0.7 (426.7) 6. Penatalayan Transisi.
39:0.8 (426.8) 7. Serafim untuk Masa Depan.
39:0.9 (426.9) Sulit dikatakan benar bahwa sesosok serafim itu lebih rendah daripada sesosok malaikat dari kelompok lain. Sekalipun demikian setiap malaikat pada awalnya dibatasi-layanan ke kelompok klasifikasi asal dan bawaan mereka. Rekan serafikku dalam penyusunan laporan ini, Manotia, adalah serafim tertinggi dan pernah berfungsi hanya sebagai serafim tertinggi saja. Melalui pengajuan diri dan pelayanan setia, ia telah, satu per satu, mencapai seluruh tujuh layanan serafik, setelah berfungsi dalam nyaris setiap jalur kegiatan yang terbuka untuk sesosok serafim, dan sekarang memegang jabatan sebagai rekan kepala serafim di Urantia.
39:0.10 (426.10) Manusia kadang-kadang sulit untuk memahami bahwa suatu kapasitas yang diciptakan untuk tingkat pelayanan yang lebih tinggi itu tidak selalu berarti kemampuan untuk berfungsi pada tingkat-tingkat layanan yang relatif lebih rendah. Manusia mulai hidup sebagai bayi tak berdaya; sebab itu setiap pencapaian manusia harus mencakup semua prasyarat pengalaman; serafim tidak memiliki kehidupan pradewasa seperti itu—tidak ada masa anak-anak. Sekalipun demikian, mereka adalah makhluk pengalaman, dan oleh pengalaman dan melalui pendidikan tambahan mereka dapat menambah kemampuan abadi ilahi dan bawaan mereka, dengan perolehan pengalaman keterampilan fungsional dalam satu atau lebih layanan serafik.
39:0.11 (426.11) Setelah diangkat, serafim ditugaskan pada cadangan kelompok bawaan mereka. Mereka yang berstatus keplanetan dan administrator sering melayani untuk waktu yang lama seperti dari awalnya dikelompokkan, namun semakin tinggi tingkat fungsi bawaan, semakin gigih para penatalayan malaikat itu mencari penugasan ke golongan-golongan layanan semesta yang lebih rendah. Terutama mereka menginginkan penugasan ke cadangan pembantu-pembantu planet, dan jika berhasil mereka mendaftar di sekolah-sekolah selestial yang tergabung dengan markas Pangeran Planet di dunia evolusioner tertentu. Di sini mereka memulai belajar bahasa, sejarah, dan kebiasaan setempat tentang ras-ras umat manusia itu. Serafim harus memperoleh pengetahuan dan meraih pengalaman seperti halnya manusia. Mereka tidak jauh terpisah dari kamu dalam sifat kepribadian tertentu. Dan mereka semua mendambakan untuk memulai dari dasar, pada tingkat pelayanan yang serendah mungkin; dengan demikian mereka bisa berharap untuk mencapai tingkat yang tertinggi yang mungkin untuk takdir pengalaman.
39:1.1 (427.1) Serafim-serafim ini adalah yang tertinggi dari tujuh ordo malaikat alam semesta lokal yang diungkapkan. Mereka berfungsi dalam tujuh kelompok, masing-masing terkait erat dengan para malaikat penatalayan dari Korps Penyelesaian Serafik.
39:1.2 (427.2) 1. Penatalayan Roh-Putra. Kelompok pertama serafim tertinggi ditugaskan untuk pelayanan Putra-Putra tinggi dan makhluk asal-Roh yang tinggal dan berfungsi dalam alam semesta lokal. Kelompok penatalayan kemalaikatan ini juga melayani Putra Alam Semesta dan Roh Alam Semesta dan berafiliasi erat dengan korps intelijen Bintang Fajar yang Terang, eksekutif kepala alam semesta dari kehendak bersatu dari Putra Pencipta dan Roh Kreatif.
39:1.3 (427.3) Karena penugasannya kepada para Putra dan Roh tinggi, serafim-serafim ini secara alami terkait dengan layanan yang amat luas dari para Avonal Firdaus, keturunan ilahi Putra Kekal dan Roh Tanpa Batas. Para Avonal Firdaus itu selalu disertai pada semua misi penghakiman dan penganugerahan mereka oleh ordo serafim tinggi dan berpengalaman ini, yang pada saat-saat seperti itu dikhususkan untuk menata dan mengelola pekerjaan khusus yang terhubung dengan penutupan satu dispensasi planet dan peresmian suatu zaman baru. Tetapi mereka tidak berurusan dengan pekerjaan penghakiman yang mungkin kebetulan terjadi bersamaan pada perubahan zaman dispensasi tersebut.
39:1.4 (427.4) Pengiring Penganugerahan. Para Avonal Firdaus, tetapi bukan Putra Pencipta, ketika pada suatu misi penganugerahan selalu disertai oleh suatu korps 144 pengiring penganugerahan. Malaikat sejumlah 144 ini adalah kepala-kepala semua penatalayan Roh-Putra lain yang mungkin terkait dengan misi penganugerahan. Mungkin saja ada berlegiun-legiun malaikat yang tunduk pada perintah sesosok Putra Tuhan yang diinkarnasikan pada suatu penganugerahan keplanetan, tetapi semua serafim ini akan diatur dan dipimpin oleh 144 pengiring penganugerahan ini. Ordo yang lebih tinggi para malaikat, supernafim dan sekonafim, mungkin juga membentuk sebagian dari kawanan yang menyertai itu, dan meskipun misi mereka jelas berbeda dari misi serafim, semua kegiatan ini akan dikoordinasikan oleh para pengiring penganugerahan itu.
39:1.5 (427.5) Para pengiring penganugerahan ini adalah serafim penyelesaian; mereka semua telah melintasi lingkaran-lingkaran Serafington dan telah mencapai Korps Penyelesaian Serafik. Dan mereka telah dilatih lebih lanjut terutama untuk menghadapi kesulitan dan untuk mengatasi keadaan-keadaan darurat terkait dengan penganugerahan para Putra Tuhan untuk pemajuan anak-anak waktu. Serafim yang demikian semua telah mencapai Firdaus dan pelukan pribadi Sumber dan Pusat Kedua, Putra Kekal.
39:1.6 (427.6) Serafim sama-sama mendambakan penugasan pada misi Putra yang diinkarnasikan dan keterikatan sebagai penjaga takdir pada manusia-manusia alam; yang belakangan itu adalah paspor serafik paling pasti ke Firdaus, sementara pengiring penganugerahan itu telah mencapai layanan semesta lokal tertinggi dari serafim penyelesaian yang sudah mencapai Firdaus.
39:1.7 (428.1) 2. Penasihat Pengadilan. Inilah para penasihat dan pembantu serafik yang diperbantukan pada semua ordo penghakiman, dari para konsiliator sampai ke pengadilan tertinggi untuk alam. Bukanlah tujuan dari pengadilan-pengadilan tersebut untuk menentukan vonis hukuman melainkan untuk mengadili perbedaan pendapat yang jujur dan memutuskan kelangsungan hidup kekal manusia-manusia yang menaik. Di sinilah letak tugas dari penasihat pengadilan: untuk melihat bahwa semua tuduhan terhadap makhluk fana dinyatakan dalam keadilan dan diadili dengan rahmat. Dalam pekerjaan ini mereka bekerjasama erat dengan para Komisaris Tinggi, manusia penaik dilebur-Roh yang melayani dalam alam semesta lokal.
39:1.8 (428.2) Para penasihat pengadilan serafik berfungsi secara luas sebagai pembela-pembela manusia. Tidak karena di sana ada suatu sikap yang tidak adil terhadap makhluk rendah dari alam fana, tetapi meskipun keadilan menuntut pengadilan terhadap setiap kegagalan dalam pendakian menuju kesempurnaan ilahi, belas kasihan mengharuskan setiap kesalah-langkahan tersebut secara adil dihakimi sesuai dengan kodrat makhluk itu dan maksud ilahi. Malaikat-malaikat ini adalah pemberi penjelasan dan contoh tentang unsur rahmat yang melekat dalam peradilan ilahi—tentang keadilan berdasarkan pengetahuan tentang fakta-fakta yang mendasari motif pribadi dan kecenderungan rasial.
39:1.9 (428.3) Ordo malaikat ini melayani dari dewan-dewan para Pangeran Planet hingga ke pengadilan tertinggi alam semesta lokal, sedangkan rekan-rekan mereka dari Korps Penyelesaian Serafik berfungsi dalam ranah-ranah Orvonton yang lebih tinggi, bahkan sampai ke dewan-dewan pengadilan Yang Purba Harinya di Uversa.
39:1.10 (428.4) 3. Orientator Alam Semesta. Inilah teman-teman sejati dan konselor pasca kelulusan untuk semua makhluk menaik yang singgah sejenak untuk terakhir kalinya di Salvington, dalam alam semesta asal mereka, sementara mereka berdiri di ambang petualangan roh yang terbentang di depan mereka di alam semesta super luas Orvonton. Dan pada saat seperti itu seringkali para penaik itu memiliki perasaan yang bisa dimengerti manusia hanya oleh perbandingan dengan emosi manusia nostalgia. Di belakang terletak alam pencapaian, alam-alam yang sudah menjadi akrab oleh layanan panjang dan pencapaian morontia; di depan terhampar misteri menantang dari alam semesta yang lebih besar dan lebih luas.
39:1.11 (428.5) Tugas dari orientator alam semesta adalah untuk membantu perjalanan para musafir yang naik dari tingkat yang sudah tercapai ke tingkat layanan semesta yang belum tercapai, untuk membantu para musafir ini dalam membuat penyesuaian-penyesuaian yang berubah cepat dalam pemahaman makna dan nilai-nilai yang melekat dalam kesadaran bahwa sesosok roh tingkat pertama itu berdiri, bukan pada akhir dan klimaks dari kenaikan morontia semesta lokal, melainkan di bagian paling bawah dari tangga panjang kenaikan rohani kepada Bapa Semesta di Firdaus.
39:1.12 (428.6) Banyak lulusan Serafington, anggota Korps Penyelesaian Serafik yang dikaitkan dengan serafim-serafim ini, terlibat dalam pengajaran ekstensif di sekolah-sekolah Salvington tertentu yang berurusan dengan persiapan makhluk-makhluk Nebadon untuk relasi-relasi dari zaman alam semesta berikutnya.
39:1.13 (428.7) 4. Konselor Pengajaran. Malaikat-malaikat ini adalah asisten-asisten yang tak ternilai bagi korps pengajaran rohani di alam semesta lokal. Konselor pengajaran adalah sekretaris untuk semua golongan guru, dari Melkisedek dan Putra Guru Trinitas turun sampai ke manusia morontia yang ditugaskan sebagai pembantu untuk sesama sejenis mereka yang tepat berada di belakang mereka dalam skala kehidupan penaik. Pertama kali kamu akan melihat para rekan serafim pengajaran ini di salah satu dari tujuh dunia mansion yang mengelilingi Yerusem.
39:1.14 (428.8) Serafim-serafim ini menjadi rekan kerja para kepala divisi dari banyak lembaga pendidikan dan pelatihan alam semesta lokal, dan mereka digabungkan dalam jumlah besar ke fakultas-fakultas tujuh dunia pelatihan di sistem lokal dan di tujuh puluh dunia pendidikan konstelasi. Pelayanan ini memanjang turun ke tiap dunia individual. Bahkan para guru alam waktu yang benar dan dikuduskan itu dibantu, dan sering disertai, oleh para konselor dari serafim tertinggi ini.
39:1.15 (429.1) Penganugerahan yang keempat dari Putra Pencipta sebagai makhluk adalah dalam rupa konselor pengajaran dari serafim tertinggi Nebadon.
39:1.16 (429.2) 5. Direktur Penugasan. Sebuah badan dari 144 serafim tertinggi dipilih dari waktu ke waktu oleh para malaikat yang melayani di dunia-dunia evolusioner dan di dunia-dunia buatan yang dihuni makhluk. Badan ini adalah dewan kemalaikatan tertinggi di suatu dunia, dan dewan itu mengkoordinasikan tahap-tahap yang diatur sendiri untuk layanan dan penugasan malaikat. Malaikat-malaikat ini memimpin semua majelis serafim yang berkaitan dengan bidang tugas atau panggilan untuk ibadah.
39:1.17 (429.3) 6. Perekam. Mereka ini adalah perekam resmi untuk serafim tertinggi. Banyak dari malaikat tinggi ini dilahirkan dengan kemampuan mereka sepenuhnya telah dikembangkan; yang lain telah memenuhi syarat untuk posisi kepercayaan dan tanggung jawab mereka oleh aplikasi (pengajuan diri) rajin untuk studi dan kinerja setia tugas-tugas yang sama sementara diperbantukan ke ordo-ordo yang lebih rendah atau lebih sedikit tanggung jawabnya.
39:1.18 (429.4) 7. Penatalayan yang Tidak Terikat. Sejumlah besar serafim yang tidak terikat dari ordo tertinggi adalah pelayan-pelayan yang mengatur diri sendiri di dunia-dunia buatan dan di planet-planet berpenghuni. Para penatalayan tersebut secara sukarela mengisi kesenjangan permintaan untuk layanan serafim tertinggi, sehingga merupakan cadangan umum dari ordo ini.
39:2.1 (429.5) Serafim superior menerima nama mereka, bukan karena mereka dalam pengertian kualitatif apapun lebih unggul dari ordo malaikat yang lain, tetapi karena mereka yang bertanggung jawab atas kegiatan-kegiatan yang lebih tinggi untuk alam semesta lokal. Sangat banyak dari dua kelompok korps serafik ini adalah serafim pencapaian, malaikat-malaikat yang telah bertugas dalam semua tahap pelatihan dan telah kembali ke penugasan dimuliakan sebagai direktur untuk sesama mereka dalam ranah kegiatan mereka sebelumnya. Sebagai alam semesta yang masih muda, Nebadon belum memiliki banyak dari ordo ini.
39:2.2 (429.6) Serafim superior berfungsi dalam tujuh kelompok berikut:
39:2.3 (429.7) 1. Korps Intelijen. Serafim-serafim ini tergolong pada staf pribadi Gabriel, Bintang Fajar yang Terang. Mereka menjelajah alam semesta lokal mengumpulkan informasi dari alam untuk pedoman Gabriel dalam dewan-dewan Nebadon. Mereka adalah korps intelijen dari kawanan balatentara perkasa yang di atasnya Gabriel bertahta sebagai wakil Putra Master. Para serafim ini tidak secara langsung berafiliasi dengan suatu sistem atau konstelasi, dan informasi mereka mengalir masuk langsung ke Salvington melalui sirkuit yang kontinyu, langsung, dan independen.
39:2.4 (429.8) Korps intelijen dari berbagai alam semesta lokal dapat dan memang saling berkomunikasi tetapi hanya di dalam alam semesta super tertentu. Ada perbedaan energi yang secara efektif memisahkan urusan dan transaksi berbagai pemerintahan super. Satu alam semesta super dapat berkomunikasi seperti biasanya dengan alam semesta super lain hanya melalui perlengkapan dan fasilitas tempat pertukaran (kliring) di Firdaus.
39:2.5 (430.1) 2. Suara Rahmat. Rahmat adalah kunci penting layanan serafik dan penatalayanan malaikat. Karena itu pantas bahwa harus ada suatu korps malaikat, yang dengan cara khusus, menggambarkan belas kasihan. Serafim-serafim ini adalah penatalayan rahmat sebenarnya untuk alam semesta lokal. Mereka adalah para pemimpin bersemangat yang memupuk dorongan-dorongan yang lebih tinggi dan emosi lebih suci dari manusia serta malaikat. Para direktur legiun ini sekarang adalah selalu serafim penyelesaian yang juga penjaga lulusan untuk takdir manusia fana, yaitu setiap pasangan malaikat telah membimbing setidaknya satu jiwa dari asal hewan selama hidup dalam daging dan telah kemudian melintasi lingkaran-lingkaran Serafington dan telah dikerahkan masuk Korps Penyelesaian Serafik.
39:2.6 (430.2) 3. Koordinator Roh. Kelompok ketiga serafim superior ini berbasis di Salvington tetapi berfungsi di alam semesta lokal di mana saja mereka dapat melayani dengan bermanfaat. Meskipun tugas-tugas mereka pada intinya rohani dan karena itu di luar pemahaman nyata pikiran manusia, kamu mungkin akan menangkap sesuatu tentang pelayanan mereka untuk manusia jika dijelaskan bahwa malaikat-malaikat ini diserahi tugas mempersiapkan pengunjung penaik di Salvington untuk transisi terakhir mereka dalam alam semesta lokal—dari tingkat morontia tertinggi ke status makhluk roh yang baru lahir. Seperti halnya para perancang batin di dunia-dunia mansion membantu makhluk yang selamat untuk menyesuaikan diri, dan menggunakan secara efektif potensi-potensi batin morontia, demikian pula serafim ini mengajar para lulusan morontia di Salvington mengenai kemampuan-kemampuan yang baru diperoleh tentang batin roh itu. Mereka juga melayani manusia penaik dalam banyak cara lain.
39:2.7 (430.3) 4. Asisten Guru. Asisten guru adalah pembantu dan rekan-rekan dari serafim sesama mereka, konselor pengajaran. Mereka juga secara individual terhubung dengan program-program pendidikan yang luas dari alam semesta lokal, terutama dengan skema pelatihan lipat tujuh yang beroperasi di dunia-dunia rumah mansion di sistem lokal. Sebuah korps mengagumkan dari ordo serafim ini berfungsi di Urantia untuk maksud membina dan memajukan tujuan kebenaran dan kebajikan.
39:2.8 (430.4) 5. Transporter. Semua kelompok roh menalayani memiliki korps transportasi mereka, ordo-ordo kemalaikatan yang dikhususkan untuk pelayanan mengangkut pribadi-pribadi yang tidak mampu, dari diri mereka sendiri, untuk melakukan perjalanan dari satu dunia ke dunia yang lain. Kelompok kelima dari serafim superior itu bermarkas di Salvington dan berfungsi sebagai pelintas ruang untuk dan dari markas besar alam semesta lokal. Seperti subdivisi lain dari serafim superior, beberapa diciptakan seperti demikian sedangkan yang lain telah naik dari kelompok yang berkemampuan lebih rendah atau kurang.
39:2.9 (430.5) “Jangkauan energi” serafim sepenuhnya memadai untuk alam semesta lokal dan bahkan untuk kebutuhan alam semesta super, tetapi mereka tidak akan pernah bisa menahan tuntutan energi yang dibutuhkan oleh perjalanan yang begitu panjang seperti dari Uversa ke Havona. Sebuah perjalanan yang melelahkan demikian membutuhkan kekuatan-kekuatan khusus dari sekonafim primer dengan kemampuan transport. Transporter mengambil energi untuk penerbangan sementara dalam transit, dan memulihkan kembali kekuatan pribadi pada akhir perjalanan.
39:2.10 (430.6) Bahkan di Salvington manusia menaik tidak memiliki bentuk angkutan pribadi. Penaik harus bergantung pada transportasi serafik untuk maju dari satu dunia ke dunia lain hingga setelah istirahat tidur terakhir di lingkaran bagian dalam Havona dan kebangkitan abadi di Firdaus. Selanjutnya kamu tidak akan tergantung lagi pada malaikat untuk transportasi dari satu alam semesta ke alam semesta lain.
39:2.11 (430.7) Proses diserafimkan itu tidak berbeda dengan pengalaman kematian atau tidur kecuali bahwa ada unsur waktu otomatis dalam tidur transit. Kamu dengan sadar menjadi tidak sadar selama istirahat serafik. Tetapi Pelaras Pikiran benar-benar dan sepenuhnya sadar, pada kenyataannya, bahkan sangat efisien karena kamu tidak dapat menentang, menolak, atau dengan kata lain menghambat pekerjaan yang kreatif dan mengubahkan.
39:2.12 (431.1) Bila diserafimkan, kamu pergi tidur selama waktu yang ditentukan, dan kamu akan bangun pada saat yang ditetapkan. Panjang perjalanan ketika tidur transit tidaklah penting. Kamu tidak secara langsung menyadari berlalunya waktu. Seolah-olah kamu pergi tidur di kendaraan transportasi di satu kota, dan setelah beristirahat dalam tidur damai sepanjang malam, kamu terbangun di kota besar lain yang jauh. Kamu bepergian sementara kamu tertidur. Dan demikianlah kamu menempuh penerbangan melalui ruang angkasa, dengan diserafimkan, sementara kamu beristirahat—tidur. Tidur transit itu diinduksi oleh hubungan kerjasama antara Pelaras dan transporter serafik.
39:2.13 (431.2) Para malaikat tidak bisa mengangkut tubuh yang bisa terbakar—daging dan darah—seperti yang kamu sekarang miliki, tetapi mereka dapat mengangkut semua yang lain, dari bentuk morontia terendah hingga ke bentuk roh yang lebih tinggi. Mereka tidak berfungsi dalam peristiwa kematian alami. Ketika kamu mengakhiri karier bumimu, tubuhmu tetap di planet ini. Pelaras Pikiranmu pergi ke pangkuan Bapa, dan malaikat-malaikat ini tidak secara langsung terlibat dalam perakitan ulang kepribadianmu yang berikutnya di dunia mansion identifikasi. Di sana tubuh barumu adalah bentuk morontia, salah satu yang dapat diserafimkan. Kamu “menabur tubuh fana” dalam kubur; kamu “menuai bentuk morontia” di dunia-dunia mansion.
39:2.14 (431.3) 6. Perekam. Pribadi-pribadi ini terutama berurusan dengan penerimaan, pengarsipan, dan pengiriman lagi catatan-catatan Salvington dan dunia-dunianya yang terkait. Mereka juga melayani sebagai perekam-perekam khusus untuk kelompok penduduk alam semesta super dan kepribadian-kepribadian yang lebih tinggi dan sebagai pegawai pengadilan Salvington dan sekretaris untuk para penguasanya.
39:2.15 (431.4) Penyiar—penerima dan pengirim—adalah subdivisi khusus perekam serafik, yang berkaitan dengan pengiriman rekaman dan dengan penyebaran informasi penting. Pekerjaan mereka adalah dari tatanan yang tinggi, karena begitu dibuat multisirkuit sehingga 144.000 pesan dapat secara bersamaan melintasi jalur energi yang sama. Mereka mengadaptasi teknik ideografik lebih tinggi dari perekam kepala superafik dan dengan simbol-simbol umum ini menjaga kontak timbal balik dengan para koordinator intelijen dari supernafim tersier maupun dengan koordinator intelijen dimuliakan dari Korps Penyelesaian Serafik.
39:2.16 (431.5) Para perekam serafik dari ordo superior itu dengan demikian menerapkan hubungan kerjasama erat dengan korps intelijen dari ordo mereka sendiri dan dengan semua perekam bawahan, sementara siaran-siaran memungkinkan mereka untuk menjaga komunikasi konstan dengan perekam lebih tinggi di alam semesta super, dan melalui saluran ini, hubungan dengan para perekam Havona dan kustodian pengetahuan di Firdaus. Banyak dari ordo perekam superior adalah serafim yang naik dari tugas yang serupa di bagian-bagian alam semesta yang lebih rendah.
39:2.17 (431.6) 7. Cadangan. Cadangan besar dari semua jenis serafim superior dipertahankan di Salvington, secara langsung tersedia untuk berangkat ke dunia Nebadon yang paling jauh ketika mereka dipesan oleh para direktur penugasan atau atas permintaan dari para administrator alam semesta. Cadangan serafim superior juga memberikan pembantu-pembantu utusan atas permintaan kepala Bintang Kejora yang Cemerlang, yang diserahi dengan penyimpanan dan pengiriman semua komunikasi pribadi. Suatu alam semesta lokal sepenuhnya dilengkapi dengan sarana yang memadai untuk intrakomunikasi, tetapi selalu ada sisa pesan yang memerlukan pengiriman oleh utusan pribadi.
39:2.18 (432.1) Cadangan dasar untuk seluruh alam semesta lokal dipertahankan di dunia-dunia serafik Salvington. Korps ini mencakup semua jenis dari semua kelompok malaikat.
39:3.1 (432.2) Ordo serba bisa malaikat alam semesta ini ditugaskan untuk layanan eksklusif untuk konstelasi. Para penatalayan yang cakap ini membuat markas mereka di ibukota konstelasi tetapi berfungsi di seluruh Nebadon demi kepentingan wilayah tempat mereka ditugaskan.
39:3.2 (432.3) 1. Asisten Pengawas. Ordo pertama dari serafim supervisor ditugaskan untuk pekerjaan kolektif para Bapa Konstelasi, dan mereka adalah pembantu-pembantu yang selalu-efisien untuk Yang Paling Tinggi. Serafim-serafim ini terutama berkaitan dengan unifikasi dan stabilisasi keseluruhan konstelasi.
39:3.3 (432.4) 2. Pemrakira Hukum. Landasan intelektual peradilan adalah hukum, dan di suatu alam semesta lokal hukum berasal dari majelis-majelis legislatif konstelasi. Badan-badan musyawarah ini menyusun dan secara resmi mengundangkan hukum dasar Nebadon, hukum yang dirancang untuk memungkinkan koordinasi sebesar mungkin dari keseluruhan konstelasi yang konsisten dengan kebijakan pasti tidak melanggar kehendak bebas moral dari makhluk yang berpribadi. Merupakan tugas dari ordo kedua serafim supervisor itu untuk menempatkan di depan para pembuat undang-undang konstelasi tersebut suatu ramalan (prakiraan) bagaimana setiap pemberlakuan undang-undang itu akan mempengaruhi kehidupan makhluk yang berkehendak bebas. Mereka memenuhi syarat dengan baik untuk melakukan layanan ini berkat pengalaman panjang di sistem-sistem lokal dan di dunia-dunia yang dihuni. Para serafim ini tidak mencari keuntungan khusus untuk satu kelompok atau lainnya, tetapi mereka tampil di hadapan pembuat undang-undang selestial untuk berbicara demi mereka yang tidak dapat hadir untuk berbicara sendiri. Bahkan manusia fana pun dapat berkontribusi pada evolusi hukum alam semesta, karena serafim inilah yang dengan setia dan sepenuhnya menggambarkan, tidak selalu harus keinginan manusia yang sementara dan sadar, melainkan kerinduan sejati dari manusia batiniah, jiwa morontia berkembang dari manusia fana jasmani di dunia-dunia ruang angkasa.
39:3.4 (432.5) 3. Arsitek Sosial. Dari planet-planet individual naik melalui dunia-dunia pelatihan morontia, para serafim ini bekerja untuk meningkatkan semua kontak sosial yang tulus dan untuk memajukan evolusi sosial makhluk alam semesta. Mereka ini adalah malaikat-malaikat yang berusaha untuk melepaskan hubungan makhluk-makhluk cerdas dari semua kesemuan sementara berusaha untuk membantu kesaling-terkaitan makhluk kehendak atas dasar pemahaman diri yang nyata dan penghargaan bersama yang sejati.
39:3.5 (432.6) Para arsitek sosial melakukan segala sesuatu dalam wilayah dan kuasa mereka untuk membawa bersama individu-individu yang cocok sehingga mereka dapat membentuk kelompok kerja yang efisien dan serasi di bumi; dan kadang-kadang kelompok-kelompok tersebut menemukan diri mereka terhubung lagi di dunia mansion untuk layanan bermanfaat yang berlanjut. Tetapi tidak selalu serafim ini mencapai tujuan mereka; tidak selalu mereka mampu membawa bersama orang-orang yang akan membentuk kelompok yang paling ideal untuk mencapai tujuan tertentu atau untuk menyelesaikan tugas tertentu; dalam kondisi-kondisi seperti ini mereka harus memanfaatkan yang terbaik dari bahan yang tersedia.
39:3.6 (432.7) Para malaikat ini melanjutkan pelayanan mereka di dunia mansion dan dunia-dunia morontia yang lebih tinggi. Mereka berurusan dengan semua usaha yang berkaitan dengan kemajuan di dunia morontia dan yang melibatkan tiga orang atau lebih. Dua sosok dianggap sebagai beroperasi pada dasar perkawinan, saling melengkapi, atau kemitraan, tapi ketika tiga atau lebih dikelompokkan untuk layanan, mereka merupakan suatu masalah sosial dan karena itu masuk di dalam kewenangan para arsitek sosial ini. Serafim-serafim yang efisien ini diorganisir dalam tujuh puluh divisi di Edentia, dan divisi-divisi ini menatalayani di tujuh puluh dunia kemajuan morontia yang memutari dunia markas.
39:3.7 (433.1) 4. Sensitiser Etis. Misi para serafim ini adalah untuk membina dan untuk mempromosikan pertumbuhan apresiasi makhluk tentang moralitas hubungan antarpribadi, karena demikianlah benih dan rahasia pertumbuhan yang berkelanjutan dan bertujuan untuk masyarakat dan pemerintah, manusia atau supramanusia. Para penguat penghargaan etis ini berfungsi di manapun dan di mana mereka mungkin memberikan layanan, sebagai relawan konselor untuk penguasa planet dan sebagai guru pertukaran di dunia-dunia pelatihan sistem. Sekalipun demikian, kamu tidak akan masuk di bawah bimbingan penuh mereka sampai kamu mencapai sekolah-sekolah persaudaraan di Edentia, di mana mereka akan membangkitkan apresiasi kamu terhadap kebenaran-kebenaran persaudaraan itu yang kamu kemudian akan menjadi begitu sungguh-sungguh menggalinya melalui pengalaman nyata hidup dengan univitatia di laboratorium sosial Edentia, tujuh puluh satelit dari ibukota Norlatiadek.
39:3.8 (433.2) 5. Transporter. Kelompok kelima serafim supervisor beroperasi sebagai pengangkut kepribadian, membawa makhluk-makhluk ke dan dari markas konstelasi. Serafim transportasi demikian, selagi dalam penerbangan dari satu dunia ke dunia yang lain, adalah sepenuhnya sadar pada kecepatan, arah, dan di mana keberadaan astronomisnya. Mereka tidak melintasi ruang seperti halnya sebuah proyektil tanpa nyawa. Mereka mungkin lewat dekat satu sama lain selama penerbangan ruang angkasa tanpa sedikitpun bahaya tabrakan. Mereka sepenuhnya mampu mengubah-ubah kecepatan maju dan untuk mengganti arah penerbangan, bahkan untuk mengubah tujuan jika para direktur mereka menginstruksikan demikian pada setiap persimpangan ruang dari sirkuit-sirkuit kecerdasan semesta.
39:3.9 (433.3) Para pribadi angkutan ini begitu terorganisir sehingga mereka secara bersamaan dapat memanfaatkan semua tiga jalur energi yang didistribusikan secara semesta, masing-masing memiliki kecepatan ruang kosong 299.338 km per detik. Para transporter ini dimampukan untuk menumpangkan kecepatan energi ke atas kecepatan daya hingga mereka mencapai kecepatan rata-rata pada perjalanan panjang mereka bervariasi dari antara 893.186 hingga hampir 899.623 kilometer per detik waktumu. Kecepatan itu dipengaruhi oleh massa dan kedekatan dengan materi yang berdekatan dan oleh kekuatan dan arah dari sirkuit utama daya alam semesta yang berdekatan. Ada banyak jenis makhluk, yang mirip dengan serafim, yang mampu melintasi ruang, dan yang juga mampu mengangkut makhluk lain yang telah disiapkan dengan semestinya.
39:3.10 (433.4) 6. Perekam. Ordo keenam serafim supervisor bertindak sebagai perekam khusus urusan konstelasi. Suatu korps besar dan efisien berfungsi di Edentia, markas konstelasi Norlatiadek, di mana sistem dan planetmu termasuk.
39:3.11 (433.5) 7. Cadangan. Cadangan umum serafim supervisor disimpan di markas-markas konstelasi. Cadangan malaikat tersebut bukan dalam pengertian tidak aktif; banyak yang berfungsi sebagai pembantu utusan untuk para penguasa konstelasi; yang lainnya digabungkan pada cadangan para Vorondadek Salvington yang tidak ditugaskan; masih ada yang lain mungkin diperbantukan pada Putra Vorondadek untuk tugas khusus, seperti pengamat Vorondadek, dan kadang-kadang residen Paling Tinggi, di Urantia.
39:4.1 (434.1) Ordo keempat serafim ditugaskan ke tugas-tugas administratif sistem lokal. Mereka penduduk asli dari ibukota sistem tetapi ditempatkan dalam jumlah besar di dunia-dunia mansion dan morontia serta di dunia-dunia dihuni. Serafim ordo keempat itu dari kodratnya dikaruniai dengan kemampuan administratif yang luar biasa. Mereka adalah asisten-asisten yang cakap untuk para direktur dari divisi-divisi yang lebih rendah dari pemerintahan alam semesta Putra Pencipta dan terutama sibuk dengan urusan sistem lokal dan dunia-dunia komponennya. Mereka diatur untuk layanan sebagai berikut:
39:4.2 (434.2) 1. Asisten Administrasi. Para serafim terampil ini adalah asisten langsung Daulat Sistem, Putra Lanonandek primer. Mereka adalah bantuan yang tak ternilai dalam pelaksanaan rincian yang rumit dari pekerjaan eksekutif di markas sistem. Mereka juga melayani sebagai agen-agen pribadi penguasa sistem, melakukan perjalanan bolak-balik dalam jumlah banyak ke berbagai dunia peralihan dan ke planet-planet yang dihuni, melaksanakan banyak penugasan untuk kesejahteraan sistem dan untuk kepentingan fisik dan biologis dunia-dunia huniannya.
39:4.3 (434.3) Para administrator serafik yang sama ini juga diperbantukan pada pemerintah-pemerintah para penguasa dunia, para Pangeran Planet. Mayoritas planet di alam semesta tertentu berada di bawah kewenangan Putra Lanonandek sekunder, tetapi pada dunia tertentu, seperti Urantia, telah terjadi penyimpangan dari rencana ilahi. Dalam peristiwa pembelotan sesosok Pangeran Planet, serafim ini diperbantukan pada penyelamat-penyelamat Melkisedek dan penerus-penerus mereka dalam otoritas planet. Pemangku jabatan penguasa Urantia yang sekarang ini dibantu oleh korps seribu dari ordo serafim yang serba bisa ini.
39:4.4 (434.4) 2. Pemandu Peradilan. Mereka ini adalah para malaikat yang menyajikan ringkasan bukti mengenai kesejahteraan abadi manusia dan malaikat ketika perkara-perkara tersebut dimunculkan untuk penghakiman dalam pengadilan suatu sistem atau planet. Mereka mempersiapkan laporan untuk semua sidang pendahuluan yang melibatkan kelangsungan hidup manusia, pernyataan yang kemudian dibawa dengan catatan kasus tersebut ke pengadilan yang lebih tinggi di alam semesta lokal dan alam semesta super. Pembelaan terhadap semua kasus keselamatan yang diragukan itu disiapkan oleh serafim ini, yang memiliki pemahaman yang sempurna tentang semua rincian dari setiap fitur dari setiap butir dalam dakwaan-dakwaan yang disusun oleh para administrator peradilan alam semesta
39:4.5 (434.5) Bukanlah misi malaikat ini untuk mengalahkan atau untuk menunda peradilan melainkan untuk memastikan bahwa peradilan yang benar dibagikan dengan rahmat berlimpah dalam keadilan untuk semua makhluk. Serafim-serafim ini sering berfungsi di dunia lokal, biasanya muncul di depan trio wasit dari komisi konsiliasi -pengadilan untuk kesalah-pahaman kecil. Banyak yang pernah menjabat sebagai pemandu peradilan di alam bawah kemudian muncul sebagai Suara Rahmat dalam dunia-dunia yang lebih tinggi dan di Salvington.
39:4.6 (434.6) Dalam pemberontakan Lucifer di Satania sangat sedikit pemandu peradilan hilang, tetapi lebih dari seperempat dari serafim administrator lain dan dari ordo-ordo penatalayan serafik yang lebih rendah yang telah tersesatkan dan terperdaya oleh tipu daya kebebasan pribadi yang tanpa dikekang.
39:4.7 (434.7) 3. Penafsir Kewargaan Kosmis. Ketika manusia menaik telah menyelesaikan pelatihan dunia mansion, magang siswa pertama dalam karier semesta, mereka diizinkan untuk menikmati kepuasan sementara dari kedewasaan relatif—yaitu menjadi warga di ibukota sistem. Meskipun pencapaian setiap sasaran penaik adalah prestasi faktual (konkrit), namun dalam arti yang lebih luas sasaran-sasaran tersebut hanya penunjuk-penunjuk jarak di jalan panjang untuk naik ke Firdaus. Namun betapapun relatifnya keberhasilan tersebut, tidak ada makhluk evolusioner yang pernah dicegah dari mengalami kepuasan penuh pencapaian sasaran meskipun sementara. Sekali-sekali ada jeda dalam kenaikan ke Firdaus, suatu istirahat pendek mengambil napas, selama itu cakrawala semesta tetap tak bergerak, status makhluk diam tak berubah, dan kepribadian itu merasakan manisnya pencapaian sasaran.
39:4.8 (435.1) Yang pertama dari periode jeda tersebut dalam karier seorang penaik fana terjadi di ibukota sistem lokal. Selama jeda ini, sebagai warga Yerusem, kamu akan berupaya untuk mengekspresikan dalam kehidupan makhluk hal-hal yang telah kamu peroleh selama delapan pengalaman hidup sebelumnya—mencakup Urantia dan tujuh dunia mansion.
39:4.9 (435.2) Para serafim penafsir kewargaan kosmis memandu warga baru ibukota sistem dan membangkitkan penghargaan mereka tentang tanggung jawab pemerintahan alam semesta. Serafim-serafim ini juga terkait erat dengan para Putra Material dalam administrasi sistem, sementara mereka menggambarkan tanggung jawab dan moralitas kewargaan kosmis pada manusia jasmani di dunia-dunia hunian.
39:4.10 (435.3) 4. Pembangkit Moralitas. Di dunia rumah besar kamu mulai belajar swatantra (pemerintahan sendiri) untuk kepentingan semua pihak yang bersangkutan. Pikiranmu belajar bekerjasama, belajar bagaimana merencanakan dengan sosok-sosok yang lain dan yang lebih bijaksana. Di markas sistem para guru serafik akan lebih lanjut membangkitkan apresiasi moralitas kosmismu—tentang interaksi dari kebebasan dan kesetiaan.
39:4.11 (435.4) Apa itu kesetiaan? Kesetiaan adalah buah dari penghargaan cerdas terhadap persaudaraan alam semesta; seseorang tidak bisa mengambil banyak tanpa memberikan apa-apa. Ketika kamu menaiki skala kepribadian, pertama-tama kamu belajar untuk menjadi setia, kemudian untuk mengasihi, lalu untuk berbakti, dan kemudian kamu akan bisa bebas; tetapi sebelum kamu menjadi finaliter, setelah kamu mencapai kesempurnaan kesetiaan, barulah kamu bisa merasakan sendiri finalitas kebebasan.
39:4.12 (435.5) Para serafim ini mengajarkan bermanfaatnya kesabaran: Bahwa stagnasi atau kemandegan adalah kematian pasti, tetapi bahwa pertumbuhan terlalu cepat sama juga bunuh diri; bahwa seperti setetes air dari tingkat yang lebih tinggi jatuh ke bawah dan, mengalir seterusnya, selalu terus ke bawah melalui serangkaian air terjun pendek, demikian pula kemajuan dalam dunia-dunia morontia dan roh adalah selalu naik—dan sama juga perlahan-lahan dan dengan tahap-tahap seperti demikian.
39:4.13 (435.6) Ke dunia-dunia yang dihuni para pembangkit moralitas menggambarkan kehidupan fana sebagai rantai yang tak terputus dari banyak mata rantai. Persinggahan singkatmu di Urantia, pada dunia masa kecil manusia ini, adalah hanya satu mata rantai, yang pertama-tama dalam rantai panjang yang membentang melintasi alam-alam semesta dan melalui zaman-zaman kekal. Apa yang kamu pelajari dalam kehidupan pertama ini tidak begitu penting; pengalaman menjalani hidup inilah yang penting. Bahkan pekerjaan di dunia ini, sekalipun amat penting, tidak terlalu penting dibandingkan cara bagaimana kamu melakukan pekerjaan ini. Tidak ada imbalan materi untuk hidup benar, tetapi ada kepuasan yang mendalam—kesadaran berprestasi—dan hal ini melampaui setiap imbalan materi yang bisa dibayangkan.
39:4.14 (435.7) Kunci kerajaan surga adalah: ketulusan, lebih banyak ketulusan, dan makin banyak ketulusan lagi. Semua manusia memiliki kunci-kunci ini. Manusia menggunakannya—maju dalam status roh—oleh keputusan, oleh lebih banyak keputusan, dan oleh makin banyak keputusan lagi. Pilihan moral tertinggi adalah pilihan dari nilai tertinggi yang mungkin, dan selalu—dalam dunia apapun, dalam semuanya—pilihan tertinggi ini adalah memilih untuk melakukan kehendak Tuhan. Jika manusia memilih demikian, ia adalah besar, meskipun ia warga paling rendah di Yerusem atau bahkan manusia paling hina di Urantia.
39:4.15 (436.1) 5. Transporter. Mereka ini adalah serafim transportasi yang berfungsi dalam sistem-sistem lokal. Di Satania, sistemmu, mereka mengangkut penumpang bolak-balik dari Yerusem dan dengan kata lain berfungsi sebagai angkutan antarplanet. Jarang satu hari berlalu tanpa serafim transportasi Satania mendaratkan di Urantia beberapa pengunjung siswa atau pengunjung lain dari wujud roh atau setengah roh. Para penjelajah ruang yang sama ini yang suatu kali kelak akan membawamu ke dan dari berbagai dunia di kelompok markas sistem, dan setelah kamu selesaikan penugasan Yerusem, mereka akan membawamu maju ke Edentia. Tetapi dalam kondisi apapun mereka tidak akan membawamu mundur kembali ke dunia asal manusiamu. Seorang manusia fana tidak pernah kembali ke planet asalnya selama masa dispensasi kehidupan sementaranya, dan jika ia harus kembali selama masa dispensasi berikutnya, ia akan diantar oleh sesosok serafim transportasi dari kelompok markas alam semesta.
39:4.16 (436.2) 6. Perekam. Serafim-serafim ini adalah penjaga catatan rangkap tiga dari sistem lokal. Tempat suci arsip di ibukota sistem adalah struktur yang unik, sepertiga material, terbuat dari logam dan kristal bercahaya; sepertiga morontial, dibikin dari hubungan energi spiritual dan material tetapi di luar jangkauan penglihatan fana; dan sepertiga lagi spiritual. Perekam dari ordo ini memimpin dan memelihara sistem arsip rangkap tiga ini. Manusia menaik pada awalnya akan mencari arsip material, Putra Material dan makhluk-makhluk peralihan yang lebih tinggi mencari arsip yang di aula morontia, sedangkan serafim dan kepribadian roh lebih tinggi di alam itu mempelajari catatan-catatan di bagian roh.
39:4.17 (436.3) 7. Cadangan. Korps cadangan serafim administrator di Yerusem menghabiskan banyak waktu tunggu mereka untuk bercakap-cakap, sebagai sahabat roh, dengan manusia-manusia menaik yang baru tiba dari berbagai dunia sistem—lulusan-lulusan berijazah resmi dari dunia mansion. Salah satu kesenanganmu dalam perjalanan di Yerusem adalah berbicara dan berbincang-bincang, selama masa-masa reses, dengan para serafim dari korps cadangan tunggu yang banyak bepergian dan banyak berpengalaman ini.
39:4.18 (436.4) Hanya hubungan persahabatan seperti inilah yang begitu membuat ibukota sistem begitu disayangi oleh manusia-manusia yang menaik. Di Yerusem kamu akan menemukan pembauran pertama antara para Putra Material, malaikat, dan musafir menaik. Di sini bergaul sosok-sosok yang sepenuhnya rohani dan semi rohani dan individu-individu yang baru saja bangkit dari keberadaan material. Bentuk manusia fana yang ada di sana begitu dimodifikasi dan jangkauan reaksi cahaya manusia begitu diperlebar sehingga semua dapat menikmati pengenalan bersama dan pemahaman kepribadian yang simpatik.
39:5.1 (436.5) Serafim-serafim ini memelihara markas-markas di ibukota-ibukota sistem, dan meskipun terkait erat dengan penduduk warga Adam yang tinggal di sana, mereka terutama ditugaskan untuk layanan Adam-Adam Planet, pemulia biologis atau fisik bangsa-bangsa jasmani di dunia evolusioner. Karya penatalayanan para malaikat menjadi semakin menarik sementara mendekati dunia dihuni, karena hal itu mendekati masalah-masalah nyata yang dihadapi oleh lelaki dan perempuan dari alam waktu yang sedang mempersiapkan diri mereka untuk upaya mencapai tujuan kekekalan.
39:5.2 (437.1) Di Urantia mayoritas pembantu planet telah dipindahkan setelah runtuhnya pemerintahan Adam, dan pengawasan serafik duniamu dilimpahkan sebagian besar kepada para administrator, para penatalayan peralihan, dan penjaga takdir. Namun para pembantu serafiknya Putra Materialmu yang gagal ini masih melayani Urantia dalam kelompok-kelompok berikut:
39:5.3 (437.2) 1. Suara dari Taman. Ketika arah perkembangan planet evolusi manusia mencapai tingkat biologis tertinggi, selalu ada muncul Putra dan Putri Material, para Adam dan Hawa, untuk menambahkan evolusi untuk bangsa-bangsa lebih lanjut dengan sumbangan nyata dari plasma kehidupan unggul mereka. Markas keplanetan Adam dan Hawa tersebut biasanya disebut Taman Eden, dan serafim pribadi mereka sering dikenal sebagai “suara-suara dari Taman.” Serafim-serafim ini adalah layanan tak ternilai bagi Adam Planet dalam semua proyek mereka untuk peningkatan fisik dan intelektual bangsa-bangsa evolusioner. Setelah kegagalan Adam di Urantia, beberapa serafim ini disisakan di planet ini dan ditugaskan pada penerus-penerusnya Adam dalam otoritas.
39:5.4 (437.3) 2. Roh Persaudaraan. Haruslah jelas bahwa, ketika sepasang Adam dan Hawa tiba di sebuah dunia evolusioner, tugas untuk mencapai harmoni rasial dan kerjasama sosial antar berbagai bangsa adalah salah satu yang mengambil bagian yang cukup besar. Jarang ras-ras yang berbeda warna dan bermacam-macam sifat ini menerima baik rencana persaudaraan manusia. Bangsa-bangsa primitif ini hanya dapat menyadari kebijaksanaan dari antarhubungan damai sebagai hasil dari kematangan pengalaman manusia dan melalui pelayanan telaten dari roh serafik persaudaraan. Tanpa karya para serafim ini upaya Putra Material untuk menyelaraskan dan memajukan ras di suatu dunia berkembang akan sangat terhambat. Dan seandainya saja Adammu itu berpegang pada rencana semula untuk pemajuan Urantia, pada saat ini roh-roh persaudaraan ini tentulah telah mengerjakan transformasi luar biasa dalam ras manusia. Melihat kegagalan Adam ini, memang luar biasa bahwa ordo-ordo serafik ini telah mampu memupuk dan mewujudkan seberapa banyak persaudaraan yang sekarang kamu miliki di Urantia.
39:5.5 (437.4) 3. Jiwa Perdamaian. Milenium-milenium awal upaya naik manusia evolusioner ditandai oleh banyak perjuangan. Perdamaian bukanlah keadaan alami dari alam-alam material. Dunia-dunia pertama kali menyadari “damai di bumi dan sejahtera di antara manusia” melalui pelayanan jiwa serafik perdamaian. Meskipun para malaikat ini sebagian besar digagalkan dalam upaya-upaya awal mereka di Urantia, Vevona, kepala jiwa perdamaian di masa Adam, masih ditinggal di Urantia dan sekarang diperbantukan pada staf gubernur jenderal yang residen. Vevona yang sama inilah, ketika Mikhael lahir, yang mewartakan kepada dunia-dunia, sebagai pemimpin kawanan balatentara malaikat, “Kemuliaan bagi Tuhan di Havona dan di bumi, damai dan sejahtera di antara manusia.”
39:5.6 (437.5) Pada zaman-zaman lebih maju dalam evolusi keplanetan, para serafim ini berperan besar dalam menggantikan gagasan penebusan dengan konsep Pelarasan ilahi sebagai suatu filsafat keselamatan manusia.
39:5.7 (437.6) 4. Roh Kepercayaan. Kecurigaan adalah reaksi bawaan melekat bangsa-bangsa primitif; perjuangan kelangsungan hidup dari era-era lebih awal tidak secara alami melahirkan kepercayaan. Kepercayaan adalah perolehan baru manusia yang dihasilkan oleh penatalayanan para serafim planet dari rezim Adam ini. Adalah misi mereka untuk menanamkan kepercayaan ke dalam benak manusia berkembang. Para Tuhan sangat bisa dipercaya; Bapa Semesta dengan cuma-cuma bersedia untuk mempercayakan diri-Nya—yaitu Pelaras itu—untuk hubungan kerjasama dengan manusia.
39:5.8 (438.1) Seluruh kelompok serafim ini dipindahkan ke rezim pemerintahan baru setelah kegagalan Adam, dan sejak itu mereka telah melanjutkan pekerjaan mereka di Urantia. Mereka tidak sepenuhnya gagal karena peradaban yang kini berkembang itu mewujudkan banyak ideal mereka tentang keyakinan dan kepercayaan.
39:5.9 (438.2) Dalam zaman planet yang lebih maju serafim-serafim ini meningkatkan apresiasi manusia tentang kebenaran bahwa ketidak-pastian adalah rahasia untuk kontinuitas yang dipuaskan. Mereka membantu para filsuf manusia untuk menyadari bahwa, kalau ketidak-tahuan itu amat penting untuk keberhasilan, maka akan menjadi kesalahan amat besar bagi makhluk untuk mengetahui masa depan. Mereka meningkatkan selera manusia untuk manisnya ketidak-pastian, untuk romantika dan pesona masa depan yang tidak tentu dan tidak diketahui.
39:5.10 (438.3) 5. Transporter. Transporter keplanetan melayani dunia-dunia individual. Mayoritas makhluk diserafimkan yang dibawa ke planet ini adalah sedang dalam transit; mereka hanya singgah; mereka berada dalam penjagaan transporter serafik khusus mereka sendiri; tetapi ada sejumlah besar serafim tersebut ditempatkan di Urantia. Mereka ini adalah kepribadian-kepribadian transportasi yang beroperasi dari planet lokal, seperti dari Urantia ke Yerusem.
39:5.11 (438.4) Ide konvensionalmu tentang malaikat telah berasal dari hal berikut ini: Selama saat-saat tepat sebelum kematian fisik kadang-kadang terjadi suatu fenomena reflektif dalam batin manusia, dan kesadaran yang meredup ini sepertinya melihat sesuatu dalam bentuk malaikat yang mendampingi, dan hal ini segera diterjemahkan menjadi istilah-istilah konsep kebiasaan tentang malaikat yang diingat dalam benak individu itu.
39:5.12 (438.5) Gagasan keliru bahwa malaikat memiliki sayap itu tidak sepenuhnya karena gagasan kuno bahwa mereka harus memiliki sayap untuk terbang melalui udara. Manusia terkadang diizinkan untuk menyaksikan serafim yang sedang dipersiapkan untuk layanan transport, dan tradisi-tradisi dari pengalaman-pengalaman ini sebagian besar telah menentukan konsep Urantia tentang malaikat. Pada waktu mengamati serafim angkutan yang disiapkan untuk menerima penumpang untuk transit antarplanet, dapat dilihat apa yang tampaknya seperti dua perangkat sayap yang membentang dari kepala ke kaki malaikat. Pada kenyataannya sayap-sayap ini merupakan penyekat energi—perisai gesekan.
39:5.13 (438.6) Ketika makhluk selestial akan diserafimkan untuk pindah dari satu dunia ke dunia lain, mereka dibawa ke ibukota dunia itu, dan setelah pencatatan yang diperlukan, diinduksi ke dalam tidur transit. Sementara itu, serafim transport bergerak ke posisi mendatar tepat di atas kutub energi alam semesta dari planet itu. Sementara perisai energi itu terbuka lebar, pribadi yang tidur itu dengan terampil ditaruh, oleh asisten serafik yang bertugas, langsung di atas malaikat transport itu. Kemudian kedua pasangan bagian atas dan bawah perisai itu dengan hati-hati ditutup dan diatur.
39:5.14 (438.7) Maka, di bawah pengaruh para transformator dan transmiter, suatu metamorfosis aneh dimulai ketika serafim itu disiapkan untuk mengayun masuk ke dalam arus-arus energi dari sirkuit-sirkuit alam semesta. Penampilan luar serafim itu menjadi meruncing pada kedua ujungnya dan menjadi terbalut begitu rupa dalam cahaya aneh dengan rona kuning ambar sehingga segera sekali mustahil untuk membedakan kepribadian yang diserafimkan itu. Bila semua telah dalam kesiapan untuk pemberangkatan, kepala transport membuat pemeriksaan dengan semestinya pada angkutan hidup itu, melakukan tes rutin untuk memastikan apakah malaikat itu disirkuitkan dengan benar atau belum, dan kemudian mengumumkan bahwa penumpang itu diserafimkan dengan benar, bahwa energi-energinya diatur, bahwa malaikat itu telah disekat, dan bahwa segala sesuatu adalah dalam kesiapan untuk kilatan pemberangkatan. Pengendali mekanik, dua dari mereka, selanjutnya menempati posisi mereka. Pada saat ini serafim transportasi telah menjadi hampir transparan, bergetar, garis bentuk luarnya berbentuk torpedo yang bersinar berkilauan. Lalu pemberangkat transportasi untuk alam itu memanggil baterai-baterai tambahan dari transmiter energi hidup, biasanya berjumlah seribu; sementara ia mengumumkan tujuan transport itu, ia menjangkau dan menyentuh titik dekat dari angkutan serafik itu, yang melesat maju dengan kecepatan seperti kilat, meninggalkan jejak terang selestial sejauh jangkauan selimut atmosfer planet. Dalam waktu kurang dari sepuluh menit tontonan menakjubkan itu akan lenyap bahkan dari pandangan serafik yang diperkuat sekalipun.
39:5.15 (439.1) Sementara laporan-laporan antariksa keplanetan itu diterima pada siang hari pada garis bujur dari markas pusat spiritual (rohani) yang ditentukan, para transporter diberangkatkan dari tempat yang sama ini pada tengah malam. Itulah waktu yang paling disukai untuk keberangkatan dan adalah jam standar kalau tidak ditentukan selain itu.
39:5.16 (439.2) 6. Perekam. Mereka ini adalah kustodian pemelihara urusan-urusan penting planet selagi hal itu berfungsi sebagai bagian dari sistem, dan selagi hal itu terkait pada, dan bersangkutan dengan, pemerintahan alam semesta. Mereka berfungsi dalam perekaman urusan planet tetapi tidak berurusan dengan urusan-urusan kehidupan dan keberadaan individu.
39:5.17 (439.3) 7. Cadangan. Korps cadangan Satania dari para serafim planet dipertahankan di Yerusem dalam hubungan erat dengan cadangan para Putra Material. Cadangan berlimpah ini disediakan secara lengkap untuk setiap fase dari beranekaragam kegiatan ordo serafik ini. Malaikat-malaikat ini juga para pembawa pesan pribadi di sistem lokal. Mereka melayani para manusia peralihan, malaikat, dan Putra Material serta sosok-sosok lain yang bertempat tinggal di markas sistem. Meskipun Urantia, saat ini, berada di luar sirkuit rohani Satania dan Norlatiadek, kamu sebaliknya berhubungan erat dengan urusan antarplanet, karena para utusan dari Yerusem ini sering datang ke dunia ini seperti halnya ke semua dunia lain di sistem.
39:6.1 (439.4) Seperti nama mereka mungkin menunjukkan, para serafim untuk pelayanan transisi itu melayani di manapun mereka dapat berkontribusi untuk transisi peralihan makhluk dari keadaan material ke spiritual. Malaikat-malaikat ini melayani dari dunia-dunia hunian sampai ke ibukota sistem, tetapi mereka yang di dalam Satania saat ini mengarahkan upaya terbesar mereka ke arah pendidikan manusia yang selamat di tujuh dunia mansion. Pelayanan ini dibedakan sesuai dengan tujuh golongan penugasan berikut:
39:6.2 (439.5) 1. Evangel Serafik.
39:6.3 (439.6) 2. Penafsir Rasial.
39:6.4 (439.7) 3. Perancang Batin.
39:6.5 (439.8) 4. Konselor Morontia.
39:6.6 (439.9) 5. Teknisi.
39:6.7 (439.10) 6. Guru-Perekam.
39:6.8 (439.11) 7. Cadangan Penatalayan.
39:6.9 (439.12) Lebih jauh tentang para penatalayan serafik untuk penaik yang dalam peralihan ini akan kamu pelajari sehubungan dengan cerita mengenai dunia-dunia mansion atau rumah besar dan kehidupan morontia.
39:7.1 (440.1) Para malaikat ini tidak melayani secara luas kecuali di alam-alam yang lebih tua dan di planet-planet yang lebih maju di Nebadon. Sejumlah besar dari mereka disimpan sebagai cadangan di dunia-dunia serafik dekat Salvington, di mana mereka terlibat dalam usaha-usaha yang relevan dengan fajar zaman terang dan hidup pada suatu masa nanti di Nebadon. Serafim-serafim ini memang berfungsi sehubungan dengan karier manusia-penaik tetapi melayani secara hampir eksklusif untuk manusia-manusia yang selamat melalui salah satu dari urutan-urutan kenaikan yang dimodifikasi.
39:7.2 (440.2) Oleh karena malaikat-malaikat ini sekarang tidak langsung berkaitan dengan Urantia atau penduduk Urantia, maka dipandang terbaik untuk menahan penjelasan tentang kegiatan-kegiatan mereka yang menarik.
39:8.1 (440.3) Serafim berasal dari dalam alam semesta lokal, dan dalam alam kelahiran mereka inilah beberapa mereka mencapai takdir atau tujuan akhir layanan. Dengan bantuan dan nasihat dari para penghulu malaikat senior, beberapa serafim mungkin diangkat ke tugas mulia Bintang Kejora yang Cemerlang, sementara yang lain mencapai status dan layanan rekan sederajat Bintang Kejora yang tidak diungkapkan. Masih ada petualangan-petualangan lain dalam takdir alam semesta lokal dapat diupayakan, tetapi Serafington selalu tetap menjadi tujuan kekal untuk semua malaikat. Serafington adalah ambang pintu kemalaikatan ke Firdaus dan pencapaian Deitas, dunia peralihan dari penatalayanan waktu ke layanan mulia kekekalan.
39:8.2 (440.4) Serafim dapat mencapai Firdaus dalam banyak—bahkan ratusan—cara, tetapi yang paling penting seperti dijabarkan dalam cerita-cerita ini adalah sebagai berikut:
39:8.3 (440.5) 1. Dengan memperoleh izin masuk ke kediaman serafik Firdaus dalam kapasitas pribadi dengan mencapai kesempurnaan layanan khusus sebagai seniman selestial, Penasihat Teknis, atau Perekam Selestial. Dengan menjadi Sahabat Firdaus, dan setelah mencapai pusat segala sesuatu, mungkin kemudian untuk menjadi sesosok penatalayan dan penasihat abadi pada ordo serafik dan lain-lainnya.
39:8.4 (440.6) 2. Dengan dipanggil ke Serafington. Dalam kondisi tertentu serafim diperintahkan dari tempat tinggi; dalam keadaan lain malaikat terkadang mencapai Firdaus dalam waktu yang jauh lebih pendek daripada manusia. Namun tidak peduli bagaimanapun sanggupnya setiap pasangan serafik, mereka tidak dapat memulai keberangkatan ke Serafington atau ke tempat lain. Tidak ada yang lain kecuali penjaga takdir yang berhasil yang dapat pasti melanjutkan ke Firdaus melalui jalur progresif untuk kenaikan evolusioner. Semua yang lain harus sabar menunggu kedatangan utusan Firdaus dari supernafim tersier yang datang dengan undangan memerintahkan mereka untuk tampil di tempat tinggi.
39:8.5 (440.7) 3. Dengan mencapai Firdaus melalui teknik fana evolusioner. Pilihan tertinggi serafim dalam karier waktu adalah jabatan malaikat penjaga agar mereka dapat mencapai karier finalitas dan memenuhi syarat untuk penugasan ke dunia-dunia kekal untuk layanan serafik. Pemandu-pemandu pribadi anak-anak waktu demikian disebut penjaga-penjaga takdir, menandakan bahwa mereka menjaga manusia fana di jalan takdir ilahi, dan bahwa dengan melakukan demikian mereka menentukan takdir tinggi mereka sendiri.
39:8.6 (440.8) Penjaga-penjaga takdir ditarik dari jajaran kepribadian-kepribadian malaikat yang lebih berpengalaman dari semua ordo serafim yang telah memenuhi syarat untuk layanan ini. Semua manusia yang selamat dengan takdir leburan-Pelaras memiliki penjaga sementara yang ditugaskan, dan rekan-rekan ini dapat digabungkan secara permanen ketika orang yang selamat itu mencapai perkembangan intelektual dan spiritual yang disyaratkan. Sebelum para penaik fana meninggalkan dunia-dunia mansion, mereka semua memiliki rekan-rekan serafim permanen. Kelompok roh-roh yang menatalayani ini dibahas dalam kaitannya dengan cerita-cerita tentang Urantia.
39:8.7 (441.1) Tidaklah mungkin bagi malaikat untuk mencapai Tuhan dari tingkat asal manusia, karena mereka diciptakan “sedikit lebih tinggi daripada kamu”; tetapi telah diatur dengan bijaksana bahwa, meskipun mereka tidak mungkin memulai dari paling bawah, dataran rendah rohani kehidupan fana, tetapi mereka bisa pergi turun kepada mereka yang memulai dari bawah itu dan memandu makhluk tersebut, langkah demi langkah, dunia demi dunia, ke gerbang-gerbang Havona. Ketika para penaik fana meninggalkan Uversa untuk memulai lingkaran Havona, para penjaga yang terkait setelah kehidupan dalam daging itu akan berpamitan sementara dari rekan musafir mereka karena mereka akan melakukan perjalanan ke Serafington, tujuan malaikat di alam semesta agung. Di sini para penjaga ini akan berupaya, dan tidak diragukan lagi akan mencapai, tujuh lingkaran terang serafik.
39:8.8 (441.2) Banyak, tetapi tidak semua, serafim-serafim yang ditugaskan sebagai penjaga takdir selama kehidupan jasmani itu akan menemani rekan fana mereka melalui lingkaran-lingkaran Havona, dan serafim tertentu lain lewat melalui sirkuit-sirkuit alam semesta sentral dalam cara yang sepenuhnya berbeda dari kenaikan fana. Tetapi terlepas dari rute kenaikan, semua serafim evolusioner melintasi Serafington, dan mayoritas lulus melalui pengalaman ini selain sirkuit-sirkuit Havona.
39:8.9 (441.3) Serafington merupakan dunia takdir untuk malaikat, dan pencapaian mereka ke dunia ini sangat berbeda dari pengalaman para musafir fana di Ascendington. Malaikat tidak yakin mutlak akan masa depan kekal mereka sebelum mereka mencapai Serafington. Tidak ada malaikat yang mencapai Serafington pernah diketahui tersesat; dosa tidak akan pernah menemukan tanggapan dalam hati sesosok serafim penyelesaian.
39:8.10 (441.4) Para alumni Serafington ditugaskan secara beragam: Penjaga takdir yang berpengalaman lingkaran-Havona biasanya memasuki Korps Finaliter Fana. Penjaga lainnya, setelah lulus tes pemisahan Havona mereka, sering bergabung lagi dengan rekan manusia mereka di Firdaus, dan beberapa menjadi rekan-rekan selama-lamanya finaliter fana, sementara yang lain masuk ke berbagai kesatuan finaliter bukan-fana, dan banyak yang dikerahkan masuk ke Korps Penyelesaian Serafik.
39:9.1 (441.5) Setelah pencapaian Bapa segala roh dan masuk ke layanan serafik penyelesaian, malaikat kadang ditugaskan untuk pelayanan dunia yang ditetapkan dalam terang dan hidup. Mereka meraih penugasan pada sosok-sosok ditrinitisasi tinggi dari alam semesta dan pada layanan mulia Firdaus dan Havona. Serafim-serafim dari alam semesta lokal ini telah secara pengalaman menutup kesenjangan dalam potensi keilahian yang sebelumnya memisahkan mereka dari roh-roh penatalayanan dari alam semesta pusat dan super. Malaikat-malaikat dari Korps Penyelesaian Serafik berfungsi sebagai rekan-rekan kerja sekonafim alam semesta super dan sebagai asisten pada ordo-ordo supernafim tinggi Havona-Firdaus. Bagi malaikat tersebut karier waktu telah selesai; mulai sekarang dan selamanya mereka adalah hamba-hamba Tuhan, pasangan pribadi-pribadi ilahi, dan rekan-rekan finaliter Firdaus.
39:9.2 (441.6) Sejumlah besar serafim penyelesaian kembali ke alam semesta asal mereka, berada di sana untuk melengkapi penatalayanan karunia ilahi dengan penatalayanan kesempurnaan pengalaman. Nebadon adalah, dikatakan secara relatif, adalah salah satu alam semesta yang lebih muda dan karena itu tidak memiliki terlalu banyak lulusan Serafington yang kembali lagi seperti yang ditemukan dalam alam-alam yang lebih tua; namun demikian alam semesta lokal kita cukup dilengkapi dengan serafim penyelesaian, karena itu adalah penting bahwa alam evolusi mengungkapkan meningkatnya kebutuhan akan jasa mereka sebagaimana mereka mendekati status terang dan hidup. Serafim penyelesaian sekarang melayani lebih luas dengan ordo-ordo serafim tertinggi, tetapi beberapa melayani dengan masing-masing ordo malaikat lainnya. Bahkan duniamu menikmati pelayanan luas dari dua belas kelompok khusus dari Korps Penyelesaian Serafik; para serafim master untuk pengawasan planet ini menemani setiap Pangeran Planet yang baru ditugaskan ke dunia dihuni.
39:9.3 (442.1) Banyak jalan raya pelayanan memikat yang terbuka untuk serafim penyelesaian, tetapi seperti halnya mereka semua mendambakan tugas sebagai penjaga takdir di masa pra-Firdaus, demikian pula dalam pengalaman pasca-Firdaus mereka paling ingin untuk melayani sebagai pengiring penganugerahan para Putra Firdaus yang diinkarnasikan. Mereka masih amat berbakti untuk rencana semesta untuk memulai makhluk fana dari dunia evolusioner keluar pada perjalanan panjang dan menawan menuju sasaran Firdaus keilahian dan kekekalan. Sepanjang seluruh petualangan manusia untuk menemukan Tuhan dan mencapai kesempurnaan ilahi, para roh penatalayan penyelesaian serafik ini, bersama-sama dengan roh-roh waktu yang setia melayani, adalah selalu dan selamanya teman-teman sejati dan penolongmu yang tidak akan gagal.
39:9.4 (442.2) [Disampaikan oleh sesosok Melkisedek yang bertindak atas permintaan Kepala Kawanan Balatentara Serafik Nebadon.]
Buku Urantia
Makalah 40
40:0.1 (443.1) SEPERTI DALAM banyak kelompok utama sosok alam semesta, ada tujuh golongan umum para Putra Tuhan yang Menaik yang telah diungkapkan:
40:0.2 (443.2) 1. Manusia Fana Dilebur-Bapa.
40:0.3 (443.3) 2. Manusia Fana Dilebur-Putra.
40:0.4 (443.4) 3. Manusia Fana Dilebur-Roh.
40:0.5 (443.5) 4. Serafim Evolusioner.
40:0.6 (443.6) 5. Putra Material yang Menaik.
40:0.7 (443.7) 6. Makhluk Tengah (Midwayer) yang Ditranslasikan.
40:0.8 (443.8) 7. Pelaras Dipersonalisasi.
40:0.9 (443.9) Kisah tentang sosok-sosok ini, dari manusia asal-hewan rendahan di dunia evolusioner hingga ke Pelaras Dipersonalisasi dari Bapa Semesta, menyajikan suatu kisah mulia penganugerahan kasih ilahi dan perendahan diri yang tanpa henti, sepanjang masa dan di semua alam semesta yang mahaluas ciptaan dari para Deitas Firdaus.
40:0.10 (443.10) Paparan-paparan ini dimulai dengan penjelasan tentang para Deitas, kemudian kelompok demi kelompok, cerita itu menuruni skala semesta makhluk hidup hingga mencapai golongan terendah kehidupan yang dikaruniai dengan potensi hidup baka; dan sekarang aku diberangkatkan dari Salvington—dulu aku adalah juga manusia di dunia evolusioner—untuk membahas dan melanjutkan penuturan kisah tentang maksud abadi para Tuhan mengenai golongan keputraan yang naik, lebih khususnya berhubungan dengan manusia fana ruang dan waktu.
40:0.11 (443.11) Karena bagian besar cerita ini akan dipakai untuk diskusi tentang tiga golongan dasar manusia fana yang berstatus menaik, maka pertimbangan akan pertama terlebih dahulu diberikan kepada golongan-golongan keputraan menaik yang bukan-fana—serafik, Adamik, midwayer atau makhluk tengah, dan Pelaras.
40:1.1 (443.12) Makhluk-makhluk fana yang nenek-moyangnya dari hewan itu bukan satu-satunya sosok yang diberi hak istimewa menikmati keputraan; kawanan malaikat juga mendapat bagian dalam kesempatan mulia untuk mencapai Firdaus. Serafim penjaga, melalui pengalaman dan layanan dengan para manusia waktu yang menaik, juga mencapai status keputraan penaik. Malaikat demikian mencapai Firdaus melalui Serafington, dan banyak di antaranya bahkan dihimpun masuk ke dalam Korps Finalitas Fana.
40:1.2 (443.13) Mendaki naik hingga puncak-puncak kemuliaan untuk sebagai finaliter putra Tuhan adalah prestasi mengagumkan bagi sesosok malaikat, suatu prestasi yang jauh melebihi pencapaian keselamatan kekalmu melalui rancangan Putra Kekal dan pertolongan selalu-hadir Pelaras yang mendiami; tetapi serafim penjaga, dan kadang-kadang yang lain, memang benar-benar mencapai kenaikan tersebut.
40:2.1 (444.1) Putra-Putra Material Tuhan diciptakan di dalam alam semesta lokal bersama dengan Melkisedek dan rekan-rekan mereka, yang semua diklasifikasikan sebagai Putra yang menurun. Dan memang, para Adam Keplanetan itu—Putra dan Putri Material di dunia-dunia evolusioner ini—adalah para Putra yang menurun, yang turun ke dunia-dunia hunian dari dunia asal mereka, ibukota sistem-sistem lokal.
40:2.2 (444.2) Ketika para Adam dan Hawa demikian berhasil sepenuhnya dalam misi gabungan keplanetan mereka sebagai pemulia biologis, maka mereka berbagi takdir dengan penduduk-penduduk dari dunia mereka. Ketika dunia tersebut ditetapkan dalam tahap-tahap lanjutan terang dan hidup, maka Putra Putri Material yang setia ini diizinkan berhenti dari semua tugas pemerintahan keplanetan, dan setelah dibebaskan dari petualangan menurun itu, mereka diperbolehkan untuk mendaftarkan diri mereka sebagai Putra Material yang disempurnakan pada catatan-catatan alam semesta lokal. Demikian pula, kalau penugasan keplanetan tertunda lama, para Putra Material yang berstatus stasioner itu—yaitu para warga sistem lokal—boleh menarik diri dari kegiatan planet status mereka dan mendaftar sebagai Putra Material yang disempurnakan. Setelah proses formalitas ini Adam dan Hawa yang dibebaskan ini diakui resmi sebagai Putra Tuhan menaik dan boleh segera memulai perjalanan panjang ke Havona dan Firdaus, dimulai dari titik persis pencapaian status dan rohani mereka saat itu. Lalu mereka membuat perjalanan ini dalam rombongan dengan manusia fana dan Putra-Putra menaik lainnya, berlanjut hingga mereka telah bertemu Tuhan dan telah mencapai Korps Finalitas Fana dalam layanan kekal para Deitas Firdaus.
40:3.1 (444.3) Meskipun tidak mendapat manfaat langsung dari penganugerahan keplanetan dari para Putra Tuhan menurun, meskipun kenaikan Firdaus itu lama tertunda, namun demikian, segera setelah suatu planet evolusioner telah mencapai zaman pertengahan terang dan hidup (atau sebelumnya), dua kelompok makhluk-tengah ini dibebaskan dari tugas keplanetan. Kadang-kadang mayoritas dari mereka ditranslasikan, bersama dengan manusia sepupu-sepupu mereka, pada hari turunnya bait suci terang (temple of light) dan naiknya Pangeran Planet ke martabat Daulat Planet. Setelah dilepaskan dari pelayanan planet, kedua golongan itu didaftarkan dalam alam semesta lokal sebagai Putra Tuhan menaik dan segera mulai kenaikan panjang ke Firdaus melalui jalur yang sama yang ditetapkan untuk kemajuan bangsa-bangsa manusia dari dunia-dunia material. Kelompok primer ditakdirkan ke berbagai korps finaliter, tetapi yang sekunder atau midwayer keturunan Adam semua diarahkan untuk masuk Korps Finalitas Fana.
40:4.1 (444.4) Ketika manusia-manusia waktu gagal mencapai keselamatan kekal jiwa mereka dalam hubungan keplanetan dengan roh karunia dari Bapa Semesta, maka kegagalan mereka tidak pernah dikarenakan kelalaian tugas, pelayanan, jasa, atau pengabdian dari pihak Pelaras. Pada waktu kematian manusia, para Monitor yang ditinggal sendiri itu kembali ke Divinington, dan berikutnya, setelah penghakiman manusia yang tidak selamat itu, mereka bisa ditugaskan lagi ke dunia-dunia ruang dan waktu. Kadangkala, setelah berulangkali pelayanan sejenis ini atau setelah beberapa pengalaman yang luar biasa, misalnya setelah berfungsi sebagai Pelaras yang mendiami sesosok Putra anugerah yang diinkarnasikan, maka para Pelaras yang efisien ini diberikan kepribadian atau dipersonalisasi oleh Bapa Semesta.
40:4.2 (445.1) Pelaras yang Dipersonalisasi itu adalah sosok dari golongan yang unik dan tidak bisa dipahami. Dari asal mereka yang berstatus prapribadi tetap ada, mereka telah dipengalamankan melalui keikut-sertaan dalam hidup dan karier manusia-manusia yang rendah di dunia-dunia materi. Dan karena kepribadian yang dianugerahkan kepada Pelaras Pikiran yang berpengalaman ini berasal, dan bersumber, dari Bapa Semesta, yaitu dari pelayanan pribadi dan berkelanjutan dari penganugerahan kepribadian berpengalaman ke atas penciptaan makhluk-Nya, maka para Pelaras Dipersonalisasi ini digolongkan sebagai Putra Tuhan yang menaik, yaitu yang tertinggi dari semua golongan keputraan tersebut.
40:5.1 (445.2) Manusia fana merupakan tautan terakhir dalam rantai makhluk yang disebut putra-putra Tuhan. Sentuhan pribadi dari Putra Pertama dan Kekal itu berlanjut turun melalui serangkaian personalisasi yang makin kurang ilahi dan makin bertambah manusiawi hingga muncullah sosok yang seperti dirimu, sosok yang bisa kamu lihat, dengar, dan sentuh. Dan kemudian kamu dibuat sadar secara rohani tentang kebenaran agung yang bisa dipahami imanmu—bahwa dirimu adalah putra Tuhan yang kekal!
40:5.2 (445.3) Demikian pula Roh Pertama dan Tanpa Batas itu, melalui rangkaian panjang golongan makhluk yang makin kurang ilahi dan makin tambah manusiawi, makin dekat dan dekat kepada makhluk-makhluk yang berjuang di alam-alam dunia, mencapai batas ekspresi dalam diri para malaikat—yang mana kamu diciptakan hanya sedikit lebih rendah—malaikat yang secara pribadi melindungi dan membimbingmu dalam perjalanan kehidupan dari karier fana waktu.
40:5.3 (445.4) Tuhan sang Bapa tidak, tidak bisa, menurunkan diri-Nya sendiri seperti itu untuk membuat kontak pribadi dekat dengan makhluk menaik yang berjumlah hampir tak terbatas di seluruh alam semesta. Tetapi Bapa tidak kehilangan kontak pribadi dengan makhluk-makhluk rendahan-Nya; kamu bukan tanpa kehadiran ilahi. Meskipun Tuhan sang Bapa tidak bisa bersama kamu melalui manifestasi kepribadian langsung, namun Ia ada di dalam kamu dan dari kamu dalam identitas Pelaras Pikiran yang berdiam di dalam, yaitu Monitor ilahi itu. Maka demikianlah Bapa, yang adalah paling jauh dari kamu dalam kepribadian dan dalam roh, menjadi paling dekat dengan kamu dalam sirkuit kepribadian dan dalam sentuhan roh untuk persekutuan batiniah dengan jiwa-jiwa putra dan putri manusia-Nya itu.
40:5.4 (445.5) Identifikasi atau penyamaan diri dengan roh merupakan rahasia untuk keselamatan pribadi dan menentukan tujuan akhir untuk kenaikan rohani. Dan karena Pelaras Pikiran adalah satu-satunya roh dengan potensi peleburan yang bisa diidentifikasikan dengan manusia selama hidup dalam daging, maka manusia ruang dan waktu ini terutama dikelompokkan sesuai dengan hubungan mereka dengan karunia-karunia ilahi ini, Monitor Misteri yang berdiam di dalam. Klasifikasi ini adalah sebagai berikut:
40:5.5 (445.6) 1. Manusia yang ditempati persinggahan Pelaras yang sementara atau untuk mendapat pengalaman.
40:5.6 (445.7) 2. Manusia jenis leburan bukan-Pelaras.
40:5.7 (445.8) 3. Manusia yang berpotensi leburan-Pelaras.
40:5.8 (445.9) Seri satu—manusia dari persinggahan Pelaras sementara atau untuk mendapat pengalaman. Penamaan seri ini adalah sementara untuk semua planet yang berevolusi, dipakai hanya selama tahap-tahap awal semua dunia dihuni kecuali manusia dari seri kedua.
40:5.9 (445.10) Manusia dari seri satu menempati dunia-dunia antariksa selama zaman-zaman lebih awal evolusi umat manusia dan meliputi jenis-jenis batin manusia yang paling primitif. Di banyak dunia seperti Urantia pra-Adam, sejumlah besar manusia primitif (dari jenis yang lebih tinggi dan maju) mencapai kapasitas selamat, tetapi gagal mencapai peleburan dengan Pelaras. Selama abad demi abad, sebelum kenaikan manusia ke tingkatan kehendak bebasr rohani yang lebih tinggi, Pelaras menempati batin-batin manusia-manusia yang berjuang ini selama hidup singkat mereka dalam daging, dan saat makhluk kehendak tersebut ditempati Pelaras, maka malaikat penjaga kelompok mulai berfungsi. Meskipun manusia-manusia dari seri pertama tidak mempunyai malaikat penjaga pribadi, namun mereka punya penjaga kelompok.
40:5.10 (446.1) Pelaras yang berpengalaman tetap menempati seorang manusia primitif selama seluruh masa hidupnya dalam daging. Pelaras menyumbang banyak pada pemajuan manusia primitif tetapi tidak mampu untuk membentuk persatuan kekal dengan manusia-manusia tersebut. Pelayanan sementara Pelaras ini mencapai dua hal: Pertama, mereka mendapat pengalaman dalam sifat dasar dan bekerjanya intelek evolusioner, suatu pengalaman yang akan amat penting dalam hubungannya dengan kontak-kontak berikutnya di dunia-dunia lain dengan sosok-sosok dengan perkembangan lebih tinggi. Kedua, persinggahan sementara Pelaras itu menyumbang banyak ke arah persiapan subjek manusia mereka itu untuk kemungkinan leburan dengan Roh. Semua jiwa manusia yang mencari-Tuhan dari jenis ini mencapai hidup kekal melalui rangkulan rohani dari Ibu Roh alam semesta lokal, dengan demikian menjadi manusia-manusia menaik dalam pemerintahan alam semesta lokal. Banyak orang dari Urantia pra-Adam dimajukan dengan cara demikian ke dunia-dunia kebangkitan Satania.
40:5.11 (446.2) Para Tuhan yang merestui bahwa manusia harus naik ke tingkat-tingkat kecerdasan rohani yang lebih tinggi melalui zaman-zaman panjang cobaan dan aniaya evolusioner, mencatat tentang status dan kebutuhan manusia itu pada tiap tahap kenaikan; dan selalu Tuhan secara ilahi adil dan benar, bahkan secara menawan penuh rahmat, dalam penghakiman akhir manusia-manusia yang berjuang di masa-masa awal ras-ras yang berevolusi itu.
40:5.12 (446.3) Seri dua—manusia tipe leburan bukan-Pelaras. Inilah tipe manusia khusus yang tidak dapat menghasilkan penyatuan abadi dengan Pelaras yang mendiami mereka. Klasifikasi tipe di antara ras yang berotak-satu, dua, atau tiga bukan faktor dalam peleburan Pelaras; semua manusia fana tersebut adalah sejenis, tetapi tipe leburan bukan-Pelaras ini adalah golongan makhluk cerdas yang berbeda sepenuhnya dan secara menyolok dimodifikasi. Banyak dari kelompok bukan-penapas termasuk pada seri ini, dan ada banyak lagi kelompok lain yang biasanya tidak melebur dengan Pelaras.
40:5.13 (446.4) Seperti seri nomor satu, tiap anggota kelompok ini menikmati pelayanan dari satu Pelaras selama masa hidup dalam daging. Selama hidup sementara ini para Pelaras melakukan segalanya untuk subjek-subjek kediaman sementara mereka, seperti yang mereka lakukan di dunia-dunia lain di mana manusianya berpotensi untuk peleburan. Manusia dari seri kedua ini sering ditempati oleh Pelaras perawan, tetapi tipe-tipe manusia yang lebih tinggi sering berhubungan dengan Monitor yang lebih ahli dan berpengalaman.
40:5.14 (446.5) Dalam rancangan kenaikan untuk menaikkan manusia yang berasal dari hewan ini, makhluk-makhluk ini menikmati bakti layanan yang sama dari para Putra Tuhan seperti yang diulurkan pada tipe manusia Urantia. Kerjasama serafik dengan Pelaras di planet bukan-leburan juga disediakan penuh seperti halnya dunia yang berpotensi leburan; para penjaga takdir melayani di dunia-dunia itu sama seperti di Urantia dan berfungsi secara sama pada waktu keselamatan manusia, pada waktu ketika jiwa yang selamat itu menjadi dilebur Roh.
40:5.15 (446.6) Ketika kamu menjumpai tipe-tipe manusia yang dimodifikasi ini di dunia-dunia mansion, kamu tidak akan mengalami kesulitan berkomunikasi dengan mereka. Di sana mereka berbicara dengan bahasa sistem yang sama tetapi dengan teknik yang dimodifikasi. Makhluk-makhluk ini sama persis dengan ordo kehidupan makhlukmu dalam manifestasi-manifestasi roh dan kepribadian, berbeda hanya dalam fitur fisik tertentu dan dalam fakta bahwa mereka tidak dapat melebur dengan Pelaras Pikiran.
40:5.16 (447.1) Mengenai mengapa tipe makhluk ini tidak pernah bisa melebur dengan Pelaras dari Bapa Semesta, aku tidak bisa mengatakannya. Beberapa dari kami cenderung pada kepercayaan bahwa para Pembawa Kehidupan, dalam usaha mereka merumuskan makhluk yang mampu bertahan hidup dalam lingkungan keplanetan yang tidak biasa, dihadapkan dengan keharusan untuk membuat modifikasi yang begitu radikal dalam rancangan alam semesta untuk makhluk kehendak cerdas sehingga secara bawaan tidak memungkinkan penyatuan permanen dengan Pelaras. Sering kami ditanya: Apakah ini bagian yang disengaja atau tidak disengaja dalam rancangan kenaikan? Tapi kami tidak menemukan jawabannya.
40:5.17 (447.2) Seri tiga—manusia yang berpotensi leburan-Pelaras. Semua manusia yang dilebur-Bapa itu berasal dari asal hewan, sama seperti ras-ras Urantia. Mereka mencakup manusia tipe berotak-satu, berotak-dua, atau berotak-tiga yang berpotensi untuk melebur dengan Pelaras. Penduduk Urantia adalah yang di tengah atau tipe berotak-dua, karena dalam banyak hal secara manusiawi lebih unggul dari kelompok berotak-satu, tetapi jelas terbatas dibandingkan golongan berotak-tiga. Tiga tipe kemampuan otak-fisik ini bukan faktor-faktor dalam penganugerahan Pelaras, dalam layanan malaikat, atau dalam salah satu tahap pelayanan roh yang lain. Perbedaan intelektual dan spiritual antara ketiga tipe otak ini menjadi ciri khas individu-individu itu yang kalau tidak demikian akan menjadi sama saja dalam kemampuan batin dan potensi rohani, paling besar perbedaannya dalam hidup duniawi dan cenderung berkurang sementara dunia-dunia mansion dilewati satu demi satu. Dari markas-markas sistem dan seterusnya, kemajuan tiga tipe itu sama, dan takdir akhir Firdaus mereka juga sama.
40:5.18 (447.3) Seri-seri tidak bernomor. Cerita ini tidak mungkin mencakup semua variasi menarik dalam dunia-dunia evolusioner. Kamu tahu bahwa setiap dunia kesepuluh adalah planet desimal atau percobaan, tetapi kamu tidak tahu apa-apa tentang variabel-variabel lain yang mempengaruhi prosesional dunia-dunia evolusioner. Ada perbedaan-perbedaan yang terlalu banyak untuk diceritakan bahkan antara golongan makhluk hidup yang diwahyukan dan antara planet-planet dari kelompok yang sama, tetapi paparan ini menjelaskan perbedaan pokok dalam hubungan dengan karier kenaikan. Dan karier kenaikan itu adalah faktor paling penting dalam semua pertimbangan tentang manusia ruang dan waktu.
40:5.19 (447.4) Mengenai peluang keselamatan manusia, biarlah selamanya dibuat jelas: Semua jiwa dari setiap fase kemungkinan keberadaan manusia akan selamat asalkan mereka menunjukkan kesediaan untuk bekerjasama dengan Pelaras yang mendiami dan menampakkan niat untuk mencari Tuhan dan mencapai kesempurnaan ilahi, sekalipun keinginan-keinginan ini hanya kedipan lemah pertama dari pemahaman primitif tentang “terang yang sesungguhnya, yang menerangi setiap orang, sedang datang ke dalam dunia.”
40:6.1 (447.5) Ras-ras manusia berada sebagai wakil-wakil dari golongan ciptaan cerdas dan berpribadi yang terendah. Kamu manusia dikasihi secara ilahi, dan setiap kamu boleh memilih takdir tertentu untuk suatu pengalaman mulia, tetapi kamu dari kodratnya belum dari ordo ilahi; kamu adalah sepenuhnya manusia fana. Kamu akan diperhitungkan sebagai putra-putra menaik seketika saat peleburan terjadi, tetapi status dari manusia ruang dan waktu itu adalah putra-putra iman sebelum peristiwa final penyatuan jiwa manusia yang selamat itu dengan suatu jenis roh yang kekal dan baka.
40:6.2 (448.1) Ciptaan rendah dan jasmani seperti manusia Urantia adalah putra-putra Tuhan, dan hal ini adalah fakta yang khidmat dan luhur. “Lihatlah, betapa besarnya kasih yang dikaruniakan Bapa kepada kita, sehingga kita disebut anak-anak Allah.” “Tetapi semua orang yang menerima-Nya, diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah.” Sementara “tetapi belum nyata apa keadaan kita kelak,” bahkan juga “kamu adalah anak-anak Allah karena iman”; “karena kamu tidak menerima roh perbudakan lagi yang membuat kamu menjadi takut, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru 'ya Abba, ya Bapa'” Seorang nabi kuno berbicara dalam nama Allah yang kekal: “kepada mereka akan Kuberikan dalam rumah-Ku dan di lingkungan tembok-tembok kediaman-Ku suatu tanda peringatan dan nama itu lebih baik dari pada anak-anak lelaki dan perempuan,suatu nama abadi yang tidak akan lenyap akan Kuberikan kepada mereka.” “Dan karena kamu adalah anak, maka Allah telah menyuruh Roh Anak-Nya ke dalam hati kita.”
40:6.3 (448.2) Semua dunia evolusioner hunian manusia mempunyai anak-anak Tuhan karena iman ini, anak-anak kasih karunia dan rahmat, manusia fana termasuk pada keluarga ilahi dan sesuai dengan itu disebut anak-anak Tuhan. Manusia Urantia diberi hak untuk menganggap diri mereka sebagai anak-anak Tuhan, karena:
40:6.4 (448.3) 1. Kamu adalah putra-putra janji rohani, anak-anak iman; kamu telah menerima status keputraan. Kamu percaya akan realitas keputraanmu, dan demikianlah maka keputraanmu dengan Tuhan menjadi nyata secara kekal.
40:6.5 (448.4) 2. Sesosok Putra Pencipta dari Tuhan menjadi salah seorang dari kamu; kenyataannya ia adalah kakakmu; dan jika dalam roh kamu menjadi benar-benar saudara-saudaranya Kristus, Mikhael yang berkemenangan itu, maka dalam roh haruslah kamu juga menjadi anak-anak dari Bapa itu yang kamu miliki bersama—yang juga adalah Bapa Semesta untuk semuanya.
40:6.6 (448.5) 3. Kamu adalah anak-anak karena roh dari sesosok Putra telah dicurahkan ke atas kamu, telah dengan cuma-cuma dan pasti dianugerahkan ke atas semua bangsa Urantia. Roh ini selalu menarik kamu ke arah Putra ilahi ini, yang adalah sumbernya, dan ke arah Bapa Firdaus, yang adalah sumber untuk Putra ilahi itu.
40:6.7 (448.6) 4. Dari kehendak-bebas ilahinya, Bapa Semesta telah memberikan kepada kamu kepribadian makhlukmu itu. Kamu telah dikaruniai dengan suatu takaran dari tindakan spontanitas ilahi untuk aksi kehendak-bebas yang Tuhan berbagi dengan semua yang mau menjadi anak-anak-Nya.
40:6.8 (448.7) 5. Ada di dalam kamu suatu pecahan dari Bapa Semesta, dan kamu dengan demikian berkaitan langsung dengan Bapa ilahinya semua Putra Tuhan itu.
40:7.1 (448.8) Pengiriman Pelaras, berdiamnya mereka, adalah sungguh misteri Tuhan sang Bapa yang tak terselami. Pecahan-pecahan dari sifat-dasar ilahi Bapa Semesta itu membawa bersama mereka potensi kebakaan makhluk. Pelaras adalah roh yang baka, dan penyatuan dengan mereka menganugerahkan hidup abadi atas jiwa manusia yang dilebur itu.
40:7.2 (448.9) Bangsa-bangsamu sendiri yang selamat termasuk ke dalam kelompok Putra Tuhan menaik ini. Kamu sekarang adalah anak-anak planet, makhluk evolusioner yang berasal dari penanaman benih Pembawa Kehidupan dan dimodifikasi oleh suntikan kehidupan-Adamik, masih belum bisa dikatakan putra menaik; tetapi kamu memang putra-putra yang berpotensi kenaikan—bahkan hingga puncak-puncak tertinggi kemuliaan dan pencapaian keilahian—dan status rohani dari keputraan menaik ini kamu bisa capai oleh iman dan oleh kerjasama kehendak bebas dengan kegiatan perohanian dari Pelaras yang mendiami. Ketika kamu dan Pelarasmu itu pada akhirnya dan selamanya dilebur, ketika kamu berdua dijadikan satu, sama seperti dalam Mikhael Kristus bahwa Putra Tuhan dan Putra Manusia adalah satu, maka dalam faktanya kamu telah menjadi putra-putra Tuhan yang menaik.
40:7.3 (449.1) Rincian-rincian dari karier Pelaras untuk pelayanan mendiami manusia di suatu dunia percobaan dan evolusioner itu adalah bukan bagian dari penugasanku; uraian tentang kebenaran agung ini mencakup seluruh kariermu. Aku menyertakan penyebutan tentang fungsi-fungsi Pelaras tertentu agar dapat membuat penyataan lengkap tentang manusia-manusia yang dilebur-Bapa. Pecahan-pecahan Tuhan yang mendiami ini ada bersama golongan keberadaan kamu dari masa-masa awal keberadaan fisik di seluruh karier menaik di Nebadon dan Orvonton, dan terus berlanjut melalui Havona hingga Firdaus itu sendiri. Setelah itu, dalam petualangan kekal, Pelaras yang sama ini adalah satu dengan kamu dan tentang kamu.
40:7.4 (449.2) Inilah manusia-manusia yang telah diperintah oleh Bapa Semesta, “Jadilah kamu sempurna, sama seperti Aku sempurna.” Bapa telah menganugerahkan diri-Nya atas kamu, menempatkan roh-Nya sendiri di dalam kamu; sebab itulah Ia menuntut kesempurnaan akhir dari kamu. Kisah kenaikan manusia dari dunia-dunia fana waktu ke alam-alam ilahi kekekalan itu membentuk kisah menarik yang tidak termasuk dalam penugasanku ini, tetapi petualangan luhur ini harusnya menjadi studi tertinggi manusia fana.
40:7.5 (449.3) Peleburan dengan pecahan Bapa Semesta itu setara dengan suatu validasi ilahi untuk pencapaian Firdaus pada akhirnya, dan manusia yang dilebur-Pelaras demikian adalah satu-satunya kelas manusia yang menempuh seluruh sirkuit Havona dan menemukan Tuhan di Firdaus. Bagi manusia dilebur-Pelaras, karier layanan semesta itu terbuka lebar. Betapa bermartabatnya takdir dan mulianya pencapaian yang menantikan setiap kamu! Apakah kamu sepenuhnya menghargai apa yang telah dilakukan untuk kamu? Apakah kamu memahami keagungan puncak-puncak pencapaian kekal yang terbentang di depanmu?—sekalipun kamu sekarang terpuruk dalam jalan hidup rendah yang kamu sebut “lembah airmata”?
40:8.1 (449.4) Sementara secara praktis semua manusia yang selamat dilebur dengan Pelaras mereka di salah satu dunia mansion atau segera setelah kedatangan mereka di dunia-dunia morontia yang lebih tinggi, ada kasus-kasus tertentu peleburan yang tertunda, beberapa tidak mengalami kepastian selamat yang final ini sampai mereka mencapai dunia edukasi terakhir di markas alam semesta lokal; dan beberapa dari kandidat fana untuk hidup yang tiada berakhir ini sama sekali gagal mencapai peleburan identitas dengan Pelaras setia mereka.
40:8.2 (449.5) Manusia fana demikian yang dianggap layak selamat oleh otoritas penghakiman, dan bahkan Pelaras mereka, dengan kembali dari Divinington, telah bersepakat untuk kenaikan mereka ke dunia-dunia mansion. Sosok-sosok demikian telah naik melalui sistem, konstelasi, dan melalui dunia edukasi sirkuit Salvington; mereka telah menikmati “tujuh puluh kali tujuh” kesempatan untuk peleburan dan masih belum mampu mencapai kemanunggalan dengan Pelaras mereka.
40:8.3 (449.6) Ketika nyata bahwa beberapa kesulitan untuk sinkronisasi atau Pelarasan itu merintangi peleburan dengan Bapa, maka para juri keselamatan dari Putra Pencipta bersidang. Dan ketika sidang tanya-jawab ini, yang dikukuhkan oleh sesosok perwakilan pribadi dari Yang Purba Harinya, pada akhirnya menetapkan bahwa manusia menaik ini tidak bersalah dalam sebab yang bisa ditemukan untuk gagal mencapai peleburan, maka mereka menyatakan seperti itu pada catatan alam semesta lokal dan dengan hormat menyampaikan temuan ini pada Yang Purba Harinya. Setelah itu sang Pelaras yang mendiaminya segera kembali ke Divinington untuk konfirmasi oleh Monitor Dipersonalisasi, dan setelah berpamitan ini maka manusia morontia itu segera dilebur dengan suatu pemberian yang diindividualisir dari rohnya Putra Pencipta.
40:8.4 (450.1) Mirip seperti dunia-dunia morontia Nebadon ditempati bersama dengan manusia-manusia yang dilebur-Roh, demikian pula makhluk-makhluk dilebur-Putra juga berbagi tugas pelayanan Orvonton dengan saudara-saudara mereka yang dilebur-Pelaras yang sedang menempuh perjalanan ke arah dalam ke arah Pulau Firdaus yang masih jauh. Mereka itu benar-benar saudara-saudaramu, dan kamu akan amat menikmati kerjasama mereka ketika kamu melewati dunia-dunia pelatihan alam semesta super.
40:8.5 (450.2) Manusia-manusia dilebur-Putra itu bukan kelompok yang berjumlah banyak, hanya ada kurang dari satu juta orang di dalam alam semesta super Orvonton. Selain dari takdir bertempat tinggal di Firdaus, mereka dalam segala hal sama dengan rekan-rekan mereka yang dilebur-Pelaras. Mereka sering bepergian ke Firdaus dalam penugasan alam semesta super tetapi jarang menetap permanen disana, karena, sebagai satu kelas mereka dibatasi pada alam semesta super asal mereka.
40:9.1 (450.3) Manusia dilebur-Roh menaik itu adalah bukan pribadi-pribadi dari Sumber Ketiga; mereka tergabung dalam sirkuit kepribadian-Nya Bapa, tetapi mereka telah dilebur dengan individualisasi dari roh pra-batin dari Sumber dan Pusat Ketiga. Peleburan Roh demikian tidak pernah terjadi selama masa hidup alami; peristiwa itu hanya terjadi pada waktu kebangkitan manusia dalam keberadaan morontia di dunia-dunia mansion. Dalam pengalaman peleburan itu tidak ada tumpang-tindih; makhluk cerdas itu dilebur-Roh, dilebur-Putra, atau dilebur-Bapa. Mereka yang dilebur Pelaras atau Bapa itu tidak pernah dilebur Roh atau Putra.
40:9.2 (450.4) Fakta bahwa tipe-tipe makhluk manusia ini bukan kandidat-kandidat peleburan-Pelaras tidak mencegah para Pelaras itu mendiami mereka selama hidup dalam daging. Para Pelaras memang bekerja dalam batin sosok-sosok tersebut selama rentang waktu hidup jasmani tetapi tidak pernah manunggal selamanya dengan jiwa-jiwa murid mereka itu. Selama persinggahan sementara ini Pelaras secara efektif membangun salinan roh dari kodrat fana—jiwa itu—yang mereka lakukan juga dalam diri kandidat-kandidat untuk peleburan Pelaras. Hingga masa kematian manusia, pekerjaan Pelaras itu sepenuhnya sama dengan fungsi mereka dalam diri bangsamu sendiri, tetapi pada waktu kematian manusia itu Pelaras berpamitan selamanya dari kandidat peleburan-Roh ini dan, pergi langsung menuju Divinington, markas semua Monitor, di sana menunggu penugasan-penugasan baru untuk ordo mereka.
40:9.3 (450.5) Ketika manusia yang selamat yang sedang tidur-mati itu dipersonalisasi-ulang di dunia mansion, tempat Pelaras yang pergi itu diisi oleh suatu individualisasi dari roh sang Penatalayan Ilahi, wakil Roh Tanpa Batas dalam alam semesta lokal tersebut. Infusi roh ini membuat makhluk yang selamat itu menjadi manusia yang dilebur-Roh. Sosok-sosok demikian dalam segala hal adalah sesamamu dalam batin dan roh; dan mereka memang rekan-rekanmu, berbagi dunia-dunia mansion dan morontia bersama dengan golongan kandidat leburanmu dan dengan mereka yang akan dilebur Putra.
40:9.4 (450.6) Namun demikian, ada satu hal khusus dimana manusia dilebur-Roh berbeda dari saudara-saudara mereka yang penaik: Memori fana dari pengalaman manusia di dunia asal material masih bertahan melewati kematian badani karena Pelaras yang menempati mereka telah mendapatkan salinan roh, atau transkrip, dari peristiwa-peristiwa hidup manusia yang bermakna rohani. Tetapi pada manusia dilebur-Roh tidak ada mekanisme seperti itu agar memori manusia masih ada. Transkrip memori Pelaras itu penuh dan utuh, tetapi memori itu perolehannya adalah milik pengalaman dari Pelaras yang pergi, dan tidak tersedia bagi makhluk yang mereka diami sebelumnya itu, sehingga karena itu manusia itu terbangun di aula-aula kebangkitan di dunia morontia Nebadon seakan-akan seperti sosok yang baru diciptakan, makhluk-makhluk yang tanpa kesadaran tentang keberadaan sebelumnya.
40:9.5 (451.1) Anak-anak dari alam semesta lokal tersebut dimampukan untuk memiliki ulang banyak pengalaman memori manusia mereka sebelumnya itu dengan cara diceritakan lagi oleh serafim dan kerubimnya yang terkait, dan dengan mencari keterangan dari arsip karier manusia mereka yang disimpan oleh malaikat perekam. Hal ini mereka bisa lakukan dengan keyakinan pasti karena jiwa yang selamat itu, yang berasal dari pengalaman dalam hidup jasmani dan fana, meskipun tidak punya memori tentang peristiwa fana masa lalunya, namun masih memiliki sisa respons-pengenalan-pengalaman pada peristiwa-peristiwa pengalaman masa lalu yang tidak diingat itu.
40:9.6 (451.2) Ketika seorang manusia yang dilebur-Roh diceritakan tentang peristiwa-peristiwa pengalaman masa lalunya yang tidak diingat, ada respons langsung dari pengenalan pengalaman dalam jiwa (identitas) dari peselamat itu, yang segera melengkapi kisah yang diceritakan itu dengan kesan realitas emosional dan dengan ciri fakta intelektual; maka respons rangkap dua ini membentuk rekonstruksi, pengenalan, dan pengesahan suatu aspek pengalaman fana yang tidak diingat.
40:9.7 (451.3) Bahkan untuk calon-calon leburan-Pelaras, hanya pengalaman-pengalaman manusiawi yang bernilai rohani itulah yang menjadi milik bersama dari manusia yang selamat dan Pelaras yang kembali itu, dan oleh sebab itu segera diingat setelah keselamatan fana. Tentang kejadian-kejadian yang tidak bermakna rohani, para pelebur-Pelaras ini juga harus bergantung pada sifat tanggapan-pengenalan dalam jiwa yang selamat itu. Dan karena suatu peristiwa mungkin memiliki konotasi rohani pada satu manusia tetapi tidak pada yang lain, maka dimungkinkan bagi sekelompok penaik yang satu masa dari planet yang sama untuk menggabungkan kumpulan peristiwa yang diingat Pelaras dan dengan demikian merekonstruksi semua pengalaman yang mereka miliki secara bersama, dan yang bernilai rohani dalam kehidupan salah satu dari mereka.
40:9.8 (451.4) Meskipun kami cukup baik memahami teknik rekonstruksi memori tersebut, namun kami tidak memahami teknik pengenalan kepribadian. Pribadi-pribadi yang dulunya pernah berhubungan itu saling merespon timbal balik cukup independen dari bekerjanya memori, namun demikian, memori itu sendiri dan teknik rekonstruksinya sangat diperlukan untuk melengkapi respon kepribadian timbal balik itu dengan pengenalan secara penuh.
40:9.9 (451.5) Seorang peselamat dilebur-Roh juga dapat belajar banyak tentang kehidupan yang ia hidupi dalam daging dengan mengunjungi lagi dunia kelahiran asalnya setelah zaman dispensasi keplanetan di dalam mana ia pernah hidup. Anak-anak dari leburan-Roh demikian dimungkinkan menikmati kesempatan-kesempatan ini untuk menyelidiki karier manusia mereka karena mereka secara umum dibatasi untuk layanan hanya di alam semesta lokal. Mereka tidak berbagi takdir tinggi dan mulia kamu dalam Korps Finaliter Firdaus; hanya manusia dilebur-Pelaras yang dihimpun masuk ke dalam barisan mereka yang menantikan petualangan Ketuhanan kekal. Manusia dilebur-Roh adalah warga-warga permanen alam semesta lokal; mereka bisa bercita-cita untuk takdir Firdaus, tetapi mereka tidak dapat memastikannya. Di Nebadon rumah alam semesta mereka adalah kelompok dunia-dunia ke delapan yang mengelilingi Salvington, suatu surga-takdir dengan keadaan alam dan lokasi hampir seperti surga yang dibayangkan oleh adat istiadat keplanetan di Urantia.
40:10.1 (452.1) Manusia-manusia yang dilebur-Roh itu, secara umum, dibatasi untuk suatu alam semesta lokal; peselamat-peselamat yang dilebur-Putra dibatasi untuk suatu alam semesta super; manusia dilebur-Pelaras ditakdirkan untuk menembus alam semesta segala alam-alam semesta. Roh-roh peleburan fana selalu naik ke level asal; entitas-entitas roh tersebut tak keliru lagi pastilah kembali ke dunia sumber utama mereka.
40:10.2 (452.2) Manusia yang dilebur-Roh adalah dari alam semesta lokal; mereka, biasanya, tidak naik melewati batas-batas alam asal mereka, melewati batas-batas jangkauan ruang dari roh yang merasuki mereka. Penaik yang dilebur-Putra demikian pula naik ke sumber karunia roh mereka, karena seperti Roh Kebenaran dari sesosok Putra Pencipta memusat dalam Penatalayan Ilahi yang terkait, demikian pula “roh leburan”nya diterapkan dalam Roh-Roh Reflektif alam-alam semesta yang lebih tinggi. Hubungan roh demikian antara tingkat-tingkat lokal dan alam semesta super dari Tuhan Lipat Tujuh itu mungkin sulit dijelaskan tetapi bisa diamati, karena jelas terungkap dalam diri anak-anak Roh Reflektif itu—yaitu Suara sekorafik untuk Putra Pencipta. Pelaras Pikiran, yang berangkat dari Bapa di Firdaus, tidak pernah berhenti hingga anak fana berdiri tatap muka dengan Tuhan yang kekal.
40:10.3 (452.3) Variabel misterius dalam teknik hubungan asosiatif dengan mana seorang manusia tidak atau tidak bisa dilebur secara abadi dengan Pelaras yang mendiami itu sepertinya menunjukkan cacat dalam skema kenaikan; leburan Putra dan Roh memang, secara luarnya, menyerupai kompensasi terhadap kegagalan-kegagalan yang tak terjelaskan dalam rincian tertentu dari rancangan pencapaian-Firdaus; tetapi semua kesimpulan demikian itu ternyata keliru; kita diajar bahwa semua peristiwa ini tergelar dalam kepatuhan pada hukum yang sudah ditetapkan dari para Penguasa Alam Semesta Tertinggi.
40:10.4 (452.4) Kami telah menganalisis masalah ini dan telah mencapai kesimpulan yang tak diragukan bahwa pengiriman semua manusia ke suatu takdir Firdaus terakhir akan menjadi tidak adil untuk alam-alam semesta ruang-waktu lantaran dewan-dewan pengadilan para Putra Pencipta dan Yang Purba Harinya akan sepenuhnya bergantung pada layanan mereka yang sedang transit ke alam-alam yang lebih tinggi itu. Dan tampaknya akan sesuai seandainya pemerintahan alam semesta lokal dan super masing-masing dilengkapi dengan suatu kelompok permanen kewargaan penaik; bahwa fungsi dari pemerintahan-pemerintahan ini akan diperkaya oleh upaya kelompok tertentu manusia dimuliakan yang berstatus permanen, pelengkap evolusioner untuk abandonter dan untuk susatia. Sekarang cukup jelas bahwa skema kenaikan yang sekarang ini secara efektif menyediakan pada pemerintahan ruang-waktu itu kelompok makhluk penaik yang seperti itu; dan kami banyak kali menjadi heran: Apakah semua ini merupakan bagian yang disengaja dari rancangan mahabijaksana Arsitek Alam Semesta Master untuk menyediakan bagi Putra Pencipta dan Yang Purba Harinya dengan populasi penaik yang permanen? Dengan ordo kewargaan yang dievolusikan yang semakin lama semakin kompeten untuk memajukan urusan wilayah-wilayah ini dalam zaman-zaman alam semesta yang akan datang?
40:10.5 (452.5) Takdir-takdir manusia yang demikian bervariasi itu sama sekali tidak membuktikan bahwa yang satu lebih tinggi atau rendah dari yang lain, tetapi bahwa mereka hanya berbeda. Penaik yang dilebur-Pelaras memang memiliki karier akbar dan mulia sebagai finaliter terbentang di depan mereka dalam masa depan kekal, tetapi ini tidak berarti mereka lebih terpilih di atas saudara-saudara penaik mereka. Tidak ada favoritisme, tidak ada yang sewenang-wenang, dalam operasi selektif dari rencana ilahi untuk keselamatan manusia.
40:10.6 (453.1) Meskipun para finaliter yang dilebur-Pelaras jelas menikmati kesempatan pelayanan paling luas dari semuanya, pencapaian tujuan ini otomatis menutup mereka dari peluang berpartisipasi dalam perjuangan panjang salah satu alam semesta atau alam semesta super, mulai dari zaman lebih awal yang belum tetap hingga era pencapaian kesempurnaan relatif yang belakangan dan mapan. Finaliter mencapai pengalaman menakjubkan dan amat luas dari layanan sementara dalam seluruh tujuh segmen alam semesta agung, tetapi mereka biasanya tidak memperoleh pengetahuan mendalam tentang salah satu alam semesta yang sekarang menjadi ciri para veteran dilebur-Roh dari Korps Nebadon Penyelesaian. Individu-individu ini berpeluang menyaksikan arak-arakan menaik zaman-zaman keplanetan sementara hal itu terungkap satu demi satu di sepuluh juta dunia dihuni. Dan dalam pelayanan setia dari warga-warga alam semesta lokal tersebut, pengalaman ditumpangkan ke atas pengalaman hingga kepenuhan waktu mematangkan kualitas tinggi kebijaksanaan yang dihasilkan dari pengalaman yang dipusatkan—hikmat yang otoritatif—dan hal ini sendiri adalah faktor vital dalam penetapan setiap alam semesta lokal.
40:10.7 (453.2) Seperti halnya dengan para pelebur-Roh, demikian pula dengan manusia dilebur-Putra yang telah mencapai status penduduk di Uversa. Beberapa dari sosok-sosok ini berangkat dari era-era paling awal Orvonton, dan mereka membentuk suatu badan yang berakumulasi perlahan-lahan dengan hikmat mendalamnya wawasan, yang membuat makin meningkatnya sumbangan layanan bagi kesejahteraan dan penetapan akhir alam semesta super ketujuh.
40:10.8 (453.3) Kami tidak tahu apakah takdir terakhir untuk ordo-ordo stasioner dari alam semesta lokal dan super ini, namun sangat mungkin bahwa, ketika para finaliter Firdaus mempelopori berkembangnya garis depan keilahian dalam sistem-sistem keplanetan di tingkat ruang angkasa bagian luar pertama, maka saudara-saudara mereka yang dilebur-Putra dan Roh, dari perjuangan evolusioner penaik, akan sangat menyumbang pada perawatan terhadap keseimbangan pengalaman untuk alam semesta super yang disempurnakan, sementara mereka bersiap untuk menerima aliran masuk para musafir Firdaus yang akan, pada masa depan yang jauh itu, mengalir masuk melalui Orvonton dan ciptaan-ciptaan lainnya, sebagai arus deras pencari-roh dari galaksi-galaksi yang sekarang belum dipetakan dan belum ditempati di ruang angkasa bagian luar itu.
40:10.9 (453.4) Meskipun mayoritas pelebur-Roh melayani secara permanen sebagai warga-warga alam semesta lokal, namun tidak demikian semuanya. Jika beberapa fase layanan alam semesta mereka memerlukan kehadiran pribadi mereka dalam alam semesta super, maka dilakukan transformasi wujud supaya memungkinkan mereka naik ke alam semesta yang lebih tinggi; dan setelah kedatangan Penjaga Selestial membawa perintah untuk menghadirkan manusia dilebur-Roh tersebut dalam sidang-sidang pengadilan Yang Purba Harinya, maka mereka akan naik, tidak akan kembali lagi. Mereka menjadi binaan alam semesta super, melayani sebagai asisten-asisten Penjaga Selestial dan secara permanen, kecuali sedikit mereka yang pada gilirannya dipanggil untuk layanan Firdaus dan Havona.
40:10.10 (453.5) Seperti saudara-saudara mereka yang dilebur-Roh, pelebur-Putra tidak menjelajahi Havona atau mencapai Firdaus kecuali mereka telah mengalami transformasi modifikasi tertentu. Demi alasan yang baik dan cukup, perubahan tersebut dilakukan terhadap peselamat dilebur-Putra tertentu, dan sosok-sosok ini akan dijumpai sekali-sekali di tujuh sirkuit dari alam semesta sentral. Demikianlah bahwa sejumlah tertentu manusia dilebur-Putra dan dilebur-Roh memang benar-benar naik ke Firdaus, mencapai tujuan yang dalam banyak hal sama dengan yang menjadi tujuan manusia yang dilebur-Bapa.
40:10.11 (453.6) Manusia yang dilebur-Bapa itu finaliter-finaliter potensial; tujuan mereka adalah Bapa Semesta, dan Ia memang mereka capai, tetapi dalam lingkup zaman alam semesta sekarang, para finaliter itu belum pencapai takdir. Mereka masih makhluk yang belum selesai—roh-roh tingkat keenam—dan sebab itu tidak aktif dalam wilayah-wilayah evolusioner yang statusnya pra-terang-dan-hidup.
40:10.12 (454.1) Ketika sesosok finaliter fana dirangkul oleh Trinitas—menjadi Putra Ditrinitisasi, seperti Utusan Perkasa—maka finaliter itu telah mencapai takdir atau tujuan akhir, setidaknya untuk zaman alam semesta yang sekarang. Utusan Perkasa dan rekan-rekan mereka mungkin bukan dalam pengertian pasti adalah roh-roh tingkat ketujuh, tetapi sebagai tambahan pada hal-hal lainnya rangkulan Trinitas melengkapi mereka dengan segala sesuatu yang akan dicapai suatu kali nanti sebagai roh tingkat ketujuh. Setelah manusia yang dilebur-Roh atau dilebur-Putra itu ditrinitisasi, mereka melewati pengalaman Firdaus dengan para penaik dilebur-Bapa, dengan siapa mereka kemudian sama persis dalam semua urusan mengenai pemerintahan alam semesta super. Para Putra Pilihan yang Ditrinitisasi atau yang Pencapaian itu setidaknya saat ini adalah makhluk yang sudah selesai, dibedakan dengan para finaliter, yang sekarang adalah makhluk-makhluk yang belum selesai.
40:10.13 (454.2) Dengan demikian, dalam analisis final, sulit dikatakan tepat memakai istilah “lebih tinggi” atau “lebih rendah” dalam menkontraskan takdir-takdir untuk ordo-ordo keputraan menaik. Setiap anak Tuhan tersebut berbagi kebapaan Tuhan, dan Tuhan sama-sama mengasihi setiap putra-putra makhluk-Nya; Ia tidak pilih kasih takdir penaik, tetapi makhluk itu sendirilah yang mungkin mencapai takdir-takdir tersebut. Bapa mengasihi setiap anak-anaknya, dan kasih sayang itu tidak kurang dari benar, suci, ilahi, tanpa batas, kekal, dan unik—kasih yang dianugerahkan ke atas anak ini dan anak itu, secara individual, pribadi, dan khusus. Kasih yang demikian itu sama sekali menutupi semua fakta yang lain. Keputraan adalah hubungan tertinggi dari ciptaan pada Pencipta.
40:10.14 (454.3) Sebagai manusia kamu sekarang bisa mengenali tempatmu dalam keluarga keputraan ilahi dan mulai merasakan tanggung jawab untuk mendaya-gunakan keunggulan-keunggulan yang demikian bebas disediakan dalam dan melalui rancangan Firdaus untuk keselamatan manusia, rancangan yang telah diperluas dan diterangi begitu rupa oleh pengalaman hidup seorang Putra anugerah. Setiap fasilitas dan semua kuasa telah disediakan untuk memastikan pencapaian terakhirmu menuju tujuan Firdaus untuk kesempurnaan ilahi.
40:10.15 (454.4) [Disampaikan sesosok Utusan Perkasa yang sementara diperbantukan sebagai staf Gabriel Salvington.]
Buku Urantia
Makalah 41
41:0.1 (455.1) FENOMENA ruang khas yang membedakan tiap ciptaan lokal dari semua yang lain adalah kehadiran Roh Kreatif. Seluruh Nebadon dengan pasti dirasuki oleh kehadiran ruang Penatalayan Ilahi Salvington, dan kehadiran tersebut jelas berhenti di batas-batas luar alam semesta lokal kita. Apa yang dirasuki oleh Roh Ibu alam semesta lokal kita itu adalah Nebadon; apa yang terletak di luar kehadiran pribadinya adalah di luar Nebadon, merupakan kawasan ruang ekstra-Nebadon dari alam semesta super Orvonton—alam-alam semesta lokal yang lain.
41:0.2 (455.2) Meskipun organisasi administratif alam semesta agung menunjukkan pembagian jelas antara pemerintahan alam semesta pusat, super dan lokal, dan walaupun pembagian-pembagian tersebut secara astronomis disejajarkan dalam pemisahan ruang angkasa antara Havona dan tujuh alam semesta super, namun tidak ada garis fisik demarkasi jelas yang memisahkan ciptaan-ciptaan lokal. Bahkan sektor mayor dan minor Orvonton (bagi kami) secara jelas dapat dibedakan, tetapi tidak terlalu mudah untuk mengenali batas-batas fisik alam semesta lokal. Hal ini karena ciptaan-ciptaan lokal tersebut diorganisir secara administratif sesuai prinsip kreatif tertentu yang mengatur segmentasi muatan energi total suatu alam semesta super, di mana komponen fisik mereka, bulatan-bulatan ruang angkasa—matahari, badan gelap, planet, dan yang lain—berasal terutama dari nebula-nebula, dan hal ini memunculkan bentuk astronomis mereka sesuai dengan rancangan prakreatif (transendental) dari para Arsitek Alam Semesta Master.
41:0.3 (455.3) Satu atau lebih—bahkan banyak—nebula-nebula demikian mungkin tercakup di dalam wilayah satu alam semesta lokal seperti halnya Nebadon secara fisik dirakit dari keturunan perbintangan dan keplanetan dari nebula Andronover dan nebula-nebula yang lain. Bulatan-bulatan di Nebadon berasal dari nebula yang berbeda-beda, tetapi mereka semua memiliki kesamaan gerak ruang minimum tertentu yang diatur oleh upaya pintar para direktur daya sehingga menghasilkan kumpulan badan-badan ruang angkasa yang sekarang, yang bergerak bersama sebagai suatu unit yang saling sambung berdekatan melalui orbit-orbit alam semesta super.
41:0.4 (455.4) Demikianlah susunan awan bintang lokal Nebadon, yang hari ini beredar dalam orbit yang makin menetap seputar pusat Sagitarius di sektor minor Orvonton itu di mana ciptaan lokal kita termasuk.
41:1.1 (455.5) Nebula-nebula spiral dan yang lain, roda-roda induk untuk bulatan-bulatan ruang angkasa itu, dimulai oleh para organisator forsa Firdaus; dan mengikuti evolusi nebular untuk tanggapan gravitasi, mereka dilanjutkan dalam fungsi alam semesta super oleh para pusat daya dan pengendali fisik, yang sejak itu memegang tanggung jawab penuh untuk mengarahkan evolusi fisik untuk generasi-generasi keturunan perbintangan dan keplanetan yang muncul selanjutnya. Supervisi fisik terhadap pra-alam-semesta Nebadon ini, pada waktu kedatangan Putra Pencipta kita, segera dikoordinasikan dengan rancangannya untuk pengorganisasian alam semesta. Di dalam wilayah Putra Tuhan Firdaus ini, para Pusat Daya Tertinggi dan Pengendali Fisik Master bekerjasama dengan para Supervisor Daya Morontia yang belakangan muncul dan lainnya untuk menghasilkan kompleks lini-lini komunikasi, sirkuit energi, dan jalur-jalur daya yang luas, yang dengan kuat mengikat berbagai macam badan-badan ruang angkasa Nebadon menjadi satu unit administratif terintegrasi.
41:1.2 (456.1) Seratus Pusat Daya Tertinggi dari ordo keempat ditugaskan secara permanen ke alam semesta lokal kita. Sosok-sosok ini menerima lini-lini daya masuk dari pusat-pusat ordo ketiga Uversa dan merelai sirkuit-sirkuit yang sudah diturun-dayakan dan dimodifikasi itu ke pusat-pusat daya konstelasi-konstelasi dan sistem-sistem kita. Pusat-pusat daya ini, dalam hubungan kerjasama, berfungsi untuk menghasilkan sistem hidup untuk kontrol dan ekualisasi yang beroperasi untuk menjaga keseimbangan dan distribusi energi-energi yang jika tidak demikian akan turun naik dan berubah-ubah itu. Namun demikian, pusat-pusat daya tidak mengurusi gejolak-gejolak energi lokal dan sementara, misalnya noda matahari dan gangguan listrik sistem; cahaya dan listrik itu bukan energi-energi dasar ruang; mereka itu manifestasi yang sekunder dan tambahan.
41:1.3 (456.2) Seratus pusat daya alam semesta lokal ditempatkan di Salvington, di mana mereka berfungsi di sentral energi tepat dari bulatan itu. Dunia-dunia buatan seperti Salvington, Edentia, dan Yerusem itu diterangi, dipanasi, dan diberi energi oleh metode-metode yang membuat mereka cukup independen dari matahari-matahari ruang angkasa. Bulatan-bulatan dunia tersebut dibangun—dibuat sesuai rancangan—oleh para pusat daya dan pengendali fisik dan didisain untuk menerapkan pengaruh kuat atas distribusi energi. Dengan mendasarkan kegiatan mereka pada titik pusat kontrol energi tersebut, para pusat daya itu, dengan kehadiran hidup mereka, mengarahkan dan menyalurkan energi-energi fisik ruang angkasa. Sirkuit-sirkuit energi ini adalah dasar semua fenomena fisik-material dan spiritual-morontia.
41:1.4 (456.3) Sepuluh Pusat Daya Tertinggi dari ordo kelima ditugaskan pada setiap subdivisi primer Nebadon, yaitu seratus konstelasi. Di Norlatiadek, konstelasimu, mereka tidak ditempatkan di dunia markasnya tetapi di pusat sistem perbintangan raksasa yang membentuk inti fisik konstelasi. Di Edentia ada sepuluh pengendali mekanis yang terkait dan sepuluh frandalank yang dalam hubungan sempurna dan konstan dengan pusat-pusat daya yang berdekatan.
41:1.5 (456.4) Satu Pusat Daya Tertinggi ordo keenam ditempatkan di fokus gravitasi tepat tiap sistem lokal. Dalam sistem Satania pusat daya yang ditugaskan itu menempati sebuah badan gelap ruang angkasa yang berlokasi di pusat astronomis sistem. Banyak dari badan-badan gelap tersebut adalah dinamo raksasa yang memobilisir dan mengarahkan energi-energi-ruang angkasa tertentu, dan kondisi yang alami ini dimanfaatkan secara efektif oleh para Pusat Daya Satania, yang massa hidupnya berfungsi sebagai penghubung dengan pusat-pusat yang lebih tinggi, mengarahkan aliran daya yang lebih termaterialisir kepada para Pengendali Fisik Master di planet-planet evolusioner ruang.
41:2.1 (456.5) Walaupun para Pengendali Fisik Master bekerja dengan para pusat daya di seluruh alam semesta agung, fungsi mereka dalam sistem lokal seperti Satania lebih mudah dipahami. Satania adalah satu dari seratus sistem lokal yang membentuk organisasi administratif dari konstelasi Norlatiadek, memiliki tetangga-tetangga dekatnya sistem-sistem Sandmatia, Assuntia, Porogia, Sortoria, Rantulia, dan Glantonia. Sistem-sistem Norlatiadek berbeda-beda dalam banyak hal, tetapi mereka semua evolusioner dan progresif, mirip sekali seperti Satania.
41:2.2 (457.1) Satania sendiri terdiri dari lebih dari tujuh ribu kelompok-kelompok astronomis, atau sistem-sistem fisik, sedikit dari mereka yang punya asal usul sama dengan tatasuryamu. Pusat astronomis Satania adalah sebuah pulau gelap ruang angkasa berukuran raksasa yang, dengan bulatan-bulatan pengiringnya, tempatnya tidak jauh dari markas pemerintahan sistem.
41:2.3 (457.2) Kecuali kehadiran pusat-pusat daya yang ditentukan, supervisi seluruh sistem energi-fisik Satania itu dipusatkan di Yerusem. Satu Pengendali Fisik Master, yang ditempatkan di dunia markas ini, bekerjasama dengan pusat daya sistem, bertugas sebagai kepala penghubung untuk para inspektur daya yang bermarkas di Yerusem dan berfungsi di seluruh sistem lokal
41:2.4 (457.3) Pensirkuitan dan penyaluran energi itu diawasi oleh lima ratus ribu manipulator hidup dan cerdas yang tersebar di seluruh Satania. Melalui aksi para pengendali fisik tersebut, pusat-pusat daya yang mengawasi tersebut bisa melakukan pengendalian penuh dan sempurna terhadap sebagian besar energi-energi dasar ruang angkasa, termasuk pancaran dari matahari-matahari yang sangat panas dan bulatan-bulatan gelap yang bermuatan energi. Kelompok entitas hidup ini bisa memobilisir, mentransformasi, mentransmutasi, memanipulasi, dan menyalurkan hampir semua energi fisik ruang angkasa yang diorganisir.
41:2.5 (457.4) Kehidupan memiliki kapasitas bawaan untuk mobilisasi dan transmutasi energi semesta. Kamu akrab dengan aksi tumbuhan yang mengubah energi material dari cahaya menjadi aneka manifestasi dari dunia tumbuhan. Kamu juga tahu beberapa tentang bagaimana selanjutnya energi tumbuhan ini bisa dikonversi menjadi fenomena kegiatan hewani, tetapi kamu praktis sama sekali tidak tahu tentang teknik para direktur daya dan pengendali fisik, yang dikaruniai kemampuan untuk memobilisir, mengubah, mengarahkan dan memusatkan macam-macam energi ruang angkasa itu.
41:2.6 (457.5) Sosok-sosok dari alam energi ini tidak mengurusi langsung energi sebagai suatu faktor komponen makhluk hidup, bahkan tidak juga dengan wilayah kimiawi fisiologis. Mereka sering berurusan dengan persiapan pendahuluan fisik kehidupan, dengan elaborasi sistem-sistem energi yang akan berfungsi sebagai wahana badan fisik untuk energi-energi hidup pada organisme material dasar. Dalam hal tertentu para pengendali fisik berhubungan dengan manifestasi prakehidupan energi material seperti halnya para roh-batin ajudan berhubungan dengan fungsi prarohani batin manusia.
41:2.7 (457.6) Makhluk-makhluk cerdas untuk pengendalian daya dan pengaturan energi ini harus menyesuaikan teknik mereka di tiap dunia sesuai dengan susunan fisik dan arsitektur planet itu. Mereka selalu menggunakan perhitungan dan penarikan kesimpulan dari masing-masing staf fisikawan dan para penasihat teknis lain mengenai pengaruh lokal dari bintang-bintang yang amat panas dan jenis-jenis bintang bermuatan tinggi lainnya. Bahkan raksasa-raksasa ruang angkasa yang dingin dan gelap serta gerombolan awan bintang juga harus diperhitungkan; semua materi itu diperhatikan dalam masalah-masalah praktis untuk manipulasi energi.
41:2.8 (457.7) Supervisi energi-daya untuk dunia-dunia hunian adalah tanggung jawab Pengendali Fisik Master, tetapi sosok-sosok ini tidak bertanggung jawab untuk semua penyimpangan energi di Urantia. Ada sejumlah alasan gangguan-gangguan tersebut, beberapa di antaranya ada di luar wilayah dan kendali para pemelihara fisik itu. Urantia berada di dalam jalur-jalur energi yang dahsyat, sebuah planet kecil dalam sirkuit massa-massa yang sangat besar, dan para pengendali lokal kadang mengerahkan jumlah-jumlah besar ordo mereka dalam upaya mereka untuk mengimbangi jalur-jalur energi ini. Mereka cukup bisa menangani dengan baik sirkuit-sirkuit fisik Satania tetapi kesulitan menyekat terhadap arus-arus Norlatiadek yang kuat.
41:3.1 (458.1) Ada lebih dari dua ribu matahari cemerlang yang memancarkan cahaya dan energi dalam Satania, dan mataharimu itu sendiri adalah bola menyala yang rata-rata. Dari tiga puluh bintang yang terdekat denganmu, hanya tiga yang lebih terang. Para Direktur Daya Alam Semesta memulai arus-arus energi yang dikhususkan yang bermain antara masing-masing bintang dan sistem mereka. Dapur-dapur api surya ini, bersama-sama dengan raksasa-raksasa gelap ruang angkasa, berguna bagi pusat-pusat daya dan pengendali-pengendali fisik sebagai stasiun-stasiun jalan untuk mengkonsentrasikan dan mengarahkan secara efektif sirkuit-sirkuit energi ciptaan-ciptaan material.
41:3.2 (458.2) Matahari-matahari Nebadon tidak beda dengan matahari-matahari alam semesta lainnya. Komposisi materi semua matahari, pulau gelap, planet, dan satelit, bahkan meteor, adalah cukup identik. Matahari-matahari ini memiliki garis tengah rata-rata sekitar satu juta mil, dan bahwa garis tengah bola mataharimu sendiri sedikit kurang dari itu. Bintang terbesar dalam alam semesta, awan perbintangan Antares, adalah empat ratus lima puluh kali diameter mataharimu dan enam puluh juta kali volumenya. Tetapi ada ruang cukup banyak untuk menampung semua matahari raksasa ini. Mereka itu menempati ruang sebanding seperti seandainya selusin jeruk beredar di seluruh bagian dalam Urantia, dan seandainya planet ini adalah bola kosong.
41:3.3 (458.3) Ketika matahari-matahari yang terlalu besar dilemparkan keluar oleh roda induk nebula, matahari-matahari itu segera terpisah atau membentuk bintang ganda. Semua bintang itu awalnya benar-benar berbentuk gas, meskipun belakangan bisa untuk sementara berada dalam wujud semi cair. Ketika mataharimu mencapai keadaan setengah cair karena tekanan supergas ini, matahari itu tidak cukup besar untuk terbelah sama-tengahnya, matahari ini menjadi satu jenis formasi bintang ganda.
41:3.4 (458.4) Ketika kurang dari sepersepuluh ukuran mataharimu, bola-bola berapi ini akan menyusut dengan cepat, berkondensasi, dan mendingin. Ketika di atas tiga puluh kali ukurannya—kira-kira tiga puluh kali isi bruto material nyata—maka matahari itu akan segera terpecah menjadi dua badan terpisah, menjadi pusat sistem baru atau tetap di dalam pegangan gravitasi masing-masing dan beredar seputar pusat bersama sebagai satu jenis bintang ganda.
41:3.5 (458.5) Erupsi kosmis yang paling baru di Orvonton adalah ledakan bintang ganda yang luar biasa, yang cahayanya mencapai Urantia dalam tahun 1572 M. Ledakan ini begitu hebatnya sehingga kelihatan jelas di siang hari.
41:3.6 (458.6) Tidak semua bintang itu padat, tetapi banyak bintang yang tua memang demikian. Beberapa bintang yang kemerahan, bersinar redup itu telah mencapai densitas di pusat massa raksasa mereka yang bisa diungkapkan dengan mengatakan bahwa satu inci kubik dari bintang itu, jika di Urantia, beratnya adalah tiga ribu kilogram. Tekanan dahsyat itu, disertai hilangnya panas dan aliran energi, telah berakibat membuat orbit unit materi dasar menjadi semakin dekat hingga sekarang mereka dekat pada status kondensasi elektronis. Proses pendinginan dan penyusutan ini akan berlanjut hingga titik ledakan yang membatasi dan kritis dari kondensasi ultimatonis.
41:3.7 (459.1) Kebanyakan matahari-matahari raksasa masih relatif muda; banyak dari bintang katai itu tua, namun tidak semua. Bintang katai hasil tabrakan bisa saja amat muda dan bisa bersinar dengan cahaya putih yang amat terang, tanpa mengenal tahap merah permulaan bersinar waktu masih muda. Baik bintang yang sangat muda maupun sangat tua biasanya bersinar dengan kilau kemerahan. Rona kekuningan menunjukkan muda sedang atau mendekati tua, tetapi cahaya putih cemerlang menunjukkan masa dewasa yang kuat dan lama.
41:3.8 (459.2) Meskipun semua bintang remaja tidak melewati tahap berdenyut, setidaknya tidak tampak, kalau melihat ke angkasa kamu akan melihat banyak bintang muda yang pernapasan raksasa mereka perlu waktu dua hingga tujuh hari untuk selesai satu siklus. Mataharimu sendiri masih membawa warisan yang makin berkurang dari pembengkakan hebat di masa-masa mudanya dulu, tetapi periodenya telah memanjang dari denyutan semula tiga setengah hari menjadi sekarang siklus noda matahari sebelas setengah tahun.
41:3.9 (459.3) Variabel-variabel perbintangan memiliki banyak asal usul. Dalam beberapa bintang ganda, pasang surut yang disebabkan oleh jarak yang berubah cepat ketika dua badan ruang angkasa beredar seputar orbit mereka juga menyebabkan fluktuasi cahaya berkala. Variasi-variasi gravitasi ini menghasilkan lidah-lidah api yang teratur dan berulang, seperti pada saat penangkapan meteor oleh kumpulan materi-energi di permukaannya akan menghasilkan kilatan cahaya relatif mendadak yang akan cepat turun kembali ke terang normalnya matahari itu. Kadang-kadang sebuah bintang akan menangkap suatu aliran meteor dalam satu garis berkurangnya tentangan gravitasi, dan kadangkala tabrakan menyebabkan semburan api bintang, tetapi mayoritas fenomena tersebut sepenuhnya adalah karena fluktuasi internal.
41:3.10 (459.4) Dalam satu kelompok bintang variabel periode fluktuasi cahaya itu tergantung langsung pada luminositas, dan pengetahuan tentang fakta ini memungkinkan para astronom untuk menggunakan bintang-bintang demikian sebagai mercusuar semesta atau titik pengukuran yang akurat untuk eksplorasi lebih lanjut gugus-gugus bintang yang jauh. Dengan teknik ini dimungkinkan untuk mengukur jarak perbintangan dengan paling tepat hingga lebih dari satu juta tahun-cahaya. Metode lebih baik untuk pengukuran ruang angkasa dan perbaikan teknik teleskopik akan suatu kali lebih jelas mengungkapkan sepuluh divisi besar alam semesta super Orvonton; setidaknya kamu akhirnya akan mengenali delapan dari sektor-sektor yang mahaluas ini sebagai gugusan bintang yang sangat besar dan cukup simetris.
41:4.1 (459.5) Massa mataharimu itu sedikit lebih besar dari taksiran para fisikawanmu, yang telah menghitungnya sekitar dua oktiliun (2 kali x 1027) ton. Matahari itu berada kira-kira di tengah antara bintang yang paling padat dan paling renggang, memiliki sekitar satu setengah kali kerapatan air. Tetapi mataharimu itu bukan cairan atau padatan, tetapi gas, dan hal ini benar sekalipun sulit menjelaskan bagaimana benda gas bisa mencapai kerapatan ini dan bahkan lebih besar lagi.
41:4.2 (459.6) Wujud gas, cair dan padat adalah hal-hal hubungan molekuler-atomik, tetapi densitas atau kerapatan adalah hubungan antara ruang dan massa. Densitas bervariasi secara langsung dengan jumlah massa dalam ruang dan berbanding terbalik dengan jumlah ruang dalam massa, ruang antara inti sentral materi dan partikel-partikel yang berpusar mengelilingi pusat-pusat ini demikian pula ruang di dalam partikel-partikel materi tersebut.
41:4.3 (459.7) Bintang yang mendingin dapat secara fisik berbentuk gas dan amat padat pada saat yang bersamaan. Kamu tidak kenal dengan surya supergas, tetapi hal ini dan wujud-wujud materi tidak umum yang lain menjelaskan bagaimana matahari yang tidak padat itu bahkan dapat mencapai kerapatan sama dengan besi—hampir sama seperti Urantia—namun masih berada dalam wujud gas yang amat panas dan terus berfungsi sebagai matahari. Atom-atom dari supergas-supergas rapat ini istimewa kecil; atom-atom itu hanya mengandung beberapa elektron. Bintang-bintang seperti itu juga sebagian besar sudah kehilangan simpanan energi ultimatonis bebas mereka.
41:4.4 (460.1) Salah satu dari bintang yang dekat denganmu, yang memulai kehidupan dengan massa yang kira-kira sama dengan mataharimu, sekarang telah menyusut hampir seukuran Urantia, menjadi empat puluh ribu kali lebih rapat dari mataharimu. Berat dari padatan-gas dingin-panas ini sekitar satu ton per inci kubik. Namun demikian bintang ini masih bersinar kemerahan temaram, kilau penghabisan raja cahaya yang sekarat.
41:4.5 (460.2) Kebanyakan matahari-matahari, meskipun demikian, tidaklah terlalu rapat. Salah satu tetanggamu yang lebih dekat mempunyai densitas persis sama dengan atmosfermu pada permukaan laut. Jika saja kamu ada di bagian dalam matahari ini, kamu tidak akan bisa melihat apa-apa. Seandainya temperatur memungkinkan, kamu dapat menembus sebagian besar bintang yang berkelap-kelip di langit malam dan memperhatikan bahwa tidak terdapat lebih banyak materi daripada yang kamu rasakan dalam udara di kamar rumahmu di bumi.
41:4.6 (460.3) Bintang masif Veluntia, satu yang terbesar di Orvonton, punya kerapatan hanya seperseribu atmosfernya Urantia. Seandainya susunannya seperti di atmosfermu dan tidak sangat panas, keadaannya akan seperti dalam vakum sehingga manusia akan cepat kehabisan napas di dalamnya.
41:4.7 (460.4) Salah satu raksasa Orvonton yang lain sekarang memiliki suhu permukaan sedikit di bawah tiga ribu derajat. Garis tengahnya lebih dari tiga ratus juta mil—ruang cukup untuk menampung mataharimu dan orbit bumi sekarang. Walaupun demikian, sekalipun ukurannya lebih dari empat puluh juta kali mataharimu, massanya hanya tiga puluh kali lebih besar. Matahari-matahari raksasa ini punya perluasan pinggiran yang menjangkau hampir dari bintang yang satu ke bintang yang lain.
41:5.1 (460.5) Bahwa bintang-bintang angkasa tidak terlalu rapat dibuktikan oleh arus tetap energi-cahaya yang lolos. Kalau kerapatan terlalu tinggi maka cahaya akan tertahan karena opasitas hingga tekanan energi-cahaya mencapai titik ledakan. Ada tekanan cahaya atau gas yang luar biasa di dalam matahari yang menyebabkannya memancarkan arus energi yang menembus ruang angkasa berjuta-juta kilometer untuk memberikan energi, cahaya, dan panas ke planet-planet yang jauh. Empat setengah meter permukaan dengan kerapatan Urantia akan berakibat mencegah pelepasan semua sinar-X dan energi-cahaya dari sebuah matahari, sampai kenaikan tekanan internal dari akumulasi energi yang dihasilkan dari pemecahan atomik itu mengalahkan gravitasi dengan letusan yang hebat ke arah luar.
41:5.2 (460.6) Cahaya, dengan adanya gas-gas yang propulsif, menjadi amat eksplosif ketika dikurung pada suhu tinggi oleh dinding-dinding penahan yang tidak tembus cahaya. Cahaya itu nyata. Kalau kamu menilainya berdasarkan energi dan daya di duniamu, cahaya matahari akan ekonomis seharga satu juta dolar per pon.
41:5.3 (460.7) Interior bagian dalam mataharimu itu adalah generator sinar-X yang besar. Matahari-matahari ditopang dari dalam oleh pemboman tanpa henti dari pancaran-pancaran hebat ini.
41:5.4 (460.8) Diperlukan waktu lebih dari setengah juta tahun bagi sebuah elektron yang distimulasi-sinar-X untuk menempuh jalannya dari pusat matahari yang rata-rata hingga mencapai permukaan surya, di mana ia akan memulai petualangan ruang angkasanya, mungkin akan menghangatkan sebuah planet yang dihuni, ditangkap oleh meteor, ikut serta dalam kelahiran sebuah atom, ditarik oleh pulau gelap bermuatan tinggi, atau mengakhiri perjalanan angkasanya tercebur masuk permukaan sebuah matahari lain yang serupa dengan bintang asalnya.
41:5.5 (461.1) Sinar X dari bagian dalamnya matahari memberi muatan pada elektron-elektron yang amat panas dan cepat itu dengan cukup energi untuk melesat melalui angkasa, melewati sejumlah besar pengaruh penghambat materi di antaranya, dan sekalipun ada berbagai gaya tarik gravitasi yang berlainan, terus ke dunia-dunia sistem yang jauh. Energi kecepatan besar yang diperlukan untuk melepaskan diri dari cengkeraman gravitasi matahari itu cukup untuk menjamin bahwa sinar matahari itu akan terus melesat dengan kecepatan yang tidak berkurang, hingga ia menemui massa-massa materi yang cukup besar; kemudian cahaya itu segera diubah menjadi panas bersama dengan pembebasan energi-energi yang lain.
41:5.6 (461.2) Energi, apakah itu sebagai cahaya atau wujud lain, dalam penerbangannya melalui ruang angkasa bergerak maju lurus. Partikel-partikel aktual dari keberadaan materi itu menempuh ruang angkasa seperti sebuah peluru. Partikel-partikel itu meluncur pada garis atau prosesi yang lurus dan tanpa putus kecuali dipengaruhi oleh kekuatan yang lebih besar, dan kecuali bahwa mereka selalu taat pada tarikan gravitasi-linier yang melekat dalam massa materi dan kehadiran gravitasi-sirkulernya Pulau Firdaus.
41:5.7 (461.3) Energi surya bisa tampaknya dipancarkan dalam gelombang-gelombang, tetapi hal itu disebabkan aksi pengaruh-pengaruh yang ada bersamaan dan berlainan. Suatu wujud tertentu energi terorganisir tidak bergerak maju dalam gelombang tetapi dalam garis-garis lurus. Kehadiran suatu bentuk energi-forsa yang kedua atau ketiga bisa menyebabkan aliran yang diamati itu tampak bergerak dalam fornnasi bergelombang, seperti halnya, dalam hujan deras yang disertai angin kencang, air hujan kadang tampak jatuh dalam lembaran atau turun dalam gelombang-gelombang. Titik air hujan itu turun dalam garis lurus dan arak-arakan tak terputus, tetapi aksi dari angin itulah yang memberikan penampakan kelihatan seperti lembaran air dan gelombang titik air hujan.
41:5.8 (461.4) Aksi dari energi-energi sekunder tertentu dan energi lain yang belum ditemukan di dalam kawasan-kawasan ruang angkasa alam semesta lokalmu itu begitu rupa sehingga membuat pancaran cahaya-surya tampak seperti melaksanakan fenomena bergelombang tertentu serta menjadi terpotong-potong menjadi porsi-porsi amat kecil dengan panjang dan berat tertentu. Dan jika dipertimbangkan secara praktis, itulah yang memang terjadi. Kamu tidak akan sampai pada pemahaman lebih baik tentang perilaku cahaya hingga waktu ketika kamu memperoleh konsep yang lebih jelas tentang interaksi dan interrelasi berbagai kekuatan-ruang dan energi surya yang beroperasi dalam kawasan-kawasan ruang angkasa Nebadon. Kebingunganmu sekarang juga disebabkan oleh pemahamanmu yang belum sempurna tentang masalah ini karena mencakup kegiatan-kegiatan yang saling terkait dari pengendalian pribadi dan non-pribadi alam semesta master—kehadiran, kinerja, dan koordinasi dari Pelaku Bersama dan Absolut Nirkualifikasi.
41:6.1 (461.5) Pada waktu menafsirkan fenomena spektral, perlu diingat bahwa ruang angkasa itu tidak kosong; bahwa cahaya, saat melewati ruang angkasa, kadang-kadang diubah sedikit oleh berbagai bentuk energi dan materi yang bersirkulasi dalam seluruh ruang angkasa yang diorganisir. Beberapa dari garis-garis yang menunjukkan materi tidak dikenal yang ada dalam spektrum mataharimu adalah karena modifikasi unsur-unsur yang sudah dikenal, yang mengambang di seluruh ruang angkasa dalam bentuk berantakan, yaitu korban-korban atomik dari perjumpaan-perjumpaan dahsyat dari pertarungan unsur surya. Ruang angkasa itu diresapi oleh sisa-sisa tertinggal yang mengembara ini, khususnya sodium dan kalsium.
41:6.2 (461.6) Kalsium itu, dalam kenyataannya, adalah unsur utama peresapan-materi ruang di seluruh Orvonton. Seluruh alam semesta super kita ditaburi oleh batu yang digiling halus ini. Batu secara harfiah adalah materi penyusun dasar untuk planet dan dunia-dunia ruang angkasa. Awan kosmis, selimut angkasa yang besar, sebagian besarnya terdiri dari atom-atom kalsium yang termodifikasi. Atom batu itu adalah salah satu unsur yang paling prevalen dan persisten. Unsur ini tidak hanya tahan ionisasi surya—pemecahan—tetapi tahan juga dalam bentuk identitas asosiatif bahkan setelah dihujani oleh sinar-X yang destruktif dan dihancurkan oleh suhu surya yang tinggi. Kalsium memiliki suatu individualitas dan daya tahan melebihi semua bentuk-bentuk materi yang lebih umum.
41:6.3 (462.1) Seperti para fisikawanmu menduganya, sisa-sisa termutilasi dari kalsium surya ini benar-benar menumpang sinar-sinar cahaya ke berbagai jarak, sehingga membantu penyebaran luas mereka ke seluruh ruang angkasa. Atom sodium, di bawah modifikasi tertentu, juga mampu bepergian menumpang cahaya dan energi. Ulah kalsium ini makin luar biasa lagi karena unsur ini hampir dua kali massa sodium. Peresapan-ruang oleh kalsium ini disebabkan fakta bahwa unsur ini lolos dari fotosfer matahari, dalam bentuk termodifikasi, dengan benar-benar menunggangi sinar matahari yang keluar. Dari semua unsur surya, kalsium, meskipun ukurannya relatif besar—memuat dua puluh elektron yang berputar mengelilinginya—adalah yang paling berhasil meloloskan diri dari bagian dalam surya ke angkasa. Hal ini menjelaskan mengapa ada lapisan kalsium, suatu permukaan batu dalam bentuk gas, di matahari setebal hampir sepuluh ribu kilometer; dan hal ini terjadi sekalipun fakta bahwa sembilan belas unsur yang lebih ringan, dan banyak yang lebih berat, berada di bawahnya.
41:6.4 (462.2) Kalsium adalah unsur aktif dan serba bisa pada suhu-suhu surya. Atom batu itu punya dua elektron yang tangkas dan terikat longgar dalam dua sirkuit elektron luarnya, yang amat berdekatan. Sejak awal perjuangan atomik, atom ini kehilangan elektron luarnya; sesudah itu ia terlibat dalam aksi lihai untuk membolak-balikkan elektron kesembilan belasnya antara sirkuit perputaran elektron kesembilan belas dan kedua puluh. Dengan melempar elektron kesembilan belas ini bolak-balik antara orbitnya sendiri dan orbit kedua puluh yang kehilangan elektron itu, sebanyak lebih dari dua puluh lima ribu kali sedetik, maka sebuah atom yang termutilasi (kehilangan satu atom) itu dapat sebagian mengatasi gravitasi dan dengan demikian berhasil menumpang arus pasang keluar cahaya dan energi, sinar matahari itu, menuju kebebasan dan petualangan. Atom kalsium ini bergerak ke luar dengan loncatan-loncatan dorongan maju yang berselang-seling, antara memegang dan melepas sinar matahari sekitar dua puluh lima ribu kali per detik. Inilah mengapa batu adalah komponen utama dunia-dunia ruang angkasa. Kalsium adalah pelolos penjara-surya yang paling ahli.
41:6.5 (462.3) Ketangkasan akrobatik elektron kalsium ini ditunjukkan oleh fakta bahwa, ketika dilempar oleh kekuatan surya sinar-X-suhu ke lingkaran orbit yang lebih tinggi, elektron itu hanya tetap dalam orbit itu sekitar sepersejuta detik; tetapi sebelum kekuatan gravitasi-elektrik dari inti atom menariknya balik ke orbitnya yang lama, elektron itu dapat menyelesaikan satu juta putaran mengelilingi pusat atom.
41:6.6 (462.4) Mataharimu telah melepas sejumlah besar kalsiumnya, telah kehilangan jumlah sangat besar selama masa-masa erupsi kejangnya dalam kaitannya dengan pembentukan tatasurya. Banyak dari kalsium surya itu sekarang ada dalam kerak luar matahari.
41:6.7 (462.5) Perlu diingat bahwa analisa spektral hanya menunjukkan komposisi permukaan matahari. Sebagai contoh: spektrum surya menunjukkan banyak garis besi, tetapi besi bukan unsur utama matahari. Fenomena ini hampir sepenuhnya disebabkan suhu sekarang permukaan matahari, sedikit kurang dari 6.000 derajat, suhu ini sangat baik untuk pencatatan spektrum besi.
41:7.1 (463.1) Suhu bagian dalam banyak matahari, bahkan mataharimu sendiri, adalah jauh lebih tinggi daripada yang umum diyakini. Dalam bagian dalam suatu matahari praktis tidak ada atom penuh yang ada; mereka lebih kurangnya dihancurkan oleh pemboman intensif sinar-X yang secara alami berasal dari suhu tinggi tersebut. Tidak peduli unsur material apa yang mungkin muncul dalam lapisan-lapisan luar suatu matahari, unsur-unsur yang di bagian dalam menjadi amat sama dikarenakan aksi disosiatif dari sinar-X yang disruptif itu. Sinar X adalah penghancur besar untuk keberadaan atom.
41:7.2 (463.2) Suhu permukaan mataharimu itu hampir 6.000 derajat, tetapi bertambah dengan cepat makin ditembus ke bagian dalam hingga mencapai angka tak bisa dipercaya sekitar 35.000.000 derajat di wilayah-wilayah pusatnya. (Semua suhu ini mengacu pada skala Fahrenheitmu).
41:7.3 (463.3) Semua fenomena ini menandakan adanya pengeluaran energi yang amat besar, dan sumber-sumber energi surya itu, disebutkan sesuai urutan pentingnya, adalah:
41:7.4 (463.4) 1. Pemusnahan atom dan pada akhirnya, elektron juga.
41:7.5 (463.5) 2. Transmutasi unsur-unsur, termasuk kelompok energi-energi radioaktif yang dibebaskannya.
41:7.6 (463.6) 3. Akumulasi dan transmisi energi-ruang semesta tertentu.
41:7.7 (463.7) 4. Materi ruang angkasa dan meteor yang tanpa henti terbenam masuk ke dalam surya yang menyala-nyala.
41:7.8 (463.8) 5. Kontraksi surya; pendinginan dan penyusutan berikutnya suatu matahari menghasilkan energi dan panas yang kadnag-kadang lebih besar dari yang diberikan oleh materi ruang.
41:7.9 (463.9) 6. Aksi gravitasi pada suhu tinggi mengubah daya yang disirkuitkan tertentu menjadi energi yang memancar.
41:7.10 (463.10) 7. Cahaya yang ditangkap lagi dan materi lain yang ditarik kembali ke dalam surya setelah meninggalkannya, bersama dengan energi-energi lain yang berasal dari luar surya.
41:7.11 (463.11) Terdapat suatu selimut pengatur berupa gas panas (kadang bersuhu jutaan derajat) yang menyelubungi matahari, dan yang bertindak untuk menstabilkan kehilangan panas dan dengan kata lain mencegah fluktuasi pelepasan panas yang berbahaya. Selama kehidupan aktif sebuah matahari suhu internal 35.000.000 derajat itu tetap hampir sama sekalipun temperatur luarnya setahap demi setahap turun.
41:7.12 (463.12) Kamu bisa mencoba membayangkan panas 35.000.000 derajat, dalam kaitan dengan tekanan gravitasi tertentu sebagai titik didih elektron. Di bawah tekanan demikian dan pada suhu demikian semua atom terdegradasi dan pecah menjadi elektron dan komponen asal-usulnya yang lain; bahkan elektron dan ikatan ultimaton lainnya bisa terpecah, tetapi matahari tidak dapat memecah ultimaton.
41:7.13 (463.13) Suhu-suhu surya ini beroperasi untuk memacu ultimaton dan elektron secara hebat, setidaknya elektron itu untuk menjaga keberadaan mereka di bawah kondisi ini. Kamu akan menyadari apa arti suhu tinggi dengan cara percepatan kegiatan ultimaton dan elektron kalau kamu berhenti sejenak untuk mempertimbangkan bahwa satu tetes air biasa mengandung lebih dari satu milyar triliun atom. Ini adalah energi lebih dari seratus tenaga kuda yang dikerahkan terus menerus selama dua tahun. Panas total yang sekarang dikeluarkan oleh matahari tatasurya tiap detik itu cukup untuk mendidihkan semua air dalam semua samudra Urantia hanya dalam waktu satu detik.
41:7.14 (464.1) Hanya matahari-matahari yang berfungsi dalam saluran-saluran langsung dari arus utama energi alam semesta yang dapat bersinar selamanya. Tungku-tungku surya demikian menyala seterusnya, karena dapat mengganti kehilangan material dengan asupan masuk forsa-ruang dan energi beredar yang setara. Tetapi bintang yang terpisah jauh dari saluran-saluran utama untuk pengisian ulang energi ini ditakdirkan akan kehabisan energi—berangsur mendingin dan akhirnya padam.
41:7.15 (464.2) Bintang yang padam atau hendak mati itu dapat diremajakan lagi dengan dampak tumbukan atau diisi ulang oleh pulau-pulau energi ruang angkasa yang tak bercahaya tertentu atau melalui pencurian gravitasi dari bintang atau sistem lebih kecil yang berdekatan. Mayoritas matahari mati akan mengalami penghidupan lagi dengan teknik ini ataupun dengan teknik-teknik evolusioner yang lain. Bintang-bintang yang tidak diiisi ulang seperti itu ditakdirkan mengalami kehancuran oleh ledakan massa ketika kondensasi gravitasi mencapai tingkat kritis kondensasi ultimatonik untuk tekanan energi. Bintang yang menghilang tersebut dengan demikian menjadi energi dari wujud yang paling langka, disesuaikan dengan menakjubkan untuk memberi energi pada bintang-bintang lain yang tempatnya lebih baik.
41:8.1 (464.3) Dalam matahari-matahari yang disirkuitkan dalam saluran-saluran energi-ruang itu, energi surya dibebaskan oleh berbagai rantai reaksi nuklir yang kompleks, yang paling umum adalah reaksi hidrogen-karbon-helium. Dalam metamorfosis ini, karbon bertindak sebagai katalis energi karena karbon sama sekali tidak berubah dalam proses mengkonversi hidrogen menjadi helium. Di bawah kondisi tertentu suhu tinggi, hidrogen menembus inti karbon. Karena karbon itu tidak bisa memuat lebih dari empat proton demikian, ketika keadaan jenuh ini tercapai, atom ini mulai memancarkan proton secepat ketika proton yang baru datang. Dalam reaksi ini partikel hidrogen yang masuk akan keluar sebagai atom helium.
41:8.2 (464.4) Pengurangan kandungan hidrogen meningkatkan luminositas sebuah bintang. Dalam bintang yang ditakdirkan akan terbakar habis, puncak luminositas ini tercapai pada titik kehabisan hidrogen. Setelah titik ini, kecemerlangan dipertahankan oleh proses resultan dari kontraksi gravitasi. Akhirnya, bintang tersebut akan menjadi yang disebut katai putih, bola yang amat padat.
41:8.3 (464.5) Dalam matahari-matahari yang besar—atau nebula bulat kecil—ketika hidrogen dihabiskan dan kontraksi gravitasi mengikutinya, jika badan demikian tidak cukup pejal untuk menahan tekanan pendukung bagian dalam untuk bagian-bagian gas yang di luarnya, maka kehancuran mendadak akan terjadi. Perubahan listrik-gravitasi itu menghasilkan sejumlah besar partikel kecil yang tanpa potensial listrik, dan partikel demikian itu siap untuk lolos dari bagian dalam matahari, sehingga membawa pada kehancuran sebuah matahari raksasa dalam waktu beberapa hari saja. Emigrasi keluar “partikel lari” inilah yang menyebabkan hancurnya nova raksasa di nebula Andromeda sekitar lima puluh tahun lalu. Badan perbintangan raksasa ini kolaps dalam waktu empat puluh menit waktu Urantia.
41:8.4 (464.6) Sebagai pedoman, ekstrusi luas materi masih terus terjadi sekitar sisa-sisa matahari yang mendingin sebagai awan-awan luas gas-gas nebula. Dan hal ini menjelaskan asal dari banyak tipe nebula tidak beraturan, seperti nebula Kepiting, yang bermula sekitar sembilan ratus tahun lalu, dan yang masih menampakkan bola induknya sebagai sebuah bintang tunggal dekat pusat dari massa nebular tidak beraturan ini.
41:9.1 (465.1) Matahari yang lebih besar menjaga kendali gravitasi begitu rupa atas elektron-elektron sehingga cahaya hanya bisa lolos dengan bantuan sinar X yang kuat. Sinar-sinar penolong ini menembus seluruh ruang angkasa dan terkait dengan pemeliharaan hubungan-hubungan ultimatonik dasar dari energi. Kehilangan energi besar dalam masa-masa awal sebuah matahari, setelah pencapaian suhu maksimumnya—di atas 35 juta derajat—adalah tidak terlalu banyak disebabkan oleh lolosnya cahaya tetapi oleh kebocoran ultimatonik. Energi-energi ultimaton ini lolos ke angkasa, masuk dalam petualangan ikatan elektron dan materialisasi energi, sebagai suatu ledakan energi sungguhan selama masa-masa muda surya.
41:9.2 (465.2) Atom dan elektron tunduk pada gravitasi. Ultimaton tidak tunduk pada gravitasi lokal, permainan daya tarik material, tetapi ultimaton sepenuhnya taat pada gravitasi mutlak atau Firdaus, pada tren, putaran, dari lingkaran segenap alam semesta yang semesta dan kekal. Energi ultimaton tidak mengikuti gaya tarik gravitasi linier atau langsung dari massa materi yang ada di dekatnya atau yang jauh, tetapi beredar selalu sesuai sirkuit seluruh ciptaan yang berbentuk elips besar.
41:9.3 (465.3) Pusat suryamu itu sendiri memancarkan hampir seratus milyar ton materi nyata setiap tahunnya, sedangkan bintang-bintang raksasa kehilangan materi pada laju yang lebih hebat lagi selama masa pertumbuhan awal mereka, semilyar tahun yang pertama. Kehidupan sebuah matahari menjadi stabil setelah maksimum suhu internalnya tercapai, dan energi-energi subatomik mulai dilepaskan. Dan pada titik kritis inilah bintang yang lebih besar biasanya cenderung pada denyutan-denyutan kejang.
41:9.4 (465.4) Stabilitas matahari sepenuhnya tergantung pada keseimbangan persaingan antara gravitasi dan panas—tekanan hebat yang diimbangi oleh suhu panas tak terbayangkan. Elastisitas gas interior dari matahari-matahari itu menyokong lapisan-lapisan berbagai material yang berada di atasnya, dan ketika gravitasi dan panas ada dalam keseimbangan, bobot dari material luar itu persis menyamai tekanan suhu dari gas-gas bagian dalam yang di bawahnya. Dalam banyak bintang yang lebih muda, berlanjutnya kondensasi gravitasi menghasilkan suhu internal yang terus naik, dan saat panas internal naik, tekanan angin-angin supergas sinar-X interior itu menjadi begitu besar sehingga, dalam hubungan dengan gerak sentrifugal, sebuah matahari mulai melemparkan lapisan bagian luarnya ke angkasa, sehingga memulihkan ketidak-seimbangan antara gravitasi dan panas.
41:9.5 (465.5) Mataharimu telah lama mencapai keseimbangan relatif antara siklus ekspansi dan kontraksinya, gejolak-gejolak yang menghasilkan denyutan-denyutan raksasa pada banyak bintang yang lebih muda. Mataharimu sekarang melewati umurnya yang keenam milyar tahun. Pada waktu sekarang ia berfungsi melalui periode ekonomi terbesar. Ia akan bersinar pada efisiensi sekarang selama lebih dari dua puluh lima milyar tahun lagi. Ia akan mungkin mengalami periode penurunan menjadi setengah efisien selama seperti periode-periode masa mudanya dan masa stabilnya digabungkan.
41:10.1 (465.6) Beberapa bintang variabel, dalam atau dekat keadaan denyutan maksimum, berada dalam proses menjadi asal untuk sistem-sistem tambahan, banyak yang akan akhirnya mirip mataharimu dan planet-planet yang memutarinya. Mataharimu sedang ada dalam denyutan hebat seperti itu ketika sistem Angona yang masif beredar makin mendekat, dan permukaan luar matahari mulai menyemburkan arus-arus materi sungguhan dalam bentuk lembaran-lembaran yang sinambung. Hal ini terus berlanjut dengan makin hebat hingga titik aposisi terdekatnya, ketika batas kohesi surya tercapai dan suatu pucuk materi, leluhur tatasurya, tercabut keluar. Dengan kondisi yang serupa pendekatan terdekat badan penariknya itu kadang bisa menarik keluar seluruh planet-planet, bahkan bisa seperempat atau sepertiga sebuah bintang. Ekstrusi utama ini membentuk jenis-jenis dunia terbungkus awan yang khas, dunia-dunia yang mirip seperti Jupiter dan Saturnus.
41:10.2 (466.1) Namun demikian, mayoritas tatasurya mempunyai asal usul yang beda sekali dari tatasuryamu, dan hal ini benar tentang tatasurya yang dihasilkan oleh teknik gelombang pasang gravitasi. Tetapi tidak peduli teknik apapun pembentukan dunia, gravitasi selalu menghasilkan jenis ciptaan tatasurya; yaitu sebuah matahari sentral atau badan gelap dengan berbagai planet, satelit, subsatelit, dan meteor.
41:10.3 (466.2) Aspek-aspek fisik masing-masing dunia itu terutama ditentukan oleh mode asal usul, situasi astronomis, dan lingkungan fisiknya. Usia, ukuran, laju perputaran, dan kecepatan melalui ruang angkasa juga merupakan faktor penentu. Dunia-dunia dari kontraksi-gas maupun pengumpulan-padatan keduanya dicirikan oleh pegunungan, dan selama masa muda mereka, jika tidak terlalu kecil, dicirikan oleh air dan udara. Dunia-dunia yang dihasilkan dari pecahan-lelehan dan tabrakan terkadang tanpa barisan pegunungan yang luas.
41:10.4 (466.3) Selama masa-masa awal dari semua dunia baru ini, gempa sering terjadi, dan semua dicirikan oleh gejolak-gejolak fisik yang hebat; khususnya ini benar di dunia-dunia yang berasal dari kontraksi-gas, dunia yang lahir dari cincin-cincin nebula raksasa yang tertinggal setelah kondensasi dan kontraksi awal suatu matahari tertentu. Planet yang dari dua-asal seperti Urantia melewati masa muda yang tidak terlalu ganas dan penuh badai. Bahkan demikian, duniamu mengalami suatu fase awal keguncangan hebat, dicirikan oleh letusan gunung berapi, gempa, banjir, dan badai yang dahsyat.
41:10.5 (466.4) Urantia itu relatif terisolasi di pinggiran Satania, dan tatasuryamu, dengan satu perkecualian, adalah yang terjauh jaraknya dari Yerusem, sementara Satania itu sendiri dekat dengan sistem Norlatiadek yang paling luar, dan konstelasi ini sekarang menjelajahi batas luar Nebadon. Kamu benar-benar di antara yang terkecil dari semua ciptaan hingga penganugerahan diri Mikhael mengangkat planetmu ke posisi terhormat dan minat alam semesta yang besar. Kadangkala yang terakhir menjadi yang pertama, sedangkan sungguh yang terkecil menjadi yang terbesar.
41:10.6 (466.5) [Disampaikan oleh sesosok Penghulu Malaikat yang bekerjasama dengan Kepala Pusat-Pusat Daya Nebadon.]
Buku Urantia
Makalah 42
42:0.1 (467.1) FONDASI alam semesta itu adalah material dalam pengertian bahwa energi adalah dasar untuk semua keberadaan, dan energi murni dikendalikan oleh Bapa Semesta. Forsa, energi, adalah satu hal yang berdiri sebagai suatu monumen kekal yang mendemonstrasikan dan membuktikan keberadaan dan kehadiran Absolut Semesta. Arus luas energi yang mengalir keluar dari Hadirat-Hadirat Firdaus ini tidak pernah berhenti, tidak pernah gagal; belum pernah terhenti dalam dukungan yang tanpa batas.
42:0.2 (467.2) Manipulasi energi alam semesta itu selalu sesuai dengan kehendak pribadi dan amanat-amanat mahabijaksana dari Bapa Semesta. Pengendalian pribadi terhadap daya yang terwujud dan energi yang beredar itu dimodifikasi oleh tindakan-tindakan dan keputusan-keputusan koordinasi dari Putra Kekal, demikian pula oleh maksud-maksud disatukan Putra dan Bapa dilaksanakan oleh Pelaku Bersama. Sosok-sosok ilahi ini bertindak secara pribadi dan secara individu; mereka juga berfungsi dalam diri pribadi-pribadi dan kuasa-kuasa para bawahan yang hampir tidak terbatas jumlahnya, masing-masing secara beragam mengekspresikan maksud kekal dan ilahi dalam segenap alam semesta. Tetapi modifikasi atau transmutasi kuasa ilahi yang fungsional dan provisional ini tidaklah dengan cara apapun mengurangi kebenaran mengenai pernyataan bahwa semua energi-forsa itu ada di bawah kendali terakhir dari sosok Tuhan yang berpribadi yang tinggal di pusat segala sesuatu.
42:1.1 (467.3) Fondasi alam semesta adalah material, namun intisari kehidupan adalah roh. Bapa para roh itu adalah juga leluhur alam-alam semesta; Bapa kekal untuk Putra Pertama adalah juga sumber-kekekalan untuk pola pertama, Pulau Firdaus.
42:1.2 (467.4) Materi—energi—karena mereka hanyalah perwujudan berbeda dari realitas kosmis yang sama, sebagai suatu fenomena alam semesta materi itu melekat dalam Bapa Semesta. “Segala sesuatu ada di dalam Dia.” Materi bisa tampaknya memanifestasikan energi yang melekat dan menunjukkan kuasa-kuasa yang terkandung sendiri, namun garis-garis gravitasi yang tercakup dalam energi-energi yang terkait dalam semua fenomena fisik ini diperoleh dari, dan bergantung pada, Firdaus. Ultimaton, bentuk energi pertama yang dapat diukur, memiliki Firdaus sebagai intinya.
42:1.3 (467.5) Ada melekat bawaan di dalam materi dan hadir di ruang semesta suatu bentuk energi yang belum dikenal di Urantia. Ketika penemuan ini akhirnya dibuat, maka para fisikawan akan merasa bahwa mereka telah memecahkan, hampir setidaknya, misteri tentang materi. Maka mereka akan lebih dekat satu langkah kepada Pencipta; maka mereka akan menguasai satu lagi tahap dari teknik ilahi; namun tidak berarti mereka telah menemukan Tuhan, tidak pula mereka telah membangun keberadaan materi atau beroperasinya hukum-hukum alam terpisah dari teknik kosmis Firdaus dan maksud yang mendasarinya dari Bapa Semesta.
42:1.4 (468.1) Setelah kemajuan yang makin besar lagi dan penemuan-penemuan berikutnya, setelah Urantia telah maju tak dapat diukur lagi dibandingkan pengetahuan saat ini, meskipun kamu akan meraih kendali terhadap perputaran energi terhadap unit-unit elektris materi sampai pada taraf memodifikasi manifestasi-manifestasi fisik mereka — sekalipun setelah semua kemajuan yang mungkin tersebut, namun selamanya para ilmuwan tak berdaya untuk menciptakan satu atom materi atau untuk memulai satu percikan energi atau menambah pada materi dengan apa yang kita sebut kehidupan.
42:1.5 (468.2) Penciptaan energi dan penganugerahan kehidupan adalah hak-hak prerogatif Bapa Semesta dan pribadi-pribadi Pencipta rekan-Nya. Sungai energi dan kehidupan itu adalah suatu pencurahan aliran terus menerus dari para Tuhan, arus forsa Firdaus yang semesta dan bersatu pergi ke seluruh antariksa. Energi ilahi ini merasuki semua ciptaan. Para organisator forsa memulai perubahan-perubahan ini dan membuat modifikasi-modifikasi forsa-ruang itu yang akhirnya mengakibatkan adanya energi; para direktur daya mengubah energi menjadi materi; maka dunia-dunia material dilahirkan. Pembawa-Pembawa Kehidupan memulai proses-proses tertentu dalam materi mati yang kita sebut kehidupan, kehidupan material. Para Supervisor Daya Morontia demikian pula bekerja di seluruh alam transisi antara dunia-dunia material dan spiritual. Para Pencipta roh yang lebih tinggi memulai proses-proses serupa dalam bentuk-bentuk energi ilahi, dan jadilah wujud-wujud kehidupan cerdas roh yang lebih tinggi.
42:1.6 (468.3) Energi keluar dari Firdaus, dibentuk menurut tatanan ilahi. Energi—energi murni itu— mengambil bagian dari kodrat pengorganisasian ilahi; energi murni itu dibentuk sesuai kesamaan dengan tiga Tuhan yang tercakup manjadi satu, sebagaimana Mereka berfungsi di markas-markas segenap alam semesta. Dan semua forsa itu disirkuitkan di Firdaus, datang dari Hadirat-Hadirat Firdaus dan kembali ke sana, dan pada hakikatnya adalah suatu manifestasi dari Penyebab yang tanpa sebab—Bapa Semesta; dan tanpa Bapa tidak akan ada apapun yang sekarang ada.
42:1.7 (468.4) Forsa yang berasal dari Tuhan yang ada sendiri itu dengan sendirinya selalu ada. Energi-forsa itu tak dapat dimusnahkan, tak dapat dihancurkan; manifestasi-manifestasi dari Yang Tanpa Batas ini bisa terkena perubahan yang tak terbatas, transformasi yang tanpa akhir, dan metamorfosis yang abadi; namun tidak dalam pengertian atau tingkat apapun, tidak pula pada taraf sekecil apapun yang bisa dibayangkan, energi-forsa itu dapat atau akan mengalami kemusnahan. Tetapi energi, walaupun memancar dari Yang Tanpa Batas, tidak mewujud secara tanpa batas; ada batas-batas luar alam semesta master yang sekarang dipahami.
42:1.8 (468.5) Energi itu kekal namun tidak tanpa batas; energi itu selalu tanggap terhadap genggaman Ketanpa-batasan yang mencakup segalanya. Selamanya forsa dan energi akan terus berlanjut; setelah keluar dari Firdaus, mereka harus kembali ke sana, bahkan jika zaman demi zaman masa diperlukan untuk menyelesaikan sirkuit yang ditetapkan. Apa yang berasal dari Tuhan Firdaus hanya dapat memiliki suatu tujuan Firdaus atau takdir Tuhan.
42:1.9 (468.6) Dan semua ini meneguhkan kepercayaan kami akan suatu alam semesta raya yang bersirkulasi, agak terbatas, namun tertata dan mahaluas. Seandainya hal ini tidak benar, maka kenyataan adanya kehabisan energi pada titik tertentu akan muncul, lambat atau cepat. Semua hukum, organisasi, administrasi, dan kesaksian para penjelajah alam semesta—segala sesuatu menunjuk pada keberadaan suatu sosok Tuhan yang tanpa batas tetapi, sampai saat ini, suatu alam semesta yang terbatas, suatu lingkaran eksistensi yang tanpa akhir, nyaris tak terbatas namun tetap adalah terbatas jika dibandingkan dengan ketanpa-batasan.
42:2.1 (469.1) Sungguh sulit menemukan kata yang sesuai dalam bahasa Inggris untuk menamai dan dengan itu menjelaskan berbagai tingkat forsa dan energi—yang fisik, mental, atau spiritual. Cerita-cerita ini tak dapat seluruhnya mengikuti definisi yang kamu terima mengenai forsa, energi, dan daya. Ada kekurangan bahasa sehingga kami harus menggunakan istilah-istilah ini dalam banyak arti. Dalam makalah ini, misalnya, kata energi digunakan untuk menunjukkan semua fase dan bentuk gerak, aksi, dan potensi fenomenal (yang dapat ditangkap indra), sedangkan forsa (force) diterapkan untuk tingkat energi pra-gravitasi, dan daya (power) untuk tingkat energi pasca-gravitasi.
42:2.2 (469.2) Meski demikian, aku akan berusaha mengurangi kekacauan konseptual dengan menyarankan kepantasan menggunakan klasifikasi berikut untuk forsa kosmis, energi bangkit, dan daya alam semesta—yaitu energi fisik:
42:2.3 (469.3) 1. Potensi (potency) ruang. Ini adalah kehadiran ruang bebas yang pasti dari sang Absolut Nirkualifikasi. Perluasan konsep ini mengandung makna potensi ruang-forsa alam semesta yang melekat dalam totalitas fungsional dari Absolut Nirkualifikasi, sedangkan perluasan-kedalam konsep ini mengandung arti totalitas realitas kosmis—yakni alam-alam semesta—yang memancar ke arah kekekalan dari Pulau Firdaus yang tanpa-awal, tanpa-akhir, tanpa-gerak, dan tanpa-berubah.
42:2.4 (469.4) Fenomena yang berasal dari sisi bawah Firdaus mungkin mencakup tiga zona kehadiran dan kinerja forsa yang mutlak: zona titik-tumpu Absolut Nirkualifikasi, zona Pulau Firdaus itu sendiri, dan zona-antara dari agen-agen atau fungsi-fungsi penstabil atau pengimbang tertentu yang tak diketahui. Ketiga zona trikonsentris ini adalah sentrum dari siklus realitas kosmis Firdaus.
42:2.5 (469.5) Potensi ruang adalah suatu prarealitas; itu adalah wilayahnya Absolut Nirkualifikasi dan hanya tanggap pada genggaman pribadi Bapa Semesta, sekalipun bahwa potensi ruang itu tampaknya dapat dimodifikasi oleh kehadiran para Organisator Forsa Master Primer.
42:2.6 (469.6) Di Uversa, potensi ruang itu disebut sebagai absoluta.
42:2.7 (469.7) 2. Forsa primordial. Ini merupakan perubahan dasar pertama dalam potensi ruang dan mungkin menjadi salah satu dari fungsi Absolut Nirkualifikasi di Firdaus bagian bawah. Kami tahu bahwa kehadiran ruang yang sedang keluar dari Firdaus bawah itu dimodifikasi dalam beberapa cara tertentu dibandingkan ruang yang sedang masuk. Namun tak peduli apapun hubungan yang mungkin, transmutasi yang dikenal luas dari potensi ruang menjadi forsa primordial itu adalah fungsi pembedaan utama dari kehadiran-tegangan para organisator forsa Firdaus yang hidup.
42:2.8 (469.8) Forsa yang pasif dan potensial itu menjadi aktif dan primordial sebagai tanggapan terhadap resistensi yang dimungkinkan oleh kehadiran ruang para Organisator Forsa Master yang Dieventuasikan Primer. Forsa itu kini muncul dari wilayah eksklusif Absolut Nirkualifikasi menuju wilayah-wilayah banyak tanggapan—tanggapan terhadap gerak-gerak utama tertentu yang dimulai oleh Tuhan yang Bertindak (Roh Tanpa Batas) dan segera setelah itu terhadap gerak-gerak pengimbang tertentu yang memancar dari Absolut Semesta. Forsa primordial itu tampaknya reaktif pada penyebab transendental sebanding dengan kemutlakan.
42:2.9 (469.9) Forsa primordial itu kadang-kadang dikatakan sebagai energi murni, di Uversa kami menyebutnya sebagai segregata.
42:2.10 (470.1) 3. Energi-energi bangkit (emergent). Kehadiran pasif para organisator forsa primer itu cukup untuk mengubah potensi ruang menjadi forsa primordial, dan terhadap medan ruang yang diaktivasi itulah para organisator forsa yang sama ini memulai operasi-operasi awal dan aktif mereka. Forsa primordial ditakdirkan melewati dua fase transmutasi yang berbeda dalam wilayah manifestasi energi sebelum muncul sebagai daya alam semesta. Kedua tahap energi yang bangkit itu adalah:
42:2.11 (470.2) a. Energi puissant. Inilah energi yang mengarah-kuat, digerakkan-massal, bertegangan-dahsyat, dan bereaksi-hebat—sistem-sistem energi raksasa yang digerakkan oleh kegiatan-kegiatan dari para organisator forsa primer. Energi primer atau puissant ini pada mulanya tidak responsif secara jelas terhadap tarikan gravitasi Firdaus meskipun mungkin menghasilkan suatu respons massa-agregat atau mengarah-ruang terhadap kelompok kolektif pengaruh-pengaruh absolut yang beroperasi dari sisi bawah Firdaus. Ketika energi bangkit itu sampai ke level tanggapan awal terhadap genggaman melingkar dan gravitasi-absolut dari Firdaus, para organisator forsa utama membuka jalan untuk berfungsinya rekan-rekan sekunder mereka.
42:2.12 (470.3) b. Energi gravitasi. Energi tanggap-gravitasi yang baru muncul itu membawa potensi daya alam semesta dan menjadi leluhur aktif untuk semua materi alam semesta. Energi sekunder atau gravitasi ini adalah produk dari pengembangan energi yang dihasilkan dari kehadiran-tekanan dan kecenderungan-tegangan yang dibentuk oleh para Rekan Organisator Forsa Master Transendental. Sebagai tanggapan terhadap pekerjaan para manipulator forsa ini, energi-ruang dengan cepat pindah dari tahap puissant ke tahap gravitasi, dengan demikin menjadi responsif langsung terhadap genggaman melingkar dari gravitasi (absolut) Firdaus sementara membukakan suatu potensi tertentu untuk sensitivitas terhadap tarikan gravitasi-linier yang melekat di dalam massa material tahap elektron dan pasca-elektron dari energi dan materi yang segera muncul itu. Setelah munculnya tanggapan terhadap gravitasi, para Rekan Organisator Forsa Master bisa mengundurkan diri dari pusaran-pusaran energi ruang, asalkan para Direktur Daya Alam Semesta ditugaskan ke medan aksi tersebut.
42:2.13 (470.4) Kami sungguh tidak tahu pasti mengenai sebab-sebab tepatnya tentang tahap-tahap awal evolusi forsa itu, namun kami mengenali perbuatan cerdas dari Yang Mahaakhir dalam kedua tingkat manifestasi energi-bangkit itu. Energi-energi puissant dan gravitasi ini, jika disebut bersama-sama, dikatakan di Uversa sebagai ultimata.
42:2.14 (470.5) 4. Daya (Power) Alam Semesta. Forsa-ruang telah diubah menjadi energi-ruang, dan setelah itu menjadi energi yang dikendalikan gravitasi. Dengan demikian energi fisik telah dimatangkan ke titik dimana energi itu dapat diarahkan ke dalam saluran-saluran daya dan dibuat untuk melayani berbagai maksud para Pencipta alam semesta. Pekerjaan ini dilaksanakan oleh para direktur, pusat, pengendali energi fisik yang serba guna dalam alam semesta agung—ciptaan-ciptaan yang diorganisir dan dihuni. Para Direktur Daya Alam Semesta ini kurang lebihnya memegang kendali penuh terhadap dua puluh satu dari tiga puluh fase energi yang membentuk sistem energi di tujuh alam semesta super yang sekarang ini. Domain materi-energi-daya ini adalah wilayah kegiatan-kegiatan cerdas dari Yang Lipat Tujuh, yang berfungsi di bawah pengendalian menyeluruh ruang-waktu dari Yang Mahatinggi.
42:2.15 (470.6) Di Uversa, kami mengacu tentang wilayah daya alam semesta itu sebagai gravita.
42:2.16 (470.7) 5. Energi Havona. Secara konsep, cerita ini telah bergerak ke arah Firdaus ketika forsa-ruang yang bertransmutasi itu telah diikuti, level demi level, sampai pada level bekerjanya daya-energi alam-alam semesta waktu dan ruang. Berlanjut ke arah Firdaus, berikutnya di sana dijumpai suatu fase energi yang ada sebelumnya yang adalah ciri khas alam semesta sentral. Di sini siklus evolusioner kelihatannya berbalik kembali ke fase itu sendiri; daya-energi kini tampaknya mulai bergerak balik ke arah forsa, tetapi forsa dengan sifat dasar yang sangat tidak sama dengan potensi ruang dan forsa primordial. Sistem-sistem energi Havona tidak rangkap dua, tetapi rangkap tiga. Inilah wilayah energi eksistensial dari Pelaku Bersama, yang berfungsi untuk kepentingan Trinitas Firdaus.
42:2.17 (471.1) Di Uversa, energi-energi dari Havona ini dikenal sebagai triata.
42:2.18 (471.2) 6. Energi transendental. Sistem energi ini beroperasi di dan dari level Firdaus bagian atas dan hanya dalam hubungannya dengan sosok-sosok absonit. Di Uversa itu dinamai tranosta.
42:2.19 (471.3) 7. Monota. Energi itu berkerabat dekat dengan keilahian ketika energi itu adalah energi Firdaus. Kami condong pada kepercayaan bahwa monota adalah energi hidup, tetapi energi bukan-roh dari Firdaus—yaitu suatu pasangan kekekalan dari energi roh yang hidup, dari Putra Pertama—karena itulah sistem energi nonspiritualnya Bapa Semesta.
42:2.20 (471.4) Kami tak dapat membedakan sifat dasar roh Firdaus dan monota Firdaus; mereka kelihatannya serupa. Mereka punya nama yang beda, tetapi kamu akan sulit diberitahu banyak tentang suatu kenyataan yang mana manifestasi-manifestasi yang spiritual dan yang bukan-spiritualnya hanya dapat dibedakan oleh nama.
42:2.21 (471.5) Kami tahu bahwa makhluk-makhluk terbatas dapat mencapai pengalaman penyembahan Bapa Semesta melalui pelayanan Tuhan Lipat Tujuh dan para Pelaras Pikiran, namun kami menyangsikan bahwa ada pribadi yang di bawah absolut, bahkan pula para direktur daya, yang dapat memahami ketanpa-batasan energi Sumber dan Pusat Besar Pertama itu. Satu hal yang pasti: Kalaupun para direktur daya paham tentang teknik metamorfosis forsa-ruang, mereka tidak akan mengungkapkan rahasianya pada kita semua yang lain. Pendapat kami adalah bahwa mereka tidak paham sepenuhnya fungsi para organisator forsa.
42:2.22 (471.6) Para direktur daya ini sendiri adalah katalisator-katalisator energi, yaitu, mereka menyebabkan energi untuk memecah, mengorganisir, dan merakit dalam formasi unit melalui kehadiran mereka. Dan semua ini berarti bahwa haruslah ada sesuatu yang melekat di dalam energi yang menyebabkannya berfungsi seperti demikian dengan hadirnya entitas-entitas daya ini. Para Melkisedek Nebadon telah lama menamai fenomena transmutasi forsa kosmis menjadi daya alam semesta itu sebagai salah satu dari tujuh “ketanpa-batasan keilahian.” Dan itulah sejauh kamu akan maju pada titik ini selama kenaikan alam semesta lokalmu.
42:2.23 (471.7) Meskipun kami tidak mampu sepenuhnya untuk memahami asal-usul, sifat dasar, dan transmutasi forsa kosmis, namun kami sepenuhnya paham dengan semua fase perilaku energi-bangkit dari saat-saat respons langsung dan jelas terhadap aksi gravitasi Firdaus—sekitar saat permulaan berfungsinya para direktur daya alam semesta super.
42:3.1 (471.8) Materi dalam seluruh alam semesta, kecuali di alam semesta sentral, adalah sama persis. Materi dalam sifat-sifat fisiknya tergantung pada kecepatan perputaran anggota-anggota komponennya, jumlah dan ukuran anggota-anggota berputarnya, jaraknya dari badan inti atau konten ruang dari materi; demikian pula pada kehadiran kekuatan-kekuatan tertentu yang sampai sejauh ini belum ditemukan di Urantia.
42:3.2 (471.9) Dalam berbagai matahari, planet, dan benda ruang angkasa ada sepuluh divisi besar materi:
42:3.3 (472.1) 1. Materi ultimatonis—unit fisik utama dari keberadaan material, partikel-partikel energi yang akan membentuk elektron-elektron.
42:3.4 (472.2) 2. Materi subelektronis—tahap supergas surya yang eksplosif dan menolak.
42:3.5 (472.3) 3. Materi elektronis—tingkat elektris untuk pembedaan material—elektron, proton, dan berbagai unit lain yang masuk ke dalam berbagai susunan kelompok-kelompok elektron.
42:3.6 (472.4) 4. Materi subatomis—materi yang ada secara luas di bagian dalam matahari-matahari yang panas.
42:3.7 (472.5) 5. Atom-atom yang hancur—dijumpai dalam matahari-matahari yang mendingin dan di seluruh angkasa.
42:3.8 (472.6) 6. Materi diionisasi—atom-atom individual yang terpangkas elektron-elektron luarnya (yang secara kimiawi aktif) oleh kegiatan-kegiatan elektris, termal, atau sinar-X dan oleh pelarut-pelarut.
42:3.9 (472.7) 7. Materi atomis—tahap kimiawi dari pengorganisasian unsur, unit-unit komponen dari materi yang molekuler atau bisa dilihat.
42:3.10 (472.8) 8. Tingkat materi molekuler—materi seperti yang ada di Urantia dalam suatu keadaan materialisasi yang relatif stabil di bawah kondisi biasa.
42:3.11 (472.9) 9. Materi radioaktif—kecenderungan dan kegiatan meluruh dari unsur-unsur lebih berat di bawah kondisi panas sedang dan berkurangnya tekanan gravitasi.
42:3.12 (472.10) 10. Materi kolaps—materi yang relatif diam tak bergerak yang dijumpai di bagian dalam matahari-matahari yang dingin atau mati. Bentuk materi ini tidak sungguh diam; masih ada beberapa kegiatan terkait ultimaton, bahkan juga elektron, namun unit-unit ini ada pada jarak yang sangat dekat, dan kecepatan perputaran mereka sudah sangat berkurang.
42:3.13 (472.11) Klasifikasi materi di atas berhubungan dengan pengorganisasiannya daripada bentuk-bentuk penampakannya pada makhluk-makhluk yang diciptakan. Tidak pula hal itu memperhitungkan tahap-tahap energi pra-bangkit ataupun materialisasi yang kekal di Firdaus dan di dalam alam semesta sentral.
42:4.1 (472.12) Cahaya, panas, listrik, kemagnetan, kekimiaan, energi, dan materi adalah—dalam asal-usul, sifat dasar, dan tujuan akhirnya—adalah hal yang satu dan sama, bersama dengan realitas-realitas material lain yang sampai saat ini belum ditemukan di Urantia.
42:4.2 (472.13) Kami tidak sepenuhnya memahami perubahan-perubahan yang hampir tanpa akhir yang dapat berlaku pada energi fisik itu. Dalam satu alam semesta energi itu muncul sebagai cahaya, pada alam yang lain sebagai cahaya ditambah panas, dalam yang lain lagi sebagai bentuk-bentuk energi yang tidak dikenal di Urantia; dalam jutaan tahun tak terbilang energi itu mungkin muncul kembali sebagai suatu bentuk energi listrik atau daya magnetik yang bergelora, tanpa henti; dan masih berikutnya lagi energi itu bisa lagi muncul dalam alam semesta berikutnya sebagai suatu bentuk materi variabel yang melalui serangkaian metamorfosis, diikuti oleh menghilangnya tampak fisik dalam suatu bencana alam besar. Dan kemudian, setelah zaman-zaman tak terhitung dan hampir tanpa henti berkelana melalui alam-alam semesta yang tak terhitung, mungkin lagi energi yang sama ini muncul lagi dan banyak kali berubah wujud dan potensinya; dan demikianlah transformasi-transformasi ini berlanjut melalui rangkaian zaman-zaman berikutnya dan di seluruh alam yang tak terhitung. Maka materi terus bergerak, mengalami transmutasi-transmutasi waktu tetapi beredar selalu tetap pada lingkaran kekekalan; bahkan jika lama tercegah dari kembali ke sumbernya, energi itu selalu responsif ke situ, dan energi itu selalu berjalan dalam jalur yang ditetapkan oleh Kepribadian Tanpa Batas yang mengirimkannya pergi.
42:4.3 (473.1) Para pusat daya dan rekan-rekan mereka banyak berhubungan dengan pekerjaan mentransmutasi ultimaton ke dalam sirkuit-sirkuit dan putaran-putaran elektron. Sosok-sosok unik ini mengendalikan dan menggabungkan daya melalui manipulasi terampil mereka terhadap unit-unit dasar energi yang dimaterialisir, yaitu ultimaton. Mereka adalah tuan-tuan atas energi selagi energi itu bersirkulasi dalam keadaan primitif ini. Dalam hubungan dengan para pengendali fisik mereka dapat secara efektif mengendalikan dan mengarahkan energi, bahkan setelah energi itu diubah ke tingkat elektris, yang sering disebut tahap elektronis itu. Tetapi jangkauan aksi mereka sangat terbatas ketika energi yang diorganisir menjadi elektron itu masuk dalam pusaran sistem-sistem atom. Pada waktu materialisasi tersebut, energi-energi ini tertangkap dalam genggaman penuh dari daya tarik gravitasi linier.
42:4.4 (473.2) Gravitasi beraksi secara positif pada jalur-jalur daya dan saluran-saluran energi para pusat daya dan pengendali fisik, tetapi makhluk-makhluk ini hanya memiliki hubungan negatif terhadap gravitasi—yaitu penggunaan kemampuan antigravitasi mereka.
42:4.5 (473.3) Di segenap ruang angkasa, suhu dingin dan pengaruh-pengaruh lain bekerja dengan kreatif untuk mengorganisir ultimaton menjadi elektron. Panas adalah ukuran aktivitas elektron, sedangkan dingin hanya menandakan ketidak-adaan panas—istirahat energi relatif—status dari muatan-forsa ruang semesta itu, asalkan tidak ada energi bangkit ataupun materi terorganisir yang hadir dan memberikan tanggapan pada gravitasi.
42:4.6 (473.4) Kehadiran dan aksi gravitasi itulah yang mencegah munculnya suhu nol mutlak teoritis, karena ruang antarbintang tidak memiliki temperatur nol mutlak. Di segenap ruang yang terorganisir ada arus-arus energi, sirkuit-sirkuit daya, dan kegiatan-kegiatan ultimaton yang menanggapi-gravitasi, demikian pula energi-energi elektron yang sedang membentuk. Singkatnya, ruang itu tidak kosong. Bahkan atmosfer Urantia semakin menipis sampai sekitar lima ribu kilometer berkurang sedikit demi sedikit menjadi materi ruang rata-rata dalam alam semesta di bagian ini. Ruang yang paling mendekati kosong yang dikenal di Nebadon masih berisi sekitar seratus ultimaton—setara satu elektron—dalam tiap kubik inci. Kelangkaan materi demikian dianggap praktis sebagai ruang kosong.
42:4.7 (473.5) Temperatur—panas dan dingin—adalah hanya sekunder terhadap gravitasi dalam wilayah evolusi energi dan materi. Ultimaton taat sepenuhnya pada ekstrim-ekstrim temperatur. Temperatur rendah membantu beberapa wujud pembentukan elektron dan perakitan atom, sedangkan suhu tinggi membantu memudahkan semua macam pemecahan atom dan penguraian materi.
42:4.8 (473.6) Jika dikenakan panas dan tekanan pada keadaan internal surya tertentu, semua materi kecuali ikatan materi yang paling primitif bisa terpecah. Dengan demikian panas umumnya dapat mengalahkan stabilitas gravitasi. Namun tidak ada panas atau tekanan matahari yang diketahui dapat mengubah ultimaton kembali menjadi energi puissant.
42:4.9 (473.7) Matahari-matahari yang menyala itu dapat mengubah materi menjadi berbagai bentuk energi, namun dunia-dunia gelap dan seluruh ruang angkasa bagian luar dapat memperlambat kegiatan elektron dan ultimaton sampai pada titik mengubah energi-energi ini menjadi materi alam. Ikatan elektron tertentu yang bersifat dekat, demikian pula banyak ikatan dasar materi inti atom, adalah dibentuk dalam suhu-suhu amat rendah di ruang angkasa terbuka, belakangan ditambah oleh ikatan dengan tambahan-tambahan lebih besar dari energi yang sedang menjadi materi.
42:4.10 (473.8) Dalam seluruh metamofosis energi dan materi yang tanpa akhir ini, kita harus memperhitungkan pengaruh tekanan gravitasi dan perilaku antigravitasi dari energi-energi ultimatonik di bawah kondisi-kondisi tertentu temperatur, kecepatan, dan perputaran. Temperatur, arus-arus energi, jarak, dan kehadiran para organisator forsa hidup dan direktur daya juga punya andil pada semua fenomena transmutasi energi dan materi.
42:4.11 (474.1) Peningkatan massa dalam materi itu sama dengan peningkatan energi dibagi oleh kuadrat kecepatan cahaya. Dalam suatu pengertian dinamis, karya yang dapat dikerjakan materi yang melambat itu sama dengan energi yang dikeluarkan untuk membawa semua bagian-bagiannya dari Firdaus, dikurangi hambatan yang diatasi forsa itu dalam perjalanan, dan daya tarik yang dilakukan oleh bagian-bagian materi itu satu sama lain.
42:4.12 (474.2) Keberadaan bentuk-bentuk materi pra-elektron itu ditunjukkan oleh dua bobot atom timah. Timah pada formasi aslinya berbobot sedikit lebih besar dibandingkan yang dihasilkan melalui peluruhan Uranium dengan cara emanasi Radium; dan perbedaan dalam bobot atom ini merupakan susut energi sebenarnya dalam pemecahan atom.
42:4.13 (474.3) Integritas relatif materi itu dijamin oleh fakta bahwa energi dapat diserap atau dilepas hanya dalam jumlah-jumlah pasti yang para ilmuwan Urantia telah menyebutnya kuanta. Ketentuan bijaksana dalam wilayah materi ini berguna untuk mempertahankan alam-alam semesta agar tetap dapat berjalan dengan baik.
42:4.14 (474.4) Kuantitas energi yang diambil masuk atau diberikan keluar ketika posisi elektron atau yang lain bergeser adalah selalu suatu “kuantum” atau kelipatannya, tetapi perilaku bergetar atau bergelombang unit-unit energi demikian itu sepenuhnya ditentukan oleh dimensi-dimensi dari struktur material yang bersangkutan. Riak-riak energi mirip-gelombang demikian adalah 860 kali diameter ultimaton, elektron, atom, atau unit lain yang berperilaku demikian. Kebingungan tanpa akhir yang menyertai observasi tentang mekanika kuantum gelombang itu diakibatkan oleh superimposisi (penumpukan) gelombang-gelombang energi: Dua puncak gelombang dapat bergabung untuk membuat puncak yang dua kali lebih tinggi, sedangkan puncak dan lembah gelombang bisa bergabung, dengan demikian saling menghilangkan.
42:5.1 (474.5) Dalam alam semesta super Orvonton ada seratus oktaf energi gelombang. Dari seratus kelompok manifestasi energi ini, enam puluh empatnya adalah sepenuhnya atau sebagian dikenali di Urantia. Sinar matahari membentuk empat oktaf dalam skala alam semesta super, sinar tampak mencakup satu oktaf, nomor empat puluh enam dalam seri ini. Kelompok ultraungu adalah berikutnya, sedangkan sepuluh oktaf di atasnya adalah sinar-sinar X, diikuti oleh sinar gamma radium. Tiga puluh dua oktaf di atas sinar tampak dari matahari itu adalah sinar-sinar energi angkasa luar yang sering bercampur dengan partikel-partikel materi kecil berenergi tinggi yang terkait dengan sinar-sinar itu. Berikut ke arah bawah dari sinar tampak adalah sinar-sinar inframerah, dan tiga puluh oktaf di bawahnya adalah kelompok transmisi radio.
42:5.2 (474.6) Manifestasi-manifestasi energi mirip-gelombang—dari sudut pandang pencerahan keilmuan Urantia abad kedua puluh—bisa diklasifikasikan menjadi sepuluh kelompok berikut ini:
42:5.3 (474.7) 1. Sinar infraultimatonis—perputaran-perputaran perbatasan ultimaton sewaktu mulai mengambil bentuk jelas. Inilah tahap pertama energi bangkit yang di dalamnya fenomena mirip-gelombang itu dapat dideteksi dan diukur.
42:5.4 (474.8) 2. Sinar ultimatonis. Perakitan energi menjadi bola-bola amat kecil ultimaton itu menyebabkan getaran-getaran dalam kandungan ruang yang dapat diamati dan diukur. Dan lama sebelum para fisikawan bisa menemukan ultimaton, mereka pasti akan mendeteksi fenomena sinar-sinar ini yang menghujani Urantia. Sinar-sinar pendek dan kuat ini merupakan kegiatan awal dari ultimaton selagi mereka melambat sampai titik dimana mereka menuju ke arah pengorganisasian materi menjadi elektron. Sewaktu ultimaton-ultimaton mengumpul menjadi elektron-elektron, kondensasi terjadi dengan akibatnya penyimpanan energi.
42:5.5 (475.1) 3. Sinar angkasa pendek. Ini adalah yang paling pendek dari semua getaran elektron murni dan merupakan tahap pra-atom dari wujud materi ini. Sinar-sinar ini memerlukan temperatur yang luar biasa tinggi atau rendah untuk menghasilkannya. Ada dua jenis sinar-sinar angkasa ini: satu yang menyertai kelahiran atom dan yang lain menunjukkan kehancuran atom. Mereka memancar dalam jumlah terbanyak dari bidang paling rapat alam semesta super, Bima Sakti, yang juga adalah bidang paling rapat dari alam-alam semesta bagian luar.
42:5.6 (475.2) 4. Tahap elektronis. Tingkat energi ini adalah dasar dari semua materialisasi dalam tujuh alam semesta super. Ketika elektron melintas dari tingkat energi putaran orbit yang lebih tinggi ke yang lebih rendah, kuanta selalu dilepaskan. Pergeseran orbit elektron mengakibatkan penolakan atau penyerapan partikel-partikel energi-cahaya yang sangat jelas dan seragam yang dapat diukur, sedangkan elektron individual selalu melepaskan satu partikel energi-cahaya jika terkena tumbukan. Manifestasi-manifestasi energi mirip gelombang juga menyertai perbuatan-perbuatan dari benda-benda positif dan anggota-anggota lain dari tahap elektronis itu.
42:5.7 (475.3) 5. Sinar gamma—pancaran-pancaran yang mencirikan peruraian spontan materi atomis. Ilustrasi paling baik dari bentuk aktivitas elektronis ini adalah fenomena yang berhubungan dengan peluruhan radium.
42:5.8 (475.4) 6. Kelompok sinar X. Tahap berikut dalam pelambatan elektron menghasilkan berbagai bentuk sinar-X surya bersama dengan sinar-sinar-X yang dihasilkan secara buatan. Muatan elektronis menciptakan suatu medan listrik; gerakan membangkitkan suatu arus listrik; arus menghasilkan suatu medan magnet. Kalau suatu elektron tiba-tiba dihentikan, kekacauan elektromagnetis yang diakibatkannya menghasilkan sinar X; sinar X itulah gangguan itu. Sinar-sinar X matahari itu sama persis dengan yang secara mekanis dibuat untuk menyelidiki bagian dalam tubuh manusia kecuali bahwa yang dari matahari itu sedikit lebih panjang.
42:5.9 (475.5) 7. Sinar ultraviolet atau sinar-sinar kimiawi matahari dan macam-macam produksi mekanis.
42:5.10 (475.6) 8. Cahaya putih—seluruh cahaya tampak dari matahari-matahari.
42:5.11 (475.7) 9. Sinar inframerah—melambatnya kegiatan elektron yang makin dekat tahap panas yang cukup sehingga dapat diperhatikan.
42:5.12 (475.8) 10. Gelombang Hertzian—energi-energi tertentu yang dimanfaatkan di Urantia untuk siaran.
42:5.13 (475.9) Dari kesepuluh fase kegiatan energi mirip-gelombang ini, mata manusia dapat bereaksi hanya pada satu oktaf, cahaya penuh dari sinar matahari biasa.
42:5.14 (475.10) Apa yang disebut eter itu hanyalah suatu nama kolektif untuk menyebut sekelompok kegiatan-kegiatan forsa dan energi yang terjadi dalam ruang. Ultimaton, elektron, dan kumpulan massa energi yang lain adalah partikel-partikel materi yang seragam, dan perjalanan mereka melalui ruang angkasa benar-benar berlangsung dalam garis-garis lurus. Cahaya dan semua bentuk manifestasi energi yang dapat dikenal lainnya terdiri dari suatu rangkaian partikel-partikel energi tertentu yang bergerak dalam garis-garis lurus kecuali diubah oleh gravitasi dan kekuatan-kekuatan yang mempengaruhi lainnya. Bahwa arak-arakan perjalanan partikel-partikel energi ini kelihatan sebagai fenomena gelombang ketika dikenakan pengamatan tertentu itu adalah disebabkan oleh hambatan dari selimut forsa yang rata di seluruh ruang, eter hipotetis itu, dan oleh tegangan intergravitasi dari kumpulan-kumpulan materi yang terkait. Jarak antara interval-partikel materi, bersama dengan kecepatan awal dari sinar energi itu, membentuk penampakan bergelombang dari banyak wujud materi-energi itu.
42:5.15 (476.1) Eksitasi terhadap konten isi ruang itu menghasilkan suatu reaksi mirip gelombang terhadap lintasan partikel materi yang bergerak cepat, seperti halnya lintasan sebuah kapal melalui air menciptakan gelombang-gelombang dari berbagai amplitudo dan interval.
42:5.16 (476.2) Perilaku forsa-primordial memang membangkitkan fenomena yang dalam banyak hal dapat disamakan dengan eter yang kamu dalilkan itu. Ruang angkasa itu tidak kosong; dunia-dunia di seluruh ruang angkasa berpusar dan terjun melalui suatu samudra luas energi-forsa yang terhampar; demikian pula kandungan ruang suatu atom itu tidak kosong. Meskipun demikian tidak ada eter, dan tidak adanya eter hipotetis ini sendiri memungkinkan planet dihuni untuk tidak terjatuh masuk ke dalam matahari dan elektron yang berkeliling itu menghindari jatuh ke dalam inti atom.
42:6.1 (476.3) Meskipun muatan ruang dari forsa semesta itu adalah homogen dan rata, namun pengorganisasian energi yang dikembangkan menjadi materi memerlukan konsentrasi energi menjadi massa-massa diskrit dengan dimensi-dimensi yang jelas dan bobot tertentu—reaksi gravitasi yang tepat.
42:6.2 (476.4) Gravitasi lokal atau linier menjadi sepenuhnya beroperasi dengan munculnya organisasi atom materi. Materi pra-atom menjadi sedikit tanggap gravitasi jika diaktivasikan oleh sinar-X dan energi-energi serupa lainnya, tetapi tidak bisa diukur adanya tarikan gravitasi-linier yang berlaku pada partikel-partikel energi-elektron yang bebas, tak tergabung, dan tak bermuatan, atau pada ultimaton-ultimaton yang bebas tak tergabung.
42:6.3 (476.5) Ultimaton-ultimaton berfungsi melalui daya tarik timbal balik, hanya tanggap pada tarikan sirkuler gravitasi-Firdaus. Tanpa tanggapan gravitasi linier itu mereka dengan demikian tertahan dalam pergeseran ruang semesta. Ultimaton mampu mempercepat kecepatan perputaran sampai pada titik perilaku antigravitasi parsial, tetapi mereka, terlepas dari organisator forsa atau direktur daya, tidak dapat mencapai kecepatan lolos kritis deindividualisasi, kembali ke tahap energi-puissant. Di alam, ultimaton lolos dari status keberadaan fisik hanya ketika ikut serta dalam kehancuran penghabisan matahari yang padam mendingin dan mati.
42:6.4 (476.6) Ultimaton, yang belum dikenal di Urantia, melambat melalui banyak fase kegiatan fisik sebelum mereka mencapai persyaratan energi-perputaran untuk pengorganisasian elektron. Ultimaton memiliki tiga variasi gerak: saling tolak dengan forsa kosmis, perputaran individual yang berpotensi antigravitasi, dan posisi intraelektron dari seratus ultimaton yang saling terkait satu sama lain itu.
42:6.5 (476.7) Gaya tarik bersama memegang seratus ultimaton dalam susunan elektron; dan tidak pernah ada lebih atau kurang dari seratus ultimaton dalam suatu elektron yang tipikal. Kehilangan satu atau lebih ultimaton menghancurkan identitas khas elektron, menjadikannya salah satu dari sepuluh bentuk elektron yang diubah.
42:6.6 (476.8) Ultimaton tidak menentukan orbit atau berpusar keliling dalam sirkuit di dalam elektron, tetapi mereka menyebar atau bergerombol sesuai dengan kecepatan-kecepatan perputaran aksial (sumbu) mereka, dengan demikian menentukan perbedaan dimensi elektron. Kecepatan perputaran aksial ultimaton yang sama inilah yang juga menentukan reaksi negatif atau positif dari beberapa jenis unit elektronis. Seluruh pemisahan dan pengelompokan materi elektronis, bersama dengan perbedaan elektris dari benda-benda materi-energi yang negatif dan positif, dihasilkan dari berbagai fungsi dari ikatan antar ultimaton komponennya ini.
42:6.7 (477.1) Diameter setiap atom adalah sedikit lebih besar dari 1/100.000.000 inci, sementara sebuah elektron berbobot sedikit lebih berat dari 1/2.000 atom terkecil, hidrogen. Proton positif, ciri khas dari inti atom, walaupun itu mungkin tak lebih besar dari sebuah elektron negatif, berbobot hampir dua ribu kali lebih.
42:6.8 (477.2) Jika massa materi diperbesar sehingga berat satu elektron sama dengan sepersepuluh ons, maka seandainya ukurannya diperbesar secara sebanding, maka volume elektron tersebut akan menjadi sebesar bumi. Jika volume sebuah proton—seribu sembilan ratus kali berat elektron—dibesarkan sampai ukuran ujung peniti, maka, secara perbandingan, ujungnya peniti itu akan mencapai garis tengah sama dengan orbitnya bumi seputar matahari.
42:7.1 (477.3) Formasi semua materi adalah mengikuti tatanan tata surya. Ada di pusat dari setiap alam semesta energi yang amat kecil itu suatu bagian inti keberadaan material yang relatif stabil, relatif diam. Unit sentral ini diberi kemungkinan manifestasi lipat tiga. Mengelilingi pusat energi ini, secara berlimpah tanpa akhir namun dalam sirkuit-sirkuit yang berfluktuasi, berpusarlah unit-unit energi yang secara samar dapat dibandingkan dengan planet-planet yang mengelilingi matahari dalam suatu kelompok perbintangan seperti sistem tatasuryamu sendiri.
42:7.2 (477.4) Di dalam atom, elektron-elektron berputar di sekitar proton pusat dengan ruangan komparatif yang hampir sama dengan planet-planet saat mereka berputar mengelilingi matahari dalam ruang tatasurya. Ada jarak relatif yang sama, jika dibandingkan dengan ukuran sebenarnya, antara inti atom dan sirkuit elektron bagian paling dalam seperti yang ada antara planet terdalam, Merkurius, dan mataharimu.
42:7.3 (477.5) Perputaran aksial elektron dan kecepatan orbital mereka mengelilingi inti atom keduanya melampaui imajinasi manusia, apalagi kecepatan-kecepatan ultimaton-ultimaton komponennya. Partikel positif Radium melesat ke angkasa pada kecepatan sepuluh ribu mil per detik, sedangkan partikel-partikel negatif mencapai kecepatan mendekati kecepatan cahaya.
42:7.4 (477.6) Alam-alam semesta lokal itu konstruksinya desimal (kelipatan sepuluh). Hanya ada seratus materialisasi energi-ruang atomis yang dapat dibedakan dalam suatu alam semesta yang dua asal; itulah pengorganisasian materi maksimum yang mungkin di Nebadon. Seratus bentuk materi ini terdiri dari seri-seri reguler yang di dalamnya dari satu sampai seratus elektron berputar sekeliling sebuah inti pusat yang relatif padat. Asosiasi berbagai energi yang teratur dan dapat diandalkan inilah yang membentuk materi.
42:7.5 (477.7) Tidak setiap dunia akan memperlihatkan seratus elemen yang dapat dikenal itu di permukaannya, tetapi mereka berada entah di mana, telah ada, atau dalam proses evolusi. Kondisi-kondisi seputar asal usul dan evolusi berikutnya dari sebuah planet menentukan berapa banyak dari seratus jenis atom itu akan dapat diamati. Atom-atom yang lebih berat tidak dijumpai di permukaan banyak dunia. Bahkan di Urantia unsur-unsur lebih berat yang dikenal menunjukkan suatu kecenderungan untuk pecah berkeping-keping, seperti dicontohkan oleh perilaku radium.
42:7.6 (477.8) Stabilitas atom bergantung pada jumlah netron yang secara elektris tak aktif dalam badan inti. Perilaku kimiawi sepenuhnya tergantung pada kegiatan elektron-elektron yang berputar bebas.
42:7.7 (478.1) Di Orvonton, tidak pernah mungkin secara alamiah untuk menggabungkan lebih dari seratus orbit elektron dalam satu sistem atom. Kalau seratus dan satu secara buatan dimasukkan dalam medan orbit, hasilnya selalu hampir seketika pemecahan proton pusat dengan penyebaran liar elektron-elektron dan pembebasan energi-energi yang lain.
42:7.8 (478.2) Meskipun atom-atom bisa mengandung satu sampai seratus orbit elektron, hanya sepuluh elektron terluar dari atom-atom lebih besar yang berputar keliling inti pusat seperti benda-benda yang beda dan terpisah, beredar secara ketat dan rapat berkeliling pada orbit-orbit yang tepat dan jelas. Tiga puluh elektron yang terdekat pusat sulit diamati atau dideteksi sebagai benda-benda terpisah dan terorganisir. Rasio komparatif perilaku elektron yang sama dalam hubungannya dengan kedekatan inti atom ini berlaku dalam semua atom tak peduli jumlah elektron yang dicakup. Lebih dekat inti, makin berkurang individualitas elektron. Perluasan energi mirip gelombang dari sebuah elektron bisa begitu menyebar sehingga menempati seluruh orbit atom yang lebih rendah; hal ini benar khususnya pada elektron-elektron yang terdekat inti atom.
42:7.9 (478.3) Tiga puluh orbit elektron yang paling dalam memiliki individualitas, tetapi sistem-sistem energi mereka cenderung bercampur baur, menjangkau dari elektron ke elektron dan nyaris dari orbit ke orbit. Tiga puluh elektron yang berikutnya membentuk keluarga kedua, atau zona energi kedua, dan individualitasnya makin bertambah, benda-benda materi menerapkan pengendalian yang lebih lengkap terhadap sistem-sistem energi pengiring mereka. Tiga puluh elektron berikutnya, zona energi ketiga, makin lebih terindividualisasi dan beredar dalam orbit-orbit yang lebih jelas dan pasti. Sepuluh elektron terakhir, yang ada hanya dalam sepuluh unsur terberat, adalah lebih bermartabat bebas dan, sebab itu, lebih kurangnya dapat melepaskan diri secara bebas dari kendali inti induk. Dengan variasi minimum suhu dan tekanan, anggota-anggota kelompok elektron keempat yang terluar ini akan lepas dari genggaman inti pusat, seperti dicontohkan oleh kehancuran spontan uranium dan unsur-unsur sejenisnya.
42:7.10 (478.4) Dua puluh tujuh atom yang pertama, yang mengandung dari satu sampai dua puluh tujuh elektron yang mengorbit, lebih mudah dipahami dari pada sisanya. Dari dua puluh delapan ke atas kami menjumpai lebih dan lebih lagi ketakdapat-diperkirakan kehadiran yang diduga adalah Absolut Nirkualifikasi. Namun beberapa ketakdapat-diprediksinya elektron ini disebabkan oleh perbedaan kecepatan-kecepatan perputaran aksial ultimaton dan oleh kecenderungan “menggerombol” ultimaton yang tidak dapat dijelaskan. Pengaruh-pengaruh lain—fisik, listrik, magnet, dan gravitasi—juga beroperasi untuk menghasilkan perilaku berubah-ubah elektron. Atom-atom dengan demikian sama dengan orang-orang dalam hal prediktabilitasnya. Para ahli statistik bisa mengumumkan hukum mengenai sejumlah besar atom ataupun orang, tetapi tidak bisa untuk sebuah atom atau satu pribadi perorangan.
42:8.1 (478.5) Meskipun gravitasi adalah salah satu dari beberapa faktor yang memegang bersama sebuah sistem energi atom yang amat kecil itu, ada pula hadir di dalam dan di antara unit-unit fisik dasar ini suatu energi yang kuat dan tak diketahui, rahasia dari susunan dasar dan perilaku pokok mereka, suatu forsa yang menunggu ditemukannya di Urantia. Pengaruh menyeluruh ini meresap di seluruh ruang yang tercakup di dalam organisasi energi yang kecil sekali ini.
42:8.2 (478.6) Ruang antar elektron sebuah atom itu tidak kosong. Di seluruh sebuah atom, ruang antar elektron ini diaktifkan oleh manifestasi mirip gelombang yang disinkronkan sempurna dengan kecepatan elektron dan perputaran ultimaton. Forsa ini tidak hanya sepenuhnya didominasi oleh dalil-dalil gaya tarik positif dan negatif yang kamu ketahui; perilakunya sebab itu kadang-kadang tak dapat diprediksi. Pengaruh yang belum dinamai ini tampaknya adalah reaksi forsa-ruang dari Absolut Nirkualifikasi.
42:8.3 (479.1) Proton-proton yang bermuatan dan netron-netron tak bermuatan dari inti atom dipegang bersama oleh fungsi-fungsi timbal balik dari mesotron, suatu partikel materi 180 kali berat elektron. Tanpa pengaturan ini muatan listrik yang dibawa oleh proton-proton akan menghancurkan inti atom.
42:8.4 (479.2) Sebagaimana atom tersusun, gaya listrik ataupun gravitasi tidak dapat memegang bersama inti atom. Integritas inti itu dipertahankan oleh fungsi pelekat timbal-balik mesotron, yang dapat memegang partikel-partikel bermuatan dan tak bermuatan bersama karena kekuatan massa-forsa yang lebih tinggi dan oleh fungsi selanjutnya yang membuat proton dan netron terus menerus bertukar tempat. Mesotron menyebabkan muatan listrik partikel-partikel inti itu bolak-balik tanpa henti antara proton dan netron. Pada waktu kecil sekali sepersekian dari satu detik, satu partikel inti tertentu menjadi proton bermuatan dan berikutnya menjadi sebuah netron yang tak bermuatan. Dan perselang-selingan status energi ini adalah begitu cepatnya sehingga muatan listrik tidak berkesempatan sama sekali untuk berfungsi sebagai pengaruh pemecah. Maka demikianlah mesotron berfungsi sebagai suatu partikel “pembawa energi” yang berkontribusi sangat besar terhadap stabilitas inti atom.
42:8.5 (479.3) Kehadiran dan fungsi mesotron juga menjelaskan teka-teki atom yang lain. Ketika atom-atom berkelakuan secara radioaktif, mereka memancarkan energi jauh lebih banyak daripada yang diperkirakan. Kelebihan radiasi ini diperoleh dari pemecahan mesotron ”pembawa energi,” yang sejak itu menjadi semata-mata hanya elektron. Disintegrasi mesotron itu juga disertai oleh emisi partikel-partikel kecil tak bermuatan tertentu.
42:8.6 (479.4) Mesotron menjelaskan beberapa sifat kohesif inti atom, tetapi mesotron tak bertanggung jawab untuk kohesi proton dengan proton atau juga adhesi netron dengan netron. Kekuatan integritas kohesif atom yang paradoksal dan kuat itu adalah suatu bentuk energi yang sampai saat ini belum ditemukan di Urantia.
42:8.7 (479.5) Mesotron-mesotron ini dijumpai secara berlimpah dalam sinar-sinar angkasa yang tanpa henti-hentinya menabrak planetmu.
42:9.1 (479.6) Bukan hanya agama saja yang dogmatis; filsafat mengenai alam sama juga cenderung mendogmatisir. Ketika seorang guru agama yang ternama menyimpulkan bahwa nomor tujuh adalah mendasar di alam karena ada tujuh lubang di kepala manusia, seandainya dia tahu tentang ilmu kimia, dia mungkin telah menganjurkan kepercayaan demikian dengan didasarkan pada suatu fenomena sebenarnya di dunia fisik. Dalam semua alam-alam semesta fisik ruang dan waktu, meskipun ada manifestasi universal dari susunan energi yang desimal, ada tanda pengingat yang senantiasa hadir tentang realitas organisasi elektron pramateri lipat tujuh itu.
42:9.2 (479.7) Nomor tujuh itu dasar untuk alam semesta sentral dan sistem spiritual tentang transmisi melekat dari karakter; tetapi nomor sepuluh, sistem desimal, adalah melekat dalam energi, materi, dan ciptaan material. Akan tetapi alam atom memang menunjukkan karakterisasi periodik tertentu yang terjadi berulang dalam kelompok-kelompok tujuh—suatu tanda pengenal dari lahir yang dibawa alam material ini yang menandakan tentang asal-usul spiritualnya yang jauh.
42:9.3 (480.1) Persistensi susunan dasar kreatif yang lipat tujuh itu ditunjukkan dalam bidang kimia sebagai pengulangan sifat-sifat fisika dan kimia yang serupa dalam selang-selang terpisah tujuh kalau unsur-unsur dasar itu disusun menurut urutan bobot atom mereka. Jika unsur-unsur kimia Urantia dirangkai seperti demikian dalam satu baris, suatu kualitas atau sifat tertentu cenderung berulang dengan kelipatan tujuh. Perubahan periodik setiap tujuh ini terjadi berulang secara makin berkurang dan dengan variasi-variasi di seluruh tabel unsur kimia, paling menyolok dapat diamati dalam kelompok-kelompok atom permulaan atau yang lebih ringan. Dimulai dari salah satu unsur yang manapun, setelah mencatat salah satu sifat, sifat tersebut akan berubah untuk enam unsur berturut-turut, tetapi pada waktu mencapai yang kedelapan, sifat itu cenderung muncul kembali, yaitu, unsur aktif kedelapan secara kimiawi mirip dengan yang pertama, yang kesembilan dengan yang kedua, dan seterusnya. Kenyataan demikian dalam alam fisik tak salah lagi menunjuk pada susunan lipat tujuh energi leluhurnya dan menandakan adanya realitas fundamental tentang keragaman lipat tujuh untuk ciptaan-ciptaan ruang dan waktu. Manusia juga perlu mencatat bahwa ada tujuh warna dalam spektrum alami.
42:9.4 (480.2) Namun tidak semua anggapan tentang filsafat alam itu absah; karena misalnya, eter hipotetis itu, yang merupakan suatu upaya cerdik manusia untuk menyatukan ketidak-tahuannya tentang fenomena ruang. Filsafat alam semesta tidak dapat didasarkan pada pengamatan-pengamatan dari yang disebut ilmu pengetahuan itu. Jika suatu perubahan wujud tidak dapat dilihat, seorang ilmuwan akan cenderung menolak kemungkinan berkembangnya seekor kupu-kupu keluar dari seekor ulat.
42:9.5 (480.3) Stabilitas fisik yang berhubungan dengan elastisitas biologis itu hadir di alam hanya karena hikmat yang nyaris tanpa batas yang dimiliki oleh para Arsitek Master penciptaan. Tak mungkin lebih rendah dari hikmat transendental yang dapat merancang unit-unit materi yang pada waktu bersamaan demikian stabil dan demikian fleksibel secara efisien.
42:10.1 (480.4) Perjalanan tanpa akhir realitas kosmis relatif dari kemutlakan monota Firdaus menuju kemutlakan potensi ruang, adalah pertanda mengenai evolusi-evolusi hubungan tertentu dalam realitas-realitas bukan spiritual dari Sumber dan Pusat Pertama—realitas-realitas tertentu yang tersembunyi dalam potensi ruang, diungkapkan dalam monota, dan untuk sementara disingkapkan pada level-level kosmis di antaranya. Siklus energi yang kekal ini, karena disirkuitkan dalam Bapa segala alam semesta, adalah mutlak, dan karena mutlak, tak dapat diperluas baik fakta ataupun nilainya, meskipun demikian Bapa Perdana itu sekarangpun—seperti biasa—menyadari sendiri tentang arena ruang-waktu yang terus makin meluas, dan tentang makna-makna yang melampaui-ruang-waktu, suatu arena berubahnya hubungan-hubungan yang di dalamnya materi-energi itu makin ditundukkan pada pengendalian dari roh hidup dan ilahi melalui perjuangan pengalaman batin yang hidup dan pribadi.
42:10.2 (480.5) Energi-energi nonspiritual semesta itu terhubung ulang dalam sistem-sistem hidup dari batin-batin non-Pencipta pada berbagai tingkatan, beberapa di antaranya bisa digambarkan sebagai berikut:
42:10.3 (480.6) 1. Batin roh-praajudan. Level batin ini tidak mengalami pengalaman dan di dunia-dunia yang dihuni dikelola oleh para Pengendali Fisik Master. Batin ini adalah batin mekanis, intelek tak dapat diajari dari bentuk-bentuk paling primitif kehidupan material, tetapi batin yang tak dapat diajari itu berfungsi pada banyak tingkatan selain kehidupan planet yang primitif.
42:10.4 (481.1) 2. Batin roh-ajudan. Inilah pelayanan sesosok Roh Ibu alam semesta yang berfungsi melalui tujuh roh-batin ajudannya pada level batin material yang dapat diajari (nonmekanis). Pada level ini, batin material mengalami pengalaman: sebagai intelek submanusia (hewan) dalam lima ajudan yang pertama; sebagai intelek manusia (moral) dalam tujuh ajudan; sebagai intelek supramanusia (makhluk tengah) dalam dua ajudan yang terakhir.
42:10.5 (481.2) 3. Batin morontia yang berevolusi—meluasnya kesadaran pribadi-pribadi yang berevolusi dalam karier-karier menaik alam semesta lokal. Ini adalah anugerah dari Roh Ibu alam semesta dalam hubungan kerjasama dengan Putra Pencipta. Tingkatan batin ini mengandung arti pengorganisasian jenis wahana kehidupan morontia, suatu sintesis dari yang material dan yang spiritual yang dihasilkan oleh para Supervisor Daya Morontia suatu alam semesta lokal. Batin morontia berfungsi secara berbeda-beda dalam menanggapi 570 tingkatan kehidupan morontia, memperlihatkan meningkatnya kapasitas asosiatif dengan batin kosmis pada tingkat-tingkat pencapaian yang lebih tinggi. Ini adalah arah evolusioner manusia fana, namun batin suatu golongan yang bukan-morontia itu juga dikaruniakan oleh sesosok Putra Alam Semesta dan Roh Alam Semesta atas anak-anak bukan-morontia ciptaan-ciptaan lokal.
42:10.6 (481.3) Batin kosmis. Ini adalah batin ruang dan waktu yang dibeda-bedakan lipat tujuh, satu fase dikelola oleh satu dari Tujuh Roh Master untuk setiap tujuh alam semesta super. Batin kosmis itu meliputi semua level batin-terbatas dan berkoordinasi secara pengalaman dengan level-level ketuhanan-evolusioner Batin Mahatinggi dan secara transendental berhubungan dengan level-level eksistensial batin absolut—yaitu sirkuit-sirkuit langsung dari Pelaku Bersama.
42:10.7 (481.4) Di Firdaus, batin itu absolut; di Havona, absonit; di Orvonton, terbatas. Batin selalu berarti kegiatan-kehadiran pelayanan hidup ditambah berbagai sistem energi, dan hal ini benar untuk semua level dan semua jenis batin. Tetapi di luar batin kosmis makin sulit untuk menggambarkan hubungan-hubungan batin dengan energi nonspiritual. Batin Havona itu subabsolut tetapi superevolusioner; karena eksistensial-eksperiensial, maka batin Havona itu lebih dekat absonit daripada semua konsep lain yang diwahyukan padamu. Batin Firdaus itu melampaui pengertian manusia; batin Firdaus itu eksistensial (tetap ada), nonspasial (tidak terikat ruang), dan nontemporal (tidak terikat waktu). Namun demikian, semua level batin ini dinaungi oleh kehadiran semesta Pelaku Bersama—oleh genggaman gravitasi-batin dari Tuhannya batin di Firdaus.
42:11.1 (481.5) Dalam evaluasi dan pengenalan batin perlu diingat bahwa alam semesta itu tidak mekanis ataupun magis; alam semesta itu adalah suatu ciptaan batin dan suatu mekanisme hukum. Meskipun dalam aplikasi praktisnya hukum-hukum alam beroperasi dalam apa yang tampak sebagai alam rangkap dua, yang fisik dan yang spiritual, dalam kenyataannya keduanya adalah satu. Sumber dan Pusat Pertama adalah penyebab utama untuk semua materialisasi dan pada saat bersamaan Bapa yang pertama dan terakhir untuk semua roh. Bapa Firdaus muncul secara pribadi dalam alam-alam semesta di luar Havona hanya sebagai energi murni dan roh-murni—sebagai para Pelaras Pikiran dan pecahan-pecahan serupa lainnya.
42:11.2 (481.6) Mekanisme-mekanisme tidak secara mutlak mendominasi total ciptaan; segenap alam semesta in toto itu direncanakan batin, dibuat batin, dan dikelola batin. Namun mekanisme ilahi untuk segenap alam semesta juga seluruhnya terlalu sempurna untuk diamati oleh metode-metode ilmiah dari batin manusia yang terbatas, walaupun hanya jejak dominasi dari batin tanpa batas. Karena batin yang mencipta, mengendalikan, dan menyokong ini bukanlah batin material ataupun batin ciptaan; batin itu adalah batin-roh yang berfungsi pada dan dari tingkat-tingkat realitas ilahi pencipta
42:11.3 (482.1) Kemampuan untuk mengamati dan menemukan batin dalam mekanisme alam semesta itu bergantung sepenuhnya pada kemampuan, lingkup, dan kapasitas dari batin yang menyelidiki yang melakukan pengamatan tersebut. Batin-batin ruang-waktu, yang diorganisir dari energi-energi ruang dan waktu, adalah tunduk pada mekanisme-mekanisme ruang dan waktu.
42:11.4 (482.2) Gerak dan gravitasi alam semesta adalah sisi-sisi kembar dari mekanisme ruang-waktu yang bukan-pribadi di segenap alam-alam semesta. Tingkat-tingkat tanggapan gravitasi untuk roh, batin, dan materi itu cukup independen terhadap waktu, namun hanya tingkat-tingkat realitas roh sesungguhnya yang independen terhadap ruang (nonspasial). Tingkatan-tingkatan batin alam semesta yang lebih tinggi—tingkat-tingkat batin roh—bisa juga menjadi nonspasial, tetapi tingkat-tingkat batin material, seperti batin manusia, adalah responsif pada interaksi-interaksi dari gravitasi alam semesta, kehilangan tanggapan ini hanya sebanding dengan penyamaan diri dengan (identifikasi) roh. Tingkat-tingkat realitas-roh itu dikenali oleh konten roh mereka, dan spiritualitas dalam ruang dan waktu itu diukur secara berbanding terbalik terhadap respons gravitasi-linier.
42:11.5 (482.3) Respons gravitasi-linier adalah suatu ukuran kuantitatif untuk energi bukan-roh. Semua massa—energi yang diorganisir—adalah tunduk pada genggaman ini kecuali ketika gerak dan batin beraksi terhadapnya. Gravitasi linier adalah kekuatan kohesif rentang-pendek makrokosmos yang agak mirip seperti kekuatan-kekuatan kohesi antar-atom itu adalah kekuatan-kekuatan rentang-pendek mikrokosmos. Energi fisik yang dimaterialisir, yang diorganisir sebagai yang disebut materi, tidak dapat melintasi ruang tanpa mempengaruhi respons gravitasi-linier. Meskipun respons gravitasi demikian berbanding langsung dengan massa, respon itu diubah sedemikian rupa oleh ruang di antaranya sehingga hasil akhirnya adalah secara umumnya kira-kira dinyatakan sebagai berbanding terbalik dengan kuadrat jarak. Ruang pada akhirnya akan mengalahkan gravitasi linier karena kehadiran di dalamnya pengaruh-pengaruh antigravitasi dari banyak kekuatan-kekuatan supermaterial yang bekerja untuk menetralisir aksi gravitasi dan semua respons ke situ.
42:11.6 (482.4) Mekanisme-mekanisme kosmis yang amat rumit dan tampaknya sangat otomatis itu selalu cenderung menyembunyikan kehadiran batin yang menyebabkan atau mencipta yang mendiaminya, terhadap setiap dan semua kecerdasan yang sangat jauh di bawah tingkatan dari sifat dan kapasitas dari mekanisme alam semesta itu sendiri. Oleh sebab itu tak terhindarkan bahwa mekanisme-mekanisme alam semesta yang lebih tinggi tentulah kelihatan sebagai tanpa batin bagi golongan-golongan makhluk yang lebih rendah. Satu-satunya perkecualian yang mungkin bagi kesimpulan demikian itu adalah implikasi adanya batin dalam fenomena menakjubkan tentang suatu alam semesta yang tampaknya memelihara-diri-sendiri—tetapi hal itu adalah perkara filsafat ketimbang hal pengalaman nyata.
42:11.7 (482.5) Karena batin itu mengkoordinasikan alam semesta, maka ketidak-berubahan mekanisme itu tidak ada. Fenomena evolusi progresif yang berkaitan dengan pemeliharaan-diri-sendiri kosmis itu semesta. Kapasitas evolusionernya alam semesta itu tak dapat dihabiskan dalam ketanpa-batasan spontanitas. Kemajuan ke arah kesatuan yang harmonis, suatu sintesis pengalaman yang berkembang yang ditumpangkan ke atas suatu kompleksitas hubungan-hubungan yang makin rumit, dapat dilaksanakan hanya oleh suatu batin yang mempunyai tujuan dan dominan.
42:11.8 (482.6) Makin tinggi batin alam semesta terkait dengan setiap fenomena alam semesta, makin sulit bagi jenis-jenis batin yang lebih rendah untuk menemukannya. Dan karena batin dari mekanisme alam semesta itu adalah batin-roh kreatif (bahkan juga adanya batin Yang Tanpa Batas), maka batin itu tidak pernah dapat ditemukan atau diamati oleh batin-batin pikiran lebih rendah di alam semesta, apalagi oleh batin yang terendah dari semuanya, yaitu manusia. Batin binatang yang berevolusi, meskipun secara alamiah mencari-Tuhan, namun hanya dan dari dirinya sendiri tidaklah secara bawaan mengenal-Tuhan.
42:12.1 (483.1) Evolusi mekanisme-mekanisme itu mengandung arti dan menandakan kehadiran dan dominasi terselubung dari batin kreatif. Kemampuan dari intelek manusia fana untuk memahami, merancang, dan menciptakan mekanisme-mekanisme yang otomatis itu menunjukkan ciri-ciri batinnya manusia yang unggul, kreatif, dan mempunyai-maksud, sebagai pengaruh yang dominan pada planet ini. Batin selalu menjangkau ke arah:
42:12.2 (483.2) 1. Penciptaan mekanisme-mekanisme material.
42:12.3 (483.3) 2. Penemuan misteri-misteri tersembunyi.
42:12.4 (483.4) 3. Eksplorasi situasi-situasi yang asing.
42:12.5 (483.5) 4. Formulasi sistem-sistem mental.
42:12.6 (483.6) 5. Pencapaian tujuan-tujuan hikmat.
42:12.7 (483.7) 6. Peraihan tingkat-tingkat roh.
42:12.8 (483.8) 7. Pencapaian takdir-takdir ilahi—mahatinggi, mahaakhir, dan absolut.
42:12.9 (483.9) Batin itu selalu kreatif. Kemampuan batin dari seekor binatang, seorang manusia, sosok morontia, penaik roh, atau pencapai finalitas itu adalah selalu kompeten untuk menghasilkan suatu tubuh yang layak dan dapat dipakai untuk identitas makhluk hidup itu. Tetapi fenomena hadirnya suatu kepribadian atau pola dari suatu identitas, yang seperti demikian itu, adalah bukan suatu manifestasi energi, baik itu bersifat fisik, batin, ataupun rohani. Wujud kepribadian adalah aspek pola dari makhluk hidup; hal itu memiliki arti susunan energi-energi dan hal ini, ditambah kehidupan dan gerak, adalah mekanisme untuk keberadaan makhluk.
42:12.10 (483.10) Sosok-sosok roh pun juga punya wujud atau bentuk, dan bentuk-bentuk roh (pola) ini adalah nyata. Bahkan jenis tertinggi kepribadian roh itu punya wujud—kehadiran kepribadian yang dalam setiap pengertian dapat disamakan dengan tubuh-tubuh manusia Urantia. Hampir semua sosok yang dijumpai di tujuh alam semesta super memiliki wujud. Namun ada beberapa perkecualian terhadap aturan umum ini: Pelaras Pikiran tampaknya tanpa wujud kecuali setelah melebur dengan jiwa-jiwa rekan manusia mereka yang selamat. Para Utusan Soliter, Roh Terinspirasi Trinitas, Pembantu Pribadi dari Roh Tanpa Batas, Utusan Gravitasi, Perekam Transendental, dan beberapa yang lainnya juga tanpa wujud yang bisa dikenali. Namun mereka ini adalah beberapa perkecualian khas; mayoritas terbesar mempunyai wujud-wujud kepribadian yang sejati, bentuk-bentuk yang khas secara individu, dan yang dapat dikenali dan dibedakan secara pribadi.
42:12.11 (483.11) Hubungan kerjasama dari batin kosmis dan pelayanan dari roh-roh-batin ajudan mengembangkan suatu badan fisik yang sesuai untuk manusia yang berevolusi itu. Demikian pula batin morontia mengindividualisir wujud morontia untuk semua manusia yang selamat. Seperti halnya tubuh manusia itu berpribadi dan khas untuk setiap sosok manusia, demikian pula wujud morontia akan menjadi sangat individual dan cukup mencirikan batin kreatif yang mendominasinya. Dua wujud morontia tidak lebih serupa daripada dua tubuh manusia. Para Supervisor Daya Morontia mensponsori, dan serafim pendamping menyediakan, bahan baku morontia yang serupa dengan apa kehidupan morontia dapat mulai bekerja. Dan setelah kehidupan morontia, akan dijumpai pula bahwa wujud-wujud roh adalah sama-sama bersifat berbeda, berpribadi, dan khas untuk masing-masing batin-roh yang mendiaminya.
42:12.12 (483.12) Di suatu dunia material kamu berpikir tentang suatu tubuh yang memiliki roh, namun kami menganggap suatu roh yang memiliki tubuh. Mata jasmani sungguh adalah jendela-jendela untuk jiwa yang dilahirkan oleh roh. Roh adalah arsitek, batin adalah pembangun, tubuh adalah bangunan materialnya.
42:12.13 (484.1) Energi-energi fisik, spiritual, dan mental, seperti demikian dan dalam keadaan-keadaan murni mereka, tidak sepenuhnya berinteraksi sebagai aktual-aktual untuk alam semesta yang dapat ditangkap indra. Di Firdaus, ketiga energi itu sederajat, di Havona dikoordinasikan, sedangkan di level-level kegiatan terbatas alam semesta tentulah dijumpai semua cakupan dominasi material, mental, dan spiritual. Dalam situasi-situasi yang bukan-pribadi ruang dan waktu, energi fisik tampaknya lebih pradominan, tetapi juga tampak bahwa makin dekat fungsi batin-roh mendekati keilahian tujuan dan supremasi tindakan, makin dekat fase roh menjadi makin dominan; bahwa pada level ultimat batin-roh itu bisa menjadi benar-benar sepenuhnya dominan. Pada level absolut, roh itu pastilah dominan. Dan dari sana keluarlah melalui seluruh alam ruang dan waktu, di mana saja suatu realitas roh ilahi itu hadir, kapan saja suatu batin-roh nyata sedang berfungsi, selalu di sana cenderung dihasilkan suatu pasangan material atau fisik dari realitas roh itu.
42:12.14 (484.2) Roh adalah realitas kreatif; pasangan fisiknya adalah refleksi ruang-waktu dari realitas roh itu, gema fisik dari aksi kreatif batin-roh.
42:12.15 (484.3) Batin secara semesta mendominasi materi, sama juga batin pada gilirannya tanggap pada penguasaan menyeluruh dari roh. Dan pada manusia fana, hanya batin yang menyerahkan diri secara sukarela pada pimpinan roh itulah yang dapat berharap untuk mempertahankan keberadaan ruang-waktu fana sebagai sesosok anak baka dari dunia roh abadi dari Yang Mahatinggi, Yang Mahaakhir, dan Yang Absolut: Yang Tanpa Batas.
42:12.16 (484.4) [Disampaikan oleh sesosok Utusan Perkasa yang bertugas di Nebadon dan atas permintaan Gabriel].
Buku Urantia
Makalah 43
43:0.1 (485.1) URANTIA pada umumnya disebut sebagai Satania 606 dalam Norlatiadek Nebadon, artinya dunia dihuni nomor enam ratus enam di sistem lokal Satania, bertempat dalam konstelasi Norlatiadek, satu dari seratus konstelasi di alam semesta Nebadon. Konstelasi merupakan divisi-divisi primer suatu alam semesta lokal, para penguasanya menghubungkan sistem-sistem lokal dunia dihuni dengan administrasi sentral alam semesta lokal di Salvington dan melalui reflektivitas ke superadministrasi Yang Purba Harinya di Uversa.
43:0.2 (485.2) Pemerintahan konstelasimu berada di gugus 771 dunia-dunia buatan, yang paling tengah dan paling besar adalah Edentia, pusat administrasi Bapa-bapa Konstelasi, Yang Paling Tinggi di Norlatiadek. Edentia sendiri sekitar seratus kali lebih besar dari bumi. Tujuh puluh dunia utama yang mengelilingi Edentia berukuran sekitar sepuluh kali Urantia, sementara sepuluh satelit yang mengelilingi masing-masing tujuh puluh dunia ini sekitar seukuran Urantia. Dunia-dunia buatan sebanyak 771 ini agak sebanding ukurannya dengan yang ada di konstelasi lain.
43:0.3 (485.3) Perhitungan waktu dan jarak di Edentia adalah sama dengan Salvington, dan seperti dunia-dunia ibukota alam semesta, dunia-dunia markas konstelasi itu dilengkapi penuh dengan semua golongan kecerdasan selestial. Secara umum, pribadi-pribadi ini tidak terlalu beda dengan mereka yang sudah diuraikan dalam hubungan dengan administrasi alam semesta.
43:0.4 (485.4) Serafim supervisor, ordo ketiga malaikat alam semesta lokal, ditugaskan untuk layanan konstelasi. Mereka membuat markas mereka di dunia-dunia ibukota dan melayani secara luas ke dunia-dunia pelatihan-morontia yang mengelilinginya. Di Norlatiadek, dunia-dunia utama tujuh puluh, bersama dengan tujuh ratus satelit minornya itu, dihuni oleh univitatia, warga-warga permanen untuk konstelasi. Semua dunia buatan ini dikelola penuh oleh berbagai kelompok kehidupan penduduk asli, yang sebagian besarnya tidak diwahyukan tetapi mencakup spironga yang efisien dan spornagia yang cantik. Sebagai titik-tengah dalam rezim pelatihan-morontia, seperti yang bisa kamu duga, kehidupan morontia di konstelasi itu khas dan juga ideal.
43:1.1 (485.5) Edentia berlimpah dataran-dataran tinggi yang mempesona, bukit-bukit luas materi fisik yang dimahkotai kehidupan morontia dan bertabur kemuliaan rohani, namun tidak ada barisan pegunungan batu kasar seperti yang kelihatan di Urantia. Ada puluhan ribu danau yang berkilauan dan beribu-ribu aliran sungai yang saling berhubungan, namun tidak ada samudra raya ataupun sungai-sungai deras. Hanya pegunungan yang tanpa aliran air permukaan ini.
43:1.2 (486.1) Air di Edentia dan dunia-dunia buatan yang serupa itu tidak beda dari air di planet-planet yang berevolusi. Sistem pengairan dunia-dunia demikian ada di permukaan dan di bawah tanah, dan kebasahan (moisture) dalam sirkulasi konstan. Edentia bisa dilayari keliling melalui berbagai rute air ini, meskipun jalur utama transportasi adalah udara atau atmosfer. Sosok-sosok roh secara alami akan bepergian di atas permukaan dunia itu, sementara sosok morontia dan material menggunakan sarana-sarana material dan semimaterial untuk menempuh jalur udara.
43:1.3 (486.2) Edentia dan dunia-dunia terkaitnya memiliki atmosfer sungguhan, campuran tiga gas biasa yang menjadi kekhasan ciptaan buatan seperti demikian, dan yang mencakup dua unsur di atmosfer Urantia ditambah gas morontia tertentu yang sesuai untuk pernapasan makhluk morontia. Tetapi meskipun atmosfernya sekaligus material dan morontial, tidak ada badai atau puting beliung; tidak ada pula musim panas atau dingin. Ketiadaan gangguan cuaca dan variasi musiman ini memungkinkan untuk mendandani semua tempat terbuka di dunia-dunia yang diciptakan secara khusus ini.
43:1.4 (486.3) Dataran-dataran tinggi Edentia memiliki fitur-fitur fisik yang hebat, dan keindahan mereka ditambah oleh kelimpahan makhluk hidup di seluruh luasan lahannya. Kecuali beberapa struktur yang agak terpisah sendiri, tanah-tanah tinggi ini tidak dikerjakan oleh tangan makhluk. Ornamentasi material dan morontial adalah hanya terbatas di daerah-daerah pemukiman. Bukit-bukit yang lebih rendah adalah lokasi-lokasi kediaman khusus dan dihiasi indah dengan seni hayati dan morontia.
43:1.5 (486.4) Bertempat di puncak barisan pegunungan ketujuh ada aula-aula kebangkitan Edentia, di dalamnya dibangkitkan manusia menaik dari golongan kenaikan yang dimodifikasi sekunder. Kamar-kamar perakitan ulang makhluk ini berada di bawah pengawasan para Melkisedek. Dunia penerimaan Edentia yang pertama (seperti planet Melkisedek dekat Salvington) juga punya ruang-ruang kebangkitan khusus, di mana di dalamnya manusia dari golongan kenaikan yang dimodifikasi itu dirakit ulang.
43:1.6 (486.5) Melkisedek-Melkisedek itu juga mengelola dua sekolah tinggi spesial di Edentia. Satu, sekolah emergensi, diperuntukkan bagi studi masalah-masalah yang berkembang dari pemberontakan Satania. Satunya lagi, sekolah penganugerahan, diperuntukkan bagi penguasaan masalah-masalah baru yang muncul dari fakta bahwa Mikhael membuat penganugerahan terakhirnya pada satu dari dunia-dunia Norlatiadek. Sekolah yang terakhir ini didirikan hampir empat puluh ribu tahun lalu, segera setelah pengumuman oleh Mikhael bahwa Urantia telah dipilih sebagai dunia penganugerahan dirinya yang terakhir.
43:1.7 (486.6) Lautan kaca, area penerimaan di Edentia, ada dekat pusat pemerintahan dan dikelilingi oleh amfiteater markas besar. Di seputar wilayah ini ada pusat-pusat pemerintahan untuk tujuh puluh divisi urusan konstelasi. Setengah Edentia dibagi menjadi tujuh puluh bagian berbentuk segitiga, yang batas-batasnya memusat ke bangunan-bangunan markas masing-masing sektor. Sisa dari dunia ini adalah suatu kebun raya alam yang luas, taman Tuhan.
43:1.8 (486.7) Selama kunjungan berkala kamu ke Edentia, meskipun seluruh planet terbuka untuk pemeriksaanmu, sebagian besar waktumu akan dihabiskan dalam segitiga administratif yang nomornya berkaitan dengan dunia kediamanmu sekarang. Kamu akan selalu diterima sebagai pengamat dalam pertemuan-pertemuan legislatif.
43:1.9 (486.8) Area morontia yang diperuntukkan bagi manusia menaik yang tinggal di Edentia itu berlokasi di zona tengah dari segitiga ke tiga puluh lima yang berdekatan dengan markas para finaliter, yang bertempat di segitiga tiga puluh enam. Markas besar umum univitatia menempati wilayah amat luas di ruang-tengah segitiga tiga puluh empat yang bertetangga langsung dengan tempat tinggal warga morontia. Dari penataan-penataan ini bisa dilihat bahwa persiapan dibuat untuk mengakomodasi setidaknya tujuh puluh divisi utama kehidupan selestial, dan bahwa setiap area segitiga itu terhubung dengan salah satu dunia dari tujuh puluh dunia utama untuk pelatihan morontia.
43:1.10 (487.1) Lautan kaca Edentia adalah satu kristal bundar raksasa sekitar seratus enam puluh kilometer kelilingnya dan sekitar lima puluh kilometer kedalamannya. Kristal megah ini berguna sebagai lapangan penerimaan bagi semua serafim transport dan sosok-sosok lain yang tiba dari titik-titik di luar bulatan dunia itu; lautan kaca tersebut sangat membantu memudahkan pendaratan serafim transport.
43:1.11 (487.2) Suatu lapangan kristal dari golongan ini dijumpai pada hampir semua dunia buatan; dan kristal itu berguna untuk banyak tujuan selain dari nilainya sebagai hiasan, karena digunakan untuk menggambarkan reflektivitas alam semesta super kepada kelompok-kelompok yang hadir dan sebagai faktor dalam teknik transformasi-energi untuk memodifikasi arus-arus ruang angkasa dan untuk menyesuaikan aliran-aliran energi-fisik yang masuk lainnya.
43:2.1 (487.3) Konstelasi adalah unit-unit otonom suatu alam semesta lokal, tiap konstelasi dikelola sesuai aturan-aturan legislatifnya sendiri. Ketika dewan-dewan pengadilan Nebadon menghakimi urusan alam semesta, semua perkara internal diadili sesuai dengan hukum yang diberlakukan di konstelasi yang bersangkutan. Putusan yudisial Salvington ini, bersama dengan aturan-aturan legislatif dari konstelasi, dilaksanakan oleh para administrator untuk sistem-sistem lokal.
43:2.2 (487.4) Konstelasi dengan demikian berfungsi sebagai unit legislatif atau pembuatan hukum, sementara sistem lokal sebagai unit eksekutif atau penegakan. Pemerintahan Salvington adalah otoritas yudisial dan koordinasi yang tertinggi.
43:2.3 (487.5) Meskipun fungsi yudisial tertinggi letaknya di administrasi pusat suatu alam semesta lokal, ada dua pengadilan subsider tetapi utama di markas setiap konstelasi, yaitu dewan Melkisedek dan sidang Yang Paling Tinggi.
43:2.4 (487.6) Semua masalah yudisial pertama diperiksa oleh dewan para Melkisedek. Dua belas dari ordo ini yang telah memiliki pengalaman wajib di planet-planet evolusioner dan di dunia-dunia markas sistem, diberikan kuasa untuk menilai bukti, menerima permohonan, dan menyusun putusan sementara, yang dilimpahkan ke pengadilan Yang Paling Tinggi, Bapa Konstelasi yang berkuasa. Divisi manusia di pengadilan yang terakhir ini terdiri dari tujuh hakim, semua mereka adalah manusia fana penaik. Semakin tinggi kamu naik di alam semesta, semakin pasti kamu akan dihakimi oleh mereka dari antara jenismu sendiri.
43:2.5 (487.7) Badan legislatif konstelasi dibagi menjadi tiga kelompok. Program legislatif suatu konstelasi berasal dari majelis rendah para penaik, suatu kelompok yang dipimpin oleh sesosok finaliter dan terdiri dari seribu manusia perwakilan. Tiap sistem menominasikan sepuluh anggota untuk duduk dalam majelis untuk pembahasan ini. Di Edentia badan ini belum direkrut sepenuhnya pada saat sekarang ini.
43:2.6 (487.8) Majelis tengah legislator terdiri dari kawanan serafik dan rekan-rekan mereka, anak-anak lain dari Roh Ibu Ibu alam semesta lokal. Kelompok ini berjumlah seratus dan dinominasikan oleh kepribadian-kepribadian yang mengawasi yang memimpin berbagai kegiatan sosok-sosok tersebut sementara mereka bekerja di dalam konstelasi.
43:2.7 (488.1) Badan penasihat atau yang tertinggi dari legislator konstelasi itu terdiri dari majelis tinggi—yaitu dewan para Putra ilahi. Korps ini dipilih oleh Bapa Paling Tinggi dan berjumlah sepuluh. Hanya para Putra yang berpengalaman khusus yang bisa menjabat dalam dewan tinggi ini. Inilah kelompok pencari fakta dan penghemat waktu yang amat efektif melayani kedua divisi majelis legislatif yang lebih rendah.
43:2.8 (488.2) Dewan legislator gabungan terdiri dari tiga anggota yang berasal dari tiap cabang terpisah dari majelis musyawarah konstelasi itu dan dipimpin oleh Yang Paling Tinggi yunior yang berkuasa. Kelompok ini mengukuhkan bentuk akhir semua peraturan dan memberikan wewenang untuk pengumumannya oleh para penyiar. Persetujuan dari komisi tertinggi ini membuat undang-undang legislatif menjadi hukum di alam itu; tindakan mereka adalah final. Pengumuman legislatif Edentia merupakan hukum dasar untuk seluruh Norlatiadek.
43:3.1 (488.3) Para penguasa konstelasi adalah dari ordo keputraan alam semesta lokal Vorondadek. Ketika diangkat untuk tugas aktif di alam semesta sebagai penguasa konstelasi atau yang lain, para Putra ini dikenal sebagaiYang Paling Tinggi (The Most High) karena mereka meragakan kebijaksanaan administratif tertinggi, digabungkan dengan loyalitas yang paling berpandangan jauh dan cerdas, dari antara semua ordo Putra Tuhan Alam Semesta Lokal. Integritas pribadi mereka dan kesetiaan kelompok mereka tidak pernah dipertanyakan; ketidak-puasan tentang para Putra Vorondadek tidak pernah terjadi di Nebadon.
43:3.2 (488.4) Setidaknya ada tiga Putra Vorondadek yang ditugaskan oleh Gabriel sebagai Yang Paling Tinggi untuk tiap konstelasi Nebadon. Anggota yang memimpin trio ini dikenal sebagai Bapa Konstelasi dan dua rekannya sebagai Yang Paling Tinggi senior dan Yang Paling Tinggi yunior. Sesosok Bapa Konstelasi memerintah selama sepuluh ribu tahun standar (sekitar 50.000 tahun Urantia), setelah sebelumnya bertugas sebagai rekan yunior dan sebagai rekan senior selama jangka waktu yang sama.
43:3.3 (488.5) Para Pemazmur tahu bahwa Edentia diperintah oleh tiga Bapa Konstelasi dan sesuai dengan hal itu berbicara tentang kediaman mereka secara jamak: “Kota Allah, kediaman Yang Mahatinggi, disukakan oleh aliran-aliran sebuah sungai.”
43:3.4 (488.6) Berabad-abad terjadi kebingungan besar di Urantia mengenai berbagai penguasa alam semesta itu. Banyak pengajar yang berikutnya mencampur-adukkan dewa-dewi suku yang samar dan tidak jelas itu dengan Bapa Yang Paling Tinggi. Belakangan lagi, orang Ibrani memadukan semua penguasa selestial ini menjadi satu Tuhan gabungan. Seorang pengajar memahami bahwa Yang Paling Tinggi itu bukan Penguasa Tertinggi, karena ia berkata, ”Ia yang duduk dalam lindungan Yang Mahatinggi dan bermalam dalam naungan Yang Mahakuasa.” (“He who dwells in the secret place of the Most High shall abide under the shadow of the Almighty.”) Dalam catatan-catatan Urantia kadang-kadang sulit sekali mengetahui siapa yang dimaksud dengan istilah “Yang Mahatinggi.” Namun Daniel tahu jelas hal ini. Ia berkata, “Yang Mahatinggi berkuasa atas kerajaan manusia dan memberikannya kepada siapa yang dikehendaki-Nya.”
43:3.5 (488.7) Para Bapa Konstelasi sedikit disibukkan dengan individu-individu di suatu planet hunian, tetapi mereka terkait erat dengan fungsi legislatif dan pembuatan hukum untuk konstelasi-konstelasi yang amat memperhatikan setiap ras manusia dan kelompok kebangsaan dunia-dunia yang dihuni.
43:3.6 (489.1) Meskipun pemerintahan konstelasi berada di antara kamu dan pemerintahan alam semesta, sebagai individu kamu umumnya akan sedikit berurusan dengan pemerintahan konstelasi. Perhatian besarmu akan secara normal memusat dalam sistem lokal, Satania; namun secara sementara, Urantia terkait erat dengan para penguasa konstelasi karena kondisi tertentu sistem dan keplanetan yang berkembang dari pemberontakan Lucifer.
43:3.7 (489.2) Yang Paling Tinggi Edentia merebut fase-fase tertentu kekuasaan keplanetan di dunia-dunia yang memberontak pada masa pemisahan diri Lucifer. Mereka masih terus menjalankan kekuasaan ini, dan Yang Purba Harinya di Uversa sejak lama telah membenarkan kelanjutan kendali atas dunia-dunia yang mundur ini. Mereka tak diragukan akan terus melanjutkan memegang kewenangan hukum ini selama Lucifer masih hidup. Banyak dari otoritas ini akan biasanya, di sistem yang loyal, dipegang oleh Daulat Sistem.
43:3.8 (489.3) Namun masih ada cara lain di dalam mana Urantia menjadi terkait secara tidak lazim dengan Yang Paling Tinggi. Ketika Mikhael, sang Putra Pencipta, ada dalam misi penganugerahan diri terakhirnya, karena penerus Lucifer belum dalam otoritas penuh dalam sistem lokal, seluruh urusan Urantia yang terkait penganugerahan Mikhael diawasi langsung oleh Yang Paling Tinggi dari Norlatiadek.
43:4.1 (489.4) Gunung pertemuan mahasuci adalah tempat kediaman Yang Setia Harinya, perwakilan dari Trinitas Firdaus yang berfungsi di Edentia.
43:4.2 (489.5) Yang Setia Harinya adalah Putra Trinitas dari Firdaus dan telah hadir di Edentia sebagai perwakilan pribadi Immanuel sejak penciptaan dunia ibukota. Selalu Yang Setia Harinya berdiri di sebelah kanan Bapa Konstelasi untuk menasihati mereka, tetapi tidak pernah ia menawarkan nasihat kecuali diminta. Para Putra tinggi Firdaus itu tidak ikut serta dalam pengaturan urusan-urusan suatu alam semesta lokal kecuali atas permintaan para pejabat penguasa untuk wilayah-wilayah itu. Namun seperti Yang Bersatu Harinya kepada Putra Pencipta, demikian pula Yang Setia Harinya kepada Yang Paling Tinggi sebuah konstelasi.
43:4.3 (489.6) Kediaman Yang Setia Harinya di Edentia adalah pusat konstelasi dari sistem Firdaus untuk komunikasi dan kecerdasan di luar alam semesta. Para Putra Trinitas ini, dengan staf-staf mereka kepribadian-kepribadian Havona dan Firdaus, dalam hubungan kerjasama dengan Yang Bersatu Harinya yang mengawasinya, berada selalu dalam komunikasi langsung dan terus menerus dengan ordo mereka di seluruh alam-alam semesta, bahkan ke Havona dan Firdaus.
43:4.4 (489.7) Gunung mahakudus itu teramat indah dan ditempatkan secara luar biasa, tetapi kediaman sesungguhnya Putra Firdaus itu sedang-sedang saja dibandingkan dengan tempat kediaman sentral Yang Paling Tinggi dan tujuh puluh struktur sekitarnya yang menyusun unit pemukiman para Putra Vorondadek. Penempatan-penempatan ini khusus untuk tempat tinggal; mereka seluruhnya terpisah dari bangunan-bangunan markas administratif di mana di dalamnya urusan-urusan konstelasi dijalankan.
43:4.5 (489.8) Kediaman Yang Setia Harinya di Edentia berlokasi di utara kediaman-kediaman Yang Paling Tinggi dan dikenal sebagai “gunung pertemuan Firdaus.” Di tanah tinggi yang dikuduskan ini para manusia penaik secara berkala berkumpul untuk mendengar Putra Firdaus ini menceritakan tentang perjalanan panjang dan penuh teka-teki manusia-manusia yang maju melalui satu milyar dunia sempurna Havona dan terus menuju bahagia Firdaus yang tak terlukiskan. Dan dalam perkumpulan khusus di Gunung Pertemuan inilah manusia-manusia morontia makin kenal sepenuhnya dengan berbagai kelompok kepribadian yang berasal dari alam semesta sentral.
43:4.6 (490.1) Lucifer pengkhianat itu, yang pernah menjadi yang berdaulat di Satania, ketika mengumumkan klaimnya mengenai peningkatan kekuasaannya, berusaha menyingkirkan semua ordo keputraan yang lebih tinggi dalam rancangan pemerintahan alam semesta lokal. Ia bermaksud dalam hatinya, berkata: “Aku hendak naik ke langit, aku hendak mendirikan takhtaku mengatasi bintang-bintang Allah, dan aku hendak duduk di atas bukit pertemuan, jauh di sebelah utara. Aku hendak naik mengatasi ketinggian awan-awan, hendak menyamai Yang Mahatinggi!”
43:4.7 (490.2) Seratus Daulat Sistem datang secara berkala ke sidang-sidang raya Edentia yang membahas kesejahteraan konstelasi. Setelah pemberontakan Satania para kepala pemberontak itu masih biasa datang ke dewan-dewan Edentia seperti mereka lakukan pada kesempatan-kesempatan sebelumnya. Tidak ada cara untuk menghentikan kekurangajaran tidak tahu malu ini hingga setelah penganugerahan Mikhael di Urantia dan penerimaan kedaulatan tanpa batas atas seluruh Nebadon setelahnya. Tidak pernah lagi, sejak hari itu, para penghasut dosa ini diizinkan duduk dalam dewan-dewan Edentia para Daulat Sistem yang setia.
43:4.8 (490.3) Para guru dari masa kuno mengetahui hal-hal ini seperti yang ditunjukkan oleh catatan: “Pada suatu hari datanglah anak-anak Allah menghadap TUHAN dan di antara mereka datanglah juga Iblis.” Ini adalah suatu pernyataan fakta terlepas dari hubungan di mana catatan itu kebetulan muncul.
43:4.9 (490.4) Sejak kejayaan Kristus, seluruh Norlatiadek dibersihkan dari dosa dan para pemberontak. Suatu kali sebelum Mikhael wafat dalam daging, rekannya Lucifer yang jatuh, Satan, berupaya menghadiri pertemuan sidang raya tersebut, namun pengentalan sentimen melawan para kepala pemberontak itu telah mencapai titik di mana pintu simpati nyaris seluruhnya tertutup sehingga tidak ada alasan untuk para musuh Satania itu. Ketika tidak ada pintu terbuka untuk penerimaan kejahatan, maka tidak ada ada kesempatan untuk permainan dosa. Pintu hati seluruh Edentia tertutup melawan Satan; ia secara mufakat ditolak oleh Daulat Sistem yang berkumpul, dan pada saat itulah Anak Manusia “melihat Iblis jatuh seperti kilat dari langit.”
43:4.10 (490.5) Sejak pemberontakan Lucifer suatu struktur baru telah dibangun dekat kediaman Yang Setia Harinya. Bangunan sementara ini adalah markas-markas Yang Paling Tinggi penghubung, yang berfungsi dalam hubungan erat dengan para Putra Firdaus sebagai penasihat untuk pemerintahan konstelasi dalam semua perkara yang menyangkut kebijakan dan sikap dari ordo Harinya terhadap dosa dan pemberontakan.
43:5.1 (490.6) Rotasi para Yang Paling Tinggi di Edentia ditangguhkan pada waktu pemberontakan Lucifer. Kita sekarang memiliki pejabat yang sama dengan yang bertugas pada waktu itu. Kami menyimpulkan bahwa tidak akan ada dilakukan perubahan penguasa-penguasa ini hingga Lucifer dan rekan-rekannya pada akhirnya dilenyapkan.
43:5.2 (490.7) Meskipun demikian, pemerintahan sekarang di konstelasi telah diperluas hingga meliputi dua belas Putra dari ordo Vorondadek. Dua belas ini adalah sebagai berikut:
43:5.3 (490.8) 1. Bapa Konstelasi. Yang Paling Tinggi penguasa Norlatiadek sekarang adalah nomor 617.318 dari seri Vorondadek Nebadon. Ia bertugas di banyak konstelasi di seluruh alam semesta lokal kita sebelum memegang tanggung jawabnya di Edentia.
43:5.4 (490.9) 2. Rekan Yang Paling Tinggi senior.
43:5.5 (491.1) 3. Rekan Yang Paling Tinggi yunior.
43:5.6 (491.2) 4. Yang Paling Tinggi penasihat, perwakilan pribadi Mikhael sejak pencapaiannya ke status sebagai Putra Master.
43:5.7 (491.3) 5. Yang Paling Tinggi eksekutif, perwakilan pribadi Gabriel yang ditempatkan di Edentia selalu sejak pemberontakan Lucifer.
43:5.8 (491.4) 6. Yang Paling Tinggi kepala pengamat keplanetan, direktur para pengamat Vorondadek yang ditempatkan di dunia-dunia terisolasi Satania.
43:5.9 (491.5) 7. Yang Paling Tinggi wasit, Putra Vorondadek yang diserahi tugas untuk menyelesaikan semua kesulitan yang diakibatkan oleh pemberontakan di dalam konstelasi.
43:5.10 (491.6) 8. Yang Paling Tinggi administrator darurat, Putra Vorondadek yang diberi tugas untuk menyesuaikan pemberlakuan darurat undang-undang Norlatiadek ke dunia-dunia yang diisolasi pemberontakan di Satania.
43:5.11 (491.7) 9. Yang Paling Tinggi mediator, Putra Vorondadek yang ditugasi untuk mengharmoniskan penyesuaian penganugerahan diri khusus di Urantia dengan administrasi rutin konstelasi. Kehadiran kegiatan tertentu penghulu malaikat dan banyak pengelolaan yang tidak reguler lain di Urantia, bersama dengan kegiatan khusus para Bintang Kejora yang Cemerlang di Yerusem, membutuhkan berfungsinya Putra ini.
43:5.12 (491.8) 10. Yang Paling Tinggi advokat-hakim, kepala pengadilan darurat untuk penyelesaian masalah-masalah khusus Norlatiadek yang muncul dari kekacauan akibat pemberontakan Satania.
43:5.13 (491.9) 11. Yang Paling Tinggi penghubung, Putra Vorondadek yang diperbantukan untuk para penguasa Edentia tetapi ditugasi sebagai konselor khusus dengan Yang Setia Harinya mengenai arah terbaik untuk ditempuh dalam manajemen masalah-masalah yang berkaitan dengan pemberontakan dan ketidak-setiaan makhluk.
43:5.14 (491.10) 12. Yang Paling Tinggi direktur, presiden dewan darurat Edentia. Semua pribadi yang ditugaskan ke Norlatiadek karena pemberontakan Satania merupakan dewan darurat, dan pejabat pemimpin mereka adalah sesosok Putra Vorondadek yang berpengalaman luar biasa.
43:5.15 (491.11) Dan ini belum memperhitungkan banyak Vorondadek, utusan-utusan dari konstelasi Nebadon yang lain, dan yang lain-lain yang juga tinggal di Edentia.
43:5.16 (491.12) Selalu sejak pemberontakan Lucifer para Bapa Edentia memberikan perhatian khusus atas Urantia dan dunia terisolir lainnya di Satania. Dahulu kala sang nabi menyadari adanya tangan pengendalian dari Bapa Konstelasi dalam urusan bangsa-bangsa. "Ketika Sang Mahatinggi membagi-bagikan milik pusaka kepada bangsa-bangsa, ketika Ia memisah-misah anak-anak manusia, maka Ia menetapkan wilayah bangsa-bangsa."
43:5.17 (491.13) Setiap dunia yang dikarantina atau diisolasi mempunyai sesosok Putra Vorondadek yang bertindak sebagai pengamat. Ia tidak ikut serta dalam administrasi keplanetan kecuali jika diperintah oleh Bapa Konstelasi untuk ikut campur dalam urusan bangsa-bangsa. Sebenarnya inilah dia Yang Paling Tinggi pengamat yang “memerintah dalam kerajaan manusia.” Urantia adalah salah satu dunia yang terisolir di Norlatiadek, dan sesosok pengamat Vorondadek ditempatkan di planet ini selalu sejak pengkhianatan Kaligastia. Ketika Melkisedek Machiventa melayani dalam wujud setengah jasmani di Urantia, ia menyatakan hormat kepada Yang Paling Tinggi pengamat yang saat itu bertugas, karena tertulis, “dan Melkisedek, raja Salem, adalah imam Allah Yang Mahatinggi.” Melkisedek mewahyukan tentang hubungan dengan Yang Paling Tinggi pengamat ini kepada Abraham ketika ia berkata, “dan terpujilah Allah Yang Mahatinggi, yang telah menyerahkan musuhmu ke tanganmu.”
43:6.1 (492.1) Ibukota-ibukota sistem secara khusus diperindah dengan konstruksi material dan mineral, sementara markas alam semesta lebih mencerminkan kemuliaan rohani, tetapi ibukota-ibukota konstelasi adalah puncak kegiatan morontia dan hiasan-hiasan hidup. Di dunia-dunia markas konstelasi hiasan hidup lebih umum dipakai, dan jumlah besar kehidupan inilah—seni botani—yang menyebabkan dunia-dunia ini disebut “taman-taman Allah.”
43:6.2 (492.2) Hampir separuh Edentia diperuntukkan bagi taman-taman indah dari Yang Paling Tinggi ini, dan taman-taman ini adalah ciptaan morontia yang paling mempesona di alam semesta lokal. Hal ini menjelaskan mengapa tempat-tempat yang luar biasa indah di dunia-dunia dihuni Norlatiadek itu juga sering disebut “taman Eden.”
43:6.3 (492.3) Berlokasi di tengah taman megah ini ada tempat ibadah dari Yang Paling Tinggi. Pemazmur tentulah telah mengetahui sesuatu tentang hal-hal ini, karena ia menulis: “Siapakah yang boleh naik ke atas gunung TUHAN? Siapakah yang boleh berdiri di tempat-Nya yang kudus? Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, yang tidak menyerahkan dirinya kepada penipuan, dan yang tidak bersumpah palsu.” Di tempat ibadah ini, pada setiap hari ke sepuluh untuk istirahat, Yang Paling Tinggi memimpin seluruh Edentia dalam perenungan ibadah untuk Tuhan Mahatinggi.
43:6.4 (492.4) Dunia-dunia buatan itu menikmati sepuluh bentuk kehidupan dari golongan material. Di Urantia ada kehidupan tumbuhan dan hewan, tetapi di suatu dunia seperti Edentia ada sepuluh divisi golongan kehidupan material. Seandainya kamu menyaksikan sepuluh divisi kehidupan Edentia ini, kamu akan cepat mengelompokkan tiga yang pertama sebagai tumbuhan dan tiga sisanya adalah hewan, tetapi kamu sama sekali tidak akan mampu memahami tabiat dari empat kelompok wujud kehidupan yang berkembang subur dan menarik yang berada di antaranya.
43:6.5 (492.5) Bahkan kehidupan yang jelas hewani di sana itu beda sekali dengan di dunia evolusioner, begitu beda sehingga sama sekali tidak mungkin menggambarkannya pada pikiran manusia mengenai karakter unik dan sifat penyayang dari makhluk-makhluk yang tidak berbicara ini. Ada beribu-ribu makhluk hidup yang imajinasimu tidak akan bisa menggambarkannya. Seluruh ciptaan hewani itu sama sekali golongan yang berbeda dari spesies hewan kasar di dunia-dunia evolusioner. Tetapi semua kehidupan hewan ini paling cerdas dan amat berguna, dan semua macam-macam spesies ini luar biasa ramah dan jinak bisa berteman. Tidak ada makhluk karnivora pemakan daging di dunia-dunia buatan; tidak ada di seluruh Edentia yang membuat setiap makhluk hidup menjadi takut.
43:6.6 (492.6) Kehidupan tumbuhan itu juga amat berbeda dari yang di Urantia, terdiri dari varietas material maupun morontial. Tumbuhan material punya ciri khas warna hijau, tetapi tumbuhan morontia yang setara memancarkan semburat keunguan atau warna anggrek dari berbagai corak warna dan pantulan. Vegetasi morontia demikian murni suatu pertumbuhan energi; jika dimakan tidak ada bagian sisanya.
43:6.7 (492.7) Dikaruniai dengan sepuluh divisi kehidupan fisik, belum termasuk variasi morontia, dunia-dunia buatan ini menyediakan kemungkinan amat besar untuk pencantikan biologis pada lanskap dan pada struktur material serta morontia. Para seniman selestial mengatur spornagia penduduk asli di situ dalam pekerjaan luas dekorasi botani dan hiasan biologis. Sementara senimanmu di bumi hanya bisa memakai cat dan batu mati untuk menggambarkan konsep mereka, para seniman selestial dan univitatia lebih sering memakai materi hidup untuk mewujudkan ide-ide mereka dan untuk menangkap ideal-ideal mereka.
43:6.8 (493.1) Jika kamu menyukai bunga, semak, dan pohon di Urantia, maka kamu akan memanjakan matamu terhadap keindahan botanikal dan kemegahan floral taman-taman adiluhung Edentia. Tetapi di luar kemampuanku untuk menjelaskan pada pikiran manusia fana konsep memadai tentang keindahan dunia surgawi yang demikian. Sungguh, mata belum pernah melihat kemuliaan seperti itu yang menunggu kedatanganmu di dunia-dunia petualangan kenaikan-manusia ini.
43:7.1 (493.2) Univitatia adalah warga tetap Edentia dan dunia-dunia yang berhubungan, seluruh tujuh ratus tujuh puluh dunia yang mengelilingi markas konstelasi berada di bawah pengawasan mereka. Anak-anak dari Putra Pencipta dan Roh Kreatif ini diproyeksikan pada alam keberadaan di antara material dan spiritual, tetapi mereka bukan makhluk morontia. Penduduk asli dari masing-masing tujuh puluh dunia utama itu memiliki wujud tampak yang berbeda, dan manusia morontia dibuat wujudnya diselaraskan dengan skala menaik univitatia tiap kali mereka pindah tempat tinggal dari satu dunia Edentia ke berikutnya saat mereka lewat satu persatu dari dunia nomor satu hingga dunia nomor tujuh puluh.
43:7.2 (493.3) Secara rohani, univitatia itu serupa; secara intelektual, mereka bervariasi sebagaimana halnya manusia; dalam wujud, mereka sangat mirip wujud keberadaan morontia, dan mereka diciptakan untuk berfungsi dalam tujuh puluh ordo kepribadian yang berbeda. Masing-masing ordo univitatia ini menunjukkan sepuluh variasi utama untuk kegiatan intelektual, dan tiap tipe intelektual yang berbeda-beda ini memimpin sekolah pelatihan dan budaya khusus untuk kerja progresif atau sosialisasi praktis pada salah satu dari sepuluh satelit yang beredar mengelilingi tiap dunia utama Edentia.
43:7.3 (493.4) Tujuh ratus dunia minor ini adalah dunia-dunia teknis untuk pendidikan praktis dalam bekerjanya seluruh alam semesta lokal dan terbuka bagi semua kelas makhluk cerdas. Sekolah-sekolah pelatihan keterampilan khusus dan pengetahuan teknis ini tidak diselenggarakan khusus untuk manusia menaik, meskipun siswa morontia sejauh ini membentuk kelompok terbesar dari semua yang mengikuti kursus-kursus pelatihan ini. Ketika kamu diterima di salah satu dunia utama tujuh puluh untuk pembinaan budaya sosial ini, kamu akan langsung diberikan izin masuk untuk masing-masing sepuluh satelit yang mengelilinginya.
43:7.4 (493.5) Dalam berbagai koloni terhormat, manusia morontia menaik paling banyak di antara para direktur reversi, tetapi univitatia mewakili kelompok terbesar yang terkait dengan korps seniman selestial Nebadon. Di seluruh Orvonton tidak ada makhluk luar-Havona kecuali para abandonter Uversa yang dapat menyamai univitatia dalam keterampilan artistik, adaptabilitas sosial, dan kepintaran koordinasi.
43:7.5 (493.6) Para warga konstelasi ini sebenarnya bukan anggota korps seniman, tetapi mereka sukarela bekerja dengan semua kelompok dan menyumbang banyak untuk membuat dunia-dunia konstelasi menjadi dunia-dunia utama untuk realisasi kemungkinan artistik hebat untuk budaya peralihan. Mereka tidak berfungsi di luar batas-batas dunia markas konstelasi.
43:8.1 (493.7) Karunia fisik Edentia dan dunia-dunia sekitarnya itu hampir-hampir sempurna; mereka sulit dianggap setara dengan kebesaran rohani dari dunia-dunia Salvington, tetapi mereka jauh melebihi kemuliaan dunia-dunia pelatihan Yerusem. Seluruh dunia Edentia ini diberi energi langsung oleh arus-arus ruang semesta, dan sistem-sistem daya raksasa mereka, yang material dan juga morontial, disupervisi dan didistribusikan dengan ahli oleh pusat-pusat konstelasi, didukung oleh satu korps Pengendali Fisik Master dan Supervisor Daya Morontia yang kompeten.
43:8.2 (494.1) Waktu yang dihabiskan di tujuh puluh dunia pelatihan untuk budaya morontia transisi, terkait dengan era kenaikan manusia di Edentia, adalah periode yang paling tenang dalam karier manusia menaik hingga status sebagai finaliter; inilah benar-benar khas kehidupan morontia. Sementara kamu akan ditala ulang tiap kali kamu lewat dari satu dunia budaya utama ke yang lain, kamu tetap mempertahankan tubuh morontia yang sama, dan tidak ada periode ketidaksadaran kepribadian.
43:8.3 (494.2) Perjalananmu di Edentia dan dunia-dunia yang berkaitan akan terutama diisi dengan penguasaan etika kelompok, rahasia dari pergaulan yang nyaman dan bermanfaat antar berbagai golongan kepribadian cerdas alam semesta dan alam semesta super.
43:8.4 (494.3) Di dunia-dunia rumah besar (mansion) kamu menyelesaikan penyatuan kepribadian manusia yang berkembang; di ibukota sistem kamu mencapai kewargaan Yerusem dan mendapatkan kesediaan untuk menyerahkan diri untuk disiplin kegiatan kelompok dan pekerjaan terkoordinasi; tetapi sekarang di dunia pelatihan konstelasi kamu akan mencapai sosialisasi nyata untuk kepribadian morontiamu yang masih berkembang. Perolehan budaya luhur ini terdiri dari pembelajaran bagaimana:
43:8.5 (494.4) 1. Hidup bahagia dan bekerja efektif dengan sepuluh sesama morontia yang berbeda, sementara sepuluh kelompok tersebut dikerjasamakan dalam kelompok seratus dan kemudian difederasikan dalam korps seribu.
43:8.6 (494.5) 2. Tinggal dengan senang dan bekerjasama sepenuh hati dengan sepuluh univitatia, yang meskipun sama secara intelektual dengan makhluk morontia, namun sangat berbeda dalam tiap hal lain. Dan kemudian haruslah kamu berfungsi dengan kelompok sepuluh ini selagi kelompok itu berkoordinasi dengan sepuluh famili lain, yang pada gilirannya dikonfederasikan menjadi korps seribu univitatia.
43:8.7 (494.6) 3. Mencapai penyesuaian berbarengan dengan sesama morontia dan tuan rumah univitatia ini. Mencapai kemampuan secara sukarela dan efektif bekerjasama dengan golongan makhlukmu sendiri dalam hubungan kerja erat dengan kelompok makhluk cerdas yang agak tidak sama.
43:8.8 (494.7) 4. Sementara berfungsi secara sosial dengan makhluk yang seperti dan yang tidak seperti dirimu itu, mencapai keselarasan intelektual dengan, dan membuat penyesuaian kecakapan praktis dengan kedua kelompok rekan itu.
43:8.9 (494.8) 5. Sementara mencapai sosialisasi yang memuaskan untuk kepribadian pada level intelektual dan kecakapan praktis, lebih lanjut menyempurnakan kemampuan untuk hidup dalam kontak akrab dengan makhluk-makhluk yang sama dan agak-tidak-sama dengan semakin berkurangnya ketersinggungan dan semakin menurunnya kejengkelan. Direktur reversi (pembalikan ke memori masa lalu) berkontribusi banyak untuk pencapaian ini melalui kegiatan permainan-kelompok mereka.
43:8.10 (494.9) 6. Menyesuaikan semua aneka teknik sosialisasi ini demi untuk kelanjutan koordinasi progresif untuk karier kenaikan Firdaus; menambahkan wawasan alam semesta dengan meningkatkan kemampuan untuk menangkap makna-makna-tujuan kekal yang tersembunyi di dalam kegiatan-kegiatan ruang-waktu yang tampaknya tidak penting ini.
43:8.11 (494.10) 7. Dan kemudian, klimaks dari semua prosedur multisosialisasi yang bersamaan dengan peningkatan wawasan rohani karena hal itu berhubungan dengan peningkatan semua tahap kemampuan pribadi melalui hubungan rohani dan kerjasama morontia berkelompok. Secara intelektual, sosial, dan spiritual, dua makhluk bermoral tidak hanya menggandakan potensi pribadi untuk prestasi alam semesta mereka melalui teknik kemitraan; mereka hampir melipat-empatkan peluang prestasi dan pencapaian mereka.
43:8.12 (495.1) Kami telah melukiskan sosialisasi Edentia sebagai suatu hubungan dari sesosok manusia morontia dengan sekelompok famili univitatia yang terdiri dari sepuluh individu yang tidak sama kecerdasannya, berbarengan dengan hubungan yang sama dengan sepuluh sesama morontia. Tetapi di tujuh dunia utama yang pertama hanya satu manusia menaik yang hidup dengan sepuluh univitatia. Di kelompok kedua dari tujuh dunia utama itu dua manusia tinggal bersama kelompok sepuluh penduduk asli, dan seterusnya hingga, di kelompok tujuh dunia utama yang terakhir, sepuluh sosok manusia morontia ditempatkan bersama sepuluh univitatia. Sementara kamu belajar bagaimana bergaul lebih baik dengan para univitatia, kamu akan berlatih ditingkatkannya etika itu dalam hubunganmu dengan sesama morontia yang sedang maju.
43:8.13 (495.2) Sebagai manusia menaik kamu akan menikmati perjalananmu di dunia-dunia kemajuan Edentia, namun kamu tidak akan mengalami getaran kepuasan pribadi itu yang menjadi ciri khas kontak awal kamu dengan urusan alam semesta di markas sistem, atau sentuhan perpisahanmu dengan realitas-realitas ini di dunia terakhir dari ibukota alam semesta.
43:9.1 (495.3) Setelah kelulusan dari dunia nomor tujuh puluh, manusia menaik itu menjadi penduduk di Edentia. Para penaik itu sekarang, untuk pertama kalinya, menghadiri “sidang-sidang Firdaus” dan mendengar kisah tentang karier jauh masa depan mereka sebagaimana hal itu digambarkan oleh Yang Setia Harinya, Kepribadian asal-Trinitas Tertinggi pertama yang mereka telah temui.
43:9.2 (495.4) Seluruh perjalanan di dunia pelatihan konstelasi, memuncak pada kewargaan Edentia, adalah suatu periode kebahagiaan sejati dan surgawi bagi para pemaju morontia. Di seluruh perjalananmu di dunia sistem kamu telah bertumbuh dari makhluk yang dekat-hewan menjadi makhluk morontia; kamu lebih bersifat material daripada spiritual. Di dunia-dunia Salvington kamu akan berkembang dari makhluk morontia menjadi ke status roh sejati; kamu akan lebih menjadi spiritual daripada material. Tetapi di Edentia para penaik ada di pertengahan antara keadaan sebelumnya dan masa depan mereka, di tengah jalan dalam lintasan mereka dari hewan berevolusi menjadi roh menaik. Selama seluruh kunjunganmu di Edentia dan dunia-dunianya kamu adalah “seperti malaikat”; kamu akan terus menerus maju tetapi sementara itu masih tetap menjaga status umum dan khas morontia.
43:9.3 (495.5) Kunjungan konstelasi seorang manusia menaik ini adalah era yang paling seragam dan distabilkan dalam seluruh karier kemajuan morontia. Pengalaman ini merupakan pelatihan sosialisasi pra-roh untuk para penaik. Hal itu serupa dengan pengalaman rohani pra-finaliter di Havona dan dengan pelatihan pra-absonit di Firdaus.
43:9.4 (495.6) Manusia menaik di Edentia terutama disibukkan dengan tugas-tugas di tujuh puluh dunia univitatia progresif itu. Mereka juga melayani dalam berbagai kapasitas di Edentia itu sendiri, terutama dalam hubungan dengan program konstelasi mengenai kesejahteraan kelompok, rasial, kebangsaan, dan keplanetan. Yang Paling Tinggi tidak telalu banyak terlibat dalam mendukung kemajuan perorangan di dunia-dunia hunian; mereka lebih memerintah dalam kerajaan-kerajaan manusia daripada di dalam hati perorangan.
43:9.5 (495.7) Dan pada hari itu ketika kamu bersiap untuk meninggalkan Edentia menuju ke karier Salvington, kamu akan berhenti sejenak dan memandang balik pada salah satu era yang paling indah dan paling menyenangkan dari semua era pelatihan di sisi Firdaus yang ini. Tetapi kemuliaan hal itu semuanya meningkat saat kamu naik ke arah dalam dan mencapai peningkatan kapasitas untuk perluasan apresiasi untuk makna-makna ilahi dan nilai-nilai rohani.
43:9.6 (496.1) [Disponsori oleh Melkisedek Malavatia.]
Buku Urantia
Makalah 44
44:0.1 (497.1) DI KALANGAN koloni-koloni terhormat dari berbagai dunia markas divisional dan alam semesta dapat ditemukan golongan unik kepribadian-kepribadian campuran yang disebut para seniman selestial. Sosok-sosok ini adalah artis-artis dan seniman-seniman ahli dari alam morontia dan alam roh bagian lebih bawah. Mereka adalah roh-roh dan semi-roh yang terlibat dalam penghiasan morontia dan dalam pencantikan rohani. Seniman-seniman tersebut disebarkan di seluruh alam semesta agung—di dunia-dunia markas alam semesta super, alam-alam semesta lokal, konstelasi, dan sistem, serta pada semua dunia yang sudah ditetapkan dalam terang dan hidup, tetapi wilayah kegiatan utama mereka adalah dalam konstelasi dan khususnya di tujuh ratus tujuh puluh dunia yang mengelilingi setiap dunia markas.
44:0.2 (497.2) Meskipun pekerjaan mereka mungkin hampir tak terpahami bagi pikiran material, namun perlu diketahui bahwa dunia-dunia morontia dan roh itu bukannya tanpa seni tinggi dan budaya luhur mereka.
44:0.3 (497.3) Para seniman selestial ini tidak diciptakan seperti demikian; mereka adalah korps makhluk yang dipilih dan direkrut, terdiri dari kepribadian-kepribadian guru tertentu yang berasal dari alam semesta pusat dan murid-murid relawan mereka yang ditarik dari para manusia menaik dan banyak kelompok selestial lainnya. Korps pengajaran para seniman yang pertama atau asli itu dulu pernah ditunjuk oleh Roh Tanpa Batas bekerja sama dengan Tujuh Roh Master dan terdiri dari tujuh ribu instruktur Havona, seribu untuk masing-masing tujuh divisi seniman. Dengan inti seperti itu untuk memulainya, telah dikembangkanlah sepanjang zaman badan pekerja terampil yang brilian dalam urusan roh dan morontia ini.
44:0.4 (497.4) Setiap kepribadian morontia atau sosok roh memenuhi syarat untuk masuk ke korps para seniman selestial ini; yaitu, setiap sosok makhluk yang berada di bawah jajaran mereka yang keputraan ilahi bawaan. Setelah kedatangan di dunia morontia, para putra (anak) Tuhan yang naik dari dunia evolusioner itu boleh untuk melamar masuk ke korps seniman ini dan, jika cukup berbakat, bisa memilih karier tersebut untuk jangka lebih panjang atau lebih pendek. Tapi tak seorang pun boleh terdaftar sebagai seniman selestial selama kurang dari satu milenium, atau seribu tahun waktu alam semesta super.
44:0.5 (497.5) Semua seniman selestial terdaftar di markas alam semesta super tetapi diarahkan oleh para supervisor morontia di ibukota-ibukota alam semesta lokal. Mereka ditugaskan dalam tujuh divisi utama kegiatan oleh korps pusat supervisor morontia yang berfungsi di dunia markas masing-masing alam semesta lokal, berikut ini:
44:0.6 (497.6) 1. Musisi Selestial.
44:0.7 (497.7) 2. Reproduser Surgawi.
44:0.8 (497.8) 3. Pembangun Ilahi.
44:0.9 (497.9) 4. Perekam Pemikiran.
44:0.10 (498.1) 5. Manipulator Energi.
44:0.11 (498.2) 6. Desainer dan Penghias.
44:0.12 (498.3) 7. Pekerja Harmoni.
44:0.13 (498.4) Guru-guru pertama dari tujuh kelompok ini semua berasal dari dunia-dunia sempurna Havona, dan Havona berisi pola-pola, studi-studi pola, untuk semua fase dan bentuk kesenian roh. Meskipun merupakan tugas besar untuk mentransfer seni Havona ini ke dunia-dunia ruang angkasa, para seniman selestial ini telah berkembang dalam teknik dan pelaksanaannya dari zaman ke zaman. Seperti halnya dalam semua tahap karier menaik yang lain, mereka yang paling maju di setiap lini pekerjaan diharuskan terus-menerus untuk mengajarkan pengetahuan dan keterampilan unggul mereka pada rekan-rekan mereka yang kurang maju.
44:0.14 (498.5) Kamu pertama-tama akan mulai melihat sekilas seni yang dicangkokkan dari Havona ini di dunia mansion, dan keindahan hal-hal itu serta apresiasimu terhadap keindahan mereka akan makin tinggi dan terang sampai kamu berdiri di aula-aula roh Salvington dan menyaksikan mahakarya menakjubkan dari para seniman adikodrati dari alam roh.
44:0.15 (498.6) Semua kegiatan di dunia-dunia morontia dan roh itu nyata. Bagi sosok roh, dunia roh adalah suatu kenyataan. Bagi kami dunia material itu lebih tidak nyata. Bentuk-bentuk yang lebih tinggi dari roh dengan bebas bisa menembus melewati materi biasa. Roh-roh tinggi tidak terpengaruh apapun oleh materi kecuali energi-energi dasar tertentu. Bagi sosok makhluk material, dunia roh lebih kurangnya adalah tidak nyata; tetapi untuk sosok roh, dunia material itu hampir seluruhnya tidak nyata, karena hanya menjadi bayangan dari substansi realitas-realitas roh.
44:0.16 (498.7) Aku, dengan penglihatan khusus roh saja, tidak bisa melihat bangunan di mana narasi ini sedang diterjemahkan dan dicatat. Sesosok Penasihat Ilahi dari Uversa yang kebetulan berdiri di sisiku bahkan lebih sedikit lagi bisa melihat kreasi-kreasi yang murni materi ini. Kami melihat bagaimana struktur material itu tampak kepadamu dengan melihat suatu padanan roh yang disampaikan dalam benak kami oleh salah satu transformator energi kami yang mendampingi. Bangunan material ini tidak jelas nyata bagiku, sebagai sosok roh, tetapi, tentu saja, bangunan itu sangat nyata dan sangat berguna untuk manusia-manusia yang bersifat materi.
44:0.17 (498.8) Ada beberapa jenis makhluk yang mampu melihat realitas dari makhluk-makhluk baik itu yang dari dunia roh maupun dunia material. Termasuk dalam kelas ini adalah yang disebut makhluk keempat dari para Servital Havona dan makhluk keempat dari para konsiliator. Para malaikat ruang dan waktu diberkahi dengan kemampuan untuk melihat makhluk roh maupun material, seperti juga para manusia menaik setelah terlepas dari kehidupan dalam daging. Setelah pencapaian tingkat-tingkat roh lebih tinggi para penaik itu akan mampu mengenali realitas-realitas material, morontia, dan roh.
44:0.18 (498.9) Ada juga di sini bersamaku sesosok Utusan Perkasa dari Uversa, seorang penaik yang dilebur-Pelaras, dulunya seorang manusia fana, dan ia melihat kamu apa adanya, dan pada saat yang sama ia melihat Utusan Soliter, supernafim, dan sosok-sosok selestial lainnya yang hadir. Tak pernah dalam kenaikanmu yang lama itu kamu akan kehilangan kemampuan untuk mengenali rekan-rekanmu dari keberadaan sebelumnya. Selalu, sementara kamu naik ke arah dalam dalam skala kehidupan, kamu akan mempertahankan kemampuan untuk mengenali dan bergaul dengan sesama makhluk dari tingkat-tingkat pengalaman sebelumnya yang lebih rendah. Tiap translasi atau kebangkitan baru akan menambahkan satu kelompok lagi sosok roh dalam jangkauan penglihatanmu tanpa menghilangkan sedikitpun kemampuan untuk mengenali teman-teman dan sesama dari keadaan hidupmu sebelumnya.
44:0.19 (498.10) Semua hal ini dimungkinkan dalam pengalaman manusia menaik melalui aksi Pelaras Pikiran yang mendiami. Melalui penyimpanan mereka terhadap duplikat-duplikat dari pengalaman seluruh hidupmu, kamu dijamin tidak pernah kehilangan setiap sifat yang benar yang pernah kamu miliki; dan para Pelaras ini akan bersama-sama mengalaminya dengan kamu, sebagai bagian dari kamu, pada kenyataannya, sebagai kamu.
44:0.20 (499.1) Namun demikian, aku hampir putus asa untuk menyampaikan kepada pikiran material tentang sifat pekerjaan para seniman selestial ini. Aku perlu terpaksa terus menerus menyimpangkan pikiran dan menyalah-artikan bahasa dalam upaya untuk mengungkapkan pada pikiran manusia tentang realitas transaksi morontia dan fenomena yang dekat roh ini. Pemahamanmu tidak mampu menangkap, dan bahasamu tidak memadai untuk menyampaikan makna, nilai, dan hubungan mengenai kegiatan-kegiatan semi-roh ini. Oleh sebab itu aku melanjutkan upaya ini untuk mencerahkan pikiran manusia mengenai realitas-realitas ini dengan pemahaman penuh tentang ketidak-mungkinan sama sekali untuk menjadi sangat berhasil dalam usaha tersebut.
44:0.21 (499.2) Aku tidak bisa melakukan lebih dari upaya untuk membuat sketsa suatu kesejajaran kasar antara kegiatan materi fana dan bermacam-macam fungsi dari para seniman selestial itu. Jika saja bangsa-bangsa Urantia lebih maju dalam seni dan prestasi budaya lainnya, maka bisa aku berangkat sejauh itu dalam upaya untuk memproyeksikan pikiran manusia dari hal-hal materi kepada hal-hal morontia. Semua yang aku harapkan dapat aku capai adalah menegaskan fakta tentang realitas dari transaksi-transaksi morontia dan dunia-dunia roh ini.
44:1.1 (499.3) Dengan jangkauan terbatas pendengaran manusia, kamu sulit dapat membayangkan tentang melodi morontia. Bahkan ada rentang suara-suara indah yang material yang tidak dikenali oleh indra pendengaran manusia, belum lagi cakupan tak terbayangkan dari harmoni morontia dan roh. Melodi-melodi roh itu bukan gelombang suara material tetapi denyutan-denyutan roh yang diterima oleh roh-roh kepribadian selestial. Ada suatu rentang yang amat luas dan suatu penjiwaan ekspresi, serta suatu kemegahan eksekusi, terkait dengan melodi dari bola-bola dunia, yang sepenuhnya melampaui pemahaman manusia. Aku telah melihat jutaan makhluk yang hanyut terpesona dalam ekstasi mendalam sementara melodi dari alam itu dialunkan masuk kepada energi roh dari sirkuit-sirkuit selestial. Melodi-melodi mengagumkan ini dapat disiarkan ke bagian paling jauh suatu alam semesta.
44:1.2 (499.4) Para musisi selestial itu sibuk memproduksi harmoni selestial melalui manipulasi kekuatan-kekuatan roh berikut ini:
44:1.3 (499.5) 1. Suara rohani—interupsi-interupsi arus roh.
44:1.4 (499.6) 2. Cahaya rohani—kontrol dan intensifikasi terhadap cahaya alam morontia dan roh.
44:1.5 (499.7) 3. Benturan-benturan energi—melodi yang dihasilkan oleh manajemen terampil terhadap energi-energi morontia dan roh.
44:1.6 (499.8) 4. Simfoni-simfoni warna—melodi nada-nada warna morontia; hal ini berperingkat di antara prestasi tertinggi para musisi selestial.
44:1.7 (499.9) 5. Harmoni roh-roh yang berkaitan—pengaturan dan ikatan hubungan dari berbagai golongan sosok morontia dan roh itu sendiri menghasilkan melodi-melodi yang megah.
44:1.8 (499.10) 6. Melodi pikiran—pemikiran pikiran-pikiran rohani bisa dapat disempurnakan begitu rupa sehingga memancar dalam melodi-melodi Havona.
44:1.9 (499.11) 7. Musik angkasa—dengan penyelarasan yang tepat melodi-melodi dari dunia-dunia lain dapat ditayangkan pada sirkuit-sirkuit siaran alam semesta.
44:1.10 (500.1) Ada lebih dari seratus ribu mode suara, warna, dan manipulasi energi yang berbeda, teknik-teknik yang dapat disamakan dengan penggunaan alat musik oleh manusia. Ansambel tarianmu tentulah merupakan upaya kasar dan aneh dari makhluk material untuk mendekati harmoni selestial dalam penempatan sosok dan pengaturan kepribadian. Lima bentuk lain dari melodi morontia tidak dikenali oleh mekanisme indrawinya tubuh jasmani.
44:1.11 (500.2) Harmoni, musik dari tujuh tingkat hubungan melodius, adalah satu kode semesta untuk komunikasi roh. Musik, seperti dimengerti manusia Urantia, mencapai ekspresi tertingginya dalam sekolah-sekolah Yerusem, markas-markas sistem, di mana sosok-sosok semimaterial diajari harmoni-harmoni suara. Manusia fana tidak bereaksi terhadap bentuk-bentuk melodi morontia dan harmoni selestial yang lain.
44:1.12 (500.3) Apresiasi musik di Urantia itu bersifat fisik maupun rohani, dan musisi manusiamu telah berbuat banyak untuk meningkatkan selera musik dari monotonitas kasar nenek moyang awalmu ke tingkat apresiasi suara yang lebih tinggi. Mayoritas manusia Urantia bereaksi terhadap musik sebagian besar hanya dengan otot jasmani dan hanya sedikit dengan batin dan roh; tetapi telah terjadi peningkatan tetap dalam apresiasi musik selama lebih dari tiga puluh lima ribu tahun.
44:1.13 (500.4) Sinkopasi yang merdu merupakan transisi dari monotonitas musik manusia primitif ke harmoni penuh ekspresi dan melodi penuh makna dari para musisimu di kemudian hari. Jenis irama yang lebih awal ini merangsang reaksi rasa cinta musik tanpa mengharuskan penggunaan kekuatan-kekuatan intelektual yang lebih tinggi untuk apresiasi harmonis, sehingga dengan demikian musik manusia primitif secara umum lebih menarik bagi individu yang belum dewasa atau malas rohani.
44:1.14 (500.5) Musik terbaik Urantia itu hanyalah gema sekilas dari alunan-alunan megah yang didengar oleh rekan-rekan selestialnya musisi-musisimu, yang meninggalkan hanya potongan-potongan harmoni dari kekuatan-kekuatan morontia ini pada rekaman sebagai melodi-melodi musik harmonik suara. Musik morontia-roh itu tak jarang menggunakan semua tujuh mode ekspresi dan reproduksi, sehingga batin manusia sangat terkendala dalam setiap upaya untuk mengurangi melodi dari alam yang lebih tinggi itu menjadi semata-mata hanya not-not suara musik. Upaya tersebut seakan seperti berusaha untuk mereproduksi permainan sebuah orkestra besar dengan memakai satu alat musik tunggal.
44:1.15 (500.6) Meskipun kamu telah merakit beberapa melodi indah di Urantia, kamu belum berkembang secara musik sejauh seperti banyak planet-planet tetanggamu di Satania. Jika saja Adam dan Hawa selamat bertahan, maka kamu akan memiliki musik dalam kenyataan; tetapi talenta harmoni, begitu besar dalam sifat-sifatnya, telah begitu dilarutkan dalam aliran kecenderungan bukan-musik, sehingga hanya sekali dalam seribu hidup manusia terdapat apresiasi harmonik yang besar. Namun janganlah berkecil hati, suatu hari seorang musisi sejati dapat muncul di Urantia, dan seluruh bangsa secara keseluruhan akan terpesona oleh nada-nada megah dari melodinya. Satu manusia demikian bisa selamanya mengubah arah sebuah bangsa seluruhnya, bahkan seluruh dunia beradab. Benarlah perkataan bahwa, “melodi memiliki kekuatan untuk mengubah seluruh dunia.” Selamanya, musik akan tetap menjadi bahasa semesta manusia, malaikat-malaikat, dan roh-roh. Harmoni adalah bahasanya Havona.
44:2.1 (500.7) Manusia sulit berharap lebih dari sebuah konsep yang dangkal dan menyimpang mengenai fungsi reproduksi surgawi, yang aku harus coba gambarkan melalui simbolisme kasar dan terbatas dari bahasa jasmani kamu. Dunia morontia-roh memiliki seribu satu hal-hal yang bernilai tertinggi, hal-hal yang layak direproduksi tetapi tidak dikenal di Urantia, pengalaman-pengalaman yang termasuk dalam kategori kegiatan yang nyaris tidak “dimasukkan ke dalam pikiran manusia,” realitas-realitas yang Tuhan miliki yang sedang menunggu mereka yang selamat dari hidup dalam daging.
44:2.2 (501.1) Ada tujuh kelompok pereproduksi surgawi, dan aku akan mencoba untuk menggambarkan pekerjaan mereka dengan klasifikasi sebagai berikut:
44:2.3 (501.2) 1. Penyanyi-penyanyi—para harmoniwan yang mengulangi harmoni-harmoni tertentu dari masa lalu dan menafsirkan melodi-melodi dari masa kini. Tapi semua ini dilakukan pada tingkat morontia.
44:2.4 (501.3) 2. Pekerja warna—para seniman cahaya dan bayangan yang mungkin kamu sebut sebagai pembuat sketsa dan pelukis, seniman yang melestarikan adegan yang sedang berlangsung dan episode yang sementara untuk hiburan morontia masa depan.
44:2.5 (501.4) 3. Penggambar cahaya—para pembuat pelestarian-pelestarian fenomena semi-roh nyata yang mana gambar bergerak akan merupakan ilustrasi sangat kasar tentang hal itu.
44:2.6 (501.5) 4. Penampil sejarah—mereka yang secara dramatis mereproduksi peristiwa-peristiwa penting dari catatan dan sejarah alam semesta.
44:2.7 (501.6) 5. Artis profetik (nubuatan)—mereka yang memproyeksikan makna-makna sejarah ke masa depan.
44:2.8 (501.7) 6. Penutur kisah-kehidupan—mereka yang mengabadikan makna dan pentingnya pengalaman hidup. Proyeksi pengalaman-pengalaman pribadi sekarang menjadi nilai-nilai pencapaian masa depan.
44:2.9 (501.8) 7. Pemeran administratif—mereka yang menggambarkan pentingnya filosofi kepemerintahan dan teknik administratif, para dramawan selestial mengenai kekuasaan.
44:2.10 (501.9) Sangat sering dan secara efektif para reproduser surgawi bekerjasama dengan para direktur reversi dalam menggabungkan rekapitulasi memori dengan bentuk-bentuk tertentu dari istirahat pikiran dan hiburan kepribadian. Sebelum sidang-sidang raya morontia dan pertemuan-pertemuan roh, para reproduser ini kadang-kadang mengikut-sertakan diri mereka sendiri dalam tontonan yang luar biasa dramatis yang menunjukkan tentang tujuan pertemuan-pertemuan tersebut. Aku baru-baru ini menyaksikan presentasi hebat tersebut dimana lebih dari satu juta aktor menghasilkan rangkaian seribu adegan.
44:2.11 (501.10) Para guru intelektual yang lebih tinggi dan para penatalayan transisi dengan bebas dan efektif memanfaatkan berbagai kelompok reproduser itu dalam kegiatan pendidikan morontia mereka. Tapi tidak semua usaha mereka ditujukan untuk ilustrasi sementara; banyak, sangat banyak, pekerjaan mereka bersifat permanen dan selamanya akan tetap sebagai warisan untuk semua waktu mendatang. Demikian serbabisanya para seniman ini sehingga, ketika mereka berfungsi secara massal, mereka mampu untuk memperagakan ulang sebuah zaman, dan dalam kerjasama dengan para serafim penatalayan mereka benar-benar dapat menggambarkan nilai-nilai kekal dari alam roh kepada para pemirsa manusia dari alam waktu.
44:3.1 (501.11) Ada kota-kota “yang direncanakan dan dibangun oleh Allah.” Dalam padanan roh kami memiliki semua yang kamu manusia sudah kenal baik dan banyak lagi yang tak dapat dikatakan. Kami memiliki rumah-rumah, hiburan-hiburan roh, dan kebutuhan-kebutuhan morontia. Bagi setiap kepuasan jasmani yang mampu dinikmati manusia, kami memiliki ribuan realitas rohani yang berguna untuk memperkaya dan memperluas keberadaan kami. Pembangun-pembangun ilahi itu berfungsi dalam tujuh kelompok:
44:3.2 (502.1) 1. Perancang dan pembangun rumah—mereka yang membangun dan memodel-ulang tempat-tempat kediaman yang ditentukan untuk individu-individu dan kelompok-kelompok kerja. Domisili-domisili morontia dan roh itu nyata. Bangunan-bangunan tidak akan terlihat oleh penglihatan rentang pendekmu, tetapi sangat nyata dan indah bagi kami. Sampai batas tertentu, semua sosok roh dapat berbagi dengan para pembangun beberapa rincian tertentu untuk perencanaan dan penciptaan tempat tinggal morontia atau roh itu. Rumah-rumah ini dilengkapi dan dihiasi sesuai dengan kebutuhan morontia atau sosok-sosok roh yang akan menghuninya. Ada variasi berlimpah dan kesempatan luas untuk ekspresi individual dalam semua konstruksi ini.
44:3.3 (502.2) 2. Pembangun tempat kerja—mereka yang berfungsi untuk merancang dan merakit tempat-tempat para pekerja reguler dan rutin alam morontia dan roh. Para pembangun ini sebanding dengan orang-orang yang membangun bengkel tempat kerja Urantia dan pabrik industrial lainnya. Dunia-dunia peralihan atau transisi memiliki ekonomi yang diperlukan untuk pelayanan bersama dan pembagian tenaga kerja yang khusus. Kami tidak melakukan segala sesuatunya; ada keragaman fungsi di antara sosok-sosok morontia dan roh yang berevolusi, dan para pembangun pekerjaan ini tidak hanya membangun bengkel-bengkel kerja yang lebih baik, tetapi juga berkontribusi terhadap peningkatan hal-hal yang berkaitan dengan kerja dari pekerja.
44:3.4 (502.3) 3. Pembangun permainan. Bangunan-bangunan besar digunakan selama musim-musim istirahat, apa yang manusia sebut rekreasi, dan bermain dalam arti tertentu. Ketentuan dibuat untuk pengaturan yang cocok bagi direktur reversi, para humoris dari dunia morontia, dunia-dunia transisi itu di mana berlangsung pelatihan makhluk penaik yang baru saja dipindahkan dari planet-planet evolusioner. Bahkan roh yang lebih tinggi terlibat dalam suatu bentuk tertentu mirip-humor selama periode pengisian-ulang rohani mereka.
44:3.5 (502.4) 4. Pembangun ibadah—arsitek-arsitek berpengalaman untuk tempat-tempat ibadah roh dan morontia. Semua dunia kenaikan manusia memiliki tempat-tempat ibadah, dan tempat-tempat itu adalah karya-karya yang paling indah di alam-alam morontia dan dunia-dunia roh.
44:3.6 (502.5) 5. Pembangun pendidikan—mereka yang membangun markas-markas pelatihan morontia dan pembelajaran roh lanjutan. Selalu ada jalan terbuka untuk memperoleh pengetahuan lebih, untuk meraih informasi tambahan mengenai pekerjaan seseorang di masa sekarang dan masa depan serta pengetahuan budaya semesta, informasi yang dirancang untuk membuat manusia-manusia menaik itu menjadi warga dunia-dunia morontia dan roh yang lebih cerdas dan efektif.
44:3.7 (502.6) 6. Perencana morontia—mereka yang membangun untuk ikatan kerjasama semua kepribadian dari semua alam ketika mereka pada suatu saat hadir di salah satu bulatan dunia. Para perencana ini bekerjasama dengan Supervisor Daya Morontia untuk memperkaya koordinasi kehidupan morontia progresif.
44:3.8 (502.7) 7. Pembangun publik—para seniman yang merencanakan dan membangun tempat-tempat pertemuan yang ditentukan selain tempat ibadah. Tempat-tempat pertemuan umum itu besar dan megah.
44:3.9 (502.8) Meskipun struktur-struktur ini atau hiasan mereka ini tidak pasti nyata bagi pemahaman indrawi manusia jasmani, namun mereka sangat nyata bagi kami. Kamu tidak akan bisa melihat tempat-tempat suci ini kalau saja kamu berada di sana secara jasmani; namun demikian, semua kreasi supermaterial ini benar-benar ada di sana, dan kami jelas melihatnya dan dengan sepenuhnya menikmatinya.
44:4.1 (503.1) Para seniman ini dikhususkan untuk pelestarian dan reproduksi pemikiran unggul dari alam-alam, dan mereka berfungsi dalam tujuh kelompok:
44:4.2 (503.2) 1. Pelestari pemikiran. Ini adalah seniman-seniman yang didedikasikan untuk pelestarian pemikiran yang lebih tinggi dari alam-alam. Di dunia-dunia morontia mereka benar-benar menghargai tinggi permata-permata pemikiran. Sebelum pertama kali datang ke Urantia, aku melihat rekaman dan mendengar siaran-siaran tentang gagasan dari beberapa pemikir besar dari planet ini. Perekam pemikiran melestarikan ide-ide yang mulia tersebut dalam bahasa Uversa.
44:4.3 (503.3) Masing-masing alam semesta super memiliki bahasanya sendiri, bahasa yang diucapkan oleh personalianya dan berlaku di seluruh sektornya. Ini dikenal sebagai bahasa Uversa dalam alam semesta super kita. Setiap alam semesta lokal juga memiliki bahasa sendiri. Semua golongan yang lebih tinggi di Nebadon adalah dwibahasa, berbicara bahasa Nebadon maupun bahasa Uversa. Ketika dua individu dari alam-alam semesta lokal yang berbeda bertemu, mereka berkomunikasi dalam bahasa Uversa; namun demikian, jika salah satunya berasal dari alam semesta super yang lain, mereka harus meminta bantuan kepada penerjemah. Dalam alam semesta pusat hanya ada sedikit kebutuhan untuk suatu bahasa, di sana terdapat pemahaman yang sempurna dan nyaris lengkap; disana hanya Tuhan yang tidak sepenuhnya dipahami. Kami diajari bahwa satu pertemuan kebetulan di Firdaus mengungkapkan pemahaman timbal-balik lebih daripada yang dapat dikomunikasikan dengan suatu bahasa manusia dalam seribu tahun. Bahkan di Salvington kita “mengenal seperti kita dikenal.”
44:4.4 (503.4) Kemampuan untuk menerjemahkan pikiran ke dalam bahasa dunia morontia dan roh itu melampaui pemahaman manusia. Kecepatan kami untuk mengurangi pemikiran menjadi catatan permanen bisa amat dipercepat oleh para perekam ahli sehingga setara dengan lebih dari setengah juta kata, atau simbol pemikiran, dapat dicatat dalam satu menit waktu Urantia. Bahasa-bahasa alam semesta jauh lebih lengkap dibandingkan bahasa dari dunia-dunia yang berevolusi. Simbol-simbol konsep dari Uversa mencakup lebih dari satu milyar karakter, meskipun abjad dasarnya hanya berisi tujuh puluh simbol. Bahasa Nebadon tidak sedemikian rumit, simbol dasar, atau abjadnya, adalah empat puluh delapan jumlahnya.
44:4.5 (503.5) 2. Perekam konsep. Kelompok perekam yang kedua berurusan dengan pelestarian gambar-gambar konsep, pola-pola ide. Inilah bentuk rekaman permanen yang tidak dikenal di alam materi, dan dengan metode ini aku bisa mendapatkan lebih banyak pengetahuan dalam satu jam waktumu daripada yang kamu bisa dapatkan dalam seratus tahun membaca bahasa tertulis biasa.
44:4.6 (503.6) 3. Perekam ideogram. Kami memiliki yang setara dari kata tertulis maupun lisanmu, namun dalam melestarikan pemikiran, kami biasanya menggunakan penggambaran konsep dan teknik ideogram (huruf dalam bentuk gambar). Mereka yang melestarikan ideogram mampu meningkatkan seribu kali lipat terhadap pekerjaan perekam konsep.
44:4.7 (503.7) 4. Promotor pidato. Kelompok perekam ini sibuk dengan tugas melestarikan pikiran untuk direproduksi dengan pidato. Namun demikian dalam pidato setengah jam dalam bahasa Nebadon, kami bisa mencakup materi pokok bahasan tentang seluruh masa hidup seorang manusia Urantia. Satu-satunya harapanmu memahami transaksi ini adalah untuk berhenti sejenak dan mempertimbangkan teknik mimpimu yang teratur dan kacau itu—bagaimana kamu bisa dalam beberapa detik melintasi bertahun-tahun pengalaman dalam fantasi malam itu.
44:4.8 (503.8) Pidato dari dunia roh adalah salah satu suguhan langka yang menanti kamu yang telah mendengar hanya pidato kasar dan gagap di Urantia. Ada harmoni musik dan eufoni ekspresi dalam orasi Salvington dan Edentia yang inspiratif tak terlukiskan. Konsep-konsep yang menyala itu seperti permata-permata indah dalam mahkota kemuliaan. Tetapi aku tidak bisa melakukannya! Aku tidak bisa menyampaikan kepada pikiran manusia mengenai luas dan dalamnya realitas dunia lain ini!
44:4.9 (504.1) 5. Direktur siaran. Siaran Firdaus, alam-alam semesta super, dan alam-alam semesta lokal berada di bawah pengawasan umum dari kelompok pelestari pemikiran ini. Mereka berfungsi sebagai sensor dan editor serta koordinator untuk bahan siaran, membuat adaptasi alam semesta super terhadap semua siaran Firdaus dan mengadaptasi serta menerjemahkan siaran dari Yang Purba Harinya ke dalam bahasa individual alam-alam semesta lokal.
44:4.10 (504.2) Siaran-siaran alam semesta lokal juga harus dimodifikasi untuk penerimaannya oleh tiap-tiap sistem dan planet. Pengiriman laporan-laporan ruang angkasa ini dengan hati-hati diawasi, dan selalu ada kembali catatan kembali untuk memastikan penerimaan tepat setiap laporan di setiap dunia dalam suatu sirkuit tertentu. Direktur-direktur siaran ini secara teknis ahli dalam pemanfaatan arus-arus ruang untuk semua tujuan komunikasi kecerdasan.
44:4.11 (504.3) 6. Perekam ritme. Penduduk Urantia pastilah akan menamakan seniman ini penyair, meskipun pekerjaan mereka sangat berbeda, dan hampir tak terbatas melampaui produksi puisimu. Bagi sosok morontia maupun roh, ritme itu tidak terlalu melelahkan, sehingga suatu upaya sering dilakukan untuk meningkatkan efisiensi, demikian pula untuk menambah kesenangan, dengan menjalankan berbagai fungsi dalam bentuk ritmis. Aku hanya berharap kamu diberi hak istimewa untuk mendengar beberapa siaran puitis dari sidang-sidang pertemuan Edentia dan menikmati kekayaan warna dan nada dari para jenius konstelasi yang adalah pakar atas bentuk ekspresi diri dan harmonisasi sosial yang indah ini.
44:4.12 (504.4) 7. Perekam morontia. Aku bingung untuk mengetahui bagaimana untuk menggambarkan kepada pikiran material tentang fungsi kelompok perekam pemikiran yang penting ini, yang ditugaskan untuk pekerjaan melestarikan gambar-gambar ansambel dari berbagai pengelompokan urusan morontia dan transaksi roh. Gambaran kasarnya, mereka adalah kelompok fotografer untuk dunia-dunia transisi. Mereka menyimpan untuk masa depan adegan-adegan dan hubungan-hubungan penting dari zaman-zaman kemajuan ini, menyimpannya dalam arsip-arsip di aula-aula arsip morontia.
44:5.1 (504.5) Para seniman yang menarik dan efektif ini berurusan dengan setiap jenis energi: fisik, mental, dan spiritual.
44:5.2 (504.6) 1. Manipulator energi-fisik. Para manipulator energi fisik bekerja selama jangka waktu panjang dengan para direktur daya dan mereka adalah ahli-ahli dalam manipulasi dan pengendalian banyak fase energi fisik. Mereka paham sekali dengan tiga arus dasar dan tiga puluh pemisahan energi turunan di alam-alam semesta super. Sosok-sosok ini memberikan bantuan tak ternilai kepada para Supervisor Daya Morontia di dunia-dunia transisi. Mereka adalah siswa-siswa yang gigih tentang proyeksi-proyeksi kosmisnya Firdaus.
44:5.3 (504.7) 2. Manipulator energi-batin. Ini adalah ahli-ahli interkomunikasi antara sosok morontia dan jenis-jenis sosok cerdas lain. Bentuk komunikasi semacam ini di kalangan manusia praktis tidak ada di Urantia. Inilah para spesialis yang mempromosikan kemampuan sosok morontia menaik untuk berkomunikasi satu sama lain, dan pekerjaan mereka mencakup banyak petualangan unik dalam hubungan kerjasama kecerdasan yang jauh di luar kemampuanku untuk menggambarkannya kepada pikiran material. Para seniman ini adalah siswa-siswa tekun untuk sirkuit batin dari Roh Tanpa Batas.
44:5.4 (505.1) 3. Manipulator energi-rohani. Para manipulator energi rohani adalah kelompok yang membangkitkan minat. Energi rohani itu bertindak sesuai dengan hukum yang ditetapkan, sama seperti halnya energi fisik. Artinya, kekuatan roh, ketika dipelajari, menghasilkan kesimpulan yang bisa diandalkan dan dapat ditangani dengan tepat, sama halnya seperti energi fisik. Ada hukum-hukum tertentu dan pasti di dunia roh seperti halnya yang berlaku di alam material. Selama beberapa juta tahun terakhir banyak perbaikan teknik asupan energi rohani telah dihasilkan oleh para siswa untuk hukum-hukum fundamental dari Putra Kekal yang mengatur energi roh saat diterapkan pada golongan morontia dan golongan-golongan lain sosok selestial di seluruh alam-alam semesta.
44:5.5 (505.2) 4. Manipulator majemuk. Ini adalah kelompok petualang dari sosok-sosok terlatih yang didedikasikan untuk hubungan fungsional tiga fase asli energi ilahi yang terwujud di seluruh alam semesta sebagai energi fisik, mental, dan spiritual. Ini adalah pribadi-pribadi tekun yang dalam kenyataannya berusaha menemukan kehadiran semesta dari Tuhan Mahatinggi, karena dalam kepribadian Deitas (Ketuhanan) inilah tentulah terjadi penyatuan pengalaman bagi semua keilahian alam semesta agung. Dan sampai tahap tertentu, dalam waktu belakangan ini para seniman ini menjumpai beberapa keberhasilan.
44:5.6 (505.3) 5. Penasihat transportasi. Korps penasihat teknis untuk serafim transportasi adalah yang paling mahir dalam bekerjasama dengan para siswa perbintangan dalam menentukan rute-rute perjalanan dan dengan kata lain membantu para kepala transportasi di dunia-dunia ruang angkasa. Mereka adalah pengawas lalu lintas untuk bulatan-bulatan dunia dan hadir di semua planet dihuni. Urantia dilayani oleh korps tujuh puluh penasihat transportasi.
44:5.7 (505.4) 6. Pakar komunikasi. Demikian pula, Urantia dilayani oleh dua belas teknisi komunikasi antarplanet dan antar-alamsemesta. Sosok-sosok yang berpengalaman lama ini ahli dalam pengetahuan tentang aturan pengiriman dan interferensi yang diterapkan pada komunikasi alam-alam. Korps ini berurusan dengan segala bentuk pesan ruang angkasa kecuali pesan dari Utusan Gravitasi dan Utusan Soliter. Di Urantia sebagian besar pekerjaan mereka harus diselesaikan melalui sirkuitnya para penghulu malaikat.
44:5.8 (505.5) 7. Pengajar istirahat. Istirahat ilahi itu dikaitkan dengan teknik asupan energi rohani. Energi morontia dan roh harus diisi ulang sama halnya seperti energi fisik, tetapi tidak karena alasan yang sama. Aku terpaksa untuk menggunakan ilustrasi kasar dalam upayaku untuk mencerahkan kamu; bagaimanapun juga, kami dari dunia roh harus menghentikan kegiatan rutin kami secara berkala dan membawa diri ke tempat-tempat pertemuan yang sesuai di mana kami memasuki istirahat ilahi dan dengan demikian memulihkan energi kami yang terkuras.
44:5.9 (505.6) Kamu akan menerima pelajaran pertamamu dalam hal ini ketika kamu mencapai dunia mansion setelah menjadi sosok morontia dan mulai mengalami teknik urusan-urusan roh. Kamu tahu tentang lingkaran terdalam dari Havona, dan bahwa setelah musafir ruang angkasa melintasi lingkaran sebelumnya, mereka harus diinduksi masuk istirahat Firdaus yang panjang dan menghidupkan lagi itu. Hal ini bukan hanya persyaratan teknis transit dari karier waktu kepada layanan keabadian, tetapi juga sebuah keharusan, suatu bentuk istirahat yang dibutuhkan untuk mengganti kehilangan energi yang biasa diakibatkan oleh langkah-langkah akhir dari pengalaman si penaik, dan untuk menyimpan cadangan kekuatan roh untuk tahap berikutnya dari karier tanpa akhir.
44:5.10 (506.1) Para manipulator energi ini juga berfungsi dalam ratusan cara lain yang terlalu banyak untuk dikatalogkan, seperti konseling dengan serafim, kerubim, dan sanobim mengenai mode asupan energi yang paling efisien dan untuk pemeliharaan keseimbangan yang paling bermanfaat terhadap perbedaan daya kekuatan antara kerubim yang aktif dan sanobim yang pasif. Dalam banyak cara lain para ahli ini memberikan bantuan kepada makhluk-makhluk morontia dan roh dalam upaya mereka untuk memahami istirahat ilahi, yang begitu penting untuk pemanfaatan yang efektif terhadap energi-energi dasar ruang angkasa.
44:6.1 (506.2) Betapa aku berharap aku tahu bagaimana untuk menggambarkan karya indah dari para seniman yang unik ini! Setiap upayaku untuk menjelaskan karya penghiasan roh itu hanya akan mengingatkan kepada pikiran jasmanimu mengenai usahamu sendiri yang patut dikasihani tetapi layak untuk melakukan hal-hal ini di dunia batin dan materimu.
44:6.2 (506.3) Korps ini, meskipun mencakup lebih dari seribu subdivisi kegiatan, dapat dikelompokkan dalam tujuh pokok utama berikut:
44:6.3 (506.4) 1. Perajin warna. Inilah mereka yang membuat sepuluh ribu nada warna dari cerminan roh mengumandangkan pesan-pesan indah mereka mengenai keindahan yang harmonis. Selain persepsi warna tidak ada lagi dalam pengalaman manusia dengan mana kegiatan ini dapat dibandingkan.
44:6.4 (506.5) 2. Desainer suara. Gelombang-gelombang roh dari berbagai identitas dan apresiasi morontia digambarkan oleh para desainer terhadap apa yang kamu sebut suara. Impuls-impuls ini dalam kenyataannya adalah cerminan dari roh-jiwa yang hebat dan terbuka dari kawanan selestial.
44:6.5 (506.6) 3. Desainer emosi. Para peninggi dan konservator perasaan ini adalah mereka yang melestarikan sentimen morontia dan emosi keilahian untuk studi dan pembelajaran anak-anak waktu, dan untuk inspirasi dan pencantikan para pemaju morontia dan roh-roh yang sedang maju.
44:6.6 (506.7) 4. Artis bebauan. Perbandingan kegiatan roh luhur dengan pengakuan fisik bau kimia ini memang patut disayangkan, tetapi manusia Urantia sulit mengenali pelayanan ini dengan nama lain. Seniman-seniman ini menciptakan aneka simfoni mereka untuk pendidikan dan kegembiraan anak-anak terang yang sedang maju. Kamu tidak punya apapun di bumi yang mana jenis keagungan rohani ini dapat dibandingkan sekalipun jauh.
44:6.7 (506.8) 5. Penghias kehadiran. Para seniman ini tidak sibuk dengan seni menghias diri atau teknik mempercantik makhluk. Mereka dikhususkan untuk produksi reaksi beraneka ragam dan riang gembira dalam individu morontia dan makhluk roh dengan mendramatisir pentingnya hubungan melalui nilai-nilai posisional yang ditentukan untuk golongan-golongan morontia dan roh yang berbeda dalam ansambel-ansambel majemuk makhluk-makhluk yang beranekaragam ini. Para seniman ini menata sososk-sosok supermaterial seperti halnya kamu menghidupkan not musik, bau, pemandangan, dan kemudian memadukannya ke dalam lagu-lagu keagungan.
44:6.8 (506.9) 6. Desainer rasa. Bagaimana kamu bisa diceritakan tentang seniman ini! Secara samar-samar aku bisa menyarankan bahwa mereka memperbaiki rasa morontia, dan mereka juga berusaha untuk meningkatkan apresiasi terhadap keindahan melalui penajaman indra-indra roh berkembang.
44:6.9 (507.1) 7. Pensintesis morontia. Inilah para perajin ulung, yang ketika semua yang lain telah memberikan sumbangan mereka masing-masing, lalu mereka menambahkan sentuhan puncak dan final kepada ansambel morontia itu, sehingga dapat mencapai gambaran inspiratif mengenai keindahan ilahi, inspirasi abadi untuk sosok-sosok roh dan rekan-rekan morontia mereka. Tapi kamu harus menunggu pembebasanmu dari tubuh hewani sebelum kamu dapat mulai untuk memahami kemuliaan artistik dan keindahan estetika dunia morontia dan roh.
44:7.1 (507.2) Para artis ini tidak berurusan dengan musik, lukisan, atau lainnya yang serupa, seperti yang mungkin kamu duga. Mereka sibuk dengan manipulasi dan pengorganisasian kekuatan-kekuatan dan energi-energi khusus yang ada di alam roh, tetapi yang tidak dikenali oleh manusia. Jika saja aku punya dasar paling kecil pun untuk perbandingan, aku akan mencoba untuk menggambarkan bidang unik dari prestasi roh ini, tapi aku putus asa—karena tidak ada harapan untuk menyampaikan kepada pikiran manusia tentang bidang kesenian selestial ini. Namun demikian, apa yang tidak dapat dijelaskan mungkin masih dapat disiratkan:
44:7.2 (507.3) Keindahan, ritme, dan harmoni itu secara intelektual berkaitan dan secara rohani berkerabat. Kebenaran, fakta, dan relasi itu tidak dapat dipisahkan secara intelektual dan terkait dengan konsep filosofis tentang keindahan. Kebaikan, kebenaran, dan keadilan adalah secara filosofis saling berhubungan dan secara rohani terikat bersama-sama dengan kebenaran hidup dan keindahan ilahi.
44:7.3 (507.4) Konsep kosmis tentang filsafat yang benar, penggambaran tentang kesenian surgawi, atau upaya manusia untuk menggambarkan pengenalan manusia terhadap keindahan ilahi itu tidak akan bisa benar-benar memuaskan jika upaya kemajuan makhluk demikian itu tidak dipersatukan. Ekspresi dari dorongan ilahi ini di dalam makhluk berkembang mungkin benar secara intelektual, indah secara emosional, dan baik secara rohani. Namun jiwa sebenarnya ekspresi itu tidak ada kecuali realitas-realitas kebenaran, makna-makna keindahan, dan nilai-nilai kebaikan itu dipersatukan dalam pengalaman hidup seniman, ilmuwan, atau filsuf itu.
44:7.4 (507.5) Sifat-sifat ilahi ini adalah benar-benar secara sempurna dan mutlak dipersatukan dalam Tuhan. Dan setiap manusia atau malaikat yang mengenal Tuhan itu memiliki potensi ekspresi diri yang tak terbatas, pada tingkat-tingkat disatukannya realisasi diri yang terus-maju melalui teknik pencapaian tanpa-henti untuk menjadi serupa dengan Tuhan—yaitu perpaduan pengalaman dalam pengalaman evolusioner untuk kebenaran abadi, keindahan semesta, dan kebaikan ilahi.
44:8.1 (507.6) Meskipun para seniman selestial itu tidak secara pribadi bekerja di planet-planet material, seperti Urantia, namun mereka datang, dari waktu ke waktu, dari markas-markas sistem untuk menawarkan bantuan kepada individu-individu manusia yang berbakat secara alami. Ketika ditunjuk seperti itu, para seniman ini sementara bekerja di bawah pengawasan para malaikat kemajuan keplanetan. Kawanan serafik itu bekerja sama dengan seniman-seniman ini dalam upaya untuk membantu para seniman manusia yang memiliki bakat bawaan, dan yang juga memiliki Pelaras yang berpengalaman khusus sebelumnya.
44:8.2 (507.7) Ada tiga kemungkinan sumber kemampuan khusus manusia: Di bagian dasar selalu ada bakat alami atau bawaan. Kemampuan khusus tidak pernah merupakan hadiah sembarang dari para Tuhan. Selalu ada landasan dari leluhur untuk setiap bakat yang menonjol. Selain kemampuan alami ini, atau lebih merupakan tambahan terhadapnya, mungkin disumbangkan pimpinan-pimpinan dari Pelaras Pikiran dalam individu-individu yang Pelaras yang mendiaminya mungkin memiliki pengalaman nyata dan sejati dalam garis-garis itu di dunia-dunia lain dan dalam makhluk fana yang lainnya. Dalam kasus-kasus dimana batin manusia maupun Pelaras yang mendiaminya itu luar biasa terampil, maka para seniman roh dapat didelegasikan untuk bertindak sebagai Pelaras bakat-bakat ini, dan dengan kata lain untuk mendukung dan menginspirasi manusia-manusia ini agar mencari ideal-ideal yang terus makin sempurna dan mengupayakan agar penggambarannya ditingkatkan untuk manfaat alam itu.
44:8.3 (508.1) Tidak ada kasta dalam jajaran seniman roh. Tidak peduli seberapa rendah asal usulmu, jika kamu memiliki kemampuan dan karunia untuk ekspresi, kamu akan memperoleh pengakuan yang memadai dan menerima penghargaan yang semestinya sementara kamu menaik ke atas dalam skala pengalaman morontia dan pencapaian rohani. Tidak ada cacat dari turunan manusia atau kekurangan dari lingkungan makhluk hidup yang tidak akan ditutup dan dilenyapkan sepenuhnya dalam karier morontia. Semua kepuasan pencapaian artistik dan realisasi diri penuh ekspresi demikian itu akan dihasilkan oleh usaha pribadimu sendiri dalam pemajuan progresif. Akhirnya aspirasi-aspirasi dari mediokritas evolusional bisa diwujudkan. Meskipun para Tuhan tidak sembarang menganugerahkan bakat dan kemampuan atas anak-anak waktu, namun Mereka melengkapi untuk pencapaian kepuasan terhadap semua kerinduan mereka yang mulia, dan untuk pemuasan semua kelaparan manusia akan ekspresi diri yang luhur.
44:8.4 (508.2) Namun setiap manusia harus ingat: Banyak ambisi untuk unggul yang menggoda manusia dalam daging tidak akan bertahan dalam diri manusia yang sama ini pada karier morontia dan roh. Manusia-manusia morontia menaik itu belajar untuk menyosialisasikan kerinduan-kerinduan mereka sebelumnya yang murni mementingkan diri dan ambisi-ambisi yang egoistis. Sekalipun demikian, hal-hal yang kamu sungguh-sungguh rindu ingin kamu lakukan di bumi dan yang karena keadaannya terus-menerus tidak memungkinkan bagi kamu, jika, setelah memperoleh wawasan mota yang benar dalam karier morontia, kamu masih ingin melakukannya juga, maka kamu pastilah akan diberi setiap kesempatan sepenuhnya untuk memuaskan keinginan yang lama kamu idamkan itu.
44:8.5 (508.3) Sebelum manusia menaik itu meninggalkan alam semesta lokal untuk menempuh karier-karier roh mereka, mereka akan dipuaskan mengenai setiap kerinduan intelektual, artistik, dan sosial, atau ambisi yang benar yang selalu mencirikan bidang keberadaan fana atau morontia mereka. Ini adalah pencapaian kesetaraan untuk kepuasan ekspresi diri dan realisasi diri, tetapi bukan pencapaian status pengalaman yang identik ataupun pemusnahan penuh individualitas khas dalam keterampilan, teknik, dan ekspresi. Tetapi perbedaan roh yang baru tentang pencapaian pengalaman pribadi itu tidak akan menjadi diratakan dan disamakan sebelum kamu selesai lingkaran terakhir karier Havona. Maka kemudian penduduk Firdaus akan dihadapkan dengan pentingnya penyesuaian dengan perbedaan absonit dari pengalaman pribadi yang dapat disama-ratakan hanya dengan pencapaian kelompok terhadap status makhluk terakhir—takdir roh-tingkat-tujuh para finaliter manusia.
44:8.6 (508.4) Demikianlah kisah para seniman selestial, badan kosmopolitan para pekerja-pekerja istimewa yang berbuat banyak untuk memuliakan dunia-dunia buatan itu dengan penggambaran-penggambaran artistik mengenai keindahan ilahi para Pencipta Firdaus.
44:8.7 (508.5) [Disusun oleh sesosok Penghulu Malaikat Nebadon.]
Buku Urantia
Makalah 45
45:0.1 (509.1) PUSAT pemerintahan Satania terdiri dari satu gugus dunia buatan, lima puluh tujuh jumlahnya—Yerusem itu sendiri, tujuh satelit utama, dan empat puluh sembilan subsatelit. Yerusem, ibukota sistem, adalah hampir seratus kali ukuran Urantia, meskipun gravitasinya sedikit lebih rendah. Satelit-satelit utamanya Yerusem itu adalah tujuh dunia transisi, masing-masing sekitar sepuluh kali lebih besar dari Urantia, sedangkan tujuh subsatelit dari dunia-dunia peralihan ini kira-kira hanya seukuran Urantia.
45:0.2 (509.2) Tujuh dunia mansion (dunia rumah besar) adalah tujuh subsatelit dari dunia transisi nomor satu.
45:0.3 (509.3) Seluruh sistem lima puluh tujuh dunia buatan ini diterangi, dipanasi, diairi, dan ditenagai secara mandiri oleh koordinasi antara Pusat Daya Satania dan para Pengendali Fisik Master sesuai dengan teknik pengorganisasian dan pengaturan fisik yang ditetapkan untuk dunia-dunia yang diciptakan secara khusus ini. Mereka juga secara fisik dirawat dan selain itu dijaga oleh spornagia penduduk aslinya.
45:1.1 (509.4) Tujuh dunia utama yang beredar seputar Yerusem itu umumnya dikenal sebagai dunia budaya peralihan (transisional). Penguasa-penguasa mereka ditunjuk dari waktu ke waktu oleh dewan eksekutif tertinggi Yerusem. Dunia-dunia ini diberi nomor dan dinamai sebagai berikut:
45:1.2 (509.5) Nomor 1. Dunia Finaliter. Dunia ini adalah markas dari korps finaliter sistem lokal dan dikelilingi oleh dunia-dunia penerimaan, tujuh dunia mansion, yang dikhususkan demikian sepenuhnya untuk skema kenaikan manusia fana. Dunia finaliter ini dapat dimasuki oleh penduduk dari seluruh tujuh dunia mansion. Serafim transportasi membawa kepribadian-kepribadian menaik bolak-balik dalam kunjungan ziarah ini, yang dirancang untuk memupuk iman mereka dalam tujuan terakhir manusia (yang dalam masa) peralihan. Meskipun para finaliter dan struktur-struktur mereka secara biasa tidak dapat dilihat oleh pandangan morontia, namun kamu akan lebih dari tergetar, dari waktu ke waktu, ketika para transformator energi dan Supervisor Daya Morontia memungkinkan kamu sesaat untuk melihat sekilas kepribadian-kepribadian roh tinggi ini, yang telah benar-benar menyelesaikan kenaikan Firdaus, dan yang telah kembali ke dunia-dunia ini di mana kamu memulai perjalanan panjang ini, sebagai jaminan kepastian bahwa kamu mungkin dan dapat menyelesaikan usaha yang hebat bukan main itu. Semua pengunjung dunia mansion pergi ke dunia finaliter setidaknya sekali setahun untuk pertemuan (melihat) visualisasi finaliter ini.
45:1.3 (510.1) Nomor 2. Dunia Morontia. Planet ini adalah markas para supervisor kehidupan morontia dan dikelilingi oleh tujuh satelit di mana para kepala morontia melatih rekan-rekan dan pembantu mereka, baik itu makhluk morontia maupun manusia menaik.
45:1.4 (510.2) Pada waktu melewati tujuh dunia mansion, kamu juga akan maju melalui dunia-dunia budaya dan sosial yang makin meningkat kontak morontianya ini. Ketika kamu maju dari dunia mansion pertama ke dunia yang kedua, kamu akan berhak untuk izin pengunjung masuk ke markas dunia peralihan nomor dua, yaitu dunia morontia, dan seterusnya. Dan ketika hadir di salah satu dari enam dunia budaya ini, kamu dapat, atas undangan, menjadi pengunjung dan pengamat pada salah satu dari tujuh dunia sekelilingnya untuk kegiatan kelompok yang terkait.
45:1.5 (510.3) Nomor 3. Dunia Malaikat. Ini adalah markas semua kawanan serafim yang terlibat dalam kegiatan sistem dan dikelilingi oleh tujuh dunia pelatihan dan pengajaran malaikat. Ini adalah dunia-dunia sosialnya serafim.
45:1.6 (510.4) Nomor 4. Dunia Supramalaikat. Dunia ini adalah rumah Satania bagi para Bintang Kejora yang Cemerlang dan sekawanan besar makhluk yang sederajat dan mendekati sederajat. Tujuh satelit dari dunia ini telah ditetapkan untuk tujuh kelompok utama sosok-sosok selestial yang tidak disebutkan namanya ini.
45:1.7 (510.5) Nomor 5. Dunia para Putra. Planet ini adalah markas para Putra ilahi dari semua ordo, termasuk para putra ditrinitisasi-makhluk. Tujuh dunia sekelilingnya dikhususkan untuk pengelompokan individu tertentu putra-putra yang secara ilahi berkaitan ini.
45:1.8 (510.6) Nomor 6. Dunia Roh. Dunia ini berfungsi sebagai tempat pertemuan sistem bagi kepribadian-kepribadian tinggi dari Roh Tanpa Batas. Tujuh satelit di sekitarnya diberikan untuk masing-masing kelompok dari ordo ilahi yang beraneka ragam ini. Namun di dunia transisi nomor enam tidak ada perwakilan dari Roh, tidak ada pula suatu kehadiran yang bisa diamati di ibukota sistem. Penatalayan Ilahi Salvington ada di mana-mana di Nebadon.
45:1.9 (510.7) Nomor 7. Dunia Bapa. Ini adalah dunia yang sunyi di sistem. Tidak ada kelompok makhluk berdomisili disitu. Tempat suci terang (temple of light) yang besar menempati suatu posisi tengah, tetapi tidak ada siapapun yang dapat terlihat di dalamnya. Semua makhluk dari semua dunia sistem disambut sebagai penyembah.
45:1.10 (510.8) Tujuh satelit yang mengelilingi dunia Bapa digunakan bermacam-macam sdalam berbagai sistem yang berbeda. Di Satania mereka sekarang digunakan sebagai planet tahanan untuk kelompok yang ditahan dari pemberontakan Lucifer. Ibukota konstelasi, Edentia, tidak memiliki dunia-dunia penjara yang serupa. Beberapa serafim dan kerubim yang menyeberang ke pihak pemberontak dalam pemberontakan Satania sejak itu telah lama dikurung di dunia-dunia isolasi Yerusem ini.
45:1.11 (510.9) Sebagai pengunjung di dunia rumah mansion ketujuh, kamu mendapat akses ke dunia transisi ketujuh, dunianya Bapa Semesta, dan juga diizinkan untuk mengunjungi dunia-dunia penjara Satania yang mengelilingi planet ini, di mana sekarang ditahan Lucifer dan mayoritas dari kepribadian-kepribadian yang mengikuti dia dalam pemberontakan melawan Mikhael. Maka tontonan menyedihkan ini dapat diamati selama era-era belakangan ini dan akan terus berguna sebagai peringatan serius untuk seluruh Nebadon sampai Yang Purba Harinya akan mengadili dosa Lucifer dan rekan-rekannya yang jatuh, yang menolak keselamatan yang ditawarkan oleh Mikhael, Bapa alam semesta mereka.
45:2.1 (511.1) Eksekutif kepala suatu sistem lokal dunia dihuni adalah sesosok Putra Lanonandek primer, Daulat Sistem. Dalam alam semesta lokal kita para penguasa ini diserahi tanggung jawab eksekutif yang luas, hak prerogatif pribadi yang tidak biasanya. Tidak semua alam semesta, bahkan di Orvonton, yang diorganisir seperti itu sehingga memungkinkan para Daulat Sistem untuk menjalankan kuasa yang luar biasa luas untuk kebijakan pribadi dalam kepemimpinan urusan sistem. Tetapi dalam seluruh sejarah Nebadon para eksekutif yang tidak dikungkung ini hanya tiga kali telah menunjukkan ketidak-setiaan. Pemberontakan Lucifer dalam sistem Satania adalah yang terakhir dan paling tersebar luas dari semuanya.
45:2.2 (511.2) Di Satania, bahkan setelah pergolakan yang membawa petaka ini, sama sekali tidak ada perubahan yang telah dibuat dalam teknik administrasi sistem. Daulat Sistem yang sekarang ini memiliki semua kekuasaan dan menjalankan semua kewenangan yang disandang dalam diri pendahulunya yang tidak layak itu, kecuali untuk hal-hal tertentu yang sekarang berada di bawah pengawasan para Bapa Konstelasi, yang oleh Yang Purba Harinya belum sepenuhnya dikembalikan kepada Lanaforge, penerus Lucifer.
45:2.3 (511.3) Kepala sekarang Satania adalah sesosok penguasa yang baik budi dan brilian, dan ia adalah sesosok daulat yang teruji pemberontakan. Ketika melayani sebagai asisten Daulat Sistem, Lanaforge setia kepada Mikhael dalam pergolakan sebelumnya dalam alam semesta Nebadon. Tuan Satania yang perkasa dan cemerlang ini adalah administrator yang sudah tercoba dan teruji. Pada saat pemberontakan sistem kedua di Nebadon, ketika Daulat Sistemnya tersandung dan jatuh ke dalam kegelapan, Lanaforge, asisten pertama dari sang kepala yang keliru itu, merebut tampuk pemerintahan dan menjalankan urusan sistem begitu rupa sehingga hanya relatif sedikit kepribadian yang tersesat di dunia markas ataupun di planet dihuni dalam sistem yang tidak beruntung itu. Lanaforge menyandang keistimewaan menjadi Putra Lanonandek primer satu-satunya di seluruh Nebadon yang bekerja dengan setia seperti itu dalam pelayanan Mikhael dan di hadapan kegagalan saudaranya yang kekuasaannya lebih tinggi dan berperingkat lebih awal. Lanaforge mungkin tidak akan dipindah dari Yerusem sampai semua akibat dari kebodohan sebelumnya itu telah diatasi dan hasil-hasil pemberontakan dihapus dari Satania.
45:2.4 (511.4) Meskipun semua urusan dunia terisolasi di Satania belum dikembalikan ke dalam wewenangnya, Lanaforge menunjukkan minat yang besar pada kesejahteraan mereka, dan ia sering berkunjung ke Urantia. Seperti dalam sistem-sistem yang lain dan normal, sang Daulat memimpin dewan sistem para penguasa dunia, para Pangeran Planet dan gubernur jenderal residen untuk dunia-dunia terisolasi itu. Dewan keplanetan ini berkumpul dari waktu ke waktu di markas sistem— “Ketika Anak-anak Allah datang menghadap TUHAN."
45:2.5 (511.5) Sekali seminggu, setiap sepuluh hari di Yerusem, sang Daulat menyelenggarakan pertemuan raya dengan salah satu kelompok dari berbagai golongan kepribadian yang bertempat tinggal di dunia ibukota. Ini adalah jam tidak formal yang mempesona di Yerusem, dan itu kesempatan yang tidak pernah dilupakan. Di Yerusem terdapat persaudaraan yang paling akrab antara semua golongan makhluk dan antara masing-masing kelompok serta Daulat Sistem.
45:2.6 (511.6) Perkumpulan besar unik ini diadakan di laut kaca, lapangan berkumpul akbar di ibukota sistem. Pertemuan itu kesempatan murni sosial dan spiritual; tidak ada yang pernah dibahas berkaitan dengan administrasi keplanetan atau bahkan tentang rencana kenaikan. Manusia menaik datang bersama-sama pada waktu-waktu ini hanya untuk bersenang-senang dan untuk menemui sesama mereka penduduk Yerusem. Kelompok-kelompok yang tidak dijamu oleh Daulat dalam acara relaksasi mingguan ini bertemu di markas-markas mereka sendiri.
45:3.1 (512.1) Eksekutif kepala suatu sistem lokal, Daulat Sistem, adalah selalu didukung oleh dua atau tiga Putra Lanonandek, yang berfungsi sebagai asisten pertama dan kedua. Tetapi pada saat ini sistem Satania dikelola oleh staf tujuh Lanonandek:
45:3.2 (512.2) 1. Daulat Sistem—Lanaforge, nomor 2.709 dari ordo primer dan penerus Lucifer yang murtad.
45:3.3 (512.3) 2. Asisten pertama Daulat—Mansurotia, nomor 17.841 dari Lanonandek tersier. Dia diberangkatkan ke Satania bersama dengan Lanaforge.
45:3.4 (512.4) 3. Asisten kedua Daulat—Sadib, nomor 271.402 dari ordo tersier. Sadib juga datang ke Satania dengan Lanaforge.
45:3.5 (512.5) 4. Kustodian sistem—Holdant, nomor 19 dari korps tersier, pemegang dan pengontrol semua roh tahanan yang di atas golongan keberadaan manusia fana. Holdant demikian juga datang ke Satania dengan Lanaforge.
45:3.6 (512.6) 5. Perekam sistem—Vilton, sekretaris kementerian Lanonandek di Satania, nomor 374 dari ordo ketiga. Vilton adalah anggota dari kelompok Lanaforge yang awal.
45:3.7 (512.7) 6. Direktur penganugerahan—Fortant, nomor 319.847 dari cadangan Lanonandek sekunder dan direktur sementara semua kegiatan semesta yang dipindahkan ke Yerusem sejak penganugerahan diri Mikhael di Urantia. Fortant telah diperbantukan pada staf Lanaforge selama seribu sembilan ratus tahun waktu Urantia.
45:3.8 (512.8) 7. Konselor tinggi—Hanavard, nomor 67 dari Putra Lanonandek primer dan anggota dari korps tinggi konselor dan koordinator alam semesta. Ia berfungsi sebagai penjabat ketua dewan eksekutif Satania. Hanavard adalah yang keduabelas dari ordo ini yang bertugas di Yerusem sejak pemberontakan Lucifer.
45:3.9 (512.9) Kelompok eksekutif tujuh Lanonandek ini merupakan pemerintahan darurat diperluas yang diperlukan oleh urgensi pemberontakan Lucifer. Hanya ada pengadilan minor di Yerusem karena sistem adalah unit administrasi, bukan ajudikasi, namun pemerintahan Lanonandek didukung oleh dewan eksekutif Yerusem, badan penasihat tertinggi Satania. Dewan ini terdiri dari dua belas anggota:
45:3.10 (512.10) 1. Hanavard, ketua Lanonandek.
45:3.11 (512.11) 2. Lanaforge, Daulat Sistem.
45:3.12 (512.12) 3. Mansurotia, asisten pertama Daulat.
45:3.13 (512.13) 4. Kepala Melkisedek di Satania.
45:3.14 (512.14) 5. Penjabat direktur Pembawa Kehidupan Satania.
45:3.15 (512.15) 6. Kepala dari finaliter Satania.
45:3.16 (512.16) 7. Adam pertama dari Satania, kepala pengawas para Putra Material.
45:3.17 (512.17) 8. Direktur kawanan serafim Satania.
45:3.18 (512.18) 9. Kepala para pengendali fisik Satania.
45:3.19 (512.19) 10. Direktur para Supervisor Daya Morontia sistem.
45:3.20 (513.1) 11. Penjabat direktur para makhluk-tengah sistem.
45:3.21 (513.2) 12. Penjabat kepala korps manusia menaik.
45:3.22 (513.3) Dewan ini secara berkala memilih tiga anggota untuk mewakili sistem lokal pada dewan tertinggi di markas alam semesta, tetapi perwakilan ini ditangguhkan oleh pemberontakan. Satania sekarang memiliki satu pengamat di markas alam semesta lokal, tetapi sejak penganugerahan Mikhael, sistem telah kembali melanjutkan pemilihan sepuluh anggota untuk legislatif Edentia.
45:4.1 (513.4) Di pusat dari tujuh lingkaran pemukiman malaikat di Yerusem terletak markas dewan penasihat Urantia, dua puluh empat konselor. Yohanes sang Pewahyu menyebut mereka dua puluh empat tua-tua: “Dan sekeliling takhta itu ada dua puluh empat takhta, dan di takhta-takhta itu duduk dua puluh empat tua-tua, yang memakai pakaian putih dan mahkota.” Takhta di tengah kelompok ini adalah kursi pengadilan dari penghulu malaikat yang memimpin, takhta panggilan kebangkitan rahmat dan keadilan bagi seluruh Satania. Kursi pengadilan ini selalu ada di Yerusem, tetapi dua puluh empat kursi di sekitarnya ditempatkan di posisinya tidak lebih dari seribu sembilan ratus tahun yang lalu, segera setelah Mikhael Kristus dinaikkan menjadi pemegang kedaulatan penuh atas Nebadon. Konselor dua puluh empat ini adalah agen-agen pribadinya di Yerusem, dan mereka memiliki wewenang untuk mewakili sang Putra Master dalam segala hal yang menyangkut panggilan kebangkitan Satania dan dalam banyak fase lain dari skema kenaikan manusia fana di dunia-dunia terisolasi di sistem. Mereka adalah agen yang ditunjuk untuk melaksanakan permintaan-permintaan khusus dari Gabriel dan perintah-perintah yang tidak biasa dari Mikhael.
45:4.2 (513.5) Dua puluh empat konselor ini telah direkrut dari delapan ras Urantia, dan yang terakhir kelompok ini disusun pada saat panggilan kebangkitan Mikhael, seribu sembilan ratus tahun yang lalu. Dewan penasihat Urantia ini terdiri dari para anggota berikut:
45:4.3 (513.6) 1. Onagar, pemikir ahli dari zaman pra Pangeran Planet, yang memimpin rekan-rekannya dalam penyembahan “Pemberi Napas.”
45:4.4 (513.7) 2. Mansant, guru agung dari zaman pasca Pangeran Planet di Urantia, yang menunjukkan sesamanya pada pemujaan “Terang Besar.”
45:4.5 (513.8) 3. Onamonalonton, seorang pemimpin dahulu kala manusia ras merah dan orang yang memimpin ras ini dari penyembahan banyak dewa ke penghormatan “Roh Agung.”
45:4.6 (513.9) 4. Orlandof, seorang pangeran dari orang-orang ras biru dan pemimpin mereka dalam pengakuan keilahian akan “Kepala Tertinggi.”
45:4.7 (513.10) 5. Porshunta, peramal dari ras oranye yang punah dan pemimpin bangsa ini dalam pemujaan “Guru Agung.”
45:4.8 (513.11) 6. Singlangton, yang pertama dari orang-orang ras kuning yang mengajar dan memimpin bangsanya dalam penyembahan “Satu Kebenaran” selain dari banyak. Ribuan tahun yang lalu bangsa kuning mengenal tentang satu Tuhan.
45:4.9 (513.12) 7. Fantad, pembebas manusia ras hijau dari kegelapan dan pemimpin mereka dalam pemujaan “Satu Sumber Kehidupan.”
45:4.10 (513.13) 8. Orvonon, pemberi pencerahan ras-ras indigo dan pemimpin mereka dalam ibadah pada suatu masa tentang “Tuhan dari segala Tuhan.”
45:4.11 (514.1) 9. Adam, bapak planet Urantia yang dicela tetapi direhabilitasi, sesosok Putra Material Tuhan yang diturunkan menjadi serupa dengan daging manusia fana, namun yang selamat dan kemudian dinaikkan ke posisi ini oleh dekret dari Mikhael.
45:4.12 (514.2) 10. Hawa, ibu dari ras ungu Urantia, yang menderita hukuman kegagalan dengan pasangannya dan juga direhabilitasi dengan Adam dan ditunjuk untuk melayani dengan kelompok manusia yang selamat ini.
45:4.13 (514.3) 11. Henokh, yang pertama dari manusia Urantia yang melebur dengan Pelaras Pikiran selama kehidupan fana dalam daging.
45:4.14 (514.4) 12. Musa, pembebas sisa-sisa ras ungu yang tenggelam dan pembangkit kebangunan untuk penyembahan Bapa Semesta di bawah nama “Allah Israel.”
45:4.15 (514.5) 13. Elia, jiwa yang ditranslasikan dengan pencapaian rohani yang cemerlang selama era pasca Putra Material.
45:4.16 (514.6) 14. Melkisedek Machiventa, Putra satu-satunya dari ordo ini yang memberikan dirinya kepada bangsa-bangsa Urantia. Meskipun masih terhitung sebagai Melkisedek, ia telah menjadi “selamanya pelayan dari Yang Paling Tinggi,” secara kekal menjabat penugasan layanan sebagai manusia yang naik, setelah singgah di Urantia dalam rupa daging manusia di Salem pada masa-masa Abraham. Melkisedek ini belakangan diumumkan menjadi khalifah atau wakil Pangeran Planet Urantia dengan markas di Yerusem dan kewenangan untuk bertindak atas nama Mikhael, yang sebenarnya adalah Pangeran Planet dunia di mana ia mengalami penganugerahan terakhirnya dalam wujud manusia. Meskipun demikian, Urantia masih diawasi oleh gubernur jenderal residen berturut-turut, anggota-anggota dari dua puluh empat konselor.
45:4.17 (514.7) 15. Yohanes Pembaptis, pendahulu misinya Mikhael di Urantia dan, secara manusia, adalah sepupu jauh sang Anak Manusia.
45:4.18 (514.8) 16. 1-2-3 Pertama, pemimpin makhluk tengah yang setia mengikuti Gabriel pada saat pengkhianatan Kaligastia, dinaikkan ke posisi ini oleh Mikhael segera setelah memegang kedaulatan tanpa syarat.
45:4.19 (514.9) Kepribadian-kepribadian terpilih ini dikecualikan dari rezim kenaikan untuk sementara waktu ini, atas permintaannya Gabriel, dan kami tidak punya gagasan berapa lama mereka mungkin melayani dalam kapasitas ini.
45:4.20 (514.10) Kursi nomor 17, 18, 19, dan 20 tidak ditempati secara permanen. Kursi-kursi itu sementara diisi oleh persetujuan bulat dari enam belas anggota tetap, dibuat tetap terbuka untuk penugasan berikutnya pada manusia-manusia yang naik dari era pasca penganugerahan Putra sekarang di Urantia.
45:4.21 (514.11) Nomor 21, 22, 23, dan 24 juga diisi sementara sambil ditahan sebagai cadangan untuk guru-guru besar zaman lain selanjutnya yang pasti akan mengikuti zaman yang sekarang. Era-era Putra Magisterial dan Putra Guru serta era terang dan hidup yang akan diantisipasi di Urantia, terlepas dari kunjungan-kunjungan tak terduga oleh Putra-Putra ilahi yang mungkin atau mungkin tidak terjadi.
45:5.1 (514.12) Divisi-divisi besar kehidupan selestial memiliki markas dan cadangan mereka yang sangat banyak di Yerusem, termasuk berbagai ordo Putra ilahi, roh tinggi, supramalaikat, malaikat, dan makhluk tengah. Kediaman pusat dari sektor yang menakjubkan ini adalah tempat suci utama para Putra Material.
45:5.2 (515.1) Wilayah para Adam itu adalah pusat atraksi untuk semua pendatang baru di Yerusem. Wilayah ini adalah daerah yang sangat luas yang terdiri dari seribu pusat, meskipun masing-masing keluarga Putra dan Putri Material tinggal di perumahan mereka sendiri hingga waktu keberangkatan anggota-anggota mereka untuk tugas layanan di dunia evolusioner ruang atau sampai keberangkatan mereka ke karier kenaikan-Firdaus.
45:5.3 (515.2) Para Putra Material ini adalah tipe tertinggi dari makhluk reproduksi seksual yang dapat ditemukan di dunia-dunia pelatihan alam semesta yang berevolusi. Dan mereka benar-benar jasmani atau material; bahkan para Adam dan Hawa Planet itu jelas terlihat oleh bangsa-bangsa di dunia-dunia dihuni. Para Putra Material ini adalah rantai terakhir dan fisik dalam rantai kepribadian yang membentang dari keilahian dan kesempurnaan di atas turun ke kemanusiaan dan keberadaan material di bawah. Para Putra ini melengkapi dunia-dunia yang dihuni dengan suatu perantaraan kontak timbal balik antara Pangeran Planet yang tak terlihat dan makhluk-makhluk material dari alam.
45:5.4 (515.3) Pada daftar seribu tahunan terakhir di Salvington tercatat di Nebadon ada 161.432.840 Putra dan Putri Material dengan status kewargaan di ibukota-ibukota sistem lokal. Jumlah Putra Material bervariasi dalam berbagai sistem yang berbeda, dan jumlah mereka terus-menerus meningkat oleh reproduksi alami. Dalam pelaksanaan fungsi-fungsi reproduksi mereka, mereka tidak dipandu sepenuhnya oleh keinginan pribadi dari kepribadian-kepribadian yang berhubungan itu tetapi juga oleh badan-badan pengaturan dan dewan-dewan penasihat yang lebih tinggi.
45:5.5 (515.4) Putra dan Putri Material ini adalah penduduk permanen Yerusem dan dunia-dunianya yang terkait. Mereka menempati perumahan luas di Yerusem dan ikut serta secara leluasa dalam pengelolaan lokal untuk dunia ibukota, mengelola hampir semua urusan rutin dengan bantuan dari para makhluk tengah dan para manusia penaik.
45:5.6 (515.5) Di Yerusem para Putra yang bereproduksi ini diijinkan untuk bereksperimen dengan cita-cita pemerintahan sendiri menurut caranya Melkisedek, dan mereka mencapai suatu jenis masyarakat yang sangat tinggi. Ordo-ordo keputraan yang lebih tinggi mempertahankan fungsi veto untuk alam itu, namun dalam hampir segala hal kaum Adam Yerusem itu mengatur diri mereka sendiri melalui pemungutan suara menyeluruh dan pemerintahan perwakilan. Kadang-kadang mereka berharap akan dikaruniai otonomi yang hampir penuh.
45:5.7 (515.6) Karakter dari layanan para Putra Material itu sebagian besar ditentukan oleh usia-usia mereka. Meskipun mereka tidak memenuhi syarat untuk masuk ke Universitas Melkisedek Salvington—karena jasmani dan biasanya dibatasi untuk planet tertentu—sekalipun demikian, para Melkisedek memiliki staf pengajar yang kuat di markas masing-masing sistem untuk pengajaran generasi muda Putra-Putra Material. Sistem pendidikan dan pelatihan rohani yang disediakan untuk pengembangan Putra dan Putri Material muda itu adalah puncak kesempurnaan dalam lingkup, teknik, dan kepraktisan.
45:6.1 (515.7) Putra dan Putri Material, bersama-sama dengan anak-anak mereka, menyajikan sebuah tontonan menarik yang tak pernah gagal membangkitkan rasa ingin tahu dan menarik perhatian semua manusia yang naik. Mereka begitu mirip dengan ras kelamin jasmanimu sendiri sehingga kamu dan mereka menemukan banyak minat bersama untuk menggunakan pikiran-pikiranmu dan mengisi masa-masa kontak persaudaraanmu.
45:6.2 (515.8) Para peselamat (manusia yang selamat) itu menghabiskan banyak waktu luang mereka di ibukota sistem mengamati dan mempelajari kebiasaan hidup dan perilaku makhluk-makhluk seksual semifisik yang unggul ini, karena para warga Yerusem ini adalah sponsor dan mentor langsung bagi para peselamat dari waktu mereka mencapai kewargaan di dunia markas sampai mereka berpamitan ke Edentia.
45:6.3 (516.1) Di tujuh dunia rumah mansion itu para manusia menaik disediakan banyak kesempatan untuk menutup setiap dan semua kekurangan pengalaman yang mereka derita di dunia asal mereka, entah karena turunan, lingkungan, atau penghentian terlalu dini yang tidak menguntungkan terhadap karier dalam tubuh jasmani. Hal ini benar dalam setiap pengertian kecuali dalam kehidupan seks manusia dan penyesuaian yang menyertainya. Ribuan manusia mencapai dunia mansion tanpa mendapat manfaat khususnya dari pelajaran-pelajaran yang berasal dari relasi-relasi seksual yang rata-rata saja di dunia asal mereka. Pengalaman dunia mansion dapat memberikan sedikit kesempatan untuk menutup kekurangan yang sangat pribadi ini. Pengalaman seks dalam arti fisik adalah masa lalu bagi para manusia penaik, namun dalam hubungan erat dengan Putra dan Putri Material, baik secara individu maupun sebagai anggota keluarga mereka, para manusia yang kekurangan-seks ini dimungkinkan untuk menebus aspek sosial, intelektual, emosional, dan spiritual dari kekurangan mereka itu. Dengan demikian semua manusia tersebut yang karena keadaan atau penilaian buruk kehilangan manfaat dari hubungan antar kelamin yang bermanfaat di dunia evolusi, di sini di ibukota sistem diberikan kesempatan penuh untuk memperoleh pengalaman-pengalaman fana yang pokok ini dalam hubungan erat dan penuh kasih dengan makhluk-makhluk yang berjenis kelamin keturunan Adam yang luhur yang menetap permanen di ibukota sistem.
45:6.4 (516.2) Tidak ada manusia, makhluk tengah, atau serafim yang selamat yang dapat naik ke Firdaus, mencapai Bapa, dan akan dikerahkan masuk ke dalam Korps Finalitas tanpa melewati pengalaman luhur untuk mencapai hubungan sebagai orang tua dengan seorang anak yang sedang bertumbuh di dunia atau tambahan pengalaman lain yang dapat disamakan dan setara dengan itu. Hubungan anak dan orang tua merupakan dasar untuk konsep pokok dari Bapa Semesta dan anak-anak alam semesta-Nya. Sebab itulah pengalaman semacam itu menjadi wajib diperlukan untuk pelatihan pengalaman semua penaik.
45:6.5 (516.3) Makhluk-makhluk tengah menaik dan serafim evolusioner harus melewati pengalaman sebagai orang tua ini dalam hubungan dengan Putra dan Putri Material di markas sistem. Demikianlah para penaik yang tidak bereproduksi tersebut memperoleh pengalaman menjadi orang tua dengan membantu Adam dan Hawa Yerusem dalam membesarkan dan melatih keturunan mereka.
45:6.6 (516.4) Semua manusia selamat yang belum berpengalaman menjadi orang tua di dunia berevolusi juga harus mendapatkan pelatihan yang diperlukan ini sementara berkunjung di rumah-rumah para Putra Material Yerusem dan sebagai rekan orang tua dari ayah dan ibu yang unggul ini. Hal ini berlaku kecuali sejauh manusia tersebut telah mampu menutup kekurangan mereka di taman kanak-kanak sistem yang terletak di dunia budaya peralihan pertama Yerusem.
45:6.7 (516.5) Taman kanak-kanak masa percobaan Satania ini dikelola oleh kepribadian-kepribadian morontia tertentu di dunia-dunianya finaliter, di mana setengah dari planet dikhususkan untuk pekerjaan membesarkan anak ini. Di sinilah diterima dan dirakit lagi anak-anak tertentu dari manusia yang selamat, seperti keturunan tertentu yang tewas di dunia-dunia evolusioner sebelum memperoleh status rohani sebagai individu. Kenaikan dari salah satu orang tua alaminya menjamin bahwa anak manusia dari alam tersebut akan diberikan personalisasi ulang di planet finaliter sistem dan di sana akan diizinkan untuk mendemostrasikan dengan pilihan kehendak bebas berikutnya apakah ia memilih atau tidak untuk mengikuti jalan orang tuanya untuk kenaikan manusia fana. Anak-anak di sini tampak seperti pada dunia kelahirannya kecuali tanpa adanya pembedaan kelamin. Tidak ada reproduksi dari jenis manusia fana setelah pengalaman hidup di dunia-dunia yang dihuni.
45:6.8 (517.1) Para siswa dunia mansion yang memiliki satu atau lebih anak-anak di taman kanak-kanak percobaan di dunia finaliter, dan yang kekurangan pengalaman pokok keorangtuaan itu, boleh mengajukan untuk izin Melkisedek yang akan berakibat pada transfer sementara mereka dari tugas kenaikan di dunia mansion ke dunia finaliter, di mana mereka diberi kesempatan untuk berfungsi sebagai rekan orang tua terhadap anak-anak mereka sendiri dan anak-anak lain. Jasa layanan sebagai orang tua ini bisa kemudian diakui resmi di Yerusem sebagai pemenuhan setengah dari pelatihan yang disyaratkan untuk dijalani manusia penaik tersebut dalam keluarga-keluarga para Putra dan Putri Material.
45:6.9 (517.2) Taman kanak-kanak percobaan itu sendiri diawasi oleh seribu pasangan Putra dan Putri Material, sebagai relawan-relawan dari koloni Yerusem ordo mereka. Mereka secara langsung dibantu oleh sekitar jumlah yang sama dari kelompok relawan orang tua midsonit yang singgah di sini untuk memberikan layanan ini pada perjalanan mereka dari dunia midsonit Satania menuju tujuan yang tidak diungkapkan di dunia-dunia reservasi khusus mereka di antara dunia-dunia finaliter di Salvington.
45:7.1 (517.3) Para Melkisedek adalah direktur-direktur untuk korps besar instruktur—makhluk-makhluk kehendak yang dispiritualisasi sebagian dan yang lain-lain—yang berfungsi begitu memuaskan di Yerusem dan dunia-dunia yang terkait, tetapi terutama di tujuh dunia mansion. Ini adalah planet-planet tahanan, di mana manusia-manusia yang gagal mencapai peleburan dengan Pelaras yang mendiami mereka selama hidup dalam daging akan direhabilitasi dalam wujud sementara untuk menerima bantuan lebih lanjut dan untuk menikmati perpanjangan kesempatan untuk melanjutkan hasrat mereka untuk pencapaian rohani, upaya-upaya tertentu yang terlalu dini terputus oleh kematian. Atau jika, karena suatu alasan cacat keturunan, lingkungan yang tidak menguntungkan, atau konspirasi keadaan, sehingga pencapaian jiwa ini tidak selesai, maka tidak peduli apapun alasannya, semua yang bertujuan benar dan layak dalam roh akan menemukan diri mereka, sebagai diri mereka, berada di planet-planet kelanjutan itu, di mana mereka harus belajar untuk menguasai hal-hal pokok untuk karier yang kekal, untuk memiliki sendiri sifat-sifat yang mereka tidak bisa, atau belum, diperoleh selama masa hidup dalam daging.
45:7.2 (517.4) Para Bintang Kejora yang Cemerlang (dan rekan-rekan mereka yang tidak disebutkan namanya) sering melayani sebagai guru di berbagai lembaga pendidikan alam semesta, termasuk yang disponsori oleh para Melkisedek. Demikian pula para Putra Guru Trinitas bekerjasama, dan mereka memberikan sentuhan kesempurnaan Firdaus ke sekolah-sekolah pelatihan progresif ini. Meskipun demikian semua kegiatan ini tidak secara eksklusif ditujukan untuk pemajuan manusia yang naik; banyak yang sama-sama ditempati oleh pelatihan progresif untuk kepribadian-kepribadian roh penduduk asli Nebadon.
45:7.3 (517.5) Para Putra Melkisedek menyelenggarakan lebih dari tiga puluh pusat pendidikan yang berbeda di Yerusem. Sekolah-sekolah pelatihan ini dimulai dengan perguruan tinggi evaluasi diri dan diakhiri dengan sekolah-sekolah kewargaan Yerusem, di dalam mana para Putra dan Putri Material bergabung dengan para Melkisedek dan lainnya dalam upaya tertinggi mereka agar para manusia yang selamat itu memenuhi syarat untuk memegang tanggung jawab tinggi untuk pemerintahan perwakilan. Seluruh alam semesta itu diatur dan dikelola berdasarkan rancangan perwakilan. Pemerintahan perwakilan adalah cita-cita ilahi untuk pemerintahan sendiri (swatantra) di kalangan makhluk yang tidak sempurna.
45:7.4 (517.6) Setiap seratus tahun waktu alam semesta setiap sistem memilih sepuluh wakilnya untuk duduk dalam badan legislatif konstelasi. Mereka dipilih oleh dewan Yerusem seribu, suatu badan elektif yang dibebani dengan tugas untuk mewakili kelompok-kelompok sistem dalam segala urusan yang didelegasikan atau ditunjuk seperti demikian. Semua perwakilan atau delegasi lainnya dipilih oleh dewan seribu pemilih itu, dan mereka haruslah lulusan dari sekolah tertinggi dari Sekolah Tinggi Administrasi Melkisedek, seperti juga semua yang menyusun kelompok seribu pemilih ini. Sekolah ini dipelihara oleh para Melkisedek, baru-baru saja ini dibantu oleh para finaliter.
45:7.5 (518.1) Di Yerusem terdapat banyak badan elektif, dan mereka dipilih untuk memegang kekuasaan dari waktu ke waktu oleh tiga ordo kewargaan—para Putra dan Putri Material, serafim dan rekan-rekan mereka, termasuk makhluk tengah, dan manusia yang menaik. Agar menerima nominasi untuk kehormatan perwakilan, sesosok kandidat harus telah meraih pengakuan wajib dari sekolah-sekolah administrasi Melkisedek.
45:7.6 (518.2) Pemungutan suara itu menyeluruh di Yerusem di kalangan tiga kelompok kewargaan ini, namun suara yang diberikan berbeda-beda sesuai dengan kepemilikan pribadi terhadap mota—kebijaksanaan morontia, mota yang diakui dan sepatutnya terdaftar. Pemberian suara di suatu pemilihan Yerusem oleh salah satu kepribadian memiliki nilai mulai dari satu sampai seribu. Warga Yerusem dengan demikian digolongkan sesuai dengan prestasi pencapaian mota mereka.
45:7.7 (518.3) Dari waktu ke waktu warga Yerusem menampilkan diri mereka ke hadapan para penguji Melkisedek, yang mensertifikasi pencapaian kebijaksanaan morontia mereka. Kemudian mereka pergi ke depan korps penguji Bintang Kejora yang Cemerlang atau yang mereka tunjuk, yang memastikan tingkat wawasan roh. Selanjutnya mereka muncul di hadapan dua puluh empat konselor dan rekan-rekan mereka, yang menilai status pencapaian pengalaman sosialisasi mereka. Ketiga faktor ini kemudian dibawa ke pendaftar kewargaan untuk pemerintahan perwakilan, yang dengan cepat menghitung status mota dan menetapkan kualifikasi hak pilih sesuai dengan hal itu.
45:7.8 (518.4) Di bawah pengawasan Melkisedek, para manusia yang naik, terutama mereka yang lambat dalam penyatuan kepribadian mereka pada tingkat morontia yang baru, akan ditangani oleh para Putra Material dan diberikan pelatihan intensif yang dirancang untuk memperbaiki kekurangan tersebut. Tidak ada manusia menaik yang boleh meninggalkan markas sistem menuju karier sosialisasi yang lebih luas dan beragam di konstelasi sampai Putra Material memberikan menyatakan resmi pencapaian kepribadian mota—suatu individualitas yang menggabungkan selesainya kehidupan fana dalam hubungan pengalaman dengan karier morontia pemula, keduanya dengan sepatutnya dipadukan oleh pengendalian rohani dari Pelaras Pikiran.
45:7.9 (518.5) [Disampaikan oleh sesosok Melkisedek yang dalam tugas sementara di Urantia.]
Buku Urantia
Makalah 46
46:0.1 (519.1) YERUSEM, markas Satania, adalah ibukota rata-rata dari suatu sistem lokal, dan selain dari sejumlah ketidak-teraturan yang disebabkan oleh pemberontakan Lucifer dan penganugerahan diri Mikhael di Urantia, markas ini tipikal pada umumnya dunia markas yang sama. Sistem lokalmu telah melewati beberapa pengalaman pergolakan, tetapi pada saat ini dikelola dengan paling efisien, dan sementara zaman-zaman berlalu, akibat-akibat ketidak-harmonisan itu secara perlahan namun pasti dilenyapkan. Tatanan dan niat baik sedang dipulihkan, dan kondisi di Yerusem semakin lebih mendekati status surgawi dari tradisi-tradisimu, karena markas sistem itu benar-benar surga yang dibayangkan oleh mayoritas para penganut agama abad kedua puluh.
46:1.1 (519.2) Yerusem dibagi menjadi seribu sektor garis lintang dan sepuluh ribu zona garis bujur. Bulatan dunia ini memiliki tujuh ibukota utama dan tujuh puluh pusat administrasi kecil. Tujuh ibukota bagian itu berurusan dengan berbagai kegiatan yang beragam, dan Daulat Sistem hadir di setiap ibukota bagian itu setidaknya sekali setahun.
46:1.2 (519.3) Mil standar Yerusem itu setara dengan sekitar tujuh mil Urantia. Berat standar, “gradant,” itu dibangun melalui sistem desimal dari ultimaton dewasa dan mewakili hampir persis sepuluh ons ukuran beratmu. Hari Satania sama dengan tiga hari waktu Urantia, kurang satu jam, empat menit, dan lima belas detik, dan itulah waktu perputaran sumbu Yerusem. Tahun sistem terdiri dari seratus hari Yerusem. Waktu untuk sistem disiarkan oleh para kronoldek master.
46:1.3 (519.4) Energi Yerusem dengan luar biasa dikendalikan dan disirkulasikan seputar bulatan dunia dalam kanal-kanal zona, yang langsung dimasukkan dari muatan-muatan energi ruang angkasa dan dengan ahli dikelola oleh para Pengendali Fisik Master. Hambatan alami pada pelintasan energi-energi ini melalui kanal-kanal konduksi fisik menghasilkan panas yang dibutuhkan untuk produksi suhu yang hampir tak berubah di Yerusem. Suhu pada cahaya penuh dipertahankan pada sekitar 70 derajat Fahrenheit (21 derajat Celsius), sedangkan selama periode cahaya berkurang suhu itu turun ke sedikit lebih rendah dari 50 derajat (10 derajat Celsius).
46:1.4 (519.5) Sistem pencahayaan Yerusem seharusnya tidak begitu sulit untuk kamu pahami. Tidak ada siang dan malam, tidak ada musim panas dan dingin. Transformator daya menjaga seratus ribu pusat daya dari mana energi-energi yang dijernihkan dipancarkan ke atas melalui atmosfer planet, mengalami perubahan tertentu, sampai mencapai langit-langit udara listrik dari bola dunia itu; dan kemudian energi-energi ini dipantulkan kembali dan turun sebagai cahaya lembut, tersaring, dan rata sekitar seperti intensitas cahaya matahari Urantia ketika matahari bersinar di atas kepala pada pukul sepuluh pagi.
46:1.5 (520.1) Dalam kondisi pencahayaan demikian, sinar cahaya tampaknya tidak berasal dari satu tempat; sinar itu hanya tersaring keluar dari langit, memancar rata dari semua arah ruang angkasa. Cahaya ini sangat mirip dengan sinar matahari alami kecuali bahwa cahaya itu mengandung jauh lebih sedikit panas. Dengan demikian akan dikenali bahwa dunia-dunia markas tersebut tidak bersinar terang di ruang angkasa; jika saja Yerusem berada sangat dekat Urantia, dunia itu tidak akan terlihat.
46:1.6 (520.2) Gas-gas yang memantulkan energi-cahaya dari ionosfer atas Yerusem kembali ke tanah ini sangat mirip dengan yang ada di sabuk udara atas Urantia yang berkaitan dengan fenomena aurora yang kamu sebut cahaya utara, meskipun ini diproduksi oleh sebab-sebab yang berbeda. Di Urantia perisai gas yang sama inilah yang mencegah lepasnya gelombang siaran terestrial, memantulkannya ke arah bumi ketika gelombang ini menabrak sabuk gas ini dalam perjalanan langsung gelombang ini ke arah luar. Dengan cara ini siaran-siaran tetap ditahan dekat permukaan sementara menjelajah melalui udara seputar duniamu.
46:1.7 (520.3) Pencahayaan bola dunia ini secara seragam dipertahankan selama tujuh puluh lima persen hari Yerusem, dan kemudian ada pengurangan bertahap sampai, pada saat pencahayaan minimum, cahayanya sekitar terang bulan purnamamu pada malam yang cerah. Ini adalah jam tenang untuk seluruh Yerusem. Hanya stasiun-stasiun penerima siaran yang beroperasi selama periode istirahat dan pemulihan ini.
46:1.8 (520.4) Yerusem menerima cahaya redup dari beberapa surya yang berdekatan—semacam cahaya bintang yang cemerlang—tetapi tidak tergantung pada mereka; dunia-dunia seperti Yerusem tidak terkena perubahan-perubahan gangguan matahari, tidak juga mereka dihadapkan dengan masalah matahari yang mendingin atau padam.
46:1.9 (520.5) Ketujuh dunia studi peralihan dan empat puluh sembilan satelit mereka dipanasi, diterangi, diberi energi, dan diairi oleh teknik Yerusem.
46:2.1 (520.6) Di Yerusem kamu akan rindu barisan pegunungan terjal di Urantia dan dunia-dunia yang dikembangkan lainnya karena tidak ada gempa bumi ataupun hujan, tetapi kamu akan menikmati dataran tinggi cantik dan variasi unik lainnya dari topografi dan lansekap. Daerah-daerah luas Yerusem dilestarikan dalam “keadaan alami,” dan kemegahan distrik-distrik tersebut benar-benar di luar kemampuan imajinasi manusia.
46:2.2 (520.7) Ada beribu-ribu danau-danau kecil tetapi tidak ada sungai yang deras atau samudra yang luas. Tidak ada curah hujan, tidak ada badai angin atau badai salju, di semua dunia buatan, tetapi ada hujan harian dari pengembunan uap air selama waktu suhu terendah yang menyertai penurunan cahaya. (Titik embun lebih tinggi di dunia tiga-gas daripada planet dua-gas seperti Urantia). Kehidupan tumbuhan fisik dan dunia makhluk hidup morontia keduanya membutuhkan kelembaban, tetapi ini sebagian besar dipasok oleh sistem sirkulasi bawah tanah yang meluas di seluruh bulatan dunia, bahkan sampai ke puncak-puncak dataran tinggi itu sendiri. Sistem pengairan ini tidak sepenuhnya di bawah permukaan, karena ada banyak kanal yang saling menghubungkan danau-danau yang gemerlapan di Yerusem.
46:2.3 (520.8) Atmosfer Yerusem adalah campuran tiga-gas. Udara ini sangat mirip dengan yang di Urantia dengan penambahan suatu gas yang disesuaikan untuk pernapasan ordo kehidupan morontia. Gas yang ketiga ini sama sekali tidak cocok dengan udara untuk respirasi hewan atau tumbuhan dari golongan material.
46:2.4 (521.1) Sistem transportasi disekutukan dengan aliran-aliran sirkulasi pergerakan energi, arus-arus energi utama ini terletak pada setiap interval enam belas kilometer. Dengan penyesuaian mekanisme fisik, makhluk material (jasmani) di planet itu dapat bergerak pada kecepatan yang bervariasi antara tiga hingga delapan ratus kilometer per jam. Burung-burung transportasi terbang pada kecepatan sekitar seratus enam puluh kilometer per jam. Mekanisme udara dari Putra-Putra Material berjalan sekitar delapan ratus kilometer per jam. Sosok-sosok material dan morontia awal harus memanfaatkan sarana-sarana transportasi mekanis ini, tetapi kepribadian-kepribadian roh bergerak oleh hubungan dengan kekuatan-kekuatan yang lebih tinggi dan sumber-sumber energi roh.
46:2.5 (521.2) Yerusem dan dunia-dunia yang terkaitnya dikaruniai dengan sepuluh divisi standar kehidupan fisik yang menjadi ciri khas dunia-dunia buatan di Nebadon. Karena tidak ada evolusi organik di Yerusem, maka tidak ada bentuk-bentuk kehidupan yang saling bermusuhan, tidak ada perjuangan untuk tetap hidup, tidak ada yang paling fit (the fittest) adalah yang bertahan hidup. Sebaliknya ada suatu adaptasi kreatif yang memberi pertanda akan keindahan, keselarasan, dan kesempurnaan dunia-dunia abadi dari alam semesta sentral dan ilahi. Dan dalam semua kesempurnaan kreatif ini ada pembauran yang paling menakjubkan antara kehidupan fisik dan morontia, yang secara artistik dikontraskan oleh para seniman selestial dan rekan-rekan mereka.
46:2.6 (521.3) Yerusem memang suatu icip-icip pendahuluan dari kemuliaan dan keagungan firdausi. Namun demikian kamu tidak akan pernah bisa berharap untuk mendapatkan ide yang memadai tentang dunia buatan yang mulia ini dengan upaya penjelasan saja. Ada begitu sedikit yang bisa dibandingkan dengan apapun yang ada di duniamu, dan bahkan kemudian hal-hal Yerusem itu begitu melampaui hal-hal Urantia sehingga perbandingannya hampir tidak masuk akal. Sebelum kamu benar-benar tiba di Yerusem, kamu akan sulit membayangkan apa saja yang menyerupai konsep sebenarnya tentang dunia-dunia surgawi, tetapi tidak akan begitu lama waktu di masa depan ketika pengalamanmu mendatang di ibukota sistem itu dibandingkan dengan kedatanganmu nantinya di dunia-dunia pelatihan yang lebih jauh lagi di alam semesta, alam semesta super, dan Havona.
46:2.7 (521.4) Sektor manufaktur atau laboratorium Yerusem adalah wilayah yang luas, salah satu yang sulit dikenali orang Urantia karena tidak memiliki cerobong asap yang mengepul; namun demikian, ada ekonomi material yang rumit terkait dengan dunia-dunia khusus ini, dan ada kesempurnaan teknik mekanik dan prestasi fisik yang akan mencengangkan dan bahkan mengagumkan ahli kimia dan penemu di duniamu yang paling berpengalaman sekalipun. Berhentilah sebentar untuk mempertimbangkan bahwa dunia penahanan pertama dalam perjalanan Firdaus ini jauh lebih material ketimbang spiritual. Selama kamu tinggal di Yerusem dan dunia-dunia peralihan atau transisinya kamu jauh lebih dekat dengan kehidupan bumimu mengenai hal-hal materi ketimbang hidupmu belakangan dalam keberadaan roh lanjutan.
46:2.8 (521.5) Gunung Seraf adalah elevasi tertinggi di Yerusem, hampir empat ribu lima ratus meter, dan merupakan titik keberangkatan bagi semua serafim transportasi. Berbagai peralatan mekanis digunakan untuk memberikan energi awal agar lepas dari gravitasi planet dan mengatasi hambatan udara. Satu transportasi serafim berangkat setiap tiga detik waktu Urantia selama periode terang (siang) dan, kadang-kadang, jauh sampai periode istirahat. Para transporter itu lepas landas sekitar empat puluh kilometer per detik waktu Urantia dan tidak mencapai kecepatan standar sebelum mereka lebih dari tiga ribu dua ratus kilometer jauhnya dari Yerusem.
46:2.9 (521.6) Angkutan transport tiba di atas lapangan kristal, yang disebut laut kaca. Sekitar area ini ada stasiun-stasiun penerimaan untuk berbagai golongan makhluk yang melintasi ruang melalui transportasi serafim. Dekat stasiun penerimaan kristal kutub untuk para pengunjung siswa, kamu dapat naik ke observatorium mutiara dan melihat peta relief raksasa planet markas seluruhnya.
46:3.1 (522.1) Siaran alam semesta super dan Havona-Firdaus diterima di Yerusem dalam hubungan dengan Salvington dan dengan teknik yang melibatkan kristal kutub, lautan kaca. Selain perlengkapan untuk penerimaan komunikasi ekstra-Nebadon ini, ada tiga kelompok stasiun penerima yang berbeda. Kelompok-kelompok stasiun terpisah namun bundar tiga ini disesuaikan pada penerimaan siaran dari dunia-dunia lokal, dari markas konstelasi, dan dari ibukota alam semesta lokal. Semua siaran itu secara otomatis ditayangkan sehingga dapat dilihat oleh semua jenis makhluk yang hadir dalam amfiteater siaran sentral; dari semua keasyikan untuk seorang manusia penaik di Yerusem, tidak ada yang lebih menarik dan memenuhi perhatian ketimbang mendengarkan aliran laporan antariksa alam semesta yang tanpa henti ini.
46:3.2 (522.2) Stasiun penerimaan-siaran Yerusem ini dilingkari oleh sebuah amfiteater raksasa, terbuat dari bahan bersinar-sinar yang sebagian besar tidak diketahui di Urantia dan tempat duduk untuk lebih dari lima milyar makhluk—material dan morontia—selain bisa menampung pribadi-pribadi roh yang tak terhitung banyaknya. Kegiatan ini adalah hiburan favorit bagi seluruh Yerusem untuk menghabiskan liburan mereka di stasiun siaran, berada di sana untuk belajar kesejahteraan dan keadaan alam semesta. Inilah satu-satunya kegiatan planet yang tidak berkurang selama penurunan cahaya.
46:3.3 (522.3) Di amfiteater penerimaan-siaran ini berita-berita Salvington datang terus menerus. Di dekatnya, pesan Edentia dari Bapa-Bapa Konstelasi Paling Tinggi itu diterima setidaknya sekali sehari. Secara berkala siaran reguler dan spesial dari Uversa direlai melalui Salvington, dan ketika pesan Firdaus sedang dalam penerimaan, seluruh penduduk dikumpulkan seputar lautan kaca, dan teman-teman Uversa menambahkan fenomena reflektivitas ke teknik siaran Firdaus itu sehingga semuanya yang terdengar menjadi terlihat. Dengan cara inilah terus-menerus disediakan icip-icip pendahuluan tentang keindahan dan keagungan yang makin tinggi kepada manusia yang selamat sementara mereka menempuh perjalanan ke arah dalam pada petualangan kekal.
46:3.4 (522.4) Stasiun pengiriman Yerusem terletak di kutub yang berlawanan di bola dunia ini. Semua siaran ke tiap-tiap dunia direlai dari ibukota sistem kecuali pesan-pesan Mikhael, yang kadang-kadang langsung ke tujuan-tujuan mereka melewati sirkuitnya penghulu-malaikat.
46:4.1 (522.5) Porsi yang cukup besar dari Yerusem ditentukan sebagai daerah pemukiman, sedangkan porsi lain dari ibukota sistem itu diberikan untuk fungsi pemerintahan yang diperlukan mencakup pengawasan terhadap urusan-urusan 619 dunia yang dihuni, 56 dunia budaya-peralihan, dan ibukota sistem itu sendiri. Di Yerusem dan di Nebadon pengaturan ini dirancang sebagai berikut:
46:4.2 (522.6) 1. Lingkaran—daerah pemukiman untuk bukan penduduk asli.
46:4.3 (522.7) 2. Bujur sangkar—daerah pemerintahan-eksekutif sistem.
46:4.4 (522.8) 3. Persegi panjang—tempat pertemuan kehidupan penduduk asli yang lebih rendah.
46:4.5 (522.9) 4. Segitiga—daerah pemerintahan lokal atau Yerusem.
46:4.6 (522.10) Pengaturan kegiatan-kegiatan sistem ke dalam lingkaran, persegi, persegi panjang, dan segitiga ini umum bagi semua ibukota sistem di Nebadon. Dalam alam semesta lain mungkin berlaku pengaturan yang sama sekali berbeda. Hal-hal ini ditentukan oleh rencana yang beraneka-ragam dari para Putra Pencipta.
46:4.7 (523.1) Cerita kami tentang daerah pemukiman dan pemerintahan ini tidak memperhitungkan pemukiman yang luas dan indah dari para Putra Material Tuhan, warga-warga tetap Yerusem, demikian pula kami tidak menyebutkan banyak ordo makhluk roh dan dekat-roh lainnya yang menarik. Misalnya: Yerusem menikmati layanan efisien dari spironga desain untuk fungsi sistem. Makhluk-makhluk ini dikhususkan untuk pelayanan spiritual demi kepentingan warga dan pengunjung yang supramaterial. Mereka adalah kelompok menakjubkan sosok-sosok yang cerdas dan cantik yang adalah pelayan-pelayan peralihan untuk makhluk-makhluk morontia yang lebih tinggi dan untuk para pembantu morontia yang bekerja untuk pemeliharaan dan penghiasan semua ciptaan morontia. Mereka berada di Yerusem seperti makhluk tengah ada di Urantia, pembantu tengah yang berfungsi antara material dan spiritual
46:4.8 (523.2) Ibukota-ibukota sistem itu unik karena adalah satu-satunya dunia-dunia yang memperlihatkan dengan nyaris sempurna ketiga fase keberadaan alam semesta: material, morontial, dan spiritual. Apakah kamu adalah kepribadian material, morontia, atau roh, kamu akan merasa betah di Yerusem; demikian juga para makhluk kombinasi, seperti makhluk tengah dan Putra Material.
46:4.9 (523.3) Yerusem memiliki bangunan-bangunan besar dari jenis material maupun morontia, sedangkan hiasan untuk zona yang murni spiritual itu juga tidak kalah indah dan penuhnya. Jika saja aku punya kata-kata untuk memberitahu kamu tentang padanan morontia dari perangkat fisik Yerusem yang mengagumkan! Jika saja aku bisa untuk menggambarkan kemegahan luhur dan kesempurnaan indah perabotan-perabotan spiritual di dunia markas ini! Konsepmu yang paling imajinatif tentang kesempurnaan keindahan dan kelengkapan perabotan tidak akan mendekati kemegahan ini. Dan Yerusem barulah langkah pertama dalam perjalanan ke kesempurnaan surgawi keindahan Firdaus.
46:5.1 (523.4) Reservasi-reservasi pemukiman yang ditentukan untuk kelompok-kelompok utama kehidupan alam semesta itu dinamakan lingkaran-lingkaran Yerusem. Kelompok lingkaran-lingkaran itu yang disebutkan dalam narasi ini adalah sebagai berikut:
46:5.2 (523.5) 1. Lingkaran-lingkaran para Putra Tuhan.
46:5.3 (523.6) 2. Lingkaran-lingkaran para malaikat dan roh yang lebih tinggi.
46:5.4 (523.7) 3. Lingkaran-lingkaran para Pembantu Alam Semesta, termasuk putra ditrinitisasi-makhluk yang tidak ditugaskan pada Putra Guru Trinitas.
46:5.5 (523.8) 4. Lingkaran-lingkaran para Pengendali Fisik Master.
46:5.6 (523.9) 5. Lingkaran para manusia menaik yang ditugaskan, termasuk para makhluk tengah.
46:5.7 (523.10) 6. Lingkaran-lingkaran koloni-koloni terhormat.
46:5.8 (523.11) 7. Lingkaran-lingkaran Korps Finalitas.
46:5.9 (523.12) Masing-masing dari pengelompokan residensial ini terdiri dari tujuh lingkaran konsentris yang berturut-turut dinaikkan. Mereka semua dibangun sepanjang lini-lini yang sama tetapi berbeda ukuran dan disusun dari bahan baku yang berbeda. Mereka semua dikelilingi oleh pagar-pagar yang luas, yang meningkat hingga membentuk promenade (tempat berjalan-jalan) luas yang seluruhnya mencakup setiap kelompok tujuh lingkaran konsentris itu.
46:5.10 (524.1) 1. Lingkaran Putra-Putra Tuhan. Meskipun para Putra Tuhan memiliki sebuah planet sosial mereka sendiri, salah satu dari dunia budaya-peralihan, namun mereka juga menempati wilayah-wilayah luas ini di Yerusem. Di dunia budaya-peralihan mereka para manusia yang naik bebas berbaur dengan semua golongan keputraan ilahi. Di sana kamu akan secara pribadi mengenal dan mengasihi Putra-Putra ini, tetapi kehidupan sosial mereka sebagian besar terbatas pada dunia khusus ini dan satelit-satelitnya. Namun demikian, dalam lingkaran-lingkaran Yerusem berbagai kelompok keputraan ini dapat diamati bekerja. Dan karena visi morontia memiliki rentang yang sangat besar, kamu dapat berjalan-jalan sekitar promenade para Putra dan menyaksikan dari atas kegiatan-kegiatan yang menarik dari banyak ordo mereka.
46:5.11 (524.2) Ketujuh lingkaran para Putra ini berbentuk konsentris dan berturut-turut dinaikkan sehingga setiap dari lingkaran yang luar dan lebih besar memandang dari atas ke lingkaran yang lebih dalam dan lebih kecil, masing-masing dikelilingi oleh dinding promenade publik. Dinding-dinding ini dibangun dari permata-permata kristal cerah berkilauan dan begitu ditinggikan supaya bisa melihat seluruh lingkaran pemukiman mereka masing-masing. Banyak pintu gerbang, dari lima puluh hingga seratus lima puluh ribu gerbang, yang menembus masing-masing dinding ini terdiri dari kristal mutiara tunggal.
46:5.12 (524.3) Lingkaran pertama dari wilayah para Putra itu ditempati oleh Putra Magisterial dan staf-staf pribadi mereka. Di sini berpusat semua rencana dan kegiatan langsung dari layanan penganugerahan dan penghakiman dari para Putra peradilan ini. Para Avonal sistem menjaga kontak dengan alam semesta melalui pusat ini pula.
46:5.13 (524.4) Lingkaran kedua ditempati oleh para Putra Guru Trinitas. Dalam wilayah sakral ini para Daynal dan rekan-rekan mereka melaksanakan pelatihan untuk para Putra Guru primer yang baru tiba. Dalam semua pekerjaan ini mereka dengan cakap dibantu oleh suatu divisi tertentu yang sederajat dengan Bintang Kejora yang Cemerlang. Para putra ditrinitisasi-makhluk menempati satu sektor dari lingkaran Daynal. Putra Guru Trinitas adalah yang terdekat sebagai wakil pribadi dari Bapa Semesta dalam suatu sistem lokal; mereka setidaknya adalah sosok asal-Trinitas. Lingkaran kedua ini adalah wilayah yang menarik minat luar biasa untuk semua rakyat Yerusem. .
46:5.14 (524.5) Lingkaran ketiga dikhususkan untuk Melkisedek. Di sini para pemimpin sistem tinggal dan mengawasi kegiatan yang hampir tak ada habisnya dari para Putra yang serba guna ini. Dari dunia mansion pertama melalui semua karier Yerusem untuk manusia menaik, para Melkisedek adalah ayah angkat dan penasihat yang selalu hadir. Tidak akan salah dikatakan bahwa mereka adalah pengaruh dominan di Yerusem selain kegiatan yang selalu ada dari para Putra dan Putri Material.
46:5.15 (524.6) Lingkaran keempat adalah rumah para Vorondadek dan semua ordo Putra pengunjung dan pengamat lain yang selain itu tidak disediakan tempat sendiri. Para Bapa Konstelasi Paling Tinggi menempati kediaman mereka dalam lingkaran ini ketika berkunjung untuk inspeksi ke sistem lokal. Penyempurna Hikmat, Konselor Ilahi, dan Sensor Semesta semua tinggal dalam lingkaran ini ketika bertugas dalam sistem.
46:5.16 (524.7) Lingkaran kelima adalah tempat kediaman para Lanonandek, ordo keputraan Daulat Sistem dan Pangeran Planet. Tiga kelompok itu berbaur menjadi satu ketika berada di rumah dalam wilayah ini. Cadangan sistem disimpan dalam lingkaran ini, sedangkan Daulat Sistem memiliki sebuah tempat suci yang terletak di tengah kelompok struktur-struktur pemerintah di bukit administrasi.
46:5.17 (524.8) Lingkaran keenam adalah tempat tunggu para Pembawa Kehidupan sistem. Semua ordo Putra ini dikumpulkan di sini, dan dari sini mereka pergi ke penugasan-penugasan dunia mereka.
46:5.18 (524.9) Lingkaran ketujuh adalah tempat pertemuan untuk putra-putra menaik, para manusia yang ditugaskan yang mungkin untuk sementara berfungsi di markas sistem, bersama dengan pasangan serafik mereka. Semua mantan-manusia yang di atas status warga Yerusem dan di bawah finaliter diperhitungkan sebagai termasuk pada kelompok yang memiliki markas dalam lingkaran ini.
46:5.19 (525.1) Tempat peruntukan melingkar para Putra ini menempati area yang sangat besar, dan hingga seribu sembilan ratus tahun yang lalu terdapat sebuah ruang terbuka yang besar di pusatnya. Wilayah tengah ini kini ditempati oleh memorial Mikhael, yang diselesaikan sekitar lima ratus tahun yang lalu. Empat ratus sembilan puluh lima tahun yang lalu, ketika tempat suci ini dipersembahkan, Mikhael hadir secara pribadi, dan seluruh Yerusem mendengar cerita yang menyentuh hati tentang penganugerahan Putra Master di Urantia, yang terkecil di Satania. Memorial Mikhael itu kini menjadi pusat dari semua kegiatan yang tercakup dalam modifikasi manajemen sistem yang disebabkan oleh penganugerahan Mikhael, termasuk paling banyak dari kegiatan-kegiatan Salvington yang dipindahkan baru-baru ini. Staf memorial itu terdiri dari lebih dari satu juta kepribadian.
46:5.20 (525.2) 2. Lingkaran para malaikat. Seperti area pemukiman para Putra, lingkaran para malaikat ini terdiri dari tujuh lingkaran konsentris dan berturut-turut dinaikkan, masing-masing memandang dari atas ke daerah-daerah yang lebih dalam.
46:5.21 (525.3) Lingkaran pertama untuk para malaikat itu ditempati oleh para Pribadi Tinggi dari Roh Tanpa Batas yang mungkin ditempatkan di dunia markas—Utusan Soliter dan rekan-rekan mereka. Lingkaran kedua didedikasikan untuk para kawanan utusan, Penasihat Teknis, sahabat, inspektur, dan perekam ketika mereka mungkin kebetulan bekerja di Yerusem dari waktu ke waktu. Lingkaran ketiga ditempati oleh roh-roh penatalayanan dari ordo-ordo dan pengelompokan yang lebih tinggi.
46:5.22 (525.4) Lingkaran keempat ditempati oleh serafim administrator, dan serafim yang melayani dalam sistem lokal seperti Satania adalah “malaikat yang tak terhitung jumlahnya.” Lingkaran kelima ditempati serafim planet, sedangkan lingkaran keenam adalah rumah para penatalayan peralihan. Lingkaran ketujuh adalah wilayah tunggu untuk ordo serafim tertentu yang tidak diwahyukan. Perekam-perekam dari semua kelompok malaikat ini tidak tinggal dengan rekan-rekan mereka, karena sudah berdomisili di tempat suci pustaka (temple of records) Yerusem. Semua catatan disimpan rangkap tiga dalam gedung arsip lipat tiga ini. Di suatu markas sistem, rekaman atau catatan selalu diawetkan dalam bentuk material, morontia, dan roh.
46:5.23 (525.5) Ketujuh lingkaran ini dikelilingi oleh panorama pameran Yerusem, delapan ribu kilometer lingkar kelilingnya, yang dikhususkan untuk presentasi status kemajuan dunia berpenghuni di Satania dan terus direvisi sehingga benar-benar mewakili kondisi terkini di tiap planet. Aku tidak ragu bahwa promenade luas yang menghadap ke lingkaran-lingkaran untuk para malaikat itu akan menjadi pandangan pertama Yerusem yang menarik perhatianmu ketika kamu diberi izin liburan panjang pada kunjungan-kunjungan awalmu.
46:5.24 (525.6) Pameran-pameran ini adalah tanggung jawab penduduk asli Yerusem, tetapi mereka dibantu oleh para penaik dari berbagai dunia Satania yang singgah di Yerusem pada perjalanan ke Edentia. Penggambaran kondisi planet dan kemajuan dunia dihasilkan dengan banyak metode, beberapa kamu kenal, tetapi kebanyakan dengan teknik yang tidak diketahui di Urantia. Pameran-pameran ini menempati tepi luar dari dinding yang luas ini. Sisa dari promenade itu hampir seluruhnya terbuka, sangat dihiasi dan amat megah.
46:5.25 (525.7) 3. Lingkaran-lingkaran para Pembantu Alam Semesta memiliki markas para Bintang Kejora terletak di ruang tengahnya yang amat luas. Di sinilah terletak markas sistem untuk Galantia, rekan kepala dari kelompok supramalaikat yang berkuasa ini, menjadi yang pertama ditugaskan dari semua Bintang Kejora yang naik. Tempat ini adalah salah satu yang paling megah dari semua sektor administrasi Yerusem, meskipun merupakan salah satu konstruksi yang lebih baru. Pusat ini berdiameter delapan puluh kilometer. Markas Galantia itu adalah dari kristal cor monolitik, sepenuhnya transparan. Kristal material-morontia ini sangat dikagumi baik oleh sosok-sosok morontia maupun material. Bintang-Bintang Kejora dari golongan yang diciptakan itu menerapkan pengaruh mereka ke seluruh Yerusem, karena memiliki sifat-sifat ekstrakepribadian seperti itu. Seluruh dunia telah dibuat harum secara rohani karena begitu banyak kegiatan mereka dipindahkan ke sini dari Salvington.
46:5.26 (526.1) 4. Lingkaran-lingkaran para Pengendali Fisik Master. Berbagai ordo Pengendali Fisik Master disusun secara konsentris sekitar tempat suci atau bangunan pusat daya yang luas, di dalamnya berkuasa kepala daya untuk sistem dalam hubungan kerjasama dengan kepala Supervisor Daya Morontia. Tempat suci daya ini merupakan satu dari dua sektor Yerusem di mana manusia dan makhluk tengah menaik tidak diizinkan masuk. Yang lainnya adalah sektor dematerialisasi di areanya para Putra Material, serangkaian laboratorium di dalam mana serafim transportasi mengubah sosok material menjadi keadaan agak mirip seperti golongan keberadaan morontia.
46:5.27 (526.2) 5. Lingkaran-lingkaran para manusia menaik. Daerah tengah dari lingkaran manusia yang naik ini ditempati oleh sekelompok 619 memorial keplanetan yang mewakili dunia-dunia yang dihuni di sistem, dan struktur-struktur ini secara berkala mengalami perubahan yang luas. Merupakan hak istimewa manusia dari dunia masing-masing untuk menyetujui, dari waktu ke waktu, terhadap perubahan atau penambahan tertentu untuk memorial planet mereka. Banyak perubahan yang sekarang sedang dibuat dalam struktur-struktur Urantia. Pusat dari 619 tempat suci ini ditempati oleh sebuah model kerjanya Edentia dan banyak dunia untuk pembinaan budaya penaiknya. Model ini bergaris tengah sekitar enam puluh lima kilometer dan merupakan reproduksi aktual dari sistem Edentia, tepat sesuai dengan aslinya dalam setiap rincian.
46:5.28 (526.3) Para penaik menikmati layanan Yerusem mereka dan gemar mengamati teknik-teknik dari kelompok-kelompok lain. Segala sesuatu yang dilakukan dalam berbagai lingkaran ini terbuka untuk pengamatan penuh seluruh Yerusem.
46:5.29 (526.4) Kegiatan-kegiatan dunia semacam itu terdiri dari tiga variasi yang berbeda: pekerjaan, kemajuan, dan permainan. Dengan kata lain adalah: layanan, belajar, dan relaksasi. Kegiatan campuran terdiri dari pergaulan sosial, hiburan kelompok, dan ibadah ilahi. Ada nilai pendidikan besar dalam pembauran dengan beragam kelompok kepribadian, ordo-ordo yang sangat berbeda dari sesama sendiri.
46:5.30 (526.5) 6. Lingkaran-lingkaran koloni-koloni terhormat. Tujuh lingkaran koloni terhormat itu dihiasi oleh tiga struktur besar: observatorium astronomi luas Yerusem, galeri seni raksasa Satania, dan aula besar para direktur reversi, teater untuk kegiatan morontia yang dikhususkan untuk istirahat dan rekreasi.
46:5.31 (526.6) Para seniman selestial mengarahkan spornagia dan menyediakan sejumlah besar dekorasi kreatif dan monumen peringatan yang ada dimana-mana dalam setiap tempat perkumpulan umum. Studio para seniman ini adalah salah satu yang terbesar dan terindah dari semua struktur tanpa tanding di dunia yang ajaib ini. Koloni terhormat yang lain membangun markas-markas yang luas dan indah. Banyak dari bangunan ini dibangun seluruhnya dari permata-permata kristal. Semua dunia-dunia buatan itu berlimpah dengan kristal dan yang disebut logam mulia itu.
46:5.32 (527.1) 7. Lingkaran-lingkaran para finaliter memiliki sebuah struktur yang unik di tengahnya. Kuil atau tempat suci yang kosong seperti ini ditemukan di setiap dunia markas sistem di seluruh Nebadon. Gedung besar di Yerusem ini disegel dengan lambang Mikhael, dan memuat tulisan ini: “Tidak didedikasikan untuk roh tingkat tujuh—untuk penugasan kekal.” Gabriel menempatkan segel itu pada tempat suci misteri ini, dan tidak ada kecuali Mikhael yang dapat atau mungkin membuka segel kedaulatan yang dipasang oleh sang Bintang Fajar yang Terang. Suatu hari kamu akan memandang tempat suci yang hening ini, meskipun kamu mungkin tidak bisa menembus misterinya.
46:5.33 (527.2) Lingkaran-lingkaran Yerusem yang lain: Selain lingkaran-lingkaran pemukiman ini terdapat di Yerusem berbagai tempat kediaman tambahan yang ditentukan.
46:6.1 (527.3) Divisi-divisi administratif-eksekutif sistem terletak di persegi-persegi departemental yang berukuran sangat besar, seribu jumlahnya. Setiap unit pemerintahan dibagi menjadi seratus subdivisi yang masing-masing terdiri dari sepuluh sub kelompok. Seribu kotak persegi ini dikelompokkan dalam sepuluh divisi besar, sehingga merupakan sepuluh departemen pemerintahan berikut:
46:6.2 (527.4) 1. Pemeliharaan fisik dan peningkatan material, wilayah-wilayah untuk daya dan energi fisik.
46:6.3 (527.5) 2. Arbitrase, etika, dan pengadilan administratif.
46:6.4 (527.6) 3. Urusan keplanetan dan lokal.
46:6.5 (527.7) 4. Urusan konstelasi dan alam semesta.
46:6.6 (527.8) 5. Pendidikan dan kegiatan Melkisedek lainnya.
46:6.7 (527.9) 6. Kemajuan keplanetan dan sistem fisik, wilayah-wilayah keilmuan dari kegiatan Satania.
46:6.8 (527.10) 7. Urusan-urusan morontia.
46:6.9 (527.11) 8. Kegiatan-kegiatan dan etika-etika roh murni.
46:6.10 (527.12) 9. Penatalayanan penaik.
46:6.11 (527.13) 10. Filosofi alam semesta agung.
46:6.12 (527.14) Struktur-struktur ini transparan; sebab itu semua aktivitas sistem dapat dilihat bahkan oleh tamu atau pengunjung siswa.
46:7.1 (527.15) Seribu persegi panjang Yerusem ditempati oleh kehidupan asli lebih rendah dari planet markas itu, dan di pusatnya terletak markas besar spornagia yang berbentuk bundar.
46:7.2 (527.16) Di Yerusem kamu akan dikagumkan oleh prestasi-prestasi pertanian dari spornagia yang hebat itu. Di sana tanah dibudidayakan terutama untuk efek estetika dan ornamental. Spornagia adalah tukang kebun lansekap untuk dunia-dunia markas, dan mereka itu orisinal sekaligus artistik dalam perlakuan mereka terhadap ruang-ruang terbuka Yerusem. Mereka memanfaatkan hewan maupun banyak peralatan mekanis dalam pengolahan tanah. Mereka cerdas ahli dalam penggunaan peralatan daya di alam mereka serta dalam pemanfaatan banyak golongan saudara-saudara mereka yang lebih rendah dari ciptaan hewan yang lebih rendah, banyak yang tersedia bagi mereka di dunia khusus ini. Golongan kehidupan hewani ini sekarang sebagian besar diatur oleh makhluk tengah menaik dari planet-planet yang evolusioner.
46:7.3 (528.1) Spornagia tidak didiami Pelaras. Mereka tidak memiliki jiwa yang selamat, tetapi mereka menikmati hidup yang panjang, kadang-kadang sampai selama empat puluh sampai lima puluh ribu tahun standar. Jumlah mereka banyak sekali, dan mereka melakukan pelayanan bersifat fisik untuk semua golongan kepribadian ala semesta yang membutuhkan layanan bersifat material.
46:7.4 (528.2) Meskipun spornagia tidak memiliki atau mengembangkan jiwa yang bertahan hidup, meskipun mereka tidak memiliki kepribadian, namun mereka mengembangkan individualitas yang dapat mengalami reinkarnasi. Dengan berjalannya waktu, ketika tubuh fisik dari makhluk-makhluk yang unik ini memburuk karena penggunaan dan usia, maka pencipta mereka, bekerja sama dengan para Pembawa Kehidupan, akan membentuk tubuh baru di dalam mana spornagia lama bisa menempati kembali badan mereka.
46:7.5 (528.3) Spornagia adalah makhluk satu-satunya di seluruh alam semesta Nebadon yang mengalami jenis reinkarnasi ini atau apapun yang lainnya. Mereka hanya tanggap pada lima ajudan roh-batin yang pertama; mereka tidak responsif terhadap roh penyembahan dan hikmat. Tetapi lima batin ajudan itu menyamai ke suatu totalitas atau tingkat realitas keenam yaitu penyembahan, dan faktor inilah yang tetap bertahan sebagai identitas pengalaman.
46:7.6 (528.4) Aku sungguh tanpa perbandingan dalam usaha untuk menggambarkan makhluk-makhluk yang berguna dan luar biasa ini, karena tidak ada hewan di dunia evolusi yang bisa dibandingkan dengan mereka. Mereka bukan makhluk yang berevolusi, karena telah diproyeksikan oleh Pembawa Kehidupan dalam wujud dan statusnya yang sekarang. Mereka biseksual dan berkembang biak karena mereka diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pertumbuhan populasi.
46:7.7 (528.5) Mungkin yang terbaik dapat aku sarankan kepada pikiran Urantia tentang sifat makhluk yang indah dan berguna ini adalah dengan mengatakan bahwa mereka mencakup sifat gabungan dari kuda yang setia dan anjing yang sayang dan menunjukkan kecerdasan melebihi jenis tertinggi simpanse. Mereka sangat cantik, dinilai oleh standar fisik Urantia. Mereka paling menghargai perhatian yang ditunjukkan kepada mereka oleh pendatang material dan semimaterial di dunia-dunia buatan ini. Mereka memiliki pandangan yang memungkinkan mereka untuk mengenali—selain sosok-sosok material—juga ciptaan morontia, golongan malaikat yang lebih rendah, makhluk tengah, dan beberapa golongan kepribadian roh yang lebih rendah. Mereka tidak memahami ibadah penyembahan kepada Yang Tanpa Batas, mereka juga tidak menangkap makna tentang Keabadian, tetapi mereka, melalui kasih sayang untuk tuan-tuan mereka, bergabung dalam ibadah-ibadah rohani yang tampak di alam mereka.
46:7.8 (528.6) Ada mereka yang percaya bahwa, dalam era alam semesta di masa depan, para spornagia yang setia ini akan melepaskan diri dari tingkat keberadaan hewani mereka dan mencapai tujuan evolusional yang layak untuk pertumbuhan intelektual progresif dan bahkan pencapaian rohani.
46:8.1 (528.7) Urusan-urusan yang sepenuhnya lokal dan rutin Yerusem diarahkan dari seratus segitiga. Unit-unit ini dikelompokkan seputar sepuluh struktur mengagumkan yang menjadi tempat kedudukan pemerintahan lokal Yerusem. Segitiga-segitiga itu dikelilingi oleh penggambaran panorama tentang sejarah markas sistem. Saat ini ada penghapusan lebih dari tiga kilometer dalam cerita yang melingkar ini. Sektor ini akan dipulihkan pada saat pendaftaran kembali Satania masuk ke dalam keluarga konstelasi. Setiap persediaan untuk acara ini telah dibuat atas perintah Mikhael, tetapi pengadilan Yang Purba Harinya belum selesai mengadili perkara-perkara dari pemberontakan Lucifer. Satania belum bisa kembali ke dalam persekutuan penuh Norlatiadek selama masih menampung kepala-kepala pemberontak, sosok ciptaan tinggi yang telah jatuh dari terang ke dalam kegelapan.
46:8.2 (529.1) Ketika Satania dapat kembali ke konstelasi, maka dunia terisolasi akan dipertimbangkan untuk diterima kembali ke dalam keluarga sistem planet yang dihuni, disertai dengan pemulihan mereka kepada persekutuan rohani di alam itu. Tetapi bahkan setelah Urantia dikembalikan ke sirkuit sistem, kamu masih akan dipermalukan oleh kenyataan bahwa seluruh sistemmu berada di bawah suatu karantina Norlatiadek yang sebagian masih memisahkannya dari semua sistem lainnya.
46:8.3 (529.2) Tetapi tak lama lagi, penghakiman terhadap Lucifer dan rekan-rekannya akan mengembalikan sistem Satania ke dalam konstelasi Norlatiadek, dan setelah itu, Urantia dan planet-planet terisolasi lainnya akan dikembalikan ke sirkuit-sirkuit Satania, dan kembali lagi dunia-dunia tersebut akan menikmati hak istimewa untuk komunikasi antarplanet dan persekutuan antarsistem.
46:8.4 (529.3) Akan tiba akhir bagi para pemberontak dan pemberontakan. Para Penguasa Tertinggi penuh belas kasih dan sabar, tetapi hukum untuk kejahatan yang sengaja dipelihara itu dieksekusi secara menyeluruh dan tidak pernah keliru. “Upah dosa adalah maut”— pemusnahan kekal.
46:8.5 (529.4) [Disampaikan oleh sesosok Penghulu Malaikat (Archangel) Nebadon.]
Buku Urantia
Makalah 47
47:0.1 (530.1) SANG Putra Pencipta, ketika di Urantia, berbicara tentang “di rumah Bapa-Ku ada banyak tempat tinggal.” Dalam pengertian tertentu, seluruh lima puluh enam dunia yang mengelilingi Yerusem itu dikhususkan untuk budaya peralihan bagi para manusia yang menaik, namun tujuh satelit dari dunia nomor satu itu lebih khususnya dikenal sebagai dunia rumah besar atau dunia mansion.
47:0.2 (530.2) Dunia transisi atau peralihan nomor satu itu sendiri cukup khusus ditujukan hanya untuk kegiatan-kegiatan para manusia yang naik, karena sebagai markas korps finaliter yang ditugaskan ke Satania. Dunia ini sekarang berfungsi sebagai markas untuk lebih dari seratus ribu kelompok finaliter, dan ada seribu sosok dimuliakan ini di masing-masing kelompok ini.
47:0.3 (530.3) Ketika suatu sistem ditetapkan dalam terang dan hidup, dan sementara dunia mansion satu persatu berhenti berfungsi sebagai stasiun-stasiun pelatihan manusia, dunia-dunia ini diambil alih oleh penduduk finaliter yang makin bertambah dan berakumulasi dalam sistem-sistem yang lebih tua dan lebih tinggi disempurnakan ini.
47:0.4 (530.4) Tujuh dunia mansion ada dalam tanggung jawab para supervisor morontia dan para Melkisedek. Ada sesosok pemangku jabatan gubernur di masing-masing dunia yang bertanggung jawab langsung pada para penguasa Yerusem. Para konsiliator Uversa membangun markas di masing-masing dunia mansion, sementara di sebelahnya ada tempat pertemuan lokal untuk para Penasihat Teknis. Direktur reversi dan seniman selestial mendirikan markas kelompok di setiap dunia ini. Spironga berfungsi dari dunia mansion nomor dua dan seterusnya, sedangkan ketujuhnya semua, secara umum dengan planet-planet budaya-peralihan yang lain dan dunia-dunia markas, secara berlimpah dilengkapi dengan spornagia dari ciptaan yang standar.
47:1.1 (530.5) Meskipun hanya para finaliter saja dan kelompok anak-anak tertentu yang diselamatkan serta para pengasuh mereka yang tinggal di dunia peralihan nomor satu, ada perlengkapan yang dibuat untuk melayani semua kelas makhluk roh, manusia transisi, dan pengunjung siswa. Spornagia, yang berfungsi di semua dunia ini, adalah tuan rumah yang ramah pada semua sosok yang dapat mereka kenali. Mereka memiliki perasaan samar-samar mengenai finaliter tetapi tidak dapat melihat mereka. Mereka tentu menganggap finaliter seperti halnya kamu terhadap malaikat-malaikat dalam keadaan fisik sekarang kamu.
47:1.2 (530.6) Meskipun dunia finaliter adalah dunia kecantikan fisik yang indah dan perhiasan morontia yang luar biasa, namun bangunan roh akbar yang berlokasi di tengah kegiatan-kegiatan, tempat suci para finaliter itu, tidaklah terlihat oleh mata jasmani tanpa bantuan atau penglihatan morontia awal. Tetapi para transformator energi mampu memvisualisasikan banyak dari realitas ini pada manusia menaik, dan dari waktu ke waktu mereka berfungsi seperti demikian, seperti pada acara-acara perkumpulan kelas untuk siswa-siswa dunia mansion di planet budaya ini.
47:1.3 (531.1) Sepanjang melalui pengalaman dunia mansion kamu dengan cara tertentu secara rohani menyadari akan kehadiran saudara-saudaramu yang dimuliakan dalam pencapaian Firdaus itu, tetapi hal itu sangatlah menggembirakan, sekali-sekali, untuk benar-benar melihat mereka ketika mereka bekerja dalam bangunan markas mereka. Kamu tidak akan secara spontan melihat finaliter sampai kamu memperoleh penglihatan roh yang sesungguhnya.
47:1.4 (531.2) Di dunia mansion pertama semua manusia yang selamat harus melewati persyaratan-persyaratan komisi parental (keorang-tuaan) dari planet asal mereka. Komisi Urantia yang sekarang terdiri dari dua belas pasangan orang tua, yang baru saja tiba, yang telah memiliki pengalaman manusia fana dalam membesarkan tiga atau lebih anak-anak sampai usia puber. Layanan dalam komisi ini dirotasi dan sebagai pedoman hanya sepuluh tahun. Semua yang gagal untuk memuaskan para komisaris ini mengenai pengalaman mereka sebagai orang tua lebih jauh lagi harus memenuhi syarat dengan melayani di rumah-rumah para Putra Material di Yerusem atau sebagian dalam tempat perawatan kanak-kanak masa percobaan di dunia finaliter.
47:1.5 (531.3) Terlepas dari pengalaman menjadi orang tua, para orang tua dunia mansion yang telah membesarkan anak-anak dalam tempat perawatan kanak-kanak percobaan itu diberi setiap kesempatan untuk bekerjasama dengan pemelihara-pemelihara morontia untuk anak-anak tersebut mengenai pengajaran dan pelatihan mereka. Para orang tua ini diperbolehkan untuk pergi berkunjung ke sana sesering hingga empat kali setahun. Salah satu adegan yang paling indah menyentuh hati dari semua karier menaik, adalah mengamati para orang tua dunia mansion memeluk keturunan jasmani mereka pada kesempatan perjalanan kunjungan berkala mereka ke dunia finaliter. Meskipun salah satu atau kedua orang tua mungkin meninggalkan dunia mansion mendahului si anak, mereka cukup sering bersama-sama untuk satu masa.
47:1.6 (531.4) Tidak ada makhluk yang menaik bisa lepas dari pengalaman membesarkan anak-anak—anak mereka sendiri atau anak orang lain -di dunia-dunia material atau selanjutnya di dunia finaliter atau di Yerusem. Ayah-ayah harus melewati pengalaman pokok ini dengan sama pastinya seperti ibu-ibu. Sangat disayangkan gagasan keliru dari masyarakat modern di Urantia bahwa pembinaan anak sebagian besar adalah tugas ibu-ibu. Anak-anak membutuhkan ayah serta ibu, dan ayah-ayah membutuhkan pengalaman sebagai orang tua ini sebanyak seperti ibu-ibu.
47:2.1 (531.5) Sekolah-sekolah penerimaan kanak-kanak di Satania terletak di dunia finaliter, yang pertama dari dunia-dunia budaya-peralihan Yerusem. Sekolah penerimaan kanak-kanak ini adalah usaha-usaha yang dikhususkan untuk pemeliharaan dan pelatihan anak-anak waktu, termasuk mereka yang telah meninggal di dunia-dunia evolusioner ruang sebelum perolehan status individu pada catatan alam semesta. Pada waktu salah satu atau kedua orang tua anak itu selamat, maka penjaga takdir mewakilkan kerubimnya sebagai penyimpan identitas potensialnya anak itu, memberikan kerubim dengan tanggung jawab mengirimkan jiwa yang belum berkembang ini ke tangan para Guru Dunia Mansion dalam sekolah-sekolah perawatan kanak-kanak percobaan di dunia morontia.
47:2.2 (531.6) Kerubim yang dipisahkan yang sama ini juga yang, sebagai Guru-Guru Dunia Mansion, di bawah pengawasan Melkisedek, melanjutkan fasilitas pendidikan yang luas tersebut untuk pelatihan anak-anak perwalian percobaan para finaliter itu. Anak-anak perwalian dari finaliter ini, anak-anak kecil dari manusia menaik ini, adalah selalu dipersonalisasi sesuai dengan status fisik mereka yang tepat pada saat kematiannya kecuali potensi reproduksinya. Kebangkitan ini terjadi pada waktu yang tepat pada kedatangan orang tua di dunia mansion yang pertama. Dan kemudian anak-anak ini akan diberi setiap kesempatan, seperti adanya mereka, untuk memilih jalan surgawi sama seperti mereka akan membuat pilihan demikian di dunia-dunia di mana kematian secara mendadak menghentikan karier mereka.
47:2.3 (532.1) Di dunia sekolah perawatan kanak-kanak itu, makhluk-makhluk masa percobaan itu dikelompokkan menurut apakah mereka memiliki Pelaras atau tidak, karena para Pelaras datang untuk mendiami anak-anak ini sama seperti halnya di dunia-dunia waktu. Anak-anak dari usia pra-Pelaras dirawat dalam keluarga-keluarga lima, mulai dari usia satu tahun dan di bawahnya sampai kira-kira lima tahun, atau usia ketika Pelaras tiba.
47:2.4 (532.2) Semua anak-anak di dunia-dunia berkembang yang memiliki Pelaras Pikiran, tetapi yang sebelum kematian belum membuat pilihan mengenai karier Firdaus, juga dipersonalisasi ulang di dunia finaliternya sistem, di mana mereka demikian juga dibesarkan dalam keluarga-keluarga Putra Material dan rekan-rekan mereka seperti halnya anak-anak kecil yang tiba tanpa Pelaras, tetapi yang kemudian akan menerima Monitor Misteri setelah mencapai usia yang diperlukan untuk pilihan moral.
47:2.5 (532.3) Anak-anak dan kaum muda yang didiami Pelaras di dunia finaliter itu juga dibesarkan dalam keluarga lima anak, mulai usia enam sampai empat belas; lebih kurangnya, keluarga-keluarga ini terdiri dari anak-anak yang berusia enam, delapan, sepuluh, dua belas, dan empat belas. Kapan saja setelah enam belas tahun, jika pilihan terakhir telah dibuat, mereka pindah ke dunia mansion pertama dan memulai kenaikan Firdaus mereka. Beberapa mereka membuat pilihan sebelum usia ini dan pergi ke planet-planet kenaikan, tetapi sangat sedikit anak di bawah enam belas tahun, jika diperhitungkan oleh standar-standar waktu Urantia, akan dijumpai di dunia-dunia mansion.
47:2.6 (532.4) Serafim penjaga menyertai kaum muda ini dalam sekolah perawatan percobaan di dunia finaliter itu seperti halnya mereka secara rohani melayani manusia di planet evolusioner, sementara spornagia yang setia melayani kebutuhan-kebutuhan fisik mereka. Maka demikianlah anak-anak ini dibesarkan di dunia transisi sampai saat mereka membuat pilihan akhir mereka.
47:2.7 (532.5) Ketika kehidupan material (fisik) telah selesai dijalani, jika tidak ada pilihan telah dibuat menuju kehidupan penaik, atau jika anak-anak waktu ini dengan pasti memutuskan untuk menolak petualangan Havona, maka kematian otomatis akan mengakhiri karier percobaan mereka. Tidak ada penghakiman dalam kasus tersebut; tidak ada kebangkitan dari kematian kedua tersebut. Mereka hanya menjadi seolah-olah mereka tidak pernah ada.
47:2.8 (532.6) Tetapi jika mereka memilih jalan kesempurnaan Firdaus, maka mereka segera disiapkan untuk pindah ke dunia mansion pertama, di mana banyak dari mereka tiba pada waktunya untuk bergabung dengan orang tua mereka dalam kenaikan ke Havona. Setelah melewati Havona dan mencapai para Deitas, jiwa-jiwa yang diselamatkan dari asal fana ini membentuk kewargaan penaik permanen Firdaus. Anak-anak yang telah kehilangan pengalaman evolusioner yang berharga dan pokok di dunia-dunia kelahiran fana itu tidak dihimpun masuk ke dalam Korps Finalitas.
47:3.1 (532.7) Di dunia-dunia mansion (rumah besar) itu para manusia selamat yang dibangkitkan itu melanjutkan hidup mereka tepat dari mana mereka terhenti karena kematian. Ketika kamu pergi dari Urantia ke dunia mansion pertama, kamu akan melihat perubahan yang cukup besar, tetapi jika kamu datang dari dunia waktu yang lebih normal dan maju, kamu tidak akan melihat banyak perbedaan kecuali kenyataan bahwa kamu memiliki tubuh yang berbeda; kemah daging dan darah itu telah ditinggalkan di dunia kelahiranmu.
47:3.2 (532.8) Pusat dari semua kegiatan di dunia mansion pertama itu adalah aula kebangkitan, tempat suci yang sangat besar untuk perakitan kepribadian. Struktur raksasa ini terdiri dari pusat pertemuan para serafim penjaga takdir, para Pelaras Pikiran, dan para penghulu-malaikat kebangkitan. Pembawa-Pembawa Kehidupan juga berfungsi dengan sosok-sosok selestial ini dalam kebangkitan orang mati.
47:3.3 (533.1) Transkrip-transkrip batin-fana dan pola-pola memori-makhluk aktif yang ditransformasi dari tingkat material ke spiritual adalah milik individual dari Pelaras Pikiran yang sudah terpisah itu; faktor-faktor batin, memori, dan kepribadian makhluk yang dirohkan itu selamanya menjadi bagian dari Pelaras tersebut. Matriks-batin makhluk dan potensi-potensi pasif identitas itu ada dalam jiwa morontia yang dipasrahkan kepada penyimpanan para serafim penjaga takdir. Maka penyatuan kembali jiwa-morontia yang dipercayakan pada serafim dan batin-roh yang dipercayakan pada Pelaras itulah yang merakit ulang kepribadian makhluk itu dan merupakan kebangkitan seorang manusia selamat yang sedang tidur.
47:3.4 (533.2) Jika suatu kepribadian peralihan yang berasal dari manusia itu tidak dirakit ulang seperti demikian, maka unsur-unsur roh dari manusia yang tidak selamat itu akan selamanya masih tetap sebagai bagian integral dari kemampuan pengalaman individu dari sang Pelaras yang pernah menempatinya.
47:3.5 (533.3) Dari Bait Suci Hidup Baru itu menjulur tujuh sayap radial, yaitu ruang-ruang kebangkitan untuk ras-ras manusia fana. Masing-masing struktur ini dikhususkan untuk perakitan salah satu dari tujuh ras waktu. Ada seratus ribu ruang kebangkitan pribadi di masing-masing tujuh sayap ini, berakhir di aula-aula perakitan kelas melingkar, yang berfungsi sebagai ruang-ruang kebangkitan untuk sebanyak hingga satu juta individu. Aula-aula ini dikelilingi oleh ruang perakitan kepribadian untuk ras-ras campuran di dunia-dunia pasca-Adam yang normal. Terlepas dari teknik yang mungkin digunakan di masing-masing dunia waktu sehubungan dengan kebangkitan khusus atau dispensasional (pada akhir zaman), perakitan ulang yang sebenarnya dan sadar untuk kepribadian yang nyata dan lengkap berlangsung di aula-aula kebangkitan mansonia nomor satu. Sepanjang kekekalan kamu akan mengingat kenangan ingatan yang amat berkesan pertama kali kamu mengalami pagi-pagi kebangkitan ini.
47:3.6 (533.4) Dari aula-aula kebangkitan kamu pergi ke sektor Melkisedek, di mana kamu diberikan tempat tinggal tetap. Kemudian kamu memasuki sepuluh hari kebebasan pribadi. Kamu bebas untuk menyelidiki sekitar dekat rumah barumu dan untuk membiasakan diri dengan program yang akan dijalani segera di depan. Kamu juga memiliki waktu untuk memuaskan keinginanmu untuk mencari keterangan dari catatan dan menghubungi orang-orang yang kamu cintai dan teman-teman bumi lainnya yang mungkin telah mendahului kamu ke dunia-dunia ini. Pada akhir sepuluh hari periode liburan itu kamu memulai langkah kedua dalam perjalanan Firdaus, karena dunia-dunia mansion adalah dunia pelatihan yang sebenarnya, bukan hanya planet penahanan.
47:3.7 (533.5) Di dunia mansion nomor satu (atau dunia yang lain dalam kasus status yang lebih maju) kamu akan melanjutkan pelatihan intelektual dan pengembangan rohanimu pada tingkat persis di mana hal-hal itu terputus oleh kematian. Antara saat kematian di planet atau translasi dan kebangkitan di dunia mansion, manusia sama sekali tidak memperoleh apa-apa selain mengalami fakta keselamatan. Kamu mulai di sana tepat dari mana kamu tinggalkan di bawah sini.
47:3.8 (533.6) Hampir seluruh pengalaman dunia mansion nomor satu berkaitan dengan pelayanan defisiensi. Manusia yang selamat tiba di dunia penahanan yang pertama ini menunjukkan begitu banyak dan begitu bermacam-macam cacat karakter makhluk dan kekurangan pengalaman fana sehingga kegiatan utama di alam itu diisi dengan koreksi dan penyembuhan beragam warisan-warisan dari kehidupan dalam daging di dunia-dunia evolusioner material ruang dan waktu itu.
47:3.9 (534.1) Perjalanan di dunia mansion nomor satu ini dirancang untuk mengembangkan para peselamat fana itu setidaknya sampai status dispensasi pasca-Adam di dunia-dunia evolusioner yang normal. Tentu saja, secara rohani, siswa-siswa dunia mansion itu jauh lebih maju daripada keadaan perkembangan manusiawi semata-mata.
47:3.10 (534.2) Jika kamu tidak akan ditahan di dunia nomor satu, pada akhir sepuluh hari itu kamu akan memasuki tidur translasi dan pergi ke dunia nomor dua, dan setiap sepuluh hari setelahnya kamu akan maju seperti itu sampai kamu tiba di dunia untuk penugasanmu.
47:3.11 (534.3) Pusat dari tujuh lingkaran utama administrasi di dunia mansion pertama itu ditempati oleh tempat sucinya para Sahabat Morontia, pemandu pribadi yang ditugaskan untuk manusia-manusia menaik. Para sahabat ini adalah keturunan dari Roh Ibu alam semesta lokal, dan ada beberapa juta mereka di dunia-dunia morontia Satania. Selain dengan mereka yang ditugaskan sebagai teman kelompok, kamu akan banyak berhubungan dengan penafsir dan penerjemah bahasa, pemelihara gedung, dan pengawas perjalanan. Semua sahabat ini paling kooperatif dengan hal-hal yang berkaitan dengan pengembangan faktor-faktor kepribadian untuk batin dan rohmu di dalam tubuh morontia.
47:3.12 (534.4) Saat kamu mulai di dunia mansion pertama, satu Sahabat Morontia ditugaskan untuk masing-masing kelompok seribu manusia menaik, tetapi kamu akan menjumpai jumlah yang lebih besar selagi kamu maju melalui tujuh dunia mansion. Sosok-sosok yang indah dan serba bisa ini adalah rekan yang bisa diajak berteman dan pemandu yang menawan. Mereka bebas untuk menemani individu atau kelompok terpilih ke setiap dunia budaya-peralihan, termasuk dunia-dunia satelitnya. Mereka adalah pemandu perjalanan dan rekan hiburan untuk semua manusia menaik. Mereka sering menemani kelompok peselamat pada kunjungan berkala ke Yerusem, dan kapan saja kamu berada di sana, kamu dapat pergi ke sektor registrasi di ibukota sistem dan bertemu manusia-manusia menaik dari seluruh tujuh dunia mansion karena mereka bebas bepergian bolak-balik antara perumahan kediaman mereka dan markas sistem.
47:4.1 (534.5) Di dunia kedua inilah kamu akan lebih sepenuhnya dimasukkan ke dalam kehidupan mansonia. Pengelompokan kehidupan morontia mulai berbentuk; kelompok-kelompok kerja dan pengorganisasian sosial mulai berfungsi, komunitas-komunitas membentuk secara formal, dan manusia-manusia yang sedang maju itu meresmikan tatanan-tatanan sosial dan pengaturan pemerintahan yang baru.
47:4.2 (534.6) Para peselamat yang dilebur-Roh menempati dunia mansion bersama-sama dengan manusia menaik yang dilebur-Pelaras. Meskipun berbagai golongan kehidupan selestial itu berbeda-beda, namun mereka semua ramah dan bersahabat. Dalam seluruh dunia kenaikan kamu sama sekali tidak akan menemukan yang sebanding dengan intoleransi manusia dan diskriminasi sistem kasta yang tanpa peduli.
47:4.3 (534.7) Sementara kamu naik dunia mansion satu per satu, dunia-dunia itu menjadi lebih diramaikan oleh kegiatan-kegiatan morontia para peselamat yang sedang maju. Sementara kamu maju, kamu akan mengenali semakin banyak fitur Yerusem yang ditambahkan ke dunia-dunia mansion. Lautan kaca hadir di mansonia kedua.
47:4.4 (534.8) Suatu tubuh morontia yang baru dibuat dan disesuaikan tepat akan diperoleh setiap maju dari satu dunia ke dunia mansion yang lain. Kamu pergi tidur dengan transportasi serafik dan terjaga dengan tubuh baru tapi belum dikembangkan di aula-aula kebangkitan, hampir seperti ketika kamu pertama kali tiba di dunia rumah nomor satu kecuali bahwa Pelaras Pikiran tidak meninggalkan kamu selama tidur transit ini antara dunia-dunia mansion. Kepribadianmu tetap utuh setelah kamu sekali lulus dari dunia evolusi ke dunia mansion permulaan.
47:4.5 (535.1) Memori Pelarasmu tetap sepenuhnya utuh sementara kamu menaik kehidupan morontia. Ikatan-ikatan hubungan mental tertentu yang murni hewani dan sepenuhnya jasmani itu secara alami musnah bersama dengan otak fisik, tetapi segala sesuatu dalam kehidupan mentalmu yang berguna, dan yang memiliki nilai bertahan hidup, semua itu dibuat padanannya oleh Pelaras dan dipertahankan sebagai bagian dari memori pribadi di sepanjang karier penaik. Kamu akan ingat semua pengalaman bermanfaat ini selagi kamu maju dari satu dunia mansion ke dunia mansion yang lain dan dari satu bagian ke bagian alam semesta lain—bahkan sampai ke Firdaus.
47:4.6 (535.2) Meskipun kamu memiliki tubuh-tubuh morontia, kamu akan terus, melalui ketujuh dunia ini semuanya, untuk makan, minum, dan beristirahat. Kamu makan makanan dari golongan morontia, suatu golongan besar energi hidup yang tidak dikenal di dunia material. Makanan maupun air keduanya sepenuhnya dimanfaatkan dalam tubuh morontia; tidak ada limbah sisa. Berhentilah sejenak untuk mempertimbangkan: Mansonia nomor satu adalah dunia yang sangat material, menyajikan awal permulaan cara hidup morontia. Kamu masih dekat manusia dan belum terlalu jauh dari sudut pandang terbatas kehidupan fana, tetapi tiap dunia membuka kemajuan yang pasti. Dari dunia ke dunia kamu akan bertumbuh semakin kurang material, lebih intelektual, dan sedikit lebih spiritual. Kemajuan rohani itu terbesar pada tiga yang terakhir dari tujuh dunia progresif ini.
47:4.7 (535.3) Cacat-cacat biologis sebagian besar diperbaiki di dunia mansion yang pertama. Di sana cacat-cacat dalam pengalaman planet yang berkaitan dengan kehidupan seks, hubungan keluarga, dan fungsi sebagai orang tua itu diperbaiki atau diproyeksikan untuk perbaikan di masa depan di antara keluarga-keluarga Putra Material di Yerusem.
47:4.8 (535.4) Mansonia nomor dua lebih khususnya menyediakan untuk penghapusan semua fase konflik intelektual dan untuk penyembuhan semua jenis ketidak-harmonisan mental. Upaya untuk menguasai pentingnya mota morontia, yang dimulai di dunia mansion pertama, di sini dilanjutkan lebih sungguh-sungguh. Perkembangan di mansonia nomor dua sebanding dengan status intelektual dari budaya pasca-Putra Magisterial di dunia evolusioner yang ideal.
47:5.1 (535.5) Mansonia yang ketiga adalah markas para Guru Dunia Mansion. Meskipun mereka berfungsi di semua tujuh dunia mansion, mereka mendirikan markas kelompok mereka di pusat lingkaran-lingkaran sekolah di dunia nomor tiga. Ada jutaan instruktur ini di dunia mansion dan dunia morontia yang lebih tinggi. Para kerubim yang maju dan dimuliakan ini berfungsi sebagai guru morontia sepanjang jalan naik dari dunia mansion hingga dunia terakhir pelatihan penaik di alam semesta lokal. Mereka akan berada di antara yang terakhir yang akan mengucapkan selamat jalan dengan penuh kasih sayang ketika waktu perpisahan semakin dekat, waktu ketika kamu mengucapkan selamat tinggal—setidaknya untuk beberapa zaman—kepada alam semesta asalmu, ketika kamu diserafimkan untuk transit ke dunia-dunia penerimaan di sektor minor alam semesta super.
47:5.2 (535.6) Ketika berkunjung di dunia mansion pertama, kamu mendapat izin untuk mengunjungi dunia transisi yang pertama, markas finaliter dan sekolah perawatan kanak-kanak percobaan sistem untuk mengasuh anak-anak evolusioner yang belum berkembang. Ketika kamu tiba di mansonia nomor dua, kamu menerima izin secara berkala untuk mengunjungi dunia transisi nomor dua, di mana terletak markas supervisor morontia untuk seluruh Satania dan sekolah-sekolah pelatihan untuk berbagai golongan morontia. Ketika kamu mencapai dunia rumah nomor tiga, kamu akan segera mendapatkan izin untuk mengunjungi planet transisi ketiga, markas ordo-ordo malaikat dan rumah berbagai sekolah pelatihan sistem mereka. Kunjungan-kunjungan ke Yerusem dari dunia ini semakin bermanfaat dan selalu semakin meningkatkan perhatian bagi manusia-manusia yang sedang maju itu.
47:5.3 (536.1) Mansonia ketiga adalah dunia pencapaian pribadi dan sosial yang besar untuk semua yang belum mencapai yang setara dengan lingkaran-lingkaran budaya ini sebelum dilepaskan dari daging di dunia-dunia kelahiran fana. Di dunia ini pekerjaan pendidikan yang lebih positif dimulai. Pelatihan di dua dunia mansion pertama sebagian besar bersifat mengatasi kekurangan—yaitu negatif—dalam hal itu ada hubungannya dengan melengkapi pengalaman hidup dalam daging. Di dunia mansion ketiga ini para peselamat benar-benar memulai pembinaan budaya morontia maju mereka. Tujuan utama dari pelatihan ini adalah untuk meningkatkan pemahaman tentang hubungan antara mota morontia dan logika manusia, koordinasi antara mota morontia dan filsafat manusia. Manusia-manusia yang selamat itu sekarang memperoleh wawasan praktis ke dalam metafisika yang benar. Ini adalah pengenalan nyata pada pemahaman cerdas akan makna kosmis dan hubungan saling terkait alam semesta. Budaya di dunia mansion ketiga itu mengambil bagian dari sifat era pasca-penganugerahan Putra di planet dihuni yang normal.
47:6.1 (536.2) Ketika kamu tiba di dunia mansion keempat, kamu telah masuk benar-benar ke dalam karier morontia; kamu telah maju jauh dari keberadaan jasmani awal. Sekarang kamu diberi izin untuk melakukan kunjungan ke dunia transisi nomor empat, di sana untuk menjadi akrab dengan markas-markas dan sekolah-sekolah pelatihan supramalaikat, termasuk Bintang Kejora yang Cemerlang. Melalui kantor-kantor bagus para supramalaikat di dunia transisi keempat itu para pengunjung morontia dimungkinkan untuk berada sangat dekat dengan berbagai ordo Putra Tuhan selama kunjungan-kunjungan berkala ke Yerusem, karena sektor-sektor baru di ibukota sistem secara bertahap terbuka kepada manusia yang sedang maju itu selagi mereka melakukan kunjungan berulang ke dunia markas. Keagungan-keagungan baru semakin dibukakan kepada pikiran para penaik ini yang makin meluas.
47:6.2 (536.3) Di mansonia keempat para penaik secara individu lebih tepat menemukan tempatnya dalam kerja kelompok dan fungsi kelas dari kehidupan morontia. Para penaik di sini mengembangkan peningkatan apresiasi terhadap siaran dan fase-fase lain dari budaya serta kemajuan alam semesta lokal.
47:6.3 (536.4) Selama periode pelatihan di dunia nomor empat inilah para manusia yang naik itu benar-benar pertama kali diperkenalkan pada tuntutan dan kesenangan kehidupan sosial sesungguhnya dari makhluk morontia. Memang ini suatu pengalaman baru bagi makhluk evolusioner untuk ikut serta dalam kegiatan-kegiatan sosial yang didasarkan bukan pada pengagungan pribadi ataupun pada penaklukan yang mementingkan diri sendiri. Sebuah tatanan sosial baru sedang diperkenalkan, tatanan yang didasarkan pada simpati pemahaman saling menghargai, kasih tidak egois untuk saling melayani, dan penguasaan motivasi untuk kesadaran akan takdir yang sama dan tertinggi—sasaran Firdaus untuk kesempurnaan sikap menyembah dan ilahi. Para penaik semua menjadi sadar diri dalam hal mengenal Tuhan, mengungkapkan Tuhan, mencari Tuhan, dan menemukan Tuhan.
47:6.4 (536.5) Budaya intelektual dan sosial dunia mansion keempat ini sebanding dengan kehidupan mental dan sosial dari zaman pasca Putra Guru di planet dengan evolusi normal. Status rohaninya jauh di depan zaman manusia yang demikian.
47:7.1 (537.1) Transportasi ke dunia mansion kelima merupakan langkah maju yang dahsyat dalam kehidupan sesosok pemaju morontia. Pengalaman di dunia ini adalah icip-icip pendahuluan nyata dari kehidupan Yerusem. Di sini kamu mulai menyadari takdir tinggi dari dunia evolusioner yang setia karena mereka secara normal dapat maju ke tahap ini selama perkembangan alami planet mereka. Budaya di dunia mansion ini pada umumnya sesuai dengan yang ada pada era awal terang dan hidup di planet-planet kemajuan evolusioner yang normal. Dan dari hal ini kamu dapat memahami mengapa diatur sedemikian rupa sehingga jenis makhluk yang sangat berbudaya dan maju yang kadang-kadang menghuni dunia-dunia evolusi yang maju ini dibebaskan dari melewati satu atau lebih, atau bahkan semua dunia mansion.
47:7.2 (537.2) Setelah menguasai bahasa alam semesta lokal sebelum meninggalkan dunia mansion keempat, kini kamu mencurahkan lebih banyak waktu untuk penyempurnaan bahasa Uversa sampai akhirnya kamu bisa mahir dalam kedua bahasa itu sebelum tiba di Yerusem dengan status penduduk tetap. Semua manusia menaik adalah dwibahasa dari markas sistem naik hingga Havona. Kemudian hanya perlu untuk memperbanyak kosakata alam semesta super, dan masih diperlukan perluasan tambahan lagi untuk bertempat tinggal di Firdaus.
47:7.3 (537.3) Setibanya di mansonia nomor lima para musafir diberikan izin untuk mengunjungi dunia transisi dengan nomor yang sama, markasnya para Putra. Di sini manusia penaik secara pribadi menjadi akrab dengan berbagai kelompok keputraan ilahi. Ia telah mendengar tentang sosok-sosok hebat ini dan telah bertemu dengan mereka di Yerusem, tetapi sekarang ia datang benar-benar mengenal mereka.
47:7.4 (537.4) Di mansonia kelima kamu mulai belajar tentang dunia-dunia studi konstelasi. Di sini kamu menemui instruktur yang pertama yang mulai mempersiapkan kamu untuk perjalanan konstelasi berikutnya. Lebih banyak persiapan ini terus berlanjut di dunia enam dan tujuh, sedangkan sentuhan akhir diberikan dalam sektor manusia menaik di Yerusem.
47:7.5 (537.5) Suatu kelahiran yang nyata untuk kesadaran kosmis terjadi di mansonia nomor lima. Kamu menjadi berpikiran alam semesta. Ini memang waktunya untuk memperluas cakrawala. Sudah mulai terbit fajar atas pikiran manusia menaik yang makin luas itu bahwa sesuatu takdir, yang luar biasa dan megah, yang adikodrati dan ilahi, sedang menunggu semua yang menyelesaikan kenaikan maju ke Firdaus, yang telah dimulai begitu susah payah tetapi begitu sukacita dan penuh harapan. Pada sekitar titik inilah para penaik fana rata-rata mulai menunjukkan antusiasme pengalaman yang sejati untuk kenaikan ke Havona. Studi menjadi sukarela, pelayanan yang tidak mementingkan diri menjadi alami, dan ibadah menjadi spontan. Suatu karakter morontia yang sebenarnya sedang bertunas; sesosok makhluk morontia sejati sedang berkembang.
47:8.1 (537.6) Para pengunjung di dunia ini diizinkan untuk mengunjungi dunia transisi nomor enam, di mana mereka belajar lebih banyak tentang roh-roh tinggi dari alam semesta super, meskipun mereka tidak mampu melihat banyak dari sosok selestial ini. Di sini mereka juga menerima pelajaran pertama mereka tentang karier roh prospektif yang akan segera mengikuti kelulusan dari pelatihan morontia alam semesta lokal.
47:8.2 (537.7) Asisten Daulat Sistem sering berkunjung ke dunia ini, dan pengajaran awal di sini dimulai dalam teknik administrasi alam semesta. Kini disampaikanlah pelajaran pertama yang mencakup urusan-urusan suatu alam semesta seluruhnya.
47:8.3 (538.1) Era ini adalah era yang cemerlang untuk manusia menaik dan biasanya mengalami peleburan sempurna antara batin manusia dan Pelaras ilahi. Secara potensial, peleburan (fusi) ini mungkin telah terjadi sebelumnya, tetapi identitas bekerjanya yang nyata berkali-kali tidak tercapai hingga saat kunjungan ke rumah dunia kelima atau bahkan keenam.
47:8.4 (538.2) Penyatuan dari jiwa baka yang berevolusi dengan Sang Pelaras yang kekal dan ilahi itu ditandai oleh pemanggilan serafik dari supramalaikat yang mengawasi kepada peselamat yang dibangkitkan dan dari penghulu malaikat pencatat bagi mereka yang dihakimi pada hari ketiga; dan kemudian, di hadapan rekan-rekan morontianya peselamat itu, para utusan konfirmasi ini berbicara: “Ini adalah anak yang dikasihi kepadanyalah aku berkenan.” Seremoni sederhana ini menandai masuknya sesosok manusia menaik ke dalam karier abadi untuk pelayanan Firdaus.
47:8.5 (538.3) Segera setelah konfirmasi peleburan Pelaras, sosok morontia baru itu diperkenalkan kepada rekan-rekannya untuk pertama kali dengan nama barunya dan diberikan empat puluh hari cuti rohani dari semua kegiatan rutin untuk bersekutu dengan dirinya sendiri dan untuk memilih salah satu rute pilihan ke Havona dan untuk memilih dari antara teknik-teknik pencapaian Firdaus yang berbeda-beda.
47:8.6 (538.4) Sekalipun demikian, sosok-sosok yang hebat ini lebih atau kurangnya masih bersifat material; mereka masih jauh dari menjadi roh-roh yang sesungguhnya; mereka lebih seperti supramanusia, dikatakan secara rohani, masih sedikit lebih rendah dari para malaikat. Tetapi mereka benar-benar sedang menjadi makhluk yang menakjubkan.
47:8.7 (538.5) Selama kunjungan di dunia nomor enam siswa-siswa dunia mansion mencapai status yang sebanding dengan perkembangan luhur yang mencirikan dunia-dunia evolusi yang secara normal telah melampaui tahap awal era terang dan hidup. Organisasi masyarakat di mansonia ini adalah pada tatanan yang tinggi. Bayang-bayang dari sifat fana semakin berkurang sebagaimana kamu melewati dunia-dunia ini naik satu per satu. Kamu menjadi lebih dan lebih menawan ketika kamu meninggalkan sisa-sisa kasar dari asal usul hewani planet. “Muncul melalui masa kesukaran besar” berfungsi untuk membuat manusia yang dimuliakan itu menjadi sangat ramah dan berpengertian, sangat simpatik dan toleran.
47:9.1 (538.6) Pengalaman di dunia ini adalah puncak pencapaian karier pascafana langsungmu. Selama kunjungan di sini kamu akan menerima pelajaran dari banyak guru, yang semuanya akan bekerja sama dalam tugas mempersiapkanmu untuk tinggal di Yerusem. Setiap perbedaan yang terlihat, antara manusia yang berasal dari dunia terisolasi dan terbelakang serta mereka yang selamat dari planet lebih maju dan tercerahkan, telah hampir dilenyapkan selama kunjungan di dunia mansion ketujuh. Di sini kamu akan dibersihkan dari semua sisa-sisa keturunan yang kurang beruntung, lingkungan yang tidak sehat, dan kecenderungan planet yang tidak rohani. Bekas-bekas terakhir dari “tanda binatang” di sini dihapuskan.
47:9.2 (538.7) Sementara berkunjung di dunia nomor tujuh mansonia, izin diberikan untuk mengunjungi dunia transisi nomor tujuh, dunia Bapa Semesta. Di sini kamu memulai penyembahan yang baru dan lebih rohani kepada Bapa yang tak terlihat, suatu kebiasaan yang akan makin kamu kejar sepanjang jalan melalui karier naikmu yang panjang. Kamu menemukan bait suci-Nya Bapa di dunia budaya peralihan ini, tetapi kamu tidak melihat Bapa.
47:9.3 (538.8) Sekarang mulailah pembentukan kelas-kelas untuk kelulusan ke Yerusem. Kamu telah pergi dari dunia ke dunia sebagai individu, tetapi sekarang kamu bersiap untuk berangkat Yerusem dalam kelompok, meskipun, dalam batas-batas tertentu, seorang penaik dapat memilih untuk menunggu sementara di dunia mansion ketujuh untuk tujuan memungkinkan seorang anggota keluarga bumi atau kelompok kerja mansonia yang lambat agar dapat mengejar ketinggalan dengan dia.
47:9.4 (539.1) Personil dari mansonia ketujuh berkumpul di lautan kaca untuk menyaksikan keberangkatanmu ke Yerusem dengan status residensial. Ratusan atau ribuan kali kamu mungkin telah mengunjungi Yerusem, tetapi selalu sebagai tamu; belum pernah sebelumnya kamu pergi menuju ibukota sistem dalam kelompok rekan-rekanmu yang mengucapkan perpisahan abadi kepada seluruh karier mansonia sebagai manusia yang menaik. Kamu akan segera disambut di lapangan penerimaan di dunia markas sebagai warga-warga Yerusem.
47:9.5 (539.2) Kamu akan sangat menikmati kemajuanmu melalui tujuh dunia dematerialisasi; dunia-dunia itu benar-benar dunia demortalisasi. Di dunia mansion pertama kamu itu sebagian besar masih manusiawi, hanya sosok manusia fana minus tubuh jasmani, suatu batin manusia yang ditempatkan dalam wujud morontia—suatu tubuh material dari dunia morontia tetapi bukan rumah fana daging dan darah. Kamu benar-benar lulus dari keadaan fana menuju status baka pada saat peleburan Pelaras, dan pada saat kamu selesai karier Yerusem, kamu akan menjadi sosok morontia penuh.
47:10.1 (539.3) Penerimaan sebuah kelas baru lulusan dunia mansion adalah sinyal bagi seluruh Yerusem untuk berkumpul sebagai komite penyambutan. Bahkan spornagia juga menikmati kedatangan para penaik yang berjaya dari asal evolusi ini, mereka yang telah menjalani perlombaan di planet dan menyelesaikan progresi dunia mansion. Hanya pengendali fisik dan Supervisor Daya Morontia yang absen dari kesempatan bersukacita ini.
47:10.2 (539.4) Yohanes sang Pewahyu melihat sebuah visi kedatangan sebuah kelas manusia yang maju dari dunia mansion ketujuh ke surga pertama mereka, kemuliaan Yerusem. Dia mencatat: “Dan aku melihat sesuatu bagaikan lautan kaca bercampur api, dan di tepi lautan kaca itu berdiri orang-orang yang telah mengalahkan binatang itu dan patungnya dan bilangan namanya. Pada mereka ada kecapi Allah.” (Komunikasi ruang angkasa yang disempurnakan akan bisa didapat di semua dunia-dunia ini; dan penerimaanmu di mana saja terhadap komunikasi tersebut dimungkinkan dengan membawa “kecapi Allah,” sebuah peralatan morontia untuk menutup ketidak-mampuan manusia agar bisa secara langsung menyesuaikan mekanisme sensorik morontia yang belum sempurna itu bagi penerimaan komunikasi antariksa).
47:10.3 (539.5) Paulus juga mendapat penglihatan tentang korps warga-penaik manusia yang menjadi sempurna di Yerusem, karena ia menulis: “Tetapi kamu sudah datang ke Bukit Sion, ke kota Allah yang hidup, Yerusalem sorgawi dan kepada beribu-ribu malaikat, suatu kumpulan yang meriah, dan kepada jemaat anak-anak sulung, yang namanya terdaftar di sorga, dan kepada Allah, yang menghakimi semua orang, dan kepada roh-roh orang-orang benar yang telah menjadi sempurna.”
47:10.4 (539.6) Setelah manusia mencapai status penduduk di markas sistem, tidak ada lagi kebangkitan secara harfiah yang akan dialami. Wujud morontia yang dikaruniakan kepadamu pada saat keberangkatan dari karier dunia mansion adalah yang begitu juga sampai akhir pengalaman di alam semesta lokal. Perubahan akan dilakukan dari waktu ke waktu, tetapi kamu akan mempertahankan wujud yang sama ini sampai menyampaikan salam perpisahan ketika kamu muncul sebagai roh tingkat-pertama sebagai persiapan untuk transit ke dunia-dunia budaya menaik dan pelatihan roh di alam semesta super.
47:10.5 (540.1) Tujuh kali manusia-manusia tersebut memang melalui seluruh karier mansonia mengalami tidur penyesuaian dan bangun kebangkitan. Namun ruang kebangkitan terakhir, kamar kebangkitan terakhir, ditinggalkan di dunia mansion ketujuh. Tidak lagi perubahan wujud akan memerlukan selang kesadaran atau suatu rehat dalam kontinuitas ingatan pribadi.
47:10.6 (540.2) Kepribadian manusia fana yang dimulai di dunia evolusioner dan dikemahkan dalam badan daging—didiami oleh Monitor Misteri dan dilingkupi oleh Roh Kebenaran—kepribadian itu tidak sepenuhnya dimobilisasi, direalisir, dan dipersatukan sampai pada hari itu ketika warga Yerusem tersebut diberikan izin untuk pergi ke Edentia dan diumumkan sebagai anggota sejati dari korps morontia Nebadon—seorang peselamat baka dari hubungan Pelaras, seorang penaik Firdaus, suatu kepribadian berstatus morontia, dan sesosok anak sejati dari Yang Paling Tinggi.
47:10.7 (540.3) Kematian fana adalah suatu teknik untuk lepas dari kehidupan jasmani dalam daging; dan pengalaman mansonia untuk kehidupan maju melalui tujuh dunia pelatihan korektif dan pendidikan budaya itu merupakan pengantar si peselamat itu ke karier morontia, kehidupan peralihan yang berada di tengah antara keberadaan material yang evolusioner dan pencapaian roh yang lebih tinggi bagi para penaik waktu yang ditakdirkan untuk mencapai gerbang-gerbang kekekalan.
47:10.8 (540.4) [Disponsori oleh sesosok Bintang Kejora yang Cemerlang.]
Buku Urantia
Makalah 48
48:0.1 (541.1) PARA Tuhan tidak dapat—sedikitnya mereka memang tidak—mengubah makhluk dari sifat hewan kasar menjadi roh disempurnakan melalui suatu tindakan sihir kreatif yang misterius. Ketika para Pencipta berkeinginan untuk menghasilkan sosok-sosok sempurna, mereka melakukannya dengan penciptaan langsung dan asli, tetapi mereka tidak pernah berusaha mengubah makhluk asal dari hewan dan jasmani itu menjadi sosok kesempurnaan hanya dalam satu langkah.
48:0.2 (541.2) Kehidupan morontia, yang membentang melalui berbagai tahap-tahap dari karier alam semesta lokal, adalah satu-satunya pendekatan yang mungkin dengan mana manusia yang material (jasmani) bisa mencapai ambang dunia roh. Sulap apa yang memungkinkan kematian, penghancuran alami tubuh jasmani itu, sehingga langkah sederhana tersebut akan segera mengubah batin fana dan jasmani itu menjadi roh yang baka dan disempurnakan? Keyakinan seperti demikian hanyalah takhyul yang bodoh dan dongeng untuk menyenangkan saja.
48:0.3 (541.3) Selalu ada peralihan morontia ini antara keadaan fana dan status roh berikutnya, bagi manusia yang selamat itu. Tingkatan pertengahan untuk kemajuan semesta ini amat berbeda dalam berbagai ciptaan lokal, tetapi dalam maksud dan tujuan hal ini semuanya sama. Penataan dunia mansion dan dunia-dunia morontia yang lebih tinggi di Nebadon itu adalah cukup khas pengaturan transisi morontia di bagian Orvonton ini.
48:1.1 (541.4) Alam-alam morontia adalah dunia-dunia penghubung alam semesta lokal antara tingkat keberadaan makhluk jasmani dan rohani. Kehidupan morontia ini telah dikenal di Urantia sejak masa-masa permulaan Pangeran Planet. Dari waktu ke waktu keadaan peralihan (transisi) ini telah diajarkan kepada manusia, dan konsep itu, dalam bentuk yang terdistorsi, telah mendapat tempat dalam agama-agama masa kini.
48:1.2 (541.5) Dunia-dunia morontia adalah fase-fase transisi dari kenaikan manusia melalui dunia-dunia kemajuan di alam semesta lokal. Hanya tujuh dunia di sekitar planet finaliter sistem lokal yang disebut dunia mansion (rumah besar), tapi seluruh dari lima puluh enam tempat-tempat kediaman transisi sistem, bersama dengan dunia-dunia yang lebih tinggi di sekitar konstelasi dan markas alam semesta, adalah disebut dunia-dunia morontia. Kreasi-kreasi ini mengambil bagian dari kecantikan fisik dan kemegahan morontia dunia-dunia markas alam semesta lokal.
48:1.3 (541.6) Semua dunia ini adalah bola buatan, dan mereka telah hanya melipat-duakan jumlah elemen dari planet yang berevolusi. Dunia-dunia buatan yang dibuat-sesuai-rencana tersebut tidak hanya berlimpah dalam logam berat dan kristal, karena memiliki seratus unsur fisik, namun juga memiliki tepat seratus bentuk pengaturan energi unik yang disebut bahan morontia. Para Pengendali Fisik Master dan Supervisor Daya Morontia mampu untuk mengubah perputaran-perputaran unit-unit utama materi dan pada saat yang sama mengubah ikatan-ikatan energi ini sehingga menciptakan substansi baru ini.
48:1.4 (542.1) Kehidupan morontia permulaan dalam sistem lokal itu sangatlah mirip seperti dunia jasmanimu sekarang, kemudian menjadi kurang bersifat fisik dan lebih benar-benar bersifat morontia di dunia-dunia studi konstelasi. Dan saat kamu maju ke dunia-dunia Salvington, kamu semakin mencapai tingkat-tingkat rohani.
48:1.5 (542.2) Supervisor-Supervisor Daya Morontia dapat menghasilkan suatu kesatuan energi material dan spiritual, sehingga dengan demikian menyusun suatu bentuk materialisasi morontia yang tanggap pada penumpangan suatu roh yang mengendalikan. Saat kamu menjalani kehidupan morontia Nebadon, para Supervisor Daya Morontia yang sabar dan terampil yang sama ini juga berturut-turut akan menyediakan kamu dengan 570 tubuh morontia, masing-masing adalah suatu fase dari perubahan maju kamu. Dari waktu meninggalkan dunia material sampai kamu merupakan roh tingkat pertama di Salvington, kamu akan menjalani tepat 570 perubahan morontia yang terpisah dan makin menaik. Delapan dari ini terjadi dalam sistem, tujuh puluh satu di konstelasi, dan 491 selama singgah di dunia-dunia Salvington.
48:1.6 (542.3) Pada hari-hari tubuh fana, roh ilahi mendiamimu, hampir sebagai sesuatu hal yang terpisah— dalam kenyataannya hal itu adalah invasi manusia oleh roh anugerah dari Bapa Semesta. Tetapi dalam kehidupan morontia, roh itu akan menjadi bagian nyata dari kepribadianmu, dan ketika kamu berturut-turut melewati 570 transformasi progresif, kamu naik dari tingkat hidup makhluk material menuju spiritual.
48:1.7 (542.4) Paulus mengetahui tentang keberadaan dunia-dunia morontia dan tentang realitas bahan morontia, karena ia menulis, “kamu memiliki harta yang lebih baik dan yang lebih menetap sifatnya.” Dan bahan-bahan morontia ini adalah nyata, harfiah, seperti dalam “kota yang mempunyai dasar, yang direncanakan dan dibangun oleh Allah.” Dan masing-masing dunia mengagumkan ini adalah “tanah air yang lebih baik yaitu satu tanah air sorgawi.”
48:2.1 (542.5) Sosok-sosok yang unik ini secara eksklusif berurusan dengan pengawasan kegiatan-kegiatan tertentu yang merupakan kombinasi kerja antara energi-energi spiritual dan fisik atau semimaterial. Mereka secara eksklusif diperuntukkan bagi pelayanan kemajuan morontia. Bukan berarti karena mereka begitu banyak melayani manusia selama pengalaman transisi, tetapi lebih karena mereka memungkinkan lingkungan transisi untuk makhluk-makhluk morontia yang sedang maju. Mereka adalah saluran-saluran daya morontia yang mendukung dan memberi energi fase-fase morontia dari dunia-dunia transisi.
48:2.2 (542.6) Supervisor Daya Morontia adalah keturunan dari Roh Ibu alam semesta lokal. Mereka cukup standar dalam rancangan meskipun sedikit berbeda sifat dasarnya dalam berbagai ciptaan lokal. Mereka diciptakan untuk fungsi khusus mereka dan tidak memerlukan pelatihan sebelum masuk pada tanggung jawab mereka.
48:2.3 (542.7) Penciptaan Supervisor Daya Morontia yang pertama itu terjadi bersamaan dengan kedatangan manusia yang selamat pertama di permukaan salah satu dunia mansion pertama dalam suatu alam semesta lokal. Mereka diciptakan dalam kelompok seribu, diklasifikasikan sebagai berikut:
48:2.4 (542.8) 1. Regulator Sirkuit400
48:2.5 (542.9) 2. Koordinator Sistem200
48:2.6 (542.10) 3. Kustodian Keplanetan100
48:2.7 (543.1) 4. Pengendali Gabungan100
48:2.8 (543.2) 5. Stabilisator Penghubung100
48:2.9 (543.3) 6. Pemilah Selektif50
48:2.10 (543.4) 7. Rekan Registrar50
48:2.11 (543.5) Para supervisor daya itu selalu melayani di alam semesta asal mereka. Mereka dipimpin secara eksklusif oleh aktivitas roh gabungan Putra Alam Semesta dan Roh Alam Semesta tetapi selain itu merupakan kelompok yang berpemerintahan sendiri (swatantra) sepenuhnya. Mereka membangun markas di masing-masing dunia mansion pertama di sistem lokal, di mana mereka bekerja dalam hubungan erat, baik dengan para pengendali fisik maupun dengan serafim tetapi berfungsi dalam dunia mereka sendiri dalam hal manifestasi energi dan penerapan roh.
48:2.12 (543.6) Mereka juga kadang-kadang bekerja dalam hubungan dengan fenomena supermaterial di dunia evolusioner sebagai penatalayan dengan penugasan sementara. Namun demikian mereka jarang melayani di planet dihuni; mereka juga tidak bekerja di dunia-dunia pelatihan yang lebih tinggi di alam semesta super, karena mereka terutama dikhususkan untuk pengaturan transisi progresi morontia dalam suatu alam semesta lokal.
48:2.13 (543.7) 1. Regulator Sirkuit. Mereka ini adalah sosok-sosok unik yang mengkoordinasikan energi fisik dan rohani dan mengatur alirannya ke dalam saluran-saluran terpisah di dunia-dunia morontia, dan sirkuit-sirkuit ini adalah khusus untuk planet, terbatas pada satu dunia tunggal. Sirkuit morontia itu berbeda dari, dan melengkapi untuk, sirkuit fisik maupun rohani di dunia-dunia transisi, dan diperlukan jutaan regulator ini untuk memberi energi hanya pada sebuah sistem dunia mansion seperti yang di Satania.
48:2.14 (543.8) Para regulator sirkuit itu memulai perubahan-perubahan tertentu dalam energi-energi material yang membuat energi-energi itu tunduk pada kendali dan pengaturan dari rekan-rekan mereka. Sosok-sosok ini adalah pembangkit daya morontia serta regulator sirkuit. Mirip seperti sebuah dinamo sepertinya menghasilkan listrik keluar dari atmosfer, demikian pula dinamo hidup morontia ini sepertinya mengubah energi-energi ruang yang ada di mana-mana menjadi bahan-bahan yang ditenun para supervisor morontia ke dalam tubuh dan aktivitas kehidupan para manusia menaik.
48:2.15 (543.9) 2. Koordinator Sistem. Karena setiap dunia morontia memiliki tatanan energi morontia yang terpisah, maka sangat sulit bagi manusia untuk memvisualisasikan dunia-dunia ini. Tetapi pada tiap rangkaian dunia transisi, manusia akan menemukan kehidupan tumbuhan dan segala sesuatu yang lain yang berkaitan dengan keberadaan morontia dimodifikasi secara progresif agar sesuai dengan kemajuan spiritisasi manusia-manusia yang naik itu. Dan karena sistem energi tiap dunia itu diindividualisir seperti itu, maka para koordinator ini beroperasi untuk menyelaraskan dan memadukan sistem-sistem daya yang berbeda-beda itu ke dalam sebuah unit kerja untuk dunia-dunia yang terkait dari suatu kelompok tertentu.
48:2.16 (543.10) Para manusia menaik secara bertahap maju dari yang fisik ke yang rohani saat mereka maju dari satu dunia ke dunia morontia yang lain; sebab itulah perlunya kebutuhan untuk menyediakan suatu skala menaik dunia morontia dan suatu skala menaik wujud morontia.
48:2.17 (543.11) Ketika para penaik dunia mansion lewat dari satu dunia ke dunia yang lain, mereka diangkut oleh serafim transportasi kepada para penerima dari koordinator sistem di dunia lanjutan. Di sini, di tempat-tempat suci yang unik di tengah tujuh puluh sayap radial (berjari-jari) di dalam mana ada kamar-kamar transisi yang sama dengan ruang-ruang kebangkitan di dunia awal penerimaan untuk manusia bumi, perubahan-perubahan yang diperlukan dalam wujud makhluk secara terampil dibuat oleh para koordinator sistem. Perubahan wujud morontia awal ini membutuhkan sekitar tujuh hari waktu standar untuk mereka selesaikan.
48:2.18 (544.1) 3. Kustodian Keplanetan. Setiap dunia morontia, dari dunia mansion ke atas sampai ke markas alam semesta, berada dalam penjagaan —dalam hal urusan morontia—oleh tujuh puluh penjaga. Mereka membentuk dewan planet lokal untuk otoritas morontia tertinggi. Dewan ini menghibahkan bahan untuk wujud morontia kepada semua makhluk menaik yang mendarat di dunia-dunia itu dan memberikan otorisasi perubahan-perubahan tertentu dalam wujud makhluk yang memungkinkan sesosok penaik untuk melanjutkan ke dunia berikutnya. Setelah dunia-dunia mansion dilalui, kamu akan berubah dari satu fase kehidupan morontia ke fase yang lain tanpa harus menyerahkan kesadaran. Ketidak-sadaran menyertai hanya pada metamorfosis yang lebih awal, transisi-transisi berikutnya dari satu alam semesta ke alam semesta yang lain, dan dari Havona ke Firdaus.
48:2.19 (544.2) 4. Pengendali Gabungan. Inilah salah satu sosok yang sangat mekanis yang selalu ditempatkan di pusat setiap unit administrasi di suatu dunia morontia. Sosok pengendali gabungan itu sensitif terhadap, dan fungsional dengan, energi-energi fisik, spiritual, dan morontial; dan dengan sosok ini ada selalu terkait dua koordinator sistem, empat regulator sirkuit, satu kustodian keplanetan, satu stabilisator penghubung, dan salah satu antara rekan registrar atau pemilah selektif.
48:2.20 (544.3) 5. Stabilisator Penghubung. Inilah para regulator energi morontia dalam hubungan dengan kekuatan-kekuatan fisik dan roh dari alam itu. Mereka memungkinkan konversi energi morontia menjadi bahan morontia. Seluruh susunan keberadaan morontia itu tergantung pada para stabilisator ini. Mereka memperlambat perputaran energi ke titik di mana fisikalisasi dapat terjadi. Meskipun demikian aku tidak punya istilah yang bisa untuk membandingkan atau menggambarkan pelayanan sosok-sosok tersebut. Hal itu benar-benar melampaui imajinasi manusia.
48:2.21 (544.4) 6. Pemilah Selektif. Ketika kamu maju dari satu kelas atau fase dunia morontia kepada yang lainnya, kamu harus ditala-ulang atau disetel-dimuka, dan itu adalah tugas para pemilah selektif untuk membuat kamu tetap dalam sinkroni progresif dengan kehidupan morontia.
48:2.22 (544.5) Meskipun wujud-wujud kehidupan dan materi morontia dasar itu sama persis dari dunia mansion pertama hingga ke dunia transisi alam semesta yang terakhir, namun ada kemajuan fungsional secara bertahap mulai dari yang material hingga ke yang spiritual. Penyesuaianmu pada ciptaan yang pada dasarnya seragam tapi secara berturut-turut makin maju dan makin menjadi roh itu dihasilkan oleh penyetelan-ulang selektif ini. Penyesuaian demikian dalam mekanisme kepribadian adalah setara dengan ciptaan baru, walaupun kamu mempertahankan wujud morontia yang sama.
48:2.23 (544.6) Kamu mungkin berulang kali harus mengikuti ujian para pemeriksa ini, dan segera setelah kamu mencatatkan pencapaian rohani yang memadai, mereka dengan senang hati akan mengesahkan kamu untuk posisi lanjutan. Perubahan-perubahan maju ini mengakibatkan perubahan reaksi pada lingkungan morontia, seperti modifikasi dalam kebutuhan makanan dan berbagai kebiasaan pribadi lainnya.
48:2.24 (544.7) Pemilah-pemilah selektif itu juga sangat membantu dalam pengelompokan kepribadian-kepribadian morontia untuk tujuan studi, pengajaran, dan proyek-proyek lainnya. Mereka secara alami menunjukkan siapa yang akan terbaik berfungsi dalam kerjasama yang sementara.
48:2.25 (544.8) 7. Rekan Registrar. Dunia morontia memiliki para perekamnya sendiri, yang bekerja dalam kaitan dengan para perekam roh dalam pengawasan dan penyimpanan pustaka dan data lain yang asli berasal dari kreasi morontia. Pustaka morontia terbuka untuk semua golongan kepribadian.
48:2.26 (545.1) Semua alam transisi morontia sama-sama dapat diakses untuk sosok materi maupun roh. Sebagai pemaju-pemaju morontia kamu akan tetap dalam kontak penuh dengan dunia material dan dengan kepribadian-kepribadian material, sementara kamu akan semakin melihat dan bergaul dengan sosok-sosok roh; dan pada saat keberangkatan dari pemerintahan morontia, kamu akan telah melihat semua ordo roh dengan perkecualian beberapa jenis yang lebih tinggi, seperti Utusan Soliter.
48:3.1 (545.2) Tuan-tuan rumah dunia-dunia mansion dan morontia ini adalah keturunan dari Roh Ibu alam semesta lokal. Mereka diciptakan dari masa ke masa dalam kelompok seratus ribu, dan di Nebadon ada saat ini lebih dari tujuh puluh milyar makhluk yang unik ini.
48:3.2 (545.3) Para Sahabat Morontia dilatih untuk layanan oleh Melkisedek di sebuah planet khusus dekat Salvington; mereka tidak melewati sekolah-sekolah Melkisedek pusat. Tugas layanan mereka membentang dari dunia mansion terendah dari sistem hingga ke dunia-dunia studi paling tinggi di Salvington, tetapi mereka jarang ditemui di dunia-dunia yang dihuni. Mereka melayani di bawah pengawasan umum dari para Putra Tuhan dan di bawah arahan langsung dari para Melkisedek.
48:3.3 (545.4) Sahabat-Sahabat Morontia memelihara sepuluh ribu markas dalam suatu alam semesta lokal—pada tiap dunia-dunia mansion pertama di sistem lokal. Mereka hampir seluruhnya suatu golongan yang berpemerintahan sendiri, dan secara umum, adalah suatu kelompok makhluk yang cerdas dan setia; namun kadang-kadang, sehubungan dengan gejolak-gejolak selestial tertentu yang patut disayangkan, mereka telah diketahui bisa tersesat. Ribuan makhluk-makhluk yang berguna ini terhilang selama masa-masa pemberontakan Lucifer di Satania. Sistem lokalmu sekarang memiliki kuota penuh makhluk-makhluk ini, kehilangan akibat pemberontakan Lucifer baru-baru ini saja telah diganti.
48:3.4 (545.5) Ada dua jenis Sahabat Morontia yang berbeda; satu tipe agresif, yang lainnya menarik diri, tetapi selain itu mereka sama dalam status. Mereka bukan makhluk yang memiliki kelamin, tetapi mereka menunjukkan kasih sayang yang indah menyentuh hati satu sama lain. Meskipun mereka sulit dikatakan berteman dalam pengertian jasmani (manusiawi), mereka berkerabat sangat dekat dengan bangsa manusia dalam urutan keberadaan makhluk. Makhluk tengah dari dunia-dunia itu adalah kerabatmu yang terdekat; kemudian berikutnya kerubim morontia, dan setelah mereka para Sahabat Morontia.
48:3.5 (545.6) Para sahabat ini penuh kasih sayang menyentuh hati dan makhluk sosial yang mempesona. Mereka memiliki kepribadian yang jelas, dan ketika kamu bertemu mereka di dunia-dunia mansion, setelah belajar untuk mengenali mereka sebagai sebuah golongan, kamu akan segera melihat individualitas mereka. Manusia semua mirip satu sama lain; tetapi pada saat yang sama kamu masing-masing memiliki kepribadian yang jelas berbeda dan bisa dikenali.
48:3.6 (545.7) Beberapa gagasan mengenai sifat pekerjaan Sahabat Morontia ini dapat diperoleh dari klasifikasi berikut kegiatan mereka dalam sistem lokal:
48:3.7 (545.8) 1. Penjaga Musafir tidak ditugaskan untuk tugas-tugas spesifik dalam hubungan mereka dengan para pemaju morontia. Sahabat-sahabat ini bertanggung jawab untuk seluruh karier morontia dan karena itu adalah koordinator pekerjaan semua penatalayan morontia dan transisi lainnya.
48:3.8 (546.1) 2. Penerima Musafir dan Asosiator Bebas. Ini adalah teman-teman sosial untuk para pendatang baru di dunia-dunia mansion. Satu dari mereka pasti akan siap sedia untuk menyambutmu ketika kamu terbangun di dunia mansion pertama dari tidur transit waktu yang pertama, ketika kamu mengalami kebangkitan dari kematian daging ke dalam kehidupan morontia. Dari waktu kamu disambut secara resmi seperti itu pada kebangkitan hingga waktu kamu meninggalkan alam semesta lokal sebagai roh tingkat-pertama, para Sahabat Morontia akan selalu bersama kamu.
48:3.9 (546.2) Para Sahabat itu tidak ditugaskan secara permanen kepada perorangan. Seorang manusia menaik di salah satu dunia mansion atau dunia yang lebih tinggi mungkin memiliki sahabat yang berbeda pada setiap beberapa kesempatan yang berurutan, dan mungkin pergi lagi untuk waktu yang lama tanpa ditemani. Itu semua akan tergantung pada kebutuhan dan juga pada ketersediaan sahabat yang ada.
48:3.10 (546.3) 3. Tuan Rumah untuk Pengunjung Selestial. Makhluk-makhluk ramah ini didedikasikan untuk jamuan kelompok siswa pengunjung supramanusia dan pengunjung selestial lainnya yang mungkin berkesempatan untuk singgah di dunia transisi. Kamu akan memiliki kesempatan luas untuk berkunjung di dalam setiap alam yang telah kamu capai secara pengalaman. Mahasiswa pengunjung diperbolehkan di semua planet yang dihuni, bahkan planet yang dalam isolasi.
48:3.11 (546.4) 4. Koordinator dan Direktur Penghubung. Sahabat-sahabat ini didedikasikan untuk membantu pergaulan morontia dan pencegahan kebingungan. Mereka adalah para instruktur perilaku sosial dan kemajuan morontia, mensponsori kelas-kelas dan kegiatan kelompok lainnya di antara para manusia menaik. Mereka menata daerah-daerah luas di mana mereka mengumpulkan para murid mereka dan dari waktu ke waktu membuat permintaan kepada para seniman selestial dan direktur reversi untuk penghiasan program-program mereka. Ketika kamu maju, kamu akan menjalin hubungan akrab dengan para sahabat ini, dan kamu akan tumbuh semakin menyukai kedua kelompok itu. Adalah kebetulan saja apakah kamu akan ditemankan dengan tipe pendamping yang agresif atau yang menarik diri.
48:3.12 (546.5) 5. Penafsir dan Penerjemah. Selama karier mansonia awal kamu akan sering minta tolong pada penafsir dan penerjemah. Mereka tahu dan berbicara semua bahasa alam semesta lokal; mereka adalah para bahasawan dari alam itu.
48:3.13 (546.6) Kamu tidak akan memperoleh bahasa baru secara otomatis; kamu akan belajar suatu bahasa di atas sana kurang lebih seperti yang kamu lakukan di bawah sini, dan makhluk-makhluk cemerlang ini akan menjadi guru-guru bahasamu. Studi pertama di dunia mansion adalah logat Satania dan kemudian bahasa Nebadon. Sementara kamu menguasai bahasa-bahasa baru ini, para Sahabat Morontia akan menjadi penafsir efisien dan penerjemah sabar untukmu. Kamu tidak akan pernah bertemu dengan sesosok pengunjung pada salah satu dunia ini kecuali salah satu dari para Sahabat Morontia ini akan dapat bertugas sebagai penerjemah.
48:3.14 (546.7) 6. Pengawas Perjalanan dan Reversi. Para sahabat ini akan menemani kamu pada perjalanan-perjalanan lebih lama ke dunia markas dan dunia-dunia budaya transisi di sekitarnya. Mereka merencanakan, mengantar, dan mengawasi semua tur individu dan kelompok tersebut seputar dunia-dunia pelatihan dan budaya sistem.
48:3.15 (546.8) 7. Pemelihara Wilayah dan Bangunan. Struktur material dan morontia juga meningkat dalam kesempurnaan dan keagungannya sementara kamu maju dalam karier mansonia. Sebagai individu dan sebagai kelompok, kamu diizinkan untuk membuat perubahan-perubahan tertentu dalam tempat kediaman yang ditentukan sebagai markas untuk kunjunganmu di dunia-dunia mansion yang berbeda. Banyak kegiatan di dunia-dunia ini berlangsung dalam ruang-ruang berpagar terbuka di berbagai lingkaran, segiempat, dan segitiga yang ditentukan. Mayoritas struktur dunia mansion itu tanpa atap, merupakan pagar-pagar dengan konstruksi megah dan hiasan indah. Kondisi iklim dan kondisi fisik lainnya yang berlaku di dunia buatan itu membuat atap sepenuhnya tidak diperlukan.
48:3.16 (547.1) Para kustodian (pemelihara) fase-fase transisi kehidupan penaik ini adalah yang tertinggi dalam pengelolaan urusan-urusan morontia. Mereka diciptakan untuk pekerjaan ini, dan sambil menunggu Sang Mahatinggi menjadi fakta, mereka akan selalu tetap Sahabat Morontia; mereka tidak pernah melaksanakan tugas lainnya.
48:3.17 (547.2) Ketika sistem-sistem dan alam-alam semesta ditetapkan dalam terang dan hidup, dunia-dunia mansion semakin berhenti berfungsi sebagai dunia transisi untuk pelatihan morontia. Semakin banyak para finaliter membentuk pengaturan pelatihan baru mereka, yang tampaknya dirancang untuk menerjemahkan kesadaran kosmis dari tingkat alam semesta agung yang sekarang menuju tingkat alam-alam semesta bagian luar di masa depan. Para Sahabat Morontia ditakdirkan untuk semakin berfungsi dalam hubungan dengan para finaliter dan dalam banyak wilayah lain yang saat ini belum diungkapkan di Urantia.
48:3.18 (547.3) Kamu dapat memprakirakan bahwa makhluk-makhluk ini mungkin akan banyak membantu untuk kenyamananmu di dunia-dunia mansion, apakah kamu singgah lama atau sebentar. Dan kamu akan terus menikmati bantuan mereka semua sepanjang jalan naik sampai ke Salvington. Secara teknis, mereka tidaklah pokok untuk setiap bagian dari pengalaman selamatmu. Kamu bisa mencapai Salvington tanpa mereka, tapi kamu akan sangat kehilangan mereka. Mereka adalah kemewahan kepribadian untuk karier menaikmu dalam alam semesta lokal.
48:4.1 (547.4) Riang gembira dan yang setara dengan senyum adalah sama universalnya seperti musik. Ada juga yang setara dengan keceriaan dan tawa dalam morontial dan spiritual. Kehidupan penaik adalah hampir terbagi sama rata antara bekerja dan bermain—kebebasan dari tugas.
48:4.2 (547.5) Relaksasi selestial dan humor supramanusia itu cukup berbeda jika dari bandingannya secara manusia, tetapi kami semua benar-benar menggemari suatu bentuk dari keduanya; dan bagi kami hal-hal itu benar-benar memenuhi, dalam keadaan kami, sama seperti apa yang dilakukan humor yang ideal bagi kamu di Urantia. Para Sahabat Morontia adalah sponsor-sponsor bermain yang terampil, dan mereka dengan amat baik didukung oleh para direktur reversi.
48:4.3 (547.6) Kamu mungkin akan paling memahami pekerjaan direktur reversi jika mereka disamakan dengan jenis humoris yang lebih tinggi di Urantia, meskipun akan amat kasar dan agak disayangkan untuk mencoba menyampaikan ide tentang fungsi dari direktur perubahan dan relaksasi ini, para penatalayan humor yang dimuliakan untuk alam-alam morontia dan roh ini.
48:4.4 (547.7) Dalam membahas humor roh, pertama izinkan aku memberitahukan kamu apa yang bukan. Lelucon roh itu tidak pernah diwarnai oleh penekanan pada kemalangan mereka yang lemah dan bersalah. Tidak pula hal itu pernah menghujat kebenaran dan kemuliaan keilahian. Humor kami mencakup tiga tingkatan umum untuk apresiasi:
48:4.5 (547.8) 1. Lelucon kenangan. Sindiran yang muncul dari kenangan episode masa lalu seseorang dalam pengalaman pertempuran, perjuangan, dan kadang-kadang ketakutan, dan kerapkali kecemasan yang bodoh dan kekanak-kanakan. Bagi kami, fase humor ini berasal dari kemampuan mendalam dan abadi untuk bisa menarik bahan memori dari masa lalu yang digunakan untuk membuat rasa senang atau dengan kata lain meringankan beban-beban berat saat ini.
48:4.6 (548.1) 2. Humor sekarang. Kebodohan banyak hal yang begitu sering menyebabkan perhatian serius kita, sukacita menemukan tidak-pentingnya banyak kecemasan serius pribadi kita. Kami paling menghargai fase humor ini ketika kami paling baik mampu untuk mengurangi kecemasan masa kini demi kepastian masa depan.
48:4.7 (548.2) 3. Sukacita profetik. Mungkin akan sulit bagi manusia untuk membayangkan fase humor ini, tetapi kami mendapatkan kepuasan yang aneh yang muncul dari jaminan “bahwa segala sesuatu bekerja untuk mendatangkan kebaikan”—untuk para roh dan morontia demikian pula untuk manusia. Aspek humor selestial ini tumbuh dari iman kami akan pemeliharaan penuh kasih dari atasan-atasan kami dan stabilitas ilahi dari para Pemimpin Tertinggi kami.
48:4.8 (548.3) Namun para direktur reversi untuk alam-alam itu tidak berurusan secara eksklusif dengan penggambaran humor tinggi dari berbagai golongan makhluk cerdas; mereka juga sibuk dengan pengelolaan pengalihan (diversi), rekreasi rohani dan hiburan morontia. Dalam hubungan ini mereka mendapat kerjasama penuh dari para seniman selestial.
48:4.9 (548.4) Para direktur reversi itu sendiri bukan kelompok yang diciptakan; mereka adalah korps yang direkrut yang mencakup makhluk-makhluk mulai dari penduduk asli Havona turun melalui kawanan utusan ruang dan roh penatalayan waktu hingga ke manusia pemaju morontia dari dunia-dunia evolusioner. Semua adalah relawan, yang memberi diri untuk pekerjaan membantu rekan-rekan mereka dalam pencapaian untuk perubahan pemikiran dan istirahat batin, karena sikap seperti itu sangat membantu dalam memulihkan kembali energi-energi yang terkuras.
48:4.10 (548.5) Ketika kehabisan tenaga sebagian oleh karena upaya pencapaian, dan sambil menunggu penerimaan isian energi baru, ada kesenangan yang bisa disetujui dalam hal menghidupkan lagi lakon dari masa dan zaman yang lain. Pengalaman-pengalaman awal ras atau golongan itu menenangkan untuk dikenang. Dan itulah sebabnya para artis ini disebut direktur reversi—mereka membantu membalikkan atau memulihkan memori ke tahap perkembangan yang sebelumnya atau ke status keberadaan yang kurang berpengalaman.
48:4.11 (548.6) Semua makhluk menikmati jenis reversi ini kecuali mereka yang sudah menjadi sifatnya adalah Pencipta, sehingga bisa meremajakan atau memulihkan diri secara otomatis, dan jenis makhluk yang sangat khusus tertentu, seperti pusat-pusat daya dan pengendali fisik yang selalu dan selamanya sepenuhnya lugas dalam semua reaksi mereka. Pelepasan berkala dari tegangan tugas fungsional ini adalah bagian rutin dari kehidupan di semua dunia di seluruh alam-alam semesta tetapi tidak di Pulau Firdaus. Sosok-sosok yang asli dari kediaman pusat itu tidak bisa kehabisan tenaga dan oleh karena itu, tidak perlu pengisian ulang energi. Dan bagi makhluk kesempurnaan Firdaus kekal tersebut tidak perlu ada reversi kembali kepada pengalaman evolusioner seperti itu.
48:4.12 (548.7) Sebagian besar dari kita telah datang melalui tahap eksistensi yang lebih rendah atau melalui tahap-tahap maju untuk golongan kita, maka melihat kembali episode-episode tertentu dari pengalaman awal kita itu sungguh menyegarkan dan dalam ukuran tertentu menghibur. Ada suatu ketenangan dengan merenungkan hal-hal yang lama bagi golongan seseorang, dan yang tetap teringat sebagai milik memori dalam batin. Masa depan menandakan perjuangan dan kemajuan; masa depan menunjukkan pekerjaan, usaha, dan prestasi; tetapi masa lalu memberi rasa nikmat tentang hal-hal yang sudah dikuasai dan dicapai; renungan tentang masa lalu membawa pada relaksasi dan tinjauan tanpa beban tersebut memicu keceriaan roh dan keadaan batin morontia yang berbatasan pada sukaria.
48:4.13 (548.8) Humor manusia sekalipun menjadi paling hangat ketika menggambarkan adegan-adegan yang menimpa mereka yang hanya sedikit di bawah kondisi sekarang perkembangan seseorang, atau ketika menggambarkan atasan seseorang yang menjadi korban pengalaman yang umumnya dikaitkan dengan mereka yang dianggap bawahan. Kamu dari Urantia telah memperbolehkan banyak yang sekaligus vulgar dan tidak baik menjadi bercampur aduk dengan humormu, tetapi secara keseluruhan, kamu akan diberi ucapan selamat karena rasa humor yang relatif tajam. Beberapa ras bangsamu memiliki bakat humor yang kaya dan sebab itu sangat terbantu dalam karier mereka di dunia. Tampaknya kamu menerima banyak dalam hal humor dari warisan Adammu, jauh lebih banyak daripada yang diperoleh untuk musik ataupun seni.
48:4.14 (549.1) Seluruh Satania, pada waktu-waktu bermain, saat-saat ketika penduduknya secara segar membangkitkan kenangan-kenangan dari tahap keberadaan yang lebih rendah, akan diperkuat oleh humor menyenangkan dari korps direktur reversi dari Urantia. Rasa humor selestial kami miliki selalu, bahkan ketika terlibat dalam tugas yang paling sulit sekalipun. Hal ini membantu untuk menghindari pengembangan berlebihan dalam hal perasaan kepentingan diri seseorang. Tetapi kami tidak berhumor secara bebas, seperti yang kamu mungkin katakan, “bersenang-senanglah,” kecuali ketika kami berada dalam masa reses dari tugas serius untuk golongan kami masing-masing.
48:4.15 (549.2) Ketika kita tergoda untuk membesarkan kepentingan diri kita, jika kita berhenti untuk merenungkan tanpa batasnya kebesaran dan keagungan Pembuat kita, pengagungan diri kita sendiri menjadi amat konyol, bahkan menjurus ke lucu. Salah satu fungsi humor adalah untuk membantu kita semua tidak menganggap diri sendiri terlalu penting. Humor adalah penangkal ilahi terhadap peninggian ego.
48:4.16 (549.3) Kebutuhan untuk relaksasi dan hiburan humor yang terbesar adalah pada golongan makhluk penaik yang menanggung stres berkelanjutan dalam perjuangan mereka naik. Kedua ekstrim kehidupan itu sedikit memiliki kebutuhan untuk hiburan yang lucu. Orang primitif tidak memiliki kemampuan ke arah itu, dan sosok-sosok kesempurnaan Firdaus tidak ada kebutuhan dari hal itu. Penduduk Havona secara alami merupakan kumpulan sukacita dan riang gembira pribadi-pribadi yang amat bahagia. Di Firdaus kualitas ibadah menyingkirkan kebutuhan untuk kegiatan reversi. Tetapi di antara mereka yang memulai karier mereka jauh di bawah tujuan kesempurnaan Firdaus itu, ada tempat luas untuk pelayanan para direktur reversi.
48:4.17 (549.4) Semakin tinggi spesies manusia, semakin besar stres dan semakin besar kapasitas untuk humor serta kebutuhan untuk hal itu. Dalam dunia roh yang benar adalah sebaliknya: Semakin tinggi kita naik, semakin sedikit kebutuhan untuk hiburan dari pengalaman reversi. Namun menuruni skala kehidupan roh dari Firdaus ke kawanan serafik, ada kebutuhan yang meningkat untuk misi sukacita dan pelayanan kegembiraan. Sosok-sosok yang paling membutuhkan penyegaran reversi berkala ke status intelektual pengalaman sebelumnya itu adalah jenis yang lebih tinggi dari spesies manusia, sosok morontia, malaikat, dan Putra Material, bersama-sama dengan semua jenis kepribadian yang serupa.
48:4.18 (549.5) Humor harusnya berfungsi sebagai katup pengaman otomatis untuk mencegah pembentukan tekanan yang berlebihan akibat dari monotonitas berkelanjutan dan perenungan diri serius dalam hubungan dengan perjuangan sengit untuk kemajuan pengembangan dan pencapaian kemuliaan. Humor juga berfungsi untuk mengurangi kejutan dari dampak tak terduga dari fakta atau dari kebenaran, fakta yang keras tak bisa dibantah dan kebenaran yang selalu hidup dan fleksibel. Kepribadian manusia fana, tidak pernah yakin akan apa yang selanjutnya akan dihadapi, melalui humor dengan cepat menangkap—melihat pokok-pokok dan mendapat wawasan kebijaksanaan—sifat tak terduga dari situasi, baik itu fakta maupun itu kebenaran.
48:4.19 (549.6) Meskipun humor Urantia teramat kasar dan sebagian besar tidak berseni, namun hal itu membantu tujuan yang berharga baik sebagai jaminan kesehatan maupun sebagai pembebas tekanan emosional, sehingga mencegah ketegangan saraf yang merusak dan perenungan diri yang terlampau serius. Humor dan bermain—relaksasi—adalah tidak pernah merupakan reaksi dari dorongan untuk maju; selalu hal itu merupakan gaung dari lirikan ke arah belakang, kenang-kenangan dari masa lalu. Bahkan di Urantia dan seperti kamu sekarang, kamu selalu merasa disegarkan lagi ketika untuk waktu yang singkat kamu dapat menunda pengerahan tenaga untuk upaya intelektual yang lebih baru dan lebih tinggi, dan kembali beralih ke usaha-usaha yang lebih sederhana dari para nenek moyangmu.
48:4.20 (550.1) Prinsip-prinsip cara bermain orang Urantia itu kuat secara filosofis dan terus berlaku melalui kehidupan naikmu, melalui sirkuit-sirkuit Havona hingga ke pantai-pantai kekal Firdaus. Sebagai makhluk penaik kamu adalah pemilik kenangan-kenangan pribadi dari semua keberadaan yang terdahulu dan lebih rendah, dan tanpa kenangan identitas dari masa lalu tersebut tidak akan ada dasar untuk humor untuk masa kini, baik tawa manusiawi atau keriaan morontia. Mengingat kembali pengalaman masa lalu itulah yang memberikan dasar untuk selingan dan hiburan masa kini. Demikianlah kamu akan menikmati kesetaraan selestial dari humor duniawimu sepanjang jalan naik melalui karier morontia yang panjang dan semakin rohani itu. Dan bahwa bagian dari Tuhan (Pelaras) yang menjadi bagian kekal dari kepribadian seorang manusia penaik itu menyumbangkan nuansa ketuhanan pada ekspresi sukacita, bahkan tawa rohani, dari makhluk-makhluk yang naik dari waktu dan ruang itu.
48:5.1 (550.2) Guru Dunia Mansion adalah korps kerubim dan sanobim yang tertinggal tetapi dimuliakan. Ketika seorang musafir waktu maju dari suatu dunia percobaan ruang menuju dunia-dunia mansion dan pelatihan morontia terkaitnya, ia ditemani oleh serafim pribadi atau kelompoknya, sang penjaga takdirnya. Di dunia-dunia kehidupan fana, serafim ini dibantu dengan cakap oleh kerubim dan sanobim; tetapi ketika manusia binaannya itu dilepaskan dari ikatan daging dan memulai karier penaik, ketika kehidupan pasca-material atau morontia itu dimulai, maka serafim pendamping itu tidak perlu lagi bantuan lebih lanjut dari mantan para bawahannya, kerubim dan sanobim.
48:5.2 (550.3) Para asisten serafim penatalayan yang ditinggalkan ini sering dipanggil ke markas alam semesta, di mana mereka masuk ke dalam rangkulan intim dari Roh Ibu Semesta dan kemudian pergi ke dunia-dunia pelatihan sistem sebagai Guru Dunia Mansion. Guru-guru ini sering mengunjungi dunia-dunia material dan berfungsi dari dunia mansion terendah hingga dunia-dunia pendidikan yang tertinggi yang terhubung dengan markas alam semesta. Atas usul mereka sendiri, mereka boleh kembali ke pekerjaan kerjasama sebelumnya mereka dengan serafim yang melayani.
48:5.3 (550.4) Ada bermilyar-milyar guru ini di Satania, dan jumlah mereka terus meningkat karena, dalam sebagian besar kasus, ketika serafim pergi ke arah dalam ke Firdaus bersama dengan manusia yang dilebur-Pelaras, maka kerubim maupun sanobim keduanya ditinggalkan.
48:5.4 (550.5) Para Guru Dunia Mansion, seperti sebagian besar instruktur lainnya, adalah ditugaskan oleh Melkisedek. Mereka secara umum diawasi oleh para Sahabat Morontia, tetapi sebagai individu dan sebagai guru, mereka diawasi oleh pemangku jabatan kepala untuk sekolah atau dunia di mana mereka mungkin berfungsi sebagai instruktur.
48:5.5 (550.6) Para kerubim lanjutan ini biasanya bekerja berpasangan seperti yang mereka lakukan ketika diperbantukan pada serafim. Kodrat mereka secara alami sangat dekat dengan tipe keberadaan morontia, dan sudah menjadi sifat bawaan mereka sebagai guru-guru yang simpatik untuk manusia menaik dan paling efisien dalam melaksanakan program dunia mansion dan sistem pendidikan morontia.
48:5.6 (551.1) Di sekolah-sekolah kehidupan morontia guru-guru ini terlibat dalam pengajaran individu, kelompok, kelas, dan massa. Di dunia-dunia mansion sekolah-sekolah tersebut diorganisir dalam tiga kelompok umum yang masing-masing terdiri dari seratus divisi: sekolah pemikiran, sekolah perasaan, dan sekolah perbuatan. Ketika kamu mencapai konstelasi, di sana ditambahkan sekolah etika, sekolah administrasi, dan sekolah penyesuaian sosial. Di dunia-dunia markas alam semestamu akan memasuki sekolah-sekolah filsafat, keilahian, dan spiritualitas murni.
48:5.7 (551.2) Hal-hal tertentu yang mungkin kamu telah pelajari di bumi, tetapi yang gagal kamu kuasai, harus diperoleh di bawah bimbingan para guru yang setia dan sabar ini. Tidak ada jalan raja, jalan pintas, atau jalan mudah ke Firdaus. Terlepas dari variasi masing-masing rute perjalanan, kamu menguasai pelajaran di satu dunia sebelum kamu melanjutkan ke yang berikutnya; setidaknya hal ini benar setelah kamu sekali meninggalkan dunia kelahiranmu.
48:5.8 (551.3) Salah satu tujuan dari karier morontia adalah untuk menghasilkan penghapusan permanen sifat-sifat hewani dari manusia yang selamat itu, sifat bekas hewani seperti menunda-nunda, berdalih, ketidak-tulusan, menghindari masalah, kecurangan, dan mencari kemudahan. Kehidupan mansonia sejak awal mengajarkan murid morontia muda bahwa penundaan itu sama sekali tidak berarti penghindaran. Setelah hidup dalam daging, waktu tidak lagi tersedia sebagai teknik menghindari situasi atau menghindari kewajiban yang tidak menyenangkan.
48:5.9 (551.4) Memulai layanan di dunia-dunia penantian yang terendah, para Guru Dunia Mansion maju, dengan pengalaman, melalui dunia-dunia pendidikan sistem dan konstelasi ke dunia-dunia pelatihan Salvington. Mereka tidak dikenakan disiplin khusus baik sebelum atau setelah rangkulan mereka oleh Roh Ibu Semesta. Mereka telah dilatih untuk pekerjaan mereka itu sementara menjabat sebagai rekan-rekan serafik di dunia-dunia asal murid-murid mereka yang singgah di dunia mansion. Mereka telah memiliki pengalaman nyata dengan para manusia yang sedang maju ini di dunia-dunia yang dihuni. Mereka adalah guru yang praktis dan simpatik, instruktur yang bijaksana dan paham, pemandu yang mampu dan efisien. Mereka sepenuhnya akrab dengan rencana para penaik dan berpengalaman menyeluruh dalam tahap-tahap awal dari karier kemajuan.
48:5.10 (551.5) Banyak dari guru yang lebih tua, mereka yang telah lama bertugas di dunia-dunia sirkuit Salvington, dirangkul ulang oleh Roh Ibu Semesta, dan dari pelukan kedua ini kerubim dan sanobim muncul dengan status sebagai serafim.
48:6.1 (551.6) Meskipun semua golongan malaikat, dari pembantu keplanetan hingga ke serafim tertinggi, melayani di dunia-dunia morontia, para penatalayan transisi (peralihan) itu lebih eksklusif ditugaskan untuk kegiatan-kegiatan peralihan ini. Malaikat-malaikat ini adalah dari ordo keenam pelayan serafik, dan penatalayanan mereka dikhususkan untuk membantu perjalanan transit makhluk jasmani dan fana dari kehidupan sementara dalam daging menuju ke tahap awal keberadaan morontia di tujuh dunia mansion.
48:6.2 (551.7) Kamu perlu memahami bahwa kehidupan morontia seorang manusia menaik itu sebenarnya dimulai di dunia dihuni pada saat pembentukan jiwa, pada saat itu ketika batin makhluk yang berstatus moral itu didiami oleh Pelaras roh. Dan sejak saat itulah, jiwa fana manusia memiliki kapasitas potensial untuk fungsi suprafana, bahkan untuk pengenalan di tingkat-tingkat yang lebih tinggi di dunia-dunia morontia alam semesta lokal.
48:6.3 (552.1) Namun demikian, kamu tidak akan menyadari akan pelayanan serafim transisi itu sampai kamu mencapai dunia-dunia mansion, di mana mereka bekerja tanpa mengenal lelah untuk pemajuan murid manusia mereka, karena mereka ditugaskan untuk layanan dalam tujuh divisi berikut:
48:6.4 (552.2) 1. Pemberita (Evangel) Serafik. Saat kamu menjadi sadar di dunia mansion, kamu diklasifikasikan dalam catatan sistem sebagai roh berkembang. Benar, dalam kenyataan kamu belumlah berwujud roh, tetapi kamu bukan lagi sosok manusia yang fana atau material; kamu telah memulai karier pra-roh dan telah dengan sepatutnya dimasukkan ke dalam kehidupan morontia.
48:6.5 (552.3) Di dunia-dunia mansion para pemberita serafik itu akan membantu kamu untuk memilih dengan bijak antara rute-rute pilihan untuk mencapai Edentia, Salvington, Uversa, dan Havona. Jika ada sejumlah rute yang sama-sama dianjurkan, maka hal ini akan dibeberkan di depanmu, dan kamu akan diizinkan untuk memilih salah satu yang paling menarik bagimu. Para serafim ini kemudian membuat rekomendasi kepada kedua puluh empat penasihat Yerusem mengenai arah itu yang akan paling menguntungkan untuk setiap jiwa yang menaik.
48:6.6 (552.4) Kamu tidak diberi pilihan yang tak terbatas untuk arah masa depanmu; tetapi kamu dapat memilih dalam batas-batas yang ditentukan dengan bijak oleh penatalayan transisi dan atasan mereka untuk menjadi yang paling cocok untuk pencapaian roh masa depanmu. Dunia roh itu diatur berdasar prinsip menghormati pilihan kehendak bebas kamu asalkan tentu saja arah yang kamu pilih itu tidak merugikan kamu atau membahayakan rekan-rekanmu.
48:6.7 (552.5) Para pemberita serafik ini didedikasikan untuk proklamasi kabar baik tentang kemajuan kekal, kemenangan dari pencapaian kesempurnaan. Di dunia mansion mereka mengabarkan hukum akbar tentang pelestarian dan berkuasanya kebaikan: Tidak ada perbuatan baik yang pernah hilang sepenuhnya; bisa saja hal itu lama digagalkan tetapi tidak pernah sepenuhnya dihapus, dan perbuatan baik itu selamanya ampuh sebanding dengan keilahian motivasinya.
48:6.8 (552.6) Bahkan di Urantia mereka pun memberi nasihat guru-guru manusia tentang kebenaran dan keadilan untuk setia pada pemberitaan tentang “kebaikan Allah, yang membawa kepada pertobatan,” untuk mewartakan “kasih Allah, yang melenyapkan ketakutan.” Demikianlah kebenaran-kebenaran ini telah dinyatakan di duniamu:
48:6.9 (552.7) Tuhan adalah pemeliharaku; aku tidak akan kekurangan;
48:6.10 (552.8) Di sisiku Mereka menuntun aku di jalan yang indah dan segarnya kemuliaan hidup yang kekal.
48:6.11 (552.9) Aku, dalam Kehadiran Ilahi ini, tidak akan lapar akan makanan atau haus akan air.
48:6.12 (552.10) Meskipun aku turun ke lembah ketidak-pastian atau naik ke dalam dunia-dunia keraguan,
48:6.13 (552.11) Meskipun aku bergerak dalam kesendirian atau bersama dengan rekan-rekan sesamaku,
48:6.14 (552.12) Meskipun aku berkemenangan dalam paduan suara cahaya atau terjatuh dalam tempat-tempat sunyi di dunia,
48:6.15 (552.13) Roh-Mu yang baik akan melayani aku, dan malaikat-Mu yang agung akan menghibur aku.
48:6.16 (552.14) Meskipun aku turun ke dalam jurang kegelapan dan kematian itu sendiri,
48:6.17 (552.15) Aku tidak akan meragukan Engkau ataupun juga takut pada-Mu,
48:6.18 (552.16) Sebab aku tahu, bahwa dalam kepenuhan waktu dan kemuliaan nama-Mu
48:6.19 (552.17) Engkau akan mengangkat aku untuk duduk bersama Engkau di benteng-benteng di tempat tinggi.
48:6.20 (553.1) Itulah cerita yang dibisikkan di waktu malam kepada anak gembala. Dia tidak bisa mengingatnya kata demi kata, tetapi dari yang terbaik dari ingatannya dia menyampaikannya sebanyak seperti yang dicatat hari ini.
48:6.21 (553.2) Para serafim ini juga merupakan pemberita kabar baik tentang pencapaian kesempurnaan bagi seluruh sistem serta untuk individu yang naik. Bahkan sekarangpun dalam sistem Satania yang masih muda itu ajaran dan rencana mereka mencakup persiapan untuk zaman-zaman masa depan ketika dunia-dunia mansion tidak akan lagi melayani manusia penaik sebagai batu-batu loncatan ke dunia-dunia di tempat tinggi.
48:6.22 (553.3) 2. Penerjemah Rasial. Semua ras manusia fana itu tidak sama. Benar, bahwa ada pola keplanetan yang mengalir melalui sifat-sifat dan kecenderungan fisik, mental, dan spiritual berbagai ras dari dunia tertentu; tetapi ada juga jenis-jenis ras yang jelas berbeda, dan kecenderungan sosial khas tertentu menjadi ciri untuk keturunan dari jenis-jenis dasar umat manusia yang berbeda ini. Di dunia-dunia waktu, para penerjemah rasial serafik itu melanjutkan upaya para komisaris ras untuk menyelaraskan pandangan antar ras yang beragam, dan mereka terus berfungsi di dunia mansion, di mana perbedaan-perbedaan yang sama cenderung masih bertahan dalam taraf tertentu. Pada planet yang kacau, seperti Urantia, sosok-sosok cemerlang ini sulit memiliki kesempatan yang cukup untuk berfungsi, tetapi mereka adalah para sosiolog yang terampil dan penasihat etnis yang bijak dari langit yang pertama.
48:6.23 (553.4) Kamu perlu mempertimbangkan pernyataan tentang “langit” dan “langit dari langit.” Langit atau surga yang dipahami oleh sebagian besar nabimu adalah yang pertama dari dunia-dunia mansion sistem lokal. Ketika rasul itu berbicara tentang “diangkat ke langit ketiga,” ia mengacu tentang pengalaman di mana Pelarasnya memisahkan diri saat tidur dan dalam keadaan yang tidak biasa ini membuat proyeksi ke dunia ketiga dari tujuh dunia mansion. Beberapa orang bijakmu melihat visi tentang langit yang lebih besar, “langit dari langit,” yang mana pengalaman dunia mansion lipat tujuh itu hanyalah yang pertama; Yerusem adalah yang kedua; yang ketiga Edentia dan satelitnya; yang keempat Salvington dan dunia pendidikan sekitarnya, kelima; Uversa, yang kelima; keenam Havona, dan ketujuh, Firdaus.
48:6.24 (553.5) 3. Perencana Batin. Serafim-serafim ini diabdikan untuk pengelompokan efektif sosok-sosok morontia dan untuk mengorganisir kerjasama tim mereka di dunia mansion. Mereka adalah para psikolog dari langit pertama. Mayoritas dari divisi khusus penatalayan serafik ini telah memiliki pengalaman sebelumnya sebagai malaikat pelindung bagi anak-anak waktu, namun manusia yang mereka jaga, karena alasan tertentu, gagal untuk personalisasi di dunia mansion atau dengan cara lain bisa bertahan hidup dengan teknik peleburan Roh.
48:6.25 (553.6) Tugas para perencana batin ini adalah untuk mempelajari sifat, pengalaman, dan status dari jiwa-jiwa Pelaras yang sedang dalam transit melalui dunia-dunia mansion dan untuk membantu pengelompokan mereka untuk penugasan dan pemajuan. Namun para perencana batin ini tidak merekayasa, memanipulasi, atau dengan cara yang lain mengambil keuntungan dari ketidak-tahuan atau keterbatasan lain para siswa dunia mansion. Mereka sepenuhnya adil dan sungguh-sungguh benar. Mereka menghargai kehendak morontiamu yang baru lahir; mereka menganggapmu sebagai sosok berkehendak bebas yang independen, dan mereka berusaha untuk mendorong perkembangan dan pemajuanmu agar cepat. Di sini kamu muka dengan muka berhadapan dengan teman-teman sejati dan penasihat yang paham, malaikat-malaikat yang benar-benar mampu untuk menolong kamu “untuk melihat dirimu seperti halnya orang lain melihat kamu” dan “untuk mengenal dirimu sendiri seperti para malaikat mengenal kamu.”
48:6.26 (553.7) Bahkan di Urantia, para serafim ini mengajarkan kebenaran yang kekal: Jika pikiranmu sendiri tidak melayanimu dengan baik, kamu dapat menukarnya dengan pikiran Yesus dari Nazaret, yang selalu melayani kamu dengan baik.
48:6.27 (554.1) 4. Konselor Morontia. Para penatalayan ini menerima nama mereka karena mereka ditugasi untuk mengajar, mengarahkan, dan menasihati manusia yang selamat dari dunia-dunia asal manusia, jiwa-jiwa yang dalam perjalanan ke sekolah-sekolah yang lebih tinggi di markas sistem. Konselor-konselor ini adalah guru untuk mereka yang mencari wawasan ke dalam kesatuan pengalaman dari tingkat hidup yang berbeda-beda, mereka yang mengupayakan integrasi makna-makna dan penyatuan nilai-nilai. Ini adalah fungsi filsafat dalam kehidupan manusia fana, fungsi mota di dunia-dunia morontia.
48:6.28 (554.2) Mota itu lebih dari filsafat yang unggul; mota itu bagi filsafat adalah seperti dua mata dibanding satu; hal itu memiliki efek stereoskopik pada makna dan nilai-nilai. Manusia jasmani melihat alam semesta, selama ini hanya dengan satu mata—datar. Siswa-siswa dunia mansion mencapai perspektif kosmis—kedalaman—dengan menumpangkan persepsi-persepsi kehidupan morontia ke atas persepsi-persepsi kehidupan fisik. Dan mereka dimampukan untuk membawa sudut pandang materi dan morontia ini menjadi fokus yang benar terutama melalui pelayanan tak kenal lelah dari konselor serafik mereka, yang begitu sabar mengajari siswa dunia mansion dan pemaju morontia. Banyak konselor pengajaran dari ordo serafim tertinggi memulai karier mereka sebagai penasihat untuk jiwa-jiwa yang baru dibebaskan dari manusia-manusia waktu.
48:6.29 (554.3) 5. Teknisi. Ini adalah serafim yang membantu para penaik baru untuk menyesuaikan diri mereka dengan lingkungan yang baru dan relatif aneh itu di dunia-dunia morontia. Kehidupan di dunia transisi menyebabkan perlunya kontak nyata dengan energi dan materi dari level fisik maupun morontia dan sampai taraf tertentu dengan realitas rohani. Penaik harus menyesuaikan diri pada setiap tingkat morontia baru, dan dalam semua ini mereka sangat terbantu oleh para teknisi serafik ini. Serafim-serafim ini bertindak sebagai penghubung dengan para Supervisor Daya Morontia dan dengan para Pengendali Fisik Master dan berfungsi secara luas sebagai instruktur para musafir menaik mengenai sifat energi-energi tertentu yang digunakan di dunia-dunia transisi. Mereka melayani sebagai penjelajah ruang angkasa darurat dan melakukan banyak tugas reguler serta khusus lainnya.
48:6.30 (554.4) 6. Guru-Perekam. Para serafim ini adalah perekam terhadap transaksi perbatasan antara yang rohani dan yang fisik, hubungan manusia dan malaikat, transaksi-transaksi morontia di wilayah alam semesta yang lebih rendah. Mereka juga melayani sebagai instruktur mengenai teknik yang efisien dan efektif untuk merekam fakta. Ada suatu seni dalam perakitan yang cerdas dan koordinasi data yang terkait, dan seni ini meningkat dalam kerjasama dengan seniman selestial, dan bahkan manusia menaik juga menjadi tergabung seperti itu dengan serafim perekaman.
48:6.31 (554.5) Perekam-perekam dari semua ordo serafik mencurahkan sejumlah waktu untuk pendidikan dan pelatihan para pemaju morontia. Para malaikat pemelihara fakta-fakta waktu ini adalah instruktur yang ideal untuk semua pencari fakta. Sebelum meninggalkan Jerusem, kamu akan menjadi cukup akrab dengan sejarah Satania dan 619 dunianya yang dihuni, dan banyak dari kisah ini akan disampaikan oleh perekam serafik.
48:6.32 (554.6) Malaikat-malaikat ini semua dalam rantai para perekam, para penyimpan fakta waktu dan kebenaran kekekalan yang membentang dari yang terendah hingga yang tertinggi. Suatu hari mereka akan mengajari kamu untuk mencari kebenaran demikian pula fakta, untuk memperluas jiwa demikian pula batinmu. Bahkan sekarang kamu harus belajar untuk mengairi taman hatimu demikian pula untuk mencari pasir kering pengetahuan. Bentuk-bentuk tidak ada harganya lagi ketika pelajaran sudah diperoleh. Tidak akan ada anak ayam tanpa kulit telur, dan kulit itu tidak berguna apapun setelah telur tersebut menetas. Tetapi kadang-kadang kekeliruan itu begitu besar sehingga perbaikannya dengan pewahyuan akan berakibat fatal bagi kebenaran yang perlahan-lahan muncul tersebut, yang sangat penting untuk pengalaman mengalahkan kekeliruan itu. Ketika anak-anak memiliki cita-cita mereka, jangan mencabutnya; biarkan cita-cita itu tumbuh. Dan sementara kamu belajar untuk berpikir seperti manusia dewasa, kamu juga harus belajar untuk berdoa seperti anak-anak.
48:6.33 (555.1) Hukum itu adalah kehidupan itu sendiri dan bukan aturan perilakunya. Kejahatan adalah pelanggaran hukum, bukan pelanggaran aturan perilaku mengenai kehidupan, yang adalah hukum itu. Kepalsuan itu bukanlah perihal teknik penceritaan tetapi sesuatu yang sengaja direncanakan sebelumnya sebagai penyimpangan dari kebenaran. Penciptaan gambar-gambar baru dari fakta-fakta lama, pernyataan ulang kehidupan orang tua dalam kehidupan keturunan—ini adalah kemenangan kebenaran yang artistik. Bayangan dari gerakan sehelai rambut, yang direncanakan sebelumnya untuk tujuan yang tidak benar, pemutar-balikan biarpun hanya sedikit terhadap apa yang adalah prinsip—inilah yang merupakan kepalsuan. Namun pemujaan terhadap kebenaran yang difaktualkan, kebenaran yang difosilkan, sabuk besi dari apa yang dikatakan kebenaran yang tidak berubah, mengikat seseorang secara buta dalam lingkaran tertutup fakta yang dingin. Seseorang dapat secara teknis benar mengenai fakta tetapi selama-lamanya keliru dalam kebenaran.
48:6.34 (555.2) 7. Cadangan Penatalayan. Ada suatu korps besar dari semua ordo serafim transisi disimpan di dunia mansion pertama. Dari semua ordo serafim, setelah penjaga takdir, maka para penatalayan transisi inilah yang paling dekat manusia, dan banyak dari saat-saat luangmu akan dihabiskan dengan mereka. Malaikat senang untuk bertugas dan, ketika tidak ditugaskan, sering melayani sebagai relawan. Jiwa dari banyak manusia menaik telah dinyalakan untuk pertama kalinya oleh api ilahi dari kemauan-untuk-melayani melalui persahabatan pribadi dengan para pelayan relawan dari cadangan serafik itu.
48:6.35 (555.3) Dari mereka kamu akan belajar untuk membiarkan tekanan mengembangkan kestabilan dan kepastian; untuk menjadi setia dan sungguh-sungguh, dan lagi, menjadi ceria; untuk menerima tantangan tanpa mengeluh dan menghadapi kesulitan dan ketidakpastian tanpa takut. Mereka akan bertanya: Jika kamu gagal, akanlah kamu bangkit pantang menyerah untuk mencoba lagi? Jika kamu berhasil, akankah kamu akan mempertahankan sikap ketenangan yang seimbang—sikap yang distabilkan dan dispiritualisasikan—dalam segala upaya dalam perjuangan panjang untuk mematahkan belenggu inersia material, untuk mencapai kemerdekaan eksistensi roh?
48:6.36 (555.4) Sama seperti manusia, demikian pula para malaikat ini menjadi penyebab untuk banyak kekecewaan, dan mereka akan menunjukkan bahwa kadang-kadang kekecewaanmu yang paling mengecewakan itu telah menjadi berkatmu yang terbesar. Kadang-kadang penanaman benih memerlukan kematiannya, kematian harapan terindahmu, sebelum dapat dilahirkan kembali untuk mengeluarkan buah-buah kehidupan baru dan kesempatan baru. Dan dari mereka, kamu akan belajar untuk lebih sedikit menderita melalui kesedihan dan kekecewaan, pertama, dengan membuat lebih sedikit rencana pribadi mengenai kepribadian-kepribadian lain, dan kemudian, dengan menerima bagianmu setelah kamu dengan setia melakukan tugasmu.
48:6.37 (555.5) Kamu akan belajar bahwa kamu meningkatkan bebanmu dan mengurangi kemungkinan keberhasilan dengan menganggap dirimu sendiri terlalu penting. Tidak ada yang lebih penting dari pekerjaan di dunia statusmu—di dunia ini atau dunia berikutnya. Memang sangat penting pekerjaan persiapan untuk dunia berikutnya yang lebih tinggi, tetapi tidak ada yang menyamai pentingnya karya di dunia di mana kamu benar-benar sedang hidup. Meskipun pekerjaan itu penting, diri sendiri itu tidak. Ketika kamu merasa penting, kamu kehilangan energi karena keausan (wear and tear) martabat ego itu sehingga hanya ada sedikit energi yang tersisa untuk melakukan pekerjaan. Kepentingan diri, bukan kepentingan kerja, akan menghabiskan tenaga makhluk yang belum dewasa; unsur diri itulah yang menghabiskan tenaga, bukan upaya untuk mencapai. Kamu dapat melakukan pekerjaan penting jika kamu tidak merasa diri penting; kamu dapat melakukan beberapa hal semudah melakukan satu hal jika kamu melupakan dirimu. Variasi itu menyegarkan; monotonitas itulah yang mengikis dan menghabiskan tenaga. Hari demi hari adalah serupa—hanya kehidupan atau alternatifnya kematian.
48:7.1 (556.1) Bidang-bidang bawah dari mota morontia bergabung langsung dengan tingkat-tingkat yang lebih tinggi dari filsafat manusia. Di dunia mansion pertama praktek untuk mengajar siswa yang kurang maju adalah dengan teknik paralel; yaitu, dalam satu kolom disajikan konsep yang lebih sederhana dari makna mota, dan dalam kutipan kolom berlawanan dicantumkan pernyataan yang sebanding dari filsafat manusia.
48:7.2 (556.2) Belum lama berselang, ketika menjalankan suatu tugas di dunia mansion pertama di Satania, aku memiliki kesempatan untuk mengamati metode pengajaran ini; dan meskipun aku tidak berusaha menyajikan isi mota dari pelajaran itu, aku diperbolehkan untuk mencatat dua puluh delapan pernyataan dari filsafat manusia yang dimanfaatkan para instruktur ini sebagai bahan ilustrasi yang dirancang untuk membantu para pendatang dunia mansion baru ini dalam upaya awal mereka untuk memahami pentingnya dan makna mota. Contoh-contoh dari filsafat manusia ini adalah:
48:7.3 (556.3) 1. Suatu penampilan keterampilan khusus tidak berarti memiliki kemampuan rohani. Kepandaian itu bukanlah pengganti untuk karakter yang benar.
48:7.4 (556.4) 2. Sedikit orang yang hidup sesuai dengan iman yang sebenarnya mereka miliki. Takut tanpa alasan adalah penipuan intelektual utama yang dipraktekkan pada jiwa manusia yang berkembang.
48:7.5 (556.5) 3. Kapasitas bawaan tidak dapat dilampaui; satu gelas minum tidak akan bisa untuk menampung satu liter. Konsep roh tidak dapat secara mekanis dipaksakan ke dalam cetakan ingatan jasmani.
48:7.6 (556.6) 4. Sedikit manusia yang berani untuk menarik apapun seperti jumlah kredit (kepercayaan) kepribadian yang ditetapkan oleh pelayanan gabungan dari alam dan karunia. Sebagian besar jiwa yang miskin itu sebenarnya kaya, tetapi mereka menolak untuk mempercayainya.
48:7.7 (556.7) 5. Kesulitan bisa menantang yang biasa-biasa saja dan mengalahkan yang penakut, tetapi hal-hal itu hanya merangsang semangat anak-anak sejati dari Yang Paling Tinggi.
48:7.8 (556.8) 6. Menikmati hak tanpa menyalahgunakan, memiliki kebebasan tanpa melanggar, memiliki kekuasaan dan dengan tegas menolak untuk menggunakannya untuk membesarkan diri sendiri—inilah tanda-tanda peradaban tinggi.
48:7.9 (556.9) 7. Kecelakaan yang tak beralasan dan tak terduga tidak terjadi dalam kosmos. Tidak pula sosok-sosok selestial membantu makhluk lebih rendah yang menolak untuk bertindak berdasarkan terang kebenaran yang dimilikinya.
48:7.10 (556.10) 8. Upaya tidak selalu menghasilkan sukacita, tetapi tidak ada kebahagiaan tanpa upaya cerdas.
48:7.11 (556.11) 9. Tindakan meraih kekuatan, kesederhanaan mengakibatkan pesona.
48:7.12 (556.12) 10. Perbuatan benar membunyikan akor harmoni kebenaran, dan melodi itu bergetar di seluruh kosmos, bahkan sampai pada pengenalan Yang Tanpa Batas.
48:7.13 (556.13) 11. Yang lemah senang membuat pernyataan, namun yang kuat beraksi. Hidup hanyalah kerja sehari—lakukanlah dengan sebaik-baiknya. Perbuatan adalah milik kita; konsekuensi adalah milik Tuhan.
48:7.14 (556.14) 12. Penderitaan terbesar kosmos itu belum pernah diderita. Manusia hanya belajar kebijaksanaan dengan mengalami aniaya.
48:7.15 (556.15) 13. Bintang paling baik dilihat dari kesendirian sepi dari kedalaman pengalaman, bukan dari puncak-puncak gunung yang disorot dan ekstatik.
48:7.16 (556.16) 14. Bangkitkan selera rekan-rekanmu untuk kebenaran; berikan nasihat hanya bila diminta.
48:7.17 (557.1) 15. Pura-pura berlebihan adalah upaya konyol dari yang bodoh agar tampil bijaksana, upaya dari jiwa miskin agar tampak kaya.
48:7.18 (557.2) 16. Kamu tidak dapat mengerti kebenaran rohani sampai kamu secara perasaan mengalaminya, dan banyak kebenaran yang belum benar-benar dirasakan kecuali dalam kesukaran.
48:7.19 (557.3) 17. Ambisi itu berbahaya sampai hal itu sepenuhnya dijadikan milik umum. Kamu belum benar-benar memperoleh keutamaan apapun sampai tindakanmu membuat kamu layak untuk itu.
48:7.20 (557.4) 18. Ketidaksabaran adalah racun roh; kemarahan adalah seperti sebuah batu dilemparkan ke sarang lebah.
48:7.21 (557.5) 19. Kecemasan harus ditinggalkan. Kekecewaan yang paling sulit untuk ditanggung adalah yang tidak pernah datang.
48:7.22 (557.6) 20. Hanya seorang penyair yang dapat melihat puisi dalam prosa kehidupan rutin sehari-hari.
48:7.23 (557.7) 21. Misi luhur dari seni apapun, oleh ilusi-ilusinya, adalah untuk memberi pertanda akan adanya alam semesta yang lebih tinggi, untuk mengkristalkan emosi-emosi waktu ke dalam pikiran kekekalan.
48:7.24 (557.8) 22. Jiwa berkembang tidak dibuat ilahi oleh apa yang ia lakukan, tetapi oleh apa yang ia berusaha lakukan.
48:7.25 (557.9) 23. Kematian tidak menambahkan apapun pada kepemilikan intelektual atau pada kemampuan rohani, tetapi kematian itu menambahkan kesadaran akan tetapi kematian itu menambahkan kesadaran akan selamat pada status pengalaman.tetapi kematian itu menambahkan kesadaran akan selamat pada status pengalaman.selamat pada status pengalaman.
48:7.26 (557.10) 24. Takdir kekekalan itu ditentukan saat demi saat oleh pencapaian dari hidup hari demi hari. Tindakan hari ini adalah takdir besok.
48:7.27 (557.11) 25. Kebesaran itu tidak banyak karena memiliki kekuatan melainkan karena lebih menggunakan kekuatan tersebut secara bijak dan ilahi.
48:7.28 (557.12) 26. Pengetahuan dimiliki hanya dengan berbagi; pengetahuan itu diamankan oleh kebijaksanaan dan dijadikan milik umum oleh kasih.
48:7.29 (557.13) 27. Kemajuan menuntut pengembangan individualitas; mediokritas mencari pelanggengan standarisasi.
48:7.30 (557.14) 28. Pembelaan dengan berdebat terhadap suatu dalil itu berbanding terbalik dengan kebenaran yang terkandung.
48:7.31 (557.15) Demikianlah pekerjaan para pemula di dunia mansion pertama sementara siswa yang lebih maju di dunia-dunia berikutnya menguasai tingkat-tingkat wawasan kosmis dan mota morontia yang lebih tinggi.
48:8.1 (557.16) Dari saat kelulusan dari dunia-dunia mansion ke pencapaian status roh dalam karier alam semesta super, manusia menaik disebut progresor (pemaju) morontia. Perjalanan kamu melintasi hidup perbatasan yang menakjubkan ini akan menjadi pengalaman yang tak terlupakan, suatu kenangan yang mempesona. Ini adalah gerbang evolusioner menuju kehidupan roh dan pencapaian pada akhirnya untuk kesempurnaan makhluk dengan mana para penaik mencapai sasaran dari waktu—yaitu berjumpa Tuhan di Firdaus.
48:8.2 (557.17) Ada maksud yang jelas dan ilahi dalam semua skema kemajuan manusia morontia dan roh selanjutnya ini, sekolah pelatihan alam semesta yang rumit untuk makhluk-makhluk yang naik ini. Merupakan desain para Pencipta agar memberi makhluk-makhluk waktu kesempatan lanjutan untuk menguasai rincian operasi dan administrasi alam semesta agung, dan pelatihan panjang ini yang terbaik dilaksanakan dengan membuat manusia yang selamat itu mendaki naik secara bertahap dan melalui partisipasi nyata dalam setiap tingkat kenaikan.
48:8.3 (558.1) Rancangan keselamatan-manusia itu memiliki suatu tujuan praktis dan berguna; kamu bukan penerima semua kerja ilahi dan pelatihan sulit ini hanya supaya kamu dapat bertahan hidup untuk menikmati kebahagiaan tak berujung dan kemudahan yang kekal. Ada sasaran pelayanan transenden yang tersembunyi melampaui cakrawala di zaman alam semesta sekarang ini. Jika para Tuhan merancang hanya untuk membawa kamu kepada satu perjalanan panjang dan sukacita yang kekal, mereka pasti tidak akan mengubah alam semesta menjadi satu sekolah pelatihan praktis yang luas dan rumit, yang memerlukan sejumlah besar makhluk selestial sebagai guru dan instruktur, dan kemudian menghabiskan zaman demi zaman memimpin kamu, satu per satu, melalui sekolah pelatihan pengalaman alam semesta yang raksasa ini. Kelanjutan dari skema pemajuan manusia tampaknya menjadi salah satu kegiatan utama di alam semesta terorganisir sekarang, dan mayoritas golongan kecerdasan ciptaan yang tak terhitung, secara langsung atau tidak langsung terlibat dalam memajukan beberapa fase dari rencana kesempurnaan progresif ini.
48:8.4 (558.2) Dengan melintasi skala menaik eksistensi kehidupan dari manusia fana ke pelukan Tuhan, kamu benar-benar menjalani kehidupan itu sendiri dalam setiap kemungkinan tahap dan tingkat keberadaan makhluk disempurnakan di dalam batas-batas zaman alam semesta sekarang ini. Perjalanan dari manusia fana ke finaliter Firdaus mencakup semua yang sekarang bisa—meliputi segala sesuatu yang saat ini mungkin untuk golongan hidup makhluk ciptaan terbatas yang cerdas dan disempurnakan. Jika takdir masa depan finaliter Firdaus adalah layanan di alam-alam semesta baru yang sekarang dalam pembuatan itu, maka dipastikan bahwa dalam ciptaan baru di masa depan ini tidak akan ada golongan makhluk pengalaman yang hidupnya sepenuhnya berbeda dari hidup yang telah dihidupi finaliter fana di suatu dunia sebagai bagian dari pelatihan menaik mereka, sebagai salah satu dari tahap-tahap kemajuan panjang mereka dari hewan kepada malaikat dan dari malaikat kepada roh dan dari roh kepada Tuhan.
48:8.5 (558.3) [Disampaikan oleh sesosok Penghulu Malaikat Nebadon.]
Buku Urantia
Makalah 49
49:0.1 (559.1) SEMUA dunia hunian manusia dari asal usul dan sifatnya adalah evolusioner. Bola-bola dunia ini adalah tanah pemijahan, tempat buaian evolusioner, untuk ras-ras manusia waktu dan ruang. Setiap unit kehidupan penaik adalah sekolah pelatihan yang sebenarnya untuk tahap kehidupan yang ada di depannya, dan benar demikianlah tentang setiap tahap kenaikan maju manusia ke Firdaus; sama benarnya seperti tentang pengalaman manusia mula-mula di suatu planet evolusioner demikian pula di sekolah markas alam semesta terakhir dari Melkisedek, suatu sekolah yang belum diikuti oleh manusia menaik tepat sebelum kepindahan mereka ke rezim pemerintahan alam semesta super dan pencapaian keberadaan roh tingkat pertama.
49:0.2 (559.2) Semua dunia dihuni pada dasarnya dikelompokkan untuk administrasi selestial ke dalam sistem-sistem lokal, dan masing-masing sistem lokal ini dibatasi sekitar seribu dunia evolusioner. Pembatasan ini oleh dekret Yang Purba Harinya, dan itu menyangkut planet-planet evolusioner nyata di mana para manusia dengan status selamat sedang hidup. Dunia-dunia yang secara final ditetapkan dalam terang dan hidup ataupun planet-planet dalam tahap perkembangan kehidupan pra-manusia tidak ada yang diperhitungkan di dalam kelompok ini.
49:0.3 (559.3) Satania itu sendiri adalah sistem yang belum selesai yang hanya memuat 619 dunia dihuni. Planet-planet tersebut dinomori secara seri sesuai dengan pendaftaran mereka sebagai dunia-dunia yang dihuni, sebagai dunia yang dihuni oleh makhluk yang memiliki kehendak. Demikianlah Urantia diberikan nomor 606 Satania, berarti dunia ke-606 dalam sistem lokal ini di mana proses panjang evolusi memuncak dalam kemunculan manusia. Ada tiga puluh enam planet belum dihuni yang mendekati tahap pemberian-kehidupan, dan beberapa sekarang sedang dibuat siap untuk Pembawa Kehidupan. Ada hampir dua ratus dunia yang berkembang sehingga siap untuk penanaman kehidupan dalam beberapa juta tahun mendatang.
49:0.4 (559.4) Tidak semua planet itu cocok untuk menampung kehidupan fana. Planet kecil yang memiliki tingkat tinggi perputaran sumbu sepenuhnya tidak cocok untuk habitat kehidupan. Dalam beberapa sistem fisik Satania planet-planet yang berputar mengelilingi matahari pusat itu terlalu besar untuk ditempati, karena massa mereka yang besar menyebabkan gravitasi yang sangat menekan. Banyak dari planet yang sangat besar ini memiliki satelit, kadang-kadang setengah lusin atau lebih, dan bulan-bulan ini sering dalam ukuran hampir sama dengan Urantia, sehingga mereka hampir ideal untuk hunian.
49:0.5 (559.5) Dunia dihuni yang tertua di Satania, dunia nomor satu, adalah Anova, satu dari empat puluh empat satelit yang mengelilingi sebuah planet gelap raksasa namun terkena cahaya yang berbeda dari tiga tetangga matahari. Anova adalah dalam tahap lanjut peradaban maju.
49:1.1 (559.6) Alam-alam semesta ruang dan waktu itu bertahap pembangunannya; kemajuan kehidupan—terestrial (permukaan dunia) atau selestial (angkasa)—adalah tidak sembarang atau gaib. Evolusi kosmis mungkin tidak selalu dimengerti (bisa diprediksi), tetapi hal itu benar-benar bukan kebetulan.
49:1.2 (560.1) Unit biologis kehidupan material adalah sel protoplasmik, ikatan komunal dari energi kimia, listrik, dan energi-energi dasar lainnya. Rumus-rumus kimia itu berbeda dalam tiap sistem, dan teknik reproduksi sel hidup itu sedikit berbeda dalam setiap alam semesta lokal, tetapi para Pembawa Kehidupan selalu menjadi katalisator hidup yang memulai reaksi yang mula-mula untuk kehidupan material; mereka adalah pembangkit sirkuit-sirkuit energi untuk materi hidup.
49:1.3 (560.2) Semua dunia di suatu sistem lokal menunjukkan kekerabatan fisik yang jelas; bagaimanapun pula, setiap planet memiliki skala hidupnya tersendiri, tidak ada dua dunia yang persis sama dalam karunia tumbuhan dan hewannya. Variasi-variasi keplanetan dalam jenis-jenis kehidupan sistem ini berasal dari keputusan dari para Pembawa Kehidupan. Namun demikian sosok-sosok ini adalah bukan hasil dari coba-coba atau semaunya; alam-alam semesta dikelola sesuai dengan hukum dan ketertiban. Hukum Nebadon adalah amanah ilahi dari Salvington, dan golongan kehidupan evolusioner di Satania adalah seirama dengan pola evolusioner Nebadon.
49:1.4 (560.3) Evolusi adalah aturan untuk pengembangan manusia, tetapi proses itu sendiri sangat bervariasi di dunia-dunia yang berbeda. Kehidupan kadang-kadang dimulai dalam satu pusat, kadang-kadang dari tiga pusat, seperti di Urantia. Di dunia yang beratmosfer biasanya berasal dari laut, tetapi tidak selalu; banyak hal tergantung pada status fisik dari sebuah planet. Pembawa Kehidupan memiliki keleluasaan besar dalam fungsi mereka untuk memulai kehidupan.
49:1.5 (560.4) Dalam pengembangan kehidupan planet, bentuk tumbuhan selalu mendahului hewan dan cukup sepenuhnya berkembang sebelum pola-pola hewan membuat perbedaan. Semua jenis hewan dikembangkan dari pola-pola dasar makhluk hidup dari dunia tumbuhan yang mendahuluinya; mereka tidak diatur secara terpisah.
49:1.6 (560.5) Tahap-tahap awal evolusi kehidupan itu tidak sama sekali sesuai dengan pandangan masa kinimu. Manusia fana itu bukanlah sebuah kebetulan evolusioner. Ada sistem yang tepat, suatu hukum semesta, yang menentukan berkembangnya rancangan kehidupan planet di dunia-dunia ruang angkasa. Waktu dan produksi jumlah besar suatu spesies itu bukan pengaruh yang mengendalikan. Tikus berkembang biak jauh lebih cepat daripada gajah, namun gajah berevolusi lebih cepat dibandingkan tikus.
49:1.7 (560.6) Proses evolusi planet itu teratur dan terkendali. Perkembangan organisme yang lebih tinggi dari kelompok kehidupan yang lebih rendah itu bukan kebetulan. Terkadang kemajuan evolusioner untuk sementara tertunda karena hancurnya garis-garis plasma hidup menguntungkan tertentu yang dibawa dalam suatu spesies yang terpilih. Sering dibutuhkan waktu berabad-abad untuk menutup kembali kerusakan yang disebabkan oleh hilangnya satu sifat unggul dari hereditas manusia. Sifat terpilih dan unggul dari protoplasma hidup ini harus dengan cemburu dan dengan pintar dijaga begitu sifat itu muncul. Dan di sebagian besar dunia dihuni potensi-potensi unggul kehidupan ini dihargai jauh lebih tinggi daripada di Urantia.
49:2.1 (560.7) Ada suatu pola standar dan mendasar untuk kehidupan tumbuhan dan hewan dalam setiap sistem. Namun Pembawa Kehidupan seringkali dihadapkan dengan kebutuhan untuk memodifikasi pola-pola dasar ini agar sesuai dengan kondisi fisik yang berbeda-beda yang mereka hadapi di banyak dunia angkasa. Mereka memelihara suatu jenis sistem umum makhluk fana, tetapi ada tujuh jenis fisik yang berbeda serta ribuan varian minor dari tujuh pembedaan utama ini:
49:2.2 (561.1) 1. Tipe atmosfer.
49:2.3 (561.2) 2. Tipe elemental.
49:2.4 (561.3) 3. Tipe gravitasi.
49:2.5 (561.4) 4. Tipe suhu.
49:2.6 (561.5) 5. Tipe elektrik.
49:2.7 (561.6) 6. Tipe pengenergian.
49:2.8 (561.7) 7. Tipe yang tidak dinamai.
49:2.9 (561.8) Sistem Satania berisi semua tipe ini dan banyak kelompok antaranya, meskipun beberapa sangat jarang terwakili.
49:2.10 (561.9) 1. Tipe atmosfer. Perbedaan-perbedaan fisik dari dunia-dunia hunian fana itu terutama ditentukan oleh sifat atmosfernya; pengaruh-pengaruh lain yang menyumbang terhadap pembedaan keplanetan untuk kehidupan adalah relatif kecil.
49:2.11 (561.10) Status atmosfer Urantia sekarang hampir ideal untuk mendukung jenis manusia yang bernapas, tetapi tipe manusia dapat dimodifikasi sedemikian rupa sehingga dapat hidup baik di planet super-atmosfer maupun sub-atmosfer. Modifikasi tersebut juga termasuk pada kehidupan hewan, yang sangat berbeda di berbagai dunia yang dihuni. Ada modifikasi yang sangat besar pada golongan-golongan hewan di dunia sub- ataupun super-atmosfer.
49:2.12 (561.11) Dari jenis atmosfer di Satania, sekitar dua setengah persen adalah penapas-rendah, sekitar lima persen penapas-super, dan lebih dari sembilan puluh satu persen adalah penapas-tengah, semuanya berjumlah sembilan puluh delapan setengah persen dari dunia-dunia Satania.
49:2.13 (561.12) Makhluk seperti ras-ras Urantia diklasifikasikan sebagai penapas-tengah; kamu mewakili golongan pernapasan rata-rata atau tipikal kehidupan fana. Jika makhluk cerdas harus berada di planet dengan afmosfer yang mirip dengan tetangga dekatmu, Venus, mereka akan termasuk kelompok penapas-super, sedangkan yang menghuni planet dengan afmosfer setipis tetangga luarmu, Mars, akan disebut penapas-rendah.
49:2.14 (561.13) Jika manusia menghuni sebuah planet yang hampa udara, seperti bulanmu, maka mereka akan termasuk urutan bukan-penapas yang terpisah. Tipe ini merupakan penyesuaian radikal atau ekstrim terhadap lingkungan planet dan diperhitungkan secara terpisah. Para bukan-penapas mencakup sisanya satu setengah persen dunia Satania.
49:2.15 (561.14) 2. Tipe elemental. Pembedaan-pembedaan ini berhubungan dengan hubungan manusia pada air, udara, dan darat, dan ada empat spesies kehidupan cerdas yang berbeda kalau mereka dikaitkan dengan habitat-habitat ini. Ras Urantia adalah dari golongan darat.
49:2.16 (561.15) Benar-benar tidak mungkin kamu membayangkan lingkungan yang berlangsung selama era-era permulaan di beberapa dunia. Kondisi-kondisi yang tidak biasa ini membuatnya diperlukan bagi kehidupan hewan berevolusi agar tetap di habitat perawatan lautannya untuk waktu yang lebih lama daripada di planet-planet tertentu yang sangat awal menyediakan lingkungan tanah-dan-atmosfer yang bisa ditempati. Sebaliknya, pada beberapa dunia penapas-super, kalau planet itu tidak terlalu besar, kadang-kadang lebih bijaksana untuk menyediakan suatu jenis manusia yang secara mudah dapat menempuh perjalanan udara. Para navigator udara ini kadang-kadang berada di tengah antara kelompok air dan darat, dan mereka selalu hidup dalam jarak tertentu di atas tanah, pada akhirnya berkembang menjadi penghuni daratan. Tapi di beberapa dunia, selama berabad-abad mereka terus terbang bahkan setelah mereka telah menjadi jenis makhluk darat.
49:2.17 (562.1) Sungguh menakjubkan sekaligus menghibur mengamati peradaban awal ras primitif manusia yang mulai mengambil bentuk, dalam satu kasus, di udara dan puncak pohon dan, dalam kasus lain, di tengah-tengah perairan dangkal di cekungan tropis yang terlindung, serta di dasar, sisi, dan pantai dari taman-taman laut dari ras mula-mula di planet yang luar biasa tersebut. Bahkan di Urantia ada masa yang panjang ketika manusia primitif mengamankan diri dan memajukan peradaban primitifnya dengan hidup sebagian besarnya di puncak pohon seperti yang dilakukan nenek moyang arborealnya yang sebelumnya. Dan di Urantia kamu masih memiliki sekelompok mamalia mungil (keluarga kelelawar) yang adalah navigator udara, dan anjing laut serta ikan paus, dari habitat laut, yang adalah juga dari golongan mamalia.
49:2.18 (562.2) Di Satania, mengenai tipe-tipe elemental, tujuh persen adalah air, sepuluh persen udara, tujuh puluh persen darat, dan tiga belas persen gabungan tipe darat dan udara. Tetapi modifikasi makhluk cerdas awal ini bukanlah ikan manusia atau burung manusia. Mereka adalah dari jenis manusia dan pra-manusia, bukan pula ikan super atau burung dimuliakan tetapi jelas adalah manusia.
49:2.19 (562.3) 3. Tipe gravitasi. Melalui modifikasi desain kreatif, makhluk-makhluk cerdas itu dirancang sedemikian rupa sehingga mereka dengan bebas dapat berfungsi di dunia-dunia yang lebih kecil maupun yang lebih besar dari Urantia, sehingga dalam taraf tertentu, disesuaikan pada gravitasi planet-planet yang bukan dari ukuran dan kepadatan yang ideal.
49:2.20 (562.4) Berbagai tipe manusia planet itu bervariasi tingginya, rata-rata di Nebadon sedikit di bawah tujuh kaki (2,4 meter). Beberapa dunia yang lebih besar dihuni oleh orang-orang yang hanya sekitar 1 meter tingginya. Perawakan manusia berkisar dari sini naik ke atas melalui tinggi rata-rata di planet yang berukuran rata-rata hingga sekitar sepuluh kaki (3,3 meter) di planet dihuni yang lebih kecil. Di Satania hanya ada satu ras yang di bawah empat kaki (1,3 meter) tingginya. Dua puluh persen dunia dihuni di Satania ditempati manusia dari tipe gravitasi dimodifikasi yang menduduki planet-planet yang lebih besar dan yang lebih kecil.
49:2.21 (562.5) 4. Tipe suhu. Dimungkinkan untuk menciptakan makhluk hidup yang dapat menahan suhu jauh lebih tinggi maupun jauh lebih rendah dari rentang kehidupan ras-ras Urantia. Ada lima golongan makhluk yang berbeda kalau mereka dikelompokkan dengan mengacu pada mekanisme pengaturan panas. Dalam skala ini ras-ras Urantia adalah nomor tiga. Tiga puluh persen dunia-dunia di Satania dihuni oleh ras dari tipe suhu yang dimodifikasi. Dua belas persen termasuk rentang suhu yang lebih tinggi, delapan belas persen yang lebih rendah, dibandingkan dengan penduduk Urantia, yang berfungsi dalam kelompok suhu tengah.
49:2.22 (562.6) 5. Tipe elektrik. Perilaku listrik, magnetik, dan elektronik di dunia-dunia itu sangat bervariasi. Ada sepuluh desain kehidupan manusia yang dibikin berbeda untuk menahan perbedaan energi untuk planet-planet. Sepuluh varietas ini juga bereaksi dengan cara yang sedikit berbeda pada sinar kimiawi dari matahari biasa. Tetapi variasi-variasi fisik kecil ini sama sekali tidak mempengaruhi kehidupan intelektual atau spiritual.
49:2.23 (562.7) Dari pengelompokan elektrik kehidupan fana, hampir dua puluh tiga persen termasuk kelas nomor empat, yaitu jenis kehidupan Urantia. Tipe-tipe ini disebar sebagai berikut: nomor 1, satu persen; nomor 2, dua persen; nomor 3, lima persen; nomor 4, dua puluh tiga persen; nomor 5, dua puluh tujuh persen; nomor 6, dua puluh empat persen; nomor 7, delapan persen; nomor 8, lima persen; nomor 9, tiga persen, nomor 10, dua persen—dalam persentase keseluruhannya.
49:2.24 (563.1) 6. Tipe pengenergian. Tidak semua dunia itu serupa dalam cara menyerap energi. Tidak semua dunia dihuni memiliki suatu samudra atmosferik yang disesuaikan untuk pertukaran gas-gas pernapasan, seperti yang ada di Urantia. Selama tahap awal dan tahap selanjutnya di banyak planet, makhluk dari golongan kamu saat ini tidak mungkin ada; dan ketika faktor-faktor pernapasan dari sebuah planet itu sangat tinggi atau sangat rendah, tetapi ketika semua prasyarat lain untuk kehidupan cerdas itu memadai, para Pembawa Kehidupan sering membentuk di dunia demikian suatu bentuk kehidupan fana yang dimodifikasi, makhluk yang mampu untuk melakukan pertukaran proses-kehidupan mereka secara langsung dengan menggunakan energi-cahaya dan transmutasi daya langsung dari para Pengendali Fisik Master.
49:2.25 (563.2) Ada enam jenis nutrisi hewan dan manusia yang berbeda: Penapas-rendah menggunakan tipe pertama nutrisi, penghuni lautan yang kedua, penapas-tengah yang ketiga, seperti di Urantia. Para penapas-super menggunakan tipe keempat asupan energi, sedangkan bukan-penapas memanfaatkan golongan kelima nutrisi dan energi. Teknik keenam pengenergian terbatas hanya pada makhluk tengah.
49:2.26 (563.3) 7. Tipe yang tidak dinamai. Ada banyak variasi fisik tambahan dalam kehidupan planet, tetapi semua perbedaan ini adalah hal yang sepenuhnya perkara modifikasi anatomis, perbedaan fisiologis, dan penyesuaian elektrokimiawi. Perbedaan-perbedaan tersebut tidak menyangkut kehidupan intelektual atau spiritual.
49:3.1 (563.4) Mayoritas planet berpenduduk dihuni oleh jenis makhluk cerdas yang bernapas. Tetapi ada juga golongan manusia yang mampu hidup di dunia dengan sedikit atau tidak ada udara. Dari antara dunia-dunia dihuni di Orvonton tipe ini berjumlah kurang dari tujuh persen. Di Nebadon persentase ini kurang dari tiga. Dalam seluruh Satania hanya ada sembilan dunia seperti itu.
49:3.2 (563.5) Ada begitu sedikit jenis bukan-penapas di dunia dihuni di Satania karena bagian Norlatiadek yang belum lama diorganisir ini masih berlimpah benda meteor angkasa; dan dunia yang tanpa atmosfer sebagai pelindung gesekan akan terkena pemboman tanpa henti oleh para pengembara angkasa ini. Bahkan beberapa dari komet itupun terdiri dari gerombolan meteor, tetapi sebagai pedoman mereka adalah badan-badan materi lebih kecil yang hancur.
49:3.3 (563.6) Berjuta-juta meteorit memasuki atmosfer Urantia tiap hari, masuk dengan laju hampir tiga ratus dua puluh kilometer sedetik. Di dunia-dunia bukan-penapas, ras-ras maju harus berbuat banyak untuk melindungi diri mereka dari bahaya meteor dengan membuat instalasi listrik yang beroperasi untuk memusnahkan atau membakar meteor-meteor itu. Bahaya besar menghadapi mereka ketika mereka berkelana di luar zona terlindung ini. Dunia-dunia ini juga terkena badai-badai listrik dahsyat yang dari sifatnya tidak dikenal di Urantia. Selama fluktuasi energi yang dahsyat itu para penduduknya harus berlindung dalam struktur-struktur khusus untuk sekat perlindungan mereka.
49:3.4 (563.7) Kehidupan di dunia-dunia bukan-penapas itu secara radikal berbeda dari apa yang ada di Urantia. Para bukan-penapas itu tidak makan makanan atau minum air seperti halnya ras-ras Urantia. Reaksi dari sistem syaraf, mekanisme pengaturan panas, dan metabolisme orang-orang khusus ini sangat berbeda dari fungsi-fungsi serupa manusia Urantia. Hampir setiap tindakan hidup, selain reproduksi, adalah berbeda, dan bahkan metode berkembang biak juga agak berbeda.
49:3.5 (564.1) Di dunia-dunia bukan-penapas itu spesies-spesies hewan itu secara radikal tidak serupa dengan yang ditemukan di planet atmosfer. Rancangan kehidupan bukan-penapas berbeda dari teknik keberadaan di dunia atmosfer; bahkan dalam kelangsungan hidup penduduk mereka juga berbeda, mereka menjadi calon untuk leburan Roh. Namun demikian, makhluk-makhluk ini menikmati kehidupan dan melaksanakan kegiatan-kegiatan alam itu dengan suka duka yang relatif sama yang dialami oleh manusia yang hidup di dunia atmosfer. Dalam batin dan karakter para bukan-penapas itu tidak berbeda dari jenis manusia fana lainnya.
49:3.6 (564.2) Kamu akan lebih dari berminat akan perilaku keplanetan jenis manusia ini karena ada ras makhluk semacam itu mendiami sebuah bulatan yang dekat sekali Urantia.
49:4.1 (564.3) Ada perbedaan besar antara manusia dari dunia-dunia yang berbeda, bahkan di antara mereka yang termasuk jenis intelektual dan fisik yang sama, tetapi semua manusia dengan martabat kehendak adalah hewan yang tegak, berkaki dua.
49:4.2 (564.4) Ada enam ras evolusioner dasar: tiga primer—merah, kuning, dan biru; dan tiga sekunder—oranye, hijau, dan indigo atau nila. Kebanyakan dunia yang dihuni memiliki semua ras ini, tetapi banyak dari planet yang penduduknya berotak-tiga memiliki hanya tiga jenis primer. Beberapa sistem lokal juga hanya memiliki tiga ras ini.
49:4.3 (564.5) Karunia indra-fisik khusus rata-rata manusia adalah dua belas, meskipun indra khusus dari manusia yang berotak-tiga diperluas sedikit melebihi manusia dari jenis berotak-satu dan dua; mereka dapat melihat dan mendengar jauh lebih dibandingkan ras-ras Urantia.
49:4.4 (564.6) Yang muda biasanya lahir tunggal, kelahiran lebih dari satu merupakan pengecualian, dan kehidupan keluarga itu cukup seragam pada semua tipe planet. Kesetaraan gender berlaku di semua dunia maju; laki-laki dan perempuan adalah setara dalam karunia batin dan status rohani. Kami tidak menganggap suatu planet telah bangkit dari barbarisme sepanjang satu jenis gender berusaha untuk menindas yang lain. Fitur pengalaman makhluk ini selalu amat diperbaiki setelah kedatangan sepasang Putra dan Putri Material.
49:4.5 (564.7) Musim dan variasi suhu terjadi pada semua planet yang disinari dan dipanasi matahari. Pertanian itu menyeluruh di semua dunia yang memiliki atmosfer; mengolah tanah adalah satu pekerjaan yang umum untuk ras-ras yang sedang maju di semua planet tersebut.
49:4.6 (564.8) Manusia fana semua memiliki perjuangan umum yang sama melawan musuh mikroskopis pada masa-masa awal mereka, seperti yang kamu sekarang alami di Urantia, meskipun mungkin tidak begitu luas. Lama usia bervariasi di planet-planet yang berbeda, mulai dari dua puluh lima tahun di dunia-dunia primitif hingga mendekati lima ratus tahun di dunia-dunia yang lebih maju dan lebih tua.
49:4.7 (564.9) Manusia semua suka berteman, baik secara suku maupun ras. Pemisahan-pemisahan kelompok ini melekat dalam asal usul dan susunan dasar mereka. Kecenderungan tersebut dapat diubah hanya dengan memajukan peradaban dan melalui spiritualisasi bertahap. Masalah sosial, ekonomi, dan pemerintahan dari dunia-dunia dihuni itu bervariasi sesuai dengan usia planet dan taraf sejauh mana mereka telah dipengaruhi oleh kunjungan berturut-turut para Putra ilahi.
49:4.8 (564.10) Batin adalah anugerah dari Roh Tanpa Batas dan berfungsi betul-betul sama dalam lingkungan yang beragam. Batin manusia itu sejenis, terlepas dari perbedaan-perbedaan struktural dan kimiawi tertentu yang mencirikan sifat-sifat fisik dari makhluk berkehendak di sistem lokal. Terlepas dari perbedaan keplanetan yang pribadi atau fisik, kehidupan mental semua golongan berbagai manusia ini sangat serupa, dan karier langsung mereka setelah kematian juga sangat mirip.
49:4.9 (565.1) Namun batin fana tanpa roh baka tidak dapat selamat atau bertahan hidup. Batin manusia itu adalah fana; hanya roh yang dianugerahkan itu yang baka. Keselamatan itu tergantung pada spiritualisasi oleh pelayanan dari Pelaras—pada kelahiran dan evolusi jiwa yang baka itu; setidaknya, jangan sampai berkembang penentangan terhadap misi Pelaras untuk menghasilkan transformasi rohani untuk batin jasmani.
49:5.1 (565.2) Akan agak sulit membuat gambaran yang memadai mengenai seri manusia planet karena kamu hanya tahu begitu sedikit tentang mereka, dan karena ada begitu banyak variasi. Manusia fana, namun demikian, bisa dikaji dari banyak sudut pandang, di antaranya adalah sebagai berikut:
49:5.2 (565.3) 1. Penyesuaian terhadap lingkungan planet.
49:5.3 (565.4) 2. Seri-seri tipe-otak.
49:5.4 (565.5) 3. Seri-seri penerimaan-Roh.
49:5.5 (565.6) 4. Zaman manusia-planet.
49:5.6 (565.7) 5. Serial kekerabatan-makhluk.
49:5.7 (565.8) 6. Seri-seri leburan-Pelaras.
49:5.8 (565.9) 7. Teknik lepas dari daratan.
49:5.9 (565.10) Planet berpenduduk di tujuh alam semesta super dihuni oleh manusia-manusia fana yang secara bersamaan tergolong dalam salah satu atau lebih kategori dari tiap-tiap tujuh kelas umum kehidupan makhluk evolusioner ini. Namun demikian klasifikasi umum inipun tidak menampung sosok seperti midsoniter maupun bentuk-bentuk kehidupan cerdas tertentu lainnya. Dunia-dunia yang dihuni, sebagaimana yang telah disajikan dalam kisah ini, dihuni oleh makhluk fana evolusioner, tetapi ada lagi bentuk-bentuk kehidupan yang lain.
49:5.10 (565.11) 1. Penyesuaian terhadap lingkungan keplanetan. Ada tiga kelompok umum dunia dihuni dari sudut pandang penyesuaian kehidupan makhluk terhadap lingkungan planet: kelompok penyesuaian normal, kelompok penyesuaian radikal, dan kelompok eksperimental.
49:5.11 (565.12) Penyesuaian normal terhadap kondisi-kondisi planet mengikuti pola-pola fisik umum yang sebelumnya dipakai. Dunia-dunia para bukan-penapas itu merupakan contoh penyesuaian radikal atau ekstrim, namun tipe-tipe lainnya juga termasuk dalam kelompok ini. Dunia-dunia eksperimental biasanya secara ideal disesuaikan dengan bentuk-bentuk kehidupan yang khas, dan pada planet-planet desimal atau kesepuluh ini para Pembawa Kehidupan berusaha untuk menghasilkan variasi-variasi bermanfaat dalam desain kehidupan standar. Karena duniamu adalah planet eksperimental, maka planetmu berbeda menyolok dari planet-planet sesamanya di Satania; banyak bentuk kehidupan telah muncul di Urantia yang tidak ditemukan di manapun juga; demikian pula banyak spesies umum yang absen dari planetmu.
49:5.12 (565.13) Dalam alam semesta Nebadon, semua dunia modifikasi-kehidupan itu dihubungkan secara serial bersama-sama dan membentuk wilayah khusus urusan alam semesta yang diberikan perhatian oleh para administrator yang ditunjuk; dan semua dunia eksperimental ini secara berkala diperiksa oleh suatu korps direktur alam semesta yang kepalanya adalah finaliter veteran yang dikenal di Satania sebagai Tabamantia.
49:5.13 (566.1) 2. Seri jenis-otak. Salah satu keseragaman fisik dari manusia adalah sistem otak dan saraf; namun demikian, ada tiga pengorganisasian dasar dari mekanisme otak: tipe-tipe berotak-satu, dua, dan tiga. Orang Urantia adalah dari jenis berotak-dua, agak lebih imajinatif, suka petualangan, dan filosofis daripada yang berotak-satu tapi agak kurang rohani, etis, dan penuh ibadah dibandingkan golongan yang berotak-tiga. Perbedaan-perbedaan otak ini menjadi ciri bahkan hingga kehidupan hewan pramanusia.
49:5.14 (566.2) Dari tipe dua-belahan korteks serebral manusia Urantia, kamu bisa, dengan perbandingan, mendapat beberapa gambaran tentang jenis berotak-satu. Otak ketiga dari golongan berotak-tiga paling baik dipahami sebagai suatu bentuk pengembangan otak bawah atau bentuk otak dasar, yang dikembangkan ke titik di mana bagian itu berfungsi terutama untuk mengendalikan aktivitas-aktivitas fisik, meninggalkan dua otak yang unggul di atasnya bebas untuk pekerjaan yang lebih tinggi: satu untuk fungsi intelektual dan lainnya untuk kegiatan pasangan-rohani untuk Pelaras Pikiran.
49:5.15 (566.3) Pencapaian-pencapaian duniawi ras-ras yang berotak-satu sedikit terbatas dibandingkan dengan golongan berotak-dua, namun demikian planet-planet yang lebih tua dari kelompok berotak-tiga menunjukkan peradaban yang akan mengherankan penduduk Urantia, dan yang akan agak memalukan peradabanm jika dibandingkan. Dalam perkembangan mekanis dan peradaban material, bahkan dalam kemajuan intelektual, manusia berotak-dua mampu setara dengan dunia berotak-tiga. Namun dalam kontrol lebih tinggi atas batin dan pengembangan timbal balik intelektual dan spiritual, kamu agak lebih rendah.
49:5.16 (566.4) Semua taksiran perbandingan demikian yang menyangkut kemajuan intelektual atau pencapaian spiritual dari suatu dunia atau kelompok dunia harus dengan adil menyadari usia keplanetannya; banyak, sangat banyak, yang bergantung pada usia, bantuan dari pemulia biologis, dan misi-misi selanjutnya dari berbagai ordo Putra ilahi.
49:5.17 (566.5) Meskipun orang-orang yang berotak-tiga mampu mencapai evolusi planet sedikit lebih tinggi daripada golongan yang berotak satu atau dua, namun semua memiliki tipe plasma kehidupan yang sama dan melaksanakan kegiatan-kegiatan keplanetan dengan cara-cara yang sangat serupa, seperti halnya manusia di Urantia. Ketiga jenis manusia ini tersebar di seluruh dunia-dunia sistem lokal. Dalam sebagian besar kasus kondisi-kondisi keplanetan sangat sedikit hubungannya dengan keputusan-keputusan Pembawa Kehidupan untuk merancang berbagai variasi golongan manusia ini di dunia-dunia yang berbeda; merupakan hak prerogatif para Pembawa Kehidupan untuk merencanakan dan melaksanakan seperti itu.
49:5.18 (566.6) Ketiga golongan ini berdiri di atas dasar pijakan yang sama dalam karier kenaikan. Masing-masing harus melintasi skala pengembangan intelektual yang sama, dan masing-masing harus menguasai uji perkembangan rohani yang sama. Administrasi sistem dan pengendalian konstelasi atas dunia-dunia yang berbeda ini adalah secara seragam bebas dari diskriminasi; bahkan rezim-rezim pemerintahan para Pangeran Planet itu adalah identik.
49:5.19 (566.7) 3. Seri penerimaan-roh. Ada tiga kelompok rancangan batin terkait dengan kontak dengan urusan-urusan roh. Klasifikasi ini tidak mengacu pada golongan manusia berotak-satu, dua, dan tiga; melainkan merujuk terutama pada kimiawi kelenjar, lebih khususnya pada susunan kelenjar tertentu yang sebanding dengan kelenjar pituitari. Ras-ras di beberapa dunia memiliki satu kelenjar, pada yang lain dua, seperti halnya orang Urantia, sementara di dunia-dunia lain lagi ras-ras memiliki tiga kelenjar yang unik ini. Imajinasi bawaan dan penerimaan rohani itu jelas dipengaruhi oleh perbedaan kemampuan kimiawi ini.
49:5.20 (566.8) Dari tipe-tipe penerimaan-roh, enam puluh lima persen adalah dari kelompok kedua, seperti halnya ras-ras Urantia. Dua belas persen adalah dari jenis pertama, secara alami kurang reseptif, sedangkan dua puluh tiga persen lebih berkecenderungan rohani selama kehidupan duniawi. Namun perbedaan tersebut tidak bertahan melewati kematian alami; semua perbedaan ras ini berkaitan hanya dengan hidup dalam daging.
49:5.21 (567.1) 4. Zaman manusia-planet. Klasifikasi ini mengakui rangkaian dispensasi sementara karena hal-hal itu mempengaruhi status terestrial (permukaan bumi) manusia dan penerimaannya pada pelayanan selestial (angkasa).
49:5.22 (567.2) Hidup itu dimulai di planet-planet oleh Pembawa Kehidupan, yang mengawasi perkembangannya hingga beberapa waktu setelah kemunculan evolusioner manusia fana. Sebelum Pembawa Kehidupan meninggalkan sebuah planet, mereka dengan hormat mengangkat sesosok Pangeran Planet sebagai penguasa alam itu. Bersama dengan penguasa ini tibalah juga kuota penuh para pembantu bawahan dan pembantu pelayanan, dan pengadilan pertama terhadap yang hidup dan yang mati diadakan bersamaan dengan kedatangannya.
49:5.23 (567.3) Dengan munculnya pengelompokan-pengelompokan manusia, Pangeran Planet ini datang untuk meresmikan peradaban manusia dan untuk memusatkan masyarakat manusia. Duniamu yang kacau itu bukan patokan pada hari-hari awal dari pemerintahan Pangeran Planet itu, karena dekat awal pemerintahan di Urantia itulah bahwa Pangeran Planetmu, Kaligastia, memilih bergabung dengan pemberontakan Daulat Sistem, Lucifer. Planetmu kemudian mengikuti jalan penuh badai sejak itu.
49:5.24 (567.4) Di dunia evolusioner yang normal, kemajuan rasial mencapai puncak biologis alaminya selama pemerintahan Pangeran Planet, dan tidak lama kemudian Daulat Sistem memberangkatkan sepasang Putra dan Putri Material ke planet itu. Sosok-sosok yang diimpor ini bertugas sebagai pemulia biologis; tetapi kegagalan mereka di Urantia lebih jauh makin merumitkan sejarah planetmu.
49:5.25 (567.5) Ketika kemajuan kecerdasan dan kesusilaan suatu ras manusia telah mencapai batas perkembangan evolusioner, datanglah sesosok Putra Avonal Firdaus dalam misi magisterial (penghakiman); dan kemudian lagi, ketika status rohani dunia seperti itu mendekati batas pencapaian alaminya, planet ini dikunjungi oleh sesosok Putra anugerah Firdaus. Misi utama dari Putra anugerah ini adalah untuk meresmikan status planet, melepaskan Roh Kebenaran untuk fungsi keplanetan, dan dengan demikian menghasilkan kedatangan Pelaras Pikiran secara menyeluruh.
49:5.26 (567.6) Di sinilah, sekali lagi, Urantia menyimpang: Belum pernah ada misi penghakiman di duniamu, tidak ada pula Putra anugerah itu dari ordo Avonal; planetmu menikmati kehormatan istimewa menjadi planet rumah fana untuk Putra Daulat, Mikhael Nebadon.
49:5.27 (567.7) Sebagai hasil dari pelayanan semua ordo putra ilahi secara berturut-turut itu, dunia dihuni dan ras-ras berkembang mereka mulai mendekati puncak evolusi keplanetan. Dunia tersebut kini menjadi matang untuk misi pemuncak, kedatangan para Putra Guru Trinitas. Zaman para Putra Guru ini adalah ruang depan untuk zaman keplanetan final—utopia evolusioner—zaman terang dan hidup.
49:5.28 (567.8) Klasifikasi manusia ini akan mendapatkan perhatian khusus dalam makalah berikutnya.
49:5.29 (567.9) 5. Seri kekerabatan-makhluk. Planet-planet tidak hanya diorganisir secara vertikal menjadi sistem-sistem, konstelasi, dan seterusnya, namun administrasi alam semesta juga menyediakan pengelompokan horisontal sesuai dengan tipe, seri, dan hubungan-hubungan lainnya. Administrasi lateral alam semesta ini berkaitan lebih khusus dengan koordinasi kegiatan yang sifatnya sejenis yang telah dibina secara mandiri di planet-planet yang berbeda. Kelas-kelas makhluk alam semesta yang berkaitan ini secara berkala diperiksa oleh korps campuran kepribadian tinggi tertentu yang dipimpin oleh finaliter yang berpengalaman lama.
49:5.30 (568.1) Faktor-faktor hubungan kekerabatan ini mewujud pada semua tingkatan, karena seri-seri kekerabatan itu ada di antara pribadi-pribadi bukan-manusia maupun juga di antara manusia fana—bahkan antara golongan manusia dan supramanusia. Makhluk-makhluk cerdas berkaitan secara vertikal dalam dua belas kelompok besar yang terdiri dari masing-masing tujuh divisi besar. Koordinasi kelompok-kelompok makhluk hidup yang terkait secara unik ini mungkin dihasilkan oleh suatu teknik dari Sang Mahatinggi yang tidak sepenuhnya dipahami.
49:5.31 (568.2) 6. Seri leburan-Pelaras. Klasifikasi atau pengelompokan rohani semua manusia selama pengalaman praleburan mereka itu sepenuhnya ditentukan oleh hubungan status kepribadian dengan Monitor Misteri yang mendiaminya. Hampir sembilan puluh persen dunia dihuni Nebadon ditempati oleh manusia leburan-Pelaras, kontras dengan alam semesta yang berdekatan di mana hanya sedikit lebih dari setengah dunia-dunianya menampung makhluk-makhluk yang adalah kandidat-kandidat yang didiami-Pelaras untuk peleburan kekal.
49:5.32 (568.3) 7. Teknik lepas dari dunia. Pada dasarnya hanya ada satu cara di mana kehidupan manusia individu dapat dimulai di dunia dihuni, dan itu adalah melalui perkembang-biakan makhluk dan kelahiran alami; tetapi ada banyak teknik dengan mana manusia bisa lepas meninggalkan status dunianya dan memperoleh akses masuk ke aliran para penaik Firdaus yang bergerak ke arah dalam.
49:6.1 (568.4) Semua jenis tipe fisik dan seri-seri keplanetan manusia yang berbeda-beda itu sama-sama menikmati pelayanan dari Pelaras Pikiran, malaikat penjaga, dan berbagai ordo kawanan utusan dari Roh Tanpa Batas. Semua sama-sama dibebaskan dari ikatan daging oleh pembebasan kematian alami, dan semua sama sejak itu pergi ke dunia-dunia morontia evolusi rohani dan kemajuan batin.
49:6.2 (568.5) Dari waktu ke waktu, atas usulan dari otoritas planet atau penguasa sistem, dilakukan kebangkitan khusus para peselamat (penyintas) yang sedang tidur (mati). Kebangkitan demikian terjadi setidaknya setiap milenium waktu planet, ketika tidak semua tapi “banyak dari antara orang-orang yang telah tidur di dalam debu tanah, akan bangun.” Kebangkitan khusus ini adalah kesempatan untuk memobilisasi kelompok-kelompok khusus penaik untuk layanan tertentu dalam rancangan alam semesta lokal untuk kenaikan manusia. Ada alasan praktis maupun hubungan sentimental yang berkaitan dengan kebangkitan-kebangkitan khusus ini.
49:6.3 (568.6) Sepanjang masa-masa lebih awal sebuah dunia yang dihuni, banyak yang dipanggil ke dunia mansion pada kebangkitan khusus dan milenial, namun kebanyakan peselamat dipersonalisasi ulang pada peresmian suatu zaman dispensasi baru yang terkait dengan kedatangan sesosok Putra ilahi untuk layanan keplanetan.
49:6.4 (568.7) 1. Manusia dari golongan keselamatan dispensasional atau kelompok. Dengan tibanya Pelaras pertama di sebuah dunia berpenghuni, para serafim penjaga juga mulai muncul; mereka sangat diperlukan agar bisa lepas dari daratan dunia. Sepanjang periode jeda-kehidupan para peselamat tidur itu nilai-nilai rohani dan realitas kekal jiwa-jiwa mereka yang baru dikembangkan dan baka itu disimpan sebagai amanah suci oleh para serafim pribadi atau oleh serafim penjaga kelompok.
49:6.5 (568.8) Para petugas penjaga kelompok terhadap para peselamat tidur itu selalu berfungsi dengan para Putra penghakiman pada saat kedatangan mereka di dunia. “Ia akan menyuruh keluar malaikat-malaikat-Nya dan akan mengumpulkan orang-orang pilihan-Nya dari keempat penjuru bumi.” Bersama dengan setiap petugas serafim untuk personalisasi ulang seorang manusia yang tidur, hadir pula Pelaras yang kembali, pecahan baka Bapa yang sama yang hidup di dalam manusia itu selama hari-hari dalam daging, dan dengan demikian maka identitas manusia itu dipulihkan dan kepribadian dibangkitkan lagi. Selama masa tidur subjeknya ini Pelaras yang menunggu ini melayani di Divinington; mereka tidak pernah lagi menempati batin fana lain selama masa sementara ini.
49:6.6 (569.1) Meskipun dunia-dunia eksistensi fana yang lebih tua ditempati jenis-jenis manusia yang sangat maju dan amat rohani, sosok-sosok yang hampir dikecualikan dari kehidupan morontia itu, namun zaman-zaman lebih awal dari ras asal-hewan itu dicirikan oleh manusia primitif yang begitu belum-dewasa sehingga peleburan dengan Pelaras mereka adalah mustahil. Kebangkitan-ulang manusia-manusia ini dikerjakan oleh serafim penjaga dalam hubungan dengan suatu porsi yang diindividualisir dari roh baka dari Sumber dan Pusat Ketiga.
49:6.7 (569.2) Demikianlah para peselamat tidur dari suatu era keplanetan dipersonalisasi ulang dalam panggilan absen dispensasional (akhir zaman). Tetapi berkaitan tentang pribadi-pribadi yang tidak dapat diselamatkan di alam itu, tidak ada roh baka yang hadir untuk berfungsi dengan para malaikat penjaga takdir kelompok, dan hal ini merupakan penghentian keberadaan makhluk itu. Meskipun beberapa catatanmu telah menggambarkan peristiwa ini sebagai terjadi di planet kematian fana, tetapi itu semua sebenarnya terjadi di dunia-dunia mansion.
49:6.8 (569.3) 2. Manusia dari golongan kenaikan perorangan. Kemajuan individual manusia diukur oleh pencapaian beruntun dan perjalanan penguasaan tujuh lingkaran kosmis. Lingkaran-lingkaran kemajuan manusia ini adalah tingkatan nilai-nilai intelektual, sosial, spiritual, dan wawasan-kosmis yang berkaitan. Dimulai dari lingkaran ketujuh, manusia berjuang untuk mencapai yang pertama, dan semua yang telah mencapai lingkaran ketiga segera memiliki penjaga takdir pribadi yang ditugaskan kepada mereka. Manusia-manusia ini dapat dipersonalisasi ulang dalam kehidupan morontia tidak tergantung dari penghakiman dispensasional atau penghakiman-penghakiman lainnya.
49:6.9 (569.4) Sepanjang zaman-zaman lebih awal dari suatu dunia evolusioner, hanya sedikit manusia pergi ke penghakiman pada hari ketiga. Tetapi saat zaman berlalu, semakin banyak penjaga takdir pribadi yang ditugaskan untuk manusia yang sedang maju, dan dengan demikian meningkatkan jumlah makhluk berkembang ini yang dipersonalisasi ulang di dunia mansion pertama pada hari ketiga setelah kematian alami. Pada kesempatan tersebut kembalinya Pelaras menandakan bangkitnya jiwa manusia itu, dan inilah personalisasi ulang orang mati yang sama secara harfiahnya seperti ketika panggilan absen massal dikumandangkan pada akhir suatu zaman dispensasi di dunia evolusioner.
49:6.10 (569.5) Ada tiga kelompok penaik perorangan: Mereka yang kurang maju mendarat di dunia mansion awal atau pertama. Kelompok yang lebih maju dapat mulai mengikuti karier morontia di salah satu dunia mansion pertengahan sesuai dengan kemajuan keplanetan sebelumnya. Yang paling maju dari golongan ini benar-benar mulai pengalaman morontia mereka di dunia mansion ketujuh.
49:6.11 (569.6) 3. Manusia dari golongan kenaikan yang tergantung masa percobaan. Kedatangan Pelaras merupakan identitas dalam pandangan alam semesta, dan semua makhluk yang didiami Pelaras berada pada panggilan absen atau apel peradilan. Tetapi hidup sementara di dunia berevolusi itu tidak pasti, dan banyak yang meninggal di usia muda sebelum memilih karier Firdaus. Anak-anak dan kaum muda yang didiami-Pelaras tersebut itu mengikuti orang tua yang status rohaninya paling maju, sehingga akan pergi ke dunia finaliter sistem (perawatan kanak-kanak percobaan) pada hari ketiga, pada suatu kebangkitan khusus, atau pada panggilan apel dispensasional dan seribu tahunan yang reguler.
49:6.12 (570.1) Anak-anak yang meninggal waktu masih terlalu muda untuk mendapat Pelaras Pikiran akan dipersonalisasi ulang di dunia finaliter di sistem lokal seiring dengan kedatangan salah seorang dari orangtuanya di dunia-dunia mansion. Seorang anak memperoleh entitas fisik saat kelahiran, namun dalam urusan keselamatan hidup semua anak yang tanpa Pelaras itu diperhitungkan sebagai masih terikat pada orang tua mereka.
49:6.13 (570.2) Pada waktunya Pelaras Pikiran datang untuk menempati anak-anak kecil ini, sedangkan pelayanan serafik untuk kedua kelompok golongan keselamatan yang tergantung-percobaan ini pada umumnya sama kepada orang tua yang lebih maju, atau setara dengan orang tua itu dalam kasus hanya salah satu yang selamat. Mereka yang mencapai lingkaran ketiga, terlepas dari status orang tua mereka, akan diberikan penjaga pribadi.
49:6.14 (570.3) Perawatan kanak-kanak percobaan serupa diselenggarakan di dunia-dunia finaliter konstelasi dan markas-markas alam semesta untuk anak-anak yang tanpa-Pelaras dari golongan penaik primer dan sekunder yang dimodifikasi.
49:6.15 (570.4) 4. Manusia dari golongan kenaikan sekunder yang dimodifikasi. Mereka ini adalah manusia-manusia progresif dari dunia evolusioner yang di pertengahan. Sebagai pedoman mereka tidak kebal terhadap kematian alami, namun mereka dibebaskan dari melewati tujuh dunia mansion.
49:6.16 (570.5) Kelompok yang kurang disempurnakan bangun lagi langsung di markas-markas sistem lokal mereka, hanya tidak melewati dunia-dunia mansion. Kelompok menengah pergi langsung ke dunia-dunia pelatihan konstelasi; mereka tidak melewati seluruh pemerintahan morontia di sistem lokal. Lebih jauh lagi dalam zaman pengejaran rohani di planet, banyak peselamat yang terbangun di markas-markas konstelasi dan dari sana memulai kenaikan Firdaus.
49:6.17 (570.6) Namun sebelum semua kelompok ini boleh melangkah maju lebih lanjut, mereka harus melakukan perjalanan balik sebagai instruktur-instruktur ke dunia-dunia yang belum mereka lewati itu, mendapatkan banyak pengalaman sebagai guru di alam-alam yang tidak mereka lewati sebagai siswa. Mereka semua kemudian melanjutkan ke Firdaus melalui rute yang sudah ditahbiskan untuk kemajuan manusia.
49:6.18 (570.7) 5. Manusia dari golongan kenaikan primer yang dimodifikasi. Manusia-manusia ini termasuk pada tipe dilebur-Pelaras dari kehidupan evolusioner, tetapi mereka paling sering mewakili tahap-tahap akhir pengembangan manusia pada suatu dunia yang berevolusi. Sosok-sosok yang dimuliakan ini dikecualikan dari melewati gerbang kematian; mereka diserahkan kepada genggaman Putra; mereka diubahkan dari antara yang hidup dan muncul secara langsung di hadapan Putra Daulat di markas alam semesta lokal.
49:6.19 (570.8) Inilah manusia-manusia yang melebur dengan Pelaras mereka selama kehidupan fana, dan pribadi-pribadi yang dilebur-Pelaras tersebut melintasi ruang angkasa dengan bebas sebelum disandangi dengan bentuk morontia. Jiwa-jiwa yang dilebur ini pergi dengan transit Pelaras langsung ke ruang-ruang kebangkitan dunia morontia yang lebih tinggi, di mana mereka menerima penobatan morontia awal mereka sama seperti semua manusia lain yang datang dari dunia evolusi.
49:6.20 (570.9) Golongan kenaikan manusia primer yang dimodifikasi ini mungkin berlaku untuk perorangan dalam salah satu seri keplanetan dari tahap terendah hingga ke tahap tertinggi dunia leburan-Pelaras, tetapi lebih sering berfungsi di dunia-dunia yang lebih tua setelah mereka menerima manfaat-manfaat dari banyak kunjungan para Putra ilahi.
49:6.21 (570.10) Dengan pembentukan era keplanetan terang dan hidup, banyak yang pergi ke dunia morontia alam semesta melalui golongan translasi primer dimodifikasi. Lebih jauh sepanjang tahap lanjutan dari keberadaan terang dan hidup yang sudah mapan (diselesaikan) itu, ketika mayoritas manusia yang meninggalkan suatu dunia termasuk dalam kelas ini, maka planet itu dianggap sebagai termasuk seri ini. Kematian alami menjadi kurang sering di dunia-dunia yang lama ditetapkan dalam terang dan hidup ini.
49:6.22 (571.1) [Disampaikan oleh sesosok Melkisedek dari Sekolah Administrasi Keplanetan Yerusem.]
Buku Urantia
Makalah 50
50:0.1 (572.1) MESKIPUN termasuk dalam ordo Putra Lanonandek, para Pangeran Planet itu begitu dispesialisasikan dalam tugas sehingga mereka umumnya dianggap sebagai kelompok yang berbeda. Setelah mereka disertifikasi oleh Melkisedek sebagai Lanonandek sekunder, para Putra alam semesta lokal ini ditugaskan ke cadangan ordo mereka di markas konstelasi. Dari sini mereka ditunjuk untuk berbagai tanggung jawab oleh Daulat Sistem dan pada akhirnya ditugaskan sebagai Pangeran Planet dan diutus untuk memerintah dunia-dunia dihuni yang berevolusi.
50:0.2 (572.2) Sinyal untuk Daulat Sistem agar bertindak dalam urusan menugaskan penguasa untuk suatu planet tertentu adalah penerimaan permintaan dari para Pembawa Kehidupan untuk pengiriman kepala pemerintahan agar berfungsi di planet di mana mereka telah membangun kehidupan dan mengembangkan makhluk evolusioner cerdas. Kepada semua planet yang dihuni makhluk fana evolusioner telah ditugaskan pada mereka sesosok penguasa planet dari ordo keputraan ini.
50:1.1 (572.3) Pangeran Planet dan saudara-saudara asistennya merupakan pendekatan dipersonalisasi yang terdekat (selain inkarnasi) yang dapat dilakukan oleh Putra Kekal Firdaus kepada makhluk-makhluk rendahan ruang dan waktu. Benar, Putra Pencipta menyentuh makhluk alam melalui rohnya, namun Pangeran Planet adalah yang terakhir dari ordo Putra-Putra berpribadi yang menjangkau keluar dari Firdaus kepada anak-anak manusia. Roh Tanpa Batas datang sangat dekat dalam pribadi-pribadi para penjaga takdir dan sosok-sosok kemalaikatan lainnya; Bapa Semesta hidup di dalam manusia melalui hadirat prapribadi Monitor Misteri; tapi Pangeran Planet merupakan upaya terakhir dari Putra Kekal dan para Putranya untuk mendekati kamu. Di dunia yang baru dihuni, Pangeran Planet adalah satu-satunya perwakilan dari keilahian lengkap, karena berasal dari Putra Pencipta (keturunan dari Bapa Semesta dan Putra Kekal) dan Penatalayan Ilahi (Putri alam semesta dari Roh Tanpa Batas).
50:1.2 (572.4) Sang pangeran untuk dunia yang baru dihuni itu dikelilingi oleh suatu korps setia pembantu dan asisten, dan oleh sejumlah besar roh penatalayan. Namun korps-korps pemimpin untuk dunia baru tersebut haruslah dari ordo-ordo lebih bawah dari para administrator suatu sistem supaya secara bawaan simpatik dan memahami masalah dan kesulitan keplanetan. Semua upaya untuk menyediakan pemerintahan yang simpatik bagi dunia-dunia evolusioner ini mengakibatkan peningkatan tanggung jawab sehingga kepribadian-kepribadian yang dekat-manusia itu mungkin dapat tersesat oleh peninggian pikiran mereka sendiri melebihi dan di atas kehendak para Penguasa Tertinggi.
50:1.3 (572.5) Sebagai wakil-wakil keilahian yang cukup sendirian di tiap planet, para Putra ini diuji dengan keras, dan Nebadon telah menderita kemalangan karena beberapa pemberontakan. Dalam penciptaan para Daulat Sistem dan Pangeran Planet terjadilah personalisasi dari suatu konsep yang telah semakin menjauh lagi dari Bapa Semesta dan Putra Kekal, dan ada suatu meningkatnya bahaya dari hilangnya rasa proporsi tentang kepentingan diri seseorang dan kemungkinan gagal lebih besar untuk menjaga pemahaman yang tepat tentang nilai-nilai dan hubungan antara berbagai ordo makhluk ilahi dan gradasi kewenangan mereka. Bahwa Bapa secara pribadi tidak hadir di alam semesta lokal juga merupakan ujian iman dan kesetiaan tertentu terhadap semua Putra ini.
50:1.4 (573.1) Tidak sering memang para pangeran dunia ini gagal dalam misi-misi mereka mengorganisir dan mengelola dunia-dunia yang dihuni, dan keberhasilan mereka sangat memudahkan misi berikutnya dari para Putra Material, yang datang untuk menanamkan bentuk-bentuk kehidupan makhluk yang lebih tinggi pada manusia primitif dunia-dunia. Pemerintahan mereka juga sangat banyak mempersiapkan planet-planet untuk para Putra Tuhan Firdaus, yang kemudian datang untuk menghakimi dunia dan untuk meresmikan zaman-zaman dispensasi berikutnya.
50:2.1 (573.2) Semua Pangeran Planet berada di bawah wewenang administratif alam semesta Gabriel, kepala eksekutifnya Mikhael, sementara dalam otoritas langsung mereka tunduk pada perintah-perintah eksekutif dari para Daulat Sistem.
50:2.2 (573.3) Pangeran-Pangeran Planet dapat setiap saat mencari nasihat dari para Melkisedek, mantan instruktur dan sponsor mereka, tetapi mereka tidak sewenang-wenang diwajibkan untuk meminta bantuan seperti itu, dan jika bantuan tersebut tidak secara sukarela diminta, para Melkisedek tidak ikut campur pemerintahan planet. Para penguasa dunia ini juga dapat memanfaatkan nasihat dari dua puluh empat konselor, yang dikumpulkan dari dunia-dunia penganugerahan sistem. Di Satania, konselor-konselor ini sekarang semuanya berasal dari Urantia. Dan ada suatu dewan tujuh puluh yang sebanding di markas konstelasi juga dipilih dari sosok-sosok evolusioner dari alam-alam dunia.
50:2.3 (573.4) Pemerintahan planet-planet evolusioner dalam karier-karier planet yang awal dan belum ditetapkan itu sebagian besarnya otokratis. Pangeran Planet mengorganisir kelompok-kelompok asisten khusus mereka dari antara korps para pembantu planet mereka. Biasanya mereka dikelilingi dengan suatu dewan tertinggi dua belas, tetapi hal ini bermacam-macam dipilihnya dan berbeda-beda susunannya di dunia-dunia yang berbeda. Pangeran Planet mungkin juga memiliki sebagai asisten satu atau lebih dari ordo ketiga dari kelompok keputraannya sendiri dan kadang-kadang, di dunia-dunia tertentu, satu dari ordonya sendiri, sesosok rekan Lanonandek sekunder.
50:2.4 (573.5) Seluruh staf untuk sesosok penguasa dunia terdiri dari pribadi-pribadi dari Roh Tanpa Batas dan jenis-jenis tertentu sosok berevolusi yang lebih tinggi dan manusia-manusia menaik dari dunia-dunia lain. Staf tersebut rata-rata sekitar seribu, dan saat planet berkembang maju, korps pembantu ini dapat ditingkatkan hingga seratus ribu atau lebih. Kapan saja terasa ada kebutuhan untuk tambahan pembantu, Pangeran Planet hanya cukup membuat permintaan pada saudara-saudara mereka, Daulat Sistem, dan permohonan itu dikabulkan segera.
50:2.5 (573.6) Planet-planet sangat bervariasi dalam sifat dan organisasi serta dalam administrasinya, tetapi semua menyediakan sidang-sidang pengadilan. Sistem peradilan alam semesta lokal berasal dari pengadilan-pengadilan Pangeran Planet, yang diketuai oleh sesosok anggota staf pribadinya; ketetapan-ketetapan dari pengadilan tersebut mencerminkan sikap yang sangat kebapakan dan bijak. Semua masalah yang melibatkan lebih dari pengaturan penduduk planet bisa banding ke pengadilan yang lebih tinggi, tetapi urusan-urusan domain dunianya sebagian besar disesuaikan menurut kebijaksanaan pribadi sang pangeran.
50:2.6 (574.1) Komisi keliling konsiliator melayani dan memperlengkapi pengadilan planet, dan para pengendali roh maupun fisik tunduk pada temuan dari para konsiliator ini. Namun demikian tidak ada eksekusi sewenang-wenang yang pernah dilakukan tanpa persetujuan dari Bapa Konstelasi, karena “Yang Mahatinggi berkuasa atas kerajaan manusia.”
50:2.7 (574.2) Para pengendali dan transformator yang bertugas di planet juga mampu bekerjasama dengan malaikat dan ordo-ordo sosok selestial lain dalam memungkinkan sosok-sosok selestial yang belakangan itu terlihat oleh manusia fana. Pada acara-acara khusus para pembantu serafik dan bahkan Melkisedek dapat dan memang membuat diri mereka terlihat oleh penduduk dunia evolusioner. Alasan pokok untuk membawa manusia penaik dari ibukota sistem sebagai bagian dari staf Pangeran Planet adalah untuk membantu komunikasi dengan penduduk di dunia.
50:3.1 (574.3) Pada waktu pergi ke dunia yang masih muda, sesosok Pangeran Planet biasanya membawa bersamanya sekelompok relawan manusia menaik dari markas sistem lokal. Para penaik ini menemani pangeran sebagai penasihat dan pembantu dalam pekerjaan awal peningkatan ras. Korps pembantu yang jasmani ini merupakan tautan penghubung antara pangeran dan ras-ras dunia. Pangeran Urantia yang dulu, Kaligastia, memiliki korps seratus pembantu yang demikian.
50:3.2 (574.4) Para asisten relawan tersebut adalah warga dari ibukota sistem, dan tidak satupun dari mereka telah melebur dengan Pelaras yang mendiami mereka. Status dari Pelaras dari pelayan relawan tersebut tetap sebagai warga penduduk di markas sistem sementara para pemaju morontia ini untuk sementara kembali ke keadaan jasmani mereka sebelumnya.
50:3.3 (574.5) Pembawa-Pembawa Kehidupan, arsitek-arsitek untuk wujud, melengkapi para relawan tersebut dengan tubuh fisik yang baru, yang mereka tempati selama periode kunjungan keplanetan mereka. Wujud-wujud kepribadian ini, meskipun bebas dari sakit penyakit yang biasa di dunia, tetapi seperti badan morontia yang awal, namun bisa terkena kecelakaan tertentu yang bersifat mekanis.
50:3.4 (574.6) Staf korporeal (yang memiliki badan jasmani) sang pangeran biasanya dipindahkan dari planet sehubungan dengan penghakiman berikutnya pada saat kedatangan Putra yang kedua di planet itu. Sebelum berangkat, mereka biasanya menyerahkan berbagai tugas mereka kepada keturunan bersama mereka dan kepada relawan pribumi tertentu yang unggul. Di dunia-dunia tertentu di mana para pembantu pangeran ini telah diizinkan untuk kawin dengan kelompok unggul dari ras-ras pribumi, keturunan tersebut biasanya menjadi penerus mereka.
50:3.5 (574.7) Para asisten untuk Pangeran Planet ini jarang kawin dengan ras-ras dunia, tetapi mereka selalu kawin di antara mereka sendiri. Dua kelas makhluk yang dihasilkan dari persekutuan ini adalah: jenis makhluk tengah primer dan jenis tinggi tertentu makhluk jasmani yang tetap diperbantukan pada stafnya pangeran setelah orang tua mereka dipindah dari planet itu pada saat kedatangan Adam dan Hawa. Anak-anak ini tidak kawin dengan ras manusia fana kecuali dalam keadaan darurat tertentu dan itupun hanya oleh perintah dari Pangeran Planet. Dalam peristiwa seperti itu, anak-anak mereka—atau para cucu dari staf korporeal—berada dalam status sebagai ras unggul pada masa dan generasi mereka. Semua keturunan dari asisten-asisten semimaterial dari Pangeran Planet ini didiami oleh Pelaras.
50:3.6 (575.1) Pada akhir zaman dispensasinya sang pangeran, ketika saatnya tiba untuk “staf reversi” ini untuk kembali ke markas sistem untuk melanjutkan kembali karier Firdaus, para penaik ini membawa diri mereka kepada para Pembawa Kehidupan untuk tujuan menyerahkan tubuh jasmani mereka. Mereka memasuki tidur peralihan dan bangun sudah dilepaskan dari badan fana mereka dan sudah dipakaikan wujud morontia, siap untuk transportasi serafik kembali ke ibukota sistem, di mana para Pelaras mereka yang terpisah itu menunggu mereka. Mereka tertinggal satu zaman dispensasi di belakang kelas Yerusem mereka, tetapi mereka telah mendapatkan pengalaman yang unik dan luar biasa, sebuah babak yang langka dalam karier seorang manusia menaik.
50:4.1 (575.2) Staf korporeal sang pangeran sejak awal mengelola sekolah-sekolah pelatihan dan pembinaan budaya planet, di dalam mana yang terbaik dari ras-ras evolusioner diajar dan kemudian diutus untuk mengajarkan cara-cara yang lebih baik ini kepada rakyat mereka. Sekolah-sekolahnya sang pangeran ini berada di pusat markas material dari planet.
50:4.2 (575.3) Sebagian besar pekerjaan fisik yang berkaitan dengan pembangunan ibukota ini dilakukan oleh staf korporeal. Kota-kota markas, atau permukiman-pemukiman tersebut, dari era-era awal Pangeran Planet itu sangat berbeda dari apa yang manusia Urantia mungkin bayangkan. Dibandingkan dengan era-era kemudian, bangunan-bangunan itu sederhana, ditandai oleh hiasan mineral dan oleh konstruksi bahan bangunan yang relatif maju. Semua ini kontras dengan pemerintahan Adam yang berpusat di sekitar markas taman, dari mana pekerjaan mereka atas nama ras-ras itu dilaksanakan selama zaman dispensasi kedua dari Putra-Putra alam semesta.
50:4.3 (575.4) Dalam pemukiman markas ibukota di duniamu setiap tempat tinggal manusia dilengkapi dengan lahan yang luas. Meskipun suku-suku yang jauh terus berburu dan mencari makanan, para siswa dan guru dalam sekolahnya Pangeran itu semua adalah petani dan pekebun. Waktu mereka kira-kira terbagi sama antara kegiatan-kegiatan berikut:
50:4.4 (575.5) 1. Kerja fisik. Budidaya tanah, berkaitan dengan pembangunan dan penghiasan rumah.
50:4.5 (575.6) 2. Kegiatan sosial. Bermain pertunjukan dan pengelompokan sosial budaya.
50:4.6 (575.7) 3. Aplikasi pendidikan. Pengajaran perorangan sehubungan dengan pengajaran kelompok-keluarga, ditambah dengan pelatihan kelas khusus.
50:4.7 (575.8) 4. Pelatihan kejuruan. Sekolah-sekolah perkawinan dan kerumah-tanggaan, sekolah pelatihan seni dan kerajinan, dan kelas untuk pelatihan para guru—sekuler, kultural, dan keagamaan.
50:4.8 (575.9) 5. Pembinaan rohani. Persaudaraan guru, pencerahan kelompok anak-anak dan pemuda, serta pelatihan anak-anak pribumi yang diadopsi sebagai misionaris kepada rakyat mereka.
50:4.9 (575.10) Pangeran Planet tidak terlihat oleh manusia fana; merupakan ujian iman untuk mempercayai pernyataan-pernyataan dari sosok-sosok semimaterial stafnya. Tetapi sekolah-sekolah pembinaan budaya dan pelatihan ini disesuaikan baik dengan kebutuhan tiap planet, dan kemudian segera berkembang persaingan yang tajam dan terpuji antara ras-ras manusia dalam upaya mereka untuk masuk ke berbagai lembaga pembelajaran ini.
50:4.10 (575.11) Dari pusat-pusat budaya dan prestasi dunia demikian secara bertahap menyebarlah ke semua orang suatu pengaruh yang mengangkat dan membudayakan, yang perlahan dan pasti mengubah ras-ras evolusi. Sementara itu anak-anak yang terdidik dan terspiritualisasi dari bangsa-bangsa sekitarnya yang telah diadopsi dan dilatih di sekolah-sekolah sang pangeran akan kembali ke kelompok asal mereka, dan sesuai yang terbaik dari kemampuan mereka, di sana mereka mendirikan pusat-pusat pembelajaran dan budaya yang baru dan kuat, yang mereka laksanakan sesuai dengan rancangan sekolah sang pangeran.
50:4.11 (576.1) Di Urantia rencana-rencana untuk pemajuan planet dan peningkatan budaya ini sedang berjalan dengan baik, berlanjut dengan paling memuaskan, ketika seluruh usaha itu berhenti dengan agak tiba-tiba dan akhir yang paling hina akibat anutan Kaligastia pada pemberontakan Lucifer.
50:4.12 (576.2) Peristiwa itu adalah salah satu episode yang paling sangat mengejutkan dari pemberontakan ini bagiku, untuk mengetahui tentang pengkhianatan tanpa perasaan oleh salah satu dari ordo keputraanku sendiri, Kaligastia, yang dengan sengaja dan dengan pemikiran jahat sebelumnya secara sistematis menyelewengkan pelajaran dan meracuni pengajaran yang diberikan dalam semua sekolah keplanetan Urantia yang sedang berlangsung pada waktu itu. Keruntuhan sekolah-sekolah ini terjadi dengan cepat dan menyeluruh.
50:4.13 (576.3) Banyak dari keturunan dari para penaik dari staf jasmani sang Pangeran itu tetap setia, meninggalkan barisan Kaligastia. Para loyalis ini didukung oleh para penyelamat Melkisedek Urantia, dan di kemudian hari keturunan mereka berbuat banyak untuk menyokong konsep keplanetan tentang kebenaran dan keadilan. Karya para pemberita yang setia ini membantu mencegah pemusnahan total kebenaran rohani di Urantia. Jiwa-jiwa pemberani ini dan keturunan mereka tetap menghidupkan beberapa pengetahuan tentang kekuasaan Bapa dan melestarikan untuk ras-ras dunia mengenai konsep zaman keplanetan berturut-turut dari berbagai ordo Putra ilahi.
50:5.1 (576.4) Para pangeran dunia dihuni yang setia secara permanen dilekatkan ke planet penugasan pertama mereka. Putra Firdaus dan zaman dispensasi mereka bisa datang dan pergi, tetapi Pangeran Planet yang berhasil terus menjadi penguasa atas wilayahnya. Pekerjaannya cukup independen terhadap misi-misi dari Putra-putra yang lebih tinggi, karena dirancang untuk memupuk pengembangan peradaban planet.
50:5.2 (576.5) Kemajuan peradaban itu tidak sama pada dua planet manapun. Rincian dari penyingkapan evolusi manusia itu sangat berbeda pada banyak dunia yang tidak sama. Meskipun ada banyak diversifikasi pengembangan planet di sepanjang lini-lini fisik, intelektual, dan sosial ini, namun semua dunia evolusioner itu maju dalam arah yang tertentu yang dirancang dengan baik.
50:5.3 (576.6) Di bawah pemerintahan bijak dari sesosok Pangeran Planet, ditambah oleh para Putra Material dan diselingi oleh misi-misi periodik dari para Putra Firdaus, bangsa-bangsa manusia di dunia ruang dan waktu pada umumnya akan berturut-turut melewati tujuh perkembangan zaman berikut:
50:5.4 (576.7) 1. Zaman nutrisi. Makhluk-makhluk pramanusia dan ras awal manusia primitif itu terutama peduli dengan masalah pangan. Makhluk-makhluk yang berevolusi ini menghabiskan jam-jam waktu bangun mereka untuk mencari makanan ataupun untuk bertarung, secara ofensif atau defensif. Pencarian makanan adalah yang terpenting dalam benak para leluhur awal peradaban berikutnya ini.
50:5.5 (576.8) 2. Zaman keamanan. Segera setelah si pemburu primitif bisa meluangkan waktu dari pencarian makanan, ia mengalihkan waktu luang ini untuk meningkatkan keamanannya. Perhatian lebih dan lebih lagi dikhususkan untuk teknik perang. Rumah-rumah dibentengi, dan klan-klan dipadukan oleh rasa takut bersama dan oleh penanaman kebencian terhadap kelompok-kelompok asing. Pelestarian diri adalah suatu usaha yang selalu mengikuti pemeliharaan diri.
50:5.6 (577.1) 3. Era kenyamanan-materi. Setelah masalah pangan sebagian telah diselesaikan dan beberapa tingkat keamanan telah dicapai, maka waktu luang tambahan itu dimanfaatkan untuk meningkatkan kenyamanan pribadi. Kemewahan berlomba dengan kebutuhan dalam menduduki pusat panggung kegiatan manusia. Era tersebut amat sering ditandai oleh tirani, intoleransi, kerakusan, dan kemabukan. Unsur-unsur ras yang lebih lemah cenderung ke arah perbuatan keterlaluan dan kebrutalan. Secara bertahap mereka yang lemah pencari-kesenangan ini ditundukkan oleh unsur-unsur yang lebih kuat dan cinta-kebenaran dari peradaban yang sedang maju.
50:5.7 (577.2) 4. Pencarian untuk pengetahuan dan kebijaksanaan. Makanan, keamanan, kesenangan, dan rekreasi menyediakan landasan bagi pengembangan kebudayaan dan penyebaran pengetahuan. Upaya untuk melaksanakan pengetahuan menghasilkan kebijaksanaan, dan ketika suatu budaya telah belajar bagaimana mendapat keuntungan dan perbaikan oleh pengalaman, maka peradaban telah benar-benar tiba. Makanan, keamanan, dan kenyamanan materi masih mendominasi masyarakat, tetapi banyak individu berpandangan-ke-depan yang lapar akan pengetahuan dan haus akan kebijaksanaan. Setiap anak diberikan kesempatan untuk belajar dengan melakukan; pendidikan adalah kata pengenal untuk zaman ini.
50:5.8 (577.3) 5. Zaman filosofi dan persaudaraan. Ketika manusia belajar untuk berpikir dan mulai mendapat manfaat melalui pengalaman, mereka menjadi filosofis—mereka mulai berpikir-pikir di dalam diri mereka sendiri dan melakukan penilaian yang membedakan-bedakan. Masyarakat di zaman ini menjadi etis, dan manusia dari era tersebut benar-benar menjadi makhluk bermoral. Makhluk bermoral yang bijak mampu untuk membangun persaudaraan umat manusia di dunia yang sedang maju tersebut. Makhluk yang etis dan bermoral dapat belajar bagaimana untuk hidup sesuai dengan “aturan emas.”
50:5.9 (577.4) 6. Zaman pencarian spiritual. Ketika manusia yang berkembang telah melewati tahap perkembangan fisik, intelektual, dan sosial, maka cepat atau lambat mereka mencapai tingkat kearifan pribadi tertentu yang mendorong mereka untuk mencari kepuasan rohani dan pemahaman kosmis. Agama sedang menyelesaikan kenaikan dari wilayah-wilayah emosional rasa takut dan takhyul menuju kepada tingkat-tingkat tinggi kebijaksanaan kosmis dan pengalaman rohani pribadi. Pendidikan bertujuan untuk pencapaian makna-makna, dan budaya memegang hubungan-hubungan kosmis dan nilai-nilai yang benar. Manusia-manusia yang berevolusi tersebut sungguh-sungguh dibudayakan, benar-benar terdidik, dan dengan indahnya mengenal-Tuhan.
50:5.10 (577.5) 7. Era terang dan hidup. Era ini adalah berbunganya zaman-zaman keamanan fisik, perluasan intelektual, pembinaan budaya sosial, dan pencapaian rohani yang berturut-turut itu. Prestasi-prestasi manusia ini sekarang dipadukan, dihubungkan, dan dikoordinasikan dalam kesatuan kosmis dan layanan yang tanpa pamrih. Di dalam batasan-batasan kodrat alam dan kemampuan jasmani, tidak ada batas yang ditetapkan terhadap kemungkinan pencapaian evolusi oleh generasi maju yang berturut-turut hidup di atas dunia-dunia ruang dan waktu yang ilahi dan ditetapkan ini.
50:5.11 (577.6) Setelah melayani dunia mereka melalui dispensasi berturut-turut sejarah dunia dan zaman kemajuan planet, maka Pangeran Planet dinaikkan ke posisi Daulat Planet saat peresmian era terang dan hidup.
50:6.1 (578.1) Pengisolasian Urantia membuat tidak mungkin untuk melakukan presentasi tentang banyak rincian tentang kehidupan dan lingkungan tetangga-tetanggamu di Satania. Dalam presentasi ini kami dibatasi oleh karantina planet dan oleh isolasi sistem. Kami harus dipandu oleh pembatasan-pembatasan ini dalam semua upaya kami untuk mencerahkan manusia Urantia, namun sejauh yang diperbolehkan, kamu telah diajar tentang kemajuan dunia evolusi yang rata-rata, dan kamu dapat membandingkan perjalanan kariernya suatu dunia tersebut dengan keadaan sekarang Urantia.
50:6.2 (578.2) Perkembangan peradaban di Urantia tidak begitu berbeda jauh dari peradaban dunia lain yang juga telah menderita kemalangan karena isolasi rohani. Tetapi jika dibandingkan dengan dunia yang setia di alam semesta, planetmu tampaknya paling kacau dan sangat terbelakang dalam semua tahap kemajuan intelektual dan pencapaian spiritual.
50:6.3 (578.3) Karena ketidak-beruntungan planetmu, orang Urantia tercegah sehingga tidak memahami banyak tentang budaya dunia-dunia yang normal. Namun demikian kamu jangan membayangkan dunia-dunia evolusioner itu, bahkan yang paling ideal sekalipun, sebagai dunia-dunia yang di situ hidup adalah tempat tidur ditaburi bunga kemudahan. Kehidupan awal dari ras manusia selalu disertai oleh perjuangan. Upaya dan keputusan merupakan bagian pokok untuk perolehan nilai-nilai kemampuan bertahan hidup.
50:6.4 (578.4) Budaya mensyaratkan kualitas pikiran; budaya tidak dapat ditingkatkan kecuali pikiran dinaikkan. Intelek superior akan mencari budaya yang mulia dan menemukan cara untuk mencapai tujuan tersebut. Pikiran inferior akan menolak budaya tertinggi bahkan ketika disajikan kepada mereka siap pakai. Hal itu amat tergantung juga pada misi berturut-turut Putra ilahi dan atas sejauh mana pencerahan diterima oleh zaman dispensasi masing-masing.
50:6.5 (578.5) Jangan kamu lupa bahwa selama dua ratus ribu tahun seluruh dunia Satania telah berada di bawah larangan rohani Norlatiadek sebagai akibat dari pemberontakan Lucifer. Akan membutuhkan zaman demi zaman untuk memulihkan cacat-cacat yang dihasilkan dari dosa dan pemisahan diri. Duniamu masih terus mengejar karier yang tidak teratur dan terus berubah-ubah sebagai akibat dari tragedi ganda dari Pangeran Planet yang memberontak dan Putra Material yang gagal. Bahkan penganugerahan diri Mikhael Kristus di Urantia tidak segera menyingkirkan dampak-dampak sementara dari kesalahan-kesalahan serius ini dalam pemerintahan dunia yang sebelumnya.
50:7.1 (578.6) Pertamanya mungkin tampak bahwa Urantia dan dunia-dunia terisolasi yang terkait itu adalah planet-planet yang paling malang karena tidak mendapat manfaat dari kehadiran dan pengaruh menguntungkan dari kepribadian-kepribadian supramanusia seperti Pangeran Planet dan Putra serta Putri Material. Tapi pengisolasian dunia-dunia ini menyediakan ras-ras mereka suatu kesempatan unik untuk pengamalan iman dan untuk pengembangan mutu keyakinan yang istimewa akan kehandalan kosmis yang tidak tergantung pada penglihatan mata atau pertimbangan jasmani lainnya. Bisa saja ternyata, pada akhirnya, bahwa manusia yang berasal dari dunia-dunia dikarantina sebagai akibat dari pemberontakan itu adalah sangat beruntung. Kami telah menemukan bahwa para penaik tersebut telah dari sejak awal diserahi dengan banyak penugasan khusus untuk usaha-usaha kosmis dimana iman yang tidak diragukan dan keyakinan yang mendalam itu sangat penting untuk pencapaiannya.
50:7.2 (579.1) Di Yerusem para penaik dari dunia-dunia terisolasi ini menempati suatu sektor perumahan mereka sendiri dan dikenal sebagai agondonter, yang berarti makhluk yang berkehendak dan berevolusi yang mampu percaya tanpa melihat, bertahan ketika terisolasi, dan berkemenangan atas kesulitan yang tak teratasi bahkan ketika sendirian. Pengelompokan fungsional dari para agondonter ini berlanjut sepanjang kenaikan alam semesta lokal dan perjalanan alam semesta super; pengelompokan ini kemudian menghilang selama kunjungan di Havona namun segera muncul kembali pada waktu pencapaian Firdaus dan secara pasti tetap ada dalam Korps Finalitas Fana. Tabamantia adalah agondonter yang berstatus finaliter, setelah selamat dari salah satu planet dikarantina yang terlibat dalam pemberontakan pertama yang pernah berlangsung dalam alam semesta ruang dan waktu.
50:7.3 (579.2) Sepanjang seluruh karier Firdaus, pahala mengikuti usaha seperti halnya akibat mengikuti sebab. Penghargaan tersebut membedakan individu dari yang rata-rata, memberikan suatu perbedaan pengalaman makhluk, dan memberikan sumbangan pada keserba-bisaan kinerja yang paling pokok dalam badan kolektif para finaliter.
50:7.4 (579.3) [Disampaikan oleh sesosok Putra Lanonandek Sekunder dari Korps Cadangan.]
Buku Urantia
Makalah 51
51:0.1 (580.1) SELAMA zaman dispensasi dari sesosok Pangeran Planet, manusia primitif mencapai batas untuk perkembangan evolusioner yang alami, dan pencapaian biologis ini menjadi pertanda kepada Daulat Sistem untuk mengirimkan ke dunia tersebut ordo keputraan yang kedua, yaitu para pemulia biologis. Putra-putra ini, karena mereka ada dua—Putra dan Putri Material—biasanya dikenal di sebuah planet sebagai Adam dan Hawa. Putra Material pertama di Satania adalah Adam, dan mereka yang pergi ke dunia-dunia sistem sebagai pemulia biologis selalu menyandang nama Putra pertama dan sulung dari ordo mereka yang unik ini.
51:0.2 (580.2) Para Putra ini adalah pemberian material (yang bersifat fisik atau jasmani) dari Putra Pencipta kepada dunia-dunia yang dihuni. Bersama dengan Pangeran Planet, mereka tetap tinggal di planet penugasan mereka di sepanjang perjalanan evolusioner dunia tersebut. Petualangan demikian di dunia yang memiliki sosok Pangeran Planet tidaklah terlalu berbahaya, tetapi di suatu planet yang murtad, sebuah alam tanpa penguasa spiritual dan tanpa komunikasi antarplanet, misi semacam itu sarat dengan bahaya besar.
51:0.3 (580.3) Meskipun kamu tidak bisa berharap untuk mengetahui segala sesuatu tentang pekerjaan para Putra ini di seluruh dunia Satania dan sistem-sistem lainnya, ada makalah-makalah lainnya yang menggambarkan dengan lebih penuh tentang kehidupan dan pengalaman dari pasangan yang menarik itu, Adam dan Hawa, yang berasal dari korps para pemulia biologis Yerusem untuk meningkatkan taraf ras-ras Urantia. Meskipun terjadi pemyimpangan dari rencana yang ideal untuk memperbaiki ras-ras asli duniamu, namun demikian misinya Adam itu tidaklah sia-sia; Urantia telah mendapat keuntungan tak terkira dari hadiah Adam dan Hawa itu, dan di antara sesama mereka dan di dalam dewan-dewan di tempat tinggi karya mereka tidak diperhitungkan sebagai kegagalan total.
51:1.1 (580.4) Putra dan Putri yang jasmani atau berjenis kelamin itu adalah keturunan dari Putra Pencipta; Roh Ibu Alam Semesta tidak ikut serta dalam penciptaan makhluk-makhluk yang ditakdirkan untuk berfungsi sebagai pemulia-pemulia fisik manusia di dunia-dunia evolusi ini.
51:1.2 (580.5) Ordo keputraan material itu tidak seragam di seluruh alam semesta lokal. Putra Pencipta menghasilkan hanya sepasang makhluk ini di setiap sistem lokal; pasangan sulung ini beragam kodrat atau sifat dasarnya, karena diselaraskan pada pola kehidupan di masing-masing sistem mereka. Ketentuan ini diperlukan karena jika tidak maka potensi reproduksi para Adam itu tidak akan berfungsi dengan potensi reproduksi manusia yang berevolusi dari dunia-dunia di salah satu sistem tertentu. Adam dan Hawa yang datang ke Urantia itu diturunkan dari pasangan Putra Material Satania yang asli itu.
51:1.3 (580.6) Tinggi Putra Material bervariasi antara 8 hingga 10 kaki (2,4 hingga 3 meter), dan tubuh mereka bersinar dengan kecemerlangan pancaran cahaya rona ungu. Meskipun darah jasmani bersirkulasi melalui badan jasmani mereka, mereka juga dimuati tambahan energi ilahi dan dipenuhi dengan cahaya selestial. Para Putra Material (Adam) dan Putri Material (Hawa) ini adalah setara satu sama lain, hanya berbeda dalam kodrat reproduksi dan dalam kemampuan kimiawi tertentu. Mereka setara tetapi berbeda, laki-laki dan perempuan—sebab itu saling melengkapi— dan dirancang untuk melayani pada hampir semua penugasan secara berpasangan.
51:1.4 (581.1) Putra-Putri Material itu menikmati nutrisi rangkap dua; mereka benar-benar rangkap dua dalam kodrat dan susunannya, makan dari energi yang dimaterialisir seperti halnya yang dilakukan makhluk badani dari dunia, sementara kehidupan baka (tidak mati) mereka sepenuhnya dipelihara oleh asupan langsung dan otomatis dari energi-energi kosmis pendukung tertentu. Seandainya mereka gagal pada suatu misi penugasan atau bahkan secara sadar dan sengaja memberontak, maka ordo Putra ini menjadi terisolasi, terputus dari hubungan dengan sumber terang dan hidup alam semesta. Saat itulah selanjutnya praktis mereka menjadi makhluk jasmani, ditakdirkan untuk mengambil jalan kehidupan jasmani di dunia penugasan mereka dan terpaksa menghadap hakim-hakim alam semesta untuk penghakiman. Kematian jasmani pada akhirnya akan mengakhiri karier keplanetan dari Putra atau Putri Material yang tidak beruntung dan tidak bijaksana tersebut.
51:1.5 (581.2) Sesosok Adam dan Hawa yang asli atau yang langsung diciptakan itu bersifat baka oleh kemampuan bawaan dalam dirinya sama seperti semua ordo keputraan alam semesta lokal yang lain, tetapi suatu penurunan potensi kebakaan ini menjadi ciri putra putri mereka. Pasangan yang pertama ini tidak dapat meneruskan ketidak-matian (imortalitas) tak bersyarat ini kepada putra putri keturunan mereka. Keturunan mereka tergantung untuk melanjutkan kehidupan pada keselarasan intelektual tanpa putus dengan sirkuit gravitasi-batin dari Roh. Sejak berdirinya sistem Satania, tiga belas Adam Planet telah hilang karena pemberontakan dan kegagalan, dan 681.204 ada dalam posisi-posisi kepercayaan bawahan. Sebagian besar pembelotan ini terjadi pada saat pemberontakan Lucifer.
51:1.6 (581.3) Meskipun hidup sebagai warga tetap di ibukota sistem, bahkan ketika berfungsi pada misi menurun ke planet evolusioner, Putra-Putri Material tidak memiliki Pelaras Pikiran, tetapi melalui layanan inilah mereka mendapatkan kapasitas pengalaman untuk pendiaman Pelaras dan karier kenaikan Firdaus. Sosok-sosok yang unik dan luar biasa berguna ini adalah tautan penghubung antara dunia-dunia rohani dan fisik. Mereka dikonsentrasikan di markas-markas sistem, di mana mereka bereproduksi dan hidup sebagai warga jasmani di alam itu, dan dari sana mereka dikirim ke dunia-dunia evolusioner.
51:1.7 (581.4) Berbeda dengan Putra-putra ciptaan lainnya untuk layanan planet, secara alami golongan keputraan material bisa terlihat oleh makhluk material (jasmani) seperti penduduk Urantia. Para Putra Tuhan ini dapat dilihat, dipahami, dan pada gilirannya, benar-benar dapat berbaur dengan makhluk-makhluk waktu, bahkan bisa kawin dan berkembang biak dengan mereka, meskipun peran untuk pengangkatan biologis ini biasanya diserahkan kepada keturunan dari Adam-Adam Planet itu.
51:1.8 (581.5) Di Yerusem, anak-anak yang setia dari setiap Adam dan Hawa itu baka atau tidak mati, tetapi keturunan dari Putra dan Putri Material yang dilahirkan setelah kedatangan mereka di planet evolusioner tidak kebal seperti itu terhadap kematian alami. Ada terjadi perubahan dalam mekanisme transmisi-kehidupan ketika para Putra ini dimaterialisasi-ulang untuk fungsi reproduksi di dunia evolusioner. Para Pembawa Kehidupan sengaja mencabut dari Adam dan Hawa planet kuasa untuk melahirkan putra dan putri yang tidak mati. Jika mereka tidak gagal, sosok Adam dan Hawa dalam suatu misi keplanetan dapat hidup seterusnya, tetapi di dalam batas-batas tertentu anak-anak mereka mengalami berkurangnya panjang umur dengan setiap generasi berikutnya.
51:2.1 (582.1) Setelah menerima berita bahwa satu lagi dunia yang dihuni telah mencapai puncak evolusi fisik, Daulat Sistem mengadakan pertemuan korps Putra dan Putri Material di markas sistem; dan setelah pembahasan tentang kebutuhan dunia evolusioner tersebut, dua dari kelompok relawan—satu Adam dan satu Hawa dari korps senior Putra Material—dipilih untuk melaksanakan petualangan, untuk menyerahkan diri pada persiapan tidur nyenyak untuk diserafimkan dan diangkut dari rumah pelayanan mereka yang bersangkutan menuju ke alam baru yang berisi peluang baru dan bahaya baru.
51:2.2 (582.2) Para Adam dan Hawa itu adalah makhluk-makhluk semimaterial sehingga, karena demikian, tidak dapat diangkut oleh serafim. Mereka harus menjalani dematerialisasi di markas sistem sebelum mereka dapat diserafimkan untuk transportasi ke dunia penugasan. Serafim transport dapat membuat perubahan tersebut dalam Putra-Putri Material dan pada makhluk semimaterial lain, sehingga memungkinkan mereka untuk diserafimkan dan dengan demikian diangkut melalui ruang angkasa dari satu dunia atau sistem ke yang lainnya. Sekitar tiga hari waktu standar dihabiskan dalam persiapan transport ini, dan membutuhkan kerjasama dari satu Pembawa Kehidupan untuk memulihkan kembali makhluk yang didematerialisasi itu agar kembali ke keberadaan normal setelah tiba pada akhir perjalanan angkutan-serafik itu.
51:2.3 (582.3) Walaupun ada teknik dematerialisasi ini untuk mempersiapkan para Adam untuk transit dari Yerusem ke dunia-dunia evolusioner, tetapi tidak ada metode yang setara untuk membawa mereka pergi dari dunia tersebut kecuali planet itu seluruhnya akan dikosongkan, dalam peristiwa itu instalasi darurat untuk teknik dematerialisasi dipasang untuk seluruh penduduk yang masih dapat diselamatkan. Seandainya terjadi bencana fisik yang membinasakan planet kediaman dari suatu ras yang berevolusi, maka para Melkisedek dan Pembawa Kehidupan akan memasang teknik dematerialisasi bagi semua yang selamat, dan melalui transportasi serafik mereka ini akan dibawa pergi ke dunia baru yang disiapkan untuk kelanjutan hidup mereka. Evolusi suatu ras manusia, sekali dimulai di dunia ruang angkasa, harus berlanjut cukup mandiri dari keselamatan fisik planet itu, tetapi selama zaman-zaman evolusioner itu tidak berarti bahwa Adam atau Hawa Planet diharapkan akan meninggalkan dunia yang mereka pilih.
51:2.4 (582.4) Setibanya di planet tujuan mereka Putra dan Putri Material itu dimaterialisir ulang di bawah arahan para Pembawa Kehidupan. Seluruh proses ini memakan waktu sepuluh hingga dua puluh delapan hari waktu Urantia. Makhluk yang tidur serafik itu tetap tidak sadar sepanjang periode rekonstruksi ini. Ketika perakitan ulang organisme fisik itu selesai, Putra dan Putri Material ini berdiri dalam rumah baru mereka dan di dunia baru mereka sama dalam semua hal seperti diri mereka sebelum menyerahkan diri pada proses dematerialisasi di Yerusem.
51:3.1 (582.5) Di dunia-dunia yang dihuni, Putra dan Putri Material membangun rumah taman mereka sendiri, segera dibantu oleh anak-anak mereka sendiri. Biasanya situs untuk taman itu telah dipilih oleh Pangeran Planet, dan staf korporealnyas (jasmaninya) melakukan banyak pekerjaan awal persiapan dengan bantuan dari banyak ras pribumi dari jenis yang lebih tinggi.
51:3.2 (583.1) Taman-taman Eden ini dinamai demikian sebagai penghormatan untuk Edentia ibukota konstelasi, dan karena mereka dipola mengikuti kemegahan botani dunia markas Bapa-Bapa Paling Tinggi itu. Rumah taman tersebut biasanya terletak dalam suatu wilayah terlindung dan di zona dekat tropik. Mereka adalah kreasi-kreasi ajaib di suatu dunia yang rata-rata. Kamu tak akan dapat menilai apapun tentang pusat-pusat budaya yang indah ini hanya berdasarkan catatan sepotong-sepotong tentang pembangunan yang terhenti untuk usaha seperti itu di Urantia.
51:3.3 (583.2) Dalam potensi, Adam dan Hawa Planet adalah pemberian penuh karunia fisik kepada ras-ras manusia. Urusan utama pasangan yang didatangkan itu adalah untuk berlipat ganda dan untuk mengangkat anak-anak waktu. Tapi tidak ada perkawinan silang langsung antara penduduk taman dan penduduk dunia; karena selama banyak generasi Adam dan Hawa secara biologis tetap terpisah dari manusia evolusioner sementara Adam dan Hawa membangun sebuah ras yang kuat dari golongan mereka. Inilah asal dari ras ungu di dunia yang dihuni.
51:3.4 (583.3) Rancangan untuk peningkatan ras dipersiapkan oleh Pangeran Planet dan stafnya dan dijalankan oleh Adam dan Hawa. Dalam hal inilah di mana Putra Materialmu dan pendampingnya ditempatkan dalam keadaan rugi yang besar ketika mereka tiba di Urantia. Kaligastia melancarkan penentangan yang licik dan efektif terhadap misi Adam; dan walaupun Melkisedek penyelamat Urantia telah dengan semestinya memperingatkan baik Adam maupun Hawa mengenai bahaya-bahaya keplanetan yang melekat dalam kehadiran Pangeran Planet pemberontak itu, si pemuka pemberontak ini, dengan tipu daya licik, bisa mengalahkan pasangan Edenik dan menjebak mereka ke dalam pelanggaran perjanjian mandat mereka sebagai penguasa yang kasat mata di duniamu. Pangeran Planet pengkhianat ini memang berhasil menjatuhkan Adam dan Hawamu, namun ia gagal dalam usahanya untuk melibatkan mereka dalam pemberontakan Lucifer.
51:3.5 (583.4) Ordo kelima para malaikat, para pembantu planet, yang diperbantukan pada misi Adam, selalu menyertai Adam Planet pada petualangan dunia mereka. Korps untuk penugasan awal itu biasanya berjumlah sekitar seratus ribu. Ketika pekerjaan Adam dan Hawa Urantia itu diluncurkan terlalu dini, ketika mereka menyimpang dari rencana yang ditahbiskan, maka adalah malaikat Suara di Taman itulah yang memprotes mereka tentang perilaku tercela mereka. Dan kisah-kisahmu tentang kejadian ini menggambarkan dengan baik cara bagaimana tradisi planetmu cenderung menganggap segala sesuatu yang adikodrati itu karena Tuhan Allah. Karena hal ini, orang Urantia sering menjadi bingung mengenai sifat dasar Bapa Semesta karena kata-kata dan tindakan dari semua rekan sederajat dan bawahan-Nya umumnya telah dikaitkan sebagai dari Dia. Dalam kasus Adam dan Hawa, malaikat di Taman itu tidak lain adalah kepala para pembantu planet yang saat itu sedang bertugas. Serafim ini, Solonia, mengumumkan terjadinya pelanggaran terhadap rencana ilahi dan mengajukan permohonan kembalinya para Melkisedek penyelamat ke Urantia.
51:3.6 (583.5) Makhluk-makhluk tengah sekunder itu berasal asli dari misi-misi bangsa keturunan Adam. Seperti halnya dengan staf jasmani Pangeran Planet, keturunan Putra dan Putri Material itu adalah dua golongan: anak-anak mereka yang fisik dan golongan makhluk tengah yang sekunder. Para penatalayan atau pengurus planet yang jasmani tetapi biasanya tidak terlihat ini berkontribusi banyak pada pemajuan peradaban dan bahkan juga untuk penaklukan minoritas-minoritas pembangkang yang mungkin berusaha untuk merusak perkembangan sosial dan kemajuan rohani.
51:3.7 (583.6) Para makhluk-tengah sekunder itu jangan dikelirukan dengan golongan primer, yang berasal dari waktu-waktu yang dekat dengan kedatangan Pangeran Planet. Di Urantia mayoritas makhluk tengah primer yang lebih awal ini ikut masuk pemberontakan dengan Kaligastia dan sejak hari Pentakosta mereka telah ditahan. Banyak dari kelompok keturunan Adam yang tidak tetap setia pada pemerintahan planet begitu pula ditahan.
51:3.8 (584.1) Pada hari Pentakosta para makhluk-tengah primer yang masih setia dan makhluk-tengah sekunder membuat serikat sukarela dan sejak itu telah berfungsi sebagai satu unit dalam urusan-urusan dunia. Mereka melayani di bawah kepemimpinan makhluk-tengah setia yang dipilih bergantian dari dua kelompok itu.
51:3.9 (584.2) Duniamu telah dikunjungi oleh empat ordo keputraan: Kaligastia, sang Pangeran Planet; Adam dan Hawa para Putra Material Tuhan; Melkisedek Machiventa, “orang bijak dari Salem” dalam zaman Abraham; dan Mikhael Kristus, yang datang sebagai Putra anugerah Firdaus. Alangkah lebih efektif dan indahnya jika saja Mikhael, penguasa tertinggi alam semesta Nebadon, disambut di duniamu oleh sesosok Pangeran Planet yang setia dan efisien dan Putra Material yang berbakti dan berhasil, karena keduanya bisa berbuat banyak untuk meningkatkan pekerjaan hidup dan misi dari Putra anugerah! Tetapi tidak semua dunia itu begitu malang seperti Urantia, tidak pula misi Adam Planet selalu begitu sulit atau begitu berbahaya seperti itu. Ketika mereka berhasil, mereka menyumbang pada pengembangan suatu bangsa yang besar, berlanjut sebagai kepala urusan-urusan keplanetan yang kasat mata bahkan jauh ke dalam zaman ketika dunia tersebut ditetapkan dalam terang dan hidup.
51:4.1 (584.3) Ras yang dominan selama era-era awal dunia dihuni adalah bangsa kulit merah, yang biasanya adalah yang pertama mencapai tingkat-tingkat perkembangan manusia. Tetapi meskipun bangsa merah adalah ras senior di planet-planet, orang-orang berwarna yang berikutnya juga mulai tampil sangat awal dalam zaman kebangkitan manusia itu.
51:4.2 (584.4) Ras-ras yang lebih awal agak lebih unggul dari yang kemudian; bangsa merah berada jauh di atas ras hitam atau indigo. Pembawa Kehidupan memberikan anugerah penuh energi-energi hidup itu kepada ras yang permulaan atau merah, dan setiap manifestasi evolusioner berikutnya dari suatu kelompok manusia tertentu merupakan variasi dengan mengorbankan kemampuan dasar aslinya. Bahkan perawakan manusia cenderung menurun dari orang kulit merah hingga ke ras indigo, meskipun di Urantia ada galur-galur raksasa yang tak terduga muncul di antara orang-orang hijau dan oranye.
51:4.3 (584.5) Di dunia-dunia yang memiliki semua enam ras evolusioner tersebut, ras yang superior adalah ras pertama, ketiga, dan kelima—ras merah, kuning, dan biru. Ras-ras evolusioner dengan demikian berselang-seling dalam kapasitasnya untuk pertumbuhan intelektual dan pengembangan rohani, sementara ras yang kedua, keempat, dan keenam agak kurang diberi kemampuan. Ras-ras sekunder ini adalah bangsa-bangsa yang hilang di dunia-dunia tertentu; mereka adalah orang-orang yang telah dimusnahkan oleh banyak yang lain. Sungguh tidak beruntung di Urantia bahwa kamu sebagian besar telah kehilangan bangsa unggul biru kamu, kecuali karena mereka bertahan dalam campuran “bangsa kulit putih.” Kehilangan stok oranye dan hijau tidak terlalu menjadi perhatian serius.
51:4.4 (584.6) Evolusi dari enam—atau dari tiga—ras berwarna itu, meskipun tampaknya menurunkan kemampuan asli dari bangsa kulit merah, namun menyediakan variasi tertentu yang sangat diinginkan dalam jenis-jenis manusia dan memberikan ekspresi potensi-potensi manusia yang beragam yang selain dengan cara itu tidak dapat tercapai. Modifikasi-modifikasi ini bermanfaat bagi kemajuan umat manusia secara keseluruhan asalkan mereka selanjutnya ditingkatkan oleh Adam atau ras ungu yang didatangkan itu. Di Urantia, rancangan percampuran yang biasa ini tidak dilaksanakan secara luas, dan kegagalan untuk melaksanakan rencana evolusi ras ini tidak memungkinkan bagi kamu untuk banyak memahami tentang status bangsa-bangsa ini di planet dihuni yang rata-rata, dengan mengamati sisa-sisa dari ras-ras awal ini di duniamu.
51:4.5 (585.1) Pada hari-hari awal perkembangan rasial ada sedikit kecenderungan bagi orang-orang merah, kuning, dan biru itu untuk saling kawin silang; ada kecenderungan yang sama juga untuk ras oranye, hijau, dan nila untuk berbaur.
51:4.6 (585.2) Manusia yang lebih terbelakang biasanya dipekerjakan sebagai buruh oleh ras yang lebih maju. Inilah penyebab asal-usul perbudakan di planet-planet selama zaman-zaman awal. Bangsa oranye biasanya ditundukkan oleh merah dan diturunkan ke status pelayan—kadang-kadang dibasmi. Orang-orang kuning dan merah sering bergaul, tetapi tidak selalu. Ras kuning biasanya memperbudak yang hijau, sementara orang biru menundukkan yang nila. Ras-ras manusia primitif ini berpikir untuk memanfaatkan jasa rekan-rekan terkebelakang mereka untuk kerja rodi, tidak lebih dari orang Urantia kalau membeli dan menjual kuda serta sapi.
51:4.7 (585.3) Pada kebanyakan dunia yang normal, kerja paksa itu tidak bertahan lagi dalam masa dispensasi Pangeran Planet, meskipun mereka yang cacat mental dan pelaku kenakalan sosial sering masih dipaksa untuk melakukan kerja paksa. Tetapi pada semua planet normal jenis perbudakan primitif ini dihapuskan segera setelah kedatangan ras ungu atau ras Adam yang diimpor itu.
51:4.8 (585.4) Enam ras evolusi ini ditakdirkan untuk berbaur dan dimuliakan oleh pencampuran dengan keturunan para pemulia keturunan Adam itu. Tapi sebelum bangsa-bangsa ini berbaur, yang inferior dan tidak layak sebagian besar sudah dihilangkan. Pangeran Planet dan Putra Material, dengan otoritas-otoritas planet lain yang sesuai, menguji dan mengesahkan kelayakan ras-ras yang bereproduksi. Kesulitan melaksanakan program radikal semacam itu di Urantia karena tidak adanya hakim yang kompeten untuk menguji kelayakan atau ketidak-layakan biologis tiap orang dari ras-ras duniamu. Meskipun ada rintangan ini, tampaknya kamu perlu agar dapat menyetujui pemisahan biologis terhadap stok-stok yang jelas tidak layak, rusak, merosot, dan antisosial.
51:5.1 (585.5) Ketika Adam dan Hawa Planet tiba di sebuah dunia yang dihuni, mereka telah sepenuhnya diajari oleh atasan-atasan mereka mengenai cara terbaik untuk menghasilkan perbaikan ras-ras makhluk cerdas yang ada. Rancangan prosedur itu tidak seragam; banyak yang diserahkan pada penilaian pasangan penatalayan ini, dan kesalahan tidak jarang bisa terjadi, terutama di dunia pemberontakan yang tidak teratur, seperti Urantia.
51:5.2 (585.6) Biasanya bangsa ungu belum mulai bercampur dengan penduduk asli planet sampai jumlah kelompok mereka sendiri sudah mencapai lebih dari satu juta orang. Namun sementara itu staf dari Pangeran Planet menyatakan bahwa anak-anak dari Dewata telah turun, untuk menjadi satu dengan bangsa-bangsa manusia; dan rakyat dengan bersemangat menantikan hari ketika pengumuman akan dilakukan bahwa mereka yang telah memenuhi syarat termasuk galur ras unggul dapat pergi ke Taman Eden dan di sana akan dipilih oleh para putra dan putri Adam sebagai ayah dan ibu evolusioner untuk golongan umat manusia yang baru dan campuran.
51:5.3 (585.7) Di dunia-dunia normal, Adam dan Hawa Planet tidak pernah kawin dengan ras-ras evolusioner. Pekerjaan perbaikan biologis ini adalah suatu fungsi dari keturunan Adam. Meskipun demikian, bangsa Adamit (keturunan Adam) ini tidak pergi ke luar ke antara ras-ras; stafnya pangeran yang membawa ke Taman Eden pria dan wanita unggul untuk kawin sukarela dengan keturunan Adam. Dan di kebanyakan dunia hal itu dianggap penghargaan tertinggi, yaitu dipilih sebagai calon untuk kawin dengan putra dan putri dari taman.
51:5.4 (586.1) Untuk pertama kalinya perang antar ras dan pertarungan suku lainnya akan berkurang, sedangkan ras-ras dunia semakin berusaha agar memenuhi syarat untuk pengakuan dan penerimaan masuk ke taman. Kamu hanya bisa memahami sedikit sekali tentang bagaimana perjuangan kompetitif ini menempati pusat semua kegiatan di planet yang normal. Seluruh skema perbaikan ras ini sejak awal sudah rusak di Urantia.
51:5.5 (586.2) Ras ungu adalah bangsa monogami, dan setiap pria atau wanita evolusi yang menyatu dengan putra dan putri Adam berjanji untuk tidak mengambil pasangan lain dan untuk mengajar anak-anaknya agar berpasangan-tunggal. Anak-anak dari masing-masing penyatuan itu dididik dan dilatih di sekolah-sekolah Pangeran Planet dan kemudian diizinkan untuk pergi ke ras induk evolusioner mereka, di sana untuk menikah di antara kelompok-kelompok terpilih manusia yang unggul.
51:5.6 (586.3) Saat galur dari Putra Material ini ditambahkan pada ras berevolusi di dunia, maka dimulailah era kemajuan evolusioner yang baru dan lebih besar. Berikut setelah pencurahan prokreatif kemampuan yang didatangkan dari luar dan sifat-sifat yang supraevolusioner ini, maka terjadilah kemudian rangkaian langkah-langkah maju cepat dalam peradaban dan perkembangan rasial; dalam seratus ribu tahun lebih banyak kemajuan yang dibuat ketimbang dalam sejuta tahun perjuangan sebelumnya. Dalam duniamu, sekalipun menghadapi penyimpangan dari rancangan-rancangan yang ditahbiskan, kemajuan besar telah dibuat sejak pemberian hadiah plasma kehidupannya Adam itu pada bangsa-bangsamu.
51:5.7 (586.4) Tetapi meskipun anak-anak garis keturunan murni dari suatu Taman Eden planet dapat memberikan diri mereka sendiri ke atas anggota-anggota unggul dari ras evolusioner, dan dengan demikian menaikkan tingkat biologis umat manusia, namun terbukti tidak akan bermanfaat bagi galur manusia Urantia yang lebih tinggi untuk kawin dengan ras-ras yang lebih rendah; prosedur yang tidak bijaksana demikian akan membahayakan seluruh peradaban di duniamu. Setelah gagal mencapai harmonisasi ras oleh teknik Adam, kamu sekarang harus memecahkan masalah perbaikan ras planetmu dengan metode-metode lainnya dan terutama metode-metode manusiawi untuk penyesuaian dan pengendalian.
51:6.1 (586.5) Di sebagian besar dunia yang dihuni, Taman Eden tetap sebagai pusat kebudayaan unggul dan terus berfungsi sebagai pola-pola sosial untuk cara pengelolaan dan kebiasaan planet dari masa ke masa. Bahkan di masa-masa awal ketika bangsa ungu masih relatif terpisah, sekolah-sekolah mereka menerima calon-calon yang cocok dari antara ras-ras dunia, sementara pengembangan industrial dari taman membuka jalur-jalur baru hubungan komersial. Demikianlah Adam dan Hawa serta keturunan mereka berkontribusi pada perluasan mendadak untuk budaya dan pada peningkatan cepat ras-ras evolusioner di dunia mereka. Semua hubungan ini ditambah dan dimeteraikan oleh percampuran antara ras evolusioner dan anak-anak Adam, mengakibatkan peningkatan langsung status biologis, percepatan potensi intelektual, dan perluasan penerimaan rohani.
51:6.2 (586.6) Di dunia-dunia yang normal, markas taman dari ras ungu itu menjadi pusat kedua untuk budaya dunia, dan bersama-sama dengan ibukota Pangeran Planet, menetapkan kecepatan untuk pengembangan peradaban. Selama berabad-abad sekolah-sekolah markas kota dari Pangeran Planet dan sekolah-sekolah taman Adam dan Hawa ada bersamaan. Sekolah-sekolah itu biasanya tidak terlalu jauh terpisah, dan mereka bekerja bersama secara harmonis.
51:6.3 (587.1) Pikirkan apa artinya di duniamu jika di suatu tempat di Timur Tengah ada suatu pusat peradaban dunia, suatu universitas akbar untuk kebudayaan planet, yang telah berfungsi tanpa terputus selama 37.000 tahun. Dan lagi, pikirkan sejenak bagaimana otoritas moral dari pusat yang begitu kuno demikian akan diperkuat seandainya tidak terlalu jauh dari situ terletak satu lagi markas pelayanan selestial yang lain dan yang lebih tua, yang tradisinya menerapkan kekuatan kumulatif dari 500.000 tahun pengaruh evolusioner yang terpadu. Adat kebiasaan inilah yang akhirnya menyebarkan cita-cita Eden ke seluruh dunia.
51:6.4 (587.2) Sekolah-sekolah dari Pangeran Planet terutama berhubungan dengan filsafat, agama, moral, dan pencapaian intelektual serta kesenian yang lebih tinggi. Sekolah-sekolah taman dari Adam dan Hawa biasanya dikhususkan untuk seni praktis, pelatihan intelektual dasar, pembinaan budaya sosial, pembangunan ekonomi, hubungan perdagangan, efisiensi fisik, dan pemerintahan sipil. Pada akhirnya pusat-pusat dunia ini akan melebur, tetapi afiliasi nyata ini kadang-kadang tidak terjadi sampai masa-masa Putra Magisterial yang pertama.
51:6.5 (587.3) Berlanjutnya keberadaan Adam dan Hawa Planet, bersama-sama dengan inti garis-murni dari ras ungu, menanamkan stabilitas pertumbuhan pada budaya Eden berkat caranya hal itu beraksi terhadap peradaban dunia dengan kekuatan tradisi yang meyakinkan. Dalam diri para Putra dan Putri Material yang baka ini kita menjumpai tautan terakhir dan sangat diperlukan, yang menghubungkan Tuhan dengan manusia, menjembatani jurang hampir tak terbatas antara Pencipta kekal dan kepribadian-kepribadian waktu yang terbatas dan terendah. Di sinilah ada suatu sosok yang tinggi asalnya, yang bersifat fisik, jasmani, bahkan makhluk yang berjenis kelamin seperti manusia Urantia. Ia yang dapat melihat dan memahami Pangeran Planet yang tidak kelihatan dan menafsirkannya pada makhluk fana dari alam, karena Putra dan Putri Material mampu untuk melihat semua golongan sosok roh yang lebih rendah; mereka memvisualisasikan Pangeran Planet dan seluruh stafnya, yang terlihat dan yang tak terlihat.
51:6.6 (587.4) Dengan berlalunya abad demi abad, melalui percampuran keturunan mereka dengan ras-ras manusia, Putra dan Putri Material yang sama ini menjadi diakui sebagai nenek moyang bersama umat manusia, orang tua bersama untuk keturunan ras evolusioner yang sekarang bercampur. Memang dimaksudkan agar manusia yang memulai dari dunia yang dihuni memiliki pengalaman mengenal tujuh bapa:
51:6.7 (587.5) 1. Ayah biologis—bapa secara jasmani.
51:6.8 (587.6) 2. Bapa untuk alam—Adam Planet.
51:6.9 (587.7) 3. Bapa untuk dunia-dunia—Daulat Sistem.
51:6.10 (587.8) 4. Bapa Paling Tinggi—Bapa Konstelasi.
51:6.11 (587.9) 5. Bapa alam semesta—Putra Pencipta dan penguasa tertinggi atas ciptaan lokal.
51:6.12 (587.10) 6. Bapa-super—Yang Purba Harinya yang memerintah alam semesta super.
51:6.13 (587.11) 7. Bapa roh atau Bapa Havona—Bapa Semesta, yang berdiam di Firdaus dan menganugerahkan roh-Nya untuk hidup dan bekerja dalam batin para makhluk rendahan yang menghuni alam-alam semesta.
51:7.1 (587.12) Dari waktu ke waktu para Putra Avonal dari Firdaus datang ke dunia dihuni untuk tindakan judisial (peradilan), tetapi Avonal pertama yang tiba pada misi magisterial (penghakiman) tersebut akan meresmikan zaman dispensasi keempat untuk suatu dunia evolusioner waktu dan ruang. Di beberapa planet di mana Putra Magisterial ini secara menyeluruh diterima, ia tetap tinggal untuk satu zaman; dan dengan demikian planet akan berkembang maju di bawah pemerintahan gabungan bersama dari tiga Putra: Pangeran Planet, Putra Material, dan Putra Magisterial, dua yang terakhir itu dapat terlihat oleh semua penduduk dunia.
51:7.2 (588.1) Sebelum Putra Magisterial yang pertama menyelesaikan misinya di sebuah dunia evolusioner yang normal, telah dihasilkan penyatuan karya pendidikan dan pemerintahan dari Pangeran Planet dan Putra Material. Penggabungan dari pengawasan rangkap dua atas suatu planet ini menciptakan suatu orde pemerintahan dunia yang baru dan efektif. Setelah Putra Magisterial pensiun, Adam Planet menjabat kepemimpinan yang tampak untuk planet. Putra dan Putri Material dengan demikian bertindak bersama-sama sebagai administrator planet sampai penetapan dunia itu ddalam era terang dan hidup; pada saat itu Pangeran Planet dinaikkan ke posisi Daulat Planet. Selama masa evolusi lanjutan ini, Adam dan Hawa menjadi apa yang bisa disebut perdana menteri gabungan atas dunia yang dimuliakan itu.
51:7.3 (588.2) Segera setelah ibukota dunia berevolusi yang baru dan dikonsolidasikan itu telah menjadi mapan dengan baik, dan secepat administrator bawahan yang kompeten dapat dilatih dengan benar, maka sub-sub-ibukota didirikan di daratan-daratan yang jauh dan di antara bangsa-bangsa yang berbeda. Sebelum kedatangan Putra dispensasi yang lain, lima puluh hingga seratus subpusat demikian telah diorganisir.
51:7.4 (588.3) Pangeran Planet dan stafnya masih membina wilayah kegiatan rohani dan filosofis. Adam dan Hawa memberi perhatian khusus terhadap status fisik, keilmuan, dan ekonomi alam itu. Kedua kelompok itu sama-sama memusatkan energi mereka untuk promosi seni-seni, hubungan-hubungan sosial, dan prestasi-prestasi intelektual.
51:7.5 (588.4) Pada saat peresmian zaman dispensasi kelima urusan-urusan dunia, suatu administrasi hebat kegiatan-kegiatan planet telah dicapai. Kehidupan manusia fana di planet yang dikelola dengan baik itu memang membangkitkan semangat dan bermanfaat. Dan jika saja orang Urantia bisa mengamati kehidupan di planet seperti itu, maka mereka akan segera menghargai nilai dari hal-hal yang hilang dari dunia mereka akibat memeluk kejahatan dan ikut serta dalam pemberontakan.
51:7.6 (588.5) [Disampaikan oleh sesosok Putra Lanonandek Sekunder dari Korps Cadangan.]
Buku Urantia
Makalah 52
52:0.1 (589.1) DARI mulai penanaman kehidupan di suatu planet evolusioner hingga waktu puncak akhir dalam era terang dan hidup, muncullah di panggung aksi dunia setidaknya tujuh zaman kehidupan manusia. Zaman-zaman yang berturut-turut ini ditentukan oleh misi-misi keplanetan dari para Putra ilahi, dan pada suatu dunia dihuni yang rata-rata zaman-zaman ini muncul dalam urutan sebagai berikut:
52:0.2 (589.2) 1. Manusia Pra-Pangeran Planet.
52:0.3 (589.3) 2. Manusia Pasca-Pangeran Planet.
52:0.4 (589.4) 3. Manusia Pasca-Adam.
52:0.5 (589.5) 4. Manusia Pasca-Putra Magisterial.
52:0.6 (589.6) 5. Manusia Pasca-Putra Anugerah.
52:0.7 (589.7) 6. Manusia Pasca-Putra Guru.
52:0.8 (589.8) 7. Era Terang dan Hidup.
52:0.9 (589.9) Dunia-dunia ruang angkasa, segera setelah mereka secara fisik cocok untuk kehidupan, akan ditempatkan pada daftar Pembawa Kehidupan, dan pada waktunya para Putra ini akan dikirim ke planet tersebut untuk tujuan memulai kehidupan. Seluruh periode dari inisiasi kehidupan hingga kemunculan manusia itu disebut era pramanusia dan mendahului zaman-zaman manusia berturut-turut yang dibahas dalam cerita ini.
52:1.1 (589.10) Dari waktu kemunculannya manusia dari tingkat hewan—ketika ia dapat memilih untuk menyembah Pencipta—sampai kedatangan Pangeran Planet, manusia yang memiliki kehendak itu disebut manusia primitif. Ada enam jenis dasar atau ras-ras manusia primitif, dan bangsa-bangsa permulaan ini berturut-turut muncul dalam urutan warna spektrum, mulai dari merah. Lamanya waktu yang dihabiskan dalam evolusi kehidupan awal ini sangat bervariasi di dunia-dunia yang berbeda, berkisar dari seratus lima puluh ribu tahun hingga lebih dari satu juta tahun waktu Urantia.
52:1.2 (589.11) Ras-ras evolusioner warna—merah, oranye, kuning, hijau, biru, dan indigo (nila)—mulai muncul sekitar waktu ketika manusia primitif mengembangkan bahasa yang sederhana dan mulai melakukan imajinasi kreatif. Pada saat ini manusia sudah terbiasa dengan baik untuk berdiri tegak.
52:1.3 (589.12) Manusia primitif adalah pemburu yang perkasa dan petarung yang sengit. Hukum untuk zaman ini adalah survival of the fittest (yang paling kuat dan bisa menyesuaikan diri adalah yang bertahan hidup); pemerintahan di saat-saat ini sepenuhnya kesukuan. Selama perjuangan ras awal di banyak dunia beberapa ras evolusioner itu dimusnahkan, seperti yang terjadi di Urantia. Mereka yang bertahan hidup biasanya kemudian bercampur dengan ras ungu yang didatangkan belakangan, bangsa Adam.
52:1.4 (589.13) Dipandang dari peradaban berikutnya, era manusia primitif ini adalah bab yang panjang, gelap, dan berdarah-darah. Etika hukum rimba dan moral hutan purba itu tidak sesuai dengan standar zaman-zaman dispensasi yang belakangan untuk agama wahyu dan pengembangan rohani yang lebih tinggi. Di dunia-dunia yang normal dan bukan eksperimental, zaman ini sangat berbeda dari perjuangan berkepanjangan dan luar biasa brutal yang menandai zaman ini di Urantia. Setelah kamu muncul dari pengalaman dunia pertamamu, kamu akan mulai melihat mengapa perjuangan panjang dan menyakitkan di dunia evolusioner ini terjadi, dan sementara kamu maju dalam jalan Firdaus, kamu akan semakin memahami hikmah dari kejadian-kejadian yang tampaknya aneh ini. Sekalipun semua hal yang buruk ini terjadi pada zaman awal munculnya manusia ini, tetapi perbuatan-perbuatan manusia primitif itu merupakan babak yang hebat, bahkan heroik, dalam tawarikh sejarah dunia evolusioner waktu dan ruang.
52:1.5 (590.1) Manusia evolusioner awal itu bukanlah makhluk yang penuh warna. Secara umum, manusia primitif ini adalah penghuni gua atau penduduk tebing. Mereka juga membangun pondok-pondok sederhana di pohon-pohon besar. Sebelum mereka memperoleh golongan kecerdasan tinggi, planet-planet kadang-kadang dikuasai oleh jenis-jenis hewan yang lebih besar. Tapi sejak awal dalam era ini manusia belajar untuk menyalakan dan memelihara api, dan dengan meningkatnya imajinasi penemuan dan perbaikan peralatan, manusia yang berevolusi itu segera berhasil menundukkan hewan-hewan yang lebih besar dan lebih berat. Ras-ras awal itu juga menggunakan secara luas hewan-hewan terbang yang lebih besar. Burung-burung raksasa ini mampu membawa satu atau dua lelaki berukuran rata-rata untuk penerbangan tanpa henti lebih dari delapan ratus kilometer. Di beberapa planet burung-burung ini berguna besar karena mereka memiliki golongan kecerdasan yang tinggi, seringkali mampu berbicara banyak kata dari bahasa alam itu. Burung-burung ini paling cerdas, sangat patuh, dan luar biasa sayang. Burung penumpang tersebut telah lama punah di Urantia, namun nenek moyang awalmu menikmati layanan mereka.
52:1.6 (590.2) Pencapaian manusia untuk penilaian etika, kehendak moral, adalah biasanya terjadi bertepatan dengan munculnya bahasa mula-mula. Setelah mencapai tingkatan manusia, setelah munculnya kehendak manusia, orang-orang ini menjadi reseptif terhadap berdiamnya Pelaras ilahi secara sementara, dan setelah kematian banyak yang terpilih sebagai peselamat dan dimeteraikan oleh penghulu-malaikat untuk kebangkitan dan peleburan Roh selanjutnya. Para penghulu-malaikat selalu menyertai para Pangeran Planet, dan suatu penghakiman akhir zaman dispensasi untuk alam itu diselenggarakan bersamaan dengan kedatangan sang pangeran.
52:1.7 (590.3) Semua manusia yang didiami oleh Pelaras Pikiran adalah berpotensi sebagai penyembah; mereka telah “diterangi oleh terang yang sesungguhnya,” dan mereka memiliki kapasitas untuk mencari kontak timbal balik dengan keilahian. Namun demikian, agama awal atau agama biologis manusia primitif itu kebanyakan rasa takut hewani yang terus menerus ada, ditambah dengan kekaguman bodoh dan takhyul kesukuan. Tetap adanya takhyul dalam ras-ras Urantia itu tidak melengkapi perkembangan evolusimu dan juga tidak cocok dengan prestasi kemajuan jasmanimu yang luar biasa. Tetapi agama ketakutan mula-mula ini memiliki maksud yang sangat berharga untuk menundukkan perangai lekas marah dari makhluk-makhluk primitif ini. Agama awal ini adalah cikal bakal peradaban dan lahan untuk penanaman benih agama yang diwahyukan berikutnya oleh Pangeran Planet dan para penatalayannya.
52:1.8 (590.4) Di dalam waktu seratus ribu tahun dari masa manusia memperoleh postur tegak, Pangeran Planet biasanya tiba, setelah dikirim oleh Daulat Sistem berdasarkan laporan Pembawa Kehidupan bahwa kehendak manusia sudah berfungsi, sekalipun baru relatif sedikit individu yang telah berkembang seperti itu. Manusia primitif biasanya menyambut Pangeran Planet dan stafnya yang dapat dilihat itu; kenyataannya, manusia primitif sering memandang mereka dengan kagum dan hormat, hampir seperti menyembah, jika mereka tidak dicegah.
52:2.1 (591.1) Dengan kedatangan Pangeran Planet suatu zaman dispensasi baru dimulai. Pemerintahan muncul di bumi, dan zaman suku lanjutan dicapai. Langkah-langkah maju sosial yang besar dibuat selama beberapa ribu tahun rezim pemerintahan ini. Di bawah kondisi-kondisi normal manusia mencapai taraf peradaban tinggi selama zaman ini. Mereka tidak berjuang begitu lama dalam barbarisme seperti halnya ras-ras Urantia. Tetapi kehidupan di dunia yang dihuni itu begitu diubah oleh pemberontakan sehingga kamu tidak atau hanya sedikit memiliki gagasan tentang rezim pemerintahan semacam itu di sebuah planet yang normal.
52:2.2 (591.2) Panjang rata-rata masa dispensasi ini adalah sekitar lima ratus ribu tahun, beberapa lebih panjang, beberapa lebih pendek. Selama era ini planet itu mapan dalam sirkuit-sirkuit sistem, dan kuota penuh malaikat serafim dan pembantu selestial lainnya ditugaskan untuk administrasinya. Para Pelaras Pikiran datang dalam jumlah yang makin meningkat, dan para malaikat penjaga memperkuat rezim mereka untuk pengawasan manusia.
52:2.3 (591.3) Ketika Pangeran Planet tiba di suatu dunia primitif, agama ketakutan dan kebodohan yang dievolusikan itu masih berlaku. Pangeran dan para stafnya membuat pewahyuan pertama tentang kebenaran yang lebih tinggi dan pengaturan alam semesta. Presentasi-presentasi awal agama wahyu ini sangat sederhana, dan hal-hal itu biasanya berhubungan dengan urusan sistem lokal. Agama adalah sepenuhnya suatu proses yang bersifat evolusi sebelum kedatangan Pangeran Planet. Selanjutnya, agama berkembang maju melalui pewahyuan secara bertahap maupun oleh pertumbuhan secara evolusi. Setiap dispensasi, setiap zaman manusia, menerima suatu perluasan presentasi tentang kebenaran rohani dan etika beragama. Evolusi dari kemampuan penerimaan agama dalam penduduk sebuah dunia sebagian besar menentukan tingkat kemajuan rohani mereka dan taraf sejauh mana pewahyuan agama.
52:2.4 (591.4) Dispensasi ini menyaksikan terbitnya suatu fajar rohani, dan berbagai ras dan berbagai suku mereka cenderung untuk mengembangkan sistem-sistem khusus pemikiran keagamaan dan filosofis. Secara seragam ada dua kecenderungan utama yang mengalir melalui semua agama kesukuan itu: ketakutan-ketakutan awal manusia primitif, dan pewahyuan-pewahyuan kemudian dari Pangeran Planet. Dalam beberapa hal penduduk Urantia tampaknya belum sepenuhnya bangkit dari tingkatan evolusi keplanetan ini. Sementara kamu melanjutkan studi ini, kamu akan semakin jelas melihat seberapa jauh duniamu menyimpang dari perjalanan rata-rata kemajuan dan perkembangan evolusioner.
52:2.5 (591.5) Namun Pangeran Planet itu bukan “Raja Damai.” Perjuangan ras dan perang kesukuan berlanjut dalam dispensasi ini tetapi dengan frekuensi dan tingkat keparahan yang semakin berkurang. Era ini adalah era besar penyebaran rasial, dan memuncak dalam periode nasionalisme yang kuat. Warna adalah dasar dari pengelompokan kesukuan dan nasional, dan ras-ras yang berbeda sering mengembangkan bahasa yang terpisah pula. Setiap kelompok manusia yang mengembang ini cenderung mencari pengisolasian. Pemisahan ini disukai oleh adanya banyak bahasa. Sebelum penyatuan beberapa ras, perang tanpa henti yang mereka lakukan kadang-kadang berdampak pemusnahan seluruh bangsa; bangsa oranye dan hijau adalah yang terutama menjadi sasaran kepunahan tersebut.
52:2.6 (591.6) Di dunia rata-rata, selama bagian lebih belakangan dari pemerintahan pangeran, kehidupan nasional mulai mengganti organisasi kesukuan, atau lebih tepatnya ditumpangkan ke atas kelompok-kelompok kesukuan yang ada. Namun demikian prestasi sosial yang besar dari zamannya sang pangeran adalah munculnya kehidupan keluarga. Sampai saat itu, hubungan manusia adalah terutama kesukuan; tetapi sekarang, keluarga mulai mewujud.
52:2.7 (591.7) Zaman ini adalah zaman dispensasi perwujudan kesetaraan gender. Di beberapa planet laki-laki mungkin memerintah perempuan; di planet lain sebaliknya yang berlaku. Selama era ini dunia-dunia yang normal menetapkan kesetaraan penuh jenis-jenis kelamin, hal ini menjadi awal untuk perwujudan lebih penuh cita-cita kehidupan rumah tangga. Era ini adalah fajar zaman keemasan keluarga. Ide tentang pemerintahan kesukuan secara bertahap diganti oleh konsep rangkap dua tentang kehidupan kebangsaan dan kehidupan keluarga.
52:2.8 (592.1) Selama zaman ini pertanian mulai muncul. Pertumbuhan tentang gagasan keluarga itu tidak sesuai dengan kehidupan pemburu yang mengembara dan tidak mapan. Perlahan-lahan praktek-praktek tempat tinggal menetap dan budidaya tanah menjadi terbentuk. Penjinakan hewan dan pengembangan seni keterampilan rumah maju dengan cepat. Setelah mencapai puncak evolusi biologis, suatu tingkat peradaban yang tinggi telah dicapai, tetapi baru ada sedikit perkembangan dari golongan mekanis; penemuan adalah ciri khas dari zaman berikutnya.
52:2.9 (592.2) Sebelum akhir era ini ras-ras telah dimurnikan dan dibawa naik pada keadaan kesempurnaan fisik dan kekuatan intelektual yang tinggi. Perkembangan awal dari suatu dunia yang normal sangat terbantu oleh rancangan mempromosikan peningkatan jenis manusia yang lebih tinggi dengan pembatasan yang sebanding terhadap yang lebih rendah. Kegagalan bangsa-bangsa awalmu untuk membeda-bedakan antara jenis-jenis inilah yang bertanggung jawab untuk adanya begitu banyak individu yang cacat dan merosot di antara ras-ras Urantia masa kini.
52:2.10 (592.3) Salah satu pencapaian besar dari zaman sang pangeran adalah pembatasan terhadap perbanyakan individu yang cacat mental dan tidak layak sosial ini. Jauh sebelum masa-masa kedatangan Putra-putra yang kedua, yaitu Adam-Adam, kebanyakan dunia dengan serius memusatkan perhatian mereka pada tugas pemurnian ras, suatu hal yang bahkan belum pernah dilakukan rakyat Urantia dengan serius.
52:2.11 (592.4) Masalah perbaikan ras ini bukan suatu pekerjaan yang begitu luas kalau ditangani pada masa lebih awal ini dalam evolusi manusia. Periode sebelumnya dari perjuangan kesukuan dan persaingan keras dalam kelangsungan hidup ras telah menyiangi sebagian besar galur yang abnormal dan cacat. Seorang yang idiot tidak memiliki banyak peluang untuk bertahan hidup dalam suatu organisasi sosial kesukuan yang primitif dan sering berperang. Sentimen palsu dari peradaban kamu yang setengah disempurnakan itulah yang menumbuhkan, melindungi, dan melanggengkan galur-galur cacat tanpa-harapan dari stok-stok manusia evolusioner.
52:2.12 (592.5) Bukanlah kelembutan ataupun altruisme yang melimpahkan simpati sia-sia pada manusia yang merosot, manusia abnormal dan rendah yang tak dapat diselamatkan. Orang-orang yang paling normal dari dunia evolusioner itu memiliki cukup perbedaan, antara perorangan dan antara banyak kelompok sosial, untuk menyediakan pelaksanaan penuh bagi semua sifat-sifat mulia sentimen altruistik dan pelayanan yang tidak mementingkan diri, tanpa harus melestarikan galur yang tidak layak sosial dan bobrok moral dari umat manusia yang berkembang. Ada kesempatan berlimpah bagi pelaksanaan toleransi dan fungsi altruisme demi kepentingan orang-orang yang malang dan mereka yang membutuhkan, mereka yang belum kehilangan warisan moral mereka tanpa bisa diselamatkan lagi, mereka yang selamanya belum melenyapkan hak lahir rohani mereka.
52:3.1 (592.6) Ketika daya dorong permulaan kehidupan evolusioner itu telah menyelesaikan perjalanan biologisnya, ketika manusia telah mencapai puncak perkembangan hewani, maka tibalah ordo kedua keputraan, dan zaman dispensasi kasih karunia dan pelayanan yang kedua itu diresmikan. Hal ini berlaku di semua dunia evolusioner. Ketika tingkat tertinggi yang mungkin untuk kehidupan evolusioner telah dicapai, ketika manusia primitif telah naik setinggi mungkin dalam skala biologis, maka sepasang Putra dan Putri Material selalu muncul di planet ini, setelah dikirimkan oleh Daulat Sistem.
52:3.2 (593.1) Pelaras-Pelaras Pikiran semakin banyak dianugerahkan ke atas manusia pasca-Adam, dan dalam jumlah yang terus bertambah manusia-manusia ini mencapai kapasitas untuk berikutnya peleburan Pelaras. Sementara berfungsi sebagai Putra-putra yang menurun, para Adam itu tidak memiliki Pelaras, tetapi keturunan planet mereka—yang langsung dan yang campuran—menjadi kandidat yang sah untuk penerimaan, pada waktunya, untuk Monitor-Monitor Misteri itu. Dengan berakhirnya era pasca-Adam, planet itu memiliki kuota penuh penatalayan selestial; hanya Pelaras untuk peleburan yang belum menyeluruh dianugerahkan.
52:3.3 (593.2) Tujuan utama dari rezim pemerintahan Adam itu adalah untuk mempengaruhi manusia yang berevolusi itu agar menyelesaikan perpindahan dari tahap peradaban pemburu dan penggembala, menuju tahap petani dan pekebun, untuk kemudian belakangan dilengkapi oleh munculnya perkotaan dan industri sebagai tambahan bagi peradaban. Sepuluh ribu tahun masa dispensasi dari para pemulia biologis ini cukup untuk menghasilkan transformasi yang luar biasa. Dua puluh lima ribu tahun administrasi dari kebijaksanaan gabungan dari Pangeran Planet dan Putra-Putri Material tersebut biasanya mematangkan dunia itu untuk datangnya sesosok Putra Magisterial.
52:3.4 (593.3) Zaman ini biasanya menjadi saksi selesainya penghapusan yang tidak layak dan pemurnian galur rasial lebih lanjut lagi; di dunia-dunia normal kecenderungan-kecenderungan seperti binatang yang cacat telah hampir dilenyapkan dari stok-stok yang berkembang-biak di alam itu.
52:3.5 (593.4) Bangsa keturunan Adam tidak pernah bercampur dengan galur-galur inferior dari ras-ras ras evolusioner. Demikian pula bukan rencana ilahi bagi Adam dan Hawa Planet untuk kawin, secara pribadi, dengan bangsa-bangsa evolusioner. Proyek perbaikan-ras ini adalah tugas keturunan mereka. Tetapi keturunan dari Putra dan Putri Material itu dimobilisasi selama bergenerasi-generasi sebelum pelayanan percampuran-ras ini diresmikan.
52:3.6 (593.5) Hasil dari karunia plasma kehidupan Adam kepada ras-ras manusia adalah peningkatan langsung kapasitas intelektual dan percepatan kemajuan rohani. Biasanya ada beberapa perbaikan fisik juga. Di dunia yang rata-rata, dispensasi pasca-Adam adalah zaman penemuan besar, pengendalian energi, dan pengembangan mekanis. Era ini adalah era munculnya manufaktur multibentuk dan pengendalian kekuatan alam; zaman itu adalah zaman keemasan untuk eksplorasi dan penaklukan akhir terhadap planet itu. Banyak kemajuan dunia secara material terjadi selama masa pembukaan terhadap pengembangan ilmu-ilmu fisika ini, sama seperti zaman yang dialami Urantia saat ini. Duniamu adalah lebih dari satu dispensasi penuh di belakang jadwal planet rata-rata.
52:3.7 (593.6) Pada akhir dispensasi Adam di planet yang normal, ras-ras praktis sudah bercampur, sehingga dapat benar-benar diproklamirkan bahwa “Dari satu orang saja Ia telah menjadikan semua bangsa dan umat manusia,” dan bahwa Putra-Nya “telah membuat semua orang satu warna.” Warna ras campuran tersebut adalah agak seperti rona zaitun dari warna ungu, ras “putih” dunia itu.
52:3.8 (593.7) Manusia primitif sebagian besar adalah karnivora; Putra dan Putri Material tidak makan daging, tetapi anak-anak mereka dalam beberapa generasi biasanya cenderung tertarik ke tingkat omnivora, meskipun kelompok-kelompok keseluruhan dari keturunan mereka kadang-kadang tetap pemakan bukan-daging. Asal ganda dari ras pasca-Adam ini menjelaskan bagaimana ras manusia campuran tersebut menunjukkan tanda-tanda anatomis yang termasuk kelompok hewan herbivora maupun karnivora.
52:3.9 (593.8) Dalam waktu sepuluh ribu tahun percampuran rasial, stok yang dihasilkan menunjukkan berbagai tingkat paduan anatomi, beberapa galur membawa lebih banyak tanda-tanda dari leluhur pemakan bukan-daging, yang lain menunjukkan lebih sifat-sifat pembeda dan ciri-ciri fisik dari nenek moyang evolusioner karnivora mereka. Sebagian besar ras-ras dunia ini segera menjadi omnivora, hidup dari berbagai bahan makanan dari dunia hewan maupun dari tumbuhan.
52:3.10 (594.1) Zaman pasca-Adam adalah zaman dispensasi internasionalisme. Dengan hampir selesainya tugas perpaduan ras, nasionalisme memudar, dan persaudaraan manusia benar-benar mulai mewujud. Pemerintahan perwakilan mulai menggantikan bentuk pemerintahan monarki atau paternal. Sistem pendidikan menjadi seluruh dunia, dan secara bertahap bahasa dari ras-ras digantikan bahasa dari bangsa ungu. Perdamaian dan kerjasama universal jarang tercapai hingga ras-ras itu cukup berpadu dengan baik, dan sampai mereka berbicara satu bahasa bersama.
52:3.11 (594.2) Selama abad-abad penutupan era pasca-Adam berkembanglah minat baru akan seni, musik, dan sastra, dan kebangkitan ini di seluruh dunia merupakan sinyal untuk kemunculan sesosok Putra Magisterial. Puncak perkembangan era ini adalah minat universal akan realitas intelektual, yaitu filsafat yang benar. Agama menjadi kurang nasionalistis, menjadi makin lebih dan lebih merupakan urusan keplanetan. Pewahyuan kebenaran yang baru menjadi ciri era ini, dan Yang Paling Tinggi konstelasi mulai memerintah dalam urusan-urusan manusia. Kebenaran itu diwahyukan sampai pada administrasi konstelasi-konstelasi.
52:3.12 (594.3) Kemajuan etika besar menjadi ciri era ini; persaudaraan manusia adalah sasaran dari masyarakatnya. Perdamaian global—penghentian konflik ras dan permusuhan nasional—adalah indikator kematangan planet untuk kedatangan ordo ketiga keputraan, Putra Magisterial.
52:4.1 (594.4) Di planet yang normal dan setia zaman ini dibuka dengan ras manusia sudah bercampur dan secara biologis bugar. Tidak ada masalah ras atau warna; secara harfiah semua bangsa dan ras adalah dari satu darah. Persaudaraan umat manusia tumbuh dengan subur, dan bangsa-bangsa sedang belajar untuk hidup di bumi dalam damai dan ketenteraman. Dunia tersebut menjelang perkembangan intelektual yang besar dan memuncak.
52:4.2 (594.5) Ketika suatu dunia evolusioner matang untuk zaman magisterial (penghakiman), salah satu dari ordo tinggi Putra Avonal akan muncul pada suatu misi magisterial. Pangeran Planet dan Putra Material berasal dari alam semesta lokal; Putra Magisterial berangkat dari Firdaus.
52:4.3 (594.6) Ketika para Avonal Firdaus datang ke dunia-dunia fana untuk tindakan peradilan, semata-mata sebagai hakim-hakim dispensasi (zaman), mereka tidak pernah diinkarnasikan. Tetapi ketika mereka datang untuk misi magisterial (penghakiman), setidaknya untuk yang pertama, mereka selalu diinkarnasikan, meskipun mereka tidak mengalami kelahiran, mereka tidak juga mati seperti manusia biasa. Mereka bisa hidup terus selama bergenerasi-generasi dalam kasus-kasus di mana mereka tetap sebagai penguasa di planet tertentu. Setelah misi mereka diakhiri, mereka menyerahkan hidup keplanetan mereka dan kembali ke status keputraan ilahi mereka sebelumnya.
52:4.4 (594.7) Setiap dispensasi baru memperluas cakrawala agama yang diwahyukan, dan Putra Magisterial memperluas pewahyuan kebenaran sehingga menggambarkan urusan-urusan alam semesta lokal dan semua cabangnya.
52:4.5 (594.8) Setelah kunjungan pertama dari Putra Magisterial, ras-ras segera berhasil membuat pembebasan ekonomi mereka. Pekerjaan sehari-hari yang diperlukan untuk mempertahankan kemandirian seseorang bisa diwakili oleh dua setengah jam dari waktumu. Sama sekali aman untuk membebaskan manusia yang etis dan cerdas seperti itu. Orang-orang yang dimurnikan itu juga tahu bagaimana memanfaatkan waktu luang untuk perbaikan diri dan pemajuan planet. Era ini menjadi saksi pemurnian lebih lanjut stok-stok rasial dengan melalui pembatasan reproduksi di antara individu-individu yang kurang layak dan berkemampuan rendah.
52:4.6 (595.1) Pemerintahan politik dan administrasi sosial ras-ras terus meningkat, pemerintahan mandiri (swatantra) telah cukup terbentuk pada akhir zaman ini. Mengenai swatantra kami mengacu pada tipe tertinggi untuk pemerintahan perwakilan. Dunia-dunia seperti itu hanya mengajukan dan menghormati para pemimpin dan penguasa yang paling layak untuk memikul tanggung jawab sosial dan politik.
52:4.7 (595.2) Selama zaman ini sebagian besar manusia dunia didiami oleh Pelaras. Sekalipun demikian penganugerahan para Monitor ilahi ini tidak selalu menyeluruh. Para Pelaras yang bertakdir peleburan belum dianugerahkan ke atas semua manusia planet; masih perlu bagi para makhluk yang memiliki kehendak itu untuk memilih Monitor-Monitor Misteri.
52:4.8 (595.3) Selama era-era penutupan dari zaman dispensasi ini, masyarakat mulai kembali ke bentuk hidup yang lebih disederhanakan. Sifat kompleks dari kemajuan peradaban sudah selesai ditempuh, dan manusia sedang belajar untuk hidup lebih alami dan efektif. Kecenderungan ini meningkat pada setiap zaman berikutnya. Inilah era berkembangnya seni, musik, dan pendidikan tinggi. Ilmu-ilmu fisika telah mencapai puncak perkembangannya. Penutupan zaman ini, pada suatu dunia yang ideal, akan menyaksikan kepenuhan suatu kebangkitan keagamaan besar, pencerahan rohani seluruh dunia. Dan kebangkitan luas sifat-sifat rohani dari ras-ras ini adalah sinyal untuk kedatangan Putra anugerah dan untuk pembukaan zaman manusia yang kelima.
52:4.9 (595.4) Pada banyak dunia ternyata bahwa planet tersebut tidak siap untuk kedatangan Putra anugerah hanya oleh satu misi magisterial; dalam peristiwa itu akan ada yang kedua, bahkan serangkaian Putra Magisterial, yang masing-masing akan memajukan bangsa-bangsa dari satu dispensasi ke yang berikutnya sampai planet itu siap untuk karunia Putra anugerah. Pada misi kedua dan selanjutnya Putra Magisterial mungkin atau mungkin tidak diinkarnasikan. Namun tidak peduli berapa banyak Putra Magisterial yang mungkin muncul—dan mereka juga dapat datang seperti demikian setelah Putra anugerah—kedatangan dari masing-masing menandai akhir dari satu dispensasi dan awal dari yang lainnya.
52:4.10 (595.5) Zaman-zaman dispensasi dari Putra Magisterial ini mencakup antara dua puluh lima ribu hingga lima puluh ribu tahun waktu Urantia. Kadang-kadang zaman demikian itu jauh lebih pendek dan dalam kasus yang jarang bahkan lebih lama. Tetapi dalam kepenuhan waktu satu dari Putra Magisterial yang sama ini akan dilahirkan sebagai Putra anugerah Firdaus.
52:5.1 (595.6) Ketika tercapai standar tertentu dalam perkembangan intelektual dan spiritual di suatu dunia yang dihuni, sesosok Putra anugerah Firdaus selalu tiba. Di dunia-dunia normal ia tidak muncul dalam daging sampai ras-ras telah dinaikkan ke tingkat tertinggi perkembangan intelektual dan pencapaian etika. Tetapi di Urantia, sang Putra anugerah, bahkan Putra Pencipta itu sendiri, muncul pada penutupan dispensasi Adam, namun itu bukan urutan peristiwa yang biasa di dunia-dunia ruang angkasa.
52:5.2 (595.7) Ketika dunia-dunia telah menjadi matang untuk spiritualisasi, Putra anugerah akan tiba. Putra-putra ini selalu termasuk ordo Magisterial atau Avonal kecuali dalam kasus tertentu, sekali saja dalam setiap alam semesta lokal, ketika Putra Pencipta bersiap untuk penganugerahan diri penghabisannya di sebuah dunia evolusioner, seperti yang terjadi ketika Mikhael Nebadon muncul di Urantia untuk menganugerahkan dirinya pada ras-ras manusia duniamu. Hanya satu dari hampir sepuluh juta dunia yang dapat menikmati karunia seperti itu; semua dunia lain secara rohani dimajukan oleh penganugerahan sesosok Putra Firdaus dari ordo Avonal.
52:5.3 (596.1) Sang Putra anugerah itu tiba di dunia budaya pendidikan tinggi dan bertemu dengan suatu ras yang dilatih secara rohani dan dipersiapkan untuk menyerap ajaran-ajaran lanjutan dan menghargai misi anugerah. Zaman ini adalah zaman yang ditandai oleh usaha pencarian budaya moral dan kebenaran rohani seluruh dunia. Gairah manusia dari dispensasi ini adalah pemahaman realitas kosmis dan persekutuan dengan realitas rohani. Pewahyuan kebenaran diperluas sehingga mencakup alam semesta super. Sistem pendidikan dan pemerintahan yang sama sekali baru ditumbuhkan untuk menggantikan rezim-rezim kasar dari masa-masa sebelumnya. Kegembiraan hidup mengambil nuansa baru, dan reaksi-reaksi kehidupan ditingkatkan ke puncak-puncak nada dan warnasuara surgawi.
52:5.4 (596.2) Putra anugerah itu lahir dan wafat untuk pemuliaan rohani bagi ras-ras fana di suatu dunia. Dia membangun “jalan yang baru dan hidup”; hidupnya adalah penjelmaan kebenaran Firdaus dalam daging fana, sehingga kebenaran itulah—bahkan Roh Kebenaran—dalam pengetahuan yang mana manusia akan menjadi bebas.
52:5.5 (596.3) Di Urantia pembentukan “jalan yang baru dan hidup” ini adalah perkara fakta demikian pula kebenaran. Pengisolasian Urantia dalam pemberontakan Lucifer telah menangguhkan prosedur dengan mana manusia bisa lewat, setelah kematian, langsung ke permukaan dunia mansion. Sebelum hari-harinya Mikhael Kristus di Urantia semua jiwa telah tertidur terus sampai kebangkitan dispensasional (akhir zaman) atau kebangkitan seribu tahunan khusus. Bahkan Musa tidak diizinkan untuk pergi ke sisi seberang sampai ada kesempatan suatu kebangkitan khusus, Pangeran Planet yang jatuh, Kaligastia, menentang kelepasan seperti itu. Tetapi sejak hari Pentakosta, manusia Urantia boleh pergi langsung lagi ke dunia-dunia morontia.
52:5.6 (596.4) Setelah kebangkitan sesosok Putra anugerah, pada hari ketiga setelah menyerahkan hidup penjelmaannya, ia naik ke sebelah kanan Bapa Semesta, menerima jaminan penerimaan misi anugerah, dan kembali ke Putra Pencipta di markas alam semesta lokal. Lalu selanjutnya Putra Avonal anugerah dan Mikhael Pencipta mengirimkan roh bersama mereka, Roh Kebenaran, ke dalam dunia penganugerahan. Ini adalah peristiwa ketika “roh dari Putra yang menang itu dicurahkan ke atas semua manusia." Roh Ibu Alam Semesta juga ikut serta dalam penganugerahan Roh Kebenaran ini, dan seiring dengan itu dikeluarkanlah maklumat untuk penganugerahan Pelaras Pikiran. Setelah itu semua makhluk berkehendak yang berpikiran-normal di dunia itu akan menerima Pelaras segera setelah mereka mencapai usia tanggung jawab moral, untuk pilihan rohani.
52:5.7 (596.5) Jika sesosok Avonal anugerah tersebut akan kembali ke suatu dunia setelah misi penganugerahan, ia tidak akan menjelma tetapi akan datang “dalam kemuliaan dengan bala tentara serafim.”
52:5.8 (596.6) Zaman pasca-penganugerahan Putra itu dapat menjangkau dari sepuluh ribu sampai seratus ribu tahun. Tidak ada waktu sembarang yang dialokasikan untuk salah satu era dispensasional ini. Ini adalah waktu kemajuan etika dan rohani yang besar. Di bawah pengaruh rohani dari zaman-zaman ini, karakter manusia mengalami transformasi luar biasa dan mengalami perkembangan yang fenomenal. Dimungkinkan untuk menempatkan aturan emas (golden rule) ke dalam pelaksanaan praktis. Ajaran-ajaran Yesus benar-benar dapat diterapkan di dunia fana yang telah memiliki pelatihan pendahuluan dari pra-penganugerahan para Putra dengan zaman-zaman dispensasi mereka untuk pemuliaan karakter dan penambahan budaya.
52:5.9 (596.7) Selama era ini masalah-masalah penyakit dan kejahatan pada hakikatnya telah diselesaikan. Kemerosotan moral sebagian besar telah dihilangkan oleh reproduksi selektif. Penyakit telah praktis dikuasai melalui kualitas-kualitas resisten tinggi dari galur Adam dan oleh aplikasi penemuan ilmu-ilmu kedokteran yang cerdas dan seluruh-dunia dari era-era sebelumnya. Rata-rata usia kehidupan, selama periode ini, melonjak naik jauh setara dengan di atas tiga ratus tahun waktu Urantia.
52:5.10 (597.1) Sepanjang zaman ini terjadi pengurangan pengawasan pemerintahan secara bertahap. Pemerintahan-sendiri (swatantra) yang sejati mulai berfungsi; aturan-aturan pembatasan semakin lama semakin sedikit diperlukan. Cabang-cabang militer untuk pertahanan nasional sudah berlalu; era harmoni internasional benar-benar sedang tiba. Ada banyak negara, yang sebagian besar ditentukan oleh distribusi tanah, tetapi hanya satu ras, satu bahasa, dan satu agama. Urusan-urusan manusia hampir, tetapi belum sepenuhnya, menjadi utopian (sempurna segalanya). Ini benar-benar adalah zaman yang akbar dan jaya!
52:6.1 (597.2) Putra anugerah itu adalah Raja Damai. Dia datang dengan pesan, “Damai di bumi dan sejahtera di antara manusia.” Di dunia-dunia yang normal hal ini adalah zaman dispensasi damai seluruh dunia; bangsa-bangsa tidak lagi belajar berperang. Tetapi pengaruh salam seperti itu tidak menyertai kedatangan Putra anugerahmu, Mikhael Kristus. Urantia tidak mengikuti tatanan keteraturan yang normal. Duniamu menyimpang dari prosesi keplanetan. Tuan atau Gurumu, ketika di bumi, memperingatkan murid-muridnya bahwa kedatangannya tidak akan membawa pemerintahan damai yang biasa di Urantia. Dia dengan jelas mengatakan kepada mereka bahwa akan ada “perang dan kabar-kabar tentang perang,” dan bahwa bangsa akan bangkit melawan bangsa. Pada saat lain ia berkata, “Jangan kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi.”
52:6.2 (597.3) Bahkan di dunia-dunia evolusioner yang normal sekalipun perwujudan persaudaraan manusia seluruh dunia bukanlah prestasi yang mudah. Di planet yang kacau dan berantakan seperti Urantia prestasi demikian membutuhkan waktu yang jauh lebih lama dan memerlukan upaya yang jauh lebih besar. Pada suatu planet yang terisolasi secara rohani, evolusi sosial tanpa bantuan akan sulit dapat mencapai hasil bahagia seperti itu. Pewahyuan keagamaan itu sangat penting untuk perwujudan persaudaraan di Urantia. Meskipun Yesus telah menunjukkan jalan menuju pencapaian langsung persaudaraan rohani, realisasi persaudaraan sosial di duniamu sangat tergantung pada pencapaian transformasi pribadi dan penyesuaian keplanetan berikut ini:
52:6.3 (597.4) 1. Persaudaraan sosial. Perbanyakan kontak sosial internasional dan antar ras, dan hubungan persaudaraan melalui perjalanan, perdagangan, dan pertandingan kompetitif. Pengembangan suatu bahasa bersama dan perbanyakan ahli multibahasa. Pertukaran ras dan nasional para siswa, guru, industrialis, dan filsuf agama.
52:6.4 (597.5) 2. Fertilisasi-silang intelektual. Persaudaraan itu tidak mungkin di dunia yang penduduknya sangat primitif sehingga mereka gagal untuk mengenali bahaya kepentingan sendiri yang tidak dimitigasi. Harus terjadi pertukaran literatur nasional dan bangsa. Setiap bangsa harus menjadi akrab dengan pemikiran dari semua bangsa; setiap negara harus mengetahui perasaan semua negara. Ketidaktahuan melahirkan kecurigaan, dan kecurigaan itu tidak sesuai dengan sikap pokok dari simpati dan kasih.
52:6.5 (597.6) 3. Kebangkitan etis. Hanya kesadaran etis yang dapat membongkar amoralitas intoleransi manusia dan dosa perselisihan antarsaudara. Hanya kesadaran moral yang dapat mengutuk kejahatan iri hati bangsa dan kecemburuan ras. Hanya makhluk bermoral yang akan selalu mencari wawasan rohani yang amat penting untuk menghidupi “aturan emas”.
52:6.6 (598.1) 4. Kebijaksanaan politis. Kematangan emosional sangat penting untuk kontrol diri. Hanya kematangan emosi yang akan menjamin penggantian pengadilan barbar perang dengan teknik internasional pengadilan beradab. Para negarawan yang bijak kadang-kadang akan bekerja untuk kesejahteraan umat manusia bahkan sementara mereka berusaha untuk mempromosikan kepentingan kelompok nasional atau bangsa mereka. Kecerdikan politis yang mementingkan diri sendiri akhirnya akan bunuh diri—destruktif terhadap semua kualitas-kualitas abadi yang menjamin kelangsungan hidup kelompok keplanetan.
52:6.7 (598.2) 5. Wawasan (kebijaksanaan) rohani. Pada akhirnya, persaudaraan manusia itu didasarkan pada pengakuan akan kebapaan Tuhan. Cara tercepat untuk mewujudkan persaudaraan manusia di Urantia adalah dengan mengadakan transformasi rohani umat manusia masa kini. Teknik satu-satunya untuk mempercepat tren alami evolusi sosial adalah dengan penerapan tekanan rohani dari atas, sehingga menambah wawasan moral sekaligus meningkatkan kapasitas jiwa setiap manusia untuk memahami dan mengasihi setiap manusia lainnya. Saling pengertian dan kasih persaudaraan adalah pembudaya yang transenden dan faktor yang kuat dalam perwujudan persaudaraan umat manusia sedunia.
52:6.8 (598.3) Seandainya saja kamu bisa dipindahkan dari duniamu yang terbelakang dan bingung itu ke suatu planet yang normal sekarang pada zaman pasca-penganugerahan Putra, kamu akan berpikir kamu telah diubahkan ke surga menurut tradisimu. Kamu akan sulit percaya bahwa kamu sedang mengamati bekerjanya evolusi normal dari sebuah planet fana tempat tinggal manusia. Dunia-dunia ini berada dalam sirkuit-sirkuit rohani dari alam mereka, dan mereka menikmati semua keuntungan dari siaran alam semesta dan layanan reflektivitas dari alam semesta super.
52:7.1 (598.4) Putra dari ordo berikutnya yang tiba pada dunia evolusioner rata-rata adalah Putra Guru Trinitas, para Putra ilahi dari Trinitas Firdaus. Sekali lagi kita menemukan bahwa Urantia menyimpang dari dunia-dunia saudaranya dalam hal bahwa Yesusmu telah berjanji untuk kembali. Janji itu pasti akan ia penuhi, tetapi tidak ada yang tahu apakah kedatangannya yang kedua kali itu akan mendahului atau mengikuti kedatangan Putra Magisterial atau Putra Guru di Urantia.
52:7.2 (598.5) Putra-Putra Guru datang dalam kelompok-kelompok ke dunia-dunia yang sedang menjadi rohani. Sesosok Putra Guru planet dibantu dan didukung oleh tujuh puluh Putra primer, dua belas Putra sekunder, dan tiga dari yang paling tinggi dan paling berpengalaman dari ordo tertinggi Daynal. Korps ini akan tetap tinggal untuk beberapa waktu di dunia itu, cukup lama untuk menghasilkan transisi dari era evolusioner ke era terang dan hidup—tidak kurang dari seribu tahun waktu planet dan seringkali jauh lebih lama. Misi ini merupakan kontribusi Trinitas pada upaya-upaya sebelumnya dari semua kepribadian ilahi yang telah melayani ke sebuah dunia yang dihuni.
52:7.3 (598.6) Pewahyuan kebenaran sekarang diperluas hingga alam semesta sentral dan ke Firdaus. Ras-ras menjadi sangat rohani. Suatu bangsa besar telah dikembangkan dan zaman akbar sedang mendekat. Sistem pendidikan, ekonomi, dan pemerintahan di planet mengalami transformasi radikal. Nilai-nilai dan hubungan-hubungan baru sedang dibangun. Kerajaan surga sedang muncul di bumi, dan kemuliaan Tuhan sedang dicurahkan di dalam dunia.
52:7.4 (598.7) Zaman ini adalah dispensasi ketika banyak manusia ditranslasikan dari antara yang hidup. Sementara era Putra Guru Trinitas berlangsung, kesetiaan rohani dari manusia waktu menjadi semakin lebih universal. Kematian alami menjadi kurang sering karena Pelaras semakin sering melebur dengan subjek manusia mereka selama masa hidup dalam daging. Planet itu akhirnya digolongkan sebagai golongan dimodifikasi primer untuk kenaikan manusia.
52:7.5 (599.1) Hidup selama era ini menyenangkan dan menguntungkan. Kemerosotan moral dan produk-produk akhir antisosial dari perjuangan panjang evolusioner telah hampir dilenyapkan. Panjang hidup mendekati lima ratus tahun Urantia, dan tingkat reproduksi untuk pertambahan rasial dikendalikan dengan pintar. Sebuah tatanan masyarakat yang sama sekali baru telah tiba. Masih ada perbedaan-perbedaan besar di antara manusia, namun keadaan masyarakat makin hampir mendekati cita-cita ideal persaudaraan sosial dan kesetaraan rohani. Pemerintahan perwakilan makin menghilang, dan dunia berjalan di bawah kekuasaan pengendalian diri perorangan. Fungsi pemerintah itu terutama diarahkan untuk tugas-tugas kolektif administrasi sosial dan koordinasi ekonomi. Masa keemasan sedang datang dengan cepat; tujuan duniawi dari perjuangan evolusioner keplanetan yang lama dan intens itu sudah di depan mata. Pahala segala zaman akan segera dinyatakan; kebijaksanaan para Tuhan akan segera diwujudkan.
52:7.6 (599.2) Administrasi fisik suatu dunia selama era ini membutuhkan sekitar satu jam setiap hari pada peran setiap individu dewasa; yaitu, setara dengan satu jam Urantia. Planet itu berhubungan erat dengan urusan alam semesta, dan rakyatnya memindai siaran terbaru dengan minat besar yang sama seperti kamu lakukan sekarang pada edisi terbaru surat kabar harianmu. Ras-ras ini disibukkan dengan ribuan bidang minat yang tidak dikenal di duniamu.
52:7.7 (599.3) Kesetiaan planet yang sejati kepada Sang Mahatinggi semakin bertumbuh. Generasi demi generasi, semakin banyak langkah dari bangsa sejalan dengan mereka yang mempraktekkan keadilan dan menghidupi belas kasihan. Perlahan tetapi pasti dunia sedang dimenangkan kepada layanan sukacita dari Putra-Putra Tuhan. Kesulitan fisik dan masalah material sebagian besar telah dipecahkan; planet itu menjadi matang untuk hidup yang maju dan keberadaan yang lebih mapan.
52:7.8 (599.4) Dari waktu ke waktu sepanjang dispensasi mereka, para Putra Guru terus datang ke dunia-dunia yang damai ini. Mereka tidak meninggalkan sebuah dunia sampai mereka mengamati bahwa rancangan evolusi, yang menyangkut planet itu, sedang bekerja dengan lancar. Sesosok Putra Magisterial untuk penghakiman biasanya menyertai Putra Guru pada rangkaian misi mereka, sementara sesosok Putra yang lain berfungsi pada saat keberangkatan mereka, dan tindakan-tindakan peradilan ini berlanjut dari zaman ke zaman sepanjang durasi rezim pemerintahan manusia fana ruang dan waktu.
52:7.9 (599.5) Setiap misi berulang dari Putra Guru Trinitas berturut-turut meninggikan dunia yang luhur tersebut ke puncak kebijaksanaan, spiritualitas, dan pencerahan kosmis yang terus naik. Tapi penduduk mulia planet tersebut masih terbatas dan fana. Tidak ada yang sempurna; meskipun demikian, di sana berkembanglah suatu kualitas yang nyaris sempurna dalam pengoperasian suatu dunia yang tidak sempurna dan dalam hidup penduduk-penduduk manusianya.
52:7.10 (599.6) Putra Guru Trinitas dapat kembali berkali-kali ke dunia yang sama. Tetapi cepat atau lambat, sehubungan dengan berakhirnya salah satu misi mereka, Pangeran Planet diangkat ke posisi Daulat Planet, dan Daulat Sistem muncul untuk mewartakan masuknya dunia semacam itu pada era terang dan hidup.
52:7.11 (599.7) Pada penutupan dari misi penghabisan dari Putra Guru itulah (setidaknya hal itu akan menjadi kronologi di dunia yang normal) bahwa Yohanes menulis: “Aku melihat Yerusalem yang baru, turun dari sorga, dari Allah, yang berhias bagaikan pengantin perempuan yang berdandan untuk suaminya.”
52:7.12 (600.1) Inilah bumi yang direnovasi yang sama, tahap keplanetan lanjutan, yang dilihat seorang pelihat kuno ketika ia menulis: “Sebab sama seperti langit yang baru dan bumi yang baru yang akan Kujadikan itu, tinggal tetap di hadapan-Ku, demikianlah firman TUHAN, demikianlah keturunanmu dan namamu akan tinggal tetap. Bulan berganti bulan, dan Sabat berganti Sabat, maka seluruh umat manusia akan datang untuk sujud menyembah di hadapan-Ku, firman TUHAN.”
52:7.13 (600.2) Manusia dalam zaman seperti itulah yang digambarkan sebagai “bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib.”
52:7.14 (600.3) Tidak peduli apapun sejarah alami spesial dari suatu planet, tidak ada perbedaan apakah alam itu telah sepenuhnya setia, dinodai dengan kejahatan, atau dikutuk oleh dosa—tidak peduli apapun sebelumnya—cepat atau lambat kasih karunia Tuhan dan pelayanan malaikat akan mengantarkannya pada hari kedatangan Putra Guru Trinitas; dan keberangkatan mereka, setelah misi terakhir mereka, akan meresmikan era terang dan hidup yang luar biasa ini.
52:7.15 (600.4) Seluruh dunia-dunia Satania dapat bergabung dengan pengharapan orang yang menulis: “Tetapi sesuai dengan janji-Nya, kita menantikan langit yang baru dan bumi yang baru, di mana terdapat kebenaran. Sebab itu, saudara-saudaraku yang kekasih, sambil menantikan semuanya ini, kamu harus berusaha, supaya kamu kedapatan tak bercacat dan tak bernoda di hadapan-Nya, dalam perdamaian dengan Dia.”
52:7.16 (600.5) Keberangkatan korps Putra Guru itu, pada akhir dari pemerintahan mereka yang pertama atau berikutnya, mengantarkan masuk pada fajar era terang dan hidup—ambang transisi dari waktu kepada ruang depan keabadian. Realisasi keplanetan dari era terang dan hidup ini jauh melebihi harapan terindah manusia Urantia yang percaya tidak ada konsep hidup masa depan yang lebih jauh daripada yang dicakup dalam keyakinan-keyakinan agama, yang menggambarkan surga sebagai takdir langsung dan tempat tinggal hidup terakhir untuk manusia yang selamat.
52:7.17 (600.6) [Disponsori oleh sesosok Utusan Perkasa yang sementara digabungkan ke staf Gabriel.]
Buku Urantia
Makalah 53
53:0.1 (601.1) LUCIFER adalah sesosok Putra Lanonandek primer Nebadon yang cemerlang. Dia telah berpengalaman tugas layanan dalam banyak sistem, telah menjadi penasihat tinggi untuk kelompoknya, dan ternama karena hikmat, kebijaksanaan, dan efisiensinya. Lucifer adalah nomor 37 dari ordonya, dan ketika dilantik oleh para Melkisedek, ia disebut sebagai salah satu dari seratus kepribadian yang paling cakap dan cemerlang dari antara lebih dari tujuh ratus ribu sesamanya. Dari permulaan yang demikian hebat, melalui kejahatan dan kesalahan, ia memeluk dosa dan sekarang ia terhitung sebagai satu dari tiga Daulat Sistem di Nebadon yang telah kalah melawan nafsu diri dan takluk pada tipu daya kebebasan pribadi yang palsu—penolakan terhadap kesetiaan alam semesta dan masa bodoh terhadap kewajiban-kewajiban persaudaraan, kebutaan terhadap hubungan-hubungan kosmis.
53:0.2 (601.2) Dalam alam semesta Nebadon, wilayah Mikhael Kristus, ada sepuluh ribu sistem dunia yang dihuni. Dalam semua sejarah Putra-putra Lanonandek, dalam semua pekerjaan mereka di ribuan sistem ini dan di markas-markas alam semesta, hanya tiga Daulat Sistem yang pernah diketahui memandang rendah pemerintahan Putra Pencipta.
53:1.1 (601.3) Lucifer bukan sosok penaik; dia adalah sesosok Putra ciptaan dari alam semesta lokal; dan mengenai dia dikatakan, “Engkau tak bercela di dalam tingkah lakumu, sejak hari penciptaanmu, sampai terdapat kecurangan padamu.” Banyak kali dia telah berkonsultasi dengan Yang Paling Tinggi Edentia. Dan Lucifer memerintah “di atas gunung kudus Allah,” yaitu bukit pemerintahan Yerusem, karena dia adalah eksekutif kepala suatu sistem besar 607 dunia-dunia yang dihuni.
53:1.2 (601.4) Lucifer adalah makhluk yang hebat, sosok kepribadian yang cemerlang; dia berada setelah Bapa-Bapa Paling Tinggi konstelasi dalam garis langsung wewenang alam semesta. Meskipun Lucifer melakukan pelanggaran, namun para makhluk cerdas bawahan menahan diri untuk tidak menunjukkan ketidak-hormatan dan penghinaan padanya sebelum penganugerahan Mikhael di Urantia. Bahkan penghulu malaikat Mikhael, pada waktu kebangkitannya Musa, “tidak berani menghakimi Iblis itu dengan kata-kata hujatan, tetapi berkata: 'Kiranya Tuhan menghardik engkau!'” Penghakiman dalam perkara-perkara demikian adalah hak dari Yang Purba Harinya, penguasa-penguasa alam semesta super.
53:1.3 (601.5) Lucifer sekarang adalah Daulat Satania yang jatuh dan disingkirkan. Kontemplasi (perenungan) diri sendiri itu paling membawa petaka, bahkan pada kepribadian-kepribadian yang dimuliakan dari alam selestial. Mengenai Lucifer dikatakan: “Engkau sombong karena kecantikanmu, hikmatmu kau musnahkan karena semarakmu.” Nabimu di zaman dahulu melihat keadaannya yang menyedihkan ketika ia menulis: “Wah, engkau sudah jatuh dari langit, hai Bintang Timur (Lucifer), putra Fajar, engkau sudah dipecahkan dan jatuh ke bumi, hai yang mengalahkan bangsa-bangsa!”
53:1.4 (602.1) Bahwa sangat sedikit didengar tentang Lucifer di Urantia disebabkan karena dia menunjuk letnan pertamanya, Satan, untuk menganjurkan prinsip-prinsipnya di planetmu. Satan adalah sesosok anggota dari kelompok Lanonandek primer yang sama tetapi belum pernah berfungsi sebagai Daulat Sistem; dia masuk sepenuhnya ke dalam pemberontakan Lucifer. “Iblis” itu tidak lain adalah Kaligastia, Pangeran Planet Urantia yang disingkirkan dan sesosok Putra dari ordo Lanonandek sekunder. Pada masa Mikhael berada di Urantia dalam daging, Lucifer, Satan, dan Kaligastia bersekutu bersama agar misi anugerahnya gagal. Namun mereka sungguh tidak berhasil.
53:1.5 (602.2) Abadon adalah kepala staf Kaligastia. Dia mengikuti tuannya ke dalam pemberontakan dan sejak itu bertindak sebagai eksekutif kepala para pemberontak Urantia. Beelzebul adalah pemimpin makhluk tengah tidak setia yang menggabungkan diri mereka dengan balatentara Kaligastia pengkhianat itu.
53:1.6 (602.3) Naga akhirnya menjadi representasi simbolis untuk semua oknum jahat ini. Pada waktu kemenangan Mikhael, “Gabriel turun dari Salvington dan mengikat naga (semua pemimpin pemberontak) selama satu masa.” Tentang para pemberontak malaikat serafim Yerusem dituliskan: “Dan bahwa Ia menahan malaikat-malaikat yang tidak taat pada batas-batas kekuasaan mereka, tetapi yang meninggalkan tempat kediaman mereka, dengan belenggu abadi di dalam dunia kekelaman sampai penghakiman pada hari besar.”
53:2.1 (602.4) Lucifer dan asisten pertamanya, Satan, telah bertahta di Yerusem selama lebih dari lima ratus ribu tahun ketika dalam hati mereka mereka mulai bersekongkol melawan Bapa Semesta dan Putra wakil-Nya saat itu, Mikhael.
53:2.2 (602.5) Tidak ada kondisi yang aneh atau khusus dalam sistem Satania yang menyarankan atau mendukung pemberontakan. Merupakan keyakinan kami bahwa gagasan itu berasal dan membentuk dalam batinnya Lucifer, dan bahwa dia mungkin akan menghasut pemberontakan tersebut tidak peduli di manapun ia ditempatkan. Lucifer pertama kali memberitahukan rencana-rencananya pada Satan, tetapi perlu beberapa bulan untuk merusak pikiran rekannya yang cakap dan cemerlang itu. Namun, sekali dia beralih ke teori-teori pemberontak, ia menjadi sesosok pembela yang berani dan sungguh-sungguh mengenai “ketegasan diri (self-assertion) dan kemerdekaan.”
53:2.3 (602.6) Tak ada yang pernah menyarankan pemberontakan pada Lucifer. Gagasan ketegasan diri yang menentang kehendak Mikhael dan rencana-rencana Bapa Semesta, seperti yang terwakili dalam Mikhael, adalah berasal dari dalam benak Lucifer sendiri. Hubungannya dengan Putra Pencipta selama ini akrab dan selalu sopan. Tidak pernah sebelum peninggian pikirannya sendiri itu Lucifer menyatakan secara terbuka ketidak-puasan mengenai administrasi alam semesta. Meskipun ia diam, namun selama lebih dari seratus tahun waktu standar, Yang Bersatu Harinya di Salvington telah mereflektivasikan ke Uversa bahwa batin Lucifer tidak tenang sepenuhnya. Informasi ini juga dikomunikasikan pada Putra Pencipta dan Bapa-bapa Konstelasi Norlatiadek.
53:2.4 (602.7) Di sepanjang periode ini Lucifer menjadi semakin kritis terhadap seluruh rancangan pemerintahan alam semesta tetapi selalu mengaku setia sepenuh hati kepada para Penguasa Tertinggi. Ketidak-setiaan yang pertama diucapkannya terjadi pada kesempatan sebuah kunjungan Gabriel ke Yerusem hanya beberapa hari sebelum proklamasi terbuka Deklarasi Kemerdekaan Lucifer. Gabriel begitu yakin mendalam mengenai kepastian hendak pecahnya pemberontakan sehingga ia pergi langsung ke Edentia untuk membahas dengan Bapa-Bapa Konstelasi mengenai ukuran-ukuran yang hendak dipakai seandainya terjadi pemberontakan terbuka.
53:2.5 (603.1) Sulit sekali untuk menunjukkan sebab pasti atau sebab-sebab apa yang akhirnya memuncak dalam pemberontakan Lucifer. Kami hanya pastikan tentang satu hal, dan itu adalah: Apapun awal-awal pertama ini, hal-hal itu berasal dari dalam batinnya Lucifer. Tentulah ada suatu kebanggaan diri yang makin memperkuat sampai ke titik penipuan diri, sedemikian rupa hingga Lucifer untuk saat itu benar-benar meyakinkan dirinya sendiri bahwa perenungannya tentang pemberontakan itu sebenarnya adalah demi kebaikan sistem, bahkan untuk alam semesta. Pada saat rencananya telah berkembang ke titik kesadaran, tidak diragukan dia telah melangkah terlampau jauh sehingga kesombongan awal dan keugal-ugalannya itu tidak mengizinkan ia berhenti. Pada titik tertentu dalam pengalaman ini dia menjadi tidak jujur, dan kejahatan berkembang menjadi dosa yang disengaja dan dikehendaki penuh. Bahwa hal ini terjadi dibuktikan oleh perilaku berikutnya dari eksekutif cemerlang ini. Dia lama ditawari kesempatan untuk bertobat, tetapi hanya beberapa dari bawahannya yang pernah menerima tawaran rahmat ini. Yang Setia Harinya dari Edentia, atas permintaan Bapa-Bapa Konstelasi, secara pribadi menyampaikan rencana Mikhael untuk penyelamatan para pemberontak yang terang-terangan ini, namun selalu rahmat dari Putra Pencipta ditolak dan ditolak lagi dengan makin menista dan menghina.
53:3.1 (603.2) Apapun asal mula persoalan dalam hati Lucifer dan Satan itu, akhirnya pecahnya pemberontakan mengambil bentuk sebagai Deklarasi Kemerdekaan Lucifer. Prinsip-prinsip para pemberontak itu dinyatakan di bawah tiga pokok:
53:3.2 (603.3) 1. Realitas tentang Bapa Semesta. Lucifer menuduh bahwa Bapa Semesta sebenarnya tidak ada, bahwa gravitasi fisik dan energi-ruang itu bawaan dalam alam semesta, dan bahwa Bapa adalah suatu mitos yang dibikin oleh para Putra Firdaus untuk memungkinkan mereka mempertahankan pemerintahan alam-alam semesta dalam nama Bapa. Dia menyangkal bahwa kepribadian adalah suatu pemberian dari Bapa Semesta. Dia bahkan menyatakan bahwa para finaliter itu bersekongkol dengan Putra-putra Firdaus untuk melakukan penipuan terhadap semua ciptaan karena mereka tidak pernah membawa kembali suatu gagasan yang sangat jelas tentang kepribadian sesungguhnya Bapa seperti yang dapat diamati di Firdaus. Dia memanfaatkan penghormatan karena kebodohan. Tuduhan itu luas cakupannya, mengerikan, dan menghujat. Serangan terselubung terhadap para finaliter itulah yang tak diragukan lagi mempengaruhi para warga penaik saat itu ada di Yerusem untuk berdiri teguh dan tetap kukuh dalam penolakan terhadap semua tawaran pemberontak.
53:3.3 (603.4) 2. Pemerintahan alam semesta Putra Pencipta—Mikhael. Lucifer menuntut bahwa sistem-sistem lokal itu seharusnya otonom. Dia memprotes terhadap hak Mikhael, Putra Pencipta, untuk memegang kedaulatan Nebadon atas nama Bapa Semesta yang hipotetis dan menyuruh semua pribadi untuk mengaku setia pada Bapa yang tidak kelihatan ini. Dia menegaskan bahwa seluruh rencana ibadah itu adalah suatu skema pintar untuk meninggikan para Putra Firdaus. Dia bersedia mengakui Mikhael sebagai Bapa-penciptanya tetapi tidak sebagai Tuhan dan penguasa yang berwenang atasnya.
53:3.4 (603.5) Dengan sengitnya dia menyerang hak Yang Purba Harinya—“penjajah-penjajah asing”—yang campur tangan dalam urusan-urusan sistem lokal dan alam semesta. Penguasa-penguasa ini dia caci-maki sebagai penguasa sewenang-wenang dan perampas kekuasaan. Dia mengajak para pengikutnya untuk percaya bahwa tidak ada dari penguasa-penguasa ini yang bisa berbuat apa-apa untuk campur-tangan dengan pelaksanaan pemerintahan sendiri sepenuhnya jika saja manusia dan malaikat berani menonjolkan diri mereka dan dengan berani menuntut hak-hak mereka.
53:3.5 (603.6) Dia berpendapat bahwa para eksekutor Yang Purba Harinya dapat dihalangi berfungsinya di sistem-sistem lokal jika saja para makhluk penduduk aslinya mempertahankan kemerdekaan mereka. Dia berpendapat bahwa ketidak-matian adalah bawaan dalam pribadi-pribadi sistem, bahwa kebangkitan adalah alamiah dan otomatis, dan bahwa semua makhluk akan hidup kekal kalau bukan karena perbuatan-perbuatan sewenang-wenang dan tidak adil dari para eksekutor Yang Purba Harinya itu.
53:3.6 (604.1) 3. Serangan pada rencana semesta mengenai pelatihan manusia penaik. Lucifer berpendapat bahwa terlalu banyak waktu dan energi digunakan pada rencana pelatihan manusia penaik yang demikian menyeluruh dalam prinsip-prinsip administrasi alam semesta, prinsip-prinsip yang dia sebut tidak etis dan tidak masuk akal. Dia memprotes terhadap program panjang bagi persiapan manusia-manusia fana ruang untuk suatu tujuan yang tidak dimengerti dan menunjuk pada kehadiran korps finaliter di Yerusem sebagai bukti bahwa manusia-manusia ini telah menghabiskan waktu berabad-abad persiapan untuk suatu tujuan yang murni fiksi. Dengan mengolok-olok dia mengemukakan bahwa para finaliter telah menjumpai takdir yang tidak lebih mulia daripada kembali ke dunia-dunia sederhana yang sama dengan dunia-dunia asal mereka. Dia menyatakan bahwa mereka telah disesatkan oleh terlalu banyak disiplin dan pelatihan berkepanjangan, dan bahwa mereka dalam kenyataannya pengkhianat terhadap sesama manusia fana mereka karena mereka kini bekerjasama dengan rencana memperbudak semua ciptaan pada khayalan-khayalan tentang suatu dongeng tujuan kekal untuk manusia fana penaik. Dia menganjurkan bahwa para penaik seharusnya menikmati kebebasan penentuan diri sendiri. Dia menantang dan mengecam keseluruhan rencana kenaikan manusia fana sebagai disponsori oleh Putra-putra Tuhan Firdaus dan didukung oleh Roh Tanpa Batas.
53:3.7 (604.2) Dan dengan Deklarasi Kemerdekaan yang demikianlah Lucifer memulai pesta pora kegelapan dan kematiannya.
53:4.1 (604.3) Manifesto Lucifer diumumkan pada rapat tahunan Satania di laut kaca, di hadapan penduduk Yerusem yang berhimpun, pada hari tutup tahun, sekitar dua ratus ribu tahun yang lalu, waktu Urantia. Satan mengumumkan bahwa penyembahan dapat diberikan pada kekuatan-kekuatan alam semesta —fisik, intelektual, dan spiritual -- namun bahwa kesetiaan dapat dibenarkan hanya kepada penguasa yang nyata dan hadir, Lucifer, “teman manusia dan malaikat” dan “Tuhan kebebasan”.
53:4.2 (604.4) Ketegasan diri adalah pekik peperangan dari pemberontakan Lucifer. Salah satu argumentasi utamanya adalah bahwa, jika pemerintahan mandiri itu baik dan benar untuk para Melkisedek dan kelompok-kelompok lain, maka hal itu juga sama baiknya untuk semua golongan makhluk cerdas. Dia berani dan gigih dalam anjuran tentang “kesetaraan pikiran” dan “persaudaraan kecerdasan.” Dia mempertahankan bahwa semua pemerintahan seharusnya dibatasi pada planet-planet lokal dan konfederasi sukarela mereka dalam sistem-sistem lokal. Semua pengawasan yang lain tidak dia izinkan. Dia menjanjikan para Pangeran Planet bahwa mereka akan memerintah dunia-dunia sebagai eksekutif tertinggi. Dia mengecam lokasi kegiatan-kegiatan legislatif di ibukota-ibukota konstelasi dan pelaksanaan urusan-urusan pengadilan pada ibukota alam semesta. Dia menuntut bahwa semua fungsi pemerintahan ini seharusnya dipusatkan di ibukota sistem dan kemudian mendirikan dewan legislatifnya sendiri dan mengorganisir badan-badan peradilannya sendiri di bawah kekuasaan Satan. Dan dia memerintahkan agar pangeran-pangeran di dunia-dunia yang murtad juga melakukan hal yang sama.
53:4.3 (604.5) Seluruh kabinet pemerintahan Lucifer diterima dalam satu badan dan disumpah di depan umum sebagai pejabat-pejabat pemerintahan dari pemimpin baru dari “dunia-dunia dan sistem-sistem yang dimerdekakan”.
53:4.4 (605.1) Sebelumnya telah ada dua pemberontakan di Nebadon, namun mereka ada di konstelasi-konstelasi yang jauh. Lucifer berpendapat bahwa pemberontakan-pemberontakan itu tidak berhasil karena mayoritas makhluk cerdas gagal mengikuti pemimpin-pemimpin mereka. Dia menyatakan bahwa “mayoritas yang memerintah”, bahwa “pikiran tidak dapat salah.” Kebebasan yang diberikan padanya oleh penguasa-penguasa alam semesta tampaknya mendukung banyak pernyataan-pernyataan kejinya. Dia menantang semua atasannya; meskipun demikian mereka tampaknya tidak berbuat apa-apa terhadap perbuatan-perbuatannya. Dia diberikan kesempatan bebas untuk menjalankan rencananya yang menggoda itu tanpa halangan atau rintangan.
53:4.5 (605.2) Semua penundaan keadilan yang penuh rahmat itu ditunjukkan oleh Lucifer sebagai bukti tentang ketidak-mampuan pemerintahan Putra-putra Firdaus untuk menghentikan pemberontakan. Dia akan secara terang-terangan menantang dan dengan angkuh menentang Mikhael, Immanuel, dan Yang Purba Harinya dan kemudian menunjuk pada fakta bahwa tidak ada tindakan yang dilakukan sebagai bukti positif tentang ketidak-berdayaan pemerintahan alam semesta dan alam semesta super.
53:4.6 (605.3) Gabriel secara pribadi hadir di seluruh acara tidak setia ini dan hanya mengumumkan bahwa dia akan, pada waktunya, berbicara atas nama Mikhael, dan bahwa semua makhluk akan dibiarkan bebas dan tidak diganggu dalam pilihan mereka; bahwa “pemerintahan Putra yang diinginkan Bapa hanyalah kesetiaan dan bakti yang sukarela, segenap hati, dan bebas dari kepalsuan.”
53:4.7 (605.4) Lucifer diijinkan sepenuhnya untuk memulai dan mengorganisir pemerintahan pemberontakannya sebelum Gabriel membuat upaya apapun untuk menentang hak pemisahan diri itu atau untuk melawan balik propaganda pemberontak. Tetapi Bapa-bapa Konstelasi segera membatasi aksi dari pribadi-pribadi tidak setia ini di sistem Satania. Namun demikian, periode penundaan ini adalah waktu percobaan dan ujian besar pada sosok-sosok yang masih setia di seluruh Satania. Segala sesuatunya kacau balau selama beberapa tahun, dan ada kekalutan besar di dunia-dunia mansonia.
53:5.1 (605.5) Pada saat pecah pemberontakan Satania, Mikhael berkonsultasi pada saudara Firdausnya, Immanuel. Setelah pertemuan penting ini, Mikhael mengumumkan bahwa dia akan mengikuti kebijakan yang sama yang telah menjadi ciri penanganan dia pada pergolakan-pergolakan yang sama di masa lalu, suatu sikap tidak-campur-tangan.
53:5.2 (605.6) Pada waktu pemberontakan ini dan dua yang sebelumnya tidak ada wewenang penguasa yang mutlak dan pribadi dalam alam semesta Nebadon. Mikhael memerintah berdasarkan hak ilahi, sebagai wakil Bapa Semesta tetapi belum berdasarkan hak pribadinya sendiri. Dia belum menyelesaikan karier penganugerahan dirinya; dia belum dilengkapi dengan “segala kuasa di langit dan di bumi”.
53:5.3 (605.7) Dari pecahnya pemberontakan sampai hari penobatannya sebagai penguasa berdaulat Nebadon, Mikhael tidak pernah campur tangan pada kekuatan-kekuatan pemberontak Lucifer; mereka diperbolehkan berjalan bebas selama hampir dua ratus ribu tahun waktu Urantia. Mikhael Kristus kini punya kuasa dan kewenangan besar untuk menangani dengan segera, bahkan dengan sekaligus, terhadap kasus-kasus ketidak-setiaan semacam itu, namun kami meragukan bahwa otoritas berdaulat ini akan membawa dia untuk bertindak yang lain jika seandainya ada pergolakan lain seperti itu terjadi.
53:5.4 (605.8) Karena Mikhael memilih untuk tetap menarik diri dari peperangan nyata terhadap pemberontakan Lucifer, Gabriel memanggil staf pribadinya bersama di Edentia dan, dalam konsultasi dengan para Yang Paling Tinggi, memilih untuk memegang komando atas kawanan penduduk Satania yang setia. Mikhael tetap di Salvington, sementara Gabriel pergi ke Yerusem, dan bersemayam di tempat yang dikhususkan untuk Bapa -- Bapa Semesta yang sama yang kepribadiannya dipertanyakan oleh Lucifer dan Satan itu—di hadapan kumpulan pribadi-pribadi setia yang berkumpul, dia mempertunjukkan panji-panji Mikhael, lambang material dari pemerintahan Trinitas atas semua ciptaan, tiga lingkaran konsentris biru langit pada latar belakang putih.
53:5.5 (606.1) Lambang Lucifer adalah panji-panji putih dengan satu lingkaran merah, di tengahnya ada lingkaran padat hitam.
53:5.6 (606.2) “Maka timbullah peperangan di Sorga. Mikhael dan malaikat-malaikatnya berperang melawan naga (Lucifer, Satan, dan pangeran-pangeran yang murtad) itu; dan naga itu berperang dibantu oleh malaikat-malaikatnya tetapi tidak dapat bertahan," "Perang di Sorga" ini bukan pertempuran fisik seperti konflik demikian dipahami di Urantia. Dalam hari-hari awal pertarungan Lucifer berbicara terus-menerus dalam amfiteater (stadion terbuka) planet. Gabriel tanpa henti menyorot kepalsuan pemberontak dari markasnya yang didirikan di dekatnya. Berbagai personalia yang hadir di dunia itu yang masih dalam keraguan sikap mereka akan pergi bolak balik antara perdebatan-perdebatan ini sampai mereka tiba pada keputusan akhir.
53:5.7 (606.3) Namun demikian peperangan di surga ini sangat mengerikan dan sangat nyata. Walaupun tidak memperlihatkan kebiadaban yang menjadi ciri pertempuran fisik di dunia-dunia yang belum dewasa, konflik ini jauh lebih mematikan; kehidupan jasmani berada dalam bahaya pada pertempuran jasmani, tetapi perang di surga itu dipertarungkan dalam ukuran kehidupan kekal.
53:6.1 (606.4) Ada banyak perbuatan ketaatan dan kesetiaan yang agung dan menginspirasi, yang dilakukan oleh banyak kepribadian selama masa sementara antara pecahnya permusuhan dan kedatangan pemerintahan sistem yang baru beserta stafnya. Namun yang paling menggetarkan hati dari semua bakti yang berani ini adalah perilaku gagah-berani Manotia, malaikat yang kedua dalam komando serafim markas Satania.
53:6.2 (606.5) Pada waktu pecahnya pemberontakan di Yerusem, kepala kawanan serafim bergabung pada Lucifer. Hal ini tentu menjelaskan mengapa ada demikian banyak dari golongan keempat, serafim administratur sistem, yang tersesat. Pemimpin serafim itu secara rohani dibutakan oleh kepribadian cemerlang Lucifer; hal ihwalnya yang mempesona itu memukau golongan makhluk-makhluk selestial yang lebih rendah. Benar-benar mereka tidak dapat memahami bahwa pribadi yang demikian mempesona itu mungkin untuk berbuat salah.
53:6.3 (606.6) Tidak lama sejak itu, waktu menceritakan pengalaman-pengalaman yang berkaitan dengan awal pemberontakan Lucifer, Manotia berkata: “Tapi saat yang paling menggembirakan bagiku adalah petualangan mendebarkan yang berhubungan dengan pemberontakan Lucifer ketika, sebagai komandan serafim kedua, aku menolak ikut serta dalam penghinaan yang sudah direncanakan terhadap Mikhael; dan para pemberontak yang kuat berusaha menghancurkan aku dengan menggunakan kekuatan-kekuatan penghubung yang telah mereka susun. Ada suatu pergolakan dahsyat di Yerusem, namun tidak satupun serafim setia yang celaka.
53:6.4 (606.7) “Pada saat kegagalan atasan langsungku, maka berpindahlah padaku untuk memegang komando kawanan malaikat Yerusem sebagai direktur tituler urusan-urusan kemalaikatan sistem yang kacau-balau. Secara moral aku disokong oleh para Melkisedek, dibantu dengan terampil oleh mayoritas Putra Material, ditinggalkan oleh sekelompok besar golonganku sendiri, namun didukung dengan hebat oleh para manusia penaik di Yerusem.
53:6.5 (606.8) “Setelah secara otomatis diputuskan dari sirkuit-sirkuit konstelasi akibat pemisahan diri Lucifer, kami bergantung pada kesetiaan korps intelijen kami, yang mengirimkan permintaan tolong ke Edentia dari sistem Rantulia yang berdekatan; dan kami menjumpai bahwa kerajaan tata-tertib, pemikiran kesetiaan, dan jiwa kebenaran adalah sudah secara bawaan berkemenangan atas pemberontakan, ketegasan diri, dan yang disebut kemerdekaan pribadi; kami mampu bertahan sampai kedatangan Daulat Sistem yang baru, penerus Lucifer yang layak. Dan segera setelah itu aku ditugaskan pada korps para Melkisedek penyelamat di Urantia, memegang kekuasaan atas golongan-golongan serafim setia di dunia si pengkhianat Kaligastia, yang telah mengumumkan dunianya sebagai anggota dari sistem ‘dunia-dunia yang dimerdekakan dan pribadi-pribadi yang diemansipasikan’ yang baru dirancang, yang diusulkan dalam Deklarasi Kemerdekaan keji yang dikeluarkan oleh Lucifer dalam ajakannya pada para makhluk cerdas yang 'cinta-kemerdekaan, berpikir bebas, berpandangan ke depan di dunia-dunia Satania yang salah diperintah dan salah dikelola itu.’”
53:6.6 (607.1) Malaikat ini masih dalam tugas di Urantia, berfungsi sebagai rekan kepala serafim.
53:7.1 (607.2) Pemberontakan Lucifer itu seluas sistem. Tiga puluh tujuh Pangeran Planet yang memisahkan diri membelokkan pemerintahan dunia mereka sebagian besar ke pihak pemimpin pemberontak. Hanya di Panoptia, Pangeran Planetnya gagal membawa penduduknya. Di dunia ini, di bawah bimbingan para Melkisedek, penduduk bersatu mendukung Mikhael. Ellanora, seorang wanita muda dari alam fana itu, memegang kepemimpinan bangsa-bangsa manusia, dan tidak satupun jiwa dari dunia yang terpecah belah itu terdaftar di bawah panji-panji Lucifer. Dan sejak itulah orang-orang Panoptia yang setia ini melayani di dunia transisi Yerusem ketujuh sebagai pengurus-pengurus dan pembangun-pembangun di dunia Bapa dan tujuh dunia tahanan di sekitarnya. Orang-orang Panoptia tidak hanya bertindak sebagai pemelihara harfiah dunia-dunia ini, namun mereka juga melaksanakan perintah-perintah pribadi dari Mikhael untuk penghiasan dunia-dunia ini untuk suatu penggunaan masa depan yang belum diketahui. Mereka melakukan pekerjaan ini sambil mereka singgah sementara pada perjalanan ke Edentia.
53:7.2 (607.3) Dalam seluruh periode ini Kaligastia menganjurkan maksud Lucifer di Urantia. Para Melkisedek dengan cakap melawan Pangeran Planet murtad ini, namun tipu daya dari kemerdekaan yang tanpa kendali dan khayalan tentang ketegasan diri mendapat setiap kemungkinan untuk menipu bangsa-bangsa primitif di dunia yang masih muda dan belum berkembang ini.
53:7.3 (607.4) Semua propaganda pemisahan diri harus dilaksanakan dengan upaya pribadi karena layanan siaran berita dan semua jalur komunikasi antarplanet dihentikan oleh tindakan para pengawas sirkuit sistem. Pada waktu pecahnya pemberontakan yang sebenarnya, seluruh sistem Satania diisolasi dari sirkuit konstelasi maupun dari sirkuit-sirkuit alam semesta. Selama waktu ini, semua pesan masuk dan keluar dikirimkan oleh agen-agen serafik dan Utusan Soliter. Sirkuit-sirkuit ke dunia yang jatuh itu juga diputus, supaya Lucifer tidak dapat menggunakan jalur ini untuk kelanjutan rencana kejinya. Dan sirkuit-sirkuit ini tidak akan dipulihkan selama kepala pemberontak masih hidup di dalam batas-batas wilayah Satania.
53:7.4 (607.5) Pemberontakan ini adalah suatu pemberontakan Lanonandek. Golongan-golongan keputraan yang lebih tinggi di alam semesta lokal tidak bergabung dengan pemisahan diri Lucifer, meskipun beberapa Pembawa Kehidupan yang ditempatkan di planet-planet pemberontak itu agak terpengaruh oleh pemberontakan pangeran-pangeran yang tidak setia itu. Tidak ada Putra Ditrimitisasi yang tersesat. Para Melkisedek, penghulu malaikat, dan Bintang Kejora yang Cemerlang semua setia pada Mikhael dan, bersama Gabriel, berjuang dengan gagah berani demi untuk kehendak Bapa dan pemerintahan Putra.
53:7.5 (608.1) Tidak ada makhluk asal Firdaus yang tersangkut dalam ketidaksetiaan. Bersama dengan para Utusan Soliter mereka menduduki markas-markas di dunianya Roh dan tetap di bawah kepemimpinan Yang Setia Harinya Edentia. Tidak ada konsiliator yang dimurtadkan, tidak pula satupun Perekam Selestial yang tersesat. Tetapi banyak yang jatuh dari para Sahabat Morontia dan Guru Dunia Mansion.
53:7.6 (608.2) Dari golongan serafim tertinggi, tidak ada satupun malaikat yang terhilang, namun sekelompok besar dari ordo berikutnya, ordo superior, tertipu dan terjerat. Demikian pula beberapa dari golongan malaikat ketiga atau supervisor juga tersesat. Namun kerusakan parah terjadi dalam kelompok keempat, malaikat-malaikat administrator, serafim-serafim itu yang biasanya ditugaskan di ibukota-ibukota sistem. Manotia menyelamatkan hampir dua pertiga mereka, namun sedikit lebih dari sepertiganya mengikuti pemimpin mereka masuk jajaran pemberontak. Sepertiga dari semua kerubim Yerusem yang diperbantukan pada malaikat-malaikat administrator itu terhilang juga dengan serafim mereka yang tidak setia.
53:7.7 (608.3) Dari para malaikat pembantu planet, mereka yang ditugaskan pada Putra-Putra Material, sekitar sepertiganya terpedaya, dan hampir sepuluh persen penatalayan transisi terjerat. Dalam perlambang Yohanes melihat hal ini ketika ia menulis tentang naga merah besar, mengatakan: “Dan ekornya menyeret sepertiga dari bintang-bintang di langit dan melemparkannya ke atas bumi.”
53:7.8 (608.4) Kehilangan terbesar terjadi dalam jajaran malaikat, namun sebagian besar golongan-golongan kecerdasan yang lebih rendah terlibat dalam ketidaksetiaan. Dari 681.227 Putra Material yang terhilang di Satania, sembilan puluh lima persen adalah korban-korban dari pemberontakan Lucifer. Sejumlah besar para makhluk tengah terhilang di planet-planet di mana Pangeran Planetnya bergabung ke dalam pergerakan Lucifer.
53:7.9 (608.5) Dalam banyak aspek pemberontakan ini adalah yang paling tersebar luas dan menghancurkan dari semua kejadian demikian di Nebadon. Lebih banyak kepribadian terlibat dalam pemberontakan ini daripada dalam kedua pemberontakan yang lain. Dan merupakan aib selamanya bagi mereka karena duta-duta Lucifer dan Satan tidak menyelamatkan sekolah-sekolah pelatihan kanak-kanak di planet budaya finaliter namun sebaliknya berusaha merusak pikiran-pikiran berkembang ini yang dalam belas kasihan diselamatkan dari dunia-dunia evolusioner.
53:7.10 (608.6) Para manusia menaik itu rentan, tetapi mereka menahan tipu daya pemberontakan lebih baik dibandingkan roh-roh yang lebih rendah. Meskipun banyak yang jatuh di dunia mansion yang lebih rendah, mereka yang belum mencapai peleburan akhir dengan Pelaras mereka, namun tercatat bagi kemuliaan untuk hikmat rancangan kenaikan bahwa tidak satupun anggota dari kewargaan penaik (ascendant) Satania yang tinggal di Yerusem ikut serta dalam pemberontakan Lucifer.
53:7.11 (608.7) Jam demi jam, dan hari demi hari, stasiun-stasiun penyiaran dari seluruh Nebadon dipenuhi oleh para pemirsa yang gelisah dari setiap kelas kecerdasan selestial yang dapat dibayangkan, yang dengan tekun menyimak buletin-buletin tentang pemberontakan Satania dan bersukacita karena laporan-laporan terus menerus menceritakan kesetiaan tak tergoyahkan para manusia fana penaik yang, di bawah kepemimpinan Melkisedek mereka, berhasil bertahan melawan upaya gabungan dan berlarut-larut dari semua kekuatan-kekuatan jahat licik yang demikian cepatnya berkumpul sekitar panji-panji pemisahan diri dan dosa.
53:7.12 (608.8) Lebih dari dua tahun waktu sistem dari permulaan “peperangan di sorga” sampai pemasangan penerusnya Lucifer. Tetapi akhirnya sang Daulat yang baru itu datang, mendarat di atas laut kaca bersama stafnya. Aku adalah termasuk di antara cadangan yang dimobilisasi di Edentia oleh Gabriel, dan aku ingat betul pesan pertama Lanaforge kepada Bapa Kostelasi Norlatiadek. Pesan itu berbunyi: “Tidak satupun warga Yerusem terhilang. Setiap manusia penaik selamat dari cobaan yang keras dan bangkit dari ujian yang krusial itu dengan jaya dan semuanya berkemenangan.” Dan terus sampai ke Salvington, Uversa dan Firdaus tersiar pesan kepastian ini bahwa pengalaman selamat (melewati kematian) dalam kenaikan manusia fana itu adalah jaminan paling besar melawan pemberontakan dan pengaman paling pasti melawan dosa. Barisan manusia setia Yerusem yang mulia ini jumlah tepatnya 187.432.811.
53:7.13 (609.1) Dengan datangnya Lanaforge, kepala pemberontak itu diturun-tahtakan dan dilucuti dari semua kekuasaan memerintah, meskipun mereka diizinkan bebas bepergian sekitar Yerusem, dunia-dunia morontia, dan bahkan ke masing-masing dunia yang dihuni. Mereka melanjutkan upaya-upaya menipu dan memikat itu untuk membingungkan dan menyesatkan pikiran-pikiran manusia dan malaikat. Tetapi mengenai pekerjaan mereka di gunung pemerintahan Yerusem, “mereka tidak mendapat tempat lagi di sorga.”
53:7.14 (609.2) Meskipun Lucifer kehilangan semua wewenang pemerintahan di Satania, saat itu tidak ada kuasa ataupun pengadilan alam semesta lokal yang dapat menahan atau memusnahkan pemberontak jahat ini; pada saat itu Mikhael belum penguasa yang berdaulat. Yang Purba Harinya mendukung Bapa-Bapa Konstelasi dalam pengambilalihan terhadap pemerintahan sistem, tetapi mereka tidak pernah menurunkan keputusan lain berikutnya dalam banyak permohonan banding yang masih menunggu diputuskan berhubungan dengan status masa kini dan disposisi masa depan Lucifer, Satan, dan rekan-rekan mereka.
53:7.15 (609.3) Demikianlah para kepala pemberontak ini diizinkan menjelajahi seluruh sistem untuk mengupayakan penetrasi lebih lanjut doktrin-doktrin mereka tentang ketidak-puasan dan ketegasan diri itu. Tetapi dalam waktu hampir dua ratus ribu tahun Urantia, mereka tidak dapat menipu dunia yang lain. Tidak ada dunia Satania yang terhilang sejak kejatuhan yang tiga puluh tujuh itu, bahkan tidak pula dunia-dunia yang berpenduduk yang lebih baru sejak hari pemberontakan.
53:8.1 (609.4) Lucifer dan Satan bebas menjelajah sistem Satania sampai selesainya misi penganugerahan Mikhael di Urantia. Terakhir kali mereka ada di duniamu bersama-sama selama waktu serangan gabungan mereka terhadap Anak Manusia.
53:8.2 (609.5) Dulunya, ketika para Pangeran Planet, “Anak-anak Allah,” secara berkala berkumpul, “Satan datang pula,” mengaku bahwa ia mewakili semua dunia-dunia terisolir dari para Pangeran Planet yang jatuh itu. Tetapi ia tidak diberikan kebebasan demikian lagi sejak penganugerahan terakhir Mikhael. Sebagai akibat upaya mereka untuk mencelakakan Mikhael ketika dalam daging anugerah, maka semua simpati untuk Lucifer dan Satan telah lenyap dari seluruh Satania, yaitu, di luar dunia-dunia dosa yang diisolir.
53:8.3 (609.6) Penganugerahan Mikhael mengakhiri pemberontakan Lucifer di seluruh Satania, selain dari planet-planet Pangeran Planet yang murtad. Dan ini adalah arti penting pengalaman pribadinya Yesus, tepat sebelum kematiannya dalam daging, ketika ia suatu hari berseru pada murid-muridnya, “Dan Aku melihat Satan jatuh seperti kilat dari langit.” Dia telah datang bersama Lucifer untuk perjuangan menentukan yang terakhir.
53:8.4 (609.7) Anak Manusia yakin akan berhasil, dan ia tahu bahwa kemenangannya di duniamu akan selamanya memastikan status musuh-musuh bebuyutannya, bukan hanya di Satania namun juga dalam dua sistem yang lain di mana dosa telah masuk. Ada keselamatan bagi manusia fana dan keamanan bagi malaikat ketika Gurumu, ketika menjawab usulan-usulan Lucifer, dengan tenang dan dengan kepastian ilahi menjawab, “Enyahlah kamu, Satan.” Itu adalah, secara prinsip, akhir sesungguhnya untuk pemberontakan Lucifer. Benar, pengadilan Uversa belum pernah membuat keputusan eksekutif mengenai permohonan banding Gabriel yang memohon untuk pemusnahan para pemberontak, namun dekret demikian, tak diragukan lagi, akan dikeluarkan bila waktunya sudah genap karena langkah pertama dalam dengar-pendapat terhadap kasus ini telah dilakukan.
53:8.5 (610.1) Kaligastia dikenali oleh Anak Manusia sebagai Pangeran Urantia secara teknis sampai mendekati waktu kematiannya. Kata Yesus: “Sekarang berlangsung penghakiman atas dunia ini: sekarang juga penguasa dunia ini akan dilemparkan ke luar.” Dan kemudian lebih dekat lagi penyelesaian kehidupannya ia mengumumkan, “karena penguasa dunia ini telah dihukum.” Dan Pangeran yang turun-tahta dan tercela yang sama inilah, yang suatu kali pernah dijuluki “Tuhannya Urantia.”
53:8.6 (610.2) Tindakan terakhir Mikhael sebelum meninggalkan Urantia adalah menawarkan rahmat pada Kaligastia dan Daligastia, tetapi mereka dengan angkuh menolak tawaran lunaknya. Kaligastia, Pangeran Planetmu yang murtad, masih bebas di Urantia untuk melaksanakan rancangan jahatnya, tetapi dia sama sekali tidak punya kuasa untuk memasuki batin manusia, tidak juga ia dapat mendekati jiwa-jiwa mereka untuk mencobai atau untuk merusak mereka kecuali mereka benar-benar ingin dikutuki oleh kehadiran jahatnya.
53:8.7 (610.3) Sebelum penganugerahan Mikhael, penguasa-penguasa kegelapan ini berusaha mempertahankan otoritas mereka di Urantia, dan mereka secara gigih melawan kepribadian-kepribadian selestial yang minor dan bawahan. Namun sejak hari Pentakosta si pengkhianat Kaligastia ini dan rekannya yang sama kejinya, Daligastia, menjadi kerdil di hadapan kemegahan ilahi dari Pelaras Pikiran Firdaus dan Roh Kebenaran pelindung, rohnya Mikhael, yang telah dicurahkan ke atas semua manusia.
53:8.8 (610.4) Walaupun demikian, tidak ada roh jahat yang memiliki kuasa untuk menduduki batin atau mengganggu jiwa anak-anak Tuhan. Baik Satan maupun Kaligastia tidak pernah dapat menyentuh atau mendekati anak-anak imani Tuhan itu; iman adalah baju perisai yang efektif melawan dosa dan kedurhakaan. Adalah benar bahwa: “Tetapi Dia yang lahir dari Allah melindunginya, dan si jahat tidak dapat menjamahnya.”
53:8.9 (610.5) Secara umum, kalau manusia-manusia fana yang lemah dan galau itu dianggap berada di bawah pengaruh iblis dan roh-roh jahat, maka mereka hanya semata-mata dikuasai oleh kecenderungan bawaan dan nafsu rendah mereka sendiri, diseret oleh kecenderungan alami mereka sendiri. Iblis telah diberi banyak penghargaan karena kejahatan yang bukan karena dia. Kaligastia telah relatif tak berdaya sejak salib Kristus.
53:9.1 (610.6) Sejak awal pada hari-hari pemberontakan Lucifer, keselamatan ditawarkan oleh Mikhael kepada semua pemberontak. Kepada semua yang mau menunjukkan bukti pertobatan yang tulus ia menawarkan, pada waktu pencapaian kedaulatan alam semesta sepenuhnya, pengampunan dan penerimaan kembali dalam beberapa bentuk layanan alam semesta. Tidak ada dari para pemimpin yang menerima uluran penuh rahmat ini. Tetapi ribuan malaikat dan golongan-golongan rendah makhluk selestial, termasuk ratusan Putra dan Putri Material, menerima rahmat yang diumumkan oleh orang Panoptia dan diberikan rehabilitasi pada waktu kebangkitan Yesus sembilan belas abad yang lalu. Mereka ini sejak itu telah dikirim ke dunia Bapa di Yerusem, di mana mereka harus ditahan secara teknis, sampai pengadilan Uversa mengeluarkan suatu putusan dalam perkara Gabriel melawan Lucifer. Namun tidak ada yang meragukan bahwa, ketika vonis pemusnahan diundangkan, pribadi-pribadi yang bertobat dan diselamatkan ini akan dikecualikan dari dekret pemusnahan. Jiwa-jiwa yang dalam masa percobaan ini sekarang bekerja dengan orang-orang Panoptia dalam pekerjaan merawat dunia Bapa.
53:9.2 (611.1) Si pendusta utama itu tidak pernah berada di Urantia sejak hari-hari ketika ia berusaha untuk memalingkan Mikhael dari tujuan untuk menyelesaikan penganugerahan dan untuk menobatkan dirinya secara final dan pasti sebagai penguasa Nebadon tanpa syarat. Pada waktu Mikhael menjadi pemimpin yang sudah mapan untuk alam semesta Nebadon, Lucifer dibawa ke dalam tahanan oleh agen-agen Yang Purba Harinya Uversa dan sejak itu menjadi sosok narapidana di satelit nomor satu dari kelompok dunia transisi Bapa di Yerusem. Dan di sinilah penguasa-penguasa dunia dan sistem yang lain menyaksikan akhir dari Daulat Satania yang tidak beriman itu. Paulus mengetahui tentang status pemimpin-pemimpin pemberontak ini setelah penganugerahan Mikhael, karena dia menulis tentang kepala-kepalanya Kaligastia itu sebagai “roh-roh jahat di udara.”
53:9.3 (611.2) Mikhael, saat menjabat kedaulatan tertinggi Nebadon, mengajukan permohonan kepada Yang Purba Harinya untuk kewenangan menahan semua kepribadian yang terlibat dalam pemberontakan Lucifer sambil menunggu keputusan pengadilan alam semesta super dalam perkara Gabriel melawan Lucifer, yang ditempatkan pada catatan pengadilan tertinggi Uversa hampir dua ratus ribu tahun yang lalu, menurut perhitungan waktumu. Mengenai kelompok ibukota sistem, Yang Purba Harinya mengabulkan permohonan Mikhael hanya dengan satu perkecualian: Satan masih diizinkan untuk mengunjungi secara berkala pangeran-pangeran murtad di dunia-dunia yang jatuh sampai ada Putra Tuhan yang lain akan diterima oleh dunia-dunia murtad tersebut, atau sampai waktu ketika pengadilan Uversa memulai penghakiman perkara Gabriel melawan Lucifer.
53:9.4 (611.3) Satan dapat datang ke Urantia karena kamu tidak memiliki Putra yang tinggal di Urantia—Pangeran Planet ataupun Putra Material. Melkisedek Machiventa sejak itu telah diangkat sebagai perwakilan Pangeran Planet Urantia, dan pembukaan perkara Gabriel melawan Lucifer telah menandai dibukanya pemerintahan planet sementara di semua dunia-dunia yang diisolir. Adalah benar bahwa Satan secara berkala mengunjungi Kaligastia dan para pangeran yang jatuh lainnya sampai pada waktu penyampaian wahyu-wahyu ini, ketika dilakukan dengar-pendapat pertama terhadap permohonan Gabriel untuk pemusnahan para kepala pemberontak. Satan saat ini secara tanpa perkecualian ditahan di dunia-dunia penjara Yerusem.
53:9.5 (611.4) Sejak penganugerahan terakhirnya Mikhael tak satupun di Satania yang berkeinginan untuk pergi ke dunia-dunia penjara untuk melayani para pemberontak yang ditahan di sana. Dan tidak ada lagi makhluk yang dimenangkan untuk pergerakan sang penipu ini. Selama sembilan belas abad status itu tidak berubah.
53:9.6 (611.5) Kami tidak melihat akan dihapuskannya pembatasan Satania saat ini sampai Yang Purba Harinya membuat keputusan akhir mengenai para kepala pemberontak. Sirkuit-sirkuit sistem tidak akan dipasang lagi selama Lucifer masih hidup. Sementara itu, ia sepenuhnya tidak aktif.
53:9.7 (611.6) Pemberontakan telah diakhiri di Yerusem. Pemberontakan itu berakhir di dunia-dunia yang jatuh secepat saat Putra-putra ilahi tiba. Kami percaya bahwa semua pemberontak yang mau menerima rahmat telah melakukan hal itu. Kami menunggu kilasan siaran berita yang akan mencabut kehidupan kepribadian dari para pengkhianat ini. Kami mengharapkan putusan Uversa akan diumumkan melalui siaran berita eksekusi yang akan berakibat pada pemusnahan para pemberontak yang ditahan ini. Maka kamu akan mencari tempat-tempat mereka, namun mereka tidak akan dijumpai. “Dan semua di antara bangsa-bangsa yang mengenal engkau kaget melihat keadaanmu. Akhir hidupmu mendahsyatkan dan lenyap selamanya engkau.” Dan akan demikianlah semua pengkhianat yang tidak layak ini “Menjadi seakan-akan mereka tidak pernah ada.” Semua menunggu ketetapan Uversa.
53:9.8 (611.7) Namun selama berabad-abad tujuh dunia penjaranya kegelapan rohani di Satania itu telah merupakan peringatan sungguh-sungguh kepada seluruh Nebadon, secara lantang dan secara efektif memberitakan kebenaran besar ”tetapi jalan hidup pengkhianat itu berat”; “bahwa di dalam setiap dosa tersembunyi benih kehancurannya sendiri”; bahwa “upah dosa adalah maut”.
53:9.9 (612.1) [Disampaikan oleh Melkisedek Manovandet, yang suatu kali pernah diperbantukan pada penyelamatan Urantia.]
Buku Urantia
Makalah 54
54:0.1 (613.1) MANUSIA yang berevolusi itu menemukan kesulitan untuk sepenuhnya memahami makna dan menangkap arti tentang kejahatan, kesalahan, dosa, dan kedurhakaan. Manusia itu lamban untuk melihat bahwa kesempurnaan dan ketidaksempurnaan yang berlawanan itu menghasilkan kejahatan potensial atau kemungkinan untuk jahat; bahwa kebenaran dan kepalsuan yang bertentangan itu menciptakan kesalahan yang membingungkan; bahwa kemampuan ilahi untuk pilihan kehendak bebas itu menghasilkan adanya ranah-ranah dosa dan perbuatan benar yang berbeda; bahwa upaya gigih untuk mengejar keilahian membawa ke kerajaan Tuhan, dibedakan dengan penolakan terus-menerus terhadapnya, yang membawa ke wilayah-wilayah kedurhakaan.
54:0.2 (613.2) Tuhan tidak menciptakan kejahatan atau mengizinkan dosa dan pemberontakan. Potensi jahat itu ada karena waktu dalam suatu alam semesta yang mencakup tingkat-tingkat yang berbeda untuk makna-makna dan nilai-nilai kesempurnaan. Dosa itu mungkin dalam semua alam di mana makhluk yang tidak sempurna diberkahi dengan kemampuan untuk memilih antara yang baik dan yang jahat. Hadirnya kebenaran dan ketidak-benaran yang bertentangan itu sendiri, fakta dan kepalsuan, merupakan potensi kemungkinan untuk kesalahan. Pilihan jahat yang disengaja menjadi dosa; penolakan disengaja terhadap kebenaran adalah kesalahan; pengejaran terus menerus terhadap dosa dan kesalahan itu adalah kedurhakaan.
54:1.1 (613.3) Dari semua masalah-masalah memusingkan yang berkembang dari pemberontakan Lucifer, tidak ada yang menyebabkan lebih banyak kesulitan daripada kegagalan manusia evolusioner yang belum matang untuk membedakan antara kemerdekaan yang sejati dan yang palsu.
54:1.2 (613.4) Kemerdekaan (kebebasan) sejati adalah pencarian segala zaman dan pahala untuk kemajuan evolusioner. Kemerdekaan palsu adalah penipuan halus dari kesalahan waktu dan kejahatan ruang. Kebebasan yang langgeng itu didasarkan pada realitas keadilan—kecerdasan, kedewasaan, persaudaraan, dan kesetaraan.
54:1.3 (613.5) Kebebasan adalah teknik yang menghancurkan diri sendiri untuk kehidupan kosmis kalau motivasinya tidak cerdas, tidak dibatasi, dan tidak dikendalikan. Kebebasan sejati itu secara progresif terkait dengan realitas dan selalu mempedulikan kesetaraan sosial, keadilan kosmis, persaudaraan alam semesta, dan kewajiban ilahi.
54:1.4 (613.6) Kebebasan itu bunuh diri ketika diceraikan dari keadilan material, keadilan intelektual, kesabaran sosial, kewajiban moral, dan nilai-nilai rohani. Kemerdekaan itu tidak ada jika terpisah dari realitas kosmis, dan semua realitas kepribadian itu sebanding dengan hubungan-hubungan keilahiannya
54:1.5 (613.7) Kehendak diri yang tidak dikekang dan ekspresi diri yang tidak diatur itu adalah sama dengan mementingkan diri sendiri sepenuhnya, puncak dari kefasikan. Kebebasan perlu penaklukan diri yang terkait dan terus semakin meningkat, tanpa itu maka kebebasan menjadi suatu khayalan dari imajinasi manusia yang egois. Kebebasan yang dimotivasi diri sendiri adalah suatu ilusi konseptual, suatu penipuan yang kejam. Penyalahgunaan kebebasan yang menyamar dalam busana kemerdekaan itu adalah pendahulu untuk perbudakan yang keji.
54:1.6 (614.1) Kebebasan yang benar adalah teman dari penghargaan diri yang sejati; kebebasan yang palsu adalah pasangan dari pengaguman diri. Kebebasan sejati adalah buah dari pengendalian diri; kebebasan palsu, adalah asumsi untuk penegasan diri. Kontrol diri mengarah ke layanan yang mementingkan orang lain; pengaguman diri cenderung ke arah eksploitasi orang lain untuk membesarkan ego individu yang keliru itu karena bersedia mengorbankan pencapaian yang adil demi memiliki kekuasaan yang tidak adil atas sesamanya.
54:1.7 (614.2) Bahkan hikmat itu adalah ilahi dan aman hanya bila hal hikmat itu kosmis dalam lingkupnya dan rohani dalam motivasinya.
54:1.8 (614.3) Tidak ada kesalahan yang lebih besar daripada jenis penipuan diri yang menyebabkan makhluk cerdas menginginkan kekuasaan atas makhluk lainnya untuk tujuan merampas kebebasan alami dari mereka. Aturan emas (golden rule) dari keadilan manusia berteriak melawan semua penipuan, ketidak-adilan, keegoisan, dan ketidak-benaran tersebut. Hanya kebebasan yang benar dan sejati itu yang sesuai dengan kuasa kasih dan pelayanan rahmat.
54:1.9 (614.4) Alangkah beraninya makhluk yang dengan kemauannya sendiri melanggar hak-hak sesamanya atas nama kebebasan pribadi, jika para Penguasa Agung alam semesta saja menahan diri, sebagai penghargaan penuh rahmat untuk hak-hak istimewa dari kehendak dan potensi-potensi dari kepribadian! Dalam pelaksanaan apa yang dianggap kebebasan pribadi, tidak ada makhluk yang berhak untuk merampas dari makhluk lain hak-hak istimewa untuk keberadaan yang dikaruniakan oleh para Pencipta, hak-hak yang dihormati oleh semua rekan, bawahan dan rakyat mereka yang setia.
54:1.10 (614.5) Manusia evolusioner mungkin harus berjuang untuk kebebasan jasmaninya dari para diktator dan penindas di dunia dosa dan kedurhakaan, atau selama masa-masa awal planet berevolusi yang primitif, tetapi hal itu tidak demikian di dunia-dunia morontia atau di dunia-dunia roh. Perang adalah warisan manusia evolusi yang mula-mula, tetapi di dunia-dunia peradaban maju yang normal, pertempuran fisik sebagai teknik menyelesaikan kesalahpahaman rasial itu telah lama dianggap sebagai cara yang hina.
54:2.1 (614.6) Bersama dengan Sang Putra dan dalam Roh, Tuhan memproyeksikan Havona yang kekal, dan sejak itu telah diperoleh pola kekal untuk partisipasi sederajat dalam penciptaan, yaitu sharing atau berbagi. Pola berbagi ini adalah desain induk untuk setiap Putra dan Putri Tuhan yang pergi ke ruang angkasa untuk terlibat dalam upaya menduplikasi alam semesta pusat kesempurnaan kekal itu ke dalam alam waktu.
54:2.2 (614.7) Setiap makhluk dari setiap alam semesta berkembang yang bercita-cita untuk melakukan kehendak Bapa itu ditakdirkan untuk menjadi mitra para Pencipta ruang-waktu dalam petualangan luar biasa untuk pencapaian kesempurnaan pengalaman ini. Seandainya hal ini tidak benar, Bapa tentulah tidak akan melengkapi makhluk-makhluk tersebut dengan kehendak bebas kreatif, tidak pula Ia akan mendiami mereka, benar-benar masuk dalam kemitraan dengan mereka dengan sarana roh-Nya itu sendiri.
54:2.3 (614.8) Kebodohan Lucifer adalah upaya untuk melakukan hal yang tidak bisa dilakukan, yaitu menghubung-singkatkan waktu dalam suatu alam semesta pengalaman. Kejahatan Lucifer adalah mengupayakan pencabutan hak kreatif dari setiap kepribadian di Satania, penyingkatan yang tidak-disadari terhadap partisipasi pribadi makhluk—partisipasi sukarela—dalam perjuangan evolusi panjang untuk mencapai status terang dan hidup secara individu maupun secara kolektif. Dengan melakukan hal ini mantan Daulat dari sistemmu itu menetapkan tujuan temporal dari kehendaknya sendiri secara langsung merintangi tujuan kekal kehendak Tuhan seperti yang terungkap dalam anugerah kehendak bebas kepada semua makhluk yang berpribadi. Pemberontakan Lucifer dengan demikian mengancamkan pelanggaran maksimum yang mungkin terhadap pilihan sukarela para penaik dan pelayan di sistem Satania—suatu ancaman yang selama-lamanya mencabut kesempatan setiap makhluk dari pengalaman yang menggetarkan untuk menyumbangkan sesuatu yang pribadi dan unik, untuk secara perlahan mendirikan monumen menuju kebijaksanaan pengalaman yang suatu kali akan ada sebagai sistem Satania yang disempurnakan. Demikianlah manifesto Lucifer, menyamar dalam kedok pakaian kebebasan, muncul jelas dalam cahaya terang akal sebagai ancaman monumental untuk menyempurnakan pencurian kebebasan pribadi, dan untuk melakukannya dalam skala yang telah didekati hanya dua kali dalam seluruh sejarah Nebadon.
54:2.4 (615.1) Singkatnya, apa yang Tuhan telah berikan kepada manusia dan malaikat, Lucifer hendak mengambilnya dari mereka, yaitu hak istimewa ilahi untuk ikut serta dalam penciptaan takdir-takdir mereka sendiri dan takdir sistem lokal dunia-dunia yang dihuni ini.
54:2.5 (615.2) Tidak ada siapapun di seluruh alam semesta yang memiliki kebebasan yang sah untuk mencabut kebebasan sejati dari makhluk lain, hak untuk mencintai dan dicintai, hak istimewa untuk menyembah Tuhan dan untuk melayani sesamanya.
54:3.1 (615.3) Makhluk-makhluk berkehendak yang bermoral di dunia evolusi selalu terganggu oleh pertanyaan yang tidak dipikirkan seperti mengapa Pencipta yang mahabijaksana itu mengizinkan kejahatan dan dosa. Mereka gagal untuk memahami bahwa kedua hal itu tak terelakkan jika makhluk itu ingin benar-benar bebas. Kehendak bebas dari manusia yang berevolusi atau malaikat yang sempurna itu bukanlah konsep filosofis belaka, atau suatu cita-cita simbolis. Kemampuan manusia untuk memilih yang baik atau yang jahat itu adalah suatu kenyataan alam semesta. Kebebasan untuk memilih untuk diri sendiri ini adalah karunia dari para Penguasa Tertinggi, dan Mereka tidak akan mengizinkan oknum atau kelompok oknum manapun untuk mencabut karunia kebebasan ilahi dari satupun pribadi di alam semesta yang luas ini—apalagi hanya untuk memuaskan oknum tersesat dan bebal yang menikmati kebebasan pribadi yang keliru nama ini.
54:3.2 (615.4) Meskipun penyamaan diri yang sadar dan sepenuh hati dengan kejahatan (dosa) itu adalah sama dengan tidak ada (pemusnahan), namun harus selalu berada di tengahnya antara waktu penyamaan pribadi dengan dosa tersebut dan eksekusi hukumannya—hasil otomatis dari memeluk kejahatan secara sengaja tersebut—periode waktu yang cukup panjang untuk memungkinkan penghakiman terhadap status alam semestanya individu tersebut supaya akan membuktikan sepenuhnya memuaskan pada semua pribadi alam semesta yang terkait, dan yang akan menjadi begitu jujur dan adil sehingga mendapatkan persetujuan dari si pendosa itu sendiri.
54:3.3 (615.5) Tetapi jika pemberontak alam semesta yang melawan terhadap realitas kebenaran dan kebaikan ini menolak untuk menyetujui vonis, dan jika yang bersalah itu tahu dalam hatinya tentang keadilan hukumannya, tetapi menolak untuk membuat pengakuan tersebut, maka eksekusi hukuman harus ditunda sesuai dengan kebijaksanaan dari Yang Purba Harinya. Yang Purba Harinya menolak untuk memusnahkan siapa saja sampai semua nilai-nilai moral dan semua realitas rohani itu sudah punah, baik dalam diri si penjahat dan dalam diri semua pendukung yang terkait dan simpatisan yang mungkin.
54:4.1 (615.6) Masalah lain yang agak sulit dijelaskan dalam konstelasi Norlatiadek berkenaan dengan alasan untuk mengizinkan Lucifer, Satan, dan pangeran-pangeran yang jatuh itu untuk mengerjakan perbuatan merusak begitu lama sebelum ditangkap, ditahan, dan dihakimi.
54:4.2 (616.1) Para orang tua, orang-orang yang telah melahirkan dan membesarkan anak-anak, dakan lebih mampu memahami mengapa Mikhael, sesosok ayah dan Pencipta, barangkali lamban untuk mengutuk dan membinasakan Putra-putranya sendiri. Cerita dari Yesus tentang anak yang hilang menggambarkan dengan baik bagaimana seorang ayah yang penuh kasih dapat menunggu lama untuk pertobatan seorang anak yang bersalah.
54:4.3 (616.2) Kenyataan itu sendiri, bahwa sesosok makhluk pelaku-kejahatan benar-benar dapat memilih untuk berbuat salah—melakukan dosa—membuktikan fakta tentang kehendak-bebas dan sepenuhnya membenarkan setiap penundaan panjang dalam pelaksanaan keadilan, asalkan perpanjangan belas kasihan itu mungkin menghasilkan pertobatan dan pemulihan.
54:4.4 (616.3) Sebagian besar kebebasan yang Lucifer cari sudah ia miliki; yang lainnya akan ia terima di masa depan. Semua karunia berharga ini hilang karena kalah pada ketidaksabaran dan menyerah pada keinginan untuk memiliki apa yang ia inginkan sekarang dan memilikinya dengan menentang semua kewajiban untuk menghormati hak-hak dan kebebasan semua makhluk lain yang menyusun alam-alam semesta. Kewajiban etis adalah bawaan dari lahir, ilahi, dan semesta.
54:4.5 (616.4) Ada banyak alasan yang kami ketahui mengapa para Penguasa Tertinggi tidak segera memusnahkan atau menahan para pemimpin dari pemberontakan Lucifer. Tidak ragu lagi masih ada alasan-alasan lainnya yang mungkin lebih baik yang tidak kami ketahui. Aspek-aspek rahmat dari penundaan eksekusi peradilan ini diperpanjang secara pribadi oleh Mikhael Nebadon. Kalau saja bukan karena kasih sayang dari bapa-Pencipta ini untuk para Putranya yang bersalah, maka peradilan tertinggi alam semesta super tentulah telah bertindak. Jika saja sebuah episode seperti pemberontakan Lucifer itu terjadi di Nebadon sementara Mikhael diinkarnasikan di Urantia, para penghasut kejahatan seperti itu mungkin telah secara seketika dan sepenuhnya dimusnahkan.
54:4.6 (616.5) Keadilan tertinggi dapat bertindak seketika kalau tidak dikekang oleh rahmat ilahi. Namun pelayanan rahmat kepada anak-anak ruang dan waktu itu selalu menyediakan jeda waktu ini, interval penyelamat antara waktu pembenihan dan panennya. Jika benih yang ditabur itu baik, selang waktu ini menyediakan pengujian dan pembinaan karakter; jika benih yang ditabur itu jahat, penundaan rahmat ini menyediakan waktu untuk pertobatan dan pembetulan. Waktu tunda dalam penghakiman dan eksekusi pelaku kejahatan ini melekat dalam pelayanan rahmat dari tujuh alam semesta super. Pengekangan peradilan oleh rahmat ini membuktikan bahwa Tuhan itu kasih, dan bahwa Tuhan kasih itu menguasai alam-alam semesta dan dalam rahmat mengendalikan nasib dan penghakiman terhadap semua makhluk-Nya.
54:4.7 (616.6) Penundaan waktu rahmat itu adalah oleh amanat dari kehendak bebas para Pencipta. Ada yang baik yang akan diperoleh dalam alam semesta dari teknik kesabaran ini dalam menghadapi pemberontak yang berdosa. Meskipun benar sekali bahwa yang baik tidak dapat datang dari yang jahat bagi siapa yang merenungkan dan mengerjakan kejahatan, namun benar juga bahwa segala perkara (termasuk kejahatan, yang masih kemungkinan dan yang sudah mewujud) bekerja sama untuk mendatangkan kebaikan bagi semua yang mengenal Tuhan, suka melakukan kehendak-Nya, dan sedang naik ke arah Firdaus sesuai dengan rencana yang kekal dan tujuan ilahi-Nya.
54:4.8 (616.7) Namun penundaan karena rahmat ini tidak dapat terus menerus. Meskipun penundaan itu panjang (kalau waktunya dihitung di Urantia) dalam mengadili pemberontakan Lucifer, kami dapat mencatat bahwa, selama masa membuat pewahyuan ini, sidang dengar pendapat pertama dalam kasus tunda Gabriel lawan Lucifer itu telah diselenggarakan di Uversa, dan segera setelah itu dikeluarkanlah amanat dari Yang Purba Harinya memerintahkan agar Satan mulai saat itu ditahan di dunia penjara bersama dengan Lucifer. Hal ini mengakhiri kemampuan Satan berkunjung lebih lanjut ke salah satu dunia yang jatuh di sistem Satania. Peradilan dalam alam semesta yang dikuasai oleh rahmat itu mungkin lambat, tetapi pasti.
54:5.1 (617.1) Dari banyak alasan yang aku tahu seperti mengapa Lucifer dan para sekutunya tidak cepat ditahan atau diadili, aku diperbolehkan untuk menguraikan berikut ini:
54:5.2 (617.2) 1. Rahmat itu mengharuskan agar setiap pelaku salah memiliki waktu yang cukup untuk merumuskan sikap yang disengaja dan sepenuhnya dipilih mengenai pikiran-pikiran jahat dan perbuatan-perbuatan dosanya.
54:5.3 (617.3) 2. Keadilan tertinggi itu dikuasai oleh kasih Bapa; sebab itu keadilan tidak akan pernah menghancurkan apa yang rahmat bisa selamatkan. Waktu untuk menerima keselamatan itu dipercayakan kepada setiap pelaku kejahatan.
54:5.4 (617.4) 3. Tidak ada ayah yang penyayang itu terburu-buru dalam mendatangkan hukuman atas sesosok anggota keluarganya yang bersalah. Kesabaran tidak dapat berfungsi mandiri dari waktu.
54:5.5 (617.5) 4. Meskipun perbuatan salah itu selalu merugikan suatu keluarga, tetapi kebijaksanaan dan kasih menganjurkan agar anak-anak yang baik bersabar pada saudara yang bersalah itu selama waktu yang diberikan oleh ayah yang penyayang, sehingga si pendosa dapat melihat kesalahan jalannya dan memeluk keselamatan.
54:5.6 (617.6) 5. Terlepas dari sikapnya Mikhael terhadap Lucifer, meskipun dirinya sebagai bapa-Penciptanya Lucifer, namun tidak dalam kewenangan Putra Pencipta untuk melaksanakan penghakiman langsung atas Daulat Sistem yang murtad itu karena sang Putra Pencipta saat itu belum menyelesaikan karier anugerahnya, sehingga dengan itu mencapai kedaulatan tanpa pengecualian atas Nebadon.
54:5.7 (617.7) 6. Yang Purba Harinya bisa saja segera memusnahkan para pemberontak ini, tetapi mereka jarang mengeksekusi pelaku kejahatan tanpa dengar pendapat penuh. Dalam contoh ini mereka menolak untuk membatalkan keputusan Mikhael.
54:5.8 (617.8) 7. Jelaslah bahwa Immanuel menasihati Mikhael untuk tetap menjauh dari para pemberontak dan memungkinkan pemberontakan itu mengikuti arah alami untuk pemusnahan diri mereka sendiri. Hikmat dari Yang Bersatu Harinya itu adalah cerminan waktu dari hikmat disatukan dari Trinitas Firdaus.
54:5.9 (617.9) 8. Yang Setia Harinya di Edentia menasihati para Bapa Konstelasi untuk membiarkan para pemberontak itu berlaku bebas sampai akhirnya supaya semua simpati bagi para pelaku kejahatan itu akan semakin cepat tercabut dalam hati setiap warga masa kini dan masa depan Norlatiadek—setiap sosok manusia, morontia, atau roh.
54:5.10 (617.10) 9. Di Yerusem, perwakilan pribadi dari Eksekutif Tertinggi Orvonton menasihati Gabriel untuk mendorong kesempatan penuh bagi setiap makhluk hidup untuk mematangkan pilihan yang disengaja dalam urusan-urusan yang tercakup dalam Deklarasi Kemerdekaan Lucifer. Isu-isu pemberontakan yang telah diangkat, penasihat darurat dari Firdaus untuk Gabriel itu menguraikan bahwa, jika kesempatan penuh dan bebas seperti itu tidak diberikan pada semua makhluk Norlatiadek, maka karantina Firdaus terhadap semua makhluk yang mungkin setengah hati atau bimbang ragu itu akan diperpanjang dalam rangka perlindungan diri terhadap seluruh konstelasi. Untuk tetap membuka pintu kenaikan Firdaus bagi sosok-sosok dari Norlatiadek, maka perlu untuk menyediakan pengembangan penuh pemberontakan dan untuk memastikan penentuan sikap yang tuntas pada pihak semua makhluk dalam cara apapun yang bersangkutan dengan hal itu.
54:5.11 (617.11) 10. Penatalayan Ilahi Salvington menerbitkan sebagai pengumuman mandiri ketiganya sebuah amanat yang mengarahkan agar tidak ada yang dilakukan untuk setengah menyembuhkan, menindas secara pengecut, atau sebaliknya menyembunyikan tampang mengerikan dari para pemberontak dan pemberontakan itu. Kawanan malaikat diperintahkan untuk mengerjakan pengungkapan penuh dan kesempatan tak terbatas untuk pengekspresian dosa sebagai teknik tercepat untuk mencapai penyembuhan yang sempurna dan final terhadap wabah kejahatan dan dosa itu.
54:5.12 (618.1) 11. Suatu dewan darurat mantan manusia yang terdiri dari para Utusan Perkasa, manusia dimuliakan yang telah memiliki pengalaman pribadi dengan situasi-situasi serupa seperti ini, bersama-sama dengan rekan-rekan mereka, telah dibentuk di Yerusem. Mereka menasihati Gabriel bahwa setidaknya tiga kali lagi jumlah makhluk akan tersesat jika diupayakan metode-metode penindasan secara sewenang-wenang atau seketika. Seluruh Korps konselor Uversa bersepakat menasihati Gabriel agar mengizinkan pemberontakan untuk berjalan secara penuh dan alami, bahkan jika hal itu harus memerlukan satu juta tahun untuk menyudahi dampak-dampaknya.
54:5.13 (618.2) 12. Waktu, bahkan di alam semesta waktu, adalah relatif: Jika seorang manusia Urantia dengan panjang umur rata-rata melakukan kejahatan yang menghasilkan bencana seluruh dunia, dan jika ia ditangkap, diadili, dan dieksekusi dalam waktu dua atau tiga hari setelah pelaksanaan kejahatan, apakah hal itu tampak lama bagi kamu? Namun hal itu mirip jika dibandingkan dengan panjang hidupnya Lucifer bahkan jika pengadilan, yang sekarang dimulai, belum diselesaikan selama seratus ribu tahun Urantia. Jeda waktu relatif dari sudut pandang Uversa, di mana proses perkaranya sedang menunggu keputusan, dapat ditunjukkan dengan mengatakan bahwa kejahatan Lucifer sedang dibawa ke pengadilan di dalam waktu dua setengah detik dari pelaksanaan perbuatan tersebut. Dari sudut pandang Firdaus pengadilan itu bersamaan dengan pemberlakuannya.
54:5.14 (618.3) Ada sejumlah alasan yang sama untuk tidak sewenang-wenang menghentikan pemberontakan Lucifer yang akan sebagian dapat kamu pahami, tetapi yang aku tidak diizinkan untuk menceritakannya. Aku boleh memberitahu kamu bahwa di Uversa kami ajarkan empat puluh delapan alasan untuk membiarkan kejahatan berjalan penuh menuju kebangkrutan moral dan kepunahan rohaninya sendiri. Aku tidak ragu bahwa ada banyak alasan tambahan lain lagi yang tidak aku ketahui.
54:6.1 (618.4) Apapun kesulitan-kesulitan yang mungkin manusia evolusi hadapi dalam upaya mereka untuk memahami pemberontakan Lucifer, haruslah jelas bagi semua pemikir reflektif bahwa teknik untuk berurusan dengan para pemberontak adalah usaha mempertahankan kasih ilahi. Rahmat kasih yang diulurkan kepada pemberontak tampaknya telah melibatkan banyak makhluk tak berdosa dalam kesengsaraan dan penderitaan, tetapi semua pribadi yang tak berdaya ini bisa bergantung dengan aman pada Hakim yang mahabijaksana itu untuk mengadili nasib mereka dalam rahmat serta dalam keadilan.
54:6.2 (618.5) Dalam semua urusan mereka dengan sosok-sosok cerdas, baik Putra Pencipta maupun Bapa Firdausnya itu dikuasai oleh kasih. Tidak mungkin untuk memahami berbagai tahapan dari sikap para penguasa alam semesta terhadap pemberontak dan pemberontakan—dosa dan pendosa—kecuali diingat bahwa Tuhan sebagai Bapa telah ada lebih dahulu atas semua tahap manifestasi Deitas lainnya dalam semua urusan ketuhanan dengan kemanusiaan. Perlu diingat pula bahwa para Putra Firdaus Pencipta itu termotivasi sepenuhnya oleh rahmat.
54:6.3 (618.6) Jika seorang ayah yang penyayang di keluarga besar memilih untuk menunjukkan belas kasihan kepada salah satu anaknya yang melakukan kesalahan yang mencemaskan, bisa jadi juga bahwa perpanjangan rahmat bagi si anak nakal ini akan menimpakan kesulitan sementara terhadap semua anak lainnya yang berperilaku baik. Kejadian-kejadian akibat tersebut tidak bisa terelakkan; risiko seperti itu tidak terlepas dari situasi kenyataan memiliki orang tua yang penuh kasih dan menjadi anggota dari sebuah kelompok keluarga. Setiap anggota keluarga mendapat manfaat dari perilaku benar dari setiap anggota lainnya; demikian juga haruslah setiap anggota menderita dampak-waktu langsung karena perbuatan keliru dari setiap anggota lainnya. Keluarga, kelompok, bangsa, ras, dunia, sistem, konstelasi, dan alam-alam semesta adalah hubungan-hubungan ikatan yang memiliki individualitas; dan karena itu setiap anggota dari suatu kelompok tersebut, besar atau kecil, akan menuai manfaat dan menderita konsekuensi dari perbuatan baik dan perbuatan salah dari semua anggota lain dari kelompok yang bersangkutan.
54:6.4 (619.1) Tapi ada satu hal yang harus diperjelas: Jika kamu dibuat menderita akibat-akibat buruk dari dosa suatu anggota keluargamu, dari beberapa sesama warga atau sesama manusia, bahkan dari pemberontakan di sistem atau di tempat lain—terlepas dari apapun yang mungkin harus kamu tanggung karena kesalahan dari rekan, sesama, atau atasanmu itu—kamu bisa aman bersandar dalam jaminan kekal bahwa kesengsaraan tersebut adalah penderitaan sementara. Tak ada satupun dampak persaudaraan dari perilaku keliru dalam kelompok ini yang bisa membahayakan prospek kekalmu atau sedikitpun menghalangi kamu dari hak ilahi untuk kenaikan Firdaus dan pencapaian Tuhan.
54:6.5 (619.2) Dan ada kompensasi untuk cobaan, penundaan, dan kekecewaan ini yang selalu menyertai dosa pemberontakan. Dari banyak akibat-akibat susulan yang berharga dari pemberontakan Lucifer yang bisa disebutkan, aku hanya akan menyebutkan mengenai peningkatan karier para penaik fana itu, para warga Yerusem, yang karena melawan tipu daya dosa, menempatkan diri mereka dalam barisan untuk menjadi para Utusan Perkasa di masa depan, yaitu rekan-rekan golonganku sendiri. Setiap makhluk yang tahan uji dalam episode jahat itu dengan demikian segera dimajukan status administratifnya dan ditingkatkan nilai rohaninya.
54:6.6 (619.3) Pertamanya pergolakan Lucifer tampak menjadi bencana yang tak terkendali pada sistem dan pada alam semesta. Secara bertahap manfaat mulai bertambah. Dengan berlalunya dua puluh lima ribu tahun waktu sistem (dua puluh ribu tahun waktu Urantia), para Melkisedek mulai mengajarkan bahwa kebaikan yang dihasilkan dari kebodohan Lucifer itu telah menyamai kejahatan yang dibuat. Jumlah kejahatan yang dilakukan pada saat itu menjadi hampir tetap, terus meningkat hanya pada dunia terisolasi tertentu, sedangkan akibat yang menguntungkan terus berlipat ganda dan meluas keluar melalui alam semesta lokal dan alam semesta super, bahkan sampai Havona. Para Melkisedek sekarang mengajarkan bahwa kebaikan yang dihasilkan dari pemberontakan Satania itu lebih dari seribu kali dari jumlah semua kejahatannya.
54:6.7 (619.4) Tetapi panen dari perbuatan salah yang luar biasa dan bermanfaat seperti itu hanya bisa dihasilkan oleh sikap bijak, ilahi, dan penuh belas kasihan dari semua atasannya Lucifer, yang mencakup mulai dari Bapa Konstelasi di Edentia sampai kepada Bapa Semesta di Firdaus. Berlalunya waktu telah meningkatkan akibat baik yang diperoleh dari kebodohan Lucifer; dan karena kejahatan yang harus dihukum itu cukup berkembang sepenuhnya dalam waktu yang relatif singkat, maka jelaslah bahwa para penguasa alam semesta yang mahabijaksana dan berpandangan jauh itu akan pasti memperpanjang waktu demi untuk menuai hasil yang semakin menguntungkan. Terlepas dari banyak alasan tambahan untuk menunda penangkapan dan penghakiman para pemberontak Satania, keuntungan yang satu ini sudah cukup untuk menjelaskan mengapa para pendosa ini tidak lebih cepat ditahan, dan mengapa mereka belum diadili dan dimusnahkan.
54:6.8 (619.5) Pikiran manusia yang berpandangan pendek dan terikat waktu itu janganlah cepat mengkritik penundaan-penundaan waktu oleh para administrator urusan-urusan alam semesta yang berpandangan jauh dan mahabijaksana itu.
54:6.9 (620.1) Satu kesalahan pemikiran manusia mengenai masalah-masalah ini terdiri dari gagasan bahwa semua manusia evolusioner di suatu planet berkembang akan memilih untuk memasuki karier Firdaus jika saja dosa tidak mengutuk dunia mereka. Kemampuan untuk menolak keselamatan itu tidak berasal dari masa-masa pemberontakan Lucifer. Manusia fana itu selalu memiliki kemampuan untuk pilihan kehendak bebas mengenai karier Firdaus.
54:6.10 (620.2) Selagi kamu naik dalam pengalaman selamat, kamu akan memperlebar konsep-konsep alam semestamu dan memperluas cakrawala makna-makna dan nilai-nilaimu; maka dengan demikian kamu akan dapat lebih baik memahami mengapa oknum seperti Lucifer dan Satan diizinkan untuk meneruskan pemberontakan. Kamu juga akan lebih memahami bagaimana yang baik pada akhirnya (jika tidak segera) dapat diperoleh dari kejahatan yang dibatasi-waktu. Setelah kamu mencapai Firdaus, kamu benar-benar akan tercerahkan dan terhibur ketika kamu mendengarkan para filsuf superafik mendiskusikan dan menjelaskan masalah-masalah besar untuk penyesuaian alam semesta ini. Tetapi itupun kemudian, aku ragu bahwa kamu akan sepenuhnya dipuaskan dalam pikiranmu sendiri. Setidaknya aku tidak puas bahkan ketika aku sudah mencapai puncak filsafat alam semesta. Aku belum mencapai pemahaman penuh terhadap kompleksitas ini sampai setelah aku ditugaskan untuk tugas-tugas administratif dalam alam semesta super, di mana oleh pengalaman nyata aku telah memperoleh kemampuan konseptual yang memadai untuk pemahaman masalah yang bersisi banyak tersebut dalam keadilan kosmis dan filsafat rohani. Sementara kamu naik ke arah Firdaus, kamu akan semakin belajar bahwa banyak fitur problematik dalam administrasi alam semesta hanya dapat dipahami setelah perolehan kapasitas pengalaman yang ditingkatkan dan setelah pencapaian wawasan rohani yang diperluas. Hikmat kosmis itu amat diperlukan untuk memahami situasi-situasi kosmis.
54:6.11 (620.3) [Disampaikan oleh sesosok Utusan Perkasa dengan pengalaman selamat dalam pemberontakan sistem pertama dalam alam-alam semesta waktu yang sekarang diperbantukan ke pemerintahan alam semesta super Orvonton dan bertindak dalam urusan ini atas permintaan dari Gabriel Salvington.]
Buku Urantia
Makalah 55
55:0.1 (621.1) ZAMAN terang dan hidup adalah pencapaian evolusioner akhir untuk suatu dunia ruang dan waktu. Mulai dari masa-masa permulaan manusia primitif, dunia yang dihuni tersebut telah melewati zaman keplanetan berturut-turut—zaman pra- dan pasca-Pangeran Planet, zaman pasca-Adam, zaman pasca-Putra Magisterial, dan zaman pasca-anugerah Putra. Maka kemudian dunia semacam itu disiapkan untuk pencapaian puncak evolusi, status mapan dalam terang dan hidup, melalui pelayanan misi-misi planet berturut-turut para Putra Guru Trinitas dengan pewahyuan kebenaran ilahi dan kebijaksanaan kosmis mereka yang terus maju. Dalam upaya-upaya ini para Putra Guru menikmati bantuan selalu dari para Bintang Kejora yang Cemerlang, dan kadang-kadang dari para Melkisedek, dalam meresmikan zaman keplanetan yang terakhir itu.
55:0.2 (621.2) Era terang dan hidup ini, yang diresmikan oleh Putra-Putra Guru pada penutupan misi keplanetan akhir mereka, akan berlanjut terus tanpa batas di dunia-dunia yang dihuni. Setiap tahap kemajuan dari status yang sudah mapan (diselesaikan) itu mungkin dipisahkan oleh tindakan yudisial dari Putra Magisterial menjadi serangkaian dispensasi; namun semua tindakan yudisial tersebut murni teknis, sama sekali tidak mengubah arah peristiwa-peristiwa planet.
55:0.3 (621.3) Hanya planet-planet tertentu yang mendapatkan keberadaan dalam sirkuit-sirkuit utama alam semesta super yang dijamin terus menerus bertahan, tetapi sejauh yang kami tahu, dunia-dunia yang mapan dalam terang dan hidup ini ditakdirkan untuk terus berlanjut sepanjang zaman kekal di seluruh masa depan.
55:0.4 (621.4) Ada tujuh tahapan dalam pembeberan era terang dan hidup di sebuah dunia evolusioner, dan dalam hubungan ini perlu dicatat bahwa dunia-dunia untuk manusia yang dilebur-Roh itu juga berevolusi sepanjang garis yang sama persis dengan dunia dari seri peleburan-Pelaras. Ketujuh tahap terang dan hidup ini adalah:
55:0.5 (621.5) 1. Tahap pertama atau tahap keplanetan.
55:0.6 (621.6) 2. Tahap kedua atau tahap sistem.
55:0.7 (621.7) 3. Tahap ketiga atau tahap konstelasi.
55:0.8 (621.8) 4. Tahap keempat atau tahap alam semesta lokal.
55:0.9 (621.9) 5. Tahap kelima atau tahap sektor minor.
55:0.10 (621.10) 6. Tahap keenam atau tahap sektor mayor.
55:0.11 (621.11) 7. Tahap ketujuh atau tahap alam semesta super.
55:0.12 (621.12) Pada kesimpulan akhir dari cerita ini tahap-tahap perkembangan maju ini digambarkan sebagaimana hal itu berhubungan dengan pengorganisasian alam semesta, tetapi nilai-nilai keplanetan dari setiap tahap itu dapat dicapai oleh setiap dunia, cukup mandiri dari perkembangan dunia-dunia lain atau dari tingkat-tingkat superplanet dari pemerintahan alam semesta.
55:1.1 (622.1) Kehadiran sebuah tempat (bait) suci morontia di ibukota suatu dunia yang dihuni adalah sertifikat untuk penerimaan suatu planet tersebut pada zaman-zaman mapan terang dan hidup. Sebelum para Putra Guru meninggalkan suatu dunia pada penutupan misi penghabisan mereka, mereka meresmikan kala akhir untuk pencapaian evolusioner ini; mereka memimpin pada hari itu ketika “kota yang kudus, turun dari sorga.” Peristiwa ini, yang menjadi pertanda fajar zaman terang dan hidup, selalu dihormati oleh kehadiran pribadi Putra anugerah Firdaus di planet itu, yang datang untuk menyaksikan hari agung ini. Di sana dalam bait suci keindahan yang tanpa tanding ini, Putra penganugerahan Firdaus ini memproklamirkan Pangeran Planet yang sudah lama menjabat, sebagai Daulat Planet yang baru dan memberikan Putra Lanonandek yang setia itu kuasa-kuasa baru dan perluasan otoritas atas urusan planet. Daulat Sistem juga hadir dan berbicara sebagai konfirmasi terhadap pengumuman ini.
55:1.2 (622.2) Sebuah tempat suci morontia memiliki tiga bagian: Paling tengah adalah ruang kudus untuk Putra anugerah Firdaus. Di sebelah kanan adalah tahta Pangeran Planet sebelumnya, yang kini Daulat Planet; dan ketika hadir di tempat suci ini, Putra Lanonandek ini bisa terlihat oleh orang-orang yang lebih rohani di alam dunia itu. Di sebelah kiri adalah tahta pejabat kepala finaliter yang diperbantukan ke planet itu.
55:1.3 (622.3) Meskipun tempat suci keplanetan itu telah disebut sebagai “turun dari sorga,” pada kenyataannya tidak ada bahan material nyata yang diangkut dari markas sistem. Arsitekturnya masing-masing dikerjakan dalam bentuk miniatur di ibukota sistem, dan para Supervisor Daya Morontia kemudian membawa rancangan yang disetujui ini ke planet. Di sini, dalam kerjasama dengan para Pengendali Fisik Master, mereka kemudian membangun tempat suci morontia sesuai dengan spesifikasi itu.
55:1.4 (622.4) Rata-rata tempat suci morontia memiliki sekitar tiga ratus ribu tempat duduk untuk penonton. Bangunan-bangunan ini tidak digunakan untuk ibadah, permainan, atau untuk menerima siaran; bangunan itu dikhususkan untuk upacara-upacara spesial planet ini, seperti misalnya: komunikasi dengan Daulat Sistem atau dengan Yang Paling Tinggi, upacara visualisasi khusus yang dirancang untuk menyatakan kehadiran pribadi sosok-sosok roh, dan perenungan kosmis hening. Sekolah-sekolah filsafat kosmis di sini menyelenggarakan upacara kelulusan mereka, dan di sini juga manusia-manusia di alam itu menerima pengakuan keplanetan untuk prestasi-prestasi pelayanan sosial yang tinggi dan untuk pencapaian-pencapaian istimewa lainnya.
55:1.5 (622.5) Tempat suci morontia demikian juga berfungsi sebagai tempat perkumpulan untuk menyaksikan translasi manusia hidup menuju keberadaan morontia. Hal ini karena bait translasi ini terdiri dari bahan morontia yang tidak hancur oleh kobaran kemuliaan dari api menghanguskan yang sepenuhnya melenyapkan tubuh fisik manusia, yaitu mereka yang di sana mengalami peleburan akhir dengan Pelaras ilahi mereka. Di dunia yang besar, kobaran api-api keberangkatan ini terjadi hampir terus menerus, dan ketika jumlah translasi meningkat, tempat-tempat suci kehidupan morontia cabang tambahan disediakan di daerah-daerah yang lain di planet itu. Tidak lama yang lalu aku singgah di sebuah dunia jauh di utara di mana di sana ada dua puluh lima tempat suci morontia yang sedang berfungsi.
55:1.6 (622.6) Di dunia yang belum mapan, planet-planet tanpa bait morontia, kilatan peleburan ini banyak kali terjadi dalam atmosfer planet, di mana tubuh jasmani dari calon translasi itu diangkat naik oleh para makhluk tengah dan pengendali fisik.
55:2.1 (623.1) Kematian fisik atau alami itu bukanlah suatu keniscayaan (hal yang tak terhindarkan) oleh manusia fana. Mayoritas makhluk evolusioner yang sudah maju, penduduk di dunia-dunia yang berada dalam era akhir terang dan hidup itu, adalah tidak mati; mereka ditranslasikan langsung dari kehidupan dalam daging menuju keberadaan morontia.
55:2.2 (623.2) Pengalaman translasi dari kehidupan jasmani ke keadaan morontia—peleburan jiwa yang baka dengan Pelaras yang mendiaminya—meningkat dalam frekuensi yang sepadan dengan kemajuan evolusi planet. Pada awalnya hanya beberapa manusia dalam setiap zaman yang mencapai tingkat-tingkat translasi untuk kemajuan rohani, tetapi dengan dimulainya rangkaian zaman berturut-turut para Putra Guru, peleburan Pelaras semakin lama semakin banyak terjadi sebelum berakhirnya kehidupan panjang dari manusia-manusia yang maju ini; dan pada waktu misi penghabisan Putra Guru, kira-kira seperempat dari manusia-manusia yang unggul ini dikecualikan dari kematian alami.
55:2.3 (623.3) Lebih jauh dalam sepanjang era terang dan hidup para makhluk tengah atau rekan-rekan mereka merasakan mendekatnya status kemungkinan penyatuan Pelaras-jiwa dan memberikan tanda tentang hal ini kepada malaikat penjaga takdir, yang pada gilirannya mengkomunikasikan hal-hal ini kepada kelompok finaliter di bawah wilayah siapa manusia ini mungkin sedang berfungsi; lalu dikeluarkanlah panggilan dari Daulat Planet untuk manusia tersebut agar mengundurkan diri dari semua tugas keplanetan, mengucapkan selamat tinggal kepada dunia asalnya, dan pergi ke tempat suci Daulat Planet bagian dalam, berada di sana untuk menunggu transit morontia, kilatan translasi, dari wilayah evolusi jasmani ke tingkat kemajuan pra-roh morontia.
55:2.4 (623.4) Ketika keluarga, teman, dan kelompok kerja dari calon peleburan tersebut telah berkumpul di dalam bait morontia, mereka tersebar di sekitar panggung tengah di mana kandidat peleburan itu sedang beristirahat, sambil dengan bebas bercakap-cakap dengan teman-teman mereka yang berkumpul. Suatu lingkaran kepribadian selestial di antaranya diatur untuk melindungi manusia-manusia yang jasmani dari aksi energi yang mewujud pada saat “kilatan kehidupan” yang melepaskan calon kenaikan itu dari ikatan daging jasmani, sehingga dengan cara itu melakukan untuk manusia evolusioner itu segala sesuatu yang dilakukan kematian alami bagi mereka yang dilepaskan dengan cara demikian dari tubuh daging.
55:2.5 (623.5) Banyak calon peleburan dapat berkumpul di tempat suci yang luas itu pada waktu yang sama. Alangkah indah kesempatan ketika orang-orang berhimpun seperti itu untuk menyaksikan kenaikan orang yang mereka kasihi dalam nyala rohani, dan alangkah kontras dengan era-era sebelumnya ketika manusia harus menguburkan orang yang meninggal ke pelukan unsur-unsur bumi! Adegan menangis dan meratap yang khas pada zaman-zaman awal evolusi manusia itu kini digantikan oleh sukacita luar biasa dan antusiasme terdalam ketika orang-orang yang mengenal Tuhan ini mengucapkan perpisahan sementara kepada kekasih-kekasih mereka saat mereka diambil dari hubungan-hubungan jasmani mereka oleh api-api rohani dari keagungan yang menghanguskan dan kemuliaan yang menaik. Di dunia-dunia yang mapan dalam terang dan hidup, “pemakaman” itu adalah kesempatan sukacita tertinggi, kepuasan terdalam, dan pengharapan yang tak terkatakan.
55:2.6 (623.6) Jiwa-jiwa dari manusia yang sedang maju ini semakin dipenuhi dengan iman, pengharapan dan kepastian. Suasana yang merasuki mereka yang berkumpul di sekitar bait translasi itu menyerupai teman-teman dan kerabat bahagia yang berkumpul dalam acara kelulusan untuk salah seorang dari kelompok mereka, atau mereka yang datang bersama-sama untuk menyaksikan penganugerahan suatu kehormatan besar ke atas salah satu dari mereka. Akan pasti membantu seandainya manusia yang kurang maju bisa belajar untuk memandang kematian alami dengan keceriaan dan kegembiraan yang kira-kira sama seperti ini.
55:2.7 (624.1) Pengamat-pengamat fana sama sekali tidak dapat melihat rekan-rekan mereka yang ditranslasikan itu setelah kilatan peleburan. Jiwa yang ditranslasikan tersebut pergi dengan angkutan Pelaras langsung ke ruang kebangkitan dari dunia pelatihan morontia yang sesuai. Transaksi-transaksi yang bersangkutan dengan translasi manusia hidup ke dunia morontia ini diawasi oleh penghulu-malaikat yang ditugaskan di dunia tersebut pada hari ketika dunia itu pada awalnya dimapankan dalam era terang dan hidup.
55:2.8 (624.2) Pada saat suatu dunia mencapai tahap keempat terang dan hidup, lebih dari setengah manusia meninggalkan planet dengan translasi dari antara yang hidup. Penurunan kematian seperti itu terus dan terus berlanjut, tetapi aku tahu tidak ada sistem dunia dihuni, yang sepenuhnya bebas dari kematian alami sebagai teknik pelepasan dari ikatan daging, meskipun sudah lama mapan dalam era hidup. Maka sampai status tinggi evolusi planet tersebut secara seragam tercapai, dunia-dunia pelatihan morontia di alam semesta lokal harus terus berfungsi sebagai dunia-dunia pendidikan dan pembudayaan untuk para pemaju morontia yang berevolusi itu. Penghapusan kematian itu mungkin secara teoritis, tetapi menurut pengamatanku belum pernah terjadi. Mungkin status tersebut dapat dicapai dalam rentang nun jauh dalam zaman-zaman berikutnya di tahap ketujuh kehidupan keplanetan yang mapan.
55:2.9 (624.3) Jiwa-jiwa yang ditranslasikan dari zaman-zaman berkembangnya planet-planet mapan itu tidak melewati dunia mansion. Tidak pula mereka berkunjung, sebagai siswa, ke dunia-dunia morontianya sistem atau konstelasi. Mereka tidak melewati satupun fase kehidupan morontia yang lebih awal, Mereka adalah satu-satunya manusia menaik yang hampir lolos transisi morontia dari keberadaan jasmani ke status semi-roh. Pengalaman awal manusia yang ditangkap-Putra itu dalam karier kenaikan adalah dalam layanan-layanan untuk dunia-dunia kemajuan di markas alam semesta. Dan dari dunia-dunia studi Salvington ini mereka kembali sebagai guru ke dunia-dunia yang telah mereka lewati itu, kemudian pergi ke arah dalam ke Firdaus melalui rute kenaikan manusia fana yang sudah ditentukan.
55:2.10 (624.4) Kalau saja kamu bisa mengunjungi sebuah planet dalam tahap perkembangan maju, kamu akan dengan cepat bisa memahami alasan-alasan untuk menyediakan untuk perbedaan penerimaan manusia menaik di dunia-dunia mansion dan dunia-dunia morontia yang lebih tinggi. Kamu akan lebih mudah memahami bahwa sosok-sosok yang pergi dari dunia-dunia yang sangat berkembang tersebut disiapkan untuk melanjutkan kenaikan Firdaus mereka jauh mendahului manusia rata-rata yang datang dari dunia yang tidak teratur dan terbelakang seperti Urantia.
55:2.11 (624.5) Tidak peduli dari tingkat pencapaian keplanetan manapun manusia mungkin naik ke dunia morontia, tujuh dunia mansion itu menyediakan mereka kesempatan luas untuk mendapatkan pengalaman sebagai siswa-guru dalam segala hal yang mereka gagal lulus karena status planet asal mereka yang sudah maju itu.
55:2.12 (624.6) Alam semesta itu tidak gagal dalam penerapan teknik penyamaan ini yang dirancang untuk memastikan bahwa tidak ada penaik akan kehilangan apapun hal yang penting untuk pengalaman kenaikannya.
55:3.1 (624.7) Selama era terang dan hidup ini dunia menjadi semakin makmur di bawah pemerintahan kebapaan dari Daulat Planet. Pada saat ini dunia-dunia sedang itu maju di bawah momentum dari satu bahasa, satu agama, dan pada dunia-dunia normal, satu ras. Namun zaman ini belum sempurna. Dunia-dunia ini masih memiliki rumah sakit yang bagus, rumah-rumah untuk merawat orang sakit. Masih tetap tersisa masalah untuk merawat cedera karena kecelakaan dan kesulitan tak terhindarkan pada kelemahan usia tua dan gangguan keadaan uzur. Penyakit belum sepenuhnya ditaklukkan, demikian pula hewan-hewan bumi belum ditundukkan secara sempurna; tetapi dunia-dunia seperti itu adalah seperti Firdaus dibandingkan dengan masa-masa awal manusia primitif pada era pra-Pangeran Planet. Kamu secara naluri akan menggambarkan sebuah alam seperti itu—seandainya tiba-tiba kamu dibawa ke planet yang dalam tingkat perkembangan ini—adalah seperti surga di atas bumi.
55:3.2 (625.1) Pemerintahan manusia dalam pelaksanaan urusan-urusan jasmani terus berfungsi sepanjang era kemajuan dan kesempurnaan relatif ini. Kegiatan publik di suatu dunia pada tahap pertama terang dan hidup yang aku kunjungi baru-baru ini dibiayai oleh teknik persepuluhan. Setiap pekerja dewasa—dan semua warga berbadan sehat yang bekerja pada sesuatu pekerjaan—membayar sepuluh persen dari pendapatannya atau penambahannya ke kas publik, dan dana itu disalurkan sebagai berikut:
55:3.3 (625.2) 1. Tiga persen dibelanjakan untuk promosi kebenaran—ilmu pengetahuan, pendidikan, dan filsafat.
55:3.4 (625.3) 2. Tiga persen digunakan untuk keindahan—bermain, rekreasi sosial, dan seni.
55:3.5 (625.4) 3. Tiga persen didedikasikan untuk kebaikan—layanan sosial, kepentingan orang lain, dan agama.
55:3.6 (625.5) 4. Satu persen ditetapkan untuk cadangan asuransi terhadap risiko ketidakmampuan kerja yang diakibatkan kecelakaan, penyakit, usia tua, atau bencana yang tidak bisa dicegah.
55:3.7 (625.6) Sumber daya alam di planet ini dikelola sebagai milik sosial, milik masyarakat.
55:3.8 (625.7) Di dunia ini kehormatan tertinggi yang diberikan kepada seorang warga adalah golongan “layanan tertinggi,” sebagai satu-satunya gelar penghargaan yang dianugerahkan dalam tempat suci morontia. Pengakuan ini diberikan kepada mereka yang sudah lama menunjukkan keistimewaan diri mereka dalam fase tertentu penemuan supramaterial atau layanan sosial keplanetan.
55:3.9 (625.8) Mayoritas pos jabatan sosial dan pemerintahan dipegang bersama oleh pria dan wanita. Sebagian besar dari pengajaran juga dilakukan secara gabungan bersama; demikian pula semua tanggung jawab peradilan dilaksanakan oleh pasangan-pasangan berkaitan yang serupa.
55:3.10 (625.9) Di dunia-dunia yang hebat ini jangka waktu untuk membesarkan anak tidak sangat diperpanjang. Bukan yang terbaik jika usia anak-anak di satu keluarga terpaut terlalu jauh. Kalau berdekatan dalam usia, anak-anak mampu menyumbang jauh lebih banyak untuk pelatihan bersama mereka. Dan di dunia-dunia ini mereka dengan bagus dilatih oleh sistem-sistem kompetitif untuk perjuangan gigih dalam bidang-bidang maju lanjutan dan divisi-divisi berbagai pencapaian dalam penguasaan kebenaran, keindahan, dan kebaikan. Jangan kuatir karena dalam dunia-dunia yang dimuliakan tersebut hadir banyak kejahatan, yang nyata dan yang mungkin, yang merangsang untuk memilih antara benar dan salah, baik dan jahat, dosa dan perbuatan benar.
55:3.11 (625.10) Namun demikian, ada suatu hukuman, yang tak terelakkan dan pasti, yang melekat pada kehidupan manusia di planet evolusioner yang maju seperti itu. Ketika suatu dunia yang mapan maju melampaui tahap ketiga terang dan hidup, maka semua penaik ditakdirkan, sebelum mencapai sektor minor, untuk menerima semacam penugasan sementara di sebuah planet yang sedang melewati tahap-tahap evolusi yang lebih awal.
55:3.12 (626.1) Masing-masing dari zaman-zaman yang berturut-turut ini merupakan prestasi-prestasi kemajuan dalam semua fase pencapaian keplanetan. Dalam zaman terang yang awal, pewahyuan kebenaran diperluas untuk mencakup cara bekerjanya segala alam-alam semesta, sedangkan studi Ketuhanan dari era kedua itu adalah upaya untuk menguasai aneka-ragam konsep tentang sifat dasar, misi, pelayanan, hubungan, asal, dan takdir para Putra Pencipta, tingkat pertama dari Tuhan Lipat Tujuh.
55:3.13 (626.2) Sebuah planet seukuran Urantia, ketika sudah cukup dimapankan dengan baik, akan memiliki sekitar seratus pusat subadministrasi. Pusat-pusat bawahan ini akan dipimpin oleh satu dari kelompok administrator yang memenuhi syarat berikut ini:
55:3.14 (626.3) 1. Putra dan Putri Material muda yang dibawa dari markas sistem untuk bertindak sebagai asisten Adam dan Hawa yang berkuasa.
55:3.15 (626.4) 2. Keturunan dari staf semi-manusia dari Pangeran Planet yang dilahirkan di dunia tertentu untuk tanggung jawab ini dan tanggung jawab yang serupa lainnya.
55:3.16 (626.5) 3. Keturunan keplanetan langsung dari Adam dan Hawa.
55:3.17 (626.6) 4. Makhluk tengah yang dimaterialisir atau dimanusiakan.
55:3.18 (626.7) 5. Manusia yang berstatus leburan-Pelaras yang, atas permohonan mereka sendiri, untuk sementara dikecualikan dari translasi atas perintah Pelaras Dipersonalisasi yang mengepalai alam semesta itu agar mereka boleh melanjutkan di planet itu dalam beberapa jabatan pemerintahan tertentu yang penting.
55:3.19 (626.8) 6. Manusia yang dilatih secara khusus di sekolah administrasi keplanetan yang juga telah menerima penghargaan ordo layanan tertinggi di tempat suci morontia.
55:3.20 (626.9) 7. Komisi terpilih tertentu yang terdiri dari dari tiga warga yang memenuhi syarat yang kadang-kadang dipilih oleh penduduk melalui petunjuk dari Daulat Planet sesuai dengan kemampuan khusus mereka untuk menyelesaikan beberapa tugas tertentu yang diperlukan dalam sektor planet tertentu itu.
55:3.21 (626.10) Kendala besar yang dihadapi Urantia dalam perihal mencapai takdir planet tinggi terang dan hidup itu tercakup dalam masalah-masalah tentang penyakit, kemerosotan, perang, ras banyak warna, dan banyak bahasa.
55:3.22 (626.11) Tidak ada dunia evolusioner yang dapat berharap untuk maju melampaui tahap pertama kemapanan dalam terang sampai planet itu telah mencapai satu bahasa, satu agama, dan satu filsafat. Menjadi satu ras sangat memudahkan pencapaian tersebut, tetapi adanya banyak bangsa di Urantia tidak menghalangi pencapaian tahap-tahap yang lebih tinggi.
55:4.1 (626.12) Dalam tahap-tahap berturut-turut dari keberadaan mapan, dunia-dunia yang dihuni membuat kemajuan menakjubkan di bawah pemerintahan bijaksana dan simpatik dari para relawan Korps Finalitas, para penaik yang sudah mencapai Firdaus yang datang kembali untuk melayani saudara-saudara mereka dalam daging. Para finaliter ini aktif dalam kerjasama dengan Putra Guru Trinitas, tetapi mereka tidak memulai keikut-sertaan nyata mereka dalam urusan-urusan dunia sampai tempat suci morontia hadir di bumi.
55:4.2 (626.13) Setelah pembukaan resmi pelayanan keplanetan oleh Korps Finalitas, sebagian besar kawanan selestial mengundurkan diri. Tetapi para serafim penjaga takdir itu melanjutkan pelayanan pribadi mereka pada manusia yang maju dalam terang; memang malaikat-malaikat tersebut datang dalam jumlah yang terus meningkat di sepanjang zaman mapan itu karena makin lama makin banyak kelompok manusia yang mencapai lingkaran kosmis ketiga untuk pencapaian manusia sederajat selama rentang kehidupan di planet.
55:4.3 (627.1) Penyesuaian ini hanyalah yang pertama dari penyesuaian administratif berurutan yang menyertai terbukanya rangkaian berurutan zaman pencapaian yang semakin gemilang di dunia dihuni selagi mereka lulus dari tahap keberadaan mapan yang pertama sampai yang ketujuh.
55:4.4 (627.2) 1. Tahap pertama terang dan hidup. Sebuah dunia dalam tahap mapan awal ini dikelola oleh tiga penguasa:
55:4.5 (627.3) a. Daulat Planet, saat itu dibantu nasihat oleh Putra Guru Trinitas yang mengkonseling, dalam semua kemungkinan kepala korps penghabisan dari para Putra tersebut yang berfungsi di planet ini.
55:4.6 (627.4) b. Kepala korps finaliter di planet itu.
55:4.7 (627.5) c. Adam dan Hawa, yang berfungsi bersama-sama sebagai pemersatu terhadap kepemimpinan rangkap dua dari Daulat-Pangeran dan kepala finaliter.
55:4.8 (627.6) Bertindak sebagai penerjemah bagi serafim penjaga dan finaliter adalah makhluk tengah yang ditinggikan dan dimerdekakan. Salah satu tindakan terakhir dari Putra Guru Trinitas pada misi penghabisan mereka adalah untuk membebaskan makhluk-tengah dunia itu dan untuk mempromosikan (atau memulihkan kembali) mereka ke status planet maju, menugasi mereka ke tempat-tempat tanggung jawab dalam pemerintahan baru untuk dunia yang mapan itu. Perubahan tersebut telah dibuat dalam jangkauan penglihatan manusia supaya memungkinkan manusia untuk bisa mengenali para sepupu manusia yang sebelumnya tidak kasat mata yang berasal dari rezim Adam awal ini. Hal ini dimungkinkan oleh penemuan-penemuan akhir dari ilmu fisika dalam hubungan dengan fungsi keplanetan para Pengendali Fisik Master yang diperluas.
55:4.9 (627.7) Daulat Sistem memiliki wewenang untuk melepaskan makhluk tengah setiap saat setelah tahap mapan pertama sehingga mereka dapat memanusia dalam morontia melalui bantuan dari para Pembawa Kehidupan dan pengendali fisik dan, setelah menerima Pelaras Pikiran, memulai kenaikan Firdaus mereka.
55:4.10 (627.8) Pada tahap ketiga dan selanjutnya, beberapa makhluk tengah masih berfungsi, terutama sebagai pribadi-pribadi kontak untuk para finaliter, tetapi sementara tiap tahap terang dan hidup dimasuki, golongan-golongan pelayan penghubung yang baru sebagian besar menggantikan makhluk tengah; sangat sedikit dari mereka yang masih tinggal setelah melampaui tahap terang yang keempat. Tahap ketujuh akan menyaksikan kedatangan para penatalayan absonit pertama dari Firdaus untuk bertugas menggantikan tempat makhluk alam semesta tertentu.
55:4.11 (627.9) 2. Tahap kedua terang dan hidup. Zaman ini ditandai di dunia oleh kedatangan sesosok Pembawa Kehidupan yang menjadi penasihat relawan untuk para penguasa planet mengenai upaya lebih lanjut untuk memurnikan dan menstabilkan ras manusia. Demikianlah para Pembawa Kehidupan secara aktif berpartisipasi dalam evolusi lebih lanjut umat manusia—secara fisik, sosial, dan ekonomi. Kemudian mereka memperluas pengawasan mereka ke pemurnian lebih lanjut stok manusia melalui penghapusan drastis sisa-sisa potensi inferior yang bersifat intelektual, filosofis, kosmis, dan rohani yang terbelakang dan masih ada. Mereka yang merancang dan menanam kehidupan di dunia dihuni itu sepenuhnya mampu untuk menasihati para Putra dan Putri Material, yang memiliki otoritas penuh dan tidak dipertanyakan lagi untuk membersihkan ras yang berevolusi dari segala pengaruh yang merugikan.
55:4.12 (627.10) Mulai dari tahap kedua sepanjang karier dari suatu planet yang mapan, para Putra Guru berfungsi sebagai konselor untuk para finaliter. Selama misi seperti itu mereka berfungsi sebagai relawan dan bukan oleh penugasan; dan mereka melayani secara eksklusif dengan korps finaliter kecuali bahwa, dengan persetujuan dari Daulat Sistem, mereka dapat menjadi penasihat untuk Adam dan Hawa Planet.
55:4.13 (628.1) 3. Tahap terang dan hidup yang ketiga. Selama zaman ini, dunia dihuni sampai pada tahap apresiasi baru tentang Yang Purba Harinya, fase kedua dari Tuhan Lipat Tujuh, dan perwakilan-perwakilan dari para penguasa alam semesta super ini masuk ke dalam hubungan-hubungan baru dengan pemerintahan keplanetan.
55:4.14 (628.2) Dalam setiap kelanjutan zaman keberadaan yang mapan ini para finaliter berfungsi dalam kapasitas yang terus meningkat. Terdapat hubungan kerja yang erat antara para finaliter, para Bintang Kejora (supramalaikat), dan Putra Guru Trinitas.
55:4.15 (628.3) Selama era ini atau era berikutnya, sesosok Putra Guru, dibantu oleh kuartet roh-penatalayan, menjadi diperbantukan ke kepala eksekutif manusia yang terpilih, yang kini menjadi bekerjasama dengan Daulat Planet sebagai administrator bersama untuk urusan-urusan dunia. Kepala-kepala eksekutif manusia ini melayani selama dua puluh lima tahun waktu planet, dan perkembangan baru inilah yang memudahkan bagi Adam dan Hawa Planet untuk mendapatkan pembebasan dari dunia penugasan lama mereka selama era-era berikutnya.
55:4.16 (628.4) Kuartet roh-penatalayan itu terdiri dari: kepala serafik untuk dunia itu, konselor sekorafik alam semesta super, penghulu-malaikat translasi, dan omniafim yang berfungsi sebagai perwakilan pribadi Petugas Sentinel yang ditempatkan di markas sistem. Namun penasihat-penasihat ini tak pernah mengajukan nasihat kecuali diminta.
55:4.17 (628.5) 4. Tahap terang dan hidup yang keempat. Di dunia-dunia Putra Guru Trinitas muncul dalam peran baru. Dibantu oleh para putra ditrinitisasi-makhluk yang telah lama dikerjasamakan dengan golongan mereka, mereka sekarang datang ke dunia sebagai konselor dan penasihat relawan untuk Daulat Planet dan rekan-rekannya. Pasangan tersebut (putra ditrinitisasi-Firdaus-Havona dan putra ditrinitisasi-penaik) itu mewakili sudut pandang alam semesta yang berbeda dan pengalaman pribadi yang berlainan sehingga sangat berguna untuk para penguasa planet.
55:4.18 (628.6) Kapan saja setelah era ini, Adam dan Hawa Planet dapat mengajukan petisi kepada Putra Pencipta Daulat untuk pembebasan dari tugas keplanetan agar dapat memulai kenaikan mereka ke Firdaus; atau mereka dapat tetap di planet itu sebagai direktur untuk tatanan yang baru muncul, masyarakat yang semakin rohani, terdiri dari manusia maju yang berusaha untuk memahami ajaran-ajaran filosofis dari finaliter yang digambarkan oleh para Bintang Kejora yang Cemerlang, yang sekarang ditugasi ke dunia-dunia ini untuk berkolaborasi berpasangan dengan sekonafim dari markas alam semesta super.
55:4.19 (628.7) Para finaliter itu terutama terlibat untuk memulai kegiatan masyarakat yang baru dan supramaterial—sosial, kultural, filosofis, kosmis, dan rohani. Sejauh yang kami bisa lihat, mereka akan melanjutkan pelayanan ini jauh ke zaman ketujuh stabilitas evolusioner, ketika, mungkin, mereka dapat pergi ke untuk melayani di ruang angkasa bagian luar; sementara kami menduga tempat mereka dapat diisi oleh sosok-sosok absonit dari Firdaus.
55:4.20 (628.8) 5. Tahap kelima terang dan hidup. Penyesuaian kembali dari tahap keberadaan menetap ini hampir seluruhnya berhubungan dengan domain fisik dan menjadi perhatian utama bagi para Pengendali Fisik Master.
55:4.21 (628.9) 6. Tahap keenam terang dan hidup menyaksikan pengembangan fungsi-fungsi baru dari sirkuit batin pikiran di alam itu. Kebijaksanaan kosmis tampaknya menjadi pokok dalam pelayanan batin alam semesta.
55:4.22 (628.10) 7. Tahap ketujuh terang dan hidup. Di awal zaman ketujuh konselor Guru Trinitas untuk Daulat Planet bergabung dengan penasihat relawan yang dikirim oleh Yang Purba Harinya, dan belakangan mereka akan ditambah oleh sesosok konselor ketiga yang datang dari Eksekutif Tertinggi alam semesta super.
55:4.23 (629.1) Selama zaman ini, jika tidak sebelumnya, Adam dan Hawa selalu dibebaskan dari tugas-tugas planet. Jika ada Putra Material dalam kesatuan finaliter, ia mungkin dikerjasamakan dengan eksekutif pemimpin manusia, dan kadang-kadang adalah sesosok Melkisedek yang menjadi relawan untuk berfungsi dalam kapasitas ini. Jika satu makhluk tengah ada di antara finaliter, maka semua dari ordo itu yang tersisa di planet akan segera dibebaskan.
55:4.24 (629.2) Setelah memperoleh pembebasan dari tugas panjang mereka, Adam dan Hawa Planet dapat memilih karier sebagai berikut:
55:4.25 (629.3) 1. Mereka dapat memperoleh pembebasan dari tugas keplanetan dan dari markas alam semesta berangkat segera pada karier Firdaus, menerima Pelaras Pikiran pada akhir pengalaman morontia.
55:4.26 (629.4) 2. Sangat sering Adam dan Hawa Planet akan menerima Pelaras sementara masih melayani di dunia yang mapan dalam terang seiring dengan penerimaan Pelaras oleh beberapa anak galur-murni mereka yang didatangkan dan yang telah bekerja secara sukarela untuk satu masa layanan planet. Selanjutnya mereka semua dapat pergi ke markas alam semesta dan dari sana memulai karier Firdaus.
55:4.27 (629.5) 3. Sesosok Adam dan Hawa Planet dapat memilih—seperti halnya Putra dan Putri Material dari ibukota sistem—untuk pergi langsung ke dunia midsonit untuk kunjungan singkat, ada di sana untuk menerima Pelaras mereka.
55:4.28 (629.6) 4. Mereka mungkin memutuskan untuk kembali ke markas sistem, ada di sana untuk satu masa menempati jabatan di mahkamah tertinggi, setelah layanan itu mereka akan menerima Pelaras dan mulai kenaikan ke Firdaus.
55:4.29 (629.7) 5. Mereka boleh memilih untuk pergi dari tugas-tugas administratif mereka kembali ke dunia asal mereka untuk melayani sebagai guru untuk satu masa dan untuk menjadi didiami Pelaras pada saat transfer ke markas alam semesta.
55:4.30 (629.8) Di seluruh zaman ini Putra dan Putri Material pendukung yang didatangkan itu memberikan pengaruh yang sangat besar pada kemajuan tatanan sosial dan ekonomi. Mereka berpotensi menjadi baka, setidaknya sampai saat mereka memilih untuk memanusia, menerima Pelaras, dan berangkat ke Firdaus.
55:4.31 (629.9) Di dunia-dunia evolusioner sesosok makhluk harus memanusia atau menjadi seperti manusia agar menerima Pelaras Pikiran. Semua anggota penaik dari Korps Finaliter Fana telah didiami dan dilebur dengan Pelaras kecuali serafim, dan para serafim itu didiami Bapa dengan jenis roh lain pada saat dihimpun masuk ke dalam korps ini.
55:5.1 (629.10) Manusia yang hidup di dunia yang dilanda dosa, dikuasai kejahatan, mementingkan kepentingan sendiri, dan terisolasi, seperti Urantia, akan sulit membayangkan kesempurnaan fisik, pencapaian intelektual, dan perkembangan rohani yang mencirikan zaman-zaman evolusi maju ini pada planet yang tidak berdosa.
55:5.2 (629.11) Tahap-tahap lanjutan di suatu dunia yang mapan dalam terang dan hidup itu merupakan puncak untuk perkembangan material evolusioner. Di dunia-dunia yang beradab ini, hilang sudah pengangguran dan perselisihan dari zaman-zaman primitif sebelumnya. Kemiskinan dan kesenjangan sosial telah lenyap semua, kemerosotan telah dihapus, dan pelanggaran jarang diamati. Kegilaan praktis telah tidak ada lagi, dan pikiran lemah sudah jarang.
55:5.3 (629.12) Status ekonomi, sosial, dan administratif dari dunia-dunia ini adalah dari tatanan yang tinggi dan disempurnakan. Ilmu pengetahuan, seni, dan industri berkembang pesat, dan masyarakat merupakan mekanisme yang bekerja dengan lancar untuk pencapaian material, intelektual, dan kultural yang tinggi. Industri sebagian besar telah dialihkan untuk melayani tujuan-tujuan yang lebih tinggi dari peradaban yang luhur seperti itu. Kehidupan ekonomi dunia seperti itu telah menjadi etis.
55:5.4 (630.1) Perang telah menjadi perkara sejarah, dan tidak ada lagi pasukan tentara atau polisi. Pemerintah secara bertahap telah menghilang. Pengendalian diri secara perlahan menyebabkan hukum yang diundangkan manusia menjadi usang. Taraf pemerintahan sipil dan ketentuan hukum, dalam suatu keadaan peralihan dari kemajuan peradaban, adalah berbanding terbalik dengan moralitas dan spiritualitas penduduk.
55:5.5 (630.2) Sekolah-sekolah jauh lebih diperbaiki dan dikhususkan untuk pelatihan batin dan perluasan jiwa. Pusat-pusat seni sangatlah indah dan penataan musik luar biasa bagus. Tempat-tempat ibadah dengan sekolah-sekolah mereka yang terkait filsafat dan agama pengalaman adalah karya-karya keindahan dan keagungan. Arena-arena ruang terbuka untuk perkumpulan ibadah adalah sama luhurnya dalam kesederhanaan perabotan artistik mereka.
55:5.6 (630.3) Perlengkapan untuk permainan kompetitif, humor, dan fase-fase lain dari prestasi pribadi dan kelompok itu banyak dan pantas. Suatu fitur khusus dari kegiatan kompetitif di dunia yang sangat beradab seperti itu adalah menyangkut upaya individu dan kelompok untuk unggul dalam ilmu dan filsafat kosmologi. Sastra dan seni pidato berkembang pesat, dan bahasa itu begitu diperbaiki sehingga menjadi simbol dari konsep demikian juga menjadi pernyataan dari ide. Hidup menjadi sederhana menyenangkan; manusia pada akhirnya telah menyelaraskan suatu tingkat pengembangan mekanis yang tinggi dengan pencapaian intelektual yang inspiratif, dan telah memayungi keduanya dengan pencapaian rohani yang indah. Pengejaran kebahagiaan adalah suatu pengalaman sukacita dan kepuasan.
55:6.1 (630.4) Sementara dunia-dunia maju dalam status mapan terang dan hidup, masyarakat menjadi semakin damai. Perorangan, meskipun tidak kurang independen dan berbakti untuk keluarganya, telah menjadi lebih mementingkan sesama dan bersaudara.
55:6.2 (630.5) Di Urantia, dan sebagaimana kamu ada, kamu hanya sedikit memiliki pengetahuan mengenai status maju dan sifat progresif dari ras-ras tercerahkan di dunia-dunia yang disempurnakan ini. Bangsa-bangsa ini adalah puncak berkembangnya ras-ras evolusioner. Namun demikian sosok-sosok tersebut masih manusia fana; mereka masih bernapas, makan, tidur, dan minum. Evolusi besar ini bukanlah surga, tetapi merupakan pertanda luhur tentang dunia-dunia ilahi dari kenaikan Firdaus.
55:6.3 (630.6) Di dunia yang normal, kebugaran (kelayakan) biologis ras manusia telah lama dibawa naik ke tingkat tinggi selama zaman pasca-Adam; dan kini, dari zaman ke zaman sepanjang era-era yang dimapankan, evolusi fisik manusia terus berlanjut. Penglihatan maupun pendengaran diperluas. Pada saat itu penduduk menjadi tetap dalam jumlahnya. Reproduksi diatur sesuai dengan persyaratan keplanetan dan bakat bawaan keturunan: Manusia di suatu planet selama era ini dibagi menjadi lima hingga sepuluh kelompok, dan kelompok-kelompok yang lebih rendah diizinkan untuk memiliki anak hanya setengah dari jumlah anak kelompok yang lebih tinggi. Perbaikan berkelanjutan ras yang unggul demikian di sepanjang era terang dan hidup sebagian besar adalah masalah reproduksi selektif dari galur ras itu yang menunjukkan kualitas-kualitas unggul yang bersifat sosial, filosofis, kosmis, dan rohani.
55:6.4 (630.7) Para Pelaras terus datang seperti pada era-era evolusioner sebelumnya, dan sementara zaman demi zaman berlalu, manusia-manusia ini semakin mampu berkomunikasi dengan pecahan Bapa yang mendiami mereka itu. Selama tahap-tahap perkembangan embrionik dan pra-rohani, ajudan-ajudan batin-roh masih berfungsi. Roh Kudus dan pelayanan para malaikat bahkan lebih efektif sementara rangkaian zaman kehidupan mapan itu dialami. Dalam tahap terang dan hidup yang keempat manusia-manusia maju itu tampaknya mengalami cukup banyak kontak sadar dengan kehadiran roh dari Roh Master untuk wilayah alam semesta super, sedangkan filsafat dari dunia seperti itu difokuskan pada upaya untuk memahami pewahyuan baru tentang Tuhan Mahatinggi. Lebih dari setengah penduduk manusia di planet yang berstatus maju ini mengalami translasi ke wujud morontia dari antara yang hidup. Namun demikian, “yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.”
55:6.5 (631.1) Kami menganggap bahwa evolusi fisik akan telah mencapai perkembangan penuhnya pada akhir zaman kelima dari era terang-dan-hidup itu. Kami mengamati bahwa batas-batas atas untuk pengembangan rohani yang dihubungkan dengan batin manusia yang berkembang itu ditentukan oleh tingkat peleburan-Pelaras untuk gabungan nilai morontia dan makna kosmis. Tetapi mengenai hikmat: Meskipun kami tidak tahu pasti, kami memperkirakan bahwa tidak akan pernah ada batas terhadap evolusi intelektual dan pencapaian kebijaksanaan. Pada dunia tahap ketujuh, kebijaksanaan dapat menghabiskan potensi-potensi material, memasuki wawasan mota, dan pada akhirnya bahkan rasa keagungan yang melampaui apa yang terbatas.
55:6.6 (631.2) Kami mengamati bahwa di dunia-dunia tahap ketujuh yang sangat berkembang dan yang lama ini manusia sepenuhnya mempelajari bahasa alam semesta lokal sebelum mereka ditranslasikan; dan aku telah mengunjungi beberapa planet yang sangat tua di mana para abandonter mengajarkan bahasa alam semesta super pada manusia yang lebih tua. Dan di dunia-dunia ini aku telah mengamati teknik dengan mana kepribadian-kepribadian absonit mengungkapkan kehadiran para finaliter dalam tempat suci morontia.
55:6.7 (631.3) Demikianlah kisah tentang tujuan hebat dari perjuangan manusia di dunia-dunia evolusioner; dan itu semua terjadi bahkan sebelum manusia memasuki karier morontia mereka; semua perkembangan yang sangat mengesankan ini dapat dicapai oleh manusia yang jasmani di dunia-dunia yang dihuni, tahap yang paling pertama dari karier kenaikan Firdaus dan pencapaian keilahian yang tak berujung dan tak terpahami itu.
55:6.8 (631.4) Tetapi bisakah kamu membayangkan seperti apa jenis manusia evolusioner yang sekarang muncul dari dunia-dunia yang lama berada dalam zaman ketujuh terang dan hidup yang mapan? Ini seperti mereka yang melanjutkan ke dunia-dunia morontia di ibukota alam semesta lokal untuk memulai karier kenaikan mereka.
55:6.9 (631.5) Jika saja manusia Urantia yang bingung itu bisa melihat salah satu dari dunia-dunia lebih maju yang lama mapan dalam terang dan hidup ini, mereka tidak lagi akan mempertanyakan kebijaksanaan tentang skema penciptaan secara evolusi. Seandainyapun tidak ada masa depan untuk kemajuan makhluk yang kekal, namun pencapaian evolusioner hebat dari ras-ras manusia di dunia-dunia pencapaian disempurnakan yang mapan itu masih akan sangat membenarkan penciptaan manusia di dunia-dunia ruang dan waktu.
55:6.10 (631.6) Kami sering merenungkan: Jika alam semesta agung akan menjadi mapan dalam terang dan hidup, akankah manusia-manusia istimewa yang menaik itu masih ditakdirkan ke Korps Finalitas? Kami tidak tahu.
55:7.1 (631.7) Zaman ini memanjang dari kemunculan tempat suci morontia di markas keplanetan yang baru hingga waktu penetapan sistem seluruhnya dalam terang dan hidup. Era ini diresmikan oleh Putra Guru Trinitas pada penutupan rangkaian misi dunia mereka ketika Pangeran Planet diangkat ke status Daulat Planet oleh amanat dan kehadiran pribadi dari Putra anugerah Firdaus untuk planet itu. Seiring dengan itu para finaliter memulai partisipasi aktif mereka dalam urusan keplanetan.
55:7.2 (632.1) Para penguasa yang sebenarnya, atau direktur untuk dunia yang mapan dalam terang dan hidup seperti itu, yang tampak luar dan kasat mata, adalah Putra dan Putri Material, Adam dan Hawa Planet. Para finaliter tidak terlihat mata, seperti juga Daulat-Pangeran kecuali bila berada di dalam bait suci morontia. Karena itu, kepala yang nyata dan harfiah untuk pemerintahan planet itu adalah Putra dan Putri Material. Pengetahuan tentang pengaturan seperti inilah yang telah memberikan prestise untuk gagasan mengenai raja dan ratu di seluruh wilayah alam semesta. Raja dan ratu adalah keberhasilan besar di bawah situasi-situasi yang ideal ini, yaitu jika suatu dunia dapat memiliki kepribadian-kepribadian tinggi tersebut untuk bertindak atas nama penguasa yang masih lebih tinggi tetapi tak terlihat.
55:7.3 (632.2) Ketika era seperti itu dicapai di duniamu, tidak diragukan lagi Melkisedek Machiventa, yang sekarang adalah wakil Pangeran Planet Urantia, akan menempati kursi Daulat Planet; dan telah lama diperkirakan di Yerusem bahwa ia akan disertai oleh sesosok putra dan sesosok putri dari Adam dan Hawa Urantia yang sekarang berada di Edentia sebagai anak-anak perwalian dari Yang Paling Tinggi di Norlatiadek. Anak-anak Adam ini bisa melayani seperti itu di Urantia dalam kerjasama dengan Daulat-Melkisedek karena mereka telah kehilangan kemampuan memiliki keturunan hampir 37.000 tahun yang lalu pada saat mereka menyerahkan tubuh jasmani mereka di Urantia dalam persiapan untuk transit ke Edentia.
55:7.4 (632.3) Era mapan ini akan terus berlanjut terus menerus sampai setiap planet dihuni dalam sistem mencapai era stabilisasi; dan kemudian, ketika dunia yang paling muda—yang terakhir mencapai terang dan hidup—telah mengalami kemapanan tersebut selama satu milenium waktu sistem, sistem itu seluruhnya memasuki status distabilkan, dan tiap-tiap dunia diantar masuk ke dalam zaman sistem untuk terang dan hidup.
55:8.1 (632.4) Ketika suatu sistem seluruhnya menjadi mapan dalam kehidupan, maka suatu orde pemerintahan baru diresmikan. Daulat Planet menjadi anggota pertemuan raya sistem, dan badan administratif baru ini, yang tunduk pada hak veto dari para Bapa Konstelasi, adalah pemegang kekuasaan tertinggi. Sistem dunia yang dihuni demikian hampir pada hakikatnya menjadi berpemerintahan sendiri. Majelis legislatif sistem dibentuk di dunia-dunia markas, dan setiap planet mengirimkan sepuluh perwakilan ke dalamnya. Pengadilan-pengadilan kini dibentuk di ibukota sistem, dan hanya banding yang dibawa ke markas alam semesta.
55:8.2 (632.5) Dengan pemapanan sistem maka Petugas Sentinel, perwakilan dari Eksekutif Tertinggi alam semesta super, menjadi penasihat relawan untuk mahkamah tertinggi sistem dan pejabat ketua sesungguhnya untuk majelis legislatif yang baru itu.
55:8.3 (632.6) Setelah pemapanan suatu sistem seluruhnya dalam terang dan hidup, Daulat Sistem tidak akan lagi datang dan pergi. Penguasa yang berdaulat tersebut tetap terus-menerus menjabat sebagai kepala sistemnya. Para asisten daulat terus berubah seperti dalam era-era sebelumnya.
55:8.4 (632.7) Selama zaman stabilisasi ini, untuk pertama kalinya para midsoniter datang dari dunia-dunia markas alam semesta kunjungan mereka untuk bertindak sebagai konselor untuk majelis-majelis legislatif dan penasihat kepada dewan-dewan pengadilan. Para midsoniter ini juga melakukan upaya-upaya tertentu untuk menanamkan makna-makna mota baru yang bernilai tertinggi ke dalam usaha-usaha pengajaran yang mereka sponsori bersama-sama dengan para finaliter. Seperti halnya apa yang dilakukan Putra Material untuk ras manusia secara biologis, sekarang dilakukan makhluk-makhluk midsonit ini untuk manusia-manusia yang dipersatukan dan dimuliakan ini dalam bidang filsafat dan pemikiran dirohanikan yang terus maju.
55:8.5 (633.1) Di dunia-dunia yang dihuni itu, para Putra Guru menjadi pekerja sama sukarela dengan para finaliter, dan para Putra Guru yang sama ini juga menyertai finaliter ke dunia-dunia mansion ketika dunia-dunia itu tidak lagi dapat digunakan sebagai dunia penerimaan untuk perbedaan setelah suatu sistem itu seluruhnya mapan dalam terang dan hidup; setidaknya hal ini benar pada saat konstelasi itu seluruhnya telah berkembang seperti itu. Tetapi tidak ada kelompok yang maju sejauh itu di Nebadon.
55:8.6 (633.2) Kami tidak diizinkan untuk mengungkapkan sifat dari pekerjaan para finaliter yang akan mengawasi dunia-dunia mansion yang didedikasikan ulang tersebut. Namun demikian kamu telah diberitahu bahwa ada di seluruh alam-alam semesta berbagai jenis makhluk cerdas yang belum digambarkan dalam kisah-kisah ini.
55:8.7 (633.3) Dan sekarang, sementara sistem-sistem satu per satu menjadi mapan dalam terang berkat kemajuan dunia-dunia penyusun mereka, maka saatnya tiba ketika sistem terakhir dalam konstelasi tertentu mencapai stabilisasi, dan para administrator alam semesta—Putra Master, Yang Bersatu Harinya, dan Bintang Fajar yang Terang—tiba di ibukota konstelasi itu untuk mengumumkan Yang Paling Tinggi sebagai penguasa-penguasa tanpa pembatasan terhadap keluarga seratus sistem mapan dunia-dunia hunian yang baru disempurnakan itu.
55:9.1 (633.4) Penyatuan suatu konstelasi seluruhnya dari sistem-sistem yang mapan itu disertai oleh pembagian baru otoritas eksekutif dan penyesuaian kembali tambahan untuk administrasi alam semesta. Zaman ini menyaksikan pencapaian maju di setiap dunia yang dihuni, tetapi terutama dicirikan oleh penyesuaian kembali di ibukota-ibukota konstelasi, dengan modifikasi menyolok pada hubungan-hubungan dengan pengawasan sistem maupun dengan pengawasan pemerintahan alam semesta lokal. Selama era ini banyak kegiatan konstelasi dan alam semesta akan dipindahkan ke ibukota-ibukota sistem, dan perwakilan-perwakilan dari alam semesta super menjalin relasi yang baru dan lebih dekat dengan para penguasa planet, sistem, dan alam semesta. Seiring dengan hubungan-hubungan baru ini, ada administrator alam semesta super tertentu yang menempatkan diri mereka di ibukota konstelasi sebagai relawan penasihat kepada para Bapa Paling Tinggi.
55:9.2 (633.5) Ketika suatu konstelasi mapan seperti itu dalam terang, fungsi legislatif berhenti, dan dewan para Daulat Sistem, yang dipimpin oleh para Yang Paling Tinggi, berfungsi menggantikannya. Sekarang, untuk pertama kalinya, kelompok-kelompok administratif tersebut berhubungan langsung dengan pemerintahan alam semesta super dalam urusan-urusan yang berkaitan dengan relasi-relasi Havona dan Firdaus. Selain itu, konstelasi tetap terkait dengan alam semesta lokal seperti sebelumnya. Dari tahap ke tahap dalam kehidupan mapan, univitatia masih terus mengelola dunia-dunia morontia konstelasi.
55:9.3 (633.6) Sementara zaman terus berlalu, para Bapa Konstelasi semakin banyak mengambil alih fungsi administrasi atau pengawasan rinci yang sebelumnya dipusatkan di markas alam semesta. Pada saat pencapaian tahap keenam stabilisasi, konstelasi-konstelasi yang sudah disatukan ini akan mencapai posisi hampir otonomi lengkap. Masuknya pada tahap ketujuh kemapanan tidak diragukan lagi akan menyaksikan peninggian derajat para penguasa ini menuju martabat sesungguhnya yang ditunjukkan oleh nama mereka, Yang Paling Tinggi. Untuk semua maksud dan tujuan konstelasi-konstelasi itu kemudian akan berurusan langsung dengan para penguasa alam semesta super, sedangkan pemerintah alam semesta lokal akan berekspansi untuk memikul tanggung jawab kewajiban-kewajiban baru dari alam semesta agung.
55:10.1 (634.1) Ketika suatu alam semesta menjadi mapan dalam terang dan hidup, maka alam semesta itu segera diedarkan masuk dalam sirkuit-sirkuit alam semesta super yang mapan, dan Yang Purba Harinya mengumumkan pembentukan dewan tertinggi dengan swewenang tak terbatas. Badan pemerintahan baru ini terdiri dari seratus Yang Setia Harinya, dipimpin oleh Yang Bersatu Harinya, dan tindakan pertama dari dewan tertinggi ini adalah untuk mengakui kelanjutan kedaulatan dari Putra Pencipta Master.
55:10.2 (634.2) Administrasi alam semesta itu, sejauh menyangkut Gabriel dan Bapa Melkisedek, sama sekali tidak diubah. Dewan wewenahg tak terbatas ini terutama berkaitan dengan masalah-masalah baru dan kondisi-kondisi baru yang timbul dari status maju terang dan hidup.
55:10.3 (634.3) Rekan Inspektur sekarang memobilisasi semua Petugas Sentinel untuk membentuk korps stabilisasi untuk alam semesta lokal dan meminta Bapa Melkisedek untuk berbagi pengawasannya dengan dia. Dan sekarang, untuk pertama kalinya, suatu korps Roh Terinspirasi Trinitas ditugasi untuk membantu layanan Yang Bersatu Harinya.
55:10.4 (634.4) Pemapanan suatu alam semesta lokal seluruhnya dalam terang dan hidup meresmikan penyesuaian ulang yang luas dalam seluruh skema administrasis, dari dunia yang dihuni satu persatu hingga ke markas alam semesta. Hubungan-hubungan baru meluas turun ke konstelasi dan sistem. Roh Ibu Roh semesta lokal mengalami hubungan kerjasama baru dengan Roh Master dari alam semesta super, dan Gabriel membuat kontak langsung dengan Yang Purba Harinya untuk menjadi efektif ketika dan sementara Putra Master kebetulan tidak hadir di dunia markas.
55:10.5 (634.5) Selama era ini dan selanjutnya para Putra Magister terus berfungsi sebagai hakim-hakim zaman dispensasi, sementara seratus Putra Avonal Firdaus ini membentuk dewan tinggi baru untuk Bintang Fajar yang Terang di ibukota alam semesta. Selanjutnya, dan seperti diminta oleh para Daulat Sistem, salah satu dari Putra Magisterial ini akan menjadi konselor tertinggi yang ditempatkan di dunia markas masing-masing sistem lokal hingga tahap ketujuh penyatuan tercapai.
55:10.6 (634.6) Selama zaman ini para Putra Guru Trinitas menjadi penasihat-penasihat relawan, tidak hanya untuk para Daulat Planet, namun dalam kelompok bertiga secara serupa mereka membantu para Bapa Konstelasi. Maka akhirnya para Putra ini menemukan tempat mereka di alam semesta lokal, karena pada saat ini mereka dipindahkan dari wilayah kewenangan ciptaan lokal dan ditugaskan untuk membantu layanan dewan tertinggi wewenang tak terbatas.
55:10.7 (634.7) Korps finaliter sekarang, untuk pertama kalinya, mengakui kekuasaan hukum dari otoritas ekstra Firdaus, yaitu dewan tertinggi. Sebelumnya para finaliter tidak pernah mengakui pengawasan di sisi Firdaus ini.
55:10.8 (634.8) Para Putra Pencipta alam semesta yang mapan tersebut menghabiskan banyak waktu mereka di Firdaus dan dunia-dunia terkaitnya, dan melakukan konseling pada banyak kelompok finaliter yang melayani di seluruh ciptaan lokal. Dengan cara ini manusia Mikhael itu akan menemukan hubungan persaudaraan yang lebih penuh dengan manusia-manusia finaliter yang dimuliakan itu.
55:10.9 (634.9) Mengenai fungsi dari Putra Pencipta sehubungan dengan alam semesta bagian luar yang dalam proses perakitan awal itu, spekulasi mengenai hal-hal itu sepenuhnya sia-sia. Namun kami semua terlibat dalam teori-teori tersebut dari waktu ke waktu. Pada waktu mencapai tahap keempat perkembangan ini Putra Pencipta menjadi bebas secara administratif; sang Penatalayan Ilahi semakin memadukan pelayanannya dengan pelayanan dari Roh Master alam semesta super dan Roh Tanpa Batas. Tampaknya berkembang suatu hubungan yang baru dan mendalam antara Putra Pencipta, Roh Kreatif, para Bintang Kejora, para Putra Guru, dan korps finaliter yang terus bertambah itu.
55:10.10 (635.1) Jika Mikhael akan suatu kali benar-benar meninggalkan Nebadon, Gabriel tak diragukan akan menjadi administrator kepala dengan Bapa Melkisedek sebagai rekannya. Pada saat yang sama status baru akan dikaruniakan kepada semua ordo kewargaan permanen, seperti Putra Material, univitatia, midsoniter, susatia, dan manusia dilebur-Roh. Tetapi selama evolusi masih berlanjut, serafim dan para penghulu malaikat masih akan diperlukan dalam administrasi alam semesta.
55:10.11 (635.2) Namun demikian, kami puas mengenai dua aspek dari spekulasi kami: Jika para Putra Pencipta ditakdirkan ke alam-alam semesta bagian luar, para Penatalayan Ilahi tak diragukan lagi akan menemani mereka. Kami sama-sama yakin bahwa para Melkisedek akan tetap tinggal dengan alam-alam semesta asal mereka. Kami percaya bahwa para Melkisedek itu ditakdirkan untuk memainkan peranan yang semakin bertanggung jawab dalam pemerintahan dan administrasi alam semesta lokal.
55:11.1 (635.3) Sektor minor dan mayor dari alam semesta super tidak berperan secara langsung dalam rencana untuk dimapankan dalam terang dan hidup. Kemajuan evolusi demikian berurusan terutama pada alam semesta lokal sebagai suatu unit dan hanya menyangkut komponen-komponen penyusun suatu alam semesta lokal. Suatu alam semesta super akan dimapankan dalam terang dan hidup ketika semua alam semesta lokal komponennya akan disempurnakan seperti demikian. Tetapi belum satupun dari tujuh alam semesta super yang telah mencapai tingkat kemajuan yang mendekati hal ini.
55:11.2 (635.4) Zaman sektor minor. Sejauh pengamatan dapat menyelami, stabilisasi tahap kelima atau sektor minor berkaitan secara khusus dengan status fisik dan dengan koordinasi pemapanan untuk seratus alam semesta lokal yang terkait dalam sirkuit-sirkuit alam semesta super yang mapan. Rupanya tidak ada kecuali pusat-pusat daya dan rekan-rekan mereka yang terkait dengan penataan kembali kreasi material ini.
55:11.3 (635.5) Zaman sektor mayor. Mengenai tahap keenam, atau stabilisasi sektor mayor, kami hanya bisa memprakirakan karena tak satu pun dari kami telah menyaksikan peristiwa semacam itu. Namun demikian, kami dapat mendalilkan banyak mengenai penyesuaian kembali administrasi dan lainnya, yang mungkin akan menyertai status maju lanjutan dunia-dunia dihuni seperti itu dan pengelompokan-pengelompokan alam semesta mereka.
55:11.4 (635.6) Karena status sektor minor menyangkut koordinasi keseimbangan fisik, maka kami menyimpulkan bahwa penyatuan sektor mayor akan berkaitan dengan tingkat pencapaian intelektual yang baru tertentu, mungkin suatu pencapaian maju dalam kesadaran tertinggi akan kebijaksanaan kosmis.
55:11.5 (635.7) Kami sampai pada kesimpulan-kesimpulan mengenai penyesuaian-penyesuaian kembali yang mungkin akan menyertai realisasi tingkat-tingkat kemajuan evolusioner yang hingga kini belum tercapai itu dengan mengamati hasil-hasil pencapaian tersebut pada tiap-tiap dunia individu dan dalam pengalaman perorangan manusia yang hidup di planet-planet yang lebih tua dan sangat maju ini.
55:11.6 (635.8) Biarlah menjadi jelas bahwa mekanisme administratif dan teknik pemerintahan suatu alam semesta atau alam semesta super tidak bisa dalam cara apapun membatasi atau menghambat perkembangan evolusioner atau kemajuan rohani dari suatu planet dihuni atau dari salah seorang manusia di dunia tersebut.
55:11.7 (635.9) Dalam beberapa alam semesta yang lebih tua kami menemukan dunia yang mapan dalam tahap kelima dan keenam terang dan hidup —bahkan jauh masuk hingga ke zaman ketujuh—yang mana sistem lokalnya belum mapan dalam terang. Planet-planet yang lebih muda dapat menunda penyatuan sistem, tetapi hal ini tidak sedikitpun merintangi kemajuan suatu dunia yang lebih tua dan maju. Tidak pula keterbatasan lingkungan, bahkan pada dunia yang terisolasi, bisa menggagalkan pencapaian pribadi manusia secara perorangan; Yesus dari Nazaret, sebagai manusia di antara manusia, secara pribadi telah mencapai status terang dan hidup lebih dari seribu sembilan ratus tahun yang lalu di Urantia.
55:11.8 (636.1) Dengan mengamati apa yang terjadi pada dunia-dunia yang telah lama mapan itulah maka kami sampai pada kesimpulan-kesimpulan yang cukup dapat diandalkan mengenai apa yang akan terjadi ketika suatu alam semesta super seluruhnya mapan dalam terang, bahkan jika kami tidak dapat dengan aman mendalilkan peristiwa stabilisasi tujuh alam semesta super.
55:12.1 (636.2) Kami tidak bisa meramalkan secara positif apa yang akan terjadi ketika suatu alam semesta super menjadi mapan dalam terang karena peristiwa semacam itu belum pernah menjadi fakta. Dari ajaran-ajaran para Melkisedek, yang belum pernah saling bertentangan, kami menyimpulkan bahwa perubahan besar akan dilakukan di seluruh organisasi dan administrasi setiap unit kreasi ruang dan waktu yang membentang dari dunia-dunia dihuni sampai ke markas alam semesta super.
55:12.2 (636.3) Umumnya diyakini bahwa sejumlah besar putra ditrinitisasi-makhluk (jika mereka tidak digabungkan ke yang lain) akan dikumpulkan di pusat dan ibukota divisi di alam semesta super yang sudah mapan itu. Hal ini mungkin sebagai untuk nantinya antisipasi kedatangan manusia dari ruang angkasa bagian luar dalam perjalanan mereka masuk ke Havona dan Firdaus; tetapi kami sebenarnya tidak tahu.
55:12.3 (636.4) Jika dan ketika suatu alam semesta super akan mapan dalam terang dan hidup, kami percaya bahwa para Supervisor Nirkualifikasi dari Yang Mahatinggi yang sekarang sebagai penasihat akan menjadi badan administratif tinggi di dunia markas alam semesta super. Inilah pribadi-pribadi yang dapat berhubungan langsung dengan para administrator absonit, yang sejak itu segera menjadi aktif dalam alam semesta super yang mapan. Meskipun para Supervisor Nirkualifikasi ini telah lama berfungsi sebagai penasihat dan konselor dalam unit-unit ciptaan evolusioner maju, namun mereka tidak memikul tanggung jawab administratif sampai otoritas dari Sang Mahatinggi menjadi berkuasa penuh.
55:12.4 (636.5) Para Supervisor Nirkualifikasi dari Yang Mahatinggi itu, yang berfungsi lebih luas selama zaman ini, adalah bukan finit (terbatas), absonit (melampaui terbatas), ultimat (terakhir), atau infinit (tanpa batas); mereka adalah supremasi itu sendiri dan hanya mewakili Tuhan Mahatinggi. Mereka adalah personalisasi dari supremasi ruang-waktu dan karena itu tidak berfungsi di Havona. Mereka berfungsi hanya sebagai pemersatu-pemersatu tertinggi. Mereka mungkin bisa saja terlibat dalam teknik reflektivitas semesta, tetapi kami tidak yakin tentang hal itu.
55:12.5 (636.6) Tak satu pun dari kami memiliki konsep memuaskan tentang apa yang akan terjadi ketika alam semesta agung (tujuh alam semesta super yang tergantung pada Havona) menjadi seluruhnya mapan dalam terang dan hidup. Peristiwa itu pasti akan menjadi kejadian yang paling hebat dalam tawarikh keabadian sejak munculnya alam semesta sentral. Ada mereka yang meyakini bahwa Sang Mahatinggi sendiri yang akan muncul dari misteri Havona yang menyelubungi pribadi rohnya dan akan tinggal di markas alam semesta super ketujuh sebagai penguasa berdaulat yang mahakuasa dan berpengalaman atas kreasi-kreasi ruang dan waktu yang disempurnakan. Tetapi kami benar-benar tidak tahu.
55:12.6 (636.7) [Disampaikan oleh sesosok Utusan Perkasa yang sementara ditugaskan pada Dewan Penghulu Malaikat di Urantia.]
Buku Urantia
Makalah 56
56:0.1 (637.1) TUHAN adalah kesatuan. Deitas itu secara semesta terkoordinir. Alam-alam semesta merupakan satu mekanisme luas terpadu yang secara mutlak dikendalikan oleh satu batin yang tanpa batas. Wilayah-wilayah ciptaan semesta fisik, intelektual, dan spiritual itu berkaitan secara ilahi. Yang sempurna dan tidak sempurna benar-benar saling terhubung, dan karena itulah makhluk evolusioner yang terbatas itu bisa naik ke Firdaus dalam ketaatan kepada amanat-Nya Bapa Semesta: “Haruslah kamu sempurna, sama seperti Aku adalah sempurna.”
56:0.2 (637.2) Beraneka ragam tingkat penciptaan semua itu dipersatukan dalam rancangan dan penatalaksanaan dari para Arsitek Alam Semesta Master. Bagi pikiran manusia yang terbatas ruang-waktu, alam semesta dapat menghadirkan banyak masalah dan situasi yang tampaknya menggambarkan ketidak-harmonisan dan menunjukkan tidak adanya koordinasi yang efektif; tetapi di antara kami yang mampu mengamati bentangan fenomena semesta yang lebih luas, dan yang lebih berpengalaman dalam seni mendeteksi kesatuan dasar yang melandasi keragaman kreatif dan yang menemukan keesaan ilahi yang meliputi semua berfungsinya pluralitas ini, akan lebih baik memahami maksud ilahi dan tunggal yang ditunjukkan dalam semua ragam manifestasi energi kreatif semesta ini.
56:1.1 (637.3) Ciptaan fisik atau materi itu bukan tanpa batas, tetapi hal itu dengan sempurna dikoordinasikan. Ada forsa, energi, dan daya, tetapi mereka semua adalah satu dari asalnya. Ketujuh alam semesta super itu tampaknya rangkap dua; sedangkan alam semesta sentral, rangkap tiga; tetapi Firdaus adalah terdiri dari bahan dasar tunggal. Firdaus adalah sumber sesungguhnya untuk semua alam semesta material—masa lalu, masa kini, maupun masa depan. Namun demikian penurunan (derivasi) kosmis ini adalah suatu peristiwa kekekalan; tidak ada waktu—masa lalu, masa kini, ataupun masa depan—ketika ruang ataupun kosmos material itu muncul dari Pulau Terang inti itu. Sebagai sumber kosmis, Firdaus berfungsi sebelum ruang dan sebelum waktu; sebab itu turunan-turunannya tampak menjadi terpisah-pisah dalam ruang dan waktu, seandainya turunan-turunan itu tidak muncul melalui Absolut Nirkualifikasi, penyimpanan terakhir mereka dalam ruang dan pengungkap serta pengatur mereka dalam waktu.
56:1.2 (637.4) Absolut Nirkualifikasi menyokong alam semesta fisik, sedangkan Absolut Deitas memotivasi pengendalian menyeluruh yang hebat atas semua realitas material; dan kedua Absolut itu secara fungsional disatukan oleh Absolut Semesta. Korelasi kohesif untuk alam semesta material ini paling baik dipahami oleh semua kepribadian—kepribadian yang jasmani, morontia, absonit, atau rohani—dengan melalui pengamatan terhadap tanggapan gravitasi semua realitas material yang tulen terhadap gravitasi yang memusat di Firdaus bagian bawah.
56:1.3 (638.1) Penyatuan gravitasi itu adalah menyeluruh dan tak berubah-ubah; tanggapan energi-murni itu demikian juga semesta dan tak bisa dihindari. Energi murni (forsa primordial) dan roh murni itu sepenuhnya praresponsif pada gravitasi. Forsa-forsa induk ini, yang melekat dalam Absolut-Absolut itu, adalah secara pribadi dikendalikan oleh Bapa Semesta; maka dengan demikian semua gravitasi itu memusat dalam hadirat pribadi Sang Bapa Firdaus untuk energi murni dan roh murni serta dalam tempat kediaman supermaterial-Nya.
56:1.4 (638.2) Energi murni adalah leluhur semua realitas fungsional bukan-roh yang relatif, sedangkan roh murni adalah potensi untuk pengendalian ilahi dan pengarah atas semua sistem energi dasar. Realitas-realitas ini, meskipun begitu berbeda-beda pada saat terwujud di seluruh ruang dan pada saat diamati dalam gerakan-gerakan waktu, namun keduanya itu dipusatkan dalam pribadi Sang Bapa Firdaus. Dalam Dialah mereka adalah satu—harus disatukan—karena Tuhan adalah esa. Kepribadian-Nya Sang Bapa itu secara mutlak disatukan.
56:1.5 (638.3) Dalam sifat tanpa batas Tuhan sang Bapa itu tidak mungkin ada dualitas realitas, seperti halnya fisik dan rohani; tetapi seketika kita berpaling dari tingkatan tanpa batas dan realitas mutlak dari nilai-nilai pribadi Bapa Firdaus itu, maka kita mengamati adanya dua realitas ini dan mengenali bahwa mereka sepenuhnya responsif terhadap kehadiran pribadi-Nya; segala sesuatu ada di dalam Dia.
56:1.6 (638.4) Saat kamu berangkat dari konsep tanpa batasan dari kepribadian tanpa batas-Nya Bapa Firdaus itu, maka kamu harus mendalilkan adanya BATIN sebagai teknik yang tak terelakkan untuk menyatukan perbedaan yang semakin lebar antara manifestasi semesta rangkap dua dari kepribadian tunggal Pencipta yang asli, Sumber dan Pusat Pertama—AKU ADA.
56:2.1 (638.5) Bapa-Pikiran itu mewujudkan ekspresi roh dalam Putra-Firman dan mencapai ekspansi realitas melalui Firdaus dalam alam-alam semesta material yang luas. Ekspresi rohani dari Putra Kekal itu dikaitkan dengan tingkat-tingkat material penciptaan oleh fungsi-fungsi dari Roh Tanpa Batas, yang melalui pelayanan batinnya yang tanggap-roh itu, dan melalui aksi-aksi batinnya yang mengarahkan-fisik itu, maka realitas rohani Deitas dan akibat material dari Deitas itu terhubungkan satu dengan lainnya.
56:2.2 (638.6) Batin itu adalah karunia kemampuan fungsional dari Roh Tanpa Batas, karena itu tanpa batas dalam potensinya dan menyeluruh dalam penganugerahannya. Pikiran utama dari Bapa Semesta menjadi kekal dalam ekspresi rangkap dua: Pulau Firdaus dan Deitas setara-Nya, Sang Putra Kekal dan rohani itu. Dualitas dari realitas kekal seperti itu membuat adanya Tuhan batin, Sang Roh Tanpa Batas itu, menjadi tak bisa dihindari harus ada. Batin adalah saluran komunikasi yang sangat diperlukan antara realitas-realitas rohani dan jasmani. Makhluk evolusioner yang jasmani dapat mengerti dan memahami roh yang mendiami itu hanya melalui pelayanan batin.
56:2.3 (638.7) Batin yang tanpa batas dan semesta ini dilayankan dalam alam-alam semesta ruang dan waktu sebagai batin kosmis; dan meskipun pelayanan ini membentang dari pelayanan primitif roh-roh ajudan sampai ke batin agung eksekutif kepala suatu alam semesta, namun demikian batin kosmis ini secara memadai selalu disatukan dalam pengawasan Tujuh Roh Master, yang pada gilirannya dikoordinasikan dengan Batin Mahatinggi ruang dan waktu dan dikaitkan secara sempurna dengan batin Roh Tanpa Batas yang mencakup segala sesuatu.
56:3.1 (639.1) Seperti halnya gravitasi batin semesta dipusatkan dalam kehadiran pribadi Firdaus dari Roh Tanpa Batas, demikian juga gravitasi roh semesta memusat dalam kehadiran pribadi Firdaus Sang Putra Kekal. Bapa Semesta adalah satu, tetapi untuk ruang-waktu Dia diungkapkan dalam fenomena rangkap dua energi murni dan roh murni.
56:3.2 (639.2) Realitas-realitas roh Firdaus demikian pula adalah satu, tetapi dalam semua situasi dan relasi ruang-waktu roh yang tunggal ini diwahyukan dalam fenomena rangkap dua kepribadian-kepribadian dan emanasi-emanasi roh dari Putra Kekal, dan pribadi-pribadi dan pengaruh roh dari Roh Tanpa Batas serta ciptaan-ciptaan yang terkait; namun masih ada yang ketiga—pecahan-pecahan roh murni—anugerah Pelaras Pikiran dari Bapa dan entitas-entitas roh lainnya yang adalah prapribadi.
56:3.3 (639.3) Tidak peduli pada tingkat kegiatan alam semesta apapun kamu mungkin menjumpai fenomena atau kontak rohani dengan sosok-sosok roh, kamu bisa mengetahui bahwa mereka semua berasal dari Tuhan yang adalah roh oleh pelayanan dari Putra Roh dan Roh Batin Tanpa Batas. Dan roh yang amat luas ini berfungsi sebagai suatu fenomena di dunia-dunia waktu yang evolusioner karena roh itu diatur dari markas-markas alam semesta lokal. Dari ibukota-ibukota Putra Pencipta ini datanglah Roh Kudus dan Roh Kebenaran, bersama-sama dengan pelayanan dari para roh-batin ajudan, kepada tingkat-tingkat batin jasmani yang lebih rendah dan berevolusi.
56:3.4 (639.4) Sementara batin itu lebih dipersatukan pada tingkatan Roh Master dalam hubungan dengan Sang Mahatinggi dan sebagai batin kosmis yang tunduk pada Batin Absolut, pelayanan roh ke dunia-dunia yang berevolusi itu lebih secara langsung dipersatukan dalam pribadi-pribadi yang tinggal di markas alam semesta lokal dan dalam diri pribadi-pribadi dari Penatalayan Ilahi yang memimpin, yang pada gilirannya nyaris secara sempurna dihubungkan dengan sirkuit gravitasi Firdaus dari Putra Kekal, di dalam mana terjadi penyatuan akhir untuk semua manifestasi roh ruang-waktu.
56:3.5 (639.5) Keberadaan makhluk yang disempurnakan dapat dicapai, dipertahankan, dan dikekalkan oleh peleburan dari batin yang sadar diri dengan suatu pecahan dari karunia roh pra-Trinitas dari salah satu pribadi Trinitas Firdaus. Batin manusia fana itu adalah ciptaan dari Putra dan Putri dari Putra Kekal dan Roh Tanpa Batas, dan ketika dilebur dengan Pelaras Pikiran yang dari Bapa, maka akan mengambil bagian dalam kemampuan roh lipat tiga di alam evolusioner. Tetapi tiga ekspresi roh ini menjadi sempurna dipersatukan dalam para finaliter, seperti saat mereka berada dalam kekekalan begitu dipersatukan dalam AKU ADA Semesta itu sebelum AKU ADA itu pernah menjadi Bapa Semesta untuk Putra Kekal dan Roh Tanpa Batas.
56:3.6 (639.6) Roh haruslah selalu dan pada akhirnya menjadi lipat tiga dalam ekspresinya, dan dipersatukan-Trinitas dalam perwujudan akhirnya. Roh berasal dari satu sumber melalui ekspresi lipat tiga; dan dalam finalitasnya roh itu harus dan memang mencapai realisasi penuhnya dalam penyatuan ilahi yang dialami dengan menemukan Tuhan—yaitu kesatuan dengan keilahian—dalam kekekalan, dan melalui sarana pelayanan dari batin kosmis dari ekspresi tanpa batas dari firman kekal dari pikiran semesta-Nya Bapa.
56:4.1 (639.7) Bapa Semesta adalah kepribadian yang dipersatukan secara ilahi; sebab itu semua anak-anak-Nya yang naik yang dibawa ke Firdaus oleh momentum balik dari para Pelaras Pikiran, yang keluar dari Firdaus untuk mendiami manusia jasmani dalam ketaatan pada amanat-Nya Bapa, demikian juga (manusia dan Pelaras itu) menjadi kepribadian yang dipersatukan sepenuhnya sebelum mereka mencapai Havona.
56:4.2 (640.1) Kepribadian sudah menjadi sifatnya menjangkau untuk menyatukan semua realitas-realitas penyusunnya. Kepribadian tanpa batas dari Sumber dan Pusat Pertama, sang Bapa Semesta, menyatukan semua tujuh Absolut Infinitas penyusunnya, dan kepribadian manusia fana, sebagai suatu anugerah eksklusif dan langsung dari Bapa Semesta, demikian juga memiliki potensi untuk menyatukan faktor-faktor penyusun diri manusia fana itu. Adanya kreativitas pemersatu demikian pada semua kepribadian makhluk adalah ciri lahir dari Sumbernya yang tinggi dan eksklusif, dan lebih jauh membuktikan akan adanya kontak tak terputus dengan Sumbernya yang sama ini melalui sirkuit kepribadian, dengan sarana tersebut kepribadian makhluk itu menjaga kontak langsung dan terus menerus dengan Bapa semua kepribadian di Firdaus.
56:4.3 (640.2) Meskipun Tuhan itu mewujud dari domain-domain Lipat Tujuh naik melalui supremasi dan ultimasi sampai kepada Tuhan Absolut, tetapi sirkuit kepribadian, yang berpusat di Firdaus dan dalam pribadi Tuhan sang Bapa, menyediakan penyatuan yang lengkap dan sempurna untuk semua ekspresi beragam kepribadian ilahi ini sejauh menyangkut semua kepribadian makhluk di semua tingkat kehidupan cerdas dan dalam semua wilayah alam-alam semesta yang sempurna, disempurnakan, dan sedang menjadi sempurna.
56:4.4 (640.3) Meskipun Tuhan itu kepada dan dalam alam semesta adalah semua yang kami telah gambarkan, namun demikian, bagi kamu dan semua makhluk lain yang mengenal Tuhan, Dia adalah esa, Bapamu dan Bapa mereka. Kepada kepribadian, Tuhan tidaklah bisa jamak. Tuhan adalah Bapa kepada setiap makhluk-Nya, dan benar-benar mustahil bagi setiap anak untuk memiliki lebih dari satu bapa.
56:4.5 (640.4) Secara filosofis, secara kosmis, dan dengan mengacu pada tingkat-tingkat perbedaan dan lokasi-lokasi perwujudan, kamu dapat dan terpaksa harus memahami berfungsinya Deitas yang jamak dan menteorikan adanya Trinitas yang jamak; tetapi dalam pengalaman beribadah dari kontak pribadi dari setiap kepribadian yang menyembah di seluruh alam semesta master, Tuhan itu Esa; dan bahwa Deitas yang disatukan dan pribadi itu adalah orang tua Firdaus kita, Tuhan sang Bapa, sang pemberi, pemelihara, dan Bapa semua kepribadian mulai dari manusia fana di dunia-dunia yang dihuni hingga Putra Kekal di Pulau Firdaus yang sentral.
56:5.1 (640.5) Keesaan, keutuhan tak terbaginya, Deitas Firdaus itu adalah tetap ada dan absolut. Ada tiga personalisasi kekal dari Deitas—Bapa Semesta, Putra Kekal, dan Roh Tanpa Batas—tetapi dalam Trinitas Firdaus mereka sebenarnya satu Deitas, tak terbagi dan tak dapat dibagi.
56:5.2 (640.6) Dari tingkat realitas tetap adanya Havona-Firdaus yang asli, dua tingkatan di bawah absolut telah dibedakan, dan di sanalah Bapa, Putra, dan Roh terlibat dalam penciptaan banyak sederajat dan bawahan pribadi. Dan meskipun tidak pantas dalam kaitan ini untuk berusaha membahas penyatuan ketuhanan absonit pada tingkat-tingkat transendentalnya ultimasi, namun layak untuk melihat beberapa fitur dari fungsi pemersatu berbagai personalisasi Deitas yang di dalam siapa keilahian itu secara fungsional mewujud pada berbagai sektor penciptaan dan pada berbagai golongan makhluk cerdas.
56:5.3 (640.7) Berfungsinya keilahian saat ini dalam alam-alam semesta super secara aktif menjadi nyata dalam pekerjaan-pekerjaan para Pencipta Tertinggi—para Putra dan Roh Pencipta alam semesta lokal, para Yang Purba Harinya alam semesta super, dan Tujuh Roh Master Firdaus. Sosok-sosok ini membentuk tiga tingkat pertama Tuhan Lipat Tujuh yang mengarah ke arah dalam kepada Bapa Semesta, dan seluruh domain Tuhan Lipat Tujuh ini berkoordinasi pada tingkat pertama ketuhanan berpengalaman dalam diri Sang Mahatinggi yang sedang berevolusi itu.
56:5.4 (641.1) Di Firdaus dan dalam alam semesta sentral, keesaan Deitas itu adalah suatu fakta keberadaan. Di seluruh alam semesta waktu dan ruang yang berevolusi, keesaan Deitas itu adalah suatu pencapaian.
56:6.1 (641.2) Ketika tiga pribadi Deitas kekal itu berfungsi sebagai Deitas yang tak terbagi dalam Trinitas Firdaus, mereka mencapai kesatuan yang sempurna; demikian pula, ketika mereka mencipta, baik secara bekerjasama atau sendiri-sendiri, turunan Firdaus mereka menunjukkan kesatuan keilahian yang khas. Dan keilahian tujuan ini yang dimanifestasikan oleh para Pencipta dan Penguasa Tertinggi dalam wilayah ruang-waktu itu mengakibatkan potensi kekuatan pemersatu dari kedaulatan supremasi pengalaman, yang di hadapan kesatuan energi bukan-pribadi alam semesta, membentuk suatu tegangan realitas yang dapat diselesaikan hanya melalui penyatuan yang memadai dengan realitas kepribadian pengalaman dari Deitas pengalaman.
56:6.2 (641.3) Realitas-realitas kepribadian Sang Mahatinggi itu berasal dari para Deitas Firdaus, dan di dunia pilot sirkuit Havona bagian luar realitas-realitas itu menyatu dengan prerogatif-prerogatif kuasa dari Yang Mahatinggi Mahakuasa yang muncul dari keilahian-keilahian Pencipta dari alam semesta agung. Tuhan Mahatinggi sebagai sesosok pribadi berada di dalam Havona sebelum penciptaan tujuh alam semesta super, tapi Dia berfungsi hanya pada tingkat-tingkat rohani. Evolusi kuasa Supremasinya Yang Mahakuasa melalui berbagai sintesis keilahian dalam alam-alam semesta yang berevolusi itu mengakibatkan adanya suatu kehadiran kuasa baru Deitas yang dikoordinasikan dengan pribadi rohani Yang Mahatinggi di Havona melalui sarana Batin Mahatinggi, yang secara bersamaan dipindahkan dari potensi yang tinggal dalam batin tanpa batas Roh Tanpa Batas menuju ke batin fungsional aktif Sang Mahatinggi.
56:6.3 (641.4) Makhluk yang memiliki batin jasmani di dunia-dunia evolusioner di tujuh alam semesta super dapat memahami kesatuan Deitas hanya saat hal itu berevolusi dalam sintesis kepribadian-kuasa Sang Mahatinggi itu. Pada setiap tingkat eksistensi, Tuhan tidak dapat melebihi kapasitas konseptual dari makhluk yang hidup pada tingkat tersebut. Manusia fana haruslah, melalui pengenalan kebenaran, penghargaan keindahan, dan pemujaan kebaikan, mengembangkan pengenalan tentang suatu sosok Tuhan yang kasih, dan kemudian maju melalui tingkat-tingkat ketuhanan menaik kepada pemahaman tentang Yang Mahatinggi. Deitas, setelah dipahami sebagai dipersatukan dalam kuasa seperti itu, kemudian dapat dipribadikan atau dipersonalisasi dalam roh untuk pemahaman dan pencapaian makhluk.
56:6.4 (641.5) Meskipun manusia yang menaik mencapai pemahaman kuasa tentang Yang Mahakuasa di ibukota-ibukota alam semesta super dan pemahaman kepribadian Yang Mahatinggi di sirkuit-sirkuit bagian luar Havona, namun mereka sebenarnya tidak menemui Sang Mahatinggi karena mereka ditakdirkan untuk menemui para Deitas Firdaus. Bahkan para finaliter, roh-roh tahap keenam, belum menemui Sang Mahatinggi, dan sepertinya tidak pula seperti itu sampai mereka telah mencapai status roh-tahap-ketujuh, dan sampai Yang Mahatinggi itu telah menjadi benar-benar berfungsi dalam kegiatan-kegiatan di alam semesta bagian luar pada masa depan.
56:6.5 (641.6) Namun ketika para penaik menemui Bapa Semesta sebagai tingkat ketujuh dari Tuhan Lipat Tujuh, mereka telah mencapai kepribadian sang Pribadi Pertama untuk semua tingkat ketuhanan dalam hal hubungan pribadi dengan makhluk-makhluk alam semesta.
56:7.1 (642.1) Kemajuan stabil evolusi dalam alam semesta ruang-waktu itu disertai oleh semakin meluasnya pewahyuan dari Deitas kepada semua makhluk cerdas. Pencapaian puncak kemajuan evolusi di suatu dunia, dalam suatu sistem, konstelasi, alam semesta, alam semesta super, atau dalam alam semesta agung menandakan perluasan yang berkaitan dalam hal fungsi ketuhanan, ke dan dalam unit-unit penciptaan yang progresif ini. Setiap peningkatan lokal dari perwujudan keilahian seperti itu disertai oleh dampak-dampak terencana tertentu untuk perluasan manifestasi ketuhanan kepada semua sektor penciptaan yang lain. Meluas ke arah luar dari Firdaus, setiap wilayah baru evolusi yang direalisir dan dicapai itu merupakan suatu pewahyuan Deitas pengalaman yang baru dan diperluas kepada segala alam-alam semesta.
56:7.2 (642.2) Sementara komponen-komponen dari suatu alam semesta lokal semakin dimapankan secara progresif dalam terang dan hidup, Tuhan Lipat Tujuh semakin mewujud. Evolusi ruang-waktu dimulai di sebuah planet dengan ekspresi pertama dari Tuhan Lipat Tujuh yang memegang kendali, yaitu kerjasama Putra Pencipta dan Roh Kreatif. Dengan pemapanan suatu sistem dalam terang, hubungan Putra-Roh ini mencapai kepenuhan fungsi; dan ketika suatu konstelasi seluruhnya ditetapkan, maka tahap kedua Tuhan Lipat Tujuh menjadi lebih aktif di seluruh wilayah alam itu. Selesainya evolusi administratif dari suatu alam semesta lokal itu disertai oleh pengaturan yang baru dan lebih langsung dari Roh-Roh Master alam semesta super; dan pada titik ini juga dimulai pewahyuan dan realisasi yang terus makin luas dari Tuhan Mahatinggi yang memuncak dalam pemahaman si penaik tentang Sang Mahatinggi sementara melewati dunia-dunia sirkuit Havona yang keenam.
56:7.3 (642.3) Bapa Semesta, Putra Kekal, dan Roh Tanpa Batas adalah manifestasi ketuhanan yang tetap ada (eksistensial) kepada makhluk-makhluk cerdas, dan oleh karena itu, tidak diperluas secara serupa dalam hubungan kepribadian dengan makhluk-makhluk batin dan roh dari seluruh ciptaan.
56:7.4 (642.4) Perlu dicatat bahwa manusia menaik bisa mengalami kehadiran bukan-pribadi dari tingkat-tingkat Deitas yang berturut-turut itu, jauh sebelum mereka menjadi cukup rohani dan cukup terdidik untuk mencapai pengenalan pengalaman pribadi pada, dan kontak dengan, para Deitas ini sebagai sosok-sosok yang berpribadi.
56:7.5 (642.5) Setiap pencapaian evolusioner baru di dalam suatu sektor penciptaan, demikian pula setiap invasi ruang angkasa yang baru oleh manifestasi keilahian, akan disertai oleh perluasan bersamaan pewahyuan-fungsional Ketuhanan di dalam unit-unit di semua ciptaan yang saat itu ada dan yang sebelumnya diorganisir. Invasi baru dalam pekerjaan administratif alam-alam semesta dan unit-unit komponennya ini mungkin tidak selalu tampak dilaksanakan secara tepat sesuai dengan teknik yang diuraikan di sini, karena merupakan kebiasaan untuk mengirimkan di muka sebelumnya kelompok-kelompok administrator untuk mempersiapkan jalan bagi era-era selanjutnya dan berturut-turut untuk pengendalian menyeluruh administratif yang baru. Bahkan Tuhan Mahaakhir (Ultimat) menunjukkan di muka pengendalian transendentalnya terhadap alam-alam semesta selama tahap-tahap berikutnya suatu alam semesta lokal yang mapan dalam terang dan hidup.
56:7.6 (642.6) Merupakan fakta bahwa, sementara ciptaan-ciptaan waktu dan ruang itu secara progresif dimapankan dalam status evolusionernya, bisa diamati suatu fungsi yang baru dan lebih lengkap dari Tuhan Mahatinggi yang bersamaan dengan penarikan berkaitan tiga manifestasi pertama dari Tuhan Lipat Tujuh. Jika dan ketika alam semesta agung sudah menjadi mapan dalam terang dan hidup, maka apakah yang kemudian akan menjadi fungsi masa depan dari manifestasi Kreator-Kreatif dari Tuhan Lipat Tujuh itu jika Tuhan Mahatinggi memegang kendali langsung atas ciptaan-ciptaan ruang dan waktu ini? Apakah para pengorganisir dan pelopor alam semesta ruang-waktu ini akan dibebaskan untuk kegiatan-kegiatan serupa dalam ruang angkasa bagian luar? Kami tidak tahu, tapi kami berspekulasi banyak mengenai hal ini dan hal-hal yang berkaitan.
56:7.7 (643.1) Sementara perbatasan depan Ketuhanan yang berpengalaman itu diperluas keluar ke wilayah-wilayah Absolut Nirkualifikasi, kami melihat kegiatan Tuhan Lipat Tujuh selama zaman-zaman evolusioner awal untuk kreasi-kreasi masa depan ini. Kami tidak semua sepakat mengenai status masa depan Yang Purba Harinya dan Roh Master alam semesta super. Kami juga tidak tahu apakah Sang Mahatinggi di dalamnya akan berfungsi atau tidak seperti di dalam tujuh alam semesta super. Tetapi kami semua memprakirakan bahwa para Mikhael, para Putra Pencipta itu, akan ditakdirkan untuk berfungsi dalam alam-alam semesta bagian luar ini. Beberapa berpendapat bahwa zaman-zaman masa depan akan menyaksikan beberapa bentuk persatuan lebih erat antara Putra Pencipta dan Penatalayan Ilahi yang terkait; bahkan dimungkinkan bahwa persatuan pencipta seperti itu mungkin menjadi-adakan beberapa ekspresi baru identitas pencipta-rekan yang bersifat ultimat (terakhir). Tetapi kami sebenarnya tidak tahu apa-apa tentang kemungkinan-kemungkinan masa depan yang belum diungkapkan ini.
56:7.8 (643.2) Namun demikian, kami tahu bahwa dalam alam-alam semesta ruang dan waktu, Tuhan Lipat Tujuh menyediakan suatu pendekatan progresif kepada Bapa Semesta, dan bahwa pendekatan evolusioner ini secara pengalaman disatukan dalam Tuhan Mahatinggi. Kita mungkin menduga bahwa rancangan semacam itu tentulah berlaku dalam alam-alam semesta bagian luar; di sisi lain, golongan-golongan baru makhluk yang suatu kali dapat menghuni alam-alam semesta ini mungkin dapat mendekati Deitas pada tingkat terakhir (ultimat) dan dengan teknik-teknik absonit (melampaui terbatas). Singkatnya, kita tidak punya konsep sedikitpun tentang apa teknik pendekatan ketuhanan yang dapat beroperasi dalam alam-alam semesta masa depan di ruang angkasa luar itu.
56:7.9 (643.3) Bagaimanapun juga, kami menganggap bahwa alam-alam semesta super yang disempurnakan itu akan dalam cara tertentu menjadi bagian dari karier-karier kenaikan-Firdaus makhluk-makhluk yang mungkin menghuni kreasi-kreasi bagian luar ini. Sangat mungkin bahwa dalam zaman masa depan kita dapat menyaksikan para makhluk angkasa luar itu mendekati Havona melalui tujuh alam semesta super, dikelola oleh Tuhan Mahatinggi dengan atau tanpa kerjasama dari Tujuh Roh Master.
56:8.1 (643.4) Sang Mahatinggi memiliki fungsi lipat tiga dalam pengalaman manusia fana: Pertama, Ia adalah pemersatu untuk keilahian ruang-waktu, yaitu Tuhan Lipat Tujuh; kedua, Ia adalah maksimumnya Ketuhanan yang benar-benar dapat dipahami oleh makhluk terbatas; ketiga, Ia adalah satu-satunya jalan pendekatan manusia kepada pengalaman transendental bergaul dengan batin absonit, roh kekal, dan kepribadian Firdaus.
56:8.2 (643.5) Para finaliter penaik, setelah dilahirkan dalam alam-alam semesta lokal, dibesarkan dalam alam-alam semesta super, dan dilatih dalam alam semesta sentral, mencakup dalam pengalaman pribadi mereka potensi penuh untuk pemahaman keilahian ruang-waktu dari Tuhan Lipat Tujuh yang menyatu dalam Yang Mahatinggi. Para finaliter melayani berturut-turut dalam alam-alam semesta super selain dari alam semesta super asal mereka, sehingga dengan itu menambahkan pengalaman atas pengalaman sampai kepenuhan keragaman lipat tujuh pengalaman makhluk yang mungkin itu telah dicakup. Melalui pelayanan Pelaras yang mendiami mereka, para finaliter dimampukan untuk menemukan Bapa Semesta, tetapi dengan teknik pengalaman itulah para finaliter tersebut benar-benar mengenal Sang Mahatinggi, dan mereka ditakdirkan untuk pelayanan dan pewahyuan dari Deitas Mahatinggi ini dalam dan kepada alam-alam semesta masa depan ruang angkasa di bagian luar.
56:8.3 (644.1) Ingatlah, semua yang Tuhan Bapa dan para Putra Firdaus-Nya lakukan untuk kita, kita pada gilirannya dan dalam roh memiliki kesempatan untuk melakukannya untuk dan dalam Sang Mahatinggi yang sedang bangkit itu. Pengalaman kasih, sukacita, dan pelayanan dalam alam semesta itu saling timbal balik. Tuhan Bapa tidak mengharuskan agar anak-anak-Nya mengembalikan kepada-Nya semua yang Dia limpahkan ke atas mereka, tetapi mereka memang (atau mungkin) pada gilirannya memberikan semua ini kepada sesama mereka dan kepada Sang Mahatinggi yang berevolusi itu.
56:8.4 (644.2) Semua fenomena kreasional itu cerminan dari kegiatan roh-pencipta pendahulunya. Kata Yesus, dan secara harfiah benar, “Anak hanya melakukan hal-hal yang ia lihat dilakukan oleh Bapa.” Dalam waktu kamu manusia mungkin memulai pewahyuan tentang Yang Mahatinggi kepada sesamamu, dan semakin mungkin kamu menambahkan pewahyuan ini sementara kamu naik ke arah Firdaus. Dalam kekekalan kamu bisa diizinkan untuk membuat semakin banyak pewahyuan tentang Tuhannya makhluk-makhluk evolusioner ini pada tingkat-tingkat tertinggi—bahkan tingkat terakhir—sebagai finaliter tahap ketujuh.
56:9.1 (644.3) Absolut Nirkualifikasi dan Absolut Deitas itu dipersatukan dalam Absolut Semesta. Para Absolut itu dikoordinasikan dalam Yang Mahaakhir, dikondisikan dalam Yang Mahatinggi, dan dimodifikasi ruang-waktu dalam Tuhan Lipat Tujuh. Pada tingkat-tingkat subinfinit ada tiga Absolut, tetapi dalam infinitas mereka tampak sebagai satu. Di Firdaus ada tiga personalisasi Deitas, tetapi dalam Trinitas mereka adalah satu.
56:9.2 (644.4) Proposisi filosofis utama dari alam semesta master adalah ini: Apakah sang Absolut (tiga Absolut yang satu dalam infinitas itu) ada sebelum Trinitas? dan apakah para Absolut ini merupakan leluhur Trinitas? ataukah Trinitas mendahului para Absolut?
56:9.3 (644.5) Apakah Absolut Nirkualifikasi adalah suatu kehadiran kekuatan yang mandiri dari Trinitas? Apakah kehadiran Absolut Deitas mengandung arti fungsi tak terbatas dari Trinitas? dan apakah Absolut Semesta adalah fungsi akhir dari Trinitas, bahkan suatu Trinitas dari Trinitas-trinitas?
56:9.4 (644.6) Pada pemikiran pertama, konsep tentang Yang Absolut sebagai leluhur segala sesuatu—bahkan juga leluhur Trinitas—tampaknya untuk sementara mampu memberikan kepuasan konsistensi dan kesatuan filosofis, tetapi semua kesimpulan tersebut menjadi tidak absah oleh kenyataan tentang kekekalan Trinitas Firdaus. Kami diajari, dan kami percaya, bahwa Bapa Semesta dan rekan-rekan Trinitasnya itu adalah kekal dalam kodrat dan keberadaannya. Maka, hanya ada satu kesimpulan filosofis yang konsisten, dan itu adalah: Yang Absolut, bagi semua kecerdasan alam semesta, adalah reaksi bukan-pribadi dan sederajat, dari Trinitas (dari Trinitas-Trinitas) pada semua situasi ruang yang dasar dan primer, intrasemesta dan ekstrasemesta. Bagi semua kecerdasan kepribadian dari alam semesta agung, Trinitas Firdaus selamanya berada dalam finalitas, kekekalan, supremasi, dan ultimasi, dan untuk semua tujuan praktis pemahaman pribadi dan realisasi makhluk, Trinitas Firdaus adalah sebagai yang absolut.
56:9.5 (644.7) Seperti pikiran makhluk mungkin memandang masalah ini, mereka dituntun kepada dalil final tentang AKU ADA Semesta sebagai sebab utama dan sumber tanpa batasan untuk Trinitas maupun Yang Absolut. Karena itu, kalau kita mendambakan untuk memiliki konsep pribadi tentang Yang Absolut, kita alihkan kembali ke ide-ide dan ideal-ideal kita tentang Bapa Firdaus. Kalau kita ingin membantu pemahaman atau untuk meningkatkan kesadaran tentang Absolut yang (sebaliknya) tidak berpribadi ini, maka kita kembali ke fakta bahwa Bapa Semesta adalah Bapa yang tetap ada untuk kepribadian absolut; Putra Kekal adalah Pribadi Absolut, meskipun dalam pengertian pengalaman, bukan personalisasi dari Yang Absolut. Maka kemudian kita melanjutkan untuk membayangkan Trinitas yang berpengalaman itu sebagai memuncak pada personalisasi pengalaman Absolut Deitas, sementara kita memahami Absolut Semesta sebagai merupakan alam semesta itu dan fenomena ekstrasemesta dari kehadiran wujud dari kegiatan bukan-pribadi dari hubungan-hubungan Deitas supremasi, ultimasi, dan infinitas yang disatukan dan dikoordinasikan—Trinitas dari Trinitas-trinitas.
56:9.6 (645.1) Tuhan sang Bapa itu dapat diamati pada semua tingkat dari yang terbatas hingga ke yang tanpa batas, dan meskipun makhluk-makhluk-Nya dari Firdaus hingga ke dunia-dunia evolusioner telah mengetahui Dia secara berbeda-beda, namun hanya Putra Kekal dan Roh Tanpa Batas yang mengenal Dia sebagai suatu ketanpa-batasan.
56:9.7 (645.2) Kepribadian rohani itu absolut hanya di Firdaus, dan konsep Absolut itu tanpa batasan sifat hanya dalam infinitas. Kehadiran Deitas itu absolut hanya di Firdaus, dan pewahyuan tentang Tuhan tentulah selalu parsial, relatif, dan progresif sampai kuasa-Nya secara pengalaman menjadi tanpa batas dalam potensi ruang dari sang Absolut Nirkualifikasi, sedangkan manifestasi kepribadian-Nya secara pengalaman menjadi tanpa batas dalam kehadiran wujud Absolut Deitas, dan sementara kedua potensi ketanpa-batasan ini menjadi dipersatukan-realitas dalam Absolut Semesta.
56:9.8 (645.3) Namun melampaui tingkat-tingkat di bawah yang tanpa batas, tiga Absolut itu adalah satu, dan dengan demikian adalah disadari-Deitas sebagai ketanpa-batasan, terlepas apakah ada golongan keberadaan lain yang pernah menyadari-sendiri kesadaran tentang ketanpa-batasan.
56:9.9 (645.4) Status eksistensial (tetap ada) dalam kekekalan menyiratkan kesadaran diri yang tetap ada tentang ketanpa-batasan, bahkan sekalipun ada suatu kekekalan lain yang mungkin diperlukan untuk mengalami kesadaran diri untuk potensi-potensi pengalaman yang melekat dalam suatu kekekalan ketanpa-batasan—suatu ketanpa-batasan yang kekal.
56:9.10 (645.5) Tuhan Bapa adalah sumber pribadi untuk semua manifestasi Deitas dan realitas pada semua makhluk cerdas dan sosok roh di seluruh alam-alam semesta. Sebagai kepribadian-kepribadian, sekarang atau dalam pengalaman semesta berturut-turut di masa depan yang kekal, tidak peduli apakah kamu meraih pencapaian Tuhan Lipat Tujuh, memahami Tuhan Mahatinggi, menemukan Tuhan Mahaakhir, atau mencoba untuk memahami konsep Tuhan Absolut, kamu akan menemukan bagi kepuasan kekalmu bahwa dalam penuntasan akhir setiap petualangan yang kamu lakukan, pada tingkat-tingkat pengalaman baru, menemukan kembali Tuhan yang kekal—yaitu Bapa Firdaus untuk semua kepribadian alam semesta.
56:9.11 (645.6) Bapa Semesta adalah penjelasan tentang kesatuan semesta karena hal itu haruslah secara tertingginya, bahkan terakhirnya, direalisasikan dalam kesatuan pasca-terakhir untuk nilai-nilai dan makna-makna absolut—yaitu Realitas tanpa batasan sifat.
56:9.12 (645.7) Organisator Forsa Master pergi ke ruang angkasa dan memobilisasi energi-energinya untuk menjadi responsif terhadap tarikan gravitasi Firdaus dari Bapa Semesta; dan kemudian datanglah para Putra Pencipta, yang mengorganisir forsa-forsa tanggap-gravitasi ini menjadi alam-alam semesta yang dihuni, dan di dalamnya berevolusi makhluk-makhluk cerdas yang menerima ke dalam diri mereka roh dari Bapa Firdaus, dan kemudian naik kepada Bapa untuk menjadi seperti Dia dalam semua atribut keilahian yang mungkin.
56:9.13 (645.8) Barisan kekuatan-kekuatan kreatif Firdaus yang tanpa henti dan makin luas melalui ruang angkasa itu tampaknya menandakan terus meluasnya wilayah pegangan gravitasi dari Bapa Semesta, dan tidak pernah berakhirnya perbanyakan beragam jenis makhluk cerdas yang mampu mengasihi Tuhan dan dikasihi oleh-Nya, dan yang, dengan menjadi mengenal-Tuhan seperti itu, makhluk-makhluk itu dapat memilih untuk menjadi seperti Dia, bisa memilih untuk mencapai Firdaus dan menemui Tuhan.
56:9.14 (646.1) Alam-alam semesta itu dipersatukan seluruhnya. Tuhan adalah satu dalam kekuasaan dan kepribadian. Ada koordinasi semua tingkat energi dan semua tahap kepribadian. Secara filosofis dan pengalaman, dalam konsep dan dalam kenyataannya, segala benda dan makhluk memusat dalam Bapa Firdaus. Tuhan adalah semuanya dan dalam semuanya, dan tidak ada benda atau makhluk yang ada tanpa Dia.
56:10.1 (646.2) Sementara dunia-dunia yang mapan dalam terang dan hidup itu maju dari tahap awal hingga zaman ketujuh, mereka berturut-turut memahami realisasi tentang realitas Tuhan Lipat Tujuh, mulai dari penghormatan pada Putra Pencipta hingga penyembahan pada Bapa Firdausnya. Sepanjang berlanjutnya tahap ketujuh dari sejarah dunia tersebut, manusia yang terus maju itu bertumbuh dalam pengetahuan tentang Tuhan Mahatinggi, sementara mereka samar-samar melihat realitas tentang pelayanan Tuhan Mahaakhir yang menaunginya.
56:10.2 (646.3) Pada seluruh zaman yang mulia ini, upaya utama manusia-manusia yang terus maju ini adalah pencarian untuk pemahaman yang lebih baik dan kesadaran lebih penuh tentang unsur-unsur Deitas yang bisa dipahami—yaitu kebenaran, keindahan, dan kebaikan. Hal ini merupakan upaya manusia untuk melihat Tuhan dalam batin, materi, dan roh. Dan sementara manusia mengejar upaya ini, ia menemukan dirinya semakin terpikat dalam studi pengalaman tentang filsafat, kosmologi, dan keilahian.
56:10.3 (646.4) Filsafat itu agak dapat kamu pahami, dan keilahian kamu mengerti dalam ibadah, pelayanan sosial, dan pengalaman rohani pribadi, tetapi pengejaran untuk keindahan—kosmologi—terlalu sering kamu batasi hanya pada studi upaya kesenian manusia yang kasar itu. Keindahan, seni, terutama adalah urusan penyatuan kontras-kontras. Variasi itu pokok untuk konsep keindahan. Keindahan yang tertinggi, puncak seni terbatas, adalah drama tentang penyatuan luasnya ekstrim-ekstrim kosmis antara Pencipta dan makhluk. Manusia menemukan Tuhan dan Tuhan menemukan manusia—makhluk menjadi sempurna seperti halnya Pencipta—itulah yang merupakan pencapaian adiluhung yang paling indah, pencapaian puncak seni kosmis.
56:10.4 (646.5) Oleh karena itu materialisme, ateisme, adalah maksimasi dari keburukan, klimaks dari antitesis terbatas tentang yang indah. Keindahan tertinggi terdiri dalam panorama tentang penyatuan variasi-variasi yang telah dilahirkan dari realitas harmonis yang ada sebelumnya.
56:10.5 (646.6) Pencapaian tingkat-tingkat pemikiran kosmologis meliputi:
56:10.6 (646.7) 1. Keingin-tahuan. Kelaparan untuk harmoni dan haus akan keindahan. Upaya gigih untuk menemukan tingkat-tingkat baru hubungan-hubungan kosmis yang harmonis.
56:10.7 (646.8) 2. Apresiasi estetis. Mencintai yang indah dan penghargaan yang terus maju tentang sentuhan artistik untuk semua manifestasi kreatif pada semua tingkatan realitas.
56:10.8 (646.9) 3. Sensitivitas etis. Melalui kesadaran akan kebenaran, penghargaan akan keindahan itu membawa pada perasaan tentang kelayakan kekal tentang hal-hal yang bersinggungan dengan pengenalan akan kebaikan ilahi, dalam hubungan Deitas dengan semua makhluk; dan dengan demikian bahkan kosmologi juga mengarah ke pengejaran nilai-nilai realitas yang ilahi—yaitu kepada kesadaran-Tuhan.
56:10.9 (646.10) Dunia-dunia yang mapan dalam terang dan hidup itu begitu sepenuhnya peduli dengan pemahaman kebenaran, keindahan, dan kebaikan karena nilai-nilai kualitas ini mencakup pewahyuan Deitas kepada alam-alam ruang dan waktu. Makna-makna tentang kebenaran kekal itu membuat daya tarik gabungan pada kodrat intelektual dan spiritualnya manusia fana. Keindahan universal mencakup hubungan yang harmonis dan irama-irama ciptaan kosmis; hal ini lebih jelas merupakan daya tarik intelektual dan mengarah pada pemahaman yang disatukan dan sinkron tentang alam semesta material. Kebaikan ilahi merupakan pewahyuan tentang nilai-nilai yang tak terbatas kepada batin yang terbatas, di dalamnya agar diterima dan diangkat ke ambang sebenarnya untuk tingkat rohani pemahaman manusia.
56:10.10 (647.1) Kebenaran adalah dasar dari ilmu pengetahuan dan filsafat, menyajikan landasan intelektual untuk agama. Keindahan mensponsori seni, musik, dan irama-irama yang bermakna untuk semua pengalaman manusia. Kebaikan mencakup perasaan etika, moralitas, dan agama—yaitu rindu-kesempurnaan pengalaman.
56:10.11 (647.2) Adanya keindahan menyiratkan hadirnya batin makhluk yang menghargainya, sama pastinya seperti fakta evolusi maju menunjukkan adanya dominasi Batin Tertinggi. Keindahan adalah pengakuan intelektual untuk sintesis ruang-waktu yang harmonis untuk diversifikasi realitas fenomenal yang amat luas, yang semuanya berasal dari keesaan yang ada sebelumnya dan kekal.
56:10.12 (647.3) Kebaikan adalah pengenalan mental terhadap nilai-nilai relatif dari tingkat kesempurnaan ilahi yang berbeda-beda. Pengenalan kebaikan berarti suatu batin yang berstatus moral, suatu pikiran pribadi dengan kemampuan untuk membedakan antara yang baik dan yang jahat. Namun kepemilikan kebaikan, atau kebesaran, adalah ukuran pencapaian keilahian yang sesungguhnya.
56:10.13 (647.4) Pengenalan akan hubungan yang benar mengandung arti suatu pikiran yang mampu untuk membedakan antara kebenaran dan kesalahan. Penganugerahan Roh Kebenaran yang memberi karunia pada batin-batin manusia di Urantia adalah selalu responsif pada kebenaran—yaitu hubungan roh hidup dari segala sesuatu dan semua makhluk selagi mereka dikoordinasikan dalam kenaikan abadi menuju Tuhan.
56:10.14 (647.5) Setiap impuls dari setiap elektron, pemikiran, atau roh adalah suatu unit yang beraksi di seluruh alam semesta. Hanya dosa yang adalah penolakan gravitasi yang terisolasi dan jahat pada tingkat mental dan spiritual. Alam semesta adalah suatu keseluruhan; tidak ada benda atau makhluk yang ada atau hidup dalam isolasi. Kesadaran diri itu berpotensi jahat jika hal itu antisosial. Secara harfiah adalah benar: “Manusia tidak bisa hidup sendirian.” Sosialisasi kosmis merupakan bentuk tertinggi dari penyatuan kepribadian. Yesus berkata: “Siapa yang ingin menjadi terbesar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayan dari semuanya.”
56:10.15 (647.6) Bahkan kebenaran, keindahan, dan kebaikan—pendekatan intelektual manusia kepada alam semesta batin, materi, dan roh itu—haruslah digabungkan menjadi satu konsep menyatu yang suatu ideal ilahi dan tertinggi. Seperti halnya kepribadian manusia menyatukan pengalaman manusia dengan materi, batin, dan jiwa, demikian pula ideal ilahi dan tertinggi ini menjadi dipersatukan-kuasa dalam Supremasi dan kemudian dipersonalisasi sebagai suatu Tuhan dari kasih kebapaan.
56:10.16 (647.7) Semua wawasan ke dalam hubungan dari bagian-bagian kepada suatu keseluruhan memerlukan pemahaman mendalam tentang hubungan semua bagian kepada keseluruhan itu; dan di alam semesta hal ini berarti hubungan dari bagian yang dicipta dengan Yang Seluruhnya Mencipta. Ketuhanan dengan demikian menjadi transendental, bahkan tanpa batas, tujuan dari pencapaian universal dan abadi.
56:10.17 (647.8) Keindahan semesta adalah pengenalan tentang cerminan Pulau Firdaus dalam ciptaan materi, sedangkan kebenaran abadi adalah pelayanan khusus dari para Putra Firdaus yang tidak hanya memberikan diri mereka pada ras manusia tetapi bahkan mencurahkan Roh Kebenaran mereka ke atas semua bangsa. Kebaikan ilahi itu lebih lengkap diperlihatkan dalam pelayanan kasih dari bermacam-macam pribadi dari Roh Tanpa Batas. Tetapi kasih, jumlah total dari tiga kualitas ini, adalah persepsi manusia tentang Tuhan sebagai Bapa rohnya.
56:10.18 (648.1) Materi fisik adalah bayangan ruang-waktu dari terang-energi Firdaus dari para Deitas yang absolut. Makna-makna kebenaran adalah dampak (tidak langsung) kecerdasan-manusia terhadap firman kekalnya Deitas—yaitu pemahaman ruang-waktu tentang konsep-konsep tertinggi. Nilai-nilai kebaikan dari keilahian adalah pelayanan penuh rahmat dari pribadi-pribadi roh dari Yang Semesta, Yang Kekal, dan Yang Tanpa Batas kepada makhluk-makhluk ruang-waktu yang terbatas di dunia-dunia evolusi.
56:10.19 (648.2) Nilai-nilai realitas keilahian yang penuh makna ini dipadukan dalam hubungan Bapa dengan setiap makhluk berpribadi sebagai kasih ilahi. Hal-hal itu terkoordinasi dalam sang Putra dan para Putranya sebagai rahmat ilahi. Mereka mewujudkan sifat-sifat mereka melalui Roh dan anak-anak rohnya sebagai pelayanan ilahi, penggambaran tentang rahmat penuh kasih kepada anak-anak waktu. Ketiga keilahian ini terutama dimanifetasikan oleh Sosok Mahatinggi sebagai sintesis kepribadian-kuasa. Mereka diperlihatkan secara beragam oleh Tuhan Lipat Tujuh dalam tujuh hubungan yang berbeda dalam hal makna-makna dan nilai-nilai ilahi pada tujuh tingkat yang menaik.
56:10.20 (648.3) Untuk manusia yang terbatas, kebenaran, keindahan, dan kebaikan itu mencakup pewahyuan penuh tentang realitas keilahian. Ketika pemahaman-kasih tentang Ketuhanan ini menemukan ekspresi rohani dalam kehidupan manusia yang mengenal-Tuhan, maka dihasilkanlah buah-buah keilahian: damai intelektual, kemajuan sosial, kepuasan moral, sukacita rohani, dan kearifan kosmis. Para manusia maju di dunia yang dalam tahap ketujuh terang dan hidup itu telah belajar bahwa kasih adalah hal terbesar dalam alam semesta—dan mereka tahu bahwa Tuhan itu kasih.
56:10.21 (648.4) Kasih adalah kerinduan untuk berbuat baik kepada yang lain.
56:10.22 (648.5) [Disampaikan oleh sesosok Utusan Perkasa yang berkunjung ke Urantia, atas permintaan Korps Pewahyuan Nebadon, dan dalam kerjasama dengan sosok Melkisedek tertentu, wakil Pangeran Planet Urantia.]
* * * * *
56:10.23 (648.6) Makalah tentang Keesaan atau Kesatuan Semesta ini adalah yang kedua puluh lima dari serangkaian presentasi oleh berbagai penulis, yang telah disponsori sebagai satu kelompok oleh suatu komisi kepribadian-kepribadian dari Nebadon yang berjumlah dua belas dan bertindak di bawah pimpinan Melkisedek Mantutia. Kami menyusun narasi-narasi ini dan menempatkannya dalam bahasa Inggris, melalui suatu teknik yang disahkan oleh atasan-atasan kami, dalam tahun 1934 waktu Urantia.
Buku Urantia
BAGIAN III
Makalah-makalah ini disponsori oleh suatu Korps Kepribadian Alam Semesta Lokal yang bertindak berdasarkan wewenang dari Gabriel Salvington.
Buku Urantia
Makalah 57
57:0.1 (651.1) DALAM PENYAJIAN kutipan-kutipan dari arsip di Yerusem untuk catatan-catatan tentang Urantia mengenai asal usul dan sejarah awalnya, kami diarahkan untuk memperhitungkan waktu sesuai dengan penggunaan waktu saat ini—kalender tahun-kabisat sekarang, 365¼ hari per tahun. Sebagai pedoman, tidak ada upaya akan dilakukan untuk memberikan tahun persisnya, meskipun hal-hal itu ada di catatan. Kami akan menggunakan bilangan bulat terdekat sebagai metode yang lebih baik untuk menyajikan fakta-fakta sejarah ini.
57:0.2 (651.2) Ketika mengacu pada sebuah peristiwa pada satu atau dua juta tahun yang lalu, kami berniat untuk memberi tanggal kejadian tersebut mundur jumlah tahun-tahun itu dari dekade awal abad kedua puluh kalender Masehi. Demikianlah kami akan menggambarkan peristiwa-peristiwa yang terjadi amat jauh itu sebagai terjadi dalam periode-periode genap ribuan, jutaan, dan milyaran tahun.
57:1.1 (651.3) Urantia berasal dari Mataharimu, dan Mataharimu itu adalah satu dari beraneka-ragam keturunan dari nebula Andronover, yang suatu kali pernah diorganisir sebagai bagian komponen dari kekuatan fisik dan materi bahan baku untuk alam semesta lokal Nebadon. Nebula besar ini sendiri berasal dari muatan-forsa semesta ruang angkasa dalam alam semesta super Orvonton, dahulu kala.
57:1.2 (651.4) Pada saat permulaan kisah ini, para Organisator Forsa Master Primer dari Firdaus telah lama mengendalikan penuh energi-energi ruang angkasa yang kemudian diorganisir sebagai nebula Andronover itu.
57:1.3 (651.5) 987.000.000.000 tahun lalu rekan organisator forsa dan pejabat inspektur saat itu nomor 811.307 dari seri Orvonton, bepergian keluar dari Uversa, melaporkan kepada Yang Purba Harinya bahwa kondisi ruang angkasa menguntungkan untuk memulai fenomena materialisasi dalam sektor tertentu, yang saat itu, di segmen sebelah timur Orvonton.
57:1.4 (651.6) 900.000.000.000 tahun lalu, arsip Uversa bersaksi, tercatat ada izin yang dikeluarkan oleh Dewan Ekuilibrium (Kesetimbangan) Uversa kepada pemerintahan alam semesta super yang memberikan otorisasi untuk pengiriman sesosok organisator forsa dan stafnya ke wilayah yang sebelumnya ditunjuk oleh inspektur nomor 811.307 itu. Pihak-pihak berwenang Orvonton menugaskan penemu asli alam semesta potensial ini untuk melaksanakan amanat dari Yang Purba Harinya yang meminta untuk pengorganisasian suatu ciptaan material yang baru.
57:1.5 (652.1) Pencatatan izin ini menunjukkan bahwa organisator forsa dan stafnya itu sudah berangkat dari Uversa pada perjalanan panjang ke sektor ruang angkasa bagian timur itu di mana mereka selanjutnya akan terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang berkepanjangan tertentu, yang akan berakhir pada kemunculan suatu ciptaan fisik baru dalam Orvonton.
57:1.6 (652.2) 875.000.000.000 tahun lalu nebula Andronover raksasa nomor 876.926 dengan sepatutnya dimulai. Hanya kehadiran organisator forsa dan staf penghubung yang cukup diperlukan untuk memulai pusaran energi yang pada akhirnya tumbuh menjadi siklon angkasa yang luas ini. Setelah memulai putaran-putaran nebula tersebut, para organisator forsa hidup itu hanya cukup menarik diri pada sudut yang tepat terhadap bidang perputaran cakram itu, dan dari waktu itu ke depannya, kualitas-kualitas energi yang melekat di dalamnya menjamin evolusi progresif dan tertib untuk sistem fisik yang baru tersebut.
57:1.7 (652.3) Pada sekitar waktu inilah cerita bergeser ke berfungsinya kepribadian-kepribadian dari alam semesta super. Pada kenyataannya cerita ini sebenarnya berawal pada titik ini—tepat pada kira-kira waktu para organisator forsa Firdaus sedang bersiap untuk menarik diri, setelah membuat kondisi-kondisi energi-ruang siap untuk aksi para direktur daya dan pengendali fisik dari alam semesta super Orvonton.
57:2.1 (652.4) Semua ciptaan material yang evolusioner dilahirkan dari nebula-nebula yang berbentuk bundar dan gas, dan semua nebula primer tersebut berbentuk bundar dalam tahap bagian awal keberadaan gas mereka. Saat nebula itu berkembang makin tua, mereka biasanya menjadi spiral, dan ketika fungsi mereka untuk pembentukan matahari itu telah selesai, mereka sering berakhir sebagai gugus-gugus bintang atau sebagai matahari-matahari raksasa yang dikelilingi oleh berbagai jumlah planet, satelit, dan kelompok-kelompok materi lebih kecil yang dalam banyak hal menyerupai sistem tatasuryamu sendiri yang mungil itu.
57:2.2 (652.5) 800.000.000.000 tahun lalu penciptaan Andronover telah terbentuk dengan baik sebagai satu dari nebula utama Orvonton yang hebat. Ketika para astronom dari alam-alam semesta yang berdekatan melihat pada fenomena ruang angkasa ini, mereka hanya melihat sangat sedikit hal yang menarik perhatian mereka. Taksiran-taksiran gravitasi yang dibuat dalam ciptaan-ciptaan yang berdekatan menunjukkan bahwa ada materialisasi ruang sedang berlangsung di wilayah Andronover, tetapi itu saja semuanya.
57:2.3 (652.6) 700.000.000.000 tahun lalu sistem Andronover telah berukuran raksasa, dan para pengendali fisik tambahan dikirim ke sembilan ciptaan material di sekitarnya untuk memberi dukungan dan menyediakan kerjasama pada pusat-pusat daya sistem material baru yang begitu cepat berkembang ini. Pada masa yang jauh ini semua materi yang diwariskan kepada kreasi-kreasi berikutnya disimpan di dalam batas-batas roda angkasa yang raksasa ini, yang terus berputar, dan setelah mencapai maksimum diameternya, akan berputar semakin lama semakin cepat lagi sementara terus mendingin dan menyusut.
57:2.4 (652.7) 600.000.000.000 tahun lalu puncak periode mobilisasi-energi Andronover tercapai; nebula itu telah mengakuisisi maksimum massanya. Pada saat itu, nebula itu berbentuk awan gas raksasa bundar berbentuk agak seperti bulat telur yang dipipihkan. Ini adalah periode awal untuk pembentukan massa yang berbeda dan kecepatan putaran yang bervariasi. Gravitasi dan pengaruh lainnya hendak memulai pekerjaan mereka untuk mengubah gas-gas ruang angkasa itu menjadi materi yang terorganisir.
57:3.1 (653.1) Nebula raksasa itu kini mulai secara bertahap berbentuk spiral dan menjadi jelas terlihat oleh para astronom bahkan dari alam-alam semesta yang jauh. Ini adalah sejarah alami dari kebanyakan nebula; sebelum mereka mulai melempar keluar bintang-bintang dan mulai pekerjaan pembangunan alam semesta, nebula-nebula ruang angkasa sekunder ini biasanya diamati sebagai fenomena spiral.
57:3.2 (653.2) Para siswa perbintangan yang berdekatan pada era dahulu kala itu, sementara mereka mengamati perubahan wujud nebula Andronover, melihat persis apa yang dilihat para astronom abad kedua puluh ketika mereka mengarahkan teleskop mereka ke angkasa dan melihat nebula-nebula spiral saat ini di ruang angkasa bagian luar yang berdekatan.
57:3.3 (653.3) Sekitar waktu pencapaian maksimum massa, kendali gravitasi dari kandungan gas itu mulai melemah, dan terjadilah tahap pelarian gas, gas mengalir keluar sebagai dua lengan raksasa dan jelas, yang berasal dari sisi-sisi berlawanan massa induknya. Putaran-putaran cepat inti pusat raksasa ini segera memberikan tampilan spiral pada dua aliran gas yang memancar itu. Pendinginan dan kondensasi selanjutnya dari lengan-lengan yang menonjol itu akhirnya menghasilkan bentuk simpul-simpul mereka. Bagian-bagian yang lebih rapat ini adalah sistem-sistem dan subsistem luas dari materi fisik yang berpusar melalui ruang angkasa di tengah-tengah awan gas nebula itu sementara ditahan dengan aman dalam genggaman gravitasi dari roda induknya.
57:3.4 (653.4) Tapi nebula telah mulai menyusut, dan peningkatan dalam laju perputaran lebih lanjut mengurangi kendali gravitasi; dan tidak lama kemudian, wilayah-wilayah gas bagian luar benar-benar mulai lepas dari pelukan langsung inti nebula, melayang keluar ke angkasa pada sirkuit-sirkuit berbentuk garis yang tidak teratur, kembali ke kawasan-kawasan inti untuk menyelesaikan sirkuit mereka, dan seterusnya. Tetapi ini hanya tahap perkembangan nebula yang sementara. Tingkat pusaran yang terus meningkat itu hendak segera melempar keluar matahari-matahari yang sangat besar ke angkasa pada sirkuit-sirkuit yang mandiri.
57:3.5 (653.5) Dan inilah yang terjadi di Andronover zaman demi zaman pada dahulu kala. Roda energi itu tumbuh dan tumbuh terus sampai mencapai maksimum perluasan, dan kemudian, ketika penyusutan dimulai, nebula itu berputar lebih cepat dan lebih cepat lagi sampai, pada akhirnya, tahap kritis sentrifugal tercapai dan pemecahan besar dimulai.
57:3.6 (653.6) 500.000.000.000 tahun yang lalu matahari Andronover pertama lahir. Aliran panjang menyala-nyala ini memisahkan diri dari genggaman induk gravitasi dan terlempar ke angkasa pada petualangan mandiri dalam kosmos penciptaan. Orbitnya ditentukan oleh jalur terlepasnya. Matahari-matahari muda tersebut dengan cepat menjadi berbentuk bola dan memulai karier mereka yang panjang dan penuh peristiwa sebagai bintang-bintang ruang angkasa. Terkecuali inti-inti nebular yang penghabisan, sebagian terbesar matahari Orvonton telah dilahirkan dengan cara serupa seperti itu. Matahari-matahari yang melepaskan diri ini melewati berbagai periode evolusi dan layanan alam semesta berikutnya.
57:3.7 (653.7) 400.000.000.000 tahun lalu mulai periode penangkapan kembali nebula Andronover. Banyak dari matahari yang berdekatan dan yang lebih kecil ditangkap kembali sebagai akibat dari pembesaran bertahap dan kondensasi lebih lanjut dari inti induk. Segera sekali dimulailah tahap penghabisan untuk kondensasi nebular, periode yang selalu mendahului pemisahan akhir dari kumpulan energi dan materi ruang angkasa yang akbar ini.
57:3.8 (654.1) Hampir satu juta tahun setelah zaman ini bahwa Mikhael Nebadon, sesosok Putra Pencipta dari Firdaus, memilih nebula yang sedang tercerai berai ini sebagai situs untuk petualangan pembangunan alam semestanya. Hampir segera setelah itu dunia-dunia buatan Salvington dan seratus kelompok markas konstelasi planet mulai dibangun. Untuk itu diperlukan hampir satu juta tahun untuk menyelesaikan gugus-gugus dunia-dunia yang diciptakan secara khusus ini. Planet-planet markas sistem lokal dibangun selama periode yang membentang dari waktu itu sampai sekitar lima milyar tahun yang lalu.
57:3.9 (654.2) 300.000.000.000 tahun lalu sirkuit-sirkuit surya Andronover telah terbentuk dengan baik, dan sistem nebula sedang melewati suatu periode sementara stabilitas fisik yang relatif. Sekitar saat inilah staf Mikhael tiba di Salvington, dan pemerintahan Uversa di Orvonton memberikan pengakuan fisik pada alam semesta lokal Nebadon.
57:3.10 (654.3) 200.000.000.000 tahun lalu menyaksikan perkembangan kontraksi dan kondensasi yang menimbulkan panas yang sangat besar dalam gugus pusat Andronover, atau massa intinya. Ruang relatif muncul bahkan di kawasan-kawasan yang dekat roda matahari-induk intinya. Daerah bagian luar menjadi lebih stabil dan lebih baik terorganisir; beberapa planet yang berputar di sekitar matahari yang baru lahir itu telah mendingin cukup memadai untuk penanaman kehidupan. Planet-planet hunian tertua di Nebadon berasal dari masa-masa ini.
57:3.11 (654.4) Kini mekanisme alam semesta Nebadon yang lengkap pertama kali mulai berfungsi, dan ciptaannya Mikhael itu didaftarkan di Uversa sebagai alam semesta untuk hunian dan kenaikan progresif manusia fana.
57:3.12 (654.5) 100.000.000.000 tahun lalu puncak tegangan kondensasi nebula tercapai; titik tegangan panas maksimum tercapai. Tahap kritis dari persaingan panas-gravitasi ini kadang-kadang berlangsung selama berabad-abad, tetapi cepat atau lambat, panas memenangi perjuangan melawan gravitasi, dan periode spektakuler penyebaran matahari dimulai. Dan hal ini menandai akhir dari karier sekunder suatu nebula ruang angkasa.
57:4.1 (654.6) Tahap primer dari suatu nebula adalah berbentuk bundar; tahap sekunder, spiral; tahap tersier adalah tentang penyebaran matahari pertama, sedangkan tahap kuartan mencakup siklus kedua dan terakhir dari penyebaran matahari, dengan inti induknya berakhir sebagai gugus berbentuk bulat atau sebagai satu matahari sendirian yang berfungsi sebagai pusat dari suatu tatasurya yang penghabisan.
57:4.2 (654.7) 75.000.000.000 tahun lalu nebula ini telah mencapai puncak tingkat keluarga-mataharinya. Ini adalah puncak dari periode pertama kehilangan matahari. Sebagian besar matahari sejak itu telah memiliki sendiri sistem ekstensif planet-planet, satelit, badan gelap, komet, meteor, dan awan-awan debu kosmis.
57:4.3 (654.8) 50.000.000.000 tahun lalu periode pertama penyebaran matahari selesai; nebula itu dengan cepat menyelesaikan siklus keberadaan tersiernya, dan selama itu nebula itu melahirkan 876.926 sistem surya.
57:4.4 (654.9) 25.000.000.000 tahun lalu menyaksikan penyelesaian siklus tersier kehidupan nebula dan menimbulkan pada pengorganisasian dan stabilisasi relatif sistem-sistem perbintangan luas yang berasal dari nebula induk ini. Tetapi proses kontraksi fisik dan peningkatan produksi panas berlanjut dalam massa pusat dari sisa-sisa nebula itu.
57:4.5 (655.1) 10.000.000.000 tahun lalu siklus kuartan dari Andronover dimulai. Suhu maksimum massa-inti telah tercapai; titik kritis untuk kondensasi semakin mendekat. Inti induk yang asli berdenyut di bawah tekanan gabungan dari tegangan kondensasi panas-internalnya sendiri dan meningkatnya tarikan pasang-gravitasi dari gerombolan sistem matahari bebas di sekitarnya. Letusan-letusan inti yang akan memulai siklus matahari nebula kedua sudah dekat. Siklus kuartan dari keberadaan nebula segera dimulai.
57:4.6 (655.2) 8.000.000.000 tahun lalu letusan hebat penghabisan dimulai. Hanya sistem-sistem bagian luar yang aman pada saat pergolakan kosmis seperti itu. Dan inilah permulaan dari akhir nebula itu. Pemuntahan matahari akhir ini berlangsung selama hampir dua milyar tahun.
57:4.7 (655.3) 7.000.000.000 tahun lalu menyaksikan puncak pemecahan penghabisan Andronover. Ini adalah periode kelahiran matahari-matahari penghabisan yang lebih besar dan puncak dari gejolak fisik lokal.
57:4.8 (655.4) 6.000.000.000 tahun yang lalu menandai akhir dari pemecahan penghabisan dan kelahiran mataharimu, yang ke lima puluh enam dari yang paling akhir dari keluarga surya kedua Andronover. Letusan akhir dari inti nebula ini melahirkan 136.702 matahari, sebagian besarnya bulatan-bulatan yang sendirian. Jumlah total matahari dan sistem matahari yang berasal dari nebula Andronover adalah 1.013.628. Nomor dari matahari tatasuryamu adalah 1.013.572.
57:4.9 (655.5) Sekarang nebula Andronover yang akbar itu tidak ada lagi, tetapi ia hidup terus di dalam banyak matahari dan keluarga keplanetan mereka yang berasal dari awan induk ruang angkasa ini. Sisa-sisa inti terakhir dari nebula megah itu masih menyala dengan sinar kemerahan dan terus memancarkan cahaya dan panas sedang-sedang pada keluarga keplanetan sisanya yang berjumlah seratus enam puluh lima dunia, yang kini mengitari induk terhormat untuk dua generasi perkasa raja-raja cahaya ini.
57:5.1 (655.6) 5.000.000.000 tahun yang lalu mataharimu adalah bola menyala yang relatif terpencil, setelah mengumpulkan kepada dirinya sebagian besar materi ruang angkasa yang beredar di dekatnya, sisa-sisa dari gejolak yang baru terjadi yang menyertai kelahirannya sendiri.
57:5.2 (655.7) Hari ini, mataharimu telah mencapai stabilitas relatif, namun siklus noda matahari tiap sebelas setengah tahunnya itu menjadi saksi bahwa dulu itu adalah bintang variabel dalam masa mudanya. Pada hari-hari awal mataharimu, kontraksi berkelanjutan dan peningkatan suhu bertahap yang diakibatkannya memulai denyutan-denyutan hebat pada permukaannya. Napas raksasa ini memerlukan tiga setengah hari untuk menyelesaikan satu siklus berubah-ubahnya kecemerlangan. Keadaan variabel ini, denyut periodik ini, membuat mataharimu sangat responsif terhadap pengaruh luar tertentu yang akan segera dihadapi.
57:5.3 (655.8) Demikianlah panggung ruang angkasa lokal ditata untuk asal unik Monmatia, itulah nama keluarga keplanetannya mataharimu, tata surya di mana duniamu termasuk. Kurang dari satu persen dari sistem planet Orvonton yang telah memiliki asal-usul yang sama.
57:5.4 (655.9) 4.500.000.000 tahun yang lalu sistem Angona yang amat besar itu mulai pendekatannya ke wilayah yang berdekatan dengan matahari yang sendirian ini. Pusat dari sistem besar Angona ini adalah sebuah raksasa ruang angkasa yang gelap, padat, bermuatan tinggi, dan memiliki gaya tarik gravitasi besar sekali.
57:5.5 (656.1) Saat Angona makin mendekati matahari, pada saat-saat ekspansi maksimum selama denyutan surya, aliran-aliran material gas menjulur ke ruang angkasa seperti lidah-lidah surya raksasa. Pada awalnya lidah-lidah gas menyala ini selalu akan jatuh kembali ke matahari, tetapi ketika Angona makin lama makin mendekat, tarikan gravitasi dari pengunjung raksasa ini menjadi begitu besar sehingga lidah-lidah gas itu akan putus pada titik-titik tertentu, pangkalnya jatuh kembali ke matahari sedangkan bagian luarnya terpisah membentuk badan-badan materi yang mandiri, meteorit surya, yang segera mulai berputar sekitar matahari dalam orbit elips mereka sendiri.
57:5.6 (656.2) Ketika sistem Angona semakin dekat, ekstrusi surya itu tumbuh makin dan makin besar; makin dan makin banyak materi tertarik dari matahari untuk menjadi badan-badan mandiri yang beredar di ruang angkasa sekitarnya. Situasi ini berkembang selama sekitar lima ratus ribu tahun hingga Angona membuat pendekatan yang paling dekat dengan matahari; lalu matahari, dalam kaitan dengan salah satu denyutan internal berkalanya, mengalami disrupsi sebagian; dari sisi-sisi yang berlawanan dan secara bersamaan, volume-volume materi yang besar tercabut keluar. Dari sisi Angona tertarik keluar segumpalan kolom besar gas surya, yang agak lancip pada kedua ujungnya dan amat menggembung di pusatnya, yang kemudian terlepas secara permanen dari kendali gravitasi langsung matahari.
57:5.7 (656.3) Kolom besar gas surya ini yang dipisahkan seperti itu dari matahari kemudian berkembang menjadi dua belas planet tata surya. Semburan gas dampak akibatnya dari sisi berlawanan matahari sebagai pasang keseimbangan dengan ekstrusi dari leluhur sistem surya raksasa ini, sejak itu telah berkondensasi menjadi meteor dan debu ruang angkasa di tata surya, meskipun banyak, sangat banyak, dari materi ini yang selanjutnya ditangkap kembali oleh gravitasi matahari sementara sistem Angona mundur ke ruang angkasa nun jauh.
57:5.8 (656.4) Meskipun Angona berhasil menarik materi yang menjadi bahan baku asal untuk planet-planet tata surya dan volume besar materi yang sekarang beredar seputar matahari sebagai asteroid dan meteor, namun Angona sendiri tidak mendapatkan materi apapun dari matahari. Sistem pengunjung ini tidak datang cukup dekat sehingga benar-benar dapat mencuri dari substansinya matahari, tetapi memang beredar cukup dekat sehingga menarik ke ruang di antaranya semua bahan yang membentuk sistem tata surya sekarang.
57:5.9 (656.5) Lima planet bagian dalam dan lima bagian luar segera terbentuk dalam bentuk miniatur dari inti-inti yang mendingin dan mengkondensasi di ujung-ujung yang kurang masif dan meruncing dari tonjolan gravitasi raksasa yang telah berhasil dipisahkan Angona dari matahari itu, sementara Saturnus dan Jupiter terbentuk dari bagian tengah yang lebih besar dan menggembung itu. Tarikan gravitasi yang kuat dari Jupiter dan Saturnus sejak awal menangkap sebagian besar material yang dicuri dari Angona, sebagaimana gerak retrograde tertentu dari satelit-satelit mereka menjadi saksinya.
57:5.10 (656.6) Jupiter dan Saturnus, karena berasal dari pusat kolom besar gas surya superpanas itu sendiri, memuat begitu banyak bahan matahari yang sangat panas sehingga mereka bersinar dengan cahaya terang dan memancarkan volume besar panas; mereka pada kenyataannya adalah matahari-matahari sekunder selama waktu singkat setelah pembentukan mereka sebagai badan ruang yang terpisah. Dua yang terbesar dari planet-planet tata surya ini sebagian besar masih tetap berbentuk gas sampai hari ini, bahkan belum mendingin ke titik kondensasi atau pemadatan penuh.
57:5.11 (656.7) Inti-inti kontraksi-gas dari sepuluh planet lainnya itu segera mencapai tahap pemadatan sehingga mulai menarik semakin banyak jumlah materi meteorik yang beredar di ruang angkasa yang berdekatan. Dunia-dunia tata surya dengan demikian memiliki asal ganda: inti-inti kondensasi gas yang kemudian ditambah oleh penangkapan sejumlah besar meteor. Memang mereka masih terus menangkap meteor, namun dalam jumlah yang sangat berkurang.
57:5.12 (657.1) Planet-planet itu tidak beredar seputar matahari dalam bidang ekuator dari induk surya mereka, padahal hal itulah yang akan mereka lakukan seandainya mereka terlempar oleh putaran matahari. Sebaliknya, mereka beredar dalam bidang ekstrusi surya Angona, yang berada pada sudut yang cukup besar terhadap bidang ekuatornya matahari.
57:5.13 (657.2) Meskipun Angona tidak mampu untuk menangkap apapun dari massa matahari, namun mataharimu telah menambahkan pada keluarga keplanetannya yang sedang berubah bentuk itu beberapa material ruang angkasa beredar yang berasal dari sistem pengunjung itu. Karena medan gravitasi Angona yang kuat, keluarga planet-planet pengiringnya mengikuti orbit dengan jarak yang cukup jauh dari si raksasa gelap itu; dan tak lama setelah ekstrusi dari massa leluhur tata surya itu, dan sementara Angona masih di pinggiran matahari, tiga planet utama dari sistem Angona berayun dekat sekali dengan leluhur tata surya yang masif itu, sehingga gaya tarik gravitasinya, ditambah dengan gaya tarik dari matahari, sudah cukup untuk mengalahkan gravitasi Angona dan secara permanen melepaskan tiga planet pengiring ini dari si pengembara angkasa itu.
57:5.14 (657.3) Semua material tata surya yang berasal dari matahari awalnya memiliki arah ayunan orbit yang sama, dan seandainya bukan karena intrusi dari ketiga badan angkasa asing itu, maka semua material tata surya masih akan mempertahankan arah gerakan orbital yang sama. Demikianlah terjadi, dampak dari tiga planet pengiring Angona itu menyuntikkan gaya pengarah yang baru dan asing ke dalam tata surya yang sedang muncul itu, dengan akibat hadirnya gerak retrograde. Gerak retrograde dalam setiap sistem astronomis adalah selalu hal yang tidak diharapkan terjadi dan selalu muncul sebagai akibat dari dampak tumbukan badan angkasa asing. Tabrakan tersebut tidak selalu menghasilkan gerak retrograde, namun tidak pernah muncul retrograde kecuali suatu sistem mengandung massa yang memiliki asal usul yang berbeda.
57:6.1 (657.4) Setelah kelahiran tata surya, berikutnya diikuti suatu periode berkurangnya pemuntahan surya. Semakin berkurang, selama lima ratus ribu tahun lagi, matahari terus mencurahkan semakin sedikit volume materi ke ruang sekitarnya. Namun selama masa-masa awal orbit-orbit yang tidak menentu ini, ketika benda-benda sekitarnya beredar paling dekat dengan matahari, si orang tua surya itu mampu merebut kembali sebagian besar bahan baku meteorit ini.
57:6.2 (657.5) Planet-planet yang terdekat matahari adalah yang pertama mengalami putaran mereka melambat oleh gesekan pasang surut. Pengaruh gravitasi tersebut juga berkontribusi terhadap stabilisasi orbit planet, sementara bertindak juga sebagai rem pada laju perputaran sumbu planet, menyebabkan planet berputar semakin lambat sampai perputaran sumbu berhenti, meninggalkan satu belahan planet ini selalu menghadap ke arah matahari atau badan angkasa yang lebih besar, seperti yang dicontohkan oleh planet Merkurius dan oleh bulan, yang selalu menghadapkan sisi yang sama ke arah Urantia.
57:6.3 (657.6) Ketika gesekan pasang surut bulan dan bumi menjadi diseimbangkan, bumi selalu akan menghadapkan belahan bumi yang sama ke arah bulan, dan hari dan bulan akan sama—selama sekitar empat puluh tujuh hari. Ketika stabilitas orbit seperti itu tercapai, gesekan pasang surut akan beraksi berbalik arah, tidak lagi menjauhkan bulan dari bumi namun secara bertahap menarik satelit itu menuju planet. Dan kemudian, di masa depan yang amat jauh ketika bulan mendekat sampai jarak sekitar delapan belas ribu km dari bumi, aksi gravitasi bumi akan menyebabkan bulan hancur, dan ledakan gravitasi pasang surut ini akan meremukkan bulan menjadi partikel-partikel kecil, yang bisa berkumpul seputar dunia sebagai cincin-cincin materi yang menyerupai Saturnus, atau bisa secara bertahap ditarik ke bumi sebagai meteor.
57:6.4 (658.1) Jika badan-badan ruang angkasa itu sama dalam ukuran dan kepadatan, tabrakan dapat terjadi. Tetapi jika dua badan angkasa dengan kepadatan serupa itu berukuran relatif tidak sama, maka, jika yang lebih kecil semakin mendekati yang besar, kehancuran badan yang lebih kecil akan terjadi ketika radius orbitnya menjadi kurang dari dua setengah kali radius badan yang lebih besar. Memang tabrakan antar raksasa-raksasa ruang angkasa itu jarang terjadi, tetapi ledakan gravitasi pasang surut dari badan-badan angkasa yang lebih kecil ini cukup umum terjadi.
57:6.5 (658.2) Bintang jatuh terjadi dalam gerombolan karena mereka adalah pecahan-pecahan dari badan materi yang lebih besar yang telah dihancurkan oleh gravitasi pasang surut yang ditimbulkan oleh badan ruang angkasa yang berdekatan dan yang lebih besar lagi. Cincin Saturnus adalah pecahan dari sebuah satelit yang hancur. Satu dari satelit Jupiter saat ini berbahaya karena mendekati zona kritis disrupsi pasang surut, dan dalam beberapa juta tahun lagi, akan ditelan oleh planet itu atau akan menjalani kehancuran gravitasi pasang surut. Planet kelima dari sistem surya, lama sekali dahulu kala melintasi orbit yang tidak teratur, secara berkala makin lama makin dekat ke Jupiter sampai planet itu memasuki zona kritis disrupsi gravitasi pasang surut, segera terpecah berkeping-keping, dan menjadi gugus asteroid sekarang ini.
57:6.6 (658.3) 4.000.000.000 tahun yang lalu menyaksikan pengorganisasian sistem Jupiter dan Saturnus sebagian besar seperti diamati saat ini kecuali bulan-bulan mereka, yang terus meningkat dalam ukurannya selama beberapa milyar tahun. Kenyataannya, semua planet dan satelit dalam tata surya masih berkembang sebagai hasil dari penangkapan meteor terus menerus.
57:6.7 (658.4) 3.500.000.000 tahun yang lalu inti-inti kondensasi dari sepuluh planet yang lain telah terbentuk dengan baik, dan inti dari sebagian besar bulan masih utuh, meskipun beberapa satelit yang lebih kecil kemudian menyatu untuk membuat satelit-satelit yang lebih besar pada saat ini. Era ini dapat dianggap sebagai era perakitan planet.
57:6.8 (658.5) 3.000.000.000 tahun yang lalu sistem tata surya berfungsi kurang lebih seperti halnya hari ini. Anggota-anggotanya terus tumbuh dalam ukuran sementara meteor angkasa terus menghujani planet-planet dan satelit-satelit mereka dengan laju yang luar biasa.
57:6.9 (658.6) Sekitar saat inilah sistem suryamu ditempatkan pada registri fisik Nebadon dan diberikan namanya, Monmatia.
57:6.10 (658.7) 2.500.000.000 tahun yang lalu planet-planet telah berkembang sangat besar dalam ukurannya. Urantia adalah bola yang berkembang dengan baik, berukuran sekitar sepersepuluh dari massanya sekarang dan masih berkembang pesat oleh penambahan dari meteor.
57:6.11 (658.8) Semua kegiatan hebat ini adalah bagian normal untuk pembuatan sebuah dunia evolusioner pada golongan Urantia dan merupakan pendahuluan astronomis kepada pengaturan panggung untuk permulaan evolusi fisik dunia-dunia ruang angkasa tersebut sebagai persiapan untuk petualangan kehidupan waktu.
57:7.1 (658.9) Sepanjang masa-masa awal ini wilayah ruang angkasa dari tata surya dikerumuni oleh benda-benda hancuran dan kondensasi kecil, dan karena tidak adanya afmosfer pembakar yang melindungi, maka benda-benda angkasa tersebut jatuh langsung di permukaan Urantia. Tumbukan-tumbukan gencar tanpa henti ini membuat permukaan planet lebih atau kurangnya memanas, dan hal ini, bersama-sama dengan aksi peningkatan gravitasi ketika planet tumbuh membesar, mulai memberlakukan pengaruh-pengaruh tertentu yang secara bertahap menyebabkan unsur-unsur yang lebih berat, seperti besi, untuk mengendap masuk semakin dalam ke arah pusat planet.
57:7.2 (659.1) 2.000.000.000 tahun yang lalu bumi mulai secara jelaks bertambah melebihi bulan. Planet itu selalu lebih besar daripada satelit-satelitnya, tetapi tidak begitu banyak perbedaan dalam ukuran keduanya sampai sekitar waktu ini, ketika benda-benda angkasa yang besar ditangkap oleh bumi. Urantia saat itu sekitar seperlima ukuran sekarang dan telah menjadi cukup besar untuk menampung atmosfer primitif yang telah mulai muncul sebagai akibat dari persaingan unsur internal antara interior yang dipanaskan dan kerak yang mendingin.
57:7.3 (659.2) Aksi vulkanik yang jelas berasal dari waktu-waktu ini. Panas internal bumi terus ditambah oleh penguburan makin dan makin dalam lagi unsur-unsur radioaktif atau unsur-unsur berat yang dibawa dari angkasa oleh meteor. Studi tentang unsur-unsur radioaktif akan mengungkapkan bahwa Urantia itu lebih dari satu milyar tahun pada permukaannya. Jam radium adalah penunjuk waktumu yang paling dapat diandalkan untuk membuat perkiraan ilmiah tentang usia planet, tetapi semua perkiraan tersebut terlalu pendek karena bahan-bahan radioaktif yang terbuka untuk penelitianmu itu semua berasal dari permukaan bumi dan oleh karenanya mewakili perolehan unsur-unsur ini yang relatif baru di Urantia.
57:7.4 (659.3) 1,500,000,000 tahun yang lalu bumi sudah dua pertiga ukuran yang sekarang, sementara bulan sudah mendekati massa yang sekarang. Penambahan ukuran bumi yang cepat di atas bulan memungkinkan untuk memulai pencurian perlahan sedikit atmosfer yang tadinya pernah dimiliki satelitnya itu.
57:7.5 (659.4) Aksi vulkanik kini mencapai puncaknya. Seluruh bumi benar-benar seperti neraka berapi, permukaannya menyerupai keadaan cair sebelumnya, sebelum logam berat tertarik masuk ke arah tengah. Ini adalah zaman vulkanik. Namun demikian, suatu kerak, terdiri terutama dari granit yang relatif lebih ringan, secara bertahap membentuk. Panggung sedang diatur untuk planet yang suatu hari nanti bisa mendukung kehidupan.
57:7.6 (659.5) Atmosfer primitif planet perlahan-lahan berkembang, kini mengandung beberapa uap air, karbon monoksida, karbon dioksida, dan hidrogen klorida, tetapi hanya ada sedikit atau tidak ada nitrogen atau oksigen bebas. Afmosfer suatu dunia di era vulkanik itu menyajikan tontonan yang aneh. Selain gas-gas yang disebutkan tadi udaranya dimuati pekat dengan banyak gas vulkanik dan, sementara sabuk udara itu berkembang penuh, udara dipenuhi dengan hasil pembakaran dari hujan meteorit deras yang terus-menerus meluncur masuk ke atas permukaan planet. Pembakaran meteorit seperti itu membuat oksigen atmosfer hampir habis, dan tingkat pemboman meteorit masih besar sekali.
57:7.7 (659.6) Segera, atmosfer menjadi lebih menetap dan mendingin sehingga cukup untuk memulai curah hujan ke atas permukaan berbatu panas di planet ini. Selama ribuan tahun Urantia dibungkus suatu selimut uap yang luas dan terus menerus. Dan selama era-era ini matahari tidak pernah bersinar sampai permukaan bumi.
57:7.8 (659.7) Sebagian besar karbon dari atmosfer itu disarikan membentuk karbonat berbagai logam yang berlimpah di lapisan-lapisan dangkal planet ini. Belakangan, jauh lebih besar lagi jumlah gas karbon ini yang dikonsumsi oleh kehidupan tumbuhan awal yang subur.
57:7.9 (660.1) Bahkan dalam periode-periode yang kemudian, aliran lava terus menerus dan meteor yang terus masuk membuat oksigen di udara hampir sepenuhnya terpakai habis. Bahkan deposit-deposit awal dari lautan primitif yang segera muncul itu tidak mengandung batuan atau serpih berwarna. Dan selama waktu yang lama setelah lautan ini muncul, nyaris tidak ada oksigen bebas di atmosfer; dan oksigen itu tidak muncul dalam jumlah yang signifikan sampai kemudian dihasilkan oleh rumput laut dan bentuk-bentuk kehidupan tumbuhan yang lain.
57:7.10 (660.2) Atmosfer primitif planet di era vulkanik itu menyediakan sedikit perlindungan terhadap dampak tumbukan dari gerombolan meteorit. Berjuta-juta meteor mampu menembus sabuk udara itu sehingga menghantam kerak planet sebagai benda-benda padat. Tetapi seiring berjalannya waktu, semakin sedikit yang terbukti cukup besar untuk menahan perisai gesekan yang semakin kuat dari atmosfer yang makin diperkaya oksigen pada era-era berikutnya.
57:8.1 (660.3) 1.000.000.000 tahun yang lalu adalah waktu awal sebenarnya sejarah Urantia. Planet ini telah mencapai kira-kira ukurannya sekarang. Dan sekitar pada masa inilah planet ini ditempatkan pada registri-registri fisik Nebadon dan diberi namanya, Urantia.
57:8.2 (660.4) Atmosfer, bersama-sama dengan curah hujan yang tanpa henti, membantu pendinginan kerak bumi. Aksi vulkanik sejak awal mengimbangi tekanan panas-internal dan kontraksi kerak bumi; dan sementara gunung-gunung berapi dengan cepat berkurang, gempa bumi mulai muncul selama zaman pendinginan dan penyesuaian kerak bumi ini berlangsung.
57:8.3 (660.5) Sejarah geologi sebenarnya Urantia dimulai dengan pendinginan kerak bumi yang cukup untuk menyebabkan pembentukan laut yang pertama. Kondensasi uap air pada permukaan bumi yang mendingin, sekali dimulai, terus berlanjut sampai hal itu hampir menyeluruh. Pada akhir periode ini lautan itu seluruh dunia, menutupi seluruh planet dengan kedalaman rata-rata lebih dari satu mil. Gelombang laut saat itu mengombak seperti yang diamati sekarang ini, tetapi laut primitif ini tidak asin; praktis itu air tawar yang menutupi dunia. Pada masa-masa itu, sebagian besar klorin bergabung dengan berbagai logam, tetapi masih ada cukup klor, dalam persatuan dengan hidrogen, yang membuat air ini sedikit asam.
57:8.4 (660.6) Pada pembukaan era yang sudah lama berlalu ini, Urantia harus dipandang sebagai sebuah planet yang terendam air. Belakangan, aliran lava yang lebih dalam dan karenanya lebih padat mengalir keluar dari dasar yang sekarang menjadi Samudra Pasifik, dan bagian dari permukaan yang tertutup air ini menjadi sangat tertekan. Massa daratan benua yang pertama muncul dari samudra dunia sebagai penyesuaian kompensasi dari keseimbangan kerak bumi yang secara bertahap menebal ini.
57:8.5 (660.7) 950.000.000 tahun yang lalu Urantia menyajikan gambaran tentang satu benua daratan besar dan satu kumpulan air luas, Samudra Pasifik. Gunung-gunung berapi masih tersebar luas dan gempa bumi masih sering terjadi dan juga parah. Meteor terus membombardir bumi, tetapi berkurang dalam frekuensi maupun ukurannya. Atmosfer menjadi terang, tetapi jumlah karbon dioksida masih terus besar. Kerak bumi secara bertahap menjadi makin stabil.
57:8.6 (660.8) Pada sekitar waktu inilah Urantia dimasukkan di sistem Satania untuk administrasi planet dan ditempatkan dalam registri kehidupan Norlatiadek. Kemudian mulailah pengakuan administratif terhadap planet kecil dan tidak signifikan ini yang ditakdirkan untuk menjadi planet di mana Mikhael kemudian akan terlibat dalam usaha penganugerahan diri yang luar biasa menjadi manusia, akan ikut serta dalam pengalaman-pengalaman yang telah sejak itu menyebabkan Urantia secara lokal menjadi dikenal sebagai “dunia salib.”
57:8.7 (661.1) 900.000.000 tahun lalu menyaksikan kedatangan di Urantia kelompok penyelidik Satania pertama yang dikirim dari Yerusem untuk memeriksa planet dan membuat laporan tentang penyesuaiannya untuk stasiun percobaan-kehidupan. Komisi ini terdiri dari dua puluh empat anggota, mencakup para Pembawa Kehidupan, Putra Lanonandek, Melkisedek, serafim, dan ordo kehidupan selestial lain yang berkaitan dengan hari-hari permulaan untuk pengorganisasian dan administrasi planet.
57:8.8 (661.2) Setelah melakukan survei sungguh-sungguh terhadap planet, komisi ini kembali ke Yerusem dan melaporkan kabar baik kepada Daulat Sistem, merekomendasikan agar Urantia ditempatkan pada registri percobaan-kehidupan. Sesuai dengan hal itu duniamu kemudian didaftarkan di Yerusem sebagai suatu planet desimal, dan para Pembawa Kehidupan diberitahu bahwa mereka akan diberikan izin untuk membentuk pola-pola baru mobilisasi mekanis, kimia, dan elektris pada saat kedatangan mereka nanti dengan amanat untuk transplantasi dan implantasi kehidupan.
57:8.9 (661.3) Sesuai pada waktunya pengaturan untuk pendudukan planet diselesaikan oleh komisi campuran dua belas di Yerusem dan disetujui oleh komisi keplanetan tujuh puluh di Edentia. Rencana-rencana ini, yang diusulkan oleh para konselor penasihat Pembawa Kehidupan, akhirnya diterima di Salvington. Segera setelah itu siaran Nebadon memuat pengumuman bahwa Urantia akan menjadi pentas di mana para Pembawa Kehidupan akan melaksanakan percobaan Satania keenam puluh yang dirancang untuk memperkuat dan memperbaiki tipe Satania untuk pola-pola kehidupan Nebadon.
57:8.10 (661.4) Segera setelah Urantia pertama kali diakui pada siaran alam semesta ke seluruh Nebadon, planet ini diberikan status alam semesta penuh. Segera setelah itu planet ini didaftarkan dalam catatan planet-planet markas sektor minor dan mayor di alam semesta super; dan sebelum zaman ini berakhir, Urantia telah terdaftar pada registri kehidupan-keplanetan di Uversa.
57:8.11 (661.5) Seluruh era ini ditandai oleh badai yang sering terjadi dan ganas. Kerak awal bumi itu dalam keadaan berubah terus-menerus. Pendinginan permukaan berselang-seling dengan aliran-aliran lava besar. Tidak ada di manapun dapat ditemukan di permukaan dunia ini kerak planet yang asli. Semua telah bercampur aduk berkali-kali dengan ekstrusi lava dari dalam bumi dan berbaur dengan deposit berikutnya dari samudra sedunia yang mula-mula.
57:8.12 (661.6) Tidak ada di manapun di permukaan dunia akan ditemukan sisa-sisa modifikasi dari batuan kuno pra-samudra ini, ketimbang dari yang ada di timur laut Kanada di sekitar Teluk Hudson. Tebing-tebing bukit granit yang luas ini terdiri dari batuan yang termasuk zaman pra-samudra. Lapisan-lapisan batuan ini telah dipanaskan, ditekuk, diputar, dikusutkan naik, berulang kali telah mereka lewati pengalaman-pengalaman distorsi metamorfis ini.
57:8.13 (661.7) Sepanjang era samudra, lapisan besar batu berlapis bebas-fosil diendapkan di dasar laut kuno ini. (Batu kapur dapat terbentuk sebagai hasil dari pengendapan kimia; tidak semua batu kapur tua diproduksi oleh endapan kehidupan laut). Tidak ada dalam satupun formasi batuan kuno ini akan ditemukan bukti-bukti kehidupan; mereka tidak mengandung fosil, kecuali secara kebetulan, beberapa deposit belakangan dari zaman air telah bercampur dengan lapisan pra-kehidupan yang lebih tua ini.
57:8.14 (662.1) Kerak awal bumi itu sangat tidak stabil, namun pegunungan belum dalam proses pembentukan. Planet menyusut di bawah tekanan gravitasi ketika pegunungan terbentuk. Pegunungan bukanlah hasil dari runtuhnya kerak mendingin di planet yang menyusut; pegunungan muncul belakangan sebagai akibat dari aksi hujan, gravitasi, dan erosi.
57:8.15 (662.2) Massa daratan benua di era ini meningkat hingga menutupi hampir sepuluh persen dari permukaan bumi. Gempa bumi parah belum dimulai sampai massa daratan benua muncul dengan baik di atas air. Ketika gempa sekali dimulai, gempa itu meningkat dalam frekuensi dan keparahannya selama berabad-abad. Selama berjuta-juta tahun gempa bumi telah berkurang, namun Urantia masih memiliki rata-rata lima belas gempa per hari.
57:8.16 (662.3) 850.000.000 tahun lalu zaman nyata pertama dari stabilisasi kerak bumi dimulai. Sebagian besar logam yang lebih berat telah menetap turun menuju pusat bumi; kerak yang mendingin telah berhenti runtuh ke dalam pada skala yang begitu luas seperti pada zaman sebelumnya. Terbentuk suatu keseimbangan yang lebih baik antara ekstrusi daratan dan dasar laut yang lebih berat. Aliran lava dari lapisan di bawah kerak bumi menjadi hampir seluruh dunia, dan hal ini mengimbangi dan menstabilkan fluktuasi akibat dari pendinginan, penyusutan, dan pergeseran permukaan.
57:8.17 (662.4) Letusan gunung berapi dan gempa bumi terus berkurang frekuensi dan keparahannya. Atmosfer makin bersih dari gas vulkanik dan uap air, tetapi persentase karbon dioksida masih tinggi.
57:8.18 (662.5) Gangguan listrik dalam udara dan dalam bumi juga berkurang. Aliran lava telah membawa ke permukaan suatu campuran unsur-unsur yang membuat kerak bumi lebih beragam dan lebih baik dalam menyekat planet dari energi-energi angkasa tertentu. Dan semua ini berbuat banyak untuk membantu pengendalian energi daratan (terestrial) dan untuk mengatur alirannya, seperti yang ditunjukkan oleh berfungsinya kutub-kutub magnetik.
57:8.19 (662.6) 800.000.000 tahun lalu menyaksikan dimulainya zaman daratan besar pertama, era peningkatan kemunculan benua.
57:8.20 (662.7) Sejak kondensasi hidrosfer bumi, pertama ke dalam lautan dunia dan kemudian ke dalam Samudra Pasifik, kumpulan air yang belakangan ini harus dipandang sebagai saat itu meliputi sembilan persepuluh dari permukaan bumi. Meteor-meteor yang jatuh ke laut menumpuk di dasar laut, dan meteor adalah, secara umum, terdiri dari material berat. Meteor yang jatuh di darat sebagian besar teroksidasi, kemudian lapuk oleh erosi, dan terbawa air ke dalam cekungan laut. Dengan demikian dasar laut menjadi semakin berat, dan ditambahkan lagi pada hal ini adalah berat kumpulan air yang di beberapa tempat mencapai sedalam enam belas kilometer.
57:8.21 (662.8) Meningkatnya tekanan turun Samudra Pasifik itu bekerja lebih lanjut untuk menekan naik massa daratan benua. Eropa dan Afrika mulai bangkit dari kedalaman Pasifik bersama dengan massa sekarang yang disebut Australia, Amerika Utara dan Selatan, dan benua Antartika, sementara dasar Samudra Pasifik terlibat dalam penyesuaian kompensasi penurunan lebih lanjut. Pada akhir periode ini hampir sepertiga dari permukaan bumi terdiri dari daratan, semua dalam satu badan benua.
57:8.22 (662.9) Dengan peningkatan elevasi daratan ini maka muncul perbedaan iklim planet yang pertama. Peninggian daratan, awan kosmis, dan pengaruh kelautan adalah faktor-faktor utama dalam fluktuasi iklim. Punggung dari daratan Asia mencapai ketinggian hampir lima belas kilometer pada saat kemunculan daratan maksimum. Seandainya ada banyak kelembaban di udara yang melayang di atas kawasan-kawasan yang sangat tinggi ini, tentulah selimut es besar akan terbentuk; zaman es tentulah akan tiba jauh sebelumnya. Ada beberapa ratus juta tahun lagi sebelum begitu banyak daratan muncul juga di atas air.
57:8.23 (663.1) 750.000.000 tahun yang lalu pecahan pertama pada massa daratan benua dimulai sebagai keretakan besar utara-dan-selatan, yang kemudian dimasuki air laut dan mempersiapkan jalan bagi pergeseran benua Amerika Utara dan Selatan ke barat, termasuk Greenland. Celah panjang timur-dan-barat memisahkan Afrika dari Eropa dan memisahkan massa daratan Australia, Kepulauan Pasifik, dan Antartika dari benua Asia.
57:8.24 (663.2) 700.000.000 tahun yang lalu Urantia sedang mendekati pematangan kondisi yang cocok untuk dukungan kehidupan. Pergeseran daratan benua berlanjut; laut semakin menembus daratan seperti jari panjang menyediakan perairan dangkal dan teluk-teluk terlindung yang begitu sesuai sebagai habitat bagi kehidupan laut.
57:8.25 (663.3) 650.000.000 tahun lalu menyaksikan pemisahan lebih lanjut massa daratan, dan sebagai akibatnya, suatu perluasan laut-laut di dalam benua tersebut lebih jauh lagi. Perairan ini dengan cepat mencapai derajat keasinan yang amat pokok untuk kehidupan Urantia.
57:8.26 (663.4) Lautan inilah dan penerus merekalah yang menentukan catatan kehidupan di Urantia, seperti yang kemudian ditemukan di halaman-halaman batu yang tersimpan baik, bab demi bab, ketika era berganti era, dan zaman berganti zaman. Laut-laut pedalaman di zaman dahulu inilah yang benar-benar tempat buaian evolusi.
57:8.27 (663.5) [Disampaikan oleh sesosok Pembawa Kehidupan, anggota dari Korps Urantia yang asli dan sekarang menjadi pengamat yang menetap.]
Buku Urantia
Makalah 58
58:0.1 (664.1) DI SELURUH Satania hanya ada enam puluh satu dunia yang serupa dengan Urantia, yaitu planet modifikasi-hayati. Sebagian besar dari dunia yang dihuni ditempati penduduk menurut cara yang sudah ditetapkan; pada dunia-dunia semacam itu para Pembawa Kehidupan hanya diberi sedikit ruang gerak dalam rancangan mereka untuk penanaman kehidupan. Namun sekitar satu dari sepuluh dunia saja yang disebut sebagai planet desimal dan dimasukkan pada daftar khusus para Pembawa Kehidupan; dan di planet-planet semacam itulah kami diizinkan untuk melaksanakan eksperimen kehidupan tertentu dalam upaya untuk memodifikasi atau kalau mungkin memperbaiki tipe-tipe makhluk hidup yang baku di alam semesta.
58:1.1 (664.2) 600.000.000 tahun yang lampau komisi Pembawa Kehidupan yang diutus dari Yerusem tiba di Urantia dan mulai mempelajari kondisi-kondisi fisik sebagai persiapan memulai kehidupan di dunia nomor 606 di sistem Satania itu. Jadi ini adalah pengalaman kami yang ke enam ratus enam untuk memulai pola-pola kehidupan Nebadon dalam Satania, dan kesempatan bagi kami yang keenam puluh untuk melakukan perubahan dan memodifikasi desain-desain dasar dan baku dari alam semesta lokal.
58:1.2 (664.3) Perlu dijelaskan bahwa para Pembawa Kehidupan tidak dapat memulai kehidupan hingga suatu dunia itu dinilai matang untuk peresmian siklus evolusi. Kami juga tidak dapat menyediakan pengembangan kehidupan yang lebih cepat daripada yang bisa didukung dan diakomodasi oleh kemajuan fisik planet itu.
58:1.3 (664.4) Para Pembawa Kehidupan di Satania telah merancang suatu pola kehidupan yang berbasis natrium klorida; sebab itu tidak mungkin diambil langkah ke arah penanamannya hingga air samudra telah cukup asin. Tipe protoplasma Urantia hanya dapat berfungsi di dalam larutan garam yang sesuai. Semua kehidupan mula-mula—tumbuhan dan hewan—dievolusikan dalam habitat larutan garam. Bahkan jenis-jenis binatang-binatang darat yang lebih kompleks tidak dapat bertahan hidup kecuali ada sirkulasi larutan garam esensial ini di sekujur tubuhnya, dalam aliran darah, yang dengan leluasa membasuh, benar-benar merendam setiap sel hidup yang kecil itu dalam “laut asin” ini.
58:1.4 (664.5) Para moyang primitifmu dengan bebas berenang keliling dalam samudra asin; sekarang ini larutan asin yang sama dengan di samudra itu dengan bebas beredar di dalam tubuhmu, memandikan setiap sel dengan cairan kimiawi yang dalam semua pokoknya sebanding dengan air garam yang memicu reaksi protoplasmik pertama dari sel-sel hayati mula-mula sehingga berfungsi di planet ini.
58:1.5 (664.6) Sementara terbuka era baru ini, Urantia berkembang dalam segala hal menuju keadaan yang dapat mendukung bentuk-bentuk kehidupan awal di dalam laut. Lambat tetapi pasti perkembangan fisik di bumi dan wilayah-wilayah ruang angkasa yang terdekat mempersiapkan pentas bagi upaya lebih lanjut untuk memulai bentuk-bentuk kehidupan tertentu yang telah kami pertimbangkan sebagai yang paling cocok untuk pengembangan lingkungan fisik—baik lingkungan terestrial maupun spasial.
58:1.6 (665.1) Setelah komisi Pembawa Kehidupan Satania itu pulang ke Yerusem, karena mereka lebih suka menunggu pembelahan massa daratan benua lebih lanjut, yang akan menghasilkan lebih banyak laut pedalaman dan teluk terlindung, sebelum benar-benar memulai implantasi (penanaman) kehidupan.
58:1.7 (665.2) Di suatu planet yang kehidupannya berasal dari laut, kondisi yang ideal bagi penanaman kehidupan itu disediakan oleh sejumlah besar laut pedalaman, oleh suatu garis pantai yang luas perairan dangkal dan teluk terlindung; dan seperti demikianlah penyebaran perairan bumi dengan cepat berkembang. Laut-laut pedalaman purba ini jarang yang berkedalaman lebih dari seratus lima puluh atau seratus delapan puluh meter, sedangkan sinar matahari dapat menembus air laut lebih dari seratus delapan puluh meter.
58:1.8 (665.3) Dari pantai-pantai seperti itulah terbentuk iklim pada zaman berikutnya yang nyaman dan tenang sehingga kehidupan tumbuhan primitif mulai merambah ke atas daratan. Di dalam atmosfer ada kadar tinggi karbon yang memberi kesempatan bagi varietas-varietas kehidupan darat baru itu untuk bertumbuh dengan gesit dan marak. Meskipun kondisi atmosfer saat itu ideal untuk perkembangan tumbuhan, namun udara mengandung begitu banyak karbondioksida sehingga tidak ada hewan, apalagi manusia, yang dapat hidup di permukaan bumi.
58:2.1 (665.4) Atmosfer planet melewatkan ke permukaan bumi sekitar satu per dua milyar dari total pancaran cahaya surya. Jika cahaya yang jatuh ke permukaan Amerika Utara dibayar dengan perhitungan biaya dua sen per kilowatt-jam, maka tagihan tahunan untuk energi matahari akan mencapai lebih dari 800 ribu triliun dolar. Tagihan untuk Chicago untuk pemakaian energi matahari akan mencapai lebih dari 100 juta dolar setiap harinya. Perlu diingat bahwa kamu menerima bentuk-bentuk energi lainnya dari matahari—cahaya bukanlah satu-satunya sumbangan dari matahari yang mencapai atmosfermu. Banyak energi matahari yang dicurahkan ke atas Urantia mencakup panjang gelombang yang kisarannya di atas maupun di bawah rentang pengenalan dari penglihatan manusia.
58:2.2 (665.5) Atmosfer bumi itu hampir sepenuhnya tak tembus cahaya terhadap sebagian besar radiasi surya pada paling ujung spektrum ultraviolet. Sebagian besar gelombang pendek ini diserap oleh suatu lapisan ozon yang ada pada ketinggian kira-kira enam belas kilometer di atas permukaan bumi, dan yang terus membentang ke arah angkasa sejauh enam belas kilometer lagi. Ozon yang memenuhi kawasan ini, pada kondisi yang ada di permukaan bumi, hanya akan membentuk lapisan setebal sekitar dua setengah milimeter; namun demikian, ozon yang berjumlah relatif sedikit dan tampak tak berarti ini melindungi penduduk Urantia dari dampak buruk radiasi ultraviolet sinar matahari yang berbahaya dan merusak ini. Namun seandainya lapisan ozon tersebut hanya sedikit lebih tebal lagi, tentu kamu tidak akan mendapat sinar ultraviolet yang sangat penting dan menyehatkan yang saat ini mencapai permukaan bumi, dan yang menghasilkan salah satu yang paling esensial dari vitaminmu.
58:2.3 (665.6) Walaupun demikian masih saja ada beberapa pengikut aliran mekanis di antara kamu, yang kurang imajinatif namun bersikukuh bahwa penciptaan material dan evolusi manusia itu adalah suatu kebetulan. Para makhluk tengah Urantia telah mengumpulkan lebih dari lima puluh ribu fakta fisik dan kimiawi yang mereka anggap tidak sesuai dengan hukum peluang kebetulan, dan mereka berpendapat jelas menunjukkan adanya tujuan cerdas dalam penciptaan material. Dan ini belum memperhitungkan katalog mereka yang berisikan lebih dari seratus ribu temuan di luar dari wilayah fisik dan kimia yang mereka anggap membuktikan adanya kehadiran batin dalam perencanaan, penciptaan dan pemeliharaan kosmos material itu.
58:2.4 (666.1) Mataharimu memancarkan begitu banyak banjir sinar yang mematikan, dan kehidupanmu yang nyaman di Urantia itu adalah berkat pengaruh “tak disengaja” lebih dari empat puluh operasi protektif yang terkesan kebetulan yang serupa dengan aksi perlindungan oleh lapisan ozon yang unik ini.
58:2.5 (666.2) Kalau bukan karena efek “selimut” atmosfer pada waktu malam, radiasi panas tentu akan hilang sedemikian cepat sehingga kehidupan tidak mungkin dipelihara kecuali kalau diberi perlengkapan buatan.
58:2.6 (666.3) Lapisan bawah atmosfer bumi setebal delapan atau sepuluh kilometer itu adalah troposfer; inilah wilayah angin dan arus-arus udara yang memungkinkan fenomena cuaca. Di atas lapisan ini terdapat ionosfer-dalam dan tepat di atasnya adalah stratosfer. Semakin naik dari permukaan bumi, temperatur terus merosot sejauh sepuluh atau tiga belas kilometer, pada ketinggian itu tercatat suhu seputar minus 70 derajat F di bawah nol (-57 derajat C). Kisaran suhu 65 sampai 70 derajat di bawah nol F ini tidak berubah hingga ketinggian 65 kilometer berikutnya; kawasan temperatur yang konstan ini adalah stratosfer. Pada ketinggian 72 atau 80 km, suhu mulai naik, dan kenaikan tersebut terus berlangsung, hingga pada tingkat ketinggian tampilan aurora, mencapai 1200 derajat F (649 derajat C), dan panas yang luar biasa inilah yang mengionisasi oksigen. Akan tetapi temperatur dalam kondisi atmosfer yang sedemikian tipis itu sulit dibandingkan dengan perhitungan panas di permukaan bumi. Ingatlah bahwa separuh dari atmosfermu dijumpai dalam lima kilometer pertama dari permukaan bumi. Ketebalan dari atmosfer bumi itu ditunjukkan oleh streamer aurora yang tertinggi—yaitu sekitar enam ratus empat puluh kilometer.
58:2.7 (666.4) Fenomena aurora itu terkait langsung dengan bintik matahari, yaitu siklon-siklon matahari itu yang berpusar dalam arah yang berlawanan di atas dan di bawah garis ekuator matahari, mirip dengan badai tropis permukaan bumi; gangguan atmosferik demikian berpusar dalam arah yang berlawanan ketika terjadi di atas atau di bawah ekuator.
58:2.8 (666.5) Kekuatan bintik matahari untuk mengubah frekuensi-frekuensi cahaya matahari menunjukkan bahwa pusat-pusat badai surya ini berfungsi sebagai magnet raksasa. Medan magnetik tersebut mampu melemparkan partikel-partikel bermuatan dari kawah-kawah bintik matahari, melalui ruang angkasa ke lapisan atmosfer luar bumi, di mana pengaruh mengionisasi partikel-partikel tersebut menghasilkan pertunjukan aurora yang spektakuler. Sebab itu kamu menyaksikan fenomena aurora terbesar ketika bintik matahari berada pada puncaknya—atau sesaat setelahnya—pada saat itu bintik-bintik itu terletak umumnya lebih di ekuator.
58:2.9 (666.6) Bahkan jarum kompas pun peka terhadap pengaruh matahari yang satu ini karena jarum kompas itu akan sedikit menunjuk ke arah timur ketika matahari terbit dan sedikit ke arah barat ketika matahari hampir terbenam. Gejala ini terjadi setiap hari, namun selama masa puncak siklus bintik matahari variasi kompas ini bisa dua kali lebih besar. Perilaku menyimpang harian dari kompas ini adalah respon terhadap peningkatan ionisasi di lapisan atmosfer atas, yang dihasilkan oleh sinar matahari.
58:2.10 (666.7) Hadirnya dua tingkatan pengaruh berbeda di kawasan penghantar listrik di stratosfer atas itulah yang bertanggung jawab atas interferensi pada transmisi gelombang radio jarak jauh dari siaran radio gelombang panjang dan pendekmu. Siaranmu kadang-kadang terganggu oleh badai dahsyat yang kadang-kadang mengamuk di wilayah lapisan ionosfer luar ini.
58:3.1 (666.8) Selama masa-masa awal materialisasi alam semesta, wilayah-wilayah ruang angkasa diseraki oleh awan-awan hidrogen yang luas, gugus-gugus debu astronomis demikianlah yang sekarang menjadi ciri banyak kawasan di seluruh ruang angkasa nun jauh. Sebagian besar materi terorganisir yang dipecah dan dihamburkan oleh matahari-matahari menyala sebagai energi radiatif itu semula terdiri atas awan-awan hidrogen ruang angkasa yang sejak awal muncul ini. Di bawah kondisi tidak biasa tertentu pemecahan atom juga terjadi pada inti massa hidrogen yang lebih besar. Semua fenomena pembentukan dan penghancuran atom ini, seperti di dalam nebula yang sangat panas, disertai oleh bangkitnya arus pasang energi radiasi yang berupa sinar angkasa gelombang pendek. Menyertai aneka radiasi ini ada suatu bentuk energi angkasa yang tidak dikenali di Urantia.
58:3.2 (667.1) Muatan energi sinar gelombang pendek ini di ruang angkasa alam semesta adalah empat ratus kali lebih besar dibandingkan bentuk-bentuk energi radiatif lainnya yang ada di dalam berbagai domain ruang angkasa yang diorganisir. Keluaran dari sinar-sinar angkasa gelombang pendek itu, apakah itu datang dari nebula yang menyala-nyala, medan listrik yang dahsyat, ruang angkasa luar, atau awan debu hidrogen yang luas, adalah dimodifikasi secara kualitatif maupun kuantitatif oleh fluktuasi dari, dan perubahan tiba-tiba dalam temperatur, gravitasi dan tekanan elektron.
58:3.3 (667.2) Kemungkinan-kemungkinan ini dalam asal usul sinar angkasa ditentukan oleh banyak kejadian kosmis maupun oleh orbit materi yang beredar, yang berkisar dari lintasan lingkaran-lingkaran yang dimodifikasi hingga elips-elips yang ekstrim. Kondisi-kondisi fisik juga bisa mengalami perubahan besar karena putaran elektron seringkali berlawanan arah dari perilaku materi yang lebih berat, bahkan di dalam zona fisik yang sama.
58:3.4 (667.3) Awan-awan hidrogen luas itu adalah laboratorium kimiawi kosmos yang sesungguhnya, sebab menampung setiap fase evolusi energi dan metamorfosis materi. Aksi energi yang dahsyat juga berlangsung dalam gas-gas pinggiran dari bintang biner yang besar, yang sangat sering saling tumpang tindih dan oleh karenanya saling sangat bercampur baur. Namun tidak satupun dari sekian banyak aktivitas energi ruang angkasa yang luar biasa dan sangat luas ini yang berpengaruh sedikitpun pada fenomena kehidupan yang terorganisir, yaitu plasma nuftah benda dan makhluk hidup. Kondisi-kondisi energi ruang angkasa tersebut diperlukan bagi lingkungan pokok untuk pembibitan kehidupan; namun semua kondisi di atas tidak akan efektif mendukung modifikasi berikutnya pada faktor-faktor keturunan plasma nuftah, seperti juga halnya beberapa sinar energi radiasi yang lebih panjang. Kehidupan yang ditanamkan oleh Pembawa Kehidupan itu sepenuhnya kebal terhadap semua terpaan hebat sinar-sinar angkasa pendek dari energi alam semesta ini.
58:3.5 (667.4) Semua kondisi kosmis yang esensial ini harus berkembang terlebih dahulu menuju status yang mendukung, sebelum para Pembawa Kehidupan dapat benar-benar mulai pembentukan kehidupan di Urantia.
58:4.1 (667.5) Kami harapkan agar kamu tidak bingung mengapa kami disebut sebagai Pembawa Kehidupan. Kami mampu dan memang membawa kehidupan ke planet-planet, namun kami tidak membawa kehidupan ke Urantia. Kehidupan Urantia itu unik, asli sesuai planetnya. Dunia ini adalah dunia modifikasi kehidupan; semua bentuk kehidupan yang muncul di sini kami rumuskan langsung di sini di planet ini; dan tidak ada dunia lain di seluruh Satania, bahkan dalam seluruh Nebadon, yang mempunyai keberadaan kehidupan yang sama seperti yang ada di Urantia.
58:4.2 (667.6) 550.000.000 tahun yang lampau korps Pembawa Kehidupan kembali ke Urantia. Melalui kerjasama dengan kekuatan-kekuatan rohani dan superfisik kami mempersiapkan dan merintis pola-pola kehidupan asli di dunia ini dan menanamnya di perairan alam yang mendukung. Semua kehidupan planet (selain kepribadian-kepribadian luar planet) hingga masa Kaligastia, sang Pangeran Planet, berasal usul dari hasil pembibitan dari kami tiga pola kehidupan laut yang asli, identik dan bersamaan. Ketiga bibit hayati ini telah dirancang menurut pola berikut: sentral atau Eurasia-Afrika, timur atau Australasia, dan barat yang mencakup Greenland dan Amerika.
58:4.3 (668.1) 500.000.000 tahun yang lampau kehidupan tumbuhan laut yang primitif sudah terbentuk baik di Urantia. Greenland dan massa daratan kutub, bersama dengan Amerika Utara dan Selatan, mulai mengalami pergeseran yang lama dan lambat ke arah barat. Afrika bergerak agak ke selatan, menciptakan palung timur dan barat, cekungan Mediteranea, antara benua tersebut dan benua induknya. Antartika, Australia dan daratan yang ditunjukkan oleh pulau-pulau di samudra Pasifik memisahkan diri di selatan dan timur dan telah bergeser makin jauh sejak masa itu.
58:4.4 (668.2) Kami telah menanamkan bentuk kehidupan laut primitif di teluk-teluk tropis yang terlindung, di laut-laut bagian tengah dari celah timur-barat massa daratan benua yang sedang memisah itu. Tujuan kami untuk menebar bentuk-bentuk kehidupan laut adalah untuk memastikan bahwa setiap massa daratan besar akan memuat bentuk-bentuk kehidupan ini, di dalam perairan lautnya yang hangat, saat daratan berikutnya terpisah. Kami melihatk ke depan bahwa pada era mendatang pada kemunculan kehidupan darat yang berikutnya, samudra-samudra luas akan memisahkan massa-massa daratan benua yang bergeser itu.
58:5.1 (668.3) Pergeseran benua terus berlangsung. Inti-pusat bumi telah sepadat dan sekeras baja, oleh karena terus dihimpit tekanan hampir 3875 ton per cm persegi, dan akibat tekanan gravitasi yang sangat besar itu, bagian terdalam itu masih sangat panas. Temperatur meningkat mulai dari permukaan bumi ke arah bawah hingga ke pusat bumi suhunya sedikit lebih tinggi dari suhu permukaan matahari.
58:5.2 (668.4) Massa kulit bumi terluar setebal seribu mil terutama terdiri atas berbagai jenis batuan. Di bawahnya terdapat unsur-unsur logam yang lebih rapat dan berat. Selama masa-masa awal dan pra-atmosferik dunia hampir mendekati kondisi cair karena keadaan lumer dan sangat panas sehingga logam-logam yang lebih berat tenggelam jauh ke dalam interior bumi. Logam berat yang dijumpai di permukaan bumi sekarang ini merupakan semburan gunung-gunung api purba, aliran lava luas yang terjadi kemudian, serta yang lebih baru adalah deposit meteor.
58:5.3 (668.5) Kerak terluar berketebalan kira-kira 65 km. Cangkang luar ini disangga dan ditaruh secara langsung di atas lautan lelehan basalt dengan ketebalan yang bervariasi, sebuah lapisan lava leleh bergerak yang ditahan posisinya oleh tekanan tinggi namun selalu cenderung mengalir kesana-kemari untuk mengimbangi pergeseran tekanan keplanetan, sehingga cenderung untuk menstabilkan kerak bumi.
58:5.4 (668.6) Bahkan hingga sekarang benua-benua terus mengapung di atas lautan bantalan non-kristal yang terdiri dari basalt leleh ini. Kalau bukan karena kondisi pelindung ini, gempa bumi yang hebat pastilah akan benar-benar mengguncang dunia hingga berkeping-keping. Gempa-gempa besar disebabkan oleh pergeseran dan perubahan kerak terluar yang padat itu dan bukan karena ulah gunung api.
58:5.5 (668.7) Lapisan-lapisan lava di kerak bumi, kalau mendingin, akan membentuk granit. Kerapatan rata-rata Urantia adalah sedikit lebih dari lima setengah kali kerapatan air; kerapatan granit adalah kurang dari tiga kali kerapatan air. Inti pusat bumi adalah dua belas kali lebih rapat dari air.
58:5.6 (668.8) Dasar lautan adalah lebih rapat ketimbang massa daratan, dan inilah yang membuat benua selalu berada di atas air. Ketika dasar lautan menyembul ke atas permukaan air laut, ternyata ia terdiri sebagian besar dari batuan basalt, sebuah bentuk lava yang jauh lebih berat ketimbang granit yang ada di dalam massa daratan. Lagipula, jika benua-benua tidak lebih ringan ketimbang dasar samudra, maka gravitasi akan menarik pinggiran samudra ke arah daratan di atasnya, tapi fenomena semacam ini tidak pernah teramati.
58:5.7 (668.9) Bobot lautan juga merupakan salah satu faktor penyebab peningkatan tekanan di dasar laut. Dasar samudra yang lebih rendah namun relatif lebih berat itu, ditambah dengan bobot air yang ditanggungnya, kalau dihitung kira-kira sama berat dengan benua yang tinggi namun jauh lebih ringan. Namun semua benua cenderung merayap turun ke dalam samudra. Tekanan benua pada lapisan dasar samudra adalah sekitar 1400 kg per cm persegi. Ini sama saja dengan tekanan yang dihasilkan oleh suatu massa benua yang berdiri 4500 meter di atas lantai samudra. Tekanan air pada lantai samudra hanyalah sekitar 350 kg per cm persegi. Selisih tekanan sebesar ini cenderung mengakibatkan benua-benua meluncur ke arah dasar-dasar samudra.
58:5.8 (669.1) Tekanan pada dasar samudra selama masa pra-kehidupan telah mendorong naik suatu massa daratan benua sendirian yang semakin tinggi sehingga pada ketinggian tertentu, tekanan ke sampingnya cenderung mengakibatkan tepian timur, barat dan selatannya merosot turun, ke atas dasar lava yang semi-kental di bawahnya, masuk ke dalam perairan Samudra Pasifik yang mengelilinginya. Hal ini sepenuhnya mengimbangi tekanan benua sehingga tidak terjadi keretakan besar di pantai timur benua Asia kuno ini, namun semenjak itu garis pantai timur itu mengambang di atas lereng terjal di kedalaman samudra yang berbatasan dengannya, sehingga pantai timur itu terancam longsor ke dasar samudra.
58:6.1 (669.2) 450.000.000 tahun yang lampau terjadi peralihan dari kehidupan tumbuhan menuju kehidupan hewan. Metamorfosis ini berlangsung dalam perairan dangkal di teluk-teluk dan laguna-laguna tropis yang terlindung di sepanjang bentang luas garis pantai benua-benua yang sedang memisah itu. Perkembangan ini, yang semuanya sudah melekat di dalam rancangan pola kehidupan yang asli, berlangsung secara bertahap. Ada banyak tahap peralihan antara bentuk-bentuk kehidupan tumbuhan primitif dan organisme yang jelas hewani belakangan. Bahkan sekarang masih ada sejenis jamur lendir kuning (protista) peralihan yang sulit diklasifikasikan apakah itu tumbuhan atau hewan.
58:6.2 (669.3) Meskipun evolusi kehidupan nabati dapat dilacak hingga pada fase kehidupan hewani, dan meskipun sudah diketahui seri per kelas tumbuhan dan hewan yang dari organisme yang paling sederhana hingga yang kompleks dan maju, kamu tidak akan berhasil menemukan mata rantai penghubung antara berbagai divisi besar kerajaan hewan, ataupun antara tipe hewan berderajat tertinggi pra-manusia dan tipe awal ras manusia. Apa yang disebut sebagai “mata rantai yang hilang” itu akan tetap hilang selama-lamanya, karena alasan sederhana bahwa memang mata rantai semacam itu tidak pernah ada.
58:6.3 (669.4) Dari era ke era muncul spesies binatang yang baru secara radikal. Mereka tidak berevolusi sebagai hasil dari akumulasi bertahap variasi-variasi kecil; mereka muncul sebagai golongan kehidupan yang dewasa lengkap dan baru, serta mereka muncul tiba-tiba.
58:6.4 (669.5) Kemunculan mendadak spesies dan ragam golongan organisme baru itu sepenuhnya bersifat biologis, jelas alami. Tidak ada sebab adikodrati yang terkait dengan mutasi-mutasi genetika ini.
58:6.5 (669.6) Pada kadar garam yang sesuai kehidupan satwa laut berevolusi, dan tidak sulit untuk membiarkan air asin turut beredar melalui tubuh hewan laut itu. Akan tetapi ketika air laut menyusut dan persentase garam amat meningkat, binatang-binatang laut yang sama tersebut mengembangkan kemampuan membuang kelebihan garam dari cairan tubuh mereka, seperti halnya organisme yang belajar hidup di air tawar memperoleh kemampuan mempertahankan kadar sodium klorida yang tepat dalam cairan tubuh mereka dengan cara cerdik untuk mencegah pelepasan garam dari dalam tubuh.
58:6.6 (669.7) Penelitian tentang kehidupan laut dari fosil yang terkubur di dalam batuan menunjukkan bahwa ada perjuangan dari organisme primitif untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan. Tumbuhan dan hewan tidak pernah berhenti melakukan percobaan penyesuaian diri ini. Lingkungan senantiasa berubah, dan makhluk hidup selalu berupaya untuk menyesuaikan diri mereka pada fluktuasi perubahan yang tidak pernah usai ini.
58:6.7 (670.1) Struktur anatomi dan perangkat fisiologis setiap golongan makhluk hidup baru itu selalu merupakan tanggapan terhadap aksi hukum fisika, tetapi kemampuan batin berikutnya adalah karunia dari roh-batin ajudan sesuai dengan kapasitas otak bawaan dari lahir. Batin, walaupun bukan evolusi fisik, sepenuhnya bergantung kepada kapasitas otak yang murni merupakan hasil perkembangan fisik dan evolusi.
58:6.8 (670.2) Melalui siklus kemajuan dan kemunduran, penyesuaian dan penyesuaian-ulang yang tiada henti, semua organisme hidup bergerak maju mundur dari zaman ke zaman. Mereka yang mencapai kemanunggalan kosmis tetap lestari, sementara yang gagal mencapai tujuan tersebut punah keberadaannya.
58:7.1 (670.3) Kelompok luas sistem batuan yang menyusun kerak luar bumi selama masa fajar-kehidupan atau era Proterozoik itu sekarang tidak muncul di banyak titik di permukaan bumi. Dan kalaupun ada yang menyembul dari bawah semua timbunan zaman-zaman berikutnya, yang dijumpai hanyalah sisa-sisa fosil tumbuhan dan kehidupan hewan primitif purba. Beberapa jenis batuan lebih lama yang diendapkan oleh air ini bercampur baur dengan lapisan-lapisan berikutnya, dan seringkali mereka membawa sisa-sisa fosil dari beberapa bentuk kehidupan tumbuhan yang lebih awal, sementara di lapisan-lapisan teratas kadang-kadang ditemukan beberapa bentuk kehidupan lebih primitif dari organisme satwa laut awal. Di banyak tempat lapisan-lapisan batuan tertua yang bertingkat atau berstrata ini, yang mengandung fosil-fosil kehidupan laut awal, tumbuhan atau hewan, dapat dijumpai tepat di atas batuan lebih tua yang tidak berubah.
58:7.2 (670.4) Fosil-fosil dari zaman ini menghasilkan alga, tumbuhan mirip koral, Protozoa primitif dan organisme peralihan mirip spon-berongga. Namun kalau fosil-fosil semacam ini tidak dijumpai di antara lapisan-lapisan batuan mula-mula tidak mesti membuktikan bahwa makhluk hidup tidak ada di tempat lain pada waktu terjadi deposisi atau pengendapan batuan itu. Kehidupan masih langka pada masa-masa awal ini dan hanya dengan lambat mereka berkembang biak di permukaan bumi.
58:7.3 (670.5) Batuan-batuan dari zaman purba ini sekarang ada di permukaan bumi, atau sangat dekat dengan permukaan, menempati lebih dari sekitar seperdelapan area daratan bumi sekarang. Ketebalan rata-rata batuan peralihan tersebut, yaitu lapisan-lapisan batuan berstrata tertua, adalah sekitar dua setengah kilometer. Di beberapa tempat sistem batuan purba tersebut bisa setebal hingga enam kilometer, namun banyak dari lapisan yang dianggap berasal dari era ini sebenarnya termasuk pada periode-periode berikutnya.
58:7.4 (670.6) Di Amerika Utara lapisan batuan yang mengandung fosil kuno dan primitif tersebut muncul ke permukaan di wilayah timur, tengah, dan utara Kanada. Ada pula ridge (tonjolan punggung) batuan ini yang terpatah-patah timur-barat yang memanjang mulai dari Pennsylvania dan barisan pegunungan kuno Adirondack di sebelah barat, melalui Michigan, Wisconsin, dan Minnesota. Punggung batuan yang lain muncul mulai dari Newfoundland hingga Alabama dan dari Alaska hingga Meksiko.
58:7.5 (670.7) Batuan-batuan yang berasal dari era ini terpapar di sana sini di berbagai penjuru dunia, namun tidak ada yang lebih mudah ditafsirkan dibandingkan batuan yang ditemui di seputar Danau Superior dan di Grand Canyon dari Sungai Colorado, di mana batuan-batuan primitif yang memuat fosil ini, yang berada dalam beberapa lapisan, menjadi saksi tentang gejolak dan naik-turun permukaan bumi pada dahulu kala itu.
58:7.6 (670.8) Lapisan batuan ini, sebagai stratum tertua yang mengandung fosil dalam kerak bumi, telah ditekuk, dilipat, dan dipelintir secara jelek sekali sebagai akibat dari gejolak gempa dan gunung api kuno. Lava yang mengalir dari zaman itu membawa banyak besi, tembaga dan timah-hitam naik dekat ke permukaan planet.
58:7.7 (670.9) Hanya ada sedikit tempat di bumi di mana kegiatan-kegiatan serupa kelihatan nyata ketimbang yang ada di lembah St. Croix, Wisconsin. Di kawasan tersebut terjadi seratus dua puluh tujuh kali berturut-turut aliran lava ke permukaan tanah yang kemudian diiringi dengan penenggelaman oleh air dan akibatnya deposisi batuan. Meskipun sekarang banyak dari sedimentasi batuan lapis atas dan tumpahan lava terputus-putus itu sudah tidak terjadi lagi, dan meskipun dasar dari sistem ini terkubur jauh di dalam bumi, namun tetap saja sekitar enam puluh lima atau tujuh puluh dari rekaman batuan bertingkat dari zaman purba ini sekarang masih terpapar jelas.
58:7.8 (671.1) Pada zaman-zaman purba ini ketika sebagian besar daratan bumi masih dekat permukaan air laut, terjadi pemunculan dan penenggelaman daratan berturut-turut. Kerak bumi waktu itu baru memasuki masa berikutnya untuk stabilisasi relatif. Gerak mengombak, naikan dan turunan, dari pergeseran benua yang lebih awal menyumbang terhadap frekuensi penenggelaman berkala massa-massa daratan yang besar.
58:7.9 (671.2) Selama masa-masa kehidupan laut purba ini, wilayah-wilayah luas di pantai-pantai benua itu tenggelam di bawah laut, mulai dari beberapa meter hingga delapan ratus meter. Kebanyakan jenis batu-pasir dan konglomerat yang lebih tua merupakan hasil akumulasi sedimenter dari pantai-pantai kuno ini. Batuan sedimen yang terbentuk pada proses stratifikasi awal ini tepat berada di atas lapisan-lapisan yang berpenanggalan jauh sebelum awal kehidupan, kembali ke awal mula kemunculan samudra dunia.
58:7.10 (671.3) Beberapa lapisan atas dari deposit batuan peralihan ini mengandung sejumlah kecil batu slate yang berwarna gelap, yang menandakan adanya karbon organik dan menjadi saksi akan adanya bentuk-bentuk kehidupan tumbuhan purba yang merambah ke seluruh bumi selama zaman Karbon atau zaman batubara. Sebagian besar tembaga dalam lapisan-lapisan batuan ini dihasilkan oleh deposisi air. Beberapa ada yang ditemui dalam rekahan batuan-batuan lama dan merupakan konsentrat dari perairan rawa yang mengalir lamban di beberapa garis pantai purba yang terlindung. Tambang-tambang bijih besi di Amerika Utara dan Eropa terletak dalam deposit dan ekstrusi yang sebagian terkubur di dalam lapisan batuan tua yang tidak terstratifikasi dan sebagian lagi di dalam batuan terstratifikasi yang berikutnya ini pada masa-masa peralihan untuk pembentukan kehidupan ini.
58:7.11 (671.4) Era ini menyaksikan penyebaran kehidupan di seluruh perairan dunia; kehidupan laut telah terbentuk dengan baik di Urantia. Dasar-dasar lautan pedalaman yang dangkal dan luas lambat laun dilanda oleh penyebaran tumbuhan yang marak dan subur, sementara perairan garis pantai dipenuhi dengan bentuk-bentuk kehidupan satwa sederhana.
58:7.12 (671.5) Semua kisah ini diceritakan secara grafis di dalam halaman-halaman fosil “kitab batuan” yang luas dari arsip rekaman dunia. Halaman-halaman dari rekaman biogeologis raksasa ini dengan jujur menceritakan kebenaran, asalkan kamu mampu memperoleh keterampilan untuk menafsirkannya. Banyak dari lapisan-lapisan dasar laut purba ini yang sekarang terangkat tinggi ke daratan, dan timbunan deposit mereka dari masa ke masa menuturkan kisah perjuangan hidup pada masa purbakala itu. Benarlah kiranya apa yang dikatakan pujanggamu, “Debu yang kita pijak sekarang ini dulu pernah hidup.”
58:7.13 (671.6) [Disampaikan oleh salah satu anggota Korps Pembawa Kehidupan di Urantia yang sekarang menetap di planet ini.]
Buku Urantia
Makalah 59
59:0.1 (672.1) KAMI MENGANGGAP bahwa sejarah Urantia itu dimulai dari sekitar satu milyar tahun yang lalu dan meliputi lima era utama:
59:0.2 (672.2) 1. Era pra-hayati yang meliputi masa empat ratus lima puluh juta tahun pertama, mulai dari masa planet mencapai ukuran fisik yang sekarang hingga masa pembentukan kehidupan. Para penelitimu menamakan periode ini sebagai Arkeozoik.
59:0.3 (672.3) 2. Era fajar-kehidupan mencakup bentang waktu seratus lima puluh juta tahun berikutnya. Zaman ini di tengah antara masa sebelumnya, masa pra-hayati atau yang disebut juga masa bencana besar, dan masa berikutnya, yaitu kehidupan laut yang lebih berkembang maju. Para penelitimu menyebutnya masa ini sebagai Proterozoik.
59:0.4 (672.4) 3. Era kehidupan laut mencakup dua ratus lima puluh juta tahun berikutnya, dan kamu paling baik mengenalnya sebagai Paleozoik.
59:0.5 (672.5) 4. Era kehidupan darat awalmemanjang seratus juta tahun berikutnya dan dikenal sebagai Mesozoik.
59:0.6 (672.6) 5. Era mamalia menempati lima puluh juta tahun yang terakhir. Era terkini ini dikenal sebagai Kenozoik.
59:0.7 (672.7) Era kehidupan laut dengan demikian mencakup sekitar seperempat dari sejarah planetmu. Era itu bisa dibagi lagi ke dalam enam periode panjang, yang masing-masing ditandai oleh perkembangan tertentu yang didefinisikan dengan baik, dalam hal segi geologis maupun biologis.
59:0.8 (672.8) Saat era ini dimulai, dasar-dasar laut, selasar-selasar benua luas dan juga banyak cekungan dangkal dekat pantai tertutupi oleh vegetasi yang subur. Bentuk-bentuk satwa laut yang lebih sederhana dan primitif telah berkembang dari organisme-organisme tumbuhan yang sebelumnya, dan organisme-organisme hewani purba tersebut telah secara bertahap merayap sepanjang garis pantai luas dari berbagai massa daratan hingga banyak laut pedalaman dipenuhi oleh kehidupan laut primitif. Oleh karena hanya sedikit dari antara organisme purba ini yang bercangkang, jarang yang terawetkan sebagai fosil. Namun pentas sudah ditata untuk bab pembukaan bagi “kitab batuan” akbar yang berisi pengawetan arsip rekaman kehidupan yang secara metodis ditimbun selama masa-masa berikutnya.
59:0.9 (672.9) Benua Amerika Utara secara menakjubkan kaya akan deposit-deposit yang memuat fosil dari seluruh era kehidupan laut. Lapisan-lapisan tertua dan terawal dipisahkan dari strata belakangan dari periode sebelumnya akibat proses pendepositan erosi dalam skala luas, yang jelas memisahkan dua tahap perkembangan planet ini.
59:1.1 (673.1) Awal dari periode ini ditandai dengan keadaan permukaan bumi yang relatif tenang, kehidupan terbatas pada berbagai lautan pedalaman dan garis pantai samudra; namun sampai saat itu belum berkembang bentuk organisme darat. Satwa-satwa laut primitif sudah mapan dan bersiap untuk menjajaki tahap perkembangan evolusioner berikutnya. Amuba adalah hewan khas yang masih bertahan hidup dari tahap awal kehidupan hewani ini, setelah mulai muncul pada penghujung periode transisi yang sebelumnya.
59:1.2 (673.2) 400.000.000 tahun yang lampau kehidupan laut, baik tumbuhan maupun hewan, sudah tersebar cukup merata di seluruh dunia. Iklim bumi mulai agak menghangat dan menjadi lebih tenang. Secara umum pantai-pantai di berbagai benua mulai terendam, khususnya di Amerika Utara dan Selatan. Lautan-lautan baru muncul, dan kumpulan-kumpulan air yang berumur lebih tua sangat diperluas.
59:1.3 (673.3) Pada saat itu vegetasi untuk pertama kalinya mulai merayap keluar dari laut dan segera membuat kemajuan besar dalam beradaptasi pada habitat bukan-lautan.
59:1.4 (673.4) Tiba-tiba, dan tanpa ada gradasi asal usulnya, muncullah hewan-hewan multi sel yang pertama. Trilobit telah dikembangkan, dan selama jangka waktu yang sangat lama mereka merajai lautan. Dari sudut kehidupan laut ini adalah zaman trilobit.
59:1.5 (673.5) Dalam penggal berikutnya dari segmen waktu ini sebagian besar Amerika Utara dan Eropa terangkat dari laut. Kerak bumi untuk sementara waktu distabilkan; pegunungan, atau bisa dikatakan elevasi daratan yang tinggi, naik di sepanjang garis pantai Atlantik dan Pasifik, di Hindia Barat, dan Eropa Selatan. Seluruh kawasan Kepulauan Karibia terangkat tinggi.
59:1.6 (673.6) 390.000.000 tahun yang lalu daratan masih terangkat. Di bagian-bagian timur dan barat Amerika dan juga di Eropa barat dapat dijumpai strata batuan yang ditimbun selama masa-masa ini, dan inilah batuan-batuan tertua yang di dalamnya memuat fosil trilobit. Ada banyak teluk yang panjang mirip-jari yang menjorok masuk ke dalam daratan, yang di dalamnya terdeposisi batuan pembawa fosil ini.
59:1.7 (673.7) Dalam jangka waktu beberapa juta tahun Samudra Pasifik mulai menyerbu benua-benua Amerika. Penenggelaman daratan itu terjadi terutama karena penyesuaian kerak bumi, meskipun perluasan daratan ke arah samping, atau rayapan benua, juga turut berperan.
59:1.8 (673.8) 380.000.000 tahun yang lampau Asia sedang turun, dan semua benua lain mengalami kenaikan walaupun sebentar. Namun seiring dengan berjalannya zaman ini Samudra Atlantik yang baru tercipta melakukan kemajuan masuk besar-besaran pada semua garis-garis pantai terdekat. Samudra Atlantik Utara atau Arktik saat itu tersambung dengan perairan Teluk selatan. Ketika lautan bagian selatan ini menerobos ke palung Appalachia, ombaknya menghempas ke arah timur terhadap pegunungan yang setinggi Alpen, namun secara umum benua-benua itu masih merupakan dataran-dataran rendah yang tidak elok, sama sekali tidak berpemandangan bagus.
59:1.9 (673.9) Deposit-deposit sedimenter dari periode-periode ini terbagi dalam empat jenis:
59:1.10 (673.10) 1.Konglomerat—materi yang terdeposisi di dekat garis pantai.
59:1.11 (673.11) 2. Batu-pasir—deposit yang terjadi di perairan dangkal namun ombaknya mencegah lumpur mengendap.
59:1.12 (673.12) 3. Batu-serpih—deposit yang terbentuk di perairan yang lebih dalam dan lebih tenang.
59:1.13 (673.13) 4. Batu gamping atau kapur —termasuk deposit cangkang trilobit di perairan dalam.
59:1.14 (673.14) Fosil-fosil trilobit dari zaman ini menunjukkan ketidak-seragaman dasar tertentu digabung dengan adanya beberapa variasi yang menyolok. Hewan-hewan purba yang berkembang dari tiga implantasi kehidupan yang asli ini memang khas; mereka yang dijumpai di Belahan Barat agak berbeda dari kelompok Eurasia maupun kelompok Australasian atau tipe Australia-Antartika.
59:1.15 (674.1) 370.000.000 tahun yang lalu terjadi penenggelaman besar dan hampir total terhadap Amerika Utara dan Selatan, yang diikuti dengan terbenamnya Afrika dan Australia. Hanya beberapa tempat tertentu di Amerika Utara yang tetap tidak tergenang lautan Kambrian yang dangkal ini. Lima juta tahun kemudian lautan tersebut surut kembali karena naiknya daratan. Seluruh fenomena penurunan dan kenaikan daratan tersebut tidak dramatis, sebab berlangsung sangat lambat selama jangka waktu jutaan tahun.
59:1.16 (674.2) Strata batuan yang memuat fosil trilobit dari zaman ini dijumpai di sana-sini di seluruh benua kecuali di Asia tengah. Di banyak kawasan batuan-batuan ini mendatar, namun di pegunungan mereka miring dan bengkok karena tekanan dan pelipatan. Dan tekanan-tekanan semacam ini, di banyak tempat, mengubah sifat asli dari deposit-deposit ini. Batu-pasir telah berubah menjadi kuarsa, batu serpih menjadi batu slate, sementara batu gamping (kapur) telah diubah menjadi marmer.
59:1.17 (674.3) 360.000.000 tahun yang lampau daratan masih naik. Amerika Selatan dan Utara terus terangkat. Eropa Barat dan Kepulauan Inggris muncul, kecuali bagian dari Wales yang masih terendam amat dalam. Tidak ada lempengan es besar selama masa itu. Apa yang dianggap deposit lapisan es yang muncul dari strata ini yang ada di Eropa, Afrika, Cina dan Australia adalah karena gletser dari pegunungan yang terkurung, atau karena pemindahan sisa-sisa lapisan es dari masa kemudian. Bumi beriklim samudra, bukan beriklim benua. Lautan-lautan di selatan lebih hangat ketimbang sekarang, dan mereka merambah ke arah utara, lewat Amerika Utara, hingga ke kawasan kutub. Arus Teluk melintasi area tengahnya Amerika Utara, yang kemudian dibelokkan ke arah timur sehingga menyirami dan menghangatkan pantai-pantai Greenland, membuat benua yang kini berselimut es itu menjadi laksana surga tropis.
59:1.18 (674.4) Kehidupan laut sangat serupa di seluruh dunia, yaitu terdiri atas rumput laut, berbagai organisme bersel tunggal, makhluk spon sederhana, trilobit, dan crustacea lainnya—udang, kepiting dan lobster. Sekitar tiga ribu varietas brachiopoda (kerang-kerangan) bermunculan di penutupan periode ini, yang masih bertahan hanya dua ratus spesies. Hewan-hewan ini mewakili berbagai bentuk kehidupan purba yang praktis tidak mengalami perubahan hingga sekarang.
59:1.19 (674.5) Akan tetapi trilobit adalah makhluk hidup yang paling dominan kala itu. Mereka binatang berjenis kelamin dan mempunyai banyak bentuk; karena tidak tangkas berenang, mereka mengapung-apung dengan lamban dalam air atau merangkak di dasar laut, meringkuk untuk perlindungan ketika diserang musuh-musuhnya yang belakangan muncul. Mereka tumbuh mulai dari ukuran lima hingga tiga puluh sentimeter dan berkembang menjadi empat kelompok yang berbeda: karnivora, herbivora, omnivora dan “pemakan lumpur.” Khusus mengenai kelompok terakhir, mereka mampu terutama makan materi anorganik—sebagai binatang bersel jamak terakhir yang mampu melakukannya—menjelaskan mengapa mereka bertambah dengan pesat dan bertahan hidup lama.
59:1.20 (674.6) Inilah gambaran kondisi biogeologis Urantia pada akhir dari periode sejarah dunia yang panjang, yang mencakup rentang lima puluh juta tahun, yang oleh para geologmu disebut sebagai periode Kambrian.
59:2.1 (674.7) Fenomena berkala naik dan tenggelamnya daratan yang merupakan ciri khas pada masa itu semua berlangsung bertahap dan tidak spektakuler, dan sedikit atau tanpa disertai kegiatan gunung berapi. Selama proses elevasi dan depresi daratan secara bergantian tersebut benua induk Asia tidak mempunyai sejarah yang serupa dengan benua-benua lainnya. Benua Asia itu mengalami banyak perendaman, terbenam pertama kali ke satu arah dan kemudian ke arah lain, khususnya di masa-masa yang lebih awal, tetapi tidak menghadirkan deposit batuan yang seragam seperti yang bisa ditemui di benua-benua lain. Dalam zaman-zaman belakangan ini Asia adalah yang paling stabil dari semua massa daratan lainnya.
59:2.2 (675.1) 350.000.000 tahun yang lampau mulailah periode perendaman banjir besar di semua benua kecuali Asia tengah. Massa-massa daratan berulang-ulang ditutupi dengan air; hanya dataran-dataran tinggi pesisir yang tetap berada di atas lautan pedalaman yang dangkal namun ada di mana-mana dan selalu naik-turun ini. Ada tiga peristiwa penenggelaman besar yang mencirikan periode ini, namun sebelum hal itu usai, benua-benua itu kembali naik, dan total kenaikan muka tanah adalah lima belas persen lebih besar dari yang ada sekarang. Kawasan Karibia sangat terangkat. Periode ini tidak begitu kentara di Eropa oleh karena di sana fluktuasi daratan tidak terlalu besar, sementara kegiatan gunung api lebih tetap terjadi.
59:2.3 (675.2) 340.000.000 tahun yang lampau terjadi lagi penurunan daratan yang sangat luas kecuali di Asia dan Australia. Perairan samudra dunia pada umumnya saling bertemu. Inilah zaman batu kapur besar, sebagian besar batuannya diletakkan oleh alga (ganggang) yang melepaskan sekresi kapur.
59:2.4 (675.3) Beberapa juta tahun kemudian sebagian besar dari benua Amerika dan Eropa mulai muncul dari permukaan air. Di Belahan Barat hanya suatu cabang dari Samudra Pasifik yang tersisa di Meksiko dan wilayah sekitar Pegunungan Rocky sekarang. Tapi menjelang penghujung zaman ini pantai-pantai Atlantik dan Pasifik mulai tenggelam lagi.
59:2.5 (675.4) 330.000.000 tahun yang lampau merupakan awal dari permulaan suatu penggalan waktu tenang relatif di seluruh bumi, dengan banyak daratan sudah berada di atas air lagi. Keheningan daratan ini tersentak hanya oleh letusan besar gunung api di Kentucky timur, Amerika Utara, salah satu dari kegiatan vulkanis tunggal terbesar yang pernah diketahui di dunia ini. Abu dari letusan gunung ini menutupi area seluas seribu tiga ratus kilometer persegi hingga setebal lima sampai enam meter.
59:2.6 (675.5) 320.000.000 tahun yang lampau terjadi periode banjir besar ketiga. Air menutupi daratan yang pada periode-periode sebelumnya pernah terendam, namun kini wilayah genangannya bertambah luas ke segala arah di Amerika dan Eropa. Amerika Utara bagian timur dan Eropa bagian barat tertutupi air laut sedalam 3000 hingga 7600 meter.
59:2.7 (675.6) 310.000.000 tahun yang lampau massa-massa daratan di seluruh dunia kembali terangkat kecuali di Amerika Utara bagian selatan. Meksiko muncul, sehingga menciptakan Laut Teluk, yang terus ada hingga sekarang.
59:2.8 (675.7) Kehidupan dalam periode ini terus berkembang. Dunia kembali tenang dan relatif damai; iklim tetap sedang dan tetap; tumbuhan darat bermigrasi semakin lama semakin jauh dari pantai. Pola-pola hayati sudah berkembang baik, meskipun hanya sedikit fosil tumbuhan dari masa ini yang bisa ditemukan.
59:2.9 (675.8) Inilah zaman besar untuk evolusi organismal hewan individual, meskipun banyak dari perubahan dasar, seperti peralihan dari tumbuhan menjadi hewan, telah terjadi sebelumnya. Fauna laut berkembang hingga ke titik dimana setiap bentuk kehidupan di bawah skala vertebrata terwakili dalam fosil-fosil di batuan-batuan tertentu, yang terbentuk selama masa-masa tersebut. Namun semua binatang tersebut tergolong organisme laut. Belum ada hewan darat yang muncul kecuali beberapa jenis cacing yang menggali liangnya di sepanjang pantai, tumbuhan darat juga belum menyebar ke benua-benua; kandungan karbon dioksida di atmosfer masih terlalu tinggi sehingga tidak mengizinkan kehidupan para penapas udara. Semua jenis hewan, kecuali beberapa spesies yang tergolong primitif, pada umumnya secara langsung maupun tidak langsung bergantung kepada kehidupan tumbuhan untuk keberadaan mereka.
59:2.10 (676.1) Trilobit masih banyak. Hewan-hewan kecil ini mempunyai puluhan ribu pola dan mereka adalah moyang dari crustacea modern. Beberapa tipe trilobit memiliki mata majemuk mini berjumlah dua puluh lima hingga empat ribu; ada pula beberapa jenis yang tidak bermata. Ketika periode ini berakhir, trilobit mulai berbagi dominasi lautan dengan beberapa jenis makhluk invertebrata (tidak bertulang belakang) yang lain. Tetapi trilobit sama sekali punah selama permulaan periode berikutnya.
59:2.11 (676.2) Ganggang yang melepaskan sekresi berupa kapur tersebar luas. Ada ribuan spesies yang menjadi cikal bakal dari terumbu karang ini. Cacing laut melimpah, dan ada banyak jenis ubur-ubur yang sejak itu punah. Terumbu karang dan beberapa tipe berikutnya binatang spon mulai berkembang. Cephalopoda berkembang baik, sehingga banyak yang masih lestari hingga sekarang sebagai nautilus mutiara (Nautilus pompilius), gurita, sotong, dan cumi-cumi.
59:2.12 (676.3) Ada begitu banyak ragam hewan bercangkang, namun kemudian cangkang mereka tidak terlalu banyak bermanfaat untuk mempertahankan diri seperti pada era-era sebelumnya. Gastropoda dijumpai dalam perairan lautan purba itu, yaitu meliputi drill bercangkang tunggal, periwinkle (siput laut) dan siput. Gastropoda berkatup ganda telah bertahan setelah jutaan tahun hampir seperti keadaan mereka saat itu dan termasuk kerang hijau (mussel), kerang remis (clam), tiram (oyster) dan kerang besar (scallop). Organisme yang bercangkang katup juga terbentuk, dan golongan brachiopoda ini hidup di perairan purba itu hampir seperti mereka sekarang; mereka bahkan ada yang memiliki engsel, bergerigi, dan beraneka-ragam pengaturan perlindungan lainnya pada katup mereka.
59:2.13 (676.4) Maka berakhirlah kisah evolusi dari periode akbar kedua kehidupan laut, yang oleh para geologmu disebut sebagai periode Ordovician.
59:3.1 (676.5) 300.000.000 tahun yang lampau mulailah satu lagi periode akbar penenggelaman daratan. Lautan Silurian purba yang merambah ke arah selatan dan utara telah siap menelan sebagian besar benua Eropa dan Amerika Utara. Daratan tidak naik tinggi di atas muka air sehingga tidak banyak terjadi deposisi di sepanjang garis pantai. Lautan dipenuhi oleh bentuk-bentuk hayati yang bercangkang kapur, dan rontoknya cangkang-cangkang tersebut ke dasar laut lambat-laun membentuk lapisan batu kapur yang sangat tebal. Inilah deposit batu kapur terluas pertama, dan menutupi praktis seluruh Eropa dan Amerika Utara namun hanya muncul di permukaan bumi di beberapa tempat saja. Ketebalan lapisan batuan purba ini rata-rata tiga ratus meter, namun banyak dari antara deposit tersebut yang dengan berlalunya waktu mengalami perubahan bentuk, akibat pemiringan, gejolak, dan patahan, dan banyak yang diubah menjadi kuarsa, shale (batu serpih) dan marmer.
59:3.2 (676.6) Tidak ada peninggalan batu pijar atau lava yang dijumpai di lapisan batuan periode ini kecuali yang dari gunung-gunung api besar di Eropa Selatan dan Maine bagian timur, serta aliran lava di Quebec. Aksi vulkanik sebagian besar sudah berlalu. Masa itu merupakan puncak dari deposisi air besar-besaran; sangat sedikit atau tidak ada pembentukan gunung.
59:3.3 (676.7) 290.000.000 tahun yang lampau laut telah surut dari benua-benua, dan dasar dari samudra-samudra sekitarnya mengalami penurunan. Massa-massa daratan sedikit mengalami perubahan namun mereka kembali tenggelam. Gerakan pembentukan pegunungan awal sedang dimulai di semua benua, dan gejolak kerak bumi terbesar terjadi di pegunungan Himalaya di Asia dan pegunungan Kaledonia besar, yang membentang mulai dari Irlandia, lewat Skotlandia, hingga ke Spitzbergen.
59:3.4 (677.1) Dalam lapisan deposit dari zaman inilah banyak minyak, gas bumi, seng dan timbal ditemukan, gas dan minyak berasal dari timbunan jasad tumbuhan dan hewan dalam jumlah besar, yang terbawa turun pada waktu penenggelaman daratan sebelumnya, sementara deposit mineral merupakan hasil sedimentasi di perairan yang tenang. Banyak deposit garam batu berasal dari periode ini.
59:3.5 (677.2) Trilobit dengan pesat mengalami kemerosotan, dan yang mulai merajai lautan adalah jenis-jenis moluska besar, atau yang disebut sebagai cephalopoda. Hewan-hewan ini bisa bertumbuh hingga panjang empat setengah meter dan garis tengah tiga puluh sentimeter dan mereka menjadi penguasa lautan. Spesies-spesies semacam ini muncul secara tiba-tiba dan mengambil alih dominasi kehidupan laut.
59:3.6 (677.3) Aktivitas besar gunung api di era ini adalah yang berada di sektor Eropa. Berjuta-juta tahun lamanya tidak terjadi letusan vulkanik sedahsyat dan seluas yang terjadi di palung Mediteranea, dan khususnya yang di sekitar British Isles (Kepulauan Inggris). Lava yang mengalir menutupi kawasan Kepulauan Inggris ini sekarang tampak sebagai selang-seling lapisan batuan dan lava setebal 7500 meter. Batuan-batuan ini diletakkan oleh aliran lava yang datang secara berselang, yang terhampar ke atas dasar laut dangkal, sehingga berselang-seling dengan deposit batuan, dan semua ini belakangan terangkat jauh di atas laut. Gempa bumi dahsyat berlangsung di Eropa utara, terutama di Skotlandia.
59:3.7 (677.4) Iklim samudra tetap sejuk dan seragam, dan lautan hangat memandikan pantai-pantai kutub. Brachiopoda dan fosil-fosil hayati laut bisa ditemui di dalam deposit-deposit ini hingga ke Kutub Utara. Gastropoda, brachiopoda, spon, dan terumbu karang terus bertambah.
59:3.8 (677.5) Pada penghujung zaman ini terjadi pasang kedua laut Silurian bersama dengan bertemunya perairan samudra sebelah selatan dan utara. Cephalopoda merajai kehidupan laut, sedangkan bentuk-bentuk kehidupan yang berhubungan lainnya juga terus berkembang maju dan menjadi berlainan.
59:3.9 (677.6) 280.000.000 tahun yang lampau benua-benua sebagian besar telah timbul dari genangan Silurian kedua. Deposit-deposit batuan dari penggenangan ini dikenal di Amerika Utara sebagai batu kapur Niagara karena inilah stratum batuan yang sekarang dialiri oleh Air Terjun Niagara. Lapisan batuan ini membujur dari pegunungan di timur hingga ke wilayah lembah Mississippi namun tidak lebih jauh ke arah barat kecuali ke selatan. Beberapa lapisan terentang melalui Kanada, sebagian wilayah Amerika Selatan, Australia dan sebagian besar Eropa. Ketebalan rata-rata dari seri Niagara ini adalah sekitar seratus delapan puluh meter. Tepat di atas deposit Niagara itu, dalam banyak kawasan bisa ditemui suatu kumpulan konglomerat (batu bulat), batu-serpih dan garam batu. Inilah hasil proses akumulasi subsidensi sekunder. Garam ini terendapkan di laguna-laguna besar yang secara berselang-seling perairannya terbuka ke lautan dan kemudian tertutup sehingga penguapan berlangsung dan deposisi garam bersama dengan materi lain yang masih dalam bentuk larutan. Di beberapa kawasan endapan garam batu seperti ini bisa mencapai ketebalan 20 meter.
59:3.10 (677.7) Iklim merata dan sedang, dan fosil-fosil laut ditimbun di kawasan-kawasan kutub. Namun menjelang akhir dari zaman ini lautan begitu asin berlebihan sehingga sedikit makhluk hidup yang bisa bertahan.
59:3.11 (677.8) Menjelang selesainya masa perendaman Silurian terakhir itu terjadi pertambahan besar echinodermata—bintang laut—sebagaimana dibuktikan oleh deposit-deposit batu gamping crinoid. Trilobit sudah hampir seluruhnya punah, dan moluska terus merajai lautan; formasi terumbu karang bertambah pesat. Selama zaman ini, di beberapa lokasi yang mendukung, kalajengking air primitif untuk pertama kalinya berevolusi. Tidak lama kemudian, dan secara mendadak, kalajengking sebenarnya—yang menghirup udara—muncul di bumi.
59:3.12 (678.1) Semua perkembangan ini mengakhiri periode kehidupan laut ketiga, yang mencakup rentang waktu dua puluh lima juta tahun dan dikenal oleh para penelitimu sebagai periode Silurian.
59:4.1 (678.2) Dalam pergumulan yang sangat lama antara daratan dan lautan, selama waktu yang lama laut relatif lebih unggul, namun masa kejayaan daratan sudah dekat. Pergeseran benua tidak berlanjut seterusnya tetapi bahwa, kadang kala, praktis setiap daratan dunia itu terhubung oleh tanah genting dan jembatan daratan yang sempit.
59:4.2 (678.3) Sementara daratan muncul dari rendaman laut Silurian terakhir, suatu periode penting di dalam perkembangan dunia dan evolusi hayati telah berakhir. Kini datanglah fajar zaman baru di bumi. Bentang alam yang semula telanjang dan tidak menarik pada masa-masa sebelumnya akan dihiasi oleh dedaunan yang subur, dan hutan perdana yang megah akan segera muncul.
59:4.3 (678.4) Kehidupan laut di zaman ini sudah sangat beragam akibat pemisahan spesies-spesies sebelumnya, walaupun belakangan terjadi percampuran dan hubungan bebas antar tipe-tipe biota laut yang berlainan tersebut. Brachiopoda menjadi yang awal mencapai puncak, diikuti oleh arthropoda, dan barnacle (kerang teritip yang menempel di batu) mulai muncul. Namun peristiwa terbesar dari semuanya adalah kemunculan secara mendadak keluarga ikan. Maka zaman ini menjadi zaman ikan, periode itu pada sejarah dunia dicirikan oleh tipe hewan vertebrata.
59:4.4 (678.5) 270.000.000 tahun yang lampau benua-benua semua berada di atas air. Berjuta-juta tahun lamanya tidak pernah terjadi begitu banyak kemunculan daratan di atas muka air laut secara bersamaan; zaman itu adalah salah satu dari zaman pengangkatan daratan terbesar di sepanjang sejarah dunia.
59:4.5 (678.6) Lima juta tahun kemudian area-area daratan Amerika Utara dan Selatan, Eropa, Afrika, Asia utara dan Australia untuk waktu yang singkat terendam, di Amerika Utara proses penenggelaman itu satu-dua kali nyaris seluruhnya; dan lapisan-lapisan batu gamping yang dihasilkannya berketebalan antara 150 hingga 1500 meter. Bermacam-macam laut Devonian ini meluas mula-mula ke satu arah dan kemudian ke arah yang lain sehingga laut pedalaman besar di Amerika Utara kutub dapat menjumpai saluran keluar ke Samudra Pasifik melalui Kalifornia bagian utara.
59:4.6 (678.7) 260.000.000 tahun yang lampau, menjelang akhir zaman penurunan daratan ini, Amerika Utara sebagian tertutupi oleh laut-laut yang terhubung secara bersamaan dengan perairan Pasifik, Atlantik, Arktik dan Teluk. Deposit-deposit dari masa-masa akhir periode genangan Devonian pertama ini adalah rata-rata tiga ratus meter tebalnya. Terumbu karang menjadi ciri khas masa-masa ini, yang menandakan bahwa lautan pedalaman itu jernih dan dangkal. Deposit terumbu karang tersebut terpapar di tepian Sungai Ohio di dekat Louisville, Kentucky, dan kira-kira tiga puluh meter tebalnya, mencakup lebih dari dua ratus varietas. Formasi-formasi karang ini memanjang melalui Kanada dan Eropa utara ke kawasan-kawasan kutub.
59:4.7 (678.8) Menyusul semua penenggelaman ini, banyak garis pantai yang terangkat cukup tinggi sehingga deposit-deposit yang lebih awal itu kini tertutupi oleh lumpur atau batu-serpih. Ada juga suatu stratum batu-pasir berwarna merah yang menjadi ciri salah satu sedimentasi Devonian, dan lapisan merah ini meluas hampir di seluruh penjuru bumi, ditemui di Amerika Utara dan Selatan, Eropa, Rusia, Cina, Afrika dan Australia. Deposit merah tersebut menunjukkan kondisi kering atau setengah-kering, namun iklim pada zaman ini masih tergolong merata dan sedang.
59:4.8 (679.1) Di sepanjang periode ini daratan di sebelah tenggara Pulau Cincinnati tetap bertahan di atas muka air. Tapi sebagian besar Eropa barat tenggelam, termasuk Kepulauan Inggris. Di Wales, Jerman dan tempat-tempat lain di Eropa ketebalan batuan Devonian mencapai 6000 meter.
59:4.9 (679.2) 250.000.000 tahun silam menyaksikan munculnya keluarga ikan, hewan vertebrata bertulang belakang, salah satu tonggak terpenting dalam sejarah evolusi sebelum kehadiran manusia.
59:4.10 (679.3) Arthropoda, atau crustacea, merupakan moyang dari vertebrata yang pertama. Pendahulu dari keluarga ikan adalah dua jenis arthropoda yang mengalami modifikasi; yang satu mempunyai tubuh panjang yang menghubungkan kepala dan ekor, sementara yang satunya lagi adalah sejenis satwa pra-ikan namun tidak bertulang belakang dan juga tidak punya rahang. Namun tipe-tipe pendahuluan ini segera musnah ketika ikan, sebagai vertebrata pertama dalam dunia hewani, muncul tiba-tiba dari utara.
59:4.11 (679.4) Banyak dari jenis ikan sejati yang terbesar termasuk pada zaman ini, beberapa varietas yang bergigi panjangnya tujuh setengah hingga sembilan meter; hiu yang sekarang ini adalah jenis-jenis ikan kuno ini yang masih bertahan. Ikan yang berparu-paru dan memiliki lapisan pelindung mencapai puncak evolusinya, dan sebelum zaman ini diakhiri, ikan-ikan telah beradaptasi di air tawar maupun air asin.
59:4.12 (679.5) Kuburan tulang rangka dan gigi ikan sungguhan bisa ditemukan di dalam deposit yang terbentuk pada penghujung periode ini, dan lapisan fosil kaya ada di sepanjang pantai Kalifornia oleh karena banyak teluk terlindung di Samudra Pasifik yang menjorok masuk ke daratan di kawasan tersebut.
59:4.13 (679.6) Bumi dengan cepat dirambah oleh golongan-golongan vegetasi darat yang baru. Sebelumnya hanya sedikit tumbuhan yang tumbuh di darat kecuali di tepian perairan. Sekarang, dan secara tiba-tiba, muncullah keluarga paku-pakuan yang mudah berkembang biak dan menyebar dengan cepat di permukaan daratan dunia yang sedang naik pesat di seluruh bagian dunia. Jenis paku-pakuan pohon, yang tebalnya enam puluh sentimeter dan tingginya dua belas meter, segera berkembang; belakangan, dedaunan berkembang, namun varietas-varietas purba ini hanya daun yang belum sempurna. Ada banyak tumbuhan yang lebih kecil, namun fosil mereka tidak ditemukan karena mereka biasanya dihancurkan oleh bakteri yang lebih dahulu muncul.
59:4.14 (679.7) Sementara daratan terangkat, Amerika Utara menjadi terhubung dengan benua Eropa oleh jembatan-jembatan darat yang memanjang hingga ke Greenland. Dan sekarang Greenland masih menyimpan sisa-sisa dari tumbuhan darat mula-mula ini di bawah mantel esnya.
59:4.15 (679.8) 240.000.000 tahun silam daratan di berbagai kawasan benua Eropa maupun Amerika Utara dan Selatan mulai terbenam. Penurunan ini menandai datangnya genangan banjir Devonian yang terakhir dan paling tidak luas. Lautan kutub kembali bergerak ke arah selatan meliputi sebagian besar Amerika Utara, Atlantik menenggelamkan sebagian besar Eropa dan Asia barat, sementara Pasifik selatan menutupi sebagian besar India. Proses penenggelaman ini lambat datangnya dan sama lambat surutnya. Pegunungan Catskill di sepanjang tepi barat Sungai Hudson adalah salah satu monumen geologis terakbar dari zaman ini yang bisa ditemukan di permukaan Amerika Utara.
59:4.16 (679.9) 230.000.000 tahun silam lautan terus surut. Sebagian besar Amerika Utara sudah berada di atas air, dan aktivitas gunung api yang dahsyat berlangsung di kawasan St. Lawrence. Mount Royal, di Montreal, adalah leher salah satu gunung api ini yang mengalami erosi. Deposit yang diperoleh dari seluruh zaman ini terlihat dengan baik di Pegunungan Appalachia di Amerika Utara di mana Sungai Susquehanna telah memotong sebuah lembah yang memaparkan lapisan-lapisan berturut-turut dari zaman ini, yang mencapai ketebalan lebih dari 4000 meter.
59:4.17 (680.1) Pengangkatan benua-benua terus berlangsung, dan atmosfer menjadi kian kaya oksigen. Bumi tertutupi oleh hutan paku-pakuan luas yang mencapai ketinggian 30 meter dan oleh pepohonan khas masa itu, hutan sunyi senyap; tidak ada suara terdengar, bahkan suara gesekan sehelai daun sekalipun, sebab pohon paku-pakuan tersebut tidak punya daun.
59:4.18 (680.2) Maka makin mendekati akhirlah salah satu dari babak-babak terpanjang dari evolusi kehidupan laut, yaitu zaman ikan. Periode sejarah dunia ini memakan waktu hampir lima puluh juta tahun; para penelitimu menyebutnya sebagai Devonian.
59:5.1 (680.3) Kemunculan ikan selama periode sebelumnya menandai puncak tertinggi dari evolusi kehidupan laut. Sejak dari titik tersebut evolusi kehidupan darat menjadi kian penting. Dan periode ini dibuka dengan panggung telah ditata hampir ideal untuk munculnya satwa-satwa darat yang pertama.
59:5.2 (680.4) 220.000.000 tahun silam banyak dari wilayah daratan benua, termasuk sebagian besar Amerika Utara, yang berada di atas air. Daratan dipenuhi oleh tumbuhan yang subur; inilah memang zaman paku-pakuan. Karbon dioksida masih ada di atmosfer namun dalam taraf yang berkurang.
59:5.3 (680.5) Tidak lama kemudian bagian tengah Amerika Utara terendam, sehingga menciptakan dua laut pedalaman yang luas. Dataran tinggi di sepanjang garis pantai Atlantik maupun Pasifik terletak tidak seberapa jauh dari garis pantai sekarang. Kedua samudra tersebut segera bergabung, mempertemukan bentuk-bentuk kehidupan masing-masing yang berlainan, dan hasil penyatuan dari fauna laut ini menandai permulaan dari penurunan cepat hayati laut yang terjadi di seluruh dunia, serta pembukaan periode kehidupan darat yang berikutnya.
59:5.4 (680.6) 210.000.000 tahun yang lampau lautan kutub yang hangat menutupi sebagian besar Amerika Utara dan Eropa. Air dari kutub selatan menenggelamkan Amerika Selatan dan Australia, sementara baik daratan Afrika maupun Asia sangat terangkat.
59:5.5 (680.7) Ketika laut mencapai puncak pasangnya, perkembangan evolusioner baru tiba-tiba terjadi. Secara mendadak, muncullah hewan-hewan darat pertama. Ada banyak spesies hewan semacam ini yang mampu hidup di atas darat atau di dalam air. Amfibi-amfibi yang bernapas udara ini berkembang dari arthropoda, yang gelembung renangnya telah berevolusi menjadi paru-paru.
59:5.6 (680.8) Dari air asin lautan merangkaklah ke atas daratan siput, kalajengking dan katak. Dewasa ini katak masih meletakkan telurnya di dalam air, dan anakannya pertama berwujud ikan kecil, yaitu kecebong. Periode ini dapat dengan baik dikenal sebagai zaman katak.
59:5.7 (680.9) Tidak lama kemudian bermunculan serangga-serangga pertama, dan bersama dengan laba-laba, kalajengking, kecoak, jangkrik dan belalang, segera menyebar luas ke benua-benua bumi. Ukuran melintang capung mencapai tujuh puluh lima sentimeter. Seribu spesies kecoak berkembang, dan ada dari mereka yang tumbuh hingga panjang sepuluh sentimeter.
59:5.8 (680.10) Dua kelompok echinodermata secara khusus berkembang dengan baik, dan merekalah sebenarnya yang menjadi fosil petunjuk untuk zaman ini. Semacam hiu besar yang makan kerang juga berkembang baik, dan selama lebih dari lima juta tahun spesies ini merajai lautan. Iklimnya relatif masih sejuk dan tetap; kehidupan laut tidak banyak mengalami perubahan. Ikan air tawar berkembang, sedangkan trilobit hampir punah. Terumbu karang langka, dan sebagian besar batu gamping (kapur) dibuat oleh crinoid (lili laut). Formasi batu gamping yang lebih halus diletakkan selama zaman ini.
59:5.9 (681.1) Perairan di banyak laut-laut pedalaman sangat sarat dengan kapur dan mineral-mineral lain sehingga sangat menghambat kemajuan dan perkembangan banyak spesies laut. Akhirnya lautan-lautan pun mengering akibat deposit batuan yang luas, di beberapa tempat mengandung seng dan timah hitam.
59:5.10 (681.2) Deposit-deposit dari masa Karbon mula-mula ini berketebalan 150 hingga 600 meter, yang terdiri dari batu-pasir, batu-serpih, dan batu-gamping. Strata tertua menghasilkan fosil-fosil flora dan fauna darat maupun laut, bercampur dengan banyak kerikil dan sedimen cekungan. Tidak banyak batubara yang bisa dimanfaatkan dari strata tua ini. Deposisi-deposisi di seluruh Eropa ini sangat mirip dengan yang diletakkan di Amerika Utara.
59:5.11 (681.3) Menjelang penghujung zaman ini daratan Amerika Utara mulai terangkat. Terjadi interupsi singkat, dan laut kembali menutupi sekitar separuh dari yang sebelumnya ia tempati. Ini adalah penenggelaman jangka pendek, dan tidak lama kemudian sebagian besar daratan sudah berada di atas muka air. Amerika Selatan masih terhubung dengan Eropa, melalui Afrika.
59:5.12 (681.4) Zaman ini merupakan awal pegunungan Vosges, Black Forest (Schwarzwald di Jerman) dan Ural. Sisa-sisa pegunungan tua yang lain dapat ditemui di seluruh penjuru Inggris Raya dan Eropa.
59:5.13 (681.5) 200.000.000 tahun yang lampau mulailah babak-babak periode Karbon yang benar-benar aktif. Selama dua puluh juta tahun sebelum masa ini deposit batubara awal terus ditimbun, namun kini aktivitas pembentukan batubara yang lebih luas sedang dalam proses. Rentang zaman pembentukan deposit batubara sebenarnya itu adalah sedikit lebih dari dua puluh lima juta tahun.
59:5.14 (681.6) Daratan secara berkala naik dan turun akibat pergeseran muka air laut, sebagai dampak dari kegiatan-kegiatan di dasar-dasar laut. Ketidaktenangan kerak bumi—turun-naiknya daratan itu—dalam kaitan dengan maraknya vegetasi di rawa-rawa pantai, menyumbang pada produksi deposit batubara yang luas, yang telah menyebabkan periode ini disebut sebagai periode Karbon. Dan iklim masih sedang di seluruh dunia.
59:5.15 (681.7) Lapisan-lapisan batubara berselang-seling dengan batu-serpih, batuan biasa, dan konglomerat. Lapisan-lapisan batubara yang tersebar di Amerika Serikat bagian tengah dan timur ini bervariasi ketebalannya antara dua belas hingga lima belas meter. Namun banyak dari deposit ini tergerus selama pengangkatan daratan berikutnya. Di beberapa tempat di Amerika Utara dan Eropa strata yang mengandung batubara mencapai ketebalan hingga 5500 meter.
59:5.16 (681.8) Adanya akar-akar pepohonan yang tumbuh di tanah lempung yang berada di bawah lapisan batubara saat ini menunjukkan bahwa batubara itu terbentuk tepat di mana batubara itu sekarang ditemukan. Batubara adalah sisa-sisa dari tumbuhan subur yang berkembang di rawa dan pantai-pantai paya di zaman purba itu. Lapisan batubara sering juga menyimpan gas dan minyak bumi. Lapisan-lapisan tanah gambut, sisa-sisa dari pertumbuhan vegetasi masa lampau, akan berubah menjadi suatu jenis batubara jika dikenai tekanan dan panas tertentu. Anthracite telah terkena pengaruh tekanan dan panas lebih tinggi ketimbang batubara yang lain.
59:5.17 (681.9) Di Amerika Utara lapisan-lapisan batubara dalam berbagai lapisan, yang menjadi petunjuk tentang berapa kali daratan itu turun dan naik, bervariasi antara sepuluh kali di Illinois, dua puluh kali di Pennsylvania, tiga puluh lima kali di Alabama hingga tujuh puluh lima kali di Kanada. Baik fosil dari perairan tawar maupun asin dijumpai di lapisan batubara.
59:5.18 (682.1) Di sepanjang zaman ini pegunungan di Amerika Utara dan Selatan sedang giat, baik Pegunungan Andes maupun Rocky tua di selatan sedang naik. Wilayah-wilayah dataran tinggi tepian pantai Atlantik dan Pasifik mulai ambles, dan akhirnya tererosi dan terendam begitu rupa sehingga garis-garis pantai kedua samudra itu mundur ke posisi yang kira-kira sama dengan zaman sekarang. Deposit-deposit dari perendaman ini rata-rata berketebalan tiga ratus meter.
59:5.19 (682.2) 190.000.000 tahun silam terjadi perambahan lautan Karbon Amerika Utara ke arah barat melewati kawasan Pegunungan Rocky yang ada sekarang, dengan suatu muara di Samudra Pasifik melalui Kalifornia utara. Batubara terus terbentuk di Amerika serta Eropa, lapis demi lapis, saat garis-garis pantai silih berganti naik dan turun selama masa osilasi pantai ini.
59:5.20 (682.3) 180.000.000 tahun silam periode Karbon berakhir, dan selama itu batubara telah terbentuk di seluruh dunia—di Eropa, India, Cina, Afrika Utara dan benua Amerika. Menjelang akhir periode formasi batubara ini, Amerika Utara di sebelah timur lembah Missisippi naik, dan sejak itu sebagian besar kawasan itu tetap di atas lautan. Periode pengangkatan daratan ini menandai permulaan pegunungan modern di Amerika Utara, baik di wilayah Appalachia maupun di barat. Gunung-gunung api saat itu aktif di Alaska dan Kalifornia serta di kawasan-kawasan pembentukan pegunungan yang lain di Eropa dan Asia. Amerika timur dan Eropa barat terhubung oleh benua Greenland.
59:5.21 (682.4) Pengangkatan daratan mulai mengubah iklim lautan dari masa-masa sebelumnya dan menggantikannya dengan permulaan iklim benua yang kurang nyaman dan lebih berubah-ubah.
59:5.22 (682.5) Tumbuhan dari masa-masa ini membawa spora, dan angin mampu menyebarkannya jauh kemana-mana. Batang dari pepohonan era Karbon itu biasanya bergaris tengah dua meter lebih dan sering mencapai ketinggian tiga puluh delapan meter. Paku-pakuan modern adalah benar-benar peninggalan dari masa-masa yang sudah silam ini.
59:5.23 (682.6) Secara umum, inilah zaman-zaman perkembangan untuk organisme air tawar; hanya terjadi sedikit perubahan dalam pola kehidupan laut yang sebelumnya. Namun ciri yang paling menonjol dari periode ini adalah kemunculan tiba-tiba katak dan banyak hewan sejenis mereka. Fitur hayati dari zaman batubara adalah tumbuhan paku-pakuan dan katak.
59:6.1 (682.7) Periode ini menandai akhir dari perkembangan evolusioner yang sangat penting dalam kehidupan laut dan pembukaan periode peralihan menuju ke zaman satwa darat berikutnya.
59:6.2 (682.8) Zaman ini merupakan masa akbar pemiskinan hayati. Ribuan spesies laut musnah, dan di darat kehidupan masih belum bisa dikatakan mapan. Inilah yang disebut sebagai zaman kesesakan atau kesulitan biologis, zaman ketika kehidupan hampir-hampir lenyap dari permukaan bumi dan kedalaman samudra. Menjelang akhir era kehidupan laut yang lama tersebut, ada lebih dari seratus ribu spesies makhluk hidup di bumi. Pada penutupan periode peralihan ini kurang dari lima ratus spesies saja yang masih bisa bertahan hidup.
59:6.3 (682.9) Kekhasan periode baru ini bukan semata-mata karena pendinginan kerak bumi atau karena lama tidak adanya aktivitas gunung api, melainkan karena kombinasi tidak biasa dari pengaruh-pengaruh yang umum terjadi dan ada sebelumnya—menyempitnya lautan dan makin tingginya massa-massa daratan yang sangat besar. Lenyaplah iklim laut sedang dari masa-masa sebelumnya, dan berkembanglah jenis cuaca benua yang lebih keras.
59:6.4 (683.1) 170.000.000 tahun yang lampau terjadi peubahan dan penyesuaian evolusioner besar-besaran di seluruh permukaan bumi. Daratan masih naik di seluruh penjuru dunia sementara dasar-dasar samudra terbenam. Punggung-punggung pegunungan yang sendiri-sendiri mulai tampak. Amerika Utara bagian timur berada tinggi di atas air; kawasan barat dengan lambat naik. Benua-benua tertutupi oleh danau-danau garam besar dan kecil, dan banyak laut pedalaman yang terhubung dengan samudra oleh selat-selat sempit. Strata yang berasal dari periode transisi ini bervariasi ketebalannya, mulai dari 300 hingga sekitar 2100 meter.
59:6.5 (683.2) Kerak bumi terlipat secara luas selama pengangkatan daratan ini berlangsung. Inilah masa kebangkitan benua kecuali ada hilangnya beberapa daratan penghubung, termasuk benua-benua yang sudah sejak lama menghubungkan Amerika Selatan dengan Afrika, dan antara Amerika Utara dengan Eropa.
59:6.6 (683.3) Secara bertahap banyak danau dan laut pedalaman yang mengering di seluruh bumi. Mulai bermunculan pegunungan yang menyendiri dan sungai es regional, khususnya di Belahan Bumi Selatan. Di banyak kawasan deposit glasial dari formasi-formasi es lokal ini dapat dijumpai, bahkan juga di antara deposit-deposit batubara lapis atas dan muda. Ada dua faktor iklim yang muncul—glasiasi dan kekeringan. Banyak kawasan yang lebih tinggi di permukaan bumi berubah menjadi kering dan tandus.
59:6.7 (683.4) Selama masa-masa perubahan iklim ini berlangsung, terjadi pula variasi-variasi besar pada tumbuhan darat. Tumbuhan berbiji untuk pertama kalinya muncul, dan mereka menyediakan suplai makanan yang lebih baik bagi satwa darat yang kemudian bertambah. Serangga-serangga mengalami perubahan radikal. Tahap istirahat dikembangkan untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan agar tidak banyak bergerak selama musim dingin dan kekeringan.
59:6.8 (683.5) Di antara hewan darat, katak yang mencapai puncak mereka pada zaman sebelumnya kini mengalami penyusutan tajam, namun mereka tidak punah karena mereka tetap bisa hidup lama bahkan di dalam kolam dan danau yang kering di masa-masa purba yang sangat sulit ini. Selama masa penurunan katak tersebut, di Afrika, terjadi langkah pertama dalam evolusi katak menjadi reptil. Dan karena massa-massa daratan masih terhubung, makhluk pra-reptil ini, yang bernapas udara, menyebar ke seluruh penjuru dunia. Pada saat itu komposisi atmosfer telah banyak berubah, sehingga sangat mendukung proses pernapasan hewani. Segera setelah kehadiran makhluk pra-reptil yang masih mirip katak ini, Amerika Utara untuk sementara waktu terisolasi, terputus dari Eropa, Asia dan Amerika Selatan.
59:6.9 (683.6) Pendinginan bertahap perairan samudra sangat berperan dalam proses pemusnahan kehidupan samudra. Satwa-satwa laut dari zaman tersebut mencari perlindungan sementara di tiga tempat utama: kawasan Teluk Meksiko yang sekarang, Teluk Gangga di India, dan Teluk Sisilia di cekungan Mediteranea. Dari ketiga kawasan inilah bermunculan spesies-spesies laut baru, yang terlahir untuk menghadapi kesukaran, kemudian menyebar untuk kembali memenuhi lautan.
59:6.10 (683.7) 160.000.000 tahun silam daratan sebagian besar tertutupi oleh tumbuhan yang beradaptasi untuk mendukung kehidupan hewan darat, dan atmosfer juga telah kian ideal untuk pernapasan hewan. Maka berakhirlah periode penyusutan kehidupan laut dan masa sulit kesesakan biologis itu yang membinasakan segala bentuk kehidupan kecuali mereka yang mampu bertahan hidup, mereka yang karenanya layak untuk menjadi moyang untuk kehidupan yang berkembang lebih pesat dan sangat berlainan ragamnya pada zaman-zaman evolusi planet sesudahnya.
59:6.11 (684.1) Akhir dari periode kesukaran biologis ini, yang oleh para penelitimu disebut sebagai periode Permian, juga menandai berakhirnya era Paleozoik yang sangat panjang, yang mencakup seperempat sejarah planet, yaitu dua ratus lima puluh juta tahun.
59:6.12 (684.2) Perawatan kehidupan kelautan yang luas di Urantia telah menjalankan tugasnya. Selama jangka waktu yang sangat lama daratan tidak bisa mendukung bentuk kehidupan, sebelum atmosfer memuat cukup oksigen untuk menopang hewan darat yang lebih tinggi, laut yang melahirkan dan merawat kehidupan mula-mula di dunia ini. Kini peran biologis laut semakin berkurang, saat babak evolusi yang kedua mulai digelar di daratan.
59:6.13 (684.3) [Disampaikan oleh salah satu anggota Korps Pembawa Kehidupan Nebadon yang asli yang ditugaskan ke Urantia.]
Buku Urantia
Makalah 60
60:0.1 (685.1) ERA kehidupan khusus laut saja telah berakhir. Pengangkatan daratan, pendinginan kerak bumi dan pendinginan samudra, penyempitan lautan dan akibatnya pendalamannya, bersama dengan penambahan daratan besar-besaran di lintang utara, semuanya bekerjasama dengan hebat mengubah iklim dunia di semua kawasan yang berada jauh dari zona ekuator.
60:0.2 (685.2) Zaman penutupan dari era sebelumnya memang dapat disebut sebagai zaman katak, namun para perintis vertebrata darat ini tidak lagi dominan, karena jumlah yang masih bertahan hidup telah jauh berkurang. Sedikit sekali jenis makhluk hidup yang masih bisa melewati cobaan keras pada periode kesesakan biologis sebelumnya. Bahkan tumbuhan-tumbuhan berspora pun hampir punah.
60:1.1 (685.3) Deposit hasil erosi dari periode ini sebagian besar berwujud konglomerat, batu-serpih dan batu-pasir. Gipsum dan lapisan-lapisan berwarna merah pada seluruh sedimentasi yang ditemukan di Amerika maupun Eropa itu menandakan bahwa iklim di benua-benua ini kering. Wilayah-wilayah kering ini telah dilanda erosi besar-besaran akibat awan badai yang dahsyat dan berkala di dataran-dataran tinggi sekitarnya.
60:1.2 (685.4) Sedikit sekali fosil yang akan bisa dijumpai dari lapisan-lapisan ini, akan tetapi banyak jejak kaki reptil darat yang bisa diamati. Di banyak wilayah, deposit batu-pasir merah setebal 300 meter dari periode ini ternyata tidak mengandung fosil. Kesinambungan kehidupan satwa hanya dijumpai di tempat-tempat tertentu di Afrika.
60:1.3 (685.5) Deposit-deposit ini bervariasi tebalnya dari antara 900 hingga 3.000 meter, atau bahkan ada yang mencapai ketebalan 5.400 meter di pantai Pasifik. Lava belakangan menyusup masuk ke dalam banyak dari lapisan-lapisan tersebut. Palisade di Sungai Hudson terbentuk oleh ekstrusi lava basalt di antara strata Triasik ini. Kegiatan vulkanis meluas di berbagai tempat di dunia.
60:1.4 (685.6) Di seluruh Eropa, khususnya Jerman dan Rusia, dapat dijumpai deposit-deposit dari periode ini. New Red Sandstone di Inggris berasal dari masa ini. Lapisan-lapisan batu gamping diendapkan di pegunungan Alpen selatan sebagai akibat dari suatu invasi laut dan sekarang ini dapat dilihat dalam bentukan batu kapur dolomit yang unik di kawasan ini, berupa dinding-dinding, puncak-puncak dan pilar-pilar. Lapisan ini dijumpai di seluruh Afrika dan Australia. Marmer Carrara berasal dari batu kapur yang telah mengalami modifikasi seperti itu. Peninggalan dari periode ini tidak dijumpai sama sekali di kawasan selatan Amerika Selatan oleh karena bagian benua tersebut saat itu masih berada di bawah permukaan laut, sehingga yang dijumpai hanyalah berupa deposit perairan atau laut yang sinambung dengan zaman-zaman sebelum dan sesudahnya.
60:1.5 (686.1) 150.000.000 tahun silam periode-periode kehidupan darat dalam sejarah dunia baru saja dimulai. Kondisi kehidupan pada umumnya belum berjalan baik, namun lebih baik ketimbang kondisi pada penghujung akhir era kehidupan laut yang keras dan tidak bersahabat itu.
60:1.6 (686.2) Saat dibukanya era ini, bagian timur dan tengah Amerika Utara, paruh utara Amerika Selatan, sebagian besar Eropa, dan seluruh Asia ada di atas permukaan air. Amerika Utara untuk pertama kalinya secara geografis terisolasi, namun hanya berlangsung sebentar saja karena tanah genting Selat Bering kembali muncul, menghubungkan benua tersebut dengan Asia.
60:1.7 (686.3) Palung-palung raksasa terbentuk di Amerika Utara, sejajar dengan pantai-pantai Atlantik dan Pasifik. Patahan atau sesar besar di Connecticut timur muncul, yang satu sisinya akhirnya terbenam tiga kilometer lebih. Banyak dari antara palung Amerika Utara ini belakangan terisi oleh timbunan hasil erosi, seperti halnya juga banyak cekungan danau air tawar dan asin di wilayah-wilayah pegunungan. Pada perkembangannya, depresi tanah yang terisi timbunan ini terangkat tinggi oleh aliran lava yang terjadi di bawah tanah. Hutan yang membatu di banyak wilayah berasal dari zaman ini.
60:1.8 (686.4) Pantai Pasifik, yang biasanya timbul di atas permukaan air ketika benua terendam, mengalami penurunan kecuali di bagian selatan Kalifornia dan sebuah pulau besar yang pada saat itu ada di Samudra Pasifik yang sekarang. Laut Kalifornia purba ini kaya akan kehidupan laut dan meluas ke arah timur sehingga menyambung dengan cekungan laut tua di kawasan barat-tengah.
60:1.9 (686.5) 140.000.000 tahun yang lalu, secara tiba-tiba dan hanya dengan petunjuk dari dua moyang pra-reptilia yang berkembang di Afrika selama zaman sebelumnya, reptil-reptil bermunculan dalam wujud dewasa penuh. Mereka berkembang dengan pesat, tidak lama kemudian menghasilkan buaya, reptil-reptil bersisik, dan akhirnya ular laut maupun reptil terbang. Para moyang peralihan mereka dengan cepat pula sirna dari muka bumi.
60:1.10 (686.6) Dinosaurus reptilian yang berevolusi dengan cepat ini segera menjadi penguasa zaman ini. Mereka berbiak dengan bertelur dan mereka mudah dibedakan dari jenis-jenis satwa lainnya karena otak mereka yang kecil, hanya mempunyai otak seberat kurang dari satu pon untuk mengendalikan tubuh yang kemudian beratnya empat puluh ton. Namun reptil-reptil yang lebih awal itu lebih kecil, pemakan daging, dan berjalan mirip kanguru dengan kaki belakang mereka. Mereka memiliki tulang avian (burung) yang berongga, dan belakangan mengembangkan hanya tiga jari pada kaki belakang mereka, sehingga sering fosil jejak kaki mereka keliru disangka sebagai fosil burung-burung raksasa. Belakangan, dinosaurus pemakan tumbuhan berkembang. Mereka berjalan dengan keempat kaki, dan salah satu cabang dari kelompok satwa ini mengembangkan perisai pelindung diri.
60:1.11 (686.7) Beberapa juta tahun kemudian jenis mamalia pertama muncul. Mereka tidak memiliki plasenta dan ternyata terbukti segera gagal; tidak ada yang bertahan hidup. Ini adalah sebuah upaya eksperimental untuk memperbaiki jenis-jenis mamalia, tetapi ternyata gagal di Urantia pada masa itu.
60:1.12 (686.8) Kehidupan laut dari periode ini kurang namun membaik dengan cepat dengan perambahan-perambahan baru lautan, yang kembali menghasilkan garis-garis pantai perairan dangkal yang luas. Oleh karena ada lebih banyak perairan dangkal di sekitar Eropa dan Asia, timbunan fosil terkaya juga dijumpai di sekitar dua benua tersebut. Pada zaman sekarang, jika kamu hendak mempelajari kehidupan yang berasal dari zaman ini, telitilah kawasan Himalaya, Siberia, dan Mediteranea, demikian juga India dan kepulauan di cekungan Pasifik selatan. Suatu fitur yang menonjol dari kehidupan laut adalah hadirnya kawanan ammonite yang indah, yang fosilnya dapat dijumpai di seluruh dunia.
60:1.13 (686.9) 130.000.000 tahun silam lautan hanya mengalami sedikit perubahan. Siberia dan Amerika Utara terhubung oleh tanah genting Selat Bering. Kehidupan laut yang kaya dan unik muncul di perairan pantai Pasifik di Kalifornia, di mana lebih dari seribu jenis spesies ammonit berkembang dari tipe-tipe cephalopoda yang lebih tinggi. Perubahan hayati dalam periode ini sungguh-sungguh revolusioner, walaupun transisional dan bertahap.
60:1.14 (687.1) Periode ini berlangsung lebih dari dua puluh lima juta tahun dan dikenali sebagai periode Trias.
60:2.1 (687.2) 120.000.000 tahun silam dimulai sebuah fase zaman reptilia baru. Peristiwa besar yang terjadi selama periode ini adalah evolusi dan penurunan dinosaurus. Kehidupan satwa di darat mencapai taraf perkembangan terbesarnya, dalam hal ukuran tubuh, namun telah nyaris punah dari muka bumi pada akhir periode ini. Dinosaurus berevolusi dalam semua ukuran, dari spesies yang berukuran kurang dari setengah meter, hingga spesies non-karnivora raksasa yang berukuran panjang 23 meter, yang tidak pernah lagi disamai ukuran tubuhnya oleh makhluk hidup manapun.
60:2.2 (687.3) Dinosaurus-dinosaurus terbesar berasal dari Amerika Utara bagian barat. Makhluk-makhluk reptil raksasa ini terkubur di seluruh kawasan Pegunungan Rocky, di sepanjang seluruh pantai Atlantik Amerika Utara, seluruh Eropa barat, Afrika Selatan, dan India, tetapi tidak di Australia.
60:2.3 (687.4) Makhluk-makhluk yang masif ini menjadi makin lamban dan lemah sementara mereka kian lama kian besar; namun mereka membutuhkan jumlah makanan yang begitu banyak dan daratan begitu rusak oleh mereka, sehingga akhirnya mereka benar-benar mati kelaparan dan punah—mereka kurang cerdas untuk mengatasi keadaan.
60:2.4 (687.5) Pada waktu ini sebagian besar kawasan timur Amerika Utara, yang telah lama terangkat, telah tergerus turun dan tercuci masuk ke dalam Samudra Atlantik, sehingga garis pantai maju beberapa ratus kilometer lebih jauh dari yang sekarang. Bagian barat dari benua masih di atas, namun wilayah inipun belakangan dimasuki oleh laut utara dan oleh Pasifik, yang merambah ke arah timur hingga mencapai kawasan Dakota Black Hills.
60:2.5 (687.6) Zaman ini adalah zaman air tawar, yang ditandai oleh banyaknya danau pedalaman, seperti ditunjukkan oleh melimpahnya fosil air tawar di tempat yang disebut cekungan Morrison di Colorado, Montana, dan Wyoming. Ketebalan deposit gabungan deposit air tawar dan asin ini berkisar antara 600 hingga 1.500 meter; namun sedikit sekali batu gamping yang ada di lapisan-lapisan tersebut.
60:2.6 (687.7) Laut kutub yang sama yang saat itu meluas hingga seluruh Amerika Utara itu juga menutupi seluruh Amerika Selatan kecuali Pegunungan Andes yang baru muncul. Sebagian besar Cina dan Rusia terendam, namun serbuan air paling besar terjadi di Eropa. Selama periode penenggelaman inilah batuan lithografis yang indah di Jerman selatan diletakkan, strata di dalam mana fosil-fosil, seperti misalnya jenis-jenis serangga purba dengan sayap yang paling halus, diawetkan seakan-akan baru saja kemarin.
60:2.7 (687.8) Flora dari zaman ini masih sangat menyerupai zaman-zaman sebelumnya. Tumbuhan paku-pakuan masih ada, sementara tumbuhan konifer (berdaun jarum) dan pinus berkembang menjadi kian mirip dengan varietas sekarang. Batubara masih dibentuk di sepanjang pantai Mediteranea utara.
60:2.8 (687.9) Surutnya laut memperbaiki iklim. Terumbu karang menyebar ke perairan Eropa, yang menandakan bahwa iklimnya masih sedang dan rata, namun terumbu tidak lagi muncul di lautan kutub yang lambat-laun kian mendingin. Kehidupan laut pada masa itu terus membaik dan berkembang dengan pesat, khususnya di perairan Eropa. Terumbu karang maupun lili laut (crinoid) untuk sementara bertambah dalam jumlah banyak dibanding sebelumnya, namun ammonit lebih mendominasi kehidupan invertebrata di samudra, dengan ukuran rata-rata mereka yang berkisar antara 7,5 hingga 10 sentimeter, meskipun satu spesies bisa mencapai diameter 2,5 meter. Hewan spon ada dimana-mana, sedangkan cumi-cumi dan tiram terus berkembang.
60:2.9 (688.1) 110.000.000 tahun silam potensi kehidupan laut masih terus berkembang. Teripang atau timun laut adalah salah satu hasil mutasi yang luar biasa dari zaman ini. Kepiting, lobster, dan beberapa jenis krustacea (hewan bercangkang) masa kini menjadi sempurna. Perubahan menyolok terjadi dalam keluarga ikan, suatu tipe ikan sturgeon untuk pertama kalinya muncul, namun ular laut yang ganas, turunan dari reptil darat, masih memenuhi lautan, dan mengancam kelangsungan hidup seluruh keluarga ikan.
60:2.10 (688.2) Ternyata zaman ini masih terus menjadi zaman dinosaurus. Mereka begitu memenuhi daratan sehingga ada dua spesies dinosaurus yang berbalik ke air untuk sumber makanan mereka selama periode perambahan lautan yang sebelumnya. Ular-ular laut ini merupakan suatu langkah mundur dalam evolusi. Sementara beberapa spesies baru makin maju, ada galur tertentu yang stasioner dan yang lain tertarik mundur, kembali ke keadaan semula. Inilah yang terjadi ketika dua tipe reptil ini meninggalkan daratan.
60:2.11 (688.3) Dengan berlalunya waktu, ular laut itu berkembang terus dalam ukuran hingga menjadi sangat lamban dan akhirnya musnah oleh karena mereka tidak memiliki otak yang memadai untuk mengupayakan perlindungan bagi tubuh mereka yang sangat besar itu. Otak mereka berbobot kurang dari dua ons, walaupun faktanya ichthyosaurus raksasa ini kadang berkembang hingga panjang lima belas meter, sebagian besar lebih dari sepuluh meter panjangnya. Buaya laut juga merupakan kemunduran dari jenis reptil daratnya, namun tidak seperti ular laut, hewan-hewan ini selalu kembali ke daratan untuk bertelur.
60:2.12 (688.4) Segera setelah dua spesies dinosaurus hijrah ke air dalam upaya sia-sia untuk melestarikan diri, dua tipe reptil lainnya terdesak ke udara oleh kompetisi sengit kehidupan di darat. Namun pterosaurus terbang ini bukanlah moyang untuk burung sejati pada zaman-zaman berikutnya. Pterosaurus berkembang dari sejenis dinosaurus yang melompat dan bertulang berongga, dan sayap mereka mirip dengan sayap kelelawar dengan bentangan 6—7,5 meter. Reptil purba yang terbang ini tumbuh hingga panjang 3 meter, dan mereka memiliki struktur rahang terpisah, mirip seperti rahang ular modern. Selama beberapa waktu reptil-reptil terbang ini tampak seperti berhasil, namun ternyata kemudian mereka gagal untuk berkembang sepanjang jalur-jalur yang memampukan mereka untuk lestari sebagai penjelajah udara. Mereka merupakan galur-galur moyang burung yang gagal bertahan.
60:2.13 (688.5) Kura-kura bertambah selama periode ini, pertama kali muncul di Amerika Utara. Para moyang mereka datang dari Asia melewati daratan penghubung di sebelah utara.
60:2.14 (688.6) Seratus juta tahun silam zaman reptil sudah hampir usai. Dinosaurus, meskipun memiliki massa yang luar biasa besar, namun hanyalah hewan yang tanpa otak, kurang kecerdasan untuk memberikan cukup makanan yang bisa mencukupi kebutuhan tubuh raksasa mereka. Maka demikianlah reptil-reptil darat yang lamban ini semakin banyak yang punah. Untuk seterusnya, evolusi akan mengikuti pertumbuhan otak, bukan ukuran fisik, dan perkembangan otak akan menjadi ciri setiap zaman evolusi satwa dan kemajuan planet berikutnya.
60:2.15 (688.7) Periode ini, yang meliputi masa jaya dan awal penurunan reptil, mencakup masa dua puluh lima juta tahun dan dikenal sebagai periode Yura (Jurassic).
60:3.1 (688.8) Periode akbar yang satu ini dinamakan Cretaceous sebab foraminifera pembuat kapur sangat melimpah jumlahnya di lautan. Periode ini membawa Urantia mendekati akhir masa dominasi panjang reptil, dan menandai kemunculan tumbuhan-tumbuhan yang berbunga dan kehidupan burung di daratan. Periode ini juga merupakan akhir dari pergeseran benua ke arah barat dan selatan, yang diiringi oleh deformasi besar pada kerak bumi dan bersamaan dengan aliran lava yang luas serta kegiatan vulkanik yang hebat.
60:3.2 (689.1) Menjelang penutupan periode geologis sebelumnya sebagian besar daratan benua sudah naik di atas permukaan air, meskipun hingga saat itu belum ada puncak-puncak pegunungan. Namun sementara pergeseran daratan benua terus berlangsung, pergeseran tersebut untuk pertama kalinya bertemu dengan penghambat besar, yaitu lantai samudra Pasifik yang dalam. Pertarungan gaya-gaya geologis ini melahirkan pembentukan seluruh jajaran luas pegunungan utara dan selatan yang membentang mulai dari Alaska hingga ke Meksiko sampai ke Cape Horn.
60:3.3 (689.2) Periode ini dengan demikian menjadi babak tahap pembentukan gunung modern dalam sejarah geologi. Sebelum masa ini hanya ada sedikit puncak-puncak pegunungan, yaitu hanya punggung-punggung daratan menanjak yang amat lebar. Pada waktu itu garis pantai Pasifik mulai terangkat, tetapi letaknya seribu seratus kilometer di sebelah barat garis pantai yang sekarang. Pegunungan Sierra mulai terbentuk, dan strata kuarsa mereka yang mengandung emas itu merupakan hasil dari aliran lava pada zaman ini. Di kawasan timur Amerika Utara, tekanan samudra Atlantik juga menjadi penyebab pengangkatan daratan.
60:3.4 (689.3) 100.000.000 tahun yang lalu benua Amerika Utara dan sebagian dari benua Eropa berada di atas permukaan air. Benua-benua Amerika terus terlipat, sehingga berakibat pada perubahan bentuk pegunungan Andes di Amerika Selatan dan juga proses pengangkatan dataran barat Amerika Utara secara berangsur-angsur. Sebagian besar Meksiko terbenam di bawah laut, dan perairan Atlantik Selatan merambah ke pantai timur Amerika Selatan, sehingga akhirnya mencapai garis pantai yang sekarang ini. Ukuran samudra Atlantik dan Hindia sudah seperti ukuran pada zaman sekarang.
60:3.5 (689.4) 95.000.000 tahun yang lampau massa daratan Eropa dan Amerika kembali mulai tenggelam. Perairan selatan mulai menyerbu Amerika Utara dan secara bertahap merambah ke arah utara untuk bergabung dengan Laut Kutub, menjadikan masa perendaman benua terbesar yang kedua kalinya. Ketika laut ini akhirnya surut, benua kira-kira sudah seperti pada zaman sekarang. Sebelum masa perendaman besar ini dimulai, dataran tinggi Appalachia bagian timur telah seluruhnya tergerus hingga setinggi muka air laut. Lapis-lapis lempung murni beraneka warna yang sekarang digunakan untuk pembuatan tembikar adalah hasil timbunan di kawasan-kawasan pantai Atlantik selama zaman itu, dengan ketebalan rata-rata sekitar 600 meter.
60:3.6 (689.5) Aksi vulkanik besar terjadi di sebelah selatan pegunungan Alpen dan di sepanjang jajaran pegunungan pantai Kalifornia yang sekarang. Peristiwa-peristiwa deformasi kerak bumi terbesar berlangsung selama berjuta-juta tahun di Meksiko. Perubahan-perubahan besar juga terjadi di Eropa, Rusia, Jepang dan kawasan selatan Amerika Selatan. Iklim menjadi kian bervariasi.
60:3.7 (689.6) 90.000.000 tahun silam tumbuhan angiosperma (tumbuhan berbunga) muncul dari lautan Cretaceous purba ini dan dalam waktu singkat memenuhi benua-benua. Tumbuhan-tumbuhan darat ini tiba-tiba muncul bersama dengan pohon ara, magnolia dan pohon tulip. Tidak lama kemudian pohon ara, pohon sukun, dan palma merajai Eropa dan dataran-dataran barat Amerika Utara. Belum muncul hewan darat yang baru.
60:3.8 (689.7) 85.000.000 tahun yang lampau Selat Bering tertutup, memutus masuknya aliran air dingin dari lautan utara. Semenjak saat itu kehidupan laut di perairan Teluk-Atlantik dan di Samudra Pasifik sangat jauh berbeda, yang disebabkan oleh selisih temperatur antara dua kumpulan air ini, namun pada zaman sekarang ini suhunya sudah seragam.
60:3.9 (689.8) Deposit batu kapur dan greensand marl (glauconite) memberi nama untuk periode ini. Berbagai sedimentasi dalam periode ini beraneka jenis, terdiri dari kapur, batu-serpih, batu-pasir, dan sedikit batu-gamping, dan juga batubara inferior atau lignit, dan di beberapa tempat menyimpan kandungan minyak. Lapisan-lapisan ini mempunyai ketebalan yang bervariasi atara 60 meter di beberapa tempat, hingga 3.000 meter di kawasan barat Amerika Utara dan di banyak tempat lainnya di Eropa. Di sepanjang perbatasan timur Pegunungan Rocky deposit-deposit semacam ini bisa diamati di kaki perbukitan yang terangkat miring.
60:3.10 (690.1) Di seluruh dunia strata ini diresapi dengan kapur, dan lapisan-lapisan semi-batuan yang berpori ini menangkap air di batuan terbuka yang menghadap ke atas, dan membawa air turun sehingga memberi suplai air ke banyak kawasan gersang di bumi saat ini.
60:3.11 (690.2) 80.000.000 tahun yang lalu kerak bumi mengalami gangguan hebat. Pergeseran benua ke arah barat sudah terhenti, namun energi luar biasa akibat momentum lamban massa benua yang di belakangnya melipat naik garis pantai Pasifik Amerika Utara maupun Selatan dan memulai dampak-dampak perubahan yang hebat di sepanjang pantai-pantai perairan Pasifik di Asia. Daratan keliling-Pasifik yang terangkat ini, yang memuncak pada barisan pegunungan pada zaman sekarang ini, memanjang hingga lebih dari empat puluh ribu kilometer. Dan pergolakan yang menyertai kelahiran pegunungan tersebut merupakan rangkaian peristiwa distorsi muka bumi terbesar yang pernah terjadi sejak kehidupan muncul di Urantia. Aliran lava tersebar luas baik di atas maupun di bawah tanah.
60:3.12 (690.3) 75.000.000 tahun yang lampau menandakan akhir dari pergeseran benua. Dari Alaska hingga Cape Horn jajaran pegunungan panjang pantai Pasifik telah rampung, walaupun baru sedikit puncak-puncaknya.
60:3.13 (690.4) Dorongan ke belakang akibat terhentinya pergeseran benua itu melanjutkan proses pengangkatan dataran-dataran barat Amerika Utara; sementara itu di timur pegunungan Appalachia yang tergerus di kawasan pantai Atlantik, terpancang tegak ke atas, dengan sedikit atau tanpa kemiringan.
60:3.14 (690.5) 70.000.000 tahun silam terjadilah distorsi kerak bumi, yang terhubung dengan pengangkatan maksimum kawasan Pegunungan Rocky. Suatu segmen batuan berukuran raksasa terdorong naik dua puluh empat kilometer di permukaan British Columbia; di sinilah batuan Kambrian secara miring terdorong naik ke atas lapisan Cretaceous. Di lereng sebelah timur Pegunungan Rocky, dekat perbatasan Kanada, terjadi dorongan naik lapisan batuan lainnya yang tidak kalah hebat; di sinilah dapat ditemukan lapisan batu pra-kehidupan yang tersorong naik ke atas deposit Cretaceous yang lebih baru.
60:3.15 (690.6) Tibalah kini seluruh dunia pada zaman kegiatan vulkanik, yang membangkitkan banyak kerucut gunung berapi kecil yang terpisah-pisah. Gunung api mencuat di dasar laut kawasan Himalaya yang terbenam. Sebagian besar wilayah Asia, termasuk Siberia, juga masih di bawah permukaan air.
60:3.16 (690.7) 65.000.000 tahun silam terjadilah salah satu aliran lava terdahsyat di sepanjang masa. Lapisan-lapisan deposisi dari aliran lava pada masa itu dan sebelumnya dapat dijumpai di seluruh benua Amerika, Afrika Utara dan Selatan, Australia dan beberapa bagian Eropa.
60:3.17 (690.8) Hewan-hewan daratan tidak banyak berubah, namun oleh karena pengangkatan muka benua yang lebih besar, khususnya di Amerika Utara, mereka berbiak dengan cepat. Amerika Utara adalah lahan evolusi akbar bagi binatang darat pada waktu itu, sementara sebagian besar Eropa masih terendam air.
60:3.18 (690.9) Iklim masih terasa hangat dan merata. Wilayah-wilayah sekitar kutub menikmati kondisi cuaca yang sangat mirip dengan kondisi sekarang ini di Amerika Utara bagian tengah dan selatan.
60:3.19 (690.10) Evolusi besar-besaran dalam kehidupan tumbuhan sedang berlangsung. Di antara segala jenis tumbuhan darat angiosperma yang merajai, dan banyak ragam pohon yang ada hingga sekarang untuk pertama kalinya muncul, misalnya beech, birch, oak, walnut (kenari), sycamore, maple, dan palma-palma modern. Buah-buahan, rerumputan dan biji-bijian melimpah. Rumput-rumput serta pepohonan berbiji bagi dunia tumbuhan adalah laksana moyang manusia terhadap dunia binatang—dunia binatang tidak terlalu penting secara evolusi dibandingkan kemunculan manusia itu sendiri. Secara tiba-tiba dan tanpa gradasi sebelumnya, keluarga besar tumbuhan bunga bermutasi. Dan ragam flora baru ini segera menyebar cepat ke seluruh dunia.
60:3.20 (691.1) 60.000.000 tahun yang lalu, meskipun jumlah reptil-reptil darat sedang mengalami kemerosotan, dinosaurus terus bertahan sebagai penguasa daratan, waktu itu tampuk kekuasaan dipegang oleh jenis dinosaurus pemakan daging yang lebih lincah dan aktif, dari jenis yang melompat seperti kanguru. Namun beberapa saat sebelumnya telah muncul jenis-jenis baru dinosaurus pemakan tumbuhan, yang mengalami pertambahan jumlah dengan pesat berkat kehadiran keluarga rumput-rumputan dari antara tumbuhan darat. Salah satu dari jenis dinosaurus pemakan rumput baru ini berkaki empat sejati yang bertanduk dua dan dengan tonjolan di pundak yang mirip jubah pelindung. Sebangsa kura-kura darat, dengan panjang enam meter, muncul bersama-sama dengan buaya masa kini dan juga ular sejati dari tipe modern. Perubahan-perubahan besar juga terjadi di antara ikan-ikanan dan jenis kehidupan laut lainnya.
60:3.21 (691.2) Jenis-jenis pra-burung dari zaman sebelumnya yang berjalan dan berenang di perairan belum pernah berhasil di udara, sama seperti nasib dinosaurus terbang. Mereka itu spesies yang berumur pendek, segera mengalami kepunahan. Mereka juga tertimpa kiamat dinosaurus, kepunahan, oleh karena substansi otak mereka jauh lebih kecil dibandingkan dengan ukuran tubuh. Upaya kedua ini untuk menghadirkan satwa yang mampu menjelajah atmosfer itu gagal, sama halnya dengan upaya sebelum waktunya untuk membiakkan mamalia selama zaman itu dan sebelumnya.
60:3.22 (691.3) 55.000.000 tahun silam perjalanan evolusi Urantia ditandai oleh hadirnya burung sejati pertama yang muncul secara tiba-tiba. Mereka adalah satwa kecil yang mirip merpati, yang kemudian menjadi moyang untuk segala kehidupan burung. Inilah tipe makhluk terbang ketiga yang muncul di bumi, dan itu muncul langsung dari kelompok reptil, bukan dari dinosaurus terbang yang saat itu ada ataupun dari ragam burung darat bergigi yang sebelumnya. Maka zaman ini dikenal sebagai zaman burung, demikian pula sebagai zaman turunnya kejayaan reptil.
60:4.1 (691.4) Periode Cretaceous yang akbar itu mendekati akhir, dan berakhirnya periode tersebut menandai akhir dari serbuan laut besar-besaran ke benua-benua. Perendaman ini benar terjadi khususnya Amerika Utara, di mana paling tidak terjadi dua puluh empat kali penenggelaman besar-besaran. Dan meskipun ada beberapa kali penenggelaman skala kecil pada masa-masa berikutnya, tidak ada yang bisa dibandingkan dengan perambahan lautan yang sedemikian luas dan lama di zaman ini dan sebelumnya. Periode daratan dan lautan yang silih-berganti menguasai ini telah terjadi dalam siklus jutaan tahun. Telah terjadi suatu ritme sangat panjang yang terkait dengan naik turunnya lantai samudra dan muka benua ini. Gerakan kerak yang ritmis ini pula yang akan terus berlanjut di sepanjang sejarah bumi sejak dari masa itu dan seterusnya, namun dengan kekerapan dan cakupan yang kian berkurang.
60:4.2 (691.5) Periode ini juga menyaksikan akhir dari pergeseran benua dan pembentukan pegunungan masa kini di Urantia. Akan tetapi tekanan dari massa benua dan terhalangnya momentum pergeseran mereka yang berabad-abad itu bukanlah pengaruh satu-satunya dalam pembentukan gunung. Faktor yang utama dan mendasari penentuan lokasi terbentuknya suatu baris pegunungan adalah ada sebelumnya dataran rendah, atau palung, yang menjadi terisi oleh deposit yang relatif ringan dari erosi tanah dan pergeseran laut pada zaman-zaman sebelumnya. Area-area daratan yang relatif ringan tersebut seringkali mencapai ketebalan 4.500 hingga 6.000 meter; oleh karena itu, ketika kerak itu terkena tekanan yang berasal dari sumber apapun, wilayah yang ringan ini menjadi yang paling awal mengalami kerutan, lipatan dan kenaikan, untuk mengimbangi gaya-gaya dan tekanan-tekanan yang saling bersaing dan bertentangan yang berlangsung di lapisan kerak bumi ataupun di bawahnya. Seringkali kenaikan tanah ini terjadi tanpa pelipatan. Namun dalam hal naiknya Pegunungan Rocky, telah terjadi pemiringan dan pelipatan besar-besaran, yang digabung dengan dorongan naik berbagai lapisan secara hebat, baik di bawah tanah maupun di permukaan.
60:4.3 (692.1) Pegunungan tertua di bumi terletak di Asia, Greenland, dan Eropa utara, yang termasuk dalam sistem pegunungan timur-barat yang lebih tua. Pegunungan umur menengah adalah kelompok keliling-pasifik dan dalam sistem timur-barat Eropa kedua, yang lahir hampir pada waktu yang sama. Kenaikan raksasa ini hampir sepanjang 16.000 kilometer, memanjang dari Eropa hingga dataran tinggi Hindia Barat. Pegunungan termuda ada di sistem Pegunungan Rocky, yang selama berabad-abad proses pengangkatannya selalu diselingi dengan perendaman lautan, meskipun beberapa tanah tingginya tetap sebagai pulau-pulau. Menyusul pembentukan pegunungan usia menengah, suatu dataran tinggi pegunungan sesungguhnya terangkat, yang kemudian terpahat oleh seni gabungan unsur-unsur alam menjadi Pegunungan Rocky yang sekarang ini.
60:4.4 (692.2) Pegunungan Rocky di Amerika Utara yang sekarang ini bukanlah elevasi daratan yang asli; pengangkatan pertama itu telah tergerus oleh erosi dan kemudian terangkat lagi. Baris pegunungan terdepan yang sekarang ini adalah sisa-sisa peninggalan baris pegunungan asli yang terangkat ulang. Puncak Pikes dan Puncak Longs adalah contoh-contoh yang sangat jelas dari kegiatan pegunungan ini, yang mencakup dua atau lebih generasi usia pegunungan. Kedua puncak ini menyembulkan puncaknya di atas permukaan air selama beberapa kali penggenangan yang sebelumnya.
60:4.5 (692.3) Secara biologis maupun geologis periode ini sarat peristiwa dan aktif baik di atas daratan maupun di bawah perairan. Teripang meningkat sementara terumbu karang dan lili laut berkurang. Ammonit, yang berpengaruh lebih besar selama zaman sebelumnya, juga menyusut dengan cepat. Di daratan hutan paku-pakuan sebagian besar telah tergeser oleh pinus atau pohon-pohon modern lainnya, termasuk redwood yang berukuran raksasa. Pada akhir periode ini, meskipun mamalia yang memiliki plasenta belum juga berkembang, namun panggung biologis sudah siap sepenuhnya untuk menyambut kemunculan, dalam zaman berikutnya, para leluhur mula-mula untuk jenis-jenis mamalia masa depan.
60:4.6 (692.4) Demikianlah berakhir sebuah era panjang evolusi dunia, yang dimulai sejak kemunculan kehidupan darat hingga menjelang masa para leluhur langsung spesies manusia dan cabang-cabang sejajar lainnya. Zaman ini, zaman Cretaceous mencakup lima puluh juta tahun dan mengakhiri era kehidupan darat pra-mamalia, yang mencakup bentang periode seratus juta tahun dan dikenal sebagai era Mesozoik.
60:4.7 (692.5) [Disajikan oleh salah satu Pembawa Kehidupan dari Nebadon yang ditugasi ke Satania dan sekarang berkarya di Urantia.]
Buku Urantia
Makalah 61
61:0.1 (693.1) ERA mamalia mencakup dari masa cikal bakal mamalia berplasenta hingga akhir zaman es, mencakup rentang waktu hampir lima puluh juta tahun.
61:0.2 (693.2) Selama zaman Cenozoik ini lanskap darat bumi menghadirkan tampilan menarik—perbukitan menggelombang, lembah-lembah lapang, sungai-sungai lebar dan rimba-rimba raya. Dalam penggal waktu inilah dua kali Tanah Genting Panama naik dan turun; tiga kali daratan penghubung Selat Bering juga demikian. Tipe-tipe hewan sangat banyak dan beragam. Pepohonan dihinggapi burung-burung, dan seluruh dunia laksana surgaloka satwa, walaupun terjadi perjuangan tanpa henti antara spesies binatang berevolusi ini untuk supremasi.
61:0.3 (693.3) Deposit yang terakumulasi selama lima periode dari era lima puluh juta tahun ini memuat rekaman fosil dari dinasti mamalia berturut-turut dan membawa langsung menuju masa kemunculan sesungguhnya manusia itu sendiri.
61:1.1 (693.4) 50.000.000 tahun silam wilayah-wilayah daratan di bumi secara umum ada di atas permukaan air atau hanya sedikit yang terendam. Formasi dan deposit yang berasal dari periode ini adalah daratan maupun lautan, namun terutama daratan. Selama waktu cukup lama daratan berangsur-angsur naik tetapi secara bersamaan pula tergerus sehingga kembali rendah dan terbawa menuju laut.
61:1.2 (693.5) Awal periode ini ditandai dengan kemunculan tiba-tiba jenis mamalia berplasenta di Amerika Utara, dan mereka merupakan hasil perkembangan evolusioner terpenting hingga pada masa itu. Sebelumnya telah ada beberapa ordo mamalia yang tidak berplasenta, namun tipe baru ini muncul secara langsung dan tiba-tiba dari leluhur reptil yang ada sebelumnya yang keturunannya masih bertahan di tengah-tengah masa-masa kemerosotan dinosaurus. Ayah dari mamalia berplasenta itu adalah sejenis dinosaurus yang kecil, sangat aktif, karnivora, dan berjalan dengan melompat-lompat.
61:1.3 (693.6) Naluri-naluri dasar mamalia mulai tampak dalam tipe-tipe mamalia primitif ini. Mamalia memiliki suatu keunggulan bertahan hidup yang besar melebihi bentuk-bentuk kehidupan hewani lainnya karena mereka dapat:
61:1.4 (693.7) 1. Membesarkan keturunan hingga relatif dewasa dan berkembang baik.
61:1.5 (693.8) 2. Memberi makan, mengasuh, dan melindungi anak-anak mereka dengan penuh perhatian.
61:1.6 (693.9) 3. Mendayakan kemampuan otak mereka yang unggul untuk pelestarian diri.
61:1.7 (693.10) 4. Menggunakan kelincahan yang kian baik untuk melarikan diri dari musuh.
61:1.8 (693.11) 5. Menerapkan kecerdasan unggul untuk menyelaraskan dan menyesuaikan diri dengan lingkungan.
61:1.9 (694.1) 45.000.000 tahun yang lalu punggung-punggung benua terangkat terkait dengan garis-garis pantai yang umumnya kian terbenam. Kehidupan mamalia berevolusi dengan cepat. Sejenis mamalia yang serupa reptil kecil, yang bertelur, mulai berkembang pesat, dan para leluhur kanguru menjelajah Australia. Tidak lama kemudian ada banyak kuda-kuda kecil, badak yang bisa berlari cepat, tapir dengan hidung belalai, babi primitif, tupai, lemur, opossum, dan beberapa suku satwa yang mirip kera. Mereka semua berukuran kecil, primitif, dan paling cocok hidup di hutan-hutan kawasan pegunungan. Sejenis burung darat mirip burung unta, yang berkembang hingga mencapai ukuran tinggi tiga meter dan bertelur yang berukuran antara dua puluh hingga tiga puluh sentimeter. Inilah nenek moyang jenis-jenis burung tunggangan raksasa, yang begitu cerdas, dan yang pernah pada suatu masa dipakai oleh manusia sebagai sarana pengangkutan udara.
61:1.10 (694.2) Mamalia dari era Cenozoik awal hidup di darat, di bawah air, di udara, dan di antara puncak pepohonan. Mereka memiliki satu hingga sebelas pasang kelenjar susu, dan semua tertutupi rambut cukup lebat. Hampir mirip dengan ordo-ordo yang muncul belakangan, mereka mengembangkan dua rentetan gigi dan juga mempunyai otak yang besar jika dibandingkan terhadap ukuran tubuh. Namun belum ada dari mereka yang memiliki bentuk tubuh modern.
61:1.11 (694.3) 40.000.000 tahun silam kawasan daratan Belahan Bumi Utara mulai terangkat, yang segera diikuti oleh deposit tanah dalam skala luas dan aktivitas terestrial lainnya, termasuk aliran lava, pelipatan, pembentukan danau, dan erosi.
61:1.12 (694.4) Selama penggal akhir dari zaman ini sebagian besar Eropa terendam. Menyusul sedikit pengangkatan muka tanah, benua tersebut tertutupi oleh danau-danau dan teluk-teluk. Samudra Arktik, melintasi depresi Ural, mengalir ke arah selatan sehingga terhubung dengan Laut Mediteranea yang saat itu meluas ke arah utara, sehingga dataran tinggi Alpen, Carpathian, Apennines dan Pyrenees menyembul di atas air sebagai pulau-pulau di lautan. Tanah Genting Panama terangkat; Samudra Atlantik dan Pasifik terpisah. Amerika Utara terhubung dengan Asia lewat jembatan penghubung Selat Bering, dan juga dengan Eropa lewat Greenland dan Iceland. Jaringan daratan di bumi di lintang utara hanya terputus oleh Selat-selat Ural, yang menghubungkan perairan kutub dengan Laut Mediteranea yang saat itu meluas.
61:1.13 (694.5) Batuan kapur foraminiferal dalam jumlah besar terdeposisi di perairan Eropa. Batuan tersebut sekarang terangkat hingga mencapai ketinggian 3.000 meter di pegunungan Alpen, 4.800 meter di Himalaya dan 6.000 meter di Tibet. Deposit kapur dari periode ini dapat dijumpai di sepanjang pantai-pantai Afrika dan Australia, di pantai barat Amerika Selatan, dan di sekitar Hindia Barat.
61:1.14 (694.6) Di sepanjang rentang waktu yang dinamakan periode Eocene ini evolusi mamalia dan bentuk-bentuk kehidupan yang terkait lainnya terus berlanjut hampir tanpa sedikitpun halangan. Amerika Utara waktu itu terhubung oleh daratan ke setiap benua kecuali Australia, dan lambat-laun dunia dikuasai oleh satwa mamalia primitif dari berbagai jenis.
61:2.1 (694.7) Periode ini ditandai oleh percepatan dan lanjutan evolusi mamalia berplasenta, bentuk kehidupan mamalia yang lebih maju berkembang selama waktu ini.
61:2.2 (694.8) Meskipun mamalia berplasenta awal muncul dari leluhur karnivora, dalam waktu sangat singkat cabang-cabang herbivora, dan tidak lama kemudian omnivora juga muncul. Tumbuhan angiosperma menjadi makanan pokok mamalia yang berkembang cepat itu, flora darat modern, termasuk sebagian besar jenis tumbuhan dan pepohonan yang dijumpai sekarang, telah muncul pada masa sebelumnya.
61:2.3 (695.1) 35.000.000 tahun yang lalu menandakan permulaan era dominasi mamalia berplasenta atas seluruh bumi. Daratan penghubung di sebelah selatan terus meluas, menghubungkan kembali benua Antartika yang raksasa pada saat itu dengan Amerika Selatan, Afrika Selatan dan Australia. Walaupun tidak ada daratan yang tinggi, iklim bumi tetap relatif sedang karena pertambahan besar dalam ukuran luas lautan tropis, selain itu daratan belum cukup tinggi untuk menghasilkan lapisan es. Aliran lava yang luas terjadi di Greenland dan Iceland, sejumlah batubara terdeposisi di antara lapisan-lapisan ini.
61:2.4 (695.2) Perubahan menyolok berlangsung dalam satwa planet. Kehidupan laut mengalami perubahan besar; sebagian besar ordo kehidupan laut yang dijumpai pada zaman sekarang ini sudah ada, dan foraminifera terus memainkan peran penting. Kehidupan serangga sangat mirip dengan era sebelumnya. Lapisan-lapisan fosil Florissant di Colorado berasal dari tahun-tahun belakangan di zaman purba ini. Sebagian besar keluarga serangga berasal dari periode ini, tetapi banyak jenis serangga yang ada saat itu sekarang sudah punah, meskipun fosil-fosilnya masih ada.
61:2.5 (695.3) Di daratan zaman ini adalah sungguh zaman perombakan dan perluasan mamalia. Dari antara jenis-jenis mamalia masa sebelumnya yang lebih primitif, lebih dari seratus spesies mengalami kepunahan sebelum periode ini berakhir. Bahkan mamalia yang berukuran besar namun berotak kecil segera lenyap. Otak dan kelincahan telah menggeser pertahanan dan ukuran tubuh dalam perkembangan kelangsungan hidup hewan. Bersamaan dengan menurunnya keluarga dinosaurus, mamalia perlahan-lahan menguasai bumi, dengan cepat dan menyeluruh menghabisi leluhur reptil mereka yang masih tersisa.
61:2.6 (695.4) Seiring dengan lenyapnya dinosaurus, perubahan-perubahan besar lainnya terjadi dalam berbagai cabang keluarga Saurian. Para anggota keluarga reptil purba yang masih bertahan hidup adalah kura-kura, ular, dan buaya, bersama dengan katak yang patut disegani itu, satu-satunya kelompok yang mewakili leluhur manusia yang lebih awal.
61:2.7 (695.5) Beraneka-ragam kelompok mamalia itu asal-usulnya adalah dari satu hewan unik yang sekarang telah punah. Makhluk pemakan daging ini seperti silangan antara kucing dan anjing laut; ia dapat hidup di darat maupun dalam air dan cerdas sekali serta sangat aktif pula. Di Eropa leluhur dari keluarga anjing berkembang, yang tidak lama kemudian memunculkan berbagai jenis spesies anjing kecil. Hampir pada waktu bersamaan hewan-hewan pengerat, termasuk beaver, tupai, gopher (tikus tanah), tikus, dan kelinci, muncul dan segera menjadi bentuk kehidupan yang menonjol, yang sedikit berubah hingga sekarang dalam keluarga ini. Deposit belakangan dari periode ini memuat sisa-sisa fosil anjing, kucing, rakun, dan cerpelai dalam bentuk purba.
61:2.8 (695.6) 30.000.000 tahun yang lalu jenis-jenis mamalia modern mulai muncul. Pada mulanya mamalia hidup sebagian besar di perbukitan, sebagai tipe pegunungan; tiba-tiba dimulailah evolusi tipe dataran, yaitu jenis berkuku belah, spesies yang merumput, yang berbeda dari pemakan daging yang berkuku cakar. Para perumput ini berasal dari sejenis hewan asal yang sama, memiliki lima jari kaki dan empat puluh empat gigi, yang punah sebelum zaman tersebut berakhir. Jumlah jari tidak berevolusi melebihi tingkatan tiga jari sepanjang periode ini.
61:2.9 (695.7) Kuda, suatu contoh evolusi yang istimewa, hidup selama masa-masa ini di Amerika Utara maupun Eropa, meskipun perkembangannya belum sempurna benar sampai tiba zaman es kemudian. Meskipun keluarga badak muncul pada penutupan periode ini, satwa ini mengalami ekspansi terbesarnya setelah itu. Sesosok hewan mirip babi juga berkembang dan menjadi leluhur untuk banyak spesies babi, babi hutan, dan kuda nil. Unta dan llama berasal dari Amerika Utara sekitar pertengahan periode ini dan merambah dataran barat. Kemudian, llama bermigrasi ke Amerika Selatan, unta ke Eropa, dan di Amerika Utara keduanya segera punah, meskipun masih ada sedikit unta yang masih bertahan hingga zaman es.
61:2.10 (696.1) Sekitar pada waktu itu sebuah peristiwa yang perlu dicatat terjadi di kawasan barat Amerika Utara: para moyang mula-mula lemur purba untuk pertama kalinya muncul. Walaupun keluarga satwa ini tidak bisa dianggap sebagai lemur sejati, kedatangan mereka menandai awal garis keturunan dari mana nantinya jenis lemur sesungguhnya muncul.
61:2.11 (696.2) Seperti ular darat pada zaman sebelumnya yang hijrah ke laut, ada satu suku mamalia berplasenta yang meninggalkan daratan dan mulai bermukim di samudra. Sejak saat itu mereka tetap tinggal di laut, dan menghasilkan paus, lumba-lumba, pesut, anjing laut, dan singa laut.
61:2.12 (696.3) Kehidupan burung di planet terus berkembang, namun tidak banyak perubahan evolusioner yang penting. Sebagian besar burung masa kini telah ada, termasuk burung camar, bangau, flamingo, elang turis, alap-alap sawah, rajawali, burung hantu, burung puyuh, dan burung unta.
61:2.13 (696.4) Menjelang berakhirnya periode Oligosen ini, yang mencakup sepuluh juta tahun, kehidupan tumbuhan, bersama dengan kehidupan laut dan fauna darat, umumnya telah berkembang dan hadir di bumi mirip seperti sekarang ini. Banyak spesialisasi kemudian terjadi, namun saat itu bentuk-bentuk purba untuk kebanyakan makhluk hidup sudah ada.
61:3.1 (696.5) Pengangkatan daratan dan pemisahan lautan lambat-laun mengubah cuaca dunia, yaitu menjadi semakin dingin, walaupun demikian kondisi iklim waktu itu masih nyaman. Pohon sequoia dan magnolia tumbuh di Greenland, tetapi tumbuh-tumbuhan sub-tropis mulai bermigrasi ke arah selatan. Pada akhir periode ini tumbuhan dan pepohonan yang biasa hidup di iklim hangat ini sebagian besar telah lenyap dari lintang utara, tempat mereka telah digantikan oleh tumbuhan yang lebih keras dan pepohonan yang berganti daun musiman.
61:3.2 (696.6) Varietas rumput bertambah menjadi banyak, dan gigi-geligi berbagai spesies mamalia lambat-laun berubah untuk menyesuaikan diri seperti jenis hewan perumput yang sekarang.
61:3.3 (696.7) 25.000.000 tahun silam terjadi sedikit penenggelaman daratan menyusul zaman pengangkatan daratan yang lama. Kawasan Pegunungan Rocky tetap terangkat tinggi sehingga deposisi material erosi tetap berlanjut di seluruh dataran rendah di timur. Pegunungan Sierra kembali mengalami kenaikan; kenyataannya, pegunungan ini terus naik sejak itu. Patahan vertikal besar sedalam enam kilometer di kawasan Kalifornia bermula dari saat ini.
61:3.4 (696.8) 20.000.000 tahun silam merupakan zaman keemasan mamalia. Daratan penghubung di Selat Bering naik, dan banyak kelompok hewan bermigrasi dari Asia ke Amerika Utara, termasuk mastodon yang bergading empat, badak yang berkaki pendek, dan banyak varietas dari keluarga kucing.
61:3.5 (696.9) Untuk pertama kalinya rusa muncul, dan Amerika Utara dalam waktu singkat dipenuhi oleh hewan pemamah-biak, misalnya rusa, sapi, unta, bison, dan beberapa spesies badak. Namun babi raksasa, yang tingginya hampir dua meter, mengalami kepunahan.
61:3.6 (697.1) Gajah raksasa di periode ini maupun sesudahnya memiliki otak besar serta ukuran tubuh yang juga besar, dan segera mereka menduduki seluruh dunia kecuali Australia. Sekali ini dunia dikuasai oleh jenis satwa raksasa dengan otak yang cukup besar untuk memungkinkannya terus bertahan. Ketika dihadapkan pada kehidupan hewan yang amat cerdas pada zaman ini, tidak ada binatang seukuran gajah yang dapat bertahan, kecuali memiliki otak yang berukuran besar dan berkualitas unggul. Dalam hal kecerdasan dan adaptasi gajah itu hanya didekati oleh kuda dan dilampaui hanya oleh manusia sendiri. Walaupun demikian, dari antara lima puluh spesies gajah yang ada pada awal periode ini, hanya dua spesies yang masih bertahan.
61:3.7 (697.2) 15.000.000 tahun lalu kawasan pegunungan Eurasia naik, dan ada beberapa kegiatan vulkanik di seluruh kawasan tersebut, tetapi tidak bisa dibandingkan dengan aliran lava di Belahan Bumi Barat. Kondisi yang labil seperti ini dijumpai hampir di seluruh dunia.
61:3.8 (697.3) Selat Gibraltar tertutup, dan Spanyol terhubung dengan Afrika oleh jembatan daratan lama itu, namun laut Mediteranea tetap mengalir ke Atlantik lewat suatu saluran sempit yang memanjang melintasi Perancis. Puncak-puncak gunung dan dataran tinggi saat itu tampak seperti kepulauan di atas laut purba ini. Belakangan, laut-laut Eropa ini mulai menyusut. Kemudian lagi, Mediteranea menjadi tersambung dengan Samudra Hindia, sementara pada akhir periode ini kawasan Suez terangkat sehingga laut Mediteranea, untuk sesaat, menjadi lautan asin di pedalaman benua.
61:3.9 (697.4) Jembatan daratan di Iceland tenggelam, dan perairan kutub bercampur dengan air Samudra Atlantik. Pantai Atlantik di Amerika Utara dengan cepat mendingin, walaupun pantai Pasifik tetap lebih hangat daripada sekarang. Arus samudra yang besar terus berfungsi dan mempengaruhi iklim seperti yang berlangsung pada hari ini.
61:3.10 (697.5) Kehidupan mamalia terus berevolusi. Gerombolan kuda dalam jumlah besar bergabung dengan unta di dataran kawasan barat Amerika Utara; zaman ini memang dapat dikatakan sebagai zaman kuda serta gajah. Kualitas otak hewani kuda mendekati otak gajah, namun dalam satu segi otak kuda jelas kalah, sebab kuda tidak pernah bisa mengatasi dorongan yang mendarah-daging untuk melarikan diri ketika ketakutan. Kuda kurang memiliki kendali emosional seperti yang dimiliki gajah. Sementara itu gajah amat terkendala oleh ukuran tubuh dan kurangnya kelincahan. Selama periode ini ada sejenis satwa yang berkembang, yang agak mirip gajah maupun kuda, tetapi hewan itu tidak lama kemudian dimusnahkan oleh keluarga kucing yang cepat bertambah.
61:3.11 (697.6) Ketika Urantia sedang memasuki masa yang disebut sebagai “zaman tanpa kuda,” kamu perlu berhenti sejenak dan merenungkan apa arti hewan ini bagi para nenek moyangmu. Manusia mula-mula memanfaatkan kuda sebagai sumber makanan, lalu untuk perjalanan, dan belakangan untuk pertanian dan perang. Kuda telah sejak lama melayani umat manusia dan telah memainkan peran yang penting dalam perkembangan peradaban manusia.
61:3.12 (697.7) Perkembangan biologis pada periode ini memberi banyak sumbangan menuju persiapan panggung untuk kemunculan manusia setelahnya. Di Asia tengah, berevolusi tipe-tipe sejati kera maupun gorila primitif, keduanya bersumber dari satu moyang, yang sekarang telah punah. Namun kedua spesies tersebut sama-sama tidak terkait dalam garis makhluk hidup yang belakangan akan menjadi nenek moyang ras manusia.
61:3.13 (697.8) Keluarga anjing diwakili oleh beberapa kelompok, terutama serigala dan rubah. Suku kucing, diwakili oleh panther dan harimau bertaring pedang besar, yang belakangan itu pertama kali berkembang di Amerika Utara. Keluarga kucing dan anjing modern berlipat jumlahnya di seluruh dunia. Cerpelai, marten, berang-berang, dan racoon berbiak cepat dan berkembang di seluruh belahan bumi utara.
61:3.14 (698.1) Burung terus berkembang, meskipun sedikit perubahan menyolok yang terjadi. Reptil-reptil sangat mirip dengan yang ada pada zaman sekarang ini—ular, buaya dan kura-kura.
61:3.15 (698.2) Maka berakhirlah sebuah periode sejarah dunia yang sarat peristiwa dan mengesankan. Zaman gajah dan kuda ini dikenali sebagai zaman Miosen.
61:4.1 (698.3) Inilah periode pengangkatan daratan pra zaman es di Amerika Utara, Eropa dan Asia. Topografi daratan amat berubah. Barisan-barisan pegunungan baru terlahir, arus-arus berubah arah, dan gunung-gunung api yang tersendiri timbul di seluruh dunia.
61:4.2 (698.4) 10.000.000 tahun yang lampau dimulailah zaman deposit daratan lokal yang tersebar luas di dataran rendah benua-benua, namun sebagian besar dari sedimentasi ini kemudian berpindah. Sebagian besar Eropa pada waktu itu masih berada di bawah permukaan air, termasuk bagian-bagian Inggris, Belgia dan Perancis, dan Laut Mediteranea menutupi sebagian besar Afrika bagian utara. Di Amerika Utara deposisi berlangsung dimana-mana di kaki-kaki pegunungan, dalam danau dan dalam cekungan daratan yang besar. Deposit-deposit ini rata-rata hanya sekitar enam puluh meter, lebih kurangnya berwarna, dan fosil-fosil jarang. Ada dua danau besar air tawar di bagian barat Amerika Utara. Pegunungan Sierra mengalami kenaikan; Shasta, Hood dan Rainier memulai riwayat mereka sebagai gunung. Namun setelah tiba zaman es berikutnya, barulah Amerika Utara mulai merayap ke arah depresi Atlantik.
61:4.3 (698.5) Selama jangka waktu singkat seluruh daratan dunia kembali bersambungan, kecuali Australia, dan berlangsunglah migrasi terakhir binatang secara besar-besaran di seluruh dunia. Amerika Utara terhubung dengan Amerika Selatan maupun Asia, dan terjadi pertukaran bebas kehidupan hewan. Hewan-hewan dari Asia seperti kungkang, trenggiling, antelop, dan beruang memasuki Amerika Utara, sementara unta Amerika Utara pergi ke Cina. Badak bermigrasi ke seluruh dunia kecuali Australia dan Amerika Selatan, namun mereka punah di Belahan Barat menjelang penutupan periode ini.
61:4.4 (698.6) Secara umum kehidupan dari periode sebelumnya terus berevolusi dan menyebar. Keluarga kucing mendominasi margasatwa, dan kehidupan laut boleh dikatakan mandeg. Banyak jenis kuda yang masih berjari tiga, namun tipe kuda modern sedang tiba; llama dan unta yang mirip jerapah berbaur dengan kawanan kuda di padang rerumputan. Jerapah muncul di Afrika, dengan leher sepanjang seperti pada zaman sekarang. Di Amerika Selatan berkembanglah kungkang, trenggiling, pemakan semut, dan sejenis kera primitif khas Amerika Selatan. Sebelum benua-benua itu akhirnya saling terpisah, hewan-hewan yang sangat besar itu, mastodon, bermigrasi ke mana-mana kecuali ke Australia.
61:4.5 (698.7) 5.000.000 tahun yang lampau kuda berkembang menjadi seperti pada zaman sekarang dan dari Amerika Utara bermigrasi ke seluruh dunia. Namun kuda telah lama punah di benua asalnya jauh sebelum manusia ras merah tiba.
61:4.6 (698.8) Iklim berangsur terus mendingin; tumbuhan darat lambat-laun bergeser ke selatan. Pada awalnya karena semakin dinginnya utara itulah yang menghentikan laju migrasi binatang lewat tanah-tanah genting di utara; kemudian jembatan-jembatan daratan Amerika Utara ini tenggelam. Tidak lama kemudian daratan penghubung antara Afrika dan Amerika Selatan akhirnya terendam, dan daratan di Belahan Barat terisolasi hampir seperti sekarang. Sejak masa inilah jenis-jenis kehidupan yang khas mulai berkembang di Belahan Timur dan Barat.
61:4.7 (699.1) Maka demikianlah periode yang mencakup rentang waktu hampir sepuluh juta tahun ini berakhir, dan nenek moyang manusia belum juga tampak. Inilah masa yang biasanya disebut sebagai Pliosen.
61:5.1 (699.2) Pada akhir periode sebelumnya daratan di bagian timur laut Amerika Utara dan Eropa utara terangkat sangat tinggi dalam skala yang teramat luas, di Amerika Utara kawasan-kawasan luas terangkat naik hingga 9 kilometer lebih. Iklim yang nyaman tadinya melingkupi kawasan utara ini, dan perairan kutub semua terbuka untuk penguapan, dan perairan itu tetap bebas es hingga hampir penutup periode zaman es.
61:5.2 (699.3) Bersamaan dengan pengangkatan daratan ini, arus-arus samudra bergeser, dan angin-angin musiman berubah arah. Kondisi-kondisi seperti ini akhirnya menghasilkan curah hujan yang hampir konstan dari pergerakan atmosfer yang sangat jenuh uap air, yang kemudian jatuh ke atas dataran-dataran tinggi di lintang utara. Salju mulai turun di kawasan yang terangkat tinggi dan okleh karena itu menjadi dingin ini, dan salju tidak henti-hentinya turun hingga mencapai ketebalan 6.000 meter. Area-area yang saljunya paling tebal, bersama dengan ketinggian, menentukan titik-titik pusat aliran tekanan glasial berikutnya. Zaman es tetap bertahan selama curah salju berlebih ini terus menutupi dataran-dataran tinggi di utara ini dengan lapisan mantel salju yang luar biasa tebal ini, yang segera kemudian berubah wujud menjadi es yang padat namun merayap.
61:5.3 (699.4) Lempeng-lempeng es raksasa yang ada selama periode ini semuanya terletak di dataran tinggi yang terangkat, bukan di kawasan pegunungan seperti yang kamu jumpai sekarang ini. Separuh dari lapisan es ada di Amerika Utara, seperempat di Eurasia, dan seperempat lainnya terserak di mana-mana, terutama di Antartika. Afrika sedikit sekali dipengaruhi oleh es, tetapi Australia hampir seluruhnya tertutupi oleh selimut es Antartika.
61:5.4 (699.5) Kawasan-kawasan utara bumi ini telah mengalami enam babak serbuan es yang terpisah dan berbeda, walaupun ada puluhan kali gerak selimut es maju dan mundur yang berkaitan dengan kegiatan masing-masing lempeng es itu. Es di Amerika Utara terkumpul di dua pusat, dan belakangan menjadi tiga pusat. Greenland tertutupi, dan Iceland sepenuhnya terkubur di bawah aliran es. Di Eropa es beberapa kali menutupi Kepulauan Inggris kecuali areal pantai Inggris selatan, dan es meluas ke Eropa barat, hingga ke Perancis.
61:5.5 (699.6) 2.000.000 tahun yang lalu lapisan es Amerika Utara pertama kali mulai merayap ke arah selatan. Zaman es sedang mulai terwujud, dan gerak glasier (lapisan es) seperti ini makan waktu hampir sejuta tahun, sejak awal majunya dari pusat-pusat tekanan glasier di utara, hingga saat es mundur kembali ke sana. Lempeng-lempeng es pusat meluas ke selatan hingga sejauh Kansas; pusat-pusat es timur maupun barat saat itu tidak terlalu luas.
61:5.6 (699.7) 1.500.000 tahun silam glasier besar perdana itu mundur ke utara. Sementara itu, sejumlah besar salju telah jatuh di Greenland dan di bagian timurlaut Amerika Utara, dan tak lama kemudian massa es timur ini mulai mengalir ke arah selatan. Inilah serbuan es yang kedua.
61:5.7 (699.8) Dua serbuan es pertama ini tidak terlalu luas di Eurasia. Selama zaman-zaman awal zaman es ini Amerika Utara dijelajahi oleh mastodon, mammoth berbulu wol, kuda, unta, rusa, musk oxen, bison, kungkang tanah, beaver raksasa, harimau bergigi pedang, kungkang yang sebesar gajah, dan banyak kelompok dari keluarga kucing dan anjing. Namun sejak saat itu jumlah mereka menyusut tajam akibat iklim yang kian dingin pada periode es. Menjelang penutupan zaman es sebagian besar jenis spesies satwa ini sudah punah di Amerika Utara.
61:5.8 (700.1) Kehidupan di daratan dan lautan, yang berada jauh dari es, tidak banyak berubah. Antara serbuan-serbuan es itu, iklimnya masih nyaman seperti sekarang ini, atau malah sedikit lebih hangat lagi. Bagaimanapun juga glasier sifatnya adalah fenomena lokal, meskipun mencakup area yang begitu luas. Iklim khas pantai ini bervariasi sangat besar antara masa glasial tidak aktif dan masa-masa ketika bongkahan-bongkahan es raksasa meluncur lepas dari pantai Maine masuk ke Atlantik, menggelincir keluar lewat Puget Sound ke Pasifik, dan bergemuruh menuruni fiord-fiord Norwegia masuk ke Laut Utara.
61:6.1 (700.2) Peristiwa akbar yang berlangsung selama periode glasial ini adalah evolusi manusia primitif. Tidak berapa jauh di barat India, di tanah yang sekarang sudah terendam di bawah air dan di antara turunan dari tipe lemur Amerika Utara yang lebih tua yang bermigrasi ke Asia, mamalia permulaan itu mendadak muncul. Hewan-hewan kecil ini berjalan terutama dengan menggunakan kaki belakang. Mereka memiliki otak yang relatif besar dalam proporsi terhadap ukuran tubuh mereka dan jika dibandingkan dengan otak hewan-hewan lain. Pada generasi yang ketujuh belas dari golongan kehidupan ini tiba-tiba muncul berbeda sekelompok jenis hewan baru dan lebih tinggi. Mamalia menengah yang baru tersebut—yang berukuran tubuh dan tinggi hampir dua kali para leluhurnya dan memiliki kemampuan otak yang juga turut bertambah secara sebanding—baru saja bisa mapan ketika bangsa Primata, sebagai mutasi vital ketiga, mendadak muncul. (Pada saat yang sama ini, sebuah perkembangan mundur di dalam galur kelompok mamalia menengah itu melahirkan nenek moyang keluarga monyet atau simian; dan sejak saat itu hingga sekarang, cabang manusia telah maju melalui evolusi maju, sementara bangsa-bangsa simian tetap tidak berubah atau bahkan sesungguhnya mengalami kemunduran).
61:6.2 (700.3) 1.000.000 tahun yang lalu Urantia didaftarkan sebagai salah satu dunia yang dihuni. Suatu mutasi di dalam galur Primata yang sedang maju itu secara tiba-tiba menghasilkan dua sosok manusia primitif, sebagai leluhur sebenarnya umat manusia.
61:6.3 (700.4) Peristiwa ini terjadi pada waktu yang hampir bersamaan dengan permulaan gerak maju lapisan es yang ketiga; maka dapat dilihat bahwa para moyang awalmu terlahir dan dibesarkan dalam lingkungan yang serba merangsang, menguatkan, dan sekaligus sulit. Pribumi asli atau aborijin Urantia satu-satunya yang masih lestari hingga sekarang, suku Eskimo, bahkan sekarang ini masih lebih suka bermukim di iklim utara yang sangat dingin.
61:6.4 (700.5) Makhluk manusia belum tampak di Belahan Barat hingga menjelang penutup zaman es. Namun selama zaman-zaman antar zaman es itu mereka melintas ke arah barat, seputar Mediteranea, dan segera menduduki benua Eropa. Di gua-gua Eropa barat dapat dijumpai tulang-belulang manusia yang bercampur dengan sisa-sisa peninggalan hewan tropis maupun hewan kutub, sebagai saksi bahwa manusia tinggal di kawasan-kawasan tersebut pada seluruh zaman-zaman kemudian lapisan es yang maju dan mundur.
61:7.1 (700.6) Pada seluruh periode zaman es banyak kegiatan lain sedang berlangsung, namun aksi dari es itu membayangi semua fenomena tersebut di lintang utara. Tidak ada aktivitas terestrial lain yang meninggalkan bukti khas pada topografi. Bongkahan batuan dan belahan permukaan yang khas, misalnya lubang jalan, danau, batu yang dipindahkan, dan bubuk batuan, dapat dijumpai tanpa bisa dicari hubungannya dengan satupun fenomena yang lain di alam. Es juga menjadi penyebab terbentuknya riak-riak lembut, atau penggelombangan permukaan, yang dikenal sebagai drumlin. Glasier, ketika maju, menggeser sungai dan mengubah seluruh kenampakan wajah bumi. Glasier saja yang meninggalkan bekas-bekas pergeseran yang sangat jelas—moraine ground, lateral, dan terminal. Semua pergeseran ini, terutama ground moraine, di Amerika Utara dijumpai memanjang dari garis pantai timur ke arah utara dan barat, dan pergeseran serupa juga dijumpai di Eropa dan Siberia.
61:7.2 (701.1) 750.000 tahun silam lempeng es keempat, sebagai hasil penyatuan antara padang es tengah dan timur Amerika Utara, sedang dalam perjalanan ke selatan; pada puncaknya es itu mencapai Illinois selatan, menggeser Sungai Mississippi delapan puluh kilometer ke barat, dan di timur meluas jauh ke selatan hingga Sungai Ohio dan Pennsylvania tengah.
61:7.3 (701.2) Di Asia dan Siberia lembaran es menyerbu paling jauh ke selatan, sementara di Eropa es yang maju itu terhenti oleh halangan pegunungan Alpen.
61:7.4 (701.3) 500.000 tahun yang lalu, selama periode majunya es yang kelima, suatu perkembangan baru mempercepat laju evolusi manusia. Secara mendadak dan dalam jangka satu generasi saja enam ras berwarna bermutasi dari stok genetik manusia pribumi asli. Masa ini makin penting lagi sebab menandai kedatangan Pangeran Planet.
61:7.5 (701.4) Di Amerika Utara rambatan glasier kelima merupakan invasi gabungan dari ketiga pusat es semuanya. Namun lidah es timur hanya bisa merambat dalam jarak pendek di bawah lembah St. Lawrence, dan lempeng es barat maju sedikit ke selatan. Tapi lidah es tengah berhasil menjangkau ke selatan sehingga menutupi sebagian besar Iowa. Di Eropa invasi es tidak seluas seperti yang terjadi pada masa sebelumnya.
61:7.6 (701.5) 250.000 tahun yang lalu glasiasi yang keenam, dan sekaligus terakhir, sedang dimulai. Walaupun dataran-dataran tinggi di kawasan utara mulai sedikit mengalami gejala penurunan tinggi permukaan, masa ini adalah periode deposisi salju terbesar di padang-padang es utara.
61:7.7 (701.6) Dalam invasi es ini tiga lempeng es besar itu bergabung menjadi satu massa es yang luas, dan seluruh pegunungan barat turut serta dalam aktivitas glasial ini. Invasi ini adalah yang terbesar dari semua serbuan es di Amerika Utara; es bergerak ke selatan sejauh dua ribu empat ratus kilometer dari pusat-pusat tekanannya, dan Amerika Utara mengalami suhu terendahnya.
61:7.8 (701.7) 200.000 tahun silam, selama kemajuan es terakhir, terjadilah suatu episode yang sangat berkaitan dengan barisan peristiwa di Urantia—pemberontakan Lusifer.
61:7.9 (701.8) 150.000 tahun yang lalu glasier yang keenam atau terakhir telah mencapai titik terjauhnya ke selatan. Lempeng es barat sedikit melintas perbatasan Kanada; lempeng tengah sampai ke Kansas, Missouri dan Illinois; lempeng timur bergerak ke selatan dan menutupi bagian terbesar Pennsylvania dan Ohio.
61:7.10 (701.9) Inilah lapisan es yang mengirimkan banyak lidah, atau lobus es, yang mengukir danau-danau yang sekarang ini, yang besar maupun yang kecil. Selama gerak mundurnya, sistem Great Lakes di Amerika Utara dihasilkan. Para geolog Urantia dengan sangat akurat menyimpulkan berbagai tahap dari perkembangan ini dan juga dengan tepat menduga bahwa kumpulan-kumpulan air ini, pada masa yang berbeda, mula-mula mengalir ke lembah Mississippi, lalu ke arah timur masuk lembah Hudson, dan akhirnya melalui rute utara masuk ke Sungai St. Lawrence. Selama 37.000 tahun terakhir sistem Great Lakes yang terhubung itu mulai mengalir keluar lewat rute Niagara yang sekarang ini.
61:7.11 (702.1) 100.000 tahun yang lalu, selama masa mundurnya lapisan es yang terakhir, lembaran-lembaran es kutub yang luas mulai terbentuk, dan pusat akumulasi es bergerak cukup jauh ke arah utara. Dan selama wilayah-wilayah kutub masih tertutupi oleh es, sulit untuk terjadi zaman es yang berikutnya, terlepas dari terjadinya pengangkatan daratan atau perubahan arus-arus samudra di masa depan.
61:7.12 (702.2) Glasier yang terakhir ini merambat maju selama seratus ribu tahun, dan untuk mundur ke utara dibutuhkan rentang waktu selama itu pula. Kawasan-kawasan berhawa sedang telah bebas dari es selama sedikit lebih dari lima puluh ribu tahun.
61:7.13 (702.3) Periode zaman es yang keras itu telah memusnahkan banyak spesies dan telah mengubah banyak spesies lainnya secara radikal. Banyak spesies yang secara parah tersaring oleh migrasi bolak-balik, yang mau tidak mau harus dijalani akibat maju dan mundurnya es. Hewan-hewan yang mengikuti gerak maju-mundur glasier lewat daratan adalah beruang, bison, reindeer, musk ox, mammoth, dan mastodon.
61:7.14 (702.4) Mammoth mencari padang-padang rumput terbuka, namun mastodon menyenangi tepian kawasan hutan yang terlindung. Mammoth, hingga masa-masa belakangan, menjelajah dari Meksiko hingga Kanada; varietas mammoth Siberia menjadi ditutupi bulu wol. Mastodon bertahan di Amerika Utara hingga dimusnahkan oleh orang kulit merah, mirip seperti orang kulit putih yang belakangan menghabisi bison.
61:7.15 (702.5) Di Amerika Utara, selama periode glasiasi terakhir, kuda, tapir, llama dan harimau bergigi pedang menemui kepunahan. Sebagai gantinya berdatangan dari Amerika Selatan kungkang, trenggiling, dan water hog.
61:7.16 (702.6) Migrasi terpaksa makhluk hidup untuk menghadapi kemajuan es itu mengakibatkan pembauran yang luar biasa pada tumbuhan maupun hewan. Bersamaan dengan mundurnya invasi es yang terakhir, banyak spesies flora dan fauna kutub yang terdampar di puncak-puncak pegunungan tertentu, ke mana mereka telah pergi untuk lolos dari glasier yang mematikan. Maka sekarang ini dapat ditemukan tumbuhan dan satwa yang salah tempat ini jauh di atas puncak-puncak Alpen di Eropa dan bahkan juga di Pegunungan Appalachia di Amerika Utara.
61:7.17 (702.7) Zaman es itu adalah periode geologis tuntas yang terakhir, yang disebut periode Pleistosen, lebih dari dua juta tahun lamanya.
61:7.18 (702.8) 35.000 tahun yang lalu menandai penutupan zaman es akbar kecuali di kawasan kutub planet ini. Masa tersebut juga temasuk penting untuk dicatat karena kurang lebih pada waktu itu datanglah Putra dan Putri Material dan dengan permulaan masa dispensasi Adam, yang secara umum bersangkutan dengan permulaan periode Holosen atau periode pasca-glasial.
61:7.19 (702.9) Kisah ini, yang dimulai dari munculnya kehidupan mamalia hingga mundurnya es, hingga masa-masa sejarah, mencakup rentang waktu hampir lima puluh juta tahun. Inilah periode geologis terakhir—yang terkini—dan dikenali oleh para peneliti purbakalamu sebagai era Cenozoik atau era terkini.
61:7.20 (702.10) [Disajikan oleh salah satu Pembawa Kehidupan yang bermukim di Urantia.]
Buku Urantia
Makalah 62
62:0.1 (703.1) SEKITAR satu juta tahun yang lalu para leluhur langsung umat manusia muncul melalui tiga kali proses mutasi yang mendadak dan berurutan, yang dimulai dari stok awal dari mamalia berplasenta dari jenis lemur. Faktor-faktor dominan dari lemur mula-mula ini diturunkan dari kelompok plasma hayati berkembang yang di barat atau kelompok Amerika yang belakangan. Namun sebelum membentuk garis langsung silsilah manusia, galur ini diperkuat oleh sumbangan dari pusat pembibitan kehidupan yang berkembang di Afrika. Kelompok hayati timur hanya menyumbang sedikit atau tidak sama sekali terhadap pembentukan sebenarnya spesies manusia itu.
62:1.1 (703.2) Lemur mula-mula yang menjadi moyang spesies manusia tidak terkait langsung dengan suku-suku owa (gibbon) dan kera yang sudah ada sebelumnya dan saat itu hidup di Eurasia dan Afrika bagian utara, yang keturunannya tetap lestari hingga sekarang. Manusia juga bukanlah keturunan dari tipe lemur modern, walaupun keduanya berasal dari leluhur yang sama, yang telah lama punah.
62:1.2 (703.3) Meskipun lemur-lemur yang mula-mula ini berkembang di Belahan Barat, pembentukan garis langsung silsilah mamalia untuk spesies manusia itu berlangsung di Asia bagian baratdaya, di area yang asli untuk penanaman kehidupan bagian tengah, tetapi di perbatasan kawasan timur. Beberapa juta tahun silam tipe lemur Amerika Utara telah bermigrasi ke arah barat melewati jembatan darat Bering dan dengan lambat merayap ke arah barat daya di sepanjang pantai Asia. Suku-suku satwa yang bermigrasi ini akhirnya mencapai suatu kawasan yang nyaman ditempati yang membentang antara Laut Mediteranea yang saat itu meluas, dan kawasan pegunungan yang terangkat di semenanjung India. Di tanah-tanah sebelah barat India inilah mereka menyatu dengan galur-galur lain yang menguntungkan, sehingga akhirnya membentuk leluhur ras manusia.
62:1.3 (703.4) Seiring dengan berlalunya waktu pesisir pantai India di bagian barat daya pegunungan lambat laun tenggelam, sehingga sepenuhnya mengucilkan kehidupan yang ada di kawasan ini. Tidak ada jalan untuk bisa mendekati atau melarikan diri dari Semenanjung Mesopotamia atau Persia ini kecuali ke arah utara, dan itupun berulang-kali terputus oleh serbuan es ke selatan. Maka di wilayah yang dahulu laksana surga inilah para anakan unggul dari tipe mamalia lemur ini melahirkan dua kelompok besar, suku simian modern dan spesies manusia saat ini.
62:2.1 (703.5) Sedikit lebih dari sejuta tahun yang lalu muncullah secara tiba-tiba mamalia permulaan di Mesopotamia, turunan langsung dari mamalia berplasenta tipe lemur dari Amerika Utara. Mereka ini makhluk-makhluk kecil yang aktif, setinggi sekitar sembilan puluh sentimeter; dan walaupun mereka tidak terbiasa berjalan dengan kaki belakang, dengan mudah mereka dapat berdiri tegak. Mereka berbulu dan gesit, serta bercakap-cakap dengan cara seperti monyet, namun berbeda dari suku monyet atau simian, mereka adalah pemakan daging. Mereka memiliki ibu jari primitif yang letaknya berlawanan dan juga jari kaki besar yang sangat bermanfaat untuk mencengkeram. Dari titik ini dan selanjutnya spesies pra-manusia berturut-turut mengembangkan ibu jari yang berlawanan, namun semakin kehilangan kekuatan cengkeram jari kaki besar mereka. Suku kera yang belakangan tetap mempertahankan jari kaki besar untuk mencengkeram, tetapi tidak pernah mengembangkan jenis ibu jari manusia.
62:2.2 (704.1) Mamalia permulaan ini mencapai kedewasaan penuh setelah usia tiga sampai empat tahun, dan mereka mempunyai harapan hidup rata-rata hingga sekitar 20 tahun. Sebagai pedoman, turunan mereka terlahir tunggal, meskipun kadangkala ada yang kembar.
62:2.3 (704.2) Para anggota dari jenis spesies baru ini memiliki otak berukuran terbesar dibandingkan ukuran tubuhnya dari antara segala satwa yang pernah ada sebelumnya di bumi. Mereka mengalami banyak jenis emosi dan juga banyak macam naluri yang nantinya menjadi ciri khas manusia primitif, yaitu sifat selalu ingin tahu dan amat bergembira ketika berhasil mengerjakan suatu upaya. Naluri lapar makanan dan seks berkembang dengan baik, dan seleksi seksual yang jelas terwujud dalam suatu bentuk kasar masa berpacaran dan pemilihan pasangan. Mereka tidak segan-segan bertarung dengan sengit untuk membela sanak-saudara mereka dan mereka cukup lembut dalam hubungan keluarga, memiliki rasa merendahkan diri yang berbatasan dengan rasa malu dan penyesalan. Mereka sangat memperhatikan dan sangat setia terhadap pasangan mereka, namun apabila keadaan terpaksa memisahkan mereka, mereka akan memilih pasangan baru.
62:2.4 (704.3) Karena memiliki perawakan yang kecil dan pikiran yang tajam untuk menyadari datangnya bahaya di habitat hutan tempat mereka tinggal, mereka mengembangkan rasa takut yang luar biasa yang membawa mereka pada tindakan berhati-hati, yang memberi sumbangan yang besar bagi kelangsungan hidup mereka, seperti mereka merakit tempat perlindungan kasar di puncak pepohonan yang tinggi yang meniadakan banyak bahaya hidup di permukaan tanah. Kecenderungan takut umat manusia secara khusus berawal dari masa-masa ini.
62:2.5 (704.4) Mamalia permulaan ini mengembangkan semangat kesukuan lebih daripada yang sebelumnya pernah ditunjukkan oleh hewan lain. Mereka sungguh-sungguh suka bersahabat namun juga sekaligus amat tidak suka apabila urusan sehari-hari mereka terusik, dan mereka menunjukkan watak berapi-api ketika kemarahan mereka benar-benar dibangkitkan. Namun sifat-sifat garang mereka ini sebenarnya bermanfaat; kelompok-kelompok yang lebih unggul tidak segan-segan akan berperang terhadap tetangga-tetangga mereka yang lebih rendah, sehingga dengan prinsip seleksi alam mereka semakin lama semakin diperbaiki. Dalam waktu amat singkat mereka mendominasi kehidupan makhluk yang lebih kecil di wilayah ini, dan sangat sedikit suku sejenis monyet non-karnivora lama yang bertahan.
62:2.6 (704.5) Hewan kecil yang agresif ini berlipat ganda dan menyebar ke seluruh semenanjung Mesopotamia selama lebih dari seribu tahun, dengan terus menerus memperbaiki bentuk fisik dan kecerdasan umum mereka. Dan hanya dalam jangka waktu tujuh puluh generasi setelah suku baru ini bertunas dari tipe tertinggi leluhur lemur, perkembangan sejarah berikutnya berlangsung — diferensiasi secara tiba-tiba dari leluhur tahap vital berikutnya dalam evolusi manusia di Urantia.
62:3.1 (704.6) Sejak awal riwayat mamalia permulaan itu, di suatu di puncak pohon rumah sepasang makhluk lincah nan unggul ini, lahirlah sepasang anak kembar, satu laki-laki dan satu perempuan. Jika dibandingkan dengan para leluhur mereka, mereka adalah makhluk-makhluk kecil yang benar-benar lebih rupawan. Tubuh mereka tidak banyak ditumbuhi rambut, namun ini sama sekali tidak menjadi hambatan sebab mereka hidup di lingkungan iklim hangat dan tidak berubah-ubah.
62:3.2 (705.1) Sepasang anak ini tumbuh hingga mencapai tinggi badan sedikit lebih dari 1,2 meter. Dalam segala hal mereka lebih besar ketimbang orang tua mereka, mereka memiliki kaki lebih panjang dan lengan lebih pendek. Mereka memiliki ibu jari yang hampir berlawanan sempurna, yang kurang lebih dapat disesuaikan untuk beragam pekerjaan seperti halnya ibu jari manusia sekarang. Mereka berjalan tegak, dengan telapak kaki yang hampir sesuai untuk berjalan persis seperti ras-ras manusia yang muncul belakangan.
62:3.3 (705.2) Otak mereka masih lebih rendah, dan lebih kecil, ketimbang manusia, namun masih jauh lebih unggul, atau relatif jauh lebih besar, ketimbang para leluhur mereka. Si kembar ini sejak awal menampilkan kecerdasan yang lebih unggul dan segera diangkat sebagai kepala seluruh suku mamalia permulaan, keduanya benar-benar melembagakan semacam bentuk tata sosial primitif dan pembagian kerja ekonomi kasar. Kakak-beradik ini kawin dan membentuk sebuah masyarakat kecil yang terdiri dari dua puluh satu anak serupa mereka, yang semuanya bertinggi badan lebih dari satu meter dan dalam segala hal lebih unggul ketimbang spesies asal mereka. Kelompok baru ini menjadi inti mamalia menengah.
62:3.4 (705.3) Ketika jumlah anggota dari kelompok baru dan unggul ini makin banyak, pecahlah peperangan besar, perang yang tiada henti; dan setelah pertarungan mengerikan tersebut usai, tak ada satupun dari ras mamalia permulaan leluhur sebelumnya itu yang masih hidup. Tunas dari spesies yang berjumlah lebih sedikit namun lebih kuat dan cerdas itu telah bertahan hidup dengan mengorbankan nenek moyang mereka.
62:3.5 (705.4) Dan kemudian, selama hampir 15.000 tahun lamanya (enam ratus generasi), makhluk ini menjadi momok menakutkan di bagian bumi ini. Semua satwa zaman lampau yang kuat dan ganas telah punah. Binatang liar besar yang asli dari kawasan ini bukanlah karnivora, dan keluarga kucing yang berukuran tubuh besar, singa dan harimau, belum menyerbu masuk ke ceruk yang secara istimewa terlindung di permukaan bumi ini. Maka tidak mengherankan apabila para mamalia menengah ini menjadi merajalela dan menundukkan semua sudut wilayah penciptaan mereka.
62:3.6 (705.5) Jika dibandingkan dengan spesies pendahulu mereka, mamalia menengah ini adalah perbaikan dalam segala segi. Bahkan rentang harapan hidup mereka lebih lama, menjadi sekitar dua puluh lima tahun. Sejumlah sifat manusiawi dasar kentara dalam spesies baru ini. Selain dorongan-dorongan bawaan seperti yang ditunjukkan para leluhur mereka, para mamalia menengah ini mampu menunjukkan rasa muak dalam situasi-situasi tertentu yang menjijikkan. Lebih lanjut mereka memiliki naluri yang terdefinisi baik untuk menyimpan; mereka suka menyembunyikan makanan untuk dimakan belakangan dan sangat berminat mengumpulkan kelereng yang bulat mulus atau beberapa jenis batuan bulat lainnya yang cocok dipakai untuk amunisi bertahan dan menyerang.
62:3.7 (705.6) Para mamalia menengah ini menjadi golongan makhluk pertama yang menunjukkan kecenderungan untuk suka membangun, sebagaimana terlihat dari persaingan antar mereka sendiri dalam kegiatan bangun-membangun rumah di puncak pohon maupun di persembunyian jaringan gua bawah tanah; mereka adalah spesies mamalia pertama yang mengupayakan keselamatan diri di pepohonan maupun di bawah tanah. Mereka sebagian besar meninggalkan pepohonan sebagai tempat pemukiman, selama siang hari mereka hidup di atas tanah dan tidur di puncak pohon pada malam hari.
62:3.8 (705.7) Dengan berlalunya waktu, pertambahan jumlah secara alami akhirnya menjurus pada kompetisi serius perolehan makanan dan persaingan pasangan seksual, yang berpuncak pada serangkaian pertikaian antar saudara sendiri, yang hampir memusnahkan seluruh spesies. Pertarungan ini terus berlanjut hingga tinggal hanya sekelompok kecil kurang dari seratus individu yang masih hidup. Namun kedamaian sekali lagi muncul, dan suku kecil yang masih selamat sendirian ini kembali membangun kamar-kamar tidur mereka di puncak pepohonan dan kembali melanjutkan kehidupan yang normal dan setengah damai.
62:3.9 (705.8) Kamu akan kesulitan membayangkan seberapa nyarisnya para leluhur pra-manusiamu lolos dari kepunahan dari masa ke masa. Kalau saja katak purba yang adalah leluhur seluruh manusia itu melompat kurang lima sentimeter saja pada suatu kejadian tertentu, maka seluruh rangkaian evolusi akan mengalami perubahan yang sangat menyolok. Si induk mirip-lemur, induk langsung dari spesies mamalia permulaan itu hanya seujung rambut saja lolos dari maut tidak kurang dari lima kali, sebelum ia melahirkan ayah untuk ordo mamalia jenis baru dan lebih tinggi itu. Tapi bahaya terbesar dari semuanya adalah ketika halilintar menyambar pohon di mana calon ibu si kembar Primata itu sedang tidur. Kedua orang tua mamalia menengah ini tersebut amat syok dan terbakar parah; tiga dari tujuh anak mereka tewas oleh petir dari angkasa ini. Hewan-hewan yang masih berkembang ini hampir berpikiran takhyul. Pasangan yang rumahnya baru saja terkena sambaran petir tersebut sebenarnya adalah pemimpin-pemimpin spesies mamalia menengah yang lebih maju; dan dengan mengikuti teladan mereka, lebih dari separuh anggota suku, yang mencakup keluarga-keluarga yang lebih cerdas, pindah hampir tiga kilometer dari daerah ini dan mulai pembangunan rumah puncak pohon baru dan perlindungan tanah yang baru—tempat perlindungan sementara pada saat-saat bahaya mendadak.
62:3.10 (706.1) Segera setelah rumah mereka selesai dibangun, pasangan pemimpin ini, sebagai veteran dari banyak perjuangan, akhirnya menjadi orang tua si kembar yang bangga, hewan yang paling menarik dan penting yang pernah terlahir di dunia hingga pada waktu itu, karena si kembar ini adalah spesies Primatapertama yang membentuk tahap vital berikutnya dalam evolusi pra-manusia.
62:3.11 (706.2) Sejaman dengan kelahiran pasangan kembar Primata ini, ada pasangan lainnya—jantan dan betina yang jelas terbelakang dari anggota suku mamalia menengah, pasangan yang lebih rendah baik secara mental maupun fisik—juga melahirkan sepasang bayi kembar. Bayi kembar tersebut, satu jantan dan satu betina, sangat tidak suka melakukan penaklukan; mereka hanya berkutat dengan kegiatan mencari makanan, dan karena mereka tidak makan daging, maka mereka sama sekali tidak berminat mencari mangsa. Si kembar yang terbelakang ini menjadi leluhur rumpun monyet modern. Keturunan mereka mencari kawasan selatan yang lebih hangat dengan iklim yang sedang dan buah-buahan tropis yang melimpah, dan di sanalah mereka terus hidup seperti pada masa itu kecuali cabang-cabang tertentu yang kawin dengan tipe-tipe owa (gibbon) dan kera yang lebih awal dan sebagai dampaknya menjadi sangat merosot.
62:3.12 (706.3) Maka bisa segera dilihat bahwa manusia dan kera itu berkaitan hanya karena mereka sama-sama berasal dari mamalia menengah, dari suatu rumpun tersebut lahirlah secara bersamaan dua pasang bayi kembar, dan pemisahan dua pasangan kembar itu: yang inferior ditakdirkan akan menghasilkan jenis-jenis modern monyet, baboon, simpanse dan gorila; sementara pasangan yang superior ditakdirkan untuk melanjutkan jalur pemuliaan yang berevolusi menjadi manusia itu sendiri.
62:3.13 (706.4) Manusia modern dan monyet atau simian itu memang berasal dari suku dan spesies yang sama, namun bukan dari pasangan orang tua yang sama. Leluhur manusia diturunkan dari galur unggul dari sisa terpilih dari antara suku mamalia menengah, sedangkan simian modern (tidak termasuk beberapa tipe lemur yang sudah ada sebelumnya, owa, kera, dan hewan serupa monyet lainnya) adalah keturunan dari pasangan yang paling inferior dari kelompok mamalia menengah ini, yaitu pasangan yang selamat karena bersembunyi di sebuah tempat penimbunan makanan di bawah tanah selama dua minggu hingga pertempuran ganas terakhir suku mereka, dan baru keluar dari tempat persembunyian setelah permusuhan usai.
62:4.1 (706.5) Kembali tentang kelahiran si kembar yang unggul, satu yang jantan dan satunya betina, yang terlahir dari sepasang pemimpin suku mamalia menengah itu: Bayi-bayi hewan ini dari golongan yang tidak biasa; rambut yang menutupi tubuh mereka lebih sedikit daripada para orang tua mereka. Sejak masih sangat kecil, tetap hendak berjalan tegak. Para pendahulu mereka selalu belajar untuk berjalan dengan kaki belakang, namun si kembar Primata ini dapat berdiri tegak dari mulanya. Tinggi badan mereka mencapai lebih dari 1,5 meter, dan kepala mereka berkembang lebih besar dibandingkan yang lain di antara suku. Meskipun sejak kecil sudah belajar berkomunikasi satu sama lain dengan sarana gerak-gerik dan suara, namun mereka tidak pernah dapat membuat bangsa mereka memahami maksud simbol-simbol baru ini.
62:4.2 (707.1) Ketika berusia sekitar 14 tahun, mereka melarikan diri dari suku, pergi ke arah barat untuk membangun keluarga mereka dan mendirikan spesies Primata yang baru. Makhluk-makhluk baru ini memang tepat sekali dinamakan Primata sebab mereka memang satwa leluhur langsung dan segera untuk keluarga manusia itu sendiri.
62:4.3 (707.2) Maka Primata itulah yang mendiami kawasan di pantai barat semenanjung Mesopotamia yang waktu itu menjorok ke laut selatan, sementara suku-suku yang kurang cerdas dan berkeluarga dekat itu tinggal seputar ujung semenanjung dan sepanjang garis pantai timur.
62:4.4 (707.3) Para Primata itu bersifat lebih manusiawi dan kurang hewani daripada para mamalia menengah pendahulu mereka. Proporsi kerangka spesies baru ini sangat mirip kerangka ras manusia primitif. Jenis tangan dan kaki manusia telah berkembang sepenuhnya, dan makhluk-makhluk ini dapat berjalan serta berlari seperti semua manusia yang nantinya menjadi keturunan mereka. Mereka umumnya telah meninggalkan hidup di pepohonan, meskipun mereka masih memanjat ke puncak pepohonan untuk mengamankan diri di waktu malam, sebab seperti para leluhur mereka, mereka masih sangat dihantui ketakutan. Meningkatnya penggunaan tangan mereka sangat mendukung pengembangan kemampuan otak bawaan mereka, namun mereka belum memiliki pikiran yang dapat disebut benar-benar sebagai manusia.
62:4.5 (707.4) Meskipun dalam sifat emosionalnya para Primata itu tidak jauh berbeda dari para pendahulu mereka, namun mereka telah menunjukkan semua kecenderungan ke arah yang lebih manusiawi. Mereka sungguh-sungguh hewan-hewan yang luar biasa dan unggul, yang mencapai kedewasaan dalam usia sekitar sepuluh tahun dan memiliki masa hidup alamiah kurang lebih empat puluh tahun. Artinya, mereka bisa mencapai usia itu jika mati secara wajar, namun di masa-masa itu sedikit sekali binatang yang mati secara alami; perjuangan untuk tetap bertahan hidup terlampau keras.
62:4.6 (707.5) Dan kini, setelah hampir sembilan ratus generasi pengembangan, yang mencakup sekitar dua puluh satu ribu tahun sejak awal mamalia permulaan, Primata pertama itu secara tiba-tiba melahirkan dua makhluk yang luar biasa, sosok-sosok manusia sejati yang pertama.
62:4.7 (707.6) Demikianlah bahwa mamalia permulaan, yang berasal dari jenis lemur Amerika Utara, melahirkan mamalia menengah, dan pada gilirannya mamalia menengah tersebut menghasilkan Primata-primata yang unggul, yang menjadi leluhur langsung ras manusia primitif. Suku-suku Primata adalah mata rantai vital yang terakhir dalam evolusi manusia, namun dalam jangka waktu kurang dari lima ribu tahun saja tidak ada satupun individu dari suku-suku yang luar biasa ini yang masih tersisa.
62:5.1 (707.7) Jika dihitung mundur dari tahun 1934 M maka kelahiran dua sosok manusia perdana adalah 993.419 tahun yang lampau.
62:5.2 (707.8) Dua makhluk yang luar biasa ini adalah sosok-sosok manusia sejati. Mereka memiliki bentuk ibu jari yang sempurna, yang juga dimiliki banyak pendahulu mereka, sementara mereka mempunyai bentuk kaki sesempurna manusia sekarang. Mereka adalah pejalan kaki dan pelari, bukan pemanjat; fungsi cengkeraman dari jari-jemari kaki besar mereka tidak ada, hilang sepenuhnya. Ketika bahaya memaksa mereka untuk menghindar ke puncak pepohonan, cara mereka memanjat adalah seperti manusia saat ini. Mereka memanjat batang pohon seperti cara beruang memanjat dan bukan seperti simpanse atau gorila, yang mengayun naik melalui cabang pepohonan.
62:5.3 (708.1) Sosok-sosok manusia pertama ini (dan keturunan mereka) mencapai kedewasaan penuh pada usia dua belas tahun dan mempunyai harapan hidup hingga sekitar tujuh puluh lima tahun.
62:5.4 (708.2) Banyak emosi baru yang kelihatan sejak awal dalam diri si kembar ini. Mereka mengalami rasa kagum terhadap objek maupun sosok-sosok makhluk yang lain, serta menunjukkan kebanggaan diri yang besar. Namun kemajuan yang paling menyolok dalam perkembangan emosional mereka adalah kemunculan, secara mendadak, sekumpulan perasaan baru yang benar-benar manusiawi, kelompok penyembahan, meliputi kekaguman, penghormatan, kerendahan hati, dan bahkan bentuk rasa syukur primitif. Rasa takut, yang bercampur dengan ketidak-tahuan terhadap fenomena alam, akan melahirkan agama primitif.
62:5.5 (708.3) Tidak hanya perasaan-perasaan manusiawi tersebut dimanifestasikan dalam diri manusia-manusia primitif ini, tetapi juga sentimen-sentimen yang berkembang lebih tinggi juga hadir dalam bentuk yang belum sempurna. Mereka agak menyadari tentang rasa kasihan, malu, dan aib, serta sangat sadar akan cinta, benci dan balas dendam, juga mudah terpengaruh perasaan cemburu yang jelas.
62:5.6 (708.4) Dua sosok manusia pertama ini—si kembar—adalah suatu cobaan besar bagi kedua orang tua Primata mereka. Mereka begitu ingin tahu dan suka bertualang sehingga hampir-hampir mereka kehilangan nyawa mereka dalam berbagai peristiwa sebelum mereka berusia delapan tahun. Begitulah, mereka cukup banyak terluka ketika usia mereka menginjak dua belas tahun.
62:5.7 (708.5) Sejak usia belia mereka telah belajar untuk melakukan komunikasi lisan; pada usia sepuluh tahun mereka telah merampungkan seperangkat bahasa tanda dan ucapan yang mencakup hampir seratus gagasan, dan telah sangat memperbaiki dan memperluas teknik komunikasi kasar yang dipakai para pendahulu mereka. Namun sekeras apapun mereka mencobanya, mereka hanya mampu mengajarkan beberapa tanda dan simbol baru itu kepada orang tua mereka.
62:5.8 (708.6) Ketika berusia sekitar sembilan tahun, mereka berkelana menuruni sebuah aliran sungai pada suatu hari yang cerah dan mengadakan pembicaraan yang bersejarah. Setiap kecerdasan selestial yang ditempatkan di Urantia, termasuk aku sendiri, hadir sebagai pengamat dalam peristiwa tengah hari tersebut. Pada hari yang penting ini mereka mencapai pengertian untuk hidup dengan dan untuk kepentingan satu sama lain, dan inilah yang pertama dari serangkaian kesepakatan seperti itu yang akhirnya berpuncak pada keputusan untuk melarikan diri dari rekan-rekan hewan mereka yang lebih rendah, untuk kemudian berkelana ke utara. Mereka tidak menyadari bahwa mereka akan menjadi pendiri ras manusia.
62:5.9 (708.7) Walaupun kami sangat peduli dengan apa saja yang dirancang oleh dua makhluk liar kecil ini, kami tidak punya daya untuk mengendalikan bekerjanya pikiran mereka; kami tidak —tidak bisa—dengan sewenang-wenang mempengaruhi keputusan mereka. Namun di dalam batas-batas fungsi keplanetan yang diperbolehkan, kami, para Pembawa Kehidupan, bersama-sama dengan rekan-rekan kami, semuanya telah bekerjasama untuk membimbing si kembar manusia itu pergi ke utara dan menjauh dari kaum mereka yang berambut lebat dan sebagian tinggal di pepohonan itu. Demikianlah, didasari oleh pilihan cerdas mereka sendiri, si kembar itu hijrah, dan karena pengawasan kami mereka bermigrasi ke utara ke sebuah kawasan terlindung di mana mereka terlepas dari kemungkinan kemerosotan biologis akibat percampuran darah dengan kerabat suku Primata mereka yang lebih inferior.
62:5.10 (708.8) Tidak lama sebelum kepergian mereka dari hutan kampung halaman, mereka kehilangan ibu mereka dalam suatu serbuan kawanan owa. Walaupun sang induk tersebut tidak memiliki taraf kecerdasan seperti mereka, namun ia mempunyai kasih sayang yang tinggi terhadap anaknya, dan tanpa gentar ia rela mengorbankan nyawa demi menyelamatkan pasangan anak kembarnya yang menawan itu. Pengorbanannya tidaklah percuma, karena ia menahan serangan musuh hingga sang ayah datang dengan bala bantuan dan mengusir para penyerang.
62:5.11 (709.1) Segera setelah kejadian pasangan muda ini meninggalkan sanak-saudara mereka untuk mendirikan bangsa manusia, ayah Primata mereka menjadi sangat bersedih dan patah hati. Ia tidak mau makan, bahkan ketika makanan disodorkan kepadanya oleh anak-anaknya yang lain. Anaknya yang cemerlang telah hilang, hidupnya tiada arti lagi di antara sesama anggota suku yang biasa; maka ia berkelana jauh ke dalam hutan, terkurung oleh gerombolan owayang bermusuhan dan dipukuli hingga tewas.
62:6.1 (709.2) Kami, para Pembawa Kehidupan di Urantia, telah melalui sebuah masa penantian panjang dan penuh kewaspadaan sejak hari pertama kami menanamkan plasma kehidupan di perairan planet, sehingga wajar kalau kemunculan makhluk pertama yang sungguh-sungguh cerdas dan mempunyai kehendak itu membuat kami sangat bersuka dan puas.
62:6.2 (709.3) Kami telah mengikuti perkembangan mental si kembar dengan mengamati berfungsinya tujuh roh-batin ajudan yang ditugaskan ke Urantia sejak dari hari pertama kami tiba di planet ini. Di sepanjang sejarah perkembangan evolusioner kehidupan planet, para pelayan batin yang tak kenal lelah ini terus mencatat peningkatan kemampuan untuk melakukan kontak dengan kapasitas otak yang terus bertambah dari hewan-hewan yang semakin unggul tersebut.
62:6.3 (709.4) Pada mulanya hanya roh intuisi yang dapat berfungsi dalam perilaku satwa primordial yang naluriah dan refleks itu. Dengan pembedaan ke jenis-jenis yang lebih tinggi, roh pengertiandapat mengaruniai mereka dengan kemampuan mengaitkan gagasan-gagasan secara spontan. Berikutnya kami juga mengamati roh keberanian bekerja; hewan-hewan yang berevolusi itu benar-benar mengembangkan suatu bentuk kasar kesadaran diri untuk perlindungan. Setelah munculnya kelompok-kelompok mamalia, kami menyaksikan roh pengetahuan semakin menunjukkan dirinya. Evolusi mamalia tingkat yang lebih tinggi menghadirkan fungsi roh pertimbangan, yang menghasilkan pertumbuhan naluri berkawan dan permulaan perkembangan sosial primitif.
62:6.4 (709.5) Mulai dari mamalia rintisan awal, lalu mamalia menengah, dan akhirnya Primata, kami telah mengamati adanya penambahan layanan dari kelima ajudan yang pertama. Namun dua pelayan sisanya, yaitu pelayan-pelayan batin yang tertinggi, belum berfungsi dalam tipe batin evolusioner Urantia.
62:6.5 (709.6) Bayangkanlah sukacita kami ketika suatu hari—ketika kembar itu berusia kira-kira sepuluh tahun—ketika roh penyembahan melakukan kontak pertamanya dengan batin si kembar yang perempuan, dan segera setelah itu dengan yang laki-laki. Kami tahu bahwa sesuatu yang dekat dengan batin manusia sedang mendekati puncaknya; dan ketika, sekitar setahun kemudian, mereka akhirnya memutuskan, sebagai hasil dari perenungan pikiran dan keputusan bertujuan, untuk melarikan diri dari kampung halaman dan berkelana ke utara, maka pada waktu itulah roh hikmat mulai berfungsi di Urantia dan di dalam dua batin yang sekarang diakui sebagai batin manusiawi ini.
62:6.6 (709.7) Terjadi suatu tatanan mobilisasi yang langsung dan baru dari tujuh roh-batin ajudan tersebut. Kami bergelora dalam pengharapan; kami menyadari bahwa waktu yang sudah lama kami nanti-nantikan itu kini semakin dekat; kami tahu bahwa kami sedang berada di ambang perwujudan hasil dari segala jerih lelah sekian lama untuk mengembangkan makhluk-makhluk yang memiliki kehendak di Urantia.
62:7.1 (709.8) Kami tidak perlu menunggu lama. Siang itu, sehari setelah si kembar melarikan diri, terjadilah kilasan tes awal untuk sinyal sirkuit alam semesta di fokus-penerimaan keplanetan Urantia. Tentu saja kami semua gempar oleh kesadaran bahwa sebuah peristiwa akbar sedang mendekat; namun mengingat dunia ini adalah sebuah tempat eksperimen kehidupan, kami tidak bisa menebak sedikitpun bagaimana kiranya kami akan dikabari mengenai pengakuan kehidupan cerdas di planet. Tetapi kami tidak terlalu lama gelisah. Pada hari ketiga setelah si kembar kawin lari itu, dan sebelum korps Pembawa Kehidupan berangkat pergi, datanglah penghulu malaikat dari Nebadon untuk urusan pemasangan sirkuit keplanetan awal.
62:7.2 (710.1) Hari itu sungguh istimewa di Urantia ketika kelompok kecil kami berkumpul di sekeliling kutub komunikasi angkasa planet dan menerima pesan pertama dari Salvington lewat sirkuit batin yang baru saja selesai terpasang di planet. Dan pesan pertama ini, yang dibacakan oleh kepala korps penghulu malaikat, berbunyi:
62:7.3 (710.2) “Kepada semua Pembawa Kehidupan di Urantia—Salam! Kami mengirimkan kepastian tentang sukacita besar di Salvington, Edentia dan Jerusem untuk menghormati terdaftarnya di markas pusat Nebadon sinyal adanya batin dengan martabat kehendak di Urantia. Keputusan yang penuh maksud dari si kembar, untuk diri ke arah utara dan memisahkan keturunan mereka dari leluhur mereka yang inferior, telah tercatat. Inilah keputusan batin pertama —jenis batin manusia—di Urantia dan secara otomatis meresmikan sirkuit komunikasi yang dipakai untuk mengirimkan pesan pengakuan awal ini.”
62:7.4 (710.3) Berikutnya melalui sirkuit baru ini datanglah salam dari para Yang Paling Tinggi di Edentia, yang memuat pesan untuk para Pembawa Kehidupan yang melarang kami untuk ikut campur dengan pola kehidupan yang telah kami rintis. Kami diperintahkan agar tidak ikut mencampuri urusan-urusan kemajuan manusia. Jangan disimpulkan bahwa para Pembawa Kehidupan selalu bertindak sewenang-wenang dan secara mekanis turut campur dalam bekerjanya secara alami rancangan evolusioner keplanetan, karena kami tidak pernah demikian. Namun hingga pada waktu ini kami masih diperbolehkan untuk memanipulasi lingkungan dan melindungi plasma hayati dengan cara khusus, dan pengawasan yang luar biasa, meskipun alami sepenuhnya, inilah yang akan dihentikan.
62:7.5 (710.4) Dan segera setelah para Yang Paling Tinggi selesai berbicara datanglah pesan indah dari Lucifer, yang waktu itu menjadi penguasa berdaulat atas sistem Satania. Kini para Pembawa Kehidupan mendengarkan kata-kata sambutan dari junjungan mereka sendiri dan menerima izinnya untuk pulang ke Yerusem. Pesan dari Lucifer ini memuat penerimaan resmi terhadap karya para Pembawa Kehidupan di Urantia dan membebaskan kami dari semua kritik di masa depan terhadap semua upaya kami untuk memperbaiki pola kehidupan Nebadon yang dibangun dalam sistem Satania.
62:7.6 (710.5) Pesan-pesan dari Salvington, Edentia dan Yerusem ini secara resmi menandai berakhirnya pengawasan para Pembawa Kehidupan yang begitu lama terhadap planet. Lama sekali kami telah bertugas, dengan dibantu hanya oleh tujuh roh-batin ajudan dan para Pengendali Fisik Master. Dan sekarang, kehendak, atau kemampuan untuk memilih untuk menyembah dan naik, karena telah muncul dalam diri makhluk-makhluk evolusioner di planet ini, kami menyadari bahwa pekerjaan kami telah selesai, dan kelompok kami bersiap-siap untuk berangkat. Urantia adalah dunia modifikasi hayati, maka izin dikabulkan untuk meninggalkan dua Pembawa Kehidupan senior dengan dua belas asisten, dan aku terpilih sebagai salah satu anggota kelompok ini dan semenjak itu selalu berada di Urantia.
62:7.7 (710.6) Hanya 993.408 tahun saja (terhitung dari tahun 1934 M) berselang ketika Urantia secara resmi diakui sebagai suatu planet untuk pemukiman manusia dalam alam semesta Nebadon. Evolusi biologis sekali lagi telah meraih tingkat manusiawi untuk martabat kehendak bebas; manusia telah tiba di planet nomor 606 di Satania.
62:7.8 (710.7) [Disponsori oleh salah satu Pembawa Kehidupan Nebadon yang bermukim di Urantia.]
Buku Urantia
Makalah 63
63:0.1 (711.1) URANTIA didaftarkan sebagai suatu dunia yang dihuni ketika dua manusia pertama—si kembar—berusia sebelas tahun, dan sebelum mereka menjadi orang tua dari anak sulung generasi kedua manusia yang sesungguhnya. Pesan penghulu malaikat dari Salvington, pada kesempatan pengakuan keplanetan resmi ini, ditutup dengan kata-kata berikut:
63:0.2 (711.2) “Batin-manusia telah muncul di planet 606 Satania, dan kedua orang tua dari ras baru ini akan dinamakan Andon dan Fonta. Dan semua penghulu malaikat mendoakan agar makhluk-makhluk baru ini segera dikaruniai dengan pendiaman pribadi anugerah roh dari Bapa Semesta.”
63:0.3 (711.3) Andon adalah nama Nebadon yang berarti “Makhluk pertama mirip Bapa yang menunjukkan lapar akan kesempurnaan manusia.” Fonta berarti “Makhluk pertama mirip Putra yang menunjukkan lapar akan kesempurnaan manusia.” Andon dan Fonta tidak pernah tahu nama-nama tersebut hingga pada waktu nama-nama tersebut dianugerahkan kepada mereka pada saat peleburan dengan Pelaras Pikiran mereka masing-masing. Dalam seluruh perjalanan hidup di Urantia mereka saling memanggil satu sama lain dengan sebutan Sonta-an dan Sonta-en, Sonta-an bermakna “dikasihi oleh ibu,” sedangkan Sonta-en berarti “dikasihi oleh ayah.” Mereka sendiri yang memberi nama-nama ini, dan makna-makna itu penting untuk rasa saling menghargai dan menyayangi antar mereka berdua.
63:1.1 (711.4) Dalam banyak hal, Andon dan Fonta adalah pasangan manusia yang paling luar biasa yang pernah hidup di permukaan bumi. Pasangan yang menawan ini, orang tua sesungguhnya seluruh umat manusia, dalam segala hal masih lebih unggul ketimbang para turunan langsung mereka, dan mereka jauh berbeda dari semua leluhur mereka, baik yang langsung maupun yang jauh.
63:1.2 (711.5) Orang tua dari pasangan manusia perdana ini juga tampaknya sedikit berbeda dari umumnya anggota suku lainnya, meskipun mereka berada di kalangan anggota yang lebih cerdas, yaitu kelompok yang untuk pertama kalinya belajar untuk melempar batu dan memakai pentung dalam pertarungan. Mereka juga menggunakan benda-benda tajam dari batu, batu rijang (flint), dan tulang.
63:1.3 (711.6) Ketika masih hidup bersama orangtuanya, Andon telah mengikatkan sebongkah batu rijang tajam di ujung sebatang tongkat, dengan memakai urat hewan untuk keperluan ini, dan tidak kurang dari selusin kejadian ia memanfaatkan dengan baik senjata tersebut, baik untuk menyelamatkan nyawanya sendiri maupun adik perempuannya yang sama-sama suka bertualang dan ingin tahu itu, yang senantiasa mendampingi dia kemanapun ia pergi melakukan perjalanan eksplorasinya.
63:1.4 (711.7) Keputusan Andon dan Fonta untuk lari dari suku Primata menandakan adanya kualitas pikiran yang jauh lebih tinggi ketimbang kecerdasan rendah yang menjadi ciri keturunan mereka sendiri, yang turun martabat karena kawin dengan sepupu-sepupu mereka yang terbelakang dari suku monyet. Namun ada perasaan samar-samar dalam diri mereka bahwa mereka adalah sosok makhluk yang lebih dari sekedar binatang, karena mereka memiliki kepribadian, dan ditambah oleh kehadiran Pelaras Pikiran yang berdiam.
63:2.1 (712.1) Setelah Andon dan Fonta memutuskan untuk lari ke arah utara, mereka masih sempat menyerah karena rasa takut dalam diri mereka untuk sementara waktu, khususnya rasa takut kalau-kalau akan mengecewakan ayah dan keluarga dekat mereka yang lain. Mereka membayangkan seandainya kemudian mereka diserang oleh sanak-saudara yang murka dan mereka menyadari kemungkinan menemui ajal di tangan sesama anggota suku yang sudah iri. Sebagai anak-anak remaja, si kembar menghabiskan sebagian besar waktu mereka bersama-sama dan itulah alasan mengapa mereka tidak pernah terlalu populer di mata para sepupu binatang mereka dari suku Primata. Mereka juga tidak bisa meningkatkan kedudukan di dalam suku dengan membangun rumah pohon yang terpisah dan sangat unggul.
63:2.2 (712.2) Di rumah baru di puncak pepohonan inilah, pada suatu malam setelah mereka terjaga oleh badai kencang, dan sementara mereka berpegangan satu sama lain dalam pelukan ketakutan dan sayang, bahwa mereka pada akhirnya dan dengan segenap hati memutuskan untuk lari dari habitat kesukuan dan rumah pohon.
63:2.3 (712.3) Mereka telah mempersiapkan suatu tempat persembunyian kasar di atas pohon yang berjarak tempuh sekitar setengah hari perjalanan ke utara. Inilah tempat persembunyian rahasia dan aman mereka untuk hari pertama kepergian dari hutan kampung halaman mereka. Sekalipun kembar ini masih serupa dengan suku Primata lainnya yang takut bukan main berada di tanah pada waktu malam, mereka bertolak dari rumah sesaat sebelum petang menempuh jalur ke utara. Walaupun dibutuhkan keberanian yang luar biasa untuk menempuh perjalanan malam ini, meskipun saat itu terang bulan purnama, mereka tepat sekali menyimpulkan bahwa mereka kemungkinan besar tidak akan dicari dan dikejar oleh anggota suku dan sanak keluarga mereka. Mereka dengan aman berhasil mencapai tempat persinggahan yang telah disiapkan itu sesaat setelah tengah malam.
63:2.4 (712.4) Pada pengembaraan ke utara mereka menemukan sebuah timbunan batu rijang yang terpapar dan, karena mendapatkan banyak batu yang bentuknya cocok untuk beragam penggunaan, mereka mengumpulkan persediaan untuk masa depan. Ketika mencoba untuk memotong-motong batu-batu keras ini agar lebih sesuai untuk tujuan tertentu, Andon menemukan sifat batu itu bisa memercikkan api dan mendapat gagasan untuk menyalakan api. Tetapi gagasan tersebut terlintas begitu saja sebab pada waktu itu iklim masih nyaman dan sedikit diperlukan api.
63:2.5 (712.5) Namun matahari musim gugur kian rendah di langit, dan saat mereka berkelana ke arah utara, setiap malam menjadi semakin lama semakin dingin. Mereka telah terpaksa telah memanfaatkan kulit hewan untuk mendapatkan kehangatan. Sebelum mereka jauh dari rumah satu bulan, Andon memberi isyarat kepada pasangannya bahwa dia pikir dia dapat membuat api dengan batu rijang. Mereka berdua mencoba selama kurang lebih dua bulan untuk memanfaatkan percikan batu rijang itu untuk menyalakan api tetapi apa daya selalu gagal. Tiap hari pasangan ini terus memantik batu rijang dan berupaya untuk menyalakan kayu. Akhirnya, pada suatu petang sekitar terbenamnya matahari, rahasia teknik itu terungkap, ketika Fonta kebetulan memanjat pohon di dekatnya untuk mengambil sebuah sarang burung sudah ditinggalkan. Sarang itu kering dan sangat mudah terbakar, sehingga terbakarlah sarang itu seketika terkena percikan api. Mereka berdua begitu heran dan terkesima karena keberhasilan mereka sehingga nyalanya hampir saja padam, tetapi untunglah mereka segera menyelamatkan kobaran api tersebut dengan menambahkan bahan-bahan yang bisa terbakar. Itulah saat pertama leluhur umat manusia mencari kayu bakar.
63:2.6 (712.6) Ini adalah salah satu peristiwa yang paling menggembirakan dalam masa hidup mereka yang pendek namun sarat dengan peristiwa itu. Semalaman penuh mereka duduk menyaksikan api mereka menyala, samar-samar menyadari bahwa mereka telah mendapatkan suatu penemuan yang akan memampukan mereka untuk melawan iklim dingin sehingga akan selamanya mandiri dari kerabat hewani mereka di tanah selatan. Setelah beristirahat dan menikmati api selama tiga hari, mereka melanjutkan perjalanan.
63:2.7 (712.7) Para leluhur Primata yang hidup sebelum Andon sering memelihara api yang telah dinyalakan oleh sambaran kilat, namun belum pernah ada makhluk di bumi yang memiliki metode untuk memulai api jika dikehendaki. Tetapi perlu waktu lama sebelum si kembar itu belajar bahwa tidak hanya sarang burung yang bisa tersulut api, lumut kering dan bahan-bahan lainnya juga bisa.
63:3.1 (713.1) Hampir dua tahun berselang sejak malam kepergian si kembar dari rumah, anak sulung mereka lahir. Mereka menamakannya Sontad; dan Sontad adalah makhluk pertama yang lahir di Urantia yang dibungkus dengan selimut pelindung pada waktu kelahiran. Ras manusia telah dimulai, dan dengan evolusi baru ini muncullah naluri untuk merawat bayi yang semakin tidak bisa apa-apa, yang akan menjadi ciri kemajuan perkembangan batin untuk golongan kecerdasan, yang dibedakan dengan tipe-tipe yang lebih bersifat murni hewani.
63:3.2 (713.2) Andon dan Fonta mempunyai sembilan belas anak semuanya, dan mereka hidup menikmati keluarga hampir lima puluh cucu dan setengah lusin cicit. Keluarga ini bermukim dalam empat rumah gua yang berdampingan, atau semacam setengah gua, yang tiga di antaranya saling terhubung oleh jalan tembus yang digali dalam batu kapur yang lunak dengan memakai peralatan batu yang dibikin oleh anak-anak Andon.
63:3.3 (713.3) Keluarga Andonit mula-mula ini menunjukkan semangat kekerabatan yang sangat kental; mereka berburu secara berkelompok dan tidak pernah mengembara terlalu jauh dari rumah. Tampaknya mereka menyadari bahwa mereka adalah sekelompok makhluk hidup yang tersendiri dan unik, sehingga karena itu jangan sampai saling terpisah. Jalinan perasaan kekerabatan yang erat ini tidak ayal lagi adalah karena meningkatnya pelayanan dari roh-roh ajudan.
63:3.4 (713.4) Andon dan Fonta bekerja tanpa henti untuk mengasuh dan meningkatkan keluarga besarnya. Mereka hidup hingga usia empat puluh dua tahun, ketika keduanya terbunuh pada waktu gempa bumi karena runtuhnya batu yang menggantung di atas mereka. Lima anak dan sebelas cucu turut binasa bersama mereka, dan hampir dua puluhan anak-cucu mereka juga menderita luka-luka berat.
63:3.5 (713.5) Setelah kematian kedua orangtuanya, Sontad, yang walaupun mengalami luka parah di kakinya, segera mengambil alih kepemimpinan keluarga besar itu dan dibantu dengan baik oleh istrinya, adik perempuannya yang tertua. Tugas mereka yang pertama adalah menumpukkan batu-batu agar dapat mengubur jasad orang tua, saudara, saudari dan anak-anak mereka yang tewas. Tidak perlu dilekatkan makna yang tidak semestinya pada tindakan penguburan ini. Pola pikir mereka tentang kelangsungan hidup setelah kematian masih sangat samar-samar dan tidak jelas, karena terutama berasal dari mimpi tidur mereka yang serba aneh dan beraneka ragam.
63:3.6 (713.6) Keluarga Andon dan Fonta ini terus rukun bersama hingga generasi kedua puluh, ketika sekaligus persaingan makanan dan gesekan sosial antar mereka menyebabkan mereka mulai menyebar.
63:4.1 (713.7) Manusia primitif —bangsa Andonit—memiliki mata hitam dan berkulit gelap, yaitu warna kulit seperti persilangan antara kulit kuning dan merah. Melanin adalah zat pewarna yang dijumpai dalam kulit semua manusia. Itulah pigmen kulit ras Andonik yang asli. Secara umum penampilan dan warna kulit dari orang Andonit mula-mula ini lebih menyerupai orang Eskimo yang sekarang ketimbang jenis-jenis manusia yang lain. Mereka adalah kelompok makhluk pertama yang menggunakan kulit hewan sebagai pelindung terhadap dingin; tubuh mereka sedikit lebih berbulu daripada manusia zaman sekarang.
63:4.2 (713.8) Kehidupan kesukuan para satwa leluhur manusia mula-mula ini telah menunjukkan sebelumnya permulaan berbagai aturan sosial, dan dengan meluasnya emosi dan membesarnya kemampuan otak orang-orang ini, terwujudlah segera perkembangan organisasi sosial dan pembagian divisi baru untuk pekerjaan marga. Mereka sangat suka meniru, tapi naluri untuk bermain hanya sedikit sekali berkembang, dan selera humor hampir sepenuhnya tidak ada. Manusia primitif kadang-kadang tersenyum, namun tidak pernah ia gemar tertawa terpingkal-pingkal. Humor adalah warisan dari ras Adam pada masa berikutnya. Para manusia mula-mula ini tidak terlalu peka terhadap rasa sakit atau terhadap situasi-situasi yang tidak mengenakkan daripada banyak manusia yang berkembang kemudian. Kelahiran anak bukan penderitaan yang menyakitkan atau menyusahkan bagi Fonta dan keturunan langsungnya.
63:4.3 (714.1) Mereka adalah suku yang menakjubkan. Yang laki-laki mau bertarung dengan gagah berani demi keselamatan pasangan dan anak-anak mereka; yang perempuan dengan penuh sayang setia pada anak-anak mereka. Namun sikap patriotik mereka hanya sepenuhnya terbatas pada marga dekat. Mereka sangat loyal pada keluarga mereka; mereka rela mati tanpa ragu demi membela anak-anak, namun mereka belum bisa menangkap gagasan tentang bagaimana cara untuk membuat dunia lebih baik bagi cucu-cucu mereka. Altruisme (mementingkan orang lain) masih belum terlahir dalam hati manusia, walaupun segala macam emosi yang pokok bagi lahirnya agama telah hadir di dalam diri para pribumi asli Urantia ini.
63:4.4 (714.2) Para manusia mula-mula ini memiliki perhatian mendalam untuk sesama mereka dan mempunyai gagasan jelas tentang persahabatan walaupun masih kasar. Sangat biasa pada masa-masa berikutnya, di tengah-tengah pertempuran yang terjadi berulang terus menerus melawan suku-suku yang lebih inferior, melihat salah satu dari orang-orang primitif ini dengan gigih bertarung dengan satu tangan sementara ia terus berjuang, mencoba untuk melindungi dan menyelamatkan rekan pejuangnya yang terluka. Banyak sifat yang sangat manusiawi dan paling mulia, pada perkembangan evolusioner berikutnya, telah ditampakkan sebelumnya dengan mengharukan dalam bangsa-bangsa primitif ini.
63:4.5 (714.3) Marga atau klan Andonik yang asli mempertahankan garis kepemimpinan turun-temurun hingga generasi ke dua puluh tujuh, ketika tidak ada lagi penerus laki-laki di antara keturunan langsung Sontad, maka dua pesaing calon penguasa marga jatuh pada pertikaian untuk memperebutkan tahta.
63:4.6 (714.4) Sebelum klan-klan Andonik menyebar luas, suatu bahasa yang cukup baik telah dikembangkan dari usaha mereka untuk saling berkomunikasi. Bahasa tersebut terus bertumbuh, dan hampir setiap hari selalu ada kosa kata baru yang ditambahkan berkat temuan dan penyesuaian lingkungan baru yang dikembangkan oleh orang-orang yang aktif, tidak bisa diam, dan ingin tahu ini. Dan bahasa ini akhirnya menjadi bahasa Urantia, tutur-ucap yang digunakan keluarga manusia mula-mula, hingga kemunculan ras-ras berwarna pada masa belakangan.
63:4.7 (714.5) Dengan berlalunya waktu, jumlah anggota klan-klan Andonik bertambah banyak, dan persinggungan antar perkembangan keluarga itu menciptakan banyak gesekan dan salah paham. Hanya ada dua perkara yang menempati benak orang-orang purba ini: berburu untuk memperoleh makanan dan bertarung untuk menuntut balas atas apa yang nyata atau apa yang dianggap ketidak-adilan atau hinaan dari suku-suku tetangga.
63:4.8 (714.6) Perselisihan antar keluarga meningkat, perang suku pecah, dan kerugian serius ditanggung oleh unsur-unsur terbaik dari kelompok yang tercakap dan termaju. Beberapa kerugian ini tidak mungkin dipulihkan lagi; beberapa dari galur kecakapan dan kecerdasan yang paling berharga musnah untuk selamanya. Ras awal ini beserta peradaban primitifnya terancam oleh bahaya kepunahan akibat peperangan antar marga yang tidak kunjung usai ini.
63:4.9 (714.7) Mustahil kiranya untuk membujuk makhluk-makhluk primitif semacam ini untuk hidup damai bersama pada waktu yang lama. Manusia adalah keturunan dari binatang-binatang yang suka berkelahi, sehingga kalau saling berhubungan erat, orang-orang yang belum berbudaya tersebut akan saling menyinggung dan menyakiti satu sama lain. Para Pembawa Kehidupan tahu akan kecenderungan ini di kalangan makhluk-makhluk evolusioner dan oleh karena itu menyiapkan untuk pemisahan akhir manusia-manusia yang berkembang itu menjadi ras-ras yang berbeda dan terpisah, setidaknya tiga ras, dan lebih sering enam ras.
63:5.1 (715.1) Ras-ras keturunan Andon yang mula-mula tidak menembus terlalu jauh ke pedalaman benua Asia, dan mereka pertama-tamanya tidak memasuki Afrika. Geografi pada masa itu mengarahkan mereka ke utara, dan makin lebih jauh lagi ke arah utara mereka berkelana hingga akhirnya mereka terhalang oleh lempeng es yang ketiga, yang sedang perlahan-lahan maju.
63:5.2 (715.2) Sebelum lembaran es yang teramat luas ini mencapai Perancis dan Kepulauan Inggris, para keturunan Andon dan Fonta telah merambah ke arah barat ke Eropa, dan telah membuat lebih dari seribu pemukiman terpisah di sepanjang sungai-sungai besar yang bermuara ke perairan Laut Utara yang bersuhu hangat pada waktu itu.
63:5.3 (715.3) Suku-suku Andonik ini adalah penghuni sungai mula-mula di Perancis; mereka hidup di sepanjang sungai Somme selama puluhan ribu tahun. Somme adalah salah satu sungai yang tidak terusik oleh glasier; sungai ini mengalir ke laut pada masa itu hampir seperti pada masa sekarang. Inilah alasan mengapa ada begitu banyak bukti peninggalan keturunan Andonik di sepanjang lembah sungai ini.
63:5.4 (715.4) Para aborijin Urantia ini bukanlah penghuni pepohonan, meskipun dalam keadaan darurat mereka masih membawa diri mereka ke puncak pepohonan. Mereka biasa tinggal di bawah naungan tebing curam yang menggantung di sepanjang aliran sungai dan di gua-gua di sisi bukit agar bisa melihat dengan baik siapa yang mendekat dan melindungi mereka dari unsur-unsur alam. Dengan begitu mereka dapat menikmati perapian mereka tanpa terlalu terganggu oleh asap. Mereka sebenarnya bukan penghuni gua juga, meskipun dalam waktu-waktu berikutnya lempeng-lempeng es bergerak lebih jauh ke selatan dan keturunan mereka terpaksa menjadi penghuni gua. Mereka lebih suka berkemah dekat pinggiran hutan atau di samping aliran sungai.
63:5.5 (715.5) Mereka sangat mula-mula menjadi sangat cerdik dalam hal menyamarkan tempat tinggal mereka yang terlindung sebagian, dan mereka menunjukkan kemampuan hebat untuk membangun kamar tidur dari batu, gubuk batu yang berbentuk kubah, ke dalamnya mereka merayap masuk waktu malam tiba. Pintu masuk ke gubuk tersebut ditutup dengan menggulingkan sebuah batu di depannya, sebuah batu besar yang telah ditempatkan di dalam untuk tujuan ini sebelum batu-batu atap akhirnya dipasang di tempatnya.
63:5.6 (715.6) Orang Andonit adalah pemburu yang berhasil dan tidak kenal takut, dan dengan perkecualian buah beri liar dan beberapa buah pohon-pohon tertentu, mereka khusus hanya memakan daging. Seperti Andon yang telah menemukan kapak batu, demikian pula keturunannya sejak awal menemukan dan menggunakan secara efektif tongkat yang dilemparkan dan tombak. Akhirnya ada kecerdasan yang mencipta peralatan berfungsi dengan baik sehubungan dengan tangan yang memakainya, dan manusia purba ini menjadi sangat terampil membuat perkakas dari batu keras. Mereka berkelana ke segala penjuru untuk mencari batu keras, mirip seperti manusia sekarang yang menjelajah hingga ke ujung bumi untuk mencari emas, platina, dan intan.
63:5.7 (715.7) Dalam banyak hal lainnya suku-suku keturunan Andon menunjukkan taraf kecerdasan yang unggul, yang tidak dapat dicapai keturunannya (yang mundur itu) selama kurang lebih setengah juta tahun ke depan, walaupun keturunan mereka berkali-kali menemukan kembali berbagai metode untuk menyalakan api.
63:6.1 (715.8) Saat penyebaran ras-ras Andonik makin luas, status kebudayaan dan kerohanian marga-marga itu terus merosot hingga hampir sepuluh ribu tahun lamanya hingga masa-masa Onagar, yang memegang kepemimpinan atas suku-suku Andonik ini, menghadirkan perdamaian di kalangan mereka, dan untuk pertama kalinya, ia memimpin semua mereka untuk menyembah “Pemberi Napas bagi manusia dan hewan.”
63:6.2 (716.1) Filsafatnya Andon memang sangat membingungkan; ia hampir-hampir tidak bisa lepas dari menjadi penyembah api oleh karena kenikmatan besar dari penemuan api yang tidak disengaja itu. Namun demikian, akalnya memimpin dia berpaling dari temuannya sendiri kepada matahari sebagai sumber panas dan cahaya yang jauh lebih unggul dan menakjubkan, akan tetapi matahari terlalu jauh, sehingga ia pun gagal menjadi penyembah matahari.
63:6.3 (716.2) Para Andonit sejak awal memupuk rasa gentar terhadap alam—guruh, kilat, hujan, salju, hujan es, dan es. Namun kelaparanlah yang menjadi dorongan yang selalu muncul pada masa-masa awal tersebut, dan karena mereka umumnya bergantung kepada hewan sebagai sumber makanan mereka, mereka akhirnya mengembangkan semacam bentuk penyembahan hewan. Bagi Andon, hewan pangan yang lebih besar adalah simbol kekuatan daya cipta dan daya dukung. Dari masa ke masa sudah menjadi kebiasaan untuk menyebut berbagai hewan-hewan besar ini sebagai objek penyembahan. Selama mode satwa tertentu sedang marak, gambar-gambar kasar hewan tersebut digambar di dinding-dinding gua, dan belakangan, seiring dengan berlanjutnya kemajuan seni, dewa hewan tersebut diukirkan pada berbagai ornamen.
63:6.4 (716.3) Dari sejak awal kaum Andonik mengembangkan kebiasaan tidak makan daging hewan untuk pemujaan suku. Segera, agar lebih mempengaruhi minat para generasi muda, mereka mengembangkan semacam upacara pemujaan yang dilaksanakan di sekitar badan hewan yang dipuja ini; dan lebih lanjut lagi, oleh para keturunan mereka upacara primitif ini dikembangkan menjadi upacara pengorbanan yang lebih rumit. Dan inilah asal-mula pengorbanan sebagai bagian dari ibadah. Gagasan ini diperinci oleh Musa dalam ritual bangsa Yahudi dan dilestarikan, pada prinsipnya, oleh Rasul Paulus sebagai doktrin penebusan dosa oleh “penumpahan darah.”
63:6.5 (716.4) Bahwa makanan adalah segala-galanya dalam kehidupan manusia primitif ini ditunjukkan oleh doa yang diajarkan oleh Onagar, sang guru agung mereka, kepada rakyatnya yang sederhana. Doa tersebut berbunyi:
63:6.6 (716.5) “Wahai Napas Kehidupan, berikanlah kami makanan kami hari ini, lepaskan kami dari kutukan es, selamatkan kami dari seteru-seteru kami di hutan, dengan dengan belas kasihan terimalah kami di Seberang yang Agung.”
63:6.7 (716.6) Onagar mendirikan markas di sebuah tempat di pantai utara perairan Mediteranea purba, yaitu di sekitar kawasan Laut Kaspia yang sekarang, di pemukiman yang dinamai Oban, tempat persinggahan sementara sebelum berbelok arah ke barat, pada lintasan perjalanan yang menuju ke utara dari tanah Mesopotamia di selatan. Dari Oban, Onagar mengirimkan para guru ke pemukiman-pemukiman yang jauh untuk menyebarkan doktrin barunya tentang Dewa yang esa dan konsepnya tentang kehidupan akhirat, yang ia sebut Seberang yang Agung. Para utusan Onagar ini adalah misionaris-misionaris pertama di dunia; mereka juga manusia pertama yang memasak daging, dan menjadi kaum pertama yang biasa menggunakan api untuk pengolahan makanan. Mereka memasak daging di ujung tongkat dan juga di atas batu panas; belakangan mereka memanggang potongan-potongan besar di dalam api, tetapi keturunan mereka hampir seluruhnya kembali makan daging mentah.
63:6.8 (716.7) Onagar terlahir 983.323 tahun yang lampau (dari tahun 1934 M), dan hidup sampai usia enam puluh sembilan tahun. Catatan sejarah pencapaian dari pemikir dan pemimpin rohani pada masa pra-Pangeran Planet itu adalah suatu kisah yang sangat menakjubkan tentang penataan warga primitif menjadi masyarakat sejati. Ia melembagakan suatu pemerintahan kesukuan yang efisien, yang tidak pernah tercapai oleh generasi-generasi ribuan tahun berikutnya. Tidak pernah ada lagi, hingga masa kedatangan Pangeran Planet, peradaban rohani yang demikian tinggi dijumpai di bumi. Orang-orang sederhana ini memeluk agama yang nyata walaupun primitif, namun sayangnya kemudian lenyap ditelan generasi-generasi berikutnya yang makin merosot.
63:6.9 (717.1) Meskipun Andon maupun Fonta telah menerima Pelaras Pikiran, seperti juga banyak keturunan mereka, namun barulah pada masa Onagar para Pelaras dan serafim penjaga berdatangan dalam jumlah besar ke Urantia. Sungguh-sungguh waktu ini adalah adalah zaman keemasan manusia primitif.
63:7.1 (717.2) Andon dan Fonta, pendiri ras manusia yang luar biasa itu, menerima pengakuan pada waktu penghakiman digelar di Urantia, pada waktu kedatangan Pangeran Planet, dan pada waktunya mereka bangkit dari dunia-dunia mansion untuk memperoleh status kewargaan di Yerusem. Meskipun mereka tidak pernah diizinkan untuk kembali lagi ke Urantia, mereka peduli terhadap sejarah ras yang telah mereka rintis. Mereka berduka oleh peristiwa pengkhianatan Kaligastia, bersedih karena kegagalan Adam, namun amat bersukacita ketika pengumuman diterima bahwa Mikhael telah memilih dunia mereka sebagai pentas untuk penganugerahan dirinya yang terakhir.
63:7.2 (717.3) Di Yerusem Andon maupun Fonta dilebur dengan para Pelaras Pikiran mereka, demikian pula halnya dengan beberapa anak mereka, termasuk Sontad, namun sebagian besar anak-anak langsung mereka hanya mampu mencapai peleburan dengan Roh.
63:7.3 (717.4) Andon dan Fonta, segera setelah tiba di Yerusem, memperoleh izin dari Daulat Sistem untuk kembali ke dunia mansion pertama, untuk melayani bersama pribadi-pribadi morontia yang menyambut para musafir waktu dari Urantia ke dunia-dunia surgawi. Mereka telah mengemban tugas pelayanan tersebut tanpa batas waktu. Mereka sebenarnya ingin mengirim salam ke Urantia sehubungan dengan pewahyuan-pewahyuan ini, namun permintaan mereka dengan pertimbangan yang bijak terpaksa ditolak.
63:7.4 (717.5) Inilah kisah yang paling heroik dan menawan dalam seluruh sejarah Urantia, yaitu kisah tentang evolusi, perjuangan hidup, kematian, dan pencapaian keselamatan kekal para orang tua unik seluruh umat manusia.
63:7.5 (717.6) [Disajikan oleh salah satu anggota korps Pembawa Kehidupan yang tinggal di Urantia.]
Buku Urantia
Makalah 64
64:0.1 (718.1) Berikut ini adalah kisah tentang ras-ras yang berevolusi di Urantia sejak zaman Andon dan Fonta, hampir satu juta tahun yang lalu, melalui masa-masa Pangeran Planet, hingga masa akhir zaman es.
64:0.2 (718.2) Ras manusia berusia hampir satu juta tahun, dan paruh pertama dari kisahnya secara umum bersangkut-paut dengan masa pra Pangeran Planet di Urantia. Separuh berikutnya sejarah umat manusia dimulai dari kedatangan Pangeran Planet dan kemunculan enam ras berwarna dan secara umum berkaitan dengan periode yang umum disebut sebagai Zaman Batu Tua.
64:1.1 (718.3) Manusia primitif pertama mulai kemunculan evolusinya di bumi sedikit kurang dari satu juta tahun silam, dan mereka menjalani pengalaman yang keras. Secara naluri manusia berupaya untuk lepas dari risiko bahaya bercampur baur dengan suku-suku monyet yang inferior. Namun ia tidak dapat pindah ke arah timur karena dataran tinggi Tibet yang tandus, 900 kilometer di atas permukaan laut; ia juga tidak bisa berkelana ke barat maupun selatan sebab Laut Mediteranea yang meluas, yang saat itu mencapai ke timur hingga ke Samudra Hindia; dan saat ia pergi ke utara, ia bertemu dengan lempeng es yang sedang maju. Walaupun upaya migrasi lebih lanjut terhalang oleh es, dan walaupun suku-suku yang berpencar itu menjadi semakin bermusuhan, kelompok-kelompok yang lebih cerdas tidak berpikir untuk kembali pulang ke selatan untuk hidup bersama sepupu-sepupu mereka yang kecerdasannya lebih rendah, yang berbulu dan bermukim di atas pohon itu.
64:1.2 (718.4) Banyak emosi keagamaan manusia yang paling awal tumbuh dari perasaan tidak berdaya mereka dalam situasi lingkungan geografis yang terkurung—pegunungan di kanan, laut di kiri, dan es di depan. Namun para kaum Andonit yang progresif ini tidak sudi kembali kepada sanak-saudara mereka yang inferior dan menghuni pohon di selatan itu.
64:1.3 (718.5) Suku-suku Andonit ini menghindari hutan, bertolak belakang dengan kebiasaan kerabat mereka yang bukan manusia. Di dalam hutan, manusia selalu merosot; evolusi manusia mencapai kemajuan hanya di tanah-tanah lapang dan garis lintang yang lebih tinggi. Hawa dingin dan rasa lapar di padang terbuka merangsang aksi, penemuan baru, dan penggunaan sumberdaya. Sementara suku-suku Andonik ini sedang mengembangkan pionir-pionir ras manusia masa kini di tengah-tengah kesukaran dan keterasingan di iklim utara yang keras ini, para sanak-saudara mereka yang terbelakang sedang bermewah-mewah dalam hutan-hutan tropis bagian selatan, di tanah asal usul bersama mereka.
64:1.4 (718.6) Peristiwa-peristiwa ini berlangsung selama masa glasier es ketiga, yang menurut perhitungan para geolog dianggap sebagai masa glasier yang pertama. Dua glasier sebelumnya tidak merambah luas di Eropa utara.
64:1.5 (718.7) Selama sebagian besar zaman es, Inggris terkoneksi oleh daratan dengan Perancis, sedangkan Afrika belakangan juga bergabung dengan Eropa oleh jembatan daratan Sisilia. Pada waktu suku-suku Andonit bermigrasi ada jalur daratan yang sinambung dari Inggris di barat, melalui Eropa dan Asia, sampai ke Jawa di timur; namun Australia sekali lagi terisolasi, yang lebih jauh makin menonjolkan perkembangan faunanya yang unik.
64:1.6 (719.1) 950.000 tahun silam keturunan Andon dan Fonta telah hijrah jauh ke timur dan ke barat. Ke barat mereka melintasi Eropa hingga ke Perancis dan Inggris. Pada masa-masa berikutnya mereka menembus ke timur hingga sejauh ke Jawa, di mana tulang-belulang mereka baru-baru ini berhasil ditemukan—yang disebut manusia Jawa (Pithecanthropus erectus)—dan kemudian melanjutkan pengembaraan ke Tasmania.
64:1.7 (719.2) Kelompok-kelompok yang berkelana ke arah barat menjadi tidak terlalu tercemari oleh stok genetik merosot dari kerabat mereka satu asal bersama itu, ketimbang kelompok-kelompok yang ke timur, yang bebas bercampur dengan suku-suku sepupu mereka yang terbelakang. Mereka yang tidak progresif bergeser ke selatan dan segera bercampur dengan suku-suku yang inferior. Selanjutnya, bertambahnya keturunan campur mereka yang jelek tersebut kembali ke utara dan kawin-mawin dengan bangsa Andonik asli yang sedang berkembang cepnat, dan penyatuan yang sangat disayangkan ini tidak ayal lagi memerosotkan stok unggulan. Makin lama makin sedikit pemukiman primitif yang masih melestarikan pemujaan terhadap sang Pemberi Napas. Peradaban yang baru saja bertunas ini telah terancam oleh kepunahan.
64:1.8 (719.3) Selalu demikianlah yang terjadi di Urantia. Peradaban yang sangat menjanjikan selanjutnya makin menurun dan akhirnya memang dimusnahkan oleh kebodohan suku-suku superior yang secara bebas kawin campur dengan mereka yang inferior.
64:2.1 (719.4) 900.000 tahun silam warisan seni Andon dan Fonta serta kebudayaan Onagar sedang sirna dari muka bumi; kebudayaan, agama, dan bahkan seni asah batu rijang berada pada posisi surut terendahnya.
64:2.2 (719.5) Inilah masa ketika sejumlah besar kelompok campuran yang inferior itu tiba di Inggris dari Perancis selatan. Suku-suku ini umumnya bercampur dengan makhluk hutan yang mirip kera yang hampir tidak bisa disebut manusia. Mereka tidak beragama dan tetapi menjadi pengasah batu rijang kasar dan mempunyai kecerdasan yang cukup untuk menyalakan api.
64:2.3 (719.6) Kehadiran mereka di Eropa segera disusul oleh suku-suku yang agak unggul dan cepat berkembang biak, yang anak keturunannya segera menyebar ke seluruh penjuru benua, mulai dari es utara hingga ke Alpen dan Mediteranea di selatan. Suku-suku ini sering disebut sebagai ras Heidelberg.
64:2.4 (719.7) Selama periode kemerosotan budaya yang berlangsung lama tersebut suku-suku Foxhall dari Inggris dan suku-suku Badonan di baratlaut India terus berpegang pada tradisi Andon dan sisa-sisa tertentu dari kebudayaan Onagar.
64:2.5 (719.8) Orang-orang Foxhall berkelana paling jauh ke barat dan berhasil mempertahankan banyak kebudayaan Andonik; mereka juga melestarikan pengetahuan mereka tentang seni asah batu, yang mereka turunkan pada keturunan mereka, para leluhur purba bangsa Eskimo.
64:2.6 (719.9) Meskipun sisa-sisa peninggalan kaum Foxhall itu tergolong yang terakhir ditemukan di Inggris, orang-orang Andonit ini sebenarnya merupakan kelompok manusia pertama yang mendiami wilayah itu. Pada waktu itu jembatan daratan masih menyambungkan Perancis dan Inggris; dan karena sebagian besar pemukiman awal keturunan Andon itu terletak di sepanjang sungai dan pantai pada zaman awal itu, maka kediaman mereka itu sekarang sudah terendam di bawah perairan Selat Inggris dan Laut Utara, walaupun masih ada sekitar tiga atau empat yang masih berada di atas permukaan air di pantai Inggris.
64:2.7 (720.1) Banyak dari antara kaum Foxhall yang lebih cerdas dan rohani itu mempertahankan keunggulan rasial dan melestarikan adat keagamaan primitif mereka. Orang-orang inilah, yang belakangan bercampur dengan stok-stok genetik berikutnya, yang bertolak dari Inggris ke arah barat setelah rambahan es berikutnya dan telah bertahan sampai sekarang sebagai bangsa Eskimo.
64:3.1 (720.2) Selain orang Foxhall di barat, ada pusat perjuangan budaya lainnya yang bertahan di timur. Kelompok ini bermukim di kaki-kaki perbukitan dataran tinggi India barat laut, yaitu suku-suku keturunan Badonan; Badonan adalah salah seorang anak dari cicit Andon. Mereka adalah satu-satunya keturunan Andon yang tidak pernah mempraktekkan pengorbanan manusia.
64:3.2 (720.3) Para Badonit dataran tinggi ini menempati sebuah plato luas yang dikelilingi hutan, dilalui aliran-aliran sungai, dan melimpah dengan hewan buruan. Seperti beberapa sepupu mereka di Tibet, mereka tinggal dalam gubuk-gubuk batu kasar, gua-gua sisi perbukitan, dan terowongan-terowongan setengah bawah tanah.
64:3.3 (720.4) Sementara suku-suku di utara semakin lama semakin gentar terhadap es, mereka yang hidup dekat kampung halaman asal mereka itu menjadi kian takut terhadap air. Mereka mengamati semenanjung Mesopotamia berangsur-angsur makin tenggelam ditelan samudra, dan meskipun sempat timbul beberapa kali, tradisi-tradisi dari ras-ras primitif ini bertumbuh seputar bahaya laut dan takut terhadap penenggelaman secara berkala. Dan rasa takut ini, yang dibarengi dengan pengalaman banjir sungai, menjadi alasan mengapa mereka mencari dataran tinggi sebagai tempat yang aman untuk hidup.
64:3.4 (720.5) Di sebelah timur kaum Badonan, di perbukitan Siwalik di India Utara, dapat dijumpai fosil-fosil yang paling mendekati tipe transisi antara manusia dan aneka kelompok pra-manusia, daripada tempat lain di bumi.
64:3.5 (720.6) 850.000 tahun silam suku-suku Badonan yang superior itu mulai peperangan untuk memberantas suku-suku tetangga yang inferior dan sifatnya masih seperti hewan. Dalam tempo kurang dari seribu tahun sebagian besar kelompok-kelompok hewan di kawasan perbatasan ini telah dimusnahkan atau diusir mundur ke hutan selatan. Kampanye untuk pemberantasan suku-suku inferior itu menghasilkan sedikit perbaikan terhadap suku-suku perbukitan pada masa itu. Dan keturunan campuran dari stok Badonit yang diperbaiki tersebut muncul dalam pentas aksi sebagai bangsa yang sepertinya baru—ras Neandertal.
64:4.1 (720.7) Orang-orang Neandertal adalah petarung-petarung unggul, dan mereka berkelana kemana-mana. Bertahap mereka menyebar dari pusat-pusat dataran tinggi India barat laut, ke Perancis di barat, Cina di timur, dan bahkan ada yang ke Afrika utara. Mereka merajai dunia selama hampir setengah juta tahun hingga tiba masa migrasi ras-ras warna evolusioner.
64:4.2 (720.8) 800.000 tahun yang lampau hewan buruan sangat melimpah; banyak spesies rusa, demikian juga gajah dan kuda nil berkeliaran di seluruh Eropa. Sapi sangat banyak; kuda dan serigala ada di mana-mana. Orang Neandertal adalah pemburu-pemburu ulung; dan suku-suku di Perancis adalah yang pertama yang memakai praktek memberikan pada pemburu yang paling berhasil pilihan perempuan untuk dijadikan istri.
64:4.3 (721.1) Rusa kutub sangat bermanfaat bagi kaum Neandertal ini, sebagai sumber makanan, pakaian, dan juga untuk perkakas, karena mereka membuat banyak penggunaan dari tanduk dan tulangnya. Mereka sedikit berbudaya, namun mereka sangat memperbaiki pekerjaan batu rijang (flint) sehingga hampir menyamai tingkatan di masa Andon. Batu rijang besar yang diikatkan ke gagang kayu kembali digunakan sebagai kampak dan tombak.
64:4.4 (721.2) 750.000 tahun silam lempeng es keempat sedang mengarah ke selatan. Dengan perbaikan peralatan mereka suku-suku Neandertal membuat lubang-lubang di es yang menutupi sungai-sungai utara sehingga mereka dapat menombak ikan-ikan yang muncul ke lubang tersebut. Suku-suku ini terus bergerak mundur menghadapi es yang maju, yang pada masa ini membuat serbuannya yang paling luas di Eropa.
64:4.5 (721.3) Di masa-masa inilah glasier Siberia sedang bergerak mencapai ujung paling selatannya, sehingga memaksa manusia purba pindah ke arah selatan, kembali ke arah tanah asal-usul mereka. Namun spesies manusia telah begitu berbeda demikian rupa sehingga jauh berkurang bahaya percampuran dengan kerabat monyetnya yang tidak berkembang itu.
64:4.6 (721.4) 700.000 tahun yang lampau glasier keempat, yang terbesar di seluruh Eropa itu, sedang mundur; manusia dan satwa kembali ke utara. Iklimnya dingin dan lembap, dan manusia primitif berkembang pesat lagi di Eropa dan Asia barat. Lambat-laun hutan menyebar ke utara menutupi daratan yang belum lama berselang tertutup oleh lapisan es.
64:4.7 (721.5) Kehidupan mamalia tidak banyak diubah oleh glasier besar itu. Satwa-satwa ini tetap bertahan di sabuk lahan sempit yang terletak di antara es dan pegunungan Alpen, dan pada waktu glasier bergerak mundur, mereka kembali merebak ke seluruh Eropa. Datanglah dari Afrika, lewat jembatan darat Sisilia, gajah yang bergading lurus, badak yang bermoncong lebar, hyena and dan singa Afrika, jenis-jenis binatang baru ini hampir memusnahkan harimau yang bergigi pedang dan kuda nil.
64:4.8 (721.6) 650.000 tahun lalu dunia menyaksikan kelanjutan dari iklim sedang. Pada pertengahan periode antar zaman es itu dunia sudah sedemikian hangat sehingga Alpen sudah hampir telanjang dari es dan salju.
64:4.9 (721.7) 600.000 tahun silam es telah mundur hingga ke titik utara yang terjauh dan, setelah rehat selama beberapa ribu tahun, kembali merambat ke selatan lagi pada perjalanan kelimanya. Namun iklim tidak banyak mengalami perubahan selama 50.000 tahun berikutnya. Manusia dan hewan-hewan di Eropa sedikit mengalami perubahan. Kondisi agak gersang dari periode sebelumnya lebih berkurang, dan glasier yang turun dari Alpen meluncur jauh ke lembah-lembah aliran sungai.
64:4.10 (721.8) 550.000 tahun yang lalu glasier yang beranjak maju kembali mendesak manusia dan hewan ke selatan. Namun kali ini manusia mempunyai banyak ruang gerak di sabuk daratan lebar yang membentang ke timur laut ke Asia, dan terletak antara lempeng es dan Laut Hitam yang saat itu sangat lebar dan merupakan perluasan Laut Mediteranea.
64:4.11 (721.9) Glasier keempat dan kelima menjadi saksi penyebaran lebih lanjut kebudayaan kasar ras Neandertal. Namun kemajuan yang mereka raih begitu sedikit sehingga benar-benar tampak sepertinya upaya untuk menghasilkan tipe kehidupan cerdas yang baru dan berubah di Urantia itu hanya akan berujung kegagalan. Selama hampir seperempat juta tahun kelompok manusia primitif ini terus bergeser, berburu dan bertarung, sebentar-sebentar meningkat dalam jurusan tertentu, namun secara keseluruhan terus menerus mundur jika dibandingkan dengan leluhur Andonik mereka yang unggul.
64:4.12 (721.10) Selama masa-masa yang gelap secara rohani ini budaya umat manusia yang takhyul mencapai titik terendahnya. Orang-orang Neandertal sesungguhnya tidak mempunyai agama melampaui suatu takhyul yang memalukan. Mereka takut setengah mati terhadap awan, lebih khususnya kabut yang tipis dan yang tebal. Suatu agama primitif yang takut terhadap kekuatan-kekuatan alam perlahan-lahan berkembang, sementara penyembahan hewan terus menurun karena perbaikan peralatan, dan banyaknya hewan buruan, memungkinkan mereka tidak terlalu cemas soal makan; imbalan seks terhadap perburuan cenderung sangat meningkatkan keterampilan berburu. Agama takut yang baru ini menjurus pada upaya untuk menenangkan kekuatan-kekuatan gaib di belakang unsur-unsur alam ini, dan memuncak, belakangan, pada pengorbanan manusia untuk meredakan amarah kekuatan-kekuatan fisik yang tidak kelihatan dan tidak diketahui ini. Praktek pengorbanan manusia yang mengerikan ini telah dilestarikan oleh bangsa-bangsa yang terbelakang di Urantia bahkan hingga abad kedua puluh.
64:4.13 (722.1) Bangsa Neandertal awal ini sulit disebut sebagai bangsa penyembah matahari. Mereka sebaliknya hidup takut terhadap kegelapan; mereka gentar jika malam tiba. Selama bulan masih sedikit bersinar, mereka berupaya untuk hidup biasa, namun dalam gelapnya bulan mereka menjadi panik dan mulai mengorbankan spesimen-spesimen mereka yang terbaik, laki-laki atau perempuan, sebagai upaya untuk memohon rembulan agar kembali bersinar. Tentang matahari, mereka pelajari sejak awal bahwa matahari akan selalu kembali bersinar, namun mereka menduga bahwa bulan hanya akan kembali karena mereka mengorbankan sesama anggota suku mereka. Seiring dengan kemajuan ras, objek dan tujuan pengorbanan berubah makin maju, namun persembahan korban manusia sebagai bagian dari upacara keagamaan masih lama bertahan.
64:5.1 (722.2) 500.000 tahun yang lalu suku-suku Badonan di dataran tinggi India barat-laut kembali terlibat dalam satu lagi pertarungan ras yang besar. Selama lebih dari seratus tahun peperangan tanpa henti ini terus berkecamuk, dan ketika pertikaian panjang itu berakhir, hanya sekitar seratus keluarga yang masih tersisa. Namun mereka yang selamat ini adalah yang paling cerdas dan berharga dari seluruh keturunan Andon dan Fonta yang masih hidup.
64:5.2 (722.3) Maka, di kalangan suku-suku Badonit dataran tinggi inilah terjadi suatu peristiwa yang baru dan ganjil. Sepasang laki-laki dan perempuan yang tinggal di kawasan timur laut dari dataran tinggi yang saat itu dihuni secara mendadak menghasilkan suatu keluarga anak-anak yang luar biasa cerdas. Inilah keluarga Sangik, leluhur semua enam ras warna di Urantia.
64:5.3 (722.4) Anak-anak Sangik ini, yang semuanya ada sembilan belas orang, tidak hanya cerdas melampaui sesama mereka, tetapi kulit mereka menampilkan kecenderungan yang unik yaitu berubah menjadi suatu warna tertentu ketika terpapar cahaya matahari. Dari sembilan belas anak ini lima orang berkulit merah, dua oranye, empat kuning, dua hijau, empat biru dan dua indigo (nila). Warna-warna kulit ini makin kentara saat anak-anak itu bertambah usia, dan ketika muda-mudi ini kemudian kawin dengan sesama anggota suku mereka, semua keturunan mereka cenderung ke arah warna kulit dari orang tua Sangik.
64:5.4 (722.5) Sekarang aku menyela narasi kronologis, setelah menujukan perhatian pada kedatangan Pangeran Planet sekitar pada masa-masa itu, sementara kita secara terpisah membahas tentang enam ras Sangik Urantia.
64:6.1 (722.6) Pada suatu planet evolusi yang rata-rata, enam ras warna evolusioner itu muncul satu demi satu; bangsa merah adalah yang pertama berkembang, dan selama berabad-abad mereka menjelajah dunia sebelum ras-rasa warna berturut-turut berikutnya muncul. Kemunculan semua enam ras warna secara serempak, dan dalam satu keluarga, adalah paling tidak biasa.
64:6.2 (723.1) Kemunculan suku-suku Andonit yang sebelumnya di Urantia juga merupakan sesuatu yang baru di Satania. Tidak pernah ada dunia manapun di sistem lokal, yang memiliki ras makhluk yang memiliki kehendak yang berkembang mendahului ras-ras warna evolusioner.
64:6.3 (723.2) 1. Manusia merah. Orang-orang ini adalah spesimen ras manusia yang luar biasa, yang dalam banyak hal lebih unggul dibandingkan Andon dan Fonta. Mereka adalah kelompok manusia yang paling cerdas dan merupakan anak-anak Sangik pertama yang mengembangkan peradaban dan pemerintahan kesukuan. Mereka selalu monogami; bahkan keturunan campuran mereka jarang melakukan kawin majemuk.
64:6.4 (723.3) Di masa kemudian mereka menghadapi permasalahan yang serius dan berkepanjangan dengan saudara kuning mereka di Asia. Mereka terbantu oleh penemuan awal busur dan anak panah, namun sayangnya mereka mewarisi banyak kecenderungan leluhur mereka yang suka bertempur antar mereka sendiri, dan hal ini begitu melemahkan mereka sehingga suku-suku kuning mampu mengusir mereka keluar dari benua Asia.
64:6.5 (723.4) Sekitar 85.000 tahun silam sisa-sisa keturunan ras merah yang masih relatif murni hijrah menyeberang secara massal ke Amerika Utara, dan tidak lama kemudian tanah genting Bering tenggelam, sehingga mengisolir mereka. Tidak ada lagi orang merah yang pulang ke Asia. Namun di seluruh Siberia, Cina, Asia tengah, India dan Eropa mereka meninggalkan banyak darah mereka bercampur dengan ras-ras berwarna lainnya.
64:6.6 (723.5) Ketika bangsa merah menyeberang ke Amerika, mereka membawa banyak ajaran dan tradisi dari asal mula mereka. Leluhur langsung mereka telah terlibat dalam kegiatan-kegiatan berikutnya dari markas dunia Pangeran Planet. Namun dalam waktu pendek setelah mencapai benua Amerika, bangsa merah mulai melupakan ajaran-ajaran ini, sehingga terjadilah penurunan tajam dalam kebudayaan intelektual dan spiritual mereka. Tidak lama kemudian bangsa ini kembali bertarung antar mereka begitu sengit sehingga tampaknya bahwa perang-perang suku ini segera berakibat punahnya segera sisa-sisa ras merah yang relatif murni ini.
64:6.7 (723.6) Karena kemunduran besar inilah maka manusia merah terkesan ditakdirkan akan musnah, namun enam puluh lima ribu tahun silam, muncullah Onamonalonton, pemimpin sekaligus pembebas rohani mereka. Untuk sementara waktu ia menghadirkan kedamaian di kalangan bangsa merah Amerika dan menghidupkan kembali ibadah mereka pada “Roh Agung.” Onamonalonton hidup hingga mencapai usia 96 tahun dan menempatkan markasnya di antara pepohonan redwood raksasa di California. Banyak keturunannya yang masih bertahan hingga sekarang di kalangan Indian Blackfoot.
64:6.8 (723.7) Waktu berlalu, pengajaran Onamonalonton menjadi tradisi yang kian kabur. Perang saudara kembali berkecamuk, dan tidak ada lagi pemimpin lain setelah sang guru agung ini yang berhasil membawa perdamaian menyeluruh di antara mereka. Semakin banyak galur yang lebih cerdas binasa akibat pertarungan suku ini; seandainya tidak maka peradaban besar tentulah telah dibangun di benua Amerika Utara oleh bangsa merah yang cakap dan cerdas ini.
64:6.9 (723.8) Setelah menyeberang dari Cina ke Amerika Utara, manusia merah yang di utara tidak pernah lagi bersentuhan dengan pengaruh dari dunia luar (kecuali bangsa Eskimo) hingga kemudian mereka ditemukan oleh orang kulit putih. Sangatlah tidak beruntung bahwa orang kulit merah hampir sepenuhnya kehilangan kesempatan dimuliakan oleh kawin campur dengan stok bangsa Adam kemudian. Demikianlah, orang kulit merah tidak dapat memerintah orang kulit putih, dan merekapun tidak sudi mengabdi kepada yang berkulit putih. Maka dalam hal seperti itu, jika kedua ras itu tidak melebur, salah satunya akan musnah.
64:6.10 (723.9) 2. Manusia oranye. Ciri yang paling menonjol dari ras yang satu ini adalah dorongan khas mereka untuk membangun, membangun semua dan segala sesuatu, bahkan termasuk menumpuk timbunan besar batu hanya untuk melihat suku mana yang dapat membangun gundukan terbesar. Meskipun mereka bukanlah bangsa yang progresif, mereka banyak memperoleh manfaat dari sekolah-sekolah Pangeran dan mengirim delegasi-delegasi ke sana untuk belajar.
64:6.11 (724.1) Ras oranye adalah ras pertama yang menyusuri garis pantai ke selatan, menuju benua Afrika ketika Laut Mediteranea surut ke barat. Namun mereka tidak pernah mendapat tempat berpijak yang menguntungkan di Afrika dan keberadaan mereka disapu bersih oleh ras hijau yang datang menyusul.
64:6.12 (724.2) Sebelum akhir mereka tiba, bangsa ini telah kehilangan sebagian besar dasar budaya dan rohani. Namun mereka sempat mengalami kebangkitan besar untuk hidup yang lebih tinggi sebagai hasil dari kepemimpinan Porshunta yang bijak, otak cemerlang ras yang malang ini, yang melayani mereka ketika markas ras mereka ada di Armagedon sekitar tiga ratus ribu tahun silam.
64:6.13 (724.3) Pertikaian besar pamungkas antara bangsa oranye dan hijau terjadi di kawasan lembah Nil bagian bawah di Mesir. Peperangan yang terus berkepanjangan ini memakan waktu hampir seratus tahun, dan pada akhirnya sangat sedikit ras oranye yang masih hidup. Sisa-sisa ras oranye yang berantakan ini diserap oleh ras hijau maupun oleh ras nila yang datang belakangan. Sebagai suatu ras, manusia oranye telah punah sekitar seratus ribu tahun yang lalu.
64:6.14 (724.4) 3. Manusia kuning. Suku-suku kuning primitif adalah manusia pertama yang meninggalkan perburuan, dengan mendirikan komunitas-komunitas yang menetap, dan mengembangkan kehidupan keluarga yang didasarkan pada pertanian. Secara intelektual mereka masih agak inferior ketimbang manusia merah, namun secara sosial dan kolektif mereka terbukti lebih unggul dari semua bangsa Sangik lainnya dalam urusan memupuk peradaban kebangsaan. Oleh karena mereka mengembangkan semangat persaudaraan, berbagai suku kuning ini belajar untuk hidup bersama dalam suasana relatif damai; mereka mampu menghalau ras merah sementara mereka berangsur-angsur meluas ke Asia.
64:6.15 (724.5) Mereka berkelana jauh dari pengaruh markas pusat rohani dunia dan hanyut ke dalam kegelapan besar menyusul peristiwa pengkhianatan Kaligastia; namun terjadilah satu zaman cemerlang ketika Singlangton, kira-kira seratus ribu tahun silam, memegang tampuk kepemimpinan suku-suku ini dan menyerukan penyembahan “Kebenaran yang Esa.”
64:6.16 (724.6) Bertahan hidupnya secara relatif sejumlah besar ras kuning itu adalah karena perdamaian antar suku mereka. Sejak zaman Singlangton hingga masa Cina modern, ras kuning telah terbilang sebagai salah satu yang paling damai dari antara bangsa-bangsa Urantia. Ras ini menerima warisan yang sedikit namun kuat dari hasil percampuran darah dengan stok Adamik yang datang belakangan.
64:6.17 (724.7) 4. Manusia hijau. Ras hijau adalah salah satu dari kelompok manusia primitif yang kurang cakap, dan mereka amat diperlemah akibat migrasi luas berpencar ke berbagai arah. Sebelum penyebaran mereka, suku-suku ini sempat mengenyam kebangkitan budaya akbar di bawah kepemimpinan Fantad, sekitar tiga ratus lima puluh ribu tahun yang lalu.
64:6.18 (724.8) Ras hijau terbagi dalam tiga kelompok besar: Suku-suku sebelah utara ditundukkan, diperbudak, dan diserap oleh ras kuning dan biru. Kelompok timur bercampur darah dengan orang-orang India di masa itu, dan sisa-sisanya masih dijumpai di antara mereka. Bangsa selatan memasuki ke Afrika, di mana mereka memusnahkan sepupu mereka yang kurang lebih sama inferiornya, yaitu ras oranye.
64:6.19 (724.9) Dalam banyak hal kedua kelompok itu sama kuat dalam pertarungan ini karena sama-sama membawa trah-trah bakat raksasa, banyak pemimpin mereka yang berukuran tinggi tubuh 2,4 hingga 2,7 meter. Galur-galur raksasa di kalangan ras hijau ini sebagian besar terbatas pada kelompok selatan atau bangsa Mesir ini.
64:6.20 (725.1) Sisa-sisa manusia kulit hijau yang menang di Mesir ini pada perkembangannya kemudian diserap oleh ras nila, yaitu ras manusia berwarna terakhir yang berkembang dan bermigrasi dari pusat mula-mula penyebaran ras Sangik.
64:6.21 (725.2) 5. Manusia biru. Manusia biru adalah bangsa yang besar. Mereka sejak awal menemukan tombak dan kemudian meletakkan dasar-dasar banyak seni peradaban modern. Manusia biru memiliki kemampuan otaknya ras merah bersama dengan jiwa dan sentimen perasaan manusia kuning. Para keturunan Adam lebih memilih mereka ketimbang semua ras-ras berwarna lainnya yang masih bertahan.
64:6.22 (725.3) Manusia biru yang mula-mula menanggapi bujukan-bujukan dari para pengajar stafnya Pangeran Kaligastia, dan terjerumus dalam kebingungan besar akibat ajaran-ajaran yang kemudian menyeleweng dari para para pemimpin pengkhianat itu. Seperti ras-ras primitif lainnya, mereka tidak pernah bisa pulih benar dari kekacauan yang ditimbulkan oleh pengkhianatan Kaligastia, dan mereka juga tidak pernah sepenuhnya dapat mengalahkan kecenderungan untuk saling bertarung antar mereka sendiri.
64:6.23 (725.4) Selama kurang lebih 500 tahun setelah kejatuhan Kaligastia terjadilah suatu kebangkitan luas untuk pembelajaran dan agama, walaupun jenis kebangkitan primitif, namun cukup nyata dan bermanfaat. Orlandof menjadi guru agung di kalangan ras biru dan memimpin banyak dari suku-suku itu kembali kepada ibadah kepada Tuhan yang benar dengan nama “Pemimpin Tertinggi.” Inilah kemajuan terbesar manusia biru sebelum datangnya masa selanjutnya ketika ras tersebut begitu ditingkatkan oleh percampuran darah dengan stok Adamik.
64:6.24 (725.5) Riset-riset dan eksplorasi Zaman Batu Tua di Eropa sebagian besar berkaitan dengan penggalian peralatan, tulang-belulang dan seni kerajinan dari bangsa biru purba ini, karena mereka bertahan di Eropa sampai zaman belakangan ini. Apa yang disebut sebagai ras kulit putih di Urantia sebenarnya adalah keturunan dari manusia biru ini sementara mereka pertama dimodifikasi oleh sedikit campuran dengan kuning dan merah, dan ketika kemudian mereka sangat ditingkatkan oleh penyerapan sebagian terbesar ras ungu.
64:6.25 (725.6) 6. Manusia nila. Kalau manusia merah adalah ras yang paling maju dari semua bangsa-bangsa Sangik, maka manusia berkulit hitam adalah yang paling kurang progresif. Mereka adalah yang terakhir bermigrasi dari rumah dataran tinggi mereka. Mereka berkelana ke Afrika, menaklukkan benua tersebut, dan sejak saat itu tinggal di sana kecuali kalau mereka dengan paksa dibawa pergi, dari zaman ke zaman, sebagai budak.
64:6.26 (725.7) Karena terisolasi di Afrika dan seperti halnya ras merah, bangsa-bangsa nila menerima sedikit atau tanpa peningkatan ras yang akan diperoleh dari suntikan stok Adamik. Sendirian di Afrika, ras nila membuat sedikit kemajuan hingga tiba hari-harinya Orvonon, ketika mereka mengalami kebangkitan rohani yang besar. Walaupun mereka belakangan hampir sepenuhnya melupakan “Dewa segala Dewata” yang dikumandangkan Orvonon, namun mereka tidak sepenuhnya kehilangan hasrat untuk menyembah Yang Tidak Dikenal; setidaknya mereka mempertahankan sejenis ibadah hingga beberapa ribu tahun silam.
64:6.27 (725.8) Walaupun keterbelakangan mereka, kaum nila ini mempunyai kedudukan yang persis sama seperti ras-ras bumi lainnya di hadapan para penguasa selestial.
64:6.28 (725.9) Zaman-zaman ini adalah zaman pertikaian sengit antara berbagai ras, namun dekat dengan markas Pangeran Planet, kelompok yang lebih tercerahkan dan lebih terdidik hidup bersama relatif harmonis, meskipun belum tercapai penaklukan besar atas budaya ras-ras dunia sampai pada waktu kehancuran serius pemerintahan ini oleh pecahnya pemberontakan Lucifer.
64:6.29 (726.1) Dari masa ke masa semua bangsa-bangsa yang berlainan ini mengalami kebangkitan budaya dan rohani. Mansant adalah seorang guru besar dari masa pasca Pangeran Planet. Namun yang disebutkan hanyalah pemimpin dan guru terkemuka yang secara mencolok mempengaruhi dan menginspirasi seluruh ras. Dengan berlalunya waktu, banyak pula guru-guru yang kurang terkenal juga tampil di berbagai wilayah; dan secara keseluruhan mereka banyak menyumbangkan pada jumlah total pengaruh penyelamatan yang mencegah keruntuhan total peradaban budaya, khususnya selama zaman panjang dan gelap antara pemberontakan Kaligastia dan kedatangan Adam.
64:6.30 (726.2) Ada banyak alasan yang baik dan cukup memadai untuk rancangan pengembangan tiga atau enam ras warna di dunia-dunia ruang angkasa. Meskipun manusia Urantia mungkin belum dalam posisi untuk sepenuhnya menghargai semua alasan-alasan ini, kami mengarahkan perhatian pada yang berikut ini:
64:6.31 (726.3) 1. Keragaman itu amat pokok pada peluang untuk berfungsinya seleksi alam seluas-luasnya, perbedaan kemampuan bertahan hidup dari galur-galur unggul.
64:6.32 (726.4) 2. Ras yang lebih kuat dan lebih baik akan diperoleh dari hasil kawin campur antar beragam jenis manusia, asalkan ras-ras tersebut adalah pembawa faktor-faktor pewarisan yang unggul. Ras-ras Urantia akan sangat diuntungkan oleh proses pencampuran rasial awal tersebut, dengan syarat bahwa bangsa campuran tersebut kemudian dimuliakan secara efektif melalui proses pembauran dengan stok Adamik yang unggul. Upaya untuk melaksanakan eksperimen tersebut di Urantia dalam kondisi rasial sekarang ini akan sangat membawa bencana.
64:6.33 (726.5) 3. Kompetisi itu dengan sehat dirangsang oleh diversifikasi ras.
64:6.34 (726.6) 4. Perbedaan dalam status ras-ras dan kelompok-kelompok di dalam setiap ras adalah penting sekali bagi pengembangan toleransi dan altruisme manusia.
64:6.35 (726.7) 5. Keseragaman ras manusia itu tidak diinginkan kecuali kalau bangsa-bangsa di dunia yang berevolusi itu telah mencapai taraf perkembangan rohani yang relatif tinggi.
64:7.1 (726.8) Ketika keturunan berwarna dari keluarga Sangik itu mulai berlipat ganda, dan ketika mereka mencoba kesempatan untuk perluasan ke wilayah yang berdekatan, glasier kelima, sebagai glasier ketiga jika dihitung dari sudut pandang geologis, sedang merambah maju ke selatan ke atas Eropa dan Asia. Ras-ras berwarna mula-mula ini secara luar biasa dihadapkan pada ujian dan kesulitan zaman es di tempat asal mereka. Lapisan es ini demikian luas di Asia sehingga selama ribuan tahun jalur migrasi ke Asia timur terputus. Baru pada masa mundurnya Laut Mediteranea yang kemudian, akibat dari pengangkatan Arabia, ras-ras manusia mampu mencapai Afrika.
64:7.2 (726.9) Demikianlah selama hampir seratus ribu tahun tiga bangsa-bangsa Sangik ini memencar di seputar kaki-kaki perbukitan dan kurang lebih saling bercampur, walaupun di antara mereka ada sikap antipati yang khas namun alami, sikap yang sejak awal muncul dengan sendirinya antara ras-ras yang berbeda.
64:7.3 (726.10) Di antara masa-masa Pangeran Planet dan Adam, India menjadi rumah untuk populasi yang paling kosmopolitan yang pernah dijumpai di permukaan bumi. Namun sangat disayangkan bahwa campuran ini ternyata terlalu banyak mengandung ras hijau, oranye dan nila. Bangsa-bangsa Sangik sekunder ini mendapati hidup lebih nyaman dan menyenangkan di tanah selatan, dan banyak dari mereka yang kemudian hijrah ke Afrika. Bangsa-bangsa Sangik primer, atau ras-ras unggulan, menghindari daerah tropis; manusia merah pergi ke timur laut ke Asia, yang disusul secara rapat oleh manusia kuning, sementara ras biru bergerak ke arah barat laut memasuki Eropa.
64:7.4 (727.1) Manusia merah sejak awal mulai bermigrasi ke arah timur laut, membuntuti lempeng es yang sedang mundur, melintasi seputar dataran-dataran tinggi India dan menduduki seluruh Asia bagian timur laut. Mereka diikuti dari dekat oleh suku-suku kuning, yang belakangan mengusir mereka keluar dari Asia ke Amerika Utara.
64:7.5 (727.2) Ketika sisa-sisa ras manusia merah yang relatif garis murni itu meninggalkan Asia, ada sebelas suku, dan jumlah mereka hanya sedikit lebih dari tujuh ribu jiwa laki-laki, perempuan dan anak-anak. Suku-suku ini disertai oleh tiga kelompok kecil ras campuran, yang terbanyak dari tiga ini adalah kombinasi antara ras oranye dan biru. Tiga kelompok kecil tersebut tidak pernah bergaul sepenuhnya dengan bangsa merah dan lebih awal mereka pergi ke selatan, ke Meksiko dan Amerika Tengah, di mana mereka kemudian melebur dengan sekelompok kecil ras campuran dari kuning dan merah. Bangsa-bangsa ini semua saling kawin silang dan membentuk suatu ras baru dan campuran, ras yang jauh kurang menyukai peperangan daripada manusia merah trah murni. Dalam tempo lima ribu tahun ras leburan ini terpecah menjadi tiga kelompok, masing-masing mendirikan peradaban di Meksiko, Amerika Tengah, dan Amerika Selatan. Kelompok cabang Amerika Selatan memang mendapat sentuhan lemah dari darah Adam.
64:7.6 (727.3) Sampai taraf tertentu manusia merah dan kuning mula-mula itu bercampur di Asia, dan keturunan dari persekutuan ini berkelana terus ke arah timur dan ke sepanjang pantai selatan, dan pada akhirnya mereka diusir oleh ras kuning yang waktu itu bertambah pesat, menuju ke semenanjung-semenanjung dan pulau-pulau di laut terdekat. Mereka adalah bangsa kulit coklat saat ini.
64:7.7 (727.4) Ras kuning terus menempati wilayah-wilayah tengah di Asia Timur. Dari keenam ras berwarna merekalah yang berhasil bertahan dalam jumlah terbanyak. Walaupun manusia kuning sering satu-dua kali terlibat dalam perang kesukuan, mereka tidak terus-terusan melangsungkan perang pembinasaan tanpa henti dan tanpa putus seperti yang dilakukan ras merah, hijau dan oranye. Tiga ras ini nyaris memusnahkan diri mereka sendiri sebelum mereka akhirnya benar-benar tuntas dihabisi oleh musuh-musuh mereka dari ras lainnya.
64:7.8 (727.5) Karena glasier kelima tidak terlalu merambah terlalu jauh ke selatan di Eropa, jalan sebagian terbuka bagi ras-ras Sangik ini untuk bermigrasi ke barat laut; dan pada waktu lempeng-lempeng es itu mundur, manusia biru, bersama dengan sejumlah kelompok kecil ras lainnya, pindah ke barat sepanjang lintasan-lintasan lama suku-suku Andon. Mereka menyerbu Eropa dalam beberapa kali gelombang berturut-turut, menduduki sebagian besar benua.
64:7.9 (727.6) Di Eropa mereka segera berjumpa dengan keturunan Neandertal, yang juga dari leluhur awal mereka yang sama, Andon. Orang Neandertal Eropa yang lebih tua ini telah tergusur ke selatan dan timur oleh lapisan es sehingga mereka dalam posisi segera berjumpa dan menyerap sepupu mereka suku-suku Sangik, yang sedang menyerbu itu.
64:7.10 (727.7) Secara umum dan dapat dikatakan, suku-suku Sangik boleh lebih cerdas, dan dalam banyak hal jauh lebih unggul ketimbang keturunan para penghuni dataran rendah Andonik awal yang sedang merosot itu; maka percampuran darah antara suku-suku Sangik dengan orang Neandertal langsung memperbaiki ras yang lebih tua, ras Neandertal. Suntikan darah Sangik inilah, terutama darah manusia biru, yang menghasilkan peningkatan menyolok dalam bangsa-bangsa Neandertal, ditunjukkan oleh gelombang berturut-turut suku-suku yang kian cerdas, yang menyapu Eropa dari timur.
64:7.11 (727.8) Selama periode antar zaman es berikutnya ras Neandertal jenis baru ini meluas dari Inggris hingga ke India. Sisa ras biru yang tertinggal di semenanjung Persia kuno belakangan melebur dengan beberapa ras tertentu lainnya, terutama ras kuning; dan hasil dari percampuran ini, yang kemudian agak ditingkatkan oleh ras ungu Adam, tetap lestari sebagai suku-suku nomadik Arab modern yang berkulit gelap.
64:7.12 (728.1) Setiap upaya untuk menelusur asal usul manusia modern dari leluhur Sangik haruslah mempertimbangkan perbaikan galur rasial oleh percampuran darah berikutnya dengan keturunan Adam.
64:7.13 (728.2) Ras-ras yang unggul mencari iklim utara atau sedang, sementara ras oranye, hijau dan nila berturut-turut cenderung tertarik ke Afrika, melewati daratan penghubung baru yang memisahkan Laut Mediteranea yang sedang surut ke barat, dari Samudra Hindia.
64:7.14 (728.3) Ras Sangik terakhir yang bermigrasi dari pusat asal asal usul ras mereka adalah manusia indigo atau nila. Sekitar pada waktu manusia hijau sedang melenyapkan ras oranye di Mesir, dan sekaligus memperlemah keberadaan mereka sendiri, hijrah besar-besaran manusia kulit hitam mulai bergerak ke selatan melalui Palestina sepanjang pantai; dan kemudian, ketika orang-orang nila yang fisiknya kuat ini membanjiri Mesir, mereka melenyapkan manusia hijau dengan kekuatan jumlah mereka yang banyak. Ras-ras nila ini menyerap ras oranye yang tersisa dan banyak dari stok manusia hijau, sehingga suku-suku nila tertentu amat meningkat berkat proses perpaduan rasial ini.
64:7.15 (728.4) Demikianlah bahwa Mesir pada mulanya dikuasai oleh manusia oranye, lalu oleh ras hijau, dan diikuti ras nila; pada perkembangan selanjutnya Mesir diduduki oleh ras campuran antara manusia nila, biru dan hijau yang dimodifikasi. Namun jauh-jauh hari sebelum kedatangan Adam, manusia biru Eropa dan ras-ras campuran Arabia telah mengusir ras nila keluar dari Mesir jauh ke selatan di benua Afrika.
64:7.16 (728.5) Ketika migrasi suku-suku Sangik hampir berakhir, ras hijau dan oranye sudah tiada, manusia merah menduduki Amerika Utara, manusia kuning di Asia timur, manusia biru di Eropa, dan ras nila tertarik ke Afrika. India menjadi rumah bagi suatu paduan ras-ras Sangik sekunder, sedangkan manusia coklat, sebagai paduan antara manusia merah dan kuning, menduduki pulau-pulau di lepas pantai benua Asia. Suatu ras campuran yang mempunyai potensi agak unggul menempati wilayah dataran tinggi Amerika Selatan. Keturunan Andon yang lebih murni mendiami wilayah-wilayah Eropa paling utara dan di Iceland, Greenland dan timur laut Amerika Utara.
64:7.17 (728.6) Selama periode-periode perambahan es terjauh, suku-suku Andon yang mendiami wilayah paling barat Eropa nyaris terdesak ke laut. Selama bertahun-tahun mereka bertahan di sebujur tanah sempit sebelah selatan di pulau Inggris sekarang. Maka adanya tradisi tentang terjadinya rambahan es berulang itulah yang mengusir mereka ke lautan ketika glasier yang keenam dan terakhir akhirnya muncul. Merekalah bangsa petualang samudra yang pertama. Mereka membangun kapal-kapal dan mulai berangkat mencari tanah-tanah baru yang mereka harapkan akan bebas dari serbuan es yang mengerikan. Beberapa dari mereka mencapai Iceland, yang lain tiba di Greenland, namun sebagian terbesar dari mereka binasa karena kelaparan dan kehausan di laut terbuka.
64:7.18 (728.7) Sedikit lebih dari 80.000 tahun silam, sesaat setelah manusia merah memasuki kawasan barat laut Amerika Utara, pembekuan yang melanda laut-laut utara dan majunya lapangan es lokal di Greenland menggusur orang Eskimo keturunan dari aborijin Urantia ini untuk mencari tanah yang lebih baik, rumah yang baru; dan mereka berhasil, dengan selamat menyeberangi selat-selat sempit yang waktu itu memisahkan Greenland dari massa daratan Amerika Utara timur laut. Mereka mencapai benua itu sekitar dua puluh satu abad setelah manusia merah tiba di Alaska. Kemudian sejumlah stok campuran dari ras biru berkelana ke arah barat dan bercampur dengan bangsa Eskimo yang belakangan, dan penyatuan ini sedikit menguntungkan bagi suku-suku Eskimo..
64:7.19 (728.8) Sekitar lima ribu tahun yang lalu secara kebetulan terjadi perjumpaan antara suatu suku Indian dan sekelompok bangsa Eskimo yang sendirian di pantai tenggara Selat Hudson. Kedua suku ini kesulitan berkomunikasi satu-sama lain, namun tidak lama kemudian mereka saling kawin campur sehingga orang-orang Eskimo ini akhirnya diserap oleh manusia merah yang berjumlah lebih banyak. Inilah merupakan kontak satu-satunya yang pernah dialami manusia merah Amerika Utara dengan ras manusia lainnya hingga sekitar seribu tahun yang lalu, ketika orang kulit putih untuk pertama kalinya kebetulan mendarat di pantai Atlantik.
64:7.20 (729.1) Perjuangan-perjuangan dari masa-masa purbakala ini ditandai oleh keperkasaan, keberanian, dan bahkan kepahlawanan. Dan kami semua menyayangkan bahwa banyak sifat yang bermutu dan tangguh dalam diri para leluhur purbamu itu telah hilang pada ras-ras masa belakangan. Walaupun kami menghargai nilai banyak pemurnian peradaban yang sedang maju, namun kami merasa kehilangan kegigihan dan pengabdian luar biasa para leluhur purbamu, yang seringkali berbatasan pada kebesaran dan keagungan.
64:7.21 (729.2) [Disajikan oleh salah satu Pembawa Kehidupan yang bermukim di Urantia.]
Buku Urantia
Makalah 65
65:0.1 (730.1) KEHIDUPAN jasmani evolusioner yang dasar—kehidupan pra-kecerdasan—adalah hasil rumusan para Pengendali Fisik Master dan pelayanan pengaruniaan-kehidupan dari Tujuh Roh Master dalam hubungan dengan pelayanan aktif dari para Pembawa Kehidupan yang ditahbiskan. Sebagai hasil dari fungsi koordinasi dari kreativitas lipat-tiga ini berkembanglah kapasitas fisik organismal untuk batin—mekanisme jasmani untuk reaksi cerdas terhadap rangsangan lingkungan luar dan juga, belakangan, terhadap rangsangan internal, yaitu pengaruh-pengaruh yang bersumber dari batin organisme itu sendiri.
65:0.2 (730.2) Dengan demikian ada tiga tingkatan untuk produksi dan evolusi hayati yang berbeda:
65:0.3 (730.3) 1. Wilayah energi-fisik—produksi kapasitas-batin.
65:0.4 (730.4) 2. Pelayanan batin oleh roh-roh ajudan—yang berbatasan pada kapasitas roh.
65:0.5 (730.5) 3. Kemampuan roh untuk batin manusia—berpuncak dalam penganugerahan Pelaras Pikiran.
65:0.6 (730.6) Tingkatan-tingkatan respon lingkungan organisme yang bersifat mekanis dan tidak dapat diajar itu adalah dalam ranah-ranah cakupan para pengendali fisik. Para ajudan roh-batin itu mengaktifkan dan mengatur tipe-tipe pikiran yang adaptif atau yang bersifat non-mekanis dan dapat diajar—yaitu mekanisme-mekanisme respon suatu organisme yang mampu untuk belajar dari pengalaman. Dan seperti halnya para ajudan roh memanipulasi potensi-potensi batin itu, demikian pula para Pembawa Kehidupan melakukan pengendalian bijaksana yang besar atas aspek-aspek lingkungan untuk proses evolusi hingga pada waktu kemunculan kehendak bebas manusia—yaitu kemampuan untuk mengenal Tuhan dan kuasa untuk memilih menyembah Dia.
65:0.7 (730.7) Fungsi kerja terpadu antara para Pembawa Kehidupan, pengendali fisik, dan ajudan roh itulah yang mempengaruhi arah evolusi organik di dunia-dunia yang dihuni. Inilah yang menjadi alasan mengapa evolusi—di Urantia atau di mana saja—selalu bertujuan dan tidak pernah hanya kebetulan.
65:1.1 (730.8) Pembawa-Pembawa Kehidupan itu dikaruniai berbagai potensi untuk metamorfosis kepribadian yang hanya dimiliki oleh beberapa golongan ciptaan saja. Putra-putra dari alam semesta lokal ini mampu berfungsi dalam tiga fase keberadaan yang berbeda. Biasanya mereka melaksanakan tugas sebagai Putra-putra fase menengah, karena itu memang keadaan asal mereka. Namun sesosok Pembawa Kehidupan dalam fase keberadaan seperti itu tidak mungkin dapat berfungsi dalam wilayah elektro-kimiawi sebagai perakit energi-energi fisik dan partikel-partikel material menjadi unit-unit eksistensi hidup.
65:1.2 (730.9) Pembawa-Pembawa Kehidupan dapat dan mampu berfungsi dalam tiga tingkatan berikut ini:
65:1.3 (730.10) 1. Tingkat elektrokimiawi yang fisik.
65:1.4 (730.11) 2. Fase-tengah yang biasanya, dari eksistensi kuasi-morontial.
65:1.5 (730.12) 3. Tingkat semirohani lanjutan.
65:1.6 (731.1) Ketika para Pembawa Kehidupan bersiap untuk melaksanakan penanaman kehidupan, dan setelah mereka memilih tempat-tempat untuk pembibitan tersebut, mereka mengundang komisi penghulu malaikat untuk transmutasi Pembawa Kehidupan. Kelompok ini terdiri dari sepuluh golongan kepribadian yang berbeda, termasuk para pengendali fisik dan rekan-rekan sekerja mereka, dan diketuai oleh kepala dari para penghulu malaikat, yang bertindak dalam kapasitas ini oleh mandat Gabriel dan dengan izin dari para Yang Purba Harinya. Setelah sosok-sosok ini tersambung dengan semestinya dalam sirkuit, mereka dapat menghasilkan modifikasi dalam diri para Pembawa Kehidupan yang akan memampukan mereka untuk segera berfungsi pada tingkatan elektrokimiawi yang fisik.
65:1.7 (731.2) Setelah pola-pola hayati dirumuskan dan pengorganisasian material dirampungkan dengan semestinya, kekuatan-kekuatan supermaterial yang terkait dalam pembiakan kehidupan ini langsung selanjutnya menjadi aktif, dan kehidupan menjadi ada. Sesudah itu para Pembawa Kehidupan segera dikembalikan ke wujud kepribadian semula, yaitu keberadaan kepribadian fase-tengah itu, dan dalam keadaan itu mereka dapat memanipulasi unit-unit hidup dan menggerakkan organisme yang berevolusi, walaupun mereka dipangkas dari semua kemampuan untuk mengorganisir—yaitu menciptakan—pola-pola materi hidup yang baru.
65:1.8 (731.3) Setelah evolusi organik menempuh arah tertentu dan kehendak bebas yang berjenis manusia telah muncul dalam organisme berevolusi yang tertinggi, maka para Pembawa Kehidupan itu harus meninggalkan planet atau mengangkat ikrar pengekangan diri; yaitu mereka harus berjanji untuk menghindarkan diri dari segala upaya lebih lanjut untuk mempengaruhi perjalanan evolusi organik. Dan setelah ikrar semacam ini secara sukarela diambil oleh para Pembawa Kehidupan tertentu yang memilih untuk tinggal di planet sebagai penasihat masa depan bagi siapa saja yang nantinya akan dipercayai untuk mengasuh makhluk berkehendak-bebas yang baru saja dikembangkan itu, lalu diundanglah komisi dua belas, yang diketuai oleh kepala Bintang Kejora, yang bertindak atas kewenangan dari Daulat Sistem dan dengan izin Gabriel; dan kemudian para Pembawa Kehidupan ini dialih-wujudkan ke fase keberadaan kepribadian ketiga —tingkat keberadaan semirohani. Dan aku telah berfungsi di Urantia dalam wujud fase ketiga ini sejak dari zaman Andon dan Fonta.
65:1.9 (731.4) Kami menantikan tibanya suatu masa ketika alam semesta dimapankan dalam terang dan hidup, sehingga kamipun diubahkan ke dalam tahap wujud keempat yaitu rohani penuh, namun belum pernah diungkapkan kepada kami dengan teknik apa gerangan kami bisa mencapai wujud lanjutan yang sangat kami rindukan itu.
65:2.1 (731.5) Kisah kenaikan manusia dari rumput laut menjadi tuan atas segala makhluk di bumi itu memang suatu roman perjuangan biologis dan keselamatan batin. Leluhur purba manusia benar-benar hanyalah lendir dan lumpur dasar laut di perairan teluk dan laguna yang hangat dan tenang di sepanjang garis panjang pantai lautan pedalaman purba, di perairan seperti itulah para Pembawa Kehidupan melakukan tiga penanaman bibit kehidupan yang mandiri di Urantia.
65:2.2 (731.6) Sangat sedikit spesies dari jenis-jenis vegetasi laut awal itu yang turut serta dalam perubahan skala besar yang memunculkan organisme perbatasan mirip-satwa itu yang masih lestari hingga sekarang. Spon adalah yang selamat dari salah satu jenis pertengahan mula-mula, yaitu organisme yang melalui mana terjadi peralihan bertahap dari tumbuhan menjadi hewan. Bentuk-bentuk peralihan mula-mula ini, walaupun tidak identik benar dengan spon yang ada sekarang, namun sangat mirip; mereka adalah benar-benar organisme perbatasan—bukan tumbuhan dan juga bukan hewan—namun mereka pada akhirnya mengarah pada perkembangan wujud kehidupan hewan yang sejati.
65:2.3 (732.1) Bakteri, organisme tumbuhan sederhana yang bersifat sangat primitif, sedikit sekali mengalami perubahan dari sejak awal fajar kehidupan itu; mereka bahkan menunjukkan tingkat kemunduran dalam perilaku parasit mereka. Banyak dari fungi juga merupakan suatu gerak mundur dalam evolusi, sebagai tumbuhan yang telah kehilangan kemampuan pembikinan klorofil dan kurang lebih telah menjadi parasit. Sebagian besar jenis bakteri penyebab penyakit dan badan virus pembantu mereka sebenarnya tergolong dalam kelompok fungi pembelot yang bersifat parasit ini. Selama zaman-zaman di antaranya semua kerajaan tumbuhan yang luas itu telah berkembang dari leluhur yang sama dari mana bakteri diturunkan.
65:2.4 (732.2) Tidak lama kemudian muncullah tipe kehidupan hewan protozoa tingkat lebih tinggi, dan mereka hadir secara tiba-tiba. Dan sejak dari masa yang sangat silam ini amoeba, organisme hewan bersel satu yang khas, mulai diturunkan namun sedikit berubah. Amoeba berenang bebas sekarang ini seperti pada zaman dulu ketika ia adalah prestasi terakhir dan terbesar dalam evolusi hayati. Makhluk berukuran renik ini beserta sepupu-sepupu protozoa lainnya adalah leluhur bagi kerajaan hewan, seperti halnya bakteri bagi kerajaan tumbuhan; mereka mewakili yang selamat dari langkah evolusioner awal pertama dalam diferensiasi hayati sekaligus mereka adalah yang gagal mencapai perkembangan lebih lanjut.
65:2.5 (732.3) Tidak lama kemudian beberapa jenis hewan bersel tunggal yang awal saling bergabung dalam komunitas-komunitas, pertama mengikuti pola Volvox dan tak lama kemudian mengikuti garis Hydra dan ubur-ubur. Kemudian lagi berkembanglah bintang laut, bakung batu, bulu babi laut, teripang atau ketimun laut, kaki seribu, serangga, laba-laba, kepiting dan udang, serta kelompok cacing tanah dan lintah yang saling berkerabat dekat, segera disusul oleh moluska—tiram, gurita, dan siput. Beratus-ratus spesies datang sementara dan punah; yang disebutkan hanyalah yang berhasil bertahan dalam perjuangan yang sangat panjang itu. Spesimen-spesimen yang non-progresif tersebut, beserta keluarga ikan-ikanan yang muncul belakangan, dewasa ini mewakili tipe-tipe yang stasioner dari jenis satwa mula-mula tingkat rendah itu, cabang-cabang dari pohon kehidupan yang gagal untuk maju.
65:2.6 (732.4) Panggung dengan demikian telah dipersiapkan bagi kemunculan hewan bertulang punggung yang pertama, yaitu ikan. Dari keluarga ikan ini hadirlah dua modifikasi unik, katak dan salamander. Katak itulah yang memulai proses diferensiasi progresif dalam kehidupan satwa, yang akhirnya berpuncak pada manusia itu sendiri.
65:2.7 (732.5) Katak adalah salah satu leluhur ras-manusia yang paling awal yang masih bertahan hingga sekarang, namun katak juga gagal maju, masih tetap ada pada zaman sekarang tak ada ubahnya seperti pada zaman dahulu. Katak adalah satu-satunya spesies nenek moyang ras manusia purba, yang hingga sekarang masih hidup di muka bumi. Ras manusia tidak mempunyai leluhur yang masih bertahan hidup antara katak dan orang Eskimo.
65:2.8 (732.6) Katak memunculkan Reptilia, suatu keluarga besar satwa purba yang hampir punah, tetapi sebelum sirna, melahirkan seluruh keluarga burung dan banyak ordo mamalia.
65:2.9 (732.7) Mungkin lompatan tunggal terbesar dari semua evolusi pramanusia itu terjadi ketika reptil menjadi burung. Tipe-tipe burung sekarang ini—elang, bebek, dara, dan burung unta—semuanya diturunkan dari reptil-reptil raksasa yang hidup dahulu kala.
65:2.10 (732.8) Kerajaan reptil, yang merupakan turunan dari keluarga katak, dewasa ini diwakili oleh empat divisi yang masih lestari: dua yang nonprogresif, yaitu ular dan kadal, bersama dengan sepupu-sepupu mereka, buaya dan kura-kura; satu divisi lainnya setengah progresif, yaitu keluarga burung, dan yang keempat, leluhur mamalia dan garis turunan langsung spesies manusia. Namun walaupun telah lama pergi, besarnya ukuran Reptilia itu masih ada gaungnya dalam ukuran gajah dan mastodon, sementara wujud khas mereka diteruskan oleh kanguru yang melompat-lompat itu.
65:2.11 (733.1) Hanya ada empat belas fila yang telah muncul di Urantia, yang ditutup oleh filum ikan, dan tidak ada kelas baru lainnya yang telah dikembangkan setelah burung dan mamalia.
65:2.12 (733.2) Bermula dari sejenis reptil dinosaurus kecil yang lincah dan biasa makan daging, namun berukuran otak yang relatif besar, mamalia berplasenta tiba-tiba muncul. Mamalia tersebut berkembang pesat dan dalam banyak cara, yaitu tidak hanya membangkitkan varietas mamalia modern tetapi juga berevolusi menjadi tipe-tipe penghuni lautan, seperti ikan paus dan anjing laut, dan menjadi penjelajah udara, seperti keluarga kelelawar.
65:2.13 (733.3) Manusia dengan demikian berkembang dari mamalia tingkat tinggi yang berasal terutama dari penanaman kehidupan di barat, di laut-laut terlindung timur-barat purba. Penanaman kelompok timur dan tengahmakhluk hidup pada mulanya mampu melaju dengan baik menuju taraf pencapaian tingkat-tingkat pramanusia untuk eksistensi hewani. Namun dengan berlalunya waktu, fokus peletakan bibit kehidupan di kawasan timur itu gagal mencapai taraf status pramanusia cerdas yang memuaskan, karena menderita kehilangan tipe-tipe plasma nuftah tertingginya secara berulang-ulang dan tidak dapat dipulihkan, sehingga untuk selamanya terpangkas dari kemampuan untuk merehabilitasi potensi-potensi manusiawi.
65:2.14 (733.4) Oleh karena kualitas kapasitas batin untuk pengembangan di kelompok timur ini sedemikian jelas inferior ketimbang di dua kelompok lainnya, maka para Pembawa Kehidupan, dengan seizin para atasan mereka, memanipulasi lingkungan di kawasan timur sedemikian rupa sehingga makin membatasi benih-benih evolusi hayati pramanusia yang inferior ini. Tampaknya dari luar pemusnahan kelompok makhluk inferior di timur ini seperti peristiwa kebetulan, namun dalam kenyataannya semua itu disengaja dengan maksud tertentu.
65:2.15 (733.5) Dalam perkembangan kecerdasan evolusioner berikutnya, lemur sebagai leluhur spesies manusia menjadi jauh lebih maju di Amerika Utara daripada di kawasan lainnya; dan karena itu mereka diarahkan untuk bermigrasi dari arena pembibitan kehidupan barat melalui tanah genting Bering ke Asia dan terus bergerak menyusuri pantai hingga ke Asia barat daya, di mana di sana mereka terus berkembang dan mendapat manfaat oleh tambahan galur-galur tertentu dari kelompok hayati kawasan tengah. Dengan demikian manusia dikembangkan dari galur barat dan tengah tertentu tetapi di kawasan tengah hingga timur-dekat.
65:2.16 (733.6) Dengan cara inilah kehidupan yang ditanam di Urantia berevolusi hingga zaman es, ketika manusia itu sendiri muncul untuk pertama kalinya dan memulai perjalanan hidup keplanetannya yang sarat peristiwa. Kemunculan manusia primitif di bumi selama zaman es ini bukanlah hanya suatu peristiwa kebetulan; hal itu karena rancangan. Keras dan sulitnya iklim pada era es dalam setiap hal disesuaikan untuk maksud memupuk produksi jenis manusia yang tangguh dengan kemampuan bertahan hidup yang dahsyat.
65:3.1 (733.7) Hampir-hampir tidak mungkin untuk menjelaskan kepada pikiran manusia zaman sekarang mengenai berbagai peristiwa kemajuan evolusioner purba yang begitu aneh dan tidak masuk akal. Suatu rencana dengan maksud tertentu sedang berfungsi di seluruh evolusi benda-benda hidup yang terkesan aneh ini, namun kami tidak diperkenankan untuk sewenang-wenang turut campur dengan perkembangan pola-pola kehidupan sekali hal itu ditetapkan untuk beroperasi.
65:3.2 (733.8) Para Pembawa Kehidupan boleh menggunakan segala macam sumber daya alam yang mungkin dan bisa memakai setiap dan semua keadaan alam yang tak disengaja yang akan meningkatkan kemajuan perkembangan untuk eksperimen hayati, namun kami tidak diizinkan secara mekanis ikut campur tangan, atau sewenang-wenang memanipulasi perilaku dan arah evolusi untuk tumbuhan maupun hewan.
65:3.3 (733.9) Kamu telah beroleh informasi bahwa para manusia Urantia berkembang melalui pengembangan katak primitif, dan bahwa galur yang menaik ini, yang terbawa secara potensial dalam seekor katak, pada suatu peristiwa sempat nyaris punah. Namun jangan disimpulkan bahwa evolusi manusia akan berakhir oleh suatu musibah pada titik waktu ini. Pada momen itu juga kami mengamati dan memelihara tidak kurang dari seribu jenis galur kehidupan yang sedang bermutasi, yang saling berlainan dan terletak berjauhan, yang dapat diarahkan menuju berbagai pola pengembangan pramanusia. Katak purba yang satu ini merupakan pilihan kami yang ketiga, sedangkan dua galur kehidupan sebelumnya telah musnah walaupun telah kami kerahkan segala upaya untuk melestarikan mereka.
65:3.4 (734.1) Bahkan kalaupun Andon dan Fonta meninggal sebelum mereka mempunyai keturunan, meskipun menunda evolusi manusia, tapi tidak akan mencegahnya. Setelah kemunculan Andon dan Fonta dan sebelum potensi manusiawi yang bermutasi dari kehidupan hewani itu habis, telah dikembangkan tidak kurang dari tujuh ribu galur yang baik yang dapat mencapai suatu jenis pengembangan manusia. Dan banyak dari stok genetik ini yang kemudian diserap oleh berbagai cabang spesies manusia yang kian luas itu.
65:3.5 (734.2) Jauh sebelum Putra dan Putri Material, para pemulia biologis itu, tiba di suatu planet, potensi-potensi manusiawi untuk perkembangan spesies satwa telah dihabiskan. Status biologis kehidupan hewani ini ditunjukkan kepada para Pembawa Kehidupan lewat fenomena fase ketiga mobilisasi roh ajudan, yang secara otomatis terjadi bersamaan dengan habisnya kapasitas kehidupan semua satwa untuk melahirkan potensi-potensi mutan individu pramanusia.
65:3.6 (734.3) Umat manusia di Urantia harus memecahkan permasalahan pengembangan fananya dengan stok genetik manusia yang manusia punya—tidak akan ada lagi ras yang berkembang dari sumber-sumber pramanusia di seluruh masa mendatang. Namun fakta ini tidak menutup kemungkinan bahwa manusia akan mampu mencapai tingkat-tingkat perkembangan manusiawi yang jauh lebih tinggi melalui pembinaan cerdas terhadap potensi-potensi evolusi yang masih tinggal dalam ras-ras manusia. Seperti apa yang kami, Pembawa Kehidupan, lakukan ke arah pemupukan dan pelestarian galur-galur kehidupan sebelum kemunculan kehendak bebas manusia, sekarang manusia harus lakukan untuk dirinya sendiri setelah peristiwa tersebut dan setelah kami pensiun dari partisipasi aktif dalam evolusi. Secara umum kini takdir evolusi manusia ada di tangan manusia itu sendiri, dan kecerdasan yang ilmiah cepat atau lambat harus menggantikan fungsi acak dari seleksi alam dan kelangsungan hidup kebetulan yang tak terkontrol.
65:3.7 (734.4) Kalau membahas tentang pembinaan evolusi, jangan sampai lupa bahwa, jauh di masa depan, kalau kamu suatu saat nanti berkesempatan diperbantukan pada suatu korps Pembawa Kehidupan, kamu akan memiliki kesempatan yang melimpah dan seluas-luasnya untuk menyumbang saran dan membuat segala macam perbaikan yang mungkin dalam rancangan dan teknik manajemen dan transplantasi kehidupan. Bersabarlah! Jika kamu memiliki gagasan-gagasan yang cemerlang, jika pikiranmu subur dengan metode-metode administrasi yang lebih baik untuk wilayah semesta mana saja, kamu tentu akan berkesempatan untuk mengemukakannya kepada para rekan dan sesama administrator dalam zaman-zaman yang akan datang.
65:4.1 (734.5) Jangan mengabaikan fakta bahwa Urantia dipercayakan kepada kami sebagai suatu dunia eksperimen kehidupan. Di planet inilah kami membuat upaya yang keenam puluh kalinya untuk memodifikasi, dan jika mungkin, memperbaiki adaptasi Satania untuk desain-desain kehidupan Nebadon, dan memang tercatat kami mencapai banyak modifikasi bermanfaat terhadap pola-pola kehidupan baku. Lebih spesifiknya, di Urantia kami telah mengerjakan dan telah berhasil menunjukkan tidak kurang dari dua puluh delapan fitur modifikasi kehidupan yang berguna bagi seluruh Nebadon pada semua waktu yang akan datang.
65:4.2 (735.1) Namun pembentukan kehidupan di dunia manapun tidak pernah semata-mata eksperimental dalam arti dicobakan sesuatu yang belum teruji dan belum diketahui sebelumnya. Evolusi kehidupan adalah suatu teknik yang selalu progresif, berbeda-beda, dan bervariasi, namun tidak pernah sembrono, liar, atau sepenuhnya percobaan, dalam pengertian kebetulan semata-mata.
65:4.3 (735.2) Banyak fitur kehidupan manusia yang dapat menyediakan bukti berlimpah bahwa fenomena eksistensi manusia fana itu dirancang secara cerdas, bahwa evolusi organik itu bukan sekedar peristiwa kosmis yang kebetulan. Ketika suatu sel hidup terluka, sel itu memiliki kemampuan untuk mengembangkan zat kimiawi tertentu yang diberdayakan untuk merangsang dan mengaktivasikan sel-sel normal di sekitarnya sehingga mulai segera melepaskan zat-zat tertentu yang membantu proses penyembuhan luka; dan pada saat itu pula sel-sel yang normal dan tidak terluka ini mulai menggandakan diri—mereka benar-benar mulai bekerja menciptakan sel-sel baru untuk menggantikan sesama sel yang mungkin telah dirusak oleh kecelakaan itu.
65:4.4 (735.3) Aksi dan reaksi kimiawi yang berlangsung dalam penyembuhan luka dan reproduksi sel ini merupakan pilihan dari para Pembawa Keputusan terhadap suatu formula yang mencakup lebih dari seratus ribu fase dan fitur kemungkinan reaksi kimiawi dan dampak biologisnya. Lebih dari setengah juta eksperimen spesifik telah dibuat para Pembawa Kehidupan dalam laboratorium mereka, sebelum mereka akhirnya menetapkan formula ini untuk eksperimen kehidupan di Urantia.
65:4.5 (735.4) Ketika para ilmuwan Urantia mengetahui lebih banyak tentang bahan-bahan kimia untuk penyembuhan ini, mereka akan lebih efisien dalam perawatan luka, dan secara tidak langsung mereka akan lebih banyak tahu tentang mengendalikan penyakit-penyakit serius tertentu.
65:4.6 (735.5) Sejak kehidupan ditanam di Urantia, para Pembawa Kehidupan telah memperbaiki teknik penyembuhan ini sehingga teknik itu telah dipakai di dunia Satania lainnya, karena teknik itu lebih meredakan rasa sakit dan meningkatkan pengendalian atas kapasitas perkembang-biakan sel-sel normal yang berkaitan.
65:4.7 (735.6) Ada banyak fitur unik dari eksperimen hayati Urantia, namun dua episode yang menonjol adalah kemunculan ras Andonik sebelum evolusi enam ras berwarna dan kemudian munculnya mutan-mutan Sangik secara serempak dalam satu keluarga. Urantia adalah dunia pertama di Satania di mana ada enam ras berwarna yang terlahir dari satu keluarga yang sama. Ras-ras berwarna biasanya muncul dari galur yang berbeda-beda dari mutasi-mutasi mandiri di dalam stok hewan pramanusia, dan biasanya hadir di bumi satu demi satu setiap kali dan secara berturutan melalui selang waktu yang panjang, mulai dari manusia merah, lalu melalui warna-warna lainnya hingga nila.
65:4.8 (735.7) Variasi prosedur yang menonjol lainnya adalah kedatangan Pangeran Planet yang terlambat. Sebagai pedoman, sang pangeran muncul di sebuah planet sekitar pada waktu perkembangan kehendak bebas; namun jika rancangan semacam ini diikuti, Kaligastia tentulah telah tiba di Urantia bahkan selama masa hidup Andon dan Fonta dan bukannya hampir lima ratus ribu tahun berikutnya, bersamaan dengan kemunculan enam ras Sangik.
65:4.9 (735.8) Di suatu dunia dihuni yang biasa, sesosok Pangeran Planet akan segera dikaruniakan berdasarkan permintaan dari para Pembawa Kehidupan pada saat, atau beberapa waktu setelah, kehadiran Andon dan Fonta. Tetapi Urantia telah dirancang sebagai suatu planet modifikasi hayati, sehingga sesuai dengan kesepakatan sebelumnya maka para Melkisedek pengamat, yang berjumlah dua belas, diutus sebagai penasihat bagi para Pembawa Kehidupan dan sekaligus sebagai pengawas planet hingga tiba waktu kedatangan Pangeran Planet. Para Melkisedek tersebut datang pada saat Andon dan Fonta mengambil keputusan yang memampukan para Pelaras Pikiran mendiami batin fana mereka.
65:4.10 (736.1) Di Urantia jerih-lelah para Pembawa Kehidupan untuk memperbaiki pola-pola hayati Satania mengharuskan dihasilkannya banyak bentuk kehidupan peralihan yang terkesan tidak berguna. Namun keuntungan yang telah diperoleh cukup untuk membenarkan modifikasi Urantia untuk desain kehidupan baku itu.
65:4.11 (736.2) Sudah menjadi niat kami untuk membuahkan suatu manifestasi kehendak bebas lebih awal dalam kehidupan evolusioner Urantia, dan kami berhasil. Biasanya, kehendak belum muncul hingga ras-ras berwarna telah cukup lama ada, yaitu biasanya mula-mula hadir di antara tipe-tipe superior manusia merah. Duniamu adalah satu-satunya planet di Satania di mana tipe manusia yang memiliki kehendak telah muncul dalam suatu ras pra-warna.
65:4.12 (736.3) Namun dalam upaya kami untuk menyediakan kombinasi dan asosiasi faktor-faktor keturunan yang akhirnya memunculkan leluhur mamalia untuk ras manusia, kami diperhadapkan pada keharusan untuk memperbolehkan terjadinya ratusan atau ribuan kombinasi dan asosiasi faktor-faktor keturunan yang lain dan yang tampaknya tak bermanfaat. Banyak dari antara yang terkesan sebagai produk-sampingan aneh dari upaya kami pastilah akan kamu jumpai kala kamu menggali sejarah masa lampau planet ini, dan aku memahami benar tentulah betapa memusingkannya beberapa perkara ini bagi sudut pandang manusiawi yang terbatas.
65:5.1 (736.4) Telah menjadi sumber penyesalan bagi para Pembawa Kehidupan oleh karena usaha spesial kami untuk memodifikasi kehidupan makhluk cerdas di Urantia harus terganjal sedemikian rupa oleh penyimpangan tragis yang di luar kendali kami, yaitu makar Kaligastia dan kegagalan Adam.
65:5.2 (736.5) Namun di sepanjang petualangan biologis ini, kekecewaan terbesar kami muncul dari pembalikan jenis tumbuhan primitif tertentu menuju tingkatan bakteri parasitik pra-klorofil, pada skala yang sedemikian luas dan tak diharapkan. Peristiwa dalam evolusi kehidupan-tumbuhan ini telah menyebabkan berbagai penyakit berbahaya pada mamalia tingkat tinggi, khususnya spesies manusia yang lebih rentan. Ketika kami dihadapkan dengan situasi yang memusingkan ini, kami agak mengabaikan kesulitan yang diakibatkannya karena kami menyadari bahwa pencampuran plasma hayati Adam lebih lanjut akan memperkuat daya tahan ras campuran hasilnya yaitu akan praktis kebal terhadap segala macam penyakit yang ditimbulkan oleh tipe organisme tumbuhan. Namun harapan kami kandas menjadi kekecewaan karena nasib buruk kegagalan Adam.
65:5.3 (736.6) Segala alam-alam semesta, termasuk dunia kecil yang disebut Urantia ini, tidak dikelola hanya untuk sepersetujuan atau agar sesuai dengan kecocokan selera kami, apalagi hanya untuk memanjakan hasrat dan memuaskan keingin-tahuan kami. Para tokoh yang bijak dan adikuasa yang bertanggung jawab untuk manajemen alam semesta pastilah tahu benar apa yang sedang mereka kerjakan; dan demikianlah perlunya para Pembawa Kehidupan dan terpaksa juga pikiran manusia untuk menunggu dengan penuh kesabaran dan bekerjasama sepenuh hati dengan pemerintahan kebijaksanaan, tahta kekuasaan, dan derap kemajuan.
65:5.4 (736.7) Tentu saja ada kompensasi tertentu untuk kesukaran besar, seperti misalnya penganugerahan diri Mikhael di Urantia. Namun terlepas dari semua pertimbangan tersebut, para pengawas selestial yang berikutnya di planet ini mengungkapkan keyakinan penuh mereka akan kemenangan evolusioner terakhir dari ras manusia, dan pada akhirnya pembersihan nama baik untuk rancangan-rancangan asli dan pola-pola hayati kami itu.
65:6.1 (737.1) Mustahil untuk secara akurat menentukan, secara bersamaan, tentang lokasi pasti dan kecepatan sebuah objek yang bergerak; setiap upaya untuk mengukur satunya tak terhindarkan melibatkan perubahan pada yang lainnya. Jenis paradoks yang serupa menghadang manusia fana ketika ia berusaha melakukan analisis kimiawi atas protoplasma. Para ahli kimia dapat menguraikan tentang kimiawi protoplasma yang mati, namun ia tidak dapat mencermati organisasi fisik atau kinerja dinamis dari protoplasma yang hidup. Senantiasa ilmuwan itu akan kian dekat kepada rahasia-rahasia kehidupan, namun ia tidak akan pernah bisa menemukannya dan tidak ada cara lain ia harus membunuh protoplasma itu agar dapat menganalisanya. Protoplasma mati beratnya sama dengan protoplasma hidup, namun keduanya tidak sama.
65:6.2 (737.2) Ada kemampuan adaptasi yang asli dalam makhluk dan sosok yang hidup. Dalam setiap sel tumbuhan atau hewan yang hidup, dalam setiap organisme hidup—yang jasmani atau yang rohani—ada semacam hasrat yang tak terpuaskan untuk menggapai tingkat kesempurnaan yang makin tinggi, dalam hal penyesuaian lingkungan, adaptasi organismal, dan peningkatan pencapaian hidup. Upaya yang tak berkesudahan di dalam diri setiap makhluk hidup ini membuktikan adanya keberadaan di dalam mereka suatu perjuangan bawaan sejak lahir untuk mencari kesempurnaan.
65:6.3 (737.3) Tahap yang paling penting dalam evolusi tumbuhan adalah pengembangan kemampuan untuk pembuatan-klorofil, dan kemajuan terbesar kedua adalah evolusi spora menjadi biji yang kompleks. Spora paling efisien sebagai agen reproduksi, namun kurang potensi-potensi keanekaragaman dan fleksibilitas yang melekat dalam biji.
65:6.4 (737.4) Salah satu episode yang paling berguna dan kompleks dalam evolusi tipe hewan tingkat tinggi adalah pengembangan kemampuan zat besi dalam sirkulasi sel-sel darah agar bertindak ganda sebagai pembawa oksigen dan pembersih karbon dioksida. Kinerja sel-sel darah merah ini melukiskan bagaimana organisme yang berkembang mampu untuk mengadaptasikan fungsi-fungsinya terhadap lingkungan yang bervariasi atau berubah. Hewan-hewan tingkat tinggi, termasuk manusia, memasok oksigen ke jaringan mereka berkat aksi zat besi dalam sel-sel darah merah, yang menghantar oksigen ke sel-sel hidup dan dengan efisien pula membuang karbon dioksida. Namun logam-logam lain bisa juga dipakai untuk menjalankan tujuan yang sama. Cumi-cumi menggunakan tembaga untuk fungsi ini, sedangkan sea squirts (tunicate) menggunakan vanadium.
65:6.5 (737.5) Kelanjutan dari penyesuaian biologis semacam ini digambarkan oleh evolusi gigi dalam mamalia tingkat tinggi di Urantia; gigi-geligi yang mencapai tiga puluh enam dalam leluhur jauh manusia, yang kemudian memulai penyesuaian ulang adaptif oleh manusia awal dan kerabat terdekat mereka menuju tiga puluh dua gigi. Sekarang spesies manusia lambat-laun menyusutkan gigi menjadi hanya dua puluh delapan. Proses evolusi masih berlangsung secara aktif dan adaptif di planet ini.
65:6.6 (737.6) Namun banyak penyesuaian organisme hidup yang terkesan misterius itu adalah murni bersifat kimiawi, sepenuhnya fisik. Pada setiap saat, dalam aliran darah seorang manusia, ada lebih dari 15.000.000 kemungkinan reaksi kimia antara keluaran hormon dari selusin kelenjar endokrin.
65:6.7 (737.7) Bentuk-bentuk kehidupan tumbuhan tingkat rendah sepenuhnya responsif terhadap lingkungan fisik, kimiawi dan elektrik. Akan tetapi seiring dengan peningkatan skala kehidupan, satu demi satu pelayanan batin dari tujuh roh ajudan mulai beroperasi, dan batin menjadi kian menyesuaikan diri, kreatif, koordinatif, dan dominatif. Kemampuan hewan untuk beradaptasi terhadap udara, air dan tanah itu bukanlah kemampuan adikodrati, melainkan suatu penyesuaian suprafisik.
65:6.8 (738.1) Ilmu fisika dan kimia saja tidak dapat menjelaskan bagaimana manusia berevolusi dari hanya protoplasma purba di lautan mula-mula. Kemampuan untuk belajar, ingatan dan perbedaan tanggapan terhadap lingkungan itu adalah kemampuan batin. Hukum-hukum fisika tidak responsif terhadap pelatihan; mereka tetap dan tidak berubah. Reaksi-reaksi kimiawi juga tidak dapat diubah oleh pendidikan; reaksi-reaksi itu selalu seragam dan bisa diandalkan. Selain karena kehadiran sang Absolut Nirkualifikasi, reaksi listrik dan kimiawi bisa diprediksi. Namun batin dapat memetik manfaat dari pengalaman, dapat belajar dari kebiasaan-kebiasaan perilaku reaktif sebagai tanggapan terhadap pengulangan stimuli.
65:6.9 (738.2) Organisme yang pra-cerdas bereaksi terhadap stimuli dari lingkungan, namun organisme yang reaktif terhadap pelayanan batin itu dapat menyesuaikan diri dan memanipulasi lingkungan itu sendiri.
65:6.10 (738.3) Otak fisik beserta sistem sarafnya yang terkait memiliki kapasitas bawaan untuk tanggap pada pelayanan batin, sama halnya seperti batin berkembang dari suatu kepribadian memiliki kapasitas bawaan yang pasti untuk penerimaan roh dan karena itu mengandung potensi-potensi untuk kemajuan dan pencapaian rohani. Evolusi intelektual, sosial, moral dan spiritual itu bergantung kepada pelayanan batin dari tujuh roh ajudan dan rekan-rekan superfisik mereka.
65:7.1 (738.4) Tujuh roh-batin ajudan adalah pelayan-pelayan batin yang serbabisa kepada kehidupan cerdas tingkat rendah di alam semesta lokal. Golongan batin ini dikelola dari markas alam semesta lokal atau dari suatu dunia yang terhubung dengannya, namun ada pengaturan yang amat berpengaruh untuk fungsi batin tingkat rendah dari ibukota-ibukota sistem.
65:7.2 (738.5) Pada suatu dunia evolusioner, banyak, bahkan sangat banyak, yang bergantung kepada pekerjaan ketujuh ajudan ini. Namun mereka adalah penatalayan batin; mereka tidak mengurusi evolusi fisik, wilayahnya para Pembawa Kehidupan. Namun demikian, pengintegrasian sempurna karunia-karunia roh ini dengan prosedur yang ditetapkan dan alami dari pemerintahan Pembawa Kehidupan itulah yang bertanggung jawab mengapa manusia tidak mampu untuk melihat apapun, dalam fenomena batin, kecuali peristiwa alam dan bekerjanya proses-proses yang alami, meskipun kamu kadang agak bingung menjelaskan segala sesuatu yang berhubungan dengan reaksi alami batin saat batin itu dihubungkan dengan materi. Dan jika saja Urantia beroperasi lebih sesuai dengan rancangan yang semula, kamu akan mengamati lebih sedikit lagi hal-hal yang akan menarik perhatianmu akan fenomena batin.
65:7.3 (738.6) Tujuh roh ajudan itu lebih mirip sirkuit ketimbang mirip entitas, dan di dunia-dunia yang biasa mereka disirkuitkan dengan ajudan-ajudan lainnya yang berfungsi di seluruh alam semesta lokal. Namun di planet eksperimen kehidupan, mereka relatif terisolasi. Dan di Urantia, akibat sifat dasar pola hayatinya yang khas, ajudan-ajudan tingkat rendah mengalami lebih banyak kesulitan dalam melakukan kontak dengan organisme evolusioner ketimbang dengan jenis yang kemampuan kehidupannya lebih dibakukan.
65:7.4 (738.7) Sekali lagi, di suatu dunia evolusioner yang rata-rata, tujuh roh ajudan itu tersinkronisir jauh lebih baik dengan tahap-tahap kemajuan hewan tingkat tinggi daripada di Urantia. Dengan hanya satu perkecualian saja, para ajudan mengalami kesulitan terbesar ketika melakukan kontak dengan batin-batin berkembang organisme Urantia, daripada yang telah mereka lakukan dalam fungsi mereka di seluruh alam semesta Nebadon. Di dunia ini dikembangkan banyak wujud yang merupakan fenomena perbatasan—kombinasi membingungkan antara tipe respon organismal yang mekanis dan tak dapat diajari, dengan tipe yang nonmekanis dan dapat diajari.
65:7.5 (739.1) Tujuh roh ajudan tidak membuat kontak dengan golongan-golongan organisme yang mempunyai tanggapan lingkungan yang murni mekanis. Respon pra-cerdas dari organisme hidup semacam itu murni bersangkut-paut dengan wilayah energi para pusat daya, para pengendali fisik, dan rekan-rekan sejawat mereka.
65:7.6 (739.2) Perolehan potensi kemampuan untuk belajar dari pengalaman itu menandai mulai berfungsinya roh-roh ajudan, dan roh-roh tersebut bekerja dari batin paling rendah yang primitif dan tak kasat mata hingga tipe-tipe tertinggi dalam skala evolusioner manusia. Mereka adalah sumber dan pola bagi setiap wujud perilaku yang bisa dikatakan misterius dan reaksi cepat batin yang tak sepenuhnya dimengerti terhadap lingkungan jasmani. Lama haruslah pengaruh-pengaruh yang setia dan selalu dapat diandalkan tersebut menjalankan pelayanan pendahuluan mereka sampai akhirnya batin hewani itu dapat menggapai taraf manusiawi untuk kemampuan penerimaan roh.
65:7.7 (739.3) Para ajudan berfungsi secara eksklusif dalam evolusi batin yang berpengalaman itu hingga tingkat fase keenam, roh penyembahan. Pada tingkat keenam tersebut tidak dapat dihindari lagi terjadi tumpang tindih penatalayanan—fenomena dari yang lebih tinggi menjangkau untuk berkoordinasi dengan yang lebih rendah sebagai antisipasi untuk pencapaian selanjutnya untuk tingkat-tingkat perkembangan lanjutan. Dan masih ada lagi pelayanan roh tambahan menyertai aksi ajudan ketujuh atau terakhir, roh hikmat. Dalam semua pelayanan dari dunia roh itu, individu itu tidak pernah mengalami peralihan mendadak dalam kerjasama roh; selalu perubahan-perubahan ini bertahap dan timbal-balik.
65:7.8 (739.4) Wilayah fisik (elektrokimiawi) dan respon mental terhadap stimuli lingkungan itu haruslah selalu dibedakan, dan pada gilirannya haruslah mereka semua dikenali sebagai fenomena yang terpisah dari kegiatan rohani. Wilayah gravitasi fisik, mental dan rohani adalah alam-alam realitas kosmis yang jelas berbeda, sekalipun saling terkait erat.
65:8.1 (739.5) Ruang dan waktu saling terkait tak terpisahkan satu sama lain; ada hubungan bawaan antara keduanya. Penundaan waktu tidak dapat dihindari dalam kehadiran kondisi ruang tertentu.
65:8.2 (739.6) Jika menghabiskan begitu banyak waktu untuk membuat perubahan evolusioner terhadap perkembangan hayati kadangkala menjurus pada kebingungan, aku hendak menyampaikan bahwa kami tidak mungkin dapat mengatur waktu untuk proses-proses kehidupan agar berkembang lebih cepat daripada yang dimungkinkah oleh metamorfosis fisik di suatu planet. Kami harus menunggu perkembangan fisik yang alami di suatu planet; kami sepenuhnya tidak punya kendali atas evolusi geologis. Jika kondisi-kondisi fisik mengizinkan, kami dapat mengatur agar evolusi hayati rampung dalam tempo jauh lebih sedikit dari satu juta tahun. Namun kami semua tunduk di bawah kewenangan para Penguasa Tertinggi di Firdaus, dan waktu itu tidak ada di Firdaus.
65:8.3 (739.7) Tolok ukurnya individu untuk pengukuran waktu adalah panjang umurnya sendiri. Dengan demikian setiap makhluk dikondisi waktu, sehingga mereka mengganggap evolusi sebagai proses yang panjang berlarut-larut. Bagi sosok seperti kami yang bermasa hidup tidak dibatasi oleh eksistensi temporal, evolusi tidak tampak sebagai suatu urusan yang berlama-lama seperti itu. Di Firdaus, di mana waktu tidak ada, hal-hal ini ada sekarang dalam batin Ketanpabatasan dan dalam perbuatan Kekekalan.
65:8.4 (739.8) Seperti halnya evolusi batin bergantung pada, dan ditunda oleh, perkembangan kondisi-kondisi fisik yang lambat, demikian pula kemajuan rohani bergantung kepada perluasan mental dan selalu tertunda oleh keterbelakangan intelektual. Tetapi ini sekali-kali bukan berarti bahwa evolusi rohani itu bergantung pada pendidikan, budaya, atau hikmat. Jiwa bisa berkembang tanpa tergantung pendidikan mental namun tidak bisa tanpa adanya kapasitas dan hasrat mental—pilihan untuk kelangsungan hidup dan keputusan untuk mencapai kesempurnaan yang kian bertambah—untuk melaksanakan kehendak Bapa di surga. Meskipun keselamatan atau kelangsungan hidup mungkin tidak bergantung pada kepemilikan pengetahuan dan hikmat, namun kemajuan amat bergantung pada keduanya.
65:8.5 (740.1) Dalam laboratorium-laboratorium evolusioner kosmis, batin itu selalu dominan atas materi, dan roh senantiasa terhubung dengan batin. Kegagalan dari kemampuan-kemampuan berbeda ini untuk saling menyelaraskan dan mengkoordinasikan diri bisa mengakibatkan penundaan waktu, namun jika seseorang sungguh-sungguh mengenal Tuhan dan berhasrat untuk menemukan Dia dan menjadi seperti Dia, maka jaminan keselamatan itu telah dipastikan tanpa tergantung kendala-kendala waktu. Status fisik bisa menghambat batin, dan penyimpangan mental bisa menunda pencapaian rohani, namun tidak ada dari hambatan-hambatan ini yang mampu mengalahkan pengambilan keputusan yang diniati sepenuh jiwa.
65:8.6 (740.2) Ketika kondisi-kondisi fisik sudah matang, evolusi mental bisa berlangsung secara tiba-tiba; ketika status batin itu menguntungkan, transformasi rohani mendadak bisa terjadi; ketika nilai-nilai rohani memperoleh pengakuan yang semestinya, maka makna-makna kosmis menjadi dapat terlihat, dan kepribadian akan semakin dilepaskan dari kendala-kendala waktu dan dibebaskan dari batasan-batasan ruang.
65:8.7 (740.3) [Disajikan oleh salah satu Pembawa Kehidupan Nebadon, yang sekarang bermukim di Urantia.]
Buku Urantia
Makalah 66
66:0.1 (741.1) KEDATANGAN sesosok Putra Lanonandek di suatu dunia yang rata-rata menandakan bahwa kehendak, yaitu kemampuan untuk memilih jalan keselamatan kekal, telah berkembang dalam batin manusia primitif. Namun di Urantia sang Pangeran Planet tiba hampir setengah juta tahun setelah kemunculan kehendak manusia.
66:0.2 (741.2) Sekitar 500.000 tahun silam dan berbarengan dengan kemunculan enam ras berwarna atau ras Sangik, Kaligastia, sang Pangeran Planet, tiba di Urantia. Pada waktu Pangeran tiba, di bumi sudah ada setengah milyar manusia primitif, dan mereka tersebar rata di seluruh Eropa, Asia dan Afrika. Markasnya Pangeran didirikan di Mesopotamia, terletak kira-kira di tengah-tengah populasi bumi.
66:1.1 (741.3) Kaligastia adalah sesosok Putra Lanonandek, nomor 9.344 dari ordo sekunder. Ia berpengalaman dalam administrasi urusan-urusan alam semesta lokal secara umum dan, selama masa-masa berikutnya, secara khusus dengan manajemen sistem lokal Satania.
66:1.2 (741.4) Sebelum Lucifer bertahta di Satania, Kaligastia telah diperbantukan ke dewan para penasihat Pembawa Kehidupan di Yerusem. Lucifer menaikkan Kaligastia ke suatu jabatan pada staf pribadinya, dan ia dengan memuaskan mengisi lima tugas kehormatan dan kepercayaan berturut-turut.
66:1.3 (741.5) Kaligastia sejak sangat awal mencari penempatan tugas sebagai Pangeran Planet, namun berulang-ulang, ketika permohonannya disampaikan untuk persetujuan dalam dewan-dewan konstelasi, selalu saja para Bapa Konstelasi tidak setuju. Kaligastia tampak sangat berhasrat untuk dapat diutus sebagai penguasa planet di sebuah dunia desimal atau dunia modifikasi kehidupan. Petisinya telah beberapa kali ditolak sebelum akhirnya ia ditugaskan ke Urantia.
66:1.4 (741.6) Kaligastia berangkat dari Yerusem ke dunia yang dikuasakan kepadanya dengan sederetan catatan sejarah mengagumkan tentang loyalitas dan pengabdiannya bagi kemakmuran alam semesta tempat asal dan kunjungannya, walaupun ada watak resah yang khas tertentu sekaligus kecenderungan untuk tidak setuju dengan tata aturan yang sudah mapan dalam beberapa perkara kecil.
66:1.5 (741.7) Aku hadir di Yerusem ketika Kaligastia yang cemerlang itu berangkat dari ibukota sistem. Tidak ada pangeran planet lainnya yang pernah diberangkatkan untuk suatu karier kepemimpinan dunia dengan pengalaman persiapan yang lebih kaya atau dengan prospek lebih cerah daripada Kaligastia, pada hari yang sungguh bersejarah itu, setengah juta tahun silam. Ada satu hal yang pasti: Ketika aku melaksanakan tugasku untuk menyusun narasi seputar peristiwa tersebut untuk siaran-siaran alam semesta lokal, tidak pernah terbersit dalam pikiranku sedikitpun bahwa Lanonandek yang mulia ini dalam waktu sedemikian singkat akan mengkhianati kepercayaan sucinya untuk kepengurusan planet, dan demikian parah mencemarkan nama baik dari ordonya, ordo keputraan alam semesta yang dijunjung tinggi itu. Aku benar-benar mengganggap Urantia sebagai berada di antara lima atau enam planet yang paling beruntung di seluruh Satania karena memiliki sosok yang begitu berpengalaman, cemerlang, dan pikiran yang orisinal pada tampuk kepemimpinan urusan-urusan dunia. Aku saat itu tidak paham bahwa Kaligastia diam-diam sedang jatuh cinta kepada dirinya sendiri; aku saat itu tidak bisa memahami sepenuhnya seluk-beluk keangkuhan kepribadian.
66:2.1 (742.1) Pangeran Planet Urantia dalam misinya tidak diutus sendirian, namun didampingi oleh korps asisten dan pembantu administratif yang biasa.
66:2.2 (742.2) Sebagai kepala rombongan ini adalah Daligastia, asisten-rekan dari Pangeran Planet. Daligastia adalah juga sesosok Putra Lanonandek sekunder, dengan nomor 319.407 dari ordo itu. Ia berpangkat asisten pada saat penugasannya sebagai rekan-sekerja Kaligastia.
66:2.3 (742.3) Staf planet mencakup sejumlah besar malaikat kooperator dan sekawanan makhluk selestial lain yang ditugasi untuk memajukan kepentingan dan mengangkat kesejahteraan ras manusia. Namun dari sudut pandangmu yang menarik perhatian dari semuanya tentu adalah anggota-anggota korporeal (jasmani) dari stafnya Pangeran—yang kadang-kadang disebut sebagai Kaligastia seratus.
66:2.4 (742.4) Seratus anggota staf Pangeran yang telah dimaterialisasi-ulang ini dipilih oleh Kaligastia dari 785.000 lebih warga penaik di Yerusem, yang menjadi relawan untuk pemberangkatan pada petualangan Urantia. Masing-masing dari seratus relawan terpilih itu berasal dari planet-planet yang berbeda, dan tidak ada yang berasal dari Urantia.
66:2.5 (742.5) Para relawan penduduk Yerusem ini dibawa oleh pengangkut serafik langsung dari ibukota sistem ke Urantia, dan setibanya di sini mereka tetap diserafimkan hingga mereka dapat dilengkapi dengan wujud-wujud kepribadian yang bersifat rangkap dua yang khusus diperuntukkan bagi layanan planet, yaitu tubuh-tubuh harfiah yang terdiri dari darah dan daging namun juga diselaraskan pada sirkuit-sirkuit kehidupan sistem.
66:2.6 (742.6) Beberapa saat sebelum kedatangan seratus warga Yerusem ini, dua Pembawa Kehidupan yang mengawasi dan bermukim di Urantia, yang sebelumnya telah menyempurnakan rancangan mereka, mengajukan petisi ke Yerusem dan Edentia untuk diizinkan mentransplantasi plasma kehidupan dari seratus orang terpilih dari stok genetik Andon dan Fonta yang masih selamat ke dalam tubuh material yang akan dikenakan oleh seratus anggota jasmani stafnya Pangeran itu. Permohonan tersebut dikabulkan di Yerusem dan disetujui di Edentia.
66:2.7 (742.7) Sesuai dengan hal itu, lima puluh laki-laki dan lima puluh perempuan dari garis keturunan Andon dan Fonta, yang mewakili kelangsungan hidup galur-galur (strains) terbaik dari ras yang unik tersebut, dipilih oleh Pembawa-Pembawa Kehidupan. Dengan satu atau dua perkecualian para penyumbang untuk pemajuan ras tersebut saling tidak kenal satu sama lain. Mereka dikumpulkan dari tempat-tempat yang amat berjauhan oleh arahan Pelaras Pikiran dan bimbingan serafim yang dikoordinasikan pada ambang gerbang masuk markas planet sang Pangeran. Di sini seratus subjek manusia itu diserahkan ke tangan komisi relawan yang sangat terampil dari alam semesta Avalon, yang mengatur proses ekstraksi material dari suatu bagian dari plasma kehidupan turunan-turunan Andon ini. Material yang hidup ini kemudian ditransfer ke tubuh-tubuh jasmani yang dibuat untuk dipakai oleh seratus anggota penduduk Yerusem dari stafnya Pangeran tersebut. Sementara itu, warga-warga yang baru tiba dari ibukota sistem tersebut tetap dipertahankan tidur dalam angkutan serafim.
66:2.8 (742.8) Transaksi-transaksi ini, bersama dengan penciptaan harfiah tubuh-tubuh khusus bagi Kaligastia seratus itu, menjadi asal berbagai legenda, yang kemudian banyak dikacaukan dengan tradisi-tradisi berikutnya mengenai pelantikan Adam dan Hawa di planet ini.
66:2.9 (743.1) Seluruh transaksi personalisasi ulang itu, mulai dari saat kedatangan para pengangkut serafik yang memuat seratus relawan dari Yerusem itu, hingga pada waktu mereka semua siuman, sebagai sosok makhluk lipat tiga di bumi, makan waktu tepat sepuluh hari.
66:3.1 (743.2) Markas-markas Pangeran Planet terletak di wilayah Teluk Persia pada hari-hari itu, dalam sebuah distrik yang berhubungan dengan Mesopotamia nantinya.
66:3.2 (743.3) Iklim dan bentang darat di Mesopotamia pada masa-masa itu dalam semua hal mendukung bagi pekerjaan stafnya Pangeran dan para asisten mereka, kondisi pada waktu itu memang sangat berlainan dari kondisi pada beberapa waktu setelahnya. Memang dibutuhkan kondisi lingkungan alam yang mendukung seperti itu sebagai bagian dari lingkungan alami yang dirancang untuk membujuk orang-orang Urantia primitif agar membuat kemajuan-kemajuan awal dalam budaya dan peradaban. Satu tugas besar pada era-era itu adalah mengubah manusia dari pemburu menjadi penggembala, dengan harapan bahwa nantinya manusia akan bisa berkembang menjadi petani yang cinta damai dan hidup menetap di rumah.
66:3.3 (743.4) Markas Pangeran Planet di Urantia adalah khas seperti stasiun-stasiun seperti itu pada umumnya di sebuah dunia yang masih muda dan berkembang. Inti dari pemukiman Pangeran adalah suatu kota yang sangat sederhana namun indah, yang terlingkungi tembok setinggi dua belas meter. Pusat kebudayaan dunia ini dinamai Dalamatia sebagai penghormatan pada Daligastia.
66:3.4 (743.5) Kota ini diatur dalam sepuluh subdivisi dengan gedung-gedung markas untuk sepuluh dewan staf jasmani ditempatkan di pusat-pusat subdivisi-subdivisi ini, Paling tengah di dalam kota ada tempat suci untuk Bapa yang tidak kelihatan. Markas-markas pemerintahan Pangeran dan rekan-rekan sekerjanya tersusun dalam dua belas ruang yang langsung dikelompokkan sekitar tempat suci itu sendiri.
66:3.5 (743.6) Bangunan-bangunan Dalamatia semua satu lantai kecuali markas dewan, yang berlantai dua, dan tempat suci sentral untuk Bapa segala alam, yang berukuran kecil namun tiga lantai tingginya.
66:3.6 (743.7) Kota itu mewakili praktek-praktek terbaik dalam pemilihan bahan bangunan pada masa itu, yaitu batu bata. Sangat sedikit batu atau kayu yang digunakan. Pembangunan rumah dan arsitektur desa di kalangan penduduk sekitarnya amat diperbaiki oleh teladan Dalamatia ini.
66:3.7 (743.8) Dekat markasnya Pangeran bermukim semua warna dan tingkatan umat manusia. Dan dari suku-suku yang berdekatan inilah direkrut siswa-siswa pertama untuk sekolah-sekolah Pangeran. Meskipun sekolah-sekolah permulaan di Dalamatia ini masih kasar, tetapi menyediakan semua yang dapat dilakukan bagi para pria dan wanita di zaman yang masih primitif itu.
66:3.8 (743.9) Staf jasmani Pangeran terus mengumpulkan individu-individu yang unggul dari antara suku-suku sekitar dan, setelah melatih dan mencerahkan para siswa ini, mengirim mereka kembali untuk menjadi guru dan pemimpin untuk rakyat mereka masing-masing.
66:4.1 (743.10) Kedatangan stafnya Pangeran telah menciptakan kesan yang teramat mendalam. Walaupun dibutuhkan waktu hampir seribu tahun agar berita tersiar kemana-mana, suku-suku yang dekat markas Mesopotamia amat terpengaruh oleh ajaran dan teladan dari seratus pendatang baru di Urantia itu. Banyak sekali mitologimu berikutnya yang berkembang dari legenda-legenda campur aduk dari masa-masa awal ini ketika para anggota staf Pangeran ini dipersonalisasi ulang di Urantia sebagai manusia-manusia super.
66:4.2 (744.1) Hambatan serius terhadap pengaruh baik dari guru-guru yang berasal dari luar planet tersebut adalah kecenderungan manusia untuk menganggap mereka sebagai dewa-dewa. Namun selain dari teknik kemunculan mereka di bumi, Kaligastia seratus itu—50 laki-laki dan 50 perempuan—tidak mempergunakan metode-metode adikodrati atau manipulasi supramanusiawi.
66:4.3 (744.2) Tapi para staf jasmani itu memang tetap supramanusia. Mereka memulai misi mereka di Urantia ebagai sosok makhluk lipat tiga yang luar biasa:
66:4.4 (744.3) 1. Mereka berwujud korporeal (jasmani) dan relatif bersifat manusiawi, sebab mereka merupakan plasma kehidupan sebenarnya dari salah satu ras manusia Urantia, yaitu plasma kehidupan Andon.
66:4.5 (744.4) Seratus anggota staf Pangeran ini dibagi merata menurut jenis kelamin dan sesuai dengan status manusia fana mereka sebelumnya. Setiap pribadi dari kelompok ini mampu menjadi orang tua-bersama untuk suatu golongan makhluk jasmani baru tertentu, namun mereka sudah diberi petunjuk dengan hati-hati untuk beralih menjadi orang tua hanya pada kondisi-kondisi tertentu. Sudah menjadi kebiasaan bagi staf korporeal Pangeran Planet untuk memperanakkan generasi penerus mereka sebelum mereka purna bakti dari tugas keplanetan khusus. Biasanya ini terjadi pada, atau sesaat setelah kedatangan Adam dan Hawa Planet.
66:4.6 (744.5) Sosok-sosok spesial ini dengan demikian hanya sedikit atau sama sekali tidak bisa mengira seperti apa jenis makhluk jasmani yang akan dihasilkan dari penyatuan seksual mereka. Dan mereka memang tidak pernah tahu; sebelum tiba masa untuk tahap demikian dalam pelaksanaan pekerjaan mereka di dunia, seluruh pemerintahan telah dikacaukan oleh pemberontakan, dan mereka yang kemudian berfungsi dalam peran sebagai orang tua telah terisolasi dari arus-arus kehidupan dari sistem.
66:4.7 (744.6) Dalam warna kulit dan bahasanya, para anggota staf Kaligastia yang dimaterialkan ini mengikuti ras Andonit. Mereka makan seperti halnya manusia biasa di alam, tetapi dengan satu perbedaan: tubuh-tubuh jasmaniah yang dicipta ulang itu akan sepenuhnya dipuaskan oleh diet tanpa-daging. Inilah salah satu pertimbangan yang menentukan tempat tinggal mereka dalam suatu kawasan hangat yang berlimpah buah-buahan dan kacang-kacangan. Praktek mengkonsumsi diet non-daging itu bermula dari masa-masa Kaligastia seratus, sebab kebiasaan ini menyebar ke mana-mana dekat dan jauh mempengaruhi kebiasaan makan banyak suku di sekitarnya, kelompok-kelompok yang berasal dari ras-ras evolusioner yang tadinya hanya makan daging.
66:4.8 (744.7) 2. Seratus orang itu adalah sosok jasmani namun supramanusia, karena telah disusun ulang di Urantia sebagai pria dan wanita unik dari golongan yang tinggi dan spesial.
66:4.9 (744.8) Kelompok ini, walaupun memiliki hak kewargaan provisional (sementara) di Yerusem, hingga saat itu masih belum dilebur dengan para Pelaras Pikiran mereka; dan ketika mereka merelakan diri dan diterima untuk layanan keplanetan dalam kerjasama dengan ordo-ordo keputraan yang menurun, para Pelaras mereka dipisahkan dari mereka. Namun penduduk Yerusem ini adalah sosok-sosok supramanusia—mereka memiliki jiwa-jiwa untuk pertumbuhan menaik. Selama menjalani kehidupan fana dalam daging, jiwa masih dalam keadaan embrionik; jiwa itu dilahirkan (dibangkitkan) dalam kehidupan morontia dan mengalami pertumbuhan melalui dunia-dunia morontia berturut-turut. Dan jiwa-jiwa Kaligastia seratus itu telah diperluas melalui pengalaman progresif di tujuh dunia mansion hingga beroleh status kewargaan di Yerusem.
66:4.10 (744.9) Sesuai dengan instruksi yang mereka terima, para staf ini tidak terlibat dalam reproduksi seksual, namun mereka memang dengan susah payah mempelajari susunan diri pribadi mereka, dan mereka dengan cermat memeriksa setiap fase hubungan yang dapat dibayangkan antara intelektual (batin) dan morontia (jiwa). Pada tahun yang ketiga puluh tiga kunjungan mereka di Dalamatia, jauh sebelum pembangunan tembok selesai, bahwa kelompok orang Dan (Danit) yang nomor dua dan nomor tujuh tanpa sengaja menemukan sebuah fenomena yang menyertai hubungan diri-diri morontia mereka (yang dianggap non-seksual dan non-material itu); dan hasil dari petualangan ini terbukti menjadi makhluk-makhluk tengah primer yang pertama. Sosok makhluk baru ini sepenuhnya dapat dilihat oleh para staf planet dan rekan-rekan selestial mereka, namun tidak kelihatan pada laki-laki dan perempuan dari berbagai suku manusia biasa. Berdasarkan wewenang dari Pangeran Planet, seluruh staf korporeal itu melakukan produksi makhluk-makhluk yang sama, dan semuanya berhasil, dengan mengikuti petunjuk pasangan Danit pelopornya. Maka staf Pangeran akhirnya menjadikan dalam keberadaan korps asli sejumlah 50.000 makhluk tengah primer.
66:4.11 (745.1) Makhluk-makhluk jenis-tengahan ini berperan besar dalam melaksanakan urusan-urusan markas dunia. Mereka tidak tampak bagi manusia biasa, namun para pengunjung primitif di Dalamatia diajari tentang keberadaan makhluk semi roh yang tidak kelihatan ini. Selama berabad-abad para makhluk tengah itu dianggap sebagai keseluruhan dunia roh oleh manusia primitif yang masih berkembang ini.
66:4.12 (745.2) 3. Kaligastia seratus itu secara pribadi adalah baka, atau tidak mati. Ada beredar dalam wujud jasmani mereka komplemen-komplemen antidotal dari arus-arus kehidupan sistem; dan kalau saja mereka tidak kehilangan kontak dengan sirkuit-sirkuit kehidupan akibat dari pemberontakan, mereka tentu akan tetap hidup tanpa batas waktu hingga kedatangan Putra Tuhan yang berikutnya, atau hingga saat suatu kali mereka dilepaskan untuk melanjutkan perjalanan mereka yang tertunda ke Havona dan Firdaus.
66:4.13 (745.3) Komplemen-komplemen antidotal dari arus-arus kehidupan Satania ini bersumber dari buah dari pohon kehidupan, yaitu suatu perdu dari Edentia yang dikirim ke Urantia oleh Yang Paling Tinggi Norlatiadek pada waktu kedatangan Kaligastia. Pada masa-masa Dalamatia pohon ini tumbuh di halaman tengah tempat suci-Nya Bapa yang tidak kelihatan itu, dan buah dari pohon kehidupan itulah yang memampukan makhluk-makhluk staf Pangeran yang jasmani dan semestinya fana itu untuk bisa hidup tanpa batas waktu, selama mereka bisa mendapatkan buah itu.
66:4.14 (745.4) Walaupun bagi ras-ras manusia yang berevolusi tidak ada gunanya, makanan super ini cukup manjur untuk memberi hidup berkesinambungan kepada Kaligastia seratus dan juga kepada seratus orang Andonit dimodifikasi yang terkait dengan mereka.
66:4.15 (745.5) Perlu dijelaskan dalam hubungan ini bahwa, pada waktu seratus orang Andonit itu menyumbangkan plasma nuftah manusia mereka kepada para anggota staf Pangeran, para Pembawa Kehidupan memasukkan ke dalam tubuh fana mereka komplemen dari sirkuit-sirkuit sistem; dan dengan demikian mereka dimampukan untuk hidup bersama-sama dengan para staf, abad demi abad, menentang kematian fisik.
66:4.16 (745.6) Pada akhirnya keseratus orang Andonit itu diberitahu tentang sumbangan mereka bagi wujud-wujud baru para atasan mereka, dan seratus anak-anak dari suku-suku Andon ini kemudian diberi tempat di markas pusat, sebagai pembantu pribadi untuk staf korporeal Pangeran.
66:5.1 (745.7) Kelompok seratus itu diorganisir untuk tugas dalam sepuluh dewan otonom, yang masing-masing terdiri dari sepuluh anggota. Ketika dua atau lebih dari dewan sepuluh ini berkumpul dalam sesi gabungan, pertemuan kerjasama tersebut dipimpin oleh Daligastia. Sepuluh kelompok ini tersusun sebagai berikut:
66:5.2 (745.8) 1. Dewan urusan pangan dan kesejahteraan jasmani. Kelompok ini diketuai oleh Ang. Makanan, air, pakaian, and peningkatan jasmani untuk spesies manusia dibantu oleh korps yang cakap ini. Mereka mengajarkan cara menggali sumur, pengelolaan mata air, dan irigasi. Mereka mengajar orang-orang yang berasal dari daerah tinggi dan dari utara tentang metode yang lebih baik untuk menyamak kulit untuk penggunaan seperti pakaian, dan penenunan diperkenalkan belakangan oleh guru-guru seni dan ilmu pengetahuan itu.
66:5.3 (746.1) Kemajuan besar dicapai dalam metode penyimpanan pangan. Makanan diawetkan dengan memasak, mengeringkan dan mengasap; makanan itulah harta milik yang paling mula-mula. Manusia diajar bagaimana cara menghindari bencana kelaparan, yang secara berkala membinasakan sebagian besar penduduk dunia.
66:5.4 (746.2) 2. Dewan penjinakan dan pemanfaatan hewan. Kelompok ini bertugas menyeleksi dan membiakkan jenis-jenis hewan tertentu yang paling sesuai untuk membantu manusia dalam menopang beban dan mengangkut diri mereka, untuk memasok bahan pangan, dan pada perkembangannya juga untuk budidaya tanah. Korps yang terampil ini dipimpin oleh Bon.
66:5.5 (746.3) Beberapa jenis hewan yang berguna, yang sekarang sudah punah, dijinakkan bersama dengan beberapa jenis satwa lain yang masih terus dipelihara manusia sebagai hewan peliharaan hingga sekarang. Manusia telah lama hidup memelihara anjing, dan manusia biru pada waktu itu telah berhasil menjinakkan gajah. Sapi telah demikian diperbaiki dengan cara perkembang-biakan yang berhati-hati sehingga menjadi sumber makanan yang berharga; mentega dan keju menjadi produk yang biasa untuk menu manusia. Manusia diajar untuk memanfaatkan lembu, untuk memikul beban, namun kuda belum dijinakkan sampai masa belakangan. Para anggota korps ini mengajarkan untuk pertama kalinya kepada manusia penggunaan roda untuk memudahkan daya tarik.
66:5.6 (746.4) Pada masa-masa ini pula merpati kurir dipergunakan pertama kalinya, merpati bisa dibawa pada perjalanan jauh untuk tujuan mengirim pesan atau minta pertolongan. Kelompok Bon berhasil melatih burung fandor besar sebagai burung penumpang, namun burung ini punah lebih dari tiga puluh ribu tahun silam.
66:5.7 (746.5) 3. Penasihat untuk urusan penaklukan hewan-hewan pemangsa. Tidak cukup manusia purba hanya mencoba menjinakkan hewan-hewan tertentu, namun ia juga harus belajar cara untuk melindungi dirinya dari serangan oleh yang lainnya dari dunia satwa yang bermusuhan. Kelompok ini dikepalai oleh Dan.
66:5.8 (746.6) Tujuan dari dinding kota kuno adalah untuk melindungi terhadap serangan satwa liar dan juga untuk mencegah serangan mendadak dari manusia yang bermusuhan. Mereka yang hidup tanpa dinding dan yang berada di hutan bergantung pada tempat tinggal di pepohonan, gubuk batu, dan pemeliharaan api unggun di malam hari. Maka sangatlah wajar jika para pengajar ini menghabiskan banyak waktu untuk mengajar para murid mereka dalam perbaikan pemukiman manusia. Dengan memakai teknik yang diperbaiki dan juga penggunaan perangkap, kemajuan besar dicapai dalam hal penaklukan hewan.
66:5.9 (746.7) 4. Fakultas penyebar-luasan dan pelestarian pengetahuan. Kelompok ini mengorganisir dan memimpin upaya-upaya murni pendidikan pada zaman purbakala itu. Ketua kelompok ini adalah Fad. Metode pendidikan Fad mencakup pengawasan kerja yang disertai dengan pemberian petunjuk untuk perbaikan metode kerja. Fad merumuskan abjad pertama dan memperkenalkan sistem tulis-menulis. Abjad ini terdiri dari dua puluh lima huruf. Untuk bahan tulis-menulis para manusia purba ini memakai kulit kayu, tablet lempung, batu tulis, semacam lembar gulungan yang terbuat dari kulit hewan yang dipalu, dan sejenis bahan mirip kertas kasar yang dibuat dari sarang tawon. Perpustakaan Dalamatia, yang hancur segera setelah ketidak-pedulian Kaligastia, terdiri lebih dari dua juta catatan terpisah dan dikenal sebagai “rumah Fad.”
66:5.10 (746.8) Manusia biru cenderung suka menulis dengan abjad dan mereka membuat kemajuan terbesar dalam jalur tersebut. Manusia merah lebih menyukai menulis dengan gambar, sementara ras kuning cenderung menggunakan simbol untuk kata-kata dan gagasan, sangat mirip dengan yang mereka pakai sekarang. Namun abjad dan masih banyak lagi yang belakangan lenyap oleh kekacauan yang menyertai pemberontakan. Pembelotan Kaligastia menghancurkan pengharapan dunia untuk suatu bahasa universal, setidaknya untuk waktu yang sangat lama.
66:5.11 (747.1) 5. Komisi industri dan perdagangan. Dewan ini bertugas membina industri di dalam suku-suku dan menggalakkan perdagangan antara berbagai kelompok yang damai. Pemimpinnya adalah Nod. Setiap bentuk metode manufaktur primitif dianjurkan oleh korps ini. Mereka secara langsung memberikan sumbangan bagi peningkatan standar hidup dengan menciptakan banyak komoditas baru untuk menarik kesukaan manusia primitif. Mereka sangat memperluas perdagangan berkat perbaikan garam yang diproduksi oleh dewan ilmu pengetahuan dan seni.
66:5.12 (747.2) Di antara kelompok-kelompok tercerahkan yang dididik di sekolah Dalamatia inilah kredit perdagangan untuk pertama kalinya dipraktekkan. Dari sebuah pusat pertukaran kredit mereka memperoleh token yang diterima sebagai pengganti benda-benda nyata yang dibarter. Dunia belum memperbaiki metode bisnis semacam ini selama ratusan ribu tahun.
66:5.13 (747.3) 6. Dewan agama yang diwahyukan. Badan ini tergolong lambat berfungsinya. Peradaban Urantia secara harfiah ditempa di antara landasan kebutuhan dan palu ketakutan. Namun kelompok ini berhasil membuat kemajuan besar dalam upaya mereka untuk menggantikan takut pada ciptaan (penyembahan arwah) menjadi takut pada Pencipta, sebelum usaha mereka terhenti oleh kekacauan yang menyertai gejolak pemberontakan. Kepala dewan ini adalah Hap.
66:5.14 (747.4) Tidak ada staf Pangeran yang hendak menyampaikan wahyu untuk merumitkan evolusi; mereka menyampaikan pewahyuan hanya sebagai klimaks jika orang-orang sudah lelah menggunakan kekuatan-kekuatan evolusi. Namun Hap memang menuruti keinginan para penduduk kota untuk pendirian suatu bentuk ibadah keagamaan. Kelompoknya mengajarkan kepada penduduk Dalamatia tujuh lantunan penyembahan dan juga memberikan mereka kalimat-pujian harian dan pada akhirnya mengajari mereka tentang “Doa Bapa,” yang berbunyi:
66:5.15 (747.5) “Bapa segalanya, yang Putra-Mu kami hormati, tiliklah keberadaan kami dengan berkenan. Lepaskan kami dari takut terhadap semua kecuali kepada-Mu. Buatlah kami untuk dapat menyenangkan para guru ilahi kami dan untuk selamanya taruhlah kebenaran di bibir kami. Lepaskanlah kami dari kekerasan dan kemarahan; berilah kami hormat kepada tua-tua kami dan apa yang dimiliki sesama kami. Berilah kami pada musim ini padang rumput hijau dan ternak yang gemuk-gemuk sehingga kami kami bersuka. Kami berdoa agar segera datang sang pemulia yang dijanjikan, dan kami akan melaksanakan kehendak-Mu di dunia ini seperti yang orang lain lakukan di dunia-dunia yang akan datang.”
66:5.16 (747.6) Meskipun para staf Pangeran dibatasi pada sarana-sarana alami dan metode-metode biasa untuk perbaikan ras, mereka memegang janji tentang karunia Adam yaitu suatu ras yang baru sebagai sasaran untuk tujuan pertumbuhan evolusioner berikutnya pada waktu pencapaian puncak perkembangan biologis.
66:5.17 (747.7) 7. Penjaga kesehatan dan kehidupan. Dewan ini berurusan dengan pengenalan sanitasi dan promosi higiene (kebersihan) primitif dan dipimpin oleh Lut.
66:5.18 (747.8) Para anggotanya mengajarkan berbagai hal, yang raib selama kekacauan pada masa-masa berikutnya, yang tidak pernah ditemukan kembali hingga abad 20. Mereka mengajari manusia bahwa memasak, merebus dan memanggang, adalah sarana untuk menghindari penyakit; juga bahwa memasak itu sangat mengurangi angka kematian bayi dan membantu bayi disapih lebih awal.
66:5.19 (747.9) Banyak ajaran awal yang disampaikan para penjaga kesehatan dari Lut itu tetap bertahan turun-temurun di kalangan suku-suku di bumi hingga hari-harinya Musa, walaupun banyak ajaran yang sudah rancu dan sangat berubah.
66:5.20 (748.1) Tantangan terbesar dalam upaya mengajarkan kebersihan di antara orang-orang yang berkecerdasan rendah ini adalah fakta bahwa penyebab sebenarnya banyak penyakit itu terlalu kecil untuk dilihat dengan mata biasa, dan juga karena mereka semua menganggap api dengan hormat takhyul. Dibutuhkan waktu ribuan tahun untuk membujuk mereka agar membakar sampah. Sementara itu mereka dianjurkan untuk mengubur sampah yang membusuk. Kemajuan besar dalam bidang sanitasi dari zaman ini bermula dari penyebaran pengetahuan mengenai sifat sinar matahari yang memberi kesehatan dan menghancurkan penyakit.
66:5.21 (748.2) Sebelum kedatangan Pangeran, mandi adalah suatu upacara keagamaan yang khusus. Sungguh sulit untuk meyakinkan manusia primitif agar membasuh badan mereka sebagai praktek kesehatan. Lut akhirnya membujuk para guru agama agar menyertakan pembersihan dengan air sebagai bagian dari upacara penyucian diri untuk dipraktekkan dalam hubungan dengan ibadah tengah hari, sekali seminggu, dalam penyembahan pada Bapa segala alam.
66:5.22 (748.3) Para penjaga kesehatan ini juga berupaya untuk memperkenalkan jabat tangan sebagai pengganti untuk kebiasaan saling bertukar air liur atau meminum darah, sebagai meterai persahabatan pribadi dan sebagai tanda kesetiaan kelompok. Namun ketika keluar dari bawah tekanan paksaan dari ajaran pemimpin-pemimpin atasan mereka, orang-orang primitif ini tidak lambat kembali lagi pada mantan kebiasaan bodoh dan takhyul mereka yang merusak kesehatan dan membiakkan penyakit itu.
66:5.23 (748.4) 8. Dewan keplanetan urusan seni dan ilmu pengetahuan. Korps ini berbuat banyak untuk memperbaiki teknik industri manusia purba dan untuk meningkatkan konsep mereka tentang keindahan. Pemimpin mereka adalah Mek.
66:5.24 (748.5) Seni dan sains ilmu pengetahuan berada pada titik rendah di seluruh dunia, namun dasar-dasar fisika dan kimia diajarkan kepada orang Dalamatia. Kerajinan tembikar dimajukan, seni dekorasi semua diperbaiki, dan ideal-ideal tentang keindahan manusia sangat ditingkatkan. Namun musik hanya sedikit membuat kemajuan hingga kedatangan ras ungu.
66:5.25 (748.6) Para manusia primitif ini tidak bersedia untuk melakukan uji-coba dengan daya uap air, walaupun para pengajar mereka berkali-kali mendorong mereka; mereka tidak pernah dapat mengatasi ketakutan besar mereka terhadap daya ledak uap air yang terkungkung. Namun akhirnya mereka bisa dibujuk untuk bekerja dengan logam dan api, walaupun sepotong logam yang merah membara adalah objek yang sangat menakutkan bagi manusia purba.
66:5.26 (748.7) Mek melakukan banyak hal untuk memajukan kebudayaan keturunan Andon dan untuk memperbaiki seni manusia ras biru. Suatu paduan antara ras biru dengan keturunan Andon menghasilkan jenis yang berbakat seni tinggi, dan banyak dari mereka yang menjadi ahli patung. Mereka tidak mengerjakan batu atau marmer, akan tetapi karya lempung mereka, yang dikeraskan dengan dibakar, menghiasi taman-taman Dalamatia.
66:5.27 (748.8) Kemajuan besar dibuat dalam seni rumah tangga, namun sebagian besar lenyap selama masa pemberontakan yang berlangsung lama dan gelap itu, dan barulah pada masa modern ditemukan kembali.
66:5.28 (748.9) 9. Para gubernur untuk urusan hubungan suku. Kelompok ini dipercayai untuk mengemban tugas menghantarkan sistem kemasyarakatan manusia agar naik ke tingkat kenegaraan. Kepalanya adalah Tut.
66:5.29 (748.10) Para pemimpin ini mempunyai andil besar untuk mewujudkan perkawinan antarsuku. Mereka mendukung pacaran dan perkawinan setelah pertimbangan semestinya dan kesempatan penuh untuk berkenalan. Tarian perang militer murni dihaluskan dan dipakai untuk tujuan-tujuan sosial yang berharga. Banyak permainan kompetitif yang diperkenalkan, namun ternyata rakyat kuno ini yang adalah orang-orang yang serius; suku-suku purba ini sedikit dianugerahi selera humor. Hanya sedikit praktek-praktek ini yang masih bertahan melewati keruntuhan akibat pemberontakan planet yang kemudian.
66:5.30 (749.1) Tut dan rekan-rekannya bekerja keras untuk mendorong hubungan-hubungan kelompok yang bersifat damai, untuk mengatur dan memanusiawikan peperangan, untuk mengkoordinasikan hubungan antarsuku dan untuk memperbaiki pemerintahan kesukuan. Di daerah sekitar Dalamatia berkembanglah suatu budaya yang lebih maju, dan perbaikan hubungan sosial ini sangat membantu untuk mempengaruhi suku-suku lain yang lebih jauh. Namun pola peradaban yang berlaku di markas Pangeran sangat berlainan dari pola kemasyarakatan barbar yang berkembang di mana-mana, sama seperti tata masyarakat abad kedua puluh di Capetown, Afrika Selatan, adalah sepenuhnya tidak sama dengan budaya kasar yang dimiliki Orang Semak (Bushmen) yang berperawakan kecil di sebelah utaranya.
66:5.31 (749.2) 10. Mahkamah tertinggi untuk koordinasi suku dan kerjasama ras. Dewan tertinggi ini dipimpin oleh Van dan merupakan pengadilan banding bagi sembilan komisi khusus lainnya, yang masing-masing bertugas membidangi urusan kemanusiaan tertentu. Dewan ini mempunyai fungsi yang luas, sebab dipercayai untuk menangani segala urusan duniawi yang secara spesifik belum ditugaskan pada kelompok lainnya. Korps pilihan ini telah direstui oleh para Bapa Konstelasi Edentia sebelum mereka diberi wewenang untuk mengemban fungsi sebagai mahkamah pengadilan tertinggi Urantia.
66:6.1 (749.3) Taraf kebudayaan sebuah dunia diukur berdasarkan warisan sosial dari penduduk aslinya, dan tingkat ekspansi budaya itu secara keseluruhan ditentukan oleh kemampuan para penduduknya untuk memahami gagasan-gagasan yang baru dan maju.
66:6.2 (749.4) Penghambaan pada tradisi menghasilkan kestabilan dan kerjasama, dengan secara sentimental mengkaitkan masa lampau dengan masa sekarang, namun sekaligus hal tersebut mengekang inisiatif dan memperbudak daya cipta dari kepribadian. Seluruh dunia terperangkap di dalam kebuntuan adat istiadat yang terbelenggu-tradisi ketika Kaligastia seratus tiba dan mulai memberitakan injil (kabar baik) baru mengenai inisiatif individual di dalam kelompok-kelompok sosial di masa itu. Namun pemerintahan yang bajik ini begitu cepat terhenti sehingga ras-ras manusia belum pernah dapat sepenuhnya dibebaskan dari perbudakan adat-istiadat; kebiasaan masih terlampau menguasai Urantia.
66:6.3 (749.5) Kaligastia seratus itu—lulusan dunia-dunia mansion Satania itu—paham sekali seni dan budaya Yerusem, namun pengetahuan tersebut hampir tak bernilai sama sekali di sebuah planet yang barbar dan didiami oleh manusia yang primitif. Sosok-sosok yang bijak ini paham benar agar tidak menggelar transformasi yang mendadak, atau peningkatan secara massal, ras primitif di masa itu. Mereka tahu benar tentang evolusi spesies manusia yang lambat, dan mereka dengan bijaksana menghindar dari semua upaya radikal untuk memodifikasi gaya kehidupan manusia di bumi.
66:6.4 (749.6) Masing-masing sepuluh komisi keplanetan itu memulai dengan perlahan-lahan dan secara alami untuk memajukan kepentingan-kepentingan yang dipercayakan kepada mereka. Rencana mereka termasuk menarik orang-orang terbaik dari suku-suku di sekitarnya, dan setelah melatih mereka, mengirim mereka kembali ke tengah-tengah rakyat mereka sebagai duta-duta untuk peningkatan sosial.
66:6.5 (749.7) Duta-duta utusan asing tidak pernah dikirimkan ke sebuah ras kecuali ada permintaan khusus dari bangsa itu. Mereka yang berjerih lelah untuk peningkatan dan pemajuan suatu suku atau ras tertentu selalu penduduk asli dari suku atau ras itu. Kaligastia seratus tidak mau berupaya untuk menerapkan kebiasaan dan adat sekalipun dari kebiasaan suatu ras yang lebih unggul ke atas suku lainnya. Mereka selalu dengan kesabaran bekerja untuk meningkatkan dan memajukan adat tiap ras yang sudah teruji waktu. Rakyat sederhana Urantia membawa adat kebiasaan sosial mereka ke Dalamatia, bukan untuk menggantinya dengan praktek-praktek yang baru dan lebih baik, tetapi agar mereka diangkat melalui kontak dengan budaya yang lebih tinggi dan oleh hubungan dengan pikiran yang lebih unggul. Proses itu lambat namun sangat manjur.
66:6.6 (750.1) Guru-guru Dalamatia berupaya untuk menambahkan seleksi sosial yang disengaja pada seleksi alami evolusi biologis yang murni. Mereka tidak merusak masyarakat manusia, akan tetapi mereka dengan menyolok mempercepat evolusi normal dan alaminya. Motif mereka adalah kemajuan melalui evolusi dan bukannya revolusi melalui pewahyuan. Ras manusia telah menghabiskan waktu berabad-abad untuk beroleh sedikit agama dan moral yang dimiliki, dan para manusia super itu tahu benar bahwa mereka lebih baik tidak merampas sedikit kemajuan ini, karena kekacauan dan kekecewaan yang akan menjadi akibatnya jika makhluk-makhluk yang dicerahkan dan unggul berupaya meningkatkan ras yang terbelakang dengan terlalu berlebihan mengajar dan terlampau banyak pencerahan.
66:6.7 (750.2) Ketika para utusan misi Kristen masuk ke dalam jantung Afrika, di mana anak-anak lelaki dan perempuan penduduk asli diharapkan tetap berada di bawah kendali dan arahan para orang tua mereka sepanjang usia para orang tua tersebut, para utusan misi itu membuat kebingungan dan kehancuran semua wewenang ketika mereka berusaha, dalam satu generasi, untuk menggantikan praktek ini dengan mengajarkan bahwa anak-anak ini harus bebas dari semua pengendalian orang tua setelah mereka mencapai usia dua puluh satu tahun.
66:7.1 (750.3) Markasnya Pangeran, walaupun luar biasa indah dan dirancang untuk mengundang kekaguman manusia primitif pada masa itu, sebenarnya secara keseluruhan masih sederhana. Bangunan-bangunan tidak dibuat berukuran besar karena menjadi motif para guru yang didatangkan ini untuk mendorong pengembangan pertanian pada akhirnya, melalui pengenalan tentang peternakan. Penyediaan lahan di dalam tembok kota cukup untuk padang rumput dan perkebunan untuk mendukung penduduk sekitar dua puluh ribu orang.
66:7.2 (750.4) Interior dari tempat ibadah utama dan gedung-gedung dewan untuk sepuluh kelompok manusia super yang memimpin tersebut memang adalah karya seni yang indah. Meskipun bangunan-bangunan pemukiman itu adalah model-model kerapihan dan kebersihan, segala sesuatu sangatlah sederhana dan sama sekali primitif jika dibandingkan dengan perkembangan di kemudian hari. Di markas kebudayaan ini tidak ada metode yang dipakai yang tidak alami berasal dari Urantia.
66:7.3 (750.5) Staf korporeal Pangeran memimpin kediaman-kediaman percontohan yang sederhana yang mereka rawat sebagai rumah-rumah untuk memberi inspirasi dan kesan baik pada para pengamat siswa yang berkunjung ke markas pusat sosial dan kependidikan dunia tersebut.
66:7.4 (750.6) Tatanan kehidupan berkeluarga yang jelas dan hidup satu keluarga bersama di satu rumah yang berlokasi relatif menetap itu bermula dari sejak zaman Dalamatia ini dan terutama karena teladan dan ajaran dari staf seratus dan siswa-siswa mereka. Rumah sebagai sebuah unit sosial tidak pernah menjadi keberhasilan hingga para pria dan wanita super Dalamatia itu membimbing umat manusia untuk mencintai dan merencanakan untuk anak cucu dan buyut mereka. Manusia yang belum beradab menyayangi anaknya, namun manusia yang beradab juga mengasihi cucunya.
66:7.5 (750.7) Para staf Pangeran hidup bersama sebagai para bapak dan ibu. Memang benar, mereka sendiri tidak melahirkan anak, namun lima puluh rumah pola di Dalamatia itu menampung tidak pernah kurang dari lima ratus anak kecil yang diadopsi, yang dikumpulkan dari keluarga-keluarga unggul dari ras-ras Andonik dan Sangik; banyak dari anak-anak ini adalah yatim piatu. Mereka diistimewakan dengan disiplin dan pelatihan dari para orang tua super tersebut; lalu, setelah tiga tahun di sekolah-sekolah Pangeran (mereka dimasukkan dari antara 13 hingga 15 tahun), mereka memenuhi syarat untuk pernikahan dan siap mengemban tugas sebagai duta Pangeran kepada suku-suku yang membutuhkan dari ras mereka masing-masing.
66:7.6 (751.1) Fad mensponsori rencana pengajaran Dalamatia yang dilaksanakan sebagai suatu sekolah industri di dalam mana para muridnya belajar dengan melakukan, dan melalui hal itu menempuhnya dengan menyelesaikan tugas sehari-hari yang bermanfaat. Rencana pendidikan ini tidak mengabaikan berpikir dan merasakan dalam pengembangan watak; namun memberikan tempat utama bagi pelatihan manual. Pelajaran disampaikan secara individual dan kolektif. Para siswa diajar oleh guru pria maupun wanita atau oleh keduanya bertindak bersama-sama. Separuh dari pelajaran kelompok disampaikan sesuai jenis kelamin: separuh lainnya bersama-sama. Para siswa dilatih kecakapan manual sebagai individu dan disosialisasikan dalam kelompok atau kelas. Mereka dilatih untuk berteman dengan kelompok usia yang lebih muda, kelompok usia lebih tua, dan dengan orang dewasa, demikian pula untuk melakukan kerja kelompok dengan rekan-rekan seusia mereka. Mereka juga dibiasakan dengan hubungan sebagai kelompok keluarga, regu bermain, dan kelas sekolah.
66:7.7 (751.2) Di antara siswa-siswa berikutnya yang dilatih di Mesopotamia untuk bekerja dengan ras mereka masing-masing ada orang-ornag Andonit dari dataran tinggi India barat, bersama dengan wakil-wakil dari ras merah dan ras biru; kemudian lagi sejumlah kecil dari ras kuning juga diterima.
66:7.8 (751.3) Hap mengajari ras-ras primitif tersebut dengan suatu hukum moral. Hukum tersebut dikenal sebagai “Jalan Bapa” yang terdiri dari tujuh perintah utama berikut ini:
66:7.9 (751.4) 1. Janganlah kamu gentar atau menyembah pada Tuhan manapun kecuali Bapa segalanya.
66:7.10 (751.5) 2. Janganlah kamu membangkang terhadap Putra-Nya Bapa, pemimpin dunia, atau menunjukkan sikap tidak hormat kepada rekan-rekan manusia supernya.
66:7.11 (751.6) 3. Janganlah kamu berkata bohong ketika dipanggil di hadapan para hakim rakyat.
66:7.12 (751.7) 4. Janganlah kamu membunuh laki-laki, perempuan, atau anak-anak.
66:7.13 (751.8) 5. Janganlah kamu mencuri barang atau ternak milik sesamamu.
66:7.14 (751.9) 6. Janganlah kamu menyentuh istri temanmu.
66:7.15 (751.10) 7. Janganlah kamu menunjukkan sikap tidak hormat kepada orangtuamu atau kepada tua-tua suku.
66:7.16 (751.11) Inilah hukum Dalamatia selama hampir tiga ratus ribu tahun. Banyak batu yang bertuliskan hukum-hukum ini sekarang terendam di bawah perairan lepas pantai Mesopotamia dan Persia. Sudah menjadi kebiasaan untuk menjaga satu perintah-perintah tersebut dalam ingatan mereka untuk setiap hari dalam satu minggu, memakainya untuk menyampaikan salam dan untuk doa syukur waktu makan.
66:7.17 (751.12) Pengukuran waktu di masa itu adalah menurut hitungan bulan, periode satu bulan ini dihitung sebagai dua puluh delapan hari. Jadi, selain siang dan malam, itulah satu-satunya perhitungan waktu yang dikenal bangsa mula-mula ini. Minggu yang terdiri dari tujuh hari diperkenalkan oleh para guru Dalamatia dan muncul dari fakta bahwa tujuh adalah seperempat dari dua puluh delapan. Pentingnya angka tujuh dalam alam semesta super tidak diragukan lagi memberikan mereka kesempatan untuk memperkenalkan angka tersebut sebagai pengingat rohani ke dalam perhitungan umum waktu. Namun tidak ada asal-muasal alami untuk periode mingguan.
66:7.18 (751.13) Desa-desa di sekitar kota Dalamatia cukup tertata dengan baik hingga radius seratus enam puluh kilometer. Langsung di sekeliling kota, ratusan lulusan sekolah-sekolah Pangeran bekerja menggembalakan ternak dan terus melaksanakan petunjuk dari para staf dan banyak asisten manusia mereka. Beberapa terlibat dalam pertanian dan perkebunan.
66:7.19 (751.14) Umat manusia tidak digadaikan untuk kerja keras pertanian sebagai hukuman atas yang dianggap dosa. “Dengan berpeluh engkau akan mencari makananmu” itu bukanlah kalimat hukuman yang dijatuhkan karena keikutsertaan manusia dalam kebodohan pemberontakan Lucifer di bawah kepemimpinan Kaligastia si pengkhianat itu. Budidaya tanah itu sudah menjadi bagian tak terpisahkan dalam pembentukan suatu peradaban yang maju di dunia-dunia yang berevolusi, dan perintah ini adalah inti dari segala ajaran Pangeran Planet beserta para stafnya selama tiga ratus ribu tahun, yaitu rentang waktu antara kedatangan mereka di Urantia dan hari-hari tragis ketika Kaligastia memutuskan mendukung Lucifer pemberontak itu. Bekerja mengolah tanah bukanlah suatu kutukan; sebaliknya hal itu adalah berkat terbesar bagi semua orang yang diizinkan untuk menikmati kegiatan yang paling manusiawi dari semua jenis kegiatan manusia.
66:7.20 (752.1) Pada waktu pecah pemberontakan, Dalamatia memiliki populasi penduduk sekitar enam ribu. Jumlah ini meliputi siswa-siswa reguler, tetapi belum termasuk para pengunjung dan pengamat, yang selalu berjumlah lebih dari seribu. Namun kamu hanya dapat sedikit memahami kemajuan menakjubkan dari di masa-masa lalu nun jauh itu; praktis semua hasil kemajuan manusia yang gemilang di masa itu tersapu bersih akibat kekacauan yang mengerikan dan kekelaman rohani yang menjijikkan, yang menyertai bencana penipuan dan hasutan Kaligastia itu.
66:8.1 (752.2) Kalau kami melihat kembali karier panjang Kaligastia, maka kami hanya menemukan satu ciri menonjol dari perilakunya yang mungkin menarik perhatian; ia adalah ultraindividualistik. Ia cenderung berpihak kepada hampir setiap kelompok protes, dan ia biasanya bersimpati pada mereka yang bersikap lunak pada kritikan yang tersirat. Kami mendeteksi gejala awal dari kecenderungan untuk resah di bawah otoritas ini, untuk agak membenci segala bentuk pengawasan. Walaupun ia sedikit membenci nasihat dari yang senior dan agak membantah di bawah wewenang yang lebih tinggi, namun ketika ada ujian datang, tetap saja ia selalu terbukti setia pada para penguasa alam semesta dan patuh pada amanat-amanat dari para Bapa Konstelasi. Tidak ada kesalahan nyata yang pernah didapati padanya hingga pada waktu pengkhianatannya yang memalukan itu di Urantia.
66:8.2 (752.3) Perlu dicatat bahwa Lucifer maupun Kaligastia keduanya telah dengan sabar diajar dan dengan penuh kasih diperingatkan mengenai kecenderungan kritis mereka dan perkembangan halus keangkuhan diri mereka, dan perasaan kepentingan diri berlebihan yang terkait. Namun semua upaya untuk membantu ini telah disalah-artikan sebagai kritik yang tak berdasar dan sebagai campur tangan yang tidak dibenarkan terhadap kebebasan pribadi mereka. Kaligastia dan Lucifer menghakimi para penasihat mereka yang bersahabat itu bahwa mereka digerakkan oleh motif-motif yang amat tercela, yang mulai menguasai pikiran rusak dan rencana keliru mereka sendiri. Mereka menghakimi para penasihat mereka yang tidak egois itu dengan keegoisan mereka sendiri yang semakin berkembang.
66:8.3 (752.4) Sejak dari kedatangan Pangeran Kaligastia, peradaban planet maju secara cukup normal selama hampir tiga ratus ribu tahun. Selain dari menjadi dunia modifikasi kehidupan sehingga mengalami banyak ketidak-teraturan dan episode-episode pasang surut evolusi yang tidak biasa, Urantia maju dengan sangat memuaskan dalam karier keplanetannya hingga pada masa-masa pemberontakan Lucifer yang berbarengan dengan pengkhianatan Kaligastia itu. Seluruh sejarah berikutnya telah jelas diubah oleh kesalahan besar ini serta oleh kegagalan berikutnya Adam dan Hawa untuk menggenapi misi keplanetan mereka.
66:8.4 (752.5) Pangeran Urantia itu jatuh ke dalam kegelapan pada waktu pemberontakan Lucifer, sehingga menyebabkan kekacauan yang lama di planet. Ia kemudian dilepaskan dari otoritas berdaulatnya oleh aksi kerjasama dari para penguasa konstelasi dan kekuasaan alam semesta lainnya. Ia berbagi dampak yang tidak dapat dihindari yaitu terisolasinya Urantia hingga masa kunjungan Adam di planet dan ikut menyumbang sesuatu terhadap kegagalan rencana untuk mengangkat ras manusia melalui suntikan darah ras ungu yang baru—keturunan Adam dan Hawa.
66:8.5 (753.1) Kekuasaan Pangeran yang jatuh itu untuk mengganggu urusan-urusan manusia sangat dibatasi oleh penjelmaan Melkisedek Machiventa dalam wujud manusia pada zaman Abraham; dan kemudian, selama kehidupan Mikhael dalam daging, Pangeran pengkhianat ini akhirnya dipangkas dari segala kekuasaan di Urantia.
66:8.6 (753.2) Doktrin tentang pribadi iblis di Urantia, walaupun ada sedikit dasarnya yaitu kehadiran si pengkhianat dan pendurhaka Kaligastia, namun tetap secara keseluruhan dapat disebut fiktif dalam ajarannya bahwa “iblis” seperti itu dapat mempengaruhi pikiran manusia yang normal sehingga bertentangan dengan pilihan bebas dan alaminya. Bahkan sebelum penganugerahan diri Mikhael di Urantia, Kaligastia maupun Daligastia sama-sama tidak mampu menindas manusia atau memaksa individu yang normal untuk melakukan sesuatu yang berlawanan dengan kehendak manusia itu. Kehendak bebas manusia itu paling tinggi dalam urusan-urusan moral; bahkan Pelaras Pikiran yang mendiami tidak bersedia untuk memaksa manusia agar memikirkan satu pikiran atau melakukan satu tindakanpun yang berlawanan dengan pilihan kehendak manusia itu sendiri.
66:8.7 (753.3) Dan kini pemberontak di alam ini, yang sudah ditanggalkan dari semua kuasa untuk mencelakakan mantan-mantan bawahannya itu, menunggu penghakiman akhir, oleh Yang Purba Harinya Uversa, terhadap semua yang ikut serta dalam pemberontakan Lucifer.
66:8.8 (753.4) [Disampaikan oleh sesosok Melkisedek dari Nebadon.]
Buku Urantia
Makalah 67
67:0.1 (754.1) MASALAH-MASALAH yang terkait dengan keberadaan manusia di Urantia tidak mungkin dipahami tanpa pengetahuan tentang zaman-zaman besar tertentu di masa lalu, terutama kejadian dan akibat dari pemberontakan planet. Meskipun pergolakan ini tidak secara serius mengganggu kemajuan evolusi organik, namun hal itu secara menyolok mengubah arah evolusi sosial dan pengembangan rohani. Seluruh sejarah superfisik planet sangat dipengaruhi oleh bencana yang menghancurkan ini.
67:1.1 (754.2) Selama tiga ratus ribu tahun Kaligastia telah memangku jabatan di Urantia ketika Satan, asistennya Lucifer, melakukan salah satu dari kunjungan pemeriksaan berkalanya. Dan ketika Satan tiba di planet ini, penampilannya sama sekali tidak mirip karikaturmu mengenai keagungan kejinya. Dia adalah, dan sekarang masih adalah, sesosok Putra Lanonandek dengan kecemerlangan yang besar. “Hal itu tidak usah mengherankan, sebab Iblispun menyamar sebagai malaikat Terang.”
67:1.2 (754.3) Dalam perjalanan inspeksi ini Setan memberitahukan Kaligastia tentang “Deklarasi Kemerdekaan” usulannya Lucifer saat itu, dan seperti yang kita ketahui sekarang, sang Pangeran setuju untuk mengkhianati planet pada saat pengumuman pemberontakan. Kepribadian-kepribadian alam semesta yang setia memandang dengan rasa menghina yang aneh terhadap Pangeran Kaligastia karena pengkhianatan kepercayaan yang terencana ini. Putra Pencipta menyuarakan cibiran ini ketika ia berkata: “Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta.”
67:1.3 (754.4) Dalam semua pekerjaan administratif di suatu alam semesta lokal tidak ada kepercayaan tinggi yang dianggap lebih suci daripada apa yang ditaruh dalam sesosok Pangeran Planet yang bertanggung jawab untuk kesejahteraan dan bimbingan manusia yang berevolusi di sebuah dunia yang baru dihuni. Dan dari segala bentuk kejahatan, tidak ada yang lebih merusak status kepribadian daripada pengkhianatan kepercayaan dan ketidak-setiaan kepada teman-teman yang menaruh percaya. Dengan melakukan dosa yang disengaja ini, Kaligastia begitu rupa sepenuhnya membengkokkan kepribadiannya sehingga batinnya sejak itu tidak pernah lagi mampu sepenuhnya untuk mendapatkan kembali keseimbangannya.
67:1.4 (754.5) Ada banyak cara untuk memandang pada dosa, tapi dari pandangan filosofis alam semesta, dosa adalah sikap suatu kepribadian yang secara sengaja menolak kenyataan kosmis. Kesalahan (error) mungkin dianggap sebagai kesalahpahaman atau distorsi realitas. Kejahatan (evil) adalah suatu kesadaran parsial, atau ketidakmampuan untuk menyesuaikan diri, dengan realitas alam semesta. Tetapi dosa (sin) adalah perlawanan yang diniatkan terhadap realitas ilahi—suatu pemilihan sadar untuk menentang kemajuan rohani—sementara kedurhakaan merupakan pembangkangan terbuka dan terus-menerus terhadap realitas yang diketahui dan menandakan suatu taraf keruntuhan kepribadian yang berbatasan pada kegilaan kosmis.
67:1.5 (755.1) Kesalahan memberi kesan kurangnya ketajaman intelektual; kejahatan, menunjukkan kekurangan hikmat; dosa, kemiskinan rohani yang parah; tapi kedurhakaan adalah indikasi lenyapnya kendali kepribadian.
67:1.6 (755.2) Dan ketika dosa telah banyak kali dipilih dan begitu sering diulang-ulang, dosa itu mungkin menjadi kebiasaan. Pelaku dosa kebiasaan dapat dengan mudah menjadi durhaka, menjadi pemberontak sepenuh hati melawan alam semesta dan semua realitas ilahinya. Meskipun segala jenis dosa bisa diampuni, kami meragukan apakah pendurhaka yang sudah terang-terangan akan pernah dengan tulus mengalami kesedihan karena kesalahannya atau menerima pengampunan untuk dosa-dosanya.
67:2.1 (755.3) Tak lama setelah inspeksi oleh Setan dan ketika pemerintahan planet itu berada pada fajar untuk perwujudan hal-hal besar di Urantia, pada satu hari, pertengahan musim dingin benua-benua utara, Kaligastia mengadakan konferensi panjang lebar dengan rekannya, Daligastia, setelah itu Daligastia memanggil sepuluh dewan Urantia dalam sesi luar biasa. Majelis ini dibuka dengan pernyataan bahwa Pangeran Kaligastia hendak memproklamirkan dirinya penguasa mutlak Urantia dan menuntut agar semua kelompok administratif mengabdikan diri dengan menyerahkan semua fungsi dan kekuasaan mereka ke tangan Daligastia sebagai wali, sambil menunggu reorganisasi pemerintahan planet dan pembagian ulang jabatan-jabatan otoritas administrasi ini.
67:2.2 (755.4) Presentasi tuntutan yang mengejutkan ini diikuti oleh banding mengagumkan dari Van, ketua dewan tertinggi untuk koordinasi. Administrator yang ternama dan juri yang pintar ini menamai perbuatan yang diusulkan Kaligastia itu sebagai tindakan yang berbatasan pada pemberontakan planet dan mengimbau para peserta konferensi untuk menjauhkan diri dari semua partisipasi sampai suatu banding dapat diajukan kepada Lucifer, Daulat Sistem Satania; dan ia memenangi dukungan dari seluruh staf. Dengan demikian, permohonan banding diajukan ke Yerusem, dan segera kembalilah perintah-perintah yang menunjuk Kaligastia sebagai daulat tertinggi di Urantia dan memerintahkan kepatuhan yang mutlak dan tidak dipertanyakan lagi untuk amanatnya. Dan sebagai jawaban pada pesan yang mengherankan ini Van yang mulia itu membuat pidatonya yang terkenal sepanjang tujuh jam dimana ia secara resmi mengajukan dakwaannya bahwa Daligastia, Kaligastia, dan Lucifer menghina kedaulatan alam semesta Nebadon; dan ia mengajukan banding ke Yang Paling Tinggi Edentia untuk dukungan dan konfirmasi.
67:2.3 (755.5) Sementara itu sirkuit-sirkuit sistem telah diputus; Urantia diisolasi. Setiap kelompok kehidupan selestial di planet ini menemukan diri mereka terisolasi tiba-tiba dan tanpa peringatan, sama sekali terputus dari semua pertimbangan dan saran dari luar.
67:2.4 (755.6) Daligastia resmi menyatakan Kaligastia sebagai “Tuhan Urantia dan yang tertinggi atas semuanya.” Dengan proklamasi ini di hadapan mereka, isu-isu tergambar dengan jelas; dan masing-masing kelompok menarik diri masing-masing dan memulai musyawarah, diskusi-diskusi yang ditakdirkan pada akhirnya untuk menentukan nasib setiap kepribadian supramanusia di planet ini.
67:2.5 (755.7) Serafim dan kerubim dan sosok-sosok selestial lainnya terlibat dalam keputusan-keputusan dari perjuangan yang sengit ini, konflik yang panjang dan penuh dosa ini. Banyak kelompok supramanusia yang kebetulan berada di Urantia pada saat pengisolasian juga tertahan di sini dan, seperti serafim dan rekan-rekan mereka, terpaksa untuk memilih antara dosa dan kebenaran—antara jalan Lucifer dan kehendak Bapa yang tak terlihat.
67:2.6 (756.1) Selama lebih dari tujuh tahun perjuangan ini terus berlanjut. Sebelum setiap kepribadian yang bersangkutan membuat keputusan akhir, otoritas-otoritas Edentia tidak akan mengganggu atau campur tangan. Sampai saat itulah Van dan rekan-rekan setianya baru menerima pembenaran dan pembebasan dari kecemasan berkepanjangan dan ketegangan tak tertahankan mereka.
67:3.1 (756.2) Pecahnya pemberontakan di Yerusem, ibukota Satania, disiarkan oleh dewan Melkisedek. Para Melkisedek darurat segera diberangkatkan ke Yerusem, dan Gabriel menawarkan diri untuk bertindak sebagai perwakilan Putra Pencipta, yang kekuasaannya telah ditantang. Dengan siaran ini tentang fakta pemberontakan di Satania, maka sistem itu diisolasi, dikarantina, dari sistem-sistem saudaranya. Terjadilah “perang di surga,” ibukota Satania, dan perang itu menyebar ke setiap planet dalam sistem lokal.
67:3.2 (756.3) Di Urantia empat puluh anggota staf korporeal (jasmani) dari seratus (termasuk Van) menolak untuk bergabung dengan pemberontakan. Banyak dari para asisten manusia dari staf (yang dimodifikasi dan yang tidak) juga menjadi pembela-pembela berani dan mulia untuk Mikhael dan pemerintahan alam semestanya. Terjadi kehilangan personalia yang parah di antara serafim dan kerubim. Hampir setengah dari serafim administrator dan serafim transisi yang ditugaskan ke planet ini bergabung dengan pemimpin mereka dan Daligastia untuk mendukung gerakan Lucifer. Empat puluh ribu seratus sembilan belas makhluk tengah primer bergandengan tangan dengan Kaligastia, tetapi sisa makhluk-makhluk ini yang lain tetap setia pada tanggung jawab mereka.
67:3.3 (756.4) Pangeran pengkhianat itu mengerahkan para makhluk tengah yang tidak setia dan kelompok-kelompok kepribadian pemberontak yang lain dan mengorganisir mereka untuk melaksanakan perintahnya, sementara Van mengumpulkan para makhluk tengah yang setia dan kelompok-kelompok setia lainnya dan memulai pertempuran besar untuk keselamatan staf planet dan kepribadian selestial lain yang tertahan di planet ini.
67:3.4 (756.5) Selama masa-masa perjuangan ini para loyalis tinggal dalam suatu pemukiman yang tidak berkubu dan perlindungan yang buruk beberapa kilometer di sebelah timur Dalamatia, namun tempat tinggal mereka dijaga siang dan malam oleh para makhluk tengah setia yang siaga dan selalu waspada, dan di tangan mereka mereka ada pohon kehidupan yang tak ternilai itu.
67:3.5 (756.6) Setelah pecahnya pemberontakan, kerubim dan serafim yang setia, dengan bantuan dari tiga makhluk tengah yang bisa dipercaya, mengambil alih dan mengamankan pohon kehidupan dan mengizinkan hanya empat puluh loyalis dari para staf dan manusia dimodifikasi terkait mereka yang bisa makan dari buah dan daun tanaman energi ini. Ada lima puluh enam rekan-rekan staf Andonit yang dimodifikasi ini. Enam belas pembantu Andonit dari staf yang tidak setia itu menolak untuk masuk dalam pemberontakan bersama tuan-tuan mereka.
67:3.6 (756.7) Sepanjang tujuh tahun krusial pemberontakan Kaligastia itu, Van sepenuhnya mengabdikan diri untuk pekerjaan pelayanan pada pasukannya yang setia, terdiri dari manusia, makhluk tengah, dan malaikat. Wawasan rohani dan keteguhan moral yang memungkinkan Van untuk mempertahankan sikap loyalitas yang tak tergoyahkan kepada pemerintah alam semesta demikian itu adalah hasil dari pemikiran jernih, penalaran bijaksana, penilaian logis, motivasi tulus, tujuan tidak egois, loyalitas cerdas, memori pengalaman, karakter berdisiplin, dan dedikasi yang tidak perlu diragukan lagi dari kepribadiannya untuk melakukan kehendak Bapa di Firdaus.
67:3.7 (756.8) Tujuh tahun menunggu ini adalah waktu penyelidikan hati dan disiplin jiwa. Krisis tersebut dalam urusan-urusan suatu alam semesta mendemonstrasikan pengaruh batin yang luar biasa sebagai faktor dalam pemilihan rohani. Pendidikan, pelatihan, dan pengalaman adalah faktor-faktor dalam sebagian besar keputusan vital dari semua makhluk bermoral yang evolusioner. Tapi sangatlah mungkin untuk roh yang berdiam untuk melakukan kontak langsung dengan kekuatan-kekuatan penentu-keputusan dalam kepribadian manusia sehingga dapat memberdayakan kehendak berbakti yang penuh dari makhluk itu untuk melakukan tindakan luar biasa yaitu pengabdian setia untuk kehendak dan cara-Nya Bapa di Firdaus. Dan inilah yang terjadi dalam pengalaman Amadon, rekan manusia Van yang dimodifikasi.
67:3.8 (757.1) Amadon adalah pahlawan manusia yang istimewa dari pemberontakan Lucifer. Keturunan laki-laki dari Andon dan Fonta ini adalah salah satu dari seratus yang menyumbangkan plasma kehidupan kepada stafnya Pangeran, dan sejak peristiwa itu ia telah digabungkan pada Van sebagai rekan dan asisten manusia. Amadon memilih untuk bertahan dengan pemimpinnya dalam seluruh perjuangan yang panjang dan sulit itu. Sungguh suatu pemandangan inspiratif melihat anak dari ras evolusi ini berdiri tidak tergoyahkan oleh tipu daya Daligastia, sementara dalam seluruh perjuangan tujuh tahun itu ia dan rekan-rekan setianya menolak dengan sikap tabah pantang menyerah terhadap semua ajaran menipu dari Kaligastia yang cemerlang itu.
67:3.9 (757.2) Kaligastia, dengan maksimum kecerdasan dan pengalamannya yang luas dalam urusan alam semesta, tersesat, ia memeluk dosa. Amadon, dengan minimum kecerdasan dan sama sekali kosong pengalaman alam semesta, tetap teguh dalam pelayanan alam semesta dan dalam kesetiaan kepada rekannya. Van memanfaatkan pikiran maupun roh dalam kombinasi hebat dan efektif dari determinasi intelektual dan wawasan rohani, oleh karena itu mencapai tingkatan pengalaman untuk kesadaran kepribadian pada golongan tertinggi yang dapat dicapai. Batin dan roh, ketika sepenuhnya disatukan, berpotensi untuk penciptaan nilai-nilai supramanusia, bahkan realitas-realitas morontia.
67:3.10 (757.3) Tidak ada akhir untuk penceritaan peristiwa-peristiwa yang menggemparkan pada hari-hari yang tragis ini. Tapi pada akhirnya keputusan akhir dari kepribadian yang terakhir dibuat, dan setelah itu, tetapi hanya setelah itu, Yang Paling Tinggi dari Edentia tiba dengan para Melkisedek darurat untuk merebut kekuasaan di Urantia. Catatan-pemerintahan panoramik Kaligastia di Yerusem dilenyapkan, dan era percobaan untuk rehabilitasi planet diresmikan.
67:4.1 (757.4) Ketika panggilan kehadiran akhir dikumandangkan, anggota korporeal dari stafnya Pangeran ditemukan telah bersekutu sebagai berikut: Van dan seluruh dewan koordinasinya tetap setia. Ang dan tiga anggota dewan pangan selamat. Dewan peternakan semua tersapu masuk pemberontakan seperti juga semua penasihat penaklukan hewan. Fad dan lima anggota fakultas pendidikan diselamatkan. Nod dan semua komisi bidang industri dan perdagangan bergabung dengan Kaligastia. Hap dan seluruh perguruan tinggi agama yang diwahyukan tetap setia dengan Van dan barisan mulianya. Lut dan seluruh dewan kesehatan terhilang. Dewan seni dan ilmu pengetahuan tetap setia keseluruhannya, tapi Tut dan komisi pemerintahan kesukuan semua tersesat. Jadi ada empat puluh dari seratus yang diselamatkan, yang kemudian akan dipindahkan ke Yerusem, di mana mereka melanjutkan perjalanan Firdaus mereka.
67:4.2 (757.5) Enam puluh anggota staf planet yang masuk ke dalam pemberontakan memilih Nod sebagai pemimpin mereka. Mereka bekerja sepenuh hati untuk Pangeran pemberontak itu tapi segera menemukan bahwa mereka kehilangan dukungan dari sirkuit-sirkuit kehidupan sistem. Mereka terbangun pada fakta bahwa mereka telah diturunkan ke status manusia fana biasa. Mereka memang manusia super tapi, pada saat yang sama, bersifat jasmani dan fana (bisa mati). Dalam upaya untuk meningkatkan jumlah mereka, Daligastia memerintahkan segera beralih ke reproduksi seksual, menyadari sepenuhnya bahwa enam puluh rekan yang asli dan empat puluh empat rekan Andonit yang dimodifikasi itu ditakdirkan untuk menderita kepunahan oleh kematian, cepat atau lambat. Setelah jatuhnya Dalamatia staf yang tidak setia itu bermigrasi ke utara dan timur. Keturunan mereka lama dikenal sebagai bangsa Nodit, dan tempat kediaman mereka sebagai “tanah Nod.”
67:4.3 (758.1) Kehadiran pria dan wanita super yang luar biasa ini, yang terdampar oleh pemberontakan dan saat itu kawin dengan putra dan putri bumi, dengan mudah menjadi asal untuk cerita-cerita tradisional tentang para dewa yang turun untuk kawin dengan manusia. Dan dengan demikian berasal seribu satu legenda yang bersifat mistis, tetapi didasarkan pada fakta-fakta dari hari-hari pasca pemberontakan itu, yang kemudian mendapat tempat dalam cerita rakyat dan tradisi berbagai bangsa yang nenek moyangnya telah ikut serta dalam kontak-kontak ini dengan bangsa Nodit dan keturunan mereka.
67:4.4 (758.2) Para staf pemberontak, yang kehilangan dukungan hidup rohani, akhirnya meninggal secara alami. Dan banyak dari penyembahan berhala berikutnya dari ras manusia tumbuh dari keinginan untuk mengabadikan kenangan tentang sosok-sosok yang sangat dihormati dari hari-harinya Kaligastia ini.
67:4.5 (758.3) Ketika staf seratus itu datang ke Urantia, mereka sementara dipisahkan dari Pelaras Pikiran mereka. Segera setelah kedatangan para penyelamat Melkisedek, pribadi-pribadi yang setia (kecuali Van) dikembalikan ke Yerusem dan disatukan kembali dengan Pelaras mereka yang menunggu. Kami tidak tahu nasib para staf pemberontak yang enam puluh itu; para Pelaras mereka masih menunggu di Yerusem. Perkara-perkara pastilah akan tetap seperti mereka sekarang sampai seluruh pemberontakan Lucifer itu pada akhirnya dihakimi dan nasib semua pesertanya ditetapkan.
67:4.6 (758.4) Sangat sulit bagi sosok seperti malaikat dan makhluk tengah untuk memahami bahwa penguasa yang cemerlang dan terpercaya seperti Kaligastia dan Daligastia itu bisa tersesat yaitu melakukan dosa berkhianat. Sosok-sosok yang jatuh ke dalam dosa itu—mereka tidak dengan sengaja atau terencana sebelumnya masuk ke pemberontakan—mereka disesatkan oleh atasan mereka, ditipu oleh pemimpin yang mereka percayai. Demikian pula mudah untuk memenangkan dukungan dari manusia berevolusi yang berpikiran primitif.
67:4.7 (758.5) Mayoritas terbesar dari semua manusia dan manusia super yang menjadi korban pemberontakan Lucifer di Yerusem dan berbagai planet yang tersesat itu sudah lama dengan sungguh-sungguh bertobat dari kebodohan mereka; dan kami benar-benar percaya bahwa semua pendosa yang tulus tersebut akan dalam beberapa cara tertentu direhabilitasi dan dikembalikan ke beberapa tahap layanan alam semesta ketika Yang Purba Harinya pada akhirnya menyelesaikan penghakiman terhadap perkara-perkara dari pemberontakan Satania, yang baru saja ini telah mereka mulai.
67:5.1 (758.6) Kebingungan besar merajai Dalamatia dan sekitarnya selama hampir lima puluh tahun setelah penghasutan pemberontakan itu. Reorganisasi lengkap dan radikal atas seluruh dunia dicobakan; revolusi menggantikan evolusi sebagai kebijakan pemajuan budaya dan perbaikan rasial. Dari antara pengunjung yang unggul dan terlatih sebagian yang berada dalam dan dekat Dalamatia muncullah kemajuan tiba-tiba dalam status budaya, tetapi ketika metode-metode baru dan radikal ini dicobakan pada bangsa-bangsa di sekitarnya, hasil langsungnya adalah kebingungan tak terlukiskan dan malapetaka rasial. Kemerdekaan dengan cepat diterjemahkan menjadi kebebasan untuk berbuat apapunoleh orang-orang primitif yang setengah berkembang pada masa itu.
67:5.2 (758.7) Segera sekali setelah pemberontakan, seluruh staf penghasut itu terlibat dalam pertahanan kota mati-matian melawan gerombolan-gerombolan setengah liar yang mengepung tembok kotanya sebagai akibat dari doktrin kebebasan yang terlalu dini diajarkan pada mereka. Bertahun-tahun sebelum markas yang indah itu terbenam di bawah gelombang laut selatan, suku-suku yang tersesat dan salah-diajar dari pedalaman Dalamatia sudah menyerbu dalam serangan setengah liar ke atas kota yang indah itu, mengusir para staf pemberontak dan rekan-rekan mereka ke arah utara.
67:5.3 (759.1) Skema Kaligastia untuk rekonstruksi segera masyarakat manusia sesuai dengan ide-idenya tentang kebebasan perorangan dan kebebasan kelompok itu, terbukti adalah suatu kegagalan yang segera dan kurang lebihnya menyeluruh. Masyarakat dengan cepat tenggelam kembali ke tingkat biologis lama, dan perjuangan maju dimulai lagi seluruhnya, dimulai tidak terlalu jauh di muka dari mana itu pada awal permulaan rezim Kaligastia, pergolakan ini telah membuat dunia dalam kebingungan bahkan lebih buruk lagi dalam kekacauan.
67:5.4 (759.2) Seratus enam puluh dua tahun setelah pemberontakan suatu gelombang pasang menyapu Dalamatia, dan markas planet itu tenggelam di bawah perairan laut, dan daratan ini tidak lagi muncul hingga nyaris setiap sisa-sisa dari budaya mulia dari zaman-zaman yang indah itu telah habis lenyap.
67:5.5 (759.3) Ketika ibukota pertama di dunia itu ditelan laut, kota itu hanya ditempati jenis terendah dari ras Sangik Urantia, para pembelotyang telah mengubah tempat suci Bapa menjadi sebuah kuil untuk menyembah Nog, dewa palsu cahaya dan api.
67:6.1 (759.4) Para pengikut Van dari awal mengundurkan diri ke dataran tinggi barat India, di mana mereka terbebas dari serangan ras-ras yang bingung dari dataran rendah itu, dan dari tempat pengunduran diri itu mereka merencanakan rehabilitasi dunia seperti halnya para pendahulu awal mereka suku Badonit pernah secara tanpa sadar bekerja untuk kesejahteraan umat manusia tepat sebelum masa-masa kelahiran suku-suku Sangik.
67:6.2 (759.5) Sebelum kedatangan para Melkisedek penyelamat, Van menaruh administrasi urusan manusia di tangan sepuluh komisi yang masing-masing terdiri dari empat, kelompok-kelompok yang sama persis dengan yang ada pada masa rezim Pangeran. Pembawa Kehidupan residen senior memegang kepemimpinan sementara atas dewan empat puluh ini, yang berfungsi selama tujuh tahun menunggu itu. Kelompok-kelompok Amadonit yang serupa memegang tanggung jawab ini ketika tiga puluh sembilan anggota staf yang setia itu kembali ke Yerusem.
67:6.3 (759.6) Orang-orang Amadonit ini berasal dari kelompok 144 Andonit setia dari mana Amadon termasuk, dan yang telah menjadi dikenal oleh namanya. Kelompok ini terdiri dari tiga puluh sembilan pria dan seratus lima wanita. Lima puluh enam dari jumlah ini adalah berstatus baka (tidak mati), dan semuanya (kecuali Amadon) ditranlasikan bersama dengan para anggota-anggota staf yang setia. Sisa dari barisan mulia ini terus berada di bumi hingga akhir hari-hari fana mereka di bawah pimpinan Van dan Amadon. Mereka adalah ragi biologis yang berkembang-biak dan terus menyediakan kepemimpinan bagi dunia sepanjang zaman-zaman kegelapan panjang pada era pasca pemberontakan.
67:6.4 (759.7) Van ditinggalkan di Urantia sampai masa Adam, tetap sebagai kepala tituler (hanya gelar saja) terhadap semua kepribadian manusia super yang berfungsi di planet ini. Dia dan Amadon ditopang oleh teknik pohon kehidupan dalam hubungan dengan pelayanan kehidupan yang dikhususkan dari para Melkisedek selama lebih dari seratus lima puluh ribu tahun.
67:6.5 (759.8) Urusan-urusan Urantia untuk waktu yang lama dikelola oleh sebuah dewan penerima planet, dua belas Melkisedek, yang dikonfirmasi oleh mandat dari penguasa konstelasi senior, Bapa Paling Tinggi Norlatiadek. Terkait dengan para Melkisedek penyelamat itu ada dewan penasihat yang terdiri dari: satu pembantu yang setia dari antara para pembantu Pangeran yang jatuh itu, dua Pembawa Kehidupan yang residen (bermukim), satu Putra Ditrinitisasi dalam pelatihan magang, satu relawan Putra Guru, satu Bintang Kejora yang Cemerlang dari Avalon (secara berkala), pemimpin-pemimpin serafim dan kerubim, para penasihat dari dua planet tetangga, direktur jenderal kehidupan malaikat bawahan, dan Van, panglima para makhluk tengah. Seperti demikianlah Urantia diperintah dan dikelola sampai kedatangan Adam. Tidaklah aneh bahwa Van yang berani dan loyal itu diberikan tempat pada dewan penyelamat planet yang begitu lama mengelola urusan-urusan Urantia.
67:6.6 (760.1) Dua belas Melkisedek penyelamat (kurator) Urantia melakukan pekerjaan yang heroik. Mereka melestarikan sisa-sisa peradaban, dan kebijakan-kebijakan keplanetan mereka dengan setia dilaksanakan oleh Van. Dalam seribu tahun setelah pemberontakan ia memiliki lebih dari tiga ratus lima puluh kelompok maju yang tersebar di mana-mana di dunia. Pos-pos peradaban ini sebagian besar terdiri dari orang Andonit setia yang sedikit bercampur dengan ras-ras Sangik, khususnya manusia biru, dan dengan orang Nodit.
67:6.7 (760.2) Sekalipun terjadi kemunduran pemberontakan yang parah, ada banyak galur-galur untuk harapan biologis yang baik di bumi. Di bawah pengawasan para penyelamat Melkisedek, Van dan Amadon melanjutkan pekerjaan mendorong evolusi alami umat manusia, membawa maju evolusi fisik manusia sampai evolusi itu mencapai pencapaian puncak yang menjamin pengiriman Putra dan Putri Material ke Urantia.
67:6.8 (760.3) Van dan Amadon tetap tinggal di bumi hingga tak lama setelah kedatangan Adam dan Hawa. Beberapa tahun kemudian mereka ditranslasikan ke Yerusem, dimana Van disatukan kembali dengan Pelarasnya yang menunggu. Van sekarang melayani atas nama Urantia sambil menunggu perintah untuk maju pada jalan yang teramat panjang menuju kesempurnaan Firdaus dan takdir yang belum diungkapkan untuk Korps Finalitas Fana yang sedang berhimpun.
67:6.9 (760.4) Perlu dicatat bahwa, ketika Van mengajukan banding kepada Yang Paling Tinggi Edentia setelah Lucifer menyokong Kaligastia di Urantia, para Bapa Konstelasi mengirim keputusan segera untuk mendukung Van pada setiap poin pertikaian itu. Putusan ini gagal mencapai Van karena sirkuit komunikasi planet diputus sementara dalam perjalanan. Hanya baru-baru ini putusan sebenarnya ini ditemukan tersimpan di dalam transmiter energi relai dimana putusan itu terdampar di sana sejak pengisolasian Urantia. Tanpa penemuan ini, yang dibuat sebagai hasil dari investigasi para makhluk tengah Urantia, penerbitan keputusan ini akan menunggu pemulihan Urantia ke sirkuit konstelasi. Dan apa yang tampaknya seperti kecelakaan dalam komunikasi antar planet ini mungkin karena pemancar-pemancar energi dapat menerima dan mengirimkan berita, tetapi mereka tidak dapat memulai komunikasi.
67:6.10 (760.5) Status teknis Van pada catatan-catatan legal Satania belum benar-benar dan pada akhirnya ditetapkan sampai putusan dari para Bapa Edentia ini dicatat di Yerusem.
67:7.1 (760.6) Mengenai akibat-akibat yang bersifat pribadi (sentripetal) dari penolakan makhluk, yang disengaja dan terus menerus melawan terang, akibat itu adalah tak terelakkan dan bersifat individual dan menjadi urusan hanya bagi Deitas dan bagi pribadi makhluk itu. Panen kedurhakaan yang menghancurkan-jiwa tersebut adalah penuaian akibat bagian-dalam bagi makhluk berkehendak yang durhaka itu.
67:7.2 (761.1) Namun tidak demikian dengan dampak luar dari dosa: Akibat-akibat yang bukan pribadi (sentrifugal) dari dipeluknya dosa itu tak terelakkan serta kolektif, menjadi urusan bagi setiap makhluk yang berfungsi di dalam jangkauan-pengaruh dari peristiwa tersebut.
67:7.3 (761.2) Lima puluh ribu tahun setelah runtuhnya pemerintahan planet, urusan bumi begitu berantakan dan terbelakang sehingga ras manusia hanya maju sedikit sekali di atas status evolusioner umum yang ada pada saat kedatangan Kaligastia 350.000 tahun sebelumnya. Dalam hal tertentu kemajuan telah dibuat; dalam bidang-bidang yang lain banyak kemajuan telah hilang.
67:7.4 (761.3) Dosa tidak pernah murni lokal dalam dampaknya. Sektor-sektor pemerintahan alam semesta itu seperti organisme; nasib satu kepribadian haruslah sampai batas tertentu ditanggung oleh semua. Dosa, sebagai suatu sikap pribadi terhadap realitas, ditakdirkan untuk menunjukkan panen kenegatifan yang melekat di dalamnya terhadap setiap dan semua tingkatan nilai-nilai alam semesta yang terkait. Tapi konsekuensi penuh dari pemikiran yang keliru, perbuatan jahat, atau perencanaan busuk itu dialami hanya pada tingkatan perbuatan nyata. Pelanggaran hukum alam semesta mungkin berakibat fatal dalam alam fisik tanpa dengan serius melibatkan batin atau menghalangi pengalaman rohani. Dosa itu sarat dengan akibat fatal bagi kelangsungan hidup kepribadian hanya ketika dosa itu menjadi sikap dari keberadaan seutuhnya, ketika dosa itu mewakili pemilihan dari batin dan kesediaan dari jiwa.
67:7.5 (761.4) Kejahatan dan dosa menimpakan akibat-akibatnya dalam wilayah jasmani dan sosial dan mungkin kadang-kadang bahkan menghambat kemajuan rohani pada tingkat tertentu realitas alam semesta, tetapi tidak pernah dosa dari siapapun dapat merampas dari sosok lain realisasi hak ilahi untuk keselamatan kepribadian. Keselamatan kekal dapat terancam bahaya hanya oleh keputusan batin dan pilihan jiwa dari individu itu sendiri.
67:7.6 (761.5) Dosa di Urantia hanya sedikit sekali menghambat evolusi biologis, tapi dosa memang bekerja menghalangi ras manusia dari manfaat penuh pewarisan Adam. Dosa sangat besar menghambat perkembangan intelektual, pertumbuhan moral, kemajuan sosial, dan pencapaian rohani secara massal. Tapi dosa itu tidak mencegah pencapaian rohani tertinggi oleh setiap individu yang memilih untuk mengenal Tuhan dan dengan tulus melakukan kehendak ilahi-Nya.
67:7.7 (761.6) Kaligastia memberontak, Adam dan Hawa memang gagal, tapi tidak ada manusia yang kemudian lahir di Urantia telah menderita sengsara dalam pengalaman rohani pribadinya karena kekhilafan besar ini. Setiap manusia yang lahir di Urantia sejak pemberontakan Kaligastia ini telah dalam cara tertentu dihukum-waktu, tetapi kesejahteraan masa depan jiwa tersebut tidak pernah sedikitpun dibahayakan-kekekalan. Tidak ada pribadi yang pernah dibuat menderita kekurangan rohani yang vital karena dosa dari orang lain. Dosa itu sepenuhnya pribadi dalam hal rasa bersalah moral atau akibat-akibat rohaninya, sekalipun dampaknya sangat luas dalam wilayah administratif, intelektual, dan sosial.
67:7.8 (761.7) Meskipun kita tidak dapat menyelami kebijaksanaan yang mengizinkan bencana-bencana seperti itu, kita selalu dapat melihat pelaksanaan kinerja menguntungkan dari gangguan-gangguan lokal ini saat hal-hal ini dicerminkan ke luar ke alam semesta pada umumnya.
67:8.1 (761.8) Pemberontakan Lucifer itu dilawan oleh banyak tokoh yang berani di berbagai dunia Satania; tapi catatan Salvington menggambarkan Amadon sebagai karakter yang terkemuka di seluruh sistem karena penolakan luhurnya terhadap arus banjir penghasutan dan karena pengabdian teguhnya kepada Van—mereka berdiri bersama-sama dengan teguh dalam kesetiaan mereka kepada supremasi Bapa yang tak terlihat dan Putra-Nya Mikhael.
67:8.2 (762.1) Pada saat peristiwa-peristiwa yang sungguh penting ini aku ditempatkan di Edentia, dan aku masih ingat akan kegembiraan yang aku alami ketika aku membaca siaran-siaran Salvington yang mengatakan dari hari ke hari tentang ketabahan luar biasa, pengabdian yang melebihi kemampuan biasa, dan loyalitas hebat dari mantan manusia setengah liar yang berasal dari stok percobaan dan asli dari ras Andonik ini.
67:8.3 (762.2) Dari Edentia naik hingga ke Salvington dan bahkan terus lagi ke Uversa, sepanjang tujuh tahun, pertanyaan pertama dari semua kehidupan selestial bawahan mengenai pemberontakan Satania, tetap dan selalu, adalah: “Apa kabar tentang Amadon dari Urantia, apakah ia masih berdiri teguh?”
67:8.4 (762.3) Jika pemberontakan Lucifer telah merugikan sistem lokal dan dunia-dunianya yang jatuh, jika hilangnya Putra ini dan rekan-rekannya yang tersesat itu telah menghambat sementara kemajuan konstelasi Norlatiadek, maka timbanglah efek presentasi luas dari perbuatan inspiratif dari satu anak dari alam ini dan barisan 143 rekannya yang penuh tekad itu, yang tetap berdiri teguh demi konsep manajemen dan administrasi alam semesta yang lebih tinggi, di hadapan tekanan yang demikian dahsyat dan bermusuhan yang dipaksakan oleh atasan-atasannya yang tidak setia. Dan biarkan aku meyakinkan kamu, hal ini sudah melakukan lebih banyak kebaikan di dalam alam semesta Nebadon dan alam semesta Orvonton daripada yang bisa dihasilkan oleh jumlah total semua kejahatan dan kesedihan dari pemberontakan Lucifer.
67:8.5 (762.4) Dan semua ini adalah pencerahan yang indah menyentuh dan agung megah tentang kebijaksanaan rencana universal Bapa untuk memobilisasi Korps Finalitas Fana di Firdaus dan untuk merekrut kelompok besar pelayan-pelayan misterius untuk masa depan ini yang sebagian besar berasal dari tanah liat biasa, manusia-manusia fana dengan kemajuan menaik—hanya manusia biasa seperti Amadon yang tak terkalahkan itu.
67:8.6 (762.5) [Disampaikan oleh sesosok Melkisedek Nebadon.]
Buku Urantia
Makalah 68
68:0.1 (763.1) INILAH awal dari kisah panjang tentang perjuangan maju spesies manusia dari status yang sedikit lebih baik daripada eksistensi hewan, melalui era-era antara, hingga mencapai masa-masa kemudian ketika suatu peradaban yang nyata, meskipun belum sempurna, telah berkembang di antara ras-ras manusia yang lebih tinggi.
68:0.2 (763.2) Peradaban adalah suatu perolehan rasial; peradaban itu tidak melekat secara biologis; karena itu haruslah semua anak-anak dibesarkan dalam lingkungan budaya, sementara setiap generasi kaum muda berikutnya harus menerima dari baru lagi pendidikannya. Kualitas unggul peradaban—secara ilmiah, filosofis, dan keagamaan—tidak disampaikan dari satu generasi ke generasi lain melalui pewarisan langsung. Pencapaian budaya ini dipertahankan hanya oleh pelestarian yang dicerahkan untuk pewarisan sosial.
68:0.3 (763.3) Evolusi sosial untuk tatanan kooperatif itu diprakarsai oleh guru-guru Dalamatia, dan selama tiga ratus ribu tahun manusia diasuh dalam gagasan tentang kegiatan kelompok. Dari semuanya, manusia biru yang paling diuntungkan oleh ajaran-ajaran sosial permulaan ini, manusia merah sampai batas tertentu, dan manusia hitam yang paling sedikit dari semuanya. Dalam masa-masa yang lebih baru ras kuning dan ras putih telah menyajikan perkembangan sosial yang paling maju di Urantia.
68:1.1 (763.4) Ketika dibawa berdekatan bersama, orang-orang sering belajar untuk suka satu sama lain, tetapi manusia primitif tidak secara alami dipenuhi dengan semangat perasaan persaudaraan dan keinginan untuk kontak sosial dengan sesamanya. Sebaliknya ras-ras awal belajar melalui pengalaman sedih bahwa “dalam persatuan ada kekuatan”; dan kurangnya daya tarik persaudaraan alami inilah yang sekarang merintangi perwujudan segera persaudaraan manusia di Urantia.
68:1.2 (763.5) Kaitan hubungan sejak awal menjadi harga untuk bertahan hidup. Manusia yang sendirian tak berdaya kecuali ia membawa tanda kesukuan yang menunjukkan bahwa ia termasuk sebuah kelompok yang dengan pasti akan membalas setiap serangan yang ditujukan kepadanya. Bahkan di masa-masa Kain, adalah fatal pergi jauh sendirian tanpa suatu tanda hubungan kelompok. Peradaban telah menjadi asuransi manusia terhadap kematian akibat kekerasan, sedangkan preminya dibayar melalui penundukan pada berbagai tuntutan hukum masyarakat.
68:1.3 (763.6) Masyarakat primitif dengan demikian didirikan di atas timbal balik kebutuhan dan pada peningkatan keamanan hubungan. Dan masyarakat manusia telah berkembang dalam siklus-siklus yang amat lama sebagai akibat dari takut terasing ini dan melalui cara enggan bekerjasama.
68:1.4 (763.7) Manusia primitif sejak awal belajar bahwa kelompok-kelompok itu jauh lebih besar dan lebih kuat daripada sekedar jumlah dari unit-unit individunya. Seratus orang yang bersatu dan bekerja secara serempak dapat memindahkan sebuah batu besar; sejumlah penjaga perdamaian yang terlatih bisa mengekang kumpulan massa yang marah. Demikianlah masyarakat dilahirkan, bukan semata-mata karena hubungan jumlah, melainkan sebagai akibat dari pengorganisasian para kooperator yang cerdas. Namun kerjasama bukanlah sifat alami manusia; ia belajar untuk bekerjasama pertama melalui rasa takut dan kemudian karena ia menemukan hal itu sangat menguntungkan dalam mengatasi kesulitan-kesulitan waktu dan menjaga terhadap bahaya-bahaya yang dianggap kekal.
68:1.5 (764.1) Bangsa-bangsa yang sejak awal mengorganisir diri mereka menjadi masyarakat primitif seperti itu menjadi lebih sukses dalam serangan-serangan mereka terhadap alam serta dalam pertahanan melawan sesama mereka; mereka memiliki kemungkinan bertahan hidup lebih besar; oleh karenanya peradaban dapat tetap berkembang di Urantia, meskipun banyak juga kemundurannya. Hanya karena peningkatan nilai kelangsungan hidup dalam ikatan hubungan itulah maka meskipun banyak kesalahan besar yang dilakukan manusia, namun sejauh itu kesalahan-kesalahan tersebut gagal menghentikan atau menghancurkan peradaban manusia.
68:1.6 (764.2) Bahwa masyarakat budaya kontemporer itu adalah fenomena yang agak baru ditunjukkan dengan baik oleh kelangsungan hidup saat ini pada kondisi sosial primitif seperti yang menjadi ciri pribumi Australia dan suku Bushman serta Pygmy di Afrika. Di kalangan bangsa-bangsa terbelakang ini dapat diamati tentang permusuhan kelompok, kecurigaan pribadi, dan sifat-sifat yang sangat antisosial lainnya yang menjadi ciri khas semua ras primitif yang mula-mula itu. Sisa-sisa menyedihkan dari masyarakat nirsosial zaman kuno ini memberikan kesaksian gamblang pada fakta bahwa kecenderungan individualistik alami manusia itu tidak dapat berhasil bersaing melawan organisasi-organisasi dan asosiasi-asosiasi kemajuan sosial yang lebih kuat dan berkuasa. Ras-ras antisosial yang terbelakang dan curiga ini yang berbicara dengan dialek yang berbeda setiap enam hingga delapan puluh kilometer ini menggambarkan seperti apa dunia yang sekarang kamu tempati seandainya bukan karena pengajaran gabungan dari staf jasmani Pangeran Planet dan usaha kemudian dari kelompok pemulia rasial Adamik.
68:1.7 (764.3) Ungkapan modern, “kembali ke alam,” adalah khayalan karena ketidaktahuan, suatu keyakinan akan pernah adanya “zaman keemasan” yang fiktif. Satu-satunya dasar untuk legenda tentang zaman keemasan itu adalah fakta historis tentang Dalamatia dan Eden. Tetapi masyarakat-masyarakat yang diperbaiki ini masih jauh dari realisasi mimpi-mimpi utopis.
68:2.1 (764.4) Masyarakat yang beradab itu adalah hasil dari upaya awal manusia untuk mengatasi ketidaksukaannya pada keterasingan. Namun hal ini tidak selalu menandakan adanya kasih sayang timbal balik, dan keadaan ribut yang terjadi pada kelompok-kelompok primitif tertentu saat ini menggambarkan dengan baik apa yang dilewati oleh suku-suku awal dulu. Tapi meskipun individu-individu dari suatu peradaban mungkin bertabrakan satu sama lain dan saling bersaing satu dengan yang lain, dan meskipun peradaban itu sendiri mungkin tampak seperti suatu massa tidak konsisten yang berusaha dan berjuang, namun hal itu membuktikan adanya usaha yang sungguh-sungguh, bukan monotonitas mandeg yang mati.
68:2.2 (764.5) Meskipun tingkat kecerdasan telah cukup banyak memberikan kontribusi pada tingkat kemajuan budaya, masyarakat itu pada intinya dirancang untuk mengurangi unsur risiko dalam gaya hidup individu, dan masyarakat itu telah maju secepat masyarakat itu telah berhasil mengurangi derita dan meningkatkan unsur kenikmatan dalam kehidupan. Demikianlah badan sosial secara keseluruhan maju perlahan-lahan ke arah sasaran takdir—kepunahan atau kelangsungan hidup—tergantung pada apakah sasaran itu adalah pemeliharaan diri atau pemuasan diri sendiri. Pemeliharaan diri melahirkan masyarakat, sementara pemuasan diri berlebihan menghancurkan peradaban.
68:2.3 (764.6) Masyarakat itu berurusan dengan pelestarian diri, pemeliharaan diri, dan pemuasan diri, tetapi realisasi diri manusia itu layak untuk menjadi tujuan langsung dari banyak kelompok budaya.
68:2.4 (765.1) Naluri kawanan dalam manusia alami itu sulit dikatakan memadai untuk menjelaskan perkembangan organisasi sosial seperti yang sekarang ada di Urantia. Meskipun kecenderungan berkelompok bawaan ini berada pada dasar masyarakat manusia, banyak dari sosialibilitas manusia itu adalah suatu perolehan. Dua pengaruh besar yang menyumbang pada ikatan-ikatan awal umat manusia itu adalah kelaparan makanan dan cinta seks; dorongan-dorongan naluriah manusia ini berbagi dengan dunia hewan. Dua emosi lain yang mendorong manusia bersama dan menahan mereka bersama adalah kebanggaan dan ketakutan, lebih khususnya takut pada hantu.
68:2.5 (765.2) Sejarah itu hanyalah catatan tentang perjuangan pangan sepanjang masa. Manusia primitif hanya berpikir kalau ia lapar; menyimpan makanan adalah penyangkalan diri, disiplin diri pertamanya. Dengan bertumbuhnya masyarakat, lapar makanan tidak lagi menjadi satu-satunya insentif untuk ikatan hubungan bersama. Banyak jenis lapar yang lain, kesadaran akan berbagai kebutuhan, semua membawa pada hubungan kerjasama umat manusia yang lebih erat. Tetapi masyarakat pada saat ini berat di bagian atasnya oleh tumbuh terlalu cepatnya apa yang dianggap kebutuhan-kebutuhan manusia. Peradaban barat abad kedua puluh mengeluh dengan letih di bawah beban dahsyat kemewahan yang berlebihan dan pelipatgandaan banyak sekali keinginan serta kerinduan manusia. Masyarakat modern itu sedang menanggung tekanan dari salah satu fase yang paling berbahaya dari saling-hubungan yang amat luas dan saling-tergantung yang sangat rumit.
68:2.6 (765.3) Kelaparan, kebanggaan, dan takut hantu itu tidak ada hentinya dalam tekanan sosialnya, tetapi kepuasan seks itu sementara dan spasmodik. Dorongan seks saja tidak memaksa lelaki dan perempuan primitif untuk memikul beban berat untuk pemeliharaan rumah. Rumah atau keluarga yang mula-mula itu didirikan di atas kegelisahan seks laki-laki ketika sering kekurangan pemuasan, dan di atas kasih ibu berbakti dari manusia perempuan, yang dalam taraf tertentu berbagi dengan betina semua hewan yang lebih tinggi. Kehadiran bayi yang tak berdaya menentukan pembedaan awal kegiatan laki-laki dan perempuan; perempuan harus menjaga tempat tinggal yang menetap dimana ia bisa mengolah tanah. Dan sejak masa-masa yang paling awal, dimana wanita itu ada di situlah telah selalu dianggap sebagai rumah.
68:2.7 (765.4) Wanita dengan demikian sedari awal haruslah ada untuk berkembangnya skema sosial, bukan karena gairah seks yang lewat sekilas itu tetapi lebih karena akibat dari kebutuhan pangan; perempuan adalah mitra pokok dalam pemeliharaan diri. Ia adalah penyedia makanan, penanggung beban, dan teman yang mau menanggung perlakuan buruk tanpa marah-marah mengamuk, dan selain semua sifat yang diinginkan ini, ia adalah sarana kepuasan seks yang selalu ada.
68:2.8 (765.5) Hampir semua yang bernilai abadi dalam peradaban mempunyai akarnya dalam keluarga. Keluarga adalah kelompok damai pertama yang berhasil, pria dan wanita belajar bagaimana menyesuaikan pertentangan mereka sementara pada saat yang sama mengajarkan upaya-upaya damai kepada anak-anak mereka.
68:2.9 (765.6) Fungsi pernikahan dalam evolusi adalah jaminan untuk kelangsungan hidup ras, bukan hanya perwujudan kebahagiaan pribadi semata-mata; pemeliharaan diri dan pelestarian diri adalah tujuan-tujuan keluarga yang nyata. Pemuasan diri itu insidental dan tidak pokok kecuali sebagai insentif yang menjamin hubungan kerjasama antar jenis kelamin. Alam menuntut kelangsungan hidup, tetapi seni peradaban terus meningkatkan kenikmatan pernikahan dan kepuasan kehidupan keluarga.
68:2.10 (765.7) Jika kebanggaan diperluas sehingga mencakup harga diri, ambisi, dan kehormatan, maka kita dapat melihat tidak hanya bagaimana kecenderungan-kecenderungan ini menyumbang pada pembentukan hubungan kerjasama manusia, tetapi bagaimana mereka juga menahan orang-orang bersama-sama, karena emosi-emosi tersebut sia-sia tanpa ada penonton untuk ditunjukkan di depan mereka. Segera kebanggaan itu mengaitkan dengan dirinya emosi-emosi dan dorongan-dorongan lain yang membutuhkan suatu arena sosial dimana mereka bisa memamerkan dan memuaskan diri mereka. Kelompok emosi ini melahirkan permulaan awal untuk segala seni, upacara, dan segala bentuk permainan dan kontes yang sportif.
68:2.11 (766.1) Kebanggaan menyumbang dengan hebat pada kelahiran masyarakat; tetapi pada saat pewahyuan ini disampaikan ada upaya-upaya licik dari suatu generasi angkuh yang mengancam untuk membanjiri dan menenggelamkan seluruh struktur rumit dari peradaban yang sangat terspesialisasi itu. Keinginan untuk senang sudah lama menggantikan keinginan karena lapar; tujuan sosial yang sah dari pemeliharaan diri dengan cepat mengubah diri mereka menjadi bentuk pemuasan diri yang rendah dan berbahaya. Pemeliharaan diri membangun masyarakat; pemuasan diri yang tak terkendali selalu menghancurkan peradaban.
68:3.1 (766.2) Hasrat-hasrat primitif menghasilkan masyarakat yang pertama, tetapi takut hantu menahannya bersama-sama dan memberikan aspek ekstramanusia pada keberadaannya. Takut yang biasa adalah fisiologis dalam asalnya: takut sakit badani, lapar yang tidak terpuaskan, atau suatu bencana bumi; tetapi takut hantu adalah suatu jenis teror yang baru dan mendalam.
68:3.2 (766.3) Mungkin faktor tunggal terbesar dalam evolusi masyarakat manusia adalah mimpi hantu. Meskipun sebagian besar mimpi sangat mengganggu pikiran primitif, mimpi hantu benar-benar meneror manusia mula-mula, mendorong para pemimpi takhyul ini untuk bekerjasama bergandengan tangan satu sama lain untuk kerjasama sengaja dan sungguh-sungguh demi perlindungan bersama terhadap bahaya imajiner dari dunia roh yang samar-samar dan tak terlihat itu. Mimpi hantu itu adalah satu dari perbedaan paling awal yang kelihatan antara jenis batin hewan dan manusia. Binatang tidak membayangkan tentang kelangsungan hidup setelah kematian.
68:3.3 (766.4) Kecuali faktor hantu ini, semua masyarakat didirikan di atas kebutuhan fundamental dan dorongan biologis dasar. Tapi takut hantu memperkenalkan suatu faktor baru dalam peradaban, suatu rasa takut yang menjangkau dan menjauh dari kebutuhan pokok perorangan, dan yang naik bahkan jauh di atas perjuangan untuk mempertahankan kelompok. Ketakutan pada arwah orang mati membawa pada suatu bentuk ketakutan yang baru dan menakjubkan, suatu teror yang mengerikan dan kuat, yang berkontribusi untuk mencambuk tatanan-tatanan sosial yang longgar pada zaman awal itu menjadi kelompok-kelompok primitif yang lebih berdisiplin dan lebih terkendali sepenuhnya pada masa-masa purba itu. Takhayul yang tak ada guna ini, beberapa di antaranya masih bertahan sampai sekarang, menyiapkan pikiran manusia, melalui ketakutan takhayul terhadap yang tidak nyata dan yang adikodrati, menuju ke penemuan belakangan tentang “Permulaan hikmat adalah takut akan TUHAN.” Rasa-rasa takut evolusi yang tak berdasar ini dirancang untuk digantikan oleh kekaguman pada Deitas yang diilhamkan oleh pewahyuan. Kultus takut hantu mula-mula itu menjadi suatu ikatan sosial yang kuat, dan dari sejak masa dahulu kala itu umat manusia lebih kurangnya telah berupaya untuk pencapaian kerohanian.
68:3.4 (766.5) Rasa lapar dan cinta menggiring manusia bersama-sama; kebanggaan dan takut hantu menahan mereka bersama-sama. Tapi emosi-emosi ini sendiri, tanpa pengaruh dari pewahyuan yang memupuk perdamaian, tidak akan dapat menahan tekanan kecurigaan dan gangguan dari hubungan antarmanusia. Tanpa bantuan dari sumber-sumber supramanusia maka ketegangan masyarakat akan meledak setelah mencapai batas-batas tertentu, dan pengaruh-pengaruh mobilisasi sosial ini sendiri—rasa lapar, cinta, kebanggaan, dan ketakutan—akan berkomplot untuk menceburkan umat manusia ke dalam perang dan pertumpahan darah.
68:3.5 (766.6) Kecenderungan damai dari umat manusia itu bukanlah suatu bakat kemampuan alami; hal itu berasal dari ajaran agama yang diwahyukan, dari kumpulan pengalaman ras-ras yang berkembang maju, tetapi lebih khususnya dari ajaran-ajaran Yesus, sang Raja Damai.
68:4.1 (767.1) Semua lembaga sosial modern muncul dari evolusi kebiasaan primitif nenek moyangmu; kebiasaan-kebiasaan sekarang adalah adat yang diubah dan diperluas dari kemarin. Seperti halnya kebiasaan adalah untuk perorangan, maka adat adalah untuk kelompok; dan adat kelompok berkembang menjadi tradisi rakyat atau kesukuan—konvensi massal. Dari permulaan-permulaan awal inilah semua lembaga masyarakat manusia masa kini memperoleh asal usul mereka yang sederhana.
68:4.2 (767.2) Harus diingat bahwa adat istiadat itu berasal dari upaya untuk menyesuaikan hidup berkelompok dengan kondisi keberadaan orang banyak; adat itu adalah lembaga sosial pertama manusia. Dan semua reaksi kesukuan ini tumbuh dari upaya untuk menghindari kesakitan dan kehinaan sementara pada saat yang sama berusaha untuk menikmati kenikmatan dan kekuasaan. Asal tradisi-tradisi rakyat, seperti halnya asal bahasa-bahasa, adalah selalu tidak disadari dan tidak disengaja dan karena itu selalu diselimuti misteri.
68:4.3 (767.3) Takut hantu menggiring manusia primitif untuk membayangkan yang adikodrati dan dengan demikian dengan aman meletakkan dasar-dasar untuk pengaruh-pengaruh sosial yang kuat dari etika dan agama, yang pada gilirannya melestarikan tak terusik adat istiadat dan kebiasaan masyarakat dari generasi ke generasi. Satu hal yang sejak awal membentuk dan mengkristalkan adat istiadat adalah keyakinan bahwa orang mati itu cemburu terhadap mereka telah hidup dan mati; karena itu mereka akan menimpakan hukuman mengerikan ke atas manusia hidup yang berani untuk memperlakukan dengan menghina sembarangan aturan-aturan hidup yang telah mereka hormati ketika masih hidup dalam daging. Semua ini terbaik digambarkan oleh penghormatan ras kuning saat ini untuk nenek moyang mereka. Agama primitif yang berkembang belakangan sangat memperkuat takut hantu dalam menstabilkan adat istiadat, tetapi kemajuan peradaban telah semakin membebaskan umat manusia dari belenggu ketakutan dan perbudakan takhayul ini.
68:4.4 (767.4) Sebelum ajaran yang membebaskan dan memperluas wawasan dari guru-guru Dalamatia itu, manusia purba menjadi korban tak berdaya dari tatacara adat istiadat; manusia liar primitif itu dipagari sekeliling oleh upacara yang tidak ada habisnya. Semua yang ia lakukan dari bangun pada pagi hari sampai saat ia tertidur di dalam guanya pada malam hari harus dilakukan hanya seperti itu —sesuai dengan tatacara adat dari suku. Ia adalah budak dari tirani tatacara; hidupnya tidak berisi apapun yang bebas, spontan, atau asli. Tidak ada kemajuan alami menuju keberadaan mental, moral, dan sosial yang lebih tinggi.
68:4.5 (767.5) Manusia mula-mula dicengkeram kuat oleh adat; orang primitif itu benar-benar budaknya tatacara; tetapi sekali-sekali telah muncul variasi dari jenis yang telah berani untuk memulai cara berpikir yang baru dan metode hidup yang diperbaiki. Namun demikian, inersia manusia primitif merupakan rem keselamatan biologis agar tidak terjerumus terlalu mendadak ke dalam salah-penyesuaian berbahaya dari suatu peradaban yang maju terlalu cepat.
68:4.6 (767.6) Namun adat-adat ini bukanlah suatu kejahatan yang tidak dimitigasi; evolusi mereka akan terus berlanjut. Merupakan hal yang hampir fatal bagi kelanjutan peradaban jika mereka melakukan modifikasi besar-besaran melalui revolusi radikal. Adat telah menjadi benang kesinambungan yang telah memegang peradaban bersama-sama. Lintasan sejarah manusia penuh dengan sisa-sisa kebiasaan yang dibuang dan praktek-praktek sosial yang usang; tetapi tidak ada peradaban yang telah bertahan yang meninggalkan adat istiadatnya, kecuali dengan mengambil kebiasaan yang lebih baik dan lebih sesuai.
68:4.7 (767.7) Kelangsungan hidup suatu masyarakat terutama tergantung pada evolusi progresif dari adat istiadatnya. Proses evolusi adat itu tumbuh dari keinginan untuk mencoba-coba; ide-ide baru diajukan—persaingan kemudian terjadi. Suatu peradaban yang berkembang maju memeluk gagasan yang progresif dan bisa bertahan; waktu dan keadaan akhirnya memilih kelompok yang lebih layak untuk bertahan hidup. Tetapi ini tidak berarti bahwa setiap perubahan terpisah dan tersendiri dalam komposisi masyarakat manusia itu telah untuk menjadi lebih baik. Tidak! Memang tidak! Karena telah ada banyak, banyak sekali kemunduran dalam perjuangan maju yang panjang dalam peradaban Urantia.
68:5.1 (768.1) Lahan adalah panggung masyarakat; manusia adalah aktor-aktornya. Manusia harus selalu menyesuaikan pertunjukannya agar sesuai dengan situasi pertanahan. Evolusi adat istiadat selalu tergantung pada rasio orang-lahan. Hal ini benar meskipun sulit diamatinya. Teknik lahan manusia, atau seni pemeliharaan, ditambah standar hidupnya, adalah sama dengan jumlah total dari tradisi rakyat, adat istiadat. Dan jumlah penyesuaian manusia terhadap tuntutan-tuntutan hidup sama dengan peradaban budayanya.
68:5.2 (768.2) Kebudayaan manusia yang paling awal muncul di sepanjang sungai di belahan bumi Timur, dan ada empat langkah besar dalam derap maju peradaban. Tahap-tahap itu adalah:
68:5.3 (768.3) 1. Tahap pengumpulan. Paksaan pangan, atau rasa lapar, menyebabkan bentuk pertama organisasi industrial, barisan antri pengumpulan-makanan primitif. Terkadang baris antrian lapar itu mencapai enam belas kilometer panjangnya ketika melewati lahan pengumpulan makanan. Ini adalah tahap budaya nomaden primitif dan merupakan mode kehidupan yang sekarang diikuti oleh orang Bushman Afrika.
68:5.4 (768.4) 2. Tahap perburuan. Penemuan perkakas senjata memungkinkan manusia untuk menjadi pemburu dan dengan demikian mendapatkan banyak kebebasan dari perbudakan pangan. Seorang Andonit yang bijak yang kepalan tinjunya memar parah dalam suatu pertempuran sengit menemukan kembali gagasan menggunakan tongkat panjang untuk lengannya dan sekeping batu rijang keras, diikat di ujungnya dengan urat, sebagai tinjunya. Banyak suku membuat penemuan-penemuan mandiri semacam ini, dan berbagai bentuk palu ini merupakan salah satu langkah maju yang besar dalam peradaban manusia. Saat ini beberapa penduduk asli Australia telah maju sedikit melampaui tahap ini.
68:5.5 (768.5) Orang-orang biru menjadi pemburu dan penjerat ahli; dengan memagari sungai mereka menangkap ikan dalam jumlah yang besar, mengeringkan kelebihannya untuk makanan musim dingin. Banyak bentuk jerat dan perangkap cerdik dipergunakan untuk menangkap hewan buruan, tetapi ras yang lebih primitif tidak berburu hewan yang lebih besar.
68:5.6 (768.6) 3. Tahap penggembalaan. Fase peradaban ini dimungkinkan oleh penjinakan hewan. Orang-orang Arab dan penduduk asli Afrika adalah bangsa-bangsa penggembala yang lebih belakangan ini.
68:5.7 (768.7) Hidup menggembala menyediakan lebih banyak pembebasan lagi dari perbudakan pangan; manusia belajar untuk hidup berdasarkan bunga dari modalnya, pertambahan ternaknya; dan hal ini memberikan waktu luang lebih untuk budaya dan kemajuan.
68:5.8 (768.8) Masyarakat prapenggembalaan adalah suatu kerjasama antar jenis kelamin, namun penyebaran peternakan menurunkan perempuan ke jurang perbudakan sosial. Dalam masa-masa sebelumnya, adalah tugas laki-laki untuk mendapatkan hewan untuk makanan, urusan perempuan untuk menyediakan sayuran yang bisa dimakan. Oleh karena itu, ketika laki-laki memasuki era penggembalaan pada kehidupannya, martabat perempuan amat jatuh. Perempuan masih harus bekerja keras untuk menghasilkan kebutuhan sayur untuk hidup, sedangkan pria hanya perlu pergi ke kawanan ternaknya untuk memberikan kelimpahan hewan makanan. Laki-laki dengan demikian menjadi relatif independen dari perempuan; di seluruh zaman penggembalaan ini status wanita terus menurun. Pada penutupan era ini perempuan telah menjadi hampir tidak lebih dari hewan manusia, dipaksa untuk bekerja dan memelihara keturunan manusia, mirip seperti binatang dari kawanan ternak diharapkan untuk bekerja dan melahirkan yang muda. Para lelaki dari era penggembalaan amat menyayangi ternak mereka; sangat disayangkan sekali mereka tidak bisa mengembangkan kasih sayang yang lebih mendalam untuk istri-istri mereka.
68:5.9 (769.1) 4. Tahap pertanian. Era ini ditimbulkan oleh domestikasi tumbuhan, dan tahap itu merupakan tipe tertinggi peradaban material. Baik Kaligastia maupun Adam berusaha untuk mengajarkan perkebunan dan pertanian. Adam dan Hawa adalah pengebun, bukan penggembala, dan berkebun adalah budaya maju pada masa-masa itu. Pertumbuhan tanaman memberikan pengaruh memuliakan pada semua ras umat manusia.
68:5.10 (769.2) Pertanian melipat-empatkan lebih rasio manusia-lahan di dunia. Pertanian dapat dikombinasikan dengan kegiatan penggembalaan dari tahap budaya sebelumnya. Ketika tiga tahapan itu terjadi bersamaan, lelaki berburu dan perempuan menggarap tanah.
68:5.11 (769.3) Selalu ada gesekan antara penggembala dan penggarap tanah. Pemburu dan penggembala adalah militan, suka berperang; petani adalah dari jenis yang lebih cinta damai. Hubungan dengan hewan menimbulkan perjuangan dan kekuatan; hubungan dengan tanaman memunculkan kesabaran, ketenangan, dan kedamaian. Pertanian dan industrialisme adalah kegiatan damai. Tetapi kelemahan dari keduanya, sebagai kegiatan sosial dunia, adalah bahwa mereka kurang kegembiraan dan petualangan.
68:5.12 (769.4) Masyarakat manusia telah berkembang dari tahap perburuan melalui tahap penggembalaan hingga ke tahap teritorial pertanian. Dan setiap tahap peradaban progresif ini disertai oleh makin berkurangnya hidup berpindah-pindah; semakin banyak orang mulai tinggal di rumah.
68:5.13 (769.5) Dan sekarang industri telah melengkapi pertanian, dengan akibatnya meningkatnya urbanisasi dan pelipat-gandaan kelompok kelas warga nonpertanian. Namun era industri tidak akan mampu bertahan jika para pemimpinnya gagal untuk menyadari bahwa perkembangan sosial tertinggipun harus selalu bertumpu di atas dasar pertanian yang teguh.
68:6.1 (769.6) Manusia adalah sosok makhluk dari tanah, seorang anak dari alam; tidak peduli bagaimana sungguh-sungguhnya ia mencoba untuk lari dari tanah, dalam perhitungan terakhir ia pasti gagal. “Kamu adalah debu dan akan kembali menjadi debu” adalah secara harfiah benar tentang seluruh umat manusia. Perjuangan dasar manusia adalah dulu, sekarang, dan akan selalu, adalah untuk lahan. Ikatan sosial pertama manusia primitif adalah untuk tujuan memenangi perjuangan lahan ini. Rasio manusia-lahan mendasari semua peradaban sosial.
68:6.2 (769.7) Kecerdasan manusia, dengan sarana seni-seni dan ilmu-ilmu pengetahuan, meningkatkan hasil lahan; pada saat yang sama pertambahan alami keturunannya agak bisa terkendali, dan dengan demikian tersedialah dukungan dan kelonggaran untuk membangun peradaban budaya.
68:6.3 (769.8) Masyarakat manusia dikendalikan oleh suatu hukum yang mengatur bahwa populasi harus bervariasi secara langsung sesuai dengan seni penggunaan tanah dan berbanding terbalik dengan standar hidup yang ditentukan. Sepanjang zaman-zaman permulaan ini, bahkan lebih daripada saat ini, hukum penawaran dan permintaan yang menyangkut manusia dan lahan menentukan taksiran nilai dari keduanya. Selama masa tanah berlimpah—wilayah yang belum ditempati itu banyak—kebutuhan untuk orang itu besar, dan oleh karena itu nilai kehidupan manusia itu banyak ditingkatkan; maka kehilangan nyawa menjadi lebih mengerikan. Selama periode kelangkaan tanah dan kelebihan penduduk yang berkaitan dengan hal itu, kehidupan manusia menjadi relatif dimurahkan sehingga perang, kelaparan, dan wabah penyakit mendapat perhatian lebih rendah.
68:6.4 (770.1) Ketika hasil tanah berkurang atau populasi meningkat, perjuangan yang tak terelakkan itu diperbarui lagi; ciri-ciri terburuk dari tabiat manusia muncul ke permukaan. Peningkatan hasil tanah, perluasan keahlian mekanis, dan pengurangan populasi semuanya cenderung untuk mendorong perkembangan sisi baik dari kodrat manusia.
68:6.5 (770.2) Masyarakat pelopor mengembangkan sisi kemanusiaan yang tidak terampil; seni rupa dan kemajuan ilmiah yang benar, bersama dengan pembinaan rohani, semuanya yang terbaik berkembang di pusat-pusat kehidupan yang lebih besar bila didukung oleh suatu populasi pertanian dan industri yang sedikit di bawah rasio manusia-lahan. Kota-kota selalu melipat-gandakan kemampuan penduduknya untuk berbuat baik atau jahat.
68:6.6 (770.3) Ukuran keluarga telah selalu dipengaruhi oleh standar-standar hidup. Semakin tinggi standarnya semakin kecil keluarganya, sampai ke titik status mapan atau kepunahan bertahap.
68:6.7 (770.4) Selama berabad-abad standar hidup telah menentukan kualitas populasi yang bertahan hidup, kontras dengan hanya kuantitas saja. Standar-standar hidup kelas lokal melahirkan kasta-kasta sosial baru, adat istiadat baru. Ketika standar-standar hidup menjadi terlalu rumit atau terlalu mewah, maka standar-standar itu cepat menjadi bunuh diri. Kasta adalah akibat langsung dari tekanan sosial tinggi dari persaingan tajam yang dihasilkan oleh populasi padat.
68:6.8 (770.5) Ras-ras awal seringkali terpaksa beralih pada praktek-praktek yang dirancang untuk membatasi populasi; semua suku primitif membunuh anak-anak yang cacat dan sakit-sakitan. Bayi-bayi perempuan sering dibunuh sebelum masa-masa pembelian istri. Anak-anak kadang-kadang dicekik saat lahir, tetapi metode favorit adalah dibuang. Ayah anak kembar biasanya bersikeras agar satunya dibunuh karena kelahiran kembar diyakini disebabkan oleh sihir atau oleh perselingkuhan. Namun demikian, sebagai pedoman, kembar berjenis kelamin sama dibiarkan hidup. Sementara tabu-tabu kembar ini dulunya pernah hampir-hampir seluruh dunia, namun hal-hal itu tidak pernah menjadi bagian dari adat istiadat Andonit; bangsa ini selalu menganggap kembar sebagai pertanda keberuntungan.
68:6.9 (770.6) Banyak ras mempelajari teknik aborsi, dan praktek ini menjadi sangat umum setelah penetapan tabu melahirkan bayi di antara yang tidak menikah. Lama menjadi kebiasaan seorang gadis untuk membunuh bayinya, tetapi di antara kelompok-kelompok yang lebih beradab, anak-anak tidak sah ini menjadi anak perwaliannya ibu si gadis itu. Banyak klan primitif yang hampir dimusnahkan oleh praktek aborsi maupun pembunuhan bayi. Tetapi terlepas dari kaidah-kaidah adat istiadat, sangat sedikit anak-anak yang dibunuh setelah sekali sempat disusui—kasih sayang keibuan terlalu kuat.
68:6.10 (770.7) Bahkan pada abad kedua puluh masih ada sisa-sisa dari kontrol populasi primitif ini. Ada suku di Australia dimana para ibu menolak untuk membesarkan lebih dari dua atau tiga anak. Tidak lama yang lalu, satu suku kanibal makan setiap anak kelima yang lahir. Di Madagaskar beberapa suku masih membunuh semua anak yang lahir pada hari-hari sial tertentu, mengakibatkan kematian sekitar dua puluh lima persen dari semua bayi.
68:6.11 (770.8) Dari sudut pandang dunia, populasi berlebihan belum pernah menjadi masalah serius di masa lalu, tetapi jika perang berkurang dan ilmu pengetahuan semakin mengendalikan penyakit manusia, hal ini mungkin akan menjadi masalah serius dalam waktu dekat. Pada saat seperti itu ujian besar terhadap kebijaksanaan kepemimpinan dunia akan hadir dengan sendirinya. Akankah para penguasa Urantia memiliki wawasan dan keberanian untuk memelihara perkembang-biakan manusia yang rata-rata atau stabil selain yang ekstrim supranormal dan kelompok subnormal yang sedang meningkat pesat? Orang yang normal harus dipelihara; ia adalah tulang punggung peradaban dan sumber untuk jenius-jenius mutan dari ras. Orang subnormal harus dijaga di bawah kontrol masyarakat; tidak boleh lagi dilahirkan daripada yang diperlukan untuk mengelola tingkat-tingkat industri yang lebih rendah, tugas-tugas yang membutuhkan kecerdasan di atas tingkat hewan tetapi hanya bisa memenuhi permintaan yang berkelas begitu rendahnya sehingga membuktikan dapat dibenarkannya perbudakan dan belenggu itu bagi jenis umat manusia yang lebih tinggi.
68:6.12 (771.1) [Disampaikan oleh sesosok Melkisedek yang pernah ditempatkan di Urantia.]
Buku Urantia
Makalah 69
69:0.1 (772.1) SECARA EMOSIONAL, manusia melebihi leluhur-leluhur hewaninya dalam kemampuannya untuk menghargai humor, seni, dan agama. Secara sosial, manusia menunjukkan keunggulannya dalam hal bahwa ia adalah pembuat perkakas, komunikator, dan sebagai pembangun lembaga.
69:0.2 (772.2) Ketika manusia lama mempertahankan kelompok sosial, kumpulan tersebut selalu menghasilkan penciptaan kecenderungan aktivitas tertentu yang berpuncak pada pelembagaan. Sebagian besar lembaga manusia telah terbukti hemat karya sementara pada saat yang sama menyumbang sesuatu untuk peningkatan keamanan kelompok.
69:0.3 (772.3) Manusia beradab amat bangga dalam karakter, stabilitas, dan kontinuitas lembaga-lembaga bentukannya, tetapi semua lembaga manusia hanyalah akumulasi adat istiadat dari masa lalu sebagaimana hal itu telah dilestarikan oleh tabu dan diberi martabat oleh agama. Warisan tersebut menjadi tradisi, dan tradisi pada akhirnya berubah menjadi konvensi atau adat.
69:1.1 (772.4) Semua lembaga manusia melayani kebutuhan sosial tertentu, masa lalu atau sekarang, walaupun perkembangan berlebihannya selalu mengurangi kepatut-layakan individu oleh karena kepribadian menjadi ditutupi dan inisiatif dikurangi. Manusia harus mengontrol lembaganya daripada mengizinkan dirinya dikuasai oleh kreasi-kreasi dari peradaban yang sedang maju ini.
69:1.2 (772.5) Lembaga manusia terdiri dari tiga kelas umum:
69:1.3 (772.6) 1. Lembaga-lembaga untuk pemeliharaan diri. Lembaga-lembaga ini meliputi praktek-praktek yang tumbuh dari kelaparan pangan dan naluri terkaitnya untuk pelestarian diri. Lembaga-lembaga ini termasuk industri, properti, perang untuk keuntungan, dan semua mesin pengaturan masyarakat. Cepat atau lambat naluri takut akan mendorong pembentukan lembaga-lembaga kelangsungan hidup ini melalui sarana tabu, kebiasaan, dan sanksi agama. Namun ketakutan, kebodohan, dan takhyul telah memainkan peran menonjol dalam asal-usul awal dan perkembangan selanjutnya semua lembaga manusia.
69:1.4 (772.7) 2. Lembaga-lembaga pelestarian diri. Ini adalah bentukan-bentukan masyarakat yang tumbuh dari kelaparan seks, naluri keibuan, dan emosi-emosi halus yang lebih tinggi dari ras-ras. Ini mencakup perlindungan sosial pada rumah dan sekolah, pada kehidupan keluarga, pendidikan, etika, dan agama. Lembaga-lembaga ini meliputi adat pernikahan, perang untuk pertahanan, dan pembangunan rumah.
69:1.5 (772.8) 3. Lembaga-lembaga pemuasan diri. Ini adalah praktek-praktek yang tumbuh dari kecenderungan keangkuhan dan emosi-emosi kebanggaan; dan ini meliputi kebiasaan dalam pakaian dan perhiasan pribadi, kebiasaan sosial, perang untuk kejayaan, tarian, hiburan, permainan, dan fase-fase kepuasan sensual yang lain. Namun demikian peradaban tidak pernah mengembangkan lembaga-lembaga yang jelas berbeda untuk pemuasan diri.
69:1.6 (773.1) Ketiga kelompok praktek-praktek sosial ini saling terkait erat dan amat saling tergantung satu sama lainnya. Di Urantia mereka membentuk suatu organisasi kompleks yang berfungsi sebagai satu mekanisme sosial tunggal.
69:2.1 (773.2) Industri primitif perlahan-lahan tumbuh sebagai jaminan melawan teror-teror dari bencana kelaparan. Sejak awal keberadaannya manusia mulai menarik pelajaran dari beberapa hewan, yang selama panen berlimpah, menyimpan makanan untuk menghadapi hari-hari kelangkaan.
69:2.2 (773.3) Sebelum terbit penghematan awal dan industri primitif, kebanyakan suku rata-rata hidup dalam kemelaratan dan penderitaan yang nyata. Manusia purba harus bersaing dengan seluruh dunia hewan untuk mendapatkan makanannya. Gaya tarik kompetisi ini selalu menarik manusia turun menuju ke arah tingkatan binatang buas; kemiskinan adalah keadaannya yang alami dan menindas. Kekayaan itu bukan bakat alami; kekayaan itu hasil dari kerja, pengetahuan, dan pengorganisasian.
69:2.3 (773.4) Manusia primitif tidak lambat untuk menyadari manfaat dari asosiasi (hubungan kerjasama). Asosiasi membawa pada organisasi, dan hasil pertama dari organisasi adalah pembagian kerja, dengan penghematan segera untuk waktu dan bahan. Spesialisasi kerja ini muncul dari adaptasi pada tekanan—mencari jalan dengan hambatan terkecil. Manusia primitif tidak pernah melakukan suatu pekerjaan nyata dengan riang atau rela. Bagi mereka kepatuhan adalah karena paksaan kebutuhan.
69:2.4 (773.5) Manusia primitif tidak menyukai kerja keras, dan ia tidak mau terburu-buru kecuali berhadapan dengan bahaya besar. Unsur waktu dalam kerja, ide untuk melakukan tugas yang diberikan dalam batas waktu tertentu, adalah sepenuhnya merupakan gagasan modern. Orang dahulu tidak pernah bergegas. Tuntutan ganda dari perjuangan keras untuk tetap hidup dan standar hidup yang terus maju itulah yang mendorong ras manusia purba yang secara alami tidak aktif itu sehingga memasuki jalur-jalur industri.
69:2.5 (773.6) Kerja, upaya-upaya yang dirancang, yang membedakan manusia dari binatang, yang pengerahan tenaganya sebagian besar adalah bersifat naluri. Kebutuhan untuk kerja adalah berkat maha penting manusia. Stafnya Pangeran semua bekerja; mereka melakukan banyak hal untuk memuliakan kerja fisik di Urantia. Adam adalah seorang pengebun; Allah orang Ibrani bekerja—Dia adalah pencipta dan pemelihara segala sesuatu. Bangsa Ibrani adalah suku pertama yang menempatkan nilai tertinggi pada industri; mereka adalah bangsa pertama yang menetapkan bahwa “jika seorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan.” Namun banyak dari agama-agama dunia mundur kembali ke ideal-ideal awal tentang pengangguran. Jupiter gemar bersenang-senang, dan Budha menjadi penggemar waktu luang yang termenung.
69:2.6 (773.7) Suku-suku Sangik itu cukup rajin ketika tinggal jauh dari daerah tropis. Tapi terjadi perjuangan yang panjang, teramat panjang antara pengikut sihir yang malas dan para rasul kerja—mereka yang meninjau ke masa depan.
69:2.7 (773.8) Tinjauan ke depan manusia yang pertama diarahkan pada pengawetan api, air, dan makanan. Tapi manusia primitif adalah seorang penjudi alami dari lahir; ia selalu ingin mendapatkan sesuatu secara cuma-cuma, dan terlalu sering di masa-masa awal ini bahwa keberhasilan yang diperoleh dari praktek yang tekun dianggap disebabkan oleh guna-guna. Sihir lambat digantikan oleh tinjauan ke depan, penyangkalan diri, dan industri.
69:3.1 (773.9) Pembagian kerja dalam masyarakat primitif ditentukan pertama oleh keadaan alami, dan kemudian, oleh keadaan sosial. Urutan awal spesialisasi dalam kerja adalah:
69:3.2 (774.1) 1. Spesialisasi berdasarkan jenis kelamin. Pekerjaan perempuan itu berasal dari kehadiran selektif dari anak; perempuan secara alami lebih mencintai bayi dibandingkan laki-laki. Maka wanita menjadi pekerja rutin sehari-hari, sementara pria menjadi pemburu dan petarung, terlibat dalam periode-periode yang lebih menonjol kerja dan istirahat.
69:3.3 (774.2) Selama berabad-abad pantangan-pantangan telah bekerja menjaga perempuan dengan ketat dalam bidang mereka sendiri. Lelaki telah paling egois memilih pekerjaan yang lebih menyenangkan, meninggalkan kebosanan rutin kepada perempuan. Lelaki selalu malu melakukan pekerjaan perempuan, tetapi perempuan tidak pernah menunjukkan keengganan apapun untuk melakukan pekerjaan laki-laki. Tetapi anehnya, baik laki-laki maupun perempuan selalu bekerja bersama dalam membangun dan melengkapi perabotan rumah.
69:3.4 (774.3) 2. Modifikasi yang diakibatkan usia dan penyakit. Perbedaan-perbedaan ini menentukan pembagian kerja berikutnya. Orang-orang tua dan timpang sedari awal diatur bekerja membuat peralatan dan senjata. Mereka kemudian ditugasi untuk membangun pekerjaan irigasi.
69:3.5 (774.4) 3 Diferensiasi berdasarkan agama. Para tabib atau dukun pengobatan adalah manusia pertama yang dibebaskan dari kerja keras fisik; mereka adalah pelopor kelas profesional. Pandai besi adalah suatu kelompok kecil yang bersaing dengan para dukun sebagai tukang sihir. Keterampilan mereka dalam bekerja dengan logam membuat orang-orang takut pada mereka. “Pandai besi putih” dan “pandai besi hitam” menjadi asal kepercayaan awal tentang sihir putih dan hitam. Keyakinan ini kemudian tercakup dalam takhyul tentang hantu baik dan buruk, roh baik dan buruk.
69:3.6 (774.5) Pandai besi adalah kelompok nonrelijius pertama yang menikmati hak-hak istimewa. Mereka dianggap sebagai netral selama perang, dan waktu luang ekstra ini menyebabkan mereka, sebagai sebuah kelas, menjadi politisi-politisi masyarakat primitif. Tetapi melalui penyalah-gunaan hak-hak istimewa ini, para pandai besi secara menyeluruh menjadi dibenci, dan para dukun tidak membuang waktu untuk memupuk kebencian terhadap para pesaing mereka ini. Dalam kontes pertama antara ilmu pengetahuan dan agama ini, agama (takhyul) yang menang. Setelah diusir dari desa-desa, para pandai besi membangun losmen pertama, rumah penginapan publik, di pinggiran-pinggiran pemukiman.
69:3.7 (774.6) 4. Tuan dan budak. Pembedaan kerja berikutnya tumbuh dari hubungan antara sang penakluk dengan yang ditaklukkan, dan hal itu berarti awal dari perbudakan manusia.
69:3.8 (774.7) 5. Diferensiasi berdasarkan perbedaan kemampuan fisik dan mental. Pembagian kerja lebih lanjut didukung oleh perbedaan melekat manusia; semua manusia tidak dilahirkan sama.
69:3.9 (774.8) Para spesialis awal dalam industri adalah pembuat kapak batu rijang dan tukang batu; berikutnya datanglah pandai besi. Selanjutnya spesialisasi kelompok berkembang; seluruh keluarga dan klan mengabdikan diri mereka untuk jenis pekerjaan tertentu. Asal dari salah satu kasta imam yang paling awal, selain para dukun tradisional, adalah disebabkan oleh peninggian takhyul terhadap satu keluarga ahli pembuat pedang.
69:3.10 (774.9) Spesialis kelompok yang pertama dalam industri adalah eksportir garam batu dan pembuat tembikar. Perempuan membuat tembikar yang polos dan lelaki membuat yang indah. Di antara beberapa suku, menjahit dan menenun dilakukan oleh perempuan, di suku lain oleh lelaki.
69:3.11 (774.10) Para pedagang mula-mula adalah wanita; mereka dipekerjakan sebagai mata-mata, menjalankan perdagangan sebagai usaha sampingan. Kemudian perdagangan makin luas, para wanita bertindak sebagai perantara—pemborong kerja. Kemudian muncullah kelas pedagang, yang menetapkan komisi, laba, untuk jasa mereka. Pertumbuhan barter kelompok berkembang menjadi perniagaan; dan setelah pertukaran komoditas datanglah pertukaran tenaga kerja terlatih.
69:4.1 (775.1) Sama seperti perkawinan dengan kontrak mengikuti perkawinan oleh penangkapan, demikian pula perdagangan dengan barter mengikuti penjarahan melalui penyerbuan. Tetapi selama periode waktu yang lama terjadi perompakan antara praktek awal barter diam-diam dan perdagangan dengan metode pertukaran modern.
69:4.2 (775.2) Barter yang pertama dilakukan oleh para pedagang bersenjata yang mau meninggalkan barang-barang mereka di tempat yang netral. Para wanita yang menyelenggarakan pasar-pasar yang pertama; mereka adalah para pedagang yang paling awal, dan hal ini adalah karena mereka adalah pembawa beban; para pria adalah prajurit. Sejak sangat awal konter perdagangan dikembangkan, suatu dinding yang cukup lebar untuk mencegah agar para pedagang tidak menjangkau satu sama lain dengan senjata.
69:4.3 (775.3) Sebuah jimat digunakan untuk berjaga-jaga atas simpanan barang untuk barter diam. Tempat pasar tersebut aman terhadap pencurian; tidak ada yang akan diambil kecuali oleh barter atau pembelian; dengan adanya jimat yang berjaga itu maka barang-barang selalu aman. Para pedagang mula-mula itu benar-benar jujur di dalam suku mereka sendiri tetapi menganggap tidak apa-apa untuk menipu orang asing yang jauh. Bahkan bangsa Ibrani awal mengenal suatu kode etik terpisah dalam urusan mereka dengan orang kafir.
69:4.4 (775.4) Berabad-abad barter diam terus berlanjut sebelum manusia mau bertemu, tanpa bersenjata, di pasar yang disucikan. Lapangan pasar yang sama ini menjadi tempat-tempat suci pertama dan di beberapa negara kemudian dikenal sebagai “kota-kota perlindungan.” Setiap buronan yang mencapai pasar itu aman dan terlindung dari serangan.
69:4.5 (775.5) Anak timbangan pertama adalah butiran gandum dan biji-bijian lainnya. Media pertukaran pertama adalah ikan atau kambing. Belakangan sapi menjadi satuan barter.
69:4.6 (775.6) Tulisan modern berasal dari catatan perdagangan awal; literatur pertama manusia adalah sebuah dokumen promosi dagang, yaitu iklan garam. Banyak dari perang sebelumnya memperebutkan tambang atau deposit alam, seperti batu rijang, garam, dan logam. Perjanjian kesukuan resmi yang pertama menyangkut perjanjian antar suku terhadap sebuah tambang garam. Tempat-tempat perjanjian ini menyediakan kesempatan untuk pertukaran gagasan yang bersahabat dan damai serta pembauran berbagai suku.
69:4.7 (775.7) Tulisan berkembang maju melalui tahapan “tongkat pesan,” tali-tali yang bersimpul, tulisan gambar, hieroglif, dan sabuk bergambar wampum (sejenis ulos), hingga abjad-abjad simbolis awal. Pengiriman pesan berkembang dari sinyal asap primitif sampai melalui pelari, pengendara hewan, rel kereta api, dan pesawat terbang, demikian pula telegram, telepon, dan komunikasi nirkabel.
69:4.8 (775.8) Ide-ide yang baru dan metode-metode yang lebih baik dilakukan di seluruh dunia yang dihuni oleh para pedagang zaman kuno. Perdagangan, dikaitkan dengan petualangan, membawa pada eksplorasi dan penemuan. Semua ini melahirkan transportasi. Perniagaan telah menjadi pembudaya besar dengan cara mempromosikan pemupukan silang kebudayaan.
69:5.1 (775.9) Modal atau kapital adalah kerja yang dilakukan sebagai suatu penolakan masa kini demi untuk masa depan. Tabungan merupakan suatu bentuk asuransi pemeliharaan dan kelangsungan hidup. Penimbunan pangan mengembangkan pengendalian diri dan menciptakan masalah modal dan tenaga kerja yang pertama. Orang yang memiliki makanan, asalkan ia bisa melindunginya dari perampok, memiliki keuntungan jelas atas orang yang tidak punya makanan.
69:5.2 (775.10) Bankir mula-mula adalah orang yang gagah perkasa dari suku. Ia memegang harta kelompok dalam simpanan, sementara seluruh klan akan mempertahankan gubuknya dalam peristiwa serangan. Dengan demikian akumulasi modal individu dan kekayaan kelompok segera membawa pada organisasi militer. Pertamanya, tindakan pencegahan seperti itu dirancang untuk mempertahankan harta milik terhadap perampok asing, tetapi kemudian menjadi kebiasaan untuk menjaga organisasi militer dalam praktiknya dengan memulai penyerangan atas harta milik dan kekayaan suku-suku tetangga.
69:5.3 (776.1) Dorongan dasar yang menyebabkan pengumpulan modal adalah:
69:5.4 (776.2) 1. Kelaparan—dihubungkan dengan pandangan (tinjauan) ke depan. Penyimpanan dan pengawetan pangan berarti kekuasaan dan kenyamanan bagi mereka yang memiliki pandangan ke depan yang cukup untuk menyediakan kebutuhan masa depan. Simpanan makanan adalah jaminan yang memadai terhadap kelaparan dan bencana. Seluruh kumpulan adat istiadat primitif sebenarnya dirancang untuk membantu manusia menundukkan saat ini demi masa depan.
69:5.5 (776.3) 2. Cinta keluarga—hasrat untuk memenuhi keinginan mereka. Modal merupakan tabungan properti terlepas dari tekanan keinginan hari ini demi untuk menjamin terhadap tuntutan masa depan. Sebagian dari kebutuhan di masa depan ini mungkin berhubungan dengan keturunan masa depan seseorang.
69:5.6 (776.4) 3. Kebanggaan—kerinduan untuk memamerkan kumpulan harta seseorang. Pakaian ekstra adalah salah satu lambang pembedaan yang pertama. Kesombongan memiliki koleksi sejak awal menarik bagi rasa bangga manusia.
69:5.7 (776.5) 4. Posisi—semangat untuk membeli prestise sosial dan politik. Sejak awal sudah muncul kebangsawanan yang diperjual-belikan, masuknya ke sana tergantung pada pelaksanaan beberapa layanan khusus pada keluarga raja atau dianugerahkan terang-terangan karena pembayaran uang.
69:5.8 (776.6) 5. Kekuasaan—keinginan untuk menjadi tuan. Pinjaman harta dilakukan sebagai sarana untuk perbudakan, seratus persen per tahun menjadi suku bunga pinjaman di masa-masa kuno ini. Rentenir membuat dirinya menjadi raja dengan menciptakan pasukan penagih hutang. Budak pinjaman berada di antara bentuk paling awal properti yang dikumpulkan, dan pada masa-masa dahulu itu perbudakan utang diperpanjang bahkan hingga penguasaan jenazah setelah kematian.
69:5.9 (776.7) 6. Takut akan hantu orang mati—Bayaran imam untuk perlindungan. Manusia sejak awal mulai memberikan hadiah-hadiah kematian kepada para imam dengan maksud agar harta mereka itu digunakan untuk memuluskan kemajuan mereka melalui kehidupan berikutnya. Keimaman dengan demikian menjadi sangat kaya; mereka adalah kepala di antara para kapitalis kuno.
69:5.10 (776.8) 7. Dorongan seks—keinginan untuk membeli satu atau lebih istri. Bentuk pertama perdagangan yang dilakukan manusia adalah pertukaran perempuan; hal itu lama mendahului perdagangan kuda. Tetapi tidak pernah barter dalam budak seks itu memajukan masyarakat; perdagangan seperti itu dulu dan sekarang adalah aib bagi ras, karena pada waktu yang bersamaan hal itu menghambat perkembangan kehidupan keluarga dan mencemari kesehatan biologis bangsa-bangsa yang unggul.
69:5.11 (776.9) 8. Berbagai bentuk pemuasan diri. Beberapa orang mencari kekayaan karena hal itu memberikan kekuasaan; yang lainnya bekerja keras untuk properti karena itu berarti kemudahan. Manusia mula-mula (dan beberapa di kemudian hari) cenderung menghamburkan sumberdayanya untuk kemewahan. Minuman keras dan narkoba membangkitkan minat ras-ras primitif.
69:5.12 (776.10) Sementara peradaban berkembang, manusia memperoleh insentif-insentif baru untuk menabung; keinginan-keinginan baru dengan cepat ditambahkan pada kelaparan pangan yang mula-mula. Kemiskinan menjadi begitu dibenci sehingga hanya orang kaya yang dianggap pergi langsung ke surga ketika mereka mati. Harta menjadi begitu sangat dihargai sehingga memberikan pesta megah akan menghapus aib dari nama seseorang.
69:5.13 (777.1) Pengumpulan kekayaan dari awal menjadi lambang untuk pembedaan sosial. Individu dalam suku-suku tertentu akan menumpuk harta selama bertahun-tahun hanya untuk menciptakan kesan dengan membakarnya pada hari libur tertentu atau dengan cuma-cuma membagikannya kepada saudara-saudara sesuku. Hal ini menjadikan mereka orang-orang besar. Bahkan masyarakat modern gemar dalam pembagian hadiah Natal yang berlebihan, sementara orang-orang kaya membiayai lembaga-lembaga besar untuk filantropi dan pembelajaran. Tekniknya manusia bervariasi, namun wataknya tetap tidak berubah.
69:5.14 (777.2) Namun demikian jujur saja untuk mencatat bahwa banyak orang kaya kuno membagikan sebagian besar kekayaannya karena takut dibunuh oleh mereka yang menginginkan hartanya. Orang-orang kaya biasanya mengorbankan lusinan budak untuk menunjukkan kebencian terhadap kekayaan.
69:5.15 (777.3) Meskipun modal telah cenderung untuk memerdekakan manusia, namun hal itu telah sangat merumitkan pengaturan sosial dan industrial manusia. Penyalah-gunaan modal oleh para kapitalis yang tidak jujur tidak menghancurkan fakta bahwa modal itu adalah dasar masyarakat industrial modern. Melalui modal dan penemuan, generasi sekarang menikmati tingkat kebebasan yang lebih tinggi daripada yang pernah terjadi sebelumnya di bumi. Hal ini ditempatkan pada catatan sebagai fakta dan tidak sebagai pembenaran terhadap banyak penyalah-gunaan modal oleh para pengurusnya yang tidak bijak dan mementingkan diri.
69:6.1 (777.4) Masyarakat primitif dengan empat divisinya—industrial, regulatif, keagamaan, dan militer—bangkit melalui perantaraan api, hewan, budak, dan harta.
69:6.2 (777.5) Bangunan api, oleh satu lompatan, selamanya memisahkan manusia dari hewan; api inilah penemuan manusia dasar. Api memungkinkan manusia untuk tetap di atas tanah pada malam hari sementara semua binatang takut api. Api mendorong pergaulan sosial di waktu malam; tidak hanya api melindungi terhadap dingin dan binatang liar tetapi juga digunakan sebagai perlindungan terhadap hantu. Api itu pada awalnya digunakan lebih untuk cahaya daripada untuk panas; banyak suku terbelakang yang menolak untuk tidur kecuali ada api menyala sepanjang malam.
69:6.3 (777.6) Api adalah pembudaya yang besar, menyediakan manusia dengan cara pertamanya untuk mementingkan orang lain tanpa kerugian, dengan memungkinkan ia memberikan arang menyala ke seorang tetangga tanpa ia sendiri kekurangan. `Api rumah tangga, yang dijaga oleh ibu atau putri sulung, adalah pendidik yang pertama, karena membutuhkan kewaspadaan dan keandalan. Rumah mula-mula bukanlah bangunan tetapi keluarga yang berkumpul seputar api, perapian keluarga. Ketika seorang anak lelaki mendirikan rumah baru, ia membawa bara api dari perapian keluarga.
69:6.4 (777.7) Meskipun Andon, sang penemu api, menghindari memperlakukannya sebagai objek pemujaan, namun banyak keturunannya menganggap nyala api sebagai jimat atau sebagai roh. Mereka gagal untuk menuai manfaat sanitasi dari api karena mereka tidak mau membakar sampah. Manusia primitif takut api dan selalu berusaha untuk memeliharanya dalam suasana gembira, sebab itulah diperciki dengan dupa. Dalam situasi apapun orang-orang kuno tidak akan meludah ke dalam api, atau lewat antara orang dan api yang menyala. Bahkan pirit besi dan batu api yang digunakan memantik api dianggap suci oleh umat manusia mula-mula.
69:6.5 (777.8) Memadamkan api adalah dosa; jika sebuah gubuk terbakar, gubuk itu dibiarkan terbakar. Api dari candi dan kuil adalah suci dan tidak pernah diizinkan keluar kecuali merupakan kebiasaan untuk menyalakan api baru setiap tahun atau setelah bencana tertentu. Perempuan terpilih sebagai imam karena mereka adalah penjaga untuk perapian rumah.
69:6.6 (778.1) Mitos awal tentang bagaimana api turun dari para dewa muncul dari pengamatan api yang disebabkan oleh petir. Ide-ide tentang asal adikodrati itu membawa langsung ke penyembahan api, dan penyembahan api menyebabkan adat “melewati api,” praktek yang dibawa hingga masa-masa Musa. Dan masih bertahan gagasan tentang melewati api setelah kematian. Mitos api adalah ikatan yang besar pada masa-masa awal dan masih bertahan dalam simbolisme orang Parsi.
69:6.7 (778.2) Api membawa pada memasak, dan “pemakan mentah” menjadi istilah cemoohan. Memasak mengurangi pengeluaran energi vital yang diperlukan untuk pencernaan makanan sehingga menyediakan manusia mula-mula itu suatu tenaga untuk budaya sosial, sementara peternakan, dengan mengurangi upaya yang diperlukan untuk mendapatkan makanan, menyediakan waktu untuk kegiatan sosial.
69:6.8 (778.3) Perlu diingat bahwa api membuka pintu pada pekerjaan logam dan membawa pada penemuan berikutnya tenaga uap dan pemanfaatan listrik masa kini.
69:7.1 (778.4) Mula-mulanya, seluruh dunia hewan adalah musuh manusia; manusia harus belajar untuk melindungi diri dari hewan liar. Pertamanya, manusia makan hewan tetapi kemudian manusia belajar untuk menjinakkan dan membuat hewan melayani dia.
69:7.2 (778.5) Domestikasi hewan terjadi hampir kebetulan. Orang liar akan memburu kawanan mirip seperti Indian Amerika memburu bison. Dengan mengepung kawanan itu mereka bisa tetap menjaga kontrol terhadap hewan-hewan itu, sehingga dapat membunuh mereka sebanyak yang mereka perlukan untuk makanan. Belakangan, kandang-kandang dibangun, dan seluruh kawanan akan ditangkap.
69:7.3 (778.6) Mudah untuk menjinakkan beberapa hewan, tetapi seperti gajah, banyak dari mereka tidak mau berkembang biak dalam penangkaran. Masih lanjut lagi ditemukan bahwa beberapa spesies hewan tertentu mau tunduk pada kehadiran manusia, dan bahwa mereka mau bereproduksi dalam penangkaran. Penjinakan hewan dengan demikian didorong oleh pembiakan selektif, suatu seni yang telah membuat kemajuan pesat sejak zaman Dalamatia.
69:7.4 (778.7) Anjing adalah hewan pertama yang dijinakkan, dan pengalaman sulit untuk menjinakkannya dimulai ketika seekor anjing tertentu, setelah mengikuti seorang pemburu sepanjang hari, benar-benar pulang bersamanya. Berabad-abad anjing digunakan untuk makanan, berburu, angkutan, dan pertemanan. Pertamanya anjing hanya melolong, tapi kemudian mereka belajar untuk menyalak. Penciuman tajam anjing menyebabkan gagasan anjing bisa melihat roh, dan dengan demikian muncullah kultus berhala-anjing. Penggunaan anjing-anjing penjaga membuat pertama kalinya mungkin bagi seluruh klan untuk tidur di malam hari. Maka kemudian menjadi kebiasaan untuk memasang anjing-anjing penjaga untuk melindungi rumah terhadap roh-roh serta terhadap musuh jasmani. Ketika anjing menggonggong, manusia atau binatang buas mendekat, tetapi ketika anjing melolong, roh-roh yang mendekat. Bahkan sekarang banyak yang masih percaya bahwa lolongan anjing di malam hari menandakan kematian.
69:7.5 (778.8) Ketika lelaki menjadi pemburu, ia bersikap cukup baik pada perempuan, tetapi setelah domestikasi hewan, ditambah dengan kekacauan Kaligastia, banyak suku memperlakukan wanita mereka secara memalukan. Mereka memperlakukan perempuan sama sekali keterlaluan seperti mereka memperlakukan hewan mereka. Perlakuan brutal lelaki pada perempuan merupakan salah satu bab paling gelap dalam sejarah manusia.
69:8.1 (778.9) Manusia primitif tidak pernah ragu-ragu untuk memperbudak sesamanya. Perempuan adalah budak pertama, budak keluarga. Lelaki penggembala memperbudak perempuan sebagai pasangan seks yang lebih rendah darinya. Jenis perbudakan seks semacam ini bertumbuh langsung dari berkurangnya ketergantungan laki-laki pada perempuan.
69:8.2 (779.1) Belum lama berselang perbudakan adalah nasib banyak tawanan militer yang menolak untuk menerima agamanya penakluk. Dalam masa-masa lebih awal tawanan-tawanan itu dimakan, disiksa sampai mati, diatur untuk berkelahi satu sama lain, dikorbankan untuk roh-roh, atau diperbudak. Perbudakan adalah kemajuan besar atas pembantaian dan kanibalisme.
69:8.3 (779.2) Perbudakan merupakan langkah maju dalam perlakuan belas kasihan pada tawanan perang. Penyerbuan kota Ai, dengan pembantaian menyeluruh pria, wanita, dan anak-anak, dan hanya raja yang diselamatkan untuk memuaskan egotisme penakluknya, adalah merupakan gambaran tepat mengenai pembantaian barbar yang dipraktekkan oleh bangsa-bangsa bahkan yang konon dianggap beradab. Serangan pada Og, raja Basan, sama-sama brutal dan efektifnya. Orang Ibrani “menumpas habis” musuh-musuh mereka, mengambil semua harta mereka sebagai rampasan. Mereka menempatkan semua kota di bawah upeti berdasarkan (ancaman) hukuman “pembunuhan semua laki-laki.” Namun banyak dari suku-suku yang sejaman, mereka yang memiliki egoisme kesukuan lebih rendah, sudah sejak lama mulai mempraktekkan adopsi tawanan yang unggul.
69:8.4 (779.3) Para pemburu, seperti orang kulit merah Amerika, tidak memperbudak. Mereka mengadopsi atau membunuh para tawanannya. Perbudakan tidak umum di kalangan masyarakat penggembala, karena mereka membutuhkan sedikit pekerja. Dalam perang para penggembala memiliki kebiasaan membunuh semua tawanan lelaki dan mengambil sebagai budak hanya perempuan dan anak-anak. Hukum Musa berisi petunjuk spesifik untuk memperistri dari antara tawanan perempuan ini. Jika tidak memuaskan, mereka bisa diusir, tetapi orang Ibrani tidak diizinkan untuk menjual pasangan yang ditolak itu sebagai budak—hal itu setidaknya satu kemajuan dalam peradaban. Meskipun standar-standar sosial orang Ibrani itu kasar, mereka jauh di atas suku-suku di sekitarnya.
69:8.5 (779.4) Para penggembala adalah para kapitalis yang pertama; ternak mereka merupakan modal, dan mereka hidup dari bunganya—pertambahan alaminya. Dan mereka segan mempercayakan kekayaan ini pada penjagaan budak ataupun wanita. Namun kemudian mereka mengambil tahanan laki-laki dan memaksa mereka untuk mengolah tanah. Ini adalah asal mula perhambaan—manusia diikatkan pada lahan. Orang Afrika dengan mudah bisa diajari untuk mengolah tanah; sebab itu mereka menjadi ras budak yang besar.
69:8.6 (779.5) Perbudakan adalah tautan yang sangat diperlukan dalam rantai peradaban manusia. Perbudakan itu adalah jembatan di atas mana masyarakat pindah dari kekacauan dan kemalasan kepada tatanan dan kegiatan berbudaya; hal itu memaksa orang-orang yang terbelakang dan malas untuk bekerja dan dengan demikian menyediakan kekayaan dan waktu luang untuk kemajuan sosial majikan-majikan mereka.
69:8.7 (779.6) Pelembagaan perbudakan memaksa manusia untuk menciptakan mekanisme pengaturan masyarakat primitif; hal itu melahirkan permulaan pemerintahan. Perbudakan menuntut peraturan yang kuat dan selama Abad Pertengahan Eropa hampir menghilang karena tuan-tuan feodal itu tidak bisa mengendalikan budak-budak. Suku-suku terbelakang dari zaman kuno, seperti penduduk asli Australia saat ini, tidak pernah memiliki budak.
69:8.8 (779.7) Benar, perbudakan itu menindas, tetapi dalam sekolah-sekolah penindasan itulah manusia belajar industri. Pada akhirnya budak berbagi berkah-berkah dari masyarakat yang lebih tinggi yang telah mereka bantu untuk menciptakannya dengan begitu terpaksa. Perbudakan menciptakan suatu penataan budaya dan pencapaian sosial tapi segera secara diam-diam menyerang masyarakat dari dalam sebagai yang paling parah dari semua penyakit sosial yang merusak.
69:8.9 (779.8) Penemuan mekanis modern membuat budak menjadi usang. Perbudakan, seperti poligami, ditinggalkan karena tidak menghasilkan. Namun selalu terbukti menjadi bencana jika tiba-tiba membebaskan sejumlah besar budak; lebih sedikit masalah terjadi ketika mereka secara bertahap dimerdekakan.
69:8.10 (780.1) Hari ini, manusia bukanlah budak-budak sosial, tetapi ribuan orang mengizinkan ambisi untuk memperbudak mereka pada utang. Perbudakan paksa telah digantikan bentuk yang baru dan diperbaiki yaitu perhambaan industrial yang dimodifikasi.
69:8.11 (780.2) Meskipun cita-cita masyarakat adalah kemerdekaan yang menyeluruh, kemalasan tidak boleh ditoleransi. Semua orang yang berbadan sehat harus dipaksa untuk melakukan setidaknya sejumlah kerja untuk menghidupi diri sendiri.
69:8.12 (780.3) Masyarakat modern berada dalam kebalikannya. Perbudakan telah hampir menghilang; hewan yang dijinakkan sedang berlalu. Peradaban kembali ke api—dunia anorganik—untuk mendapat daya. Manusia naik dari kebiadaban melalui jalan dari api, hewan, dan perbudakan; hari ini ia menjangkau kembali ke belakang, membuang bantuan budak dan dukungan dari hewan, sementara ia berusaha untuk merebut rahasia-rahasia dan sumber-sumber baru kekayaan dan daya dari gudang simpanan unsur alam.
69:9.1 (780.4) Meskipun masyarakat primitif itu pada hakikatnya komunal, tetapi manusia primitif tidak mengikuti doktrin modern tentang komunisme. Komunisme dari masa-masa awal ini bukanlah sekedar teori atau doktrin sosial; hal itu adalah penyesuaian otomatis yang sederhana dan praktis. Komunismemencegah kefakiran dan nafsu; mengemis dan pelacuran hampir tidak dikenal di antara suku-suku kuno ini.
69:9.2 (780.5) Komunisme primitif tidak secara khusus merendahkan tingkatan manusia, juga tidak meninggikan mediokritas, tetapi hal itu menempatkan suatu premium pada inaktivitas dan pengangguran, dan memang melumpuhkan industri serta menghancurkan ambisi. Komunisme adalah perancah yang sangat diperlukan dalam pertumbuhan masyarakat primitif, tetapi komunisme digantikan oleh evolusi tatanan sosial yang lebih tinggi karena berlawanan dengan empat kecenderungan kuat manusia:
69:9.3 (780.6) 1. Keluarga. Manusia tidak hanya haus untuk mengumpulkan harta; ia ingin mewariskan barang-barang modalnya kepada keturunannya. Tetapi dalam masyarakat komunal awal, modal seseorang akan segera dipakai ataupun dibagikan di antara kelompok pada saat kematiannya. Tidak ada pewarisan harta milik—pajak warisan adalah seratus persen. Adat istiadat akumulasi-modal dan pewarisan-harta yang belakangan itu adalah suatu kemajuan sosial yang jelas. Hal ini benar terlepas dari kemudian terjadinya perlakuan-perlakuan kotor yang mengiringi penyalahgunaan modal.
69:9.4 (780.7) 2. Kecenderungan keagamaan. Manusia primitif juga ingin menyimpan harta sebagai inti untuk memulai kehidupan dalam kehidupan berikutnya. Motif ini menjelaskan mengapa begitu lama ada kebiasaan menguburkan barang-barang pribadinya seseorang bersamanya. Orang kuno dahulu percaya bahwa hanya orang kaya yang tetap hidup dengan semua kesenangan dan martabat yang langsung. Para guru agama yang diwahyukan, lebih khususnya para guru Kristen, adalah yang pertama menyatakan bahwa orang miskin bisa memiliki keselamatan yang setara dengan orang kaya.
69:9.5 (780.8) 3. Keinginan untuk kebebasan dan kenyamanan. Dalam hari-hari lebih awal dari evolusi sosial, pembagian pendapatan perorangan di antara kelompok itu hampir merupakan suatu bentuk perbudakan; pekerja diperbudak oleh penganggur. Hal ini adalah kelemahan bunuh diri komunisme: Yang boros biasanya hidup dari yang hemat. Bahkan di zaman modern, yang boros bergantung pada negara (pembayar pajak yang hemat) untuk memelihara mereka. Mereka yang tidak memiliki modal masih mengharapkan orang lain yang harus memberi mereka makan.
69:9.6 (780.9) 4. Dorongan untuk keamanan dan kekuasaan. Komunisme akhirnya dihancurkan oleh praktek-praktek menipu dari individu-individu yang maju dan sukses, yang memilih macam-macam dalih dalam upaya untuk lolos dari perbudakan kepada para penganggur pemalas dari suku mereka. Namun pada awalnya semua penimbunan harta itu rahasia; ketidak-amanan primitif mencegah penumpukan modal yang kelihatan. Bahkan di waktu berikutnya mengumpulkan terlalu banyak kekayaan itu paling berbahaya; raja akan pasti mengeluarkan perintah untuk menyita harta orang kaya, dan ketika seorang yang kaya meninggal, pemakaman ditunda sampai keluarga menyumbangkan sejumlah besar harta untuk kesejahteraan masyarakat atau untuk raja, suatu pajak warisan.
69:9.7 (781.1) Dalam masa-masa paling awal, perempuan adalah milik dari masyarakat, dan ibu menguasai keluarga. Para pemimpin suku mula-mula memiliki semua tanah dan adalah pemilik atas semua wanita; pernikahan memerlukan persetujuan dari penguasa suku. Dengan berlalunya komunisme, perempuan dimilikisecara individu, dan ayah secara bertahap memegang kendali urusan rumah tangga. Demikianlah asal mula rumah, dan adat poligami yang berlaku secara bertahap digantikan oleh monogami. (Poligami adalah kelangsungan dari unsur perbudakan perempuan dalam pernikahan. Monogami adalah ideal bebas-budak dari ikatan tak tertandingi dari seorang pria dan seorang wanita dalam kerjasama indah untuk pembangunan rumah, pemeliharaan keturunan, pembudayaan bersama, dan peningkatan diri).
69:9.8 (781.2) Pada awalnya, semua harta milik, termasuk alat dan senjata, adalah milik bersama dari suku. Milik pribadi pertama terdiri dari segala sesuatu yang disentuh secara pribadi. Jika seorang asing minum dari sebuah cangkir, maka cangkir itu selanjutnya menjadi miliknya. Selanjutnya, setiap tempat di mana darah ditumpahkan menjadi milik orang atau kelompok yang terluka itu.
69:9.9 (781.3) Milik pribadi dengan demikian pada awalnya dihormati karena hal itu dianggap dimuati dengan suatu bagian dari kepribadian pemiliknya. Kejujuran properti ditaruh dengan aman di atas jenis takhyul ini; tidak ada polisi yang diperlukan untuk menjaga barang-barang milik pribadi. Tidak ada pencurian di dalam kelompok, meskipun orang tidak ragu-ragu untuk mengambil barang dari suku-suku lain. Hubungan milik tidak berakhir dengan kematian; sejak awal, barang pribadi dibakar, kemudian dikubur dengan orang mati, dan kemudian, diwarisi oleh keluarga yang masih hidup atau oleh suku.
69:9.10 (781.4) Jenis barang pribadi yang untuk hiasan berasal dari pemakaian jimat. Kebanggaan ditambah takut hantu menyebabkan manusia mula-mula menolak semua upaya untuk melepaskan diri dari jimat favoritnya, properti seperti itu dihargai di atas kebutuhan.
69:9.11 (781.5) Tempat tidur adalah salah satu milik manusia yang paling awal. Kemudian, lahan untuk rumah ditentukan oleh kepala suku, yang memegang semua real estat sebagai kepercayaan untuk kelompok. Kemudian tempat perapian diberikan kepemilikan; dan masih kemudian lagi, sebuah sumur menjadi hak milik untuk tanah yang berdekatan.
69:9.12 (781.6) Lubang air dan sumur berada di antara milik-milik pribadi yang pertama. Seluruh praktek jimat digunakan untuk menjaga lubang air, sumur, pohon, panen, dan madu. Menyusul hilangnya kepercayaan pada jimat, hukum dikembangkan untuk melindungi milik pribadi. Namun hukum perburuan, hak untuk berburu, lama mendahului hukum tanah. Orang kulit merah Amerika tidak pernah mengerti kepemilikan pribadi atas tanah; mereka tidak bisa memahami pandangannya orang kulit putih.
69:9.13 (781.7) Harta pribadi adalah sedari awal ditandai oleh tanda keluarga, dan ini adalah asal awal lambang keluarga. Real estat juga bisa ditaruh di bawah pengawasan roh-roh. Para imam akan “menguduskan” sebidang tanah, dan tempat itu kemudian akan berada di bawah perlindungan tabu sihir yang didirikan di atasnya. Pemiliknya dikatakan memiliki “hak imam.” Orang Ibrani sangat menghormati tanda batas milik keluarga ini: “Terkutuklah orang yang memindahkan batu batas tengara tetangganya.” Tanda-tanda batu ini memuat tanda inisialnya imam. Bahkan pohon, ketika ditandai, menjadi milik pribadi.
69:9.14 (782.1) Pada hari-hari awal hanya panen yang adalah milik pribadi, tetapi panen-panen berikutnya diberikan hak milik; pertanian dengan demikian menjadi asal-usul dari kepemilikan pribadi atas tanah. Perorangan pertama-tama diberi hanya hak selama hidup; saat kematian tanah kembali kepada suku. Hak kepemilikan tanah pertama yang diberikan oleh suku-suku kepada perorangan adalah kuburan—lahan pemakaman keluarga. Di kemudian hari tanah dimiliki mereka yang memagarinya. Namun kota-kota selalu menyediakan lahan tertentu untuk penggembalaan umum dan untuk digunakan dalam kasus pengepungan; “tempat umum” ini merupakan kelanjutan dari bentuk kepemilikan kolektif yang sebelumnya.
69:9.15 (782.2) Pada akhirnya negara menetapkan milik kepada individu, menjaga hak untuk perpajakan. Setelah memperoleh hak kepemilikan mereka, tuan-tuan tanah bisa mengumpulkan uang sewa, dan tanah menjadi sumber penghasilan—atau modal. Akhirnya tanah menjadi benar-benar dapat diperjual-belikan, dengan penjualan, pengalihan, gadai, dan penyitaan.
69:9.16 (782.3) Kepemilikan pribadi membawa penambahan kebebasan dan peningkatan stabilitas; tetapi kepemilikan pribadi atas tanah diberikan sanksi sosial hanya setelah kontrol dan pengaturan masyarakat gagal, dan hal itu segera diikuti oleh rangkaian kelas budak, hamba, dan tanpa tanah. Namun perbaikan mesin secara bertahap membuat manusia bebas dari kerja keras yang memperbudak.
69:9.17 (782.4) Hak untuk milik itu tidak mutlak; hak itu sepenuhnya sosial. Namun semua pemerintah, hukum, tatanan, hak sipil, kebebasan sosial, adat, perdamaian, dan kebahagiaan, seperti yang dinikmati oleh masyarakat modern, telah dikembangkan seputar kepemilikan milik pribadi.
69:9.18 (782.5) Tatanan sosial sekarang ini tidak harus benar—tatanan sosial itu bukan ilahi atau sakral—tetapi umat manusia akan baik-baik saja dengan bergerak perlahan dalam membuat perubahan. Apa yang kamu miliki itu jauh lebih baik daripada semua sistem yang diketahui oleh nenek moyangmu. Pastikan bahwa ketika kamu mengubah tatanan sosial kamu mengubah untuk menjadi lebih baik. Jangan terbujuk untuk bereksperimen dengan rumus-rumus yang sudah dibuang para leluhurmu. Maju terus, jangan mundur! Biarkan evolusi berlanjut! Jangan mengambil langkah mundur.
69:9.19 (782.6) [Disampaikan oleh sesosok Melkisedek dari Nebadon.]
Buku Urantia
Makalah 70
70:0.1 (783.1) BARU SAJA manusia memecahkan sebagian masalah untuk mencari nafkah, ia sudah dihadapkan pada tugas untuk mengatur hubungan antar manusia. Perkembangan industri menuntut hukum, ketertiban, dan penyesuaian sosial; milik pribadi mengharuskan adanya pemerintahan.
70:0.2 (783.2) Pada sebuah dunia yang evolusioner, pertentangan itu alami; perdamaian itu diperoleh hanya oleh semacam sistem pengaturan sosial. Pengaturan sosial tidak dapat dipisahkan dari organisasi sosial; ikatan berarti ada kekuasaan tertentu yang mengendalikan. Pemerintah memaksakan koordinasi terhadap pertentangan-pertentangan antar suku, marga, keluarga, dan perorangan.
70:0.3 (783.3) Pemerintahan merupakan suatu perkembangan yang bukan disengaja; pemerintahan itu berkembang oleh coba-coba. Pemerintahan memang memiliki nilai kelangsungan hidup; oleh karena itu pemerintahan menjadi tradisional. Anarki menambahkan penderitaan; oleh karena itu pemerintahan, hukum dan ketertiban relatif, perlahan-lahan bangkit atau sedang bangkit. Tuntutan-tuntutan memaksa dari perjuangan untuk tetap hidup benar-benar mendorong umat manusia sepanjang jalan maju menuju peradaban.
70:1.1 (783.4) Perang adalah keadaan dan warisan yang alami dari manusia yang berevolusi; perdamaian adalah tolok ukur sosial yang mengukur kemajuan peradaban. Sebelum sosialisasi sebagian terhadap ras-ras yang berkembang, manusia sangatlah individualistis, amat mencurigai, dan luar biasa suka bertengkar. Kekerasan adalah hukum alam, permusuhan adalah reaksi otomatis dari anak-anak alam, sedangkan perang hanyalah kegiatan-kegiatan yang sama ini dilakukan secara kolektif. Dan dimanapun dan kapanpun tenunan peradaban menjadi tertekan oleh kerumitan majunya masyarakat, maka selalu ada arus balik yang langsung dan merusak menuju ke metode-metode awal penyelesaian dengan kekerasan terhadap gesekan hubungan antar manusia ini.
70:1.2 (783.5) Perang merupakan reaksi kebinatangan pada kesalahpahaman dan kejengkelan; perdamaian akan mengikuti solusi yang beradab terhadap semua masalah dan kesulitan tersebut. Ras-ras Sangik, bersama dengan bangsa Adamit dan Nodit yang kemudian merosot itu, semua suka berperang. Bangsa Andonit sejak awal diajari aturan emas, dan, bahkan hingga hari ini, keturunan Eskimo mereka hidup sebagian besar berdasarkan hukum tersebut; adat kebiasaan itu kuat di antara mereka, dan mereka cukup bebas dari permusuhan-permusuhan yang ganas.
70:1.3 (783.6) Andon mengajari anak-anaknya untuk menyelesaikan sengketa dengan masing-masing memukuli sebatang pohon dengan tongkat, sambil mengutuki pohon itu; siapa yang tongkatnya duluan patah adalah pemenangnya. Bangsa Andonit yang belakangan terbiasa menyelesaikan sengketa dengan menggelar acara publik dimana pihak yang bersengketa saling mengolok-olok dan mengejek sama lain, sementara penonton memutuskan pemenangnya berdasarkan sorakan mereka.
70:1.4 (783.7) Tetapi tidak mungkin ada fenomena yang seperti perang sampai masyarakat telah berkembang cukup jauh sehingga benar-benar telah mengalami periode perdamaian dan menghukum praktek-praktek suka perang. Konsep perang itu sendiri menyiratkan beberapa tingkat pengorganisasian tertentu.
70:1.5 (784.1) Dengan munculnya pengelompokan sosial, gesekan-gesekan individu mulai terbenam ke dalam perasaan kelompok, dan hal ini mendukung ketenangan di dalam suku tetapi dengan mengorbankan perdamaian antar suku. Perdamaian demikian pertama kali dinikmati oleh kelompok-dalam, atau suku, yang selalu tidak suka dan membenci kelompok-luar, orang-orang asing. Orang purba menganggap bahwa adalah kebajikan untuk menumpahkan darah orang asing.
70:1.6 (784.2) Tetapi sekalipun demikian hal ini tidak berhasil pada awalnya. Ketika para pemimpin purba itu mencoba untuk meluruskan berbagai kesalahpahaman, mereka sering merasa perlu, setidaknya setahun sekali, untuk mengizinkan perkelahian suku memakai batu. Marga akan membagi menjadi dua kelompok dan terlibat dalam pertempuran seharian penuh. Hal ini karena tidak ada alasan lain daripada hanya sekedar bersenang-senang; mereka benar-benar menikmati perkelahian.
70:1.7 (784.3) Peperangan tetap berlanjut karena manusia itu manusiawi, yang berevolusi dari hewan, dan semua hewan itu garang. Dari antara penyebab awal perang adalah:
70:1.8 (784.4) 1. Kelaparan, yang menyebabkan serbuan makanan. Kelangkaan lahan selalu membangkitkan perang, dan selama perjuangan-perjuangan ini suku-suku damai yang awal praktis musnah.
70:1.9 (784.5) 2. Kelangkaan perempuan—suatu upaya untuk meringankan kekurangan bantuan rumah tangga. Pencurian wanita selalu menyebabkan perang.
70:1.10 (784.6) 3. Kebanggaan—keinginan untuk menunjukkan kecakapan kelompok. Suku yang lebih unggul akan berjuang untuk memaksakan gaya hidup mereka ke atas orang-orang yang lebih rendah.
70:1.11 (784.7) 4. Budak—kebutuhan anggota baru untuk barisan tenaga kerja.
70:1.12 (784.8) 5. Pembalasan adalah motif untuk perang ketika satu suku percaya bahwa ada suku tetangga yang telah menyebabkan kematian anggota sesama suku. Perkabungan dilanjutkan sampai satu kepala dibawa pulang. Perang untuk membalas dendam dipandang baik sampai ke masa-masa relatif modern.
70:1.13 (784.9) 6. Rekreasi—perang dipandang sebagai rekreasi oleh para pemuda pada masa-masa awal ini. Jika tidak ada muncul alasan yang baik dan memadai untuk perang, ketika perdamaian menjadi menindas, suku-suku yang bertetangga terbiasa melakukan pertempuran setengah bersahabat, ikut dalam suatu serbuan sebagai suatu liburan, untuk menikmati pertempuran pura-pura.
70:1.14 (784.10) 7. Agama—keinginan untuk mendapat penganut baru untuk kultus pemujaan. Agama-agama primitif semua menyetujui perang. Hanya dalam waktu baru-baru ini agama mulai mengecam perang. Keimaman mula-mula, sayangnya, biasanya bersekutu dengan kekuatan militer. Salah satu gerakan damai sepanjang zaman adalah upaya untuk memisahkan gereja (agama) dan negara.
70:1.15 (784.11) Selalu suku-suku kuno ini membuat perang demi melaksanakan kehendak dewata mereka, atas perintah dari pemimpin atau dukun mereka. Orang Ibrani percaya “Allah yang berperang” seperti itu; dan cerita tentang serbuan mereka pada orang Midian adalah kisah khas kekejaman mengerikan dari perang suku kuno itu; serangan ini, bersama dengan penyembelihan semua laki-laki dan berikutnya pembunuhan semua anak laki-laki dan semua wanita yang tidak perawan, akan memberikan kehormatan pada tradisi seorang kepala suku dua ratus ribu tahun yang lalu. Dan semua ini dilaksanakan dalam “nama TUHAN, Allah Israel.”
70:1.16 (784.12) Inilah narasi tentang evolusi masyarakat—pelaksanaan alami untuk masalah-masalah ras-ras—manusia mengerjakan nasibnya sendiri di bumi. Kekejaman-kekejaman demikian tidak dihasut oleh Deitas, meskipun ada kecenderungan manusia untuk menempatkan tanggung jawab pada dewa-dewanya.
70:1.17 (784.13) Belas kasihan militer memang lambat datangnya pada umat manusia. Bahkan ketika seorang wanita, Debora, memerintah orang Ibrani, kekejaman besar-besaran yang sama masih berlangsung. Jenderalnya dalam kemenangannya atas orang kafir menyebabkan “seluruh tentara tewas oleh mata pedang; tidak ada seorangpun yang tinggal hidup.”
70:1.18 (785.1) Sangat awal dalam sejarah ras, senjata beracun digunakan. Segala macam mutilasi dipraktekkan. Saul tidak ragu-ragu untuk meminta seratus kulit kulup orang Filistin sebagai mahar yang Daud harus bayar untuk putrinya Mikhal.
70:1.19 (785.2) Perang yang mula-mula terjadi antara suku-suku secara keseluruhan, tetapi di waktu-waktu kemudian, ketika dua orang dari suku yang berbeda bertikai, sebagai ganti kedua suku bertempur, dua yang bersengketa saja yang bertarung. Juga menjadi kebiasaan bagi dua pasukan untuk mempertaruhkan semuanya berdasarkan hasil suatu kontes antara perwakilan yang dipilih dari masing-masing pihak, seperti dalam contoh Daud dan Goliat.
70:1.20 (785.3) Perbaikan pertama terhadap perang adalah pengambilan tawanan. Selanjutnya, perempuan dikecualikan dari permusuhan, dan kemudian pengakuan warga sipil yang tidak bertempur. Kasta-kasta militer dan pasukan-pasukan tetap segera dikembangkan agar bisa mengikuti peningkatan kerumitan pertempuran. Para prajurit tersebut sejak awal dilarang memiliki ikatan dengan wanita, dan wanita telah lama yang lalu berhenti bertempur, meskipun mereka selalu memberi makan dan merawat para prajurit serta mendesak mereka untuk bertempur.
70:1.21 (785.4) Praktek menyatakan perang merupakan kemajuan besar. Pengumuman niat untuk bertarung tersebut menandakan datangnya rasa keadilan, dan hal ini diikuti oleh pengembangan secara bertahap tentang aturan-aturan peperangan yang “beradab.” Sejak sangat awal menjadi kebiasaan untuk tidak bertempur dekat situs-situs keagamaan, dan masih kemudian lagi, tidak bertarung pada hari-hari suci tertentu. Berikutnya datanglah pengakuan umum tentang hak suaka; buronan politik menerima perlindungan.
70:1.22 (785.5) Demikianlah peperangan secara bertahap berkembang dari perburuan manusia primitif ke sistem yang agak lebih tertib dari bangsa-bangsa “beradab” yang kemudian. Namun hanya dengan perlahan-lahan sikap sosial persahabatan menggantikan sikap permusuhan.
70:2.1 (785.6) Pada masa-masa lampau suatu perang sengit akan memulai perubahan sosial dan memudahkan pemakaian ide-ide baru yang tidak akan terjadi secara alami dalam sepuluh ribu tahun. Harga mengerikan yang dibayar untuk keuntungan perang yang pasti ini adalah bahwa masyarakat untuk sementara terlempar kembali ke masa kebiadaban; akal beradab harus menyerah. Perang adalah obat keras, sangat mahal dan paling berbahaya; meskipun sering menyembuhkan penyakit sosial tertentu, kadang-kadang hal itu membunuh pasiennya, menghancurkan masyarakat.
70:2.2 (785.7) Kebutuhan tetap untuk pertahanan nasional menciptakan banyak penyesuaian sosial yang baru dan canggih. Masyarakat, pada hari ini, menikmati manfaat dari daftar panjang inovasi yang berguna yang pada awalnya sepenuhnya bersifat militer dan bahkan berhutang pada jasa perang untuk mendapat tarian, sebab ada salah satu bentuk awal tarian yang adalah latihan militer.
70:2.3 (785.8) Perang telah memiliki nilai sosial untuk peradaban masa lalu karena hal itu:
70:2.4 (785.9) 1. Disiplin yang dibebankan, kerjasama yang dipaksakan.
70:2.5 (785.10) 2. Menaruh nilai lebih pada ketabahan dan keberanian.
70:2.6 (785.11) 3. Nasionalisme yang dibina dan diperkuat.
70:2.7 (785.12) 4. Hancurnya bangsa-bangsa yang lemah dan tidak layak.
70:2.8 (785.13) 5. Menghilangkan ilusi tentang kesetaraan primitif dan masyarakat yang bertingkat secara selektif.
70:2.9 (785.14) Perang telah memiliki nilai evolusioner dan selektif tertentu, tetapi seperti perbudakan, perang itu suatu kali harus ditinggalkan ketika peradaban perlahan-lahan maju. Perang zaman kuno meningkatkan perjalanan dan pergaulan budaya; sasaran-sasaran ini sekarang lebih baik dilayani oleh metode-metode modern yaitu transportasi dan komunikasi. Perang-perang kuno memperkuat negara-negara, tetapi perang modern merusak kebudayaan beradab. Perang kuno mengakibatkan penghancuran suku-suku inferior; hasil bersih dari konflik modern adalah pemusnahan selektif terhadap stok-stok manusia yang terbaik. Perang purba mempromosikan organisasi dan efisiensi, tetapi hal ini sekarang telah menjadi sasaran industri modern. Selama berabad-abad lalu perang adalah gejolak sosial yang mendorong peradaban untuk maju; hasil ini sekarang lebih baik dicapai oleh ambisi dan penemuan. Perang kuno mendukung konsep Tuhan yang berperang, tetapi manusia modern telah diberitahu bahwa Tuhan itu pengasih. Perang telah melayani berbagai tujuan yang berharga di masa lalu, perang telah menjadi perancah yang sangat diperlukan dalam pembangunan peradaban, tetapi perang dengan cepat menjadi bangkrut secara budaya —tidak mampu menghasilkan dividen keuntungan sosial dengan cara apapun yang sepadan dengan kerugian mengerikan yang mengikuti perang itu.
70:2.10 (786.1) Pada suatu waktu para tabib percaya bahwa pengeluaran darah adalah penyembuhan untuk banyak penyakit, tetapi sejak itu mereka telah menemukan solusi yang lebih baik untuk sebagian besar penyakit ini. Demikianlah pula haruslah penumpahan darah perang internasional ini dengan pasti digantikan oleh penemuan metode-metode yang lebih baik untuk menyembuhkan sakit-penyakit bangsa-bangsa.
70:2.11 (786.2) Negara-negara di Urantia sudah masuk pada perjuangan besar antara militerisme dan industrialisme nasionalis, dan dalam banyak hal konflik ini serupa dengan perjuangan panjang antara pemburu-penggembala dan petani. Tetapi agar industrialisme menang atas militerisme, industrialisme harus menghindari bahaya-bahaya yang mengepungnya. Bahaya bertumbuhnya industri di Urantia adalah:
70:2.12 (786.3) 1. Pergeseran kuat ke arah materialisme, kebutaan rohani.
70:2.13 (786.4) 2. Pemujaan kuasa-kekayaan, penyimpangan nilai.
70:2.14 (786.5) 3. Keburukan dari kemewahan, ketidak-dewasaan budaya.
70:2.15 (786.6) 4. Bahaya meningkatnya kemalasan, ketidak-pekaan pelayanan.
70:2.16 (786.7) 5. Pertumbuhan pelemahan rasial yang tidak diinginkan, kemerosotan biologis.
70:2.17 (786.8) 6. Ancaman perbudakan industri yang dibakukan, kemandegan kepribadian. Kerja itu memuliakan tetapi pekerjaan yang membosankan membuat mati rasa.
70:2.18 (786.9) Militerisme itu otokratis dan kejam—biadab. Hal itu mendorong organisasi sosial di antara para penakluk tapi menghancurkan yang dikalahkan. Industrialisme itu lebih beradab dan harus dijalankan terus untuk meningkatkan inisiatif dan untuk mendorong individualisme. Masyarakat harus dalam segala cara yang mungkin memupuk orisinalitas.
70:2.19 (786.10) Jangan membuat kesalahan dengan memuliakan perang; lebih baik lihatlah apa yang telah dilakukan perang bagi masyarakat sehingga kamu bisa lebih tepat membayangkan apa penggantinya yang harus disediakan dalam rangka melanjutkan kemajuan peradaban. Dan jika pengganti yang memadai seperti itu tidak disediakan, maka kamu bisa yakin bahwa perang akan lama berlanjut.
70:2.20 (786.11) Manusia tidak akan pernah menerima perdamaian sebagai mode hidup yang normal sampai ia telah secara menyeluruh dan berulang kali diyakinkan bahwa perdamaian itulah yang terbaik bagi kesejahteraan jasmaninya, dan sampai masyarakat dengan bijaksana telah menyediakan pengganti yang damai untuk pemuasan kecenderungan bawaan itu, agar secara berkala melepaskan desakan kolektif, yang dirancang untuk membebaskan emosi-emosi dan energi-energi yang terus menumpuk yang termasuk pada reaksi pelestarian diri untuk spesies manusia.
70:2.21 (786.12) Tetapi sekalipun melewatinya, perang harus dihormati sebagai sekolah pengalaman yang memaksa suatu ras para individualis yang arogan untuk menundukkan diri mereka pada otoritas yang sangat terkonsentrasi—seorang eksekutif kepala. Perang gaya kuno memang memilih orang yang berbakat besar untuk kepemimpinan, tetapi perang modern tidak lagi melakukan hal ini. Untuk menemukan para pemimpin, masyarakat sekarang harus beralih ke penaklukan damai: pencapaian industri, ilmu pengetahuan, dan sosial.
70:3.1 (787.1) Dalam masyarakat yang paling primitif, gerombolan itulah segalanya; bahkan anak-anak adalah milik bersama gerombolan itu. Keluarga yang berkembang menggantikan gerombolan dalam membesarkan anak, sedangkan marga dan suku yang sedang muncul itu menggantikan tempatnya sebagai unit sosial.
70:3.2 (787.2) Lapar seks dan kasih ibu membangun keluarga. Tetapi pemerintah yang sebenarnya belum muncul sampai kelompok superkeluarga mulai terbentuk. Pada masa-masa gerombolan prakeluarga itu, kepemimpinan disediakan oleh individu-individu yang dipilih secara informal. Orang-orang Bushman Afrika tidak pernah maju melampaui tahap primitif ini; mereka tidak memiliki kepala-kepala dalam gerombolan itu.
70:3.3 (787.3) Keluarga-keluarga menjadi disatukan oleh ikatan darah dalam marga-marga, agregasi dari para kerabat; dan ini kemudian berkembang menjadi suku-suku, komunitas wilayah. Perang dan tekanan eksternal memaksakan pengaturan kesukuan terhadap marga-marga kekerabatan itu, namun perniagaan dan perdaganganlah yang memegang bersama kelompok-kelompok awal dan primitif ini dengan suatu taraf perdamaian internal tertentu.
70:3.4 (787.4) Damai di Urantia akan dipromosikan jauh lebih lagi oleh organisasi-organisasi perdagangan internasional ketimbang oleh semua tipu daya sentimental dari rancangan perdamaian yang visioner. Hubungan dagang telah dibantu oleh pengembangan bahasa dan oleh perbaikan metode komunikasi serta oleh transportasi yang lebih baik.
70:3.5 (787.5) Tidak adanya satu bahasa bersama itu selalu menghambat pertumbuhan kelompok-kelompok perdamaian, tetapi uang telah menjadi bahasa perdagangan modern yang universal. Masyarakat modern itu sebagian besar disatukan bersama oleh pasar industrial. Motif keuntungan adalah pemberadab yang perkasa bila ditambah dengan niat untuk melayani.
70:3.6 (787.6) Pada era-era awal setiap suku dikelilingi oleh lingkaran-lingkaran konsentris yang makin takut dan curiga; oleh karena itu pernah menjadi kebiasaan untuk membunuh semua orang asing, lalu di kemudian hari, untuk memperbudak mereka. Gagasan lama tentang persahabatan berarti adopsi masuk ke dalam marga; dan keanggotaan marga diyakini bertahan melewati kematian—salah satu konsep paling awal tentang kehidupan kekal.
70:3.7 (787.7) Upacara adopsi itu terdiri dari saling meminum darah satu sama lain. Dalam beberapa kelompok air liur dipertukarkan menggantikan minum darah, hal ini menjadi asal usul kuno dari praktek berciuman sosial. Dan semua upacara hubungan atau ikatan, apakah itu pernikahan atau adopsi, selalu diakhiri oleh pesta.
70:3.8 (787.8) Pada waktu-waktu kemudian, digunakan darah yang diencerkan dengan anggur merah, dan akhirnya anggur saja yang diminum untuk memeteraikan upacara adopsi, yang ditandai dengan menyentuh cawan anggur dan disempurnakan dengan menelan minuman. Orang Ibrani menggunakan bentuk yang dimodifikasi dari upacara adopsi ini. Nenek moyang Arab mereka melakukan sumpah sementara tangan calon itu diletakkan di atas organ kelamin penduduk asli suku. Bangsa Ibrani memperlakukan orang asing yang diadopsi dengan baik dan secara bersaudara. “Orang asing yang tinggal padamu harus sama bagimu seperti orang Israel asli dari antaramu, kasihilah dia seperti dirimu sendiri, karena kamu juga orang asing dahulu di tanah Mesir; Akulah Tuhan, Allahmu.”
70:3.9 (787.9) “Tatacara penyambutan tamu” (hospitium) adalah suatu hubungan keramah-tamahan yang sementara. Ketika tamu pengunjung itu berangkat, satu piring akan dibelah dua, satu bagian diberikan kepada teman yang berangkat sehingga itu akan berfungsi sebagai pengantar yang pantas untuk pihak ketiga yang mungkin datang pada kunjungan berikutnya. Merupakan adat untuk para tamu untuk membalasnya dengan menceritakan kisah-kisah dari perjalanan dan petualangan mereka. Para pendongeng dari zaman dahulu itu menjadi sangat populer sehingga adat istiadat pada akhirnya melarang mereka melakukannya selama musim berburu ataupun panen.
70:3.10 (788.1) Perjanjian damai yang pertama adalah “ikatan darah.” Para duta perdamaian dari dua suku yang berperang akan bertemu, memberikan penghormatan mereka, dan kemudian menusuk kulit hingga berdarah; lalu mereka akan saling mengisap darah satu sama lain dan menyatakan perdamaian.
70:3.11 (788.2) Misi perdamaian paling awal terdiri dari delegasi laki-laki yang membawa gadis-gadis pilihan mereka untuk kesenangan seks mantan-mantan musuh mereka, nafsu seks digunakan untuk melawan dorongan perang. Suku yang dihormati demikian akan membalas berkunjung, dengan persembahan gadis-gadisnya juga; maka dengan itu perdamaian akan terbentuk dengan kuat. Dan segera kawin campur antara keluarga para kepala dikukuhkan.
70:4.1 (788.3) Kelompok damai pertama adalah keluarga, lalu klan atau marga, suku, dan kemudian bangsa, yang pada akhirnya menjadi negara teritorial modern. Sungguh membesarkan hati melihat fakta bahwa kelompok-kelompok damai saat ini sudah lama berkembang melampaui ikatan darah sehingga mencakup negara-negara, meskipun fakta bahwa negara-negara Urantia masih membelanjakan sejumlah besar dana untuk persiapan perang.
70:4.2 (788.4) Marga-marga adalah kelompok ikatan-darah di dalam suku, dan mereka ada karena kepentingan umum tertentu, seperti:
70:4.3 (788.5) 1. Menelusuri asal usul kembali ke satu leluhur yang sama.
70:4.4 (788.6) 2. Kesetiaan untuk totem keagamaan bersama.
70:4.5 (788.7) 3. Berbicara dialek yang sama.
70:4.6 (788.8) 4. Berbagi tempat tinggal bersama.
70:4.7 (788.9) 5. Takut pada musuh yang sama.
70:4.8 (788.10) 6. Memiliki pengalaman militer bersama.
70:4.9 (788.11) Para kepala marga selalu tunduk di bawah kepala suku, pemerintah suku awal adalah konfederasi longgar marga-marga. Pribumi asli Australia tidak pernah mengembangkan suatu bentuk pemerintahan suku.
70:4.10 (788.12) Para pemimpin damai marga biasanya memerintah melalui garis ibu; para pemimpin perang suku membentuk garis ayah. Sidang para kepala suku dan raja-raja awal terdiri dari para kepala marga, yang sudah menjadi kebiasaan untuk diundang ke hadapan raja beberapa kali setahun. Hal ini memungkinkan raja untuk mengawasi mereka dan lebih mendapatkan kerjasama mereka. Marga-marga itu berperan penting dalam pemerintahan lokal yang mandiri, tetapi mereka sangat menghambat pertumbuhan negara-negara yang besar dan kuat.
70:5.1 (788.13) Setiap lembaga manusia memiliki permulaan, dan pemerintahan sipil merupakan produk dari evolusi progresif seperti halnya perkawinan, industri, dan agama. Dari marga-marga awal dan suku-suku primitif secara bertahap berkembanglah tatanan pemerintahan manusia berturut-turut yang telah datang dan pergi hingga ke bentuk-bentuk regulasi sosial dan sipil yang menjadi ciri sepertiga kedua dari abad kedua puluh.
70:5.2 (788.14) Dengan munculnya secara bertahap unit-unit keluarga, dasar-dasar pemerintahan didirikan dalam organisasi marga, pengelompokan keluarga-keluarga yang berkerabat. Badan pemerintahan sebenarnya yang pertama adalah dewan para sesepuh (tetua). Kelompok pengatur ini terdiri dari orang-orang tua yang telah membuktikan diri mereka dalam cara tertentu yang berdaya guna. Kebijaksanaan dan pengalaman sejak awal dihargai walaupun oleh manusia barbar, dan kemudian terjadilah zaman panjang dominasi para tua-tua. Pemerintahan oligarki usia ini secara bertahap berkembang menjadi gagasan patriarkal.
70:5.3 (789.1) Dalam dewan tetua mula-mula itu terletak potensi untuk semua fungsi pemerintahan: eksekutif, legislatif, dan yudikatif. Ketika dewan itu menafsirkan adat istiadat saat itu, maka dewan itu menjadi pengadilan; saat membuat mode baru aturan sosial, dewan itu adalah dewan legislatif; sejauh mana keputusan dan undang-undang diberlakukan, maka dewan itu menjadi eksekutif. Ketua dewan itu adalah salah satu pendahulu untuk berikutnya yaitu jabatan kepala suku.
70:5.4 (789.2) Beberapa suku memiliki dewan-dewan perempuan, dan dari waktu ke waktu banyak suku memiliki penguasa perempuan. Suku-suku tertentu orang kulit merah melestarikan ajaran Onamonalonton yang mengikuti pemerintahan suara mufakat dari “dewan tujuh.”
70:5.5 (789.3) Sulit bagi umat manusia untuk belajar bahwa damai ataupun perang tidak dapat dijalankan oleh masyarakat yang berdebat. “Musyawarah” primitif itu jarang berguna. Ras sejak awal belajar bahwa suatu pasukan yang dikomando oleh sekelompok kepala marga tidak berpeluang menang melawan tentara yang dipimpin satu orang kuat. Perang selalu menjadi pembuat raja.
70:5.6 (789.4) Pada awalnya pemimpin perang dipilih hanya untuk dinas militer, dan mereka akan melepaskan beberapa kewenangan mereka selama masa damai, ketika tugas-tugas mereka lebih bersifat sosial. Namun secara bertahap mereka mulai merambah selang-selang waktu perdamaian itu, cenderung terus memerintah dari satu perang ke perang yang berikutnya. Mereka sering memastikan agar satu perang tidak terlalu lama mengikuti perang sebelumnya. Para pimpinan perang awal ini tidak menyukai perdamaian.
70:5.7 (789.5) Pada waktu-waktu kemudian beberapa kepala tertentu dipilih selain untuk dinas militer, dipilih karena fisik yang luar biasa atau kemampuan pribadi yang menonjol. Orang-orang kulit merah sering memiliki dua perangkat kepala—sachem, atau para kepala damai, dan para kepala perang yang turun-temurun. Para penguasa damai itu juga menjadi hakim dan guru.
70:5.8 (789.6) Beberapa komunitas awal diperintah oleh para tabib, yang sering bertindak sebagai kepala. Satu orang akan bertindak sebagai imam, tabib, dan kepala eksekutif. Cukup sering lambang awal kerajaan aslinya adalah simbol atau lambang pakaian imamat.
70:5.9 (789.7) Maka dengan melalui tahap-tahap inilah cabang eksekutif pemerintahan secara bertahap muncul. Dewan-dewan marga dan suku masih melanjutkan dalam kapasitas sebagai penasihat dan sebagai pendahulu untuk cabang legislatif dan yudikatif yang muncul kemudian. Di Afrika, hari ini, semua bentuk pemerintahan primitif ini benar-benar ada di antara berbagai suku.
70:6.1 (789.8) Pemerintahan negara yang efektif baru tiba dengan datangnya seorang kepala dengan kekuasaan eksekutif penuh. Manusia menemukan bahwa pemerintahan yang efektif dapat dimiliki hanya melalui pemberian kekuasaan pada seseorang, bukan dengan memberikan ide saja.
70:6.2 (789.9) Pemerintahan tumbuh dari gagasan otoritas atau kekayaan keluarga. Ketika seorang raja kecil patriarkal menjadi raja sesungguhnya, ia kadang-kadang disebut “bapa untuk rakyatnya.” Kemudian, raja dianggap telah berasal dari para pahlawan. Dan masih lebih kemudian lagi, hak memerintah menjadi turun-temurun, karena keyakinan akan asal ilahi raja-raja itu.
70:6.3 (789.10) Jabatan raja berdasarkan keturunan menghindari anarki yang sebelumnya telah menyebabkan kekacauan antara kematian seorang raja dan pemilihan seorang penerus. Keluarga memiliki kepala biologis; klan atau marga memiliki seorang pemimpin alami yang dipilih; suku dan negara yang kemudian tidak memiliki pemimpin yang alami, dan hal ini adalah alasan tambahan untuk membuat raja-kepala itu turun temurun. Gagasan tentang keluarga kerajaan dan kebangsawanan juga didasarkan pada adat istiadat “kepemilikan nama” dalam marga-marga.
70:6.4 (790.1) Suksesi raja-raja akhirnya dianggap sebagai adikodrati, darah kerajaan dianggap berasal usul kembali hingga ke masa-masa staf dijasmanikan dari Pangeran Kaligastia. Jadi raja menjadi kepribadian yang disembah dan amat ditakuti, suatu bentuk khusus bahasa dipakai untuk penggunaan istana. Bahkan dalam masa baru-baru ini masih diyakini bahwa sentuhan raja-raja akan menyembuhkan penyakit, dan beberapa bangsa Urantia masih menganggap penguasa mereka memiliki asal-usul ilahi.
70:6.5 (790.2) Raja sembahan awal sering disimpan dalam pingitan; dia dianggap terlalu suci untuk dilihat kecuali pada hari-hari raya dan hari-hari suci. Biasanya seorang wakil dipilih untuk berperan sebagai dia, dan ini adalah asal perdana menteri. Petugas kabinet pertama adalah pengelola makanan; yang lain segera mengikuti. Penguasa-penguasa segera menunjuk perwakilan-perwakilan untuk memimpin perniagaan dan agama; dan pembentukan kabinet adalah langkah langsung terhadap depersonalisasi kekuasaan eksekutif ini. Para asisten dari raja-raja awal ini menjadi bangsawan yang diakui, dan istri raja secara bertahap naik ke martabat ratu ketika wanita makin dijunjung tinggi.
70:6.6 (790.3) Penguasa yang jahat memperoleh kekuasaan besar dengan ditemukannya racun. Sihir istana mula-mula itu seperti iblis; musuh-musuh raja segera mati. Namun bahkan tiran yang paling lalim juga tunduk pada beberapa pembatasan; ia setidaknya dikekang oleh rasa takut terus menerus akan pembunuhan. Para tabib, dukun sihir, dan imam selalu menjadi pengaruh yang kuat pada raja. Selanjutnya, pemilik tanah, bangsawan, memberikan pengaruh yang menahan. Dan sekali-sekali marga dan suku-suku akan langsung bangkit dan menggulingkan penguasa lalim dan tiran mereka. Penguasa yang terguling, ketika dihukum mati, sering diberi pilihan untuk melakukan bunuh diri, yang menjadi asal dari adat sosial kuno bunuh diri dalam keadaan tertentu.
70:7.1 (790.4) Kekerabatan sedarah menentukan kelompok-kelompok sosial yang pertama; ikatan hubungan memperluas klan kekerabatan itu. Perkawinan silang adalah langkah berikutnya dalam perluasan kelompok, dan suku kompleks yang dihasilkannya adalah badan politis pertama yang sebenarnya. Kemajuan berikutnya dalam pembangunan sosial adalah evolusi kultus agama dan klub politik. Hal-hal ini pertama kali muncul sebagai perkumpulan rahasia dan awalnya adalah sepenuhnya keagamaan; kemudian mereka menjadi regulatif atau mengatur. Awalnya mereka klub laki-laki, kelompok perempuan kemudian muncul. Segera mereka terbagi menjadi dua kelas: sosiopolitis dan mistis-keagamaan.
70:7.2 (790.5) Ada banyak alasan untuk kerahasiaan perkumpulan-perkumpulan ini, seperti:
70:7.3 (790.6) 1. Takut menimbulkan ketidak-senangan para penguasa karena pelanggaran beberapa tabu.
70:7.4 (790.7) 2. Dalam rangka untuk mempraktekkan ritual keagamaan minoritas.
70:7.5 (790.8) 3. Untuk tujuan melestarikan “semangat” yang berharga atau rahasia dagang.
70:7.6 (790.9) 4. Untuk menikmati beberapa guna-guna atau sihir spesial.
70:7.7 (790.10) Kerahasiaan dari perkumpulan ini sendiri memberikan pada semua anggota kekuatan misteri terhadap yang lain dalam suku. Kerahasiaan juga menarik bagi kebanggaan diri (gengsi); para calon anggota adalah bangsawan sosial di masa mereka. Setelah diterima masuk, anak laki-laki berburu dengan pria dewasa; padahal sebelumnya mereka mengumpulkan sayuran dengan para wanita. Dan adalah penghinaan tertinggi, aib kesukuan, jika gagal untuk lulus tes pubertas dan dengan demikian terpaksa untuk tetap berada di luar tempat tinggal pria bersama dengan para wanita dan anak-anak, sehingga dianggap banci. Selain itu, yang tidak diterima dalam perkumpulan tidak diperbolehkan untuk menikah.
70:7.8 (791.1) Orang primitif sedari awal mengajarkan pengendalian seks kepada remaja laki-laki mereka. Menjadi kebiasaan untuk memisahkan anak lelaki dari orang tua dari masa pubertas sampai ke perkawinan, pendidikan dan pelatihan mereka dipercayakan pada perkumpulan rahasia para pria. Dan salah satu fungsi utama klub ini adalah untuk tetap mengendalikan pemuda remaja itu, sehingga mencegah anak-anak haram.
70:7.9 (791.2) Komersialisasi prostitusi dimulai ketika klub-klub pria ini membayar uang untuk penggunaan wanita dari suku lain. Namun kelompok-kelompok yang sebelumnya sungguh bebas dari kelalaian seks.
70:7.10 (791.3) Upacara inisiasi pubertas biasanya diperpanjang selama jangka waktu lima tahun. Banyak penyiksaan diri dan pemotongan menyakitkan dimasukkan ke dalam upacara-upacara ini. Sunat pertama kali dipraktikkan sebagai ritus inisiasi ke dalam salah satu persaudaraan rahasia ini. Tanda suku diukirkan pada tubuh sebagai bagian dari inisiasi pubertas; tato berasal dari lencana keanggotaan seperti itu. Penyiksaan tersebut, bersama dengan banyak pembatasan, dirancang untuk memperkeras para pemuda ini, untuk mencamkan mereka dengan realitas kehidupan dan kesulitan yang tak dapat dihindari. Tujuan ini lebih baik tercapai oleh permainan atletik dan kontes fisik yang belakangan muncul.
70:7.11 (791.4) Namun demikian perkumpulan rahasia memang bertujuan untuk peningkatan moral remaja; salah satu tujuan utama dari upacara pubertas adalah menekankan kepada anak lelaki itu bahwa ia harus membiarkan istrinya orang lain.
70:7.12 (791.5) Setelah tahun-tahun disiplin dan pelatihan yang ketat ini dan tepat sebelum menikah, laki-laki muda biasanya dilepas untuk periode waktu luang dan kebebasan yang singkat, setelah itu mereka kembali untuk menikah dan untuk tunduk seumur hidup kepada pantangan-pantangan suku. Dan kebiasaan kuno ini masih berlanjut ke zaman modern sebagai gagasan bodoh tentang sowing wild oats (pergaulan bebas sebanyak-banyaknya sebelum menikah).
70:7.13 (791.6) Banyak suku yang kemudian mengukuhkan pembentukan klub rahasia wanita, yang tujuannya adalah untuk mempersiapkan gadis-gadis remaja untuk menjadi istri dan ibu. Setelah inisiasi gadis-gadis memenuhi syarat untuk menikah dan diizinkan untuk menghadiri “pertunjukan pengantin,” pesta perkenalan pada masa-masa itu. Golongan-golongan wanita yang berikrar melawan pernikahan juga muncul sejak awal.
70:7.14 (791.7) Segera klub-klub yang bukan-rahasia mulai tampil ketika kelompok laki-laki yang tidak menikah dan kelompok perempuan lajang membentuk organisasi terpisah mereka. Perkumpulan-perkumpulan ini sebenarnya sekolah-sekolah yang pertama. Sementara klub pria dan wanita sering cenderung saling menganiaya satu sama lain, beberapa suku yang lebih maju, setelah kontak dengan para guru Dalamatia, bereksperimen dengan pendidikan bersama, memiliki semacam asrama sekolah untuk kedua jenis kelamin.
70:7.15 (791.8) Perkumpulan rahasia berkontribusi pada pembentukan kasta sosial terutama oleh sifat misterius dari inisiasi mereka. Para anggota perkumpulan ini pertama mengenakan topeng untuk menakuti mereka yang ingin tahu agar menjauh dari ritus perkabungan mereka—penyembahan nenek moyang. Belakangan tatacara ini dikembangkan menjadi pemanggilan roh semu dimana hantu-hantu dikabarkan telah muncul. Perkumpulan-perkumpulan kuno “kelahiran baru” memakai tanda-tanda dan menggunakan bahasa rahasia khusus; mereka juga mengharamkan makanan dan minuman tertentu. Mereka bertindak sebagai penjaga malam dan selain itu berfungsi dalam berbagai kegiatan sosial.
70:7.16 (792.1) Semua ikatan rahasia dikenakan sumpah, diwajibkan percaya, dan diajari untuk menjaga rahasia. Golongan-golongan ini membuat terpesona dan mengendalikan orang banyak; mereka juga bertindak sebagai perkumpulan kewaspadaan, sehingga melakukan praktek main hakim sendiri. Mereka adalah mata-mata pertama ketika suku sedang berperang dan polisi rahasia pertama selama masa damai. Yang terbaik dari semuanya, mereka membuat raja-raja yang tidak bermoral menjadi cemas di atas tahta. Untuk mengimbangi mereka, raja-raja memelihara polisi rahasia mereka sendiri.
70:7.17 (792.2) Perkumpulan semacam ini memunculkan partai politik yang pertama. Pemerintahan partai pertama adalah “yang kuat” melawan. “yang lemah.” Pada zaman kuno suatu pergantian pemerintahan hanya mengikuti perang saudara, bukti berlimpah bahwa yang lemah telah menjadi kuat.
70:7.18 (792.3) Klub-klub ini dikaryakan oleh para pedagang untuk menagih utang dan oleh penguasa untuk mengumpulkan pajak. Perpajakan telah menjadi perjuangan panjang, salah satu bentuk paling awal adalah persepuluhan, sepersepuluh dari perburuan atau rampasan. Pajak itu pada awalnya dikenakan untuk membiayai rumah raja, tetapi ditemukan bahwa pajak lebih mudah dikumpulkan ketika disamarkan sebagai persembahan untuk mendukung layanan kuil.
70:7.19 (792.4) Lambat laun ikatan-ikatan rahasia ini tumbuh menjadi organisasi amal pertama dan kemudian berkembang menjadi perkumpulan agama yang lebih awal—pendahulu gereja-gereja. Akhirnya sebagian dari perkumpulan ini menjadi antar suku, kelompok persaudaraan internasional yang pertama.
70:8.1 (792.5) Ketidak-setaraan mental dan fisik manusia memastikan bahwa kelas-kelas sosial akan muncul. Satu-satunya dunia tanpa strata sosial adalah dunia yang paling primitif dan yang paling maju. Suatu peradaban yang baru muncul belum memulai diferensiasi tingkat sosial, sementara dunia yang mapan dalam terang dan hidup sebagian besar telah menghapuskan pembagian umat manusia ini, yang begitu menjadi ciri khas semua tahap evolusioner di antara keduanya.
70:8.2 (792.6) Ketika masyarakat naik dari tahap liar ke tahap barbarisme, komponen-komponen manusianya cenderung menjadi terkelompok dalam kelas-kelas karena alasan umum berikut ini:
70:8.3 (792.7) 1. Alami—kontak, kekerabatan, dan perkawinan; pembedaan sosial pertama didasarkan pada jenis kelamin, usia, dan darah—kekerabatan terhadap sang kepala.
70:8.4 (792.8) 2. Pribadi—pengakuan terhadap kemampuan, ketahanan, keterampilan, dan ketabahan, segera diikuti oleh pengakuan untuk penguasaan bahasa, pengetahuan, dan kecerdasan umum.
70:8.5 (792.9) 3. Nasib—perang dan emigrasi berakibat pada pemisahan kelompok-kelompok manusia. Evolusi kelas sangat dipengaruhi oleh penaklukan, hubungan yang menang dengan yang kalah, sementara perbudakan menimbulkan pembagian umum pertama masyarakat menjadi merdeka dan budak.
70:8.6 (792.10) 4. Ekonomi—kaya dan miskin. Kekayaan dan kepemilikan budak adalah suatu basis genetik untuk satu kelas masyarakat.
70:8.7 (792.11) 5. Geografis—kelas-kelas muncul mengikuti pemukiman perkotaan atau pedesaan. Kota dan negara masing-masing telah berkontribusi pada pembedaan antara petani-gembala dan industrialis-pedagang, dengan sudut pandang dan reaksi mereka yang berbeda.
70:8.8 (792.12) 6. Sosial—kelas-kelas telah secara bertahap terbentuk sesuai dengan taksiran populer atau umum terhadap nilai sosial kelompok-kelompok yang berbeda. Di antara pembagian paling awal dari jenis ini adalah garis-garis batas antara guru-imam, pemimpin-prajurit, pedagang-kapitalis, buruh biasa, dan budak. Budak tidak pernah bisa menjadi seorang kapitalis atau pemilik modal, meskipun kadang-kadang orang gajian bisa memilih untuk bergabung dengan barisan kapitalis.
70:8.9 (793.1) 7. Pekerjaan—ketika jenis pekerjaan berlipat ganda, mereka cenderung untuk membentuk kasta dan serikat. Pekerja dibagi menjadi tiga kelompok: kelas profesional, termasuk tabib atau dukun, kemudian pekerja terampil, diikuti oleh buruh kasar.
70:8.10 (793.2) 8. Keagamaan—klub-klub pemujaan awal menghasilkan kelas-kelas mereka sendiri di dalam marga dan suku, dan kesalehan serta mistisisme para imam itu telah lama melanggengkan mereka sebagai kelompok sosial yang terpisah.
70:8.11 (793.3) 9. Rasial—kehadiran dua atau lebih ras dalam negara atau wilayah tertentu biasanya menghasilkan kasta-kasta warna. Sistem kasta asli India didasarkan pada warna, seperti halnya di Mesir awal.
70:8.12 (793.4) 10. Usia—muda dan dewasa. Di antara suku-suku anak lelaki tetap di bawah pengawasan ayahnya selama ayahnya hidup, sementara gadis itu dalam perawatan ibunya sampai menikah.
70:8.13 (793.5) Kelas-kelas sosial yang lentur dan bergeser itu sangat diperlukan bagi suatu peradaban yang berevolusi, tetapi ketika kelas menjadi kasta, ketika tingkat-tingkat sosial menjadi baku, peningkatan stabilitas sosial itu dibeli oleh pengurangan inisiatif pribadi. Kasta sosial memecahkan masalah untuk menemukan tempat seseorang dalam industri, tetapi hal itu juga dengan menyolok membatasi pengembangan individu dan praktis mencegah kerjasama sosial.
70:8.14 (793.6) Kelas-kelas dalam masyarakat, karena terbentuk secara alami, akan bertahan sampai manusia secara bertahap mencapai penghapusan cara evolusioner mereka melalui manipulasi cerdas terhadap sumber daya biologis, intelektual, dan spiritual dari peradaban maju, seperti:
70:8.15 (793.7) 1. Renovasi biologis terhadap stok rasial—penghapusan selektif galur manusia yang inferior. Hal ini akan cenderung menghapus banyak ketidaksetaraan manusia.
70:8.16 (793.8) 2. Pelatihan pendidikan untuk peningkatan kemampuan otak yang akan timbul dari peningkatan biologis tersebut..
70:8.17 (793.9) 3. Penguatan keagamaan terhadap perasaan kekeluargaan dan persaudaraan manusia.
70:8.18 (793.10) Namun langkah-langkah ini dapat menghasilkan hasil sebenarnya mereka hanya pada milenium-milenium yang jauh di masa depan, meskipun banyak perbaikan sosial akan segera dihasilkan dari manipulasi cerdas, bijaksana, dan sabar terhadap faktor-faktor percepatan untuk kemajuan budaya ini. Agama adalah tuas perkasa yang mengangkat peradaban dari kekacauan, tetapi tak berdaya tanpa titik tumpu pikiran yang kuat dan normal yang diletakkan dengan aman di atas hereditas yang sehat dan normal.
70:9.1 (793.11) Alam tidak menganugerahkan hak atas manusia, kecuali hanya kehidupan dan sebuah dunia untuk menjalani hidupnya. Alam bahkan tidak memberikan hak untuk hidup, seperti bisa disimpulkan dengan mempertimbangkan apa yang mungkin akan terjadi jika seseorang tanpa senjata berpapasan dengan harimau lapar dalam hutan primitif. Hadiah utama dari masyarakat kepada manusia adalah keamanan.
70:9.2 (793.12) Secara bertahap masyarakat menegaskan hak-haknya, dan pada saat ini, hak-hak itu adalah:
70:9.3 (793.13) 1. Kepastian pasokan makanan.
70:9.4 (793.14) 2. Pertahanan militer—keamanan melalui kesiap-sediaan.
70:9.5 (793.15) 3. Pelestarian perdamaian internal—pencegahan kekerasan pribadi dan kekacauan sosial.
70:9.6 (794.1) 4. Pengendalian seks—perkawinan, lembaga keluarga.
70:9.7 (794.2) 5. Properti—hak untuk memiliki.
70:9.8 (794.3) 6. Pembinaan kompetisi individu dan kelompok.
70:9.9 (794.4) 7. Penyediaan kesempatan untuk mendidik dan melatih kaum muda.
70:9.10 (794.5) 8. Promosi perdagangan dan perniagaan—pengembangan industrial.
70:9.11 (794.6) 9. Peningkatan kondisi dan upah kerja.
70:9.12 (794.7) 10. Jaminan kebebasan praktek-praktek beragama dengan tujuan agar semua kegiatan sosial lainnya dapat dimuliakan dengan menjadi termotivasi secara rohani.
70:9.13 (794.8) Ketika hak-hak sudah terlalu lama melampaui pengetahuan tentang asal mulanya, hak-hak itu sering disebut hak-hak alamiah. Namun demikian hak asasi manusia tidak benar-benar alamiah; hak-hak itu seluruhnya sosial. Hak-hak itu relatif dan selalu berubah, menjadi tidak lebih dari aturan permainan—yaitu penyesuaian yang diakui terhadap hubungan-hubungan yang mengatur fenomena kompetisi manusia yang selalu berubah.
70:9.14 (794.9) Apa yang mungkin dianggap sebagai hak dalam satu masa mungkin tidak dianggap demikian dalam masa lain. Tetap adanya sejumlah besar orang cacat dan terbelakang itu bukan karena mereka memiliki hak alamiah seperti itu sehingga membebani peradaban abad kedua puluh, tetapi hanya karena masyarakat zaman itu, adat istiadat, memutuskan demikian.
70:9.15 (794.10) Hanya sedikit hak asasi manusia yang diakui dalam Eropa Abad Pertengahan; saat itu setiap orang dimiliki orang yang lain, dan hak-hak hanya merupakan keistimewaan atau kemurahan yang dihadiahkan oleh negara atau gereja. Namun pemberontakan dari kesalahan ini sama-sama salah juga karena menuju pada kepercayaan bahwa semua manusia dilahirkan sama.
70:9.16 (794.11) Yang lemah dan yang inferior selalu memperjuangkan persamaan hak; mereka selalu bersikeras agar negara memaksa yang kuat dan superior untuk memasok kebutuhan mereka, dan sebaliknya membuat menjadi bagus kekurangan-kekurangan tertentu yang sering sekali adalah hasil alami dari kelalaian dan kemalasan mereka sendiri.
70:9.17 (794.12) Namun demikian ideal kesetaraan ini adalah anak dari peradaban; hal itu tidak ditemukan di alam. Bahkan budaya itu sendiri menunjukkan jelas tentang ketidaksetaraan bawaan manusia itu melalui kemampuan manusia yang sangat tidak sama. Perwujudan tiba-tiba dan non-evolusioner untuk apa yang dianggap kesetaraan alami itu akan dengan cepat melemparkan manusia beradab kembali ke kebiasaan-kebiasaan kasar zaman primitif. Masyarakat tidak dapat menawarkan hak yang sama untuk semua, tetapi bisa menjanjikan untuk mengelola hak masing-masing yang berbeda-beda itu dengan keadilan dan kesetaraan. Merupakan urusan dan kewajiban masyarakat untuk menyediakan pada si anak alam itu kesempatan yang adil dan damai untuk mengejar pemeliharaan diri, ikut serta dalam pelestarian diri, sementara pada saat yang sama menikmati beberapa ukuran pemuasan diri, jumlah dari semua ketiga hal itu membentuk kebahagiaan manusia.
70:10.1 (794.13) Keadilan yang alami adalah teori buatan manusia; hal itu bukan realitas. Di alam, keadilan itu adalah murni teoritis, sepenuhnya fiksi. Alam hanya menyediakan satu jenis keadilan—kesesuaian hasil-hasil yang tidak bisa dihindari terhadap sebab.
70:10.2 (794.14) Keadilan, seperti dipahami oleh manusia, berarti mendapatkan hak seseorang, dan oleh karenanya, menjadi perkara evolusi progresif. Konsep keadilan mungkin menjadi hal yang pokok dalam batin orang yang dikaruniai-roh, tetapi konsep itu tidak muncul secara langsung penuh menjadi ada di dunia-dunia ruang.
70:10.3 (794.15) Manusia primitif menuduhkan semua fenomena pada sesosok pribadi. Dalam kasus kematian, orang liar bertanya, bukan apa yang membunuhnya, tetapi siapa? Pembunuhan tak disengaja karena itu tidak diakui, dan dalam menghukum kejahatan, motif si pelaku kriminal itu sepenuhnya diabaikan; penghakiman dijatuhkan sesuai dengan cedera yang dilakukan.
70:10.4 (795.1) Dalam masyarakat primitif yang paling awal, opini publik beroperasi secara langsung; para pejabat hukum tidak diperlukan. Tidak ada privasi dalam kehidupan primitif. Tetangganya seseorang bertanggung jawab untuk tindakan orang itu; karena itu adalah hak mereka untuk mencampuri urusan pribadinya. Masyarakat diatur berdasar teori bahwa keanggotaan kelompok harus memiliki kepentingan dalam, dan beberapa tingkat kontrol atas, perilaku masing-masing individu.
70:10.5 (795.2) Sedari awal sekali dipercayai bahwa hantu atau arwah menjalankan keadilan melalui tabib dan imam; hal ini membuat golongan-golongan ini menjadi detektor kejahatan dan pejabat hukum yang pertama. Metode awal mereka untuk mendeteksi kejahatan terdiri dari melakukan uji-coba dengan racun, api, dan rasa sakit. Uji-coba biadab itu tidak lebih dari teknik kasar arbitrase; mereka tidak perlu menyelesaikan suatu sengketa dengan adil. Sebagai contoh: Bila racun diberikan, jika si terdakwa itu muntah, maka ia tidak bersalah.
70:10.6 (795.3) Perjanjian Lama mencatat salah satu uji-coba berat ini, tes bersalah perkawinan: Jika seorang pria mencurigai istrinya tidak setia padanya, ia membawa istrinya kepada imam dan menyatakan kecurigaannya, setelah itu imam akan menyiapkan ramuan yang terdiri dari air suci dan sapuan dari lantai bait suci. Setelah upacara semestinya dilakukan, termasuk kutukan ancaman, istri yang didakwa itu disuruh minum ramuan menjijikkan itu. Jika dia bersalah, “air yang mendatangkan sumpah serapah itu akan masuk ke badannya dan menyebabkan sakit yang pedih, sehingga perutnya mengembung dan pahanya mengempis, dan perempuan itu akan menjadi sumpah kutuk di antara bangsanya.” Jika, karena kebetulan, seorang wanita bisa menenggak minuman jorok ini dan tidak menunjukkan gejala-gejala penyakit badan, ia dibebaskan dari tuduhan yang dibuat oleh suaminya yang cemburu itu.
70:10.7 (795.4) Metode-metode mengerikan untuk deteksi kejahatan ini dipraktekkan oleh hampir semua suku yang berevolusi pada suatu masa atau masa lainnya. Berduel itu adalah bertahannya pengadilan dengan uji-coba itu pada zaman modern.
70:10.8 (795.5) Tidak perlu heran bahwa orang Ibrani dan suku-suku semi beradab lainnya mempraktekkan teknik-teknik primitif untuk administrasi peradilan seperti demikian tiga ribu tahun yang lalu, tetapi yang paling mengherankan bahwa manusia yang berakal masih mempertahankan peninggalan barbarisme demikian di dalam halaman kumpulan tulisan kitab suci. Pemikiran reflektif haruslah membuat jelas bahwa tidak ada sosok ilahi yang pernah memberi instruksi tidak adil demikian pada manusia mengenai pendeteksian dan penghakiman terhadap dugaan perselingkuhan perkawinan.
70:10.9 (795.6) Masyarakat sejak awal mengadopsi sikap melakukan pembalasan: mata ganti mata, hidup ganti hidup. Suku-suku yang berevolusi itu semua mengakui hak untuk balas dendam darah ini. Balas dendam menjadi sasaran kehidupan primitif, tetapi agama telah banyak memodifikasi praktek-praktek suku awal ini. Para guru agama wahyu selalu menyatakan, “’Pembalasan adalah hak-Ku, demikianlah firman TUHAN." Pembunuhan balas dendam di masa-masa awal tidak sama sekali berbeda dengan pembunuhan di masa sekarang berdasarkan dalih hukum yang tidak tertulis.
70:10.10 (795.7) Bunuh diri adalah modus yang umum untuk pembalasan dendam. Jika salah seorang tidak dapat membalaskan dirinya dalam kehidupan, ia meninggal meyakini kepercayaan bahwa, sebagai arwah, ia bisa kembali dan menimpakan murka atas musuhnya. Dan karena kepercayaan ini sangat umum, maka ancaman bunuh diri di depan pintu musuh itu biasanya cukup untuk membawanya takluk. Manusia primitif tidak terlalu sayang kehidupan; bunuh diri atas hal-hal sepele biasa terjadi, tetapi ajaran Dalamatia sangat mengurangi adat ini, sedangkan di masa baru-baru ini rekreasi, kenyamanan, agama, dan filsafat telah bersatu untuk membuat hidup lebih manis dan lebih diinginkan. Mogok makan, namun demikian, adalah persamaan modern dari metode pembalasan zaman kuno ini.
70:10.11 (796.1) Salah satu formulasi paling awal dari hukum suku yang maju itu berkaitan dengan pengambilalihan perseteruan darah sebagai suatu urusan suku. Namun aneh untuk diceritakan, bahwa saat itu seorang pria bisa membunuh istrinya tanpa hukuman asalkan ia sudah lunas membelinya. Meskipun demikian, orang Eskimo hari ini, masih memberikan hukuman untuk suatu kejahatan, bahkan untuk pembunuhan, agar diputuskan dan dilaksanakan oleh keluarga korban.
70:10.12 (796.2) Kemajuan lain adalah pengenaan denda untuk pelanggaran tabu, ketentuan untuk hukuman-hukuman. Denda-denda ini merupakan pendapatan publik yang pertama. Praktek membayar “uang darah” juga menjadi mode sebagai pengganti untuk balas dendam darah. Kerugian-kerugian demikian biasanya dibayar dalam bentuk perempuan atau ternak; makan waktu lama sebelum denda yang sebenarnya, kompensasi keuangan, dinilai sebagai hukuman atas kejahatan. Dan karena gagasan hukuman itu pada dasarnya adalah kompensasi, maka segala sesuatu, termasuk hidup manusia, akhirnya dibuat untuk memiliki harga yang bisa dibayarkan sebagai ganti rugi. Orang Ibrani adalah yang pertama menghapuskan praktek membayar uang darah. Musa mengajarkan agar mereka “Janganlah kamu menerima uang tebusan karena nyawa seorang pembunuh yang kesalahannya setimpal dengan hukuman mati, tetapi pastilah ia dibunuh.”
70:10.13 (796.3) Peradilan dengan demikian pertama-tama dilaksanakan oleh keluarga, kemudian oleh marga, dan berikutnya lagi oleh suku. Pelaksanaan peradilan yang sesungguhnya berasal dari pengambilan hak balas dendam dari kelompok pribadi dan kerabat, dan menempatkannya di tangan kelompok sosial, yaitu negara.
70:10.14 (796.4) Hukuman dengan membakar hidup-hidup pernah menjadi praktek yang umum. Hal ini diakui oleh banyak penguasa kuno, termasuk Hammurabi dan Musa, yang terakhir memerintahkan bahwa banyak kejahatan, terutama yang bersifat seks yang parah, harus dihukum dengan membakar di tiang. Jika “anak perempuan seorang imam” atau warga terkemuka lainnya beralih menjadi pelacur publik, maka adalah kebiasaan Ibrani untuk “membakar dia dengan api.”
70:10.15 (796.5) Pengkhianatan—“selling out” atau berkhianat pada rekan suku—adalah kejahatan pertama yang dapat dihukum mati. Pencurian ternak secara universal dihukum mati langsung tanpa diadili, dan bahkan baru-baru ini pencurian kuda telah dihukum dengan cara yang sama. Tetapi seiring waktu berlalu, dipelajari bahwa kerasnya hukuman itu tidak begitu bisa membuat jera terhadap kejahatan dibandingkan daripada kepastian dan kecepatan hukumannya.
70:10.16 (796.6) Ketika masyarakat gagal untuk menghukum kejahatan, kemarahan kelompok biasanya tampil dengan main hakim sendiri; penyediaan tempat suci adalah sarana untuk melarikan diri dari kemarahan kelompok yang tiba-tiba ini. Menghukum tanpa mengadili dan berduel merupakan keengganan individu untuk menyerahkan pembalasan pribadi kepada negara.
70:11.1 (796.7) Sulit untuk menarik perbedaan yang jelas antara adat istiadat dan hukum seperti halnya sulit menunjukkan kapan tepatnya, pada saat fajar, malam digantikan oleh siang. Adat adalah hukum dan peraturan polisi yang sedang dalam pembuatan. Ketika lama ditegakkan, adat istiadat yang belum ditentukan cenderung mengkristal menjadi undang-undang yang saksama, peraturan yang konkrit, dan konvensi sosial yang diatur jelas.
70:11.2 (796.8) Hukum selalu pada awalnya negatif dan bersifat melarang; dalam peradaban yang sedang maju, hukum menjadi semakin positif dan bersifat menyuruh. Masyarakat awal beroperasi secara negatif, memberikan individu hak untuk hidup dengan memberlakukan pada semua orang lain perintah, “jangan membunuh.” Setiap pemberian hak atau kebebasan untuk seseorang melibatkan pembatasan kebebasan untuk semua orang lain, dan ini diterapkan oleh tabu, hukum primitif. Seluruh ide tentang tabu atau pantangan itu pada hakikatnya adalah negatif, karena masyarakat primitif itu sepenuhnya negatif dalam penataannya, dan pengelolaan peradilan awal terdiri dari penegakan tabu-tabu. Tetapi aslinya hukum-hukum ini hanya berlaku pada saudara-saudara sesuku, seperti yang digambarkan oleh orang Ibrani masa kemudian, yang memiliki kode etik yang berbeda untuk berurusan dengan orang kafir.
70:11.3 (797.1) Sumpah itu berasal dari zaman Dalamatia dalam upaya untuk membuat kesaksian lebih benar. Sumpah tersebut terdiri dari mengucapkan kutukan pada diri sendiri. Sebelumnya tidak ada orang yang mau bersaksi melawan kelompok asalnya sendiri.
70:11.4 (797.2) Kejahatan adalah serangan atas adat-istiadat suku, dosa adalah pelanggaran tabu-tabu yang mendapat hukuman dari hantu, dan lama terjadi kebingungan karena gagal untuk memisahkan antara kejahatan dan dosa.
70:11.5 (797.3) Kepentingan-pribadi membentuk tabu mengenai pembunuhan, masyarakat menguduskannya sebagai adat-istiadat tradisional, sementara agama menahbiskan adat itu sebagai hukum moral, dan dengan demikian ketiganya bekerjasama memberikan kehidupan manusia yang lebih aman dan sakral. Masyarakat tidak bisa dipertahankan bersama pada saat-saat awal itu seandainya hak-hak tidak memiliki sanksi dari agama; takhayul adalah polisi moral dan sosial pada zaman-zaman evolusioner yang panjang itu. Orang-orang kuno semua mengklaim bahwa undang-undang tua mereka, tabu-tabu itu, telah diberikan kepada nenek moyang mereka oleh para dewa.
70:11.6 (797.4) Hukum adalah catatan yang dikodifikasikan dari pengalaman manusia yang panjang, opini publik yang dikristalisir dan dilegalisir. Adat istiadat adalah bahan baku dari akumulasi pengalaman yang darimana orang-orang yang berkuasa kemudian merumuskan hukum tertulis. Hakim kuno tidak memiliki hukum. Ketika ia menjatuhkan suatu keputusan, ia hanya berkata, “ini adalah adat.”
70:11.7 (797.5) Rujukan ke preseden sebelumnya dalam keputusan pengadilan merupakan upaya hakim untuk mengadaptasi hukum tertulis dengan kondisi masyarakat yang berubah. Hal ini menyediakan adaptasi progresif pada kondisi sosial yang berubah, digabungkan dengan kehebatan kontinuitas tradisional.
70:11.8 (797.6) Sengketa properti ditangani dengan berbagai cara, seperti:
70:11.9 (797.7) 1. Dengan menghancurkan properti yang disengketakan.
70:11.10 (797.8) 2. Dengan kekuatan—para kontestan bertarung untuk itu.
70:11.11 (797.9) 3. Dengan arbitrase—pihak ketiga yang memutuskan.
70:11.12 (797.10) 4. Dengan banding kepada para tua-tua— kemudian ke pengadilan.
70:11.13 (797.11) Pengadilan pertama adalah pertemuan adu-tinju yang diatur; para hakim hanyalah wasit atau juri. Mereka mengawasi agar perkelahian itu dijalankan menurut aturan yang disetujui. Pada waktu memasuki suatu perkelahian pengadilan, masing-masing pihak membayar deposit pada hakim untuk membayar biaya dan denda setelah yang satu dikalahkan oleh yang lain. “Might was still right.” Belakangan, argumen lisan menggantikan pukulan fisik.
70:11.14 (797.12) Seluruh ide peradilan primitif itu tidak terlalu agar bersikap adil, namun lebih agar menyelesaikan kontes dan dengan demikian mencegah kekacauan publik dan kekerasan pribadi. Namun manusia primitif tidak begitu marah pada apa yang sekarang dianggap sebagai ketidakadilan; diyakini begitu saja bahwa siapa yang memiliki kekuasaan akan menggunakannya dengan mementingkan diri sendiri. Sekalipun demikian, status suatu peradaban dapat dengan sangat akurat ditentukan oleh ketelitian dan keadilan dari pengadilan-pengadilannya dan oleh integritas para hakimnya.
70:12.1 (797.13) Perjuangan besar dalam evolusi pemerintahan adalah mengenai konsentrasi atau pemusatan kekuasaan. Para administrator alam semesta telah belajar dari pengalaman bahwa bangsa-bangsa evolusioner di dunia-dunia hunian itu paling baik diatur oleh jenis pemerintahan sipil perwakilan, kalau dijaga keseimbangan kekuasaan yang semestinya antara cabang-cabang eksekutif, legislatif, dan yudikatif yang dikoordinasikan dengan baik.
70:12.2 (798.1) Meskipun otoritas primitif didasarkan pada kekuatan, kuasa secara fisik, pemerintah yang ideal adalah sistem perwakilan yang di dalamnya kepemimpinan itu didasarkan pada kemampuan, tetapi pada hari-hari barbarisme terlalu banyak terjadi perang sehingga tidak mengizinkan pemerintah perwakilan untuk berfungsi secara efektif. Dalam perjuangan panjang antara pembagian kewenangan dan kesatuan komando, para diktator menang. Kekuasaan awal dan menyebar dari dewan primitif tua-tua itu secara bertahap dipusatkan dalam pribadi monarki yang mutlak. Setelah kedatangan raja-raja yang sesungguhnya, kelompok tua-tua itu bertahan sebagai badan penasihat setengah-legislatif-yudisial; berikutnya, muncul para anggota legislatif dengan status sederajat, dan akhirnya mahkamah pengadilan tertinggi dibentuk terpisah dari legislatif.
70:12.3 (798.2) Raja adalah eksekutor adat istiadat, hukum yang asli atau tidak tertulis. Kemudian ia menegakkan undang-undang legislatif, kristalisasi opini publik. Suatu majelis rakyat sebagai ungkapan opini publik, meskipun lambat muncul, menandai kemajuan sosial yang besar.
70:12.4 (798.3) Raja-raja awal itu sangat dibatasi oleh adat istiadat—oleh tradisi atau opini publik. Pada waktu-waktu belakangan ini beberapa negara Urantia telah mengkodifikasikan adat istiadat ini menjadi basis dokumentasi bagi pemerintahan.
70:12.5 (798.4) Manusia Urantia berhak untuk kebebasan; mereka harus menciptakan sistem-sistem pemerintahan mereka; mereka harus mengadopsi konstitusi atau piagam-piagam lain untuk otoritas sipil serta prosedur pemerintahan mereka. Setelah melakukan hal ini, mereka harus memilih rekan-rekan mereka yang paling kompeten dan layak sebagai kepala eksekutif. Untuk perwakilan-perwakilan dalam cabang legislatif mereka harus memilih hanya mereka yang memenuhi syarat secara intelektual dan moral untuk memenuhi tanggung jawab suci tersebut. Orang yang harus dipilih sebagai hakim di pengadilan-pengadilan tinggi dan mahkamah agung adalah hanya mereka yang diberkahi dengan kemampuan alami dan yang telah menjadi bijaksana oleh pengalaman yang lengkap.
70:12.6 (798.5) Jika manusia ingin mempertahankan kebebasan mereka, mereka harus, setelah memilih piagam kemerdekaan mereka, menyediakan penafsiran yang bijak, cerdas, dan berani agar dapat dicegah:
70:12.7 (798.6) 1. Pelanggaran kekuasaan yang tidak dibenarkan oleh eksekutif ataupun oleh legislatif.
70:12.8 (798.7) 2. Intrik para penghasut yang bodoh dan penuh takhayul.
70:12.9 (798.8) 3. Penghambatan kemajuan ilmu pengetahuan.
70:12.10 (798.9) 4. Kebuntuan dari dominasi mediokritas.
70:12.11 (798.10) 5. Dominasi oleh minoritas yang kejam.
70:12.12 (798.11) 6. Kontrol oleh calon diktator yang ambisius dan pintar.
70:12.13 (798.12) 7. Gangguan kepanikan yang berbahaya.
70:12.14 (798.13) 8. Eksploitasi oleh oknum yang tak bermoral.
70:12.15 (798.14) 9. Perbudakan pajak terhadap warga oleh negara.
70:12.16 (798.15) 10. Kegagalan keadilan sosial dan ekonomi.
70:12.17 (798.16) 11. Penyatuan lembaga agama dan negara.
70:12.18 (798.17) 12. Kehilangan kebebasan pribadi.
70:12.19 (798.18) Hal-hal ini adalah tujuan dan sasaran dari pengadilan konstitusional yang bertindak sebagai pengatur terhadap mesin pemerintahan perwakilan di suatu dunia evolusioner.
70:12.20 (799.1) Perjuangan umat manusia untuk pemerintahan sempurna di Urantia berhubungan dengan penyempurnaan saluran-saluran administrasi, dengan menyesuaikannya pada kebutuhan saat ini yang terus berubah, dengan memperbaiki pembagian kekuasaan di dalam pemerintahan, dan kemudian dengan memilih para pemimpin pemerintahan tersebut yang benar-benar bijaksana. Meskipun ada bentuk pemerintahan yang ilahi dan ideal, hal itu tidak dapat diwahyukan tetapi harus dengan perlahan-lahan dan susah payah ditemukan oleh pria dan wanita di setiap planet di seluruh alam semesta ruang dan waktu.
70:12.21 (799.2) [Disampaikan oleh sesosok Melkisedek dari Nebadon.]
Buku Urantia
Makalah 71
71:0.1 (800.1) NEGARA adalah evolusi peradaban yang berguna; negara itu merupakan keuntungan bersih masyarakat dari kerusakan dan penderitaan akibat perang. Bahkan seni kenegaraan itu semata-mata hanyalah akumulasi cara untuk menyesuaikan kontes kekuatan bersaing antara suku-suku dan bangsa-bangsa yang berjuang.
71:0.2 (800.2) Negara modern adalah lembaga yang bertahan dalam perjuangan panjang demi kekuasaan kelompok. Kekuasaan yang unggul akhirnya yang menang, dan itu menghasilkan suatu makhluk yang adalah fakta—yaitu negara—bersama-sama dengan mitos moral tentang kewajiban mutlak warga negara untuk hidup dan mati demi negara. Namun negara itu bukan berasal dari ilahi; negara itu bahkan tidak dihasilkan oleh aksi manusia cerdas secara sengaja; negara itu adalah murni sebuah lembaga yang evolusioner dan sepenuhnya otomatis dalam asal-usulnya.
71:1.1 (800.3) Negara adalah suatu organisasi yang mengatur sosial teritorial, dan negara yang paling kuat, paling efisien, dan langgeng itu terdiri dari satu bangsa tunggal yang rakyatnya memiliki bahasa, adat istiadat, dan lembaga-lembaga yang sama.
71:1.2 (800.4) Negara mula-mula itu kecil-kecil dan semua hasil dari penaklukan. Negara itu tidak berasal dari ikatan-ikatan sukarela. Banyak yang didirikan oleh penaklukan bangsa-bangsa nomaden, yang akan menyerbu para penggembala damai atau petani menetap itu untuk menguasai dan memperbudak mereka. Negara-negara tersebut, yang dihasilkan dari penaklukan, terpaksa harus distratifikasikan (dibuat bertingkat-tingkat); kelas-kelas tak dapat dihindarkan, dan perjuangan kelas itu selalu selektif.
71:1.3 (800.5) Suku-suku utara dari bangsa kulit merah Amerika tidak pernah mencapai status kenegaraan yang sebenarnya. Mereka tidak pernah berkembang melebihi konfederasi longgar suku-suku, suatu bentuk yang sangat primitif dari negara. Pendekatan terdekat mereka adalah federasi Iroquois, tetapi kelompok enam bangsa ini tidak pernah cukup berfungsi sebagai negara dan gagal bertahan karena tidak adanya hal-hal pokok tertentu untuk kehidupan kebangsaan modern, seperti:
71:1.4 (800.6) 1. Perolehan dan pewarisan harta pribadi.
71:1.5 (800.7) 2. Kota-kota ditambah pertanian dan industri.
71:1.6 (800.8) 3. Hewan-hewan peliharaan yang berguna.
71:1.7 (800.9) 4. Penataan keluarga praktis. Bangsa kulit merah ini berpegang pada pewarisan keluarga-ibu dan keponakan.
71:1.8 (800.10) 5. Wilayah tertentu yang jelas.
71:1.9 (800.11) 6. Seorang kepala eksekutif yang kuat.
71:1.10 (800.12) 7. Perbudakan tawanan—mereka mengadopsi atau membantai mereka.
71:1.11 (800.13) 8. Penaklukan yang jelas.
71:1.12 (800.14) Bangsa kulit merah itu terlalu demokratis; mereka memiliki pemerintahan yang baik, tetapi hal itu gagal. Pada akhirnya tentulah mereka akan mengembangkan sebuah negara seandainya mereka tidak terlalu dini berjumpa peradaban yang lebih maju dari orang kulit putih, yang mengikuti metode pemerintahan dari orang Yunani dan orang Romawi.
71:1.13 (801.1) Negara Romawi yang berhasil itu didasarkan pada:
71:1.14 (801.2) 1. Keluarga-ayah.
71:1.15 (801.3) 2. Pertanian dan pemeliharaan hewan.
71:1.16 (801.4) 3. Pemadatan populasi—perkotaan.
71:1.17 (801.5) 4. Milik dan tanah pribadi.
71:1.18 (801.6) 5. Perbudakan—kelas-kelas kewarganegaraan.
71:1.19 (801.7) 6. Penaklukan dan penataan ulang bangsa-bangsa yang lemah dan terbelakang.
71:1.20 (801.8) 7. Wilayah yang jelas dengan jalanan.
71:1.21 (801.9) 8. Tokoh-tokoh penguasa yang kuat.
71:1.22 (801.10) Kelemahan besar dalam peradaban Romawi, dan suatu faktor dalam keruntuhan terakhir kekaisaran itu, adalah aturan yang dianggap liberal dan maju untuk pembebasan hak anak lelaki pada umur dua puluh satu dan pembebasan tanpa syarat anak perempuan sehingga dia bebas untuk menikah dengan pria pilihannya sendiri atau pergi jauh di negeri itu untuk menjadi tidak bermoral. Bahaya pada masyarakat itu bukan karena reformasi ini sendiri melainkan karena cara penerapannya yang tiba-tiba dan luas. Runtuhnya Roma menunjukkan apa yang bisa terjadi ketika negara mengalami perluasan terlalu cepat berkaitan dengan kebobrokan moral internal.
71:1.23 (801.11) Embrio negara itu dimungkinkan oleh penurunan ikatan darah demi mendukung wilayah, dan federasi-federasi suku tersebut biasanya dengan kuat disatukan oleh penaklukan. Meskipun kedaulatan yang melampaui semua perjuangan kecil-kecil dan perbedaan kelompok adalah ciri khas dari negara yang sebenarnya, namun demikian, banyak kelas dan kasta masih bertahan dalam organisasi negara kemudian sebagai sisa-sisa dari marga-marga dan sukus-suku dari masa-masa sebelumnya. Negara teritorial yang kemudian dan lebih besar itu mengalami perjuangan panjang dan sengit dengan kelompok-kelompok marga berkerabat yang lebih kecil ini, pemerintahan suku membuktikan transisi berharga dari otoritas keluarga ke negara. Selama waktu-waktu kemudian banyak marga yang tumbuh dari perdagangan dan ikatan industrial lainnya.
71:1.24 (801.12) Kegagalan integrasi negara berakibat dalam kemunduran ke kondisi-kondisi teknik pemerintahan pranegara, seperti halnya feodalisme pada Eropa Abad Pertengahan. Selama abad-abad kegelapan ini negara teritorial runtuh, dan terjadi langkah mundur ke kelompok-kelompok benteng kecil, munculnya kembali tahapan pengembangan marga dan suku. Seminegara-seminegara serupa bahkan sekarang ada di Asia dan Afrika, tetapi tidak semua dari mereka adalah kemunduran evolusioner; banyak yang adalah inti-inti cikal-bakal untuk negara pada masa depan.
71:2.1 (801.13) Demokrasi, meskipun ideal, adalah produk dari peradaban, bukan dari evolusi. Sebab itu berjalanlah perlahan-lahan! pilihlah dengan hati-hati! karena bahaya-bahaya demokrasi adalah:
71:2.2 (801.14) 1. Pengagungan mediokritas (yang sedang-sedang saja).
71:2.3 (801.15) 2. Pemilihan penguasa yang rendah dan bodoh.
71:2.4 (801.16) 3. Kegagalan untuk mengenali fakta-fakta dasar evolusi sosial.
71:2.5 (801.17) 4. Bahaya pemilihan umum di tangan mayoritas yang tidak berpendidikan dan malas.
71:2.6 (801.18) 5. Perbudakan pada opini publik; mayoritas itu tidak selalu benar.
71:2.7 (802.1) Opini publik, pendapat umum, telah selalu menghambat masyarakat; namun demikian, opini publik itu berharga, karena meskipun memperlambat evolusi sosial, hal itu melestarikan peradaban. Pendidikan opini publik adalah satu-satunya metode yang aman dan benar untuk mempercepat peradaban; paksaan hanya tindakan yang sementara, dan pertumbuhan budaya akan semakin cepat ketika peluru digantikan surat suara. Opini publik, adat istiadat, adalah energi dasar dan elemental dalam evolusi sosial dan pembangunan negara, tetapi untuk menjadi bernilai untuk negara opini publik itu haruslah tanpa kekerasan dalam pengungkapannya.
71:2.8 (802.2) Ukuran untuk kemajuan masyarakat itu secara langsung ditentukan oleh tingkatan sejauh mana opini publik dapat mengontrol perilaku pribadi dan peraturan negara melalui ungkapan tanpa kekerasan. Pemerintahan yang benar-benar beradab telah tiba ketika opini publik disandangi dengan kekuasaan untuk hak pilih pribadi. Pemilihan umum mungkin tidak selalu memutuskan sesuatu dengan benar, tetapi hal itu merupakan cara yang benar meskipun melakukan hal yang salah. Evolusi tidak sekaligus menghasilkan kesempurnaan superlatif melainkan penyesuaian praktis yang komparatif dan memajukan.
71:2.9 (802.3) Ada sepuluh langkah, atau tahapan, pada evolusi bentuk praktis dan efisien pemerintahan perwakilan, dan ini adalah:
71:2.10 (802.4) 1. Kebebasan pribadi. Perbudakan, perhambaan, dan segala bentuk belenggu manusia harus lenyap.
71:2.11 (802.5) 2. Kebebasan pikiran. Kecuali orang yang bebas diedukasi—diajar untuk berpikir cerdas dan merencanakan dengan bijaksana—maka kebebasan biasanya menghasilkan lebih banyak mudharat daripada manfaatnya.
71:2.12 (802.6) 3. Berkuasanya hukum. Kebebasan bisa dinikmati hanya ketika kemauan dan keinginan penguasa manusia digantikan oleh peraturan legislatif sesuai dengan undang-undang dasar yang diterima.
71:2.13 (802.7) 4. Kebebasan bicara. Pemerintahan perwakilan tidak mungkin tanpa kebebasan semua bentuk ekspresi untuk aspirasi dan pendapat manusia.
71:2.14 (802.8) 5. Keamanan milik. Tidak ada pemerintah yang bisa bertahan lama jika gagal menyediakan hak untuk menikmati milik pribadi dalam bentuk tertentu. Manusia menginginkan hak untuk memakai, mengendalikan, memberikan, menjual, menyewakan, dan mewariskan harta pribadinya.
71:2.15 (802.9) 6. Hak untuk petisi. Pemerintahan perwakilan menjamin hak warga negara untuk didengar. Hak istimewa petisi itu melekat dalam kewarganegaraan yang merdeka.
71:2.16 (802.10) 7. Hak untuk memerintah. Tidaklah cukup untuk didengar; kekuatan petisi harus maju kepada pengelolaan nyata dari pemerintah.
71:2.17 (802.11) 8. Pemilihan umum. Pemerintahan perwakilan mensyaratkan pemilih yang cerdas, efisien, dan menyeluruh. Karakter pemerintahan semacam ini akan selalu ditentukan oleh karakter dan kaliber orang-orang yang membentuknya. Sementara peradaban terus maju, pemilihan umum, meskipun tetap menyeluruh untuk kedua jenis kelamin, akan secara efektif dimodifikasi, dikelompokkan kembali, dan dengan kata lain dibeda-bedakan.
71:2.18 (802.12) 9. Pengendalian pegawai publik. Tidak ada pemerintahan sipil akan berguna dan efektif kecuali warganegaranya memiliki dan menggunakan teknik bijaksana untuk membimbing dan mengendalikan pemegang jabatan dan pelayan publik atau pegawai negeri.
71:2.19 (802.13) 10. Perwakilan yang cerdas dan terlatih. Kelangsungan hidup demokrasi itu tergantung pada pemerintahan perwakilan yang berhasil; dan hal itu diterapkan pada praktek memilih untuk kantor-kantor publik hanya orang-orang yang secara teknis terlatih, secara intelektual kompeten, secara sosial setia, dan secara moral layak. Hanya dengan syarat-syarat tersebut dapatlah dipertahankan pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.
71:3.1 (803.1) Bentuk politik atau administratif dari suatu pemerintahan itu tidak terlalu penting asalkan pemerintahan itu menyediakan pokok-pokok kemajuan sipil—kebebasan, keamanan, pendidikan, dan koordinasi sosial. Bukan seperti apa negara itu tetapi apa yang dilakukannya yang menentukan jalannya evolusi sosial. Bagaimanapun juga, tidak ada negara dapat melampaui nilai-nilai moral warganya sebagaimana dicontohkan oleh para pemimpin pilihan mereka. Kebodohan dan kepentingan diri sendiri akan memastikan kejatuhan jenis pemerintahan yang tertinggi sekalipun.
71:3.2 (803.2) Meskipun banyak yang akan disesali, namun egotisme nasional itu penting untuk kelangsungan sosial. Doktrin bangsa pilihan telah menjadi faktor utama dalam penyatuansuku dan pembangunan bangsa hingga ke zaman modern. Namun tidak ada negara yang dapat mencapai tingkat fungsi yang ideal sampai setiap bentuk intoleransi dikuasai; intoleransi itu senantiasa bertentangan dengan kemajuan manusia. Intoleransi paling baik diperangi oleh koordinasi antara ilmu pengetahuan, perdagangan, permainan, dan agama.
71:3.3 (803.3) Negara yang ideal berfungsi di bawah dorongan dari tiga penggerak yang kuat dan terkoordinasi:
71:3.4 (803.4) 1. Loyalitas cinta yang berasal dari kesadaran akan persaudaraan manusia.
71:3.5 (803.5) 2. Patriotisme cerdas yang berdasarkan ideal-ideal yang bijaksana.
71:3.6 (803.6) 3. Wawasan kosmis yang ditafsirkan dalam bahasa-bahasa fakta, kebutuhan, dan tujuan-tujuan planet.
71:3.7 (803.7) Hukum-hukum untuk negara ideal itu sedikit jumlahnya, dan hukum-hukum itu telah melewati dari zaman tabu yang negatif ke era kemajuan positif kebebasan individu yang adalah akibat dari peningkatan kontrol diri. Negara yang dimuliakan itu tidak hanya memaksa warganya untuk bekerja tetapi juga membujuk mereka ke dalam pemanfaatan menguntungkan dan menggembirakan terhadap peningkatan waktu luang yang dihasilkan dari pembebasan kerja keras oleh kemajuan zaman mesin. Selain mengkonsumsi, waktu luang juga harus memproduksi.
71:3.8 (803.8) Tidak ada masyarakat yang dapat maju sangat jauh kalau masyarakat itu mengizinkan kemalasan atau membiarkan kemiskinan. Namun kemiskinan dan ketergantungan itu tidak pernah dapat dihilangkan jika stok genetik yang cacat dan merosot itu secara bebas didukung dan diizinkan untuk berkembang biak tanpa ditahan.
71:3.9 (803.9) Suatu masyarakat yang bermoral harus bertujuan untuk memelihara penghargaan diri warganya dan menyediakan kesempatan yang memadai bagi setiap individu yang normal untuk realisasi diri. Rencana pencapaian sosial seperti itu akan menghasilkan suatu masyarakat budaya dari tatanan tertinggi. Evolusi sosial harus didorong oleh pengawasan pemerintah yang menjalankan pengendalian regulatif yang minimal. Negara itu paling baik jika paling banyak mengkoordinasikan sementara paling sedikit mengatur.
71:3.10 (803.10) Cita-cita kenegaraan harus dicapai oleh evolusi, oleh pertumbuhan lambat dari kesadaran berwarganegara, pengenalan akan kewajiban dan hak istimewa untuk layanan sosial. Pada awalnya orang-orang menganggap beban-beban pemerintahan sebagai suatu kewajiban, setelah berakhirnya administrasi politik bagi-bagi jabatan bagi yang menang, tetapi kemudian mereka mencari pelayanan tersebut sebagai hak istimewa, sebagai kehormatan terbesar. Status dari suatu tingkat peradaban dengan tepat digambarkan oleh kaliber warganya yang secara sukarela menerima tanggung jawab kenegaraan.
71:3.11 (803.11) Dalam suatu persemakmuran yang sebenarnya, urusan memerintah kota dan provinsi itu dilakukan oleh para ahli dan dikelola seperti semua bentuk ikatan rakyat lain dalam bidang ekonomi dan komersial.
71:3.12 (803.12) Dalam negara-negara yang maju, layanan politik itu dijunjung sebagai pengabdian tertinggi dari warganegara. Ambisi terbesar dari yang paling bijaksana dan paling mulia dari warganegara adalah untuk mendapatkan pengakuan sipil, untuk dipilih atau ditunjuk untuk beberapa posisi kepercayaan pemerintahan, dan pemerintah seperti itu memberi kehormatan tertinggi untuk layanan kepada para pegawai sipil dan sosial mereka. Kehormatan yang selanjutnya dikaruniakan dalam urutan kepada para filsuf, pendidik, ilmuwan, industrialis, dan militeris. Para orang tua dengan sepatutnya dihargai oleh keistimewaan anak-anak mereka, dan mereka yang murni pemimpin agama, sebagai dutabesar-dutabesar dari kerajaan rohani, menerima pahala sesungguhnya mereka di akhirat.
71:4.1 (804.1) Ekonomi, masyarakat, dan pemerintah harus berkembang jika mereka ingin tetap ada. Kondisi statis di dunia yang berevolusi menandakan terjadinya kerusakan; hanya lembaga-lembaga yang bergerak maju bersama aliran evolusi yang tetap bertahan.
71:4.2 (804.2) Program progresif dari suatu peradaban yang berkembang mencakup:
71:4.3 (804.3) 1. Pelestarian kebebasan individu.
71:4.4 (804.4) 2. Perlindungan rumah.
71:4.5 (804.5) 3. Peningkatan keamanan ekonomis.
71:4.6 (804.6) 4. Pencegahan penyakit.
71:4.7 (804.7) 5. Wajib belajar.
71:4.8 (804.8) 6. Wajib kerja.
71:4.9 (804.9) 7. Pemanfaatan menguntungkan untuk waktu luang.
71:4.10 (804.10) 8. Perawatan terhadap yang kurang beruntung.
71:4.11 (804.11) 9. Peningkatan ras.
71:4.12 (804.12) 10. Promosi ilmu pengetahuan dan seni.
71:4.13 (804.13) 11. Promosi filsafat—kebijaksanaan.
71:4.14 (804.14) 12. Peningkatan wawasan kosmis—spiritualitas.
71:4.15 (804.15) Kemajuan dalam seni-seni peradaban ini mengarah langsung ke perwujudan tujuan tertinggi manusiawi dan ilahi untuk usaha manusia fana—yaitu pencapaian sosial dari persaudaraan manusia dan status pribadi kesadaran-Tuhan, yang terungkap dalam keinginan tertinggi setiap individu untuk melakukan kehendak Bapa di surga.
71:4.16 (804.16) Munculnya persaudaraan yang sejati menandakan bahwa suatu tatanan sosial telah tiba di dalam mana semua orang senang memikul beban satu sama lain; mereka benar-benar ingin mempraktekkan aturan emas. Namun sebuah masyarakat yang ideal demikian tidak dapat diwujudkan kalau yang lemah ataupun yang jahat itu menunggu untuk mengambil keuntungan yang tidak adil dan tidak halal terhadap mereka yang terutama digerakkan oleh pengabdian pada layanan kebenaran, keindahan, dan kebaikan. Dalam situasi seperti itu hanya satu saja arah yang praktis: Para “penguasa emas” dapat mendirikan suatu masyarakat progresif di dalam mana mereka hidup menurut cita-cita ideal mereka, sementara tetap menjaga pertahanan yang memadai terhadap sesama mereka yang jahat yang mungkin berupaya untuk mengeksploitasi kegemaran damai mereka ataupun untuk merusak peradaban maju mereka.
71:4.17 (804.17) Idealisme tidak pernah dapat bertahan hidup di sebuah planet yang berevolusi jika para idealis dalam setiap generasi mengizinkan diri mereka dibasmi oleh golongan-golongan manusia yang lebih rendah. Di sinilah ujian besar untuk idealisme: Dapatkah suatu masyarakat yang maju mempertahankan kesiap-siagaan militer yang membuat ia aman dari segala serangan oleh tetangga-tetangga yang suka berperang, tanpa menyerah pada godaan untuk menggunakan kekuatan militer ini dalam operasi-operasi ofensif terhadap bangsa lain untuk tujuan keuntungan sendiri atau kebesaran nasional? Kelangsungan hidup bangsa menuntut kesiap-siagaan, dan idealisme keagamaan saja yang bisa mencegah penyalahgunaan kesiap-siagaan itu menjadi agresi. Hanya kasih, persaudaraan, yang dapat mencegah yang kuat agar tidak menindas yang lemah.
71:5.1 (805.1) Persaingan itu sangat penting untuk kemajuan sosial, tetapi persaingan, yang tidak diatur, membiakkan kekerasan. Dalam masyarakat saat ini, persaingan secara perlahan menggusur perang dalam hal menentukan tempat seseorang dalam industri, serta menetapkan kelangsungan hidup industri-industri itu sendiri. (Pembunuhan dan perang berbeda dalam status mereka di depan adat istiadat, pembunuhan telah dilarang sejak masa-masa awal masyarakat, sementara perang belum pernah dilarang oleh umat manusia secara keseluruhan).
71:5.2 (805.2) Negara yang ideal berupaya untuk mengatur perilaku sosial secukupnya untuk mencabut kekerasan dari kompetisi individual dan untuk mencegah ketidakadilan dalam inisiatif pribadi. Berikut ini adalah masalah besar dalam kenegaraan: Bagaimana kamu dapat menjamin damai dan tenang dalam industri, membayar pajak untuk mendukung kekuasaan negara, dan pada saat yang sama mencegah perpajakan agar tidak menghalangi industri dan mencegah negara agar tidak menjadi parasit atau tiran?
71:5.3 (805.3) Sepanjang era-era yang lebih awal di setiap dunia, kompetisi itu sangat penting untuk peradaban progresif. Saat evolusi manusia berkembang maju, kerjasama menjadi semakin efektif. Dalam peradaban maju, kerjasama itu lebih efisien daripada kompetisi. Manusia awal dirangsang oleh persaingan. Evolusi awal ditandai oleh kelangsungan hidup mereka yang layak secara biologis, tetapi peradaban-peradaban yang kemudian lebih baik ditingkatkan oleh kerjasama cerdas, kelompok minat, dan persaudaraan rohani.
71:5.4 (805.4) Benar, persaingan dalam industri itu amat boros dan sangat tidak efektif, tetapi jangan menyokong upaya untuk menghapus gerakan rugi ekonomis ini jika penyesuaian tersebut memerlukan pelanggaran yang terkecil sekalipun terhadap salah satu kebebasan dasar individu.
71:6.1 (805.5) Ekonomi yang dimotivasi laba pada saat ini ditakdirkan akan runtuh kecuali motif keuntungan dapat ditambah dengan motif layanan. Persaingan yang kejam berdasarkan kepentingan sendiri yang berpikiran sempit itu pada akhirnya akan menghancurkan, bahkan menghancurkan hal-hal yang berusaha dipertahankan. Motivasi laba yang eksklusif dan melayani kepentingan sendiri itu tidak sesuai dengan cita-cita Kristen—jauh lebih tidak sesuai lagi dengan ajaran Yesus.
71:6.2 (805.6) Dalam ilmu ekonomi, motivasi laba terhadap motivasi layanan adalah seperti takut terhadap kasih dalam agama. Tetapi motif laba tidak boleh tiba-tiba dihapus atau dibuang; motif laba itu membuat banyak manusia yang biasanya malas menjadi bekerja keras. Namun demikian, tidaklah harus bahwa penggugah energi sosial ini akan selamanya mementingkan diri sendiri dalam tujuan-tujuannya.
71:6.3 (805.7) Motif laba untuk kegiatan-kegiatan ekonomi itu semuanya rendah dan sepenuhnya tidak layak untuk tatanan masyarakat maju; namun demikian, hal itu merupakan faktor yang sangat diperlukan dalam seluruh tahap peradaban yang lebih awal. Motivasi laba tidak boleh diambil dari manusia sampai mereka telah dengan teguh memiliki sendiri jenis-jenis unggul motif-motif nirlaba untuk perjuangan ekonomi dan layanan sosial—dorongan transenden untuk kebijaksanaan yang superlatif, persaudaraan yang membangkitkan minat, dan keunggulan pencapaian rohani.
71:7.1 (806.1) Negara yang bertahan lama itu didirikan di atas budaya, didominasi oleh cita-cita, dan dimotivasi oleh layanan. Tujuan pendidikan haruslah perolehan keterampilan, pengejaran kebijaksanaan, perwujudan jati diri, dan pencapaian nilai-nilai kerohanian.
71:7.2 (806.2) Dalam negara yang ideal, pendidikan berlanjut sepanjang hidup, dan filsafat kadang-kadang menjadi pencarian utama para warganya. Warga-warga dari persemakmuran seperti itu mengejar kebijaksanaan sebagai peningkatan wawasan menuju makna pentingnya hubungan manusia, makna-makna kasunyataan, keagungan nilai-nilai, sasaran-sasaran hidup, dan kemuliaan takdir kosmis.
71:7.3 (806.3) Orang Urantia perlu mendapatkan visi tentang masyarakat budaya yang baru dan lebih tinggi. Pendidikan akan melompat ke tingkat-tingkat nilai yang baru dengan berlalunya sistem ekonomi yang murni bermotif laba. Pendidikan telah terlalu lama menjadi lokalistik, militeristik, meninggikan ego, dan mencari kesuksesan; pendidikan pada akhirnya harus menyeluruh sedunia, idealis, menyadari diri, dan menjangkau kosmis.
71:7.4 (806.4) Pendidikan baru saja berlalu dari kontrol para pemuka agama kepada para ahli hukum dan pengusaha. Akhirnya pendidikan haruslah diserahkan kepada para filsuf dan ilmuwan. Guru-guru harus menjadi sosok yang bebas, pemimpin sejati, sampai akhirnya filsafat, atau pencarian kebijaksanaan, dapat menjadi tujuan utama yang dikejar pendidikan.
71:7.5 (806.5) Pendidikan adalah usaha menjalani hidup; pendidikan harus terus berlanjut sepanjang masa hidup sehingga umat manusia secara bertahap dapat mengalami tingkat-tingkat kebijaksanaan manusia yang makin menaik, yaitu:
71:7.6 (806.6) 1. Pengetahuan tentang benda-benda.
71:7.7 (806.7) 2. Kesadaran tentang makna-makna.
71:7.8 (806.8) 3. Penghargaan tentang nilai-nilai.
71:7.9 (806.9) 4. Kemuliaan kerja—tugas.
71:7.10 (806.10) 5. Motivasi sasaran-sasaran—moralitas.
71:7.11 (806.11) 6. Cinta layanan—karakter.
71:7.12 (806.12) 7. Wawasan kosmis—pandangan rohani.
71:7.13 (806.13) Dan kemudian, melalui sarana pencapaian-pencapaian ini, banyak yang akan naik ke hal yang terakhir untuk pencapaian batin fana, yaitu kesadaran akan Tuhan.
71:8.1 (806.14) Satu-satunya fitur sakral dari setiap pemerintahan manusia adalah pembagian kenegaraan menjadi tiga domain fungsi eksekutif, legislatif, dan yudikatif. Alam semesta itu dikelola sesuai dengan rancangan pemisahan fungsi dan otoritas seperti itu. Selain dari konsep ilahi untuk pengaturan sosial atau pemerintahan sipil yang efektif ini, tidaklah terlalu penting seperti apa bentuk negara yang mungkin dipilih suatu bangsa, asalkan warganegaranya selalu maju ke arah sasaran pertambahan kontrol diri dan peningkatan pelayanan sosial. Ketajaman intelektual, kebijaksanaan ekonomi, kepintaran sosial, dan stamina moral suatu bangsa semua dengan setia tercermin dalam kenegaraannya.
71:8.2 (806.15) Evolusi kenegaraan memerlukan kemajuan dari tingkat ke tingkat, sebagai berikut:
71:8.3 (806.16) 1. Penciptaan pemerintahan lipat tiga eksekutif, legislatif, dan yudikatif.
71:8.4 (806.17) 2. Kebebasan untuk kegiatan sosial, politik, dan keagamaan.
71:8.5 (807.1) 3. Penghapusan segala bentuk perbudakan dan belenggu manusia.
71:8.6 (807.2) 4. Kemampuan warganegara untuk mengontrol penarikan pajak.
71:8.7 (807.3) 5. Pembentukan pendidikan universal—belajar yang diperpanjang dari buaian sampai ke kubur.
71:8.8 (807.4) 6. Penyesuaian yang tepat antara pemerintah daerah dan nasional.
71:8.9 (807.5) 7. Pembinaan ilmu pengetahuan dan penaklukan sakit penyakit.
71:8.10 (807.6) 8. Pengakuan semestinya tentang kesetaraan jenis kelamin dan berfungsi sederajatnya pria dan wanita di rumah, sekolah, dan lembaga agama, dengan layanan khusus dari para perempuan dalam industri dan pemerintahan.
71:8.11 (807.7) 9. Penghapusan perbudakan kerja keras oleh penemuan mesin dan penguasaan berikutnya terhadap zaman mesin.
71:8.12 (807.8) 10. Penaklukan logat-logat bahasa—kemenangan satu bahasa universal.
71:8.13 (807.9) 11. Berakhirnya perang—ajudikasi internasional terhadap perbedaan nasional dan rasial oleh pengadilan negara-negara benua yang dipimpin oleh sebuah pengadilan tertinggi planet yang otomatis direkrut dari mantan kepala-kepala pengadilan benua secara berkala. Pengadilan benua itu otoritatif; pengadilan dunia bersifat menasihati—moral.
71:8.14 (807.10) 12. Kegemaran untuk perburuan kebijaksanaan yang menyeluruh sedunia—peninggian filsafat. Evolusi satu agama dunia, yang akan menandai masuknya planet pada fase-fase lebih awal untuk pemapanan dalam terang dan hidup.
71:8.15 (807.11) Hal-hal inilah prasyarat pemerintahan progresif dan tanda pengenal kenegaraan yang ideal. Urantia masih jauh dari perwujudan cita-cita mulia ini, tetapi ras-ras beradab telah membuat suatu permulaan—umat manusia sedang berbaris menuju takdir-takdir evolusioner yang lebih tinggi.
71:8.16 (807.12) [Disponsori oleh sesosok Melkisedek dari Nebadon.]
Buku Urantia
Makalah 72
72:0.1 (808.1) BERDASARKAN IZIN dari Lanaforge dan dengan persetujuan dari Yang Paling Tinggi Edentia, aku diberi wewenang untuk menceritakan beberapa tentang kehidupan sosial, moral, dan politik dari ras manusia paling maju yang hidup di sebuah planet tak terlampau jauh yang masih termasuk sistem Satania.
72:0.2 (808.2) Dari semua dunia-dunia Satania yang menjadi terisolir karena keikutsertaan dalam pemberontakan Lucifer, planet ini telah mengalami suatu sejarah yang paling mirip Urantia. Kesamaan dari kedua dunia itu tak diragukan lagi menjelaskan mengapa izin untuk membuat presentasi luar biasa ini dikabulkan, karena adalah paling tidak umum bagi para penguasa sistem untuk menyetujui penceritaan ke sebuah planet tentang urusan-urusan planet lainnya.
72:0.3 (808.3) Planet ini, seperti Urantia, dibawa tersesat oleh ketidaksetiaan Pangeran Planetnya dalam kaitannya dengan pemberontakan Lucifer. Planet itu menerima sepasang Putra Material segera setelah Adam datang ke Urantia, dan Putra ini juga gagal, meninggalkan dunia ini terisolir, karena sesosok Putra Magisterial belum pernah dikaruniakan ke atas ras-ras manusianya.
72:1.1 (808.4) Meskipun terjadi semua kendala keplanetan ini, ada suatu peradaban yang sangat unggul berkembang di sebuah benua yang tersendiri sekitar ukuran Australia. Negara ini berpenduduk sekitar 140 juta. Orang-orangnya adalah ras campuran, terutamanya biru dan kuning, memiliki sedikit lebih banyak proporsi ungu dibanding yang disebut ras kulit putih di Urantia. Ras-ras yang berbeda ini belum sepenuhnya berbaur, tetapi mereka bersaudara dan bermasyarakat sangat baik. Panjang usia rata-rata di benua ini sekarang sembilan puluh tahun, lima belas persen lebih tinggi dibandingkan semua bangsa yang lain di planet itu.
72:1.2 (808.5) Mekanisme industrial dari bangsa ini menikmati keuntungan besar tertentu yang berasal dari topografi unik benua ini. Pegunungan tinggi, dimana curah hujan tinggi turun delapan bulan dalam setahun, terletak tepat di tengah-tengah negara itu. Susunan alami ini mendukung penggunaan tenaga air dan amat membantu irigasi di bagian barat benua yang lebih kering.
72:1.3 (808.6) Orang-orang ini adalah swasembada, yaitu, mereka dapat hidup seterusnya tanpa mengimpor apapun dari negara-negara sekitarnya. Sumberdaya alami mereka lengkap, dan oleh teknik-teknik ilmiah mereka telah belajar bagaimana menutupi kekurangan mereka dalam kebutuhan-kebutuhan pokok kehidupan. Mereka menikmati suatu perdagangan domestik yang ramai tetapi melakukan sedikit perdagangan luar negeri karena permusuhan menyeluruh dari tetangga-tetangga mereka yang kurang maju.
72:1.4 (808.7) Negara benua ini, secara umum, mengikuti tren evolusioner di planet itu: Perkembangan dari tahap kesukuan menuju munculnya penguasa dan raja-raja kuat yang mencakup waktu ribuan tahun. Monarki-monarki yang tak bersyarat digantikan oleh banyak tatanan pemerintahan yang berbeda-beda—republik-republik gagal, negara-negara komunal, dan para diktator datang dan pergi sangat banyak tanpa akhir. Pertumbuhan ini berlanjut hingga sekitar lima ratus tahun yang lalu ketika, selama suatu periode gejolak politik, salah satu dari diktator-triumvirat yang berkuasa berubah hati. Dia merelakan untuk turun tahta asalkan satu dari penguasa yang lain, yang lebih buruk dari dua sisanya yang lain, juga meninggalkan kediktatorannya. Dengan demikian kedaulatan dari benua itu ditempatkan dalam tangan satu penguasa. Negara yang dipersatukan itu maju di bawah pemerintahan monarki yang kuat selama lebih dari seratus tahun, selama itu dikembangkanlah suatu piagam kemerdekaan yang bagus sekali.
72:1.5 (809.1) Transisi berikutnya dari monarki ke suatu bentuk pemerintahan perwakilan terjadi secara berangsur-angsur, raja-raja tinggallah hanya semata-mata jabatan-simbol sosial atau sentimental, yang akhirnya lenyap ketika garis keturunan laki-laki habis. Republik yang ada sekarang baru saja berusia dua ratus tahun, selama waktu itu telah terjadi kemajuan terus menerus menuju teknik-teknik pemerintahan yang akan diceritakan berikut ini, perkembangan perkembangan terakhir dalam bidang industri dan politik telah dibuat di dalam dekade yang lalu.
72:2.1 (809.2) Negara benua ini sekarang memiliki sebuah pemerintahan perwakilan dengan sebuah ibukota nasional yang tempatnya di tengah-tengah. Pemerintahan pusat terdiri dari suatu federasi kuat dari seratus negara-bagian yang relatif merdeka. Negara-negara bagian ini memilih gubernur-gubernur dan legislatur-legislatur mereka untuk masa sepuluh tahun, dan tidak boleh dipilih kembali. Hakim-hakim negara-bagian ditunjuk seumur hidup oleh para gubernur dan disahkan oleh dewan legislatif mereka, yang terdiri dari satu perwakilan untuk setiap seratus ribu warganegara.
72:2.2 (809.3) Ada lima jenis pemerintahan metropolitan yang berbeda, bergantung pada ukuran kota, tetapi tidak ada kota yang diperbolehkan memiliki lebih dari satu juta penduduk. Secara keseluruhannya, skema-skema pemerintahan perkotaan (kotamadya) ini sangat sederhana, langsung, dan ekonomis. Kantor-kantor administrasi kota yang berjumlah sedikit itu dengan sungguh-sungguh diincar oleh jenis-jenis warganegara yang tertinggi.
72:2.3 (809.4) Pemerintahan federal mencakup tiga divisi yang sederajat: eksekutif, legislatif, dan yudikatif. Eksekutif kepala federal dipilih setiap enam tahun oleh pemilihan umum wilayah. Dia tidak memenuhi syarat untuk pemilihan ulang kecuali atas petisi dari paling sedikit tujuh puluh lima anggota dewan legislatif negara-bagian yang disetujui oleh masing-masing gubernur negara-bagian, dan itupun hanya untuk satu masa jabatan. Dia diberi pertimbangan oleh suatu kabinet super yang terdiri dari semua mantan eksekutif kepala yang masih hidup.
72:2.4 (809.5) Divisi legislatif mencakup tiga majelis:
72:2.5 (809.6) 1. Majelis tinggi itu dipilih oleh kelompok pekerja industrial, profesional, pertanian, dan kelompok pekerja yang lain, yang memberi suara sesuai dengan fungsi ekonomi.
72:2.6 (809.7) 2. Majelis rendah dipilih oleh organisasi-organisasi kemasyarakatan tertentu yang mencakup kelompok-kelompok sosial, politik, dan filosofis yang tidak termasuk dalam industri atau profesi-profesi. Semua warganegara yang layak ikut serta dalam pemilihan kedua kelas perwakilan itu, tetapi mereka dikelompokkan berbeda-beda, bergantung apakah pemilihan itu berkenaan dengan majelis tinggi atau rendah.
72:2.7 (809.8) 3. Majelis ketiga—negarawan-negarawan senior—mencakup veteran-veteran dari jawatan layanan sipil dan mencakup banyak tokoh terkemuka yang dinominasikan oleh eksekutif kepala, oleh para eksekutif regional (subfederal), oleh kepala mahkamah agung, dan oleh pejabat-pejabat ketua dari dua majelis legislatif yang lain. Kelompok ini dibatasi sampai seratus, dan anggota-anggotanya dipilih oleh aksi mayoritas dari para negarawan senior itu sendiri. Keanggotaan adalah seumur hidup, dan kalau terjadi lowongan, orang yang menerima suara terbanyak di antara daftar nominasi tersebut kemudian dengan hormat dilantik. Lingkup dari badan ini murni penasihat, tetapi badan itu adalah pengatur opini publik yang kuat dan menerapkan suatu pengaruh kuat atas semua cabang pemerintahan.
72:2.8 (810.1) Banyak sekali pekerjaan administratif federal dilaksanakan oleh sepuluh otoritas regional (subfederal), masing-masing terdiri dari asosiasi sepuluh negara-bagian. Divisi-divisi regional ini sepenuhnya eksekutif dan administratif, tidak memiliki fungsi legislatif maupun yudisial. Kesepuluh eksekutif regional itu adalah orang yang ditunjuk secara pribadi oleh eksekutif kepala federal, dan masa jabatan mereka adalah berbarengan dengan masa jabatannya—enam tahun. Mahkamah agung federal menyetujui penunjukan sepuluh eksekutif regional ini, dan meskipun mereka mungkin tidak ditunjuk lagi, pensiunan eksekutif ini secara otomatis menjadi rekan dan penasihat untuk penerusnya. Selain itu, pemimpin-pemimpin regional ini memilih kabinet pejabat-pejabat administratif mereka sendiri.
72:2.9 (810.2) Negara ini dihakimi oleh dua sistem pengadilan utama—pengadilan-pengadilan hukum dan pengadilan-pengadilan sosioekonomi. Pengadilan hukum berfungsi pada tiga tingkatan berikut:
72:2.10 (810.3) 1. Pengadilan minor untuk wilayah hukum perkotaan dan lokal, yang keputusan-keputusannya bisa dinaik-bandingkan ke pengadilan tinggi negara-bagian.
72:2.11 (810.4) 2. Pengadilan tertinggi negara-bagian, yang keputusan-keputusannya adalah final dalam semua perkara yang tidak meliputi pemerintahan federal atau bahaya pelanggaran hak dan kebebasan warganegara. Para eksekutif regional itu diberi kuasa untuk membawa kasus apapun langsung ke pengadilan tertinggi (mahkamah agung) federal.
72:2.12 (810.5) 3. Mahkamah agung federal—pengadilan tinggi untuk penghakiman terhadap perdebatan nasional dan kasus-kasus banding yang naik dari pengadilan negara-bagian. Pengadilan tertinggi ini terdiri dari dua belas orang dengan umur di atas empat puluh dan di bawah tujuh puluh tahun yang telah bertugas dua tahun atau lebih di suatu pengadilan negara-bagian, dan yang telah ditunjuk pada posisi tinggi ini oleh eksekutif kepala dengan persetujuan mayoritas dari kabinet super dan dewan ketiga dari majelis legislatif. Semua putusan dari badan yudisial tertinggi ini adalah oleh paling sedikit dua pertiga suara.
72:2.13 (810.6) Pengadilan-pengadilan sosioekonomi berfungsi dalam tiga divisi berikut ini:
72:2.14 (810.7) 1. Pengadilan parental (keorangtuaan), berkaitan dengan divisi-divisi legislatif dan eksekutif dari sistem rumah tangga dan sosial.
72:2.15 (810.8) 2. Pengadilan edukasional (kependidikan)—badan-badan yuridis yang berhubungan dengan sistem-sistem sekolah negara-bagian dan regional dan berkaitan dengan cabang-cabang eksekutif dan legislatif dari mekanisme administratif pendidikan.
72:2.16 (810.9) 3. Pengadilan industrial—pengadilan yurisdiksional yang diberi wewenang penuh untuk penyelesaian semua sengketa ekonomi.
72:2.17 (810.10) Mahkamah agung federal tidak memutuskan kasus-kasus sosioekonomi kecuali atas suara tiga-perempat dari cabang legislatif ketiga dari pemerintahan nasional, yaitu majelis negarawan senior. Selain itu, semua keputusan dari pengadilan tinggi parental, edukasional dan industrial adalah final.
72:3.1 (811.1) Di benua ini, jika dua keluarga hidup di bawah satu atap yang sama maka itu adalah pelanggaran hukum. Dan karena tempat-tempat tinggal kelompok telah dilarang, banyak dari jenis bangunan apartemen telah dibongkar. Tetapi mereka yang belum menikah masih hidup dalam klub, hotel, dan tempat tinggal kelompok yang lain. Rumah tinggal terkecil yang diizinkan harus menyediakan lima puluh ribu kaki persegi (sekitar 4600 meter persegi) lahan. Semua lahan dan properti lain yang digunakan untuk keperluan-keperluan rumah adalah bebas pajak sampai sepuluh kali dari peruntukan rumah minimum.
72:3.2 (811.2) Kehidupan rumah tangga dari bangsa ini telah sangat diperbaiki selama abad yang lalu. Kehadiran orang tua, ayah maupun ibu, di sekolah-sekolah keorang-tuaan untuk pembinaan anak itu adalah wajib. Bahkan para petani yang tinggal di pemukiman pedesaan kecil melaksanakan pekerjaan ini melalui korespondensi, pergi ke pusat-pusat pendidikan lisan yang terdekat sekali dalam sepuluh hari—setiap dua minggu, karena mereka menggunakan lima hari untuk satu minggu.
72:3.3 (811.3) Jumlah anak rata-rata dalam tiap keluarga adalah lima, dan mereka ada di bawah pengawasan penuh orang tua mereka atau, dalam kasus kematian satu atau kedua orangtuanya, di bawah para wali yang ditunjuk oleh pengadilan parental. Merupakan kehormatan besar bagi suatu keluarga untuk dihadiahi perwalian seorang anak yatim piatu. Pemeriksaan yang kompetitif diselenggarakan di kalangan para orang tua; dan si yatim piatu itu dihadiahkan kepada keluarga yang menunjukkan kualifikasi keorang-tuaan yang terbaik.
72:3.4 (811.4) Rakyat ini menganggap rumah tangga sebagai lembaga dasar peradaban mereka. Diharapkan bahwa peranan yang paling berharga dari pendidikan dan pelatihan karakter seorang anak akan diperoleh dari orangtuanya dan di rumah, dan para ayah mencurahkan perhatian pada pembinaan anak hampir sebanyak seperti para ibu.
72:3.5 (811.5) Semua pendidikan seks diajarkan di rumah oleh para orang tua atau oleh pengajar yang resmi. Pendidikan moral ditawarkan oleh para guru selama jangka waktu istirahat di loka-loka atau bengkel kerja sekolah, tetapi tidak demikian halnya dengan pelatihan keagamaan, yang dianggap menjadi hak eksklusif orang tua, agama dipandang sebagai bagian integral dari kehidupan rumah tangga. Pendidikan agama secara murni diberikan secara publik hanya di kuil-kuil filsafat, tidak ada lembaga-lembaga keagamaan eksklusif seperti gereja-gereja Urantia yang dikembangkan di antara bangsa ini. Dalam filosofi mereka, agama adalah usaha untuk mengenal Tuhan dan untuk menyatakan kasih untuk sesama melalui pelayanan bagi mereka, tetapi ini bukan ciri khas status keagamaan bangsa-bangsa lain di planet ini. Di antara bangsa ini agama adalah seluruhnya urusan keluarga begitu rupa sehingga tidak ada tempat umum yang digunakan secara eksklusif untuk perkumpulan-perkumpulan keagamaan. Secara politis, seperti orang Urantia biasa katakan, gereja dan negara adalah seluruhnya terpisah, tetapi ada tumpang-tindih yang aneh antara agama dan filsafat.
72:3.6 (811.6) Sampai dengan dua puluh tahun yang lalu, guru-guru rohani (dapat dibandingkan dengan pendeta-pendeta Urantia), yang mengunjungi tiap keluarga secara berkala untuk memeriksa anak-anak untuk memastikan jika mereka telah dididik dengan benar oleh orang tua mereka, berada di bawah pengawasan pemerintah. Para penasihat dan pemeriksa rohani ini sekarang di bawah pimpinan Yayasan Kemajuan Rohani yang baru dibentuk, suatu lembaga yang didukung oleh sumbangan-sumbangan sukarela. Mungkin institusi ini tidak berkembang lebih lanjut lagi sampai setelah kedatangan sesosok Putra Magisterial Firdaus.
72:3.7 (811.7) Anak-anak secara hukum tetap tunduk pada orang tua mereka sampai mereka berumur lima belas tahun, ketika diselenggarakan perkenalan pertama ke dalam tanggung jawab kewarganegaraan. Setelah itu, setiap lima tahun untuk lima periode berturut-turut diselenggarakan pelatihan-pelatihan publik yang serupa untuk kelompok-kelompok umur tersebut dimana kewajiban-kewajiban mereka pada orang tua dikurangi, sementara tanggung jawab warganegara dan sosial pada negara dipikul. Hak memilih diberikan pada umur dua puluh, hak menikah tanpa persetujuan orang tua tidak diberikan sampai umur dua puluh lima, dan anak-anak harus meninggalkan rumah pada waktu mencapai umur tiga puluh.
72:3.8 (812.1) Hukum pernikahan atau perceraian adalah seragam di seluruh negara. Perkawinan sebelum umur dua puluh—usia untuk hak suara warganegara—tidak diperbolehkan. Izin untuk menikah hanya dikabulkan setelah satu tahun pemberitahuan niat, dan setelah kedua mempelai menyerahkan sertifikat yang menunjukkan bahwa mereka telah dengan semestinya dididik dalam sekolah-sekolah keorangtuaan mengenai tanggung jawab hidup menikah.
72:3.9 (812.2) Peraturan-peraturan perceraian agak longgar, tetapi putusan untuk pemisahan, yang dikeluarkan oleh pengadilan parental, tidak boleh didapatkan sampai satu tahun setelah permohonan untuk hal itu dicatat, dan tahun di planet ini jauh lebih lama dibandingkan di Urantia. Meskipun hukum perceraian mereka mudah, tingkat perceraian saat ini hanya sepersepuluh dari bangsa-bangsa beradab di Urantia.
72:4.1 (812.3) Sistem pendidikan di negara ini adalah wajib dan bersama-sama (laki-laki dan perempuan) dalam sekolah-sekolah prakuliah yang diikuti murid dari umur lima sampai dengan delapan belas. Sekolah-sekolah ini sangat berbeda dari sekolah di Urantia. Tidak ada ruang-ruang kelas, hanya satu mata pelajaran yang diikuti pada satu waktu, dan setelah tiga tahun pertama semua siswa menjadi asisten guru, mengajar siswa yang di bawah mereka. Buku-buku digunakan hanya untuk mendapatkan informasi yang akan membantu menyelesaikan masalah-masalah yang muncul di toko atau loka sekolah dan di kebun-kebun sekolah. Banyak dari perabotan yang digunakan di benua itu dan banyak peralatan mekanis—ini adalah zaman besar penemuan dan mekanisasi—diproduksi dalam loka atau bengkel-bengkel sekolah ini. Berdekatan dengan tiap bengkel ini ada suatu perpustakaan kerja dimana para siswa bisa mencari keterangan dari buku-buku referensi yang diperlukan. Pertanian dan perkebunan juga diajarkan di seluruh periode pendidikan di kebun-kebun luas yang berdampingan dengan setiap sekolah lokal.
72:4.2 (812.4) Mereka yang lemah pikiran dilatih hanya dalam bidang pertanian dan peternakan, dan dimasukkan seumur hidup ke koloni-koloni perawatan khusus dimana mereka dipisahkan berdasarkan jenis kelamin untuk mencegah menjadi orang tua, yang tidak diperbolehkan bagi semua yang di bawah normal. Pembatasan ini telah dilaksanakan selama tujuh puluh lima tahun; putusan-putusan untuk komitmen itu ditetapkan oleh pengadilan parental.
72:4.3 (812.5) Setiap orang mengambil liburan satu bulan tiap tahun. Sekolah prakuliah diselenggarakan selama sembilan bulan dari setahun yang terdiri dari sepuluh bulan, liburan dihabiskan dengan orang tua atau teman-teman dalam perjalanan. Perjalanan ini adalah bagian dari program pendidikan orang dewasa dan dilanjutkan sepanjang hidup, dana untuk memenuhi biaya-biaya tersebut dikumpulkan dengan metode yang sama seperti yang dilakukan dalam jaminan hari-tua.
72:4.4 (812.6) Seperempat dari waktu sekolah digunakan untuk bermain—atletik kompetitif—murid-murid maju dalam kontes-kontes ini dari tingkat lokal, melalui negara-bagian dan regional, dan terus sampai pengujian keterampilan dan kemahiran tingkat nasional. Demikian pula, kontes-kontes seni berpidato dan musik, juga ilmu pengetahuan dan filsafat, menyita perhatian para siswa dari divisi-divisi sosial rendah terus naik sampai kontes-kontes untuk penghargaan nasional.
72:4.5 (812.7) Pemerintahan sekolah adalah suatu replika dari pemerintahan nasional dengan ketiga cabangnya yang terkait, staf pengajar berfungsi sebagai divisi ketiga atau divisi legislatif penasihat. Tujuan utama dari pendidikan di benua ini adalah untuk membuat setiap murid menjadi seorang warganegara yang bisa menghidupi diri sendiri.
72:4.6 (813.1) Setiap anak yang lulus dari sistem sekolah prakuliah pada umur delapan belas adalah seorang tukang yang terampil. Kemudian mulailah studi buku dan pencarian pengetahuan khusus, baik di sekolah-sekolah dewasa ataupun di perkuliahan. Jika seorang siswa yang cemerlang menyelesaikan karyanya lebih awal dari jadwal, dia diberikan hadiah waktu dan sarana dengan mana dia bisa melaksanakan proyek kesayangan tertentu sesuai rencananya sendiri. Seluruh sistem pendidikan dirancang untuk secara memadai melatih orang per orang.
72:5.1 (813.2) Situasi industrial di antara bangsa ini masih jauh dari cita-cita ideal mereka; modal dan tenaga kerja masih bermasalah, tetapi keduanya sedang disesuaikan pada rancangan kerjasama yang jujur. Di benua yang unik ini para pekerja semakin menjadi pemegang-pemegang saham dalam semua urusan industrial; setiap buruh yang pintar perlahan-lahan menjadi seorang kapitalis kecil.
72:5.2 (813.3) Pertentangan sosial semakin berkurang, dan niat baik bertumbuh cepat. Tidak ada masalah ekonomi serius yang muncul dari penghapusan perbudakan (lebih dari seratus tahun yang lalu) karena penyesuaian ini diterapkan secara berangsur-angsur dengan pembebasan budak dua persen setiap tahunnya. Para budak itu yang secara memuaskan lulus tes-tes mental, moral, dan fisik diberi hak kewarganegaraan; banyak dari budak yang unggul ini adalah tawanan perang atau anak-anak tawanan tersebut. Sekitar lima puluh tahun yang lalu mereka mendeportasi budak-budak inferior mereka yang terakhir, dan yang lebih baru lagi mereka menujukan perhatian mereka pada tugas untuk mengurangi jumlah kelas-kelas yang merosot dan ganas.
72:5.3 (813.4) Orang-orang ini baru saja telah mengembangkan teknik-teknik baru untuk penyelesaian sengketa industri dan untuk koreksi terhadap penyalahgunaan ekonomi yang adalah perbaikan-perbaikan yang menyolok terhadap metode-metode lama mereka untuk menyelesaikan masalah tersebut. Kekerasan telah dilarang sebagai suatu prosedur untuk menyelesaikan perbedaan-perbedaan pribadi maupun industrial. Upah, laba, dan masalah-masalah ekonomi yang lain tidak diatur secara ketat, tetapi hal-hal itu secara umum dikendalikan oleh anggota-anggota legislatif industrial, sedangkan semua perselisihan yang muncul dari industri diputuskan oleh pengadilan-pengadilan industrial.
72:5.4 (813.5) Pengadilan industrial baru tiga puluh tahun lamanya tetapi berfungsi sangat memuaskan. Perkembangan yang paling baru menentukan bahwa untuk selanjutnya pengadilan industrial akan mengakui kompensasi resmi itu terbagi dalam tiga divisi:
72:5.5 (813.6) 1. Suku bunga resmi atas modal yang diinvestasikan.
72:5.6 (813.7) 2. Gaji yang masuk akal untuk keterampilan yang digunakan dalam operasi industrial.
72:5.7 (813.8) 3. Upah tenaga kerja yang adil dan wajar.
72:5.8 (813.9) Hal-hal ini semua akan pertama-tama dipenuhi sesuai dengan kontrak kerja, atau ketika menghadapi menurunnya pendapatan mereka akan berbagi secara proporsional dalam pengurangan sementara. Dan setelah itu semua pendapatan yang melebihi biaya-biaya tetap ini akan diperhitungkan sebagai dividen dan akan dibagi rata ke semua tiga divisi tersebut: modal, keterampilan, dan tenaga kerja.
72:5.9 (813.10) Setiap sepuluh tahun para eksekutif regional menyesuaikan dan memutuskan jam kerja produktif harian yang sah menurut hukum. Industri sekarang beroperasi pada minggu lima hari, bekerja empat hari dan bermain satu hari. Orang-orang ini bekerja enam jam tiap hari kerja dan, seperti para pelajar, sembilan bulan dalam setahun yang terdiri dari sepuluh bulan. Liburan biasanya digunakan untuk perjalanan, dan metode-metode transportasi baru telah dikembangkan belakangan ini, seluruh bangsa itu semua suka perjalanan. Iklim mendukung perjalanan sekitar delapan bulan dalam setahun, dan mereka menggunakan sebagian besar kesempatan-kesempatan mereka.
72:5.10 (813.11) Dua ratus tahun yang lalu motif laba sepenuhnya dominan dalam industri, tetapi sekarang motif itu dengan cepat digantikan oleh kekuatan-kekuatan penggerak lain yang lebih tinggi. Persaingan itu tajam di benua ini, tetapi banyak dari persaingan itu telah dialihkan dari industri ke permainan, keterampilan, prestasi ilmiah, dan pencapaian intelektual. Persaingan itu paling aktif dalam layanan sosial dan loyalitas pemerintahan. Di antara bangsa ini layanan publik dengan cepat menjadi sasaran ambisi yang utama. Orang paling kaya di benua itu bekerja enam jam satu hari dalam kantor bengkel mesinnya dan kemudian bergegas pergi ke cabang lokal dari sekolah kenegarawanan, dimana ia berusaha untuk memenuhi syarat untuk layanan publik.
72:5.11 (814.1) Kerja menjadi makin lebih terhormat di benua ini, dan semua warganegara yang badannya mampu dan berumur lebih dari delapan belas tahun bekerja baik di rumah maupun di kebun-kebun, pada suatu industri yang diakui, pada pekerjaan publik dimana para penganggur sementara diserap, atau selain itu dalam korps pekerja wajib dalam pertambangan.
72:5.12 (814.2) Bangsa ini juga mulai memupuk suatu bentuk baru kejijikan sosial—jijik terhadap keadaan menganggur maupun kekayaan yang diperoleh tanpa bekerja. Pelan tapi pasti mereka menguasai mesin-mesin mereka. Pernah dahulu mereka, juga, berjuang untuk kemerdekaan politik dan berikutnya untuk kebebasan ekonomi. Sekarang mereka mulai menikmati keduanya sedangkan sebagai tambahan mereka mulai untuk menghargai waktu senggang yang mereka peroleh dengan layak, yang dapat digunakan untuk meningkatnya realisasi diri.
72:6.1 (814.3) Bangsa ini sedang membuat upaya gigih untuk menggantikan jenis sumbangan yang merusak harga diri dengan asuransi-pemerintah yang terhormat yang menjamin kesejahteraan di hari tua. Negara ini menyediakan pendidikan untuk setiap anak, dan pekerjaan untuk semua orang dewasa; dengan demikian dapatlah negara itu dengan berhasil melaksanakan skema asuransi demikian untuk perlindungan yang lemah dan lanjut usia.
72:6.2 (814.4) Di antara bangsa ini semua orang harus pensiun dari usaha mengejar keuntungan pada umur enam puluh lima tahun kecuali mereka memperoleh izin dari komisaris kerja negara-bagian yang akan memberi mereka hak untuk tetap bekerja sampai usia tujuh puluh. Batas usia ini tidak berlaku untuk para pelayan pemerintah atau para filsuf. Mereka yang cacat atau lumpuh permanen dapat ditempatkan pada daftar pensiun pada usia berapa saja oleh perintah pengadilan yang ditandatangani oleh komisaris pensiun dari pemerintah regional.
72:6.3 (814.5) Dana untuk pensiun usia tua itu diambil dari empat sumber:
72:6.4 (814.6) 1. Penghasilan satu hari dalam satu bulan diminta oleh pemerintah federal untuk maksud ini, dan di negara ini setiap orang bekerja.
72:6.5 (814.7) 2. Warisan—banyak warganegara kaya meninggalkan dana untuk maksud ini.
72:6.6 (814.8) 3. Penghasilan dari bekerja wajib dalam pertambangan negara. Setelah para pekerja wajib itu membiayai dirinya dan menyisihkan iuran pensiun mereka sendiri, semua kelebihan laba pada kerja mereka dialihkan ke dana pensiun ini.
72:6.7 (814.9) 4. Pendapatan dari sumberdaya alam. Semua kekayaan alam di benua itu dipegang sebagai suatu tanggungjawab sosial oleh pemerintah federal, dan pemasukan dari sumber-sumber tersebut digunakan untuk tujuan-tujuan sosial, seperti pencegahan penyakit, pendidikan para jenius, dan biaya orang-orang yang secara khusus mempunyai prospek baik di sekolah-sekolah kenegarawanan. Setengah dari pemasukan sumberdaya alam masuk ke dana pensiun hari tua.
72:6.8 (814.10) Meskipun yayasan-yayasan aktuarial negara-bagian dan regional menyediakan banyak bentuk asuransi perlindungan, pensiun hari tua itu dikelola hanya oleh pemerintah federal melalui sepuluh departemen regional.
72:6.9 (814.11) Dana-dana pemerintah ini telah lama dikelola dengan jujur. Setelah pengkhianatan dan pembunuhan, hukuman-hukuman paling berat yang dijatuhkan pengadilan adalah dikaitkan pada pengkhianatan kepercayaan publik. Ketidaksetiaan sosial dan politik sekarang dipandang sebagai yang paling keji dari semua kejahatan.
72:7.1 (815.1) Pemerintah federal bersifat paternalistik hanya dalam administrasi pensiun hari tua dan dalam memupuk orisinalitas yang jenius dan kreatif; pemerintah negara-bagian sedikit lebih memperhatikan warga perorangan, sedangkan pemerintah-pemerintah lokal jauh lebih paternalistik atau sosialistik. Kota (atau suatu subdivisi dari kota) mengurusi hal-hal seperti kesehatan, sanitasi, peraturan bangunan, pengindahan, pasokan air, penerangan, pemanasan, rekreasi, musik, dan komunikasi.
72:7.2 (815.2) Dalam semua industri yang pertama diperhatikan adalah kesehatan; fase-fase tertentu dari kesejahteraan fisik dianggap sebagai hak istimewa industrial dan komunitas, tetapi masalah-masalah kesehatan perorangan dan keluarga adalah urusan pribadi saja. Dalam pengobatan, seperti dalam semua urusan pribadi murni, semakin menjadi rencana pemerintah untuk menghindari campur-tangan.
72:7.3 (815.3) Kota-kota tidak berhak memungut pajak, demikian pula mereka tidak boleh berhutang. Mereka menerima tunjangan per kapita dari kas negara-bagian dan harus menambah pendapatan tersebut dari penghasilan usaha-usaha mereka yang bersifat sosial dan dengan memberi perizinan berbagai aktivitas komersial.
72:7.4 (815.4) Fasilitas angkutan-cepat, yang membuat sangat praktis untuk memperluas batas-batas kota, berada di bawah pengawasan pemerintah kota. Departemen pemadam kebakaran kota didukung oleh yayasan-yayasan pencegahan-api dan asuransi kebakaran, dan semua bangunan, di dalam kota atau desa, adalah tahan-api—telah dibuat demikian selama lebih dari tujuh puluh lima tahun.
72:7.5 (815.5) Tidak ada petugas-petugas keamanan yang ditunjuk pemerintah kota; pasukan polisi dikelola oleh pemerintah negara-bagian. Departemen ini direkrut hampir seluruhnya dari laki-laki tidak menikah antara umur dua puluh lima sampai lima puluh tahun. Kebanyakan dari negara bagian membebankan pajak bujangan yang lebih berat, yang diremisikan pada semua laki-laki yang bergabung dalam polisi negara-bagian. Dalam rata-rata negara-bagian pasukan polisi saat ini hanya sepersepuluh dari jumlah lima puluh tahun yang lalu.
72:7.6 (815.6) Tidak ada atau hanya sedikit keseragaman di antara skema-skema perpajakan dari seratus negara-negara bagian yang relatif bebas dan berdaulat itu, karena kondisi ekonomi dan lain-lainnya sangat bervariasi di berbagai bagian benua. Setiap negara-bagian mempunyai sepuluh provisi konstitusional dasar yang tidak dapat diubah kecuali oleh persetujuan mahkamah agung federal, dan satu dari pasal-pasal ini mencegah membebankan pajak lebih dari satu persen terhadap nilai semua properti dalam satu tahun. Namun rumah-rumah tinggal, di kota atau di desa, dikecualikan.
72:7.7 (815.7) Pemerintah federal tidak boleh berhutang, dan suatu referendum tiga-perempat diperlukan sebelum suatu negara bagian dapat meminjam kecuali untuk tujuan perang. Karena pemerintah federal tidak dapat menanggung hutang, kalau terjadi perang Dewan Pertahanan Nasional diberi kuasa untuk memungut uang dari negara-negara bagian, demikian pula untuk mendapat orang-orang dan bahan-bahan baku, sebanyak yang diperlukan. Tetapi tidak boleh ada hutang yang masih berlaku lebih dari dua puluh lima tahun.
72:7.8 (815.8) Pemasukan untuk mendukung pemerintahan federal diperoleh dari lima sumber berikut ini:
72:7.9 (815.9) 1. Pajak impor. Semua impor dikenakan bea masuk yang dirancang untuk melindungi standar kehidupan di benua ini, yang jauh di atas semua negara lain di planet itu. Tarif-tarif ini ditentukan oleh pengadilan industrial tertinggi setelah kedua majelis dari kongres industrial telah meratifikasi rekomendasi-rekomendasi dari eksekutif kepala urusan ekonomi, yang ditunjuk bersama oleh dua badan legislatif ini. Majelis industrial tinggi dipilih oleh buruh, yang rendah oleh modal.
72:7.10 (816.1) 2. Royalti. Pemerintah federal mendorong penemuan dan karya-karya orisinil dalam sepuluh laboratorium regional, mendukung semua jenis orang cerdas—para artis, pengarang, dan ilmuwan—dan melindungi paten-paten mereka. Sebagai gantinya pemerintah mengambil setengah dari laba yang dihasilkan dari semua penemuan dan karya tersebut, apakah berhubungan dengan mesin, buku, karya seni, tumbuhan, atau hewan.
72:7.11 (816.2) 3. Pajak warisan. Pemerintah federal membebankan suatu pajak warisan bertahap mulai dari satu sampai lima puluh persen, tergantung pada ukuran suatu tanah pemukiman serta kondisi-kondisi lain.
72:7.12 (816.3) 4. Peralatan militer. Pemerintah mendapat sejumlah besar dana dari penyewaan perlengkapan militer dan angkatan laut untuk penggunaan komersial dan rekreasi.
72:7.13 (816.4) 5. Sumberdaya alam. Pemasukan dari sumberdaya-sumberdaya alam, kalau tidak sepenuhnya dibutuhkan untuk tujuan-tujuan spesifik yang ditentukan dalam piagam kenegaraan federal, dialihkan ke kas nasional.
72:7.14 (816.5) Pengeluaran-pengeluaran federal, kecuali dana perang yang dipungut oleh Dewan Pertahanan Nasional, adalah berasal dari majelis legislatif tinggi, disepakati oleh majelis rendah, disetujui oleh eksekutif kepala, dan akhirnya divalidasi oleh komisi anggaran federal yang terdiri dari seratus anggota. Anggota-anggota komisi ini dinominasikan oleh para gubernur negara-bagian, dan dilantik oleh dewan legislatif negara-bagian untuk bertugas selama dua puluh empat tahun, seperempatnya dipilih setiap enam tahun. Setiap enam tahun badan ini, oleh suara tiga-perempatnya, memilih satu dari mereka sebagai ketua, dan dengan demikian ia menjadi direktur-pengawas kas federal.
72:8.1 (816.6) Selain program pendidikan wajib dasar yang mencakup dari usia lima sampai delapan belas, sekolah-sekolah khusus dikelola sebagai berikut:
72:8.2 (816.7) 1. Sekolah-sekolah kenegarawanan. Sekolah-sekolah tinggi ini terdiri dari tiga kelas: nasional, regional, dan negara-bagian. Kantor-kantor publik negara itu dikelompokkan dalam empat divisi. Divisi pertama tanggung jawab publik terutama berhubungan dengan administrasi nasional, dan semua pejabat kantor dari kelompok ini haruslah lulusan dari sekolah-sekolah kenegarawanan regional maupun nasional. Perorangan dapat menerima jabatan politis, pilihan, atau penunjukan dalam divisi kedua setelah lulus dari salah satu dari sepuluh sekolah kenegarawanan regional; tanggung jawab mereka mengenai kewajiban-kewajiban dalam administrasi regional dan pemerintahan negara-negara bagian. Divisi tiga mencakup kewajiban-kewajiban negara-bagian, dan pejabat-pejabat tersebut hanya dipersyaratkan untuk memiliki gelar kenegarawanan negara-bagian. Divisi pejabat negara keempat dan terakhir itu tidak diharuskan memegang gelar kenegarawanan, jabatan-jabatan tersebut sepenuhnya ditunjuk. Mereka merupakan posisi-posisi minor untuk keasistenan, kesekretarisan, dan tanggung jawab teknis, yang dilaksanakan oleh berbagai profesi terpelajar yang berfungsi dalam kapasitas-kapasitas administratif pemerintahan.
72:8.3 (816.8) Para hakim di pengadilan minor dan negara-bagian menyandang gelar dari sekolah-sekolah kenegarawanan negara-bagian. Hakim dari pengadilan yurisdiksi perkara sosial, pendidikan, dan industrial memegang gelar dari sekolah-sekolah regional. Hakim-hakim mahkamah agung federal harus memiliki gelar dari semua sekolah kenegarawanan ini.
72:8.4 (817.1) 2. Sekolah filsafat. Sekolah-sekolah ini diafiliasikan dengan kuil-kuil filsafat dan kira-kira terkait dengan agama sebagai suatu fungsi publik.
72:8.5 (817.2) 3. Lembaga-lembaga ilmu pengetahuan. Sekolah-sekolah teknik ini dikoordinasikan dengan industri daripada dengan sistem pendidikan dan dikelola di bawah lima belas divisi.
72:8.6 (817.3) 4. Sekolah-sekolah pelatihan profesional. Lembaga-lembaga khusus ini menyediakan pelatihan teknis untuk berbagai profesi terpelajar, dua belas jumlahnya.
72:8.7 (817.4) 5. Sekolah-sekolah militer dan angkatan laut. Dekat pusat-pusat pemerintahan nasional dan di dua puluh lima pusat-pusat militer pantai terletak lembaga-lembaga yang disediakan untuk pelatihan militer para warganegara sukarelawan dari usia delapan belas sampai tiga puluh tahun. Persetujuan orang tua diperlukan sebelum umur dua puluh lima agar dapat masuk ke sekolah-sekolah ini.
72:9.1 (817.5) Meskipun para kandidat untuk semua kantor-kantor publik dibatasi hanya untuk lulusan-lulusan sekolah kenegarawanan negara-bagian, regional, atau federal, para pemimpin progresif di negara ini menemukan suatu kelemahan serius dalam rancangan pemilihan umum mereka dan sekitar lima puluh tahun yang lalu membuat suatu ketetapan konstitusional untuk suatu perubahan skema pemungutan suara yang mencakup fitur-fitur berikut ini:
72:9.2 (817.6) 1. Setiap laki-laki dan perempuan yang berusia dua puluh tahun atau lebih mempunyai satu suara. Pada waktu mencapai usia ini, semua warganegara harus menerima keanggotaan dalam dua kelompok pemungutan suara: Mereka akan bergabung dengan kelompok yang pertama sesuai dengan fungsi ekonomis mereka—industrial, profesional, pertanian, atau perdagangan; mereka akan memasuki kelompok kedua sesuai dengan kecenderungan politis, filosofis, dan sosial mereka. Semua pekerja dengan demikian tergolong pada suatu kelompok hak-suara ekonomi, dan serikat-serikat ini, seperti ikatan-ikatan nonekonomi, diatur mirip seperti pemerintah nasional dengan pembagian kekuasaan lipat tiganya. Pendaftaran dalam kelompok-kelompok ini tidak boleh diubah selama dua belas tahun.
72:9.3 (817.7) 2. Berdasarkan nominasi oleh gubernur-gubernur negara-bagian atau oleh para eksekutif regional dan oleh mandat dari dewan-dewan tertinggi regional, individu-individu yang telah memberikan jasa besar pada masyarakat, atau yang telah menunjukkan hikmat luar biasa dalam tugas pemerintahan, dapat memiliki hak-suara tambahan yang dianugerahkan pada mereka tidak lebih sering dari setiap lima tahun dan tidak melebihi sembilan hak-suara super tersebut. Hak pilih maksimum dari seorang pemberi-suara-banyak adalah sepuluh. Para ilmuwan, penemu, guru, filsuf, dan pemimpin-pemimpin rohani dengan demikian juga diakui dan dihormati dengan penambahan kekuasaan politis. Hak-istimewa warga negara maju ini dianugerahkan oleh negara-bagian dan dewan-dewan tertinggi regional mirip seperti gelar-gelar yang dianugerahkan oleh perguruan-perguruan tinggi khusus, dan penerimanya bangga untuk mencantumkan simbol-simbol penghargaan kewarganegaraan tersebut, bersama dengan gelar-gelar mereka yang lain, pada daftar prestasi pribadi mereka.
72:9.4 (817.8) 3. Semua individu yang dihukum untuk kerja wajib di pertambangan dan semua pegawai pemerintahan yang didukung oleh dana pajak, selama masa layanan demikian, tidak memiliki hak suaranya. Hal ini tidak berlaku untuk orang-orang lanjut usia yang mungkin pensiun pada umur enam puluh lima.
72:9.5 (817.9) 4. Ada lima kelompok suara yang mencerminkan pajak tahunan rata-rata yang dibayarkan selama tiap periode lima-tahunan. Pembayar pajak besar diperbolehkan mendapat suara ekstra sampai lima. Hibah ini independen dari semua penghargaan yang lain, tetapi dalam kasus apapun tidak boleh seseorang memberikan lebih dari sepuluh suara.
72:9.6 (818.1) 5. Pada saat rancangan hak suara ini dipakai, metode pemungutan suara teritorial ditinggalkan untuk beralih pada sistem ekonomi atau fungsional. Semua warganegara sekarang memberikan suara sebagai anggota-anggota kelompok-kelompok industrial, sosial, atau profesional, tidak peduli dimanapun tempat tinggal mereka. Dengan demikian para pemilih terdiri dari kelompok-kelompok yang dipadatkan, disatukan, dan cerdas yang memilih hanya anggota terbaik mereka untuk menjabat posisi-posisi kepercayaan dan tugas pemerintahan. Hanya ada satu perkecualian untuk skema pemilihan fungsional atau kelompok ini: Pemilihan seorang eksekutif kepala federal setiap enam tahun adalah melalui pemungutan suara secara nasional, dan tidak ada warganegara yang memberikan lebih dari satu suara.
72:9.7 (818.2) Dengan demikian, kecuali dalam pemilihan eksekutif kepala, pemungutan suara dilaksanakan melalui pengelompokan ekonomi, profesional, intelektual, dan sosial dari keseluruhan penduduk. Negara yang ideal itu organik, dan setiap kelompok warganegara yang bebas dan cerdas merupakan sebuah organ yang vital dan berfungsi di dalam organisme pemerintahan yang lebih besar.
72:9.8 (818.3) Sekolah-sekolah kenegarawanan memiliki kekuasaan untuk memulai tindakan hukum dalam pengadilan-pengadilan negara-bagian ke arah pencabutan hak-pilih semua orang yang cacat, menganggur, acuh tak acuh, atau kriminal. Orang-orang ini sadar bahwa jika lima puluh persen dari sebuah bangsa adalah inferior atau cacat sedangkan mereka memiliki hak suara, bangsa demikian akan runtuh. Mereka percaya bahwa dominasi orang-orang yang sedang-sedang saja meramalkan kejatuhan suatu bangsa. Pemberian suara itu wajib, denda berat dijatuhkan terhadap semua orang yang lalai memberikan suara mereka.
72:10.1 (818.4) Metode bangsa ini dalam menangani kejahatan, kegilaan, dan keterbelakangan mental, meskipun dalam beberapa hal memuaskan, namun tak diragukan lagi, dalam hal-hal yang lain akan mengejutkan bagi kebanyakan orang Urantia. Penjahat-penjahat biasa dan yang cacat mental ditempatkan, berdasarkan jenis kelamin, dalam koloni-koloni pertanian yang berbeda dan lebih dari swasembada. Penjahat kambuhan yang lebih serius dan orang gila yang tidak bisa disembuhkan lagi dihukum mati dalam kamar-kamar gas mematikan oleh pengadilan. Banyak kejahatan selain pembunuhan, termasuk pengkhianatan terhadap tanggung-jawab pemerintahan, juga membawa hukuman mati dan pelaksanaan peradilan itu pasti serta cepat.
72:10.2 (818.5) Rakyat ini sedang lewat keluar dari era hukum yang negatif ke era hukum positif. Baru-baru ini mereka telah melangkah begitu jauh karena mencoba mencegah kejahatan dengan menghukum mereka yang diyakini sebagai berpotensi pembunuh dan penjahat besar untuk masuk tugas seumur hidup di koloni-koloni tahanan. Jika terhukum tersebut kemudian menunjukkan bahwa mereka telah menjadi lebih normal, mereka bisa dibebaskan bersyarat atau diampuni. Tingkat pembunuhan di benua ini hanya satu persen daripada di kalangan negara-negara lain.
72:10.3 (818.6) Usaha-usaha untuk mencegah perkembang-biakan penjahat dan cacat mental telah dimulai lebih dari seratus tahun yang lalu dan telah membuahkan hasil-hasil yang memuaskan. Tidak ada penjara atau rumah sakit untuk orang gila. Karena satu alasan, hanya ada sekitar sepuluh persen banyaknya kelompok-kelompok ini dibandingkan yang dijumpai di Urantia.
72:11.1 (818.7) Lulusan-lulusan dari sekolah-sekolah militer federal bisa ditugaskan sebagai “pengawal peradaban” dalam tujuh pangkat, sesuai dengan kemampuan dan pengalaman, oleh presiden Dewan Pertahanan Nasional. Dewan ini terdiri dari dua puluh lima anggota, yang dicalonkan oleh pengadilan tertinggi parental, pendidikan, dan industrial, dikonfirmasi oleh mahkamah agung federal, dan dipimpin ex-officio oleh kepala staf koordinasi urusan-urusan militer. Anggota-anggota tersebut bertugas sampai mereka berusia tujuh puluh tahun.
72:11.2 (819.1) Kursus-kursus yang diikuti oleh pejabat-pejabat yang ditugaskan tersebut adalah empat tahun lamanya dan selalu berkaitan dengan penguasaan suatu pekerjaan atau profesi. Pelatihan-pelatihan militer tidak pernah diberikan tanpa penyekolahan industrial, ilmiah atau profesional yang terkait. Ketika pelatihan militer selesai, individu itu telah, selama kursus empat tahunnya, menerima setengah dari pendidikan yang diberikan dalam salah satu sekolah khusus dimana pelajaran-pelajaran adalah juga empat tahun lamanya. Dengan cara ini penciptaan suatu kelas militer profesional dihindari dengan menyediakan kesempatan ini untuk sejumlah besar orang agar membiayai sendiri mereka sementara mendapatkan separuh pertama dari suatu pelatihan teknikal atau profesional.
72:11.3 (819.2) Tugas militer selama masa damai itu sepenuhnya sukarela, dan pendaftaran dalam semua cabang tugas adalah untuk empat tahun, selama itu setiap orang mengejar suatu jalur studi khusus selain untuk penguasaan taktik-taktik militer. Pelatihan dalam musik adalah satu dari cita-cita utama dari akademi-akademi militer pusat dan dari dua puluh lima kamp pelatihan yang tersebar sekeliling pinggiran benua ini. Selama periode-periode penurunan industrial ribuan orang yang tanpa pekerjaan secara otomatis dipekerjakan untuk membangun pertahanan-pertahanan militer benua di darat dan laut serta di udara.
72:11.4 (819.3) Meskipun bangsa ini mempertahankan suatu organisasi perang yang kuat sebagai pertahanan terhadap invasi bangsa-bangsa yang bermusuhan di sekitarnya, bisa dicatat untuk nama baik mereka bahwa lebih dari seratus tahun mereka tidak menggunakan sumberdaya militer ini untuk suatu perang ofensif. Mereka telah menjadi berbudaya sampai pada titik dimana mereka dapat secara gigih mempertahankan peradaban tanpa menyerah pada cobaan untuk memanfaatkan kekuatan perang mereka dalam agresi. Tidak pernah ada perang saudara sejak pendirian negara benua bersatu itu, tetapi selama dua abad terakhir orang-orang ini telah dipanggil untuk ikut serta bertarung dalam sembilan konflik defensif yang sengit, tiga di antaranya adalah melawan konfederasi kuat kekuatan-kekuatan dunia. Meskipun negara ini menjaga pertahanan memadai terhadap serangan oleh tetangga-tetangga yang bermusuhan, negara ini jauh lebih memberikan perhatian pada pelatihan para negarawan, ilmuwan, dan filsuf.
72:11.5 (819.4) Ketika sedang berdamai dengan dunia sekitarnya, semua mekanisme pertahanan yang bisa dipindah-pindahkan itu cukup sepenuhnya digunakan dalam perdagangan, perniagaan, dan rekreasi. Kalau perang diumumkan, seluruh bangsa dimobilisir. Di seluruh periode permusuhan, upah militer berlaku dalam semua industri, dan kepala-kepala semua departemen militer menjadi anggota-anggota kabinetnya eksekutif kepala.
72:12.1 (819.5) Meskipun masyarakat dan pemerintahan bangsa yang unik ini dalam banyak hal lebih unggul dibandingkan bangsa-bangsa Urantia, perlu disebutkan bahwa di benua-benua yang lain (ada sebelas di planet ini) pemerintahan mereka jelas lebih inferior dibandingkan bangsa-bangsa Urantia yang lebih maju.
72:12.2 (819.6) Baru saja sekarang pemerintahan yang superior ini merencanakan untuk membuka hubungan kedutaan dengan bangsa-bangsa yang lebih inferior, dan untuk pertama kalinya seorang pemimpin keagamaan besar telah muncul yang menganjurkan pengiriman para misionaris ke negara-negara sekitarnya ini. Kami kuatir mereka akan membuat kekeliruan yang begitu banyak dilakukan oleh pihak-pihak lain ketika mereka berusaha memaksakan suatu budaya dan agama yang lebih unggul ke atas bangsa-bangsa yang lain. Alangkah indahnya hal yang dapat dilakukan di dunia ini jika saja negara benua yang budayanya maju ini keluar dan membawa masuk yang terbaik dari bangsa-bangsa tetangganya dan kemudian, setelah mendidik mereka, mengirim mereka kembali sebagai utusan-utusan kebudayaan kepada saudara-saudara mereka yang dikuasai kegelapan! Tentu saja, jika sesosok Putra Magisterial bisa segera datang ke negara yang maju ini, hal-hal besar dapat dengan cepat terjadi di dunia ini.
72:12.3 (820.1) Cerita tentang urusan-urusan di sebuah planet tetangga ini dibuat oleh izin khusus dengan niat untuk memajukan peradaban dan meningkatkan evolusi pemerintahan di Urantia. Banyak lagi dapat diceritakan yang tentu menarik dan menggugah rasa ingin tahu orang-orang Urantia, tetapi penyingkapan ini mencakup batas-batas mandat yang diizinkan pada kami.
72:12.4 (820.2) Meskipun demikian, penduduk Urantia harus mencatat bahwa dunia saudara mereka dalam keluarga Satania ini belum mendapat manfaat dari misi Putra Firdaus, baik misi magisterial ataupun penganugerahan. Demikian pula berbagai bangsa Urantia itu tidak terpisah satu sama lain oleh kesenjangan budaya yang memisahkan negara benua itu dari sesamanya di planetnya.
72:12.5 (820.3) Pencurahan Roh Kebenaran menyediakan fondasi rohani untuk perwujudan prestasi besar dalam kepentingan-kepentingan ras manusia di dunia penganugerahan. Urantia dengan demikian dipersiapkan jauh lebih baik menuju realisasi yang lebih segera kepada suatu pemerintahan keplanetan dengan hukum-hukum, mekanisme, simbol, konvensi, dan bahasanya—semua yang dapat berkontribusi demikian besarnya pada penegakan kedamaian seluruh dunia di bawah hukum dan suatu kali nanti dapat membawa pada merekahnya suatu zaman pencarian rohani yang sesungguhnya; dan zaman demikian itu adalah ambang masuk planet ke zaman utopia terang dan hidup.
72:12.6 (820.4) [Disampaikan oleh sesosok Melkisedek dari Nebadon.]
Buku Urantia
Makalah 73
73:0.1 (821.1) KEMUNDURAN budaya dan kemiskinan rohani akibat kejatuhan Kaligastia dan kekacauan sosial yang berikutnya itu tak banyak berpengaruh pada status fisik atau biologis bangsa-bangsa Urantia. Evolusi organik berjalan dengan cepat, sama sekali terlepas dari kemunduran budaya dan moral yang begitu cepat mengikuti ketidakpuasan Kaligastia dan Daligastia itu. Kemudian datanglah suatu masa dalam sejarah planet, hampir empat puluh ribu tahun yang lalu, ketika para Pembawa Kehidupan yang bertugas mencatat bahwa, dari sudut pandang biologis murni, kemajuan perkembangan ras Urantia sedang mendekati puncaknya. Para Melkisedek penyelamat, yang sepakat dengan pendapat ini, langsung setuju untuk bergabung dengan para Pembawa Kehidupan untuk mengajukan permohonan kepada Yang Paling Tinggi Edentia meminta agar Urantia diperiksa dengan tujuan untuk mengesahkan pengiriman pemulia biologis, Putra dan Putri Material.
73:0.2 (821.2) Permintaan ini ditujukan kepada Yang Paling Tinggi di Edentia karena mereka yang telah memegang kewenangan langsung atas banyak urusan Urantia sejak kejatuhan Kaligastia dan kekosongan sementara kekuasaan di Yerusem.
73:0.3 (821.3) Tabamantia, pengawas berdaulat untuk seri dunia desimal atau dunia percobaan, datang untuk memeriksa planet, dan setelah ia melakukan survei tentang kemajuan ras, maka dengan semestinya ia merekomendasikan agar Urantia dikaruniai Putra-Putri Material. Dalam waktu sedikit kurang dari seratus tahun dari waktu pemeriksaan ini, Adam dan Hawa, Putra dan Putri Material dari sistem lokal, tiba dan mulai tugas sulit mencoba untuk mengurai urusan kacau suatu planet yang merosot oleh pemberontakan dan berada di bawah larangan pengasingan rohani.
73:1.1 (821.4) Di sebuah planet yang normal kedatangan Putra Material biasanya akan mewartakan datangnya suatu zaman besar penemuan, kemajuan material, dan pencerahan intelektual. Era pasca-Adam adalah zaman keilmuan yang besar pada kebanyakan dunia, tetapi tidak begitu di Urantia. Meskipun planet ini dihuni oleh ras-ras yang layak secara fisik, suku-suku masih merana di dalam kebiadaban dan kemandegan moral.
73:1.2 (821.5) Sepuluh ribu tahun setelah pemberontakan, praktis hampir semua kemajuan dari pemerintahan Pangeran Planet telah terhapuskan; ras-ras di dunia ini hanya sedikit lebih baik daripada jika Putra sesat ini tidak pernah datang ke Urantia. Hanya di antara orang Nod (Nodit) dan Amadon (Amadonit) masih bertahan tradisi Dalamatia dan kebudayaan Pangeran Planet.
73:1.3 (821.6) Orang Nodit adalah keturunan dari para anggota pemberontak dari stafnya Pangeran, nama mereka berasal dari pemimpin pertama mereka, Nod, mantan ketua komisi Dalamatia bidang industri dan perdagangan. Orang Amadonit adalah orang-orang Andonit yang memilih untuk tetap setia dengan Van dan Amadon. “Amadonit” adalah lebih merupakan julukan budaya dan agama daripada istilah rasial; secara ras dianggap bahwa Amadonit adalah pada intinya bangsa keturunan Andon (Andonit). “Nodit” merupakan sebuah istilah budaya maupun ras, karena orang Nod itu sendiri merupakan ras yang kedelapan di Urantia.
73:1.4 (822.1) Saat itu terjadi permusuhan umum antara orang Nodit dan Amadonit. Perseteruan ini terus-menerus muncul ke permukaan setiap kali keturunan dari kedua kelompok ini mencoba untuk terlibat dalam suatu usaha bersama. Bahkan kemudian, dalam urusan Eden, sangat sulit bagi mereka untuk bekerja bersama dengan damai.
73:1.5 (822.2) Tak lama setelah kehancuran Dalamatia para pengikut Nod menjadi terbagi tiga kelompsok besar. Kelompok tengah tetap di pinggiran dekat kediaman asli mereka dekat hulu Teluk Persia. Kelompok timur bermigrasi ke daerah dataran tinggi Elam tepat di timur lembah Efrat. Kelompok barat terletak di pesisir Syria timur laut Laut Mediterania dan wilayah yang berdekatan.
73:1.6 (822.3) Orang-orang Nodit ini telah bebas kawin campur dengan ras Sangik dan telah menghasilkan suatu keturunan yang tangguh. Beberapa dari keturunan Dalamatia pemberontak itu kemudian bergabung dengan Van dan pengikutnya yang setia di tanah sebelah utara Mesopotamia. Di sini, di sekitar Danau Van dan kawasan selatan Laut Kaspia, bangsa Nodit berbaur dan bercampur dengan Amadonit, dan mereka tergolong di antara “orang-orang raksasa di bumi.”
73:1.7 (822.4) Sebelum kedatangan Adam dan Hawa, kelompok-kelompok ini—Nodit dan Amadonit—adalah ras yang paling maju dan berbudaya di bumi.
73:2.1 (822.5) Selama hampir seratus tahun sebelum inspeksinya Tabamantia, Van dan rekan-rekannya, dari markas mereka di dataran tinggi etika dan budaya dunia, telah memberitakan munculnya Anak Tuhan yang dijanjikan, seorang pemulia ras, seorang guru kebenaran, dan penerus yang layak terhadap Kaligastia si pengkhianat. Meskipun mayoritas penduduk dunia di masa itu hanya menunjukkan sedikit atau bahkan tidak tertarik pada ramalan seperti itu, orang-orang yang berada dalam kontak langsung dengan Van dan Amadon menangkap ajaran tersebut dengan serius dan mulai merencanakan untuk penerimaan sebenarnya Putra yang dijanjikan itu.
73:2.2 (822.6) Van memberitahu kepada rekan-rekan terdekatnya kisah para Putra Material di Yerusem; apa yang telah ia ketahui tentang mereka sebelum ia datang ke Urantia. Ia juga tahu benar bahwa para Putra Adam ini selalu tinggal di rumah taman yang sederhana namun mempesona, dan mengusulkan, delapan puluh tiga tahun sebelum kedatangan Adam dan Hawa, agar mereka mengabdikan diri mereka untuk proklamasi kedatangan Adam dan Hawa dan untuk persiapan sebuah rumah taman untuk penerimaan mereka.
73:2.3 (822.7) Dari markas dataran tinggi mereka dan dari enam puluh satu pemukiman yang tersebar jauh di mana-mana, Van dan Amadon merekrut korps lebih dari tiga ribu pekerja yang bersedia dan antusias, yang dalam pertemuan khidmat, mendedikasikan diri mereka untuk misi mempersiapkan Putra yang dijanjikan, atau setidaknya, yang diharapkan ini.
73:2.4 (822.8) Van membagi para relawannya dalam seratus kelompok dengan kapten atas masing-masing, dan seorang rekan yang bertugas pada staf pribadinya sebagai perwira penghubung, dan tetap mempertahankan Amadon sebagai rekan kerjanya sendiri. Komisi-komisi ini semua memulai dengan sungguh-sungguh pekerjaan permulaan mereka, dan komite untuk lokasi Taman berangkat pergi mencari tempat yang ideal.
73:2.5 (822.9) Meskipun Kaligastia dan Daligastia telah kehilangan banyak kuasa mereka untuk berbuat jahat, namun mereka melakukan segala yang mungkin untuk menggagalkan dan menghambat pekerjaan mempersiapkan Taman itu. Namun intrik-intrik jahat mereka sebagian besar ditutup oleh kegiatan bakti setia dari hampir sepuluh ribu makhluk tengah setia yang tanpa kenal lelah bekerja keras untuk memajukan pekerjaan ini.
73:3.1 (823.1) Komite lokasi absen selama hampir tiga tahun. Komite ini melaporkan dengan gembira mengenai tiga lokasi yang mungkin: Yang pertama adalah sebuah pulau di Teluk Persia; yang kedua, lokasi sungai yang kemudian ditempati sebagai taman kedua; dan ketiga, semenanjung sempit panjang—hampir sebuah pulau—yang menjorok ke arah barat dari pantai-pantai timur Laut Mediterania.
73:3.2 (823.2) Panitia hampir mufakat menyukai pilihan ketiga. Tempat ini dipilih, dan dua tahun dihabiskan untuk memindahkan markas budaya dunia, termasuk pohon kehidupan, ke semenanjung Mediterania ini. Semua kecuali satu kelompok penghuni semenanjung dengan damai mengosongkannya ketika Van dan rombongannya tiba.
73:3.3 (823.3) Semenanjung Mediterania ini memiliki iklim yang menyehatkan dan suhu yang tidak banyak berubah; cuaca yang distabilkan ini adalah karena pegunungan yang mengelilinginya dan fakta bahwa daerah ini pada hakikatnya adalah sebuah pulau di laut pedalaman. Meskipun banyak turun hujan di dataran tinggi sekitarnya, namun jarang turun hujan di lokasi Eden. Tetapi setiap malam, dari jaringan luas saluran irigasi buatan, ada “kabut naik ke atas dari bumi” dan menyegarkan tumbuh-tumbuhan di Taman itu.
73:3.4 (823.4) Garis pantai ini dari massa daratan itu sangat terangkat, dan leher atau tanah genting yang menghubungkan dengan daratan utama hanya empat puluh tiga kilometer lebarnya pada titik paling sempitnya. Sungai besar yang mengairi Taman turun dari daratan yang lebih tinggi di semenanjung dan mengalir ke timur melalui leher semenanjung ini ke daratan utama dan dari situ melintasi dataran rendah Mesopotamia ke laut. Sungai itu mendapat aliran dari empat anak sungai yang berasal dari perbukitan pesisir pantai di semenanjung Eden ini, dan sungai-sungai inilah “empat cabang” sungai yang “mengalir dari Eden,” dan yang kemudian menjadi keliru dirancukan dengan cabang-cabang sungai seputar taman Eden kedua.
73:3.5 (823.5) Gunung-gunung sekitar Taman itu berlimpah batu mulia dan logam, meskipun hal-hal ini hanya sedikit sekali diperhatikan. Ide yang dominan adalah pemuliaan perkebunan dan peningkatan pertanian.
73:3.6 (823.6) Lokasi yang dipilih untuk Taman itu mungkin tempat yang paling indah dari jenisnya di seluruh dunia, dan iklim saat itu ideal. Tidak ada di tempat lain ada lokasi yang bisa mendukung dengan begitu sempurnanya untuk menjadi surga ekspresi botani seperti itu. Dalam tempat pertemuan inilah mahkota peradaban Urantia sedang berkumpul. Tanpa itu dan di luarnya, dunia terbaring dalam kegelapan, kebodohan, dan kebiadaban. Eden adalah satu titik terang di Urantia; tempat itu secara alami sebuah mimpi keindahan, dan segera tempat itu menjadi sebuah puisi kemuliaan bentang darat yang elok dan disempurnakan.
73:4.1 (823.7) Ketika para Putra Material, para pemulia biologis, memulai perjalanan mereka di sebuah dunia yang berevolusi, tempat kediaman mereka sering disebut Taman Eden karena dicirikan oleh keindahan bunga-bungaan dan kemegahan botani Edentia, ibukota konstelasi. Van tahu betul kebiasaan ini dan karena itu menentukan agar seluruh semenanjung dialihkan menjadi Taman. Padang rumput dan peternakan diproyeksikan di daratan utama yang berhubungan. Dari kehidupan hewani, hanya burung-burung dan berbagai spesies peliharaan yang dapat ditemukan di taman. Instruksinya Van adalah bahwa Eden akan menjadi taman, dan hanya sebuah taman. Tidak ada hewan yang pernah dibantai di dalam wilayahnya. Semua daging yang dimakan oleh para pekerja Taman di sepanjang tahun-tahun pembangunan dibawa masuk dari kawanan ternak yang dipelihara di bawah penjagaan di daratan utama.
73:4.2 (824.1) Tugas pertama adalah pembangunan dinding batu bata melintang leher semenanjung. Begitu ini selesai, pekerjaan nyata untuk pencantikan lanskap dan pembangunan rumah bisa dilanjutkan tanpa hambatan.
73:4.3 (824.2) Sebuah taman margasatwa diciptakan dengan membangun sebuah dinding yang lebih kecil tepat di luar dinding utama; ruang di antaranya, ditempati oleh segala macam binatang buas, berguna sebagai pertahanan tambahan terhadap serangan musuh. Kurungan binatang ini ditata dalam dua belas bagian besar, dan jalan-jalan berdinding dibuat di antara kelompok-kelompok ini menuju ke dua belas gerbang Taman, sementara sungai dan padang rumput yang berdekatan menempati daerah tengahnya.
73:4.4 (824.3) Dalam persiapan Taman hanya buruh relawan yang dipekerjakan; tidak ada orang sewaan yang pernah digunakan. Mereka membudidayakan Taman dan menjaga ternak mereka untuk dukungan hidup; sumbangan makanan juga diterima dari orang-orang percaya yang berdekatan. Proyek besar ini dilaksanakan sampai selesai, sekalipun ada kesulitan-kesulitan yang menyertai status kacau di dunia selama masa-masa yang bergejolak ini.
73:4.5 (824.4) Namun menjadi sebab kekecewaan besar ketika Van, yang tidak mengetahui seberapa cepat Putra dan Putri yang diharapkan itu akan datang, menyarankan agar generasi muda juga dilatih dalam pekerjaan menjalankan usaha dalam hal kedatangan mereka tertunda. Hal ini tampak seperti pengakuan akan kurangnya iman di pihak Van dan membuat kesulitan besar, menyebabkan banyak yang mundur; tetapi Van maju terus dengan rencana persiapannya, sementara mengisi tempat mereka yang mundur dengan para relawan yang lebih muda.
73:5.1 (824.5) Di tengah semenanjung Eden ini ada tempat suci batu yang indah untuk Bapa Semesta, tempat sucinya Taman. Di sebelah utaranya didirikan markas pemerintahan; ke selatannya dibangun rumah bagi para pekerja dan keluarga mereka; ke barat disediakan peruntukan tanah untuk rencana sekolah-sekolah sistem pendidikan Putra yang diharapkan itu, sementara di “timur Eden” dibangun rumah-rumah tinggal yang ditujukan untuk Putra perjanjian dan keturunan langsungnya. Rencana arsitektural untuk Eden menyediakan perumahan dan tanah berlimpah untuk satu juta manusia.
73:5.2 (824.6) Pada saat kedatangan Adam, meskipun taman itu baru selesai seperempatnya, taman itu mempunyai ribuan kilometer saluran irigasi dan lebih dari sembilan belas ribu kilometer jalur dan jalan batu. Ada sedikit lebih dari lima ribu bangunan batu bata di berbagai sektor, dan pepohonan serta tanaman hampir tak terhitung jumlahnya. Tujuh adalah jumlah terbesar rumah yang menyusun setiap kluster di taman itu. Meskipun struktur taman itu sederhana, namun paling artistik. Jalanan dan jalur-jalur dibangun dengan baik, dan penataan lanskapnya indah.
73:5.3 (824.7) Pengaturan sanitasi Taman jauh di depan apapun yang telah diusahakan sebelumnya sampai saat itu di Urantia. Air minum Eden dijaga sehat dengan peraturan ketat sanitasi yang dirancang untuk menjaga kemurniannya. Di masa-masa awal ini banyak masalah muncul karena lalai pada aturan ini, tetapi Van secara bertahap menekankan pada rekan-rekannya pentingnya agar tidak membiarkan apapun terjatuh ke dalam pasokan air Taman.
73:5.4 (825.1) Sebelum pembentukan suatu sistem pembuangan limbah di kemudian hari, orang Eden mempraktekkan penguburan teliti terhadap semua limbah atau bahan yang membusuk. Para inspekturnya Amadon berkeliling setiap hari mencari kemungkinan penyebab penyakit. Orang Urantia tidak lagi sadar akan pentingnya pencegahan penyakit manusia sampai waktu belakangan di abad kesembilan belas dan kedua puluh. Sebelum terhentinya rezim Adam, telah dibangun suatu sistem pembuangan saluran-bata tertutup yang berjalan di bawah dinding-dinding dan bermuara ke sungai Eden hampir satu setengah kilometer di luar dinding Taman yang luar atau yang lebih kecil itu.
73:5.5 (825.2) Pada saat kedatangan Adam sebagian besar tanaman di bagian dunia ini ditumbuhkan di Eden. Banyak buah-buahan, biji-bijian, dan kacang-kacangan telah sangat dimuliakan. Banyak sayuran dan sereal modern pertama kali dibudidayakan di sini, tetapi lusinan varietas tanaman pangan kemudian musnah di dunia.
73:5.6 (825.3) Sekitar lima persen dari Taman berada di bawah budidaya buatan tinggi, lima belas persen sebagian dibudidayakan, sisanya dibiarkan dalam keadaan kurang lebih alami sambil menunggu kedatangan Adam, dianggap bahwa paling baik menyelesaikan taman itu agar sesuai dengan ide-idenya.
73:5.7 (825.4) Jadi demikianlah Taman Eden disiapkan untuk penerimaan Adam dan pasangannya yang dijanjikan itu. Taman ini akan memberikan kehormatan bagi sebuah dunia yang di bawah pemerintahan yang disempurnakan dan pengendalian yang normal. Adam dan Hawa juga amat senang dengan rencana umum Eden, meskipun mereka membuat banyak perubahan dalam perabotan kediaman pribadi mereka sendiri.
73:5.8 (825.5) Meskipun karya penghiasan itu belum dapat dikatakan selesai pada saat kedatangan Adam, namun tempat itu sudah menjadi suatu permata keindahan botani; dan selama hari-hari awal kunjungannya di Eden seluruh Taman menampilkan bentuk baru dan menyandang ukuran-ukuran baru keindahan dan keagungan. Tidak pernah sebelumnya saat ini atau setelahnya Urantia mempunyai pameran hortikultura dan pertanian yang begitu indah dan lengkap seperti itu.
73:6.1 (825.6) Di tengah tempat suci Taman, Van menanam pohon kehidupan yang lama dijaga itu, yang daunnya adalah untuk “menyembuhkan bangsa-bangsa,” dan yang buahnya sudah begitu lama menyokong hidupnya di bumi. Van juga tahu benar bahwa Adam dan Hawa juga akan tergantung pada hadiah dari Edentia ini untuk pemeliharaan hidup mereka begitu mereka muncul di Urantia dalam bentuk material.
73:6.2 (825.7) Putra Material di ibukota sistem tidak memerlukan pohon kehidupan untuk bertahan hidup. Hanya dalam personalisasi ulang di planet mereka tergantung pada tambahan untuk kebakaan fisik ini.
73:6.3 (825.8) “Pohon pengetahuan baik dan jahat” mungkin adalah kiasan, sebutan simbolis yang mencakup banyak pengalaman manusia, tetapi “pohon kehidupan” itu bukan mitos; pohon itu nyata dan selama waktu yang lama hadir di Urantia. Ketika Yang Paling Tinggi Edentia menyetujui penugasan Kaligastia sebagai Pangeran Planet Urantia dan seratus warga Yerusem sebagai staf administrasinya, mereka mengirim ke planet ini, melalui para Melkisedek, sebatang semak dari Edentia, dan tanaman ini tumbuh menjadi pohon kehidupan di Urantia. Bentuk kehidupan yang bukan-cerdas ini asli berasal dari dunia-dunia ibukota konstelasi, juga ditemukan di dunia-dunia ibukota alam semesta lokal dan alam semesta super serta di dunia-dunia Havona, tetapi tidak di ibukota sistem.
73:6.4 (826.1) Tumbuhan super ini menyimpan energi ruang angkasa tertentu yang bersifat antidotal atau mencegah terhadap unsur-unsur penghasil penuaan pada kehidupan hewani. Buah dari pohon kehidupan itu seperti baterai penyimpanan kimia super, secara misterius melepaskan kekuatan perpanjangan hidup dari alam semesta ketika dimakan. Bentuk makanan ini sepenuhnya tidak berguna bagi makhluk yang berevolusi biasa di Urantia, namun secara spesifik pohon itu berguna untuk seratus anggota dimaterialisasi dari staf Kaligastia dan untuk seratus Andonit dimodifikasi yang telah menyumbangkan plasma hidup mereka kepada staf Pangeran, dan kepada mereka, sebagai imbalannya, dibuat menjadi pemilik atas komplemen kehidupan tersebut yang memungkinkan bagi mereka untuk memanfaatkan buah dari pohon kehidupan untuk perpanjangan tak terbatas keberadaan mereka, yang kalau tidak akan mati jika tidak makan buah itu.
73:6.5 (826.2) Selama hari-hari pemerintahan Pangeran, pohon itu ditumbuhkan dari bumi di halaman tengah dan bundar di tempat suci Bapa. Setelah pecahnya pemberontakan pohon itu ditumbuhkan kembali dari pokok tengahnya oleh Van dan rekan-rekannya di perkemahan sementara mereka. Semak Edentia ini kemudian dibawa ke tempat perlindungan mereka di dataran tinggi, di mana pohon itu berguna bagi Van maupun Amadon selama lebih dari seratus lima puluh ribu tahun.
73:6.6 (826.3) Ketika Van dan rekan-rekannya mempersiapkan Taman untuk Adam dan Hawa, mereka memindahkan pohon Edentia itu ke Taman Eden, di mana, sekali lagi, pohon itu tumbuh di tengah, halaman bundar dari satu lagi tempat suci untuk Bapa. Adam dan Hawa secara berkala makan dari buahnya untuk pemeliharaan dwi (rangkap dua) wujud kehidupan fisik mereka.
73:6.7 (826.4) Ketika rencana Putra Material menyeleweng, Adam dan keluarganya tidak diizinkan untuk membawa pokok pohon itu pergi dari Taman. Ketika orang Nodit menyerbu Eden, mereka diberitahu bahwa mereka akan “menjadi seperti Allah” jika mereka memakan buah pohon itu. Alangkah herannya mereka menemukan pohon itu tanpa dijaga. Mereka makan bebas buahnya selama bertahun-tahun, tetapi tidak berguna apapun untuk mereka; mereka semua manusia jasmani dari alam biasa; mereka kekurangan kemampuan yang bertindak sebagai pelengkap untuk buah pohon itu. Mereka menjadi murka pada ketidakmampuan mereka untuk mendapatkan manfaat dari pohon kehidupan, dan sehubungan dengan salah satu perang internal mereka, tempat suci dan pohon itu dua-duanya dihancurkan oleh api; hanya dinding batu yang masih berdiri sampai Taman itu kemudian tenggelam. Ini adalah tempat suci Bapa yang kedua yang musnah.
73:6.8 (826.5) Maka sekarang haruslah semua daging di Urantia menjalani secara alami hidup dan mati. Adam, Hawa, anak-anak mereka, dan cucu-cucu mereka, bersama-sama dengan rekan-rekan mereka, semua tewas dalam perjalanan waktu, sehingga menjadi subjek untuk skema kenaikan alam semesta lokal di mana kebangkitan di dunia rumah besar mengikuti kematian secara jasmani.
73:7.1 (826.6) Setelah taman pertama dikosongkan oleh Adam, tempat itu diduduki beraneka-ragam oleh orang Nodit, Cuthite (Kuta), dan Suntite. Taman itu kemudian menjadi tempat tinggal orang Nodit utara yang menentang kerjasama dengan bangsa Adamit. Semenanjung telah dikuasai oleh orang Nodit tingkat rendah ini selama hampir empat ribu tahun setelah Adam meninggalkan taman ketika, sehubungan dengan aktivitas kuat dari gunung berapi sekitarnya dan penenggelaman jembatan darat Sisilia ke Afrika, lantai timur Laut Mediterania terbenam, membawa turun di bawah perairan seluruh semenanjung Eden ini. Seiring dengan perendaman yang luas ini garis pantai Mediterania timur sangat terangkat. Maka ini adalah akhir dari karya alami paling indah yang pernah dimiliki Urantia. Tenggelamnya itu tidak tiba-tiba, beberapa ratus tahun diperlukan untuk menenggelamkan seluruh semenanjung.
73:7.2 (827.1) Kami tidak bisa menganggap lenyapnya Taman ini dalam cara apapun sebagai akibat dari salah-pelaksanaan rencana ilahi atau sebagai hasil dari kesalahan Adam dan Hawa. Kami tidak menganggap penenggelaman Eden itu karena sebab yang lain kecuali peristiwa yang alami, tetapi tampaknya bagi kami bahwa tenggelamnya Taman itu diatur waktunya terjadi hampir pada waktu akumulasi cadangan dari ras ungu untuk melakukan pekerjaan merehabilitasi bangsa-bangsa dunia.
73:7.3 (827.2) Para Melkisedek menasihati Adam agar tidak memulai program pemuliaan dan pencampuran ras sebelum keluarganya sendiri berjumlah setengah juta. Tidak pernah dimaksudkan bahwa Taman akan menjadi rumah permanen para keturunan Adam. Mereka akan menjadi utusan dari kehidupan baru ke seluruh dunia; mereka akan dimobilisasi sebagai anugerah yang tidak mementingkan diri kepada ras-ras bumi yang membutuhkan.
73:7.4 (827.3) Petunjuk yang diberikan pada Adam oleh Melkisedek menyiratkan bahwa ia akan mendirikan markas bangsa, benua, dan divisi untuk menjadi tugas putra putri langsungnya, sementara ia dan Hawa akan membagi waktu mereka di antara berbagai ibukota dunia ini sebagai penasihat dan koordinator untuk penatalayanan pemuliaan biologis, pemajuan intelektual, dan rehabilitasi moral seluruh dunia.
73:7.5 (827.4) [Disampaikan oleh Solonia, malaikat “suara di Taman.”]
Buku Urantia
Makalah 74
74:0.1 (828.1) ADAM DAN HAWA tiba di Urantia, dihitung dari tahun Masehi 1934, 37.848 tahun yang lalu. Mereka tiba pada pertengahan musim ketika Taman berada pada puncak bunga bermekaran. Pada tengah hari dan tanpa diumumkan, dua angkutan serafik, didampingi oleh personil Yerusem yang diserahi tugas transportasi untuk para pemulia biologis ke Urantia, mendarat perlahan ke permukaan planet yang berputar ini di daerah sekitar tempat suci Bapa Semesta. Semua pekerjaan melakukan materialisasi ulang tubuh Adam dan Hawa dilakukan di dalam lingkungan tempat suci yang baru dibuat ini. Diperlukan waktu sepuluh hari mulai dari waktu kedatangan mereka hingga mereka diciptakan kembali dalam bentuk dua sosok manusia untuk ditampilkan sebagai penguasa baru dunia. Mereka kembali sadar secara bersamaan. Putra dan Putri Material selalu melayani bersama-sama. Adalah inti dari layanan mereka bahwa sepanjang waktu dan di semua tempat mereka tidak pernah dipisahkan. Mereka dirancang untuk bekerja berpasangan; jarang mereka berfungsi sendirian.
74:1.1 (828.2) Adam dan Hawa Planet Urantia adalah anggota korps senior Putra Material di Yerusem, bersama-sama bernomor 14.311. Mereka termasuk pada seri fisik ketiga dan sekitar dua setengah meter tingginya.
74:1.2 (828.3) Pada saat Adam dipilih untuk datang ke Urantia, ia dipekerjakan, dengan pasangannya, dalam laboratorium uji coba fisik di Yerusem. Selama lebih dari lima belas ribu tahun mereka telah menjabat sebagai direktur divisi energi eksperimental yang diterapkan pada modifikasi bentuk-bentuk hidup. Jauh sebelum ini mereka telah menjadi guru di sekolah-sekolah kewargaan bagi para pendatang baru di Yerusem. Dan semua ini perlu diingat sehubungan dengan kisah perbuatan mereka berikutnya di Urantia.
74:1.3 (828.4) Ketika pengumuman dikeluarkan memanggil para relawan untuk misi petualangan Adam di Urantia, seluruh korps senior Putra dan Putri Material mendaftarkan diri secara sukarela. Para Melkisedek penguji, dengan persetujuan Lanaforge dan Yang Paling Tinggi di Edentia, akhirnya memilih Adam dan Hawa yang kemudian datang untuk berfungsi sebagai pemulia biologis Urantia.
74:1.4 (828.5) Adam dan Hawa telah tetap setia kepada Mikhael selama pemberontakan Lucifer; namun demikian, pasangan itu dipanggil ke hadapan Daulat Sistem dan seluruh kabinetnya untuk pemeriksaan dan instruksi. Rincian urusan-urusan Urantia sepenuhnya dibeberkan; mereka secara panjang lebar diinstruksikan tentang rencana yang perlu diikuti dalam menerima tanggung jawab pemerintahan di dunia yang tercabik oleh sengketa seperti itu. Mereka mengambil sumpah bersama untuk kesetiaan kepada Yang Paling Tinggi Edentia dan Mikhael Salvington. Dan mereka dengan hormat disarankan agar menganggap diri mereka sebagai bawahan dari korps penyelamat Melkisedek di Urantia sampai badan pemerintahan itu menganggap layak untuk melimpahkan kekuasaan di dunia penugasan mereka itu.
74:1.5 (829.1) Pasangan Yerusem ini meninggalkan di ibukota Satania dan di tempat-tempat lain, seratus keturunan—lima puluh anak lelaki dan lima puluh anak perempuan—makhluk-makhluk hebat yang telah lolos dari perangkap kemajuan, dan yang semuanya dalam tugas sebagai pengurus-pengurus tanggung jawab alam semesta yang setia pada saat keberangkatan orang tua mereka ke Urantia. Dan mereka semua hadir di kuil indah Putra Material menghadiri acara-acara perpisahan yang terkait dengan upacara terakhir untuk penerimaan penganugerahan. Anak-anak ini menemani kedua orang tua mereka ke markas dematerialisasi ordo mereka dan menjadi yang terakhir mengucapkan salam perpisahan dan semoga berhasil saat mereka tertidur dalam kehilangan kesadaran sementara kepribadian yang mendahului persiapan untuk angkutan serafik. Anak-anak itu menghabiskan beberapa waktu bersama dalam pertemuan keluarga bersukacita karena orang tua mereka akan segera menjadi pemimpin-pemimpin yang kasat mata, pada kenyataannya penguasa tunggal, untuk planet 606 dalam sistem Satania.
74:1.6 (829.2) Maka Adam dan Hawa meninggalkan Yerusem di tengah pujian dan ucapan selamat dari warganya. Mereka berangkat pada tanggung jawab baru mereka cukup dilengkapi dan sepenuhnya diajar mengenai setiap tugas dan bahaya yang akan dihadapi di Urantia.
74:2.1 (829.3) Adam dan Hawa tertidur di Yerusem, dan ketika mereka terbangun di tempat suci-Nya Bapa di Urantia di hadapan kerumunan besar massa yang berkumpul untuk menyambut mereka, mereka berhadapan dengan dua sosok yang telah banyak mereka dengar, Van dan rekan setianya Amadon. Kedua pahlawan dari pemisahan dari Kaligastia ini adalah yang pertama menyambut mereka di rumah taman baru mereka.
74:2.2 (829.4) Bahasa Eden adalah dialek Andonik seperti yang dipakai oleh Amadon. Van dan Amadon telah amat memperbaiki bahasa ini dengan menciptakan suatu abjad baru terdiri dari dua puluh empat huruf, dan mereka berharap untuk memastikannya menjadi bahasa Urantia saat budaya Eden akan menyebar ke seluruh dunia. Adam dan Hawa telah sepenuhnya menguasai logat bahasa manusia ini sebelum mereka berangkat dari Yerusem sehingga putra Andon ini mendengar penguasa agung dunianya itu menyapa dia dalam bahasanya sendiri.
74:2.3 (829.5) Dan pada hari itu ada kegembiraan dan sukacita besar di seluruh Eden saat para pelari pergi terburu-buru ke tempat merpati pembawa berita yang dikumpulkan dari tempat dekat dan jauh, sambil berseru: “Lepaskan burung-burung itu; biarkan mereka membawa berita bahwa Anak yang dijanjikan itu sudah datang.” Ratusan pemukiman orang percaya telah dengan setia, tahun demi tahun, memelihara pasokan merpati peliharaan dari rumah mereka ini hanya untuk kesempatan tersebut.
74:2.4 (829.6) Sementara kabar kedatangan Adam menyebar kemana-mana, ribuan penduduk suku yang berdekatan menerima ajaran Van dan Amadon, sedangkan berbulan-bulan para peziarah terus mengalir ke Eden untuk menyambut Adam dan Hawa dan untuk melakukan penghormatan pada Bapa mereka yang tidak kelihatan.
74:2.5 (829.7) Segera setelah kebangunan mereka, Adam dan Hawa dikawal ke resepsi penerimaan resmi di bukit besar di sebelah utara tempat suci. Bukit alami ini telah diperluas dan disiapkan untuk pengangkatan sang penguasa baru dunia. Di sini, pada siang hari, panitia penerimaan Urantia menyambut Putra dan Putri dari sistem Satania ini. Amadon adalah ketua komite ini, yang terdiri dari dua belas anggota mencakup perwakilan dari masing-masing enam ras Sangik; penjabat kepala makhluk tengah; Annan, seorang putri yang setia dan juru bicara suku Nod; Nuh, anak dari arsitek dan pembangun Taman dan pelaksana rencana almarhum ayahnya; dan dua Pembawa Kehidupan yang menetap di planet.
74:2.6 (830.1) Tindakan berikutnya adalah pengalihan tanggung jawab penjagaan planet pada Adam dan Hawa oleh Melkisedek senior, kepala dewan penyelamatan di Urantia. Putra dan Putri Material mengambil sumpah setia kepada Yang Paling Tinggi Norlatiadek dan Mikhael Nebadon dan diumumkan sebagai penguasa Urantia oleh Van, yang dengan demikian melepaskan kekuasaan tituler yang selama lebih dari 150.000 tahun ia telah pegang berkat aksi dari para Melkisedek penyelamat.
74:2.7 (830.2) Adam dan Hawa dipakaikan dengan jubah raja pada kesempatan ini, waktu pelantikan resmi mereka dalam pemerintahan dunia. Tidak semua seni Dalamatia telah hilang di dunia; seni tenun masih dipraktekkan pada masa Eden.
74:2.8 (830.3) Kemudian terdengarlah proklamasi dari penghulu malaikat, dan suara siaran dari Gabriel menitahkan panggilan hadir penghakiman (kiamat) kedua di Urantia dan kebangkitan peselamat tidur dari dispensasi (zaman) anugerah dan rahmat kedua atas Satania 606. Dispensasi dari Pangeran telah berlalu; zaman Adam, zaman keplanetan ketiga, dibuka di tengah-tengah adegan keagungan yang sederhana; dan penguasa baru Urantia itu memulai pemerintahan mereka di bawah kondisi yang tampaknya menguntungkan, terlepas dari kekacauan seluruh dunia yang disebabkan oleh kurangnya kerjasama dari pendahulu mereka yang berwenang di planet ini.
74:3.1 (830.4) Dan sekarang, setelah pengangkatan formal mereka, Adam dan Hawa menjadi sangat menyadari tentang isolasi planet mereka. Sunyi sudah siaran-siaran yang akrab itu, dan tidak ada semua sirkuit komunikasi ekstraplanet. Rekan-rekan Yerusem mereka yang telah pergi ke dunia yang berjalan lancar dengan Pangeran Planet yang mapan baik dan staf yang berpengalaman siap untuk menerima mereka dan sanggup untuk bekerja sama dengan mereka selama pengalaman awal mereka di dunia seperti itu. Tapi di Urantia pemberontakan telah mengubah segalanya. Di sini Pangeran Planet sering hadir, dan meskipun sudah ditanggalkan dari sebagian besar kekuasaannya untuk berbuat jahat, ia masih mampu membuat tugas Adam dan Hawa menjadi sulit dan sampai taraf tertentu bahkan berbahaya. Putra dan Putri Yerusem yang serius dan disadarkan akan kenyataan itu berjalan-jalan malam itu melalui Taman di bawah sinar bulan purnama, mendiskusikan rencana untuk hari berikutnya.
74:3.2 (830.5) Demikianlah berakhir hari pertama Adam dan Hawa di Urantia yang terisolasi, planet yang kacau karena pengkhianatan Kaligastia; dan mereka berjalan dan berbicara sampai jauh malam, malam pertama mereka di bumi—dan malam itu begitu sepi.
74:3.3 (830.6) Hari kedua Adam di bumi dihabiskan dalam sesi pertemuan dengan para penyelamat planet dan dewan penasihat. Dari para Melkisedek, dan rekan-rekan mereka, Adam dan Hawa belajar lebih banyak tentang rincian pemberontakan Kaligastia dan hasil dari pergolakan itu pada kemajuan dunia. Dan hal itu, secara keseluruhan, adalah cerita yang menyedihkan, kisah panjang lebar mengenai salah urus urusan-urusan dunia. Mereka belajar semua fakta mengenai gagalnya sama sekali skema Kaligastia untuk mempercepat proses evolusi sosial. Mereka juga tiba pada kesadaran penuh akan kebodohan untuk berusaha mencapai pemajuan planet terlepas dari rencana kemajuan ilahi. Dan dengan demikian berakhirlah hari yang sedih tapi mencerahkan itu—hari kedua mereka di Urantia.
74:3.4 (831.1) Hari ketiga dikhususkan untuk pemeriksaan Taman. Dari burung penumpang besar— burung fandor—Adam dan Hawa melihat ke bawah atas bentangan luas Taman sementara dibawa melalui angkasa di atasnya, tempat yang paling indah di bumi itu. Hari inspeksi ini berakhir dengan pesta besar untuk menghormati semua orang yang telah bekerja keras untuk membuat taman keindahan dan keagungan Eden ini. Dan lagi, hingga larut malam hari ketiga mereka, sang Putra dan pasangannya itu berjalan di Taman dan membahas tentang besarnya masalah mereka.
74:3.5 (831.2) Pada hari keempat Adam dan Hawa berpidato pada sidang pertemuan Taman. Dari gunung pelantikan itu mereka berbicara kepada orang banyak mengenai rencana mereka untuk merehabilitasi dunia dan menguraikan metode yang akan mereka usahakan untuk menebus budaya sosial Urantia dari tingkat keterpurukan rendah saat itu sebagai akibat dari dosa dan pemberontakan. Hari ini adalah hari yang besar, dan ditutup dengan pesta untuk dewan pria dan wanita yang telah dipilih untuk memikul tanggung jawab dalam pemerintahan baru urusan dunia. Perhatikanlah! wanita serta pria ada dalam kelompok ini, dan itu adalah pertama kalinya hal seperti itu terjadi di bumi sejak zaman Dalamatia. Sungguh suatu inovasi mengejutkan menyaksikan Hawa, seorang wanita, berbagi kehormatan dan tanggung jawab urusan dunia dengan seorang pria. Dan demikianlah berakhir hari keempat di bumi.
74:3.6 (831.3) Hari kelima disibukkan oleh penataan pemerintahan sementara, pemerintahan yang akan berfungsi sampai para Melkisedek penyelamat harus meninggalkan Urantia.
74:3.7 (831.4) Hari keenam dikhususkan untuk pemeriksaan berbagai jenis manusia dan binatang. Sepanjang dinding ke arah timur di Eden, Adam dan Hawa diantar sepanjang hari, melihat-lihat kehidupan hewan planet ini dan tiba pada pemahaman yang lebih baik tentang apa yang harus dilakukan untuk menertibkan kekacauan sebuah dunia yang dihuni oleh berbagai ragam makhluk hidup tersebut.
74:3.8 (831.5) Sangat mengherankan bagi orang-orang yang menemani Adam pada perjalanan ini untuk mengamati bagaimana ia mengerti sepenuhnya sifat dan fungsi dari ribuan hewan yang ditunjukkan kepadanya. Begitu ia melihat seekor binatang, ia akan menunjukkan sifat dasar dan perilakunya. Adam bisa memberikan nama-nama yang menggambarkan asal, sifat, dan fungsi semua makhluk jasmani begitu ia melihatnya. Mereka yang membawa dia pada tur pemeriksaan itu tidak tahu bahwa penguasa baru dunia ini adalah salah satu ahli anatomi paling ahli di seluruh Satania; dan Hawa juga sama-sama mahirnya. Adam membuat kagum rekan-rekannya dengan menggambarkan kumpulan makhluk hidup yang terlalu kecil untuk dilihat oleh mata manusia.
74:3.9 (831.6) Ketika hari keenam mereka tinggal di bumi sudah berlalu, Adam dan Hawa beristirahat untuk pertama kalinya di rumah baru mereka di “timur Eden.” Enam hari pertama petualangan mereka di Urantia telah sangat sibuk, dan mereka menantikan dengan amat senang untuk bebas satu hari penuh dari semua kegiatan.
74:3.10 (831.7) Tapi keadaan menentukan sebaliknya. Pengalaman hari yang baru saja dilewati dimana Adam telah dengan begitu cerdas dan begitu mendalam membahas kehidupan hewan di Urantia, bersama dengan pidato pengukuhannya yang mengagumkan dan sikapnya yang menawan, telah begitu memenangkan hati dan menguasai akal para penghuni Taman sehingga mereka tidak hanya sepenuh hati cenderung untuk menerima Putra dan Putri Yerusem yang baru tiba itu sebagai penguasa, tetapi sebagian besar sedang bersiap-siap untuk bersujud dan menyembah mereka sebagai dewa-dewi.
74:4.1 (832.1) Malam itu, malam setelah hari keenam, sementara Adam dan Hawa terlelap, hal-hal aneh berlangsung di sekitar tempat suci Bapa dalam sektor tengah Eden. Di sana, di bawah sinar bulan temaram, ratusan pria dan wanita yang antusias dan bersemangat mendengarkan selama berjam-jam pada ajakan yang berapi-api dari para pemimpin mereka. Mereka bermaksud baik, tetapi mereka hanya tidak bisa memahami kesederhanaan sikap persaudaraan dan demokratis dari penguasa baru mereka itu. Dan jauh sebelum fajar para pengelola urusan dunia yang baru dan sementara itu mencapai kesimpulan hampir mufakat bahwa Adam dan pasangannya itu sama sekali terlalu sederhana dan lugu. Mereka memutuskan bahwa Dewata telah turun ke bumi dalam bentuk tubuh, bahwa Adam dan Hawa dalam kenyataannya adalah dewata atau hampir mendekati keadaan itu sehingga layak untuk disembah dengan hormat.
74:4.2 (832.2) Peristiwa menakjubkan dari enam hari pertama Adam dan Hawa di bumi itu seluruhnya terlalu hebat untuk pikiran yang tidak siap dari orang-orang terbaik di dunia itu; akal pikiran mereka berputar; mereka terbawa oleh usulan untuk membawa pasangan mulia itu ke tempat suci Bapa di tengah hari agar semua orang dapat sujud menyembah hormat dan sujud dalam penyerahan. Dan para penghuni Taman itu benar-benar tulus dalam semua hal ini.
74:4.3 (832.3) Van melakukan protes. Amadon tidak hadir, karena sedang bertugas sebagai penjaga kehormatan yang tetap tinggal dekat Adam dan Hawa sepanjang malam. Tapi protes Van itu dikesampingkan. Dia diberitahu bahwa ia juga terlalu sederhana, terlalu lugu; bahwa ia sendiri juga tidak jauh dari dewa, kalau tidak bagaimana dia bisa hidup begitu lama di bumi, dan bagaimana ia telah menghadirkan suatu peristiwa besar seperti kedatangan Adam? Dan saat para penduduk Eden yang bersemangat itu hendak menangkapnya dan membawanya naik ke gunung untuk dipuja, Van berusaha berjalan keluar melalui kerumunan dan, karena mampu berkomunikasi dengan para makhluk tengah, ia mengirimkan pemimpin mereka dengan sangat terburu-buru kepada Adam.
74:4.4 (832.4) Menjelang fajar hari ketujuh mereka di bumi Adam dan Hawa mendengar berita mengagetkan tentang proposal dari manusia-manusia yang bermaksud baik tapi tersesat ini; dan kemudian, bahkan saat burung-burung penumpang sedang terbang cepat untuk membawa mereka ke tempat suci, para makhluk tengah, yang mampu melakukan hal-hal seperti itu, mengangkut Adam dan Hawa ke tempat suci Bapa. Pada pagi-pagi hari ketujuh ini dan dari gunung penerimaan mereka baru-baru Adam berkhotbah menjelaskan tentang golongan keputraan ilahi mereka dan menjelaskan pada manusia-manusia bumi ini bahwa hanya Bapa dan mereka yang ia sebutkan yang boleh disembah. Adam berterus terang bahwa ia mau menerima kehormatan apapun dan menerima segala penghargaan, tapi penyembahan, tidak akan!
74:4.5 (832.5) Hari itu hari yang amat penting, dan tepat sebelum tengah hari, sekitar pada waktu kedatangan utusan serafim yang membawa pengakuan dari Yerusem tentang penempatan penguasa dunia, Adam dan Hawa, bergerak memisahkan diri dari kerumunan, menunjuk ke tempat suci Bapa dan berkata: “Pergilah kalian sekarang ke lambang material dari kehadiran Bapa yang tak terlihat itu dan sujudlah menyembah Dia yang membuat kita semua dan yang menjaga kita hidup. Dan biarkan tindakan ini menjadi janji yang tulus bahwa kalian tidak akan lagi tergoda untuk menyembah siapapun kecuali Tuhan.” Mereka semua berbuat seperti yang Adam suruhkan. Putra dan Putri Material berdiri sendirian di gunung dengan kepala tertunduk sementara orang banyak bersujud seputar tempat suci.
74:4.6 (832.6) Inilah asal-usul tradisi hari Sabat. Selalu di Eden hari ketujuh itu dikhususkan untuk perkumpulan tengah hari di tempat suci; lama menjadi kebiasaan untuk mengkhususkan hari ini untuk pembinaan diri. Pagi hari dikhususkan untuk perbaikan fisik, siang untuk ibadah rohani, sore untuk pembinaan batin, sementara malam hari dihabiskan untuk kegembiraan sosial. Hal ini tidak pernah menjadi hukum di Eden, tapi itulah kebiasaan selama pemerintahan Adam bertahta di bumi.
74:5.1 (833.1) Selama hampir tujuh tahun setelah kedatangan Adam, para penyelamat Melkisedek tetap bertugas, tapi waktunya tiba ketika mereka menyerahkan pemerintahan urusan dunia kepada Adam dan kembali ke Yerusem.
74:5.2 (833.2) Perpisahan untuk para Melkisedek penyelamat itu berlangsung sepanjang hari, dan pada malam hari Melkisedek itu satu persatu memberi Adam dan Hawa saran perpisahan dan ucapan selamat mereka. Adam sudah beberapa kali meminta para penasihatnya itu agar tetap di bumi bersamanya, tapi selalu petisi ini ditolak. Waktunya telah tiba ketika Putra-Putri Material harus bertanggung jawab penuh untuk pelaksanaan urusan dunia. Maka, pada tengah malam, angkutan serafik Satania meninggalkan planet dengan empat belas sosok penumpangnya menuju Yerusem, translasi Van dan Amadon terjadi bersamaan dengan kepergian dua belas Melkisedek itu.
74:5.3 (833.3) Semua berjalan cukup baik untuk sementara waktu di Urantia, dan tampaknya bahwa Adam akan, pada akhirnya, dapat mengembangkan beberapa rencana untuk meningkatkan perluasan bertahap untuk peradaban orang Eden. Sesuai dengan saran dari Melkisedek, ia mulai mendorong seni manufaktur dengan ide untuk mengembangkan hubungan perdagangan dengan dunia luar. Ketika Eden terhenti, ada lebih dari seratus pabrik manufaktur primitif beroperasi, dan hubungan perdagangan yang luas dengan suku-suku yang berdekatan telah dibangun.
74:5.4 (833.4) Selama berabad-abad Adam dan Hawa telah diajar tentang teknik memperbaiki dunia dalam kesiapan untuk kontribusi khusus mereka bagi pemajuan peradaban evolusi; tapi sekarang mereka berhadapan dengan masalah mendesak, seperti pembentukan hukum dan ketertiban dalam dunia yang liar, barbar, dan manusia yang setengah beradab. Selain dari yang terbaik dari penduduk bumi, yang dikumpulkan di Taman, hanya beberapa kelompok, di sana-sini, yang seluruhnya siap untuk penerimaan kebudayaan Adam.
74:5.5 (833.5) Adam melakukan upaya heroik dan gigih untuk mendirikan sebuah pemerintahan dunia, tapi ia bertemu dengan perlawanan keras pada setiap kesempatan. Adam sudah mengoperasikan suatu sistem kontrol kelompok di seluruh Eden dan membuat federasi semua kumpulan ini ke dalam liga Eden. Tapi masalah, masalah serius, terjadi ketika ia pergi ke luar taman dan berusaha untuk menerapkan ide-ide ini pada suku-suku di sekitarnya. Saat rekan-rekan Adam mulai bekerja di luar Taman, mereka bertemu perlawanan langsung dan terencana dari Kaligastia dan Daligastia. Pangeran yang jatuh itu telah digulingkan dari jabatan penguasa dunia, tapi ia belum dipindahkan dari planet. Ia masih ada di bumi dan mampu, setidaknya sampai batas tertentu, untuk melawan semua rencananya Adam bagi rehabilitasi masyarakat manusia. Adam mencoba untuk memperingatkan bangsa-bangsa mengenai Kaligastia itu, tetapi tugas itu dibuat sangat sulit karena musuh besarnya itu tidak terlihat oleh mata manusia.
74:5.6 (833.6) Bahkan di antara penduduk Eden ada orang-orang bingung yang cenderung ke ajaran Kaligastia mengenai kebebasan pribadi yang tidak dikekang itu; dan mereka menyebabkan Adam mendapat masalah tanpa henti; selalu mereka mengacaukan rencana terbaik untuk kemajuan yang tertib dan pengembangan yang substansial. Adam akhirnya terpaksa menarik programnya untuk sosialisasi langsung; ia kembali pada metode organisasinya Van, membagi orang-orang Eden menjadi kompi-kompi seratus dengan kapten masing-masing dan dengan letnan yang bertanggung jawab atas kelompok sepuluh.
74:5.7 (834.1) Adam dan Hawa telah hendak melembagakan pemerintahan perwakilan menggantikan kerajaan, tetapi mereka tidak menemukan pemerintahan yang layak untuk menyandang nama itu di seluruh permukaan bumi. Untuk sementara waktu Adam meninggalkan semua upaya untuk membangun pemerintahan perwakilan, dan sebelum runtuhnya rezim Eden ia berhasil mendirikan hampir seratus pusat perdagangan dan sosial di sekitarnya dimana individu-individu yang kuat memerintah atas nama dia. Sebagian besar pusat-pusat itu telah diorganisir sebelumnya oleh Van dan Amadon.
74:5.8 (834.2) Pengiriman dutabesar-dutabesar dari satu suku ke suku lain berasal dari zaman Adam. Ini adalah langkah maju yang besar dalam evolusi pemerintahan.
74:6.1 (834.3) Lahan keluarga Adam mencakup sekitar tiga belas kilometer persegi. Langsung mengelilingi rumahnya ini, telah disediakan untuk pemeliharaan lebih dari tiga ratus ribu orang keturunan galur murni. Tapi hanya unit pertama dari rencana bangunan itu yang pernah dibangun. Sebelum ukuran keluarga Adam melampaui persediaan awal ini, seluruh rencana Eden telah hancur dan Taman dikosongkan.
74:6.2 (834.4) Adamson (putra Adam) adalah putra sulung dari ras ungu Urantia, diikuti oleh adik perempuannya, dan Eveson (putra Hawa), putra kedua dari Adam dan Hawa. Hawa sudah menjadi ibu dari lima anak sebelum Melkisedek pergi—tiga putra dan dua putri. Dua berikutnya adalah kembar. Dia melahirkan enam puluh tiga anak, tiga puluh dua anak perempuan dan tiga puluh satu anak lelaki, sebelum kegagalan. Ketika Adam dan Hawa meninggalkan Taman, keluarga mereka terdiri dari empat generasi berjumlah 1.647 keturunan galur murni. Mereka telah memiliki empat puluh dua anak setelah meninggalkan Taman selain dua anak keturunan bersama dengan manusia bumi. Dan ini belum termasuk Adam sebagai orang tua untuk ras Nodit dan ras-ras evolusioner.
74:6.3 (834.5) Anak-anak Adam tidak minum susu hewan setelah mereka berhenti menyusu dari ibu mereka pada usia satu tahun. Hawa bisa membuat susu dari berbagai macam kacang-kacangan dan air perasan dari buah-buahan, dan karena mengetahui dengan baik kimia dan energi dari makanan ini, ia dengan sesuai mengkombinasikannya untuk makanan anak-anaknya sampai munculnya gigi.
74:6.4 (834.6) Meskipun memasak secara menyeluruh digunakan di luar wilayah Adam langsung di Eden, namun tidak ada masak-memasak dalam rumah tangga Adam. Mereka mendapat makanan mereka—buah-buahan, kacang-kacangan, dan biji-bijian—sudah siap makan saat matang. Mereka makan sekali sehari, tak lama setelah tengah hari. Adam dan Hawa juga menyerap “cahaya dan energi” langsung dari emanasi angkasa tertentu dalam hubungannya dengan layanan dari pohon kehidupan.
74:6.5 (834.7) Badan Adam dan Hawa memancarkan kilau cahaya lembut, tetapi mereka selalu mengenakan pakaian sesuai dengan kebiasaan rekan-rekan mereka. Meskipun berpakaian sangat sedikit pada siang hari, di waktu senja mereka mengenakan pakaian malam. Asal usul halo tradisional yang melingkari kepala orang yang dianggap saleh dan suci itu berasal dari zaman Adam dan Hawa. Karena pancaran-pancaran cahaya dari tubuh mereka sebagian besar tertutup oleh pakaian, maka hanya pancaran cahaya dari kepala mereka yang terlihat. Keturunan Adamson selalu seperti itu menggambarkan konsep mereka tentang individu yang diyakini luar biasa dalam perkembangan rohani.
74:6.6 (834.8) Adam dan Hawa bisa berkomunikasi satu sama lain dan dengan anak-anak langsung mereka melalui jarak sekitar delapan puluh kilometer. Pertukaran pikiran ini dilakukan oleh sarana kamar-kamar gas halus yang terletak dekat sekali dengan struktur otak mereka. Dengan mekanisme ini mereka bisa mengirim dan menerima osilasi pikiran. Tapi kemampuan ini langsung terhenti pada waktu batinnya orang itu menyerah pada pertentangan dan kekacauan dari kejahatan.
74:6.7 (835.1) Anak-anak Adam menghadiri sekolah mereka sendiri sampai mereka berusia enam belas tahun, yang lebih muda diajari oleh yang lebih tua. Anak-anak kecil ini berubah kegiatan setiap tiga puluh menit, yang lebih tua setiap jam. Pastilah suatu pemandangan baru di Urantia jika mengamati anak-anak dari Adam dan Hawa ini bermain, aktivitas sukacita dan menyenangkan hanya untuk mendapat kegembiraan dari permainan itu. Permainan dan humor bangsa-bangsa masa kini sebagian besar berasal dari stok Adam itu. Kaum keturunan Adam itu semua memiliki apresiasi musik yang besar serta rasa humor yang tajam.
74:6.8 (835.2) Rata-rata usia pertunangan adalah delapan belas, dan para muda-mudi ini kemudian masuk pada kursus pelajaran dua tahun sebagai persiapan untuk memikul tanggung jawab perkawinan. Pada usia dua puluh mereka memenuhi syarat untuk menikah; dan setelah menikah mereka mulai pekerjaan mencari nafkah atau masuk pada persiapan khusus untuk itu.
74:6.9 (835.3) Praktek di beberapa negara berikutnya yang memperbolehkan keluarga kerajaan, yang konon diturunkan dari para dewa, untuk menikahkan saudara pada saudari, berasal dari tradisi keturunan Adam ini—seperti yang mereka perlukan, satu sama lain. Upacara pernikahan generasi pertama dan kedua Taman selalu dipimpin oleh Adam dan Hawa.
74:7.1 (835.4) Anak-anak Adam, kecuali empat tahun ikut di sekolah di bagian barat, tinggal dan bekerja di “bagian timur Eden.” Mereka dilatih secara intelektual sampai mereka enam belas tahun sesuai dengan metode sekolah-sekolah Yerusem. Dari usia enam belas hingga dua puluh mereka diajar di sekolah-sekolah Urantia di ujung lain Taman, melayani juga sebagai guru dalam kelas-kelas yang lebih rendah.
74:7.2 (835.5) Tujuan keseluruhan dari sistem sekolah bagian barat Taman adalah sosialisasi. Periode-periode istirahat pagi hari dikhususkan untuk perkebunan dan pertanian praktis, periode sore untuk pertandingan kompetitif. Malam digunakan untuk pergaulan sosial dan pembinaan pertemanan pribadi. Pelatihan agama dan seksual dianggap sebagai wilayah rumah tangga, tugas para orang tua.
74:7.3 (835.6) Pendidikan di sekolah-sekolah ini termasuk pelajaran mengenai:
74:7.4 (835.7) 1. Kesehatan dan perawatan tubuh.
74:7.5 (835.8) 2. Aturan emas, standar pergaulan sosial.
74:7.6 (835.9) 3. Hubungan hak individu dengan hak kelompok dan kewajiban masyarakat.
74:7.7 (835.10) 4. Sejarah dan budaya dari berbagai ras bumi.
74:7.8 (835.11) 5. Metode memajukan dan meningkatkan perdagangan dunia.
74:7.9 (835.12) 6. Koordinasi untuk tugas dan emosi yang saling bertentangan.
74:7.10 (835.13) 7. Pengembangan permainan, humor, dan pengganti yang kompetitif terhadap perkelahian fisik.
74:7.11 (835.14) Sekolah-sekolah, sebenarnya setiap aktivitas Taman, selalu terbuka untuk pengunjung. Para pengamat yang tak bersenjata bebas masuk Eden untuk kunjungan singkat. Untuk tinggal di Taman seorang Urantia harus “diadopsi.” Dia menerima petunjuk tentang rencana dan tujuan penganugerahan Adam, menunjukkan niatnya untuk patuh pada misi ini, dan kemudian membuat pernyataan kesetiaan pada pemerintahan sosial Adam dan kedaulatan rohani Bapa Semesta.
74:7.12 (836.1) Hukum Taman didasarkan pada hukum yang lebih tua dari Dalamatia dan diundangkan di bawah tujuh pokok:
74:7.13 (836.2) 1. Hukum kesehatan dan kebersihan.
74:7.14 (836.3) 2. Peraturan sosial Taman.
74:7.15 (836.4) 3. Aturan perdagangan dan usaha.
74:7.16 (836.5) 4. Hukum permainan dan persaingan yang adil.
74:7.17 (836.6) 5. Hukum rumah tangga.
74:7.18 (836.7) 6. Kode sipil mengenai aturan emas.
74:7.19 (836.8) 7. Tujuh perintah perintah moral yang tertinggi.
74:7.20 (836.9) Hukum moral Eden sedikit berbeda dari tujuh perintah Dalamatia. Tapi keturunan Adam diajari banyak alasan tambahan untuk perintah-perintah ini; misalnya, mengenai perintah jangan membunuh, berdiamnya Pelaras Pikiran disajikan sebagai alasan tambahan untuk tidak membunuh hidup manusia. Mereka mengajarkan bahwa “barangsiapa menumpahkan darah manusia maka darahnya akan ditumpahkan, karena dalam gambar Tuhan dibuatlah ia manusia.”
74:7.21 (836.10) Jam ibadah publik Eden adalah siang; matahari terbenam adalah jam ibadah keluarga. Adam melakukan yang terbaik untuk mengurangi penggunaan kumpulan doa-doa tetap, dengan mengajarkan bahwa doa yang efektif harus sepenuhnya perorangan, bahwa doa harus menjadi “hasrat dari jiwa”; tapi kaum Eden terus menggunakan doa-doa dan bentuk-bentuk yang diturunkan dari zaman Dalamatia. Adam juga berusaha untuk mengganti persembahan korban darah dengan buah-buahan dari hasil tanah dalam upacara keagamaan tetapi baru membuat sedikit kemajuan sebelum kehancuran Taman.
74:7.22 (836.11) Adam berusaha untuk mengajarkan kesetaraan jenis kelamin pada ras-ras. Cara Hawa bekerja di sisi suaminya membuat kesan yang mendalam pada semua penghuni di Taman. Adam dengan jelas mengajari mereka bahwa wanita itu, setara dengan pria, menyumbangkan faktor-faktor kehidupan yang menyatu untuk membentuk sosok manusia yang baru. Sampai saat itu, umat manusia telah menganggap bahwa semua perkembang-biakan itu berada di “pinggang ayah.” Mereka memandang ibu sebagai hanya perlengkapan untuk memelihara bayi yang belum lahir dan merawat yang baru lahir.
74:7.23 (836.12) Adam mengajari orang-orang pada masanya semua yang bisa mereka pahami, meskipun relatif tidak terlalu banyak. Namun demikian, mereka yang lebih cerdas dari ras-ras bumi memandang ke depan dengan penuh semangat ke waktu ketika mereka akan diizinkan untuk menikah dengan anak-anak yang unggul dari ras ungu. Alangkah berbedanya dunia Urantia seandainya rencana besar untuk memuliakan ras-ras ini berhasil dilakukan! Meskipun demikian, peningkatan luar biasa dihasilkan dari sejumlah kecil darah ras yang diimpor ini yang diperoleh bangsa-bangsa evolusioner secara kebetulan.
74:7.24 (836.13) Dan demikianlah Adam bekerja untuk kesejahteraan dan pemuliaan dunia persinggahannya. Tapi merupakan tugas yang sulit memimpin bangsa-bangsa campuran dan bastar ini di jalan yang lebih baik.
74:8.1 (836.14) Kisah penciptaan Urantia dalam enam hari itu didasarkan pada tradisi bahwa Adam dan Hawa telah menghabiskan hanya enam hari dalam survei awal mereka terhadap Taman. Keadaan ini mengukuhkan hampir sakral pada jangka waktu minggu itu, yang awalnya telah diperkenalkan oleh orang Dalamatia. Adam menggunakan enam hari memeriksa Taman dan merumuskan rencana-rencana permulaan untuk organisasi, tetapi hal itu tidak diatur sebelumnya; hal itu dikerjakan dari hari ke hari. Pemilihan hari ketujuh untuk ibadah itu adalah sepenuhnya kebetulan terhadap fakta-fakta yang diriwayatkan di sini.
74:8.2 (837.1) Legenda pembuatan dunia dalam enam hari itu adalah suatu pemikiran setelahnya, dalam kenyataannya, lebih dari tiga puluh ribu tahun sesudahnya. Salah satu fitur dari cerita itu, kemunculan tiba-tiba matahari dan bulan, mungkin telah berasal dari tradisi munculnya tiba-tiba dunia dari suatu awan angkasa tebal materi halus yang telah lama menutupi baik matahari maupun bulan.
74:8.3 (837.2) Kisah menciptakan Hawa dari tulang rusuk Adam itu adalah ringkasan bingung mengenai kedatangan Adam dan pembedahan gaib yang terkait dengan pertukaran zat-zat hidup yang terkait dengan kedatangan staf jasmani dari Pangeran Planet lebih dari empat ratus lima puluh ribu tahun sebelumnya.
74:8.4 (837.3) Mayoritas bangsa-bangsa dunia telah dipengaruhi oleh tradisi bahwa Adam dan Hawa memiliki bentuk fisik yang diciptakan bagi mereka pada saat kedatangan mereka di Urantia. Kepercayaan bahwa manusia telah diciptakan dari tanah liat itu hampir menyeluruh di belahan bumi Timur; tradisi ini dapat ditelusuri dari Kepulauan Filipina mengelilingi dunia hingga ke Afrika. Dan banyak kelompok menerima cerita tentang asal manusia dari tanah liat oleh suatu bentuk penciptaan khusus ini menggantikan keyakinan sebelumnya tentang penciptaan secara progresif, yaitu evolusi.
74:8.5 (837.4) Jauh dari pengaruh Dalamatia dan Eden, umat manusia cenderung ke arah keyakinan akan kenaikan ras manusia secara bertahap. Fakta evolusi itu bukanlah penemuan modern; orang purba memahami karakter kemajuan manusia yang lambat dan secara evolusioner itu. Orang-orang Yunani awal memiliki ide yang jelas tentang hal ini meskipun dekatnya jarak mereka ke Mesopotamia. Meskipun berbagai ras bumi menjadi bingung campur aduk dalam pengertian mereka tentang evolusi, namun demikian, banyak suku-suku primitif percaya dan mengajarkan bahwa mereka adalah keturunan dari berbagai hewan. Bangsa-bangsa primitif membuat kebiasaan memilih “totem” mereka dari binatang yang dianggap nenek moyang mereka. Beberapa suku Indian Amerika Utara percaya bahwa mereka berasal dari berang-berang dan coyote. Suku-suku Afrika tertentu mengajarkan bahwa mereka diturunkan dari hyena, suatu suku Melayu dari lemur, suatu kelompok Papua Nugini dari burung nuri.
74:8.6 (837.5) Orang Babel, karena kontak langsung dengan sisa-sisa peradaban keturunan Adam, memperluas dan menghiasi kisah penciptaan manusia itu; mereka mengajarkan bahwa Adam telah turun langsung dari para dewa. Mereka berpegang pada asal usul aristokrat untuk ras yang bahkan tidak sesuai dengan doktrin penciptaan dari tanah liat.
74:8.7 (837.6) Catatan Perjanjian Lama tentang penciptaan berasal lama setelah zaman Musa; dia tidak pernah mengajarkan cerita yang menyimpang seperti itu pada orang Ibrani. Tapi dia menyajikan narasi sederhana dan diringkas mengenai penciptaan kepada orang Israel, berharap dengan demikian akan meningkatkan anjurannya untuk menyembah Pencipta, Bapa Semesta, yang ia sebut TUHAN, Allah Israel.
74:8.8 (837.7) Dalam ajaran-ajaran awalnya, Musa dengan sangat bijak tidak berusaha untuk kembali ke waktunya Adam, dan karena Musa adalah guru tertinggi orang Ibrani, cerita-cerita tentang Adam menjadi terkait erat dengan kisah-kisah penciptaan. Bahwa tradisi-tradisi yang lebih awal itu mengenal peradaban pra-Adam jelas ditunjukkan oleh fakta bahwa para editor yang kemudian, yang berniat untuk menghapus semua referensi tentang urusan manusia sebelum masanya Adam, lupa untuk menghapus referensi petunjuk tentang perpindahan Kain ke “tanah Nod,” dimana ia mengambil seorang istri baginya.
74:8.9 (838.1) Orang Ibrani tidak memiliki bahasa tertulis yang dipakai umum, lama setelah mereka mencapai Palestina. Mereka belajar penggunaan suatu abjad dari orang Filistin yang bertetangga, yang adalah para pengungsi politik dari peradaban yang lebih tinggi di Kreta. Orang Ibrani sedikit menulis sampai sekitar 900 S.M., dan karena tidak memiliki bahasa tertulis sampai belakangan seperti itu, mereka memiliki beberapa cerita penciptaan berbeda yang beredar, tetapi setelah pembuangan di Babel mereka cenderung lebih ke arah menerima suatu versi Mesopotamia yang dimodifikasi.
74:8.10 (838.2) Tradisi Yahudi menjadi terkristal seputar Musa, dan karena ia berusaha untuk melacak garis keturunan dari Abraham kembali ke Adam, orang-orang Yahudi beranggapan bahwa Adam adalah yang pertama dari seluruh umat manusia. Yahweh adalah pencipta, dan karena Adam dianggap sebagai manusia yang pertama, Yahweh tentulah telah membuat dunia persis sebelum membuat Adam. Dan kemudian tradisi enam harinya Adam itu dirangkaikan ke dalam cerita, dengan hasil bahwa hampir seribu tahun setelah perjalanan Musa di bumi, tradisi penciptaan enam hari ditulis dan kemudian diakui sebagai tulisan Musa.
74:8.11 (838.3) Ketika para imam Yahudi kembali ke Yerusalem, mereka sudah menyelesaikan penulisan kisah mereka tentang kejadian segala sesuatu. Segera mereka membuat klaim bahwa kisah ini adalah cerita penciptaan yang baru ditemukan yang ditulis oleh Musa. Tapi orang Ibrani yang seangkatan pada sekitar tahun 500 S.M. itu tidak menganggap tulisan ini sebagai wahyu ilahi; mereka memandangnya mirip seperti anggapan orang di masa kemudian terhadap kisah-kisah mitologis.
74:8.12 (838.4) Dokumen yang palsu ini, yang konon adalah ajaran Musa, dibawa pada perhatian Ptolemeus, raja Yunani untuk Mesir, yang membuatnya diterjemahkan ke dalam bahasa Yunani oleh komisi tujuh puluh sarjana untuk perpustakaan barunya di Aleksandria. Maka catatan ini menemukan tempatnya di antara tulisan-tulisan yang kemudian menjadi bagian dari koleksi kemudian dari “kitab suci” agama Ibrani dan Kristen. Dan melalui identifikasi dengan sistem-sistem teologis ini, konsep-konsep tersebut selama waktu yang lama sangat mempengaruhi filsafat banyak orang Barat.
74:8.13 (838.5) Para guru Kristen melestarikan keyakinan akan penciptaan umat manusia karena sabda Tuhan itu, dan semua ini membawa langsung kepada pembentukan hipotesis tentang pernah adanya zaman keemasan kebahagiaan yang sempurna dan teori kejatuhan manusia atau manusia super yang menyebabkan kondisi masyarakat yang tidak sempurna saat ini. Pandangan-pandangan ini terhadap kehidupan dan tempat manusia dalam alam semesta ini menjadi paling mengecewakan karena didasarkan atas keyakinan tentang kemunduran, bukannya pada kemajuan, serta menyiratkan sosok Deitas yang pendendam, yang menimpakan murka atas umat manusia sebagai pembalasan terhadap kesalahan mantan penguasa planet tertentu.
74:8.14 (838.6) “Zaman emas” itu adalah mitos, tapi Eden adalah fakta, dan peradaban Taman benar-benar diruntuhkan. Adam dan Hawa berada di Taman selama 117 tahun ketika, melalui ketidaksabaran Hawa dan kesalahan penilaian Adam, mereka berani menyimpang dari jalan yang ditahbiskan, dengan cepat membawa bencana atas diri mereka sendiri dan kemunduran yang menghancurkan terhadap kemajuan pengembangan Urantia seluruhnya.
74:8.15 (838.7) [Dikisahkan oleh Solonia, malaikat “suara dalam Taman.”]
Buku Urantia
Makalah 75
75:0.1 (839.1) SETELAH lebih dari seratus tahun berupaya di Urantia, Adam hanya dapat melihat sangat sedikit kemajuan di luar Taman; dunia sebagian besar tampaknya tidak banyak membaik. Realisasi perbaikan ras tampaknya menjadi jalan yang masih jauh, dan situasi tampak begitu putus asa sehingga menuntut sesuatu untuk bantuan yang tidak tercakup dalam rencana yang semula. Setidaknya itulah yang sering terlintas dalam benak Adam, dan seperti itu ia ungkapkan berkali-kali kepada Hawa. Adam dan pasangannya itu setia, tetapi mereka terasing dari sesama mereka, dan mereka sangat tertekan oleh penderitaan menyedihkan dunia mereka.
75:1.1 (839.2) Misi Adam di Urantia yang eksperimental, terbakar pemberontakan, dan terisolasi itu adalah usaha yang memang berat. Putra dan Putri Material sejak awal menyadari akan kesulitan dan kerumitan penugasan planet mereka. Meskipun demikian, mereka dengan bersemangat mengatur tugas untuk memecahkan macam-macam masalah mereka. Namun ketika mereka menujukan perhatian mereka pada pekerjaan maha penting untuk menghilangkan yang cacat dan bobrok dari galur (strain) manusia, mereka cukup kecewa. Mereka tidak bisa melihat jalan keluar dari dilema itu, dan mereka tidak bisa berkonsultasi dengan para atasan mereka baik di Yerusem ataupun Edentia. Di sinilah mereka berada, terasing dan hari demi hari dihadapkan dengan kekusutan baru dan rumit, beberapa masalah yang tampaknya tak terpecahkan.
75:1.2 (839.3) Di bawah kondisi-kondisi normal karya pertama dari Adam dan Hawa Planet adalah untuk koordinasi dan pembauran ras. Tetapi di Urantia proyek semacam itu tampaknya tanpa harapan saja, karena ras-ras, meskipun secara biologis layak, namun belum pernah dibersihkan dari galur-galur mereka yang mundur dan cacat.
75:1.3 (839.4) Adam dan Hawa menemukan diri mereka di sebuah dunia yang sepenuhnya tidak disiapkan untuk proklamasi persaudaraan manusia, dunia yang masih meraba-raba sekeliling dalam sengsara kegelapan rohani dan dikutuk oleh kekacauan yang lebih buruk dari kegagalan misi pemerintahan sebelumnya. Pikiran dan moral berada pada tingkatan rendah, dan bukannya memulai tugas untuk menciptakan kesatuan beragama, mereka harus mulai lagi dari awal semua pekerjaan agar penduduk bumi menganut bentuk keyakinan agama yang paling sederhana. Alih-alih menemukan satu bahasa yang siap untuk dipakai, mereka dihadang oleh kebingungan adanya beratus-ratus dialek lokal di seluruh dunia. Tidak ada Adam untuk layanan planet yang pernah ditaruh di dunia yang lebih sulit; hambatan-hambatan tampak tak teratasi dan masalah-masalah melebihi jawaban makhluk.
75:1.4 (839.5) Mereka terasing, dan rasa kesepian luar biasa yang menimpa mereka semakin ditambah lagi oleh kepergian sejak dini para penyelamat Melkisedek. Hanya secara tidak langsung, dengan sarana ordo-ordo malaikat, mereka bisa berkomunikasi dengan sosok lain di luar planet ini. Perlahan semangat mereka melemah, jiwa mereka terasa berat, dan kadang-kadang keyakinan mereka hampir goyah.
75:1.5 (840.1) Beginilah gambaran sebenarnya tentang kegalauan dua jiwa mulia ini saat mereka merenungkan tugas yang mereka hadapi. Mereka berdua sangat menyadari pekerjaan besar yang tercakup dalam pelaksanaan tugas keplanetan mereka.
75:1.6 (840.2) Mungkin tidak ada Putra Material Nebadon yang pernah dihadapkan dengan tugas yang demikian sulit dan tampaknya sia-sia seperti yang dihadapi Adam dan Hawa dalam penderitaan menyedihkan Urantia. Namun mereka suatu kali akan bertemu dengan keberhasilan seandainya saja mereka lebih berpandangan jauh ke depan dan sabar. Keduanya, terutama Hawa, sama sekali tidak sabar; mereka tidak mau menjadi tenang pada uji ketahanan yang begitu lama itu. Mereka ingin melihat suatu hasil yang langsung, dan mereka mendapatnya, tetapi hasil yang diperoleh seperti itu terbukti paling mencelakakan pada diri mereka sendiri maupun pada dunia mereka.
75:2.1 (840.3) Kaligastia sering berkunjung ke Taman dan mengadakan banyak pertemuan dengan Adam dan Hawa, tetapi mereka kukuh tidak menyerah terhadap semua saran untuk berkompromi dan petualangan jalan pintas. Mereka telah cukup menyaksikan di hadapan mereka hasil-hasil pemberontakan, yang menyebabkan kekebalan efektif terhadap semua usulan yang licik seperti itu. Bahkan anak-anak Adam yang muda tidak terpengaruh oleh tawaran-tawaran dari Daligastia. Tentu saja Kaligastia maupun rekannya itu tidak memiliki kuasa untuk mempengaruhi seseorang agar melawan kehendak orang itu, apalagi membujuk anak-anak Adam agar berbuat salah.
75:2.2 (840.4) Perlu diingat bahwa Kaligastia masih menjabat Pangeran Planet Urantia secara tituler (gelar saja), Putra yang tersesat tetapi bagaimanapun pula ia Putra tinggi dari alam semesta lokal. Dia barulah pada akhirnya dipecat pada masa-masa Mikhael Kristus di Urantia.
75:2.3 (840.5) Namun Pangeran yang jatuh ini gigih dan tekun. Ia segera berhenti membujuk Adam dan memutuskan untuk mencoba serangan sayap yang cerdik terhadap Hawa. Si jahat ini menyimpulkan bahwa satu-satunya harapan untuk berhasil terletak pada pemanfaatan pintar orang-orang yang sesuai yang termasuk strata atas dari kelompok Nodit, keturunan dari yang dulu adalah rekan-rekan staf-jasmaninya. Maka dibuatlah rencana untuk menjebak ibu ras ungu ini.
75:2.4 (840.6) Jauh dari niat Hawa untuk melakukan apapun yang akan bertentangan dengan rencana Adam atau membahayakan amanah keplanetan mereka. Mengetahui kecenderungan wanita untuk mencari hasil langsung daripada merencanakan jangka panjang untuk hasil yang lebih jauh, maka para Melkisedek, sebelum berangkat, telah secara khusus menegaskan pada Hawa mengenai bahaya tertentu yang mengancam posisi mereka yang terisolasi di planet ini dan telah secara khusus memperingatkan dia untuk tidak pernah menjauh dari sisi pasangannya, yaitu, agar tidak mencoba metode pribadi atau rahasia untuk melanjutkan usaha bersama mereka. Hawa dengan paling hati-hati melaksanakan instruksi ini selama lebih dari seratus tahun, dan tidaklah tampak kepadanya bahwa akan ada bahaya yang melekat pada pertemuan-pertemuan yang semakin pribadi dan rahasia yang ia nikmati bersama dengan pemimpin orang Nodit tertentu bernama Serapatatia. Seluruh hubungan gelap itu berkembang secara begitu bertahap dan alami sehingga Hawa terbawa tanpa ia sadari.
75:2.5 (840.7) Penghuni Taman telah berhubungan dengan orang Nodit sejak masa-masa awal Eden. Dari keturunan campuran anggota dari staf Kaligastia yang gagal itu mereka telah menerima banyak bantuan dan kerjasama yang berharga, dan melalui merekalah pula rezim Eden ini kini akan menemui kehancuran lengkap dan keruntuhan akhirnya.
75:3.1 (841.1) Adam baru saja merampungkan seratus tahun pertamanya di bumi saat Serapatatia, setelah kematian ayahnya, menjadi pimpinan konfederasi barat atau Syria untuk suku-suku Nodit. Serapatatia adalah seorang pria berwarna coklat, seorang keturunan yang cemerlang dari mantan kepala komisi kesehatan Dalamatia yang kawin dengan salah seorang perempuan cerdas dari ras biru pada masa lalu yang jauh itu. Selama berabad-abad garis keturunan ini telah memegang kekuasaan dan mempunyai pengaruh besar di kalangan suku-suku Nodit bagian barat.
75:3.2 (841.2) Serapatatia telah membuat beberapa kunjungan ke taman dan menjadi sangat terkesan oleh benarnya tujuan Adam. Tak lama setelah menjabat pimpinan Nodit Syria, ia mengumumkan niatnya untuk membentuk suatu afiliasi dengan pekerjaan Adam dan Hawa di Taman. Mayoritas rakyatnya bergabung dalam program ini, dan Adam amat gembira oleh berita bahwa yang paling kuat dan paling cerdas dari semua suku tetangga telah hampir seutuhnya mendukung program untuk perbaikan dunia; hal itu jelas membesarkan hati. Dan tak lama setelah peristiwa besar ini, Serapatatia dan staf barunya dijamu oleh Adam dan Hawa dalam rumah mereka sendiri.
75:3.3 (841.3) Serapatatia menjadi salah seorang yang paling cakap dan efisien dari semua perwiranya Adam. Dia sepenuhnya jujur dan benar-benar tulus dalam semua kegiatannya; ia tidak pernah sadar, bahkan di kemudian hari, bahwa ia sedang digunakan sebagai alat tak langsung oleh si licik Kaligastia.
75:3.4 (841.4) Segera, Serapatatia menjadi rekan ketua komisi Eden untuk hubungan kesukuan, dan banyak rencana yang dibuat untuk pelaksanaan lebih kuat pekerjaan memenangkan suku-suku yang jauh untuk ikut tujuan Taman.
75:3.5 (841.5) Ia mengadakan banyak pertemuan dengan Adam dan Hawa—khususnya dengan Hawa—dan mereka membicarakan banyak rencana untuk meningkatkan metode mereka. Suatu hari, saat berbicara dengan Hawa, terpikir oleh Serapatatia bahwa akan sangat membantu jika, sambil menunggu perekrutan sejumlah besar ras ungu, ada sesuatu yang sementara itu dapat dilakukan yang segera dapat memajukan suku-suku yang membutuhkan. Serapatatia berpendapat bahwa, jika bangsa Nodit, sebagai ras yang paling progresif dan kooperatif, bisa memiliki pemimpin yang lahir untuk mereka sebagian berasal dari darah ungu, maka hal itu akan merupakan pertalian yang kuat untuk mengikat bangsa-bangsa ini lebih dekat ke Taman. Dan semua ini dengan tenang dan jujur dipertimbangkan demi kebaikan dunia, karena anak ini nanti, yang dipelihara dan dididik di Taman, akan memberikan pengaruh baik yang besar atas bangsa ayahnya.
75:3.6 (841.6) Harus kembali ditekankan bahwa Serapatatia itu sama sekali jujur dan sepenuhnya tulus dalam semua yang ia usulkan. Ia tidak pernah menduga sekalipun bahwa ia sedang bermain ke dalam pengaruh Kaligastia dan Daligastia. Serapatatia sepenuhnya setia untuk rencana membangun cadangan ras ungu yang kuat sebelum mencobakan peningkatan seluruh dunia terhadap bangsa-bangsa Urantia yang kacau itu. Tetapi hal ini akan memerlukan ratusan tahun untuk mencapainya, dan ia tidak sabar; ia ingin melihat beberapa hasil segera—sesuatu dalam masa hidupnya. Ia menjelaskan kepada Hawa bahwa Adam seringkali dikecewakan oleh sedikitnya apa yang telah dicapai menuju peningkatan dunia.
75:3.7 (841.7) Selama lebih dari lima tahun rencana ini secara diam-diam dimatangkan. Akhirnya mereka telah berkembang ke titik dimana Hawa setuju untuk mengadakan pertemuan rahasia dengan Kano, tokoh paling cemerlang dan aktif pemimpin dari koloni Nodit bersahabat yang berdekatan. Kano sangat simpatik dengan rezim Adam; bahkan, ia adalah pemimpin rohani yang tulus untuk kaum Nodit yang bertetangga tersebut yang menyukai hubungan persahabatan dengan Taman.
75:3.8 (842.1) Pertemuan naas itu terjadi selama jam-jam senja di malam musim gugur, tidak jauh dari rumah Adam. Hawa sebelumnya belum pernah bertemu dengan Kano yang tampan dan antusias itu—dan ia adalah spesimen hebat dari fisik unggul dan kecerdasan menonjol yang masih bertahan dari nenek moyangnya yaitu para staf Pangeran. Kano juga benar-benar percaya tentang benarnya proyek Serapatatia itu. (Di luar Taman, kawin dengan banyak pasangan adalah praktek yang biasa).
75:3.9 (842.2) Dipengaruhi oleh sanjungan, antusiasme, dan bujukan pribadi yang besar, Hawa saat itu dan di sana setuju untuk menempuh rencana yang telah banyak dibahas tersebut, untuk menambahkan skema kecilnya sendiri untuk menyelamatkan dunia menuju pada rencana ilahi yang lebih besar dan lebih jauh. Sebelum dia menyadari betul apa yang sedang terjadi, langkah fatal telah diambil. Hal itu dilakukan.
75:4.1 (842.3) Kehidupan selestial di planet bergolak. Adam menyadari bahwa ada yang salah, dan ia meminta Hawa untuk datang bersamanya di Taman. Dan sekarang, untuk pertama kalinya, Adam mendengar seluruh cerita tentang rencana yang dibina panjang untuk mempercepat perbaikan dunia dengan bekerja secara bersamaan dalam dua arah: pelaksanaan rencana ilahi bersamaan dengan pelaksanaan usaha Serapatatia.
75:4.2 (842.4) Ketika Putra dan Putri Material bertemu di Taman diterangi cahaya bulan itulah, “suara di Taman” menegur mereka karena ketidak-taatan. Suara itu tak lain adalah pernyataanku sendiri pada pasangan Eden bahwa mereka telah melanggar perjanjian Taman; bahwa mereka tidak mentaati instruksi dari Melkisedek; bahwa mereka telah gagal dalam pelaksanaan sumpah kepercayaan mereka kepada penguasa alam semesta.
75:4.3 (842.5) Hawa telah setuju untuk ikut serta dalam praktek baik dan jahat. Baik adalah melaksanakan rencana ilahi; dosa adalah pelanggaran yang disengaja atas kehendak ilahi; kejahatan adalah salah-penyesuaian rencana dan salah-pengaturan teknik yang mengakibatkan ketidak-harmonisan alam semesta dan kekacauan planet.
75:4.4 (842.6) Setiap kali pasangan Taman itu makan dari buah pohon kehidupan, mereka telah diperingatkan oleh penghulu malaikat penjaganya diri agar tidak menyerah terhadap saran-saran Kaligastia untuk menggabungkan yang baik dan yang jahat. Mereka telah dinasihati: “Pada hari kamu mencampurkan yang baik dan yang jahat, kamu pasti akan menjadi seperti manusia biasa dari alam; kamu pasti akan mati.”
75:4.5 (842.7) Hawa telah memberitahu Kano tentang peringatan yang sudah berulang kali ini pada kesempatan naas pertemuan rahasia mereka, tetapi Kano, karena tidak mengetahui pentingnya peringatan tersebut, telah meyakinkan Hawa bahwa pria dan wanita dengan motif yang baik dan niat yang benar tidak bisa melakukan kejahatan; bahwa ia pasti tidak akan mati melainkan hidup lagi dalam diri keturunan mereka, yang akan tumbuh besar untuk memberkati dan menstabilkan dunia.
75:4.6 (842.8) Meskipun proyek untuk memodifikasi rencana ilahi ini telah dirancang dan dilaksanakan dengan seluruh ketulusan dan hanya dengan motif tertinggi mengenai kesejahteraan dunia, namun hal ini adalah jahat karena merupakan cara yang salah untuk mencapai tujuan yang benar, karena hal itu menyimpang dari cara yang benar, rencana ilahi.
75:4.7 (843.1) Benar, Hawa telah mendapati bahwa Kano menyenangkan untuk dilihat, dan ia menyadari semua yang dijanjikan oleh perayunya itu dengan cara “pengetahuan baru dan meningkat terhadap urusan manusia dan pemahaman dipercepat tentang kodrat manusia sebagai tambahan pada pemahaman kodrat Adam.”
75:4.8 (843.2) Aku berbicara dengan ayah dan ibu ras ungu malam itu di Taman sebagai kewajibanku dalam keadaan duka itu. Aku mendengarkan sepenuhnya kisah semua yang membawa pada kegagalan Ibu Hawa dan memberi mereka berdua saran dan nasihat mengenai situasi yang terjadi saat itu. Beberapa saran ini mereka ikuti; beberapa lagi mereka abaikan. Pertemuan ini muncul dalam catatanmu sebagai “Tetapi TUHAN Allah memanggil manusia itu dan berfirman kepadanya: 'Di manakah engkau?'” Adalah kebiasaan generasi selanjutnya untuk mengaitkan segala sesuatu yang tidak biasa dan luar biasa, baik yang alami maupun yang rohani, secara langsung sebagai campur tangan pribadi dari Tuhan.
75:5.1 (843.3) Terbukanya mata Hawa benar-benar menyedihkan. Adam melihat seluruh situasi dan, meskipun patah hati dan sedih, ia memikirkan hanya rasa kasihan dan simpati bagi pasangannya yang bersalah itu.
75:5.2 (843.4) Karena keputus-asaan terhadap kenyataan kegagalan itulah maka Adam, sehari setelah salah langkahnya Hawa, Adam mengambil Laotta, wanita Nodit brilian yang adalah kepala sekolah-sekolah barat di Taman, dan dengan sengaja melakukan kebodohan yang sama dengan Hawa. Tetapi jangan salah paham; Adam tidak terpedaya, ia tahu persis apa jadinya ia; ia dengan sengaja memilih untuk berbagi nasib dengan Hawa. Dia mengasihi pasangannya dengan kasih sayang supramanusia, dan ia berpikir bahwa ia tidak akan tahan kemungkinan kesepian di Urantia tanpa Hawa.
75:5.3 (843.5) Ketika mereka tahu apa yang terjadi kepada Hawa, penduduk Taman yang murka menjadi tidak terkendali; mereka menyatakan perang pada pemukiman Nodit yang berdekatan. Mereka menyapu keluar melalui gerbang-gerbang Eden dan menyerbu orang-orang yang tidak siap ini, benar-benar menghabisi mereka—sehingga tidak ada pria, wanita, atau anak yang tersisa. Kano, ayah dari Kain yang belum lahir itu, juga tewas.
75:5.4 (843.6) Setelah menyadari apa yang telah terjadi, Serapatatia dikuasai oleh kekuatiran dan hilang ingatan karena ketakutan serta penyesalan. Hari berikutnya ia menenggelamkan dirinya di sungai besar.
75:5.5 (843.7) Anak-anak Adam berusaha menghibur ibu mereka yang bingung sementara ayah mereka berkelana dalam sendiri selama tiga puluh hari. Pada akhirnya akal sehat muncul sendiri, dan Adam kembali ke rumahnya dan mulai merancang arah tindakan mereka di masa depan.
75:5.6 (843.8) Akibat-akibat dari kebodohan orang tua yang salah jalan itu begitu sering ditanggung bersama oleh anak-anak mereka yang tak bersalah. Anak-anak lelaki dan perempuan Adam dan Hawa yang benar dan mulia itu dicekam oleh duka yang tidak bisa dijelaskan mengenai tragedi tak bisa dipercaya yang telah begitu tiba-tiba dan begitu kejam menimpa mereka. Dalam waktu lima puluh tahun anak-anak yang lebih tua masih juga belum pulih dari duka dan kesedihan hari-hari yang tragis itu, khususnya teror waktu tiga puluh hari itu ketika ayah mereka tidak ada di rumah sementara ibu mereka yang bingung sama sekali tidak tahu dimana keberadaan atau nasibnya.
75:5.7 (843.9) Bagi Hawa, waktu tiga puluh hari yang sama itu adalah seperti kesedihan dan penderitaan panjang bertahun-tahun. Tidak pernah lagi jiwa yang agung ini sepenuhnya pulih dari efek-efek periode penderitaan mental dan kesedihan rohani yang begitu menyiksa ini. Dalam ingatan Hawa, tidak ada kekurangan dan kesulitan jasmani mereka berikutnya bisa dibandingkan dengan hari-hari dan malam-malam mengerikan karena kesepian dan ketidak-pastian yang tak tertahankan itu. Ia mendengar tentang tindakan gegabah Serapatatia itu dan tidak tahu apakah pasangannya dalam kesedihan telah bunuh diri atau telah dipindahkan dari dunia sebagai pembalasan atas kesalahannya. Ketika Adam kembali, Hawa mengalami kepuasan sukacita dan rasa syukur yang tidak pernah terhapus oleh jerih lelah hidup kemitraan mereka yang lama dan sulit itu.
75:5.8 (844.1) Waktu berlalu, tetapi Adam tidak yakin pasti tentang sifat pelanggaran mereka sampai tujuh puluh hari setelah kegagalan Hawa, ketika para penyelamat Melkisedek kembali ke Urantia dan mengambil kewenangan atas urusan-urusan dunia. Maka kemudian ia tahu bahwa mereka telah gagal.
75:5.9 (844.2) Namun demikian masih ada masalah yang datang: Kabar tentang pemusnahan pemukiman Nodit dekat Eden itu tidak lambat mencapai suku-suku kampung halaman Serapatatia di utara, dan segera sejumlah besar kawanan berkumpul untuk berbaris menuju Taman. Maka ini adalah awal dari sebuah perang panjang dan sengit antara Adamit dan Nodit, karena permusuhan ini berlangsung terus lama setelah Adam dan pengikutnya hijrah ke taman kedua di lembah Efrat. Ada “permusuhan antara laki-laki itu dan perempuan itu, antara keturunan laki-laki itu dan keturunan perempuan itu,” permusuhan yang hebat dan bertahan lama.
75:6.1 (844.3) Ketika Adam mengetahui bahwa bangsa Nodit sedang berbaris, ia mencari nasihat dari para Melkisedek, tetapi mereka menolak untuk memberi nasihat kepadanya, hanya menyuruhnya untuk melakukan apa yang dia pikir terbaik dan menjanjikan kerjasama bersahabat dari mereka, sejauh mungkin, dalam arah apapun yang ia mungkin putuskan. Para Melkisedek telah dilarang ikut campur dengan rencana pribadi Adam dan Hawa.
75:6.2 (844.4) Adam tahu bahwa ia dan Hawa telah gagal; kehadiran para penyelamat Melkisedek itu memberitahukan kepadanya hal itu, meskipun ia masih belum tahu apapun mengenai status pribadi atau nasib masa depan mereka. Dia mengadakan suatu pertemuan sepanjang malam dengan sekitar seribu dua ratus pengikut setia yang mengikrarkan diri untuk mengikuti pemimpin mereka, dan hari berikutnya pada siang hari para musafir ini berangkat dari Eden untuk mencari rumah yang baru. Adam tak berkeinginan untuk berperang dan karenanya memilih untuk meninggalkan taman pertama kepada orang Nodit tanpa perlawanan.
75:6.3 (844.5) Kafilah Eden itu dihentikan pada hari ketiga keluar dari Taman oleh kedatangan serafik transportasi dari Yerusem. Dan untuk pertama kalinya Adam dan Hawa diberitahu tentang nasib anak-anak mereka. Sementara para malaikat pengangkut itu menunggu, anak-anak yang telah tiba pada usia pilihan (dua puluh tahun) diberi pilihan untuk tetap tinggal di Urantia dengan orang tua mereka atau menjadi anak asuh Yang Paling Tinggi Norlatiadek. Dua pertiga memilih untuk pergi ke Edentia; sekitar sepertiga memilih untuk tetap dengan para orang tua mereka. Semua anak-anak usia pra-pilihan dibawa ke Edentia. Tidak ada yang bisa menyaksikan perpisahan sedih Putra dan Putri Material ini dan anak-anak mereka tanpa menyadari bahwa jalan pelanggar itu sulit. Keturunan Adam dan Hawa ini sekarang ada di Edentia; kami tidak tahu disposisi apa yang akan dibuat tentang mereka.
75:6.4 (844.6) Maka kafilah yang sedih, amat sedih itu, bersiap-siap untuk terus berjalan. Apakah ada lagi yang lebih tragis! Datang ke dunia dengan harapan yang demikian tinggi, telah diterima dengan penuh harapan, dan kemudian pergi dalam kehinaan dari Eden, masih kehilangan lebih dari tiga perempat anak-anak mereka bahkan sebelum menemukan tempat tinggal yang baru!
75:7.1 (845.1) Sementara kafilah Eden ini dihentikan, Adam dan Hawa diberitahu tentang seperti apa pelanggaran mereka dan diberi nasihat mengenai nasib mereka. Gabriel muncul untuk mengumumkan penghakiman. Dan ini adalah putusannya: Adam dan Hawa Planet Urantia dihakimi sebagai gagal; mereka telah melanggar perjanjian perwalian mereka sebagai penguasa untuk dunia yang dihuni ini.
75:7.2 (845.2) Meskipun tertunduk oleh rasa bersalah, Adam dan Hawa sangat disenangkan oleh pengumuman bahwa hakim-hakim mereka di Salvington telah membebaskan mereka dari segala tuduhan tentang “penghinaan terhadap pemerintah alam semesta.” Mereka tidak dianggap bersalah karena pemberontakan.
75:7.3 (845.3) Pasangan Eden ini diberitahu bahwa mereka telah menurunkan derajat diri mereka ke status manusia fana biasa; bahwa mereka selanjutnya harus bertindak sendiri sebagai pria dan wanita Urantia, melihat ke masa depan ras dunia untuk masa depan mereka.
75:7.4 (845.4) Jauh sebelum Adam dan Hawa meninggalkan Yerusem, para instruktur mereka telah sepenuhnya menjelaskan kepada mereka konsekuensi dari setiap penyimpangan pokok dari rencana ilahi. Aku secara pribadi dan berulang kali telah memperingatkan mereka, baik sebelum maupun setelah mereka tiba di Urantia, bahwa penurunan ke status daging fana akan menjadi hasil yang pasti, hukuman yang pasti, yang akan benar-benar menyertai kegagalan dalam pelaksanaan misi keplanetan mereka. Namun suatu pemahaman tentang status kebakaan dari ordo keputraan material itu penting untuk pemahaman yang jelas tentang akibat-akibat yang menyertai kegagalan Adam dan Hawa.
75:7.5 (845.5) 1. Adam dan Hawa, seperti rekan-rekan sesama mereka di Yerusem, menjaga status tidak-matinya (baka) melalui hubungan intelektual dengan sirkuit gravitasi-batin dari Roh. Ketika dukungan vital ini terputus oleh keterpisahan mental, maka, terlepas dari tingkat rohani keberadaan makhluk itu, status kebakaannya itu hilang. Status manusia fana yang diikuti oleh kehancuran fisik adalah akibat tak terelakkan untuk kegagalan intelektual Adam dan Hawa.
75:7.6 (845.6) 2. Putra dan Putri Material Urantia, karena juga dipersonalisasi dalam keserupaan dengan daging fana di dunia ini, lebih jauh menjadi bergantung pada pemeliharaan sistem peredaran rangkap dua, yang satu berasal dari kodrat fisik mereka, yang lainnya dari energi super yang tersimpan dalam buah dari pohon kehidupan. Senantiasa penghulu-malaikat penjaga pohon itu mewanti-wanti Adam dan Hawa bahwa kegagalan mengemban kepercayaan akan berujung pada penurunan status, dan akses ke sumber energi ini tidak diperbolehkan lagi setelah kegagalan mereka.
75:7.7 (845.7) Kaligastia memang berhasil menjebak Adam dan Hawa, namun ia tidak mencapai tujuannya untuk membawa mereka masuk ke pemberontakan terbuka melawan pemerintahan alam semesta. Apa yang mereka lakukan itu memang kejahatan, tetapi mereka tidak pernah bersalah melecehkan kebenaran, mereka juga tidak secara sengaja mendaftar dalam pemberontakan melawan kekuasaan benar dari Bapa Semesta dan Putra Pencipta-Nya.
75:8.1 (845.8) Adam dan Hawa memang jatuh dari kedudukan tinggi mereka dari keputraan material turun ke status rendah manusia fana. Tetapi hal itu bukanlah kejatuhan manusia. Umat manusia telah diangkat meskipun terkena langsung dampak kegagalan Adam. Meskipun rencana ilahi memberikan ras ungu kepada bangsa-bangsa Urantia tidak dilaksanakan dengan benar, ras-ras manusia telah diuntungkan sangat besar oleh sumbangan terbatas yang dibuat Adam dan keturunannya kepada ras-ras Urantia.
75:8.2 (846.1) Tidak ada yang disebut “kejatuhan manusia.” Sejarah umat manusia adalah suatu sejarah evolusi progresif, dan anugerah Adam membuat bangsa-bangsa dunia amat diperbaiki di atas kondisi biologis mereka yang sebelumnya. Stok-stok yang lebih unggul di Urantia sekarang mengandung faktor-faktor pewarisan yang berasal dari sebanyak empat sumber terpisah: keturunan Andon, Sangik, Nod, dan Adam.
75:8.3 (846.2) Adam jangan dianggap sebagai penyebab kutukan atas bangsa manusia. Meskipun ia memang gagal dalam melaksanakan rencana ilahi, walaupun ia memang melanggar perjanjiannya dengan Deitas, sekalipun ia dan pasangannya dengan pasti diturunkan ke status makhluk, namun demikian, kontribusi mereka pada umat manusia telah berbuat banyak untuk memajukan peradaban di Urantia.
75:8.4 (846.3) Ketika menaksir hasil dari misi Adam pada duniamu, keadilan menuntut pengakuan tentang kondisi planet. Adam diperhadapkan pada tugas yang hampir-hampir tanpa harapan ketika ia, bersama pasangannya yang jelita itu, diangkut dari Yerusem ke planet yang gelap dan kacau ini. Tetapi seandainya saja mereka dituntun oleh nasihat dari para Melkisedek dan rekan-rekan mereka, dan seandainya saja mereka lebih sabar, mereka tentulah pada akhirnya bertemu dengan keberhasilan. Namun Hawa mendengarkan propaganda berbahaya tentang kemerdekaan pribadi dan kebebasan bertindak di planet. Dia terbawa untuk mencoba-coba dengan plasma kehidupan dari ordo keputraan material dalam hal ia membiarkan amanah kehidupan ini secara dini bercampur dengan plasma kehidupan dari seorang keturunan Nod, golongan campuran dari desain asli Pembawa Kehidupan, yang sebelumnya telah dikombinasikan dengan makhluk bereproduksi yang pernah diperbantukan pada staf Pangeran Planet itu.
75:8.5 (846.4) Tidak akan pernah, dalam semua kenaikanmu ke Firdaus, kamu akan mendapatkan apapun dengan cara tidak sabar mencoba untuk memotong rencana yang ditetapkan dan ilahi melalui jalan pintas, penemuan pribadi, atau sarana-sarana lain untuk perbaikan di jalan kesempurnaan, menuju kesempurnaan, dan untuk kesempurnaan kekal.
75:8.6 (846.5) Akhirnya dalam semuanya, mungkin tidak pernah ada penyalahgunaan kebijaksanaan yang lebih menyedihkan di planet manapun di seluruh Nebadon. Namun tidak mengherankan bahwa kesalahan-kesalahan langkah ini terjadi dalam urusan alam-alam semesta yang berevolusi. Kita adalah bagian dari kreasi yang mahabesar, dan tidak aneh bahwa segala sesuatu tidak bekerja secara sempurna; alam semesta kita tidak diciptakan dalam kesempurnaan. Kesempurnaan adalah tujuan kekal kita, bukan asal usul kita.
75:8.7 (846.6) Jika saja alam semesta ini adalah alam semesta yang mekanistis, jika Sumber dan Pusat Besar Pertama hanyalah suatu daya kekuatan saja dan bukan pula suatu kepribadian, jika semua ciptaan adalah kumpulan besar materi fisik yang didominasi oleh hukum presisi yang dicirikan oleh aksi-aksi energi yang tak berubah-ubah, maka mungkin kemudian kesempurnaan itu diperoleh, bahkan meskipun status alam semesta tidak lengkap. Tidak akan ada perselisihan; maka tidak akan ada gesekan. Namun dalam alam semesta kita yang berkembang ini, yang terdiri dari kesempurnaan dan ketidak-sempurnaan relatif, kita bersukacita bahwa perselisihan dan kesalahpahaman itu mungkin, karena dengan demikian dibuktikan adanya fakta dan aksi kepribadian dalam alam semesta. Dan jika penciptaan kita adalah suatu eksistensi yang didominasi oleh kepribadian, maka dapatlah kamu yakin akan adanya peluang untuk kelangsungan, kemajuan, dan prestasi kepribadian; kita dapat yakin akan adanya pertumbuhan, pengalaman, dan petualangan kepribadian. Alangkah megahnya alam semesta, karena alam itu bersifat pribadi dan progresif, bukan hanya bersifat mekanis atau bahkan sempurna secara pasif!
75:8.8 (846.7) [Disampaikan oleh Solonia, malaikat “suara di Taman.”]
Buku Urantia
Makalah 76
76:0.1 (847.1) KETIKA Adam memilih untuk meninggalkan taman pertama untuk orang Nod tanpa perlawanan, ia dan pengikutnya tidak bisa pergi ke barat, karena orang Eden tidak memiliki kapal yang sesuai untuk petualangan laut demikian. Mereka tidak bisa pergi ke utara; orang-orang Nodit utara sudah berbaris menuju Eden. Mereka takut pergi ke selatan; perbukitan di wilayah itu diduduki suku-suku yang bermusuhan. Satu-satunya jalan yang terbuka adalah ke timur, sehingga mereka berangkat ke arah timur menuju daerah yang saat itu nyaman antara sungai Tigris dan Efrat. Dan banyak dari mereka yang ditinggalkan kemudian berangkat ke arah timur untuk bergabung dengan orang-orang Adamit di rumah lembah baru mereka itu.
76:0.2 (847.2) Kain dan Sansa keduanya lahir sebelum kafilah Adam mencapai tujuannya di antara kedua sungai di Mesopotamia itu. Laotta, ibu Sansa, tewas pada saat kelahiran putrinya; Hawa sangat menderita tetapi selamat, karena kekuatan yang lebih unggul. Hawa mengambil Sansa, anak Laotta itu, ke pangkuannya, dan ia dibesarkan bersama dengan Kain. Sansa tumbuh menjadi seorang wanita berkemampuan besar. Ia menjadi istri Sargan, kepala ras biru utara, dan berkontribusi untuk kemajuan orang-orang ras biru pada masa-masa itu.
76:1.1 (847.3) Diperlukan hampir satu tahun penuh bagi kafilah Adam untuk mencapai Sungai Efrat. Karena menemukannya dalam banjir pasang, mereka tetap berkemah di dataran barat sungai hampir enam minggu sebelum mereka menyeberang ke tanah di antara sungai-sungai yang akan menjadi taman kedua itu.
76:1.2 (847.4) Ketika berita mencapai para penghuni di tanah taman kedua bahwa raja dan imam besar dari Taman Eden sedang berbaris menuju mereka, mereka telah melarikan diri dengan tergesa-gesa ke pegunungan timur. Adam menemukan semua wilayah yang diinginkan itu dikosongkan ketika ia tiba. Dan di sini, di lokasi baru ini Adam dan para pembantunya bersiap untuk bekerja membangun rumah baru dan mendirikan sebuah pusat yang baru untuk budaya dan agama.
76:1.3 (847.5) Lokasi ini dikenal Adam sebagai salah satu dari tiga pilihan pertama dari komite yang ditugasi untuk memilih lokasi yang mungkin untuk Taman yang diusulkan oleh Van dan Amadon. Kedua sungai itu sendiri adalah pertahanan alami yang baik pada masa-masa itu, dan tidak jauh di sebelah utara taman kedua, Efrat dan Tigris mengalir cukup berdekatan sehingga dapat dibangun dinding pertahanan sepanjang sembilan puluh kilometer untuk melindungi wilayah selatan dan antara sungai-sungai.
76:1.4 (847.6) Setelah menetap di Eden yang baru, menjadi perlu untuk memakai cara hidup yang kasar; tampaknya seperti sepenuhnya benar bahwa tanah itu telah dikutuk. Alam sekali lagi yang menentukan. Sekarang bangsa Adamit terpaksa untuk mencari nafkah dari tanah yang belum siap dan untuk mengatasi kenyataan hidup menghadapi kesulitan dari alam dan ketidaksesuaian kehidupan fana. Mereka menemukan taman pertama telah sebagian disiapkan untuk mereka, tetapi yang kedua harus diciptakan oleh karya mereka sendiri dan oleh “peluh di wajah mereka.”
76:2.1 (848.1) Kurang dari dua tahun setelah kelahiran Kain, Habel lahir, anak pertama dari Adam dan Hawa yang dilahirkan di taman kedua. Ketika Habel tumbuh sampai usia dua belas tahun, ia memilih menjadi gembala; Kain telah memilih untuk menggeluti pertanian.
76:2.2 (848.2) Adapun, pada hari-hari itu ada kebiasaan untuk membuat persembahan kepada imam dengan apa yang di tangan. Penggembala akan membawa dari ternak mereka, petani buah-buahan dari kebun; dan sesuai dengan kebiasaan ini, Kain dan Habel juga memberikan persembahan berkala untuk para imam. Kedua anak laki-laki itu telah seringkali bertikai tentang perbandingan manfaat dari bidang pekerjaan mereka, dan Habel tidak lambat untuk mencatat bahwa para imam terlihat lebih suka korban-korban hewannya. Sia-sia Kain berusaha mengingatkan kembali pada tradisi Eden yang pertama, kepada kesukaan sebelumnya untuk buah-buahan dari kebun. Tetapi Habel ini tidak mau menerimanya, dan ia mengejek kakaknya yang malu itu.
76:2.3 (848.3) Pada hari-hari Eden yang pertama, Adam memang berusaha untuk mencegah persembahan korban hewan sehingga Kain punya preseden yang bisa dibenarkan bagi pendapatnya. Namun demikian, sulit untuk mengatur kehidupan beragama di Eden kedua. Adam dibebani dengan seribu satu rincian yang terkait dengan pekerjaan pembangunan, pertahanan, dan pertanian. Karena menjadi amat tertekan secara rohani, ia menyerahkan pengaturan ibadah dan pendidikan kepada mereka dari keturunan Nod tertentu yang pernah bertugas dalam jabatan ini di taman pertama; dan dalam waktu yang begitu singkat para imam Nodit yang menjabat itu kembali ke standar dan aturan dari masa-masa sebelum Adam.
76:2.4 (848.4) Kedua anak lelaki itu tidak pernah bergaul dengan baik, dan perkara pengorbanan ini lebih jauh lagi menyumbang pada kebencian yang tumbuh antara mereka. Habel tahu ia adalah anak dari Adam maupun Hawa dan selalu saja mencela Kain bahwa Adam adalah bukan ayahnya. Kain bukan ungu murni karena ayahnya adalah dari ras Nodit yang kemudian bercampur dengan manusia biru dan merah dan dengan stok Andonik pribumi. Dan semua inilah, dengan sifat warisan alami Kain yang garang, menyebabkan ia memelihara kebencian yang semakin mendalam terhadap adiknya.
76:2.5 (848.5) Anak-anak lelaki itu masing-masing berusia delapan belas dan dua puluh tahun ketika ketegangan antara mereka akhirnya diselesaikan, suatu hari, ketika ejekan Habel begitu membuat marah kakaknya yang garang itu sehingga Kain menyerang dengan murka dan membunuhnya.
76:2.6 (848.6) Pengamatan tentang perilakunya Habel memperlihatkan nilai lingkungan dan pendidikan sebagai faktor-faktor dalam pengembangan karakter. Habel memiliki warisan sifat yang ideal, dan keturunan terletak pada dasar semua karakter, tetapi pengaruh lingkungan yang buruk nyaris menetralisir warisan sifat yang hebat ini. Habel, terutama selama masa-masa kecilnya, sangat dipengaruhi oleh lingkungannya yang tidak menguntungkan itu. Dia bisa menjadi pribadi yang sama sekali berbeda seandainya ia hidup sampai umur dua puluh lima atau tiga puluh tahun; warisan sifat unggulnya saat itu akan tampil dengan sendirinya. Meskipun lingkungan yang baik tidak dapat berkontribusi banyak untuk benar-benar mengatasi kendala karakter dari keturunan yang jelek, tapi lingkungan yang buruk bisa sangat efektif merusak warisan sifat yang sangat baik, setidaknya selama usia lebih muda. Lingkungan sosial yang baik dan pendidikan yang benar adalah tanah dan atmosfer yang sangat penting untuk mendapatkan hasil maksimal dari pewarisan sifat yang baik.
76:2.7 (849.1) Kematian Habel itu diketahui oleh orangtuanya ketika anjing-anjingnya membawa kawanan ternak pulang tanpa majikan mereka. Bagi Adam dan Hawa, Kain dengan cepat menjadi pengingat suram tentang kebodohan mereka, dan mereka mendorong Kain dalam keputusannya untuk meninggalkan taman.
76:2.8 (849.2) Kehidupan Kain di Mesopotamia belumlah benar-benar bahagia karena dia sedemikian rupa menjadi simbol dari kegagalan. Bukan karena rekan-rekannya tidak bersikap baik kepadanya, tetapi ia menyadari tentang kebencian bawah sadar mereka akan kehadirannya. Tetapi Kain tahu bahwa, karena ia tidak menyandang tanda suku, ia akan dibunuh oleh suku tetangga pertama yang mungkin kebetulan bertemu dengannya. Rasa takut, dan setengah sesal, menuntun dia untuk bertobat. Kain belum pernah didiami oleh Pelaras, selama itu selalu menentang disiplin keluarga dan menghina agama ayahnya. Tetapi ia sekarang pergi ke Hawa, ibunya, dan meminta bantuan dan bimbingan rohani darinya, dan ketika ia dengan jujur mencari bantuan ilahi, sesosok Pelaras mendiami dia. Dan Pelaras ini, yang tinggal di dalam dan yang memandang keluar, memberi Kain suatu keunggulan superioritas yang jelas sehingga menggolongkan dia termasuk suku Adam yang sangat ditakuti itu.
76:2.9 (849.3) Maka Kain berangkat ke tanah Nod, di sebelah timur Eden kedua. Ia menjadi seorang pemimpin besar di antara satu kelompok dari bangsa ayahnya, dan sampai taraf tertentu, ia memenuhi prediksi Serapatatia, karena ia memang mendukung perdamaian antara divisi orang Nodit ini dan kaum Adam sepanjang hidupnya. Kain menikahi Remona, sepupu jauhnya, dan anak pertama mereka, Henokh, menjadi kepala kaum Nodit Elam. Selama ratusan tahun kaum Elam dan Adam terus berada dalam damai.
76:3.1 (849.4) Seiring waktu berlalu di taman kedua, akibat-akibat dari kejatuhan menjadi semakin jelas. Adam dan Hawa sangat merindukan rumah keindahan dan ketenangan mereka yang sebelumnya serta anak-anak mereka yang telah dideportasi ke Edentia. Memang kasihan mengamati pasangan agung ini diturunkan statusnya menjadi badan daging biasa dari alam; tetapi mereka menanggung penurunan keadaan mereka itu dengan ikhlas dan tabah.
76:3.2 (849.5) Adam dengan bijaksana menghabiskan sebagian besar waktu untuk melatih anak-anaknya dan rekan-rekan mereka dalam pemerintahan sipil, metode pendidikan, dan ibadah keagamaan. Seandainya bukan karena pandangan ke depan ini, bencana besar akan pasti melanda pada saat kematiannya. Demikianlah, kematian Adam hanya sedikit berpengaruh dalam pelaksanaan urusan-urusan rakyatnya. Namun jauh sebelum Adam dan Hawa meninggal, mereka menyadari bahwa anak-anak dan pengikut mereka telah secara bertahap belajar untuk melupakan hari-hari kemuliaan mereka di Eden. Adalah lebih baik bagi mayoritas pengikut mereka karena mereka telah melupakan kemegahan Eden; mereka tidak terlalu mengalami kekecewaan yang tidak semestinya karena lingkungan mereka yang kurang menguntungkan itu.
76:3.3 (849.6) Para penguasa sipil kaum Adam berasal turun temurun dari anak-anak dari taman pertama. Putra pertama Adam, Adamson (Putra Adam, Adam bin Adam), mendirikan sebuah pusat sekunder ras ungu di sebelah utara Eden kedua. Putra kedua Adam, Eveson (Putra Hawa), menjadi pemimpin dan administrator yang cakap; ia adalah penolong yang besar bagi ayahnya. Eveson tidak hidup lebih lama dari Adam, dan anak lelaki sulungnya, Jansad, menjadi penerus Adam sebagai kepala suku-suku Adam (Adamit).
76:3.4 (849.7) Para penguasa agama, atau keimaman, berasal dari Set, putra tertua Adam dan Hawa yang masih hidup yang lahir di taman kedua. Dia lahir seratus dua puluh sembilan tahun setelah kedatangan Adam di Urantia. Set menjadi sibuk dalam pekerjaan memperbaiki status rohani rakyat ayahnya, menjadi kepala keimaman baru di taman kedua. Putranya, Enos, membuat tatanan baru ibadah, dan cucunya, Kenan, melembagakan pelayanan utusan asing untuk suku-suku di sekitarnya, yang jauh dan dekat.
76:3.5 (850.1) Keimaman Set (orang Setit) itu usaha lipat tiga, mencakup agama, kesehatan, dan pendidikan. Para imam dari golongan ini dilatih untuk memimpin upacara keagamaan, untuk melayani sebagai dokter dan pengawas kebersihan, dan bertindak sebagai guru di sekolah-sekolah taman.
76:3.6 (850.2) Kafilah Adam telah membawa benih dan umbi ratusan tanaman dan biji-bijian dari taman pertama ke tanah di antara sungai-sungai; mereka juga telah membawa macam-macam ternak dan beberapa dari semua hewan peliharaan. Karena inilah mereka memiliki keuntungan besar atas suku-suku di sekitarnya. Mereka menikmati banyak manfaat budaya sebelumnya dari Taman yang pertama.
76:3.7 (850.3) Hingga pada saat meninggalkan taman pertama, Adam dan keluarganya selalu makan buah-buahan, biji-bijian, dan kacang-kacangan. Dalam perjalanan ke Mesopotamia mereka, untuk pertama kalinya, makan bumbu-bumbuan dan sayuran. Makan daging sejak awal diperkenalkan ke taman kedua, tetapi Adam dan Hawa tidak pernah makan daging sebagai bagian dari diet teratur mereka. Putra Adam maupun Putra Hawa maupun anak-anak lain dari generasi pertama dari taman pertama itu juga tidak menjadi pemakan daging.
76:3.8 (850.4) Bangsa Adam sangat mengungguli bangsa-bangsa sekitarnya dalam prestasi budaya dan perkembangan intelektual. Mereka menghasilkan alfabet ketiga dan selain itu meletakkan dasar bagi banyak hal yang menjadi cikal bakal untuk seni, ilmu pengetahuan, dan sastra modern. Di sini, di tanah antara Tigris dan Efrat itu mereka mempertahankan seni penulisan, pekerjaan logam, pembuatan tembikar, dan tenunan serta menghasilkan jenis arsitektur yang tidak tertandingi dalam ribuan tahun.
76:3.9 (850.5) Kehidupan keluarga bangsa ungu itu ideal pada hari dan zaman mereka. Anak-anak diikutkan kursus-kursus pelatihan dalam bidang pertanian, kerajinan, dan peternakan, atau lainnya dididik untuk melakukan tugas lipat tiga seorang Setit: untuk menjadi imam, tabib, dan guru.
76:3.10 (850.6) Dan ketika berpikir tentang keimaman Setit itu, jangan salah menyamakan guru-guru kesehatan dan agama yang berpikiran tinggi dan mulia itu, para pendidik sejati itu, dengan keimaman rendah dan komersial dari suku-suku yang belakangan dan bangsa-bangsa sekitarnya. Konsep keagamaan mereka tentang Deitas dan alam semesta maju dan kurang lebihnya akurat, ketentuan kesehatan mereka, untuk masa mereka, adalah sangat baik, dan metode pendidikan mereka belum pernah dilampaui sejak itu.
76:4.1 (850.7) Adam dan Hawa adalah pendiri ras ungu manusia, ras manusia kesembilan yang tampil di Urantia. Adam dan keturunannya memiliki mata biru, dan bangsa ungu itu dicirikan oleh warna kulit cerah dan warna rambut terang—kuning, merah, dan coklat.
76:4.2 (850.8) Hawa tidak menderita rasa sakit saat melahirkan; begitu pula ras-ras evolusioner awal. Hanya ras-ras campuran yang dihasilkan oleh persatuan manusia evolusioner dengan bangsa Nodit dan kemudian dengan Adamit itulah yang menderita kesakitan saat melahirkan.
76:4.3 (851.1) Adam dan Hawa, seperti saudara-saudara mereka di Yerusem, mendapat energi oleh nutrisi rangkap dua, hidup dari makanan dan cahaya, ditambah dengan energi suprafisik tertentu yang tidak diungkapkan di Urantia. Keturunan Urantia mereka tidak mewarisi kemampuan orang tua untuk asupan energi dan sirkulasi cahaya itu. Mereka memiliki sirkulasi tunggal, jenis dukungan hidup darah manusia. Mereka sengaja dirancang bisa mati meskipun berumur panjang, sekalipun umur panjang itu cenderung turun ke usia biasa manusia tiap-tiap generasi berikutnya.
76:4.4 (851.2) Adam dan Hawa dan generasi pertama anak-anak mereka tidak menggunakan daging hewan untuk makanan. Mereka hidup sepenuhnya dari “buah dari pohon.” Setelah generasi pertama semua keturunan Adam mulai makan dari produk susu, tetapi banyak dari mereka terus mengikuti diet tanpa daging. Banyak suku-suku selatan dengan siapa mereka kemudian bersatu juga pemakan bukan daging. Belakangan, banyak suku vegetarian ini bermigrasi ke timur dan bertahan sampai sekarang bercampur dalam bangsa-bangsa di India.
76:4.5 (851.3) Baik penglihatan jasmani maupun rohani dari Adam dan Hawa itu jauh lebih unggul dibandingkan orang-orang masa kini. Indra-indra khusus mereka jauh lebih tajam, dan mereka mampu melihat makhluk tengah dan kawanan malaikat, para Melkisedek, dan Pangeran Kaligastia yang jatuh, yang beberapa kali datang untuk berunding dengan penerusnya yang mulia. Mereka mempertahankan kemampuan untuk melihat makhluk-makhluk gaib ini selama lebih dari seratus tahun setelah kegagalan. Indra-indra khusus ini tidak begitu tajam ada dalam anak-anak mereka dan cenderung berkurang tiap-tiap generasi berikutnya.
76:4.6 (851.4) Anak-anak Adam biasanya didiami Pelaras karena mereka semua memiliki kapasitas yang tidak diragukan untuk selamat. Keturunan unggul ini tidak begitu tunduk pada rasa takut seperti anak-anak dari evolusi. Begitu banyak ketakutan bertahan dalam ras-ras sekarang di Urantia karena nenek moyangmu menerima begitu sedikit plasma kehidupan Adam, karena gagalnya sejak awal rencana untuk pemuliaan fisik bangsa-bangsa.
76:4.7 (851.5) Sel-sel tubuh Putra Material dan keturunan mereka jauh lebih tahan terhadap penyakit dibandingkan sel-sel makhluk evolusioner yang asli berasal dari planet. Sel-sel tubuh ras asli itu dekat dengan organisme hidup mikroskopis dan ultramikroskopis penghasil penyakit di alam. Fakta-fakta ini menjelaskan mengapa orang-orang Urantia harus berbuat banyak dengan cara upaya ilmiah untuk mengatasi begitu banyak penyakit fisik. Kamu akan jauh lebih tahan penyakit jika saja ras-rasmu membawa lebih banyak dari kehidupan Adam.
76:4.8 (851.6) Setelah mapan di taman kedua di sungai Efrat, Adam memilih untuk meninggalkan sebanyak mungkin plasma hidupnya untuk memberi keuntungan pada dunia setelah kematiannya. Oleh karena itu, Hawa dibuat menjadi kepala komisi dua belas untuk perbaikan ras, dan sebelum Adam meninggal komisi ini telah memilih 1.682 orang dari jenis perempuan tertinggi di Urantia, dan para wanita ini dihamili dengan plasma kehidupan Adam. Anak-anak mereka semua tumbuh hingga dewasa kecuali 112 orang, sehingga dunia, dengan cara ini, diuntungkan oleh penambahan 1.570 pria dan wanita unggul. Meskipun para calon ibu ini dipilih dari semua suku sekitarnya dan mewakili sebagian besar ras di bumi, mayoritasnya dipilih dari galur tertinggi dari bangsa Nodit, dan mereka merupakan awal dari ras Andit yang perkasa. Anak-anak ini lahir dan dibesarkan dalam lingkungan suku ibu mereka masing-masing.
76:5.1 (851.7) Tidak lama setelah pendirian Eden kedua, Adam dan Hawa dengan hormat diberitahu bahwa pertobatan mereka diterima, dan bahwa, meskipun mereka ditakdirkan untuk menjalani nasib manusia di dunia mereka, mereka akan dengan pasti memenuhi syarat untuk masuk ke jajaran peselamat tidur dari Urantia. Mereka percaya sepenuhnya kabar baik kebangkitan dan rehabilitasi yang disampaikan Melkisedek dengan begitu mengharukan kepada mereka. Pelanggaran mereka adalah kesalahan penilaian dan bukan dosa pemberontakan yang sengaja dan terencana.
76:5.2 (852.1) Sebagai penduduk Yerusem, Adam dan Hawa tidak memiliki Pelaras Pikiran, mereka juga tidak didiami Pelaras ketika mereka berfungsi di Urantia di taman pertama. Namun tak lama setelah penurunan mereka ke status fana mereka menjadi sadar akan suatu kehadiran baru dalam diri mereka dan terbangun pada kenyataan bahwa status manusiawi yang digabung dengan pertobatan yang tulus telah memungkinkan bagi Pelaras untuk mendiami mereka. Pengetahuan tentang menjadi didiami Pelaras inilah yang sangat membesarkan hati Adam dan Hawa sepanjang sisa hidup mereka; mereka tahu bahwa mereka telah gagal sebagai Putra Material Satania, tetapi mereka juga tahu bahwa karier Firdaus masih terbuka bagi mereka sebagai putra-putra menaik dari alam semesta.
76:5.3 (852.2) Adam tahu tentang kebangkitan akhir zaman (dispensasional) yang terjadi bersamaan dengan kedatangannya di planet ini, dan ia percaya bahwa dirinya dan pendampingnya mungkin akan dipersonalisasi ulang sehubungan dengan kedatangan ordo keputraan berikutnya. Ia tidak tahu bahwa Mikhael, penguasa berdaulat alam semesta ini, adalah yang akan segera muncul di Urantia; ia berharap bahwa Putra berikutnya yang tiba adalah dari ordo Avonal. Namun demikian, selalu suatu penghiburan kepada Adam dan Hawa, sekaligus sesuatu yang sulit untuk mereka pahami, ketika mereka merenungkan satu-satunya pesan pribadi yang pernah mereka terima dari Mikhael. Pesan ini, di antara pernyataan persahabatan dan penghiburan lain, mengatakan: “Aku telah memberikan pertimbangan pada keadaan-keadaan dari kegagalanmu, aku telah mengingat keinginan hatimu untuk selalu setia pada kehendak Bapaku, dan kamu akan dipanggil dari pelukan tidur fana ketika aku datang ke Urantia jika Putra-putra bawahan dari kalanganku tidak dikirimkan kepadamu sebelum waktu itu.”
76:5.4 (852.3) Hal inilah yang menjadi misteri besar bagi Adam dan Hawa. Mereka bisa memahami janji terselubung tentang kemungkinan kebangkitan khusus dalam pesan ini, dan kemungkinan seperti itu sangat membahagiakan mereka, tetapi mereka tidak bisa menangkap makna isyarat bahwa mereka akan beristirahat sampai saat kebangkitan yang terkait dengan kehadiran pribadi Mikhael di Urantia. Maka pasangan Eden ini selalu mengabarkan bahwa sesosok Putra Tuhan suatu kali akan datang, dan mereka menyampaikan kepada kekasih-kekasih mereka tentang keyakinan, setidaknya harapan kerinduan, bahwa dunia kegagalan dan kesedihan mereka ini mungkin saja menjadi alam yang dipilih penguasa alam semesta ini untuk berfungsi sebagai Putra penganugerahan Firdaus. Hal itu tampaknya terlalu indah untuk menjadi kenyataan, tetapi Adam memang memegang pemikiran bahwa Urantia yang berantakan itu mungkin, pada akhirnya, akan berubah menjadi dunia yang paling beruntung dalam sistem Satania, planet yang dicemburui di seluruh Nebadon.
76:5.5 (852.4) Adam hidup selama 530 tahun; ia meninggal karena apa yang bisa disebut usia tua. Mekanisme fisiknya aus begitu saja; proses disintegrasi secara bertahap melewati proses perbaikan, dan akhir yang tak terelakkan itupun datang. Hawa telah meninggal sembilan belas tahun sebelumnya karena pelemahan jantung. Mereka keduanya dimakamkan di tengah tempat suci ibadah ilahi yang telah dibangun sesuai dengan rencana mereka setelah dinding koloni telah diselesaikan. Dan ini adalah asal dari praktek menguburkan pria dan wanita yang terkemuka dan saleh di bawah lantai tempat-tempat ibadah.
76:5.6 (852.5) Pemerintahan supramaterial Urantia, di bawah pimpinan para Melkisedek, terus berlanjut, namun kontak fisik langsung dengan ras-ras evolusioner telah terputus. Dari masa dahulu kala kedatangan staf jasmani Pangeran Planet, melalui masa Van dan Amadon hingga kedatangan Adam dan Hawa, perwakilan-perwakilan fisik dari pemerintahan alam semesta telah ditempatkan di planet ini. Tetapi dengan kegagalan Adam, berakhirlah rezim ini, yang berlangsung selama lebih dari empat ratus lima puluh ribu tahun. Dalam alam-alam rohani, para malaikat pembantu masih terus berjuang dalam hubungannya dengan para Pelaras Pikiran, keduanya bekerja dengan heroik untuk menyelamatkan orang per orang; tetapi tidak ada rencana komprehensif untuk kesejahteraan dunia jangka panjang yang diumumkan pada manusia di bumi sampai kedatangan Melkisedek Machiventa, pada zaman Abraham, yang dengan kuasa, kesabaran, dan wewenang dari sesosok Putra Tuhan, telah meletakkan dasar untuk mengangkat dan rehabilitasi rohani lebih lanjut Urantia yang malang itu.
76:5.7 (853.1) Namun demikian, kemalangan bukan menjadi satu-satunya nasib Urantia; planet ini juga menjadi yang paling beruntung dalam alam semesta lokal Nebadon. Orang Urantia harus memperhitungkan semuanya adalah keuntungan jika kegagalan nenek moyang mereka dan kesalahan penguasa dunia awal mereka begitu rupa menjatuhkan planet ini ke dalam keadaan bingung yang begitu tanpa harapan, apalagi lebih dikacaukan oleh kejahatan dan dosa, bahwa latar belakang kegelapan seperti inilah yang menarik Mikhael Nebadon sehingga ia memilih dunia ini sebagai arena untuk mewahyukan kepribadian pengasih Bapa di surga. Tidaklah berarti bahwa Urantia membutuhkan sesosok Putra Pencipta untuk mengurai urusan-urusannya agar tertata; namun bahwa kejahatan dan dosa di Urantia menyediakan bagi Putra Pencipta suatu latar belakang yang lebih mencolok untuk mengungkapkan kasih, rahmat, dan kesabaran yang tiada tara dari Bapa Firdaus.
76:6.1 (853.2) Adam dan Hawa pergi untuk istirahat fana mereka dengan iman yang kuat akan janji-janji yang dibuat kepada mereka oleh Melkisedek bahwa mereka suatu kali kelak akan terjaga dari tidur kematian untuk melanjutkan kehidupan di dunia-dunia mansion, dunia-dunia yang semuanya begitu mereka kenali pada hari-hari sebelum misi mereka dalam badan jasmani ras ungu di Urantia.
76:6.2 (853.3) Mereka tidak lama beristirahat dalam tidur tidak sadar manusia biasa. Pada hari ketiga setelah kematian Adam, hari yang kedua setelah pemakamannya yang khidmat, perintah Lanaforge, ditopang oleh pejabat Yang Paling Tinggi Edentia dan disetujui oleh Yang Bersatu Harinya di Salvington, bertindak untuk Mikhael, ditempatkan di tangan Gabriel, memerintahkan panggilan panggilan hadir spesial untuk para peselamat yang terhormat dari kegagalan Adam di Urantia. Dan sesuai dengan mandat kebangkitan khusus ini, nomor dua puluh enam dari seri Urantia, Adam dan Hawa dipersonalisasi ulang dan dirakit kembali dalam ruang-ruang kebangkitan dunia mansion Satania bersama dengan 1.316 rekan-rekan mereka yang mengalami taman pertama. Banyak jiwa setia lain sudah ditranslasikan pada saat kedatangan Adam, yang disertai oleh penghakiman akhir zaman atas para peselamat tidur maupun para penaik hidup yang memenuhi syarat.
76:6.3 (853.4) Adam dan Hawa dengan cepat melewati dunia-dunia kenaikan progresif sampai mereka mencapai kewargaan di Yerusem, sekali lagi menjadi penduduk planet asal mereka tetapi kali ini sebagai anggota ordo kepribadian semesta yang berbeda. Mereka meninggalkan Yerusem sebagai warga permanen—para Putra Tuhan; mereka kembali ke sana sebagai warga penaik—anak-anak manusia. Mereka langsung digabungkan pada layanan Urantia di ibukota sistem, kemudian ditugaskan sebagai anggota di antara dua puluh empat konselor yang membentuk badan pengendalian-pertimbangan Urantia saat ini.
76:6.4 (854.1) Dengan demikian berakhirlah kisah Adam dan Hawa Planet Urantia, kisah tentang cobaan, tragedi, dan kemenangan, setidaknya kemenangan pribadi untuk Putra dan Putri Materialmu yang bermaksud baik tetapi terperdaya, dan tidak diragukan lagi, pada akhirnya, kisah tentang kemenangan akhir bagi dunia mereka dan penduduknya yang terhempas pemberontakan dan terusik kejahatan. Ketika semua disimpulkan, Adam dan Hawa membuat kontribusi hebat untuk peradaban yang berkembang cepat dan percepatan kemajuan biologis umat manusia. Mereka meninggalkan kebudayaan yang besar di bumi, namun tidaklah mungkin untuk sebuah peradaban maju seperti itu untuk bertahan menghadapi pengenceran sejak awal dan penenggelaman pada akhirnya terhadap pewarisan keturunan Adam. Orang-oranglah yang membuat peradaban, peradaban tidak membuat orang-orang.
76:6.5 (854.2) [Disampaikan oleh Solonia, malaikat “suara di Taman.”]
Buku Urantia
Makalah 77
77:0.1 (855.1) SEBAGIAN BESAR dunia yang dihuni di alam semesta Nebadon menampung satu atau lebih kelompok makhluk unik yang berada pada taraf fungsi kehidupan kira-kira di tengah-tengah antara taraf manusia biasa dan golongan malaikat; maka mereka disebut sebagai makhluk tengah ( midwayer). Mereka tampak seperti tercipta secara kebetulan karena waktu, namun nyatanya mereka dijumpai hampir di semua tempat dan begitu bermanfaat sebagai penolong sehingga kami telah menerima mereka sejak dahulu sebagai salah satu golongan penting dalam pelayanan keplanetan gabungan kami.
77:0.2 (855.2) Di Urantia ada dua macam ordo makhluk tengah yang berbeda: korps primer atau senior, yang tercipta sejak zaman Dalamatia, dan kelompok sekunder atau yang lebih muda, yang berasal sejak masa Adam.
77:1.1 (855.3) Makhluk tengah primer berasal dari interasosiasi unik dari wujud makhluk jasmani dan rohani di Urantia. Kami tahu tentang keberadaan makhluk-makhluk serupa di dunia-dunia dan di sistem-sistem lain, namun mereka berasal dari teknik-teknik yang tidak sama.
77:1.2 (855.4) Hendaknya perlu selalu diingat bahwa rangkaian penganugerahan diri Putra-putra Tuhan di suatu planet yang sedang berevolusi menghasilkan perubahan menyolok dalam ekonomi rohani di alam yang bersangkutan, dan seringkali begitu rupa merombak bekerjanya interasosiasi antara agen-agen jasmani dan rohani di suatu planet, sehingga menciptakan berbagai situasi yang memang sulit untuk dipahami. Status dari seratus anggota staf korporeal (jasmani) Pangeran Kaligastia menggambarkan interasosiasi yang unik tersebut: Sebagai warga morontia penaik dari Yerusem mereka adalah makhluk supermaterial yang tanpa hak reproduksi. Akan tetapi sebagai pelayan keplanetan di Urantia mereka adalah makhluk jasmani berjenis kelamin yang mampu memperanakkan keturunan jasmani (yang belakangan dilakukan oleh sebagian dari mereka). Apa yang tidak bisa kami jelaskan dengan memuaskan adalah bagaimana cara seratus anggota staf tersebut dapat mengemban fungsi peran orang tua pada tingkatan supramaterial seperti itu, akan tetapi itulah tepatnya yang terjadi. Suatu hubungan kerjasama supramaterial (non-seksual) antara satu laki-laki dan satu perempuan anggota staf korporeal itu berakibat munculnya yang sulung dari para makhluk tengah primer.
77:1.3 (855.5) Segera ditemukan bahwa sesosok makhluk dari golongan ini, pertengahan antara tingkatan manusia dan malaikat, ternyata banyak berguna dalam menjalankan urusan-urusan di markas Pangeran, sehingga setiap pasangan staf korporeal itu diperbolehkan untuk membiakkan makhluk yang serupa. Upaya ini menghasilkan kelompok pertama lima puluh makhluk tengah.
77:1.4 (855.6) Setelah setahun lamanya mengamati kerja kelompok unik ini, Pangeran Planet memberikan wewenang untuk melakukan reproduksi makhluk tengah tanpa batasan. Rencana ini dijalankan sejauh daya cipta mereka masih berlanjut. Maka terwujudlah korps asli sebanyak 50.000 makhluk tengah.
77:1.5 (856.1) Ada selang waktu setengah tahun antara produksi setiap makhluk tengah, dan kalau sudah ada seribu makhluk serupa yang terlahir dari suatu pasangan, maka tidak ada lagi yang muncul. Tidak ada keterangan yang menjelaskan mengapa daya cipta satu pasangan selalu habis setelah kemunculan anak yang keseribu. Berapapun percobaan lebih lanjut hanya selalu berbuah kegagalan.
77:1.6 (856.2) Para makhluk tengah ini membentuk korps intelijen dalam pemerintahan Pangeran. Mereka berkelana jauh ke mana-mana, mempelajari dan mengamati ras-ras bumi dan memberikan layanan-layanan lain yang tak terhingga nilainya bagi Pangeran dan stafnya dalam pekerjaan untuk mempengaruhi kelompok masyarakat manusia yang berada jauh dari markas planet.
77:1.7 (856.3) Pemerintahan ini berlangsung hingga tiba hari-hari tragis pemberontakan planet, yang menjerat lebih dari empat perlima dari makhluk tengah primer. Anggota korps yang masih setia masuk ke dalam layanan para penyelamat Melkisedek, yang berfungsi di bawah kepemimpinan sementara Van hingga waktu Adam.
77:2.1 (856.4) Walaupun narasi ini adalah tentang asal-kejadian, kodrat, dan fungsi para makhluk tengah di Urantia, namun pertalian kekerabatan antara dua ordo—primer dan sekunder itu—membuatnya perlu untuk menyela narasi tentang makhluk tengah primer pada titik ini, dengan mengikuti sejarah garis keturunan ras Nodit, yaitu para anggota pemberontak dari staf korporeal Pangeran Kaligastia dari zaman pemberontakan planet hingga zaman Adam. Garis keturunan inilah yang, pada hari-hari permulaan taman yang kedua, melengkapi separuh asal usul anggota ordo makhluk tengah sekunder.
77:2.2 (856.5) Para anggota stafnya Pangeran yang berwujud fisik itu telah diberi wujud makhluk yang berjenis kelamin dengan tujuan untuk turut andil dalam rencana pengembang-biakan keturunan yang mewujudkan gabungan kualitas-kualitas dari ordo khusus mereka yang disatukan dengan stok genetika terpilih dari suku-suku Andon, dan semua ini dilakukan sebagai antisipasi pada kedatangan Adam nantinya. Para Pembawa Kehidupan telah merencanakan suatu jenis baru manusia yang mencakup penyatuan dari keturunan gabungan dari stafnya Pangeran itu dengan generasi keturunan pertama dari Adam dan Hawa. Mereka dengan demikian telah memproyeksikan sebuah rencana untuk suatu golongan makhluk planet yang baru, yang mereka harapkan akan menjadi guru-pemimpin masyarakat manusia. Sosok-sosok manusia tersebut dirancang untuk kedaulatan sosial, bukan kedaulatan sipil. Namun karena proyek ini hampir gagal total, kita tidak pernah tahu bagaimana rupanya bentuk aristokrasi kepemimpinan yang agung dan peradaban tiada tara yang hilang dari Urantia itu jadinya. Karena ketika para anggota staf korporeal kemudian bereproduksi, itu terjadi setelah pemberontakan dan setelah mereka terputus dari koneksi mereka dengan aliran-aliran kehidupan dari sistem.
77:2.3 (856.6) Era pasca-pemberontakan di Urantia diwarnai dengan banyak peristiwa yang tidak biasa. Peradaban akbar itu—kebudayaan Dalamatia—sedang hancur berkeping-keping. “Pada waktu itu orang-orang raksasa (Nephilim, bangsa Nodit) ada di bumi, dan juga pada waktu sesudahnya, ketika anak-anak Allah menghampiri anak-anak perempuan manusia, dan perempuan-perempuan itu melahirkan anak bagi mereka; inilah ‘orang-orang yang gagah perkasa di zaman purbakala’, ‘orang-orang yang kenamaan.’” Walaupun sulit dapat dikatakan “anak-anak Allah,” para staf dan keturunan mereka yang mula-mula memang dipandang seperti itu di mata para manusia evolusioner pada masa-masa yang lampau itu; bahkan perawakan mereka dibesar-besarkan oleh tradisi. Hal inilah yang kemudian menjadi sumber cerita-cerita rakyat yang hampir menyeluruh di bumi, tentang para dewa yang turun ke dunia dan kawin dengan anak-anak perempuan manusia, sehingga melahirkan suatu ras pahlawan purbakala. Legenda seperti ini kemudian lebih jauh dirancukan dengan percampuran ras dari bangsa Adamit yang muncul belakangan di taman kedua.
77:2.4 (857.1) Oleh karena seratus anggota staf korporeal Pangeran itu membawa bibit plasma nuftah dari galur manusia Andonit, maka secara alami dapat diperkirakan bahwa, jika mereka terlibat dalam reproduksi seksual, keturunan mereka akan sepenuhnya menyerupai keturunan dari orang tua Andonit yang lain. Akan tetapi ketika enam puluh anggota staf yang memberontak itu, para pengikut Nod, benar-benar melakukan reproduksi seksual, anak-anak mereka terbukti jauh lebih unggul dalam segala hal dibandingkan dengan ras Andonit maupun suku-suku Sangik. Keistimewaan yang tidak diduga-duga ini menandakan kualitas fisik dan intelektual, namun juga kapasitas rohani.
77:2.5 (857.2) Bakat-bakat mutan yang muncul dalam generasi perdana Nodit tersebut dihasilkan dari perubahan tertentu yang terjadi dalam konfigurasi dan dalam susunan kimiawi dari faktor-faktor pewarisan dari plasma nuftah Andonik itu. Perubahan-perubahan ini diakibatkan oleh hadirnya dalam badan-badan para anggota staf itu sirkuit-sirkuit yang kuat untuk pemeliharaan kehidupan dari sistem Satania. Sirkuit-sirkuit kehidupan ini menyebabkan kromosom-kromosom pola spesial Urantia itu diorganisir lagi sehingga lebih mengikuti pola-pola spesialisasi baku Satania terhadap manifestasi kehidupan yang ditahbiskan di Nebadon. Teknik metamorfosis plasma nuftah oleh aksi arus-arus dari aliran kehidupan sistem itu tidak jauh berbeda dengan prosedur-prosedur yang ditempuh para ilmuwan Urantia dalam memodifikasi plasma nuftah tumbuhan dan hewan dengan menggunakan sinar X.
77:2.6 (857.3) Demikianlah bangsa Nodit terlahir dari proses modifikasi tertentu yang unik dan tak diduga, dalam plasma hayati itu, yang telah dipindahkan dari tubuh para penyumbang genetik Andonit ke dalam tubuh para anggota staf korporeal oleh para ahli bedah Avalon.
77:2.7 (857.4) Perlu untuk diingat bahwa seratus penyumbang plasma nuftah Andonit itu sebaliknya mendapat hak untuk memiliki komplemen organik dari pohon kehidupan, sehingga arus-arus kehidupan Satania itu demikian pula merasuk ke dalam tubuh mereka. Empat puluh empat orang Andonit yang telah dimodifikasi itu, yang telah mengikuti staf pemberontak, juga saling kawin antar mereka sendiri dan memberi sumbangan besar bagi perbaikan galur genetik bangsa Nodit.
77:2.8 (857.5) Kedua kelompok ini, yang mencakup 104 individu yang membawa plasma nuftah Andonit yang dimodifikasi itu, merupakan nenek-moyang bangsa Nodit, ras kedelapan yang muncul di Urantia. Dan fitur baru kehidupan manusia di Urantia ini merupakan satu lagi fase bekerjanya rencana asli untuk memanfaatkan planet ini sebagai sebuah dunia untuk modifikasi kehidupan, kecuali bahwa hal ini adalah perkembangan yang tak terduga sebelumnya.
77:2.9 (857.6) Garis keturunan Nodit murni adalah ras yang hebat, namun lambat laun mereka bercampur dengan ras-ras evolusioner dari bumi, dan tidak terlalu lama kemerosotan besar telah terjadi. Sepuluh ribu tahun setelah pemberontakan itu mereka sudah mundur sampai titik dimana panjang umur rata-rata mereka hanya sedikit lebih tua ketimbang ras-ras evolusioner.
77:2.10 (857.7) Ketika para arkeolog menggali catatan-catatan tablet tanah liat dari peradaban keturunan Nodit yaitu bangsa Sumeria yang kemudian, mereka menemukan daftar raja-raja Sumeria hingga beberapa ribu tahun ke belakang; dan sementara catatan tersebut terus dilacak mundur, umur pemerintahan setiap raja akan terus bertambah panjang, mulai dari sekitar dua puluh lima atau tiga puluh tahun hingga sampai seratus lima puluh tahun atau bahkan lebih. Pemanjangan jangka waktu pemerintahan raja-raja kuno ini menandakan bahwa beberapa pemimpin Nodit mula-mula (keturunan langsung dari stafnya Pangeran) memang hidup lebih lama ketimbang generasi penerus mereka yang kemudian, dan juga menandakan adanya upaya untuk menghubungkan dinasti-dinasti itu kembali sampai ke Dalamatia.
77:2.11 (857.8) Catatan-catatan tentang orang-orang yang berusia panjang tersebut juga karena kerancuan mengenai bulan dan tahun sebagai periode waktu. Hal ini juga dapat dijumpai dalam silsilah Biblikal tentang Abraham dan dalam catatan-catatan awal bangsa Cina. Kekeliruan antara dua-puluh-delapan-hari dalam sebulan, atau musim, dengan sistem penanggalan tahun yang diperkenalkan belakangan, yang terdiri dari 350 hari lebih, adalah penyebab tradisi-tradisi usia manusia yang begitu panjang. Ada catatan tentang seseorang yang hidup lebih dari sembilan ratus “tahun.” Periode yang dimaksud ini sebenarnya tidaklah lebih dari tujuh puluh tahunan saja, dan panjang usia tersebut sudah berabad-abad dianggap sebagai periode yang sangat lama, “tujuh puluh tahun (threescore years and ten)” adalah rentang hidup tersebut kemudian dinamai.
77:2.12 (858.1) Perhitungan waktu sebulan 28 hari itu bertahan lama setelah masa Adam. Tapi ketika orang-orang Mesir berusaha melakukan pembaruan kalender, sekitar tujuh ribu tahun silam, mereka melakukannya dengan sangat akurat, yaitu memperkenalkan setahun 365 hari.
77:3.1 (858.2) Setelah Dalamatia tenggelam, kaum Nodit pindah ke arah utara dan timur, segera mendirikan sebuah kota baru Dilmun sebagai pusat kebangsaan dan budaya mereka. Sekitar lima puluh ribu tahun setelah Nod meninggal, ketika keturunan staf Pangeran telah terlampau banyak jumlahnya sehingga sulit untuk mencari makan di tanah-tanah yang langsung sekeliling kota baru mereka Dilmun, dan setelah mereka kawin-mawin dengan suku-suku Andonit dan Sangik yang bermukim berbatasan dengan mereka, maka terpikirkanlah oleh pemimpin mereka bahwa perlu dilakukan sesuatu untuk melestarikan kesatuan kebangsaan mereka. Maka dikumpulkanlah suatu dewan suku, dan setelah banyak pembahasan disetujuilah rencana dari Bablot, salah satu keturunan Nod.
77:3.2 (858.3) Bablot hendak mendirikan sebuah kuil yang sangat megah untuk kejayaan ras mereka, di pusat wilayah yang mereka duduki saat itu. Tempat ibadah ini akan memiliki menara yang belum pernah dunia lihat. Bangunan itu akan menjadi peringatan monumental untuk mengenang kebesaran mereka di masa lampau. Banyak dari antara mereka yang ingin agar monumen tersebut didirikan di Dilmun, namun banyak pula yang lain berpendapat agar struktur akbar tersebut harusnya dibangun di suatu tempat yang aman, jauh dari bahaya lautan, mengingat tradisi tenggelamnya ibukota pertama mereka, Dalamatia.
77:3.3 (858.4) Bablot berencana agar bangunan baru itu akan menjadi inti dari pusat kebudayaan dan peradaban bangsa Nodit di masa depan. Pertimbangannya akhirnya diterima, dan konstruksi dimulai sesuai dengan rencananya. Kota baru itu akan dinamai Bablot, sesuai nama arsitek dan pembangun menara itu. Lokasi tersebut kemudian dikenal dengan nama Bablod, dan akhirnya menjadi Babel.
77:3.4 (858.5) Akan tetapi orang-orang Nodit masih agak terbagi pendapatnya mengenai rencana dan tujuan dari usaha ini. Para pemimpin mereka juga tidak sepenuhnya setuju mengenai rencana konstruksi atau penggunaan bangunan kalau sudah rampung. Setelah empat setengah tahun lamanya pekerjaan berlangsung terjadilah cekcok besar tentang objek dan motif pendirian menara itu. Pertengkaran menjadi begitu sengit sehingga seluruh pekerjaan dihentikan. Para pembawa makanan menyebarkan kabar tentang perselisihan itu, sehingga sejumlah besar warga suku mulai berkumpul di lokasi pembangunan. Ada tiga pandangan yang berbeda yang dikemukakan oleh masing-masing kelompok, menyangkut tujuan pembangunan menara:
77:3.5 (858.6) 1. Kelompok terbesar, yang jumlahnya hampir separuh, ingin menara itu dibangun sebagai suatu memorial sejarah dan keunggulan bangsa Nodit. Mereka berpikir bahwa struktur menara itu perlu dibuat akbar dan megah sehingga akan membangkitkan kekaguman dari seluruh generasi masa depan.
77:3.6 (858.7) 2. Kelompok terbesar kedua menginginkan menara dibangun sebagai peringatan kebudayaan Dilmun. Mereka meramalkan bahwa Bablot akan menjadi pusat perdagangan, seni dan manufaktur yang besar.
77:3.7 (859.1) 3. Kontingen terkecil dan minoritas berpendapat bahwa pendirian menara merupakan suatu kesempatan bagi bangsa Nodit untuk menebus kecerobohan para pendahulu mereka yang ikut serta dalam pemberontakan Kaligastia. Mereka mengatakan bahwa menara itu seharusnya dijadikan tempat penyembahan kepada Bapa dari semua, sehingga tujuan keseluruhan dari kota baru itu adalah untuk menggantikan Dalamatia—untuk berfungsi sebagai pusat budaya dan keagamaan bagi para bangsa-bangsa barbar di sekitar mereka.
77:3.8 (859.2) Kelompok keagamaan itu segera kalah suara. Mayoritas menolak ajaran bahwa para leluhur mereka bersalah ikut pemberontakan; mereka menepis noda kebangsaan semacam itu. Setelah menyingkirkan satu dari tiga sudut pandang pertikaian dan gagal menyelesaikan dua lainnya melalui debat, mereka kemudian bertarung. Para agamawan, yang tidak menyukai cara-cara kekerasan, melarikan diri ke rumah-rumah mereka di selatan, sementara rekan-rekan mereka terus bertempur hingga nyaris musnah.
77:3.9 (859.3) Sekitar dua belas ribu tahun silam ditempuh upaya kedua untuk melanjutkan pendirian menara Babel. Ras-ras campuran Andit (Nodit dan Adamit) berusaha untuk mendirikan kuil yang baru di reruntuhan struktur yang pertama, namun tidak cukup dukungan untuk proyek itu; jadi menara itu runtuh karena bobot kesombongannya sendiri. Kawasan ini lama dikenal sebagai tanah Babel.
77:4.1 (859.4) Terseraknya bangsa Nodit merupakan dampak langsung dari konflik antar mereka sendiri menyangkut menara Babel. Perang internal ini sangat mengurangi jumlah orang Nodit yang lebih murni dan dalam banyak segi menyebabkan kegagalan mereka untuk mendirikan sebuah peradaban pra-Adamik yang besar. Sejak saat ini kebudayaan Nodit terus menurun selama seratus dua puluh ribu tahun berikutnya hingga ditingkatkan oleh suntikan Adamik. Namun pada masa Adam itupun bangsa Nodit masih tetap suatu bangsa yang cakap. Banyak dari keturunan campuran mereka terbilang di antara para pembangun Taman, dan beberapa dari kapten kelompoknya Van adalah orang-orang Nodit. Beberapa orang yang paling cakap yang melayani sebagai stafnya Adam adalah dari ras ini.
77:4.2 (859.5) Tiga dari empat pusat besar peradaban Nodit segera terbentuk menyusul konflik Bablot:
77:4.3 (859.6) 1. Nodit barat atau Syria. Sisa-sisa Nodit yang berjiwa nasionalistik atau memorialis ras berkelana ke arah utara, menyatu dengan para Andonit untuk mendirikan pusat-pusat peradaban yang kemudian di sebelah barat laut Mesopotamia. Ini adalah kelompok terbesar dari bangsa Nodit yang terserak, dan mereka memberi sumbangan besar bagi bangsa Assyria (Asyur) yang muncul kemudian.
77:4.4 (859.7) 2. Nodit timur atau bangsa Elam. Pendukung kemajuan kebudayaan dan perdagangan hijrah dalam jumlah besar ke timur, ke Elam dan di sana mereka menyatu dengan suku-suku Sangik campuran. Bangsa Elamit di masa tiga puluh hingga empat puluh ribu tahun silam telah bersifat sebagian besar Sangik, meskipun mereka terus mempunyai dan melestarikan suatu peradaban yang lebih tinggi ketimbang orang-orang barbar di sekitarnya.
77:4.5 (859.8) Setelah pendirian taman kedua, pemukiman kaum Nodit yang berdekatan ini biasa disebut sebagai “tanah Nod”; dan selama periode damai yang relatif lama antara kelompok Nodit ini dan Adamit, kedua ras itu sangat berbaur, sebab makin menjadi kebiasaan bagi para Anak Tuhan (Adamit) untuk kawin dengan anak-anak perempuan manusia (Nodit).
77:4.6 (860.1) 3. Nodit tengah atau pra-Sumeria. Sekelompok kecil yang bermukim di muara-muara sungai Tigris dan Efrat, lebih menjaga jati diri kebangsaaan mereka. Mereka bertahan selama ribuan tahun dan akhirnya menjadi leluhur Nodit yang berbaur dengan Adamit untuk kemudian menjadi bangsa Sumeria dari masa-masa bersejarah itu.
77:4.7 (860.2) Maka semua ini menjadi penjelasan bagaimana bangsa Sumeria muncul demikian tiba-tiba dan misterius pada pentas aksi di Mesopotamia. Para peneliti tidak akan mampu melacak dan merunut asal-muasal suku-suku ini kembali pada permulaan bangsa Sumeria, yang muncul 200.000 tahun silam setelah Dalamatia tenggelam. Tanpa jejak asal usul di manapun di dunia, suku-suku purba ini tiba-tiba saja menjulang di atas cakrawala peradaban dengan kebudayaan yang dewasa penuh dan unggul, mencakup tempat-tempat ibadah, pekerjaan logam, pertanian, peternakan, tembikar, tenun, hukum perdagangan, aturan sipil, upacara keagamaan, dan suatu sistem tulis-menulis kuno. Pada permulaan era sejarah mereka lama telah kehilangan alfabet Dalamatia, sehingga mereka memakai sistem tulis-menulis khas yang semula berasal dari Dilmun. Bahasa Sumeria, meskipun akhirnya lenyap, bukanlah bahasa Semit; bahasa itu lebih banyak kesamaannya dengan yang disebut bahasa Arya.
77:4.8 (860.3) Catatan panjang lebar yang ditinggalkan bangsa Sumeria menjabarkan tentang situs sebuah pemukiman istimewa yang terletak di tepi Teluk Persia, dekat kota tua Dilmun. Orang Mesir menyebut kota ini sebagai kota keagungan purba Dilmat, sementara generasi-generasi berikutnya bangsa Sumeria yang di-Adamisasikan keliru membedakan antara kota Nodit yang pertama maupun yang kedua dengan Dalamatia, dan menyebut ketiganya sebagai Dilmun. Para arkeolog telah menemukan lempeng-lempeng tanah liat Sumeria kuno ini yang mengisahkan surga di dunia ini “dimana Tuhan pertama kali memberkati umat manusia dengan teladan hidup yang beradab dan berbudaya.” Lempengan-lempengan ini, yang menceritakan Dilmun, surga manusia dan Tuhan itu, sekarang beristirahat dengan tenang di rak-rak berdebu di banyak museum.
77:4.9 (860.4) Bangsa Sumeria tahu benar tentang Eden yang pertama dan yang kedua, namun meskipun mereka juga kawin campur luas dengan bangsa Adam, mereka tetap menganggap para penghuni taman sebelah utara itu sebagai ras yang asing. Kebanggaan Sumeria tentang kebudayaan Nodit yang lebih kuno itu membuat mereka mengabaikan vista-vista kejayaan yang kemudian ini dibandingkan tradisi-tradisi kemegahan dan keindahan firdausi dari kota Dilmun itu.
77:4.10 (860.5) 4. Bangsa Nodit dan Amadonit utara—kaum Van (Vanit). Kelompok ini muncul sebelum pertikaian Bablot. Bani-bani Nodit paling utara ini adalah keturunan dari mereka yang meninggalkan kepemimpinan Nod dan para penerusnya demi untuk Van dan Amadon.
77:4.11 (860.6) Beberapa dari rekan mula-mula Van kemudian bermukim di sekitar tepian danau yang masih menyandang namanya itu, dan tradisi mereka terus berkembang di sekitar wilayah ini. Ararat menjadi gunung keramat mereka, bagi bangsa Vanit yang belakangan, gunung itu memiliki makna yang mirip seperti gunung Sinai pada orang Yahudi. Sepuluh ribu tahun silam orang Vanit nenek moyang bangsa Asyur mengajarkan bahwa hukum moral mereka yang terdiri dari tujuh perintah telah dianugerahkan para Dewa kepada Van di atas Gunung Ararat. Mereka berkeyakinan teguh bahwa Van dan rekannya Amadon diangkat hidup-hidup dari planet ketika mereka berada di atas gunung melakukan ibadah.
77:4.12 (860.7) Gunung Ararat adalah gunung yang dikeramatkan di utara Mesopotamia, dan oleh karena banyak tradisimu mengenai masa-masa kuno ini disusun dalam kaitan dengan kisah Babilonia tentang air bah, maka tidaklah mengherankan kalau Gunung Ararat dan kawasannya dirajut ke dalam kisah bangsa Yahudi yang belakangan, tentang Nuh dan banjir besar seluruh dunia.
77:4.13 (860.8) Sekitar tahun 35.000 SM Adamson hijrah ke salah satu pemukiman tua Vanit yang paling timur, untuk mendirikan pusat peradabannya.
77:5.1 (861.1) Setelah menguraikan tentang awal-mula ras Nodit, yang menjadi leluhur makhluk tengah sekunder, narasi ini sekarang beralih pada sebagian darah Adam untuk sejarah mereka, karena makhluk tengah sekunder juga merupakan cucu dari Adamson, anak sulung dari ras ungu di Urantia.
77:5.2 (861.2) Adamson (Adam bin Adam) adalah di antara kelompok sebagian anak-anak Adam dan Hawa yang memilih untuk tetap di bumi bersama dengan ayah dan ibunya. Adapun anak sulung Adam ini sering mendengar dari Van dan Amadon kisah kampung halaman dataran tinggi mereka di utara, dan pada suatu waktu setelah taman kedua berdiri ia bertekad pergi untuk pergi mencari tanah impian masa mudanya ini.
77:5.3 (861.3) Adamson berusia 120 tahun pada waktu ini dan telah menjadi ayah dari tiga puluh dua anak garis murni dari taman pertama. Ia ingin tetap tinggal bersama kedua orangtuanya dan membantu mereka membangun taman kedua, namun ia sangat terpukul oleh peristiwa kehilangan pasangan hidupnya dan anak-anak mereka, yang semua telah memilih untuk pergi ke Edentia bersama dengan anak-anak keluarga Adam lain yang memilih menjadi anak asuh Yang Paling Tinggi.
77:5.4 (861.4) Adamson tidak mau meninggalkan kedua orangtuanya di Urantia, ia menolak untuk melarikan diri dari kesulitan atau bahaya, namun ia mendapati hubungan-hubungan di taman kedua itu jauh dari memuaskan. Ia banyak berbuat untuk memajukan kegiatan mula-mula pertahanan dan konstruksi tetapi memutuskan untuk pergi ke utara begitu ada kesempatan. Walaupun kepergian Adamson sepenuhnya baik-baik, Adam dan Hawa banyak bersedih kehilangan putra sulung mereka, membiarkan ia pergi ke dunia yang asing dan bermusuhan, karena mereka kuatir, kalau-kalau Adamson tidak pernah kembali lagi.
77:5.5 (861.5) Adamson, dengan diikuti rombongan dua puluh tujuh orang, pergi ke utara untuk mencari bangsa fantasi masa kecilnya ini. Dalam waktu sedikit lebih dari tiga tahun rombongan Adamson benar-benar menemukan sasaran petualangan mereka, dan di antara rakyat ini Adamson berjumpa dengan seorang wanita yang mengagumkan dan cantik, masih dua puluh tahun, yang mengaku diri sebagai keturunan garis-murni terakhir dari stafnya Pangeran. Perempuan ini, Ratta, berkata bahwa para leluhurnya semua adalah keturunan dari sepasang staf Pangeran Kaligastia yang jatuh. Ia adalah sosok terakhir dari bangsanya, tanpa satupun saudara laki-laki maupun perempuan yang masih hidup. Ia hendak memutuskan untuk tidak menikah, hendak mati tanpa anak, namun ia kemudian jatuh hati kepada Adamson yang agung itu. Dan setelah Ratta mendengar tentang kisah Eden, yang menggenapi nubuatan Van dan Amadon, dan saat ia menyimak cerita tentang kegagalan Taman, ia langsung diliputi oleh satu pikiran saja—untuk menikah dengan anak dan pewaris Adam ini. Dan dengan cepat gagasan serupa juga berkembang terhadap Adamson. Dalam tempo tiga bulan lebih sedikit, mereka menikah.
77:5.6 (861.6) Adamson dan Ratta memiliki keluarga terdiri dari enam puluh tujuh anak. Mereka melahirkan sebuah garis yang besar untuk kepemimpinan dunia, tapi yang mereka lakukan lebih lagi. Perlu diingat bahwa kedua orang itu sebenarnya adalah supramanusia. Setiap anak keempat yang terlahir bagi mereka adalah dari golongan yang unik. Anak tersebut kadang-kadang tidak terlihat mata. Dalam sejarah dunia belum pernah terjadi hal seperti ini. Ratta sangat bingung—bahkan sampai-sampai diliputi takhyul—akan tetapi Adamson tahu benar akan keberadaan para makhluk tengah primer, dan ia menyimpulkan bahwa ada peristiwa serupa sedang berlangsung di depan matanya. Ketika keturunan ganjil yang kedua lahir, Adamson memutuskan untuk kemudian mengawinkan mereka, sebab yang pertama itu laki-laki dan yang kedua perempuan. Dan inilah asal usul ordo makhluk tengah sekunder. Dalam jangka waktu seratus tahun, sebelum fenomena ini berhenti, hampir dua ribu makhluk tengah dilahirkan.
77:5.7 (862.1) Adamson hidup selama 396 tahun. Banyak kali ia pulang untuk mengunjungi ayah dan ibunya. Setiap tujuh tahun ia dan Ratta berkunjung ke selatan ke taman kedua, dan sementara itu para makhluk tengah tetap menginformasikan tentang kesejahteraan rakyatnya. Selama masa hidup Adamson para makhluk tengah itu sangat berjasa dalam mendirikan sebuah pusat dunia yang baru dan mandiri untuk kebenaran dan keadilan.
77:5.8 (862.2) Dengan demikian Adamson dan Ratta telah memiliki dalam komando mereka korps penolong yang menakjubkan ini, yang bekerja dengan mereka seumur hidup mereka yang panjang, untuk membantu penyiaran kebenaran maju dan untuk penyebaran standar lebih tinggi untuk hidup spiritual, intelektual dan fisik. Dan hasil-hasil dari upaya untuk perbaikan dunia ini tidak pernah seluruhnya ditutupi oleh kemunduran-kemunduran berikutnya.
77:5.9 (862.3) Keturunan Adamson memelihara kebudayaan taraf tinggi selama sekitar tujuh ribu tahun dari masa Adamson dan Ratta. Belakangan mereka bercampur dengan suku-suku Nodit dan Andonit yang bertetangga dan juga termasuk di antara “manusia-manusia perkasa di zaman dahulu kala.” Beberapa kemajuan dari zaman itu tetap lestari dan menjadi salah satu bagian terpendam dari potensi budaya yang kemudian berkembang menjadi peradaban Eropa.
77:5.10 (862.4) Pusat peradaban ini terletak di kawasan timur dari ujung selatan Laut Kaspia, dekat Kopet Dagh. Tidak seberapa jauh naik dari kaki perbukitan Turkestan ada tumpukan reruntuhan bekas markas ras ungu Adamsonit. Di situs dataran tinggi ini yang berlokasi di suatu sabuk lahan subur yang sempit dan kuno yang terletak di kaki bukit yang lebih rendah dari pegunungan Kopet, di sana ada berturut-turut muncul empat kebudayaan berbeda pada berbagai periode, yang masing-masing didukung oleh empat kelompok keturunan Adamson yang berbeda. Kelompok yang kedua bermigrasi ke barat ke Yunani dan pulau-pulau Mediteranea. Sisa-sisa keturunan Adamson bermigrasi ke utara dan barat memasuki benua Eropa bersama dengan ras campuran dari gelombang Andit terakhir yang keluar dari Mesopotamia, dan mereka juga terhitung di antara para penyerbu Andit-Aryan ke India.
77:6.1 (862.5) Meskipun para makhluk tengah primer mempunyai asal-usul yang nyaris supramanusia, ordo sekunder adalah keturunan dari stok Adamik murni yang menyatu dengan keturunan dimanusiakan dari leluhur yang sama dengan asal-usul korps senior.
77:6.2 (862.6) Di antara anak-anak Adamson hanya ada enam belas yang menjadi leluhur khusus untuk makhluk tengah sekunder. Anak-anak yang unik ini terbagi sama dalam hal jenis kelaminnya, dan tiap pasangan mampu menghasilkan sesosok makhluk sekunder setiap tujuh puluh hari sekali dengan gabungan teknik hubungan seksual dan non-seksual. Dan fenomena semacam ini tidak pernah mungkin terjadi di bumi sebelum waktu itu, ataupun pernah terjadi lagi sejak itu.
77:6.3 (862.7) Enam belas anak tersebut hidup dan mati (kecuali kekhasan mereka) seperti manusia biasa, namun keturunan mereka yang mendapat energi dari listrik itu hidup terus menerus, tidak takluk pada keterbatasan daging manusia.
77:6.4 (862.8) Masing-masing dari delapan pasangan itu akhirnya menghasilkan 248 makhluk tengah, sehingga jadilah korps makhluk tengah sekunder yang asli sebanyak 1.984. Ada delapan sub-kelompok makhluk tengah sekunder. Mereka dinamai sebagai A-B-C pertama, kedua, ketiga, dan seterusnya. Berikutnya ada D-E-F pertama, kedua, dan seterusnya.
77:6.5 (862.9) Setelah kegagalan Adam, para makhluk tengah primer kembali bertugas di bawah para penyelamat Melkisedek, sedangkan grup sekunder digabungkan ke pusat Adamson sampai kematiannya. Sebanyak tiga puluh dari makhluk tengah sekunder ini, kepala-kepala dari organisasi mereka pada waktu Adamson meninggal, berupaya untuk mengalihkan ordo itu seluruhnya untuk layanan para Melkisedek, sehingga mereka bisa bekerja sama dengan korps primer. Namun karena gagal mencapai hal ini, mereka meninggalkan rekan-rekan mereka dan pindah sebagai satu kelompok pada layanan para penyelamat keplanetan.
77:6.6 (863.1) Setelah kematian Adamson para makhluk tengah sekunder yang tersisa menjadi pengaruh yang aneh, tidak terorganisir, dan tanpa ikatan di Urantia. Sejak dari saat itu hingga masa Melkisedek Machiventa, mereka menjalani hidup yang tidak teratur dan tidak terorganisir. Sebagian dari mereka dapat dikendalikan oleh Melkisedek ini, namun banyak yang masih melakukan banyak kenakalan hingga pada hari-hari Mikhael Kristus. Selama perjalanan Mikhael di bumi mereka semua membuat keputusan akhir mengenai nasib masa depan mereka, sebagian besar yang setia kemudian mendaftarkan diri di bawah kepemimpinan para makhluk tengah primer.
77:7.1 (863.2) Sebagian besar dari makhluk tengah primer jatuh ke dalam dosa pada masa pemberontakan Lucifer. Ketika kehancuran akibat pemberontakan planet itu dihitung-hitung, di antara seluruh kerugian didapati bahwa dari 50.000 yang asli 40.119 telah bergabung dalam pembelotan Kaligastia.
77:7.2 (863.3) Jumlah asli korps makhluk tengah sekunder adalah 1.984, dan 873 di antaranya tidak mau patuh pada pemerintahan Mikhael sehingga ditahan dengan semestinya dalam hubungannya dengan penghakiman planet Urantia pada hari Pentakosta. Tidak ada yang bisa memprakirakan masa depan makhluk-makhluk yang jatuh ini.
77:7.3 (863.4) Kedua kelompok makhluk tengah primer maupun sekunder pemberontak itu sekarang dipenjarakan, menunggu penghakiman akhir untuk kasus-kasus pemberontakan di dalam sistem. Namun mereka memang melakukan banyak hal aneh-aneh di bumi sebelum peresmian zaman atau dispensasi keplanetan yang sekarang.
77:7.4 (863.5) Para makhluk tengah yang tidak setia ini mampu memperlihatkan diri mereka pada mata manusia dalam keadaan-keadaan tertentu, dan khususnya ini benar dilakukan oleh teman-teman Beelzebul, pemimpin makhluk tengah sekunder yang ingkar. Namun makhluk-makhluk unik ini janganlah disamakan dengan beberapa dari kerubim dan serafim pemberontak tertentu yang juga ada di muka bumi hingga waktu wafat dan kebangkitan Kristus. Beberapa penulis kuno menyebut para makhluk tengah pemberontak ini sebagai roh jahat dan iblis, sedangkan serafim yang ingkar itu sebagai malaikat jahat.
77:7.5 (863.6) Tidak dapat lagi di dunia manapun roh jahat menguasai batin manusia siapapun setelah kehidupan sesosok Putra anugerah Firdaus. Tapi sebelum hari-hari Kristus Mikhael di Urantia—yaitu sebelum tiba kedatangan Pelaras Pikiran secara menyeluruh dan pencurahan rohnya sang Guru atas semua manusia—para makhluk tengah yang memberontak tersebut benar-benar mampu mempengaruhi batin orang-orang tertentu yang inferior dan agak dapat mengendalikan tingkah lakunya. Hal ini mereka lakukan hampir sama seperti makhluk tengah yang setia berfungsi ketika mereka bekerja sebagai penjaga kontak yang efisien terhadap batin-batin manusia yang menjadi anggota korps cadangan takdir, pada waktu-waktu ketika benar-benar Pelaras dilepaskan dari kepribadian manusia itu untuk sementara waktu, selama saat-saat kontak dengan kecerdasan supramanusia.
77:7.6 (863.7) Bukanlah kiasan belaka kalau catatan menulis: “Dan orang membawa ke hadapan-Nya segala macam penyandang sakit-penyakit, mereka yang dirasuki setan dan mereka yang gila.” Yesus tahu dan mengenali perbedaan antara kegilaan dan kerasukan setan, meskipun keadaan-keadaan ini amat dirancukan dalam benak mereka yang hidup pada masa dan generasinya.
77:7.7 (863.8) Bahkan sebelum tiba hari Pentekosta tidak ada roh pemberontak yang dapat menguasai batin manusia yang normal, dan sejak hari itu pikiran manusia yang lemah sekalipun terbebas dari kemungkinan semacam itu. Apa yang disebut sebagai pengusiran setan setelah kedatangan Roh Kebenaran telah menjadi hal salah mengartikan keyakinan tentang kerasukan setan dengan peristiwa histeria, kegilaan, dan lemah-pikiran. Namun hanya karena penganugerahan Mikhael selamanya telah membebaskan semua batin manusia di Urantia dari kemungkinan kerasukan setan, jangan membayangkan hal tersebut adalah bukan kenyataan dalam zaman-zaman sebelumnya.
77:7.8 (864.1) Seluruh kelompok makhluk tengah pemberontak itu sekarang ditahan atas perintah dari Yang Paling Tinggi Edentia. Tidak lagi mereka berkeliaran di muka bumi untuk melakukan kejahilan. Terlepas dari kehadiran para Pelaras Pikiran, pencurahan Roh Kebenaran ke atas semua manusia untuk selamanya membuat tidak mungkin lagi bagi roh-roh yang membangkang itu, bagaimanapun bentuk dan rupanya, untuk kembali menjajah batin manusia yang terlemah sekalipun. Sejak hari Pentekosta tidak mungkin terjadi lagi hal seperti kerasukan setan itu.
77:8.1 (864.2) Pada waktu penghakiman yang lalu atas dunia ini, ketika Mikhael memindahkan para peselamat waktu (jiwa manusia yang selamat) yang sedang tidur-mati, para makhluk tengah itu ditinggalkan, untuk membantu karya rohani dan semirohani di planet ini. Mereka sekarang berfungsi sebagai kesatuan tunggal, mencakup ordo primer maupun sekunder, dan berjumlah 10.992. Serikat Makhluk Tengah Urantia yang sekarang dipimpin secara bergilir oleh anggota senior dari masing-masing ordo. Tata pemerintahan ini telah berlaku sejak peleburan mereka menjadi satu kelompok sesaat setelah Pentakosta.
77:8.2 (864.3) Anggota-anggota dari ordo lama atau primer umumnya dikenali dengan angka; mereka sering diberi nama seperti 1-2-3 pertama, 4-5-6 pertama, dan seterusnya. Di Urantia para makhluk tengah Adamik atau sekunder dinamai secara abjad untuk membedakan mereka dari para makhluk tengah primer yang dinamai dengan angka.
77:8.3 (864.4) Kedua ordo itu adalah sosok-sosok nonmaterial kalau ditinjau dari segi asupan makanan dan energi, namun mereka mempunyai banyak sifat manusiawi dan dapat menikmati serta mengikuti selera humor maupun ibadahmu. Kalau mereka diikatkan pada manusia, mereka masuk ke dalam semangat kerja, istirahat, dan permainan manusia. Namun para makhluk tengah tidak tidur, dan mereka juga tidak memiliki kemampuan untuk berkembang biak. Dalam pengertian tertentu kelompok sekunder dibedakan mengikuti garis kepriaan dan kewanitaan, sering disebutkan sebagai lelaki atau perempuan. Mereka sering bekerjasama berpasangan seperti itu.
77:8.4 (864.5) Makhluk tengah bukanlah manusia, juga bukan malaikat, namun dari kodratnya, ordo sekunder lebih dekat manusia ketimbang malaikat; mereka adalah, dalam satu hal, adalah dari rasmu, sehingga mereka sangat memahami dan bersimpati dalam kontak mereka dengan manusia; mereka tidak ternilai harganya bagi para serafim dalam pekerjaan mereka untuk dan dengan berbagai ras umat manusia, dan kedua ordo itu sangat diperlukan bagi serafim yang melayani sebagai malaikat pelindung pribadi pada manusia.
77:8.5 (864.6) Serikat Makhluk Tengah Urantia diorganisir untuk layanan dengan serafim keplanetan sesuai dengan bakat bawaan dan kecakapan perolehan, dalam kelompok-kelompok berikut:
77:8.6 (864.7) 1. Utusan makhluk tengah. Kelompok ini sesuai namanya; mereka adalah korps yang kecil dan memberikan dukungan besar di dunia evolusi dalam layanan komunikasi pribadi yang cepat dan terpercaya.
77:8.7 (864.8) 2. Penjaga planet. Makhluk tengah adalah pelindung, atau penjaga, dunia-dunia ruang angkasa. Mereka melaksanakan tugas-tugas penting sebagai pengamat semua berbagai fenomena dan jenis komunikasi yang memiliki kepentingan untuk makhluk-makhluk adikodrati di alam itu. Mereka berpatroli mengawasi alam roh yang tidak kasat mata di planet itu.
77:8.8 (865.1) 3. Kepribadian kontak. Dalam kontak-kontak yang dibuat dengan sosok-sosok manusia di dunia-dunia jasmani, seperti misalnya kepada orang melalui siapa komunikasi pewahyuan ini disampaikan, para makhluk tengah selalu digunakan. Mereka adalah faktor yang pokok untuk hubungan kerjasama antara tingkatan rohani dan jasmani tersebut.
77:8.9 (865.2) 4. Pembantu kemajuan. Inilah peran yang lebih bersifat rohani dari para makhluk tengah, dan mereka dibagikan sebagai asisten-asisten untuk berbagai ordo serafim yang bertugas dalam kelompok-kelompok khusus di planet.
77:8.10 (865.3) Para makhluk tengah amat bervariasi dalam kemampuan mereka untuk membuat kontak dengan serafim yang di atas dan dengan sepupu manusia mereka di bawah. Teramat sulit, sebagai contoh, bagi para makhluk tengah primer untuk membuat kontak langsung dengan makhluk-makhluk yang jasmani. Mereka sudah jauh mendekati tingkat keberadaan malaikat sehingga mereka biasanya ditugasi untuk bekerjasama dengan, dan melayani kepada, kekuatan-kekuatan rohani yang bermukim di planet. Mereka bertindak sebagai pendamping dan pemandu bagi para tamu ruang angkasa dan siswa pengunjung, sementara itu yang sekunder boleh dikatakan hampir selalu diikatkan pada pelayanan sosok-sosok jasmani di alam.
77:8.11 (865.4) Makhluk tengah sekunder setia yang berjumlah 1.111 itu dilibatkan dalam misi-misi penting di bumi. Dibandingkan dengan rekan-rekan primer mereka, mereka jelas adalah material atau jasmani. Mereka berada tepat di luar jangkauan penglihatan manusia dan memiliki kemampuan adaptasi yang luwes, untuk membuat kontak fisik, sesuai dengan keinginan mereka, dengan apa yang manusia sebut sebagai “benda-benda materi.” Makhluk-makhluk yang unik ini mempunyai kekuatan pasti tertentu atas benda-benda ruang dan waktu, termasuk binatang-binatang buas di alam.
77:8.12 (865.5) Banyak dari fenomena lebih harfiah yang dianggap dikerjakan oleh malaikat itu sebenarnya telah dilakukan oleh makhluk tengah sekunder. Ketika para guru-guru injil Yesus yang mula-mula dilemparkan ke dalam penjara oleh para pemimpin agama yang bodoh pada waktu itu, “seorang malaikat Tuhan” yang nyata “pada waktu malam membuka pintu-pintu penjara itu dan membawa mereka ke luar,” Tapi dalam kasus pelepasan Petrus dari penjara setelah Yakobus dibunuh atas perintah Herodes, hal tersebut dilakukan oleh sesosok makhluk tengah sekunder, yang melaksanakan tugas yang dianggap dikerjakan oleh sesosok malaikat.
77:8.13 (865.6) Pekerjaan utama mereka sekarang ini adalah sebagai rekan penghubung pribadi yang tidak terlihat untuk pria dan wanita yang membentuk korps cadangan takdir planet. Pekerjaan dari ordo sekunder inilah, yang dengan baik didukung oleh ordo primer tertentu, yang menghasilkan koordinasi kepribadian-kepribadian dan keadaan-keadaan di Urantia, yang pada akhirnya mendorong para pengawas selestial planet untuk mengajukan petisi-petisi, yang menghasilkan diturunkannya amanat-amanat yang memungkinkan seri pewahyuan yang mana tulisan ini adalah bagiannya. Namun perlu ditegaskan bahwa para makhluk tengah tidak terlibat dalam berbagai kegiatan hina yang terjadi di bawah julukan umum “spiritualisme” (pemanggilan roh). Para makhluk tengah yang sekarang di Urantia, semuanya mempunyai kedudukan yang terhormat, tidak bersangkut-paut dengan fenomena yang sering disebut “cenayang”; dan, biasanya, mereka juga tidak mengizinkan manusia menyaksikan kegiatan fisik mereka atau kontak lain yang kadang-kadang diperlukan dengan dunia materi, seperti yang ditangkap oleh indra-indra manusia.
77:9.1 (865.7) Para makhluk tengah dapat dianggap sebagai kelompok pertama penghuni permanen yang dijumpai di berbagai golongan dunia-dunia yang ada di seluruh alam-alam semesta, dibedakan dari para penaik yang evolusioner seperti manusia dan kawanan malaikat. Warga-warga tetap tersebut dijumpai pada berbagai titik dalam kenaikan ke Firdaus.
77:9.2 (866.1) Tidak seperti berbagai ordo makhluk selestial lainnya yang ditugasi untuk menatalayani di sebuah planet, para makhluk tengah tinggal di sebuah dunia hunian. Serafim datang dan pergi, namun makhluk tengah tetap tinggal dan akan selalu tetap tinggal, walaupun begitu mereka adalah juga penatalayan karena mereka penduduk asli dari planet itu, dan mereka menyediakan satu tata pemerintahan berkelanjutan yang menyelaraskan dan menghubungkan administrasi kawanan serafik yang terus berubah itu.
77:9.3 (866.2) Sebagai warga Urantia yang sesungguhnya, para makhluk tengah memiliki perhatian kekeluargaan akan nasib dunia ini. Mereka adalah rekan sekerja yang gigih, tekun bekerja demi kemajuan planet kelahiran mereka. Tekad mereka ditunjukkan oleh semboyan ordo mereka: “Apa yang Serikat Makhluk Tengah usahakan, Serikat Makhluk Tengah kerjakan.”
77:9.4 (866.3) Meskipun kemampuan mereka untuk menjelajahi sirkuit-sirkuit energi memungkinkan setiap makhluk tengah untuk pergi dari planet, mereka satu-persatu telah berikrar untuk tidak meninggalkan planet sebelum otoritas alam semesta suatu kali nanti memberi mereka izin untuk bebas. Para makhluk tengah ditempatkan di sebuah planet hingga zaman terang dan hidup dimapankan. Kecuali 1-2-3 yang pertama, tidak ada satupun makhluk tengah setia yang pernah pergi dari Urantia.
77:9.5 (866.4) 1-2-3 pertama, sebagai yang tertua dari ordo primer, dibebaskan dari tugas-tugas planet segera setelah Pentakosta. Sosok tengah yang mulia ini berdiri teguh dengan Van dan Amadon selama hari-hari tragis pemberontakan planet, dan kepemimpinannya yang tidak kenal gentar sangat berperan dalam mengurangi jatuhnya korban dari antara golongannya. Ia sekarang mengemban tugas di Yerusem sebagai salah satu anggota dari dua puluh empat konselor, setelah ia berfungsi sebagai gubernur jenderal Urantia sekali sejak Pentakosta.
77:9.6 (866.5) Para makhluk tengah itu terikat planet, namun mirip seperti halnya para manusia bercakap-cakap dengan para pengembara dari jauh sehingga belajar tentang tempat-tempat yang jauh di planet, demikian pula para makhluk tengah berkomunikasi dengan para pengembara angkasa untuk belajar tentang tempat-tempat yang jauh di alam semesta. Dengan demikian mereka paham tentang sistem dan alam semesta ini, bahkan tentang Orvonton dan ciptaan-ciptaan yang bersaudara lainnya, dan dengan demikian mereka bersiap untuk memperoleh kewargaan pada jenjang keberadaan makhluk yang lebih tinggi.
77:9.7 (866.6) Walaupun para makhluk tengah dilahirkan menjadi ada dalam keadaan dewasa sepenuhnya—tanpa mengalami periode pertumbuhan atau perkembangan dari masa belum dewasa—mereka tidak pernah berhenti bertumbuh dalam hikmat dan pengalaman mereka. Seperti manusia mereka adalah makhluk yang berevolusi, dan mereka memiliki kebudayaan yang adalah pencapaian dari evolusi yang tulen. Ada banyak pemikir besar dan roh perkasa di kalangan korps makhluk tengah Urantia.
77:9.8 (866.7) Jika ditinjau dari aspek lebih luas peradaban Urantia adalah karya gabungan dari manusia Urantia dan makhluk tengah Urantia, dan hal ini memang benar walaupun ada perbedaan antara dua tingkat kebudayaan itu, suatu perbedaan yang tidak akan dapat diimbangkan sebelum tiba zaman terang dan hidup.
77:9.9 (866.8) Budaya makhluk tengah, sebagai hasil dari suatu kewargaan planet yang tidak bisa mati, adalah relatif kebal pada perubahan-perubahan temporal yang menimpa peradaban manusia. Apa yang generasi-generasi manusia lupakan; korps makhluk tengah ingat, dan ingatan itu adalah perbendaharaan untuk tradisi-tradisi dunia yang kamu sekarang diami. Maka memang budaya di suatu planet tetap akan selalu ada di planet itu, dan dalam situasi-situasi yang tepat kenangan-kenangan berharga dari peristiwa-peristiwa masa lampau tersebut akan dibuat tersedia, sama seperti kisah tentang kehidupan dan ajaran Yesus telah diberikan oleh para makhluk tengah Urantia kepada sepupu-sepupu mereka manusia yang dalam daging.
77:9.10 (867.1) Para makhluk tengah adalah para penatalayan yang mahir, yang menjembatani kesenjangan antara urusan jasmani dan rohani di Urantia, yang muncul sejak wafatnya Adam dan Hawa. Mereka adalah juga laksana saudara tuamu, rekan seperjuangan dalam pergumulan panjang untuk meraih status terang dan hidup yang mapan di Urantia. Serikat Makhluk Tengah adalah korps yang telah teruji pemberontakan, dan mereka akan dengan setia menjalankan peran mereka dalam evolusi planet hingga dunia ini mencapai tujuan segala zaman, hingga suatu hari yang jauh nanti ketika damai benar-benar bertahta di bumi dan sungguh-sungguh ada niat baik dalam hati umat manusia.
77:9.11 (867.2) Oleh karena karya berharga yang dikerjakan para makhluk tengah ini, kami telah menyimpulkan bahwa mereka adalah benar-benar bagian yang pokok bagi ekonomi spiritual di alam-alam. Dan dimana pemberontakan tidak merusak urusan-urusan planet, mereka memberikan bantuan yang lebih besar lagi kepada serafim.
77:9.12 (867.3) Seluruh organisasi roh-roh tingkat tinggi, kawanan malaikat, dan sesama makhluk tengah secara antusias berbakti untuk kelanjutan rencana Firdaus untuk kenaikan progresif dan pencapaian kesempurnaan manusia evolusioner. Ini adalah salah satu dari usaha-usaha adi di alam semesta—rencana keselamatan unggul untuk membawa Tuhan turun kepada manusia dan kemudian, dengan cara kemitraan yang agung, membawa manusia naik kepada Tuhan, seterusnya hingga kekekalan layanan dan keilahian pencapaian—sama-sama bagi manusia dan makhluk tengah.
77:9.13 (867.4) [Disajikan oleh sesosok Penghulu Malaikat Nebadon.]
Buku Urantia
Makalah 78
78:0.1 (868.1) EDEN yang kedua adalah tempat lahirnya peradaban selama hampir tiga puluh ribu tahun. Di sini, di Mesopotamia, orang-orang keturunan Adam bertahan lama, mengirimkan keturunan mereka sampai ke ujung-ujung bumi, dan belakangan ini, saat melebur dengan suku Nodit dan Sangik, dikenal sebagai bangsa Andit. Dari wilayah ini pergilah para pria dan wanita yang memprakarsai perbuatan-perbuatan di masa-masa historis, dan yang telah demikian besarnya mempercepat kemajuan budaya di Urantia.
78:0.2 (868.2) Makalah ini menggambarkan sejarah planet dari ras ungu, yang dimulai segera setelah kegagalan Adam, sekitar 35.000 S.M., dan berlangsung terus melalui percampurannya dengan ras-ras Nodit dan Sangik, sekitar 15.000 S.M., hingga membentuk orang-orang Andit dan berlanjut sampai terakhir lenyapnya dari kampung halaman Mesopotamia, sekitar 2000 S.M.
78:1.1 (868.3) Meskipun pikiran dan moral dari ras-ras berada pada tingkat rendah pada saat kedatangan Adam, evolusi fisik telah berjalan tidak terlalu terpengaruh oleh keadaan-keadaan gawat akibat pemberontakan Kaligastia. Sumbangan Adam pada status biologis ras-ras sangat meningkatkan penduduk Urantia, meskipun terjadi kegagalan sebagian usaha tersebut.
78:1.2 (868.4) Adam dan Hawa juga menyumbangkan banyak hal yang bernilai bagi kemajuan sosial, moral, dan intelektual umat manusia; peradaban sangat cepat dimajukan oleh kehadiran keturunan mereka. Namun tiga puluh lima ribu tahun yang lalu dunia sebagian besar hanya memiliki sedikit kebudayaan. Pusat-pusat peradaban tertentu ada di sana-sini, tetapi sebagian besar Urantia merana dalam kebiadaban. Distribusi ras dan budaya adalah sebagai berikut:
78:1.3 (868.5) 1. Ras ungu—Adamit dan Adamsonit. Pusat utama kebudayaan Adamit berada di taman kedua, terletak di segitiga sungai Tigris dan Efrat; tempat ini memang tempat asuhan peradaban-peradaban Barat dan India. Pusat sekunder atau utara dari ras ungu adalah markas Adamsonit, terletak di sebelah timur pantai selatan Laut Kaspia dekat pegunungan Kopet. Dari kedua pusat ini keluarlah ke tanah sekitarnya budaya dan plasma kehidupan yang dengan segera mempercepat kemajuan semua ras.
78:1.4 (868.6) 2. Bangsa pra-Sumeria dan Nodit lainnya. Hadir juga di Mesopotamia, dekat muara sungai-sungai, sisa-sisa budaya kuno dari masa Dalamatia. Dengan berlalunya milenium demi milenium, kelompok ini menjadi sepenuhnya bercampur dengan Adamit yang di utara, tetapi mereka tidak pernah sepenuhnya kehilangan tradisi Nodit mereka. Berbagai kelompok Nodit lain yang telah menetap di tanah Kanaan (bagian timur Laut Tengah), secara umum diserap oleh ras ungu yang berkembang kemudian.
78:1.5 (869.1) 3. Andonit (bangsa keturunan Andon) mempertahankan lima atau enam pemukiman yang cukup representatif di sebelah utara dan timur dari markas Adamson. Mereka juga tersebar di seluruh Turkestan, sedangkan kelompok-kelompok tersendiri dari mereka bertahan di seluruh Eurasia, terutama di daerah pegunungan. Para pribumi atau aborijin ini masih menguasai tanah utara benua Eurasia, bersama dengan Iceland dan Greenland, tetapi mereka sudah lama diusir dari dataran Eropa oleh manusia biru dan dari lembah-lembah sungai-sungai Asia yang lebih jauh oleh ras kuning yang makin berkembang.
78:1.6 (869.2) 4. Orang merah menduduki benua Amerika, setelah diusir dari Asia lebih dari lima puluh ribu tahun sebelum kedatangan Adam.
78:1.7 (869.3) 5. Ras kuning. Orang-orang Cina telah mapan mengendalikan Asia bagian timur. Pemukiman mereka yang paling maju terletak di barat laut China modern di daerah-daerah yang berbatasan dengan Tibet.
78:1.8 (869.4) 6. Ras biru. Orang-orang biru tersebar di seluruh Eropa, namun pusat budaya mereka yang lebih baik terletak di lembah-lembah subur saat itu di cekungan Mediterania dan di Eropa barat laut. Penyerapan Neandertal telah sangat menghambat budaya manusia biru, tetapi selain itu merekalah yang paling agresif, suka petualangan dan eksplorasi dari semua bangsa evolusioner di Eurasia.
78:1.9 (869.5) 7. India Pra-Dravidia. Campuran kompleks ras-ras di India—mencakup setiap ras di bumi, terutama hijau, oranye, dan hitam—mempertahankan budaya sedikit di atas budaya daerah-daerah di luarnya.
78:1.10 (869.6) 8. Peradaban Sahara. Unsur-unsur yang unggul dari ras indigo atau nila memiliki pemukiman paling progresif mereka di tempat yang sekarang menjadi gurun Sahara yang besar. Kelompok hitam-nila ini membawa banyak galur dari ras oranye dan hijau yang tenggelam itu.
78:1.11 (869.7) 9. Cekungan Laut Tengah. Ras yang paling bercampur di luar India menduduki tempat yang sekarang disebut cekungan Mediterania. Di sini manusia biru dari utara dan orang Sahara dari selatan bertemu dan bercampur dengan orang-orang Nodit dan Adamit dari timur.
78:1.12 (869.8) Ini adalah gambaran tentang dunia sebelum awal dari ekspansi besar ras ungu, sekitar dua puluh lima ribu tahun lampau. Harapan peradaban masa depan terletak di taman kedua di antara sungai-sungai Mesopotamia. Di sini, di barat daya Asia terletak potensi untuk suatu peradaban besar, kemungkinan untuk penyebaran ke dunia ide-ide dan ideal-ideal yang telah diselamatkan dari zaman Dalamatia dan masa Eden.
78:1.13 (869.9) Adam dan Hawa telah meninggalkan suatu keturunan yang terbatas tetapi kuat, dan para pengamat selestial di Urantia menunggu dengan cemas untuk mengetahui bagaimana keturunan Putra dan Putri Material yang bersalah ini akan memperlakukan diri mereka.
78:2.1 (869.10) Selama ribuan tahun para anak-anak Adam bekerja keras sepanjang sungai Mesopotamia, mengatasi masalah mereka mengenai irigasi dan pengendalian banjir di selatan, menyempurnakan pertahanan mereka di utara, dan mencoba untuk melestarikan tradisi-tradisi mereka dari kejayaan Eden yang pertama.
78:2.2 (869.11) Kepahlawanan yang ditampilkan dalam kepemimpinan taman kedua itu merupakan salah satu epik yang menakjubkan dan inspiratif dari sejarah Urantia. Jiwa-jiwa yang hebat ini tidak pernah sepenuhnya kehilangan pandangan akan tujuan misi Adam, dan karena itu mereka dengan gagah berani melawan pengaruh suku-suku sekitar yang inferior sementara mereka dengan sengaja mengutus putra dan putri terpilih mereka dalam aliran terus menerus sebagai duta-duta kepada ras-ras bumi. Terkadang ekspansi ini menipiskan budaya kampung halaman, tetapi selalu orang-orang unggul ini akan merehabilitasi diri mereka.
78:2.3 (870.1) Status peradaban, masyarakat, dan budaya bangsa Adamit itu berada jauh di atas tingkat umum ras-ras evolusioner Urantia. Hanya di antara pemukiman tua Van dan Amadon serta Adamsonit ada peradaban yang sebanding dalam setiap hal. Namun peradaban Eden kedua itu adalah struktur buatan—peradaban itu belum dikembangkan bertahap—dan karena itu ditakdirkan untuk merosot sampai mencapai tingkat evolusioner yang alami.
78:2.4 (870.2) Adam meninggalkan budaya intelektual dan spiritual yang besar, tetapi budaya itu belum maju dalam peralatan mekanis karena setiap peradaban dibatasi oleh ketersediaan sumberdaya alami, kecerdasan bawaan, dan waktu luang cukup untuk memastikan hasil inventif. Peradaban ras ungu didasarkan pada kehadiran Adam dan pada tradisi Eden pertama. Setelah kematian Adam dan sementara tradisi-tradisi ini makin meredup melalui ribuan tahun, tingkat budaya Adamit terus merosot sampai mencapai keadaan keseimbangan timbal balik dengan status dari masyarakat sekitarnya dan kapasitas-kapasitas budaya yang secara alami berevolusi dari ras ungu.
78:2.5 (870.3) Namun bangsa Adamit adalah sebuah bangsa yang nyata sekitar tahun 19.000 S.M., berjumlah empat setengah juta, dan mereka telah mencurahkan jutaan keturunan mereka ke dalam bangsa-bangsa di sekitarnya.
78:3.1 (870.4) Ras ungu mempertahankan tradisi kedamaian Eden selama beribu-ribu tahun, yang menjelaskan mengapa mereka lama menunda membuat penaklukan wilayah. Ketika mereka menderita karena tekanan populasi, alih-alih membuat perang untuk mendapat lebih banyak wilayah, mereka mengutus kelebihan penduduk mereka sebagai guru-guru kepada ras-ras lain. Efek budaya dari migrasi-migrasi awal ini tidak bertahan lama, tetapi penyerapan para guru, pedagang, dan penjelajah Adamit itu secara biologis memperkuat bangsa-bangsa di sekitarnya.
78:3.2 (870.5) Beberapa dari orang Adamit sejak awal berangkat ke arah barat ke lembah sungai Nil; yang lainnya menembus ke arah timur ke Asia, tetapi mereka ini adalah minoritas. Gerakan massal pada masa-masa kemudian adalah secara luas ke arah utara dan dari situ ke arah barat. Hal itu, utamanya, adalah suatu desakan bertahap tetapi tak henti-hentinya ke utara, semakin banyak jumlah mereka yang berjalan ke utara dan kemudian mengelilingi Laut Kaspia ke arah barat masuk ke Eropa.
78:3.3 (870.6) Sekitar dua puluh lima ribu tahun yang lalu banyak dari unsur-unsur Adamit yang lebih murni sedang berada pada perjalanan mereka ke utara. Dan sementara mereka merambah ke utara, mereka menjadi makin kurang dan kurang bersifat Adamik hingga, ketika pendudukan mereka atas Turkestan, mereka telah menjadi benar-benar bercampur dengan ras-ras lain, khususnya Nodit. Sangat sedikit dari masyarakat ungu garis murni yang pernah menembus jauh ke Eropa atau Asia.
78:3.4 (870.7) Dari sekitar 30.000 sampai 10.000 S.M., zaman penting pencampuran sedang ras berlangsung di seluruh Asia barat daya. Penduduk dataran tinggi Turkestan adalah orang-orang yang kuat dan bersemangat. Ke arah barat laut India banyak budaya dari masa Van masih bertahan. Ke utara lagi dari pemukiman ini yang terbaik dari bangsa Andonit awal telah dilestarikan. Dan kedua ras dengan budaya dan karakter unggul ini diserap oleh Adamit yang bergerak ke utara. Pembauran ini membawa pada penerapan banyak ide-ide baru; hal ini membantu kemajuan peradaban dan sangat memajukan semua fase budaya seni, ilmu pengetahuan, dan sosial.
78:3.5 (871.1) Ketika periode migrasi awal bani Adam itu berakhir, sekitar 15.000 S.M., telah ada lebih banyak keturunan Adam di Eropa dan Asia tengah daripada di tempat lain di dunia, bahkan daripada di Mesopotamia. Ras biru Eropa sebagian besar telah disusupi. Tanah yang sekarang disebut Rusia dan Turkestan ditempati sepanjang bentangan selatannya oleh sekumpulan besar bangsa Adamit yang bercampur dengan Nodit, Andonit, dan Sangik merah serta kuning. Eropa bagian selatan dan pinggiran Mediterania ditempati oleh ras campuran Andonit dan Sangik—oranye, hijau, dan nila—dengan taburan dari stok Adamit. Asia Kecil dan daratan Eropa tengah-timur diduduki oleh suku-suku yang pradominan Andonit.
78:3.6 (871.2) Suatu ras berwarna campuran, yang pada sekitar waktu ini sangat diperkuat oleh pendatang-pendatang dari Mesopotamia, tampil di Mesir dan siap untuk mengambil alih budaya lembah Efrat yang sedang menghilang itu. Orang kulit hitam bergerak lebih jauh ke selatan di Afrika dan, seperti ras merah, menjadi hampir terisolasi.
78:3.7 (871.3) Peradaban Sahara telah dihancurkan oleh kekeringan dan yang berada di cekungan Mediterania oleh banjir. Ras biru, sejauh itu, masih gagal mengembangkan budaya yang maju. Orang-orang Andonit masih tersebar di Kutub Utara dan wilayah Asia bagian tengah. Ras hijau dan oranye telah dibasmi. Ras indigo atau nila bergerak ke selatan di Afrika, tinggal di sana untuk memulai kemerosotan rasial yang lambat tetapi berlanjut lama.
78:3.8 (871.4) Bangsa-bangsa India tetap mandeg, dengan peradaban yang tidak melangkah maju; orang kuning memperkuat kepemilikannya atas Asia tengah; orang coklat belum memulai peradabannya di pulau-pulau Pasifik yang berdekatan.
78:3.9 (871.5) Distribusi rasial ini, terkait dengan perubahan-perubahan iklim yang luas, mengatur panggung dunia untuk peresmian era Andit untuk peradaban Urantia. Migrasi awal ini berlangsung selama sepuluh ribu tahun, dari 25.000 sampai 15.000 S.M. Migrasi yang kemudian atau Andit berlangsung dari sekitar 15.000 sampai 6000 S.M.
78:3.10 (871.6) Butuh waktu yang begitu lama bagi gelombang Adamit yang lebih awal untuk melewati Eurasia, sehingga budaya mereka sebagian besar hilang dalam perjalanan. Hanya orang-orang Andit yang belakangan pindah dengan kecepatan yang cukup sehingga mempertahankan budaya Eden ini pada suatu jarak yang jauh dari Mesopotamia.
78:4.1 (871.7) Ras Andit adalah campuran utama dari ras ungu garis-murni dan bangsa Nodit ditambah bangsa-bangsa yang berevolusi. Secara umum, orang Andit perlu dianggap sebagai memiliki persentase darah Adam yang jauh lebih besar daripada ras-ras modern. Yang utama, istilah Andit itu digunakan untuk menyebut orang-orang yang warisan rasialnya adalah dari seperdelapan sampai seperenam ungu. Bangsa Urantia modern, bahkan ras putih utara, mengandung jauh lebih sedikit lagi dari persentase darah Adam ini.
78:4.2 (871.8) Masyarakat Andit awal berasal dari daerah yang berdekatan dengan Mesopotamia lebih dari dua puluh lima ribu tahun yang lalu dan terdiri dari campuran Adamit dan Nodit. Taman kedua dikelilingi oleh lingkaran konsentris yang semakin berkurang darah ungunya, dan di pinggiran periuk pencampuran ras ini lahirlah ras Andit. Kemudian lagi, ketika Adamit dan Nodit yang bermigrasi itu memasuki daerah Turkestan yang waktu itu subur, mereka segera bercampur dengan para penduduk yang unggul, dan campuran ras yang dihasilkan memperluas tipe Andit ke arah utara.
78:4.3 (872.1) Orang Andit adalah stok manusia yang serba terbaik yang muncul di Urantia sejak masa bangsa ungu garis-murni. Mereka mencakup sebagian besar dari jenis tertinggi dari sisa-sisa yang masih bertahan dari ras Adamit dan Nodit, dan kemudian, beberapa dari galur-galur terbaik dari manusia kuning, biru, dan hijau.
78:4.4 (872.2) Orang Andit awal ini bukan bangsa Arya; mereka adalah pra-Arya. Mereka tidak putih; mereka adalah pra-putih. Mereka bukan orang Barat ataupun Timur. Namun pewarisan Andit itulah yang memberikan pada campuran poliglot yang disebut ras putih itu homogenitas digeneralisirnya sehingga disebut Kaukasoid.
78:4.5 (872.3) Galur lebih murni dari ras ungu telah mempertahankan tradisi Adamik untuk mencari-damai, yang menjelaskan mengapa gerakan ras yang sebelumnya lebih bersifat migrasi damai. Tetapi ketika bangsa Adamit bersatu dengan stok-stok Nodit, yang pada saat ini adalah ras suka berperang, keturunan Andit mereka, pada hari dan zaman mereka, menjadi militeris yang paling terampil dan cerdik yang pernah hidup di Urantia. Sejak saat itu pergerakan orang Mesopotamia menjadi semakin bersifat militer dan menjadi lebih mirip dengan penaklukan yang sebenarnya.
78:4.6 (872.4) Orang-orang Andit ini adalah petualang; mereka punya watak suka berkelana. Peningkatan stok Sangik ataupun Andonit cenderung menstabilkan mereka. Meskipun demikian, keturunan mereka kemudian tidak pernah berhenti sampai mereka mengelilingi dunia dan menemukan benua jauh yang terakhir.
78:5.1 (872.5) Selama dua puluh ribu tahun budaya taman kedua tetap bertahan, tetapi mengalami penurunan terus menerus sampai sekitar 15.000 SM, ketika regenerasi keimaman Set dan kepemimpinan Amosad memulai era yang cemerlang. Gelombang masif peradaban yang kemudian tersebar di seluruh Eurasia segera mengikuti kebangunan besar Taman, yang diakibatkan oleh persatuan luas dari ras Adamit dengan ras Nodit campuran di sekitarnya untuk membentuk bangsa Andit.
78:5.2 (872.6) Orang-orang Andit ini memulai kemajuan-kemajuan baru di seluruh Eurasia dan Afrika Utara. Dari Mesopotamia sampai Sinkiang budaya Andit itu dominan, dan migrasi terus menerus menuju Eropa juga tetap diimbangi oleh para pendatang baru dari Mesopotamia. Namun sulit untuk menyebut Andit sebagai ras di Mesopotamia sampai menjelang awal migrasi yang penghabisan dari keturunan campuran Adam itu. Pada saat itu bahkan ras-ras di taman kedua telah menjadi begitu bercampur sehingga mereka tidak bisa lagi dianggap Adamit.
78:5.3 (872.7) Peradaban Turkestan terus-menerus sedang dihidupkan kembali dan disegarkan oleh para pendatang baru dari Mesopotamia, khususnya kemudian oleh para penunggang kuda Andit. Apa yang disebut bahasa ibu Arya sedang dalam proses pembentukan di dataran tinggi Turkestan; bahasa itu adalah paduan dari dialek Andonik dari daerah itu dengan bahasa Adamsonit dan bahasa Andit yang kemudian. Banyak bahasa modern diturunkan dari bahasa awal suku-suku Asia Tengah ini yang menaklukkan Eropa, India, dan bentang atas dataran Mesopotamia. Bahasa kuno ini memberikan bahasa Barat semua kesamaan itu yang disebut Arya.
78:5.4 (872.8) Pada tahun 12.000 S.M., tiga perempat dari stok Andit di dunia ini menempati bagian utara dan timur Eropa, dan ketika eksodus kemudian dan terakhir dari Mesopotamia berlangsung, enam puluh lima persen dari gelombang terakhir emigrasi ini masuk ke Eropa.
78:5.5 (873.1) Ras Andit tidak hanya bermigrasi ke Eropa tapi ke Cina bagian utara dan India, sementara banyak kelompok menembus sampai ke ujung bumi sebagai misionaris, guru, dan pedagang. Mereka banyak menyumbang pada kelompok orang Sangik Sahara yang di bagian utara. Tetapi hanya sedikit guru dan pedagang yang pernah menembus lebih jauh ke selatan di Afrika lebih jauh dari hulu-hulu sungai Nil. Belakangan, campuran orang Andit dan orang Mesir menyusuri pantai timur maupun pantai barat Afrika hingga di bawah khatulistiwa, tetapi mereka tidak mencapai Madagaskar.
78:5.6 (873.2) Para orang Andit ini adalah yang disebut bangsa Dravidia dan kemudian Arya penakluk India yang belakangan; dan kehadiran mereka di Asia Tengah sangat meningkatkan nenek moyang Turanian. Banyak dari ras ini berangkat ke China melalui Sinkiang maupun Tibet dan menambahkan kualitas yang diinginkan ke stok Cina yang kemudian. Dari waktu ke waktu kelompok-kelompok kecil melakukan perjalanan mereka ke Jepang, Formosa, Hindia Timur, dan Cina bagian selatan, meskipun sangat sedikit yang memasuki Cina selatan melalui rute pesisir.
78:5.7 (873.3) Seratus tiga puluh dua orang dari ras ini, berlayar dalam armada kapal-kapal kecil dari Jepang, pada akhirnya mencapai Amerika Selatan dan melalui kawin campur dengan penduduk asli dari Andes membentuk leluhur penguasa berikutnya untuk suku Inca. Mereka menyeberangi Pasifik melalui tahap-tahap mudah, singgah di banyak pulau yang mereka temukan sepanjang pelayaran. Pulau-pulau dari kelompok Polinesia saat itu lebih banyak dan juga lebih besar daripada sekarang, dan para pelaut Andit ini, bersama-sama dengan beberapa yang mengikuti mereka, secara biologis memodifikasi kelompok-kelompok pribumi dalam perjalanan. Akibat penetrasi Andit ini, banyak bertumbuh pusat-pusat peradaban di daratan-daratan yang saat ini tenggelam. Pulau Paskah adalah lama menjadi sebuah pusat keagamaan dan administrasi dari salah satu kelompok yang hilang ini. Namun dari orang Andit yang menjelajah Pasifik dahulu kala tidak ada lagi kecuali seratus tiga puluh dua orang itu yang pernah mencapai daratan benua Amerika.
78:5.8 (873.4) Penaklukan migrasi Andit berlanjut sampai penyebaran terakhir mereka, dari 8000 sampai 6000 S.M. Sementara mereka mengalir keluar dari Mesopotamia, mereka terus menipiskan cadangan biologis di tanah air mereka sementara dengan menyolok memperkuat bangsa-bangsa sekitarnya. Dan kepada setiap bangsa yang mereka datangi, mereka menyumbangkan humor, seni, petualangan, musik, dan manufaktur. Mereka adalah penjinak hewan terampil dan petani ahli. Untuk saat itu, setidaknya, kehadiran mereka biasanya memperbaiki keyakinan keagamaan dan praktek moral ras-ras yang lebih tua. Maka demikianlah budaya Mesopotamia dengan diam-diam tersebar luas di seluruh Eropa, India, Cina, Afrika Utara, dan Kepulauan Pasifik.
78:6.1 (873.5) Tiga gelombang bangsa Andit yang terakhir mengalir keluar dari Mesopotamia antara 8000 sampai 6000 SM. Tiga gelombang besar kebudayaan ini dipaksa keluar dari Mesopotamia oleh tekanan dari suku-suku bukit di timur dan serangan terus menerus penduduk dataran dari barat. Penduduk lembah Efrat dan wilayah yang berdekatan berangkat pergi dalam eksodus akhir mereka ke beberapa arah:
78:6.2 (873.6) Enam puluh lima persen masuk ke Eropa melalui rute Laut Kaspia untuk menaklukkan dan bergabung dengan ras putih yang baru muncul—paduan dari ras biru dan Andit yang sebelumnya.
78:6.3 (873.7) Sepuluh persen, termasuk sekelompok besar imam-imam Set, bergerak ke arah timur melalui dataran tinggi Elam ke dataran tinggi Iran dan Turkestan. Banyak dari keturunan mereka kemudian terdorong masuk ke India dengan saudara-saudara Arya mereka dari daerah sebelah utara.
78:6.4 (874.1) Sepuluh persen dari kelompok Mesopotamia berbelok ke timur dalam perjalanan mereka ke jalur utara, memasuki Sinkiang, dimana mereka berbaur dengan penduduk kuning-Andit. Mayoritas keturunan yang cakap dari penyatuan ras ini kemudian memasuki Cina dan menyumbang banyak untuk perbaikan segera divisi utara dari ras kuning.
78:6.5 (874.2) Sepuluh persen dari ras Andit yang melarikan diri ini membuat perjalanan melintasi Arabia dan memasuki Mesir.
78:6.6 (874.3) Lima persen dari orang Andit, budaya yang sangat unggul di distrik pesisir di sekitar muara sungai Tigris dan Efrat yang telah menjaga diri mereka bebas dari perkawinan silang dengan suku tetangga yang lebih rendah itu, menolak untuk meninggalkan kampung halaman mereka. Kelompok ini mewakili kelangsungan hidup banyak galur Nodit dan Adamit yang unggul.
78:6.7 (874.4) Orang Andit telah hampir seluruhnya mengosongkan daerah ini pada tahun 6000 S.M., meskipun keturunan mereka, sebagian besar bercampur dengan ras Sangik di sekitarnya dan Andonit Asia Kecil, masih ada untuk bertempur melawan para penyerbu dari utara dan timur itu, jauh di kemudian hari.
78:6.8 (874.5) Zaman budaya dari taman kedua diakhiri oleh meningkatnya penyusupan dari stok-stok rendah di sekitarnya. Peradaban pindah ke barat ke sungai Nil dan pulau-pulau Mediterania, dimana peradaban itu terus berkembang dan maju lama setelah mata airnya di Mesopotamia menyusut. Masuknya suku-suku rendahan yang tanpa tercegah ini menyiapkan jalan bagi penaklukan kemudian seluruh Mesopotamia oleh kaum barbar utara yang mengusir keluar sisa-sisa galur yang cakap. Bahkan di tahun-tahun berikutnya sisa bangsa yang berbudaya ini masih menyesalkan kehadiran para penyerbu yang bodoh dan kasar ini.
78:7.1 (874.6) Para penghuni sungai sudah terbiasa dengan sungai-sungai yang membanjiri tepian sungai mereka pada musim-musim tertentu; banjir berkala ini adalah acara tahunan dalam hidup mereka. Namun bahaya baru mengancam lembah Mesopotamia sebagai akibat dari perubahan geologis progresif di sebelah utara.
78:7.2 (874.7) Selama ribuan tahun setelah tenggelamnya Eden pertama, gunung-gunung sekitar pantai timur Mediterania dan yang di barat laut dan timur laut Mesopotamia terus naik. Elevasi dataran tinggi ini sangat dipercepat sekitar tahun 5000 S.M., dan hal ini, bersama-sama dengan curah salju yang sangat meningkat di pegunungan utara, menyebabkan banjir yang belum pernah terjadi sebelumnya setiap musim semi di seluruh lembah Efrat. Banjir musim semi menjadi semakin buruk sehingga akhirnya penduduk kawasan-kawasan sungai terdesak ke dataran tinggi sebelah timur. Selama hampir seribu tahun puluhan kota praktis ditinggalkan karena banjir besar yang luas ini.
78:7.3 (874.8) Hampir lima ribu tahun kemudian, ketika para imam Ibrani dalam pengasingan Babel berusaha untuk melacak asal-usul orang Yahudi kembali ke Adam, mereka menemukan kesulitan besar dalam meramu ceritanya bersama-sama; dan terpikirlah pada salah satu dari mereka untuk meninggalkan upaya itu, untuk membiarkan seluruh dunia tenggelam dalam kejahatannya pada saat banjir Nuh, dan dengan demikian berada dalam posisi yang lebih baik untuk melacak asal-usul Abraham langsung kembali ke salah satu dari tiga anak-anak Nuh yang selamat.
78:7.4 (875.1) Tradisi bahwa ada masa ketika air menutupi seluruh permukaan bumi itu menyeluruh di dunia. Banyak ras menyimpan kisah banjir seluruh dunia pada suatu waktu selama abad-abad silam. Kisah Alkitab tentang Nuh, bahtera, dan air bah merupakan penemuan imamat Ibrani selama pengasingan Babel. Tidak pernah ada banjir yang menyeluruh sejak kehidupan dibentuk di Urantia. Satu-satunya waktu permukaan bumi seluruhnya tertutup oleh air adalah selama zaman Archeozoik sebelum daratan mulai muncul.
78:7.5 (875.2) Namun Nuh itu benar-benar pernah hidup; ia adalah seorang pembuat anggur dari Aram, sebuah pemukiman sungai dekat Erekh. Ia menyimpan catatan tertulis tentang hari-hari sungai pasang dari tahun ke tahun. Ia menyebabkan banyak orang mengejek dirinya karena pergi naik dan turun lembah sungai sambil menganjurkan agar semua rumah dibangun dari kayu, bergaya kapal, dan agar binatang keluarga diletakkan di atasnya setiap malam ketika musim banjir mendekat. Dia kemudian pergi ke pemukiman-pemukiman sungai yang berdekatan setiap tahun dan memperingatkan mereka bahwa dalam sekian hari banjir akan datang. Akhirnya datanglah tahun di mana banjir tahunan sangat ditambah oleh hujan deras yang luar biasa sehingga air tiba-tiba naik dari menyapu bersih seluruh desa; hanya Nuh dan keluarga dekatnya yang selamat dalam rumah kapal mereka.
78:7.6 (875.3) Banjir-banjir ini menuntaskan kehancuran peradaban Andit. Dengan berakhirnya periode banjir besar ini, taman kedua sudah tidak ada lagi. Hanya di selatan dan di antara orang Sumeria jejak dari kemuliaan masa lalunya masih tersisa.
78:7.7 (875.4) Sisa-sisa dari ini, salah satu peradaban tertua itu, akan dapat ditemukan dalam wilayah-wilayah Mesopotamia dan ke timur laut dan barat laut. Namun sisa-sisa yang lebih tua lagi dari zaman Dalamatia berada di bawah perairan Teluk Persia, dan Eden pertama ada terendam di bawah ujung timur Laut Mediterania.
78:8.1 (875.5) Ketika penyebaran Andit terakhir mematahkan tulang punggung biologis peradaban Mesopotamia, ada sebagian kecil dari ras unggul ini yang masih tetap di tanah air mereka di dekat muara sungai-sungai. Inilah orang Sumeria, dan pada tahun 6000 S.M. mereka telah menjadi sebagian besar Andit dalam keturunan, meskipun budaya mereka lebih eksklusif Nodit dalam karakternya, dan mereka berpegang teguh pada tradisi-tradisi kuno Dalamatia. Meskipun demikian, orang-orang Sumeria dari daerah pesisir ini adalah yang terakhir dari orang Andit di Mesopotamia. Namun pada masa yang kemudian ini ras-ras Mesopotamia itu sudah bercampur rata, seperti yang dibuktikan oleh jenis tengkorak yang ditemukan di dalam kuburan-kuburan dari era ini.
78:8.2 (875.6) Selama musim banjir itulah Susa menjadi begitu makmur. Kota pertama yang lebih rendah terendam sehingga kota kedua yang lebih tinggi menggantikan yang lebih rendah sebagai markas untuk seni kerajinan khas pada masa itu. Kemudian dengan menurunnya banjir-banjir ini, Ur menjadi pusat industri gerabah. Sekitar tujuh ribu tahun lalu Ur berada di tepian Teluk Persia, endapan sungai sejak itu telah menimbun tanah hingga batas-batas saat ini. Pemukiman-pemukiman ini kurang menderita akibat banjir karena pekerjaan pengendalian yang lebih baik dan melebarnya muara-muara sungai.
78:8.3 (875.7) Petani biji-bijian yang damai di lembah Efrat dan Tigris telah lama diganggu oleh serangan-serangan dari orang barbar dari Turkestan dan dataran tinggi Iran. Tetapi sekarang invasi yang direncanakan terhadap lembah Efrat itu disebabkan oleh meningkatnya kekeringan di padang-padang rumput dataran tinggi. Invasi ini makin lebih serius karena penggembala dan pemburu di sekitarnya memiliki sejumlah besar kuda jinak. Kepemilikan kuda itulah yang memberi mereka keuntungan militer yang luar biasa atas tetangga mereka yang kaya di selatan. Dalam waktu singkat mereka semua menyerbu seluruh Mesopotamia, mendorong gelombang-gelombang kebudayaan terakhir yang menyebar ke seluruh Eropa, Asia Barat, dan Afrika Utara.
78:8.4 (876.1) Para penakluk Mesopotamia ini membawa dalam barisan mereka banyak galur Andit yang lebih baik dari ras campuran Turkestan utara, termasuk beberapa keturunan Adamson. Suku-suku yang kurang maju tetapi lebih beringas dari utara ini dengan cepat dan secara sengaja menyerap sisa-sisa peradaban Mesopotamia dan segera berkembang menjadi bangsa campuran yang ditemukan di lembah Efrat pada permulaan tarikh sejarah. Mereka dengan cepat menghidupkan kembali banyak tahapan dari peradaban Mesopotamia yang lalu, mengadopsi seni suku-suku lembah dan sebagian besar budaya bangsa Sumeria. Mereka bahkan berusaha untuk membangun menara Babel yang ketiga dan kemudian memakai istilah itu sebagai nama nasional mereka.
78:8.5 (876.2) Ketika pasukan kuda barbar dari timur laut ini menyerbu seluruh lembah Efrat, mereka tidak menaklukkan sisa-sisa bangsa Andit yang tinggal sekitar muara sungai di Teluk Persia itu. Orang-orang Sumeria ini mampu membela diri mereka karena kecerdasan yang lebih tinggi, senjata yang lebih baik, dan jaringan kanal militer yang luas, yang adalah suatu tambahan pada skema irigasi kolam-kolam yang saling terkoneksi. Mereka adalah orang-orang yang bersatu karena mereka memiliki agama kelompok yang seragam. Mereka dengan demikian mampu mempertahankan integritas rasial dan nasional mereka lama setelah tetangga-tetangga mereka di barat laut terpecah belah menjadi negara-negara-kota yang terisolasi. Tidak ada satupun dari kelompok kota ini yang mampu mengalahkan orang Sumeria yang bersatu.
78:8.6 (876.3) Para penyerbu dari utara itu segera belajar untuk percaya dan menghargai orang-orang Sumeria yang cinta damai ini sebagai guru dan administrator yang mahir. Mereka sangat dihormati dan dicari sebagai guru seni dan industri, sebagai pengelola niaga, dan sebagai penguasa sipil oleh semua bangsa di sebelah utara dan dari Mesir di barat hingga ke India di timur.
78:8.7 (876.4) Setelah pecahnya konfederasi Sumeria awal itu negara-negara-kota belakangan diperintah oleh keturunan para imam Set yang murtad. Hanya ketika para imam ini menaklukkan kota-kota tetangga, mereka menyebut diri mereka raja. Raja-raja kota yang belakangan gagal untuk membentuk konfederasi kuat sebelum masa Sargon karena kecemburuan dewata. Setiap kota percaya ilah kotanya lebih unggul dari semua ilah lainnya, dan karena itu mereka menolak untuk menundukkan diri mereka pada seorang pemimpin bersama.
78:8.8 (876.5) Periode panjang pemerintahan lemah para imam kota ini akhirnya dihentikan oleh Sargon, imam Kish, yang menyatakan diri sebagai raja dan mulai penaklukan seluruh Mesopotamia dan tanah-tanah yang bersebelahan. Dan untuk sementara, hal ini mengakhiri negara-negara kota, yang diperintah imam dan dikuasai imam, dimana masing-masing kota memiliki dewa kotanya sendiri dan praktek upacaranya sendiri.
78:8.9 (876.6) Setelah pecahnya konfederasi Kish ini berikutnya diikuti periode panjang peperangan terus menerus antara kota-kota lembah untuk supremasi. Kekuasaan berganti-ganti antara Sumeria, Akkad, Kish, Erekh, Ur, dan Susa.
78:8.10 (876.7) Sekitar 2500 S.M. Sumeria menderita kemunduran parah di tangan bangsa Suit dan Guit dari utara. Lagash, ibukota Sumeria yang dibangun di atas gundukan banjir, ditaklukkan. Erekh bertahan selama tiga puluh tahun setelah jatuhnya Akkad. Pada saat pembentukan pemerintahan Hammurabi orang Sumeria telah terserap masuk ke dalam jajaran bangsa Semit (keturunan Sem) utara, dan bangsa Andit Mesopotamia berlalu dari halaman sejarah.
78:8.11 (877.1) Dari 2500-2000 S.M., bangsa-bangsa nomaden merajalela dari Atlantik sampai ke Pasifik. Bangsa Nerit merupakan letusan akhir dari kelompok Kaspia keturunan Mesopotamia dari campuran ras Andonit dan Andit. Orang barbar gagal untuk mengakibatkan keruntuhan Mesopotamia, tapi perubahan iklim selanjutnya berhasil untuk mencapainya.
78:8.12 (877.2) Demikianlah kisah dari ras ungu setelah zaman Adam dan nasib tanah air mereka di antara Tigris dan Efrat. Peradaban kuno mereka akhirnya jatuh akibat emigrasi orang-orang superior dan imigrasi tetangga-tetangga mereka yang inferior. Namun jauh sebelum pasukan berkuda barbar itu menaklukkan lembah, banyak dari budaya Taman telah menyebar ke Asia, Afrika, dan Eropa, berada di sana untuk menghasilkan ragi yang telah menghasilkan peradaban abad kedua puluh Urantia.
78:8.13 (877.3) [Disampaikan oleh sesosok Penghulu Malaikat Nebadon.]
Buku Urantia
Makalah 79
79:0.1 (878.1) ASIA adalah tanah asal umat manusia. Di semenanjung selatan benua inilah Andon dan Fonta dilahirkan; di dataran tinggi Afghanistan yang sekarang, keturunan mereka orang Badonan mendirikan sebuah pusat kebudayaan primitif yang bertahan selama lebih dari setengah juta tahun. Di sinilah, di fokus timur ras manusia inilah orang-orang Sangik dibedakan dari stok Andonik, dan Asia adalah rumah pertama mereka, tempat berburu pertama mereka, medan tempur pertama mereka. Asia barat daya menyaksikan peradaban berturut-turut orang Dalamatia, Nodit, Adamit, dan Andit, dan dari wilayah-wilayah inilah potensi-potensi untuk peradaban modern menyebar ke dunia.
79:1.1 (878.2) Selama lebih dari dua puluh lima ribu tahun, hingga hampir tahun 2000 S.M., jantung Eurasia dikuasai, meskipun terus berkurang, oleh orang-orang Andit. Di dataran-dataran rendah Turkestan orang Andit berbelok ke arah barat memutari danau pedalaman ke Eropa, sedangkan dari dataran-dataran tinggi daerah ini mereka menyusup ke arah timur. Turkestan Timur (Sinkiang) dan, pada taraf lebih rendah, Tibet adalah gerbang masuk kuno melalui mana orang-orang Mesopotamia ini menembus pegunungan ke tanah orang-orang kuning yang di utara. Penyusupan orang Andit ke India berangkat dari dataran tinggi Turkestan masuk ke Punjab dan dari tanah-tanah penggembalaan Iran melalui Baluchistan. Migrasi-migrasi yang lebih awal ini bukan dalam pengertian penaklukan; migrasi itu lebih tepatnya adalah pergeseran terus-menerus suku-suku Andit ke India barat dan Cina.
79:1.2 (878.3) Selama hampir lima belas ribu tahun pusat kebudayaan Andit campuran bertahan di cekungan Sungai Tarim di Sinkiang dan ke selatannya di daerah-daerah dataran tinggi Tibet, dimana orang Andit dan Andonit telah secara luas berbaur. Lembah Tarim adalah pos paling timur dari budaya Andit yang sebenarnya. Di sini mereka membangun pemukiman mereka dan masuk ke dalam hubungan perdagangan dengan orang Cina progresif di timur dan dengan orang Andonit di utara. Pada hari-hari itu wilayah Tarim adalah tanah yang subur; curah hujan berlimpah. Di sebelah timurnya Gobi adalah padang rumput terbuka dimana para penggembala secara bertahap beralih ke pertanian. Peradaban ini musnah ketika angin hujan bergeser ke arah tenggara, namun pada masanya tempat itu menyaingi Mesopotamia itu sendiri.
79:1.3 (878.4) Tahun 8000 S.M. meningkatnya kekeringan secara perlahan di daerah dataran tinggi Asia Tengah mulai mendesak bangsa Andit ke dasar-dasar sungai dan tepian-tepian laut. Meningkatnya kekeringan ini tidak hanya mendorong mereka ke lembah-lembah sungai Nil, Efrat, Indus, dan Kuning, namun hal itu menghasilkan perkembangan baru dalam peradaban orang Andit. Suatu kelas orang baru, para pedagang, mulai muncul dalam jumlah besar.
79:1.4 (879.1) Ketika kondisi iklim membuat berburu tidak menguntungkan untuk bangsa Andit yang bermigrasi itu, mereka tidak mengikuti arah evolusioner dari ras-ras yang lebih tua dengan menjadi penggembala. Perniagaan dan kehidupan perkotaan mulai muncul. Dari Mesir melalui Mesopotamia dan Turkestan ke sungai-sungai Cina dan India, suku-suku yang lebih berbudaya tinggi mulai berkumpul di kota-kota mengkhususkan diri untuk manufaktur dan perdagangan. Adonia menjadi metropolis komersial Asia Tengah, karena berlokasi dekat kota sekarang Ashkhabad. Perniagaan batu, logam, kayu, dan tembikar meningkat baik melalui darat maupun air.
79:1.5 (879.2) Namun terus meningkatnya kekeringan secara bertahap menyebabkan eksodus Andit besar-besaran dari tanah selatan dan timur Laut Kaspia. Gelombang migrasi mulai beralih dari ke arah utara ke arah selatan, dan orang-orang berkuda Babilonia mulai mendesak ke Mesopotamia.
79:1.6 (879.3) Meningkatnya kegersangan di Asia Tengah lebih lanjut bekerja mengurangi populasi dan membuat orang-orang ini kurang suka berperang; dan ketika curah hujan yang berkurang di utara memaksa Andonit yang nomaden itu ke arah selatan, terjadilah eksodus besar orang Andit dari Turkestan. Ini adalah gerakan penghabisan dari yang disebut bangsa Arya ke Kanaan dan India. Eksodus ini memuncaki penyebaran keturunan Adam campuran yang sudah berlangsung lama itu, dan selama itu setiap bangsa-bangsa Asia dan sebagian besar suku pulau Pasifik sampai taraf tertentu diperbaiki oleh ras-ras yang unggul ini.
79:1.7 (879.4) Jadi, sementara mereka tersebar di seluruh belahan bumi Timur, orang Andit terusir dari kampung halaman mereka di Mesopotamia dan Turkestan, karena gerakan Andonit skala besar ke selatan inilah yang menipiskan bangsa Andit di Asia Tengah hingga hampir ke titik lenyap.
79:1.8 (879.5) Namun demikian bahkan di abad kedua puluh Masehi masih ada jejak-jejak darah Andit di antara orang Turanian dan Tibet, seperti yang disaksikan oleh jenis pirang yang kadang-kadang ditemukan di kawasan-kawasan ini. Sejarah orang Cina awal mencatat kehadiran orang nomaden berambut merah di sebelah utara pemukiman damai Sungai Kuning, dan masih tersisa lukisan-lukisan yang dengan baik merekam kehadiran kedua tipe rambut Andit-pirang maupun tipe Mongolia rambut coklat di cekungan Tarim dari masa dahulu kala itu.
79:1.9 (879.6) Manifestasi akbar terakhir dari kehebatan militer orang Andit Asia Tengah adalah di tahun 1200 M., ketika orang Mongol di bawah Jenghis Khan mulai penaklukan porsi lebih besar benua Asia. Dan seperti orang Andit kuno, para prajurit ini menyatakan adanya “satu Tuhan di langit.” Terpecahnya secara dini kekaisaran mereka lama menunda pergaulan budaya antara Barat dan Timur dan sangat menghambat pertumbuhan konsep monoteistik di Asia.
79:2.1 (879.7) India adalah satu-satunya wilayah lokal di mana semua ras Urantia bercampur, dan invasi Andit menambahkan stok yang terakhir. Di dataran-dataran tinggi barat laut India ras Sangik dilahirkan, dan tanpa terkecuali masing-masing anggotanya menembus masuk subkontinen India pada hari-hari awal mereka, menghasilkan campuran ras yang paling heterogen yang pernah ada di Urantia. India kuno bertindak sebagai baskom tangkapan untuk ras-ras yang bermigrasi. Dasar semenanjung itu dulunya agak lebih sempit dari sekarang, sebagian besar delta-delta Sungai Gangga dan Indus terbentuk lima puluh ribu tahun terakhir.
79:2.2 (879.8) Pembauran ras paling awal di India adalah campuran dari ras merah dan kuning yang bermigrasi itu dengan orang-orang Andonit pribumi. Kelompok ini kemudian diperlemah oleh penyerapan porsi lebih besar dari orang kulit hijau timur yang punah serta oleh sejumlah besar dari ras oranye, sedikit ditingkatkan melalui campuran yang terbatas dengan manusia biru, tetapi sangat menurun melalui asimilasi dengan sejumlah besar ras nila. Tetapi yang disebut pribumi atau aborijin India itu bukan mewakili bangsa-bangsa awal ini; aborijin India adalah lebih merupakan orang-orang yang paling inferior di pinggiran selatan dan timur, yang belum pernah sepenuhnya diserap baik oleh bangsa Andit awal ataupun oleh bangsa Arya sepupu mereka yang kemudian muncul.
79:2.3 (880.1) Tahun 20.000 S.M. penduduk India barat sudah diwarnai dengan darah Adamik, dan belum pernah dalam sejarah Urantia ada salah satu bangsa yang menggabungkan begitu banyak ras yang berbeda. Namun disayangkan bahwa galur Sangik sekunder adalah yang menonjol, dan hal itu adalah benar-benar petaka karena baik orang biru dan orang merah sebagian besar hilang dari pot pencampuran rasial pada masa dahulu ini; lebih banyak dari galur Sangik utama akan memberikan kontribusi besar ke arah peningkatan yang mungkin akan menjadi peradaban yang lebih besar lagi. Sebagaimana yang berkembang, orang merah menghancurkan diri mereka di Amerika, orang biru bersenang-senang di Eropa, dan keturunan awal Adam (dan sebagian besar yang kemudian) sedikit berminat untuk bercampur dengan bangsa berkulit lebih gelap, baik di India, Afrika, atau di tempat-tempat lain.
79:2.4 (880.2) Sekitar 15.000 S.M. meningkatnya tekanan penduduk di seluruh Turkestan dan Iran menyebabkan gerakan Andit pertama yang benar-benar luas menuju India. Selama lebih dari lima belas abad orang-orang unggul ini mengalir masuk melalui dataran tinggi Balukhistan, menyebar ke seluruh lembah sungai Indus dan Gangga dan perlahan-lahan bergerak ke selatan ke wilayah Dekkan. Tekanan Andit dari barat laut ini mengusir banyak suku selatan dan timur yang lebih inferior ke Burma dan Cina selatan, tetapi tidak dalam jumlah cukup untuk menyelamatkan para penyerbunya itu sendiri dari kemusnahan rasial.
79:2.5 (880.3) Kegagalan India untuk mencapai hegemoni Eurasia sebagian besar karena masalah topografi; tekanan penduduk dari utara hanya membuat berdesakan mayoritas rakyat ke arah selatan ke wilayah Dekkan yang semakin sempit, yang dikelilingi di semua sisinya oleh laut. Seandainya ada daratan yang berdekatan untuk pindah, maka tentulah mereka yang lebih rendah itu sudah didesak ke segala arah, dan stok-stok unggulan itu akan mampu mencapai peradaban yang lebih tinggi.
79:2.6 (880.4) Seperti yang terjadi, para penakluk Andit yang lebih awal ini membuat upaya putus asa untuk melestarikan identitas mereka dan membendung gelombang pelandaan rasial dengan membuat pembatasan kaku mengenai perkawinan campur. Sekalipun demikian, bangsa Andit telah terbenam pada tahun 10.000 S.M., tetapi seluruh massa rakyat telah diperbaiki secara menyolok oleh penyerapan ini.
79:2.7 (880.5) Pencampuran ras itu selalu menguntungkan karena hal itu mendukung keserbabisaan budaya dan membentuk peradaban yang progresif, tetapi jika unsur-unsur inferior dari stok rasial itu yang mendominasi, maka prestasi tersebut akan berumur pendek. Suatu budaya yang bhinneka dapat dipertahankan hanya jika ras yang superior memperbanyak diri mereka dalam marjin yang aman terhadap ras yang inferior. Pelipatgandaan tak terkendali dari yang inferior, bersama dengan penurunan reproduksi dari yang superior, selalu menjadi bunuh diri untuk peradaban budaya.
79:2.8 (880.6) Seandainya para penakluk Andit berjumlah tiga kali lipat dari mereka saat itu, atau seandainya mereka mengusir atau memusnahkan paling tidak sepertiga penduduk yang paling tidak diinginkan dari campuran oranye-hijau-nila itu, maka India akan menjadi salah satu pusat peradaban budaya terkemuka di dunia dan pasti akan menarik lebih banyak dari gelombang belakangan orang-orang Mesopotamia yang mengalir ke Turkestan dan dari situ ke arah utara ke Eropa.
79:3.1 (881.1) Pembauran orang-orang Andit penakluk India dengan stok pribumi akhirnya menghasilkan bangsa campuran yang disebut Dravida (Dravidian). Bangsa Dravida yang lebih awal dan lebih murni memiliki kapasitas yang besar untuk pencapaian budaya, yang terus melemah ketika pewarisan Andit mereka semakin menipis. Dan hal inilah yang menghancurkan tunas peradaban India hampir dua belas ribu tahun yang lalu. Tetapi suntikan sejumlah kecil darah Adam inipun menghasilkan percepatan menyolok dalam perkembangan sosial. Stok gabungan ini dengan segera menghasilkan peradaban yang paling serbabisa saat itu di bumi.
79:3.2 (881.2) Tidak lama setelah menaklukkan India, bangsa Andit Dravida kehilangan kontak ras dan budaya mereka dengan Mesopotamia, tetapi pembukaan jalur-jalur laut dan rute-rute kafilah kemudian membentuk kembali koneksi-koneksi ini; dan tidak pernah lagi dalam sepuluh ribu tahun terakhir India sepenuhnya kehilangan kontak dengan Mesopotamia di barat dan Cina di timur, meskipun hambatan pegunungan sangat memihak pergaulan ke arah barat.
79:3.3 (881.3) Budaya unggul dan sandaran agama dari orang-orang India berasal dari zaman-zaman awal dominasi Dravida, dan disebabkan sebagian, oleh kenyataan bahwa begitu banyak imam Set yang memasuki India, baik dalam serbuan awal bangsa Andit maupun bangsa Arya yang kemudian. Benang monoteisme yang membentang melalui sejarah keagamaan India dengan demikian berasal dari ajaran-ajaran Adamit di taman kedua.
79:3.4 (881.4) Dari awal sejak 16.000 S.M., serombongan seratus imam Set memasuki India dan sangat segera mencapai penaklukan keagamaan terhadap paruh bagian barat bangsa yang bhinneka ini. Tetapi agama mereka tidak bertahan. Dalam waktu lima ribu tahun doktrin mereka tentang Trinitas Firdaus telah merosot menjadi simbol tritunggal (rangkap tiga) dari dewa api.
79:3.5 (881.5) Namun demikian selama lebih dari tujuh ribu tahun, sampai akhir migrasi Andit, status keagamaan penduduk India berada jauh di atas status dunia pada umumnya. Selama masa-masa ini India tampaknya seperti akan menghasilkan peradaban budaya, agama, filsafat, dan komersial yang terkemuka di dunia. Seandainya bukan karena penenggelaman tuntas bangsa Andit oleh bangsa-bangsa dari selatan itu, takdir ini mungkin telah terwujud.
79:3.6 (881.6) Pusat-pusat budaya Dravida terletak di lembah-lembah sungai, terutama sungai Indus dan Gangga, dan di Dekkan sepanjang tiga sungai besar yang mengalir melalui Ghats Timur ke laut. Pemukiman-pemukiman di sepanjang pesisir Ghats Barat memperoleh keunggulan mereka berkat hubungan maritim dengan Sumeria.
79:3.7 (881.7) Bangsa Dravida berada di antara bangsa-bangsa paling awal yang membangun kota-kota dan terlibat dalam bisnis ekspor dan impor yang luas, baik melalui darat maupun laut. Tahun 7000 S.M. kafilah kereta unta membuat perjalanan-perjalanan teratur ke Mesopotamia jauh; pelayaran Dravida menyusuri sepanjang pantai melintasi Laut Arab ke kota-kota Sumeria di Teluk Persia dan bertualang di perairan Teluk Bengal sejauh sampai Hindia Timur. Suatu abjad, bersama-sama dengan seni tulis menulis, diimpor dari Sumeria oleh para pelaut dan pedagang ini.
79:3.8 (881.8) Hubungan komersial ini sangat menyumbang pada diversifikasi lebih lanjut budaya kosmopolitan, menghasilkan kemunculan segera banyak perbaikan dan bahkan kemewahan hidup perkotaan. Ketika bangsa Arya yang muncul kemudian memasuki India, mereka tidak mengenali bangsa Dravida sebagai sepupu Andit mereka yang tenggelam dalam ras-ras Sangik, tetapi mereka memang menemukan peradaban yang maju dengan baik. Meskipun ada keterbatasan biologis, orang Dravida mendirikan sebuah peradaban yang unggul. Peradaban itu juga menyebar ke seluruh India dan telah bertahan hingga zaman modern di Dekkan.
79:4.1 (882.1) Penetrasi kedua Andit ke India adalah invasi bangsa Arya selama periode hampir lima ratus tahun di pertengahan milenium ketiga sebelum Kristus. Migrasi ini menandai eksodus penghabisan orang Andit dari tanah air mereka di Turkestan.
79:4.2 (882.2) Pusat-pusat Arya yang awal tersebar di paruh utara India, terutama di barat laut. Para penyerbu ini tidak pernah menyelesaikan penaklukan atas bangsa India dan kemudian mereka menemui kemusnahan mereka karena kelalaian ini sebab jumlah mereka yang lebih sedikit membuat mereka rentan terhadap penyerapan oleh orang-orang Dravida di selatan, yang kemudian menduduki seluruh semenanjung kecuali provinsi-provinsi Himalaya.
79:4.3 (882.3) Bangsa Arya membuat jejak ras yang sangat sedikit di India, kecuali di provinsi-provinsi utara. Di Dekkan pengaruh mereka lebih bersifat budaya dan keagamaan daripada bersifat rasial. Apa yang disebut darah Arya di India utara itu lebih bertahan bukan hanya karena kehadiran mereka di kawasan-kawasan ini dalam jumlah yang lebih besar tetapi juga karena mereka diperkuat oleh para penakluk, pedagang, dan misionaris yang kemudian. Hingga abad pertama sebelum Masehi terjadi penyusupan terus menerus darah Arya ke Punjab, arus masuk yang terakhir menyertai serbuan militer orang-orang Yunani.
79:4.4 (882.4) Di dataran Gangga, bangsa Arya dan Dravida akhirnya berbaur menghasilkan budaya yang tinggi, dan pusat ini kemudian diperkuat oleh sumbangan-sumbangan dari timur laut, yang datang dari Cina.
79:4.5 (882.5) Di India banyak jenis organisasi sosial berkembang dari waktu ke waktu, dari sistem semidemokratis dari bangsa Arya sampai ke bentuk pemerintahan diktator dan monarki. Namun fitur masyarakat yang paling khas adalah bertahannya kasta sosial besar yang dibentuk oleh bangsa Arya dalam upaya untuk melestarikan identitas ras. Sistem kasta yang rumit ini telah dilestarikan sampai pada saat ini.
79:4.6 (882.6) Dari empat kasta besar, semuanya kecuali yang pertama dibentuk dalam upaya sia-sia untuk mencegah percampuran rasial antara penakluk Arya dengan jajahan mereka yang inferior. Namun kasta yang terpenting, pendeta-guru, berasal dari keturunan para imam Set; para Brahmana di abad kedua puluh Masehi adalah keturunan budaya langsung para imam dari taman kedua, meskipun ajaran mereka sangat berbeda dari para pendahulu mereka yang ternama itu.
79:4.7 (882.7) Ketika orang-orang Arya memasuki India, mereka membawa konsep Ketuhanan mereka yang telah dilestarikan dalam tradisi-tradisi yang masih bertahan dari agama di taman kedua. Tetapi para pendeta Brahmana ini tidak pernah mampu menahan momentum pagan yang terbangun oleh kontak mendadak dengan agama-agama rendahan orang Dekkan setelah lenyapnya bangsa Arya. Dengan demikian sebagian besar penduduk jatuh ke dalam belenggu takhyul agama-agama rendahan yang memperbudak itu; dan demikianlah India gagal menghasilkan peradaban tinggi yang telah diisyaratkan dalam masa-masa sebelumnya.
79:4.8 (882.8) Kebangkitan rohani di abad keenam sebelum Masehi tidak bertahan di India, telah padam bahkan sebelum serbuan pengikut Muhammad. Tetapi suatu hari nanti ada Gautama yang lebih besar mungkin bangkit untuk memimpin seluruh India dalam pencarian akan Tuhan yang hidup, dan kemudian dunia akan melihat buah-buah dari potensi-potensi budaya sebuah bangsa serba bisa yang mengalami koma begitu lama di bawah pengaruh melumpuhkan dari pandangan rohani yang tidak maju.
79:4.9 (883.1) Kebudayaan memang bertumpu di atas pondasi biologis, tetapi kasta saja tidak bisa melestarikan budaya Arya, karena agama, agama yang benar, adalah sumber energi lebih tinggi yang harus ada yang mendorong manusia untuk mendirikan sebuah peradaban unggul yang didasarkan pada persaudaraan manusia.
79:5.1 (883.2) Sementara kisah India adalah tentang penaklukan oleh bangsa Andit dan akhir terbenamnya mereka dalam bangsa-bangsa evolusioner yang lebih tua, cerita tentang Asia Timur adalah lebih tepatnya mengenai ras Sangik primer, terutama ras merah dan ras kuning. Kedua ras ini sebagian besar lolos dari pencampuran dengan galur Neandertal rendahan yang amat menurunkan derajat ras biru di Eropa, sehingga melestarikan potensi unggul dari jenis Sangik primer.
79:5.2 (883.3) Meskipun orang-orang Neandertal awal itu tersebar di seluruh bentang Eurasia, sayap timur lebih tercemar oleh galur hewan rendahan. Jenis-jenis submanusia ini terdesak ke selatan oleh lapisan es ke lima, lapisan es yang sama itu begitu lama memblokir migrasi Sangik ke Asia Timur. Dan ketika orang merah bergerak ke timur laut seputar dataran tinggi India, mereka menemukan timur laut Asia bebas dari jenis submanusia ini. Organisasi kesukuan ras merah dibentuk lebih awal daripada yang ada di setiap ras lain, dan mereka adalah yang pertama bermigrasi dari fokus orang Sangik di Asia bagian tengah. Galur-galur Neandertal rendah dimusnahkan atau diusir keluar dari daratan benua oleh suku-suku kuning yang bermigrasi kemudian. Tetapi orang merah telah bertahta di Asia bagian timur selama hampir seratus ribu tahun sebelum suku-suku kuning tiba.
79:5.3 (883.4) Lebih dari tiga ratus ribu tahun yang lalu badan utama dari ras kuning masuk ke Cina dari selatan sebagai migran sepanjang pantai. Setiap milenium mereka menembus makin lama makin jauh lagi ke pedalaman, tetapi mereka tidak berjumpa dengan saudara-saudara mereka yang bermigrasi ke Tibet sampai masa relatif baru-baru ini.
79:5.4 (883.5) Bertumbuhnya tekanan jumlah penduduk menyebabkan ras kuning yang bergerak ke utara itu mulai mendesak memasuki medan perburuan ras merah. Perambahan ini, digabungkan dengan antagonisme rasial yang alami, memuncak dalam meningkatnya permusuhan, dan dengan demikian mulailah perjuangan krusial atas tanah-tanah subur di Asia jauh.
79:5.5 (883.6) Kisah dari kontes berabad-abad antara ras-ras merah dan kuning ini adalah sebuah epik dari sejarah Urantia. Selama lebih dari dua ratus ribu tahun kedua ras unggul ini mengobarkan perang yang sengit dan tak henti-hentinya. Dalam perjuangan lebih awal orang merah umumnya berhasil, kelompok-kelompok penyerbu mereka menebar bencana di kalangan pemukiman-pemukiman kuning. Tetapi ras kuning adalah murid cerdas dalam seni perang, dan mereka segera menunjukkan kemampuan menonjol untuk hidup damai dengan rekan-rekan sebangsanya; orang Cina adalah yang pertama belajar bahwa dalam persatuan ada kekuatan. Suku-suku merah melanjutkan konflik antar saudara mereka, dan segera mereka mulai menderita kekalahan berulang di tangan-tangan agresif dari orang Cina yang tanpa henti, yang melanjutkan derap mereka tidak bisa dicegah ke arah utara.
79:5.6 (883.7) Seratus ribu tahun yang lalu suku-suku ras merah yang dilumatkan itu bertempur dengan punggung belakang mereka es yang sedang mundur dari glasier terakhir, dan ketika lintasan daratan ke Barat, melalui tanah genting Bering, menjadi bisa dilewati, maka suku-suku ini tidak lambat lagi untuk meninggalkan pantai-pantai benua Asia yang tidak ramah itu. Sudah 85.000 tahun berlalu sejak orang-orang merah murni yang terakhir berangkat dari Asia, namun perjuangan panjang itu meninggalkan jejak genetiknya pada ras kuning yang berjaya. Orang-orang Cina utara, bersama-sama dengan orang Andonit Siberia, menyerap banyak dari stok merah dan dalam taraf yang cukup besar mendapat manfaat dari hal itu.
79:5.7 (884.1) Bangsa Indian Amerika Utara tidak pernah bersentuhan dengan keturunan Andit dari Adam dan Hawa, karena telah terusir dari tanah air Asia mereka sekitar lima puluh ribu tahun sebelum kedatangan Adam. Selama zaman migrasi bangsa Andit, galur-galur merah murni menyebar ke seluruh Amerika Utara sebagai suku-suku nomaden, pemburu yang menerapkan pertanian kecil-kecilan. Ras-ras dan kelompok-kelompok budaya ini tetap hampir sepenuhnya terasing dari sisa dunia, dari kedatangan mereka di Amerika hingga ke akhir milenium pertama era Masehi, ketika mereka ditemukan oleh ras-ras kulit putih Eropa. Sampai saat itu orang Eskimo adalah yang paling dekat dengan orang kulit putih yang pernah dilihat oleh suku-suku utara ras merah.
79:5.8 (884.2) Ras merah dan ras kuning adalah satu-satunya stok manusia yang pernah mencapai tingkat peradaban tinggi terlepas dari pengaruh Andit. Budaya Amerindian tertua adalah pusat Onamonalonton di California, namun pusat ini sudah lama lenyap sejak 35.000 S.M. Di Meksiko, Amerika Tengah, dan di pegunungan Amerika Selatan peradaban-peradaban yang kemudian dan yang lebih langgeng didirikan oleh suatu ras yang pradominan merah tapi mengandung cukup banyak campuran tambahan dari kuning, oranye, dan biru.
79:5.9 (884.3) Peradaban-peradaban ini adalah produk-produk evolusi dari orang Sangik, walaupun jejak-jejak darah Andit mencapai Peru. Kecuali orang Eskimo di Amerika Utara dan beberapa Andit Polinesia di Amerika Selatan, bangsa-bangsa belahan bumi Barat tidak bersentuhan dengan yang lain di dunia sampai akhir milenium pertama setelah Kristus. Dalam rencana Melkisedek yang asli untuk peningkatan ras-ras Urantia telah ditentukan bahwa satu juta dari keturunan garis-murni Adam akan pergi untuk memuliakan orang-orang merah Amerika.
79:6.1 (884.4) Beberapa waktu setelah mengusir orang merah menyeberang ke Amerika Utara, orang-orang Cina yang mengembang itu membersihkan orang Andonit dari lembah-lembah sungai Asia Timur, mendesak mereka ke utara ke Siberia dan barat ke Turkestan, di mana mereka segera berjumpa dengan budaya unggul dari orang Andit.
79:6.2 (884.5) Di Burma dan semenanjung Indo-Cina kebudayaan India dan Cina bercampur dan berpadu menghasilkan peradaban turun temurun di kawasan tersebut. Di sini ras hijau yang lenyap itu masih bertahan dalam proporsi yang lebih besar daripada di tempat lain di dunia.
79:6.3 (884.6) Banyak ras yang berbeda menduduki pulau-pulau di Pasifik. Secara umum, pulau-pulau selatan yang saat itu lebih luas diduduki oleh orang-orang yang membawa persentase banyak darah hijau dan nila. Pulau-pulau bagian utara dikuasai oleh orang-orang Andonit, dan kemudian, oleh ras-ras yang mencakup proporsi besar stok kuning dan merah. Para nenek moyang bangsa Jepang belum terusir dari daratan benua sampai 12.000 S.M., ketika mereka terusir oleh suatu dorongan kuat suku-suku Cina utara sepanjang pantai ke selatan. Eksodus akhir mereka tidak terlalu banyak disebabkan tekanan populasi penduduk namun lebih karena inisiatif seorang kepala suku yang mereka anggap sebagai figur dewa.
79:6.4 (885.1) Seperti bangsa-bangsa India dan Kanaan (Mediterania timur), suku-suku bangsa kuning yang menang itu mendirikan pusat-pusat awal mereka di sepanjang pantai dan naik sepanjang sungai-sungai. Permukiman di pesisir bernasib buruk dalam tahun-tahun kemudian karena meningkatnya banjir dan pergeseran arah sungai-sungai membuat kota-kota di dataran rendah tidak bisa dipertahankan.
79:6.5 (885.2) Dua puluh ribu tahun yang lalu nenek moyang orang Cina telah membangun selusin pusat budaya dan pembelajaran primitif yang kuat, terutama di sepanjang Sungai Kuning dan Yangtze. Adapun pusat-pusat ini mulai diperkuat oleh kedatangan aliran tetap orang-orang campuran unggul dari Sinkiang dan Tibet. Migrasi dari Tibet ke lembah Yangtze tidak begitu luas seperti di utara, dan pusat-pusat Tibet tidak begitu maju seperti yang di cekungan Tarim. Namun kedua gerakan itu membawa sejumlah darah Andit ke timur ke pemukiman-pemukiman sungai.
79:6.6 (885.3) Keunggulan ras kuning kuno itu adalah karena empat faktor besar:
79:6.7 (885.4) 1. Genetik. Tidak seperti sepupu biru mereka di Eropa, baik ras merah maupun kuning sebagian besar lolos dari pencampuran dengan stok manusia rendahan. Orang Cina utara, yang sudah diperkuat oleh sejumlah kecil galur merah unggul dan Andonik, dengan segera mendapatkan keuntungan oleh arus masuk darah Andit yang cukup besar itu. Orang Cina selatan tidak bernasib begitu baik dalam hal ini, dan mereka sudah lama menderita akibat penyerapan ras hijau, sementara belakangan mereka semakin melemah lagi oleh penyusupan gerombolan bangsa rendahan yang diusir dari India oleh serbuan Andit-Dravida. Maka hari ini di Cina ada perbedaan yang jelas antara ras utara dan selatan.
79:6.8 (885.5) 2. Sosial. Ras kuning sejak awal belajar nilai perdamaian antara mereka sendiri. Kemampu-damaian internal mereka itu begitu menyumbang terhadap peningkatan populasi sehingga memastikan penyebaran peradaban mereka di kalangan jutaan penduduk. Dari 25.000 hingga 5000 S.M. peradaban massal tertinggi di Urantia adalah di tengah dan utara Cina. Orang kuning adalah yang pertama mencapai solidaritas rasial—yang pertama mencapai peradaban budaya, sosial, dan politik skala besar.
79:6.9 (885.6) Orang Cina pada tahun 15.000 SM adalah militeris yang agresif; mereka belum diperlemah oleh penghormatan berlebihan terhadap masa lalu, dan berjumlah kurang dari dua belas juta, mereka membentuk badan yang kompak berbicara bahasa yang sama. Selama zaman ini mereka membangun sebuah bangsa yang sesungguhnya, jauh lebih bersatu dan homogen daripada persatuan-persatuan politik mereka pada masa-masa sejarah.
79:6.10 (885.7) 3. Rohani. Selama zaman migrasi-migrasi Andit itu orang Cina berada di antara orang-orang yang lebih rohani di bumi. Ketaatan lama pada penyembahan Satu Kebenaran yang dicanangkan oleh Singlangton membuat mereka berada di depan sebagian besar ras-ras lain. Stimulus dari agama yang progresif dan maju sering merupakan faktor penentu dalam perkembangan budaya; ketika India merana, Cina bergerak maju di bawah stimulus yang menghidupkan dari suatu agama di mana kebenaran dipuja sebagai Deitas tertinggi.
79:6.11 (885.8) Pemujaan kebenaran ini adalah hasil dari penelitian dan penyelidikan berani terhadap hukum-hukum alam dan potensi-potensi umat manusia. Bahkan orang Cina enam ribu tahun yang lalu pun masih merupakan pelajar-pelajar yang pintar dan agresif dalam mengejar kebenaran.
79:6.12 (885.9) 4. Geografis. Cina dilindungi oleh pegunungan di barat dan Pasifik di sebelah timur. Hanya di utara saja jalan terbuka untuk menyerang, dan dari masa-masa orang merah sampai kedatangan keturunan orang-orang Andit yang berikutnya, bagian utara tidak diduduki oleh ras agresif manapun.
79:6.13 (886.1) Dan kalau bukan karena hambatan pegunungan dan penurunan kemudian dalam pembinaan rohani, ras kuning pastilah akan menarik bagian yang lebih besar dari migrasi Andit dari Turkestan dan tidak diragukan lagi akan cepat mendominasi peradaban dunia.
79:7.1 (886.2) Sekitar lima belas ribu tahun yang lalu ras orang-orang Andit, dalam jumlah yang cukup besar, melintasi lintas Ti Tao dan menyebar di lembah atas Sungai Kuning di antara pemukiman-permukiman Cina di Gansu. Segera mereka menembus ke timur ke Henan, dimana pemukiman-pemukiman paling progresif terletak. Penyusupan dari barat ini adalah sekitar setengahnya Andonit dan setengah lagi Andit.
79:7.2 (886.3) Pusat-pusat budaya utara di sepanjang Sungai Kuning selalu lebih progresif dari permukiman selatan di Sungai Yangtze. Dalam beberapa ribu tahun setelah kedatangan sejumlah kecil manusia unggul itu saja, permukiman di sepanjang Sungai Kuning telah maju mendahului desa-desa Yangtze dan telah mencapai posisi lebih maju dibandingkan saudara-saudara mereka di selatan, keunggulan yang sejak itu terus dipertahankan.
79:7.3 (886.4) Bukan karena ada begitu banyak orang Andit, atau bahwa karena budaya mereka begitu unggul, tetapi pencampuran dengan mereka menghasilkan stok yang lebih serba bisa. Orang Cina utara menerima hanya secukupnya dari galur Andit untuk sedikit merangsang pikiran bawaan mereka yang mampu itu tetapi tidak cukup untuk membakar mereka dengan rasa ingin tahu yang tanpa henti, keinginan melakukan eksplorasi yang mencirikan ras kulit putih utara. Suntikan pewarisan Andit yang lebih terbatas ini kurang mengganggu terhadap stabilitas bawaan dari jenis Sangik.
79:7.4 (886.5) Gelombang-gelombang kemudian ras Andit membawa bersama mereka beberapa kemajuan budaya Mesopotamia tertentu; hal ini khususnya benar untuk gelombang migrasi yang terakhir dari barat. Mereka sangat memperbaiki praktek-praktek ekonomi dan pendidikan orang Cina utara; dan meskipun pengaruh mereka atas budaya keagamaan ras kuning tidaklah berdampak lama, keturunan mereka kemudian menyumbang banyak untuk kebangkitan rohani berikutnya. Namun demikian tradisi Andit tentang keindahan Eden dan Dalamatia memang mempengaruhi tradisi Cina, legenda-legenda Cina awal menempatkan “tanah para dewa” di barat.
79:7.5 (886.6) Orang-orang Cina belum mulai membangun kota-kota dan terlibat dalam manufaktur sampai setelah 10.000 S.M., setelah perubahan iklim di Turkestan dan kedatangan para imigran Andit yang kemudian. Suntikan darah baru ini tidak menambahkan banyak pada peradaban manusia kuning karena hal itu menstimulasi pengembangan lebih lanjut dan cepat terhadap kecenderungan terpendam stok unggul Cina. Dari Henan ke Shensi potensi-potensi suatu peradaban maju mulai membuahkan hasil. Pekerjaan logam dan semua seni manufaktur berasal dari hari-hari ini.
79:7.6 (886.7) Kesamaan antara metode awal Cina dan Mesopotamia tertentu mengenai perhitungan waktu, astronomi, dan administrasi pemerintahan adalah karena hubungan komersial antara kedua pusat yang terletak sangat berjauhan itu. Bahkan pada hari-hari orang Sumeria para saudagar Cina bepergian rute darat melalui Turkestan ke Mesopotamia. Pertukaran ini tidak hanya hanya satu pihak—lembah Efrat mendapat manfaat besar dari hal itu, seperti juga orang-orang di dataran Sungai Gangga. Namun perubahan iklim dan serbuan-serbuan nomaden pada milenium ketiga sebelum Masehi sangat mengurangi volume perdagangan yang melewati jalur-jalur kafilah Asia Tengah.
79:8.1 (887.1) Sementara orang merah menderita akibat terlalu banyak peperangan, sama sekali tidak keliru untuk mengatakan bahwa perkembangan kenegaraan di antara orang Cina itu tertunda oleh menyeluruhnya penaklukan mereka atas Asia. Mereka memiliki potensi besar untuk solidaritas kebangsaan, tetapi gagal untuk berkembang semestinya karena kurangnya stimulus pendorong dari bahaya terus menerus serangan dari luar.
79:8.2 (887.2) Dengan tuntasnya penaklukan Asia Timur maka negara militer kuno secara bertahap runtuh—perang-perang masa lalu dilupakan. Dari perjuangan epik melawan ras merah hanya bertahan tradisi samar-samar tentang sebuah kontes kuno dengan bangsa pemanah. Orang Cina sedari awal berpaling pada usaha pertanian, yang menyumbang lebih lanjut pada kecenderungan suka damai mereka, sementara populasi penduduk yang masih di bawah rasio manusia-tanah untuk pertanian lebih lanjut menyumbang terhadap pertumbuhan kedamaian negeri itu.
79:8.3 (887.3) Kesadaran akan prestasi masa lalu (yang agak berkurang di masa sekarang), konservatisme dari suatu bangsa yang sebagian besar pertanian, dan kehidupan keluarga yang berkembang dengan baik menghasilkan lahirnya pemujaan leluhur, yang berpuncak pada kebiasaan menghormati orang-orang masa lalu yang hampir menjadi penyembahan. Sebuah sikap yang sangat serupa juga berlaku di kalangan ras kulit putih di Eropa selama sekitar lima ratus tahun setelah kehancuran peradaban Yunani-Romawi.
79:8.4 (887.4) Kepercayaan dan penyembahan pada “Satu Kebenaran” seperti yang diajarkan oleh Singlangton tidak pernah sepenuhnya padam; tapi seiring waktu berlalu, pencarian kebenaran yang baru dan lebih tinggi menjadi dibayangi oleh peningkatan kecenderungan untuk memuja apa yang telah mapan. Perlahan-lahan jenius dari ras kuning teralihkan dari pencarian apa yang belum diketahui menjadi pelestarian apa yang diketahui. Hal inilah alasan untuk kemandegan apa yang tadinya adalah peradaban yang paling cepat berkembang di dunia itu.
79:8.5 (887.5) Antara 4000 dan 500 S.M. penyatuan kembali politik ras kuning itu dituntaskan, tetapi persatuan budaya dari pusat-pusat Sungai Yangtze dan Sungai Kuning sudah dilakukan. Penyatuan ulang politis untuk kelompok-kelompok suku yang belakangan ini bukannya tanpa konflik, tetapi opini masyarakat tentang perang tetaplah rendah; pemujaan leluhur, meningkatnya logat-logat bahasa, dan tidak adanya panggilan untuk aksi militer selama ribuan tahun telah membuat bangsa ini menjadi ultradamai.
79:8.6 (887.6) Meskipun gagal untuk memenuhi harapan akan pengembangan kenegaraan yang maju sejak dini, ras kuning memang secara progresif bergerak maju dalam perwujudan seni-seni peradaban, terutama dalam bidang pertanian dan perkebunan. Masalah hidrolik yang dihadapi oleh petani di Shensi dan Henan menuntut kerjasama kelompok untuk solusinya. Irigasi dan kesulitan konservasi tanah demikian itu berkontribusi tidak sedikit untuk pengembangan saling ketergantungan dengan akibatnya peningkatan perdamaian di antara kelompok-kelompok tani.
79:8.7 (887.7) Segera perkembangan dalam tulisan, bersama dengan pendirian sekolah-sekolah, berkontribusi terhadap penyebaran pengetahuan pada skala yang tiada tara sebelumnya. Namun demikian sifat dari sistem penulisan ideografik yang susah dipakai itu membatasi jumlah siswa pada kelas-kelas belajar meskipun sejak awal muncul pencetakan. Dan di atas segalanya, proses standarisasi sosial dan dogmatisasi religio-filosofis terus berlanjut cepat. Perkembangan keagamaan mengenai pemujaan leluhur menjadi lebih rumit lagi oleh banjir takhayul yang meliputi penyembahan alam, namun sisa-sisa lama dari konsep sebenarnya tentang Tuhan tetap dilestarikan dalam ibadah kekaisaran akan Shang-ti.
79:8.8 (888.1) Kelemahan besar pemujaan leluhur adalah bahwa hal itu mendukung filosofi yang melihat ke belakang. Sebijaksana bagaimanapun untuk mengumpulkan kebijaksanaan dari masa lalu, namun adalah kebodohan menganggap masa lalu sebagai sumber satu-satunya kebenaran. Kebenaran itu relatif dan berkembang; kebenaran itu hidup selalu di masa sekarang, mencapai pernyataan baru dalam setiap generasi manusia—bahkan dalam setiap kehidupan manusia.
79:8.9 (888.2) Kekuatan besar dalam penghormatan leluhur adalah nilai yang ditempatkan oleh sikap tersebut terhadap keluarga. Stabilitas menakjubkan dan ketahanan budaya Cina merupakan akibat dari posisi amat penting yang diberikan pada keluarga, karena peradaban itu secara langsung tergantung pada berfungsi efektifnya keluarga; dan di Cina keluarga mencapai suatu kepentingan sosial, bahkan suatu makna keagamaan, yang didekati oleh sedikit bangsa yang lain.
79:8.10 (888.3) Pengabdian anak dan kesetiaan keluarga yang dituntut oleh kultus penyembahan nenek moyang yang berkembang itu menjamin pembangunan hubungan-hubungan keluarga yang unggul dan kelompok-kelompok keluarga yang bertahan lama, yang semuanya membantu faktor-faktor berikut dalam pelestarian peradaban:
79:8.11 (888.4) 1. Perlindungan properti dan kekayaan.
79:8.12 (888.5) 2. Pengumpulan pengalaman lebih dari satu generasi.
79:8.13 (888.6) 3. Pendidikan efisien anak-anak dalam seni dan ilmu-ilmu dari masa lalu.
79:8.14 (888.7) 4. Pengembangan suatu rasa tanggung jawab yang kuat, peningkatan moralitas, dan penambahan kepekaan etis.
79:8.15 (888.8) Periode pembentukan peradaban Cina itu, yang dibuka dengan kedatangan orang-orang Andit, terus berlanjut sampai ke kebangkitan besar etika, moral, dan semi keagamaan pada abad keenam sebelum Masehi. Dan tradisi Cina mempertahankan catatan samar-samar tentang evolusi masa lalu; transisi dari keluarga ibu ke keluarga ayah, pembentukan pertanian, pengembangan arsitektur, permulaan industri— semua ini berturut-turut diriwayatkan. Cerita ini menyajikan, dengan akurasi yang lebih besar daripada semua kisah sejenis lainnya, tentang gambaran kenaikan megah suatu bangsa unggul dari tingkat barbarisme. Selama masa ini mereka naik dari masyarakat pertanian primitif ke organisasi sosial yang lebih tinggi mencakup perkotaan, manufaktur, pekerjaan logam, pertukaran komersial, pemerintahan, tulisan, matematika, seni, ilmu pengetahuan, dan pencetakan.
79:8.16 (888.9) Demikianlah peradaban kuno dari ras kuning telah bertahan selama berabad-abad. Hampir empat puluh ribu tahun sejak kemajuan penting pertama dibuat dalam budaya Cina, dan meskipun terjadi banyak kemunduran, peradaban keturunan Han itu adalah yang terdekat dari semuanya yang menyajikan gambaran tak terputus tentang perkembangan terus menerus sampai ke abad kedua puluh. Perkembangan mekanis dan keagamaan dari ras kulit putih telah berada pada tatanan yang tinggi, tetapi mereka tidak pernah mengungguli orang Cina dalam loyalitas keluarga, etika kelompok, atau moralitas pribadi.
79:8.17 (888.10) Budaya kuno ini telah menyumbang banyak pada kebahagiaan manusia; jutaan umat manusia telah hidup dan mati, diberkahi oleh prestasi-prestasinya. Selama berabad-abad peradaban besar ini telah beristirahat di atas kejayaan dari masa lalu, tetapi sekarang peradaban ini sedang bangkit kembali untuk melihat baru lagi tujuan transenden keberadaan manusia, sekali lagi untuk ikut dalam perjuangan yang tanpa henti untuk kemajuan tanpa akhir.
79:8.18 (888.11) [Disampaikan oleh sesosok Penghulu Malaikat Nebadon.]
Buku Urantia
Makalah 80
80:0.1 (889.1) MESKIPUN ras biru Eropa tidak oleh karena mereka sendiri mencapai peradaban budaya yang besar, tapi mereka memang menyediakan landasan biologis, yang ketika galur-galur mereka yang di-Adamisasi itu bercampur dengan para penyerbu Andit yang kemudian, kemudian menghasilkan salah satu stok bangsa yang paling kuat untuk pencapaian peradaban agresif yang pernah muncul di Urantia sejak zaman ras ungu dan ras Andit sebagai penerus mereka.
80:0.2 (889.2) Bangsa-bangsa putih modern menggabungkan galur-galur yang masih bertahan dari stok Adamik yang menjadi bercampur dengan ras Sangik, beberapa merah dan kuning tetapi lebih khususnya biru. Ada persentase yang cukup besar dari stok Andonit asli dalam semua ras putih dan masih lebih banyak lagi dari galur-galur Nodit awal.
80:1.1 (889.3) Sebelum orang Andit yang terakhir diusir keluar dari lembah Efrat, banyak dari saudara-saudara mereka telah memasuki Eropa sebagai petualang, guru, pedagang, dan prajurit. Selama hari-hari awal ras ungu itu palung Mediterania dilindungi oleh tanah genting Gibraltar dan jembatan daratan Sisilia. Beberapa perniagaan maritim manusia yang sangat awal dibentuk di danau-danau pedalaman ini, dimana orang-orang biru dari utara dan orang Sahara dari selatan bertemu orang Nodit dan Adamit dari timur.
80:1.2 (889.4) Di palung timur Mediterania orang-orang Nodit telah mendirikan salah satu dari budaya-budaya mereka yang paling luas dan dari pusat-pusat ini telah menembus sedikit ke Eropa selatan tetapi lebih terutama ke Afrika utara. Orang Syria Nodit-Andonit yang berkepala-lebar itu sejak sangat awal memperkenalkan tembikar dan pertanian sehubungan dengan pemukiman-pemukiman mereka di delta Nil yang perlahan-lahan naik. Mereka juga mendatangkan domba, kambing, sapi, dan hewan peliharaan lainnya serta membawa masuk metode-metode yang sangat ditingkatkan untuk pekerjaan logam, Syria saat itu menjadi pusat industri tersebut.
80:1.3 (889.5) Selama lebih dari tiga puluh ribu tahun Mesir menerima aliran terus menerus orang-orang Mesopotamia, yang membawa serta seni dan budaya mereka untuk memperkaya yang ada di lembah Nil. Tetapi masuknya sejumlah besar orang-orang Sahara sangat merosotkan peradaban awal sepanjang Sungai Nil sehingga Mesir mencapai tingkat budaya terendahnya sekitar lima belas ribu tahun yang lalu.
80:1.4 (889.6) Tetapi selama masa-masa lebih awal sebelumnya hanya sedikit yang menghambat migrasi bangsa Adamit ke arah barat. Sahara adalah tanah penggembalaan terbuka yang ditebari oleh penggembala dan petani. Orang-orang Sahara ini tidak pernah masuk dalam manufaktur, mereka juga bukan pembangun kota. Mereka adalah kelompok hitam-nila yang membawa banyak galur dari ras hijau dan oranye yang punah. Tetapi mereka menerima jumlah yang sangat terbatas dari pewarisan ungu sebelum gerak naik daratan dan pergeseran angin yang sarat-air mencerai-beraikan sisa-sisa dari peradaban yang dulunya makmur dan damai ini.
80:1.5 (890.1) Darah Adam telah dibagi bersama oleh sebagian besar ras manusia, tetapi beberapa menerima lebih dari yang lain. Ras-ras campuran India dan orang-orang yang berkulit lebih gelap di Afrika tidak menarik bagi orang Adamit. Mereka tentulah akan bercampur secara bebas dengan bangsa merah jika saja mereka tidak terpisah jauh di Amerika, dan mereka dengan senang terbuka terhadap bangsa kuning, tapi mereka juga sulit diakses di Asia jauh. Karena itu, ketika terdorong oleh petualangan atau untuk kepentingan orang lain, atau ketika diusir keluar dari lembah Efrat, mereka secara sangat alami memilih persatuan dengan ras-ras biru Eropa.
80:1.6 (890.2) Orang ras biru, yang waktu itu dominan di Eropa, tidak memiliki praktek-praktek keagamaan yang menjijikkan bagi orang Adamit pada migrasi yang lebih awal, dan ada daya tarik seks yang besar antara ras ungu dan ras biru. Mereka yang terbaik dari ras biru menganggap suatu kehormatan tinggi untuk diizinkan kawin dengan keturunan Adam. Setiap orang biru memiliki ambisi untuk menjadi begitu mahir dan artistik agar dapat memenangi cinta seorang wanita Adamit, dan adalah cita-cita tertinggi seorang wanita biru unggul untuk menerima perhatian dari seorang pria Adamit.
80:1.7 (890.3) Perlahan-lahan anak-anak Eden yang bermigrasi ini bersatu dengan jenis yang lebih tinggi dari ras biru, memperkuat praktek-praktek budaya mereka sambil dengan tanpa ampun membasmi galur stok Neandertal yang belum juga habis itu. Teknik pencampuran ras ini, yang dikombinasikan dengan penghapusan galur rendahan, menghasilkan selusin atau lebih kelompok orang biru unggul yang lebih kuat dan progresif, salah satunya yang kamu sebut sebagai manusia Cro-Magnon.
80:1.8 (890.4) Karena alasan ini dan alasan-alasan lainnya, paling tidak adanya jalur migrasi yang lebih menguntungkan, gelombang-gelombang awal kebudayaan Mesopotamia membuat perjalanan mereka hampir secara eksklusif ke Eropa. Keadaan-keadaan inilah yang menentukan hal-hal yang mendahului peradaban Eropa modern.
80:2.1 (890.5) Perluasan awal dari ras ungu masuk ke Eropa itu terhenti oleh perubahan iklim dan geologi tertentu yang agak mendadak. Dengan kemunduran lapisan-lapisan es utara maka angin sarat-air dari barat bergeser ke utara, secara bertahap mengubah kawasan padang rumput terbuka besar Sahara menjadi gurun tandus. Kekeringan ini mencerai-beraikan penghuni dataran tinggi Sahara yang berambut coklat, berperawakan kecil, bermata gelap tetapi berkepala panjang itu.
80:2.2 (890.6) Unsur-unsur orang nila yang lebih murni pindah ke selatan ke rimba Afrika Tengah, di mana mereka tetap ada disana sejak itu. Kelompok yang lebih campuran tersebar ke tiga arah: Suku-suku yang lebih unggul di barat bermigrasi ke Spanyol dan dari situ ke bagian-bagian Eropa yang berdekatan, membentuk inti ras brunet Mediterania berkepala panjang dan berambut coklat yang kemudian. Divisi yang paling tidak progresif di sebelah timur dataran tinggi Sahara bermigrasi ke Arab dan dari situ melalui Mesopotamia utara dan India ke Sri Lanka jauh di sana. Kelompok tengah bergerak ke utara dan timur ke lembah Nil dan ke Palestina.
80:2.3 (890.7) Substratum Sangik sekunder inilah yang menunjukkan adanya taraf kekerabatan tertentu di antara bangsa-bangsa modern yang tersebar dari Dekkan melalui Iran, Mesopotamia, dan sepanjang kedua tepian Laut Mediterania.
80:2.4 (890.8) Sekitar pada waktu perubahan iklim di Afrika ini, Inggris terpisah dari benua, dan Denmark muncul dari laut, sedangkan tanah genting Gibraltar, yang melindungi cekungan barat Mediterranea, membuka jalan sebagai hasil dari suatu gempa, dengan cepat menaikkan permukaan danau pedalaman ke level Samudra Atlantik. Segera jembatan darat Sisilia terendam, menciptakan satu laut Mediterania dan menghubungkannya dengan Samudra Atlantik. Bencana alam ini membanjiri puluhan pemukiman manusia dan menyebabkan korban jiwa terbesar karena banjir dalam seluruh sejarah dunia.
80:2.5 (891.1) Penenggelaman cekungan Mediterania ini dengan segera membatasi gerakan orang Adamit ke arah barat, sedangkan arus masuk besar orang Sahara membawa mereka untuk mencari jalan keluar karena jumlah mereka yang makin bertambah itu ke utara dan timur Eden. Saat para keturunan Adam berkelana ke utara dari lembah-lembah Tigris dan Efrat, mereka menemui hambatan pegunungan dan Laut Kaspia yang saat itu meluas. Dan selama banyak generasi orang Adamit berburu, berternak, dan menggarap tanah di sekitar pemukiman mereka yang tersebar di seluruh Turkestan. Perlahan orang-orang hebat ini memperluas wilayah mereka ke Eropa. Namun ketika orang Adamit memasuki Eropa dari timur dan menjumpai budaya orang biru yang ribuan tahun tertinggal dari Asia karena wilayah ini telah hampir seluruhnya tidak bersentuhan dengan Mesopotamia.
80:3.1 (891.2) Pusat-pusat kuno dari kebudayaan orang biru terletak di sepanjang semua sungai di Eropa, tetapi hanya sungai Somme yang sekarang masih mengalir dalam saluran yang sama dengan yang diikuti sungai itu selama masa pra zaman es.
80:3.2 (891.3) Kalau kita berbicara tentang orang biru yang meresapi benua Eropa, ada puluhan tipe rasial. Bahkan tiga puluh lima ribu tahun yang lalu ras biru Eropa sudah menjadi bangsa yang sangat berbaur membawa galur merah maupun kuning, sementara di pesisir Atlantik dan di kawasan Rusia masa kini mereka telah menyerap sejumlah besar darah Andonit dan ke selatan berada dalam kontak dengan orang-orang Sahara. Tetapi akan sia-sia untuk mencoba menyebutkan satu per satu kelompok-kelompok ras yang banyak itu.
80:3.3 (891.4) Peradaban Eropa dari periode pasca-Adam awal ini adalah paduan unik dari kekuatan dan seni orang-orang biru dengan imajinasi kreatif dari keturunan Adam. Orang-orang biru adalah ras dengan kekuatan fisik besar, tetapi mereka sangat menurunkan status budaya dan rohani keturunan Adam. Sangat sulit bagi orang-orang Adamit untuk memaksakan agama mereka terhadap orang Cro-Magnoid karena begitu banyak kecenderungan untuk menipu dan merusak moral para gadis. Selama sepuluh ribu tahun agama di Eropa berada pada titik surut rendah dibandingkan dengan perkembangan di India dan Mesir.
80:3.4 (891.5) Orang biru itu sepenuhnya jujur dalam semua urusan mereka dan sepenuhnya bebas dari kebejatan seksual dari orang Adamit campuran. Orang biru menghormati keperawanan, hanya mempraktekkan poligami ketika perang menghasilkan kekurangan laki-laki.
80:3.5 (891.6) Bangsa Cro-Magnon ini adalah ras yang berani dan berpandangan jauh ke depan. Mereka mempertahankan sistem yang efisien untuk pembinaan budaya anak. Kedua orang tua ikut serta dalam usaha ini, dan bantuan dari anak-anak yang lebih tua sepenuhnya dimanfaatkan. Setiap anak dengan hati-hati dilatih dalam perawatan gua-gua, dalam seni, dan dalam pembuatan batu api (rijang). Pada usia dini perempuan telah fasih dalam seni rumah tangga dan pertanian kasar, sementara para lelaki adalah pemburu yang ahli dan prajurit pemberani.
80:3.6 (891.7) Orang biru adalah pemburu, penangkap ikan, dan pengumpul makanan; mereka adalah pembuat perahu ahli. Mereka membuat kapak batu, menebangi pohon, mendirikan pondok dari kayu, sebagian di bawah tanah dan beratap kulit. Ada orang-orang yang masih membangun pondok serupa di Siberia. Cro-Magnon selatan umumnya tinggal di gua-gua dan ceruk-ceruk.
80:3.7 (892.1) Tidak jarang selama kerasnya musim dingin, penjaga-penjaga mereka yang berdiri berjaga malam di pintu masuk gua mati membeku. Mereka memiliki keberanian, tetapi di atas semua mereka adalah seniman-seniman; campuran darah Adamik tiba-tiba meningkatkan imajinasi kreatif mereka. Puncak seni manusia biru adalah sekitar lima belas ribu tahun yang lalu, sebelum hari-hari ketika ras-ras yang berkulit lebih gelap datang ke utara dari Afrika melalui Spanyol.
80:3.8 (892.2) Sekitar lima belas ribu tahun silam hutan-hutan Alpen membentang luas. Para pemburu Eropa terdorong ke lembah-lembah sungai dan pesisir pantai oleh deraan iklim yang sama yang telah mengubah tanah perburuan yang bahagia di dunia menjadi gurun kering dan tandus. Ketika angin hujan bergeser ke utara, tanah penggembalaan di Eropa yang terbuka luas menjadi tertutup oleh hutan. Modifikasi iklim yang besar dan relatif tiba-tiba ini mendorong ras Eropa untuk berubah dari pemburu alam terbuka menjadi penggembala, dan dalam taraf tertentu menjadi penangkap ikan dan penggarap tanah.
80:3.9 (892.3) Perubahan-perubahan ini, meskipun menghasilkan kemajuan budaya, namun menghasilkan kemunduran biologis tertentu. Selama era perburuan sebelumnya suku-suku yang superior telah saling menikah dengan tawanan perang dari jenis yang lebih tinggi dan telah selalu membasmi mereka yang mereka anggap lebih inferior. Tetapi saat mereka mulai membangun pemukiman dan terlibat dalam pertanian dan perdagangan, mereka mulai menyimpan banyak tawanan yang biasa-biasa saja sebagai budak. Maka keturunan dari para budak inilah yang kemudian jadi sangat memerosotkan seluruh tipe Cro-Magnon. Kemunduran budaya ini berlanjut sampai menerima suntikan segar dari timur ketika serbuan final dan secara massal dari Mesopotamia menyapu Eropa, dengan cepat menyerap jenis dan budaya Cro-Magnon dan memulai peradaban ras-ras kulit putih.
80:4.1 (892.4) Sementara orang-orang Andit mengalir masuk Eropa dalam arus yang tetap, ada tujuh serbuan yang besar, kedatangan terakhir datang dengan naik kuda dalam tiga gelombang besar. Beberapa masuk ke Eropa melalui kepulauan Aegean dan naik lembah Danube, namun sebagian besar galur yang lebih awal dan lebih murni bermigrasi ke barat laut Eropa melalui rute utara melintasi padang-padang penggembalaan Sungai Volga dan Don.
80:4.2 (892.5) Antara invasi yang ketiga dan keempat ada segerombolan orang Andonit memasuki Eropa dari utara, datang dari Siberia dengan melalui sungai-sungai Rusia dan Laut Baltik. Mereka segera diserap oleh suku-suku Andit utara.
80:4.3 (892.6) Perluasan lebih awal dari ras ungu yang lebih murni itu jauh lebih damai dibandingkan keturunan Andit mereka yang semimiliter dan suka penaklukan itu. Bangsa Adam itu cinta damai; sedangkan bangsa Nodit suka berperang. Persatuan antara stok-stok ini, seperti yang nantinya berbaur dengan ras-ras Sangik, menghasilkan orang-orang Andit cakap dan agresif yang melakukan penaklukan militer sebenarnya.
80:4.4 (892.7) Namun demikian kuda adalah faktor evolusi yang menentukan dominasi bangsa Andit di negeri Barat. Kuda itu memberikan Andit yang menyebar itu keuntungan mobilitas yang sampai saat itu belum pernah ada, memungkinkan kelompok terakhir dari pasukan kavaleri Andit maju cepat mengelilingi Laut Kaspia untuk menyerbu seluruh Eropa. Semua gelombang bangsa Andit sebelumnya telah bergerak begitu lambat sehingga mereka cenderung terpecah belah pada jarak agak jauh dari Mesopotamia. Namun gelombang-gelombang yang belakangan ini pindah begitu cepatnya sehingga mereka mencapai Eropa sebagai kelompok-kelompok yang bersatu, masih mempertahankan beberapa ukuran budaya yang lebih tinggi.
80:4.5 (893.1) Seluruh dunia yang dihuni, di luar Cina dan wilayah sungai Efrat, telah membuat kemajuan budaya yang sangat terbatas selama sepuluh ribu tahun ketika orang-orang berkuda Andit yang kuat itu muncul pada milenium keenam dan ketujuh sebelum Kristus. Sementara mereka bergerak ke barat melintasi dataran-dataran Rusia, menyerap yang terbaik dari orang biru dan membasmi yang terburuk, mereka berbaur menjadi satu bangsa. Ini adalah para nenek moyang untuk yang disebut ras Nordik, leluhur orang-orang Skandinavia, Jerman, dan Anglo-Saxon.
80:4.6 (893.2) Tidak lama kemudian galur unggul biru telah sepenuhnya diserap oleh orang Andit di seluruh Eropa utara. Hanya di Lapland (dan sampai taraf tertentu di Brittany) orang Andonit yang lebih tua memang masih mempertahankan suatu kesamaan identitas.
80:5.1 (893.3) Suku-suku Eropa utara sedang terus menerus diperkuat dan ditingkatkan oleh aliran tetap para migran dari Mesopotamia melalui wilayah Turkestan-Rusia selatan, dan ketika gelombang terakhir pasukan berkuda Andit menyapu seluruh Eropa, sudah ada lebih banyak manusia dengan pewarisan Andit di wilayah itu daripada yang dapat ditemukan di tempat-tempat lain di seluruh dunia.
80:5.2 (893.4) Selama tiga ribu tahun markas-markas militer Andit utara berada di Denmark. Dari titik pusat ini berangkatlah berturut-turut gelombang penaklukan, yang menjadi semakin berkurang Andit dan semakin bertambah putih sementara abad-abad yang berlalu menyaksikan perpaduan akhir dari para penakluk Mesopotamia itu dengan bangsa-bangsa yang ditaklukkannya.
80:5.3 (893.5) Sementara manusia biru telah diserap di utara dan akhirnya menyerah kepada para penyerbu kavaleri putih yang menembus ke selatan, suku-suku ras putih campuran yang sedang maju ini bertemu dengan perlawanan gigih dan berlarut-larut dari orang-orang Cro-Magnon, tetapi kecerdasan yang unggul dan cadangan biologis yang terus bertambah memungkinkan mereka menghapus ras yang lebih tua itu dari keberadaan.
80:5.4 (893.6) Perjuangan menentukan antara orang putih dan orang biru dipertarungkan di lembah Somme. Di sini, mahkota dari ras biru dengan sengit melawan orang-orang Andit yang bergerak ke selatan itu, dan selama lebih dari lima ratus tahun orang-orang Cro-Magnoid ini berhasil mempertahankan wilayah mereka sebelum menyerah pada strategi militer yang lebih unggul dari para penyerbu putih. Thor, komandan yang berjaya dari balatentara utara dalam pertempuran akhir Somme, menjadi pahlawan suku-suku putih utara dan belakangan dipuja sebagai dewa oleh beberapa mereka.
80:5.5 (893.7) Benteng-benteng pertahanan orang biru yang bertahan paling lama berada di Perancis selatan, tetapi perlawanan militer besar yang terakhir dikalahkan di sepanjang sungai Somme. Penaklukan yang kemudian berkembang melalui penetrasi komersial, tekanan penduduk di sepanjang sungai, dan melalui perkawinan campuran terus menerus dengan yang superior, digabungkan dengan pemusnahan tanpa ampun terhadap yang inferior.
80:5.6 (893.8) Ketika dewan suku para tetua Andit telah memvonis seorang tawanan inferior sebagai tidak layak, maka ia, melalui upacara yang rumit, diserahkan pada pendeta dukun, yang mengawalnya ke sungai dan mengadakan ritus inisiasi ke “tempat berburu bahagia”—penenggelaman yang mematikan. Dengan cara ini para penyerang putih Eropa membasmi semua bangsa yang dihadapi yang tidak cepat diserap ke dalam barisan mereka sendiri, dan dengan demikian orang biru sampai pada akhirnya—dan dengan cepat.
80:5.7 (893.9) Orang Cro-Magnoid biru menyusun fondasi biologis untuk ras-ras Eropa modern, tetapi mereka telah bertahan hanya untuk diserap oleh para penakluk kampung halaman mereka yang kemudian dan kuat. Galur biru menyumbang banyak sifat kokoh dan banyak kekuatan fisik bagi ras kulit putih Eropa, tetapi humor dan imajinasi dari masyarakat Eropa campuran itu berasal dari orang Andit. Penyatuan Andit-biru ini, yang menghasilkan ras putih utara, membuat suatu kemunduran langsung peradaban Andit, suatu penghambatan yang bersifat sementara. Pada akhirnya, keunggulan terpendam orang-orang barbar utara ini terwujud dengan sendirinya dan mencapai puncaknya pada peradaban Eropa saat ini.
80:5.8 (894.1) Tahun 5000 SM ras putih yang berkembang itu dominan di seluruh Eropa bagian utara, termasuk Jerman utara, Perancis utara, dan Kepulauan Inggris. Eropa tengah untuk beberapa waktu dikuasai oleh orang biru dan Andonit berkepala bundar. Yang terakhir ini terutama terletak di lembah Danube dan tidak pernah sepenuhnya digusur oleh orang Andit.
80:6.1 (894.2) Dari masa-masa migrasi Andit yang penghabisan, kebudayaan makin turun di lembah Efrat, dan pusat langsung peradaban bergeser ke lembah sungai Nil. Mesir menjadi penerus Mesopotamia sebagai markas kelompok yang paling maju di bumi.
80:6.2 (894.3) Lembah Nil mulai menderita karena banjir sesaat sebelum banjir lembah-lembah Mesopotamia namun bernasib jauh lebih baik. Kemunduran awal ini diimbangi lebih oleh aliran terus-menerus imigran Andit, sehingga budaya Mesir, meskipun sebenarnya berasal dari daerah Efrat, tampaknya terus maju. Namun pada 5000 S.M., selama periode banjir di Mesopotamia, ada tujuh kelompok orang yang berbeda di Mesir; mereka semua, kecuali satu, datang dari Mesopotamia.
80:6.3 (894.4) Ketika eksodus terakhir dari lembah Efrat terjadi, Mesir beruntung karena memperoleh begitu banyak seniman dan perajin yang paling pandai. Para perajin Andit ini cukup merasa betah di sana karena mereka benar-benar akrab dengan kehidupan sungai, banjir, irigasi, dan musim-musim keringnya. Mereka menikmati posisi lembah Nil yang terlindung; mereka di sana kurang terkena serbuan dan serangan bermusuhan ketimbang di sepanjang Efrat. Dan mereka menambahkan banyak keterampilan pekerjaan logam orang Mesir. Di sini mereka mengolah bijih besi yang berasal dari Gunung Sinai sebagai ganti dari daerah Laut Hitam.
80:6.4 (894.5) Orang Mesir sangat awal merakit dewa-dewa kota mereka menjadi suatu sistem dewata nasional yang rumit. Mereka mengembangkan suatu teologi yang luas dan memiliki keimaman yang sama luasnya tetapi sangat membebani. Beberapa pemimpin yang berbeda mencoba untuk menghidupkan kembali sisa-sisa ajaran agama mula-mula dari keturunan Set, namun upaya ini hanya bertahan sebentar. Orang Andit membangun struktur batu pertama di Mesir. Yang pertama dan paling indah dari piramida batu itu didirikan oleh Imhotep, seorang jenius arsitektur Andit, sementara menjabat sebagai perdana menteri. Bangunan-bangunan sebelumnya telah dibangun dari bata, dan meskipun banyak struktur batu telah didirikan di berbagai belahan dunia, ini adalah yang pertama di Mesir. Namun seni bangunan terus menurun dari masa-masa sang arsitek besar ini.
80:6.5 (894.6) Zaman kebudayaan yang cemerlang ini terpotong oleh perang internal sepanjang sungai Nil, dan negara itu segera diserbu, seperti juga Mesopotamia, oleh suku-suku rendah dari Saudi yang tidak ramah dan oleh orang kulit hitam dari selatan. Akibatnya, kemajuan sosial terus menurun selama lebih dari lima ratus tahun.
80:7.1 (895.1) Selama penurunan kebudayaan di Mesopotamia selama beberapa waktu telah bertahan suatu peradaban yang unggul di pulau-pulau di Mediterania bagian timur.
80:7.2 (895.2) Sekitar 12.000 S.M. suatu suku Andit yang cemerlang bermigrasi ke Kreta. Ini adalah satu-satunya pulau yang ditempati begitu awal oleh kelompok yang unggul tersebut, dan makan waktu hampir dua ribu tahun sebelum keturunan para pelaut ini menyebar ke pulau-pulau tetangganya. Kelompok ini adalah orang Andit yang berkepala sempit, berperawakan lebih kecil, yang telah kawin campur dengan divisi Vanit dari bangsa Nodit utara. Mereka semua di bawah 1,8 meter tingginya dan benar-benar telah diusir dari daratan benua oleh rekan-rekan mereka yang lebih besar dan inferior. Para emigran ke Kreta ini sangat mahir dalam tekstil, logam, gerabah, pekerjaan saluran air, dan penggunaan batu untuk bahan bangunan. Mereka melakukan tulis-menulis dan bekerja sebagai penggembala serta petani.
80:7.3 (895.3) Hampir dua ribu tahun setelah pemukiman di Kreta itu ada sekelompok keturunan jangkung dari Adamson melakukan perjalanan melalui kepulauan utara ke Yunani, datang hampir langsung dari rumah mereka di dataran tinggi utara Mesopotamia. Para nenek moyang orang Yunani ini dipimpin ke barat oleh Sato, seorang keturunan langsung dari Adamson dan Ratta.
80:7.4 (895.4) Kelompok yang akhirnya menetap di Yunani itu terdiri dari tiga ratus tujuh puluh lima orang yang terpilih dan unggul yang merupakan akhir dari peradaban kedua orang-orang Adamsonit. Anak-anak Adamson yang belakangan ini membawa galur yang saat itu paling berharga untuk ras kulit putih yang sedang muncul. Mereka dari golongan intelektual yang tinggi dan, secara fisik, adalah manusia yang paling elok dari sejak zaman Eden pertama.
80:7.5 (895.5) Segera Yunani dan wilayah Kepulauan Aegea meneruskan Mesopotamia dan Mesir sebagai pusat perdagangan, seni, dan budaya dunia Barat. Namun seperti halnya di Mesir, demikian lagi praktis hampir semua seni dan ilmu di dunia Aegean berasal dari Mesopotamia kecuali budaya bangsa Adamsonit yang adalah pelopor orang-orang Yunani. Semua seni dan kejeniusan orang-orang yang belakangan ini adalah warisan langsung dari anak-cucu Adamson, putra pertama Adam dan Hawa, dan istri keduanya yang luar biasa, seorang putri yang diturunkan dalam garis tak terputus dari staf Nodit murni dari Pangeran Kaligastia. Tidak heran orang-orang Yunani memiliki tradisi mitologis bahwa mereka langsung diturunkan dari para dewa dan tokoh-tokoh supramanusia.
80:7.6 (895.6) Wilayah Aegean melewati lima tahap budaya yang berbeda, masing-masing kurang rohani dibanding pendahulunya, dan tidak lama kemudian era kejayaan seni terakhir runtuh tertimpa beban berat dari keturunan para budak Danubian rata-rata yang berkembang cepat, budak-budak yang telah didatangkan oleh generasi-generasi Yunani selanjutnya.
80:7.7 (895.7) Selama kurun waktu ini di Kreta kultus pemujaan ibudari keturunan Kain mencapai mode terbesarnya saat itu. Kultus ini memuliakan Hawa dalam penyembahan mengenai “bunda agung.” Gambar Hawa ada dimana-mana. Ribuan kuil publik didirikan di seluruh Kreta dan Asia Kecil. Kultus ibu ini bertahan sampai ke masa Kristus, kemudian digabungkan dalam agama Kristen awal di bawah kedok pengagungan dan penyembahan Maria ibu Yesus di bumi.
80:7.8 (895.8) Pada sekitar tahun 6500 S.M. telah terjadi penurunan besar dalam warisan rohani bangsa Andit. Keturunan Adam tersebar luas dan telah nyaris tertelan dalam ras-ras manusia yang lebih tua dan lebih banyak. Dan dekadensi peradaban Andit ini, bersama dengan hilangnya standar keagamaan mereka, meninggalkan ras-ras yang miskin secara rohani di dunia ini dalam kondisi menyedihkan.
80:7.9 (896.1) Tahun 5000 S.M. tiga galur termurni dari keturunan Adam berada di Sumeria, Eropa bagian utara, dan Yunani. Seluruh Mesopotamia sedang perlahan-lahan merosot oleh aliran ras campuran dan gelap yang merembes masuk dari Arab. Dan kedatangan orang-orang inferior ini menyumbang lebih lanjut untuk penyebaran sisa biologis dan budaya Andit ke luar daerah itu. Dari seluruh lengkungan wilayah subur orang-orang yang lebih suka bertualang mengalir ke barat ke pulau-pulau. Para migran ini membudidayakan biji-bijian dan sayuran, dan mereka membawa hewan-hewan peliharaan mereka.
80:7.10 (896.2) Sekitar 5000 S.M. sekawanan orang Mesopotamia progresif yang kuat pindah dari lembah Efrat dan menetap di pulau Siprus; peradaban ini tersapu habis sekitar dua ribu tahun kemudian oleh gerombolan-gerombolan barbar dari utara.
80:7.11 (896.3) Satu koloni besar lain menetap di Mediterania dekat lokasi yang kemudian disebut Kartago. Dan dari Afrika utara sejumlah besar Andit memasuki Spanyol dan kemudian berbaur di Swiss dengan saudara-saudara mereka yang sebelumnya datang ke Italia dari Kepulauan Aegea.
80:7.12 (896.4) Ketika Mesir mengikuti Mesopotamia dalam penurunan budaya, banyak keluarga yang lebih mampu dan maju melarikan diri ke Kreta, sehingga sangat menambah peradaban sudah maju ini. Dan ketika kedatangan kelompok rendahan dari Mesir kemudian mengancam peradaban Kreta, keluarga-keluarga yang lebih berbudaya pindah ke barat ke Yunani.
80:7.13 (896.5) Orang Yunani bukan hanya guru dan seniman besar, mereka juga pedagang dan penjajah terbesar di dunia. Sebelum takluk pada banjir inferioritas yang akhirnya melanda seni dan perdagangan mereka, mereka berhasil menanam begitu banyak pos-pos budaya ke barat sehingga banyak sekali kemajuan dalam peradaban Yunani awal masih bertahan dalam bangsa-bangsa Eropa selatan yang kemudian, dan banyak dari keturunan campuran dari Adamsonit ini menjadi menyatu dalam suku-suku di daratan benua yang berdekatan.
80:8.1 (896.6) Orang-orang Andit dari lembah Efrat bermigrasi ke utara ke Eropa untuk berbaur dengan orang-orang biru, dan ke barat ke kawasan Mediterania untuk bercampur dengan sisa-sisa orang Sahara campuran dan orang-orang biru selatan. Dan kedua cabang dari ras kulit putih ini dulu, dan sekarang, terpisahkan lebar oleh suku-suku Andonit pegunungan berkepala lebar yang masih selamat, orang Andonit lebih awal yang sudah lama menghuni kawasan-kawasan tengah ini.
80:8.2 (896.7) Keturunan Andon ini tersebar melalui sebagian besar kawasan pegunungan tengah dan tenggara Eropa. Mereka sering diperkuat oleh pendatang-pendatang dari Asia Kecil, yang wilayahnya mereka duduki dengan kekuatan cukup besar. Orang Het (Hittite) kuno berasal langsung dari stok Andonit; kulit pucat dan kepala lebar mereka adalah ciri khas ras itu. Galur ini terbawa dalam leluhurnya Abraham dan menyumbang banyak untuk penampilan wajah khas keturunan Yahudi di kemudian hari, yang meskipun memiliki budaya dan agama yang berasal dari bangsa Andit, namun berbicara dengan bahasa yang sangat berbeda. Logat bahasa orang Het adalah jelas logat Andonit.
80:8.3 (897.1) Suku-suku yang tinggal di rumah-rumah yang dibangun di atas tumpukan atau dermaga kayu di atas danau-danau di Italia, Swiss, dan selatan Eropa adalah perluasan bagian luar dari migrasi orang-orang Afrika, Aegea, dan, lebih khususnya, orang Danubia.
80:8.4 (897.2) Orang Danubia adalah ras Andonit, petani dan penggembala yang telah memasuki Eropa melalui semenanjung Balkan dan bergerak perlahan ke utara melalui lembah sungai Danube. Mereka membuat tembikar dan menggarap tanah, lebih memilih untuk tinggal di lembah-lembah. Pemukiman Danubian yang paling utara berada di Liege di Belgia. Suku-suku ini merosot dengan cepat saat mereka bergerak menjauh dari pusat dan sumber budaya mereka. Tembikar terbaik adalah produk dari pemukiman-pemukiman yang sebelumnya.
80:8.5 (897.3) Orang Danubia menjadi para pemuja ibu sebagai hasil karya para misionaris dari Kreta. Suku-suku ini kemudian melebur dengan kelompok-kelompok pelaut Andonit yang datang dengan perahu dari pantai Asia Kecil, dan yang juga penyembah ibu. Sebagian besar dari Eropa tengah dengan demikian sejak awal dihuni oleh jenis campuran ras putih yang berkepala lebar ini, yang mempraktekkan penyembahan ibu dan ritus keagamaan mengkremasi orang mati, karena adalah kebiasaan penganut kultus ibu itu untuk membakar jenazah dalam gubuk batu.
80:9.1 (897.4) Paduan rasial di Eropa menjelang akhir migrasi Andit menjadi digeneralisir ke dalam tiga ras putih sebagai berikut:
80:9.2 (897.5) 1. Ras putih utara. Ras yang disebut ras Nordik ini terutama terdiri dari orang biru ditambah Andit tetapi juga mengandung sejumlah besar darah Andonit, bersama-sama dengan jumlah yang lebih kecil Sangik merah dan kuning. Ras putih utara dengan demikian mencakup keempat stok manusia yang paling diinginkan ini. Namun pewarisan terbesar adalah dari orang biru. Ciri khas orang Nordik awal adalah berkepala panjang, tinggi, dan berambut pirang. Namun sudah lama lalu ras ini menjadi bercampur sepenuhnya dengan semua cabang bangsa putih.
80:9.3 (897.6) Budaya primitif Eropa, yang ditemui oleh para penyerbu Nordik itu, adalah orang-orang Danubian yang merosot bercampur dengan manusia biru. Orang Nordik-Denmark dan budaya Andonit-Danubian bertemu dan berbaur di Sungai Rhine seperti yang disaksikan oleh keberadaan dua kelompok rasial di Jerman hari ini.
80:9.4 (897.7) Orang Nordik melanjutkan perdagangan amber dari pantai Baltik, membangun perniagaan yang besar dengan orang-orang berkepala lebar dari lembah Danube melalui Lintas Brenner. Kontak yang berlangsung lama dengan orang-orang Danubia ini membawa orang-orang utara ini menjadi penyembah ibu, dan selama beberapa ribu tahun pengkremasian orang mati dilakukan hampir menyeluruh di Skandinavia. Hal ini menjelaskan mengapa sisa-sisa ras putih yang lebih awal, meskipun dikuburkan di seluruh Eropa, tidak akan dapat ditemukan—hanya ditemukan abu mereka dalam guci batu dan tanah liat. Orang-orang kulit putih ini juga membangun tempat tinggal, mereka tidak pernah tinggal dalam gua. Dan lagi hal ini menjelaskan mengapa ada begitu sedikit bukti mengenai budaya awal orang putih, meskipun jenis Cro-Magnon yang sebelumnya terpelihara dengan baik tersegel dengan aman dalam gua-gua dan ceruk-ceruk. Seperti yang terjadi, pada suatu masa di Eropa utara ada budaya primitif dari orang Danubia yang merosot dan orang biru lalu berikutnya tiba-tiba muncul orang kulit putih yang jauh lebih unggul.
80:9.5 (897.8) 2. Ras putih tengah. Walaupun kelompok ini mencakup galur biru, kuning, dan Andit, namun dominan Andonit. Orang-orang ini berkepala lebar, kehitaman, dan berbadan gempal. Mereka terdesak seperti baji di antara ras Nordik dan ras Mediterania, dengan dasar yang luas terletak di Asia dan puncaknya menembus Perancis timur.
80:9.6 (898.1) Selama hampir dua puluh ribu tahun orang Andonit telah terdesak oleh orang Andit makin lama makin jauh ke utara di Asia Tengah. Pada tahun 3000 S.M. meningkatnya kekeringan mendorong bangsa Andonit ini kembali ke Turkestan. Desakan Andonit ke selatan ini berlanjut selama lebih dari seribu tahun dan, membelah seputar laut Kaspia dan laut Hitam, menembus Eropa dengan cara melalui Balkan maupun Ukraina. Invasi ini meliputi kelompok yang tersisa dari keturunan Adamson, dan selama paruh kedua dari periode invasi, membawa serta sejumlah besar orang Andit Iran demikian pula banyak dari keturunan imam Set.
80:9.7 (898.2) Tahun 2500 S.M. gerakan orang Andonit ke arah barat mencapai Eropa. Dan penyerbuan seluruh Mesopotamia, Asia Kecil, dan cekungan Danube oleh kaum barbar dari perbukitan Turkestan ini merupakan yang paling serius dan bertahan lama dari semua kemunduran budaya sampai saat itu. Para penyerbu itu jelas meng-Andonisasikan karakter ras-ras Eropa tengah, yang telah sejak itu tetap berciri khas Alpen.
80:9.8 (898.3) 3. Ras putih selatan. Ras berambut coklat Mediterania ini terdiri dari paduan Andit dan orang biru, dengan galur Andonit yang lebih sedikit daripada di utara. Kelompok ini juga menyerap cukup banyak darah Sangik sekunder melalui orang Sahara. Pada waktu-waktu kemudian divisi selatan dari ras putih ini disuntik oleh unsur-unsur Andit kuat dari Mediterania timur.
80:9.9 (898.4) Namun demikian, pesisir Mediterania belum diresapi oleh orang Andit sampai masa-masa invasi nomadik besar tahun 2500 S.M. Lalu lintas dan perdagangan darat hampir terhenti selama abad-abad ini ketika orang-orang nomaden menyerbu distrik-distrik timur Mediterania. Gangguan pada perjalanan darat ini menyebabkan perluasan besar lalu lintas dan perdagangan laut; perniagaan laut Mediterania sedang sibuk sekitar empat ribu lima ratus tahun yang lalu. Dan perkembangan lalu lintas laut ini mengakibatkan perluasan mendadak keturunan Andit ke seluruh wilayah pesisir dari cekungan Mediterania.
80:9.10 (898.5) Campuran-campuran rasial ini meletakkan dasar bagi ras Eropa selatan, ras yang paling sangat bercampur dari semuanya. Sejak masa-masa tersebut ras ini telah mengalami pencampuran tambahan lebih lanjut lagi, terutama dengan orang-orang biru-kuning-Andit dari Arabia. Ras Mediterania ini, pada kenyataannya, begitu bebas bercampur dengan orang sekitarnya sehingga menjadi hampir tak terlihat sebagai jenis yang terpisah, tetapi secara umum para anggota ras ini pendek, berkepala panjang, dan berambut coklat.
80:9.11 (898.6) Di utara, bangsa Andit, melalui peperangan dan perkawinan, melenyapkan orang biru, tetapi di selatan mereka selamat dalam jumlah yang lebih besar. Orang Basque dan Berber merupakan kelangsungan hidup dua cabang dari ras ini, tetapi bangsa-bangsa inipun telah bercampur seluruhnya dengan orang-orang Sahara.
80:9.12 (898.7) Demikianlah gambaran dari campuran ras yang hadir di Eropa tengah sekitar 3000 S.M. Terlepas dari kegagalan parsial bangsa Adamik, jenis yang lebih tinggi memang telah berbaur.
80:9.13 (898.8) Masa-masa ini adalah masa-masa Zaman Batu Baru yang tumpang tindih dengan Zaman Perunggu yang sedang mendekat. Di Skandinavia masa itu adalah Zaman Perunggu dikaitkan dengan penyembahan ibu. Di selatan Perancis dan Spanyol zaman itu adalah Zaman Batu Baru yang dikaitkan dengan penyembahan matahari. Ini adalah waktu pembangunan kuil matahari yang berbentuk melingkar dan tak beratap. Ras kulit putih Eropa adalah pembangun yang enerjik, gemar mendirikan batu-batu besar sebagai persembahan pada matahari, seperti yang dilakukan keturunan mereka belakangan di Stonehenge. Adat istiadat pemujaan matahari itu menunjukkan bahwa ini adalah periode besar pertanian di Eropa selatan.
80:9.14 (899.1) Takhyul-takhyul dari era pemujaan matahari yang relatif baru ini bahkan sekarangpun masih bertahan dalam kebiasaan sehari-hari rakyat Brittany. Meskipun telah dikristenkan selama lebih dari seribu lima ratus tahun, para Breton ini masih tetap memelihara jimat-jimat dari Zaman Batu Baru untuk menangkal mata jahat. Mereka masih tetap menyimpan batu petir dalam cerobong asap sebagai perlindungan terhadap petir. Orang-orang Breton tidak pernah berbaur dengan orang Nordik Skandinavia. Mereka adalah yang masih bertahan hidup dari penduduk Andonit asli Eropa Barat, bercampur dengan stok-stok Mediterania.
80:9.15 (899.2) Tetapi adalah kekeliruan mencoba untuk menggolongkan orang-orang kulit putih sebagai Nordik, Alpen, dan Mediterania. Telah terjadi begitu banyak pencampuran sehingga tidak memungkinkan pengelompokan tersebut. Pada suatu waktu ada pembagian ras putih yang cukup baik terdefinisi menjadi kelas-kelas tersebut, tetapi pembauran luas telah terjadi sejak itu, dan tidak mungkin lagi untuk mengenali perbedaan-perbedaan ini dengan suatu kejelasan. Bahkan di tahun 3000 S.M. kelompok-kelompok sosial kuno itu tidak lagi lebih dari satu ras jika dibandingkan penduduk Amerika Utara saat ini.
80:9.16 (899.3) Kebudayaan Eropa ini selama lima ribu tahun terus tumbuh dan sampai taraf tertentu saling berbaur. Tetapi hambatan bahasa mencegah pergaulan timbal balik penuh antara berbagai bangsa Barat. Selama abad lalu budaya ini telah mengalami kesempatan terbaiknya untuk berbaur dalam populasi kosmopolitan Amerika Utara; dan masa depan benua itu akan ditentukan oleh kualitas faktor-faktor rasial yang diizinkan untuk masuk ke dalam populasi saat ini dan masa depan, demikians pula oleh tingkat kebudayaan sosial yang dipertahankan.
80:9.17 (899.4) [Disampaikan oleh sesosok Penghulu Malaikat Nebadon.]
Buku Urantia
Makalah 81
81:0.1 (900.1) TERLEPAS dari naik dan turun akibat kegagalan rencana-rencana untuk perbaikan dunia yang diproyeksikan dalam misi-misi Kaligastia dan Adam, evolusi organik dasar dari spesies manusia itu terus membawa maju ras-ras dalam skala kemajuan manusia dan perkembangan rasial. Evolusi bisa lambat tetapi tidak dapat dihentikan.
81:0.2 (900.2) Pengaruh dari ras ungu, meskipun dalam jumlah-jumlah yang lebih kecil dari yang telah direncanakan, menghasilkan suatu kemajuan dalam peradaban, yang sejak masa Adam, telah jauh melampaui kemajuan umat manusia dalam seluruh keberadaannya dari hampir satu juta tahun sebelumnya.
81:1.1 (900.3) Selama sekitar tiga puluh lima ribu tahun setelah masa-masa Adam, tempat lahir peradaban berada di barat daya Asia, membentang dari lembah Nil ke arah timur dan sedikit ke utara melintasi Arabia utara, melalui Mesopotamia, dan berlanjut ke Turkestan. Dan iklim merupakan faktor penentu dalam pembentukan peradaban di wilayah itu.
81:1.2 (900.4) Perubahan besar dalam iklim dan geologi di Afrika Utara dan Asia Barat itulah yang mengakhiri migrasi awal keturunan Adam, membatasi mereka dari Eropa oleh karena meluasnya Mediterania dan mengalihkan arus migrasi ke utara dan ke timur masuk ke Turkestan. Pada saat selesainya kenaikan daratan dan perubahan iklim yang berkaitan ini, sekitar 15.000 S.M., peradaban telah menemui jalan buntu di seluruh dunia kecuali adanya ragi budaya dan cadangan biologis bangsa Andit yang masih terkungkung ke arah timur oleh pegunungan di Asia, dan ke barat oleh hutan yang makin luas di Eropa.
81:1.3 (900.5) Evolusi iklim kini akan menyelesaikan apa yang gagal dilakukan semua upaya lain, yakni, memaksa orang-orang Eurasia itu untuk meninggalkan perburuan demi untuk pekerjaan menggembala dan bercocok tanam yang lebih maju. Evolusi itu mungkin saja lambat, tetapi amat efektif.
81:1.4 (900.6) Karena budak-budak begitu umum dipekerjakan oleh para petani yang lebih awal, petani itu sebelumnya dipandang rendah oleh para pemburu maupun oleh para penggembala. Berabad-abad menggarap tanah itu dianggap pekerjaan rendah; oleh karena itu ada gagasan bahwa kerja keras menggarap tanah adalah kutukan, padahal itu adalah yang terbesar dari semua berkat. Bahkan pada hari-harinya Kain dan Habel pengorbanan dari kehidupan penggembalaan itu dihargai lebih tinggi daripada persembahan pertanian.
81:1.5 (900.7) Manusia biasanya berkembang menjadi seorang petani dari pemburu dengan transisi melalui era gembala, dan hal ini juga berlaku di kalangan orang Andit, tetapi lebih sering paksaan evolusioner akibat keharusan iklim akan menyebabkan seluruh suku untuk pindah langsung dari pemburu menjadi petani-petani yang berhasil. Namun fenomena pindah langsung dari perburuan ke pertanian hanya terjadi di kawasan-kawasan dimana ada tingkat campuran ras yang tinggi dengan stok ungu.
81:1.6 (901.1) Bangsa-bangsa yang berevolusi (terutama orang Cina) sejak dini belajar untuk menanam bibit dan membudidayakan tanaman melalui pengamatan terhadap bertunasnya benih yang kebetulan dibasahi atau yang telah ditaruh dalam kuburan sebagai makanan untuk yang meninggal. Namun di seluruh Asia barat daya, sepanjang dasar-dasar sungai dan dataran subur yang berdekatan, orang Andit menggunakan teknik-teknik pertanian ditingkatkan yang diwarisi dari nenek moyang mereka, yang telah membuat pertanian dan pertamanan sebagai kegiatan utama di dalam batas-batas taman kedua.
81:1.7 (901.2) Selama ribuan tahun keturunan Adam telah menanam gandum dan jelai, seperti yang diperbaiki dalam Taman, di seluruh dataran tinggi di perbatasan atas Mesopotamia. Keturunan Adam dan Adamson di sini bertemu, berdagang, dan berbaur secara sosial.
81:1.8 (901.3) Perubahan kondisi hidup yang dipaksakan inilah yang menyebabkan sebagian besar ras manusia menjadi omnivora dalam praktek diet mereka. Kombinasi dari diet gandum, beras, dan sayuran dengan daging ternak menandai langkah maju yang besar dalam kesehatan dan kekuatan fisik orang-orang kuno ini.
81:2.1 (901.4) Pertumbuhan kebudayaan itu didasarkan pada perkembangan sarana-sarana peradaban. Sarana-sarana yang digunakan manusia dalam kenaikannya dari kebiadaban adalah efektif hanya sejauh taraf bahwa sarana-sarana itu membebaskan kekuatan manusia untuk pemenuhan tugas-tugas yang lebih tinggi.
81:2.2 (901.5) Kamu yang sekarang hidup pada masa belakangan ini, di tengah suasana kebudayaan yang sedang bersemi dan permulaan kemajuan dalam urusan-urusan sosial, kamu yang benar-benar memiliki sedikit waktu luang untuk berpikir tentang masyarakat dan peradaban, janganlah kamu mengabaikan fakta bahwa nenek moyang awalmu itu hanya memiliki sedikit atau bahkan tidak punya waktu luang yang bisa dipakai untuk perenungan bijaksana dan pemikiran sosial.
81:2.3 (901.6) Empat kemajuan besar pertama dalam peradaban manusia adalah:
81:2.4 (901.7) 1. Penjinakan api.
81:2.5 (901.8) 2. Domestikasi atau Penjinakan hewan.
81:2.6 (901.9) 3. Perbudakan tawanan.
81:2.7 (901.10) 4. Milik pribadi.
81:2.8 (901.11) Meskipun api, penemuan besar yang pertama, pada akhirnya membuka pintu-pintu ke dunia ilmiah, namun hal itu bagi manusia primitif tidak terlalu bernilai. Orang primitif menolak untuk mengakui sebab-sebab alami sebagai penjelasan untuk fenomena yang biasa sehari-hari.
81:2.9 (901.12) Ketika ditanya dari mana api berasal, kisah sederhana tentang Andon dan batu api segera digantikan oleh legenda bagaimana seorang yang bernama Prometheus mencurinya dari langit. Orang kuno dahulu mencari penjelasan adikodrati untuk semua fenomena alami yang tidak berada dalam jangkauan pemahaman pribadi mereka; dan banyak orang modern juga terus melakukan hal ini. Depersonalisasi terhadap apa yang disebut fenomena alamiah itu telah memerlukan waktu berabad-abad, dan masih belum selesai. Namun pencarian yang terang-terangan, jujur, dan tak gentar untuk mencari penyebab sesungguhnya adalah yang melahirkan ilmu pengetahuan modern: Hal itu mengubah astrologi menjadi astronomi, alkimia menjadi kimia, dan sihir menjadi ilmu kedokteran.
81:2.10 (901.13) Dalam era pramesin satu-satunya cara di mana manusia bisa menyelesaikan pekerjaan tanpa melakukannya sendiri adalah dengan menggunakan seekor hewan. Domestikasi hewan menempatkan di tangannya peralatan hidup, dan pemanfaatan cerdas hewan itu mempersiapkan jalan bagi pertanian maupun transportasi. Tanpa hewan-hewan ini manusia tentulah tidak bisa bangkit dari keadaan primitifnya ke tahap-tahap peradaban yang berikutnya.
81:2.11 (902.1) Sebagian besar hewan yang paling cocok untuk dijinakkan ditemukan di Asia, terutama di daerah pusat sampai barat daya. Ini adalah salah satu alasan mengapa peradaban berkembang cepat di wilayah itu daripada di bagian-bagian lain dunia. Banyak dari hewan ini telah dua kali sebelumnya dijinakkan, dan dalam era Andit mereka dijinakkan sekali lagi. Namun demikian anjing itu tetap bersama dengan para pemburu sejak diadopsi oleh manusia biru jauh hari sebelumnya.
81:2.12 (902.2) Bangsa Andit dari Turkestan adalah orang-orang pertama yang secara luas menjinakkan kuda, dan ini adalah alasan lain mengapa budaya mereka begitu lama dominan. Pada tahun 5000 S.M. petani Mesopotamia, Turkestan, dan Cina telah mulai memelihara domba, kambing, sapi, unta, kuda, unggas, dan gajah. Mereka mempekerjakan sebagai binatang beban lembu, unta, kuda, dan yak. Manusia itu sendiri satu kali pernah menjadi binatang beban. Salah seorang penguasa ras biru pernah memiliki seratus ribu orang dalam koloni pembawa bebannya.
81:2.13 (902.3) Lembaga-lembaga perbudakan dan kepemilikan pribadi atas tanah datang bersama dengan pertanian. Perbudakan mengangkat standar hidup majikan dan memberikan lebih banyak waktu luang untuk budaya sosial.
81:2.14 (902.4) Manusia liaradalah budak alam, tetapi peradaban ilmiah itu perlahan mengaruniakan peningkatan kebebasan bagi umat manusia. Melalui hewan, api, angin, air, listrik, dan sumber-sumber energi lainnya yang belum ditemukan, manusia telah memerdekakan, dan akan terus membebaskan diri mereka sendiri dari keharusan untuk bekerja keras tak henti-hentinya. Terlepas dari masalah sementara yang dihasilkan oleh penemuan mesin yang produktif, manfaat akhir yang akan diperoleh dari penemuan mekanis tersebut tak dapat ditaksir. Peradaban tidak pernah bisa berkembang pesat, apalagi terbentuk mapan, sampai manusia memiliki waktu luang untuk berpikir, merencanakan, membayangkan cara-cara baru dan lebih baik untuk melakukan segala sesuatu.
81:2.15 (902.5) Manusia pertama hanya memperoleh tempat berteduhnya, hidup di bawah tonjolan batu atau berdiam dalam gua-gua. Selanjutnya ia menyesuaikan bahan-bahan alami seperti kayu dan batu untuk penciptaan gubuk keluarga. Terakhir ia memasuki tahap kreatif pembangunan rumah, belajar untuk membikin batu bata dan bahan bangunan lainnya.
81:2.16 (902.6) Orang-orang dari dataran tinggi Turkestan adalah yang pertama dari ras-ras yang lebih modern yang membangun kediaman mereka dari kayu, rumah yang tidak banyak berbeda dari rumah kabin balok kayu mula-mula dari para pemukim perintis Amerika. Di seluruh tanah-tanah datar tempat tinggal manusia terbuat dari batu bata; di kemudian hari, dari batu bata yang dibakar.
81:2.17 (902.7) Ras-ras sungai yang lebih tua membuat gubuk-gubuk mereka dengan menancapkan tiang-tiang tinggi ke tanah dalam sebuah lingkaran; atas-atasnya kemudian dihubungkan bersama, membuat rangka tulangan untuk pondok, yang diselingi dengan alang-alang melintang, seluruh karya itu menyerupai keranjang terbalik yang besar. Struktur ini kemudian bisa dilumuri seluruhnya dengan lempung dan, setelah pengeringan di bawah sinar matahari, akan menjadi hunian tahan cuaca yang sangat berguna.
81:2.18 (902.8) Dari gubuk-gubuk awal inilah secara independen kemudian berasal gagasan segala macam keranjang anyaman. Di antara satu kelompok ide pembuatan gerabah muncul dari mengamati efek mengolesi rangka tiang ini dengan lempung basah. Praktek pengerasan tembikar dengan dibakar itu ditemukan ketika salah satu gubuk primitif yang tertutup tanah liat ini tidak sengaja terbakar. Seni zaman kuno banyak kali berasal dari kejadian tidak disengaja yang menyertai kehidupan sehari-hari orang-orang purba itu. Setidaknya, hal ini hampir seluruhnya benar tentang kemajuan evolusioner manusia hingga kedatangan Adam.
81:2.19 (903.1) Meskipun tembikar telah pertama kali diperkenalkan oleh staf Pangeran sekitar setengah juta tahun yang lalu, pembuatan wadah tanah liat telah praktis berhenti selama lebih dari seratus lima puluh ribu tahun. Hanya orang Nodit pra-Sumeria di pantai teluk yang terus membuat wadah-wadah tanah liat. Seni pembuatan tembikar dihidupkan kembali selama masanya Adam. Penyebaran seni ini bersamaan dengan perluasan wilayah gurun di Afrika, Arab, dan Asia Tengah, dan hal itu menyebar dalam gelombang-gelombang berturut-turut perbaikan metode dari Mesopotamia keluar ke belahan bumi Timur.
81:2.20 (903.2) Peradaban-peradaban dari zaman Andit ini tidak selalu dapat dilacak oleh tahapan-tahapan seni tembikar atau seni lainnya mereka. Kelancaran perjalanan evolusi manusia sangat dibuat rumit oleh rezim Dalamatia maupun Eden. Sering terjadi bahwa vas-vas dan perkakas yang belakangan ternyata lebih bermutu rendah daripada produk sebelumnya dari orang-orang Andit yang lebih murni.
81:3.1 (903.3) Pemusnahan padang rumput terbuka lahan perburuan dan merumput subur di Turkestan akibat dari perubahan iklim, yang dimulai sekitar 12.000 S.M., memaksa orang-orang dari daerah tersebut beralih pada bentuk-bentuk baru industri dan manufaktur kasar. Beberapa pindah ke budidaya ternak peliharaan, yang lain menjadi petani atau pengumpul makanan yang terbawa air, tetapi jenis kecerdasan Andit yang lebih tinggi memilih untuk bekerja dalam perdagangan dan manufaktur. Bahkan menjadi kebiasaan bagi seluruh suku untuk mengkhususkan diri mereka pada pengembangan satu industri tertentu. Dari lembah Nil ke Hindu Kush dan dari Gangga ke Sungai Kuning, usaha utama suku-suku unggul itu menjadi budidaya tanah, dengan perniagaan sebagai usaha sampingan.
81:3.2 (903.4) Peningkatan dalam perdagangan dan dalam pembikinan bahan baku menjadi berbagai barang dagangan secara langsung berperan menghasilkan komunitas-komunitas awal dan semidamai yang begitu berpengaruh dalam menyebarkan budaya dan seni peradaban. Sebelum era perdagangan dunia secara luas, komunitas sosial adalah kesukuan—kelompok-kelompok keluarga yang diperluas. Perdagangan membawa ke dalam persahabatan berbagai jenis sosok manusia, sehingga memberikan kontribusi untuk fertilisasi silang budaya yang lebih cepat.
81:3.3 (903.5) Sekitar dua belas ribu tahun yang lalu terbitlah era perkotaan mandiri. Kota-kota perdagangan dan manufaktur primitif ini selalu dikelilingi oleh zona-zona pertanian dan pemeliharaan ternak. Meskipun benar bahwa industri didukung oleh peningkatan standar hidup, kamu jangan salah paham tentang perbaikan kehidupan urban mula-mula. Ras-ras awal itu tidak terlalu rapi dan bersih, dan komunitas primitif rata-rata naik antara tiga puluh sampai enam puluh sentimeter setiap dua puluh lima tahun semata-mata sebagai akibat dari penumpukan kotoran dan sampah saja. Beberapa dari kota-kota kuno ini juga naik di atas tanah sekitarnya dengan sangat cepat karena gubuk-gubuk berbalut lumpur yang tidak dibakar tidak tahan lama, dan menjadi kebiasaan untuk membangun tempat tinggal baru langsung di atas reruntuhan yang lama.
81:3.4 (903.6) Meluasnya penggunaan logam merupakan fitur dari era kota industri dan perdagangan awal ini. Kamu telah menemukan adanya kebudayaan perunggu di Turkestan bertanggal sebelum 9000 S.M., dan orang Andit sejak awal belajar untuk mengerjakan besi, emas, dan tembaga juga. Namun demikian kondisinya sangat berbeda di luar pusat-pusat peradaban yang lebih maju. Tidak ada periode yang jelas berbeda, seperti Zaman Batu, Perunggu, dan Besi; ketiganya semua ada pada waktu yang sama di lokasi-lokasi yang berbeda.
81:3.5 (904.1) Emas adalah logam pertama yang dicari oleh manusia; emas mudah untuk dikerjakan, dan pada awalnya hanya digunakan sebagai hiasan. Berikutnya tembaga dikerjakan tetapi tidak secara luas sampai dicampur dengan timah untuk membuat perunggu yang lebih keras. Penemuan pencampuran tembaga dan timah untuk membuat perunggu itu dilakukan oleh salah seorang keturunan Adamson Turkestan yang tambang tembaga dataran tingginya kebetulan berada di samping deposit timah.
81:3.6 (904.2) Dengan munculnya manufaktur kasar dan industri permulaan, perdagangan dengan cepat menjadi pengaruh yang paling ampuh dalam penyebaran peradaban budaya. Pembukaan saluran-saluran perdagangan lewat darat dan laut sangat membantu perjalanan dan percampuran budaya serta pembauran peradaban. Tahun 5000 S.M. kuda itu secara umum digunakan di seluruh tanah beradab dan setengah beradab. Ras-ras yang kemudian ini tidak hanya memiliki kuda peliharaan tetapi juga berbagai macam gerobak dan kereta. Berabad-abad sebelumnya, roda telah digunakan, tetapi sekarang kendaraan dilengkapi sedemikian sehingga menjadi secara menyeluruh digunakan baik dalam perdagangan maupun perang.
81:3.7 (904.3) Pedagang yang bepergian dan penjelajah yang berkeliling berbuat lebih untuk memajukan peradaban sejarah daripada gabungan semua pengaruh lainnya. Penaklukan militer, kolonisasi, dan usaha misionaris yang dipupuk oleh agama-agama kemudian juga merupakan faktor dalam penyebaran kebudayaan; tetapi ini semua nomor dua dibandingkan hubungan perdagangan, yang selalu dipercepat oleh perkembangan pesat seni dan ilmu-ilmu industri.
81:3.8 (904.4) Penyerapan stok Adam ke dalam ras manusia tidak hanya mempercepat laju peradaban, tetapi juga sangat mendorong kecenderungan mereka terhadap petualangan dan eksplorasi sampai akhirnya sebagian besar Eurasia dan Afrika utara segera diduduki oleh keturunan campuran orang Andit yang dengan cepat berlipat ganda.
81:4.1 (904.5) Ketika bersentuhan dengan fajar dari era sejarah, seluruh Eurasia, Afrika Utara, dan Kepulauan Pasifik diduduki oleh ras campuran umat manusia. Dan ras-ras masa kini ini telah dihasilkan dari perpaduan dan pembauran ulang lima stok dasar manusia Urantia.
81:4.2 (904.6) Setiap ras Urantia dikenali oleh ciri-ciri fisik tertentu yang membedakan. Orang-orang Adamit dan Nodit berkepala panjang; orang Andonit berkepala lebar. Ras-ras Sangik berkepala sedang, sementara orang-orang kuning dan biru cenderung berkepala lebar. Ras biru, bila bercampur dengan stok Andonit, jelas menjadi berkepala lebar. Para Sangik sekunder adalah berkepala sedang sampai panjang.
81:4.3 (904.7) Meskipun dimensi-dimensi tengkorak ini berguna dalam menguraikan asal-usul ras, bentuk kerangka secara keseluruhan jauh lebih bisa diandalkan. Dalam perkembangan awal ras Urantia aslinya ada lima jenis struktur rangka yang berbeda:
81:4.4 (904.8) 1. Andonik, pribumi (aborijin) Urantia.
81:4.5 (904.9) 2. Sangik primer, merah, kuning, dan biru.
81:4.6 (904.10) 3. Sangik sekunder, oranye, hijau, dan nila.
81:4.7 (904.11) 4. Nodit, keturunan orang Dalamatia.
81:4.8 (904.12) 5. Adamit, ras ungu.
81:4.9 (904.13) Ketika lima kelompok rasial besar ini kawin campur secara luas, percampuran yang terus-menerus cenderung menutupi tipe Andonit oleh dominasi pewarisan Sangik. Orang Lapps dan Eskimo adalah campuran Andonit dan ras Sangik-biru. Struktur rangka mereka yang paling dekat melestarikan jenis Andonik pribumi. Tetapi Adamit dan Nodit telah menjadi begitu bercampur dengan ras-ras lain sehingga mereka dapat dikenali hanya sebagai golongan Kaukasoid yang digeneralisir.
81:4.10 (905.1) Oleh karena itu, secara umum, ketika digali sisa-sisa manusia dari dua puluh ribu tahun terakhir, akan mustahil untuk membedakan dengan jelas lima tipe asli itu. Studi terhadap struktur kerangka tersebut akan mengungkapkan bahwa umat manusia sekarang terbagi menjadi sekitar tiga kelas:
81:4.11 (905.2) 1. Kaukasoid—perpaduan Andit dari stok-stok Nodit dan Adamik, lebih lanjut dimodifikasi oleh campuran Sangik primer dan (beberapa) sekunder serta oleh banyak persilangan Andonik. Ras putih Barat, bersama-sama dengan beberapa orang India dan Turanian, termasuk dalam kelompok ini. Faktor pemersatu dalam divisi ini adalah proporsi pewarisan Andit yang lebih besar atau lebih kecil.
81:4.12 (905.3) 2. Mongoloid—jenis Sangik primer, termasuk ras asli merah, kuning, dan biru. Orang Cina dan Amerindian termasuk kelompok ini. Di Eropa tipe Mongoloid telah dimodifikasi oleh Sangik sekunder dan campuran Andonik; lebih lagi oleh infusi Andit. Orang Melayu dan orang-orang Indonesia lainnya termasuk dalam klasifikasi ini, meskipun mereka mengandung persentase tinggi darah Sangik sekunder.
81:4.13 (905.4) 3. Negroid—tipe Sangik sekunder, yang awalnya meliputi ras oranye, hijau, dan nila. Jenis ini bisa digambarkan terbaik oleh orang Negro, dan dapat ditemukan di seluruh Afrika, India, dan Indonesia dimanapun terdapat ras Sangik sekunder.
81:4.14 (905.5) Di Cina Utara ada pencampuran tertentu tipe-tipe Kaukasoid dan Mongoloid; di Kanaan (Mediterania timur) Kaukasoid dan Negroid telah saling bercampur; di India, seperti di Amerika Selatan, ketiga jenis ini terwakili. Karakteristik kerangka dari tiga jenis yang masih bertahan ini masih ada dan membantu untuk mengenali asal leluhur yang kemudian dari ras-ras manusia di masa kini.
81:5.1 (905.6) Evolusi biologis dan peradaban budaya tidak selalu berkaitan; evolusi organik dalam setiap zaman dapat berlanjut tanpa terhambat di tengah-tengah kemerosotan budaya. Namun ketika periode-periode panjang sejarah manusia disurvei, akan bisa diamati bahwa pada akhirnya evolusi dan kebudayaan menjadi terkait sebagai sebab dan akibat. Evolusi bisa maju tanpa hadirnya kebudayaan, tetapi peradaban budaya tidak berkembang tanpa suatu latar belakang memadai dari kemajuan rasial yang mendahuluinya. Adam dan Hawa tidak memperkenalkan seni peradaban yang asing pada kemajuan masyarakat manusia, tetapi darah Adamik memang menambahkan kemampuan bawaan ras-ras dan memang mempercepat laju pembangunan ekonomi serta kemajuan industrial. Penganugerahan diri Adam meningkatkan kemampuan otak ras-ras, sehingga sangat mempercepat proses evolusi alami.
81:5.2 (905.7) Melalui pertanian, penjinakan hewan, dan perbaikan arsitektur, umat manusia secara bertahap melepaskan diri dari yang terburuk dari perjuangan terus-menerus untuk hidup, dan mulai mencari untuk menemukan bagaimana mempermanis proses hidup; dan ini adalah awal dari perjuangan untuk standar kenyamanan jasmani yang makin dan selalu makin tinggi. Melalui manufaktur dan industri manusia secara bertahap menambahkan kadar kenikmatan untuk kehidupan manusia.
81:5.3 (906.1) Namun masyarakat budaya itu bukanlah klub besar dan dermawan dengan hak warisan istimewa ke dalam mana semua manusia dilahirkan dengan keanggotaan gratis dan kesetaraan penuh. Masyarakat budaya itu lebih merupakan suatu serikat pekerja bumi yang mulia dan terus maju, menerima pada jajarannya hanya para bangsawan pekerja keras yang berusaha untuk membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik dimana anak-anak dan cucu mereka dapat hidup dan maju dalam era-era selanjutnya. Dan serikat peradaban ini menuntut biaya masuk yang mahal, memaksakan disiplin yang ketat dan keras, memberikan hukuman berat pada semua pembangkang dan penentang, sementara serikat itu hanya menganugerahkan sedikit lisensi atau hak istimewa pribadi selain peningkatan keamanan terhadap bahaya-bahaya umum dan ancaman-ancaman rasial.
81:5.4 (906.2) Ikatan sosial adalah bentuk asuransi keselamatan hidup dimana manusia telah belajar bahwa hal itu menguntungkan; oleh karena itu kebanyakan orang bersedia membayar premi pengorbanan diri dan pemotongan kebebasan pribadi yang dituntut masyarakat dari anggotanya sebagai imbalan untuk peningkatan perlindungan kelompok ini. Singkatnya, mekanisme sosial pada masa kini itu adalah rancangan asuransi coba-coba yang dirancang untuk memberikan suatu tingkat jaminan dan perlindungan agar tidak kembali ke kondisi mengerikan dan antisosial yang menjadi ciri pengalaman-pengalaman awal ras manusia.
81:5.5 (906.3) Masyarakat dengan demikian menjadi skema kooperatif untuk memperoleh kebebasan sipil melalui kelembagaan, kebebasan ekonomi melalui kapital dan penemuan, kebebasan sosial melalui kebudayaan, dan kebebasan dari kekerasan melalui peraturan polisi.
81:5.6 (906.4) Yang kuat tidak berarti yang benar, tetapi yang kuat itu menegakkan hak-hak yang umum dikenal pada setiap generasi berikutnya. Misi utama pemerintah adalah pendefinisian tentang hak, regulasi yang adil dan wajar terhadap perbedaan kelas, dan penegakan kesetaraan kesempatan di bawah aturan hukum. Setiap hak asasi manusia itu dihubungkan dengan suatu tugas sosial; hak istimewa kelompok merupakan suatu mekanisme asuransi yang selalu menuntut pembayaran penuh premi terhadap layanan kelompok. Dan hak-hak kelompok, serta hak-hak individu, harus dilindungi, termasuk pengaturan terhadap kecenderungan seks.
81:5.7 (906.5) Kemerdekaan yang tunduk pada regulasi kelompok adalah tujuan yang sah untuk evolusi sosial. Kebebasan tanpa pembatasan adalah impian sia-sia dan fantasi dari pikiran manusia yang tidak stabil dan tidak waras.
81:6.1 (906.6) Sementara evolusi biologis terus berjalan naik, sebagian besar evolusi budaya mengalir keluar dari lembah Efrat secara bergelombang, yang berturut-turut melemah seiring waktu berlalu sampai akhirnya seluruh keturunan Adam garis-murni telah pergi untuk memperkaya peradaban Asia dan Eropa. Ras-ras tidak sepenuhnya berbaur, tetapi peradaban mereka memang pada taraf cukup besar bercampur. Kebudayaan itu perlahan-lahan menyebar ke seluruh dunia. Dan peradaban ini harus dipelihara dan dipupuk, karena pada saat ini tidak ada sumber kebudayaan yang baru, tidak ada lagi bangsa Andit untuk menyegarkan dan merangsang kemajuan evolusi peradaban yang lambat.
81:6.2 (906.7) Peradaban yang sekarang berkembang di Urantia tumbuh dari, dan didasarkan pada, faktor-faktor berikut:
81:6.3 (906.8) 1. Keadaan alam. Sifat dan taraf peradaban jasmani sebagian besarnya ditentukan oleh sumber daya alam yang tersedia. Iklim, cuaca, dan berbagai kondisi fisik merupakan faktor-faktor dalam evolusi kebudayaan.
81:6.4 (907.1) Pada pembukaan era Andit hanya ada dua daerah perburuan terbuka yang luas dan subur di seluruh dunia. Salah satunya adalah di Amerika Utara dan ditebari oleh orang Amerindian; yang lain adalah di sebelah utara Turkestan dan sebagian diduduki oleh ras kuning-Andonik. Faktor-faktor penentu dalam evolusi suatu budaya unggul di Asia barat daya adalah ras dan iklim. Andit adalah bangsa besar, tetapi faktor krusial dalam menentukan arah peradaban mereka adalah meningkatnya kekeringan di Iran, Turkestan, dan Sinkiang, yang memaksa mereka untuk menemukan dan memakai metode-metode baru dan maju untuk memperoleh nafkah dari tanah mereka yang semakin tidak subur.
81:6.5 (907.2) Konfigurasi benua-benua dan situasi tatanan daratan lain sangat berpengaruh dalam menentukan damai atau perang. Sedikit sekali orang Urantia yang memiliki peluang begitu menguntungkan untuk pembangunan yang berkelanjutan dan tanpa gangguan seperti yang telah dinikmati oleh orang-orang Amerika Utara—yang terlindung pada hampir semua sisinya oleh samudra-samudra luas.
81:6.6 (907.3) 2. Barang modal. Budaya tidak pernah berkembang di bawah kondisi kemiskinan; waktu luang itu sangat penting untuk kemajuan peradaban. Karakter individu yang bernilai moral dan rohani bisa diperoleh tanpa adanya kekayaan materi, tetapi peradaban budaya hanya berasal dari kondisi-kondisi kemakmuran jasmani yang memupuk waktu luang dikombinasikan dengan ambisi.
81:6.7 (907.4) Selama masa-masa primitif, kehidupan di Urantia adalah urusan yang serius dan siaga. Dan untuk melarikan diri dari perjuangan terus-menerus dan kerja keras tanpa kesudahan itulah maka manusia terus-menerus cenderung bergeser menuju iklim daerah tropis yang lebih nyaman. Meskipun zona-zona kediaman yang lebih hangat itu memberikan beberapa keringanan dari perjuangan keras untuk hidup, tetapi ras dan suku yang mencari kemudahan seperti itu jarang memanfaatkan waktu senggang mereka yang diperoleh cuma-cuma itu untuk pemajuan peradaban. Kemajuan sosial itu selalu berasal dari pikiran dan rencana dari ras-ras tertentu, yang oleh kerja keras cerdas mereka, telah belajar bagaimana untuk merebut nafkah hidup dari tanah dengan lebih sedikit usaha dan hari kerja lebih pendek sehingga dengan demikian mampu menikmati selisih waktu luang yang layak diperoleh dan menguntungkan.
81:6.8 (907.5) 3. Pengetahuan ilmiah. Aspek jasmani dari peradaban harus selalu menunggu akumulasi data ilmiah. Perlu waktu yang lama setelah penemuan busur dan panah dan pemanfaatan hewan untuk keperluan tenaga sebelum manusia belajar bagaimana memanfaatkan angin dan air, yang diikuti oleh penggunaan uap dan listrik. Namun perlahan-lahan sarana-sarana peradaban diperbaiki. Penenunan, pembuatan tembikar, penjinakan hewan, dan pekerjaan logam diikuti oleh era tulisan dan pencetakan.
81:6.9 (907.6) Pengetahuan itu kuasa. Penemuan selalu mendahului percepatan pembangunan budaya pada skala seluruh dunia. Sains dan penemuan paling diuntungkan oleh pers yang dicetak, dan interaksi dari semua kegiatan budaya dan inventif ini telah sangat mempercepat laju kemajuan budaya.
81:6.10 (907.7) Ilmu pengetahuan mengajari manusia untuk berbicara dengan bahasa baru matematika dan melatih pikiran manusia mengikuti garis-garis ketepatan yang rumit. Dan ilmu pengetahuan juga menstabilkan filosofi melalui penghapusan kesalahan, sementara ilmu itu memurnikan agama dengan meniadakan takhyul.
81:6.11 (907.8) 4. Sumber daya manusia. Kekuatan manusia sangat diperlukan untuk penyebaran peradaban. Ceteris paribus, atau jika hal-hal lain sama atau dibuat tetap, suatu bangsa yang banyak akan mendominasi peradaban ras yang lebih kecil. Oleh karena itu kegagalan untuk menambah jumlah sampai titik tertentu mencegah realisasi penuh tujuan nasional, namun ada suatu titik dalam pertambahan populasi dimana pertumbuhan lebih lanjut adalah bunuh diri. Pelipatgandaan jumlah melebihi rasio optimum lahan-manusia yang normal bisa berarti penurunan standar hidup atau perluasan langsung batas-batas wilayah dengan penetrasi damai atau dengan penaklukan militer, pendudukan paksa.
81:6.12 (908.1) Kamu kadang-kadang terkejut melihat kerusakan akibat perang, tetapi kamu harus mengakui perlunya untuk memproduksi jumlah besar manusia sehingga menyediakan kesempatan yang luas untuk pengembangan sosial dan moral; dengan kesuburan planet tersebut akan segera terjadi masalah serius kelebihan populasi. Sebagian besar dunia yang dihuni itu kecil. Urantia itu rata-rata, mungkin sedikit lebih kecil. Stabilisasi optimum untuk populasi nasional meningkatkan kebudayaan dan mencegah perang. Adalah bangsa yang bijak yang tahu kapan harus berhenti bertumbuh.
81:6.13 (908.2) Namun benua yang terkaya dalam deposit alam dan yang peralatan mekaniknya paling canggih sekalipun akan membuat sedikit kemajuan jika kecerdasan rakyatnya sedang menurun. Pengetahuan dapat dimiliki melalui pendidikan, tapi kebijaksanaan, yang mutlak diperlukan untuk kebudayaan yang sesungguhnya, bisa diperoleh hanya melalui pengalaman dan oleh pria dan wanita yang secara bawaannya cerdas. Bangsa tersebut dapat belajar dari pengalaman; mereka mungkin menjadi benar-benar bijaksana.
81:6.14 (908.3) 5. Efektivitas sumber daya materi. Banyak yang tergantung pada kebijaksanaan yang ditampilkan dalam pemanfaatan sumber daya alam, pengetahuan ilmiah, barang modal, dan potensi manusia. Faktor utama dalam peradaban awal adalah kekuatan yang dikerahkan oleh para master sosial yang bijak; manusia primitif memiliki peradaban yang secara harfiah dipaksakan ke atas mereka oleh para rekan semasanya yang lebih unggul. Minoritas yang terorganisir baik dan unggul telah sebagian besarnya memerintah dunia ini.
81:6.15 (908.4) Yang kuat tidak berarti yang benar, tetapi yang kuat membuat apa yang ada dan yang telah ada dalam sejarah. Hanya baru-baru ini saja Urantia mencapai titik dimana masyarakat bersedia untuk memperdebatkan etika tentang yang kuat dan yang benar.
81:6.16 (908.5) 6. Efektivitas bahasa. Penyebaran peradaban harus menunggu bahasa. Hidup dan berkembangnya bahasa menjamin perluasan pemikiran dan perencanaan beradab. Selama era-era awal terjadi kemajuan penting dalam bahasa. Hari ini, ada kebutuhan besar untuk perkembangan linguistik lebih lanjut untuk membantu ekspresi pikiran yang berkembang.
81:6.17 (908.6) Bahasa itu berkembang dari ikatan-ikatan kelompok, setiap kelompok lokal mengembangkan sistemnya sendiri untuk pertukaran kata. Bahasa ditumbuhkan melalui gerakan, tanda-tanda, teriakan, suara tiruan, intonasi, dan aksen pada vokalisasi abjad-abjad yang berikutnya. Bahasa adalah sarana pemikiran manusia paling besar dan paling berguna, tetapi bahasa tidak pernah berkembang pesat sampai kelompok-kelompok sosial memperoleh beberapa waktu luang. Kecenderungan untuk bermain dengan bahasa mengembangkan kata-kata baru—bahasa gaul atau slang. Jika mayoritas mengadopsi bahasa gaul itu, maka penggunaan menjadikannya bahasa. Asal dialek itu dapat diilustrasikan oleh kesenangan memakai “bahasa bayi” dalam suatu kelompok keluarga.
81:6.18 (908.7) Perbedaan bahasa selalu menjadi penghalang besar pada perluasan perdamaian. Penaklukan dialek harus mendahului penyebaran budaya di seluruh suatu ras, seluruh benua, atau ke seluruh dunia. Sebuah bahasa universal mempromosikan perdamaian, menjamin budaya, dan menambah kebahagiaan. Bahkan ketika bahasa-bahasa dunia dikurangi menjadi beberapa saja, penguasaan bahasa-bahasa ini oleh bangsa-bangsa budaya yang terkemuka sangat mempengaruhi pencapaian perdamaian dan kemakmuran di seluruh dunia.
81:6.19 (908.8) Meskipun sangat sedikit kemajuan telah dibuat di Urantia ke arah pengembangan suatu bahasa internasional, banyak yang telah dicapai oleh pembentukan bursa pertukaran komersial internasional. Semua hubungan internasional ini harus dipelihara, apakah mereka meliputi bahasa, perdagangan, seni, ilmu pengetahuan, pertandingan kompetisi, atau agama.
81:6.20 (909.1) 7. Efektivitas perangkat mekanis. Kemajuan peradaban itu secara langsung berkaitan dengan pengembangan dan kepemilikan peralatan, mesin, dan saluran-saluran distribusi. Alat-alat yang lebih baik, mesin-mesin yang cerdas dan efisien, menentukan kelangsungan hidup kelompok-kelompok yang bersaing dalam arena memajukan peradaban.
81:6.21 (909.2) Pada masa-masa awal satu-satunya energi yang diterapkan untuk pengolahan lahan adalah tenaga manusia. Merupakan perjuangan panjang untuk menggantikan manusia dengan sapi karena ini berarti mengeluarkan orang dari pekerjaan. Belakangan, mesin telah mulai menggantikan manusia, dan setiap kemajuan tersebut secara langsung menjadi penyumbang untuk kemajuan masyarakat karena membebaskan tenaga manusia untuk pemenuhan tugas-tugas yang lebih berharga.
81:6.22 (909.3) Ilmu pengetahuan, yang dipandu oleh kebijaksanaan, bisa menjadi pembebas sosial manusia yang besar. Suatu era mekanis bisa terbukti menjadi bencana hanya bagi sebuah bangsa yang tingkat intelektualnya terlalu rendah untuk menemukan metode-metode bijaksana dan teknik-teknik bagus untuk menyesuaikan diri dengan sukses pada kesulitan peralihan, yang timbul dari kehilangan pekerjaan tiba-tiba dalam jumlah besar, akibat dari penemuan terlalu cepat jenis-jenis baru mesin penghemat tenaga kerja.
81:6.23 (909.4) 8. Karakter pembawa obor. Pewarisan sosial memungkinkan manusia untuk berdiri di atas bahu semua yang telah mendahului dia, dan yang telah berkontribusi apapun pada jumlah kebudayaan dan pengetahuan itu. Dalam karya untuk menyampaikan obor budaya kepada generasi berikutnya, keluarga akan selalu menjadi lembaga dasar. Bermain dan kehidupan sosial adalah yang berikutnya, dengan sekolah sebagai yang terakhir tapi sama-sama sangat diperlukan dalam masyarakat yang kompleks dan sangat terorganisir itu.
81:6.24 (909.5) Serangga itu lahir sepenuhnya terdidik dan dilengkapi untuk kehidupan—memang, suatu kehidupan yang sangat sempit dan murni naluriah. Bayi manusia itu dilahirkan tanpa pendidikan; oleh sebab itu manusia memiliki kuasa, dengan mengendalikan pelatihan pendidikan generasi muda, bisa sangat mengubah arah evolusioner dari peradaban.
81:6.25 (909.6) Pengaruh abad kedua puluh terbesar yang memberikan sumbangan bagi kelanjutan peradaban dan kemajuan kebudayaan adalah peningkatan tajam dalam perjalanan di seluruh dunia dan perbaikan tiada tara dalam metode-metode komunikasi. Namun peningkatan dalam pendidikan belum mengikuti perluasan struktur sosial, demikian pula apresiasi modern tentang etika belum dikembangkan sesuai dengan pertumbuhan sepanjang garis-garis yang lebih murni intelektual dan ilmiah. Dan peradaban modern berada pada kemandegan dalam pengembangan rohani dan dalam pengamanan lembaga keluarga.
81:6.26 (909.7) 9. Cita-cita kebangsaan. Cita-cita dari satu generasi mengukir saluran-saluran takdir untuk anak cucu langsungnya. Kualitas dari para pembawa obor sosial akan menentukan apakah peradaban berjalan maju atau mundur. Rumah, lembaga agama, dan sekolah dari satu generasi menentukan sebelumnya tren karakter untuk generasi berikutnya. Momentum moral dan rohani dari suatu ras atau bangsa terutama menentukan kecepatan budaya untuk peradaban itu.
81:6.27 (909.8) Ideal atau cita-cita mengangkat sumber untuk aliran sosial. Dan tidak ada aliran akan naik lebih tinggi dari sumbernya tidak peduli apapun teknik tekanan atau kontrol arah yang dapat digunakan. Kekuatan pendorong untuk aspek-aspek yang paling jasmani sekalipun dari suatu peradaban budaya itu berada dalam pencapaian-pencapaian masyarakat yang paling tidak jasmani. Kecerdasan dapat mengontrol mekanisme peradaban, kebijaksanaan dapat mengarahkannya, tetapi idealisme rohani itu adalah energi yang benar-benar mengangkat dan memajukan kebudayaan manusia dari satu tingkat pencapaian ke tingkat berikutnya.
81:6.28 (910.1) Pertamanya, kehidupan adalah perjuangan untuk keberadaan; sekarang, adalah perjuangan untuk standar hidup; berikutnya perjuangan itu adalah untuk kualitas pemikiran, tujuan duniawi masa depan untuk keberadaan manusia.
81:6.29 (910.2) 10. Koordinasi para spesialis. Peradaban telah sangat dimajukan oleh pembagian kerja sejak awal dan spesialisasi yang ditumbuhkannya kemudian. Peradaban sekarang tergantung pada koordinasi efektif para spesialis. Ketika masyarakat bertambah luas, suatu metode untuk menarik bersama berbagai spesialis itu harus ditemukan.
81:6.30 (910.3) Para spesialis sosial, artistik, teknikal, dan industrial akan terus berlipat ganda dan meningkat dalam keterampilan dan ketangkasan. Diversifikasi kemampuan dan ketidak-samaan pekerjaan ini akhirnya akan memperlemah dan mencerai-beraikan masyarakat manusia jika sarana yang efektif untuk koordinasi dan kerjasama tidak dikembangkan. Namun kecerdasan yang mampu untuk penemuan seperti itu dan spesialisasi tersebut haruslah sepenuhnya kompeten untuk merancang metode-metode yang memadai untuk kontrol dan penyelesaian semua masalah yang dihasilkan dari pertumbuhan penemuan yang cepat dan percepatan laju ekspansi budaya.
81:6.31 (910.4) 11. Perlengkapan penemuan-tempat. Era pembangunan sosial berikutnya akan diwujudkan dalam kerjasama dan koordinasi yang lebih baik dan lebih efektif, untuk spesialisasi yang semakin meningkat dan meluas itu. Dan sementara buruh semakin beragam, harus dibuat beberapa teknik untuk mengarahkan individu-individu ke pekerjaan yang sesuai. Mesin itu bukan satu-satunya penyebab pengangguran di antara bangsa-bangsa beradab di Urantia. Kompleksitas ekonomi dan peningkatan terus menerus spesialisasi industrial dan profesional itu menambah pada masalah-masalah penempatan tenaga kerja.
81:6.32 (910.5) Tidaklah cukup melatih orang-orang untuk bekerja; dalam masyarakat yang kompleks juga harus disediakan metode yang efisien untuk mencari tempat. Sebelum melatih para penduduk dalam pelatihan teknik-teknik yang sangat khusus untuk mencari nafkah, mereka harus dilatih dalam satu atau beberapa metode kerja, perdagangan atau profesi umum yang dapat dimanfaatkan ketika mereka sementara menganggur dalam pekerjaan spesialisasi mereka. Tidak ada peradaban yang bisa bertahan lama jika menampung sejumlah besar penganggur. Seiring waktu, bahkan warga yang terbaik pun akan menjadi menyimpang dan hilang semangat karena menerima bantuan dari kas umum. Bahkan sumbangan pribadi menjadi merugikan ketika lama diberikan kepada warga yang badannya mampu.
81:6.33 (910.6) Masyarakat yang sangat terspesialisasi tersebut tidak akan menerima dengan baik praktek-praktek komunal dan feodal dari orang-orang kuno. Benar, banyak layanan yang biasa dapat disosialisasikan secara baik dan menguntungkan, namun orang yang sangat terlatih dan ultraspesialis hanya dapat dikelola paling baik oleh suatu teknik kerjasama cerdas. Koordinasi yang modern dan peraturan yang bersifat persaudaraan akan menghasilkan kerjasama yang berumur lebih panjang, daripada metode komunisme yang lebih tua dan lebih primitif, atau lembaga pengaturan diktatorial yang berdasarkan paksaan.
81:6.34 (910.7) 12. Kesediaan untuk bekerjasama. Salah satu hambatan yang besar pada kemajuan masyarakat manusia adalah konflik antara kepentingan dan kesejahteraan dari kelompok yang lebih besar, kelompok manusia yang lebih bersosialisasi, melawan kelompok-kelompok yang lebih kecil, ikatan-ikatan manusia tidak-sosial yang berpikiran bertentangan, belum lagi individu-individu tunggal yang berpikiran antisosial.
81:6.35 (910.8) Tidak ada peradaban nasional yang lama bertahan kecuali metode pendidikan dan ideal-ideal keagamaannya menginspirasikan jenis patriotisme cerdas dan pengabdian nasional yang tinggi. Tanpa jenis patriotisme cerdas dan solidaritas budaya semacam ini, semua bangsa cenderung tercerai-berai akibat kecemburuan antar provinsi dan kepentingan lokal.
81:6.36 (911.1) Pemeliharaan peradaban global itu bergantung pada manusia belajar bagaimana untuk hidup bersama dalam damai dan persaudaraan. Tanpa koordinasi yang efektif, peradaban industri terancam oleh bahaya ultraspesialisasi: monotonitas, kepicikan, dan kecenderungan untuk membiakkan ketidakpercayaan dan kecemburuan.
81:6.37 (911.2) 13. Kepemimpinan yang efektif dan bijaksana. Dalam peradaban, banyak sekali yang bergantung pada semangat penarik-beban yang antusias dan efektif. Peada waktu mengangkat beban yang berat, sepuluh orang bernilai hanya sedikit lebih dari satu orang kecuali mereka mengangkatnya bersama-sama—semua pada saat yang sama. Dan kerjasama tim demikian—kerjasama sosial itu—bergantung pada kepemimpinan. Peradaban budaya dari masa lalu dan masa kini telah didasarkan pada kerjasama cerdas dari warga dengan pemimpin-pemimpin yang bijaksana dan progresif; dan sampai nanti manusia berkembang ke tingkat yang lebih tinggi, peradaban akan terus tergantung pada kepemimpinan yang bijaksana dan kuat.
81:6.38 (911.3) Peradaban tinggi lahir dari hubungan cerdas dari kekayaan material, kebesaran intelektual, nilai moral, kepintaran sosial, dan wawasan kosmis.
81:6.39 (911.4) 14. Perubahan sosial. Masyarakat bukanlah lembaga ilahi; masyarakat itu merupakan fenomena evolusi maju; dan kemajuan peradaban itu selalu terhambat ketika pemimpinnya lambat dalam membuat perubahan-perubahan tertentu dalam organisasi sosial yang adalah esensial untuk mengikuti perkembangan keilmuan pada zaman itu. Untuk semua itu, janganlah membenci sesuatu hanya karena hal itu kuno, jangan pula suatu gagasan diterima tanpa syarat hanya karena gagasan itu asing dan baru.
81:6.40 (911.5) Manusia jangan takut untuk bereksperimen dengan mekanisme-mekanisme masyarakat. Namun haruslah selalu petualangan-petualangan dalam penyesuaian budaya ini dikendalikan oleh mereka yang sepenuhnya paham dengan sejarah evolusi sosial; dan haruslah selalu para inovator tersebut diberi nasihat oleh kearifan mereka yang telah memiliki pengalaman praktis dalam wilayah eksperimen sosial atau ekonomi yang dimaksud. Tidak ada perubahan sosial atau ekonomi yang besar harus dicobakan secara tiba-tiba. Waktu itu amat penting untuk semua jenis penyesuaian manusia—secara fisik, sosial, atau ekonomi. Hanya penyesuaian moral dan rohani yang dapat dibuat secara seketika, dan bahkan hal-hal inipun memerlukan berlalunya waktu untuk pelaksanaan penuh akibat-akibat jasmani dan sosial jangka panjangnya. Ideal-ideal dari ras adalah dukungan dan jaminan utama selama masa-masa kritis ketika peradaban berpindah dari satu tingkat ke tingkat berikutnya.
81:6.41 (911.6) 15. Pencegahan keruntuhan peralihan. Masyarakat adalah keturunan dari coba-coba selama berabad-abad; masyarakat itu adalah yang selamat dari penyesuaian selektif dan penyesuaian ulang dalam rangkaian tahap-tahap kenaikan panjang manusia dari tingkat status planet hewani menjadi manusiawi. Bahaya besar untuk setiap peradaban—pada suatu saat—adalah ancaman keruntuhan selama masa transisi dari metode-metode mapan masa lalu menuju prosedur-prosedur yang baru dan lebih baik, tapi belum dicoba, untuk masa depan.
81:6.42 (911.7) Kepemimpinan itu vital untuk kemajuan. Kebijaksanaan, wawasan, dan pandangan ke depan sangat diperlukan untuk ketahanan bangsa-bangsa. Peradaban itu belum benar-benar terancam sampai kepemimpinan yang mampu mulai lenyap. Dan jumlah pemimpin yang bijaksana tersebut tidak pernah melebihi satu persen dari populasi.
81:6.43 (911.8) Maka melalui anak-anak tangga pada tangga evolusioner inilah peradaban memanjat naik ke tempat dimana dapat dimulai pengaruh-pengaruh kuat tertentu, yang telah memuncak dalam kebudayaan yang berkembang pesat di abad kedua puluh. Dan hanya melalui kepatuhan terhadap hal-hal pokok inilah manusia bisa berharap untuk mempertahankan peradaban yang sekarang sambil mempersiapkan untuk pengembangan berkelanjutan dan kelangsungan hidup pasti mereka.
81:6.44 (912.1) Demikianlah inti dari perjuangan yang teramat panjang bangsa-bangsa di bumi untuk membangun peradaban sejak era Adam. Kebudayaan masa kini adalah hasil bersih dari evolusi yang melelahkan ini. Sebelum penemuan percetakan, kemajuan relatif lambat karena satu generasi tidak bisa begitu cepat mendapat manfaat dari pencapaian para pendahulunya. Tetapi sekarang masyarakat manusia melompat maju berkat gaya dari kumpulan momentum segala zaman, melalui mana peradaban telah berjuang menempuhnya.
81:6.45 (912.2) [Disponsori oleh sesosok Penghulu Malaikat Nebadon.]
Buku Urantia
Makalah 82
82:0.1 (913.1) PERNIKAHAN—kawin—muncul dari adanya dua jenis kelamin. Pernikahan adalah penyesuaian reaksional manusia terhadap dua jenis kelamin tersebut, sementara kehidupan keluarga adalah jumlah total yang dihasilkan dari semua penyesuaian secara evolusioner dan adaptif tersebut. Pernikahan itu bertahan lama; pernikahan itu tidak melekat sebagai bawaan dalam evolusi biologis, tetapi itu adalah dasar semua evolusi sosial dan karena itu pasti terus ada dalam bentuk tertentu. Perkawinan telah memberikan umat manusia rumah atau keluarga, dan rumah itu adalah mahkota kemuliaan dari seluruh perjuangan evolusioner yang panjang dan sulit.
82:0.2 (913.2) Meskipun lembaga keagamaan, sosial, dan pendidikan semuanya esensial untuk kelangsungan peradaban budaya, tetapi keluarga adalah pembudaya utama. Seorang anak belajar sebagian besar tentang pokok-pokok kehidupan dari keluarga dan para tetangganya.
82:0.3 (913.3) Manusia pada zaman-zaman dahulu tidak memiliki peradaban sosial yang sangat kaya, tetapi peradaban seperti itulah yang telah mereka teruskan dengan setia dan efektif ke generasi berikutnya. Dan kamu perlu menyadari bahwa sebagian besar dari peradaban masa lalu itu terus berkembang dengan minimal pengaruh-pengaruh kelembagaan yang lain karena rumah itu berfungsi secara efektif. Hari ini ras manusia memiliki suatu warisan sosial dan budaya yang kaya, dan hal itu harus disampaikan dengan bijak dan efektif kepada generasi-generasi berikutnya. Keluarga sebagai lembaga pendidikan harus dipertahankan.
82:1.1 (913.4) Meskipun ada jurang pemisah kepribadian antara pria dan wanita, dorongan seks itu cukup memastikan sehingga mereka berkumpul bersama untuk perkembang-biakan spesies. Naluri ini beroperasi secara efektif jauh sebelum manusia mengalami banyak hal yang kemudian disebut cinta, pengabdian, dan kesetiaan perkawinan. Kawin itu adalah kecenderungan bawaan, dan pernikahan adalah dampak sosialnya secara evolusioner.
82:1.2 (913.5) Minat dan hasrat seks bukanlah gairah yang dominan dalam diri orang-orang primitif; mereka hanya menerima hal-hal ini apa adanya. Seluruh pengalaman reproduksi itu bebas dari hiasan-hiasan imajinatif. Gairah seks yang begitu memikat dalam orang-orang yang lebih beradab itu terutama karena percampuran ras, terutama yang sifat evolusionernya telah dirangsang oleh imajinasi asosiatif dan apresiasi keindahan dari orang Nodit dan Adamit. Tapi pewarisan Andit ini diserap oleh ras evolusioner dalam jumlah begitu terbatas sehingga gagal untuk memberikan kontrol diri yang cukup terhadap nafsu hewani yang dibangkitkan dan dirangsang oleh kemampuan kesadaran seks yang lebih tajam dan dorongan kawin yang lebih kuat. Dari antara ras-ras evolusioner, orang merah itulah yang memiliki aturan seks yang tertinggi.
82:1.3 (913.6) Pengaturan seks dalam hubungan dengan perkawinan menunjukkan:
82:1.4 (913.7) 1. Kemajuan relatif dari peradaban. Peradaban telah semakin menuntut agar seks dipuaskan dalam saluran-saluran yang berguna dan sesuai dengan adat istiadat.
82:1.5 (914.1) 2. Jumlah warisan darah Andit dalam suatu bangsa. Di antara kelompok-kelompok tersebut seks telah menjadi pernyataan yang tertinggi maupun yang terendah dalam sifat fisik maupun emosional.
82:1.6 (914.2) Ras-ras Sangik memiliki nafsu hewani yang normal, tetapi mereka menunjukkan sedikit imajinasi atau apresiasi terhadap keindahan dan daya tarik fisik dari lawan jenis. Apa yang disebut daya tarik seks itu hampir tidak ada, bahkan dalam ras-ras primitif pada masa sekarang ini; orang-orang yang tidak bercampur ini memiliki naluri kawin yang jelas tetapi tidak cukup daya tarik seks untuk menciptakan masalah-masalah serius yang memerlukan kontrol sosial.
82:1.7 (914.3) Naluri kawin itu adalah salah satu daya pendorong fisik yang dominan dari umat manusia; naluri itu adalah salah satu emosi, yang dengan berkedok pemuasan individual, secara efektif menjebak manusia yang egois itu sehingga menempatkan kesejahteraan dan pelestarian ras jauh di atas kesenangan individual dan kebebasan pribadi dari tanggung jawab.
82:1.8 (914.4) Sebagai suatu lembaga, pernikahan, dari awal mulanya hingga masa modern, menggambarkan evolusi sosial dari kecenderungan biologis untuk pelestarian diri. Pelestarian hidup spesies manusia yang berevolusi itu dipastikan oleh hadirnya dorongan kawin rasial ini, suatu desakan yang secara longgar disebut daya tarik seks. Dorongan biologis besar ini menjadi pusat impuls untuk segala macam naluri, emosi, dan kebiasaan yang terkait—secara fisik, intelektual, moral, dan sosial.
82:1.9 (914.5) Bagi manusia liar, pasokan makanan adalah motivasi yang memaksa, tetapi ketika peradaban menjamin makanan berlimpah, nafsu seks banyak kali menjadi dorongan yang dominan dan karenanya selalu membutuhkan pengaturan sosial. Dalam hewan, periodisitas naluriah menyebabkan kecenderungan kawin, tapi karena manusia sebagian besarnya adalah makhluk yang mengendalikan diri, hasrat seks tidak sepenuhnya berkala atau periodik; sebab itulah penting bagi masyarakat untuk memaksakan kontrol diri ke atas perorangan.
82:1.10 (914.6) Tidak ada emosi atau impuls manusia yang lain, kalau tak dikendalikan dan terlalu dituruti, dapat menghasilkan begitu banyak luka dan duka ketimbang dorongan seks yang kuat ini. Penundukan cerdas terhadap dorongan ini pada peraturan masyarakat adalah ujian tertinggi untuk aktualitas setiap peradaban. Pengendalian diri, lebih dan lebih lagi pengendalian diri, adalah tuntutan yang terus meningkat dari kemajuan umat manusia. Kerahasiaan, ketidakjujuran, dan kemunafikan dapat menutupi masalah-masalah seks, tetapi hal-hal itu tidak memberikan solusi, dan hal-hal itu tidak pula memajukan etika.
82:2.1 (914.7) Kisah tentang evolusi pernikahan itu hanyalah sejarah pengendalian seks melalui tekanan dari pembatasan-pembatasan sosial, keagamaan, dan sipil. Alam tidaklah mengenali individu-individu; alam tidak kenal pada yang disebut moral; alam semata-mata dan secara eksklusif hanya tertarik pada reproduksi spesies. Alam secara meyakinkan mempertahankan reproduksi tetapi secara acuh tak acuh meninggalkan masalah-masalah yang diakibatkannya untuk diselesaikan oleh masyarakat, sehingga menciptakan masalah yang selalu hadir dan penting bagi umat manusia yang berevolusi. Konflik sosial ini terdiri dari perang yang tanpa akhir antara naluri yang mendasar dan etika yang berkembang.
82:2.2 (914.8) Di antara ras-ras awal hanya ada sedikit atau tidak ada peraturan hubungan antar jenis kelamin. Karena kebebasan seks ini, maka tidak ada prostitusi. Saat ini, suku Pygmy dan kelompok terbelakang lainnya tidak memiliki lembaga pernikahan; sebuah studi tentang suku-suku ini mengungkapkan kebiasaan kawin sederhana yang diikuti oleh ras-ras primitif. Tetapi semua bangsa kuno harus selalu dikaji dan dinilai berdasarkan terang standar moral dari adat istiadat dari zaman mereka sendiri.
82:2.3 (915.1) Cinta bebas, namun demikian, tidak pernah punya reputasi baik di atas skala peringkat liar. Saat kelompok-kelompok masyarakat mulai terbentuk, aturan pernikahan dan pembatasan pernikahan mulai berkembang. Perkawinan dengan demikian berkembang maju melalui berbagai transisi dari keadaan hampir menyeluruh kebebasan seks hingga ke standar-standar yang relatif menyeluruh pembatasan seks pada abad kedua puluh.
82:2.4 (915.2) Dalam tahap-tahap paling awal perkembangan kesukuan, adat istiadat dan batasan tabu itu sangat kasar, tetapi hal-hal itu memang menjaga dua jenis kelamin itu agar tetap terpisah—hal ini membuat terjadinya ketenangan, ketertiban, dan kerajinan—dan evolusi panjang pernikahan dan rumah tangga telah dimulai. Kebiasaan jenis kelamin tentang pakaian, perhiasan, dan praktek keagamaan memiliki asal-usul dari tabu-tabu awal ini yang mendefinisikan cakupan kebebasan seks dan dengan demikian akhirnya menciptakan konsep perbuatan buruk, kejahatan, dan dosa. Namun lama menjadi kebiasaan untuk menangguhkan semua peraturan seks pada hari-hari perayaan besar, terutama May Day.
82:2.5 (915.3) Perempuan selalu dikenakan tabu yang lebih membatasi daripada laki-laki. Adat istiadat awal itu memberikan derajat kebebasan seks yang sama untuk perempuan yang tidak menikah seperti halnya untuk laki-laki, tetapi selalu diwajibkan bahwa istri harus setia kepada suami mereka. Perkawinan primitif tidak banyak mengurangi kebebasan seks lelaki, tetapi membuat lebih banyak pantangan kebebasan seks kepada istri. Perempuan yang sudah menikah selalu diberi tanda yang membedakan mereka sebagai kelas tersendiri, seperti model rambut, pakaian, kerudung, pingitan, dandanan, dan cincin.
82:3.1 (915.4) Pernikahan adalah respon kelembagaan dari organisme sosial terhadap tegangan biologis yang selalu ada dari dorongan tanpa henti manusia untuk bereproduksi—pengembang-biakan diri. Kawin itu alami secara menyeluruh, dan saat masyarakat berevolusi dari yang sederhana sampai yang kompleks, terjadilah evolusi yang berkaitan pada adat istiadat perkawinan, yang menjadi asal-usul lembaga perkawinan. Dimanapun evolusi sosial telah maju ke tahap sehingga adat-istiadat dibuat, maka pernikahan akan dijumpai sebagai lembaga yang berevolusi.
82:3.2 (915.5) Telah ada dan akan selalu ada dua bidang yang berbeda dari perkawinan: adat istiadat, hukum-hukum yang mengatur aspek-aspek eksternal ksawin, dan selain itu hubungan rahasia dan pribadi antara lelaki dan perempuan. Selalu saja individu itu telah memberontak terhadap peraturan seks yang ditetapkan oleh masyarakat; dan hal ini adalah alasan untuk masalah seks sepanjang masa ini: Pemeliharaan diri itu individual tetapi dilaksanakan oleh kelompok; pelestarian diri itu sosial, tetapi diperoleh dari hasrat individual.
82:3.3 (915.6) Adat istiadat, ketika dihormati, memiliki kekuatan yang besar untuk menahan dan mengendalikan dorongan seks, seperti yang telah ditunjukkan di antara semua ras. Standar perkawinan selalu menjadi indikator sesungguhnya tentang kekuatan adat istiadat saat itu dan integritas fungsional dari pemerintahan sipil. Tetapi adat istiadat seks dan kawin mula-mula adalah sekumpulan peraturan yang tidak konsisten dan kasar. Para orang tua, anak-anak, kerabat, dan masyarakat semua memiliki kepentingan yang bertentangan dalam peraturan-peraturan pernikahan. Namun terlepas dari semua ini, ras-ras yang memuliakan dan mempraktekkan pernikahan secara alami berkembang ke tingkat yang lebih tinggi dan bertahan dalam jumlah yang meningkat.
82:3.4 (915.7) Dalam masa-masa primitif pernikahan adalah harga dari kedudukan sosial; kepemilikan seorang istri adalah lencana pembedaan. Orang primitif memandang hari pernikahannya sebagai tanda masuknya dia pada tanggung jawab dan kedewasaan. Dalam satu zaman, pernikahan telah dipandang sebagai suatu kewajiban sosial; dalam zaman lain, sebagai kewajiban keagamaan; dan dalam zaman lain lagi, sebagai persyaratan politis untuk memberikan warga-warga bagi negara.
82:3.5 (916.1) Banyak suku awal yang mensyaratkan kepintaran mencuri sebagai syarat untuk pernikahan; orang-orang yang kemudian menggantikan serbuan perampasan itu, dengan kontes atletik dan perlombaan. Para pemenang dalam kontes-kontes ini diberikan hadiah pertama—pilihan pengantin perempuan untuk musim itu. Di antara para suku pemburu-kepala seorang pemuda tidak boleh menikah sampai ia memiliki setidaknya satu kepala, meskipun tengkorak semacam itu kadang-kadang bisa dibeli. Ketika pembelian istri-istri menurun, mereka dimenangkan melalui kontes teka-teki, suatu praktek yang masih bertahan di antara banyak kelompok orang kulit hitam.
82:3.6 (916.2) Seiring kemajuan peradaban, suku-suku tertentu menempatkan uji perkawinan yang sukar untuk ketahanan laki-laki di tangan para perempuan; dengan demikian perempuan bisa mendapatkan lelaki pilihan mereka. Uji perkawinan ini mencakup keterampilan dalam berburu, berkelahi, dan kemampuan untuk menyediakan nafkah untuk keluarga. Pengantin pria pernah lama diharuskan untuk memasuki keluarga pengantin wanita untuk setidaknya satu tahun, untuk hidup dan bekerja dan membuktikan bahwa ia layak mendapatkan istri yang ia inginkan.
82:3.7 (916.3) Persyaratan seorang istri adalah kemampuan untuk melakukan kerja keras dan melahirkan anak. Ia diwajibkan untuk melaksanakan bagian tertentu dari pekerjaan pertanian dalam waktu tertentu. Dan jika ia telah melahirkan seorang anak sebelum menikah, ia semakin berharga lagi; berarti kesuburannya telah dipastikan.
82:3.8 (916.4) Fakta bahwa bangsa-bangsa kuno menganggap tidak kawin itu sebagai aib, atau bahkan dosa, menjelaskan asal-usul pernikahan anak; karena seorang harus menikah, maka menikah lebih awal lebih baik. Menjadi kepercayaan umum juga bahwa orang-orang yang tidak menikah tidak bisa memasuki negeri roh, dan hal ini menjadi pendorong lebih lanjut untuk pernikahan anak bahkan pada saat lahir dan kadang-kadang sebelum kelahiran, bergantung pada jenis kelaminnya. Orang dahulu percaya bahwa orang matipun harus menikah. Mak comblang itu asalnya dipekerjakan untuk merundingkan pernikahan bagi orang-orang yang sudah meninggal. Salah satu orang tua akan mengatur agar para perantara ini mengadakan perkawinan putranya yang meninggal dengan putri yang sudah meninggal dari keluarga lain.
82:3.9 (916.5) Di kalangan bangsa-bangsa yang kemudian, pubertas adalah usia umum pernikahan, tetapi batas usia ini telah dinaikkan sebanding langsung dengan kemajuan peradaban. Sejak awal dalam evolusi sosial muncul kelompok pria dan wanita yang khusus dan tidak menikah; mereka dimulai dan dipertahankan oleh individu-individu yang sedikit banyak kekurangan dorongan seks yang normal.
82:3.10 (916.6) Banyak suku yang mengizinkan para anggota dari kelompok yang berkuasa untuk melakukan hubungan seks dengan pengantin wanita tepat sebelum dia akan diberikan kepada suaminya. Masing-masing lelaki ini akan memberi gadis itu sebuah hadiah, dan ini adalah asal dari kebiasaan memberikan hadiah pernikahan. Di antara beberapa kelompok, diharapkan bahwa seorang wanita muda akan memperoleh mas kawinnya, yang terdiri dari hadiah-hadiah yang diterima sebagai imbalan untuk layanan seksnya di ruang pameran pengantin perempuan.
82:3.11 (916.7) Beberapa suku menikahkan laki-laki muda dengan para janda dan wanita yang lebih tua dan kemudian, ketika mereka kemudian ditinggalkan jadi duda, akan memungkinkan mereka untuk menikah dengan gadis-gadis muda, sehingga menjamin, seperti mereka menyatakannya, agar kedua orang tua itu tidak akan menjadi bodoh, karena mereka anggap hal itu akan terjadi jika dua muda-mudi diizinkan untuk kawin. Suku-suku lain membatasi kawin dengan kelompok usia yang sama. Pembatasan menikah dengan kelompok usia tertentu inilah yang pertama melahirkan ide tentang kawin sedarah. (Di India bahkan pada saat ini tidak ada batasan usia pada pernikahan).
82:3.12 (916.8) Di bawah adat-istiadat tertentu menjadi janda itu sangat ditakuti, janda itu dibunuh atau diizinkan untuk bunuh diri di kuburan suami mereka, karena mereka dianggap harus pergi ke negeri roh bersama dengan pasangan mereka. Janda yang masih hidup itu hampir selalu disalahkan karena kematian suaminya. Beberapa suku membakar mereka hidup-hidup. Jika seorang janda tetap terus hidup, hidupnya adalah hidup berkabung terus menerus dan menanggung pembatasan sosial yang tak tertahankan karena kawin lagi pada umumnya tidak disetujui.
82:3.13 (917.1) Pada masa-masa lalu dianjurkan banyak praktek yang sekarang dianggap sebagai tidak bermoral. Istri-istri primitif tak jarang amat berbangga karena perselingkuhan suami mereka dengan wanita lain. Kesucian gadis adalah halangan besar untuk perkawinan; kelahiran anak sebelum menikah sangat meningkatkan seorang gadis untuk diminati sebagai istri karena laki-laki yakin memiliki pendamping yang subur.
82:3.14 (917.2) Banyak suku-suku primitif merestui perkawinan percobaan sampai si perempuan itu hamil, ketika itulah upacara pernikahan reguler akan diselenggarakan; di antara kelompok-kelompok lain upacara perkawinan itu tidak dirayakan sampai anak pertama lahir. Jika seorang istri mandul, ia harus ditebus oleh orang tuanya, dan perkawinan itu dibatalkan. Adat istiadat menuntut agar setiap pasangan memiliki anak.
82:3.15 (917.3) Perkawinan percobaan primitif ini sepenuhnya bebas dari segala kemiripan tentang kebebasan; perkawinan semacam itu hanyalah tes kesuburan yang jujur. Individu-individu yang bersangkutan menikah permanen segera setelah kesuburan dibuktikan. Ketika pasangan modern yang menikah dengan pemikiran akan bercerai baik-baik dalam latar belakang pikiran mereka jika mereka tidak sepenuhnya bahagia dengan kehidupan perkawinan mereka, maka mereka dalam kenyataannya masuk pada suatu bentuk perkawinan percobaan dan hal itu berada jauh di bawah status petualangan jujur dari nenek moyang mereka yang kurang beradab itu.
82:4.1 (917.4) Perkawinan selalu terkait erat dengan harta maupun agama. Harta telah menjadi stabilisator pernikahan; agama, adalah moralisatornya.
82:4.2 (917.5) Perkawinan primitif adalah suatu investasi, suatu spekulasi ekonomi; itu lebih merupakan urusan bisnis daripada suatu perkara perselingkuhan. Orang dahulu menikah untuk keuntungan dan kesejahteraan kelompok; oleh karena itu perkawinan mereka direncanakan dan diatur oleh kelompok, orang tua dan tetua mereka. Dan bahwa adat istiadat harta itu efektif dalam menstabilkan lembaga perkawinan ditunjukkan oleh fakta bahwa perkawinan itu lebih permanen di antara suku-suku awal daripada di antara banyak orang modern.
82:4.3 (917.6) Ketika peradaban berkembang maju dan harta pribadi meraih pengakuan lebih jauh dalam adat istiadat, maka mencuri menjadi kejahatan besar. Perzinahan dianggap sebagai bentuk mencuri, suatu pelanggaran terhadap hak miliknya suami; karena itu hal itu tidak secara khusus disebutkan dalam aturan dan adat istiadat yang lebih awal. Perempuan mulai sebagai milik ayahnya, si ayah mentransfer hak kepemilikannya kepada suaminya, dan semua hubungan seks yang disahkan berkembang dari hak-hak milik yang telah ada sebelumnya ini. Perjanjian Lama memperlakukan perempuan sebagai suatu bentuk harta milik; Al-Qur’an mengajarkan inferioritas mereka. Laki-laki memiliki hak untuk meminjamkan istrinya kepada seorang teman atau tamu, dan adat ini masih dijumpai di kalangan bangsa-bangsa tertentu.
82:4.4 (917.7) Kecemburuan seks modern itu bukan bawaan sejak lahir; hal itu merupakan produk dari adat istiadat yang berkembang. Manusia primitif tidaklah cemburu pada istrinya; ia hanya menjaga harta miliknya. Alasan untuk membatasi istri pada aturan seks yang lebih ketat daripada suami adalah karena perselingkuhan istri melibatkan keturunan dan pewarisan. Sangat awal dalam pawai peradaban, anak haram jatuh ke dalam kehinaan. Pada awalnya hanya wanita yang dihukum karena perzinahan; di kemudian hari, adat istiadat juga menetapkan hukuman dera untuk pasangannya, dan untuk masa yang sangat lama si suami yang tersinggung atau ayah pelindung memiliki hak penuh untuk membunuh laki-laki pelanggar itu. Bangsa-bangsa modern mempertahankan adat-istiadat ini, yang memperbolehkan apa yang disebut pembunuhan kehormatan (crimes of honor) ini berdasarkan hukum yang tidak tertulis.
82:4.5 (917.8) Karena tabu kesucian memiliki asal-usulnya sebagai suatu tahapan dari adat harta milik, maka pantangan itu diterapkan pada awalnya untuk wanita menikah tetapi tidak untuk gadis-gadis yang tidak menikah. Dalam tahun-tahun kemudian, kesucian itu lebih dituntut oleh ayah daripada pelamar; seorang perawan adalah aset komersial untuk ayah—dia membawa harga yang lebih tinggi. Ketika kesucian semakin dituntut, maka menjadi praktek untuk membayar pada si ayah suatu biaya pengantin perempuan sebagai penghargaan atas layanan membesarkan dengan benar seorang pengantin suci bagi calon suaminya. Ketika sekali dimulai, gagasan tentang kesucian perempuan itu begitu mempengaruhi ras-ras sehingga menjadi praktek secara harfiah untuk mengurung gadis-gadis, benar-benar memenjarakan mereka selama bertahun-tahun, dalam rangka untuk memastikan keperawanan mereka. Maka standar dan uji keperawanan yang lebih belakangan itu secara otomatis menjadi asal dari kelas-kelas pelacur profesional; mereka adalah pengantin perempuan yang ditolak, perempuan-perempuan yang ditemukan oleh para ibu calon pengantin pria sudah bukan perawan lagi.
82:5.1 (918.1) Sangat awal orang primitif mengamati bahwa percampuran ras itu meningkatkan kualitas keturunan. Bukan bahwa kawin-dalam itu selalu buruk, tapi bahwa kawin-luar selalu jika dibandingkan lebih baik; sebab itu adat istiadat cenderung mengkristal dalam pembatasan hubungan seks antar saudara dekat. Diakui bahwa kawin silang sangat meningkatkan peluang selektif untuk variasi dan kemajuan evolusi. Individu-individu hasil silangan lebih serba bisa dan memiliki kemampuan lebih besar untuk bertahan hidup dalam dunia yang bermusuhan; orang-orang yang kawin sedarah, bersama-sama dengan adat-istiadat mereka, berangsur-angsur menghilang. Hal ini semua berkembang dengan lambat; orang primitif tidak dengan sadar berpikir-pikir tentang masalah-masalah tersebut. Tetapi orang-orang yang kemudian dan maju melakukannya, dan mereka juga membuat pengamatan bahwa kelemahan umum kadang-kadang dihasilkan dari perkawinan sedarah yang berlebihan.
82:5.2 (918.2) Meskipun kawin sedarah stok yang baik kadang-kadang mengakibatkan pembangunan suku-suku yang kuat, kasus-kasus spektakuler dari hasil-hasil buruk cacat keturunan dari perkawinan sedarah itu lebih berkesan pada pikiran manusia, dengan akibatnya bahwa kemajuan adat istiadat semakin merumuskan pantangan terhadap semua perkawinan antara kerabat dekat.
82:5.3 (918.3) Agama telah lama menjadi penghalang yang efektif terhadap kawin luar; banyak ajaran agama telah melarang pernikahan dengan orang tidak seiman. Perempuan biasanya menyukai praktek kawin dalam; pria, lebih suka kawin luar. Harta selalu mempengaruhi pernikahan, dan kadang-kadang, dalam upaya untuk melestarikan harta milik dalam marga, muncul adat istiadat yang memaksa wanita untuk memilih suami dari dalam suku ayah mereka. Peraturan semacam ini menyebabkan amat berlipatgandanya pernikahan antar sepupu. Kawin ke dalam juga dipraktekkan dalam upaya melestarikan rahasia kerajinan; pekerja yang terampil berusaha untuk menjaga pengetahuan kerajinan mereka di dalam keluarga.
82:5.4 (918.4) Kelompok-kelompok unggul, ketika terisolasi, selalu kembali ke kawin antar kerabat. Para Nodit selama lebih dari seratus lima puluh ribu tahun adalah salah satu kelompok perkawinan-dalam yang besar. Adat perkawinan-dalam belakangan sangat dipengaruhi oleh tradisi dari ras ungu, yang pada awalnya, perkawinan itu terpaksa dilakukan antara saudara lelaki dan perempuan. Maka pernikahan antar saudara dan saudari itu menjadi umum di Mesir, Syria, Mesopotamia mula-mula, dan di seluruh daratan yang pernah ditempati oleh orang-orang Andit. Orang Mesir lama mempraktekkan perkawinan saudara dan saudari dalam upaya untuk menjaga darah kerajaan tetap murni, suatu kebiasaan yang bertahan lebih lama lagi di Persia. Di antara orang-orang Mesopotamia, sebelum masa Abraham, perkawinan sepupu itu wajib; sepupu memiliki hak menikah sebelumnya dengan sepupu. Abraham sendiri menikah dengan saudari tirinya, namun penyatuan seperti itu tidak diperbolehkan menurut adat istiadat kemudian orang-orang Yahudi.
82:5.5 (919.1) Gerakan menjauh pertama dari perkawinan antar saudara itu muncul di bawah adat beristri-banyak karena istri-saudari secara angkuh akan mendominasi istri atau istri-istri lainnya. Beberapa adat kesukuan melarang perkawinan dengan janda saudaranya yang meninggal, tetapi mengharuskan saudara yang hidup untuk melahirkan anak-anak bagi saudaranya yang meninggal. Tidak ada naluri biologis yang melawan suatu taraf perkawinan-dalam; pembatasan tersebut sepenuhnya merupakan suatu perkara tabu.
82:5.6 (919.2) Perkawinan-keluar akhirnya mendominasi karena hal itu disukai oleh laki-laki; mendapatkan seorang istri dari luar memastikan kebebasan yang lebih besar dari mertua. Kenal dekat membuat kurang hormat (familiarity breeds contempt); maka, ketika unsur pilihan perorangan itu mulai menguasai perkawinan, menjadi kebiasaan untuk memilih pasangan dari luar suku.
82:5.7 (919.3) Banyak suku akhirnya melarang perkawinan di dalam marga; yang lainnya membatasi kawin pada kasta-kasta tertentu. Pantangan terhadap pernikahan dengan seorang wanita dari suku sendiri melahirkan kebiasaan mencuri perempuan dari suku-suku tetangga. Kemudian, pernikahan diatur agar lebih sesuai dengan wilayah tempat tinggal daripada dengan kekerabatan. Ada banyak tahapan dalam evolusi kawin ke dalam ini menjadi praktek modern kawin ke luar. Bahkan setelah pantangan diberlakukan terhadap perkawinan-dalam bagi penduduk biasa, kepala suku dan raja-raja diizinkan untuk menikahkan sanak keluarga dekat tertentu untuk menjaga darah kerajaan tetap terkonsentrasi dan murni. Adat istiadat biasanya mengizinkan para penguasa yang berdaulat untuk mendapat kebebasan tertentu dalam urusan seks.
82:5.8 (919.4) Kehadiran orang-orang Andit yang kemudian banyak berhubungan dengan peningkatan keinginan ras Sangik untuk kawin ke luar suku mereka sendiri. Tetapi tidak mungkin kawin-keluar itu menjadi lazim sampai kelompok-kelompok yang bertetangga telah belajar untuk hidup bersama secara relatif damai.
82:5.9 (919.5) Perkawinan-keluar itu sendiri adalah pendukung perdamaian; perkawinan antar suku-suku menurunkan permusuhan. Perkawinan-keluar membawa pada koordinasi kesukuan dan pada aliansi militer; hal itu menjadi dominan karena memberikan peningkatan kekuatan; kawin luar itu adalah pembangun bangsa. Perkawinan-keluar juga sangat disukai karena peningkatan kontak dagang; petualangan dan eksplorasi menyumbang pada perpanjangan batas-batas kawin dan sangat membantu fertilisasi silang budaya-budaya rasial.
82:5.10 (919.6) Ketidak-konsistenan yang tak bisa dijelaskan tentang adat istiadat pernikahan rasial itu sebagian besar disebabkan oleh kebiasaan kawin-keluar dengan kebiasaan yang menyertainya yaitu pencurian dan pembelian istri dari suku asing, yang semuanya menghasilkan peracikan masing-masing adat istiadat suku. Bahwa tabu-tabu mengenai perkawinan-kedalam ini bersifat sosiologis, bukan biologis, dengan baik hal ini digambarkan oleh tabu perkawinan kekerabatan, yang mencakup banyak tingkatan hubungan ipar, kasus-kasus yang tidak ada hubungan darah sama sekali.
82:6.1 (919.7) Tidak ada ras yang murni di dunia saat ini. Bangsa-bangsa evolusi warna awal dan asli hanya memiliki dua ras perwakilan yang masih bertahan di dunia, ras kuning dan ras hitam; dan bahkan dua ras inipun banyak bercampur dengan bangsa-bangsa berwarna yang sudah punah. Meskipun yang disebut ras kulit putih ini sebagian besarnya diturunkan dari orang biru kuno, ras itu lebih kurangnya sudah bercampur dengan semua ras lain seperti halnya bangsa merah di Amerika.
82:6.2 (919.8) Dari enam ras Sangik berwarna, tiga adalah primer dan tiga adalah sekunder. Meskipun ras primer—biru, merah, dan kuning—adalah dalam banyak hal lebih unggul dari tiga ras sekunder, perlu diingat bahwa ras-ras sekunder ini memiliki banyak sifat yang diinginkan yang akan sangat meningkatkan ras-ras primer jika galur mereka yang lebih baik dapat diserap.
82:6.3 (920.1) Prasangka saat ini terhadap “kasta-tiri,” “hibrida”, dan “blasteran” itu muncul karena persilangan antar ras modern, karena sebagian besarnya, adalah antara galur-galur rendah dari ras-ras yang bersangkutan. Kamu juga akan mendapatkan keturunan tidak memuaskan kalau galur-galur merosot dari ras yang sama kawin silang.
82:6.4 (920.2) Jika saja ras-ras sekarang Urantia dapat dibebaskan dari kutukan strata terendah yang adalah spesimen-spesimen yang merosot, antisosial, lemah pikiran, dan terbuang itu, akan sedikit yang keberatan pada percampuran ras terbatas. Dan jika pencampuran ras seperti itu bisa terjadi antara jenis tertinggi dari beberapa ras, makin sedikit lagi keberatan yang bisa diajukan.
82:6.5 (920.3) Hibridisasi antara stok-stok yang unggul dan tidak sama adalah rahasia dari penciptaan galur yang baru dan lebih kuat. Hal ini benar tentang spesies tanaman, hewan, dan juga manusia. Hibridisasi menambah kekuatan dan meningkatkan kesuburan. Percampuran ras dari strata rata-rata atau unggul dari berbagai bangsa sangat meningkatkan potensi kreatif, seperti yang ditunjukkan dalam populasi saat ini di Amerika Serikat di Amerika Utara. Ketika perkawinan tersebut terjadi antara strata yang lebih rendah atau inferior, kreativitasnya berkurang, seperti yang ditunjukkan oleh orang-orang masa kini di India selatan.
82:6.6 (920.4) Pembauran ras sangat menyumbang terhadap kemunculan tiba-tiba karakteristik baru, dan jika hibridisasi tersebut adalah penyatuan dari galur-galur unggul, maka karakteristik-karakteristik baru itu akan juga sifat-sifat yang unggul.
82:6.7 (920.5) Selama ras-ras zaman sekarang begitu dibebani dengan galur-galur yang rendah dan merosot, maka pembauran ras dalam skala besar akan sangat merugikan, tetapi sebagian besar keberatan terhadap eksperimen seperti itu terletak pada prasangka sosial dan budaya ketimbang pertimbangan biologis. Bahkan di antara stok-stok rendah, hibrida-hibrida sering adalah perbaikan terhadap para nenek-moyang mereka. Hibridisasi membuat perbaikan spesies karena peran dari gen-gen dominan. Percampuran silang ras meningkatkan kemungkinan jumlah yang lebih besar dominan-dominan yang diinginkan muncul dalam hasil silangan.
82:6.8 (920.6) Selama seratus tahun terakhir lebih banyak persilangan ras telah berlangsung di Urantia daripada yang terjadi dalam ribuan tahun. Bahaya ketidakharmonisan sebagai hasil dari persilangan stok manusia itu sangat dibesar-besarkan. Kesulitan utama dari orang-orang “keturunan blasteran” itu adalah karena prasangka sosial.
82:6.9 (920.7) Percobaan Pitcairn untuk percampuran ras putih dan Polinesia ternyata berhasil cukup baik karena orang kulit putih dan perempuan Polinesia berasal dari galur ras yang cukup baik. Perkawinan silang antara jenis tertinggi dari ras putih, merah, dan kuning akan segera melahirkan banyak karakteristik yang baru dan secara biologis efektif. Ketiga ras ini termasuk ras Sangik primer. Hasil pencampuran ras putih dan hitam tidak begitu dikehendaki dalam hasil-hasil langsungnya, namun demikian keturunan mulatto tersebut juga tidak seburuk seperti yang berusaha ditampilkan oleh prasangka sosial dan rasial. Secara fisik, silangan putih-hitam tersebut adalah spesimen kemanusiaan yang hebat, meskipun sedikit lebih inferior dalam beberapa hal lain.
82:6.10 (920.8) Ketika suatu ras Sangik primer bergabung dengan suatu ras Sangik sekunder, yang terakhir sangat diperbaiki dengan mengorbankan yang sebelumnya. Dan pada skala kecil—yang mencakup jangka waktu panjang—hanya akan ada sedikit keberatan serius terhadap kontribusi pengorbanan ras primer demi kemajuan kelompok sekunder. Dipertimbangkan secara biologis, ras-ras Sangik sekunder dalam beberapa hal lebih unggul dari ras primer.
82:6.11 (921.1) Bagaimanapun juga, bahaya sesungguhnya terhadap spesies manusia akan ditemukan dalam perbanyakan tak terkendali galur-galur rendah dan merosot pada berbagai bangsa beradab, ketimbang semua anggapan bahaya tentang perkawinan antar ras mereka.
82:6.12 (921.2) [Disampaikan oleh Kepala Serafim yang ditempatkan di Urantia.]
Buku Urantia
Makalah 83
83:0.1 (922.1) KISAH INI adalah tentang awal mula pelembagaan pernikahan. Hal ini telah berkembang secara stabil dari kawin yang longgar dan gonta-ganti pasangan dari kawanan, melalui banyak variasi dan adaptasi, bahkan sampai pada munculnya standar-standar perkawinan yang akhirnya memuncak dalam perwujudan perjodohan berpasangan, persatuan seorang pria dan seorang wanita untuk membangun rumah tangga dari tatanan sosial yang tertinggi.
83:0.2 (922.2) Pernikahan telah berkali-kali dalam bahaya, dan adat istiadat pernikahan telah amat bergantung pada dukungan dari harta maupun agama; tetapi pengaruh nyata yang selamanya mengamankan pernikahan dan keluarga yang dihasilkannya itu adalah fakta biologis yang sederhana dan bawaan, bahwa laki-laki dan perempuan secara positif tidak bisa hidup tanpa yang lain, baik itu orang liar yang paling primitif ataupun manusia yang paling berbudaya.
83:0.3 (922.3) Karena dorongan seks itulah maka manusia yang egois itu dipikat sehingga mengeluarkan dari dirinya sesuatu hal yang lebih baik daripada binatang. Hubungan seks yang bertalian dengan diri sendiri dan memuaskan diri sendiri itu mengakibatkan konsekuensi penyangkalan diri tertentu, dan memastikan manusia mau memikul tugas-tugas yang mementingkan orang lain dan berbagai tanggung jawab rumah tangga yang menguntungkan bagi bangsa. Di sinilah seks menjadi pemberadab yang tidak disadari dan tak dicurigai bagi orang liar; karena dorongan seks yang sama ini secara otomatis dan pasti memaksa manusia untuk berpikir dan pada akhirnya membawanya untuk mencintai.
83:1.1 (922.4) Perkawinan adalah mekanismenya masyarakat yang dirancang untuk mengatur dan mengendalikan banyak hubungan manusia yang timbul dari adanya kenyataan fisik tentang dua jenis kelamin itu. Sebagai suatu lembaga seperti itu, pernikahan berfungsi dalam dua arah:
83:1.2 (922.5) 1. Dalam pengaturan hubungan pribadi antar jenis kelamin.
83:1.3 (922.6) 2. Dalam pengaturan tatanan keturunan, pewarisan, suksesi, dan sosial, hal ini menjadi fungsi yang lebih tua dan aslinya.
83:1.4 (922.7) Keluarga, yang tumbuh dari perkawinan, dari sendirinya itu sendiri merupakan stabilisator lembaga perkawinan bersama dengan adat istiadat harta. Faktor ampuh lainnya dalam stabilitas perkawinan adalah harga diri, kebanggaan, kesatriaan, tugas, dan keyakinan agama. Tetapi meskipun pernikahan dapat disetujui atau ditolak di tempat tinggi, pernikahan itu tidak bisa dikatakan buatan surga. Keluarga manusia adalah lembaga yang jelas manusiawi, suatu perkembangan evolusioner. Pernikahan adalah sebuah institusi masyarakat, bukan suatu departemen gereja. Benar, agama harus dengan kuat mempengaruhinya tetapi agama tidak boleh berusaha secara eksklusif untuk mengendalikan dan mengaturnya.
83:1.5 (922.8) Perkawinan primitif pada pokoknya adalah urusan besar; dan bahkan di zaman modern sering menjadi suatu urusan sosial atau bisnis. Melalui pengaruh dari campuran stok Andit dan sebagai akibat dari adat istiadat peradaban yang maju, perkawinan perlahan-lahan menjadi timbal balik, romantis, parental, puitis, berkasih sayang, etis, dan bahkan idealistis. Namun demikian, pemilihan pasangan dan apa yang disebut cinta romantis itu sedikit sekali dalam kawin primitif. Selama masa-masa awal suami dan istri tidak banyak bersama-sama; mereka bahkan tidak terlalu sering makan bersama-sama. Tetapi di antara orang-orang kuno, kasih sayang pribadi itu tidak terkait kuat dengan daya tarik seks; mereka menjadi suka satu sama lain sebagian besar karena hidup dan bekerja bersama.
83:2.1 (923.1) Perkawinan primitif selalu direncanakan oleh para orang tua anak laki-laki dan perempuan. Tahap transisi antara adat ini dan waktu untuk bebas memilih dikuasai oleh makelar perkawinan atau comblang profesional. Para comblang ini pada awalnya adalah para tukang potong rambut; kemudian, para imam atau pendeta. Pernikahan itu pada awalnya urusan kelompok; lalu urusan keluarga; hanya belakangan ini menjadi sebuah petualangan perorangan.
83:2.2 (923.2) Pemaksaan, bukan daya tarik, adalah pendekatan pada perkawinan primitif. Pada masa-masa awal dahulu wanita bukannya memiliki sikap acuh tak acuh pada seks, tetapi hanya inferioritas seks seperti yang ditanamkan oleh adat istiadat. Seperti halnya perampokan mendahului perdagangan, demikian pula perkawinan dengan penangkapan mendahului perkawinan dengan kontrak. Beberapa wanita akan berkomplot untuk penangkapan demi menghindari dominasi dari pria yang lebih tua dari suku mereka; mereka lebih suka jatuh ke tangan para lelaki dari suku lain yang seusia mereka sendiri. Kawin lari semu ini adalah tahap transisi antara penangkapan secara paksa dan pacaran berikutnya melalui pesona.
83:2.3 (923.3) Suatu tipe awal upacara pernikahan adalah dengan menirukan pelarian, semacam latihan kawin lari yang dulunya merupakan praktek yang umum. Kemudian, penangkapan pura-pura menjadi bagian dari upacara pernikahan reguler. Pretensi pura-pura seorang gadis modern untuk melawan “penangkapan,” untuk diam-diam saja terhadap perkawinan, semua itu adalah peninggalan adat-adat kuno. Membawa pengantin perempuan melewati ambang pintu mengingatkan pada sejumlah praktek kuno, antara lain, hari masa-masa pencurian istri.
83:2.4 (923.4) Perempuan sudah lama tidak diberikan kebebasan penuh untuk menyatakan cinta dalam pernikahan, namun wanita yang lebih cerdas selalu dapat menghindari pembatasan ini dengan pelaksanaan cerdas kepintaran mereka. Lelaki yang biasanya memulai dalam berpacaran, tetapi tidak selalu. Perempuan kadang-kadang secara resmi, demikian pula secara terselubung, memulai pernikahan. Dan sementara peradaban telah berkembang, perempuan makin berperan dalam semua tahap berpacaran dan pernikahan.
83:2.5 (923.5) Meningkatnya cinta, asmara, dan pilihan pribadi dalam pacaran pranikah merupakan suatu sumbangan Andit kepada ras-ras dunia. Hubungan antara jenis kelamin berkembang dengan baik; banyak bangsa-bangsa maju secara bertahap menggantikan motif kegunaan dan kepemilikan yang lama itu dengan konsep daya tarik seks yang agak diidealkan. Hasrat seks dan perasaan kasih sayang mulai menggantikan perhitungan dingin dalam memilih pasangan hidup.
83:2.6 (923.6) Perjodohan itu awalnya setara dengan perkawinan; dan di antara bangsa-bangsa awal itu hubungan seks sudah menjadi hal biasa selama pertunangan. Dalam waktu-waktu belakangan ini, agama telah membentuk tabu seks pada masa antara pertunangan dan pernikahan.
83:3.1 (923.7) Orang dahulu tidak mempercayai cinta dan janji-janji; mereka berpikir bahwa penyatuan yang abadi harus dijamin oleh suatu pengaman yang berwujud, yaitu harta. Karena alasan inilah, harga pembelian seorang istri dianggap sebagai tebusan atau deposit dari suami yang akan hilang dalam kasus cerai atau ditinggalkan. Sekali harga pembelian pengantin perempuan dibayar, banyak suku mengizinkan tanda si suami untuk dicapkan ke perempuan itu. Orang Afrika masih membeli istri mereka. Seorang istri cinta, atau istrinya pria kulit putih, mereka bandingkan dengan kucing karena tanpa biaya apa-apa.
83:3.2 (924.1) Pertunjukan pengantin perempuan adalah kesempatan untuk mendandani dan mendekorasi para putri untuk pameran publik dengan harapan mereka akan mendapat harga yang lebih tinggi sebagai istri. Namun mereka tidak dijual seperti hewan—di antara suku-suku yang kemudian istri seperti itu tidak dapat dipindah-tangankan. Tidak pula pembeliannya selalu hanya transaksi uang semata-mata; layanan setara dengan uang tunai dalam pembelian seorang istri. Jika seorang pria yang diinginkan tetapi tidak mampu membayar untuk istrinya, ia bisa diangkat sebagai anak oleh ayah gadis itu dan kemudian bisa menikah. Dan jika seorang miskin mencari istri dan tidak bisa memenuhi harga yang diminta oleh seorang ayah yang menguasainya, para tetua sering akan memberikan tekanan pada sang ayah yang akan menghasilkan perubahan tuntutannya, atau mungkin akan terjadi kawin lari.
83:3.3 (924.2) Sementara peradaban makin maju, ayah-ayah tidak ingin kelihatan seperti menjual anak-anak perempuan mereka, sehingga, meskipun terus menerima harga pembelian pengantin perempuan, mereka memulai kebiasaan memberikan pasangan hadiah-hadiah berharga yang hampir menyamai uang pembelian. Dan kemudian setelah dihentikannya pembayaran itu kepada pengantin perempuan, hadiah-hadiah ini menjadi mahar pengantin perempuan.
83:3.4 (924.3) Gagasan tentang mahar adalah untuk menyampaikan kesan akan kemerdekaan pengantin perempuan, menunjukkan sudah terpisah jauh dari zaman istri budak dan pengiring harta. Seorang pria tidak bisa menceraikan istri yang dimahar tanpa membayar kembali mahar itu secara penuh. Di antara beberapa suku dibuat deposit bersama dengan para orang tua dari kedua pengantin yang akan hangus dalam kasus yang satu meninggalkan yang lainnya, dalam kenyataannya hal itu adalah ikatan perkawinan. Selama masa transisi dari pembelian ke mahar, jika istri yang dibeli, maka anak-anak menjadi milik ayah, jika tidak, mereka akan menjadi milik keluarga istri.
83:4.1 (924.4) Upacara pernikahan tumbuh dari kenyataan bahwa pernikahan itu awalnya urusan masyarakat, bukan hanya puncak dari keputusan dua individu. Perjodohan itu adalah urusan kelompok demikian pula suatu fungsi pribadi.
83:4.2 (924.5) Sihir, tatacara, dan upacara mengelilingi seluruh hidup orang zaman dahulu, dan perkawinan juga tidak terkecuali. Saat peradaban terus berkembang, ketika perkawinan menjadi dianggap lebih serius, upacara pernikahan menjadi semakin megah. Perkawinan mula-mula merupakan faktor dalam kepentingan harta milik, sama seperti saat ini, dan karena itu memerlukan sebuah upacara hukum, sedangkan status sosial anak-anak selanjutnya menuntut publisitas yang seluas mungkin. Manusia primitif tidak punya pencatatan; karena itu haruslah upacara nikah disaksikan oleh banyak orang.
83:4.3 (924.6) Pada awalnya upacara pernikahan itu lebih pada golongan pertunangan dan hanya terdiri dari pemberitahuan publik tentang niat untuk hidup bersama; belakangan upacara itu terdiri dari makan bersama secara resmi. Di antara beberapa suku para orang tua membawa putri mereka begitu saja kepada sang suami; dalam kasus lain satu-satunya upacara adalah pertukaran resmi hadiah-hadiah, setelah itu ayah pengantin wanita akan menyampaikan pengantin wanita pada pengantin pria. Di antara banyak bangsa Timur Tengah menjadi kebiasaan untuk membuang semua formalitas, perkawinan itu dilaksanakan melalui hubungan seks. Orang kulit merah adalah yang pertama mengembangkan perayaan pernikahan yang lebih rumit.
83:4.4 (924.7) Keadaan tanpa anak itu sangat ditakuti, dan karena kemandulan dianggap disebabkan oleh akal bulus roh, maka upaya untuk menjamin kesuburan juga menyebabkan dihubungkannya pernikahan dengan upacara-upacara magis atau keagamaan tertentu. Dan dalam upaya untuk memastikan pernikahan itu bahagia dan subur, banyak mantera yang dipakai; bahkan para peramal bintang ditanyai untuk memastikan bintang-bintang kelahiran pihak-pihak yang mengikat janji. Pernah pada suatu waktu pengorbanan manusia menjadi fitur yang biasa dari semua perkawinan di kalangan orang berada.
83:4.5 (925.1) Hari keberuntungan juga dicari, hari Kamis itu dianggap paling menguntungkan, dan perkawinan yang dirayakan waktu bulan purnama adalah yang dianggap luar biasa beruntung. Menjadi kebiasaan banyak orang Timur Dekat untuk menaburkan biji-bijian atas para pengantin baru; ini adalah tatacara magis yang dianggap akan menjamin kesuburan. Bangsa-bangsa Timur tertentu menggunakan beras untuk tujuan ini.
83:4.6 (925.2) Api dan air selalu dianggap sarana terbaik untuk melawan arwah atau hantu dan roh jahat; sebab itu altar dinyalakan dan diterangi api lilin, demikian pula percikan air suci untuk baptisan, biasanya ada pada acara pernikahan. Lama menjadi kebiasaan untuk menetapkan hari pernikahan palsu dan kemudian tiba-tiba menunda acara itu agar arwah dan roh kehilangan jejak.
83:4.7 (925.3) Acara menggoda pengantin baru dan olok-olok yang dimainkan kepada pengantin yang berbulan madu adalah semua peninggalan orang dahulu ketika dianggap terbaik untuk tampil sengsara dan tidak nyaman di mata roh agar tidak membangkitkan kecemburuan mereka. Pemakaian cadar pengantin merupakan peninggalan zaman ketika dianggap perlu untuk menyamarkan pengantin perempuan sehingga hantu tidak bisa mengenali dirinya dan juga untuk menyembunyikan kecantikannya dari tatapan roh-roh yang cemburu dan iri. Kaki pengantin perempuan tidak boleh menyentuh tanah pada waktu tepat sebelum upacara. Bahkan dalam abad kedua puluh masih ada kebiasaan di bawah adat istiadat Kristen untuk membentangkan karpet dari pendaratan kereta hingga ke altar gereja.
83:4.8 (925.4) Salah satu bentuk yang paling kuno dari upacara perkawinan adalah seorang pendeta atau imam memberkati ranjang perkawinan untuk memastikan kesuburan persatuan itu; hal ini dilakukan jauh sebelum ritual perkawinan resmi terbentuk. Selama periode ini dalam evolusi adat perkawinan para tamu diharapkan untuk berbaris melalui kamar tidur pada malam hari, sehingga merupakan saksi sah untuk terlaksananya perkawinan.
83:4.9 (925.5) Unsur keberuntungan, bahwa meskipun sudah dilakukan semua uji pranikah, perkawinan tertentu ternyata menjadi buruk, membawa manusia primitif untuk mencari perlindungan jaminan terhadap kegagalan perkawinan; membawanya untuk mencari bantuan imam dan sihir. Gerakan ini memuncak secara langsung dalam upacara pernikahan gereja modern. Tetapi untuk waktu yang lama perkawinan secara umum diakui sebagai terdiri dari keputusan-keputusan para orang tua yang mengikat janji—kemudian dari pasangan itu—sedangkan selama lima ratus tahun terakhir gereja dan negara telah memegang wewenang hukum dan sekarang berani membuat pengumuman tentang pernikahan.
83:5.1 (925.6) Dalam sejarah awal perkawinan, perempuan yang tidak menikah menjadi milik para lelaki suku. Kemudian, seorang wanita hanya memiliki satu suami pada satu waktu. Praktek satu-lelaki-pada-satu-waktu ini adalah langkah pertama menjauh dari gonta ganti pasangan di kawanan. Sementara seorang wanita diperbolehkan hanya satu orang pria, suaminya bisa memutuskan hubungan sementara itu semau dia. Namun hubungan yang diatur longgar ini adalah langkah pertama menuju hidup berpasangan yang berbeda dengan hidup berkawanan. Dalam tahap perkembangan perkawinan ini anak-anak biasanya menjadi milik ibu.
83:5.2 (925.7) Langkah berikutnya dalam evolusi kawin adalah perkawinan kelompok. Fase komunal perkawinan ini berada sementara dalam perkembangan kehidupan keluarga karena adat istiadat perkawinan masih belum cukup kuat untuk membuat hubungan pasangan menjadi permanen. Perkawinan saudara dan saudari termasuk pada kelompok ini; lima bersaudara dari satu keluarga boleh menikahi lima bersaudari dari keluarga yang lain. Di seluruh dunia bentuk perkawinan komunal yang lebih longgar secara bertahap berkembang menjadi berbagai jenis perkawinan kelompok. Dan hubungan-hubungan kelompok ini sebagian besar diatur oleh adat istiadat totem atau lambang suku. Kehidupan keluarga secara perlahan dan pasti berkembang karena pengaturan seks dan perkawinan mendukung kelangsungan hidup suku itu sendiri dengan menjamin kelangsungan hidup lebih banyak anak-anak.
83:5.3 (926.1) Perkawinan kelompok secara bertahap diganti oleh kemunculan praktek poligami—yaitu poligini dan poliandri—di kalangan suku-suku yang lebih maju. Namun poliandri tidak pernah menjadi umum, karena biasanya terbatas pada para ratu dan wanita kaya; lebih jauh lagi, hal itu lazimnya urusan keluarga, satu istri untuk beberapa lelaki bersaudara. Pembatasan kasta dan ekonomi terkadang membuat perlu bagi beberapa lelaki untuk berpuas diri dengan satu istri. Bahkan kemudian, wanita itu akan menikahi hanya satu, sedangkan yang lain secara longgar diperbolehkan sebagai “paman” untuk keturunan bersama.
83:5.4 (926.2) Kebiasaan Yahudi yang mengharuskan seorang lelaki mengawini janda dari saudara lelaki yang sudah meninggal untuk tujuan “membangkitkan keturunan bagi kakaknya,” itu adalah kebiasaan dari lebih separuh dunia kuno. Hal ini adalah peninggalan dari saat perkawinan adalah suatu urusan keluarga daripada suatu ikatan perorangan.
83:5.5 (926.3) Lembaga poligami mengakui, pada berbagai waktu, adanya empat jenis istri:
83:5.6 (926.4) 1. Istri seremonial atau sah.
83:5.7 (926.5) 2. Istri madu dan rela (izin).
83:5.8 (926.6) 3. Selir, istri kontrak.
83:5.9 (926.7) 4. Istri budak.
83:5.10 (926.8) Poligini (poligami) yang sebenarnya, dimana semua istri berstatus sama dan semua anak-anak setara, sudah sangat langka. Biasanya, bahkan dengan perkawinan majemuk, rumah didominasi oleh istri utama, pendamping secara status. Ia sendiri yang mendapat upacara adat pernikahan ritual, dan hanya anak-anak dari pasangan yang dibeli atau dimahar seperti itu yang bisa menjadi waris kecuali oleh perjanjian khusus dengan istri status.
83:5.11 (926.9) Istri status itu belum tentu istri kesayangan; di masa-masa dulu ia biasanya bukan. Istri kesayangan, atau kekasih hati, belum muncul sampai ras-ras cukup jauh maju, lebih khususnya setelah perpaduan suku-suku evolusioner dengan orang Nodit dan Adamit.
83:5.12 (926.10) Istri tabu—satu istri dengan status sah—menciptakan adat istiadat selir. Di bawah adat ini seorang pria mungkin hanya memiliki satu istri, tapi ia bisa memelihara hubungan seks dengan sejumlah selir. Pergundikan adalah batu loncatan kepada monogami, langkah pertama menjauh dari poligami terang-terangan. Para selir orang Yahudi, Romawi, dan Cina yang sangat sering adalah para dayang dari istri. Kemudian, seperti di kalangan orang Yahudi, istri sah dipandang sebagai ibu semua anak yang dilahirkan bagi suami.
83:5.13 (926.11) Tabu kuno terhadap hubungan seks dengan istri yang sedang hamil atau menyusui sangat cenderung untuk mendorong poligami. Wanita primitif menjadi tua secara sangat dini karena sering melahirkan digabungkan dengan kerja keras. (Istri-istri yang terlalu dibebani tersebut hanya berusaha untuk tetap ada berkat fakta bahwa mereka diisolasi satu minggu dari setiap bulan ketika mereka tidak hamil tua). Istri demikian sering lelah memelihara anak-anak dan akan meminta suaminya untuk mengambil istri yang kedua dan yang lebih muda, yang dapat membantu merawat anak maupun pekerjaan rumah tangga. Sebab itu para istri baru itu biasanya dipuji dengan gembira oleh pasangan yang lebih tua; tidak ada sama sekali kecemburuan seks.
83:5.14 (926.12) Jumlah istri hanya dibatasi oleh kemampuan lelaki untuk mencukupi mereka. Laki-laki yang kaya dan mampu menginginkan sejumlah besar anak-anak, dan karena tingkat kematian bayi sangat tinggi, maka diperlukan sekumpulan istri untuk membentuk satu keluarga besar. Banyak dari istri majemuk ini adalah hanya buruh, istri-istri budak.
83:5.15 (927.1) Adat kebiasaan manusia berkembang, tetapi sangat lambat. Tujuan dari harem adalah untuk membangun satu badan kerabat sedarah yang kuat dan banyak untuk mendukung takhta. Pernah seorang kepala tertentu yakin bahwa ia tidak perlu memiliki harem, bahwa ia harus puas dengan satu istri; maka ia langsung memberhentikan haremnya. Para istri yang tidak puas pulang ke rumah mereka, dan kerabat-kerabat mereka yang tersinggung menyerbu sang kepala itu dengan murka dan menghabisinya saat itu juga.
83:6.1 (927.2) Monogami adalah monopoli; hal itu baik bagi mereka yang mencapai keadaan yang diinginkan ini, tetapi hal itu cenderung menimpakan kesulitan biologis terhadap mereka yang tidak begitu beruntung. Namun terlepas dari pengaruhnya pada perorangan, monogami adalah jelas yang terbaik bagi anak-anak.
83:6.2 (927.3) Monogami yang paling awal adalah karena paksaan keadaan, yaitu kemiskinan. Monogami itu kultural dan sosial, artifisial dan tidak natural, yaitu, tidak alami bagi manusia evolusioner. Monogami itu sepenuhnya alami bagi ras Nodit dan Adamit yang lebih murni dan telah menjadi nilai budaya yang besar bagi semua ras maju.
83:6.3 (927.4) Suku-suku Kasdim (Chaldean) mengakui hak seorang istri untuk mewajibkan janji pranikah pada suaminya untuk tidak mengambil istri kedua atau selir; baik orang Yunani maupun Romawi menyukai perkawinan monogami. Pemujaan leluhur selalu memupuk monogami, demikian pula agama Kristen yang keliru menganggap perkawinan sebagai sakramen. Bahkan peningkatan standar hidup secara konsisten menghalangi istri majemuk. Pada saat kedatangan Mikhael di Urantia hampir semua peradaban dunia telah mencapai tingkat teoretis monogami. Namun monogami yang pasif ini tidak berarti bahwa manusia telah menjadi dibiasakan dengan praktek perkawinan berpasangan yang sebenarnya.
83:6.4 (927.5) Sementara mengejar tujuan monogamik dari pasangan perkawinan yang ideal, yang bagaimanapun juga adalah sesuatu ikatan seks monopolistik, masyarakat janganlah mengabaikan situasi tidak mengenakkan dari pria dan wanita yang tidak beruntung dan gagal untuk menemukan tempat dalam tatanan sosial yang baru dan lebih baik ini, bahkan ketika telah melakukan yang terbaik untuk bekerja sama dengan, dan masuk ke dalam, persyaratannya. Kegagalan untuk mendapatkan pasangan dalam arena persaingan sosial mungkin karena kesulitan yang tak dapat diatasi atau aneka ragam pembatasan yang diberlakukan adat saat ini. Sesungguhnya, monogami itu ideal bagi mereka yang berada di dalamnya, tetapi tidak bisa dihindari menimbulkan kesulitan besar pada mereka yang ditinggal di luar dalam dinginnya kehidupan sendirian.
83:6.5 (927.6) Memang selalu ada beberapa yang kurang beruntung yang menderita sehingga mayoritas bisa maju di bawah berkembangnya adat istiadat peradaban yang berevolusi; tetapi mayoritas yang diistimewakan itu haruslah selalu memandang dengan ramah dan pengertian kepada rekan-rekan mereka yang kurang beruntung, yang harus membayar harga kegagalan untuk mencapai keanggotaan dalam tingkatan kemitraan seks ideal tersebut, yang menyediakan kepuasan untuk semua dorongan biologis di bawah persetujuan dari adat istiadat tertingginya evolusi sosial yang sedang berkembang.
83:6.6 (927.7) Monogami selalu telah, adalah, dan selamanya akan menjadi tujuan idealis dari evolusi seks manusia. Ideal dari perkawinan berpasangan sejati ini mengharuskan penyangkalan diri, dan karena itu sering gagal hanya karena salah satu atau kedua pihak yang mengikat janji itu kurang dalam puncak semua sifat keutamaan manusia, yaitu pengendalian diri yang sulit itu.
83:6.7 (927.8) Monogami adalah tolok ukur yang mengukur kemajuan peradaban sosial yang dibedakan dari evolusi biologis murni. Monogami itu tidak selalu harus biologis atau alami, tetapi hal itu sangat diperlukan untuk pemeliharaan langsung dan pengembangan lebih lanjut peradaban sosial. Hal ini menyumbang pada kehalusan sentimen, penyempurnaan karakter moral, dan pertumbuhan rohani yang sama sekali tidak mungkin dalam poligami. Seorang wanita tidak akan pernah bisa menjadi ibu yang ideal ketika ia sepanjang waktu selalu terpaksa untuk terlibat dalam persaingan untuk mendapat kasih sayang suaminya.
83:6.8 (928.1) Pernikahan berpasangan mendukung dan mendorong pemahaman intim dan kerjasama efektif yang terbaik untuk kebahagiaan orang tua, kesejahteraan anak, dan efisiensi sosial. Pernikahan, yang bermula dari pemaksaan kasar, secara bertahap sedang berkembang menjadi sebuah lembaga yang agung untuk pembudayaan diri, pengendalian diri, ekspresi diri, dan pelestarian diri.
83:7.1 (928.2) Dalam evolusi awal adat istiadat perkawinan, perkawinan adalah sebuah persatuan longgar yang dapat dihentikan semaunya, dan anak-anak selalu mengikuti ibu; ikatan ibu-anak itu naluriah dan telah berfungsi terlepas dari tahap perkembangan adat istiadat.
83:7.2 (928.3) Di kalangan orang-orang primitif hanya sekitar setengah dari pernikahan yang terbukti memuaskan. Penyebab perpisahan yang paling sering adalah kemandulan, yang selalu disalahkan pada istri; dan istri tanpa anak diyakini akan menjadi ular di dunia roh. Dalam adat istiadat yang lebih primitif, perceraian telah menjadi pilihan laki-laki saja, dan standar ini telah bertahan sampai abad kedua puluh di antara beberapa bangsa.
83:7.3 (928.4) Sementara adat istiadat berevolusi, suku-suku tertentu mengembangkan dua bentuk pernikahan: perkawinan yang biasa, yang memperbolehkan perceraian, dan perkawinan pendeta atau imam, yang tidak mengizinkan perceraian. Peresmian pembelian istri dan mahar istri, dengan memperkenalkan hukuman harta untuk kegagalan perkawinan, berdampak banyak untuk mengurangi perpisahan. Dan, memang, banyak penyatuan modern itu distabilkan oleh faktor harta yang kuno ini.
83:7.4 (928.5) Tekanan sosial dari kedudukan di masyarakat dan hak istimewa harta selalu ampuh dalam pemeliharaan tabu dan adat pernikahan. Selama berabad-abad pernikahan telah membuat kemajuan yang mantap dan mencapai tingkatan maju di dunia modern, walaupun hal itu terancam diserang oleh ketidakpuasan yang meluas di kalangan bangsa-bangsa dimana pilihan individu—suatu kebebasan baru—berjumlah sebagian besarnya. Meskipun gejolak-gejolak penyesuaian ini muncul di kalangan ras-ras yang lebih maju sebagai akibat dari percepatan mendadak evolusi sosial, namun di antara bangsa-bangsa yang kurang maju pernikahan itu masih terus berkembang dan perlahan-lahan makin membaik di bawah bimbingan dari adat istiadat yang lebih lama.
83:7.5 (928.6) Penggantian baru dan tiba-tiba, dari motif harta yang lebih tua dan terbentuk lama tersebut, menuju motif perkawinan berdasarkan cinta yang lebih ideal tetapi sangat individualistis itu, tak bisa dihindari lagi telah menyebabkan institusi perkawinan menjadi tidak stabil untuk sementara. Motif pernikahan manusia selalu jauh melampaui moral pernikahan yang sebenarnya, dan dalam abad kesembilan belas dan kedua puluh, ideal pernikahan orang Barat tiba-tiba jauh melampaui dorongan seks ras-ras yang berpusat pada diri sendiri tetapi setengah terkendali itu. Kehadiran sejumlah besar orang yang tidak menikah dalam suatu masyarakat menandakan keruntuhan sementara atau peralihan adat istiadat.
83:7.6 (928.7) Ujian sesungguhnya untuk perkawinan, pada sepanjang masa, adalah keintiman terus-menerus yang tak terhindarkan dalam semua kehidupan keluarga. Dua anak muda yang dimanjakan dan dituruti kemauannya, dididik untuk mengharapkan setiap kesenangan dan kepuasan penuh dari keangkuhan dan ego, akan sulit berharap untuk membuat sukses besar perkawinan dan pembangunan rumah tangga—yaitu kemitraan seumur hidup dalam hal penghilangan (kepentingan diri) sendiri, kompromi, bakti, dan pengabdian yang tidak mementingkan diri untuk pembinaan budaya anak.
83:7.7 (929.1) Tingginya tingkat imajinasi dan fantasi asmara waktu memasuki masa berpacaran sebagian besar bertanggung jawab untuk meningkatnya kecenderungan perceraian di kalangan orang modern Barat, yang makin dibuat lebih rumit lagi oleh peningkatan kebebasan pribadi dan kebebasan ekonomi wanita. Kemudahan untuk bercerai, ketika dihasilkan dari kurangnya kontrol diri atau kegagalan penyesuaian kepribadian yang normal, hanya akan membawa langsung kembali ke tingkatan sosial kasar zaman dahulu itu dari mana manusia itu baru saja bangkit dan sebagai hasil dari begitu banyak kesedihan pribadi dan penderitaan bangsa.
83:7.8 (929.2) Namun selama masyarakat gagal mendidik anak-anak dan pemuda dengan sepatutnya, selama tatanan sosial gagal untuk memberikan pelatihan pranikah yang memadai, dan selama idealisme muda yang tidak bijaksana dan tidak dewasa itu yang menjadi penentu untuk masuk ke dalam pernikahan, maka selama itu pula perceraian akan tetap banyak terjadi. Sejauh mana kelompok sosial gagal memberikan persiapan nikah bagi kaum muda, sampai taraf itulah perceraian berfungsi sebagai katup pengaman sosial yang mencegah situasi lebih buruk lagi selama era-era pertumbuhan cepat dari adat istiadat yang berkembang.
83:7.9 (929.3) Orang-orang zaman dahulu tampaknya telah menganggap pernikahan itu hampir sama seriusnya dengan orang-orang tertentu pada hari ini. Dan tidak tampak bahwa banyak perkawinan yang tergesa-gesa dan tidak berhasil di zaman modern ini adalah perbaikan atas praktek-praktek kuno memberikan persyaratan lelaki dan perempuan muda untuk berjodoh. Ketidak-konsistenan besar dari masyarakat modern adalah meninggikan cinta dan mengidealkan perkawinan sedangkan tidak menyetujui pemeriksaan sepenuhnya terhadap keduanya.
83:8.1 (929.4) Pernikahan yang berpuncak dalam rumah tangga adalah memang lembaga manusia yang paling dimuliakan, tetapi pada dasarnya pernikahan itu adalah manusiawi; seharusnya pernikahan itu tidak disebut sakramen. Para imam Set membuat pernikahan sebagai ritual keagamaan; tetapi selama ribuan tahun setelah Eden, perkawinan berlanjut terus sebagai lembaga yang murni sosial dan sipil.
83:8.2 (929.5) Menyamakan ikatan manusia pada ikatan ilahi adalah hal yang paling disayangkan. Persatuan suami dan istri dalam hubungan rumah-perkawinan adalah fungsi jasmani dari manusia-manusia di dunia-dunia evolusi. Benar memang, bahwa banyak kemajuan rohani mungkin bertambah sebagai akibat dari usaha manusiawi suami dan istri yang tulus untuk maju, tapi ini tidak berarti bahwa pernikahan itu harus disakralkan. Kemajuan rohani itu mengikuti penerapan yang jujur ke jalur-jalur daya upaya manusia yang lain.
83:8.3 (929.6) Tidak juga pernikahan itu benar-benar dapat dibandingkan dengan hubungan Pelaras dengan manusia, maupun dengan persaudaraan antara Mikhael Kristus dan saudara-saudara manusianya. Hanya sedikit hubungan-hubungan tersebut dapat dibandingkan dengan hubungan suami dan istri. Dalam hal ini sangat disayangkan bahwa kesalahpahaman manusia tentang hubungan-hubungan ini telah menghasilkan begitu banyak kebingungan mengenai status pernikahan.
83:8.4 (929.7) Disayangkan juga bahwa ada kelompok manusia tertentu telah mempercayai perkawinan itu sebagai diwujudkan oleh tindakan ilahi. Keyakinan seperti itu mengarah langsung ke konsep status perkawinan yang tidak bisa diceraikan terlepas dari keadaan atau keinginan pihak-pihak yang mengikat janji. Namun demikian fakta adanya pembubaran perkawinan itu sendiri menunjukkan bahwa Deitas (Tuhan) bukan merupakan pihak yang menggabungkan persatuan-persatuan tersebut. Jika benar Tuhan pernah menggabungkan dua hal atau orang bersama-sama, mereka akan tetap bergabung demikian sampai saat kehendak ilahi menentukan pemisahan mereka. Tetapi, mengenai pernikahan, yang adalah lembaga manusia, siapa yang berani menghakimi, untuk mengatakan perkawinan mana yang adalah persatuan yang mungkin disetujui oleh pengawas alam semesta, dibedakan dengan perkawinan yang sifat dan asalnya murni manusiawi?
83:8.5 (930.1) Sekalipun demikian, ada suatu ideal pernikahan di dunia-dunia di tempat tinggi. Di ibukota setiap sistem lokal ada para Putra dan Putri Material yang menggambarkan puncak ideal-ideal persatuan pria dan wanita dalam ikatan perkawinan dan untuk tujuan berkembang biak dan membesarkan keturunan. Bagaimanapun juga, perkawinan manusia yang ideal itu dikuduskan secara manusiawi.
83:8.6 (930.2) Pernikahan telah selalu dan masih menjadi impian tertinggi manusia tentang idealitas temporal. Meskipun mimpi indah ini jarang terwujud dalam keseluruhannya, namun hal itu bertahan sebagai ideal yang mulia, selalu memikat langkah maju umat manusia untuk perjuangan yang lebih besar menuju kebahagiaan manusia. Namun demikian laki-laki dan perempuan muda harus diajar tentang realitas perkawinan sebelum mereka diterjunkan ke dalam tuntutan-tuntutan ketat dari hubungan timbal balik kehidupan keluarga; idealisasi masa muda haruslah diperlunak dengan beberapa taraf penjelasan keadaan yang sebenarnya sebelum menikah.
83:8.7 (930.3) Namun demikian, idealisasi masa muda tentang perkawinan itu janganlah dipatahkan semangatnya; mimpi-mimpi tersebut adalah visualisasi tentang tujuan masa depan kehidupan keluarga. Sikap ini membangkitkan semangat serta bermanfaat asalkan tidak menghasilkan suatu ketidakpekaan terhadap realisasi persyaratan-persyaratan praktis dan umum tentang pernikahan dan kehidupan keluarga selanjutnya.
83:8.8 (930.4) Ideal-ideal perkawinan telah membuat kemajuan besar dalam waktu-waktu belakangan ini; di antara beberapa bangsa, wanita praktis menikmati hak yang sama dengan pasangannya. Dalam konsep, setidaknya, keluarga sedang menjadi suatu kemitraan loyal untuk membesarkan keturunan, disertai oleh kesetiaan seksual. Namun bahkan versi yang lebih baru tentang perkawinan ini pun tidak perlu berusaha berayun terlalu jauh hingga ke ekstrim memberikan monopoli timbal balik untuk semua kepribadian dan perorangan. Pernikahan itu bukan hanya cita-cita perorangan; pernikahan itu adalah berkembangnya kemitraan sosial antara seorang pria dan seorang wanita, yang ada dan berfungsi di bawah adat istiadat saat ini, dibatasi oleh pantangan-pantangan, dan ditegakkan oleh hukum-hukum dan peraturan-peraturan masyarakat.
83:8.9 (930.5) Pernikahan abad dua puluh berdiri tinggi dibandingkan dengan perkawinan masa-masa lampau, walaupun lembaga rumah tangga itu sekarang menjalani pengujian yang serius karena masalah-masalah yang begitu tiba-tiba menimpa ke organisasi sosial itu oleh penambahan cepat kebebasan wanita, hak-hak yang begitu lama tidak ia peroleh dalam evolusi lambat dari adat istiadat generasi-generasi masa lalu.
83:8.10 (930.6) [Disampaikan oleh Kepala Serafim yang ditempatkan di Urantia.]
Buku Urantia
Makalah 84
84:0.1 (931.1) KEBUTUHAN jasmani meletakkan dasar pernikahan, hasrat seks menghiasinya, agama mengukuhkan dan meninggikannya, negara menuntut dan mengaturnya, sementara di kemudian hari berkembangnya cinta kasih mulai membenarkan dan memuliakan pernikahan sebagai leluhur dan pencipta lembaga yang paling berguna dan luhur dari peradaban, yaitu rumah tangga. Maka pembangunan rumah tangga harus menjadi pusat dan inti untuk segala upaya pendidikan.
84:0.2 (931.2) Kawin adalah murni tindakan pelestarian diri yang terkait dengan berbagai taraf pemuasan diri; pernikahan, pembangunan rumah tangga, sebagian besar adalah masalah pemeliharaan diri, dan hal itu membawa arti evolusi masyarakat. Masyarakat itu sendiri adalah kumpulan struktur dari unit-unit keluarga. Individu-individu itu bersifat sangat sementara sebagai faktor keplanetan—tapi hanya keluarga yang adalah agen-agen yang berkelanjutan dalam evolusi sosial. Keluarga adalah saluran melalui mana sungai kebudayaan dan pengetahuan mengalir dari satu generasi ke generasi lain.
84:0.3 (931.3) Rumah tangga pada dasarnya adalah lembaga sosiologis. Pernikahan tumbuh dari kerjasama dalam pemeliharaan diri dan kemitraan dalam pelestarian diri, sementara unsur pemuasan diri itu sebagian besar bersifat insidental (mengiringi). Sekalipun demikian, rumah tangga memang mencakup semua tiga fungsi pokok dari keberadaan manusia, sedangkan pengembang-biakan kehidupan membuat rumah tangga menjadi lembaga manusia yang mendasar, dan seks membedakannya dari semua kegiatan sosial lainnya.
84:1.1 (931.4) Pernikahan tidak didasarkan pada hubungan seks; seks adalah insidental saja terhadapnya. Pernikahan itu tidak dibutuhkan oleh lelaki primitif, yang memanjakan nafsu seksnya secara bebas tanpa membebani dirinya dengan tanggung jawab istri, anak-anak, dan rumah tangga.
84:1.2 (931.5) Perempuan, karena keterikatan fisik dan emosional pada keturunannya, tergantung pada kerjasama dengan laki-laki, dan hal ini mendesak perempuan untuk masuk dalam naungan proteksi dari pernikahan. Namun tidak ada dorongan langsung biologis yang membawa lelaki masuk ke dalam pernikahan—apalagi menahannya di dalam. Bukan cinta yang membuat pernikahan itu menarik bagi laki-laki, tetapi kelaparan makanan yang pertama kali menarik lelaki liar kepada perempuan dan naungan primitif yang dihuni bersama oleh anak-anaknya.
84:1.3 (931.6) Pernikahan bahkan tidak dihasilkan oleh kesadaran sengaja tentang kewajiban dari hubungan-hubungan seks. Lelaki primitif menganggap tidak ada hubungan antara kegemaran seks dan kelahiran anak yang berikutnya. Pernah secara universal dipercayai bahwa seorang perawan bisa hamil. Orang liar sejak awal meyakini ide bahwa bayi itu dibuat di negeri roh; kehamilan diyakini hasil dari perempuan yang dimasuki oleh suatu roh, hantu atau arwah yang berkembang. Menu makanan maupun mata jahat juga diyakini mampu menyebabkan kehamilan pada perempuan yang perawan atau tidak menikah, sedangkan keyakinan-keyakinan belakangan menghubungkan permulaan kehidupan dengan napas dan dengan sinar matahari.
84:1.4 (932.1) Banyak bangsa mula-mula menghubungkan hantu dengan laut; sebab itulah perawan itu sangat dibatasi dalam kebiasaan mandi mereka; para perempuan muda jauh lebih takut mandi di laut pada saat pasang tinggi daripada melakukan hubungan seks. Bayi cacat atau prematur dianggap sebagai hewan muda yang berhasil masuk ke dalam tubuh wanita sebagai hasil dari mandi sembarangan atau melalui kegiatan roh jahat. Orang-orang liar, tentu saja, tidak berpikir panjang untuk mencekik keturunan tersebut saat lahir.
84:1.5 (932.2) Langkah pertama dalam pencerahan datang karena keyakinan bahwa hubungan seks membuka jalan bagi hantu penghamil untuk memasuki perempuan. Manusia telah sejak itu menemukan bahwa ayah dan ibu adalah penyumbang yang setara untuk faktor-faktor pewarisan hidup yang memulai keturunan. Tetapi bahkan pada abad kedua puluh banyak orang tua yang masih berusaha untuk menjaga anak-anak mereka sehingga tidak tahu apa-apa mengenai asal usul kehidupan manusia.
84:1.6 (932.3) Suatu keluarga dari suatu jenis yang sederhana dijamin oleh fakta bahwa fungsi reproduksi menyebabkan perlunya hubungan ibu-anak. Kasih ibu itu naluriah; kasih ibu tidak berasal dari adat istiadat seperti halnya pernikahan. Semua cinta induk mamalia adalah karunia bawaan dari roh-batin ajudan alam semesta lokal, dan dalam kekuatan dan pengabdiannya hal itu selalu berbanding lurus dengan panjang masa bayi dalam keadaan tak berdaya pada spesies itu.
84:1.7 (932.4) Hubungan ibu dan anak itu bersifat alamiah, kuat, dan naluriah, dan oleh karena itu, menjadi satu hal yang membatasi perempuan primitif sehingga tunduk pada banyak keadaan-keadaan yang aneh dan menanggung kesulitan-kesulitan yang tak terkatakan. Kasih ibu yang memaksa ini adalah emosi penghalang yang selalu menempatkan wanita pada kelemahan yang begitu besar dalam semua perjuangannya dengan pria. Sekalipun demikian, naluri keibuan dalam spesies manusia itu tidak seluruhnya menguasai; hal itu dapat dikalahkan oleh ambisi, kepentingan sendiri, dan keyakinan keagamaan.
84:1.8 (932.5) Meskipun hubungan ibu-anak itu bukanlah pernikahan atau rumah tangga, namun hal itu adalah inti dari mana keduanya muncul. Kemajuan besar dalam evolusi kawin datang ketika kemitraan sementara ini berlangsung cukup lama untuk membesarkan keturunan yang dihasilkan, karena itulah ada pembangunan rumah tangga.
84:1.9 (932.6) Terlepas dari pertentangan dari pasangan-pasangan awal ini, terlepas dari longgarnya hubungan, kemungkinan untuk bertahan hidup sangat ditingkatkan oleh kemitraan lelaki-perempuan ini. Seorang pria dan seorang wanita, bekerjasama, bahkan terlepas dari keluarga dan keturunan, adalah jauh lebih unggul dalam banyak hal daripada dua pria atau dua wanita. Berpasangannya antar jenis kelamin ini meningkatkan kelangsungan hidup dan merupakan awal dari masyarakat manusia itu sendiri. Pembagian kerja berdasarkan jenis kelamin juga dibuat untuk kenyamanan dan peningkatan kebahagiaan.
84:2.1 (932.7) Pendarahan berkala pada wanita dan lebih lanjutnya kehilangan darah saat melahirkan membuat darah pada awalnya dianggap sebagai pencipta untuk anak (bahkan sebagai tempat kedudukan jiwa) dan menjadi asal untuk konsep ikatan darah pada hubungan manusia. Pada masa-masa awalnya semua turunan itu diperhitungkan dalam garis perempuan, itulah yang menjadi satu-satunya bagian warisan yang pasti sepenuhnya.
84:2.2 (932.8) Keluarga primitif, yang bertumbuh dari ikatan darah biologis naluriah dari ibu dan anak itu, tidak bisa dihindari lagi adalah keluarga-ibu; dan banyak suku yang lama mempertahankan pengaturan ini. Keluarga-ibu adalah satu-satunya kemungkinan transisi dari tahap perkawinan berkelompok dalam gerombolan menuju ke kehidupan rumah tangga yang kemudian dan diperbaiki, yaitu keluarga-ayah yang poligami dan monogami. Keluarga-ibu itu alami dan biologis; keluarga-ayah adalah sosial, ekonomis, dan politis. Bertahannya keluarga-ibu di antara orang merah Amerika Utara adalah salah satu alasan utama mengapa suku Iroquois yang (selain dari hal itu) progresif tidak pernah menjadi negara yang nyata.
84:2.3 (933.1) Di bawah adat istiadat keluarga-ibu, ibunya istri menikmati kekuasaan yang pada hakikatnya tertinggi dalam rumah; bahkan saudara-saudara istri dan anak-anak lelaki mereka lebih aktif dalam pengawasan keluarga daripada suami. Ayah sering diganti namanya mengikuti anak-anak mereka sendiri.
84:2.4 (933.2) Ras-ras yang paling awal memberikan sedikit penghargaan kepada ayah, karena memandang bahwa anak itu sepenuhnya berasal dari ibu. Mereka percaya bahwa anak-anak mirip ayah sebagai hasil dari ikatan hubungan, atau bahwa mereka “ditandai” dengan cara ini karena ibu yang menginginkan mereka terlihat seperti ayah. Kemudian, ketika datang pergantian dari keluarga-ibu menjadi keluarga-ayah, sang ayah mengambil semua penghargaan untuk si anak, dan banyak pantangan pada wanita hamil kemudian diperluas sehingga mencakup suaminya. Calon ayah berhenti bekerja ketika waktu kelahiran mendekat, dan saat melahirkan ia pergi ke tempat tidur, bersama dengan istri, tetap beristirahat tiga sampai delapan hari. Sang istri mungkin bangun pada hari berikutnya dan melakukan kerja keras, tetapi suami tetap di tempat tidur untuk menerima ucapan selamat; hal ini semua adalah bagian dari adat istiadat mula-mula yang dirancang untuk membentuk hak ayah atas anak.
84:2.5 (933.3) Pada awalnya, adalah kebiasaan bagi lelaki untuk pergi kepada kaum istrinya, tetapi di kemudian hari, setelah seorang pria telah membayar atau selesai mengerjakan biaya pengantin perempuan, ia bisa mengambil istri dan anak-anaknya kembali ke kaumnya sendiri. Peralihan dari keluarga-ibu ke keluarga-ayah menjelaskan larangan-larangan yang tanpa arti terhadap beberapa jenis pernikahan sepupu sedangkan pernikahan kekerabatan setara yang lain diperbolehkan.
84:2.6 (933.4) Dengan berlalunya adat istiadat pemburu, ketika penggembalaan memberikan lelaki kontrol terhadap pasokan makanan utama, maka keluarga-ibu berakhir dengan cepat. Keluarga-ibu gagal hanya karena tidak berhasil bersaing melawan keluarga-ayah yang lebih baru. Kekuasaan yang dimiliki kerabat laki-laki dari ibu tidak bisa bersaing dengan kekuatan yang dipusatkan pada ayah-suami. Wanita tidak memadai untuk tugas gabungan merawat anak dan menjalankan wewenang terus menerus serta meningkatkan kekuasaan rumah tangga. Datangnya adat pencurian istri dan kemudian pembelian istri mempercepat berlalunya keluarga-ibu.
84:2.7 (933.5) Perubahan luar biasa dari keluarga-ibu ke keluarga-ayah adalah salah satu penyesuaian berbalik arah yang paling radikal dan lengkap yang pernah dilaksanakan oleh umat manusia. Perubahan ini langsung membawa ke ekspresi sosial yang lebih besar dan meningkatnya petualangan keluarga.
84:3.1 (933.6) Bisa jadi naluri keibuan yang memimpin perempuan masuk ke dalam pernikahan, tetapi kekuatan unggul lelaki itulah, bersama dengan pengaruh dari adat istiadat, yang pada hakikatnya memaksa perempuan untuk tetap tinggal dalam ikatan nikah. Hidup penggembalaan cenderung menciptakan sistem baru adat istiadat, jenis kehidupan keluarga patriarkal; dan dasar persatuan keluarga di bawah adat istiadat penggembalaan dan pertanian awal itu adalah otoritas mutlak dan sewenang-wenang dari ayah. Semua masyarakat, baik kebangsaan maupun kekeluargaan, melewati tahap kekuasaan otokratis dari golongan patriarkal ini.
84:3.2 (934.1) Kekurang-sopanan yang diberikan pada kaum wanita selama era Perjanjian Lama adalah cerminan sesungguhnya dari adat istiadat para lelaki gembala. Para bapak Ibrani semua adalah gembala, seperti yang disaksikan oleh ucapan, “Tuhan adalah Gembalaku.”
84:3.3 (934.2) Namun pria tidak harus yang lebih disalahkan atas pendapatnya yang rendah tentang wanita selama masa lampau ketimbang wanita itu sendiri. Wanita gagal untuk mendapatkan pengakuan sosial selama masa-masa primitif karena ia tidak berfungsi dalam keadaan darurat; ia bukan pahlawan spektakuler atau krisis. Keibuan adalah kelemahan jelas dalam perjuangan eksistensi; kasih ibu itu membuat wanita terbatas dalam pertahanan kesukuan.
84:3.4 (934.3) Perempuan primitif juga tanpa sengaja menciptakan ketergantungan mereka pada lelaki oleh karena kekaguman dan tepuk tangan mereka untuk kegarangan dan kejantanan lelaki. Pengagungan untuk prajurit itu mengangkat ego laki-laki sementara hal itu sama-sama menekan ego perempuan dan membuatnya lebih tergantung; seragam militer masih dengan hebat membangkitkan emosi-emosi feminin.
84:3.5 (934.4) Di antara ras-ras yang lebih maju, perempuan tidak begitu besar atau begitu kuat seperti laki-laki. Perempuan, sebagai yang lebih lemah, sebab itu menjadi lebih bijak bersikap; ia belajar dari awal untuk mempertukarkan pesona seksnya. Ia menjadi lebih waspada dan konservatif daripada lelaki, meskipun sedikit kurang mendalam. Lelaki adalah atasan perempuan di medan perang dan dalam perburuan; tetapi di rumah wanita biasanya memimpin bahkan terhadap lelaki yang paling primitif sekalipun.
84:3.6 (934.5) Penggembala bersandar pada ternaknya untuk nafkahnya, tetapi sepanjang zaman penggembalaan ini wanita harus tetap menyediakan makanan sayuran. Lelaki primitif menghindari tanah; pertanian itu terlalu damai, terlalu tanpa tantangan. Ada juga takhyul kuno bahwa perempuan bisa memelihara tanaman lebih baik; mereka adalah ibu-ibu. Dalam banyak suku terbelakang hari ini, lelaki memasak daging, perempuan sayuran, dan ketika suku-suku primitif Australia sedang berbaris, para wanita tidak pernah menyerang hewan buruan, sementara seorang pria tidak akan membungkuk untuk menggali umbi.
84:3.7 (934.6) Wanita selalu harus bekerja; setidaknya sampai ke zaman modern perempuan itu telah menjadi produsen yang sebenarnya. Pria biasanya memilih jalan lebih mudah, dan ketidaksetaraan ini telah berlangsung sepanjang sejarah umat manusia. Perempuan selalu menjadi pemikul beban, membawa harta keluarga dan merawat anak-anak, sehingga meninggalkan tangan pria itu bebas untuk bertempur atau berburu.
84:3.8 (934.7) Pembebasan pertama perempuan datang ketika pria setuju untuk menggarap tanah, setuju untuk melakukan apa yang sampai saat itu dianggap sebagai pekerjaan wanita. Menjadi suatu langkah besar maju ketika tawanan laki-laki tidak lagi dibunuh tapi diperbudak sebagai buruh-buruh tani. Hal ini membawa pada pembebasan perempuan sehingga ia bisa mencurahkan lebih banyak waktu untuk urusan rumah tangga dan pembinaan budaya anak.
84:3.9 (934.8) Pemberian susu bagi anak kecil menyebabkan penyapihan bayi lebih awal, sehingga ibu-ibu yang diringankan dari kemandulan sementara (waktu menyusui) itu melahirkan lebih banyak anak lagi, sedangkan penggunaan susu sapi dan susu kambing sangat mengurangi kematian bayi. Sebelum tahap masyarakat penggembalaan, ibu-ibu biasa menyusui bayi mereka sampai mereka berusia empat atau lima tahun.
84:3.10 (934.9) Penurunan peperangan primitif sangat mengurangi kesenjangan antara pembagian kerja berdasarkan jenis kelamin. Tetapi wanita masih harus melakukan kerja yang sebenarnya sedangkan pria melakukan tugas piket. Tidak ada perkemahan atau desa bisa dibiarkan tanpa terjaga siang atau malam, tetapi tugas inipun teratasi oleh penjinakan anjing. Secara umum, hadirnya pertanian telah meningkatkan martabat dan kedudukan sosial wanita; setidaknya hal ini benar sampai pada waktu lelaki itu sendiri beralih menjadi petani. Segera setelah lelaki mengarahkan dirinya untuk menggarap tanah, segera terjadi perbaikan besar dalam metode-metode pertanian, yang terus meluas generasi-generasi turun-temurun. Dalam berburu dan perang lelaki telah belajar nilai organisasi, dan lelaki memperkenalkan teknik ini dalam industri dan kemudian, ketika mengambil alih banyak pekerjaan perempuan, sangat meningkatkan metode kerja perempuan yang longgar itu.
84:4.1 (935.1) Secara umum, selama suatu era, status wanita adalah kriteria wajar tentang kemajuan evolusioner pernikahan sebagai sebuah lembaga sosial, sedangkan kemajuan pernikahan itu sendiri merupakan indikator yang cukup akurat mencatat kemajuan peradaban manusia.
84:4.2 (935.2) Status wanita selalu menjadi paradoks sosial; ia selalu menjadi manajer pintar para pria; ia selalu memanfaatkan dorongan seks lebih kuat pria itu untuk kepentingan dia sendiri dan untuk kemajuan dia sendiri. Dengan memperdagangkan secara halus pesona seksnya, ia sering mampu mempunyai kekuasaan dominan atas pria, bahkan ketika ditahan oleh pria dalam perbudakan hina sekalipun.
84:4.3 (935.3) Bagi pria, wanita mula-mula bukanlah teman, kekasih, kesayangan, dan mitra melainkan sepotong harta milik, hamba atau budak dan, belakangan, mitra ekonomi, barang permainan, dan pelahir anak. Meskipun demikian, hubungan seks yang wajar dan memuaskan selalu melibatkan unsur pilihan dan kerjasama oleh wanita, dan hal ini selalu memberikan wanita cerdas pengaruh besar atas kedudukan langsung dan pribadi mereka, terlepas dari posisi sosial mereka sebagai jenis kelamin. Tetapi ketidakpercayaan dan kecurigaan lelaki tidak tertolong oleh fakta bahwa perempuan sepanjang waktu terpaksa menggunakan kelihaian dalam upaya untuk meringankan belenggu mereka.
84:4.4 (935.4) Kedua jenis kelamin itu memiliki kesulitan besar untuk saling memahami satu sama lain. Laki-laki merasa sulit untuk memahami perempuan, menganggap dia dengan suatu campuran aneh dari syak wasangka bodoh dan pesona rasa takut, bahkan dengan kecurigaan dan cibiran. Banyak tradisi suku dan ras menyalahkan kesulitan pada Hawa, Pandora, atau beberapa tokoh kaum wanita lainnya. Kisah-kisah ini selalu diselewengkan sehingga membuatnya tampak bahwa perempuan itulah yang membawa kejahatan ke atas laki-laki; dan semua ini menunjukkan pernah ada ketidakpercayaan menyeluruh terhadap perempuan. Di antara alasan yang dikutip dalam mendukung keimaman selibat, yang terutama adalah kehinaan perempuan. Fakta bahwa kebanyakan yang dianggap penyihir adalah perempuan tidak memperbaiki reputasi kuno akan jenis kelamin ini.
84:4.5 (935.5) Pria telah lama menganggap wanita itu aneh, bahkan abnormal. Mereka bahkan percaya bahwa wanita tidak memiliki jiwa; karena itu mereka tidak diperbolehkan memiliki nama. Selama masa awal ada ketakutan besar hubungan seks pertama dengan seorang perempuan; karena itu menjadi kebiasaan bagi seorang imam untuk melakukan hubungan pertama dengan perawan. Bahkan bayangan perempuan dianggap berbahaya.
84:4.6 (935.6) Melahirkan anak pernah secara umum dipandang sebagai menyebabkan wanita berbahaya dan najis. Maka banyak adat istiadat suku menetapkan bahwa seorang ibu harus menjalani upacara pemurnian panjang lebar setelah kelahiran anak. Kecuali di antara kelompok-kelompok dimana suami ikut serta dalam adat berbaring pada saat kelahiran, ibu hamil dijauhi, ditinggalkan sendirian. Orang dahulu bahkan menghindari kelahiran anak di dalam rumah. Akhirnya, wanita-wanita tua diizinkan untuk mendampingi ibu selama persalinan, dan praktek ini menjadi asal profesi kebidanan. Selama persalinan, sejumlah hal-hal bodoh dikatakan dan dilakukan dalam upaya untuk membantu pengeluaran bayi. Menjadi kebiasaan untuk memerciki bayi yang baru lahir dengan air suci untuk mencegah campur tangan hantu.
84:4.7 (935.7) Di antara suku yang tak bercampur, melahirkan itu relatif mudah, makan waktu hanya dua atau tiga jam; namun hal itu jarang begitu mudah di antara ras-ras campuran. Jika seorang wanita meninggal saat melahirkan, terutama selama kelahiran kembar, ia diyakini telah bersalah karena perzinahan roh. Kemudian, suku-suku yang lebih tinggi memandang kematian saat melahirkan sebagai kehendak surga; dan ibu-ibu seperti itu dianggap telah tewas karena tujuan yang mulia.
84:4.8 (936.1) Apa yang disebut kesopanan perempuan mengenai pakaian mereka dan penampilan orang itu tumbuh dari rasa takut besar ketahuan pada saat periode menstruasi. Terdeteksi seperti itu adalah dosa besar, pelanggaran pantangan. Berdasarkan adat istiadat zaman dahulu, setiap wanita, dari remaja sampai akhir masa subur, dikenakan karantina keluarga dan sosial penuh satu minggu setiap bulan. Segala sesuatu yang dia sentuh, duduki, atau baringi di atasnya adalah “najis.” Lama menjadi kebiasaan untuk secara brutal memukuli seorang gadis setelah setiap periode bulanannya dalam upaya untuk mengusir roh jahat keluar dari tubuhnya. Tetapi ketika seorang wanita lewat usia subur, ia biasanya diperlakukan lebih baik, diberikan lebih banyak hak dan keistimewaan. Melihat semua ini tidak aneh bahwa perempuan dipandang rendah. Bahkan orang-orang Yunani meyakini wanita yang sedang menstruasi sebagai salah satu dari tiga penyebab besar pencemaran, dua lainnya adalah daging babi dan bawang putih.
84:4.9 (936.2) Betapapun bodohnya konsep-konsep yang kuno ini, hal-hal itu menghasilkan beberapa yang baik karena memberi para wanita yang bekerja terlalu keras itu, setidaknya ketika masih muda, satu minggu setiap bulan untuk istirahat menyenangkan dan meditasi berguna. Dengan demikian mereka bisa mempertajam kelihaian mereka untuk berurusan dengan rekan-rekan pria mereka pada waktu sisanya. Karantina wanita ini juga melindungi pria dari kecanduan seks berlebihan, sehingga secara tidak langsung menyumbang pada pembatasan populasi dan peningkatan kontrol diri.
84:4.10 (936.3) Sebuah kemajuan besar dibuat ketika seorang pria tidak boleh membunuh istrinya semau dia. Demikian juga, adalah langkah maju ketika seorang wanita bisa memiliki hadiah pernikahannya sendiri. Kemudian, ia mendapatkan hak sah untuk memiliki, menguasai, dan bahkan melepas harta, tetapi ia sudah lama tidak diberi hak untuk memegang jabatan baik di gereja ataupun negara. Wanita telah selalu diperlakukan lebih atau kurangnya sebagai harta milik, sampai ke dan dalam abad kedua puluh Masehi. Ia belum memperoleh kebebasan di seluruh dunia dari pingitan di bawah kendali pria. Bahkan di antara bangsa-bangsa maju, upaya laki-laki untuk melindungi perempuan selalu menjadi penegasan yang tidak diucapkan tentang superioritas laki-laki.
84:4.11 (936.4) Namun wanita primitif tidak mengasihani diri mereka seperti yang terbiasa dilakukan saudari-saudari mereka yang dimerdekakan baru-baru ini. Bagaimanapun juga, mereka cukup bahagia dan puas, mereka tidak berani membayangkan suatu mode kehidupan yang lebih baik atau berbeda.
84:5.1 (936.5) Dalam hal pelestarian diri wanita setara dengan pria, tetapi dalam kemitraan untuk pemeliharaan diri ia bekerja pada keadaan yang jelas merugikan, dan hambatan keibuan terpaksa ini hanya dapat ditutup oleh adat istiadat tercerahkan dari peradaban maju dan oleh peningkatan rasa perolehan keadilan manusia.
84:5.2 (936.6) Sementara masyarakat berkembang, standar seks naik lebih tinggi di kalangan perempuan karena mereka yang lebih menderita dampak dari pelanggaran adat istiadat seks. Standar seksnya pria hanya meningkat dengan lamban sebagai akibat dari perasaan saja belaka terhadap keadilan itu yang dituntut oleh peradaban. Alam itu tidak tahu apa-apa tentang keadilan—membuat wanita sendirian menderita kepedihan persalinan.
84:5.3 (936.7) Gagasan modern tentang kesetaraan seks itu indah dan layak dalam peradaban yang berkembang, tetapi hal itu tidak ditemukan di alam. Bila yang kuat itu yang benar, pria yang berkuasa atas wanita; ketika lebih banyak keadilan, perdamaian, dan kewajaran yang menang, perempuan secara bertahap muncul dari perbudakan dan ketertutupan. Posisi sosial perempuan umumnya bervariasi berbanding terbalik dengan tingkat militerisme dalam suatu bangsa atau zaman.
84:5.4 (937.1) Namun pria tidak secara sadar ataupun secara sengaja merebut haknya wanita dan kemudian secara bertahap dan enggan mengembalikan hak-hak itu kepadanya; semua ini adalah suatu episode tidak disadari dan tidak terencana dari evolusi sosial. Ketika saatnya benar-benar tiba bagi wanita untuk menikmati hak-hak tambahan, ia mendapatkannya, dan semua itu terlepas dari sikap sadarnya pria. Perlahan tapi pasti adat istiadat berubah sehingga memberikan penyesuaian sosial yang merupakan bagian dari evolusi terus-menerus peradaban. Adat istiadat yang terus maju perlahan-lahan memberikan perlakuan semakin lebih baik bagi perempuan; suku-suku tertentu yang terus berbuat kejam terhadap perempuan tidak bertahan.
84:5.5 (937.2) Bangsa Adamit dan Nodit memberikan perempuan peningkatan pengakuan, dan kelompok-kelompok yang dipengaruhi oleh Andit yang bermigrasi itu cenderung dipengaruhi oleh ajaran-ajaran Eden mengenai tempat perempuan dalam masyarakat.
84:5.6 (937.3) Orang Cina dan Yunani purba memperlakukan perempuan lebih baik daripada sebagian besar bangsa sekitarnya. Tetapi orang Ibrani sangat tidak percaya pada mereka. Di Dunia Barat wanita telah merangkak naik dengan sulit di bawah doktrin-doktrin aliran Paulus yang menjadi dilekatkan pada agama Kristen, meskipun Kekristenan memang memajukan adat istiadat dengan memberlakukan kewajiban seks lebih ketat ke atas laki-laki. Keadaan wanita itu hampir tanpa harapan di bawah degradasi khas yang diterapkan pada wanita dalam aliran pengikut Muhammad, dan nasibnya bahkan lebih buruk di bawah ajaran beberapa agama Timur lainnya.
84:5.7 (937.4) Ilmu pengetahuan, bukan agama, adalah yang benar-benar mengemansipasikan perempuan; pabrik-pabrik modern itulah yang terutama membuatnya bebas dari batas-batas rumah. Kemampuan fisik laki-laki menjadi tidak lagi pokok penting dalam mekanisme pemeliharaan yang baru; ilmu pengetahuan telah demikian mengubah kondisi hidup sehingga tenaga laki-laki tidak lagi begitu unggul dibandingkan tenaga perempuan.
84:5.8 (937.5) Perubahan-perubahan ini telah cenderung mengarah ke pembebasan wanita dari perbudakan rumah tangga dan telah menyebabkan perubahan statusnya sehingga ia sekarang menikmati tingkat kebebasan pribadi dan determinasi seks yang praktis setara dengan pria. Pernah nilai wanita itu terdiri dalam kemampuannya menghasilkan makanan, tetapi penemuan dan kekayaan telah memungkinkannya untuk menciptakan dunia baru untuk berfungsi—wilayah kesantunan dan pesona. Dengan demikian industri telah memenangkan pertarungan yang tidak disadari dan tidak disengaja untuk emansipasi sosial dan ekonomi wanita. Dan sekali lagi evolusi telah berhasil melakukan apa yang pewahyuan sekalipun gagal mencapainya.
84:5.9 (937.6) Reaksi bangsa-bangsa yang tercerahkan dari adat istiadat tidak adil yang mengatur tempat perempuan dalam masyarakat itu memang seperti ayunan bandul dalam keekstrimannya. Di antara ras-ras yang diindustrialisasi, perempuan telah menerima hampir semua hak dan menikmati pembebasan dari banyak kewajiban, seperti tugas militer. Setiap kemudahan dari perjuangan untuk hidup telah berakibat pada pembebasan perempuan, dan ia telah langsung mendapat manfaat dari setiap kemajuan menuju monogami. Yang lebih lemah selalu mendapat keuntungan yang tidak proporsional dalam setiap penyesuaian adat istiadat dalam evolusi maju masyarakat.
84:5.10 (937.7) Dalam ideal-ideal pernikahan berpasangan, wanita akhirnya mendapat pengakuan, martabat, kemerdekaan, kesetaraan, dan pendidikan; tetapi akankah ia membuktikan layak untuk semua prestasi yang baru dan belum pernah terjadi sebelumnya ini? Akankah wanita modern menanggapi prestasi besar pembebasan sosial ini dengan kemalasan, ketidakpedulian, kemandulan, dan ketidaksetiaan? Hari ini, dalam abad kedua puluh, wanita sedang menjalani ujian krusial dalam keberadaan dunianya yang panjang itu!
84:5.11 (938.1) Wanita adalah mitra sejajar pria dalam reproduksi ras, sebab itu sama pentingnya dalam perjalanan evolusi rasial; karena itu evolusi semakin bekerja ke arah perwujudan hak-hak wanita. Namun hak-hak wanita sama sekali bukan berarti haknya pria. Wanita tidak dapat berkembang di atas hak-haknya pria lebih dari pria bisa berkembang di atas hak-haknya perempuan.
84:5.12 (938.2) Setiap jenis kelamin memiliki lingkup keberadaannya tersendiri yang jelas, bersama-sama dengan haknya sendiri di dalam lingkup itu. Jika wanita bercita-cita secara harfiah untuk menikmati semua hak-haknya pria, maka, cepat atau lambat, persaingan yang tanpa ampun dan tanpa emosi pasti akan menggantikan kesopanan dan pertimbangan khusus yang sekarang banyak dinikmati perempuan, dan yang baru saja mereka menangkan dari laki-laki.
84:5.13 (938.3) Peradaban tidak pernah dapat melenyapkan jurang perilaku antara jenis-jenis kelamin. Dari zaman ke zaman adat istiadat berubah, tapi naluri tidak pernah. Kasih sayang keibuan yang bawaan sejak lahir itu tidak akan pernah mengizinkan perempuan yang dimerdekakan itu menjadi saingan serius laki-laki dalam industri. Selamanya setiap jenis kelamin akan tetap tertinggi dalam wilayahnya sendiri, wilayah-wilayah yang ditentukan oleh perbedaan biologis dan oleh ketidaksamaan mental.
84:5.14 (938.4) Setiap jenis kelamin akan selalu memiliki wilayah spesialnya sendiri, meskipun hal-hal itu sekali-sekali akan tumpang tindih. Hanya secara sosial pria dan wanita akan bersaing berdasarkan ukuran yang sama.
84:6.1 (938.5) Dorongan bereproduksi tidak pernah gagal membawa pria dan wanita bersama-sama untuk pelestarian diri, tetapi dorongan itu saja tidak menjamin mereka tetap bersama-sama dalam kerjasama timbal balik—yaitu pendirian rumah tangga.
84:6.2 (938.6) Setiap lembaga manusia yang berhasil mencakup pertentangan kepentingan pribadi yang telah disesuaikan untuk harmoni kerja yang praktis, dan kerumah-tanggaan itu juga tidak terkecuali. Pernikahan, dasar dari pembangunan rumah tangga, adalah manifestasi tertinggi dari kerjasama antagonis tersebut yang begitu sering mencirikan kontak-kontak alam dan masyarakat. Konflik itu tidak bisa dihindari. Berjodoh itu memang sudah kodrat, hal itu alamiah. Namun pernikahan itu bukan biologis, melainkan sosiologis. Gairah menjamin pria dan wanita akan datang bersama-sama, tetapi naluri keorangtuaan yang lebih lemah dan adat istiadat sosial itu yang menahan mereka bersama-sama.
84:6.3 (938.7) Laki-laki dan perempuan, ditinjau secara praktis, adalah dua varietas yang berbeda dari spesies sama yang hidup dalam hubungan dekat dan intim. Sudut pandang dan seluruh reaksi hidup mereka pada intinya berbeda; mereka sepenuhnya tidak mampu memahami sempurna dan sungguh-sungguh satu sama lain. Pemahaman lengkap antara jenis-jenis kelamin ini tidak dapat tercapai.
84:6.4 (938.8) Perempuan tampaknya memiliki lebih banyak intuisi daripada laki-laki, tetapi mereka juga tampaknya agak kurang logis. Perempuan, bagaimanapun juga, adalah selalu pembawa standar moral dan pemimpin rohani umat manusia. Tangan yang menggoyang buaian itu masih bersaudara dengan takdir.
84:6.5 (938.9) Perbedaan kodrat, reaksi, sudut pandang, dan pemikiran antara pria dan wanita, terlepas dari hal yang menyebabkan, harus dianggap sebagai sangat bermanfaat bagi umat manusia, baik secara individu maupun kolektif. Banyak ordo makhluk alam semesta diciptakan dalam fase manifestasi kepribadian yang rangkap dua. Di antara manusia, Putra Material, dan midsoniter, perbedaan ini digambarkan sebagai laki-laki dan perempuan; di kalangan serafim, kerubim, dan Sahabat Morontia, hal itu disebut positif atau agresif dan negatif atau pendiam. Ikatan-ikatan rangkap dua seperti itu sangat melipat-gandakan kemampuan dan mengatasi keterbatasan-keterbatasan bawaan, sama seperti halnya ikatan rangkap tiga tertentu dalam sistem Havona-Firdaus.
84:6.6 (939.1) Pria dan wanita saling membutuhkan dalam morontial dan spiritual mereka seperti halnya dalam karier duniawi mereka. Perbedaan sudut pandang antara pria dan wanita tetap bertahan bahkan melampaui kehidupan yang pertama dan di sepanjang kenaikan alam semesta lokal dan super. Dan bahkan di Havona, para musafir yang dulunya pria dan wanita itu masih akan saling membantu satu sama lain dalam kenaikan Firdaus. Tidak pernah, bahkan dalam Korps Finalitas, makhluk itu akan berubah wujud begitu jauh sehingga melenyapkan kecenderungan kepribadian yang manusia sebut lelaki dan perempuan; selalu saja dua variasi dasar umat manusia ini akan terus menarik, merangsang, mendorong, dan membantu satu sama lain; selalu mereka akan saling tergantung pada kerjasama dalam pemecahan masalah-masalah alam semesta yang memusingkan dan dalam mengatasi beragam kesulitan kosmis.
84:6.7 (939.2) Meskipun jenis-jenis kelamin itu tidak bisa berharap sepenuhnya untuk memahami satu sama lain, mereka secara efektif saling melengkapi, dan meskipun kerjasama itu sering lebih atau kurangnya secara pribadi bersifat bertentangan, namun kerjasama itu mampu mempertahankan dan mengembang-biakkan masyarakat. Pernikahan adalah sebuah lembaga yang dirancang untuk menyusun menjadi satu perbedaan-perbedaan jenis kelamin, sambil mengakibatkan kelanjutan peradaban dan menjamin reproduksi dari ras.
84:6.8 (939.3) Pernikahan adalah induk dari semua lembaga manusia, karena hal itu mengarah langsung pada pendirian rumah dan pemeliharaan rumah, yang merupakan dasar struktural masyarakat. Keluarga sangat vital terkait dengan mekanisme pemeliharaan diri; keluarga itu adalah satu-satunya harapan pelestarian ras di bawah adat istiadat peradaban, sementara pada saat yang sama paling efektif memberikan bentuk tertentu pemuasan diri yang sangat menyenangkan. Keluarga adalah pencapaian murni manusiawi terbesarnya umat manusia, menggabungkan sementara keluarga itu melakukan evolusi hubungan biologis pria dan wanita, dengan hubungan sosial suami dan istri.
84:7.1 (939.4) Perkawinan antar jenis kelamin itu naluriah, anak-anak adalah hasil alamiahnya, dan keluarga dengan demikian otomatis menjadi ada. Seperti halnya keluarga-keluarga dari ras atau bangsa, begitu juga masyarakatnya. Jika keluarga-keluarga itu baik, masyarakat itu juga baik. Stabilitas budaya yang besar dari bangsa Yahudi dan bangsa Cina terletak dalam kekuatan kelompok-kelompok keluarga mereka.
84:7.2 (939.5) Naluri wanita untuk mencintai dan merawat anak berkonspirasi untuk membuatnya menjadi pihak yang berminat dalam mendukung pernikahan dan kehidupan keluarga primitif. Lelaki hanya terpaksa masuk ke dalam pembangunan rumah tangga oleh tekanan dari adat istiadat dan kelaziman sosial yang belakangan; lelaki lambat untuk menaruh minat dalam pembentukan pernikahan dan rumah karena hubungan seks tidak menimpakan dampak biologis kepadanya.
84:7.3 (939.6) Hubungan seks itu alami, namun pernikahan itu sosial dan selalu diatur oleh adat istiadat. Adat istiadat (agama, moral, dan etis), bersama-sama dengan harta milik, kebanggaan, dan kesopan-santunan, menstabilkan lembaga pernikahan dan keluarga. Setiap kali adat istiadat berubah-ubah, terjadi keguncangan dalam stabilitas lembaga pernikahan-rumah. Pernikahan kini berpindah dari tahap harta milik ke era pribadi. Sebelumnya pria melindungi wanita karena dia adalah budak miliknya, dan wanita taat karena alasan yang sama. Terlepas dari manfaatnya sistem ini memang memberikan stabilitas. Sekarang, wanita tidak lagi dianggap sebagai harta milik, dan adat-adat baru sedang muncul yang dirancang untuk menstabilkan lembaga rumah-pernikahan:
84:7.4 (939.7) 1. Peran baru dari agama—ajaran bahwa pengalaman menjadi orang tua itu sangat penting, gagasan tentang melahirkan keturunan warga kosmis, diperluasnya pemahaman tentang hak istimewa prokreasi—yaitu melahirkan anak-anak untuk Sang Bapa.
84:7.5 (940.1) 2. Peran baru dari ilmu pengetahuan— prokreasi menjadi semakin sukarela, tunduk pada kendali manusia. Pada zaman kuno kurangnya pemahaman memastikan kemunculan anak-anak meskipun tanpa semua keinginan ke arah itu.
84:7.6 (940.2) 3. Fungsi baru dari daya pemikat kenikmatan—hal ini memperkenalkan faktor baru ke dalam kelangsungan hidup ras; manusia purba membuang anak-anak yang tidak diinginkan agar mati; manusia modern menolak untuk mengandung mereka.
84:7.7 (940.3) 4. Peningkatan naluri keorangtuaan— setiap generasi sekarang cenderung untuk melenyapkan dari aliran reproduksi ras, individu-individu yang naluri menjadi orangtuanya tidak cukup kuat untuk menjamin prokreasi anak-anak, calon orang tua-orang tua untuk generasi berikutnya.
84:7.8 (940.4) Rumah tangga sebagai suatu lembaga, suatu kemitraan antara seorang pria dan seorang wanita, berasal lebih khususnya dari masa Dalamatia, sekitar setengah juta tahun yang lalu, praktek-praktek monogami Andon dan keturunan langsungnya telah ditinggalkan jauh sebelumnya. Namun demikian, kehidupan keluarga tidak banyak bisa dibanggakan sebelum masa orang Nodit dan Adamit yang kemudian. Adam dan Hawa memberikan pengaruh yang langgeng pada seluruh umat manusia; untuk pertama kalinya dalam sejarah dunia pria dan wanita diamati bekerja berdampingan di Taman. Idealnya Eden ini, seluruh keluarga sebagai pengusaha kebun, adalah ide baru di Urantia.
84:7.9 (940.5) Keluarga yang mula-mula mencakup suatu kelompok kerja yang berkaitan, termasuk para budak, semua hidup dalam satu tempat tinggal. Pernikahan dan kehidupan keluarga tidak selalu identik tetapi merupakan kebutuhan jika terhubung erat. Wanita selalu ingin keluarga individual, dan pada akhirnya ia punya caranya.
84:7.10 (940.6) Cinta pada keturunan itu hampir menyeluruh dan bernilai kelangsungan hidup yang jelas. Orang dahulu selalu mengorbankan kepentingan ibu demi kesejahteraan anak; seorang ibu Eskimo bahkan masih menjilati bayinya sebagai pengganti untuk membasuhnya. Namun ibu-ibu primitif hanya memberi makan dan merawat anak-anak mereka ketika masih sangat muda; seperti binatang, mereka membuang anak-anak mereka segera setelah mereka bertumbuh besar. Hubungan manusia yang bertahan dan kontinyu itu tidak pernah didasarkan pada kasih sayang biologis saja. Hewan-hewan mencintai anak-anak mereka; manusia—manusia beradab—mencintai anak dari anaknya. Semakin tinggi peradaban, semakin besar sukacita orang tua dalam kemajuan dan keberhasilan anak-anak, dengan demikian kesadaran baru dan lebih tinggi tentang kebanggaan nama muncul menjadi ada.
84:7.11 (940.7) Keluarga-keluarga besar di kalangan masyarakat kuno tidak selalu sayang menyayangi. Banyak anak diinginkan karena:
84:7.12 (940.8) 1. Mereka berharga sebagai pekerja.
84:7.13 (940.9) 2. Mereka adalah asuransi hari tua.
84:7.14 (940.10) 3. Anak-anak perempuan bisa dijual.
84:7.15 (940.11) 4. Kebanggaan keluarga memerlukan perluasan nama.
84:7.16 (940.12) 5. Anak-anak lelaki memberikan perlindungan dan pertahanan.
84:7.17 (940.13) 6. Takut hantu menghasilkan rasa takut berada sendirian.
84:7.18 (940.14) 7. Agama-agama tertentu mengharuskan keturunan.
84:7.19 (940.15) Para penyembah nenek moyang melihat kegagalan untuk memiliki anak laki-laki sebagai bencana tertinggi segala masa dan kekekalan. Mereka ingin di atas segalanya memiliki anak laki-laki untuk memimpin dalam perayaan pasca-kematian, untuk mempersembahkan pengorbanan yang diperlukan bagi perjalanan arwah melalui negeri roh.
84:7.20 (941.1) Di antara orang-orang liar kuno, pendisiplinan anak-anak dimulai sangat awal; dan anak sejak awal menyadari bahwa ketidaktaatan berarti kegagalan atau bahkan kematian seperti yang terjadi pada hewan. Perlindungan peradaban untuk anak terhadap dampak-dampak alami dari perilaku bodoh inilah yang menyumbang begitu banyak pada pembangkangan anak di masa modern.
84:7.21 (941.2) Anak-anak Eskimo berkembang dengan begitu sedikit disiplin dan koreksi hanya karena mereka adalah hewan kecil yang secara alami jinak; anak-anak dari orang merah dan orang kuning hampir sama-sama bisa diatur. Namun dalam ras yang mengandung pewarisan Andit, anak-anak tidak begitu tenang; anak-anak muda yang lebih imajinatif dan suka petualangan ini memerlukan lebih banyak pelatihan dan disiplin. Masalah-masalah modern untuk pembinaan anak itu dibuat semakin sulit oleh:
84:7.22 (941.3) 1. Taraf besar percampuran ras.
84:7.23 (941.4) 2. Pendidikan yang buatan dan dangkal.
84:7.24 (941.5) 3. Ketidakmampuan anak untuk meraih budaya dengan meniru orang tua—orang tua sebagian besar waktunya absen dari keluarga.
84:7.25 (941.6) Gagasan-gagasan kuno tentang disiplin keluarga adalah biologis, tumbuh dari kesadaran bahwa orang tua adalah pencipta keberadaannya anak. Ideal-ideal maju tentang kehidupan keluarga itu mengarah ke konsep bahwa melahirkan seorang anak ke dalam dunia, selain memberikan hak tertentu sebagai orang tua, juga mengharuskan tanggung jawab tertinggi akan keberadaan manusia.
84:7.26 (941.7) Peradaban menganggap para orang tua sebagai yang mengemban semua tugas, anak itu yang memiliki semua hak. Penghargaan dari anak untuk orang tuanya muncul, bukan karena pengetahuan tentang kewajiban yang tersirat sebagai orang tua yang melahirkan, tetapi secara alami tumbuh sebagai hasil dari perawatan, pelatihan, dan perhatian yang dengan penuh kasih ditunjukkan dalam membantu anak untuk memenangi perjuangan hidup. Orang tua sejati terlibat dalam penatalayanan terus menerus sehingga anak yang bijak akan mengakui dan menghargainya.
84:7.27 (941.8) Dalam era industrial dan perkotaan sekarang ini lembaga pernikahan berkembang sepanjang garis-garis ekonomi baru. Kehidupan keluarga telah menjadi semakin mahal, sementara anak-anak, yang terbiasa untuk menjadi aset, telah menjadi kewajiban ekonomi. Namun keamanan peradaban itu sendiri masih bertumpu pada tumbuhnya kesediaan satu generasi untuk berinvestasi dalam kesejahteraan generasi masa depan yang berikutnya. Dan setiap upaya untuk menggeser tanggung jawab orang tua kepada negara atau gereja akan terbukti menjadi bunuh diri bagi kesejahteraan dan kemajuan peradaban.
84:7.28 (941.9) Pernikahan, dengan anak-anak dan kehidupan keluarga yang mengikutinya, adalah merangsang potensi-potensi tertinggi dalam kodrat manusia dan sekaligus memberikan sarana ideal untuk ekspresi sifat-sifat kepribadian manusia yang ditingkatkan cepatini. Keluarga menyediakan pelestarian biologis untuk spesies manusia. Rumah adalah arena sosial alami yang di dalamnya etika-etika persaudaraan sedarah dapat dipahami oleh anak-anak yang sedang tumbuh. Keluarga adalah unit dasar persaudaraan yang di dalamnya orang tua dan anak-anak belajar pelajaran-pelajaran untuk kesabaran, mementingkan yang lain, toleransi, dan ketabahan yang begitu penting untuk perwujudan persaudaraan di antara semua manusia.
84:7.29 (941.10) Masyarakat manusia akan sangat diperbaiki jika secara umum ras-ras beradab mau kembali ke praktek dewan-keluarga dari orang Andit. Mereka tidak mempertahankan bentuk pemerintahan keluarga patriarki atau otokratis. Mereka sangat bersaudara dan suka bergaul, bebas dan terus terang membahas setiap usulan dan aturan yang menyangkut keluarga. Mereka secara ideal seperti saudara dalam semua pemerintahan keluarga mereka. Dalam suatu keluarga ideal, bakti anak maupun kasih sayang orang tua keduanya ditingkatkan oleh pengabdian persaudaraan.
84:7.30 (942.1) Kehidupan keluarga adalah nenek moyang moralitas yang benar, leluhur kesadaran loyalitas akan tanggung jawab. Penegakan hubungan-hubungan kehidupan keluarga menstabilkan kepribadian dan merangsang pertumbuhannya melalui keharusan penyesuaian yang wajib terhadap pribadi-pribadi yang lain dan berbeda-beda. Tetapi bahkan lebih lagi, keluarga yang sejati—keluarga yang baik—mengungkapkan kepada para orang tua sebagai prokreator tentang sikap Pencipta pada anak-anak-Nya, sementara pada saat yang sama orang tua yang benar demikian menggambarkan kepada anak-anak mereka ungkapan yang pertama dari rangkaian panjang menaik tentang kasih orang tua Firdaus kepada semua anak-anak alam semesta.
84:8.1 (942.2) Ancaman besar terhadap kehidupan keluarga adalah gelombang pasang ancaman pemuasan diri sendiri, mania kesenangan modern. Insentif utama untuk pernikahan biasanya adalah bersifat ekonomi; daya tarik seks adalah sekunder. Pernikahan, yang didirikan di atas pemeliharaan diri, membawa pada pelestarian diri dan secara bersamaan memberikan salah satu bentuk pemuasan diri yang paling diinginkan. Ini adalah satu-satunya lembaga masyarakat manusia yang mencakup keseluruhan tiga insentif yang besar untuk hidup itu.
84:8.2 (942.3) Aslinya, harta milik adalah lembaga dasar pemeliharaan diri, sedangkan pernikahan berfungsi sebagai lembaga unik untuk pelestarian diri. Meskipun kepuasan makan, permainan, dan humor, bersama dengan kesenangan seks berkala, adalah sarana-sarana untuk pemuasan diri, namun tetap merupakan fakta bahwa berkembangnya adat istiadat telah gagal untuk membangun lembaga yang jelas untuk pemuasan diri. Dan karena kegagalan untuk mengembangkan cara-cara khusus untuk kenikmatan yang menyenangkan inilah maka semua lembaga manusia benar-benar kebablasan dalam pengejaran kenikmatan ini. Akumulasi harta sedang menjadi instrumen untuk menambah segala bentuk pemuasan diri, sedangkan pernikahan sering dipandang hanya sebagai sarana kenikmatan. Kecanduan berlebihan ini, keranjingan untuk kenikmatan yang tersebar luas ini, kini merupakan ancaman terbesar yang pernah ditujukan pada lembaga evolusioner sosial untuk kehidupan keluarga itu, yaitu rumah tangga.
84:8.3 (942.4) Ras ungu memperkenalkan karakteristik yang baru dan belum sempurna diwujudkan ke dalam pengalaman manusia—yaitu naluri bermain digabung dengan rasa humor. Hal itu sudah ada sedikit dalam ras Sangik dan Andonit, namun galur Adam meninggikan kecenderungan primitif ini menjadi potensi kenikmatan, bentuk baru dan dimuliakan untuk pemuasan diri sendiri. Jenis dasar pemuasan diri itu, selain memuaskan rasa lapar, adalah kepuasan seks, dan bentuk kesenangan sensual ini sangat ditingkatkan oleh pembauran antara ras-ras Sangik dan Andit.
84:8.4 (942.5) Ada bahaya nyata dalam kombinasi ciri-ciri ras pasca-Andit yaitu kegelisahan, keingin-tahuan, petualangan, dan peninggalan-kenikmatan. Kelaparan dari jiwa tidak dapat dipuaskan dengan kenikmatan fisik; cinta rumah dan anak-anak tidak ditingkatkan dengan mengejar kesenangan secara tidak bijaksana. Meskipun kamu menghabiskan sumberdaya seni, warna, suara, ritme, musik, dan perhiasan diri, namun dengan cara itu kamu tidak bisa meningkatkan jiwa atau memupuk roh. Gengsi dan mode tidak bisa membantu pembangunan rumah tangga dan pembinaan anak; kebanggaan dan persaingan tidak berdaya untuk meningkatkan kualitas kelangsungan hidup generasi-generasi penerus.
84:8.5 (942.6) Makhluk-makhluk selestial yang maju semua menikmati istirahat dan pelayanan dari para direktur reversi. Semua upaya untuk memperoleh pengalihan yang penuh dan untuk terlibat dalam permainan yang baik, adalah sehat; tidur, istirahat, rekreasi yang menyegarkan, dan semua hiburan yang mencegah kebosanan monotonitas, adalah bermanfaat. Permainan kompetitif, penceritaan, dan bahkan rasa makanan yang baik dapat berfungsi sebagai bentuk pemuasan diri. (Bila kamu menggunakan garam untuk melezatkan makanan, berhentilah sejenak untuk mengingat bahwa, selama hampir satu juta tahun, manusia bisa memperoleh garam hanya dengan mencelupkan makanannya dalam abu).
84:8.6 (943.1) Biarkan manusia menikmati dirinya; biarkan umat manusia menemukan kenikmatan dalam seribu satu cara; biarkan umat manusia evolusioner mengeksplorasi segala bentuk pemuasan diri yang sah, buah-buah dari perjuangan biologis naik yang lama. Manusia telah memperoleh dengan baik beberapa kegembiraan dan kesenangan masa kininya. Namun perhatikanlah dengan baik tujuan takdir! Kesenangan memang bunuh diri jika berhasil menghancurkan harta milik, yang telah menjadi lembaga pemeliharaan diri; dan pemuasan diri akan benar-benar fatal jika hal itu membawa pada keruntuhan pernikahan, kemerosotan kehidupan keluarga, dan kehancuran rumah tangga—perolehan evolusioner tertingginya manusia dan satu-satunya harapan peradaban untuk tetap bertahan.
84:8.7 (943.2) [Disampaikan oleh Kepala Serafim yang ditempatkan di Urantia.]
Buku Urantia
Makalah 85
85:0.1 (944.1) AGAMA PRIMITIF memiliki asal usul biologis, perkembangan evolusioner yang alami, selain dari hubungan moral dan terpisah dari semua pengaruh rohani. Hewan-hewan yang lebih tinggi memiliki rasa takut tetapi tidak punya khayalan, maka tanpa agama. Manusia menciptakan agama-agama primitifnya dari ketakutannya dan dengan sarana dari khayalannya.
85:0.2 (944.2) Dalam evolusi spesies manusia, penyembahan dalam perwujudan primitifnya telah muncul jauh sebelum pikiran manusia mampu merumuskan konsep-konsep yang lebih rumit tentang kehidupan yang sekarang dan dalam kehidupan akhirat nanti sehingga pantas disebut agama. Agama mula-mula itu sepenuhnya intelektual dalam sifatnya dan seluruhnya didasarkan pada fakta keadaan yang berkaitan. Objek-objek penyembahan itu semuanya juga sugestif; objek-objek itu terdiri dari benda-benda alam yang ada dekat, atau yang tampak besar dalam pengalaman sehari-hari orang Urantia primitif yang berpikiran sederhana itu.
85:0.3 (944.3) Sekali agama berkembang melampaui penyembahan alam, agama itu memperoleh dasar-dasar yang berasal dari roh namun tetap selalu dipengaruhi oleh lingkungan sosialnya. Ketika penyembahan alam berkembang, konsepnya manusia membayangkan suatu pembagian kerja dalam dunia supramanusia; ada roh-roh alam untuk danau, pohon, air terjun, hujan, dan ratusan fenomena permukaan bumi biasa lainnya.
85:0.4 (944.4) Pada satu masa atau masa yang lain manusia fana telah menyembah segala sesuatu di permukaan bumi, termasuk dirinya sendiri. Dia juga telah menyembah segala sesuatu yang bisa dibayangkan di langit dan di bawah permukaan bumi. Manusia primitif takut pada semua manifestasi kekuatan; ia menyembah setiap fenomena alam yang tidak bisa ia pahami. Pengamatan terhadap kekuatan alam yang hebat, seperti badai, banjir, gempa bumi, tanah longsor, gunung berapi, api, panas, dan dingin, sangat berkesan dalam pikiran manusia yang berkembang itu. Hal-hal yang tak bisa dijelaskan dalam kehidupan masih disebut “acts of God” dan “mysterious dispensations of Providence.”
85:1.1 (944.5) Objek pertama yang disembah oleh manusia yang berevolusi adalah sebuah batu. Hari ini orang Kateri di India selatan masih menyembah sebuah batu, seperti halnya banyak suku di India utara. Yakub tidur di atas sebuah batu karena ia memujanya; ia bahkan mengurapinya dengan minyak. Rahel istrinya menyembunyikan sejumlah batu keramat dalam tendanya.
85:1.2 (944.6) Batu-batu yang pertama mengesankan manusia mula-mula sebagai hal yang luar biasa karena cara batu-batu itu muncul begitu tiba-tiba di permukaan ladang yang diolah atau padang rumput. Manusia gagal untuk memperhitungkan erosi atau hasil dari pembalikan tanah. Batu juga sangat mengesankan orang-orang awal karena seringnya kemiripan dengan hewan. Perhatian manusia beradab tersita pada berbagai formasi batu di pegunungan yang begitu menyerupai wajah hewan dan bahkan manusia. Tetapi pengaruh paling mendalam dilakukan oleh batu-batu meteor yang manusia primitif saksikan meluncur melalui atmosfer dalam nyala keagungan. Bintang jatuh itu mengagumkan manusia awal, dan dia dengan mudah percaya bahwa jalur-jalur yang berkobar tersebut menandakan lewatnya roh dalam perjalanannya ke bumi. Tidak heran orang terbawa untuk menyembah fenomena seperti itu, khususnya ketika mereka kemudian menemukan meteor itu. Dan hal ini menyebabkan penghormatan yang lebih besar lagi bagi semua batu lainnya. Di Bengal banyak orang menyembah sebuah meteor yang jatuh ke bumi pada tahun 1880 M.
85:1.3 (945.1) Semua marga dan suku-suku kuno itu memiliki batu-batu keramat mereka, dan sebagian besar orang modern menunjukkan suatu taraf penghormatan untuk jenis batu-batu tertentu—yaitu batu permata mereka. Sekelompok lima batu dihormati di India; di Yunani itu adalah satu kelompok tiga puluh; di antara orang merah biasanya adalah lingkaran batu. Bangsa Romawi selalu melemparkan batu ke udara saat memanggil Jupiter. Di India bahkan sampai hari ini sebuah batu dapat digunakan sebagai saksi. Di beberapa daerah, sebuah batu dapat digunakan sebagai jimat untuk hukum, dan oleh prestisenya si pelaku kejahatan dapat dipaksa ke pengadilan. Namun manusia sederhana tidak selalu menyamakan Deitas dengan suatu objek upacara hormat. Berhala seperti itu seringkali hanya simbol-simbol belaka dari objek penyembahan yang nyata.
85:1.4 (945.2) Orang dahulu memiliki rasa hormat yang khas terhadap lubang-lubang di batu. Batuan berpori seperti itu dianggap luar biasa berkhasiat dalam menyembuhkan penyakit. Daun telinga tidak dilubangi untuk membawa batu, tapi batu-batu itu ditaruh di dalam untuk menjaga lubang telinga terbuka. Bahkan di zaman modern orang yang takhyul membuat lubang di koin. Di Afrika penduduk asli membuat banyak kegaduhan sekeliling batu berhala mereka. Faktanya, di antara semua suku dan bangsa terbelakang batu masih dipercaya dalam penghormatan takhyul. Pemujaan batu bahkan sekarang tersebar luas di seluruh dunia. Batu nisan adalah simbol yang masih bertahan dari gambar dan berhala yang diukir di batu sehubungan dengan kepercayaan akan arwah dan roh sesama yang meninggal.
85:1.5 (945.3) Penyembahan bukit mengikuti penyembahan batu, dan bukit-bukit pertama yang dipuja adalah formasi-formasi batu besar. Segera menjadi kebiasaan untuk percaya bahwa para dewa menghuni pegunungan, sehingga elevasi tinggi daratan disembah karena alasan tambahan ini. Seiring waktu berlalu, pegunungan tertentu dikaitkan dengan dewa-dewa tertentu dan karena itu menjadi suci. Orang pribumi aborijin yang bodoh dan takhyul percaya bahwa gua-gua itu membawa ke dunia bawah, dengan roh dan setan-setan jahatnya, dibedakan dengan pegunungan, yang disamakan dengan konsep yang berkembang kemudian mengenai roh-roh dan dewata yang baik.
85:2.1 (945.4) Tumbuh-tumbuhan pertama kali ditakuti dan kemudian dipuja karena minuman memabukkan yang diambil dari tanaman. Manusia primitif percaya bahwa mabuk membuat orang menjadi ilahi. Dianggap ada sesuatu yang tidak biasa dan sakral tentang pengalaman seperti itu. Bahkan di zaman modern alkohol dikenal sebagai “spirit.”
85:2.2 (945.5) Manusia awal memandang biji-bijian yang sedang bertunas dengan gentar dan kagum takhyul. Rasul Paulus bukanlah yang pertama yang menarik pelajaran rohani mendalam dari, dan mendasarkan keyakinan agama pada, gandum yang tumbuh.
85:2.3 (945.6) Kultus penyembahan pohon adalah salah satu dari kelompok keagamaan tertua. Semua pernikahan awal diadakan di bawah pepohonan, dan ketika wanita ingin punya anak, mereka kadang-kadang dapat ditemukan di hutan dengan penuh sayang sedang merangkul pohon oak yang kokoh. Banyak tumbuhan dan pohon yang dipuja karena kemampuan obat yang nyata atau hanya fantasi. Orang liar percaya bahwa semua efek kimia itu disebabkan oleh kegiatan langsung dari kuasa-kuasa adikodrati.
85:2.4 (945.7) Ide-ide tentang roh-roh pohon itu sangat bervariasi di antara berbagai suku dan ras yang berbeda. Pohon-pohon tertentu didiami oleh roh yang baik; yang lain ditempati roh yang menipu dan kejam. Orang Finlandia percaya bahwa sebagian besar pohon diduduki oleh roh-roh baik. Orang Swiss lama sekali tidak percaya pada pohon, meyakini bahwa pohon memuat roh yang licik. Penduduk India dan Rusia timur menganggap roh pohon sebagai kejam. Orang Patagonia masih menyembah pohon, seperti halnya orang Semit awal. Lama setelah orang Ibrani menghentikan pemujaan pohon, mereka terus menghormati berbagai ilah mereka dalam rumpun-rumpun pepohonan. Kecuali di Cina, pernah suatu kali ada kultus seluruh dunia tentang pohon kehidupan.
85:2.5 (946.1) Keyakinan bahwa air atau logam mulia di bawah permukaan bumi dapat dideteksi oleh tongkat ramal kayu adalah peninggalan dari pemujaan pohon kuno. Maypole, pohon Natal, dan praktek takhyul mengetuk-ngetuk kayu melanggengkan beberapa dari adat kuno untuk penyembahan pohon dan kultus-kultus pohon pada masa berikutnya.
85:2.6 (946.2) Banyak dari bentuk-bentuk paling awal dari pemujaan alam itu menjadi bercampur dengan teknik-teknik ibadah yang berkembang kemudian, tetapi jenis penyembahan paling awal yang diaktifkan oleh ajudan-batin itu telah berfungsi jauh sebelum sifat keagamaan umat manusia yang baru bangkit itu menjadi sepenuhnya responsif terhadap stimulus pengaruh-pengaruh rohani.
85:3.1 (946.3) Manusia primitif memiliki perasaan yang khas dan berkawan untuk hewan-hewan yang lebih tinggi. Nenek moyangnya telah tinggal bersama hewan dan bahkan kawin dengan mereka. Di Asia selatan itu awalnya dipercayai bahwa jiwa-jiwa manusia itu kembali ke bumi dalam wujud hewan. Keyakinan ini adalah kelangsungan dari praktek menyembah binatang yang masih lebih awal lagi.
85:3.2 (946.4) Manusia awal menghormati binatang karena kekuatan mereka dan kecerdikan mereka. Mereka pikir penciuman tajam dan mata yang bisa melihat jauh dari binatang tertentu menandakan bimbingan roh. Hewan-hewan semua pernah disembah oleh satu ras atau lainnya pada satu waktu atau lainnya. Di antara objek-objek penyembahan tersebut ada makhluk-makhluk yang dianggap sebagai setengah manusia dan setengah hewan, seperti centaur (manusia setengah kuda) dan putri duyung.
85:3.3 (946.5) Orang Ibrani menyembah ular hingga zaman Raja Hizkia, dan orang Hindu masih menjaga hubungan baik dengan ular rumah mereka. Penyembahan orang Cina pada naga adalah peninggalan dari kultus ular. Kebijaksanaan ular adalah simbol dari kedokteran Yunani dan masih digunakan sebagai lambang oleh para dokter modern. Seni untuk menawan ular telah diwariskan dari zaman dukun perempuan dari kultus cinta ular (snake love cult) yang sebagai akibat dari gigitan ular setiap hari, menjadi kebal, pada kenyataannya, menjadi pecandu racun tulen dan tidak bisa hidup terus tanpa racun ini.
85:3.4 (946.6) Penyembahan serangga dan hewan lainnya dipromosikan oleh salah tafsir kemudian mengenai aturan emas—lakukan pada yang lain (setiap bentuk kehidupan) seperti kamu mau diperlakukan. Orang kuno pernah percaya bahwa semua angin dihasilkan oleh sayap burung dan oleh karena itu semua makhluk bersayap ditakuti maupun disembah. Orang Nordik awal berpikir bahwa gerhana disebabkan oleh serigala yang melahap sebagian dari matahari atau bulan. Orang-orang Hindu sering menunjukkan Wisnu yang berkepala kuda. Sering kali suatu simbol hewan berarti dewa yang dilupakan atau kultus yang lenyap. Pada awal evolusi agama anak domba menjadi binatang khusus korban dan merpati simbol perdamaian serta kasih.
85:3.5 (946.7) Dalam agama, simbolisme mungkin baik atau buruk hanya sejauh bahwa simbol itu menggantikan atau tidak menggantikan ide memuja yang asli. Simbolisme itu jangan dikelirukan dengan penyembahan berhala langsung dimana objek materialnya itu secara langsung dan secara nyata disembah.
85:4.1 (946.8) Manusia telah menyembah bumi, udara, air, dan api. Ras-ras primitif memuja mata air dan menyembah sungai. Bahkan sekarang di Mongolia di sana berkembang suatu kultus sungai yang berpengaruh. Baptisan menjadi upacara keagamaan di Babilon, dan orang Yunani mempraktekkan mandi ritual tahunan. Mudah bagi orang kuno untuk membayangkan bahwa roh-roh berdiam di mata air yang menggelegak, air mancur yang memancar, sungai yang mengalir, dan hujan yang deras. Air mengalir jelas mengesankan pikiran-pikiran sederhana ini dengan keyakinan tentang animasi roh (dihidupkan oleh roh) dan kekuatan adikodrati. Kadang-kadang orang tenggelam tidak diberi pertolongan karena takut membuat marah dewa sungai tertentu.
85:4.2 (947.1) Banyak benda dan berbagai kejadian telah berfungsi sebagai stimuli keagamaan pada orang-orang yang berbeda dalam zaman-zaman yang berbeda. Pelangi masih disembah oleh banyak suku-suku bukit India. Di India maupun di Afrika pelangi dianggap sebagai ular gaib raksasa; orang Ibrani dan Kristen menganggapnya sebagai “busur perjanjian.” Demikian pula, pengaruh-pengaruh yang dianggap sebagai bermanfaat di salah satu bagian dunia dapat dipandang sebagai berbahaya di daerah-daerah lain. Angin timur adalah dewa di Amerika Selatan, karena itu membawa hujan; di India itu adalah setan karena membawa debu dan menyebabkan kekeringan. Orang Badui kuno percaya bahwa ada roh alam yang menyebabkan pusaran pasir, dan bahkan di masa-masa Musa kepercayaan akan roh alam cukup kuat untuk menjamin kelangsungannya dalam teologi Ibrani sebagai para malaikat api, air, dan udara.
85:4.3 (947.2) Awan, hujan, dan hujan es semuanya telah ditakuti dan disembah oleh banyak suku-suku primitif dan oleh banyak kultus pemujaan alam mula-mula. Angin badai dengan guntur dan kilat amat mengagumkan manusia purba. Mereka begitu terkesan oleh gangguan alam ini sehingga guntur dianggap sebagai suara dewa marah. Penyembahan api dan takut petir saling terhubung dan tersebar luas di antara banyak kelompok awal.
85:4.4 (947.3) Api bercampur baur dengan sihir dalam pikiran primitif manusia yang sarat dengan rasa takut itu. Seorang pengikut sihir akan mengingat dengan jelas satu hasil yang kebetulan positif dalam praktek ramuan sihirnya, sementara dia dengan santai melupakan lusinan hasil negatif, gagal dan gagal sama sekali. Pemujaan api mencapai puncaknya di Persia, dimana hal itu lama bertahan. Beberapa suku menyembah api sebagai sosok dewa itu sendiri; yang lain memujanya sebagai simbol menyala dari roh dewata sembahan mereka yang memurnikan dan membersihkan. Rahib perawan ditugasi menjaga api suci, dan dalam abad kedua puluh lilin masih menyala sebagai bagian dari upacara banyak ibadah keagamaan.
85:5.1 (947.4) Penyembahan batu, bukit, pohon, dan hewan secara alami berkembang, melalui pemujaan penuh takut terhadap unsur alam, kepada pendewaan matahari, bulan, dan bintang-bintang. Di India dan di tempat-tempat lain bintang-bintang dianggap sebagai jiwa-jiwa dimuliakan dari orang-orang besar yang telah meninggalkan kehidupan dalam daging. Para pengikut kultus bintang Kasdim menganggap diri mereka sebagai anak-anak dari ayah langit dan ibu bumi.
85:5.2 (947.5) Penyembahan bulan mendahului pemujaan matahari. Penghormatan pada bulan berada pada puncaknya selama era berburu, sedangkan pemujaan matahari menjadi upacara keagamaan utama pada zaman pertanian berikutnya. Penyembahan surya pertama berakar luas di India, dan di sana bertahan paling lama. Di Persia pemujaan matahari kemudian memunculkan kultus Mithras. Di kalangan banyak bangsa, matahari dianggap sebagai nenek moyang raja-raja mereka. Orang Kasdim menempatkan matahari di pusat “tujuh lingkaran alam semesta.” Belakangan peradaban menghormati matahari dengan memberikan namanya menjadi hari pertama minggu.
85:5.3 (947.6) Dewa matahari dianggap sebagai ayah mistis untuk anak-anak takdir yang lahir dari perawan yang sekali-sekali dianggap akan dianugerahkan sebagai penyelamat pada ras yang diperkenan. Bayi-bayi adikodrati ini selalu dihanyutkan terapung-apung di sungai suci tertentu supaya diselamatkan dengan cara yang luar biasa, setelah itu mereka akan tumbuh besar menjadi pribadi-pribadi yang ajaib dan penyelamat rakyat mereka.
85:6.1 (948.1) Setelah menyembah segala sesuatu yang lain di permukaan bumi dan di langit di atas, manusia tidak ragu-ragu untuk menghormati dirinya sendiri dengan pemujaan seperti itu. Orang liar yang berpikiran sederhana tidak membuat perbedaan yang jelas antara binatang, manusia, dan dewa-dewa.
85:6.2 (948.2) Manusia awal menganggap semua orang yang tidak biasa sebagai manusia super, dan ia sangat takut pada orang seperti itu sehingga menjaga mereka dalam kekaguman hormat; pada taraf tertentu manusia benar-benar menyembah mereka. Bahkan memiliki anak kembar dianggap sebagai sangat beruntung atau sangat sial. Orang gila, penderita ayan, dan lemah pikiran sering dipuja oleh rekan-rekan mereka yang berpikiran normal, yang percaya bahwa sosok-sosok abnormal tersebut didiami oleh para dewa. Para imam, raja, dan nabi disembah; orang-orang suci kuno itu dipandang sebagai diilhami oleh dewata.
85:6.3 (948.3) Kepala-kepala suku meninggal dan didewakan. Kemudian, orang terkemuka meninggal dan dijadikan orang suci. Evolusi yang dibiarkan tanpa dibantu tidak pernah menghasilkan dewa-dewa yang lebih tinggi dari roh manusia meninggal yang dimuliakan, ditinggikan, dan dikembangkan. Dalam evolusi awal agama menciptakan tuhan-tuhannya sendiri. Dalam pewahyuan para Dewata merumuskan agama. Agama evolusioner menciptakan dewanya dalam citra dan rupa manusia fana; agama wahyu berusaha untuk mengembangkan dan mengubah manusia fana menjadi citra dan rupa Tuhan.
85:6.4 (948.4) Para dewa arwah, yang dianggap berasal dari manusia, perlu dibedakan dari para dewa alam, karena penyembahan alam memang mengembangkan suatu kahyangan—roh-roh alam diangkat ke posisi dewata. Kultus-kultus alam terus berkembang seiring dengan kultus arwah yang muncul kemudian, dan masing-masing memberikan pengaruh satu sama lain. Banyak sistem keagamaan menganut konsep dwi deitas, dewa-dewi alam dan dewa-dewi arwah; dalam beberapa teologi agama konsep-konsep ini saling terkait secara membingungkan, seperti yang digambarkan oleh Thor, seorang pahlawan arwah yang juga penguasa petir.
85:6.5 (948.5) Namun demikian penyembahan manusia oleh manusia mencapai puncaknya ketika para penguasa duniawi memerintahkan pemujaan tersebut dari rakyat bawahan mereka, dan dalam pembuktian tuntutan tersebut, mereka mengaku dirinya telah diturunkan dari deitas.
85:7.1 (948.6) Penyembahan alam mungkin tampaknya telah muncul secara alami dan spontan dalam benak pria dan wanita primitif, dan memang demikian; tetapi sepanjang waktu ini ada beroperasi, dalam pikiran primitif yang sama ini, roh ajudan keenam, yang telah dikaruniakan ke atas orang-orang ini sebagai pengaruh yang mengarahkan untuk fase evolusi manusia ini. Dan roh ini terus-menerus merangsang dorongan penyembahan dari spesies manusia, tidak peduli bagaimanapun primitifnya manifestasi pertamanya. Roh penyembahan menjadi asal pasti pada dorongan manusia untuk menyembah, walaupun ketakutan hewani itu memotivasi ekspresi menyembahnya, dan bahwa praktek awalnya menjadi berpusat pada benda-benda alam.
85:7.2 (948.7) Kamu harus ingat bahwa perasaan, bukan pikiran, yang adalah pengaruh yang membimbing dan mengendalikan semua perkembangan evolusioner. Bagi benak primitif hanya ada perbedaan kecil antara menakuti, menghindari, menghormati, dan menyembah.
85:7.3 (948.8) Ketika dorongan menyembah itu dianjurkan dan dipimpin oleh hikmat—pemikiran meditatif dan bersifat pengalaman—maka kemudian dorongan itu mulai berkembang menjadi fenomena agama yang nyata. Ketika roh ajudan ketujuh, roh hikmat, mencapai pelayanan yang efektif, maka dalam penyembahan manusia mulai beralih dari alam dan benda-benda alami kepada Tuhan segenap alam dan kepada Pencipta kekal semua yang alami itu.
85:7.4 (949.1) [Disajikan oleh sesosok Bintang Kejora yang Cemerlang dari Nebadon.]
Buku Urantia
Makalah 86
86:0.1 (950.1) Evolusi agama dari dorongan penyembahan yang terdahulu dan primitif itu tidak tergantung pada pewahyuan. Berfungsi normalnya batin manusia di bawah pengaruh pengarahan dari roh ajudan-batin yang keenam dan ketujuh dari anugerah roh semesta itu sepenuhnya cukup untuk memastikan perkembangan tersebut.
86:0.2 (950.2) Ketakutan pra-keagamaan paling awal manusia terhadap kekuatan alam itu secara bertahap menjadi bersifat keagamaan ketika alam menjadi dipribadikan, dirohkan, dan akhirnya didewakan dalam kesadaran manusia. Oleh karena itu agama dari tipe primitif merupakan konsekuensi biologis alamiah dari inersia psikologis batin hewani berkembang itu setelah batin tersebut sekali menyimpan konsep-konsep tentang yang adikodrati.
86:1.1 (950.3) Selain dari dorongan penyembahan yang alami, agama evolusioner awal memiliki akar asal usulnya dalam pengalaman manusia tentang peluang (kans)—apa yang disebut nasib, kejadian-kejadian yang biasa terjadi. Manusia primitif adalah pemburu makanan. Hasil perburuan tentulah selalu berubah-ubah, dan hal ini menjadi asal kepada pengalaman-pengalaman yang manusia tafsirkan sebagai nasib baik dan nasib buruk. Kesialan adalah faktor besar dalam kehidupan lelaki dan perempuan yang terus-menerus hidup di ujung tanduk kehidupan yang gawat dan terjepit itu.
86:1.2 (950.4) Cakrawala intelektual orang-orang liar yang terbatas itu dengan demikian menyebabkan perhatiannya berpusat pada peluang agar kemujuran menjadi faktor konstan dalam hidupnya. Orang Urantia primitif berjuang untuk tetap hidup, bukan untuk standar hidup; mereka menjalani hidup berbahaya dimana peluangmemainkan peran penting. Ketakutan terhadap bencana yang tak diketahui dan tak terlihat terus menggantung di atas orang-orang liar ini seperti awan keputus-asaan yang efektif menutup setiap kesenangan; mereka hidup terus menerus kuatir melakukan sesuatu yang akan membawa nasib buruk. Orang purba yang takhyul itu selalu takut mendapat serangkaian nasib baik; mereka melihat keberuntungan seperti itu sebagai pertanda tertentu akan datangnya bencana.
86:1.3 (950.5) Ketakutan terus menerus akan nasib buruk itu melumpuhkan. Mengapa bekerja keras tapi menuai nasib buruk—nothing for something—ketika ada yang mungkin ikut arus saja dan menemukan nasib baik—something for nothing? Orang-orang yang tidak berpikir itu melupakan nasib baik—mereka pikir akan selalu memperolehnya (take it for granted)—tetapi mereka dengan penuh duka ingat akan nasib buruk.
86:1.4 (950.6) Manusia purba hidup dalam ketidakpastian dan ketakutan terus menerus terhadap peluang—nasib buruk. Hidup adalah permainan peluang yang memikat; hidup adalah sebuah perjudian. Tidak mengherankan bahwa orang-orang yang setengah beradab itu masih percaya akan peluang dan memperlihatkan kecenderungan yang bertahan lama untuk berjudi. Manusia primitif berganti-ganti antara dua minat yang kuat: gairah mendapatkan sesuatu tanpa melakukan apa-apa dan takut melakukan sesuatu tidak mendapatkan apa-apa. Maka perjudian kehidupan ini menjadi minat utama dan daya tarik tertinggi dalam benak orang liar mula-mula itu.
86:1.5 (951.1) Para penggembala yang belakangan memegang pandangan yang sama tentang peluang dan nasib, sedangkan para petani yang selanjutnya lagi semakin sadar bahwa panen itu dipengaruhi langsung oleh banyak hal yang atas mana manusia memiliki sedikit atau tanpa kontrol. Petani itu menemukan dirinya menjadi korban kekeringan, banjir, hujan es, badai, hama, dan penyakit tanaman, demikian pula cuaca panas dan dingin. Dan ketika semua pengaruh alam ini mempengaruhi kesejahteraan individu, hal-hal itu dianggap sebagai nasib baik atau nasib buruk.
86:1.6 (951.2) Gagasan tentang peluang dan nasib ini sangat merasuki filosofi semua bangsa kuno. Bahkan dalam masa baru-baru ini dalam Kebijaksanaan Salomo dikatakan: “Aku berpaling dan melihat bahwa kemenangan perlombaan bukan untuk yang cepat, dan keunggulan pertempuran bukan untuk yang kuat, juga roti bukan untuk yang berhikmat, kekayaan bukan untuk orang yang cerdas, dan karunia bukan untuk cerdik cendekia; namun kebetulan dan nasib dialami mereka semua. Karena manusia tidak tahu akan nasibnya, seperti ikan yang tertangkap dalam jaring yang mencelakakan, dan seperti burung yang tertangkap dalam jerat, begitu juga anak-anak manusia terjerat pada waktu yang malang, kalau hal itu menimpa tiba-tiba atas mereka.”
86:2.1 (951.3) Kecemasan adalah keadaan alami benak manusia liar. Ketika laki-laki dan perempuan jatuh menjadi korban karena kecemasan yang berlebihan, mereka hanya balik kembali ke keadaan alami nenek-moyang mereka dahulu kala; dan ketika kecemasan menjadi benar-benar menyakitkan, hal itu menghambat kegiatan dan selalu menyebabkan perubahan evolusi dan adaptasi biologis. Rasa sakit dan penderitaan itu sangat penting untuk evolusi progresif.
86:2.2 (951.4) Perjuangan untuk bertahan hidup itu begitu menyakitkan sehingga suku-suku terbelakang tertentu bahkan masih melolong dan meratap setiap matahari terbit. Manusia primitif terus-menerus bertanya, “Siapa yang menyakiti aku?” Karena tidak menemukan sumber jasmani untuk kesusahannya, ia berpaling pada penjelasan roh. Maka begitulah agama lahir dari rasa takut terhadap yang misterius, kekaguman pada yang gaib, dan kengerian pada yang tidak diketahui. Takut pada alam dengan demikian menjadi suatu faktor dalam perjuangan untuk hidup, pertama karena peluang dan kemudian karena misteri.
86:2.3 (951.5) Pikiran primitif itu logis tetapi berisi sedikit gagasan untuk kaitan hubungan yang cerdas; pikiran orang liar itu belum terdidik, sepenuhnya belum canggih. Jika satu kejadian mengikuti yang lain, orang primitif menganggapnya sebagai sebab dan akibat. Apa yang dianggap manusia beradab sebagai takhyul itu hanyalah ketidak-tahuan biasa dalam manusia liar. Umat manusia telah lambat untuk belajar bahwa belum tentu ada hubungan antara tujuan dan hasil. Umat manusia baru mulai menyadari bahwa reaksi-reaksi keberadaan itu muncul antara tindakan dan dampaknya. Manusia liar berusaha untuk mempribadikan semua yang tidak berwujud dan abstrak, dan dengan demikian alam dan peluang keberuntungan itu menjadi sosok pribadi sebagai hantu—roh-roh—dan kemudian sebagai dewa-dewa.
86:2.4 (951.6) Manusia secara alami cenderung percaya bahwa apa yang ia anggap terbaik baginya, itulah yang menjadi minat langsung atau jangka panjangnya; kepentingan diri sendiri sebagian besar menutupi logika. Perbedaan antara benak manusia liar dan manusia beradab adalah lebih merupakan hal konten daripada sifatnya, lebih ke derajatnya ketimbang kualitasnya.
86:2.5 (951.7) Namun demikian, kebiasaan terus menganggap bahwa hal-hal yang sulit dipahami penyebabnya itu adalah karena adikodrati itu adalah tidak lebih dari cara malas dan nyaman untuk menghindari segala bentuk kerja keras intelektual. Nasib hanyalah istilah yang diciptakan untuk menutupi apa yang tidak terjelaskan dalam setiap era keberadaan manusia; hal itu menunjukkan fenomena tertentu yang mana manusia tidak mampu atau tidak bersedia menembusnya. Peluang adalah kata yang menandakan bahwa manusia terlalu bodoh atau terlalu malas untuk menentukan sebab-sebab. Manusia menganggap kejadian alami sebagai kebetulan atau nasib buruk hanya ketika mereka miskin dari rasa ingin tahu dan imajinasi, ketika bangsa-bangsa kurang inisiatif dan petualangan. Penyelidikan tentang fenomena kehidupan, cepat atau lambat, menghancurkan keyakinan manusia pada peluang, nasib, dan apa yang disebut kebetulan, menggantikannya dengan alam semesta hukum dan ketertiban dimana semua akibat didahului oleh sebab-sebab yang pasti. Dengan demikian rasa takut keberadaan digantikan oleh sukacita hidup.
86:2.6 (952.1) Orang liar menganggap seluruh alam sebagai hidup, dirasuki oleh sesuatu. Manusia beradab masih menendang dan mengutuk benda-benda mati tertentu yang merintangi jalan dan membentur dia. Manusia primitif tidak pernah menganggap segala sesuatu sebagai kebetulan; selalu segalanya disengaja. Bagi manusia primitif, wilayah takdir, fungsi nasib itu, dunia roh itu, adalah juga hanya sama kacau dan berantakannya seperti masyarakat primitif. Nasib dipandang sebagai reaksi dunia roh yang tidak keruan dan berubah-ubah sikap; kemudian lagi, dianggap sebagai lelucon dari para dewa.
86:2.7 (952.2) Namun semua agama tidak berkembang dari animisme. Ada konsep-konsep lain tentang adikodrati pada satu masa dengan animisme, dan kepercayaan-kepercayaan ini juga membawa pada penyembahan. Naturalisme itu bukanlah agama—naturalisme itu adalah keturunan dari agama.
86:3.1 (952.3) Kematian adalah kejutan tertinggi bagi manusia yang berevolusi, kombinasi yang paling membingungkan antara peluang dan misteri. Bukan kesucian hidup tetapi kejutan kematian itulah yang menimbulkan ketakutan dan dengan demikian secara efektif memupuk agama. Di antara orang-orang liar kematian itu biasanya karena kekerasan, sehingga kematian tanpa kekerasan menjadi semakin misterius. Kematian sebagai akhir hidup yang alami dan diharapkan itu tidak jelas bagi kesadaran orang-orang primitif, dan telah diperlukan zaman demi zaman bagi manusia untuk menyadari keniscayaannya (tidak bisa dihindarinya).
86:3.2 (952.4) Manusia awal menerima kehidupan sebagai fakta, sementara ia menganggap kematian sebagai sesuatu jenis hukuman. Semua ras memiliki legenda mereka tentang orang-orang yang tidak mati, tradisi sisa-sisa dari sikap awal terhadap kematian. Sudah ada dalam pikiran manusia ada konsep samar-samar tentang dunia roh yang kabur dan tidak tertata, suatu wilayah darimana datang semua yang tidak bisa dijelaskan dalam kehidupan manusia, dan kematian ditambahkan pada daftar panjang fenomena yang tidak dapat dijelaskan ini.
86:3.3 (952.5) Semua penyakit manusia dan kematian alamiah pada awalnya diyakini karena pengaruh roh. Bahkan pada saat ini beberapa ras beradab menganggap penyakit sebagai telah diproduksi oleh “musuh” dan bersandar pada upacara keagamaan untuk menghasilkan penyembuhan. Sistem teologi kemudian yang lebih kompleks masih menganggap kematian sebagai aksi dari dunia roh, yang semuanya telah membawa pada doktrin seperti dosa asal dan kejatuhan manusia.
86:3.4 (952.6) Kenyataan akan ketidak-berdayaan manusia di hadapan kekuatan alam nan perkasa, bersama dengan pengakuan akan kelemahan manusia menghadapi datangnya hukuman penyakit dan kematian, itulah yang mendorong orang liar untuk mencari bantuan dari dunia supermaterial, yang samar-samar ia bayangkan sebagai sumber misterius dari bencana-bencana kehidupan ini.
86:4.1 (952.7) Konsep tentang suatu fase kepribadian manusia yang supermaterial itu dilahirkan dari kaitan bawah sadar dan murni kebetulan antara kejadian-kejadian dalam kehidupan sehari-hari ditambah mimpi hantu. Mimpi bersamaan tentang seorang kepala yang meninggal di antara beberapa anggota sukunya tampaknya merupakan bukti yang meyakinkan bahwa sang kepala tua itu benar-benar telah kembali dalam bentuk tertentu. Hal itu semua sangat nyata bagi orang liar yang akan terbangun dari mimpi tersebut sambil basah oleh keringat, gemetaran, dan menjerit.
86:4.2 (953.1) Mimpi sebagai asal kepercayaan akan kehidupan masa depan menjelaskan kecenderungan untuk selalu membayangkan hal-hal yang tak terlihat berdasarkan hal-hal yang terlihat. Dan segera konsep baru hidup-mendatang-mimpi-hantu itu secara efektif menjadi obat penawar rasa takut mati terkait dengan naluri biologis untuk melestarikan diri.
86:4.3 (953.2) Manusia purba juga amat menaruh perhatian terhadap napasnya, terutama di daerah beriklim dingin, dimana napas itu tampak seperti asap ketika dihembuskan. Napas kehidupan dianggap sebagai salah satu fenomena yang membedakan yang hidup dan yang mati. Ia tahu napas bisa meninggalkan tubuh, dan mimpi-mimpi melakukan segala macam hal aneh saat ia tidur meyakinkannya bahwa ada sesuatu yang bukan jasmani tentang seorang manusia. Ide yang paling primitif tentang jiwa manusia, arwah, berasal dari sistem-ide tentang mimpi-napas ini.
86:4.4 (953.3) Akhirnya orang liar memahami dirinya sebagai sesuatu yang ganda—tubuh dan napas. Napas dikurangi tubuh sama dengan roh, arwah atau hantu. Meskipun memiliki asal-usul yang sangat pasti manusia, tapi hantu, atau roh, dianggap sebagai supramanusia. Dan keyakinan akan keberadaan roh tanpa tubuh ini tampaknya menjelaskan terjadinya hal-hal yang aneh, yang luar biasa, yang langka, dan yang tidak bisa dijelaskan.
86:4.5 (953.4) Doktrin primitif tentang hidup setelah kematian itu belum tentu suatu keyakinan akan imortalitas atau ketidak-matian. Orang-orang yang tidak bisa menghitung lebih dari dua puluh itu sulit membayangkan tentang ketanpa-batasan dan kekekalan; mereka lebih memikirkan tentang inkarnasi yang terjadi berulang.
86:4.6 (953.5) Ras oranye secara khusus percaya pada kepercayaan akan transmigrasi dan reinkarnasi. Gagasan reinkarnasi itu berasal dari pengamatan tentang kemiripan turunan dan sifat anak cucu dengan nenek moyang. Kebiasaan penamaan anak-anak mengikuti kakek nenek dan leluhur lainnya adalah karena kepercayaan akan reinkarnasi. Beberapa ras di kemudian hari percaya bahwa manusia meninggal antara tiga sampai tujuh kali. Keyakinan ini (sisa-sisa dari ajaran Adam tentang dunia mansion), dan masih banyak peninggalan lain dari agama yang diwahyukan, dapat ditemukan di antara ajaran-ajaran orang-orang barbar di abad kedua puluh yang mustahil jika tidak demikian.
86:4.7 (953.6) Manusia awal tidak menyimpan gagasan tentang neraka atau hukuman masa depan. Orang liar memandang pada kehidupan masa depan itu sama seperti hidup yang sekarang ini, dikurangi semua nasib buruk. Kemudian, dipercayai adanya nasib terpisah untuk arwah baik dan arwah buruk—surga dan neraka. Tetapi karena banyak ras primitif percaya bahwa manusia memasuki kehidupan berikutnya tepat seperti ia meninggalkan yang sekarang ini, mereka tidak menyukai ide menjadi tua dan jompo. Orang lanjut usia lebih memilih untuk dibunuh sebelum menjadi terlalu lemah.
86:4.8 (953.7) Hampir setiap kelompok memiliki gagasan yang berbeda tentang nasib untuk jiwa arwah. Orang Yunani percaya bahwa orang yang lemah badan tentulah memiliki jiwa yang lemah; maka mereka menciptakan Hades sebagai tempat yang cocok untuk penerimaan jiwa-jiwa yang lemah tersebut; spesimen yang tidak kuat juga dianggap memiliki bayangan yang lebih pendek. Orang Andit awal berpikir bahwa arwah mereka kembali ke negeri asal leluhur. Orang Cina dan Mesir pernah percaya bahwa jiwa dan tubuh masih tetap bersama-sama. Di kalangan orang Mesir hal ini menyebabkan pembangunan makam yang teliti dan upaya pengawetan jasad. Bahkan orang modern berusaha untuk menghentikan pembusukan jenazah. Orang Ibrani meyakini bahwa suatu replika hantu dari seseorang turun ke Sheol, dunia orang mati; ia tidak bisa kembali ke negeri orang hidup. Mereka memang melakukan kemajuan penting itu dalam doktrin tentang evolusi jiwa.
86:5.1 (953.8) Bagian bukan-jasmani dari manusia telah disebut dengan bermacam-macam istilah sebagai arwah, roh, bayangan, hantu, nyawa, dan belakangan jiwa. Jiwa adalah bentuk ganda dari mimpinya manusia awal; jiwa itu dalam segala hal persis seperti diri manusia fana itu sendiri kecuali bahwa jiwa itu tidak responsif terhadap sentuhan. Kepercayaan akan penggandaan mimpi membawa langsung kepada gagasan bahwa segala sesuatu yang bergerak maupun tidak bergerak memiliki jiwa seperti juga manusia. Konsep ini cenderung lama melanggengkan keyakinan akan roh-alam; orang Eskimo masih menganggap bahwa segala sesuatu di alam memiliki suatu roh.
86:5.2 (954.1) Jiwa arwah bisa didengar dan dilihat, tetapi tidak bisa disentuh. Secara bertahap pengalaman mimpi dari ras itu begitu mengembangkan dan memperluas kegiatan dunia roh yang berevolusi ini sehingga kematian akhirnya dianggap sebagai “menyerahkan nyawa.” Semua suku-suku primitif, kecuali yang sedikit di atas hewan, telah mengembangkan suatu konsep mengenai jiwa. Seiring kemajuan peradaban, konsep takhyul tentang jiwa ini musnah, dan manusia sepenuhnya tergantung pada pewahyuan dan pengalaman keagamaan pribadi untuk mendapat gagasan barunya tentang jiwa sebagai ciptaan bersama antara batin manusia yang mengenal-Tuhan dan roh ilahi yang menempatinya, yaitu Pelaras Pikiran.
86:5.3 (954.2) Manusia awal biasanya gagal membedakan konsep roh yang mendiami dan jiwa yang sifatnya berevolusi. Orang primitif itu banyak dibingungkan mengenai apakah jiwa arwah itu adalah asli dari tubuh atau merupakan agen luar yang memiliki tubuh. Tidak adanya pemikiran yang beralasan menghadapi kebingungan itu menjelaskan ketidak-konsistenan kasar pandangan manusia primitif tentang jiwa, arwah, dan roh.
86:5.4 (954.3) Jiwa itu dianggap sebagai yang berhubungan dengan tubuh seperti halnya bau wangi dengan bunga. Orang dahulu percaya bahwa jiwa bisa meninggalkan tubuh dalam berbagai cara, seperti dalam:
86:5.5 (954.4) 1. Pingsan yang biasa dan sementara.
86:5.6 (954.5) 2. Tidur, mimpi yang alami.
86:5.7 (954.6) 3. Koma dan ketidak-sadaran yang berhubungan dengan penyakit dan kecelakaan.
86:5.8 (954.7) 4. Kematian, kepergian permanen.
86:5.9 (954.8) Manusia liar memandang bersin sebagai upaya gagal dari jiwa untuk melarikan diri dari tubuh. Karena bangun dan berjaga, tubuh mampu menggagalkan jiwa yang berusaha lepas itu. Kemudian, bersin selalu disertai oleh ungkapan keagamaan tertentu, seperti “Tuhan memberkati kamu!”
86:5.10 (954.9) Sejak awal evolusi, tidur dianggap sebagai membuktikan bahwa jiwa arwah itu bisa absen dari tubuh, dan diyakini bahwa jiwa itu bisa dipanggil kembali dengan menyebutkan atau meneriakkan nama orang yang tidur itu. Dalam bentuk-bentuk ketidak-sadaran yang lain jiwa dianggap pergi lebih jauh, mungkin mencoba melarikan diri untuk selamanya—maka kematian sudah dekat. Mimpi-mimpi dipandang sebagai pengalaman dari jiwa itu selama tidur ketika sementara absen dari tubuh. Orang primitif percaya mimpinya itu nyata sama seperti setiap bagian dari pengalaman bangunnya. Orang kuno melakukan praktek membangunkan orang tidur secara bertahap sehingga jiwa atau sukma mendapat waktu untuk kembali ke dalam tubuh.
86:5.11 (954.10) Sepanjang seluruh zaman, manusia telah terkagum-kagum pada penampakan-penampakan di malam hari, dan orang Ibrani tidak terkecuali. Mereka benar-benar percaya bahwa Tuhan berbicara kepada mereka dalam mimpi, meskipun perintah Musa menentang gagasan ini. Dan Musa itu benar, karena mimpi biasa adalah bukan metode yang digunakan oleh pribadi-pribadi dari alam rohani ketika mereka berusaha untuk berkomunikasi dengan sosok-sosok jasmani.
86:5.12 (954.11) Orang dahulu percaya bahwa jiwa bisa memasuki hewan atau bahkan benda mati. Hal ini memuncak dalam gagasan tentang pengenalan hewan werewolf atau serigala jadi-jadian. Seseorang bisa menjadi warga yang taat hukum pada siang hari, tetapi ketika ia tertidur, jiwanya bisa masuk ke seekor serigala atau binatang lain untuk berkeliaran melakukan perusakan di malam hari.
86:5.13 (955.1) Orang primitif berpikir bahwa jiwa itu terhubung dengan napas, dan bahwa kualitasnya bisa disampaikan atau ditransfer oleh napas. Kepala yang pemberani akan meniupkan napas kepada anak yang baru lahir, dengan demikian menanamkan keberanian. Di antara orang-orang Kristen awal, upacara menganugerahkan Roh Kudus disertai dengan meniupkan napas pada para calonnya. Kata Pemazmur: “Oleh firman TUHAN langit telah dijadikan, oleh napas dari mulut-Nya segala tentaranya.” Lama menjadi kebiasaan anak tertua untuk mencoba menangkap napas terakhir ayahnya yang akan meninggal.
86:5.14 (955.2) Bayangan itu, di kemudian hari, menjadi ditakuti dan dihormati sama dengan napas. Cerminan diri di air juga kadang-kadang dipandang sebagai bukti bahwa diri itu adalah ganda, dan cermin dihormati dengan kekaguman takhyul. Bahkan sekarang banyak orang beradab membalik cermin ke dinding waktu ada kematian. Beberapa suku terbelakang masih percaya bahwa pembuatan gambar, lukisan, model, atau patung akan mengambil semua atau sebagian jiwa dari tubuh; maka hal-hal tersebut dilarang.
86:5.15 (955.3) Jiwa itu umumnya dianggap sebagai yang dikenali dengan napas, tapi jiwa itu juga ditempatkan oleh berbagai bangsa di kepala, rambut, jantung, hati, darah, dan lemak. “Darah Habel itu berteriak dari tanah” adalah pernyataan dari keyakinan yang pernah ada tentang kehadiran nyawa dalam darah. Orang Semit mengajarkan bahwa jiwa tinggal dalam lemak tubuh, dan di kalangan banyak makan lemak hewan adalah pantangan. Berburu kepala adalah metode menangkap jiwanya musuh, seperti halnya menguliti kepala. Dalam masa belakangan mata telah dianggap sebagai jendela jiwa.
86:5.16 (955.4) Mereka yang memegang doktrin tiga atau empat jiwa percaya bahwa hilangnya satu jiwa berarti tidak nyaman, dua penyakit, tiga kematian. Satu jiwa hidup dalam napas, satu dalam kepala, satu dalam rambut, satu dalam jantung. Orang sakit disarankan untuk berjalan-jalan di udara terbuka dengan harapan menangkap kembali jiwa-jiwa mereka yang tersasar. Dukun tabib yang terbesar dianggap bisa menukar jiwa sakit dari orang berpenyakit dengan jiwa yang baru, “kelahiran baru.”
86:5.17 (955.5) Keturunan Badonan mengembangkan keyakinan akan dua jiwa, napas dan bayangan. Ras-ras Nodit awal menganggap manusia sebagai terdiri dari dua pribadi, jiwa dan tubuh. Filsafat tentang eksistensi manusia ini kemudian tercermin dalam sudut pandang Yunani. Orang-orang Yunani sendiri percaya akan tiga jiwa; yang nabati tinggal di perut, yang hewani dalam jantung, yang intelektual dalam kepala. Orang Eskimo percaya bahwa manusia memiliki tiga bagian: tubuh, jiwa, dan nama.
86:6.1 (955.6) Manusia mewarisi lingkungan yang alami, memperoleh lingkungan sosial, dan membayangkan lingkungan hantu. Negara adalah reaksi manusia terhadap lingkungan alaminya, rumah tangga terhadap lingkungan sosialnya, dan gereja terhadap lingkungan hantu khayalannya.
86:6.2 (955.7) Sangat awal dalam sejarah umat manusia adanya alam imajiner arwah dan roh itu menjadi dipercayai secara menyeluruh, dan dunia roh yang baru dibayangkan ini menjadi sebuah kekuatan dalam masyarakat primitif. Kehidupan mental dan moral seluruh umat manusia telah diubah sepanjang waktu oleh munculnya faktor baru ini dalam pemikiran dan tindakan manusia.
86:6.3 (955.8) Ke dalam dasar pikiran utama khayalan dan ketidak-tahuan inilah, ketakutan manusia telah menggabungkan semua takhyul dan agama masyarakat primitif yang selanjutnya. Agama ini adalah satu-satunya agama manusia sampai masa datangnya pewahyuan, dan saat ini banyak ras di dunia hanya memiliki agama evolusi yang kasar ini.
86:6.4 (955.9) Sementara evolusi terus maju, nasib baik menjadi dikaitkan dengan roh-roh yang baik, dan nasib buruk dengan roh-roh jahat. Ketidak-nyamanan adaptasi yang dipaksakan karena perubahan lingkungan itu dianggap sebagai nasib buruk, tidak senangnya arwah-arwah roh. Manusia primitif perlahan-lahan mengembangkan agama yang muncul dari dorongan penyembahan bawaan sejak lahirnya dan kesalah-pahamannya tentang peluang. Manusia beradab menyediakan skema asuransi untuk mengatasi kejadian-kejadian peluang ini; ilmu pengetahuan modern menempatkan aktuaris dengan perhitungan matematis untuk menggantikan roh-roh yang fiktif dan dewa-dewa yang bertingkah semaunya itu.
86:6.5 (956.1) Setiap generasi yang sedang berlangsung tersenyum melihat takhyul-takhyul bodoh dari nenek moyangnya sementara mereka masih terus mempercayai kekeliruan-kekeliruan pemikiran dan penyembahan, yang pada gilirannya akan menyebabkan senyum lebih lanjut lagi di pihak anak cucu mereka yang dicerahkan.
86:6.6 (956.2) Namun pada akhirnya pikiran manusia primitif dipenuhi dengan pikiran-pikiran yang melampaui semua dorongan biologis bawaan mereka; akhirnya manusia siap hendak mengembangkan suatu seni hidup yang didasarkan pada sesuatu yang lebih dari sekedar respon terhadap rangsangan jasmani. Permulaan untuk suatu kebijakan hidup filosofis primitif sedang muncul. Suatu standar hidup adikodrati akan muncul, karena, jika hantu roh dalam kemarahan menimpakan nasib buruk dan dengan senang memberi nasib baik, maka haruslah perilaku manusia diatur sesuai hal itu. Konsep benar dan salah pada akhirnya telah berkembang, dan semua ini terjadi jauh sebelum masa pewahyuan apapun di bumi.
86:6.7 (956.3) Dengan munculnya konsep-konsep ini, dimulailah perjuangan panjang dan sia-sia untuk memuaskan roh-roh yang selalu tidak puas itu, ikatan perbudakan pada rasa takut keagamaan yang evolusioner, usaha manusia sia-sia panjang atas kubur, kuil, pengorbanan, dan keimaman. Itu adalah harga yang mengerikan dan menakutkan untuk dibayar, tapi semua biaya itu layak, karena manusia di dalamnya mencapai suatu kesadaran alamiah tentang benar dan salah relatif; etika manusia dilahirkan!
86:7.1 (956.4) Orang primitif merasakan perlunya jaminan, dan karena itu ia bersedia membayar premi rasa takut, takhyul, gentar, dan hadiah imam yang berat itu demi kebijakannya untuk jaminan sihir melawan nasib buruk. Agama primitif itu hanyalah pembayaran premi asuransi terhadap bahaya-bahaya dari hutan; manusia beradab membayar premi material terhadap kecelakaan industri dan keperluan-keperluan mendesak dari mode hidup modern.
86:7.2 (956.5) Masyarakat modern sedang memindahkan bisnis asuransi dari wilayah imam-pendeta dan agama, menempatkannya dalam wilayah ekonomi. Agama semakin berurusan dengan asuransi kehidupan di seberang kubur. Manusia modern, setidaknya mereka yang berpikir, tidak lagi membayar premi sia-sia untuk mengendalikan nasib. Agama perlahan-lahan naik ke tingkat filosofis yang lebih tinggi, berbeda dengan fungsi sebelumnya sebagai skema asuransi terhadap nasib buruk.
86:7.3 (956.6) Namun demikian ide-ide kuno agama ini mencegah orang dari menjadi fatalistik dan pesimistis tanpa harapan; mereka percaya bahwa mereka setidaknya bisa melakukan sesuatu untuk mempengaruhi nasib. Agama takut hantu menekankan pada manusia bahwa mereka harus mengatur perilaku mereka, bahwa ada dunia supramaterial yang mengendalikan takdir manusia.
86:7.4 (956.7) Ras-ras beradab modern itu baru muncul dari takut hantu sebagai penjelasan tentang nasib dan ketidak-adilan kehidupan sehari-hari. Umat manusia sedang mencapai kebebasan dari belenggu penjelasan roh-hantu untuk nasib malang. Namun sementara manusia meninggalkan doktrin keliru tentang roh sebagai penyebab kemalangan hidup, mereka menunjukkan kesediaan yang mengherankan untuk menerima ajaran yang hampir sama kelirunya, yang menyebabkan mereka menganggap semua ketidak-setaraan manusia adalah karena salah penyesuaian politis, ketidak-adilan sosial, dan persaingan industri. Namun demikian undang-undang baru, meningkatnya filantropi, dan makin banyaknya reorganisasi industri, betapapun bagusnya di dalam dan dari diri mereka, tidak akan memperbaiki fakta tentang kelahiran dan kebetulan dalam hidup. Hanya pemahaman tentang fakta dan manipulasi bijaksana di dalam hukum alam itulah yang akan memungkinkan manusia untuk mendapatkan apa yang ia inginkan dan untuk menghindari apa yang tidak ia inginkan. Pengetahuan ilmiah, yang mengarah ke tindakan ilmiah, adalah satu-satunya obat penawar untuk yang disebut penyakit kebetulan.
86:7.5 (957.1) Industri, perang, perbudakan, dan pemerintahan sipil muncul sebagai tanggapan terhadap evolusi sosial manusia dalam lingkungan alaminya; agama secara sama pula bangkit sebagai responnya kepada lingkungan semu tentang dunia hantu yang imajiner. Agama adalah suatu perkembangan evolusioner untuk pemeliharaan diri, dan agama itu telah bekerja baik, walaupun pertamanya salah dalam konsep dan sama sekali tidak logis.
86:7.6 (957.2) Agama primitif menyiapkan tanah batin manusia, oleh kekuatan yang kuat dan mengagumkan dari rasa takut palsu itu, untuk penganugerahan kuasa rohani sejati yang berasal dari adikodrati, yaitu Pelaras Pikiran. Dan Pelaras ilahi sejak itu selalu bekerja keras untuk mengubah takut akan Tuhan menjadi kasih akan Tuhan. Evolusi mungkin lambat, tetapi benar-benar efektif.
86:7.7 (957.3) [Disajikan oleh sesosok Bintang Kejora dari Nebadon.]
Buku Urantia
Makalah 87
87:0.1 (958.1) Pemujaan arwah atau hantu berkembang sebagai pengganti rugi terhadap risiko nasib buruk; upacara-upacara keagamaan primitifnya itu muncul karena berkembangnya kecemasan tentang nasib buruk dan takut berlebihan pada orang mati. Tak satu pun dari agama awal ini berkaitan dengan pengenalan Deitas atau dengan penghormatan untuk sosok supramanusia; tatacara mereka kebanyakan negatif, dirancang untuk menghindari, mengusir, atau memaksa arwah. Kultus arwah kurang lebihnya hanyalah merupakan asuransi terhadap bencana; hal itu tidak ada hubungannya dengan investasi untuk keuntungan lebih tinggi di masa mendatang.
87:0.2 (958.2) Manusia telah mengalami perjuangan panjang dan pahit dengan pemujaan arwah itu. Dalam sejarah manusia tidak ada hal lain yang lebih membangkitkan rasa kasihan daripada gambar tentang perbudakan manusia pada ketakutan roh-arwah ini. Bersama dengan kelahiran rasa takut inilah umat manusia memulai peningkatan taraf evolusi agama. Imajinasi manusia bertolak dari pantai-pantai diri dan tidak akan menemukan jangkar lagi sampai tiba pada suatu konsep Deitas yang sebenarnya, Tuhan yang nyata.
87:1.1 (958.3) Kematian ditakuti karena kematian berarti pembebasan satu lagi hantu dari tubuh fisiknya. Orang-orang kuno melakukan yang terbaik untuk mencegah kematian, demi untuk menghindari kesulitan harus bersaing dengan hantu yang baru. Mereka selalu gelisah untuk membujuk arwah agar meninggalkan adegan kematian, untuk menempuh perjalanan ke negeri orang mati. Arwah itu paling ditakuti terutama selama anggapan jangka waktu transisi antara kemunculannya pada saat kematian dan keberangkatannya kemudian ke negeri kediaman arwah, suatu konsep yang samar-samar dan primitif tentang surga semu.
87:1.2 (958.4) Meskipun orang liar mempercayai hantu memiliki kekuatan adikodrati, ia sulit memahami para hantu itu memiliki kecerdasan adikodrati. Banyak trik dan siasat yang dipraktekkan dalam upaya untuk memperdaya dan menipu arwah-arwah; manusia beradab masih banyak menaruh banyak kepercayaan pada harapan bahwa manifestasi kesalehan yang tampak luar dalam cara tertentu akan bisa menipu Deitas (Tuhan) yang mahatahu sekalipun.
87:1.3 (958.5) Orang primitif takut sakit penyakit karena mereka mengamati hal itu sering menjadi pertanda akan kematian. Jika dukun suku gagal untuk menyembuhkan seseorang yang menderita sakit, orang sakit itu biasanya dipindahkan dari gubuk keluarga, dibawa ke gubuk yang lebih kecil atau dibiarkan di udara terbuka untuk mati sendirian. Sebuah rumah dimana kematian telah terjadi biasanya dihancurkan; jika tidak, rumah itu selalu dihindari, dan ketakutan ini mencegah manusia mula-mula sehingga tidak membangun tempat tinggal yang cukup besar. Hal ini juga menentang terhadap pendirian desa dan kota-kota yang permanen.
87:1.4 (958.6) Orang liar duduk sepanjang malam dan bercakap-cakap ketika ada seorang anggota marga meninggal; mereka kuatir mereka juga akan mati jika mereka tertidur di sekitar jenazah. Penularan dari mayat itu mendukung rasa takut akan orang mati, dan semua bangsa, pada satu waktu atau lainnya, telah menggunakan upacara pemurnian yang rumit yang dirancang untuk membersihkan seseorang setelah bersentuhan dengan orang mati. Orang dahulu percaya bahwa penerangan harus disediakan untuk mayat; jenazah tidak pernah diizinkan untuk tetap dalam gelap. Pada abad kedua puluh, lilin masih dinyalakan di kamar-kamar kematian, dan orang masih berjaga menunggui jenazah. Jadi manusia yang disebut beradab itu belum sepenuhnya menghilangkan rasa takut mayat dari filosofi hidupnya.
87:1.5 (959.1) Tapi meskipun semua rasa takut ini, manusia masih berusaha untuk mengelabui arwah. Jika gubuk kematian tidak dihancurkan, mayat itu dikeluarkan melalui lubang di dinding, tidak pernah melalui pintu. Langkah-langkah ini diambil untuk membingungkan arwah, untuk mencegahnya agar tidak menunggu di situ, dan untuk menjamin agar tidak kembali. Para pelayat juga kembali dari penguburan melalui jalan yang berbeda, supaya jangan sampai arwah itu mengikutinya. Berjalan mundur dan sejumlah besar taktik lain dilakukan untuk memastikan supaya arwah itu tidak akan kembali dari kubur. Antar jenis kelamin sering bertukar pakaian dalam rangka untuk menipu arwah. Kostum berkabung dirancang untuk menyamarkan yang masih hidup; belakangan, untuk menunjukkan rasa hormat untuk yang meninggal dan dengan demikian menyenangkan arwah-arwah.
87:2.1 (959.2) Dalam agama program negatif untuk penenteraman arwah lama mendahului program positif untuk pemaksaan dan permohonan roh. Tindakan pertama dari ibadah manusia adalah fenomena pertahanan, bukan penghormatan. Manusia modern menganggap bijaksana untuk mengasuransikan terhadap kebakaran; begitu pula orang liar berpikir bahwa lebih bijaksana untuk menyediakan asuransi terhadap nasib buruk arwah. Upaya untuk mendapatkan perlindungan ini membentuk teknik-teknik dan ritual-ritual dari kultus arwah.
87:2.2 (959.3) Pernah dianggap bahwa keinginan besar dari arwah itu adalah secara cepat “dibaringkan” sehingga bisa pergi tanpa terganggu menuju negeri kematian. Setiap kesalahan pelaksanaan atau kelalaian dalam tindakan orang yang hidup dalam ritual membaringkan arwah diyakini menunda perjalanannya ke negeri arwah. Hal seperti ini diyakini tidak menyenangkan bagi arwah, dan arwah yang marah dianggap menjadi sumber bencana, kesialan, dan ketidak-bahagiaan.
87:2.3 (959.4) Jasa pemakaman itu berasal dari upaya manusia untuk membujuk jiwa arwah agar berangkat ke rumah masa depannya, dan khotbah pemakaman awalnya dirancang untuk menginstruksikan arwah baru itu bagaimana menuju ke sana. Merupakan kebiasaan untuk menyediakan makanan dan pakaian untuk perjalanan arwah itu, barang-barang ini ditempatkan dalam atau dekat kubur. Orang dahulu percaya bahwa diperlukan dari tiga hari sampai satu tahun untuk “membaringkan arwah”—untuk membuatnya menjauh dari sekitar kuburan. Orang Eskimo masih percaya bahwa jiwa masih tetap dengan tubuh selama tiga hari.
87:2.4 (959.5) Hening atau berkabung dilakukan setelah kematian sehingga arwah tidak mau tertarik pulang ke rumah. Penyiksaan diri—luka—adalah bentuk umum dari berkabung. Banyak guru yang lebih maju mencoba untuk menghentikan hal ini, tetapi mereka gagal. Berpuasa dan bentuk lain penyangkalan diri dianggap menyenangkan bagi para arwah, yang mendapat kesenangan karena ketidak-nyamanan orang yang hidup selama masa peralihan berkeliaran sebelum keberangkatan sebenarnya mereka ke negeri orang mati.
87:2.5 (959.6) Periode tidak aktif yang panjang dan sering untuk berkabung itu adalah salah satu rintangan besar terhadap pemajuan peradaban. Berminggu-minggu dan bahkan berbulan-bulan setiap tahun secara harfiah disia-siakan untuk perkabungan yang tidak produktif dan tidak berguna ini. Fakta bahwa ada pekabung profesional disewa untuk acara-acara pemakaman menunjukkan bahwa berkabung adalah suatu ritual, bukan bukti kesedihan. Orang modern dapat meratapi kematian karena menghormati dan karena kehilangan, tetapi orang dahulu melakukan ini karena takut.
87:2.6 (959.7) Nama-nama orang yang meninggal tidak pernah diucapkan. Bahkan kenyataannya, nama-nama itu sering dihapus dari bahasa. Nama-nama ini menjadi tabu, dan dengan cara ini bahasa menjadi terus-menerus semakin miskin. Hal ini pada akhirnya menghasilkan pelipat-gandaan bahasa simbolis dan ekspresi kiasan, seperti pantangan menyebutnama atau hari tertentu.
87:2.7 (960.1) Orang kuno begitu ingin terbebas dari arwah sehingga mereka menawarkan segala yang mungkin diinginkan arwah itu selama hidup. Arwah ingin para istri dan hamba; seorang kuno terhormat mengharapkan bahwa setidaknya satu istri budaknya akan dikubur hidup-hidup pada saat kematiannya. Maka kemudian menjadi kebiasaan bagi seorang janda untuk melakukan bunuh diri di makam suaminya. Ketika seorang anak meninggal, ibu, bibi, atau nenek sering dicekik agar ada arwah dewasa yang bisa menemani dan merawat arwah anak itu. Dan orang-orang yang menyerahkan hidup mereka biasanya melakukannya dengan sukarela; memang, seandainya mereka hidup melanggar adat, ketakutan mereka terhadap murka arwah akan merampas dari hidup mereka kesenangan yang hanya sedikit yang dinikmati orang-orang primitif itu.
87:2.8 (960.2) Telah menjadi kebiasaan mengirimkan sejumlah besar bawahan untuk menemani seorang kepala yang meninggal; budak-budak dibunuh ketika majikannya meninggal agar mereka bisa melayaninya di negeri arwah. Orang Kalimantan masih menyediakan teman kurir; seorang budak ditombak sampai mati untuk melakukan perjalanan arwah dengan almarhum tuannya. Arwah orang yang dibunuh diyakini akan senang memiliki arwah-arwah pembunuh mereka sebagai budak; gagasan ini memotivasi orang-orang untuk berburu kepala.
87:2.9 (960.3) Arwah dianggap menikmati bau makanan; persembahan makanan di pesta pemakaman dulunya pernah di seluruh dunia. Metode primitif untuk mengucapkan berkat adalah, sebelum memakannya, membuang sedikit makanan ke dalam api untuk maksud menyenangkan roh-roh, sambil menggumamkan suatu jampi-jampi sihir.
87:2.10 (960.4) Orang mati dianggap menggunakan roh dari alat-alat dan senjata yang adalah milik mereka selama hidup. Memecahkan sebuah barang adalah “membunuhnya,” sehingga melepaskan roh barang itu untuk dipakai di negeri roh. Pengorbanan harta juga dilakukan dengan membakar atau menguburnya. Limbah pemakaman kuno sangat banyak. Ras-ras yang kemudian membuat model kertas dan menggantikan benda dan orang sebenarnya dengan gambar-gambar dalam pengorbanan kematian tersebut. Merupakan kemajuan besar dalam peradaban ketika pewarisan harta kepada kerabat mengganti pembakaran dan penguburan harta. Orang Indian Iroquois membuat banyak reformasi dalam limbah pemakaman. Pelestarian harta ini memungkinkan mereka menjadi yang paling kuat dari antara orang-orang merah utara. Manusia modern tidak seharusnya takut hantu, tetapi adat itu kuat, dan banyak kekayaan duniawi masih dihabiskan pada ritual pemakaman dan upacara-upacara kematian.
87:3.1 (960.5) Berkembangnya kultus arwah membuat pemujaan leluhur tak terelakkan karena hal itu menjadi mata rantai penghubung antara arwah-arwah yang biasa dan roh-roh yang lebih tinggi, dewa-dewi yang berevolusi. Para dewa yang awal itu hanyalah manusia meninggal yang dimuliakan.
87:3.2 (960.6) Pemujaan leluhur awalnya lebih merupakan suatu ketakutan daripada suatu penyembahan, tetapi keyakinan semacam itu memang jelas menyumbang terhadap penyebaran lebih lanjut rasa takut dan pemujaan pada arwah. Para pengikut kultus arwah-leluhur yang awal bahkan khawatir kalau menguap jangan-jangan nanti ada arwah jahat memasuki tubuh mereka pada saat itu.
87:3.3 (960.7) Kebiasaan mengadopsi anak-anak adalah untuk memastikan bahwa akan ada yang akan memberikan persembahan setelah kematian demi kedamaian dan perjalanan jiwa. Orang liar itu hidup dalam ketakutan pada arwah sesamanya dan menghabiskan waktu luangnya untuk merencanakan keamanan arwahnya sendiri setelah kematian.
87:3.4 (960.8) Kebanyakan suku melembagakan suatu hari raya untuk semua jiwa setidaknya sekali setahun. Bangsa Romawi memiliki dua belas pesta arwah dan upacara-upacara yang menyertainya setiap tahun. Setengah dari jumlah hari dalam setahun didedikasikan pada suatu jenis upacara yang terkait dengan kultus kuno ini. Seorang kaisar Romawi berusaha untuk mereformasi praktek-praktek ini dengan mengurangi jumlah hari raya itu menjadi 135 hari setahun.
87:3.5 (961.1) Kultus arwah itu berevolusi terus menerus. Seperti halnya arwah dibayangkan sebagai lewat dari fase tidak sempurna ke fase keberadaan yang lebih tinggi, demikian pula kultus itu pada akhirnya maju ke penyembahan roh-roh, dan bahkan para dewa. Tetapi terlepas dari perbedaan keyakinan akan roh-roh yang lebih maju, semua suku dan ras pernah percaya pada arwah atau hantu.
87:4.1 (961.2) Takut arwah (hantu) adalah sumber semua agama dunia; dan selama berabad-abad banyak suku tetap berpegang pada kepercayaan lama akan satu golongan arwah. Mereka mengajarkan bahwa manusia memiliki nasib baik ketika arwah disenangkan, dan nasib buruk ketika ia dibuat marah.
87:4.2 (961.3) Saat kultus takut arwah meluas, muncul pengenalan akan jenis-jenis roh yang lebih tinggi, roh-roh yang tidak dikenali dengan pasti sebagai sosok manusia manapun. Mereka adalah arwah lulusan atau dimuliakan yang telah maju melampaui wilayah negeri arwah ke alam-alam negeri roh yang lebih tinggi.
87:4.3 (961.4) Gagasan tentang dua jenis arwah roh itu membuat kemajuan yang lambat tetapi pasti di seluruh dunia. Spiritisme (kepercayaan akan roh) rangkap dua yang baru ini tidak harus menyebar dari suku ke suku; hal itu melainkan muncul secara mandiri di seluruh dunia. Pada waktu mempengaruhi pikiran evolusioner yang berkembang, kekuatan sebuah ide itu tidak terletak pada kenyataan atau masuk akalnya melainkan dalam kejelasannya dan keuniversalan penerapannya yang siap dan sederhana.
87:4.4 (961.5) Belakangan lagi khayalan manusia membayangkan konsep tentang agen-agen adikodrati yang baik maupun yang jahat; beberapa arwah tidak pernah berkembang ke tingkatan roh-roh baik. Spiritisme tunggal mula-mula takut arwah itu secara bertahap berkembang menjadi dwi spiritisme, suatu konsep baru tentang pengendalian tidak kelihatan atas urusan duniawi. Akhirnya nasib baik dan nasib buruk digambarkan sebagai memiliki pengendalinya masing-masing. Dan dari dua golongan itu, kelompok yang membawa nasib buruk diyakini lebih aktif dan lebih banyak.
87:4.5 (961.6) Ketika doktrin tentang roh baik dan jahat akhirnya menjadi matang, hal itu menjadi kepercayaan agama yang paling luas dan bertahan lama. Dualisme ini mewakili suatu kemajuan religio-filosofis yang besar karena memungkinkan manusia untuk memperhitungkan nasib baik maupun nasib buruk sementara pada saat yang sama percaya pada sosok-sosok supramanusia yang sampai taraf tertentu konsisten dalam perilaku mereka. Roh-roh itu bisa diperhitungkan sebagai baik atau jahat; mereka tidak dianggap sepenuhnya emosional atau temperamental seperti arwah-arwah yang awal diyakini demikian oleh spiritisme tunggal agama-agama yang paling primitif. Manusia akhirnya dapat memahami kuasa-kuasa supramanusia yang konsisten dalam perilakunya, dan hal ini adalah salah satu penemuan paling penting tentang kebenaran dalam seluruh sejarah evolusi agama dan dalam perluasan filosofi manusia.
87:4.6 (961.7) Namun demikian, agama yang berevolusi itu telah membayar harga yang teramat mahal untuk konsep dwi spiritisme. Filsafat awal manusia mampu untuk menyelaraskan antara kekonstanan roh dengan perubahan-perubahan keberuntungan yang sementara itu hanya dengan mendalilkan dua macam roh, satunya baik dan lainnya jahat. Dan meskipun keyakinan ini telah memungkinkan manusia untuk menyelaraskan variabel-variabel peluang dengan suatu konsep tentang kuasa-kuasa supramanusia yang tidak berubah-ubah, namun doktrin ini sejak itu telah mempersulit para agamawan untuk memahami tentang kesatuan kosmis. Para tuhan dari agama evolusioner pada umumnya telah dilawan oleh kuasa-kuasa kegelapan.
87:4.7 (962.1) Tragedi dari semua ini terletak pada kenyataan bahwa, ketika ide-ide ini mengakar dalam pikiran primitif manusia, sebenarnya tidak ada roh jahat atau roh tidak harmonis di seluruh dunia. Situasi yang tidak menguntungkan seperti itu belum berkembang hingga setelah pemberontakan Kaligastia dan hanya bertahan sampai Pentakosta. Konsep baik dan jahat sebagai kesejajaran kosmis itu, bahkan di abad kedua puluh, adalah masih sangat dijumpai dalam filsafat manusia; sebagian besar agama-agama dunia masih membawa ciri lahir budaya yang berasal dari masa-masa yang lama berlalu dari bangkitnya kultus arwah ini.
87:5.1 (962.2) Manusia primitif memandang roh-roh dan -arwah-arwah itu memiliki hak hampir tak terbatas tetapi tanpa kewajiban; roh-roh itu dipikir menganggap manusia sebagai memiliki berbagai kewajiban tetapi tanpa hak. Roh-roh itu diyakini memandang rendah manusia karena terus-menerus gagal dalam melaksanakan kewajiban rohaniahnya. Merupakan keyakinan umum umat manusia bahwa arwah membebankan upeti pelayanan terus menerus sebagai harga agar tidak ikut campur dalam urusan-urusan manusia, dan kesialan terkecilpun itu disebabkan karena kegiatan arwah. Manusia dahulu begitu takut ada kehormatan bagi para dewa yang mungkin mereka lupakan sehingga, setelah mereka berkorban untuk semua roh yang dikenal, mereka melakukan korban lain untuk “dewa-dewa yang tidak dikenal,” hanya agar benar-benar aman.
87:5.2 (962.3) Maka pemujaan arwah sederhana itu diikuti oleh praktek-praktek kultus arwah-roh yang lebih maju dan relatif rumit, ibadah dan pemujaan roh-roh yang lebih tinggi yang berkembang dalam imajinasi primitif manusia. Upacara keagamaan harus mengikuti evolusi dan kemajuan roh. Kultus yang diperluas itu adalah hanya seni pemeliharaan diri yang dipraktekkan dalam hubungannya dengan keyakinan akan sosok-sosok adikodrati, penyesuaian diri terhadap lingkungan roh. Organisasi industrial dan militer adalah penyesuaian terhadap lingkungan alami dan sosial. Dan seperti halnya pernikahan muncul untuk memenuhi tuntutan dari biseksualitas, begitu pula organisasi keagamaan berkembang sebagai tanggapan terhadap kepercayaan akan adanya kuasa-kuasa roh dan sosok-sosok rohani yang lebih tinggi. Agama merupakan penyesuaian manusia pada ilusi-ilusinya tentang misteri peluang (chance). Takut roh dan pemujaan selanjutnya dipakai sebagai asuransi terhadap kemalangan, sebagai polis-polis kemakmuran.
87:5.3 (962.4) Orang purba membayangkan roh-roh yang baik itu menjalankan urusan mereka, hanya minta sedikit dari manusia. Arwah dan roh jahatlah yang harus dijaga agar tetap senang. Maka dari itu, orang-orang primitif lebih memberikan perhatian pada arwah-arwah jahat daripada roh-roh baik mereka.
87:5.4 (962.5) Kemakmuran manusia dianggap sangat menyulut rasa iri roh-roh jahat, dan metode mereka adalah balas dendam dengan menyerang kembali melalui antek manusia dan oleh teknik mata jahat. Fase dari kultus yang berkaitan dengan cara menghindari roh ini sangat berurusan dengan intrik-intrik mata jahat. Takut mata jahat ini menjadi hampir seluruh dunia. Wanita cantik dikerudungi untuk melindungi mereka dari mata jahat; kemudian banyak wanita yang ingin untuk dianggap cantik juga ikut memakai praktek ini. Karena ketakutan terhadap roh-roh jahat ini, anak-anak jarang diperbolehkan keluar setelah gelap, dan doa-doa awal selalu mencakup permohonan, “lepaskan kami dari mata jahat.”
87:5.5 (962.6) Al-Qur’an berisi satu pasal penuh yang membahas mata jahat dan mantra sihir, dan orang-orang Yahudi sepenuhnya percaya pada hal-hal ini. Seluruh kultus alat kelamin laki-laki tumbuh sebagai pembelaan melawan mata jahat. Organ-organ reproduksi dianggap menjadi satu-satunya jimat yang bisa membuat mata jahat itu tak berdaya. Mata jahat melahirkan takhyul pertama mengenai penandaan pralahir anak-anak, apa yang dilihat ibu ketika hamil dianggap mempengaruhi bayi (“amit-amit jabang bayi”), dan kultus itu pada satu waktu hampir-hampir menyeluruh.
87:5.6 (963.1) Iri adalah sifat manusia yang berakar-dalam; sebab itu manusia primitif menganggap dewa-dewa awal mereka juga demikian. Dan karena manusia pernah mempraktekkan penipuan terhadap arwah, maka manusia segera mulai berusaha menipu roh. Katanya, “Jika roh-roh cemburu karena keindahan dan kemakmuran kita, kita akan menjelekkan diri kita dan berbicara merendahkan keberhasilan kita.” Karena itu, kerendahan hati mula-mula itu bukanlah penurunan ego melainkan upaya untuk menolak dan menipu roh-roh yang cemburuan.
87:5.7 (963.2) Metode yang dipakai untuk mencegah roh-roh agar tidak menjadi cemburu terhadap kemakmuran manusia adalah dengan melemparkan kata-kata umpatan atas suatu hal atau orang yang beruntung atau yang sangat disayangi. Kebiasaan ucapan pujian yang merendahkan diri sendiri atau keluarga memiliki asal-usulnya dari hal ini, dan akhirnya hal ini berkembang menjadi kesederhanaan, penahanan diri, dan kesopanan beradab. Sesuai dengan motif yang sama, menjadi mode agar terlihat jelek. Kecantikan membangkitkan rasa iri roh-roh; hal itu menunjukkan keangkuhan manusia yang penuh dosa. Orang liar mencari nama yang jelek. Fitur ini dari kultus arwah menjadi penghalang besar bagi kemajuan seni, dan lama membuat dunia menjadi muram dan jelek.
87:5.8 (963.3) Di bawah kultus roh, kehidupan paling hanyalah suatu perjudian, akibat dari kekuasaan roh. Masa depan seseorang bukanlah hasil dari usaha, kerajinan, atau bakat kecuali hal-hal itu dapat dimanfaatkan untuk mempengaruhi roh-roh. Upacara pendamaian roh merupakan beban yang berat, membuat kehidupan menjadi membosankan dan hampir tak tertahankan. Dari zaman ke zaman dan dari generasi ke generasi, ras demi ras telah berupaya untuk memperbaiki ajaran arwah super ini, tetapi belum ada generasi yang berani sepenuhnya menolak ajaran itu.
87:5.9 (963.4) Niat dan kehendak dari roh-roh itu dipelajari dengan cara pertanda, ramalan, dan tanda-tanda. Dan pesan-pesan roh ini ditafsirkan oleh ramal, tenung, sihir, ujian-cobaan, dan astrologi. Seluruh kultus itu adalah skema yang dirancang untuk menenangkan, memuaskan, dan menyuap roh-roh melalui sogokan terselubung ini.
87:5.10 (963.5) Maka dengan demikian tumbuhlah filosofi dunia yang baru dan diperluas yang terdiri dari:
87:5.11 (963.6) 1. Kewajiban—hal-hal yang harus dilakukan untuk menjaga roh-roh tetap bersikap baik, setidaknya netral.
87:5.12 (963.7) 2. Hak—perilaku dan upacara yang betul yang dirancang untuk mendapatkan bantuan roh secara aktif untuk kepentingan seseorang.
87:5.13 (963.8) 3. Kebenaran—pemahaman yang benar, dan sikap terhadap roh-roh, dan karenanya terhadap kehidupan dan kematian.
87:5.14 (963.9) Bukan hanya karena penasaran saja orang purba dahulu berusaha untuk mengetahui masa depan; mereka ingin menghindari nasib buruk. Ramalan (divinasi) itu hanya upaya untuk menghindari masalah. Selama masa-masa ini, mimpi dianggap sebagai nubuat, sementara segala sesuatu yang luar biasa dianggap sebagai pertanda. Dan bahkan sampai hari inipun ras beradab masih dikutuk oleh keyakinan akan tanda-tanda, bukti-bukti, dan sisa-sisa takhyul lain dari perkembangan kultus arwah kuno itu. Lambat, lambat sekali, manusia meninggalkan metode-metode dari mana ia secara bertahap dan menyakitkan menaiki tangga evolusi kehidupan.
87:6.1 (963.10) Ketika orang percaya arwah saja, ritual keagamaan itu lebih bersifat pribadi, kurang diatur, namun pengakuan akan roh-roh yang lebih tinggi memerlukan pelaksanaan “metode rohani yang lebih tinggi” dalam berurusan dengan mereka. Upaya ini untuk memperbaiki, dan untuk mengembangkan, teknik pendamaian roh ini membawa langsung pada pembuatan cara-cara pembelaan melawan roh-roh. Manusia merasa sungguh tak berdaya di hadapan kekuatan tak terkendali yang beroperasi dalam kehidupan di permukaan bumi, dan perasaan rendah dirinya ini menggiringnya untuk mencoba menemukan beberapa penyesuaian untuk menutup kekurangan ini, beberapa teknik untuk menyeimbangkan peluang dalam perjuangan satu sisi manusia melawan kosmos.
87:6.2 (964.1) Pada hari-hari awal kultus, upaya manusia untuk mempengaruhi tindakan arwah itu terbatas hanya pada pendamaian, upaya dengan penyuapan untuk mengelakkan nasib buruk. Sementara evolusi dari kultus arwah itu berkembang ke konsep roh yang baik serta yang jahat, upacara-upacara ini beralih pada upaya yang lebih bersifat positif, upaya untuk memenangi nasib naik. Agama manusia tidak lagi sepenuhnya bersifat negatif, tidak juga ia berhenti dengan upaya untuk memenangi nasib baik; ia segera mulai merancang skema bagaimana ia bisa memaksa roh bekerjasama. Tidak lagi tidak para agamawan berdiri tanpa daya di depan tuntutan tak henti-hentinya dari momok roh karangannya sendiri itu; orang liar mulai menciptakan senjata-senjata dengan mana ia bisa memaksakan aksi roh dan bantuan roh.
87:6.3 (964.2) Upaya pertama manusia pada pembelaan diarahkan melawan arwah-arwah. Seiring zaman berlalu, orang hidup mulai merancang metode untuk melawan orang mati. Banyak teknik yang dikembangkan untuk menakuti arwah dan mengusir mereka, di antaranya yang dapat dikutip adalah berikut ini:
87:6.4 (964.3) 1. Memotong kepala dan mengikat tubuh di dalam kubur.
87:6.5 (964.4) 2. Melempari batu rumah tempat kematian.
87:6.6 (964.5) 3. Mengebiri atau mematahkan kaki-kaki mayat.
87:6.7 (964.6) 4. Mengubur di bawah batu, salah satu asal batu nisan modern.
87:6.8 (964.7) 5. Kremasi, suatu penemuan di kemudian hari untuk mencegah masalah hantu.
87:6.9 (964.8) 6. Melempar jenazah ke dalam laut.
87:6.10 (964.9) 7. Memaparkan tubuh untuk dimakan oleh binatang buas.
87:6.11 (964.10) Arwah-arwah dianggap terganggu dan ditakuti oleh suara berisik; teriakan, lonceng, dan tambur mengusir mereka menjauh dari yang masih hidup; dan metode-metode kuno ini masih menjadi adat istiadat “membangunkan” untuk orang mati. Ramuan berbau busuk digunakan untuk mengusir roh-roh yang tidak diinginkan. Gambar mengerikan roh-roh disusun agar mereka akan buru-buru melarikan diri ketika mereka melihat diri mereka. Dipercaya bahwa anjing dapat mendeteksi arwah yang mendekat, dan bahwa mereka memberi peringatan dengan melolong; bahwa ayam akan berkokok ketika mereka dekat. Penggunaan patung ayam sebagai penunjuk arah angin adalah pelestarian dari takhyul ini.
87:6.12 (964.11) Air dianggap sebagai perlindungan terbaik terhadap arwah. Air suci lebih unggul dibandingkan semua bentuk lain, air yang dipakai para imam mencuci kaki mereka. Baik api maupun air diyakini merupakan hambatan yang tidak bisa dilewati arwah. Orang Romawi membawa air tiga kali seputar jenazah; pada abad kedua puluh tubuh diperciki dengan air suci, dan mencuci tangan di pemakaman masih merupakan tatacara Yahudi. Baptisan adalah fitur dari tatacara air yang kemudian; mandi primitif adalah suatu upacara keagamaan. Hanya dalam waktu belakangan ini mandi menjadi praktek kebersihan.
87:6.13 (964.12) Namun demikian manusia tidak berhenti dengan pemaksaan arwah; melalui ritual keagamaan dan praktek-praktek lainnya ia segera berusaha untuk memaksakan aksi roh. Pengusiran hantu adalah penggunaan satu roh untuk mengontrol atau mengusir roh yang lain, dan taktik-taktik ini juga digunakan untuk menakuti arwah dan roh. Konsep dwi-spiritisme kekuatan baik dan buruk itu menawarkan banyak kesempatan bagi manusia untuk mencoba mengadu satu oknum roh melawan yang lain, karena, jika seorang manusia yang kuat bisa mengalahkan yang lemah, maka pastilah roh yang kuat bisa menguasai arwah yang lebih rendah. Kutukan primitif adalah praktek pemaksaan yang dirancang untuk membuat tercengang roh-roh yang lebih rendah. Belakangan adat ini diperluas ke pembacaan kutukan terhadap musuh.
87:6.14 (965.1) Sudah lama dipercaya bahwa dengan kembali kepada penggunaan adat istiadat yang lebih kuno maka roh-roh dan setengah-dewa bisa dipaksa berbuat yang diinginkan. Manusia modern bersalah melakukan prosedur yang sama. Kamu menyapa satu sama lain dalam bahasa yang umum, bahasa sehari-hari, tetapi ketika kamu hendak berdoa, kamu beralih pada gaya yang lebih tua dari generasi yang lain, yang disebut gaya yang khidmat.
87:6.15 (965.2) Doktrin ini juga menjelaskan banyak pembalikan ke masa lalu ritual-keagamaan yang bersifat seks, seperti pelacuran kuil. Pembalikan-pembalikan ke adat primitif ini dianggap pelindung pasti terhadap banyak bencana. Dan bagi orang-orang yang berpikiran sederhana ini, semua perbuatan seperti itu sepenuhnya bebas dari apa yang manusia modern sebut dengan istilah pergaulan bebas.
87:6.16 (965.3) Berikutnya datanglah praktek sumpah ritual, segera diikuti oleh ikrar keagamaan dan sumpah-sumpah suci. Kebanyakan sumpah ini disertai oleh penyiksaan diri dan mutilasi diri; di kemudian hari, dengan berpuasa dan berdoa. Penyangkalan diri kemudian dipandang sebagai bersifat paksaan yang pasti; hal ini terutama berlaku dalam hal penekanan nafsu seks. Maka manusia primitif sejak awal mengembangkan kekerasan tegas dalam praktek keagamaannya, suatu keyakinan akan kemanjuran penyiksaan diri dan penyangkalan diri sebagai tatacara yang mampu memaksa roh-roh yang tidak mau agar bereaksi baik terhadap semua penderitaan dan kerugian tersebut.
87:6.17 (965.4) Manusia modern tidak lagi mencoba secara terbuka untuk memaksa roh-roh, meskipun ia masih menunjukkan sikap untuk tawar-menawar dengan Deitas. Orang modern masih bersumpah, mengetuk-ngetuk kayu, menyilangkan jari-jarinya, dan mengikuti berdahak dengan kalimat klise tertentu; sebenarnya suatu kali kalimat itu adalah ucapan magis.
87:7.1 (965.5) Jenis organisasi sosial yang bersifat kultus (pemujaan) bisa bertahan karena hal itu menyediakan simbolisme untuk pelestarian dan rangsangan untuk sentimen moral dan loyalitas keagamaan. Kultus itu tumbuh dari tradisi “keluarga tua” dan dilanggengkan sebagai suatu lembaga yang mapan; semua keluarga memiliki suatu kultus dari jenis tertentu. Setiap ideal yang inspiratif mencakup suatu simbolisme tertentu yang melestarikan—mencari teknik tertentu untuk manifestasi budaya yang akan menjamin kelestarian dan meningkatkan realisasi—dan kultus itu mencapai tujuan ini dengan memupuk dan memuaskan emosi.
87:7.2 (965.6) Dari fajar awal peradaban setiap gerakan yang memikat dalam budaya sosial atau pemajuan keagamaan selalu telah mengembangkan suatu ritual, suatu upacara simbolis. Semakin ritual ini tumbuh secara tak disadari, semakin kuat tatacara itu mencengkeram para pengikutnya. Kultus itu melestarikan sentimen dan memuaskan emosi, tetapi kultus itu selalu menjadi hambatan terbesar untuk rekonstruksi sosial dan kemajuan rohani.
87:7.3 (965.7) Meskipun bahwa kultus itu selalu menghambat kemajuan sosial, sungguh disayangkan bahwa ada begitu banyak orang yang percaya akan standar moral dan ideal rohani pada masa modern ini tidak memiliki simbolisme yang memadai—tidak ada kultus untuk dukungan timbal balik—tidak ada kemana harus bergabung. Namun suatu kultus keagamaan tidak dapat dibikin; hal itu harus ditumbuhkan. Dan tidak ada dua kelompok yang akan sama persis kecuali tatacara mereka dengan paksa dibakukan oleh penguasa.
87:7.4 (965.8) Kultus Kristen mula-mula itu adalah ritual yang paling efektif, memikat, dan bertahan lama dari semua ritual yang pernah dilakukan atau dibuat, tetapi banyak dari nilainya telah hancur dalam zaman ilmiah dengan hancurnya begitu banyak prinsip-prinsip asli yang mendasarinya. Kultus Kristen telah diperlemah oleh hilangnya banyak gagasan yang mendasar.
87:7.5 (965.9) Pada masa lalu, kebenaran telah berkembang dengan cepat dan berkembang dengan bebas ketika kultus itu elastis, simbolisme yang bisa diperluas. Kebenaran yang berlimpah dan suatu kultus yang bisa disesuaikan telah membantu kecepatan kemajuan sosial. Sebuah kultus yang tanpa makna merusak agama ketika kultus itu mencoba untuk menggantikan filsafat dan memperbudak akal sehat; sebuah kultus yang tulen berkembang.
87:7.6 (966.1) Terlepas dari berbagai kemunduran dan kendala, setiap pewahyuan kebenaran yang baru telah membangkitkan sebuah kultus yang baru, dan bahkan penyajian kembali agamanya Yesus harus mengembangkan simbolisme yang baru dan sesuai. Manusia modern harus menemukan beberapa simbolisme memadai untuk ide-ide, ideal-ideal, dan loyalitasnya yang baru dan makin luas itu. Simbol yang ditingkatkan ini haruslah muncul dari hidup keagamaan, pengalaman rohani. Dan simbolisme yang lebih tinggi dari peradaban yang lebih tinggi ini harus didasarkan pada konsep tentang Kebapaan Tuhan dan dipenuhi dengan ideal perkasa tentang persaudaraan manusia.
87:7.7 (966.2) Kultus-kultus tua itu terlalu egosentris; kultus yang baru harus menjadi hasil pertumbuhan dari kasih terapan. Kultus baru itu haruslah, seperti yang lama, memupuk sentimen (perasaan), memuaskan emosi, dan meningkatkan loyalitas; tetapi harus berbuat lebih banyak lagi: Kultus itu harus membantu kemajuan rohani, memperluas makna kosmis, meningkatkan nilai-nilai moral, mendorong pembangunan sosial, dan merangsang jenis tinggi hidup keagamaan pribadi. Kultus baru itu harus menyediakan tujuan tertinggi hidup yang duniawi maupun yang abadi—sosial dan spiritual.
87:7.8 (966.3) Tidak ada kultus dapat bertahan dan berkontribusi pada kemajuan peradaban sosial dan pencapaian rohani perorangan kecuali didasarkan di atas makna biologis, sosiologis, dan relijius dari rumah tangga. Suatu sekte yang bertahan haruslah melambangkan apa yang permanen menghadapi perubahan terus-menerus; kultus itu harus memuliakan apa yang mempersatukan arus metamorfosis sosial yang selalu berubah. Kultus itu harus mengakui makna-makna yang benar, meninggikan hubungan-hubungan yang indah, dan memuliakan nilai-nilai yang baik dari budi luhur yang sebenarnya.
87:7.9 (966.4) Tetapi kesulitan besar untuk menemukan simbolisme baru dan memuaskan itu adalah karena manusia modern, sebagai sebuah kelompok, mematuhi sikap ilmiah, menjauhkan takhyul, dan membenci kebodohan, sementara sebagai individu mereka semua mendambakan misteri dan memuja apa yang tak diketahui. Tidak ada kultus bisa bertahan kecuali kultus itu mengandung suatu misteri yang sangat besar dan menyembunyikan beberapa kemustahilan yang amat berharga. Sekali lagi, simbolisme baru itu tidak hanya harus berarti untuk kelompok tetapi juga penuh makna bagi individu. Bentuk-bentuk dari setiap simbolisme yang berguna haruslah yang dapat dilaksanakan individu atas inisiatifnya sendiri, dan yang ia juga dapat nikmati dengan teman-temannya. Jika saja kultus yang baru itu bisa menjadi dinamis, bukan statis, maka kultus itu mungkin benar-benar menyumbangkan sesuatu yang bernilai untuk kemajuan umat manusia, baik duniawi maupun rohani.
87:7.10 (966.5) Namun sebuah kultus—suatu simbolisme ritual-ritual, slogan-slogan, atau sasaran-sasaran—tidak akan berfungsi jika terlalu rumit. Dan haruslah ada tuntutan untuk pengabdian, tanggapan dari kesetiaan. Setiap agama yang efektif selalu berhasil mengembangkan simbolisme yang layak, dan umatnya akan lebih baik jika mencegah pengkristalan ritual tersebut menjadi seremonial klise tertentu yang mengikat, merusak bentuk, dan mencekik, yang hanya bisa menghambat dan memundurkan segala kemajuan sosial, moral, dan spiritual. Tidak ada kultus bisa bertahan jika menghambat pertumbuhan moral dan gagal untuk mendorong kemajuan rohani. Kultus adalah struktur rangka yang di seputarnya bertumbuh badan pengalaman rohani pribadi yang hidup dan dinamis—agama yang sejati.
87:7.11 (966.6) [Disajikan oleh sesosok Bintang Kejora yang Cemerlang dari Nebadon.]
Buku Urantia
Makalah 88
88:0.1 (967.1) KONSEP adanya roh yang masuk ke dalam sebuah benda yang tak bergerak, seekor binatang, atau seorang manusia, adalah suatu kepercayaan yang sangat kuno dan terhormat, telah ada dari sejak permulaan evolusi agama. Doktrin tentang kerasukan roh ini kurang lebih sama dengan pemujaan berhala. Orang primitif tidak perlu menyembah berhala itu; ia secara sangat masuk akal menyembah dan menghormati roh yang tinggal di dalamnya.
88:0.2 (967.2) Pertamanya, roh dari sebuah berhala dipercaya sebagai arwah dari seorang yang sudah meninggal; belakangan, roh-roh yang lebih tinggi dianggap tinggal dalam berhala-berhala. Maka pemujaan berhala akhirnya menggabungkan semua gagasan primitif tentang arwah, jiwa, roh, dan kerasukan setan.
88:1.1 (967.3) Manusia primitif selalu ingin untuk membuat apapun yang luar biasa menjadi sebuah berhala; sebab itu kebetulan (kans) menjadi asal untuk banyak hal. Seseorang sakit, sesuatu terjadi, dan ia sembuh. Hal yang sama terjadi mengenai reputasi banyak obat-obatan dan metode-metode kebetulan untuk menyembuhkan penyakit. Objek-objek yang berhubungan dengan mimpi mungkin diubah menjadi berhala. Gunung berapi, tetapi bukan pegunungan, menjadi berhala; begitu pula komet-komet, tetapi bukan bintang-bintang. Manusia mula-mula menganggap bintang jatuh dan meteor itu menandakan kedatangan ke bumi roh-roh pengunjung yang spesial.
88:1.2 (967.4) Berhala-berhala pertama adalah batu-batu yang bertanda khusus, dan “batu keramat” sejak itu selalu dicari oleh manusia; untaian manik-manik dulunya adalah koleksi batu-batu keramat, suatu baterai jimat. Banyak suku memiliki batu berhala, tetapi sedikit yang masih bertahan seperti Ka’bah dan Stone of Scone di Inggris. Api dan air juga ada di antara berhala mula-mula, dan penyembahan api, bersama-sama dengan kepercayaan akan air suci, masih bertahan sampai sekarang.
88:1.3 (967.5) Berhala-berhala pohon adalah perkembangan yang belakangan, namun di antara beberapa suku terus-bertahannya penyembahan alam itu membawa pada kepercayaan akan jimat-jimat yang didiami oleh suatu jenis roh alam. Ketika tumbuhan dan buah-buahan menjadi berhala, maka itu pantang dimakan. Apel adalah di antara yang pertama masuk ke dalam kategori ini; buah itu tidak pernah dimakan oleh bangsa-bangsa Kanaan (Levantin).
88:1.4 (967.6) Jika seekor binatang makan daging manusia, ia menjadi berhala. Dalam cara inilah anjing menjadi binatang keramat orang-orang Parsi. Jika berhala itu adalah seekor binatang dan roh secara tetap tinggal di dalamnya, maka pemberhalaan bisa bersinggungan pada reinkarnasi. Dalam banyak cara orang primitif iri pada binatang; mereka tidak merasa unggul terhadap binatang dan sering dinamai mengikuti binatang buas favorit mereka.
88:1.5 (967.7) Kalau binatang-binatang menjadi berhala, maka diikuti tabu (pantangan) makan daging binatang berhala itu. Kera dan monyet, karena mirip manusia, lebih awal menjadi binatang-binatang berhala; berikutnya, ular, burung, dan babi juga dianggap sama seperti itu. Pada suatu waktu ketika sapi adalah berhala, susunya menjadi tabu, sedangkan kotorannya dihargai tinggi. Ular dipuja di Palestina, khususnya oleh orang Fenisia, yang, bersama orang Yahudi, menganggapnya sebagai juru bicara roh-roh jahat. Bahkan banyak orang modern percaya akan daya pesona dari reptil. Dari Arabia terus melalui India sampai ke tarian ular suku Moqui orang merah, ular telah dipuja.
88:1.6 (968.1) Hari-hari tertentu dalam satu minggu adalah berhala. Selama berabad-abad hari Jum’at dianggap sebagai hari sial dan nomor tiga belas sebagai nomor jahat. Nomor keberuntungan tiga dan tujuh datang dari wahyu-wahyu yang kemudian; empat adalah angka mujur manusia primitif dan berasal dari pengenalan awal tentang empat mata angin dari kompas. Diyakini tidak beruntung jika menghitung ternak atau milik-milik yang lain; orang-orang kuno selalu menentang pelaksanaan sensus, “menghitung rakyat.”
88:1.7 (968.2) Manusia primitif tidak membuat suatu berhala yang tidak sepatutnya dari seks; fungsi reproduksi hanya menerima perhatian yang terbatas. Orang primitif itu berpikiran alamiah, bukan cabul atau hawa nafsu.
88:1.8 (968.3) Air liur adalah berhala yang ampuh; setan dapat dipaksa keluar dengan meludah pada seseorang. Bagi seorang sesepuh atau atasan meludahi seseorang adalah pujian tertinggi. Bagian-bagian tubuh manusia dipandang sebagai berhala potensial, khususnya rambut dan kuku. Kuku jari yang tumbuh-panjang dari para pemimpin dihargai tinggi, dan potongan-potongan kukunya adalah berhala yang kuat. Kepercayaan akan berhala tengkorak kepala bertanggung jawab untuk banyaknya perburuan-kepala di kemudian hari. Tali pusat adalah berhala yang dihargai tinggi; bahkan hari ini masih dianggap demikian di Afrika. Mainan pertama umat manusia adalah sebuah tali pusat yang diawetkan. Dipasangi mutiara-mutiara, seperti yang sering dilakukan, tali itu adalah kalung pertamanya manusia.
88:1.9 (968.4) Anak-anak yang bungkuk dan pincang dianggap sebagai berhala; orang gila dipercayai sebagai mabuk-kepayang. Manusia primitif tidak dapat membedakan antara jenius dan kegilaan; orang-orang idiot dipukuli sampai mati atau dipuja sebagai sosok-sosok berhala. Gangguan syaraf histeria makin memperkuat kepercayaan populer akan tenung; penderita ayan sering menjadi imam dan tabib. Kemabukan dianggap sebagai suatu bentuk kerasukan roh; kalau seseorang primitif pergi mencari kesenangan, ia menaruh selembar daun di rambutnya dengan maksud untuk mengingkari tanggung jawab untuk perbuatannya. Racun dan minuman keras menjadi berhala; hal-hal itu dianggap dirasuki roh.
88:1.10 (968.5) Banyak orang menganggap jenius-jenius sebagai sosok-sosok berhala yang dirasuki oleh roh bijaksana. Dan orang-orang yang berbakat ini segera belajar untuk memakai penipuan dan muslihat untuk memajukan kepentingan pribadi mereka. Seorang manusia berhala dianggap lebih dari manusia biasa; dia adalah ilahi, bahkan tak bisa salah. Maka para pemimpin, raja, imam, nabi, dan pemimpin-pemimpin lembaga agama akhirnya memiliki kuasa yang besar dan menerapkan wewenang yang tak terbatas.
88:2.1 (968.6) Dianggap bahwa arwah-arwah itu suka mendiami benda tertentu yang menjadi milik mereka ketika hidup dalam badan. Kepercayaan ini menjelaskan tentang kemujaraban banyak relik (benda peninggalan) modern. Orang-orang kuno selalu menghormati tulang-tulang pemimpin mereka, dan sisa-sisa kerangka dari para orang suci dan pahlawan masih dihormati dengan kekaguman takhyul oleh banyak orang. Bahkan sekarang, ziarah-ziarah dilakukan ke makam orang-orang besar.
88:2.2 (968.7) Kepercayaan akan relik adalah suatu hasil pertumbuhan dari pemujaan berhala purba. Relik-relik dari agama-agama modern merupakan suatu upaya untuk merasionalkan berhala orang primitif itu dan dengan demikian mengangkatnya ke tempat yang bermartabat dan terhormat dalam sistem-sistem keagamaan modern. Dianggap kafir jika percaya akan berhala dan sihir tetapi dianggap tidak apa-apa menerima relik dan mujizat.
88:2.3 (969.1) Tungku—tempat perapian—menjadi kurang lebihnya suatu berhala, sebuah tempat suci. Tempat suci dan kuil pertama-tamanya adalah tempat-tempat berhala karena orang mati dikubur di sana. Gubuk berhala orang Ibrani diangkat oleh Musa ke kedudukan dimana gubuk itu menampung sebuah berhala super, konsep yang ada pada waktu itu tentang hukum Tuhan. Namun orang-orang Israel tidak pernah melepaskan kepercayaan khas orang Kanaan akan mezbah batu: “Dan batu yang kudirikan sebagai tugu ini akan menjadi rumah Allah.” Mereka sungguh-sungguh percaya bahwa roh dari Tuhan mereka berdiam dalam altar-altar batu demikian, yang dalam kenyataannya adalah berhala.
88:2.4 (969.2) Patung-patung yang paling awal dibuat untuk melestarikan penampilan dan ingatan tentang almarhum orang terkenal; patung-patung itu sebenarnya adalah monumen. Berhala patung adalah suatu penghalusan dari penyembahan berhala. Orang-orang primitif percaya bahwa suatu upacara pentahbisan menyebabkan roh memasuki patung itu; demikian pula, ketika benda-benda tertentu diberkati, itu menjadi jimat.
88:2.5 (969.3) Musa, melalui penambahan perintah kedua pada kode moral Dalamatia kuno, membuat suatu upaya untuk mengendalikan penyembahan berhala di kalangan orang-orang Ibrani. Dia dengan berhati-hati memerintahkan agar mereka tidak membuat jenis patung apapun yang bisa menjadi dikeramatkan sebagai berhala. Dia membuatnya jelas, “Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apapun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi.” Walaupun perintah ini banyak menghambat seni di antara orang Yahudi, namun hal itu memang mengurangi penyembahan berhala. Tetapi Musa terlalu bijaksana untuk berupaya dengan tiba-tiba mengganti berhala-berhala tua itu, dan oleh sebab itu dia menyetujui untuk menaruh relik-relik tertentu di sisi hukum dalam gabungan altar perang dan kuil keagamaan yang adalah Tabut Perjanjian.
88:2.6 (969.4) Perkataan akhirnya menjadi berhala, lebih terutama kata-kata yang dianggap sebagai firman Tuhan; dengan cara ini, kitab-kitab suci banyak agama telah menjadi penjara-penjara pemberhalaan yang mengungkung imajinasi rohani manusia. Upaya Musa melawan berhala itu sendiri malah menjadi berhala yang paling tinggi; perintahnya itu belakangan digunakan untuk melemahkan seni dan untuk menghambat kesenangan dan penghargaan terhadap hal-hal yang indah.
88:2.7 (969.5) Pada masa-masa kuno, kata berhala yang berkuasa adalah suatu doktrin yang membangkitkan rasa takut, yang paling mengerikan dari semua tirani yang memperbudak manusia. Suatu berhala doktrinal akan membawa manusia untuk mengkhianati dirinya sendiri masuk ke dalam cengkeraman kepicikan, kefanatikan, takhyul, intoleransi, dan yang paling sadis dari kekejaman yang paling biadab. Penghargaan modern untuk hikmat dan kebenaran hanyalah baru-baru ini lepas dari kecenderungan membuat-berhala menuju ke tingkat pemikiran dan penalaran yang lebih tinggi. Mengenai kumpulan tulisan-tulisan berhala yang berbagai agamawan pegang sebagai kitab-kitab suci, tidak hanya dipercaya bahwa apa yang ada di dalam buku itu adalah benar, tetapi juga bahwa setiap kebenaran terkandung dalam buku itu. Jika satu dari buku-buku suci ini kebetulan berbicara tentang bumi itu datar, maka, selama generasi demi generasi yang panjang, para pria dan wanita yang semestinya waras itu akan menolak untuk menerima bukti positif bahwa planet itu bulat.
88:2.8 (969.6) Praktek membuka salah satu kitab suci ini untuk membiarkan mata secara kebetulan menemukan satu ayat, dengan mengikuti itu bisa menentukan keputusan-keputusan hidup atau proyek-proyek penting, hal itu tidak lebih atau kurang adalah pemberhalaan yang keterlaluan. Mengambil sumpah berdasar pada “kitab suci” atau bersumpah demi suatu objek pemujaan tertinggi adalah suatu bentuk dari pemberhalaan yang diperhalus.
88:2.9 (969.7) Namun memang merupakan kemajuan evolusioner nyata untuk maju dari takut berhala potongan kuku pemimpin primitif menuju kepada pemujaan suatu kumpulan hebat surat, hukum, legenda, cerita kiasan, mitos, syair, dan catatan sejarah yang, bagaimanapun juga, mencerminkan pemilahan hikmat moral dari banyak abad, paling tidak sampai pada waktu dan peristiwa dikumpulkannya sebagai sebuah “kitab suci”.
88:2.10 (970.1) Agar menjadi berhala, perkataan harus dianggap diinspirasikan (diilhami secara ilahi), dan pengucapan tulisan-tulisan yang dianggap diilhamkan secara ilahi itu membawa langsung kepada pendirian kekuasaan gereja atau lembaga agama, sedangkan evolusi bentuk-bentuk sipil itu membawa pada hasil berupa kekuasaan negara.
88:3.1 (970.2) Pemberhalaan berada dalam semua pemujaan primitif mulai dari kepercayaan paling awal akan batu keramat, melalui penyembahan patung, kanibalisme, dan penyembahan alam, sampai pada totemisme.
88:3.2 (970.3) Totemisme adalah suatu kombinasi dari upacara ibadah sosial dan keagamaan. Aslinya dipikirkan bahwa penghormatan terhadap binatang totem yang dianggap asal biologis suku itu akan menjamin pasokan makanan. Totem itu dahulu dan pada waktu bersamaan adalah simbol-simbol kelompok dan dewa mereka. Dewa tersebut adalah marga yang dipribadikan atau dilambangkan. Totemisme adalah satu fase dari upaya sosialisasi agama yang pribadi jika tidak disosialisasikan. Totem akhirnya berkembang menjadi bendera, atau simbol nasional, dari berbagai bangsa modern.
88:3.3 (970.4) Sebuah tas berhala, tas obat, adalah suatu kantong yang berisikan rupa-rupa barang terkenal yang dirasuki-roh, dan para tabib kuno tidak pernah membiarkan tasnya, simbol dari kekuatannya itu, untuk menyentuh tanah. Orang-orang beradab dalam abad kedua puluh memastikan agar bendera mereka, lambang kesadaran nasional, demikian pula tidak pernah menyentuh tanah.
88:3.4 (970.5) Lencana jabatan keimaman dan kerajaan akhirnya dianggap sebagai berhala, dan berhala yang tertinggi negara telah melewati banyak tahap perkembangan, dari marga ke suku, dari kekuasaan tuan tanah ke kedaulatan, dari totem ke bendera. Raja-raja berhala telah memerintah berdasarkan “hak ilahi,” dan banyak bentuk-bentuk lain pemerintahan telah berlaku. Manusia juga membuat suatu berhala demokrasi, peninggian dan pemujaan gagasan-gagasan manusia biasa jika secara kolektif disebut “opini publik.” Opini satu orang, jika disampaikan oleh dia sendiri, tidak dianggap sebagai bernilai tinggi, tetapi jika banyak orang secara kolektif berfungsi sebagai suatu demokrasi, penilaian sedang-sedang yang sama ini dipegang sebagai penentu keadilan dan standar kebenaran.
88:4.1 (970.6) Manusia yang beradab menangani masalah-masalah lingkungan yang nyata melalui ilmu pengetahuannya; manusia primitif berusaha memecahkan masalah-masalah nyata dari suatu lingkungan hantu khayalan dengan sihir. Sihir adalah teknik memanipulasi dugaan lingkungan roh yang akal bulusnya tak ada habisnya menjelaskan apa yang tak dapat dijelaskan; sihir itu adalah seni untuk memperoleh kerjasama roh secara sukarela dan untuk memaksa mendapat bantuan dari roh yang tidak bersedia dengan melalui penggunaan berhala atau roh-roh lain yang lebih kuat.
88:4.2 (970.7) Tujuan sihir, tenung, dan pemanggilan arwah itu lipat dua:
88:4.3 (970.8) 1. Untuk mendapat wawasan ke masa depan.
88:4.4 (970.9) 2. Untuk dengan baik mempengaruhi lingkungan.
88:4.5 (970.10) Tujuan ilmu pengetahuan itu identik dengan tujuan sihir. Umat manusia sedang bergerak maju dari sihir ke ilmu pengetahuan, bukan oleh meditasi dan akal, namun lebih melalui pengalaman panjang, secara berangsur-angsur dan susah payah. Manusia itu secara berangsur-angsur berjalan mundur ke dalamkebenaran, memulai dalam kesalahan, maju dalam kesalahan, dan akhirnya mencapai ambang kebenaran. Hanya dengan kedatangan metode ilmiah ia melangkah menghadap ke depan. Namun manusia primitif itu harus mencoba-coba atau musnah.
88:4.6 (970.11) Pesona dari takhyul yang mula-mula adalah induk untuk keinginan tahu ilmiah yang belakangan. Ada emosi dinamis yang progresif—rasa takut ditambah rasa ingin tahu—dalam takhyul-takhyul primitif ini; ada kekuatan pendorong progresif dalam sihir kuno. Takhyul-takhyul ini mewakili kebangkitan hasrat manusia untuk mengetahui dan untuk mengendalikan lingkungan keplanetan.
88:4.7 (971.1) Sihir memperoleh pegangan yang demikian kuat pada orang primitif karena ia tidak dapat memahami konsep tentang kematian yang alami. Gagasan kemudian tentang dosa asal banyak bermanfaat memperlemah cengkeraman sihir pada manusia karena gagasan itu menjelaskan sebab kematian alami. Pada satu masa bukanlah tidak umum bahwa sepuluh orang tak bersalah dibunuh karena diduga bertanggung jawab untuk satu kematian alami. Inilah satu alasan mengapa orang-orang kuno tidak bertambah lebih pesat, dan hal ini masih benar terjadi di beberapa suku Afrika. Individu yang dituduh biasanya mengaku bersalah, bahkan ketika menghadapi kematian.
88:4.8 (971.2) Sihir itu alami bagi seorang liar. Dia percaya bahwa seorang musuh dapat dibunuh sungguhan dengan mempraktekkan ilmu tenung pada potongan rambut atau kuku jari orang itu. Fatalnya gigitan ular dianggap disebabkan oleh sihir dari tukang tenung. Kesulitan dalam memerangi sihir muncul dari fakta bahwa ketakutan dapat mematikan. Orang-orang primitif demikian takut pada guna-guna sehingga hal itu benar-benar mematikan, dan akibat-akibat demikian cukup untuk memperkuat kepercayaan keliru ini. Jika sihir itu gagal selalu ada suatu penjelasan yang masuk akal; pengobatan untuk sihir yang cacat adalah lebih banyak sihir lagi.
88:5.1 (971.3) Karena segala sesuatu yang berhubungan dengan tubuh dapat menjadi berhala, maka sihir yang paling awal berkaitan dengan rambut dan kuku. Kerahasiaan yang menyertai pembersihan tubuh muncul dari ketakutan bahwa seorang musuh bisa memiliki sesuatu yang berasal dari tubuh dan menggunakannya dalam sihir yang merusak; semua yang keluar dari tubuh oleh sebab itu dengan hati-hati ditimbun. Meludah di depan umum dihindarkan karena ketakutan bahwa air liur akan digunakan dalam sihir yang berbahaya; ludah selalu ditutupi. Bahkan sisa-sisa makanan, pakaian, dan perhiasan-perhiasan dapat menjadi perkakas sihir. Orang primitif tidak pernah meninggalkan sisa makanan apapun di meja. Dan semua ini dilakukan karena takut bahwa musuh orang itu bisa menggunakan benda-benda ini dalam upacara magis, bukan karena penghargaan terhadap nilai higienis dari praktek-praktek tersebut.
88:5.2 (971.4) Jimat magis diramu dari rupa-rupa benda: daging manusia, cakar harimau, gigi buaya, biji tumbuhan beracun, bisa ular, dan rambut manusia. Tulang-tulang orang mati adalah sangat magis. Bahkan debu dari jejak kaki dapat digunakan dalam sihir. Orang-orang purba adalah penganut berat jimat cinta. Darah dan bentuk-bentuk lain sekresi tubuh dapat untuk memastikan pengaruh sihir cinta.
88:5.3 (971.5) Patung-patung dianggap efektif dalam sihir. Boneka-boneka dibuat, dan jika diperlakukan buruk atau baik, efek yang sama dipercayai akan mengena terhadap orang yang sebenarnya. Ketika melakukan pembelian, orang-orang takhyul akan mengunyah sedikit kayu keras agar supaya melunakkan hati si penjual.
88:5.4 (971.6) Susu dari sapi hitam itu sangat magis; demikian pula kucing hitam. Tongkat atau tongkat sihir adalah magis, bersama dengan genderang, lonceng, dan mata kayu. Semua objek kuno adalah jimat sihir. Praktek-praktek peradaban yang baru atau lebih tinggi dipandang dengan tidak senang karena disangka bersifat sihir yang jahat. Tulisan, cetakan, dan gambar-gambar itu lama dianggap seperti itu.
88:5.5 (971.7) Orang primitif percaya bahwa nama-nama harus diperlakukan dengan hormat, khususnya nama-nama dewa. Nama dianggap sebagai suatu entitas, suatu pengaruh yang berbeda dari pribadi fisik; nama itu dihargai setara dengan jiwa dan bayangan. Nama-nama dijaminkan untuk pinjaman; seseorang tidak dapat menggunakan namanya sampai nama itu telah ditebus oleh pembayaran terhadap pinjaman. Sekarang ini seseorang membuat tanda tangan namanya pada nota. Nama seseorang segera menjadi penting dalam sihir. Orang primitif memiliki dua nama; satu yang penting dianggap terlalu suci untuk digunakan pada kesempatan-kesempatan biasa, karena itu ia gunakan nama kedua atau sehari-hari—suatu nama panggilan. Dia tidak pernah memberitahukan nama sebenarnya pada orang asing. Suatu pengalaman yang bersifat tidak lazim menyebabkan dia mengubah namanya; kadang-kadang hal itu sebagai suatu upaya untuk menyembuhkan penyakit atau untuk menghentikan nasib sial. Orang primitif dapat memperoleh nama baru dengan membelinya dari kepala suku; manusia masih berinvestasi dalam titel dan gelar. Tapi di antara suku-suku yang paling primitif, seperti orang-orang Bushmen Afrika, nama perorangan itu tidak ada.
88:6.1 (972.1) Sihir dipraktekkan menggunakan tongkat sihir, upacara “pengobatan”, dan jampi-jampi, dan biasa untuk pelakunya bekerja tanpa busana. Jumlah wanita melebihi pria di antara tukang-tukang sihir primitif. Dalam sihir, “pengobatan” berarti misteri, bukan perawatan. Orang primitif tidak pernah mengobati dirinya sendiri; dia tidak pernah menggunakan obat-obatan kecuali atas nasihat para spesialis sihir. Dan tabib-tabib voodoo di abad kedua puluh adalah khas tukang-tukang sihir zaman kuno.
88:6.2 (972.2) Ada fase publik maupun fase privat pada sihir. Apa yang dilakukan oleh tabib, dukun, atau imam adalah dianggap untuk kebaikan suku seluruhnya, Tukang sihir, tukang tenung, dan orang pintar mengeluarkan sihir yang privat, sihir yang pribadi untuk kepentingan sendiri yang digunakan sebagai metode paksaan untuk mendatangkan yang jahat pada musuh seseorang. Konsep dwi spiritisme, roh-roh baik dan buruk, membangkitkan kepercayaan belakangan akan sihir putih dan hitam. Dan sementara agama berkembang, sihir adalah istilah yang diterapkan pada operasi-operasi roh di luar aliran agama orang itu sendiri, dan hal itu juga dihubungkan pada kepercayaan arwah yang lebih kuno.
88:6.3 (972.3) Kombinasi-kombinasi kata, ritual nyanyian yang diulang-ulang dan jampi-jampi, adalah sangat magis. Beberapa mantera yang mula-mula akhirnya berkembang manjadi doa. Segera, sihir tiruan dipraktekkan; doa-doa diperagakan; tarian-tarian magis tidak lain hanyalah doa-doa yang dramatis. Doa berangsur-angsur menggantikan sihir sebagai teman dari pengorbanan.
88:6.4 (972.4) Gerakan isyarat, karena lebih tua dari perkataan, adalah lebih suci dan magis, dan mimikri (peniruan) dipercaya memiliki daya magis yang kuat. Orang-orang merah sering mementaskan suatu tarian banteng dimana salah satu dari mereka akan memainkan peran seekor banteng dan, dengan tertangkap, akan menjamin keberhasilan perburuan yang akan segera dilakukan. Perayaan-perayaan seks May Day itu hanya sihir tiruan, suatu daya-tarik sugestif pada nafsu seks dunia tumbuhan. Boneka pertama kali digunakan oleh istri yang mandul sebagai jimat sihir.
88:6.5 (972.5) Sihir adalah cabang dari pohon keagamaan evolusioner yang akhirnya menghasilkan buah suatu zaman ilmiah. Kepercayaan akan astrologi membawa pada pengembangan astronomi; kepercayaan akan batu filsuf membawa pada penguasaan ilmu logam, sedangkan kepercayaan akan angka-angka magis mendirikan ilmu matematika.
88:6.6 (972.6) Tetapi sebuah dunia yang dipenuhi oleh jimat itu memang banyak menghancurkan semua ambisi dan inisiatif pribadi. Buah dari kerja ekstra atau dari kerajinan dipandang sebagai magis. Jika seseorang memiliki lebih banyak biji-bijian di ladangnya daripada tetangganya, dia bisa diseret ke depan kepala dan dituduh memikat biji-bijian ekstra ini dari ladang tetangganya yang malas. Memang, dalam masa-masa barbarisme itu berbahaya memiliki banyak pengetahuan; ada selalu kemungkinan untuk dihukum mati sebagai penganut aliran gelap.
88:6.7 (972.7) Berangsur-angsur ilmu pengetahuan menyingkirkan unsur-unsur perjudian dari kehidupan. Namun jika seandainya metode pendidikan modern gagal, akan terjadi pembalikan hampir segera ke kepercayaan primitif akan sihir. Takhyul-takhyul ini masih bertahan lama dalam benak banyak orang yang disebut beradab. Bahasa mengandung banyak fosil yang menyaksikan bahwa ras manusia telah lama terendam dalam takhyul magis, kata-kata seperti terpikat, terbelalak, kesurupan, ilham, roh keluar, akal-bulus, kemasukan, bengong, dan takjub. Dan manusia yang cerdas masih percaya akan hoki, mata jahat, dan astrologi.
88:6.8 (973.1) Sihir kuno adalah kepompong untuk ilmu pengetahuan modern, harus ada dalam masanya tetapi sekarang tidak lagi berguna. Dan demikianlah fantasi dari takhyul bodoh itu menggerakkan pikiran-pikiran primitif manusia sampai konsep-konsep ilmu pengetahuan dapat dilahirkan. Hari ini, Urantia berada dalam zona senja dari evolusi intelektual ini. Setengah dunia menangkap dengan penuh hasrat terang kebenaran dan fakta-fakta penemuan ilmiah, sedangkan setengah yang lain menderita dalam cengkeraman takhyul-takhyul kuno dan sihir yang hanyalah disamarkan tipis itu.
88:6.9 (973.2) [Disampaikan oleh sesosok Bintang Kejora yang Cemerlang dari Nebadon.]
Buku Urantia
Makalah 89
89:0.1 (974.1) MANUSIA primitif menganggap dirinya berhutang kepada roh-roh, berada dalam keadaan membutuhkan pembayaran hutang. Sebagaimana orang primitif memandangnya, dalam keadilan roh-roh mungkin telah menimpakan jauh lebih banyak nasib buruk atas mereka. Seiring waktu berlalu, konsep ini berkembang menjadi ajaran tentang dosa dan keselamatan. Jiwa dipandang sebagai datang ke dunia di bawah hukuman—dosa asal. Jiwa harus ditebus; kambing korban harus disediakan. Pemburu-kepala, selain mempraktekkan kultus penyembahan tengkorak, mampu menyediakan pengganti untuk hidupnya sendiri, yaitu seorang manusia korban.
89:0.2 (974.2) Orang liar sejak awal dikuasai gagasan bahwa roh memperoleh kepuasan tertinggi dari pemandangan kesengsaraan, penderitaan, dan penghinaan manusia. Pada awalnya, manusia hanya peduli pada dosa pelaksanaan, tetapi kemudian ia peduli dosa kelalaian. Maka seluruh sistem pengorbanan selanjutnya tumbuh di sekitar dua ide ini. Ritual baru ini ada hubungannya dengan ibadah upacara pengorbanan untuk pendamaian. Manusia primitif percaya bahwa sesuatu yang spesial harus dilakukan untuk mendapatkan perkenanan para dewa; hanya peradaban maju yang mengakui Tuhan yang konsisten berwatak sabar dan baik hati. Pendamaian adalah asuransi terhadap nasib buruk yang langsung ketimbang investasi akan kebahagiaan abadi masa depan. Maka ritual penghindaran, pengusiran setan, pemaksaan, dan pendamaian semua saling bergabung menjadi satu.
89:1.1 (974.3) Ketaatan pada suatu tabu (pantangan) adalah upaya manusia untuk mengelakkan nasib buruk, untuk menjaga agar tidak membuat marah arwah roh dengan menghindari sesuatu. Tabu itu pertama-tama adalah bukan keagamaan, tetapi hal itu sejak awal memperoleh hukuman dari arwah atau roh bagi para pelanggarnya, dan karena diperkuat seperti demikian, tabu itu menjadi pembuat hukum dan pembangun lembaga. Tabu adalah sumber standar upacara dan leluhur untuk kontrol diri primitif. Ini adalah bentuk paling awal dari peraturan masyarakat dan untuk waktu yang lama hanya satu-satunya peraturan; tabu itu masih merupakan unit dasar dari struktur pengaturan sosial.
89:1.2 (974.4) Rasa hormat yang diperintahkan larangan-larangan ini dalam benak orang primitif itu persis menyamai rasa takutnya pada aparat kekuasaan yang disuruh menegakkannya. Tabu-tabu itu pertama muncul karena pengalaman kebetulan dengan nasib sial; kemudian tabu itu diusulkan oleh para kepala dan dukun—orang-orang sembahan yang dianggap dipimpin oleh arwah roh, bahkan oleh dewa. Takut akan pembalasan roh itu begitu besar dalam benak orang primitif sehingga ia kadang-kadang mati karena ketakutan ketika telah melanggar sebuah pantangan, dan episode dramatis ini sangat memperkuat pengaruh tabu di benak mereka yang masih hidup.
89:1.3 (974.5) Di antara larangan yang paling awal adalah pembatasan pada perampasan perempuan dan harta lainnya. Ketika agama mulai memainkan peran yang lebih besar dalam evolusi tabu, benda yang berada di bawah larangan dianggap sebagai najis, kemudian sebagai haram. Catatan orang Ibrani penuh penyebutan hal-hal yang tahir dan najis, halal dan haram, tetapi keyakinan-keyakinan mereka sepanjang garis-garis ini jauh tidak terlalu merepotkan dan luas daripada kepercayaan banyak bangsa lain.
89:1.4 (975.1) Tujuh perintah Dalamatia dan Eden, serta sepuluh perintah orang Ibrani, adalah jelas pantangan-pantangan, semua dinyatakan dalam bentuk negatif yang sama seperti halnya larangan-larangan yang paling kuno. Namun hukum-hukum yang lebih baru ini benar-benar membebaskan karena menggantikan ribuan tabu yang ada sebelumnya. Dan lebih dari ini, perintah-perintah yang kemudian ini dengan pasti menjanjikan sesuatu sebagai imbalan untuk ketaatan.
89:1.5 (975.2) Pantangan makanan awal berasal dari fetisisme (pemberhalaan) dan totemisme. Babi itu sakral bagi orang Fenisia, sapi bagi orang Hindu. Tabu Mesir terhadap daging babi telah dilanjutkan oleh agama Yahudi dan Islam. Suatu varian dari pantangan makanan adalah keyakinan bahwa seorang wanita hamil bisa mengidam begitu rupa tentang makanan tertentu sehingga anaknya, ketika lahir, akan menjadi gema dari makanan itu. Jenis makanan tersebut akan menjadi tabu untuk si anak.
89:1.6 (975.3) Metode-metode makan segera menjadi tabu, maka lahirlah etiket makan kuno dan modern. Sistem kasta dan tingkat sosial adalah sisa-sisa bekas dari larangan-larangan kuno. Tabu-tabu itu sangat efektif dalam mengorganisir masyarakat, namun hal-hal itu sangat memberatkan; sistem larangan-negatif itu tidak hanya mempertahankan peraturan yang berguna dan konstruktif tetapi juga aturan tabu yang ketinggalan jaman, usang, dan tidak berguna.
89:1.7 (975.4) Bagaimanapun juga, masyarakat beradab tidak perlu mengkritik manusia primitif kecuali terhadap tabu-tabu yang luas dan beraneka macam ini, dan tabu tidak akan pernah bertahan kecuali hanya untuk menegakkan hukuman-hukuman dari agama primitif. Banyak dari faktor pokok dalam evolusi manusia itu teramat mahal, menghabiskan banyak harta dalam upaya, pengorbanan, dan penyangkalan diri, namun demikian prestasi-prestasi pengendalian diri ini adalah anak-anak tangga nyata di atas mana manusia memanjat tangga naik peradaban.
89:2.1 (975.5) Takut pada hal-hal kebetulan dan gentar pada nasib buruk benar-benar mendorong manusia ke dalam penemuan agama primitif yang dianggap jaminan melawan bencana-bencana ini. Dari sihir dan arwah, agama berkembang melalui roh-roh dan sembahan-sembahan menuju ke tabu. Setiap suku primitif memiliki pohon buah terlarangnya masing-masing, secara harfiah apel tapi secara kiasan terdiri dari seribu cabang yang sarat bergantungan dengan segala macam tabu. Dan pohon terlarang itu selalu berkata, “Janganlah engkau.”
89:2.2 (975.6) Ketika pikiran orang liar berkembang ke titik dimana ia membayangkan roh baik dan jahat, dan ketika tabu menerima pengukuhan resmi dari agama evolusioner, maka panggung semuanya sudah siap untuk munculnya konsepsi baru tentang dosa. Ide tentang dosa itu secara menyeluruh terbentuk dalam dunia sebelum agama yang diwahyukan mulai masuk. Hanya oleh konsep dosa bahwa kematian alami menjadi logis bagi pikiran primitif. Dosa adalah pelanggaran tabu, dan kematian adalah hukuman dosa.
89:2.3 (975.7) Dosa adalah ritual, bukan rasional; suatu perbuatan, bukan suatu pikiran. Dan seluruh konsep dosa ini dipupuk oleh tradisi yang bertahan lama tentang Dilmun dan hari-hari firdaus kecil di atas bumi. Tradisi Adam dan Taman Eden juga memberi substansi pada impian adanya “zaman keemasan” pada masa awal bangsa-bangsa. Dan semua ini menegaskan ide-ide yang kemudian dinyatakan dalam kepercayaan bahwa manusia memiliki asal-usulnya dari suatu penciptaan khusus, bahwa ia memulai kariernya dalam kesempurnaan, dan bahwa pelanggaran tabu—dosa—menjatuhkannya ke dalam keadaannya yang menyedihkan kemudian.
89:2.4 (976.1) Pelanggaran kebiasaan terhadap tabu menjadi suatu perbuatan salah; hukum primitif membuat perbuatan salah menjadi kejahatan; agama membuatnya menjadi dosa. Di antara suku-suku awal pelanggaran tabu adalah gabungan kejahatan dan dosa. Bencana masyarakat selalu dianggap sebagai hukuman atas dosa suku. Bagi mereka yang percaya bahwa kemakmuran dan kebenaran berjalan bersama-sama, orang fasik yang tampaknya makmur itu menyebabkan begitu banyak kekuatiran sehingga perlu menciptakan neraka untuk menghukum para pelanggar tabu; jumlah tempat-tempat hukuman yang akan datang ini telah bervariasi dari satu sampai lima.
89:2.5 (976.2) Ide tentang pengakuan dosa dan pengampunan sejak awal muncul dalam agama primitif. Orang akan meminta ampun pada pertemuan publik untuk dosa-dosa yang hendak mereka lakukan pada minggu berikutnya. Pengakuan hanyalah tatacara pengurangan hukuman, juga pemberitahuan publik akan kekotoran, tatacara berteriak “najis, najis!” Kemudian diikuti dengan semua skema upacara penyucian. Semua bangsa kuno mempraktekkan upacara-upacara yang tanpa makna ini. Banyak adat suku mula-mula yang tampaknya higienis itu sebagian besar adalah upacara.
89:3.1 (976.3) Penyangkalan datang sebagai langkah berikutnya dalam evolusi keagamaan; berpuasa adalah praktek umumnya. Segera menjadi kebiasaan untuk melepaskan berbagai bentuk kenikmatan fisik, terutama yang bersifat seksual. Ritual puasa itu berakar kuat dalam banyak agama kuno dan telah diturunkan hampir-hampir ke semua sistem pemikiran teologis modern.
89:3.2 (976.4) Baru saja orang barbar itu mulai pulih dari praktek sia-sia membakari dan mengubur harta bersama orang mati, baru saja struktur ekonomi bangsa-bangsa mulai terbentuk, doktrin agama baru tentang penyangkalan ini muncul, dan puluhan ribu jiwa yang sungguh-sungguh mulai mencari kemiskinan. Harta dianggap sebagai penghalang rohani. Gagasan tentang bahaya rohani dari kepemilikan materi ini tersebar luas dianut pada zaman Philo dan Paulus, dan mereka dengan menyolok telah mempengaruhi filsafat Eropa sejak itu.
89:3.3 (976.5) Kemiskinan itu hanya bagian dari tatacara mematikan daging, yang sayangnya dimasukkan dalam tulisan-tulisan dan ajaran banyak agama, terutama Kekristenan. Tobat adalah bentuk negatif dari ritual penyangkalan yang seringkali bodoh ini. Namun semua ini mengajarkan orang liar itu pengendalian diri, dan hal itu adalah kemajuan berharga dalam evolusi sosial. Penyangkalan diri dan pengendalian diri adalah dua pencapaian sosial terbesar dari agama evolusioner awal. Kontrol diri memberikan manusia suatu filsafat hidup yang baru; hal itu mengajarinya seni meningkatkan hasil pembagian kehidupan dengan menurunkan penyebut (denominator) keinginan pribadi, bukan dengan selalu berusaha untuk meningkatkan pembilang (numerator) kepuasan egois.
89:3.4 (976.6) Ide-ide dahulu untuk disiplin diri mencakup pencambukan dan segala macam penyiksaan fisik. Para imam dari kultus ibu adalah yang khususnya aktif dalam mengajarkan keutamaan dari penderitaan fisik, memberikan contoh dengan mengebiri diri mereka. Orang Ibrani, Hindu, dan Buddhis adalah umat yang sungguh-sungguh dalam doktrin penghinaan badani ini.
89:3.5 (976.7) Di sepanjang masa-masa dahulu manusia berusaha dalam cara-cara ini untuk menambah kredit ekstra pada buku besar penyangkalan diri dari dewa-dewa mereka. Pernah menjadi kebiasaan, jika berada di bawah suatu tekanan emosional, orang bersumpah penyangkalan diri dan penyiksaan diri. Lambat laun sumpah-sumpah ini mengambil bentuk kontrak dengan para dewa, dan dalam pengertian itu, merupakan kemajuan evolusioner sesungguhnya, dalam hal bahwa para dewa diyakini melakukan sesuatu yang pasti sebagai imbalan untuk penyiksaan diri dan pematian daging. Sumpah itu negatif dan juga positif. Janji-janji yang bersifat berbahaya dan ekstrim ini bisa diamati hari ini di antara kelompok-kelompok tertentu di India.
89:3.6 (977.1) Merupakan hal yang wajar bahwa kultus penyangkalan dan penghinaan diri ini menaruh perhatian atas kepuasan seksual. Kultus tarak (pantang seks) berasal dari ritual di kalangan prajurit sebelum masuk dalam pertempuran; di kemudian hari itu menjadi praktek “orang-orang suci.” Kultus ini mentoleransi pernikahan hanya sebagai suatu kejahatan yang lebih rendah dari percabulan Banyak agama-agama besar dunia telah dipengaruhi secara negatif oleh kultus kuno ini, tetapi tidak ada yang lebih menyolok dari agama Kristen. Rasul Paulus adalah pengikut kultus ini, dan pandangan pribadinya tercermin dalam ajaran yang disematkan ke dalam teologi Kristen: “ Adalah baik bagi laki-laki, kalau ia tidak kawin.” “Namun demikian alangkah baiknya, kalau semua orang (laki-laki) seperti aku.” “Tetapi kepada orang-orang yang tidak kawin dan kepada janda-janda aku anjurkan, supaya baiklah mereka tinggal dalam keadaan seperti aku.” Paulus tahu benar bahwa ajaran seperti itu bukan bagian dari Injilnya Yesus, dan pengakuan tentang hal ini digambarkan oleh pernyataannya, “Hal ini kukatakan kepadamu sebagai kelonggaran, bukan sebagai perintah.” Namun kultus ini menyebabkan Paulus memandang rendah perempuan. Dan yang perlu dikasihani dari itu semua adalah bahwa pendapat pribadinya telah lama mempengaruhi ajaran sebuah agama besar dunia. Jika saja saran dari guru dan pembuat tenda ini ditaati secara harfiah dan menyeluruh, maka umat manusia akan tiba-tiba berakhir dengan tiba-tiba dan hina. Selain itu, keterlibatan sebuah agama dengan kultus kuno tidak kawin itu mengarah langsung pada perang melawan pernikahan dan rumah tangga, fondasi masyarakat yang sesungguhnya dan lembaga dasar untuk kemajuan manusia. Maka tidak perlu diherankan bahwa semua keyakinan tersebut memupuk pembentukan keimaman selibat dalam banyak agama pada berbagai bangsa.
89:3.7 (977.2) Suatu hari nanti manusia akan belajar bagaimana menikmati kebebasan tanpa penyalahgunaan, makan tanpa kerakusan, dan kesenangan tanpa kemabukan. Kontrol diri adalah kebijakan manusia yang lebih baik untuk pengaturan perilaku daripada penyangkalan diri ekstrim. Yesus juga tidak pernah mengajarkan pandangan yang tidak masuk akal sehat ini kepada para pengikutnya.
89:4.1 (977.3) Pengorbanan sebagai bagian dari ibadah keagamaan, seperti banyak ritual ibadah lainnya, tidak memiliki asal-usul yang sederhana dan tunggal. Kecenderungan untuk membungkuk di hadapan kekuasaan dan bersujud dalam sembah puja di hadapan misteri itu dibayangkan seperti kelakuan anjing yang mengibaskan ekor di depan tuannya. Namun hanyalah selangkah saja dari dorongan penyembahan menuju kepada tindakan pengorbanan. Manusia primitif mengukur nilai pengorbanannya melalui rasa sakit yang dideritanya. Ketika gagasan pengorbanan pertama kali melekat dengan sendirinya pada upacara keagamaan, tidak ada persembahan yang dipikirkan yang tidak menghasilkan ras sakit. Pengorbanan pertama adalah perbuatan seperti mencabut rambut, memotong daging, mutilasi, mencabut gigi, dan memotong jari. Ketika peradaban semakin maju, konsep-konsep kasar pengorbanan ini diangkat ke tingkat ritual pengorbanan diri, hidup bertapa, berpuasa, hidup berkekurangan, dan doktrin Kristen kemudian mengenai penyucian melalui kesengsaraan, penderitaan, dan pematian daging.
89:4.2 (977.4) Sejak awal dalam evolusi agama ada dua konsepsi tentang pengorbanan: ide tentang pengorbanan persembahan, yang mengandung arti ucapan syukur, dan pengorbanan utang, yang mencakup ide penebusan. Kemudian berkembang gagasan tentang penggantian.
89:4.3 (977.5) Manusia masih percaya kemudian bahwa pengorbanannya dalam bentuk apapun akan berfungsi sebagai pembawa pesan kepada para dewa; mungkin sebagai bau yang menyenangkan dalam hidung para dewa. Hal ini membawa dupa dan fitur-fitur estetis lain untuk tatacara korban yang berkembang menjadi perayaan korban, seiring waktu menjadi semakin rumit dan warna-warni.
89:4.4 (978.1) Sementara agama terus berkembang, ritus korban untuk pendamaian dan penyuapan menggantikan metode-metode yang lebih lama yaitu penghindaran, penenangan, dan pengusiran roh.
89:4.5 (978.2) Ide paling awal dari pengorbanan adalah tentang penilaian kenetralan yang dibebankan oleh roh-roh leluhur; hanya kemudianlah ide penebusan dosa berkembang. Ketika manusia melepaskan diri dari gagasan tentang asal-usul evolusioner dari ras, sementara tradisi-tradisi dari zaman Pangeran Planet dan kunjungan Adam tersaring turun melalui waktu, konsep tentang dosa dan dosa asal menjadi tersebar luas, sehingga pengorbanan itu untuk dosa yang tidak disengaja dan pribadi berkembang menjadi doktrin pengorbanan untuk penebusan dosa bangsa. Penebusan dari pengorbanan itu adalah perangkat jaminan pembungkus yang menutupi bahkan hingga pada kebencian dan kecemburuan dari sosok tuhan yang tidak diketahui.
89:4.6 (978.3) Dikelilingi oleh begitu banyak roh yang peka dan dewa-dewa yang tamak, manusia primitif berhadapan dengan sekawanan dewata kreditur sehingga diperlukan segala imam, ritual, dan pengorbanan seumur hidup untuk membebaskannya keluar dari utang rohani. Doktrin tentang dosa asal, atau rasa bersalah bangsa, membuat setiap orang dalam utang serius pada kuasa-kuasa roh.
89:4.7 (978.4) Pemberian dan suap diberikan kepada manusia; tetapi ketika dipersembahkan kepada para dewa, hal-hal itu disebutkan sebagai dipersembahkan, dibuat kudus, atau disebut pengorbanan. Penyangkalan diri adalah bentuk negatif dari pendamaian; pengorbanan menjadi bentuk positifnya. Tindakan pendamaian meliputi pujian, pengagungan, sanjungan, dan bahkan hiburan. Dan sisa-sisa dari praktek-praktek positif dari kultus pendamaian kuno itulah yang menjadi bentuk-bentuk modern penyembahan ilahi. Bentuk-bentuk masa kini ibadah hanyalah ritualisasi dari teknik-teknik korban kuno untuk pendamaian positif ini.
89:4.8 (978.5) Hewan korban berarti jauh lebih banyak lagi bagi manusia primitif daripada apapun artinya bagi ras-ras modern. Bangsa-bangsa barbar ini menganggap hewan sebagai kerabat nyata dan dekat mereka. Seiring waktu berlalu, manusia menjadi pintar dalam cara mengorbankannya, berhenti untuk menawarkan hewan kerjanya. Pertamanya ia mengorbankan yang terbaik dari semuanya, termasuk hewan peliharaannya.
89:4.9 (978.6) Bukan omong kosong ketika seorang penguasa Mesir tertentu menyatakan bahwa ia telah mengorbankan: 113.433 orang budak, 493.386 ekor sapi, 88 kapal, 2.756 patung emas, 331.702 guci madu dan minyak, 228.380 guci anggur, 680.714 angsa, 6.744.428 keping roti, dan 5.740.352 karung jagung. Dan dalam rangka untuk melakukan hal ini ia harus dengan sangat berat memajaki rakyatnya yang bekerja keras.
89:4.10 (978.7) Hanya kebutuhan semata yang akhirnya mendorong manusia semi liar ini untuk memakan bagian badan dari korban sembelihan mereka, para dewa telah menikmati jiwa dari korban tersebut. Dan kebiasaan ini menemukan pembenaran di bawah dalih untuk jamuan makan suci kuno, suatu ibadah persekutuan sesuai dengan kebiasaan modern.
89:5.1 (978.8) Ide-ide modern tentang kanibalisme awal itu sepenuhnya salah; hal itu adalah bagian dari adat istiadat masyarakat awal. Meskipun kanibalisme secara tradisional mengerikan bagi peradaban modern, namun hal itu adalah bagian dari struktur sosial dan keagamaan dari masyarakat primitif. Kepentingan kelompok menetapkan praktek kanibalisme. Hal itu tumbuh melalui dorongan kebutuhan dan bertahan karena perbudakan takhyul dan kebodohan. Kanibalisme itu adalah suatu adat sosial, ekonomi, keagamaan, dan militer.
89:5.2 (979.1) Manusia awal adalah kanibal; ia menikmati daging manusia, dan karena itu ia menawarkannya sebagai persembahan makanan kepada roh-roh dan dewa-dewa primitifnya. Karena roh arwah itu adalah hanya manusia yang diubah, dan karena makanan adalah kebutuhan terbesarnya manusia, maka makanan juga tentulah kebutuhan terbesar roh.
89:5.3 (979.2) Kanibalisme dulunya hampir-hampir menyeluruh di antara bangsa-bangsa yang berevolusi. Orang Sangik semua kanibalis, tapi aslinya orang Andonit tidak, tidak juga orang Nodit dan Adamit; begitu pula orang Andit bukan kanibal, kecuali setelah mereka telah terlalu bercampur dengan ras-ras evolusioner.
89:5.4 (979.3) Selera untuk daging manusia itu bertumbuh. Setelah diawali melalui kelaparan, persahabatan, dendam, atau ritual keagamaan, memakan daging manusia berlanjut menjadi kebiasaan kanibal. Memakan-manusia itu telah muncul melalui kelangkaan pangan, meskipun hal ini jarang menjadi alasan yang mendasarinya. Namun demikian, orang Eskimo dan Andonit awal jarang menjadi kanibal kecuali pada saat kelaparan. Para orang merah, terutama di Amerika Tengah, adalah kanibal. Pernah menjadi praktek umum para ibu primitif untuk membunuh dan memakan anak-anak mereka sendiri dalam rangka memperbarui kekuatan yang hilang selama melahirkan, dan di Queensland anak pertama masih sering dibunuh dan dimakan seperti demikian. Dalam masa-masa belakangan ini kanibalisme telah sengaja dipakai oleh banyak suku Afrika sebagai tindakan perang, semacam ketakutan yang dapat digunakan untuk meneror tetangga-tetangga mereka.
89:5.5 (979.4) Beberapa kanibalisme dihasilkan dari kemerosotan stok yang dulunya unggul, tapi hal itu sebagian besar umum di kalangan ras evolusioner. Memakan manusia datang pada saat manusia mengalami emosi yang intens dan pahit mengenai musuh-musuh mereka. Makan daging manusia menjadi bagian dari upacara khidmat untuk balas dendam; diyakini bahwa arwah musuh bisa, dengan cara ini, dihancurkan atau dilebur dengan arwah si pemakannya. Pernah menjadi keyakinan luas bahwa penyihir memperoleh kuasa-kuasa mereka dengan memakan daging manusia.
89:5.6 (979.5) Beberapa kelompok pemakan-manusia mengkonsumsi hanya anggota suku mereka sendiri, suatu pengembangbiakan rohani semu yang dimaksudkan untuk menonjolkan solidaritas kesukuan. Namun mereka juga makan musuh untuk membalas dendam dengan gagasan untuk memperoleh kekuatan musuh mereka. Dianggap suatu kehormatan bagi jiwa seorang teman atau sesama suku jika tubuhnya dimakan, sedangkan tidak lebih dari hukuman semata-mata jika melahap seorang musuh. Pikiran orang liar tidak berkeinginan untuk menjadi konsisten.
89:5.7 (979.6) Di antara beberapa suku, orang tua-orang tua yang sudah lanjut usia akan berusaha untuk dimakan oleh anak-anak mereka; di antara suku-suku yang lain merupakan kebiasaan untuk menghindari makan keluarga dekat; jasad mereka dijual atau ditukar dengan jasad orang asing. Terjadi perdagangan yang cukup besar wanita dan anak-anak yang telah digemukkan untuk dipotong. Ketika penyakit atau perang gagal mengendalikan populasi, surplus itu dimakan begitu saja.
89:5.8 (979.7) Kanibalisme telah secara bertahap menghilang karena pengaruh-pengaruh berikut ini:
89:5.9 (979.8) 1. Kanibalisme itu kadang-kadang menjadi upacara komunal, pemikulan tanggung jawab kolektif untuk menjatuhkan hukuman mati ke atas seorang anggota suku. Rasa bersalah menumpahkan darah berhenti menjadi kejahatan ketika semua ikut serta, masyarakat ikut serta. Kanibalisme yang terakhir di Asia adalah memakan penjahat yang dieksekusi ini.
89:5.10 (979.9) 2. Hal ini sangat awal menjadi ritual keagamaan, namun pertumbuhan rasa takut arwah tidak selalu bekerja untuk mengurangi makan-manusia ini.
89:5.11 (979.10) 3. Akhirnya hal itu berkembang ke titik dimana hanya bagian-bagian tubuh tertentu yang dimakan, bagian-bagian yang dianggap berisi jiwa atau bagian dari roh. Minum darah menjadi umum, dan menjadi kebiasaan untuk mencampur bagian tubuh “yang bisa dimakan” dengan obat-obatan.
89:5.12 (980.1) 4. Hal ini menjadi terbatas pada laki-laki; perempuan dilarang makan daging manusia.
89:5.13 (980.2) 5. Hal itu berikutnya terbatas pada para pemimpin, imam, dan dukun.
89:5.14 (980.3) 6. Kemudian kanibalisme itu menjadi tabu di antara suku-suku yang lebih tinggi. Tabu terhadap makan-manusia itu berasal dari Dalamatia dan perlahan-lahan menyebar ke seluruh dunia. Orang Nodit menganjurkan kremasi sebagai sarana memerangi kanibalisme karena pernah suatu kali menjadi praktek umum untuk menggali mayat yang dikubur dan memakannya.
89:5.15 (980.4) 7. Pengorbanan manusia memperdengarkan lonceng kematian terhadap kanibalisme. Daging manusia karena menjadi makanan manusia atasan, para kepala, daging itu akhirnya disediakan untuk roh-roh yang lebih tinggi lagi; maka dengan demikian persembahan pengorbanan manusia secara efektif menghentikan kanibalisme, kecuali di antara suku-suku terendah. Ketika pengorbanan manusia sepenuhnya sudah mapan, makan-manusia menjadi tabu; daging manusia adalah makanan hanya untuk para dewa; manusia bisa makan hanya sedikit potongan seremonial kecil, suatu sakramen.
89:5.16 (980.5) Akhirnya hewan pengganti mulai dipakai secara umum untuk keperluan korban, dan bahkan di antara suku lebih terbelakang kebiasaan makan anjing sangat mengurangi makan orang. Anjing adalah hewan peliharaan yang pertama dan dihargai tinggi baik sebagai peliharaan maupun sebagai makanan.
89:6.1 (980.6) Pengorbanan manusia adalah akibat tidak langsung dari kanibalisme sekaligus juga menjadi obat penyembuhnya. Memberikan roh pendamping ke dunia roh juga menyebabkan berkurangnya makan-manusia karena tidak pernah menjadi kebiasaan untuk makan korban-korban kematian ini. Tidak ada ras yang telah sepenuhnya bebas dari praktek pengorbanan manusia dalam beberapa bentuk dan pada suatu waktu, meskipun orang Andonit, Nodit, dan Adamit adalah yang paling sedikit kecanduan pada kanibalisme.
89:6.2 (980.7) Pengorbanan manusia telah menjadi nyaris menyeluruh; hal itu bertahan dalam adat keagamaan orang Cina, Hindu, Mesir, Ibrani, Mesopotamia, Yunani, Romawi, dan banyak bangsa lain, bahkan pada akhir-akhir ini di antara suku-suku terkebelakang Afrika dan Australia. Orang Indian Amerika yang kemudian memiliki peradaban yang baru muncul dari kanibalisme dan, karena itu, berkubang dalam pengorbanan manusia, terutama di Amerika Tengah dan Selatan. Orang Kasdim (Chaldean) adalah di antara yang pertama meninggalkan pengorbanan manusia untuk acara-acara biasa, menggantikannya dengan hewan. Sekitar dua ribu tahun yang lalu seorang kaisar Jepang yang lembut hati memperkenalkan patung tanah liat untuk menggantikan pengorbanan manusia, namun kurang dari seribu tahun yang lalu barulah pengorbanan ini lenyap di Eropa utara. Di antara suku-suku terbelakang tertentu, pengorbanan manusia itu masih dijalankan oleh para relawan, sejenis bunuh diri keagamaan atau ritual. Seorang dukun pernah memerintahkan pengorbanan seorang tua yang sangat terhormat dari suku tertentu. Rakyat memberontak; mereka tidak mau patuh. Lalu si orang tua itu menyuruh anaknya sendiri menghabisi dia; orang-orang kuno benar-benar percaya adat ini.
89:6.3 (980.8) Tidak ada pengalaman tercatat yang lebih tragis dan menyedihkan, menggambarkan pertentangan yang menyayat hati antara kebiasaan agama kuno dan dihormati, melawan tuntutan kemajuan peradaban yang bertentangan, daripada kisah Ibrani tentang Yefta dan putri satu-satunya. Seperti kebiasaan umum, orang yang bermaksud baik ini telah membuat sumpah bodoh, telah tawar-menawar dengan “dewa pertempuran,” setuju untuk membayar harga tertentu untuk kemenangan atas musuh-musuhnya. Dan harga ini adalah untuk membuat pengorbanan atas siapa yang pertama kali keluar dari rumahnya untuk bertemu dengannya ketika ia kembali ke rumahnya. Yefta berpikir bahwa salah satu budak terpercayanya akan siap untuk menyambutnya, namun ternyata putri dan anak tunggalnya yang keluar untuk menyambutnya pulang. Dan, bahkan pada zaman akhir dan di antara orang-orang yang dianggap beradab itu, si gadis cantik ini, setelah dua bulan meratapi nasibnya, benar-benar dipersembahkan sebagai pengorbanan manusia oleh ayahnya, dan dengan persetujuan dari sesama sukunya. Dan semua ini dilakukan meskipun ada aturan ketat Musa yang melarang persembahan korban manusia. Namun pria dan wanita itu kecanduan membuat sumpah-sumpah bodoh dan tidak perlu, dan orang-orang zaman dulu memegang semua janji tersebut sebagai sangat suci.
89:6.4 (981.1) Pada zaman dahulu, ketika sebuah bangunan baru untuk tujuan apapun dimulai, menjadi kebiasaan untuk membunuh seorang manusia sebagai “pengorbanan dasar.” Hal ini menyediakan sesosok roh arwah untuk mengawasi dan melindungi bangunan itu. Ketika orang Cina bersiap untuk mengecor sebuah lonceng, adat menyuruh pengorbanan setidaknya satu gadis untuk tujuan meningkatkan nada dari lonceng itu; gadis yang dipilih dilemparkan hidup-hidup ke dalam logam cair.
89:6.5 (981.2) Lama menjadi praktek dari banyak kelompok untuk mengubur budak hidup-hidup ke dalam tembok-tembok yang penting. Pada masa-masa kemudian suku-suku Eropa utara menggantikan kebiasaan mengubur orang-orang hidup dalam dinding bangunan baru itu dengan penembokan bayangan seorang yang lewat. Orang Cina menguburkan dalam sebuah dinding para pekerja yang meninggal saat membangunnya.
89:6.6 (981.3) Seorang raja kecil di Palestina, waktu membangun tembok-tembok Yerikho, “membayarkan nyawa Abiram, anaknya yang sulung, ia meletakkan dasar kota itu, dan dengan membayarkan nyawa Segub, anaknya yang bungsu, ia memasang pintu gerbangnya.” Pada masa yang baru-baru ini, tidak hanya si ayah ini memasukkan dua putranya itu hidup-hidup dalam lubang fondasi gerbang kota, tetapi tindakannya juga dicatat sebagai “sesuai dengan firman Tuhan.” Musa telah melarang pengorbanan fondasi ini, tetapi orang Israel kembali lagi pada hal itu segera setelah kematiannya. Upacara abad kedua puluh menimbun pernak-pernik dan sesaji di batu penjuru gedung baru adalah sisa-sisa dari pengorbanan fondasi primitif ini.
89:6.7 (981.4) Lama menjadi kebiasaan banyak bangsa untuk mempersembahkan buah-buahan pertama kepada roh-roh. Dan ketaatan ibadah ini, sekarang lebih atau kurangnya menjadi simbolis, semua adalah peninggalan upacara awal yang melibatkan pengorbanan manusia. Gagasan untuk menawarkan anak sulung sebagai korban tersebar luas di antara orang kuno, khususnya di kalangan orang Fenisia, yang paling akhir meninggalkan hal itu. Biasa dikatakan saat mengorbankan, “hidup untuk hidup.” Sekarang kamu mengatakan pada kematian, “debu kembali menjadi debu.”
89:6.8 (981.5) Kejadian tentang Abraham yang berniat untuk mengorbankan anaknya Ishak, meskipun hal itu mengejutkan bagi kepekaan perasaan orang beradab, hal itu bukan ide baru atau aneh bagi orang-orang pada zaman itu. Lama menjadi praktek umum bagi para ayah, pada saat-saat stres emosional yang besar, untuk mengorbankan putra sulung mereka. Banyak bangsa memiliki tradisi serupa dengan cerita ini, karena pernah ada keyakinan mendunia dan mendalam bahwa perlu untuk mempersembahkan korban manusia bila sesuatu yang luar biasa atau tidak lazim terjadi.
89:7.1 (981.6) Musa berusaha untuk mengakhiri pengorbanan manusia dengan meresmikan tebusan sebagai penggantinya. Ia menetapkan suatu jadwal sistematis yang memungkinkan bangsanya untuk melepaskan diri dari akibat terburuk dari sumpah-sumpah ceroboh dan bodoh mereka itu. Tanah, harta, dan anak-anak dapat ditebus sesuai dengan biaya yang ditetapkan, yang dapat dibayarkan kepada para imam. Kelompok-kelompok yang tidak lagi mengorbankan anak sulung segera memiliki keuntungan besar atas para tetangga mereka yang kurang maju yang terus melanjutkan perbuatan mengerikan ini. Banyak suku-suku terbelakang seperti itu yang tidak hanya sangat diperlemah karena kehilangan anak-anak lelaki ini, tetapi bahkan suksesi kepemimpinan sering terputus karenanya.
89:7.2 (982.1) Suatu pertumbuhan dari berlalunya pengorbanan anak adalah kebiasaan mengoleskan darah di pintu rumah untuk perlindungan anak sulung. Hal ini sering dilakukan sehubungan dengan salah satu hari raya suci tahunan, dan upacara ini pernah dijumpai di sebagian besar dunia dari Meksiko sampai ke Mesir.
89:7.3 (982.2) Bahkan setelah sebagian besar kelompok menghentikan pembunuhan ritual anak-anak, menjadi kebiasaan untuk membuang seorang bayi sendirian, jauh di padang gurun atau dalam perahu kecil di atas air. Jika si anak itu selamat, dianggap bahwa para dewa telah campur tangan untuk menjaga dia, seperti dalam tradisi Sargon, Musa, Koresh (Cyrus), dan Romulus. Lalu datanglah praktek mendedikasikan putra sulung sebagai yang dikuduskan atau dikorbankan, yang memungkinkan mereka untuk tumbuh besar dan kemudian mengasingkan mereka sebagai pengganti kematian; hal ini adalah asal dari kolonisasi atau penjajahan. Bangsa Romawi menganut adat ini dalam rancangan kolonisasi mereka.
89:7.4 (982.3) Banyak hubungan-hubungan aneh antara kelonggaran seks dengan ibadah primitif memiliki asal-usulnya sehubungan dengan pengorbanan manusia. Pada zaman dahulu, jika seorang wanita bertemu pemburu-kepala, ia bisa menebus hidupnya dengan penyerahan seksual. Kemudian, seorang gadis yang dipersembahkan kepada para dewa sebagai korban boleh memilih untuk menebus hidupnya dengan menyerahkan tubuhnya selama hidupnya untuk layanan seks suci di tempat ibadah; dengan cara ini ia bisa mendapatkan uang penebusan dirinya. Orang kuno menganggap sebagai sangat terhormat untuk berhubungan seks dengan seorang wanita yang berbuat demikian untuk menebus hidupnya. Merupakan upacara keagamaan untuk berpasangan dengan gadis-gadis suci ini, dan selain itu, seluruh ritual ini memberikan alasan yang dapat diterima untuk kepuasan seksual yang biasa sehari-hari. Ini adalah jenis halus menipu diri sendiri dimana para gadis dan pasangan mereka senang melakukannya pada diri mereka. Adat istiadat selalu menyeret di belakang kemajuan evolusi peradaban, sehingga memberikan pengukuhan bagi praktek-praktek seks lebih awal dan lebih liar pada ras-ras yang berevolusi itu.
89:7.5 (982.4) Pelacuran kuil akhirnya menyebar ke seluruh Eropa selatan dan Asia. Uang yang diperoleh oleh para pelacur kuil dianggap suci di antara semua bangsa—hadiah mulia untuk dipersembahkan kepada para dewa. Jenis-jenis tertinggi wanita memadati pasar seks kuil dan mengabdikan pendapatan mereka untuk semua jenis layanan suci dan pekerjaan untuk kebaikan orang banyak. Banyak wanita dari kelas yang lebih baik mengumpulkan mahar kawin mereka melalui layanan seks sementara di kuil-kuil, dan kebanyakan pria lebih suka untuk memiliki wanita tersebut sebagai istri.
89:8.1 (982.5) Penebusan dengan pengorbanan dan pelacuran kuil pada kenyataannya adalah modifikasi dari pengorbanan manusia. Berikutnya datanglah pengorbanan pura-pura para putri. Upacara ini terdiri dari pengucuran darah, dengan dedikasi untuk keperawanan seumur hidup, dan merupakan reaksi moral terhadap pelacuran kuil lama. Dalam masa yang lebih belakangan para perawan itu mengabdikan diri mereka untuk layanan memelihara api kuil suci.
89:8.2 (982.6) Orang-orang akhirnya memiliki gagasan bahwa persembahan bagian tertentu tubuh bisa menggantikan pengorbanan manusia penuh yang sebelumnya. Mutilasi fisik juga dianggap sebagai pengganti yang dapat diterima. Rambut, kuku, darah, dan bahkan jari tangan dan jari kaki dikorbankan. Ritus sunat kuno yang kemudian dan hampir-hampir menyeluruh itu adalah perkembangan dari kultus pengorbanan parsial tersebut; sunat itu murni pengorbanan, tanpa pikiran tentang kebersihan yang dikaitkan. Pria disunat, perempuan ditindik telinga mereka.
89:8.3 (983.1) Selanjutnya menjadi kebiasaan untuk mengikat jari bersama-sama bukannya memotongnya. Mencukur kepala dan memotong rambut juga bentuk ketaatan beragama. Terjadinya kasim itu pada awalnya merupakan modifikasi dari ide pengorbanan manusia. Melubangi hidung dan bibir masih dipraktekkan di Afrika, dan tato merupakan evolusi artistik dari kebiasaan kasar melukai tubuh yang lebih awal ini.
89:8.4 (983.2) Adat pengorbanan itu akhirnya menjadi berkaitan, sebagai akibat dari kemajuan ajaran, dengan gagasan tentang perjanjian. Akhirnya, para dewa dipahami sebagai memasuki perjanjian nyata dengan manusia; dan ini merupakan langkah besar dalam stabilisasi agama. Hukum, suatu perjanjian, menggantikan keberuntungan, ketakutan, dan takhyul.
89:8.5 (983.3) Manusia tidak akan pernah bisa bermimpi untuk masuk dalam sebuah kontrak dengan Deitas sampai konsepnya tentang Tuhan telah maju ke tingkat dimana para pengendali alam semesta dipandang sebagai bisa diandalkan. Dan ide awal manusia tentang Tuhan itu begitu antropomorfis (menyerupai manusia) sehingga ia tidak mampu membayangkan Deitas yang bisa diandalkan, sampai manusia itu sendiri menjadi relatif bisa diandalkan, bermoral, dan beretika.
89:8.6 (983.4) Namun gagasan membuat perjanjian dengan para dewa itu memang akhirnya tiba. Manusia yang berevolusi itu akhirnya mencapai martabat moral sedemikian sehingga ia berani tawar-menawar dengan dewa-dewanya. Maka urusan mempersembahkan korban itu secara bertahap berkembang menjadi permainan tawar-menawar filosofis manusia dengan Tuhan. Dan semua ini merupakan perangkat baru untuk menjamin terhadap nasib buruk atau, lebih tepatnya, suatu teknik yang disempurnakan untuk pembelian lebih pasti terhadap kemakmuran. Jangan memegang gagasan keliru bahwa pengorbanan-pengorbanan awal ini adalah pemberian gratis bagi para dewa, suatu persembahan spontan terimakasih atau syukur; hal-hal itu bukan ekspresi penyembahan yang sejati.
89:8.7 (983.5) Bentuk primitif doa itu tidak lebih dan tidak kurang adalah tawar-menawar dengan roh-roh, suatu perdebatan dengan para dewa. Doa itu adalah semacam pembarteran dimana permohonan dan bujukan ditukar oleh sesuatu yang lebih nyata dan mahal. Berkembangnya perdagangan bangsa-bangsa telah menanamkan jiwa dagang dan telah mengembangkan kelihaian barter; dan sekarang sifat-sifat ini mulai muncul dalam metode ibadah manusia. Dan sebagaimana beberapa orang adalah pedagang yang lebih baik daripada yang lain, demikian pula beberapa orang dianggap sebagai pendoa yang lebih baik daripada yang lain. Doa orang yang benar dijunjung tinggi. Orang yang benar adalah orang yang telah membayar semua pertanggung-jawaban kepada roh-roh, telah sepenuhnya melakukan setiap kewajiban ritual kepada para dewa.
89:8.8 (983.6) Doa yang mula-mula itu sulit disebut sebagai penyembahan; doa mula-mula itu adalah permohonan tawar menawar untuk kesehatan, kekayaan, dan kehidupan. Dan dalam banyak hal doa-doa itu tidak banyak berubah dengan berjalannya waktu. Doa-doa itu masih dibaca dari buku, diucapkan secara formal, dan ditulis di tempat tertentu pada roda-roda doa dan untuk gantungan di pohon-pohon, dimana hembusan angin akan menyelamatkan manusia dari kesulitan untuk menghembuskan napasnya sendiri.
89:9.1 (983.7) Pengorbanan manusia, pada sepanjang perjalanan evolusi ritual orang Urantia, telah maju dari urusan berdarah memakan manusia ke tingkat yang lebih tinggi dan lebih simbolis. Ritual awal pengorbanan melahirkan upacara-upacara sakramen yang belakangan. Pada masa-masa yang lebih baru, imam saja yang akan makan sedikit dari korban manusia atau setetes darah manusia, dan kemudian semua akan makan hewan pengganti. Ide-ide awal tebusan, penebusan, dan perjanjian ini telah berevolusi menjadi ibadah yang bersifat sakramen di kemudian hari. Dan semua evolusi upacara ini telah memberikan pengaruh mensosialisasikan yang kuat.
89:9.2 (984.1) Sehubungan dengan kultus Bunda Tuhan, di Meksiko dan dimana-mana, suatu sakramen roti dan anggur itu akhirnya digunakan sebagai pengganti daging dan darah dari pengorbanan manusia yang lebih lama. Orang Ibrani lama mempraktekkan ritual ini sebagai bagian dari upacara Paskah mereka, dan dari upacara inilah versi sakramen Kristen kemudian berasal.
89:9.3 (984.2) Persaudaraan sosial kuno didasarkan pada ritus minum darah; persaudaraan Yahudi awal adalah urusan darah korban. Paulus mulai membangun sebuah kultus Kristen baru di atas “ darah perjanjian yang kekal.” Dan meskipun ia mungkin secara tidak perlu telah membebani Kekristenan dengan ajaran tentang darah dan pengorbanan, namun ia sekali dan untuk selamanya mengakhiri doktrin penebusan melalui korban manusia atau binatang. Kompromi teologisnya menunjukkan bahwa bahkan wahyu itupun harus tunduk terhadap kontrol evolusi yang bertahap. Menurut Paulus, Kristus menjadi pengorbanan manusia yang terakhir dan sepenuhnya mencukupi; Hakim ilahi itu sekarang sepenuhnya dan selamanya dipuaskan.
89:9.4 (984.3) Maka, setelah era-era panjang kultus tentang pengorbanan telah berkembang menjadi kultus tentang sakramen. Demikianlah sakramen agama modern adalah penerus yang sah dari upacara awal pengorbanan manusia yang mengerikan dan ritual kanibalisme yang sebelumnya lagi. Banyak yang masih didasarkan pada darah untuk keselamatan, tetapi hal itu setidaknya telah menjadi kiasan, simbolis, dan mistis.
89:10.1 (984.4) Manusia purba hanya mencapai kesadaran berkenan pada Tuhan melalui pengorbanan. Manusia modern harus mengembangkan teknik-teknik baru untuk mencapai kesadaran diri akan keselamatan. Kesadaran akan dosa tetap bertahan dalam pikiran manusia fana, tetapi pola-pola pikir keselamatan dari sana telah menjadi usang dan kuno. Kenyataan akan kebutuhan rohani masih ada, namun kemajuan intelektual telah menghancurkan cara lama untuk memperoleh perdamaian dan penghiburan bagi batin dan jiwa.
89:10.2 (984.5) Dosa harus didefinisikan lagi sebagai ketidaksetiaan yang disengaja pada Deitas. Ada tingkatan ketidaksetiaan: loyalitas parsial yang tanpa keputusan; loyalitas terbagi karena pertentangan; loyalitas sekarat karena ketidakpedulian; dan kematian loyalitas yang diperagakan dalam pengabdian terhadap ideal-ideal yang tanpa Tuhan.
89:10.3 (984.6) Rasa atau perasaan bersalah adalah kesadaran akan pelanggaran adat istiadat; perasaan itu belum tentu dosa. Tidak ada dosa yang sebenarnya tanpa adanya ketidaksetiaan yang disengaja kepada Deitas.
89:10.4 (984.7) Kemungkinan tentang pengakuan rasa bersalah adalah lencana perbedaan transenden bagi umat manusia. Ini tidak menandakan manusia sebagai jahat melainkan membuat dia berbeda sebagai makhluk yang memiliki potensi menuju keagungan dan kemuliaan yang terus menaik. Rasa ketidaklayakan tersebut adalah stimulus awal yang akan mengarah dengan cepat dan pasti kepada penaklukan iman yang mengubahkan batin fana itu naik ke tingkat-tingkat tinggi kemuliaan moral, wawasan kosmis, dan hidup rohani; dengan demikian semua makna keberadaan manusia diubah dari yang temporal kepada yang kekal, dan semua nilai-nilai itu diangkat dari yang manusiawi menuju kepada yang ilahi.
89:10.5 (984.8) Pengakuan dosa adalah penyangkalan yang gagah berani terhadap ketidaksetiaan, namun hal ini tidak berarti meringankan dampak ruang-waktu dari ketidaksetiaan tersebut. Namun pengakuan dosa— pengakuan yang jujur tentang sifat dosa itu—sangatlah penting untuk pertumbuhan keagamaan dan kemajuan rohani.
89:10.6 (985.1) Pengampunan dosa oleh Deitas adalah pembaharuan hubungan kesetiaan setelah periode dalam kesadaran manusia terjadi jeda dalam hubungan tersebut sebagai dampak dari pemberontakan yang sengaja. Pengampunan tidaklah harus dicari, hanya cukup diterima sebagai kesadaran akan terbentuknya kembali hubungan kesetiaan antara ciptaan dan Pencipta. Dan semua anak Tuhan yang setia itu bahagia, senang melayani, dan selalu maju dalam kenaikan ke Firdaus.
89:10.7 (985.2) [Disampaikan oleh sesosok Bintang Kejora yang Cemerlang dari Nebadon.]
Buku Urantia
Makalah 90
90:0.1 (986.1) EVOLUSI ibadah keagamaan berkembang dari penenangan, penghindaran, pengusiran, pemaksaan, pendamaian, dan penyuapan, kepada pengorbanan, penebusan, dan penyelamatan. Teknik ritual keagamaan itu bergerak dari bentuk-bentuk kultus primitif melalui berhala-berhala ke sihir dan mujizat; dan sementara ritual menjadi lebih kompleks sebagai tanggapan terhadap konsep manusia yang semakin kompleks mengenai alam supermaterial, tidak terhindarkan lagi teknik ritual keagamaan itu didominasi oleh para tabib, dukun, dan imam atau pendeta.
90:0.2 (986.2) Dalam konsep manusia primitif yang terus maju, dunia roh pada akhirnya dianggap sebagai tidak responsif pada manusia biasa. Hanya yang luar biasa di antara manusia itulah yang bisa didengar para dewa; hanya laki-laki atau perempuan yang luar biasa yang dapat didengar oleh roh-roh. Agama dengan demikian masuk pada tahap baru, suatu tahap dimana secara bertahap agama menjadi diwakilkan atau ditangan-keduakan; selalu saja ada tabib, dukun, atau imam berada di tengah antara pemeluk agama dan objek pemujaan. Dan hari ini kebanyakan sistem keyakinan agama yang terorganisir di Urantia sedang melewati tingkat perkembangan evolusioner ini.
90:0.3 (986.3) Agama evolusioner lahir dari rasa takut yang sederhana dan maha kuat, ketakutan yang melanda melalui pikiran manusia ketika dihadapkan pada yang tidak diketahui, yang tidak bisa dijelaskan, dan yang tidak bisa dipahami. Agama pada akhirnya mencapai kesadaran sederhana yang mendalam tentang suatu kasih yang maha kuat, kasih yang menyapu tak tertahankan melalui jiwa manusia itu ketika terbuka matanya pada konsepsi tentang kasih sayang tak terbatas dari Bapa Semesta untuk anak-anak alam semesta. Namun di antara evolusi keagamaan yang awal dan penyempurnaannya, di antara keduanya ada zaman panjang para dukun, yang berani berdiri antara manusia dan Tuhan sebagai perantara, penafsir, dan pensyafaat.
90:1.1 (986.4) Dukun adalah tabib peringkat tertinggi, orang pujaan dalam upacara, dan pribadi fokus untuk semua praktek agama evolusioner. Dalam banyak kelompok, dukun melebihi pangkat kepala perang, menandai permulaan dominasi gereja atas negara. Dukun kadang-kadang berfungsi sebagai imam dan bahkan sebagai raja-imam. Beberapa suku yang belakangan memiliki keduanya, tabib-dukun (pelihat) maupun imam-dukun yang belakangan muncul. Dan dalam banyak kasus jabatan dukun menjadi turun-temurun.
90:1.2 (986.5) Karena di zaman dahulu segala sesuatu yang abnormal dianggap berasal karena kerasukan roh, maka suatu kelainan mental atau fisik yang mencolok merupakan syarat untuk menjadi seorang tabib. Banyak dari lelaki ini menderita epilepsi, banyak wanitanya menderita sakit syaraf atau histeria, dan dua jenis ini menyumbang cukup banyak ilham kuno demikian pula kerasukan roh dan setan. Banyak juga imam-imam yang paling awal ini adalah dari golongan yang telah disebut sebagai paranoid.
90:1.3 (987.1) Meskipun mereka mungkin telah berlatih penipuan dalam urusan-urusan kecil, sebagian besar dukun percaya fakta bahwa mereka itu kerasukan roh. Wanita yang mampu menceburkan diri mereka masuk keadaan trans atau serangan ayan menjadi dukun-dukun perempuan yang berkuasa; kemudian, wanita-wanita tersebut menjadi nabiah dan medium atau cenayang roh. Trans sakit ayan mereka itu biasanya mencakup apa yang dikatakan komunikasi dengan arwah orang mati. Banyak dukun perempuan yang juga penari profesional.
90:1.4 (987.2) Tidak semua dukun menipu diri mereka sendiri; banyak yang adalah penipu yang lihai dan cakap. Sementara profesi itu berkembang, seorang pemula diharuskan untuk tugas magang sepuluh tahun penuh kesulitan dan penyangkalan diri untuk memenuhi syarat sebagai seorang tabib. Para dukun mengembangkan mode pakaian profesional dan pura-pura berperilaku misterius. Mereka sering menggunakan obat-obatan (narkoba) untuk menginduksi keadaan badani tertentu yang akan membuat orang suku terkesan dan takjub. Kemahiran sulap tangan dianggap sebagai adikodrati oleh rakyat kebanyakan, dan bicara dengan suara perut pertama kali digunakan oleh para imam yang cerdik. Banyak dukun kuno tanpa sengaja terjerumus ke hipnotisme; yang lainnya menginduksi otohipnosis dengan berlama-lama menatap pusar mereka.
90:1.5 (987.3) Meskipun banyak yang memakai trik-trik dan penipuan ini, namun reputasi mereka sebagai sebuah kelas, didirikan pada prestasi yang kelihatan nyata. Ketika seorang dukun gagal dalam usahanya, jika ia tidak bisa mengajukan alasan yang masuk akal, dia bisa diturunkan jabatannya atau dibunuh. Dengan demikian dukun-dukun yang jujur sejak dari awal musnah; hanya para aktor yang cerdik yang selamat.
90:1.6 (987.4) Perdukunan itulah yang mengambil pimpinan eksklusif urusan suku dari tangan yang tua dan yang kuat dan menaruhnya di tangan mereka yang cerdik, yang pintar, dan yang berpandangan jauh.
90:2.1 (987.5) Memanggil roh adalah prosedur yang sangat presisi dan sangat rumit, dapat dibandingkan dengan tatacara gereja masa kini yang diselenggarakan dalam bahasa kuno. Umat manusia sangat awal mencari bantuan supramanusia, untuk pewahyuan, dan orang-orang percaya bahwa dukun benar-benar menerima wahyu (wangsit) tersebut. Meskipun para dukun memanfaatkan kekuatan sugesti yang besar dalam pekerjaan mereka, hal itu hampir selalu sugesti negatif; hanya dalam waktu baru-baru ini teknik sugesti positif digunakan. Pada awal perkembangan profesi mereka para dukun mulai mengkhususkan diri dalam pekerjaan seperti membuat hujan, menyembuhkan penyakit, dan menyelidiki kejahatan. Namun demikian, menyembuhkan penyakit ini bukan fungsi utama seorang tabib perdukunan; lebih tepatnya, fungsi utamanya adalah untuk mengetahui dan mengendalikan risiko bahaya-bahaya hidup.
90:2.2 (987.6) Ilmu hitam kuno, yang keagamaan maupun yang sekuler, disebut ilmu putih ketika dipraktekkan oleh para imam, pelihat, dukun, atau tabib. Para praktisi ilmu hitam disebut tukang tenung, penyihir, tukang santet, penjampi-jampi, pemanggil arwah, penyulap, dan peramal. Seiring waktu berlalu, semua yang diklaim sebagai kontak dengan yang adikodrati tersebut itu diklasifikasikan sebagai ilmu sihir atau ilmu perdukunan.
90:2.3 (987.7) Ilmu sihir mencakup sihir yang dikerjakan oleh roh-roh yang sebelumnya, yang tidak teratur, dan yang tidak dikenal itu; ilmu perdukunan berhubungan dengan keajaiban yang dilakukan oleh roh dan dewa-dewi yang biasa dan dikenali di suku itu. Di kemudian hari penyihir menjadi dikaitkan dengan iblis, dan dengan demikian panggung diatur untuk banyak pertunjukan intoleransi keagamaan yang relatif baru-baru ini. Sihir adalah agama pada banyak suku-suku primitif.
90:2.4 (987.8) Para dukun percaya sekali bahwa gunanya peluang kebetulan (chance) itu sebagai penyataan dari kehendak roh-roh; mereka sering membuang undi untuk sampai pada keputusan. Tetap bertahannya di zaman modern kecenderungan untuk pengundian ini digambarkan, tidak hanya dalam banyak permainan peluang untung-untungan, tetapi juga dalam lagu “hom-pim-pa” yang terkenal itu. Dulu, orang yang terkena harus mati; sekarang, dialah yang keluardalam permainan anak-anak tertentu. Apa yang merupakan urusan serius bagi manusia primitif telah bertahan sebagai hiburan untuk anak modern.
90:2.5 (988.1) Para tabib menaruh kepercayaan besar dalam tanda-tanda dan isyarat, seperti, “Dan bila engkau mendengar bunyi derap langkah di puncak pohon-pohon kertau itu, maka haruslah engkau bertindak cepat.” Sangat awal dalam sejarah ras para dukun mengalihkan perhatian mereka ke bintang-bintang. Astrologi primitif adalah keyakinan dan praktek seluruh dunia; menafsirkan mimpi juga menjadi tersebar luas. Semua ini segera diikuti oleh penampilan para dukun perempuan temperamental yang mengaku dapat berkomunikasi dengan roh-roh orang mati.
90:2.6 (988.2) Meskipun berasal dari zaman kuno, para pembuat hujan, atau dukun cuaca, telah bertahan terus sepanjang masa. Kekeringan parah berarti kematian pada petani mula-mula; kontrol cuaca adalah sasaran dari banyak sihir kuno. Manusia beradab masih membuat cuaca sebagai topik umum pembicaraan. Masyarakat dahulu semua percaya pada kuasa dukun sebagai pembuat hujan, tetapi menjadi kebiasaan untuk membunuhnya kalau ia gagal, kecuali ia bisa menawarkan alasan yang bisa diterima untuk menjelaskan kegagalannya.
90:2.7 (988.3) Lagi dan lagi para Kaisar melarang para astrolog, tetapi mereka selalu kembali karena kepercayaan orang banyak pada kemampuan mereka. Mereka tidak bisa diusir, dan bahkan pada abad keenam belas Masehi para pemimpin gereja dan negara Barat adalah patron pelindung astrologi. Ribuan orang yang dianggap cerdas masih percaya bahwa seseorang dapat dilahirkan di bawah kekuasaan bintang yang beruntung atau tidak beruntung; bahwa jajaran posisi benda-benda langit itu menentukan hasil berbagai petualangan di permukaan bumi. Para peramal nasib masih diikuti oleh orang-orang yang mudah percaya.
90:2.8 (988.4) Orang Yunani percaya akan kemanjuran nasihat peramal, orang Cina menggunakan sihir sebagai perlindungan terhadap roh-roh jahat, perdukunan berkembang subur di India, dan masih bertahan secara terang-terangan di Asia Tengah. Praktek tersebut baru saja ditinggalkan di sebagian besar dunia ini.
90:2.9 (988.5) Sekali-sekali, nabi dan guru-guru yang benar muncul untuk mencela dan membongkar perdukunan. Bahkan orang merah yang makin lenyap itu punya nabi seperti itu dalam beberapa ratus tahun terakhir, Shawnee Tenskwatawa, yang meramalkan gerhana matahari pada tahun 1806 dan mengecam kejahatan orang kulit putih. Banyak guru yang benar telah muncul di antara berbagai suku dan ras melalui era-era panjang sejarah evolusi. Mereka akan terus muncul untuk menantang para dukun atau imam dari setiap zaman yang menentang pendidikan umum dan berupaya untuk menggagalkan kemajuan ilmu pengetahuan.
90:2.10 (988.6) Dalam banyak hal dan dengan metode licik para dukun kuno menegakkan reputasi mereka sebagai suara Tuhan dan penjaga pemeliharaan Tuhan. Mereka memerciki bayi yang baru lahir dengan air dan memberikan nama atas mereka; mereka menyunat para laki-laki. Mereka memimpin semua upacara penguburan dan membuat pengumuman tentang sampainya orang mati dengan aman di negeri roh.
90:2.11 (988.7) Para imam dan tabib perdukunan sering menjadi sangat kaya melalui pertambahan berbagai bayaran mereka yang pura-pura sebagai persembahan kepada roh-roh. Tak jarang seorang dukun menumpuk hampir semua kekayaan materi sukunya. Setelah kematian seorang kaya, menjadi kebiasaan untuk membagi hartanya sama-sama antara dukun dan beberapa usaha publik atau amal. Praktek ini masih dijumpai di beberapa bagian Tibet, dimana setengah penduduk laki-laki termasuk dalam kelas yang tidak menghasilkan ini.
90:2.12 (989.1) Para dukun berpakaian bagus dan biasanya memiliki sejumlah istri; mereka adalah bangsawan yang pertama, yang dibebaskan dari semua pembatasan suku. Mereka sangat sering memiliki pikiran dan moral yang rendah. Mereka menekan para pesaing mereka dengan menjuluki mereka penyihir atau penenung dan sangat sering naik ke posisi-posisi pengaruh dan kekuasaan tersebut sehingga mereka mampu mendominasi para pemimpin atau raja.
90:2.13 (989.2) Manusia primitif menganggap dukun sebagai kejahatan yang diperlukan; mereka takut dukun tetapi tidak mencintainya. Manusia purba menghargai pengetahuan; mereka menghormati dan mengganjar kebijaksanaan. Dukun itu kebanyakan menipu, tetapi penghormatan untuk perdukunan juga menggambarkan harga premium yang ditaruh pada kebijaksanaan dalam evolusi ras.
90:3.1 (989.3) Karena manusia kuno menganggap dirinya dan lingkungan jasmaninya sebagai langsung responsif terhadap keinginan arwah dan kemauan roh-roh, maka tidak aneh bahwa agamanya begitu khusus hanya berhubungan dengan urusan-urusan materi. Manusia modern menangani masalah materinya secara langsung; orang modern mengenali bahwa materi itu responsif terhadap manipulasi cerdas dari pikiran. Manusia primitif demikian pula menginginkan untuk memodifikasi dan bahkan untuk mengontrol kehidupan dan energi-energi wilayah fisik; dan karena pemahaman kosmosnya yang terbatas membuatnya yakin bahwa arwah, roh, dan dewa-dewa itu secara pribadi dan langsung berurusan dengan kontrol rinci terhadap kehidupan dan materi, maka orang primitif secara logis mengarahkan upayanya untuk memenangkan berkah dan dukungan dari agen-agen supramanusia ini.
90:3.2 (989.4) Dilihat dari pandangan ini, banyak hal yang tidak bisa dijelaskan dan tidak rasional dalam kultus-kultus kuno itu dapat dimengerti. Upacara-upacara dari pemujaan adalah upaya manusia primitif untuk mengontrol dunia jasmani yang di dalamnya ia menemukan dirinya sendiri berada. Dan banyak dari upayanya diarahkan kepada sasaran untuk memperpanjang kehidupan dan menjamin kesehatan. Karena semua penyakit dan kematian itu sendiri pada awalnya dianggap sebagai fenomena roh, maka tak terelakkan bahwa para dukun, meskipun berfungsi sebagai tabib pengobatan dan imam, namun juga telah bekerja sebagai dokter dan ahli bedah.
90:3.3 (989.5) Pikiran primitif itu mungkin terkendala oleh kurangnya fakta-fakta, tetapi itu karena semua yang logis. Ketika orang-orang bijaksana mengamati penyakit dan kematian, mereka berusaha untuk menentukan penyebab dari kejadian ini, dan sesuai dengan pemahaman mereka, para dukun dan para ilmuwan itu telah mengemukakan teori-teori penderitaan berikut:
90:3.4 (989.6) 1. Arwah--pengaruh roh langsung. Hipotesis paling awal yang dikemukakan untuk penjelasan penyakit dan kematian adalah bahwa roh-roh menyebabkan penyakit dengan menarik jiwa keluar dari tubuh; jika jiwa itu gagal untuk kembali, kematian terjadi. Orang kuno itu begitu kuatir aksi jahat arwah penyebab penyakit itu sehingga orang yang sakit akan sering diasingkan bahkan tanpa makanan atau air. Terlepas dari dasar yang salah untuk keyakinan ini, mereka secara efektif telah mengisolasi individu yang menderita dan mencegah penyebaran penyakit menular.
90:3.5 (989.7) 2. Kekerasan--penyebab yang jelas. Penyebab beberapa kecelakaan dan kematian begitu mudah untuk dikenali sehingga hal-hal itu lebih awal dihapus dari kategori perbuatan arwah. Korban jiwa dan luka-luka yang menyertai perang, serangan hewan, dan sosok-sosok yang mudah dikenali lainnya dianggap sebagai kejadian alamiah. Namun lama dipercayai bahwa roh-roh masih bertanggung jawab karena penyembuhan yang tertunda atau infeksi luka karena sebab-akibat "alamiah" sekalipun. Jika tidak ada agen alamiah dapat ditemukan, arwah roh itu masih dianggap bertanggung jawab untuk penyakit dan kematian.
90:3.6 (990.1) Hari ini, di Afrika dan di tempat lain dapat ditemukan orang-orang primitif yang membunuh seseorang setiap kali ada kematian tanpa kekerasan terjadi. Tabib pengobatan mereka menunjukkan pihak yang bersalah. Jika seorang ibu meninggal saat melahirkan, anaknya segera dicekik -- hidup ganti hidup.
90:3.7 (990.2) 3. Sihir--pengaruh musuh. Banyak penyakit diduga disebabkan oleh tenung, aksi mata jahat dan tulang penunjuk (pointing bone) sihir. Pernah pada suatu waktu benar-benar berbahaya untuk menunjuk dengan jari pada siapa pun; hal itu sampai sekarang masih dianggap sebagai kurang ajar. Dalam kasus penyakit dan kematian yang tidak jelas, orang dahulu akan mengadakan pemeriksaan resmi, membedah mayat, dan menetapkan pada beberapa temuan sebagai penyebab kematian; jika tidak maka kematian itu disebabkan ilmu sihir, sehingga mengharuskan eksekusi penyihir yang bertanggung jawab untuk hal itu. Pemeriksaan koroner kuno ini menyelamatkan banyak hidup orang yang dianggap penyihir. Di antara beberapa suku diyakini bahwa seorang suku bisa mati sebagai akibat dari sihirnya sendiri, dalam kejadian itu tidak ada orang yang dituduh.
90:3.8 (990.3) 4. Dosa--hukuman untuk pelanggaran tabu. Dalam waktu relatif baru-baru ini telah dipercayai bahwa penyakit adalah hukuman atas dosa, secara pribadi atau bangsa. Di antara orang-orang yang sedang melintasi tingkat evolusi ini teori yang berlaku adalah bahwa seseorang tidak dapat menderita sakit kecuali orang itu telah melanggar suatu tabu. Menganggap penyakit dan penderitaan sebagai “anak panah dari Yang Mahakuasa tertancap pada tubuhku" adalah ciri khas keyakinan tersebut. Orang Cina dan Mesopotamia lama menganggap penyakit sebagai akibat dari tindakan setan jahat, meskipun orang-orang Kasdim juga menuding bintang-bintang sebagai penyebab penderitaan. Teori penyakit sebagai akibat murka ilahi ini masih lazim di kalangan banyak kelompok orang Urantia yang katanya beradab.
90:3.9 (990.4) 5. Penyebab alamiah. Umat manusia sangat lambat untuk mempelajari rahasia materi dari keterkaitan sebab akibat dalam domain fisik energi, materi, dan kehidupan. Orang Yunani kuno, karena berhasil mempertahankan tradisi ajaran Adamson, merupakan yang pertama yang mengakui bahwa semua penyakit adalah hasil dari penyebab alami. Perlahan dan pasti terbukanya era ilmiah itu menghancurkan teori kuno manusia tentang penyakit dan kematian. Demam adalah salah satu penyakit manusia pertama yang dihapus dari kategori gangguan gaib, dan secara progresif era ilmu pengetahuan telah mematahkan belenggu kebodohan yang begitu lama memenjarakan pikiran manusia. Pemahaman akan usia tua dan penyakit menular secara bertahap melenyapkan ketakutan manusia akan arwah, roh, dan dewa-dewa sebagai pelaku pribadi dari kesengsaraan manusia dan penderitaan fana.
90:3.10 (990.5) Evolusi tanpa keliru pasti mencapai tujuannya: Hal itu menyelimuti manusia dengan ketakutan takhyul pada yang tidak diketahui dan kengerian pada yang tak terlihat, yang merupakan perancah sementara untuk konsep tentang Tuhan. Dan setelah menyaksikan kelahiran pemahaman lanjutan tentang Deitas, melalui aksi koordinasi dari pewahyuan, maka teknik evolusi yang sama ini tanpa keliru menggerakkan kekuatan-kekuatan pikiran yang dengan pasti akan melenyapkan perancah sementara itu, yang telah melayani tujuannya.
90:4.1 (990.6) Seluruh kehidupan manusia purba adalah penangkalan penyakit; agama mereka tidak sedikit adalah suatu teknik untuk pencegahan penyakit. Dan terlepas dari kesalahan dalam teori-teori mereka, mereka dengan sepenuh hati menerapkannya; mereka memiliki keyakinan yang tak terbatas dalam metode pengobatan mereka, dan keyakinan itu sendiri adalah pengobatan yang ampuh.
90:4.2 (991.1) Bagaimanapun, keyakinan yang diperlukan untuk sembuh di bawah pelayanan bodoh dari seorang dukun kuno ini secara berarti tidaklah berbeda dari apa yang diperlukan untuk mengalami kesembuhan di tangan beberapa penerusnya di kemudian hari, yang terlibat dalam pengobatan penyakit secara tidak-ilmiah.
90:4.3 (991.2) Suku-suku yang lebih primitif sangat takut pada orang sakit, dan selama waktu yang panjang mereka dengan hati-hati dihindari, secara memalukan diabaikan. Adalah kemajuan besar dalam kemanusiaan ketika evolusi perdukunan menghasilkan para imam dan tabib pengobatan yang setuju untuk mengobati penyakit. Kemudian menjadi kebiasaan bagi seluruh marga berkerumun ke kamar orang sakit untuk membantu si dukun dengan melolong untuk mengusir arwah penyakit. Bukan tidak biasa bagi seorang wanita yang menjadi dukun yang mendiagnosis, sementara seorang pria yang akan memberikan pengobatan. Metode yang biasa digunakan mendiagnosa penyakit adalah memeriksa isi perut seekor binatang.
90:4.4 (991.3) Penyakit dirawat dengan menyanyi berulang-ulang, melolong, menumpangkan tangan, menghembuskan napas pada pasien, dan banyak teknik lainnya. Pada waktu-waktu kemudian tersebar luas cara dengan dipindah tidur di kuil, dimana penyembuhan itu dianggap terjadi. Para tabib akhirnya melakukan pembedahan betulan sehubungan dengan tidur di kuil; di antara operasi yang pertama adalah melubangi tengkorak untuk memungkinkan roh sakit kepala keluar. Para dukun belajar untuk mengobati patah dan pergeseran tulang, untuk membuka bisul dan bengkak bernanah; sedangkan dukun wanita menjadi mahir pada kebidanan.
90:4.5 (991.4) Metode pengobatan yang umum adalah menggosokkan sesuatu yang magis pada bagian tubuh yang terinfeksi atau rusak, agar membuang tenungnya pergi, dan dianggap mengalami kesembuhan. Jika ada yang kebetulan mengambil tenung yang dibuang itu, diyakini ia akan segera mendapatkan infeksi atau cacat itu pula. Diperlukan waktu yang lama sebelum herbal dan obat-obatan nyata lainnya diperkenalkan. Pijat dikembangkan sehubungan dengan japa mantra, menggosok roh agar keluar dari tubuh, dan didahului dengan upaya untuk menggosokkan obat agar masuk, sama seperti orang modern mencoba untuk memakai obat gosok. Bekam dan mengisap bagian yang terkena penyakit, bersama dengan pengeluaran darah, dianggap berguna untuk menyingkirkan roh penghasil penyakit.
90:4.6 (991.5) Karena air dianggap berhala yang ditempati roh yang ampuh, maka air digunakan dalam pengobatan banyak penyakit. Lama diyakini bahwa roh yang menyebabkan penyakit itu bisa dihilangkan dengan berkeringat. Mandi uap sangat dihargai; mata air panas alami segera berkembang sebagai resor kesehatan primitif. Manusia dahulu menemukan bahwa panas akan mengurangi rasa sakit; ia menggunakan sinar matahari, organ hewan segar, tanah liat panas, dan batu-batu panas, dan banyak dari metode ini masih dipakai. Irama dipraktekkan dalam upaya untuk mempengaruhi roh-roh; gendang dipakai di seluruh dunia.
90:4.7 (991.6) Di antara beberapa bangsa, penyakit dianggap disebabkan oleh konspirasi jahat antara roh-roh dan hewan-hewan. Hal ini memunculkan keyakinan bahwa terdapat tumbuhan obat yang bermanfaat untuk setiap penyakit yang disebabkan hewan. Orang merah yang terutama percaya pada teori tumbuhan untuk pengobatan segala penyakit; mereka selalu menaruh setetes darah di lubang akar yang ditinggalkan ketika tumbuhan itu dicabut.
90:4.8 (991.7) Berpuasa, berdiet, dan anti gatal sering digunakan sebagai langkah-langkah pengobatan. Sekresi manusia, karena bersifat jelas magis, sangat dihargai; darah dan kencing dengan demikian menjadi salah satu obat-obatan yang paling awal dan segera ditambah dengan akar dan berbagai garam. Para dukun percaya bahwa roh-roh penyakit bisa diusir dari tubuh dengan obat-obatan berbau busuk dan berasa tidak enak. Cuci perut sejak awal menjadi pengobatan rutin, dan kakao mentah serta kina adalah di antara penemuan farmasi yang paling awal.
90:4.9 (992.1) Orang-orang Yunani adalah yang pertama mengembangkan metode yang benar-benar rasional untuk merawat orang sakit. Baik orang Yunani maupun Mesir menerima pengetahuan medis mereka dari lembah Efrat. Minyak dan anggur adalah obat yang sangat awal untuk merawat luka; minyak jarak dan opium digunakan oleh bangsa Sumeria. Banyak dari obat rahasia kuno dan efektif ini kehilangan kekuatan mereka ketika hal-hal itu menjadi diketahui; kerahasiaan selalu sangat penting untuk praktek sukses penipuan dan takhyul. Hanya fakta dan kebenaran yang mencari terang pemahaman yang penuh dan bersukacita dalam penerangan dan pencerahan dari penelitian ilmiah.
90:5.1 (992.2) Inti dari ritual atau tatacara itu adalah kesempurnaan pelaksanaannya; di antara orang primitif tatacara harus dipraktekkan dengan sangat tepat. Hanya ketika tatacara tersebut benar dilakukan maka upacara itu memiliki kekuatan memaksa terhadap roh-roh. Jika ritual itu cacat, maka hal itu hanya membangkitkan kemarahan dan kebencian dari para dewa. Oleh karena itu, karena pikiran manusia yang lambat berkembang itu menganggap bahwa cara pelaksanaan ritual adalah faktor penentu dalam kemanjurannya, maka tak terelakkan bahwa dukun yang mula-mula itu akan cepat atau lambat berkembang menjadi suatu keimaman yang dilatih untuk memimpin praktek teliti dari ritual itu. Maka selama puluhan ribu tahun ritual-ritual yang tak ada hentinya telah menghambat masyarakat dan mengutuk peradaban, telah menjadi beban yang sangat berat untuk setiap perbuatan hidup, setiap usaha bangsa.
90:5.2 (992.3) Ritual (tatacara) adalah teknik adat-istiadat yang menyucikan; ritual menciptakan dan melanggengkan mitos serta memberikan kontribusi terhadap pelestarian adat sosial dan agama. Sekali lagi, ritual itu sendiri lahir dari mitos. Ritual itu sering pada awalnya bersifat sosial, kemudian menjadi bersifat ekonomi dan akhirnya memperoleh kesucian dan martabat upacara keagamaan. Ritual mungkin pribadi atau berkelompok dalam prakteknya, atau dua-duanya, seperti yang digambarkan oleh doa, menari, dan drama.
90:5.3 (992.4) Kata-kata menjadi bagian dari ritual, seperti penggunaan istilah seperti amin dan sela. Kebiasaan bersumpah, kata-kata kotor, merupakan suatu penyalahgunaan dari pengulangan ritualistik nama-nama suci yang sebelumnya. Berziarah ke tempat-tempat suci merupakan ritual yang sangat kuno. Ritual selanjutnya tumbuh menjadi upacara pemurnian, pembersihan, dan penyucian yang rumit. Upacara inisiasi untuk masuk masyarakat rahasia suku primitif pada kenyataannya adalah ritus keagamaan kasar. Teknik pemujaan dari kultus misteri tua itu adalah hanya satu pertunjukan panjang kumpulan ritual keagamaan. Ritual akhirnya berkembang menjadi jenis modern upacara sosial dan ibadah keagamaan, ibadah mencakup doa, lagu, pembacaan yang ditanggapi, dan ibadah rohani individu serta kelompok lainnya.
90:5.4 (992.5) Para imam berevolusi dari dukun melalui penubuat, penujum, penyanyi, penari, pawang cuaca, penjaga benda suci peninggalan agama, penjaga tempat ibadah, dan peramal kejadian-kejadian, menjadi status pemimpin ibadah yang sebenarnya. Akhirnya jabatan itu menjadi turun-temurun; suatu kasta imam yang terus menerus muncul.
90:5.5 (992.6) Sementara agama berkembang, imam-imam mulai mengkhususkan diri sesuai dengan bakat bawaan atau minat khusus mereka. Beberapa menjadi penyanyi, yang lain pendoa, dan yang lain lagi pelaksana pengorbanan; kemudian datanglah para orator—para pengkhotbah. Dan ketika agama menjadi dilembagakan, para imam ini mengklaim “memegang kunci-kunci surga.”
90:5.6 (992.7) Para imam selalu berusaha untuk mengesankan dan mengherankan orang-orang biasa dengan melakukan ritual keagamaan memakai bahasa kuno dan dengan aneka gerakan magis untuk menakjubkan umat sehingga meningkatkan kesalehan dan kewibawaan mereka sendiri. Bahaya besar dalam semua ini adalah bahwa ritual cenderung menjadi pengganti agama.
90:5.7 (993.1) Keimaman telah berbuat banyak menunda pengembangan ilmu pengetahuan dan menghambat kemajuan rohani, tetapi mereka telah menyumbang pada stabilisasi peradaban dan pada peningkatan jenis kebudayaan tertentu. Namun banyak imam modern tidak lagi berfungsi sebagai pemimpin ritual untuk menyembah Tuhan, telah mengalihkan perhatian mereka ke teologi—upaya untuk mendefinisikan Tuhan.
90:5.8 (993.2) Tidaklah disangkal bahwa para imam itu telah menjadi batu kilangan di sekitar leher bangsa-bangsa, tetapi pemimpin agama yang benar tak ternilai dalam menunjukkan jalan kepada realitas yang lebih tinggi dan lebih baik.
90:5.9 (993.3) [Disajikan oleh sesosok Melkisedek dari Nebadon.]
Buku Urantia
Makalah 91
91:0.1 (994.1) DOA, sebagai suatu agensi atau perangkat layanan dari agama, berkembang dari ungkapan monolog dan ungkapan dialog bukan keagamaan yang sebelumnya. Dengan pencapaian kesadaran diri oleh manusia primitif maka tak terelakkan terjadilah akibat wajar tentang kesadaran yang lain, potensi rangkap dua untuk tanggapan sosial dan pengenalan Tuhan.
91:0.2 (994.2) Bentuk-bentuk doa yang paling awal itu tidak ditujukan kepada Deitas. Ungkapan-ungkapan ini mirip seperti apa yang akan kamu katakan pada seorang teman ketika kamu hendak masuk ke suatu pekerjaan penting, “Semoga aku beruntung.” Orang primitif itu diperbudak sihir; keberuntungan, baik dan buruk, dimasukkan ke dalam semua urusan kehidupan. Pertamanya, permohonan-permohonan keberuntungan ini adalah monolog—hanya semacam mengucapkan pikiran dengan keras oleh pelaku sihir itu. Selanjutnya, mereka yang percaya keberuntungan ini akan meminta dukungan dari teman-teman dan keluarga mereka, dan segera suatu bentuk upacara akan dilakukan yang mencakup seluruh marga atau suku.
91:0.3 (994.3) Ketika konsep tentang arwah dan roh itu berkembang, permohonan-permohonan ini menjadi dialamatkan tujuannya kepada yang di atas manusia, dan dengan adanya kesadaran akan para dewa, ungkapan seperti itu mencapai tingkatan doa yang sesungguhnya. Sebagai ilustrasi hal ini, di antara suku-suku tertentu Australia doa-doa keagamaan primitif mendahului keyakinan mereka akan roh-roh dan pribadi-pribadi di atas manusia.
91:0.4 (994.4) Suku Toda di India sekarang melakukan praktek berdoa ini tidak kepada siapapun secara khusus, sama seperti yang dilakukan orang-orang purba sebelum masa-masa kesadaran beragama itu. Hanya saja, di antara orang Toda, hal ini merupakan kemunduran agama mereka yang merosot ke tingkat primitif ini. Ritual saat ini dari para imam peternak Toda itu tidak merupakan upacara keagamaan karena doa yang tidak pribadi ini tidak memberikan sumbangan apa-apa untuk pelestarian atau peningkatan nilai-nilai sosial, moral, atau spiritual.
91:0.5 (994.5) Berdoa pra-agama merupakan bagian dari praktek mana orang Melanesia, keyakinan oudah orang Pygmy Afrika, dan takhyul manitou orang Indian Amerika Utara. Baru-baru ini saja suku Baganda Afrika telah naik dari tingkat doa mana. Dalam kebingungan awal evolusi ini manusia berdoa kepada dewa-dewa—lokal dan nasional—kepada berhala, jimat, arwah, penguasa, dan kepada orang-orang biasa.
91:1.1 (994.6) Fungsi agama evolusioner awal adalah untuk melestarikan dan meningkatkan nilai-nilai pokok sosial, moral, dan spiritual yang perlahan-lahan mulai terbentuk. Misi agama ini tidak secara sadar diamati oleh umat manusia, tetapi terutama disebabkan oleh fungsi doa. Praktek doa merupakan upaya yang tidak disengaja, namun demikian tetap bersifat pribadi dan kolektif, upaya dari setiap kelompok untuk memperoleh (mengaktualisasikan) pelestarian nilai-nilai yang lebih tinggi ini. Kalau bukan karena pengamanan dari doa itu, semua hari suci (holy day) dengan cepat akan kembali ke status hari libur (holiday) semata-mata.
91:1.2 (995.1) Agama dan perangkat-perangkat layanannya, yang terutama adalah doa, adalah bersekutu hanya dengan nilai-nilai yang mendapat pengakuan sosial secara umum, persetujuan kelompok. Karena itu, ketika manusia primitif berusaha untuk memuaskan emosi-emosi yang lebih kasar atau mencapai ambisi egois semaunya, ia kehilangan penghiburan dari agama dan dukungan dari doa. Jika seseorang berusaha untuk mencapai apapun yang antisosial, ia perlu untuk mencari bantuan sihir bukan agama, harus beralih pada tukang-tukang sihir, dan dengan demikian akan kehilangan dukungan dari doa. Doa, oleh karena itu, sangat awal menjadi pendukung hebat untuk evolusi sosial, kemajuan moral, dan pencapaian spiritual.
91:1.3 (995.2) Namun demikian, pikiran primitif itu tidak logis ataupun konsisten. Manusia mula-mula tidak merasa bahwa hal-hal jasmani adalah bukan wilayahnya doa. Jiwa-jiwa yang berpikiran sederhana ini berpikir bahwa makanan, tempat tinggal, hujan, binatang buruan, dan benda jasmani lainnya meningkatkan kesejahteraan sosial, dan karena itu mereka mulai berdoa untuk berkat-berkat jasmani ini. Meskipun hal ini merupakan penyimpangan doa, namun hal itu mendorong upaya mewujudkan tujuan-tujuan jasmani ini dengan tindakan-tindakan yang sosial dan beretika. Penyalahgunaan doa semacam itu, meskipun merendahkan nilai-nilai rohani dari suatu bangsa, namun langsung meninggikan adat istiadat ekonomi, sosial, dan etika mereka.
91:1.4 (995.3) Doa itu hanya bersifat monolog dalam jenis batin manusia yang paling primitif. Doa sejak awal menjadi dialog dan cepat berkembang ke tingkatan ibadah berkelompok. Doa menandakan bahwa mantra-mantra pramagis dari agama primitif itu telah berevolusi ke tingkat dimana pikiran manusia mengakui adanya kuasa atau sosok yang baik yang mampu meningkatkan nilai-nilai sosial dan meninggikan ideal-ideal moral, dan lebih lanjut lagi, bahwa pengaruh-pengaruh ini adalah supramanusia dan berbeda dari ego manusia yang sadar diri dan ego sesama manusianya. Oleh karena itu, doa yang sesungguhnya belum muncul sampai perangkat pelayanan keagamaan ini dipandang sebagai bersifat pribadi.
91:1.5 (995.4) Doa itu sedikit berhubungan dengan animisme, tetapi keyakinan seperti itu mungkin ada di samping bangkitnya sentimen keagamaan. Banyak kali, agama dan animisme memiliki asal-usul yang terpisah sama sekali.
91:1.6 (995.5) Kepada para manusia yang belum dimerdekakan dari perbudakan rasa takut primitif, ada bahaya nyata bahwa semua doa dapat membawa pada rasa berdosa yang tidak wajar, rasa bersalah yang tidak dibenarkan, yang nyata atau yang khayalan. Namun di zaman modern sepertinya tidak mungkin banyak orang akan menghabiskan waktu doa yang cukup sehingga menyebabkan lamunan berbahaya mengenai ketidak-layakan atau kebejatan mereka ini. Bahaya yang menyertai penyimpangan dan penyalahgunaan doa antara lain kebodohan, takhyul, kristalisasi, devitalisasi, materialisme, dan fanatisme.
91:2.1 (995.6) Doa pertama-tama hanyalah keinginan yang diverbalkan atau dikatakan, ungkapan hasrat yang tulus. Doa berikutnya menjadi teknik untuk mencapai kerjasama roh. Lalu doa mencapai fungsi yang lebih tinggi untuk membantu agama dalam pelestarian semua nilai-nilai yang berharga.
91:2.2 (995.7) Doa maupun sihir muncul sebagai akibat dari reaksi penyesuaian manusia terhadap lingkungan Urantia. Namun selain dari hubungan yang digeneralisir ini, keduanya sedikit memiliki kesamaan. Doa selalu menunjukkan tindakan positif oleh ego yang berdoa itu; doa telah selalu bersifat psikis dan kadang-kadang rohani. Sihir telah biasanya menandakan upaya untuk memanipulasi kenyataan tanpa mempengaruhi ego dari si manipulator, si praktisi sihir itu. Meskipun asal-usul mereka berlainan, sihir dan doa sering saling terkait dalam tahap perkembangan mereka yang kemudian. Sihir kadang-kadang dinaikkan oleh peningkatan tujuan dari formula-formula melalui ritual dan japa mantra hingga ke ambang doa yang benar. Doa kadang-kadang menjadi begitu materialistis sehingga merosot menjadi teknik magis palsu untuk menghindari dikeluarkannya daya upaya yang diperlukan untuk pemecahan masalah-masalah Urantia.
91:2.3 (996.1) Ketika manusia belajar bahwa doa tidak bisa memaksa para dewa, maka doa itu menjadi lebih merupakan permohonan, mencari berkat. Namun doa yang paling benar adalah dalam kenyataannya suatu persekutuan antara manusia dan Penciptanya.
91:2.4 (996.2) Munculnya gagasan pengorbanan dalam setiap agama selalu saja menurunkan kemanjuran lebih tinggi dari doa yang benar karena manusia berusaha untuk mempersembahkan harta benda sebagai ganti persembahan pengabdian kehendak mereka sendiri untuk melakukan kehendak Tuhan.
91:2.5 (996.3) Ketika agama itu dilepaskan dari Tuhan yang berpribadi, doanya pindah ke tingkat teologi dan filosofi. Ketika konsep tertinggi Tuhan dalam suatu agama adalah Deitas yang tidak berpribadi, seperti dalam idealisme panteistik, maka meskipun agama itu menyediakan dasar untuk bentuk-bentuk tertentu persekutuan gaib, namun hal itu terbukti fatal bagi daya kemampuan doa yang benar, yang selalu terdiri dari persekutuan manusia dengan sosok yang berpribadi dan lebih tinggi.
91:2.6 (996.4) Selama masa-masa sebelumnya dari evolusi rasial dan bahkan pada saat ini, dalam pengalaman sehari-hari manusia secara umum, doa itu banyak sekali merupakan fenomena hubungan manusia dengan alam bawah sadarnya sendiri. Namun ada juga wilayah doa dimana orang yang waspada secara intelektual dan maju secara spiritual kurang lebihnya bisa mencapai kontak dengan tingkat supersadar dari batin manusia, wilayah berdiamnya Pelaras Pikiran. Selain itu, ada fase rohani tertentu dari doa yang benar yang menyangkut penerimaan dan pengenalannya oleh kuasa-kuasa rohani alam semesta, dan yang sepenuhnya berbeda dari semua hubungan manusiawi dan intelektual.
91:2.7 (996.5) Doa menyumbang besar pada pengembangan sentimen keagamaan suatu batin manusia yang berkembang. Doa ini adalah pengaruh hebat yang bekerja untuk mencegah terasingnya kepribadian.
91:2.8 (996.6) Doa merupakan satu teknik yang terkait dengan agama-agama evolusi rasial alami yang juga membentuk sebagian dari nilai-nilai pengalaman agama-agama yang keunggulan etikanya lebih tinggi, yaitu agama-agama wahyu.
91:3.1 (996.7) Anak-anak, ketika pertama kali belajar untuk menggunakan bahasa, cenderung untuk mengucapkan isi pikiran, untuk mengungkapkan pikiran mereka dalam kata-kata, bahkan jika tidak ada yang hadir untuk mendengar mereka. Dengan terbitnya imajinasi kreatif mereka memperlihatkan kecenderungan untuk berbicara dengan sahabat-sahabat khayalan. Dengan cara ini suatu ego yang sedang bertunas itu berusaha untuk mengadakan persekutuan dengan suatu alter ego yang fiktif. Melalui teknik ini anak sejak awal belajar untuk mengubah percakapan monolognya menjadi dialog semu dimana alter ego ini memberi jawaban pada pikiran lisan dan ungkapan keinginannya. Banyak sekali pemikiran orang dewasa itu secara mental dilakukan dalam bentuk percakapan.
91:3.2 (996.8) Bentuk doa yang awal dan primitif itu adalah mirip seperti bacaan setengah magis suku Toda masa kini, doa-doa yang tidak ditujukan kepada siapapun secara khusus. Namun teknik berdoa tersebut cenderung berkembang menjadi jenis komunikasi dialog melalui munculnya ide tentang suatu alter ego. Seiring waktu, konsep alter ego itu ditinggikan ke status tinggi martabat ilahi, dan doa sebagai cabang (perangkat) layanan dari agama telah muncul. Melalui banyak tahap dan selama waktu yang panjang jenis berdoa primitif ini ditakdirkan untuk berkembang sebelum mencapai tingkat doa yang cerdas dan benar-benar etis.
91:3.3 (997.1) Seperti yang dipercaya oleh rangkaian generasi-generasi manusia yang berdoa, alter ego berkembang naik melalui arwah, berhala, dan roh hingga ke dewa-dewa politeistik, dan akhirnya sampai pada Tuhan Yang Esa, sosok ilahi yang merupakan ideal-ideal tertinggi aspirasi-aspirasi paling mulia dari ego yang berdoa. Dan dengan demikian doa memang berfungsi sebagai perangkat layanan agama yang paling ampuh dalam hal pelestarian nilai-nilai dan ideal tertingginya orang-orang yang berdoa. Dari saat membayangkan alter ego sampai pada munculnya konsep tentang Bapa ilahi dan surgawi, doa adalah selalu suatu praktek yang mensosialisasikan, memoralkan, dan merohanikan.
91:3.4 (997.2) Doa iman yang sederhana menjadi bukti evolusi hebat dalam pengalaman manusia dimana percakapan kuno dengan simbol fiktif dari alter ego agama primitif itu telah ditinggikan ke tingkat persekutuan dengan roh Yang Tanpa Batas dan ke tingkat kesadaran sejati tentang realitas Tuhan yang kekal dan Bapa Firdaus atas semua ciptaan yang cerdas.
91:3.5 (997.3) Selain dari semua yang di atas diri dalam pengalaman berdoa, perlu diingat bahwa doa yang beretika itu adalah cara yang indah untuk mengangkat ego seseorang dan memperkuat diri untuk hidup yang lebih baik dan pencapaian yang lebih tinggi. Doa mennyebabkan ego manusia mencari kedua cara untuk bantuan: untuk bantuan jasmani kepada tampungan bawah sadar pengalaman manusia, dan untuk ilham dan bimbingan kepada batas-batas supersadar kontak antara yang jasmani dengan yang rohani, yaitu dengan Monitor Misteri.
91:3.6 (997.4) Doa telah dan akan selalu menjadi pengalaman manusia lipat dua: suatu prosedur psikologis, yang saling berkaitan dengan suatu teknik rohani. Dan kedua fungsi doa ini tidak pernah dapat sepenuhnya dipisahkan.
91:3.7 (997.5) Doa yang dicerahkan harus mengakui tidak hanya Tuhan yang eksternal dan berpribadi tetapi juga Keilahian yang internal dan bukan pribadi, Pelaras yang berdiam di dalam. Tepat sekali bahwa manusia itu, ketika ia berdoa, harus berusaha untuk memahami konsep tentang Bapa Semesta di Firdaus; tetapi teknik yang lebih efektif untuk tujuan yang paling praktis adalah untuk berbalik kembali ke konsep alter ego yang berdekatan, seperti halnya yang biasa dilakukan oleh pikiran primitif itu, dan kemudian menyadari bahwa ide tentang alter ego ini telah berkembang, dari suatu fiksi belaka kepada kebenaran tentang Tuhan yang menempati manusia dalam fakta hadirnya Pelaras itu, sehingga manusia itu dapat berbicara muka dengan muka, seperti itulah, dengan alter ego yang nyata dan sejati serta ilahi yang mendiaminya dan yang adalah kehadiran dan intisari dari Tuhan yang hidup itu sendiri, Sang Bapa Semesta.
91:4.1 (997.6) Tidak ada doa yang bisa beretika kalau pemohonnya berusaha untuk keuntungan yang mementingkan diri terhadap sesamanya. Berdoa yang egois dan materialistis itu tidak sesuai dengan agama yang etis yang didasarkan pada kasih yang tidak mementingkan diri dan ilahi. Semua berdoa yang tidak etis tersebut berbalik kembali ke tingkat primitif sihir semu dan tidak layak untuk peradaban yang maju dan agama yang dicerahkan. Berdoa mementingkan diri sendiri itu melanggar roh (semangat) semua etika yang didirikan di atas keadilan penuh kasih.
91:4.2 (997.7) Doa tidak boleh disalahgunakan sehingga menjadi pengganti untuk aksi perbuatan. Semua doa yang beretika merupakan pemicu pada aksi dan panduan pada perjuangan maju untuk tujuan-tujuan idealis pencapaian-superdiri.
91:4.3 (998.1) Dalam semua doamu jadilah adil; jangan mengharapkan Tuhan untuk menunjukkan keberpihakan, untuk mengasihimu lebih dari anak-anak-Nya yang lain, teman-temanmu, tetanggamu, bahkan musuh-musuhmu. Namun doa dari agama-agama alami atau dikembangkan itu pada awalnya tidak etis, seperti doa dalam agama yang diwahyukan di kemudian hari. Semua doa, baik individual maupun komunal, dapat bersifat mementingkan diri sendiri atau mementingkan orang lain. Artinya, doa dapat berpusat pada diri sendiri atau pada orang lain. Ketika doa tidak mencari apa-apa untuk orang yang berdoa ataupun sesuatu sesamanya, maka sikap dari jiwa yang demikian itu cenderung ke tingkat penyembahan yang benar. Doa yang egois mencakup pengakuan dosa dan permohonan dan sering terdiri dari permohonan untuk berkat-berkat jasmani. Doa itu agak lebih beretika ketika berurusan dengan pengampunan dan mencari hikmat untuk meningkatkan pengendalian diri.
91:4.4 (998.2) Meskipun jenis doa yang tidak mementingkan diri sendiri itu memperkuat dan menghibur, berdoa yang materialistis ditakdirkan untuk membawa kekecewaan karena kemajuan penemuan ilmiah menunjukkan bahwa manusia hidup dalam alam semesta fisik dengan aturan dan ketertiban. Masa kecil seseorang atau suatu bangsa ditandai oleh berdoa yang primitif, egois, dan materialistis. Dan, sampai taraf tertentu, semua permohonan tersebut manjur karena hal-hal itu selalu menyebabkan upaya-upaya dan kerja keras yang menyumbang untuk mencapai jawaban untuk doa-doa tersebut. Doa dari iman yang sesungguhnya itu selalu menyumbang pada perluasan cara menjalani hidup, bahkan jika permohonan tersebut tidak layak untuk pengakuan rohani. Namun orang yang telah maju secara rohani harus sangat berhati-hati jika berupaya untuk mencegah orang yang primitif atau belum matang mengenai doa-doa semacam itu.
91:4.5 (998.3) Ingatlah, bahkan jika doa tidak mengubah Tuhan, doa sangat sering menghasilkan perubahan besar dan bertahan lama dalam diri orang yang berdoa dalam iman dan pengharapan yang teguh. Doa telah menjadi asal-usul banyak kedamaian batin, keceriaan, ketenangan, keberanian, penguasaan diri, dan pikiran-adil dalam diri pria dan wanita ras-ras yang berevolusi.
91:5.1 (998.4) Dalam pemujaan leluhur, doa mengarah pada pemeliharaanideal-ideal leluhur. Tapi doa, sebagai suatu fitur dari penyembahan Deitas, melampaui semua praktek-praktek lainnya tersebut karena doa itu mengarah pada pemeliharaan ideal-ideal ilahi. Ketika konsep alter ego doa menjadi yang tertinggi dan ilahi, begitu juga ideal-ideal manusia sesuai dengan itu ditingkatkan dari sekedar taraf manusiawi menuju tingkat adiluhung dan ilahi, dan hasil dari semua doa tersebut adalah perbaikan karakter manusia dan penyatuan mendalam kepribadian manusia.
91:5.2 (998.5) Namun demikian, doa tidak harus selalu perorangan. Berdoa secara kelompok atau berjemaat sangat efektif karena sangat mensosialisasikan dalam dampak kelanjutannya. Ketika suatu kelompok terlibat dalam doa komunitas untuk perbaikan moral dan peningkatan rohani, ibadah tersebut bereaksi terhadap individu yang menyusun kelompok itu; mereka semua dibuat menjadi lebih baik karena ikut serta. Bahkan seluruh kota atau seluruh bangsa dapat ditolong oleh ibadah doa seperti itu. Pengakuan dosa, pertobatan, dan doa telah menyebabkan perorangan, kota, bangsa, dan seluruh ras itu menuju kepada upaya-upaya hebat untuk reformasi dan perbuatan-perbuatan pencapaian yang gagah berani.
91:5.3 (998.6) Jika kamu benar-benar ingin mengatasi kebiasaan mengkritik teman tertentu, cara paling cepat dan paling pasti untuk mencapai perubahan sikap tersebut adalah dengan membangun kebiasaan berdoa untuk orang itu setiap hari dalam hidupmu. Namun dampak sosial dari doa tersebut sebagian besar tergantung pada dua kondisi berikut:
91:5.4 (998.7) 1. Orang yang didoakan itu harus tahu bahwa ia sedang didoakan.
91:5.5 (999.1) 2. Orang yang berdoa harus dalam kontak sosial yang erat dengan orang yang ia doakan.
91:5.6 (999.2) Doa adalah teknik dengan mana, cepat atau lambat, menjadi dilembagakan oleh setiap agama. Dengan berjalannya waktu doa menjadi terkait dengan berbagai perangkat layanan sekunder agama, ada yang bermanfaat, tetapi yang lain ada yang jelas merugikan, seperti imam-imam, kitab-kitab suci, ritual-ritual ibadah, dan upacara-upacara.
91:5.7 (999.3) Namun batin orang yang pencerahan rohaninya lebih baik harus bersabar dengan, dan toleran terhadap, orang-orang yang kecerdasannya kurang yang mendambakan simbolisme untuk memobilisasi wawasan rohani mereka yang lemah. Yang kuat tidak boleh memandang hina atas mereka yang lemah. Mereka yang sadar Tuhan tanpa simbolisme tidak perlu menyangkal pelayanan-karunia dari simbol bagi mereka yang merasa sulit untuk menyembah Tuhan dan memuja kebenaran, keindahan, dan kebaikan tanpa bentuk dan ritual. Dalam ibadah berdoa, kebanyakan manusia membayangkan suatu simbol tertentu dari tujuan-objek ibadah mereka.
91:6.1 (999.4) Kecuali dalam hubungan kerjasama dengan kehendak dan perbuatan dari kuasa-kuasa rohani yang memiliki pribadi dan para pengawas jasmani terhadap suatu alam, doa tidak dapat berdampak langsung terhadap lingkungan fisiknya seseorang. Meskipun ada batas yang sangat pasti untuk bidang wewenang dari permohonan doa, batas-batas tersebut tidak berlaku secara sama terhadap iman mereka yang berdoa.
91:6.2 (999.5) Doa itu bukanlah suatu cara untuk menyembuhkan penyakit yang nyata dan berkaitan dengan organ tubuh, tetapi telah menyumbang besar sekali terhadap nikmat kesehatan yang berlimpah dan terhadap penyembuhan berbagai penyakit mental, emosional, dan syaraf. Dan bahkan pada penyakit sungguhan karena bakteri, doa telah banyak kali menambah kemanjuran prosedur pengobatan lainnya. Doa telah mengubah banyak penyandang sakit yang mudah marah dan mengeluh menjadi teladan kesabaran dan membuatnya menjadi inspirasi bagi semua sesama penderita lainnya.
91:6.3 (999.6) Tidak peduli betapapun sulitnya untuk menyelaraskan keraguan-keraguan ilmiah mengenai kemanjuran doa dengan dorongan terus menerus untuk mencari bantuan dan bimbingan dari sumber ilahi, jangan pernah lupa bahwa doa iman yang tulus itu adalah kekuatan perkasa untuk peningkatan kebahagiaan pribadi, pengendalian diri, keselarasan sosial, kemajuan moral, dan pencapaian rohani.
91:6.4 (999.7) Doa, sekalipun sebagai praktek manusiawi yang murni, suatu dialog dengan alter egonya seseorang, adalah merupakan suatu teknik pendekatan yang paling efisien terhadap perwujudan kekuatan-kekuatan cadangan dari kodrat manusia yang tersimpan dan dilestarikan dalam alam-alam bawah sadar pikiran manusia. Doa adalah praktek psikologis yang sehat, selain dari implikasi keagamaan dan kepentingan rohaninya. Merupakan fakta dari pengalaman manusia bahwa kebanyakan orang, jika cukup tertekan berat, akan berdoa dengan suatu cara tertentu kepada suatu sumber pertolongan.
91:6.5 (999.8) Janganlah kamu menjadi begitu malas sehingga meminta Tuhan untuk memecahkan kesulitan-kesulitanmu, tetapi jangan pernah ragu-ragu untuk meminta Dia untuk kebijaksanaan dan kekuatan rohani untuk membimbing dan mendukungmu sementara kamu sendiri dengan tegar dan tabah menangani masalah-masalah yang kamu hadapi.
91:6.6 (999.9) Doa telah menjadi faktor yang sangat diperlukan dalam kemajuan dan pelestarian peradaban keagamaan, dan doa masih melakukan sumbangan besar untuk membuat peningkatan dan spiritualisasi masyarakat lebih lanjut, jika orang-orang yang berdoa itu mau melakukannya hanya dalam terang fakta ilmiah, kebijaksanaan filosofis, ketulusan intelektual, dan iman rohani. Berdoalah seperti yang Yesus ajarkan pada murid-muridnya—dengan jujur, dengan tidak mementingkan diri, dengan keadilan, dan tanpa meragukan.
91:6.7 (1000.1) Namun demikian kemanjuran doa dalam pengalaman rohani pribadi orang yang berdoa itu sama sekali tidak tergantung pada pemahaman intelektual, kemampuan ketajaman filosofis, tingkat sosial, status budaya, atau prestasi fana lainnya dari seorang penyembah tersebut. Hal-hal psikis dan rohani yang bersamaan dengan doa iman itu bersifat langsung, pribadi, dan pengalaman. Tidak ada teknik lain dengan mana setiap orang, terlepas dari semua pencapaian manusia lainnya, yang dapat secara efektif dan langsung mendekati ambang alam itu dimana di dalamnya ia bisa berkomunikasi dengan Khaliknya, dimana sang makhluk bersentuhan dengan realitas Sang Pencipta, dengan Pelaras Pikiran yang mendiaminya.
91:7.1 (1000.2) Mistisisme, sebagai teknik pengembangan kesadaran akan kehadiran Tuhan, adalah sepenuhnya terpuji, tetapi ketika praktek-praktek tersebut menyebabkan pengasingan sosial dan berpuncak pada fanatisme keagamaan, maka semua itu menjadi amat tercela. Demikian pula terlalu sering apa yang dinilai sebagai ilham ilahi oleh orang yang terlalu mistik itu sebenarnya timbul dari pikiran mendalam dia sendiri. Kontak dari batin manusia dengan Pelaras yang mendiaminya, meskipun sering dibantu oleh meditasi yang tekun, namun lebih sering didukung oleh layanan sepenuh hati dan penuh kasih dalam pelayanan yang tidak mementingkan diri kepada sesama makhluk.
91:7.2 (1000.3) Para guru agama yang besar dan nabi-nabi dari masa-masa lampau itu bukanlah orang-orang mistik yang ekstrim. Mereka adalah pria dan wanita kenal Tuhan yang dengan sangat baik melayani Tuhan mereka melalui pelayanan yang tidak mementingkan diri kepada sesama manusia. Yesus sering membawa para rasulnya pergi keluar bersama-sama untuk jangka waktu singkat bermeditasi dan berdoa, tetapi untuk sebagian besar waktunya ia terus menjaga mereka tetap dalam kontak-layanan dengan orang banyak. Jiwa manusia membutuhkan latihan rohani demikian pula santapan rohani.
91:7.3 (1000.4) Ekstasi keagamaan itu diperbolehkan ketika dihasilkan dari sebab-sebab yang waras, tetapi pengalaman seperti itu lebih sering berkembang dari pengaruh-pengaruh yang sepenuhnya emosional, ketimbang dari suatu manifestasi dari karakter rohani yang mendalam. Orang-orang yang relijius tidak boleh menganggap setiap firasat psikologis yang gamblang (jelas) dan setiap pengalaman emosional yang kuat itu sebagai pewahyuan ilahi atau komunikasi rohani. Ekstasi rohani yang sejati biasanya berkaitan dengan penampilan luar ketenangan yang besar dan pengendalian emosi yang hampir sempurna. Tapi visi profetik yang sejati adalah firasat suprapsikologis. Visitasi-visitasi tersebut bukan halusinasi semu, tapi bukan juga merupakan ekstasi yang seperti dalam kondisi trans.
91:7.4 (1000.5) Batin manusia dapat bekerja sebagai respon terhadap apa yang disebut ilham atau inspirasi ketika batin itu sensitif baik terhadap yang terbit dari bawah sadar ataupun terhadap rangsangan dari atas sadar. Dalam salah satu kasus itu tampak pada individu itu bahwa perluasan terhadap konten kesadaran tersebut lebih atau kurangnya asing atau dari luar. Antusiasme mistis yang tak terkendali dan ekstasi keagamaan yang menjadi-jadi itu bukanlah kredensial untuk inspirasi, ciri-ciri apa yang umumnya dianggap kredensial ilahi.
91:7.5 (1000.6) Uji praktis atas semua pengalaman-pengalaman keagamaan aneh berupa mistisisme, ekstasi, dan inspirasi ini adalah dengan mengamati apakah fenomena ini menyebabkan orang itu:
91:7.6 (1000.7) 1. Menikmati kesehatan fisik yang lebih baik dan lebih menyeluruh.
91:7.7 (1000.8) 2. Berfungsi lebih efisien dan praktis dalam kehidupan mentalnya.
91:7.8 (1000.9) 3. Lebih sepenuhnya dan secara sukacita mensosialisasikan pengalaman keagamaannya.
91:7.9 (1000.10) 4. Lebih sepenuhnya merohanikan hidup sehari-harinya sementara dengan setia melaksanakan tugas-tugas biasa kehidupan manusia yang rutin.
91:7.10 (1001.1) 5. Meningkatkan cintanya untuk, dan penghargaan terhadap kebenaran, keindahan, dan kebaikan.
91:7.11 (1001.2) 6. Memelihara nilai-nilai sosial, moral, etika, dan rohani yang saat ini berlaku.
91:7.12 (1001.3) 7. Menambah wawasan rohaninya—kesadaran akan Tuhan
91:7.13 (1001.4) Namun demikian doa tidak memiliki hubungan nyata dengan pengalaman-pengalaman keagamaan yang istimewa ini. Ketika doa menjadi terlalu estetis, ketika hampir secara eksklusif hanya terdiri dalam perenungan yang indah-indah dan memukau tentang keilahian firdausi, doa itu kehilangan banyak pengaruh yang mensosialisasi dan cenderung pada mistik dan pengasingan diri para penganutnya. Ada bahaya tertentu yang terkait dengan doa pribadi yang terlalu banyak, yang bisa dikoreksi dan dicegah oleh berdoa kelompok, ibadah komunitas.
91:8.1 (1001.5) Ada aspek doa yang benar-benar spontan, karena manusia primitif menemukan dirinya berdoa jauh sebelum ia punya konsep jelas apapun tentang Tuhan. Manusia awal itu terbiasa untuk berdoa dalam dua situasi yang berbeda: Ketika dalam kebutuhan besar, ia mengalami keinginan mendadak untuk mencari pertolongan; dan ketika bergembira, ia keranjingan ungkapan sukacita tanpa pikir panjang.
91:8.2 (1001.6) Doa itu bukanlah merupakan evolusi dari sihir; keduanya masing-masing muncul secara independen. Sihir merupakan upaya untuk menyesuaikan Deitas terhadap kondisi; doa merupakan upaya untuk menyesuaikan kepribadian pada kehendak Deitas. Doa sejati itu bersifat moral maupun relijius; sihir dua-duanya tidak.
91:8.3 (1001.7) Doa dapat menjadi suatu kebiasaan yang mapan; banyak orang berdoa karena orang lain melakukannya. Yang lain lagi berdoa karena mereka takut sesuatu yang mengerikan mungkin terjadi jika mereka tidak mempersembahkan permohonan reguler mereka.
91:8.4 (1001.8) Bagi beberapa individu, doa adalah ekspresi terima kasih yang tenang; bagi yang lain, suatu ungkapan pujian kelompok, ibadah sosial; kadang-kadang doa merupakan tiruan dari agama lain, sementara dalam berdoa yang benar doa itu adalah komunikasi yang tulus dan mempercayai dari tabiat rohani si makhluk dengan kehadiran mahaada roh Sang Pencipta.
91:8.5 (1001.9) Doa mungkin ungkapan spontan kesadaran akan Tuhan atau bacaan tanpa arti dari rumusan teologis. Mungkin doa adalah pujian sukacita dari jiwa yang kenal Tuhan, atau ketaatan menghamba dari seorang manusia yang sarat ketakutan. Kadang-kadang doa adalah ekspresi sedih kerinduan rohani dan kadang-kadang teriakan terang-terangan ucapan-ucapan iman. Doa mungkin pujian bahagia atau permohonan rendah hati untuk pengampunan.
91:8.6 (1001.10) Doa mungkin berupa permohonan yang kekanak-kanakan untuk hal yang tidak mungkin, atau permohonan mendesak yang dewasa untuk pertumbuhan moral dan kekuatan rohani. Sebuah permohonan bisa untuk makanan hari itu atau mungkin merupakan kerinduan sepenuh hati untuk mencari Tuhan dan melakukan kehendak-Nya. Doa itu mungkin suatu permintaan yang sepenuhnya mementingkan diri sendiri atau sikap yang benar dan mulia ke arah perwujudan persaudaraan yang tidak mementingkan diri sendiri.
91:8.7 (1001.11) Doa dapat menjadi teriakan marah untuk membalas dendam atau syafaat penuh ampunan bagi musuh. Doa ini mungkin ungkapan dari suatu harapan untuk mengubah Tuhan atau teknik yang kuat untuk mengubah diri sendiri. Mungkin permohonan memelas dari orang berdosa yang tersesat di hadapan Hakim yang dianggap keras, atau ekspresi sukacita seorang anak merdeka dari Bapa surgawi yang hidup dan penuh belas kasih.
91:8.8 (1001.12) Manusia modern itu dibingungkan oleh pemikiran tentang membicarakan hal-hal dengan Tuhan dengan cara yang sepenuhnya pribadi. Banyak orang telah meninggalkan berdoa secara teratur; mereka hanya berdoa ketika berada di bawah tekanan yang luar biasa—dalam keadaan-keadaan darurat. Manusia tidak boleh takut untuk berbicara kepada Tuhan, tetapi hanya seorang anak rohani yang akan berusaha untuk membujuk, atau memberanikan diri untuk mengubah Tuhan.
91:8.9 (1002.1) Namun doa yang benar memang mencapai kenyataan. Sama seperti ketika aliran-aliran udara itu naik, tidak ada burung bisa melambung kecuali dengan sayap terbentang. Doa mengangkat manusia karena merupakan teknik untuk maju dengan pemanfaatan aliran-aliran rohani yang naik di alam semesta.
91:8.10 (1002.2) Doa yang tulen menambahkan pertumbuhan rohani, mengubah sikap, dan menghasilkan kepuasan yang berasal dari persekutuan dengan keilahian. Doa itu adalah letupan spontan kesadaran akan Tuhan.
91:8.11 (1002.3) Tuhan menjawab doa manusia dengan memberinya peningkatan pewahyuan kebenaran, suatu perluasan apresiasi keindahan, dan suatu penambahan konsep kebaikan. Doa adalah suatu sikap subjektif, tetapi hal itu bersentuhan dengan kenyataan-kenyataan objektif yang hebat pada tingkatan-tingkatan rohani dari pengalaman manusia; doa itu merupakan jangkauan penuh makna oleh manusia untuk nilai-nilai supramanusia. Doa adalah perangsang pertumbuhan-rohani yang paling ampuh.
91:8.12 (1002.4) Kata-kata tidaklah relevan pada doa; kata-kata itu hanyalah saluran intelektual dimana di dalamnya sungai permohonan rohani berkesempatan untuk mengalir. Nilai kata dari sebuah doa adalah murni otosugestif dalam ibadah pribadi dan sosiosugestif dalam ibadah kelompok. Tuhan menjawab sikap jiwa itu, bukan kata-kata.
91:8.13 (1002.5) Doa itu bukanlah teknik melarikan diri dari konflik melainkan perangsang untuk pertumbuhan di hadapan konflik. Berdoalah hanya untuk nilai-nilai, bukan benda-benda; untuk kemajuan, bukan untuk kepuasan.
91:9.1 (1002.6) Jika kamu hendak berdoa yang efektif, kamu harus mengingat hukum-hukum permohonan yang berhasil:
91:9.2 (1002.7) 1. Kamu harus memenuhi syarat sebagai pendoa yang ampuh yaitu dengan tulus dan berani menghadapi masalah-masalah kenyataan alam semesta. Kamu harus memiliki stamina kosmis.
91:9.3 (1002.8) 2. Kamu harus dengan jujur telah menghabiskan kapasitas manusiawi untuk penyelesaian manusiawi. Kamu haruslah bekerja rajin.
91:9.4 (1002.9) 3. Kamu harus menyerahkan setiap niat batin dan setiap kerinduan jiwa ke dekapan pertumbuhan rohani yang mengubahkan. Kamu haruslah telah mengalami suatu perluasan makna-makna dan peningkatan nilai-nilai.
91:9.5 (1002.10) 4. Kamu harus membuat pilihan sepenuh hati untuk kehendak ilahi. Kamu harus melenyapkan sikap tanpa keputusan.
91:9.6 (1002.11) 5. Kamu tidak hanya mengenali kehendak Bapa dan memilih untuk melakukannya, tetapi kamu telah membuat suatu konsekrasi yang tanpa syarat, dan dedikasi yang dinamis, untuk benar-benar melakukan kehendak Bapa.
91:9.7 (1002.12) 6. Doamu akan diarahkan secara khusus agar mendapat kebijaksanaan ilahi untuk memecahkan masalah-masalah manusiawi tertentu yang dihadapi dalam kenaikan Firdaus—pencapaian kesempurnaan ilahi.
91:9.8 (1002.13) 7. Dan kamu harus memiliki iman—iman yang hidup.
91:9.9 (1002.14) [Disampaikan oleh Kepala para Makhluk Tengah Urantia.]
Buku Urantia
Makalah 92
92:0.1 (1003.1) MANUSIA memiliki agama yang berasal secara alamiah sebagai bagian dari pengalaman berevolusinya, jauh sebelum semua pewahyuan yang sistematis dilakukan di Urantia. Namun agama yang asalnya alamiah itu, dari dirinya sendiri, adalah produk dari kemampuan suprahewaninya manusia. Agama evolusioner itu muncul perlahan-lahan sepanjang beribu-ribu tahun karier pengalaman manusia melalui pelayanan dari pengaruh-pengaruh yang bekerja di dalam, dan yang menyentuh manusia liar, barbar, dan beradab, sebagai berikut:
92:0.2 (1003.2) 1. Ajudan penyembahan—kemunculan dalam kesadaran hewani potensi-potensi superhewani untuk memahami realitas. Hal ini mungkin disebut sebagai naluri manusiawi purbakala untuk Deitas.
92:0.3 (1003.3) 2. Ajudan hikmat—manifestasi dalam suatu batin yang memuja tentang kecenderungan untuk mengarahkan pemujaannya dalam saluran-saluran ekspresi yang lebih tinggi dan ke arah konsep-konsep yang terus berkembang tentang realitas Ketuhanan.
92:0.4 (1003.4) 3. Roh Kudus—ini adalah anugerah suprabatin awal, dan roh ini selalu muncul dalam semua kepribadian manusia yang asli dan layak (bona fide). Pelayanan ini bagi pikiran yang rindu-beribadah dan ingin-kebijaksanaan menciptakan kemampuan untuk menyadari sendiri dalil tentang kelangsungan hidup manusia, baik dalam konsep teologis maupun sebagai pengalaman kepribadian yang aktual dan faktual.
92:0.5 (1003.5) Berfungsinya secara koordinatif tiga pelayanan ilahi ini cukup memadai untuk memulai dan meneruskan pertumbuhan agama evolusioner. Pengaruh-pengaruh ini belakangan ditambah oleh Pelaras Pikiran, serafim, dan Roh Kebenaran, yang semuanya mempercepat laju perkembangan keagamaan. Agen-agen ini telah lama berfungsi di Urantia, dan mereka akan terus ada di sini selama planet ini masih merupakan dunia yang dihuni. Banyak potensi dari agen-agen ilahi ini belum memiliki kesempatan untuk berekspresi; banyak yang akan terungkap dalam zaman yang akan datang sementara agama manusia naik, tingkat demi tingkat, menuju puncak-puncak adikodrati nilai morontia dan kebenaran roh.
92:1.1 (1003.6) Evolusi agama telah dilacak dari rasa takut arwah permulaan melalui banyak tahap pengembangan berturut-turut, termasuk upaya-upaya tertentu pertama untuk memaksa dan kemudian membujuk roh-roh. Berhala-berhala kesukuan tumbuh menjadi totem dan dewa-dewa kesukuan; rumusan sihir menjadi doa-doa modern. Sunat, yang pada awalnya adalah pengorbanan, menjadi suatu prosedur kebersihan.
92:1.2 (1003.7) Agama berkembang maju dari penyembahan alam naik melalui penyembahan arwah ke pemberhalaan melalui sepanjang masa-masa kanak-kanak liar bangsa-bangsa. Dengan merekahnya fajar peradaban umat manusia menganut kepercayaan yang lebih mistis dan simbolis, sementara sekarang, dengan mendekatnya kedewasaan, umat manusia sedang mulai matang untuk menghargai agama yang sesungguhnya, bahkan suatu permulaan dari pewahyuan kebenaran itu sendiri.
92:1.3 (1004.1) Agama muncul sebagai reaksi biologis batin pada keyakinan rohani dan lingkungan; agama itu adalah hal terakhir yang musnah atau berubah dalam suatu ras. Agama adalah penyesuaian masyarakat, dalam setiap zaman, terhadap apa yang misterius. Sebagai lembaga sosial agama itu mencakup tatacara, simbol, pemujaan, kitab suci, mezbah, tempat keramat, dan kuil-kuil. Air suci, benda suci, berhala, jimat, jubah, lonceng, drum, dan keimaman adalah hal-hal umum untuk semua agama. Dan tidak mungkin sepenuhnya menceraikan agama yang murni berevolusi itu dari sihir ataupun tenung.
92:1.4 (1004.2) Misteri dan kekuatan selalu merangsang perasaan dan rasa takut keagamaan, sedangkan emosi telah selalu berfungsi sebagai faktor yang berpengaruh kuat dalam perkembangannya. Ketakutan selalu menjadi rangsangan keagamaan dasar. Ketakutan menghiasi dewa-dewi agama evolusi dan memotivasi tatacara keagamaan umat percaya primitif. Seiring kemajuan peradaban, rasa takut menjadi diubah oleh penghormatan, kekaguman, penghargaan, dan simpati kemudian lebih lanjut dipengaruhi oleh penyesalan dan pertobatan.
92:1.5 (1004.3) Satu bangsa Asia mengajarkan bahwa “Tuhan adalah ketakutan besar”; hal itu merupakan hasil perkembangan dari agama yang murni evolusioner. Yesus, pewahyuan jenis tertinggi hidup beragama, menyatakan bahwa “Allah itu kasih.”
92:2.1 (1004.4) Dari semua lembaga manusia, agama adalah yang paling kaku dan keras, tetapi agama juga lamban menyesuaikan dengan masyarakat yang berubah. Pada akhirnya, agama evolusioner memang mencerminkan perubahan adat istiadat, yang pada gilirannya, mungkin telah dipengaruhi oleh agama yang diwahyukan. Perlahan-lahan, dengan pasti, tetapi secara enggan, agama (penyembahan) memang mengikuti bangkitnya kebijaksanaan—pengetahuan yang dipimpin oleh nalar pengalaman dan diterangi oleh pewahyuan ilahi.
92:2.2 (1004.5) Agama berpegang pada adat istiadat; adat yang adalah kuno dan dianggap sakral. Karena alasan inilah dan tidak ada yang lain, perkakas batu bertahan lama hingga era perunggu dan besi. Pernyataan ini ada tertulis: “Tetapi jika engkau membuat bagi-Ku mezbah dari batu, maka jangan engkau mendirikannya dari batu pahat, sebab apabila engkau mengerjakannya dengan beliung, maka engkau melanggar kekudusannya.” Bahkan hari ini, orang-orang Hindu menyalakan api altar mereka dengan menggunakan bor api primitif. Dalam perjalanan agama evolusioner, hal-hal baru telah selalu dianggap sebagai penghujatan. Sakramen harus terdiri, bukan dari makanan yang baru dan dibikin, tetapi dari bahan makanan yang paling primitif: “Dagingnya harus dimakan mereka pada malam itu juga; yang dipanggang mereka harus makan dengan roti yang tidak beragi beserta sayur pahit.” Semua jenis kebiasaan sosial dan bahkan prosedur hukum berpegang pada bentuk-bentuk lama.
92:2.3 (1004.6) Ketika manusia modern bertanya-tanya akan begitu banyaknya kisah dalam kitab suci berbagai agama yang mungkin dianggap sebagai cabul, ia perlu berhenti sejenak untuk mempertimbangkan bahwa generasi-generasi yang sudah berlalu itu takut menghilangkan apa yang nenek moyang mereka anggap sebagai suci dan kudus. Banyak kali apa yang oleh satu generasi mungkin dipandang sebagai cabul, oleh generasi sebelumnya telah dianggap sebagai bagian dari adat istiadat mereka yang diterima, bahkan sebagai tatacara keagamaan yang disetujui. Sejumlah besar kontroversi keagamaan telah disebabkan oleh upaya yang tidak pernah berakhir untuk mencocokkan praktek-praktek dahulu tetapi tercela, dengan pendapat lebih maju yang baru, untuk menemukan teori-teori yang dapat diterima sebagai pembenaran untuk pelestarian terkait akidah bagi adat-adat yang kuno dan usang.
92:2.4 (1004.7) Namun demikian, sungguh bodoh untuk mencoba menerapkan percepatan pertumbuhan keagamaan yang terlalu mendadak. Suatu ras atau bangsa hanya dapat menyerap dari semua agama maju apa yang konsisten masuk akal dan sesuai dengan status evolusinya saat itu, ditambah dengan kepintaran untuk penyesuaiannya. Kondisi sosial, iklim, politik, dan ekonomi semuanya itu berpengaruh dalam menentukan arah dan kemajuan evolusi keagamaan. Moralitas sosial tidak ditentukan oleh agama, yaitu oleh agama yang berevolusi; sebaliknya bentuk-bentuk agama ditentukan oleh moralitas bangsa.
92:2.5 (1005.1) Bangsa-bangsa manusia hanya secara dangkal saja menerima agama yang asing dan baru; mereka benar-benar menyesuaikannya pada adat-istiadat dan cara-cara percaya lama mereka. Hal ini dengan baik digambarkan oleh contoh suku Selandia Baru tertentu, yang para pendetanya, setelah secara nominal (hanya namanya saja) masuk Kristen, mengaku telah menerima wahyu langsung dari Gabriel yang menyebabkan bahwa suku yang sama ini telah menjadi umat pilihan Tuhan dan menyuruh bahwa mereka diizinkan secara bebas untuk menikmati hubungan seks longgar dan banyak adat mereka yang lama dan tercela lainnya. Maka segera semua orang Kristen buatan baru ini beralih ke versi Kekristenan yang baru dan kurang ketat ini.
92:2.6 (1005.2) Agama telah pada satu waktu atau lainnya mengukuhkan segala macam perilaku yang bertentangan dan tidak konsisten, telah pada waktu tertentu menyetujui hampir semua yang sekarang dianggap sebagai tidak bermoral atau penuh dosa. Hati nurani, tanpa diajar oleh pengalaman dan tanpa dibantu oleh akal, tidak pernah, dan tidak akan pernah bisa, menjadi panduan aman dan benar untuk perilaku manusia. Nurani itu bukan suara ilahi berbicara kepada jiwa manusia. Nurani itu hanyalah jumlah total kandungan moral dan etika dari adat istiadat pada setiap tahap keberadaan yang berlaku; nurani itu hanya merupakan ideal reaksi yang dipahami secara manusiawi dalam suatu tatanan keadaan tertentu.
92:3.1 (1005.3) Studi agama manusia adalah pemeriksaan strata sosial pembawa-fosil dari masa lampau. Adat istiadat tentang para dewa yang antropomorfis (menyerupai manusia) itu adalah cerminan jujur tentang moral orang-orang yang pertama kali membayangkan deitas-deitas tersebut. Agama-agama dan mitologi kuno dengan setia menggambarkan kepercayaan dan tradisi masyarakat yang sejak lama lenyap itu. Praktek-praktek kultus kuno ini tetap bertahan bersama-sama dengan kebiasaan ekonomi dan evolusi sosial yang baru dan, tentu saja, jelas tampak amat tidak konsisten. Sisa-sisa dari kultus itu menyajikan gambaran yang benar tentang agama-agama bangsa masa lalu. Ingatlah selalu, kultus-kultus itu dibentuk, bukan untuk menemukan kebenaran, melainkan untuk mengumumkan keyakinan mereka.
92:3.2 (1005.4) Agama selalu saja sebagian besar adalah soal ritus, tatacara, perayaan, upacara, dan akidah. Hal ini biasanya menjadi tercemar dengan kekeliruan yang terus membuat masalah itu, yaitu khayalan tentang umat-pilihan. Ide-ide keagamaan pokok mengenai japa mantra, ilham, wahyu, pendamaian, pertobatan, penebusan, syafaat, pengorbanan, doa, pengakuan salah, ibadah, hidup setelah kematian, sakramen, ritual, tebusan, keselamatan, pembebasan, perjanjian, kenajisan, penyucian, nubuatan, dosa asal—itu semua kembali ke masa-masa awal takut arwah purbakala itu.
92:3.3 (1005.5) Agama primitif itu tidak lebih dan tidak kurang adalah perjuangan untuk kehidupan jasmani yang diperluas untuk mencakup kehidupan setelah kematian. Upacara-upacara dari kepercayaan tersebut merupakan perluasan dari upaya pemeliharaan diri ke dalam wilayah alam roh-arwah yang dibayangkan. Namun ketika tergoda untuk mengkritik agama evolusioner itu, berhati-hatilah. Ingatlah, bahwa itulah yang terjadi; itu adalah fakta sejarah. Ingat lebih lanjut bahwa kekuatan suatu ide terletak, bukan dalam kepastian atau kebenarannya, melainkan dalam kejelasan daya tariknya pada manusia.
92:3.4 (1006.1) Agama yang evolusioner tidak membuat ketentuan untuk perubahan atau revisi; tidak seperti ilmu pengetahuan, agama itu tidak menyediakan koreksi kemajuannya sendiri. Agama yang dikembangkan itu memerintahkan hormat karena pengikutnya percaya itu adalah Kebenaran; “iman yang telah disampaikan kepada orang-orang kudus” itu haruslah, dalam teorinya, menjadi final dan juga tanpa salah. Kultus menolak pengembangan karena kemajuan nyata akan pasti mengubah atau menghancurkan kultus itu sendiri; karena itulah revisi harus selalu dipaksakan terhadapnya.
92:3.5 (1006.2) Hanya dua pengaruh yang dapat mengubah dan mengangkat akidah-akidah agama alamiah itu: tekanan dari adat istiadat yang perlahan-lahan maju dan pencerahan berkala dari pewahyuan skala besar. Maka tidak aneh bahwa kemajuannya lambat; pada zaman dahulu, menjadi progresif atau inventif berarti akan dibunuh sebagai tukang tenung. Kultus itu maju dengan lambat dalam generasi yang berabad-abad dan siklus yang sangat lama. Namun kultus itu memang bergerak maju. Keyakinan evolusioner akan arwah meletakkan dasar untuk filsafat agama wahyu yang pada akhirnya akan menghancurkan takhyul tentang asal-usulnya.
92:3.6 (1006.3) Agama telah menghambat perkembangan sosial dalam banyak hal, tetapi tanpa agama tidak akan ada moralitas ataupun etika yang bertahan lama, tidak ada peradaban yang bernilai. Agama menjadi induk banyak budaya nonrelijius: Seni ukir berasal dari pembuatan patung berhala, arsitektur dari bangunan kuil, puisi dari japa mantra, musik dari nyanyian ibadah, drama dari berakting untuk bimbingan roh, dan menari dari festival ibadah musiman.
92:3.7 (1006.4) Tetapi sementara menujukan perhatian pada fakta bahwa agama itu sangat penting untuk pengembangan dan pelestarian peradaban, perlu dicatat juga bahwa agama alamiah itu juga telah melakukan banyak hal yang melumpuhkan dan menghambat peradaban itu sendiri yang semestinya harus ia pupuk dan pelihara. Agama telah menghambat kegiatan industrial dan pembangunan ekonomi; agama telah memboroskan tenaga kerja dan telah menyia-nyiakan modal; agama itu tidak selalu bermanfaat pada keluarga; agama belum cukup memupuk perdamaian dan niat baik; kadang-kadang agama mengabaikan pendidikan dan memundurkan ilmu pengetahuan; agama telah terlalu memiskinkan kehidupan demi pengayaan palsu kematian. Agama yang evolusioner, agama manusia, memang telah bersalah atas semua ini dan masih banyak lagi kekeliruan, kesalahan, dan kekhilafan besar; namun demikian, agama itu memelihara etika budaya, moralitas beradab, dan perpaduan sosial, dan memungkinkan untuk agama diwahyukan yang kemudian untuk menutup banyak kekurangan evolusioner ini.
92:3.8 (1006.5) Agama evolusioner itu merupakan lembaga manusia yang paling mahal tetapi efektif tiada tara. Agama manusia dapat dibenarkan hanya karena dilihat dari sudut pandang peradaban yang evolusioner. Jika saja manusia itu bukan produk kenaikan dari evolusi hewan, maka arah perkembangan keagamaan seperti itu tanpa pembenaran.
92:3.9 (1006.6) Agama membantu akumulasi modal; agama memupuk jenis-jenis tertentu pekerjaan; waktu luang para imam meningkatkan seni dan pengetahuan; bangsa, pada akhirnya, banyak meraih manfaat sebagai hasil dari semua kesalahan awal dalam teknik etis ini. Para dukun, yang jujur dan yang tidak jujur, adalah sangat mahal, tetapi mereka senilai semua biaya mereka itu. Profesi yang dipelajari dan ilmu itu sendiri muncul dari keimaman yang bersifat parasit itu. Agama memupuk peradaban dan menyediakan kontinuitas masyarakat; agama telah menjadi polisi moral sepanjang masa. Agama menyediakan disiplin manusia dan pengendalian diri itu yang membuat hikmat itu mungkin. Agama adalah cambuk evolusi yang efisien yang dengan kejam mendorong umat manusia yang malas dan menderita itu dari keadaan inersia intelektual alami untuk maju dan naik ke tingkat akal dan hikmat yang lebih tinggi.
92:3.10 (1006.7) Dan warisan suci dari kenaikan hewan ini, agama yang evolusioner, harus selalu terus disempurnakan dan dimuliakan oleh penyensoran terus menerus oleh agama wahyu dan oleh tungku berapi ilmu pengetahuan yang sejati.
92:4.1 (1007.1) Pewahyuan itu evolusioner tapi selalu bergerak maju. Melalui sepanjang era sejarah sebuah dunia, pewahyuan-pewahyuan agama itu terus berkembang dan semakin lama semakin mencerahkan. Merupakan misi dari pewahyuan untuk memilah dan menyensor rangkaian agama-agama evolusi itu. Tetapi agar wahyu bisa meninggikan dan meningkatkan agama-agama evolusi, maka haruslah kunjungan-kunjungan ilahi tersebut menggambarkan ajaran-ajaran yang tidak terpisah terlalu jauh dari pemikiran dan reaksi dari zaman ketika wahyu itu disampaikan. Jadi harus dan memang wahyu selalu tetap bersentuhan dengan evolusi. Selalu haruslah agama wahyu dibatasi oleh kapasitas penerimaan manusia.
92:4.2 (1007.2) Namun terlepas dari hubungan yang kelihatan nyata atau turunannya, agama wahyu selalu ditandai oleh keyakinan pada Deitas tertentu yang bernilai final dan dalam konsep tertentu tentang kelangsungan hidup identitas kepribadian setelah kematian.
92:4.3 (1007.3) Agama yang evolusioner itu bersifat sentimental, bukan logis. Agama yang evolusioner itu adalah reaksinya manusia pada keyakinan akan alam roh-arwah yang hipotetis—refleks-kepercayaan manusiawi, yang dipicu oleh kesadaran dan ketakutan terhadap apa yang tidak diketahui. Agama wahyu itu dikemukakan oleh alam rohani yang nyata; agama itu adalah tanggapan dari kosmos supraintelektual terhadap kelaparan manusia untuk percaya, dan bergantung pada, para Deitas yang semesta. Agama evolusioner menggambarkan upaya umat manusia meraba-raba kian kemari dalam pencarian kebenaran; agama wahyu adalah kebenaran itu sendiri.
92:4.4 (1007.4) Ada banyak peristiwa pewahyuan agama tetapi hanya lima yang kepentingannya sangat besar. Hal-hal ini adalah sebagai berikut:
92:4.5 (1007.5) 1. Ajaran-ajaran Dalamatia. Konsep sebenarnya tentang Sumber dan Pusat Pertama disebar-luaskan pertama kali di Urantia oleh seratus anggota korporeal (jasmani) stafnya Pangeran Kaligastia. Perluasan pewahyuan tentang Ketuhanan ini berlangsung selama lebih dari tiga ratus ribu tahun sampai tiba-tiba dihentikan oleh pembelotan planet dan terhentinya sistem pengajarannya. Kecuali karya Van, pengaruh dari wahyu Dalamatia ini praktis hilang di seluruh dunia. Bahkan bangsa Nodit telah melupakan kebenaran ini pada saat kedatangan Adam. Dari semua yang menerima ajaran kelompok seratus itu, orang kulit merah adalah yang paling lama mempertahankannya, tetapi gagasan tentang Roh Agung itu hanyalah suatu konsep kabur dalam agama Amerindian ketika kontak dengan agama Kristen sangat memperjelas dan memperkuat ajaran itu.
92:4.6 (1007.6) 2. Ajaran-ajaran Eden. Adam dan Hawa menggambarkan lagi konsep tentang Bapa segalanya itu kepada bangsa-bangsa yang berevolusi. Kehancuran Eden pertama menghentikan perjalanan pewahyuan Adam sebelum hal itu pernah dimulai sepenuhnya. Namun ajaran Adam yang terputus itu dilanjutkan oleh para imam atau pendeta keturunan Set, dan beberapa dari kebenaran-kebenaran ini tidak pernah sepenuhnya hilang di dunia. Seluruh tren evolusi keagamaan Timur Tengah telah diubah oleh ajaran orang-orang keturunan Set ini. Namun menjelang 2500 S.M. umat manusia sebagian besar telah kehilangan pandangan terhadap pewahyuan yang diprakarsai pada hari-harinya Eden ini.
92:4.7 (1007.7) 3. Melkisedek dari Salem. Putra darurat Nebadon ini meresmikan pewahyuan kebenaran ketiga di Urantia. Pedoman utama dari ajarannya adalah percaya dan iman. Ia mengajarkan percaya akan kemurahan hati mahakuasa Tuhan dan menyatakan bahwa iman adalah tindakan dengan mana manusia memperoleh perkenanan Tuhan. Ajarannya secara bertahap bercampur dengan kepercayaan dan praktek berbagai agama evolusioner dan akhirnya berkembang menjadi sistem-sistem teologis agama yang hadir di Urantia pada awal milenium pertama setelah Kristus.
92:4.8 (1008.1) 4. Yesus dari Nazaret. Mikhael Kristus menyampaikan untuk keempat kalinya ke Urantia konsep Tuhan sebagai Bapa Semesta, dan ajaran ini secara umum tetap bertahan sejak saat itu. Inti dari pengajarannya adalah kasih dan pelayanan, penyembahan penuh kasih yang diberikan secara sukarela oleh anak makhluk sebagai pengakuan atas, dan tanggapan terhadap, pelayanan kasih dari Tuhan Bapanya; layanan sukarela yang anak-anak ciptaan tersebut berikan terhadap saudara-saudara mereka dalam kesadaran sukacita bahwa dalam layanan ini mereka juga melayani Tuhan sang Bapa.
92:4.9 (1008.2) 5. Makalah-makalah Urantia. Makalah-makalah, yang mana ini adalah salah satunya, merupakan presentasi terbaru kebenaran kepada manusia Urantia. Makalah-makalah ini berbeda dari semua wahyu sebelumnya, karena ini bukan karya kepribadian alam semesta yang tunggal tetapi presentasi gabungan oleh banyak sosok makhluk. Namun demikian tidak ada pewahyuan yang bisa lengkap tuntas kecuali pencapaian Bapa Semesta. Semua penatalayanan selestial lainnya tidak lebih dari hanya parsial, sementara, dan secara praktis disesuaikan pada kondisi-kondisi lokal dalam ruang dan waktu. Meskipun pengakuan seperti ini mungkin dapat mengurangi kekuatan dan otoritas langsung dari semua pewahyuan, waktunya telah tiba di Urantia ketika disarankan untuk membuat pernyataan-pernyataan terus terang seperti ini, bahkan dengan risiko memperlemah pengaruh dan otoritas masa depan dari pewahyuan ini, pewahyuan kebenaran yang paling terbaru kepada bangsa-bangsa manusia Urantia.
92:5.1 (1008.3) Dalam agama evolusioner, para dewa dibayangkan berada dalam keserupaan dengan gambar dan rupa manusia; dalam agama wahyu, manusia diajar bahwa mereka adalah anak-anak Tuhan—bahkan didandani dalam gambar dan rupa (citra) keilahian yang terbatas; dalam keyakinan yang disintesis yang digabung dari ajaran-ajaran pewahyuan dan produk-produk evolusi, konsep tentang Tuhan adalah perpaduan dari:
92:5.2 (1008.4) 1. Ide-ide yang ada sebelumnya dari kultus- kultus evolusioner.
92:5.3 (1008.5) 2. Ideal-ideal luhur dari agama yang diwahyukan.
92:5.4 (1008.6) 3. Pandangan-pandangan pribadi dari para pemimpin agama besar, para nabi dan guru umat manusia.
92:5.5 (1008.7) Sebagian besar zaman-zaman keagamaan yang besar telah dibuka oleh kehidupan dan ajaran dari kepribadian istimewa tertentu; kepemimpinan telah melahirkan mayoritas gerakan-gerakan moral yang bermakna tinggi dalam sejarah. Orang-orang selalu cenderung untuk memuja sang pemimpin, bahkan dengan mengorbankan ajaran-ajarannya; untuk menghormati kepribadiannya, meskipun kehilangan pandangan terhadap kebenaran-kebenaran yang ia ajarkan. Dan hal ini bukan tanpa alasan; ada kerinduan naluriah dalam hati manusia yang berevolusi itu untuk pertolongan dari atas dan alam sana. Kerinduan ini dirancang untuk menantikan kemunculan Pangeran Planet dan berikutnya Putra Material di bumi. Di Urantia manusia telah kehilangan para pemimpin dan penguasa supramanusia ini, dan karena itu manusia selalu berusaha untuk memperbaiki kerugian ini dengan menyelimuti para pemimpin manusianya dengan legenda-legenda yang berkaitan dengan asal-usul adikodrati dan riwayat hidup yang ajaib.
92:5.6 (1008.8) Banyak ras telah menganggap pemimpin-pemimpin mereka dilahirkan dari perawan; riwayat mereka banyak ditaburi episode-episode ajaib, dan kedatangan kembalinya mereka selalu diharapkan oleh kelompok mereka masing-masing. Di Asia tengah orang-orang suku masih menunggu kembalinya Jenghis Khan; di Tibet, Cina, dan India yang ditunggu adalah Budha; dalam Islam itu adalah Muhammad; di antara orang Amerindian itulah Hesunanin Onamonalonton; bagi orang Ibrani itu, secara umum, kembalinya Adam sebagai penguasa jasmani. Di Babel, dewa Marduk adalah pelestarian dari legenda Adam, ide tentang anak-Tuhan, tautan penghubung antara manusia dan Tuhan. Setelah tampilnya Adam di bumi, apa yang disebut anak-anak Tuhan itu menjadi umum di antara bangsa-bangsa dunia.
92:5.7 (1009.1) Tetapi terlepas dari kekaguman takhyul yang mana hal-hal itu sering diyakini, tetap menjadi fakta bahwa guru-guru tersebut adalah tumpuan kepribadian temporal yang di atas mana bertumpu tuas kebenaran yang diwahyukan untuk pemajuan moralitas, filsafat, dan agama umat manusia.
92:5.8 (1009.2) Ada beratus-ratus pemimpin keagamaan dalam sejarah manusia jutaan tahun Urantia, dari Onagar hingga ke Guru Nanak. Sepanjang masa ini ada banyak pasang surut arus kebenaran agama dan iman rohani, dan setiap kebangkitan agama di Urantia, di masa lalu, telah diidentifikasikan dengan kehidupan dan ajaran beberapa pemimpin agama tertentu. Dengan mempertimbangkan para guru dari waktu akhir-akhir ini, mungkin bermanfaat untuk mengelompokkan mereka ke dalam tujuh zaman keagamaan besar Urantia pasca-Adam:
92:5.9 (1009.3) 1. Periode Set. Para imam atau pendeta Set, seperti yang dihidupkan lagi di bawah kepemimpinan Amosad, menjadi guru-guru besar pasca-Adam. Mereka berfungsi di seluruh tanah orang-orang Andit, dan pengaruh mereka bertahan paling lama di antara orang-orang Yunani, Sumeria, dan Hindu. Di antara yang terakhir itu mereka masih berlanjut saat ini sebagai kaum Brahmana dari agam Hindu. Para imam Set dan pengikutnya tidak pernah sepenuhnya kehilangan konsep Trinitas yang diwahyukan oleh Adam.
92:5.10 (1009.4) 2. Era misionaris Melkisedek. Agama di Urantia tidak sedikit dihidupkan lagi oleh upaya guru-guru yang diutus oleh Melkisedek Machiventa ketika ia hidup dan mengajar di Salem hampir dua ribu tahun sebelum Masehi. Para misionaris ini memberitakan iman sebagai harga agar berkenan pada Tuhan, dan ajaran mereka, meskipun tidak memproduksi suatu agama yang segera muncul, namun tetap membentuk fondasi yang di atasnya guru-guru kebenaran yang belakangan membangun agama-agama Urantia.
92:5.11 (1009.5) 3. Era pasca-Melkisedek. Meskipun Amenemope dan Ikhnaton keduanya mengajar dalam periode ini, jenius keagamaan yang terkemuka dari era pasca-Melkisedek adalah pemimpin dari kelompok Badui Kanaan dan pendiri agama Ibrani, yaitu Musa. Musa mengajarkan monoteisme. Katanya: “Dengarlah, hai orang Israel : TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa.” “Tuhanlah Allah, tidak ada yang lain kecuali Dia.” Musa terus-menerus berusaha untuk mencabut sisa-sisa dari pemujaan arwah dari antara bangsanya, bahkan menetapkan hukuman mati bagi para pelakunya. Monoteisme Musa telah dicemari oleh para penerusnya, tetapi di kemudian hari mereka kembali ke banyak ajaran-ajarannya. Kehebatan Musa terletak pada kebijaksanaan dan kepintarannya. Orang lain memiliki konsep yang lebih besar tentang Tuhan, tetapi tidak ada satu orangpun yang pernah begitu berhasil dalam menarik banyak orang untuk menerima keyakinan yang maju seperti itu.
92:5.12 (1009.6) 4. Abad keenam sebelum Kristus. Banyak orang muncul untuk menyatakan kebenaran dalam era ini, salah satu abad kebangkitan keagamaan terbesar yang pernah disaksikan di Urantia. Di antaranya perlu dicatat Gautama, Konfusius, Lao-tse, Zoroaster, dan para guru Jain. Ajaran-ajaran Gautama telah menyebar luas di Asia, dan ia dipuja sebagai Buddha oleh jutaan orang. Konfusius bagi moralitas Cina adalah seperti Plato pada filsafat Yunani, dan walaupun ada pengaruh jangka panjang keagamaan pada ajaran keduanya, dikatakan lebih tegasnya, mereka adalah bukan guru keagamaan; Lao-tse memandang lebih tentang Tuhan dalam Tao daripada Konfusius dalam kemanusiaan atau Plato dalam idealisme. Zoroaster, meskipun banyak dipengaruhi oleh konsep umum saat itu tentang dwispiritisme, yang baik dan yang jahat, pada saat yang sama dengan jelas meninggikan gagasan tentang satu Deitas yang kekal dan kemenangan akhir terang atas kegelapan.
92:5.13 (1010.1) 5. Abad pertama setelah Kristus. Sebagai guru keagamaan, Yesus dari Nazaret memulai dengan kultus yang didirikan oleh Yohanes Pembaptis dan maju sejauh mungkin yang ia bisa dari puasa-puasa dan bentuk-bentuk. Selain Yesus, Paulus dari Tarsus dan Philo dari Aleksandria adalah guru-guru terbesar dari era ini. Konsep-konsep mereka tentang agama telah memainkan peran yang dominan dalam evolusi agama yang menyandang nama Kristus itu.
92:5.14 (1010.2) 6. Abad keenam setelah Kristus. Muhammad mendirikan sebuah agama yang lebih unggul terhadap banyak akidah pada zamannya. Agamanya adalah suatu protes terhadap tuntutan sosial dari agama-agamanya orang asing dan terhadap ketidak-paduan kehidupan keagamaan bangsanya sendiri.
92:5.15 (1010.3) 7. Abad kelima belas Masehi. Pada periode ini terjadi dua gerakan keagamaan: terpecahnya kesatuan agama Kristen di Barat dan penyusunan sebuah agama baru di Timur. Di Eropa, Kekristenan yang dilembagakan itu telah mencapai tingkat ketidak-lenturan (kekakuan) yang menyebabkan pertumbuhan lebih lanjut tidak sesuai lagi dengan kesatuan. Di Timur, ajaran gabungan dari Islam, Hindu, dan Buddha disintesis oleh Nanak dan para pengikutnya menjadi Sikhisme, salah satu agama Asia yang paling maju.
92:5.16 (1010.4) Masa depan Urantia akan pasti ditandai oleh munculnya guru-guru kebenaran agama—Kebapaan Tuhan dan persaudaraan semua makhluk. Tetapi diharapkan bahwa upaya-upaya berani dan tulus dari nabi-nabi masa depan ini akan tidak terlalu diarahkan kepada penguatan hambatan antar agama tetapi lebih ke arah peningkatan persaudaraan keagamaan dari ibadah rohani di antara banyak pengikut berbagai teologi intelektual yang berbeda-beda yang menjadi ciri khas Urantia di Satania.
92:6.1 (1010.5) Agama di Urantia abad kedua puluh menyajikan studi menarik tentang evolusi sosial dari dorongan beribadah manusia. Banyak agama telah maju sedikit sekali sejak masa-masa kultus arwah. Suku Pygmy Afrika tidak memiliki reaksi keagamaan sebagai sebuah golongan kelas, meskipun beberapa dari mereka percaya sedikit akan lingkungan roh. Mereka saat ini berada tepat dimana manusia primitif ada ketika evolusi agama dimulai. Kepercayaan dasar dari agama primitif adalah kelangsungan hidup setelah kematian. Ide menyembah Tuhan yang berpribadi menunjukkan perkembangan evolusioner yang maju, bahkan tahap pertama dari pewahyuan. Orang Dayak telah mengembangkan hanya praktek-praktek keagamaan yang paling primitif. Orang Eskimo dan Amerindian yang relatif baru memiliki konsep yang sangat sedikit tentang Tuhan; mereka percaya pada arwah dan punya ide tak jelas tentang kelangsungan hidup tertentu setelah kematian. Pribumi Australia saat ini hanya memiliki takut arwah, rasa takut pada gelap, dan pemujaan leluhur kasar. Orang Zulu baru mengembangkan agama takut arwah dan pengurbanan. Banyak suku-suku Afrika, kecuali melalui pekerjaan misionaris orang Kristen dan Islam, belum melampaui tahap berhala dari evolusi agama. Tetapi beberapa kelompok telah lama mempercayai gagasan monoteisme, seperti orang Thracia dahulu, yang juga percaya pada keabadian.
92:6.2 (1010.6) Di Urantia, agama evolusi dan wahyu maju berdampingan sementara mereka berbaur dan menyatu ke dalam aneka sistem teologis yang ditemukan di dunia pada masa penyusunan makalah ini. Agama-agama ini, agama-agama abad kedua puluh Urantia, dapat disebutkan sebagai berikut:
92:6.3 (1011.1) 1. Hinduisme—yang paling kuno.
92:6.4 (1011.2) 2. Agama Ibrani.
92:6.5 (1011.3) 3. Budhisme.
92:6.6 (1011.4) 4. Ajaran Konghucu.
92:6.7 (1011.5) 5. Keyakinan Tao.
92:6.8 (1011.6) 6. Zoroastrianisme.
92:6.9 (1011.7) 7. Shinto.
92:6.10 (1011.8) 8. Jainisme.
92:6.11 (1011.9) 9. Kekristenan.
92:6.12 (1011.10) 10. Islam.
92:6.13 (1011.11) 11. Sikhisme—yang paling baru.
92:6.14 (1011.12) Agama-agama yang paling maju dari zaman kuno adalah Yudaisme dan Hindu, dan masing-masing telah sangat mempengaruhi jalannya perkembangan agama di Timur dan Barat. Baik orang Hindu maupun Ibrani percaya bahwa agama mereka diilhamkan dan diwahyukan, dan mereka percaya semua agama lain merupakan bentuk kemerosotan dari satu agama yang benar itu.
92:6.15 (1011.13) India terbagi antara Hindu, Sikh, pengikut Muhammad, dan Jain, masing-masing menggambarkan Tuhan, manusia, dan alam semesta sebagaimana kepercayaan mereka. Cina mengikuti Tao dan ajaran Konghucu; Shinto dipuja di Jepang.
92:6.16 (1011.14) Kepercayaan internasional, keyakinan antar bangsa yang besar adalah agama Ibrani, Budha, Kristen, dan Islam. Budhisme membentang dari Srilangka dan Burma melalui Tibet dan Cina ke Jepang. Agama ini telah menunjukkan kemampuan beradaptasi pada adat istiadat banyak bangsa yang bisa disamai hanya oleh agama Kristen.
92:6.17 (1011.15) Agama Ibrani meliputi transisi filosofis dari politeisme ke monoteisme; agama itu adalah mata rantai evolusioner antara agama-agama evolusi dan agama-agama wahyu. Bangsa Ibrani adalah satu-satunya bangsa barat yang mengikuti ilah-ilah evolusi awal mereka langsung sampai kepada Tuhan pewahyuan. Namun kebenaran ini belum pernah diterima secara luas sampai zaman Yesaya, yang sekali lagi mengajarkan ide paduan tentang suatu deitas bangsa dikombinasikan dengan Pencipta Semesta: “Ya TUHAN semesta alam, Allah Israel, hanya Engkau sendirilah Allah segala kerajaan di bumi; Engkaulah yang menjadikan langit dan bumi.” Pada suatu masa dulu harapan kelangsungan hidup peradaban Barat terletak pada konsep Ibrani yang luhur tentang kebaikan dan konsep Yunani maju tentang keindahan.
92:6.18 (1011.16) Agama Kristen adalah agama tentang kehidupan dan ajaran Kristus yang didasarkan pada teologi Yudaisme, dimodifikasi lebih lanjut melalui serapan ajaran Zoroaster tertentu dan filsafat Yunani, dan dirumuskan terutama oleh tiga orang: Philo, Petrus, dan Paulus. Agama ini telah melewati banyak fase evolusi sejak zaman Paulus dan telah menjadi begitu benar-benar di-Baratkan sehingga banyak orang-orang non-Eropa yang secara sangat wajar memandang agama Kristen sebagai pewahyuan tentang Tuhan yang asing dan untuk orang-orang asing.
92:6.19 (1011.17) Islam adalah penghubung budaya-agama Afrika Utara, Timur Tengah, dan Asia Tenggara. Teologi Yahudi yang dikaitkan dengan ajaran Kristen kemudian itulah yang membuat Islam monoteistik (tauhid). Para pengikut Muhammad tersandung pada ajaran maju tentang Trinitas; mereka tidak bisa memahami doktrin tiga kepribadian ilahi dan satu Tuhan. Memang selalu sulit untuk mempengaruhi pikiran evolusioner secara tiba-tiba menerima kebenaran diwahyukan yang maju. Manusia adalah makhluk yang evolusioner dan terutama harus mendapatkan agamanya melalui cara-cara evolusioner pula.
92:6.20 (1012.1) Pemujaan leluhur pernah suatu kali merupakan kemajuan jelas dalam evolusi keagamaan, tetapi sekaligus menakjubkan dan patut disesalkan bahwa konsep primitif ini bertahan di Cina, Jepang, dan India di tengah begitu banyaknya ajaran yang relatif lebih maju, seperti Budhisme dan Hinduisme. Di Barat, pemujaan nenek moyang berkembang menjadi pemujaan dewata nasional dan penghormatan pada pahlawan-pahlawan bangsa. Dalam abad kedua puluh agama nasionalis yang memuja pahlawan ini muncul dalam berbagai sekularisme radikal dan nasionalis yang mencirikan banyak bangsa dan negara di Barat. Banyak dari sikap yang sama ini juga ditemukan di universitas-universitas besar dan komunitas-komunitas industri yang lebih besar dari bangsa-bangsa yang berbahasa Inggris. Tidak jauh berbeda dari konsep-konsep ini adalah gagasan bahwa agama adalah hanya “suatu pencarian bersama akan kehidupan yang baik.” “Agama nasional” itu tidak lebih adalah hanya kemunduran balik ke penyembahan kaisar Romawi mula-mula dan kepada Shinto—penyembahan pada negara dalam keluarga kekaisaran.
92:7.1 (1012.2) Agama tidak akan pernah bisa menjadi fakta ilmiah. Filsafat mungkin, memang, bersandar pada dasar ilmiah, tetapi agama akan selalu dari evolusi atau dari wahyu, atau kombinasi dari kedua kemungkinan itu, seperti di dalam dunia saat ini.
92:7.2 (1012.3) Agama-agama baru tidak dapat ditemukan; agama-agama itu dikembangkan, atau tiba-tiba diwahyukan. Semua agama evolusioner baru hanyalah ungkapan kemajuan dari keyakinan-keyakinan lama, adaptasi dan penyesuaian baru. Yang lama tidak berhenti untuk tetap ada; yang lama hanya melebur dengan yang baru, sama seperti Sikhisme bertunas dan berkembang dari tanah dan bentuk-bentuk Hinduisme, Budhisme, Islam, dan kultus-kultus yang ada bersamaan lainnya. Agama primitif itu sangat demokratis; orang liar cepat untuk meminjam atau meminjamkan. Hanya pada agama yang diwahyukan muncullah egotisme teologis yang otokratis dan tidak toleran.
92:7.3 (1012.4) Banyak agama di Urantia itu semua baik sejauh taraf mereka membawa manusia kepada Tuhan dan membawa kesadaran akan Bapa kepada manusia. Merupakan sebuah kekeliruan jika suatu kelompok umat beragama menganggap keyakinan mereka sebagai Kebenaran itu; sikap demikian itu lebih merupakan kesombongan teologis daripada kepastian iman. Tidak ada agama Urantia yang tidak bisa mendapat manfaat dengan belajar dan menyerap yang terbaik dari kebenaran yang terkandung dalam setiap agama lain, karena semua agama mengandung kebenaran. Para penganut agama akan menjadi lebih baik jika meminjam yang terbaik dari iman rohani yang hidup dari tetangga mereka, daripada mencela yang terburuk dalam takhyul yang tak kunjung hilang dan tatacara mereka yang usang.
92:7.4 (1012.5) Semua agama-agama ini telah muncul sebagai akibat dari tanggapan intelektual umat manusia yang berbeda-beda terhadap pimpinan rohani yang sama. Agama-agama itu tidak mungkin berharap untuk mencapai keseragaman akidah, dogma, dan tatacara—hal-hal ini bersifat intelektual; tetapi mereka bisa, dan suatu hari akan, mewujudkan suatu kesatuan dalam penyembahan sejati kepada Bapa segalanya, karena hal ini adalah bersifat rohani, dan untuk selamanya benar, bahwa dalam roh semua manusia adalah sama.
92:7.5 (1012.6) Agama primitif sebagian besar merupakan suatu kesadaran nilai-jasmaniah, tetapi peradaban mengangkat nilai-nilai keagamaan, karena agama yang benar adalah pengabdian diri kepada layanan nilai-nilai yang penuh makna dan tertinggi. Sementara agama berkembang, etika menjadi filsafat moral, dan moralitas menjadi disiplin diri melalui standar makna-makna dan nilai-nilai tertinggi—ideal-ideal yang ilahi dan rohani. Maka dengan demikian agama menjadi suatu ibadah yang spontan dan indah, pengalaman hidup mengenai kesetiaan kasih.
92:7.6 (1013.1) Kualitas agama itu ditunjukkan oleh:
92:7.7 (1013.2) 1. Tingkat nilai-nilai— kesetiaan.
92:7.8 (1013.3) 2. Kedalaman makna—kepekaan perorangan pada penghargaan idealis terhadap nilai-nilai tertinggi ini.
92:7.9 (1013.4) 3. Intensitas konsekrasi—tingkat pengabdian pada nilai-nilai ilahi ini.
92:7.10 (1013.5) 4. Kemajuan kepribadian yang tidak dihambat dalam jalur kosmis untuk hidup rohani yang idealis ini, kesadaran sebagai anak Tuhan dan kewargaan progresif yang tidak pernah berakhir di alam semesta.
92:7.11 (1013.6) Makna-makna keagamaan melangkah maju dalam kesadaran diri ketika seorang anak memindahkan ide-idenya tentang kemaha-kuasaan dari orangtuanya kepada Tuhan. Dan seluruh pengalaman keagamaan anak seperti itu sebagian besar tergantung pada apakah rasa takut atau rasa cinta yang telah menguasai hubungan antara anak dan orang tua. Budak-budak selalu mengalami kesulitan besar dalam memindahkan rasa takut-majikan mereka menjadi konsep kasih-Tuhan. Peradaban, ilmu pengetahuan, dan agama maju harus membebaskan umat manusia dari ketakutan-ketakutan yang lahir dari kegentaran terhadap fenomena alam. Maka haruslah pencerahan yang lebih besar membebaskan manusia yang terpelajar dari semua ketergantungan pada perantara-perantara dalam persekutuan dengan Tuhan.
92:7.12 (1013.7) Tidak bisa dihindari adanya tahap-tahap keraguan memuja ini dalam perpindahan penghormatan dari yang manusiawi dan yang terlihat kepada yang ilahi dan yang tak terlihat, tetapi hal-hal itu harus dipersingkat oleh kesadaran akan adanya bantuan pelayanan dari roh ilahi yang mendiami manusia. Namun demikian, manusia telah sangat terpengaruh, tidak hanya oleh konsep-konsepnya tentang Deitas, tetapi juga oleh karakter para pahlawan yang ia telah pilih untuk ia hormati. Paling disayangkan bahwa mereka yang telah datang untuk memuja Kristus yang ilahi dan dibangkitkan itu telah mengabaikan sosok manusia itu—pahlawan yang gagah dan berani itu—Yosua bin Yusuf.
92:7.13 (1013.8) Manusia modern itu cukup sadar diri akan agama, tetapi kebiasaan beribadahnya dibuat bingung dan kehilangan rasa percayaoleh karena perubahan sosialnya yang makin cepat dan perkembangan ilmiah yang belum pernah terjadi sebelumnya. Pria dan wanita yang berpikir ingin agama itu dirumuskan ulang, dan tuntutan ini akan memaksa agama untuk mengevaluasi lagi dirinya sendiri.
92:7.14 (1013.9) Manusia modern dihadapkan dengan tugas membuat lebih banyak penyesuaian ulang nilai-nilai kemanusiaan dalam satu generasi daripada yang telah dibuat dalam dua ribu tahun. Semua ini mempengaruhi sikap sosial terhadap agama, karena agama adalah suatu cara hidup serta juga teknik berpikir.
92:7.15 (1013.10) Agama yang benar haruslah selalu, pada satu saat dan pada saat yang sama, menjadi dasar yang kekal dan bintang penuntun bagi semua peradaban yang abadi.
92:7.16 (1013.11) [Disajikan oleh sesosok Melkisedek dari Nebadon.]
Buku Urantia
Makalah 93
93:0.1 (1014.1) MELKISEDEK itu secara luas dikenal sebagai para Putra darurat, karena mereka terlibat dalam lingkup yang menakjubkan kegiatan-kegiatan di dunia-dunia alam semesta lokal. Ketika suatu masalah luar biasa muncul, atau ketika sesuatu yang tidak biasa akan dicobakan, cukup sering sesosok Melkisedek yang menerima penugasan. Kemampuan para Putra Melkisedek untuk berfungsi dalam keadaan darurat dan pada tingkatan yang sangat beragam di alam semesta, bahkan pada tingkat fisik dari manifestasi kepribadian, adalah ciri khas bagi ordo mereka. Hanya Pembawa Kehidupan yang berbagi pada semua tingkat jangkauan perubahan wujud untuk fungsi kepribadian ini.
93:0.2 (1014.2) Ordo Melkisedek keputraan alam semesta telah teramat sangat aktif di Urantia. Suatu korps dua belas bekerja dalam hubungannya dengan para Pembawa Kehidupan. Suatu korps dua belas kemudian juga menjadi penyelamat untuk duniamu tak lama setelah pembelotan Kaligastia dan terus berkuasa sampai saat Adam dan Hawa. Keduabelas Melkisedek ini kembali ke Urantia pada saat kegagalan Adam dan Hawa, dan mereka terus berlanjut setelahnya sebagai penyelamat (sementara) planet sampai pada hari ketika Yesus dari Nazaret, sebagai Anak Manusia, menjadi Pangeran Planet tituler untuk Urantia.
93:1.1 (1014.3) Kebenaran yang diwahyukan terancam punah selama milenium-milenium setelah penyimpangan misi Adam di Urantia. Meskipun membuat kemajuan secara intelektual, ras-ras manusia perlahan-lahan mengalami kemunduran secara rohani. Sekitar 3000 S.M. konsep tentang Tuhan telah menjadi sangat kabur dalam benak manusia.
93:1.2 (1014.4) Dua belas Melkisedek penyelamat itu tahu akan mendekatnya penganugerahan Mikhael di planet mereka, tetapi mereka tidak tahu kapan itu akan segera terjadi; karena itu mereka berkumpul dalam pertemuan yang sungguh-sungguh dan mengajukan permohonan kepada Yang Paling Tinggi Edentia bahwa beberapa provisi (penyediaan bantuan) tertentu perlu dilakukan untuk mempertahankan terang kebenaran di Urantia. Permohonan ini ditolak dengan mandat bahwa “pelaksanaan urusan-urusan di Satania 606 sepenuhnya di tangan para kustodian Melkisedek.” Para penerima ini kemudian mengajukan banding kepada Bapa Melkisedek untuk bantuan tetapi hanya menerima kabar bahwa mereka harus terus menegakkan kebenaran dengan cara sesuai pilihan mereka sendiri “sampai kedatangan Putra anugerah,” yang “akan menyelamatkan jabatan-jabatan keplanetan dari kehilangan dan ketidak-pastian.”
93:1.3 (1014.5) Sebagai akibat karena telah dibiarkan berusaha sepenuhnya dengan sumber daya mereka sendiri itulah maka Melkisedek Machiventa, satu dari keduabelas penyelamat planet itu, menawarkan diri untuk melakukan apa yang telah dilakukan hanya enam kali dalam seluruh sejarah Nebadon: untuk menjadi pribadi di bumi sebagai manusia sementara di alam dunia, untuk memberikan dirinya sebagai Putra darurat untuk pelayanan dunia. Izin diberikan untuk petualangan ini oleh otoritas-otoritas Salvington, dan inkarnasi atau penjelmaan aktual Melkisedek Machiventa itu diwujudkan di dekat tempat yang akan menjadi kota Salem, di Palestina. Seluruh transaksi pematerialisasian Putra Melkisedek ini diselesaikan oleh para penyelamat planet dengan kerjasama dari para Pembawa Kehidupan, Pengendali Fisik Master tertentu, dan kepribadian selestial lainnya yang tinggal di Urantia.
93:2.1 (1015.1) Saat itu, 1.973 tahun sebelum kelahiran Yesus, ketika Machiventa dianugerahkan ke atas ras-ras manusia Urantia. Kedatangannya tidak spektakuler; materialisasi dirinya itu tidak disaksikan oleh mata manusia. Ia pertama kali diamati oleh manusia fana pada hari penting itu ketika ia memasuki kemah Amdon, seorang gembala Kasdim keturunan bangsa Sumeria. Dan proklamasi misinya itu dicakup dalam pernyataan sederhana yang ia buat pada gembala ini, “Akulah Melkisedek, imam El Elyon, Yang Paling Tinggi, Tuhan yang Esa dan satu-satunya.”
93:2.2 (1015.2) Setelah sang gembala itu pulih dari keheranannya, dan setelah ia menghujani orang asing ini dengan banyak pertanyaan, ia meminta Melkisedek untuk makan dengan dia, dan ini adalah pertama kalinya dalam karier alam semesta panjangnya itu Machiventa makan makanan jasmani, makanan yang akan mendukung dia pada seluruh sembilan puluh empat tahun hidupnya sebagai sosok jasmani.
93:2.3 (1015.3) Dan malam itu, sementara mereka berbicara di bawah bintang-bintang, Melkisedek memulai misinya tentang pewahyuan kebenaran tentang realitas Tuhan ketika, dengan sapuan tangannya, ia berpaling ke Amdon, mengatakan, “El Elyon, yang Paling Tinggi, adalah pencipta ilahi bintang-bintang di cakrawala dan bahkan bumi ini dimana kita hidup, dan Ia juga Tuhan mahatinggi surga.”
93:2.4 (1015.4) Dalam beberapa tahun Melkisedek telah mengumpulkan di sekitar dirinya sekelompok siswa, murid, dan orang percaya yang membentuk inti dari masyarakat Salem yang kemudian. Ia segera dikenal di seluruh Palestina sebagai imam El Elyon, Yang Paling Tinggi, dan sebagai orang bijak dari Salem. Di antara beberapa suku di sekitarnya ia sering disebut sebagai syekh, atau raja Salem. Salem adalah tempat yang setelah perginya Melkisedek menjadi kota Yebus, selanjutnya disebut Yerusalem.
93:2.5 (1015.5) Dalam penampilan pribadinya, Melkisedek mirip campuran orang Nodit dan Sumeria saat itu, hampir 1,8 meter tingginya dan memiliki tampilan berwibawa. Ia berbicara bahasa Kasdim dan setengah lusin bahasa lainnya. Ia berpakaian mirip seperti yang dilakukan para imam Kanaan kecuali bahwa di dadanya ia mengenakan suatu lambang tiga lingkaran konsentris, simbol Satania untuk Trinitas Firdaus. Dalam perjalanan pelayanannya lencana tiga lingkaran konsentris ini menjadi dianggap begitu suci oleh pengikutnya sehingga mereka tidak pernah berani menggunakannya, dan simbol itu segera dilupakan dengan berlalunya beberapa generasi.
93:2.6 (1015.6) Meskipun Machiventa hidup menurut cara manusia di alam itu, ia tidak pernah menikah, ia juga tidak boleh meninggalkan keturunan di bumi. Tubuh fisiknya, meskipun menyerupai tubuh manusia laki-laki, pada kenyataannya adalah termasuk golongan badan-badan bikinan khusus yang digunakan oleh seratus anggota dimaterialisasikan dari stafnya Pangeran Kaligastia kecuali bahwa badan itu tidak membawa plasma kehidupan dari ras manusia manapun. Pohon kehidupan juga tidak tersedia di Urantia. Seandainya Machiventa tetap tinggal selama jangka waktu yang panjang di bumi, mekanisme fisiknya akan berangsur semakin menurun; demikianlah yang terjadi, ia menghentikan misi penganugerahannya dalam waktu sembilan puluh empat tahun, jauh sebelum tubuh jasmaninya mulai rusak.
93:2.7 (1016.1) Melkisedek yang dijelmakan ini menerima satu Pelaras Pikiran, yang mendiami kepribadian supramanusianya ini sebagai monitor waktu dan mentor untuk badan daging, sehingga mendapatkan pengalaman dan pengenalan praktis pada masalah-masalah Urantia dan teknik mendiami sesosok Putra dijelmakan yang memungkinkan roh dari Bapa ini berfungsi begitu hebatnya dalam batin manusia Anak Tuhan nantinya, Mikhael, ketika ia muncul di bumi dalam rupa daging fana. Ini adalah satu-satunya Pelaras Pikiran yang pernah berfungsi dalam dua batin di Urantia, namun kedua batin itu adalah ilahi serta juga manusiawi.
93:2.8 (1016.2) Selama inkarnasi dalam daging, Machiventa berada dalam kontak penuh dengan sebelas rekannya dari korps kustodian keplanetan, tetapi ia tidak bisa berkomunikasi dengan ordo kepribadian selestial yang lain. Selain dengan para penyelamat Melkisedek itu, ia tidak punya kontak lain lagi dengan kecerdasan-kecerdasan supramanusia yang lebih dari seorang manusia biasa.
93:3.1 (1016.3) Dengan berlalunya satu dekade, Melkisedek menyelenggarakan sekolah-sekolahnya di Salem, membentuk polanya sesuai sistem lama yang telah dikembangkan oleh para imam Set awal dari Eden kedua. Bahkan gagasan tentang sistem persepuluhan, yang diperkenalkan oleh Abraham yang belakangan jadi pengikutnya, juga berasal dari tradisi yang masih bertahan dari metode kaum Set kuno.
93:3.2 (1016.4) Melkisedek mengajarkan konsep Tuhan yang Esa, satu Tuhan yang semesta, namun ia membiarkan orang-orang untuk menghubungkan ajaran ini dengan Bapa Konstelasi Norlatiadek, yang ia sebut El Elyon—Yang Paling Tinggi. Melkisedek tetap sama sekali diam mengenai status Lucifer dan keadaan urusan-urusan di Yerusem. Lanaforge, Daulat Sistem, tidak berbuat banyak dengan Urantia sampai setelah selesainya penganugerahan Mikhael. Bagi mayoritas siswa Salem, Edentia adalah surga dan Yang Paling Tinggi adalah Tuhan.
93:3.3 (1016.5) Mengenai simbol tiga lingkaran konsentris, yang dipakai Melkisedek sebagai lambang penganugerahan dirinya, mayoritas rakyat mengartikannya sebagai lambang untuk tiga kerajaan manusia, malaikat, dan Tuhan. Dan mereka diizinkan untuk melanjutkan keyakinan itu; sangat sedikit dari pengikutnya yang tahu bahwa tiga lingkaran ini adalah simbol dari ketanpabatasan, kekekalan, dan kesemestaan Trinitas Firdaus untuk pemeliharaan dan pimpinan ilahi; bahkan Abraham lebih menganggap simbol ini sebagai mewakili tiga Yang Paling Tinggi dari Edentia, karena ia telah diajar bahwa tiga Yang Paling Tinggi ini berfungsi sebagai satu kesatuan. Sampai taraf yang Melkisedek ajarkan, konsep Trinitas yang disimbolkan dalam lambangnya ini, ia biasanya menghubungkannya dengan tiga penguasa Vorondadek di konstelasi Norlatiadek.
93:3.4 (1016.6) Kepada para pengikutnya yang biasa-biasa saja ia tidak berusaha untuk menyajikan pengajaran melebihi fakta tentang pemerintahan Yang Paling Tinggi di Edentia—Tuhan Urantia. Tetapi bagi beberapa orang, Melkisedek mengajarkan kebenaran lanjutan, yang mencakup pengelolaan dan penataan alam semesta lokal, sedangkan pada muridnya yang cemerlang Nordan orang Keni dan barisan siswanya yang sungguh-sungguh ia mengajarkan kebenaran-kebenaran tentang alam semesta super dan bahkan tentang Havona.
93:3.5 (1016.7) Para anggota keluarga Katro, dengan siapa Melkisedek hidup selama lebih dari tiga puluh tahun, tahu banyak tentang kebenaran yang lebih tinggi ini dan lama melestarikannya dalam keluarga mereka, bahkan sampai masa keturunan mereka yang terkenal, Musa, yang dengan demikian mendapat suatu tradisi yang meyakinkan dari hari-harinya Melkisedek diturunkan kepadanya mengenai hal ini, dari pihak ayahnya, serta melalui sumber-sumber lain dari pihak ibunya.
93:3.6 (1016.8) Melkisedek mengajari para pengikutnya sejauh kapasitas mereka semua untuk menerima dan menyerapnya. Bahkan banyak ide-ide keagamaan yang modern tentang surga dan bumi, tentang manusia, Tuhan, dan malaikat, tidaklah berbeda jauh dari ajaran-ajaran Melkisedek ini. Namun demikian guru besar ini menundukkan segalanya pada doktrin tentang satu Tuhan, satu Deitas alam semesta, Pencipta surgawi, Bapa yang ilahi. Penekanan ditempatkan pada ajaran ini dengan tujuan agar menarik bagi penghormatan manusia dan mempersiapkan jalan bagi kemunculan berikutnya Mikhael sebagai Putra dari Bapa Semesta yang sama ini.
93:3.7 (1017.1) Melkisedek mengajarkan bahwa pada beberapa waktu mendatang ada Putra Tuhan yang lain akan datang dalam daging seperti juga ia telah datang, tetapi bahwa ia akan lahir dari seorang perempuan; dan itulah sebabnya banyak guru kemudian yang menyatakan bahwa Yesus adalah seorang imam, atau penatalayan, “selama-lamanya, menurut peraturan Melkisedek.”
93:3.8 (1017.2) Dengan demikianlah Melkisedek mempersiapkan jalan dan menata panggung monoteistik kecenderungan dunia untuk suatu penganugerahan Putra Firdaus yang sesungguhnya dari Tuhan yang Esa, yang dengan begitu gamblang ia gambarkan sebagai Bapa segala sesuatu, dan yang ia sampaikan pada Abraham sebagai Tuhan yang mau menerima manusia dengan syarat-syarat iman pribadi yang sederhana. Dan Mikhael, ketika ia muncul di bumi, membenarkan semua yang Melkisedek telah ajarkan tentang Bapa Firdaus.
93:4.1 (1017.3) Upacara-upacara ibadah Salem sangatlah sederhana. Setiap orang yang menandatangani atau menandai gulungan tablet tanah liat dari gerejanya Melkisedek itu berjanji untuk ingat, dan menganut, pada keyakinan berikut:
93:4.2 (1017.4) 1. Aku percaya El Elyon, Tuhan Yang Paling Tinggi, satu-satunya Bapa Semesta dan Pencipta segala sesuatu.
93:4.3 (1017.5) 2. Aku menerima perjanjian Melkisedek dengan Yang Paling Tinggi, yang membuat Tuhan berkenan pada imanku, bukan pada korban sembelihan dan korban bakaran.
93:4.4 (1017.6) 3. Aku berjanji untuk mematuhi tujuh perintah Melkisedek dan untuk memberitakan kabar baik tentang perjanjian dengan Yang Paling Tinggi ini kepada semua orang.
93:4.5 (1017.7) Dan itulah seluruh akidah dari koloni Salem. Tetapi bahkan deklarasi iman yang singkat dan sederhana itu masih juga terlalu banyak sekaligus terlalu maju untuk orang-orang di hari-hari itu. Mereka hanya tidak bisa memahami ide untuk mendapat perkenanan ilahi tanpa apa-apa—hanya oleh percaya. Mereka terlalu dalam meyakini bahwa manusia lahir di bawah hutang kepada para dewa. Terlalu lama dan terlalu sungguh-sungguh mereka telah berkorban dan memberikan persembahan kepada para imam sehingga tidak dapat memahami kabar baik bahwa keselamatan, perkenanan ilahi, adalah karunia cuma-cuma untuk semua orang yang mau percaya pada perjanjian Melkisedek. Abraham memang percaya setengah hati, dan bahkan itupun “TUHAN memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran.”
93:4.6 (1017.8) Tujuh perintah yang dikabarkan oleh Melkisedek itu diberi pola mengikuti garis hukum tertinggi Dalamatia kuno dan sangat mirip dengan tujuh perintah yang diajarkan di Eden pertama dan kedua. Perintah-perintah dari agama Salem ini adalah:
93:4.7 (1017.9) 1. Jangan kamu menyembah Tuhan lain selain Yang Paling Tinggi Pencipta langit dan bumi.
93:4.8 (1017.10) 2. Jangan kamu ragu bahwa iman adalah satu-satunya persyaratan untuk keselamatan kekal.
93:4.9 (1017.11) 3. Jangan mengucapkan kesaksian dusta.
93:4.10 (1017.12) 4. Jangan membunuh.
93:4.11 (1017.13) 5. Jangan mencuri.
93:4.12 (1018.1) 6. Jangan berzinah.
93:4.13 (1018.2) 7. Jangan menunjukkan rasa tidak hormat untuk orangtuamu dan para tua-tua.
93:4.14 (1018.3) Meskipun tidak ada korban yang diizinkan di dalam koloni, Melkisedek juga tahu betapa sulitnya untuk tiba-tiba mencabut kebiasaan yang sudah lama mapan dan sesuai dengan hal itu dengan bijaksana ia menawari orang-orang ini pengganti sakramen roti dan anggur untuk pengganti korban daging dan darah yang lama. Ada dalam catatan, “Melkisedek, raja Salem, membawa roti dan anggur.” Tetapi bahkan inovasi hati-hati inipun tidak semuanya berhasil; berbagai suku semua memelihara pusat-pusat tambahan di pinggiran Salem dimana mereka mempersembahkan korban dan persembahan bakaran. Bahkan Abraham kembali pada praktek barbar ini setelah kemenangannya atas Kedorlaomer; ia tidak merasa hatinya cukup nyaman sampai ia mempersembahkan korban yang sudah biasa dilakukan itu. Dan Melkisedek tidak pernah berhasil sepenuhnya memberantas kecenderungan untuk mengorbankan ini dari praktek keagamaan para pengikutnya, bahkan dari Abraham.
93:4.15 (1018.4) Seperti Yesus, Melkisedek menjaga ketat pemenuhan misi untuk penganugerahan dirinya. Ia tidak berusaha untuk mereformasi adat istiadat, untuk mengubah kebiasaan dunia, ataupun untuk menyebar-luaskan praktek kebersihan maju atau kebenaran ilmiah. Ia datang untuk mencapai dua tugas: untuk menjaga tetap hidup di bumi kebenaran tentang Tuhan, Tuhan yang Esa dan untuk mempersiapkan jalan bagi anugerah fana berikutnya dari sesosok Putra Firdaus dari Bapa Semesta itu.
93:4.16 (1018.5) Melkisedek mengajarkan kebenaran wahyu mendasar di Salem selama sembilan puluh empat tahun, dan selama waktu ini tiga kali pada kesempatan berbeda Abraham mengikuti sekolah Salem. Abraham akhirnya menjadi seorang pengikut ajaran Salem, menjadi salah satu murid paling cemerlang dan pendukung utama Melkisedek.
93:5.1 (1018.6) Walaupun mungkin salah untuk berbicara tentang “orang pilihan,” namun tidak salah untuk mengacu pada Abraham sebagai orang yang dipilih. Melkisedek memang menaruh ke atas Abraham tanggung jawab menjaga supaya tetap hidup kebenaran tentang satu Tuhan yang berbeda dari keyakinan yang sedang berlaku terhadap banyak dewa-dewa.
93:5.2 (1018.7) Pemilihan Palestina sebagai tempat untuk kegiatan Machiventa adalah sebagian didasarkan atas keinginan untuk menjalin kontak dengan beberapa keluarga manusia yang mencakup potensi-potensi kepemimpinan. Pada saat inkarnasi Melkisedek ada banyak keluarga di bumi yang juga dipersiapkan dengan baik untuk menerima doktrin Salem seperti keluarga Abraham. Ada keluarga-keluarga yang sama-sama berkemampuan di antara orang kulit merah, orang kulit kuning, dan keturunan Andit di barat dan utara. Tetapi, sekali lagi, tak satupun dari daerah-daerah tersebut yang terletak begitu menguntungkan bagi kemunculan kemudian Mikhael di bumi selain dari pantai timur Laut Mediterania. Misi Melkisedek di Palestina dan kemunculan berikutnya Mikhael di kalangan orang-orang Ibrani tidak sedikit ditentukan oleh geografi, oleh fakta bahwa Palestina berlokasi di tengah-tengah mengacu pada perdagangan, perjalanan, dan peradaban dunia yang ada pada saat itu.
93:5.3 (1018.8) Selama beberapa waktu para Melkisedek penyelamat telah mengamati nenek moyang Abraham, dan mereka dengan yakin mengharapkan keturunan dalam generasi tertentu yang akan dicirikan oleh kecerdasan, inisiatif, kebijaksanaan, dan ketulusan. Anak-anak Terah, ayah Abraham, dalam setiap hal memenuhi harapan tersebut. Adanya kemungkinan kontak dengan anak-anak Terah yang serba bisa inilah yang banyak berpengaruh pada kemunculan Machiventa di Salem, ketimbang di Mesir, Cina, India, atau di kalangan suku-suku utara.
93:5.4 (1019.1) Terah dan seluruh keluarganya adalah pengikut setengah hati pada agama Salem, yang telah diberitakan di Kasdim (Chaldea); mereka kenal Melkisedek melalui pemberitaan Ovid, seorang guru Fenisia yang memberitakan doktrin Salem di Ur. Mereka meninggalkan Ur, berniat untuk pergi langsung ke Salem, namun Nahor, saudara Abraham, karena belum pernah melihat Melkisedek, menjadi ragu-ragu dan membujuk mereka untuk singgah di Haran. Makan waktu yang lama setelah mereka tiba di Palestina sebelum mereka bersedia untuk menghancurkan semua berhala rumah tangga yang mereka bawa; mereka lambat untuk meninggalkan banyak dewa Mesopotamia demi satu Tuhan Salem.
93:5.5 (1019.2) Beberapa minggu setelah kematian ayah Abraham, Terah, Melkisedek mengirim salah seorang muridnya, Jaram orang Het (Hittite), untuk menyampaikan undangan ini pada Abraham maupun Nahor: “Datanglah ke Salem, dimana kamu akan mendengar ajaran kami mengenai kebenaran Pencipta yang kekal, dan dalam keturunan kalian dua bersaudara yang mendapat pencerahan maka seluruh dunia akan diberkati.” Saat itu Nahor belum sepenuhnya menerima kabar baik Melkisedek; ia tetap tinggal dan membangun sebuah negara-kota kuat yang menyandang namanya; tetapi Lot, keponakan Abraham, memutuskan untuk pergi dengan pamannya ke Salem.
93:5.6 (1019.3) Setelah tiba di Salem, Abraham dan Lot memilih kubu perbukitan di dekat kota dimana mereka bisa membela diri terhadap banyak serangan kejutan dari para perampok dari utara. Pada saat ini orang Het, Asyur, Filistin, dan kelompok lain terus-menerus menyerang suku-suku Palestina tengah dan selatan. Dari kubu pertahanan mereka di perbukitan Abraham dan Lot sering berziarah ke Salem.
93:5.7 (1019.4) Tidak lama setelah mereka menetap di dekat Salem, Abraham dan Lot berangkat ke lembah Sungai Nil untuk memperoleh pasokan makanan karena saat itu terjadi kekeringan di Palestina. Selama kunjungan singkatnya di Mesir, Abraham menemukan seorang kerabat jauh di takhta Mesir, dan ia menjabat sebagai komandan dua ekspedisi militer yang sangat berhasil untuk raja ini. Selama bagian akhir dari kunjungannya ke Sungai Nil ia dan istrinya, Sarah, tinggal di istana, dan ketika meninggalkan Mesir, ia diberi bagian dari rampasan kampanye militernya.
93:5.8 (1019.5) Diperlukan tekad besar bagi Abraham untuk melepaskan kehormatan istana Mesir dan kembali ke pekerjaan yang lebih rohani yang disponsori oleh Machiventa. Namun Melkisedek dihormati pula di Mesir, dan ketika cerita lengkap itu disampaikan di depan Firaun, ia dengan kuat mendesak Abraham agar kembali ke pelaksanaan sumpahnya demi tujuan Salem.
93:5.9 (1019.6) Abraham memiliki ambisi menjadi raja, dan dalam perjalanan kembali dari Mesir ia menyampaikan di depan Lot rencananya untuk menaklukkan seluruh Kanaan dan membawa rakyatnya di bawah kekuasaan Salem. Lot lebih tertarik pada bisnis; maka, setelah perselisihan berikutnya, ia pergi ke Sodom untuk terlibat dalam perdagangan dan peternakan. Lot tidak menyukai kehidupan militer ataupun penggembala.
93:5.10 (1019.7) Setelah kembali bersama keluarganya ke Salem, Abraham mulai mematangkan proyek militernya. Ia segera diakui sebagai penguasa sipil untuk wilayah Salem dan telah membuat konfederasi di bawah kepemimpinannya tujuh suku yang berdekatan. Memang, dengan susah payah Melkisedek mencegah Abraham, yang menyala dengan semangat untuk pergi dan mengumpulkan suku-suku tetangga dengan pedang supaya mereka bisa lebih cepat dibawa kepada pengetahuan tentang kebenaran Salem.
93:5.11 (1019.8) Melkisedek menjaga hubungan damai dengan semua suku di sekitarnya; ia bukan militeristik dan tidak pernah diserang oleh pasukan manapun sementara mereka bergerak maju dan mundur. Ia sepenuhnya ingin agar Abraham merumuskan kebijakan defensif untuk Salem seperti yang kemudian diberlakukan, tetapi ia tidak mau menyetujui rancangan-rancangan ambisius muridnya untuk penaklukan; maka terjadilah pemisahan hubungan secara baik-baik, Abraham pergi ke Hebron untuk membangun ibukota militernya.
93:5.12 (1020.1) Abraham, karena hubungannya yang dekat dengan Melkisedek yang tersohor itu, memiliki keuntungan besar atas raja-raja kecil di sekitarnya; mereka semua menghormati Melkisedek dan terlampau takut pada Abraham. Abraham tahu akan ketakutan ini dan hanya menunggu kesempatan yang tepat untuk menyerang para tetangganya, dan alasan ini muncul ketika beberapa dari para penguasa itu berani menyerang milik keponakannya Lot, yang tinggal di Sodom. Setelah mendengar hal ini, Abraham, sebagai kepala tujuh suku konfederasinya, bergerak menuju musuh. Pengawalnya sendiri terdiri dari 318 orang memimpin pasukan, yang berjumlah lebih dari 4.000 orang, yang menyerang pada saat ini.
93:5.13 (1020.2) Ketika Melkisedek mendengar deklarasi perangnya Abraham, ia pergi untuk mencegahnya tapi hanya bertemu dengan mantan muridnya itu saat ia kembali sebagai pemenang dari pertempuran. Abraham bersikeras bahwa Tuhan Salem telah memberinya kemenangan atas musuh-musuhnya dan berkeras akan memberikan sepersepuluh dari rampasannya ke kas Salem. Sembilan puluh persen yang lainnya ia pindahkan ke ibukotanya di Hebron.
93:5.14 (1020.3) Setelah pertempuran Sidim ini, Abraham menjadi pemimpin konfederasi kedua terdiri dari sebelas suku dan tidak hanya membayar persepuluhan kepada Melkisedek tetapi mengawasi agar semua suku lain di sekitarnya juga melakukan hal yang sama. Hubungan diplomatiknya dengan raja Sodom, bersama-sama dengan rasa takut yang secara umum ia dianggap demikian, mengakibatkan raja Sodom dan yang lain bergabung dengan konfederasi militer Hebron, Abraham benar-benar sedang mendirikan sebuah negara yang kuat di Palestina.
93:6.1 (1020.4) Abraham mencita-citakan penaklukan seluruh Kanaan. Tekadnya hanya dilemahkan oleh fakta bahwa Melkisedek tidak mau merestui usaha tersebut. Namun Abraham telah hampir memutuskan untuk memulai penaklukan itu ketika ia mulai kuatir karena berpikir bahwa ia tidak punya anak laki-laki untuk menggantikannya sebagai penguasa kerajaan yang diusulkan ini. Ia mengatur satu pertemuan lagi dengan Melkisedek; dan dalam tanya jawab inilah imam dari Salem, Anak Tuhan yang kasat mata itu, meyakinkan Abraham agar meninggalkan rencananya untuk penaklukan secara jasmani dan pemerintahan duniawi yang sementara demi untuk mendukung konsep rohani tentang kerajaan surga.
93:6.2 (1020.5) Melkisedek menjelaskan kepada Abraham kesia-siaan bersaing melawan konfederasi Amori tetapi membuatnya sama jelasnya bahwa klan-klan terbelakang itu pastilah sedang bunuh diri melalui praktek-praktek mereka yang bodoh sehingga dalam beberapa generasi mereka akan begitu lemah sehingga keturunan Abraham, yang sementara itu sangat meningkat, bisa dengan mudah mengalahkan mereka.
93:6.3 (1020.6) Maka Melkisedek membuat perjanjian resmi dengan Abraham di Salem. Katanya kepada Abraham: “Lihatlah sekarang ke langit dan hitunglah bintang-bintang itu jika engkau mampu; sebanyak itulah nanti keturunanmu.” Dan percayalah Abraham kepada Melkisedek, “maka TUHAN memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran..” Lalu Melkisedek menceritakan kepada Abraham kisah pendudukan masa depan Kanaan oleh keturunannya setelah mereka tinggal di Mesir.
93:6.4 (1020.7) Perjanjian Melkisedek dengan Abraham ini merupakan perjanjian Urantia besar antara keilahian dan kemanusiaan dimana Tuhan setuju untuk melakukan segala sesuatu; manusia hanya setuju untuk percaya janji-janji Tuhan dan mengikuti perintah-Nya. Sampai saat itu telah dipercayai bahwa keselamatan bisa diperoleh hanya oleh bekerja—korban dan persembahan; sekarang, Melkisedek membawa lagi ke Urantia kabar baik bahwa keselamatan, berkenan pada Tuhan, bisa diperoleh melalui iman. Namun injil iman yang sederhana kepada Tuhan ini masih terlalu maju; suku-suku Semit kemudian lebih suka kembali ke pengorbanan lama dan penebusan dosa melalui penumpahan darah.
93:6.5 (1021.1) Tak lama setelah peresmian perjanjian ini bahwa Ishak, anak Abraham, lahir sesuai dengan janji Melkisedek. Setelah kelahiran Ishak, Abraham mengambil sikap sangat khidmat terhadap perjanjiannya dengan Melkisedek, ia pergi ke Salem untuk membuat perjanjian itu dinyatakan secara tertulis. Pada penerimaan publik dan resmi terhadap perjanjian itulah ia mengubah namanya dari Abram menjadi Abraham.
93:6.6 (1021.2) Sebagian besar orang percaya Salem telah mempraktekkan sunat, meskipun hal itu tidak pernah diwajibkan oleh Melkisedek. Adapun Abraham telah selalu begitu menentang sunat sehingga pada kesempatan ini ia memutuskan untuk mengkhidmatkan acara itu dengan secara resmi menerima tatacara ini sebagai tanda peresmian perjanjian Salem.
93:6.7 (1021.3) Menyusul penyerahan nyata di depan publik ini ambisi pribadinya demi rencana yang lebih besar dari Melkisedek itu maka tiga sosok gaib menampakkan diri kepadanya di dataran Mamre. Ini adalah kemunculan fakta, meskipun dihubungkan dengan narasi buatan kemudian yang berkaitan dengan kehancuran alami Sodom dan Gomora. Dan legenda-legenda ini tentang kejadian-kejadian pada masa itu menunjukkan betapa mundurnya moral dan etika, bahkan pada waktu baru-baru ini saja.
93:6.8 (1021.4) Setelah perwujudan perjanjian yang khidmat itu, perbaikan hubungan antara Abraham dan Melkisedek itu selesai. Abraham menjabat lagi kepemimpinan sipil dan militer atas koloni Salem, yang pada puncaknya didukung lebih dari seratus ribu pembayar persepuluhan reguler yang terdaftar dalam persaudaraan Melkisedek. Abraham sangat memperbaiki tempat suci Salem dan menyediakan tenda-tenda baru untuk seluruh sekolah. Ia tidak hanya memperluas sistem persepuluhan tetapi juga menerapkan banyak metode peningkatan untuk mengelola urusan sekolah, selain memberikan sumbangan besar untuk penanganan yang lebih baik terhadap departemen propaganda misionaris. Ia juga berbuat banyak untuk membantu peningkatan ternak dan reorganisasi proyek usaha hasil susu Salem. Abraham adalah pebisnis yang cerdas dan efisien, seorang pria kaya raya pada masa itu; ia tidak terlalu saleh, tetapi ia benar-benar tulus, dan ia percaya pada Melkisedek Machiventa.
93:7.1 (1021.5) Melkisedek melanjutkan beberapa tahun lagi mengajar murid-muridnya dan melatih para misionaris Salem, yang menembus ke semua suku sekitarnya, terutama ke Mesir, Mesopotamia, dan Asia Kecil. Dan sementara dekade-dekade berlalu, guru-guru ini berangkat semakin lama semakin jauh dari Salem, dengan membawa kabar baiknya Machiventa tentang percaya dan iman kepada Tuhan.
93:7.2 (1021.6) Keturunan Adamson, yang berkelompok-kelompok sekitar tepi Danau Van, adalah pendengar yang baik untuk para guru Het dari kultus Salem itu. Dari yang dulunya pusat Andit ini, guru-guru diberangkatkan ke daerah-daerah jauh di Eropa maupun Asia. Para misionaris Salem menembus seluruh Eropa, bahkan sampai ke Kepulauan Inggris. Satu kelompok pergi melewati Kepulauan Faroes ke orang Andonit di Islandia, sementara yang lain menjelajahi Cina dan mencapai orang Jepang di pulau-pulau sebelah timur. Kehidupan dan pengalaman pria dan wanita yang berani keluar dari Salem, Mesopotamia, dan Danau Van untuk mencerahkan suku-suku belahan bumi Timur itu menyajikan babak yang heroik dalam sejarah bangsa manusia.
93:7.3 (1022.1) Namun demikian tugas itu begitu besar dan suku-suku itu begitu terbelakang sehingga hasil-hasilnya samar dan tidak jelas. Dari satu generasi ke generasi lain kabar baik Salem itu menemukan tempat di sana-sini, tetapi kecuali di Palestina, tidak pernah gagasan tentang satu Tuhan dapat meraih kesetiaan berlanjut dari sebuah suku atau ras penuh. Jauh sebelum kedatangan Yesus ajaran para misionaris awal Salem umumnya telah tenggelam dalam takhyul dan kepercayaan yang lebih tua dan lebih menyeluruh. Kabar baik Melkisedek yang asli telah hampir seluruhnya diserap dalam keyakinan pada Bunda Agung, (dewa) Matahari, dan kultus-kultus kuno lainnya.
93:7.4 (1022.2) Kamu yang saat ini menikmati keunggulan dari seni percetakan sedikit memahami betapa sulitnya untuk melestarikan kebenaran selama masa-masa lebih awal ini; betapa mudahnya melupakan suatu doktrin baru dari satu generasi ke generasi berikutnya. Selalu ada kecenderungan doktrin baru itu terserap ke dalam badan ajaran agama dan praktek sihir yang lebih tua. Pewahyuan baru selalu dicemari oleh keyakinan evolusioner yang lebih tua.
93:8.1 (1022.3) Tak lama setelah kehancuran Sodom dan Gomora itulah Machiventa memutuskan untuk mengakhiri penganugerahan darurat dirinya di Urantia. Keputusan Melkisedek untuk mengakhiri persinggahannya dalam badan daging itu dipengaruhi oleh banyak kondisi, yang terutama adalah kecenderungan yang meningkat dari suku sekitarnya, dan bahkan dari rekan-rekan terdekatnya, untuk menganggapnya sebagai setengah dewa, untuk memandang dia sebagai sosok adokodrati, yang memang demikianlah adanya; tetapi mereka mulai terlalu memuja dia dengan tidak sepatutnya dan dengan rasa takut yang sangat takhyul. Selain alasan-alasan tersebut, Melkisedek ingin meninggalkan tempat kegiatan duniawinya itu cukup lama sebelum kematian Abraham, untuk memastikan bahwa kebenaran tentang Tuhan yang esa dan satu-satunya itu akan tertanam kuat dalam benak para pengikutnya. Oleh sebab itu Machiventa suatu malam beristirahat masuk ke tendanya di Salem, setelah mengucapkan selamat malam kepada sahabat-sahabat manusianya, dan ketika mereka memanggilnya di pagi hari, ia tidak berada di sana, karena teman-temannya telah membawa dia.
93:9.1 (1022.4) Merupakan ujian yang besar bagi Abraham ketika Melkisedek tiba-tiba menghilang begitu saja. Meskipun ia telah sepenuhnya memperingatkan para pengikutnya bahwa ia suatu kali harus pergi seperti saat ia datang, mereka tetap tidak bisa menerima kehilangan pemimpin mereka yang ajaib. Organisasi besar yang dibangun di Salem itu hampir musnah, meskipun tradisi-tradisi dari masa ini menjadi dasar tradisi yang dibangun Musa ketika ia memimpin budak-budak Ibrani keluar dari Mesir.
93:9.2 (1022.5) Hilangnya Melkisedek menghasilkan kesedihan dalam hati Abraham yang tidak pernah sepenuhnya bisa ia atasi. Hebron telah ia tinggalkan saat ia menyerahkan ambisi membangun kerajaan duniawi; dan sekarang, setelah kehilangan rekannya dalam pembangunan kerajaan rohani, ia pergi dari Salem, pergi ke selatan untuk tinggal di dekat minat-minatnya di Gerar.
93:9.3 (1022.6) Abraham menjadi penakut dan pemalu segera setelah lenyapnya Melkisedek. Dia menyembunyikan identitasnya setelah tiba di Gerar, sehingga Abimelekh mengambil istrinya. (Tak lama setelah pernikahannya dengan Sarah, Abraham satu malam telah mendengar sebuah rancangan untuk membunuh dia dalam rangka untuk mendapatkan istrinya yang cemerlang itu. Ketakutan ini menjadi teror pada pemimpin yang biasanya perkasa dan berani ini; sepanjang hidupnya ia takut bahwa seseorang akan membunuhnya diam-diam untuk mendapatkan Sarah. Dan hal ini menjelaskan mengapa, pada tiga kesempatan terpisah, lelaki pemberani ini benar-benar jadi pengecut).
93:9.4 (1023.1) Tetapi Abraham tidak lama tergoyahkan dalam misinya sebagai penerus Melkisedek. Segera ia mendapat pengikut di antara orang Filistin dan orang-orangnya Abimelekh, membuat perjanjian dengan mereka, dan, pada gilirannya, ia menjadi tertular dengan banyak takhyul mereka, terutama oleh praktek mereka mengorbankan anak-anak sulung. Demikianlah Abraham kembali menjadi seorang pemimpin besar di Palestina. Ia dianggap terhormat oleh semua kelompok dan dihormati oleh semua raja. Ia adalah pemimpin rohani semua suku di sekitarnya, dan pengaruhnya berlanjut selama beberapa waktu setelah kematiannya. Selama tahun-tahun penutup hidupnya ia sekali lagi kembali ke Hebron, panggung kegiatan awalnya dan tempat dimana ia telah bekerjasama dengan Melkisedek. Tindakan terakhir Abraham adalah mengirim hamba-hamba terpercaya ke kota saudaranya, Nahor, di perbatasan Mesopotamia, untuk mendapatkan seorang perempuan dari bangsanya sendiri sebagai istri bagi anaknya Ishak. Sudah lama menjadi kebiasaan bangsanya Abraham untuk menikahi sepupu mereka. Maka Abraham meninggal dengan yakin dalam iman kepada Tuhan yang telah ia pelajari dari Melkisedek di sekolah-sekolah Salem yang menghilang itu.
93:9.5 (1023.2) Sulit bagi generasi berikutnya untuk memahami kisah Melkisedek; dalam waktu lima ratus tahun banyak yang menganggap seluruh cerita itu sebagai mitos. Ishak cukup baik memegang ajaran ayahnya dan memelihara kabar baik dari koloni Salem itu, namun sulit bagi Yakub anaknya untuk memahami pentingnya tradisi-tradisi ini. Yusuf anak Yakub percaya pada Melkisedek dan, terutama karena hal ini, dianggap oleh saudara-saudaranya sebagai pemimpi. Kehormatan Yusuf di Mesir terutama karena kenangan akan kakek buyutnya Abraham. Yusuf ditawari komando militer atas tentara Mesir, tetapi sebagai orang percaya yang teguh akan tradisi Melkisedek dan ajaran Abraham dan Ishak yang kemudian, ia memilih untuk melayani sebagai administrator sipil, karena percaya bahwa dengan demikian ia bisa bekerja lebih baik untuk pemajuan kerajaan surga.
93:9.6 (1023.3) Ajaran Melkisedek itu penuh dan lengkap, tetapi catatan dari hari-hari itu tampaknya mustahil dan fantastis bagi para imam Ibrani yang kemudian, meskipun banyak yang memiliki beberapa pemahaman tentang peristiwa-peristiwa ini, setidaknya sampai zaman pengeditan secara massal catatan-catatan Perjanjian Lama di Babel.
93:9.7 (1023.4) Apa yang digambarkan catatan Perjanjian Lama sebagai percakapan antara Abraham dan Tuhan itu pada kenyataannya adalah pembicaraan antara Abraham dan Melkisedek. Ahli-ahli kitab yang kemudian menganggap istilah Melkisedek itu sebagai sinonim dengan Tuhan. Catatan tentang begitu banyaknya kontak Abraham dan Sarah dengan “malaikat Tuhan” itu mengacu pada banyaknya perbincangan mereka dengan Melkisedek.
93:9.8 (1023.5) Kisah-kisah Ibrani tentang Ishak, Yakub, dan Yusuf itu jauh lebih bisa diandalkan daripada kisah-kisah tentang Abraham, meskipun juga mengandung banyak penyimpangan dari fakta, perubahan yang dibuat secara sengaja dan tidak sengaja pada saat pengumpulan catatan-catatan ini oleh para imam Ibrani selama pembuangan di Babel. Keturah bukan istri Abraham; seperti Hagar, ia hanya seorang selir. Semua hartanya Abraham pergi ke Ishak, putra Sarah, istri status. Abraham tidaklah setua seperti yang ditunjukkan catatan, dan istrinya jauh lebih muda. Usia-usia tersebut sengaja diubah untuk mendukung kelahiran Ishak yang belakangan dianggap ajaib itu.
93:9.9 (1023.6) Harga diri nasional orang-orang Yahudi itu sangat tertekan oleh pembuangan di Babel. Dalam reaksi mereka terhadap inferioritas nasional itu mereka beralih ke ekstrim lain egotisme kenegaraan dan kebangsaan, dimana mereka menyimpangkan dan mengubah tradisi-tradisi mereka dengan tujuan agar meninggikan diri mereka di atas semua ras sebagai umat pilihan Tuhan; dan karena itu mereka mengedit dengan cermat semua catatan mereka untuk tujuan mengangkat Abraham dan para pemimpin nasional lain mereka agar lebih tinggi di atas semua pribadi lain, tidak terkecuali Melkisedek itu sendiri. Oleh karena itu, ahli-ahli kitab Ibrani menghancurkan setiap catatan dari masa-masa penting ini yang bisa mereka temukan, melestarikan hanya kisah tentang pertemuan Abraham dan Melkisedek setelah pertempuran Sidim, yang mereka anggap mencerminkan kehormatan besar terhadap Abraham.
93:9.10 (1024.1) Dan dengan demikian, karena kehilangan pandangan tentang Melkisedek, mereka juga kehilangan ajaran Putra darurat ini mengenai misi rohani dari Putra anugerah yang dijanjikan; kehilangan pandangan akan sifat misi ini begitu sepenuhnya dan seluruhnya sehingga sangat sedikit dari keturunan mereka yang dapat atau bersedia mengenali dan menerima Mikhael ketika ia muncul di bumi dan di dalam daging sebagaimana Machiventa telah menubuatkanya.
93:9.11 (1024.2) Namun seorang penulis Kitab Ibrani memahami misi Melkisedek itu, sebab ada tertulis: “Ia tidak berbapa, tidak beribu, tidak bersilsilah, harinya tidak berawal dan hidupnya tidak berkesudahan, dan karena ia dijadikan sama dengan Anak Tuhan, ia tetap menjadi imam sampai selama-lamanya.” Penulis ini menyebut Melkisedek sebagai sejenis dengan penganugerahan Mikhael kemudian, menegaskan bahwa Yesus adalah “imam selama-lamanya menurut peraturan Melkisedek.” Meskipun perbandingan ini tidak sepenuhnya menguntungkan, namun secara harfiah benar bahwa Kristus menerima gelar sementara untuk Urantia “atas perintah dari dua belas Melkisedek penyelamat” yang bertugas pada saat penganugerahan dirinya di dunia.
93:10.1 (1024.3) Selama tahun-tahun inkarnasi Machiventa itu para penyelamat Melkisedek Urantia itu berfungsi sebagai sebelas. Ketika Machiventa menganggap bahwa misinya sebagai Putra darurat selesai, ia memberi sinyal tentang fakta ini kepada sebelas rekan-rekannya, dan mereka segera menyiapkan teknik supaya ia dilepaskan dari tubuh daging dan dengan aman dikembalikan ke status Melkisedek aslinya. Maka pada hari ketiga setelah kepergiannya dari Salem ia muncul di antara sebelas rekan-rekannya yang bertugas di Urantia dan melanjutkan kariernya yang terputus sebagai salah satu penyelamat planet Satania 606.
93:10.2 (1024.4) Machiventa menghentikan penganugerahan dirinya sebagai makhluk daging dan darah secara tiba-tiba dan begitu saja, sama seperti saat ia memulainya. Kedatangan maupun kepergiannya tidak disertai oleh pengumuman atau pertunjukan yang luar biasa; tidak ada panggilan hadir kebangkitan atau berakhirnya zaman dispensasi planet yang menandai penampilannya di Urantia; kedatangannya adalah penganugerahan diri darurat. Namun demikian Machiventa tidak mengakhiri kunjungannya dalam wujud manusia sampai ia telah dengan sepatutnya dilepaskan oleh Bapa Melkisedek dan telah diberitahu bahwa penganugerahan daruratnya telah menerima persetujuan dari kepala eksekutif Nebadon, Gabriel dari Salvington.
93:10.3 (1024.5) Machiventa Melkisedek terus menaruh minat besar dalam urusan-urusan keturunan orang-orang yang percaya ajaran-ajarannya ketika ia masih hidup dalam daging. Tetapi keturunan Abraham melalui Ishak yang saling menikah dengan orang-orang Keni itulah satu-satunya garis keturunan yang lama masih terus memelihara suatu konsep ajaran Salem yang jelas.
93:10.4 (1024.6) Melkisedek yang sama ini terus bekerjasama selama sembilan belas abad berikutnya dengan banyak nabi dan pelihat, dengan demikian berusaha untuk tetap menjaga tetap hidup kebenaran-kebenaran Salem sampai kepenuhan waktu untuk kemunculan Mikhael di bumi.
93:10.5 (1025.1) Machiventa terus menjadi penyelamat planet hingga masa kejayaan Mikhael di Urantia. Selanjutnya, ia digabungkan pada layanan Urantia di Yerusem sebagai salah satu dari dua puluh empat direktur, hanya baru saja ia telah diangkat ke posisi duta besar pribadi Putra Pencipta di Yerusem, menyandang predikat Wakil Pangeran Planet Urantia. Keyakinan kami adalah, selama Urantia tetap merupakan planet yang dihuni, Machiventa Melkisedek tidak akan sepenuhnya dikembalikan ke tugas ordo keputraannya tetapi akan tetap, berbicara dalam ukuran waktu, selamanya menjadi penatalayanplanet mewakili Mikhael Kristus.
93:10.6 (1025.2) Karena penganugerahan diri darurat yang ia lakukan di Urantia, tidaklah kelihatan dari catatan apa yang mungkin menjadi masa depan Machiventa. Bisa jadi korps Melkisedek Nebadon telah kehilangan secara permanen salah satu dari mereka. Putusan baru-baru ini yang diturunkan dari Yang Paling Tinggi dari Edentia, dan kemudian ditegaskan oleh Yang Purba Harinya dari Uversa, sangat kuat memberi kesan bahwa Melkisedek anugerah ini ditakdirkan untuk menduduki tempatnya Pangeran Planet yang jatuh, Kaligastia. Jika dugaan-dugaan kami dalam hal ini benar, maka mungkin sekali bahwa Melkisedek Machiventa akan mungkin muncul lagi secara pribadi di Urantia dan dalam beberapa cara yang diubah melanjutkan peran mantan Pangeran Planet yang diturunkan dari takhta itu, atau selain itu bisa muncul di bumi berfungsi sebagai wakil Pangeran Planet mewakili Kristus Mikhael, yang sekarang benar-benar memegang gelar Pangeran Planet Urantia. Meskipun jauh dari jelas bagi kami seperti apa takdir Machiventa jadinya, namun peristiwa-peristiwa yang baru-baru saja terjadi ini sangat memberi kesan bahwa dugaan sebelumnya di atas itu mungkin tidak jauh dari kebenaran.
93:10.7 (1025.3) Kami juga paham betul bagaimana, melalui kemenangannya di Urantia, Mikhael menjadi penerus Kaligastia maupun Adam; bagaimana ia menjadi Raja Damai planet dan Adam kedua. Dan sekarang kami menyaksikan penganugerahan jabatan Wakil Pangeran Planet Urantia kepada Melkisedek ini. Apakah dia juga akan merupakan Wakil Putra Material Urantia? Atau apakah ada kemungkinan bahwa suatu peristiwa yang tak terduga dan belum pernah terjadi sebelumnya akan terjadi, kembalinya suatu kali nanti Adam dan Hawa ke planet atau keturunan tertentu mereka sebagai wakil-wakil Mikhael dengan gelar-gelar wakil Adam kedua Urantia?
93:10.8 (1025.4) Dan semua spekulasi ini terkait dengan kepastian kemunculan masa depan Putra Magister maupun juga Guru Trinitas, dalam hubungannya dengan janji eksplisit dari Putra Pencipta untuk kembali lagi suatu kali nanti, membuat Urantia menjadi planet dengan ketidakpastian masa depan dan membuatnya satu dunia yang paling menarik dan membangkitkan minat di seluruh alam semesta Nebadon. Sepenuhnya mungkin pula bahwa, dalam suatu zaman masa depan ketika Urantia mendekati era terang dan hidup, setelah urusan-urusan pemberontakan Lucifer dan pemisahan diri Kaligastia telah pada akhirnya dihakimi, kita dapat menyaksikan hadirnya di Urantia, secara bersamaan, Machiventa, Adam, Hawa, dan Kristus Mikhael, demikian pula sesosok Putra Magister atau bahkan Putra-Putra Guru Trinitas.
93:10.9 (1025.5) Telah lama menjadi pendapat ordo kami bahwa kehadiran Machiventa di korps para direktur Urantia di Yerusem, dua puluh empat konselor itu, adalah bukti yang cukup untuk menjamin keyakinan bahwa ia ditakdirkan untuk mengikuti manusia Urantia melalui skema kemajuan dan kenaikan alam semesta, dan bahkan sampai ke Korps Firdaus Finalitas. Kami tahu bahwa Adam dan Hawa ditakdirkan seperti itu juga untuk menemani rekan-rekan bumi mereka pada petualangan Firdaus ketika Urantia telah dimapankan dalam terang dan hidup.
93:10.10 (1025.6) Kurang dari seribu tahun yang lalu Machiventa Melkisedek yang sama ini, yang pernah menjadi orang bijak Salem itu, secara tak terlihat hadir di Urantia selama periode seratus tahun, bertindak sebagai gubernur jenderal residen di planet ini; dan jika sistem pemerintahan urusan planet sekarang ini masih berlanjut, ia akan dijadwalkan kembali dalam jabatan yang sama dalam waktu sedikit lebih dari seribu tahun.
93:10.11 (1026.1) Inilah kisah Machiventa Melkisedek, salah satu yang paling unik dari semua karakter yang pernah menjadi terhubung dengan sejarah Urantia dan sesosok kepribadian yang mungkin ditakdirkan untuk memainkan peran penting dalam pengalaman masa depan duniamu yang tidak teratur dan yang tidak biasa itu.
93:10.12 (1026.2) [Disampaikan oleh sesosok Melkisedek dari Nebadon.]
Buku Urantia
Makalah 94
94:0.1 (1027.1) PARA GURU mula-mula agama Salem itu menembus hingga ke suku-suku Afrika dan Eurasia yang paling jauh, senantiasa memberitakan kabar baiknya Machiventa tentang iman dan percaya manusia pada satu Tuhan semesta sebagai satu-satunya harga untuk memperoleh perkenanan ilahi. Perjanjian Melkisedek dengan Abraham adalah pola untuk semua propaganda awal yang keluar dari Salem dan pusat-pusat yang lain. Urantia belum pernah memiliki misionaris agama manapun yang lebih bersemangat dan agresif daripada para laki-laki dan perempuan mulia ini yang membawa ajaran-ajaran Melkisedek ke seluruh Belahan Dunia Timur. Para misionaris ini direkrut dari banyak bangsa dan ras, dan mereka sebagian besar menyebarkan ajaran-ajaran mereka melalui perantaraan para mualaf dari penduduk asli. Mereka mendirikan pusat-pusat pelatihan di bagian-bagian yang berbeda di dunia dimana mereka mengajari penduduk asli agama Salem dan kemudian mengutus murid-murid ini untuk berfungsi sebagai guru-guru di kalangan rakyat mereka sendiri.
94:1.1 (1027.2) Pada masa-masa Melkisedek, India adalah negara kosmopolitan (internasional) yang telah baru-baru saja tiba di bawah kekuasaan politik dan keagamaan dari para penyerbu Aryan-Andit dari utara dan barat. Pada waktu ini hanya bagian utara dan barat dari semenanjung yang telah secara luas ditembus oleh orang-orang Arya. Para pendatang Weda ini telah membawa serta banyak dewata suku mereka. Bentuk-bentuk ibadah keagamaan mereka sangat mengikuti praktek-praktek upacara dari nenek-moyang Andit mereka yang lebih awal dalam hal ayah masih berfungsi sebagai seorang imam atau pendeta dan ibu adalah seorang imam wanita, dan tungku-api keluarga masih digunakan sebagai sebuah mezbah.
94:1.2 (1027.3) Kultus Weda kemudian berada dalam proses pertumbuhan dan perubahan bentuk di bawah pimpinan kasta pendeta-guru Brahmana, yang berangsur-angsur memegang kendali atas ritual ibadah yang meluas, penggabungan dewata Aryan yang dulunya pernah berjumlah tiga puluh tiga sedang berlangsung ketika para misionaris Salem menembus bagian utara India.
94:1.3 (1027.4) Politeisme bangsa Arya ini merupakan suatu kemerosotan dari monoteisme mereka yang lebih awal, disebabkan oleh pemisahan mereka menjadi unit-unit kesukuan, tiap suku memiliki dewa pujaan masing-masing. Penurunan perkembangan monoteisme dan trinitarianisme yang awal dari bangsa Andit Mesopotamia ini sedang dalam proses sintesis ulang dalam abad-abad awal milenium kedua sebelum Kristus. Dewa-dewi yang banyak itu diorganisir menjadi sebuah kahyangan di bawah kepemimpinan rangkap tiga Dyaus pitar, tuhan surga; Indra, tuhan atmosfer yang bergelora; dan Agni, dewa api berkepala tiga, tuhan atas bumi dan simbol sisa peninggalan dari suatu konsep Trinitas yang lebih awal.
94:1.4 (1027.5) Perkembangan-perkembangan henoteistik (percaya satu tuhan tapi juga percaya ada tuhan-tuhan lain) membuka jalan untuk berkembangnya monoteisme. Agni, deitas yang paling kuno, sering ditinggikan sebagai bapa-kepala atas seluruh kahyangan. Prinsip bapa-deitas itu, kadang-kadang disebut Prajapati, kadang-kadang disebut Brahma, menjadi terbenam dalam pertempuran teologis yang belakangan dipertarungkan para imam Brahman melawan para guru Salem. Brahman adalah dianggap sebagai prinsip keilahian-energi yang menghidupkan seluruh kahyangan dewata Weda.
94:1.5 (1028.1) Para misionaris Salem mengkhotbahkan satu Tuhannya Melkisedek, Yang Paling Tinggi di surga. Penggambaran ini tidak sepenuhnya bertentangan dengan bangkitnya konsep Brahma-Bapa sebagai sumber semua dewata, tetapi doktrin Salem adalah bukan tatacara dan sebab itu berlawanan langsung dengan dogma, tradisi, dan ajaran-ajaran dari kependetaan Brahmana. Tidak pernah imam-imam Brahmana mau menerima ajaran Salem tentang keselamatan melalui iman, perkenanan Tuhan terpisah dari tatacara-tatacara ritualistik dan upacara-upacara pengorbanan.
94:1.6 (1028.2) Penolakan terhadap injil Melkisedek tentang percaya pada Tuhan dan keselamatan melalui iman itu menandai suatu titik balik vital untuk India. Para misionaris Salem telah menyumbang banyak pada hilangnya kepercayaan pada semua dewa-dewa Weda kuno, tetapi para pemimpin, para imam atau pendeta agama Weda, menolak untuk menerima ajaran Melkisedek tentang satu Tuhan dan satu iman yang sederhana.
94:1.7 (1028.3) Para Brahmana itu memilih dari antara tulisan-tulisan suci dari masa mereka sebagai suatu usaha untuk memerangi guru-guru Salem, dan kumpulan ini, seperti yang belakangan direvisi, telah sampai di jaman modern sebagai Rig-Weda, satu dari kitab suci yang paling kuno. Weda yang kedua, ketiga, dan keempat menyusul selagi para Brahmana berusaha untuk mengkristalisir, memformalisir, dan menetapkan ritual-ritual ibadah dan korban mereka terhadap orang-orang pada masa itu. Diambil yang terbaiknya, tulisan-tulisan ini setara dengan semua kumpulan lain dari jenis yang sama, dalam hal keindahan konsep dan kebenaran pengetahuan. Tetapi ketika agama unggul ini menjadi tercemar oleh beribu-ribu takhyul, pemujaan, dan tatacara dari India selatan, agama itu secara progresif berubah wujud menjadi sistem ajaran agama yang paling beraneka-ragam yang pernah dikembangkan oleh manusia. Suatu penelitian tentang Weda akan mengungkapkan beberapa konsep yang tertinggi dan beberapa yang paling rendah tentang konsep-konsep Ketuhanan yang pernah dipercaya.
94:2.1 (1028.4) Ketika misionaris-misionaris Salem menembus ke arah selatan ke Dekkan Dravida, mereka menjumpai makin meningkatnya sistem kasta, rancangan orang-orang Arya untuk mencegah kehilangan identitas kebangsaan mereka menghadapi arus pasang orang-orang Sangik sekunder. Karena kasta pendeta Brahmana adalah benar-benar intisari dari sistem ini, tatanan sosial ini sangat menghambat kemajuan guru-guru Salem. Sistem kasta ini gagal menyelamatkan ras Arya, tetapi berhasil untuk melestarikan para Brahmana, yang pada gilirannya, telah mempertahankan hegemoni keagamaan mereka di India sampai sekarang.
94:2.2 (1028.5) Dan sekarang, dengan pelemahan Vedisme (agama Weda) melalui penolakan kebenaran yang lebih tinggi, kultus pemujaan bangsa Arya menjadi sasaran meningkatnya masukan-masukan dari orang-orang Dekka. Dalam usaha putus asa untuk membendung arus kemusnahan rasial dan penghapusan keagamaan itu, kasta Brahmana berusaha untuk meninggikan diri mereka di atas segala yang lain. Mereka mengajarkan bahwa pengorbanan pada dewa itu sendiri adalah maha manjur, bahwa hal itu adalah maha memaksa dalam daya kekuatannya. Mereka memberitakan bahwa dari dua prinsip ilahi pokok alam semesta, yang satu adalah Brahman sang deitas, dan satunya lagi adalah kependetaan Brahmana. Tidak ada di antara bangsa-bangsa Urantia yang para imam atau pendetanya berani untuk meninggikan diri mereka bahkan di atas dewa-dewa mereka sendiri, yang mengalihkan kepada mereka sendiri kehormatan untuk dewa-dewa mereka. Tetapi mereka keterlaluan tidak masuk akal dengan pernyataan-pernyataan yang terlalu berani ini sehingga seluruh sistem yang rentan ini runtuh menghadapi kultus-kultus pemujaan rendah yang mengalir masuk dari peradaban-peradaban sekitarnya yang kurang maju. Kependetaan Weda yang luas itu sendiri menggelepar dan terbenam di bawah banjir gelap keengganan berubah dan pesimisme yang melalui kelancangan egois dan bodoh mereka sendiri telah mereka timpakan ke atas seluruh India.
94:2.3 (1029.1) Pemusatan yang tidak semestinya terhadap diri sendiri membawa dengan pasti kepada suatu ketakutan akan pelestarian diri yang non-evolusioner dalam putaran rangkaian inkarnasi tanpa-akhir sebagai manusia, binatang, atau rumput-rumputan. Dan dari semua kepercayaan pencemar yang dapat melekat pada kepercayaan yang mungkin menjadi munculnya monoteisme, tidak ada yang demikian melemahkan seperti kepercayaan akan transmigrasi ini—doktrin tentang reinkarnasi jiwa-jiwa— yang datangnya dari orang Dekka Dravida. Kepercayaan akan putaran transmigrasi berulang-ulang yang melelahkan dan monoton ini merampas dari manusia yang berjuang itu, harapan yang lama dirindukan untuk menemukan kelepasan dan kemajuan rohani itu dalam kematian yang telah menjadi suatu bagian dari keyakinan Weda yang lebih awal.
94:2.4 (1029.2) Ajaran-ajaran yang secara filosofis memperlemah ini segera diikuti oleh penemuan doktrin tentang kelepasan kekal dari diri melalui penenggelaman dalam istirahat dan damai semesta oleh penyatuan mutlak dengan Brahman, jiwa segala ciptaan. Akibatnya hasrat dan ambisi manusia dirampas dan nyaris dimusnahkan. Selama lebih dari dua ribu tahun pemikir-pemikir yang lebih unggul di India telah berusaha untuk melepaskan diri dari semua hasrat keinginan, dan dengan demikian telah membuka lebar pintu untuk masuknya aliran dan ajaran-ajaran tertentu yang pada hakikatnya telah membelenggu jiwa banyak orang Hindu dalam rantai keputus-asaan rohani. Dari semua peradaban, bangsa Aryan-Weda itulah membayar harga paling mengerikan akibat penolakannya terhadap kabar baik Salem.
94:2.5 (1029.3) Kasta saja tidak dapat melanggengkan sistem religio-kultural Arya, dan ketika agama-agama rendahan Dekka itu merasuk ke utara, berkembanglah suatu zaman putus asa dan tanpa harapan. Selama masa-masa gelap inilah muncul aliran pemujaan untuk tidak membunuh apapun, dan sejak itu terus bertahan. Banyak dari aliran-aliran baru itu terang-terangan tidak-bertuhan atau ateistik, menyatakan bahwa keselamatan tersebut dapat dicapai dapat datang hanya oleh usaha manusia sendiri tanpa dibantu. Tetapi pada sebagian besar semua filsafat malang ini, sisa-sisa dari ajaran-ajaran Melkisedek yang sudah terdistorsi dan bahkan ajaran-ajaran Adam dapat ditelusuri jejaknya.
94:2.6 (1029.4) Inilah waktu-waktu pengumpulan kitab-kitab suci agama Hindu yang belakangan, Brahmana dan Upanishad. Setelah menolak ajaran-ajaran agama pribadi melalui pengalaman iman pribadi dengan Tuhan yang Esa, dan setelah tercemar oleh banjir aliran-pemujaan dan kepercayaan yang merendahkan dan melemahkan dari Dekka, dengan ajaran antropomorfisme dan reinkarnasi mereka, kependetaan Brahmana mengalami suatu reaksi keras yang melawan kepercayaan-kepercayaan yang merusak ini; terjadi suatu upaya jelas untuk mencari dan menemukan kenyataan sejati. Para Brahmana berusaha untuk membuat konsep ketuhanan orang India supaya Tuhan tidak menyerupai manusia lagi, tetapi dengan berbuat demikian mereka terjerumus dalam kesalahan menyedihkan dengan membuat Tuhan tidak berpribadi, dan mereka bangkit, bukan dengan suatu ideal yang hebat dan rohani tentang Bapa Firdaus, tetapi dengan suatu ide yang jauh dan bersifat metafisika tentang suatu Absolut yang meliputi segala sesuatu.
94:2.7 (1029.5) Dalam usaha-usaha mereka melestarikan diri, orang-orang Brahmana telah menolak Tuhan yang Esa dari Melkisedek, dan kini mereka mendapati diri mereka dengan hipotesis tentang Brahman, diri filosofis yang tidak pasti dan khayal, sesuatu yang tidak-berpribadi dan tidak-berdaya yang telah membuat kehidupan rohani di India mati kutu dan letih lesu mulai dari hari yang malang itu sampai abad kedua puluh.
94:2.8 (1029.6) Selama masa-masa penulisan Upanishad itulah, Buddhisme bangkit di India. Meskipun ada keberhasilannya dalam seribu tahun, ajaran itu tidak dapat bersaing dengan Hinduisme yang belakangan; meskipun moralitasnya lebih tinggi, penggambaran awalnya tentang Tuhan bahkan kurang terdefinisikan dengan baik ketimbang Hinduisme, yang menyediakan dewa-dewa yang lebih rendah dan berpribadi. Buddhisme akhirnya menyerah di India Utara menghadapi serangan gencar Islam militan dengan konsepnya yang jelas tentang Allah sebagai Tuhan tertinggi alam semesta.
94:3.1 (1030.1) Meskipun fase tertinggi Brahmanisme sulit disebut sebagai suatu agama, namun hal itu benar-benar satu dari pencapaian pikiran manusia yang paling mulia ke dalam wilayah-wilayah filsafat dan metafisika. Setelah memulai untuk menemukan kenyataan akhir, pikiran orang-orang India tidak berhenti sampai telah berspekulasi mengenai hampir setiap fase teologi kecuali dua konsep pokok agama: keberadaan Bapa Semesta atas segala makhluk alam semesta, dan fakta tentang pengalaman menaik makhluk-makhluk ini dalam alam semesta sementara mereka berusaha mencapai Bapa yang kekal itu, yang telah memerintahkan mereka untuk menjadi sempurna, sama seperti juga Dia adalah sempurna.
94:3.2 (1030.2) Dalam konsep Brahman, pikiran orang-orang dari masa-masa itu benar-benar menangkap gagasan tentang suatu Absolut yang meliputi-segala-sesuatu, karena postulat ini pada satu waktu yang sama dikenali sebagai energi kreatif dan reaksi kosmis. Brahman dianggap melampaui semua definisi, mampu untuk dipahami hanya melalui penyangkalan berturut-turut terhadap semua kualitas yang terbatas (finit). Konsep itu adalah jelas suatu kepercayaan akan suatu sosok yang absolut atau mutlak, bahkan suatu sosok yang tanpa batas (infinit), tetapi konsep ini sebagian besarnya tanpa sifat-sifat kepribadian sehingga tidak dapat dialami oleh penganut agama perorangan.
94:3.3 (1030.3) Narayana-Brahman itu dianggap sebagai yang Absolut, ITU ADA yang tanpa batas, potensi kreatif purbakala dari kosmos potensial, Diri Semesta yang berada secara statis dan potensial di dalam seluruh kekekalan. Seandainya para filsuf di masa-masa itu dapat untuk membuat kemajuan berikutnya dalam konsepsi ketuhanan, seandainya mereka dapat memahami Brahman sebagai asosiatif dan kreatif, sebagai suatu kepribadian yang dapat didekati oleh sosok-sosok yang diciptakan dan berevolusi, maka mungkin ajaran seperti itu menjadi penggambaran yang paling maju tentang Ketuhanan di Urantia, karena ajaran itu akan mencakup lima tingkat pertama dari fungsi ketuhanan total dan mungkin telah bisa membayangkan dua sisanya.
94:3.4 (1030.4) Dalam fase-fase tertentu, konsep tentang Satu Jiwa Semesta sebagai totalitas penjumlahan semua eksistensi makhluk itu membawa para filsuf India sangat dekat pada kebenaran tentang Sang Mahatinggi, tetapi kebenaran ini tidak bermanfaat apa-apa bagi mereka karena mereka gagal untuk mengembangkan suatu pendekatan pribadi yang masuk akal atau rasional menuju ke pencapaian sasaran monoteistis teoretis mereka tentang Narayana-Brahman.
94:3.5 (1030.5) Prinsip karma tentang kontinuitas sebab-akibat adalah, lagi-lagi, sangat dekat pada kebenaran tentang sintesis dampak semua tindakan ruang-waktu dalam kehadiran Deitas dari Yang Mahatinggi; tetapi dalil ini tidak pernah menyediakan untuk pencapaian pribadi sederajat terhadap Deitas oleh pengikut agama secara perorangan, hanya sampai pada peleburan terakhir semua kepribadian oleh Jiwa Semesta (seperti satu titik air kembali ke samudra).
94:3.6 (1030.6) Filsafat Brahmanisme itu juga sampai sangat dekat pada kesadaran tentang berdiamnya Pelaras Pikiran, hanya kemudian disimpangkan melalui kesalah-pahaman kebenaran. Ajaran bahwa jiwa adalah berdiamnya Brahman itu akan membuka jalan untuk suatu agama yang maju seandainya konsep ini tidak dilemahkan sepenuhnya oleh kepercayaan bahwa tidak ada individualitas manusia yang terpisah dari berdiamnya Yang Esa Semesta ini.
94:3.7 (1030.7) Dalam doktrin tentang meleburnya jiwa-diri dengan Jiwa Semesta, para teolog India gagal menyediakan keselamatan bagi sesuatu yang manusiawi, sesuatu yang baru dan unik, sesuatu yang lahir dari penyatuan kehendak manusia dan kehendak Tuhan. Ajaran tentang kembalinya jiwa ke Brahman itu amat sejajar dengan kebenaran tentang kembalinya Pelaras ke pangkuan Bapa Semesta, tetapi ada sesuatu yang lain berbeda dari Pelaras yang juga bertahan, yaitu pasangan kepribadian manusia yang berwujud morontia. Dan konsep vital ini secara fatal tidak ada dalam filsafat Brahmana.
94:3.8 (1031.1) Filsafat Brahmana telah hampir mendekati banyak fakta-fakta alam semesta dan telah mendekati banyak kebenaran kosmis, tetapi filsafat itu terlalu sering jadi korban pada kesalahan karena gagal membedakan antara beberapa tingkat realitas, seperti absolut, transendental, dan terbatas (finit). Filsafat itu telah gagal memperhitungkan bahwa apa yang mungkin adalah khayalan-terbatas pada tingkat absolut bisa menjadi nyata secara absolut pada tingkatan terbatas. Dan filsafat itu juga tidak mengetahui tentang kepribadian pokok dari Bapa Semesta, yang secara pribadi dapat dikontak pada semua tingkatan mulai dari pengalaman terbatasnya makhluk yang berevolusi itu dengan Tuhan, naik sampai ke pengalaman tak terbatas Putra Kekal dengan Bapa Firdaus.
94:4.1 (1031.2) Dengan berlalunya abad-abad di India, masyarakat kembali sebagian pada ritual-ritual kuno Weda seperti yang telah dimodifikasi oleh ajaran-ajaran misionaris-misionaris Melkisedek dan dibakukan oleh kependetaan Brahman yang belakangan. Agama ini, agama dunia yang paling tua dan paling kosmopolitan ini, telah mengalami perubahan-perubahan lebih lanjut sebagai tanggapan terhadap Buddhisme dan Jainisme dan pada pengaruh-pengaruh yang muncul belakangan dari pengikut Muhammad dan Kekristenan. Tetapi pada waktu ajaran-ajaran Yesus tiba, ajaran-ajaran itu telah menjadi di-Barat-kan sehingga menjadi suatu “agamanya orang kulit putih,” sebab itu aneh dan asing pada pikiran Hindu.
94:4.2 (1031.3) Teologi Hindu, saat ini, melukiskan empat tingkat ketuhanan dan keilahian yang menurun:
94:4.3 (1031.4) 1. Brahman, yang Absolut, Yang Esa Tanpa Batas, YANG ADA (IT IS).
94:4.4 (1031.5) 2. Trimurti, trinitas tertinggi Hinduisme. Dalam ikatan hubungan ini Brahma, anggota yang pertama, dipahami sebagai yang tercipta sendiri keluar dari Brahman—dari ketanpa-batasan. Seandainya itu bukan karena identifikasi dekat dengan Yang Tanpa Batas yang panteistik, Brahma dapat merupakan dasar untuk suatu konsep tentang Bapa Semesta. Brahma juga diidentifikasikan dengan nasib.
94:4.5 (1031.6) Penyembahan terhadap anggota kedua dan ketiga, Siwa dan Wisnu, muncul dalam milenium pertama setelah Kristus. Siwa adalah tuhan atas kehidupan dan kematian, dewa kesuburan, dan penguasa kerusakan. Wisnu adalah sangat populer karena kepercayaan bahwa dia secara berkala menjelma dalam wujud manusia. dengan cara ini, Wisnu menjadi nyata dan hidup dalam imajinasi orang-orang India. Siwa dan Wisnu masing-masing dianggap oleh sebagian orang sebagai yang tertinggi atas semuanya.
94:4.6 (1031.7) 3. Dewata Weda dan pasca Weda. Banyak dari dewa-dewa kuno orang Arya, seperti Agni, Indra, Soma, telah bertahan sebagai anggota sekunder dibandingkan ketiga anggota Trimurti. Banyak dewa-dewi tambahan telah muncul sejak masa-masa awal India Weda, dan mereka ini juga telah digabungkan ke dalam kahyangan Hindu.
94:4.7 (1031.8) 4. Setengah dewa: para manusia super, setengah dewa, pahlawan, setan, hantu, roh jahat, peri, raksasa, jin, dan orang-orang suci dari aliran-aliran pemujaan yang belakangan.
94:4.8 (1031.9) Walaupun Hinduisme telah lama gagal menghidupkan bangsa India, pada waktu yang sama agama itu biasanya telah menjadi agama yang toleran. Kekuatannya yang besar terletak pada fakta bahwa agama itu telah terbukti menjadi yang paling adaptif, agama tanpa bentuk pasti, yang muncul di Urantia. Agama itu mampu untuk perubahan yang hampir tak terbatas dan memiliki suatu rentang jangkauan luar biasa untuk penyesuaian fleksibel mulai dari spekulasi-spekulasi tinggi dan semi monoteistik tentang Brahman yang intelektual itu sampai pada penyembahan berhala terang-terangan dan praktek-praktek pemujaan primitif yang hina dan rendah dari kelas-kelas orang percaya yang bodoh.
94:4.9 (1032.1) Hinduisme telah bertahan karena agama itu pada intinya adalah suatu bagian integral dari susunan sosial dasar India. Agama itu tidak mempunyai hirarki besar yang dapat diganggu atau dirusak; agama itu terjalin ke dalam pola kehidupan rakyat. Agama itu memiliki suatu kemampuan menyesuaikan diri terhadap perubahan kondisi yang melebihi semua agama yang lain, dan agama itu menunjukkan suatu sikap yang toleran untuk penerimaan terhadap banyak agama yang lain. Buddha Gautama dan bahkan Kristus sendiri diakui sebagai inkarnasi-inkarnasi Wisnu.
94:4.10 (1032.2) Hari ini, di India, kebutuhan besar adalah penggambaran injilnya Yesus—Kebapaan Tuhan dan keanakan serta berikutnya persaudaraan semua manusia, yang secara pribadi diwujudkan dalam pelayanan kasih dan layanan sosial. Di India, kerangka filosofisnya ada, struktur kultus ada; semua yang diperlukan adalah percikan menghidupkan dari kasih dinamis yang digambarkan dalam injil yang asli dari Anak Manusia, yang ditanggalkan dari semua dogma dan doktrin Barat yang telah cenderung untuk membuat anugerah kehidupan Mikhael menjadi suatu agamanya orang kulit putih.
94:5.1 (1032.3) Ketika para misionaris Salem melintasi Asia, menyebarkan doktrin Tuhan yang Paling Tinggi dan keselamatan melalui iman, mereka menyerap banyak filosofi dan pemikiran keagamaan dari berbagai negara yang dijelajahi. Tetapi para guru yang diutus oleh Melkisedek dan para penerusnya tidak gagal dalam tanggung jawab mereka; mereka menembus ke semua bangsa di benua Eurasia, dan pada pertengahan milenium kedua sebelum Kristus tibalah mereka di Cina. Di See Fuch (Suifu atau Yibin), selama lebih dari seratus tahun, orang-orang Salem membangun markas besar mereka, di sana melatih para guru Cina yang mengajar ke seluruh wilayah ras kuning.
94:5.2 (1032.4) Karena akibat langsung dari ajaran inilah maka bentuk paling awal dari Taoisme bangkit di Cina, suatu agama yang sangat jauh berbeda dari agama yang menyandang nama itu hari ini. Taoisme awal atau proto-Taoisme itu adalah suatu campuran dari faktor-faktor berikut:
94:5.3 (1032.5) 1. Ajaran lama Singlangton, yang bertahan dalam konsep Shang-ti, Tuhan Langit. Dalam masa-masa Singlangton orang-orang Cina pada hakikatnya menjadi monoteistik; mereka memusatkan ibadah mereka pada Satu Kebenaran, yang belakangan dikenal sebagai Roh Langit, penguasa alam semesta. Dan ras kuning tidak pernah sepenuhnya kehilangan konsep Deitas yang awal ini, meskipun dalam abad-abad selanjutnya banyak dewata dan roh-roh bawahan merayap masuk dengan diam-diam ke dalam agama mereka.
94:5.4 (1032.6) 2. Agama Salem tentang Tuhan Pencipta Paling Tinggi yang akan menganugerahkan perkenannya ke atas umat manusia sebagai tanggapan terhadap iman manusia. Tetapi benar juga bahwa, pada waktu para misionaris Melkisedek telah menembus ke tanah-tanah ras kuning, pesan asli mereka telah banyak berubah dari doktrin sederhana Salem pada masa-masa Machiventa.
94:5.5 (1032.7) 3. Konsep Absolut-Brahman dari filsuf-filsuf India, digabungkan dengan keinginan untuk lepas dari semua kejahatan. Mungkin pengaruh dari luar terbesar dalam penyebaran ke arah timur agama Salem adalah oleh para guru India dari kepercayaan Weda, yang menyuntikkan konsepsi mereka tentang Brahman—Yang Mutlak—ke dalam pemikiran keselamatan orang-orang Salem.
94:5.6 (1033.1) Kepercayaan campuran ini menyebar melalui tanah-tanah ras kuning dan coklat sebagai suatu pengaruh yang melatar-belakangi dalam pemikiran filsafat-agama. Di Jepang proto-Taoisme ini dikenal sebagai Shinto, dan di negara ini, yang jauh terpisah dari Salem Palestina, orang-orang belajar tentang inkarnasi Melkisedek Machiventa, yang tinggal di atas bumi supaya nama Tuhan jangan sampai dilupakan oleh umat manusia.
94:5.7 (1033.2) Di Cina, semua kepercayaan ini kemudian dikacaukan dan dicampurkan dengan aliran-pemujaan penyembahan nenek moyang yang terus berkembang. Tetapi sejak masa Singlangton tidak pernah orang-orang Cina jatuh ke dalam perbudakan tanpa daya kepada kepintaran golongan imam atau pendeta. Ras kuning adalah yang pertama muncul dari belenggu kebiadaban ke peradaban yang tertata karena mereka yang pertama mencapai tingkat kemerdekaan tertentu dari ketakutan setengah mati terhadap para dewa, orang kuning juga tidak takut pada arwah orang mati seperti ras-ras yang lain takut mereka. Cina menemui kekalahannya karena gagal maju melampaui pembebasan awal dari para imam itu; bangsa Cina jatuh dalam suatu kesalahan yang hampir sama gawatnya, yaitu penyembahan nenek-moyang.
94:5.8 (1033.3) Tetapi orang-orang Salem tidak bekerja sia-sia. Di atas fondasi dari kabar baik mereka itulah maka para filsuf besar Cina abad keenam membangun ajaran-ajaran mereka. Atmosfer moral dan sentimen rohani dari masa-masa Lao-tse dan Konfusius tumbuh dari ajaran-ajaran para misionaris Salem dari zaman yang lebih awal.
94:6.1 (1033.4) Sekitar enam ratus tahun sebelum kedatangan Mikhael, tampak bagi Melkisedek, yang telah lama berangkat dari badan daging, bahwa kemurnian ajarannya di bumi telah menjadi terancam oleh penyerapan umum ke dalam kepercayaan-kepercayaan Urantia yang lebih tua. tampak untuk sesaat bahwa misinya sebagai pendahulu Mikhael mungkin ada dalam bahaya kandas. Dan dalam abad ke enam sebelum Kristus, melalui suatu koordinasi tidak biasa dari agen-agen rohani, yang tidak semua dipahami bahkan oleh para pengawas planet sekalipun, Urantia menyaksikan suatu pernyataan paling luar biasa tentang berbagai macam kebenaran keagamaan. Melalui perantaraan beberapa guru manusia, injil Salem dinyatakan ulang dan dihidupkan lagi, dan seperti yang saat itu disampaikan, banyak yang masih bertahan sampai pada masa-masa penulisan ini.
94:6.2 (1033.5) Abad kemajuan rohani yang unik ini dicirikan oleh guru-guru agung keagamaan, moral, dan filosofis di seluruh dunia beradab. Di Cina, dua guru yang terkemuka adalah Lao-tse dan Konfusius.
94:6.3 (1033.6) Lao-tse membangun langsung di atas konsep-konsep tradisi Salem ketika ia menyatakan Tao sebagai Satu Penyebab Pertama semua ciptaan. Lao adalah seorang dengan visi rohani yang besar. Dia mengajarkan bahwa takdir kekal manusia adalah “penyatuan abadi dengan Tao, Tuhan Mahatinggi dan Raja Semesta.” Pemahamannya tentang penyebab yang terakhir adalah yang paling arif, karena ia menulis: “Kesatuan muncul dari Tao Absolut, dan dari Kesatuan muncullah Dualitas kosmis, dan dari Dualitas tersebut, Trinitas muncul menjadi ada, dan Trinitas adalah Sumber utama semua kenyataan.” “Semua kenyataan itu selalu dalam keseimbangan antara potensial-potensial dan aktual-aktual kosmos, dan hal-hal ini secara kekal diselaraskan oleh roh keilahian.”
94:6.4 (1033.7) Lao-tse juga membuat satu dari pernyataan paling awal dari doktrin tentang membalas kebaikan terhadap kejahatan: “Kebaikan memperanakkan kebaikan, tetapi untuk orang yang benar-benar baik, kejahatan juga memperanakkan kebaikan.”
94:6.5 (1033.8) Dia mengajarkan kembalinya ciptaan pada Pencipta dan menggambarkan kehidupan sebagai kemunculan suatu kepribadian dari potensial-potensial kosmis, sedangkan kematian adalah seperti kembali pulangnya kepribadian ciptaan ini. Konsepnya tentang iman yang benar adalah luar biasa, dan dia juga menyamakan iman itu dengan “sikap seorang anak kecil.”
94:6.6 (1034.1) Pengertiannya tentang maksud kekal Tuhan itu jelas, karena ia berkata: “Deitas Absolut tidak berjuang tetapi selalu berjaya; dia tidak memaksa umat manusia tetapi selalu siap menanggapi keinginan-keinginan sesungguhnya mereka; kehendak Tuhan itu kekal dalam kesabaran dan kekal karena tidak bisa dihindari perwujudannya.” Dan tentang pengikut agama yang benar dia berkata, dengan menyatakan kebenaran bahwa adalah lebih diberkati untuk memberi daripada untuk menerima: “Orang yang baik tidak berusaha menyimpan kebenaran bagi dirinya sendiri tetapi sebaliknya berusaha untuk mengaruniakan harta-harta ini pada sesamanya, karena itu adalah perwujudan kebenaran. Kehendak dari Tuhan Absolut selalu bermanfaat, tidak pernah merugikan; tujuan orang percaya yang benar adalah selalu berbuat namun tidak pernah memaksa.”
94:6.7 (1034.2) Ajaran Lao tentang tidak-melawan dan perbedaan yang dia buat antara perbuatan dan paksaan menjadi kemudian diselewengkan menjadi kepercayaan tentang “tidak melihat, melakukan, dan memikirkan apapun.” Tetapi Lao tidak pernah mengajarkan kesalahan itu, meskipun penyajiannya tentang tidak-melawan itu telah menjadi suatu faktor dalam perkembangan lebih lanjut kecenderungan suka damai bangsa Cina.
94:6.8 (1034.3) Namun Taoisme populer dari Urantia abad kedua puluh memiliki sedikit kesamaan dengan perasaan luhur dan konsep kosmis dari filsuf tua itu yang mengajarkan kebenaran sebagaimana yang ia ketahui, yang adalah: Bahwa percaya akan Tuhan Absolut adalah sumber dari energi ilahi itu yang akan membentuk-ulang dunia, dan oleh iman itu manusia naik ke penyatuan rohani dengan Tao, Deitas Kekal dan Pencipta Absolut alam-alam semesta.
94:6.9 (1034.4) Konfusius (Kung Fu-tze) adalah rekan sejaman lebih muda dari Lao di Cina abad keenam sebelum Masehi itu. Konfusius mendasarkan doktrin-doktrinnya pada tradisi-tradisi moral yang lebih baik dari sejarah panjang ras kuning, dan dia juga agak terpengaruh oleh sisa tradisi para misionaris Salem. Karya utamanya terdapat dalam kumpulan peribahasa bijak filsuf-filsuf kuno. Dia adalah guru yang ditolak selama masa hidupnya, tetapi tulisan-tulisan dan ajaran-ajarannya sejak itu terus menanamkan pengaruh besar di Cina dan Jepang. Konfusius menetapkan ukuran baru untuk para dukun dalam hal ia menaruh moralitas menggantikan sihir. Tetapi dia membangun terlalu jauh; dia membuat suatu berhala baru yang keluar dari tatanannya dan mendirikan suatu penghormatan untuk perbuatan nenek moyang yang masih dipuja oleh orang Cina pada waktu penulisan ini.
94:6.10 (1034.5) Khotbah Konfusius tentang moralitas didasarkan di atas teori bahwa jalan duniawi adalah bayangan menyimpang dari jalan surgawi; bahwa pola sejati dari peradaban duniawi adalah pantulan cermin dari tatanan kekal surga. Konsep Tuhan yang potensial dalam Konfusianisme itu hampir sepenuhnya diletakkan di bawah penekanan mengenai Jalan Suci (Way of Heaven), pola alam semesta.
94:6.11 (1034.6) Ajaran-ajaran Lao telah hilang bagi semua kecuali sedikit orang di Dunia Timur, tetapi tulisan-tulisan Konfusius sejak itu telah membentuk dasar susunan moral untuk kebudayaan hampir sepertiga penduduk Urantia. Pedoman-pedoman Konfusian ini, walaupun melestarikan yang terbaik dari masa lalu, namun agak berlawanan dengan semangat penyelidikan orang Cina itu sendiri yang telah menghasilkan prestasi-prestasi yang demikian dipuja. Pengaruh dari doktrin-doktrin ini tidak berhasil diserang oleh usaha-usaha kerajaan dari Ch’in Shih Huang Ti maupun oleh ajaran-ajaran Mo Ti, yang memberitakan suatu persaudaraan yang didasarkan bukan di atas kewajiban sopan-santun tetapi di atas kasih Tuhan. Dia berusaha untuk menyalakan ulang pencarian kuno untuk kebenaran baru, tetapi ajaran-ajarannya gagal karena perlawanan keras dari murid-murid Konfusius.
94:6.12 (1034.7) Seperti banyak guru rohani dan moral yang lain, baik Konfusius maupun Lao-tse akhirnya didewakan oleh para pengikutnya dalam zaman-zaman kegelapan rohani Cina itu, yang berada di antara kemunduran dan penyelewengan iman Taois dan kedatangan para misionaris Budhis dari India. Selama abad-abad yang merosot secara rohani ini agama ras kuning turun derajatnya menjadi suatu teologi menyedihkan di mana di dalamnya bergentayangan setan-setan, naga-naga, dan roh-roh jahat, semua menandakan kembalinya rasa takut pikiran manusia yang belum diterangi. Dan Cina, yang dahulu pernah menjadi pemuka masyarakat manusia karena agama yang maju, kemudian tertinggal di belakang karena kegagalan sementara untuk maju dalam jalur yang benar menuju pengembangan kesadaran akan Tuhan yang harus ada untuk kemajuan yang sesungguhnya, tidak hanya manusia perorangan, tetapi juga peradaban yang rumit dan kompleks yang menjadi ciri kemajuan kebudayaan dan masyarakat di sebuah planet ruang dan waktu yang berevolusi.
94:7.1 (1035.1) Sejaman dengan Lao-tse dan Konfusius di Cina, seorang guru besar kebenaran yang lain muncul di India. Siddharta Gautama dilahirkan dalam abad keenam sebelum Kristus di provinsi Nepal di India utara. Para pengikutnya belakangan membuat seakan-akan dia adalah anak dari seorang penguasa yang sangat kaya, tetapi, sebenarnya, ia adalah pewaris jelas untuk tahta seorang kepala suku kecil yang memerintah berdasarkan izin tanpa kata-kata atas suatu lembah gunung yang kecil dan terpencil di Himalaya bagian selatan.
94:7.2 (1035.2) Gautama merumuskan teori-teori tertentu itu yang bertumbuh menjadi filosofi Buddhisme setelah enam tahun praktek sia-sia Yoga. Siddharta membuat perlawanan dengan gigih tetapi tidak berhasil melawan perkembangan sistem kasta. Ada suatu ketulusan yang luhur dan tidak-mementingkan-diri yang unik dalam diri sang pangeran nabi muda ini yang sangat menarik orang-orang masa itu. Dia mengurangi praktek mencari keselamatan perorangan melalui penderitaan fisik dan rasa sakit pribadi. Dan dia mendesak para pengikutnya untuk membawa kabar baiknya ini ke seluruh dunia.
94:7.3 (1035.3) Di tengah-tengah kebingungan dan praktek-praktek pemujaan yang ekstrim di India, ajaran-ajaran Gautama yang lebih bijak dan lebih moderat itu datang sebagai suatu pertolongan yang melegakan. Dia mencela para dewa, pendeta, dan pengorbanan mereka, tetapi dia juga gagal untuk memahami tentang kepribadian Semesta Esa. Karena tidak mempercayai akan keberadaan jiwa manusia secara individual, Gautama, tentu saja, membuat perlawanan berani melawan kepercayaan yang kuno dan dihormati tentang transmigrasi jiwa (reinkarnasi). Dia membuat suatu upaya mulia untuk melepaskan manusia dari rasa takut, untuk membuat mereka merasa nyaman dan betah di alam semesta besar, tapi ia gagal untuk menunjukkan mereka jalan ke rumah yang nyata dan adiluhur bagi para manusia menaik itu, yaitu Firdaus, dan kepada layanan yang makin luas dari keberadaan kekal.
94:7.4 (1035.4) Gautama adalah benar-benar nabi, dan seandainya saja dia memperhatikan ajaran dari petapa Godad, dia mungkin telah membangunkan seluruh India melalui inspirasi kebangkitan lagi injil Salem tentang keselamatan oleh iman. Godad diturunkan dari sebuah keluarga yang tidak pernah kehilangan tradisi-tradisi dari para misionaris Melkisedek.
94:7.5 (1035.5) Di Benares Gautama mendirikan perguruannya, dan selama tahun keduanya itulah seorang murid, Bautan, menyampaikan pada gurunya tradisi-tradisi dari misionaris Salem tentang perjanjian Melkisedek dengan Abraham; dan walaupun Siddharta tidak memiliki suatu konsep yang sangat jelas tentang Bapa Semesta, ia mengambil suatu pendirian maju tentang keselamatan melalui iman, yaitu percaya yang sederhana. Dia dengan demikian menyatakan dirinya di depan para pengikutnya dan mulai mengutus para muridnya dalam kelompok-kelompok enam puluh untuk memberitakan pada rakyat India “kabar gembira tentang keselamatan yang cuma-cuma; bahwa semua orang, tinggi dan rendah, dapat mencapai bahagia melalui beriman akan kebenaran dan keadilan.”
94:7.6 (1035.6) Istri Gautama mempercayai kabar baik yang dibawa suaminya itu, dan menjadi pendiri suatu ordo biarawati. Putranya menjadi penerusnya dan sangat memperluas aliran itu; dia menangkap gagasan baru tentang keselamatan melalui iman saja namun dalam tahun-tahun berikutnya ia bimbang mengenai injil Salem tentang perkenanan ilahi melalui iman saja, dan di usia tuanya kata-kata terakhirnya adalah, “Kerjakanlah keselamatanmu sendiri.”
94:7.7 (1036.1) Ketika diberitakan yang terbaiknya, kabar baik Gautama tentang keselamatan semesta, bebas dari korban, penyiksaan, tatacara, dan imam, adalah suatu doktrin yang revolusioner dan menakjubkan pada masanya. Dan hal itu secara mengherankan hampir mendekati suatu kebangkitan lagi injil Salem. Kabar itu membawa pertolongan bagi jutaan jiwa yang putus asa, dan meskipun terjadi penyimpangan ajaran selama abad-abad berikutnya, ajaran itu masih bertahan sebagai harapan bagi jutaan umat manusia.
94:7.8 (1036.2) Siddharta mengajarkan jauh lebih banyak kebenaran daripada yang masih bertahan dalam agama modern yang membawa namanya itu. Agama Buddha modern itu tidak lagi ajaran-ajaran Siddharta Gautama, daripada agama Kristen dengan ajaran-ajaran Yesus dari Nazaret.
94:8.1 (1036.3) Untuk menjadi seorang pengikut Buddha, seseorang hanya membuat pengakuan kepercayaan di depan umum dengan mengucapkan Perlindungan: “Aku berlindung pada Buddha; aku berlindung pada Dhamma (Doktrin); aku berlindung pada Sangha (Persaudaraan).”
94:8.2 (1036.4) Buddhisme berasal dari seorang pribadi historis, bukan dari dongeng. Pengikut-pengikut Gautama memanggil dia Sasta, yang berarti tuan atau guru. Walaupun ia tidak membuat pengakuan supramanusia tentang dirinya sendiri ataupun ajaran-ajarannya, para muridnya dari awal mulai menyebut dia yang mendapat pencerahan, sang Buddha; berikutnya lagi, disebut Buddha Sakyamuni.
94:8.3 (1036.5) Ajaran-ajaran kabar baik Gautama yang asli didasarkan pada empat kebenaran mulia:
94:8.4 (1036.6) 1. Kebenaran mulia penderitaan.
94:8.5 (1036.7) 2. Asal-mula penderitaan.
94:8.6 (1036.8) 3. Pemusnahan penderitaan.
94:8.7 (1036.9) 4. Jalan untuk pemusnahan penderitaan.
94:8.8 (1036.10) Berkaitan erat dengan doktrin tentang penderitaan dan kelepasan dari penderitaan itu adalah filosofi tentang Delapan Jalan Utama: pengertian, pemikiran, ucapan, perbuatan, pencaharian, daya-upaya, perhatian, dan konsentrasi yang benar. Bukanlah niat Gautama untuk mencoba menghancurkan semua daya-upaya, hasrat, dan perhatian untuk melepaskan diri dari penderitaan; sebaliknya ajarannya dirancang untuk menggambarkan pada manusia kesia-siaan mengikatkan semua harapan dan cita-cita seluruhnya pada sasaran-sasaran yang sementara dan tujuan-tujuan jasmani. Bukan berarti kasih dari sesama harus dijauhi, melainkan orang percaya sejati harus melihat juga melampaui hubungan-hubungan dunia jasmani ini kepada kenyataan-kenyataan di masa depan yang kekal.
94:8.9 (1036.11) Perintah-perintah moral dari pemberitaan Gautama adalah berjumlah lima:
94:8.10 (1036.12) 1. Jangan membunuh.
94:8.11 (1036.13) 2. Jangan mencuri.
94:8.12 (1036.14) 3. Jangan menjadi pezinah.
94:8.13 (1036.15) 4. Jangan berbohong.
94:8.14 (1036.16) 5. Jangan minum minuman keras.
94:8.15 (1036.17) Ada beberapa perintah tambahan atau sekunder, yang ketaatan terhadapnya boleh dipilih oleh orang-orang percaya.
94:8.16 (1036.18) Siddharta hampir tidak percaya akan kebakaan kepribadian manusia; filosofinya hanya menyediakan sejenis kontinuitas fungsional. Dia tidak pernah secara jelas mendefinisikan apa yang dia maksudkan untuk dicakup dalam doktrin Nirwana. Fakta bahwa hal itu dapat secara teoretis dialami selama kehidupan fana akan menunjukkan bahwa hal itu tidak dipandang sebagai suatu keadaan musnah sempurna. Nirwana itu mengandung arti suatu kondisi pencerahan tertinggi dan kebahagiaan adiluhur di dalam mana semua belenggu yang mengikat manusia pada dunia jasmani telah dipatahkan; ada kebebasan dari nafsu-nafsu kehidupan fana dan kelepasan dari semua bahaya akan terus mengalami inkarnasi lagi.
94:8.17 (1037.1) Sesuai dengan ajaran asli Gautama, keselamatan itu dicapai oleh usaha manusia, terpisah dari pertolongan ilahi; tidak ada tempat untuk iman yang menyelamatkan atau doa-doa pada kuasa-kuasa di atas manusia. Gautama, dalam upayanya untuk mengurangi sekecil mungkin takhyul-takhyul India, berusaha keras untuk menjauhkan orang-orang dari pernyataan-pernyataan menyolok tentang keselamatan secara magis. Dan dengan membuat usaha ini, dia meninggalkan pintu terbuka lebar bagi para penerusnya untuk menyalah-tafsirkan ajarannya dan untuk menyatakan bahwa semua perjuangan manusia untuk prestasi itu tidak enak dan menyakitkan. Para pengikutnya mengabaikan fakta bahwa kebahagiaan tertinggi itu terkait dengan upaya keras yang cerdas dan bersemangat untuk mencapai sasaran-sasaran yang pantas, dan bahwa prestasi-prestasi demikian itu merupakan kemajuan sesungguhnya dalam realisasi diri kosmis.
94:8.18 (1037.2) Kebenaran besar dari ajaran Siddharta adalah pernyataannya tentang suatu alam semesta yang berkeadilan mutlak. Dia mengajarkan filosofi terbaik tanpa-Tuhan yang pernah ditemukan oleh manusia fana; ajaran itu adalah humanisme ideal dan dengan paling efektif menghilangkan semua pijakan untuk takhyul, ritual-ritual magis, dan ketakutan pada arwah hantu atau setan-setan.
94:8.19 (1037.3) Kelemahan besar dalam ajaran asli Buddhisme adalah ajaran itu tidak menghasilkan suatu agama untuk layanan sosial yang tidak mementingkan diri sendiri. Persaudaraan pengikut Buddha, selama waktu yang lama, adalah bukan suatu persaudaraan orang-orang percaya tetapi lebih tepatnya suatu komunitas guru dan murid. Gautama melarang mereka menerima uang dan dengan demikian berusaha untuk mencegah bertumbuhnya kecenderungan hirarkis. Gautama sendiri adalah sangat sosial; sungguh, kehidupannya jauh lebih agung daripada yang ia beritakan.
94:9.1 (1037.4) Buddhisme berkembang pesat karena agama itu menawarkan keselamatan melalui percaya akan Buddha, yang mendapat pencerahan. Agama itu lebih mewakili kebenaran-kebenaran Melkisedek daripada semua sistem keagamaan lain yang dijumpai di seluruh Asia timur. Tetapi Buddhisme belum tersebar luas sebagai suatu agama sampai agama itu dianut dalam pembelaan dirinya oleh raja kasta-rendah Asoka, yang, setelah Ikhnaton di Mesir, adalah satu dari penguasa sipil yang paling istimewa antara Melkisedek dan Mikhael. Asoka membangun suatu imperium India yang besar melalui propaganda para misionaris Buddhisnya. Selama jangka waktu dua puluh lima tahun ia melatih dan mengutus lebih dari tujuh belas ribu misionaris ke garis depan terjauh seluruh dunia yang dikenal. Dalam satu generasi ia membuat Buddhisme agama dominan setengah dari dunia. Agama itu segera mapan di Tibet, Kashmir, Srilangka, Burma, Jawa, Siam, Korea, Cina, dan Jepang. Dan dikatakan secara umum, agama itu adalah suatu agama yang jauh lebih unggul dibandingkan agama-agama yang digantikan atau ditingkatkan olehnya.
94:9.2 (1037.5) Penyebaran Buddhisme dari tanah kelahirannya di India ke seluruh Asia adalah salah satu dari cerita-cerita menggetarkan tentang pengabdian rohani dan kegigihan pekabaran dari para penganut agama yang tulus. Para pengajar kabar baiknya Gautama itu tidak hanya menghadapi marabahaya rute-rute kafilah melalui darat tetapi menghadapi bahaya-bahaya Laut Cina sementara mereka melanjutkan misi mereka ke seluruh benua Asia, membawa pada semua bangsa pesan keyakinan mereka. Tetapi Buddhisme ini bukan lagi doktrin sederhana dari Gautama; ajaran itu menjadi kabar baik yang diajaibkan yang membuat dia menjadi sosok dewa. Dan makin jauh Buddhisme menyebar dari asalnya di pegunungan India, agama itu menjadi semakin menjadi tidak sama dengan ajaran-ajaran Gautama, dan makin mirip dengan agama-agama yang digantikannya.
94:9.3 (1038.1) Buddhisme, berikutnya, banyak dipengaruhi oleh Taoisme di Cina, Shinto di Jepang, dan Kekristenan di Tibet. Setelah seribu tahun, di India Buddhisme memudar dan habis begitu saja. Agama itu di-Brahmanisasi dan belakangan secara hina takluk pada Islam, sedangkan di sebagian besar sisa Dunia Timur lainnya agama itu merosot menjadi suatu ritual yang tidak akan pernah diakui oleh Siddharta Gautama itu sendiri.
94:9.4 (1038.2) Di selatan, stereotip fundamentalis dari ajaran-ajaran Siddharta bertahan di Srilangka, Burma, dan semenanjung Indocina. Ini adalah divisi Buddhisme Hinayana yang berpegang erat pada doktrin yang lebih awal yang tidak sosial.
94:9.5 (1038.3) Tetapi bahkan sebelum runtuh di India, kelompok-kelompok pengikut Gautama di Cina dan India utara telah memulai pengembangan ajaran Mahayana tentang “Jalan Besar” menuju keselamatan, bertentangan dengan yang lebih fanatik di selatan yang menganut Hinayana, atau “Jalan Kecil.” Dan para pengikut Mahayana ini melonggarkan batasan-batasan sosial yang melekat dalam doktrin Buddhis, dan sejak itu cabang Buddhisme utara ini terus berkembang di Cina dan Jepang.
94:9.6 (1038.4) Buddhisme adalah agama yang hidup dan berkembang hari ini karena berhasil memelihara banyak nilai-nilai moral tertinggi para pengikutnya. Agama itu meningkatkan ketenangan dan pengendalian diri, menambahkan ketenteraman dan kebahagiaan, dan banyak berbuat untuk mencegah dukacita dan ratapan. Mereka yang percaya filsafat ini hidup lebih baik daripada banyak yang tidak.
94:10.1 (1038.5) Di Tibet bisa dijumpai suatu hubungan yang paling aneh dari ajaran-ajaran Melkisedek digabungkan dengan Buddhisme, Hinduisme, Taoisme, dan Kekristenan. Ketika para misionaris Buddha memasuki Tibet, mereka menjumpai kebuasan primitif yang sangat mirip dengan yang dijumpai para misionaris Kristen di kalangan suku-suku Eropa utara.
94:10.2 (1038.6) Orang-orang Tibet yang pikirannya sederhana ini tidak mau sepenuhnya meninggalkan sihir dan jimat kuno mereka. Penelitian tentang upacara-upacara keagamaan dari ritual Tibet pada masa kini memperlihatkan suatu persaudaraan pendeta yang bertumbuh cepat, dengan kepala tercukur yang mempraktekkan suatu ritual rumit yang mencakup lonceng, nyanyian diulang-ulang, dupa, arak-arakan, rosario, patung, jimat, gambar, air suci, jubah indah, dan paduan suara yang rumit. Mereka memiliki dogma-dogma yang kaku dan kredo-kredo yang dibakukan, upacara-upacara mistik, serta puasa-puasa khusus. Hirarki mereka mencakup para biarawan, biarawati, kepala biara, dan Lama Agung. Mereka berdoa pada malaikat-malaikat, orang-orang suci, Bunda Suci, dan para dewa. Mereka mempraktekkan pengakuan dosa dan percaya akan api penyucian. Biara-biara mereka luas dan katedral-katedral mereka megah. Mereka memelihara suatu pengulangan tanpa-henti ritual-ritual suci dan percaya bahwa upacara-upacara semacam itu menganugerahkan keselamatan. Doa-doa diikatkan pada roda, dan dengan berputarnya roda itu mereka percaya bahwa permohonan-permohonan akan menjadi manjur. Tidak ada di kalangan bangsa lain di masa modern ini dijumpai begitu banyak tatacara ibadah dari demikian banyak agama; dan tidak bisa dihindarkan lagi bahwa kumpulan liturgi itu akan menjadi sangat merepotkan dan membebani tak tertahankan lagi.
94:10.3 (1038.7) Orang-orang Tibet memiliki sesuatu dari semua agama dunia utama kecuali ajaran-ajaran sederhana dari injil ajaran Yesus: manusia sebagai anak Tuhan, persaudaraan sesama manusia, dan kewargaan yang terus naik dalam alam semesta yang kekal.
94:11.1 (1038.8) Buddhisme memasuki Cina dalam milenium pertama sesudah Kristus, dan ajaran itu masuk dengan baik ke dalam adat keagamaan ras kuning. Dalam pemujaan nenek moyang mereka telah lama berdoa pada arwah orang yang meninggal; sekarang mereka juga bisa berdoa untuk mereka. Buddhisme segera melebur dengan praktek-praktek tatacara yang masih bertahan dari Taoisme yang sedang mengalami kemerosotan. Agama sintetik baru ini dengan kuil-kuil ibadahnya dan upacara keagamaan yang jelas itu segera menjadi kultus yang diterima secara umum oleh bangsa Cina, Korea, dan Jepang.
94:11.2 (1039.1) Walaupun dalam beberapa hal disayangkan bahwa Buddhisme belum dibawa ke dunia sampai setelah para pengikut Gautama demikian rupa menyimpangkan tradisi dan ajaran agama itu sehingga membuat dirinya sebagai sosok ilahi, meskipun ada mitos tentang kehidupan manusiawinya ini, dihiasi seperti itu dengan sejumlah besar keajaiban, namun hal itu terbukti sangat menarik bagi para pendengar ajaran Buddhisme Mahayana atau utara.
94:11.3 (1039.2) Beberapa pengikutnya yang belakangan mengajarkan bahwa rohnya Buddha Sakyamuni kembali secara berkala ke bumi sebagai Buddha yang hidup, dengan demikian membuka jalan untuk suatu pelestarian tak terbatas patung-patung Buddha, kuil-kuil, ritual-ritual, dan mereka yang berpura-pura mengaku “Buddha yang hidup.” Dengan demikian agama besar kaum protestan India ini mendapati dirinya terikat dengan praktek-praktek yang sangat seremonial dan perkataan diulang-ulang ritualistik tersebut, praktek-praktek itu sendiri yang justru telah diperangi oleh Buddha dengan tanpa gentar, dan yang telah ia cela dengan demikian berani.
94:11.4 (1039.3) Kemajuan besar yang dibuat dalam filosofi Buddhis itu terkandung dalam pemahamannya tentang relativitas semua kebenaran. Melalui mekanisme dari hipotesis ini, pengikut-pengikut Buddha telah dapat untuk menyelesaikan dan menghubungkan perbedaan-perbedaan di dalam kitab-kitab suci agama mereka sendiri dan demikian pula perbedaan-perbedaan antara agama mereka dengan banyak agama yang lain. Diajarkan bahwa kebenaran kecil adalah untuk pikiran kecil, kebenaran besar untuk pikiran besar.
94:11.5 (1039.4) Filosofi ini juga menganggap bahwa kodrat Buddha (ilahi) itu tinggal dalam semua manusia; bahwa manusia, melalui usahanya sendiri, dapat mencapai kesadaran akan keilahian batiniah ini. Dan ajaran ini adalah satu dari presentasi paling jelas tentang kebenaran berdiamnya Pelaras yang pernah dibuat oleh suatu agama Urantia.
94:11.6 (1039.5) Tetapi suatu keterbatasan besar dalam kabar baik yang asli dari Siddharta, seperti yang ditafsirkan oleh para pengikutnya, adalah bahwa ajaran itu mengupayakan kebebasan penuh diri manusia dari semua keterbatasan kodrat manusia melalui teknik mengasingkan diri dari kenyataan yang objektif. Kesadaran diri kosmis yang sejati adalah hasil dari pengenalan kenyataan kosmis dan dengan kosmos terbatas dari energi, pikiran, dan roh, dibatasi oleh ruang dan dipengaruhi oleh waktu.
94:11.7 (1039.6) Namun meskipun upacara-upacara dan ibadah-ibadah tampak luarnya Buddhisme menjadi tercemar oleh tatacara negeri-negeri kemanapun agama itu pergi, pemerosotan ini tidak sepenuhnya menjadi persoalan dalam kehidupan filosofis para pemikir besar yang, dari waktu ke waktu, memeluk sistem pemikiran dan kepercayaan ini. Melalui lebih dari dua ribu tahun, banyak dari pemikir-pemikir terbaik Asia telah memusatkan pikiran pada masalah untuk memastikan kebenaran absolut dan kebenaran tentang Yang Absolut.
94:11.8 (1039.7) Evolusi suatu konsep tinggi tentang Yang Absolut dicapai melalui banyak saluran pemikiran dan oleh jalur-jalur penalaran yang berliku-liku. Kenaikan ke atas dari doktrin ketanpabatasan ini tidak begitu jelas didefinisikan seperti halnya evolusi konsep Tuhan dalam teologi Ibrani. Sekalipun demikian, ada beberapa tingkatan luas tertentu yang pikiran Buddhis mencapainya, menunggu sementara di situ, kemudian lewat terus pada perjalanan mereka untuk membayangkan Sumber Utama alam-alam semesta:
94:11.9 (1039.8) 1. Legenda Gautama. Pada dasar dari konsep ini ada fakta historis tentang kehidupan dan ajaran Siddharta, sang pangeran nabi India. Legenda ini bertumbuh dalam mitos ketika menempuh abad demi abad dan melintasi tanah-tanah luas Asia sampai legenda itu melebihi status dari gagasan Gautama sebagai yang diterangi dan mulai mengambil sifat-sifat tambahan.
94:11.10 (1040.1) 2. Banyak Buddha. Dipikirkan bahwa, jika Gautama telah datang pada bangsa India, maka, di masa lalu yang jauh dan di masa depan yang jauh, bangsa-bangsa umat manusia pastilah telah, dan pastilah akan, diberkati dengan guru-guru kebenaran yang lain. Hal ini menimbulkan ajaran bahwa ada banyak Buddha, suatu jumlah yang tak-terbatas dan tanpa batas, bahkan bahwa siapa saja dapat bercita-cita untuk menjadi satu di antaranya—untuk mencapai keilahian seorang Buddha.
94:11.11 (1040.2) 3. Buddha Absolut. Pada waktu jumlah Buddha mendekati tanpa batas, perlu untuk pikiran-pikiran pada masa itu untuk menyatukan lagi konsep yang sulit ini. Sesuai dengan itu mulai diajarkan bahwa semua Buddha adalah hanya manifestasi dari suatu esensi yang lebih tinggi, suatu Yang Esa Kekal yang eksistensinya tanpa batas dan tanpa perkecualian, suatu Sumber Absolut untuk semua kenyataan. Dari sinilah, konsep Ketuhanan Buddhisme, dalam bentuk tertingginya, menjadi dipisahkan dari pribadi manusia Siddharta Gautama dan dilepas dari batasan-batasan antropomorfis (mirip manusia) yang telah menahannya dalam ikatan. Konsepsi final ini tentang Buddha Kekal itu dapat dengan baik dikenal sebagai Yang Absolut atau Mutlak, kadang-kadang bahkan sebagai AKU ADA yang tanpa batas.
94:11.12 (1040.3) Walaupun gagasan tentang Deitas Absolut ini tidak pernah mendapat dukungan populer yang besar dari bangsa-bangsa Asia, gagasan itu memampukan para intelektual di negeri-negeri itu untuk menyatukan filosofi mereka untuk mengharmoniskan kosmologi mereka. Konsep tentang Buddha Absolut ini kadang-kadang bersifat setengah pribadi, kadang-kadang sepenuhnya bukan-pribadi, bahkan suatu daya cipta yang tanpa batas. Konsep-konsep tersebut, meskipun bermanfaat untuk filsafat, namun tidak vital untuk pengembangan keagamaan. Bahkan Yahweh yang mirip manusia (antropomorfis) itu lebih besar nilai keagamaannya daripada suatu Absolut Buddhisme atau Brahmanisme yang jauh tak terbatas.
94:11.13 (1040.4) Kadang-kadang Yang Absolut bahkan dipikirkan sebagai terkandung di dalam AKU ADA yang tanpa batas. Namun spekulasi-spekulasi ini adalah hiburan dingin bagi orang banyak lapar yang rindu mendengar kata-kata janji, mendengar injil sederhana dari Salem, bahwa iman pada Tuhan akan menjamin perkenanan) ilahi dan keselamatan kekal.
94:12.1 (1040.5) Kelemahan besar dalam kosmologi Buddhisme adalah lipat dua: tercemarnya dengan banyak takhyul-takhyul India dan Cina, dan pengagungan Gautama, pertama sebagai yang mendapat pencerahan, dan kemudian sebagai Buddha Kekal. Sama seperti Kekristenan telah menderita dari penyerapan banyak filsafat manusia yang keliru, demikian pula Buddhisme membawa tanda manusia yang dibawanya sejak lahir. Tetapi ajaran-ajaran Gautama telah terus berkembang selama dua setengah milenium yang lalu. Konsep tentang Buddha, bagi seorang Buddhis yang mendapat pencerahan, adalah tidak lebih dari kepribadian manusia Gautama seperti konsep Yehova adalah identik dengan roh penunggu Horeb bagi seorang Kristen yang mendapat pencerahan. Sedikitnya pengistilahan, bersama dengan masih tersimpannya perasaan sentimental terhadap tata nama kuno, adalah yang sering memicu kegagalan untuk memahami makna sebenarnya dari evolusi konsep-konsep keagamaan.
94:12.2 (1040.6) Perlahan-lahan konsep tentang Tuhan, yang dibedakan dengan Yang Absolut, mulai muncul dalam Buddhisme. Sumbernya kembali dalam masa-masa awal pembedaan pengikut-pengikut Jalan Kecil dan Jalan Besar ini. Di antara cabang-cabang Buddhisme yang lebih akhir itulah bahwa dwikonsepsi tentang Tuhan dan Yang Absolut akhirnya menjadi matang. Langkah demi langkah, abad demi abad, konsep Tuhan telah berkembang, dengan ajaran-ajaran Ryonin, Honen Shonin, dan Shinran di Jepang, konsep ini akhirnya membuahkan kepercayaan akan Buddha Amida.
94:12.3 (1041.1) Di antara orang-orang percaya ini, diajarkan bahwa jiwa, pada saat mengalami kematian, boleh memilih untuk menikmati kunjungan ke Firdaus sebelum memasuki Nirvana, yang terakhir dari eksistensi. Dinyatakan bahwa keselamatan baru ini dicapai oleh percaya pada rahmat ilahi dan kasih sayang dari Amida, Tuhan dari Firdaus di barat. Dalam filosofi mereka, pengikut-pengikut Amida berpegang pada suatu Kenyataan Tanpa Batas yang melampaui semua pemahaman manusia yang terbatas; dalam agama mereka, mereka beriman pada Amida yang maha penyayang, yang demikian mengasihi dunia sehingga dia tidak akan membiarkan satu manusia yang memanggil namanya dalam iman yang benar dan dengan hati yang bersih untuk gagal dalam mencapai kebahagiaan adiluhur Firdaus.
94:12.4 (1041.2) Kekuatan besar Buddhisme adalah bahwa para penganutnya bebas untuk memilih kebenaran dari semua agama; kebebasan memilih seperti itu jarang menjadi ciri suatu keyakinan Urantia. Berkenaan dengan ini aliran Shin dari Jepang telah menjadi satu dari kelompok keagamaan yang paling progresif di dunia; aliran itu telah menghidupkan kembali semangat misionari kuno dari para pengikut Gautama dan telah mulai untuk mengirim guru-guru ke bangsa-bangsa yang lain. Kesediaan mereka untuk memakai kebenaran dari setiap dan semua sumber ini sungguh suatu kecenderungan yang patut dipuji yang muncul di antara orang-orang percaya agama selama paruh pertama abad kedua puluh setelah Kristus.
94:12.5 (1041.3) Buddhisme itu sendiri sedang mengalami suatu kebangkitan abad kedua puluh. Melalui kontak dengan Kekristenan aspek-aspek sosial Buddhisme telah sangat ditingkatkan. Keinginan untuk belajar telah dinyalakan lagi dalam hati para bhikku persaudaraan (sangha), dan penyebaran pendidikan di seluruh agama ini akan pasti memicu kemajuan-kemajuan baru dalam evolusi keagamaan.
94:12.6 (1041.4) Pada saat penulisan ini, sebagian besar Asia meletakkan harapannya pada Buddhisme. Akankah keyakinan yang mulia ini, yang telah demikian beraninya berjalan terus melalui zaman-zaman kegelapan masa lalu, sekali lagi menerima kebenaran tentang meluasnya kenyataan kosmis, seperti juga dulu murid-murid sang guru besar India itu pernah mendengarkan pemberitaan tentang kebenaran baru? Akankah agama kuno ini menanggapi sekali lagi pada rangsangan yang membangkitkan semangat dari presentasi tentang konsep-konsep baru tentang Tuhan dan Yang Absolut yang telah begitu lama dicari?
94:12.7 (1041.5) Seluruh Urantia sedang menunggu proklamasi pesan yang memuliakan dari Mikhael, tidak terhalang oleh tumpukan doktrin dan dogma dari sembilan belas abad perjumpaan dengan agama-agama yang berasal dari evolusi. Jam sedang berdentang untuk menyampaikan pada Buddhisme, pada Kekristenan, pada Hinduisme, bahkan juga pada bangsa-bangsa dari semua keyakinan, bukan injil tentang diri Yesus, tetapi kenyataan rohani yang hidup dari injilnya Yesus.
94:12.8 (1041.6) [Dipresentasikan oleh sesosok Melkisedek dari Nebadon.]
Buku Urantia
Makalah 95
95:0.1 (1042.1) SEPERTI HALNYA India membangkitkan banyak agama dan filsafat Asia bagian timur, demikian pula Timur Tengah adalah tanah kelahiran agama-agama di dunia Barat. Para misionaris Salem menyebar luas ke seluruh Asia barat daya, melalui Palestina, Mesopotamia, Mesir, Iran, dan Arabia, di mana-mana memberitakan kabar baik Melkisedek Machiventa. Dalam beberapa negeri ini ajaran mereka membuahkan hasil; di negeri lain mereka bertemu dengan berbagai tingkat keberhasilan. Kadang-kadang kegagalan mereka adalah karena kurangnya hikmat, kadang-kadang karena keadaan di luar kendali mereka.
95:1.1 (1042.2) Pada tahun 2000 S.M. agama-agama Mesopotamia telah hampir kehilangan ajaran dari imam-imam Set dan sebagian besar di bawah pengaruh keyakinan primitif dari dua kelompok penyerbu, Semit Badui yang telah mengalir masuk dari gurun barat dan para penunggang kuda barbar yang telah turun dari utara.
95:1.2 (1042.3) Kebiasaan masyarakat bangsa keturunan Adam mula-mula dalam menghormati hari ketujuh minggu itu tidak pernah menghilang sepenuhnya di Mesopotamia. Hanya saja, selama era Melkisedek, hari ketujuh dianggap sebagai nasib buruk yang terburuk. Hari itu sarat pantangan; diharamkan melakukan perjalanan, memasak makanan, atau menyalakan api pada hari ketujuh yang jahat itu. Orang-orang Yahudi membawa kembali ke Palestina banyak tabu Mesopotamia yang mereka temukan berada pada ketaatan Babel tentang hari ketujuh, hari Sabat atau Shabattum.
95:1.3 (1042.4) Meskipun guru-guru Salem berbuat banyak untuk memperbaiki dan mengangkat agama-agama Mesopotamia, namun mereka tidak berhasil membawa berbagai bangsa untuk pengakuan permanen tentang Tuhan yang Esa. Pengajaran tersebut meraih kenaikan selama lebih dari seratus lima puluh tahun dan kemudian secara bertahap kembali digantikan oleh keyakinan yang lebih tua yaitu banyak dewa.
95:1.4 (1042.5) Guru-guru Salem sangat mengurangi jumlah dewata Mesopotamia, pada satu waktu menurunkan jumlah dewa utama menjadi tujuh: Bel, Shamash, Nabu, Anu, Ea, Marduk, dan Sin. Pada puncak ajaran baru itu mereka meninggikan tiga dari dewa ini sebagai yang tertinggi atas semua yang lain, triad Babel: Bel, Ea, dan Anu, dewa bumi, laut, dan langit. Masih ada triad-triad lain berkembang di daerah-daerah yang berbeda, semua merupakan sisa ajaran trinitas dari bangsa-bangsa Andit dan Sumeria dan didasarkan pada kepercayaan orang-orang Salem terhadap lencana Melkisedek tiga lingkaran itu.
95:1.5 (1042.6) Tidak pernah guru Salem sepenuhnya mengatasi popularitas Ishtar, ibu para dewa dan roh kesuburan seks. Mereka berbuat banyak untuk memperbaiki penyembahan pada dewi ini, tetapi orang Babilonia dan tetangga-tetangga mereka tidak pernah benar-benar meninggalkan bentuk terselubung dari ibadah seks mereka. Telah menjadi praktek menyeluruh di seluruh Mesopotamia bagi semua wanita untuk menyerahkan diri mereka, setidaknya sekali dalam masa muda, pada pelukan orang asing; hal ini dianggap sebagai pengabdian yang ditentukan oleh Ishtar, dan diyakini bahwa kesuburan itu sebagian besar tergantung pada pengorbanan seks ini.
95:1.6 (1043.1) Kemajuan awal ajaran Melkisedek sangatlah memuaskan sampai Nabodad, pemimpin perguruan di Kish, memutuskan untuk membuat serangan bersama terhadap praktek-praktek pelacuran kuil yang umum berlaku. Namun para misionaris Salem itu gagal dalam upaya mereka untuk melaksanakan reformasi sosial ini, dan dalam kandasnya kegagalan ini semua ajaran rohani dan filosofis mereka yang lebih penting itupun ikut jatuh dalam kekalahan.
95:1.7 (1043.2) Kekalahan injil Salem ini segera diikuti oleh peningkatan besar dalam kultus pemujaan Ishtar, sebuah ritual yang telah menyerbu Palestina sebagai Asytoret (Ashtoreth), di Mesir sebagai Isis, di Yunani sebagai Aphrodite, dan suku-suku utara sebagai Astarte. Sehubungan dengan kebangkitan penyembahan Ishtar inilah maka para imam Babel berbalik lagi ke perbintangan; astrologi mengalami kebangkitan besar di Mesopotamia yang terakhirnya, ramal nasib menjadi mode, dan selama berabad-abad keimaman semakin merosot.
95:1.8 (1043.3) Melkisedek telah memperingatkan para pengikutnya untuk mengajarkan tentang Tuhan yang Esa, Bapa dan Pembuat segalanya, dan untuk memberitakan kabar baik tentang perkenanan ilahi oleh iman saja. Tetapi sering menjadi kesalahan guru-guru kebenaran baru untuk berupaya terlalu banyak, untuk mencoba menggantikan evolusi yang lambat dengan revolusi yang tiba-tiba. Para misionaris Melkisedek di Mesopotamia mengangkat standar moral terlalu tinggi bagi rakyat; mereka mencoba terlalu banyak, dan gerakan mereka yang mulia itu jatuh dalam kekalahan. Mereka telah ditugasi untuk memberitakan kabar baik yang jelas, yaitu untuk memberitakan kebenaran tentang kenyataan mengenai Bapa Semesta, tetapi mereka menjadi terjerat dalam gerakan yang tampaknya layak untuk mereformasi adat istiadat, dan dengan demikian misi besar mereka tersisihkan dan nyaris hilang dalam frustrasi dan kegelapan.
95:1.9 (1043.4) Dalam satu generasi, markas Salem di Kish berakhir, dan propaganda tentang Tuhan yang Esa hampir hilang di seluruh Mesopotamia. Namun sisa-sisa dari perguruan Salem masih bertahan. Kelompok-kelompok kecil yang tersebar di sana-sini meneruskan keyakinan mereka akan satu Pencipta dan berperang melawan penyembahan berhala dan amoralitas para imam Mesopotamia.
95:1.10 (1043.5) Para misionaris Salem dari periode setelah penolakan ajaran mereka itulah yang menulis banyak Mazmur Perjanjian Lama, mengukirnya di batu, dimana imam-imam Ibrani di kemudian hari menemukannya selama masa pembuangan dan kemudian memasukkannya di antara koleksi himne yang dianggap berasal dari penulis Yahudi. Mazmur-mazmur indah dari Babilon ini tidak ditulis dalam kuil-kuil Bel-Marduk; mazmur-mazmur itu merupakan hasil karya dari keturunan para misionaris Salem yang sebelumnya, dan karya ini adalah kontras yang mencolok dibandingkan koleksi campuran magis para imam Babel. Kitab Ayub merupakan cerminan yang cukup baik tentang ajaran perguruan Salem di Kish dan seluruh Mesopotamia.
95:1.11 (1043.6) Banyak budaya keagamaan Mesopotamia masuk ke literatur dan liturgi Ibrani melalui Mesir melalui karya Amenemope dan Ikhnaton. Orang Mesir dengan luar biasa melestarikan ajaran-ajaran kewajiban sosial yang berasal dari orang Andit Mesopotamia yang lebih awal dan yang sebagian besar dihilangkan oleh penduduk Babel kemudian yang mendiami lembah Efrat.
95:2.1 (1043.7) Ajaran Melkisedek yang asli benar-benar berakar paling dalam di Mesir, dari mana ajaran itu kemudian menyebar ke Eropa. Agama yang berevolusi di lembah Nil itu secara berkala ditingkatkan oleh kedatangan galur-galur unggul orang-orang Nodit, Adamit, dan kemudian Andit dari lembah Efrat. Dari waktu ke waktu, banyak administrator sipil Mesir adalah orang Sumeria. Seperti India yang pada hari-hari itu menampung campuran tertinggi ras-ras dunia, demikian pula Mesir saat itu memelihara jenis filsafat agama yang paling bercampur seluruhnya yang ditemukan di Urantia, dan dari lembah Nil hal itu menyebar ke berbagai bagian dunia. Orang-orang Yahudi menerima banyak ide mereka tentang penciptaan dunia dari orang-orang Babilonia itu, tetapi mereka memperoleh konsep Providensia ilahi dari orang-orang Mesir.
95:2.2 (1044.1) Kecenderungan politis dan moral, ketimbang filosofis atau keagamaan, adalah yang membuat Mesir lebih bersedia menerima ajaran Salem dari Mesopotamia. Setiap pemimpin suku di Mesir, setelah bertarung naik ke singgasana, berusaha untuk melanggengkan dinastinya dengan memproklamirkan dewa sukunya sebagai dewa pertama dan pencipta semua dewa lainnya. Dengan cara ini orang Mesir secara bertahap terbiasa dengan gagasan tentang suatu dewa super, sebuah batu loncatan kepada doktrin kemudian tentang Deitas pencipta semesta. Ide monoteisme itu bergerak maju dan mundur di Mesir selama berabad-abad, kepercayaan akan satu Tuhan selalu meraih kemajuan tetapi tidak pernah cukup mendominasi konsep-konsep politeisme yang berevolusi.
95:2.3 (1044.2) Lama sekali bangsa-bangsa Mesir telah cenderung kepada penyembahan dewa-dewa alam; lebih khususnya masing-masing dari dua lusin suku yang berbeda memiliki satu dewa kelompok spesial mereka, yang satu menyembah lembu jantan, yang lain singa, yang ketiga domba jantan, dan seterusnya. Sebelumnya lagi mereka adalah suku-suku totem, sangat mirip dengan orang Indian Amerika.
95:2.4 (1044.3) Seiring waktu orang-orang Mesir mengamati bahwa jenazah yang ditempatkan di kuburan tanpa batu bata menjadi terawetkan—dibalsem—oleh aksi dari pasir yang jenuh oleh soda, sementara mereka yang dimakamkan dalam ruang batu bata membusuk. Pengamatan ini membawa pada percobaan-percobaan yang menghasilkan praktek belakangan untuk membalsem orang mati. Orang Mesir percaya bahwa pengawetan tubuh membantu perjalanan seseorang melalui kehidupan masa depan. Agar orang itu dapat dikenali dengan benar di masa depan yang jauh setelah pembusukan tubuhnya, mereka menempatkan sebuah patung pemakaman dalam kuburan bersama dengan mayat, mengukir yang mirip pada peti mati. Pembuatan patung-patung penguburan ini membawa pada peningkatan besar dalam kesenian orang Mesir.
95:2.5 (1044.4) Selama berabad-abad orang Mesir menempatkan keyakinan mereka pada kuburan sebagai pelindung tubuh dan kelangsungan hidup yang menyenangkan berikutnya setelah kematian. Evolusi praktek-praktek magis yang berikutnya, meskipun memberatkan kehidupan mulai dari buaian sampai liang kubur, paling secara efektif membebaskan mereka dari agama tentang kubur. Para imam akan menulisi peti mati dengan teks mantra yang diyakini sebagai perlindungan terhadap “manusia yang jantungnya diambil di alam bawah.” Segera beragam macam teks magis ini dikumpulkan dan diawetkan sebagai Kitab Orang Mati (The Book of the Dead). Tetapi di lembah Nil ritual magis sejak awal terlibat dengan wilayah nurani dan karakter hingga ke tingkatan yang tidak sering dicapai oleh ritual-ritual di masa itu. Kemudian ideal-ideal etika dan moral ini lebih dipercaya untuk keselamatan, ketimbang makam-makam yang rumit itu.
95:2.6 (1044.5) Takhyul dari masa-masa ini digambarkan dengan baik oleh keyakinan umum akan kemanjuran ludah sebagai sarana penyembuhan, sebuah ide yang asal-usulnya dari Mesir dan menyebar dari sana ke Arabia dan Mesopotamia. Dalam pertempuran legendaris Horus dengan Set, sang dewa muda kehilangan matanya, tapi setelah Set dikalahkan, mata ini dipulihkan oleh dewa bijaksana Thoth, yang meludahi luka itu dan menyembuhkannya.
95:2.7 (1044.6) Orang Mesir lama percaya bahwa bintang-bintang yang berkelap-kelip di langit menunjukkan kelangsungan hidup jiwa-jiwa orang mati yang layak; sementara yang lain mereka pikir diserap ke dalam matahari. Selama periode tertentu, pemujaan matahari menjadi suatu jenis pemujaan leluhur. Kemiringan pintu masuk dari piramida besar menunjuk langsung ke arah Bintang Kutub supaya jiwa raja, ketika bangkit dari makam, bisa pergi langsung ke ras-rasi bintang tetap yang diam dan mapan, anggapan tempat tinggal raja-raja.
95:2.8 (1045.1) Ketika sinar matahari diamati menembus ke bumi melalui lubang di awan, diyakini bahwa hal itu mereka menjadi tanda penurunan sebuah tangga surgawi dimana raja dan jiwa saleh lainnya bisa naik. “Raja Pepi telah menaruh cahayanya sebagai anak tangga di bawah kakinya untuk naik kepada ibunya.”
95:2.9 (1045.2) Ketika Melkisedek tampil dalam wujud badani, orang Mesir memiliki agama yang jauh di atas bangsa-bangsa sekitarnya. Mereka percaya bahwa jiwa yang terlepas dari tubuh, jika dengan benar dipersenjatai dengan japa-mantra sihir, bisa menghindari roh-roh jahat yang merintangi dan berjalan masuk ke dalam gedung pengadilan Osiris, dimana, jika tidak bersalah dari “pembunuhan, perampokan, kebohongan, perzinahan, pencurian, dan keegoisan,” ia akan dimasukkan ke alam kebahagiaan. Jika jiwa ini ditimbang di neraca dan ditemukan kurang, ia akan diserahkan ke neraka, ke Pemangsa. Hal ini, secara relatif, adalah konsep maju mengenai kehidupan akhirat dibandingkan dengan kepercayaan banyak bangsa di sekitarnya.
95:2.10 (1045.3) Konsep penghakiman di akhirat bagi dosa-dosa seseorang selama hidup dalam daging di bumi dibawa dari Mesir ke dalam teologi Ibrani. Kata penghakiman itu hanya muncul sekali dalam seluruh Kitab Mazmur Ibrani, dan bahwa mazmur tersebut ditulis oleh seorang Mesir.
95:3.1 (1045.4) Meskipun budaya dan agama Mesir terutama berasal dari orang Andit Mesopotamia dan sebagian besar disampaikan ke peradaban-peradaban selanjutnya melalui orang Ibrani dan Yunani, namun banyak, banyak sekali, tentang idealisme sosial dan etika orang Mesir yang muncul di lembah Nil itu adalah perkembangan evolusioner murni. Meskipun mendatangkan banyak kebenaran dan budaya yang berasal dari bangsa Andit, yang berkembang di Mesir lebih merupakan kebudayaan moral sebagai perkembangan murni manusiawi daripada yang muncul dengan teknik alami serupa di semua daerah tertentu lainnya sebelum penganugerahan diri Mikhael.
95:3.2 (1045.5) Evolusi moral itu tidak sepenuhnya tergantung pada wahyu. Konsep-konsep moral tinggi dapat diperoleh dari pengalaman manusia itu sendiri. Manusia bahkan dapat mengembangkan nilai-nilai spiritual dan memperoleh wawasan kosmis dari hidup pengalaman pribadinya karena ada roh ilahi yang menempatinya. Evolusi hati nurani dan karakter yang alami demikian juga ditambah oleh kedatangan berkala guru-guru kebenaran, dalam zaman kuno dari Eden kedua, kemudian lagi dari markas Melkisedek di Salem.
95:3.3 (1045.6) Ribuan tahun sebelum Injil Salem menembus ke Mesir, para pemimpin moralnya mengajarkan keadilan, kejujuran, dan menghindari ketamakan. Tiga ribu tahun sebelum kitab suci Ibrani ditulis, semboyan orang Mesir adalah: “Berbahagialah orang yang pedomannya adalah kebajikan; yang berjalan sesuai dengan jalannya.” Mereka mengajarkan kelemah-lembutan, kesederhanaan, dan kebijaksanaan. Pesan dari salah satu guru besar di zaman ini adalah: “Berbuat benar dan berlaku adil pada semua.” Triad Mesir dari zaman itu adalah Kebenaran-Keadilan-Kebajikan. Dari semua agama murni manusiawi di Urantia tidak ada yang pernah melampaui ideal sosial dan keagungan moral dari humanisme yang pernah ada di Lembah Nil ini.
95:3.4 (1045.7) Di tanah berkembangnya ide-ide etis dan ideal-ideal moral inilah doktrin agama Salem yang masih bertahan bertumbuh pesat. Konsep baik dan jahat mendapat tanggapan siap sedia dalam hati sebuah bangsa yang percaya bahwa “Hidup diberikan kepada yang cinta damai dan kematian bagi yang bersalah.” “Orang yang damai adalah yang melakukan apa yang dicintai; siapa yang bersalah adalah yang melakukan apa yang dibenci.” Selama berabad-abad penduduk lembah Nil telah hidup oleh bangkitnya standar-standar etika dan sosial ini sebelum mereka pernah memikirkan konsep yang kemudian tentang benar dan salah—baik dan buruk.
95:3.5 (1046.1) Mesir adalah intelektual dan moral tetapi tidak terlalu spiritual. Dalam enam ribu tahun hanya empat nabi besar muncul di antara orang Mesir. Amenemope mereka ikuti hanya satu masa; Okhban mereka bunuh; Ikhnaton mereka terima namun setengah hati selama satu generasi pendek; Musa mereka tolak. Sekali lagi adalah keadaan politis ketimbang situasi keagamaan yang menjadikan mudah bagi Abraham, dan kemudian Yusuf, untuk memberikan pengaruh besar ke seluruh Mesir atas nama ajaran Salem tentang satu Tuhan. Tapi ketika para misionaris Salem pertama kali memasuki Mesir, mereka menjumpai bahwa kebudayaan dari evolusi yang sangat etis ini berbaur dengan standar-standar moral yang diubah dari para imigran Mesopotamia. Para guru lembah sungai Nil awal ini adalah yang pertama memberitakan hati nurani sebagai amanat dari Tuhan, suara dari Deitas.
95:4.1 (1046.2) Pada waktunya muncullah di Mesir seorang guru yang disebut oleh orang banyak sebagai “anak manusia” dan oleh yang lain sebagai Amenemope. Pelihat ini meninggikan hati nurani pada puncak tertingginya untuk perwasitan antara benar dan salah, mengajarkan hukuman atas dosa, dan mengabarkan keselamatan melalui pemanggilan dewa matahari.
95:4.2 (1046.3) Amenemope mengajarkan bahwa kekayaan dan keberuntungan adalah karunia Tuhan, dan konsep ini sepenuhnya mewarnai filosofi Ibrani yang muncul kemudian. Guru agung ini percaya bahwa kesadaran akan Tuhan adalah faktor yang menentukan dalam semua perilaku; bahwa setiap saat harus dijalani dengan kesadaran akan kehadiran dan tanggung jawab kepada Tuhan. Ajaran-ajaran dari orang bijak ini kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Ibrani dan menjadi kitab suci bangsa itu jauh sebelum Perjanjian Lama dikurangi menjadi tulisan. Khotbah utama dari orang baik ini berhubungan dengan mengajari anaknya dalam kebenaran dan kejujuran dalam jabatan kepercayaan pemerintahan, dan pendapat-pendapat mulia dari zaman dahulu ini akan memberikan kehormatan pada setiap negarawan modern.
95:4.3 (1046.4) Orang bijak dari Nil ini mengajarkan bahwa “kekayaan mengenakan sayap mereka dan terbang pergi”—bahwa semua hal-hal duniawi cepat berlalu dari keberadaan. Doanya yang besar adalah agar “diselamatkan dari rasa takut.” Ia mendesak semua untuk berpaling dari “perkataan manusia” kepada “perbuatan Tuhan.” Pada intinya ia mengajarkan: Manusia berusaha tetapi Tuhan yang menentukan. Ajarannya, yang diterjemahkan ke dalam bahasa Ibrani, menentukan filosofi Kitab Amsal Perjanjian Lama. Diterjemahkan ke dalam bahasa Yunani, ajaran-ajaran itu memberi warna bagi semua filsafat agama Yunani berikutnya. Filsuf Aleksandria yang kemudian, Philo, memiliki satu salinan Kitab Kebijaksanaan (Book of Wisdom.)
95:4.4 (1046.5) Amenemope bekerja untuk melestarikan etika-etika dari evolusi dan moral-moral dari pewahyuan dan dalam tulisan-tulisannya hal-hal tersebut disampaikan kepada orang Ibrani maupun Yunani. Ia bukan guru agama yang terbesar dari zaman ini, tetapi ia adalah yang paling berpengaruh karena ia mewarnai pemikiran berikutnya dari dua rantai penting dalam pertumbuhan peradaban Barat—orang Ibrani, dari antara mereka berkembanglah puncak kepercayaan keagamaan Barat, dan orang Yunani, yang mengembangkan pemikiran filosofis murni ke puncak-puncak tertingginya di Eropa.
95:4.5 (1046.6) Kitab Amsal Ibrani, pasal lima belas, tujuh belas, dua puluh, dan pasal dua puluh dua ayat tujuh belas, hingga pasal dua puluh empat ayat dua puluh dua, adalah diambil hampir kata demi kata dari Buku Kebijaksanaannya Amenemope. Mazmur pertama dari Kitab Mazmur Ibrani ditulis oleh Amenemope dan merupakan jantung ajaran-ajaran Ikhnaton.
95:5.1 (1047.1) Ajaran Amenemope perlahan-lahan kehilangan pegangannya pada pikiran Mesir ketika, melalui pengaruh dari seorang dokter Mesir pengikut Salem, seorang wanita dari keluarga kerajaan menganut ajaran Melkisedek. Wanita ini berhasil membujuk anaknya, Ikhnaton, Firaun Mesir, untuk menerima doktrin-doktrin Tuhan yang Esa ini.
95:5.2 (1047.2) Sejak perginya Melkisedek, tidak ada manusia sampai saat itu yang memiliki sebuah konsep yang luar biasa jelas tentang agama wahyu Salem seperti Ikhnaton. Dalam beberapa segi raja muda Mesir ini adalah salah satu dari pribadi-pribadi yang paling hebat dalam sejarah manusia. Selama masa meningkatnya kemunduran spiritual di Mesopotamia ini, ia menjaga tetap hidup doktrin El Elyon, Satu Tuhan, di Mesir, dengan demikian mempertahankan saluran monoteistik filosofis yang vital untuk latar belakang keagamaan anugerah Mikhael nantinya. Dan sebagai pengenalan atas perbuatan luar biasa inilah, di antara alasan-alasan lain, bahwa bayi Yesus dibawa ke Mesir, dimana beberapa penerus rohani Ikhnaton melihat dia dan sampai taraf tertentu memahami fase-fase tertentu dari misi ilahinya ke Urantia.
95:5.3 (1047.3) Musa, karakter terbesar antara Melkisedek dan Yesus, adalah hadiah gabungan kepada dunia ras Ibrani dan keluarga kerajaan Mesir; dan seandainya Ikhnaton memiliki kepintaran dan kemampuan Musa, seandainya ia menunjukkan kejeniusan politis yang mengimbangi kepemimpinan keagamaannya yang menakjubkan itu, maka tentulah Mesir telah menjadi negara monoteistik besar dari zaman itu; dan jika ini terjadi, maka hampir mungkin bahwa Yesus mungkin telah menjalani porsi lebih besar dari kehidupan manusiawinya di Mesir.
95:5.4 (1047.4) Tidak pernah dalam seluruh sejarah ada seorang raja yang begitu metodis bekerja untuk mengalihkan seluruh bangsa dari politeisme ke monoteisme seperti yang dilakukan Ikhnaton yang luar biasa ini. Dengan tekad yang paling mengherankan pemimpin muda ini memutuskan hubungan dengan masa lalu, mengubah namanya, meninggalkan ibukotanya, membangun kota yang sama sekali baru, dan menciptakan seni dan sastra baru untuk seluruh rakyat. Tetapi dia berjalan terlalu cepat; ia membangun terlalu banyak, lebih dari yang bisa bertahan ketika ia pergi. Sekali lagi, ia gagal untuk menyediakan kebutuhan jasmani dan kemakmuran untuk rakyatnya, yang semuanya bereaksi tidak menguntungkan terhadap ajaran agamanya ketika banjir kesulitan dan penindasan berikutnya menyapu orang Mesir.
95:5.5 (1047.5) Seandainya orang dengan visi yang amat jelas dan ketunggalan tujuan yang luar biasa ini memiliki kebijaksanaan politisnya Musa, ia tentulah telah mengubah seluruh sejarah evolusi agama dan pewahyuan kebenaran di dunia Barat. Selama masa hidupnya ia mampu memangkas kegiatan para imam, yang pada umumnya ia cela, tetapi mereka mempertahankan kultus pemujaan mereka secara rahasia dan langsung muncul beraksi segera setelah raja muda ini turun dari kekuasaan, dan mereka tidak lambat untuk menghubungkan semua masalah Mesir berikutnya dengan pembentukan monoteisme selama pemerintahannya.
95:5.6 (1047.6) Dengan sangat bijaksana Ikhnaton berusaha mendirikan monoteisme dengan berkedok dewa matahari. Keputusan ini untuk mendekati penyembahan Bapa Semesta dengan menyerap semua dewa ke dalam penyembahan matahari itu karena nasihat dari dokter Salem itu. Ikhnaton mengambil doktrin umum dari keyakinan Aton yang ada saat itu mengenai Deitas sebagai bapak dan ibu dan menciptakan sebuah agama yang mengakui suatu hubungan peribadahan intim antara manusia dan Tuhan.
95:5.7 (1048.1) Ikhnaton cukup bijaksana untuk mempertahankan bentuk-luarnya penyembahan Aton, dewa matahari, sementara ia memimpin rekan-rekannya dalam penyembahan tersamar pada Tuhan yang Esa, pencipta Aton dan Bapa tertinggi segalanya. Raja-guru muda ini adalah seorang penulis yang produktif, menjadi penulis paparan berjudul “Tuhan yang Esa,” sebuah buku tiga puluh satu bab, yang oleh para imam, ketika kembali berkuasa, benar-benar dimusnahkan. Ikhnaton juga menulis seratus tiga puluh tujuh lagu, dua belas di antaranya sekarang diawetkan dalam Kitab Mazmur Perjanjian Lama, dianggap ditulis oleh penulis Ibrani.
95:5.8 (1048.2) Kata tertinggi agamanya Ikhnaton dalam kehidupan sehari-hari adalah “perbuatan benar,” dan ia dengan cepat memperluas konsep perbuatan benar sehingga mencakup etika internasional serta nasional. Ini adalah generasi kesalehan pribadi yang luar biasa dan ditandai dengan cita-cita yang tulen di kalangan pria dan wanita yang lebih cerdas untuk mencari Tuhan dan mengenal Dia. Pada hari-hari itu posisi sosial atau kekayaan tidak memberikan orang Mesir keunggulan apapun di mata hukum. Kehidupan keluarga Mesir berbuat banyak untuk melestarikan dan meningkatkan kebudayaan moral dan menjadi inspirasi untuk kehidupan keluarga unggul orang-orang Yahudi di Palestina pada masa kemudian.
95:5.9 (1048.3) Kelemahan fatal kabar baik atau injilnya Ikhnaton adalah kebenaran terbesarnya, ajaran bahwa Aton tidak hanya pencipta Mesir tetapi juga atas “seluruh dunia, manusia dan binatang, dan semua negeri asing, bahkan Syria dan Kush, selain tanah Mesir ini. Ia menetapkan semua di tempat mereka dan menyediakan semua kebutuhan mereka.” Konsep-konsep Deitas ini tinggi dan mulia, tetapi tidak nasionalistis. Sentimen-sentimen internasionalitas dalam agama tersebut gagal untuk meningkatkan moral tentara Mesir di medan perang, sementara hal-hal itu menyediakan senjata yang efektif bagi para imam untuk dipakai melawan raja muda dan agama barunya itu. Ia punya konsep Ketuhanan yang jauh di atas bahkan orang Ibrani yang kemudian, tetapi hal itu terlalu maju untuk melayani tujuan sebagai pembangun bangsa.
95:5.10 (1048.4) Meskipun ideal monoteistik menderita kemunduran dengan berlalunya Ikhnaton, gagasan tentang satu Tuhan bertahan dalam benak banyak kelompok. Menantu Ikhnaton mengikuti para imam, kembali menyembah dewa-dewa lama, mengubah namanya menjadi Tutankhamun. Ibukota dikembalikan ke Thebes, dan para imam makin merajalela atas negeri, pada akhirnya mendapatkan kepemilikan atas sepertujuh dari seluruh Mesir; dan segera salah satu dari golongan imam yang sama ini berani untuk merebut mahkota.
95:5.11 (1048.5) Tetapi imam-imam tidak bisa sepenuhnya mengatasi arus ketauhidan itu. Semakin lama mereka semakin terpaksa menggabungkan dan menyambungkan dewa-dewa mereka; semakin lama keluarga dewata semakin menyusut. Ikhnaton telah menghubungkan cakram menyala di langit itu dengan Tuhan pencipta, dan gagasan ini terus membara dalam hati manusia, bahkan juga para imam, lama setelah pembaharu muda itu meninggal. Tidak pernah konsep monoteisme padam dari hati manusia di Mesir dan di dunia. Ajaran ini bertahan bahkan sampai kedatangan Putra Pencipta dari Bapa ilahi yang sama itu, Tuhan yang Esa yang Ikhnaton telah proklamirkan dengan begitu bersemangat agar disembah seluruh Mesir.
95:5.12 (1048.6) Kelemahan doktrin Ikhnaton terletak pada kenyataan bahwa ia mengusulkan agama yang demikian maju sehingga hanya orang Mesir terpelajar yang sepenuhnya bisa memahami ajaran-ajarannya. Rakyat jelata para buruh tani itu tidak pernah benar-benar memahami kabar baiknya dan, karena itu, siap untuk kembali dengan para imam pada penyembahan lama Isis dan pasangannya Osiris, yang dianggap telah secara ajaib dibangkitkan dari kematian yang kejam di tangan Set, dewa kegelapan dan kejahatan.
95:5.13 (1049.1) Pengajaran tentang kebakaan (imortalitas) bagi semua manusia itu terlalu canggih untuk orang Mesir. Hanya raja dan orang kaya yang dijanjikan kebangkitan; karena itu mereka sangat berhati-hati membalsem dan mengawetkan jenazah di kuburan untuk hari penghakiman. Tetapi demokrasi keselamatan dan kebangkitan seperti yang diajarkan oleh Ikhnaton itu pada akhirnya menang, bahkan sampai taraf sehingga orang Mesir kemudian percaya akan adanya kelangsungan hidup hewan-hewan yang bodoh.
95:5.14 (1049.2) Meskipun upaya penguasa Mesir ini untuk menerapkan penyembahan satu Tuhan ke atas rakyatnya itu tampaknya gagal, perlu dicatat bahwa dampak jangka panjang dari karyanya itu bertahan selama berabad-abad baik di Palestina maupun di Yunani, dan bahwa Mesir dengan demikian menjadi agen untuk meneruskan kebudayaan evolusi gabungan dari sungai Nil dan agama wahyu dari sungai Efrat ke semua bangsa-bangsa Dunia Barat yang berikutnya.
95:5.15 (1049.3) Kejayaan dari era akbar perkembangan moral dan pertumbuhan rohani di Lembah Nil ini dengan cepat berlalu pada sekitar waktu kehidupan kebangsaan Ibrani dimulai, dan setelah kunjungan mereka di Mesir, para Badui Ibrani ini membawa serta banyak ajaran-ajaran ini dan memelihara banyak doktrin Ikhnaton dalam agama rasial mereka.
95:6.1 (1049.4) Dari Palestina beberapa misionaris Melkisedek melanjutkan melalui Mesopotamia dan ke dataran tinggi Iran yang luas. Selama lebih dari lima ratus tahun para guru Salem membuat kemajuan di Iran, dan seluruh bangsa itu beralih ke agama Melkisedek ketika suatu perubahan penguasa menimbulkan penganiayaan keras yang praktis mengakhiri ajaran-ajaran monoteistik dari aliran Salem itu. Doktrin tentang perjanjian Abraham hampir punah di Persia ketika, dalam abad kebangunan moral besar tersebut, abad keenam sebelum Kristus, Zoroaster muncul menghidupkan kembali bara menyala dari kabar baik Salem.
95:6.2 (1049.5) Pendiri agama baru ini adalah seorang pemuda yang jantan dan petualang, yang pada ziarah pertamanya ke Ur di Mesopotamia, telah belajar tentang tradisi Kaligastia dan pemberontakan Lucifer—bersama dengan banyak tradisi lainnya—semua hal itu sangat menyentuh tabiat relijiusnya. Sesuai dengan hal itu, sebagai hasil dari sebuah mimpi sementara berada di Ur, ia menetapkan program kembali ke kampung halaman di utara untuk mengusahakan pembentukan ulang agama bangsanya. Dia telah menyerap gagasan Ibrani tentang Tuhan yang adil, konsep keilahian dari Musa. Gagasan tentang Tuhan yang mahatinggi ada jelas dalam pikirannya, dan ia menurunkan segala ilah lain sebagai setan, memasukkan mereka ke jajaran iblis yang telah ia dengar di Mesopotamia. Ia telah belajar tentang kisah Tujuh Roh Master sebagai tradisi yang masih tertinggal lama di Ur, dan sesuai dengan hal itu, ia menciptakan sebuah galaksi tujuh dewa tertinggi dengan Ahura-Mazda sebagai kepalanya. Dewa-dewa bawahan ini ia kaitkan dengan idealisasi Hukum Benar, Pikiran Baik, Pemerintah Mulia, Karakter Suci, Kesehatan, dan Kebakaan.
95:6.3 (1049.6) Dan agama baru ini adalah agama aksi—kerja—bukan doa dan tatacara. Tuhannya adalah sosok dengan kebijaksanaan tertinggi dan pelindung peradaban; agama itu adalah filsafat keagamaan militan yang berani berperang melawan kejahatan, ketanpa-aksian, dan keterbelakangan.
95:6.4 (1049.7) Zoroaster tidak mengajarkan penyembahan api tetapi berusaha untuk memanfaatkan nyala api sebagai simbol Roh murni dan bijaksana yang kuasanya menyeluruh dan tertinggi. (Benar saja, pengikutnya di kemudian hari melakukan keduanya, memuja maupun menyembah api simbolis ini). Akhirnya, setelah perpindahan agama seorang pangeran Iran, agama baru ini disebarkan oleh pedang. Dan Zoroaster secara heroik tewas dalam pertempuran untuk apa yang dia yakini adalah “kebenaran tentang Penguasa terang.”
95:6.5 (1050.1) Zoroastrianisme adalah satu-satunya akidah Urantia yang melanggengkan ajaran Dalamatia dan Eden tentang Tujuh Roh Master. Meskipun gagal mengembangkan konsep Trinitas, ajaran itu dalam cara tertentu mendekati ajaran Tuhan Lipat Tujuh. Zoroastrianisme yang asli bukanlah dualisme murni; meskipun ajaran mula-mulanya memang menggambarkan kejahatan sebagai sesuatu koordinat waktu dari kebaikan, namun kejahatan itu pasti dalam kekekalan ditenggelamkan dalam kenyataan terakhir tentang kebaikan. Hanya dalam waktu-waktu belakangan keyakinan itu mendapatkan kepercayaan bahwa yang baik dan yang jahat bersaing berdasarkan ukuran yang sama.
95:6.6 (1050.2) Tradisi Yahudi tentang surga dan neraka dan doktrin roh jahat seperti yang tercatat dalam kitab-kitab suci Ibrani, walaupun didasarkan pada tradisi lama yang masih bertahan tentang Lucifer dan Kaligastia, namun terutama berasal dari penganut Zoroaster selama waktu-waktu ketika orang-orang Yahudi berada di bawah kekuasaan politik dan budaya Persia. Zoroaster, seperti orang Mesir, mengajarkan “hari penghakiman,” tetapi ia menghubungkan kejadian ini dengan akhir dunia.
95:6.7 (1050.3) Bahkan agama yang mengikuti Zoroastrianisme di Persia seeara menyolok dipengaruhi olehnya. Ketika imam-imam Iran berusaha untuk menggulingkan ajaran Zoroaster, mereka membangkitkan lagi penyembahan kuno Mithra. Mithraisme menyebar ke seluruh Timur Tengah dan wilayah-wilayah Mediterania, selama beberapa waktu berada bersamaan dengan Yudaisme maupun Kristen. Ajaran Zoroaster dengan demikian berturut-turut mempengaruhi tiga agama besar: Yudaisme dan Kekristenan dan, melalui mereka, Islam.
95:6.8 (1050.4) Namun demikian ajaran agung dan kidung-kidung pujian mulia Zoroaster itu teramat jauh dibandingkan dengan penyimpangan kabar baiknya oleh orang Parsi pada zaman modern yang berisi ketakutan besar mereka pada orang mati, digabung dengan keyakinan pada tipu muslihat yang Zoroaster sendiri tidak pernah menyetujuinya.
95:6.9 (1050.5) Orang besar ini adalah salah satu dari kelompok unik yang muncul pada abad keenam sebelum Kristus untuk menjaga terang Salem supaya jangan sepenuhnya dan akhirnya dipadamkan sementara terang itu menyala begitu redupnya untuk menunjukkan manusia dalam dunianya yang gelap itu jalan cahaya yang membawa kepada hidup yang kekal.
95:7.1 (1050.6) Ajaran Melkisedek tentang satu Tuhan menjadi diterima di gurun Arabia pada masa yang relatif baru. Seperti di Yunani, demikian pula di Arabia para misionaris Salem gagal karena kesalah-pahaman mereka pada perintah Machiventa mengenai terlalu banyak pengorganisasian. Namun mereka tidak begitu terhalang oleh penafsiran mereka pada peringatan Machiventa terhadap semua upaya memperluas kabar baik itu melalui kekuatan militer atau paksaan sipil.
95:7.2 (1050.7) Bahkan di Cina atau Roma pun ajaran Melkisedek tidak gagal sepenuhnya dibandingkan di wilayah gurun yang begitu dekat Salem itu sendiri. Lama setelah sebagian besar bangsa-bangsa Timur dan Barat masing-masing telah menjadi pengikut Buddha dan Kristen, gurun Arabia terus saja tetap seperti sebelumnya selama ribuan tahun. Masing-masing suku menyembah berhala kunonya, serta banyak keluarga individual memiliki dewa rumah tangga mereka sendiri. Sekian lama perjuangan terus berlanjut antara Ishtar Babel, Yahweh Ibrani, Ahura Iran, dan Bapa Kristen dari Tuhan Yesus Kristus. Tidak pernah satu konsep mampu sepenuhnya menggantikan yang lain.
95:7.3 (1051.1) Di sana-sini di seluruh Arabia ada keluarga-keluarga dan marga yang memegang ide kabur tentang satu Tuhan. Kelompok tersebut menghargai tradisi Melkisedek, Abraham, Musa, dan Zoroaster. Ada banyak pusat-pusat yang mungkin mau menanggapi injil Yesus, tetapi para misionaris Kristen di tanah gurun itu adalah kelompok yang keras dan kaku, bertolak belakang dengan para kompromis dan inovator yang berfungsi sebagai misionaris di negara-negara Mediterania. Seandainya saja para pengikut Yesus memegang lebih serius perintah untuk “pergi ke seluruh dunia dan memberitakan injil,” dan seandainya mereka lebih ramah tamah dalam memberitakannya, kurang ketat dalam persyaratan tambahan sosial yang merupakan rancangan buatan mereka sendiri, maka banyak negeri akan dengan senang hati menerima injil sederhana dari anak tukang kayu itu, Arabia di antaranya.
95:7.4 (1051.2) Terlepas dari kenyataan bahwa monoteisme besar Timur Tengah gagal untuk berakar di Arabia, tanah gurun ini mampu menghasilkan agama, yang meskipun kurang menuntut dalam persyaratan sosialnya, namun agama itu tetaplah monoteistik.
95:7.5 (1051.3) Hanya ada salah satu faktor yang bersifat kesukuan, rasial, atau nasional, tentang keyakinan primitif dan tidak terorganisir i padang pasir, dan itu adalah rasa hormat khas dan umum yang bersedia diberikan oleh hampir semua suku-suku Arab bagi sebuah batu hitam sembahan di sebuah tempat suci tertentu di Mekah. Titik temu dan hormat umum ini kemudian membawa pada pendirian agama Islam. Seperti halnya Yahweh, roh gunung berapi, kepada orang Semit Yahudi, demikian pula batu Ka'bah itu jadinya kepada sepupu-sepupu Arab mereka.
95:7.6 (1051.4) Kekuatan Islam adalah penyampaian yang jelas dan dirumuskan dengan baik tentang Allah sebagai satu-satunya Tuhan; kelemahannya, adalah kaitan kekuatan militer dengan penyebarannya, bersama dengan penurunan derajat perempuannya. Namun demikian agama itu telah dengan gigih berpegang pada penyampaian tentang Satu Tuhan Semesta atas segalanya, “Dia-lah Allah Yang tiada Ilah (yang berhak disembah) selain Dia, Yang Mengetahui yang gaib dan yang nyata, Dia-lah Yang Maha Pemurah, lagi Maha Penyayang.” "Sesungguhnya Allah adalah baik, dan tidaklah menerima sesuatu kecuali yang baik." “Dan jika aku sakit, Dialah yang menyembuhkanku.” “Tiada pembicaraan rahasia antara tiga orang, melainkan Dia-lah keempatnya,” karena bukankah Dia “Dialah Yang Awal dan Yang Akhir, Yang Lahir dan Yang Batin; dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu”?
95:7.7 (1051.5) [Disampaikan oleh sesosok Melkisedek dari Nebadon.]
Buku Urantia
Makalah 96
96:0.1 (1052.1) DALAM MEMAHAMI tentang Deitas, manusia pertama menyertakan semua dewa, kemudian menaruh semua dewa asing sebagai bawahan dewa sukunya, dan akhirnya mengecualikan semua kecuali satu Tuhan yang bernilai terakhir dan tertinggi. Orang-orang Yahudi menyatukan semua ilah ke dalam konsep yang lebih luhur mereka tentang TUHAN, Allah Israel. Orang-orang Hindu demikian juga menggabungkan beraneka macam dewata mereka ke dalam “kerohanian esa dewata” yang digambarkan dalam Rig-Veda, sedangkan orang Mesopotamia mengurangi dewa-dewa mereka menjadi konsep yang lebih terpusat tentang Bel-Marduk. Ide-ide monoteisme ini menjadi matang di seluruh dunia tidak lama setelah munculnya Melkisedek Machiventa di Salem di Palestina. Namun konsep Melkisedek tentang Ketuhanan tidak seperti filosofi evolusi yang mengikutkan, membawahkan, dan mengecualikan itu; konsepnya itu didasarkan secara eksklusif pada daya cipta dan dengan segera sekali mempengaruhi konsep-konsep ketuhanan tertinggi di Mesopotamia, India, dan Mesir.
96:0.2 (1052.2) Agama Salem dihormati sebagai suatu tradisi oleh orang Keni dan beberapa suku Kanaan lainnya. Dan ini adalah salah satu tujuan inkarnasinya Melkisedek: Agar agama tentang Tuhan yang Esa itu dipupuk demikian rupa untuk mempersiapkan jalan bagi penganugerahan di bumi sesosok Putra dari Tuhan yang Esa itu. Mikhael sulit untuk bisa datang ke Urantia sampai ada satu bangsa yang percaya pada Bapa Semesta di antara mereka ia dapat tampil.
96:0.3 (1052.3) Agama Salem bertahan di antara orang Keni di Palestina sebagai kepercayaan mereka, dan agama ini sebagaimana yang kemudian diangkat oleh orang Ibrani itu dipengaruhi, pertama, oleh ajaran moral Mesir; kemudian, oleh pemikiran teologis Babilonia; dan terakhir, oleh konsepsi Iran tentang baik dan jahat. Secara fakta agama Ibrani itu didasarkan pada perjanjian antara Abraham dan Melkisedek Machiventa, secara evolusional agama itu adalah hasil pertumbuhan dari banyak keadaan situasional yang unik, tetapi secara budaya agama itu telah mengambil bebas dari agama, moralitas, dan filosofi dari seluruh Timur Tengah. Melalui agama Ibrani itulah banyak moralitas dan pemikiran keagamaan Mesir, Mesopotamia, dan Iran diteruskan ke bangsa-bangsa Barat.
96:1.1 (1052.4) Bangsa Semit (keturunan Sem) yang mula-mula menganggap segala sesuatu didiami oleh suatu roh. Ada roh-roh dari dunia hewani dan dunia tumbuhan; ada roh tahunan, penguasa keturunan; roh api, air, dan udara; benar-benar suatu kahyangan roh-roh yang harus ditakuti dan disembah. Dan ajaran Melkisedek mengenai satu Pencipta Semesta itu tidak pernah sepenuhnya memusnahkan kepercayaan akan roh-roh bawahan atau dewa-dewa alam ini.
96:1.2 (1052.5) Kemajuan bangsa Ibrani dari politeisme melalui henoteisme kepada monoteisme itu bukanlah pengembangan konseptual yang tak terputus dan terus menerus. Mereka mengalami banyak kemunduran dalam evolusi konsep Ketuhanan mereka, sementara selama setiap zaman ada berbagai ide tentang Tuhan di antara berbagai kelompok orang percaya Semit. Dari waktu ke waktu banyak istilah yang diterapkan untuk konsep mereka tentang Tuhan, dan untuk mencegah kebingungan, berbagai sebutan Tuhan ini akan didefinisikan sebagaimana mereka berhubungan dengan evolusi teologi Yahudi:
96:1.3 (1053.1) 1. Yahweh adalah ilah suku Palestina selatan, yang mengaitkan konsep ketuhanan ini dengan Gunung Horeb, gunung berapi Sinai. Yahweh hanyalah salah satu dari ratusan dan ribuan ilah alam yang mendapat perhatian dan penyembahan dari suku-suku dan bangsa-bangsa Semit.
96:1.4 (1053.2) 2. El Elyon. Selama berabad-abad setelah kunjungan Melkisedek di Salem ajarannya tentang Tuhan bertahan dalam berbagai versi, tetapi umumnya disiratkan oleh istilah El Elyon, Tuhan Yang Paling Tinggi di surga. Banyak orang Semit, termasuk keturunan langsung Abraham, pada berbagai waktu menyembah Yahweh maupun El Elyon.
96:1.5 (1053.3) 3. El Shaddai. Sulit untuk menjelaskan apa arti El Shaddai itu. Gagasan tentang Tuhan ini adalah suatu campuran yang berasal dari ajaran Kitab Kebijaksanaan Amenemope yang diubah oleh doktrinnya Ikhnaton mengenai Aton dan selanjutnya dipengaruhi oleh ajaran-ajaran Melkisedek yang dicakup dalam konsep El Elyon. Namun ketika konsep El Shaddai meresapi pikiran Ibrani, konsep ini menjadi sepenuhnya diwarnai dengan oleh keyakinan-keyakinan dari padang pasir tentang Yahweh.
96:1.6 (1053.4) Salah satu ide yang dominan dari agama era ini adalah konsep Mesir tentang Pemeliharaan ilahi, ajaran bahwa kemakmuran materi adalah upah karena melayani El Shaddai.
96:1.7 (1053.5) 4. El. Di tengah semua kebingungan istilah dan kekaburan konsep ini, banyak orang percaya yang saleh dengan tulus berusaha untuk menyembah semua ide-ide keilahian yang berkembang itu, dan tumbuhlah praktek yang mengacu pada Deitas atau Ketuhanan campuran ini sebagai El. Dan istilah ini masih menyertakan dewa-dewa alam Badui yang lain lagi.
96:1.8 (1053.6) 5. Elohim. Di Kish dan Ur di sana lama bertahan kelompok Sumeria-Kasdim yang mengajarkan konsep Tuhan tiga-dalam-satu yang berdasarkan pada tradisi-tradisi dari masa Adam dan Melkisedek. Doktrin ini dibawa ke Mesir, dimana Trinitas ini disembah dengan nama Elohim, atau dalam bentuk tunggal sebagai Eloah (Allah). Kalangan-kalangan filosofis Mesir dan guru-guru Aleksandria turunan Ibrani yang belakangan mengajarkan kesatuan Tuhan yang majemuk ini, dan banyak dari penasihat Musa pada saat keluar dari Mesir percaya akan Trinitas ini. Namun konsep Elohim trinitarian itu tidak pernah menjadi bagian nyata dari teologi Ibrani hingga setelah mereka berada di bawah pengaruh politis dari orang Babilonia.
96:1.9 (1053.7) 6. Bermacam-macam Nama. Orang Semit tidak suka untuk menyebutkan nama Tuhan mereka, dan karena itu mereka beralih ke berbagai sebutan dari waktu ke waktu, seperti: Roh Tuhan, Tuhan, Malaikat Tuhan, Yang Mahakuasa, Yang Kudus, Yang Paling Tinggi, Adonai, Yang Lanjut Usianya (The Ancient of Days), Tuhan Allah Israel, Pencipta Langit dan Bumi, Kurios (Kyrios), Jah, Tuhan Semesta Alam, dan Bapa di Surga.
96:1.10 (1053.8) Jehovah adalah istilah yang dalam waktu belakangan ini telah digunakan untuk menyebut konsep lengkapnya Yahweh yang akhirnya berkembang dalam pengalaman panjang orang Ibrani. Namun nama Jehovah (Yehuwa) itu belum dipakai sampai seribu lima ratus tahun setelah masa Yesus.
96:1.11 (1054.1) Hingga sekitar 2000 S.M., Gunung Sinai sekali-sekali masih aktif sebagai gunung berapi, letusan sekali-sekali yang terakhir terjadi pada saat persinggahan orang Israel di wilayah ini. Api dan asap, bersama dengan ledakan-ledakan bergemuruh yang terkait dengan letusan gunung berapi ini, semua mengesankan dan mempesona suku Badui dari daerah sekitarnya dan menyebabkan mereka sangat takut Yahweh. Roh dari Gunung Horeb ini kemudian menjadi ilah orang Semit Ibrani, dan mereka pada akhirnya mempercayainya sebagai yang tertinggi atas semua ilah yang lain.
96:1.12 (1054.2) Orang Kanaan sudah lama memuja Yahweh, dan meskipun banyak orang Keni lebih atau kurangnya meyakini akan El Elyon, tuhan super dari agama Salem, mayoritas orang Kanaan berpegang dengan longgar pada penyembahan ilah-ilah kesukuan lama. Mereka sulit bersedia untuk meninggalkan ilah-ilah nasional mereka demi mendukung Tuhan antar bangsa, apalagi Tuhan antar planet. Mereka tidak berpikiran ketuhanan yang semesta, dan karena itu suku-suku ini terus menyembah ilah kesukuan mereka, termasuk Yahweh dan anak lembu perak dan emas yang melambangkan konsep para penggembala Badui tentang roh gunung berapi Sinai itu.
96:1.13 (1054.3) Orang Syria, meskipun menyembah dewa-dewa mereka, juga percaya pada Yahweh orang Ibrani, karena nabi-nabi mereka berkata kepada raja Syria: “Allah mereka adalah ilah gunung, itulah sebabnya mereka lebih kuat dari pada kita; tetapi apabila kita berperang melawan mereka di tanah rata, pastilah kita lebih kuat dari pada mereka.”
96:1.14 (1054.4) Ketika manusia maju dalam kebudayaan, dewa-dewa yang lebih rendah ditundukkan kepada suatu tuhan tertinggi; Jove atau Jupiter yang akbar tetap bertahan hanya sebagai seruan “by Jove”. Para penganut monoteis mempertahankan dewa-dewa bawahan mereka sebagai roh-roh, setan, bidadari, nimfa laut, peri, brownie, cebol, banshee, dan mata jahat. Orang Ibrani melewati henoteisme dan lama percaya akan adanya ilah-ilah lain selain Yahweh, tetapi mereka semakin percaya bahwa ilah-ilah asing ini adalah bawahannya Yahweh. Mereka mengakui adanya Kamos (Chemosh), dewa orang Amori, tetapi menyatakan bahwa ia di bawahnya Yahweh.
96:1.15 (1054.5) Ide tentang Yahweh telah mengalami perkembangan yang paling luas dari pada semua teori manusia tentang Tuhan. Evolusi kemajuannya hanya dapat dibandingkan dengan perubahan bentuk konsep Buddha di Asia, yang pada akhirnya membawa pada konsep tentang Absolut Semesta, seperti halnya konsep Yahweh akhirnya membawa kepada ide tentang Bapa Semesta. Tetapi sebagai perkara fakta historis, harus dipahami bahwa, meskipun orang-orang Yahudi mengubah pandangan mereka tentang Tuhan dari ilah kesukuan Gunung Horeb kepada Bapa Pencipta yang pengasih dan penyayang pada masa kemudian, namun mereka tidak mengubah namanya; mereka terus saja sepanjang masa menyebut konsep Ketuhanan yang berkembang ini sebagai Yahweh.
96:2.1 (1054.6) Orang-orang Semit dari Timur adalah para penunggang kuda yang terorganisir dan terpimpin baik, yang menyerbu wilayah timur lengkungan subur dan di sana bersatu dengan orang-orang Babilonia. Orang Kasdim (Chaldean) dekat Ur adalah yang paling maju dari antara orang Semit timur. Orang Fenisia adalah kelompok Semit campuran yang unggul dan terorganisir baik, yang menguasai bagian barat Palestina, sepanjang pantai Mediterania. Secara ras, bangsa Semit adalah di antara orang-orang Urantia yang paling bercampur, yang mengandung faktor-faktor keturunan dari hampir semua sembilan ras dunia.
96:2.2 (1054.7) Berkali-kali orang-orang Semit Arab berusaha berjuang masuk ke Tanah Perjanjian utara, tanah yang “mengalir dengan susu dan madu,” tetapi tiap kali mereka diusir oleh bangsa Semit utara dan bangsa Het yang lebih terorganisir dan lebih sangat beradab. Kemudian, selama suatu masa kelaparan yang luar biasa parah, orang-orang Badui pengelana ini memasuki Mesir dalam jumlah besar sebagai buruh kontrak pada pekerjaan publik Mesir, namun hanya menemukan diri mereka mengalami pengalaman yang lebih pahit yaitu perbudakan pada kerja keras harian sebagai para buruh biasa dan tertindas di Lembah Nil.
96:2.3 (1055.1) Hanya setelah masa Melkisedek Machiventa dan Abraham, suku-suku tertentu Semit, karena keyakinan agama mereka yang khas, menjadi disebut sebagai anak-anak Israel dan kemudian sebagai Ibrani, Yahudi, dan “bangsa terpilih.” Abraham bukanlah bapak kebangsaan semua orang Ibrani; ia bahkan bukan nenek moyang semua Semit Badui yang tertawan di Mesir. Benar bahwa keturunannya, yang keluar dari Mesir, adalah yang membentuk inti orang-orang Yahudi nantinya, tetapi sebagian besar pria dan wanita yang digabungkan ke dalam marga-marga Israel itu tidak pernah tinggal sebagai orang asing di Mesir. Mereka hanyalah sesama nomaden yang memilih untuk mengikuti pimpinan Musa ketika anak-anak Abraham dan rekan-rekan Semit mereka dari Mesir berkelana melalui Arabia utara.
96:2.4 (1055.2) Ajaran Melkisedek tentang El Elyon, Yang Paling Tinggi, dan perjanjian perkenanan ilahi melalui iman, sebagian besar telah dilupakan pada waktu perbudakan Mesir terhadap orang Semit yang akan segera membentuk negara Ibrani itu. Tetapi sepanjang periode penawanan ini para nomaden Arab ini mempertahankan kepercayaan tradisional yang bertahan lama kepada Yahweh sebagai dewa kebangsaan mereka.
96:2.5 (1055.3) Yahweh disembah oleh lebih dari seratus suku-suku Arab yang berbeda, dan kecuali sedikit pengaruh konsep El Elyon dari Melkisedek yang bertahan di antara kelas-kelas yang lebih berpendidikan dari Mesir, termasuk stok campuran Ibrani dan Mesir, agama rakyat jelata para budak tawanan Ibrani itu adalah versi modifikasi dari ritual lama Yahweh yang terdiri dari sihir dan pengorbanan.
96:3.1 (1055.4) Permulaan evolusi konsep dan ideal Ibrani tentang suatu Pencipta Tertinggi itu berasal dari keberangkatan bangsa Semit dari Mesir di bawah pemimpin, guru, dan organisator besarnya itu, Musa. Ibunya adalah dari keluarga kerajaan Mesir; ayahnya adalah seorang perwira penghubung Semit antara pemerintah dan para tawanan Badui. Musa dengan demikian memiliki kualitas yang berasal dari sumber-sumber rasial yang unggul; leluhurnya begitu sangat bercampur sehingga tidak mungkin untuk menggolongkan dia dalam satu kelompok ras. Seandainya ia bukan dari jenis campuran ini, ia tidak akan pernah dapat menampilkan keserbabisaan dan kemampuan beradaptasi yang luar biasa yang memungkinkan dia mengelola gerombolan beraneka-ragam, yang akhirnya menjadi berkaitan dengan orang-orang Semit Badui yang melarikan diri dari Mesir ke Gurun Arab di bawah kepemimpinannya.
96:3.2 (1055.5) Meskipun ada godaan dari kebudayaan kerajaan Nil, Musa memilih untuk mempertaruhkan nasibnya dengan bangsa ayahnya. Pada saat sang organisator besar ini merumuskan rencananya untuk membebaskan bangsa ayahnya, para tawanan Badui itu hampir tidak memiliki agama yang layak disebut; mereka hampir tanpa konsep yang benar tentang Tuhan dan tanpa pengharapan di dunia.
96:3.3 (1055.6) Tidak ada pemimpin lain yang pernah berusaha melakukan reformasi dan mengangkat kelompok manusia yang lebih terlantar, putus asa, patah semangat, dan bodoh seperti ini. Tetapi para budak ini membawa berbagai kemungkinan pengembangan yang tersimpan dalam galur keturunan mereka, dan ada dalam jumlah yang cukup para pemimpin terdidik yang telah dilatih oleh Musa untuk membentuk korps pengelola yang efisien, sebagai persiapan untuk hari pemberontakan dan pemogokan untuk kebebasan. Orang-orang yang unggul ini telah dipekerjakan sebagai pengawas pribumi terhadap bangsa mereka; mereka telah menerima beberapa pendidikan karena pengaruhnya Musa terhadap penguasa-penguasa Mesir.
96:3.4 (1056.1) Musa berusaha untuk bernegosiasi secara diplomatis demi kebebasan bangsa Semit sesamanya. Ia dan saudaranya mengadakan suatu persetujuan dengan raja Mesir dimana mereka diberi izin damai untuk meninggalkan lembah sungai Nil menuju Gurun Arabia. Mereka akan menerima pembayaran uang dan barang sekedarnya sebagai kenang-kenangan atas layanan panjang mereka di Mesir. Orang Ibrani pada pihak mereka berjanji untuk menjaga hubungan persahabatan dengan para Firaun dan tidak bergabung dalam aliansi apapun melawan Mesir. Tetapi raja kemudian memutuskan untuk mengingkari perjanjian ini, memberikan alasan bahwa mata-matanya telah menemukan ketidaksetiaan di antara budak-budak Badui. Ia menuduh mereka mencari kebebasan akan pergi ke padang gurun untuk mengatur para suku pengembara agar melawan Mesir.
96:3.5 (1056.2) Tetapi Musa tidak berkecil hati; ia menunggu waktunya, dan dalam waktu kurang dari satu tahun, ketika pasukan militer Mesir sedang disibukkan sepenuhnya melawan serangan gencar bersamaan dari desakan kuat orang Libya dari selatan dan serangan angkatan laut Yunani dari utara, sang organisator pemberani ini memimpin para teman sebangsanya keluar dari Mesir dalam suatu pelarian malam yang spektakuler. Pelarian untuk kebebasan ini direncanakan hati-hati dan dilaksanakan dengan terampil. Mereka berhasil, walaupun mereka dengan penuh semangat dikejar oleh Firaun dan sepasukan kecil Mesir, yang semuanya jatuh menghadapi pertahanan para buronan itu, menyerahkan banyak jarahan, semuanya ditambah oleh jarahan dari kawanan budak yang maju melarikan diri itu sementara mereka berbaris menuju rumah gurun leluhur mereka.
96:4.1 (1056.3) Perkembangan dan peningkatan ajaran Musa telah mempengaruhi hampir separuh dari seluruh dunia, dan masih terjadi bahkan di abad kedua puluh. Meskipun Musa memahami filosofi keagamaan Mesir yang lebih maju, budak-budak Badui itu hanya tahu sedikit tentang ajaran-ajaran tersebut, tetapi mereka tidak pernah sepenuhnya melupakan tuhannya Gunung Horeb, yang telah disebut nenek moyang mereka sebagai Yahweh.
96:4.2 (1056.4) Musa telah mendengar tentang ajaran Melkisedek Machiventa dari ayah maupun ibunya, kesamaan keyakinan keagamaan mereka itu menjadi penjelasan bagi persatuan yang tidak biasa antara seorang wanita berdarah kerajaan dan seorang pria dari ras tawanan. Ayah mertua Musa adalah penyembah El Elyon dari suku Keni, tetapi orang tua si pembebas itu percaya El Shaddai. Musa dengan demikian dididik sebagai pengikut El Shaddai; melalui pengaruh dari ayah mertuanya ia menjadi pengikut El Elyon; dan pada saat perkemahan Ibrani sekitar Gunung Sinai setelah pelarian dari Mesir, ia telah merumuskan konsep baru dan diperluas tentang Ketuhanan (yang berasal dari semua keyakinan sebelumnya), yang dengan bijaksana ia putuskan untuk diwartakan kepada rakyatnya sebagai konsep yang diperluas tentang tuhan kesukuan lama mereka, Yahweh.
96:4.3 (1056.5) Musa berusaha untuk mengajari orang-orang Badui ini ide El Elyon, tetapi sebelum meninggalkan Mesir, ia telah menjadi yakin bahwa mereka tidak akan pernah sepenuhnya memahami ajaran ini. Oleh karena itu ia dengan sengaja menentukan suatu adopsi kompromi terhadap ilah suku mereka di padang pasir itu sebagai satu-satunya tuhan untuk para pengikutnya. Secara khusus Musa tidak mengajarkan bahwa orang dan bangsa lain tidak boleh memiliki tuhan lain, tetapi ia dengan tegas mempertahankan bahwa Yahweh adalah lebih dan di atas semuanya, khususnya kepada orang Ibrani. Namun selalu ia terganggu oleh kesulitan janggal ketika mencoba menyajikan idenya tentang Ketuhanan yang baru dan lebih tinggi itu kepada para budak bodoh ini dengan berkedok istilah kuno Yahweh, yang selalu dilambangkan oleh lembu emas oleh suku-suku Badui.
96:4.4 (1056.6) Fakta bahwa Yahweh adalah tuhannya orang Ibrani yang melarikan diri itu menjelaskan mengapa mereka menunggu begitu lama di hadapan gunung suci Sinai, dan mengapa mereka menerima sepuluh perintah yang Musa kabarkan dalam nama Yahweh, tuhan gunung Horeb itu. Selama kunjungan panjang di Sinai ini upacara-upacara keagamaan dari ibadah Ibrani yang baru berkembang itu disempurnakan lebih lanjut.
96:4.5 (1057.1) Sepertinya Musa tidak akan pernah berhasil dalam pembentukan upacara ibadahnya yang agak maju dan dalam menjaga pengikutnya tetap utuh selama seperempat abad, kalau bukan karena letusan kuat Horeb selama minggu ketiga dari kunjungan ibadah mereka di kaki gunung itu. “Gunung Sinai ditutupi seluruhnya dengan asap, karena TUHAN turun ke atasnya dalam api; asapnya membubung seperti asap dari dapur, dan seluruh gunung itu gemetar sangat.” Melihat bencana alam ini tidak mengherankan bahwa Musa bisa mengesankan kepada saudara-saudaranya ajaran bahwa Tuhan mereka adalah “perkasa, mengerikan, api yang menghanguskan, menakutkan, dan mahakuasa.”
96:4.6 (1057.2) Musa menyatakan bahwa Yahweh adalah Tuhan Allah Israel, yang telah mengkhususkan Ibrani sebagai bangsa pilihannya; ia sedang membangun sebuah negara baru, dan ia dengan bijaksana menasionalisasikan ajaran agamanya, mengatakan pada pengikutnya bahwa Yahweh adalah pengawas kerja yang keras, “Allah yang cemburuan.” Namun tetap saja ia berusaha untuk memperluas konsep mereka tentang keilahian ketika ia mengajarkan mereka bahwa Yahweh adalah “Allah dari roh segala makhluk,” dan ketika ia berkata, “Allah yang abadi adalah tempat perlindunganmu, dan di bawahmu ada lengan-lengan yang kekal.” Musa mengajarkan bahwa Yahweh adalah Tuhan yang menjaga perjanjian, bahwa ia “Sebab TUHAN, Allahmu, adalah Allah Penyayang, Ia tidak akan meninggalkan atau memusnahkan engkau dan Ia tidak akan melupakan perjanjian yang diikrarkan-Nya dengan sumpah kepada nenek moyangmu.”
96:4.7 (1057.3) Musa melakukan upaya heroik untuk mengangkat Yahweh ke martabat Ketuhanan tertinggi ketika ia menyampaikan Yahweh sebagai “Allah yang setia, dengan tiada kecurangan, adil dan benar Dia.” Namun demikian, meskipun ajaran ini tinggi, terbatasnya pemahaman pengikutnya membuat perlunya untuk berbicara tentang Tuhan sebagai berada dalam rupa manusia, seperti mengalami marah, murka, dan keras hati, bahkan ia pendendam dan mudah dipengaruhi oleh perilaku manusia.
96:4.8 (1057.4) Di bawah ajaran Musa ini, ilah alam kesukuan ini, Yahweh, menjadi Tuhan Allah Israel, yang mengikuti mereka melalui padang gurun dan bahkan ke pengasingan, dimana Dia pada saat itu diyakini sebagai Tuhan semua bangsa. Penawanan belakangan yang memperbudak orang-orang Yahudi di Babel itu akhirnya membebaskan konsep Yahweh yang berkembang itu sehingga memegang peran monoteistik sebagai Tuhan semua bangsa.
96:4.9 (1057.5) Fitur yang paling unik dan menakjubkan dari sejarah keagamaan orang Ibrani menyangkut evolusi berkelanjutan konsep Ketuhanan dari dewa primitif Gunung Horeb ini, naik melalui ajaran-ajaran rangkaian pemimpin rohani mereka hingga ke tingkat perkembangan tinggi yang digambarkan dalam doktrin Ketuhanan dari Yesaya, yang menyatakan konsep agung tentang Bapa Pencipta yang pengasih dan penyayang.
96:5.1 (1057.6) Musa adalah suatu kombinasi yang luar biasa dari pemimpin militer, organisator sosial, dan guru agama. Dia adalah guru dan pemimpin dunia individual yang paling penting antara masa-masa Machiventa dan Yesus. Musa mencoba untuk memperkenalkan banyak reformasi di Israel yang tidak ada dalam catatan. Dalam rentang kehidupan satu orang ia memimpin gerombolan orang yang menggunakan bermacam-macam bahasa yang disebut orang Ibrani itu keluar dari perbudakan dan pengembaraan tak berbudaya sementara ia meletakkan dasar untuk kelahiran berikutnya sebuah negara dan kelangsungan hidup sebuah bangsa.
96:5.2 (1057.7) Ada begitu sedikit yang tercatat mengenai karya besar Musa karena orang Ibrani tidak memiliki bahasa tertulis pada saat eksodus. Catatan tentang waktu dan perbuatan Musa berasal dari tradisi-tradisi yang masih ada lebih dari seribu tahun setelah kematian pemimpin besar itu.
96:5.3 (1058.1) Banyak kemajuan yang dibuat Musa terhadap dan di atas agama orang Mesir dan suku-suku Timur Tengah sekitarnya adalah disebabkan oleh tradisi-tradisi orang Keni dari masa Melkisedek. Tanpa ajaran Machiventa kepada Abraham dan orang-orang semasanya, orang Ibrani akan keluar dari Mesir dalam kegelapan tanpa harapan. Musa dan ayah mertuanya, Jethro, mengumpulkan sisa-sisa dari tradisi-tradisi zaman Melkisedek, dan ajaran-ajaran ini, digabungkan dengan pembelajaran dari orang Mesir, memandu Musa dalam penciptaan agama dan tatacara yang lebih baik untuk orang Israel. Musa adalah seorang organisator; ia memilih yang terbaik dalam agama dan adat istiadat Mesir dan Palestina, dan dengan mengaitkan praktek-praktek ini dengan tradisi ajaran Melkisedek, menata sistem upacara ibadah Ibrani.
96:5.4 (1058.2) Musa adalah seorang yang percaya Providensia; ia telah menjadi sepenuhnya dicemari oleh doktrin Mesir mengenai pengendalian adikodrati atas sungai Nil dan unsur-unsur alam lainnya. Dia memiliki visi besar tentang Tuhan, tetapi ia benar-benar tulus ketika ia mengajari orang Ibrani bahwa, jika mereka taat kepada Tuhan, “Ia akan mengasihi engkau, memberkati engkau dan membuat engkau banyak; Ia akan memberkati buah kandunganmu dan hasil bumimu, gandum dan anggur serta minyakmu, anak lembu sapimu dan anak kambing dombamu, di tanah yang dijanjikan-Nya dengan sumpah kepada nenek moyangmu untuk memberikannya kepadamu.” Ia bahkan mengatakan: “Tetapi haruslah engkau ingat kepada TUHAN, Allahmu, sebab Dialah yang memberikan kepadamu kekuatan untuk memperoleh kekayaan.” “engkau akan memberi pinjaman kepada banyak bangsa, tetapi engkau sendiri tidak akan meminta pinjaman; engkau akan menguasai banyak bangsa, tetapi mereka tidak akan menguasai engkau.”
96:5.5 (1058.3) Namun benar-benar kasihan menyaksikan pikiran besar Musa ini berusaha menyesuaikan konsep luhurnya tentang El Elyon, Yang Paling Tinggi, dengan pemahaman Ibrani yang bodoh dan buta huruf itu. Kepada para pemimpinnya yang berkumpul ia berseru, “Dengarlah, hai orang Israel : TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa”; sementara kepada orang banyak campuran ia menyatakan, “Siapakah yang seperti Engkau, di antara para allah, ya TUHAN” Musa membuat sikap berani dan setengah berhasil melawan benda keramat dan penyembahan berhala, menyatakan, “Hati-hatilah sekali—sebab kamu tidak melihat sesuatu rupa pada hari TUHAN berfirman kepadamu di Horeb dari tengah-tengah api.” Ia juga melarang pembuatan patung dari jenis apapun.
96:5.6 (1058.4) Musa kuatir mewartakan belas kasihan Yahweh, lebih memilih untuk membuat kagum rakyatnya dengan rasa takut akan keadilan Tuhan, mengatakan : “Sebab TUHAN, Allahmulah Allah segala allah dan Tuhan segala tuhan, Allah yang besar, kuat dan dahsyat, yang tidak memandang bulu ataupun menerima suap.” Sekali lagi ia berusaha untuk mengendalikan marga-marga yang bergolak ketika ia menyatakan bahwa “Tuhanmu akan membunuh kalau engkau tidak taat kepada-Nya; Dia menyembuhkan dan memberikan hidup kalau engkau taat kepada-Nya.” Tetapi Musa mengajari suku-suku ini bahwa mereka akan menjadi orang-orang pilihan Tuhan hanya dengan syarat bahwa mereka “berpegang pada perintah TUHAN, Allahmu, dan hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya.”
96:5.7 (1058.5) Hanya sedikit tentang rahmat Tuhan yang diajarkan pada orang Ibrani pada masa-masa awal ini. Mereka belajar Tuhan sebagai "Yang Maha Kuasa; Tuhan adalah pahlawan perang, Allah segala pertempuran, jaya dalam kuasa, yang mencerai-beraikan musuh-musuh-Nya." "Tuhan Allahmu, berjalan di tengah-tengah perkemahan untuk melepaskan engkau." Orang Israel menganggap Tuhan mereka sebagai Tuhan yang mengasihi mereka, tetapi yang juga "yang mengeraskan hati Firaun" dan "yang mengutuki musuh-musuh Israel."
96:5.8 (1058.6) Sementara Musa menyampaikan sekilas-sekilas tentang Tuhan yang semesta dan pemurah kepada anak-anak Israel, secara keseluruhan, konsep Yahweh mereka sehari -hari adalah tentang Tuhan yang sedikit lebih baik daripada para dewa-dewa kesukuan dari bangsa-bangsa sekitarnya. Konsep mereka tentang Tuhan masih primitif, kasar, dan menyerupai manusia; setelah Musa meninggal, suku-suku Badui ini dengan cepat kembali ke ide-ide semibarbar tentang ilah-ilah lama dari Horeb dan padang gurun mereka. Pandangan tentang Tuhan yang diperbesar dan lebih luhur yang Musa setiap kali sampaikan kepada para pemimpinnya itu segera hilang dari pandangan, sementara sebagian besar rakyat beralih ke penyembahan berhala anak lembu emas mereka, simbol penggembala Palestina tentang Yahweh.
96:5.9 (1059.1) Ketika Musa menyerahkan kepemimpinan orang Ibrani kepada Yosua, ia sudah mengumpulkan ribuan keturunan tambahan dari Abraham, Nahor, Lot, dan lainnya dari suku-suku yang berkaitan dan telah mencambuk mereka menjadi sebuah negara prajurit gembala yang mandiri dan setengah mengatur diri sendiri.
96:6.1 (1059.2) Setelah kematian Musa konsep mulia tentang Yahweh dengan cepat merosot. Yosua dan para pemimpin Israel terus mempertahankan tradisi Musa tentang Tuhan yang mahabijaksana, pemurah, dan mahakuasa, tetapi rakyat biasa dengan cepat kembali ke ide Yahweh padang gurun yang lama. Dan pergeseran mundur konsep Ketuhanan ini terus berlangsung semakin cepat dibawah pemerintahan berturut-turut berbagai syekh kesukuan, yang disebut para Hakim.
96:6.2 (1059.3) Daya pesona dari kepribadian Musa yang luar biasa itu tetap menjaga tetap hidup di hati para pengikutnya ilham tentang konsep Tuhan yang semakin diperluas itu; tetapi begitu mereka mencapai tanah-tanah subur Palestina, mereka dengan cepat berkembang dari penggembala berpindah-pindah menjadi petani menetap dan agak tenang. Dan evolusi dari praktek hidup dan perubahan sudut pandang agama ini menuntut perubahan yang lebih atau kurangnya lengkap dalam karakter konsepsi mereka tentang sifat Tuhan mereka, yaitu Yahweh. Selama masa-masa awal perubahan dari tuhan gurun Sinai yang keras, kasar, menuntut, dan bergemuruh menjadi konsep Tuhan kasih, keadilan, dan belas kasihan yang muncul kemudian, orang Ibrani hampir kehilangan ajaran-ajaran luhur Musa. Mereka nyaris kehilangan semua konsep monoteisme; mereka hampir kehilangan kesempatan mereka untuk menjadi bangsa yang akan berfungsi sebagai mata rantai penting dalam evolusi rohani Urantia, kelompok yang akan melestarikan ajaran Melkisedek tentang satu Tuhan sampai waktu inkarnasi sesosok Putra anugerah yang datang dari Bapa segalanya itu.
96:6.3 (1059.4) Dengan putus asa Yosua berusaha mempertahankan konsep Yahweh tertinggi dalam benak para anggota suku, menyebabkannya diumumkan: “seperti Aku menyertai Musa, demikianlah Aku akan menyertai engkau; Aku tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau.” Yosua merasa perlu untuk memberitakan berita yang keras kepada orang-orangnya yang tidak percaya, orang-orang yang terlalu mudah untuk percaya agama lama dan asli mereka tetapi tidak mau untuk maju dalam agama iman dan kebenaran. Titik berat ajarannya Yosua menjadi: “Yahweh adalah Allah yang kudus; Dialah Allah yang cemburu; Ia tidak akan mengampuni kesalahan dan dosamu.” Konsep tertinggi dari zaman ini menggambarkan Yahweh sebagai “Allah kuasa, penghakiman, dan keadilan.”
96:6.4 (1059.5) Tetapi bahkan dalam zaman yang gelap inipun, dari waktu ke waktu akan ada guru yang sendirian muncul menyatakan konsep ketuhanan Musa: “Tidaklah kamu sanggup beribadah kepada TUHAN, sebab Dialah Allah yang kudus.” “ Mungkinkah seorang manusia benar di hadapan Allah, mungkinkah seseorang tahir di hadapan Penciptanya?” “Dapatkah engkau memahami hakikat Allah, menyelami batas-batas kekuasaan Yang Mahakuasa? Sesungguhnya, Allah itu besar, tidak tercapai oleh pengetahuan kita. Yang Mahakuasa, yang tidak dapat kita pahami.”
96:7.1 (1060.1) Di bawah kepemimpinan para syekh dan imam mereka, orang Ibrani menjadi secara umum menetap di Palestina. Tapi mereka segera bergeser kembali ke dalam keyakinan kelam dari padang pasir dan menjadi tercemar dengan praktek-praktek keagamaan orang Kanaan yang kurang maju. Mereka menjadi penyembah berhala dan tidak bermoral, dan gagasan mereka tentang Ketuhanan jatuh jauh di bawah konsep Tuhan orang Mesir dan Mesopotamia yang dijaga oleh kelompok-kelompok Salem tertentu yang masih bertahan, dan yang dicatat dalam beberapa Mazmur dan dalam kitab yang disebut Kitab Ayub.
96:7.2 (1060.2) Mazmur adalah karya dua puluh atau lebih penulis; banyak ditulis oleh guru-guru Mesir dan Mesopotamia. Selama masa-masa ini ketika Timur Tengah menyembah dewa-dewa alam, masih ada lumayan banyak orang yang percaya pada supremasi El Elyon, Yang Paling Tinggi.
96:7.3 (1060.3) Tidak ada kumpulan tulisan keagamaan yang mengungkapkan kekayaan ibadah dan ide-ide inspiratif tentang Tuhan seperti Kitab Mazmur. Akan sangat membantu jika, pada waktu mempelajari koleksi indah sastra ibadah ini, pertimbangan dapat diberikan kepada sumber dan kronologi setiap masing-masing nyanyian pujian dan pujaan itu, dengan mengingat bahwa tidak ada koleksi tunggal lainnya yang mencakup rentang waktu yang demikian panjang. Kitab Mazmur ini adalah catatan berbagai konsep yang berbeda-beda tentang Tuhan yang dipercayai oleh orang-orang beriman agama Salem seluruh Timur Tengah dan mencakup seluruh periode dari Amenemope hingga Yesaya. Dalam Mazmur Tuhan digambarkan dalam semua tahap konsepsi, dari ide kasar dari dewa kesukuan sampai ke ideal sangat diperluas dari orang Ibrani yang kemudian, dimana Yahweh digambarkan sebagai penguasa yang penuh kasih dan Bapa yang penyayang.
96:7.4 (1060.4) Dan kalau diperlakukan seperti demikian, kelompok Mazmur ini merupakan bermacam-macam sentimen peribadahan yang paling berharga dan bermanfaat yang pernah dirakit oleh manusia sampai abad kedua puluh. Roh penyembahan dari koleksi himne ini melampaui semua kitab-kitab suci lainnya di dunia.
96:7.5 (1060.5) Gambaran beraneka ragam tentang Deitas yang disajikan dalam Kitab Ayub adalah produk lebih dari dua puluh guru keagamaan Mesopotamia yang mencakup jangka waktu hampir tiga ratus tahun. Ketika kamu membaca konsep luhur keilahian yang ditemukan dalam kompilasi keyakinan-keyakinan Mesopotamia ini, kamu akan menyadari bahwa di lingkungan Ur di Kasdim itulah ide tentang Tuhan yang sebenarnya disimpan dengan baik selama masa-masa kegelapan di Palestina.
96:7.6 (1060.6) Di Palestina kebijaksanaan dan kemahatahuan Tuhan sering dipahami tetapi jarang mengenai kasih dan rahmat-Nya. Yahweh di masa-masa ini dianggap mengirimkan “roh jahat yang dari pada TUHAN” untuk menguasai jiwa musuh-musuhnya; ia memakmurkan anak-anaknya sendiri yang taat, sementara ia mengutuk dan menimpakan penghakiman atas semua orang lain. “ Ia menggagalkan rancangan orang cerdik, sehingga usaha tangan mereka tidak berhasil; Ia menangkap orang berhikmat dalam kecerdikannya.”
96:7.7 (1060.7) Hanya di Ur ada suara yang menyerukan rahmat Tuhan, katanya: “Ia berdoa kepada Allah, dan Allah berkenan menerimanya; ia akan memandang wajah-Nya dengan bersorak-sorai, dan Allah mengembalikan kebenaran kepada manusia.” Jadi dari Ur ada diberitakan keselamatan, perkenanan ilahi, oleh iman: “maka Ia akan mengasihaninya dengan berfirman: Lepaskan dia, supaya jangan ia turun ke liang kubur; uang tebusan telah Kuperoleh. Aku telah berbuat dosa, dan yang lurus telah kubengkokkan, tetapi hal itu tidak dibalaskan kepadaku. Ia telah membebaskan nyawaku dari jalan ke liang kubur, dan hidupku akan melihat terang.” Belum pernah sejak zaman Melkisedek dunia Timur Tengah mendengar dering dan sorak-sorai pesan keselamatan manusia seperti ajaran luar biasa dari Elihu, nabi dari Ur dan imam orang-orang percaya Salem, yang adalah sisa dari koloni Melkisedek yang pernah ada di Mesopotamia.
96:7.8 (1061.1) Demikianlah sisa-sisa para misionaris Salem di Mesopotamia menjaga cahaya kebenaran selama periode tercerai-berainya bangsa Ibrani sampai penampilan pertama dari garis panjang guru-guru Israel yang tidak pernah berhenti sementara mereka membangun, konsep demi konsep, sampai mereka telah mencapai kesadaran tentang ideal mengenai Bapa Semesta dan Pencipta dari segalanya, puncak dari evolusi konsep Yahweh.
96:7.9 (1061.2) [Disampaikan oleh sesosok Melkisedek dari Nebadon.]
Buku Urantia
Makalah 97
97:0.1 (1062.1) PARA pemimpin rohani orang Ibrani melakukan apa yang belum pernah berhasil dilakukan yang lain sebelum mereka—mereka membuat konsep Tuhan mereka menjadi tidak menyerupai manusia tanpa mengubahnya menjadi sebuah abstraksi Ketuhanan yang hanya dipahami para filsuf. Bahkan orang-orang biasa mampu menghargai konsep dimatangkan tentang Yahweh sebagai Bapa, jika bukan untuk perorangan, setidaknya untuk bangsa.
97:0.2 (1062.2) Konsep mengenai kepribadian Tuhan, meskipun dengan jelas diajarkan di Salem pada masa-masa Melkisedek, menjadi samar dan kabur pada saat pelarian dari Mesir, dan hanya secara bertahap berkembang dalam pikiran orang Ibrani dari generasi ke generasi sebagai tanggapan terhadap ajaran dari para pemimpin rohani. Persepsi tentang kepribadian Yahweh itu jauh lebih kontinyu dalam evolusi majunya dibandingkan banyak atribut Ketuhanan yang lainnya. Dari Musa sampai Maleakhi terjadi suatu pertumbuhan gagasan yang hampir tiada putus tentang kepribadian Tuhan dalam pikiran Ibrani, dan konsep ini akhirnya ditinggikan dan dimuliakan oleh ajaran-ajaran Yesus tentang Bapa di surga.
97:1.1 (1062.3) Tekanan bermusuhan dari masyarakat sekitar di Palestina segera mengajarkan kepada para syekh Ibrani bahwa mereka tidak punya harapan untuk bertahan kecuali mereka mengkonfederasikan pengorganisasian kesukuan mereka menjadi suatu pemerintahan yang terpusat. Dan sentralisasi kewenangan pemerintahan ini memberikan kesempatan yang lebih baik bagi Samuel untuk berfungsi sebagai guru dan pembaharu.
97:1.2 (1062.4) Samuel berasal dari garis panjang para guru Salem yang telah bertahan dalam menjaga kebenaran Melkisedek sebagai bagian dari bentuk-bentuk ibadah mereka. Guru ini adalah seorang lelaki yang kuat dan tegas. Hanya karena pengabdiannya yang besar, digabung dengan tekadnya yang luar biasa itu, yang memungkinkan ia untuk menahan pertentangan yang hampir menyeluruh yang ia temui ketika ia mulai mengubah seluruh Israel agar kembali untuk menyembah Yahweh mahatinggi dari masa Musa. Dan sekalipun demikian ia hanya setengah berhasil; ia memenangkan kembali kepada ibadah konsep Yahweh yang lebih tinggi itu hanya setengah orang Ibrani yang lebih cerdas; setengah lainnya terus saja dalam penyembahan dewa-dewa suku pedesaan dan dalam anggapan lebih rendah tentang Yahweh.
97:1.3 (1062.5) Samuel adalah tipe orang yang kasar dan siap sedia, seorang reformis praktis yang bisa keluar dalam satu hari dengan rekan-rekannya dan meruntuhkan belasan situs Baal. Kemajuan yang ia buat itu adalah semata karena kekuatan paksaan; ia sedikit berkhotbah, kurang mengajar, tetapi ia bertindak. Satu hari ia mengejek imam Baal; hari berikutnya, ia mencincang seorang raja tawanan. Ia dengan tekun percaya pada satu Tuhan, dan ia memiliki konsep yang jelas tentang Tuhan yang satu itu sebagai pencipta langit dan bumi: “Sebab TUHAN mempunyai alas bumi; dan di atasnya Ia menaruh daratan.”
97:1.4 (1063.1) Namun sumbangan besar yang Samuel buat untuk pengembangan konsep Ketuhanan adalah pernyataannya yang nyaring bahwa Yahweh itu tak berubah, selamanya perwujudan yang sama dari kesempurnaan dan keilahian yang tidak pernah salah. Pada masa-masa ini Yahweh dianggap sebagai Tuhan yang resah dengan tingkah laku yang cemburuan, yang selalu menyesali bahwa ia telah berbuat begini dan begitu; tetapi sekarang, untuk pertama kalinya sejak Ibrani berjalan keluar dari Mesir, mereka mendengar kata-kata yang mengejutkan ini, Lagi Sang Mulia dari Israel tidak berdusta dan Ia tidak tahu menyesal; sebab Ia bukan manusia yang harus menyesal.” Kestabilan dalam berurusan dengan Keilahian diumumkan. Samuel menegaskan lagi perjanjian Melkisedek dengan Abraham dan menyatakan bahwa Tuhan Allah Israel adalah sumber untuk semua kebenaran, kestabilan, dan kepastian. Selalu sebelumnya orang Ibrani telah memandang Tuhan sebagai sosok manusia, seorang manusia super, suatu roh mulia yang asalnya tidak diketahui; tetapi sekarang mereka mendengar tentang roh Horeb yang dahulu ini ditinggikan sebagai Tuhan kesempurnaan pencipta yang tidak berubah. Samuel sedang membantu perkembangan konsep Tuhan untuk naik ke puncak-puncak di atas keadaan batin manusia yang berubah-ubah dan perubahan-perubahan kehidupan fana. Di bawah ajarannya, Tuhan orang Ibrani sedang memulai kenaikan dari suatu ide pada tataran dewa kesukuan kepada ideal tentang Pencipta dan Pengawas semua ciptaan yang mahakuasa dan tak berubah.
97:1.5 (1063.2) Maka Samuel mengkhotbahkan baru lagi kisah ketulusan Tuhan, keandalannya dalam menjaga perjanjian. Kata Samuel: “Sebab TUHAN tidak akan membuang umat-Nya.” “Sebab Ia menegakkan bagiku suatu perjanjian kekal, teratur dalam segala-galanya dan terjamin.” Demikianlah, di seluruh Palestina ada terdengar panggilan kembali untuk menyembah Yahweh tertinggi. Selalu guru yang energik ini memproklamasikan, “Sebab itu Engkau besar, ya Tuhan ALLAH, sebab tidak ada yang sama seperti Engkau dan tidak ada Allah selain Engkau.”
97:1.6 (1063.3) Sampai saat itu orang Ibrani telah menganggap perkenanan Yahweh terutama dalam ukuran kemakmuran materi. Merupakan kejutan besar bagi Israel, dan hampir saja Samuel membayar dengan nyawanya, ketika ia berani menyatakan: “Ia menegakkan orang yang hina dari dalam debu, dan mengangkat orang yang miskin dari lumpur, untuk mendudukkan dia bersama-sama dengan para bangsawan, dan membuat dia memiliki kursi kehormatan.” Belum pernah sejak Musa diumumkan janji-janji menghibur untuk yang rendah dan yang kurang beruntung seperti itu, dan ribuan orang yang putus asa di kalangan orang miskin mulai menaruh harapan bahwa mereka bisa meningkatkan keadaan rohani mereka.
97:1.7 (1063.4) Tetapi Samuel tidak maju terlalu jauh melampaui konsep dewa kesukuan. Ia memproklamasikan Yahweh yang membuat semua manusia tapi disibukkan terutama dengan orang-orang Ibrani, bangsa pilihan-Nya. Meskipun begitu, seperti pada zaman Musa, sekali lagi konsep Allah menggambarkan suatu Ketuhanan yang kudus dan benar. “Tidak ada yang kudus seperti TUHAN, sebab tidak ada yang lain kecuali Engkau dan tidak ada gunung batu seperti Allah kita.”
97:1.8 (1063.5) Seiring tahun-tahun berlalu, sang pemimpin tua yang beruban ini maju dalam pemahaman tentang Tuhan, karena ia menyatakan: “Karena TUHAN itu Allah yang mahatahu, dan oleh Dia perbuatan-perbuatan diuji. TUHAN mengadili bumi sampai ke ujung-ujungnya. Maka akan orang yang murah Engkaupun menyatakan kemurahan-Mu, dan kepada orang yang tulus hatinya Engkaupun tulus hati. Terhadap orang yang setia Engkau berlaku setia, terhadap orang yang tidak bercela Engkau berlaku tidak bercela.” Bahkan di sini ada fajar belas kasihan, meskipun hal itu terbatas pada mereka yang berbelas kasihan. Belakangan ia selangkah lebih jauh ketika, dalam kesulitan mereka, ia menasihati umatnya: “Biarlah kiranya kita jatuh ke dalam tangan TUHAN, sebab besar kasih sayang-Nya.” “Sebab bagi TUHAN tidak sukar untuk menolong, baik dengan banyak orang maupun dengan sedikit orang.”
97:1.9 (1063.6) Perkembangan secara bertahap dalam hal konsep tentang karakter Yahweh ini berlanjut di bawah pelayanan para penerus Samuel. Mereka mencoba untuk menampilkan Yahweh sebagai Tuhan yang memelihara perjanjian tetapi sulit mempertahankan langkah yang ditetapkan oleh Samuel; mereka gagal mengembangkan gagasan tentang rahmat Tuhan sebagaimana yang Samuel pahami kemudian. Terjadi pergeseran mundur terus menerus menuju pengakuan ilah-ilah lain, meskipun dijaga bahwa Yahweh ada di atas semuanya. :Ya TUHAN, punya-Mulah kerajaan dan Engkau yang tertinggi itu melebihi segala-galanya sebagai kepala.”
97:1.10 (1064.1) Titik berat dari era ini adalah kuasa ilahi; para nabi zaman ini memberitakan agama yang dirancang untuk mendukung raja di atas takhta Ibrani. “Ya TUHAN, punya-Mulah kebesaran dan kejayaan, kehormatan, kemasyhuran dan keagungan. Dalam tangan-Mulah kekuatan dan kejayaan; dalam tangan-Mulah kuasa membesarkan dan mengokohkan segala-galanya.” Dan inilah status konsep Tuhan pada masa Samuel dan para penerus langsungnya.
97:2.1 (1064.2) Dalam abad kesepuluh sebelum Masehi negara Ibrani terbagi menjadi dua kerajaan. Dalam kedua bagian politis ini banyak guru kebenaran yang berusaha untuk membendung gelombang reaksioner kemerosotan rohani yang telah mulai pasang, dan yang berlanjut secara berbahaya setelah perang pemisahan. Namun upaya-upaya untuk memajukan agama Ibrani ini tidak berhasil sampai Elia, sang prajurit yang penuh tekad dan tak kenal takut demi kebenaran itu mulai mengajar. Elia memulihkan ke kerajaan utara suatu konsep Tuhan yang sebanding dengan yang dipercaya pada masa-masa Samuel. Elia memiliki sedikit kesempatan untuk menampilkan konsep Tuhan yang lebih maju; ia dibuat terus sibuk, seperti Samuel sebelum dia, merobohkan altar-altar Baal dan menghancurkan berhala-berhala dewa-dewi palsu. Ia membawa maju reformasinya menghadapi tantangan dari monarki yang menyembah berhala; tugasnya bahkan lebih raksasa dan sulit daripada yang telah dihadapi Samuel.
97:2.2 (1064.3) Ketika Elia diangkat pergi, Elisa, rekan setianya, mengambil alih pekerjaannya dan, dengan bantuan yang tak ternilai dari Mikhaya yang sedikit dikenal, menjaga terang kebenaran tetap hidup di Palestina.
97:2.3 (1064.4) Namun masa ini bukan masa-masa kemajuan dalam konsep Ketuhanan. Belum pernah orang Ibrani naik sampai idealnya Musa sekalipun. Era Elia dan Elisa ditutup dengan kelas-kelas masyarakat yang lebih baik kembali menyembah Yahweh tertinggi dan menyaksikan pemulihan ide tentang Pencipta Semesta hingga kira-kira sampai ke tempat yang telah ditinggalkan Samuel itu.
97:3.1 (1064.5) Kontroversi yang lama dan berlarut-larut antara orang yang percaya Yahweh dan pengikut Baal adalah suatu benturan ideologi sosioekonomi ketimbang daripada perbedaan dalam keyakinan agama.
97:3.2 (1064.6) Penduduk Palestina berbeda-beda dalam sikap mereka terhadap kepemilikan pribadi terhadap tanah. Suku-suku Arab selatan atau mengembara (pengikut Yahweh) memandang tanah sebagai sesuatu yang tidak dapat dipindah-tangankan—sebagai hadiah dari Deitas kepada marga. Mereka berpegang bahwa tanah tidak dapat dijual atau digadaikan. “TUHAN berfirman, … tanah jangan dijual mutlak, karena Akulah pemilik tanah itu.”
97:3.3 (1064.7) Orang Kanaan utara yang lebih menetap (pengikut Baal) bebas membeli, menjual, dan menggadaikan tanah mereka. Kata Baal berarti pemilik. Pemujaan Baal didirikan di atas dua doktrin utama: Pertama, pengesahan pertukaran, kontrak, dan perjanjian properti—hak untuk membeli dan menjual tanah. Kedua, Baal dianggap mengirimkan hujan—ia adalah dewa kesuburan tanah. Panen yang baik tergantung pada perkenanan Baal. Pemujaan ini sebagian besar berkaitan dengan lahan, kepemilikan dan kesuburannya.
97:3.4 (1065.1) Secara umum, pengikut Baal memiliki rumah, tanah, dan budak. Mereka adalah tuan-tuan tanah aristokrat dan tinggal di kota-kota. Setiap Baal memiliki tempat suci, keimaman, dan para “wanita suci,” pelacur ritual.
97:3.5 (1065.2) Dari perbedaan dasar mengenai lahan inilah, berkembanglah pertentangan sengit sikap sosial, ekonomi, moral, dan keagamaan yang ditunjukkan oleh orang Kanaan dan Ibrani. Kontroversi sosioekonomi ini tidak menjadi isu keagamaan yang jelas sampai masa-masa Elia. Dari masa-masa nabi agresif ini isu tersebut diperjuangkan lebih pada garis keagamaan—Yahweh melawan Baal—dan hal itu berakhir dengan kemenangan Yahweh dan dorongan berikutnya ke arah monoteisme.
97:3.6 (1065.3) Elia menggeser kontroversi Yahweh-Baal dari isu tanah kepada aspek keagamaan dari ideologi Ibrani dan Kanaan. Ketika Ahab membunuh Nabot dalam intrik untuk mendapatkan kepemilikan terhadap tanah mereka, Elia membuat isu moral dari adat istiadat kuno itu dan melancarkan kampanye gencarnya melawan pengikut Baal. Hal ini juga merupakan perjuangan rakyat desa melawan dominasi oleh perkotaan. Adalah terutama di bawah Elia bahwa Yahweh menjadi Elohim. Nabi memulai sebagai pembaharu agraria dan berakhir dengan meninggikan Ketuhanan. Dewa-dewa Baal itu banyak, Yahweh itu esa—monoteisme menang atas politeisme.
97:4.1 (1065.4) Sebuah langkah besar dalam peralihan dari ilah kesukuan—tuhan yang sudah begitu lama disuguhi pengorbanan dan upacara, Yahweh dari orang Ibrani yang sebelumnya—kepada Tuhan yang akan menghukum kejahatan dan kemaksiatan bahkan di kalangan umatnya sendiri, yang dibawa oleh Amos, yang muncul dari antara perbukitan selatan untuk mengutuk kriminalitas, kemabukan, penindasan, dan amoralitas suku-suku utara. Belum ada dari sejak zaman Musa kebenaran nyaring tersebut dicanangkan di Palestina.
97:4.2 (1065.5) Amos bukan hanya pemulih atau pembaharu; ia adalah seorang penemu konsep baru Ketuhanan. Ia menyatakan banyak tentang Tuhan yang telah diumumkan oleh para pendahulunya dan secara berani menyerang kepercayaan akan suatu Sosok Ilahi yang membiarkan dosa di antara mereka yang disebut orang-orang pilihan-Nya. Untuk pertama kalinya sejak zaman Melkisedek telinga manusia mendengar kecaman terhadap standar ganda peradilan dan moralitas kebangsaan. Untuk pertama kalinya dalam sejarah mereka telinga Ibrani mendengar bahwa Tuhan mereka sendiri, Yahweh, akan tidak lagi mentolerir kejahatan dan dosa dalam hidup mereka, daripada Dia di antara setiap bangsa lain. Amos menggambarkan Tuhannya Samuel dan Elia yang keras dan adil itu, tetapi ia juga melihat Tuhan yang berpikir tidak berbeda terhadap orang Ibrani daripada bangsa lain ketika sampai pada hukuman atas perbuatan salah. Ini adalah serangan langsung pada doktrin egois tentang “bangsa terpilih,” dan banyak orang Ibrani hari-hari itu sangat marah karenanya.
97:4.3 (1065.6) Kata Amos: “Dia yang telah membuat bintang kartika (Pleiades) dan bintang belantik (Orion), yang mengubah kekelaman menjadi pagi dan yang membuat siang gelap seperti malam.” Dan dengan mencela sesamanya yang suam beragama, mencari untung dengan menghalalkan cara, dan kadang-kadang maksiat, ia berusaha untuk menggambarkan keadilan tak terelakkan dari Yahweh yang tidak berubah ketika ia berkata tentang para pelaku kejahatan: “Sekalipun mereka menembus sampai ke dunia orang mati, tangan-Ku akan mengambil mereka dari sana; sekalipun mereka naik ke langit, Aku akan menurunkan mereka dari sana.” “Sekalipun mereka berjalan di depan musuhnya sebagai orang tawanan, Aku akan memerintahkan pedang untuk membunuh mereka di sana.” Amos lebih lanjut mengejutkan para pendengarnya saat, dengan menudingkan jari yang menegur dan menuduh mereka, ia menyatakan dalam nama Yahweh: “Bahwasanya Aku tidak akan melupakan untuk seterusnya segala perbuatan mereka!” “Dan Aku mengiraikan kaum Israel di antara segala bangsa, seperti orang mengiraikan ayak.”
97:4.4 (1066.1) Amos menyatakan Yahweh sebagai “Allah segala bangsa” dan memperingatkan orang Israel bahwa ritual tidak boleh menggantikan perbuatan benar. Dan sebelum guru yang pemberani ini dirajam batu sampai mati, ia telah menyebar cukup banyak ragi kebenaran untuk menyelamatkan doktrin tentang Yahweh mahatinggi; ia telah menjamin evolusi lebih lanjut untuk pewahyuan Melkisedek.
97:4.5 (1066.2) Hosea mengikuti Amos dan ajarannya tentang Tuhan keadilan yang universal melalui kebangkitan kembali konsep Musa tentang Tuhan yang pengasih. Hosea memberitakan pengampunan melalui pertobatan, bukan oleh pengorbanan. Ia memproklamasikan kabar baik cinta kasih dan rahmat ilahi, mengatakan: “Aku akan menjadikan engkau isteri-Ku untuk selama-lamanya dan Aku akan menjadikan engkau isteri-Ku dalam keadilan dan kebenaran, dalam kasih setia dan kasih sayang. Aku akan menjadikan engkau isteri-Ku dalam kesetiaan.” “Aku akan mengasihi mereka dengan sukarela, sebab murka-Ku telah surut dari pada mereka.”
97:4.6 (1066.3) Hosea dengan setia melanjutkan peringatan moral dari Amos, mengatakan tentang Tuhan, “Aku telah datang untuk menghajar mereka.” Tetapi orang Israel menganggapnya sebagai kekejaman yang berbatasan dengan pengkhianatan ketika ia berkata: “Aku berkata kepada Lo-Ami (bukan umat-Ku): Umat-Ku engkau! dan ia akan berkata: Allahku!” Dia terus memberitakan pertobatan dan pengampunan, mengatakan, “Aku akan memulihkan mereka dari penyelewengan, Aku akan mengasihi mereka dengan sukarela, sebab murka-Ku telah surut dari pada mereka.” Selalu Hosea memberitakan pengharapan dan pengampunan. Titik berat pesannya selalu adalah: “Aku akan menyayangi umat-Ku. engkau tidak mengenal allah kecuali Aku, dan tidak ada juruselamat selain dari Aku.”
97:4.7 (1066.4) Amos menghidupkan hati nurani kebangsaan orang Ibrani kepada pengenalan bahwa Yahweh tidak akan memaafkan kejahatan dan dosa di antara mereka karena mereka dianggap bangsa terpilih, sedangkan Hosea belakangan memainkan not pembukaan dalam akor belas kasihan ilahi dan cinta kasih yang begitu indahnya akan dinyanyikan oleh Yesaya dan rekan-rekannya.
97:5.1 (1066.5) Inilah saat-saat ketika ada yang memberitakan ancaman-ancaman hukuman terhadap dosa-dosa pribadi dan kejahatan nasional di antara suku-suku utara sementara yang lain meramalkan bencana sebagai pembalasan atas pelanggaran-pelanggaran kerajaan selatan. Pada saat kebangunan hati nurani dan kesadaran di negara-negara Ibrani inilah Yesaya yang pertama muncul.
97:5.2 (1066.6) Yesaya melanjutkan dengan memberitakan tentang sifat dasar Tuhan yang kekal, kebijaksanaan-Nya yang tak terbatas, kesempurnaan keandalan-Nya yang tidak berubah. Dia mewakili Allah Israel ketika mengatakan: “Dan Aku akan membuat keadilan menjadi tali pengukur, dan kebenaran menjadi tali sipat” “Maka pada hari TUHAN mengakhiri kesakitan dan kegelisahanmu dan kerja paksa yang berat yang dipaksakan kepadamu.” “dan telingamu akan mendengar perkataan ini dari belakangmu: 'Inilah jalan, berjalanlah mengikutinya.'” “Sungguh, Allah itu keselamatanku; aku percaya dengan tidak gemetar, sebab TUHAN ALLAH itu kekuatanku dan mazmurku.” “Marilah, baiklah kita berperkara! firman TUHAN, sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba.”
97:5.3 (1066.7) Berbicara kepada orang Ibrani yang dibebani ketakutan dan lapar jiwa, nabi ini berkata: “Bangkitlah, menjadi teranglah, sebab terangmu datang, dan kemuliaan TUHAN terbit atasmu.” “Roh Tuhan ALLAH ada padaku, oleh karena TUHAN telah mengurapi aku; Ia telah mengutus aku untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang sengsara, dan merawat orang-orang yang remuk hati, untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan kepada orang-orang yang terkurung kelepasan dari penjara.” “Aku bersukaria di dalam TUHAN, jiwaku bersorak-sorai di dalam Allahku, sebab Ia mengenakan pakaian keselamatan kepadaku dan menyelubungi aku dengan jubah kebenaran.” “Dalam semua penderitaan mereka, Ia juga menderita, dan malaikat kehadiran-Nya menyelamatkan mereka. Dalam kasih dan belas kasihan-Nya, Ia menebus mereka.”
97:5.4 (1067.1) Yesaya ini diikuti oleh Mikha dan Obaja, yang membenarkan dan menghiasi kabar baiknya yang memuaskan jiwa itu. Dua utusan berani tersebut dengan tegas mengecam tatacara ibadah orang Ibrani yang dikuasai para imam dan dengan tanpa gentar menyerang seluruh sistem pengorbanan.
97:5.5 (1067.2) Mikha mengecam “Para kepalanya memutuskan hukum karena suap, dan para imamnya memberi pengajaran karena bayaran, para nabinya menenung karena uang.” Ia mengajarkan suatu hari yang bebas dari takhyul dan penipuan imam, mengatakan: “Tetapi mereka masing-masing akan duduk di bawah pohon anggurnya dan di bawah pohon aranya dengan tidak ada yang mengejutkan, sebab mulut TUHAN semesta alam yang mengatakannya.”
97:5.6 (1067.3) Selalu inti pesan Mikha adalah: “Akan pergikah aku menghadap Dia dengan korban bakaran, dengan anak lembu berumur setahun? Berkenankah TUHAN kepada ribuan domba jantan, kepada puluhan ribu curahan minyak? Akan kupersembahkankah anak sulungku karena pelanggaranku dan buah kandunganku karena dosaku sendiri? Hai manusia, telah diberitahukan kepadamu apa yang baik. Dan apakah yang dituntut TUHAN dari padamu selain berlaku adil, mencintai kesetiaan, dan hidup dengan rendah hati di hadapan Allahmu?” Zaman itu adalah zaman yang besar; memang terjadi waktu-waktu menggemparkan saat-saat manusia fana mendengar, dan beberapa bahkan percaya, pada pesan-pesan yang membebaskan tersebut, lebih dari dua setengah milenium yang lalu. Dan kalau bukan karena perlawanan keras dari para imam, tentulah guru-guru ini sudah menggulingkan seluruh upacara penumpahan darah dari tatacara ibadah Ibrani itu.
97:6.1 (1067.4) Sementara beberapa guru terus menjelaskan dengan terperinci kabar baik dari Yesaya, menjadi giliran Yeremia untuk mengambil langkah berani berikutnya dalam internasionalisasi Yahweh, Tuhan orang Ibrani.
97:6.2 (1067.5) Yeremia tanpa rasa takut menyatakan bahwa Yahweh tidak membela pihak Ibrani dalam perjuangan militer mereka melawan bangsa-bangsa lain. Ia menegaskan bahwa Yahweh adalah Tuhan seluruh bumi, semua negara dan semua bangsa. Ajaran Yeremia adalah puncak dari peningkatan gelombang internasionalisasi Allah Israel; akhirnya dan selamanya pengkhotbah pemberani ini menyatakan bahwa Yahweh adalah Tuhan semua bangsa, dan bahwa tidak ada Osiris untuk orang Mesir, Bel untuk orang Babel, Ashur untuk orang Asyur, atau Dagon untuk orang Filistin. Dan dengan demikian pula agama Ibrani berjasa dalam kebangkitan monoteisme di seluruh dunia pada sekitar dan setelah waktu ini; akhirnya konsep Yahweh telah naik ke tingkat martabat Tuhan atas planet dan bahkan alam semesta. Namun banyak dari rekan Yeremia sulit untuk membayangkan Yahweh terpisah dari bangsa Ibrani.
97:6.3 (1067.6) Yeremia juga memberitakan Tuhan yang adil dan penuh kasih seperti digambarkan oleh Yesaya, menyatakan: “Aku mengasihi engkau dengan kasih yang kekal, sebab itu Aku melanjutkan kasih setia-Ku kepadamu.” “Karena tidak dengan rela hati Ia menindas dan merisaukan anak-anak manusia.”
97:6.4 (1067.7) Kata nabi yang tak kenal takut ini: “nama-Mu adalah TUHAN semesta alam, besar dalam rancangan-Mu dan agung dalam perbuatan-Mu; mata-Mu terbuka terhadap segala tingkah langkah anak-anak manusia dengan mengganjar setiap orang sesuai dengan tingkah langkahnya dan sesuai dengan buah perbuatannya.” Tetapi dianggap pengkhianatan yang menghujat ketika, selama pengepungan Yerusalem, ia berkata: “Dan sekarang, Aku menyerahkan segala negeri ini ke dalam tangan hamba-Ku, yakni Nebukadnezar, raja Babel.” Dan ketika Yeremia menasihatkan agar kota itu menyerah, para imam dan penguasa sipil melemparkan dia ke dalam lubang kotor di sebuah penjara gelap di bawah tanah.
97:7.1 (1068.1) Kehancuran bangsa Ibrani dan penawanan mereka di Mesopotamia akan terbukti sangat bermanfaat bagi teologi mereka yang makin berkembang itu seandainya bukan karena aksi gigih dari para imam mereka. Bangsa mereka telah kalah menghadapi tentara Babel, dan Yahweh nasional mereka itu telah menderita akibat khotbah-khotbah internasional dari para pemimpin rohani. Kemarahan karena hilangnya allah nasional mereka itulah yang menyebabkan para imam Yahudi untuk berpanjang lebar dalam pembuatan dongeng-dongeng dan pelipat-gandaan peristiwa-peristiwa yang tampaknya ajaib dalam sejarah Ibrani dalam upaya untuk mengembalikan orang-orang Yahudi sebagai bangsa yang terpilih, bahkan dari gagasan baru dan diperluas tentang Tuhan yang diinternasionalkan untuk semua bangsa itu.
97:7.2 (1068.2) Selama pembuangan orang-orang Yahudi banyak dipengaruhi oleh tradisi dan legenda Babilonia, meskipun perlu dicatat bahwa mereka selalu meningkatkan nada moral dan makna rohani dari cerita-cerita Kasdim yang mereka ambil, walaupun mereka selalu saja menyelewengkan legenda-legenda ini agar mencerminkan kehormatan dan kemuliaan kepada leluhur dan sejarah Israel.
97:7.3 (1068.3) Para imam dan ahli kitab Ibrani ini memiliki satu ide tunggal dalam benak mereka, dan itu adalah pemulihan kembali negara Yahudi, pengagungan tradisi-tradisi Ibrani, dan peninggian sejarah kebangsaan mereka. Jika ada kemarahan atas fakta bahwa para imam ini telah memasukkan gagasan keliru mereka terhadap sedemikian besar dunia Barat, perlu diingat bahwa mereka tidak dengan sengaja melakukan hal ini; mereka tidak mengaku menulis oleh ilham; mereka bukan berprofesi menulis sebuah kitab suci. Mereka hanya menyiapkan sebuah buku teks yang dirancang untuk membangkitkan semangat rekan-rekan mereka yang semakin menyusut di pembuangan. Mereka dengan jelas bertujuan untuk meningkatkan semangat dan moral kebangsaan para kompatriot mereka. Tetaplah orang-orang pada masa-masa kemudian yang merakit tulisan-tulisan ini dan tulisan lainnya menjadi sebuah buku panduan ajaran yang dianggap tanpa salah.
97:7.4 (1068.4) Para imam Yahudi menggunakan tulisan-tulisan ini dengan bebas setelah penawanan, tetapi mereka sangat terhambat dalam pengaruh mereka pada sesama tawanan oleh karena kehadiran seorang nabi muda dan tidak mau menyerah, Yesaya yang kedua, yang percaya penuh pada Tuhannya Yesaya yang lebih tua, Tuhan keadilan, kasih, kebenaran, dan belas kasihan. Ia juga percaya dengan Yeremia bahwa Yahweh telah menjadi Tuhan segala bangsa. Ia mengkhotbahkan teori-teori ini tentang sifat Tuhan dengan begitu mengesankan sehingga ia mendapat pengikut sama-sama di kalangan orang-orang Yahudi maupun para penawan mereka. Dan pengkhotbah muda ini meninggalkan di catatan ajaran-ajarannya, yang para imam yang bermusuhan dan tidak mau memaafkan itu berusaha melepaskannya dari semua hubungan dengan dia, meskipun karena semata-mata penghormatan untuk keindahan dan keagungan tulisan-tulisan inilah yang menyebabkan digabungkannya karya-karya ini di antara tulisan-tulisan Yesaya yang sebelumnya. Maka dengan demikian dapat ditemukan tulisan-tulisan Yesaya yang kedua ini dalam kitab dengan nama itu, mencakup pasal empat puluh sampai termasuk lima puluh lima.
97:7.5 (1068.5) Tidak ada nabi atau guru agama dari Machiventa hingga ke zaman Yesus yang mencapai konsep tinggi Tuhan yang diproklamirkan Yesaya kedua selama hari-hari pembuangan ini. Tuhan yang dicanangkan pemimpin rohani itu bukan Tuhan yang kecil, menyerupai manusia, atau buatan manusia. “Sesungguhnya, pulau-pulau tidak lebih dari abu halus beratnya.” “Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu.”
97:7.6 (1069.1) Akhirnya Melkisedek Machiventa menyaksikan guru-guru manusia yang memproklamirkan Tuhan yang sebenarnya bagi manusia fana. Seperti Yesaya yang pertama, pemimpin ini mengkhotbahkan tentang Tuhan penciptaan dan pemeliharaan semesta. “Dialah Allah yang membentuk bumi dan menjadikannya dan yang menegakkannya, dan Ia menciptakannya bukan supaya kosong, tetapi Ia membentuknya untuk didiami” “Akulah yang terdahulu dan Akulah yang terkemudian; tidak ada Allah selain dari pada-Ku.” Berbicara demi Tuhan Allah Israel, nabi baru ini mengatakan: “Langit lenyap seperti asap, bumi memburuk seperti pakaian yang sudah usang; tetapi kelepasan yang Kuberikan akan tetap untuk selama-lamanya, dan keselamatan yang dari pada-Ku tidak akan berakhir.” “Janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu.” “Allah yang adil dan Juruselamat, tidak ada yang lain kecuali Aku!”
97:7.7 (1069.2) Amatlah menghibur bagi para tawanan Yahudi, seperti halnya beribu-ribu orang sejak itu, untuk mendengar kata-kata seperti: “Tetapi sekarang, beginilah firman TUHAN yang menciptakan engkau, hai Yakub, yang membentuk engkau, hai Israel: 'Janganlah takut, sebab Aku telah menebus engkau, Aku telah memanggil engkau dengan namamu, engkau ini kepunyaan-Ku.'” “Apabila engkau menyeberang melalui air, Aku akan menyertai engkau. Oleh karena engkau berharga di mata-Ku dan mulia.” “Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya, sehingga ia tidak menyayangi anak dari kandungannya? Sekalipun dia melupakannya, Aku tidak akan melupakan engkau. Lihat, Aku telah melukiskan engkau di telapak tangan-Ku; tembok-tembokmu tetap di ruang mata-Ku.” “Baiklah orang fasik meninggalkan jalannya, dan orang jahat meninggalkan rancangannya; baiklah ia kembali kepada TUHAN, maka Dia akan mengasihaninya, dan kepada Allah kita, sebab Ia memberi pengampunan dengan limpahnya.”
97:7.8 (1069.3) Dengarkanlah lagi pada kabar baik pewahyuan baru tentang Tuhan Salem ini: “Seperti seorang gembala Ia menggembalakan kawanan ternak-Nya dan menghimpunkannya dengan tangan-Nya; anak-anak domba dipangku-Nya, induk-induk domba dituntun-Nya dengan hati-hati. Dia memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada yang tiada berdaya. Orang-orang muda menjadi lelah dan lesu dan teruna-teruna jatuh tersandung, tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru, mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.”
97:7.9 (1069.4) Yesaya ini menyelenggarakan propaganda luas kemana-mana tentang kabar baik perluasan konsep tentang Yahweh yang mahatinggi. Ia bersaing dengan Musa dalam kefasihan cara ia menggambarkan Tuhan Allah Israel sebagai Pencipta Semesta. Dia puitis dalam penggambarannya tentang atribut tak terhingga dari Bapa Semesta. Tidak ada lagi pernyataan lebih indah tentang Bapa surgawi pernah dibuat. Seperti Mazmur, tulisan-tulisan Yesaya adalah salah satu presentasi paling luhur dan benar tentang konsep rohani Tuhan yang pernah menyapa telinga manusia fana sebelum kedatangan Mikhael di Urantia. Dengarkan penggambarannya mengenai Tuhan: "Yang Mahatinggi dan Yang Mahamulia, yang bersemayam untuk selamanya dan Yang Mahakudus nama-Nya.” “Akulah yang terdahulu dan Akulah yang terkemudian; tidak ada Allah selain dari pada-Ku.” “Sesungguhnya, tangan TUHAN tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar.” Dan merupakan doktrin baru di kaum Yahudi ketika nabi yang tenang tapi berwibawa ini bertahan dalam khotbah tentang keteguhan ilahi, kesetiaan Tuhan. Dia menyatakan bahwa “Allah tidak akan melupakan, tidak akan meninggalkan.”
97:7.10 (1069.5) Guru yang berani ini menyatakan bahwa manusia sangat erat kaitannya dengan Tuhan, mengatakan: “Semua orang yang disebutkan dengan nama-Ku yang Kuciptakan untuk kemuliaan-Ku, yang Kubentuk dan yang juga Kujadikan!” “Aku, Akulah Dia yang menghapus dosa pemberontakanmu oleh karena Aku sendiri, dan Aku tidak mengingat-ingat dosamu.”
97:7.11 (1069.6) Dengarlah orang Ibrani yang agung ini menghancurkan konsep suatu Tuhan nasional sementara dalam kemuliaan ia menyatakan keilahian Bapa Semesta, tentang Dia ia mengatakan, “Langit adalah takhta-Ku, dan bumi adalah tumpuan kaki-Ku.” Allahnya Yesaya itu sungguh suci, agung, adil, dan tidak terselami. Konsep Yahweh yang pemarah, pendendam, dan cemburuan dari orang Badui gurun itu hampir lenyap. Sebuah konsep baru Yahweh tertinggi dan universal telah muncul dalam pikiran manusia fana, tidak pernah hilang dari pandangan manusia. Kesadaran akan keadilan ilahi telah memulai penghancuran sihir primitif dan rasa takut biologis. Akhirnya, manusia diperkenalkan pada alam semesta hukum dan ketertiban dan pada Tuhan universal dengan sifat yang bisa dipercaya dan final.
97:7.12 (1070.1) Pengkhotbah Tuhan yang adiluhung ini tidak pernah berhenti mewartakan Tuhan yang pengasih ini. “Aku bersemayam di tempat tinggi dan di tempat kudus tetapi juga bersama-sama orang yang remuk dan rendah hati.” Dan masih ada kata-kata lebih lanjut untuk penghiburan yang disampaikan guru besar ini kepada orang-orang semasanya: “TUHAN akan menuntun engkau senantiasa dan akan memuaskan hatimu di tanah yang kering, dan akan membaharui kekuatanmu; engkau akan seperti taman yang diairi dengan baik dan seperti mata air yang tidak pernah mengecewakan. Sebab Ia akan datang seperti arus dari tempat yang sempit, yang didorong oleh napas TUHAN.” Dan sekali lagi kabar baik dari Melkisedek yang memusnahkan ketakutan dan dari agama Salem yang memupuk rasa percaya itu bersinar untuk memberkati umat manusia.
97:7.13 (1070.2) Yesaya yang berpandangan jauh ke depan dan berani ini secara efektif menutup Yahweh yang bersifat nasionalis itu oleh potret luhurnya tentang keagungan dan kemahakuasaan semesta dari Yahweh mahatinggi, Allah yang pengasih, penguasa alam semesta, dan Bapa penyayang seluruh umat manusia. Sejak hari-hari penting tersebut, konsep Tuhan tertinggi di Dunia Barat telah memeluk keadilan semesta, rahmat ilahi, dan kebenaran kekal. Dalam bahasa yang unggul dan dengan karunia yang tiada tara sang guru besar ini menggambarkan Pencipta mahakuasa sebagai Bapa yang maha kasih.
97:7.14 (1070.3) Nabi dari masa pembuangan itu memberitakan kepada rakyatnya dan kepada orang-orang dari banyak bangsa sementara mereka mendengarkan di tepian sungai di Babilon. Dan Yesaya kedua ini berbuat banyak untuk melawan banyak konsep rasial yang salah dan egois tentang misi Mesias yang dijanjikan itu. Namun dalam upaya ini ia tidak sepenuhnya berhasil. Seandainya saja para imam itu tidak mengabdikan diri mereka untuk pekerjaan membangun nasionalisme yang sesat itu, ajaran dari kedua Yesaya itu tentulah telah mempersiapkan jalan bagi pengakuan dan penerimaan Mesias yang dijanjikan.
97:8.1 (1070.4) Kebiasaan untuk memandang catatan pengalaman orang Ibrani sebagai sejarah suci dan atas peristiwa seluruh dunia sebagai sejarah yang duniawi itu bertanggung jawab untuk banyak kebingungan yang terjadi dalam benak manusia mengenai penafsiran sejarah. Dan kesulitan ini muncul karena tidak ada sejarah sekuler orang Yahudi. Setelah para imam di pembuangan Babel menyiapkan catatan baru mereka tentang perkara-perkara yang dianggap ajaib antara Tuhan dengan orang Ibrani, sejarah suci Israel seperti yang digambarkan dalam Perjanjian Lama, mereka dengan hati-hati dan lengkap memusnahkan catatan yang ada tentang hal ihwal Ibrani— buku-buku seperti “Perbuatan Raja-raja Israel” dan “Perbuatan Raja-raja Yehuda,” bersama-sama dengan beberapa catatan sejarah bangsa Ibrani yang kurang lebihnya akurat lainnya.
97:8.2 (1070.5) Untuk memahami bagaimana tekanan dahsyat dan paksaan yang tak bisa dihindari dari sejarah sekuler itu demikian meneror orang Yahudi yang tertawan dan dikuasai orang asing itu sehingga mereka mengusahakan penulisan ulang lengkap dan menyusun kembali sejarah mereka, kita harus melihat secara singkat catatan tentang pengalaman kebangsaan mereka yang membingungkan itu. Perlu diingat bahwa orang Yahudi gagal mengembangkan filsafat nonteologis yang memadai untuk kehidupan. Mereka berjuang dengan konsep asli dan konsep Mesir mereka mengenai pahala ilahi untuk kebenaran digabungkan dengan hukuman mengerikan bagi dosa. Drama Ayub itu adalah suatu protes terhadap filosofi yang keliru ini. Pesimisme terus terang kitab Pengkhotbah merupakan reaksi bijak duniawi terhadap keyakinan yang terlalu optimis akan Pemeliharaan Tuhan.
97:8.3 (1071.1) Namun lima ratus tahun di bawah kekuasaan atasan penguasa asing itu begitu keterlaluan bahkan untuk orang-orang Yahudi yang sabar dan tabah menderita. Para nabi dan imam mulai berseru: “Berapa lama, ya Tuhan, berapa lama lagi?” Ketika orang Yahudi yang jujur mencari di Kitab Suci, kebingungannya menjadi semakin parah. Seorang pelihat kuno menjanjikan bahwa Tuhan akan melindungi dan melepaskan “bangsa pilihan-Nya.” Amos telah mengancam bahwa Tuhan akan meninggalkan Israel kecuali mereka kembali menetapkan standar kebenaran nasional mereka. Juru tulis kitab Ulangan telah menggambarkan tentang Pilihan Besar—antara yang baik dan yang jahat, berkat dan kutuk. Yesaya pertama telah memberitakan seorang raja-penyelamat yang pemurah. Yeremia menyatakan era kebenaran batin— perjanjian yang tertulis pada loh atau tablet hati. Yesaya yang kedua berbicara tentang keselamatan dengan pengorbanan dan penebusan. Yehezkiel menyatakan pembebasan melalui layanan ibadah, dan Ezra menjanjikan kemakmuran dengan kepatuhan terhadap hukum. Namun demikian, mereka masih juga tinggal berlama-lama dalam perbudakan, dan pembebasan masih ditangguhkan. Kemudian Daniel menyampaikan drama tentang akan datangnya “krisis”—hantaman terhadap patung besar dan pembentukan segera pemerintahan kekal kebenaran, kerajaan Mesianik.
97:8.4 (1071.2) Semua pengharapan palsu ini menyebabkan tingkat kekecewaan dan frustrasi kebangsaan begitu rupa sehingga para pemimpin Yahudi sangat bingung sehingga mereka gagal untuk mengenali dan menerima misi dan pelayanan sesosok Putra ilahi dari Firdaus ketika ia segera datang kepada mereka dalam rupa manusia fana—menjelma sebagai Anak Manusia.
97:8.5 (1071.3) Semua agama modern telah secara serius membuat kesalahan besar dalam upaya menempatkan penafsiran secara ajaib pada zaman tertentu sejarah manusia. Meskipun benar bahwa Tuhan telah berulang kali mengulurkan campur tangan pemeliharaan Bapa ke dalam aliran urusan-urusan manusia, namun adalah suatu kesalahan untuk menganggap bahwa dogma-dogma teologis dan takhyul keagamaan itu sebagai campur tangan adikodrati yang muncul dengan perbuatan ajaib dalam aliran sejarah manusia ini. Kenyataan bahwa “Yang Paling Tinggi memerintah dalam kerajaan manusia” tidak mengubah sejarah sekuler menjadi apa yang disebut sejarah suci.
97:8.6 (1071.4) Para penulis Perjanjian Baru dan penulis Kristen kemudian lebih merumitkan penyimpangan sejarah Ibrani ini oleh upaya mereka yang bermaksud baik untuk mentransendenkan para nabi Yahudi itu. Maka demikianlah sejarah Ibrani telah dieksploitasi secara parah baik oleh penulis-penulis Yahudi maupun Kristen. Sejarah Ibrani sekuler telah sepenuhnya didogmatisir. Sejarah ini telah diubah menjadi sebuah fiksi sejarah suci dan telah menjadi terikat erat dengan konsep moral dan ajaran agama dari apa yang disebut negara-negara Kristen.
97:8.7 (1071.5) Suatu paparan singkat tentang poin-poin penting dalam sejarah Ibrani akan menggambarkan bagaimana fakta-fakta catatan itu begitu rupa diubah di Babel oleh para imam Yahudi sehingga mengubah sejarah sekuler biasa sehari-hari bangsa mereka menjadi sejarah yang fiktif dan sakral.
97:9.1 (1071.6) Tidak pernah ada dua belas suku bangsa Israel—hanya tiga atau empat suku yang menetap di Palestina. Negara Ibrani itu muncul menjadi ada sebagai hasil dari penyatuan antara orang-orang yang disebut orang Israel dan orang Kanaan. “Demikianlah orang Israel itu diam di tengah-tengah orang Kanaan, orang Het, orang Amori, orang Feris, orang Hewi dan orang Yebus. Mereka mengambil anak-anak perempuan, orang-orang itu menjadi isteri mereka dan memberikan anak-anak perempuan mereka kepada anak-anak lelaki orang-orang itu, serta beribadah kepada allah orang-orang itu.” Orang Ibrani tidak pernah mengusir orang Kanaan keluar dari Palestina, walaupun catatan para imam mengenai hal-hal ini tanpa sungkan lagi menyatakan bahwa mereka melakukannya.
97:9.2 (1071.7) Kesadaran Israel sebagai bangsa berasal dari pedesaan perbukitan Efraim; kesadaran Yahudi di kemudian hari berasal dari marga Yehuda selatan. Orang-orang Yahudi (bani Yehuda) selalu berusaha untuk mencemarkan nama baik dan menjelekkan catatan tentang Israel bagian utara (bani Efraim).
97:9.3 (1072.1) Sejarah Ibrani yang dibuat agar tampak hebat itu dimulai dengan Saul menggerakkan marga utara untuk menahan serangan oleh orang Amon terhadap saudara-saudara sesuku mereka—orang Gilead—di sebelah timur Sungai Yordan. Dengan pasukan sedikit lebih dari tiga ribu orang ia mengalahkan musuh, dan karena upaya inilah yang menyebabkan suku-suku bukit mengangkat dia menjadi raja. Ketika imam di tempat pembuangan menulis ulang cerita ini, mereka menaikkan pasukan Saul menjadi 330.000 dan menambahkan “Yehuda” ke dalam daftar suku yang ikut serta dalam pertempuran itu.
97:9.4 (1072.2) Segera setelah kekalahan bangsa Amon, Saul diangkat menjadi raja oleh pemilihan populer oleh pasukannya. Tidak ada imam atau nabi ikut serta dalam urusan ini. Tetapi para imam kemudian memasukkan ke dalam catatan bahwa Saul dinobatkan menjadi raja oleh nabi Samuel sesuai dengan petunjuk ilahi. Hal ini mereka lakukan dalam rangka untuk membentuk sebuah “garis keturunan ilahi” untuk kerajaan bani Yehudanya Daud.
97:9.5 (1072.3) Yang terbesar dari semua penyimpangan sejarah Yahudi itu ada hubungannya dengan Daud. Setelah kemenangan Saul atas orang Amon (yang ia anggap karena Yahweh) orang Filistin menjadi kuatir dan mulai menyerang suku-suku utara. Daud dan Saul tidak pernah bisa sepakat. Daud dengan enam ratus orang masuk ke dalam aliansi Filistin dan berbaris sepanjang pantai menuju Esdraelon. Di Gat orang Filistin memerintahkan Daud keluar medan perang; mereka takut ia mungkin menyeberang ke pihak Saul. Daud mundur; orang Filistin menyerang dan mengalahkan Saul. Mereka tidak bisa melakukan hal ini jika saja Daud setia kepada Israel. Tentara Daud adalah campuran para pemberontak dari berbagai bahasa, sebagian besar terdiri dari orang-orang yang tidak ramah sosial dan para buronan dari peradilan.
97:9.6 (1072.4) Kekalahan tragis Saul di Gilboa oleh orang Filistin membawa Yahweh ke titik rendah di antara para ilah di mata orang Kanaan sekitarnya. Biasanya, kekalahan Saul akan dianggap karena murtad dari Yahweh, tapi kali ini para editor Yehuda menghubungkannya karena kesalahan tatacara penyembahan. Mereka memerlukan tradisi Saul dan Samuel sebagai latar belakang untuk kerajaan Daud.
97:9.7 (1072.5) Daud dengan pasukan kecilnya membuat markasnya di kota non-Ibrani yaitu Hebron. Segera rekan-rekan seperjuangannya menyatakan ia raja atas kerajaan baru Yehuda. Yehuda sebagian besar terdiri dari unsur-unsur non-Ibrani—orang Keni, Kaleb, Yebus, dan orang-orang Kanaan yang lain. Mereka adalah para pengembara—penggembala—sehingga begitu mengikuti ide Ibrani tentang kepemilikan tanah. Mereka memegang kepercayaan marga-marga suku gurun.
97:9.8 (1072.6) Perbedaan antara sejarah suci dan duniawi dicontohkan dengan baik oleh dua cerita yang berbeda tentang membuat Daud menjadi raja seperti yang ditemukan dalam Perjanjian Lama. Sebuah bagian dari kisah sekuler tentang bagaimana pengikut langsungnya (pasukannya) menobatkan dia menjadi raja secara tidak sengaja tertinggal dalam catatan oleh para imam yang kemudian membuat catatan panjang lebar dan menjemukan tentang sejarah suci dimana di dalamnya digambarkan bagaimana nabi Samuel, oleh arahan ilahi, memilih Daud dari antara saudara-saudaranya dan kemudian secara resmi dan dengan upacara yang rumit dan khidmat mengurapi dia sebagai raja atas orang Ibrani dan kemudian menyatakan dia sebagai penerus Saul.
97:9.9 (1072.7) Berkali-kali para imam, setelah mempersiapkan kisah fiktif mereka tentang perkara-perkara ajaib Tuhan dengan Israel, gagal sepenuhnya menghapus pernyataan polos dan fakta apa adanya yang sudah berada dalam catatan itu.
97:9.10 (1072.8) Daud secara politis berusaha untuk membangun dirinya dengan pertama-tama menikahi putri Saul, lalu janda Nabal orang Edom kaya itu, dan kemudian putri Talmai, raja Gesur. Ia mengambil enam istri dari para wanita Yebus, belum lagi Batsyeba, istri orang Het itu.
97:9.11 (1073.1) Maka dengan metode tersebut dan dari orang-orang seperti itulah Daud membangun fiksi tentang kerajaan ilahi Yehuda sebagai penerus warisan dan tradisi dari kerajaan utara bani Efraim Israel yang sedang lenyap itu. Suku Yehuda kosmopolitannya Daud itu lebih kafir daripada orang Yahudi; namun demikian para tua-tua Efraim yang tertindas itu turun dan “mengurapi dia raja Israel.” Setelah suatu ancaman militer, Daud kemudian membuat perjanjian dengan orang Yebus dan mendirikan ibukota kerajaan bersatunya di Yebus (Yerusalem), yang merupakan kota yang bertembok kuat di tengah antara Yehuda dan Israel. Orang Filistin bangkit dan segera menyerang Daud. Setelah pertempuran sengit mereka dikalahkan, dan sekali lagi Yahweh diresmikan sebagai “Tuhan Allah semesta alam.”
97:9.12 (1073.2) Tetapi terpaksalah Yahweh harus berbagi beberapa dari kemuliaan ini dengan para ilah Kanaan, karena sebagian besar tentara Daud adalah non-Ibrani. Maka dengan begitu muncul dalam catatanmu (terlewati oleh para editor Yehuda) pernyataan tanda ini: “TUHAN telah menerobos musuhku di depanku seperti air menerobos. Sebab itu orang menamakan tempat itu Baal-Perasim.” Mereka melakukan ini karena delapan puluh persen dari tentara Daud adalah pengikut Baal.
97:9.13 (1073.3) Daud menjelaskan kekalahan Saul di Gilboa itu dengan menunjukkan bahwa Saul telah menyerang sebuah kota Kanaan, Gibeon, yang penduduknya memiliki perjanjian damai dengan orang Efraim. Karena itu, Yahweh meninggalkan dia. Bahkan dalam masa-masa Saul, Daud telah membela kota Kanaan Keilah melawan orang Filistin, dan kemudian ia menempatkan ibukotanya di sebuah kota Kanaan. Sesuai dengankebijakan kompromi dengan orang Kanaan, Daud mengirimkan tujuh keturunan Saul kepada orang Gibeon untuk digantung.
97:9.14 (1073.4) Setelah kekalahan orang Filistin, Daud memperoleh kepemilikan atas “tabut Yahweh,” membawanya ke Yerusalem, dan membuat penyembahan Yahweh resmi untuk kerajaannya. Ia selanjutnya menetapkan upeti berat ke atas suku-suku tetangga—orang Edom, Moab, Amon, dan Syria.
97:9.15 (1073.5) Mesin politik korup Daud mulai mendapatkan kepemilikan pribadi tanah di utara yang melanggar adat istiadat Ibrani dan segera menguasai bea cukai kafilah yang sebelumnya dikumpulkan oleh orang Filistin. Kemudian datanglah serangkaian kekejaman yang mencapai klimaks dengan pembunuhan Uria. Semua banding peradilan diputuskan di Yerusalem, tidak bisa lagi para “tua-tua” memutuskan peradilan. Tidak heran maka pecah pemberontakan. Hari ini, Absalom bisa disebut seorang pemimpin rakyat populer; ibunya adalah seorang Kanaan. Ada setengah lusin pesaing untuk takhta selain putra Batsyeba—Sulaiman atau Salomo.
97:9.16 (1073.6) Setelah kematian Daud, Sulaiman membersihkan mesin politik dari semua pengaruh utara tapi terus melanjutkan semua tirani dan perpajakan dari rezim ayahnya. Sulaiman negara oleh istananya yang mewah dan oleh program pembangunannya yang rumit: Ada rumah Lebanon, istana putri Firaun, bait suci Yahweh, istana raja, dan perbaikan tembok di banyak kota. Salomo menciptakan angkatan laut Ibrani yang besar, yang dioperasikan oleh para pelaut Syria dan berdagang dengan seluruh dunia. Haremnya berjumlah hampir seribu orang.
97:9.17 (1073.7) Pada saat ini bait suci Yahweh di Silo (Shiloh) diturunkan martabatnya, dan semua peribadahan bangsa dipusatkan di Yebus di kapel kerajaan yang indah. Kerajaan utara kembali lebih menyembah Elohim. Mereka menikmati dukungan dari Firaun, yang kemudian memperbudak Yehuda, menempatkan kerajaan selatan di bawah upeti.
97:9.18 (1073.8) Ada pasang dan surut—perang-perang antara Israel dan Yehuda. Setelah empat tahun perang saudara dan tiga dinasti, Israel jatuh di bawah kekuasaan despot-despot kota yang mulai memperdagangkan tanah. Bahkan Raja Omri berusaha untuk membeli lahannya Semer. Namun akhir semua itu mendekat dengan cepat saat Salmaneser III memutuskan untuk mengendalikan pantai Mediterania. Raja Ahab dari Efraim mengumpulkan sepuluh kelompok lain dan melawan di Karkar; pertempuran itu imbang. Asyur dihentikan tetapi para sekutu tinggal sedikit. Pertarungan besar ini bahkan tidak disebutkan dalam Perjanjian Lama.
97:9.19 (1074.1) Masalah baru dimulai ketika Raja Ahab mencoba untuk membeli tanah dari Nabot. Istri Fenisianya menuliskan nama Ahab di kertas-kertas yang memerintahkan agar tanah Nabot disita atas tuduhan bahwa ia telah menghujat nama-nama “Elohim dan raja.” Dia dan putra-putranya langsung dieksekusi. Elia yang kuat itu muncul di tempat kejadian mencela Ahab karena pembunuhan keluarga Nabot. Dengan demikian Elia, salah satu yang terbesar dari para nabi, memulai ajarannya sebagai pembela adat istiadat tanah lama yang melawan sikap kaum Baal yang menjual tanah, melawan upaya kota untuk mendominasi desa. Tetapi reformasi itu tidak berhasil sampai tuan tanah pedesaan Yehu bergabung dengan kepala suku gipsi (berpindah-pindah) Yehonadab untuk membunuh para nabi (agen real estat) Baal itu di Samaria.
97:9.20 (1074.2) Kehidupan baru muncul ketika Yehoas (Yoas) dan putranya Yerobeam melepaskan Israel dari musuh-musuhnya. Namun pada saat itu di Samaria berkuasalah suatu kebangsawanan gangster yang tindakan-tindakan merusaknya menyaingi dinasti Daud dahulu itu. Negara dan agama bergandengan tangan. Upaya untuk menekan kebebasan berbicara menyebabkan Elia, Amos, dan Hosea untuk memulai tulisan rahasia mereka, dan ini adalah permulaan yang sebenarnya untuk Kitab-kitab SuciYahudi dan Kristen.
97:9.21 (1074.3) Tetapi kerajaan utara tidak punah dari sejarah sampai raja Israel bersekongkol dengan raja Mesir dan menolak untuk membayar upeti lebih lanjut kepada Asyur. Kemudian mulailah pengepungan tiga tahun diikuti oleh pencerai-beraian total kerajaan utara. Efraim (Israel) dengan demikian lenyap. Yehuda—orang Yahudi,”sisa-sisa Israel”—telah memulai pemusatan tanah di tangan segelintir orang, seperti yang Yesaya katakan, “yang menyerobot rumah demi rumah dan mencekau ladang demi ladang.” Saat itu ada di Yerusalem sebuah kuil Baal bersama di samping kuil Yahweh. Pemerintahan teror ini diakhiri oleh suatu pemberontakan monoteistik yang dipimpin oleh raja bocah Yoas, yang giat mendukung Yahweh selama tiga puluh lima tahun.
97:9.22 (1074.4) Raja berikutnya, Amazia, mengalami kesulitan dengan pemberontakan orang Edom pembayar pajak dan tetangga-tetangga mereka. Setelah sebuah kemenangan gemilang ia beralih untuk menyerang tetangga utaranya dan dengan sama gemilangnya ia dikalahkan. Kemudian rakyat pedesaan memberontak; mereka membunuh raja dan menempatkan anaknya yang enam belas tahun di atas takhta. Ini adalah Azarya, yang disebut Uzia oleh Yesaya. Setelah Uzia, keadaan buruk menjadi makin buruk lagi, dan Yehuda masih ada selama seratus tahun dengan membayar upeti kepada raja-raja Asyur. Yesaya (Yesaya yang pertama) memberitahu mereka bahwa Yerusalem sebagai kota Yahweh, tidak akan pernah jatuh. Tetapi Yeremia tidak ragu-ragu untuk mengumumkan kejatuhannya.
97:9.23 (1074.5) Kehancuran nyata Yehuda disebabkan oleh lingkaran politisi yang korup dan kaya yang beroperasi di bawah kekuasaan seorang raja bocah, Manasye. Perubahan ekonomi menyukai kembalinya penyembahan Baal, yang urusan-urusan tanah milik pribadinya menentang ideologi Yahweh. Jatuhnya Asyur dan naiknya Mesir membawa pembebasan bagi Yehuda untuk sementara waktu, dan rakyat pedesaan mengambil alih. Di bawah Yosia mereka menghancurkan lingkaran politisi korup Yerusalem.
97:9.24 (1074.6) Tapi era ini sampai pada akhir yang tragis ketika Yosia berani keluar untuk mencegat pasukan perkasa Nekho yang bergerak sepanjang pantai dari Mesir untuk membantu Asyur melawan Babilon. Ia disapu habis, dan Yehuda masuk ke bawah kekuasaan Mesir. Partai politik Baal kembali berkuasa di Yerusalem, dan dengan demikian mulailah perbudakan Mesir yang sebenarnya. Kemudian terjadi suatu periode para politisi Baal mengendalikan pengadilan maupun keimaman. Pemujaan Baal adalah sistem ekonomi dan sosial yang berhubungan dengan hak milik serta yang berkaitan dengan kesuburan tanah.
97:9.25 (1075.1) Dengan penggulingan Nekho oleh Nebukadnezar, Yehuda jatuh di bawah kekuasaan Babilon (Babel) dan diberikan sepuluh tahun kelonggaran, tetapi segera memberontak. Ketika Nebukadnezar datang melawan mereka, orang Yehuda memulai reformasi sosial, seperti melepaskan budak-budak, demi untuk mempengaruhi Yahweh. Ketika tentara Babel mundur sementara, orang Ibrani bersukacita bahwa keajaiban reformasi telah menyelamatkan mereka. Selama periode inilah Yeremia mengatakan kepada mereka tentang malapetaka yang makin dekat, dan tidak lama kemudian Nebukadnezar kembali.
97:9.26 (1075.2) Maka akhir Yehuda datang dengan tiba-tiba. Kota itu dihancurkan, dan orang-orangnya dibawa pergi ke Babel. Pertarungan antara Yahweh dan Baal berakhir dengan penawanan. Penawanan itu melecut sisa Israel masuk ke dalam monoteisme.
97:9.27 (1075.3) Di Babilon orang Yahudi tiba pada kesimpulan bahwa mereka tidak bisa eksis sebagai sebuah kelompok kecil di Palestina, memiliki kebiasaan sosial dan ekonomi yang khas mereka sendiri, dan bahwa, agar ideologi mereka menang, mereka harus membawa orang kafir agar percaya. Dengan demikian berasal konsep baru mereka tentang takdir— gagasan bahwa orang-orang Yahudi harus menjadi hamba pilihan Yahweh. Agama Yahudi di Perjanjian Lama itu benar-benar dikembangkan di Babilon selama penawanan.
97:9.28 (1075.4) Doktrin tentang kehidupan abadi juga terbentuk di Babilon. Orang-orang Yahudi telah berpikir bahwa gagasan tentang kehidupan akhirat mengurangi penekanan kabar baik mereka tentang keadilan sosial. Maka untuk pertama kalinya teologi menggantikan sosiologi dan ekonomi. Agama mengambil bentuk sebagai sebuah sistem pemikiran dan perbuatan manusia dan semakin lama semakin dipisahkan dari politik, sosiologi, dan ekonomi.
97:9.29 (1075.5) Demikianlah kebenaran tentang bangsa Yahudi mengungkapkan bahwa banyak hal yang telah dianggap sebagai sejarah suci itu ternyata hanyalah sedikit lebih dari tawarikh sejarah duniawi biasa. Yudaisme adalah tanah dari mana Kekristenan tumbuh, namun orang-orang Yahudi bukanlah bangsa yang ajaib.
97:10.1 (1075.6) Pemimpin mereka telah mengajari bangsa Israel bahwa mereka adalah umat pilihan, bukan untuk kegemaran khusus dan monopoli perkenanan ilahi, tetapi untuk pelayanan khusus membawa kebenaran tentang satu Tuhan semesta alam kepada setiap bangsa. Dan mereka telah menjanjikan orang-orang Yahudi bahwa, jika mereka memenuhi tujuan ini, mereka akan menjadi pemimpin rohani semua bangsa, dan bahwa Mesias yang akan datang itu akan memerintah atas mereka dan seluruh dunia sebagai Raja Damai.
97:10.2 (1075.7) Setelah orang-orang Yahudi dibebaskan oleh bangsa Persia, mereka kembali ke Palestina namun jatuh kembali ke dalam perbudakan aturan yang dikuasai para imam mereka sendiri mengenai hukum, pengorbanan, dan tatacara. Dan seperti marga-marga Ibrani menolak cerita indah tentang Tuhan yang disampaikan dalam orasi perpisahan Musa mengenai ritual pengorbanan dan penebusan dosa, begitu pula sisa-sisa bangsa Ibrani ini menolak konsep agung Yesaya kedua untuk pemerintahan, peraturan, dan tatacara keimaman mereka yang sedang berkembang.
97:10.3 (1075.8) Egotisme nasional, keyakinan keliru mengenai Mesias yang dijanjikan tapi salah dipahami, serta meningkatnya perbudakan dan tirani keimaman itu selamanya membungkam suara-suara dari para pemimpin rohani (kecuali Daniel, Yehezkiel, Hagai, dan Maleakhi); dan dari hari itu sampai waktu Yohanes Pembaptis seluruh Israel semakin mengalami kemunduran rohani. Namun demikian orang-orang Yahudi tidak pernah kehilangan konsep tentang Bapa Semesta; bahkan sampai abad kedua puluh Masehi mereka terus mengikuti konsepsi Ketuhanan ini.
97:10.4 (1076.1) Dari Musa kepada Yohanes Pembaptis ada memanjang garis tak terputus guru-guru yang setia yang meneruskan obor cahaya monoteistik dari satu generasi ke generasi berikutnya sementara mereka tak henti-hentinya menegur penguasa yang tidak bermoral, mengecam imam-imam yang komersil, dan selalu mendesak orang-orang untuk tetap menyembah Yahweh mahatinggi, TUHAN Allah Israel.
97:10.5 (1076.2) Sebagai sebuah bangsa, bangsa Yahudi akhirnya kehilangan identitas politik mereka, tetapi agama Ibrani yang berkeyakinan tulus pada satu Tuhan yang universal itu terus hidup dalam hati orang-orang buangan yang tersebar itu. Dan agama ini bertahan karena telah secara efektif berfungsi melestarikan nilai-nilai tertinggi dari para pengikutnya. Agama Yahudi memang melestarikan ideal-ideal sebuah bangsa, tetapi gagal untuk memupuk kemajuan dan mendorong penemuan kreatif filosofis dalam wilayah kebenaran. Agama Yahudi memiliki banyak kekurangan—agama itu kurang dalam filsafat dan hampir tanpa kualitas estetika—tetapi agama itu melestarikan nilai-nilai moral; itulah sebabnya agama itu masih bertahan. Yahweh yang tertinggi, dibandingkan dengan konsep-konsep Ketuhanan lain, adalah sangat jelas, gamblang, pribadi, dan moral.
97:10.6 (1076.3) Orang Yahudi mencintai keadilan, kebijaksanaan, kebenaran, dan perbuatan benar seperti halnya beberapa bangsa lain, tetapi dibandingkan semua bangsa mereka menyumbang paling sedikit dalam hal pemahaman intelektual dan pengertian rohani terhadap sifat-sifat ilahi ini. Meskipun teologi Ibrani menolak untuk berkembang, namun teologi itu memainkan peran penting dalam perkembangan dua agama dunia lainnya, Kristen dan Islam.
97:10.7 (1076.4) Agama Yahudi bertahan juga karena lembaga-lembaganya. Sulit bagi agama untuk bertahan sebagai praktek pribadi dari perorangan yang sendiri-sendiri. Hal ini selalu menjadi kesalahan para pemimpin agama: Melihat kejahatan dari agama yang dilembagakan, mereka berusaha menghancurkan teknik berfungsinya kelompok. Daripada menghancurkan semua tatacara, mereka akan lebih berhasil dengan mereformasinya. Dalam hal ini Yehezkiel lebih bijaksana dari orang-orang semasanya; meskipun ia bergabung dengan mereka dalam menuntut pertanggung-jawaban moral pribadi, ia juga mengatur untuk menetapkan pelaksanaan setia suatu tatacara yang lebih unggul dan dimurnikan.
97:10.8 (1076.5) Maka dengan demikian rangkaian guru-guru Israel itu mencapai prestasi terbesar dalam evolusi agama yang pernah dihasilkan di Urantia: transformasi bertahap namun terus menerus dari konsep barbar roh primitif Yahweh, roh allah cemburuan dan kejam dari gunung berapi Sinai yang menyala-nyala, menuju kepada konsep mulia dan ilahi berikutnya tentang Yahweh mahatinggi, pencipta segala sesuatu dan Bapa yang pengasih dan penyayang atas semua umat manusia. Dan konsep Ibrani tentang Tuhan ini adalah gambaran manusia tertinggi tentang Bapa Semesta sampai saat itu ketika hal itu lebih diperluas lagi dan dengan begitu indah diperkuat oleh ajaran pribadi dan contoh kehidupan dari Putra-Nya, Mikhael dari Nebadon.
97:10.9 (1076.6) [Disampaikan oleh sesosok Melkisedek dari Nebadon.]
Buku Urantia
Makalah 98
98:0.1 (1077.1) AJARAN-AJARAN Melkisedek memasuki Eropa melalui banyak jalur, tetapi terutama melalui Mesir dan tercakup dalam filsafat Barat setelah sepenuhnya di-Helenisasi dan kemudian di-Kristenisasi. Ideal-ideal dunia Barat dasarnya adalah ajaran Sokrates, dan filsafat keagamaan dunia Barat kemudian menjadi dari Yesus yang diubah dan dikompromikan melalui kontak dengan perkembangan filsafat dan agama Barat, semua itu mencapai puncaknya dalam gereja Kristen.
98:0.2 (1077.2) Lama sekali di Eropa para misionaris Salem melaksanakan kegiatan-kegiatan mereka, menjadi perlahan-lahan diserap ke dalam banyak kelompok pemujaan dan ritual yang secara berkala muncul. Di antara mereka yang mempertahankan ajaran-ajaran Salem dalam bentuk yang paling murni yang perlu disebutkan adalah orang Sinis (Cynic). Para pengkhotbah iman dan percaya pada Tuhan ini masih berfungsi di Eropa Romawi dalam abad pertama Masehi, kemudian digabungkan ke dalam agama Kristen yang baru membentuk.
98:0.3 (1077.3) Banyak dari doktrin Salem disebarkan di Eropa oleh tentara bayaran Yahudi yang bertarung dalam begitu banyak perjuangan militer Barat. Dalam masa-masa dahulu orang Yahudi amat terkenal karena keberanian militer demikian pula karena kekhasan teologisnya.
98:0.4 (1077.4) Doktrin-doktrin dasar filsafat Yunani, teologi Yahudi, dan etika Kristen secara fundamental adalah dampak pengaruh jangka panjang dari ajaran-ajaran Melkisedek yang lebih awal.
98:1.1 (1077.5) Para misionaris Salem mungkin telah mendirikan suatu struktur keagamaan yang besar di antara orang Yunani seandainya bukan karena penafsiran kaku mereka tentang sumpah pentahbisan mereka, suatu ikrar yang diwajibkan oleh Machiventa yang melarang pengorganisasian jemaat-jemaat yang eksklusif untuk ibadah, dan yang menuntut janji tiap guru itu agar tidak pernah berfungsi sebagai pendeta atau imam, tidak pernah menerima upah untuk pelayanan keagamaan, kecuali makanan, pakaian, dan tempat bernaung. Ketika guru-guru Melkisedek itu menembus ke Yunani pra-Hellenis, mereka menemukan suatu bangsa yang masih memelihara tradisi-tradisi dari Adamson dan dari masa-masa bangsa Andit, tetapi ajaran-ajaran ini telah sangat tercemar dengan pendapat dan kepercayaan kelompok budak-budak rendahan yang telah dibawa ke daratan Yunani dalam jumlah yang makin bertambah. Pencampuran ini menghasilkan suatu kemunduran ke animisme kasar dengan upacara-upacara berdarah, kelas-kelas bawah itu bahkan membuat upacara dari eksekusi para penjahat yang dihukum.
98:1.2 (1077.6) Pengaruh mula-mula para guru Salem itu hampir dimusnahkan oleh apa yang disebut invasi orang Arya dari Eropa selatan dan dari Timur. Para penyerbu Yunani ini membawa serta konsep-konsep Tuhan menyerupai manusia yang sama dengan konsep yang telah dibawa saudara-saudara Arya mereka ke India. Importasi ini memulai evolusi keluarga dewa-dewi Yunani. Agama baru ini sebagian didasarkan atas pemujaan orang-orang barbar Yunani yang datang itu, tetapi itu juga berbagi dengan mitos-mitos dari penduduk Yunani yang lebih lama.
98:1.3 (1078.1) Orang Yunani Helenis menjumpai bahwa dunia Laut Tengah sebagian besar didominasi oleh pemujaan ibu, dan mereka memaksakan pada orang-orang ini dewa laki-laki mereka, Dyaus Zeus, yang telah menjadi, seperti Yahweh di antara orang-orang Semit yang henoteistik (percaya satu Tuhan tanpa menyangkal keberadaan yang lain), sebagai kepala seluruh kahyangan dewa-dewi bawahan Yunani. Dan orang-orang Yunani pada akhirnya akan mencapai monoteisme sejati dalam konsep Zens kecuali karena mereka masih mempertahankan tentang kekuasaan Nasib. Tuhan yang bernilai final haruslah, Dia sendiri, menjadi penentu nasib dan pencipta takdir.
98:1.4 (1078.2) Sebagai suatu akibat dari faktor-faktor ini dalam evolusi keagamaan, segera berkembanglah kepercayaan populer akan dewa-dewa yang riang-gembira di Gunung Olympus, dewa-dewi yang lebih manusiawi ketimbang ilahi, dan dewa-dewi yang tidak terlalu dianggap serius oleh orang-orang Yunani yang cerdas. Mereka tidak cinta sekali ataupun takut sekali pada tuhan-tuhan yang mereka ciptakan sendiri itu. Mereka memiliki suatu perasaan patriotis dan rasial bagi Zeus dan keluarga setengah manusia dan setengah dewanya itu, tetapi mereka hampir tidak memuja atau menyembah mereka.
98:1.5 (1078.3) Orang-orang Yunani menjadi demikian diresapi dengan doktrin-doktrin anti-keimaman dari guru-guru Salem awal sehingga tidak ada keimaman yang penting yang pernah muncul di Yunani. Bahkan pembuatan patung-patung dewa lebih menjadi suatu karya seni daripada suatu urusan ibadah.
98:1.6 (1078.4) Dewa-dewi Olympia menjadi contoh antropomorfisme khasnya manusia. Tetapi mitologi Yunani lebih bersifat estetis daripada etis. Agama Yunani membantu karena agama itu menggambarkan suatu alam semesta yang diperintah oleh kelompok dewata. Tetapi moral, etika, dan filsafat Yunani segera maju jauh melampaui konsep tentang tuhan, dan ketidak-seimbangan antara pertumbuhan intelektual dan spiritual ini berbahaya di Yunani seperti juga hal itu telah terbukti di India.
98:2.1 (1078.5) Suatu agama yang dianggap enteng dan dangkal tidak akan dapat bertahan, khususnya jika agama itu tidak mempunyai keimaman untuk memelihara bentuk-bentuknya dan untuk memenuhi hati umatnya dengan rasa takut dan kagum. Agama Olympia itu tidak menjanjikan keselamatan, tidak pula agama itu memuaskan kehausan rohani penganutnya, sebab itu agama itu ditakdirkan untuk musnah. Dalam satu milenium dari permulaannya agama itu telah hampir lenyap, dan orang Yunani tanpa suatu agama nasional, dewa-dewi Olympus telah kehilangan pengaruh mereka pada orang-orang yang lebih cerdas.
98:2.2 (1078.6) Inilah situasinya ketika, selama abad keenam sebelum Masehi, dunia Timur dan Timur-Tengah mengalami kebangkitan kesadaran rohani dan suatu kebangkitan baru pada pengenalan monoteisme. Tetapi dunia Barat tidak mengambil bagian dalam perkembangan baru ini; baik Eropa ataupun Afrika utara tidak secara luas ikut serta dalam kebangkitan keagamaan ini. Namun demikian, orang Yunani memang terlibat dalam suatu kemajuan intelektual yang hebat. Mereka telah mulai menguasai rasa takut dan tidak lagi mencari agama sebagai suatu obat penawarnya, tetapi mereka tidak menyadari bahwa agama yang benar itu adalah obat untuk kelaparan jiwa, ketidak-tenangan rohani, dan keputus-asaan moral. Mereka mencari pelipur jiwa dalam pemikiran mendalam—filsafat dan metafisika. Mereka berpaling dari perenungan tentang pelestarian diri—keselamatan—kepada kesadaran diri dan pemahaman diri sendiri.
98:2.3 (1078.7) Melalui pemikiran keras orang Yunani berusaha untuk mencapai kesadaran kepastian itu yang akan bertindak sebagai pengganti untuk kepercayaan akan keselamatan, tetapi mereka sama sekali gagal. Hanya mereka yang lebih cerdas di kalangan kelas-kelas atas orang-orang Yunani yang dapat memahami ajaran baru ini; rakyat jelata dari keturunan para budak dari generasi sebelumnya tidak punya kemampuan untuk menerima pengganti baru untuk agama ini.
98:2.4 (1079.1) Para filsuf menghina semua bentuk penyembahan, sekalipun bahwa mereka hampir semuanya memegang dengan longgar latar belakang kepercayaan pada doktrin Salem tentang “Kecerdasan alam semesta,” “gagasan tentang Tuhan,” dan “Sumber Besar.” Sejauh mana para filsuf Yunani memberikan pengakuan pada yang ilahi dan di atas apa yang terbatas, mereka terang-terangan monoteistik; mereka hampir tidak memberi pengakuan pada seluruh galaksi kahyangan dewa-dewi Olympia.
98:2.5 (1079.2) Para penyair Yunani di abad kelima dan keenam, terutama Pindar, mengupayakan reformasi agama Yunani. Mereka mengangkat ideal-idealnya, tetapi mereka lebih bersifat artis ketimbang agamawan. Mereka gagal untuk mengembangkan suatu teknik untuk memupuk dan memelihara nilai-nilai tertinggi.
98:2.6 (1079.3) Xenofanes mengajarkan satu Tuhan, tetapi konsep ketuhanannya terlalu panteistik untuk menjadi sosok Bapa yang berpribadi pada manusia. Anaxagoras adalah seorang yang berpikiran mekanis kecuali bahwa ia mengakui Sebab Pertama, suatu Pikiran Awal. Sokrates dan penerusnya, Plato dan Aristoteles, mengajarkan bahwa kebajikan adalah pengetahuan; kebaikan adalah kesehatan jiwa; bahwa lebih baik menderita ketidak-adilan daripada bersalah karenanya, bahwa adalah salah untuk membalas kejahatan dengan kejahatan, dan bahwa para dewa itu bijak dan baik. Kebajikan atau keutamaan moral utama mereka adalah: hikmat, semangat, penguasaan diri, dan keadilan.
98:2.7 (1079.4) Evolusi filsafat keagamaan di antara orang-orang Yunani dan Ibrani memberikan suatu ilustrasi yang bertentangan terhadap fungsi gereja sebagai suatu lembaga dalam membentuk kemajuan budaya. Di Palestina, pemikiran manusia itu demikian dikendalikan oleh imam dan diatur oleh kitab suci sehingga filsafat dan estetika seluruhnya tenggelam dalam agama dan moralitas. Di Yunani, hampir tidak adanya imam dan “kitab suci” membuat pikiran manusia bebas dan tak terbelenggu, berakibat pada perkembangan menakjubkan dalam kedalaman pemikiran. Tetapi agama sebagai suatu pengalaman pribadi gagal mengikuti penyelidikan-penyelidikan intelektual ke dalam sifat-dasar dan realitas kosmos.
98:2.8 (1079.5) Di Yunani, percaya ditundukkan pada berpikir; di Palestina, berpikir ditundukkan pada percaya. Banyak dari kekuatan Kekristenan itu karena meminjam banyak dari moralitas Ibrani maupun dari pemikiran Yunani.
98:2.9 (1079.6) Di Palestina, dogma keagamaan menjadi demikian terkristal sehingga membahayakan pertumbuhan lebih lanjut; di Yunani, pemikiran manusia menjadi begitu abstrak sehingga konsep tentang Tuhan terurai sendiri menjadi uap berkabut dari spekulasi panteistik yang tidak banyak beda dari Ketanpa-batasan yang tidak-berpribadi dari para filsuf Brahmana.
98:2.10 (1079.7) Tetapi orang-orang biasa dari masa-masa itu tidak dapat menangkap, ataupun banyak tertarik pada, filsafat Yunani tentang kesadaran diri dan Tuhan yang abstrak itu; mereka lebih merindukan janji-janji keselamatan, digabungkan dengan Tuhan yang berpribadi yang dapat mendengar doa-doa mereka. Mereka mengasingkan para filsuf, menganiaya sisa-sisa aliran Salem, kedua doktrin itu yang telah banyak berbaur, dan bersiap untuk terjerumus gila-gilaan masuk ke dalam kebodohan aliran-pemujaan misteri yang saat itu menyebar luas di daratan-daratan Laut Tengah. Misteri Eleusinia tumbuh di dalam kahyangan Olympia, suatu versi Yunani untuk penyembahan kesuburan; penyembahan alam Dionisus bertumbuh subur; yang terbaik dari antara kultus-kultus itu adalah persaudaraan Orphic, yang khotbah-khotbah moral dan janji-janji keselamatan mereka menarik bagi banyak orang.
98:2.11 (1080.1) Seluruh Yunani menjadi terlibat dalam metode-metode baru untuk mencapai keselamatan ini, upacara-upacara yang emosional dan berapi-api ini. Tidak ada bangsa yang pernah mencapai puncak-puncak filsafat artistik dalam waktu demikian pendek, tidak ada yang pernah menciptakan sistem etika begitu maju yang praktis tanpa Tuhan dan seluruhnya tanpa harapan untuk keselamatan manusia; namun tidak ada bangsa yang pernah terjerumus demikian cepat, dalam, dan ganas masuk ke jurang kemandegan intelektual, kerusakan moral, dan kemiskinan rohani seperti orang-orang Yunani yang sama ini ketika mereka menjerumuskan diri mereka ke dalam pusaran edan kultus-kultus pemujaan misteri.
98:2.12 (1080.2) Agama telah lama bertahan tanpa dukungan filosofis, tetapi sedikit filosofi, seperti demikian, telah bertahan lama tanpa identifikasi tertentu dengan agama. Filsafat pada agama itu adalah seperti konsepsi pada aksi. Tetapi keadaan manusia yang ideal adalah dimana filsafat, agama, dan ilmu pengetahuan itu dipadukan menjadi satu kesatuan penuh arti oleh aksi gabungan bersama dari kebijaksanaan, kepercayaan, dan pengalaman.
98:3.1 (1080.3) Setelah tumbuh dari bentuk-bentuk lebih awal penyembahan keagamaan kepada keluarga dewata, menjadi pemujaan kesukuan untuk Mars, dewa perang, maka wajarlah bahwa agama orang Latin (Romawi Kuno) yang belakangan itu adalah lebih merupakan ketaatan politis ketimbang sistem intelektual orang-orang Yunani dan Brahmana atau agama yang lebih rohani dari beberapa bangsa yang lain.
98:3.2 (1080.4) Dalam kebangkitan monoteistik besar dari injilnya Melkisedek selama abad keenam sebelum Masehi, terlalu sedikit misionaris Salem yang menembus Italia, dan mereka yang melakukannya tidak mampu mengatasi pengaruh keimaman Etruscan yang cepat berkembang dengan kahyangan baru dewata dan kuil-kuilnya, semua yang menjadi diorganisir ke dalam agama negara Romawi. Agamanya suku-suku Latin ini tidak remeh dan dapat disuap seperti agama orang-orang Yunani, tidak pula agama itu kaku dan menindas seperti agamanya orang Ibrani; agama Latin tersebut sebagian besarnya terdiri dari praktek-praktek upacara dari hanya bentuk-bentuk, sumpah-sumpah, dan pantangan-pantangan semata-mata.
98:3.3 (1080.5) Agama Romawi sangat dipengaruhi oleh pengimporan atau pemasukan budaya secara luas dari Yunani. Pada akhirnya banyak dari dewa-dewa Olympia itu dicangkokkan dan digabungkan ke dalam kahyangan Latin. Orang Yunani telah lama menyembah perapian keluarga—Hestia adalah dewi perawan untuk perapian; Vesta adalah dewi Romawi untuk rumah. Zeus menjadi Jupiter; Aphrodite menjadi Venus; dan demikian seterusnya melalui banyak dewata Olympia.
98:3.4 (1080.6) Upacara penerimaan keagamaan kaum muda Romawi adalah kesempatan untuk pengabdian khidmat mereka pada tugas negara. Sumpah dan penerimaan menjadi warga negara pada kenyataannya adalah upacara keagamaan. Orang-orang Latin memelihara kuil-kuil, altar-altar, dan tempat-tempat suci, dan dalam krisis akan minta petunjuk peramal atau oracle. Mereka menyimpan tulang-tulang pahlawan dan belakangan termasuk tulang santo-santa Kristen.
98:3.5 (1080.7) Bentuk patriotisme keagamaan-semu yang formal dan tidak emosional ini ditakdirkan untuk runtuh, seperti juga ibadah orang Yunani yang sangat intelektual dan artistik telah jatuh menghadapi ibadah aliran misteri yang berkobar-kobar dan sangat emosional itu. Yang terbesar dari antara aliran pemujaan yang merusak ini adalah agama misteri dari kultus Bunda Tuhan, yang memiliki markas besarnya, pada masa itu, tepat di lokasi gereja Santo Petrus sekarang di Roma.
98:3.6 (1080.8) Negara Romawi yang sedang bangkit itu menaklukkan secara politis, tetapi pada gilirannya ditaklukkan oleh aliran-aliran pemujaan, ritual-ritual, misteri-misteri, dan konsep-konsep ketuhanan dari Mesir, Yunani, dan Timur Tengah. Aliran-aliran pemujaan yang diimpor ini terus berkembang subur di seluruh negara Romawi sampai pada masa Augustus, yang murni karena alasan-alasan politik dan sipil, membuat suatu upaya heroik dan agak berhasil untuk menghancurkan misteri-misteri dan menghidupkan lagi agama politis yang lebih tua.
98:3.7 (1081.1) Salah seorang dari pendeta atau imam agama negara memberitahu Augustus tentang upaya-upaya lebih awal para guru Salem untuk menyebarkan doktrin tentang satu Tuhan, satu Tuhan final yang bertahta atas semua makhluk adikodrati; dan gagasan ini demikian berpengaruh kuat pada kaisar sehingga dia membangun banyak kuil, mengisinya lengkap dengan patung-patung indah, menata ulang keimaman negara, meresmikan ulang agama negara, menunjuk dirinya sendiri sebagai pejabat imam tinggi atas semuanya, dan sebagai kaisar tidak ragu-ragu untuk mengumumkan dirinya sendiri sebagai tuhan yang tertinggi.
98:3.8 (1081.2) Agama baru penyembahan Augustus ini berkembang pesat dan dilaksanakan di seluruh kekaisaran selama masa hidupnya kecuali di Palestina, kediaman orang-orang Yahudi. Dan era dewa-dewa manusia ini berlanjut sampai aliran pemujaan Romawi yang resmi memiliki suatu daftar-nama lebih dari empat puluh tuhan-tuhan manusia yang mengangkat diri mereka, semua mengaku lahir secara ajaib dan memiliki sifat-sifat manusia super lainnya.
98:3.9 (1081.3) Pertahanan terakhir dari barisan pengikut Salem yang makin menyusut itu dibuat oleh suatu kelompok pengkhotbah yang sungguh-sungguh, orang Sinis (Cynic), yang menasihati orang-orang Romawi agar meninggalkan tatacara-tatacara keagamaan mereka yang liar dan tak ada guna itu dan kembali kepada suatu bentuk ibadah yang mencakup injilnya Melkisedek yang telah diubah dan dicemari melalui kontak dengan filsafat orang Yunani. Namun rakyat sebagian besar menolak orang Sinis itu; mereka lebih suka untuk terjerumus ke dalam ritual-ritual misteri, yang tidak hanya menawarkan harapan akan keselamatan pribadi tetapi juga memuaskan hasrat untuk pengalihan perhatian, kegembiraan, dan hiburan.
98:4.1 (1081.4) Mayoritas rakyat dalam dunia Yunani-Romawi, setelah kehilangan keluarga primitif dan agama negara mereka dan tidak mampu atau tidak mau memahami makna filsafat Yunani, memalingkan perhatian mereka pada pemujaan-pemujaan misteri yang spektakuler dan emosional dari Mesir dan Timur Tengah. Rakyat biasa merindukan janji-janji keselamatan—pelipur keagamaan untuk hari ini dan kepastian-kepastian harapan untuk keabadian setelah kematian.
98:4.2 (1081.5) Tiga kultus misteri yang menjadi paling populer adalah:
98:4.3 (1081.6) 1. Kultus Frigia, Cybele dan putranya Attis.
98:4.4 (1081.7) 2. Pemujaan Mesir mengenai Osiris dan ibunya Isis.
98:4.5 (1081.8) 3. Kultus Iran tentang penyembahan Mithras sebagai juruselamat dan penebus manusia yang berdosa.
98:4.6 (1081.9) Misteri-misteri Frigia dan Mesir mengajarkan bahwa putra ilahi (masing-masing Attis dan Osiris) telah mengalami kematian dan telah dibangkitkan oleh kuasa ilahi, dan lebih lanjut bahwa semua yang dimasukkan dengan benar ke dalam misteri itu, dan yang dengan hormat merayakan ulang tahun kematian dan kebangkitan dewa itu, akan dengan itu mengambil bagian dalam kodrat ilahi dan kehidupan kekal dewa itu.
98:4.7 (1081.10) Upacara-upacara Frigia kelihatan hebat tetapi merendahkan martabat; festival-festival berdarah mereka menunjukkan bagaimana merosot dan primitifnya misteri-misteri Timur-Tengah ini jadinya. Hari paling suci adalah Jum’at Hitam, “hari darah,” memperingati kematian Attis yang disebabkan oleh dia sendiri. setelah tiga hari perayaan tentang pengorbanan dan kematian Attis, festival dialihkan pada kegembiraan untuk menghormati kebangkitannya.
98:4.8 (1082.1) Ritual-ritual penyembahan Isis dan Osiris itu lebih diperhalus dan berkesan daripada ritualnya kultus Frigia. Ritual Mesir ini dibangun seputar legenda dewa Nil kuno, seorang dewa yang mati dan dibangkitkan, konsep itu berasal dari pengamatan tentang berhentinya perkembangan tumbuh-tumbuhan yang terjadi berulang setiap tahun, diikuti oleh pemulihan musim semi semua tumbuhan hidup. Gilanya perayaan pemujaan-pemujaan misteri ini, dan pesta pora liar upacara-upacara mereka, yang dianggap membawa pada “antusiasme” untuk kesadaran akan keilahian, adalah kadang-kadang paling menjijikkan.
98:5.1 (1082.2) Misteri-misteri Frigia dan Mesir itu akhirnya menyerah menghadapi yang terbesar dari semua pemujaan misteri, yakni penyembahan Mithras. Pemujaan Mithras membuat daya tariknya pada rentang luas tabiat manusia dan berangsur-angsur menggantikan kedua pendahulunya tersebut. Mithraisme menyebar ke seluruh Imperium Romawi melalui propaganda legiun-legiun Romawi yang direkrut di Timur Tengah, dimana agama ini menjadi mode yang digemari, karena mereka membawa kepercayaan ini kemanapun mereka pergi. Dan tatacara keagamaan baru ini adalah suatu perbaikan besar atas kultus-kultus misteri yang lebih awal.
98:5.2 (1082.3) Kultus Mithras muncul di Iran dan lama bertahan di tanah kelahirannya meskipun menghadapi perlawanan militan dari para pengikut Zoroaster. Tetapi ketika Mithraisme mencapai Roma, aliran itu telah amat diperbaiki oleh penyerapan banyak ajaran-ajaran Zoroaster. Adalah terutama melalui pemujaan Mithras inilah agama Zoroaster memberikan pengaruh terhadap agama Kristen yang belakangan muncul.
98:5.3 (1082.4) Kultus Mithras menggambarkan sesosok dewa militan yang berasal dari sebuah batu besar, yang melakukan perbuatan-perbuatan gagah berani, dan menyebabkan air memancar keluar dari batu yang ditembak dengan panahnya. Terjadi suatu banjir dari mana seorang manusia diselamatkan dalam sebuah kapal yang khusus dibuat, dan perjamuan-malam terakhir yang dirayakan Mithras dengan dewa matahari sebelum ia naik ke langit. Dewa matahari ini, atau Sol Invictus, adalah suatu kemerosotan dari konsep ketuhanan Ahura-Mazda dari aliran Zoroaster. Mithras dianggap sebagai pembela dewa matahari yang selamat dalam perjuangannya melawan dewa kegelapan. Dan sebagai penghargaan dia membunuh banteng suci mitos, Mithras dijadikan tidak mati atau baka, ditinggikan ke posisi perantara untuk umat manusia di antara dewa-dewa di tempat tinggi.
98:5.4 (1082.5) Pengikut-pengikut pemujaan ini beribadah di dalam gua-gua dan tempat-tempat rahasia lainnya, melantunkan lagu-lagu pujian, mengkomat-kamitkan guna-guna, makan daging hewan korban, dan minum darah. Tiga kali sehari mereka menyembah, dengan upacara mingguan khusus pada hari dewa matahari dan dengan perayaan yang paling rumit dari semuanya adalah pada festival tahunan Mithras, tanggal dua puluh lima Desember. Dipercayai bahwa dengan mengambil bagian (makan) dari sakramen itu menjamin hidup kekal, lewat langsung, setelah kematian, ke pangkuan Mithras, berada di sana menunggu dalam kebahagiaan sampai hari penghakiman. Pada hari penghakiman, kunci-kunci surga Mithras akan membuka gerbang-gerbang Firdaus untuk menerima para pengikut yang setia; kemudian semua yang tidak dibaptis dari yang hidup dan yang mati akan dimusnahkan pada waktu kembalinya Mithras ke bumi. Diajarkan bahwa, ketika seseorang meninggal, ia pergi ke hadapan Mithras untuk penghakiman, dan bahwa pada akhir dunia Mithras akan membangkitkan semua orang mati dari kubur-kubur mereka untuk menghadapi pengadilan terakhir. Orang jahat akan dimusnahkan oleh api, dan orang benar akan bertahta dengan Mithras selamanya.
98:5.5 (1082.6) Pertamanya, pemujaan itu hanya agama untuk laki-laki, dan ada tujuh golongan berbeda dalam mana orang-orang percaya dapat dimasukkan berturut-turut. Berikutnya, para istri dan anak-anak perempuan orang percaya diterima masuk dalam kuil-kuil Bunda Agung, yang berdampingan dengan kuil-kuil Mithras. Pemujaan kaum wanita adalah campuran dari ritual Mithras dan upacara-upacara pemujaan Frigia untuk Cybele, ibu Attis.
98:6.1 (1083.1) Sebelum kedatangan kultus misteri dan Kekristenan, agama pribadi sulit berkembang sebagai suatu lembaga mandiri di tanah-tanah beradab di Afrika Utara dan Eropa; agama itu adalah lebih merupakan suatu urusan keluarga, negara-kota, politis, dan kekaisaran. Orang-orang Yunani Hellenis tidak pernah mengembangkan suatu sistem ibadah yang terpusat; ritualnya itu lokal; mereka tidak punya kependetaan dan tidak punya “kitab suci.” Mirip seperti orang-orang Romawi, lembaga-lembaga keagamaan mereka kekurangan suatu perangkat layanan pendorong yang kuat untuk pelestarian nilai-nilai moral dan rohani yang lebih tinggi. Meskipun benar bahwa pelembagaan agama biasanya menurunkan kualitas rohaninya, namun juga suatu fakta bahwa tidak ada agama yang lama berhasil bertahan tanpa bantuan organisasi kelembagaan pada taraf tertentu, lebih besar atau lebih kecil.
98:6.2 (1083.2) Agama Dunia Barat dengan demikian tetap merana sampai masa-masa orang Skeptis, Sinis, Epikurea, dan Stoa (Stoic), tetapi yang paling penting dari semuanya, sampai dengan masa pertarungan besar antara Mithraisme dan agama barunya Paulus yaitu Kekristenan.
98:6.3 (1083.3) Selama abad ketiga Masehi, gereja-gereja Mithras dan Kristen amatlah mirip baik dalam penampilan dan dalam sifat tatacara mereka. Sebagian besar tempat-tempat ibadah demikian ada di bawah tanah, dan keduanya berisi altar-altar yang latar belakangnya secara bermacam-macam menggambarkan penderitaan juruselamat yang telah membawa keselamatan pada umat manusia yang dikutuk oleh dosa.
98:6.4 (1083.4) Selalu telah menjadi praktek para penyembah Mithras, waktu memasuki kuil, untuk mencelupkan jari-jari mereka dalam air suci. Dan karena pada beberapa distrik ada orang-orang yang dalam waktu yang sama termasuk dalam kedua agama ini, mereka memperkenalkan adat-kebiasaan ini kepada sebagian besar gereja Kristen di daerah sekitar Roma. Kedua agama itu menggunakan baptisan dan makan-minum sakramen roti dan air anggur. Satu perbedaan besar antara Mithraisme dan Kekristenan, selain dari karakter Mithras dan Yesus, adalah bahwa yang satu mendorong militerisme sedangkan yang lain ultradamai. Toleransi Mithraisme untuk agama-agama lain (kecuali Kekristenan belakangan) membawa pada keruntuhan akhirnya. Tetapi faktor penentu dalam perjuangan antara keduanya adalah dimasukkannya para wanita ke dalam persekutuan penuh iman Kristen.
98:6.5 (1083.5) Pada akhirnya keyakinan Kristen secara nama mendominasi Dunia Barat. Filsafat Yunani menyediakan konsep nilai etis; Mithraisme memberikan tatacara upacara ibadahnya; dan Kekristenan, yang menyediakan cara untuk pelestarian nilai-nilai moral dan sosial.
98:7.1 (1083.6) Sesosok Putra Pencipta tidak menjelma dalam keserupaan dengan daging manusia dan menganugerahkan dirinya atas umat manusia Urantia, untuk mendamaikan Tuhan yang marah tetapi sebaliknya untuk memenangi seluruh umat manusia pada pengenalan kasih Bapa dan pada kesadaran akan diri mereka sebagai anak Tuhan. Bagaimanapun, bahkan penganjur besar doktrin penebusan menyadari sesuatu dari kebenaran ini, karena dia mengatakan bahwa, “Sebab Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh Kristus.”
98:7.2 (1084.1) Bukanlah cakupan dari makalah ini untuk membahas tentang asal dan penyebaran agama Kristen. Cukuplah untuk dikatakan bahwa agama itu dibangun seputar diri pribadi Yesus dari Nazaret, Putra Mikhael dari Nebadon yang menjelma secara manusia, yang dikenal di Urantia sebagai Kristus, yang diurapi. Kekristenan tersebar di seluruh Timur Tengah dan Barat melalui para pengikut orang Galilea ini, dan semangat pekabaran mereka menyamai pendahulu terkenal mereka, pengikut Set dan Salem, demikian pula orang-orang sejaman mereka di Asia yang paling sungguh-sungguh, para guru Buddhis.
98:7.3 (1084.2) Agama Kristen, sebagai suatu sistem kepercayaan Urantia, muncul melalui pencampuran ajaran, pengaruh, kepercayaan, pemujaan, dan sikap-sikap perorangan pribadi berikut ini:
98:7.4 (1084.3) 1. Ajaran-ajaran Melkisedek, yang adalah faktor dasar dalam semua agama Barat dan Timur yang telah muncul dalam empat ribu tahun terakhir.
98:7.5 (1084.4) 2. Sistem moralitas, etika, teologi, dan kepercayaan Ibrani pada Providensia Tuhan maupun pada Yahweh mahatinggi.
98:7.6 (1084.5) 3. Konsepsi Zoroastrian tentang perjuangan antara kebaikan dan kejahatan alam semesta, yang telah meninggalkan jejaknya pada Yudaisme maupun Mithraisme. Melalui kontak berlama-lama yang menyertai perjuangan antara Mithraisme melawan Kekristenan, doktrin-doktrin dari nabi Iran itu menjadi suatu faktor ampuh dalam menentukan bentuk dan struktur teologis dan filosofis untuk dogma-dogma, prinsip-prinsip, dan kosmologi versi-versi yang di-Helenisasi dan di-Latinisasikan dari ajaran Yesus.
98:7.7 (1084.6) 4. Pemujaan misteri, khususnya Mithraisme, tetapi juga penyembahan Bunda Agung dalam pemujaan Frigia. Bahkan legenda-legenda kelahiran Yesus di Urantia menjadi tercemar oleh versi Romawi tentang kelahiran ajaib pahlawan-juruselamat Iran, Mithras, yang kedatangannya di bumi dianggap telah disaksikan hanya oleh segelintir gembala yang membawa hadiah dan yang telah diberitahu tentang peristiwa yang segera terjadi itu oleh para malaikat.
98:7.8 (1084.7) 5. Fakta sejarah tentang kehidupan manusiawi Joshua (Yosua) bin Yusuf, kenyataan Yesus dari Nazaret sebagai Kristus yang dimuliakan, Anak Tuhan.
98:7.9 (1084.8) 6. Sudut pandang pribadi Paulus dari Tarsus. Dan perlu dicatat bahwa Mithraisme adalah agama dominan di Tarsus selama masa remajanya. Paulus tidak memimpikan bahwa surat-suratnya yang bermaksud baik kepada para petobat-petobatnya itu akan suatu hari dianggap oleh orang-orang Kristen yang lebih belakangan lagi sebagai “firman Tuhan.” Guru-guru yang bermaksud baik tersebut tidak boleh dianggap bertanggung jawab untuk penggunaan terhadap tulisan-tulisan mereka oleh penerus-penerus berikutnya.
98:7.10 (1084.9) 7. Pemikiran filosofis orang-orang Hellenistis, dari Aleksandria dan Antioktia, melalui Yunani hingga ke Sirakusa (Syracuse) dan Roma. Filsafat orang-orang Yunani itu lebih selaras dengan versi Kekristenannya Paulus daripada dengan semua sistem keagamaan lain saat itu dan menjadi faktor penting dalam keberhasilan Kekristenan di Barat. Filsafat Yunani, digabungkan dengan teologi Paulus, masih membentuk dasar untuk etika orang Eropa.
98:7.11 (1084.10) Sementara ajaran-ajaran asli Yesus menembus dunia Barat, ajaran itu menjadi di-Baratkan, dan karena menjadi di-Baratkan, ajaran-ajaran itu mulai kehilangan daya tarik yang berpotensi menyeluruh pada semua bangsa dan jenis umat manusia. Kekristenan, hari ini, telah menjadi suatu agama yang disesuaikan dengan baik pada adat-istiadat sosial, ekonomi, dan politis bangsa-bangsa kulit putih. Agama ini telah lama berhenti menjadi agama Yesus, meskipun masih dengan berani menggambarkan suatu agama yang indah tentang Yesus kepada orang-orang yang dengan tulus berusaha mengikuti jalan ajarannya. Kekristenan telah memuliakan Yesus sebagai Kristus, Mesias yang diurapi dari Tuhan, namun telah sebagian besar melupakan injil pribadinya sang Guru: Kebapaan Tuhan dan persaudaraan seluruh umat manusia.
98:7.12 (1085.1) Demikianlah cerita panjang tentang ajaran-ajaran Melkisedek Machiventa di Urantia. Telah hampir empat ribu tahun sejak Putra Nebadon darurat ini memberikan dirinya sendiri di Urantia, dan pada waktu itu ajaran-ajaran dari “imam dari El-Elyon, Allah yang Mahatinggi,” telah menembus ke semua ras dan bangsa. Machiventa telah berhasil mencapai tujuan penganugerahan dirinya yang tidak biasa itu; ketika Mikhael bersiap untuk muncul di Urantia, konsep Tuhan itu ada dalam hati laki-laki dan perempuan, konsep-konsep Tuhan yang sama yang masih menyala baru kembali dalam pengalaman rohani hidup dari banyak anak-anak Bapa Semesta selagi mereka menjalani hidup duniawi mereka yang menggugah rasa ingin tahu itu di planet-planet yang berpusar di angkasa.
98:7.13 (1085.2) [Dipresentasikan oleh sesosok Melkisedek dari Nebadon.]
Buku Urantia
Makalah 99
99:0.1 (1086.1) AGAMA mencapai pelayanan sosial tertingginya kalau agama itu memiliki hubungan paling sedikit dengan lembaga- lembaga sekuler masyarakat. Dalam zaman-zaman yang lalu, karena reformasi sosial sebagian besar terbatas pada wilayah moral, maka agama tidak harus menyesuaikan sikapnya pada perubahan-perubahan luas dalam sistem-sistem ekonomi dan politik. Masalah utama agama adalah usaha keras untuk menggantikan kejahatan dengan kebaikan di dalam tatanan sosial yang ada dari kebudayaan politik dan ekonomi. Agama dengan demikian telah secara tidak langsung cenderung untuk melestarikan tatanan masyarakat yang mapan, untuk mendukung pemeliharaan jenis peradaban yang ada.
99:0.2 (1086.2) Tetapi agama seharusnya tidak secara langsung berurusan dengan penciptaan tatanan sosial yang baru ataupun dengan pelestarian tatanan yang lama. Agama yang benar memang menentang kekerasan sebagai suatu cara untuk evolusi sosial, tetapi agama tidak menentang upaya-upaya cerdas dari masyarakat untuk menyesuaikan kebiasaan-kebiasaannya dan menyelaraskan lembaga-lembaganya pada kondisi ekonomi dan tuntutan budaya yang baru.
99:0.3 (1086.3) Agama memang menyetujui reformasi sosial yang terjadi sekali-sekali pada abad-abad yang lalu, tetapi dalam abad kedua puluh agama perlu dituntut untuk menghadapi penyesuaian pada rekonstruksi sosial yang luas dan berkelanjutan. Kondisi-kondisi kehidupan berganti demikian cepatnya sehingga perubahan kelembagaan harus sangat dipercepat, dan agama sesuai dengan itu harus mempercepat adaptasinya pada tatanan sosial yang baru dan selalu berubah ini.
99:1.1 (1086.4) Penemuan-penemuan mekanis dan penyebaran pengetahuan itu mengubah peradaban; penyesuaian ekonomi dan perubahan sosial tertentu wajib dilakukan agar bencana sosial bisa dicegah. Tatanan sosial baru dan sedang mendekat ini tidak akan menjadi mapan dengan puas dalam waktu satu milenium. Umat manusia harus menjadi dibiasakan pada iring-iringan perubahan, penyesuaian, dan penyesuaian ulang. Umat manusia sedang berbaris ke arah takdir planet yang baru dan belum diwahyukan.
99:1.2 (1086.5) Agama harus menjadi suatu pengaruh yang bertenaga untuk kestabilan moral dan kemajuan rohani yang berfungsi secara dinamis di tengah-tengah kondisi yang selalu berubah dan penyesuaian ekonomi yang tanpa henti ini.
99:1.3 (1086.6) Masyarakat Urantia tidak akan dapat berharap untuk menjadi mapan tenang seperti dalam masa-masa lalu. Kapal sosial itu telah berlayar keluar dari teluk terlindung tradisi yang sudah mapan dan telah memulai pelayarannya di laut pasang takdir evolusioner; dan jiwa manusia, seperti yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah manusia, perlu berhati-hati memeriksa cermat peta moralitasnya dan dengan susah payah mengamati kompas petunjuk keagamaannya. Misi maha penting dari agama sebagai suatu pengaruh sosial adalah untuk menstabilkan ideal-ideal umat manusia selama waktu-waktu peralihan yang berbahaya ini dari satu fase peradaban ke fase berikutnya, dari satu tingkat kebudayaan ke tingkat yang selanjutnya.
99:1.4 (1087.1) Agama tidak punya tugas baru untuk dikerjakan, namun agama itu secara mendesak dipanggil untuk berfungsi sebagai penuntun yang bijaksana dan penasihat yang berpengalaman dalam semua situasi manusia yang baru dan cepat berubah ini. Masyarakat menjadi makin mekanis, lebih kompak, lebih kompleks, dan lebih kritis saling tergantung satu sama lain. Agama harus berfungsi untuk mencegah saling-keterkaitan yang baru dan intim ini agar tidak saling memundurkan atau bahkan merusak. Agama harus bertindak sebagai garam kosmis yang mencegah ragi kemajuan agar tidak merusak aroma budaya peradaban. Hubungan-hubungan sosial dan gejolak ekonomi baru ini dapat menghasilkan persaudaraan yang langgeng hanya oleh pelayanan agama.
99:1.5 (1087.2) Humanitarianisme yang tanpa bertuhan itu adalah, dikatakan secara manusiawi, suatu sikap yang mulia, tetapi agama yang benar adalah satu-satunya kekuatan yang dapat secara langgeng meningkatkan daya tanggap dari satu kelompok sosial untuk kebutuhan dan penderitaan kelompok-kelompok yang lain. Di masa lalu, lembaga agama dapat tetap pasif sementara lapisan masyarakat atas menutup telinga mereka pada penderitaan dan penindasan lapisan bawah yang tak berdaya, tetapi dalam masa-masa modern golongan-golongan sosial bawah ini tidak lagi begitu bodoh ataupun begitu tak berdaya secara politis.
99:1.6 (1087.3) Agama tidak harus menjadi secara organik terlibat dalam pekerjaan sekuler untuk rekonstruksi sosial dan reorganisasi ekonomi. Tetapi agama harus secara aktif mengikuti semua kemajuan peradaban dengan membuat pernyataan-pernyataan ulang yang jelas dan kuat mengenai amanat-amanat moral dan prinsip-prinsip rohaninya, filsafat majunya tentang hidup manusia dan keselamatan hidup yang transenden. Jiwa dari agama itu abadi, tetapi bentuk ekspresinya harus dinyatakan ulang setiap kali kamus bahasa manusia direvisi.
99:2.1 (1087.4) Agama institusional atau kelembagaan tidak dapat memberikan inspirasi dan menyediakan kepemimpinan dalam rekonstruksi sosial dan reorganisasi ekonomi seluruh dunia yang sudah di ambang pintu ini, karena agama itu sayang sekali lebih kurangnya telah menjadi suatu bagian organik dari tatanan sosial dan sistem ekonomi yang ditakdirkan mengalami rekonstruksi itu. Hanya agama sejati dari pengalaman rohani pribadi itulah yang dapat berfungsi secara berguna dan secara kreatif dalam krisis peradaban saat ini.
99:2.2 (1087.5) Agama kelembagaan kini terjebak dalam kebuntuan lingkaran yang tidak ada ujung pangkalnya. Agama kelembagaan itu tidak dapat merekonstruksi masyarakat tanpa terlebih dahulu merekonstruksi dirinya sendiri; dan karena begitu banyak menjadi suatu bagian integral dari tatanan yang telah mapan, agama kelembagaan itu tidak dapat merekonstruksi dirinya sendiri sampai masyarakat telah direkonstruksi secara radikal.
99:2.3 (1087.6) Para pengikut agama harus berfungsi dalam masyarakat, dalam industri, dan dalam politik sebagai perorangan, bukan sebagai kelompok, partai, atau lembaga. Suatu kelompok keagamaan yang mencoba untuk berfungsi seperti demikian itu, terpisah dari kegiatan-kegiatan keagamaan, dengan segera menjadi suatu partai politik, suatu organisasi ekonomi, atau suatu lembaga sosial. Kolektivisme keagamaan harus membatasi upaya-upayanya untuk kelanjutan tujuan-tujuan keagamaan.
99:2.4 (1087.7) Para agamawan itu tidak lagi bernilai lebih dalam tugas-tugas rekonstruksi sosial dibandingkan dengan yang bukan agamawan kecuali dalam sejauh mana agama mereka memberikan kepada mereka perluasan pengetahuan kosmis dan melengkapi mereka dengan kebijaksanaan sosial unggul yang lahir dari hasrat tulus untuk mengasihi Tuhan secara sepenuh hati dan untuk mengasihi setiap orang sebagai saudara dalam kerajaan surgawi. Suatu tatanan sosial yang ideal adalah yang di dalamnya setiap orang mengasihi sesamanya seperti ia mengasihi dirinya sendiri.
99:2.5 (1087.8) Gereja yang dilembagakan bisa tampaknya melayani masyarakat di masa lalu dengan memuliakan tatanan politik dan ekonomi yang mapan, tetapi gereja itu harus cepat-cepat menghentikan tindakan demikian bila masih ingin bertahan. Satu-satunya sikapnya yang tepat terdiri dari mengajarkan anti kekerasan, doktrin evolusi damai untuk menggantikan revolusi kekerasan—damai di bumi dan sejahtera di antara semua manusia.
99:2.6 (1088.1) Agama modern menemukan bahwa sulit untuk menyesuaikan sikapnya terhadap perubahan-perubahan sosial yang bergeser cepat itu adalah hanya karena agama itu telah mengizinkan dirinya sehingga menjadi demikian seluruhnya ditradisionalisir, didogmatisir, dan dilembagakan. Agama dari pengalaman hidup tidak mengalami kesulitan untuk mengikuti semua perkembangan sosial dan gejolak ekonomi ini, di tengah-tengah hal-hal itu selalu berfungsi sebagai penstabil moral, pemandu sosial, dan penunjuk jalan rohani. Agama yang benar membawa dari satu zaman ke zaman berikutnya kebudayaan yang bermanfaat dan kebijaksanaan yang dilahirkan dari pengalaman mengenal Tuhan dan berusaha untuk menjadi seperti Dia.
99:3.1 (1088.2) Kekristenan yang mula-mula seluruhnya bebas dari keterlibatan sipil, komitmen sosial, dan aliansi ekonomi. Hanyalah Kekristenan yang dilembagakan yang kemudian menjadi suatu bagian organik dari struktur politik dan sosial peradaban Barat.
99:3.2 (1088.3) Kerajaan surga itu bukan suatu tatanan sosial ataupun ekonomi; kerajaan itu secara eksklusif adalah persaudaraan rohani individu-individu yang mengenal Tuhan. Benar, persaudaraan demikian itu di dalamnya sendiri adalah suatu fenomena sosial yang baru dan menakjubkan yang disertai oleh pengaruh tidak langsung politik dan ekonomi yang mengherankan.
99:3.3 (1088.4) Para agamawan itu bukannya tidak bersimpati pada penderitaan sosial, bukannya tidak peduli ketidak-adilan sipil, tidak terasing dari pemikiran ekonomi, tidak pula mati rasa terhadap tirani politik. Agama mempengaruhi rekonstruksi sosial secara langsung karena agama itu merohanikan dan mengidealkan warga perorangan. Secara tidak langsung, peradaban budaya itu dipengaruhi oleh sikap para agamawan perorangan ini ketika mereka menjadi anggota-anggota aktif dan berpengaruh dari berbagai kelompok sosial, moral, ekonomi, dan politik.
99:3.4 (1088.5) Pencapaian suatu peradaban budaya yang tinggi itu menuntut, pertama, jenis warga negara yang ideal, dan kemudian, mekanisme sosial yang ideal dan memadai dengan mana warga tersebut bisa mengendalikan lembaga-lembaga ekonomi dan politik dari masyarakat manusia yang maju itu.
99:3.5 (1088.6) Gereja, karena terlalu banyaknya sentimen keliru, telah lama melayani mereka yang kurang berpendidikan dan yang kurang beruntung, dan ini semua adalah baik, tetapi sentimen yang sama ini telah membawa pada pelestarian yang kurang bijaksana terhadap galur keturunan yang terbelakang secara rasial yang telah sangat menghambat kemajuan peradaban.
99:3.6 (1088.7) Bagaimanapun juga, banyak perekonstruksi sosial perorangan, meskipun dengan berapi-api menyangkal agama yang dilembagakan, namun mereka tetap beragama secara fanatik dalam penyebar-luasan reformasi sosial mereka. Dan demikianlah bahwa motivasi keagamaan itu, yang bersifat pribadi dan yang lebih kurangnya tidak disadari itu, sedang memainkan peranan besar dalam program rekonstruksi sosial sekarang ini.
99:3.7 (1088.8) Kelemahan besar dari semua jenis aktivitas keagamaan yang tidak dikenali dan tidak disadari ini adalah bahwa hal itu tidak dapat mengambil keuntungan dari kritik keagamaan yang terbuka dan dengan cara itu mencapai tingkatan koreksi diri yang bermanfaat. Merupakan suatu kenyataan bahwa agama itu tidak bertumbuh kecuali agama itu didisiplin oleh kritik membangun, diperkuat oleh filsafat, dimurnikan oleh ilmu pengetahuan, dan dipupuk oleh persekutuan yang setia.
99:3.8 (1088.9) Selalu ada bahaya besar bahwa agama akan diubah dan diselewengkan ke dalam pengejaran sasaran-sasaran yang keliru, seperti ketika dalam masa-masa perang setiap negara yang berperang melacurkan agamanya menjadi propaganda militer. Semangat yang tanpa kasih itu selalu merugikan agama, sedangkan penganiayaan mengalihkan kegiatan-kegiatan agama menjadi pencapaian suatu gerakan sosiologis atau teologis.
99:3.9 (1089.1) Agama dapat dipertahankan tetap bebas dari aliansi-aliansi sekuler yang tidak halal hanya oleh:
99:3.10 (1089.2) 1. Filosofi yang korektif secara kritis.
99:3.11 (1089.3) 2. Kebebasan dari semua aliansi sosial, ekonomi, dan politik.
99:3.12 (1089.4) 3. Persekutuan-persekutuan yang kreatif menghibur, dan memperluas cinta kasih.
99:3.13 (1089.5) 4. Peningkatan maju wawasan rohani dan apresiasi nilai-nilai kosmis.
99:3.14 (1089.6) 5. Pencegahan fanatisme melalui kompensasi-kompensasi dari sikap mental ilmiah.
99:3.15 (1089.7) Para agamawan, sebagai sebuah kelompok, haruslah tidak mencurahkan perhatian mereka dengan yang lain kecuali agama, walaupun setiap agamawan tersebut, sebagai seorang warga negara perorangan, bisa menjadi pemimpin terkemuka suatu gerakan rekonstruksi sosial, ekonomi, atau politik.
99:3.16 (1089.8) Merupakan urusan agama untuk menciptakan, mendukung, dan mengilhami kesetiaan kosmis tersebut dalam diri warga negara sehingga akan memimpin dia ke pencapaian keberhasilan dalam kemajuan semua layanan sosial yang sulit namun diinginkan ini.
99:4.1 (1089.9) Agama yang sejati menyebabkan para penganut agama menjadi harum secara sosial dan menciptakan wawasan-wawasan ke dalam persekutuan manusia. Tapi formalisasi kelompok-kelompok keagamaan itu banyak kali merusak nilai-nilai untuk promosinya itu sendiri yang untuk mana kelompok itu diorganisir. Pertemanan manusiawi dan agama ilahi itu saling bermanfaat satu sama lain dan sangat mencerahkan, jika pertumbuhan masing-masingnya disamakan dan diselaraskan. Agama menaruh makna baru ke dalam semua ikatan hubungan kelompok—keluarga-keluarga, aliran-aliran, dan perkumpulan-perkumpulan. Agama itu memberikan nilai-nilai baru pada permainan dan meninggikan semua humor yang benar.
99:4.2 (1089.10) Kepemimpinan sosial itu diubahkan oleh wawasan rohani; agama mencegah semua gerakan kolektif agar tidak kehilangan pandangan terhadap tujuan mereka yang sebenarnya. Bersama dengan anak-anak, agama adalah pemersatu besar kehidupan keluarga, asalkan agama itu adalah suatu keyakinan yang hidup dan bertumbuh. Kehidupan keluarga tidak dapat dimiliki tanpa anak-anak; keluarga itu bisa dijalani tanpa agama, tetapi kekurangan tersebut sangat melipat-gandakan kesulitan-kesulitan hubungan manusia yang erat ini. Selama dekade-dekade awal abad kedua puluh, kehidupan keluarga, setelah pengalaman keagamaan pribadi, adalah yang paling menderita dari kemerosotan akibat peralihan dari kesetiaan keagamaan lama kepada munculnya makna dan nilai-nilai yang baru.
99:4.3 (1089.11) Agama yang benar adalah suatu cara hidup yang penuh arti, secara dinamis berhadapan dengan kenyataan-kenyataan lumrah kehidupan sehari-hari. Tetapi agar agama merangsang perkembangan karakter perorangan dan menambah integrasi kepribadian, maka agama tidak boleh dibakukan. Jika agama itu hendak untuk merangsang evaluasi pengalaman dan bertindak sebagai suatu umpan-nilai, maka agama itu tidak boleh distereotipkan. Agar agama mempromosikan kesetiaan tertinggi, agama itu tidak boleh diformalkan.
99:4.4 (1089.12) Tak peduli apapun pergolakan yang bisa menyertai pertumbuhan sosial dan ekonomi peradaban, agama itu asli dan bermanfaat jika agama memupuk dalam diri perorangan suatu pengalaman di dalam mana berlaku kedaulatan kebenaran, keindahan, dan kebaikan, karena demikianlah konsep rohani yang benar tentang realitas tertinggi. Dan melalui kasih dan penyembahan hal ini menjadi penuh arti sebagai persekutuan dengan manusia dan manusia sebagai anak Tuhan.
99:4.5 (1090.1) Bagaimanapun pula, apa yang seseorang percayai itulah, lebih dari apa yang ia ketahui, yang menentukan perilaku dan menguasai perbuatan-perbuatan pribadinya. Pengetahuan tentang fakta semata-mata sangat sedikit mempengaruhi manusia rata-rata kecuali hal itu diaktivasikan secara emosional. Namun aktivasi agama itu adalah supraemosional, mempersatukan seluruh pengalaman manusia pada tingkat-tingkat transenden melalui kontak dengan, dan pelepasan, energi-energi rohani dalam kehidupan manusia.
99:4.6 (1090.2) Selama masa-masa yang tidak mapan secara psikologis pada abad kedua puluh, di tengah-tengah gejolak ekonomi, arus-arus persilangan moral, dan pasang-surut sosiologis dari badai peralihan suatu era ilmiah, beribu-ribu laki-laki dan perempuan telah menjadi kacau balau secara manusiawi; mereka cemas, gelisah, takut, bimbang, dan tidak tenang; seperti belum pernah sebelumnya dalam sejarah dunia mereka perlu penghiburan dan peneguhan dari agama yang kuat. Menghadapi penemuan ilmiah dan perkembangan mekanis yang belum pernah terjadi sebelumnya itu terjadilah kemandegan rohani dan kekacauan filosofis.
99:4.7 (1090.3) Tidak ada bahaya jika agama menjadi lebih dan semakin lebih menjadi urusan pribadi—suatu pengalaman pribadi—asalkan agama itu tidak kehilangan motivasinya untuk layanan sosial yang tidak mementingkan diri dan penuh kasih. Agama telah menderita karena banyak pengaruh sekunder: percampuran kebudayaan yang mendadak, pembauran kepercayaan-kepercayaan, pengecilan kekuasaan keagamaan, perubahan kehidupan keluarga, bersama-sama dengan urbanisasi dan mekanisasi.
99:4.8 (1090.4) Bahaya rohaninya manusia yang terbesar terdapat dalam kemajuan sebagian, suatu bahaya pertumbuhan yang tidak selesai: meninggalkan agama ketakutan evolusioner itu tanpa segera menangkap agama kasih dari pewahyuan. Ilmu pengetahuan modern, khususnya psikologi, telah melemahkan hanya agama-agama yang sebagian besar bersandar pada rasa takut, takhyul, dan emosi.
99:4.9 (1090.5) Transisi itu selalu disertai oleh kebingungan, dan akan ada sedikit ketenangan dalam dunia keagamaan sampai perjuangan besar antara tiga filosofi agama yang saling bersaing itu diakhiri:
99:4.10 (1090.6) 1. Kepercayaan spiritistik (akan suatu Tuhan yang memelihara itu) dari banyak agama.
99:4.11 (1090.7) 2. Kepercayaan humanistik dan idealistik dari banyak filosofi.
99:4.12 (1090.8) 3. Konsepsi-konsepsi mekanistik dan naturalistik dari banyak ilmu pengetahuan.
99:4.13 (1090.9) Dan tiga pendekatan parsial pada realitas tentang kosmos ini akhirnya harus diselaraskan oleh presentasi agama, filsafat, dan kosmologi dari pewahyuan yang menggambarkan keberadaan rangkap tiga roh, batin, dan energi yang berasal dari Trinitas Firdaus dan mencapai penyatuan ruang-waktu di dalam Deitas dari Yang Mahatinggi.
99:5.1 (1090.10) Meskipun agama itu secara eksklusif adalah suatu pengalaman rohani pribadi—mengenal Tuhan sebagai Bapa—namun akibat dari pengalaman ini—yaitu mengenal manusia sebagai saudara—memerlukan penyesuaian diri sendiri kepada diri-diri yang lain, dan hal itu mencakup aspek sosial atau kelompok dari kehidupan keagamaan. Agama itu pertama-tama adalah suatu penyesuaian di dalam batin atau bersifat pribadi, dan kemudian hal itu menjadi suatu urusan layanan sosial atau penyesuaian kelompok. Fakta adanya kecenderungan manusia untuk suka berkumpul mengakibatkan bahwa kelompok-kelompok keagamaan juga akan menjadi ada. Apa yang terjadi pada kelompok-kelompok keagamaan ini amat bergantung pada kepemimpinan cerdas. Dalam masyarakat primitif, kelompok keagamaan itu tidak selalu berbeda sekali dari kelompok-kelompok ekonomi atau politik. Agama telah selalu menjadi suatu konservator moral dan stabilisator masyarakat. Dan hal ini masih benar, sekalipun ada ajaran yang berlawanan dari banyak penganut sosialis dan humanis modern.
99:5.2 (1091.1) Ingatlah selalu: Agama yang benar adalah mengenal Tuhan sebagai Bapamu dan manusia sebagai saudaramu. Agama adalah bukan suatu kepercayaan memperbudak tentang ancaman hukuman atau janji-janji magis tentang pahala mistis masa depan.
99:5.3 (1091.2) Agama Yesus adalah pengaruh paling dinamis selamanya untuk menggerakkan ras manusia. Yesus membubarkan tradisi, melenyapkan dogma, dan memanggil umat manusia pada pencapaian cita-cita tertinggi mereka dalam waktu dan kekekalan—yaitu untuk menjadi sempurna, sama seperti Bapa di surga adalah sempurna.
99:5.4 (1091.3) Agama memiliki sedikit kesempatan untuk berfungsi sebelum kelompok keagamaan menjadi dipisahkan dari semua kelompok yang lain—menjadi persekutuan sosial dari keanggotaan rohani dari kerajaan surga.
99:5.5 (1091.4) Doktrin tentang kebejatan total manusia menghancurkan banyak potensi agama untuk menerapkan dampak sosial yang bersifat mengangkat dan yang bernilai inspirasional. Yesus berusaha untuk memulihkan martabat manusia ketika dia menyatakan bahwa semua manusia adalah anak-anak Tuhan.
99:5.6 (1091.5) Semua kepercayaan keagamaan yang efektif dalam merohanikan orang percaya itu pasti akan memiliki dampak yang kuat dalam kehidupan sosial pengikut agama tersebut. Pengalaman keagamaan senantiasa akan menghasilkan “buah-buah roh” dalam hidup sehari-hari manusia yang dipimpin oleh roh.
99:5.7 (1091.6) Sama pastinya saat orang-orang berbagi kepercayaan keagamaan mereka, mereka menciptakan suatu jenis kelompok keagamaan yang akhirnya akan menciptakan sasaran bersama. Suatu hari nanti para agamawan akan bersepakat dan benar-benar melaksanakan kerjasama berdasar kesatuan cita-cita dan tujuan ketimbang mencoba melakukannya berdasarkan opini psikologis dan kepercayaan teologis. Sasaran-sasaran lebih daripada kredo-kredo itulah yang seharusnya mempersatukan para agamawan. Karena agama yang benar adalah suatu urusan pengalaman rohani pribadi, maka tak terhindarkan bahwa setiap agamawan perorangan harus memiliki penafsiran pribadinya sendiri tentang realisasi dari pengalaman rohani itu. Biarlah istilah “keyakinan” itu berarti hubungan perorangan pada Tuhan daripada berarti rumusan akidah dari apa yang dapat disepakati sekelompok manusia sebagai suatu sikap keagamaan bersama. “Berpeganglah pada keyakinan yang engkau miliki itu, bagi dirimu sendiri di hadapan Allah.”
99:5.8 (1091.7) Bahwa iman itu berhubungan hanya dengan pemahaman nilai-nilai ideal itu ditunjukkan oleh definisi Perjanjian Baru yang menyatakan bahwa Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang diharapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak dilihat.
99:5.9 (1091.8) Manusia primitif hanya sedikit berusaha untuk merumuskan pengakuan keagamaannya ke dalam kata-kata. Agamanya itu ditarikan lebih daripada dipikirkan. Manusia modern telah memikirkan banyak kredo (syahadat) dan menciptakan banyak uji untuk keyakinan keagamaan. Para agamawan masa depan harus menghidupi agama mereka, mengabdikan diri mereka pada pelayanan sepenuh hati untuk persaudaraan manusia. Merupakan saat puncak ketika manusia memiliki suatu pengalaman keagamaan yang begitu pribadi dan begitu mendalam sehingga hal itu dapat disadari dan dinyatakan hanya oleh “perasaan-perasaan yang terlalu dalam untuk diwahyukan dengan kata-kata.”
99:5.10 (1091.9) Yesus tidak mengharuskan para pengikutnya agar mereka berkumpul secara berkala dan mengucapkan suatu bentuk kata-kata yang menandakan kepercayaan bersama mereka. Dia hanya merestui agar agar mereka berkumpul bersama untuk secara nyata melakukan sesuatu—makan jamuan bersama-sama sebagai peringatan untuk kehidupan penganugerahan dirinya di Urantia.
99:5.11 (1091.10) Alangkah kelirunya orang-orang Kristen ketika, sewaktu menyampaikan Kristus sebagai cita-cita tertinggi kepemimpinan rohani, mereka berani mengharuskan laki-laki dan perempuan yang kenal-Tuhan itu untuk menolak kepemimpinan historis dari orang-orang yang kenal-Tuhan yang telah menyumbang pada pencerahan nasional atau bangsa khusus mereka selama zaman-zaman yang lalu.
99:6.1 (1092.1) Sektarianisme adalah suatu penyakit agama kelembagaan, dan dogmatisme adalah suatu perbudakan yang bersifat rohani. Jauh lebih baik memiliki suatu agama tanpa gereja daripada sebuah gereja tanpa agama. Keributan keagamaan pada abad kedua puluh itu tidaklah, dalam dan dari hal itu sendiri, menandakan kemerosotan rohani. Kekacauan terjadi sebelum pertumbuhan demikian pula sebelum kehancuran.
99:6.2 (1092.2) Ada suatu maksud atau tujuan nyata dalam sosialisasi agama. Merupakan tujuan dan kegiatan-kegiatan keagamaan kelompok untuk mendramatisir kesetiaan-kesetiaan agama; untuk membesarkan daya pikat kebenaran, keindahan, dan kebaikan; untuk memupuk daya tarik nilai-nilai tertinggi; untuk meningkatkan pelayanan dari persekutuan yang tak mementingkan diri; untuk memuliakan potensi-potensi kehidupan keluarga; untuk mempromosikan pendidikan keagamaan; untuk menyediakan nasihat bijaksana dan bimbingan rohani; dan untuk mendorong ibadah kelompok. Dan semua agama yang hidup mendorong persahabatan manusia, melestarikan moralitas, meningkatkan kesejahteraan sesama, dan membantu penyebaran kabar baik pokok dari pesan keselamatan kekal masing-masing mereka.
99:6.3 (1092.3) Tetapi saat agama menjadi dilembagakan, kekuatannya untuk kebaikan dibatasi, sedangkan kemungkinan-kemungkinan untuk kejahatan sangat berlipat ganda. Bahaya-bahaya dari agama yang diformalkan adalah: pembakuan kepercayaan-kepercayaan dan kristalisasi sentimen-sentimen; akumulasi kepentingan-kepentingan pribadi dengan peningkatan sekularisasi; tendensi untuk menstandarkan dan memfosilkan kebenaran; pengalihan agama dari ibadah Tuhan pada ibadah gereja; kecenderungan para pemimpin untuk menjadi administrator bukannya menjadi penatalayan; kecenderungan untuk membentuk sekte dan divisi-divisi yang saling bersaing; pendirian kekuasaan kegerejaan (keagamaan) yang menindas; penciptaan sikap aristokratik “bangsa pilihan”; pemupukan gagasan-gagasan keliru dan berlebihan tentang kekudusan; rutinisasi agama dan pembakuan ibadah; kecenderungan untuk memuja masa lalu sementara melalaikan tuntutan masa-kini; kegagalan untuk membuat penafsiran agama yang mutakhir; keterlibatan dengan fungsi-fungsi lembaga-lembaga sekuler; lembaga agama menciptakan diskriminasi jahat kasta-kasta keagamaan; lembaga itu menjadi suatu hakim ortodoksi (kekolotan) yang tidak toleran; lembaga itu gagal untuk menampung minat kaum muda yang suka berpetualang, dan berangsur-angsur kehilangan pesan menyelamatkan dari kabar baik tentang keselamatan kekal.
99:6.4 (1092.4) Agama yang formal mengekang manusia dalam kegiatan-kegiatan rohani pribadi mereka bukannya membebaskan mereka untuk pelayanan mulia sebagai pembangun-pembangun kerajaan surga.
99:7.1 (1092.5) Meskipun gereja-gereja dan semua kelompok keagamaan yang lain harus tetap terpisah dari semua kegiatan sekuler, namun pada waktu yang sama agama tidak boleh berbuat apapun untuk menghalangi atau menghambat koordinasi sosial dari lembaga-lembaga manusia. Kehidupan harus terus bertumbuh dengan penuh makna; manusia harus terus berlanjut dengan reformasi filsafatnya dan klarifikasi agamanya.
99:7.2 (1092.6) Ilmu politik harus menghasilkan rekonstruksi ekonomi dan industri melalui teknik-teknik yang dipelajari dari ilmu-ilmu sosial dan oleh wawasan-wawasan dan motif-motif yang disediakan oleh kehidupan beragama. Dalam semua rekonstruksi sosial, agama menyediakan suatu kesetiaan yang menstabilkan pada suatu objek yang transenden, suatu sasaran yang meneguhkan yang berada di luar dan di atas tujuan yang langsung dan sementara. Di tengah-tengah kebingungan dari suatu lingkungan yang berubah cepat, manusia memerlukan dukungan dari suatu perspektif kosmis yang luas.
99:7.3 (1093.1) Agama mengilhami manusia untuk hidup dengan bersemangat dan bersukacita di permukaan bumi; agama itu menggandengkan kesabaran dengan gairah, wawasan pada gelora, simpati dengan kuasa, dan cita-cita dengan tenaga.
99:7.4 (1093.2) Manusia tidak pernah dapat dengan bijaksana memutuskan wacana-wacana yang sementara atau melampaui keegoisan kepentingan pribadi kecuali ia merenung di hadapan kedaulatan Tuhan dan memperhitungkan kenyataan-kenyataan tentang makna-makna ilahi dan nilai-nilai rohani.
99:7.5 (1093.3) Saling ketergantungan ekonomi dan pergaulan sosial akan akhirnya akan mengakibatkan persaudaraan. Manusia itu secara alami adalah pemimpi, tetapi ilmu pengetahuan menyadarkan dia sehingga agama dapat segera menggerakkan dia dengan jauh lebih kecil bahaya untuk menghasilkan reaksi fanatik. Kebutuhan-kebutuhan ekonomi mengingatkan manusia pada kenyataan, dan pengalaman keagamaan pribadi membawa manusia yang sama ini berhadapan muka dengan muka dengan kenyataan-kenyataan kekal tentang suatu kewargaan kosmis yang terus makin berkembang dan bergerak maju.
99:7.6 (1093.4) [Disampaikan oleh sesosok Melkisedek dari Nebadon.]
Buku Urantia
Makalah 100
100:0.1 (1094.1) PENGALAMAN hidup beragama yang dinamis mengubah orang yang biasa-biasa saja menjadi kepribadian dengan kekuatan yang idealis. Agama melayani kemajuan semuanya dengan cara memupuk kemajuan setiap orang, dan kemajuan masing-masing ditingkatkan melalui pencapaian keseluruhan.
100:0.2 (1094.2) Pertumbuhan kerohanian itu dirangsang timbal balik oleh hubungan erat dengan pengikut agama yang lainnya. Kasih menyediakan tanah untuk pertumbuhan keagamaan— suatu pemikat objektif yang menggantikan pemuasan subjektif—walaupun demikian kasih memberi kepuasan subjektif yang tertinggi. Dan agama memuliakan kehidupan sehari-hari yang membosankan.
100:1.1 (1094.3) Meskipun agama menghasilkan pertumbuhan makna-makna dan perluasan nilai-nilai, namun kejahatan selalu menjadi hasilnya jika penilaian pribadi murni diangkat sampai taraf mutlak. Seorang anak menilai pengalaman sesuai dengan kadar kenikmatannya; kedewasaan itu sebanding dengan penggantian kenikmatan pribadi itu dengan makna-makna yang lebih tinggi, bahkan hingga kesetiaan pada konsep-konsep tertinggi untuk berbagai situasi hidup dan hubungan kosmis.
100:1.2 (1094.4) Beberapa orang terlalu sibuk untuk bertumbuh sehingga berada dalam bahaya besar kemandegan kerohanian. Kelonggaran perlu dibuat untuk pertumbuhan makna pada zaman yang berlainan, dalam kebudayaan-kebudayaan yang berturut-turut, dan dalam berlalunya tahap-tahap peradaban yang sedang maju. Penghambat utama pertumbuhan adalah prasangka dan kebodohan.
100:1.3 (1094.5) Berilah kesempatan bagi setiap anak kecil yang sedang bertumbuh untuk mengembangkan pengalaman keagamaannya sendiri; jangan memaksakan pengalaman orang dewasa yang sudah siap pakai kepada dirinya. Ingatlah, kemajuan selama bertahun-tahun melewati pendidikan formal tidak mesti menghasilkan kemajuan intelektual, apalagi pertumbuhan kerohanian. Perbanyakan kosa kata tidak menandakan pengembangan karakter. Pertumbuhan tidak benar-benar ditunjukkan oleh hasil semata-mata melainkan oleh kemajuan. Pertumbuhan pendidikan nyata itu ditunjukkan oleh perluasan ideal-ideal, meningkatnya penghargaan akan nilai-nilai, makna-makna baru untuk nilai-nilai, dan bertambahnya kesetiaan pada nilai-nilai tertinggi.
100:1.4 (1094.6) Anak-anak hanya terkesan secara permanen oleh kesetiaan rekan-rekan mereka yang dewasa; perintah atau bahkan teladan tidak lama berpengaruh. Orang-orang yang setia adalah orang-orang yang bertumbuh, dan pertumbuhan adalah kenyataan yang mengesankan dan mengilhami. Hiduplah dengan setia hari ini—bertumbuhlah—dan esok hari akan mengikuti dengan sendirinya. Cara tercepat bagi seekor kecebong untuk menjadi seekor katak adalah dengan hidup dengan setia setiap saat sebagai seekor kecebong.
100:1.5 (1094.7) Lahan yang pokok bagi pertumbuhan keagamaan itu memerlukan syarat suatu hidup kesadaran diri yang progresif, koordinasi kecenderungan-kecenderungan alamiah, pemupukan rasa ingin tahu dan kegemaran untuk petualangan yang masuk akal, mengalami perasaan puas, berfungsinya rangsangan ketakutan untuk perhatian dan kesadaran, daya pikat hal-hal ajaib, dan suatu kesadaran normal tentang kecilnya diri, kerendahan hati. Pertumbuhan juga didasarkan pada penemuan hakikat diri, disertai oleh kritik diri sendiri— hati nurani— karena hati nurani itu sebenarnya kritik diri sendiri oleh kebiasaan-nilai, ideal-ideal pribadi orang itu sendiri.
100:1.6 (1095.1) Pengalaman keagamaan itu sangat kentara dipengaruhi oleh kesehatan badani, watak yang diwarisi, dan lingkungan sosial. Namun kondisi-kondisi yang sementara ini tidak menghambat pertumbuhan kerohanian bagian dalam suatu jiwa yang bertekad untuk melaksanakan kehendak Bapa di surga. Dalam setiap diri manusia yang normal pasti ada semacam dorongan lahiriah ke arah pertumbuhan dan kesadaran diri, yang berfungsi kecuali secara khusus dihambat. Cara yang pasti untuk memupuk-kembangkan karunia sejak lahir ini, yaitu potensi untuk bertumbuh secara kerohanian itu, adalah dengan menjaga suatu sikap pengabdian sepenuh hati pada nilai-nilai yang tertinggi.
100:1.7 (1095.2) Agama tidak bisa diberikan, diterima, dipinjamkan, dipelajari, atau hilang. Agama itu adalah pengalaman pribadi yang bertumbuh sejalan dengan bertumbuhnya pencarian untuk nilai-nilai yang final. Maka pertumbuhan kosmis mengikuti akumulasi makna-makna dan peningkatan nilai-nilai yang terus makin meluas. Akan tetapi budi mulia itu sendiri adalah suatu proses pertumbuhan yang tidak disadari.
100:1.8 (1095.3) Kebiasaan beragama untuk berpikir dan bertindak memberi sumbangan bagi ekonomi (pengelolaan hati-hati)pertumbuhan rohani. Seseorang dapat mengembangkan sebelumnya sikap beragama ke arah reaksi yang baik terhadap rangsangan rohani, sejenis refleks rohani yang diatur. Kebiasaan-kebiasaan yang membantu pertumbuhan keagamaan mencakup pemupukan kepekaan terhadap nilai-nilai ilahi, penghargaan terhadap penghayatan keagamaan orang lain, perenungan reflektif tentang makna-makna kosmis, pemecahan masalah yang penuh hormat, berbagi kehidupan rohani dengan sesama, menjauhkan sikap mementingkan diri sendiri, menolak sikap menyalah-gunakan rahmat ilahi, hidup seperti dalam hadirat Tuhan. Faktor-faktor pertumbuhan keagamaan itu mungkin disengaja, namun pertumbuhan itu sendiri tetap tidak disadari.
100:1.9 (1095.4) Pertumbuhan keagamaan berlangsung secara tidak disadari, namun tidak berarti bahwa hal itu adalah suatu aktivitas yang dianggap berlangsung dalam alam bawah sadar intelek manusia. Lebih tepatnya hal itu menunjukkan adanya kegiatan kreatif dalam tingkat-tingkat atas sadar dari batin manusia. Pengalaman kesadaran mengenai realitas pertumbuhan keagamaan yang tak disadari itu adalah salah satu bukti positif akan ada dan berfungsinya superkesadaran.
100:2.1 (1095.5) Pertumbuhan rohani bergantung pada, yang pertama, pemeliharaan suatu hubungan rohani yang hidup dengan kekuatan-kekuatan rohani yang benar, dan kedua, pada kemampuan terus-menerus untuk menghasilkan buah roh: yaitu memberikan pelayanan bagi sesama seperti yang telah ia terima dari penolong rohani orang itu. Kemajuan rohani itu dilandaskan pada pengakuan intelektual bahwa dirinya miskin secara rohani, dibarengi dengan kesadaran diri untuk selalu lapar akan kesempurnaan, hasrat untuk mengenal Tuhan dan ingin menjadi seperti Dia, tekad sepenuh hati untuk melaksanakan kehendak Bapa di surga.
100:2.2 (1095.6) Pertumbuhan rohani itu pertama-tama adalah suatu kebangkitan pada kebutuhan, selanjutnya pemahaman makna-makna, dan kemudian penemuan nilai-nilai. Bukti dari perkembangan rohani yang sejati adalah terdiri dari penampilan kepribadian manusia yang dimotivasi oleh kasih, digerakkan oleh sikap pelayanan yang tidak mencari keuntungan sendiri, dan dikuasai oleh penghormatan sepenuh hati terhadap ideal-ideal kesempurnaan keilahian. Dan seluruh pengalaman ini membentuk kenyataan agama, jika dibedakan dengan keyakinan-keyakinan teologis semata-mata.
100:2.3 (1095.7) Agama dapat melaju hingga ke suatu tingkat pengalaman dimana agama itu menjadi teknik yang dicerahkan dan bijak untuk tanggapan rohani pada alam semesta. Agama yang mulia tersebut dapat berfungsi dalam tiga jenjang kepribadian manusia: intelektual, morontial dan spiritual; ke atas batin, dalam jiwa yang berkembang, dan dengan roh yang mendiami.
100:2.4 (1096.1) Kerohanian menjadi sekaligus tolok ukur kedekatan seseorang kepada Tuhan dan ukuran kemaslahatan orang tersebut bagi sesama. Kerohanian memperluas kemampuan untuk menemukan keindahan dalam hal-hal, mengenali kebenaran di dalam makna-makna, dan menemukan kebaikan di dalam nilai-nilai. Perkembangan rohani itu ditentukan oleh kemampuan tersebut di atas, dan juga sebanding dengan penghapusan sifat-sifat yang egois dari kasih.
100:2.5 (1096.2) Status rohani yang sebenarnya itu adalah ukuran dari pencapaian Ketuhanan, yaitu Pelarasan dengan Pelaras Pikiran. Pencapaian finalitas kerohanian itu setara dengan pencapaian maksimum realitas, maksimum keserupaan dengan Tuhan. Kehidupan abadi adalah pencarian tanpa akhir untuk nilai-nilai yang tanpa batas.
100:2.6 (1096.3) Tujuan dari realisasi diri manusia haruslah rohani, bukan jasmani. Satu-satunya realitas yang pantas untuk dikejar adalah yang bersifat ilahi, rohani, dan kekal. Manusia yang fana berhak mendapatkan kenikmatan badani dan kepuasan kasih sayang manusiawi; ia akan diuntungkan oleh kesetiaan pada hubungan manusia dan lembaga yang sementara; namun semua ini bukan fondasi-fondasi kekal dimana di atasnya bisa dibangun kepribadian yang baka, yang harus melintasi ruang, menaklukkan waktu, dan meraih takdir kekal untuk kesempurnaan ilahi dan pelayanan sebagai finaliter.
100:2.7 (1096.4) Yesus pernah menggambarkan tentang teguhnya kepastian hidup manusia yang mengenal Tuhan ketika ia berkata: “Bagi seorang beriman kerajaan yang mengenal Tuhan, apakah itu penting apabila segala perkara duniawi gagal?” Keamanan duniawi itu rentan, tapi kepastian rohani itu teguh tidak tergoyahkan. Ketika terjadi terpaan gelombang kesukaran, kepentingan diri sendiri, kekejaman, kebencian, kedengkian, dan kecemburuan menghantam jiwa manusia, kamu dapat tetap tenang dalam kepastian bahwa ada satu kubu pertahanan di dalam, benteng dari roh, yang mutlak tak dapat diserang; setidaknya hal ini benar mengenai setiap manusia yang telah mengabdikan penjagaan jiwanya kepada roh yang berdiam di dalam, roh dari Tuhan yang kekal.
100:2.8 (1096.5) Setelah pencapaian rohani seperti itu, yang digapai melalui proses pertumbuhan bertahap ataupun karena krisis tertentu, terjadilah orientasi kepribadian yang baru demikian pula terjadi pengembangan suatu standar nilai-nilai yang baru. Orang-orang yang lahir dari roh tersebut akan begitu dimotivasi ulang dalam hidup mereka sehingga mereka dapat bertahan dengan tenang sementara ambisi-ambisi kesayangan mereka musnah dan harapan-harapan terdalam mereka gagal; mereka secara positif mengerti bahwa segala petaka tersebut hanyalah bencana yang mengarahkan ulang yang menghancurkan karya-karya sementara seseorang, sebagai pendahuluan ke pembentukan realitas yang lebih mulia dan abadi pada suatu tingkat pencapaian alam semesta yang baru dan lebih luhur.
100:3.1 (1096.6) Agama itu bukanlah metode untuk mencapai kedamaian batin yang statis dan penuh bahagia; agama adalah suatu dorongan untuk menata jiwa untuk layanan yang dinamis. Agama adalah penyerahan totalitas diri seluruhnya dalam pelayanan setia mengasihi Tuhan dan melayani manusia. Agama membayar setiap harga yang pokok untuk pencapaian tujuan tertinggi, yaitu pahala yang kekal. Ada keparipurnaan yang disucikan dalam kesetiaan keagamaan yang luar biasa mendalam. Loyalitas seperti ini adalah efektif secara sosial dan progresif secara rohani.
100:3.2 (1096.7) Bagi agamawan istilah “Tuhan” menjadi suatu simbol yang menunjukkan pendekatan pada realitas tertinggi dan pengenalan nilai ilahi. Apa yang disukai atau tidak disukai manusia tidak menentukan baik dan jahat; nilai-nilai moral tidak bertumbuh dari pemenuhan keinginan atau frustrasi emosional.
100:3.3 (1096.8) Dalam perenungan tentang nilai-nilai, kamu harus bedakan antara apa yang adalah nilai dan apa yang memiliki nilai. Kamu harus mengenal hubungan antara kegiatan-kegiatan yang menyenangkan dengan integrasi bermakna dan perluasan kesadaran mereka pada taraf pengalaman manusia yang terus semakin tinggi secara progresif.
100:3.4 (1097.1) Makna adalah sesuatu yang ditambahkan pengalaman pada nilai; makna adalah kesadaran yang menghargai nilai-nilai. Suatu kesenangan yang sendirian dan semata-mata mementingkan diri sendiri dapat berarti penurunan sesungguhnya terhadap makna-makna, suatu penikmatan tanpa makna yang berbatasan dengan kejahatan relatif. Nilai-nilai itu adalah pengalaman kalau realitas-realitas itu bermakna dan terkait secara mental, ketika hubungan-hubungan tersebut dikenali dan dihargai oleh pikiran.
100:3.5 (1097.2) Nilai-nilai tidak pernah menjadi statis; realitas menandakan perubahan, pertumbuhan. Perubahan tanpa pertumbuhan, perluasan makna dan peninggian nilai, adalah tanpa nilai—adalah berpotensi jahat. Semakin besar taraf penyesuaian kosmis, semakin besar makna yang setiap pengalaman itu miliki. Nilai-nilai itu bukan ilusi konseptual; nilai-nilai itu nyata, walaupun harus selalu bergantung pada fakta tentang hubungan-hubungan. Nilai-nilai itu selalu aktual dan juga potensial—bukan apa yang telah, tapi yang adalah dan akan.
100:3.6 (1097.3) Hubungan antara aktual-aktual dan potensial-potensial itu sama dengan pertumbuhan, kesadaran pengalaman akan nilai-nilai. Namun pertumbuhan bukanlah semata-mata kemajuan. Kemajuan itu selalu bermakna, tapi relatif tak bernilai tanpa pertumbuhan. Nilai tertinggi dari kehidupan manusia terdiri dari pertumbuhan nilai-nilai, kemajuan dalam makna-makna, dan kesadaran akan kesaling-terkaitan kosmis dari kedua pengalaman tersebut. Pengalaman seperti ini akan setara dengan kesadaran-Tuhan. Manusia yang seperti itu, meskipun tidak adikodrati, namun sesungguhnya sedang menjadi supramanusiawi; sesosok jiwa yang baka sedang berkembang.
100:3.7 (1097.4) Manusia tidak bisa menyebabkan pertumbuhan, namun ia dapat menciptakan kondisi-kondisi yang mendukung. Pertumbuhan itu selalu tidak disadari, baik itu fisik, intelektual ataupun spiritual. Kasih dengan demikian bertumbuh; kasih tidak dapat diciptakan, dibikin, atau dibeli; kasih harus bertumbuh. Evolusi adalah cara kosmis untuk pertumbuhan. Pertumbuhan sosial tidak dapat diperoleh melalui peraturan, dan pertumbuhan moral tidak dimiliki melalui perbaikan pengelolaan. Manusia bisa membuat sebuah mesin, namun nilai sebenarnya mesin itu harus bersumber dari kebudayaan manusia dan penghargaan pribadi. Satu-satunya sumbangan manusia bagi pertumbuhan adalah pengerahan seluruh daya dari kepribadiannya—yaitu iman yang hidup.
100:4.1 (1097.5) Hidup agamis itu adalah hidup yang dibaktikan, dan hidup yang dibaktikan itu adalah kehidupan yang kreatif, asli dan spontan. Banyak wawasan keagamaan baru yang muncul dari konflik-konflik yang mengawali pemilihan kebiasaan reaksi yang baru dan lebih baik untuk menggantikan pola-pola reaksi yang lama dan lebih rendah. Makna-makna baru hanya muncul di tengah konflik; dan konflik itu terus ada hanya karena penolakan untuk menerima nilai-nilai yang lebih tinggi yang tersirat dalam makna-makna yang lebih unggul.
100:4.2 (1097.6) Kegalauan keagamaan tidak dapat dihindari; tidak akan ada pertumbuhan tanpa konflik psikis dan gejolak rohani. Penataan standar hidup yang filosofis membutuhkan banyak keributan di dalam wilayah-wilayah filosofis dari batin. Kesetiaan-kesetiaan itu tidak dilaksanakan demi apa yang besar, yang baik, yang benar, dan yang mulia tanpa pergumulan. Upaya itu mengiringi penjernihan pandangan rohani dan perluasan wawasan kosmis. Dan sisi intelek manusia akan berontak karena disapih dari energi-energi non-rohani dari keberadaan fana. Pikiran hewani yang malas memberontak melawan pengerahan upaya yang diperlukan untuk bergumul dengan pemecahan permasalahan kosmis.
100:4.3 (1097.7) Akan tetapi permasalahan besar dalam hidup beragama terdiri dalam tugas untuk menyatukan kekuatan-kekuatan jiwa dari kepribadian melalui dominasi kasih. Kesehatan, efisiensi mental, dan kebahagiaan muncul dari penyatuan sistem-sistem fisik, sistem-sistem batin, dan sistem-sistem roh. Tentang kesehatan dan kebersihan manusia mampu menangkap banyak hal, namun tentang kebahagiaan benar-benar baru sedikit yang ia rasakan. Kebahagiaan tertinggi tidak bisa dilepaskan terkait dengan kemajuan rohani. Pertumbuhan rohani menghasilkan sukacita yang bertahan lama, damai sejahtera yang melampaui segala pengetahuan.
100:4.4 (1098.1) Dalam kehidupan badani, indra-indra mampu memberitahukan tentang keberadaan benda-benda; pikiran menemukan kenyataan makna-makna; tapi pengalaman rohani membukakan pada perorangan nilai-nilai kehidupan yang sejati. Taraf hidup manusia yang tinggi ini diraih dalam kasih Tuhan yang tertinggi dan dalam kasih manusia yang tidak mementingkan diri. Jika kamu mengasihi sesamamu manusia, kamu pasti telah menemukan nilai-nilai mereka. Yesus begitu mengasihi orang-orang oleh karena ia memberi harkat nilai yang tinggi ke atas mereka. Kamu paling baik dapat menemukan nilai-nilai dalam diri rekan-rekanmu dengan menemukan motivasi mereka. Jika seseorang melukai perasaanmu, menimbulkan rasa kesal, kamu perlu dengan simpatik mencoba untuk menelaah sudut pandangnya, alasan-alasannya sehingga ia berbuat hal yang tidak menyenangkan tersebut. Sekali kamu mampu memahami sesamamu, kamu akan menjadi toleran, dan toleransi ini akan bertumbuh menjadi persahabatan dan matang menjadi kasih.
100:4.5 (1098.2) Dalam mata batinmu tampilkan gambaran tentang salah satu nenek moyang primitifmu—seorang lelaki kasar yang pendek, perawakan aneh, dekil, menggeram, yang sedang berdiri, kaki direntangkan, tongkat diacungkan, menapaskan kebencian dan kemarahan saat dengan ganas ia menatap lurus ke depan. Gambaran seperti itu sulit bisa dikatakan menggambarkan martabat ilahi manusia. Tapi izinkan kami untuk memperluas gambaran itu. Di depan manusia yang bernyawa ini meringkuk seekor macan bergigi pedang. Di belakangnya, seorang perempuan dan dua anak-anak. Segera kamu mengenali bahwa gambaran tersebut mewakili permulaan dari banyak hal yang indah dan mulia dalam ras manusia, namun lelaki itu sama dalam kedua gambaran itu. Hanya saja, dalam sketsa kedua kamu disenangkan dengan cakrawala yang diperluas. Kamu di situ melihat motivasi dari manusia yang berevolusi ini. Sikapnya menjadi terpuji karena kamu memahami dia. Jika saja kamu menyelami motif dari rekan-rekanmu, alangkah lebih baiknya kamu akan mengerti mereka. Jika saja kamu dapat mengetahui sesamamu, kamu pada akhirnya akan jatuh cinta pada mereka.
100:4.6 (1098.3) Kamu tidak bisa sungguh-sungguh mencintai sesamamu oleh karena semata-mata perbuatan dari kehendak. Kasih itu hanya lahir dari pemahaman menyeluruh tentang motif dan perasaan sesamamu. Tidak terlalu penting kamu mengasihi seluruh manusia di dunia hari ini namun lebih baik setiap hari kamu belajar mengasihi satu orang lagi. Jika setiap hari, atau setiap minggu kamu memperoleh pemahaman terhadap satu sesamamu lagi, dan jika memang inilah batas dari kemampuanmu, maka tentulah kamu sedang bersosialisasi dan benar-benar merohanikan kepribadianmu. Kasih itu menular, dan kalau bakti pengabdian manusia itu cerdas dan bijaksana, kasih itu lebih menarik daripada kebencian. Namun hanya kasih yang asli dan tidak mengejar keuntungan diri sendiri itu yang benar-benar menular. Jika saja setiap manusia rela menjadi fokus untuk kasih sayang dinamis ini, tentulah virus cinta kasih yang mulia ini segera akan merasuki arus emosi sentimental umat manusia sedemikian sehingga seluruh peradaban akan diliputi oleh kasih, dan itulah yang akan menjadi perwujudan persaudaraan umat manusia.
100:5.1 (1098.4) Dunia dipenuhi oleh jiwa-jiwa yang terhilang, bukan terhilang dalam arti teologis melainkan tersesat dalam arti arah hidup. Mereka berkelana kian kemari dalam kebingungan di tengah berbagai isme dan kultus di era filosofis yang bingung. Hanya sedikit yang mampu belajar bagaimana cara untuk menempatkan filsafat hidup sebagai ganti otoritas keagamaan. (Simbol-simbol agama yang disosialisasikan itu jangan dipandang rendah sebagai kanal-kanal pertumbuhan, walaupun demikian dasar sungai bukanlah sungai itu sendiri).
100:5.2 (1098.5) Kemajuan pertumbuhan keagamaan berpangkal dari kemandegan melalui konflik kepada koordinasi. dari rasa tidak aman menuju iman tanpa keraguan, dari kebingungan kesadaran kosmis menuju penyatuan kepribadian, dari sasaran fana menuju yang kekal, dari belenggu ketakutan menuju kebebasan sebagai putra ilahi.
100:5.3 (1099.1) Perlu diperjelas bahwa pernyataan kesetiaan pada ideal-ideal yang tertinggi—kewaskitaan psikis, emosional, dan spiritual tentang kesadaran Tuhan—mungkin bermula dari pertumbuhan yang alami dan bertahap, atau bisa juga dialami pada persimpangan jalan hidup tertentu, seperti dalam suatu krisis. Rasul Paulus mengalami pertobatan yang spektakuler dan tiba-tiba seperti itu pada hari yang berkesan di jalan Damaskus itu. Sidharta Gautama mendapatkan pengalaman serupa ketika di malam hari ia duduk sendirian dan mencoba untuk menerawang misteri tentang kebenaran akhir. Banyak orang lain yang juga telah memperoleh pengalaman serupa, dan banyak orang percaya sejati yang telah maju dalam roh tanpa pertobatan secara tiba-tiba.
100:5.4 (1099.2) Kebanyakan fenomena spektakuler yang bersangkut-paut dengan apa yang disebut sebagai pertobatan keagamaan itu sepenuhnya bersifat psikologis, walaupun kadang-kadang ada pula pengalaman yang juga rohani asalnya. Ketika pengerahan mental seseorang itu mutlak total pada suatu tingkatan jangkauan psikis ke arah pencapaian roh, maka terjadilah kesempurnaan dari motivasi kesetiaan manusia kepada gagasan keilahian, lalu sering sekali terjadi suatu sentuhan-turun yang tiba-tiba dari roh yang mendiami, untuk menyelaraskan dengan tujuan yang dikonsentrasikan dan dikonsekrasikan dari batin suprasadar manusia yang percaya itu. Dan pengalaman fenomena intelektual dan spiritual yang dipersatukan tersebut itulah yang merupakan pertobatan yang terdiri dari faktor-faktor yang melampaui dan di atas keterlibatan psikologis semata.
100:5.5 (1099.3) Tapi emosi saja adalah pertobatan yang palsu; seseorang harus memiliki keyakinan dan juga perasaan. Sampai taraf bahwa pengerahan daya psikis itu parsial, dan sejauh motivasi kesetiaan manusiawi tersebut tidak tuntas, maka sampai taraf itu pula pengalaman pertobatan menjadi suatu paduan realitas intelektual, emosional dan spiritual.
100:5.6 (1099.4) Kehidupan intelektual itu dipersatukan, tapi jika seseorang cenderung mengakui suatu batin bawah sadar yang teoretis itu sebagai suatu hipotesis kerja yang praktis dalam kehidupan intelektual (yang dipersatukan itu), maka, agar konsisten, ia harus mendalilkan juga adanya suatu alam kegiatan intelektual menaik yang sama dan berkaitan sebagai tingkatan supra sadar, zona kontak langsung dengan sosok roh yang mendiami, yaitu Pelaras Pikiran. Bahaya besar dalam semua spekulasi psikis ini adalah bahwa visi dan pengalaman lain yang sering disebut pengalaman mistis itu, bersama dengan mimpi yang luar biasa, bisa dianggap sebagai komunikasi ilahi kepada batin manusia. Di masa-masa lalu, sosok-sosok ilahi telah mengungkapkan diri mereka kepada orang-orang tertentu yang mengenal Tuhan, bukan karena trans mistis atau penglihatan seram mereka, tapi terlepas dari semua fenomena ini.
100:5.7 (1099.5) Sebaliknya dari mencari-pertobatan, pendekatan lebih baik ke zona-zona morontia untuk kontak yang mungkin dengan Pelaras Pikiran adalah melalui iman yang hidup dan ibadah yang tulus, doa yang sepenuh hati dan tidak mementingkan diri. Sering sekali gelora-gelora naik memori dari tingkatan tidak sadar batin manusia itu disalah-artikan sebagai pewahyuan ilahi dan petunjuk roh.
100:5.8 (1099.6) Ada bahaya besar yang berkaitan dengan praktek kebiasaan lamunan religius; mistisisme bisa menjadi cara untuk menghindari kenyataan, meskipun memang kadang-kadang menjadi sarana komuni (persekutuan) rohani yang sejati. Masa singkat retret dari kesibukan hidup mungkin tidak berbahaya secara serius, tapi pengasingan kepribadian yang berlama-lama itu sangat tidak dikehendaki. Dalam hal apapun janganlah keadaan kesadaran visioner yang mirip trans (trance) itu dikembangkan sebagai pengalaman keagamaan.
100:5.9 (1099.7) Ciri-ciri khas dari keadaan mistis adalah difusi kesadaran dengan pulau-pulau fokus perhatian yang jelas yang bekerja pada suatu intelek yang relatif pasif. Semua ini cenderung menurunkan kesadaran ke arah bawah sadar, bukannya ke arah zona kontak rohani, yaitu suprasadar. Banyak pelaku mistik telah mengalami disosiasi mental hingga ke tingkat manifestasi-manifestasi mental yang abnormal.
100:5.10 (1100.1) Sikap yang lebih sehat untuk meditasi rohani dapat dijumpai dalam penyembahan reflektif (berkaca diri) dan dalam doa ucapan syukur. Persekutuan (communion) langsung dengan Pelaras yang mendiami seseorang, seperti yang terjadi dalam tahun-tahun belakangan kehidupan Yesus di bumi, jangan disalah-artikan dengan apa yang disebut pengalaman mistis. Faktir-faktor yang menyumbang pada mulainya persekutuan mistik adalah petunjuk akan bahaya dari keadaan psikis tersebut. Status mistik itu didorong oleh hal-hal seperti: kelelahan fisik, berpuasa, disosiasi psikis, pengalaman estetis mendalam, dorongan seks yang kuat, ketakutan, kecemasan, murka, dan tarian yang liar. Banyak dari hal-hal yang muncul dalam batin sebagai hasil dari persiapan pendahuluan seperti itu berasal dari batin bawah sadar.
100:5.11 (1100.2) Bagaimanapun memungkinkannya kondisi-kondisi untuk fenomena mistis, harus jelas dipahami bahwa Yesus dari Nazaret tidak pernah beralih pada metode-metode tersebut untuk bersekutu dengan Bapa Firdaus. Yesus tidak memiliki delusi bawah sadar ataupun ilusi atas sadar.
100:6.1 (1100.3) Agama-agama yang evolusioner dan diwahyukan mungkin mempunyai perbedaan yang menyolok dalam metodenya, namun dalam hal motif ada kesamaan besar. Agama bukanlah suatu fungsi spesifik dalam hidup; agama lebih merupakan suatu mode hidup. Agama yang benar adalah bakti sepenuh hati kepada suatu kenyataan yang para agamawan itu anggap sebagai nilai tertinggi untuk dirinya dan untuk seluruh umat manusia. Ciri-ciri yang menonjol dari semua agama adalah: kesetiaan tanpa diragukan dan pengabdian sepenuh hati pada nilai-nilai tertinggi. Pengabdian keagamaan pada nilai-nilai tertinggi ini ditunjukkan dalam hubungan ibu yang dianggap tidak beragama kepada anaknya, dan dalam kesetiaan sungguh-sungguh orang-orang yang bukan penganut agama pada suatu gerakan yang mereka dukung.
100:6.2 (1100.4) Nilai tertinggi yang dianut oleh agamawan mungkin saja rendah atau bahkan keliru, namun tetap saja hal itu bersifat keagamaan. Suatu agama itu benar sejauh mana nilai yang dianggap tertinggi itu benar-benar merupakan realitas kosmis yang mempunyai harkat rohani yang asli.
100:6.3 (1100.5) Tanda-tanda dari tanggapan manusia terhadap dorongan keagamaan itu mencakup kualitas-kualitas keagungan dan kebesaran. Orang beragama yang tulus itu sadar akan kewargaan semesta dan sadar untuk melakukan kontak dengan sumber-sumber kekuatan supramanusia. Ia digairahkan dan disemangati dengan kepastian dirinya terbilang pada persekutuan anak-anak Tuhan yang luhur dan dimuliakan. Kesadaran akan harkat diri itu telah diperkuat oleh rangsangan untuk mencari sasaran-sasaran semesta yang paling tinggi—tujuan-tujuan tertinggi.
100:6.4 (1100.6) Diri telah ditundukkan pada dorongan yang membangkitkan minat, dari suatu motivasi menyeluruh yang menerapkan disiplin diri yang lebih tinggi, mengurangi konflik emosional dan membuat kehidupan yang fana di dunia benar-benar layak dijalani. Pengenalan menakutkan akan keterbatasan manusia diubah menjadi kesadaran alamiah akan kekurangan manusia fana, dikaitkan dengan tekad moral dan cita-cita rohani untuk mencapai sasaran-sasaran alam semesta dan alam semesta super yang tertinggi. Dan upaya keras untuk pencapaian ideal-ideal supramanusia ini selalu dicirikan oleh meningkatnya kesabaran, ketabahan, keteguhan, dan toleransi.
100:6.5 (1100.7) Namun demikian, agama yang benar adalah kasih yang hidup, hidup pelayanan. Upaya orang beragama yang melepaskan diri dari banyak perkara duniawi yang fana dan sia-sia itu tidak pernah menjurus pada ketertutupan sosial, dan hal itu jangan sampai menghancurkan rasa humor. Agama yang tulen tidak pernah merampas apa-apa dari keberadaan manusiawi, tetapi menambahkan makna-makna baru ke seluruh kehidupan; agama itu membangkitkan jenis baru antusiasme, semangat, dan keberanian. Agama itu bahkan menimbulkan semangat untuk bertempur demi agama, yang akan lebih dari berbahaya apabila tidak dikendalikan oleh wawasan rohani dan pengabdian setia pada tanggung jawab sosial sehari-hari untuk kesetiaan manusia.
100:6.6 (1101.1) Salah satu pertanda hidup beragama yang paling menakjubkan adalah damai sejahtera yang dinamis dan mendalam itu, damai yang melampaui segala akal, ketenangan sikap kosmis itu yang menandakan tiadanya semua rasa ragu dan galau. Tingkatan kestabilan rohani tersebut kebal terhadap kekecewaan. Para pemeluk agama itu adalah seperti Rasul Paulus, yang berkata, “Sebab aku yakin, bahwa baik maut, maupun hidup, baik malaikat-malaikat, maupun pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang, atau kuasa-kuasa, baik yang di atas, maupun yang di bawah, ataupun sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah.”
100:6.7 (1101.2) Ada rasa aman, yang terkait dengan kesadaran akan kejayaan kemenangan, yang tinggal di dalam kesadaran pemeluk agama yang telah meraih kenyataan tentang Yang Mahatinggi, dan yang mengejar sasaran Yang Mahaakhir.
100:6.8 (1101.3) Bahkan agama yang berevolusi memiliki semua ini dalam kesetiaan dan kebesaran oleh karena hal itu suatu pengalaman yang asli. Namun agama wahyu itu istimewa dan sekaligus asli. Kesetiaan-kesetiaan baru tentang visi rohani yang kian luas itu menciptakan tataran-tataran baru kasih dan pengabdian, pelayanan serta persekutuan; dan semua peningkatan pandangan sosial ini menghasilkan suatu perluasan kesadaran akan Kebapaan Tuhan dan persaudaraan umat manusia.
100:6.9 (1101.4) Perbedaan khas antara agama yang dievolusikan dan yang diwahyukan adalah suatu kualitas kebijaksanaan ilahi yang baru, yang diimbuhkan pada kebijaksanaan manusia yang murni dari pengalaman. Namun adalah pengalaman dalam dan dengan agama-agama manusia itulah yang memperbesar kapasitas untuk dapat menerima lebih banyak lagi karunia kebijaksanaan ilahi dan wawasan kosmis.
100:7.1 (1101.5) Meskipun manusia Urantia pada umumnya tidak mungkin berharap untuk dapat menggapai kesempurnaan karakter tinggi yang telah diperoleh Yesus dari Nazaret selama Ia berkelana di dunia dalam badan jasmani, namun sungguh mungkin bagi setiap orang percaya untuk mengembangkan kepribadian yang manunggal dan kuat, mengikuti garis-garis yang disempurnakan dari kepribadian Yesus. Sisi unik dari kepribadian Guru adalah tidak terlalu pada kesempurnaannya, melainkan lebih pada simetrinya, kemanunggalan kepribadian yang menakjubkan dan berimbang. Presentasi paling efektif tentang Yesus terdiri dari mengikuti contoh orang yang berkata, saat ia menunjuk ke arah Guru yang berdiri di depan para penuduhnya, “Lihatlah manusia itu!”
100:7.2 (1101.6) Kebaikan hati Yesus yang tidak kunjung gagal itu menyentuh hati manusia, tapi kekuatan mantap karakternya itu mengagumkan para pengikutnya. Ia benar-benar tulus; tidak sedikitpun kemunafikan dalam dirinya. Ia bebas dari kepura-puraan; ia selalu ikhlas menyegarkan hati. Ia tidak pernah mencari-cari alasan, dan tidak pernah mempergunakan tipuan. Ia hidup dalam kebenaran, sebagaimana yang ia ajarkan sendiri. Ia adalah kebenaran. Ia sangat berhasrat untuk menyampaikan berita kebenaran yang menyelamatkan kepada generasinya, walaupun ketulusan tersebut kadang menyebabkan kepedihan. Ia tidak diragukan lagi setia pada seluruh kebenaran.
100:7.3 (1101.7) Namun Guru begitu masuk akal, begitu bisa didekati. Ia begitu praktis dalam semua pelayanannya, sementara segenap rencananya dicirikan oleh akal sehat yang disucikan seperti itu. Ia begitu bebas dari segala kecenderungan aneh, berubah-ubah pikiran, dan eksentrik. Ia tidak pernah plin-plan, bertingkah aneh-aneh, atau histeria. Dalam semua ajarannya dan dalam segala hal yang ia kerjakan selalu ada pemilahan yang indah, berkaitan dengan rasa sopan santun yang luar biasa.
100:7.4 (1102.1) Anak Manusia adalah selalu kepribadian yang bersikap tenang. Bahkan para musuhnya menunjukkan penghargaan yang sehat terhadap dia; mereka bahkan gentar akan kehadirannya. Yesus tidak takut. Ia dipenuhi dengan antusiasme ilahi, namun tidak pernah menjadi fanatik. Ia secara emosional aktif namun tidak pernah angin-anginan. Ia imajinatif namun selalu praktis. Ia dengan terus terang menghadapi kenyataan hidup, tapi ia tidak membosankan atau menjemukan. Ia pemberani tetapi tidak ceroboh; berhati-hati namun bukan pengecut. Ia bersimpati namun tidak sentimental; unik tetapi tidak eksentrik. Ia saleh namun tidak sok suci. Dan ia pribadi yang sangat seimbang karena ia telah dengan sempurna dipersatukan.
100:7.5 (1102.2) Keaslian Yesus tidak meniru siapapun. Ia tidak terikat oleh tradisi atau dikekang oleh penghambaan pada adat-istiadat yang sempit. Ia berbicara dengan penuh kepastian dan mengajar dengan kewibawaan mutlak. Namun keasliannya yang luar biasa tersebut tidak menyebabkan ia mengabaikan permata-permata kebenaran dalam ajaran para pendahulunya maupun tokoh-tokoh pada masanya. Dan yang paling asli dari ajarannya adalah penekanan kasih dan rahmat sebagai ganti rasa takut dan pengorbanan.
100:7.6 (1102.3) Yesus sangat luas dalam pandangannya. Ia mendorong para pengikutnya agar memberitakan injil kepada semua orang. Ia bebas dari kepicikan pikiran. Hatinya yang simpatik merangkul seluruh umat manusia, bahkan sebuah alam semesta. Selalu undangannya adalah, “Barangsiapa mau, biarlah ia datang.”
100:7.7 (1102.4) Tentang Yesus benarlah jika dikatakan, “Ia menaruh harapan-Nya pada Allah.” Sebagai seorang manusia di antara manusia ia paling mendalam mempercayai Bapa di surga. Ia percaya kepada Bapa laksana seorang anak kecil percaya pada ayahnya di bumi. Imannya sempurna namun tidak pernah ia lancang. Tidak peduli bagaimana alam tampaknya kejam atau bagaimana tidak pedulinya pada kesejahteraan manusia di bumi, tidak pernah imannya bimbang. Ia kebal pada kekecewaan dan tahan pada penganiayaan. Ia tidak terpengaruh oleh apa yang tampaknya kegagalan.
100:7.8 (1102.5) Ia mengasihi sesama manusia sebagai saudara dan saudari, sambil terus mengenali bagaimana mereka berbeda-beda dalam bakat-bakat bawaan dan sifat-sifat perolehan. “Dia, yang berjalan berkeliling sambil berbuat baik.”
100:7.9 (1102.6) Yesus adalah pribadi yang luar biasa ceria, namun ia bukan seorang optimis yang buta atau asal saja. nasihat yang selalu Ia sampaikan adalah, “Bergembiralah.” Ia dapat terus menjaga sikap percaya diri ini karena percayanya yang tidak tergoyahkan akan Tuhan dan keyakinannya yang tak tergoncangkan akan manusia. Ia selalu tenggang rasa secara mendalam kepada semua manusia karena ia mengasihi mereka dan mempercayai mereka. Namun demikian ia selalu setia pada keyakinannya dan dengan agung tetap teguh dalam pengabdiannya untuk melakukan kehendak Bapanya.
100:7.10 (1102.7) Sang Guru selalu murah hati. Tak jemu-jemunya ia berpesan, “Adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima.” Katanya, “Kamu telah memperolehnya dengan cuma-cuma, karena itu berikanlah pula dengan cuma-cuma.” Namun demikian, dengan segala kemurahan hati yang tak terbatas itu ia tidak pernah boros atau bermewah-mewah. Ia mengajarkan bahwa kamu harus percaya agar dapat menerima keselamatan. “Setiap orang yang mencari, mendapat.”
100:7.11 (1102.8) Ia jujur, namun selalu ramah. Katanya, “Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu.” Ia terang-terangan, namun selalu bersahabat. Ia berbicara terbuka dalam kasihnya untuk orang berdosa dan kebenciannya untuk dosa. Namun dalam segala keterus-terangan yang mengagumkan ini ia wajar tidak tercela sedikitpun.
100:7.12 (1102.9) Yesus terus menerus selalu ceria, walaupun sering ia mereguk cukup dalam dari cawan duka manusia. Tanpa gentar ia menghadapi kenyataan kehidupan, namun tetap ia demikian dipenuhi semangat untuk injil kerajaan. Walau demikian ia senantiasa mengendalikan antusiasmenya; antusiasmenya tidak pernah mengendalikan dia. Ia tanpa syarat berdedikasi untuk “urusan Bapa.” Antusiasme ilahi ini membuat saudara-saudarinya yang tidak rohani berpikir bahwa ia sudah hilang ingatan, namun alam semesta yang menyaksikan memuji dia sebagai model kesehatan jiwa dan pola pengabdian manusia tertinggi pada standar tinggi hidup rohani. Dan antusiasmenya yang terkendali itu menular; rekan-rekannya ingin ikut berbagi optimisme ilahinya.
100:7.13 (1103.1) Pria dari Galilea ini bukanlah seorang yang pemurung; Ia adalah jiwa kegembiraan. Selalu ia berkata, “Bersukacita dan bergembiralah.” Namun saat ada tugas diperlukan, ia bersedia untuk berjalan dengan penuh keberanian melewati “lembah kekelaman.” Ia periang tetapi sekaligus juga rendah hati.
100:7.14 (1103.2) Keberaniannya disamai hanya oleh kesabarannya. Ketika ia didesak untuk bertindak terlalu dini, ia hanya akan menjawab, “Saatku belum tiba.” Ia tidak pernah tergesa-gesa; penguasaan dirinya luar biasa. Namun acap kali ia murka terhadap kejahatan, tidak toleran terhadap dosa. Ia sering tergerak hebat untuk melawan segala perkara yang merugikan kesejahteraan anak-anaknya di bumi. Akan tetapi kegeramannya terhadap dosa tidak membuat ia marah pada si pendosa.
100:7.15 (1103.3) Keberaniannya luar biasa, namun ia tidak pernah membabi buta. Semboyannya adalah, “Jangan takut.” Keberaniannya sangat luhur dan kadang-kadag heroik. Namun keberaniannya dikaitkan dengan kearifan dan dikendalikan oleh akal sehat. Keberanian itu lahir dari iman, bukan kelancangan buta yang gegabah. Ia sungguh-sungguh berani namun tidak pernah kurang ajar.
100:7.16 (1103.4) Guru adalah pola untuk rasa hormat. Doanya sejak masa mudanya itupun dimulai dengan, “Bapa kami yang di sorga, dikuduskanlah nama-Mu.” Ia bahkan menghormati ibadah keliru dari sesamanya. Namun hal ini tidak membuat ia gentar untuk menentang tradisi keagamaan atau menyerang kesalahan-kesalahan keyakinan manusia. Ia menjunjung kesucian yang sejati, namun dapat dengan adil membela diri pada sesamanya, berkata “Siapakah di antaramu yang membuktikan bahwa Aku berbuat dosa?”
100:7.17 (1103.5) Yesus itu agung oleh karena ia baik, namun demikian ia bersahabat dengan anak-anak kecil. Ia lemah lembut dan tidak pernah berprasangka dalam kehidupan pribadinya, namun demikian ia adalah manusia yang disempurnakan dari sebuah alam semesta. Rekan-rekannya memanggil dia Guru (Master) tanpa diminta.
100:7.18 (1103.6) Yesus adalah kepribadian manusia yang dipersatukan sempurna. Dan hari ini, seperti di Galilea, ia masih terus mempersatukan pengalaman manusia dan menyelaraskan upaya manusia. Ia mempersatukan hidup, memuliakan karakter, dan menyederhanakan pengalaman. Ia memasuki batin manusia untuk menaikkan, mengubah bentuk, dan mengubah wujudnya. Sungguh harfiah pernyataan ini: “Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.”
100:7.19 (1103.7) [Disampaikan oleh sesosok Melkisedek dari Nebadon]
Buku Urantia
Makalah 101
101:0.1 (1104.1) AGAMA, sebagai suatu pengalaman manusiawi, mencakup mulai dari perbudakan rasa takut primitif pada manusia liar yang berevolusi itu, naik sampai kebebasan iman yang luhur dan mulia pada manusia beradab yang amat sadar akan dirinya sebagai anak Tuhan yang kekal.
101:0.2 (1104.2) Agama adalah leluhur untuk etika dan moral maju dari evolusi sosial progresif. Namun agama itu sendiri adalah bukan semata-mata suatu gerakan moral, walaupun manifestasi luar dan sosial dari agama itu sangat kuat dipengaruhi oleh momentum etika dan moral masyarakat manusia. Selalu agama itu menjadi sumber inspirasi bagi sifat manusia yang berevolusi, namun agama itu bukanlah rahasia dari evolusi itu.
101:0.3 (1104.3) Agama, iman-keyakinan dari kepribadian, dapat selalu menang mengatasi segala logika putus asa, yang dangkal saling bertolak belakang itu, yang tercetus dari pikiran jasmani orang-orang yang tidak percaya,. Benar-benar ada suara yang benar dan asli, dari dalam batin bahwa “Terang yang sesungguhnya, yang menerangi setiap orang , sedang datang ke dalam dunia.” Dan bimbingan roh ini beda dengan gerak hati etis dari hati nurani manusia. Perasaan kepastian keagamaan itu lebih dari perasaan emosional. Kepastian agama itu melampaui nalar pikiran, bahkan logika filsafat sekalipun. Agama adalah iman, percaya, dan kepastian.
101:1.1 (1104.4) Agama yang sejati itu bukanlah sebuah sistem kepercayaan filosofis yang dapat dijelaskan dan dibuktikan keberadaannya oleh bukti-bukti alamiah. Agama tersebut juga bukan sebuah pengalaman yang fantastis dan mistis, atau pengalaman kegirangan yang tak terlukiskan yang hanya dinikmati oleh para penganut romantis dari mistisisme. Agama itu bukanlah hasil dari akal, namun kalau dikaji dari dalam, agama itu seluruhnya masuk akal. Agama tidak diturunkan dari logika filsafat manusia, namun sebagai pengalaman manusia agama itu seluruhnya masuk akal. Agama adalah hal mengalami keilahian dalam kesadaran sosok pribadi bermoral yang berasal dari evolusi; agama itu merupakan pengalaman sejati dengan realitas kekal dalam waktu, realisasi kepuasan-kepuasan rohani sementara masih dalam badan jasmani.
101:1.2 (1104.5) Pelaras Pikiran tidak mempunyai mekanisme khusus agar melalui hal itu bisa meraih ekspresi diri; tidak ada kemampuan keagamaan mistis untuk penerimaan atau pengekspresian emosi-emosi keagamaan. Pengalaman-pengalaman ini dibuat tersedia melalui mekanisme yang sudah ditahbiskan secara alamiah dalam batin manusia. Dan di sinilah terletak satu penjelasan untuk kesulitan Pelaras berkomunikasi langsung dengan batin jasmani orang yang ditempatinya terus menerus itu.
101:1.3 (1104.6) Roh ilahi itu membuat kontak dengan manusia fana, bukan oleh perasaan atau emosi, melainkan dalam alam berpikir yang paling tinggi dan paling dirohanikan. Jadi pikiranmu, bukan perasaanmu, adalah yang memimpinmu ke arah Tuhan. Kodrat ilahi itu bisa dicermati hanya dengan mata batin. Namun batin yang benar-benar melihat Tuhan, mendengarkan Pelaras yang berdiam di dalam, adalah batin yang murni. “Tanpa kekudusan tidak seorangpun akan melihat Tuhan.” Semua persekutuan secara batin dan rohani ini disebut wawasan rohani. Pengalaman keagamaan tersebut bermula dari kesan yang dibuat pada batin manusia oleh kerja gabungan antara Pelaras dan Roh Kebenaran saat mereka berfungsi di tengah-tengah dan di atas ide-ide, ideal-ideal, wawasan-wawasan, dan perjuangan-perjuangan roh dari anak-anak Tuhan, anak-anak yang sedang berkembang itu.
101:1.4 (1105.1) Agama hidup dan berkembang, oleh sebab itu, bukan oleh pandangan mata atau perasaan, melainkan oleh iman dan wawasan. Agama bukanlah terdiri dari penemuan fakta-fakta baru atau mencari suatu pengalaman yang unik, melainkan penemuan makna-makna baru dan rohani dari setiap fakta-fakta yang telah dikenal baik oleh umat manusia. Pengalaman keagamaan tertinggi itu tidak bergantung pada perbuatan-perbuatan kepercayaan, tradisi, dan otoritas sebelumnya; agama juga bukanlah turunan dari perasaan yang mendalam dan emosi yang mistis belaka. Lebih tepatnya, agama itu adalah suatu pengalaman persekutuan rohani yang nyata dan amat mendalam dengan pengaruh-pengaruh roh yang berdiam di dalam batin manusia. Sejauh pengalaman seperti itu dapat didefinisikan dalam istilah psikologi, hal itu hanyalah bahwa pengalaman mengalami kenyataan percaya Tuhan itu sebagai kenyataan pengalaman yang sepenuhnya pribadi tersebut.
101:1.5 (1105.2) Meskipun agama itu bukanlah produk dari spekulasi rasionalistik dari suatu kosmologi material, namun agama itu, bagaimanapun juga, adalah ciptaan dari pemikiran yang sepenuhnya rasional yang bersumber dari pengalaman batin manusia. Agama itu lahir bukan dari meditasi mistis atau perenungan menyendiri, walaupun harus diakui bahwa agama itu masih diliputi misteri dan selalu tidak bisa didefinisikan atau dijelaskan dalam istilah akal intelektual dan logika filsafat semata-mata. Benih-benih agama yang sejati itu berakar dalam ranah kesadaran moralnya manusia, dan hal-hal itu diungkapkan dalam pertumbuhan wawasan rohani manusia, kemampuan dari kepribadian manusia yang tumbuh sebagai akibat dari kehadiran Pelaras Pikiran yang mengungkapkan tentang Tuhan dalam batin fana manusia yang lapar akan Tuhan.
101:1.6 (1105.3) Iman menyatukan wawasan moral dengan kemampuan untuk memilah nilai-nilai, dan rasa tanggung jawab itu (yang evolusioner dan sudah ada sebelumnya) melengkapi asal-usul agama yang sejati. Pengalaman agama akhirnya menghasilkan semacam kesadaran tertentu tentang Tuhan dan kepastian yang tidak diragukan tentang keselamatan untuk kepribadian yang percaya itu.
101:1.7 (1105.4) Dengan demikian dapat dilihat bahwa kerinduan beragama dan dorongan rohani itu tidak bersifat sesuatu yang akan hanya memimpin manusia untuk ingin percaya pada Tuhan saja, melainkan memiliki sifat dan kuasa sedemikian sehingga manusia akan sangat terkesan dengan keyakinan bahwa mereka harus percaya akan Tuhan. Perasaan tanggung jawab yang berevolusi dan kewajiban-kewajiban yang mengikuti pencerahan dari pewahyuan itu membuat kesan yang begitu mendalam pada sifat dasar moral manusia itu sehingga ia pada akhirnya mencapai posisi batin dan sikap jiwa tertentu dimana ia menyimpulkan bahwa ia tidak punya hak untuk tidak percaya pada Tuhan. Kebijaksanaan yang lebih tinggi dan superfilosofis dari orang-orang yang dicerahkan dan didisiplin tersebut pada akhirnya mengajari mereka bahwa meragukan Tuhan atau tidak mempercayai kebaikan-Nya itu sama dengan menyangkal adanya hal yang paling nyata dan paling dalam di dalam batin dan jiwa manusia itu—yaitu Pelaras ilahi itu.
101:2.1 (1105.5) Fakta agama itu terdiri sepenuhnya dari pengalaman keagamaan manusia yang rasional dan rata-rata. Inilah satu-satunya pengertian dimana agama dapat dianggap sebagai ilmiah atau bahkan psikologis. Bukti bahwa pewahyuan itu adalah pewahyuan adalah fakta yang sama dari pengalaman manusia: fakta bahwa pewahyuan memang meramu berbagai kajian ilmu alam yang terkesan berbeda-beda dengan teologi agama menjadi suatu filosofi alam semesta yang konsisten dan logis, penjelasan yang tertata dan tidak putus tentang ilmu pengetahuan maupun agama, dengan semikian menciptakan harmoni batin dan kepuasan roh yang menjawab dalam pengalaman-pengalaman manusia pertanyaan-pertanyaan pikiran manusia yang rindu ingin tahu bagaimana Yang Tanpa Batas melaksanakan kehendak dan rancangan-Nya dalam materi, dengan batin, dan terhadap roh.
101:2.2 (1106.1) Nalar adalah metode ilmu pengetahuan; iman adalah metode agama; logika adalah teknik percobaan filsafat. Pewahyuan menjadi pengganti bagi tiadanya sudut pandang morontia dengan menyediakan teknik untuk mencapai kemanunggalan antara pemahaman realitas dan jalinan hubungan antara roh dan materi dengan perantaraan batin. Pewahyuan sejati tidak pernah akan membuat ilmu pengetahuan menjadi tidak alamiah, agama menjadi tidak bisa dijelaskan, atau filsafat menjadi tidak logis.
101:2.3 (1106.2) Akal, melalui penelaahan ilmu pengetahuan, dapat memimpin balik melalui alam ke suatu Sebab Perdana, namun diperlukan iman keagamaan untuk mengubah Sebab Perdana dari ilmu pengetahuan itu menjadi sosok Tuhan keselamatan; dan lebih lanjut, pewahyuan dibutuhkan untuk pengesahan iman seperti itu, wawasan rohani tersebut.
101:2.4 (1106.3) Ada dua alasan untuk percaya akan Tuhan yang mendukung keselamatan manusia itu:
101:2.5 (1106.4) 1. Pengalaman manusiawi, kepastian pribadi, pengharapan dan kepercayaan yang entah bagaimana tercatat, yang dimulai oleh Pelaras Pikiran yang berdiam di dalam.
101:2.6 (1106.5) 2. Pewahyuan kebenaran, apakah itu melalui pelayanan pribadi secara langsung oleh Roh Kebenaran, oleh anugerah para Putra ilahi ke dunia, atau melalui pewahyuan kata-kata tulisan.
101:2.7 (1106.6) Ilmu pengetahuan mengakhiri penelusuran- nalarnya dalam hipotesis tentang Sebab Perdana. Agama tidak berhenti dalam perjalanan imannya hingga memastikan tentang Tuhan keselamatan. Studi penyelidikan ilmu pengetahuan secara logis menunjukkan adanya kenyataan dan keberadaan Yang Absolut. Agama percaya secara tanpa syarat akan keberadaan dan kenyataan sesosok Tuhan yang memelihara keselamatan kepribadian. Pewahyuan mampu mencapai apa yang sama sekali gagal diupayakan oleh metafisika, dan yang bahkan gagal sebagian dilakukan oleh filsafat; yaitu bahwa pewahyuan menegaskan bahwa Sebab Perdananya ilmu pengetahuan dan Tuhan keselamatannya agama itu adalah Tuhan yang esa dan sama.
101:2.8 (1106.7) Nalar (akal)adalah bukti ilmu pengetahuan, iman adalah bukti agama, logika adalah bukti filsafat, namun pewahyuan itu disahkan hanya oleh pengalaman manusia. Ilmu pengetahuan melahirkan pengetahuan; agama membuahkan kebahagiaan; filsafat menghasilkan kesatuan; pewahyuan menegaskan keselarasan pengalaman dari pendekatan rangkap tiga menuju realitas semesta ini.
101:2.9 (1106.8) Perenungan mengenai alam hanya dapat mengungkap keberadaan Tuhan alam, yaitu Tuhan atas gerak. Alam hanya menunjukkan materi, gerak, dan animasi (semangat)—yaitu kehidupan. Materi plus energi, dalam kondisi tertentu, diwujudkan dalam bentuk-bentuk hidup, namun meskipun kehidupan yang alamiah itu relatif kontinyu sebagai suatu fenomena, namun terhadap individualitas hal itu adalah sementara saja. Alam tidak menyediakan landasan bagi keyakinan logis akan keselamatan kepribadian manusia. Manusia yang beragama yang menemukan Tuhan dalam alam itu telah dan pertama-tama menjumpai Tuhan pribadi yang sama ini di dalam jiwanya sendiri.
101:2.10 (1106.9) Iman mengungkapkan Tuhan dalam jiwa. Pewahyuan, pengganti untuk wawasan morontia di dunia yang berevolusi, memampukan manusia untuk melihat Tuhan yang sama dalam alam seperti yang iman tunjukkan dalam jiwanya. Dengan demikian pewahyuan memang berhasil menjembatani kesenjangan antara yang jasmani dan yang rohani, bahkan antara ciptaan dan Pencipta, antara manusia dan Tuhan.
101:2.11 (1107.1) Perenungan tentang alam memang secara logis menunjuk ke arah tuntunan yang cerdas, bahkan pengawasan yang hidup, namun hal itu dalam cara apapun yang memuaskan tidak mengungkapkan Tuhan yang berpribadi. Di sisi lain, alam tidak menunjukkan apapun yang akan menghalangi alam semesta sehingga tidak dipandang sebagai karya dari Tuhannya agama. Tuhan tidak dapat dijumpai melalui alam saja, namun dengan cara lain manusia sedang menemukan Dia. Studi tentang alam menjadi sepenuhnya konsisten dengan penafsiran yang lebih tinggi dan rohani tentang alam semesta.
101:2.12 (1107.2) Pewahyuan sebagai fenomena yang berskala besar itu berkala; sebagai pengalaman pribadi manusia, pewahyuan itu terus menerus. Keilahian berfungsi dalam kepribadian manusia sebagai karunia Pelaras dari Bapa, sebagai Roh Kebenaran dari Putra, dan Roh Kudus dari Roh Alam Semesta, sementara ketiga kemampuan supramanusia tersebut dipersatukan di dalam evolusi pengalaman manusia sebagai penatalayanan dari Yang Mahatinggi.
101:2.13 (1107.3) Agama yang sejati adalah suatu wawasan ke dalam kenyataan, anak-iman dari kesadaran moral, dan bukan semata-mata suatu persetujuan intelektual pada suatu kumpulan doktrin-doktrin dogmatis tertentu. Agama yang sejati terdiri dalam pengalaman “Roh itu bersaksi bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita adalah anak-anak Allah.” Agama itu tidak terdiri dalam proposisi-proposisi teologis melainkan dalam wawasan rohani dan kedalaman dari percayanya jiwa itu.
101:2.14 (1107.4) Sifat dasarmu yang paling dalam—Pelaras ilahi itu—menciptakan di dalam kamu suatu kelaparan dan kehausan akan kebenaran, suatu kerinduan tertentu untuk kesempurnaan ilahi. Agama adalah tindakan iman dari pengenalan terhadap dorongan dari dalam untuk mencapai keilahian ini; dan dengan demikian dihasilkan rasa percaya dan kepastian jiwa itu yang kamu sadari sebagai jalan keselamatan, teknik untuk kelangsungan hidup (keselamatan) kepribadian dan semua nilai-nilai yang telah kamu pandang sebagai yang benar dan baik.
101:2.15 (1107.5) Realisasi agama itu tidak pernah, dan tidak akan pernah, bergantung pada belajar hebat atau logika pintar. Hal itu adalah wawasan rohani, dan itulah alasan mengapa beberapa guru agama terbesar di dunia, bahkan para nabi, seringkali memiliki begitu sedikit kebijaksanaan duniawi. Iman keagamaan itu sama-sama tersedia bagi orang yang berpendidikan maupun yang tidak.
101:2.16 (1107.6) Agama haruslah selalu menjadi kritikus dan hakim dirinya sendiri; agama tidak pernah diamati, apalagi dipahami, dari sisi luar. Kepastian satu-satunya yang kamu miliki tentang Tuhan yang berpribadi itu terdiri dalam wawasanmu sendiri mengenai kepercayaanmu akan, dan pengalaman dengan, hal-hal yang rohani. Bagi semua sesamamu yang telah mengalami pengalaman yang serupa, tidak diperlukan argumen lagi tentang kepribadian atau kenyataan Tuhan, sedangkan bagi orang lain yang tidak yakin akan Tuhan seperti itu tidak mungkin ada argumen yang benar-benar akan meyakinkan.
101:2.17 (1107.7) Psikologi mungkin memang berupaya menelaah fenomena reaksi keagamaan terhadap lingkungan sosial, namun ilmu tersebut tidak akan sanggup menembus hingga ke motif dan bekerjanya agama yang sebenarnya dan bagian dalam itu. Hanya teologi, yang membidangikeimanan dan cara pewahyuan, yang dapat menjelaskan suatu jenis penjelasan cerdas tentang sifat dan isi pengalaman keagamaan itu.
101:3.1 (1107.8) Agama itu begitu vital sehingga agama itu tetap bertahan meskipun tanpa pembelajaran. Agama tetap hidup walaupun dicemari oleh kosmologi sesat dan filsafat palsu; agama tetap bertahan di tengah-tengah kerancuan metafisika. Di dalam dan melalui semua perubahan sejarah agama, selalu masih bertahan apa yang sangat diperlukan untuk kemajuan dan kelangsungan hidup manusia: nurani etis dan kesadaran moral.
101:3.2 (1108.1) Wawasan-iman, atau intuisi rohani, adalah kemampuan karunia dari batin kosmis dalam hubungannya dengan Pelaras Pikiran, yang adalah pemberian Bapa kepada manusia. Akal budi atau nalar rohani, kecerdasan jiwa, adalah kemampuan karunia dari Roh Kudus, pemberian Roh Kreatif bagi manusia. Filsafat rohani, hikmat tentang kenyataan-kenyataan roh, adalah kemampuan karunia dari Roh Kebenaran, sebagai pemberian gabungan dari Putra-putra anugerah kepada anak-anak manusia. Kerjasama dan saling keterkaitan antar kemampuan-kemampuan rohani tersebut membentuk manusia menjadi suatu kepribadian roh dalam takdir potensialnya.
101:3.3 (1108.2) Kepribadian roh (manusia) yang sama inilah, dalam wujud primitif dan embrioniknya, milik Pelaras yang bertahan melewati kematian alami dalam daging. Sosok roh paduan yang berasal dari roh ini, dalam ikatan dengan pengalaman manusia, dimampukan, melalui sarana jalan hidup yang disediakan oleh para Putra ilahi, untuk bertahan hidup (dalam simpanan Pelaras) melewati pembubaran diri batin dan materi yang jasmani itu ketika kemitraan yang sementara antara yang jasmani dan yang rohani tersebut diceraikan oleh berhentinya gerak hayati kehidupan.
101:3.4 (1108.3) Melalui iman keagamaan, jiwa manusia mengungkapkan dirinya dan memperagakan potensi keilahiannya yang bangkit itu, melalui ciri khas dimana hal itu memicu kepribadian manusia untuk bereaksi terhadap situasi-situasi cobaan intelektualitas dan ujian sosial tertentu. Iman rohani yang asli (kesadaran moral sejati) itu diwahyukan dalam hal iman itu:
101:3.5 (1108.4) 1. Menyebabkan etika dan moral untuk maju meskipun ada kecenderungan kebinatangan yang melekat dan bertentangan.
101:3.6 (1108.5) 2. Menghasilkan rasa percaya mendalam akan kebaikan Tuhan bahkan ketika dihadapkan pada kekecewaan yang pahit dan kekalahan yang meremukkan.
101:3.7 (1108.6) 3. Membangkitkan keberanian dan keyakinan yang kuat di tengah-tengah kesulitan alami dan bencana fisik.
101:3.8 (1108.7) 4. Menunjukkan ketenangan diri yang tidak bisa dijelaskan dan kedamaian batin yang bertahan walaupun menanggung penyakit yang menyiksa dan bahkan derita badani yang akut.
101:3.9 (1108.8) 5. Mempertahankan ketenangan dan penguasaan diri yang misterius, ketika dihadapkan pada perlakuan yang tidak wajar dan ketidak-adilan yang melampaui batas.
101:3.10 (1108.9) 6. Memelihara rasa percaya ilahi akan kemenangan terakhir meskipun mengalami nasib yang tampaknya kejam dan kekuatan alam yang sepertinya sama sekali tidak peduli pada kesejahteraan manusia.
101:3.11 (1108.10) 7. Terus berpegang teguh dalam kepercayaan pada Tuhan walaupun semua peragaan logika bertentangan dan berhasil menahan semua tipu daya intelektual yang lain.
101:3.12 (1108.11) 8. Terus menunjukkan iman yang tak kenal takut dalam hal keselamatan jiwa sekalipun ada ajaran-ajaran menipu dari ilmu pengetahuan yang palsu dan bujukan penyesatan dari filsafat yang tidak sehat.
101:3.13 (1108.12) 9. Hidup dan berkemenangan sekalipun ada tekanan beban berat dari peradaban yang kompleks dan parsial pada masa-masa modern.
101:3.14 (1108.13) 10. Menyumbang pada kelanjutan bertahannya altruisme (mementingkan sesama) di tengah-tengah egoisme manusia, pertentangan sosial, keserakahan industrial, dan salah pengaturan politik.
101:3.15 (1108.14) 11. Dengan teguh berpegang pada kepercayaan mendalam akan kesatuan semesta dan bimbingan ilahi sekalipun hadirnya kejahatan dan dosa yang membingungkan.
101:3.16 (1108.15) 12. Terus tetap menyembah Tuhan terlepas dari apapun dan segala sesuatunya. Berani menyatakan, “sekalipun Ia membunuh aku, namun aku akan berharap kepada-Nya.”
101:3.17 (1108.16) Kita mengetahui, karena itu, oleh tiga fenomena, bahwa manusia memiliki suatu roh atau roh-roh ilahi yang berdiam di dalam dirinya: pertama, oleh pengalaman pribadi— iman keagamaan; kedua, oleh pewahyuan—pribadi dan bangsa; dan ketiga, melalui pertunjukan menakjubkan reaksi-reaksi yang begitu luar biasa dan tidak alami tersebut terhadap lingkungan jasmaninya, seperti yang digambarkan oleh paparan sebelumnya di atas tentang dua belas perbuatan yang menyerupai roh dalam menghadapi situasi-situasi sulit dan nyata dalam hidup manusia. Dan masih ada lagi yang lain.
101:3.18 (1109.1) Dan pekerjaan iman yang demikian vital dan kuat dalam wilayah agama itulah yang melayakkan manusia fana sehingga berhak untuk kepemilikan pribadi dan realitas rohani untuk kemampuan puncak kodrat manusia, yaitu pengalaman keagamaan.
101:4.1 (1109.2) Oleh karena duniamu pada umumnya tidak tahu tentang asal-usul, bahkan tentang asal-usul fisik, maka kelihatannya bijaksana dari waktu ke waktu untuk menyediakan pengajaran dalam kosmologi. Dan selalu perkara ini menjadi masalah untuk masa depan. Hukum-hukum pewahyuan amat menghambat kami karena larangan untuk tidak menyampaikan pengetahuan yang belum dicapai atau terlalu dini. Semua kosmologi yang disajikan sebagai suatu bagian dari agama yang diwahyukan niscaya akan lekas kadaluarsa dalam waktu sangat singkat. Karena itu, para siswa masa depan dari pewahyuan tersebut akan tergoda untuk membuang setiap unsur kebenaran keagamaan sejati yang terkandung oleh karena mereka menemukan kesalahan-kesalahan pada sisi kosmologi-kosmologi terkait yang disajikan di dalamnya.
101:4.2 (1109.3) Umat manusia harus memahami bahwa kami yang turut andil dalam pewahyuan kebenaran itu sangat dibatasi ketat oleh petunjuk-petunjuk dari atasan-atasan kami. Kami tidak bebas untuk mengantisipasi penemuan-penemuan ilmiah untuk masa seribu tahun mendatang. Para pewahyu harus bertindak sesuai dengan instruksi-instruksi yang membentuk bagian dari mandat pewahyuan. Kami tidak melihat cara lain bagaimana mengatasi kesulitan ini, pada saat sekarang ataupun saat yang akan datang. Kami memaklumi dengan baik bahwa, meskipun fakta-fakta sejarah dan kebenaran-kebenaran keagamaan dari seri presentasi wahyu ini akan bertahan pada catatan selama era-era mendatang, di dalam waktu beberapa tahun singkat banyak pernyataan kami menyangkut ilmu fisika akan perlu direvisi sebagai akibat dari perkembangan ilmiah dan temuan-temuan baru sebagai tambahan. Perkembangan-perkembangan baru inipun sudah dapat kami ramalkan sekarang, namun kami dilarang untuk menyertakan fakta-fakta yang belum ditemukan manusia tersebut dalam catatan pewahyuan ini. Haruslah diperjelas di sini bahwa pewahyuan itu tidak mesti diilhamkan. Kosmologi pewahyuan ini tidak diilhamkan. Hal itu dibatasi oleh perizinan kami untuk koordinasi dan pemilahan pustaka pengetahuan yang ada sekarang. Meskipun wawasan ilahi atau rohani adalah suatu pemberian, namun hikmat manusia harus berkembang.
101:4.3 (1109.4) Kebenaran itu selalu suatu pewahyuan; pewahyuan otomatis kalau muncul sebagai hasil dari pekerjaan Pelaras yang berdiam di dalam; pewahyuan skala besar kalau disampaikan oleh suatu agen, kelompok, atau kepribadian selestial lainnya.
101:4.4 (1109.5) Dalam analisis terakhir, agama itu akan dinilai oleh buah-buahnya, sesuai dengan cara dan taraf sejauh mana agama itu menampilkan keistimewaan bawaan dan ilahinya sendiri.
101:4.5 (1109.6) Kebenaran mungkin hanya secara relatif diilhamkan, meskipun pewahyuan itu selalu suatu fenomena rohani. Meskipun pernyataan-pernyataan dengan rujukan pada kosmologi tidak pernah diilhamkan, pewahyuan tersebut sangat berharga nilainya karena setidaknya untuk sementara memperjelas pengetahuan melalui:
101:4.6 (1109.7) 1. Pengurangan kebingungan dengan penghapusan berwibawa terhadap kekeliruan.
101:4.7 (1109.8) 2. Pengkoordinasian fakta-fakta dan pengamatan-pengamatan yang telah atau yang akan segera diketahui.
101:4.8 (1110.1) 3. Pemulihan potongan-potongan pengetahuan penting yang hilang mengenai peristiwa-peristiwa skala besar dalam masa silam.
101:4.9 (1110.2) 4. Pemasokan informasi yang akan mengisi kesenjangan yang hilang dalam pengetahuan vital yang selain itu tidak dapat diperoleh.
101:4.10 (1110.3) 5. Penyajian data kosmis dengan cara sedemikian rupa sehingga menerangi ajaran-ajaran rohani yang termuat di dalam pewahyuan yang menyertainya.
101:5.1 (1110.4) Pewahyuan adalah suatu cara dengan mana dapat dihemat waktu berabad-abad dalam pekerjaan penting untuk memilah dan menyaring kesalahan-kesalahan evolusi dari kebenaran-kebenaran perolehan roh.
101:5.2 (1110.5) Ilmu pengetahuan berkutat dengan fakta-fakta; agama berurusan hanya dengan nilai-nilai. Melalui filosofi yang dicerahkan, pikiran berupaya untuk menyatukan makna-makna dari fakta maupun nilai, sehingga akan tiba pada konsep kenyataan yang lengkap. Ingatlah bahwa ilmu adalah wilayah pengetahuan; filsafat wilayahnya kebijaksanaan; dan agama adalah lingkup dari pengalaman iman. Namun demikian, agama menghadirkan dua fase manifestasi:
101:5.3 (1110.6) 1. Agama yang berevolusi. Pengalaman penyembahan primitif, yaitu agama yang adalah turunan dari batin.
101:5.4 (1110.7) 2. Agama diwahyukan. Sikap alam semesta yang adalah turunan dari roh; kepastian tentang, dan kepercayaan akan, kelestarian realitas-realitas yang kekal, keselamatan kepribadian, dan pencapaian akhir Ketuhanan kosmis, yang tujuan-Nya telah membuat semua ini mungkin. Sudah menjadi bagian dari rancangan alam semesta bahwa, cepat atau lambat, agama yang berevolusi itu ditakdirkan akan menerima perluasan rohani dari pewahyuan.
101:5.5 (1110.8) Ilmu pengetahuan dan agama sama-sama bertolak dari asumsi mendasar tertentu yang bisa diterima secara umum untuk deduksi logis. Maka, juga, haruslah filsafat merintis kariernya di atas asumsi akan adanya kenyataan tiga hal:
101:5.6 (1110.9) 1. Tubuh jasmani atau material.
101:5.7 (1110.10) 2. Fase supermaterial manusia, jiwa ataupun juga roh yang mendiami.
101:5.8 (1110.11) 3. Batin manusia, mekanisme interkomunikasi dan interasosiasi antara roh dan materi, antara yang jasmani dan yang rohani.
101:5.9 (1110.12) Para ilmuwan meramu fakta-fakta, para filsuf mengkoordinasikan ide-ide, sementara para nabi menjunjung ideal-ideal. Perasaan dan emosi selalu saja menyertai agama, namun keduanya bukanlah agama. Agama mungkin berupa merasakan pengalaman, namun agama itu bukanlah pengalaman merasakan. Logika (rasionalisasi) ataupun emosi (merasakan) itu intinya bukanlah bagian dari pengalaman keagamaan, meskipun keduanya bisa jadi terkait dalam berbagai hal dengan pelaksanaan iman dalam kelanjutan wawasan rohani menjadi kenyataan, semua itu tergantung pada status dan kecenderungan temperamental dari batin perorangan.
101:5.10 (1110.13) Agama yang berevolusi adalah hasil kerja dari kemampuan karunia dari ajudan batin alam semesta lokal yang bertugas mencipta dan memelihara sifat menyembah dalam manusia yang berevolusi. Agama-agama primitif tersebut secara langsung peduli dengan etika dan moral, yaitu rasa kewajiban manusia. Agama-agama tersebut itu didasarkan atas kepastian hati nurani dan menghasilkan stabilisasi peradaban-peradaban yang relatif etis (memiliki tata susila).
101:5.11 (1111.1) Agama yang diwahyukan secara pribadi itu diprakarsai oleh roh-roh anugerah yang mewakili tiga pribadi dari Trinitas Firdaus dan khususnya peduli dengan perluasan kebenaran. Agama yang berevolusi menyampaikan pada perorangan gagasan tentang kewajiban pribadi; agama yang diwahyukan meletakkan penegasan lebih pada mengasihi, yaitu aturan emas.
101:5.12 (1111.2) Agama yang dikembangkan bersandar sepenuhnya pada iman. Pewahyuan memiliki kepastian tambahan tentang penyajian yang lebih diperluas berupa kebenaran tentang keilahian dan kenyataan dan yang lebih berharga lagi berupa kesaksian pengalaman nyata yang terkumpul sebagai akibat dari kesatuan kerja praktis dari iman evolusi dan kebenaran pewahyuan. Penyatuan kerja dari iman manusia dan kebenaran ilahi seperti itu membentuk kepemilikan suatu karakter yang berjalan baik menuju perolehan nyata suatu kepribadian yang bersifat morontia.
101:5.13 (1111.3) Agama yang berevolusi hanya memberikan kepastian iman dan peneguhan hati nurani; agama pewahyuan memberikan kepastian iman plus kebenaran pengalaman hidup dalam realitas-realitas pewahyuan. Tahap ketiga dalam agama, atau fase ketiga dari pengalaman agama, berkaitan dengan keadaan morontia, genggaman yang lebih kuat terhadap mota. Dalam perjalanan maju morontia, kebenaran-kebenaran agama yang diwahyukan itu semakin lama semakin diperluas; kamu semakin lama akan makin mengetahui kebenaran tentang nilai-nilai tertinggi, kebaikan-kebaikan ilahi, hubungan-hubungan semesta, realitas-realitas kekal, dan takdir-takdir terakhir.
101:5.14 (1111.4) Dalam seluruh perjalanan maju morontia, kepastian kebenaran semakin lama semakin menggantikan kepastian iman. Ketika kamu pada akhirnya dipindahkan masuk ke dalam alam roh yang sebenarnya, maka kepastian-kepastian dari wawasan roh yang murni akan beroperasi menggantikan iman dan kebenaran, atau lebih tepatnya, dalam hubungan dengan, dan ditumpangkan ke atas, cara-cara sebelumnya untuk kepastian kepribadian ini.
101:6.1 (1111.5) Fase morontia dari agama yang diwahyukan itu berkaitan dengan pengalaman keselamatan, dan dorongan besarnya adalah pencapaian kesempurnaan roh. Selain itu hadir pula dorongan yang lebih tinggi untuk penyembahan, terkait dengan panggilan yang mendesak pada layanan susila (etis) yang ditingkatkan. Wawasan morontia menyebabkan perlunya suatu kesadaran yang terus makin luas tentang Yang Lipat Tujuh, Yang Mahatinggi, dan bahkan Yang Mahaakhir.
101:6.2 (1111.6) Dalam sepanjang sejarah pengalaman keagamaan, mulai dari mulanya pada tingkat jasmani hingga masa pencapaian status roh penuh, sang Pelaras adalah rahasia untuk kesadaran pribadi tentang realitas keberadaan Yang Mahatinggi; dan Pelaras yang sama ini pula yang memegang rahasia-rahasia imanmu pada pencapaian transendental untuk Yang Mahaakhir. Kepribadian yang berpengalaman dari manusia yang berevolusi itu, disatukan dengan esensi Pelaras dari Tuhan yang eksistensial, membentuk lengkapnya potensi untuk keberadaan tertinggi dan secara bawaan menjadi basis bagi eventuasi superterbatas dari kepribadian yang transendental.
101:6.3 (1111.7) Kehendak yang bermoral meliputi keputusan- keputusan yang dilandaskan pada pengetahuan yang dinalar, ditambah oleh hikmat, dan dikukuhkan oleh iman keagamaan. Pilihan semacam itu adalah tindakan yang bersifat moral dan membuktikan adanya kepribadian yang bermoral, sebagai pendahulu untuk kepribadian morontia dan pada akhirnya menuju status roh yang sesungguhnya.
101:6.4 (1111.8) Tipe pengetahuan yang evolusioner itu hanyalah merupakan akumulasi bahan memori protoplasmik; inilah bentuk yang paling primitif dari kesadaran makhluk. Hikmat mencakup gagasan-gagasan yang dirumuskan dari memori protoplasmik dalam proses asosiasi dan rekombinasi, dan fenomena tersebut membedakan batin manusia dari batin hewan semata-mata. Binatang memiliki pengetahuan, namun hanya manusia yang memiliki kapasitas kebijaksanaan. Kebenaran dibuat dapat diakses pada individu yang berkemampuan-hikmat oleh penanugerahan pada pikiran tersebut, roh-roh dari Bapa dan para Putra, Pelaras Pikiran dan Roh Kebenaran,
101:6.5 (1112.1) Mikhael Kristus, ketika dianugerahkan ke Urantia, hidup di bawah kekuasaan agama evolusioner hingga pada waktu ia dibaptis. Sejak dari saat itu dan termasuk peristiwa penyalibannya ia melaksanakan karyanya oleh bimbingan gabungan dari agama yang berevolusi dan yang diwahyukan. Sejak fajar hari kebangkitannya hingga kenaikannya ia melewati banyak fase kehidupan morontia, peralihan manusia fana dari dunia materi menuju alam roh. Setelah kenaikannya Mikhael menjadi master atas pengalaman Supremasi, perwujudan dari Yang Suprema atau Mahatinggi; dan menjadi satu pribadi di Nebadon yang memiliki kemampuan tak terbatas untuk mengalami realitas Yang Mahatinggi. Ia segera beroleh status kedaulatan supremasi di dalam dan pada alam semesta lokalnya.
101:6.6 (1112.2) Mengenai manusia, peleburan akhir dan kemanunggalan hasilnya dengan Pelaras yang berdiam di dalam—yaitu sintesis kepribadian manusia dan esensi Tuhan itu— membentuk manusia itu, secara potensial, menjadi suatu bagian hidup dari Yang Mahatinggi dan memastikan bagi mantan manusia fana itu hak kelahiran kekal, untuk mengejar finalitas layanan alam semesta tanpa akhir, untuk dan bersama dengan Yang Mahatinggi.
101:6.7 (1112.3) Pewahyuan mengajarkan pada manusia fana bahwa, untuk memulai petualangan yang agung dan menarik melalui ruang angkasa tersebut dengan sarana kemajuan waktu, ia harus memulai melalui penataan pengetahuan menjadi keputusan-keputusan gagasan atau ide; selanjutnya, memberi perintah pada hikmat untuk bekerja giat tanpa henti untuk tugas mulia mengubah ide-ide yang dimiliki sendiri itu menjadi ideal-ideal yang semakin praktis namun tetap mulia, demikian pula konsep-konsep yang begitu masuk akal seperti ide-ide dan yang begitu logis seperti ideal-ideal, yang Pelaras usahakan untuk menggabungkan dan merohkannya, sehingga menyebabkan hal-hal itu tersedia untuk kaitan hubungan tertentu dalam batin fana, sehingga akan membuat hal-hal itu menjadi pelengkap manusiawi nyata yang dipersiapkan untuk aksi Roh Kebenaran dari para Putra, perwujudan ruang-waktu dari kebenaran Firdaus—yaitu kebenaran semesta. Koordinasi dari keputusan-ide, ideal-ideal yang logis, dan kebenaran ilahi itu membentuk kepemilikan suatu karakter yang baik dan benar, sebagai persyaratan agar manusia bisa memasuki realitas-realitas yang terus makin luas dan semakin rohani di dunia-dunia morontia.
101:6.8 (1112.4) Ajaran-ajaran Yesus merupakan agama Urantia pertama yang begitu sepenuhnya mencakup koordinasi harmonis antara pengetahuan, kebijaksanaan, iman, kebenaran, dan kasih sehingga secara selengkapnya dan secara bersamaan memberikan ketenangan hidup duniawi, kepastian intelektual, pencerahan moral, stabilitas filosofis, kepekaan etis, kesadaran akan Tuhan, dan kepastian positif tentang keselamatan pribadi. Imannya Yesus menunjukkan jalan ke finalitas keselamatan manusia, ke yang terakhir untuk pencapaian alam semesta fana, sebab imannya Yesus itu menyediakan:
101:6.9 (1112.5) 1. Keselamatan dari ikatan jasmani dalam kesadaran pribadi sebagai anak Tuhan, yang adalah roh.
101:6.10 (1112.6) 2. Keselamatan dari belenggu intelektual: manusia akan mengetahui kebenaran, kebenaran itu akan membuat ia merdeka.
101:6.11 (1112.7) 3. Keselamatan dari kebutaan rohani, kesadaran manusiawi tentang persaudaraan umat manusia dan kesadaran morontia tentang persaudaraan seluruh makhluk alam semesta; penemuan-layanan mengenai realitas rohani, dan pewahyuan-pelayanan mengenai kebaikan nilai-nilai roh.
101:6.12 (1113.1) 4. Keselamatan dari ketidak-sempurnaan diri melalui pencapaian tingkat-tingkat roh alam semesta, dan melalui kesadaran pada akhirnya mengenai harmoni Havona serta kesempurnaan Firdaus.
101:6.13 (1113.2) 5. Keselamatan dari diri sendiri, kelepasan dari batasan-batasan kesadaran diri melalui pencapaian tingkat-tingkat kosmis dari batin Mahatinggi dan melalui koordinasi dengan pencapaian-pencapaian dari sosok-sosok sadar diri yang lain.
101:6.14 (1113.3) 6. Keselamatan dari waktu, pencapaian hidup kekal untuk kemajuan tanpa akhir dalam mengenal Tuhan dan melayani Tuhan.
101:6.15 (1113.4) 7. Keselamatan dari yang terbatas, kemanunggalan yang disempurnakan dengan Ketuhanan di dalam dan melalui Yang Mahatinggi, melalui mana makhluk mengupayakan penemuan transendental Yang Mahaakhir pada tingkat-tingkat pascafinaliter yang melampaui-terbatas atau absonit.
101:6.16 (1113.5) Keselamatan lipat tujuh tersebut setara dengan kelengkapan dan kesempurnaan dari realisasi pengalaman terakhir sang Bapa Semesta. Dan semua ini, secara potensial, terkandung di dalam realitas dari iman dari pengalaman manusia mengenai agama. Dan semua itu bisa terwadahi seperti itu karena iman Yesus itu dipupuk oleh, dan diungkapkan tentang, realitas-realitas yang bahkan melampaui yang ultimat itu sendiri; imannya Yesus mendekati status suatu keabsolutan alam semesta sejauh hal demikian itu mungkin diwujudkan dalam kosmos ruang dan waktu yang berevolusi.
101:6.17 (1113.6) Dengan cara mengambil imannya Yesus itu, manusia fana dapat mencicipi dalam waktu realitas-realitas kekekalan. Yesus yang membuat penemuan, dalam pengalaman manusiawi, tentang Bapa yang Final, dan saudara-saudarinya dalam wujud jasmani hidup manusia dapat mengikutinya sepanjang pengalaman penemuan Bapa yang sama ini. Mereka bahkan dapat mencapai, sebagaimana demikian, kepuasan yang sama dalam pengalaman dengan Bapa ini seperti Yesus saat itu. Potensi-potensi baru diaktualisasikan dalam alam semesta Nebadon setelah penganugerahan diri Mikhael yang penghabisan di Urantia itu, dan salah satunya adalah pencerahan baru tentang jalan kekekalan yang memimpin menuju Bapa segalanya, dan yang juga dapat dilintasi oleh manusia jasmani darah dan daging dalam kehidupan permulaan di planet-planet ruang angkasa. Yesus dahulu dan sekarang adalah jalan yang baru dan hidup melalui mana manusia dapat sampai ke dalam pewarisan ilahi yang telah dititahkan oleh Bapa akan menjadi miliknya hanya dengan memintanya. Dalam Yesus diperagakan dengan berlimpah awal maupun akhir dari pengalaman imani kemanusiaan, bahkan kemanusiaan ilahi.
101:7.1 (1113.7) Suatu ide tidaklah lebih dari sekedar rencana teoretis untuk aksi, sedangkan keputusan yang positif adalah suatu rencana aksi yang disahkan. Suatu stereotip adalah rencana aksi yang diterima tanpa pengesahan. Bahan baku yang dipakai untuk membangun suatu filosofi pribadi tentang agama bersumber dari pengalaman batin maupun juga dari lingkungan seseorang. Status sosial, kondisi perekonomian, kesempatan pendidikan, kecenderungan moral, pengaruh kelembagaan, perkembangan politik, kecenderungan rasial, dan ajaran-ajaran keagamaan dari waktu dan tempat orang itu, semua menjadi faktor dalam perumusan suatu filosofi pribadi tentang agama. Bahkan watak bawaan dan bakat kecerdasan sangat menentukan pola filosofi keagamaan. Bidang pekerjaan, pernikahan dan sebagainya semua mempengaruhi evolusi standar kehidupan pribadi seseorang.
101:7.2 (1113.8) Suatu filosofi agama muncul dari pertumbuhan gagasan-gagasan dasar ditambah dengan hidup mencoba-coba, sementara kedua faktor ini dipengaruhi oleh kecenderungan untuk meniru sesama. Kukuhnya kesimpulan-kesimpulan filosofis itu bergantung pada pemikiran tajam, jujur dan cermat, dalam kaitan dengan kepekaannya terhadap makna-makna dan ketepatan evaluasi. Para pengecut moral tidak pernah mencapai tataran tinggi pemikiran filosofis; diperlukan keberanian untuk menjelajahi tingkat-tingkat pengalaman yang baru dan untuk mencoba menjajaki wilayah-wilayah hidup intelektual yang belum diketahui.
101:7.3 (1114.1) Segera sistem-sistem nilai-nilai yang baru dilahirkan; rumusan-rumusan baru prinsip dan standar hidup dicapai; kebiasaan dan ideal-ideal dibentuk ulang; suatu ide tertentu tentang Tuhan yang berpribadi diperoleh, diikuti oleh perluasan konsep-konsep hubungan yang mengarah ke sana.
101:7.4 (1114.2) Perbedaan besar antara filosofi hidup yang agamis dan non-agamis itu terletak pada sifat dan tingkat nilai-nilai yang dikenali dan pada objek kesetiaan. Ada empat fase dalam evolusi filosofi keagamaan: Pengalaman tersebut mungkin menjadi semata-mata ikut saja, menyerah pada tradisi dan kekuasaan. Atau hal itu mungkin berpuas diri dengan sedikit pencapaian, cukup hanya untuk memapankan hidup sehari-hari, sehingga ia sejak awal tertahan di level yang kebetulan seperti itu. Manusia semacam ini percaya untuk membiarkan keadaan begini saja. Kelompok ketiga melaju menuju tingkat intelektualitas yang logis namun kemudian mandeg di sana oleh karena perbudakan budaya. Sungguh kasihan melihat para pemikir hebat yang dicengkeram kuat dalam belenggu kejam perbudakan budaya. Sama-sama kasihan juga mengamati mereka yang menukarkan belenggu budaya mereka demi belenggu materialistis dari suatu yang disebut “ilmu” tapi palsu. Tingkatan filosofi yang keempat mencapai kebebasan dari segala hambatan konvensional dan tradisional dan berani untuk berpikir, beraksi, dan hidup dengan jujur, dengan setia, tanpa rasa takut, dan dengan penuh kebenaran.
101:7.5 (1114.3) Uji cepat bagi setiap filosofi keagamaan adalah apakah filosofi itu membedakan antara kenyataan alam material dan alam spiritual, dan pada saat bersamaan mengenali penyatuan keduanya dalam perjuangan intelektual dan dalam pelayanan sosial. Filosofi keagamaan yang kuat dan sehat tidak mencampur-adukkan antara urusan-urusan Tuhan dengan urusan-urusan Kaisar. Filosofi itu juga tidak mengakui pemujaan estetik terhadap keajaiban semata sebagai pengganti agama.
101:7.6 (1114.4) Filsafat mengubah agama primitif yang sebagian besar berupa dongengan hati nurani menjadi suatu pengalaman hidup dalam nilai-nilai realitas kosmis yang menaik.
101:8.1 (1114.5) Kepercayaan telah mencapai taraf iman ketika kepercayaan itu memotivasi kehidupan dan membentuk gaya hidup. Penerimaan suatu ajaran sebagai benar itu bukanlah iman; itu hanyalah kepercayaan. Hal itu tidak memiliki kepastian ataupun pengakuan iman. Keadaan batin mencapai tingkatan iman hanya ketika hal itu menguasai gaya hidup. Iman adalah sifat yang hidup dari pengalaman keagamaan pribadi yang asli. Orang mempercayai kebenaran, mengagumi keindahan, dan menghargai kebaikan, tetapi tidak menyembah semua itu; sikap iman yang menyelamatkan seperti itu berpusat pada Tuhan saja, yang adalah segalanya ini dipersonifikasikan atau dipribadikan dan lebih lagi secara tak terbatas.
101:8.2 (1114.6) Kepercayaan itu selalu membatasi dan mengikat; iman itu memperluas dan melepaskan. Kepercayaan memaku, iman membebaskan. Tapi iman keagamaan yang hidup itu lebih dari hubungan kepercayaan-kepercayaan yang mulia; iman itu lebih dari sekedar suatu sistem filosofi yang ditinggikan; iman itu adalah pengalaman yang hidup mengenai makna-makna rohani, ideal-ideal ilahi, dan nilai-nilai tertinggi; iman itu mengenal Tuhan dan melayani manusia. Kepercayaan bisa menjadi milik kelompok, namun iman haruslah pribadi. Kepercayaan-kepercayaan teologis bisa disarankan masuk pada sebuah kelompok, namun iman dapat terbit hanya dalam hati pengikut agama perorangan.
101:8.3 (1114.7) Iman telah memalsukan apa yang dipercayakan kepadanya kalau iman itu berani menyangkal kenyataan dan memberikan atas pengikutnya pengetahuan yang pura-pura. Iman itu pengkhianat kalau memupuk pengkhianatan integritas intelektual dan merendahkan kesetiaan pada nilai-nilai tertinggi dan ideal-ideal ilahi. Iman tidak pernah mengelakkan tugas pemecahan masalah dalam hidup fana. Iman yang hidup tidak memupuk kepicikan, penganiayaan, atau intoleransi.
101:8.4 (1115.1) Iman tidak mengungkung imajinasi kreatif, dan juga tidak memelihara sikap prasangka yang tidak beralasan ke arah penemuan dari penyelidikan ilmiah. Iman memberdayakan agama dan mendesak penganut agama secara heroik agar menjalankan aturan emas (golden rule) dalam hidup. Semangat iman itu sesuai dengan pengetahuan, dan sepak-terjangnya adalah pendahuluan menuju kedamaian yang sungguh.
101:9.1 (1115.2) Tidak ada wahyu agama yang diakui dapat dianggap sebagai otentik jika gagal untuk mengenali tuntutan-tuntutan tugas dari kewajiban susila yang telah diciptakan dan diasuh oleh agama evolusi yang sebelumnya. Pewahyuan selalu dapat memperbesar cakrawala susila agama evolusi, sementara secara bersamaan selalu mampu memperluas kewajiban moral semua pewahyuan sebelumnya.
101:9.2 (1115.3) Ketika kamu berani menghakimi secara kritis terhadap agama primitifnya manusia (atau agamanya manusia primitif), kamu harus ingat agar menilai orang liar tersebut dan mengevaluasi pengalaman keagamaan mereka sesuai dengan pencerahan dan status hati nurani mereka. Jangan membuat kekeliruan menilai agamanya orang lain menggunakan standar pengetahuan dan kebenaranmu sendiri.
101:9.3 (1115.4) Agama yang sejati adalah suatu keyakinan yang dalam dan luhur itu di dalam jiwa yang secara tegas menasihati manusia bahwa akan bersalah jika ia tidak percaya akan realitas-realitas morontia yang membentuk konsep-konsep etika dan moral tertingginya, penafsiran tertingginya terhadap nilai-nilai terbesarnya kehidupan dan realitas-realitas terdalamnya alam semesta. Dan agama yang seperti itu hanyalah pengalaman menundukkan kesetiaan intelektual pada perintah-perintah tertinggi dari kesadaran rohani.
101:9.4 (1115.5) Pencarian untuk keindahan adalah bagian dari agama sejauh hal tersebut etis dan sampai taraf bahwa hal tersebut memperkaya konsep tentang moral. Seni hanya agamis kalau seni itu menjadi disebarkan dengan maksud yang berasal dari motivasi rohani tinggi.
101:9.5 (1115.6) Kesadaran rohani yang dicerahkan dalam diri manusia beradab itu tidak berurusan banyak dengan suatu kepercayaan intelektual tertentu atau dengan salah satu gaya hidup khusus tertentu, namun lebih pada menemukan kebenaran untuk hidup, cara yang baik dan benar untuk bereaksi pada situasi-situasi yang terus berulang dari kehidupan manusia. Kesadaran moral itu hanyalah sekedar nama yang diterapkan pada pengenalan dan kesadaran manusia terhadap nilai-nilai morontial yang etis dan yang bangkit itu, yang kewajiban menuntutnya bahwa manusia harus tunduk pada pengendalian dan bimbingan perilakunya hari demi hari.
101:9.6 (1115.7) Meskipun mengakui bahwa agama itu tidak sempurna, namun paling tidak ada dua perwujudan praktis tentang sifat dasar dan fungsinya:
101:9.7 (1115.8) 1. Dorongan rohani dan tekanan filosofis dari agama cenderung menyebabkan manusia untuk memproyeksikan taksiran nilai-nilai moralnya secara langsung ke arah luar kepada urusan-urusan sesamanya—reaksi etis dari agama.
101:9.8 (1115.9) 2. Agama menciptakan untuk batin manusia suatu kesadaran yang dirohanikan tentang kenyataan ilahi yang dilandaskan pada, dan oleh iman diperoleh dari, konsep-konsep nilai moral yang ada sebelumnya, dan diselaraskan dengan konsep nilai-nilai rohani yang ditumpangkan ke atasnya. Maka agama menjadi suatu sensor urusan-urusan manusia, suatu bentuk rasa percaya moral yang dimuliakan dan keyakinan terhadap kenyataan, kenyataan-kenyataan waktu yang diperluas dan kenyataan-kenyataan kekekalan yang lebih abadi.
101:9.9 (1116.1) Iman menjadi penghubung antara kesadaran moral dan konsep rohani tentang kenyataan yang abadi. Agama menjadi jalan lolosnya manusia dari keterbatasan jasmani di dalam dunia yang sementara dan alami, menuju ke kenyataan-kenyataan yang supralami di alam yang kekal dan rohani oleh dan melalui teknik keselamatan, yaitu perubahan maju morontia.
101:10.1 (1116.2) Manusia yang cerdas tahu bahwa ia adalah anak dari alam, suatu bagian dari alam semesta kebendaan; ia juga melihat bahwa tidak ada keselamatan kepribadian individu dalam gerakan-gerakan dan tegangan-tegangan pada tingkatan matematis di alam semesta energi. Manusia juga tidak pernah dapat melihat realitas rohani melalui pemeriksaan sebab-akibat fisik.
101:10.2 (1116.3) Seorang manusia juga sadar bahwa ia adalah bagian dari kosmos ideasional (alam semesta yang dibentuk dari gagasan), namun meskipun konsep dapat bertahan melampaui satu rentang hidup manusia, tidak ada satupun yang melekat dalam konsep yang menunjukkan keselamatan pribadi bagi kepribadian yang memikirkannya itu. Demikian pula habisnya kemungkinan logika dan nalar akan pernah mengungkapkan pada si pelogika atau pada penalar itu kebenaran kekal tentang keselamatan kepribadian.
101:10.3 (1116.4) Tingkatan hukum yang jasmani berfungsi untuk menjamin kelanjutan sebab-akibat, yaitu respon akibat yang tanpa henti terhadap aksi yang mendahuluinya; tingkatan batin mengisyaratkan adanya kelanjutan kontinuitas ideasional, aliran tanpa henti potensialitas konseptual dari konsepsi-konsepsi yang ada sebelumnya. Namun tidak ada dari tingkatan-tingkatan alam semesta ini yang membukakan pada manusia yang bertanya itu suatu jalan untuk lepas dari status manusia yang masih parsial itu dan dari kegelisahan tak tertahankan menjadi suatu realitas yang sementara di alam semesta, suatu kepribadian temporal yang ditakdirkan akan dipadamkan pada waktu habisnya energi-energi hidup yang terbatas itu.
101:10.4 (1116.5) Hanya melalui jalan raya morontia yang menuju ke wawasan rohani itulah bahwa manusia dapat mematahkan belenggu yang melekat dalam status fananya dalam alam semesta. Energi dan batin memang membimbing pulang ke Firdaus dan Tuhan; namun kemampuan energi ataupun kemampuan batin manusia itupun tidak langsung berasal dari Deitas Firdaus tersebut. Hanya dalam pengertian rohani manusia adalah seorang anak Tuhan. Dan hal ini benar sebab hanya dalam pengertian rohani bahwa manusia sekarang ini dikaruniai dan didiami oleh Bapa Firdaus. Umat manusia tidak mungkin dapat menemukan keilahian kecuali melalui jalan raya pengalaman keagamaan dan oleh pelaksanaan iman yang benar. Penerimaan iman terhadap kebenaran dari Tuhan memungkinkan manusia untuk lolos dari kurungan batasan jasmani dan memberikannya pengharapan yang masuk akal untuk mencapai perjalanan aman dari alam jasmani, dimana ada kematian, menuju ke alam rohani dimana di dalamnya ada hidup kekal.
101:10.5 (1116.6) Tujuan agama itu bukanlah untuk memuaskan rasa ingin tahu tentang Tuhan, melainkan untuk memberikan kekonstanan intelektual dan keamanan filosofis, untuk menstabilkan dan memperkaya hidup manusia dengan memadukan yang fana dengan yang ilahi, yang parsial dengan yang sempurna, manusia dan Tuhan. Melalui pengalaman keagamaan itulah konsep-konsep idealitasnya manusia dikaruniai dengan kenyataan.
101:10.6 (1116.7) Tidak pernah akan ada bukti-bukti yang ilmiah atau logis tentang keilahian. Nalar semata-mata tidak dapat mengesahkan nilai-nilai dan kebaikan-kebaikan dari pengalaman keagamaan. Namun akan selalu benarlah pernyataan ini: Barangsiapa ingin untuk melakukan kehendak Tuhan akan memahami keabsahan nilai-nilai kerohanian. Inilah pendekatan terdekat yang dapat ditempuh pada tingkatan manusia fana untuk menawarkan bukti-bukti tentang realitas pengalaman keagamaan. Iman semacam itu merupakan jalan lepas satu-satunya dari cengkeraman mekanis dari dunia material dan dari distorsi kekeliruan akibat tidak sempurnanya dunia intelektual; itulah solusi satu-satunya yang ditemukan untuk memecahkan kebuntuan dalam pemikiran manusia mengenai kelangsungan hidup berkelanjutan bagi kepribadian perorangan. Inilah paspor satu-satunya ke penuntasan realitas dan ke keabadian hidup dalam suatu ciptaan semesta kasih, hukum, kesatuan, dan pencapaian Ketuhanan progresif.
101:10.7 (1117.1) Agama secara mujarab menyembuhkan rasa keterasingan idealistis atau kesepian rohaninya manusia; agama itu memberi hak pada orang percaya sebagai anak Tuhan, seorang warga dari suatu alam semesta yang baru dan penuh makna. Agama menjamin manusia bahwa, dengan mengikuti pancaran cahaya kebenaran yang tampak dalam jiwanya, dengan cara itu ia akan dapat mengenali dirinya sebagai bagian dari rencana Yang Tanpa Batas dan tujuan dari Yang Kekal. Jiwa yang dimerdekakan semacam itu serta-merta akan merasa betah dalam alam semesta baru ini, alam semestanya.
101:10.8 (1117.2) Ketika kamu mengalami transformasi iman seperti itu, kamu tidak lagi menjadi budak bagian dari kosmos matematis melainkan sebagai anak Bapa Semesta yang dimerdekakan dan mempunyai pilihan bebas. Tidak lagi anak yang dimerdekakan itu bertempur sendiri melawan petaka penghentian keberadaan duniawi yang tak bisa dielakkan; tidak lagi ia memerangi seluruh alam, dengan peluang tanpa harapan melawannya; tidak lagi ia diguncangkan oleh rasa takut yang melumpuhkan bahwa, jangan-jangan, ia telah menaruh percayanya pada suatu fantasi tanpa harapan atau menggantungkan imannya pada suatu kesalahan yang kelihatan bagus tapi semu.
101:10.9 (1117.3) Maka, sebaiknya, anak-anak Tuhan itu bergabung bersama-sama dalam memperjuangkan pertempuran kemenangan realitas atas bayang-bayang keberadaan yang parsial. Pada akhirnya semua makhluk ciptaan menjadi sadar akan fakta bahwa Tuhan dan semua kawanan ilahi alam semesta yang nyaris tak terbatas itu berpihak di sisinya dalam perjuangan mencapai kekekalan hidup dan keilahian status. Anak-anak yang telah dibebaskan secara imani tersebut tentu telah tergabung dalam perjuangan-perjuangan waktu di pihak kekuatan-kekuatan tertinggi dan pribadi-pribadi ilahi yang kekal; bahkan bintang-bintang dalam lintasan mereka kini turut bertempur membela mereka; akhirnya mereka menatap alam semesta dari dalam, dari sudut pandang Tuhan, dan semua ini diubahkan dari ketidakpastian keterasingan jasmani menuju kepastian kemajuan rohani yang kekal. Bahkan waktu itu sendiri hanya akan menjadi bayangan kekekalan yang dijatuhkan oleh realitas-realitas Firdaus ke atas parade ruang angkasa yang bergerak.
101:10.10 (1117.4) [Disampaikan oleh sesosok Melkisedek dari Nebadon.]
Buku Urantia
Makalah 102
102:0.1 (1118.1) BAGI para penganut materialis yang tidak percaya, manusia itu hanyalah suatu kebetulan evolusi. Harapannya untuk selamat digantungkan pada isapan jempol khayalan manusia; rasa takut, cinta, kerinduan, dan kepercayaannya itu hanyalah reaksi dari posisi berdampingan kebetulan atom-atom materi mati tertentu. Tidak ada tampilan energi ataupun pernyataan percaya dapat membawanya melampaui kubur. Buruh-buruh yang berbakti dan jenius penuh ilham dari manusia yang terbaik itu ditakdirkan untuk dipadamkan oleh kematian, malam yang panjang dan sepi kehampaan kekal dan kepunahan jiwa. Putus asa tanpa nama hanya satu-satunya pahala manusia untuk hidup dan bekerja keras di bawah matahari kehidupan fana yang sementara. Setiap hari hidup secara perlahan dan pasti makin mengeratkan cengkeraman azab bengis yang telah ditetapkan suatu alam semesta materi yang bermusuhan dan tak kenal ampun yang akan menjadi puncak hinaan bagi segala sesuatu dalam hasrat manusia yang adalah indah, mulia, luhur, dan baik.
102:0.2 (1118.2) Namun hal demikian itu bukanlah akhir dan tujuan kekalnya manusia; visi tersebut hanyalah jeritan putus asa yang diucapkan oleh beberapa jiwa gentayangan yang telah tersesat dalam kegelapan rohani, dan yang dengan berani berjuang menghadapi tipu daya mekanistis dari suatu filosofi kebendaan, dibutakan oleh kerancuan dan penyimpangan akibat dari pembelajaran yang rumit. Dan semua malapetaka kegelapan dan semua takdir keputusasaan ini selamanya terhalau oleh satu rentangan iman yang berani pada diri anak-anak Tuhan yang paling sederhana dan tidak terpelajar di bumi.
102:0.3 (1118.3) Iman yang menyelamatkan ini lahir dalam hati manusia ketika kesadaran moral manusia menyadari bahwa nilai-nilai kemanusiaan itu bisa dipindahkan dalam pengalaman manusia dari yang material ke yang spiritual, dari yang manusiawi ke yang ilahi, dari waktu ke kekekalan.
102:1.1 (1118.4) Karya dari Pelaras Pikiran merupakan penjelasan mengenai pemindahan rasa kewajiban primitif dan evolusioner manusia itu menjadi iman yang lebih tinggi dan lebih pasti, iman pada realitas-realitas kekal dari pewahyuan. Haruslah ada rasa lapar kesempurnaan dalam hati manusia untuk memastikan kapasitas agar memahami jalan-jalan iman menuju pencapaian tertinggi itu. Jika ada orang yang memilih untuk melakukan kehendak ilahi, ia akan mengetahui jalan kebenaran. Secara harfiah benarlah, “Hal-hal manusiawi harus diketahui supaya dicintai, tetapi hal-hal ilahi harus dicintai agar diketahui (Human things must be known in order to be loved, but divine things must be loved in order to be known.)” Tapi keraguan yang jujur dan pertanyaan yang tulus itu bukanlah dosa; sikap seperti itu hanyalah berarti penundaan dalam perjalanan maju menuju kesempurnaan pencapaian. Percaya seperti anak kecil mengamankan masuknya manusia itu ke dalam kerajaan kenaikan surgawi, namun kemajuan itu sepenuhnya tergantung pada pelaksanaan sungguh-sungguh dari iman yang sehat dan yakin dari manusia yang dewasa penuh.
102:1.2 (1119.1) Nalar ilmu pengetahuan itu didasarkan pada fakta-fakta waktu yang dapat diamati; iman agama menganjurkan dari program kekekalan roh. Apa yang pengetahuan dan akal tidak bisa lakukan untuk kita, kebijaksanaan sejati menasihati kita agar mengizinkan iman mencapainya melalui wawasan keagamaan dan transformasi rohani.
102:1.3 (1119.2) Karena isolasi akibat pemberontakan, pewahyuan kebenaran di Urantia telah terlalu sering bercampur baur dengan pernyataan-pernyataan kosmologi yang parsial dan sementara. Kebenaran tetap tidak berubah dari generasi ke generasi, tetapi ajaran yang terkait tentang dunia fisik berubah-ubah dari hari ke hari dan dari tahun ke tahun. Kebenaran abadi tidak boleh diremehkan hanya karena hal itu kebetulan ditemukan berbarengan dengan ide-ide usang mengenai dunia bendawi. Semakin banyak ilmu yang kamu tahu, makin kurang yakin kamu jadinya; lebih banyak agama yang kamu miliki, semakin yakin pasti kamu jadinya.
102:1.4 (1119.3) Kepastian-kepastian ilmu itu berasal seluruhnya dari akal budi; kepastian agama berasal dari dasar-dasar kepribadian seluruhnyaitu sendiri. Ilmu pengetahuan menarik ke pemahaman batin; agama menarik ke kesetiaan dan pengabdian dari tubuh, batin, dan jiwa, bahkan bagi kepribadian seutuhnya.
102:1.5 (1119.4) Tuhan itu begitu sepenuhnya nyata dan mutlak sehingga tidak ada tanda-tanda atau bukti material atau tidak ada demonstrasi yang disebut mujizat dapat ditawarkan sebagai kesaksian akan realitas-Nya. Selalu kita akan mengenal Dia karena kita percaya pada-Nya, dan keyakinan kita akan Dia sepenuhnya didasarkan pada partisipasi pribadi kita dalam manifestasi ilahi dari realitas tanpa batas-Nya.
102:1.6 (1119.5) Pelaras Pikiran yang mendiami selalu membangkitkan dalam jiwa manusia suatu rasa lapar kesempurnaan yang sungguh-sungguh dan menyelidiki, bersama dengan suatu rasa ingin tahu yang jangkauannya luas yang dapat dipuaskan dengan baik hanya oleh persekutuan dengan Tuhan, sumber ilahi dari Pelaras itu. Jiwa lapar manusia menolak untuk dipuaskan dengan apapun yang kurang dari kesadaran pribadi akan Tuhan yang hidup. Bagaimanapun mungkin lebihnya Tuhan daripada suatu kepribadian moral yang tinggi dan sempurna, namun Dia tidak bisa, dalam konsep lapar dan terbatas kita, menjadi apapun yang kurang dari itu.
102:2.1 (1119.6) Pikiran yang mengamati dan jiwa yang mencermati mengetahui agama ketika mereka menemukannya dalam hidup sesama mereka. Agama tidak memerlukan definisi; kita semua tahu buah-buah sosial, intelektual, moral, dan spiritualnya. Dan ini semua tumbuh dari fakta bahwa agama adalah milik bangsa manusia; agama itu bukan anak dari kebudayaan. Benar, persepsi seseorang tentang agama itu masih manusiawi dan karena itu tunduk pada belenggu kebodohan, perbudakan takhayul, penipuan kecanggihan, dan penyesatan filsafat palsu.
102:2.2 (1119.7) Salah satu kekhasan khusus dari kepastian agama yang asli adalah bahwa, terlepas dari kemutlakan penguatan (afirmasinya) dan keteguhan sikapnya, semangat dari pernyataan ekspresinya itu begitu tenang dan dilunakkan sehingga tidak pernah menyampaikan kesan sedikitpun penegasan diri atau peninggian diri yang egois. Kebijaksanaan dari pengalaman keagamaan adalah sesuatu paradoks karena hal itu adalah asli manusia maupun juga turunan Pelaras. Kekuatan keagamaan itu bukanlah produk dari hak istimewa pribadi individu melainkan bekerjanya kemitraan luhur antara manusia dan sumber abadi untuk semua kebijaksanaan itu. Demikianlah kata-kata dan perbuatan dari agama yang benar dan tidak tercemar itu menjadi berwibawa secara meyakinkan bagi semua manusia yang diterangi.
102:2.3 (1119.8) Sulit untuk mengenali dan menelaah faktor-faktor dari suatu pengalaman keagamaan, tetapi tidak sulit untuk mengamati bahwa para praktisi keagamaan seperti itu hidup dan berbuat seolah-olah sudah di hadapan Yang Kekal. Orang-orang percaya bereaksi terhadap kehidupan duniawi yang sementara ini seolah-olah kebakaan sudah berada dalam genggaman mereka. Dalam kehidupan orang-orang tersebut ada keaslian yang absah dan spontanitas ekspresi yang selamanya memisahkan mereka dari sesama mereka yang telah menyerap hanya kebijaksanaan dari dunia. Para agamawan tampaknya hidup dalam kemerdekaan efektif dari rasa tergesa-gesa yang menyiksa dan stres yang menyakitkan dari perubahan-perubahan yang melekat dalam arus-arus sementara waktu; mereka menunjukkan stabilisasi kepribadian dan ketenangan karakter yang tidak dijelaskan oleh hukum fisiologi, psikologi, dan sosiologi.
102:2.4 (1120.1) Waktu adalah suatu elemen yang tidak berubah-ubah dalam pencapaian pengetahuan; agama membuat sumbangan-sumbangannya segera tersedia, meskipun ada faktor pertumbuhan yang penting dalam kelonggaran waktu, pemajuan yang pasti dalam semua fase pengalaman keagamaan. Pengetahuan adalah suatu pencarian yang kekal; selalu kamu belajar, namun tidak pernah kamu dapat sampai pada pengetahuan penuh akan kebenaran mutlak. Dalam pengetahuan saja tidak pernah ada kepastian mutlak, hanya meningkatnya peluang perkiraan; tetapi jiwa agamis yang mendapat pencerahan rohani tahu, dan mengetahuinya sekarang. Walaupun demikian sikap pasti yang mendalam dan positif ini tidak membawa penganut agama yang berpikiran-sehat tersebut sehingga mengurangi minat terhadap pasang surut kemajuan hikmat manusia, yang terikat pada ujung materialnya dengan perkembangan ilmu pengetahuan yang bergerak lambat.
102:2.5 (1120.2) Bahkan penemuan-penemuan ilmu pengetahuan itu tidaklah benar-benar nyata dalam kesadaran pengalaman manusia sampai hal-hal itu diuraikan dan dihubungkan, sampai fakta-fakta relevannya benar-benar menjadi makna dengan cara disirkuitkan dalam aliran-aliran pemikiran dari batin manusia. Bahkan manusia memandang lingkungan fisiknya itupun dari tingkatan batin, dari perspektif registri psikologisnya. Oleh karena itu, tidak aneh bahwa manusia akan menempatkan penafsiran yang sangat disatukan terhadap alam semesta dan kemudian berusaha untuk mengidentifikasikan kesatuan energi dari ilmunya itu dengan kesatuan roh dari pengalaman keagamaannya. Batin itu kesatuan; kesadaran fana hidup pada tingkatan batin dan memahami realitas-realitas semesta melalui mata-mata dari kemampuan batin. Perspektif batin tidak akan menghasilkan kesatuan eksistensial tentang sumber realitas, Sumber dan Pusat Pertama, tetapi perspektif itu dapat dan kadang-kadang akan menggambarkan kepada manusia sintesis pengalaman untuk energi, batin, dan jiwa itu, di dalam dan sebagai Sang Mahatinggi. Tapi batin tidak pernah dapat berhasil dalam penyatuan terhadap keragaman realitas ini kecuali batin tersebut dengan kuat sadar akan benda-benda material, makna-makna intelektual, dan nilai-nilai spiritual; hanya dalam harmoni dari tritunggal realitas fungsional itu ada kesatuan, dan hanya dalam kesatuan ada kepuasan kepribadian mengenai kesadaran akan kekonstanan dan konsistensi kosmis.
102:2.6 (1120.3) Kesatuan itu paling baik ditemukan dalam pengalaman manusia melalui filsafat. Dan meskipun badan pemikiran filosofis harus selalu didirikan di atas fakta-fakta material, namun jiwa dan energi dari dinamika filosofis yang sejati itu adalah wawasan rohani manusia.
102:2.7 (1120.4) Manusia yang berevolusi itu tidak secara alami menikmati kerja keras. Supaya mengimbangi dalam pengalaman hidupnya dengan tuntutan memaksa dan dorongan kuat dari pengalaman keagamaan yang bertumbuh itu, maka diperlukan kegiatan tanpa henti dalam pertumbuhan rohani, ekspansi intelektual, perluasan faktual, dan layanan sosial. Tidak ada agama nyata yang terpisah dari sosok kepribadian yang sangat aktif. Oleh karena itu jenis orang yang lebih malas sering berusaha untuk melarikan diri dari kerasnya kegiatan yang benar-benar bersifat keagamaan itu melalui sejenis cara cerdik menipu diri sendiri dengan cara mundur ke perlindungan palsu doktrin dan dogma agama stereotip. Tapi agama yang benar itu hidup. Kristalisasi intelektual terhadap konsep-konsep agama adalah sama dengan kematian rohani. Kamu tidak dapat membayangkan agama tanpa ide-ide, tetapi ketika agama sekali dikurangi hanya menjadi sebuah ide, maka itu bukan lagi agama; itu telah menjadi hanya suatu jenis filsafat manusia.
102:2.8 (1121.1) Lagipula, ada jenis-jenis lain jiwa-jiwa yang tidak stabil dan kurang berdisiplin yang akan menggunakan ide-ide sentimental dari agama sebagai jalan untuk melarikan diri dari tuntutan hidup yang menyusahkan. Ketika orang tertentu yang bimbang dan pemalu mencoba untuk lari dari tekanan gencar kehidupan yang berevolusi, agama, seperti yang mereka pahami, tampaknya menyajikan perlindungan yang terdekat, jalan terbaik untuk melarikan diri. Tapi merupakan misi agama untuk mempersiapkan manusia agar dengan berani, bahkan dengan heroik, menghadapi persoalan-persoalan hidup. Agama adalah karunia tertingginya manusia yang berevolusi ini, satu hal yang memungkinkan dia untuk berjalan terus dan “bertahan sama seperti ia melihat apa yang tidak kelihatan.” Namun demikian, aliran mistik sering menjadi retret mundur dari kehidupan yang dianut oleh orang-orang yang tidak menikmati kegiatan hidup beragama yang lebih kuat di dalam arena-arena terbuka masyarakat dan usaha manusia. Agama yang benar harus bertindak. Perilaku akan menjadi hasil dari agama ketika manusia benar-benar memilikinya, atau lebih tepatnya ketika agama diperbolehkan benar-benar untuk memiliki manusia itu. Tidak akan agama puas hanya dengan pemikiran belaka atau perasaan tanpa bertindak.
102:2.9 (1121.2) Kita tidak buta terhadap kenyataan bahwa agama sering bertindak secara tidak bijaksana, bahkan secara tidak agamis, tetapi agama itu berbuat. Penyimpangan keyakinan keagamaan telah menyebabkan penganiayaan berdarah, tapi selalu dan seterusnya agama itu melakukan sesuatu; agama itu dinamis!
102:3.1 (1121.3) Kekurangan intelektual atau kemiskinan pendidikan mau tidak mau menghambat pencapaian keagamaan yang lebih tinggi karena lingkungan yang miskin sifat rohani seperti itu merampas agama dari saluran utamanya untuk kontak filosofis dengan dunia pengetahuan ilmiah. Faktor-faktor intelektual agama itu penting, tapi pengembangan berlebihan hal-hal itu juga kadang-kadang sangat menghambat dan memalukan. Agama harus terus bekerja di bawah kebutuhan yang paradoks: perlunya membuat penggunaan pikiran yang efektif sementara pada saat yang sama mengurangi kemanfaatan rohani untuk semua pemikiran.
102:3.2 (1121.4) Spekulasi keagamaan itu tidak bisa dihindari tapi selalu merugikan; spekulasi selalu saja memalsukan objeknya. Spekulasi cenderung mengubah agama menjadi sesuatu yang material atau humanistik, dan dengan demikian, sementara secara langsung mengganggu kejernihan pemikiran logis, spekulasi itu secara tidak langsung menyebabkan agama tampak sebagai fungsi dari dunia yang sementara, dunia itu juga dengan mana agama senantiasa harus kontras berbeda. Oleh karena itu agama akan selalu dicirikan oleh paradoks-paradoks, paradoks-paradoks yang dihasilkan dari tidak adanya koneksi pengalaman antara tingkatan material dan spiritual alam semesta—yaitu mota morontia, kepekaan superfilosofis untuk kearifan kebenaran dan persepsi kesatuan.
102:3.3 (1121.5) Perasaan-perasaan jasmaniah, emosi manusia, mengarah langsung ke aksi-aksi jasmaniah, tindakan-tindakan yang mementingkan diri. Wawasan-wawasan keagamaan, motivasi rohani, mengarah langsung ke aksi-aksi keagamaan, tindakan tidak mementingkan diri untuk layanan sosial dan kebajikan bagi sesama.
102:3.4 (1121.6) Hasrat keagamaan adalah lapar pencarian untuk realitas ilahi. Pengalaman keagamaan adalah perwujudan kesadaran telah menemukan Tuhan. Dan ketika seorang manusia menemukan Tuhan, dialamilah di dalam jiwa itu sesuatu kegelisahan yang tak terlukiskan dalam hal kemenangan menemukan sehingga ia terdorong untuk mencari kontak-layanan kasih dengan sesamanya yang kurang diterangi, bukan untuk mengungkapkan bahwa ia telah menemukan Tuhan, melainkan untuk memungkinkan luapan aliran dari mata air kebaikan kekal dalam jiwanya sendiri untuk menyegarkan dan memuliakan sesamanya. Agama sejati memimpin kepada peningkatan layanan sosial.
102:3.5 (1122.1) Ilmu, pengetahuan, mengarah ke kesadaran akan fakta; agama, pengalaman, memimpin pada kesadaran nilai; filsafat, kebijaksanaan, membawa pada koordinasi kesadaran; pewahyuan (pengganti untuk morontia mota) mengarah pada kesadaran akan kenyataan (realitas) sejati; sedangkan koordinasi dari kesadaran akan fakta, nilai, dan kenyataan sejati itu membentuk kesadaran akan realitas kepribadian, maksimum keberadaan, bersama-sama dengan keyakinan akan kemungkinan kelangsungan hidup kepribadian itu sendiri.
102:3.6 (1122.2) Pengetahuan membawa pada menempatkan manusia, untuk memulai lapisan dan kasta-kasta sosial. Agama menuju pada melayani manusia, sehingga menciptakan etika dan mementingkan orang lain. Kebijaksanaan mengarah pada persekutuan yang lebih tinggi dan lebih baik untuk ide-ide maupun sesama dari orang itu. Pewahyuan membebaskan manusia dan memberangkatkan mereka untuk petualangan yang kekal.
102:3.7 (1122.3) Ilmu memilah orang-orang; agama mengasihi orang-orang, sama seperti dirimu sendiri; kebijaksanaan bertindak adil kepada orang-orang yang berbeda; tapi pewahyuan memuliakan manusia dan mengungkapkan kapasitasnya untuk kemitraan dengan Tuhan.
102:3.8 (1122.4) Ilmu dengan sia-sia berusaha untuk menciptakan persaudaraan kebudayaan; agama melahirkan menjadi ada persaudaraan roh. Filsafat berjuang untuk persaudaraan kebijaksanaan; pewahyuan menggambarkan persaudaraan yang kekal, Kesatuan Firdaus Finalitas.
102:3.9 (1122.5) Pengetahuan menghasilkan kebanggaan akan fakta kepribadian; kebijaksanaan adalah kesadaran akan makna kepribadian; agama adalah pengalaman menyadari tentang nilai kepribadian; pewahyuan adalah kepastian keselamatan hidup kepribadian.
102:3.10 (1122.6) Sains berusaha untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan mengklasifikasikan bagian-bagian tersegmentasi dari kosmos yang tak terbatas. Agama menangkap gagasan-tentang-keseluruhan, kosmos seluruhnya. Filsafat mengupayakan identifikasi segmen-segmen material dari ilmu pengetahuan dengan konsep wawasan-rohani tentang keseluruhan itu. Dimana filsafat gagal dalam upaya ini, pewahyuan berhasil melakukannya, menegaskan bahwa lingkaran kosmis itu semesta, kekal, mutlak, dan tanpa batas. Kosmosnya AKU ADA Tanpa Batas ini oleh karena itu adalah tak ada akhirnya, tak terbatas, dan mencakup semuanya—tanpa waktu, tanpa ruang, dan tanpa syarat. Dan kami bersaksi bahwa AKU ADA Tanpa Batas itu juga Bapanya Mikhael Nebadon dan Tuhan untuk keselamatan manusia.
102:3.11 (1122.7) Sains menunjukkan Deitas sebagai fakta; Filosofi menyajikan ide tentang Yang Absolut; agama memandang Tuhan sebagai kepribadian rohani yang penuh kasih. Pewahyuan menegaskan kesatuan tentang fakta Deitas, ide mengenai Yang Absolut, dan kepribadian rohani Tuhan itu, dan lebih lanjut, menyajikan konsep ini sebagai Bapa kita—fakta keberadaan yang universal, gagasan batin yang kekal, dan roh kehidupan yang tanpa batas.
102:3.12 (1122.8) Pengejaran pengetahuan menyusun ilmu pengetahuan; pencarian kebijaksanaan adalah filsafat; kasih akan Tuhan adalah agama; kelaparan untuk kebenaran adalah wahyu. Tapi Pelaras Pikiran yang berdiam di dalam itulah yang melekatkan perasaan realitas itu ke wawasan rohaninya manusia ke dalam kosmos.
102:3.13 (1122.9) Dalam ilmu, ide mendahului ekspresi realisasinya; dalam agama, pengalaman realisasi mendahului ekspresi dari ide. Ada perbedaan besar antara kemauan-percaya dari evolusi dengan produk dari akal yang dicerahkan, wawasan keagamaan, dan pewahyuan—yaitu kehendak yang mempercayai.
102:3.14 (1122.10) Dalam evolusi, agama sering menyebabkan manusia menciptakan konsepnya tentang Tuhan; pewahyuan menunjukkan fenomena Tuhan mengembangkan manusia itu sendiri, sementara dalam kehidupan bumi Mikhael Kristus kita lihat fenomena Tuhan mengungkapkan diri-Nya kepada manusia. Evolusi cenderung membuat Tuhan seperti manusia; pewahyuan cenderung membuat manusia seperti Tuhan.
102:3.15 (1122.11) Sains hanya dipuaskan dengan sebab-sebab pertama, agama dengan kepribadian tertinggi, dan filsafat dengan kesatuan. Pewahyuan menegaskan bahwa ketiganya adalah satu, dan bahwa semua itu baik. Nyata yang kekal adalah yang baik dari alam semesta dan bukan ilusi-ilusi waktu dari kejahatan ruang. Dalam pengalaman rohani dari semua kepribadian, selalu benarlah bahwa yang nyata itu yang baik dan yang baik itu yang nyata.
102:4.1 (1123.1) Karena kehadiran Pelaras Pikiran dalam batinmu, maka tidak lagi suatu misteri bagi kamu untuk mengetahui batin Tuhan, tidak lebih dibandingkan daripada kamu yakin akan kesadaran untuk mengetahui setiap batin makhluk lain, manusia atau supramanusia. Agama dan kesadaran sosial memiliki kesamaan ini: Keduanya didasarkan pada kesadaran adanya kepikiran (kebatinan) yang lain. Teknik dengan mana kamu dapat menerima ide orang lain menjadi idemu adalah sama dengan mana kamu dapat “menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus.”
102:4.2 (1123.2) Apa itu pengalaman manusia? Pengalaman itu hanyalah semua saling-mempengaruhi antara suatu diri yang aktif dan bertanya dengan semua realitas aktif dan eksternal lainnya. Bobot pengalaman itu ditentukan oleh kedalaman konsep ditambah totalitas pengenalan terhadap realitas dari yang eksternal. Gerak pengalaman itu sama dengan kekuatan imajinasi yang berharap ditambah ketajaman penemuan sensorik terhadap kualitas eksternal dari realitas yang dikontak itu. Fakta pengalaman itu ditemukan dalam kesadaran diri ditambah keberadaan-keberadaan yang lain—kebendaan lainnya, kepikiran lainnya, dan ke-roh-an lainnya.
102:4.3 (1123.3) Manusia sejak sangat awal menjadi sadar bahwa ia tidak sendirian di dalam dunia atau alam semesta. Berkembanglah suatu kesadaran diri spontan alamiah mengenai adanya kepikiran yang lain (other-mindedness) dalam lingkungan sekeliling diri sendiri. Iman memindahkan pengalaman yang alami ini ke dalam agama, pengenalan Tuhan sebagai realitas—sumber, sifat, dan tujuan—kepikiran-lain itu. Tapi pengetahuan tentang Tuhan seperti itu selamanya dan selalu merupakan realitas pengalaman pribadi. Jika Tuhan bukan suatu kepribadian, Ia tidak bisa menjadi bagian hidup dari pengalaman keagamaan nyata suatu kepribadian manusia.
102:4.4 (1123.4) Unsur kesalahan yang hadir dalam pengalaman keagamaan manusia itu berbanding lurus dengan kadar materialisme yang mencemari konsep rohani tentang Bapa Semesta. Perkembangan maju pra-roh manusia di alam semesta terdiri dalam pengalaman melepaskan dirinya dari gagasan-gagasan yang keliru tentang sifat dasar Tuhan dan tentang realitas roh yang murni dan sebenarnya. Deitas itu lebih dari roh, tetapi pendekatan rohani adalah satu-satunya yang mungkin untuk manusia yang menaik.
102:4.5 (1123.5) Doa itu memang suatu bagian dari pengalaman keagamaan, tetapi doa itu telah ditekankan secara keliru oleh agama-agama modern, mirip seperti kelalaian terhadap komuni (persekutuan) penyembahan yang lebih pokok. Kekuatan reflektif dari batin diperdalam dan diperluas oleh penyembahan. Doa dapat memperkaya kehidupan, tetapi penyembahan menerangi takdir.
102:4.6 (1123.6) Agama yang diwahyukan adalah unsur pemersatu keberadaan manusia. Pewahyuan menyatukan sejarah, menyerasikan geologi, astronomi, fisika, kimia, biologi, sosiologi, dan psikologi. Pengalaman rohani adalah jiwa sejati dari kosmosnya manusia.
102:5.1 (1123.7) Meskipun pembentukan fakta kepercayaan itu tidak sama dengan membangun fakta tentang apa yang dipercayai, namun demikian, perkembangan evolusioner maju dari kehidupan sederhana ke status kepribadian memang memperagakan fakta akan adanya potensial kepribadian sebagai awalnya. Dan dalam alam-alam semesta waktu, yang potensial itu selalu tertinggi di atas yang aktual. Dalam kosmos yang berkembang, potensial adalah apa yang akan jadi, dan apa yang akan jadi adalah pengungkapan amanat-amanat yang memiliki maksud dari Deitas.
102:5.2 (1124.1) Supremasi yang memiliki maksud ini juga ditunjukkan dalam evolusi penggagasan batin ketika rasa takut hewani primitif itu diubah menjadi penghormatan yang terus makin mendalam bagi Tuhan dan menjadi kekaguman yang meningkat terhadap alam semesta. Manusia primitif memiliki lebih banyak takut daripada iman keagamaan, dan supremasi potensial-potensial roh atas batin itu diperagakan ketika rasa takut ini diubahkan menjadi iman yang hidup dalam realitas-realitas rohani.
102:5.3 (1124.2) Kamu dapat mem-psikologi-kan agama evolusioner itu tetapi tidak untuk agama pengalaman-pribadi yang asalnya dari rohani. Moralitas manusia dapat mengenali nilai-nilai, tetapi hanya agama yang dapat melestarikan, meninggikan, dan merohanikan nilai-nilai tersebut. Tapi meskipun ada tindakan-tindakan seperti itu, agama adalah sesuatu yang lebih dari moralitas yang diemosionalkan. Agama terhadap moralitas adalah seperti kasih terhadap tugas, seperti keanakan terhadap penghambaan, seperti esensi terhadap substansi. Moralitas mengungkapkan suatu Pengendali yang mahakuasa, Deitas untuk dilayani; agama mengungkapkan Bapa yang maha pengasih, Tuhan untuk disembah dan dikasihi. Dan sekali lagi ini adalah karena potensialitas rohani dari agama itu dominan atas aktualitas tugas dari moralitas evolusi.
102:6.1 (1124.3) Penghapusan filosofis terhadap takut keagamaan dan kemajuan mantap ilmu pengetahuan makin mempercepat kemusnahan dewa-dewi palsu; dan meskipun jatuhnya korban deitas-deitas buatan manusia ini mungkin sejenak mengaburkan visi rohani, hal-hal ini akhirnya memusnahkan kebodohan dan takhyul itu yang telah begitu lama menutupi Tuhan yang hidup dengan kasih yang abadi. Hubungan antara ciptaan dan Pencipta adalah suatu pengalaman hidup, suatu iman keagamaan yang dinamis, yang tidak tunduk pada definisi yang pas. Menyendirikan bagian dari kehidupan dan menyebutnya agama adalah sama dengan mencerai-beraikan kehidupan dan menyimpangkan agama. Inilah mengapa Tuhan yang disembah itu menuntut semua kepatuhan atau tidak sama sekali.
102:6.2 (1124.4) Dewa-dewi manusia primitif mungkin tidak lebih dari bayang-bayang diri mereka sendiri; Tuhan yang hidup adalah cahaya ilahi yang interupsi-interupsinya membentuk bayang-bayang penciptaan seluruh ruang angkasa.
102:6.3 (1124.5) Para agamawan dengan pencapaian filosofis memiliki iman akan sosok Tuhan yang pribadi untuk keselamatan pribadi, sesuatu yang lebih dari berikut ini: suatu kenyataan, nilai, tingkat prestasi, proses ditinggikan, transmutasi, akhir waktu-ruang, idealisasi, personalisasi energi, entitas gravitasi, proyeksi manusia, idealisasi diri, desakan naik alam, kecenderungan kepada kebaikan, dorongan maju evolusi, atau suatu hipotesis yang mendalam. Penganut agama memiliki iman akan Tuhan kasih. Kasih adalah intisari agama dan mata air peradaban yang unggul.
102:6.4 (1124.6) Iman mengubah Tuhan probabilitas (peluang) yang filosofis itu menjadi Tuhan kepastian yang menyelamatkan dalam pengalaman keagamaan pribadi. Skeptisisme mungkin saja menantang teori-teori teologi, tetapi keyakinan pada keandalan pengalaman pribadi menegaskan benarnya keyakinan itu yang telah tumbuh menjadi iman.
102:6.5 (1124.7) Keyakinan tentang Tuhan dapat diperoleh melalui penalaran yang bijaksana, tetapi individu itu menjadi mengenal-Tuhan hanya oleh iman, melalui pengalaman pribadi. Dalam banyak hal yang berhubungan dengan kehidupan, kemungkinan atau probabilitas harus diperhitungkan, tetapi ketika berhubungan dengan realitas kosmis, kepastian mungkin dialami ketika makna-makna dan nilai-nilai tersebut didekati oleh iman yang hidup. Jiwa yang mengenal-Tuhan berani untuk mengatakan, “Aku tahu,” bahkan ketika pengetahuan tentang Tuhan ini dipertanyakan oleh orang tidak percaya yang menyangkal kepastian tersebut karena tidak sepenuhnya didukung oleh logika intelektual. Kepada setiap peragu tersebut, orang percaya hanya menjawab, “Bagaimana kamu tahu bahwa aku tidak tahu?”
102:6.6 (1125.1) Meskipun nalar (akal) selalu dapat mempertanyakan iman, iman selalu dapat melengkapi nalar maupun logika. Nalar menciptakan probabilitas yang iman dapat ubahkan menjadi suatu kepastian moral, bahkan pengalaman rohani. Tuhan adalah kebenaran pertama dan fakta terakhir; karena itu memang semua kebenaran berasal dari Dia, sementara semua fakta berada relatif terhadap Dia. Tuhan adalah kebenaran mutlak. Sebagai kebenaran seseorang mungkin mengenal Tuhan, tetapi untuk memahami atau menjelaskan Tuhan, seseorang harus menggali fakta segala alam-alam semesta. Jurang yang luas antara pengalaman tentang kebenaran Tuhan dan ketidaktahuan mengenai fakta Tuhan dapat dijembatani hanya oleh iman yang hidup. Nalar saja tidak dapat mencapai keselarasan antara kebenaran yang tanpa batas dan fakta yang semesta.
102:6.7 (1125.2) Kepercayaan mungkin tidak mampu melawan keraguan dan menahan rasa takut, tetapi iman selalu menang atas keraguan, karena iman itu positif dan juga hidup. Yang positif selalu memiliki keuntungan atas yang negatif, kebenaran atas kesalahan, pengalaman atas teori, realitas rohani atas fakta-fakta yang terisolasi dari ruang dan waktu. Bukti meyakinkan tentang kepastian rohani ini terdiri dalam buah-buah sosial roh yang dihasilkan orang percaya, orang beriman, seperti itu sebagai hasil dari pengalaman rohani yang asli ini. Kata Yesus: “Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi.”
102:6.8 (1125.3) Bagi ilmu pengetahuan Tuhan adalah suatu kemungkinan, bagi psikologi suatu keinginan, bagi filsafat suatu probabilitas, bagi agama suatu kepastian, suatu aktualitas pengalaman keagamaan. Nalar menuntut agar suatu filsafat yang tidak dapat menemukan Tuhan probabilitas itu haruslah sangat menghormati iman keagamaan yang dapat dan memang telah menemukan Tuhan kepastian. Jangan pula ilmu pengetahuan menurunkan nilai pengalaman keagamaan karena alasan mudah dipercaya, belum begitu lama hal itu bertahan dalam asumsi bahwa kemampuan-kemampuan intelektual dan filosofis manusia itu muncul dari kecerdasan-kecerdasan yang semakin lebih rendah, semakin jauh mereka kembali mundur, pada akhirnya berasal dari kehidupan primitif yang sama sekali tidak memiliki semua kemampuan berpikir dan merasakan.
102:6.9 (1125.4) Fakta-fakta evolusi janganlah disusun untuk melawan kebenaran mengenai realitas tentang kepastian pengalaman rohani dari hidup keagamaan manusia yang mengenal-Tuhan. Orang-orang yang cerdas harus berhenti untuk bernalar seperti anak-anak dan harus berusaha untuk menggunakan logika orang dewasa yang konsisten, logika yang mengizinkan konsep tentang kebenaran berdampingan dengan pengamatan tentang fakta. Materialisme ilmiah telah menjadi bangkrut ketika itu tetap bertahan, menghadapi setiap fenomena alam semesta yang berulang terjadi, dalam mendukung lagi sanggahannya pada saat ini dengan mengacu apa yang diakui lebih tinggi kembali ke apa yang diakui lebih rendah. Konsistensi menuntut pengakuan akan kegiatan Pencipta yang memiliki maksud.
102:6.10 (1125.5) Evolusi organik adalah suatu fakta; evolusi yang bertujuan atau berkembang maju adalah kebenaran yang membuat konsisten fenomena yang semestinya bertentangan tentang prestasi-prestasi evolusi yang terus naik. Semakin tinggi setiap ilmuwan maju dalam ilmu yang dipilihnya, semakin ia akan meninggalkan teori-teori fakta materialistik demi mendukung kebenaran kosmis mengenai dominasi dari Batin Mahatinggi. Materialisme menurunkan harga kehidupan manusia; injil Yesus sangat meningkatkan dan meninggikan setiap manusia. Kehidupan fana harus dipandang sebagai terdiri dalam pengalaman menarik dan menawan mengenai realisasi tentang kenyataan bertemunya jangkauan naik manusia dan jangkauan turun ilahi yang menyelamatkan.
102:7.1 (1126.1) Bapa Semesta, karena ada dengan sendirinya, juga bersifat menjelaskan dengan sendirinya; Dia benar-benar hidup di dalam setiap manusia yang rasional. Tapi kamu tidak bisa yakin tentang Tuhan kecuali kamu kenal Dia; keanakan adalah satu-satunya pengalaman yang membuat kebapaan itu pasti. Alam semesta di mana-mana sedang mengalami perubahan. Sebuah alam semesta yang berubah adalah suatu alam semesta yang tergantung; ciptaan seperti itu tidaklah bisa disebut final atau mutlak. Sebuah alam semesta yang terbatas itu sepenuhnya tergantung kepada Yang Mahaakhir dan Yang Absolut. Alam semesta dan Tuhan itu tidak identik; satunya adalah penyebab, lainnya adalah akibat. Penyebabnya itu mutlak, tak terbatas, kekal, dan tidak berubah; tetapi akibatnya, ruang-waktu dan transendental tapi selalu berubah, selalu berkembang.
102:7.2 (1126.2) Tuhan adalah satu-satunya fakta yang disebabkan sendiri di alam semesta. Dia adalah rahasia untuk tatanan, rencana, dan tujuan seluruh ciptaan benda dan makhluk. Alam semesta yang berubah dimana-mana itu diatur dan distabilkan oleh hukum yang mutlak tidak berubah, kebiasaan Tuhan yang tidak berubah. Fakta akan Tuhan, hukum ilahi itu, tak berubah; kebenaran Tuhan, hubungan-Nya dengan alam semesta, adalah pewahyuan relatif yang selalu dapat disesuaikan terhadap alam semesta yang terus menerus berkembang.
102:7.3 (1126.3) Mereka yang hendak menciptakan sebuah agama tanpa Tuhan adalah seperti orang yang hendak mengumpulkan buah tanpa pohon, memiliki anak tanpa orang tua. Kamu tidak dapat memiliki akibat tanpa sebab; hanya AKU ADA yang tanpa sebab. Fakta pengalaman keagamaan menyiratkan adanya Tuhan, dan Tuhan pengalaman pribadi seperti itu haruslah suatu Deitas yang berpribadi. Kamu tidak dapat berdoa pada suatu rumus kimia, memohon pada suatu persamaan matematika, menyembah suatu hipotesis, menyampaikan isi hati pada sebuah postulat, berbincang mesra dengan suatu proses, melayani sebuah abstraksi, atau mengadakan persekutuan penuh kasih dengan suatu hukum.
102:7.4 (1126.4) Benar, banyak sifat yang tampaknya relijius atau agamis itu dapat tumbuh dari akar nonagamis. Manusia dapat, secara intelektual, mengingkari Tuhan namun dapat secara moral menjadi baik, setia, berbakti, jujur, dan bahkan idealis. Manusia bisa mencangkokkan banyak cabang yang murni humanistik ke atas kodrat rohani dasarnya dan dengan demikian tampaknya membuktikan pendiriannya tentang agama yang tak bertuhan, tapi pengalaman seperti itu kosong dari nilai-nilai keselamatan hidup, pengenalan-Tuhan dan kenaikan-Tuhan. Dalam pengalaman manusia tersebut hanya buah-buah sosial yang akan muncul, bukan buah-buah rohani. Cangkokan itu menentukan sifat dasar untuk buah, meskipun bahwa dukungan untuk hidup ditarik dari akar-akar karunia-kemampuan ilahi aslinya dari batin maupun roh.
102:7.5 (1126.5) Ciri pengenal intelektual dari agama adalah kepastian; ciri khas filosofis adalah konsistensi; buah-buah sosial adalah kasih dan pelayanan.
102:7.6 (1126.6) Individu yang mengenal-Tuhan itu bukanlah orang yang buta terhadap kesulitan atau tidak peduli terhadap hambatan-hambatan yang merintangi jalan menemukan Tuhan dalam keruwetan takhyul, tradisi, dan kecenderungan-kecenderungan materialistis dari zaman modern. Ia telah menghadapi semua perintang ini dan menang atas hal-hal ini, mengatasi mereka dengan iman yang hidup, dan mencapai dataran tinggi pengalaman rohani sekalipun ada hal-hal itu. Tetapi memang benar bahwa banyak yang dalam hatinya yakin tentang Tuhan itu takut untuk menegaskan perasaan-perasaan kepastian tersebut karena banyaknya dan pintarnya mereka yang merakit keberatan dan membesarkan kesulitan-kesulitan tentang hal percaya pada Tuhan. Tidak diperlukan kecerdasan yang mendalam untuk menemukan kelemahan, memberikan pertanyaan, atau mengajukan keberatan. Tapi memang membutuhkan kecemerlangan pikiran untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ini dan memecahkan kesulitan-kesulitan ini; kepastian iman itu adalah cara terbesar untuk menangani semua sanggahan yang dangkal tersebut.
102:7.7 (1127.1) Jika ilmu pengetahuan, filsafat, atau sosiologi berani menjadi dogmatis untuk bersaing dengan para nabi dari agama yang benar, maka haruslah orang-orang yang mengenal-Tuhan menjawab dogmatisme yang tanpa jaminan tersebut dengan dogmatisme yang berpandangan lebih jauh mengenai kepastian pengalaman rohani pribadi, “Aku tahu apa yang telah aku alami karena aku anak dari AKU ADA.” Jika pengalaman pribadi seseorang beriman itu ditantang oleh dogma, maka ini anak yang lahir-iman dari Bapa yang dapat dialami ini bisa menjawab dengan dogma yang tak bisa ditandingi, yaitu pernyataan tentang dirinya sebagai anak sesungguhnya dari Bapa Semesta.
102:7.8 (1127.2) Hanya suatu realitas yang tanpa syarat, yang mutlak, yang dapat berani secara konsisten untuk menjadi dogmatis. Mereka yang hendak menjadi dogmatis pastilah, jika konsisten, cepat atau lambat akan digiring masuk ke pelukan Mutlaknya energi, Semestanya kebenaran, dan Tanpa Batasnya kasih.
102:7.9 (1127.3) Jika pendekatan nonrelijius pada realitas kosmis itu berani mencoba untuk menantang kepastian iman berdasarkan statusnya yang tidak terbukti itu, maka mereka yang mengalami roh itu juga dapat beralih pada tantangan dogmatis terhadap fakta ilmu pengetahuan dan keyakinan filsafat berdasarkan bahwa hal-hal itu juga tidak terbukti; hal-hal itu juga pengalaman-pengalaman dalam kesadaran sebagai ilmuwan atau filsuf.
102:7.10 (1127.4) Mengenai Tuhan, sebagai yang paling tak terhindarkan dari semua kehadiran, yang paling nyata dari semua fakta, yang paling hidup dari semua kebenaran, yang paling pengasih dari semua teman-teman, dan yang paling ilahi dari semua nilai, kami memiliki hak untuk paling yakin mengenai semua pengalaman alam semesta itu.
102:8.1 (1127.5) Bukti tertinggi tentang kenyataan dan kemanjuran agama terdiri dalam fakta pengalaman manusia; yaitu, bahwa manusia, yang secara alami penuh takut dan curiga, secara bawaan lahiriah dikaruniai dengan naluri yang kuat untuk mempertahankan diri dan merindukan keselamatan hidup setelah kematian, adalah bersedia sepenuhnya untuk mempercayakan kepentingan-kepentingan terdalam masa kini dan masa depannya kepada penjagaan dan pengarahan dari kuasa dan pribadi yang disebut oleh imannya sebagai Tuhan. Hal itu adalah satu kebenaran sentral dari semua agama. Mengenai seperti apa yang dituntut kuasa atau pribadi itu dari manusia sebagai imbalan untuk pemeliharaan dan keselamatan akhir ini, tidak ada dua agama yang setuju; pada kenyataannya, mereka semua lebih atau kurangnya tidak sepakat.
102:8.2 (1127.6) Mengenai status setiap agama dalam skala evolusioner, hal itu mungkin terbaik dinilai oleh penilaian-penilaian moralnya dan standar-standar etikanya. Makin tinggi jenis setiap agama, semakin lebih agama itu mendorong dan didorong oleh moralitas sosial dan budaya susila yang terus-menerus meningkat. Kita tidak bisa menilai agama berdasarkan status peradaban yang menyertainya; kita lebih baik menaksir keadaan sebenarnya sebuah peradaban oleh kemurnian dan kemuliaan agamanya. Banyak guru agama yang paling menonjol di dunia itu hampir buta huruf. Hikmat dunia itu tidak diperlukan untuk pelaksanaan iman yang menyelamatkan pada realitas-realitas yang kekal.
102:8.3 (1127.7) Perbedaan dalam agama-agama dari berbagai zaman itu sepenuhnya tergantung pada perbedaan dalam pemahaman manusia tentang realitas dan pada perbedaan pengakuannya terhadap nilai-nilai moral, hubungan-hubungan susila (etis), dan realitas-realitas roh.
102:8.4 (1127.8) Etika atau kesusilaan adalah cermin sosial atau rasial bagian luar yang dengan setia mencerminkan kemajuan perkembangan rohani dan keagamaan bagian dalam yang dengan cara lain tidak dapat diamati. Manusia selalu berpikir tentang Tuhan dalam ukuran yang terbaik yang ia tahu, ide-ide terdalam dan ideal-ideal tertingginya. Bahkan agama yang historis pun selalu telah menciptakan konsepsi Tuhannya dari nilai-nilai tertinggi yang dikenalnya. Setiap makhluk cerdas memberikan nama Tuhan sesuai dengan hal yang terbaik dan tertinggi yang ia ketahui.
102:8.5 (1128.1) Agama, ketika dikurangi ke ukuran-ukuran akal dan ekspresi intelektual, selalu telah berani mengkritik peradaban dan kemajuan evolusi sebagaimana dinilai oleh standarnya sendiri untuk budaya susila dan kemajuan moral.
102:8.6 (1128.2) Meskipun agama pribadi mendahului evolusi moral-moral manusia, namun itu perlu disesalkan tercatat bahwa agama yang dilembagakan itu telah selalu tertinggal di belakang adat istiadat ras manusia yang perlahan-lahan berubah. Agama yang diorganisir telah terbukti menjadi lamban secara konservatif. Para nabi biasanya yang telah memimpin masyarakat dalam pengembangan keagamaan; para teolog yang biasanya menariknya kembali mundur. Agama, karena merupakan urusan pengalaman batin atau pribadi, tidak pernah bisa berkembang sangat jauh mendahului evolusi intelektual bangsa-bangsa.
102:8.7 (1128.3) Namun agama tidak pernah ditingkatkan oleh daya tarik kepada yang disebut keajaiban. Pencarian untuk mujizat adalah kemunduran kembali ke agama-agama sihir yang primitif. Agama yang benar tidak ada hubungannya dengan anggapan mujizat, dan tidak pernah agama wahyu menunjuk pada mujizat sebagai bukti otoritasnya. Agama itu selamanya dan selalu diakarkan dan didasarkan dalam pengalaman pribadi. Dan agama tertinggimu, kehidupan Yesus, adalah hanya sebuah pengalaman pribadi seperti itu: manusia, manusia yang fana, mencari Tuhan dan menemukan Dia hingga penuh selama satu kehidupan yang singkat dalam daging, sementara dalam pengalaman manusia yang sama tampaklah Tuhan mencari manusia dan menemukan dia hingga kepuasan penuh dari jiwa supremasi tanpa batas yang sempurna. Dan itulah agama, bahkan yang tertinggi sampai saat ini diwahyukan dalam alam semesta Nebadon—kehidupan bumi Yesus dari Nazaret.
102:8.8 (1128.4) [Disampaikan oleh sesosok Melkisedek dari Nebadon.]
Buku Urantia
Makalah 103
103:0.1 (1129.1) SEMUA reaksi-reaksi keagamaan sesungguhnya manusia itu disponsori oleh pelayanan awal dari ajudan penyembahan dan disensor oleh ajudan hikmat. Karunia kemampuan suprabatin manusia yang pertama adalah pensirkuitan kepribadian dalam Roh Kudus dari Roh Kreatif Alam Semesta; dan jauh sebelum penganugerahan para Putra ilahi maupun penganugerahan menyeluruh para Pelaras, pengaruh ini berfungsi untuk memperluas sudut pandang manusia tentang etika (kesusilaan), agama, dan kerohanian. Setelah penganugerahan para Putra Firdaus, Roh Kebenaran yang dibebaskan itu membuat sumbangan-sumbangan hebat pada perluasan kapasitas manusia untuk memahami kebenaran-kebenaran keagamaan. Sementara evolusi bergerak maju di suatu dunia yang dihuni, para Pelaras Pikiran semakin ikut serta dalam pengembangan jenis-jenis wawasan keagamaan manusia yang lebih tinggi. Pelaras Pikiran adalah jendela kosmis melalui mana makhluk yang terbatas bisa melihat sekilas dengan iman mengenai kepastian dan keilahian Deitas yang tidak terbatas itu, Bapa Semesta.
103:0.2 (1129.2) Kecenderungan keagamaan ras-ras manusia itu bawaan sejak lahir; hal-hal itu dimanifestasikan secara menyeluruh dan memiliki suatu asal-usul yang tampaknya alamiah; agama-agama primitif adalah selalu bersifat evolusi dalam asal mulanya. Sementara pengalaman keagamaan yang alamiah itu terus berkembang, secara berkala pewahyuan-pewahyuan kebenaran menyela gerak perjalanan evolusi planet, yang kalau tidak demikian akan bergerak lambat.
103:0.3 (1129.3) Di Urantia, hari ini, ada empat macam agama:
103:0.4 (1129.4) 1. Agama alamiah atau evolusioner.
103:0.5 (1129.5) 2. Agama adikodrati atau wahyu.
103:0.6 (1129.6) 3. Agama praktis atau yang sedang berlaku, berbagai tingkat campuran agama-agama alamiah dan adikodrati.
103:0.7 (1129.7) 4. Agama-agama filosofis, buatan-manusia atau doktrin-doktrin teologis yang dipikirkan secara filosofis dan agama-agama yang diciptakan oleh akal.
103:1.1 (1129.8) Kesatuan pengalaman keagamaan di antara suatu kelompok sosial atau rasial itu berasal dari sifat dasar identik pecahan Tuhan yang mendiami individu itu. Yang ilahi dalam manusia inilah yang memberi asal pada minat tidak mementingkan diri manusia itu terhadap kesejahteraan orang lain. Tetapi karena kepribadian itu unik—tidak ada dua manusia yang sama—maka tidak terhindarkan bahwa tidak ada dua manusia yang dapat menafsirkan secara sama pimpinan dan dorongan dari roh keilahian yang hidup di dalam batin mereka. Sekelompok manusia dapat mengalami kesatuan rohani, tetapi mereka tidak pernah dapat mencapai keseragaman filosofis. Dan keberagaman penafsiran pemikiran dan pengalaman keagamaan ini ditunjukkan oleh fakta bahwa para teolog dan filsuf abad kedua puluh telah merumuskan lebih dari lima ratus definisi yang berbeda-beda tentang agama. Dalam kenyataannya, setiap orang merumuskan agama dalam ukuran-ukuran penafsiran pengalamannya sendiri terhadap impuls-impuls ilahi yang memancar dari roh Tuhan yang mendiami diri orang itu, dan oleh sebab itu haruslah penafsiran tersebut menjadi unik dan sepenuhnya berbeda dari filsafat keagamaan semua orang yang lain.
103:1.2 (1130.1) Ketika seorang manusia sepenuhnya sepakat dengan filosofi keagamaan seseorang sesamanya, fenomena itu menunjukkan bahwa kedua orang ini telah memiliki pengalaman keagamaan yang sama mengenai hal-hal yang terkait dalam kesamaan penafsiran keagamaan filosofis mereka.
103:1.3 (1130.2) Meskipun agamamu adalah suatu urusan pengalaman pribadi, tapi paling penting kamu terbuka pada pengetahuan dari sejumlah besar pengalaman keagamaan yang lain (berbagai penafsiran berbeda dari orang-orang yang lain dan berbeda) dengan maksud agar kamu dapat menghindarkan kehidupan keagamaanmu agar tidak menjadi egosentris—terbatas, mementingkan diri sendiri, dan tidak sosial.
103:1.4 (1130.3) Rasionalisme itu keliru ketika menganggap bahwa agama itu pertamanya adalah suatu kepercayaan primitif terhadap sesuatu yang kemudian diikuti oleh pengejaran nilai-nilai. Agama itu utamanya adalah pengejaran nilai-nilai, dan kemudian dirumuskanlah suatu sistem kepercayaan tafsiran. Lebih mudah bagi orang-orang untuk sepakat pada nilai-nilai keagamaan—sasaran-sasaran—daripada pada kepercayaan-kepercayaan—yaitu penafsiran-penafsiran. Hal ini menjelaskan bagaimana agama dapat sepakat tentang nilai-nilai dan sasaran-sasaran meskipun menunjukkan fenomena memusingkan dalam hal bagaimana memelihara satu kepercayaan dalam ratusan kepercayaan yang saling bertentangan—pernyataan-pernyataan kepercayaan. Hal ini juga menjelaskan mengapa seorang tertentu dapat mempertahankan pengalaman keagamaannya menghadapi dilepaskannya atau berubahnya banyak kepercayaan-kepercayaan keagamaannya. Agama tetap bertahan meskipun terjadi perubahan-perubahan revolusioner dalam kepercayaan-kepercayaan keagamaan. Teologi tidak menghasilkan agama; agama itulah yang menghasilkan filsafat teologis.
103:1.5 (1130.4) Bahwa pengikut-pengikut agama itu telah begitu banyak percaya pada yang salah tidak berarti agama itu tidak sah, karena agama didirikan di atas pengenalan nilai-nilai dan disahkan oleh iman dari pengalaman keagamaan pribadi. Agama, dengan demikian, didasarkan pada pengalaman dan pemikiran keagamaan; teologi, filsafat agama, adalah suatu upaya jujur untuk menafsirkan pengalaman itu. Kepercayaan-kepercayaan tafsiran tersebut bisa benar atau salah, atau campuran dari kebenaran dan kesalahan.
103:1.6 (1130.5) Kesadaran tentang pengenalan nilai-nilai rohani adalah suatu pengalaman yang bersifat supragagasan. Tidak ada kata dalam bahasa manusia manapun yang dapat digunakan untuk menunjukkan tentang “rasa”, “perasaan”, “intuisi”, atau “pengalaman” yang telah kami pilih untuk disebut sebagai kesadaran-Tuhan itu. Roh Tuhan yang tinggal di dalam manusia itu bukan pribadi—Pelaras itu prapribadi—tetapi Monitor ini menghadirkan suatu nilai, menyebarkan suatu aroma keilahian, yang adalah pribadi dalam pengertian tertinggi dan tanpa batas. Jika Tuhan itu setidaknya bukan pribadi, Dia tidak dapat menjadi sadar, dan jika tidak sadar, maka Dia akan menjadi lebih rendah dari manusia.
103:2.1 (1130.6) Agama itu berfungsi dalam batin manusia dan telah disadari dalam pengalaman sebelum kemunculannya dalam kesadaran manusia. Seorang anak telah ada dalam keberadaan sekitar sembilan bulan sebelum ia mengalami kelahiran. Namun “kelahiran” agama tidaklah tiba-tiba; kelahiran agama lebih merupakan kemunculan berangsur-angsur. Namun demikian, cepat atau lambat ada “hari kelahiran.” Kamu tidak dapat masuk kerajaan surga kecuali kamu “dilahirkan kembali,”—dilahirkan dari Roh. Banyak kelahiran rohani itu disertai oleh banyak dukacita roh dan kekacauan psikologis yang menyolok, seperti halnya banyak kelahiran fisik ditandai oleh “susah payah” dan ketidak-normalan “persalinan” yang lain. Kelahiran rohani yang lain adalah suatu pertumbuhan yang alami dan normal tentang pengenalan nilai-nilai tertinggi dengan suatu perluasan pengalaman rohani, meskipun tidak ada perkembangan keagamaan terjadi tanpa usaha yang disadari dan tekad positif serta perorangan. Agama tidak pernah merupakan pengalaman pasif, atau sikap negatif. Apa yang disebut “kelahiran agama” itu tidak langsung terkait dengan yang apa disebut pengalaman-pengalaman pertobatan masuk agama yang biasanya menjadi ciri kisah-kisah keagamaan yang terjadi belakangan dalam kehidupan sebagai hasil dari konflik mental, penindasan emosional, dan gejolak temperamental.
103:2.2 (1131.1) Tetapi bagi orang-orang yang dibesarkan sedemikian oleh orang tua mereka sehingga mereka bertumbuh dewasa dalam kesadaran sebagai anak-anak dari Bapa surgawi yang penuh kasih, tidak perlu mereka melihat dengan curiga terhadap saudara-saudara sesama mereka yang hanya dapat mencapai kesadaran persekutuan dengan Tuhan tersebut melalui suatu krisis psikologis, suatu pergolakan emosional.
103:2.3 (1131.2) Ranah evolusioner dalam batin manusia di dalam mana benih agama wahyu itu bertunas adalah sifat dasar atau kodrat moral yang sejak awal sebelumnya telah menghasilkan kesadaran sosial. Tanda-tanda pertama kodrat moral seorang anak adalah bukan mengenai seks, rasa bersalah, atau kebanggaan pribadi, tetapi lebih pada impuls-impuls keadilan, kejujuran, dan desakan untuk kebaikan—pelayanan bermanfaat untuk sesama orang itu. Dan kalau kebangkitan moral mula-mula tersebut dirawat, maka muncul suatu pengembangan berangsur-angsur kehidupan keagamaan yang relatif bebas dari konflik, pergolakan, dan krisis-krisis.
103:2.4 (1131.3) Setiap manusia sejak dini sekali mengalami suatu konflik antara dorongan mementingkan diri sendiri dan mementingkan orang lain, dan banyak kali pengalaman pertama kesadaran-Tuhan itu mungkin dicapai sebagai hasil dari mencari pertolongan supramanusia dalam tugas membereskan konflik-konflik moral tersebut.
103:2.5 (1131.4) Psikologi seorang anak itu secara alami adalah positif, bukan negatif. Begitu banyak manusia yang negatif karena mereka dilatih seperti itu. Kalau dikatakan bahwa anak itu positif, yang dimaksudkan adalah dorongan-dorongan moralnya, kekuatan-kekuatan batin itu yang kemunculannya mengisyaratkan akan kedatangan Pelaras Pikiran.
103:2.6 (1131.5) Jika tidak ada pengajaran yang keliru, batin pikiran anak yang normal bergerak secara positif, dalam kemunculan kesadaran keagamaan, ke arah kebajikan moral dan pelayanan sosial, lebih daripada secara negatif, menjauh dari dosa dan rasa bersalah. Mungkin ada atau tidak ada konflik dalam perkembangan pengalaman keagamaan itu, tetapi selalu tak terhindarkan ada keputusan-keputusan, upaya-upaya, dan fungsi-fungsi dari kehendak manusia.
103:2.7 (1131.6) Pemilihan moral itu biasanya disertai oleh lebih atau kurangnya konflik moral. Konflik yang pertama sekali dalam batin anak itu adalah antara dorongan mementingkan diri sendiri dan dorongan mementingkan orang lain. Pelaras Pikiran tidak mengabaikan nilai-nilai kepribadian terhadap motif yang egoistis, namun bekerja untuk menempatkan suatu preferensi lebih terhadap dorongan-dorongan altruistik sebagai penuntun kepada tujuan kebahagiaan manusia dan kepada sukacita kerajaan surga.
103:2.8 (1131.7) Kalau seorang makhluk bermoral memilih untuk menjadi tidak mementingkan diri ketika dihadapkan pada dorongan untuk mementingkan diri, maka itulah pengalaman keagamaan yang primitif. Tidak ada hewan dapat membuat pilihan sedemikian; keputusan demikian adalah manusiawi dan juga keagamaan. Hal itu mencakup fakta akan kesadaran-Tuhan dan menunjukkan dorongan untuk layanan sosial, dasar persaudaraan umat manusia. Ketika batin memilih suatu keputusan moral yang benar oleh tindakan kehendak bebas, maka keputusan sedemikian itu merupakan pengalaman relijius atau keagamaan.
103:2.9 (1131.8) Namun sebelum seorang anak berkembang secukupnya untuk memperoleh kapasitas moral dan oleh sebab itu mampu untuk memilih pelayanan yang mementingkan orang lain, ia telah mengembangkan suatu tabiat egoistik yang kuat dan dipersatukan dengan baik. Situasi faktual inilah yang membangkitkan teori tentang perjuangan antara tabiat atau kodrat yang “lebih tinggi” dan “lebih rendah,” antara “manusia lama dosa” dan “manusia baru” kasih-karunia. Sangat dini dalam kehidupan, anak yang normal mulai belajar bahwa “adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima.”
103:2.10 (1131.9) Manusia cenderung untuk menyamakan dorongan untuk melayani diri sendiri dengan egonya—dirinya sendiri. Sebaliknya dia cenderung untuk menyamakan kehendak untuk mementingkan orang lain dengan sesuatu pengaruh dari luar dirinya sendiri—yaitu Tuhan. Dan memang penilaian demikian itu benar, karena semua hasrat bukan diri-sendiri itu sesungguhnya berasal dari pimpinan-pimpinan Pelaras Pikiran yang berdiam di dalam, dan Pelaras ini adalah suatu pecahan dari Tuhan. Dorongan dari Monitor roh itu disadari dalam kesadaran manusia sebagai dorongan untuk menjadi mementingkan yang lain, condong pada sesama makhluk. Setidaknya inilah pengalaman awal dan mendasar dari batin anak. Ketika anak yang bertumbuh itu gagal mencapai penyatuan kepribadian, dorongan untuk mementingkan yang lain bisa menjadi terlalu-berkembang sehingga mengakibatkan cedera serius pada kesejahteraan diri sendiri. Suatu hati nurani yang salah bimbingan dapat menjadi sumber banyak konflik, kecemasan, penderitaan, dan ketidak-bahagiaan manusia yang tak kunjung usai.
103:3.1 (1132.1) Meskipun kepercayaan akan roh-roh, mimpi-mimpi, dan berbagai takhyul yang lain semua memainkan peranan dalam asal-mula evolusioner agama-agama primitif, jangan kamu mengabaikan pengaruh dari semangat solidaritas marga atau kesukuan. Dalam hubungan kelompok dihadirkan situasi sosial yang tepat yang menyediakan tantangan pada konflik egoistik-altruistik dalam tabiat moral dari batin manusia mula-mula. Meskipun percaya pada roh-roh, orang Australia primitif masih memusatkan agama mereka pada marga. Seiring waktu, konsep-konsep keagamaan tersebut cenderung menjadi pribadi, pertama, sebagai hewan-hewan, dan berikutnya sebagai sosok manusia super atau sebagai Tuhan. Bahkan ras-ras yang inferior seperti Bushmen Afrika, yang tidak totemik (menyembah benda atau tumbuhan atau hewan) dalam kepercayaan mereka, itupun memiliki suatu pengenalan tentang perbedaan antara kepentingan sendiri dan kepentingan kelompok, suatu pembedaan primitif antara nilai-nilai yang sekuler dan yang sakral. Namun kelompok sosial itu bukan sumber pengalaman keagamaan. Terlepas dari pengaruh dari semua sumbangan primitif ini terhadap agama mula-mulanya manusia, faktanya tetap bahwa dorongan keagamaan yang sejati itu berasal dari kehadiran-kehadiran roh yang tulen yang mengaktifkan kehendak untuk menjadi tidak mementingkan diri sendiri.
103:3.2 (1132.2) Agama yang kemudian itu dibayangi kepercayaan primitif akan keajaiban dan misteri-misteri alam, adanya mana yang tidak berpribadi. Tetapi cepat atau lambat agama yang berkembang itu menghendaki agar individu harus membuat suatu pengorbanan pribadi demi untuk kebaikan kelompok sosialnya, harus berbuat sesuatu untuk membuat orang lain lebih bahagia dan lebih baik. Pada akhirnya, agama itu ditakdirkan untuk menjadi pelayanan dari Tuhan dan dari manusia.
103:3.3 (1132.3) Agama itu dirancang untuk mengubah lingkungannya manusia, namun kebanyakan agama yang dijumpai di antara manusia hari ini telah menjadi tak berdaya untuk melakukan hal ini. Lingkungan terlalu sering telah menguasai agama.
103:3.4 (1132.4) Ingatlah bahwa dalam agama dari semua zaman, pengalaman yang paling utama adalah perasaan mengenai nilai-nilai moral dan makna-makna sosial, bukan pemikiran mengenai dogma-dogma teologis atau teori-teori filosofis. Agama berkembang dengan memuaskan karena unsur sihir digantikan oleh konsep tentang moral-moral.
103:3.5 (1132.5) Manusia dikembangkan melalui takhyul-takhyul tentang mana, sihir, penyembahan alam, takut roh, dan penyembahan hewan, ke berbagai upacara dimana sikap keagamaan dari perorangan menjadi reaksi-reaksi kelompok dari marga. Dan kemudian upacara-upacara ini menjadi dipusatkan dan dikristalisasi menjadi kepercayaan-kepercayaan suku, dan pada akhirnya hal-hal takut dan percaya ini dipribadikan menjadi dewata. Tetapi dalam semua evolusi keagamaan ini unsur moral tidak pernah sepenuhnya hilang. Dorongan dari Tuhan yang di dalam manusia itu selalu ampuh. Dan pengaruh-pengaruh yang kuat ini—yang satu manusiawi dan yang lainnya ilahi—menjamin kelestarian agama melalui perubahan-perubahan zaman dan bahwa meskipun sering terancam punah oleh seribu satu macam kecenderungan untuk merusak tatanan dan pertentangan yang bermusuhan.
103:4.1 (1133.1) Perbedaan ciri khas antara suatu acara sosial dan pertemuan keagamaan adalah bahwa berbeda dari yang sekuler, perkumpulan keagamaan diliputi oleh suasana persekutuan (communion). Dengan cara ini, perkumpulan manusia menghasilkan suatu perasaan pertemanan dengan yang ilahi, dan ini adalah permulaan ibadah kelompok. Makan bersama adalah jenis paling awal persekutuan sosial, dan demikianlah agama-agama yang mula-mula menyediakan agar beberapa bagian tertentu dari korban upacara harus dimakan oleh umat yang beribadah. Bahkan dalam Kekristenan, Perjamuan Tuhan mempertahankan mode persekutuan ini. Suasana persekutuan menyediakan waktu gencatan senjata yang menyegarkan dan menghibur dalam konflik antara ego kepentingan diri dan dorongan mementingkan orang lain dari Monitor roh yang berdiam di dalam. Dan ini adalah pendahuluan kepada ibadah yang sejati—kebiasaan tentang adanya kehadiran Tuhan yang mengakibatkan timbulnya persaudaraan umat manusia.
103:4.2 (1133.2) Ketika manusia primitif merasa bahwa persekutuannya dengan Tuhan telah terputus, dia beralih ke suatu pengorbanan tertentu dalam upaya untuk membuat penebusan, untuk memulihkan hubungan baik. Kelaparan dan kehausan akan perbuatan benar membawa pada penemuan kebenaran, dan kebenaran menambahkan ideal-ideal, dan hal ini menciptakan masalah-masalah baru untuk pengikut-pengikut agama perorangan, karena ideal-ideal kita cenderung tumbuh dengan kemajuan deret ukur (geometris), sedangkan kemampuan kita untuk memenuhinya bertambah hanya dengan kemajuan deret hitung (aritmetis).
103:4.3 (1133.3) Perasaan bersalah (bukan kesadaran dosa) bisa berasal dari persekutuan rohani yang terputus ataupun dari turunnya ideal moral seseorang. Kebebasan dari keadaan sulit tersebut hanya dapat datang melalui kesadaran bahwa ideal-ideal moral tertinggi seseorang itu tidaklah harus berarti sama dengan kehendak Tuhan. Manusia tidak mungkin untuk hidup sampai ke ideal tertingginya, namun ia dapat menjadi benar untuk maksudnya mencari Tuhan dan menjadi semakin lebih lagi seperti Dia.
103:4.4 (1133.4) Yesus membuang semua upacara pengorbanan dan penebusan. Dia memusnahkan dasar semua rasa bersalah fiktif dan perasaan keterasingan dalam alam semesta ini dengan menyatakan bahwa manusia adalah anak Tuhan; hubungan Pencipta-ciptaan itu diletakkan di atas dasar orang tua-anak. Tuhan menjadi Bapa yang pengasih bagi putra dan putri manusia-Nya. Semua upacara yang bukan merupakan bagian yang sah dari hubungan keluarga yang intim demikian itu untuk selamanya dihapuskan.
103:4.5 (1133.5) Tuhan sang Bapa berurusan dengan manusia anak-Nya di atas dasar, bukan kebajikan atau kelayakan yang nyata, namun karena pengenalan terhadap motivasi si anak—maksud dan niat makhluk itu. Hubungan itu adalah merupakan ikatan hubungan orang tua-anak dan digerakkan oleh kasih ilahi.
103:5.1 (1133.6) Batin yang berevolusi itu sejak awal melahirkan suatu perasaan kewajiban sosial dan tanggung jawab moral yang diturunkan terutama dari rasa takut emosional. Dorongan layanan sosial yang lebih positif dan idealisme mementingkan orang lain itu diperoleh dari dorongan langsung roh ilahi yang mendiami batin manusia.
103:5.2 (1133.7) Ideal-ide untuk berbuat baik pada orang lain ini—dorongan untuk menyangkal ego demi untuk manfaat sesama atau tetangganya orang itu—adalah sangat terbatas mula pertamanya. Manusia primitif menganggap sebagai sesama hanya mereka yang sangat dekat padanya, mereka yang memperlakukannya sebagai tetangga; sementara peradaban keagamaan berkembang maju, konsep mengenai sesama seseorang itu meluas mencakup marga atau keluarga besar, suku, dan bangsa. Dan kemudian Yesus memperluas cakupan sesama meliputi keseluruhan umat manusia, bahkan bahwa kita harus mengasihi musuh-musuh kita. Dan ada sesuatu di dalam setiap manusia normal yang memberitahukannya bahwa ajaran ini bermoral—benar. Bahkan mereka yang paling sedikit mempraktekkan ideal ini, mengakui bahwa hal ini benar dalam teori.
103:5.3 (1134.1) Semua manusia mengenali moralitas dari dorongan manusia universal ini untuk menjadi tidak mementingkan diri sendiri dan mementingkan orang lain. Para humanis menganggap asal dari dorongan ini adalah dari kinerja alami dari batin jasmani; para agamawan lebih betul mengenali bahwa dorongan batin manusia untuk benar-benar tidak mementingkan diri itu adalah sebagai tanggapan terhadap pimpinan-pimpinan roh bagian dalam dari Pelaras Pikiran.
103:5.4 (1134.2) Namun penafsiran manusia terhadap konflik mula-mula antara kehendak-ego dan kehendak-bukan-diri-sendiri ini tidak selalu bisa diandalkan. Hanyalah seorang dengan kepribadian yang dipersatukan dengan baik yang dapat menengahi pertentangan multi-bentuk antara hasrat ego dan bertunasnya kesadaran sosial. Diri sendiri punya hak, demikian pula tetangganya orang itu. Tidak ada dari dua itu yang punya klaim eksklusif terhadap perhatian dan pelayanan dari perorangan. Kegagalan untuk menyelesaikan masalah ini mengakibatkan jenis paling awal perasaan-perasaan bersalah manusia.
103:5.5 (1134.3) Kebahagiaan manusia itu dicapai hanya jika keinginan ego dari diri sendiri dan dorongan altruistik dari diri yang lebih tinggi (roh ilahi) itu dikoordinasikan dan diselaraskan oleh kehendak bersatu dari kepribadian yang mengintegrasikan dan mengawasi. Batin manusia evolusioner selalu dihadapkan dengan masalah pelik untuk mewasiti kontes antara perluasan dorongan emosional yang alami, dan pertumbuhan moral dorongan tidak mementingkan diri yang didasarkan pada wawasan rohani—itulah refleksi atau perenungan-mendalam keagamaan yang sejati.
103:5.6 (1134.4) Upaya untuk memastikan kebaikan yang sama untuk diri sendiri dan untuk jumlah terbesar diri-diri yang lain itu menghadirkan suatu masalah yang tak selalu dapat diselesaikan dengan memuaskan dalam bingkai ruang-waktu. Jika diberikan kehidupan kekal, pertentangan demikian dapat diselesaikan, tetapi dalam satu kehidupan manusia yang pendek, hal-hal itu tidak mampu dipecahkan. Yesus mengacu pada paradoks tersebut ketika ia berkata: “Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya.”
103:5.7 (1134.5) Pengejaran terhadap yang ideal—perjuangan untuk menjadi seperti Tuhan—adalah suatu upaya terus menerus sebelum kematian dan sesudahnya. Kehidupan setelah kematian tidak berbeda dalam inti-intinya dari pada keberadaan fana. Segala sesuatu yang kita lakukan dalam kehidupan ini yang adalah baik berkontribusi langsung pada peningkatan kehidupan mendatang. Agama yang benar tidak memupuk kelambanan moral dan kemalasan rohani dengan menganjurkan harapan sia-sia bahwa pada waktu seseorang melewati gerbang kematian alami ia akan memperoleh semua sifat baik dari suatu karakter yang mulia itu dikaruniakan pada orang itu. Agama yang benar tidak mengecilkan upaya manusia untuk berkembang maju selama kesempatan fana pada kehidupan. Setiap capaian fana adalah sumbangan langsung pada pengayaan untuk tahap pertama pengalaman keselamatan yang baka.
103:5.8 (1134.6) Adalah fatal untuk idealismenya manusia kalau ia diajar bahwa semua dorongan mementingkan orang lain itu semata-mata hanya pengembangan dari naluri berkawanan alamiahnya. Tetapi manusia dipermuliakan dan mendapat semangat hebat ketika ia tahu bahwa dorongan-dorongan lebih tinggi dari jiwanya ini memancar dari kekuatan-kekuatan rohani yang mendiami batin fananya.
103:5.9 (1134.7) Sekali manusia itu sadar bahwa ada yang hidup dan berjuang di dalam dirinya, sesuatu yang kekal dan ilahi, maka hal itu mengangkat manusia itu dari dalam dirinya dan melampaui dirinya sendiri. Demikianlah bahwa iman yang hidup bahwa ideal-ideal kita itu asal-usulnya supramanusia akan mengesahkan kepercayaan kita bahwa kita adalah anak-anak Tuhan, dan membuat nyata keyakinan kita untuk mementingkan sesama, perasaan-perasaan tentang persaudaraan umat manusia.
103:5.10 (1134.8) Manusia, dalam wilayah rohaninya, memang memiliki kehendak bebas. Manusia fana itu bukan budak tak berdaya terhadap kedaulatan kaku dari sesosok Tuhan yang mahakuasa, atau bukan juga korban dari fatalitas tanpa harapan dari determinisme kosmis yang mekanistik. Manusia itu sesungguh-sungguhnya adalah arsitek untuk takdir abadinya sendiri.
103:5.11 (1135.1) Tetapi manusia tidak diselamatkan atau dimuliakan oleh tekanan. Pertumbuhan roh berasal dari dalam jiwa yang berkembang. Tekanan bisa merusak bentuk kepribadian, tetapi tidak pernah merangsang pertumbuhan. Bahkan tekanan pendidikan itu hanya bermanfaat secara negatif karena hal itu bisa menolong dalam pencegahan pengalaman-pengalaman yang berbahaya. Pertumbuhan rohani itu paling besar dimana semua tekanan dari luar minimal. “Dan di mana ada Roh Allah, di situ ada kemerdekaan.” Manusia berkembang paling baik jika tekanan-tekanan dari rumah tangga, masyarakat, gereja, dan negara itu paling sedikit. Tetapi ini tidak harus diartikan bahwa tidak ada tempat dalam masyarakat maju untuk rumah tangga, lembaga-lembaga sosial, lembaga agama atau gereja, dan negara.
103:5.12 (1135.2) Ketika seorang anggota kelompok keagamaan sosial telah memenuhi syarat-syarat dari kelompok tersebut, dia perlu diberi semangat untuk menikmati kebebasan keagamaan dalam ekspresi penuh untuk penafsiran pribadinya sendiri tentang kebenaran-kebenaran kepercayaan keagamaan dan fakta-fakta pengalaman keagamaan. Keamanan suatu kelompok keagamaan bergantung pada kesatuan rohani, bukan pada keseragaman teologis atau ilmu agama. Suatu kelompok keagamaan seharusnya dapat menikmati kebebasan berpikir bebas tanpa harus menjadi “pemikir bebas.” Ada harapan besar bagi adanya suatu gereja yang menyembah Tuhan yang hidup, mengesahkan persaudaraan manusia, dan berani untuk membuang semua tekanan yang berhubungan dengan pengakuan iman dari anggota-anggotanya.
103:6.1 (1135.3) Teologi atau ilmu agama adalah studi mengenai aksi dan reaksi dari roh manusia; hal itu tidak akan pernah dapat menjadi sebuah ilmu pengetahuan karena teologi sedikit banyak harus selalu digabungkan dengan psikologi dalam ekspresi pribadinya, dan dengan filsafat dalam penggambaran sistematisnya. Teologi adalah selalu studi mengenai agamamu; studi mengenai agama orang lain adalah psikologi.
103:6.2 (1135.4) Ketika manusia melakukan pendekatan studi dan penelitian tentang alam semestanya dari sisi luar, ia melahirkan adanya berbagai ilmu fisika; ketika dia melakukan pendekatan riset tentang dirinya sendiri dan alam semesta dari sisi dalam, ia menghasilkan teologi dan metafisika. Seni filsafat yang belakangan berkembang sebagai usaha untuk menyelaraskan banyak perbedaan yang ditakdirkan pertama-tama akan muncul antara penemuan-penemuan dan ajaran-ajaran dari kedua jalur besar yang bertolak belakang ini dalam melakukan pendekatan terhadap alam semesta benda dan makhluk.
103:6.3 (1135.5) Agama berhubungan dengan sudut pandang rohani, kesadaran akan ke-sisi-dalaman pengalaman manusia. Natur atau kodrat rohaninya manusia itu memungkinkan dia untuk membalik alam semesta sisi luar ke dalam. Karena itu benarlah bahwa, dipandang secara eksklusif dari sisi-dalamnya pengalaman kepribadian, semua ciptaan kelihatannya rohani dalam kodratnya.
103:6.4 (1135.6) Ketika manusia secara analitis memeriksa alam semesta melalui kemampuan jasmani indra-indra fisiknya dan persepsi pikiran yang terkait, kosmos tampaknya bersifat mekanis dan energi-material. Teknik mempelajari realitas yang demikian itu terdiri dari membalik alam semesta sisi dalam di luar.
103:6.5 (1135.7) Suatu konsep filosofis yang logis dan konsisten tentang alam semesta tidak dapat dibangun di atas dalil-dalil materialisme ataupun spiritisme, karena kedua sistem berpikir ini, jika diterapkan secara menyeluruh, terpaksa memandang kosmos dalam distorsi, yang pertama mendekati alam semesta secara terbalik sisi dalamnya di luar, yang kedua memahami keadaan alam semesta dibalik sisi luar di dalam. Maka, baik sains atau agama, di dalam dan dari diri mereka sendiri, berdiri sendiri, tidak akan mampu untuk memperoleh suatu pengetahuan yang memadai tentang kebenaran-kebenaran dan hubungan-hubungan semesta, tanpa petunjuk dari filsafat manusia dan penerangan dari pewahyuan ilahi.
103:6.6 (1136.1) Roh bagian dalamnya manusia itu haruslah selalu bergantung untuk pernyataan dan perwujudan dirinya pada mekanisme dan teknik dari batin. Demikian pula haruslah pengalaman bagian luarnya manusia mengenai kenyataan jasmani itu didasarkan pada kesadaran batin dari kepribadian yang mengalami itu. Sebab itu pengalaman-pengalaman manusia yang spiritual dan yang material, yang bagian dalam dan yang bagian luar, selalu dihubungkan dengan fungsi batin dan dipengaruhi, mengenai realisasi sadarnya, oleh kegiatan batin. Manusia mengalami materi dalam batinnya; ia mengalami kenyataan rohani dalam jiwa namun menjadi sadar tentang pengalaman ini dalam batinnya. Intelek adalah pengharmonisir dan selalu hadir sebagai pemberi kondisi serta sifat terhadap jumlah total pengalaman manusia fana. Baik hal-hal energi maupun nilai-nilai roh itu keduanya diwarnai oleh penafsirannya melalui media kesadaran batin.
103:6.7 (1136.2) Kesulitanmu untuk mencapai koordinasi yang lebih harmonis antara ilmu pengetahuan dan agama itu disebabkan oleh ketidak-tahuanmu sama sekali mengenai wilayah antara, yaitu alam hal-hal dan makhluk-makhluk morontia. Alam semesta lokal terdiri dari tiga tingkatan, atau tahapan, dari manifestasi realitas: materi, morontia, dan roh. Sudut pendekatan morontia menghapus semua perbedaan antara penemuan-penemuan ilmu-ilmu fisika dan bekerjanya roh agama. Penalaran adalah teknik pemahaman ilmu-ilmu; iman adalah teknik wawasan agama; mota adalah teknik dari tingkatan morontia. Mota adalah suatu kepekaan realitas supramaterial yang adalah permulaan untuk menutup pertumbuhan yang belum selesai, karena memiliki pada isi pokoknya penalaran-pengetahuan dan pada inti sarinya wawasan-iman. Mota adalah suatu rekonsiliasi suprafilosofis terhadap persepsi realitas yang berbeda yang tak dapat dicapai oleh kepribadian-kepribadian jasmani; hal itu dilandaskan, sebagiannya, pada pengalaman selamat dari kehidupan jasmani dalam daging. Tetapi banyak manusia fana telah mengenali akan keinginan untuk memiliki suatu metode untuk menyelaraskan saling-pengaruh antara bidang ilmu dan agama yang terpisah jauh itu; dan metafisika itu adalah hasil dari upaya sia-sia manusia untuk menjembatani jurang yang dikenal dengan baik ini. Tetapi metafisika manusia telah terbukti lebih membingungkan daripada menerangi. Metafisika merupakan usaha yang bermaksud baik tetapi sia-sia dari manusia untuk mengganti ketiadaan mota morontia.
103:6.8 (1136.3) Metafisika telah terbukti suatu kegagalan; sedangkan mota, tidak dapat manusia pahami. Pewahyuan adalah satu-satunya cara yang dapat mengganti ketiadaan sensitivitas kebenaran mota dalam dunia material. Pewahyuan secara berwibawa menjernihkan kekacauan metafisika yang dikembangkan oleh akal di sebuah dunia yang berevolusi.
103:6.9 (1136.4) Ilmu adalah studi yang diupayakan manusia terhadap lingkungan fisiknya, dunia materi-energi; agama adalah pengalaman manusia dengan alam semesta nilai-nilai roh; filsafat telah dikembangkan oleh upaya batin manusia untuk menata dan menghubung-hubungkan penemuan-penemuan dari konsep-konsep yang terpisah jauh ini ke dalam suatu sikap terhadap alam semesta yang masuk akal dan disatukan. Filsafat, yang diperjelas oleh pewahyuan, berfungsi secara memuaskan dalam hal tidak adanya mota dan dalam menghadapi keruntuhan serta kegagalan akal manusia untuk mencari pengganti mota —yaitu metafisika.
103:6.10 (1136.5) Manusia yang mula-mula tidak membedakan antara tingkat energi dan tingkat roh. Ras ungu dan bangsa Andit penerus mereka itulah yang pertama mencoba memisahkan antara yang matematis dari yang berkenaan dengan kehendak. Manusia beradab semakin mengikuti langkah-langkah orang Yunani yang paling awal dan orang Sumeria yang membedakan antara yang tak bernyawa dan yang bernyawa. Dan saat peradaban bergerak maju, filsafat akan harus menjembatani jurang yang makin lebar antara konsep roh dan konsep energi. Tetapi dalam waktu ruang perbedaan-perbedaan ini adalah satu dalam Yang Mahatinggi.
103:6.11 (1137.1) Sains atau ilmu pengetahuan harus selalu dilandaskan pada nalar, meskipun imajinasi dan perkiraan itu berguna dalam perluasan batas-batasnya. Agama itu selamanya bergantung pada iman, meskipun nalar adalah suatu pengaruh yang menstabilkan dan pembantu yang bermanfaat. Selamanya telah ada, dan akan selalu ada, penafsiran-penafsiran keliru tentang fenomena dunia-dunia alamiah maupun rohaniah, yang disebut ilmu-ilmu dan agama-agama palsu.
103:6.12 (1137.2) Keluar dari pemahaman ilmunya yang tidak sempurna, pegangan agamanya yang samar-samar, dan dari upaya metafisikanya yang gagal itu, manusia telah berupaya menyusun rumus-rumus fisafatnya. Manusia modern akan benar-benar bisa membangun suatu filsafat tentang dirinya dan alam semestanya secara layak dan menarik, seandainya bukan karena terputusnya koneksi metafisika antara dunia materi dan roh yang sangat penting dan diperlukan itu, kegagalan metafisika untuk menjembatani jurang morontia antara yang fisik dan yang rohani. Manusia yang fana kekurangan konsep tentang batin dan bahan baku morontia; dan pewahyuan adalah satu-satunya teknik untuk menutup kekurangan dalam data konseptual ini, yang amat diperlukan manusia untuk menyusun suatu filsafat alam semesta yang logis dan untuk sampai pada suatu pemahaman memuaskan tentang tempatnya yang aman dan pasti dalam alam semesta itu.
103:6.13 (1137.3) Pewahyuan adalah satu-satunya harapan manusia evolusioner untuk menjembatani jurang morontia itu. Iman dan nalar, tanpa dibantu oleh mota, tidak dapat memahami dan menyusun suatu alam semesta yang masuk akal. Tanpa wawasan mota, manusia fana tidak dapat melihat kebaikan, kasih, dan kebenaran dalam fenomena dunia material.
103:6.14 (1137.4) Ketika filsafat manusia sangat cenderung ke arah alam materi, maka filsafat itu menjadi rasionalistis atau naturalistis. Kalau filsafat cenderung secara khusus ke arah tingkat spiritual, filsafat itu menjadi idealistis atau bahkan mistis. Kalau filsafat itu begitu tidak beruntung sehingga bersandar pada metafisika, maka filsafat itu akan selalu saja menjadi skeptis, bingung. Dalam zaman-zaman lalu, kebanyakan pengetahuan dan penilaian intelektual manusia telah terjatuh ke dalam satu dari tiga kerancuan persepsi ini. Filsafat jangan mencoba memproyeksikan penafsiran-penafsirannya tentang realitas dalam gaya logika yang linier; jangan pernah lupa memperhitungkan simetri realitas yang eliptis dan dengan lengkungan penting semua konsep-konsep hubungan.
103:6.15 (1137.5) Filsafat manusia tertinggi yang dapat dicapai haruslah secara logis didasarkan di atas nalar ilmu pengetahuan, iman agama, dan wawasan kebenaran yang diberikan oleh pewahyuan. Melalui penyatuan inilah manusia dapat sedikit menutup untuk kegagalannya mengembangkan suatu metafisika yang memadai dan untuk ketidak-mampuannya memahami mota dari morontia.
103:7.1 (1137.6) Sains atau ilmu pengetahuan itu ditopang oleh nalar, agama ditopang oleh iman. Iman, meskipun tidak didasarkan pada nalar, adalah masuk akal; meskipun mandiri tidak tergantung logika, namun iman itu tetap diperkuat oleh logika yang mantap. Iman tidak dapat dipupuk sekalipun oleh suatu filsafat yang ideal; memang, iman itu, bersama dengan sains, adalah sumber itu sendiri untuk filsafat. Iman, wawasan keagamaan manusia, dapat dengan pasti diajar hanya oleh pewahyuan, dapat dengan pasti ditingkatkan hanya oleh pengalaman manusia pribadi dengan kehadiran Pelaras yang rohani dari Tuhan yang adalah roh.
103:7.2 (1137.7) Keselamatan yang sebenarnya itu adalah teknik evolusi ilahi terhadap batin manusia dari identitas materi, melalui alam-alam penghubung morontia, sampai ke status pertalian rohani alam semesta yang tinggi. Dan seperti halnya naluri intuitif jasmani mendahului munculnya pengetahuan yang dinalar (dipikirkan) dalam evolusi terestrial (permukaan bumi), demikian pula manifestasi wawasan intuitif rohani mendahului kemunculan berikutnya nalar dan pengalaman morontia serta nalar roh dalam program luhur untuk evolusi selestial (angkasa), urusan mengubah potensi-potensi manusia yang sementara itu menjadi kenyataan dan keilahian manusia yang kekal, sesosok finaliter Firdaus.
103:7.3 (1138.1) Namun sementara manusia yang menaik itu menjangkau ke arah dalam dan ke arah Firdaus untuk mendapat pengalaman akan Tuhan, demikian pula dia akan menjangkau ke arah luar dan ke arah angkasa untuk suatu pemahaman energi tentang kosmos material. Gerak maju sains itu tidak dibatasi pada kehidupan permukaan bumi manusia; pengalaman kenaikan di alam semesta dan alam semesta supernya tidak sedikit akan menjadi studi tentang perubahan bentuk energi dan perubahan wujud materi. Tuhan itu roh, namun Deitas itu keesaan, dan keesaan Deitas itu tidak hanya mencakup nilai-nilai rohani dari Bapa Semesta dan Putra Kekal namun juga sadar akan fakta-fakta energi dari Pengendali Semesta dan Pulau Firdaus, sedangkan kedua fase realitas semesta ini dikaitkan sempurna dalam hubungan-hubungan batin dari Pelaku Bersama, dan dipersatukan pada tingkatan terbatas dalam bangkitnya Deitas (Ketuhanan) dari Sang Mahatinggi.
103:7.4 (1138.2) Penyatuan sikap ilmiah dan wawasan keagamaan melalui perantaraan filsafat pengalaman itu adalah bagian dari pengalaman panjang kenaikan manusia ke Firdaus. Pendekatan dari matematika dan kepastian dari wawasan akan selalu memerlukan fungsi menyelaraskan dari logika batin pada semua tingkat pengalaman sebelum pencapaian maksimum Yang Mahatinggi.
103:7.5 (1138.3) Namun logika tak akan dapat berhasil menyelaraskan penemuan sains dan wawasan agama kecuali aspek ilmiah maupun aspek keagamaan dari suatu kepribadian itu dikuasai oleh kebenaran, secara tulus rindu untuk mengikuti kebenaran kemanapun itu memimpin, tidak peduli kesimpulan apa yang bisa dicapai.
103:7.6 (1138.4) Logika adalah teknik filsafat, metode ekspresinya. Di dalam wilayah ilmu pengetahuan yang benar, nalar adalah selalu setuju dengan logika yang asli; di dalam wilayah agama yang sejati, iman itu selalu logis dari dasar sudut pandang bagian dalam, bahkan meskipun iman tersebut tampaknya sama sekali tidak berdasar dari sudut pandang pendekatan ilmiah yang melihat ke dalam. Dari arah luar, melihat ke dalam, alam semesta bisa tampak sebagai jasmani; dari dalam, melihat ke luar, alam semesta yang sama tampak sebagai sepenuhnya rohani. Nalar bertumbuh dari kesadaran jasmani, iman tumbuh dari kesadaran rohani, namun melalui perantaraan suatu filsafat yang diperkuat oleh wahyu, logika bisa membenarkan kedua pandangan ke arah dalam dan ke arah luar itu, dengan itu menghasilkan stabilisasi sains maupun agama. Maka, melalui kontak umum dengan logika dari filsafat, bisalah sains maupun agama itu menjadi makin toleran satu sama lain, makin kurang skeptis.
103:7.7 (1138.5) Apa yang diperlukan sains maupun agama yang keduanya berkembang itu adalah kritik diri yang lebih menyelidik dan tidak takut, suatu kesadaran yang lebih besar mengenai ketidak-sempurnaan dalam status yang masih berevolusi. Pengajar-pengajar sains maupun agama sering sama sekali terlalu percaya diri dan dogmatis. Sains dan agama dapat hanya menjadi kritis diri terhadap fakta-fakta mereka. Seketika berangkat pergi dari panggung fakta-fakta itu, nalar akan turun takhta atau sebaliknya akan cepat merosot menjadi pasangan dari logika keliru.
103:7.8 (1138.6) Kebenaran—suatu pemahaman tentang hubungan-hubungan kosmis, fakta-fakta alam semesta, dan nilai-nilai rohani—dapat dimiliki paling baik melalui pelayanan Roh Kebenaran dan dapat dikritik dengan paling baik oleh pewahyuan. Namun wahyu tidak berasal dari suatu sains atau suatu agama; fungsinya adalah untuk mengkoordinasikan sains maupun agama dengan kebenaran realitas. Selalu, dalam ketiadaan wahyu atau dalam kegagalan menerima atau memahaminya, manusia fana memilih jalan metafisikanya yang sia-sia, yang menjadi satu-satunya pengganti manusiawi untuk pewahyuan kebenaran atau untuk mota kepribadian morontia.
103:7.9 (1139.1) Sains dari dunia jasmani memungkinkan manusia untuk mengendalikan, dan pada taraf tertentu menguasai, lingkungan fisiknya. Agama dari pengalaman rohani itu adalah sumber dorongan persaudaraan yang memampukan manusia untuk hidup bersama dalam kerumitan peradaban dari suatu zaman ilmiah. Metafisika, tetapi lebih pastinya pewahyuan, memberikan suatu tempat pertemuan bersama untuk penemuan-penemuan sains maupun agama, dan memungkinkan upaya manusia secara logis untuk mengaitkan wilayah-wilayah pemikiran yang terpisah namun saling tergantung ini ke dalam suatu filsafat stabilitas ilmiah dan kepastian keagamaan yang diseimbangkan dengan baik.
103:7.10 (1139.2) Dalam keadaan fana, tidak ada yang dapat secara mutlak terbukti; sains maupun agama keduanya didasarkan atas asumsi-asumsi. Pada tingkat morontia, dalil-dalil sains maupun agama mampu dibuktikan sebagian oleh logika mota. Pada tingkat rohani yang berstatus maksimum, kebutuhan untuk bukti terbatas itu berangsur-angsur lenyap di hadapan pengalaman nyata tentang dan dengan realitas; itupun masih ada banyak hal melampaui yang terbatas yang tetap belum terbukti.
103:7.11 (1139.3) Semua divisi-divisi pemikiran manusia didasarkan pada asumsi-asumsi tertentu yang diterima, meskipun belum terbukti, oleh kepekaan realitas penyusunnya dari kemampuan batin manusia. Sains memulai karier penalarannya yang dibanggakan itu dengan mengasumsikan adanya realitas tiga hal: materi, gerak, dan kehidupan. Agama memulai dengan asumsi tentang keabsahan tiga hal: batin, roh, dan alam semesta —yaitu Sang Mahatinggi.
103:7.12 (1139.4) Sains menjadi wilayah pemikiran matematika, tentang energi dan materialnya waktu dalam ruang. Agama mengasumsikan untuk berurusan bukan hanya dengan roh yang terbatas dan sementara, tetapi juga dengan roh kekekalan dan supremasi. Hanya melalui pengalaman panjang dalam mota, dapatlah kedua ekstrim persepsi alam semesta ini dibuat untuk menghasilkan penafsiran yang sejalan tentang berbagai asal-mula, fungsi, relasi, realitas, dan tujuan-tujuan akhir. Harmonisasi maksimum dari perbedaan roh-energi itu berada dalam pensirkuitan Tujuh Roh Master; penyatuan pertama dari hal itu, dalam Ketuhanan Yang Mahatinggi; kesatuan finalitas dari hal itu, dalam ketanpa-batasan Sumber dan Pusat Pertama, AKU ADA.
103:7.13 (1139.5) Nalar adalah tindakan mengenali kesimpulan-kesimpulan kesadaran yang terkait dengan pengalaman dalam dan dengan dunia fisik energi dan materi. Iman adalah tindakan mengenali keabsahan kesadaran rohani—sesuatu yang tak mampu untuk bukti manusiawi yang lain. Logika adalah kemajuan pencarian-kebenaran secara sintetis dari kesatuan iman dan nalar, dan didirikan di atas kemampuan-kemampuan batin manusia yang menyusunnya, pengenalan bawaan terhadap benda-benda, makna-makna, dan nilai-nilai.
103:7.14 (1139.6) Ada suatu bukti nyata akan realitas rohani itu di dalam kehadiran Pelaras Pikiran, namun keabsahan dari kehadiran ini tidak dapat dipertunjukkan kepada dunia luar, hanya kepada orang yang mengalami berdiamnya Tuhan tersebut. Kesadaran tentang adanya Pelaras itu didasarkan pada penerimaan intelektual akan kebenaran, persepsi superbatin akan kebaikan, dan motivasi kepribadian untuk kasih.
103:7.15 (1139.7) Sains mengungkapkan dunia material, agama mengevaluasinya, dan filsafat berusaha menafsirkan makna-maknanya sambil mengkoordinasikan sudut pandang material ilmiah dengan konsep rohani keagamaan. Namun sejarah adalah suatu bidang di dalam mana sains dan agama mungkin tidak pernah sepenuhnya sepakat.
103:8.1 (1140.1) Meskipun ilmu maupun filsafat bisa mengasumsikan probabilitas tentang Tuhan oleh nalar dan logika mereka, namun hanya pengalaman keagamaan pribadi dari seseorang yang dipimpin-roh yang dapat mengesahkan kepastian akan Ketuhanan yang mahatinggi dan berpribadi demikian itu. Melalui teknik penjelmaan kebenaran hidup seperti itu, hipotesis filosofis tentang probabilitas Tuhan menjadi suatu realitas keagamaan.
103:8.2 (1140.2) Kebingungan mengenai pengalaman tentang kepastian adanya Tuhan muncul dari penafsiran-penafsiran dan hubungan-hubungan yang tidak sama terhadap pengalaman itu oleh individu-individu yang terpisah dan oleh ras-ras manusia yang berbeda-beda. Hal mengalami Tuhan itu bisa sepenuhnya sahih, namun pembicaraan mengenai Tuhan, karena bersifat intelektual dan filosofis, adalah berbeda-beda dan seringkali keliru membingungkan.
103:8.3 (1140.3) Seorang yang baik dan mulia mungkin bisa secara sempurna mencintai istrinya namun sama sekali tidak bisa lulus ujian tertulis tentang psikologi cinta pernikahan. Orang lain, hanya sedikit atau tanpa cinta pada pasangannya, mungkin bisa lulus ujian tersebut dengan sangat memuaskan. Ketidak-sempurnaan wawasan pengetahuan si pencinta terhadap keadaan sebenarnya orang yang dicintai itu tidaklah sedikitpun membuat tidak sahnya kenyataan maupun ketulusan cintanya.
103:8.4 (1140.4) Jika kamu sungguh-sungguh percaya akan Tuhan—oleh iman mengenal Dia dan mengasihi Dia—maka jangan engkau izinkan kenyataan tentang pengalaman tersebut dengan cara apapun diperlemah atau diganggu oleh sindiran meragukan dari sains, celaan meremehkan dari logika, dalil-dalil dari filsafat, atau saran-saran cerdik dari jiwa-jiwa yang berniat baik tapi yang hendak menciptakan suatu agama tanpa Tuhan.
103:8.5 (1140.5) Kepastian para agamawan yang mengenal-Tuhan itu janganlah diganggu oleh ketidak-pastian para pengikut materialis yang meragukan; seharusnya ketidakpastian orang yang tidak percaya itu ditantang dengan kuat oleh iman yang mendalam dan kepastian yang tak tergoyahkan dari orang percaya yang berpengalaman.
103:8.6 (1140.6) Filsafat, agar bisa menjadi layanan terbesar untuk sains maupun agama, harus menghindari ekstrim-ekstrim materialisme maupun panteisme. Hanya suatu filsafat yang mengakui tentang realitas kepribadian—permanensi dalam menghadapi perubahan—yang dapat bernilai moral untuk manusia, dapat berguna sebagai penghubung antara teori-teori dari ilmu yang material dan agama yang spiritual. Pewahyuan adalah suatu kompensasi untuk kerentanan-kerentanan filsafat yang sedang berevolusi itu.
103:9.1 (1140.7) Teologi berurusan dengan konten intelektualnya agama, metafisika (pewahyuan) dengan aspek-aspek filsafat. Pengalaman keagamaan itu adalah kandungan rohaninya agama. Terlepas dari keanehan-keanehan mitologis dan khayalan-khayalan psikologis dari kandungan intelektual agama itu, asumsi-asumsi keliru metafisika dan teknik-teknik penipuan diri, distorsi-distorsi politis dan pemutarbalikan terhadap kandungan filosofis agama, pengalaman rohani dari agama pribadi itu masih tetap asli dan absah.
103:9.2 (1140.8) Agama itu berhubungan dengan merasakan, melakukan, dan menghidupi, tidak semata-mata dengan memikirkan. Berpikir itu lebih erat terkait pada kehidupan jasmani dan seharusnya terutama, tetapi tidak seluruhnya, menjadi dikuasai oleh nalar dan fakta-fakta ilmu pengetahuan, dan dalam jangkauan nonmaterialnya ke arah alam-alam roh, dikuasai oleh kebenaran. Tidak masalah bagaimanapun khayalnya dan kelirunya teologi seseorang, agamanya orang itu bisa sepenuhnya asli dan selamanya benar.
103:9.3 (1141.1) Buddhisme dalam bentuk aslinya adalah salah satu agama terbaik tanpa Tuhan yang telah muncul di seluruh sejarah evolusi Urantia, meskipun, sementara kepercayaan ini berkembang, agama ini tidak tetap tak bertuhan. Agama tanpa iman adalah suatu kontradiksi; agama tanpa Tuhan, adalah suatu ketidak-konsistenan filosofis dan suatu kemustahilan intelektual.
103:9.4 (1141.2) Asal-usul magis dan mitologis agama yang alamiah itu tidaklah membuat tidak sah kenyataan dan kebenaran tentang agama-agama pewahyuan yang belakangan dan injil keselamatan pamungkas agamanya Yesus. Kehidupan dan ajaran-ajaran Yesus akhirnya menanggalkan takhyul sihir, khayal-khayal mitologi, dan belenggu dogmatisme tradisional, dari agama. Namun sihir dan mitologi awal ini sangat efektif mempersiapkan jalan bagi agama yang kemudian dan unggul ini dengan mengasumsikan adanya keberadaan dan kenyataan tentang nilai-nilai dan sosok-sosok yang supramaterial.
103:9.5 (1141.3) Meskipun pengalaman keagamaan adalah suatu fenomena subjektif yang murni rohani, namun pengalaman seperti itu mencakup suatu sikap iman yang positif dan hidup ke arah wilayah-wilayah tertinggi untuk realitas objektif alam semesta. Idealnya filsafat keagamaan itu adalah suatu percaya-iman yang begitu rupa sehingga akan memimpin manusia secara tanpa syarat agar bergantung pada kasih mutlak dari Bapa segala alam-alam semesta yang tanpa batas. Pengalaman keagamaan yang asli seperti itu jauh melampaui pengobjektifan filosofis dari keinginan yang idealistis; pengalaman itu benar-benar menganggap keselamatan sudah diterima begitu saja dan hanya peduli dengan mempelajari dan melakukan kehendak Bapa di Firdaus. Ciri pertanda dari agama demikian itu adalah: iman akan satu Deitas yang tertinggi, pengharapan untuk keselamatan kekal, dan kasih, khususnya pada sesama.
103:9.6 (1141.4) Ketika teologi menguasai agama, agama mati; agama itu menjadi suatu doktrin bukannya suatu kehidupan. Misi teologi adalah semata-mata untuk membantu kesadaran diri tentang pengalaman rohani pribadi. Teologi merupakan upaya keagamaan untuk mendefinisikan, menjelaskan, menguraikan, dan membenarkan pernyataan-pernyataan pengalaman dari agama, yang, dalam analisis terakhirnya, hanya dapat disahkan oleh iman yang hidup. Dalam filsafat lebih tinggi di alam semesta, hikmat, seperti nalar, menjadi dekat dengan iman. Nalar, hikmat, dan iman adalah pencapaian manusiawinya manusia yang paling tinggi. Nalar memperkenalkan manusia pada dunia fakta-fakta, pada benda-benda; hikmat memperkenalkannya pada suatu dunia kebenaran, pada hubungan-hubungan; iman memperkenalkan dia ke dalam suatu dunia keilahian, pengalaman rohani.
103:9.7 (1141.5) Iman paling bersedia membawa nalar bersamanya sejauh nalar itu bisa pergi dan kemudian melanjutkan dengan hikmat sampai ke batas filosofis penuh; lalu iman berani untuk berangkat pada perjalanan alam semesta yang tak terbatas dan tak berkesudahan dengan kebenaran sebagai teman tunggalnya.
103:9.8 (1141.6) Sains (pengetahuan) itu dilandaskan pada asumsi yang melekat di dalam (roh ajudan) bahwa nalar itu absah, bahwa alam semesta dapat dipahami. Filsafat (pemahaman koordinasi) itu didasarkan pada asumsi yang melekat di dalam (roh hikmat) bahwa hikmat itu absah, bahwa alam semesta yang material itu dapat dikoordinasikan dengan yang spiritual. Agama (kebenaran tentang pengalaman rohani pribadi) itu didirikan di atas asumsi yang melekat di dalam (Pelaras Pikiran) bahwa iman itu absah, bahwa Tuhan dapat dikenal dan dicapai.
103:9.9 (1141.7) Perwujudan penuh dari realitas kehidupan manusia fana terdiri dalam suatu kesediaan progresif untuk mempercayai asumsi-asumsi tentang nalar, hikmat, dan iman ini. Kehidupan yang demikian itu adalah hidup yang dimotivasi oleh kebenaran dan dikuasai oleh kasih; dan inilah ideal-ideal tentang realitas kosmis objektif yang keberadaannya tidak dapat didemonstrasikan secara material.
103:9.10 (1142.1) Ketika nalar suatu kali mengenali benar dan salah, nalar itu menunjukkan hikmat; ketika hikmat itu memilih antara benar dan salah, kebenaran dan kesalahan, hikmat itu mendemonstrasikan pimpinan roh. Dan demikianlah fungsi-fungsi batin, jiwa, dan roh selalu disatukan erat dan saling-terkait secara fungsional. Nalar berurusan dengan pengetahuan faktual; hikmat berhubungan dengan filsafat dan pewahyuan; iman, dengan pengalaman rohani yang hidup. Melalui kebenaran, manusia mencapai keindahan dan oleh kasih rohani manusia naik kepada kebaikan.
103:9.11 (1142.2) Iman memimpin untuk mengenal Tuhan, tidak semata-mata pada suatu perasaan mistis akan kehadiran ilahi. Iman haruslah tidak terlalu dipengaruhi oleh akibat-akibat emosionalnya. Agama yang sejati adalah suatu pengalaman mempercayai dan mengenal dan demikian pula sebagai suatu kepuasan merasakan.
103:9.12 (1142.3) Ada suatu realitas dalam pengalaman keagamaan yang sebanding dengan kandungan rohaninya, dan realitas tersebut itu melampaui nalar, ilmu, filsafat, hikmat, dan semua prestasi manusia yang lain. Keyakinan akan pengalaman demikian itu tak dapat dibantah; logika hidup keagamaan itu tak dapat diperdebatkan; kepastian pengetahuan demikian adalah supramanusiawi; kepuasan-kepuasannya luar biasa ilahi, semangatnya tak terkalahkan, pengabdiannya tak diragukan, kesetiaannya tertinggi, dan takdir-takdirnya final—kekal, terakhir, dan semesta.
103:9.13 (1142.4) [Disampaikan oleh sesosok Melkisedek dari Nebadon.]
Buku Urantia
Makalah 104
104:0.1 (1143.1) KONSEP Trinitas dari agama yang diwahyukan jangan dirancukan dengan kepercayaan-kepercayaan triad tiga-tuhan dari agama-agama evolusioner. Gagasan mengenai tiga-tuhan itu muncul dari banyak hubungan yang menyarankan ke arah itu namun terutama karena adanya tiga sendi jari, karena tiga kaki adalah yang paling sedikit agar dapat menstabilkan sebuah bangku, karena tiga titik dukung dapat mendirikan sebuah tenda; lagipula, manusia primitif, lama sekali tidak dapat menghitung melebihi tiga.
104:0.2 (1143.2) Selain pasangan ganda alamiah tertentu, misalnya masa lalu dan masa kini, siang dan malam, panas dan dingin, serta laki-laki dan perempuan, manusia pada umumnya cenderung berpikir dalam triad: kemarin, hari ini, dan besok; matahari terbit, siang dan terbenam; ayah, ibu, dan anak. Tiga sorakan diberikan untuk pemenang. Orang mati dikebumikan pada hari ketiga, dan arwah itu ditenangkan oleh tiga kali pembasuhan dengan air.
104:0.3 (1143.3) Sebagai akibat dari pertalian-pertalian alamiah ini dalam pengalaman manusia, triad muncul dalam agama, dan hal ini lama sebelum Trinitas Firdaus para Deitas, atau bahkan satupun perwakilan-perwakilan mereka yang lain, diwahyukan kepada umat manusia. Belakangan, orang Persia, Hindu, Yunani, Mesir, Babilonia, Romawi, dan Skandinavia semuanya punya dewata triad, namun ini masih bukan trinitas yang sesungguhnya. Dewata triad semua memiliki asal mula alamiah dan telah muncul pada suatu masa atau masa yang lain di antara sebagian besar bangsa-bangsa cerdas Urantia. Kadang-kadang konsep tentang suatu triad yang evolusioner telah bercampur dengan suatu konsep Trinitas yang diwahyukan; dalam hal-hal ini sering tidak mungkin membedakan yang satu dari yang lain.
104:1.1 (1143.4) Pewahyuan Urantia pertama yang mengarah pada pemahaman mengenai Trinitas Firdaus dibuat oleh staf Pangeran Kaligastia sekitar setengah juta tahun silam. Konsep Trinitas yang paling awal ini hilang di dunia dalam masa-masa kacau setelah pemberontakan planet.
104:1.2 (1143.5) Penyajian kedua mengenai Trinitas dibuat oleh Adam dan Hawa dalam taman pertama dan kedua. Ajaran-ajaran ini tidak sepenuhnya dipunahkan bahkan sampai masa-masa Melkisedek Machiventa sekitar tiga puluh lima ribu tahun berikutnya, karena konsep Trinitas dari orang-orang Setit (imam-imam keturunan Set) masih bertahan di Mesopotamia dan Mesir namun lebih teristimewa di India, dimana konsep itu lama dilanggengkan dalam Agni, dewa api Weda yang berkepala-tiga.
104:1.3 (1143.6) Penyampaian ketiga mengenai Trinitas dibuat oleh Melkisedek Machiventa, dan doktrin ini disimbolkan oleh tiga lingkaran konsentris yang dipakai sang guru bijak Salem itu pada perisai dadanya. Tetapi Machiventa mendapati bahwa sangat sulit mengajari orang-orang Badui Palestina itu mengenai Bapa Semesta, Putra Kekal, dan Roh Tanpa Batas. Sebagian terbesar murid-muridnya berpikir bahwa Trinitas itu terdiri dari tiga Yang Paling Tinggi dari Norlatiadek; beberapa memahami Trinitas sebagai Daulat Sistem, Bapa Konstelasi, dan Tuhan Pencipta alam semesta lokal; tetapi bahkan lebih sedikit lagi murid yang secara samar-samar menangkap gagasan mengenai hubungan (asosiasi) Firdaus antara Bapa, Putra, dan Roh itu.
104:1.4 (1144.1) Melalui kegiatan-kegiatan para misionaris Salem, pengajaran Melkisedek mengenai Trinitas berangsur-angsur menyebar di sebagian besar Eurasia dan Afrika Utara. Sering sulit untuk membedakan antara triad-triad dan trinitas-trinitas dalam zaman Andit berikutnya dan pasca-Melkisedek, ketika kedua konsep itu sampai taraf tertentu bercampur dan berpadu.
104:1.5 (1144.2) Di kalangan orang-orang Hindu konsep trinitarian itu mengakar sebagai Keberadaan, Kecerdasan, dan Kebahagiaan. (Konsepsi orang India yang belakangan adalah Brahma, Siwa, dan Wisnu). Sementara penggambaran Trinitas yang lebih awal dibawa ke India oleh imam-imam Set, gagasan yang belakangan tentang Trinitas didatangkan oleh misionaris-misionaris Salem dan dikembangkan oleh intelek-intelek pribumi India melalui suatu persenyawaan doktrin-doktrin ini dengan konsep-konsep triad yang evolusioner.
104:1.6 (1144.3) Keyakinan Buddhis mengembangkan dua doktrin yang bersifat trinitarian: Yang lebih awal adalah Guru, Hukum, dan Persaudaraan; doktrin itu adalah penyajian yang dibuat oleh Siddharta Gautama. Gagasan yang belakangan, berkembang di kalangan cabang utara pengikut-pengikut Buddha, mencakup Dewa Tertinggi (Adi Buddha), Roh Suci (Buddha dhatu), dan Penyelamat yang Menjelma (Maitreya).
104:1.7 (1144.4) Gagasan-gagasan dari orang Hindu dan Buddhis ini adalah dalil-dalil trinitarian yang sebenarnya, yaitu gagasan tentang manifestasi lipat tiga dari suatu Tuhan yang monoteistis. Suatu konsepsi trinitas yang sejati adalah bukan hanya suatu pengelompokan bersama tiga tuhan yang berbeda.
104:1.8 (1144.5) Orang-orang Ibrani mengetahui tentang Trinitas dari tradisi orang Keni dari masa-masa Melkisedek, tetapi semangat monoteistik (tauhid) mereka akan satu Tuhan, Yahweh, begitu menutupi semua pengajaran tersebut, sehingga pada saat kemunculan Yesus, doktrin Elohim praktis telah dihapuskan dari teologi Yahudi. Pikiran Ibrani tidak dapat menyelaraskan konsep trinitarian dengan kepercayaan monoteistik akan Satu Tuhan, Allah Israel.
104:1.9 (1144.6) Pengikut-pengikut agama Islam demikian pula gagal menangkap gagasan Trinitas. Memang selalu sulit bagi suatu monoteisme yang sedang bangkit untuk mentoleransi trinitarianisme ketika diperhadapkan pada politeisme. Gagasan trinitas mendapat pijakan paling baik pada agama-agama yang memiliki tradisi monoteistik yang teguh digabungkan dengan kelenturan doktrinal. Para monoteis yang akbar, orang Ibrani dan pengikut Muhammad, mendapati bahwa sulit membedakan antara menyembah tiga tuhan, atau politeisme, dengan trinitarianisme, penyembahan satu Deitas yang berada dalam manifestasi keilahian dan kepribadian yang rangkap tiga.
104:1.10 (1144.7) Yesus mengajari rasul-rasulnya kebenaran mengenai pribadi-pribadi Trinitas Firdaus, namun mereka berpikir bahwa dia berbicara secara kiasan dan secara simbolis. Karena dibesarkan dalam monoteisme Ibrani, mereka sulit menerima kepercayaan lain yang kelihatan bertentangan dengan konsep mereka yang dominan mengenai Yahweh. Dan orang Kristen yang mula-mula juga mewarisi prasangka Ibrani itu terhadap konsep Trinitas.
104:1.11 (1144.8) Trinitas Kekristenan pertama kali diproklamasikan di Antiokhia dan terdiri dari Tuhan, Firman-Nya dan Hikmat-Nya. Paulus tahu tentang Trinitas Firdaus Bapa, Putra, dan Roh itu, tetapi ia jarang mengkhotbahkan mengenai hal itu dan menyebutkan tentang hal itu hanya dalam beberapa suratnya kepada gereja-gereja yang baru membentuk. Bahkan kemudian, seperti rasul-rasul rekannya, Paulus keliru menganggap Yesus, Putra Pencipta alam semesta lokal, dengan Pribadi Kedua Deitas, yaitu Putra Kekal Firdaus.
104:1.12 (1144.9) Konsep Kristen mengenai Trinitas, yang mulai meraih pengakuan menjelang akhir abad pertama sesudah Kristus, adalah terdiri dari Bapa Semesta, Putra Pencipta Nebadon, dan Penatalayan Ilahi Salvington—Roh Ibu alam semesta lokal dan pasangan kreatif Putra Pencipta.
104:1.13 (1145.1) Sejak masa-masa Yesus tidak pernah lagi identitas sebenarnya tentang Trinitas Firdaus diketahui di Urantia (kecuali oleh beberapa orang yang kepada mereka diwahyukan secara khusus) sampai penyampaiannya dalam pengungkapan pewahyuan ini. Meskipun secara fakta konsep Kristen mengenai Trinitas itu keliru, namun secara praktis hal itu benar berkaitan dengan hubungan-hubungan rohani. Hanya dalam implikasi filosofis dan akibat kosmologisnya konsep ini mendapat celaan: Sulit bagi mereka yang berpikiran kosmis untuk percaya bahwa Pribadi Kedua Deitas, anggota kedua suatu Trinitas yang tanpa batas, pernah suatu kali tinggal di Urantia; dan meskipun dalam roh hal ini benar, secara nyatanya ini bukan suatu fakta. Pencipta-pencipta dari golongan Mikhael itu sepenuhnya meragakan (embody) keilahian Putra Kekal, tetapi mereka bukan kepribadian yang absolut.
104:2.1 (1145.2) Monoteisme itu muncul sebagai protes filosofis terhadap ketidak-konsistenan politeisme. Hal itu berkembang pertama kali melalui pengorganisasian kahyangan dewata dengan pembagian kegiatan-kegiatan adikodrati, kemudian melalui peninggian henoteistik satu dewa di atas banyak yang lain, dan akhirnya melalui pengecualian yang lain dan hanya Satu Tuhan yang bernilai final.
104:2.2 (1145.3) Trinitarianisme bertumbuh sebagai protes pengalaman terhadap ketidak-mungkinan untuk memahami kesatuan dari Deitas yang tidak mirip manusia dan sendirian tidak ada kaitannya dengan alam semesta. Jika diberi waktu yang cukup, filsafat cenderung membuat abstrak sifat-sifat pribadi dari konsep Ketuhanan monoteisme yang murni, sehingga menurunkan gagasan tentang Tuhan yang tidak berkaitan ini menjadi status suatu Absolut yang panteistik. Memang selalu sulit untuk mengerti kodrat pribadi dari sosok Tuhan yang tidak punya hubungan pribadi dalam kesetaraan dengan makhluk berpribadi yang lain dan sejajar. Kepribadian dalam Deitas menuntut bahwa Deitas tersebut berada dalam hubungan dengan Deitas yang lain dan sama-sama berpribadi.
104:2.3 (1145.4) Melalui pengenalan akan konsep Trinitas, pikiran manusia dapat berharap untuk memahami sesuatu mengenai keterhubungan antara kasih dan hukum dalam ciptaan-ciptaan ruang-waktu. Melalui iman rohani manusia mendapatkan wawasan ke dalam kasih Tuhan, tetapi segera menemukan bahwa iman rohani ini tidak berpengaruh pada hukum-hukum yang sudah ditahbiskan di alam semesta material. Tidak peduli bagaimanapun teguhnya kepercayaan manusia akan Tuhan sebagai Bapa Firdausnya, meluasnya cakrawala kosmis menuntut agar ia juga mengakui realitas Deitas Firdaus sebagai hukum semesta, agar ia mengenali kedaulatan Trinitas yang meluas keluar dari Firdaus dan menaungi hingga berevolusinya alam-alam semesta para Putra Pencipta dan Putri Kreatif dari ketiga pribadi kekal yang kesatuan ketuhanannya adalah fakta dan realitas, serta ketidak-terbagian kekalnya Trinitas Firdaus.
104:2.4 (1145.5) Trinitas Firdaus yang sama ini juga adalah entitas yang nyata—bukan suatu kepribadian namun tetap suatu realitas yang sesungguhnya dan absolut; bukan suatu kepribadian namun demikian tetap sesuai dengan kepribadian-kepribadian yang sama-sama ada—yaitu kepribadian Bapa, Putra dan Roh itu. Trinitas adalah suatu superpenjumlahan realitas Deitas yang diakibatkan dari bergabung bersamanya ketiga Deitas Firdaus itu. Sifat-sifat, ciri-ciri, dan fungsi-fungsi Trinitas adalah bukan jumlah sederhana dari atribut-atribut ketiga Deitas Firdaus itu; fungsi-fungsi Trinitas adalah sesuatu yang unik, asli, dan tak dapat ditebak sepenuhnya dari suatu analisis terhadap sifat-sifat atau atribut-atribut Bapa, Putra, dan Roh.
104:2.5 (1146.1) Sebagai contoh: Sang Guru. Ketika ada di bumi, memperingatkan para pengikutnya bahwa keadilan adalah tidak pernah suatu tindakan pribadi; keadilan selalu suatu fungsi kelompok. Demikian pula para Tuhan tidak demikian, sebagai pribadi-pribadi, dalam melaksanakan peradilan. Tetapi mereka melaksanakan fungsi peradilan ini sebagai suatu keutuhan kolektif, sebagai Trinitas Firdaus.
104:2.6 (1146.2) Pemahaman konseptual tentang ikatan-hubungan Trinitas Bapa, Putra, dan Roh itu mempersiapkan pikiran manusia untuk penyampaian berikutnya tentang hubungan-hubungan lipat tiga tertentu lainnya. Nalar teologis bisa sepenuhnya dipuaskan oleh konsep tentang Trinitas Firdaus, namun nalar filosofis dan kosmologis menuntut pengenalan akan ikatan-ikatan rangkap tiga lainnya dari Sumber dan Pusat Pertama, triunitas-triunitas itu yang dalam mana Yang Tanpa Batas berfungsi dalam berbagai kapasitas manifestasi semesta yang bukan-Bapa—hubungan-hubungan dari Tuhannya forsa, energi, daya, sebab, reaksi, potensialitas, aktualitas, gravitasi, tegangan, pola, prinsip, dan kesatuan.
104:3.1 (1146.3) Meskipun umat manusia kadang-kadang telah memahami suatu pengertian Trinitas terhadap tiga pribadi Deitas, konsistensi menuntut agar akal manusia melihat bahwa ada hubungan-hubungan tertentu antara tujuh Absolut. Namun semua yang benar tentang Trinitas Firdaus tidaklah harus benar mengenai suatu triunitas, karena triunitas adalah sesuatu yang lain dari trinitas. Dalam aspek-aspek fungsional tertentu suatu triunitas bisa analog (asal usul berbeda dengan struktur dan fungsi sama) dengan suatu trinitas, namun triunitas itu tidak pernah homolog (asal usul sama dengan struktur dan fungsi berbeda) dalam sifat dasarnya dengan suatu trinitas.
104:3.2 (1146.4) Manusia fana sedang melewati suatu era besar perluasan cakrawala wawasan dan peningkatan konsep di Urantia, dan filosofi kosmisnya harus makin cepat dalam evolusi agar dapat mengikuti perluasan arena intelektual pemikiran manusia. Sementara kesadaran kosmis manusia fana berkembang, ia melihat kesaling-terkaitan semua yang ia temui dalam sains material, filsafat intelektual, dan wawasan rohaninya. Namun demikian, dengan semua kepercayaan tentang kesatuan kosmos ini, manusia juga melihat keberagaman semua keberadaan. Meskipun adanya semua konsep mengenai ketidak-berubahan Deitas, manusia melihat bahwa ia hidup dalam suatu alam semesta yang terus berubah dan bertumbuh dalam pengalaman. Tak peduli bagaimanapun realisasi untuk kelestarian nilai-nilai rohani, manusia harus terus memperhitungkan matematika dan pramatematika untuk forsa, energi, dan daya.
104:3.3 (1146.5) Dalam cara tertentu kepenuhan tanpa batas yang kekal itu harus diselaraskan dengan pertumbuhan-waktu dari alam-alam semesta yang berevolusi dan dengan ketidak-sempurnaan pengalaman para penghuninya. Dalam cara tertentu konsepsi tentang ketanpa-batasan total itu harus disegmentasikan dan diberi batasan sedemikian sehingga akal fana dan jiwa morontia dapat menangkap konsep yang bernilai final dan bermakna merohanikan ini.
104:3.4 (1146.6) Meskipun nalar (akal) menuntut suatu kesatuan monoteistik tentang realitas kosmis, pengalaman terbatas itu memerlukan dalil tentang Absolut-absolut yang jamak dan tentang koordinasi mereka dalam hubungan-hubungan kosmis. Tanpa keberadaan-keberadaan yang sederajat itu, tidak ada kemungkinan untuk munculnya keberagaman hubungan-hubungan mutlak, tidak ada peluang untuk beroperasinya turunan-turunan, variabel, pemodifikasi, pengencer, pembatasan, atau pengurang-pengurang.
104:3.5 (1146.7) Dalam makalah-makalah ini realitas total infinitas) telah disampaikan sebagai berada dalam tujuh Absolut:
104:3.6 (1146.8) 1. Bapa Semesta.
104:3.7 (1146.9) 2. Putra Kekal.
104:3.8 (1146.10) 3. Roh Tanpa Batas.
104:3.9 (1147.1) 4. Pulau Firdaus.
104:3.10 (1147.2) 5. Absolut Deitas.
104:3.11 (1147.3) 6. Absolut Semesta.
104:3.12 (1147.4) 7. Absolut Nirkualifikasi.
104:3.13 (1147.5) Sumber dan Pusat Pertama, yang adalah Bapa bagi Putra Kekal, adalah juga Pola untuk Pulau Firdaus. Dia adalah kepribadian tanpa-syarat dalam Sang Putra namun kepribadian yang dipotensialkan dalam Absolut Deitas. Bapa itu energi yang dinyatakan dalam Firdaus-Havona, dan pada waktu yang sama energi yang disembunyikan dalam Absolut Nirkualifikasi. Sang Tanpa Batas itu senantiasa ditunjukkan dalam tindakan-tindakan tanpa henti dari Pelaku Bersama sementara Dia secara kekal berfungsi dalam kegiatan-kegiatan yang mengimbangi namun terselubung dari Absolut Semesta. Maka demikianlah Bapa berkaitan dengan enam Absolut yang sederajat itu, dan demikianlah ketujuhnya mencakup lingkaran ketanpa-batasan pada seluruh siklus kekekalan yang tanpa akhir.
104:3.14 (1147.6) Akan tampak bahwa sepertinya triunitas hubungan-hubungan absolut itu tak dapat dihindari. Kepribadian mencari ikatan dengan kepribadian yang lain, pada level absolut begitu pula pada semua level yang lain. Dan ikatan dari ketiga kepribadian Firdaus itu mengabadikan triunitas yang pertama, serikat kepribadian dari Bapa, Putra, dan Roh. Karena ketika tiga pribadi ini, sebagai pribadi-pribadi, bergabung bersama untuk fungsi bersatu, mereka dengan itu membentuk suatu triunitas kesatuan fungsional, bukan suatu trinitas—yaitu suatu entitas organik—namun masih tetap suatu triunitas, suatu kebulatan pengelompokanfungsional lipat tiga.
104:3.15 (1147.7) Trinitas Firdaus adalah bukan suatu triunitas; itu bukan suatu kebulatan fungsional; melainkan merupakan Deitas yang tak terbagi dan tak dapat dibagi. Bapa, Putra, dan Roh (sebagai pribadi-pribadi) dapat mempertahankan suatu hubungan terhadap Trinitas Firdaus, karena Trinitas itu adalah Ketuhanan tak terbagi Mereka. Bapa, Putra, dan Roh tidak mempertahankan hubungan pribadi sedemikian pada triunitas yang pertama, karena itu adalah serikat fungsional mereka sebagai tiga pribadi. Hanya sebagai Trinitas—sebagai Deitas tak terbagi—Mereka secara kolektif mempertahankan suatu hubungan eksternal pada triunitas pengelompokan pribadi Mereka.
104:3.16 (1147.8) Maka demikianlah Trinitas Firdaus berada unik di antara hubungan-hubungan mutlak; ada beberapa triunitas yang eksistensial (selalu ada), namun hanya satu Trinitas yang eksistensial. Suatu triunitas itu bukan suatu entitas. Triunitas itu fungsional bukan organik. Anggota-anggotanya adalah mitra-mitra bukan korporatif. Komponen-komponen dari triunitas itu bisa merupakan entitas, namun suatu triunitas itu sendiri adalah suatu ikatan.
104:3.17 (1147.9) Namun demikian, ada satu poin perbandingan antara trinitas dan triunitas: Keduanya menghasilkan fungsi-fungsi yang adalah sesuatu yang lain dari jumlah yang bisa dilihat dari atribut-atribut para anggota komponennya. Tapi meskipun mereka dapat dibandingkan seperti itu dari sudut pandang fungsional, mereka sebaliknya tidak menampakkan hubungan kategoris. Mereka secara umumnya terkait sebagai relasi fungsi terhadap struktur. Namun fungsi dari ikatan triunitas itu bukan fungsi dari struktur atau entitas trinitas.
104:3.18 (1147.10) Triunitas-triunitas itu walaupun demikian adalah tetap nyata; mereka sangat nyata. Di dalam mereka itulah realitas total difungsionalkan, dan melalui mereka Bapa Semesta menjalankan pengendalian langsung dan pribadi atas fungsi-fungsi induk infinitas.
104:4.1 (1147.11) Dengan mencoba menguraikan tujuh triunitas, perhatian diarahkan pada fakta bahwa Bapa Semesta adalah anggota perdana dari masing-masing triunitas itu. Dia adalah, telah, dan selamanya akan tetap menjadi: Bapa-Sumber Semesta Pertama, Pusat Absolut, Sebab Perdana, Pengendali Semesta, Pemberi Energi Tak Terbatas, Kesatuan Awal, Penopang Tanpa Batasan, Pribadi Pertama Deitas, Pola Kosmis Perdana, dan Hakikat Ketanpabatasan. Bapa Semesta adalah sebab pribadi untuk para Absolut itu; Dia adalah yang absolut dari segala Yang Absolut.
104:4.2 (1148.1) Sifat dasar dan makna tujuh triunitas itu bisa disarankan sebagai berikut:
104:4.3 (1148.2) Triunitas Pertama—triunitas yang bermaksud-berpribadi. Ini adalah pengelompokan tiga personalia Deitas:
104:4.4 (1148.3) 1. Bapa Semesta.
104:4.5 (1148.4) 2. Putra Kekal.
104:4.6 (1148.5) 3. Roh Tanpa Batas.
104:4.7 (1148.6) Ini adalah penyatuan lipat tiga dari kasih, rahmat, dan pelayanan—ikatan hubungan yang memiliki maksud dan pribadi dari ketiga kepribadian Firdaus kekal itu. Ini adalah ikatan yang secara ilahi bersaudara, mengasihi ciptaan, bertindak secara kebapaan, dan mendukung kenaikan. Pribadi-pribadi ilahi dari triunitas pertama ini adalah para Tuhan yang mewariskan kepribadian, menganugerahkan roh, dan mengaruniakan batin.
104:4.8 (1148.7) Triunitas ini adalah triunitas yang berkehendak bebas tanpa batas; triunitas itu bertindak di seluruh masa kini kekal dan dalam semua aliran waktu masa lalu-kini-mendatang. Ikatan ini menghasilkan ketanpabatasan kehendak dan menyediakan mekanisme dimana Deitas yang berpribadi itu menjadi pewahyuan-diri kepada para makhluk di kosmos yang berkembang.
104:4.9 (1148.8) Triunitas Kedua—triunitas pola-daya. Apakah itu suatu ultimaton yang sangat kecil, bintang yang menyala-nyala, atau suatu nebula yang berpusar, bahkan alam semesta pusat atau super, dari organisasi materi yang terkecil sampai ke yang terbesar, selalu pola fisiknya—konfigurasi kosmisnya—berasal dari fungsi triunitas ini. Ikatan ini terdiri dari:
104:4.10 (1148.9) 1. Bapa-Putra.
104:4.11 (1148.10) 2. Pulau Firdaus.
104:4.12 (1148.11) 3. Pelaku Bersama.
104:4.13 (1148.12) Energi itu diorganisir oleh agen-agen kosmis dari Sumber dan Pusat Ketiga; energi dibentuk menurut pola Firdaus, materialisasi yang absolut; namun di belakang semua manipulasi tanpa henti ini ada kehadiran Bapa-Putra, yang penyatuannya pertama kali mengaktifkan pola Firdaus dalam kemunculan Havona bersamaan dengan kelahiran Roh Tanpa Batas, sang Pelaku Terpadu.
104:4.14 (1148.13) Dalam pengalaman keagamaan, para ciptaan membuat kontak dengan Tuhan yang adalah kasih, namun wawasan rohani tersebut haruslah jangan pernah menutupi pengenalan cerdas mengenai fakta alam semesta tentang pola yang adalah Firdaus. Pribadi-pribadi Firdaus memperoleh pemujaan sukarela dari semua makhluk oleh kekuatan kasih ilahi yang tidak bisa ditolak, dan memimpin semua pribadi yang dilahirkan-roh ke dalam sukacita mulia pelayanan tanpa-akhir dari para putra finaliter Tuhan. Triunitas kedua adalah arsitek panggung ruang angkasa dimana transaksi-transaksi ini digelar; triunitas itu menentukan pola-pola untuk konfigurasi kosmis.
104:4.15 (1148.14) Kasih bisa mencirikan keilahian dari triunitas pertama, namun pola adalah perwujudan galaktik dari triunitas kedua. Seperti triunitas pertama adalah untuk pribadi-pribadi yang berevolusi, demikian pula triunitas kedua untuk alam-alam semesta yang berevolusi. Pola dan kepribadian adalah dua dari manifestasi-manifestasi besar dari perbuatan-perbuatan Sumber dan Pusat Pertama; dan tidak jadi soal bagaimanapun sulitnya untuk memahaminya, tetap benar bahwa pola-daya dan pribadi yang pengasih adalah realitas semesta yang satu dan sama; Pulau Firdaus dan Putra Kekal adalah pengungkapan yang sederajat namun bertolak belakang dari kodrat Bapa-Forsa Semesta yang tak dapat diselami.
104:4.16 (1149.1) Triunitas Ketiga—triunitas evolusi roh. Keseluruhan manifestasi rohani memiliki permulaan dan akhirnya dalam ikatan ini, yang terdiri dari:
104:4.17 (1149.2) 1. Bapa Semesta.
104:4.18 (1149.3) 2. Putra-Roh.
104:4.19 (1149.4) 3. Absolut Deitas.
104:4.20 (1149.5) Dari potensi roh sampai roh Firdaus, semua roh mendapatkan ekspresi realitas dalam persekutuan rangkap tiga ini yang terdiri dari hakikat roh murni dari Bapa, nilai-nilai roh aktif dari Putra-Roh, dan potensial-potensial roh tak-terbatas dari Absolut Deitas. Nilai-nilai eksistensial roh itu memiliki kejadian mula-mula, manifestasi lengkap, dan tujuan akhir mereka dalam triunitas ini.
104:4.21 (1149.6) Bapa ada sebelum roh ada; Putra-Roh berfungsi sebagai roh daya-cipta yang aktif; Absolut Deitas itu ada sebagai roh yang meliputi segala sesuatu, bahkan melebihi roh.
104:4.22 (1149.7) Triunitas Keempat—triunitas ketanpa-batasan (infinitas) energi. Di dalam triunitas ini dikekalkan permulaan-permulaan dan akhir-akhir untuk semua realitas energi, mulai dari potensi ruang sampai monota. Pengelompokan ini mencakup yang berikut:
104:4.23 (1149.8) 1. Bapa-Roh.
104:4.24 (1149.9) 2. Pulau Firdaus.
104:4.25 (1149.10) 3. Absolut Nirkualifikasi.
104:4.26 (1149.11) Firdaus adalah pusat dari aktivasi energi-forsa kosmos—posisi alam semesta dari Sumber dan Pusat Pertama, titik fokus kosmis dari Absolut Nirkualifikasi, dan sumber semua energi. Ada secara eksistensial di dalam triunitas ini potensial energi untuk kosmos-tanpa-batas, yang mana alam semesta agung dan alam semesta master adalah hanya perwujudan sebagian saja.
104:4.27 (1149.12) Triunitas keempat ini secara mutlak mengendalikan unit-unit fundamental energi kosmis dan melepaskannya dari genggaman Absolut Nirkualifikasi dalam proporsi langsung dengan kemunculan para Deitas pengalaman yang kapasitasnya subabsolut untuk mengendalikan dan menstabilkan kosmos yang sedang berubah wujud itu.
104:4.28 (1149.13) Triunitas ini adalah forsa dan energi. Kemungkinan-kemungkinan tanpa akhir dari Absolut Nirkualifikasi itu dipusatkan sekeliling absolutum Pulau Firdaus, dari mana memancar agitasi-agitasi yang tak terbayangkan terhadap ketenangan statis Yang Nirkualifikasi. Dan denyut-denyut tanpa-akhir dari jantung Firdaus material dari kosmos tanpa-batas itu berdetak seirama dengan pola tak terduga dan rencana tak terselami dari Pemberi Energi Tanpa Batas, Sumber dan Pusat Pertama.
104:4.29 (1149.14) Triunitas Kelima—triunitas ketanpa-batasan reaktif. Ikatan ini terdiri dari:
104:4.30 (1149.15) 1. Bapa Semesta.
104:4.31 (1149.16) 2. Absolut Semesta.
104:4.32 (1149.17) 3. Absolut Nirkualifikasi.
104:4.33 (1149.18) Pengelompokan ini menghasilkan pengabadian untuk realisasi tanpa-batas fungsional terhadap segala yang dapat diaktualkan di dalam wilayah realitas yang bukan deitas. Triunitas ini mewujudkan kapasitas reaktif yang tak terbatas pada aksi dan kehadiran triunitas-triunitas lain yang berkehendak bebas, merupakan penyebab, berkaitan dengan tegangan, dan berkaitan dengan pola.
104:4.34 (1150.1) Triunitas Keenam—triunitas Deitas yang terkait-kosmis. Pengelompokan ini terdiri dari:
104:4.35 (1150.2) 1. Bapa Semesta.
104:4.36 (1150.3) 2. Absolut Deitas.
104:4.37 (1150.4) 3. Absolut Semesta.
104:4.38 (1150.5) Ini adalah ikatan dari Deitas-dalam-kosmos, imanensi Deitas dalam sambungan dengan transendensi Deitas. Inilah jangkauan terakhir keilahian pada tingkat-tingkat ketanpabatasan ke arah realitas-realitas tertentu yang terletak di luar wilayah realitas yang dipertuhan.
104:4.39 (1150.6) Triunitas Ketujuh—triunitas kesatuan tanpa batas. Ini adalah kesatuan ketanpabatasan yang secara fungsional mewujud dalam waktu dan kekekalan, penyatuan sederajat dari yang aktual dan yang potensial. Kelompok ini terdiri dari:
104:4.40 (1150.7) 1. Bapa Semesta.
104:4.41 (1150.8) 2. Pelaku Bersama.
104:4.42 (1150.9) 3. Absolut Semesta.
104:4.43 (1150.10) Pelaku Bersama (Roh Tanpa Batas) secara semesta mengintegrasikan berbagai aspek fungsional dari semua realitas yang diaktualkan pada semua level manifestasi, dari yang terbatas (finit) melalui yang transendental hingga sampai ke yang absolut. Absolut Semesta secara sempurna menutup perbedaan-perbedaan yang melekat dalam berbagai aspek dari semua realitas yang belum sempurna itu, dari potensialitas tak terbatas dari realitas Deitas berkehendak-aktif dan penyebab itu, sampai ke kemungkinan-kemungkinan tak terbatas untuk realitas yang statis, reaktif, bukan-deitas, dalam wilayah-wilayah Absolut Nirkualifikasi yang tak dapat dipahami.
104:4.44 (1150.11) Sementara mereka berfungsi dalam triunitas ini, Pelaku Bersama dan Absolut Semesta adalah sama-sama responsifnya terhadap Deitas dan terhadap kehadiran-kehadiran yang bukan-deitas, seperti juga Sumber dan Pusat Pertama, yang dalam hubungan ini untuk semua maksud dan tujuan secara konseptual tak dapat dibedakan dari AKU ADA.
104:4.45 (1150.12) Pendekatan-pendekatan ini cukup untuk menguraikan konsep triunitas. Tanpa mengetahui level terakhir dari triunitas-triunitas itu, kamu tak dapat sepenuhnya memahami tujuh triunitas yang pertama itu. Meskipun kami tidak menganggap bijaksana untuk mencobakan penjelasan lebih lanjut, kami bisa mengatakan bahwa ada lima belas ikatan rangkap tigadari Sumber dan Pusat Pertama, delapan diantaranya tidak diungkapkan dalam makalah-makalah ini. Ikatan-ikatan yang tidak diungkapkan ini berhubungan dengan realitas-realitas, aktualitas-aktualitas, dan potensialitas-potensialitas yang berada di luar tingkat pengalaman supremasi.
104:4.46 (1150.13) Triunitas-triunitas adalah roda penyeimbang yang fungsional untuk ketanpabatasan, penyatuan dari keunikan Tujuh Absolut Tanpa Batas. Kehadiran triunitas-triunitas secara eksistensial itulah yang memungkinkan Bapa-AKU ADA itu untuk mengalami penyatuan infinitas fungsional meskipun ada diversifikasi infinitas menjadi tujuh Absolut. Sumber dan Pusat Pertama adalah anggota pemersatu semua triunitas; dalam Dia segala hal memiliki permulaan tanpa batasan, keberadaan kekal, dan tujuan akhir tanpa batas mereka— “segala sesuatu ada di dalam Dia.”
104:4.47 (1150.14) Meskipun semua ikatan ini tak dapat menambahi infinitas Bapa-AKU ADA, mereka memang muncul untuk memungkinkan manifestasi-manifestasi subinfinit dan subabsolut dari realitas-Nya. Tujuh triunitas itu melipat-gandakan keserba-gunaan, mengabadikan kedalaman-kedalaman baru, mempertuhankan nilai-nilai baru, membukakan potensialitas-potensialitas baru, mengungkapkan makna-makna baru; dan semua manifestasi yang beraneka ragam ini dalam waktu dan ruang dan dalam kosmos kekal adalah berada dalam stasis hipotetis dari infinitas pertama dari AKU ADA.
104:5.1 (1151.1) Ada hubungan-hubungan rangkap tiga tertentu lainnya yang bukan-Bapa dalam susunannya, namun mereka itu bukan triunitas yang sesungguhnya, dan mereka selalu dibedakan dari triunitas-triunitas Bapa. Mereka disebut bermacam-macam sebagai triunitas sejawat, triunitas sederajat, dan trioditas. Mereka adalah sebagai akibat dari keberadaan triunitas-triunitas. Dua dari ikatan ini tersusun sebagai berikut:
104:5.2 (1151.2) Trioditas Aktualitas. Trioditas ini terdiri dari saling-hubungan antara tiga aktual yang absolut:
104:5.3 (1151.3) 1. Putra Kekal.
104:5.4 (1151.4) 2. Pulau Firdaus.
104:5.5 (1151.5) 3. Pelaku Bersama.
104:5.6 (1151.6) Putra Kekal adalah absolutnya realitas roh, kepribadian yang absolut. Pulau Firdaus adalah absolutnya realitas kosmis, pola yang absolut. Pelaku Bersama adalah absolutnya realitas batin, sederajatnya realitas roh absolut, dan sintesis Deitas eksistensial untuk kepribadian dan daya. Ikatan rangkap tiga ini menjadikan ada koordinasi untuk jumlah total realitas yang diaktualkan—roh, kosmis, atau batin. Trioditas ini tanpa batasan dalam aktualitasnya.
104:5.7 (1151.7) Trioditas Potensialitas. Trioditas ini terdiri dari ikatan tiga Absolut potensialitas:
104:5.8 (1151.8) 1. Absolut Deitas.
104:5.9 (1151.9) 2. Absolut Semesta.
104:5.10 (1151.10) 3. Absolut Nirkualifikasi.
104:5.11 (1151.11) Demikianlah saling-hubungan dari reservoirs (penyimpanan-penyimpanan) tanpa batas untuk semua realitas energi yang belum kelihatan—roh, batin, atau kosmis. Ikatan ini menghasilkan integrasi semua realitas energi yang laten. Ikatan ini berpotensi tanpa batas.
104:5.12 (1151.12) Seperti halnya triunitas-triunitas itu terutama berhubungan dengan penyatuan fungsional untuk infinitas, demikian pula trioditas-trioditas terlibat dalam tampilan kosmis Deitas-deitas pengalaman. Triunitas-triunitas itu terhubung secara tidak langsung, namun trioditas-trioditas berhubungan langsung, dalam Deitas-deitas yang bersifat pengalaman—Yang Mahatinggi, Yang Mahaakhir, dan Yang Absolut. Mereka muncul dalam sintesis kepribadian-kuasa Sang Mahatinggi yang sedang bangkit. Dan bagi makhluk-makhluk waktu dari ruang, Sang Mahatinggi itu adalah suatu pewahyuan dari kesatuan AKU ADA.
104:5.13 (1151.13) [Disajikan oleh sesosok Melkisedek dari Nebadon.]
Buku Urantia
Makalah 105
105:0.1 (1152.1) BAHKAN BAGI golongan tinggi kecerdasan alam semesta, infinitas (ketanpabatasan) itu hanya sebagian dapat dipahami, dan finalitasnya realitas (kenyataan) itu hanya secara relatif dapat dimengerti. Pikiran manusia, saat berusaha untuk menembus misteri-kekekalan asal dan tujuan segala yang disebut nyata, dapat secara berguna mendekati masalah dengan membayangkan ketanpabatasan-kekekalan itu sebagai lingkaran elips hampir tak terbatas yang dihasilkan oleh satu penyebab mutlak, dan yang berfungsi di seluruh lingkaran semesta keaneka-ragaman yang tidak ada akhirnya ini, selalu mencari suatu potensial tujuan akhir tertentu yang mutlak dan tak terbatas.
105:0.2 (1152.2) Ketika akal kecerdasan manusia mencoba untuk memahami konsep tentang totalitas realitas, pikiran yang terbatas itu berhadapan langsung dengan realitas-infinitas; totalitas realitas itu adalah infinitas dan karena itu tidak pernah dapat sepenuhnya dipahami oleh setiap pikiran yang subinfinit dalam kapasitas konsep.
105:0.3 (1152.3) Pikiran manusia sulit membentuk suatu konsep yang memadai tentang keberadaan-keberadaan kekekalan, dan tanpa pemahaman seperti itu bahkan mustahil untuk menggambarkan konsep kami tentang totalitas realitas. Namun demikian, kami dapat mencoba penyampaian seperti itu, meskipun kami menyadari sepenuhnya bahwa konsep kami haruslah terkena penyimpangan besar dalam proses perubahan-penerjemahan ke tingkat pemahaman pikiran manusia fana.
105:1.1 (1152.4) Penyebab perdana mutlak dalam infinitas itu oleh para filsuf alam-alam semesta itu disebabkan karena Bapa Semesta yang berfungsi sebagai yang tanpa batas, yang kekal, dan AKU ADA yang absolut.
105:1.2 (1152.5) Ada banyak unsur bahaya yang menyertai penyampaian kepada akal fana tentang ide AKU ADA yang tanpa batas ini karena konsep ini sangat asing jauh dari pemahaman pengalaman manusia sehingga akan melibatkan penyimpangan makna-makna dan kesalahpahaman nilai-nilai yang serius. Namun demikian, konsep filosofis tentang AKU ADA memang menyediakan pada makhluk-makhluk terbatas itu suatu dasar untuk upaya pendekatan pada pemahaman parsial tentang asal-usul yang mutlak dan takdir akhir yang tanpa batas. Tetapi dalam semua upaya kami untuk menguraikan asal-usul dan buah hasil dari realitas, biarkan dibuat jelas bahwa konsep AKU ADA itu, dalam semua makna dan nilai-nilai kepribadian, adalah sama dengan Pribadi Pertama Deitas, Bapa Semesta segenap kepribadian. Namun dalil tentang AKU ADA itu tidak begitu jelas dapat dikenali dalam alam-alam realitas semesta yang tidak-dipertuhankan.
105:1.3 (1152.6) AKU ADA adalah Yang Tanpa Batas; AKU ADA itu juga ketanpabatasan. Dari sudut pandang waktu, yang berurutan, semua realitas berawal dari yang tanpa batas AKU ADA, yang keberadaannya sendirian dalam kekekalan yang tak terbatas masa lalu harus menjadi dalil filosofis utamanya makhluk yang terbatas itu. Konsep tentang AKU ADA itu mengandung arti infinitas tanpa kualifikasi(tanpa batasan), realitas yang tidak dibeda-bedakan dari semua yang bisa ada dalam seluruh suatu kekekalan yang tanpa batas.
105:1.4 (1153.1) Sebagai suatu konsep yang eksistensial (tetap ada) AKU ADA itu bukanlah bisa atau tidak bisa dipertuhankan, bukan aktual ataupun potensial, bukan pribadi ataupun bukan-pribadi, bukan statis atau dinamis. Tidak ada pembatasan dapat diterapkan untuk Yang Tanpa Batas kecuali menyatakan bahwa AKU ADA itu ada. Dalil filosofis tentang AKU ADA itu adalah satu konsep alam semesta yang agak lebih sulit dipahami daripada konsep tentang Absolut Nirkualifikasi. .
105:1.5 (1153.2) Bagi pikiran terbatas haruslah ada permulaan, dan meskipun tidak pernah ada awal yang sebenarnya untuk realitas, namun masih ada beberapa hubungan sumber tertentu yang realitas wujudkan sampai tanpa batas. Situasi yang prarealitas, primordial, kekekalan itu dapat dipikirkan seperti ini: Pada suatu masa yang nun jauh tanpa batas, hipotetis, pasca kekekalan, AKU ADA bisa dianggap sebagai sesuatu maupun bukan sesuatu, sebagai sebab maupun akibat, sebagai kehendak bebas maupun tanggapan. Pada momen keabadian yang hipotetis ini tidak ada perbedaan di seluruh infinitas. Infinitas diisi oleh Yang Infinit; Yang Infinit meliputi infinitas. Ini adalah momen kekekalan yang statis hipotetis; yang aktual masih terkandung dalam potensi mereka, dan potensial itu belum muncul dalam infinitas AKU ADA. Namun bahkan dalam situasi yang diduga ini kita harus mengasumsikan adanya kemungkinan kehendak-diri.
105:1.6 (1153.3) Selalu ingatlah bahwa pemahaman manusia akan Bapa Semesta adalah suatu pengalaman pribadi. Tuhan, sebagai Bapa rohanimu, dapat dipahami bagi kamu dan semua manusia lainnya; tapi konsep pengalamanmu memuja Bapa Semesta haruslah selalu kurang dari dalil filosofismu tentang infinitas Sumber dan Pusat Pertama, AKU ADA itu. Ketika kita berbicara tentang Bapa, kita maksudkan Tuhan karena Ia dapat dimengerti oleh makhluk-Nya yang tinggi maupun rendah, tapi ada banyak lagi tentang Deitas yang tidak dapat dipahami oleh makhluk-makhluk alam semesta. Tuhan, Bapamu dan Bapaku, adalah fase dari Yang Tanpa Batas itu yang kami yakini dalam kepribadian kita sebagai suatu realitas pengalaman yang nyata, tetapi AKU ADA itu tetap sebagai hipotesis kita terhadap semua yang kita rasakan tidak dapat diketahui mengenai Sumber Pusat dan Pertama itu. Dan bahkan hipotesis itu mungkin jauh tidak memadai dibandingkan infinitas tak terselami dari realitas aslinya.
105:1.7 (1153.4) Alam-alam semesta raya, dengan kawanan kepribadian-kepribadian tak terhitung yang menghuninya, adalah suatu organisme yang amat luas dan rumit, tetapi Sumber dan Pusat Pertama itu secara tanpa batas lagi jauh lebih rumit daripada alam-alam semesta dan kepribadian-kepribadian yang telah menjadi nyata dalam menanggapi amanat-Nya. Ketika kamu berdiri mengagumi besarnya alam semesta master, berhentilah sejenak untuk mempertimbangkan bahwa penciptaan yang tidak terbayangkan inipun tidak lebih dari suatu pewahyuan sebagian dari Yang Tanpa Batas.
105:1.8 (1153.5) Infinitas itu memang jauh dari tingkat pengalaman pemahaman fana, tapi di zaman inipun di Urantia konsepmu tentang infinitas itu sedang bertumbuh, dan akan terus tumbuh sepanjang karier-kariermu yang tanpa akhir, menjangkau seterusnya ke dalam kekekalan masa depan. Infinitas yang tanpa batasan itu tidak ada artinya untuk makhluk yang terbatas, tetapi infinitas itu mampu untuk pembatasan diri dan peka untuk ekspresi realitas ke semua tingkat keberadaan alam semesta. Dan wajah yang dihadapkan Yang Tanpa Batas terhadap semua kepribadian alam semesta adalah wajah dari sang Bapa, Bapa Semesta kasih.
105:2.1 (1153.6) Pada waktu mempertimbangkan asal-usul realitas, selalu ingatlah bahwa semua realitas absolut itu adalah dari kekekalan dan adalah tanpa awal keberadaannya. Mengenai realitas yang absolut itu kami mengacu pada tiga pribadi Deitas yang tetap ada, Pulau Firdaus, dan tiga Absolut. Ketujuh realitas ini secara sederajat kekal, walaupun kami beralih menggunakan bahasa ruang-waktu dalam menyajikan asal-usul berurutan mereka kepada manusia.
105:2.2 (1154.1) Ketika mengikuti penggambaran kronologis terhadap asal-usul realitas, harus ada momen teoritis yang didalilkan tentang ekspresi kehendak bebas “pertama” dan reaksi akibatnya “pertama” di dalam AKU ADA. Dalam upaya kami untuk menggambarkan asal-usul dan lahirnya realitas, tahap ini dapat dibayangkan sebagai pembedaan diri Yang Esa Tanpa Batas dari Ketanpa-batasan, tapi pendalilan tentang hubungan rangkap dua ini harus selalu diperluas ke konsepsi rangkap tiga oleh pengenalan tentang kontinum kekal dari Ketanpa-batasanitu, AKU ADA itu.
105:2.3 (1154.2) Metamorfosis diri AKU ADA ini memuncak dalam berbagai diferensiasi (pembedaan) realitas yang dipertuhan dan realitas yang tidak dipertuhan, tentang realitas yang potensial dan aktual, dan tentang realitas-realitas tertentu lainnya yang sulit digolongkan. Pembedaan-pembedaan dari monistik teoritis AKU ADA ini secara kekal diintegrasikan oleh relasi-relasi simultan yang timbul di dalam AKU ADA yang sama itu—prarealitas yang prapotensial, praaktual, prapribadi, monotetik, yang, meskipun tanpa batas, namun diungkapkan sebagai absolut dalam hadirnya Sumber dan Pusat Pertama dan sebagai kepribadian dalam kasih yang tak terbatas dari Bapa Semesta.
105:2.4 (1154.3) Oleh perubahan-perubahan wujud internal ini AKU ADA sedang membangun dasar untuk relasi diri lipat tujuh. Konsep filosofis (waktu) tentang AKU ADA yang sendirian itu dan konsep transisi (waktu) AKU ADA sebagai tritunggal rangkap tiga kini dapat diperbesar untuk mencakup AKU ADA sebagai lipat tujuh. Sifat lipat tujuh ini—atau tujuh fase ini—dapat terbaik disarankan dalam hubungannya dengan Tujuh Absolut Infinitas:
105:2.5 (1154.4) 1. Bapa Semesta. AKU ADA bapanya Putra Kekal. Ini adalah hubungan kepribadian perdana untuk aktualitas. Kepribadian mutlak dari Putra membuat absolut fakta tentang kebapaan Tuhan dan menetapkan keputraan yang potensial untuk semua kepribadian. Hubungan ini menetapkan kepribadiannya Yang Tanpa Batas dan menuntaskan pengungkapan rohaninya dalam kepribadian Putra Pertama. Fase AKU ADA ini sebagian dapat dialami pada tingkat-tingkat rohani bahkan oleh manusia fana yang, meskipun masih dalam daging, bisa menyembah Bapa kita.
105:2.6 (1154.5) 2. Pengendali Semesta. AKU ADA penyebab Firdaus kekal. Ini adalah relasi aktualitas-aktualitas bukan-pribadi yang perdana, hubungan bukan-rohani yang pertama. Bapa Semesta adalah Tuhan-sebagai-kasih; Pengendali Semesta adalah Tuhan-sebagai-pola. Hubungan ini menetapkan potensial dari bentuk—konfigurasi—dan menentukan pola induk untuk hubungan bukan pribadi dan bukan rohani—pola induk dari mana semua salinannya dibuat.
105:2.7 (1154.6) 3. Pencipta Semesta. AKU ADA yang satu dengan Putra Kekal. Penyatuan sang Bapa dan sang Anak (dalam kehadiran Firdaus) ini memulai siklus kreatif, yang dituntaskan dalam tampilnya kepribadian gabungan-bersama (Roh Tanpa Batas) dan alam semesta yang kekal. Dari sudut pandangnya manusia yang terbatas, realitas memiliki permulaan yang sesungguhnya dengan tampilnya ciptaan Havona dalam kekekalan. Tindakan kreatif dari Deitas ini adalah oleh dan melalui Tuhan yang Bertindak (Roh Tanpa Batas), yang pada hakikatnya adalah kesatuan Bapa-Anak yang diwujudkan atas dan pada semua tingkatan yang aktual. Oleh karena itu kreativitas ilahi tidak pernah gagal selalu dicirikan oleh kesatuan, dan kesatuan ini adalah refleksi tampak-luar dari kesatuan mutlak dari dualitas Bapa-Anak dan dari Trinitas Bapa-Putra-Roh.
105:2.8 (1155.1) 4. Penopang Tanpa Batas. AKU ADA asosiatif-sendiri. Ini adalah ikatan purbakala dari statis-statis dan potensial-potensialnya realitas. Dalam hubungan ini, semua yang berkualifikasi (memiliki batasan) dan yang tidak berkualifikasi diseimbangkan. Fase dari AKU ADA ini paling baik dipahami sebagai Absolut Semesta—pemersatu antara Deitas dan Absolut Nirkualifikasi.
105:2.9 (1155.2) 5. Potensi Tanpa Batas. AKU ADA yang dibatasi sifat sendiri. Ini adalah patokan infinitas yang menyandang kesaksian kekal pada keterbatasan diri kehendak bebas dari AKU ADA berdasarkan mana dicapai ekspresi diri dan pewahyuan diri lipat-tiga. Fase dari AKU ADA ini biasanya dipahami sebagai Absolut Deitas.
105:2.10 (1155.3) 6. Kapasitas Tanpa Batas. AKU ADA yang reaktif-statis. Ini adalah matriks tanpa akhir, kemungkinan untuk semua perluasan alam semesta masa depan. Fase AKU ADA ini mungkin paling dipahami sebagai kehadiran supragravitasi dari Absolut Nirkualifikasi.
105:2.11 (1155.4) 7. Yang Esa Semesta Infinitas. AKU ADA sebagai AKU ADA. Ini adalah stasis atau hubungan-diri dari Infinitas, fakta kekal tentang realitas-infinitas dan kebenaran semesta tentang infinitas-realitas. Sejauh hubungan ini dapat dilihat sebagai kepribadian, hal itu diungkapkan kepada alam-alam semesta dalam diri Bapa ilahinya semua kepribadian—bahkan kepribadian yang absolut. Sejauh hubungan ini dapat dinyatakan secara tidak personal, hal itu dikontak oleh alam semesta sebagai koherensi absolut dari energi murni dan roh murni dalam kehadiran Bapa Semesta. Sejauh hubungan ini dapat dibayangkan sebagai suatu absolut, hal itu diungkapkan dalam keperdanaan Sumber dan Pusat Pertama; di dalam Dia kita semua hidup dan bergerak dan memiliki keberadaan kita, dari makhluk ruang angkasa hingga para warga Firdaus; dan hal ini sama berlakunya tentang alam semesta induk seperti tentang satu ultimaton yang sangat kecil, sama benarnya tentang apa yang akan ada, seperti apa yang ada, dan apa yang telah ada.
105:3.1 (1155.5) Tujuh relasi utama di dalam AKU ADA itu menjadi kekal sebagai Tujuh Absolut Infinitas. Tapi meskipun kita bisa menggambarkan asal-usul realitas dan pembedaan infinitas melalui narasi yang berurutan, pada kenyataannya semua tujuh Absolut itu secara tanpa batasan dan secara sederajat adalah kekal. Mungkin perlu bagi pikiran fana untuk memahami awal permulaan mereka, tapi selalu konsepsi ini perlu dilingkupi oleh kesadaran bahwa tujuh Absolut itu tidak memiliki permulaan; mereka itu kekal dan seperti begitulah mereka telah selalu ada. Tujuh Absolut itu adalah alasan dasar untuk realitas. Mereka telah dijelaskan dalam makalah-makalah ini sebagai berikut:
105:3.2 (1155.6) 1. Sumber dan Pusat Pertama. Pribadi Pertama Deitas dan pola bukan-deitas perdana, Tuhan, Sang Bapa Semesta, pencipta, pengendali, dan penopang; kasih semesta, roh kekal, dan energi tanpa batas; potensial dari semua potensial dan sumber segala aktual; stabilitas semua yang statis dan dinamika semua perubahan; sumber pola dan Bapa pribadi-pribadi. Secara kolektif, semua tujuh Absolut itu menyamai hingga infinitas, tetapi Bapa Semesta sendiri itu sebenarnya adalah tanpa batas.
105:3.3 (1155.7) 2. Sumber dan Pusat Kedua. Pribadi Kedua Deitas, Putra yang Kekal dan Asli; realitas kepribadian absolut dari AKU ADA dan dasar untuk pewahyuan-perwujudan tentang “AKU ADALAH kepribadian.” Tidak ada kepribadian yang bisa berharap untuk mencapai Bapa Semesta kecuali melalui Putra Kekal-Nya; demikian pula kepribadian tidak dapat mencapai ke tingkat keberadaan roh terpisah dari aksi dan bantuan dari pola absolut untuk semua kepribadian ini. Dalam Sumber dan Pusat Kedua, roh itu tanpa batasan sedangkan kepribadian itu absolut.
105:3.4 (1156.1) 3. Sumber dan Pusat Firdaus. Pola bukan-deitas yang kedua, Pulau Firdaus yang kekal; dasar untuk pengungkapan-perwujudan “AKU ADALAH forsa (kekuatan)” dan dasar bagi pembentukan kontrol gravitasi di seluruh alam-alam semesta. Mengenai semua realitas yang dijadikan aktual, bukan-rohani, bukan-pribadi, dan tidak berkehendak bebas, Firdaus adalah mutlaknya pola-pola. Sama seperti energi roh itu terhubung pada Bapa Semesta melalui kepribadian absolut dari sang Putra yang adalah Ibu, demikianlah semua energi kosmis digenggam dalam kendali gravitasi dari Sumber dan Pusat Pertama melalui pola absolut dari Pulau Firdaus. Firdaus itu tidak berada dalam ruang; ruang itu ada relatif terhadap Firdaus, dan pewaktuan gerak itu ditentukan melalui relasi Firdaus. Pulau yang kekal itu benar-benar diam; semua energi yang sudah diorganisir dan sedang mengorganisir itu ada dalam gerakan selama-lamanya; di semua ruang, hanya kehadiran Absolut Nirkualifikasi itu yang diam tenang, dan Yang Nirkualifikasi itu sederajat dengan Firdaus. Firdaus berada pada fokus ruang, Yang Nirkualifikasi merasukinya, dan semua eksistensi yang relatif memiliki keberadaannya di dalam wilayah ini.
105:3.5 (1156.2) 4. Sumber dan Pusat Ketiga. Pribadi ketiga Deitas, Pelaku Bersama; integrator tak terbatas terhadap energi-energi kosmis Firdaus dengan energi-energi roh dari Putra Kekal; koordinator sempurna untuk motif-motif kehendak dan mekanika forsa; pemersatu semua realitas yang aktual dan yang sedang mengaktualisasi. Melalui pelayanan dari banyak anak-anaknya Roh Tanpa Batas itu mengungkapkan rahmat dari Putra Kekal sementara pada saat yang sama berfungsi sebagai manipulator yang tanpa batas, selamanya menenun pola Firdaus menjadi energi-energi ruang angkasa. Pelaku Bersama yang sama ini, Tuhan yang Beraksi ini, adalah ekspresi sempurna dari rencana dan tujuan tak terhingga dari Bapa-Putra sementara Ia berfungsi sendiri sebagai sumber batin dan pemberi akal kecerdasan ke atas makhluk-makhluk suatu kosmos yang sangat luas.
105:3.6 (1156.3) 5. Absolut Deitas. Kemungkinan-kemungkinan realitas semesta yang menjadi penyebab, secara potensial berpribadi, totalitas semua potensi Deitas. Absolut Deitas adalah pemberi pembatasan dengan maksud terhadap realitas-realitas yang tanpa pembatasan, absolut, dan bukan deitas itu. Absolut Deitas itu adalah pemberi pembatasan terhadap yang mutlak dan pemutlak terhadap yang memiliki pembatasan—permulaan takdir.
105:3.7 (1156.4) 6. Absolut Nirkualifikasi. Statis, reaktif, dan tidak aktif; infinitas kosmis yang belum terungkap dari AKU ADA; totalitas realitas yang bukan-dipertuhan dan finalitas semua potensial yang bukan pribadi. Ruang membatasi fungsi Yang Nirkualifikasi, tapi kehadiran Yang Nirkualifikasi itu tanpa batas, infinit. Ada pinggiran konsep untuk alam semesta master, tetapi kehadiran Yang Nirkualifikasi itu tak terbatas; bahkan keabadian tidak dapat menghabiskan ketenangan tak terhingga dari Absolut bukan-deitas ini.
105:3.8 (1156.5) 7. Absolut Semesta. Pemersatu dari apa yang dituhankan dan tidak dituhankan; korelator antara yang absolut dan yang relatif. Absolut Semesta (karena statis, potensial, dan asosiatif) mengimbangkan tegangan antara yang selalu ada dan yang belum selesai.
105:3.9 (1156.6) Tujuh Absolut Infinitas itu merupakan awal-awal dari realitas. Seperti yang pikiran fana akan menganggapnya, Sumber dan Pusat Pertama akan tampaknya sebagai pendahulu semua yang absolut itu. Dalil tersebut, meskipun membantu, namun disangkal oleh keberadaan-bersama kekekalan dari Sang Putra, Roh, tiga Absolut, dan Pulau Firdaus.
105:3.10 (1157.1) Merupakan kebenaran bahwa para Absolut itu adalah manifestasi dari AKU ADA-Sumber dan Pusat Pertama; merupakan fakta bahwa para Absolut ini tidak pernah memiliki awal tetapi kekal sederajat dengan Sumber dan Pusat Pertama. Hubungan-hubungan para absolut dalam kekekalan tidak selalu dapat disajikan tanpa melibatkan paradoks-paradoks dalam bahasa waktu dan dalam pola konsep ruang. Tetapi terlepas dari kebingungan apapun tentang asal-usul Tujuh Absolut Infinitas itu, merupakan fakta maupun kebenaran bahwa semua realitas itu didasarkan pada keberadaan kekekalan dan relasi-relasi infinitas mereka.
105:4.1 (1157.2) Para filsuf alam semesta mendalilkan adanya keberadaan kekekalan dari sang AKU ADA itu sebagai sumber perdana semua realitas. Dan seiring dengan itu mereka mendalilkan segmentasi diri sang AKU ADA itu menjadi relasi-relasi diri primer— yaitu tujuh fase infinitas. Dan bersamaan dengan asumsi ini ada dalil ketiga—penampilan kekekalan dari Tujuh Absolut Infinitas dan pengabadian ikatan dualitas dari tujuh fase sang AKU ADA dan tujuh Absolut ini.
105:4.2 (1157.3) Pewahyuan diri dari AKU ADA dengan demikian berlangsung dari diri yang statis melalui segmentasi diri dan relasi diri hingga ke relasi-relasi absolut, hubungan-hubungan dengan para Absolut yang diturunkan (diasalkan) sendiri itu. Dualitas dengan demikian ada dalam ikatan kekal dari Tujuh Absolut Infinitas dengan infinitas lipat tujuh dari fase segmentasi diri AKU ADA yang mengungkapkan diri itu. Hubungan-hubungan rangkap dua ini, yang menjadi kekal ke alam-alam semesta sebagai tujuh Absolut, mengekalkan fondasi-fondasi dasar untuk seluruh realitas alam semesta.
105:4.3 (1157.4) Sudah pernah dikatakan bahwa unitas melahirkan dualitas, bahwa dualitas melahirkan triunitas, dan bahwa triunitas itu adalah leluhur kekal untuk segala sesuatu. Ada, memang, tiga kelas besar hubungan primordial, dan itu adalah:
105:4.4 (1157.5) 1. Relasi-relasi Unitas. Hubungan-hubungan yang ada di dalam AKU ADA sebagai kesatuan daripadanya itu dipahami sebagai diferensiasi diri lipat tiga dan kemudian sebagai diferensiasi diri lipat tujuh.
105:4.5 (1157.6) 2. Relasi-relasi Dualitas. Hubungan-hubungan yang ada antara AKU ADA sebagai lipat tujuh dan Tujuh Absolut Infinitas.
105:4.6 (1157.7) 3. Relasi-relasi Triunitas. Ini adalah ikatan-ikatan fungsional dari Tujuh Absolut Infinitas.
105:4.7 (1157.8) Relasi-relasi triunitas itu muncul di atas dualitas karena keniscayaan (tak terhindarkannya) interasosiasi Absolut. Ikatan-ikatan triunitas seperti itu mengekalkan potensial semua realitas; mereka mencakup realitas yang dituhankan maupun yang tidak dituhankan.
105:4.8 (1157.9) AKU ADA adalah infinitas tanpa pembatasan sebagai unitas. Dualitas-dualitas itu mengabadikan fondasi-fondasi realitas. Triunitas-triunitas mengakibatkan adanya realisasi infinitas sebagai fungsi semesta.
105:4.9 (1157.10) Hal-hal yang pra-eksistensial menjadi eksistensial dalam tujuh Absolut, dan eksistensial-eksistensial itu menjadi fungsional dalam triunitas-triunitas, ikatan dasar para Absolut itu. Dan bersamaan dengan pengekalan triunitas-triunitas itu panggung alam semesta ditata—potensial-potensial itu ada dan aktual-aktual itu hadir—dan kepenuhan kekekalan menyaksikan penganeka-ragaman energi kosmis, penyebaran keluar roh Firdaus, dan pemberian kemampuan batin bersama-sama dengan penganugerahan kepribadian, berkat semua ini turunan-turunan Deitas dan Firdaus ini disatukan dalam pengalaman pada tingkatan makhluk dan oleh teknik-teknik lain pada tingkatan supramakhluk.
105:5.1 (1158.1) Sama seperti penganeka-ragaman yang asli dari AKU ADA itu haruslah disebabkan karena kehendak bebas yang melekat dan terkandung sendiri, demikian pula haruslah penyebarluasan realitas terbatas itu dianggap karena tindakan kehendak bebas dari Deitas Firdaus dan karena penyesuaian dampak akibat dari triunitas-triunitas yang fungsional.
105:5.2 (1158.2) Sebelum deitisasi terhadap yang finit atau terbatas itu, akan tampak bahwa semua diversifikasi realitas itu berlangsung pada tingkatan absolut; tetapi tindakan kehendak bebas yang menyebarluaskan realitas terbatas itu mengandung makna suatu pembatasan terhadap kemutlakan dan berarti munculnya relativitas-relativitas.
105:5.3 (1158.3) Meskipun kami menyajikan narasi ini sebagai suatu urutan dan menggambarkan kemunculan sejarah dari yang terbatas itu sebagai turunan langsung dari yang absolut, perlu diingat bahwa transendental-transendental itu mendahului maupun juga mengikuti semua yang terbatas. Para ultimat transendental itu, dalam kaitannya dengan yang terbatas, adalah bersifat penyebab maupun juga penuntas.
105:5.4 (1158.4) Kemungkinan terbatas itu melekat dalam Yang Tanpa Batas, tapi transmutasi kemungkinan ke probabilitas dan keniscayaan itu tentulah disebabkan oleh kehendak bebas yang ada sendiri dari Sumber dan Pusat Pertama, yang mengaktifkan semua ikatan triunitas. Hanya ketanpa-batasan dari kehendak-Nya Bapa itu yang dapat selalu memberi batasan pada tingkat keberadaan absolut itu sehingga mengakibatkan adanya sesuatu yang ultimat atau untuk menciptakan sesuatu yang terbatas.
105:5.5 (1158.5) Dengan munculnya realitas yang relatif dan diberi batasan itu, maka datanglah menjadi ada suatu siklus realitas yang baru—siklus pertumbuhan—sebuah sapuan turun yang megah dari puncak-puncak ketanpa-batasan ke wilayah yang terbatas, selamanya bergerak ke arah dalam ke Firdaus dan Deitas, selalu mencari takdir tinggi yang sepadan dengan suatu sumber ketanpa-batasan.
105:5.6 (1158.6) Transaksi-transaksi yang tidak terbayangkan ini menandai permulaan sejarah alam semesta, menandai menjadi adanya waktu itu sendiri. Bagi sesosok makhluk, permulaan dari yang terbatas itu adalah asal-usul realitas; seperti yang dilihat oleh pikiran makhluk, tidak ada aktualitas yang dapat dibayangkan sebelum ada yang terbatas. Realitas terbatas yang baru muncul ini ada dalam dua fase asli:
105:5.7 (1158.7) 1. Maksimum-maksimum primer, realitas yang amat sempurna, jenis alam semesta dan makhluk di Havona.
105:5.8 (1158.8) 2. Maksimum-maksimum sekunder, realitas yang disempurnakan tertinggi, jenis makhluk dan ciptaan alam semesta super.
105:5.9 (1158.9) Oleh karena itu, ada dua manifestasi yang asli: yang secara dasarnya sempurna dan yang secara evolusi disempurnakan. Keduanya dikoordinasikan dalam hubungan-hubungan kekekalan, tetapi di dalam batas-batas waktu mereka tampaknya berbeda. Suatu faktor waktu berarti pertumbuhan pada apa yang tumbuh; finit-finit sekunder bertumbuh; maka mereka yang bertumbuh haruslah tampak sebagai belum lengkap dalam waktu. Tapi perbedaan-perbedaan ini, yang sangat penting di sisi Firdaus sebelah sini, adalah tidak ada dalam kekekalan.
105:5.10 (1158.10) Kami berbicara tentang yang sempurna dan yang disempurnakan sebagai maksimum primer dan sekunder, namun masih ada jenis lain: Hubungan yang mentrinitisasi dan hubungan-hubungan lainnya antara yang primer dan sekunder menghasilkan munculnya maksimum tersier—benda-benda, makna-makna, dan nilai-nilai yang tidak sempurna ataupun disempurnakan namun demikian masih sederajat dengan kedua faktor leluhurnya.
105:6.1 (1159.1) Seluruh penyebarluasan eksistensi terbatas itu merupakan suatu pemindahan dari potensial ke aktual di dalam ikatan-ikatan absolut dari infinitas fungsional. Tentang sekian banyak dampak jangka panjang pada aktualisasi kreatif dari yang terbatas, mungkin bisa dikutip:
105:6.2 (1159.2) 1. Respon deitas, kemunculan tiga tingkat supremasi pengalaman: aktualitas dari supremasi roh-pribadi di Havona, potensial untuk supremasi daya-pribadi dalam alam semesta agung yang akan jadi, dan kapasitas untuk beberapa fungsi yang tidak diketahui dari batin pengalaman yang bekerja pada suatu tingkat supremasi dalam alam semesta master masa depan.
105:6.3 (1159.3) 2. Respon alam semesta mencakup suatu aktivasi terhadap rencana-rencana buatan untuk tingkat ruang alam semesta super, dan evolusi ini masih berkembang maju di seluruh organisasi fisik di tujuh alam semesta super.
105:6.4 (1159.4) 3. Dampak makhlukpada penyebarluasan realitas-terbatas itu mengakibatkan munculnya makhluk-makhluk sempurna pada golongan penduduk kekal Havona dan para penaik evolusioner yang disempurnakan dari tujuh alam semesta super. Tetapi untuk mencapai kesempurnaan sebagai pengalamam evolusioner (kreatif-waktu) menyiratkan adanya sesuatu yang lain-dari-kesempurnaan sebagai titik keberangkatan. Dengan demikian muncullah ketidaksempurnaan dalam ciptaan-ciptaan yang berevolusi. Dan ini adalah asal dari kejahatan potensial. Salah adaptasi, tidak selaras, dan konflik, semua hal-hal ini melekat dalam pertumbuhan evolusioner, dari alam semesta yang fisik hingga ke makhluk-makhluk yang berpribadi.
105:6.5 (1159.5) 4. Tanggapan keilahian pada ketidaksempurnaan yang melekat dalam jeda waktu evolusi itu diungkapkan dalam kehadiran Tuhan Lipat Tujuh yang mengkompensasi, yang oleh kegiatan-kegiatan mereka maka yang sedang menyempurna itu diintegrasikan dengan yang sempurna dan yang disempurnakan. Jeda waktu ini tidak terpisahkan dari evolusi, yang adalah kreativitas dalam waktu. Karena itu, demikian pula karena alasan-alasan lain, kekuatan mahakuasa Yang Mahatinggi itu didasarkan pada keberhasilan keilahian dari Tuhan Lipat Tujuh. Jeda waktu ini membuat partisipasi makhluk dimungkinkan dalam penciptaan ilahi dengan mengizinkan kepribadian makhluk untuk menjadi mitra-mitra dengan Deitas dalam pencapaian pengembangan maksimum. Bahkan batin-pikiran jasmaninya makhluk fana dengan demikian menjadi mitra dengan Pelaras ilahi dalam dualisasi jiwa yang baka. Tuhan Lipat Tujuh juga menyediakan teknik kompensasi untuk keterbatasan-keterbatasan pengalaman kesempurnaan yang melekat serta juga mengkompensasi keterbatasan ketidaksempurnaan prakenaikan.
105:7.1 (1159.6) Transendental-transendental itu subinfinit dan subabsolut tapi superfinit dan superciptaan. Transendental-transendental itu bereventuasi (menjadi ada sebagai akibat) sebagai suatu tingkat pengintegrasi yang mengaitkan supernilai dari absolut-absolut dengan nilai-nilai maksimum dari yang finit. Dari sudut pandang makhluk, apa yang transendental akan tampak telah terwujud menjadi ada sebagai akibat dari yang terbatas; dari sudut pandang kekekalan, sebagai antisipasi terhadap yang terbatas; dan ada mereka yang telah menganggapnya sebagai “pra-gaung” dari yang terbatas (finit) itu.
105:7.2 (1159.7) Apa yang transendental tidak selalu tidak-berkembang, tetapi hal itu bersifat superevolusional dalam pengertian terbatas; hal itu juga bukan tidak-berpengalaman, tetapi hal itu superpengalaman seperti begitulah itu artinya bagi makhluk. Mungkin ilustrasi terbaik dari paradoks tersebut adalah alam semesta sentral kesempurnaan: Alam semesta sentral itu sulit dikatakan absolut atau mutlak—hanya Pulau Firdaus yang benar-benar absolut dalam pengertian “dimaterialisasikan.” Alam itu juga bukan ciptaan evolusioner yang terbatas seperti halnya tujuh alam semesta super. Havona itu kekal tetapi bukan tidak berubah dalam arti menjadi alam semesta yang tanpa-pertumbuhan. Alam ini dihuni oleh makhluk-makhluk (penduduk asli Havona) yang tidak pernah benar-benar diciptakan, karena mereka ada secara kekal. Havona dengan demikian menggambarkan sesuatu yang tidak tepat terbatas ataupun absolut. Havona lebih lanjut bertindak sebagai penyangga antara Firdaus yang absolut dan ciptaan-ciptaan yang terbatas, masih lebih jauh lagi menggambarkan fungsi transendental-transendental. Tapi Havona itu sendiri bukan suatu transendental—Havona adalah Havona.
105:7.3 (1160.1) Seperti Yang Mahatinggi itu terkait dengan yang terbatas, demikian Yang Mahaakhir itu dikenali dengan transendental-transendental. Namun meskipun kami bandingkan Yang Mahatinggi dan Mahaakhir seperti itu, mereka berbeda oleh sesuatu yang lebih dari taraf; perbedaan ini juga soal kualitas. Yang Mahaakhir adalah sesuatu yang lebih dari super-Mahatinggi yang diproyeksikan pada tingkat transendental. Yang Mahaakhir adalah semua itu, tetapi lebih lagi: Yang Mahaakhir adalah suatu pengeventuasian realitas-realitas Deitas yang baru, pemberian batasan fase-fase baru untuk apa yang sampai saat itu tidak diberi batasan.
105:7.4 (1160.2) Di antara realitas-realitas itu yang terkait dengan tingkat transendental adalah berikut ini:
105:7.5 (1160.3) 1. Kehadiran Deitasnya Yang Mahaakhir.
105:7.6 (1160.4) 2. Konsep alam semesta master atau induk.
105:7.7 (1160.5) 3. Para arsitek Alam Semesta Master.
105:7.8 (1160.6) 4. Dua ordo organisator forsa Firdaus.
105:7.9 (1160.7) 5. Modifikasi tertentu dalam potensi ruang.
105:7.10 (1160.8) 6. Nilai-nilai tertentu dari roh.
105:7.11 (1160.9) 7. Makna-makna tertentu dari batin.
105:7.12 (1160.10) 8. Kualitas dan realitas yang absonit (melampaui terbatas).
105:7.13 (1160.11) 9. Kemahakuasaan, kemahatahuan, dan kemahahadiran.
105:7.14 (1160.12) 10. Ruang.
105:7.15 (1160.13) Alam semesta yang di dalamnya sekarang kita hidup ini dapat dianggap sebagai yang berada pada tingkatan terbatas, transendental, dan absolut. Ini adalah panggung kosmis dimana dilakonkan drama tanpa akhir kinerja kepribadian dan metamorfosis energi.
105:7.16 (1160.14) Dan semua realitas yang beraneka ragam ini disatukan secara absolut oleh beberapa triunitas, secara fungsional oleh Arsitek Alam Semesta Master, dan secara relatif oleh Tujuh Roh Master, para koordinator submahatinggi untuk keilahian Tuhan Lipat Tujuh.
105:7.17 (1160.15) Tuhan Lipat Tujuh merupakan kepribadian dan pewahyuan keilahian dari Bapa Semesta untuk makhluk-makhluk yang berstatus maksimum maupun yang di bawah maksimum, tetapi ada hubungan-hubungan lipat tujuh lain dari Sumber dan Pusat Pertama yang tidak berkenaan dengan manifestasi dari pelayanan rohani ilahi dari Tuhan yang adalah roh.
105:7.18 (1160.16) Dalam kekekalan masa lalu, kekuatan-kekuatan dari para Absolut, roh-roh para Deitas, dan kepribadian-kepribadian dari para Tuhan itu bergerak sebagai tanggapan pada kehendak-diri purbakala dari kehendak-diri yang ada sendiri. Dalam zaman alam semesta ini kita semua menyaksikan dampak akibat luar biasa panorama kosmis yang amat luas dari perwujudan subabsolut dari potensial-potensial tak terbatas dari semua realitas ini. Dan sama sekali mungkin bahwa berlanjutnya penganeka-ragaman dari realitas asli dari Sumber dan Pusat Pertama itu dapat berlangsung terus maju ke depan dan ke luar sepanjang zaman demi zaman, terus menerus, ke bentangan ketanpa-batasan mutlak nun jauh dan tak terbayangkan.
105:7.19 (1161.1) [Disampaikan oleh sesosok Melkisedek dari Nebadon.]
Buku Urantia
Makalah 106
106:0.1 (1162.1) TIDAKLAH cukup manusia fana yang naik itu perlu tahu sesuatu tentang hubungan Deitas dengan asal-usul dan manifestasi-manifestasi realitas kosmis; ia juga perlu memahami sesuatu tentang hubungan atau relasi yang ada antara dirinya dan banyak tingkatan realitas (kenyataan) yang eksistensial (tetap ada dan tidak berubah) dan yang eksperiensial (bersifat pengalaman), tentang realitas-realitas yang masih potensial dan yang sudah aktual. Orientasi permukaan buminya manusia, wawasan kosmisnya, dan arah jurusan rohaninya semua ditingkatkan oleh pemahaman yang lebih baik tentang realitas-realitas alam semesta dan teknik-teknik untuk saling-keterkaitan, integrasi, dan penyatuannya.
106:0.2 (1162.2) Alam semesta agung yang sekarang dan alam semesta master yang sedang muncul itu terdiri dari banyak bentuk dan fase realitas yang, pada gilirannya, berada pada beberapa tingkat kegiatan fungsional. Berbagai hal yang selalu ada dan yang masih terpendam ini sebelumnya telah diajukan dalam makalah-makalah ini, dan hal-hal itu sekarang dikelompokkan untuk kemudahan konseptual dalam kategori-kategori berikut ini:
106:0.3 (1162.3) 1. Terbatas (finit) belum sempurna. Ini adalah status sekarang makhluk-makhluk yang menaik di alam semesta agung, status saat ini manusia-manusia Urantia. Tingkat ini mencakup keberadaan makhluk dari manusia planet naik sampai, tetapi belum termasuk, para pencapai takdir. Hal ini berkaitan dengan alam semesta dari permulaan fisik awal sampai, tetapi tidak termasuk, pemapanan dalam terang dan hidup. Tingkat ini merupakan lingkaran keliling kegiatan kreatif pada saat ini dalam ruang dan waktu. Tingkat ini tampaknya bergerak ke arah luar dari Firdaus, untuk penutupan zaman alam semesta saat ini, yang akan menyaksikan pencapaian alam semesta agung dalam status terang dan hidup, juga akan dan pasti menyaksikan tampilnya beberapa tatanan baru pertumbuhan pengembangan dalam tingkat ruang angkasa bagian luar yang pertama.
106:0.4 (1162.4) 2. Terbatas yang maksimum. Ini adalah status sekarang bagi semua makhluk berpengalaman yang telah mencapai takdir (tujuan akhir)—takdir seperti yang diungkapkan di dalam lingkup era alam semesta saat ini. Bahkan alam semestapun dapat mencapai maksimum status, baik secara rohani maupun fisik. Tetapi istilah “maksimum” itu sendiri merupakan istilah relatif—maksimum dalam kaitannya pada apa? Dan apa yang maksimum, tampaknya sudah final, dalam era alam semesta saat ini mungkin tidak lebih dari permulaan yang sebenarnya diukur dari zaman-zaman yang akan datang. Beberapa fase Havona tampaknya berada pada golongan maksimum ini.
106:0.5 (1162.5) 3. Transendental. Tingkat suprafinit ini (sebelumnya) mengikuti kemajuan finit. Hal ini menyiratkan adanya asal-usul prafinit untuk awal-awal finit dan makna pascafinit untuk semua yang tampaknya akhir-akhir atau takdir-takdirnya finit itu. Sebagian besar Havona-Firdaus tampaknya berada pada golongan transendental ini.
106:0.6 (1162.6) 4. Ultimat. Tingkat ini meliputi apa yang bermakna alam semesta master dan bersinggungan dengan tingkat tujuan-akhir alam semesta master yang telah rampung. Havona-Firdaus (khususnya sirkuit dunia-dunia Bapa) adalah dalam banyak hal bermakna ultimat.
106:0.7 (1163.1) 5. Koabsolut. Tingkat ini berarti proyeksi pengalaman-pengalaman terhadap bidang di atas alam semesta master untuk ekspresi kreatif.
106:0.8 (1163.2) 6. Absolut. Tingkat ini mengandung arti kehadiran kekekalan dari tujuh Absolut yang tetap ada itu. Hal ini juga mungkin mencakup beberapa tingkat pencapaian pengalaman asosiatif, tetapi apakah demikian, kami tidak mengerti bagaimana, mungkin melalui potensi kontak kepribadian.
106:0.9 (1163.3) 7. Infinitas. Tingkat ini adalah pra-eksistensial dan pasca-pengalaman. Kesatuan infinitas yang tanpa batasan ini adalah suatu realitas hipotetis sebelum semua awal-awal dan setelah semua tujuan-tujuan akhir.
106:0.10 (1163.4) Tingkat-tingkat realitas ini adalah simbolisasi kompromi yang mudah dari era alam semesta saat ini dan untuk perspektif manusia fana. Ada sejumlah cara lain untuk melihat realitas dari perspektif selain-manusia dan dari sudut pandang era-era alam semesta lainnya. Dengan demikian perlu disadari bahwa konsep yang disajikan di sini ini sepenuhnya relatif, relatif dalam arti dipengaruhi dan dibatasi oleh:
106:0.11 (1163.5) 1. Keterbatasan bahasa manusia fana.
106:0.12 (1163.6) 2. Keterbatasan batin pikiran fana.
106:0.13 (1163.7) 3. Perkembangan terbatas tujuh semesta super.
106:0.14 (1163.8) 4. Ketidak-tahuanmu akan adanya enam tujuan utama pembangunan alam semesta super yang tidak berhubungan dengan kenaikan manusia fana ke Firdaus.
106:0.15 (1163.9) 5. Ketidak-mampuanmu untuk memahami sudut pandang keabadian bahkan yang parsial sekalipun.
106:0.16 (1163.10) 6. Ketidak-mungkinan menggambarkan evolusi dan tujuan akhir kosmis dalam hubungan dengan semua era alam semesta, bukan hanya mengenai zaman sekarang dari penyingkapan evolusi tujuh alam semesta super.
106:0.17 (1163.11) 7. Ketidak-mampuan semua makhluk untuk memahami apa yang sebenarnya dimaksud oleh pra-eksistensial atau oleh pasca-pengalaman—apa yang ada sebelum permulaan-permulaan dan setelah tujuan-tujuan akhir.
106:0.18 (1163.12) Pertumbuhan realitas itu dipengaruhi oleh keadaan-keadaan dari era-era alam semesta yang berturut-turut. Alam semesta sentral tidak mengalami perubahan evolusioner dalam era Havona, tetapi pada zaman sekarang dari era alam semesta super, alam semesta sentral itu sedang mengalami perubahan progresif tertentu yang ditimbulkan oleh kerjasama dengan alam-alam semesta super yang berevolusi. Tujuh alam semesta super, yang sekarang sedang berevolusi, suatu kali akan mencapai status mapan terang dan hidup, akan mencapai batas pertumbuhan untuk era alam semesta saat ini. Namun tidak diragukan lagi, era berikutnya, era tingkat angkasa luar yang pertama, akan melepaskan semesta super dari keterbatasan-keterbatasan takdir dari zaman sekarang. Kepenuhan itu terus-menerus sedang ditumpangkan ke atas penyelesaian.
106:0.19 (1163.13) Inilah beberapa keterbatasan yang kami hadapi pada waktu mencoba untuk menyajikan konsep yang disatukan mengenai pertumbuhan kosmis benda-benda, makna-makna, dan nilai-nilai, dan mengenai sintesis hal-hal itu pada tingkat realitas yang terus naik.
106:1.1 (1163.14) Tahapan-tahapan realitas terbatas (finit) yang primer atau asalnya-roh itu menemukan ekspresi langsung pada tingkat makhluk sebagai kepribadian-kepribadian sempurna dan pada tingkat-tingkat alam semesta sebagai ciptaan Havona yang sempurna. Bahkan Deitas yang berpengalaman itu dinyatakan seperti itu dalam pribadi roh Tuhan Mahatinggi di Havona. Tetapi tahapan finit yang sekunder, yang berevolusi, yang dipengaruhi-waktu-dan-materi itu menjadi terintegrasi secara kosmis hanya sebagai hasil dari pertumbuhan dan pencapaian. Pada akhirnya semua finit yang sekunder atau sedang menjadi sempurna itu akan mencapai tingkat yang setara dengan kesempurnaan yang primer, tetapi takdir tersebut tunduk pada suatu penundaan waktu, suatu batasan dasar alam semesta super yang tidak ditemukan secara bawaan dalam ciptaan sentral. (Kami tahu tentang adanya finit-finit yang tersier, tetapi teknik pengintegrasiannya belum diungkapkan).
106:1.2 (1164.1) Jeda waktu alam semesta super ini, kendala untuk pencapaian kesempurnaan ini, memberi kesempatan untuk keikut-sertaan makhluk dalam pertumbuhan secara evolusi. Dengan demikian hal itu memungkinkan makhluk untuk masuk ke dalam kemitraan dengan Pencipta dalam evolusi makhluk yang sama itu sendiri. Dan selama masa-masa pertumbuhan yang makin luas ini, yang belum sempurna itu dihubungkan dengan yang sempurna melalui pelayanan Tuhan Lipat Tujuh.
106:1.3 (1164.2) Tuhan Lipat Tujuh menandakan pengakuan oleh Deitas Firdaus tentang rintangan-rintangan waktu dalam alam semesta ruang angkasa yang berevolusi. Tidak peduli berapapun jauhnya dari Firdaus, bagaimanapun terpencilnya di ruang angkasa, asal-usul satu kepribadian material (jasmani) yang mampu untuk bertahan, maka di sana Tuhan Lipat Tujuh akan ditemukan hadir dan terlibat dalam pelayanan penuh kasih dan belas kasihan tentang kebenaran, keindahan, dan kebaikan untuk makhluk yang belum sempurna, masih berjuang, dan berevolusi tersebut. Pelayanan keilahian dari Yang Lipat Tujuh itu menjangkau ke arah dalam melalui Putra Kekal kepada Bapa Firdaus dan ke arah luar melalui Yang Purba Harinya kepada Bapa-bapa alam semesta—yaitu para Putra Pencipta.
106:1.4 (1164.3) Manusia, karena berpribadi dan naik melalui kemajuan rohani, menemukan keilahian yang berpribadi dan rohani dari Deitas Lipat Tujuh; tetapi ada fase-fase lain dari Yang Lipat Tujuh yang tidak berurusan dengan kemajuan kepribadian. Aspek keilahian dari pengelompokan Deitas ini pada saat ini diintegrasikan dalam hubungan kerjasama antara Tujuh Roh Master dan Pelaku Bersama, tetapi mereka ditakdirkan untuk selamanya dipersatukan dalam kepribadian Sang Mahatinggi yang sedang bangkit itu. Tahapan lain dari Deitas Lipat Tujuh itu dipadukan secara beragam dalam era alam semesta saat ini, namun semuanya juga ditakdirkan untuk dipersatukan dalam Yang Mahatinggi. Yang Lipat Tujuh, dalam semua fase, adalah sumber kesatuan relatif untuk realitas fungsional alam semesta agung yang sekarang ini.
106:2.1 (1164.4) Sebagaimana Tuhan Lipat Tujuh secara fungsional mengkoordinir evolusi finit (yang terbatas), demikian pula Sang Mahatinggi pada akhirnya mensintesis pencapaian takdir. Sang Mahatinggi adalah puncak ketuhanan untuk evolusi alam semesta agung—evolusi fisik di sekitar suatu inti roh dan dominasi akhir inti roh itu terhadap wilayah-wilayah evolusi fisik yang mengelilingi dan berputar itu. Dan semua ini berlangsung sesuai dengan amanat-amanat dari kepribadian: Kepribadian Firdaus dalam pengertian tertinggi, kepribadian Pencipta dalam pengertian alam semesta, kepribadian fana dalam pengertian manusiawi, kepribadian Mahatinggi dalam pengertian pemuncak atau penjumlahan total pengalaman.
106:2.2 (1164.5) Konsep tentang Yang Mahatinggi itu haruslah menyediakan pengakuan yang berbeda terhadap pribadi roh, daya kuasa (power) yang berevolusi, dan sintesis kepribadian dengan daya kuasa—yaitu penyatuan daya kuasa yang berevolusi itu dengan, dan dominasinya oleh, kepribadian roh.
106:2.3 (1164.6) Roh, dalam analisis terakhirnya, berasal dari Firdaus melalui Havona. Materi-energi tampaknya berkembang dalam ruang angkasa dan diorganisir sebagai daya kuasa oleh anak-anak dari Roh Tanpa Batas dalam hubungannya dengan para Putra Tuhan Pencipta. Dan semua ini adalah bersifat pengalaman; hal itu merupakan transaksi dalam ruang dan waktu yang melibatkan cakupan luas makhluk hidup yang mencakup bahkan sampai keilahian Pencipta dan makhluk yang berevolusi. Penguasaan daya-kuasa dari keilahian-keilahian Pencipta dalam alam semesta agung itu perlahan-lahan meluas hingga mencakup pemapanan dan penstabilan secara evolusioner ciptaan-ciptaan ruang-waktu itu, dan hal ini adalah berkembangnya daya-kuasa pengalaman Tuhan Lipat Tujuh. Perluasan ini meliputi seluruh tanggapencapaian keilahian dalam ruang dan waktu, mulai dari anugerah Pelaras dari Bapa Semesta hingga anugerah kehidupan Putra-putra Firdaus. Daya-kuasa ini adalah kuasa yang dicapai, kuasa yang dipertunjukkan, kuasa pengalaman; hal itu berlawanan dengan kuasa keabadian, kuasa yang tak terselami, daya-kuasa tetap ada dari para Deitas Firdaus.
106:2.4 (1165.1) Kekuasaan pengalaman ini yang timbul dari prestasi-prestasi keilahian dari Tuhan Lipat Tujuh itu sendiri memanifestasikan kualitas kohesif keilahian dengan mensintesis—mentotalkan—sebagai kekuatan mahakuasa dari penguasaan pengalaman yang dicapai atas ciptaan yang berkembang. Dan kekuatan mahakuasa ini pada gilirannya menemukan kohesi kepribadian-roh di dunia pilot di sabuk luar dunia-dunia Havona dalam persatuan dengan kepribadian roh dari kehadiran Tuhan Mahatinggi di Havona. Demikianlah Deitas pengalaman itu memuncaki perjuangan panjang evolusi dengan menanami produk daya ruang dan waktu dengan kehadiran roh dan kepribadian ilahi yang tinggal dalam ciptaan sentral itu.
106:2.5 (1165.2) Demikianlah memang Sang Mahatinggi pada akhirnya mencapai ke pencakupan segala sesuatu yang berkembang dalam ruang dan waktu sambil menanami kualitas-kualitas ini dengan kepribadian roh. Karena makhluk-makhluk itu, bahkan manusia juga, adalah peserta-peserta kepribadian dalam transaksi yang agung ini, maka mereka pastilah mencapai kapasitas untuk mengenal Yang Mahatinggi dan untuk memahami Yang Mahatinggi sebagai anak-anak sejati dari Deitas yang berevolusi tersebut.
106:2.6 (1165.3) Mikhael Nebadon adalah seperti Bapa Firdaus karena ia berbagi kesempurnaan Firdaus-Nya; demikian pula manusia yang berevolusi itu suatu kali akan mencapai kekerabatan dengan Mahatinggi pengalaman, karena mereka benar-benar akan berbagi kesempurnaan evolusioner-Nya.
106:2.7 (1165.4) Tuhan Mahatinggi itu berpengalaman; karena itu ia sepenuhnya dapat dialami. Realitas-realitas tetap ada dari tujuh Absolut tidak bisa dipahami melalui teknik pengalaman; hanya realitas kepribadian dari Bapa, Putra, dan Roh yang dapat dipahami oleh kepribadian makhluk terbatas dalam sikap penyembahan-doa.
106:2.8 (1165.5) Di dalam selesainya sintesis kepribadian-kuasa Sang Mahatinggi itu akan terhubung semua keabsolutan dari beberapa trioditas yang bisa seperti itu dihubungkan, dan kepribadian evolusi yang agung ini akan bisa dicapai secara pengalaman dan dapat dimengerti oleh semua kepribadian yang terbatas. Ketika para penaik mencapai yang didalilkan sebagai tahap ketujuh eksistensi roh, mereka di dalamnya akan mengalami kesadaran tentang nilai-makna baru dari keabsolutan dan ketanpabatasan dari trioditas-trioditas seperti yang diungkapkan pada tingkat-tingkat subabsolut dalam Sang Mahatinggi, yang adalah bisa dialami. Namun pencapaian tahap-tahap perkembangan maksimum ini mungkin akan menunggu pemapanan selaras (pada tingkat yang sama) seluruh alam semesta agung dalam terang dan hidup.
106:3.1 (1165.6) Para arsitek absonit menghasilkan rancangan; para Pencipta Tertinggi menjadikannya ke dalam keberadaan; Sang Mahatinggi akan menuntaskan kepenuhannya sementara hal itu diciptakan dalam waktu oleh para Pencipta Tertinggi, dan karena hal itu diprakirakan dalam ruang oleh para Arsitek Master.
106:3.2 (1165.7) Selama zaman alam semesta saat ini koordinasi administratif terhadap alam semesta master adalah fungsi dari para Arsitek Alam Semesta Master. Tetapi kemunculan Yang Mahatinggi Mahakuasa pada penutupan era alam semesta sekarang ini akan menandakan bahwa yang finit (terbatas) yang berevolusi itu telah mencapai tahap pertama tujuan akhir pengalaman. Kejadian ini tentu akan membawa pada selesainya fungsi Trinitas pengalaman yang pertama— persatuan antara para Pencipta Tertinggi, Sang Mahatinggi, dan para Arsitek Alam Semesta Master. Trinitas ini ditakdirkan untuk menghasilkan integrasi evolusioner lebih lanjut untuk ciptaan master itu.
106:3.3 (1166.1) Trinitas Firdaus itu benar-benar satu ketanpabatasan, dan tidak ada Trinitas yang mungkin dapat menjadi tanpa batas kalau tidak mencakup Trinitas yang asli ini. Tetapi Trinitas yang asli ini adalah suatu kemungkinan yang bisa terjadi dari hubungan eksklusif para Deitas absolut; sosok-sosok subabsolut tidak berbuat apapun dengan ikatan yang pertama dan utama ini. Trinitas-trinitas yang bersifat pengalaman dan yang selanjutnya muncul itu mencakup sumbangan-sumbangan dari kepribadian makhluk juga. Tentu saja hal ini benar tentang Trinitas Mahaakhir, di dalam mana kehadiran para Putra Pencipta Master itu sendiri di antara anggota-anggota Pencipta Tertinggi itu menandakan hadirnya secara bersamaan pengalaman makhluk yang nyata dan sejati di dalam ikatan Trinitas ini.
106:3.4 (1166.2) Trinitas pengalaman pertama itu menyediakan kesempatan untuk pencapaian kelompok terhadap kemungkinan-kemungkinan yang terakhir atau ultimat. Ikatan-ikatan kelompok itu dimungkinkan untuk mengantisipasi, bahkan untuk melampaui, kemampuan-kemampuan individu; dan hal ini benar bahkan di luar tingkat finit atau terbatas. Dalam zaman-zaman yang akan datang, setelah tujuh alam semesta super telah dimapankan dalam terang dan hidup, Korps Finalitas tak diragukan lagi akan menyebarluaskan maksud-maksud dari Deitas Firdaus seperti yang ditentukan oleh Trinitas Mahaakhir, dan sebagaimana mereka secara kepribadian-kuasa disatukan dalam Sang Mahatinggi.
106:3.5 (1166.3) Dalam seluruh perkembangan alam semesta yang sangat besar pada masa lalu dan kekekalan masa depan, kami mendeteksi perluasan unsur-unsur yang bisa dipahami tentang Bapa Semesta. Sebagai AKU ADA, kami secara filosofis mendalilkan peresapannya terhadap infinitas total, tetapi tidak ada makhluk yang mampu secara pengalaman untuk meliput dalil seperti itu. Sementara alam semesta berkembang, dan ketika gravitasi dan kasih menjangkau ke ruang yang mengorganisir-waktu, kita dapat memahami makin banyak tentang Sumber dan Pusat Pertama. Kami mengamati aksi gravitasi menembus kehadiran ruang dari Absolut Nirkualifikasi, dan kami mendeteksi makhluk-makhluk roh yang mengembang dan meluas di dalam kehadiran keilahian Absolut Deitas, sementara evolusi kosmis maupun roh adalah oleh batin dan pengalaman menyatu pada tingkat-tingkat deitas terbatas sebagai Sang Mahatinggi dan sedang mengkoordinasikan pada tingkat transendental sebagai Trinitas Mahaakhir.
106:4.1 (1166.4) Trinitas Firdaus tentulah berkoordinasi dalam pengertian ultimat tetapi berfungsi dalam hal ini sebagai absolut yang diberi pembatasan sendiri; Trinitas Mahaakhir yang berpengalaman itu mengkoordinasikan yang transendental itu sebagai suatu transendental. Dalam masa depan yang kekal Trinitas berpengalaman ini akan, melalui bertambahnya kesatuan, akan lebih jauh mengaktifkan kehadiran Deitas Mahaakhir yang sedang menjadi ada sebagai akibat itu.
106:4.2 (1166.5) Meskipun Trinitas Mahaakhir itu ditakdirkan untuk mengkoordinasikan ciptaan master, namun Tuhan Mahaakhir itu adalah personalisasi-kuasa transendental untuk pengarahan alam semesta master seluruhnya. Selesainya eventuasi Yang Mahaakhir menjadi ada berarti selesainya ciptaan master dan bermakna kebangkitan penuh Deitas transendental ini.
106:4.3 (1166.6) Perubahan apa yang akan diresmikan oleh kebangkitan penuh Yang Mahaakhir itu, kami tidak tahu. Tapi seperti halnya Yang Mahatinggi sekarang secara rohani dan secara pribadi hadir di Havona, demikian juga Yang Mahaakhirada sekarang ini, tetapi dalam pengertian absonit (melampaui terbatas) dan suprapribadi. Dan kamu telah diberitahu tentang keberadaan Wakil Berkualifikasi dari Yang Mahaakhir, meskipun kamu belum diberitahu tentang bagaimana keberadaan atau fungsi mereka saat ini.
106:4.4 (1167.1) Tetapi terlepas dari dampak-dampak jangka panjang administratif yang menyertai kebangkitan Deitas Mahaakhir itu, nilai-nilai pribadi dari keilahian transendental-Nya itu akan dapat dialami oleh semua kepribadian yang telah menjadi peserta dalam aktualisasi untuk tingkat Deitas ini. Transendensi yang terbatas hanya dapat membawa pada pencapaian yang terakhir. Tuhan Mahaakhir berada dalam transendensi waktu dan ruang namun tetap subabsolut meskipun memiliki kapasitas yang melekat untuk ikatan fungsional dengan para absolut.
106:5.1 (1167.2) Yang Mahaakhir adalah puncaknya realitas transendental seperti halnya Yang Mahatinggi adalah puncak realitas pengalaman-berevolusi. Dan kebangkitan aktual dua Deitas pengalaman ini meletakkan dasar untuk Trinitas pengalaman yang kedua. Inilah Trinitas Absolut, persatuan antara Tuhan Mahatinggi, Tuhan Mahaakhir, dan Penyempurna Takdir Alam Semesta yang belum diungkapkan. Dan Trinitas ini memiliki kapasitas teoritis untuk mengaktifkan para Absolut potensialitas—yaitu Absolut Deitas, Semesta, dan Nirkualifikasi. Tapi formasi rampung Trinitas Absolut ini bisa terjadi hanya setelah selesainya evolusi seluruh alam semesta master, dari Havona hingga ke tingkat ruang angkasa yang keempat dan paling luar.
106:5.2 (1167.3) Perlu dibuat jelas bahwa Trinitas-trinitas pengalaman ini berkaitan, tidak hanya mengenai kualitas-kualitas kepribadian untuk Keilahian pengalaman, tetapi juga mengenai semua kualitas selain-pribadi yang mencirikan tercapainya kesatuan Deitas mereka. Meskipun paparan ini berhubungan terutama dengan fase-fase pribadi dari penyatuan terhadap kosmos, namun tetaplah benar bahwa aspek-aspek bukan-pribadi segala alam-alam semesta itu juga ditakdirkan untuk menjalani penyatuan seperti yang digambarkan oleh sintesis kepribadian-kuasa yang kini sedang berlangsung sehubungan dengan evolusinya Sang Mahatinggi. Kualitas pribadi-rohnya Yang Mahatinggi itu tidak dapat dipisahkan dari hak-hak istimewa daya kuasanya Yang Mahakuasa, dan keduanya dilengkapi oleh potensi yang tidak diketahui dari batin Yang Mahatinggi. Tidaklah bisa Tuhan Mahaakhir sebagai sosok pribadi dianggap terpisah dari aspek-aspek selain-pribadi dari Deitas Mahaakhir. Dan pada tingkat absolut, Deitas dan para Absolut Nirkualifikasi itu tidak dapat dipisahkan dan tidak dapat dibedakan dalam kehadiran Absolut Semesta.
106:5.3 (1167.4) Trinitas-trinitas itu, dalam dan dari diri mereka sendiri, adalah bukan pribadi, tetapi mereka tidak konflik dengan kepribadian. Sebaliknya mereka mencakup dan mengaitkannya, dalam suatu pengertian kolektif, dengan fungsi-fungsi yang bukan pribadi. Trinitas-trinitas itu, sebab itu, adalah selalu realitas deitas, tetapi tidak pernah merupakan realitas kepribadian. Aspek kepribadian suatu trinitas itu melekat pada masing-masing individu anggotanya, dan sebagai pribadi-pribadi individual mereka adalah bukan trinitas itu. Hanya sebagai suatu kolektif mereka adalah trinitas; itu adalah trinitas. Tetapi selalu trinitas itu meliputi semua deitas yang tercakup; trinitas adalah kesatuan deitas.
106:5.4 (1167.5) Tiga Absolut itu— Absolut Deitas, Semesta, dan Nirkualifikasi—adalah bukan trinitas, karena semua adalah bukan deitas. Hanya yang bisa dituhankan yang dapat menjadi trinitas; semua ikatan lainnya adalah triunitas atau trioditas.
106:6.1 (1167.6) Potensi alam semesta master saat ini sulit dikatakan sebagai absolut, meskipun mungkin juga berada mendekati-ultimat, dan kami anggap tidak mungkin untuk mencapai pengungkapan penuh nilai-makna absolut di dalam lingkup sebuah kosmos yang subabsolut. Oleh karena itu kami menjumpai kesulitan besar waktu mencoba untuk memahami suatu ekspresi total mengenai kemungkinan tak terbatas dari tiga Absolut itu atau bahkan waktu mencoba untuk membayangkan personalisasi pengalaman dari Tuhan Absolut pada tingkat Deitas Absolut yang bukan-pribadi sekarang ini.
106:6.2 (1168.1) Panggung-ruang alam semesta master tampaknya cukup untuk aktualisasi Sang Mahatinggi, untuk formasi dan fungsi penuh Trinitas Mahaakhir, untuk eventuasi Tuhan Mahaakhir, dan bahkan untuk permulaan Trinitas Absolut. Tapi konsep-konsep kami mengenai fungsi penuh Trinitas pengalaman kedua ini tampaknya menyiratkan sesuatu yang bahkan melebihi alam semesta master yang terbentang luas ini.
106:6.3 (1168.2) Jika kita mengasumsikan suatu kosmos-tanpa-batas—suatu kosmos yang tak dapat dibatasi di luar alam semesta master—dan jika kita memahami bahwa perkembangan akhir Trinitas Absolut itu akan berlangsung di luar pada suatu tahap aksi supraultimat seperti itu, maka menjadi mungkin untuk menduga bahwa selesainya fungsi Trinitas Absolut akan mencapai ekspresi final dalam ciptaan-ciptaan ketanpabatasan dan akan merampungkan aktualisasi mutlak untuk semua potensi. Integrasi dan ikatan antar segmen-segmen realitas yang terus meluas itu akan mendekati keabsolutan status yang sebanding dengan pencakupan semua realitas di dalam segmen-segmen yang dikaitkan seperti itu.
106:6.4 (1168.3) Dengan kata lain: Trinitas Absolut, seperti arti namanya, adalah benar-benar absolut dalam fungsi totalnya. Kami tidak tahu bagaimana suatu fungsi mutlak dapat mencapai ekspresi total pada basis yang diberi pembatasan sifat, terbatas, atau dibatasi. Oleh karena itu kami harus berasumsi bahwa setiap fungsi totalitas tersebut akan tidak dikondisikan (dalam potensinya). Dan akan tampak juga bahwa yang tidak dikondisikan (diberi syarat) itu juga akan menjadi tidak terbatas, setidaknya dari sudut pandang kualitatif, meskipun kami tidak begitu yakin tentang hubungan kuantitatifnya.
106:6.5 (1168.4) Namun demikian, mengenai hal ini kami yakin: Meskipun Trinitas Firdaus yang tetap ada itu adalah tanpa batas, dan meskipun Trinitas Mahaakhir pengalaman itu subinfinit, Trinitas Absolut tidak begitu mudah untuk diklasifikasikan. Meskipun bersifat pengalaman dalam kejadian dan susunannya, Trinitas Absolut itu pasti bersinggungan dengan Absolut-absolut potensialitas yang tetap ada.
106:6.6 (1168.5) Meskipun sulit dikatakan bermanfaat bagi pikiran manusia untuk berusaha menangkap konsep-konsep yang amat jauh dan di atas manusia seperti itu, kami hendak menyarankan bahwa aksi kekekalan Trinitas Absolut itu dapat dianggap sebagai berpuncak dalam beberapa jenis eksperiensialisasi untuk para Absolut potensialitas. Hal ini akan tampak menjadi sebuah kesimpulan yang masuk akal sehubungan dengan Absolut Semesta, jika bukan Absolut Nirkualifikasi; setidaknya kita tahu bahwa Absolut Semesta itu tidak hanya statis dan potensial namun juga asosiatif dalam pengertian total Deitas dari istilah kata itu. Namun dalam kaitannya dengan nilai-nilai yang bisa dipahami tentang keilahian dan kepribadian, kejadian-kejadian yang diprakirakan ini berarti adanya personalisasi Absolut Deitas dan munculnya nilai-nilai superpribadi dan makna-makna ultrapribadi yang melekat dalam tuntasnya kepribadian Tuhan Absolut—yang ketiga dan terakhir dari Deitas-deitas pengalaman.
106:7.1 (1168.6) Beberapa dari kesulitan-kesulitan dalam membentuk konsep-konsep integrasi realitas yang tanpa batas itu melekat pada fakta bahwa semua ide tersebut mencakup sesuatu tentang finalitas perkembangan semesta, semacam jenis realisasi pengalaman untuk semua yang bisa ada. Dan tidak dapat dibayangkan bahwa infinitas kuantitatif itu pernah bisa benar-benar direalisasikan dalam finalitas. Tentulah selalu ada kemungkinan yang belum digali dalam tiga Absolut potensi yang mana kuantitas pengembangan pengalaman tidak akan bisa menghabiskannya. Kekekalan itu sendiri, meskipun absolut, namun tidak lebih dari absolut.
106:7.2 (1169.1) Bahkan suatu konsep tentatif tentang integrasi akhir itu tidak terpisahkan dari hasil-hasil kekekalan yang tanpa pembatasan dan, karena itu, secara praktis tidak bisa direalisir pada suatu saat di masa depan yang bisa dibayangkan.
106:7.3 (1169.2) Takdir itu dibentuk oleh perbuatan kehendak bebas dari para Deitas yang menyusun Trinitas Firdaus; takdir itu didirikan dalam luasnya tiga potensi besar yang kemutlakannya meliputi kemungkinan semua pengembangan masa depan; takdir mungkin disempurnakan oleh tindakan dari Penyempurna Takdir Semesta, dan tindakan ini mungkin melibatkan Yang Mahatinggi dan Yang Mahaakhir dalam Trinitas Absolut. Setiap takdir pengalaman dapat setidaknya dipahami sebagian oleh makhluk yang mengalaminya; tetapi suatu takdir yang menyentuh pada eksistensial tak terbatas itu sulit dapat dipahami. Takdir finalitas adalah suatu pencapaian eksistensial-pengalaman yang tampaknya melibatkan Deitas Absolut. Namun Deitas Absolut berdiri dalam hubungan kekekalan dengan Absolut Nirkualifikasi berkat adanya Absolut Semesta. Dan ketiga Absolut ini, yang berpengalaman dalam kemungkinannya, adalah benar-benar eksistensial dan lebih lagi, karena tanpa batas, tanpa waktu, tanpa ruang, tanpa hingga, dan tak terukur—benar-benar tanpa batas.
106:7.4 (1169.3) Namun demikian ketidakmungkinan pencapaian sasaran itu tidak mencegah pembuatan teori filosofis tentang tujuan-tujuan akhir yang hipotetis tersebut. Aktualisasi Deitas Absolut sebagai Tuhan yang absolut yang bisa dicapai mungkin bisa dibilang praktis mustahil direalisir; sekalipun demikian, hasil finalitas tersebut tetap menjadi kemungkinan teoritis. Keterlibatan dari Absolut Nirkualifikasi dalam suatu kosmos-tanpa-batas yang dapat dibayangkan mungkin jauh tak terukur dalam masa depan kekekalan yang tanpa akhir, tetapi hipotesis seperti itu tetap absah. Manusia, morontia, roh, finaliter, Transendental, dan yang lain-lain, bersama-sama dengan alam-alam semesta itu sendiri dan semua fase realitas yang lain, pastilah memang memiliki suatu tujuan akhir (takdir) yang berpotensi final yang adalah mutlak dalam nilai; tetapi kami ragu apakah ada sosok atau alam semesta yang akan pernah sepenuhnya mencapai semua aspek tujuan akhir seperti itu.
106:7.5 (1169.4) Tidak peduli berapa banyak kamu dapat bertumbuh dalam pemahaman akan Bapa, pikiranmu akan selalu dikagetkan oleh infinitas yang belum terungkap dari Bapa-AKU ADA itu, betapa luasnya yang belum dijelajahi yang akan selalu tetap tak terselami dan tak terpahami di seluruh siklus kekekalan. Tidak peduli berapa banyak tentang Tuhan yang kamu dapat capai, akan selalu tetap jauh lebih banyak lagi tentang Dia, keberadaan apa yang kamu pun tidak akan pernah duga. Dan kami percaya bahwa hal ini sama benarnya pada tingkat transendental seperti halnya dalam domain-domain keberadaan terbatas. Pencarian untuk Tuhan itu tidak ada akhirnya!
106:7.6 (1169.5) Ketidakmampuan untuk mencapai Tuhan dalam pengertian final seperti itu haruslah sama sekali tidak mengurangi semangat makhluk-makhluk alam semesta; sungguh, kamu dapat dan memang bisa mencapai tingkat-tingkat Deitas dari Yang Lipat Tujuh, Yang Mahatinggi, dan Yang Mahaakhir, yang berarti kepada kamu seperti halnya realisasi tanpa batas Tuhan sang Bapa berarti bagi Putra Kekal dan bagi Pelaku Bersama dalam status absolut keberadaan kekekalan Mereka. Jauh dari niat melecehkan makhluk, ketidakterhinggaan Tuhan itu haruslah menjadi jaminan tertinggi bahwa di seluruh masa depan tak terhingga bagi sesosok pribadi yang menaik, di depannya akan tetap masih tersedia kemungkinan pengembangan kepribadian dan ikatan Deitas yang bahkan kekekalanpun tidak akan menghabiskan atau mengakhirinya.
106:7.7 (1169.6) Bagi makhluk-makhluk terbatas dari alam semesta agung, konsep tentang alam semesta master itu tampaknya hampir-hampir tanpa batas, tetapi tak diragukan lagi para arsitek absonit dari hal itu melihat keterkaitannya pada perkembangan masa depan yang tak terbayangkan di dalam AKU ADA yang tak berakhir itu. Bahkan ruang itu sendiri hanyalah sebuah kondisi ultimat, suatu kondisi pembatasan di dalam kemutlakan relatifnya zona-zona tenang di ruang tengah itu.
106:7.8 (1170.1) Pada saat kekekalan masa depan yang jauh tak terbayangkan itu, saat penyelesaian akhir alam semesta master seluruhnnya, tidak diragukan lagi kita semua akan melihat kembali pada seluruh sejarah sebagai hanya permulaan, hanya penciptaan fondasi yang terbatas dan transendental tertentu untuk perubahan-perubahan wujud yang lebih besar dan lebih memikat lagi dalam ketakterhinggaan yang belum dipetakan. Pada saat-saat keabadian masa depan tersebut alam semesta master akan tampak sepertinya masih muda; memang, alam semesta master itu akan selalu muda di hadapan kemungkinan-kemungkinan yang tak terbatas dari kekekalan yang tidak pernah berakhir.
106:7.9 (1170.2) Ketidakmungkinan pencapaian tujuan akhir yang tanpa batas itu tidak sedikitpun mencegah dipikirkannya ide-ide tentang takdir tersebut, dan kami tidak ragu untuk mengatakan bahwa, jika tiga potensial absolut itu bisa menjadi benar-benar diaktualisasikan, akan mungkin untuk membayangkan tentang integrasi akhir terhadap realitas total. Realisasi pengembangan ini didasarkan pada selesainya aktualisasi Absolut Nirkualifikasi, Absolut Semesta, dan Absolut Deitas, tiga potensialitas yang penyatuannya membentuk latensi dari AKU ADA, yaitu realitas-realitas kekekalan yang masih tertunda, kemungkinan-kemungkinan yang belum aktif untuk semua kemasa-depanan, dan lebih lagi.
106:7.10 (1170.3) Kemungkinan-kemungkinan tersebut dapat dikatakan sedikitnya agak jauh; namun demikian, dalam mekanisme-mekanisme, kepribadian-kepribadian, dan ikatan-ikatan dari tiga Trinitas itu kami percaya bahwa kami mendeteksi kemungkinan teoretis dari penyatuan kembali tujuh fase absolut dari AKU ADA-Bapa itu. Dan hal ini membawa kita berhadapan dengan konsep Trinitas lipat tiga, yang meliputi Trinitas Firdaus dengan status eksistensial, dan dua Trinitas yang muncul kemudian yang kodrat dan asal-usulnya pengalaman.
106:8.1 (1170.4) Seperti apa sifat dasar Trinitas dari Trinitas-Trinitas itu sulit untuk digambarkan pada pikiran manusia; hal itu adalah penjumlahan sebenarnya dari keseluruhan infinitas pengalaman sebagaimana hal itu diwujudkan dalam suatu infinitas teoritis tentang realisasi kekekalan. Dalam Trinitasnya Trinitas-Trinitas itu, infinit pengalaman mencapai identitas dengan infinit yang eksistensial, dan keduanya menjadi seperti satu dalam AKU ADA yang pra-pengalaman, pra-eksistensial itu. Trinitas dari Trinitas-Trinitas itu adalah ekspresi final dari semua yang tersirat dalam lima belas triunitas dan trioditas yang terkait. Finalitas-finalitas itu sulit dipahami bagi makhluk yang relatif, apakah itu yang eksistensial atau yang pengalaman; karena itu haruslah hal tersebut selalu disajikan sebagai relativitas-relativitas.
106:8.2 (1170.5) Trinitas dari Trinitas-Trinitas itu berada dalam beberapa fase. Hal itu mengandung kemungkinan, peluang, dan keniscayaan-keniscayaan yang akan mengagetkan imajinasi makhluk yang jauh di atas tingkat manusia. Hal itu memiliki implikasi-implikasi yang mungkin tak terduga oleh para filsuf selestial, karena implikasinya berada dalam triunitas-triunitas, dan triunitas-triunitas itu adalah, dalam analisis terakhirnya, tak dapat dipahami.
106:8.3 (1170.6) Ada sejumlah cara di dalam mana Trinitas dari Trinitas-Trinitas itu dapat digambarkan. Kami memilih untuk menyajikan konsep tiga tingkat, yang adalah sebagai berikut :
106:8.4 (1170.7) 1. Tingkat tiga Trinitas.
106:8.5 (1170.8) 2. Tingkat Deitas pengalaman.
106:8.6 (1170.9) 3. Tingkat AKU ADA.
106:8.7 (1170.10) Hal-hal ini adalah tingkatan-tingkatan makin meningkatnya penyatuan. Sebenarnya Trinitas dari Trinitas-Trinitas adalah tingkat pertama, sedangkan tingkat kedua dan ketiga adalah turunan-penyatuan dari yang pertama.
106:8.8 (1171.1) TINGKAT PERTAMA: Pada tingkat ikatan yang awal ini diyakini bahwa ketiga Trinitas itu berfungsi sebagai pengelompokan kepribadian Deitas yang diselaraskan dengan sempurna, walaupun jelas berbeda-beda.
106:8.9 (1171.2) 1. Trinitas Firdaus, ikatan tiga Deitas Firdaus—Bapa, Putra, dan Roh. Perlu diingat bahwa Trinitas Firdaus berarti adanya fungsi lipat tiga—suatu fungsi mutlak, suatu fungsi transendental (Trinitas Ultimasi), dan suatu fungsi terbatas (Trinitas Supremasi). Trinitas Firdaus adalah setiap dan semua ini pada setiap dan semua waktu.
106:8.10 (1171.3) 2. Trinitas Mahaakhir. Ini adalah ikatan deitas dari para Pencipta Tertinggi, Tuhan Mahatinggi, dan para Arsitek Alam Semesta Master. Meskipun hal ini adalah presentasi yang memadai tentang aspek keilahian dari Trinitas ini, perlu dicatat bahwa ada fase-fase lain dari Trinitas ini, yang bagaimanapun juga, tampaknya dengan sempurna berkoordinasi dengan aspek-aspek keilahian.
106:8.11 (1171.4) 3. Trinitas Absolut. Ini adalah pengelompokan dari Tuhan Mahatinggi, Tuhan Mahaakhir, dan Konsumator Takdir Alam Semesta sehubungan dengan semua nilai-nilai keilahian. Beberapa fase lain dari pengelompokan rangkap tiga ini berhubungan dengan nilai-nilai selain-keilahian dalam kosmos yang meluas. Namun hal-hal ini sedang menyatu dengan fase-fase keilahian sama seperti aspek-aspek daya dan kepribadian dari Deitas pengalaman itu sekarang dalam proses sintesis pengalaman.
106:8.12 (1171.5) Ikatan antara ketiga Trinitas dalam Trinitasnya Trinitas-Trinitas ini menyediakan integrasi tak terbatas yang mungkin terhadap realitas. Pengelompokan ini berisi berbagai penyebab, perantara, dan akhir; permulaan, pelaksana, dan penuntas; awal, keberadaan, dan takdir. Kemitraan Bapa-Putra telah menjadi Putra-Roh dan kemudian Roh-Mahatinggi dan terus ke Mahatinggi-Mahaakhir dan Mahaakhir-Absolut, bahkan ke Absolut dan Bapa-Tanpa-Batas—yaitu penyelesaian siklus realitas. Demikian juga, dalam fase-fase lain yang tidak langsung berhubungan dengan keilahian dan kepribadian, memang Sumber dan Pusat Besar Pertama menyadari sendiri ketakterhinggaan realitas seputar lingkaran kekekalan, dari kemutlakan eksistensi diri, melalui ketak-berakhiran pewahyuan diri, hingga ke finalitas realisasi diri—dari absolut eksistensial-eksistensial ke finalitas pengalaman-pengalaman.
106:8.13 (1171.6) TINGKAT KEDUA: Koordinasi dari tiga Trinitas itu tak terelakkan mencakup penyatuan asosiatif dari Deitas-Deitas pengalaman, yang terkait secara genetik dengan Trinitas-Trinitas ini. Sifat dasar dari tingkat kedua ini kadang-kadang telah disampaikan sebagai:
106:8.14 (1171.7) 1. Yang Mahatinggi. Ini adalah konsekuensi deitas (ketuhanan) dari penyatuan Trinitas Firdaus dalam hubungan kerjasama pengalaman dengan anak-anak Kreator-Kreatif dari para Deitas Firdaus. Yang Mahatinggi adalah perwujudan ketuhanan dari penyelesaian tahap pertama evolusi terbatas.
106:8.15 (1171.8) 2. Yang Mahaakhir. Yang Mahaakhir ini adalah konsekuensi ketuhanan dari kesatuan yang dieventuasikan dari Trinitas kedua, personifikasi keilahian yang bersifat transenden dan yang absonit. Yang Mahaakhir itu terdiri dari berbagai kesatuan banyak kualitas, dan konsepsi manusia mengenai hal itu akan lebih baik untuk menyertakan setidaknya fase-fase ultimasi yang adalah mengarahkan kontrol, dapat dialami secara pribadi, dan menyatukan secara tensional, tetapi ada banyak aspek lain yang tidak terungkap dari Deitas yang dieventuasikan (dijadikan ada sebagai akibat) itu. Meskipun Yang Mahaakhir dan Yang Mahatinggi itu dapat dibandingkan, namun mereka tidak sama persis, demikian pula Yang Mahaakhir itu bukan hanya penguatan dari Yang Mahatinggi.
106:8.16 (1172.1) 3. Yang Absolut. Ada banyak teori yang dipegang mengenai karakter anggota ketiga dari tingkatan kedua Trinitasnya Trinitas-Trinitas itu. Tuhan Absolut tidak diragukan lagi terlibat dalam ikatan ini sebagai konsekuensi kepribadian dari fungsi akhir dari Trinitas Absolut, namun demikian Deitas Absolut itu merupakan suatu realitas eksistensial yang berstatus kekekalan.
106:8.17 (1172.2) Kesulitan konsep mengenai anggota ketiga ini melekat pada fakta bahwa pengandaian tentang suatu keanggotaan seperti itu benar-benar berarti adanya hanya satu Absolut. Secara teoritis, jika peristiwa semacam itu bisa terjadi, kita akan menyaksikan penyatuan pengalaman dari tiga Absolut menjadi satu. Dan kami diajarkan bahwa, dalam infinitas dan secara eksistensial, hanya ada satu Absolut. Meskipun setidaknya sudah jelas siapa anggota ketiga ini, sering didalilkan bahwa hal tersebut mungkin terdiri dari Absolut Deitas, Semesta, dan Nirkualifikasi dalam bentuk tertentu hubungan kerjasama dan manifestasi kosmis yang tak terbayangkan. Tentu saja, Trinitasnya Trinitas-Trinitas itu sulit bisa mencapai selesainya fungsi jika kurang dari penyatuan penuh ketiga Absolut itu, dan tiga Absolut itu sulit dapat dipersatukan jika masih kurang dari realisasi lengkap semua potensial yang tak terbatas.
106:8.18 (1172.3) Mungkin akan merupakan penyimpangan kebenaran yang minimal jika anggota ketiga dari Trinitasnya Trinitas-Trinitas ini dipahami sebagai Absolut Semesta, asalkan konsepsi ini memandang Yang Semesta tidak hanya sebagai statis dan potensial, namun juga sebagai asosiatif. Namun kami masih tidak melihat hubungannya dengan aspek kreatif dan evolusional dari fungsi Deitas total.
106:8.19 (1172.4) Meskipun konsep tuntas mengenai Trinitasnya Trinitas-Trinitas itu sulit terbentuk, suatu konsep yang memenuhi syarat tidaklah begitu sulit. Jika tingkat kedua dari Trinitasnya Trinitas-Trinitas ini dipahami sebagai pada pokoknya berpribadi, maka menjadi sangat mungkin untuk mendalilkan persatuan Tuhan Mahatinggi, Tuhan Mahaakhir, dan Tuhan Absolut sebagai dampak pribadi dari persatuan Trinitas-Trinitas berpribadi yang adalah leluhur untuk para Deitas yang berpengalaman ini. Kami mengajukan pendapat bahwa tiga Deitas pengalaman ini pasti akan menyatu pada tingkat kedua sebagai akibat langsung dari bertumbuhnya kesatuan dari Trinitas-Trinitas leluhur dan penyebab mereka yang membentuk tingkat pertama.
106:8.20 (1172.5) Tingkat pertama terdiri dari tiga Trinitas; tingkat kedua ada sebagai ikatan kepribadian dari kepribadian-kepribadian Deitas yang berpengalaman-dievolusikan, berpengalaman-dieventuasikan, dan berpengalaman-eksistensial. Dan terlepas dari semua kesulitan konseptual dalam memahami Trinitasnya Trinitas-Trinitas yang lengkap, ikatan pribadi dari ketiga Deitas ini pada tingkat kedua telah menjadi mewujud pada era alam semesta kita sendiri dalam fenomena deitisasi Majeston, yang diaktualisasikan pada tingkat kedua ini oleh Absolut Deitas, bertindak melalui Yang Mahaakhir dan sebagai tanggapan pada amanat kreatif awal dari Sang Mahatinggi.
106:8.21 (1172.6) TINGKAT KETIGA: Dalam suatu hipotesis tanpa syarat tentang tingkat kedua Trinitas dari Trinitas-Trinitas itu, ada tercakup korelasi setiap fase dan setiap jenis realitas yang ada, atau yang telah ada, atau yang bisa ada dalam keseluruhan infinitas. Sang Mahatinggi tidak hanya roh tetapi juga batin dan daya dan pengalaman. Yang Mahaakhir adalah semua ini dan lebih lagi, sementara, dalam konsep yang digabungkan bersama tentang keesaan Absolut Deitas, Semesta, dan Nirkualifikasi, ada termasuk di dalamnya finalitas mutlak semua realisasi realitas.
106:8.22 (1172.7) Dalam persatuan antara Yang Mahatinggi, Yang Mahaakhir, dan Yang Absolut lengkap, bisa terjadi perakitan ulang fungsional terhadap aspek-aspek infinitas yang awalnya disegmentalisasi oleh AKU ADA, dan yang mengakibatkan munculnya Tujuh Absolut Infinitas. Meskipun para filsuf alam semesta menganggap ini menjadi kemungkinan yang paling jauh, namun kami sering mengajukan pertanyaan ini: Jika tingkat kedua dari Trinitas dari Trinitas-Trinitas telah bisa mencapai kesatuan trinitas, apa yang kemudian akan terjadi sebagai akibat dari kesatuan deitas seperti itu? Kami tidak tahu, tetapi kami yakin bahwa hal itu akan mengarah langsung ke realisasi AKU ADA sebagai sesuatu yang dapat tercapai secara pengalaman. Dari sudut pandang sosok-sosok yang berpribadi hal itu bisa berarti bahwa AKU ADA yang tidak dapat diketahui itu telah menjadi dapat dialami sebagai Bapa-Tanpabatas. Seperti apa takdir-takdir mutlak ini mungkin berarti dari sudut pandang nonpribadi itu adalah perkara lain, dan salah satu hal yang hanya kekekalan yang mungkin bisa menjelaskannya. Namun ketika kami melihat kemungkinan-kemungkinan peristiwa yang jauh ini sebagai makhluk-makhluk yang berpribadi, kami menyimpulkan bahwa tujuan akhir semua kepribadian adalah pengetahuan final tentang Semestanya kepribadian-kepribadian yang sama ini pula.
106:8.23 (1173.1) Ketika secara filosofis kami memahami AKU ADA dalam kekekalan masa lalu, Dia sendirian, tidak ada yang lain selain Dia. Melihat maju ke dalam kekekalan masa depan, kami tidak melihat bahwa AKU ADA mungkin bisa berubah sebagai suatu eksistensial, tetapi kami cenderung untuk memprakirakan suatu perbedaan pengalaman yang luas. Konsep seperti itu tentang AKU ADA menyiratkan realisasi diri penuh—hal itu mencakup banyak sekali kepribadian tak terbatas yang telah menjadi peserta sukarela dalam pewahyuan diri AKU ADA, dan yang akan secara kekal tetap sebagai bagian kehendak-bebas mutlak dari totalitas infinitas, anak-anak final dari Bapa yang mutlak.
106:9.1 (1173.2) Dalam konsep Trinitasnya Trinitas-Trinitas itu kami mendalilkan kemungkinan penyatuan pengalaman terhadap realitas yang tak terbatas, dan kadang-kadang kami berteori bahwa semua ini mungkin terjadi dalam kekekalan yang jauh sekali. Namun demikian tetap saja ada suatu penyatuan infinitas yang nyata dan sekarang ini dalam era ini juga seperti juga dalam semua era alam semesta yang lalu dan yang akan datang; penyatuan tersebut eksistensial dalam Trinitas Firdaus. Penyatuan infinitas sebagai suatu realitas pengalaman itu jauh sekali tak terbayangkan, tetapi suatu kesatuan infinitas yang tidak dibatasi saat ini menguasai saat keberadaan alam semesta saat ini dan menyatukan perbedaan-perbedaan semua realitas dengan suatu keagungan eksistensial yang adalah absolut.
106:9.2 (1173.3) Ketika makhluk yang terbatas berusaha untuk memahami penyatuan tanpa batas pada tingkat-tingkat finalitas dari kekekalan yang sudah dituntaskan, mereka berhadapan dengan keterbatasan kecerdasan yang melekat dalam keberadaan terbatas mereka. Waktu, ruang, dan pengalaman merupakan rintangan pada konsep makhluk; dan sejauh ini, tanpa waktu, terlepas dari ruang, dan kecuali untuk pengalaman, tidak ada makhluk yang bisa mencapai, bahkan sekalipun hanya pemahaman terbatas, tentang realitas alam semesta. Tanpa kepekaan waktu, tidak ada makhluk yang berevolusi yang mungkin bisa memahami hubungan-hubungan urutan. Tanpa persepsi ruang, tidak ada makhluk yang bisa memahami hubungan-hubungan keserempakan atau simultanitas. Tanpa pengalaman, tidak ada makhluk berevolusi yang bahkan bisa ada; hanya Tujuh Absolut Infinitas yang benar-benar melampaui pengalaman, dan bahkan mereka inipun mungkin berpengalaman dalam fase-fase tertentu.
106:9.3 (1173.4) Waktu, ruang, dan pengalaman adalah alat bantu manusia terbesar pada persepsi realitas relatif namun juga merupakan hambatan yang paling sulit untuk melengkapi persepsi realitas. Manusia dan banyak makhluk alam semesta lainnya merasa perlu untuk memikirkan tentang potensial-potensial yang sedang diaktualisasikan dalam ruang dan berkembang membuahkan hasil dalam waktu, tetapi seluruh proses ini adalah fenomena ruang-waktu yang tidak secara aktual terjadi di Firdaus dan dalam kekekalan. Pada tingkat absolut tak ada waktu ataupun ruang; semua yang potensial bisa ada di sana dianggap sebagai aktual.
106:9.4 (1173.5) Konsep tentang penyatuan semua realitas, baik hal itu ada dalam zaman ini atau zaman alam semesta yang lain, pada dasarnya adalah lipat dua: bersifat eksistensial dan eksperiensial. Kesatuan tersebut adalah sedang dalam proses realisasi pengalaman dalam Trinitasnya Trinitas-Trinitas, tetapi tingkat aktualisasi yang tampak dari Trinitas lipat tiga ini berbanding lurus dengan lenyapnya kualifikasi (pembatasan) dan ketidak-sempurnaan realitas dalam kosmos. Namun integrasi total realitas itu secara tanpa kualifikasi dan secara abadi serta secara eksistensial hadir dalam Trinitas Firdaus, yang di dalam mana, pada momen alam semesta ini juga, realitas tanpa batas itu secara mutlak dipersatukan.
106:9.5 (1174.1) Paradoks yang diciptakan oleh sudut pandang eksperiensial (bersifat pengalaman) dan sudut pandang eksistensial (tetap ada dan tidak berubah) itu tidak bisa dihindari dan didasarkan sebagian pada fakta bahwa Trinitas Firdaus dan Trinitasnya Trinitas-Trinitas itu masing-masing adalah suatu hubungan kekekalan yang manusia hanya dapat pahami sebagai relativitas ruang-waktu. Konsep manusia tentang aktualisasi pengalaman bertahap dari Trinitasnya Trinitas-Trinitas itu— sudut pandang waktu—haruslah ditambahi dengan dalil tambahan bahwa hal ini sudah suatu faktualisasi—sudut pandang kekekalan. Tetapi bagaimana bisa dua sudut pandang ini dipertemukan? Bagi manusia terbatas kami sarankan menerima kebenaran bahwa Trinitas Firdaus adalah penyatuan infinitas yang eksistensial, dan bahwa ketidakmampuan untuk mendeteksi kehadiran aktual dan manifestasi lengkap Trinitasnya Trinitas-Trinitas pengalaman itu adalah sebagian oleh distorsi timbal balik karena:
106:9.6 (1174.2) 1. Sudut pandang manusia yang terbatas, ketidakmampuan untuk memahami konsep kekekalan yang tanpa kualifikasi (pembatasan).
106:9.7 (1174.3) 2. Status manusia yang belum sempurna, jauhnya dari tingkat pengalaman-pengalaman yang absolut.
106:9.8 (1174.4) 3. Tujuan dari keberadaan manusia, kenyataan bahwa umat manusia dirancang untuk berkembang dengan teknik pengalaman dan, karena itu, harus secara bawaannya dan pada intinya tergantung pada pengalaman. Hanya suatu Absolut yang dapat menjadi tetap selalu ada sekaligus berpengalaman.
106:9.9 (1174.5) Bapa Semesta dalam Trinitas Firdaus adalah AKU ADA dari Trinitasnya Trinitas-Trinitas, dan kegagalan untuk mengalami Bapa sebagai yang infinit atau tanpa batas itu adalah karena keterbatasan yang terbatas. Konsep tentang AKU ADA yang eksistensial, sendirian, pra-Trinitas yang tak dapat dicapai itu; dan dalil tentang AKU ADA pengalaman pasca Trinitasnya Trinitas-Trinitas dan yang dapat dicapai itu adalah hipotesis yang satu dan yang sama; tidak ada perubahan aktual telah terjadi dalam Yang Tanpa Batas; semua perkembangan yang tampak itu adalah oleh karena meningkatnya kapasitas untuk penerimaan realitas dan apresiasi kosmis.
106:9.10 (1174.6) AKU ADA, dalam analisis akhirnya, haruslah ada sebelum semua eksistensial dan setelah semua eksperiensial. Meskipun ide-ide ini mungkin tidak menjelaskan paradoks-paradoks kekekalan dan ketanpabatasan dalam benak manusia, hal-hal itu setidaknya harus merangsang akal pikiran terbatas tersebut untuk bergulat lagi dengan masalah-masalah yang tidak pernah berakhir ini, masalah-masalah yang akan terus menggelitik perhatianmu di Salvington dan kemudian sebagai finaliter dan terus sepanjang waktu tanpa akhir dari karier kekalmu di alam semesta yang terbentang luas.
106:9.11 (1174.7) Cepat atau lambat semua kepribadian alam semesta mulai menyadari bahwa pencarian akhir kekekalan adalah penjelajahan ketanpabatasan yang tak ada habisnya, perjalanan untuk penemuan yang tak pernah berakhir ke dalam kemutlakan Sumber dan Pusat Pertama. Cepat atau lambat kita semua menjadi sadar bahwa semua pertumbuhan makhluk itu sebanding dengan pengenalan Bapa. Kami tiba pada pemahaman bahwa menghidupi kehendak Tuhan itu adalah paspor kekal menuju kemungkinan ketanpabatasan yang tanpa akhir itu sendiri. Manusia fana suatu kali akan menyadari bahwa keberhasilan dalam pencarian Yang Tanpa Batas itu berbanding lurus dengan pencapaian keserupaan-seperti-Bapa, dan bahwa dalam era alam semesta ini realitas-realitas Bapa itu diungkapkan di dalam kualitas-kualitas keilahian. Dan kualitas-kualitas keilahian ini diperoleh secara pribadi oleh makhluk-makhluk alam semesta dalam pengalaman menjalani hidup secara ilahi, dan hidup secara ilahi berarti secara aktual menjalankan kehendak Tuhan.
106:9.12 (1175.1) Bagi makhluk-makhluk yang jasmani, berevolusi, terbatas, kehidupan yang didasarkan pada menjalankan kehendak Bapa itu membawa langsung pada pencapaian supremasi roh dalam arena kepribadian dan membawa makhluk tersebut satu langkah lebih dekat pada pemahaman Bapa-Tanpa Batas. Kehidupan Bapa tersebut adalah hidup yang didasarkan pada kebenaran, peka pada keindahan, dan dikuasai oleh kebaikan. Pribadi yang mengenal-Tuhan tersebut diterangi ke dalamnya oleh penyembahan dan ke luarnya berbakti pada layanan sepenuh hati untuk persaudaraan universal semua kepribadian, suatu pelayanan pengabdian yang dipenuhi dengan rahmat dan dimotivasi oleh kasih, sementara semua kualitas kehidupan ini dipersatukan dalam kepribadian yang berkembang itu pada tingkat-tingkat yang terus naik dalam hal kebijaksanaan kosmis, realisasi diri, penemuan-Tuhan, dan penyembahan Bapa.
106:9.13 (1175.2) [Disampaikan oleh sesosok Melkisedek dari Nebadon.]
Buku Urantia
Makalah 107
107:0.1 (1176.1) MESKIPUN Bapa Semesta itu secara pribadi tinggal di Firdaus, di tengah-tengah alam semesta itu sendiri, namun Ia juga sesungguhnya hadir di dunia-dunia ruang angkasa dalam batin anak-anak waktu-Nya yang tak terhitung banyaknya, karena Ia mendiami mereka sebagai Monitor Misteri. Bapa yang kekal itu pada satu waktu yang sama paling jauh terpisah, namun paling terhubung erat, dengan anak-anak-Nya manusia di planet-planet.
107:0.2 (1176.2) Pelaras itu adalah aktualitas kasih-Nya Bapa yang menjelma dalam jiwa-jiwa manusia; mereka adalah janji sesungguhnya untuk karier abadinya manusia itu yang terpenjara di dalam batin fana; mereka adalah esensi untuk kepribadian finaliter disempurnakan manusia itu, yang ia bisa cicipi di muka dalam waktu sementara ia setahap demi setahap menguasai cara ilahi untuk mencapai hidup menjalani kehendak-Nya Bapa, langkah demi langkah, melalui kenaikan alam semesta demi alam semesta hingga ia benar-benar mencapai kehadiran ilahi Bapa Firdausnya.
107:0.3 (1176.3) Tuhan, setelah memerintahkan manusia agar menjadi sempurna, sama seperti Ia adalah sempurna, telah turun sebagai Pelaras untuk menjadi mitra pengalamannya manusia itu dalam pencapaian takdir luhur yang telah ditahbiskan seperti itu. Fragmen (pecahan) Tuhan yang mendiami batin manusia itu adalah jaminan mutlak dan tanpa syarat bahwa manusia dapat menemukan Bapa Semesta dalam hubungan dengan Pelaras ilahi ini, yang datang dari Tuhan untuk menemukan manusia dan menjadikan dia anak bahkan dalam masa-masa hidup badani dalam daging.
107:0.4 (1176.4) Setiap manusia yang telah melihat seorang Putra Pencipta telah melihat Bapa Semesta, dan siapa yang didiami oleh sesosok Pelaras ilahi itu didiami oleh Bapa Firdaus. Setiap manusia yang secara sadar atau tidak sadar mengikuti pimpinan Pelaras yang mendiaminya itu sedang hidup sesuai dengan kehendak Tuhan. Kesadaran akan kehadiran Pelaras itu adalah kesadaran akan kehadiran Tuhan. Peleburan kekal Pelaras dengan jiwa berevolusinya manusia itu adalah pengalaman sebenarnya tentang persatuan kekal dengan Tuhan sebagai rekan alam semestanya Deitas.
107:0.5 (1176.5) Pelaras itulah yang menciptakan di dalam diri manusia keinginan tak terpuaskan dan kerinduan tanpa henti untuk menjadi seperti Tuhan, untuk mencapai Firdaus, dan di sana di hadapan pribadi sebenarnya Deitas itu untuk menyembah sumber tak terbatasnya karunia ilahi itu. Pelaras adalah kehadiran hidup yang benar-benar menghubungkan anak manusia dengan Bapa Firdausnya dan menarik dia makin lama makin dekat kepada Bapa. Pelaras adalah penyeimbang yang mengimbangi tegangan alam semesta yang dahsyat yang diciptakan oleh jarak keterpisahan manusia dari Tuhan dan oleh tingkat parsialitasnya dibedakan dengan universalitas Bapa yang kekal.
107:0.6 (1176.6) Pelaras adalah suatu esensi mutlak dari suatu sosok tanpa batas yang terpenjara di dalam batin makhluk yang terbatas, yang, bergantung pada pilihan manusia tersebut, bisa pada akhirnya mewujudkan persatuan sementara antara Tuhan dan manusia ini dan benar-benar menjadikan nyata suatu golongan makhluk baru untuk layanan alam semesta tanpa akhir. Pelaras adalah realitas alam semesta ilahi yang menjadikan nyata kebenaran bahwa Tuhan itu adalah Bapanya manusia. Pelaras adalah kompas kosmis manusia yang tidak pernah gagal, selalu dan tanpa salah mengarahkan jiwa ke arah Tuhan.
107:0.7 (1177.1) Di dunia-dunia yang berevolusi, makhluk-makhluk yang memiliki kehendak itu melintasi tiga tahap umum untuk perkembangan keberadaan: Dari kedatangan Pelaras hingga relatif pertumbuhan penuh, sekitar usia dua puluh tahun di Urantia, Monitor kadang-kadang disebut Pengubah Pikiran. Dari waktu ini hingga pencapaian usia kebijaksanaan, sekitar empat puluh tahun, Monitor Misteri disebut Pelaras Pikiran. Dari pencapaian kebijaksanaan hingga pembebasan dari daging, mereka sering disebut sebagai Pengendali Pikiran. Ketiga fase kehidupan fana ini tidak memiliki hubungan dengan tiga tahap kemajuan Pelaras dalam duplikasi batin dan evolusi jiwa.
107:1.1 (1177.2) Karena Pelaras Pikiran adalah dari esensi Deitas yang asli, tidak ada yang berani mewacanakan secara otoritatif tentang kodrat (sifat dasar, seperti apa sebenarnya) dan asal usul mereka; aku hanya bisa menyampaikan tradisi Salvington dan keyakinan Uversa; aku hanya bisa menjelaskan bagaimana kami memandang para Monitor Misteri ini dan entitas-entitas yang terkait mereka di seluruh alam semesta agung.
107:1.2 (1177.3) Meskipun ada pendapat-pendapat yang berbeda mengenai mode penganugerahan para Pelaras Pikiran, namun tidak ada perbedaan pendapat tentang asal-usul mereka; semua sepakat bahwa mereka berasal langsung dari Bapa Semesta, Sumber dan Pusat Pertama. Mereka bukan sosok yang diciptakan; mereka adalah entitas yang dipecah-pecahkan yang membentuk kehadiran fakta dari Tuhan yang tidak terbatas itu. Bersama-sama dengan banyak rekan mereka yang tidak diungkapkan, para Pelaras itu adalah keilahian yang tidak diencerkan dan tidak dicampur, bagian-bagian dari Deitas yang tanpa batasan sifat dan tidak diperlemah; mereka adalah dari Tuhan, dan sejauh yang bisa kami amati, mereka adalah Tuhan.
107:1.3 (1177.4) Mengenai waktu kapan permulaan keberadaan mereka terpisah dari kemutlakan Sumber dan Pusat Pertama, kami tidak tahu; demikian pula kami juga tidak tahu jumlah mereka. Kami tahu sedikit sekali mengenai karier mereka sampai mereka tiba di planet-planet waktu untuk mendiami batin-batin manusia, tetapi dari saat itu berikutnya kami lebih kurangnya akrab dengan kemajuan kosmis mereka sampai ke dan termasuk perwujudan untuk takdir-takdir rangkap tiga mereka: pencapaian kepribadian oleh peleburan dengan seorang manusia penaik, pencapaian kepribadian oleh fiat (putusan langsung) Bapa Semesta, atau pembebasan dari penugasan-penugasan yang diketahui untuk Pelaras Pikiran.
107:1.4 (1177.5) Meskipun kami tidak tahu, kami menganggap bahwa para Pelaras sedang terus menerus diindividualisir sementara alam semesta makin luas, dan sementara para calon untuk peleburan Pelaras meningkat dalam jumlahnya. Namun bisa jadi sama-sama mungkin juga kami keliru mencoba untuk menetapkan besaran angka pada Pelaras; seperti Tuhan sendiri, fragmen-fragmen dari kodrat-Nya yang tak terpahami ini mungkin secara selamanya ada adalah tanpa batas.
107:1.5 (1177.6) Teknik tentang asal usul para Pelaras Pikiran itu adalah salah satu fungsi dari Bapa Semesta yang tidak diungkapkan. Kami memiliki setiap alasan untuk percaya bahwa tidak ada rekan-rekan absolut lain dari Sumber dan Pusat Pertama yang berbuat apapun dalam produksi pecahan-pecahan Bapa itu. Pelaras itu secara mudahnya dan selamanya adalah karunia ilahi; mereka adalah tentang Tuhan dan berasal dari Tuhan, dan mereka adalah seperti Tuhan.
107:1.6 (1177.7) Dalam hubungan mereka dengan makhluk-makhluk peleburan mereka menunjukkan kasih luhur dan pelayanan rohani yang amat membenarkan pernyataan bahwa Tuhan adalah roh. Namun ada banyak hal yang terjadi sebagai tambahan pada pelayanan transenden ini yang belum pernah diungkapkan pada manusia Urantia. Kami juga tidak sepenuhnya memahami apa yang sebenarnya berlangsung ketika Bapa Semesta memberikan dari diri-Nya untuk menjadi bagian dari kepribadian sesosok makhluk waktu. Tidak pula kemajuan menaik dari para finaliter Firdaus sejauh ini mengungkapkan kemungkinan penuh yang melekat dalam kemitraan luhur manusia dan Tuhan ini. Dalam analisis terakhir, pecahan-pecahan Bapa tentulah menjadi pemberian dari Tuhan yang absolut untuk makhluk yang takdirnya mencakup kemungkinan pencapaian Tuhan sebagai yang absolut.
107:1.7 (1178.1) Seperti halnya Bapa Semesta memecah-mecahkan Ketuhanan prapribadi-Nya, demikian pula Roh Tanpa Batas mengindividualkan bagian dari roh prabatin-Nya untuk mendiami dan benar-benar melebur dengan jiwa-jiwa evolusioner manusia dari seri leburan-roh yang selamat. Namun demikian kodrat Putra Kekal tidak bisa dipecah seperti demikian, roh Putra Pertama itu bersifat menyebar atau pribadi secara jelas. Makhluk-makhluk yang dilebur-Putra itu dipersatukan dengan anugerah yang diindividualisir dari roh para Putra Pencipta dari Putra Kekal.
107:2.1 (1178.2) Para Pelaras itu diindividuasikan sebagai entitas-entitas yang perawan, dan semua ditakdirkan untuk menjadi Monitor yang dibebaskan, dilebur, atau dipersonalisasi. Kami memahami bahwa ada tujuh ordo atau golongan Pelaras Pikiran, walaupun kami tidak sepenuhnya memahami pembagian ini. Kami sering mengacu pada ordo-ordo yang berbeda itu sebagai berikut:
107:2.2 (1178.3) 1. Pelaras Perawan, mereka yang melayani pada tugas permulaan mereka dalam batin para calon evolusioner untuk keselamatan kekal. Monitor Misteri itu secara kekal seragam dalam kodrat (sifat dasar) ilahi. Mereka juga seragam dalam kodrat pengalaman ketika mereka pertama kali keluar dari Divinington; perbedaan pengalaman berikutnya adalah hasil dari pengalaman nyata dalam pelayanan alam semesta.
107:2.3 (1178.4) 2. Pelaras Lanjutan, mereka yang telah melayani satu masa atau lebih dengan makhluk berkehendak di dunia-dunia dimana peleburan akhir terjadi antara identitas makhluk waktu dan suatu porsi yang diindividualisir dari roh manifestasi alam semesta lokal dari Pusat dan Sumber Ketiga.
107:2.4 (1178.5) 3. Pelaras Tertinggi, para Monitor yang telah melayani dalam petualangan waktu di dunia-dunia berevolusi, tetapi yang mitra manusianya karena alasan tertentu menolak keselamatan kekal, dan mereka yang kemudian telah ditugaskan ke petualangan lain dalam diri manusia-manusia lain di dunia berevolusi lainnya. Pelaras tertinggi, meskipun tidak lebih ilahi daripada Monitor perawan, telah memiliki lebih banyak pengalaman, dapat melakukan hal-hal dalam batin manusia yang tidak bisa dilakukan Pelaras yang kurang berpengalaman.
107:2.5 (1178.6) 4. Pelaras Menghilang. Di sini kami terputus dalam upaya kami untuk mengikuti karier Monitor Misteri. Ada tahap keempat layanan yang tentang apa itu kami tidak tahu pasti. Para Melkisedek mengajarkan bahwa Pelaras tahap keempat berada dalam tugas-tugas yang terlepas sendiri, menjelajah alam-alam semesta. Para Utusan Soliter cenderung untuk percaya bahwa mereka berada menyatu dengan Sumber dan Pusat Pertama, menikmati masa hubungan penyegaran dengan Bapa sendiri. Dan sepenuhnya mungkin pula bahwa sesosok Pelaras bisa sedang menjelajah alam semesta master bersamaan dengan berada menyatu dengan Bapa yang mahahadir itu.
107:2.6 (1178.7) 5. Pelaras Dibebaskan, para Monitor Misteri yang telah selamanya dibebaskan dari layanan waktu untuk manusia-manusia di dunia-dunia yang berevolusi itu. Fungsi apa yang mungkin menjadi bagian mereka, kami tidak tahu.
107:2.7 (1179.1) 6. Pelaras Dilebur—yaitu para finaliter—mereka yang telah menjadi satu dengan makhluk-makhluk menaik dari alam semesta super, mitra-mitra kekekalan para penaik waktu dari Korps Firdaus Finalitas. Para Pelaras Pikiran biasanya menjadi dilebur dengan manusia-manusia yang naik dari waktu, dan bersama dengan manusia yang selamat tersebut mereka terdaftar masuk dan keluar Ascendington; mereka mengikuti arah yang ditempuh para makhluk penaik. Setelah peleburan (fusi) dengan jiwa evolusioner yang naik, tampaklah bahwa Pelaras pindah dari tingkat tetap ada absolutnya alam semesta menuju ke tingkat pengalaman terbatas dari hubungan fungsional dengan sesosok kepribadian yang menaik. Meskipun tetap mempertahankan semua sifat dari kodrat ilahi yang tetap selamanya ada, sesosok Pelaras yang dilebur itu menjadi tak bisa dipisahkan lagi terikat dengan karier menaiknya sesosok manusia yang selamat.
107:2.8 (1179.2) 7. Pelaras Dipersonalisasi, mereka yang telah melayani dengan para Putra Firdaus yang berinkarnasi, bersama dengan banyak yang telah mencapai keistimewaan yang luar biasa selama mendiami manusia itu, tetapi yang subjek manusianya menolak keselamatan. Kami memiliki alasan-alasan untuk percaya bahwa Pelaras tersebut dipersonalisasi (dipribadikan) atas rekomendasi dari Yang Purba Harinya dari alam semesta super penugasan mereka.
107:2.9 (1179.3) Ada banyak cara di dalam mana pecahan-pecahan Tuhan yang misterius ini dapat digolongkan: menurut penugasan alam semesta, oleh ukuran keberhasilan dalam mendiami seorang manusia, atau bahkan berdasarkan keturunan suku bangsa dari calon manusia untuk peleburan itu.
107:3.1 (1179.4) Semua kegiatan alam semesta yang berkaitan dengan pemberangkatan, pengelolaan, pengarahan, dan kembalinya para Monitor Misteri dari tugas layanan dalam seluruh tujuh alam semesta super itu tampaknya dipusatkan di dunia sakral Divinington. Sejauh yang aku tahu, tidak ada yang lain kecuali Pelaras dan entitas-entitas lain dari Bapa yang telah berada di dunia itu. Tampaknya bahwa banyak entitas prapribadi yang tidak diungkapkan juga berbagi Divinington sebagai dunia rumah dengan para Pelaras. Kami menduga bahwa entitas-entitas sesama ini mungkin dalam cara tertentu terkait dengan pelayanan Monitor Misteri pada masa kini dan masa depan. Tetapi kami sebenarnya tidak tahu.
107:3.2 (1179.5) Ketika para Pelaras Pikiran kembali kepada Bapa, mereka kembali ke ranah yang dianggap asalnya, Divinington; dan mungkin sebagai bagian dari pengalaman ini, ada kontak nyata dengan kepribadian Firdausnya Bapa serta dengan manifestasi dikhususkan dari keilahian-Nya Bapa yang dilaporkan terletak di dunia rahasia ini.
107:3.3 (1179.6) Meskipun kami tahu beberapa hal tertentu tentang seluruh tujuh dunia rahasia Firdaus itu, kami kurang tahu tentang Divinington dari pada yang lain. Makhluk-makhluk dari ordo rohani tinggi hanya menerima tiga perintah ilahi, dan itu adalah:
107:3.4 (1179.7) 1. Selalu menunjukkan hormat yang cukup untuk pengalaman dan kemampuan para senior dan atasan mereka.
107:3.5 (1179.8) 2. Selalu tenggang rasa pada keterbatasan dan kekurangan pengalaman para yunior dan bawahan mereka.
107:3.6 (1179.9) 3. Tidak pernah mencoba untuk mendarat di permukaan Divinington.
107:3.7 (1179.10) Aku sering merenungkan bahwa mungkin akan sama sekali tidak berguna bagiku untuk pergi ke Divinington; aku mungkin tidak mampu melihat satupun penduduknya kecuali seperti Pelaras Dipersonalisasi, dan aku telah melihat mereka di tempat-tempat lain. Aku sangat yakin tidak ada apapun di Divinington yang memberi nilai atau manfaat nyata bagiku, tidak ada yang penting untuk pertumbuhan dan perkembanganku, kalau tidak demikian tentulah aku tidak dilarang untuk pergi ke sana.
107:3.8 (1180.1) Karena kami hanya sedikit atau sama sekali tidak dapat mempelajari tentang kodrat dan asal para Pelaras dari Divinington itu, kami terpaksa mengumpulkan informasi dari seribu satu sumber yang berbeda, dan perlu untuk merakit, mengaitkan, dan menghubung-hubungkan data yang dikumpulkan ini agar pengetahuan tersebut bisa informatif.
107:3.9 (1180.2) Keberanian dan kebijaksanaan yang ditunjukkan oleh para Pelaras Pikiran menunjukkan bahwa mereka telah menjalani suatu pelatihan dengan cakupan dan jangkauan yang luar biasa. Karena mereka bukan kepribadian, maka pelatihan ini haruslah disampaikan dalam lembaga-lembaga pendidikan Divinington. Para Pelaras Dipersonalisasi yang unik itu tidak diragukan lagi merupakan personil untuk sekolah-sekolah pelatihan Pelaras di Divinington. Kami memang tahu bahwa korps pusat yang mengawasi ini dipimpin oleh Pelaras Dipersonalisasi dari Putra Firdaus ordo Mikhael pertama yang menyelesaikan anugerah lipat tujuhnya atas ras-ras dan bangsa-bangsa di wilayah alam semestanya.
107:3.10 (1180.3) Kami benar-benar hanya tahu sangat sedikit tentang para Pelaras yang tidak dipersonalisasi itu; kami hanya berhubungan dan berkomunikasi dengan ordo-ordo yang dipersonalisasi. Mereka ini diberi nama di Divinington dan selalu dikenal dengan nama dan bukan oleh nomor. Para Pelaras Dipersonalisasi itu secara permanen berdomisili di Divinington; dunia sakral itu adalah rumah mereka. Mereka pergi keluar dari tempat tinggal itu hanya oleh kehendak Bapa Semesta. Sangat sedikit mereka yang dijumpai dalam wilayah-wilayah alam semesta lokal, tetapi jumlah yang lebih besar hadir dalam alam semesta sentral.
107:4.1 (1180.4) Mengatakan bahwa sesosok Pelaras Pikiran itu ilahi adalah cukup dengan mengenali seperti apa asal-usulnya. Sangatlah mungkin bahwa kemurnian keilahian tersebut mencakup esensi dari potensi semua atribut Ketuhanan yang dapat terkandung di dalam pecahan dari esensi mutlak dari kehadiran semesta Bapa Firdaus yang kekal dan tanpa batas tersebut.
107:4.2 (1180.5) Sumber sebenarnya untuk Pelaras itu tentulah tanpa batas, dan sebelum peleburan dengan jiwa baka seorang manusia yang berevolusi, realitasnya Pelaras itu tentulah berbatasan dengan keabsolutan. Pelaras bukan absolut-absolut dalam arti semesta, dalam pengertian Ketuhanan, tetapi mereka mungkin absolut-absolut sejati di dalam potensi-potensi kodrat mereka dipecah-pecahkan itu. Mereka memenuhi syarat untuk universalitas tapi tidak untuk kodratnya; dalam keekstensifan mereka itu terbatas, tetapi dalam keintensifan makna, nilai, dan fakta mereka itu mutlak atau absolut. Karena alasan ini kami kadang-kadang menamai karunia-karunia ilahi ini sebagai pecahan-pecahan mutlak Bapa yang diberi pembatasan.
107:4.3 (1180.6) Tidak ada Pelaras yang pernah tidak setia pada Bapa Firdaus; ordo-ordo makhluk pribadi yang lebih rendah kadang-kadang harus melawan rekan-rekan yang tidak setia, tetapi Pelaras tidak pernah seperti itu; mereka itu tertinggi dan tidak bisa salah dalam lingkup adikodrati mereka untuk pelayanan makhluk dan fungsi alam semesta.
107:4.4 (1180.7) Para Pelaras yang tidak dipersonalisasi hanya dapat dilihat oleh para Pelaras yang Dipersonalisasi. Ordo golonganku, Utusan Soliter, bersama-sama dengan Roh Trinitas Terinspirasi, dapat mendeteksi keberadaan para Pelaras dengan sarana fenomena reaktif rohani; dan bahkan kadang-kadang serafim bisa melihat terang roh yang dianggap berhubungan dengan kehadiran para Monitor dalam batin jasmani manusia; namun tidak satupun dari kami yang bisa benar-benar melihat kehadiran nyata Pelaras, kecuali mereka telah dipersonalisasi, meskipun sifat-sifat mereka dapat dilihat ada dalam kesatuan dengan kepribadian leburan mereka dengan manusia-manusia yang menaik dari dunia-dunia evolusi. Ketidaktampakan menyeluruh para Pelaras itu sangat cenderung memberikan kesan tentang asal dan kodrat ilahi mereka yang tinggi dan eksklusif.
107:4.5 (1181.1) Ada suatu cahaya yang khas, suatu pancaran terang roh, yang menyertai kehadiran ilahi ini, dan yang pada umumnya telah menjadi dikaitkan dengan Pelaras Pikiran. Dalam alam semesta Nebadon, pancaran terang Firdaus ini secara luas dikenal sebagai “terang pilot” (penuntun); di Uversa itu disebut “terang hidup.” Di Urantia fenomena ini kadang-kadang disebut sebagai “terang yang sesungguhnya, yang menerangi setiap orang, sedang datang ke dalam dunia.”
107:4.6 (1181.2) Kepada semua makhluk yang telah mencapai Bapa Semesta, Pelaras Pikiran Dipersonalisasi itu bisa mereka lihat. Pelaras dari semua tahap, bersama dengan semua sosok, entitas, roh, kepribadian, dan manifestasi roh yang lain, selalu bisa dilihat oleh Pribadi-pribadi Pencipta Tertinggi yang berasal dari Deitas Firdaus, dan yang memimpin pemerintahan utama di alam semesta agung.
107:4.7 (1181.3) Dapatkah kamu benar-benar menyadari makna sebenarnya dari berdiamnya Pelaras di dalammu itu? Apakah kamu benar-benar memahami apa artinya memiliki pecahan mutlak dari Tuhan yang absolut dan tanpa batas, Bapa Semesta, yang menempati dan melebur dengan kodrat fana terbatasmu? Ketika manusia fana melebur dengan pecahan sebenarnya dari Penyebab yang eksistensial (tetap ada) untuk kosmos total itu, maka tidak ada batas yang dapat ditempatkan pada tujuan akhir untuk kemitraan yang belum pernah terjadi sebelumnya dan tak terbayangkan seperti itu. Dalam kekekalan, manusia akan menemukan tidak hanya ketanpabatasan dari Deitas yang objektif tetapi juga potensi tak berujung dari pecahan yang subjektif dari Tuhan yang sama ini. Selalu Pelaras akan mengungkapkan kepada kepribadian fana tentang keajaiban Tuhan, dan tidak pernah pewahyuan luhur ini sampai pada akhirnya, karena Pelaras adalah dari Tuhan dan sebagai Tuhan kepada manusia fana.
107:5.1 (1181.4) Manusia yang evolusioner cenderung mudah memandang batin (mind) sebagai perantaraan kosmis antara roh dan materi, karena itu memang tugas pokok batin yang terlihat oleh kamu. Oleh karena itu cukup sulit bagi manusia untuk memahami bahwa para Pelaras Pikiran juga memiliki batin, karena Pelaras adalah pemecahan-pemecahan Tuhan pada tingkat realitas absolut yang tidak hanya prapribadi tetapi juga ada sebelum perbedaan antara energi dan roh. Pada tingkat monistik sebelum pembedaan antara energi dan roh mungkin tidak ada fungsi perantaraan dari batin, karena tidak ada perbedaan-perbedaan yang perlu ditengahi.
107:5.2 (1181.5) Karena para Pelaras dapat merencanakan, bekerja, dan mengasihi, mereka tentulah memiliki kemampuan-kemampuan kedirian yang sepadan dengan batin. Mereka memiliki kemampuan tak terbatas untuk berkomunikasi satu sama lain, yaitu, semua wujud Monitor di atas kelompok pertama atau perawan. Mengenai sifat dan makna dari interkomunikasi mereka ini, sangat sedikit yang dapat kami ungkapkan, karena kami tidak tahu. Dan kami lebih jauh tahu bahwa mereka haruslah berbatin dalam suatu cara tertentu atau jika tidak mereka tidak akan pernah bisa dipersonalisasi.
107:5.3 (1181.6) Kemampuan batin Pelaras Pikiran ini adalah seperti kebatinan Bapa Semesta dan Putra Kekal—apa yang adalah leluhurnya batin Pelaku Bersama.
107:5.4 (1181.7) Jenis batin yang didalilkan ada dalam Pelaras tentulah sama dengan kemampuan batin banyak golongan entitas prapribadi lainnya yang diperkirakan juga berasal dari Sumber dan Pusat Pertama. Meskipun banyak dari golongan-golongan ini belum diungkapkan di Urantia, mereka semua menunjukkan sifat-sifat memiliki batin. Mungkin juga bagi individuasi-individuasi Deitas yang asli ini untuk dipersatukan dengan banyak jenis makhluk berkembang yang bukan-fana dan bahkan dengan sejumlah terbatas makhluk tidak-berevolusi yang telah mengembangkan kapasitas untuk peleburan dengan pecahan-pecahan Deitas tersebut.
107:5.5 (1182.1) Ketika sesosok Pelaras Pikiran dilebur dengan jiwa morontia yang baka dari manusia yang selamat, batin Pelaras itu hanya dapat dikenali sebagai tetap ada terpisah dari batin makhluk itu sampai manusia fana yang naik itu mencapai tingkatan-tingkatan roh dalam kemajuan alam semesta.
107:5.6 (1182.2) Setelah tercapainya tingkat-tingkat finaliter dari pengalaman penaik, roh-roh dari tahap keenam ini tampaknya mentransmutasi (mengubah) beberapa faktor batin tertentu yang mewakili suatu penyatuan dari fase tertentu dari batin fana dan batin Pelaras, yang sebelumnya telah berfungsi sebagai penghubung antara fase ilahi dan fase manusiawi dari kepribadian yang naik tersebut. Kualitas batin pengalaman ini mungkin “men-supremasi” dan kemudian menambahkan kemampuan pengalaman Ketuhanan yang berevolusi—yaitu Sang Mahatinggi.
107:6.1 (1182.3) Ketika Pelaras Pikiran dijumpai dalam pengalaman makhluk, mereka menunjukkan kehadiran dan pimpinan dari suatu pengaruh roh. Pelaras itu memang adalah roh, roh murni, tetapi roh plus. Kami tidak pernah bisa secara memuaskan untuk menggolongkan Monitor Misteri; semua yang dapat dengan pasti dikatakan tentang mereka adalah bahwa mereka benar-benar menyerupai Tuhan.
107:6.2 (1182.4) Pelaras adalah kemungkinan kekekalannya manusia; manusia adalah kemungkinan kepribadiannya Pelaras. Pelaras individualmu bekerja untuk me-roh-kan kamu dengan harapan dapat mengabadikan identitas temporal kamu. Pelaras itu penuh dengan kasih dari Bapa segala roh yang indah dan memberikan-diri. Mereka secara sungguh-sungguh dan secara ilahi mengasihi kamu; mereka adalah tawanan-tawanan harapan roh yang terkurung di dalam batin manusia. Mereka merindukan pencapaian keilahian batin fanamu agar kesendirian mereka dapat berakhir, agar mereka dapat dilepaskan bersama kamu dari keterbatasan jubah materi dan busana waktu.
107:6.3 (1182.5) Jalanmu ke Firdaus adalah jalan pencapaian roh, dan kodrat Pelaras akan dengan setia mengungkapkan pewahyuan tentang kodrat rohani Bapa Semesta. Melewati kenaikan Firdaus dan dalam tahap-tahap pascafinaliter pada karier kekal, Pelaras mungkin bisa saja berhubungan dengan mantan mitra manusianya itu selain dari pelayanan roh; tetapi kenaikan Firdaus dan karier finaliter adalah kemitraan antara manusia yang merohani dan mengenal-Tuhan, dengan pelayanan rohani dari Pelaras yang mewahyukan-Tuhan.
107:6.4 (1182.6) Kami tahu bahwa Pelaras Pikiran adalah roh-roh, roh-roh murni, roh yang agaknya absolut. Tetapi Pelaras itu juga haruslah sesuatu yang lebih dari realitas roh eksklusif saja. Selain diduga memiliki batin, faktor-faktor energi murni juga hadir. Jika kamu ingat bahwa Tuhan adalah sumber energi murni dan roh murni, tidak akan begitu sulit untuk melihat bahwa pecahan-Nya itu akan merupakan kedua-duanya. Merupakan fakta bahwa para Pelaras melintasi ruang melalui sirkuit-sirkuit gravitasinya Pulau Firdaus yang seketika dan semesta.
107:6.5 (1182.7) Memang membingungkan bahwa Monitor Misteri itu terkait seperti itu dengan sirkuit material di alam-alam semesta. Namun tetap menjadi fakta bahwa mereka melesat di seluruh alam semesta agung melalui sirkuit-sirkuit gravitasi-material. Adalah sepenuhnya mungkin bahwa mereka bahkan dapat menembus tingkat-tingkat ruang angkasa bagian luar; mereka pasti bisa mengikuti kehadiran gravitasi Firdaus ke dalam kawasan-kawasan ini, dan meskipun ordo kepribadianku dapat melintasi sirkuit batin dari Pelaku Bersama juga melampaui batas-batas alam semesta agung, namun kami tidak yakin pernah mendeteksi kehadiran para Pelaras dalam kawasan-kawasan yang belum dipetakan di ruang angkasa bagian luar itu.
107:6.6 (1183.1) Namun demikian, meskipun para Pelaras memanfaatkan sirkuit-sirkuit gravitasi-materi, namun mereka tidak tunduk kepada sirkuit gravitasi itu seperti halnya ciptaan yang bersifat materi. Pelaras itu adalah pecahan-pecahan dari leluhurnya gravitasi, bukan dampak akibatnya gravitasi; mereka telah dipecah-pecahkan atau disegmentasikan pada tingkat keberadaan alam semesta yang secara hipotetis mendahului kemunculan gravitasi.
107:6.7 (1183.2) Pelaras Pikiran tidak beristirahat dari saat penganugerahan mereka sampai hari pembebasan mereka untuk berangkat ke Divinington pada saat kematian alami subjek manusia mereka. Mereka yang subjeknya tidak melewati portal kematian alami bahkan tidak mengalami jeda istirahat sementara ini. Pelaras Pikiran tidak memerlukan asupan energi; mereka adalah energi, energi dari golongan tertinggi dan paling ilahi.
107:7.1 (1183.3) Pelaras Pikiran itu bukan kepribadian-kepribadian, tetapi mereka adalah entitas-entitas nyata; mereka benar-benar dan dengan sempurna diindividualisasi, meskipun sementara mendiami manusia, mereka tidak pernah benar-benar dipribadikan. Pelaras Pikiran bukan kepribadian sejati; mereka adalah realitas sejati, realitas-realitas dari golongan paling murni yang dikenal di seluruh alam-alam semesta—mereka adalah kehadiran ilahi. Meskipun bukan pribadi atau personal, pecahan-pecahan yang luar biasa dari Bapa itu sering disebut sebagai sosok-sosok,dan kadang-kadang sebagai entitas-entitas roh, jika dipandang dari fase rohani dari pelayanan mereka saat ini pada manusia.
107:7.2 (1183.4) Jika Pelaras Pikiran itu bukan kepribadian yang memiliki hak istimewa kehendak dan kuasa pilihan, lalu bagaimana mereka dapat memilih subjek fana dan menjadi relawan untuk menempati makhluk-makhluk dari dunia-dunia evolusi ini? Ini adalah pertanyaan yang mudah untuk ditanyakan, tetapi mungkin tidak ada sosok makhluk di seluruh alam-alam semesta yang pernah bisa menemukan jawaban yang tepat. Bahkan golongan kepribadianku, Utusan Soliter, tidak sepenuhnya memahami kemampuan kehendak, pilihan, dan kasih dalam entitas-entitas yang bukan pribadi itu.
107:7.3 (1183.5) Kami sering berspekulasi bahwa Pelaras Pikiran tentulah memiliki kemauan bebas pada semua tingkatan pilihan yang prapribadi. Mereka bersukarela mendiami umat manusia, mereka menyusun rencana untuk karier abadi manusia, mereka menyesuaikan, mengubah, dan menggantinya sesuai dengan keadaan, dan kegiatan-kegiatan ini mengandung arti kehendak bebas yang tulen. Mereka memiliki kasih sayang untuk manusia, mereka berfungsi dalam krisis-krisis alam semesta, mereka selalu menunggu untuk bertindak dengan tegas sesuai dengan pilihan manusia, dan semua ini adalah reaksi yang sangat berkehendak bebas. Dalam semua situasi yang tidak berurusan dengan wilayah kehendak manusia, mereka tidak diragukan lagi menunjukkan perilaku yang menandakan pelaksanaan kuasa yang dalam setiap pengertian setara kehendak, keputusan yang dimaksimalkan.
107:7.4 (1183.6) Mengapa kemudian, jika para Pelaras Pikiran memiliki kehendak bebas, mengapa mereka tunduk pada kehendak manusia fana? Kami percaya itu karena kemauan bebas Pelaras itu sendiri, yang meskipun bersifat mutlak, namun adalah prapribadi dalam manifestasinya. Kehendak manusia berfungsi pada tataran kepribadian dari realitas alam semesta, dan di seluruh kosmos, yang bukan pribadi (impersonal)—yaitu yang tidak berpribadi, yang subpribadi, dan yang prapribadi—adalah selalu tanggap pada kehendak dan perbuatan-perbuatan dari kepribadian yang ada.
107:7.5 (1183.7) Di seluruh alam semesta makhluk-makhluk ciptaan dan energi-energi bukan-pribadi, kami tidak mengamati bahwa kehendak, kemauan bebas, pilihan, dan kasih itu diwujudkan terpisah dari kepribadian. Kecuali dalam para Pelaras dan entitas-entitas serupa lainnya kami tidak menyaksikan atribut-atribut kepribadian ini berfungsi dalam hubungan dengan realitas yang tidak berpribadi. Tidaklah tepat menjuluki Pelaras sebagai subpribadi, tidak betul pula menyebut entitas seperti itu sebagai superpribadi, tetapi akan sepenuhnya diperbolehkan untuk mengistilahkan sosok seperti itu sebagai prapribadi.
107:7.6 (1184.1) Bagi golongan keberadaan kami, pecahan-pecahan dari Deitas ini dikenal sebagai pemberian-pemberian ilahi. Kami menyadari bahwa para Pelaras itu ilahi dalam asalnya, dan bahwa mereka merupakan bukti yang mungkin, dan demonstrasi tentang suatu reservasi oleh Bapa Semesta tentang kemungkinan komunikasi langsung dan tidak terbatas dengan setiap dan semua makhluk yang (bersifat) material di seluruh alam-alam-Nya yang pada hakikatnya tak terbatas, dan semua ini sama sekali terlepas dari kehadiran-Nya dalam diri pribadi-pribadi Putra Firdaus-Nya atau melalui pelayanan tidak langsung-Nya dalam diri pribadi-pribadi dari Roh Tanpa Batas.
107:7.7 (1184.2) Tidak ada makhluk ciptaan yang tidak akan bergembira menjadi tuan rumah untuk para Monitor Misteri ini, tetapi tidak ada golongan makhluk yang didiami seperti demikian kecuali makhluk yang memiliki kehendak yang evolusioner dengan takdir menjadi finaliter.
107:7.8 (1184.3) [Disampaikan oleh sesosok Utusan Soliter dari Orvonton.]
Buku Urantia
Makalah 108
108:0.1 (1185.1) MISI para Pelaras Pikiran kepada bangsa-bangsa manusia adalah untuk mewakili, untuk menjadi, Bapa Semesta kepada manusia fana waktu dan ruang; itulah pekerjaan mendasar dari pemberian ilahi ini. Misi mereka adalah juga untuk mengangkat batin fana dan memindahkan jiwa baka manusia naik hingga puncak-puncak ilahi dan tingkat-tingkat rohani untuk kesempurnaan Firdaus. Dan dalam pengalaman mengubah kodrat manusia dari makhluk duniawi menjadi kodrat ilahi dari finaliter yang kekal seperti itu, para Pelaras melahirkan suatu jenis sosok yang unik, sosok makhluk yang terdiri dari penyatuan abadi dari Pelaras yang sempurna dan makhluk yang disempurnakan yang tidak mungkin untuk disalin menggunakan teknik alam semesta lainnya.
108:0.2 (1185.2) Tidak ada dalam seluruh alam semesta yang dapat menjadi pengganti untuk fakta pengalaman pada tingkat-tingkat yang tidak eksistensial. Tuhan yang tanpa batas itu, seperti biasa, penuh dan lengkap, secara tak terhingga meliputi segala sesuatu kecuali kejahatan dan pengalaman makhluk. Tuhan tidak bisa berbuat salah; Ia tidak bisa keliru. Tuhan tidak bisa secara pengalaman mengetahui apa yang Ia tidak pernah alami secara pribadi; prapengetahuan-Nya Tuhan itu eksistensial (tetap ada). Karena itu maka roh dari Bapa turun dari Firdaus untuk ikut serta dengan manusia terbatas itu dalam setiap pengalaman sejati dari karier menaik; hanyalah oleh metode seperti itulah bahwa Tuhan yang eksistensial itu bisa menjadi Bapa pengalamannya manusia dalam kebenaran dan dalam faktanya. Ketanpa-batasan Tuhan yang kekal itu mencakup potensi untuk pengalaman terbatas, yang memang menjadi nyata dalam pelayanan pecahan-pecahan Pelaras itu yang benar-benar berbagi pengalaman pasang surut hidup manusia.
108:1.1 (1185.3) Ketika Pelaras diberangkatkan untuk tugas layanan fana dari Divinington, mereka itu sama persis dalam kemampuan keilahian eksistensial, tetapi mereka berbeda-beda dalam kualitas pengalaman sebanding dengan kontak sebelumnya dalam dan dengan makhluk-makhluk yang berevolusi. Kami tidak bisa menjelaskan dasar untuk penugasan Pelaras, namun kami menduga bahwa karunia-karunia ilahi ini dianugerahkan sesuai dengan beberapa kebijakan yang bijaksana dan efisien tertentu mengenai kecocokan adaptasi kekal terhadap kepribadian yang didiami. Kami memang mengamati bahwa Pelaras yang lebih berpengalaman sering menjadi penghuni jenis batin manusia yang lebih tinggi; karena itu pewarisan manusia tentulah menjadi faktor yang cukup besar dalam menentukan seleksi dan penugasan.
108:1.2 (1185.4) Meskipun kami tidak tahu dengan pasti, kami sangat yakin bahwa semua Pelaras Pikiran itu adalah sukarelawan. Tetapi sebelum mereka menjadi relawan, mereka memiliki data lengkap mengenai calon yang akan didiami. Draf dari serafim mengenai asal-usul dan proyeksi pola-pola perilaku hidup ditransmisikan melalui Firdaus ke korps cadangan Pelaras di Divinington dengan teknik reflektivitas yang membentang ke arah dalam dari ibukota alam-alam semesta lokal ke markas-markas alam semesta super. Prakiraan ini tidak hanya mencakup leluhur sebelumnya dari calon fana itu tetapi juga perkiraan kemampuan kecerdasan dan kapasitas rohani yang mungkin. Pelaras dengan demikian menjadi relawan untuk mendiami batin yang kodrat sifat mendalamnya telah sepenuhnya diberitahukan.
108:1.3 (1186.1) Pelaras yang menjadi relawan itu sangat tertarik khususnya pada tiga syarat manusia calon itu:
108:1.4 (1186.2) 1. Kapasitas intelektual. Apakah batin itu normal? Bagaimana potensi intelektual, kapasitas kecerdasannya? Dapatkah individu itu berkembang menjadi makhluk berkehendak yang sejati? Apakah kebijaksanaan memiliki kesempatan untuk berfungsi?
108:1.5 (1186.3) 2. Persepsi rohani. Prospek-prospek untuk pengembangan rasa hormat, kelahiran dan pertumbuhan sifat dasar keagamaan. Bagaimana potensi jiwa, kemungkinan kapasitas penerimaan rohani?
108:1.6 (1186.4) 3. Gabungan daya-kemampuan intelektual dan spiritual. Sejauh mana dua kemampuan ini mungkin dapat dikaitkan, dikombinasikan, sehingga menghasilkan kekuatan karakter manusia dan berkontribusi pada evolusi tertentu dari suatu jiwa baka yang memiliki nilai bertahan hidup.
108:1.7 (1186.5) Dengan fakta-fakta ini di depan mereka, keyakinan kami adalah bahwa Monitor dengan bebas menjadi relawan untuk penugasan. Mungkin lebih dari satu Pelaras yang menawarkan menjadi relawan; mungkin ordo-ordo dipersonalisasi yang mengawasi yang memilih dari kelompok relawan Pelaras yang paling cocok untuk tugas merohanikan dan mengekalkan kepribadian calon fana itu. (Dalam penugasan dan pelayanan Pelaras, jenis kelamin makhluk itu bukan sebagai pertimbangan).
108:1.8 (1186.6) Waktu singkat yang berlangsung antara mengajukan diri menjadi relawan dan pemberangkatan sebenarnya Pelaras itu agaknya mungkin dipakai di sekolah-sekolah Monitor Dipersonalisasi di Divinington dimana suatu pola kerja (model) dari batin calon fana itu digunakan dalam mengajar Pelaras yang ditugasi itu mengenai rencana yang paling efektif untuk pendekatan kepribadian dan spiritisasi batin. Model batin ini dirumuskan melalui kombinasi data yang disediakan oleh layanan reflektifitas alam semesta super. Setidaknya ini adalah pengetahuan kami, keyakinan yang kami pegang sebagai hasil dari menyatukan dan menyusun informasi yang diperoleh melalui kontak dengan banyak Pelaras Dipersonalisasi di sepanjang karier para Utusan Soliter yang lama di alam semesta.
108:1.9 (1186.7) Ketika sekali Pelaras benar-benar diberangkatkan dari Divinington, praktis tidak ada selang waktu dari antara saat itu hingga saat penampilan mereka dalam batin subjek pilihan mereka. Waktu perjalanan rata-rata sesosok Pelaras dari Divinington ke Urantia adalah 117 jam, 42 menit, dan 7 detik. Hampir semua waktu ini dihabiskan pada pendaftaran di Uversa.
108:2.1 (1186.8) Meskipun para Pelaras menjadi relawan untuk tugas layanan itu segera setelah prakiraan kepribadian telah disampaikan ke Divinington, mereka belum benar-benar ditugaskan sampai subjek-subjek manusianya itu membuat keputusan kepribadian moral mereka yang pertama. Pilihan moral pertama dari anak manusia itu secara otomatis ditunjukkan dalam ajudan-batin ketujuh dan tercatat langsung, melalui Roh Kreatif alam semesta lokal, lewat sirkuit gravitasi-batin semesta dari Pelaku Bersama dalam kehadiran Roh Master di alam semesta super wilayahnya, yang segera mengirimkan berita ini ke Divinington. Pelaras mencapai subjek manusia mereka di Urantia, secara rata-rata, sedikit sebelum ulang tahun yang keenam. Dalam generasi sekarang rata-rata berlakunya adalah lima tahun, sepuluh bulan, dan empat hari; yaitu pada hari ke 2.134 kehidupan di permukaan bumi.
108:2.2 (1187.1) Pelaras tidak bisa memasuki batin fana sampai batin itu telah dengan semestinya disiapkan oleh pelayanan ajudan roh-batin yang mendiami dan disirkuitkan dalam Roh Kudus. Membutuhkan fungsi koordinasi dari seluruh tujuh ajudan itu agar batin manusia memenuhi syarat untuk penerimaan Pelaras. Pikiran makhluk haruslah menunjukkan kemampuan menyembah dan menyatakan fungsi kebijaksanaan dengan memperagakan kemampuan untuk memilih nilai-nilai yang muncul antara baik dan jahat—pilihan moral.
108:2.3 (1187.2) Demikianlah panggung batin manusia disiapkan untuk penerimaan Pelaras, tetapi sebagai pedoman umum mereka tidak segera muncul untuk mendiami batin tersebut kecuali di dunia-dunia tertentu dimana Roh Kebenaran berfungsi sebagai koordinator rohani untuk pelayanan roh yang berbeda-beda ini. Jika roh dari para Putra anugerah ini hadir, maka para Pelaras pasti datang seketika ajudan roh-batin yang ketujuh mulai berfungsi dan memberi sinyal kepada Roh Ibu Semesta bahwa ia telah mencapai secara potensial koordinasi antara enam ajudan terkait dari pelayanan sebelumnya pada intelek manusia tersebut. Oleh karena itu para Pelaras ilahi telah secara menyeluruh dianugerahkan ke atas semua pikiran normal yang berstatus moral di Urantia sejak hari Pentakosta.
108:2.4 (1187.3) Bahkan dengan suatu batin (mind) yang dikaruniai Roh Kebenaran, Pelaras tidak bisa sembarangan menduduki kecerdasan manusia sebelum munculnya keputusan moral. Namun ketika keputusan moral seperti itu telah dibuat, roh penolong ini memegang wewenang langsung dari Divinington. Tidak ada perantara atau otoritas atau kekuasaan lain di tengahnya yang berfungsi antara para Pelaras ilahi dan subjek manusia mereka; Tuhan dan manusia terhubung secara langsung.
108:2.5 (1187.4) Sebelum masa-masa pencurahan Roh Kebenaran ke atas penduduk sebuah dunia yang berevolusi, penganugerahan Pelaras tampaknya ditentukan oleh banyak pengaruh roh dan sikap kepribadian. Kami tidak sepenuhnya memahami hukum yang mengatur penganugerahan-penganugerahan tersebut; kami tidak memahami apa saja yang menentukan pelepasan para Pelaras yang secara sukarela mendiami batin yang berkembang tersebut. Tetapi memang kami mengamati berbagai pengaruh dan kondisi yang tampaknya terkait dengan kedatangan para Pelaras dalam batin tersebut sebelum penganugerahan Roh Kebenaran, dan hal-hal itu adalah:
108:2.6 (1187.5) 1. Penugasan serafim penjaga pribadi. Jika seorang manusia fana belum pernah didiami sebelumnya oleh Pelaras, penugasan sesosok penjaga pribadi membawa Pelaras segera setelah itu. Ada beberapa relasi yang sangat jelas tetapi tidak diketahui antara pelayanan Pelaras dan pelayanan serafim penjaga pribadi.
108:2.7 (1187.6) 2. Pencapaian lingkaran ketiga pencapaian intelektual dan pencapaian spiritual. Aku telah mengamati para Pelaras yang tiba dalam batin manusia pada waktu penaklukan lingkaran ketiga bahkan sebelum prestasi demikian dapat diisyaratkan kepada personalia alam semesta lokal yang bertugas mengurusi hal-hal tersebut.
108:2.8 (1187.7) 3. Pada waktu pembuatan keputusan tertinggi yang makna rohaninya luar biasa. Perilaku manusia seperti itu dalam suatu krisis keplanetan pribadi biasanya disertai oleh kedatangan segera Pelaras yang sedang menunggu.
108:2.9 (1187.8) 4. Roh persaudaraan. Terlepas dari pencapaian lingkaran-lingkaran psikis dan penugasan malaikat penjaga pribadi— tanpa adanya apapun yang menyerupai keputusan krisis—ketika seorang manusia yang berevolusi itu menjadi dipenuhi oleh kasih pada sesamanya dan mengabdikan diri untuk pelayanan tidak egois pada saudara-saudaranya dalam daging, maka Pelaras yang menunggu itu pastilah turun untuk mendiami batin dari pelayan fana tersebut.
108:2.10 (1188.1) 5. Pernyataan niat untuk melakukan kehendak Tuhan. Kami mengamati bahwa banyak manusia di dunia-dunia ruang angkasa mungkin tampaknya dalam kesiapan untuk menerima Pelaras, namun demikian Monitor masih tidak muncul juga. Kami terus mengamati makhluk-makhluk tersebut sementara mereka hidup dari hari ke hari, dan tidak lama lagi mereka dengan diam-diam, hampir tidak disadari, sampai pada keputusan untuk mulai berusaha melakukan kehendak Bapa di surga. Dan kemudian kami amati pemberangkatan langsung para Pelaras Pikiran.
108:2.11 (1188.2) 6. Pengaruh dari Sang Mahatinggi. Di dunia-dunia dimana para Pelaras tidak melebur dengan jiwa-jiwa berevolusi dari penduduk fananya, kami amati para Pelaras kadang-kadang dianugerahkan sebagai tanggapan pada pengaruh-pengaruh yang sepenuhnya di luar pemahaman kami. Kami menduga bahwa penganugerahan tersebut ditentukan oleh suatu aksi refleks kosmis tertentu yang berasal dari Sang Mahatinggi. Tentang mengapa para Pelaras ini tidak dapat atau memang tidak melebur dengan jenis-jenis tertentu batin fana yang berevolusi, kami tidak tahu. Transaksi-transaksi tersebut tidak pernah diungkapkan kepada kami.
108:3.1 (1188.3) Sejauh yang kami tahu, para Pelaras itu diorganisir sebagai unit kerja mandiri dalam alam-alam semesta dan tampaknya dikelola langsung dari Divinington. Mereka itu seragam di seluruh tujuh alam semesta super, semua alam semesta lokal dilayani oleh jenis Monitor Misteri yang sama persis. Kami tahu dari pengamatan bahwa ada banyak seri Pelaras yang mencakup suatu organisasi serial yang membentang melalui ras-ras, melalui zaman-zaman dispensasi, dan sampai ke dunia-dunia, sistem-sistem, dan alam-alam semesta. Namun demikian, sangatlah sulit untuk melacak karunia-karunia ilahi ini karena mereka berfungsi saling bergantian di seluruh alam semesta agung.
108:3.2 (1188.4) Para Pelaras itu dalam catatan lengkap (di luar Divinington) hanya di markas pusat tujuh alam semesta super. Nomor dan golongan setiap Pelaras yang mendiami setiap makhluk menaik itu dilaporkan oleh pihak-pihak berwenang Firdaus ke markas-markas alam semesta super, dan dari sana dikomunikasikan ke ibukota-ibukota alam semesta lokal yang terkait dan diteruskan ke planet khusus yang bersangkutan. Namun catatan alam semesta lokal tidak mengungkapkan nomor penuh para Pelaras Pikiran; catatan Nebadon itu hanya berisi nomor penugasan alam semesta lokal seperti yang ditentukan oleh perwakilan-perwakilan dari Yang Purba Harinya. Makna sebenarnya dari nomor lengkapnya Pelaras itu diketahui hanya di Divinington.
108:3.3 (1188.5) Subjek manusia sering dikenal oleh nomor Pelaras mereka; manusia tidak menerima nama-nama alam semesta yang sebenarnya sampai setelah peleburan Pelaras, yang mana penyatuan itu ditandai oleh penganugerahan nama baru kepada ciptaan baru itu oleh penjaga takdir.
108:3.4 (1188.6) Meskipun kami memiliki catatan tentang para Pelaras Pikiran di Orvonton, dan meskipun kami sama sekali tidak memiliki kewenangan atas mereka ataupun hubungan administratif dengan mereka, kami dengan teguh percaya bahwa ada hubungan administratif sangat erat antara dunia individual di alam-alam semesta lokal dengan tempat kediaman pusat karunia-karunia ilahi itu di Divinington. Kami tahu bahwa, setelah penampilan sesosok Putra anugerah Firdaus, suatu dunia yang berevolusi memiliki sesosok Pelaras Dipersonalisasi yang ditugaskan ke planet itu sebagai supervisor para Pelaras planet itu.
108:3.5 (1189.1) Menarik untuk dicatat bahwa para inspektur alam semesta lokal selalu menyebutkan diri mereka, ketika melakukan suatu pemeriksaan planet, kepada kepala para Pelaras Pikiran planet itu, pada saat mereka memberikan teguran kepada para kepala serafim dan para pemimpin golongan makhluk lainnya yang diperbantukan pada administrasi suatu dunia yang berevolusi. Tidak lama yang lalu, Urantia menjalani pemeriksaan berkala demikian itu oleh Tabamantia, pengawas berdaulat atas semua planet percobaan-kehidupan dalam alam semesta Nebadon. Dan catatan mengungkapkan bahwa, selain nasihat-nasihat dan teguran-tegurannya yang dikirim ke berbagai kepala kepribadian-kepribadian supramanusia, ia juga menyampaikan penghargaan berikut kepada kepala para Pelaras, yang apakah itu bertempat di planet ini, di Salvington, Uversa, atau Divinington, kami tidak tahu dengan pasti, tetapi ia mengatakan:
108:3.6 (1189.2) “Sekarang kepada engkau, atasan-atasan yang jauh di atasku, aku datang sebagai yang ditempatkan dalam wewenang sementara atas seri-seri keplanetan eksperimental; dan aku datang untuk mengungkapkan kekaguman dan rasa hormat yang mendalam untuk kelompok pelayan surgawi yang hebat ini, para Monitor Misteri, yang secara sukarela melayani di dunia yang tidak teratur ini. Tidak peduli betapa sulitnya krisis, engkau tidak pernah goyah. Tidak ada di catatan Nebadon ataupun di hadapan komisi-komisi Orvonton pernah disampaikan dakwaan terhadap sesosok Pelaras ilahi. Engkau telah setia pada tanggung jawabmu; engkau telah setia secara ilahi. Engkau telah membantu untuk meluruskan kesalahan-kesalahan dan menutup kekurangan-kekurangan semua yang bekerja di planet yang kacau ini. Engkau adalah sosok yang mengagumkan, penjaga-penjaga kebaikan dalam jiwa-jiwa dari wilayah yang terbelakang ini. Aku menyampaikan hormat walaupun sepertinya sedang di bawah kewenanganku sebagai pelayan-pelayan relawan. Aku tunduk di hadapanmu dalam pengakuan rendah hati akan ketidak-egoisanmu yang indah, pelayananmu yang penuh pengertian, dan pengabdianmu yang tulus. Engkau layak menyandang nama pelayan yang seperti-Tuhan untuk penduduk fana di dunia yang dikoyak-perselisihan, dilanda-duka, dan dijangkiti-penyakit ini. Aku menghormati engkau! Aku sungguh menyembah engkau!"
108:3.7 (1189.3) Sebagai hasil dari banyak garis-garis bukti yang menyiratkan ini, kami percaya bahwa para Pelaras itu terorganisir sepenuhnya, bahwa ada suatu administrasi pengarah yang amat cerdas dan efisien terhadap karunia-karunia ilahi ini dari suatu sumber yang sangat jauh dan terpusat, mungkin adalah Divinington. Kami tahu bahwa mereka datang dari Divinington ke dunia-dunia, dan tidak diragukan lagi mereka kembali ke sana pada waktu kematian subjek-subjek mereka.
108:3.8 (1189.4) Di kalangan golongan-golongan roh tinggi sangatlah sulit untuk menemukan mekanisme administrasi mereka. Golongan kepribadianku, meskipun terlibat dalam pelaksanaan tugas-tugas spesifik kami, tidak diragukan lagi secara tanpa disadari ikut serta dengan banyak kelompok sub-Deitas yang pribadi dan bukan-pribadi lain yang secara bersatu sedang berfungsi sebagai korelator alam semesta yang mahaluas. Kami menduga bahwa kami melayani seperti itu karena kami adalah satu-satunya kelompok makhluk yang dipribadikan (selain dari Pelaras Dipersonalisasi) yang secara seragam sadar akan adanya kehadiran banyak golongan entitas yang prapribadi.
108:3.9 (1189.5) Kami sadar akan kehadiran para Pelaras, yang merupakan pecahan dari Deitas prapribadi dari Sumber dan Pusat Pertama itu. Kami merasakan kehadiran Roh Trinitas Terinspirasi, yang adalah ekspresi superpribadi dari Trinitas Firdaus. Kami demikian juga selalu bisa mendeteksi kehadiran roh dari golongan yang tidak diungkapkan tertentu yang berasal dari Putra Kekal dan Roh Tanpa Batas. Dan kami juga tidak sepenuhnya tidak peka terhadap entitas-entitas lain lagi yang tidak diungkapkan kepadamu.
108:3.10 (1190.1) Para Melkisedek Nebadon mengajarkan bahwa Utusan Soliter adalah koordinator-koordinator kepribadian terhadap berbagai pengaruh ini karena mereka terdaftar dalam Deitas yang makin luas dari Sang Mahatinggi yang evolusioner itu. Sangatlah mungkin bahwa kami mungkin menjadi peserta dalam penyatuan pengalaman terhadap banyak fenomena waktu yang tidak dapat dijelaskan, tetapi kami tidak yakin secara sadar sedang berfungsi seperti itu.
108:4.1 (1190.2) Terlepas dari kemungkinan koordinasi dengan pecahan-pecahan Deitas yang lain, para Pelaras itu sama sekali sendirian dalam lingkup aktivitas mereka dalam batin manusia. Monitor Misteri dengan fasih menyuarakan fakta bahwa, meskipun Bapa mungkin tampaknya menyerahkan pelaksanaan semua kuasa dan wewenang pribadi langsung di seluruh alam semesta agung, sekalipun tindakan penolakan ini demi kepentingan para Pencipta Tertinggi anak-anak Deitas Firdaus, namun Bapa secara pasti telah menyediakan untuk diri-Nya sendiri hak tak terbantahkan untuk hadir dalam batin dan jiwa ciptaan-Nya yang berkembang sampai akhirnya bahwa Ia mungkin bertindak demikian agar menarik semua makhluk ciptaan kepada diri-Nya, secara koordinatif dengan gravitasi rohani dari para Putra Firdaus. Kata Putra anugerah Firdausmu ketika masih di Urantia, “Aku, apabila Aku ditinggikan dari bumi, Aku akan menarik semua orang datang kepada-Ku.” Daya penarik rohani Putra Firdaus dan rekan-rekan kreatif mereka ini kami kenali dan pahami, namun kami tidak begitu sepenuhnya memahami metode berfungsinya Bapa yang mahabijaksana itu dalam dan melalui para Monitor Misteri ini, yang hidup dan bekerja begitu gagahnya di dalam batin manusia.
108:4.2 (1190.3) Meskipun bukan bawahan dari, sederajat dengan, atau tampaknya terkait dengan pekerjaan di segala alam-alam semesta, meskipun bertindak secara mandiri dalam batin anak-anak manusia, tak henti-hentinya kehadiran misterius ini mendesak makhluk tempat berdiamnya mereka itu ke arah ideal-ideal ilahi, selalu memikat mereka ke arah atas menuju tujuan dan sasaran kehidupan masa depan yang lebih baik. Para Monitor Misteri ini terus menerus mendukung dalam pembentukan wilayah kekuasaan rohani Mikhael di seluruh alam semesta Nebadon sementara secara misterius menyumbang terhadap stabilisasi kedaulatan Yang Purba Harinya dalam Orvonton. Pelaras adalah kehendak Tuhan, dan karena para Pencipta Tertinggi anak-anak Tuhan itu juga secara pribadi meragakan kehendak yang sama itu juga, maka tidak dapat dihindari bahwa aksi para Pelaras dan kedaulatan para penguasa alam semesta tentulah saling tergantung satu sama lain. Meskipun tampaknya tidak saling berhubungan, kehadiran Bapa dari para Pelaras dan kedaulatan Bapa dari Mikhael Nebadon tentulah manifestasi-manifestasi yang berbeda dari keilahian yang sama.
108:4.3 (1190.4) Pelaras Pikiran tampaknya datang dan pergi sama sekali independen dari setiap dan semua kehadiran rohani lainnya; mereka tampaknya berfungsi sesuai dengan hukum alam semesta yang sama sekali terpisah dari hukum-hukum yang mengatur dan mengendalikan kinerja semua pengaruh roh lainnya. Tetapi terlepas dari kelihatannya mandiri seperti itu, pengamatan jangka panjang tak diragukan lagi mengungkapkan bahwa mereka berfungsi dalam batin manusia dalam keselarasan dan koordinasi sempurna dengan semua pelayanan roh yang lain, termasuk ajudan roh-batin, Roh Kudus, Roh Kebenaran, dan pengaruh-pengaruh lainnya.
108:4.4 (1190.5) Ketika sebuah dunia diisolasi oleh karena pemberontakan, ketika sebuah planet diputus dari semua komunikasi jaringan luar, seperti Urantia setelah pergolakan Kaligastia, maka selain utusan-utusan pribadi hanya tersisa satu kemungkinan langsung komunikasi antarplanet atau alam semesta, dan itu adalah melalui hubungan kerjasama para Pelaras dari dunia-dunia itu. Tidak peduli apapun yang terjadi di sebuah dunia atau sebuah alam semesta, Pelaras tidak pernah secara langsung terlibat. Pengisolasian sebuah planet dalam cara apapun tidak mempengaruhi para Pelaras dan kemampuan mereka untuk berkomunikasi dengan semua bagian di alam semesta lokal, super, atau sentral. Dan hal ini adalah alasan mengapa begitu sering dilakukan kontak dengan para Pelaras tertinggi dan Pelaras yang bertindak-sendiri dari korps cadangan takdir di dunia yang dikarantina. Jalan lain untuk pertolongan harus ke teknik tersebut sebagai sarana untuk mengatasi hambatan-hambatan isolasi planet. Dalam tahun-tahun terakhir sirkuit para penghulu malaikat (archangels) telah berfungsi di Urantia, tetapi sarana komunikasi itu sebagian besar terbatas pada transaksi korps penghulu-malaikat itu sendiri.
108:4.5 (1191.1) Kami menyadari tentang banyaknya fenomena roh di alam semesta yang mahaluas ini yang sama sekali tidak mampu kami pahami. Kami belumlah menguasai semua yang berlangsung sekitar kami; dan aku percaya bahwa banyak pekerjaan yang tak dapat dipahamiini dikerjakan oleh Utusan Gravitasi dan jenis-jenis Monitor Misteri tertentu. Aku tidak percaya bahwa Pelaras dikhususkan semata-mata untuk pembentukan ulang batin manusia. Aku diyakinkan bahwa Monitor Dipersonalisasi dan golongan roh prapribadi lain yang tidak diungkapkan itu adalah perwakilan kontak langsung dan tidak dapat dijelaskan dari Bapa Semesta dengan makhluk dari alam.
108:5.1 (1191.2) Para Pelaras menerima tugas yang sulit ketika mereka dengan sukarela mendiami makhluk-makhluk campuranseperti yang hidup di Urantia. Namun mereka telah memikul tugas untuk berada dalam batinmu, berada di sana untuk menerima peringatan-peringatan dari intelijen rohani alam-alam dan kemudian berusaha mendiktekan ulang atau menerjemahkan pesan-pesan rohani ini kepada batin jasmani; mereka itu sangat diperlukan untuk kenaikan ke Firdaus.
108:5.2 (1191.3) Apa yang Pelaras Pikiran tidak dapat manfaatkan dalam hidupmu saat ini, kebenaran-kebenaran yang tidak berhasil ia sampaikan pada manusia tunangannya itu, ia akan setia menyimpannya untuk digunakan dalam tahap keberadaan berikutnya, sama seperti sekarang ia membawanya dari satu lingkaran ke lingkaran berikutnya hal-hal tertentu yang gagal ia daftarkan dalam pengalaman subjek manusianya, dikarenakan ketidakmampuan makhluk itu, atau kegagalan, untuk memberikan taraf kerjasama yang cukup.
108:5.3 (1191.4) Ada satu hal yang dapat kamu andalkan: Pelaras tidak akan kehilangan apapun yang diserahkan dalam perawatan mereka; tidak pernah kami tahu roh-roh penolong ini gagal. Malaikat-malaikat dan jenis sosok roh tinggi lainnya, tidak terkecuali jenis Putra-putra alam semesta lokal, kadang-kadang memeluk kejahatan, kadang-kadang bisa menyimpang dari jalan ilahi, tetapi Pelaras tidak pernah goyah. Mereka mutlak dapat diandalkan, dan hal ini sama benarnya untuk seluruh tujuh kelompok.
108:5.4 (1191.5) Pelarasmu itu adalah potensial untuk golongan keberadaanmu yang baru dan berikutnya, pemberian di muka status keanakan kekal kamu dengan Tuhan. Oleh dan dengan persetujuan kehendakmu, Pelaras memiliki kuasa untuk menundukkan kecenderungan-kecenderungan makhluk dari batin jasmani itu kepada aksi-aksi yang mengubahkan motivasi dan tujuan jiwa morontia yang sedang bangkit itu.
108:5.5 (1191.6) Monitor Misteri bukan penolong pikiran; mereka adalah penyetel pikiran. Mereka bekerja dengan batin jasmani untuk tujuan membangun, melalui penyesuaian dan perohanian, suatu batin baru untuk dunia-dunia baru dan nama baru untuk karier masa depanmu. Misi mereka terutama menyangkut kehidupan masa depan, bukan kehidupan ini. Mereka disebut para penolong surgawi, bukan penolong duniawi. Mereka tidak tertarik untuk membuat karier manusia menjadi mudah; sebaiknya mereka terlibat membuat hidupmu cukup sulit dan berlika-liku, sehingga keputusan-keputusan akan dirangsang dan dilipatgandakan. Kehadiran sesosok Pelaras Pikiran yang hebat tidak memberikan kemudahan hidup dan kebebasan dari berpikir yang melelahkan, tetapi pemberian ilahi tersebut akan mengaruniakan kedamaian batin yang mendalam dan ketenteraman roh yang luhur.
108:5.6 (1192.1) Emosi-emosi suka dan dukamu yang sementara dan terus berubah-ubah itu adalah terutama sepenuhnya reaksi manusiawi dan jasmani pada suasana psikis bagian dalam dan pada lingkungan jasmani luarmu. Karena itu, jangan mencari Pelaras untuk penghiburan mementingkan diri dan kenyamanan fana. Merupakan urusan Pelaras untuk mempersiapkan kamu untuk petualangan yang kekal, untuk memastikan keselamatan atau kelangsungan hidupmu. Bukanlah misi Monitor Misteri untuk meluruskan perasaanmu yang kusut atau untuk melayani harga dirimu yang terluka; persiapan jiwamu untuk karier menaik yang panjang itulah yang menyita perhatian dan mengisi waktu Pelaras.
108:5.7 (1192.2) Aku ragu apakah aku bisa menjelaskan kepada kamu apa yang para Pelaras lakukan dalam batinmu dan bagi jiwamu. Aku tidak tahu apakah aku sepenuhnya menyadari apa yang sebenarnya terjadi dalam ikatan hubungan kosmis antara sesosok Monitor ilahi dan suatu batin manusia. Semua itu agak merupakan suatu misteri bagi kami, bukan tentang rencana dan tujuannya tetapi mengenai cara pencapaian nyatanya. Dan inilah sebab mengapa kami dihadapkan dengan kesulitan tersebut dalam mencari nama yang tepat untuk karunia ilahi pada manusia fana ini.
108:5.8 (1192.3) Para Pelaras Pikiran ingin mengubah perasaanmu dari rasa takut kepada keyakinan kasih dan percaya diri; namun mereka tidak dapat secara mekanis dan sewenang-wenang melakukan hal-hal tersebut; hal itu adalah tugasmu. Dalam melaksanakan keputusan-keputusan yang membebaskanmu dari belenggu ketakutan itu, kamu benar-benar menyediakan titik tumpu psikis dimana di atasnya Pelaras dapat kemudian menerapkan suatu tuas rohani untuk pencerahan yang mengangkat dan memajukan.
108:5.9 (1192.4) Ketika sampai pada konflik-konflik yang tajam dan jelas antara kecenderungan yang lebih tinggi dan yang lebih rendah pada ras-ras manusia, antara apa yang sungguh-sungguh adalahyangbenar atau salah (tidak semata-mata apa yang dapat kamu sebut benar dan salah), kamu dapat pastikan bahwa Pelaras akan selalu ikut serta dalam suatu cara yang jelas dan aktif dalam pengalaman-pengalaman tersebut. Fakta bahwa kegiatan Pelaras tersebut mungkin tidak disadari oleh mitra manusianya tidak sedikitpun mengurangi nilai dan kenyataannya.
108:5.10 (1192.5) Jika kamu memiliki malaikat penjaga takdir pribadi dan seandainya gagal untuk selamat, maka malaikat pelindung itu harus diadili agar bisa menerima pembersihan nama baik mengenai pelaksanaan setia tanggung jawabnya. Namun para Pelaras Pikiran tidak dikenakan pemeriksaan demikian ketika subjek manusia mereka gagal untuk selamat. Kami semua tahu bahwa, sementara sesosok malaikat bisa saja masih kurang dari kesempurnaan pelayanan, Pelaras Pikiran bekerja dalam cara kesempurnaan Firdaus; pelayanan mereka ditandai oleh teknik tanpa cacat yang berada di luar kemungkinan kritik oleh sosok siapapun di luar Divinington. Kamu memiliki pemandu yang sempurna; karena itu tujuan kesempurnaan pastilah dapat tercapai.
108:6.1 (1192.6) Sungguh merupakan suatu keajaiban penurunan martabat ilahi bagi para Pelaras yang mulia dan sempurna itu untuk menawarkan diri mereka untuk kehidupan nyata dalam batin makhluk jasmani, seperti manusia Urantia, benar-benar hendak mewujudkan suatu penyatuan percobaan dengan makhluk yang berasal dari hewan dari bumi.
108:6.2 (1193.1) Tidak peduli apapun status sebelumnya dari para penduduk suatu dunia, setelah penganugerahan diri seorang Putra ilahi dan setelah penganugerahan Roh Kebenaran atas semua manusia, para Pelaras akan berduyun-duyun datang ke dunia tersebut untuk mendiami batin semua makhluk berkehendak yang normal. Setelah selesainya misi seorang Putra anugerah Firdaus, para Monitor ini benar-benar menjadi “kerajaan surga ada di dalam kamu.” Melalui penganugerahan karunia-karunia ilahi itu Bapa membuat pendekatan sedekat mungkin pada dosa dan kejahatan, karena itu secara harfiah benarlah bahwa Pelaras harus hidup berdampingan dalam batin fana bahkan di tengah-tengah ketidak-benaran manusia itu sendiri. Pelaras yang mendiami itu khususnya tersiksa oleh pikiran-pikiran yang sepenuhnya kotor dan egois; mereka tertekan oleh ketidak-pedulian pada hal yang indah dan ilahi, dan mereka praktis digagalkan dalam pekerjaan mereka oleh banyak ketakutan hewani bodoh dan kecemasan yang kekanak-kanakan dari manusia.
108:6.3 (1193.2) Monitor Misteri tidak diragukan lagi adalah anugerah Bapa Semesta, cerminan citra atau gambar Tuhan tersebar di dalam alam semesta. Seorang guru agung pernah menasihati orang bahwa mereka harus dibaharui dalam roh dari batin mereka; sehingga mereka menjadi orang-orang baru yang, seperti Tuhan, diciptakan dalam kebajikan dan dalam kelengkapan kebenaran. Pelaras adalah tanda dari keilahian, kehadiran atau hadirat Tuhan. "Gambar Tuhan" itu tidak mengacu pada kemiripan fisik maupun pada keterbatasan kemampuan makhluk jasmani melainkan pada karunia kehadiran roh dari Bapa Semesta itu dalam anugerah ilahi para Pelaras Pikiran pada makhluk-makhluk rendah di alam-alam semesta.
108:6.4 (1193.3) Pelaras adalah mata air untuk pencapaian rohani dan harapan untuk karakter ilahi di dalam kamu. Ia adalah daya, hak istimewa, dan kemungkinan untuk selamat, yang begitu sepenuhnya dan selamanya membedakan kamu dari hanya semata-mata makhluk binatang. Ia adalah benar-benar stimulus rohani internal yang lebih tinggi untuk pikiran, berbeda dengan stimulus eksternal dan fisik, yang mencapai batin melalui mekanisme energi-saraf dari tubuh jasmani.
108:6.5 (1193.4) Pemelihara setia untuk karier masa depan ini tidak pernah gagal menduplikasikan setiap ciptaan mental dengan suatu padanan rohaninya; mereka dengan demikian perlahan dan pasti kembali menciptakan ulang kamu seperti sesungguhnya kamu (secara rohani saja) untuk kebangkitan di dunia-dunia keselamatan. Dan semua kreasi-kreasi ulang roh yang sangat indah ini diawetkan dalam bangkitnya realitas jiwamu yang berkembang dan baka, yaitu diri morontiamu. Realitas-realitas ini benar-benar ada, walaupun Pelaras jarang mampu meninggikan taraf ciptaan-ciptaan salinan ini secara cukup sehingga dapat memamerkannya kepada cahaya kesadaran.
108:6.6 (1193.5) Seperti halnya kamu adalah orang tua manusiawi, begitu juga Pelaras adalah orang tua ilahimu yang sebenarnya, diri kamu yang lebih tinggi dan maju, diri morontia yang lebih baik dan diri rohani masa depanmu. Jiwa morontia yang berkembang inilah yang para hakim dan sensor lihat ketika mereka menjatuhkan keputusan untuk keselamatanmu dan meluluskan kamu maju ke dunia-dunia baru dan keberadaan tanpa akhir dalam hubungan kerjasama kekal dengan mitra setiamu—Tuhan, sang Pelaras.
108:6.7 (1193.6) Pelaras adalah orang tua kekal, asal usul ilahi, untuk jiwa baka berkembang kamu; mereka adalah desakan tanpa henti yang memimpin manusia untuk mengupayakan penguasaan terhadap keberadaan jasmani masa kini dalam terang karier rohani masa depan. Para Monitor adalah tawanan-tawanan harapan yang tidak pernah padam, sumber kemajuan selama-lamanya. Mereka sungguh menikmati berkomunikasi dengan subjek mereka kurang lebihnya dalam saluran-saluran langsung! Sungguh mereka bersukacita ketika mereka dapat membuang simbol dan metode tidak langsung lain, dan dapat mengirimkan kilasan pesan mereka langsung ke akal pikiran mitra manusia mereka!
108:6.8 (1194.1) Kamu manusia telah memulai pagelaran tanpa akhir dari suatu panorama yang hampir tanpa batas, sebuah perluasan tak terbatas dari lingkup-lingkup kesempatan yang tidak pernah berakhir dan terus makin luas, untuk tugas layanan yang menggembirakan, petualangan yang tanpa banding, ketidakpastian yang luhur, dan pencapaian yang tak terhingga. Ketika awan berkumpul di atas, imanmu seharusnya menerima kenyataan akan kehadiran Pelaras yang mendiamimu, dan dengan demikian kamu akan dapat melihat menembus kabut ketidakpastian fana ke dalam sinar terang matahari kebenaran abadi di atas puncak-puncak pemberi isyarat dari dunia-dunia mansion Satania.
108:6.9 (1194.2) [Disampaikan oleh sesosok Utusan Soliter dari Orvonton.]
Buku Urantia
Makalah 109
109:0.1 (1195.1) PARA Pelaras Pikiran adalah anak-anak dari karier alam semesta, dan memang para Pelaras perawan harus meraih pengalaman sementara ciptaan-ciptaan fana bertumbuh dan berkembang. Seperti halnya kepribadiannya anak manusia mengembang untuk perjuangan keberadaan berevolusi, begitu juga Pelaras bertambah kuat dalam pelatihan-pelatihan untuk tahap kehidupan menaik yang berikutnya. Seperti anak itu memperoleh kecakapan adaptif untuk kegiatan masa dewasanya melalui kehidupan sosial dan bermain dari anak usia dini, demikian juga Pelaras yang berdiam itu mencapai keterampilan untuk tahap kehidupan kosmis berikutnya berkat perencanaan fana pendahuluan dan pelatihan kegiatan-kegiatan tertentu yang berhubungan dengan karier morontia. Keberadaan manusia merupakan suatu periode latihan yang secara efektif dimanfaatkan oleh Pelaras dalam mempersiapkan bertambahnya tanggung jawab dan kesempatan yang lebih besar untuk kehidupan masa depan. Namun upaya-upayanya Pelaras itu, sementara hidup di dalam kamu, tidak begitu banyak berurusan dengan perkara-perkara kehidupan duniawi sementara dan keberadaan keplanetan. Hari ini, para Pelaras Pikiran adalah, seperti yang lalu, sedang melatihkan sebelumnya realitas-realitas untuk karier alam semesta dalam batin berkembangnya manusia.
109:1.1 (1195.2) Tentulah ada rencana yang komprehensif dan rinci untuk pelatihan dan pengembangan para Pelaras perawan sebelum mereka dikirim keluar dari Divinington, tetapi kami sebenarnya tidak tahu banyak tentang hal itu. Tidak diragukan lagi juga ada sistem yang ekstensif untuk melatih kembali para Pelaras yang berpengalaman mendiami sebelum mereka memulai lagi misi baru ikatan hubungan dengan manusia, tapi, sekali lagi, kami tidak tahu secara pasti.
109:1.2 (1195.3) Aku telah diberitahu oleh para Pelaras Dipersonalisasi bahwa setiap kali seorang manusia yang didiami Monitor itu gagal untuk selamat, ketika Pelaras itu kembali ke Divinington, suatu kursus pelatihan perpanjangan diselenggarakan. Pelatihan tambahan ini dimungkinkan oleh pengalaman telah mendiami manusia, dan hal itu selalu disampaikan sebelum Pelaras tersebut dikirim kembali ke dunia-dunia evolusioner waktu.
109:1.3 (1195.4) Pengalaman hidup nyata itu tidak memiliki pengganti kosmis. Kesempurnaan keilahian sesosok Pelaras Pikiran yang baru dibentuk itu tidak dengan cara apapun membekali Monitor Misteri ini dengan kemampuan melayani berpengalaman. Pengalaman itu tidak terpisahkan dari keberadaan hidup; itulah satu hal yang berapapun jumlah kemampuan ilahi tidak dapat membebaskan kamu dari keharusan memperolehnya melalui hidup nyata. Oleh karena itu, secara umum dengan semua makhluk yang hidup dan berfungsi dalam lingkup sekarang dari Yang Mahatinggi, para Pelaras Pikiran harus memperoleh pengalaman; mereka harus berkembang dari kelompok-kelompok bawah, yang tidak berpengalaman, ke kelompok-kelompok lebih tinggi, yang lebih berpengalaman.
109:1.4 (1196.1) Para Pelaras melewati suatu karier perkembangan pasti tertentu dalam batin fana; mereka mencapai suatu realitas pencapaian yang selamanya milik mereka. Mereka secara progresif memperoleh keterampilan dan kemampuan Pelaras sebagai akibat dari setiap dan semua kontak dengan ras-ras jasmani, terlepas dari selamat atau tidaknya subjek fana khusus mereka. Mereka juga adalah mitra-mitra sejajar dari batin manusia dalam membina evolusi jiwa baka yang berkapasitas selamat.
109:1.5 (1196.2) Tahap pertama evolusi Pelaras itu dicapai pada waktu peleburan dengan jiwa yang selamat dari sesosok manusia fana. Jadi, sementara kamu dalam kodrat (sifat dasar) kamu berkembang ke dalam dan ke atas dari manusia kepada Tuhan, Pelaras dalam kodratnya berkembang ke luar dan ke bawah dari Tuhan kepada manusia; maka produk akhir dari penyatuan keilahian dan kemanusiaan ini akan selamanya menjadi anak manusia dan anak Tuhan.
109:2.1 (1196.3) Kamu telah diberitahu tentang klasifikasi para Pelaras dalam hubungannya dengan pengalaman—perawan, lanjutan, dan tertinggi. Kamu juga perlu mengenali klasifikasi fungsional tertentu—Pelaras yang berperan-sendiri. Pelaras yang berperan-sendiri adalah yang:
109:2.2 (1196.4) 1. Telah memiliki pengalaman syarat tertentu dalam berkembangnya kehidupan dari sesosok makhluk yang berkehendak, baik sebagai yang mendiami sementara di jenis dunia dimana Pelaras hanya dipinjamkan kepada subjek manusia, atau di planet peleburan sebenarnya dimana manusianya gagal untuk selamat. Monitor seperti itu bisa Pelaras yang lanjutan atau yang tertinggi.
109:2.3 (1196.5) 2. Telah memperoleh saldo kuasa rohani dalam seorang manusia yang telah mencapai lingkaran psikis ketiga dan telah ditugaskan kepadanya sesosok serafim penjaga pribadi.
109:2.4 (1196.6) 3. Memiliki subjek yang telah membuat keputusan tertinggi, telah mengikat janji yang serius dan tulus dengan Pelaras tersebut. Pelaras melihat sebelumnya pada saat peleburan nyatanya dan memperhitungkan penyatuan itu sebagai suatu peristiwa fakta.
109:2.5 (1196.7) 4. Memiliki subjek manusia yang telah dikerahkan masuk menjadi salah satu korps cadangan takdir di sebuah dunia evolusioner kenaikan manusia.
109:2.6 (1196.8) 5. Pada suatu waktu tertentu, selama tidur, untuk sementara telah dilepaskan dari batin tahanan fana untuk mengerjakan beberapa usaha penghubung, kontak, pendaftaran ulang, atau layanan di luar manusia lain yang terkait dengan pemerintahan rohani di dunia penugasan.
109:2.7 (1196.9) 6. Telah melayani dalam suatu masa krisis dalam pengalaman seorang manusia tertentu yang merupakan pelengkap jasmani dari sesosok kepribadian roh yang dipercayai tanggung jawab untuk pemberlakuan suatu prestasi kosmis yang penting sekali pada ekonomi rohani planet itu.
109:2.8 (1196.10) Para Pelaras yang berperan-sendiri itu tampaknya memiliki taraf kehendak yang menyolok dalam segala urusan yang tidak melibatkan kepribadian manusia tempat kediaman langsung mereka, seperti yang ditunjukkan oleh berbagai perbuatan mereka baik di dalam maupun di luar subjek manusia keterikatan mereka. Pelaras seperti itu ikut serta dalam banyak kegiatan di alam itu, tetapi lebih sering mereka berfungsi sebagai penghuni tidak terdeteksi di kemah-kemah kediaman duniawi pilihan mereka sendiri.
109:2.9 (1196.11) Tidak diragukan lagi jenis-jenis Pelaras yang lebih tinggi dan lebih berpengalaman ini dapat berkomunikasi dengan mereka di wilayah-wilayah yang lain. Namun meskipun para Pelaras yang berperan-sendiri itu memang saling berkomunikasi seperti itu, mereka melakukannya hanya pada tingkatan kerja bersama mereka dan untuk tujuan menjaga data simpanan penting untuk pelayanan Pelaras di alam persinggahan mereka, meskipun sekali-sekali mereka telah diketahui berfungsi dalam urusan antarplanet selama masa-masa krisis.
109:2.10 (1197.1) Pelaras yang tertinggi dan yang berperan-sendiri itu dapat meninggalkan tubuh manusia semau mereka. Para penghuni di dalam itu bukan suatu bagian organik atau biologis dari kehidupan manusia fana; mereka adalah penumpangan ilahi ke atasnya. Dalam rencana kehidupan yang asli mereka disediakan, tetapi mereka bukan pokok untuk keberadaan jasmani. Namun demikian perlu dicatat bahwa mereka sangat jarang, sekalipun hanya sementara, meninggalkan kemah manusia fana mereka itu setelah mereka sekali menempati kediaman mereka itu.
109:2.11 (1197.2) Para Pelaras yang superaksi adalah mereka yang telah mencapai penguasaan tugas yang dipercayakan pada mereka dan hanya tinggal menunggu pembubaran kendaraan kehidupan-jasmani atau pengubahan jiwa baka.
109:3.1 (1197.3) Sifat dari karya rinci Monitor Misteri itu bervariasi sesuai dengan sifat dasar penugasan mereka, tentang apakah mereka menjadi Pelaras penghubung atau peleburan. Beberapa Pelaras hanya dipinjamkan untuk masa hidup sementara subjek-subjek mereka; yang lainnya diberikan sebagai calon-calon kepribadian dengan izin untuk peleburan abadi jika subjek-subjek mereka selamat. Ada juga sedikit variasi dalam pekerjaan mereka di antara jenis planet yang berbeda demikian pula dalam sistem serta alam semesta yang berbeda. Namun, secara keseluruhan, pekerjaan mereka sangatlah seragam, lebih seragam dari pada tugas-tugas suatu golongan makhluk selestial yang diciptakan.
109:3.2 (1197.4) Di dunia primitif tertentu (kelompok seri satu) Pelaras mendiami batin makhluk sebagai suatu pelatihan pengalaman, terutama untuk pembinaan diri dan pengembangan maju. Pelaras perawan biasanya dikirim ke dunia seperti itu selama saat-saat lebih awal ketika manusia primitif tiba pada lembah keputusan, ketika relatif sedikit yang hendak memilih untuk naik ke puncak moral melampaui perbukitan penguasaan diri dan perolehan karakter untuk mencapai tingkat-tingkat kebangkitan kerohanian yang lebih tinggi. (Namun demikian, banyak yang gagal untuk peleburan Pelaras memang masih selamat sebagai penaik yang dilebur-Roh). Para Pelaras menerima pelatihan yang berharga dan memperoleh pengalaman indah dalam hubungan sementara dengan batin primitif, dan mereka mampu kemudian memanfaatkan pengalaman ini untuk kepentingan makhluk yang lebih unggul di dunia-dunia lain. Tidak ada yang bernilai selamat yang pernah hilang dalam seluruh alam semesta luas.
109:3.3 (1197.5) Pada jenis dunia yang lain (kelompok seri dua) para Pelaras hanya dipinjamkan kepada manusia fana. Di sini para Monitor tidak pernah dapat mencapai kepribadian peleburan melalui pendiaman tersebut, tetapi mereka memang memberikan bantuan besar pada subjek-subjek manusia mereka selama masa hidup fana, jauh lebih dari yang mampu mereka berikan kepada manusia Urantia. Pelaras di sini dipinjamkan kepada makhluk fana untuk sekali jangka waktu kehidupan sebagai pola-pola untuk pencapaian rohani yang lebih tinggi mereka, penolong-penolong sementara dalam tugas menarik untuk menyempurnakan suatu karakter yang selamat. Pelaras tidak kembali setelah kematian alami; manusia yang selamat ini mencapai kehidupan kekal melalui peleburan Roh.
109:3.4 (1197.6) Di dunia-dunia seperti Urantia (kelompok seri tiga) ada suatu pengikatan janji sesungguhnya dengan karunia ilahi itu, suatu pertunangan hidup dan mati. Jika kamu selamat, hal itu akan menjadi penyatuan kekal, suatu peleburan selamanya, pembentukan manusia dan Pelaras menjadi satu sosok makhluk.
109:3.5 (1197.7) Pada manusia yang berotak tiga dari seri dunia-dunia ini, para Pelaras dapat memperoleh kontak yang jauh lebih nyata dengan subjek-subjek mereka selama hidup duniawi daripada tipe manusia yang memiliki otak satu dan dua. Namun dalam karier setelah kematian, tipe yang berotak tiga melanjutkannya sama seperti halnya manusia berotak satu dan dua—seperti bangsa-bangsa Urantia.
109:3.6 (1198.1) Di dunia-dunia manusia berotak-dua, setelah kunjungan sesosok Putra anugerah Firdaus, para Pelaras perawan jarang ditugaskan kepada orang-orang yang memiliki kapasitas yang tidak diragukan untuk selamat. Keyakinan kami adalah bahwa di dunia-dunia seperti itu secara praktis semua Pelaras yang mendiami pria dan wanita cerdas dengan kapasitas selamat itu termasuk tipe lanjutan atau tertinggi.
109:3.7 (1198.2) Dalam banyak ras-ras evolusi yang awal di Urantia, tiga kelompok orang itu ada. Ada mereka yang begitu bersifat kebinatangan sehingga mereka sama sekali kekurangan kapasitas Pelaras. Ada mereka yang menunjukkan kapasitas tidak diragukan untuk Pelaras dan langsung menerimanya ketika usia tanggung jawab moral tercapai. Ada kelas ketiga yang menempati posisi perbatasan; mereka memiliki kapasitas untuk penerimaan Pelaras, tetapi Monitor-monitor itu hanya bisa mendiami batin berdasarkan permohonan pribadi dari individu itu.
109:3.8 (1198.3) Namun demikian mengenai orang-orang yang pada hakikatnya tidak memenuhi syarat untuk selamat oleh kurangnya pewarisan sifat melalui perantaraan nenek moyang yang tidak layak dan rendahan, banyak kali Pelaras perawan telah mendapat pengalaman pendahuluan yang berharga dalam melakukan kontak dengan batin yang berevolusi dan dengan demikian telah menjadi lebih memenuhi syarat untuk tugas selanjutnya pada jenis batin yang lebih tinggi di beberapa dunia lainnya.
109:4.1 (1198.4) Bentuk-bentuk yang lebih tinggi dari pergaulan saling berkomunikasi cerdas antar manusia sangat dibantu oleh Pelaras yang mendiami. Hewan memang memiliki perasaan sebagai sesama, tetapi mereka tidak mengkomunikasikan konsep satu sama lain; mereka dapat mengekspresikan emosi tetapi bukan ide-ide dan ideal-ideal. Demikian pula manusia yang berasal dari hewan tidak mengalami jenis tinggi dalam hal pergaulan intelektual atau persekutuan rohani dengan sesama mereka sebelum para Pelaras Pikiran dianugerahkan, meskipun demikian, ketika makhluk-makhluk evolusioner tersebut mengembangkan kemampuan berbicara, mereka berada pada jalan raya untuk menerima Pelaras.
109:4.2 (1198.5) Hewan memang, dalam suatu cara yang kasar, berkomunikasi satu sama lain, tetapi hanya sedikit atau tidak ada kepribadian dalam kontak primitif tersebut. Pelaras itu bukan kepribadian, mereka adalah sosok prapribadi. Tetapi mereka benar berasal dari sumber kepribadian, dan kehadiran mereka memang meningkatkan manifestasi kualitatif dari kepribadian manusia; khususnya hal ini benar jika Pelaras telah memiliki pengalaman sebelumnya.
109:4.3 (1198.6) Jenis Pelaras itu banyak berkenaan dengan potensi untuk pengekspresian kepribadian manusia. Selama berabad-abad, banyak pemimpin intelektual dan spiritual besar di Urantia telah menggunakan pengaruh mereka terutama karena keunggulan dan pengalaman sebelumnya dari para Pelaras yang mendiami mereka.
109:4.4 (1198.7) Para Pelaras yang mendiami itu tidak sedikit bekerjasama dengan pengaruh rohani lainnya dalam mengubah dan memanusiakan keturunan dari orang-orang primitif dari zaman kuno. Seandainya para Pelaras yang mendiami batin penduduk Urantia itu ditarik, dunia perlahan-lahan akan kembali ke banyak adegan dan praktek orang-orang dari zaman primitif; Monitor ilahi itu adalah salah satu potensi sesungguhnya untuk kemajuan peradaban.
109:4.5 (1198.8) Aku telah mengamati sesosok Pelaras Pikiran yang mendiami suatu batin manusia di Urantia, yang menurut catatan di Uversa, telah mendiami lima belas batin sebelumnya di Orvonton. Kami tidak tahu apakah Monitor ini telah memiliki pengalaman-pengalaman yang serupa di alam semesta super lain, tetapi aku menduga begitu. Pelaras ini menakjubkan dan merupakan salah satu kekuatan yang paling berguna dan berpengaruh di Urantia selama zaman sekarang ini. Apa yang hilang dari orang lain, karena mereka menolak untuk selamat, orang ini (dan seluruh duniamu) sekarang mendapat manfaatnya. Barangsiapa tidak memiliki kualitas untuk selamat, darinya akan diambil bahkan Pelaras berpengalaman yang sekarang ia miliki, sementara siapa yang memiliki prospek selamat, akan diberikan kepadanya Pelaras bahkan yang berpengalaman sebelumnya dari seorang pembelot yang malas.
109:4.6 (1199.1) Dalam suatu pengertian para Pelaras mungkin sedang memupuk suatu tingkat tertentu fertilisasi silang keplanetan dalam bidang-bidang kebenaran, keindahan, dan kebaikan. Tetapi mereka jarang diberi dua pengalaman mendiami orang di planet yang sama; tidak ada Pelaras yang sekarang melayani di Urantia pernah berada di dunia ini sebelumnya. Aku tahu tentang apa yang aku bicarakan ini karena kami memiliki nomor dan catatan mereka dalam arsip-arsip Uversa.
109:5.1 (1199.2) Pelaras yang tertinggi dan yang berperan-sendiri itu seringkali mampu menyumbangkan faktor-faktor yang bermakna rohani pada pikiran manusia ketika pikiran itu mengalir bebas dalam saluran-saluran imajinasi kreatif yang dibebaskan namun dikendalikan. Pada saat-saat seperti itu, dan kadang-kadang saat tidur, Pelaras itu mampu menangkap aliran-aliran mental, menumpang aliran itu, dan kemudian mengalihkan arak-arakan gagasan; dan semua ini dilakukan dalam rangka untuk menghasilkan perubahan rohani mendalam di dalam relung-relung superkesadaran yang lebih tinggi. Dengan demikian kekuatan-kekuatan dan energi-energi batin lebih sepenuhnya disesuaikan dengan nada-nada persentuhan dari tingkat rohani masa kini dan masa depan.
109:5.2 (1199.3) Kadang-kadang mungkin untuk membuat batin itu diterangi, untuk mendengar suara ilahi yang terus-menerus berbicara di dalam kamu, sehingga kamu dapat menjadi sebagian sadar akan kebijaksanaan, kebenaran, kebaikan, dan keindahan dari kepribadian potensial yang terus menerus mendiami kamu itu.
109:5.3 (1199.4) Namun sikap mentalmu yang tidak mantap dan cepat berubah-ubah itu sering berakibat menggagalkan rencana dan memutus pekerjaan Pelaras. Pekerjaan mereka tidak hanya terganggu oleh kodrat-kodrat bawaan ras-ras manusia, namun pelayanan ini juga sangat terhambat oleh opini-opini sebelumnya kamu sendiri, ide-ide yang mapan, dan prasangka-prasangka yang berakar lama. Akibat halangan-halangan tersebut, banyak kali hanya kreasi mereka yang belum selesai yang muncul ke dalam kesadaran, dan kebingungan konsep tidak bisa dihindari. Oleh karena itu, dalam mencermati situasi-situasi mental, keamanan terletak hanya pada pengenalan cepat pada masing-masing dan setiap pikiran dan pengalaman untuk mengenali hanya apa yang benar-benar dan secara mendasar adalah demikian, mengabaikan sama sekali apa yang mungkin hal itu telah demikian.
109:5.4 (1199.5) Masalah besar kehidupan adalah penyesuaian kecenderungan hidup turun temurun dengan tuntutan desakan rohani yang diprakarsai oleh kehadiran ilahi Monitor Misteri. Meskipun dalam karier alam semesta dan alam semesta super tidak ada seorangpun dapat mengabdi kepada dua tuan, dalam kehidupan yang kamu sekarang hidupi di Urantia, setiap orang harus terpaksa mengabdi kepada dua tuan. Ia harus mahir dalam seni kompromi sementara manusiawi terus menerus sementara ia menyerahkan kesetiaan rohaninya hanya pada satu tuan; dan inilah mengapa begitu banyak orang yang goyah dan gagal, menjadi lelah dan menyerah pada tekanan dari perjuangan evolusi.
109:5.5 (1199.6) Meskipun warisan turun-temurun dari kemampuan otak dan dari pengendalian elektrokimia keduanya beroperasi untuk membatasi lingkup kegiatan Pelaras yang efisien, tidak ada cacat keturunan (dalam batin normal) yang bisa mencegah pencapaian rohani pada akhirnya. Sifat turun temurun dapat menghambat laju penaklukan kepribadian, tetapi hal itu tidak mencegah perampungan akhirnya petualangan penaik. Jika kamu mau bekerjasama dengan Pelarasmu, maka karunia ilahi itu akan, cepat atau lambat, mengembangkan jiwa morontia yang baka dan, setelah melebur dengan jiwa itu, akan mempersembahkan makhluk baru itu kepada Putra Master yang berdaulat di alam semesta lokal dan pada akhirnya kepada Bapa para Pelaras di Firdaus.
109:6.1 (1200.1) Para Pelaras tidak pernah gagal; tidak ada yang pantas selamat yang pernah hilang; setiap nilai yang bermakna dalam setiap makhluk berkehendak itu pasti selamat, terlepas dari selamat atau tidaknya kepribadian yang menemukan atau mengevaluasi makna itu. Maka demikianlah, sesosok makhluk fana bisa menolak keselamatan; namun demikian pengalaman hidup itu tidak akan terbuang; Pelaras kekal itu membawa fitur berharga dari kehidupan yang tampaknya gagal itu ke suatu dunia lain dan di sana ia mengaruniakan makna-makna dan nilai-nilai yang selamat itu kepada suatu jenis batin manusia yang lebih tinggi, seorang dengan kapasitas untuk selamat. Tidak ada pengalaman berharga yang menjadi sia-sia; tidak ada makna sejati atau nilai hakiki yang pernah musnah.
109:6.2 (1200.2) Sehubungan dengan calon-calon peleburan, jika sesosok Monitor Misteri ditinggalkan oleh rekan manusianya, jika mitra manusia itu menolak untuk mengejar karier menaik, ketika dilepaskan oleh kematian alami (atau terjadi sebelumnya), Pelaras membawa pergi segala sesuatu yang bernilai selamat yang telah berkembang dalam batin makhluk yang tidak selamat itu. Jika sesosok Pelaras berulang kali gagal mencapai kepribadian peleburan karena tidak selamatnya subjek manusianya secara berturut-turut, dan jika Monitor ini kemudian dipribadikan, semua pengalaman yang diperoleh dari mendiami dan menguasai semua batin manusia ini akan menjadi milik nyata Pelaras yang baru Dipersonalisasi tersebut, suatu kemampuan untuk dinikmati dan digunakan pada segala zaman masa depan. Sesosok Pelaras Dipersonalisasi dari golongan ini adalah rakitan paduan semua sifat selamat dari semua mantan makhluk tuan rumah yang ia tempati.
109:6.3 (1200.3) Ketika Pelaras dengan pengalaman alam semesta yang panjang menjadi relawan untuk mendiami Putra ilahi pada misi-misi penganugerahan, mereka sepenuhnya tahu bahwa pencapaian kepribadian tidak akan pernah dapat dicapai melalui layanan ini. Namun seringkali Bapa segala roh memang mengaruniakan kepribadian kepada para relawan ini dan menetapkan mereka sebagai direktur atas jenis mereka. Mereka ini adalah kepribadian-kepribadian yang dihormati dengan wewenang di Divinington. Tabiat unik mereka mencakup kemanusiaan mosaik dari berbagai pengalaman mereka mendiami manusia dan juga transkrip roh dari keilahian manusiawi Putra anugerah Firdaus yang adalah pengalaman mereka mendiami yang terakhir kalinya.
109:6.4 (1200.4) Kegiatan para Pelaras di alam semesta lokalmu dipimpin oleh Pelaras Dipersonalisasi dari Mikhael Nebadon, Monitor yang sama itu juga yang membimbingnya langkah demi langkah ketika ia menjalani kehidupan manusiawinya dalam badan Yosua (Joshua) bin Yusuf. Pelaras yang luar biasa ini setia pada tanggung jawabnya, dan dengan bijaksana Monitor yang gagah berani ini mengarahkan kodrat manusiawi, selalu membimbing batin fana sang Putra Firdaus dalam pemilihan jalur kehendak sempurna-Nya Bapa. Pelaras ini sebelumnya telah melayani dengan Machiventa Melkisedek pada zaman Abraham dan telah terlibat dalam perbuatan-perbuatan yang dahsyat baik sebelum pendiaman ini maupun antara pengalaman-pengalaman penganugerahan ini.
109:6.5 (1200.5) Pelaras ini memang berkemenangan dalam batin manusiawi Yesus—batin itu yang dalam setiap situasi berulang kehidupannya mempertahankan suatu dedikasi yang dibaktikan pada kehendak Bapa, mengatakan, “Bukan kehendakku, melainkan kehendak-Mu, yang jadi.” Konsekrasi yang tegas seperti itu merupakan paspor sejati dari keterbatasan-keterbatasan kodrat manusia ke finalitas pencapaian ilahi.
109:6.6 (1200.6) Pelaras yang sama ini sekarang mencerminkan dalam tabiatnya yang tak terselami itu kepribadian perkasa dari kemanusiaan prabaptisan Yosua bin Yusuf, transkrip kekal dan hidup dari nilai-nilai kekal dan hidup yang terbesar dari semua orang Urantia yang diciptakan dari keadaan sederhana dari kehidupan biasa sementara kehidupan itu dijalani sampai habisnya seluruh nilai-nilai rohani yang bisa dicapai dalam pengalaman manusia.
109:6.7 (1201.1) Segala sesuatu yang bernilai permanen yang dipasrahkan pada sesosok Pelaras itu dijamin selamat kekal. Dalam kasus-kasus tertentu Monitor itu menyimpan harta ini untuk penganugerahan pada batin manusia tempat berdiamnya di masa depan; dalam kasus lain, dan setelah personalisasi, realitas-realitas yang selamat dan dilestarikan itu disimpan aman untuk pemanfaatan masa depan dalam pelayanan para Arsitek Alam Semesta Master.
109:7.1 (1201.2) Kami tidak bisa menyatakan apakah pecahan Bapa yang bukan-Pelaras itu dapat dipersonalisasi (dipribadikan) atau tidak, tetapi kamu telah diberitahu bahwa kepribadian itu adalah anugerah kehendak bebas berdaulat dari Bapa Semesta. Sejauh yang kami ketahui, pecahan Bapa jenis Pelaras itu mencapai kepribadian hanya melalui perolehan atribut-atribut pribadi melalui tugas-layanan pada suatu sosok yang berpribadi. Para Pelaras Dipersonalisasi ini tinggal di Divinington, dimana mereka mengajar dan memimpin rekan-rekan prapribadi mereka.
109:7.2 (1201.3) Pelaras Pikiran yang Dipersonalisasi adalah stabilisator dan kompensator yang tidak dikendalikan, yang tidak ditugasi, dan yang berdaulat, untuk alam semesta raya nan luas. Mereka menggabungkan pengalaman Pencipta dan ciptaan—eksistensial dan eksperiensial. Mereka adalah sosok gabungan bersama waktu dan kekekalan. Mereka mengaitkan yang prapribadi dan yang pribadi dalam administrasi alam semesta.
109:7.3 (1201.4) Para Pelaras Dipersonalisasi adalah eksekutif-eksekutif yang mahabijaksana dan berkuasa dari para Arsitek dari Alam Semesta Master. Mereka adalah agen-agen (perwakilan) pribadi dari pelayanan penuh Bapa Semesta—secara pribadi, prapribadi, dan suprapribadi. Mereka adalah para pelayan pribadi yang luar biasa, yang tidak biasa, dan tak terduga di seluruh lingkup absonit transendental dari wilayah Tuhan Mahaakhir, bahkan sampai ke tingkat-tingkat Tuhan Absolut.
109:7.4 (1201.5) Mereka adalah sosok-sosok eksklusif di alam semesta yang mencakup di dalam keberadaan mereka semua hubungan kepribadian yang dikenal; mereka itu bersifat omnipribadi—mereka ada sebelum kepribadian, mereka adalah kepribadian, dan mereka ada setelah kepribadian. Mereka melayani kepribadian Bapa Semesta seperti dalam waktu masa lalu kekal, masa kini kekal, dan masa depan kekal.
109:7.5 (1201.6) Kepribadian yang eksistensial pada golongan tanpa batas dan mutlak, Bapa anugerahkan kepada Putra Kekal, namun Bapa memilih untuk mencadangkan bagi pelayanan-Nya sendiri kepribadian pengalaman dari jenis Pelaras Dipersonalisasi yang dianugerahkan ke atas Pelaras prapribadi yang eksistensial; dan dengan demikian mereka keduanya ditakdirkan untuk suprakepribadian kekal masa depan untuk pelayanan transendental wilayah-wilayah absonit Yang Mahaakhir, Mahatinggi-Mahaakhir, bahkan sampai tingkat Mahaakhir-Absolut.
109:7.6 (1201.7) Jarang para Pelaras Dipersonalisasi terlihat pada umumnya di alam-alam semesta. Sekali-sekali mereka berkonsultasi dengan Yang Purba Harinya, dan kadang-kadang Pelaras Dipersonalisasi dari Putra Pencipta lipat tujuh datang ke dunia markas konstelasi untuk bertemu dengan para penguasa Vorondadek.
109:7.7 (1201.8) Ketika Vorondadek pengamat planet Urantia—kustodian Paling Tinggi yang belum lama lalu menjabat bupati (regent) darurat untuk duniamu—menjalankan kekuasaannya di hadapan gubernur jenderal residen, ia memulai pemerintahan darurat Urantia dengan staf penuh yang dipilihnya sendiri. Ia segera menentukan untuk semua rekan dan asistennya tugas-tugas keplanetan mereka. Namun ia tidak memilih tiga Pelaras Dipersonalisasi yang muncul di hadapannya begitu ia menjabat sebagai bupati. Ia bahkan tidak tahu mereka akan muncul seperti itu, karena mereka tidak menyatakan kehadiran ilahi mereka pada masa bupati sebelumnya. Bupati Paling Tinggi itu tidak menetapkan layanan atau memberikan tugas pada tiga Pelaras Dipersonalisasi relawan ini. Namun demikian, tiga sosok omnipribadi ini adalah di antara yang paling aktif dari berbagai golongan makhluk selestial yang waktu itu melayani di Urantia.
109:7.8 (1202.1) Pelaras Dipersonalisasi melakukan cakupan luas layanan untuk berbagai golongan kepribadian alam semesta, tetapi kami tidak diizinkan untuk membahas pelayanan ini dengan makhluk-makhluk berevolusi yang didiami-Pelaras. Keilahian-keilahian manusiawi yang luar biasa ini adalah salah satu di antara kepribadian-kepribadian yang paling hebat di seluruh alam semesta agung, dan tidak ada yang berani memprediksi seperti apa misi masa depan mereka nanti.
109:7.9 (1202.2) [Disampaikan oleh sesosok Utusan Soliter dari Orvonton.]
Buku Urantia
Makalah 110
110:0.1 (1203.1) PEMBERIAN KEMAMPUAN kebebasan bagi makhluk-makhluk yang tidak sempurna itu menyebabkan tragedi yang tak terhindarkan, dan sudah menjadi sifat dasar Deitas leluhur yang sempurna itu untuk secara menyeluruh dan secara mesra berbagi penderitaan ini dalam pertemanan penuh kasih.
110:0.2 (1203.2) Sejauh aku paham dengan urusan-urusan suatu alam semesta, aku menganggap kasih dan pengabdian dari sesosok Pelaras Pikiran itu sebagai kasih sayang yang sungguh paling ilahi dalam semua ciptaan. Kasih para Putra dalam pelayanan mereka pada bangsa-bangsa itu hebat, tetapi pengabdian Pelaras bagi perorangan itu sungguh amat mendalam, secara ilahi seperti Bapa. Bapa Firdaus tampaknya telah mencadangkan bentuk kontak pribadi dengan makhluk-Nya secara perorangan ini sebagai suatu hak Pencipta eksklusif. Tidak ada di seluruh alam-alam semesta yang tepat bisa dibandingkan dengan pelayanan menakjubkan dari entitas bukan-pribadi ini, yang begitu memikatnya mendiami anak-anak dari planet-planet yang berevolusi.
110:1.1 (1203.3) Para Pelaras jangan dipikirkan sebagai hidup dalam otak jasmani manusia. Mereka itu bukan bagian organik dari makhluk-makhluk fisik dari alam-alam dunia. Pelaras Pikiran mungkin lebih tepatnya bisa digambarkan sebagai mendiami batin fana manusia ketimbang sebagai berada di dalam batas-batas satu organ fisik tunggal. Secara tidak langsung dan tidak dikenali Pelaras itu terus menerus berkomunikasi dengan subjek manusianya, terutama selama pengalaman-pengalaman mendalam dari kontak yang khidmat antara batin dengan roh dalam suprakesadaran.
110:1.2 (1203.4) Aku berharap mungkin bagiku untuk membantu manusia yang berevolusi itu untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik dan penghargaan yang lebih penuh tentang pekerjaan para Pelaras yang unggul dan tidak egois, yang hidup di dalam mereka, yang begitu taat setia pada tugas membina kesejahteraan rohaninya manusia itu. Monitor-monitor ini adalah penatalayan yang efisien untuk fase-fase lebih tinggi dari batin manusia; mereka adalah para manipulator yang bijaksana dan berpengalaman terhadap potensi rohani dari kecerdasan manusia. Para penolong surgawi ini dikhususkan pada tugas hebat untuk membimbingmu dengan aman ke arah dalam dan ke arah atas ke surga kebahagiaan selestial. Para pekerja keras yang tak kenal lelah ini diabdikan pada personifikasi masa depan untuk kejayaan kebenaran ilahi dalam hidupmu selamanya. Mereka adalah para pekerja yang waspada yang menuntun batin manusia yang sadar-Tuhan itu agar menjauh dari karang kejahatan sementara dengan ahli membimbing jiwa berkembang manusia itu menuju pelabuhan kesempurnaan ilahi di pantai nun jauh dan abadi. Pelaras adalah pemimpin-pemimpin yang pengasih, pemandumu yang aman dan pasti melalui labirin gelap dan tidak menentu dari karier duniawimu yang pendek; mereka adalah guru-guru sabar yang terus-menerus mendesak maju subjek mereka dalam jalan kesempurnaan progresif. Mereka adalah penjaga yang berhati-hati terhadap nilai-nilai luhur dari karakter makhluk. Aku berharap kamu bisa lebih mengasihi mereka, bekerjasama dengan mereka lebih sepenuhnya, dan mempedulikan mereka lebih penuh perhatian.
110:1.3 (1204.1) Meskipun sang penghuni ilahi ini terutama berurusan dengan persiapan rohanimu untuk tahap berikutnya keberadaan yang tak pernah berakhir, namun mereka juga sangat tertarik pada kesejahteraan duniawi dan prestasi nyata kamu di bumi. Mereka sangat bahagia untuk berkontribusi pada kesehatan, kebahagiaan, dan kemakmuran sejatimu. Mereka bukannya acuh tak acuh pada kesuksesanmu dalam segala urusan pemajuan keplanetan yang tidak bertentangan dengan kehidupan kemajuan kekalmu di masa depan.
110:1.4 (1204.2) Para Pelaras itu tertarik pada, dan peduli dengan, perbuatan sehari-harimu dan beragam rincian dari hidupmu sampai sejauh bahwa hal-hal ini berpengaruh dalam penentuan pilihan-pilihan temporal yang penting dan keputusan-keputusan rohani yang vital dan, karenanya, adalah faktor-faktor dalam solusi masalahmu untuk keselamatan jiwa dan kemajuan kekal. Pelaras itu, meskipun pasif mengenai kesejahteraan yang murni temporal (sementara) di dunia, namun secara ilahi ia aktif mengenai semua urusan-urusan masa depan kekalmu.
110:1.5 (1204.3) Pelaras tetap bersama dengan kamu dalam semua bencana dan melalui setiap sakit penyakit yang tidak sepenuhnya merusak mentalitas. Namun alangkah buruknya jika dengan sengaja mengotori atau selain itu sengaja mencemari tubuh fisik, yang harusnya berfungsi sebagai kemah duniawi untuk pemberian Tuhan yang menakjubkan ini. Semua racun badani sangat menghambat upaya Pelaras untuk meninggikan batin pikiran jasmani, sedangkan racun mental berupa ketakutan, kemarahan, iri hati, kecemburuan, kecurigaan, dan intoleransi juga sangat mengganggu kemajuan rohani jiwa yang berkembang.
110:1.6 (1204.4) Hari ini kamu sedang melewati masa berpacaran dengan Pelarasmu; dan jika saja kamu membuktikan setia pada kepercayaan yang ditaruh di dalam kamu oleh roh ilahi yang mengupayakan persatuan abadi dengan batin dan jiwamu, maka pada akhirnya akan terjadilah kemanunggalan morontia itu, harmoni yang luhur itu, kerjasama kosmis itu, penyesuaian ilahi itu, peleburan selestial itu, perpaduan identitas yang tidak pernah berakhir itu, kesatuan keberadaan yang begitu sempurna dan final itu, yang bahkan pribadi-pribadi yang paling berpengalamanpun tidak dapat memisah-misahkan atau mengenalinya sebagai identitas terpisah, antara mitra-mitra peleburan itu—manusia yang fana dan Pelaras yang ilahi.
110:2.1 (1204.5) Ketika Pelaras Pikiran mendiami batin manusia, mereka membawa serta karier-karier model, hidup-hidup ideal, seperti yang ditentukan dan ditahbiskan sebelumnya oleh mereka sendiri dan oleh Pelaras Dipersonalisasi Divinington, yang telah dikuatkan oleh Pelaras Dipersonalisasi Urantia. Dengan demikian mereka mulai bekerja dengan suatu rencana yang pasti dan telah ditentukan sebelumnya untuk pengembangan intelektual dan spiritual subjek manusia mereka, tetapi tidaklah wajib terhadap setiap manusia untuk menerima rencana ini. Kamu semua adalah subjek dari pradestinasi, tetapi tidak ditahbiskan sebelumnya bahwa kamu harus menerima takdir ilahi ini; kamu bebas penuh untuk menolak sebagian atau seluruh programnya Pelaras Pikiran. Misi mereka adalah untuk menghasilkan perubahan batin tersebut dan untuk melakukan penyesuaian rohani seberapa kamu bersedia mengizinkannya dengan rela dan cerdas, pada akhirnya agar mereka dapat memperoleh lebih banyak pengaruh atas pengarahan-kepemimpinan kepribadian; tetapi tidak dalam hal apapun Monitor ilahi ini pernah mengambil keuntungan dari kamu atau dengan cara apapun sewenang-wenang mempengaruhi kamu dalam pilihan dan keputusanmu. Pelaras itu menghargai kedaulatan kepribadianmu; mereka selalu tunduk pada kehendakmu.
110:2.2 (1204.6) Mereka gigih, cerdik, dan sempurna dalam metode kerja mereka, tetapi mereka tidak pernah melakukan paksaan terhadap diri tuan rumah mereka yang berkehendak bebas. Tidak ada manusia yang pernah dirohanikan oleh Monitor ilahi dengan melawan kehendak manusia itu; keselamatan adalah hadiah dari para Tuhan yang harus diinginkan oleh makhluk-makhluk waktu. Dalam analisis akhir, apapun yang Pelaras telah berhasil lakukan bagimu, catatan akan menunjukkan bahwa transformasi itu telah tercapai dengan persetujuan kooperatifmu; kamu akan telah menjadi mitra yang bersedia dengan Pelaras dalam pencapaian setiap langkah dari transformasi yang luar biasa dari karier kenaikan.
110:2.3 (1205.1) Pelaras itu tidak mencoba untuk mengendalikan pemikiranmu, seperti itulah, melainkan untuk merohanikannya, untuk mengekalkannya. Malaikat ataupun Pelaras tidak dikhususkan secara langsung untuk mempengaruhi pikiran manusia; hal itu adalah hak istimewa kepribadian eksklusif kamu. Pelaras itu didedikasikan untuk memperbaiki, memodifikasi, menyesuaikan, dan mengkoordinasikan proses berpikirmu; tetapi lebih khusus dan spesifik mereka diabdikan pada pekerjaan membangun pasangan-padanan (counterpart) rohani dari karier-kariermu, transkrip-transkrip morontia dari kemajuan sejati dirimu, untuk maksud-maksud keselamatan.
110:2.4 (1205.2) Para Pelaras bekerja dalam lingkup tingkat-tingkat batin manusia yang lebih tinggi, tak henti-hentinya berusaha untuk memproduksi salinan morontia dari setiap konsep dari kecerdasan manusia. Oleh karena itu, ada dua realitas yang bersinggungan dengan, dan berpusat dalam, sirkuit batin manusia: yang pertama, diri manusia fana yang dikembangkan dari rencana asli dari Pembawa Kehidupan, yang lainnya, suatu sosok baka dari lingkup-lingkup tinggi Divinington, sebuah pemberian yang mendiami dari Tuhan. Namun diri manusia fana itu juga suatu diri yang berpribadi; diri itu memiliki kepribadian.
110:2.5 (1205.3) Kamu sebagai makhluk berpribadi memiliki batin dan kehendak. Pelaras sebagai makhluk prapribadi punya prabatin dan prakehendak. Jika kamu dengan sepenuhnya menyesuaikan dengan batinnya Pelaras yang kamu lihat mata dengan mata (batin) itu, maka batinmu menjadi satu, dan kamu menerima bantuan penguatan dari batinnya Pelaras. Selanjutnya, jika kehendakmu memerintahkan dan menerapkan pelaksanaan keputusan-keputusan dari batin yang baru atau gabungan ini, maka kehendak prapribadinya Pelaras mencapai ekspresi kepribadian melalui keputusanmu, dan sejauh yang bersangkutan dengan proyek khusus itu, kamu dan Pelaras adalah satu. Batinmu telah mencapai Pelarasan keilahian, dan kehendaknya Pelaras telah mencapai ekspresi kepribadian.
110:2.6 (1205.4) Sampai pada taraf bahwa kesamaan (identitas) ini direalisasikan, kamu secara mental sedang mendekati golongan keberadaan morontia. Batin morontia adalah istilah yang menandakan hakikat dan jumlah total dari batin-batin yang bekerjasama antara kodrat jasmani dan rohani yang berbeda. Kecerdasan morontia, oleh karena itu, mengandung arti batin rangkap dua dalam alam semesta lokal yang didominasi oleh satu kehendak. Bagi manusia hal ini adalah suatu kehendak, yang berasal dari dalam manusia, yang menjadi ilahi melalui penyamaan batin manusia itu dengan batin (mindedness) Tuhan.
110:3.1 (1205.5) Pelaras sedang memainkan permainan yang suci dan luhur segala zaman; mereka terlibat dalam salah satu petualangan waktu yang tertinggi dalam ruang. Betapa bahagianya mereka ketika kerjasama kamu mengizinkan mereka untuk memberikan bantuan dalam perjuangan waktu kamu yang pendek selagi mereka terus melaksanakan tugas kekekakan mereka yang lebih luas. Namun biasanya, ketika Pelarasmu berusaha berkomunikasi dengan kamu, pesan tersebut hilang dalam arus-arus materi dari aliran-aliran energi batin manusia; hanya kadang-kadang kamu menangkap suatu gema, gaung yang samar dan jauh, dari suara ilahi itu.
110:3.2 (1205.6) Keberhasilan Pelarasmu dalam usaha mengemudikan kamu melalui kehidupan fana dan mewujudkan keselamatanmu itu tidak begitu banyak tergantung pada teori-teori keyakinanmu, namun lebih pada keputusan, tekad, dan iman teguhmu. Semua gerakan-gerakan pertumbuhan kepribadian ini menjadi pengaruh-pengaruh kuat yang mendukung pemajuanmu karena hal-hal itu membantu kamu untuk bekerjasama dengan Pelaras; hal-hal tersebut membantumu agar berhenti melawan. Pelaras Pikiran berhasil atau tampaknya gagal dalam usaha mereka di permukaan bumi hanya sejauh manusia itu berhasil atau gagal untuk bekerjasama dengan skema dimana mereka akan dimajukan mengikuti jalur naik untuk pencapaian kesempurnaan. Rahasia keselamatan itu terangkum dalam keinginan manusia tertinggi untuk menjadi seperti Tuhan dan dalam kesediaan yang berkaitan untuk berbuat dan menjadi apapun dan segalanya yang pokok demi pencapaian akhir untuk niat yang menguasai seluruhnya itu.
110:3.3 (1206.1) Ketika kita berbicara tentang keberhasilan atau kegagalan Pelaras, kita berbicara dalam ukuran keselamatan manusia. Pelaras tidak pernah gagal; mereka adalah dari esensi ilahi, dan mereka selalu muncul berkemenangan dalam setiap usaha mereka.
110:3.4 (1206.2) Aku hanya bisa memperhatikan bahwa begitu banyak dari kamu menghabiskan begitu banyak waktu dan pikiran pada hal-hal sepele dalam hidup, sementara kamu hampir seluruhnya mengabaikan realitas-realitas lebih pokok yang bermakna abadi, prestasi-prestasi yang bersangkutan dengan pengembangan persetujuan kerja yang lebih harmonis antara kamu dan para Pelarasmu. Sasaran besar keberadaan manusia adalah untuk menyelaraskan diri pada keilahian dari Pelaras yang mendiami; pencapaian besar kehidupan fana adalah pencapaian suatu pengabdian yang sejati dan memahami terhadap tujuan-tujuan kekal roh ilahi yang menunggu dan bekerja di dalam batinmu. Namun upaya yang sungguh-sungguh dan gigih untuk mewujudkan takdir kekal itu sepenuhnya cocok dengan kehidupan yang ringan hati dan gembira, dan dengan karier yang berhasil dan terhormat di bumi. Kerjasama dengan Pelaras Pikiran tidak berarti penyiksaan diri, kesalehan pura-pura, atau sok merendahkan diri dan munafik; kehidupan ideal itu adalah kehidupan pelayanan penuh kasih bukannya kehidupan kuatir penuh rasa takut.
110:3.5 (1206.3) Kekalutan, menjadi bingung, bahkan kadang-kadang putus asa dan pikiran terganggu, tidak selalu menandakan perlawanan terhadap pimpinan dari Pelaras yang mendiami. Sikap-sikap seperti itu kadang-kadang dapat berarti kurangnya kerjasama aktif dengan Monitor ilahi dan, oleh karena itu, bisa agak menunda kemajuan rohani, tetapi kesulitan emosional intelektual tersebut tidak sedikitpun merintangi keselamatan pasti untuk jiwa yang mengenal-Tuhan itu. Ketidak-tahuan saja tidak pernah dapat mencegah keselamatan; tidak pula keraguan karena bingung atau ketidak-pastian yang menakutkan. Hanya penolakan sadar terhadap pimpinannya Pelaras yang dapat mencegah keselamatan jiwa baka yang berkembang itu.
110:3.6 (1206.4) Kamu tidak boleh menganggap kerjasama dengan Pelarasmu sebagai proses yang terutama sadar, karena tidak demikian; tetapi motif-motif dan keputusan-keputusanmu, tekad-tekad setia dan hasrat-hasrat tertinggimu, memang merupakan kerjasama yang nyata dan efektif. Kamu secara sadar dapat menambah keselarasan Pelaras dengan:
110:3.7 (1206.5) 1. Memilih untuk menanggapi pimpinan ilahi; secara tulus mendasarkan kehidupan manusia di atas kesadaran tertinggi akan kebenaran, keindahan, dan kebaikan, dan kemudian mengkoordinasikan kualitas-kualitas keilahian ini melalui hikmat, penyembahan, iman, dan kasih.
110:3.8 (1206.6) 2. Mengasihi Tuhan dan menginginkan untuk menjadi seperti Dia—pengakuan yang tulus tentang kebapaan ilahi dan penyembahan penuh kasih pada Orang tua surgawi.
110:3.9 (1206.7) 3. Mengasihi manusia dan dengan tulus menginginkan untuk melayani sesama—pengakuan sepenuh hati akan persaudaraan manusia ditambah dengan kasih sayang yang cerdas dan bijaksana untuk masing-masing sesamamu.
110:3.10 (1206.8) 4. Penerimaan penuh sukacita akan kewargaan kosmis—pengakuan jujur akan tanggung jawab progresif pada Sang Mahatinggi, kesadaran akan adanya saling ketergantungan antara manusia yang evolusioner dan Deitas yang berkembang. Ini adalah kelahiran moralitas kosmis dan fajar kesadaran akan tugas semesta.
110:4.1 (1207.1) Para Pelaras mampu menerima aliran terus menerus intelijen kosmis yang masuk melalui sirkuit-sirkuit induk waktu dan ruang; mereka berada dalam hubungan penuh dengan intelijen roh dan energi dari alam-alam semesta. Namun para penghuni di dalam yang perkasa ini tidak dapat mengirimkan terlalu banyak kekayaan kebijaksanaan dan kebenaran ini kepada batin subjek fana mereka karena kurangnya kesamaan kodrat dan tidak adanya pengenalan responsif.
110:4.2 (1207.2) Pelaras Pikiran terlibat dalam usaha terus menerus untuk merohanikan batinmu itu sehingga akan mengembangkan jiwa morontiamu; tetapi kamu sendiri kebanyakan tidak sadar akan pelayanan di bagian dalam ini. Kamu sungguh tidak mampu membedakan produk yang berasal dari kecerdasan jasmanimu sendiri dengan yang berasal dari kegiatan gabungan jiwamu dan Pelaras.
110:4.3 (1207.3) Tampilan-tampilan mendadak pikiran, kesimpulan, dan gambaran-gambaran batin tertentu lainnya itu kadang-kadang adalah pekerjaan langsung maupun tidak langsung dari Pelaras; tetapi jauh lebih sering hal-hal itu adalah kemunculan tiba-tiba ke dalam kesadaran ide-ide yang telah mengelompok bersama-sama dalam tingkat-tingkat mental yang terpendam, kejadian-kejadian yang alami dan sehari-hari dari fungsi psikis yang normal dan biasa yang melekat dalam sirkuit-sirkuit dari batin hewani yang berkembang. (Berlawanan dengan emanasi-emanasi bawah sadar ini, pewahyuan-pewahyuan dari Pelaras muncul melalui alam-alam suprasadar).
110:4.4 (1207.4) Percayakanlah semua urusan batin yang melampaui tingkat mati kesadaran itu kepada penjagaan Pelaras. Pada waktunya, jika tidak di dunia ini maka nanti di dunia-dunia mansion, mereka akan memberi pertanggung-jawaban baik atas apa yang mereka jaga, dan pada akhirnya mereka akan memunculkan makna-makna dan nilai-nilai yang dipercayakan untuk mereka rawat dan pelihara. Mereka akan membangkitkan setiap harta yang layak dari batin manusia jika kamu selamat.
110:4.5 (1207.5) Terdapat jurang lebar antara yang manusiawi dan yang ilahi, antara manusia dan Tuhan. Ras-ras Urantia sebagian besar begitu dikendalikan secara elektrik dan secara kimiawi, begitu sangat mirip binatang dalam perilaku umum mereka, begitu emosional dalam reaksi lumrah mereka, sehingga menjadi sangat sulit bagi Monitor untuk membimbing dan mengarahkan mereka. Kamu begitu kosong tanpa keputusan berani dan kerjasama berbaktisehingga para Pelaras yang mendiamimu mendapatinya hampir mustahil untuk berkomunikasi secara langsung dengan batin manusia. Bahkan ketika mereka mungkin berhasil untuk memancarkan secercah kebenaran baru pada jiwa manusia yang berkembang itu, pewahyuan rohani ini sering begitu membutakan makhluk itu sehingga memicu letupan fanatisme atau memulai suatu pergolakan intelektual lainnya yang menghasilkan petaka. Banyak agama baru dan “isme” aneh-aneh telah muncul dari komunikasi dari Pelaras Pikiran yang terputus, tidak sempurna, disalahpahami, dan kacau.
110:4.6 (1207.6) Selama ribuan tahun, seperti yang ditunjukkan catatan Yerusem, dalam setiap generasi telah hidup makin lama makin sedikit orang yang bisa berfungsi dengan aman dengan Pelaras yang berperan-sendiri. Ini adalah gambaran yang mengkhawatirkan, dan kepribadian-kepribadian yang mengawasi Satania berkenan pada usulan-usulan dari beberapa pengawas planetmu yang lebih langsung yang menyarankan peresmian tindakan-tindakan yang dirancang untuk membina dan melestarikan jenis-jenis rohani yang lebih tinggi dari bangsa-bangsa Urantia.
110:5.1 (1207.7) Jangan merancukan dan menyalah-artikan misi dan pengaruh Pelaras dengan apa yang umumnya disebut hati nurani; keduanya itu tidak terkait secara langsung. Nurani adalah reaksi manusiawi dan murni kejiwaan. Nurani ini jangan direndahkan, namun nurani itu sulit dikatakan sebagai suara Tuhan kepada jiwa, yang memang adalah suaranya Pelaras seandainya suara seperti itu bisa didengar. Hati nurani, dengan benar, mengingatkan kamu untuk berbuat benar; tetapi Pelaras, sebagai tambahan, berupaya untuk memberi tahu kamu apa yang sesungguhnya benar; yaitu, ketika dan saat kamu dapat memahami pimpinan Monitor itu.
110:5.2 (1208.1) Pengalaman-pengalaman mimpinya manusia, parade tidak teratur dan terputus-putus dari batin tidur yang tidak terkoordinasi itu, memberikan bukti yang memadai mengenai kegagalan Pelaras untuk menyelaraskan dan menghubungkan faktor-faktor yang berbeda-beda dari batin manusia. Pelaras hanya tidak bisa, dalam sekali masa hidup, untuk secara sembarang mengkoordinasikan dan mensinkronisasikan dua jenis pemikiran yang tidak sama dan berbeda itu sebagai yang manusiawi dan yang ilahi. Ketika mereka berhasil, seperti yang kadang-kadang mereka bisa lakukan, jiwa-jiwa tersebut dipindahkan langsung ke dunia mansion (rumah besar) tanpa perlunya melewati pengalaman kematian.
110:5.3 (1208.2) Selama masa tidur manusia, Pelaras mencoba untuk memperoleh hanya hal-hal yang sebelumnya sepenuhnya sudah disetujui oleh keputusan dan pilihan pribadi yang didiami itu, yang dibuat selama waktu sadar bangun penuh, dan yang dengan demikian menjadi tersimpan dalam alam suprabatin, wilayah penghubung untuk keterkaitan antara manusia dan ilahi.
110:5.4 (1208.3) Sementara tuan rumah fana mereka tidur, Pelaras mencoba untuk mendaftarkan karya-karya mereka dalam tingkat-tingkat batin jasmani yang lebih tinggi, dan beberapa mimpi anehmu menunjukkan kegagalan mereka untuk melakukan kontak yang efisien. Kemustahilan pengalaman mimpi itu bukan hanya menjadi saksi tentang tekanan emosi yang tidak terungkapkan tetapi juga menjadi saksi adanya penyimpangan parah terhadap penampilan ulang konsep-konsep rohani yang ditampilkan oleh Pelaras. Kegemaran, nafsu, dan kecenderungan bawaanmu lainnya pindah dengan sendirinya ke dalam gambaran mimpi dan keinginan-keinginan terpendam itu menggantikan pesan-pesan ilahi yang berusaha dimasukkan Pelaras ke dalam rekaman-rekaman kejiwaan selama tidur tak sadar itu.
110:5.5 (1208.4) Sangatlah berbahaya untuk mendalilkan tentang kandungan isi dari Pelaras dalam mimpi. Pelaras memang bekerja selama tidur, tetapi pengalaman mimpi biasamu adalah sepenuhnya murni fenomena fisiologis dan psikologis. Demikian juga, adalah berbahaya untuk mencoba membeda-bedakan antara daftar konsepnya Pelaras dengan penerimaan yang kurang lebihnya terus-menerus dan sadar terhadap apa yang didiktekan dari nurani manusia. Ini adalah masalah-masalah yang harus dipecahkan melalui pembedaan-pemilahan perorangan dan keputusan pribadi. Namun seorang manusia lebih baik keliru dalam hal menolak ungkapan dari Pelaras dengan mempercayai itu hanyalah pengalaman yang murni manusia saja, dari pada salah besar menaikkan suatu reaksi dari batin fana ke lingkup martabat ilahi. Ingatlah, pengaruh dari Pelaras Pikiran itu sebagian besarnya, meskipun tidak seluruhnya, adalah pengalaman suprasadar.
110:5.6 (1208.5) Dalam berbagai taraf dan semakin kamu menaik lingkaran-lingkaran psikis, kadang-kadang secara langsung, tetapi lebih sering tidak langsung, kamu memang berkomunikasi dengan Pelarasmu. Namun berbahaya untuk memegang gagasan bahwa setiap konsep baru yang berasal dari pikiran manusia adalah pendiktean dari Pelaras. Lebih sering, dalam diri makhluk dari golonganmu, apa yang kamu terima sebagai suaranya Pelaras itu adalah ternyata emanasi dari akal budimu sendiri. Ini adalah wilayah yang berbahaya, dan setiap manusia harus membereskan masalah ini bagi dirinya sendiri sesuai dengan hikmat manusia alami dan wawasan supermanusianya.
110:5.7 (1208.6) Pelaras dari orang yang melalui dia komunikasi ini dibuat menikmati cakupan aktivitas yang demikian luas terutama karena ketidak-pedulian hampir lengkap orang ini terhadap setiap manifestasi keluar dari kehadiran Pelaras yang di dalam ini; memang beruntung bahwa ia secara sadar tetap tidak peduli mengenai seluruh prosedurnya. Ia memegang salah satu Pelaras yang sangat berpengalaman pada hari dan generasinya, namun demikian reaksi pasifnya untuk, dan tidak aktifnya kepedulian terhadap fenomena yang terkait dengan kehadiran Pelaras yang serbabisa di dalam batinnya ini dinyatakan oleh malaikat penjaga takdirnya sebagai reaksi yang langka dan kebetulan saja. Dan semua ini membentuk suatu koordinasi pengaruh-pengaruh yang menguntungkan, yang menguntungkan pada Pelaras dalam lingkup tindakan yang lebih tinggi, maupun pada mitra manusia dari sudut pandang kesehatan, efisiensi, dan ketenangan.
110:6.1 (1209.1) Jumlah total realisasi kepribadian pada suatu dunia jasmani itu terkandung di dalam penaklukan berturut-turut terhadap tujuh lingkaran psikis dari potensialitas manusia. Masuknya pada lingkaran ketujuh menandai awal dari fungsi kepribadian manusia sejati. Penamatan lingkaran pertama menunjukkan kematangan relatif sosok manusia itu. Meskipun perjalanan menempuh tujuh lingkaran pertumbuhan kosmis itu tidak sama dengan peleburan dengan Pelaras, namun penguasaan lingkaran-lingkaran ini menandai pencapaian langkah-langkah tertentu yang adalah pendahuluan untuk peleburan Pelaras.
110:6.2 (1209.2) Pelaras adalah mitra setaramu dalam pencapaian tujuh lingkaran itu—pencapaian kematangan relatif manusia fana. Pelaras menaik lingkaran-lingkaran itu dengan kamu dari yang ketujuh hingga yang pertama, tetapi maju menuju ke status supremasi dan kegiatansendiri itu sama sekali bebas dari kerjasama aktif dari batin manusia.
110:6.3 (1209.3) Lingkaran-lingkaran psikis itu tidak bersifat intelektual secara eksklusif, tidak juga sepenuhnya bersifat morontial; hal-hal itu berhubungan dengan status kepribadian, pencapaian batin, pertumbuhan jiwa, dan Pelarasan dengan Pelaras. Perjalanan sukses melintasi tingkat-tingkat ini menuntut berfungsi harmonisnya kepribadian seluruhnya, bukan semata-mata hanya beberapa fasenya saja. Pertumbuhan dari bagian-bagian tidak sama dengan pematangan sebenarnya untuk keseluruhan; bagian-bagian itu benar-benar tumbuh sebanding dengan perluasan diri seluruhnya—diri sepenuhnya— material, intelektual, dan spiritual.
110:6.4 (1209.4) Ketika perkembangan sifat dasar intelektual itu maju lebih cepat daripada yang spiritual, situasi seperti ini membuat komunikasi dengan Pelaras Pikiran menjadi sulit dan juga berbahaya. Demikian pula, pengembangan rohani berlebihan cenderung menghasilkan penafsiran fanatik dan sesat terhadap pimpinan roh dari sang penghuni ilahi. Kurangnya kapasitas rohani membuatnya sangat sulit untuk mengirimkan pada kecerdasan jasmani seperti itu kebenaran-kebenaran rohani yang tinggal dalam suprakesadaran yang lebih tinggi. Adalah pada batin yang menguasai diri sempurna, bertempat dalam tubuh dengan kebiasaan bersih, energi-energi saraf yang distabilkan, dan fungsi kimiawi yang seimbang—ketika kekuatan fisik, mental, dan spiritual berada dalam harmoni rangkap tiga perkembangan—maka terang dan kebenaran yang maksimum dapatlah disampaikan dengan minimum bahaya atau risiko sementarabagi kesejahteraan nyata makhluk tersebut. Oleh pertumbuhan yang berimbang demikian manusia menaik lingkaran-lingkaran kemajuan keplanetan satu demi satu, dari yang ketujuh hingga yang pertama.
110:6.5 (1209.5) Pelaras itu selalu ada dekat kamu dan untuk kamu, tapi jarang mereka bisa berbicara secara langsung, sebagai sosok yang lain, kepada kamu. Lingkaran demi lingkaran keputusan intelektual, pemilihan moral, dan pengembangan rohanimu menambah kemampuan Pelaras untuk berfungsi dalam batinmu; lingkaran demi lingkaran dengan cara itu kamu naik dari tingkat yang lebih rendah dalam hubungan Pelaras dan penyelarasan batin, sehingga Pelaras semakin dimampukan untuk mendaftarkan penggambaran takdirnya itu dengan semakin jelas dan pasti terhadap kesadaran berkembang dari jiwa-batin yang mencari Tuhan ini.
110:6.6 (1210.1) Setiap keputusan yang kamu buat bisa menghambat atau membantu fungsi Pelaras; demikian pula memang keputusan-keputusan ini juga menentukan kemajuanmu dalam lingkaran-lingkaran pencapaian manusia. Benarlah bahwa supremasi suatu keputusan, hubungan krisisnya, memiliki hubungan besar dengan pengaruh pencapaian-lingkarannya; sekalipun demikian, jumlah keputusan, pengulangan yang sering, pengulangan yang persisten, adalah juga sangat penting pada kepastian pembentukan-kebiasaan dari reaksi-reaksi tersebut.
110:6.7 (1210.2) Sulit untuk secara tepat menentukan tujuh tingkat kemajuan manusia itu, dengan alasan karena tingkat-tingkat ini bersifat pribadi; tingkatan itu berubah-ubah untuk masing-masing individu dan tampaknya ditentukan oleh kapasitas pertumbuhan dari setiap manusia. Penaklukan tingkat-tingkat evolusi kosmis ini tercermin dalam tiga hal berikut ini:
110:6.8 (1210.3) 1. Penyelarasan diri pada Pelaras. Batin yang sedang menjadi roh mendekati kehadiran Pelaras itu sebanding dengan pencapaian lingkaran.
110:6.9 (1210.4) 2. Evolusi jiwa. Kebangkitan dari jiwa morontia itu menunjukkan taraf dan kedalaman penguasaan lingkaran.
110:6.10 (1210.5) 3. Realitas kepribadian. Taraf realitas kedirian itu secara langsung ditentukan oleh penaklukan lingkaran. Pribadi-pribadi menjadi lebih nyata saat mereka naik dari tingkat ketujuh ke tingkat pertama keberadaan fana.
110:6.11 (1210.6) Sementara lingkaran-lingkaran itu dilalui, anak dari evolusi jasmani itu bertumbuh menjadi manusia dewasa dengan potensi baka. Realitas yang samar-samar dari manusia embrionik lingkaran ketujuh itu digantikan oleh perwujudan lebih jelas akan kebangkitan kodrat morontia seorang warga alam semesta lokal.
110:6.12 (1210.7) Meskipun tidak mungkin secara tepat untuk mendefinisikan tujuh tingkatan, atau lingkaran psikis, dari pertumbuhan manusia itu, namun diperbolehkan untuk menunjukkan batas minimum dan maksimum tahap-tahap realisasi kedewasaan ini:
110:6.13 (1210.8) Lingkaran ketujuh. Tingkat ini dimasuki ketika manusia mengembangkan kemampuan untuk pilihan pribadi, keputusan individual, tanggung jawab moral, dan kapasitas untuk pencapaian individualitas rohani. Hal ini menandakan fungsi disatukan dari tujuh ajudan roh-batin di bawah pimpinan roh hikmat, pensirkuitan makhluk fana itu dalam pengaruh Roh Kudus, dan, di Urantia, berfungsi pertama kalinya Roh Kebenaran, bersama-sama dengan penerimaan Pelaras Pikiran dalam batin manusia. Masuknya pada lingkaran ketujuh membuat seorang makhluk fana menjadi warga yang benar-benar potensial untuk alam semesta lokal.
110:6.14 (1210.9) Lingkaran ketiga. Pekerjaan Pelaras menjadi jauh lebih efektif setelah manusia penaik itu mencapai lingkaran ketiga dan menerima penjaga takdir serafik pribadi. Meskipun tampaknya tidak ada hubungan kerjasama jelas antara Pelaras dan penjaga serafik itu, namun demikian tetap dapat diamati adanya peningkatan jelas dalam semua tahap pencapaian kosmis dan pengembangan kerohanian setelah penugasan pendamping serafik pribadi itu. Ketika lingkaran ketiga tercapai, Pelaras berupaya untuk me-morontia-kan batin manusia itu selama sisa masa hidup fana, untuk menyelesaikan lingkaran-lingkaran yang tersisa, dan mencapai tahap akhir dari ikatan ilahi-manusiawi itu sebelum kematian alami membubarkan kemitraan yang unik itu.
110:6.15 (1210.10) Lingkaran pertama. Pelaras biasanya tidak dapat berbicara secara langsung dan segera dengan kamu sampai kamu mencapai lingkaran kemajuan pencapaian fana yang pertama dan terakhir. Tingkatan ini merupakan kemungkinan realisasi tertinggi hubungan Pelaras-batin dalam pengalaman manusia sebelum pembebasan jiwa morontia berkembang dari busana tubuh jasmani. Mengenai batin, emosi, dan wawasan kosmis, pencapaian terhadap lingkaran psikis pertama ini adalah pendekatan yang terdekat yang paling mungkin antara batin jasmani dan roh Pelaras dalam pengalaman manusia.
110:6.16 (1211.1) Mungkin lingkaran-lingkaran psikis untuk kemajuan manusia ini akan lebih baik disebut tingkat-tingkat kosmis—pemahaman makna dan realisasi nilai nyata dari pendekatan progresif kepada kesadaran morontia, hubungan permulaan jiwa evolusi dengan bangkitnya Sang Mahatinggi. Hubungan inilah yang menyebabkan tidak mungkin selamanya untuk sepenuhnya menjelaskan pentingnya lingkaran kosmis pada pikiran jasmani. Pencapaian lingkaran-lingkaran ini hanya secara relatif terkait pada kesadaran-Tuhan. Seorang dari lingkaran ketujuh atau keenam dapat hampir sama benar-benar mengenal Tuhan—sadar sebagai anak Tuhan—dengan seorang dari lingkaran kedua atau pertama, tetapi sosok dari lingkaran yang lebih rendah tersebut jauh kurang sadar akan hubungan pengalaman dengan Sang Mahatinggi, kewargaan alam semesta. Pencapaian lingkaran-lingkaran kosmis ini akan menjadi suatu bagian dari pengalaman para penaik di dunia mansion jika mereka gagal mencapainya sebelum kematian alami.
110:6.17 (1211.2) Motivasi iman membuat realisasi penuh manusia sebagai anak Tuhan itu menjadi pengalaman, tetapi tindakan, penyelesaian keputusan, adalah penting untuk pencapaian kesadaran evolusioner akan kekerabatan progresif dengan aktualitas kosmisnya Sang Mahatinggi. Iman mengubah yang potensial menjadi aktual dalam dunia rohani, tetapi potensial menjadi aktual di alam terbatas dari Yang Mahatinggi hanya oleh dan melalui realisasi pengalaman-pilihan. Namun pemilihan untuk melakukan kehendak Tuhan itu menggabungkan iman rohani dengan keputusan jasmani dalam tindakan kepribadian, dan dengan demikian menyediakan titik tumpu ilahi dan rohani untuk berfungsi lebih efektifnya pengungkitan kerinduan akan Tuhan (secara manusiawi dan materi). Koordinasi bijaksana antara kekuatan jasmani dan rohani tersebut sangat menambah realisasi kosmis Yang Mahatinggi maupun pemahaman morontia Deitas Firdaus.
110:6.18 (1211.3) Penguasaan terhadap lingkaran-lingkaran kosmis itu terkait dengan pertumbuhan kuantitatif jiwa morontia, pemahaman akan makna-makna tertinggi. Namun status kualitatif dari jiwa baka ini sepenuhnya tergantung pada pemahaman iman hidup pada nilai-fakta potensi-Firdaus bahwa manusia itu adalah seorang anak dari Tuhan yang kekal. Karena itulah seorang dari lingkaran ketujuh pergi ke dunia rumah besar untuk mencapai realisasi kuantitatif pertumbuhan kosmis lebih lanjut sama seperti halnya orang dari lingkaran kedua atau bahkan lingkaran yang pertama.
110:6.19 (1211.4) Hanya ada sebuah hubungan tidak langsung antara pencapaian lingkaran-kosmis dan pengalaman keagamaan rohani nyata, pencapaian tersebut bersifat timbal balik dan karena itu saling menguntungkan. Pengembangan rohani secara murni mungkin sedikit berkaitan dengan kemakmuran materi di planet, tetapi pencapaian lingkaran selalu menambah potensi keberhasilan manusia dan prestasi fana.
110:6.20 (1211.5) Dari lingkaran ketujuh ke lingkaran ketiga terjadilah ditingkatkan dan disatukannya tindakan dari tujuh ajudan roh-batin dalam tugas menyapih pikiran fana dari ketergantungannya pada realitas-realitas mekanisme kehidupan jasmani sebagai persiapan pada bertambahnya pengenalan ke tingkat-tingkat pengalaman morontia. Dari lingkaran ketiga ke depannya pengaruh ajudan itu secara bertahap semakin berkurang.
110:6.21 (1211.6) Tujuh lingkaran itu mencakup pengalaman fana yang mencakup dari kesadaran diri tingkat tertinggi murni hewani ke tingkat terendah kesadaran diri morontia kontaktual nyata sebagai suatu pengalaman kepribadian. Penguasaan terhadap lingkaran kosmis pertama itu mengisyaratkan pencapaian kematangan fana pramorontia dan menandai penghentian pelayanan gabungan dari roh-batin ajudan sebagai suatu pengaruh eksklusif untuk aksi batin dalam kepribadian manusia. Melebihi lingkaran pertama, batin menjadi semakin mirip dengan kecerdasan pada tahap evolusi morontia, pelayanan gabungan bersama dari batin kosmis dan karunia supra-ajudan dari Roh Kreatif suatu alam semesta lokal.
110:6.22 (1212.1) Hari-hari besar dalam karier individual Pelaras adalah; pertama, ketika subjek manusianya menembus masuk ke lingkaran psikis ketiga, sehingga memastikan kegiatan-mandirinya Monitor dan bertambahnya jangkauan fungsi (asalkan sang penghuni itu tidak sebelumnya telah berperan-sendiri); kemudian, ketika mitra manusianya mencapai lingkaran psikis pertama, dan mereka dengan demikian dimungkinkan untuk saling berkomunikasi, setidaknya sampai taraf tertentu; dan terakhir, ketika mereka akhirnya dan selama-lamanya dilebur.
110:7.1 (1212.2) Pencapaian tujuh lingkaran kosmis tidak sama dengan peleburan Pelaras. Ada banyak manusia yang hidup di Urantia yang telah mencapai lingkaran-lingkaran mereka; tetapi peleburan tergantung pada pencapaian rohani yang lebih besar dan lebih mendalam lagi, pada pencapaian Pelarasan akhir dan lengkap antara kehendak manusia dengan kehendak Tuhan sebagaimana hal itu tinggal dalam Pelaras Pikiran.
110:7.2 (1212.3) Setelah seorang manusia menyelesaikan lingkaran pencapaian kosmis, dan lebih lanjut, ketika pemilihan akhir dari kehendak fana itu memungkinkan Pelaras untuk menyelesaikan pengikatan identitas manusia dengan jiwa morontia selama hidup evolusioner dan fisik, maka hubungan-hubungan yang sudah disempurnakan antara jiwa dan Pelaras tersebut pergi secara mandiri ke dunia rumah besar, dan dikeluarkanlah perintah dari Uversa yang memberi kesempatan untuk peleburan segera Pelaras dan jiwa morontia. Peleburan ini selama hidup badani dengan seketika membakar habis tubuh jasmani; orang lain yang mungkin menyaksikan tontonan seperti itu hanya akan mengamati manusia yang ditranslasikan itu menghilang “dalam kereta berapi.”
110:7.3 (1212.4) Kebanyakan Pelaras yang mentranslasikan subjek mereka dari Urantia adalah sangat berpengalaman dan tercatat sebagai penghuni sebelumnya dalam banyak manusia di dunia-dunia lain. Ingatlah, Pelaras mendapatkan pengalaman berharga mendiami manusia di planet-planet yang termasuk golongan pinjaman; namun tidak berarti bahwa Pelaras hanya memperoleh pengalaman untuk pekerjaan yang lebih maju dalam diri subjek fana yang gagal untuk bertahan hidup.
110:7.4 (1212.5) Setelah peleburan manusia itu Pelaras berbagi takdir dan pengalamanmu; mereka adalah kamu. Setelah peleburan antara jiwa morontia yang baka dan Pelaras yang terkait, semua pengalaman dan semua nilai dari yang satu akhirnya menjadi milik yang lainnya, sehingga yang dua secara nyata menjadi satu entitas. Dalam arti tertentu, sosok baru ini adalah dari masa lalu kekal serta untuk masa depan kekal. Semua yang dulunya manusiawi dalam jiwa yang selamat dan semua yang ilahi secara pengalaman dalam Pelaras sekarang menjadi milik nyata dari kepribadian alam semesta yang baru dan terus-menaik itu. Namun pada tiap tingkat alam semesta Pelaras dapat melengkapi kemampuan makhluk baru itu hanya dengan atribut-atribut yang bermakna dan bernilai pada tingkat itu. Suatu kesatuan mutlak dengan Monitor ilahi, suatu penggunaan sampai habis yang tuntas dari kemampuan sesosok Pelaras, hanya dapat dicapai dalam kekekalan setelah pencapaian akhir terhadap Bapa Semesta, Bapa segala roh, sumber abadi untuk pemberian-pemberian ilahi ini.
110:7.5 (1212.6) Ketika jiwa yang berkembang dan Pelaras yang ilahi itu akhirnya dan selamanya dileburkan, masing-masing memperoleh semua kualitas yang bisa dialami dari yang lainnya. Kepribadian yang sederajat ini memiliki semua memori pengalaman selamat yang pernah dimiliki oleh batin manusia pendahulunya dan kemudian menetap dalam jiwa morontia, dan sebagai tambahan pada hal itu, finaliter potensial ini mencakup semua memori pengalaman Pelaras dari seluruh waktu pernah mendiami manusia. Namun akan dibutuhkan kekekalan masa depan untuk Pelaras agar benar-benar bisa melengkapi kemitraan kepribadian itu dengan makna-makna dan nilai-nilai yang dibawa maju sang Monitor ilahi dari kekekalan masa lalu.
110:7.6 (1213.1) Namun pada sebagian besar penduduk Urantia, para Pelaras harus dengan sabar menunggu kedatangan pembebasan kematian; harus menunggu pemerdekaan jiwa yang bangkit itu dari dominasi nyaris sempurna pola-pola energi dan forsa-forsa kimiawi yang melekat dalam golongan keberadaan jasmanimu itu. Kesulitan utama yang kamu alami dalam melakukan kontak dengan Pelarasmu terdiri dalam kodrat jasmani yang melekat ini. Begitu sedikit manusia yang adalah pemikir yang sesungguhnya; kamu secara rohani tidak mengembangkan dan mendisiplinkan batinmu ke titik hubungan kerjasama yang menguntungkan dengan para Pelaras ilahi. Pendengaran batin manusia itu hampir tuli terhadap permohonan rohani yang Pelaras terjemahkan dari aneka ragam pesan siaran-siaran kasih semesta yang dipancarkan dari Bapa yang penuh rahmat. Pelaras menemukan hampir tidak mungkin untuk mendaftarkan pimpinan-pimpinan roh yang inspiratif ini dalam batin hewani yang begitu sepenuhnya didominasi oleh kekuatan kimia dan listrik yang melekat dalam kodrat fisikmu.
110:7.7 (1213.2) Para Pelaras bersukacita melakukan kontak dengan batin fana; tetapi mereka harus bersabar melewati tahun-tahun panjang untuk tinggal diam selama masa mereka tidak mampu menembus hambatan hewani dan berkomunikasi langsung dengan kamu. Semakin tinggi para Pelaras Pikiran naik dalam skala layanan, lebih efisien mereka jadinya. Tetapi tidak pernah bisa mereka menyapa kamu, dalam daging, dengan perhatian penuh, simpatik, dan penuh ekspresi yang sama dengan yang akan mereka lakukan ketika kamu melihat mereka batin dengan batin di dunia-dunia mansion.
110:7.8 (1213.3) Selama kehidupan fana, tubuh dan batin jasmani memisahkan kamu dari Pelarasmu dan mencegah komunikasi bebas; setelah kematian, setelah peleburan abadi, kamu dan Pelaras adalah satu—kamu tidak dapat dibedakan sebagai sosok-sosok yang terpisah—dan dengan demikian tidak ada kebutuhan untuk berkomunikasi seperti yang kamu pahami tentang hal itu.
110:7.9 (1213.4) Meskipun suara dari Pelaras ini selalu ada di dalam kamu, sebagian besar kamu akan jarang mendengarnya seumur hidup. Manusia di bawah lingkaran pencapaian ketiga dan kedua jarang mendengar suara langsung Pelaras kecuali pada saat-saat hasrat keinginan yang tertinggi, dalam suatu situasi tertinggi, dan setelah suatu keputusan tertinggi.
110:7.10 (1213.5) Selama pembuatan dan pemutusan suatu kontak antara batin fana dari seorang cadangan takdir dan para pengawas planet, kadang-kadang Pelaras yang mendiaminya berada pada situasi sedemikian sehingga menjadi mungkin untuk mengirimkan suatu pesan kepada mitra fananya. Tidak lama berselang, di Urantia, pesan seperti itu dikirimkan oleh Pelaras yang berperan-sendiri kepada rekan manusianya, seorang anggota dari korps cadangan takdir. Pesan ini diperkenalkan melalui kata-kata ini: “Dan sekarang, tanpa mencederai atau membahayakan subjek dari pengabdian hati-hatiku dan tanpa maksud untuk terlalu menghukum atau mematahkan semangat, bagiku, buatlah catatan tentang permohonanku ini kepadanya.” Kemudian menyusullah sebuah nasihat-teguran yang indah menyentuh dan menawan. Di antara hal-hal lain, Pelaras memohon “agar ia lebih setia memberiku kerjasamanya yang tulus, lebih riang menanggung tugas yang aku taruhkan, lebih setia melaksanakan program yang aku atur, lebih sabar melewati cobaan yang aku pilihkan, lebih teguh dan riang menapak jalan yang aku pilih, lebih rendah hati menerima penghargaan yang mungkin dihasilkan dari upayaku yang tak henti-hentinya—kirimkanlah demikian nasihatku kepada orang yang aku diami. Kepadanya aku memberikan pengabdian tertinggi dan kasih sayang dari roh ilahi. Dan katakanlah lebih lanjut untuk subjek kekasihku bahwa aku akan berfungsi dengan hikmat dan kuasa sampai pada akhirnya, sampai perjuangan bumi terakhir sudah lewat; aku akan setia pada kepercayaan kepribadianku. Dan aku menasihati dia agar selamat, agar tidak mengecewakan aku, tidak menghalangi aku terhadap pahala untuk perjuanganku yang sabar dan gigih. Berdasarkan kehendak manusia pencapaian kepribadian kami tergantung. Lingkaran demi lingkaran aku telah dengan sabar menaikkan batin manusia ini, dan aku memiliki kesaksian bahwa aku mendapat persetujuan dari kepala golonganku. Lingkaran demi lingkaran aku melewatkannya pada penghakiman. Aku menunggu dengan senang dan tanpa rasa takut terhadap panggilan kehadiran takdir; aku bersiap untuk menyerahkan semuanya pada pengadilan Yang Purba Harinya.”
110:7.11 (1214.1) [Disampaikan oleh sesosok Utusan Soliter dari Orvonton.]
Buku Urantia
Makalah 111
111:0.1 (1215.1) KEHADIRAN Pelaras ilahi dalam batin manusia membuatnya selamanya mustahil bagi ilmu pengetahuan ataupun filsafat untuk mencapai pemahaman yang memuaskan tentang jiwa yang berkembang dari kepribadian manusia itu. Jiwa morontia adalah anak alam semesta dan dapat benar-benar dikenal hanya melalui wawasan kosmis dan penemuan rohani.
111:0.2 (1215.2) Konsep tentang jiwa dan suatu roh yang mendiami itu bukan hal baru bagi Urantia; konsep tersebut telah sering muncul dalam berbagai sistem keyakinan keplanetan. Banyak kepercayaan Timur serta beberapa kepercayaan Barat telah menganggap bahwa manusia adalah ilahi dalam turunan sifat demikian pula manusiawi dalam warisannya. Perasaan tentang adanya kehadiran di dalam sebagai tambahan pada kemahahadiran Tuhan yang di luar itu telah lama membentuk suatu bagian dari banyak agama-agama Urantia. Manusia telah lama percaya bahwa ada sesuatu yang bertumbuh di dalam kodrat (sifat dasar) manusia, sesuatu yang penting sekali yang ditujukan untuk bertahan melampaui jangka kehidupan temporal duniawi yang pendek.
111:0.3 (1215.3) Sebelum manusia menyadari bahwa jiwanya yang berkembang itu lahir dari ayah suatu roh ilahi, ia berpikir bahwa jiwa itu tinggal dalam organ fisik yang berbeda—mata, hati, ginjal, jantung, dan kemudian, otak. Orang primitif menghubungkan jiwa dengan darah, napas, bayangan dan dengan pantulan diri di permukaan air.
111:0.4 (1215.4) Dalam konsepsi tentang atman guru-guru Hindu benar-benar mendekati suatu pengetahuan mengenai kodrat dan kehadiran Pelaras, tetapi mereka gagal untuk membedakan adanya kehadiran-bersamanya jiwa yang berkembang dan berpotensi baka itu. Namun demikian, orang Cina mengakui dua aspek manusia, yang dan yin, jiwa dan roh. Orang-orang Mesir dan banyak suku Afrika juga percaya adanya dua faktor, ka dan ba; jiwa biasanya tidak diyakini telah ada sebelumnya, hanya roh.
111:0.5 (1215.5) Penduduk lembah Nil percaya bahwa setiap orang yang diperkenan telah diberikan padanya saat lahir, atau segera sesudahnya, suatu roh pelindung yang mereka sebut ka. Mereka mengajarkan bahwa roh penjaga ini tetap bersama dengan subjek manusia sepanjang hidup dan pergi mendahuluinya ke akhirat. Di dinding sebuah kuil di Luxor, dimana digambarkan kelahiran Amenhotep III, pangeran kecil itu digambarkan di tangan dewa Nil, dan di dekatnya ada anak lain, dalam penampilan yang sama persis dengan si pangeran, yang adalah simbol dari entitas itu yang disebut orang Mesir sebagai ka. Ukiran ini diselesaikan pada abad kelima belas sebelum Kristus.
111:0.6 (1215.6) Ka itu dianggap suatu jenius roh unggul yang ingin membimbing jiwa manusia yang bersangkutan ke jalan hidup duniawi yang lebih baik tetapi lebih terutama untuk mempengaruhi keberuntungan subjek manusianya itu di akhirat. Ketika seorang Mesir dari periode ini meninggal, diharapkan bahwa ka-nya itu akan menunggu dia di sisi lain seberang Sungai Besar. Pada awalnya, hanya raja-raja yang dianggap memiliki ka, tetapi kemudian semua orang benar diyakini memiliki mereka. Seorang penguasa Mesir, berbicara tentang ka di dalam hatinya, mengatakan: “Aku tidak mengabaikan perkataannya; aku takut untuk melanggar petunjuknya. Aku menjadi sangat makmur karenanya; aku demikian berhasil oleh karena apa yang ia suruh untuk aku lakukan; aku menjadi ternama oleh bimbingannya.” Banyak yang percaya bahwa ka itu “penubuat dari Tuhan dalam semua orang.” Banyak yang percaya bahwa mereka akan “menjalani kekekalan dalam kebahagiaan hati dalam perkenanan Tuhan yang ada di dalam kamu.”
111:0.7 (1216.1) Setiap ras manusia yang berevolusi di Urantia memiliki suatu kata yang sepadan dengan konsep tentang jiwa. Banyak orang-orang primitif percaya bahwa jiwa itu memandang keluar ke dunia melalui mata manusia; karena itulah mereka menjadi begitu takut pada maksud buruk dari mata jahat. Mereka telah lama percaya bahwa “roh manusia adalah pelita Tuhan.” Rig-Weda mengatakan: “Batinku berbicara kepada hatiku.”
111:1.1 (1216.2) Meskipun karya Pelaras itu bersifat rohani, namun terpaksa mereka harus melakukan semua pekerjaan mereka berdasarkan suatu landasan intelektual. Batin (mind) adalah tanah manusiawi dari mana Monitor roh itu harus menumbuhkan jiwa morontia dengan kerjasama dari kepribadian yang didiami.
111:1.2 (1216.3) Ada suatu kesatuan kosmis dalam beberapa tingkatan batin segala alam-alam semesta. Diri-diri intelektual berasal dari batin kosmis mirip seperti nebula berasal dari energi-energi kosmis dari ruang alam semesta. Pada tingkat diri-diri intelektual manusia (sebab itu bersifat pribadi), potensi untuk evolusi roh itu menjadi dominan, dengan persetujuan dari batin manusia, karena adanya karunia-kemampuan rohani kepribadian manusia itu bersama dengan kehadiran kreatif dari suatu titik-entitas yang bernilai mutlak dalam diri manusia tersebut. Namun dominasi roh terhadap batin jasmani tersebut dipengaruhi oleh dua pengalaman: Batin ini haruslah telah dikembangkan naik melalui pelayanan tujuh ajudan roh-batin, dan diri jasmani (pribadi) itu harus memilih untuk bekerjasama dengan Pelaras yang mendiaminya dalam menciptakan dan membina diri morontia, jiwa yang berevolusi dan berpotensi baka itu.
111:1.3 (1216.4) Batin jasmani (material) adalah arena di dalam mana kepribadian-kepribadian manusia hidup, sadar diri, membuat keputusan, memilih Tuhan atau mengabaikan Dia, mengekalkan atau menghancurkan diri mereka sendiri.
111:1.4 (1216.5) Evolusi jasmani telah memberikanmu sebuah mesin hidup, yaitu tubuhmu; Bapa sendiri telah mengaruniakan kamu realitas roh paling murni yang dikenal dalam alam semesta, Pelaras Pikiranmu. Namun ke dalam tanganmu, tunduk pada keputusanmu sendiri, telah diberikan batin, dan oleh batin inilah kamu hidup atau mati. Di dalam batin ini dan dengan batin inilah kamu membuat keputusan-keputusan moral yang memungkinkan kamu untuk mencapai keserupaan-Pelaras, dan itu adalah keserupaan seperti Tuhan.
111:1.5 (1216.6) Batin manusia fana adalah suatu sistem kecerdasan sementara yang dipinjamkan kepada manusia untuk digunakan selama masa hidup jasmani, dan ketika mereka menggunakan batin ini, mereka menerima atau menolak potensi untuk kehidupan kekal. Batin adalah semua yang kamu miliki dari realitas semesta yang tunduk pada kehendakmu, dan jiwa itu—diri morontia itu—akan dengan setia menggambarkan buah hasil dari keputusan-keputusan temporal yang diri manusia itu perbuat. Kesadaran manusia bersandar dengan lembut di atas mekanisme elektrokimia di bawahnya dan dengan halus menyentuh sistem energi morontia-roh di atasnya. Dari kedua sistem ini manusia tidak pernah sepenuhnya sadar dalam kehidupan fananya; karena itu haruslah ia bekerja dalam batin, dimana ia sadar. Tidak terlalu penting apa yang telah batin pahami, namun apa yang ingin batin pahami itulah yang menjamin keselamatan; tidak terlalu penting seperti apa batinmu, namun batinmu berjuang ingin menjadi seperti apa, itulah yang membentuk identifikasi roh. Bukan karena manusia sadar akan Tuhan, tetapi lebih karena kerinduan manusia akan Tuhan, itulah yang menghasilkan kenaikan alam semesta. Seperti apa kamu hari ini tidak begitu penting, dibandingkan akan menjadi apa kamu, hari demi hari dan dalam kekekalan.
111:1.6 (1217.1) Batin adalah instrumen kosmis di atas mana kehendak manusia dapat memainkan irama sumbang kehancuran, atau di atas mana manusia yang sama ini dapat menghadirkan melodi indah identifikasi (kesamaan dengan) Tuhan dan hidup kekal yang mengikutinya. Pelaras yang dikaruniakan atas manusia, dalam analisa terakhirnya, adalah kebal terhadap kejahatan dan tidak mampu berdosa, tetapi batin manusia fana dapat benar-benar dipelintir, diputar-balikkan, dan dijadikan jahat dan jelek oleh persekongkolan penuh dosa dari kehendak manusia yang busuk dan mementingkan diri sendiri. Demikian juga dapat batin ini dibuat mulia, indah, benar, dan baik—benar-benar agung—sesuai dengan kehendak yang diterangi roh dari seorang manusia yang mengenal-Tuhan.
111:1.7 (1217.2) Batin yang evolusioner itu hanya sepenuhnya stabil dan dapat diandalkan ketika mewujudkan dirinya pada dua ekstrim intelektualitas kosmis—yang sepenuhnya dimesinkan dan yang seluruhnya dirohanikan. Antara dua ekstrim intelektual yaitu kontrol mekanis murni dan sifat roh murni ini ada di tengahnya kelompok besar batin-batin yang sedang berkembang dan naik, yang stabilitas dan ketenangannya tergantung pada pilihan kepribadian dan identifikasi roh.
111:1.8 (1217.3) Tetapi manusia tidak secara pasif atau seperti budak menyerahkan kehendaknya kepada Pelaras. Sebaliknya ia secara aktif, positif, dan kooperatif memilih untuk mengikuti pimpinan Pelaras ketika dan pada saat pimpinan tersebut secara sadar berbeda dari keinginan dan dorongan dari batin alami manusia. Pelaras itu memanipulasi tetapi tidak pernah mendominasi batin manusia sehingga bertentangan dengan kehendaknya; bagi Pelaras kehendak manusia itu tertinggi. Dan mereka demikian menghargai dan menghormati kehendak manusia itu sementara mereka berusaha untuk mencapai tujuan rohani untuk penyesuaian pikiran dan perubahan karakter dalam arena yang hampir tak terbatas dari kecerdasan manusia yang berkembang.
111:1.9 (1217.4) Batin adalah kapalmu, Pelaras adalah pilotmu, kehendak manusiawi adalah kapten. Pemilik kapal fana harus memiliki kebijaksanaan untuk mempercayai pilot ilahi agar memandu jiwa yang menaik itu ke pelabuhan-pelabuhan morontia keselamatan kekal. Hanya karena keegoisan, kemalasan, dan keberdosaanlah maka kehendak manusia dapat menolak bimbingan dari sang pilot pengasih tersebut dan pada akhirnya mengandaskan karier fana itu pada dangkalan-dangkalan jahat rahmat yang ditolak dan pada karang-karang dosa yang dipeluk. Dengan persetujuanmu, pilot yang setia ini akan membawa kamu dengan aman melintasi hambatan-hambatan waktu dan kendala-kendala ruang menuju sumbernya batin ilahi itu sendiri dan terus melampauinya, bahkan sampai pada Bapa para Pelaras di Firdaus.
111:2.1 (1217.5) Di seluruh fungsi-fungsi batinnya kecerdasan kosmis, totalitas batin itu dominan atas bagian-bagian fungsi intelektualnya. Batin, pada intinya, adalah kesatuan fungsional; karena itu batin tidak pernah gagal untuk memanifestasikan kesatuan pokoknya ini, bahkan ketika terhambat dan terhalang oleh tindakan-tindakan yang tidak bijaksana dan pilihan-pilihan dari diri yang tersesat. Kesatuan batin ini selalu saja berusaha mencari koordinasi roh pada semua tingkat hubungannya dengan diri-diri yang bermartabat kehendak dan hak istimewa kenaikan itu.
111:2.2 (1217.6) Pikiran jasmani manusia adalah alat tenun kosmis yang membuat kain morontia di atas mana Pelaras Pikiran yang mendiami merajut pola-pola roh untuk suatu karakter alam semesta nilai-nilai abadi dan makna-makna ilahi—suatu jiwa yang selamat dengan takdir yang ultimat dan karier yang tanpa ujung, seorang finaliter potensial.
111:2.3 (1218.1) Kepribadian manusia itu dikenali dengan batin dan jiwa yang ditahan bersama dalam hubungan fungsional oleh kehidupan dalam sebuah badan jasmani. Berfungsinya hubungan dari batin dan roh tersebut tidak menghasilkan suatu kombinasi dari kualitas- kualitas atau atribut-atribut batin dan jiwa, melainkan lebih merupakan suatu nilai alam semesta yang sama sekali baru, asli, dan unik, yang secara potensial memiliki ketahanan kekal, yaitu jiwa.
111:2.4 (1218.2) Ada tiga dan bukan dua faktor dalam penciptaan secara evolusi terhadap jiwa yang baka tersebut. Ketiga pendahulu dari jiwa manusia morontia itu adalah:
111:2.5 (1218.3) 1. Batin manusia dan semua pengaruh kosmis yang mendahuluinya dan yang bersinggungan dengannya.
111:2.6 (1218.4) 2. Roh ilahi yang mendiami batin manusia dan semua potensi yang melekat dalam pecahan kerohanian yang mutlak tersebut bersama-sama dengan segala pengaruh dan faktor rohani yang terkait dalam kehidupan manusia.
111:2.7 (1218.5) 3. Hubungan antara batin jasmani dan roh ilahi, yang mengandung arti suatu nilai dan membawa suatu makna yang tidak ditemukan dalam salah satu faktor yang berkontribusi terhadap hubungan tersebut. Realitas dari hubungan yang unik ini bukanlah bersifat material atau spiritual tetapi morontial. Itulah jiwa.
111:2.8 (1218.6) Para makhluk tengah telah lama menamai jiwa manusia yang berkembang ini sebagai batin-tengah sebagai perbedaan terhadap batin yang lebih rendah atau batin material, dan yang lebih tinggi atau batin kosmis. Batin-tengah ini benar-benar sebuah fenomena morontia karena berada dalam ranah di antara yang jasmani dan yang rohani. Potensi untuk evolusi morontia tersebut melekat dalam dua dorongan batin yang universal: dorongan dari batin terbatasnya makhluk itu untuk mengenal Tuhan dan mencapai keilahian sang Pencipta, dan dorongan dari batin tak terbatasnya Pencipta untuk mengenal manusia dan mencapai pengalaman dari si makhluk.
111:2.9 (1218.7) Transaksi adikodrati untuk mengembangkan jiwa baka ini dimungkinkan karena batin manusia fana itu pertama-tama adalah bersifat pribadi dan yang kedua adalah dalam kontak dengan realitas-realitas suprahewani; batin manusia itu memiliki kemampuan supramateri untuk pelayanan kosmis yang memastikan evolusi suatu sifat moral yang mampu membuat keputusan moral, sehingga menghasilkan kontak kreatif yang sejati dengan pelayanan-pelayanan rohani yang terkait dan dengan Pelaras Pikiran yang mendiami.
111:2.10 (1218.8) Hasil yang tak terelakkan dari spiritualisasi kontaktual batin manusia tersebut adalah kelahiran bertahap suatu jiwa, yaitu keturunan gabungan bersama antara ajudan batin yang dikuasai oleh kehendak manusia yang rindu mengenal Tuhan, bekerjasama dengan kekuatan-kekuatan rohani dari alam semesta yang berada di bawah pengendalian dari pecahan sebenarnya dari Tuhan segala ciptaan itu sendiri—yaitu Monitor Misteri. Dan dengan demikian realitas jasmani dan fananya diri manusia itu melampaui keterbatasan temporal mesin kehidupan-fisik dan mencapai suatu ekspresi baru dan suatu identifikasi baru dalam wahana berkembang untuk kelanjutan diri, yaitu jiwa morontia dan baka (immortal) itu.
111:3.1 (1218.9) Kesalahan-kesalahan batin fana dan kekeliruan-kekeliruan perilaku manusia bisa sangat menunda perkembangan jiwa, meskipun hal-hal itu tidak dapat menghambat fenomena morontia tersebut begitu hal itu telah dimulai oleh Pelaras yang mendiami dengan persetujuan dari kehendak makhluk itu. Namun pada setiap waktu kapan saja sebelum kematian fana, kehendak yang jasmani dan manusiawi yang sama ini diberdayakan untuk membatalkan pilihan tersebut dan menolak keselamatan. Bahkan setelah keselamatan manusia yang menaik itu masih mempertahankan hak istimewa ini untuk memilih atau menolak hidup kekal; kapan saja sebelum peleburan dengan Pelaras, makhluk yang berkembang dan menaik itu dapat memilih untuk meninggalkan kehendak Bapa Firdaus. Fusi peleburan dengan Pelaras menandakan fakta bahwa manusia menaik itu telah secara kekal dan tanpa syarat memilih untuk melakukan kehendak-Nya Bapa.
111:3.2 (1219.1) Selama hidup dalam daging, jiwa berkembang itu dimampukan untuk memperkuat keputusan-keputusan supramaterial dari batin fana. Jiwa, karena bersifat supramaterial, tidak dari itu sendirinya berfungsi pada tingkat jasmani pengalaman manusia. Demikian juga jiwa yang subrohani ini, tanpa kerjasama dari suatu roh Deitas, seperti halnya Pelaras, tidak berfungsi di atas tingkat morontia. Tidak pula jiwa membuat keputusan final sampai kematian atau translasi memisahkannya dari hubungan jasmani dengan batin fana kecuali bila dan ketika batin jasmani ini menyerahkan wewenang tersebut secara bebas dan sukarela kepada jiwa morontia yang fungsinya berkaitan tersebut. Selama kehidupan, kehendak manusia itu, kuasa kepribadian untuk pilihan-keputusan itu, adalah tinggal dalam sirkuit-sirkuit batin jasmani; sementara pertumbuhan manusia di permukaan bumi terus berlangsung, diri manusia ini, dengan kekuatan pilihan yang tak ternilai itu, menjadi semakin dikenali sama dengan entitas jiwa-morontia yang muncul; setelah kematian dan mengikuti kebangkitan di dunia rumah besar, kepribadian manusia itu sepenuhnya dikenali sama dengan diri morontia. Jiwa itu dengan demikian adalah embrio cikal bakal wahana kendaraan morontia masa depan dari identitas kepribadian itu.
111:3.3 (1219.2) Jiwa yang baka ini pada awalnya sepenuhnya bersifat morontia, tetapi jiwa itu memiliki kapasitas begitu rupa untuk pengembangan sehingga jiwa itu selalu menaik ke tingkat-tingkat roh sejati yang bernilai peleburan dengan roh-roh Deitas, biasanya dengan roh yang sama dari Bapa Semesta yang memprakarsai fenomena kreatif seperti itu dalam batin makhluk.
111:3.4 (1219.3) Baik batin manusia maupun Pelaras ilahi itu sadar akan kehadiran dan sifat berbeda dari jiwa yang berkembang itu—Pelaras sadar sepenuhnya, batin manusia sebagian. Jiwa menjadi semakin sadar akan batin maupun Pelaras sebagai identitas-identitas yang terkait, sebanding dengan pertumbuhan evolusionernya sendiri. Jiwa mengambil bagian dari kualitas-kualitas batin manusia maupun roh ilahi, tetapi terus-menerus berkembang ke arah penambahan pengendalian roh dan penguasaan ilahi, melalui pembinaan suatu fungsi batin yang makna-maknanya berusaha untuk berkoordinasi dengan nilai roh yang sebenarnya.
111:3.5 (1219.4) Karier fana manusia, evolusinya jiwa, adalah tidak terlalu sebagai suatu masa percobaan namun lebih sebagai suatu pendidikan. Iman akan kelestarian nilai-nilai tertinggi adalah intinya agama; pengalaman keagamaan yang tulen terdiri dari penyatuan nilai-nilai tertinggi dan makna-makna kosmis sebagai suatu realisasi dari realitas semesta.
111:3.6 (1219.5) Batin mengetahui kuantitas, realitas, makna-makna. Tetapi kualitas—nilai-nilai—itu dirasakan. Apa yang merasakannya adalah ciptaan bersama dari batin, yang mengetahui, dan roh yang terkait, yang menjadikannya realitas.
111:3.7 (1219.6) Sejauh mana perkembangan jiwa morontia manusia itu diresapi oleh kebenaran, keindahan, dan kebaikan sebagai realisasi-nilai dari kesadaran-Tuhan, sosok yang dihasilkan tersebut menjadi tidak bisa dimusnahkan. Jika tidak ada keselamatan nilai-nilai kekal dalam jiwa manusia yang berkembang itu, maka keberadaan hidup manusia fana itu tanpa makna, dan kehidupan itu sendiri adalah suatu ilusi yang tragis. Namun selamanya benar bahwa: Apa yang kamu mulai dalam waktu kamu pasti akan selesaikan dalam kekekalan—jika hal itu layak untuk diselesaikan.
111:4.1 (1219.7) Pengenalan adalah proses intelektual untuk mencocokkan kesan-kesan indrawi yang diterima dari dunia luar ke dalam pola-pola memori dari individu. Pemahaman mengandung arti bahwa kesan indrawi yang dikenali ini dan pola-pola memorinya yang terkait telah menjadi terintegrasi atau terorganisir ke dalam jaringan prinsip-prinsip yang dinamis.
111:4.2 (1220.1) Makna-makna itu berasal dari kombinasi pengenalan dan pemahaman. Makna-makna tidak ada dalam dunia yang sepenuhnya indrawi atau jasmani. Makna dan nilai-nilai hanya dirasakan dalam wilayah-wilayah yang di bagian dalam atau supramaterial dari pengalaman manusia.
111:4.3 (1220.2) Kemajuan-kemajuan peradaban sejati semua dilahirkan dalam dunia bagian dalamnya umat manusia ini. Kehidupan bagian dalam itu saja yang benar-benar kreatif. Peradaban sulit berkembang ketika mayoritas kaum muda dari setiap generasi mencurahkan minat dan energi mereka untuk pengejaran hal-hal materialistis dunia indrawi atau bagian luar.
111:4.4 (1220.3) Dunia bagian dalam dan luar memiliki perangkat nilai-nilai yang berbeda. Semua peradaban ada dalam ancaman bahaya kalau tiga perempat dari kaum mudanya memasuki profesi-profesi materialistis dan mengabdikan diri mereka untuk mengejar kegiatan-kegiatan indrawi dunia bagian luar. Peradaban ada dalam bahaya ketika orang muda lalai untuk meminati etika, sosiologi, eugenika (perbaikan keturunan), filsafat, seni rupa, agama, dan kosmologi.
111:4.5 (1220.4) Hanya di tingkat-tingkat lebih tinggi dari batin suprasadar selagi itu bersinggungan dengan wilayah roh dari pengalaman manusia, dapatlah kamu temukan konsep-konsep yang lebih tinggi dalam hubungan dengan pola-pola induk efektif yang akan memberikan sumbangan pada pembangunan sebuah peradaban yang lebih baik dan lebih bertahan lama. Kepribadian itu secara bawaannya adalah kreatif, tetapi hanya berfungsi demikian dalam kehidupan batiniah (bagian dalamnya) individu.
111:4.6 (1220.5) Kristal-kristal salju selalu segi enam dalam bentuknya, tetapi tidak ada dua yang pernah sama. Anak-anak mengikuti tipe-tipe, tetapi tidak ada dua yang persis sama, bahkan dalam kasus kembar. Kepribadian mengikuti tipe-tipe tetapi selalu unik.
111:4.7 (1220.6) Kebahagiaan dan sukacita berasal dari kehidupan bagian dalam. Kamu tidak dapat merasakan sukacita yang sesungguhnya semua sendirian. Hidup sendirian itu fatal bagi kebahagiaan. Bahkan keluarga-keluarga dan bangsa-bangsa akan lebih menikmati hidup jika mereka berbagi dengan yang lain.
111:4.8 (1220.7) Kamu tidak dapat sepenuhnya mengendalikan dunia luar—lingkungan. Kreativitas dari dunia bagian dalamlah yang paling tunduk pada arahanmu karena di sana ada kepribadianmu yang sebagian besar dibebaskan dari belenggu-belenggu hukum sebab-akibat yang mendahului. Ada terkait dengan kepribadian suatu kedaulatan kehendak yang terbatas.
111:4.9 (1220.8) Karena kehidupan bagian dalam manusia ini benar-benar kreatif, maka diletakkanlah pada setiap orang tanggung jawab untuk memilih apakah kreativitas ini harus spontan dan sepenuhnya serampangan, atau dikendalikan, diarahkan, dan konstruktif. Bagaimana bisa suatu imajinasi kreatif melahirkan hasil-hasil yang pantas jika panggung untuk berfungsinya itu sudah diduduki oleh prasangka, kebencian, ketakutan, kemarahan, dendam, dan kefanatikan?
111:4.10 (1220.9) Ide-ide mungkin dapat berasal dari rangsangan dari dunia bagian luar, tetapi ideal-ideal itu dilahirkan hanya dalam alam kreatif dari dunia bagian dalam. Hari ini bangsa-bangsa di dunia dipimpin oleh orang-orang yang memiliki ide begitu berlimpah ruah, tetapi mereka miskin dalam ideal. Itulah penjelasan adanya kemiskinan, perceraian, perang, dan kebencian rasial.
111:4.11 (1220.10) Inilah masalahnya: Jika manusia dengan kehendak bebas itu dikaruniai dengan kuasa-kuasa kreativitas dalam manusia bagian dalam, maka haruslah kita mengakui bahwa kreativitas kehendak bebas itu mencakup potensi untuk perusakan oleh kehendak bebas juga. Dan ketika kreativitas berpaling ke perusakan, kamu berhadapan dengan kebinasaan dari kejahatan dan dosa—penindasan, perang, dan kehancuran. Kejahatan adalah parsialitas kreativitas yang cenderung ke arah keruntuhan dan kebinasaan pada akhirnya. Semua konflik itu jahat karena hal itu menghambat fungsi kreatif dari kehidupan bagian dalam—konflik itu adalah sejenis perang sipil dalam kepribadian.
111:4.12 (1221.1) Kreativitas bagian dalam menyumbang untuk pemuliaan karakter melalui integrasi kepribadian dan penyatuan kedirian. Selamanya benar bahwa: Masa lalu tidak bisa diubah, hanya masa depan dapat diubah oleh pelayanan dari kreativitas masa kini dari diri batiniah bagian dalam.
111:5.1 (1221.2) Melakukan kehendak Tuhan itu tidak lebih hanyalah suatu pertunjukan dari kesediaan makhluk untuk berbagi kehidupan bagian dalam mereka dengan Tuhan—dengan Tuhan yang sama itu yang telah membuat kehidupan nilai-makna bagian-dalam makhluk itu mungkin. Berbagi (sharing) itu adalah seperti Tuhan—ilahi. Tuhan berbagi semuanya dengan Putra Kekal dan Roh Tanpa Batas, sementara Mereka, pada gilirannya, berbagi segala sesuatu dengan para Putra ilahi dan Putri roh dari alam-alam semesta.
111:5.2 (1221.3) Meniru Tuhan adalah kunci pada kesempurnaan; melakukan kehendak-Nya adalah rahasia keselamatan dan rahasia kesempurnaan dalam keselamatan.
111:5.3 (1221.4) Manusia hidup dalam Tuhan, dan Tuhan telah bersedia untuk hidup dalam manusia. Seperti halnya manusia mempercayakan diri mereka kepada-Nya, demikian pula Ia—dan yang pertama—mempercayakan bagian dari diri-Nya untuk berada dengan manusia; telah setuju untuk hidup dalam manusia dan untuk mendiami manusia tunduk pada kehendak manusia.
111:5.4 (1221.5) Damai dalam hidup ini, keselamatan dalam kematian, kesempurnaan dalam kehidupan berikutnya, layanan dalam kekekalan—semua ini dicapai (dalam roh) sekarang ketika kepribadian makhluk setuju—memilih—untuk menundukkan kehendak ciptaan itu kepada kehendak Bapa. Bapa telah memilih untuk membuat sebuah pecahan dari diri-Nya untuk tunduk pada kehendak dari kepribadian makhluk itu.
111:5.5 (1221.6) Pilihan makhluk tersebut bukanlah merupakan penyerahan kehendak. Itu adalah konsekrasi kehendak, suatu perluasan kehendak, suatu pemuliaan kehendak, suatu penyempurnaan kehendak; dan pemilihan tersebut meningkatkan kehendak makhluk itu dari tingkatan kepentingan temporal (sementara) ke tataran lebih tinggi di dalam mana kepribadian si anak makhluk itu bersekutu dengan kepribadian Bapa roh.
111:5.6 (1221.7) Pemilihan kehendak-Nya Bapa itu adalah penemuan rohani terhadap Bapa roh itu oleh manusia fana, meskipun suatu zaman panjang harus berlalu sebelum si anak makhluk itu bisa benar-benar berdiri dalam hadirat Tuhan yang sesungguhnya di Firdaus. Pemilihan ini tidak banyak terdiri dari penyangkalan kehendak makhluk— “Bukan kehendakku melainkan kehendak-Mulah yang terjadi”—namun merupakan penegasan positif makhluk: “Adalah kehendakku agar kehendak-Mu yang terjadi.” Dan jika pilihan ini dibuat, cepat atau lambat anak yang memilih-Tuhan itu akan menemukan penyatuan bagian dalam (peleburan) dengan pecahan Tuhan yang mendiaminya, sementara anak yang sedang menjadi sempurna ini juga akan menemukan kepuasan kepribadian tertinggi dalam persekutuan penyembahan antara kepribadian manusia dan kepribadian Pembuatnya, dua kepribadian yang sifat-sifat kreatifnya telah secara kekal digabungkan dalam ungkapan timbal-balik bersama yang dikehendaki sendiri—yaitu kelahiran satu lagi kemitraan kekal antara kehendak manusia dan kehendak Tuhan.
111:6.1 (1221.8) Banyak dari masalah-masalah sementara manusia fana itu tumbuh dari hubungan lipat duanya dengan kosmos. Manusia adalah bagian dari alam—ia ada dalam alam—namun ia mampu melampaui alam. Manusia itu terbatas, namun ia didiami oleh suatu percikan dari ketanpabatasan. Situasi rangkap dua tersebut tidak hanya menyediakan potensi untuk kejahatan, tetapi juga menimbulkan banyak situasi sosial dan moral yang penuh dengan banyak ketidakpastian dan tidak sedikit kecemasan.
111:6.2 (1222.1) Keberanian yang diperlukan untuk menghasilkan penaklukan alam dan untuk melampaui diri sendiri itu adalah suatu keberanian yang tunduk pada godaan keangkuhan diri. Manusia yang dapat melampaui diri sendiri itu bisa menyerah pada godaan untuk mendewakan kesadaran dirinya sendiri. Dilema manusia itu terdiri dalam kenyataan ganda bahwa manusia berada dalam perbudakan pada alam sementara pada saat yang sama ia memiliki kebebasan yang unik—kemerdekaan untuk pilihan dan tindakan rohani. Pada tingkat-tingkat jasmani manusia menemukan dirinya tunduk pada alam, sedangkan pada tingkat rohani ia berjaya atas alam dan atas segala sesuatu yang sementara dan terbatas. Paradoks seperti itu tidak dapat dipisahkan dari godaan, potensi jahat, keliru keputusan, dan ketika diri itu menjadi sombong dan takabur, dosa bisa berkembang.
111:6.3 (1222.2) Masalah dosa itu tidak ada dengan sendirinya dalam dunia yang terbatas. Fakta akan keterbatasan itu tidak jahat atau berdosa. Dunia yang terbatas dibuat oleh Pencipta yang tanpa batas—itu dunia adalah hasil karya dari para Putra ilahi-Nya—dan karena itu haruslah baik. Penyalahgunaan, pemutar-balikan, dan penyimpangan terhadap yang terbatas itulah yang melahirkan kejahatan dan dosa.
111:6.4 (1222.3) Roh dapat mendominasi batin; oleh sebab itu batin dapat mengendalikan energi. Tetapi batin dapat mengendalikan energi hanya melalui manipulasi cerdasnya sendiri atas potensi-potensi perubahan wujud yang melekat dalam tingkat matematis untuk sebab dan akibat dari wilayah-wilayah fisik. Batin makhluk tidak dari bawaan dalamnya bisa mengendalikan energi; pengendalian energi itu merupakan suatu hak istimewa Deitas. Namun batin makhluk dapat dan memang bisa memanipulasi energi hanya sejauh batin itu telah menjadi ahli rahasia-rahasia energi alam semesta fisik.
111:6.5 (1222.4) Ketika manusia ingin mengubah realitas fisik, apakah itu dirinya sendiri atau lingkungannya, ia berhasil sejauh ia telah menemukan cara-cara dan sarana-sarana untuk mengendalikan materi dan mengarahkan energi. Batin yang tanpa bantuan itu tak berdaya untuk mempengaruhi apapun yang jasmani kecuali mekanisme fisiknya sendiri, dengan mana ia terkait tak terelakkan. Namun melalui penggunaan cerdas mekanisme tubuh, batin dapat menciptakan mekanisme-mekanisme lain, bahkan hubungan-hubungan energi dan hubungan-hubungan hidup, melalui pemanfaatan itu maka batin ini semakin dapat mengendalikan dan bahkan menguasai tataran fisiknya di alam semesta.
111:6.6 (1222.5) Ilmu pengetahuan adalah sumber fakta-fakta, dan batin tidak dapat beroperasi tanpa fakta-fakta. Hal-hal itu adalah blok-blok penyusun bangunan dalam pembangunan kebijaksanaan yang direkatkan bersama oleh pengalaman hidup. Manusia dapat menemukan kasih Tuhan tanpa fakta-fakta, dan manusia dapat menemukan hukum-hukum Tuhan tanpa kasih, tetapi manusia tidak pernah bisa untuk mulai menghargai simetri tak terhingga, harmoni adikodrati, kepenuhan indah dari kodrat Sang Sumber dan Pusat Pertama yang mencakup-semuanya, sebelum ia menemukan hukum ilahi dan kasih ilahi dan telah secara pengalaman menyatukan hal-hal ini dalam perkembangan filosofi kosmisnya sendiri.
111:6.7 (1222.6) Perluasan pengetahuan material memungkinkan penghargaan intelektual yang lebih besar terhadap makna-maknanya ide-ide dan nilai-nilainya ideal-ideal. Seorang manusia dapat menemukan kebenaran dalam pengalaman bagian dalamnya, tetapi ia membutuhkan pengetahuan yang jelas tentang fakta-fakta untuk menerapkan penemuan kebenaran pribadinya itu pada tuntutan-tuntutan yang praktis tanpa ampun dari kehidupan sehari-hari.
111:6.8 (1222.7) Merupakan hal yang wajar bahwa manusia akan terusik oleh perasaan tidak aman ketika ia memandang dirinya terikat tidak bisa lepas pada alam sementara ia memiliki kuasa-kuasa rohani yang sepenuhnya melampaui segala sesuatu yang sementara dan terbatas. Hanya keyakinan keagamaan—yaitu iman yang hidup—yang dapat mendukung manusia di tengah masalah-masalah yang sulit dan membingungkan tersebut.
111:6.9 (1223.1) Dari semua bahaya yang menimpa sifat fana manusia dan membahayakan integritas rohaninya, keangkuhan adalah yang terbesar. Keberanian itu gagah, tetapi egotisme itu besar kepala dan bunuh diri. Kepercayaan diri yang masuk akal itu jangan dihujat. Kemampuan manusia untuk melampaui dirinya itu adalah satu hal yang membedakannya dari dunia hewan.
111:6.10 (1223.2) Keangkuhan itu menipu, membius, dan melahirkan dosa apakah hal itu ditemukan dalam suatu individu, kelompok, ras, atau bangsa. Secara harfiah benar, “Tinggi hati mendahului kejatuhan.”
111:7.1 (1223.3) Ketidak-tentuan dengan kepastian adalah inti dari petualangan Firdaus—ketidak-tentuan dalam waktu dan dalam batin, ketidak-tentuan mengenai peristiwa-peristiwa dari terbukanya kenaikan Firdaus; kepastian aman dalam roh dan dalam kekekalan, kepastian aman dalam kepercayaan tanpa batasan dari si anak makhluk itu akan belas kasihan ilahi dan kasih tanpa batas-Nya Bapa Semesta, ketidaktentuan sebagai warga yang tidak berpengalaman di alam semesta; kepastian aman sebagai seorang anak yang menaik di dunia mansion (rumah besar) alam semesta, anak dari Bapa yang mahakuasa, mahabijaksana, dan mahakasih.
111:7.2 (1223.4) Bolehkah aku menasihatimu untuk memperhatikan gema jauh dari panggilan Pelaras setia itu pada jiwamu? Pelaras yang mendiami itu tidak dapat menghentikan atau bahkan secara berarti mengubah perjuangan kariermu dalam alam waktu; Pelaras tidak dapat mengurangi kesukaran hidup selagi kamu berjalan melalui dunia jerih lelah ini. Sang penghuni ilahi itu hanya bisa dengan sabar menahan diri sementara kamu memperjuangkan pertarungan hidup selagi hal itu dihidupi di planetmu, tetapi kamu dapat, jika saja kamu mau—sementara kamu mengerjakan dan menguatirkan, saat kamu bertarung dan berjerih-lelah—mengizinkan Pelaras yang gagah itu untuk bertarung bersama dengan kamu dan untuk kamu. Kamu dapat menjadi sangat terhibur dan terinspirasi, begitu terpesona dan tertarik, jika saja kamu memperbolehkan Pelaras untuk terus-menerus memunculkan gambaran-gambaran dari motif sesungguhnya, sasaran akhir, dan maksud kekal untuk semua perjuangan yang sulit dan makin berat ini menghadapi masalah-masalah yang biasa sehari-hari di dunia materialmu saat ini.
111:7.3 (1223.5) Mengapa kamu tidak membantu Pelaras dalam tugas menunjukkan kamu padanan (counterpart)rohani dari semua upaya jasmani yang berat ini? Mengapa kamu tidak mengizinkan Pelaras untuk menguatkan kamu dengan kebenaran-kebenaran rohani tentang kuat-kuasa kosmis sementara kamu bergulat dengan kesulitan sementara dari keberadaan makhluk? Mengapa kamu tidak mendorong sang penolong surgawi ini untuk menghibur kamu dengan visi jelas tentang prospek yang kekal kehidupan semesta sementara kamu dengan bingung menatap masalah-masalah dari jam yang lewat? Mengapa kamu menolak untuk dicerahkan dan diilhami oleh sudut pandang alam semesta sementara kamu bekerja keras di tengah kendala waktu dan berputar-putar dalam simpang siur ketidaktentuan yang menimpa perjalanan kehidupan fanamu? Mengapa tidak membiarkan Pelaras untuk merohanikan pemikiranmu, meskipun kakimu harus menapaki jalan-jalan bendawi untuk daya upaya duniawi?
111:7.4 (1223.6) Ras-ras manusia yang lebih tinggi di Urantia itu bercampur secara kompleks; mereka adalah paduan dari berbagai ras dan stok dari berbagai asal yang berbeda. Sifat campuran ini menjadikannya semakin sulit bagi para Monitor untuk bekerja secara efisien selama kehidupan, dan jelas menambahi masalah-masalah Pelaras maupun serafim penjaga setelah kematian. Tidak lama lalu aku hadir di Salvington dan mendengar sesosok malaikat penjaga takdir menyajikan laporan resmi agar dibebaskan dari tuduhan mengenai kesulitan-kesulitan melayani kepada subjek manusianya. Serafim ini mengatakan:
111:7.5 (1223.7) “Banyak kesulitanku adalah karena konflik tanpa henti antara dua kodrat dari subjekku itu: dorongan ambisi yang dilawan oleh kemalasan hewani; ideal-ideal dari suatu bangsa unggulan dilawan oleh naluri-naluri ras rendahan; maksud-maksud tinggi dari batin yang besar ditentang oleh dorongan nafsu dari warisan sifat turunan yang primitif; pandangan jangka panjang dari Monitor yang melihat jauh ke depan ditangkal oleh rabun jauh dari sesosok makhluk waktu; rencana progresif dari sosok menaik diubah oleh keinginan dan kerinduan dari tabiat jasmani; kilasan-kilasan intelijen alam semesta dibatalkan oleh perintah-perintah energi-kimiawi dari ras yang berevolusi; dorongan dari para malaikat ditentang oleh emosi dari seekor binatang; pelatihan kecerdasan dinihilkan oleh kecenderungan naluri; pengalaman perorangan dilawan oleh akumulasi kecenderungan dari ras; sasaran-sasaran menuju yang terbaik dibayangi oleh pergeseran ikut arus menuju yang terburuk; lompatan jenius dinetralkan oleh daya tarik dari yang sedang-sedang saja; kemajuan yang baik dihambat oleh keengganan berubah dari yang buruk; seni tentang yang indah dinodai oleh kehadiran yang jahat; daya angkat kesehatan dihapuskan oleh kelemahan penyakit; air mancur iman dicemari oleh racun-racun ketakutan; mata air sukacita dipahitkan oleh air dukacita; kebahagiaan penantian dikecewakan oleh pahitnya kenyataan; kegembiraan hidup selalu terancam oleh duka lara kematian. Begitu rupa kehidupan di planet seperti itu! Namun demikian, karena bantuan dan dorongan yang selalu-hadir dari Pelaras Pikiran, jiwa ini telah mencapai tingkat kebahagiaan dan keberhasilan yang cukup baik dan bahkan sekarang telah naik ke aula-aula penghakiman Mansonia.”
111:7.6 (1224.1) [Disampaikan oleh sesosok Utusan Soliter dari Orvonton.]
Buku Urantia
Makalah 112
112:0.1 (1225.1) PLANET-PLANET yang berevolusi itu adalah dunia-dunia asal manusia, dunia-dunia awal karier manusia yang menaik. Urantia adalah titik mulaimu; di sini kamu dan Pelaras Pikiran ilahimu digabungkan dalam persatuan sementara. Kamu telah dikaruniai pemandu yang sempurna; oleh karena itu, jika kamu dengan sungguh-sungguh menjalani perlombaan waktu dan meraih sasaran akhir iman itu, maka pahala segala zaman akan menjadi milikmu; kamu akan selamanya disatukan dengan Pelaras yang mendiamimu. Kemudian akan mulailah hidupmu yang sebenarnya, kehidupan menaik, yang mana keadaan fanamu saat ini barulah ruang depannya saja. Kemudian akan mulai misi mulia dan maju kamu sebagai finaliter-finaliter dalam kekekalan yang membentang di depanmu. Sepanjang semua rangkaian berturut-turut era dan tahap pertumbuhan berevolusi ini, ada satu bagian dari kamu yang masih secara mutlak tidak berubah, dan itu adalah kepribadian—permanensi di hadapan perubahan.
112:0.2 (1225.2) Meskipun gegabah untuk mencoba mendefinisikan kepribadian, mungkin akan terbukti bermanfaat untuk menceritakan beberapa hal yang diketahui tentang kepribadian:
112:0.3 (1225.3) 1. Kepribadian adalah kualitas dalam realitas itu yang dianugerahkan oleh Bapa Semesta sendiri atau oleh Pelaku Bersama, yang bertindak atas nama Bapa.
112:0.4 (1225.4) 2. Kepribadian itu dapat diberikan ke atas semua sistem energi hidup yang mencakup batin atau roh.
112:0.5 (1225.5) 3. Kepribadian itu tidak sepenuhnya tunduk pada batasan-batasan adanya sebab akibat yang mendahului. Secara relatif kepribadian ini kreatif atau kokreatif.
112:0.6 (1225.6) 4. Ketika dianugerahkan ke atas makhluk material yang berevolusi, kepribadian itu menyebabkan roh untuk berjuang demi penguasaan materi-energi melalui perantaraan batin.
112:0.7 (1225.7) 5. Kepribadian, meskipun tanpa identitas, dapat menyatukan identitas dari setiap sistem energi hidup.
112:0.8 (1225.8) 6. Kepribadian itu mengungkapkan hanya respon kualitatif pada sirkuit kepribadian, berbeda dari tiga energi yang menunjukkan respon baik kualitatif maupun kuantitatif pada gravitasi.
112:0.9 (1225.9) 7. Kepribadian itu tak berubah menghadapi perubahan.
112:0.10 (1225.10) 8. Kepribadian itu dapat memberi persembahan kepada Tuhan—yaitu pengabdian dari kehendak bebas untuk melakukan kehendak Tuhan.
112:0.11 (1225.11) 9. Kepribadian ini dicirikan oleh moralitas—kesadaran akan relativitas hubungan dengan pribadi-pribadi lain. Kepribadian ini melihat tingkatan perilaku dan secara memilih bisa membeda-bedakan antara hal-hal itu.
112:0.12 (1225.12) 10. Kepribadian itu unik, secara mutlak unik: unik dalam ruang dan waktu; unik dalam kekekalan dan di Firdaus; kepribadian itu unik ketika dianugerahkan—tidak ada salinan (duplikat); kepribadian itu unik selama setiap momen keberadaan; kepribadian itu unik dalam hubungannya pada Tuhan—Ia tidak pilih kasih, namun Ia juga tidak menjumlahkan mereka bersama-sama, karena kepribadian tidak bisa ditambahkan—kepribadian dapat dihubung-hubungkan tetapi tidak dapat ditotalkan.
112:0.13 (1226.1) 11. Kepribadian menanggapi langsung pada kehadiran kepribadian yang lain.
112:0.14 (1226.2) 12. Kepribadian adalah salah satu hal yang dapat ditambahkan kepada roh, dengan demikian menggambarkan keperdanaan Bapa dalam hubungannya dengan Putra. (Batin tidak harus ditambahkan kepada roh).
112:0.15 (1226.3) 13. Kepribadian dapat selamat melewati kematian fana dengan identitas dalam jiwa yang bertahan hidup itu. Pelaras dan kepribadian itu tak berubah; hubungan antara mereka (dalam jiwa itu) tidak lain hanyalah perubahan, evolusi berkelanjutan; dan jika perubahan (pertumbuhan) ini dihentikan, jiwa akan berhenti.
112:0.16 (1226.4) 14. Kepribadian itu secara khas sadar akan waktu, dan hal ini adalah sesuatu yang lain dari persepsi waktunya batin atau roh.
112:1.1 (1226.5) Kepribadian itu dianugerahkan oleh Bapa Semesta ke atas para makhluk-Nya sebagai kemampuan yang berpotensi kekal. Pemberian ilahi tersebut dirancang untuk berfungsi pada berbagai tingkat dan dalam situasi-situasi alam semesta berturut-turut mulai dari yang terbatas rendahan hingga ke yang melampaui-terbatas yang paling tinggi, bahkan hingga ke batas-batas dari yang absolut. Dengan demikian kepribadian bekerja pada tiga tataran kosmis atau dalam tiga fase alam semesta:
112:1.2 (1226.6) 1. Status posisi. Kepribadian berfungsi sama efisiennya dalam alam semesta lokal, dalam alam semesta super, dan dalam alam semesta sentral.
112:1.3 (1226.7) 2. Status makna. Kepribadian berkinerja secara efektif pada tingkat-tingkat finit atau terbatas, absonit atau melampaui terbatas, dan bahkan menyinggung terhadap yang absolut.
112:1.4 (1226.8) 3. Status nilai. Kepribadian dapat secara pengalaman direalisir dalam alam-alam progresif dari yang material, morontial, dan spiritual.
112:1.5 (1226.9) Kepribadian memiliki rentang kinerja dimensional kosmis yang disempurnakan. Dimensi dari kepribadian terbatas itu ada tiga, dan mereka kira-kira berfungsi sebagai berikut:
112:1.6 (1226.10) 1. Panjang merupakan arah dan keadaan kemajuan itu—pergerakan melalui ruang dan sesuai dengan waktu—yaitu evolusi.
112:1.7 (1226.11) 2. Kedalaman vertikal mencakup dorongan dan sikap organisme, berbagai tingkat realisasi diri dan fenomena umum reaksi terhadap lingkungan.
112:1.8 (1226.12) 3. Lebar mencakup wilayah koordinasi, asosiasi, dan penataan diri.
112:1.9 (1226.13) Jenis kepribadian yang dianugerahkan kepada manusia Urantia memiliki potensi tujuh dimensi ekspresi-diri atau realisasi-pribadi. Fenomena dimensional ini dapat direalisasikan sebagai tiga di tingkat terbatas, tiga di tingkat absonit, dan satu di tingkat absolut. Di tingkat-tingkat subabsolut dimensi yang ketujuh atau totalitas ini dapat dialami sebagai fakta kepribadian itu. Dimensi tertinggi ini adalah suatu absolut yang bisa diasosiasikan (dikaitkan) dan, meskipun tidak tanpa batas, namun secara dimensional berpotensi untuk penetrasi subinfinit terhadap yang absolut.
112:1.10 (1226.14) Dimensi terbatasnya kepribadian itu berhubungan dengan panjang, kedalaman, dan lebar kosmis. Panjang menunjukkan makna; kedalaman menandakan nilai; lebar mencakup wawasan (insight)—yaitu kapasitas untuk mengalami kesadaran yang tak dapat dibantah akan realitas kosmis.
112:1.11 (1227.1) Pada tingkat morontia semua dimensi-dimensi terbatas dari tingkat material ini sangat diperluas, dan nilai-nilai dimensional baru tertentu dapat direalisasikan. Semua pengalaman dimensional yang diperluas di tingkat morontia ini secara mengagumkan disambungkan dengan dimensi tertinggi atau dimensi kepribadian melalui pengaruh mota dan juga karena sumbangan dari matematika morontia.
112:1.12 (1227.2) Banyak kesulitan yang dialami oleh manusia dalam studi mereka tentang kepribadian manusia bisa dihindari jika makhluk yang terbatas itu mau mengingat bahwa tingkatan dimensional dan tingkatan spiritual itu tidak dikoordinasikan dalam realisasi kepribadian pengalaman.
112:1.13 (1227.3) Hidup itu sebenarnya sebuah proses yang berlangsung antara organisme (diri) dan lingkungannya. Kepribadian menanamkan nilai identitas dan makna kontinuitas pada hubungan organisme-lingkungan ini. Dengan demikian akan dikenali bahwa fenomena stimulus-respon itu bukanlah semata-mata proses mekanis karena kepribadian berfungsi sebagai suatu faktor dalam situasi total. Adalah selalu benar bahwa mekanisme itu secara bawaannya adalah pasif; tetapi organisme, secara melekat di dalamnya adalah aktif.
112:1.14 (1227.4) Kehidupan fisik adalah proses yang berlangsung tidak terlalu banyak di dalam organisme tetapi lebih antara organisme dan lingkungan. Setiap proses tersebut cenderung menciptakan dan membentuk pola-pola reaksi organisme itu terhadap lingkungan tersebut. Dan semua pola direktif (pengarah) tersebut sangat berpengaruh dalam memilih sasaran.
112:1.15 (1227.5) Melalui perantaraan batin itulah diri dan lingkungan menjalin kontak yang bermakna. Kemampuan dan kemauan organisme untuk membuat kontak yang berarti tersebut dengan lingkungan (respon terhadap suatu dorongan) merupakan sikap dari kepribadian itu seluruhnya.
112:1.16 (1227.6) Kepribadian tidak bisa bekerja baik dalam keterasingan. Secara bawaan manusia adalah makhluk sosial; ia dikuasai oleh keinginan untuk termasuk pada sesuatu. Secara harfiah benar, “tidak ada seorangpun di antara kita yang hidup untuk dirinya sendiri.”
112:1.17 (1227.7) Tetapi konsep kepribadian sebagai makna mengenai keseluruhan makhluk yang hidup dan berfungsi itu mengandung arti jauh lebih dari integrasi hubungan-hubungan; kepribadian itu menandakan penyatuan semua faktor realitas serta juga koordinasi hubungan-hubungan. Relasi-relasi ada antara dua objek, tetapi tiga atau lebih objek mengakibatkan adanya sebuah sistem, dan sistem seperti itu jauh lebih dari sekedar relasi yang diperluas atau kompleks. Pembedaan ini sangat penting, karena dalam sebuah sistem kosmis para anggota individual tidak terhubung satu sama lain kecuali dalam relasi dengan keseluruhan dan melalui individualitas keseluruhan.
112:1.18 (1227.8) Dalam organisme manusia, penjumlahan dari bagian-bagiannya membentuk diri—individualitas—tetapi proses tersebut tidak ada hubungannya apapun dengan kepribadian, yang merupakan pemersatu dari semua faktor ini yang terkait pada realitas-realitas kosmis.
112:1.19 (1227.9) Dalam agregasi, bagian-bagian itu ditambahkan; dalam sistem bagian-bagian itu disusun. Sistem itu penting karena pengorganisasian, yaitu nilai-nilai yang berkaitan dengan posisi. Dalam sistem yang baik semua faktor berada dalam posisi kosmis. Dalam sistem yang buruk ada sesuatu yang hilang atau tidak pada tempatnya—kacau. Dalam sistem manusia, kepribadian itulah yang menyatukan semua kegiatan dan pada gilirannya memberikan kualitas-kualitas untuk identitas dan kreativitas.
112:2.1 (1227.10) Akan sangat membantu dalam studi tentang diri itu untuk mengingat:
112:2.2 (1227.11) 1. Bahwa sistem fisik adalah subordinat atau posisinya di bawah.
112:2.3 (1227.12) 2. Bahwa sistem intelektual adalah koordinat atau sederajat.
112:2.4 (1227.13) 3. Bahwa kepribadian itu adalah supraordinat atau di atas.
112:2.5 (1227.14) 4. Bahwa kuasa rohani yang mendiami itu berpotensi untuk mengarahkan.
112:2.6 (1228.1) Dalam semua konsep tentang diri itu perlu disadari bahwa fakta kehidupan itu adalah yang didahulukan pertama, evaluasi atau penafsirannya adalah yang kemudian. Anak manusia pertama-tama hidup dulu dan kemudian berpikir tentang hidupnya. Dalam ekonomi kosmis, wawasan mendahului pandangan ke depan.
112:2.7 (1228.2) Fakta alam semesta tentang Tuhan yang menjadi manusia itu telah selamanya mengubah semua makna dan mengganti semua nilai-nilai kepribadian manusia. Dalam arti sebenarnya dari kata tersebut, kasih mengandung arti perhatian timbal-balik dari kepribadian-kepribadian seutuhnya, apakah itu manusiawi atau ilahi, atau manusiawi dan ilahi. Bagian-bagian dari diri bisa berfungsi dalam berbagai cara—berpikir, merasakan, mengharapkan—tetapi hanya atribut-atribut terkoordinasi dari kepribadian seutuhnya itu yang difokuskan dalam tindakan cerdas; dan semua kekuatan ini dikaitkan dengan karunia kemampuan rohani dari batin fana ketika seorang manusia dengan tulus dan tanpa pamrih mengasihi sosok lain, manusiawi atau ilahi.
112:2.8 (1228.3) Semua konsep manusia tentang realitas itu didasarkan pada asumsi tentang aktualitas kepribadian manusia; semua konsep realitas supramanusia itu didasarkan pada pengalaman dari kepribadian manusia dengan dan dalam realitas-realitas kosmis dari entitas rohani dan kepribadian ilahi tertentu yang berkaitan. Semuanya yang bukan rohani dalam pengalaman manusia, kecuali kepribadian, merupakan suatu sarana untuk suatu tujuan. Setiap hubungan sejati manusia fana dengan pribadi-pribadi lain—yang manusiawi atau yang ilahi—adalah suatu tujuan di dalamnya sendiri. Persekutuan dengan kepribadian Deitas tersebut adalah tujuan kekal dari kenaikan alam semesta.
112:2.9 (1228.4) Kepemilikan kepribadian mengidentifikasikan manusia sebagai sosok rohani karena kesatuan kedirian dan kesadaran diri kepribadian itu merupakan karunia kemampuan dari alam supermaterial. Kenyataan bahwa seorang pengikut materialis dapat menyangkal adanya realitas supermaterial itu dalam dan dari hal itu sendiri memperagakan hadirnya, dan menunjukkan bekerjanya, sintesis roh dan kesadaran kosmis dalam batin manusiawinya.
112:2.10 (1228.5) Terdapat jurang kosmis yang besar antara materi dan pikiran, dan jurang ini jauh lebih besar lagi tak terukur antara batin material dan kasih spiritual. Kesadaran, apalagi kesadaran diri, tidak dapat dijelaskan oleh semua teori hubungan elektronik mekanistik atau fenomena energi materialistik.
112:2.11 (1228.6) Ketika pikiran mengejar realitas sampai analisis terakhirnya, materi itu lenyap bagi indra-indra material tetapi mungkin masih tetap nyata pada batin. Ketika wawasan rohani mengejar realitas yang tetap ada tersebut setelah hilangnya materi dan mengejarnya sampai analisis terakhir, realitas itu lenyap bagi batin, tapi wawasan roh itu masih tetap dapat melihat realitas-realitas kosmis dan nilai-nilai tertinggi yang bersifat rohani. Dengan demikian sains tunduk pada filsafat, sedangkan filsafat harus menyerah pada kesimpulan-kesimpulan yang melekat dalam pengalaman rohani yang asli. Pemikiran menyerah kepada hikmat, dan hikmat kalah pada penyembahan yang diterangi dan reflektif.
112:2.12 (1228.7) Dalam ilmu pengetahuan, diri manusia mengamati dunia material; filsafat adalah pengamatan terhadap pengamatan dunia material ini; sedangkan agama, pengalaman rohani yang sejati, adalah kesadaran pengalaman tentang realitas kosmis tentang pengamatan terhadap pengamatan semua sintesis relatif dari material-material energi dari ruang dan waktu ini. Membangun sebuah filosofi tentang alam semesta atas dasar materialisme eksklusif adalah mengabaikan fakta bahwa semua hal yang material itu pada awalnya dipahami sebagai nyata dalam pengalaman kesadaran manusia. Pengamat tidak dapat menjadi benda yang diamati; evaluasi menuntut suatu taraf transendensi tertentu dari benda yang dievaluasi.
112:2.13 (1228.8) Dalam waktu, pemikiran mengarah pada hikmat dan hikmat mengarah pada penyembahan; dalam kekekalan, penyembahan mengarah pada hikmat, dan hikmat mengakibatkan adanya finalitas pikiran.
112:2.14 (1229.1) Kemungkinan tentang penyatuan diri yang berkembang itu melekat dalam kualitas-kualitas dari faktor-faktor penyusunnya: energi-energi dasar, jaringan-jaringan induk, pengendalian kimiawi dasar, ide-ide tertinggi, motif-motif tertinggi, tujuan-tujuan tertinggi, dan roh ilahi dari anugerah Firdaus—rahasia tentang kesadaran diri dari kodrat rohaninya manusia.
112:2.15 (1229.2) Maksud evolusi kosmis adalah untuk mencapai kesatuan kepribadian melalui meningkatnya dominasi roh, respon kehendak bebas pada pengajaran dan pimpinan dari Pelaras Pikiran. Kepribadian, baik manusia maupun supramanusia, adalah dicirikan oleh kualitas kosmis melekat yang bisa disebut “evolusi dominasi,” perluasan pengendalian terhadap dirinya sendiri maupun lingkungannya.
112:2.16 (1229.3) Suatu kepribadian yang dulunya adalah manusia menaik melewati dua fase besar meningkatnya dominasi kehendak bebas atas diri sendiri dan dalam alam semesta:
112:2.17 (1229.4) 1. Pengalaman prafinaliter atau mencari-Tuhan untuk meningkatkan realisasi diri melalui teknik perluasan dan aktualisasi identitas, bersama dengan pemecahan masalah kosmis dan penguasaan alam semesta yang mengikutinya.
112:2.18 (1229.5) 2. Pengalaman pascafinaliter atau mewahyukan-Tuhan untuk perluasan kreatif realisasi diri dengan cara mengungkapkan Sang Mahatinggi dari pengalaman itu kepada kecerdasan-kecerdasan yang mencari-Tuhan yang belum mencapai pernah tingkatan ilahi keserupaan seperti Tuhan.
112:2.19 (1229.6) Kepribadian-kepribadian yang menurun mencapai pengalaman-pengalaman serupa melalui berbagai petualangan alam semesta mereka selagi mereka berusaha untuk perluasan kapasitas untuk menegaskan dan melaksanakan kehendak ilahi dari Deitas-deitas Mahatinggi, Mahaakhir, dan Absolut.
112:2.20 (1229.7) Diri material itu, entitas-ego dari identitas manusia, adalah tergantung selama kehidupan fisik pada berlanjutnya fungsi kendaraan kehidupan material (tubuh jasmani), pada berlanjutnya keberadaan kesetimbangan yang tidak seimbang antara energi-energi dan kecerdasan, yang di Urantia telah diberi nama kehidupan. Tetapi diri yang bernilai selamat, diri yang dapat selamat melampaui pengalaman kematian itu, adalah hanya dikembangkan dengan membentuk suatu perpindahan potensial terhadap kedudukan identitas kepribadian berkembang itu dari kendaraan kehidupan sementara—tubuh jasmani itu—ke sifat jiwa morontia yang lebih kekal dan baka, lalu terus lagi melewatinya menuju ke tingkat-tingkat dimana jiwa itu diresapi dengan, dan pada akhirnya mencapai status, realitas roh. Perpindahan nyata dari hubungan jasmani kepada identifikasi morontia ini disebabkan oleh ketulusan, ketekunan, dan kemantapan keputusan-keputusan si makhluk manusia itu untuk mencari Tuhan.
112:3.1 (1229.8) Orang Urantia umumnya mengenal hanya satu jenis kematian, penghentian secara fisik energi-energi hidup; tetapi mengenai keselamatan kepribadian, sesungguhnya ada tiga jenis:
112:3.2 (1229.9) 1. Kematian rohani (jiwa). Jika dan ketika manusia fana pada akhirnya telah menolak keselamatan, ketika ia telah dinyatakan pailit secara rohani, secara morontial sudah bangkrut, dalam pendapat bersama dari Pelaras dan serafim yang bertahan hidup, ketika saran koordinasi tersebut telah dicatat di Uversa, dan setelah para Sensor dan rekan-rekan reflektif mereka memeriksa temuan ini, maka penguasa Orvonton memerintahkan pembebasan segera Monitor yang mendiaminya. Namun pelepasan Pelaras ini sama sekali tidak mempengaruhi tugas-tugas serafim pribadi atau kelompok yang berkaitan dengan individu yang ditinggalkan Pelarasnya tersebut. Jenis kematian ini adalah final dalam arti pentingnya, terlepas dari kelanjutan sementara energi-energi hidup dari mekanisme fisik dan batin. Dari sudut pandang kosmis, manusia ini sudah mati; hidupnya yang masih berlanjut itu hanyalah menunjukkan masih adanya momentum material dari energi-energi kosmis.
112:3.3 (1230.1) 2. Kematian intelektual (batin). Ketika sirkuit-sirkuit vital dari pelayanan ajudan yang lebih tinggi itu terhenti oleh kelainan intelek atau karena kerusakan sebagian terhadap mekanisme otak, dan jika kondisi-kondisi ini melewati titik kritis tertentu yang tidak bisa diperbaiki, maka Pelaras yang mendiaminya segera dilepaskan untuk berangkat ke Divinington. Pada catatan-catatan alam semesta suatu kepribadian fana dianggap telah menjumpai kematian kapan saja sirkuit batin pokok untuk aksi-kehendak manusia itu telah hancur. Dan sekali lagi, ini adalah kematian, terlepas dari berlanjutnya fungsi mekanisme hidup dari tubuh fisik. Tubuh tanpa batin yang berkehendak bebas itu bukan lagi manusia, tetapi sesuai pilihan sebelumnya dari kehendak manusia, jiwa dari orang tersebut bisa selamat.
112:3.4 (1230.2) 3. Kematian fisik (tubuh dan batin). Ketika kematian menimpa seorang manusia, Pelaras tetap tinggal dalam pusat batin sampai batin itu berhenti berfungsi sebagai mekanisme cerdas, sekitar waktu ketika energi otak yang bisa diukur menghentikan denyutan vital ritmis mereka. Setelah pemutusan ini Pelaras pamit meninggalkan batin yang sedang lenyap itu, begitu saja sama seperti ketika masuk bertahun-tahun sebelumnya, dan pergi ke Divinington melalui Uversa.
112:3.5 (1230.3) Setelah kematian tubuh jasmani kembali ke dunia unsur alam dari mana tubuh itu berasal, tetapi ada dua faktor nonmaterial dari kepribadian yang selamat itu yang masih bertahan: Pelaras Pikiran yang telah ada sebelumnya, membawa transkrip memori dari karier manusia itu, pergi ke Divinington; dan masih tetap ada pula, dalam simpanan malaikat penjaga takdir, jiwa morontia baka dari mendiang manusia itu. Fase-fase dan bentuk-bentuk dari jiwa ini, rumus-rumus identitas yang dulunya kinetis tetapi sekarang statis ini, adalah hal pokok untuk personalisasi ulang di dunia-dunia morontia; dan reuni antara Pelaras dan jiwa itulah yang merakit ulang kepribadian yang selamat, yang membuat kamu sadar lagi pada saat kebangkitan morontia.
112:3.6 (1230.4) Bagi mereka yang tidak memiliki penjaga serafik pribadi, para penjaga kelompok dengan setia dan efisien melakukan layanan penyimpanan identitas dan kebangkitan kepribadian yang sama. Serafim itu amat diperlukan untuk perakitan ulang kepribadian.
112:3.7 (1230.5) Setelah kematian, Pelaras Pikiran untuk sementara kehilangan kepribadian, tetapi tidak kehilangan identitas; subjek manusianya sementara kehilangan identitas, tetapi tidak kehilangan kepribadian; di dunia mansion atau rumah besar itu keduanya bersatu kembali dalam manifestasi kekal. Tidak pernah Pelaras Pikiran yang pergi itu kembali ke bumi seperti halnya sosok mantan berdiamnya; tidak pernah kepribadian dimanifestasikan tanpa kehendak manusia; dan tidak pernah sosok manusia yang ditinggal-Pelaras setelah kematian itu menunjukkan identitas aktif atau dengan cara apapun menjalin komunikasi dengan makhluk hidup di bumi. Jiwa yang ditinggal-Pelaras tersebut sepenuhnya dan secara mutlak tidak sadar selama tidur kematian yang lama atau sebentar. Tidak ada pertunjukan jenis apapun dari kepribadian atau kemampuan untuk terlibat dalam komunikasi dengan kepribadian lain sebelum selesainya keselamatan. Mereka yang pergi ke dunia mansion tidak diizinkan untuk mengirim pesan kembali ke orang-orang yang mereka cintai. Merupakan kebijakan di seluruh alam-alam semesta untuk melarang komunikasi seperti itu selama periode dispensasi saat ini.
112:4.1 (1231.1) Ketika kematian yang bersifat material, intelektual, atau spiritual terjadi, Pelaras berpamitan kepada tuan rumah fananya dan berangkat ke Divinington. Dari markas alam semesta lokal dan semesta super dibuat kontak reflektif dengan para supervisor dari kedua pemerintahan, dan sang Monitor itu dikeluarkan dari daftar dengan nomor yang sama ketika tercatat masuk ke wilayah waktu.
112:4.2 (1231.2) Dalam suatu cara yang tidak sepenuhnya dipahami, para Sensor Semesta dapat memiliki suatu ringkasan kehidupan manusia yang tercakup dalam transkripsi duplikat Pelaras mengenai nilai-nilai rohani dan makna-makna morontia dari batin yang didiami. Para Sensor mampu memperoleh versinya Pelaras mengenai karakter keselamatan dan kualitas-kualitas rohani mendiang manusia itu, dan semua data ini, bersama dengan catatan serafik, tersedia untuk presentasi pada saat penghakiman terhadap individu yang bersangkutan. Informasi ini juga digunakan untuk mengkonfirmasi perintah-perintah dari alam semesta super yang memungkinkan para penaik tertentu untuk bisa segera memulai karier morontia mereka, setelah kematian fana untuk bisa langsung melanjutkan ke dunia mansion sebelum penutupan resmi suatu zaman dispensasi planet.
112:4.3 (1231.3) Setelah kematian fisik, kecuali dalam individu-individu yang ditranslasikan dari antara yang hidup, Pelaras yang dilepaskan itu pergi langsung ke dunia rumahnya di Divinington. Rincian dari apa yang terjadi di dunia itu selama waktu menunggu kemunculan kembali secara nyata manusia yang selamat itu tergantung terutama pada apakah si manusia itu naik ke dunia-dunia rumah besar karena hak individualnya sendiri atau menunggu suatu panggilan dispensasional (akhir zaman) terhadap para peselamat tidur dari suatu zaman keplanetan.
112:4.4 (1231.4) Jika rekan manusianya termasuk dalam kelompok yang akan dipersonalisasi ulang pada akhir masa dispensasi, maka Pelaras tidak akan segera kembali ke dunia rumah besar di sistem tugasnya sebelumnya tetapi akan, sesuai pilihan, masuk pada salah satu dari penugasan sementara sebagai berikut:
112:4.5 (1231.5) 1. Dikerahkan masuk ke dalam jajaran Monitor yang menghilang untuk layanan yang dirahasiakan.
112:4.6 (1231.6) 2. Ditugaskan untuk satu periode pengamatan untuk pemerintahan Firdaus.
112:4.7 (1231.7) 3. Didaftarkan dalam salah satu dari banyak sekolah pelatihan Divinington.
112:4.8 (1231.8) 4. Ditempatkan untuk suatu waktu sebagai mahasiswa pengamat di salah satu dari enam dunia sakral lainnya yang membentuk sirkuit dunia-dunia Firdaus-Nya Bapa.
112:4.9 (1231.9) 5. Ditugaskan ke layanan utusan para Pelaras Dipersonalisasi.
112:4.10 (1231.10) 6. Menjadi rekan instruktur dalam sekolah-sekolah Divinington yang dikhususkan untuk pelatihan para Monitor yang termasuk kelompok perawan.
112:4.11 (1231.11) 7. Ditugaskan untuk memilih sekelompok dunia yang mungkin untuk melayani dalam kejadian bahwa ada alasan yang masuk akal untuk meyakini bahwa mitra manusianya itu mungkin telah menolak keselamatan.
112:4.12 (1231.12) Jika, ketika kematian menimpamu, kamu telah mencapai lingkaran ketiga atau tingkatan yang lebih tinggi dan karena itu telah ditugaskan kepadamu malaikat penjaga takdir pribadi, dan jika transkrip akhir dari ringkasan karakter selamat yang diajukan oleh Pelaras itu tanpa syarat dinyatakan benar oleh penjaga takdir—jika serafim dan Pelaras keduanya pada intinya setuju terhadap setiap butir dari catatan dan rekomendasi kehidupan mereka—jika sensor Semesta dan rekan-rekan reflektif mereka di Uversa mengkonfirmasi data ini dan melakukan hal ini tanpa dalih atau keberatan, dalam peristiwa itu Yang Purba Harinya mengirimkan amanat berkedudukan tinggi melalui sirkuit komunikasi ke Salvington, dan, setelah dirilis seperti demikian, pengadilan-pengadilan dari Daulat Nebadon akan menitahkan kelulusan langsung jiwa yang selamat itu ke ruang-ruang kebangkitan di dunia mansion (dunia rumah besar.)
112:4.13 (1232.1) Jika individu manusia itu selamat tanpa penundaan, maka Pelaras, seperti itulah aku diajari, mendaftar di Divinington, pergi ke hadirat Firdaus dari Bapa Semesta, kembali segera dan dirangkul oleh Pelaras Dipersonalisasi dari alam semesta super dan lokal penugasannya, menerima pengakuan dari kepala Monitor Dipersonalisasi Divinington, dan kemudian, seketika, masuk ke dalam “realisasi transisi identitas,” dipanggil dari sana pada periode ketiga, dan di dunia rumah besar dalam wujud kepribadian sebenarnya, disiapkan untuk penerimaan jiwa selamat dari manusia bumi itu sebagaimana bentuk itu telah diproyeksikan oleh penjaga takdir.
112:5.1 (1232.2) Diriitu adalah realitas kosmis apakah diri itu material, morontial, atau spiritual. Aktualitas dari yang pribadi itu adalah anugerah dari Bapa Semesta yang bertindak dalam dan dari diri-Nya sendiri atau melalui beraneka ragam agen-agen semesta-Nya. Mengatakan bahwa suatu sosok itu berpribadi adalah mengenali peng-individuasi-an relatif sosok tersebut di dalam organisme kosmis. Kosmos yang hidup itu adalah kumpulan semua unit-unit nyata tetapi yang terintegrasi tak terhingga, yang semuanya relatif tunduk pada takdir dari seluruhnya. Namun bagi mereka yang berpribadi telah dilengkapi dengan pilihan nyata untuk penerimaan takdir atau untuk penolakan takdir.
112:5.2 (1232.3) Apa yang datang dari Bapa adalah seperti Bapa kekal, dan hal ini juga benar tentang kepribadian, yang Tuhan berikan oleh pilihan kehendak bebas-Nya sendiri, seperti mengenai Pelaras Pikiran yang ilahi itu, suatu pecahan sebenarnya dari Tuhan. Kepribadiannya manusia itu kekal, tetapi perihal identitas adalah realitas kekal yang disesuaikan. Setelah muncul sebagai tanggapan pada kehendak Bapa, kepribadian akan mencapai takdir (tujuan akhir) Deitas, tetapi manusia harus memilih apakah dia mau berada atau tidak pada pencapaian takdir tersebut. Dalam hal kegagalan pemilihan seperti itu, maka kepribadian itu secara langsung mencapai Deitas pengalaman, menjadi bagian dari Sang Mahatinggi. Siklus ini telah ditahbiskan sebelumnya, tetapi partisipasi manusia di dalamnya adalah bersifat pilihan, pribadi, dan pengalaman.
112:5.3 (1232.4) Identitas manusia fana itu adalah kondisi kehidupan-waktu sementara dalam alam semesta; identitas itu nyata hanya sejauh jika kepribadian itu memilih untuk menjadi fenomena alam semesta yang berkelanjutan. Ini adalah perbedaan pokok antara manusia dan suatu sistem energi: Sistem energi harus terus berlanjut, tanpa memiliki pilihan; tetapi manusia memiliki segala yang berhubungan dengan penentuan tujuan akhir atau takdirnya sendiri. Pelaras itu benar-benar jalan menuju Firdaus, tetapi manusia itu sendiri harus mengikuti jalan itu dengan memutuskannya sendiri, memilih dengan kehendak bebasnya.
112:5.4 (1232.5) Manusia memiliki identitas hanya dalam pengertian material. Kualitas-kualitas dari diri tersebut diekspresikan oleh batin material selagi berfungsi dalam sistem energi dari intelek. Ketika dikatakan bahwa manusia memiliki identitas, artinya diakui bahwa ia memiliki sebuah sirkuit batin yang telah ditempatkan untuk tunduk pada tindakan dan pemilihan dari kehendak dari kepribadian manusia. Namun hal ini adalah manifestasi yang material dan sepenuhnya sementara, sama seperti embrio manusia adalah suatu tahap parasitis sementara dari kehidupan manusia. Makhluk manusia, dari suatu perspektif kosmis, adalah lahir, hidup, dan mati dalam waktu yang relatif seketika; mereka tidak bertahan lama. Tetapi kepribadian manusia fana, melalui pemilihannya sendiri, memiliki kuasa untuk memindahkan kedudukan identitasnya dari sistem intelek-material yang sementara itu menuju ke sistem jiwa-morontia yang lebih tinggi, yang dalam hubungannya dengan Pelaras Pikiran, diciptakan sebagai wahana (kendaraan) baru untuk manifestasi kepribadian.
112:5.5 (1233.1) Maka kekuatan pilihan inilah, lencana alam semesta dari golongan makhluk yang berkehendak-bebas, yang merupakan peluang terbesarnya manusia dan tanggung jawab kosmis tertingginya. Pada integritas dari kemauan bebas manusia itulah tergantung takdir kekal untuk finaliter masa depan itu; pada ketulusan dari kehendak bebas manusia itulah Pelaras ilahi bersandar untuk mendapat kepribadian kekal; pada kesetiaan dari pilihan manusia itulah, Bapa Semesta bersandar untuk realisasi seorang anak yang menaik yang baru; pada keteguhan dan kebijaksanaan dari aksi-keputusan itulah Sang Mahatinggi bergantung untuk aktualitas evolusi pengalaman.
112:5.6 (1233.2) Meskipun lingkaran-lingkaran kosmis dari pertumbuhan kepribadian itu pada akhirnya harus dicapai, namun jika bukan karena kesalahanmu sendiri, terjadi kecelakaan waktu dan kendala keberadaan jasmani yang mencegahmu menguasai tingkat-tingkat ini di planet asalmu, tetapi jika niat dan keinginanmu bernilai selamat, maka akan dikeluarkan keputusan untuk perpanjangan masa percobaan. Kamu akan diberikan tambahan waktu untuk membuktikan dirimu sendiri.
112:5.7 (1233.3) Jika pernah ada keraguan mengenai kelayakan untuk memajukan suatu identitas manusia ke dunia rumah besar, pemerintah alam semesta selalu memutuskan sesuai kepentingan pribadi dari individu itu; mereka tanpa ragu-ragu memajukan jiwa tersebut ke status makhluk peralihan, sementara mereka meneruskan pengamatan mereka tentang kebangkitan niat morontia dan maksud rohani. Dengan demikian keadilan ilahi itu pasti tercapainya, dan rahmat ilahi itu diberikan kesempatan lebih lanjut untuk memperpanjang pelayanannya.
112:5.8 (1233.4) Pemerintahan Orvonton dan Nebadon tidak mengklaim kesempurnaan mutlak untuk rincian bekerjanya rencana universal untuk personalisasi ulang manusia fana, tetapi mereka mengklaim, dan benar-benar memang, menunjukkan kesabaran, toleransi, pengertian, dan simpati penuh belas kasihan. Kami lebih baik menanggung risiko pemberontakan sistem daripada mengundang bahaya merampas hak satu manusia yang berjuang dari semua dunia evolusi sehingga tidak memperoleh sukacita abadi mengejar karier menaik.
112:5.9 (1233.5) Tidak berarti bahwa manusia akan menikmati kesempatan kedua menghadapi penolakan yang pertama, tidak sama sekali. Namun hal itu memang menandakan bahwa semua makhluk yang berkehendak akan mengalami satu kesempatan sesungguhnya untuk membuat satu pilihan yang tak diragukan, sadar diri, dan final. Para Hakim berdaulat dari alam-alam semesta tidak akan mencabut kesempatan satupun makhluk yang berstatus kepribadian yang belum pada akhirnya dan sepenuhnya membuat pilihan yang kekal; jiwa manusia itu harus dan akan diberikan kesempatan penuh dan berlimpah untuk mengungkapkan maksud sebenarnya dan tujuan sesungguhnya.
112:5.10 (1233.6) Ketika manusia yang lebih maju secara rohani dan kosmis meninggal, mereka pergi langsung ke dunia rumah besar; secara umum, ketentuan ini berlaku pada mereka yang kepada mereka telah ditugaskan malaikat penjaga serafik pribadi. Manusia yang lain mungkin ditahan sampai masa ketika penghakiman urusan-urusan mereka telah diselesaikan, setelah itu mereka bisa pergi ke dunia-dunia rumah besar, atau mereka mungkin dimasukkan pada jajaran peselamat tidur yang akan dipersonalisasi ulang secara massal pada akhir zaman dispensasi planet yang sekarang.
112:5.11 (1233.7) Ada dua kesulitan yang menghambat upayaku untuk menjelaskan tepatnya apa yang terjadi kepada kamu dalam kematian, kamu yang selamat itu yang berbeda dari Pelaras yang pergi itu. Salah satunya terdiri dari ketidak-mungkinan menyampaikan pada tingkat pemahamanmu suatu penjelasan yang memadai tentang suatu transaksi di perbatasan alam fisik dan morontia. Yang lainnya disebabkan oleh pembatasan yang ditempatkan pada tugasku sebagai pewahyu kebenaran oleh otoritas pemerintahan selestial Urantia. Ada banyak detail menarik yang bisa disampaikan, tetapi aku menahannya atas saran dari para supervisor langsung planetmu. Namun di dalam batas-batas izin yang diberikan padaku, aku bisa mengatakan sebanyak ini:
112:5.12 (1234.1) Ada sesuatu yang nyata, sesuatu yang dari evolusi manusia, sesuatu selain dari Monitor Misteri, yang selamat (bertahan melewati) kematian. Entitas yang baru muncul ini adalah jiwa, dan jiwa itu selamat melewati kematian tubuh fisik maupun batin jasmanimu. Entitas ini adalah anak bersama dari kehidupan dan upaya-upaya gabungan antara kamu yang manusia dalam kerjasama dengan kamu yang ilahi, yaitu Pelaras. Anak keturunan dari manusia dan ilahi ini merupakan elemen yang berasal dari permukaan bumi yang selamat; itulah diri morontia, jiwa yang baka atau tidak mati itu.
112:5.13 (1234.2) Anak dengan makna yang masih bertahan dan nilai yang selamat ini sepenuhnya tidak sadar selama periode dari kematian sampai personalisasi ulang dan berada dalam simpanan malaikat penjaga takdir di sepanjang masa menunggu ini. Kamu tidak akan berfungsi sebagai sosok yang sadar, setelah kematian, sampai kamu mencapai kesadaran morontia yang baru di dunia-dunia mansion Satania.
112:5.14 (1234.3) Pada saat kematian, identitas fungsional yang terkait dengan kepribadian manusia itu terputus melalui berhentinya gerakan vital. Kepribadian manusia, meskipun melampaui bagian-bagian penyusunnya, adalah bergantung pada bagian-bagian itu untuk identitas fungsionalnya. Penghentian kehidupan menghancurkan pola otak fisik untuk kemampuan batin, dan berhentinya batin mengakhiri kesadaran fana. Kesadaran dari makhluk itu tidak bisa kemudian muncul kembali sampai suatu situasi kosmis telah ditata sedemikian sehingga akan memungkinkan kepribadian manusia yang sama itu berfungsi lagi dalam hubungan dengan energi yang hidup.
112:5.15 (1234.4) Selama transit manusia yang selamat itu dari dunia asalnya ke dunia rumah besar, apakah mereka mengalami perakitan ulang kepribadian pada periode ketiga atau naik pada saat kebangkitan kelompok, rekaman tentang susunan kepribadian dengan baik disimpan oleh para penghulu-malaikat di dunia-dunia kegiatan khusus mereka. Sosok-sosok ini bukanlah penyimpan kepribadian (seperti serafim penjaga terhadap jiwa), namun demikian benar bahwa setiap faktor kepribadian yang dapat diidentifikasi secara efektif diamankan dalam simpanan para wali keselamatan manusia yang bisa dipercaya ini. Mengenai keberadaan pastinya dimana kepribadian manusia selama selang waktu antara kematian dan keselamatan itu, kami tidak tahu.
112:5.16 (1234.5) Situasi yang membuat personalisasi ulang itu mungkin dibuat dalam ruang-ruang kebangkitan di planet-planet penerimaan morontia alam semesta lokal. Di sini, di kamar-kamar perakitan kehidupan ini pihak-pihak berwenang yang mengawasi menyediakan hubungan energi alam semesta itu—morontial, mental, dan spiritual—yang memungkinkan penyadaran kembali para peselamat yang tidur itu. Perakitan ulang bagian-bagian penyusun dari apa yang tadinya kepribadian material itu meliputi:
112:5.17 (1234.6) 1. Pembikinan suatu bentuk yang sesuai, suatu pola energi morontia, yang di dalamnya peselamat baru itu bisa melakukan kontak dengan realitas bukan rohani, dan di dalamnya varian morontia dari batin kosmis itu dapat disirkuitkan.
112:5.18 (1234.7) 2. Kembalinya Pelaras kepada makhluk morontia yang menunggu. Pelaras adalah penyimpan kekal untuk identitas menaikmu; Monitormu itu adalah jaminan mutlak bahwa kamu sendiri dan bukan orang lain yang akan menempati bentuk morontia yang diciptakan untuk kebangkitan kepribadianmu. Pelaras akan hadir pada waktu perakitan ulang kepribadianmu untuk sekali lagi mengambil peran sebagai pemandu Firdaus untuk dirimu yang selamat.
112:5.19 (1235.1) 3. Ketika prasyarat-prasyarat untuk personalisasi ulang ini telah dirakit, penjaga serafik untuk potensi-potensi dari jiwa baka yang tidur itu, dengan dukungan dari berbagai kepribadian kosmis, melimpahkan entitas morontia ini ke atas dan dalam bentuk tubuh-batin morontia yang menunggu itu sambil menyerahkan anak evolusioner dari Yang Mahatinggi ini kepada ikatan kekal dengan Pelaras yang menunggu. Hal ini menyelesaikan personalisasi ulang, perakitan ulang memori, wawasan, dan kesadaran—yaitu identitas.
112:5.20 (1235.2) Fakta tentang personalisasi ulang itu terdiri dalam penangkapan fase morontia yang disirkuitkan dari batin kosmis yang baru dipisahkan itu oleh diri manusia yang bangkit. Fenomena kepribadian itu tergantung pada persistensi identitas dari reaksi diri itu terhadap lingkungan alam semesta; dan hal ini hanya bisa dilakukan melalui perantaraan batin. Kedirian berlanjut meskipun terjadi perubahan terus-menerus dalam semua komponen faktor diri; dalam kehidupan fisik perubahan itu bertahap; pada saat kematian dan pada personalisasi ulang perubahan itu mendadak. Realitas sebenarnya dari semua diri (kepribadian) itu dapat berfungsi secara responsif terhadap kondisi alam semesta berkat adanya perubahan tak henti-hentinya dari bagian-bagian penyusunnya; kemandegan (stagnasi) berakhir dalam kematian yang tak terelakkan. Kehidupan manusia adalah suatu perubahan faktor-faktor kehidupan yang tak ada hentinya, disatukan oleh stabilitas kepribadian yang tak berubah.
112:5.21 (1235.3) Ketika kamu terbangun di dunia rumah besar Yerusem, kamu akan sangat diubahkan, transformasi rohani itu akan begitu besar sehingga, kalau bukan karena Pelaras Pikiran dan penjaga takdir, yang begitu sepenuhnya menghubungkan hidup barumu di dunia baru dengan kehidupan lamamu di dunia pertama, kamu akan pada awalnya mendapat kesulitan dalam menghubungkan kesadaran morontia baru dengan memori yang dihidupkan lagi dari identitasmu sebelumnya. Meskipun ada kelanjutan diri pribadi, namun sebagian besar kehidupan manusia fana (sebelumnya) itu pada awalnya akan tampak menjadi mimpi yang samar-samar dan kabur. Namun waktu yang akan memperjelas banyak hubungan-hubungan fana.
112:5.22 (1235.4) Pelaras Pikiran akan mengingatkan dan melatih kamu hanya kenangan dan pengalaman yang merupakan bagian dari, dan yang sangat penting untuk, karier alam semestamu. Jika Pelaras telah menjadi mitra dalam evolusi apapun dalam batin manusia, maka pengalaman-pengalaman yang bernilai ini akan bertahan dalam kesadaran kekal Pelaras. Tetapi banyak dari kehidupan masa lalumu dan kenangan-kenangannya, karena tidak memiliki makna rohani ataupun nilai morontia, akan lenyap bersama dengan otak jasmani; banyak dari pengalaman jasmani akan berlalu seperti perancah, yang setelah menjembatani kamu lewat ke tingkat morontia, tidak lagi ada manfaatnya dalam alam semesta. Tetapi kepribadian dan hubungan-hubungan antar kepribadian-kepribadian itu bukan perancah; memori fana tentang hubungan antar kepribadian memiliki nilai kosmis dan akan bertahan. Di dunia-dunia rumah besar kamu akan mengenal dan dikenal, dan lebih lagi, kamu akan mengingat, dan diingat, oleh mantan rekan-rekanmu dalam kehidupan yang singkat tetapi menarik minat di Urantia.
112:6.1 (1235.5) Sama seperti kupu-kupu muncul dari tahap ulat, demikian pula kepribadian sejati sosok manusia akan muncul di dunia-dunia rumah besar, untuk pertama kalinya diwujudkan terpisah dari mantan busana penutup mereka dalam daging badani. Karier morontia dalam alam semesta lokal berkaitan dengan pengangkatan lanjutan terhadap mekanisme kepribadian dari tingkat keberadaan jiwa morontia yang awal, naik sampai ke tingkat spiritualitas progresif morontia yang terakhir.
112:6.2 (1235.6) Sulit untuk mengajari kamu mengenai bentuk-bentuk kepribadian morontiamu untuk karier semesta lokal. Kamu akan dilengkapi dengan pola-pola morontia untuk perwujudan kepribadian, dan ini adalah busana-busana yang, yang dalam analisis terakhirnya, berada di luar pemahamanmu. Bentuk-bentuk tersebut, walaupun sepenuhnya nyata, adalah bukan pola-pola energi dari golongan material yang sekarang kamu pahami. Namun demikian, bentuk-bentuk itu memang melayani tujuan yang sama di dunia-dunia alam semesta lokal seperti halnya badan material (jasmani)mu di planet-planet asal manusia.
112:6.3 (1236.1) Sampai taraf tertentu, penampilan bentuk-tubuh material itu responsif terhadap karakter dari identitas kepribadian; tubuh fisik memang, sampai taraf terbatas, mencerminkan sesuatu mengenai sifat melekat dari kepribadian. Bentuk morontia masih lebih lagi. Dalam kehidupan badani, manusia mungkin tampak luarnya cantik meskipun dalam hatinya tidak indah; dalam kehidupan morontia, dan semakin pada tingkatan yang lebih tinggi, bentuk kepribadian akan berubah-ubah secara langsung sesuai dengan keadaan dari pribadi bagian dalamnya. Pada tingkat rohani, bentuk luar dan keadaan dalam mulai mendekati kesamaan penuh, yang berkembang makin dan makin sempurna pada tingkatan roh yang makin dan makin tinggi.
112:6.4 (1236.2) Dalam keadaan morontia, manusia menaik itu dikaruniai dengan modifikasi Nebadon terhadap karunia batin-kosmis dari Roh Master Orvonton. Intelek fana, dengan demikian, telah lenyap, telah berhenti untuk eksis sebagai entitas semesta yang difokuskan terpisah dari sirkuit-sirkuit batin yang tak dibedakan dari Roh Kreatif. Tetapi makna-makna dan nilai-nilai dari batin fana itu belum musnah. Fase-fase tertentu dari batin itu terus berlanjut dalam jiwa yang selamat; nilai-nilai pengalaman tertentu dari batin manusia sebelumnya itu disimpan oleh Pelaras; dan masih ada di alam semesta lokal rekaman-rekaman kehidupan manusia saat dihidupi dalam daging, bersama-sama dengan catatan-catatan hidup tertentu dalam banyak pihak yang berurusan dengan evaluasi akhir untuk manusia yang naik itu, pihak-pihak itu mencakup mulai dari serafim sampai ke Sensor Semesta dan mungkin lanjut hingga sampai ke Yang Mahatinggi.
112:6.5 (1236.3) Kehendak makhluk tidak bisa ada tanpa batin, tetapi kehendak itu tetap bertahan meskipun hilangnya intelek material. Selama masa-masa yang setelah selamat, kepribadian yang menaik itu dalam takaran yang besar dipandu oleh pola-pola karakter yang diwarisi dari kehidupan manusia dan oleh aksi mota morontia yang baru muncul. Pemandu-pemandu untuk perilaku mansonia ini berfungsi secara memuaskan dalam tahap-tahap awal kehidupan morontia dan sebelum munculnya kehendak morontia sebagai ekspresi daya kemauan yang penuh dari kepribadian yang menaik itu.
112:6.6 (1236.4) Tidak ada pengaruh dalam karier alam semesta lokal yang bisa dibandingkan dengan tujuh ajudan roh-batin dari keberadaan manusia. Batin morontia harus berkembang melalui kontak langsung dengan batin kosmis, karena batin kosmis ini telah diubahkan dan ditafsirkan oleh sumber kreatif kecerdasan alam semesta lokal—yaitu Penatalayan Ilahi.
112:6.7 (1236.5) Batin manusia, sebelum kematian, secara sadar diri adalah independen terhadap kehadiran Pelaras; batin ajudan hanya membutuhkan pola energi-material yang bersangkutan untuk memungkinkannya beroperasi. Namun jiwa morontia, karena di atas ajudan, tidak mempertahankan kesadaran diri tanpa Pelaras ketika kehilangan mekanisme batin-material. Namun demikian, jiwa yang berkembang ini memiliki karakter berkelanjutan yang berasal dari keputusan-keputusan batin ajudannya yang terkait sebelumnya, dan karakter ini menjadi memori aktif ketika pola-polanya diberi energi oleh Pelaras yang kembali.
112:6.8 (1236.6) Tetap bertahannya memori adalah bukti adanya retensi terhadap identitas diri yang asli; hal itu pokok untuk melengkapi kesadaran diri dari kontinuitas dan ekspansi kepribadian. Manusia-manusia yang naik tanpa Pelaras itu tergantung pada instruksi dari rekan-rekan serafik untuk rekonstruksi memori manusia; dalam hal yang lain jiwa-jiwa morontia dari manusia yang dilebur-Roh itu tidak dibatasi. Pola memori itu tetap ada dalam jiwa, tetapi pola ini membutuhkan kehadiran mantan Pelarasnya agar segera bisa disadari diri sebagai memori berkelanjutan. Tanpa Pelaras, diperlukan banyak waktu bagi peselamat fana itu untuk menyelidiki lagi dan belajar kembali, untuk menangkap kembali, kesadaran memori dari makna-makna dan nilai-nilai dari kehidupan sebelumnya.
112:6.9 (1237.1) Jiwa yang bernilai selamat itu dengan tepat mencerminkan aksi dan motivasi kualitatif maupun kuantitatif dari intelek material, tempat kedudukan identitas kedirian yang sebelumnya. Dalam pemilihan kebenaran, keindahan, dan kebaikan, batin manusia itu memasuki karier alam semesta pramorontianya di bawah asuhan dari tujuh ajudan roh-batin yang disatukan di bawah pimpinan roh hikmat. Selanjutnya, pada saat selesainya tujuh lingkaran pencapaian pramorontia, penumpangan karunia-kemampuan batin morontia ke atas batin ajudan itu memulai karier prarohani atau morontia untuk kemajuan alam semesta lokal.
112:6.10 (1237.2) Ketika sesosok makhluk meninggalkan planet asalnya, ia meninggalkan pelayanan ajudan di belakangnya dan menjadi semata-mata tergantung pada intelek (kecerdasan) morontia. Ketika seorang penaik meninggalkan alam semesta lokal, ia telah mencapai tingkat keberadaan rohani, setelah lulus melampaui tingkat morontia. Entitas roh yang baru muncul ini kemudian menjadi diselaraskan padapelayanan langsung dari batin kosmis Orvonton.
112:7.1 (1237.3) Peleburan Pelaras Pikiran memberikan aktualitas kekal pada kepribadian yang sebelumnya hanya potensial. Dari antara karunia-karunia kemampuan baru itu dapat disebutkan antara lain: pemastian kualitas keilahian, pengalaman dan memori kekekalan-masa-lalu, kebakaan, dan suatu fase dari kemutlakan potensial yang bersyarat.
112:7.2 (1237.4) Ketika perjalanan duniawi kamu dalam bentuk sementara itu telah selesai dijalani, kamu akan terbangun di permukaan sebuah dunia yang lebih baik, dan pada akhirnya kamu akan disatukan dengan Pelaras setiamu dalam suatu rangkulan kekal. Dan peleburan ini merupakan misteri dari membuat Tuhan dan manusia menjadi satu, misteri dari evolusi makhluk terbatas, tapi hal itu selamanya benar. Fusi (peleburan) itu adalah rahasia dari dunia sakral Ascendington, dan tidak ada makhluk, kecuali mereka yang telah mengalami peleburan dengan roh Deitas, yang bisa memahami makna sebenarnya dari nilai-nilai nyata yang digabungkan bersama ketika identitas dari sesosok makhluk dari waktu menjadi satu secara kekal dengan roh dari Deitas Firdaus.
112:7.3 (1237.5) Peleburan dengan Pelaras itu biasanya dilakukan sementara si penaik tinggal di dalam sistem lokalnya. Hal ini bisa terjadi di planet asal sebagai transendensi kematian alami; hal itu mungkin juga terjadi di salah satu dunia rumah besar atau di markas pusat sistem; bahkan mungkin tertunda sampai saat kunjungan di konstelasi; atau, dalam kasus-kasus khusus, mungkin tidak akan terwujud sampai si penaik itu berada di ibukota alam semesta lokal.
112:7.4 (1237.6) Ketika peleburan dengan Pelaras telah dilakukan, tidak mungkin ada bahaya masa depan pada karier kekalnya kepribadian tersebut. Makhluk-makhluk selestial itu diuji melalui seluruh pengalaman yang panjang, tetapi manusia fana melewati pengujian yang relatif singkat dan intensif di dunia-dunia evolusi dan morontia.
112:7.5 (1237.7) Fusi dengan Pelaras tidak pernah terjadi sampai amanat-amanat dari alam semesta super telah menyatakan bahwa kodrat manusia itu telah membuat pilihan final dan tidak dapat dibatalkan lagi untuk karier yang kekal. Ini adalah otorisasi terhadap-penyatuan, yang ketika dikeluarkan, merupakan wewenang izin untuk kepribadian yang dilebur itu pada akhirnya untuk meninggalkan batas-batas alam semesta lokal untuk nantinya pergi ke markas alam semesta super, dari titik itu si musafir waktu itu, dalam masa depan yang jauh, akan disekonafimkan untuk penerbangan panjang ke alam semesta sentral Havona dan petualangan Deitas.
112:7.6 (1238.1) Di dunia-dunia evolusi, diri itu bersifat material; diri itu adalah sesuatu benda di alam semesta dan dengan demikian tunduk pada hukum-hukum keberadaan material. Diri itu adalah fakta dalam waktu dan responsif terhadap perubahan-perubahan keberadaan material tersebut. Keputusan-keputusan untuk selamat haruslah di sini dirumuskan. Dalam keadaan morontia, diri telah menjadi realitas alam semesta yang baru dan lebih langgeng, dan pertumbuhannya yang berkelanjutan itu didasarkan pada meningkatnya Pelarasan pada sirkuit-sirkuit batin dan roh dari alam-alam semesta. Keputusan untuk selamat itu sekarang ditegaskan. Ketika diri mencapai tingkat rohani, diri itu telah menjadi nilai yang aman dalam alam semesta, dan nilai baru ini didasarkan di atas fakta bahwa keputusan untuk selamat telah dibuat, yang faktanya telah disaksikan oleh peleburan kekal dengan Pelaras Pikiran. Dan setelah mencapai status suatu nilai alam semesta yang sejati, makhluk itu menjadi dibebaskan dalam potensialnya untuk mencari nilai alam semesta yang paling tinggi—yaitu Tuhan.
112:7.7 (1238.2) Sosok-sosok yang dilebur tersebut adalah lipat dua dalam reaksi-reaksi alam semesta mereka: Mereka adalah individu-individu morontia jelas yang tidak sama sekali berbeda dari serafim, dan mereka juga sosok yang berpotensi pada golongannya finaliter Firdaus.
112:7.8 (1238.3) Tetapi individu yang dilebur itu benar-benar satu kepribadian, satu sosok, yang kesatuannya membantah semua upaya analisis oleh semua kecerdasan dari alam-alam semesta. Maka, setelah melewati sidang-sidang pengadilan alam semesta lokal dari yang terendah sampai yang tertinggi, dan tidak ada yang mampu mengenalinya sebagai manusia atau Pelaras, yang satu terpisah dari yang lain, maka kamu akan akhirnya dibawa ke hadapan Daulat Nebadon, Bapa alam semesta lokalmu. Dan di sanalah, di tangan Tokoh tersebut yang oleh karya kebapaannya di alam semesta waktu ini telah memungkinkan adanya kenyataan hidupmu, kamu akan dikaruniai ijazah-ijazah yang menggelari kamu pada akhirnya agar bisa melanjutkan karier semesta supermu dalam pencarian akan Bapa Semesta.
112:7.9 (1238.4) Sudahkah Pelaras yang berkemenangan itu berhasil memenangi kepribadian dengan layanan yang luar biasa kepada kemanusiaan, atau sudahkah manusia yang gagah berani itu memperoleh hidup kekal melalui upaya tulus untuk mencapai keserupaan-Pelaras? Dua-duanya tidak; tetapi mereka bersama-sama telah mencapai evolusi untuk satu anggota dari satu ordo kepribadian-kepribadian menaik Yang Mahatinggi yang unik, seorang yang akan selalu ditemukan berguna, setia, dan efisien, seorang calon untuk pertumbuhan dan pengembangan lebih lanjut, selalu menjangkau ke atas dan tidak pernah menghentikan kenaikan adiluhung sampai tujuh sirkuit Havona telah dilalui dan mantan jiwa dari asal duniawi itu berdiri dalam pengakuan penuh pemujaan terhadap kepribadian sesungguhnya Bapa di Firdaus.
112:7.10 (1238.5) Sepanjang semua kenaikan yang agung ini Pelaras Pikiran adalah janji ilahi untuk masa depan dan stabilisasi rohani penuh untuk manusia yang menaik itu. Sementara itu kehadiran kehendak bebas manusia menyediakan Pelaras suatu saluran kekal untuk pembebasan kodrat ilahi dan tanpa batasnya. Sekarang kedua identitas ini telah menjadi satu; tidak ada peristiwa dari waktu atau dari kekekalan yang bisa memisahkan manusia dan Pelaras, mereka tidak dapat dipisahkan, secara kekal telah dilebur.
112:7.11 (1238.6) Di dunia-dunia peleburan-Pelaras, takdir atau tujuan akhir Monitor Misteri itu sama persis dengan tujuan akhir manusia menaik—yaitu Korps Firdaus Finalitas. Baik Pelaras ataupun manusia tidak dapat mencapai tujuan yang unik itu tanpa kerjasama penuh dan bantuan setia dari pihak satunya. Kemitraan yang luar biasa ini adalah salah satu yang paling memikat dan menakjubkan dari semua fenomena kosmis dari zaman alam semesta ini.
112:7.12 (1239.1) Dari waktu peleburan Pelaras, status penaik adalah berstatus makhluk evolusioner. Manusia anggotanya itu adalah yang pertama menikmati kepribadian dan, oleh karena itu, mengungguli para Pelaras dalam semua urusan yang berkenaan dengan pengenalan kepribadian. Markas Firdaus untuk sosok leburan ini adalah Ascendington, bukan Divinington, dan kombinasi unik dari Tuhan dan manusia ini dimasukkan jajaran sebagai fana menaik sepanjang jalan naik sampai ke Korps Finalitas.
112:7.13 (1239.2) Ketika sekali sesosok Pelaras melebur dengan seorang manusia yang menaik, nomor Pelaras itu dicoret dari catatan-catatan alam semesta super. Apa yang terjadi pada catatan di Divinington, aku tidak tahu, tetapi aku menduga bahwa registrinya Pelaras itu dipindahkan ke lingkaran-lingkaran rahasia dari istana bagian dalamnya Fanda Agung, pejabat kepala Korps Finalitas.
112:7.14 (1239.3) Dengan peleburan Pelaras, Bapa Semesta telah menepati janji-Nya akan pemberian diri-Nya sendiri kepada makhluk-makhluk material-Nya; Ia telah memenuhi janji, dan menyempurnakan rencana, tentang anugerah kekal keilahian ke atas kemanusiaan. Sekarang dimulailah upaya manusia untuk merealisasikan dan mengaktualisasikan kemungkinan tak terbatas yang melekat dalam kemitraan luhur dengan Tuhan yang telah dinyatakan tersebut.
112:7.15 (1239.4) Takdir yang sekarang diketahui untuk manusia yang selamat adalah Korps Firdaus Finalitas; ini juga merupakan tujuan takdir bagi semua Pelaras Pikiran yang menjadi tergabung dalam serikat abadi dengan sahabat manusia mereka. Saat ini para finaliter Firdaus sedang bekerja di seluruh alam semesta agung dalam banyak pekerjaan, tetapi kami semua menduga bahwa mereka akan memiliki tugas-tugas lain yang bahkan lebih luhur untuk dilaksanakan pada masa depan yang jauh setelah tujuh alam semesta super telah menjadi dimapankan dalam terang dan hidup, dan hingga sang Tuhan terbatas itu akhirnya muncul dari misteri yang sekarang menyelubungi Deitas Mahatinggi ini.
112:7.16 (1239.5) Kamu telah diajar sampai batas tertentu tentang organisasi dan personil alam semesta sentral, alam semesta super, dan alam semesta lokal; kamu telah diberitahu beberapa tentang karakter dan asal dari beberapa dari banyak kepribadian yang sekarang memerintah ciptaan-ciptaan yang sangat luas ini. Kamu juga telah diberitahu bahwa ada dalam proses penataan galaksi-galaksi luas alam semesta yang jauh di luar pinggiran alam semesta agung, dalam tingkat ruang angkasa bagian luar pertama. Telah dibahas dalam kisah-kisah ini bahwa Sosok Mahatinggi akan membukakan fungsi tersiernya yang belum terungkap dalam wilayah-wilayah yang sekarang belum dipetakan di angkasa bagian luar ini; dan kamu juga telah diberitahu bahwa para finaliter dari kesatuan-kesatuan Firdaus adalah anak-anak pengalaman dari Yang Mahatinggi.
112:7.17 (1239.6) Kami percaya bahwa manusia-manusia dari peleburan Pelaras, bersama-sama dengan rekan-rekan finaliter mereka, akan ditujukan untuk berfungsi dalam cara tertentu dalam administrasi alam-alam semesta dari tingkat ruang angkasa bagian luar pertama. Kami tidak punya keraguan sedikitpun bahwa pada waktunya galaksi-galaksi raksasa ini akan menjadi alam-alam semesta yang dihuni. Dan kami sama-sama yakin juga bahwa di antara para administratornya akan dijumpai para finaliter Firdaus yang kodratnya adalah akibat kosmis dari perpaduan antara ciptaan dan Pencipta.
112:7.18 (1239.7) Sungguh sebuah petualangan! Sungguh suatu kisah asmara! Sebuah ciptaan raksasa yang akan dikelola oleh anak-anak Yang Mahatinggi, para Pelaras yang dipribadikan dan dimanusiakan, manusia yang di-Pelaraskan dan dikekalkan ini, kombinasi misterius dan ikatan kekal dari antara manifestasi tertinggi yang dikenal dari esensi dari Sumber dan Pusat Pertama dan bentuk terendah kehidupan cerdas yang mampu memahami dan mencapai Bapa Semesta ini. Kami memahami bahwa sosok-sosok campuran tersebut, kemitraan Pencipta dan ciptaan tersebut, akan menjadi penguasa-penguasa yang unggul, administrator-administrator yang tak tertandingi, dan pemimpin-pemimpin yang mengerti dan simpatik terhadap setiap dan semua bentuk kehidupan cerdas yang mungkin akan lahir ke dalam keberadaan di seluruh alam semesta masa depan di tingkat ruang angkasa luar pertama ini.
112:7.19 (1240.1) Benarlah, kamu manusia fana itu berasal dari bumi, dari hewan; rangka kamu memang debu. Namun jika kamu benar-benar mau, jika kamu benar-benar ingin, pastilah warisan dari segala zaman menjadi milikmu, dan kamu akan suatu hari nanti melayani di seluruh alam-alam semesta dalam karakter sejatimu—sebagai anak-anak dari Tuhan Mahatinggi yang berpengalaman dan putra-putra ilahi dari Bapa Firdaus segala kepribadian.
112:7.20 (1240.2) [Disampaikan oleh sesosok Utusan Soliter dari Orvonton.]
Buku Urantia
Makalah 113
113:0.1 (1241.1) SETELAH menyajikan kisah-kisah tentang Roh-roh Waktu yang Menatalayani dan Kawanan Ruang Utusan, kita sampai pada pembahasan tentang para malaikat penjaga, serafim yang dikhususkan untuk pelayanan kepada manusia perorangan, yang bagi peningkatan dan kesempurnaan merekalah telah disediakan semua skema luas keselamatan untuk progresi rohani itu. Di masa-masa lampau di Urantia, para penjaga takdir ini adalah satu-satunya kelompok malaikat yang telah dikenali. Serafim keplanetan memang roh-roh yang melayani yang diutus untuk melakukan layanan bagi mereka yang akan selamat. Para serafim yang mendampingi ini telah berfungsi sebagai penolong kerohanian manusia fana dalam semua peristiwa besar dari masa lalu dan masa kini. Dalam banyak hal pewahyuan “firman yang dikatakan dengan perantaraan malaikat-malaikat”; banyak perintah-perintah dari surga telah “disampaikan dengan perantaraan malaikat-malaikat.”
113:0.2 (1241.2) Serafim adalah malaikat-malaikat surga yang tradisional itu; mereka adalah roh-roh yang melayani yang hidup begitu dekat dengan kamu dan berbuat begitu banyak bagi kamu. Mereka telah melayani di Urantia dari sejak masa-masa paling awal kecerdasan manusia.
113:1.1 (1241.3) Ajaran tentang malaikat penjaga (pelindung) itu bukan mitos; kelompok-kelompok tertentu umat manusia benar-benar memiliki malaikat pribadi. Merupakan pengakuan tentang hal inilah bahwa Yesus, ketika berbicara tentang anak-anak kerajaan surgawi, berkata: “Ingatlah, jangan menganggap rendah seorang dari anak-anak kecil ini. Karena Aku berkata kepadamu: Ada malaikat mereka di sorga yang selalu memandang wajah Bapa-Ku yang di sorga.”
113:1.2 (1241.4) Pada awalnya, serafim secara pasti ditugaskan pada ras-ras Urantia yang terpisah. Tetapi sejak penganugerahan Mikhael, mereka ditugaskan sesuai dengan kecerdasan, kerohanian, dan takdir manusia. Secara intelektual, umat manusia itu dibagi menjadi tiga kelas:
113:1.3 (1241.5) 1. Berbatin di bawah normal—mereka yang tidak menggunakan daya kehendak yang normal; mereka yang tidak membuat keputusan yang rata-rata. Kelas ini mencakup orang-orang yang tidak mampu memahami Tuhan; mereka kekurangan kapasitas untuk penyembahan cerdas pada Deitas. Para manusia subnormal Urantia memiliki satu korps serafim, satu kompi (company), dengan satu batalyon kerubim, yang ditugasi untuk melayani mereka dan untuk memastikan bahwa keadilan dan belas kasihan dilimpahkan bagi mereka dalam perjuangan hidup di dunia.
113:1.4 (1241.6) 2. Batin rata-rata, jenis normal batin manusia. Dari sudut pandang pelayanan serafik, sebagian besar lelaki dan perempuan itu dikelompokkan dalam tujuh kelas sesuai dengan status mereka dalam menempuh lingkaran-lingkaran kemajuan manusia dan perkembangan kerohanian.
113:1.5 (1241.7) 3. Berbatin di atas normal—mereka dengan keputusan besar dan potensi yang tidak diragukan untuk pencapaian kerohanian; lelaki dan perempuan yang menikmati lebih kurangnya kontak dengan Pelaras yang mendiami mereka; para anggota berbagai korps cadangan takdir. Tidak peduli dalam lingkaran apapun manusia itu kebetulan berada, jika seseorang tersebut terdaftar masuk dalam salah satu dari beberapa korps cadangan takdir, saat itu juga dan di sana, serafim pribadi itu ditugaskan, dan dari saat itu sampai karier bumi selesai, manusia itu akan menikmati pelayanan terus-menerus dan pengawasan tak henti-hentinya dari sesosok malaikat penjaga. Juga, ketika seseorang manusia membuat keputusan tertinggi, ketika ada ikatan pertunangan yang nyata dengan Pelaras, maka satu penjaga pribadi segera ditugaskan kepada jiwa itu.
113:1.6 (1242.1) Dalam pelayanan kepada yang disebut sosok manusia normal, penugasan-penugasan serafik dibuat sesuai dengan pencapaian manusia terhadap lingkaran-lingkaran intelektualitas dan spiritualitas. Kamu memulai dalam batin kemampuan manusiamu dalam lingkaran ketujuh dan berjalan ke arah dalam, dalam tugas untuk pemahaman diri, penaklukan diri, dan penguasaan diri; dan lingkaran demi lingkaran kamu maju sampai (jika kematian alami tidak mengakhiri kariermu dan memindahkan perjuanganmu ke dunia-dunia mansion) kamu mencapai lingkaran kontak dan persekutuan relatif yang pertama atau bagian dalam dengan Pelaras yang mendiami kamu.
113:1.7 (1242.2) Manusia dalam lingkaran awal atau ketujuh memiliki satu malaikat penjaga dengan satu kompi kerubim pendukung yang ditugasi untuk pengawasan dan pemeliharaan seribu manusia. Dalam lingkaran keenam, sepasang serafik dengan satu kompi kerubim ditugasi untuk membimbing manusia-manusia menaik ini dalam kelompok lima ratus. Ketika lingkaran kelima dicapai, manusia dikelompokkan dalam rombongan sekitar seratus, dan sepasang serafim penjaga dengan sekelompok kerubim ditempatkan dalam tugas. Pada waktu pencapaian lingkaran keempat, manusia fana dihimpun dalam kelompok sepuluh, dan lagi tugas diberikan kepada sepasang serafim, dibantu oleh satu kompi kerubim.
113:1.8 (1242.3) Ketika suatu batin fana menembus melalui kelemahan inersia warisan hewani dan mencapai lingkaran ketiga intelektualitas manusia dan perolehan spiritualitas, satu malaikat pribadi (pada kenyataannya dua) selanjutnya akan sepenuhnya dan secara eksklusif dikhususkan kepada manusia yang menaik ini. Dan dengan demikian jiwa-jiwa manusia ini, sebagai tambahan pada Pelaras Pikiran yang berdiam yang selalu hadir dan semakin efisien, menerima dukungan tak terbagi dari para penjaga takdir pribadi ini dalam semua upaya mereka untuk menyelesaikan lingkaran yang ketiga, melintasi yang kedua, dan mencapai yang pertama.
113:2.1 (1242.4) Serafim belum dikenal sebagai penjaga takdir sampai waktu-waktu mereka ditugaskan pada ikatan hubungan dengan satu jiwa manusia yang telah mencapai satu atau lebih dari tiga pencapaian ini: telah membuat keputusan tertinggi untuk menjadi seperti Tuhan, telah memasuki lingkaran ketiga, atau telah dikerahkan masuk ke dalam salah satu dari korps cadangan takdir.
113:2.2 (1242.5) Dalam evolusi ras-ras, satu penjaga takdir ditugaskan untuk sosok manusia yang pertama yang mencapai lingkaran penaklukan yang disyaratkan. Di Urantia manusia fana pertama yang memperoleh satu penjaga pribadi adalah Rantowoc, seorang bijak dari ras merah dahulu kala.
113:2.3 (1242.6) Semua penugasan malaikat dibuat dari sekelompok relawan serafim, dan penugasan-penugasan ini selalu sesuai dengan kebutuhan manusia dan berkaitan dengan status pasangan malaikat itu—dipandang dari pengalaman, keterampilan, dan kebijaksanaan serafik. Hanya serafim yang sudah lama melayani, jenis yang lebih berpengalaman dan teruji, yang ditugasi sebagai penjaga takdir. Banyak penjaga itu telah meraih banyak pengalaman berharga di dunia-dunia yang adalah dari seri peleburan non-Pelaras. Seperti para Pelaras, serafim menyertai makhluk-makhluk ini untuk satu umur hidup dan kemudian dibebaskan untuk tugas baru. Banyak malaikat penjaga di Urantia telah memiliki pengalaman praktis ini sebelumnya di dunia-dunia lain.
113:2.4 (1243.1) Ketika insan-insan manusia gagal untuk selamat, penjaga pribadi atau kelompok mereka mungkin berulang kali melayani dalam kapasitas yang sama di planet yang sama. Serafim mengembangkan perhatian sentimental bagi dunia-dunia tertentu dan menyimpan rasa sayang spesial untuk ras dan jenis makhluk fana tertentu dengan siapa mereka telah begitu dekat dan akrab berkaitan.
113:2.5 (1243.2) Para malaikat mengembangkan suatu perhatian yang mendalam untuk rekan-rekan manusia mereka; dan kamu akan, jika saja kamu bisa melihat serafim, mengembangkan perhatian yang hangat untuk mereka. Kalau dilepaskan dari tubuh jasmani, diberikan bentuk-bentuk roh, maka kamu akan sangat mirip dengan malaikat dalam banyak sifat kepribadian. Mereka berbagi sebagian besar dari emosi-emosimu dan mengalami beberapa emosi tambahan lagi. Satu-satunya emosi yang menggerakkan kamu yang agak sulit mereka pahami adalah warisan rasa takut hewani yang mengumpul begitu besar dalam kehidupan mental penduduk Urantia rata-rata. Para malaikat benar-benar merasa sulit untuk memahami mengapa kamu terus-menerus membiarkan kekuatan-kekuatan intelektualmu yang lebih tinggi, bahkan keyakinan keagamaanmu, untuk menjadi begitu dikuasai oleh rasa takut, begitu sepenuhnya menjadi hilang semangat oleh kepanikan terhadap rasa takut dan kecemasan yang tak beralasan.
113:2.6 (1243.3) Semua serafim memiliki nama-nama individu masing-masing, tetapi dalam catatan penugasan untuk dunia layanan, mereka sering disebut oleh nomor planet mereka. Di markas-markas alam semesta mereka terdaftar dengan nama dan nomor. Penjaga takdirnya subjek manusia yang digunakan dalam komunikasi kontaktual ini adalah nomor 3 dari kelompok 17, kompi 126, batalyon 4, unit 384, legiun 6, pasukan 37, dari balatentara serafik Nebadon ke-182.314. Nomor penugasan planet sekarang dari serafim ini di Urantia dan pada subjek manusia ini adalah 3.641.852.
113:2.7 (1243.4) Dalam pelayanan kepenjagaan pribadi, penugasan para malaikat sebagai penjaga-penjaga takdir, serafim selalu melayani dengan sukarela. Dalam kota dari kunjungan ini ada manusia tertentu yang baru-baru ini dimasukkan korps cadangan takdir, dan karena semua manusia seperti itu secara pribadi disertai oleh malaikat penjaga, maka lebih dari seratus serafim yang memenuhi syarat mengajukan diri untuk penugasan itu. Direktur planet memilih dua belas dari individu-individu yang lebih berpengalaman dan kemudian menunjuk serafim yang mereka pilih sebagai yang paling sesuai untuk membimbing manusia ini melalui perjalanan hidupnya. Artinya, mereka memilih sepasang serafim tertentu yang sama-sama memenuhi syarat; satu dari pasangan serafik ini akan selalu bertugas.
113:2.8 (1243.5) Tugas serafik itu mungkin tak ada hentinya, tetapi salah satu dari pasangan malaikat itu tidak dapat melepaskan semua tanggung jawab melayani. Seperti kerubim, serafim biasanya melayani berpasangan, tetapi tidak seperti rekan-rekan mereka yang kurang maju itu, serafim kadang-kadang bekerja sendiri-sendiri. Praktis dalam hampir semua kontak mereka dengan manusia mereka dapat berfungsi sebagai individu-individu. Kedua malaikat itu diperlukan hanya untuk komunikasi dan layanan pada sirkuit-sirkuit alam semesta yang lebih tinggi.
113:2.9 (1243.6) Ketika sepasang serafik menerima tugas sebagai penjaga, mereka melayani selama sisa kehidupan sosok manusia itu. Pelengkap keberadaan (salah satu dari dua malaikat itu) menjadi perekam pekerjaan tersebut. Para serafim pelengkap ini adalah malaikat perekamnya manusia di dunia-dunia evolusi. Rekaman-rekaman itu disimpan oleh pasangan kerubim (satu kerubim dan satu sanobim) yang selalu terkait dengan serafim penjaga, tetapi rekaman-rekaman ini selalu disponsori oleh salah satu dari serafim.
113:2.10 (1244.1) Untuk tujuan istirahat dan pengisian ulang dengan energi kehidupan dari sirkuit-sirkuit alam semesta, penjaga itu secara berkala digantikan oleh komplemennya (pelengkapnya), dan selama ia tidak hadir kerubim yang berkaitan berfungsi sebagai perekam, seperti juga terjadi ketika serafim pelengkapnya juga secara serupa tidak hadir.
113:3.1 (1244.2) Salah satu hal terpenting yang penjaga takdir lakukan untuk subjek manusianya adalah membuat koordinasi pribadi terhadap berbagai pengaruh roh bukan-pribadi yang mendiami, mengelilingi, dan bersinggungan dengan batin dan jiwa dari makhluk jasmani yang berevolusi itu. Manusia itu adalah kepribadian, dan sangatlah sulit bagi roh-roh yang bukan pribadi dan entitas-entitas prapribadi untuk membuat kontak langsung dengan batin-batin yang sangat bersifat materi dan jelas berpribadi tersebut. Dalam pelayanan malaikat yang menjaga itu semua pengaruh ini lebih kurangnya disatukan dan dibuat lebih bisa diperhatikan oleh berkembangnya kodrat moral dari kepribadian manusia yang berevolusi itu.
113:3.2 (1244.3) Lebih khususnya penjaga serafik ini dapat dan memang menghubung-hubungkan berbagai agen dan pengaruh dari Roh Tanpa Batas, menjangkau mulai dari wilayah-wilayah para pengendali fisik dan ajudan roh-batin naik sampai ke Roh Kudusnya Penatalayan Ilahi dan sampai ke hadirat Roh Mahahadir dari Sumber dan Pusat Ketiga Firdaus. Setelah mempersatukan dan membuat lebih pribadi pelayanan-pelayanan luas dari Roh Tanpa Batas ini, serafim kemudian berusaha untuk menyambungkan pengaruh terintegrasi dari Pelaku Bersama ini dengan kehadiran-kehadiran roh dari Bapa dan Putra.
113:3.3 (1244.4) Pelaras adalah kehadiran dari Bapa; Roh Kebenaran, adalah kehadiran dari para Putra. Karunia-karunia ilahi ini disatukan dan dikoordinasikan pada tingkat pengalaman rohani manusia yang lebih rendah oleh pelayanan serafim penjaga. Para pelayan malaikat itu berbakat dalam memadukan kasih dari Bapa dan rahmat dari Putra dalam pelayanan mereka kepada makhluk-makhluk fana.
113:3.4 (1244.5) Maka di sinilah diungkapkan alasan mengapa serafim penjaga itu pada akhirnya menjadi penyimpan pribadi untuk pola-pola batin, rumus-rumus memori, dan realitas-realitas jiwa dari manusia yang selamat itu selama selang waktu antara kematian badani dan kebangkitan morontia. Tidak ada kecuali anak-anak yang melayani dari Roh Tanpa Batas yang bisa berfungsi seperti itu demi kepentingan makhluk manusia selama fase transisi dari satu tingkat alam semesta ke tingkat lain yang lebih tinggi. Bahkan ketika kamu masuk dalam tidur transisimu yang penghabisan, ketika kamu beralih dari waktu menuju ke kekekalan, sesosok supernafim tinggi begitu juga akan berbagi transit dengan kamu sebagai penyimpan identitas makhluk dan pengaman integritas pribadi.
113:3.5 (1244.6) Pada tingkat rohani, serafim membuat menjadi pribadi banyak pelayanan alam semesta lain yang bukan pribadi dan prapribadi; mereka adalah koordinator. Pada tingkat intelektual mereka adalah penghubung (korelator) batin dan morontia; mereka adalah penafsir (interpreter). Pada tingkat fisik mereka memanipulasi lingkungan daratan bumi melalui hubungan kerjasama mereka dengan para Pengendali Fisik Master dan melalui pelayanan kooperatif dari para makhluk tengah.
113:3.6 (1244.7) Ini adalah kisah tentang fungsi yang banyak dan rumit dari sesosok serafim yang mendampingi; tetapi bagaimana kepribadian malaikat bawahan demikian, yang diciptakan hanya sedikit di atas tingkatan alam semesta untuk kemanusiaan, bisa melakukan hal-hal yang sulit dan kompleks seperti itu? Kami tidak benar-benar tahu, tetapi kami menduga bahwa pelayanan yang fenomenal ini dalam beberapa cara yang tidak disingkapkan dibantu oleh pekerjaan yang belum dikenal dan belum terungkap dari Sang Mahatinggi, Deitas alam-alam semesta waktu dan ruang yang berevolusi yang sedang menjadi nyata. Pada seluruh wilayahnya keselamatan progresif dalam dan melalui Sang Mahatinggi, serafim merupakan bagian pokok dari progresi kemajuan manusia fana yang berkelanjutan.
113:4.1 (1245.1) Serafim penjaga itu bukan batin, meskipun mereka memang muncul dari sumber yang sama yang juga melahirkan batin fana, yaitu Roh Kreatif. Serafim adalah stimulator batin; mereka terus berusaha untuk mendorong keputusan-keputusan untuk menempuh lingkaran psikis dalam batin manusia. Mereka melakukan ini, tidak seperti halnya Pelaras, yang beroperasi dari dalam dan melalui jiwa, melainkan dari luar ke arah dalam, bekerja melalui lingkungan sosial, susila, dan moralnya insan-insan manusia. Serafim itu bukan pikatan Pelaras ilahi dari Bapa Semesta, tetapi mereka memang berfungsi sebagai agen pribadi dari pelayanan Roh Tanpa Batas.
113:4.2 (1245.2) Manusia fana, yang tunduk pada pimpinan Pelaras, juga terbuka untuk menerima petunjuk serafik. Pelaras adalah intisari dari kodrat kekalnya manusia; serafim adalah guru untuk kodrat berkembangnya manusia itu—dalam kehidupan batin fana ini, dan dalam kehidupan berikutnya jiwa morontia. Di dunia-dunia rumah besar kamu akan sadar dan kenal para instruktur serafik itu, tetapi dalam kehidupan pertama manusia biasanya tidak sadar akan mereka.
113:4.3 (1245.3) Serafim berfungsi sebagai guru-guru manusia dengan membimbing langkah-langkah kepribadian manusia itu ke jalan-jalan pengalaman yang baru dan semakin maju. Menerima bimbingan dari serafim jarang berarti mencapai kemudahan hidup. Dalam mengikuti pimpinan ini kamu yakin akan menjumpai, dan jika kamu memiliki keberanian, untuk melintasi, bukit-bukit terjal dari pilihan moral dan kemajuan rohani.
113:4.4 (1245.4) Dorongan untuk menyembah itu sebagian besar berasal dari bisikan-bisikan roh dari ajudan batin yang lebih tinggi, diperkuat oleh pimpinan dari Pelaras. Namun dorongan untuk berdoa yang begitu sering dialami oleh manusia yang sadar-Tuhan itu sangat sering muncul sebagai akibat dari pengaruh-pengaruh serafik. Serafim yang menjaga itu terus menerus memanipulasi lingkungan manusia dengan tujuan untuk menambah wawasan kosmisnya manusia penaik itu sehingga akhirnya calon manusia selamat tersebut dapat memperoleh peningkatan kesadaran akan kehadiran Pelaras yang mendiami dan dengan demikian dimampukan untuk menghasilkan peningkatan kerjasama dengan misi rohani dari kehadiran ilahi itu.
113:4.5 (1245.5) Meskipun tampaknya tidak ada komunikasi antara Pelaras yang mendiami dan serafim yang meliputi, mereka tampaknya selalu bekerja dalam keselarasan yang sempurna dan kesesuaian yang istimewa. Para penjaga paling aktif pada saat-saat ketika Pelaras paling sedikit aktif, tetapi pelayanan mereka dalam cara tertentu terkait secara aneh. Kerjasama luar biasa seperti itu sulit dikatakan karena ketaksengajaan ataupun karena kebetulan.
113:4.6 (1245.6) Kepribadian yang melayani dari serafim penjaga, kehadiran Tuhan dari Pelaras yang mendiami, aksi disirkuitkan dari Roh Kudus, dan kesadaran-Putra dari Roh Kebenaran itu semua secara ilahi disambungkan menjadi satu kesatuan pelayanan rohani yang penuh arti dalam dan kepada sesosok kepribadian manusia. Meskipun berangkat dari sumber-sumber yang berbeda dan tingkat-tingkat yang berlainan, pengaruh-pengaruh selestial ini semua diintegrasikan dalam kehadiran Sang Mahatinggi yang melingkupi dan mengembangkan.
113:5.1 (1245.7) Malaikat tidak melanggar kekeramatan batin manusia; mereka tidak memanipulasi kehendak manusia; mereka juga tidak melakukan kontak langsung dengan Pelaras yang mendiami. Penjaga takdir mempengaruhi kamu dalam setiap cara yang mungkin yang konsisten dengan martabat kepribadianmu; dalam kondisi apapun tidak pernah para malaikat ini turut campur dengan perbuatan bebas dari kehendak manusia. Tidak ada malaikat atau siapapun golongan lain kepribadian alam semesta yang memiliki kekuasaan atau otoritas untuk mengurangi atau membatasi hak-hak istimewa manusia untuk memilih itu.
113:5.2 (1246.1) Malaikat itu begitu dekat kamu dan peduli begitu penuh perasaan untuk kamu sehingga mereka secara kiasan “menangis karena kamu tidak mau memberi perhatian, bahkan menegarkan tengkuk.” Serafim tidak meneteskan air mata secara fisik; mereka tidak memiliki badan jasmani; tidak pula mereka memiliki sayap. Tetapi benar mereka memiliki emosi-emosi rohani, dan mereka betul mengalami perasaan-perasaan dan sentimen-sentimen yang bersifat rohani yang dalam hal-hal tertentu bisa dibandingkan dengan emosi-emosi manusia.
113:5.3 (1246.2) Serafim bertindak untuk kepentinganmu cukup independen terhadap permohonan-permohonan langsungmu; mereka melaksanakan amanat-amanat dari atasan-atasan mereka, dan begitulah mereka bekerja terlepas dari keinginan mendadak atau perubahan suasana hatimu. Ini tidak berarti bahwa kamu tidak dapat membuat tugas-tugas mereka lebih mudah ataupun lebih sulit, melainkan bahwa malaikat tidak langsung berurusan dengan permohonan-permohonan atau dengan doa-doamu.
113:5.4 (1246.3) Dalam kehidupan dalam daging, kecerdasan malaikat itu tidak langsung tersedia bagi manusia fana. Mereka bukan majikan atau pemimpin; mereka hanyalah penjaga. Serafim menjaga kamu; mereka tidak secara langsung berusaha mempengaruhi kamu; kamu harus memetakan arah perjalananmu sendiri, namun para malaikat ini kemudian bertindak untuk membuat penggunaan terbaik dari arah yang telah kamu pilih. Mereka tidak (biasanya) secara semena-mena ikut campur dalam urusan rutin kehidupan manusia. Namun ketika mereka menerima perintah-perintah dari atasan mereka untuk melakukan beberapa pekerjaan yang tidak biasa, kamu bisa yakin bahwa para penjaga tersebut akan menemukan suatu cara untuk melaksanakan amanat-amanat ini. Karena itu, mereka tidak menyusup masuk ke dalam adegan drama manusia kecuali dalam keadaan darurat dan itupun biasanya atas perintah langsung dari para atasan mereka. Mereka adalah sosok-sosok yang akan pergi mengikuti kamu kebanyakan satu zaman, dan mereka dengan demikian menerima suatu pengantar untuk pekerjaan masa depan dan hubungan kepribadian mereka.
113:5.5 (1246.4) Serafim dapat berfungsi sebagai penatalayan (urusan) jasmani kepada manusia dalam keadaan-keadaan tertentu, tetapi tindakan mereka dalam kapasitas ini sangatlah jarang. Mereka mampu, dengan dukungan dari para makhluk tengah dan pengendali fisik, berfungsi dalam jangkauan luas kegiatan untuk kepentingan manusia, bahkan untuk membuat kontak nyata dengan umat manusia, namun kejadian-kejadian tersebut sangat tidak biasa. Dalam kebanyakan kasus, keadaan-keadaan alam material berlanjut tidak diubah oleh tindakan serafik, meskipun kadang-kadang telah muncul kejadian, yang melibatkan bahaya pada mata rantai penting dalam rantai evolusi manusia, yang dalam hal itu penjaga serafik telah beraksi, dan secara semestinya, atas inisiatif mereka sendiri.
113:6.1 (1246.5) Setelah memberitahukan kepadamu beberapa tentang pelayanan serafim selama kehidupan alami, aku akan berusaha untuk memberitahukan kepadamu tentang perilaku para penjaga takdir pada saat kematian fana rekan manusia mereka. Pada saat kematianmu, maka rekamanmu, spesifikasi identitas, dan entitas morontia dari jiwa manusia itu—yang dikembangkan secara bersama oleh pelayanan dari batin fana dan Pelaras ilahi—dengan setia dilestarikan oleh penjaga takdir bersama-sama dengan semua nilai-nilai lain yang berkaitan dengan keberadaan masa depanmu, segala sesuatu yang menyusun kamu, kamu yang sebenarnya, kecuali identitas kelanjutan keberadaan yang diwakili oleh Pelaras yang pergi itu, dan aktualitas kepribadian.
113:6.2 (1246.6) Seketika terang pilot dalam batin manusia itu menghilang, yaitu cahaya roh yang dikaitkan serafim sebagai kehadiran Pelaras, maka malaikat yang mendampinginya melapor secara pribadi kepada para komandan malaikat, berturut-turut, dari kelompok, kompi, batalion, unit, legiun, dan pasukan; dan setelah secara semestinya didaftarkan untuk petualangan akhir waktu dan ruang, malaikat tersebut menerima sertifikasi oleh kepala serafim planet untuk melapor kepada Bintang Senja (atau letnan yang lain dari Gabriel ) yang memegang komando atas balatentara serafiknya calon untuk kenaikan semesta ini. Dan setelah izin diberikan dari komandan dari unit organisasional tertinggi ini, penjaga takdir tersebut pergi ke dunia rumah besar pertama dan di sana menunggu penyadaran mantan manusia binaan yang ia jaga dalam daging itu.
113:6.3 (1247.1) Dalam kasus jiwa manusia itu gagal selamat setelah menerima penugasan malaikat pribadi, serafim yang mendampinginya harus pergi ke markas alam semesta lokal, berada di sana untuk menjadi saksi pada catatan lengkap malaikat komplemennya seperti yang dilaporkan sebelumnya. Selanjutnya ia pergi ke depan sidang pengadilan penghulu-malaikat, untuk dibebaskan dari kesalahan dalam perkara kegagalan keselamatan subjeknya; dan kemudian ia kembali lagi ke dunia-dunia, untuk ditugaskan lagi pada manusia dengan potensi menaik yang lain atau ke suatu divisi lain dari pelayanan serafik.
113:6.4 (1247.2) Namun demikian malaikat itu melayani makhluk evolusi dalam banyak cara selain dari layanan penjagaan pribadi dan kelompok. Para penjaga pribadi yang subjeknya tidak pergi segera ke dunia mansion tidak menunggu di sana menganggur menunggu panggilan hadir penghakiman akhir zaman; mereka ditugaskan lagi pada banyak misi melayani di seluruh bagian alam semesta.
113:6.5 (1247.3) Serafim penjaga itu adalah wali kepercayaan untuk penyimpanan nilai-nilai keselamatan dari jiwa manusia yang tidur-mati ini sedangkan Pelaras yang absen itu adalah identitas dari makhluk alam semesta yang baka tersebut. Ketika keduanya ini bekerjasama dalam ruang-ruang kebangkitan mansonia dalam hubungannya dengan bentuk morontia yang baru dibikin itu, maka di sana terjadilah perakitan ulang faktor-faktor penyusun dari kepribadian manusia penaik itu.
113:6.6 (1247.4) Pelaras akan mengenali kamu; serafim penjaga akan mempribadikan (mempersonalisasi) ulang kamu dan kemudian mempersembahkan lagi kamu kepada sang Monitor setia dari masa-masa bumimu.
113:6.7 (1247.5) Meskipun demikian, ketika suatu zaman keplanetan berakhir, ketika mereka yang di lingkaran-lingkaran bawah pencapaian fana dikumpulkan, penjaga kelompok merekalah yang merakit ulang mereka dalam ruang-ruang kebangkitan dunia rumah besar, seperti catatanmu memberitahukan: “Dan Ia akan menyuruh keluar malaikat-malaikat-Nya dengan meniup sangkakala yang dahsyat bunyinya dan mereka akan mengumpulkan orang-orang pilihan-Nya dari keempat penjuru bumi, dari ujung langit yang satu ke ujung langit yang lain.”
113:6.8 (1247.6) Teknik peradilan menuntut agar penjaga-penjaga pribadi atau kelompok itu harus menanggapi panggilan hadir dispensasional atas nama semua kepribadian yang tidak selamat. Pelarasnya mereka yang tidak selamat tersebut tidak kembali, dan ketika kehadiran dipanggil, serafim itu menanggapi, tetapi Pelaras tidak membuat jawaban. Ini merupakan “kebangkitan (manusia) yang tidak benar,” yang pada kenyataannya merupakan pengakuan formal terhadap penghentian keberadaan makhluk. Panggilan hadir atau apel peradilan ini selalu segera mengikuti panggilan hadir rahmat, kebangkitan untuk para peselamat yang tidur. Namun ini adalah perkara-perkara yang berurusan dengan siapapun kecuali Hakim yang tertinggi dan maha-mengetahui terhadap nilai-nilai keselamatan. Masalah-masalah penghakiman tersebut tidak benar-benar menyangkut kami.
113:6.9 (1247.7) Penjaga kelompok mungkin bertugas di sebuah planet zaman demi zaman dan pada akhirnya menjadi penyimpan untuk jiwa-jiwa yang tidak aktif dari beribu-ribu peselamat yang tidur. Mereka bisa melayani seperti itu di berbagai dunia yang berbeda dalam sistem tertentu karena tanggapan kebangkitan itu terjadi di dunia-dunia rumah besar.
113:6.10 (1247.8) Semua penjaga pribadi dan kelompok dalam sistem Satania yang tersesat dalam pemberontakan Lucifer, walaupun banyak yang telah sungguh-sungguh bertobat dari kebodohan mereka, akan masih ditahan di Yerusem sampai pengadilan akhir terhadap pemberontakan itu. Sudahlah para Sensor Semesta secara paksa mengambil dari para penjaga yang tidak taat dan tidak setia tersebut semua aspek jiwa yang dipercayakan mereka dan menyimpan realitas-realitas morontia ini untuk diamankan dalam simpanan sekonafim relawan.
113:7.1 (1248.1) Sungguh merupakan sebuah era besar dalam karier seorang manusia yang menaik, bangun pertama ini di permukaan dunia rumah besar; di sana, untuk pertama kalinya, benar-benar bisa melihat sahabat malaikatmu yang lama dikasihi dan selalu hadir dari masa-masa di bumi; di sana juga menjadi benar-benar sadar akan identitas dan kehadiran sang Monitor ilahi yang begitu lama mendiami batinmu di bumi. Pengalaman seperti itu merupakan kebangunan yang mulia, suatu kebangkitan yang sesungguhnya.
113:7.2 (1248.2) Di dunia-dunia morontia, serafim yang mendampingi (mereka ada dua) itu adalah sahabat-sahabat terbukamu. Para malaikat ini tidak hanya berpasangan dengan kamu ketika kamu maju melalui karier dunia-dunia transisi, dalam setiap cara yang mungkin mendukung kamu dalam perolehan status morontia dan roh, tetapi mereka juga mengambil kesempatan untuk maju melalui studi di sekolah-sekolah ekstensi untuk serafim evolusioner yang diselenggarakan di dunia-dunia rumah besar.
113:7.3 (1248.3) Umat manusia diciptakan hanya sedikit lebih rendah dari golongan malaikat yang jenisnya lebih sederhana. Oleh karena itu penugasan pertama kamu dalam kehidupan morontia adalah menjadi sebagai asisten serafim dalam pekerjaan langsung yang menunggu pada saat kamu mencapai kesadaran kepribadian setelah pembebasanmu dari ikatan-ikatan daging.
113:7.4 (1248.4) Sebelum meninggalkan dunia rumah besar, semua manusia akan memiliki rekan atau penjaga serafik yang tetap. Sementara kamu menjalani naik dunia-dunia morontia, pada akhirnya serafim penjaga itulah yang menyaksikan dan mensertifikasi putusan-putusan untuk penyatuan kekalmu dengan Pelaras Pikiran. Bersama-sama mereka telah membentuk identitas kepribadianmu sebagai anak-anak daging dari dunia-dunia waktu. Kemudian, dengan pencapaianmu ke keadaan morontia yang dewasa, mereka menemani kamu melalui Yerusem dan dunia-dunia kemajuan dan pendidikan sistem yang terkait. Setelah itu mereka pergi dengan kamu ke Edentia dan tujuh puluh dunia sosialisasi lanjutan, dan kemudian mereka akan menuntunmu kepada para Melkisedek dan mengikutimu melalui karier luhur di dunia-dunia markas alam semesta. Dan setelah kamu belajar kebijaksanaan dan budaya dari para Melkisedek, mereka akan membawamu lanjut ke Salvington, dimana kamu akan berdiri tatap-muka dengan Daulat seluruh Nebadon. Dan masih lagi para pemandu serafik ini akan mengikuti kamu melalui sektor-sektor minor dan mayor alam semesta super hingga ke dunia-dunia penerimaan Uversa, tetap bersama denganmu sampai akhirnya kamu disekonafimkan untuk penerbangan panjang ke Havona.
113:7.5 (1248.5) Beberapa dari penjaga takdir yang memiliki keterikatan selama karier manusia itu mengikuti arah jalannya para musafir yang naik melalui Havona. Yang lainnya mengucapkan salam perpisahan sementara kepada manusia rekan lamanya mereka, dan kemudian, sementara manusia-manusia ini melintasi lingkaran-lingkaran alam semesta sentral, para penjaga takdir ini menyelesaikan lingkaran-lingkaran Serafington. Dan mereka akan berada sedang menunggu di permukaan Firdaus ketika rekan-rekan fana mereka terbangun dari tidur transit terakhir dari alam waktu ke dalam pengalaman baru kekekalan. Serafim yang menaik tersebut kemudian masuk ke layanan yang berbeda-beda dalam kesatuan-kesatuan finaliter dan dalam Korps Penyelesaian Serafik.
113:7.6 (1248.6) Manusia dan malaikat mungkin atau mungkin tidak akan disatukan kembali dalam pelayanan kekal, tetapi di manapun penugasan serafik mungkin membawa mereka, serafim itu selalu dalam komunikasi dengan mantan asuhan mereka di dunia-dunia evolusi, manusia yang naik dari waktu. Asosiasi intim dan keterikatan kasih sayang dari alam asal manusia itu tidak pernah dilupakan atau sepenuhnya terputus. Dalam zaman-zaman kekal manusia dan malaikat akan bekerjasama dalam layanan ilahi seperti yang mereka lakukan dalam karier waktu.
113:7.7 (1249.1) Bagi serafim, cara paling pasti untuk mencapai para Deitas Firdaus adalah dengan berhasil memandu satu jiwa dari asal evolusi ke gerbang-gerbang Firdaus. Oleh karena itu penugasan sebagai penjaga takdir adalah tugas serafik yang paling dihargai tinggi.
113:7.8 (1249.2) Hanya penjaga takdir saja yang dikerahkan masuk ke dalam Korps Finalitas yang primer atau fana, dan pasangan malaikat tersebut telah terlibat dalam petualangan tertinggi pada-kemanunggalan (at-oneness) identitas; dua makhluk itu telah mencapai dwi-penyatuan (bi-unifikasi) rohani di Serafington sebelum penerimaan mereka ke korps finaliter. Dalam pengalaman ini dua kodrat kemalaikatan, yang begitu saling melengkapi dalam semua fungsi alam semesta, mencapai dua-dalam-kemanunggalan roh yang terakhir, berakibat dalam suatu kapasitas baru untuk penerimaan untuk, dan peleburan dengan, suatu pecahan bukan-Pelaras dari Bapa Firdaus. Demikianlah beberapa rekan serafikmu yang terkasih itu dalam waktu juga menjadi rekan finalitermu dalam kekekalan, anak-anak dari Yang Mahatinggi dan putra-putra Bapa Firdaus yang disempurnakan.
113:7.9 (1249.3) [Disampaikan oleh Kepala Serafim yang ditempatkan di Urantia.]
Buku Urantia
Makalah 114
114:0.1 (1250.1) YANG PALING TINGGI memerintah dalam kerajaan-kerajaan manusia melalui banyak kuasa dan agen selestial namun terutama melalui pelayanan serafim.
114:0.2 (1250.2) Siang hari ini daftar hadir para malaikat planet, penjaga, dan yang lainnya di Urantia adalah 501.234.619 pasang serafim. Ada ditugaskan di bawah komandoku dua ratus pasukan serafim—597.196.800 pasang serafim atau 1.194.393.600 malaikat individu. Namun demikian catatan menunjukkan ada 1.002.469.238 individu; oleh sebab itu berarti 191.924.362 malaikat absen dari dunia ini karena tugas transportasi, utusan dan kematian (di Urantia ada kira-kira jumlah kerubim yang sama seperti serafim, dan mereka diorganisir secara serupa).
114:0.3 (1250.3) Serafim dan kerubim terkait mereka banyak berhubungan dengan rincian-rincian pemerintahan supramanusia untuk sebuah planet, khususnya dunia-dunia yang telah diisolasi oleh karena pemberontakan. Para malaikat, didukung dengan terampil oleh para midwayer (makhluk tengah), berfungsi di Urantia sebagai pelayan-pelayan supramaterial sesungguhnya yang melaksanakan amanat-amanat dari gubernur jenderal residen dan semua rekan sejawat dan bawahannya. Serafim sebagai suatu kelas disibukkan dengan banyak penugasan selain dari tugas-tugas penjagaan pribadi dan kelompok.
114:0.4 (1250.4) Urantia itu bukan tanpa supervisi yang semestinya dan efektif dari para penguasa sistem, konstelasi dan alam semesta. Tetapi pemerintahan planet ini tidak seperti yang ada di dunia lain manapun dalam sistem Satania, bahkan di seluruh Nebadon. Keunikan dalam rancangan supervisimu ini diakibatkan karena sejumlah keadaan yang tidak biasa:
114:0.5 (1250.5) 1. Status modifikasi kehidupan Urantia.
114:0.6 (1250.6) 2. Keadaan darurat dari pemberontakan Lucifer.
114:0.7 (1250.7) 3. Gangguan dari kegagalan Adam.
114:0.8 (1250.8) 4. Ketidak-teraturan yang muncul dari kenyataan bahwa Urantia adalah salah satu dunia-dunia anugerah Daulat Alam Semesta. Mikhael Nebadon itu adalah Pangeran Planet Urantia.
114:0.9 (1250.9) 5. Fungsi khusus dari kedua puluh empat direktur planet.
114:0.10 (1250.10) 6. Penempatan suatu sirkuit penghulu-malaikat di planet ini.
114:0.11 (1250.11) 7. Pengangkatan baru-baru ini Melkisedek Machiventa yang suatu kali pernah menjelma itu sebagai wakil Pangeran Planet.
114:1.1 (1250.12) Kedaulatan aslinya Urantia dipegang dalam kepercayaan oleh penguasa berdaulat untuk sistem Satania. Oleh dia, pertama didelegasikan kepada suatu komisi bersama antara para Melkisedek dan para Pembawa Kehidupan, dan kelompok ini berfungsi di Urantia sampai kedatangan sesosok Pangeran Planet yang diangkat secara reguler. Setelah kejatuhan Pangeran Kaligastia, pada waktu pemberontakan Lucifer, Urantia tidak memiliki hubungan yang pasti dan tetap dengan alam semesta dan divisi-divisi administratifnya sampai selesainya penganugerahan diri Mikhael dalam badan jasmani, ketika ia dinobatkan, oleh Yang Bersatu Harinya, sebagai Pangeran Planet Urantia. Penobatan tersebut dalam kepastian dan dalam prinsipnya selamanya menetapkan status duniamu, namun dalam prakteknya Putra Pencipta Daulat itu tidak membuat langkah-langkah pemerintahan pribadi di planet itu selain dari pembentukan komisi Yerusem yang terdiri dari dua puluh empat orang yang tadinya berasal dari Urantia, dengan wewenang untuk mewakili dia dalam pemerintahan Urantia dan semua planet yang dikarantina lainnya dalam sistem. Salah satu dari dewan itu sekarang selalu menetap di Urantia sebagai gubernur jenderal residen.
114:1.2 (1251.1) Kewenangan sebagai wakil untuk bertindak demi Mikhael sebagai Pangeran Planet baru-baru ini telah disandang oleh Melkisedek Machiventa, tetapi Putra alam semesta lokal ini belum membuat langkah sekecil apapun untuk mengubah pemerintahan planet saat ini yaitu pemerintahan berturut-turut dari para gubernur jenderal residen.
114:1.3 (1251.2) Kemungkinannya kecil bahwa perubahan yang menyolok akan dibuat dalam pemerintahan Urantia selama zaman dispensasi sekarang kecuali wakil Pangeran Planet itu tiba untuk mengemban tanggung jawab sesuai jabatannya. Tampaknya bagi beberapa rekan-rekan kami bahwa pada suatu waktu dalam masa depan dekat ini rencana mengirimkan salah satu dari dua puluh empat konselor ke Urantia untuk bertindak sebagai gubernur jenderal itu akan digantikan oleh kedatangan resmi Melkisedek Machiventa dengan mandat wakil untuk kedaulatan Urantia. Sebagai penjabat Pangeran Planet, dia tidak diragukan lagi akan terus memegang pimpinan planet sampai pengadilan akhir atas pemberontakan Lucifer dan mungkin terus berlanjut sampai masa depan yang jauh pemapanan planet dalam terang dan hidup.
114:1.4 (1251.3) Beberapa percaya bahwa Machiventa tidak akan datang untuk memegang kepemimpinan pribadi urusan-urusan Urantia hingga akhir masa dispensasi sekarang. Yang lain menganggap bahwa Pangeran wakil itu mungkin tidak datang seperti itu, sampai Mikhael suatu kali akan kembali ke Urantia seperti yang ia janjikan ketika masih dalam badan jasmani. Masih ada yang lain lagi, termasuk narator ini, yang menunggu kemunculan Melkisedek pada hari atau jam kapan saja.
114:2.1 (1251.4) Sejak masa penganugerahan Mikhael di duniamu, manajemen umum Urantia telah dipercayakan pada suatu kelompok khusus di Yerusem yang terdiri dari dua puluh empat orang yang pernah hidup di Urantia. Persyaratan untuk keanggotaan dalam komisi ini tidak kami ketahui, namun kami telah mengamati bahwa mereka yang telah ditugaskan tersebut semuanya telah menjadi penyumbang-penyumbang untuk makin luasnya kedaulatan Yang Mahatinggi dalam sistem Satania. Pada dasarnya mereka semuanya adalah pemimpin-pemimpin sesungguhnya ketika mereka berfungsi di Urantia, dan (kecuali Melkisedek Machiventa) kualitas-kualitas kepemimpinan ini lebih lanjut ditingkatkan oleh pengalaman dunia rumah besar dan ditambah oleh pelatihan kewargaan Yerusem. Anggota-anggotanya dinominasikan kepada komisi dua puluh empat itu oleh kabinet Lanaforge, didukung oleh Yang Paling Tinggi Edentia, disetujui oleh Petugas Sentinel Yerusem, dan ditunjuk oleh Gabriel Salvington sesuai dengan mandat dari Mikhael. Mereka yang ditunjuk sementara itu berfungsi sama sepenuhnya seperti anggota-anggota tetap dari komisi supervisor spesial ini.
114:2.2 (1251.5) Dewan direktur planet ini khususnya memperhatikan mengenai supervisi kegiatan-kegiatan tertentu di dunia ini yang diakibatkan dari fakta bahwa Mikhael di sini mengalami penganugerahan diri terakhirnya. Mereka terus dalam hubungan dekat dan langsung dengan Mikhael melalui kegiatan-kegiatan penghubung dari sesosok Bintang Kejora yang Cemerlang tertentu, sosok yang sama dengan yang menyertai Yesus pada seluruh penganugerahan fananya.
114:2.3 (1252.1) Sekarang ini seorang yang bernama Yohanes, yang kamu kenal sebagai “Pembaptis,” adalah ketua dewan ini kalau sedang bersidang di Yerusem. Tetapi kepala ex officio dewan ini adalah Petugas Sentinel untuk Satania, perwakilan langsung dan pribadi dari Rekan Inspektur di Salvington dan dari Eksekutif Tertinggi Orvonton.
114:2.4 (1252.2) Anggota-anggota dari komisi yang sama yang berisi mantan orang Urantia ini juga bertindak sebagai supervisor-supervisor pertimbangan untuk tiga puluh enam dunia yang diisolir karena pemberontakan lainnya di dalam sistem; mereka melaksanakan suatu pelayanan yang sangat berharga untuk tetap menjaga Lanaforge, Daulat Sistem, agar dapat berhubungan erat dan simpatik dengan urusan planet-planet ini, yang masih tetap berada lebih atau kurangnya di bawah pengawasan dari Bapa-bapa Konstelasi Norlatiadek. Dua puluh empat konselor ini sering bepergian sebagai individu ke tiap-tiap planet yang dikarantina, teristimewa ke Urantia.
114:2.5 (1252.3) Masing-masing dunia terisolir yang lain itu diberi pertimbangan oleh komisi-komisi yang terdiri dari mereka yang pernah jadi penduduknya, jumlahnya sama atau bervariasi, namun komisi-komisi yang lain ini berada di bawah kelompok dua puluh empat Urantia. Meskipun anggota-anggota dari komisi Urantia ini secara aktif tertarik pada setiap fase kemajuan manusia di tiap dunia yang dikarantina di Satania, namun mereka terutama dan khususnya memperhatikan mengenai kesejahteraan dan kemajuan suku-suku bangsa Urantia, karena mereka secara segera dan secara langsung tidak mensupervisi urusan planet lain kecuali Urantia, dan bahkan di sini otooitas mereka tidak penuh kecuali dalam wilayah-wilayah tertentu yang berhubungan dengan keselamatan manusia.
114:2.6 (1252.4) Tak seorangpun tahu berapa lama dua puluh empat konselor Urantia ini akan terus dalam status mereka sekarang, dipisahkan dari program reguler kegiatan alam semesta. Tidak disangsikan lagi mereka akan terus bertugas dalam jabatan mereka saat ini sampai suatu perubahan dalam status planet terjadi, misalnya akhir suatu masa dispensasi, pemangkuan kewenangan penuh oleh Melkisedek Machiventa, pengadilan akhir terhadap pemberontakan Lucifer, atau kemunculan lagi Mikhael di dunia penganugerahan diri terakhirnya. Gubernur jenderal residen Urantia yang sekarang ini tampaknya condong pada pendapat bahwa semua kecuali Machiventa boleh dilepaskan untuk kenaikan ke Firdaus pada saat sistem Satania dipulihkan ke sirkuit-sirkuit konstelasi. Tetapi opini-opini yang lain juga ada.
114:3.1 (1252.5) Setiap seratus tahun waktu Urantia, korps Yerusem yang terdiri dari dua puluh empat supervisor planet itu menunjuk satu dari antara mereka untuk berkunjung di duniamu untuk bertindak sebagai perwakilan eksekutif mereka, sebagai gubernur jenderal residen. Selama masa persiapan cerita-cerita ini, pejabat eksekutif ini diubah, yang kesembilan belas digantikan oleh yang kedua puluh. Nama supervisor planet yang sekarang ini tidak diberitahukan kepadamu hanya karena manusia fana itu demikian rentan untuk memuja, bahkan mendewakan, manusia sesamanya yang luar biasa dan atasan-atasan supramanusianya.
114:3.2 (1252.6) Gubernur jenderal residen itu tidak memiliki kewenangan pribadi yang nyata dalam manajemen urusan-urusan dunia kecuali sebagai perwakilan dari dua puluh empat konselor Yerusem itu. Dia bertindak sebagai koordinator administrasi supramanusia dan sebagai kepala yang dihormati serta pemimpin yang diakui menyeluruh terhadap para makhluk selestial yang berfungsi di Urantia. Semua golongan pasukan malaikat menghargai dia sebagai direktur pengkoordinir mereka, sedangkan Serikat Makhluk Tengah, sejak keberangkatan 1-2-3 pertama untuk menjadi salah satu dari dua puluh empat konselor, benar-benar memandang gubernur-gubernur jenderal yang berturut-turut itu sebagai bapa-bapa planet mereka.
114:3.3 (1253.1) Meskipun gubernur jenderal tidak memiliki otoritas yang nyata dan pribadi di planet, ia mengeluarkan banyak peraturan dan keputusan setiap harinya yang diterima sebagai keputusan akhir oleh semua kepribadian yang bersangkutan. Dia lebih merupakan sesosok penasihat yang kebapaan dari pada sesosok penguasa teknis. Dalam hal-hal tertentu ia berfungsi seperti seandainya Pangeran Planet, namun pemerintahannya jauh lebih mirip pemerintahan para Putra Material.
114:3.4 (1253.2) Pemerintahan Urantia itu diwakili dalam dewan-dewan Yerusem sesuai dengan suatu pengaturan dimana gubernur jenderal yang terpilih itu duduk sebagai anggota sementara dalam kabinet para Pangeran Planetnya Daulat Sistem. Diharapkan, ketika Machiventa ditunjuk sebagai wakil Pangeran, bahwa dia akan segera menempati tempatnya dalam dewan para Pangeran Planet di Satania itu, tetapi sejauh ini dia tidak membuat tanda-tanda ke arah ini.
114:3.5 (1253.3) Pemerintahan supermaterial Urantia tidak memelihara hubungan organik yang sangat erat dengan unit-unit yang lebih tinggi dari alam semesta lokal. Dalam cara tertentu, gubernur jenderal residen mewakili Salvington demikian pula Yerusem karena ia bertindak atas nama dua puluh empat konselor itu, yang adalah merupakan perwakilan secara langsung dari Mikhael dan Gabriel. Dan sebagai seorang warga Yerusem, gubernur planet dapat berfungsi sebagai juru bicara untuk Daulat Sistem. Otoritas-otoritas konstelasi diwakili secara langsung oleh sesosok Putra Vorondadek, pengamat dari Edentia.
114:4.1 (1253.4) Kedaulatan Urantia lebih jauh dibuat rumit oleh suatu kali pengambil-alihan sepihak otoritas planet oleh pemerintah Norlatiadek segera setelah pemberontakan planet. Masih ada menetap di Urantia sesosok Putra Vorondadek, sesosok pengamat untuk Yang Paling Tinggi Edentia, dan dalam hal tidak adanya tindakan langsung oleh Mikhael sebagai pemegang kedaulatan planet. Pengamat Paling Tinggi yang sekarang (dan kadang kala bupati) adalah yang kedua puluh tiga yang bertugas di Urantia.
114:4.2 (1253.5) Ada kelompok-kelompok tertentu masalah-masalah planet yang masih di bawah kendali Yang Paling Tinggi Edentia, kewenangan hukum atas hal-hal itu telah diambil alih pada waktu pemberontakan Lucifer. Otoritas dalam urusan-urusan ini dilaksanakan oleh sesosok Putra Vorondadek, pengamat Norlatiadek, yang mempertahankan hubungan nasihat pertimbangan yang sangat erat dengan supervisor-supervisor planet. Para komisaris ras itu sangat aktif di Urantia, dan berbagai kepala kelompok mereka secara informal diperbantukan ke pengamat Vorondadek residen, yang bertindak sebagai direktur pertimbangan mereka.
114:4.3 (1253.6) Putra Vorondadek Edentia ini, yang sekarang dalam tugas pengamatan, dalam suatu krisis akan menjadi kepala pemerintahan yang sesungguhnya dan berdaulat, kecuali dalam urusan-urusan yang murni rohani tertentu. (Dalam masalah-masalah khusus rohani ini, dan dalam persoalan-persoalan murni pribadi tertentu, kewenangan tertinggi tampaknya disandang oleh komandan penghulu-malaikat yang digabungkan pada markas divisional golongan itu yang baru saja didirikan di Urantia).
114:4.4 (1253.7) Sesosok pengamat Paling Tinggi diberi kuasa, berdasarkan kebebasan bertindaknya sendiri, untuk mengambil alih pemerintahan planet dalam waktu-waktu krisis keplanetan yang gawat, dan tercatat bahwa hal ini telah terjadi tiga puluh tiga kali dalam sejarah Urantia. Pada waktu-waktu tersebut Yang Paling Tinggi pengamat itu berfungsi sebagai bupati (regent) Yang Paling Tinggi, menerapkan wewenang yang tidak bisa digugat atas semua penatalayan dan administrator yang tinggal di planet dengan perkecualian hanya organisasi divisional para penghulu-malaikat.
114:4.5 (1253.8) Kebupatian Vorondadek itu tidak khas pada planet-planet yang diisolasi karena pemberontakan, karena Yang Paling Tinggi bisa melakukan intervensi kapan saja dalam urusan-urusan dunia-dunia dihuni, menyisipkan hikmat yang lebih unggul dari penguasa-penguasa konstelasi dalam urusan-urusan kerajaan-kerajaan manusia.
114:5.1 (1254.1) Pemerintahan sesungguhnya Urantia itu memang sulit untuk dijelaskan. Tidak ada pemerintahan yang resmi mengikuti garis-garis organisasi alam semesta, seperti misalnya departemen legislatif, eksekutif dan yudikatif yang terpisah. Dua puluh empat konselor itu menjadi yang terdekat untuk menjadi cabang legislatif pemerintahan planet. Gubernur jenderal adalah eksekutif kepala sementara dan memberikan nasihat, dengan kekuasaan veto berada dalam pengamat Yang Paling Tinggi. Tidak ada kekuasaan kehakiman yang otoritatif secara mutlak berlaku di planet—hanya ada komisi-komisi konsiliasi.
114:5.2 (1254.2) Sebagian besar dari masalah-masalah yang melibatkan serafim dan makhluk tengah adalah, atas persetujuan bersama, diputuskan oleh gubernur jenderal. Tetapi kecuali kalau menyuarakan amanat-amanat dari dua puluh empat konselor, putusan-putusannya semua tunduk pada banding pada komisi-komisi konsiliasi, pada otoritas-otoritas lokal yang diberi kuasa untuk fungsi keplanetan, atau bahkan pada Daulat Sistem Satania.
114:5.3 (1254.3) Tiada adanya staf jasmani (korporeal) dari sesosok Pangeran Planet dan pemerintahan material dari Putra dan Putri Adam itu sebagian digantikan oleh pelayanan istimewa dari serafim dan oleh layanan luar biasa dari makhluk tengah. Ketiadaan Pangeran Planet secara efektif digantikan oleh kehadiran rangkap tiga para penghulu malaikat, pengamat Paling Tinggi, dan gubernur jenderal.
114:5.4 (1254.4) Pemerintahan planet yang diorganisir agak longgar dan dikelola agak pribadi ini ternyata efektif lebih dari yang diharapkan, karena dukungan penghemat waktu dari para penghulu-malaikat, dan sirkuit mereka yang selalu siaga, yang begitu sering dimanfaatkan dalam keadaan darurat planet dan kesulitan-kesulitan administratif. Secara teknis, planet Urantia masih diisolasi secara rohani dalam sirkuit-sirkuit Norlatiadek, namun dalam suatu keadaan darurat kendala ini sekarang dapat dipangkas melalui penggunaan sirkuit penghulu-malaikat. Pengisolasian planet itu, tentu saja, hanya persoalan kecil pada manusia perorangan sejak pencurahan Roh Kebenaran ke atas semua manusia sembilan belas abad yang lalu.
114:5.5 (1254.5) Tiap hari pemerintahan di Urantia dimulai dengan suatu pertemuan konsultatif, yang dihadiri oleh gubernur jenderal, pemimpin penghulu-malaikat planet, pengamat Yang Paling Tinggi, supernafim yang mensupervisi, kepala Pembawa Kehidupan yang menetap di Urantia, dan tamu-tamu undangan dari antara Putra-putra tinggi dari alam semesta atau dari antara siswa pengunjung tertentu yang kebetulan sedang singgah di planet ini.
114:5.6 (1254.6) Kabinet pemerintahan langsung dari gubernur jenderal terdiri dari dua belas serafim, penjabat-penjabat kepala dua belas kelompok malaikat khusus yang berfungsi sebagai direktur-direktur supramanusia langsung untuk urusan kemajuan dan stabilitas planet.
114:6.1 (1254.7) Ketika gubernur jenderal yang pertama tiba di Urantia, bersamaan dengan pencurahan Roh Kebenaran, ia disertai oleh dua belas korps serafim spesial, alumni-alumni Serafington, yang segera ditugaskan untuk layanan-layanan keplanetan khusus tertentu. Malaikat-malaikat yang dimuliakan ini dikenal sebagai serafim master untuk pengawasan planet dan adalah, selain dari pengendalian menyeluruh dari pengamat planet Paling Tinggi, berada di bawah kepemimpinan langsung dari gubernur jenderal residen.
114:6.2 (1255.1) Dua belas kelompok malaikat ini, meskipun berfungsi di bawah pengawasan umum dari gubernur jenderal residen, namun secara langsung dipimpin oleh dewan serafim dua belas, penjabat kepala-kepala tiap kelompok. Dewan ini juga bertugas sebagai kabinet relawan untuk gubernur jenderal residen.
114:6.3 (1255.2) Sebagai kepala serafim planet, aku memimpin dewan kepala-kepala serafim ini, dan aku adalah relawan supernafim dari ordo primer yang melayani di Urantia sebagai penerus untuk mantan kepala pasukan malaikat planet yang gagal pada waktu pembangkangan Kaligastia.
114:6.4 (1255.3) Dua belas korps serafim master untuk supervisi planet itu fungsional di Urantia sebagai berikut:
114:6.5 (1255.4) 1. Malaikat-malaikat zaman (epokal). Inilah malaikat-malaikat untuk zaman ini, kelompok dispensasional. Para penatalayan selestial ini dipercayai dengan pengawasan dan pengarahan urusan-urusan tiap generasi karena urusan-urusan itu dirancang untuk cocok dimasukkan ke dalam mosaik zaman di dalam mana hal-hal itu terjadi. Korps malaikat epokal sekarang yang melayani di Urantia adalah kelompok ketiga yang ditugasi ke planet ini selama masa dispensasi sekarang ini.
114:6.6 (1255.5) 2. Malaikat-malaikat kemajuan. Serafim-serafim ini diserahi tugas untuk memulai kemajuan evolusioner untuk zaman-zaman sosial yang berturut-turut. Mereka mendukung perkembangan kecenderungan progresif melekat dari makhluk-makhluk evolusi; mereka bekerja tanpa henti untuk membuat hal-hal seperti apa yang seharusnya. Kelompok yang sekarang sedang bertugas adalah yang kedua ditugasi ke planet ini.
114:6.7 (1255.6) 3. Penjaga-penjaga keagamaan. Merekalah “malaikat-malaikat jemaat,” pejuang-pejuang gigih untuk apa yang ada dan yang telah ada. Mereka berusaha keras untuk menjaga ideal-ideal dari apa yang telah diselamatkan demi untuk perpindahan nilai-nilai moral yang aman dari zaman yang satu ke zaman berikutnya. Mereka adalah pencegah (checkmates) untuk malaikat-malaikat kemajuan, sementara itu sambil berusaha mengalihkan, dari satu generasi ke generasi yang lain, nilai-nilai yang tidak musnah dari yang lama dan menyampaikan bentuk-bentuk kepada pola-pola pemikiran dan perilaku yang baru dan karena itu kurang stabil. Malaikat-malaikat ini memang memperjuangkan bentuk-bentuk kerohanian, namun mereka bukan sumber untuk ultrasektarianisme dan perpecahan kontroversial sia-sia para pengikut agama. Korps yang kini berfungsi di Urantia adalah yang kelima melayani.
114:6.8 (1255.7) 4. Malaikat-malaikat kehidupan negara. Inilah “malaikat-malaikat sangkakala,” sutradara-sutradara pementasan politik kehidupan kenegaraan Urantia. Kelompok yang sekarang berfungsi dalam pengendalian hubungan-hubungan internasional itu adalah korps yang keempat bertugas di planet ini. Secara khusus melalui pelayanan divisi serafik inilah bahwa “Yang Paling Tinggi memerintah dalam kerajaan-kerajaan manusia.”
114:6.9 (1255.8) 5. Malaikat-malaikat bangsa-bangsa. Mereka yang bekerja untuk pelestarian ras-ras evolusi dari waktu, terlepas dari ikatan politis dan pengelompokan keagamaan mereka. Di Urantia ada sisa-sisa sembilan bangsa atau ras manusia yang telah bercampur-baur dan bergabung menjadi bangsa pada masa kini. Serafim-serafim ini berkaitan erat dengan pelayanan dari komisaris-komisaris ras, dan kelompok yang sekarang di Urantia adalah korps pertama yang ditugaskan ke planet ini segera setelah hari Pentakosta.
114:6.10 (1255.9) 6. Malaikat-malaikat masa depan. Inilah malaikat-malaikat proyeksi, yang memprakirakan zaman masa depan dan merencanakan realisasi hal-hal yang lebih baik untuk zaman dispensasi yang baru dan maju; mereka adalah arsitek-arsitek era-era yang berturut-turut. Kelompok yang sekarang ada di planet telah berfungsi sejak dari awal masa dispensasi sekarang.
114:6.11 (1256.1) 7. Malaikat-malaikat pencerahan. Urantia kini sedang menerima bantuan dari korps serafim ketiga yang dikhususkan untuk membantu perkembangan pendidikan planet. Malaikat-malaikat ini disibukkan dengan pelatihan mental dan moral yang menyangkut individu-individu, keluarga, kelompok, sekolah, masyarakat, bangsa, dan seluruh ras-ras.
114:6.12 (1256.2) 8. Malaikat-malaikat kesehatan. Inilah pelayan-pelayan serafik yang ditugasi untuk bantuan pada agensi-agensi manusia yang didedikasikan untuk promosi kesehatan dan pencegahan penyakit. Korps saat ini adalah kelompok keenam yang melayani selama dispensasi ini.
114:6.13 (1256.3) 9. Serafim rumah tangga. Urantia kini menikmati layanan-layanan dari kelompok kelima penatalayan malaikat yang dikhususkan untuk perlindungan dan pemajuan rumah tangga, lembaga dasar peradaban manusia.
114:6.14 (1256.4) 10. Malaikat-malaikat industri. Kelompok serafim ini berurusan dengan membantu perkembangan industri dan meningkatkan kondisi ekonomi di antara bangsa-bangsa Urantia. Korps ini telah diubah tujuh kali sejak penganugerahan diri Mikhael.
114:6.15 (1256.5) 11. Malaikat-malaikat diversi (hiburan). Inilah serafim yang membantu perkembangan nilai-nilai permainan, humor, dan istirahat. Mereka senantiasa berusaha meningkatkan hiburan rekreasional manusia dan dengan demikian memajukan pemanfaatan yang lebih menguntungkan untuk waktu senggang manusia. Korps sekarang ini adalah yang ketiga dari ordo itu yang melayani di Urantia.
114:6.16 (1256.6) 12. Malaikat-malaikat penatalayanan supramanusia. Ini adalah malaikat untuk para malaikat, serafim-serafim yang ditugaskan untuk pelayanan terhadap semua kehidupan supramanusia yang lain di planet, yang sementara atau yang permanen. Korps ini telah melayani sejak permulaan masa dispensasi sekarang.
114:6.17 (1256.7) Kalau kelompok-kelompok serafim master ini tidak sepakat dalam perkara-perkara kebijakan atau prosedur planet, perbedaan pendapat mereka biasanya diselesaikan oleh gubernur jenderal, tetapi semua keputusannya tunduk pada banding sesuai dengan sifat dan bobot dari isu-isu yang tersangkut dalam ketidak-sepakatan itu.
114:6.18 (1256.8) Tidak ada dari kelompok-kelompok malaikat ini yang menjalankan pengendalian langsung atau sewenang-wenang atas wilayah-wilayah penugasan mereka. Mereka tidak dapat sepenuhnya mengendalikan peristiwa-peristiwa dalam masing-masing wilayah aksi mereka, tetapi mereka dapat dan memang memanipulasi kondisi-kondisi keplanetan dan menghubungkan situasi-situasi sedemikian rupa sehingga menguntungkan untuk mempengaruhi bidang-bidang kegiatan manusia kepada siapa mereka diikatkan.
114:6.19 (1256.9) Serafim master untuk supervisi planet menggunakan banyak kaki tangan untuk pelaksanaan misi-misi mereka. Mereka berfungsi sebagai tempat pertukaran gagasan, pemusat-pemusat batin, dan promotor-promotor proyek. Walaupun mereka tidak mampu untuk menyuntikkan konsep yang baru dan lebih tinggi ke dalam pikiran manusia, mereka sering bertindak untuk memperkuat suatu ideal yang lebih tinggi yang telah muncul di dalam suatu intelek manusia.
114:6.20 (1256.10) Namun selain dari banyak sarana untuk tindakan positif ini, serafim master mengamankan kemajuan planet terhadap bahaya fatal melalui mobilisasi, pelatihan, dan pemeliharaan korps cadangan takdir. Fungsi utama dari para reservis (cadangan) ini adalah untuk mengamankan terhadap hancurnya kemajuan evolusioner; mereka adalah persediaan yang dibuat kekuatan-kekuatan selestial terhadap kejutan; mereka adalah jaminan terhadap bencana.
114:7.1 (1257.1) Korps cadangan takdir terdiri dari pria dan wanita yang masih hidup yang telah dimasukkan ke layanan khusus dari administrasi supramanusia untuk urusan-urusan dunia. Korps ini tersusun dari para pria dan wanita dari setiap generasi yang dipilih oleh para direktur roh di alam itu untuk membantu pengelolaan pelayanan rahmat dan hikmat kepada anak-anak waktu di dunia-dunia evolusi. Praktek yang umum dalam pengelolaan urusan-urusan rencana kenaikan adalah dengan memulai pemanfaatan kerjasama hubungan dari makhluk-makhluk fana yang memiliki kehendak ini segera begitu mereka kompeten dan dapat dipercaya untuk memikul tanggung jawab tersebut. Sesuai dengan hal itu, begitu pria dan wanita muncul pada panggung aksi duniawi dengan kapasitas mental yang cukup, status moral yang memadai, dan kerohanian yang dipersyaratkan, mereka dengan cepat ditugaskan pada kelompok selestial untuk personalia planet yang sesuai sebagai penghubung manusia, asisten-asisten fana.
114:7.2 (1257.2) Ketika sosok-sosok manusia dipilih sebagai pelindung-pelindung takdir planet, ketika mereka menjadi individu-individu tumpuan dalam rencana-rencana yang sedang dijalankan para administrator dunia, pada waktu itulah kepala serafim planet mempertegas keterikatan sementara mereka pada korps serafim dan menunjuk penjaga takdir pribadi untuk melayani bersama para reservis fana ini. Semua reservis memiliki Pelaras yang sadar diri, dan kebanyakan dari mereka berfungsi dalam lingkaran-lingkaran kosmis prestasi intelektual dan pencapaian spiritual yang lebih tinggi.
114:7.3 (1257.3) Manusia-manusia yang dari alam itu dipilih untuk layanan dalam korps cadangan takdir di dunia-dunia dihuni disebabkan oleh:
114:7.4 (1257.4) 1. Kapasitas khusus untuk dilatih secara rahasia untuk berbagai kemungkinan misi darurat dalam pengelolaan berbagai kegiatan urusan-urusan dunia.
114:7.5 (1257.5) 2. Dedikasi sepenuh hati pada suatu tujuan khusus sosial, ekonomi, politik, spiritual, atau tujuan lain, digabungkan dengan kesediaan untuk melayani tanpa penghargaan dan imbalan manusia.
114:7.6 (1257.6) 3. Kepemilikan sesosok Pelaras Pikiran yang berkecakapan luar biasa dan mungkin berpengalaman pra-Urantia dalam mengatasi kesulitan-kesulitan planet dan menghadapi situasi-situasi darurat dunia yang akan segera terjadi.
114:7.7 (1257.7) Masing-masing divisi pelayanan selestial planet berhak atas satu korps penghubung manusia-manusia takdir ini. Rata-rata dunia dihuni memperkerjakan tujuh puluh korps takdir yang terpisah, yang berhubungan erat dengan pengelolaan supramanusia terhadap urusan-urusan dunia saat ini. Di Urantia ada dua belas korps cadangan takdir, satu untuk setiap kelompok supervisi serafik planet.
114:7.8 (1257.8) Kedua belas kelompok reservis takdir Urantia itu terdiri dari penduduk-penduduk manusia di dunia yang telah dilatih untuk banyak posisi menentukan di bumi dan disiapkan untuk bertindak dalam keadaan-keadaan darurat planet yang mungkin. Korps gabungan ini sekarang terdiri dari 962 orang. Korps terkecil berjumlah 41 dan yang terbesar 172 orang. Dengan perkecualian kurang dari dua puluh kepribadian kontak, anggota-anggota dari kelompok yang unik ini sepenuhnya tidak sadar tentang penyiapan mereka untuk kemungkinan berfungsi dalam krisis-krisis planet tertentu. Para reservis manusia ini dipilih oleh korps di mana mereka masing-masing digabungkan dan demikian juga dilatih dan ditatar dalam batin mendalam mereka oleh teknik gabungan dari pelayanan Pelaras Pikiran dan serafim penjaga. Seringkali banyak kepribadian-kepribadian selestial yang lain ikut serta dalam pelatihan yang tidak disadari ini, dan dalam semua persiapan khusus ini para makhluk tengah melakukan layanan yang berharga dan sangat dibutuhkan.
114:7.9 (1258.1) Di banyak dunia, makhluk tengah sekunder yang lebih baik beradaptasi dapat mencapai berbagai taraf kontak dengan Pelaras Pikiran dari orang-orang tertentu yang kondisinya bermanfaat melalui penetrasi yang mahir terhadap batin yang didiami Pelaras itu (dan dengan melalui kombinasi kebetulan dari penyesuaian kosmis seperti itulah maka pewahyuan-pewahyuan ini diwujudkan dalam bahasa Inggris di Urantia). Manusia-manusia yang berpotensi untuk kontak dari dunia-dunia evolusi tersebut dimobilisasi dalam banyak korps cadangan, dan hal itu, sampai taraf tertentu, melalui kelompok-kelompok kecil kepribadian-kepribadian yang berpandangan-maju inilah bahwa peradaban rohani dimajukan dan Yang Paling Tinggi dapat memerintah dalam kerajaan manusia. Para pria dan wanita dari korps cadangan takdir ini dengan demikian memiliki berbagai tingkatan kontak dengan Pelaras mereka melalui perantaraan pelayanan dari para makhluk tengah; namun manusia-manusia yang sama ini sedikit dikenal sesama mereka kecuali dalam keadaan-keadaan darurat sosial dan rohani tertentu yang jarang, dimana di dalamnya kepribadian-kepribadian cadangan ini berfungsi untuk pencegahan kehancuran budaya evolusioner atau padamnya terang kebenaran hidup. Di Urantia para reservis takdir ini jarang terpampang di halaman-halaman sejarah manusia.
114:7.10 (1258.2) Para reservis itu tanpa sadar bertindak sebagai pelestari-pelestari terhadap informasi planet yang pokok. Banyak kali, pada waktu kematian seorang reservis, suatu transfer data vital dari batin reservis yang meninggal itu kepada seorang penerus yang lebih muda dilakukan oleh suatu hubungan kerjasama antara dua Pelaras Pikiran. Para Pelaras itu tak diragukan berfungsi dalam banyak cara yang lain yang tidak kami ketahui, dalam hubungannya dengan korps cadangan ini.
114:7.11 (1258.3) Di Urantia, korps cadangan takdir, meskipun tidak memiliki pemimpin tetap, namun memiliki dewan-dewan tetapnya sendiri yang membentuk organisasi pemerintahannya. Ini mencakup dewan kehakiman, dewan kesejarahan, dewan kedaulatan politik, dan banyak lainnya. Dari waktu ke waktu, sesuai dengan pengorganisasian korps, kepala-kepala penjabat (manusia) untuk seluruh korps cadangan telah ditugasi oleh dewan-dewan tetap ini untuk fungsi spesifik. Masa jabatan para kepala reservis tersebut biasanya hanya jangka waktu beberapa jam saja, dibatasi pada penyelesaian suatu tugas khusus yang segera.
114:7.12 (1258.4) Korps cadangan Urantia mempunyai keanggotaan terbesar pada masa-masa bangsa keturunan Adam dan Andit, terus menerus menurun bersama pengenceran darah ungu dan mencapai titik terendahnya sekitar masa Pentakosta, sejak waktu itu keanggotaan korps cadangan terus bertambah.
114:7.13 (1258.5) (Korps cadangan kosmis para penduduk sadar-semesta di Urantia sekarang ini berjumlah lebih dari seribu manusia yang wawasan tentang kewargaan kosmisnya jauh melampaui lingkup bumi kediaman mereka, tetapi aku dilarang untuk mewahyukan sifat sesungguhnya dari fungsi kelompok manusia hidup yang unik ini).
114:7.14 (1258.6) Isolasi rohani komparatif dunia ini dari sirkuit alam semesta tertentu janganlah membuat manusia Urantia merasa tentang pengasingan kosmis atau yatim piatu keplanetan. Ada beroperasi di planet ini suatu pengawasan supramanusia yang sangat pasti dan efektif terhadap urusan-urusan dunia dan takdir-takdir manusia.
114:7.15 (1258.7) Namun benar bahwa kamu, paling banter, hanya dapat memiliki gagasan yang tidak memadai tentang planet yang ideal. Sejak masa-masa awal Pangeran Planet, Urantia telah menderita karena penyelewengan rencana ilahi untuk pertumbuhan dunia dan pengembangan rasial. Dunia-dunia berpenduduk yang setia di Satania tidaklah diperintah seperti Urantia. Namun demikian, dibandingkan dengan dunia-dunia diisolir yang lain, pemerintahan keplanetanmu tidaklah terlalu inferior; hanya satu atau dua dunia yang bisa dikatakan lebih buruk, dan beberapa mungkin sedikit lebih baik, tetapi sebagian besar pada tingkatan yang setara dengan kamu.
114:7.16 (1259.1) Tak seorangpun dalam alam semesta lokal yang tampaknya mengetahui kapan status belum-mapannya administrasi planet itu akan berakhir. Para Melkisedek Nebadon cenderung pada opini bahwa perubahan kecil akan terjadi dalam pemerintahan dan administrasi planet sampai kedatangan pribadi kedua Mikhael di Urantia. Tanpa diragukan lagi pada waktu tersebut, jika tidak sebelumnya, perubahan-perubahan yang besar akan diterapkan dalam manajemen keplanetan. Tetapi mengenai seperti apa modifikasi untuk administrasi dunia tersebut, tidak seorangpun tampaknya dapat menerka. Tidak ada preseden (hal-hal yang pernah terjadi sebelumnya) untuk episode yang demikian dalam seluruh sejarah dunia-dunia hunian dari alam semesta Nebadon. Di antara banyak hal yang sulit dimengerti mengenai pemerintahan masa depan Urantia, yang paling menonjol adalah penempatan di planet ini suatu sirkuit dan markas divisional para penghulu-malaikat.
114:7.17 (1259.2) Duniamu yang diisolir itu tidak dilupakan dari pertimbangan-pertimbangan alam semesta. Urantia itu bukan yatim-piatu kosmis yang dinodai oleh dosa dan dikucilkan dari pemeliharaan ilahi oleh pemberontakan. Dari Uversa ke Salvington dan turun ke Yerusem, bahkan dalam Havona dan di Firdaus, mereka semua tahu kita ada di sini; dan kamu manusia yang sekarang tinggal di Urantia adalah sama disayanginya dan sama diawasinya seperti seandainya dunia ini tidak pernah dikhianati oleh seorang Pangeran Planet yang tidak beriman, bahkan lebih lagi. Benarlah secara kekal bahwa, “Bapa sendiri mengasihi kamu.”
114:7.18 (1259.3) [Disampaikan oleh Kepala Serafim yang ditempatkan di Urantia.]
Buku Urantia
Makalah 115
115:0.1 (1260.1) DENGAN Tuhan sang Bapa, keputraan itu adalah hubungan yang besar. Dengan Tuhan Mahatinggi, pencapaian adalah prasyarat kepada status—seseorang harus berbuat sesuatu demikian pula juga harus menjadi sesuatu.
115:1.1 (1260.2) Kecerdasan-kecerdasan yang parsial, belum lengkap, dan berkembang itu akan menjadi tidak berdaya dalam alam semesta master, tidak akan dapat membentuk pola pikiran rasional yang pertama, kalau bukan karena kemampuan bawaan semua batin, yang tinggi atau rendah, untuk membentuk bingkai alam semesta sehingga dapat berpikir di dalamnya. Jika batin tidak bisa memahami kesimpulan-kesimpulan, jika batin tidak dapat menembus ke asal-usul yang sejati, maka batin tersebut akan selalu mendalilkan kesimpulan-kesimpulan dan menciptakan asal-usul sehingga batin itu dapat memiliki sarana untuk pemikiran logis di dalam bingkai dalil-dalil buatannya batin ini. Meskipun bingkai-bingkai alam semesta untuk pemikiran makhluk tersebut sangat diperlukan untuk beroperasinya kecerdasan yang rasional, namun bingkai-bingkai ini, tanpa kecuali, mengandung kekeliruan pada taraf yang lebih besar atau lebih kecil.
115:1.2 (1260.3) Bingkai-bingkai konseptual tentang alam semesta itu hanya relatif benar; hal-hal itu adalah perancah berguna yang pada akhirnya harus diganti oleh perluasan pemahaman kosmis yang makin lebar. Pemahaman akan kebenaran, keindahan, dan kebaikan, moralitas, etika, tanggung jawab, kasih, keilahian, asal usul, keberadaan, maksud, takdir, waktu, ruang, bahkan Deitas, adalah hanya relatif benar. Tuhan itu jauh, jauh lebih dari sesosok Bapa, tetapi Bapa adalah konsep tertingginya manusia tentang Tuhan; namun demikian, penggambaran Bapa-Putra mengenai hubungan Pencipta-ciptaan itu akan ditambah oleh konsepsi-konsepsi supramanusia tentang Deitas yang akan dicapai di Orvonton, di Havona, dan di Firdaus. Manusia harus berpikir dalam sebuah bingkai alam semesta fana, tetapi hal itu tidak berarti bahwa ia tidak dapat membayangkan bingkai lain yang lebih tinggi yang di dalamnya pikiran dapat berlangsung.
115:1.3 (1260.4) Dalam rangka membantu memudahkan pemahaman manusia tentang alam semesta segala alam-alam semesta, tingkat-tingkat realitas kosmis yang berbeda-beda itu telah dinamai sebagai finit (terbatas), absonit (melampaui terbatas), dan absolut (mutlak). Dari ini semua hanya yang absolut yang kekal tanpa batasan, benar-benar tetap ada selama-lamanya. Absonit-absonit dan finit-finit adalah turunan, perubahan, pembatasan, dan pengenceran dari realitas infinitas absolut yang asli dan awal mula itu.
115:1.4 (1260.5) Alam-alam yang finit itu ada berkat maksud kekal Tuhan. Makhluk-makhluk yang terbatas itu, yang tinggi dan rendah, bisa mengajukan teori-teori, dan telah berbuat seperti itu, mengenai perlunya ada yang finit itu dalam ekonomi kosmis, tetapi dalam analisis terakhir alam yang terbatas itu ada karena begitulah Tuhan menghendakinya. Alam semesta tidak dapat dijelaskan, tidak bisa pula sesosok makhluk yang terbatas menawarkan alasan yang rasional bagi keberadaan dirinya sendiri tanpa mempertimbangkan tindakan-tindakan dan kehendak bebas dari sosok-sosok leluhur yang telah ada sebelumnya, para Kreator atau prokreator.
115:2.1 (1261.1) Dari sudut pandang eksistensial, tidak ada yang baru dapat terjadi di seluruh galaksi-galaksi, karena lengkapnya infinitas yang melekat dalam AKU ADA itu berada secara kekal dalam tujuh Absolut, secara fungsional berkaitan dalam triunitas-triunitas, dan secara transmitif terkait dalam trioditas-trioditas. Tetapi fakta bahwa infinitas itu ada secara eksistensial dalam ikatan-ikatan absolut ini sama sekali tidak membuatnya mustahil untuk mewujudkan pengalaman-pengalaman kosmis yang baru. Dari sudut pandangnya makhluk terbatas, infinitas itu mengandung banyak hal yang adalah potensial, banyak yang berada pada golongan kemungkinan masa depan ketimbang suatu aktualitas masa kini.
115:2.2 (1261.2) Nilai itu adalah elemen yang unik dalam realitas alam semesta. Kami tidak memahami bagaimana nilai dari apapun yang tanpa batas dan ilahi itu mungkin bisa ditingkatkan. Tetapi kami menemukan bahwa makna-makna itu dapat diubah bahkan ditambah, bahkan dalam hubungan-hubungan Deitas yang tanpa batas juga. Pada alam-alam semesta pengalaman, bahkan nilai-nilai ilahipun ditingkatkan sebagai aktualitas-aktualitas oleh perluasan pemahaman terhadap makna-makna realitas.
115:2.3 (1261.3) Seluruh skema kreasi dan evolusi semesta di semua tingkatan yang mengalami pengalaman itu tampaknya suatu perkara pengubahan (konversi) dari potensial-potensial menjadi aktual-aktual; dan perubahan keadaan (transmutasi) ini secara setara ada hubungannya dengan ranah-ranah potensi ruang, potensi batin, dan potensi roh.
115:2.4 (1261.4) Metode yang kelihatan di mana kemungkinan-kemungkinan dari kosmos dijadikan keberadaan aktual itu bervariasi dari tingkat ke tingkat, menjadi evolusi pengalaman dalam yang finit, dan eventuasi pengalaman dalam yang absonit. Infinitas eksistensial itu memang tanpa batasan dalam kecakupan-semuanya, dan kecakupan-semua ini sendiri haruslah, terpaksa, mencakup juga kemungkinan untuk yang finit memiliki pengalaman berevolusi. Dan kemungkinan untuk pertumbuhan pengalaman seperti itu menjadi suatu aktualitas alam semesta melalui hubungan-hubungan trioditas yang bersinggungan pada dan dalam Yang Mahatinggi.
115:3.1 (1261.5) Kosmos absolut itu secara konseptualnya adalah tanpa batas; menentukan taraf dan sifat realitas perdana ini sama dengan menempatkan batasan-batasan ke atas infinitas dan mengurangi konsep murni tentang kekekalan. Ide tentang yang kekal-infinit, yang infinit-kekal, itu adalah tanpa batasan dalam taraf dan absolut dalam fakta. Tidak ada bahasa di masa lalu, sekarang, atau masa depan Urantia yang memadai untuk mengungkapkan realitasnya infinitas atau infinitasnya realitas. Manusia, suatu makhluk yang finit atau terbatas dalam kosmos yang infinit atau tak terbatas, haruslah puas dengan cerminan-cerminan yang terdistorsi dan gambaran-gambaran yang ditipiskan mengenai keberadaan yang tak terbatas, tak terhingga, tidak pernah berawal, tidak pernah berakhir itu, pemahaman tentang apa yang benar-benar di luar kemampuannya.
115:3.2 (1261.6) Batin tidak akan pernah bisa memahami konsep tentang suatu Absolut tanpa mencoba terlebih dahulu untuk memecah-mecah kesatuan dari suatu realitas tersebut. Batin itu mempersatukan terhadap semua perbedaan, tetapi jika perbedaan-perbedaan tersebut tidak ada, batin tidak menemukan dasar untuk mencoba merumuskan konsep-konsep pemahaman.
115:3.3 (1261.7) Stasis infinitas yang mula-mula itu membutuhkan segmentasi sebelum manusia mengupayakan pemahaman. Ada suatu kesatuan dalam infinitas yang telah dinyatakan dalam makalah-makalah ini sebagai AKU ADA—dalil terpenting dari batin makhluk. Tetapi tidak pernah suatu makhluk bisa memahami bagaimana sehingga unitas ini menjadi dualitas, trinitas, dan diversitas, sementara masih tetap satu kesatuan yang tanpa batasan. Manusia bertemu masalah yang sama ketika ia berhenti sejenak untuk merenungkan Ketuhanannya Trinitas yang tak terbagi itu di samping personalisasi majemuknya Tuhan.
115:3.4 (1262.1) Hanya karena jarak manusia dari infinitas itulah yang menyebabkan konsep ini akan dinyatakan sebagai satu kata. Meskipun infinitas itu di satu sisi KESATUAN, di sisi lain itu adalah KERAGAMAN tanpa akhir atau batas. Infinitas, seperti yang diamati oleh kecerdasan terbatas, adalah paradoks maksimum dari filsafat makhluk dan metafisika terbatas. Meskipun kodrat rohaninya manusia menjangkau naik dalam pengalaman penyembahan kepada Bapa yang adalah tanpa batas, kapasitas pemahaman intelektualnya manusia itu dihabiskan oleh konsepsi maksimum tentang Sang Mahatinggi. Melampaui Yang Mahatinggi, konsep-konsep itu adalah semakin hanya nama-nama; semakin sedikit konsep-konsep itu menjadi sebutan sebenarnya terhadap realitas; semakin banyak konsep-konsep itu menjadi proyeksi dari pemahaman terbatasnya makhluk itu ke arah yang di atas finit.
115:3.5 (1262.2) Satu konsepsi dasar mengenai tingkat absolut mencakup suatu postulat tentang tiga fase:
115:3.6 (1262.3) 1. Yang Orisinal. Konsep tanpa batasan tentang Sumber dan Pusat Pertama, manifestasi sumber dari AKU ADA itu dari mana semua realitas berasal.
115:3.7 (1262.4) 2. Yang Aktual. Persatuan dari tiga Absolut aktualitas, Sumber dan Pusat yang Kedua, yang Ketiga, dan Sumber dan Pusat Firdaus. Trioditas dari Putra Kekal, Roh Tanpa Batas, dan Pulau Firdaus ini membentuk pengungkapan aktual tentang orisinalitas Sumber dan Pusat Pertama.
115:3.8 (1262.5) 3. Yang Potensial. Persatuan dari tiga Absolut potensialitas, yaitu Absolut Deitas, Nirkualifikasi, dan Semesta. Trioditas dari potensialitas eksistensial ini membentuk pengungkapan potensial tentang orisinalitas Sumber dan Pusat Pertama.
115:3.9 (1262.6) Saling terkaitnya antara Yang Orisinal, Yang Aktual, dan Yang Potensial itu menghasilkan tegangan-tegangan di dalam infinitas yang mengakibatkan kemungkinan untuk semua pertumbuhan alam semesta; dan pertumbuhan adalah sifat dasar dari Yang Lipat Tujuh, Yang Mahatinggi, dan Yang Mahaakhir.
115:3.10 (1262.7) Dalam ikatan antara Absolut Deitas, Semesta, dan Nirkualifikasi, potensialitas itu absolut sedangkan aktualitas itu muncul; dalam ikatan antara Sumber dan Pusat Kedua, Ketiga, dan Firdaus, aktualitas itu absolut sedangkan potensialitas itu muncul; dalam orisinalitas Sumber dan Pusat Pertama, kami tidak bisa mengatakan bahwa aktualitas ataupun potensialitas itu ada ataupun bangkit—itulah Bapa.
115:3.11 (1262.8) Dari sudut pandang waktu, yang Aktual adalah yang telah dan sedang ada; yang Potensial adalah yang akan jadi dan akan ada; yang Orisinal adalah apa yang ada. Dari sudut pandang kekekalan, perbedaan-perbedaan antara yang Orisinal, yang Aktual, dan yang Potensial itu tidak begitu jelas seperti demikian. Kualitas-kualitas rangkap tiga ini tidak dibeda-bedakan seperti itu pada tingkat-tingkat kekekalan-Firdaus. Dalam kekekalan semua itu ada—hanya semuanya belum terungkap dalam ruang dan waktu.
115:3.12 (1262.9) Dari sudut pandangnya sesosok makhluk, aktualitas adalah hakikat, potensialitas adalah kemampuan. Aktualitas ada di paling tengah dan meluas darinya menjadi infinitas kelilingnya; potensialitas datang ke arah dalam dari keliling infinitas itu dan memusat di tengah segala sesuatu. Orisinalitas adalah yang pertama menyebabkan dan kemudian menyeimbangkan gerakan rangkap dua dari siklus perubahan realitas dari potensial-potensial ke aktual-aktual dan mempotensialkan aktual-aktual yang ada.
115:3.13 (1262.10) Tiga Absolut potensialitas itu beroperasi pada tingkat yang murni kekal dari kosmos, maka tidak pernah berfungsi seperti demikian pada tingkat-tingkat subabsolut. Pada tingkat-tingkat realitas yang menurun, trioditas potensialitas itu mewujud dengan Yang Mahaakhir dan ke atas Yang Mahatinggi. Yang potensial mungkin gagal untuk menjadi aktual dalam waktu sehubungan dengan suatu bagian pada beberapa tingkat subabsolut, tetapi tidak pernah dalam agregatnya. Kehendak Tuhan memang pada akhirnya yang berlaku, tidak selalu mengenai individu tetapi tanpa kecuali mengenai total.
115:3.14 (1263.1) Dalam trioditas aktualitas itulah bahwa apa yang eksis di kosmos itu memiliki pusat mereka; apakah itu roh, batin, atau energi, semua memusat dalam ikatan antara Putra, Roh, dan Firdaus ini. Kepribadian sang Putra roh itu adalah pola induk untuk semua kepribadian di seluruh alam-alam semesta. Substansi Pulau Firdaus adalah pola induk, yang mana Havona adalah pengungkapan yang sempurna, dan alam-alam semesta super adalah pengungkapan yang sedang menjadi sempurna. Pelaku Bersama adalah pada satu dan saat yang sama adalah aktivasi batin untuk energi kosmis, konseptualisasi maksud roh, dan integrasi dari sebab akibat matematis dari tingkat jasmani dengan maksud-maksud dan motif-motif kehendak dari tingkat rohani. Dalam dan kepada alam semesta terbatas, sang Putra, Roh, dan Firdaus berfungsi di dalam dan terhadap Yang Mahaakhir selagi yang Mahaakhir itu dipengaruhi keadaan dan diberi pembatasan dalam Yang Mahatinggi.
115:3.15 (1263.2) Aktualitas (dari Deitas) adalah apa yang manusia cari dalam kenaikan Firdaus. Potensialitas (dari keilahian manusiawi) adalah apa yang manusia kembangkan dalam pencarian itu. Yang Orisinal itu adalah apa yang memungkinkan keberadaan-bersama dan pengintegrasian antara manusia yang aktual, manusia yang potensial, dan manusia yang kekal itu.
115:3.16 (1263.3) Dinamika akhir dari kosmos itu ada hubungannya dengan perpindahan realitas yang terus-menerus dari potensialitas ke aktualitas. Secara teori, mungkin ada suatu akhir pada perubahan wujud ini, namun pada kenyataannya, hal seperti itu tidak mungkin karena yang Potensial dan yang Aktual keduanya disirkuitkan dalam yang Orisinal (AKU ADA), dan identifikasi ini membuat selamanya tidak mungkin untuk menempatkan batas pada kemajuan pengembangan alam semesta. Apapun yang diidentifikasikan dengan AKU ADA tidak akan pernah dapat menemukan akhir kemajuan karena aktualitas dari potensial-potensialnya AKU ADA itu absolut, dan potensialitas dari aktual-aktualnya AKU ADA itu juga absolut. Selalu yang aktual-aktual akan membuka jalur-jalur baru untuk realisasi potensial yang sampai sekarang tidak mungkin—setiap keputusan manusia tidak hanya mengaktualisasikan suatu realitas baru dalam pengalaman manusia, tetapi juga membuka kapasitas baru untuk pertumbuhan manusia. Manusia itu hidup dalam setiap anak, dan pemaju morontia itu tinggal dalam manusia kenal-Tuhan yang dewasa.
115:3.17 (1263.4) Kestatisan dalam pertumbuhan tidak pernah dapat muncul dalam kosmos total karena dasar untuk pertumbuhan—aktual-aktual yang absolut itu—adalah tanpa batasan, dan karena kemungkinan pertumbuhan—potensial-potensial yang absolut itu—adalah tidak terbatas. Dari sudut pandang praktis para filsuf alam semesta telah sampai pada kesimpulan bahwa tidak ada yang disebut sebagai akhir.
115:3.18 (1263.5) Dari pandangan yang sempit terbatas memang ada banyak akhir, banyak penghentian kegiatan, tetapi dari sudut pandang yang lebih besar di tingkat alam semesta yang lebih tinggi, tidak ada akhir-akhir, hanyalah peralihan dari satu tahap perkembangan ke tahap yang lain. Kalender utama alam semesta master itu berhubungan dengan beberapa zaman alam semesta, Havona, alam semesta super, dan zaman alam semesta bagian luar. Tetapi bahkan pembagian-pembagian dasar untuk hubungan urutan ini tidak lebih dari tengara-tengara jalan (landmark) yang relatif di jalan raya keabadian yang tak berujung.
115:3.19 (1263.6) Penetrasi akhir terhadap kebenaran, keindahan, dan kebaikan Sang Mahatinggi itu hanya bisa membukakan terhadap makhluk yang sedang maju itu kualitas-kualitas absonit dari keilahian ultimat yang berada melebihi tingkat-tingkat konsep kebenaran, keindahan, dan kebaikan.
115:4.1 (1263.7) Setiap pembahasan tentang asal-usul Tuhan Mahatinggi itu harus dimulai dari Trinitas Firdaus, karena Trinitas adalah Deitas yang orisinal sedangkan Yang Mahatinggi adalah Deitas yang berasal dari Trinitas Firdaus. Setiap pertimbangan tentang pertumbuhan Yang Mahatinggi harus memberikan pertimbangan pada trioditas-trioditas yang eksistensial, karena hal-hal itu mencakup semua aktualitas absolut dan semua potensialitas tanpa batas (dalam hubungannya dengan Sumber dan Pusat Pertama). Yang Mahatinggi yang berevolusi itu adalah fokus yang memuncaki dan secara pribadi berkehendak untuk transmutasi itu— transformasi itu—dari potensial-potensial ke aktual-aktual dalam dan pada tingkat keberadaan terbatas. Kedua trioditas itu, aktual dan potensial, mencakup totalitas saling terkaitnya pertumbuhan di alam-alam semesta.
115:4.2 (1264.1) Sumbernya Yang Mahatinggi adalah Trinitas Firdaus—Deitas yang kekal, aktual, dan tak terbagi. Yang Mahatinggi itu pertama-tama dari semuanya adalah sesosok pribadi roh, dan pribadi roh ini berasal dari Trinitas. Yang kedua, Yang Mahatinggi merupakan suatu Deitas pertumbuhan—pertumbuhan secara berevolusi—dan pertumbuhan ini berasal dari dua trioditas, aktual dan potensial.
115:4.3 (1264.2) Jika sulit untuk memahami bahwa trioditas yang infinit (tanpa batas) itu dapat berfungsi pada tingkat finit (terbatas), berhentilah sejenak untuk merenungkan bahwa infinitas mereka itu harus dengan sendirinya mengandung potensialitas dari yang terbatas; infinitas meliputi segala sesuatu mulai dari keberadaan yang terendah dan paling terbatas sampai realitas yang tertinggi dan absolut tanpa batasan.
115:4.4 (1264.3) Tidak begitu sulit untuk memahami bahwa yang tanpa batas itu memang mengandung yang terbatas seperti halnya memahami bagaimana yang tanpa batas ini mewujud ke yang terbatas. Tetapi Pelaras Pikiran yang mendiami manusia itu adalah salah satu bukti abadi bahwa Tuhan yang absolut (sebagai yang absolut) itu pun dapat dan memang benar-benar membuat kontak langsung dengan makhluk berkehendak yang terendah dan terkecil sekalipun.
115:4.5 (1264.4) Trioditas-trioditas yang secara kolektif mencakup yang aktual dan potensial itu telah mewujud pada tingkat terbatas dalam hubungannya dengan Sang Mahatinggi. Teknik untuk perwujudan tersebut itu langsung maupun tidak langsung: langsung sejauh hubungan trioditas berdampak langsung dalam Yang Mahatinggi dan tidak langsung sejauh mereka berasal melalui tingkat yang diakibatkan menjadi ada (dieventuasikan) dari yang absonit.
115:4.6 (1264.5) Realitas mahatinggi, yang adalah realitas terbatas total, adalah sedang dalam proses pertumbuhan yang dinamis antara potensial-potensial tanpa batasan di ruang angkasa bagian luar dan aktual-aktual tanpa batasan di pusat segala sesuatu. Wilayah terbatas dengan demikian menjadi fakta melalui kerjasama dengan agen-agen absonit dari Firdaus dan Kepribadian-kepribadian Pencipta Tertinggi dari alam waktu. Aksi untuk mematangkan kemungkinan-kemungkinan terbatas dari tiga Absolut potensial besar itu adalah fungsi absonit dari para Arsitek Semesta Master dan rekan-rekan transendental mereka. Ketika eventualitas (kemungkinan-kemungkinan) ini telah mencapai suatu titik kematangan tertentu, para Pribadi Pencipta Tertinggi muncul dari Firdaus untuk terlibat dalam tugas sepanjang masa untuk membawa alam semesta yang berkembang itu menjadi keberadaan yang nyata.
115:4.7 (1264.6) Pertumbuhan Supremasi berasal dari trioditas-trioditas; pribadi rohnya Yang Mahatinggi, dari Trinitas; tetapi hak-hak istimewa kuasa dari Yang Mahakuasa itu didasarkan pada keberhasilan keilahian dari Tuhan Lipat Tujuh, sedangkan bergabungnya hak-hak istimewa kuasa Yang Mahatinggi Mahakuasa dengan pribadi roh Tuhan Mahatinggi itu terjadi berkat pelayanan Pelaku Bersama, yang menganugerahkan batin Yang Mahatinggi sebagai faktor yang memadukan dalam Deitas yang berevolusi ini.
115:5.1 (1264.7) Sang Mahatinggi itu secara mutlak tergantung pada keberadaan dan aksi dari Trinitas Firdaus untuk realitas kodrat pribadi dan rohnya. Sementara pertumbuhan Yang Mahatinggi adalah perkara hubungan trioditas, kepribadian roh Tuhan Mahatinggi itu tergantung pada, dan berasal dari, Trinitas Firdaus, yang selalu tetap sebagai sumber-pusat mutlak dari stabilitas yang sempurna dan tak terbatas, di sekitar mana pertumbuhan evolusi Yang Mahatinggi secara progresif semakin terungkap.
115:5.2 (1265.1) Fungsi Trinitas itu berkaitan dengan fungsi Yang Mahatinggi, karena Trinitas itu fungsional pada semua (total) tingkatan, termasuk tingkatan fungsi Supremasi. Namun seperti halnya era Havona digantikan era alam semesta super, demikian juga tindakan yang dapat terlihat dari Trinitas sebagai pencipta langsung digantikan oleh tindakan kreatif anak-anak dari para Deitas Firdaus.
115:6.1 (1265.2) Trioditas aktualitas itu terus berfungsi secara langsung dalam zaman-zaman pasca-Havona; gravitasi Firdaus memegang unit-unit dasar keberadaan material, gravitasi roh dari Putra Kekal beroperasi secara langsung atas nilai-nilai mendasar keberadaan roh, dan gravitasi batin dari Pelaku Bersama tanpa salah menggenggam semua makna-makna pokok dari keberadaan intelektual.
115:6.2 (1265.3) Tetapi ketika tiap tahap kegiatan kreatif itu berlangsung keluar melalui ruang yang belum dipetakan, hal itu berfungsi dan berada semakin jauh terpisah dari aksi langsung oleh kekuatan-kekuatan kreatif dan kepribadian-kepribadian ilahi dari rumah sentral—Pulau absolut Firdaus dan para Deitas tanpa batas yang tinggal di sana. Oleh karena itu, tingkatan berturut-turut keberadaan kosmis ini menjadi semakin tergantung pada perkembangan-perkembangan di dalam tiga Absolut potensialitas infinitas.
115:6.3 (1265.4) Sang Mahatinggi mencakup kemungkinan-kemungkinan untuk pelayanan kosmis yang kelihatannya tidak diwujudkan dalam Putra Kekal, Roh Tanpa Batas, atau realitas-realitas bukan-pribadi dari Pulau Firdaus. Pernyataan ini dibuat dengan penghargaan sepatutnya untuk keabsolutan tiga aktualitas dasar ini, namun pertumbuhan Yang Mahatinggi itu tidak hanya didasarkan pada aktualitas-aktualitas Deitas dan Firdaus ini, tetapi juga terlibat dalam perkembangan-perkembangan di dalam Absolut-Absolut Deitas, Semesta, dan Nirkualifikasi.
115:6.4 (1265.5) Yang Mahatinggi tidak hanya tumbuh sebagai Pencipta dan ciptaan dari alam-alam semesta berevolusi yang mencapai keserupaan Tuhan, namun Deitas terbatas ini juga mengalami pertumbuhan sebagai akibat dari penguasaan ciptaan dan Pencipta terhadap kemungkinan-kemungkinan terbatas di alam semesta agung. Gerakan Yang Mahatinggi itu lipat dua: secara intensif ke arah Firdaus dan Deitas, dan secara ekstensif ke arah ketakterbatasan para Absolut potensial.
115:6.5 (1265.6) Dalam era alam semesta saat ini gerakan rangkap dua ini diungkapkan dalam kepribadian-kepribadian yang menurun dan menaik di alam semesta agung. Kepribadian-Kepribadian Pencipta Tertinggi dan semua rekan ilahi mereka adalah cerminan dari gerakan ke arah luar, gerakan divergen (memencar) Yang Mahatinggi, sedangkan para musafir yang naik dari tujuh alam semesta super itu adalah menunjukkan gerakan ke arah dalam, tren konvergen (memusat) Supremasi.
115:6.6 (1265.7) Selalu sang Deitas terbatas itu mencari korelasi rangkap dua, ke arah dalam menuju Firdaus dan para Deitas dari sana, dan ke arah luar menuju ketanpa-batasan dan para Absolut di dalam sana. Letusan dahsyat keilahian kreatif-Firdaus itu mempribadi dalam para Putra Pencipta dan memberdaya dalam para pengendali daya, menandakan perluasan-ke-luar Supremasi yang luas ke dalam wilayah-wilayah potensialitas, sedangkan arak-arakan tak berujung makhluk-makhluk yang menaik di alam semesta agung itu menyaksikan perluasan-ke-dalam Supremasi yang hebat menuju kesatuan dengan Deitas Firdaus.
115:6.7 (1265.8) Umat manusia telah belajar bahwa gerakan dari yang apa yang tak terlihat kadang-kadang bisa dilihat dengan mengamati dampaknya pada yang terlihat; dan kami di alam semesta telah lama belajar untuk mendeteksi gerakan dan kecenderungan Supremasi dengan cara mengamati dampak-dampak pengaruh dari evolusi tersebut dalam kepribadian-kepribadian dan pola-pola di alam semesta agung.
115:6.8 (1266.1) Meskipun kami tidak yakin, kami percaya bahwa, sebagai suatu cerminan terbatas dari Deitas Firdaus, Yang Mahatinggi itu sedang terlibat dalam kemajuan kekal ke ruang angkasa bagian luar; tetapi sebagai suatu pembatasan sifat dari tiga potensial Absolut dari angkasa luar, Sang Mahatinggi ini selamanya mencari koherensi Firdaus. Gerakan rangkap dua inilah yang tampaknya menyebabkan sebagian besar kegiatan dasar dalam alam semesta yang terorganisir saat ini.
115:7.1 (1266.2) Dalam Deitas (Ketuhanan) Yang Mahatinggi, Bapa - AKU ADA telah mencapai pembebasan yang relatif lengkap dari keterbatasan melekat dalam infinitas status, kekekalan keberadaan, dan kemutlakan kodrat. Tuhan Mahatinggi telah dibebaskan dari segala keterbatasan eksistensial hanya dengan menjadi tunduk pada pengkualifikasian (pembatasan sifat) pengalaman untuk fungsi semesta. Dalam mencapai kapasitas untuk pengalaman, Tuhan terbatas itu juga menjadi tunduk pada kebutuhan untuk hal itu; dalam mencapai pembebasan dari kekekalan, Yang Mahakuasa menjumpai hambatan-hambatan waktu; dan Yang Mahatinggi hanya bisa melihat pertumbuhan dan perkembangan sebagai suatu akibat dari parsialitas keberadaan dan ketidak-sempurnaan kodrat, ketidak-mutlakan keberadaan.
115:7.2 (1266.3) Semua ini harus sesuai dengan rancangan-Nya Bapa, yang telah mendasarkan kemajuan terbatas atas usaha, pencapaian makhluk atas ketekunan, dan pengembangan kepribadian atas iman. Dengan mentahbiskan evolusi-pengalaman Yang Mahatinggi seperti demikian, Bapa telah memungkinkan bagi makhluk terbatas untuk menjadi ada dalam alam-alam semesta dan, oleh kemajuan pengalaman, suatu kali akan mencapai keilahian Supremasi.
115:7.3 (1266.4) Termasuk Yang Mahatinggi dan bahkan Yang Mahaakhir, kecuali nilai-nilai tanpa batasan dari tujuh Absolut, semua realitas itu adalah relatif. Fakta Supremasi itu didasarkan pada daya Firdaus, kepribadian Putra, dan aksi Roh, namun pertumbuhan Yang Mahatinggi itu tercakup dalam Absolut Deitas, Absolut Nirkualifikasi, dan Absolut Semesta. Deitas yang sedang mensintesis dan menyatu ini—Tuhan Mahatinggi—adalah personifikasi dari bayangan terbatas yang dijatuhkan dari ujung ke ujung alam semesta agung oleh kesatuan tanpa batas dari kodrat Bapa Firdaus yang tak terselidiki, Sumber dan Pusat Pertama.
115:7.4 (1266.5) Sejauh bahwa trioditas-trioditas itu secara langsung beroperasi pada tingkat terbatas, mereka bersinggungan pada Yang Mahatinggi, yang merupakan pemusatan Deitas dan penjumlahan kosmis dari kualifikasi-kualifikasi terbatas dari kodrat-kodratnya Aktual Absolut dan Potensial Absolut.
115:7.5 (1266.6) Trinitas Firdaus itu dianggap suatu keniscayaan (hal yang tidak bisa dielakkan) yang absolut; Tujuh Roh Master tampaknya adalah keniscayaan Trinitas; aktualisasi daya-batin-roh-kepribadian Yang Mahatinggi itu tentulah keniscayaan evolusioner.
115:7.6 (1266.7) Tuhan Mahatinggi tampaknya tidak merupakan keniscayaan dalam infinitas tanpa batasan, namun Ia tampaknya berada pada semua tingkat relativitas. Ia adalah pemusat yang harus ada, perangkum, dan pelingkup pengalaman berevolusi, secara efektif menyatukan hasil-hasil dari mode persepsi realitas ini dalam kodrat Deitasnya. Semua ini Ia tampaknya lakukan dengan tujuan menyumbang bagi hadirnya eventuasi yang tak terelakkan, manifestasi suprapengalaman dan suprafinit-Nya Tuhan Mahaakhir.
115:7.7 (1267.1) Sang Mahatinggi itu tidak dapat sepenuhnya dihargai tanpa memperhitungkan sumber, fungsi, dan tujuan akhir: hubungan pada Trinitas yang menjadi asalnya, alam semesta aktivitas, dan Trinitas Mahaakhir untuk tujuan akhir langsungnya.
115:7.8 (1267.2) Melalui proses menjumlahkan pengalaman evolusioner, Yang Mahatinggi menghubungkan yang finit dengan yang absonit, sama seperti batin Pelaku Bersama mengintegrasikan kerohanian ilahi Putra yang berpribadi itu dengan energi-energi abadi dari pola Firdaus, dan seperti kehadiran Absolut Semesta menyatukan aktivasi Absolut Deitas dengan reaktivitas Absolut Nirkualifikasi. Dan kesatuan ini tentulah suatu pengungkapan dari kinerja yang tak terdeteksi dari kesatuan asli dari Bapa-Sebab dan Sumber-Pola Pertama bagi segala sesuatu dan semua makhluk.
115:7.9 (1267.3) [Disponsori oleh sesosok Utusan Perkasa yang sementara berkunjung di Urantia.]
Buku Urantia
Makalah 116
116:0.1 (1268.1) JIKA MANUSIA mengakui bahwa para Penciptanya—para pengawas langsungnya—meskipun ilahi namun juga terbatas, dan bahwa Tuhan ruang dan waktu itu adalah Deitas yang sedang berevolusi dan tidak absolut, maka inkonsistensi-inkonsistensi ketidak-setaraan yang terkait waktu itu akan berhenti menjadi paradoks-paradoks keagamaan yang besar. Tidak lagi keyakinan agama akan dilacurkan demi untuk mendukung kecongkakan sosial orang yang beruntung, sedangkan agama itu berguna hanya untuk memberikan semangat pada korban-korban malang yang kehilangan hak sosial itu agar menyerah tanpa mengeluh.
116:0.2 (1268.2) Kala menyaksikan dunia-dunia sempurna indahnya Havona, adalah beralasan dan logis untuk percaya bahwa mereka itu dibuat oleh Pencipta yang sempurna, tanpa batas, dan absolut. Namun nalar dan logika yang sama itu akan memaksa setiap sosok yang jujur, bila melihat gejolak, ketidak-sempurnaan, dan ketidak-adilan di Urantia, untuk menyimpulkan bahwa duniamu itu telah dibuat oleh, dan sedang dikelola oleh, para Pencipta yang subabsolut, prainfinit, dan lain dari sempurna.
116:0.3 (1268.3) Pertumbuhan pengalaman berarti kemitraan Pencipta-ciptaan—Tuhan dan manusia dalam ikatan hubungan. Pertumbuhan adalah ciri khasnya Deitas pengalaman: Havona tidak tumbuh; Havona adalah dan selalu telah ada; Havona itu eksistensial seperti halnya para Tuhan abadi yang adalah sumbernya. Namun pertumbuhan menjadi ciri alam semesta agung.
116:0.4 (1268.4) Yang Mahatinggi Mahakuasa adalah Deitas kuasa (power) dan kepribadian (personality) yang hidup dan berkembang. Wilayahnya sekarang, alam semesta agung, adalah juga merupakan wilayah kuasa dan kepribadian yang bertumbuh. Takdirnya adalah kesempurnaan, namun pengalamannya yang sekarang meliputi unsur-unsur pertumbuhan dan status yang belum selesai.
116:0.5 (1268.5) Sang Mahatinggi berfungsi terutama dalam alam semesta sentral sebagai sosok kepribadian roh; fungsi keduanya di alam semesta agung sebagai Tuhan Mahakuasa, suatu kepribadian kuasa. Fungsi ketiga Yang Mahatinggi dalam alam semesta master saat ini masih terpendam, yang ada hanya sebagai suatu potensi batin yang tidak diketahui. Tidak ada yang tahu seperti apa tepatnya pengembangan ketiga ini yang Sang Mahatinggi akan ungkapkan. Beberapa percaya bahwa, ketika alam-alam semesta super dimapankan dalam terang dan hidup, Yang Mahatinggi akan berfungsi dari Uversa sebagai penguasa berdaulat yang mahakuasa dan berpengalaman di alam semesta agung, sementara meluas dalam kuasa sebagai suprmahakuasa atas alam-alam semesta bagian luar. Lainnya berspekulasi bahwa tahap ketiga dari Supremasi itu akan melibatkan tingkat ketiga manifestasi Deitas. Namun tak satupun dari kami benar-benar tahu.
116:1.1 (1268.6) Pengalaman setiap kepribadian makhluk yang berevolusi adalah suatu fase dari pengalaman Yang Mahatinggi Mahakuasa. Penaklukan cerdas terhadap setiap segmen fisik alam semesta super merupakan bagian dari bertumbuhnya pengendalian dari Yang Mahatinggi Mahakuasa. Sintesis kreatif antara kuasa dan kepribadian adalah suatu bagian dari dorongan kreatif dari Batin Mahatinggi dan adalah inti pertumbuhan kesatuan evolusioner dalam Sang Mahatinggi itu sendiri.
116:1.2 (1269.1) Penyatuan dari atribut-atribut kuasa dan kepribadian Supremasi itu adalah fungsi dari Batin Mahatinggi; dan selesainya evolusi Yang Mahatinggi Mahakuasa akan menghasilkan satu Deitas yang disatukan dan berpribadi—bukan suatu hubungan terkoordinasi longgar antara atribut-atribut ilahi. Dari perspektif yang lebih luas, tidak akan ada Mahakuasa terpisah dari Mahatinggi, tidak ada Mahatinggi terpisah dari Mahakuasa.
116:1.3 (1269.2) Di seluruh zaman-zaman evolusi, potensi kuasa fisik Yang Mahatinggi itu disandang oleh Tujuh Direktur Daya Tertinggi, dan potensi batin itu terletak dalam Tujuh Roh Master. Batin Tanpa Batas adalah fungsi dari Roh Tanpa Batas; batin kosmis, adalah pelayanan dari Tujuh Roh Master; Batin Mahatinggi itu sedang dalam proses menjadi aktual dalam koordinasi alam semesta agung dan dalam hubungan fungsional dengan pengungkapan dan pencapaian Tuhan Lipat Tujuh.
116:1.4 (1269.3) Batin ruang-waktu, batin kosmis itu, berfungsi secara berbeda-beda dalam tujuh alam semesta super, tetapi dikoordinasikan oleh suatu teknik asosiatif yang tidak diketahui dalam Sang Mahatinggi. Pengendalian Yang Mahakuasa atas alam semesta agung tidak khusus hanya fisik dan rohani saja. Dalam tujuh alam semesta super pengendalian itu terutama material dan spiritual, tetapi ada juga fenomena saat ini dari Yang Mahatinggi yang intelektual maupun spiritual.
116:1.5 (1269.4) Kami hanya tahu sedikit tentang batin Supremasi dari pada tentang semua aspek lain dari Deitas yang sedang berevolusi ini. Batin ini tidak diragukan lagi aktif di seluruh alam semesta agung dan diyakini memiliki potensi takdir untuk fungsi alam semesta master yang luas jangkauannya. Namun inilah yang kami tahu: Sementara yang fisik dapat mencapai selesainya pertumbuhan, dan sementara roh bisa mencapai kesempurnaan pengembangan, batin tidak pernah berhenti untuk maju—batin itu adalah teknik pengalaman untuk kemajuan tanpa akhir. Yang Mahatinggi adalah Deitas pengalaman dan oleh karena itu tidak pernah mencapai selesainya pencapaian batin.
116:2.1 (1269.5) Munculnya kehadiran kuasa alam semesta dari Yang Mahakuasa itu seiring dengan tampilnya di panggung aksi kosmis para pencipta dan pengendali tinggi di alam-alam super yang berevolusi.
116:2.2 (1269.6) Tuhan Mahatinggi memperoleh atribut-atribut roh dan kepribadiannya dari Trinitas Firdaus, tapi ia sedang mengaktualkan-kuasa dalam perbuatan-perbuatan para Putra Pencipta, para Yang Purba Harinya, dan para Roh Master, yang aksi kolektif mereka adalah sumber untuk pertumbuhan kuasanya sebagai penguasa berdaulat mahakuasa pada dan dalam tujuh alam semesta super.
116:2.3 (1269.7) Deitas Firdaus yang tanpa batasan itu tidak bisa dimengerti oleh makhluk-makhluk yang berevolusi dari alam ruang dan waktu. Kekekalan dan ketanpabatasan mengandung arti suatu tingkat realitas deitas yang yang makhluk ruang-waktu tidak bisa memahaminya. Infinitas atau ketanpabatasan deitas dan kemutlakan kedaulatan itu melekat dalam Trinitas Firdaus, dan Trinitas itu adalah suatu realitas yang terletak agak di luar pemahaman manusia fana. Makhluk ruang-waktu haruslah memiliki asal-usul, relativitas-relativitas, dan tujuan-tujuan akhir agar dapat memahami hubungan-hubungan alam semesta dan untuk mengerti nilai-nilai makna keilahian. Karena itulah Deitas Firdaus menipiskan dan dengan kata lain membuat batasan-batasan pada personalisasi-personalisasi keilahian yang di luar Firdaus itu, sehingga menjadikan dalam keberadaan para Pencipta Tertinggi dan rekan-rekan mereka, yang selalu membawa cahaya kehidupan makin lama semakin jauh dari sumber Firdausnya sampai ia menemukan ekspresi yang paling jauh dan indah dalam kehidupan bumi para Putra anugerah di dunia-dunia yang berevolusi.
116:2.4 (1270.1) Berikut ini adalah asal usul Tuhan Lipat Tujuh, yang tingkat-tingkat berturut-turutnya ditemui oleh manusia fana dalam urutan sebagai berikut:
116:2.5 (1270.2) 1. Putra Pencipta (dan Roh Kreatif).
116:2.6 (1270.3) 2. Yang Purba Harinya.
116:2.7 (1270.4) 3. Tujuh Roh Master.
116:2.8 (1270.5) 4. Sang Mahatinggi.
116:2.9 (1270.6) 5. Pelaku Bersama.
116:2.10 (1270.7) 6. Putra Kekal.
116:2.11 (1270.8) 7. Bapa Semesta.
116:2.12 (1270.9) Tiga tingkat yang pertama adalah para Pencipta Tertinggi; tiga tingkat terakhir adalah Deitas Firdaus. Yang Mahatinggi selalu berada di tengah sebagai personalisasi roh pengalaman dari Trinitas Firdaus dan sebagai fokus pengalaman dari kuasa mahakuasa evolusioner dari anak-anak pencipta dari Deitas Firdaus. Sang Mahatinggi itu adalah pewahyuan maksimum Deitas kepada tujuh alam semesta super dan untuk era alam semesta saat ini.
116:2.13 (1270.10) Dengan teknik logika manusia fana mungkin bisa disimpulkan bahwa reunifikasi pengalaman dari aksi kolektif dari tiga tingkat pertama Tuhan Lipat Tujuh itu akan naik menyamai ke tingkat Deitas Firdaus, tapi masalahnya bukan seperti itu. Deitas Firdaus adalah Deitas yang eksistensial. Para Pencipta Tertinggi itu, dalam kesatuan ilahi kuasa dan kepribadian mereka, adalah penyusun dan pernyataan dari suatu potensial kuasa baru dari Deitas (yang bersifat) pengalaman. Potensi kuasa yang berasal dari pengalaman ini menemukan persatuan yang tak terelakkan dan tak terhindarkan dengan Deitas pengalaman yang berasal dari Trinitas—Sang Mahatinggi.
116:2.14 (1270.11) Tuhan Mahatinggi itu bukanlah Trinitas Firdaus, tidak pula ia salah satu atau semua Pencipta alam semesta super itu yang kegiatan fungsionalnya benar-benar mensintesis berkembangnya kekuatan mahakuasanya itu. Tuhan Mahatinggi, meskipun berasal dari Trinitas, menjadi mewujud pada makhluk evolusi sebagai kepribadian kuasa hanya melalui fungsi terkoordinasi dari tiga tingkat pertama Tuhan Lipat Tujuh. Yang Mahatinggi Mahakuasa sekarang sedang menjadi fakta dalam ruang dan waktu melalui kegiatan Kepribadian-Kepribadian Pencipta Tertinggi, sama halnya dalam kekekalan sang Pelaku Bersama berkelebat menjadi ada oleh kehendak Bapa Semesta dan Putra Kekal. Sosok-sosok dari tiga tingkat pertama Tuhan Lipat Tujuh ini adalah kodrat dan sumber kuasa Yang Mahatinggi Mahakuasa itu sendiri; karena itu haruslah mereka selalu menemani dan mendukung aksi-aksi pemerintahannya.
116:3.1 (1270.12) Deitas Firdaus tidak hanya bertindak secara langsung dalam sirkuit gravitasi mereka di seluruh alam semesta agung, tetapi mereka juga berfungsi melalui berbagai agen dan manifestasi lainnya, seperti:
116:3.2 (1270.13) 1. Pemusatan-pemusatan batin dari Sumber dan Pusat Ketiga. Wilayah-wilayah energi dan roh terbatas itu secara harfiah dipegang bersama oleh kehadiran-kehadiran batin dari Pelaku Bersama. Hal ini berlaku mulai dari Roh Kreatif dalam suatu alam semesta lokal, melalui Roh-roh Reflektif dalam alam semesta super, sampai ke para Roh Master dalam alam semesta agung. Sirkuit-sirkuit batin yang memancar dari berbagai fokus-fokus kecerdasan ini merupakan arena kosmis untuk pilihan makhluk. Batin adalah realitas fleksibel dimana ciptaan dan pencipta dapat begitu mudah memanipulasinya; batin itu adalah mata rantai vital yang menghubungkan materi dan roh. Anugerah batin dari Sumber dan Pusat Ketiga itu menyatukan pribadi roh Tuhan Mahatinggi dengan kuasa pengalaman Yang Mahakuasa yang berevolusi.
116:3.3 (1271.1) 2. Pewahyuan-pewahyuan kepribadian dari Sumber dan Pusat Kedua. Kehadiran-kehadiran batin dari Pelaku Bersama itu menyatukan roh keilahian dengan pola energi. Inkarnasi penganugerahan Putra Kekal dan para Putra Firdaus-Nya mempersatukan, benar-benar meleburkan, sifat ilahi dari sesosok Pencipta dengan sifat berevolusi dari sesosok makhluk. Yang Mahatinggi itu adalah makhluk maupun pencipta; kemungkinan dari keberadaan dirinya tersebut terungkap dalam aksi-aksi penganugerahan diri Putra Kekal dan para Putra sejawat dan bawahannya. Ordo anak-anak anugerah itu, para Mikhael dan Avonal, benar-benar menambahkan pada kodrat ilahi mereka kodrat makhluk ciptaan sejati yang telah menjadi milik mereka dengan menjalani kehidupan makhluk yang sebenarnya di dunia-dunia evolusi. Ketika keilahian menjadi seperti kemanusiaan, melekat dalam relasi ini adalah kemungkinan bahwa kemanusiaan itu dapat menjadi ilahi.
116:3.4 (1271.2) 3. Kehadiran-kehadiran yang mendiami dari Sumber dan Pusat Pertama. Batin menyatukan sebab-akibat roh dengan reaksi-reaksi energi; pelayanan anugerah menyatukan penurunan ketuhanan dengan kenaikan makhluk; dan pecahan Bapa Semesta yang mendiami manusia itu benar-benar menyatukan makhluk yang berevolusi dengan Tuhan di Firdaus. Ada banyak kehadiran Bapa seperti itu yang mendiami banyak golongan kepribadian, dan dalam manusia fana, pecahan-pecahan ilahi dari Tuhan ini adalah Pelaras Pikiran. Monitor Misteri itu terhadap manusia adalah seperti Trinitas Firdaus terhadap Sang Mahatinggi. Pelaras adalah dasar yang mutlak, dan di atas fondasi mutlak itulah maka pilihan kehendak bebas dapat menyebabkan dikembangkannya realitas ilahi yang kodratnya kekal, dalam kasus manusia adalah kodrat finaliter, sedangkan kodrat Ketuhanan itu dalam Tuhan Mahatinggi.
116:3.5 (1271.3) Penganugerahan diri menjadi makhluk dari ordo-ordo keputraan Firdaus itu memungkinkan para Putra ilahi ini untuk memperkaya kepribadian mereka dengan perolehan kodrat aktual dari makhluk alam semesta, sedangkan penganugerahan diri seperti itu selalu mengungkapkan kepada makhluk-makhluk itu sendiri jalan Firdaus untuk pencapaian keilahian. Penganugerahan Pelaras dari Bapa Semesta memungkinkan Dia untuk menarik kepribadian-kepribadian makhluk yang memiliki kehendak bebas itu kepada diri-Nya sendiri. Dan di seluruh relasi-relasi dalam alam-alam semesta terbatas ini sang Pelaku Bersama itu adalah sumber pelayanan batin yang selalu hadir, yang berkat itulah kegiatan-kegiatan ini terjadi.
116:3.6 (1271.4) Dalam cara ini dan banyak cara lainnya Deitas Firdaus ikut serta dalam evolusi-evolusi waktu sementara hal-hal tersebut berlangsung di planet-planet ruang angkasa yang berputar keliling itu, dan sementara hal-hal itu memuncak dalam kemunculan kepribadian Mahatinggi sebagai akibat dari semua evolusi.
116:4.1 (1271.5) Kesatuan dari Yang Mahatinggi Keseluruhan itu tergantung pada penyatuan progresif dari bagian-bagian terbatasnya; aktualisasi Yang Mahatinggi itu adalah hasil dari, dan diproduksi dari, penyatuan terhadap faktor-faktor supremasi ini—para pencipta, ciptaan, kecerdasan, dan energi-energi di alam-alam semesta.
116:4.2 (1272.1) Selama era-era di dalam mana kedaulatan Supremasi sedang mengalami pengembangan waktunya, kuasa mahakuasa dari Yang Mahatinggi itu tergantung pada tindakan keilahian dari Tuhan Lipat Tujuh, sementara tampaknya ada hubungan yang khusus sangat dekat antara Sang Mahatinggi dan Pelaku Bersama bersama-sama dengan kepribadian-kepribadian primernya, Tujuh Roh Master. Roh Tanpa Batas sebagai Pelaku Bersama berfungsi dalam banyak cara yang menutup ketidak-sempurnaan Deitas evolusi dan menjaga hubungan sangat erat dengan Yang Mahatinggi. Kedekatan hubungan ini dibagi dalam taraf tertentu oleh semua Roh Master, tetapi khususnya oleh Roh Master Nomor Tujuh, yang berbicara atas nama Yang Mahatinggi. Roh Master ini mengetahui—berada dalam kontak pribadi dengan—Yang Mahatinggi.
116:4.3 (1272.2) Sejak awal dalam proyeksi dari skema penciptaan alam semesta super, Roh-roh Master bergabung dengan Trinitas leluhur mereka dalam penciptaan bersama empat puluh sembilan Roh Reflektif, dan secara bersamaan Sang Mahatinggi berfungsi secara kreatif sebagai pemuncak untuk aksi gabungan dari Trinitas Firdaus dan anak-anak kreatif Deitas Firdaus itu. Majeston muncul dan sejak itu telah menjadi fokus kehadiran kosmis dari Batin Mahatinggi, sedangkan para Roh Master terus melanjutkan sebagai pusat-sumber bagi pelayanan yang sangat luas dari batin kosmis.
116:4.4 (1272.3) Namun demikian, Roh-roh Master tetap melanjutkan pengawasan atas Roh-roh Reflektif. Roh Master Ketujuh adalah (dalam pengawasan keseluruhannya atas Orvonton dari alam semesta sentral) berada dalam kontak pribadi dengan (dan memiliki kuasa atas) tujuh Roh Reflektif yang berlokasi di Uversa. Dalam kontrol dan administrasi antar dan intra alam semesta super ia berada dalam kontak reflektif dengan Roh-roh Reflektif dari jenisnya sendiri yang terletak di tiap ibukota alam semesta super.
116:4.5 (1272.4) Para Roh Master ini tidak hanya para pendukung dan penambah terhadap kedaulatan Supremasi, tetapi mereka sebaliknya dipengaruhi oleh maksud-maksud kreatif dari Yang Mahatinggi (Supreme). Biasanya, ciptaan-ciptaan kolektif dari para Roh Master itu adalah dari golongan setengah materi (direktur daya, dll)., sedangkan kreasi-kreasi individual masing-masing adalah dari golongan roh (supernafim, dll).. Tetapi ketika Roh Master secara kolektif membuat Tujuh Roh Sirkuit sebagai tanggapan terhadap kehendak dan tujuan dari Sang Mahatinggi, perlu dicatat bahwa keturunan dari aksi kreatif ini adalah berwujud roh, bukan materi atau setengah-materi.
116:4.6 (1272.5) Seperti halnya dengan para Roh Master di alam semesta super, begitu juga dengan para penguasa rangkap tiga di ciptaan-ciptaan super ini—yaitu Yang Purba Harinya. Mereka yang adalah personifikasi dari keadilan-penghakiman Trinitas dalam ruang dan waktu ini adalah tumpuan lapangan untuk memobilisasi kuasa mahakuasa dari Yang Mahatinggi, melayani sebagai titik fokus lipat tujuh untuk evolusi kedaulatan trinitarian dalam wilayah-wilayah waktu dan ruang. Dari titik pandangan mereka yang di tengah antara Firdaus dan dunia-dunia yang berevolusi, para penguasa asal-Trinitas ini melihat kedua arah sekaligus, mengetahui kedua arah, dan mengkoordinasikan kedua-duanya.
116:4.7 (1272.6) Namun demikian alam-alam semesta lokal adalah laboratorium-laboratorium nyata yang di dalamnya dikerjakan eksperimen batin, petualangan galaksi, pengungkapan keilahian, dan kemajuan kepribadian yang, ketika ditotal secara kosmis, membentuk dasar sebenarnya yang di atasnya Yang Mahatinggi mencapai evolusi ketuhanan dalam dan oleh pengalaman.
116:4.8 (1272.7) Dalam alam-alam semesta lokal bahkan para Pencipta juga berkembang: Kehadiran dari Pelaku Bersama itu berkembang dari fokus kuasa yang hidup ke status kepribadian ilahi sesosok Roh Ibu Alam Semesta; Putra Pencipta berkembang dari kodrat keilahian Firdaus yang eksistensial itu ke kodrat kedaulatan mahatinggi yang berpengalaman. Alam-alam semesta lokal adalah titik-titik awal evolusi yang sebenarnya, tempat pemijahan kepribadian-kepribadian sejati yang tidak sempurna yang diberkahi dengan pilihan kehendak bebas untuk menjadi pencipta-bersama atas diri mereka sendiri, akan seperti apa mereka jadinya.
116:4.9 (1273.1) Para Putra Magisterial dalam penganugerahan diri mereka ke atas dunia-dunia evolusi akhirnya memperoleh kodrat yang menyatakan keilahian Firdaus dalam penyatuan pengalaman dengan nilai-nilai spiritual tertinggi dari kodrat manusia yang material. Dan melalui anugerah-anugerah ini dan lainnya, para Mikhael Pencipta itu demikian juga memperoleh sifat dan sudut pandang kosmis dari anak-anak alam semesta lokal mereka yang sesungguhnya. Para Putra Pencipta Master itu mendekati penyelesaian pengalaman pada tingkat sub-mahatinggi; dan ketika kedaulatan alam semesta lokal mereka diperluas sehingga mencakup Roh-roh Kreatif yang terkait, dapat dikatakan kedaulatan mereka mendekati batas-batas supremasi di dalam potensial-potensial sekarang di alam semesta agung yang berevolusi.
116:4.10 (1273.2) Ketika para Putra anugerah itu mengungkapkan jalan-jalan yang baru bagi manusia untuk menemukan Tuhan, mereka tidak menciptakan jalur-jalur untuk pencapaian keilahian ini; melainkan mereka menerangi jalan-jalan raya kemajuan abadi yang membawa melalui hadirat Yang Mahatinggi menuju kepada pribadi Bapa Firdaus.
116:4.11 (1273.3) Alam semesta lokal adalah tempat mulai bagi kepribadian-kepribadian tertentu yang berada paling jauh dari Tuhan, dan yang karena itu dapat mengalami taraf terbesar untuk kenaikan rohani di alam semesta, dapat mencapai maksimum partisipasi pengalaman dalam penciptaan-bersama diri mereka sendiri. Alam-alam semesta lokal yang sama ini demikian pula menyediakan kemungkinan terbesar kedalaman pengalaman untuk kepribadian-kepribadian yang menurun, yang dengan demikian mencapai sesuatu yang bagi mereka sama bermaknanya seperti halnya kenaikan Firdaus bagi makhluk yang berkembang.
116:4.12 (1273.4) Manusia fana tampaknya diperlukan untuk fungsi penuhnya Tuhan Lipat Tujuh itu karena pengelompokan keilahian ini memuncak dalam Yang Mahatinggi yang sedang menjadi aktual itu. Ada banyak golongan lain kepribadian alam semesta yang sama-sama diperlukan untuk evolusi kuasa mahakuasa Yang Mahatinggi, namun penggambaran ini disajikan untuk keperluan pemahaman manusia, sebab itu sebagian besar dibatasi pada faktor-faktor yang beroperasi dalam evolusi Tuhan Lipat Tujuh yang terkait dengan manusia fana.
116:5.1 (1273.5) Kamu telah diajar tentang hubungan Tuhan Lipat Tujuh dengan Sang Mahatinggi, dan kamu sekarang akan menyadari bahwa Yang Lipat Tujuh mencakup para pengendali beserta juga para pencipta alam semesta agung. Pengendali-pengendali lipat tujuh untuk alam semesta agung meliputi yang berikut ini:
116:5.2 (1273.6) 1. Pengendali Fisik Master.
116:5.3 (1273.7) 2. Pusat Daya Tertinggi.
116:5.4 (1273.8) 3. Direktur Daya Tertinggi.
116:5.5 (1273.9) 4. Yang Mahatinggi Mahakuasa.
116:5.6 (1273.10) 5. Tuhan Aksi—Roh Tanpa Batas.
116:5.7 (1273.11) 6. Pulau Firdaus.
116:5.8 (1273.12) 7. Sumber Firdaus—Bapa Semesta.
116:5.9 (1273.13) Ketujuh kelompok ini secara fungsional tidak terpisahkan dari Tuhan Lipat Tujuh dan membentuk tingkatan pengendalian-fisik dari hubungan Deitas ini.
116:5.10 (1273.14) Percabangan-dua energi dan roh itu (yang berasal dari kehadiran gabungan-bersama Putra Kekal dan Pulau Firdaus) dilambangkan dalam pengertian alam semesta super ketika Tujuh Roh Master secara bersatu terlibat dalam aksi pertama mereka untuk penciptaan kolektif. Episode ini menyaksikan kemunculan Tujuh Direktur Daya Tertinggi. Seiring dengan itu, sirkuit rohani dari Roh Master dibedakan secara jelas dari kegiatan-kegiatan fisik dari pengawasan direktur daya, dan dengan segera batin kosmis muncul sebagai suatu faktor baru yang mengkoordinasikan materi dan roh.
116:5.11 (1274.1) Yang Mahatinggi Mahakuasa itu berkembang sebagai pengendali-menyeluruh terhadap daya fisik alam semesta agung. Dalam era alam semesta saat ini potensi daya fisik ini tampaknya berpusat dalam Tujuh Direktur Daya Tertinggi, yang beroperasi melalui lokasi-lokasi pusat-pusat daya yang tetap dan melalui kehadiran pengendali-pengendali fisik yang terus bergerak.
116:5.12 (1274.2) Alam-alam semesta waktu itu belum sempurna; sempurna itulah tujuan akhir mereka. Perjuangan untuk kesempurnaan berkenaan tidak hanya pada tingkat intelektual dan spiritual tetapi juga pada tingkat fisik energi dan massa. Pemapanan tujuh alam semesta super dalam terang dan hidup itu mendahului pencapaian stabilitas fisik alam-alam itu. Diperkirakan bahwa pencapaian akhir dari keseimbangan material akan menandakan selesainya evolusi dari pengendalian fisik Yang Mahakuasa.
116:5.13 (1274.3) Dalam masa-masa awal pembangunan alam semesta, bahkan para Pencipta Firdaus pun terutama berurusan dengan keseimbangan material. Pola untuk suatu alam semesta lokal memperoleh bentuk tidak hanya sebagai akibat dari kegiatan pusat-pusat daya ini, tetapi juga karena kehadiran ruang dari Roh Kreatif. Dan sepanjang zaman-zaman awal pembangunan alam semesta lokal ini Putra Pencipta menunjukkan atribut untuk pengendalian material yang sedikit dimengerti, dan ia tidak meninggalkan planet ibukotanya sampai keseimbangan bruto untuk alam semesta lokal itu telah mapan.
116:5.14 (1274.4) Dalam analisis akhir, seluruh energi tanggap pada batin, dan para pengendali fisik adalah anak-anak dari Tuhan batin, yang adalah aktivator pola Firdaus. Kecerdasan direktur daya itu tak henti-hentinya digunakan khusus untuk tugas mewujudkan pengendalian material. Perjuangan mereka untuk dominasi fisik atas hubungan-hubungan energi dan gerakan-gerakan massa tidak pernah berhenti sampai mereka meraih kemenangan terbatas terhadap energi-energi dan massa-massa yang membentuk wilayah kegiatan tak henti-hentinya mereka.
116:5.15 (1274.5) Perjuangan-perjuangan roh terhadap waktu dan ruang ada hubungannya dengan evolusi dominasi roh atas materi melalui perantaraan batin (pribadi); evolusi fisik (bukan pribadi) di alam-alam semesta ada hubungannya dengan membawa energi kosmis ke dalam harmoni dengan konsep-konsep keseimbangan batin yang tunduk kepada penguasaan-menyeluruh dari roh. Evolusi total alam semesta agung seluruhnya adalah perkara penyatuan kepribadian antara batin yang mengendalikan-energi dengan kecerdasan yang dikoordinasikan-roh, dan akan dinyatakan dalam tampil penuhnya kuasa mahakuasa dari Yang Mahatinggi.
116:5.16 (1274.6) Kesulitan untuk mencapai keadaan kesetimbangan dinamis itu melekat dalam kenyataan tentang kosmos yang bertumbuh. Sirkuit-sirkuit ciptaan fisik yang sudah dimapankan itu terus-menerus terancam oleh munculnya energi baru dan massa baru. Sebuah alam semesta yang berkembang adalah alam semesta yang belum mapan; maka tidak ada bagian dari keseluruhan kosmis itu dapat menemukan stabilitas sebenarnya sampai kepenuhan waktu menyaksikan penyelesaian material tujuh alam semesta super.
116:5.17 (1274.7) Dalam alam-alam semesta yang sudah mapan dalam terang dan hidup tidak ada peristiwa-peristiwa fisik tak terduga yang sangat penting. Kontrol yang relatif sempurna atas ciptaan material telah dicapai; masih ada masalah-masalah tentang hubungan antara alam-alam semesta yang sudah mapan dengan alam-alam yang masih berkembang yang terus menantang keterampilan para Direktur Daya Alam Semesta. Tetapi masalah-masalah ini secara bertahap akan lenyap dengan menyusutnya kegiatan kreatif yang baru sementara alam semesta agung mendekati puncak ungkapan evolusi.
116:6.1 (1275.1) Dalam alam-alam semesta super yang berevolusi, materi-energi itu dominan kecuali dalam kepribadian, di mana roh melalui perantaraan batin sedang berjuang untuk penguasaannya. Tujuan dari alam-alam semesta yang berevolusi itu adalah penaklukan materi-energi oleh batin, koordinasi batin dengan roh, dan semua ini berkat kehadiran kepribadian yang mencipta dan yang mempersatukan. Dengan demikian, dalam hubungannya dengan kepribadian, memang sistem-sistem fisik menjadi subordinat atau bawahan; sistem-sistem batin, koordinat atau sederajat; dan sistem-sistem roh, direktif atau pengarah.
116:6.2 (1275.2) Penyatuan antara kuasa dan kepribadian ini terungkap pada tingkat-tingkat ketuhanan dalam dan sebagai Yang Mahatinggi. Namun evolusi sebenarnya dari dominasi roh itu adalah suatu pertumbuhan yang didasarkan pada aksi-aksi kehendak bebas dari para Pencipta dan ciptaan dari alam semesta agung.
116:6.3 (1275.3) Pada tingkat-tingkat absolut, energi dan roh adalah satu. Namun saat keberangkatan dilakukan dari tingkat-tingkat absolut tersebut, perbedaan muncul, dan saat energi dan roh bergerak ke arah angkasa dari Firdaus, jurang antar mereka melebar sampai dalam alam semesta lokal keduanya telah menjadi cukup berbeda. Keduanya tidak lagi identik, tidak lagi serupa, dan batin harus menengahi untuk saling menghubungkan keduanya.
116:6.4 (1275.4) Bahwa energi itu dapat diarahkan oleh aksi dari kepribadian-kepribadian pengendali itu menunjukkan tanggapnya energi pada aksi batin. Bahwa massa itu dapat distabilkan melalui aksi dari para entitas pengendali yang sama tersebut menunjukkan responsifnya massa pada kehadiran batin yang menghasilkan-tatanan itu. Dan bahwa roh itu sendiri di dalam kepribadian yang memiliki kehendak dapat berusaha melalui batin untuk penguasaan materi-energi mengungkapkan adanya kesatuan potensial semua ciptaan terbatas.
116:6.5 (1275.5) Ada saling ketergantungan antara semua kekuatan dan kepribadian di seluruh alam-alam semesta. Para Putra Pencipta dan Roh Kreatif tergantung pada fungsi kerjasama dari pusat-pusat daya dan pengendali fisik dalam penataan alam-alam semesta; para Direktur Daya Tertinggi tidak lengkap tanpa pengendalian-menyeluruh dari Roh-roh Master. Dalam diri sesosok manusia, mekanisme kehidupan fisik itu responsif, sebagiannya, terhadap perintah-perintah dari batin (pribadi). Batin yang sama ini mungkin, pada gilirannya, menjadi dikuasai oleh pimpinan roh yang memiliki maksud, dan hasil dari perkembangan evolusioner tersebut adalah pembuatan sesosok anak yang baru dari Yang Mahatinggi, suatu perpaduan pribadi yang baru dari beberapa jenis realitas kosmis.
116:6.6 (1275.6) Seperti halnya dengan bagian-bagian, demikian pula dengan keseluruhan; pribadi roh Supremasi membutuhkan kuasa evolusioner dari Yang Mahakuasa untuk mencapai penyelesaian Deitas dan untuk mencapai tujuan akhir dari asosiasi Trinitas. Upaya ini dibuat oleh kepribadian-kepribadian dari ruang dan waktu, tetapi pemuncak dan penyempurnaan upaya ini adalah aksi dari Yang Mahatinggi Mahakuasa. Meskipun pertumbuhan dari keseluruhan itu dengan demikian merupakan penjumlahan dari pertumbuhan kolektif bagian-bagiannya, namun sama juga berarti bahwa evolusi bagian-bagian adalah cerminan tersegmentasi dari pertumbuhan keseluruhan yang memiliki maksud.
116:6.7 (1275.7) Di Firdaus, monota dan roh itu adalah seperti satu—tidak bisa dibedakan kecuali oleh nama. Di Havona, materi dan roh, meskipun dapat dibedakan, pada saat yang sama secara bawaan dasarnya adalah harmonis. Namun demikian, dalam tujuh alam semesta super, ada perbedaan yang besar; ada jurang lebar antara energi kosmis dan roh ilahi; oleh sebab itu ada potensi pengalaman yang lebih besar untuk aksi batin dalam mengharmoniskan dan pada akhirnya menyatukan pola fisik dengan maksud-maksud rohani. Dalam alam-alam semesta ruang yang berkembang dalam waktu, semakin besar penipisan (atenuasi) keilahian, lebih banyak masalah yang harus dipecahkan, dan semakin besar kesempatan untuk memperoleh pengalaman dalam solusinya. Dan seluruh situasi alam semesta super ini melahirkan suatu arena keberadaan evolusi yang lebih luas yang di dalamnya kemungkinan pengalaman kosmis dibuat tersedia sama-sama kepada ciptaan dan kepada Pencipta—bahkan kepada Deitas Mahatinggi.
116:6.8 (1276.1) Dominasi roh, yang adalah eksistensial pada tingkat-tingkat absolut, menjadi suatu pengalaman evolusioner pada tingkat-tingkat terbatas dan dalam tujuh alam semesta super. Dan pengalaman ini dibagi bersama oleh semuanya, dari manusia fana hingga ke Sang Mahatinggi. Semuanya berusaha, secara pribadi berusaha, dalam pencapaiannya; semua berpartisipasi, secara pribadi berpartisipasi, dalam takdirnya.
116:7.1 (1276.2) Alam semesta agung itu bukan hanya ciptaan material dengan kemegahan fisik, keagungan roh, dan kebesaran intelektual, tetapi juga merupakan organisme hidup yang hebat dan responsif. Ada kehidupan nyata yang berdenyut di seluruh mekanisme ciptaan luas kosmos yang hidup itu. Realitas fisik di alam-alam semesta adalah pertanda dari realitas yang bisa dilihat dari Yang Mahatinggi Mahakuasa; dan organisme yang material dan hidup ini ditembusi oleh sirkuit-sirkuit kecerdasan, seperti halnya tubuh manusia dilalui oleh jaringan jalur-jalur sensasi saraf. Alam semesta fisik ini dipenuhi oleh jalur-jalur energi yang secara efektif mengaktifkan ciptaan material, sama seperti halnya tubuh manusia diberi makan dan energi oleh distribusi peredaran produk-produk energi nutrisi yang bisa diserap. Alam semesta yang luas ini bukanlah tanpa pusat-pusat koordinasi dari pengendalian hebat yang bisa dibandingkan dengan sistem kontrol-kimia halus dari mekanisme manusia. Namun andaikan saja kamu tahu sesuatu tentang bentuk fisik sebuah pusat daya, kami bisa, dengan analogi, memberitahu kamu jauh lebih banyak lagi tentang alam semesta fisik ini.
116:7.2 (1276.3) Seperti manusia mencari energi surya untuk pemeliharaan hidup, begitu juga alam semesta agung tergantung pada energi yang tidak putus-putusnya memancar dari Firdaus bawah untuk mempertahankan kegiatan material dan gerakan kosmis ruang angkasa.
116:7.3 (1276.4) Batin telah diberikan kepada manusia dengan mana mereka dapat menjadi sadar diri akan identitas dan kepribadian mereka; dan batin—bahkan suatu Batin Mahatinggi—juga telah diberikan kepada totalitas yang terbatas dimana roh kepribadian yang muncul dari kosmos ini senantiasa berusaha untuk penguasaan materi-energi.
116:7.4 (1276.5) Manusia fana itu responsif terhadap bimbingan roh, seperti halnya alam semesta agung merespon pada genggaman gravitasi-roh Putra Kekal yang amat luas itu, kohesi supermaterial semesta dari nilai-nilai spiritual kekal terhadap semua ciptaan di kosmos terbatas ruang dan waktu.
116:7.5 (1276.6) Manusia itu mampu membuat identifikasi diri yang kekal dengan realitas alam semesta total dan tidak bisa dihancurkan—yaitu peleburan dengan Pelaras Pikiran yang mendiami. Demikian juga Yang Mahatinggi selama-lamanya bergantung pada stabilitas absolut dari Deitas yang Orisinal, Trinitas Firdaus.
116:7.6 (1276.7) Dorongan manusia untuk mencapai kesempurnaan Firdaus, perjuangannya untuk pencapaian Tuhan, menciptakan suatu tegangan keilahian yang asli dalam kosmos hidup yang hanya dapat diselesaikan oleh evolusi suatu jiwa yang baka; inilah apa yang terjadi dalam pengalaman dari makhluk fana tunggal. Tetapi ketika semua ciptaan dan semua Pencipta di alam semesta agung demikian juga berjuang untuk pencapaian-Tuhan dan kesempurnaan ilahi, terbangunlah tegangan kosmis yang kuat yang hanya dapat menemukan penyelesaiannya dalam sintesis luhur kuasa mahakuasa dengan roh pribadi dari Tuhan semua makhluk yang berevolusi, Sang Mahatinggi.
116:7.7 (1277.1) [Disponsori oleh sesosok Utusan Perkasa yang sementara berkunjung di Urantia.]
Buku Urantia
Makalah 117
117:0.1 (1278.1) SAMPAI taraf mana kita melakukan kehendak Tuhan dalam kedudukan alam semesta apapun kita mungkin berada, sampai ukuran itulah potensial kemahakuasaan Yang Mahatinggi menjadi selangkah lebih aktual. Kehendak Tuhan adalah maksud dari Sang Sumber dan Pusat Pertama sebagaimana hal itu dipotensialkan dalam tiga Absolut, dipribadikan dalam Putra Kekal, digabungkan bersama untuk aksi alam semesta dalam Roh Tanpa Batas, dan dikekalkan dalam pola-pola abadi Firdaus. Tuhan Mahatinggi menjadi perwujudan terbatas yang tertinggi dari kehendak total Tuhan.
117:0.2 (1278.2) Jika semua penghuni alam semesta agung suatu kali secara relatif telah menghidupi penuh kehendak Tuhan, maka ciptaan-ciptaan ruang-waktu itu akan dimapankan dalam terang dan hidup, dan kemudian Yang Mahakuasa, potensi deitasnya Supremasi, akan menjadi nyata dalam munculnya kepribadian ilahi Tuhan Mahatinggi.
117:0.3 (1278.3) Ketika suatu batin yang berkembang menjadi diselaraskan pada sirkuit-sirkuit batin kosmis, ketika suatu alam semesta yang berkembang menjadi distabilkan sesuai pola dari alam semesta sentral, ketika sesosok roh yang sedang maju terkoneksi dengan pelayanan bersatu dari para Roh Master, ketika seorang kepribadian manusia yang menaik akhirnya selaras pada pimpinan ilahi dari Adjuster yang mendiaminya, maka aktualitas Yang Mahatinggi telah menjadi satu tahap makin nyata lagi dalam alam-alam semesta; maka keilahian Supremasi itu dimajukan satu langkah lagi ke arah kenyataan kosmis.
117:0.4 (1278.4) Bagian-bagian dan individu-individu dari alam semesta agung berkembang sebagai suatu cerminan dari total evolusi Yang Mahatinggi, sedangkan sebaliknya Yang Mahatinggi adalah total kumulatif sintetis dari semua evolusi alam semesta agung. Dari sudut pandang fana keduanya itu adalah timbal balik evolusi dan pengalaman.
117:1.1 (1278.5) Yang Mahatinggi itu adalah keindahannya harmoni fisik, kebenarannya makna intelektual, dan kebaikannya nilai spiritual. Dia adalah manisnya keberhasilan sejati dan sukacita pencapaian abadi. Dia adalah jiwa seluruh alam semesta agung, kesadaran kosmos terbatas, penyelesaian realitas terbatas, dan personifikasi dari pengalaman Pencipta-ciptaan. Sepanjang kekekalan masa depan Tuhan Mahatinggi akan menyuarakan realitas pengalaman kehendak bebas dalam hubungan-hubungan trinitasnya Deitas.
117:1.2 (1278.6) Dalam pribadi-pribadi para Pencipta Tertinggi, para Tuhan telah turun dari Firdaus ke wilayah waktu dan ruang, berada di sana untuk membuat dan mengembangkan makhluk-makhluk dengan kapasitas pencapaian-Firdaus yang dapat naik ke sana dalam pencarian akan Bapa. Prosesi alam semesta dari para Pencipta pewahyu-Tuhan yang turun, dan ciptaan pencari-Tuhan yang naik, adalah pengungkapan evolusi Ketuhanannya Yang Mahatinggi, dalam siapa baik para penurun maupun penaik itu mencapai saling pemahaman, penemuan persaudaraan abadi dan semesta. Sang Mahatinggi dengan demikian menjadi sintesis terbatas dari pengalaman tentang maksud Pencipta-sempurna dan tanggapan makhluk-menyempurna.
117:1.3 (1279.1) Alam semesta agung berisi kemungkinan dari, dan selalu berusaha untuk, penyatuan lengkap. Dan hal ini tumbuh dari fakta bahwa keberadaan kosmis ini merupakan akibat dari aksi-aksi kreatif dan amanat-amanat kuasa dari Trinitas Firdaus, yang adalah kesatuan tanpa batasan. Kesatuan trinitarian inilah yang diekspresikan dalam kosmos terbatas dalam Yang Mahatinggi, yang realitasnya menjadi semakin jelas kelihatan saat alam semesta mencapai tingkat maksimum untuk identifikasi Trinitas.
117:1.4 (1279.2) Kehendak Pencipta dan kehendak makhluk itu berbeda secara kualitatif, tetapi mereka juga mirip secara pengalaman, karena ciptaan dan Pencipta dapat bekerjasama dalam pencapaian kesempurnaan alam semesta. Manusia dapat bekerja dalam hubungan kerjasama dengan Tuhan dan dengan demikian menciptakan bersama sesosok finaliter yang kekal. Tuhan dapat bekerja bahkan sebagai kemanusiaan dalam inkarnasi para Putra-Nya, yang dengan cara demikian mencapai supremasi pengalaman ciptaan.
117:1.5 (1279.3) Dalam Sang Mahatinggi, Pencipta dan ciptaan disatukan dalam satu Deitas yang kehendaknya adalah bersifat ekspresi darisatu kepribadian ilahi. Kehendak dari Yang Mahatinggi ini adalah sesuatu yang lebih dari kehendak makhluk atau kehendak Pencipta, seperti halnya kehendak berdaulat Putra Master Nebadon sekarang ini adalah sesuatu yang lebih dari semata-mata kombinasi dari kehendak keilahian dan kemanusiaan. Persatuan antara kesempurnaan Firdaus dan pengalaman ruang-waktu itu menghasilkan suatu nilai makna yang baru pada tingkat-tingkat realitas ketuhanan.
117:1.6 (1279.4) Kodrat ilahinya Yang Mahatinggi yang berkembang itu menjadi gambaran yang tepat dari pengalaman tiada tara semua ciptaan dan semua Pencipta itu dalam alam semesta agung. Dalam Yang Mahatinggi, kepenciptaan dan kemakhlukan adalah menyatu; keduanya selamanya dipersatukan oleh pengalaman yang lahir dari perubahan-perubahan keadaan yang menyertai solusi untuk berbagai permasalahan yang menimpa semua ciptaan terbatas ketika mereka mengikuti jalan kekal dalam pencarian akan kesempurnaan dan pembebasan dari belenggu kebelum-lengkapan.
117:1.7 (1279.5) Kebenaran, keindahan, dan kebaikan itu dihubungkan dalam pelayanan Roh, kemegahan Firdaus, rahmat Putra, dan pengalaman Yang Mahatinggi. Tuhan Mahatinggi itulah kebenaran, keindahan, dan kebaikan, karena konsep-konsep keilahian ini merupakan maksimum terbatas dari pengalaman ideasional (penggagasan). Sumber-sumber kekal dari kualitas keilahian rangkap tiga ini berada pada tingkat-tingkat yang di atas terbatas, tetapi suatu makhluk hanya bisa membayangkan sumber-sumber tersebut sebagai suprakebenaran, suprakeindahan, dan suprakebaikan.
117:1.8 (1279.6) Mikhael, sesosok pencipta, mewahyukan kasih ilahi dari Bapa Pencipta untuk anak-anak-Nya di bumi. Setelah menemukan dan menerima perhatian sayang ilahi ini, manusia dapat bercita-cita untuk mengungkapkan kasih ini kepada saudara-saudari mereka di dunia. Kasih sayang makhluk seperti ini adalah cerminan sejati dari kasih Yang Mahatinggi.
117:1.9 (1279.7) Yang Mahatinggi itu secara simetris adalah inklusif (mencakup semuanya.) Sumber dan Pusat Pertama itu potensial dalam tiga Absolut akbar, aktual di Firdaus, dalam Putra, dan dalam Roh; tetapi Yang Mahatinggi itu adalah aktual dan juga potensial, suatu sosok supremasi pribadi dan kekuatan-kuasa mahakuasa, sama-sama responsif pada upaya makhluk dan maksud Pencipta; beraksi sendiri ke atas alam semesta dan bereaksi sendiri pada jumlah total alam semesta; dan pada waktu yang satu dan sama adalah pencipta tertinggi serta makhluk tertinggi. Deitas Supremasi itu dengan demikian bersifat pernyataan jumlah total segala sesuatu yang finit (terbatas) itu seluruhnya.
117:2.1 (1280.1) Yang Mahatinggi itu adalah Tuhan-dalam-waktu; adalah menjadi milik-Nya rahasia pertumbuhan makhluk dalam waktu; adalah milik-Nya juga penaklukan masa kini yang belum selesai dan perampungan masa depan yang sedang menjadi sempurna. Hasil akhir dari semua pertumbuhan terbatas itu adalah: daya dikendalikan melalui batin oleh roh berkat kehadiran kepribadian yang mempersatukan dan mencipta. Konsekuensi puncak semua pertumbuhan ini adalah Sang Mahatinggi.
117:2.2 (1280.2) Bagi manusia fana, keberadaan itu setara dengan pertumbuhan. Memang tampaknya akan demikian, bahkan dalam pengertian alam semesta yang lebih luas, karena keberadaan yang dipimpin-roh itu tampaknya memang berakibat pertumbuhan pengalaman—penambahan status. Sekalipun demikian, kami telah lama meyakini bahwa pertumbuhan masa kini yang mencirikan keberadaan makhluk dalam zaman alam semesta sekarang ini adalah suatu fungsi dari Yang Mahatinggi. Kami sama juga berpendapat bahwa pertumbuhan jenis ini adalah khas untuk era pertumbuhan Yang Mahatinggi, dan bahwa hal itu akan berakhir dengan selesainya pertumbuhan Yang Mahatinggi.
117:2.3 (1280.3) Pertimbangkanlah status para putra yang ditrinitisasi-makhluk itu: Mereka lahir dan hidup dalam zaman alam semesta sekarang ini; mereka memiliki kepribadian, bersama-sama dengan kemampuan batin dan roh. Mereka memiliki pengalaman dan memorinya, tetapi mereka tidak bertumbuh seperti halnya para penaik. Merupakan keyakinan dan pemahaman kami bahwa para putra yang ditrinitisasi-makhluk ini, meskipun mereka berada dalam era alam semesta saat ini, mereka sebenarnya untuk era alam semesta berikutnya—era yang akan mengikuti selesainya pertumbuhan Yang Mahatinggi. Oleh karena itu mereka tidak berada dalam Yang Mahatinggi yang statusnya sekarang adalah belum tuntas dan pertumbuhan sebagai akibatnya. Dengan demikian mereka tidak ikut serta dalam pertumbuhan pengalaman dari era alam semesta ini, disimpan sebagai cadangan untuk era alam semesta berikutnya.
117:2.4 (1280.4) Golonganku sendiri, Utusan Perkasa, karena sudah dirangkul Trinitas, tidak ikut serta dalam pertumbuhan era alam semesta saat ini. Dalam suatu pengertian kami ada dalam status era alam semesta yang sebelumnya karena pada kenyataannya kami adalah Putra-putra Stasioner dari Trinitas. Satu hal yang pasti: Status kami sudah tetap oleh rangkulan Trinitas, dan pengalaman tidak lagi menghasilkan pertumbuhan.
117:2.5 (1280.5) Namun hal ini tidak benar mengenai para finaliter atau semua golongan yang berevolusi dan berpengalaman lainnya yang adalah peserta-peserta dalam proses pertumbuhan Yang Mahatinggi. Kamu manusia yang sekarang hidup di Urantia yang mungkin bercita-cita untuk pencapaian Firdaus dan status finaliter harus memahami bahwa takdir tersebut hanya dapat menjadi kenyataan karena kamu berada di dalam dan dari Yang Mahatinggi, sebab itu adalah peserta-peserta dalam siklus dari pertumbuhan Yang Mahatinggi.
117:2.6 (1280.6) Suatu masa nanti akan datang akhir pertumbuhan Yang Mahatinggi; statusnya akan mencapai penuntasan (dalam pengertian roh-energi). Penyelesaian evolusi Yang Mahatinggi ini juga akan menyaksikan akhir dari evolusi makhluk sebagai bagian dari Supremasi. Seperti apa jenis pertumbuhan yang dapat mencirikan alam-alam semesta ruang angkasa bagian luar itu, kami tidak tahu. Tetapi kami sangat yakin bahwa hal itu akan menjadi sesuatu yang sangat berbeda dari semua yang telah dilihat di era evolusi tujuh alam semesta super sekarang. Tentulah akan menjadi fungsi dari warga evolusi alam semesta agung untuk menutup kekurangan penduduk angkasa luar karena tidak mengalami pertumbuhan Supremasi ini.
117:2.7 (1280.7) Seperti yang ada pada pemenuhan kesudahan era alam semesta ini, Sang Mahatinggi akan berfungsi sebagai penguasa berdaulat berpengalaman di alam semesta agung. Para warga angkasa luar—warga era alam semesta berikutnya—akan memiliki potensi pertumbuhan pasca semesta super, suatu kapasitas untuk pencapaian evolusi yang mendahului kedaulatan Yang Mahatinggi Mahakuasa, sebab itu tidak termasuk partisipasi makhluk dalam sintesis kepribadian-kuasa di era alam semesta saat ini.
117:2.8 (1281.1) Demikianlah kebelum-tuntasan Yang Mahatinggi dapat dianggap sebagai suatu berkah karena memungkinkan pertumbuhan evolusi penciptaan-makhluk di alam semesta sekarang ini. Kekosongan memang memiliki berkahnya, karena dapat menjadi secara pengalaman diisi.
117:2.9 (1281.2) Salah satu pertanyaan yang paling menarik dalam filsafat terbatas adalah hal ini: Apakah Sang Mahatinggi menjadi aktual dalam menanggapi evolusi alam semesta agung, atau apakah kosmos terbatas ini semakin berkembang sebagai respon terhadap aktualisasi bertahap Yang Mahatinggi? Atau mungkinkah bahwa mereka saling bergantung bagi perkembangan mereka? bahwa mereka adalah berevolusi timbal balik, yang satu memulai pertumbuhan yang lain? Tentang ini kami yakin: Para makhluk dan alam semesta, tinggi dan rendah, adalah sedang berkembang di dalam Yang Mahatinggi, dan sementara mereka berkembang, muncullah penjumlahan disatukan dari seluruh kegiatan terbatas di era alam semesta ini. Hal ini adalah kemunculan dari Sang Mahatinggi, kepada semua kepribadian, evolusi kekuatan mahakuasa dari Tuhan Mahatinggi.
117:3.1 (1281.3) Realitas kosmis yang disebut secara beragam sebagai Yang Mahatinggi, Tuhan Mahatinggi, dan Mahatinggi Mahakuasa itu, adalah sintesis kompleks dan menyeluruh terhadap fase yang muncul dari semua realitas terbatas. Diversifikasi amat luas energi kekal, roh ilahi, dan batin semesta itu mencapai puncak terbatas dalam evolusi Yang Mahatinggi, yang adalah jumlah total semua pertumbuhan terbatas, yang direalisasikan sendiri pada tingkat ketuhanan untuk penyelesaian maksimum terbatas.
117:3.2 (1281.4) Yang Mahatinggi adalah saluran ilahi melalui mana mengalir infinitas kreatif dari trioditas-trioditas yang mengkristal ke dalam panorama galaksi ruang angkasa, terhadap itulah berlangsung drama kepribadian agung yang berhubungan dengan waktu: penaklukan roh atas materi-energi melalui perantaraan batin.
117:3.3 (1281.5) Kata Yesus: “Akulah jalan yang hidup,” maka ia adalah jalan yang hidup dari tingkat jasmani kesadaran diri ke tingkat rohani kesadaran-Tuhan. Dan bahkan seperti halnya ia adalah jalan hidup untuk kenaikan dari diri kepada Tuhan, demikianlah Yang Mahatinggi adalah jalan yang hidup dari kesadaran terbatas kepada transendensi kesadaran, bahkan sampai ke wawasan yang melampaui-terbatas (absonitas).
117:3.4 (1281.6) Putra Penciptamu dapat benar-benar menjadi saluran yang hidup dari kemanusiaan kepada keilahian karena ia secara pribadi telah mengalami kepenuhan melintasi jalan kemajuan alam semesta ini, dari kemanusiaan sejati Yosua bin Yusuf, Anak Manusia itu, kepada ketuhanan Firdausnya Mikhael Nebadon, Putra dari Tuhan yang tanpa batas. Sama demikian pula Yang Mahatinggi dapat berfungsi sebagai pendekatan alam semesta kepada transendensi keterbatasan finit, karena Ia adalah perwujudan aktual dan ringkasan pribadi dari semua evolusi, kemajuan, dan spiritualisasi makhluk. Bahkan pengalaman-pengalaman alam semesta agung dari para pribadi yang menurun dari Firdaus itu adalah bagian dari pengalaman Yang Mahatinggi yang melengkapi penjumlahan-Nya terhadap pengalaman menaik dari para musafir waktu.
117:3.5 (1281.7) Manusia fana itu lebih dari secara kiasan diciptakan menurut gambar dan rupa Tuhan. Dari sudut pandang fisik pernyataan ini sulit dikatakan benar, tetapi dengan mengacu pada potensi-potensi alam semesta tertentu maka hal itu adalah fakta yang sebenarnya. Mengenai umat manusia, sesuatu dari drama pencapaian evolusi yang sama sedang digelar sementara terjadi, dalam skala yang jauh lebih besar, di alam semesta segala alam-alam semesta. Manusia, sosok kepribadian yang memiliki kehendak, menjadi kreatif dalam kerjasama dengan sesosok Pelaras, suatu entitas yang tidak berpribadi, dalam kehadiran potensi-potensi terbatas dari Yang Mahatinggi, dan hasilnya adalah berkembangnya suatu jiwa yang baka. Di alam-alam semesta, kepribadian-kepribadian Pencipta waktu dan ruang itu berfungsi dalam hubungan kerjasama dengan roh yang tidak berpribadi dari Trinitas Firdaus itu dan dengan demikian menciptakan suatu potensi kuasa baru untuk realitas Deitas.
117:3.6 (1282.1) Manusia fana, sebagai sosok makhluk, tidaklah persis sama seperti Sang Mahatinggi, yang adalah ketuhanan, tetapi evolusinya manusia memang dalam beberapa hal menyerupai pertumbuhan Yang Mahatinggi. Manusia secara sadar tumbuh dari yang jasmani menuju yang rohani dengan kekuatan, kuasa, dan keteguhan dari keputusan dirinya sendiri; ia juga tumbuh selagi Pelaras Pikirannya mengembangkan teknik-teknik baru untuk menjangkau turun dari tingkat jiwa spiritual ke morontial; dan sekali jiwa menjadi ada, jiwa itu mulai bertumbuh dalam dan dari dirinya sendiri.
117:3.7 (1282.2) Hal ini agak seperti cara bagaimana Sang Mahatinggi mengembang. Kedaulatan-Nya tumbuh dalam dan keluar dari aksi dan pencapaian dari Kepribadian-kepribadian Pencipta Tertinggi; itulah evolusi untuk keagungan kuasa-Nya sebagai penguasa alam semesta agung. Kodrat ketuhanan-Nya adalah demikian juga bergantung pada kesatuan pra-ada dari Trinitas Firdaus. Namun masih ada aspek lain pada evolusi Tuhan Mahatinggi: Ia tidak hanya dikembangkan-Pencipta dan berasal-dari-Trinitas, ia juga berkembang sendiri dan berasal dari diri sendiri. Tuhan Mahatinggi itu sendiri adalah peserta yang berkehendak bebas, kreatif dalam aktualisasi deitasnya sendiri. Jiwa morontial manusia itu begitu juga suatu mitra yang berkehendak bebas, ko-kreatif dalam imortalisasi (pembakaan) dirinya sendiri.
117:3.8 (1282.3) Bapa bekerjasama dengan Pelaku Bersama dalam memanipulasi energi-energi Firdaus dan dalam membuat energi-energi ini responsif pada Yang Mahatinggi. Bapa bekerjasama dengan Putra Kekal dalam produksi kepribadian-kepribadian Pencipta yang tindakan mereka suatu kali nanti akan memuncak dalam kedaulatan Yang Mahatinggi. Bapa bekerjasama dengan Putra maupun dengan Roh dalam penciptaan kepribadian-kepribadian Trinitas supaya berfungsi sebagai para penguasa alam semesta agung sampai saat selesainya evolusi Yang Mahatinggi membuat ia memenuhi syarat untuk memangku kedaulatan tersebut. Bapa bekerja bersama para rekan sederajat-Nya yang Deitas dan non-Deitas dalam cara ini dan banyak cara lain dalam kelanjutan evolusi Supremasi, tetapi Ia juga berfungsi sendirian dalam urusan-urusan ini. Fungsi sendirian-Nya itu mungkin paling jelas terungkap dalam pelayanan para Pelaras Pikiran dan entitas-entitas terkait mereka.
117:3.9 (1282.4) Deitas itu kesatuan, eksistensial dalam Trinitas, bersifat pengalaman dalam Yang Mahatinggi, dan, dalam manusia, direalisir-makhluk dalam peleburan Pelaras. Kehadiran Pelaras Pikiran dalam manusia fana mengungkapkan kesatuan pokok alam semesta, karena manusia, jenis paling rendah kepribadian alam semesta yang mungkin, memuat di dalam dirinya suatu pecahan sebenarnya dari realitas yang paling tinggi dan kekal, bahkan Bapa asal semua kepribadian.
117:3.10 (1282.5) Sang Mahatinggi itu berkembang berkat hubungan kerjasamanya dengan Trinitas Firdaus dan sebagai akibat dari keberhasilan-keberhasilan keilahian dari anak-anak pencipta dan pengelola dari Trinitas itu. Jiwa baka manusia mengembangkan tujuan kekalnya sendiri oleh ikatan hubungan dengan kehadiran ilahi Bapa Firdaus dan sesuai dengan keputusan-keputusan kepribadian dari batin manusia. Seperti halnya Trinitas bagi Tuhan Mahatinggi, demikian pula Pelaras bagi manusia yang berevolusi.
117:3.11 (1282.6) Selama era alam semesta saat ini Sang Mahatinggi itu tampaknya tidak mampu berfungsi secara langsung sebagai pencipta kecuali dalam contoh-contoh dimana kemungkinan terbatas untuk aksi telah terpakai habis oleh agen-agen kreatif ruang dan waktu. Sejauh ini dalam sejarah alam semesta hal ini telah berlangsung hanya sekali; ketika kemungkinan untuk aksi terbatas dalam hal reflektivitas alam semesta telah dihabiskan, maka memang Yang Mahatinggi berfungsi sebagai pemuncak kreatif terhadap semua aksi pencipta yang mendahului. Dan kami percaya Ia akan berfungsi lagi sebagai pemuncak dalam era-era masa depan kapan saja kepenciptaan pendahulunya telah menyelesaikan siklus kegiatan kreatif yang semestinya.
117:3.12 (1283.1) Sang Mahatinggi tidak menciptakan manusia, tetapi manusia itu secara harfiah dibuat dari, atau hidupnya itu berasal dari, potensialitas Yang Mahatinggi. Yang Mahatinggi juga tidak mengevolusikan manusia; namun Yang Mahatinggi itu adalah intisari evolusi itu sendiri. Dari sudut pandang terbatas, kita benar-benar hidup, kita bergerak, dan kita ada di dalam imanensi Yang Mahatinggi.
117:3.13 (1283.2) Yang Mahatinggi tampaknya tidak dapat memulai sebab-akibat yang asli tetapi kelihatannya menjadi katalis terhadap semua pertumbuhan alam semesta dan sepertinya ditakdirkan untuk menyediakan pemuncak totalitas terhadap takdir semua sosok makhluk yang berpengalaman-berevolusi. Bapa melahirkan konsep suatu kosmos yang terbatas; Putra-putra Pencipta menjadikan ide menjadi kenyataan dalam ruang dan waktu dengan persetujuan dan kerjasama dari Roh-roh Kreatif; Yang Mahatinggi memuncaki yang terbatas total dan meresmikan hubungannya dengan takdir dari yang absonit.
117:4.1 (1283.3) Sementara kita melihat perjuangan tanpa henti dari ciptaan makhluk untuk kesempurnaan status dan keilahian diri, kita tidak bisa yang lain kecuali percaya bahwa upaya-upaya tanpa akhir ini memperlihatkan perjuangan tanpa henti Yang Mahatinggi untuk realisasi diri ilahi. Tuhan Mahatinggi itu adalah Deitas yang terbatas, dan ia harus mengatasi masalah-masalahnya yang terbatas dalam arti total kata itu. Perjuangan kita dengan perubahan-perubahan di alam waktu dalam evolusi-evolusi ruang itu adalah cerminan dari upaya-Nya untuk mencapai kesunyataan diri dan penyelesaian kedaulatan di dalam lingkup aksi, yang mana kodrat berevolusi-Nya itu sedang mengembang ke batas-batas kemungkinan yang paling jauh.
117:4.2 (1283.4) Di seluruh alam semesta agung Yang Mahatinggi berjuang untuk ekspresi. Evolusi ilahi-Nya dalam taraf tertentu didasarkan pada aksi-kebijaksanaan dari setiap kepribadian yang ada. Ketika seorang manusia memilih hidup yang kekal, ia sedang menciptakan-bersama takdir; dan dalam kehidupan manusia yang menaik ini, Tuhan yang terbatas itu menemukan suatu peningkatan ukuran realisasi diri kepribadian dan suatu perluasan kedaulatan pengalaman. Tetapi jika sesosok makhluk menolak karier kekal, bagian dari Yang Mahatinggi itu yang tergantung pada pilihan makhluk itu mengalami penundaan yang tak bisa dihindari, kehilangan yang harus diimbangi oleh pengalaman pengganti atau kolateral (sejajar); sedangkan bagi kepribadian yang tidak selamat itu, ia diserap ke dalam jiwa-seluruh ciptaan, menjadi suatu bagian dari Ketuhanan dari Yang Mahatinggi.
117:4.3 (1283.5) Tuhan itu begitu mempercayai, begitu mengasihi, sehingga Ia memberikan satu porsi dari kodrat ilahi-Nya itu ke tangan manusia untuk pemeliharaan dan realisasi diri. Kodrat Bapa, kehadiran Pelaras itu, tidak dapat dimusnahkan terlepas dari pilihan manusia fana itu. Anak dari Yang Mahatinggi, diri yang berkembang itu, dapat dimusnahkan walaupun kepribadian yang berpotensi mempersatukan dari manusia yang tersesat itu masih bertahan sebagai suatu faktor dari Deitas Supremasi.
117:4.4 (1283.6) Kepribadian manusia benar-benar dapat menghancurkan individualitas kemakhlukan, dan meskipun semua yang ada nilainya dalam kehidupan makhluk yang bunuh diri secara kosmis itu masih bertahan, kualitas-kualitas ini tidak akan bertahan sebagai sesosok makhluk secara individu. Yang Mahatinggi akan lagi menemukan ekspresinya dalam makhluk-makhluk di alam semesta tetapi tidak pernah lagi sebagai pribadi tertentu itu; kepribadian unik dari seorang yang bukan-penaik akan kembali ke Yang Mahatinggi sebagai setetes air kembali ke samudra.
117:4.5 (1284.1) Setiap aksi yang terpisah dari bagian-bagian pribadi yang finit (terbatas) itu relatif tidak relevan pada kemunculan akhir Yang Mahatinggi Keseluruhan, tetapi keseluruhan itu tetap tergantung pada total aksi dari berbagai bagiannya. Kepribadian manusia individu itu tidak signifikan di hadapan total Supremasi, namun kepribadian setiap manusia merupakan nilai-makna yang tak tergantikan dalam yang terbatas; kepribadian, begitu sekali telah diekspresikan, tidak pernah lagi menemukan ekspresi yang sama persis kecuali keberadaan kepribadian yang hidup itu masih berlanjut.
117:4.6 (1284.2) Maka, sementara kita berjuang untuk ekspresi diri, Yang Mahatinggi sedang berjuang dalam diri kita, dan bersama dengan kita, untuk ekspresi deitas. Ketika kita menemukan Bapa, maka Yang Mahatinggi telah lagi menemukan Pencipta Firdaus segalanya. Selagi kita menguasai masalah-masalah realisasi diri, begitu pula Tuhan pengalaman itu mencapai supremasi yang mahakuasa dalam alam-alam semesta ruang dan waktu.
117:4.7 (1284.3) Umat manusia tidak naik tanpa upaya dalam alam semesta, demikian pula Yang Mahatinggi tidak berkembang tanpa aksi yang penuh maksud dan cerdas. Makhluk tidak mencapai kesempurnaan dengan hanya pasif, demikian pula roh Supremasi tidak membuat daya-kuasa Yang Mahakuasa itu menjadi kenyataan tanpa layanan tak henti-hentinya pada ciptaan terbatas.
117:4.8 (1284.4) Hubungan yang temporal dari manusia pada Yang Mahatinggi itu adalah dasar bagi moralitas kosmis, kepekaan menyeluruh pada, dan penerimaan pada, tugas. Ini adalah moralitas yang melampaui pengertian temporal tentang benar dan salah relatif; moralitas itu merupakan moralitas yang langsung didasarkan pada penghargaan sadar diri makhluk untuk kewajiban pengalaman kepada Deitas pengalaman. Manusia fana dan semua makhluk yang terbatas lainnya diciptakan dari potensi hidup energi, batin, dan jiwa yang ada dalam Yang Mahatinggi. Terhadap Yang Mahatinggi itulah bahwa manusia-Pelaras yang naik itu menarik sumberdaya untuk penciptaan karakter baka dan ilahinya sesosok finaliter. Berasal dari realitas Yang Mahatinggi itulah bahwa Pelaras, dengan persetujuan dari kehendak manusia, merajut pola-pola untuk kodrat kekalnya seorang anak Tuhan yang menaik.
117:4.9 (1284.5) Evolusi kemajuan Pelaras dalam merohanikan dan mengabadikan suatu kepribadian manusia itu secara langsung menghasilkan suatu perluasan kedaulatan Yang Mahatinggi. Prestasi seperti itu dalam evolusi manusia pada saat yang sama adalah prestasi-prestasi dalam aktualisasi evolusioner Yang Mahatinggi. Meskipun benar bahwa makhluk tidak bisa berkembang tanpa Yang Mahatinggi, namun mungkin juga benar bahwa evolusi Yang Mahatinggi itu tidak pernah dapat sepenuhnya tercapai terlepas dari selesainya evolusi semua makhluk. Di sinilah letak tanggung jawab kosmis besar dari kepribadian-kepribadian yang sadar diri: Bahwa Deitas Mahatinggi itu adalah dalam suatu pengertian tertentu tergantung pada pemilihan dari kehendak manusia. Kemajuan timbal-balik dari kemajuan evolusi makhluk dan dari evolusi Yang Mahatinggi itu dengan sesungguhnya dan sepenuhnya ditunjukkan kepada para Yang Purba Harinya melalui mekanisme-mekanisme reflektivitas alam semesta yang tidak bisa dipahami itu.
117:4.10 (1284.6) Tantangan besar yang telah diberikan kepada manusia fana adalah ini: Akankah kamu memutuskan untuk mempersonalisasi makna-makna nilai kosmos yang bisa dialami itu ke dalam jati dirimu sendiri yang berkembang itu? atau dengan menolak keselamatan, akankah kamu mengizinkan rahasia-rahasia Supremasi ini untuk tetap tertidur, menunggu aksi dari makhluk lain pada waktu lain yang akan dengan cara dia mengupayakan suatu kontribusi makhluk pada evolusi Tuhan yang terbatas itu? Namun hal itu akan menjadi kontribusi dia kepada Yang Mahatinggi, bukan kontribusimu.
117:4.11 (1284.7) Perjuangan besar dari era alam semesta ini adalah antara yang potensial dan yang aktual—usaha untuk mengaktualkan semua yang masih belum diekspresikan. Jika manusia fana maju pada petualangan Firdaus, ia mengikuti gerakan-gerakan waktu, yang mengalir sebagai arus-arus di dalam aliran kekekalan; jika manusia fana menolak karier kekal, ia bergerak berlawanan dengan aliran peristiwa-peristiwa dalam alam-alam semesta terbatas. Ciptaan mekanis itu terus bergerak tak bisa dihentikan sesuai dengan pengungkapan maksud dari Bapa Firdaus, tetapi ciptaan yang berkehendak itu memiliki pilihan untuk menerima atau menolak peran partisipasi kepribadian dalam petualangan kekekalan. Manusia fana tidak dapat menghancurkan nilai-nilai tertinggi eksistensi manusia, tapi ia sangat jelas bisa mencegah evolusi nilai-nilai ini dalam pengalaman pribadinya sendiri. Sejauh mana diri manusia tersebut menolak untuk mengambil bagian dalam kenaikan Firdaus, sejauh itu pula Yang Mahatinggi tertunda dalam mencapai ekspresi keilahian di dalam alam semesta agung.
117:4.12 (1285.1) Ke dalam pemeliharaan manusia fana telah diberikan tidak hanya kehadiran Pelaras dari Bapa Firdaus, tetapi juga pengendalian atas takdir dari sepersekian bagian sangat kecil masa depan-Nya Yang Mahatinggi. Karena ketika manusia mencapai takdir manusia, begitu juga Yang Mahatinggi mencapai takdir pada tingkat-tingkat deitas.
117:4.13 (1285.2) Demikianlah keputusan menanti setiap kamu seperti dulu pernah menunggu setiap kami: Akankah kamu menggagalkan Tuhannya waktu, yang begitu tergantung pada keputusan dari batin terbatas? Akankah kamu menggagalkan kepribadian Yang Mahatinggi dari alam-alam semesta oleh karena kemalasan karena mundur ke sifat hewani itu? akankah kamu menggagalkan saudara besar semua makhluk, yang sangat tergantung pada setiap makhluk? Dapatkah kamu membiarkan dirimu masuk ke dalam wilayah tidak terwujud sedangkan di depanmu terbentang pemandangan mempesona untuk karier alam semesta—penemuan ilahi akan Bapa Firdaus dan partisipasi ilahi dalam pencarian untuk, dan evolusi dari, Tuhan Supremasi?
117:4.14 (1285.3) Karunia-karunia Tuhan—penganugerahan realitas-Nya—adalah bukan perceraian dari diri-Nya sendiri; Ia tidak mengasingkan ciptaan dari diri-Nya, tetapi Ia telah membuat tegangan-tegangan dalam ciptaan-ciptaan yang mengelilingi Firdaus. Tuhan pertama-tama mengasihi manusia dan mengaruniakan kepadanya potensi kebakaan—yaitu realitas kekal. Ketika manusia mengasihi Tuhan, maka demikianlah manusia menjadi kekal dalam aktualitasnya. Di sinilah ada misteri: Semakin dekat manusia mendekati Tuhan melalui kasih, semakin besar realitas—aktualitas—orang itu. Semakin orang menjauhi Tuhan, semakin dekat ia mendekati nonrealitas—penghentian keberadaan. Ketika manusia mengabdikan kehendaknya untuk melakukan kehendak-Nya Bapa, ketika manusia memberikan Tuhan semua yang ia miliki, maka Tuhan membuat manusia itu menjadi lebih dari dia sekarang.
117:5.1 (1285.4) Yang Mahatinggi akbar itu adalah jiwa kosmisnya alam semesta agung. Dalam Dia kualitas dan kuantitas dari kosmos memang menemukan cerminan ketuhanan mereka; kodrat ketuhanannya adalah campuran mosaik dari luas totalnya seluruh kodrat Pencipta-ciptaan di seluruh alam semesta yang berevolusi. Yang Mahatinggi juga merupakan Deitas yang menjadi aktual yang mewujudkan suatu kehendak kreatif yang mencakup suatu maksud alam semesta yang berevolusi.
117:5.2 (1285.5) Diri-diri intelektual, diri-diri yang berpotensi pribadi dari yang terbatas itu muncul dari Sumber dan Pusat Ketiga dan mencapai sintesis Ketuhanan ruang-waktu terbatas dalam Yang Mahatinggi. Ketika makhluk itu tunduk kepada kehendak Pencipta, ia tidak menenggelamkan atau menyerahkan kepribadiannya; peserta kepribadian individual dalam aktualisasi Tuhan terbatas itu tidak kehilangan diri berkehendak mereka dengan berfungsi seperti itu. Lebih tepatnya kepribadian-kepribadian tersebut secara progresif ditambah oleh partisipasi dalam petualangan Ketuhanan yang akbar ini; melalui penyatuan dengan keilahian tersebut manusia mengagungkan, memperkaya, merohanikan, dan menyatukan dirinya yang berkembang itu dengan ambang supremasi itu sendiri.
117:5.3 (1286.1) Jiwa baka manusia yang berkembang itu, ciptaan bersama dari batin jasmani dan Pelaras itu, naik seperti demikian sampai ke Firdaus dan kemudian, ketika dimasukkan ke dalam Korps Finalitas, menjadi bersekutu dalam cara baru tertentu dengan sirkuit gravitasi-roh dari Putra Kekal melalui teknik pengalaman yang dikenal sebagai transendansi finaliter. Finaliter-finaliter tersebut dengan demikian menjadi calon-calon yang memenuhi syarat untuk pengakuan pengalaman sebagai kepribadian-kepribadian dari Tuhan Mahatinggi. Ketika kecerdasan-kecerdasan fana ini dalam tugas masa depan Korps Finalitas yang belum terungkap itu mencapai tahap ketujuh keberadaan roh, batin rangkap dua tersebut akan menjadi rangkap tiga. Dua batin yang diselaraskan ini, manusia dan ilahi, akan menjadi dimuliakan dalam persatuan dengan batin pengalaman dari Sang Mahatinggi yang kemudian diaktualisasikan.
117:5.4 (1286.2) Dalam masa depan yang kekal, Tuhan Mahatinggi akan diaktualisasikan—secara kreatif diekspresikan dan secara rohani digambarkan—dalam batin yang dirohanikan, jiwa yang baka, dari manusia penaik itu, sama seperti Bapa Semesta diwahyukan seperti itu dalam kehidupan bumi Yesus.
117:5.5 (1286.3) Manusia tidak menyatu dengan Yang Mahatinggi dan menenggelamkan identitas pribadinya, tetapi dampak-dampak alam semesta dari pengalaman semua manusia memang membentuk suatu bagian dalam pengalaman ilahi Yang Mahatinggi. “The act is ours, the consequences God’s,” atau “perbuatan itu urusan kita, akibatnya urusan Tuhan.”
117:5.6 (1286.4) Kepribadian yang sedang maju meninggalkan suatu jejak realitas yang diaktualisir saat melewati tingkat-tingkat menaik di alam-alam semesta. Apakah itu batin, roh, atau energi, ciptaan-ciptaan ruang dan waktu yang bertumbuh itu diubah oleh kemajuan kepribadian melalui wilayah-wilayah mereka. Ketika manusia beraksi, Yang Mahatinggi bereaksi, dan transaksi ini membentuk fakta progresi itu.
117:5.7 (1286.5) Sirkuit-sirkuit besar energi, batin, dan roh tidak pernah menjadi milik permanen dari kepribadian yang naik; layanan-layanan ini tetap selamanya menjadi bagian dari Supremasi. Dalam pengalaman manusia fana, intelek manusia tinggal dalam denyutan-denyutan berirama dari roh-batin ajudan dan menghasilkan keputusan-keputusannya di dalam arena yang dihasilkan oleh pensirkuitan di dalam layanan ini. Pada waktu kematian fana, diri manusia itu selamanya diceraikan dari sirkuit ajudan. Sementara para ajudan ini sepertinya tidak pernah mengirimkan pengalaman dari satu kepribadian kepada yang lain, mereka dapat dan memang mengirimkan dampak-dampak yang bukan bersifat pribadi dari aksi-keputusan itu melalui Tuhan Lipat Tujuh kepada Tuhan Mahatinggi. (Setidaknya hal ini benar mengenai ajudan penyembahan dan kebijaksanaan).
117:5.8 (1286.6) Demikianlah mengenai sirkuit-sirkuit rohani itu: Manusia memanfaatkan hal ini dalam kenaikannya melalui alam-alam semesta, namun ia tidak pernah memiliki sirkuit-sirkuit itu sebagai bagian dari kepribadian kekalnya. Tetapi sirkuit-sirkuit untuk pelayanan rohani ini, apakah itu Roh Kebenaran, Roh Kudus, atau kehadiran-kehadiran roh alam semesta super, adalah reseptif dan reaktif terhadap nilai-nilai yang muncul dalam kepribadian yang menaik, dan nilai-nilai ini dengan tepat dikirimkan melalui Yang Lipat Tujuh kepada Yang Mahatinggi.
117:5.9 (1286.7) Meskipun pengaruh rohani seperti Roh Kudus dan Roh Kebenaran tersebut adalah pelayanan-pelayanan alam semesta lokal, bimbingan mereka tidak sepenuhnya terbatas pada batas-batas geografis suatu ciptaan lokal tertentu. Ketika manusia naik melewati batas-batas alam semesta lokal asalnya, ia tidak sepenuhnya terputus dari pelayanan Roh Kebenaran yang terus-menerus mengajar dan membimbingnya melalui kesimpang-siuran filosofis di dunia-dunia material dan morontial itu, dalam setiap krisis kenaikan tidak pernah gagal memimpin para musafir Firdaus itu, selalu mengatakan: “Inilah jalan, berjalanlah mengikutinya.” Ketika kamu meninggalkan wilayah-wilayah alam semesta lokal, melalui pelayanan dari roh Sang Mahatinggi yang sedang muncul itu dan melalui provisi-provisi reflektivitas alam semesta super, kamu akan tetap dibimbing dalam kenaikan Firdausmu oleh roh pemimpin yang menghibur dari Putra-putra Tuhan anugerah Firdaus itu.
117:5.10 (1287.1) Bagaimana bermacam-macam sirkuit pelayanan kosmis ini mencatatkan makna, nilai, dan fakta-fakta pengalaman berevolusi itu dalam Yang Mahatinggi? Kami tidak yakin dengan pasti, tetapi kami percaya bahwa pencatatan ini terjadi melalui pribadi-pribadi Pencipta Tertinggi yang berasal dari Firdaus yang merupakan pemberi-pemberi langsung sirkuit-sirkuit ruang dan waktu ini. Akumulasi-akumulasi pengalaman-batin dari tujuh ajudan roh-batin itu, dalam pelayanan mereka pada tingkat kecerdasan fisik, merupakan bagian dari pengalaman alam semesta lokal dari Penatalayan Ilahi, dan melalui Roh Kreatif ini hal-hal ini mungkin didaftarkan dalam batin Supremasi. Demikian juga pengalaman-pengalaman manusia dengan Roh Kebenaran dan Roh Kudus mungkin didaftarkan melalui teknik yang sama dalam pribadi Supremasi.
117:5.11 (1287.2) Bahkan pengalaman manusia dan Pelaras tentulah mendapatkan gaungnya dalam keilahian Tuhan Mahatinggi, karena, seperti pengalaman para Pelaras, mereka adalah seperti Yang Mahatinggi, dan jiwa manusia fana yang berkembang itu diciptakan dari kemungkinan-kemungkinan yang telah ada sebelumnya untuk pengalaman tersebut di dalam Yang Mahatinggi.
117:5.12 (1287.3) Dengan cara inilah berbagai pengalaman dari semua ciptaan menjadi bagian dari evolusi Supremasi. Makhluk hanya memanfaatkan kualitas dan kuantitas dari yang terbatas itu sementara mereka naik kepada Bapa; konsekuensi bukan-pribadi dari pemanfaatan tersebut tetap selamanya menjadi bagian dari kosmos hidup, pribadi Yang Mahatinggi.
117:5.13 (1287.4) Apa yang manusia itu sendiri ambil bersama dia sebagai milik kepribadian adalah konsekuensi-konsekuensi karakter dari pengalaman telah menggunakan sirkuit-sirkuit batin dan roh alam semesta agung dalam kenaikan Firdausnya. Ketika manusia memutuskan, dan ketika ia mewujudkan keputusan ini dalam tindakan, manusia mengalami, dan makna-makna serta nilai-nilai dari pengalaman ini selamanya menjadi bagian dari karakter abadinya pada semua tingkatan, dari yang terbatas ke yang final. Karakter yang bermoral secara kosmis dan rohani secara ilahi merupakan akumulasi pokok dari keputusan-keputusan pribadinya makhluk itu yang telah diterangi oleh penyembahan yang tulus, dimuliakan oleh kasih yang cerdas, dan diwujudkan dalam layanan persaudaraan.
117:5.14 (1287.5) Yang Mahatinggi yang berkembang itu akhirnya akan menutup kelemahan makhluk-makhluk terbatas karena ketidak-mampuan mereka untuk mencapai pengalaman kontak yang lebih dari terbatas dengan alam semesta segala alam-alam semesta. Makhluk-makhluk dapat mencapai Bapa Firdaus, tetapi batin-batin evolusioner mereka, karena terbatas, adalah tidak mampu untuk benar-benar memahami Bapa yang tanpa batas dan absolut itu. Namun karena semua pengalaman makhluk itu tercatat dalam, dan merupakan bagian dari, Yang Mahatinggi, maka ketika semua makhluk mencapai tingkat akhir eksistensi terbatas, dan setelah pengembangan alam semesta total memungkinkan pencapaian mereka pada Tuhan Mahatinggi sebagai kehadiran keilahian yang nyata, maka, melekat dalam fakta kontak tersebut, adalah kontak dengan pengalaman total. Yang terbatas dari waktu mengandung dalam dirinya sendiri benih kekekalan; dan kami diajar bahwa, ketika kepenuhan evolusi menyaksikan habisnya kapasitas untuk pertumbuhan kosmis, maka yang terbatas total akan menempuh ke fase melampaui-terbatas atau absonit dari karier kekal dalam pencarian akan Bapa sebagai Yang Mahaakhir.
117:6.1 (1287.6) Kita mencari Yang Mahatinggi dalam alam-alam semesta, tapi kita tidak menemukan Dia. “Dia ada di dalam dan di luar segala benda dan makhluk, yang bergerak dan yang diam. Tidak dikenali dalam misterinya, meskipun jauh, namun Dia dekat.” Yang Mahatinggi Mahakuasa adalah “bentuk dari yang belum dibentuk, pola dari yang belum diciptakan.” Yang Mahatinggi adalah rumah alam semestamu, dan ketika kamu menemukan Dia, maka itu akan seperti pulang ke rumah. Dia adalah orang tua pengalamanmu, dan seperti halnya dalam pengalaman manusia, demikian pula Dia telah tumbuh dalam pengalaman keorangtuaan ilahi. Ia mengetahui kamu karena ia serupa seperti makhluk serta serupa seperti pencipta.
117:6.2 (1288.1) Jika kamu benar-benar ingin menemukan Tuhan, maka tidak bisa dielakkan sedang lahir dalam batinmu kesadaran akan Yang Mahatinggi. Seperti Tuhan adalah Bapa ilahimu, demikian pula Yang Mahatinggi adalah Ibu ilahimu, dalam Mereka kamu diasuh sepanjang hidupmu sebagai makhluk-makhluk alam semesta. “Alangkah semestanya Yang Mahatinggi—Ia ada di semua sisi! Benda-benda ciptaan tak ada batasnya tergantung pada kehadirannya untuk hidup, dan tidak ada yang ditolak.”
117:6.3 (1288.2) Seperti Mikhael terhadap Nebadon, demikianlah Yang Mahatinggi terhadap terbatas; Ketuhanannya adalah jalan raya besar melalui itu kasih dari Bapa mengalir ke arah luar kepada semua ciptaan, dan Dia adalah jalan raya besar melalui mana makhluk terbatas lewat ke arah dalam pencarian mereka akan Bapa, yang adalah kasih. Bahkan Pelaras Pikiran berkaitan dengan Dia; dalam kodrat dan ketuhanan asli mereka serupa seperti Bapa, tetapi ketika mereka mengalami transaksi-transaksi waktu di alam-alam semesta ruang, mereka menjadi seperti Yang Mahatinggi.
117:6.4 (1288.3) Aksi dari makhluk untuk memilih melakukan kehendak Pencipta adalah suatu nilai kosmis dan memiliki suatu makna alam semesta yang segera direaksikan oleh kekuatan koordinasi tertentu yang tidak terungkap tetapi ada di mana-mana, mungkin berfungsinya aksi yang terus makin luas dari Sang Mahatinggi.
117:6.5 (1288.4) Jiwa morontia dari sesosok manusia berkembang itu adalah benar-benar anak dari aksi Pelaras dari Bapa Semesta dan anak dari reaksi kosmis dari Sang Mahatinggi, sang Ibu Semesta. Pengaruh ibu mendominasi kepribadian manusia sepanjang masa kecilnya jiwa yang sedang bertumbuh itu di alam semesta lokal. Pengaruh para orang tua Deitas itu menjadi lebih setara setelah peleburan Pelaras dan selama karier alam semesta super, tetapi ketika makhluk-makhluk waktu itu memulai perjalanan melewati alam semesta sentral keabadian, sifat Bapa menjadi semakin nyata, mencapai puncak manifestasi terbatasnya pada saat pengakuan dari Bapa Semesta dan masuknya ke dalam Korps-Korps Finalitas.
117:6.6 (1288.5) Dalam dan melalui pengalaman pencapaian finaliter, kualitas-kualitas ibu berpengalaman dari diri yang menaik itu menjadi sangat dipengaruhi oleh kontak dan penyerapan dengan kehadiran roh dari Putra Kekal dan kehadiran batin dari Roh Tanpa Batas. Kemudian, di seluruh ranah kegiatan finaliter dalam alam semesta agung, tampaknya ada kebangkitan baru dari potensial ibu Yang Mahatinggi yang terpendam, suatu realisasi baru dari makna-makna pengalaman, dan suatu sintesis baru dari nilai-nilai pengalaman dari seluruh karier kenaikan. Tampaknya bahwa realisasi diri ini akan berlanjut terus dalam karier alam semesta para finaliter tingkat keenam sampai warisan-sifat ibu dari Yang Mahatinggi itu mencapai keselarasan terbatas dengan warisan-sifat Pelaras dari Bapa. Periode fungsi alam semesta agung yang menarik ini merupakan karier dewasa berkelanjutan untuk manusia penaik yang disempurnakan itu.
117:6.7 (1288.6) Setelah selesainya tingkat keberadaan keenam dan masuk pada tingkat status roh ketujuh dan terakhir, mungkin akan terjadi era-era kemajuan untuk pengayaan pengalaman, pematangan kebijaksanaan, dan realisasi keilahian. Dalam kodrat finaliter hal ini mungkin akan sama dengan selesainya pencapaian terhadap perjuangan batin untuk realisasi diri roh, penyelesaian terhadap koordinasi dari kodrat-manusiawi manusia penaik itu dengan kodrat-ilahi Pelaras di dalam batas-batas kemungkinan-kemungkinan terbatas. Diri alam semesta yang agung seperti itu dengan demikian menjadi anak finaliter kekal dari Bapa Firdaus serta juga anak semesta kekal dari Ibu Mahatinggi, suatu diri alam semesta yang memenuhi syarat dengan sendirinya untuk mewakili Bapa maupun Ibu alam-alam dan kepribadian-kepribadian semesta itu dalam setiap kegiatan atau usaha apapun yang berkenaan dengan administrasi terbatas terhadap benda-benda dan sosok-sosok yang diciptakan, yang menciptakan, atau yang berkembang.
117:6.8 (1289.1) Semua manusia yang mengembangkan-jiwa secara harfiah adalah putra-putra evolusioner dari Tuhan sang Bapa dan Tuhan sang Ibu, Sang Mahatinggi itu. Namun sampai saatnya ketika manusia fana menjadi sadar-jiwa akan warisan ilahinya, kepastian kekerabatan Deitas ini harus direalisasikan iman. Pengalaman hidup manusia adalah kepompong kosmis yang di dalamnya kemampuan-kemampuan alam semesta dari Sang Mahatinggi dan kehadiran alam semesta dari Bapa Semesta (bukan yang adalah kepribadian) itu mengembangkan jiwa morontia dari waktu dan karakter finaliter ilahi-manusiawi untuk takdir alam semesta dan layanan kekal.
117:6.9 (1289.2) Manusia terlalu sering lupa bahwa Tuhan adalah pengalaman terbesar dalam keberadaan manusia. Pengalaman-pengalaman lain adalah terbatas dalam sifat dan isinya, tetapi pengalaman tentang Tuhan tidak memiliki batas kecuali kapasitas pemahaman makhluk itu sendiri, dan pengalaman ini dalam hal itu sendiri memperluas kapasitas. Ketika manusia mencari Tuhan, mereka sedang mencari segala sesuatu. Ketika mereka menemukan Tuhan, mereka telah menemukan segala sesuatu. Pencarian untuk Tuhan adalah penganugerahan kasih yang berlimpah disertai oleh penemuan menakjubkan tentang kasih yang baru dan lebih besar untuk dianugerahkan.
117:6.10 (1289.3) Semua kasih sejati adalah dari Tuhan, dan manusia menerima perhatian ilahi ketika ia sendiri melimpahkan kasih ini pada sesamanya. Kasih itu dinamis. Kasih tidak pernah bisa ditangkap; kasih itu hidup, bebas, menggetarkan, dan selalu bergerak. Manusia tidak pernah bisa mengambil kasih dari Bapa dan memenjarakannya di dalam hatinya. Kasih Bapa dapat menjadi nyata bagi manusia fana hanya dengan melewati melalui kepribadian orang itu sementara ia pada gilirannya melimpahkan kasih ini pada sesamanya. Sirkuit besar kasih itu berasal dari Bapa, melalui anak-anak kepada saudara-saudara, dan karena itu kepada Yang Mahatinggi. Kasih dari Bapa muncul dalam kepribadian manusia oleh pelayanan dari Pelaras yang mendiami. Anak yang kenal-Tuhan tersebut mengungkapkan kasih ini kepada saudara-saudara alam semestanya, dan kasih sayang persaudaraan ini adalah intisari kasih dari Yang Mahatinggi.
117:6.11 (1289.4) Tidak ada pendekatan kepada Yang Mahatinggi kecuali melalui pengalaman, dan dalam zaman-zaman penciptaan saat ini hanya ada tiga jalan raya pendekatan makhluk kepada Supremasi:
117:6.12 (1289.5) 1. Warga-warga Firdaus yang turun dari Pulau kekal melalui Havona, dimana mereka memperoleh kapasitas untuk pemahaman Supremasi melalui pengamatan terhadap perbedaan realitas Havona-Firdaus dan melalui penemuan eksplorasi terhadap bermacam-macam kegiatan Kepribadian-Kepribadian Pencipta Tertinggi, yang menjangkau mulai dari para Roh Master sampai kepada para Putra Pencipta.
117:6.13 (1289.6) 2. Penaik-penaik ruang-waktu yang naik dari alam-alam semesta evolusi dari para Pencipta Tertinggi yang melakukan pendekatan kepada Yang Mahatinggi dalam penjelajahan Havona sebagai pendahuluan untuk meningkatnya apresiasi tentang kesatuan Trinitas Firdaus.
117:6.14 (1289.7) 3. Penduduk-penduduk asli Havona memperoleh suatu pemahaman tentang Yang Mahatinggi melalui kontak-kontak dengan para musafir yang turun dari Firdaus dan para musafir yang naik dari tujuh alam semesta super. Penduduk asli Havona itu secara bawaan berada dalam posisi untuk menyelaraskan sudut-sudut pandang, yang pada hakikatnya berbeda, antara warga Pulau kekal dan warga alam-alam semesta yang berevolusi.
117:6.15 (1290.1) Bagi makhluk yang berevolusi ada tujuh pendekatan besar kepada Bapa Semesta, dan masing-masing kenaikan Firdaus ini melewati keilahian salah satu dari Tujuh Roh Master; dan masing-masing pendekatan tersebut dimungkinkan oleh suatu perluasan penerimaan pengalaman yang menjadi akibat setelah makhluk itu bertugas di alam semesta super yang mencerminkan kodrat (sifat dasar) Roh Master itu. Jumlah total dari ketujuh pengalaman ini membentuk batas-batas kesadarannya makhluk yang sekarang diketahui tentang realitas dan aktualitas Tuhan Mahatinggi.
117:6.16 (1290.2) Bukanlah hanya keterbatasan manusia itu sendiri yang mencegahnya dari menemukan Tuhan terbatas; melainkan juga belum selesainya alam semesta, bahkan belum selesainya semua makhluk—masa lalu, masa kini, dan masa depan—yang membuat Yang Mahatinggi tidak dapat diakses. Tuhan sang Bapa dapat dijumpai oleh setiap individu yang telah mencapai tingkat ilahi keserupaan Tuhan, tetapi Tuhan Mahatinggi tidak akan pernah secara pribadi ditemukan oleh salah satu makhluk sampai waktu yang nun jauh nanti ketika, melalui pencapaian kesempurnaan yang menyeluruh, semua makhluk akan secara bersamaan menemukan Dia.
117:6.17 (1290.3) Terlepas dari kenyataan bahwa kamu tidak bisa, dalam era alam semesta ini, secara pribadi menemukan Dia seperti kamu bisa dan akan menemukan Sang Bapa, Putra, dan Roh, sekalipun demikian, kenaikan Firdaus dan karier alam semesta berikutnya secara bertahap akan menciptakan dalam kesadaranmu pengenalan akan kehadiran alam semesta dan aksi kosmis dari Tuhan semua pengalaman ini. Buah-buah dari roh adalah substansi dari Yang Mahatinggi karena Dia dapat direalisir dalam pengalaman manusia.
117:6.18 (1290.4) Pencapaian manusia terhadap Yang Mahatinggi suatu kali nanti adalah sebagai hasil setelah peleburan-Nya dengan roh dari Deitas Firdaus. Bagi penduduk Urantia roh ini adalah kehadiran Pelaras dari Bapa Semesta; dan meskipun Monitor Misteri ini adalah dari Bapa dan seperti Bapa, kami ragu bahwa pemberian ilahi yang seperti itupun dapat mencapai tugas mustahil untuk mengungkapkan kodrat Tuhan yang tidak terbatas itu pada sesosok makhluk yang terbatas. Kami menduga bahwa apa yang Pelaras akan ungkapkan kepada finaliter tingkat ketujuh di masa mendatang itu adalah mengenai keilahian dan sifat dasar Tuhan Mahatinggi. Pewahyuan ini kepada seorang makhluk terbatas akan menjadi seperti pewahyuan dari Yang Tanpa Batas kepada suatu sosok absolut.
117:6.19 (1290.5) Yang Mahatinggi itu tidak tanpa batas, tetapi ia mungkin mencakup semua ketanpabatasan yang sesosok makhluk terbatas bisa benar-benar memahaminya. Memahami lebih dari Yang Mahatinggi adalah menjadi lebih dari terbatas!
117:6.20 (1290.6) Semua ciptaan ekspesiensial itu saling tergantung dalam realisasi takdirnya. Hanya realitas eksistensial itu yang mandiri dan ada sendiri. Havona dan tujuh alam semesta super membutuhkan satu sama lain untuk mencapai maksimum pencapaian terbatas; demikian juga suatu kali mereka akan tergantung pada alam-alam semesta masa depan di ruang angkasa bagian luar untuk transendensi (melampaui) terhadap yang terbatas.
117:6.21 (1290.7) Seorang manusia penaik dapat menemukan Bapa; Tuhan itu eksistensial dan karena itu nyata, terlepas dari status pengalaman dalam alam semesta total. Namun tidak akan ada satupun penaik yang menemukan Yang Mahatinggi sampai semua penaik telah mencapai kedewasaan alam semesta maksimum itu yang membuat mereka memenuhi syarat secara bersamaan untuk ikut serta dalam penemuan ini.
117:6.22 (1290.8) Bapa itu tidak pilih kasih; Ia memperlakukan setiap anak-anak-Nya yang menaik itu sebagai individu-individu kosmis. Yang Mahatinggi demikian juga tidak pilih kasih; ia memperlakukan anak-anak-Nya yang berpengalaman itu sebagai suatu total kosmis tunggal.
117:6.23 (1290.9) Manusia dapat menemukan Bapa dalam hatinya, tetapi ia harus mencari Yang Mahatinggi dalam hati semua manusia lain; dan ketika semua makhluk dengan sempurna mengungkapkan kasih dari Yang Mahatinggi itu, maka Ia akan menjadi suatu aktualitas alam semesta kepada semua makhluk. Dan hal itu hanya cara lain untuk mengatakan bahwa alam-alam semesta akan dimapankan dalam terang dan hidup.
117:6.24 (1291.1) Pencapaian realisasi diri yang disempurnakan oleh semua kepribadian ditambah pencapaian keseimbangan yang disempurnakan di seluruh alam semesta itu sama dengan pencapaian Yang Mahatinggi dan menyaksikan pembebasan semua realitas terbatas dari keterbatasan-keterbatasan eksistensi yang belum selesai. Pengurasan habis semua potensi terbatas tersebut menghasilkan selesainya pencapaian Yang Mahatinggi dan dengan kata lain bisa didefinisikan sebagai selesainya aktualisasi evolusioner Sang Mahatinggi itu sendiri.
117:6.25 (1291.2) Manusia tidak menemukan Yang Mahatinggi secara tiba-tiba dan spektakuler seperti gempa membelah bebatuan, tetapi mereka menemukannya secara perlahan dan sabar seperti sebuah sungai diam-diam mengikis tanah di bawahnya.
117:6.26 (1291.3) Ketika kamu menemukan Bapa, kamu akan menemukan sebab (maksud) besar untuk kenaikan rohanimu di alam-alam semesta; ketika kamu menemukan Yang Mahatinggi, kamu akan menemukan akibat (hasil) besar dari karier kemajuan Firdausmu.
117:6.27 (1291.4) Namun demikian tidak ada manusia fana yang mengenal-Tuhan yang pernah kesepian dalam perjalanannya melalui kosmos, karena ia tahu bahwa Bapa berjalan di sisinya setiap langkah perjalanan, sementara jalan itu sendiri yang ia lintasi adalah kehadiran Yang Mahatinggi.
117:7.1 (1291.5) Selesai tuntasnya realisasi semua potensi terbatas itu sama dengan penyelesaian realisasi semua pengalaman berevolusi. Hal ini menunjukkan kebangkitan akhir Yang Mahatinggi sebagai kehadiran Deitas mahakuasa dalam alam-alam semesta. Kami percaya bahwa Yang Mahatinggi, dalam tahap perkembangan ini, akan menjadi sama jelasnya dipribadikan sebagai halnya Putra Kekal, sama konkretnya diberi energi seperti Pulau Firdaus, sepenuhnya dipersatukan seperti Pelaku Bersama, dan semua ini di dalam batasan-batasan dari kemungkinan terbatas Supremasi pada puncak era alam semesta yang sekarang ini.
117:7.2 (1291.6) Meskipun konsep ini adalah konsep yang seluruhnya pantas mengenai masa depan Yang Mahatinggi, kami akan meminta perhatian pada masalah-masalah tertentu yang melekat dalam konsep ini:
117:7.3 (1291.7) 1. Pengawas Nirkualifikasi dari Yang Mahatinggi itu sulit bisa dideitaskan (dituhankan) pada tahap manapun sebelum evolusinya selesai, namun para pengawas yang sama ini sekarangpun secara terbatas dalam hal tertentu melaksanakan kedaulatan supremasi mengenai alam-alam semesta yang telah mapan dalam terang dan hidup.
117:7.4 (1291.8) 2. Yang Mahatinggi sulit dapat berfungsi dalam Trinitas Mahaakhir sebelum ia mencapai aktualitas status alam semesta yang lengkap, namun bahkan Trinitas Mahaakhir itu sekarangpun adalah suatu realitas yang dibatasi, dan kamu telah diberitahu tentang adanya keberadaan Wakil Berkualifikasi dari Yang Mahaakhir.
117:7.5 (1291.9) 3. Yang Mahatinggi itu tidak sepenuhnya nyata bagi makhluk alam semesta, tetapi ada banyak alasan untuk menyimpulkan bahwa ia cukup nyata pada Deitas Lipat Tujuh, yang membentang dari Bapa Semesta di Firdaus hingga pada para Putra Pencipta dan Roh Kreatif di alam-alam semesta lokal.
117:7.6 (1291.10) Mungkin bahwa pada batas-batas atas dari yang terbatas, dimana waktu menyambung dengan waktu yang dilampaui, ada semacam pengaburan dan pencampuran urut-urutan. Bisa jadi bahwa Yang Mahatinggi itu mampu memprakirakan kehadiran alam semestanya ke atas tingkat suprawaktu ini dan kemudian sampai suatu taraf tertentu mengantisipasi evolusi masa depan ini dengan mencerminkan kembali prakiraan masa depan ini ke tingkat-tingkat diciptakan sebagai Imanensi dari Yang Belum Selesai Diproyeksikan. Fenomena tersebut dapat diamati dimanapun yang terbatas membuat kontak dengan yang supraterbatas, seperti dalam pengalaman manusia yang didiami oleh Pelaras Pikiran yang adalah prediksi sejati tentang pencapaian alam semesta masa depan manusia itu untuk selama-lamanya.
117:7.7 (1292.1) Ketika manusia penaik diterima masuk di kesatuan-kesatuan finaliter Firdaus, mereka mengangkat sumpah kepada Trinitas Firdaus, dan dengan melakukan sumpah kesetiaan ini, mereka dengan demikian berjanji untuk kesetiaan abadi kepada Tuhan Mahatinggi, yang adalah Trinitas seperti yang dipahami oleh semua kepribadian makhluk terbatas. Selanjutnya, ketika kelompok-kelompok finaliter itu berfungsi di seluruh alam semesta yang berevolusi, mereka hanya semata-mata menerima amanat-amanat yang berasal dari Firdaus sampai masa-masa penting dari pemapanan alam semesta lokal dalam terang dan hidup. Ketika organisasi pemerintahan baru untuk ciptaan-ciptaan yang disempurnakan ini mulai mencerminkan munculnya kedaulatan Yang Mahatinggi, kami mengamati bahwa kelompok-kelompok finaliter yang di pinggiran kemudian mengakui kewenangan yurisdiksi pemerintahan baru tersebut. Tampaknya bahwa Tuhan Mahatinggi sedang berkembang sebagai pemersatu Korps-Korps Finalitas yang evolusioner itu, tetapi sangat mungkin bahwa takdir kekal dari tujuh kesatuan ini akan dipimpin oleh Yang Mahatinggi sebagai anggota dari Trinitas Mahaakhir.
117:7.8 (1292.2) Sang Mahatinggi memuat tiga kemungkinan supraterbatas untuk manifestasi alam semesta:
117:7.9 (1292.3) 1. Kerjasama absonit dalam Trinitas pengalaman yang pertama.
117:7.10 (1292.4) 2. Hubungan ko-absolut dalam Trinitas pengalaman kedua.
117:7.11 (1292.5) 3. Partisipasi ko-infinit di dalam Trinitas dari Trinitas-trinitas, tetapi kami tidak memiliki konsep yang memuaskan mengenai apa sebenarnya hal ini.
117:7.12 (1292.6) Inilah salah satu hipotesis yang diterima secara umum tentang masa depan Yang Mahatinggi, tetapi ada juga banyak spekulasi tentang hubungan-Nya dengan alam semesta agung sekarang setelah pencapaian alam itu pada status terang dan hidup.
117:7.13 (1292.7) Tujuan masa sekarang ini dari alam-alam semesta super adalah untuk, seperti adanya mereka dan di dalam potensial mereka, menjadi sempurna, sama seperti Havona. Kesempurnaan ini berhubungan dengan pencapaian fisik dan rohani, bahkan sampai ke pengembangan administrasi, pemerintahan, dan persaudaraan. Diyakini bahwa, dalam era-era yang akan datang, kemungkinan-kemungkinan ketidak-harmonisan, salah-pengaturan, dan salah-penyesuaian itu akhirnya akan dihabiskan dalam alam-alam semesta super. Sirkuit-sirkuit energi akan berada dalam keseimbangan yang sempurna dan dalam penundukan lengkap kepada batin, sedangkan roh, dengan hadirnya kepribadian, akan telah mencapai penguasaan batin.
117:7.14 (1292.8) Diperkirakan bahwa pada masa yang jauh akan datang ini pribadi roh Yang Mahatinggi dan kuasa yang dicapai Yang Mahakuasa akan mencapai perkembangan koordinasi, dan bahwa keduanya, seperti yang dipersatukan dalam dan oleh Batin Mahatinggi, akan menjadi fakta sebagai Sang Mahatinggi, sebuah aktualitas yang selesai di alam-alam semesta—suatu aktualitas atau kenyataan yang akan dapat diamati oleh semua kecerdasan makhluk, bereaksi pada semua energi yang diciptakan, dikoordinasikan dalam semua entitas rohani, dan dialami oleh semua kepribadian alam semesta.
117:7.15 (1292.9) Konsep ini menyiratkan kedaulatan aktual dari Yang Mahatinggi dalam alam semesta agung. Sama sekali mungkin bahwa para administrator Trinitas sekarang ini akan terus berlanjut sebagai wakil-wakilnya, tetapi kami percaya bahwa pembatas-pembatas yang ada antara tujuh alam semesta super secara bertahap akan hilang, dan bahwa seluruh alam semesta agung akan berfungsi sebagai keutuhan yang disempurnakan.
117:7.16 (1292.10) Ada kemungkinan bahwa Yang Mahatinggi kemudian dapat secara pribadi tinggal di Uversa, markas Orvonton, dari mana Ia akan memimpin administrasi ciptaan-ciptaan waktu, tetapi hal ini sebenarnya hanya sebuah dugaan. Tentu saja, meskipun demikian, kepribadian Sang Mahatinggi itu akan pasti bisa dihubungi di beberapa lokalitas atau tempat tertentu, meskipun kehadiran dimana-mana Ketuhanannya mungkin akan terus meresapi alam semesta segala alam-alam semesta. Akan seperti apa hubungan antara warga alam semesta super dari era itu dengan Yang Mahatinggi, kami tidak tahu, namun mungkin sesuatu seperti hubungan sekarang antara para warga asli Havona dan Trinitas Firdaus.
117:7.17 (1293.1) Alam semesta agung yang disempurnakan pada hari-hari masa depan itu akan sangat berbeda dari apa yang ada saat ini. Tidak ada lagi petualangan mendebarkan untuk pengorganisasian galaksi-galaksi ruang angkasa, penanaman kehidupan di dunia-dunia waktu yang tidak tentu, dan berkembangnya harmoni keluar dari kekacauan, keindahan dari potensial-potensial, kebenaran dari makna-makna, dan kebaikan dari nilai-nilai. Alam semesta waktu akan telah mencapai pemenuhan takdir terbatas! Dan mungkin untuk sesaat akan ada istirahat, relaksasi dari perjuangan sepanjang masa untuk kesempurnaan evolusi. Tapi tidak akan lama! Tentu saja, pasti, dan tak bisa dicegah teka-teki tentang kemunculan Deitas dari Tuhan Mahaakhir akan menantang para warga disempurnakan dari alam-alam semesta yang telah diselesaikan itu sama seperti halnya nenek moyang evolusioner mereka dulunya ditantang oleh pencarian untuk Tuhan Mahatinggi. Tirai takdir kosmis akan diangkat kembali untuk menampilkan kemegahan transenden dari pencarian absonit yang memikat untuk pencapaian Bapa Semesta pada tingkat-tingkat yang baru dan lebih tinggi yang diungkapkan dalam pamungkasnya pengalaman makhluk.
117:7.18 (1293.2) [Disponsori oleh sesosok Utusan Perkasa yang sementara berkunjung di Urantia.]
Buku Urantia
Makalah 118
118:0.1 (1294.1) MENGENAI beberapa kodrat (sifat dasar) Deitas, dapat dikatakan bahwa:
118:0.2 (1294.2) 1. Bapa itu diri yang ada-sendiri.
118:0.3 (1294.3) 2. Putra itu diri yang ada-bersama.
118:0.4 (1294.4) 3. Roh itu diri yang ada-gabungan.
118:0.5 (1294.5) 4. Yang Mahatinggi adalah diri yang berpengalaman-berevolusi.
118:0.6 (1294.6) 5. Yang Lipat Tujuh adalah keilahian yang membagikan diri.
118:0.7 (1294.7) 6. Yang Mahaakhir adalah diri yang berpengalaman-transendental.
118:0.8 (1294.8) 7. Yang Absolut adalah diri berpengalaman-eksistensial.
118:0.9 (1294.9) Meskipun Tuhan Lipat Tujuh itu sangat diperlukan untuk pencapaian evolusi Yang Mahatinggi, Yang Mahatinggi juga sangat diperlukan untuk pada akhirnya kemunculan Yang Mahaakhir. Kehadiran rangkap dua Yang Mahatinggi dan Yang Mahaakhir itu membentuk ikatan dasar Deitas yang subabsolut dan turunan, karena mereka secara saling tergantung saling melengkapi dalam pencapaian takdir. Bersama-sama mereka merupakan jembatan pengalaman yang menghubungkan permulaan-permulaan dan penyelesaian-penyelesaian semua pertumbuhan kreatif dalam alam semesta master.
118:0.10 (1294.10) Pertumbuhan kreatif itu tidak berakhir tetapi selalu memuaskan, tanpa akhir dalam tarafnya tetapi selalu diselingi oleh saat-saat yang memuaskan kepribadian untuk pencapaian tujuan sementara yang berfungsi secara efektif sebagai pengantar-pengantar mobilisasi kepada petualangan baru dalam pertumbuhan kosmis, eksplorasi alam semesta, dan pencapaian Deitas.
118:0.11 (1294.11) Meskipun domain matematika dikelilingi oleh keterbatasan-keterbatasan kualitatif, namun matematika itu memang memberikan pada pikiran terbatas dengan suatu dasar konseptual untuk merenungkan infinitas atau ketanpabatasan itu. Tidak ada batasan kuantitatif pada angka-angka, bahkan dalam pemahaman pikiran terbatas. Tidak peduli seberapa besarpun angka yang dipikirkan, kamu selalu dapat membayangkan satu lagi yang bisa ditambahkan. Dan juga, kamu dapat memahami bahwa hal itu adalah ketanpabatasan, karena tidak peduli berapa kalipun kamu mengulangi penambahan pada angka ini, selalu masih ada satu lagi yang bisa ditambahkan.
118:0.12 (1294.12) Pada saat yang sama, deret-deret tak terhingga dapat ditotalkan pada suatu titik tertentu, dan total ini (lebih tepatnya, suatu subtotal) memberikan kepenuhan dari manisnya pencapaian tujuan untuk pribadi tertentu pada waktu dan status tertentu. Namun cepat atau lambat, pribadi yang sama ini mulai lapar dan merindukan tujuan-tujuan yang baru dan lebih besar, dan petualangan pertumbuhan seperti itu selamanya akan datang dalam kepenuhan waktu dan siklus-siklus kekekalan.
118:0.13 (1294.13) Setiap era alam semesta yang berturut-turut itu adalah ruang depan dari era pertumbuhan kosmis yang berikutnya, dan masing-masing zaman alam semesta menyediakan tujuan langsung untuk semua tahap sebelumnya. Havona, dalam dan dari dirinya sendiri, adalah ciptaan yang sempurna, namun yang terbatas-kesempurnaan; kesempurnaan Havona, yang meluas keluar ke alam-alam semesta super yang berevolusi itu, menemukan tidak hanya takdir kosmis tetapi juga pembebasan dari keterbatasan-keterbatasan keberadaan pra-evolusi.
118:1.1 (1295.1) Akan bermanfaat bagi orientasi kosmisnya manusia untuk mencapai semua kemungkinan pemahaman mengenai hubungan Deitas dengan kosmos. Meskipun Deitas absolut itu kekal dalam kodratnya, para Tuhan itu terkait dengan waktu sebagai suatu pengalaman dalam kekekalan. Dalam alam-alam semesta yang evolusioner, kekekalan adalah keabadian yang sementara—sekarangyang abadi.
118:1.2 (1295.2) Kepribadian makhluk fana bisa menjadi kekal melalui identifikasi diri (penyamaan diri) dengan roh yang mendiaminya melalui teknik memilih untuk melakukan kehendak Bapa. Konsekrasi (pengabdian) kehendak tersebut sama saja dengan realisasi dari realitas-kekekalan maksud. Hal ini berarti bahwa maksud dari makhluk itu telah menjadi dipastikan tetap berkenaan dengan urutan peristiwa; dengan kata lain, bahwa urutan peristiwa akan menyaksikan tidak adanya perubahan dalam maksud makhluk itu. Satu juta atau satu milyar peristiwa tidak ada bedanya. Angka telah berhenti memiliki makna berkenaan dengan maksud maksud makhluk itu. Demikianlah pilihan makhluk plus pilihan Tuhan mengakibatkan terjadinya realitas-realitas kekal, yaitu persatuan tanpa akhir antara roh Tuhan dan kodrat manusia, dalam layanan kekal dari anak-anak Tuhan dan dari Bapa Firdaus mereka.
118:1.3 (1295.3) Ada suatu hubungan langsung antara kematangan dan satuan kesadaran waktu dalam suatu kecerdasan tertentu. Satuan waktu mungkin satu hari, satu tahun, atau periode yang lebih lama, namun tidak bisa dihindarkan hal itu adalah kriteria dengan mana diri sadar itu mengevaluasi keadaan-keadaan hidup, dan dengan mana kecerdasan yang memahami hal itu mengukur dan mengevaluasi fakta-fakta keberadaan yang sementara.
118:1.4 (1295.4) Pengalaman, kebijaksanaan, dan penilaian adalah seiring dengan pemanjangan satuan waktu dalam pengalaman manusia. Ketika pikiran manusia menghitung mundur ke masa lalu, pikiran itu mengevaluasi pengalaman masa lalu agar membuahkan hasil untuk situasi sekarang. Ketika pikiran menjangkau ke masa depan, pikiran itu mencoba untuk mengevaluasi pengaruh masa depan dari tindakan yang mungkin. Kemudian setelah memperhitungkan dengan pengalaman maupun kebijaksanaan, kehendak manusia menggunakan penilaian-keputusan dalam masa sekarang, dan rencana tindakan yang lahir dari masa lalu dan masa depan tersebut menjadi ada.
118:1.5 (1295.5) Dalam kematangan diri yang berkembang itu, masa lalu dan masa depan itu dibawa bersama-sama untuk menerangi makna sebenarnya masa kini. Ketika diri itu menjadi dewasa, diri itu menjangkau semakin jauh kembali ke masa lalu untuk mendapat pengalaman, sementara prakiraan kebijaksanaannya berusaha untuk menembus semakin dalam ke masa depan yang belum diketahui. Dan sementara diri yang memikirkan itu memperluas jangkauan ini semakin lebih jauh ke masa lalu maupun masa depan, demikian pula penilaian menjadi semakin kurang bergantung pada masa kini yang sesaat. Dengan cara ini keputusan-aksi mulai lepas dari belenggu masa kini yang bergerak, sementara mulai mengambil aspek-aspek pentingnya masa lalu-masa depan.
118:1.6 (1295.6) Kesabaran digunakan oleh orang-orang tertentu yang satuan-satuan waktunya pendek; kedewasaan sejati melampaui kesabaran dengan suatu ketekunan yang lahir dari pemahaman yang sebenarnya.
118:1.7 (1295.7) Menjadi dewasa adalah hidup lebih intens (giat) dalam masa kini, namun pada saat yang sama melepaskan diri dari batasan-batasan masa kini. Rencana untuk kedewasaan, yang didasarkan atas pengalaman masa lalu, sedang menjadi ada dalam masa kini dengan cara seperti itu sehingga meningkatkan nilai-nilai masa depan.
118:1.8 (1295.8) Satuan waktunya kebelum-dewasaan itu mengkonsentrasikan nilai-makna ke dalam masa kini dalam cara demikian rupa sehingga menceraikan masa kini dari hubungan sebenarnya dengan yang bukan-masa-kini—yaitu masa lalu dan masa depan. Satuan waktu kedewasaan itu diperbandingkan sedemikian sehingga mengungkapkan hubungan sederajat dari masa lalu-kini-depan sehingga diri itu mulai mendapatkan wawasan tentang keutuhan peristiwa, mulai untuk melihat bentang waktu dari perspektif panorama dari cakrawala yang diperluas, mungkin mulai menduga tentang kontinum kekal tak berawal, tak berakhir, yang potongan-potongannya itu disebut waktu.
118:1.9 (1296.1) Pada tingkat-tingkat yang tanpa batas dan yang absolut, momen masa kini itu memuat semua dari masa lalu serta semua masa depan. AKU ADA menandakan juga AKU TELAH ADA dan AKU AKAN ADA. Dan hal ini merupakan konsep terbaik kami mengenai kekekalan dan yang kekal.
118:1.10 (1296.2) Pada tingkat absolut dan kekal, realitas potensial adalah sama bermaknanya seperti realitas aktual. Hanya pada tingkat terbatas dan pada makhluk yang terbatas-waktu tampaknya memang ada perbedaan yang besar seperti itu. Bagi Tuhan, sebagai yang absolut, seorang manusia fana menaik yang telah membuat keputusan kekal adalah sudah menjadi finaliter Firdaus. Namun Bapa Semesta, melalui kehadiran Pelaras Pikiran yang mendiami, tidak terbatas seperti demikian dalam kesadaran namun juga bisa mengetahui, dan ikut serta dalam, setiap perjuangan terkait waktu dengan masalah-masalah kenaikan makhluk dari tingkatan keberadaan seperti hewan ke tingkatan seperti Tuhan.
118:2.1 (1296.3) Ada di mana-mana (ubikuitas)-nya Deitas itu jangan dirancukan dengan ultimasi dari kemahahadiran ilahi. Merupakan kehendak bebas Bapa Semesta bahwa Yang Mahatinggi, Yang Mahaakhir, dan Yang Absolut itu akan menutup kekurangan, mengkoordinasikan, dan menyatukan ada di mana-mana ruang-waktu-Nya, dan kemahahadiran melampaui-ruang-waktu-Nya itu, dengan kehadiran-Nya yang menyeluruh dan mutlak yang tanpa waktu dan tanpa ruang itu. Kamu perlu ingat bahwa, meskipun Deitas ada di mana-mana itu mungkin begitu sering terkait ruang, namun tidak harus dipengaruhi waktu.
118:2.2 (1296.4) Sebagai penaik fana dan morontia kamu semakin melihat Tuhan melalui pelayanan Tuhan Lipat Tujuh. Melalui Havona kamu menemukan Tuhan Mahatinggi. Di Firdaus kamu menemukan Dia sebagai suatu pribadi, dan kemudian sebagai finaliter kamu akan sebentar lagi berusaha untuk mengenalnya sebagai Yang Mahaakhir. Sebagai finaliter, sepertinya akan ada hanya satu saja arah yang dikejar setelah mencapai Yang Mahaakhir, dan itu adalah untuk memulai pencarian terhadap Yang Absolut. Tidak ada finaliter yang akan terganggu oleh ketidakpastian terhadap pencapaian Absolut Deitas karena pada akhir kenaikan tertinggi dan terakhir itu ia bertemu Tuhan sang Bapa. Para finaliter tersebut tidak diragukan lagi akan percaya bahwa, bahkan sekalipun jika mereka akan berhasil dalam menemukan Tuhan Absolut, mereka hanya akan menemukan Tuhan yang sama, Bapa Firdaus yang memanifestasikan diri-Nya pada tingkatan yang lebih nyaris tak terbatas dan semesta itu. Tidak diragukan lagi pencapaian Tuhan dalam absolut akan mengungkapkan Leluhur Perdana alam-alam semesta serta Bapa Finalnya kepribadian-kepribadian.
118:2.3 (1296.5) Tuhan Mahatinggi mungkin bukanlah suatu demonstrasi dari kemahahadiran ruang-waktu Deitas, tapi Ia benar-benar merupakan suatu manifestasi dari ubikuitas ilahi. Antara kehadiran spiritual (rohani) dari Pencipta dan manifestasi material (jasmani) ciptaan terdapat wilayah luas kehadiran dimana-mana apa yang sedang menjadi ada—munculnya Deitas evolusioner alam semesta.
118:2.4 (1296.6) Jika Tuhan Mahatinggi selamanya memegang kontrol langsung atas alam-alam semesta ruang dan waktu, kami yakin bahwa pemerintahan Deitas tersebut akan berfungsi di bawah pengendalian dari Yang Mahaakhir. Dalam peristiwa demikian Tuhan Mahaakhir akan mulai menjadi mewujud pada alam-alam semesta waktu sebagai Mahakuasa yang transendental (Omnipoten) yang melakukan pengendalian atas suprawaktu dan ruang yang dilampaui mengenai fungsi-fungsi pemerintahan dari Yang Mahatinggi Mahakuasa.
118:2.5 (1297.1) Pikiran fana mungkin bertanya, seperti kami juga: Jika evolusi Tuhan Mahatinggi untuk otoritas pemerintahan di alam semesta agung itu disertai oleh meningkatnya manifestasi Tuhan Mahaakhir, akankah suatu kemunculan yang berhubungan dari Tuhan Mahaakhir di alam semesta ruang angkasa bagian luar yang diteorikan itu akan disertai oleh pengungkapan yang serupa dan diperluas dari Tuhan Absolut? Tapi kami sebenarnya tidak tahu.
118:3.1 (1297.2) Hanya dengan kehadiran dimana dan kapan saja itu maka Deitas bisa menyatukan manifestasi-manifestasi ruang-waktu dengan konsepsi terbatas, karena waktu adalah suksesi instan-instan sementara ruang adalah suatu sistem titik-titik yang berkaitan. Kamu, bagaimanapun, memang memahami waktu dengan analisis dan ruang dengan sintesis. Kamu mengkoordinasikan dan menghubungkan dua konsepsi berbeda ini dengan wawasan kepribadian yang mengintegrasikan. Dari semua dunia hewani hanya manusia yang memiliki kemampuan memahami ruang-waktu ini. Bagi seekor hewan, gerak memiliki arti, tetapi gerak menunjukkan nilai hanya pada makhluk dengan status kepribadian.
118:3.2 (1297.3) Benda-benda dipengaruhi waktu, tetapi kebenaran itu tanpa waktu. Lebih banyak kebenaran kamu tahu, lebih banyak kebenaran kamu adanya, lebih banyak dari masa lalu yang dapat kamu pahami dan dari masa depan yang dapat kamu mengerti.
118:3.3 (1297.4) Kebenaran itu tidak dapat digoncangkan—selamanya bebas dari semua perubahan-perubahan yang sementara, namun tidak pernah mati dan formal, selalu bergetar dan dapat disesuaikan—hidup bersinar-sinar. Namun ketika kebenaran itu dihubungkan dengan fakta, maka waktu maupun ruang mempengaruhi makna-maknanya dan menghubungkan nilai-nilainya. Realitas kebenaran yang dikawinkan pada fakta seperti itu menjadi konsep-konsep-konsep dan oleh karena itu diturunkan ke wilayah realitas-realitas kosmis yang relatif.
118:3.4 (1297.5) Menghubungkan antara kebenaran mutlak dan kekal dari Pencipta dengan pengalaman faktual dari makhluk yang terbatas dan temporal itu menjadikan adanya nilai yang baru dan muncul tentang Yang Mahatinggi. Konsep tentang Yang Mahatinggi itu sangat penting untuk pengkoordinasian antara alam atas yang ilahi dan tidak berubah itu dengan alam bawah yang terbatas dan selalu berubah.
118:3.5 (1297.6) Ruang, dari semua hal yang bukan-absolut, adalah yang terdekat untuk menjadi absolut. Ruang tampaknya secara mutlak adalah ultimat. Kesulitan sesungguhnya yang kami miliki dalam memahami ruang pada tingkat material ini disebabkan oleh fakta bahwa, meskipun badan jasmani ada dalam ruang, ruang juga ada dalam badan material yang sama ini pula. Meskipun ada banyak tentang ruang yang adalah absolut, namun tidak berarti bahwa ruang itu absolut.
118:3.6 (1297.7) Mungkin dapat membantu untuk memahami relasi-relasi ruang ini jika kamu bisa menduga bahwa, berbicara secara relatif, ruang itu bagaimanapun juga adalah suatu properti (milik) dari semua badan jasmani. Oleh karena itu, ketika suatu badan bergerak melalui ruang, badan itu juga membawa semua miliknya bersamanya, juga ruang yang di dalam dan dari tubuh yang bergerak tersebut.
118:3.7 (1297.8) Semua pola-pola realitas menempati ruang pada tingkat material, tetapi pola-pola roh hanya ada dalam hubungan dengan ruang; pola tidak menempati atau menggusur ruang, tidak pula pola memuat ruang. Tetapi bagi kami teka-teki utama tentang ruang berkaitan dengan polanya suatu ide. Ketika kita memasuki wilayah batin, kita menemukan banyak teka-teki. Apakah pola — realitas — dari suatu ide itu menempati ruang? Kami benar-benar tidak tahu, meskipun kami yakin bahwa suatu pola ide tidak memuat ruang. Namun sulit dikatakan aman untuk mendalilkan bahwa yang bukan material selalu tidak berkaitan dengan ruang.
118:4.1 (1298.1) Banyak dari kesulitan teologis dan dilema-dilema metafisis manusia fana itu disebabkan salah-penempatan manusia tentang kepribadian Ketuhanan dan akibatnya atribut-atribut tanpa batas dan mutlak dipakai untuk Keilahian yang bawahan dan Ketuhanan yang berevolusi. Jangan kamu lupa bahwa, meskipun memang ada suatu Sebab Pertama yang sebenarnya, ada juga sejumlah sebab-sebab yang sederajat dan yang bawahan, sebab-sebab yang setara maupun yang sekunder.
118:4.2 (1298.2) Perbedaan pokok antara sebab pertama dan sebab kedua adalah bahwa sebab pertama menghasilkan efek-efek asli yang bebas dari pewarisan semua faktor yang berasal dari semua penyebab sebelumnya. Sebab sekunder menghasilkan efek-efek yang selalu menunjukkan pewarisan sifat dari penyebab yang lain dan mendahuluinya.
118:4.3 (1298.3) Potensial-potensial yang murni statis yang melekat dalam Absolut Nirkualifikasi itu reaktif pada penyebab-penyebab dari Absolut Deitas yang dihasilkan oleh aksi-aksi dari Trinitas Firdaus. Dalam kehadiran Absolut Semesta potensial-potensial statis yang diresapi-penyebab ini kemudian menjadi aktif dan responsif terhadap pengaruh agen-agen transendental tertentu yang tindakannya mengakibatkan perubahan wujud dari potensial-potensial diaktifkan ini kepada status kemungkinan pengembangan alam semesta yang sesungguhnya, kapasitas-kapasitas yang diaktualkan untuk pertumbuhan. Terhadap potensial-potensial yang dimatangkan inilah para pencipta dan pengendali alam semesta agung memberlakukan drama tanpa akhir evolusi kosmis.
118:4.4 (1298.4) Penyebab, dengan mengabaikan eksistensial-eksistensial, adalah lipat tiga dalam susunan dasarnya. Ketika beroperasi dalam era alam semesta ini dan mengenai tingkat terbatas dari tujuh alam-alam semesta super, hal itu mungkin dapat dipahami sebagai berikut:
118:4.5 (1298.5) 1. Aktivasi potensial-potensial statis. Pembentukan takdir dalam Absolut Semesta oleh aksi-aksi dari Absolut Deitas, yang beroperasi dalam dan terhadap Absolut Nirkualifikasi dan sebagai akibat dari amanat-amanat kehendak dari Trinitas Firdaus.
118:4.6 (1298.6) 2. Eventuasi kapasitas-kapasitas alam semesta. Hal ini mencakup transformasi potensial-potensial yang tidak-dibedakan menjadi rencana-rencana yang terpisah-pisah dan terdefinisi. Hal ini adalah tindakan dari Ultimasi Deitas dan berbagai agen-agen dari tingkat transendental. Aksi-aksi tersebut adalah dalam antisipasi sempurna terhadap kebutuhan masa depan alam semesta master seluruhnya. Sehubungan dengan pemisah-misahan potensial inilah bahwa para Arsitek Alam Semesta Master ada sebagai perwujudan sejati dari konsep Deitas tentang alam-alam semesta. Rencana mereka tampaknya akan pada akhirnya terbatas ruang dalam tarafnya oleh pinggiran-keliling konsep alam semesta master, tetapi sebagai rencana-rencana mereka selain itu tidak dipengaruhi oleh waktu atau ruang.
118:4.7 (1298.7) 3. Penciptaan dan evolusi aktual-aktualnya alam semesta. Terhadap suatu kosmos yang diresapi oleh kehadiran memproduksi-kapasitas dari Ultimasi Deitas itulah bahwa para Pencipta Tertinggi beroperasi untuk menghasilkan perubahan-perubahan waktu dari potensial-potensial yang dimatangkan itu menjadi aktual-aktual pengalaman. Di dalam alam semesta master semua aktualisasi realitas potensial itu dibatasi oleh kapasitas terakhir untuk pengembangan dan dipengaruhi waktu-ruang dalam tahap-tahap akhir kemunculannya. Para Putra Pencipta yang keluar dari Firdaus adalah, dalam kenyataannya, pencipta-pencipta transformatif dalam pengertian kosmis. Namun hal ini sama sekali tidak membatalkan konsepnya manusia tentang mereka sebagai pencipta; dari sudut pandang terbatas mereka pasti bisa dan memang mencipta.
118:5.1 (1299.1) Kemahakuasaan Deitas tidak mengandung arti kuasa untuk melakukan apa yang tidak bisa dilakukan. Di dalam bingkai ruang-waktu dan dari titik acuan intelektual pemahaman fana, bahkan Tuhan yang tanpa batas itupun tidak dapat membuat lingkaran yang persegi atau menghasilkan kejahatan yang hakikatnya baik. Tuhan tidak bisa melakukan hal yang tidak seperti Tuhan (ungodlike). Kontradiksi istilah-istilah filosofis seperti itu setara dengan bukan entitas dan berarti bahwa tidak ada yang diciptakan seperti itu. Suatu ciri sifat kepribadian tidak bisa pada saat yang sama seperti Tuhan dan tidak seperti Tuhan. Komposibilitas itu adalah bawaan dalam kuasa ilahi. Semua ini berasal dari fakta bahwa kemahakuasaan itu tidak hanya menciptakan hal-hal dengan suatu sifat dasar tetapi juga melahirkan sifat dasar semua benda dan makhluk.
118:5.2 (1299.2) Pada mulanya Bapa melakukan semuanya, tetapi ketika panorama keabadian berjalan dalam menanggapi kehendak dan amanat dari Yang Tanpa Batas, semakin jelaslah bahwa para makhluk, bahkan manusia, akan menjadi mitra-mitra-Nya Tuhan dalam realisasi untuk finalitas takdir. Hal ini benar bahkan dalam kehidupan badani; ketika manusia dan Tuhan masuk ke dalam kemitraan, tidak ada pembatasan yang dapat ditempatkan pada kemungkinan masa depan kemitraan tersebut. Ketika seorang manusia menyadari bahwa Bapa Semesta adalah mitranya dalam kemajuan kekal, ketika ia melebur dengan kehadiran Bapa yang mendiaminya itu, ia telah, dalam roh, mematahkan belenggu waktu dan telah masuk pada kemajuan kekekalan dalam pencarian akan Bapa Semesta.
118:5.3 (1299.3) Kesadaran manusia fana berangkat dari fakta, kepada makna, dan kemudian kepada nilai. Kesadaran Pencipta berasal dari pikiran-nilai, melalui kata-makna, sampai ke fakta aksi. Selalu Tuhan harus bertindak untuk memecahkan kebuntuan dari kesatuan tanpa batasan yang melekat dalam ketanpabatasan eksistensial. Selalu Deitas harus menyediakan alam semesta pola, kepribadian-kepribadian yang sempurna, kebenaran, keindahan, dan kebaikan yang asli untuk mana semua ciptaan di bawah deitas mengupayakannya. Selalu harus Tuhan yang pertama kali menemukan manusia sehingga manusia bisa kemudian menemukan Tuhan. Selalu harus ada Bapa Semesta sebelum ada keanakan semesta dan persaudaraan semesta sebagai akibatnya.
118:6.1 (1299.4) Tuhan itu benar-benar mahakuasa, tetapi Dia tidak mencipta segala sesuatu—Dia tidak secara pribadi melakukan semua yang sudah dikerjakan. Kemahakuasaan mencakup potensial-kuasa dari Yang Mahatinggi Mahakuasa dan Sang Mahatinggi, tetapi tindakan kemauan bebas dari Tuhan Mahatinggi itu bukanlah perbuatan-perbuatan pribadi Tuhan Yang Tanpa Batas.
118:6.2 (1299.5) Menyarankan bahwa Deitas perdana itu adalah yang mencipta segalanya akan sama dengan menyangkal hak hampir satu juta Putra Pencipta dari Firdaus, belum lagi tak terhitung kawanan berbagai golongan asisten kreatif yang bekerja bersama. Hanya ada satu Sebab tanpa penyebab di alam semesta seluruhnya. Semua penyebab lain adalah turunan dari yang satu Sumber dan Pusat Besar Pertama ini. Tak satupun dari filosofi ini melanggar kehendak bebas dari begitu banyak anak-anak Deitas yang tersebar di seluruh alam semesta yang luas.
118:6.3 (1299.6) Dalam suatu bingkai lokal, kemauan bebas dapat kelihatan berfungsi sebagai sebab tanpa penyebab, tetapi hal itu selalu menunjukkan faktor warisan yang menjalin hubungan dengan Sebab Pertama yang unik, asli, dan mutlak itu.
118:6.4 (1299.7) Semua kemauan bebas itu relatif. Dalam pengertian asal-usul, hanya Bapa-AKU ADA yang memiliki finalitas kemauan bebas; dalam arti mutlak, hanya Bapa, Putra, dan Roh yang menunjukkan hak istimewa kemauan bebas yang tidak dipengaruhi oleh waktu dan tidak dibatasi oleh ruang. Manusia fana diberkahi dengan kehendak bebas, kuasa untuk pilihan, dan meskipun pemilihan tersebut tidak mutlak, sekalipun demikian, pilihan itu relatif final pada tingkat terbatas dan menyangkut takdir dari kepribadian yang memilih itu.
118:6.5 (1300.1) Kehendak bebas pada setiap tingkat yang kurang dari absolut menemui keterbatasan yang melekat dalam kepribadian yang menggunakan kuasa memilih itu sendiri. Manusia tidak dapat memilih di luar jangkauan apa yang bisa dipilih. Ia tidak bisa, misalnya, memilih untuk menjadi selain manusia kecuali bahwa ia dapat memilih untuk menjadi lebih dari seorang manusia; ia dapat memilih untuk menempuh perjalanan kenaikan alam semesta, tetapi hal ini karena pilihan manusia dan kehendak ilahi kebetulan bertemu bersamaan pada titik ini. Apa yang seorang anak inginkan dan Bapa kehendaki pasti akan terjadi.
118:6.6 (1300.2) Dalam kehidupan manusia fana, jalur-jalur perilakuyang berbeda terus menerus membuka dan menutup, dan pada saat-saat ketika pilihan itu mungkin, kepribadian manusia itu tak henti-hentinya memutuskan dari antara banyak arah tindakan ini. Kemauan sementara itu terkait dengan waktu, dan hal itu harus menunggu berlalunya waktu agar menemukan kesempatan untuk berekspresi. Kemauan rohani sudah mulai merasakan pembebasan dari belenggu waktu, setelah mencapai kelepasan sebagian dari urut-urutan waktu, dan itu karena kemauan rohani adalah menyamakan diri dengan kehendak Tuhan.
118:6.7 (1300.3) Kemauan, tindakan untuk memilih, harus berfungsi di dalam bingkai alam semesta yang telah diaktualisasikan sebagai tanggapan pada pilihan yang lebih tinggi dan sebelumnya. Seluruh rentang kehendak manusia itu secara ketat adalah dibatasi-finit kecuali dalam satu hal tertentu: Ketika seorang manusia memilih untuk mencari Tuhan dan menjadi seperti Dia, pilihan tersebut adalah supraterbatas; hanya kekekalan yang dapat mengungkapkan apakah pilihan ini juga supra-absonit.
118:6.8 (1300.4) Mengenali kemahakuasaan Deitas adalah menikmati keamanan dalam pengalaman kewargaan kosmismu, memiliki jaminan keselamatan dalam perjalanan panjang ke Firdaus. Tetapi menerima kesalahan dari konsep kemahapenciptaan itu adalah berarti memeluk kesalahan besarnya panteisme.
118:7.1 (1300.5) Fungsi dari kehendak Pencipta dan kehendak makhluk, dalam alam semesta agung, beroperasi di dalam batas-batas, dan sesuai dengan kemungkinan-kemungkinan, yang ditetapkan oleh para Arsitek Master. Namun demikian, penetapan -di-muka batas-batas maksimum ini tidak sedikitpun mengurangi kedaulatan kehendak makhluk di dalam batas-batas ini. Begitu juga pengetahuan-di-muka yang ultimat—kelonggaran penuh untuk semua pilihan terbatas—merupakan suatu pencabutan kehendak bebas yang terbatas. Seorang manusia yang dewasa dan berpandangan jauh ke depan mungkin bisa meramalkan keputusan beberapa rekan muda dengan paling akurat, tetapi pengetahuan-di-muka ini tidak mengambil apapun kebebasan dan keaslian dari keputusan itu sendiri. Para Tuhan telah dengan bijaksana membatasi rentang jangkauan tindakan kehendak yang belum dewasa, namun demikian kehendak itu adalah kehendak sejati, di dalam batasan-batasan yang telah ditentukan ini.
118:7.2 (1300.6) Bahkan korelasi tertinggi dari semua pilihan masa lalu, masa kini, dan masa depan tidak membatalkan keaslian dari pemilihan tersebut. Hal ini lebih menunjukkan tren yang sudah ditetapkan-sebelumnya dari kosmos dan menunjukkan pengetahuan-di-muka dari makhluk-makhluk berkehendak bebas itu yang mungkin, atau mungkin tidak, memilih untuk menjadi bagian penyumbang untuk aktualisasi pengalaman semua realitas.
118:7.3 (1300.7) Kesalahan dalam pemilihan terbatas itu terikat waktu dan terbatas waktu. Kesalahan itu dapat berada hanya dalam waktu dan di dalam kehadiran evolusionernya Sang Mahatinggi. Pilihan salah demikian itu mungkin terjadi dalam waktu dan menunjukkan (selain belum-selesainya Yang Mahatinggi) rentang pilihan tertentu dengan mana makhluk yang belum dewasa itu harus dilengkapi dalam rangka untuk menikmati kemajuan alam semesta dengan membuat kontak kehendak bebas dengan realitas.
118:7.4 (1301.1) Dosa dalam ruang yang dipengaruhi-waktu jelas membuktikan adanya kebebasan sementara—bahkan lisensi—untuk kehendak terbatas. Dosa menggambarkan ketidak-dewasaan yang disilaukan oleh kebebasan untuk kehendak kepribadian yang relatif berdaulat, sedangkan gagal untuk memahami kewajiban dan tugas-tugas tertinggi untuk kewargaan kosmis.
118:7.5 (1301.2) Kedurhakaan dalam wilayah terbatas mengungkapkan realitas sementara dari semua diri yang tidak terkait-Tuhan. Hanya ketika sesosok makhluk menjadi terkait erat dengan Tuhan, maka ia menjadi benar-benar nyata di alam semesta. Kepribadian terbatas itu tidak tercipta sendiri, tetapi dalam arena pilihan alam semesta super, kepribadian itu memang menentukan sendiri takdirnya.
118:7.6 (1301.3) Penganugerahan kehidupan membuat sistem-sistem energi-material mampu untuk pelestarian diri, perbanyakan diri, dan penyesuaian diri. Penganugerahan kepribadian memberikan pada organisme-organisme hidup itu hak-hak istimewa lebih lanjut untuk determinasi diri, evolusi diri, dan penyamaan diri dengan suatu roh peleburan dari Deitas.
118:7.7 (1301.4) Benda-benda hidup yang subpribadi menunjukkan adanya batin yang mengaktifkan energi-materi, pertama sebagai pengendali fisik, dan kemudian sebagai roh-batin ajudan. Karunia kepribadian datang dari Bapa dan memberikan hak istimewa pilihan yang unik pada sistem-sistem hidup itu. Tetapi jika kepribadian memiliki hak istimewa menggunakan pilihan kemauan untuk identifikasi realitas, dan jika ini adalah pilihan yang benar dan bebas, maka haruslah kepribadian yang berevolusi itu juga memiliki kemungkinan pilihan untuk mengacaukan diri, merusak diri, dan menghancurkan diri sendiri. Kemungkinan penghancuran diri kosmis tidak dapat dihindari jika kepribadian yang berkembang itu akan menjadi benar-benar bebas dalam penggunaan kehendak terbatas.
118:7.8 (1301.5) Oleh karena itu lebih aman mempersempit batas-batas pilihan kepribadian di seluruh tingkat keberadaan yang lebih rendah. Pilihan menjadi semakin dibebaskan sementara alam-alam semesta dijalani naik; pilihan akhirnya mendekati kebebasan ilahi ketika kepribadian yang menaik itu mencapai keilahian status, supremasi konsekrasi pada tujuan-tujuan alam semesta, penyelesaian pencapaian kebijaksanaan-kosmis, dan finalitas penyamaan makhluk dengan kehendak dan jalan Tuhan.
118:8.1 (1301.6) Dalam kreasi-kreasi ruang-waktu, kehendak bebas dipagari sekitarnya dengan kekangan-kekangan, dengan batasan-batasan. Evolusi hidup-material itu pertama adalah mekanis, kemudian diaktifkan batin, dan (setelah penganugerahan kepribadian) kehendak bebas itu mungkin menjadi dipimpin roh. Evolusi organik di dunia yang dihuni secara fisik itu dibatasi oleh potensi-potensi dari penanaman kehidupan-fisik yang semula dari para Pembawa Kehidupan.
118:8.2 (1301.7) Manusia fana adalah sebuah mesin, suatu mekanisme hidup; akar-akarnya benar-benar dalam dunia energi fisik. Banyak reaksi manusia yang bersifat mekanis; banyak dari kehidupan yang seperti mesin. Tetapi manusia, suatu mekanisme, adalah jauh lebih lagi dari sebuah mesin; ia dikaruniai kemampuan batin dan didiami roh; dan meskipun ia tidak pernah sepanjang hidup jasmaninya melepaskan diri dari mekanika-mekanika kimia dan listrik keberadaannya, ia bisa semakin belajar bagaimana untuk menundukkan mesin hidup-fisik ini kepada pimpinan kebijaksanaan pengalaman, melalui proses mengabdikan batin manusia pada pelaksanaan dorongan-dorongan rohani dari Pelaras Pikiran yang mendiami.
118:8.3 (1301.8) Roh itu membebaskan, dan mekanisme itu membatasi, fungsi kehendak. Pilihan yang tidak sempurna, tidak dikendalikan oleh mekanisme, tidak disamakan dengan roh, adalah berbahaya dan tidak stabil. Dominasi mekanis menjamin stabilitas dengan mengorbankan kemajuan; aliansi roh membebaskan pilihan dari tingkat fisik dan pada saat yang sama memastikan stabilitas ilahi yang dihasilkan oleh bertambahnya wawasan alam semesta dan meningkatnya pemahaman kosmis.
118:8.4 (1302.1) Bahaya besar yang menimpa makhluk adalah bahwa, dengan mencapai pembebasan dari belenggu-belenggu mekanisme hidup itu, ia akan gagal untuk menutup kehilangan stabilitas ini dengan membuat hubungan kerjasama yang harmonis dengan roh. Pilihan makhluk, ketika relatif dibebaskan dari stabilitas mekanis, bisa mengusahakan pembebasan diri lebih lanjut, terlepas dari identifikasi (penyamaan diri dengan) roh yang lebih besar.
118:8.5 (1302.2) Seluruh prinsip evolusi biologis membuatnya mustahil bagi manusia primitif untuk muncul di dunia-dunia dihuni dengan suatu kemampuan besar untuk menahan diri. Karena itulah desain kreatif yang sama dengan yang menghendaki evolusi itu juga menyediakan mereka kekangan eksternal dari waktu dan ruang, kelaparan dan ketakutan, yang secara efektif membatasi jangkauan pilihan subrohani dari makhluk-makhluk yang belum berbudaya tersebut. Ketika pikiran manusia berhasil mengatasi hambatan-hambatan yang semakin sulit, maka desain kreatif yang sama ini juga menyediakan untuk akumulasi perlahan-lahan pewarisan rasial tentang kebijaksanaan pengalaman yang diperoleh secara susah payah itu—dengan kata lain, untuk menjaga keseimbangan antara berkurangnya kekangan eksternal dan bertambahnya kekangan internal.
118:8.6 (1302.3) Lambatnya evolusi, dari kemajuan budaya manusia, membuktikan tentang efektivitas rem itu—inersia material—yang dengan sangat efisien beroperasi untuk menghambat laju-laju kemajuan yang berbahaya. Demikianlah waktu itu sendiri melindungi dan menyebarkan hasil-hasil dari pelepasan diri prematur yang berbahaya itu dari rintangan-rintangan yang berlangsung-berikutnya terhadap aksi manusia. Karena ketika budaya maju terlalu cepat, ketika pencapaian material lari mendahului evolusi kebijaksanaan-penyembahan, maka memang peradaban itu mengandung dalam dirinya benih-benih kemunduran; dan kecuali ditopang oleh penambahan cepat kebijaksanaan pengalaman, masyarakat manusia tersebut akan surut dari tingkat pencapaian tinggi tetapi prematur, dan “zaman kegelapan” masa peralihan kebijaksanaan akan menjadi saksi dari pemulihan yang tak bisa dicegah terhadap ketidak-seimbangan antara kebebasan diri dan pengendalian diri.
118:8.7 (1302.4) Kedurhakaan Kaligastia adalah ia melakukan by-pass (potong-singkat) pengatur waktu terhadap pembebasan manusia progresif itu—penghancuran secara serampangan hambatan-hambatan yang menahan, hambatan-hambatan yang oleh pikiran manusia di masa-masa itu belum diatasi secara pengalaman.
118:8.8 (1302.5) Bahwa ada pikiran yang dapat menghasilkan suatu penyingkatan sebagian ruang dan waktu, melalui tindakan ini membuktikan bahwa pikiran itu sendiri memiliki benih-benih kebijaksanaan yang secara efektif dapat berfungsi sebagai pengganti halangan kekangan yang dilampaui.
118:8.9 (1302.6) Lucifer sama pula berusaha untuk memutus pengatur waktu itu yang beroperasi untuk mengekang pencapaian prematur kebebasan-kebebasan tertentu dalam sistem lokal. Suatu sistem lokal yang dimapankan dalam terang dan hidup telah secara pengalaman mencapai sudut pandang dan wawasan-wawasan tertentu yang membuat layak bekerjanya banyak teknik yang akan merusak dan menghancurkan dalam era-era pra-mapan di alam itu sendiri.
118:8.10 (1302.7) Ketika manusia melemparkan belenggu-belenggu ketakutan, ketika ia menjembatani benua dan samudra dengan mesin-mesinnya, generasi dan abad-abad dengan rekamannya, ia harus menggantikan untuk tiap pembatasan yang dilampaui itu dengan pembatasan yang baru dan dipikul secara sukarela sesuai dengan aturan-aturan moral dari meluasnya hikmat manusia. Pembatasan yang dipikul sendiri ini adalah sekaligus yang paling kuat dan paling lemah dari semua faktor peradaban manusia—konsep-konsep keadilan dan ideal-ideal persaudaraan. Manusia bahkan membuat dirinya memenuhi syarat untuk pakaian rahmat yang mengekang ketika ia berani untuk mengasihi manusia sesamanya, sementara ia mencapai permulaan persaudaraan rohani ketika ia memilih untuk memberikan kepada orang lain perlakuan seperti yang ia sendiri ingin diberi, bahkan perlakuan seperti yang ia percaya Tuhan akan berikan untuk mereka.
118:8.11 (1303.1) Suatu reaksi alam semesta yang otomatis itu adalah stabil dan, dalam beberapa bentuk, terus berlanjut dalam kosmos. Sesosok kepribadian yang mengenal Tuhan dan berkeinginan untuk melakukan kehendak-Nya, yang memiliki wawasan roh, adalah secara ilahi stabil dan secara kekal ada. Petualangan alam semesta besarnya manusia terdiri dari perpindahan batin fana itu dari stabilitas statika mekanis kepada keilahian dinamika rohani, dan ia mencapai transformasi ini dengan kekuatan dan keteguhan keputusan kepribadiannya sendiri, dalam setiap situasi kehidupan menyatakan, “Kehendakku adalah agar kehendak-Mulah yang akan terjadi.”
118:9.1 (1303.2) Waktu dan ruang adalah suatu mekanisme yang digabungkan bersama di alam semesta master. Hal-hal itu adalah alat-alat dengan bantuan mana makhluk terbatas dimampukan untuk hidup bersama dalam kosmos dengan Yang Tanpa Batas. Makhluk terbatas itu secara efektif disekat dari tingkat absolut oleh ruang dan waktu. Tapi media penyekat ini, tanpa mana tidak ada manusia bisa ada, beroperasi secara langsung untuk membatasi rentang jangkauan tindakan terbatas. Tanpa ruang dan waktu itu tidak ada makhluk yang bisa berbuat, tetapi karena ruang dan waktu maka perbuatan setiap makhluk pasti terbatas.
118:9.2 (1303.3) Mekanisme yang dihasilkan oleh pikiran-pikiran yang lebih tinggi berfungsi untuk membebaskan sumber-sumber kreatif mereka tetapi sampai taraf tertentu selalu membatasi aksi semua kecerdasan bawahan. Kepada para makhluk alam-alam semesta pembatasan ini menjadi tampaknya sebagai mekanisme alam-alam semesta. Manusia tidak memiliki kehendak bebas yang tidak dikekang; ada batas-batas untuk rentang pilihannya, tetapi di dalam jangkauan dari pilihan ini kehendaknya secara relatif berdaulat penuh.
118:9.3 (1303.4) Mekanisme kehidupan dari kepribadian manusia, tubuh manusia itu, adalah produk dari desain kreatif supramanusia; sebab itu tidak pernah dapat dengan sempurna dikendalikan oleh manusia itu sendiri. Hanya ketika manusia yang menaik itu, dalam hubungan dengan Pelaras yang dilebur, menciptakan sendiri mekanisme untuk ekspresi kepribadian, maka ia akan mencapai pengendalian yang disempurnakan terhadapnya.
118:9.4 (1303.5) Alam semesta agung adalah mekanisme demikian pula organisme, yang mekanis dan hidup—suatu mekanisme hidup yang diaktifkan oleh suatu Batin Mahatinggi, berkoordinasi dengan suatu Roh Mahatinggi, dan menemukan ekspresi pada tingkat-tingkat maksimum penyatuan kuasa dan kepribadian sebagai Sang Mahatinggi. Menolak mekanisme dari ciptaan terbatas itu adalah sama dengan menyangkal fakta dan mengabaikan realitas.
118:9.5 (1303.6) Mekanisme adalah produk dari batin (mind), pikiran kreatif yang beraksi pada dan dalam potensial-potensial kosmis. Mekanisme adalah kristalisasi tetap dari pemikiran Pencipta, dan mereka selalu berfungsi tepat sesuai dengan konsep kehendak yang memberi mereka asal. Tetapi kebermaksudan setiap mekanisme itu ada dalam asal-usulnya, bukan dalam fungsinya.
118:9.6 (1303.7) Mekanisme-mekanisme ini tidak boleh dianggap sebagai membatasi aksi Deitas; melainkan benarlah bahwa dalam mekanika ini sendiri Deitas telah mencapai satu fase untuk ekspresi kekal. Mekanisme dasar alam semesta telah muncul menjadi keberadaan sebagai tanggapan pada kehendak mutlak dari Sumber dan Pusat Pertama, dan karena itu hal-hal itu akan berfungsi secara kekal dalam harmoni yang sempurna dengan rencana dari Yang Tanpa Batas; memang, mekanisme-mekanisme itu adalah pola-pola dari rencana itu sendiri yang tidak memiliki kehendak atau kemauan bebas.
118:9.7 (1303.8) Kami memahami beberapa tentang bagaimana mekanisme Firdaus itu dikaitkan dengan kepribadian dari Putra Kekal; ini adalah fungsi dari Pelaku Bersama. Kami memiliki teori-teori mengenai operasi-operasi dari Absolut Semesta berkenaan pada mekanisme-mekanisme teoritis tentang Yang Nirkualifikasi dan pribadi potensial dari Absolut Deitas. Namun dalam berkembangnya Deitas-deitas yang Mahatinggi dan Mahaakhir itu kami mengamati bahwa beberapa fase bukan-pribadi tertentu sebenarnya sedang menyatu dengan padanan-padanan (counterparts) mereka yang memiliki kehendak bebas, dan dengan demikian sedang berkembang hubungan baru antara pola dan pribadi.
118:9.8 (1304.1) Dalam keabadian masa lalu, Bapa dan Putra mendapatkan penyatuan dalam kesatuan ekspresi dari Roh Tanpa Batas. Jika, dalam kekekalan masa depan, para Putra Pencipta dan Roh Kreatif dari alam semesta lokal waktu dan ruang itu akan mencapai penyatuan kreatif dalam alam-alam ruang angkasa bagian luar, apa yang akan diciptakan persatuan mereka sebagai ekspresi gabungan dari kodrat-kodrat ilahi mereka? Mungkin saja bahwa kita akan menyaksikan manifestasi yang sampai sekarang belum terungkap dari Deitas Mahaakhir, suatu jenis baru administrator super. Sosok-sosok tersebut akan mencakup hak-hak prerogatif unik kepribadian, sebagai persatuan dari Pencipta yang berpribadi, Roh Kreatif yang bukan pribadi, pengalaman makhluk-fana, dan personalisasi progresif dari Penatalayan Ilahi. Sosok-sosok tersebut bisa menjadi ultimat dalam hal mereka akan mencakup realitas yang pribadi dan bukan-pribadi, sementara mereka akan menggabungkan pengalaman Pencipta dan ciptaan. Apapun atribut-atribut dari pribadi-pribadi ketiga dari berfungsinya trinitas di ciptaan angkasa luar yang didalilkan tersebut, mereka akan mempertahankan suatu hubungan yang sama dengan Bapa Pencipta mereka dan Ibu Kreatif mereka seperti yang dilakukan Roh Tanpa Batas kepada Bapa Semesta dan Putra Kekal.
118:9.9 (1304.2) Tuhan Mahatinggi adalah personalisasi semua pengalaman alam semesta, pemusatan semua evolusi terbatas, maksimasi semua realitas makhluk, penyempurnaan kebijaksanaan kosmis, perwujudan dari keindahan harmonis galaksi-galaksi waktu, kebenaran makna-makna batin kosmis, dan kebaikan nilai-nilai roh tertinggi. Tuhan Mahatinggi akan, dalam masa depan kekal, mensintesis beraneka-ragam perbedaan terbatas ini menjadi satu keseluruhan yang bermakna secara pengalaman, sama seperti mereka sekarang secara eksistensial bersatu pada tingkat-tingkat absolut dalam Trinitas Firdaus.
118:10.1 (1304.3) Providensia (keterlibatan dan pemeliharaan Tuhan) tidak berarti bahwa Tuhan telah menentukan segala sesuatu bagi kita dan di muka. Tuhan demikian mengasihi kita sehingga tidak melakukan hal itu, karena hal itu tidak lebih akan menjadi tirani kosmis. Manusia memiliki kuasa pilihan yang relatif. Kasih ilahi juga tidak akan memberikan perhatian yang picik yang akan membuat anak-anak manusia menjadi manja.
118:10.2 (1304.4) Bapa, Putra, dan Roh—sebagai Trinitas—adalah bukan Yang Mahatinggi Mahakuasa, tetapi supremasi Yang Mahakuasa itu tidak pernah bisa mewujud tanpa Mereka. Pertumbuhan Yang Mahakuasa itu dipusatkan pada para Absolut aktualitas dan didasarkan pada Absolut potensialitas. Tetapi fungsi-fungsi Yang Mahatinggi Mahakuasa dikaitkan dengan fungsi-fungsi Trinitas Firdaus.
118:10.3 (1304.5) Akan tampak bahwa, dalam Sang Mahatinggi, semua fase kegiatan alam semesta sedang sebagian dipersatukan lagi oleh kepribadian Deitas pengalaman ini. Sebab itu, ketika kita ingin melihat Trinitas sebagai satu Tuhan, dan jika kita membatasi konsep ini pada alam semesta agung sekarang yang dikenal dan diorganisir, kita menemukan bahwa Sang Mahatinggi yang berevolusi itu adalah potret parsial dari Trinitas Firdaus. Kami lebih lanjut menemukan bahwa Deitas Mahatinggi ini berkembang sebagai sintesis kepribadian dari materi, batin, dan roh terbatas dalam alam semesta agung.
118:10.4 (1304.6) Para Tuhan memiliki atribut-atribut tetapi Trinitas memiliki fungsi-fungsi, dan seperti Trinitas, providensia adalah suatu fungsi, paduan dari pengendalian keseluruhan terhadap yang lain-dari-pribadi alam semesta segala alam-alam semesta, membentang dari tingkat evolusioner Yang Lipat Tujuh yang mensintesis dalam kuasa Yang Mahakuasa terus ke atas melalui alam-alam transendental dari Ultimasi Deitas.
118:10.5 (1304.7) Tuhan mengasihi setiap makhluk sebagai anak, dan kasih itu menaungi setiap makhluk sepanjang waktu dan kekekalan. Providensia Tuhan itu berfungsi sehubungan dengan total dan berurusan dengan fungsi setiap makhluk sebagaimana fungsi tersebut terkait dengan total. Campur tangan providensial terhadap sesosok makhluk merupakan indikasi dari pentingnya fungsi dari makhluk itu berkaitan dengan pertumbuhan evolusi dari suatu total; total tersebut mungkin total ras, total bangsa, total planet, atau bahkan total yang lebih tinggi. Pentingnya fungsi dari makhluk itulah yang membuat perlunya campur tangan keterlibatan Tuhan, bukan pentingnya makhluk itu sebagai suatu pribadi.
118:10.6 (1305.1) Namun demikian, Bapa sebagai pribadi dapat kapan saja menempatkan tangan kebapaan dalam aliran peristiwa kosmis sesuai semuanya dengan kehendak Tuhan dan selaras dengan hikmat Tuhan serta dimotivasi oleh kasih Tuhan.
118:10.7 (1305.2) Namun apa yang manusia sebut sebagai keterlibatan Tuhan itu terlalu sering adalah produk dari imajinasinya sendiri, posisi kebetulan dari kemungkinan keadaan. Namun demikian, ada keterlibatan yang nyata dan berkembang dalam alam terbatas dari keberadaan alam semesta, suatu korelasi sebenarnya dan menjadi aktual, antara energi-energi ruang, gerakan-gerakan waktu, pikiran-pikiran kecerdasan, ideal-ideal karakter, keinginan-keinginan yang bersifat rohani, dan tindakan-tindakan kemauan bertujuan dari kepribadian-kepribadian yang berevolusi. Keadaan-keadaan di alam material menemukan integrasi terbatas yang final dalam kehadiran-kehadiran Yang Mahatinggi dan Yang Mahaakhir yang saling berpaut itu.
118:10.8 (1305.3) Seperti halnya mekanisme alam semesta agung disempurnakan sampai ke titik presisi akhir melalui pengendalian menyeluruh dari batin, dan sebagaimana batin makhluk naik ke kesempurnaan pencapaian keilahian melalui pengintegrasian disempurnakan dengan roh, dan ketika sebagai akibatnya muncul Yang Mahatinggi sebagai pemersatu aktual semua fenomena alam semesta ini, demikian pula keterlibatan Tuhan menjadi semakin jelas bisa diamati.
118:10.9 (1305.4) Beberapa kondisi menakjubkan kebetulan yang sesekali terjadi di dunia-dunia evolusi itu mungkin karena kehadiran kemunculan secara bertahap Yang Mahatinggi, rasa pendahuluan untuk kegiatan-kegiatan semesta masa depannya. Sebagian besar dari apa yang manusia sebut sebagai keterlibatan Tuhan itu adalah bukan demikian; penilaiannya terhadap hal-hal tersebut sangat terkendala oleh kurangnya pandangan ke depan ke dalam makna sebenarnya keadaan-keadaan hidup. Banyak dari apa yang manusia sebut nasib baik mungkin sebenarnya nasib buruk; senyum keberuntungan yang memberikan kesenangan yang tidak selayaknya dan kekayaan yang tidak halal itu mungkin adalah yang terbesar dari penderitaan manusia; apa yang sepertinya kekejaman dari nasib buruk yang menimpakan aniaya pada beberapa manusia yang menderita itu mungkin dalam kenyataannya adalah api penempa yang sedang mengubah besi lunak kepribadian yang belum matang menjadi baja keras karakter yang nyata.
118:10.10 (1305.5) Ada suatu keterlibatan Tuhan dalam alam-alam semesta yang berkembang, dan hal itu dapat ditemukan oleh para makhluk hanya sejauh bahwa mereka telah mencapai kapasitas untuk memahami tujuan alam-alam semesta yang berkembang. Kapasitas penuh untuk melihat maksud-maksud alam semesta itu sama dengan penyelesaian evolusi makhluk itu dan mungkin dengan kata lain dapat dikatakan sebagai pencapaian Yang Mahatinggi di dalam batas-batas keadaan sekarang dari alam-alam semesta yang belum selesai.
118:10.11 (1305.6) Kasih dari Bapa bekerja langsung dalam hati individu, tidak tergantung pada tindakan atau reaksi dari semua individu lain; hubungan itu pribadi—manusia dan Tuhan. Kehadiran Deitas yang bukan bersifat pribadi (Mahatinggi Mahakuasa dan Trinitas Firdaus) mewujudkan perhatian untuk keseluruhan, bukan untuk bagian. Keterlibatan dari pengendalian menyeluruh Supremasi menjadi semakin jelas sebagai bagian-bagian berturut-turut dari kemajuan alam semesta dalam pencapaian takdir-takdir terbatas. Sementara sistem-sistem, konstelasi, alam-alam semesta, dan alam-alam semesta super menjadi dimapankan dalam terang dan hidup, Yang Mahatinggi semakin muncul sebagai korelator yang penuh makna terhadap semua yang sedang berlangsung, sedangkan Yang Mahaakhir secara bertahap muncul sebagai pemersatu transendental segala sesuatu.
118:10.12 (1306.1) Pada permulaan suatu dunia yang berevolusi, kejadian-kejadian alami dari golongan material dan keinginan-keinginan pribadi manusia sering tampak saling bertentangan. Banyak yang terjadi pada dunia yang berevolusi itu agak sulit bagi manusia fana untuk memahaminya—hukum alam sering tampaknya kejam, tak berperasaan, dan acuh tak acuh terhadap semua yang benar, indah, dan baik dalam pemahaman manusia. Namun ketika umat manusia bergerak maju dalam perkembangan planet, kami mengamati bahwa sudut pandang ini diubah oleh faktor-faktor berikut ini:
118:10.13 (1306.2) 1. Bertambahnya visi manusia—pemahamannya yang meningkat tentang dunia di dalam mana ia hidup; kapasitasnya yang makin luas untuk pemahaman tentang fakta-fakta material dari waktu, ide-ide yang bermakna dari pikiran, dan ideal-ideal yang berharga dari wawasan rohani. Selama manusia mengukur hanya dengan kayu pengukur dari benda-benda yang bersifat fisik, mereka tidak pernah bisa berharap untuk menemukan kesatuan dalam ruang dan waktu.
118:10.14 (1306.3) 2. Meningkatnya pengendalian manusia—akumulasi bertahap pengetahuan tentang hukum-hukum dunia material, maksud-maksud keberadaan spiritual, dan kemungkinan-kemungkinan untuk koordinasi filosofis antara dua realitas ini. Manusia, orang primitif itu, tak berdaya menghadapi gempuran kekuatan alam, adalah seperti budak menghadapi majikan kejam rasa takut dari dalam dirinya sendiri. Manusia yang setengah berbudaya mulai membuka gudang rahasia wilayah-wilayah alam, dan ilmunya perlahan tetapi efektif menghancurkan takhyulnya sementara pada saat yang sama menyediakan dasar faktual yang baru dan diperluas untuk pemahaman makna-makna filsafat dan nilai-nilai pengalaman rohani yang sejati. Manusia, yang sudah beradab, suatu hari nanti akan mencapai penguasaan relatif atas kekuatan-kekuatan fisik di planetnya; kasih Tuhan dalam hatinya akan dengan efektif tercurah keluar sebagai kasih untuk manusia sesamanya, sedangkan nilai-nilai keberadaan manusiawi akan mendekati batas-batas kapasitas fana.
118:10.15 (1306.4) 3. Integrasi alam semestanya manusia—peningkatan wawasan manusia ditambah peningkatan pencapaian pengalaman manusia membawanya pada harmoni yang lebih erat dengan kehadiran-kehadiran Supremasi yang mempersatukan—Trinitas Firdaus dan Sang Mahatinggi. Dan inilah yang membentuk kedaulatan Yang Mahatinggi di dunia-dunia yang lama mapan dalam terang dan hidup. Planet-planet yang maju seperti itu memang puisi-puisi harmoni, gambar-gambar indahnya kebaikan yang diraih melalui pencarian kebenaran kosmis. Jika hal-hal tersebut dapat terjadi pada sebuah planet, maka hal-hal yang bahkan lebih besar lagi dapat terjadi pada sebuah sistem dan unit-unit yang lebih besar di alam semesta agung karena mereka juga mencapai kemapanan yang menunjukkan habisnya potensial-potensial untuk pertumbuhan terbatas.
118:10.16 (1306.5) Di sebuah planet dari golongan yang sudah maju ini, keterlibatan Tuhan telah menjadi suatu kenyataan, keadaan-keadaan kehidupan itu saling dikaitkan, tetapi hal ini bukan hanya karena manusia telah tiba untuk menguasai masalah-masalah material dunianya; hal itu juga karena ia sudah mulai hidup sesuai dengan tren alam-alam semesta; ia sedang mengikuti jalur jalan Supremasi menuju ke pencapaian Bapa Semesta.
118:10.17 (1306.6) Kerajaan Tuhan ada di dalam hati manusia, dan ketika kerajaan ini menjadi nyata dalam hati setiap individu di sebuah dunia, maka pemerintahan Tuhan telah menjadi nyata di planet itu; dan ini adalah tercapainya kedaulatan yang diraih oleh Sang Mahatinggi.
118:10.18 (1306.7) Untuk merealisir providensi dalam alam waktu, manusia harus menyelesaikan tugas untuk mencapai kesempurnaan. Namun manusia bahkan sekarang pun bisa mencicipi keterlibatan Tuhan ini dalam makna-makna kekekalannya saat ia merenungkan fakta alam semesta bahwa segala sesuatu, apakah itu baik atau jahat, bekerja bersama untuk pemajuan manusia yang kenal-Tuhan dalam pencarian mereka untuk Bapa segalanya.
118:10.19 (1306.8) Providensi menjadi semakin terlihat ketika manusia menjangkau naik ke atas dari yang material ke yang spiritual. Pencapaian wawasan rohani yang tuntas itu memungkinkan kepribadian yang menaik itu mendeteksi harmoni dalam apa yang sejauh itu sebelumnya adalah kekacauan. Bahkan mota morontia pun merupakan kemajuan nyata ke arah ini.
118:10.20 (1307.1) Providensi itu sebagian adalah pengendalian menyeluruh dari Yang Mahatinggi (yang belum selesai itu) dimanifestasikan dalam alam semesta yang belum selesai, dan karena itu harus selalu menjadi:
118:10.21 (1307.2) 1. Parsial—karena belum selesainya aktualisasi Sang Mahatinggi, dan
118:10.22 (1307.3) 2. Tidak dapat diprediksi—karena fluktuasi-fluktuasi dalam sikap makhluk, yang selalu berubah-ubah dari tingkat ke tingkat, sehingga tampaknya menyebabkan tanggapan timbal balik yang variabel dalam Yang Mahatinggi.
118:10.23 (1307.4) Ketika manusia berdoa untuk keterlibatan Tuhan dalam peristiwa-peristiwa hidup, banyak kali jawaban untuk doa mereka adalah perubahan sikap mereka sendiri terhadap kehidupan. Tapi keterlibatan Tuhan itu tidak sewenang-wenang, juga bukan fantastis atau magis. Hal itu adalah kebangkitan secara lambat tapi pasti sang penguasa perkasa atas alam-alam semesta terbatas, yang kehadiran agungnya sesekali terdeteksi makhluk berkembang dalam kemajuan perjalanan alam semesta mereka. Providensi (keterlibatan) Tuhan adalah barisan tentu dan pasti galaksi-galaksi ruang dan kepribadian-kepribadian waktu menuju tujuan-tujuan kekekalan, pertama dalam Yang Mahatinggi, kemudian dalam Yang Mahaakhir, dan mungkin dalam Yang Absolut. Dan dalam infinitas kami percaya ada keterlibatan yang sama, dan ini adalah kehendak, aksi-aksi, maksud dari Trinitas Firdaus yang demikian memotivasi panorama kosmis alam semesta segala alam-alam semesta.
118:10.24 (1307.5) [Disponsori oleh sesosok Utusan Perkasa yang sementara berkunjung di Urantia.]
Buku Urantia
Makalah 119
119:0.1 (1308.1) SEBAGAI Kepala Bintang-bintang Kejora Nebadon, aku ditugasi ke Urantia oleh Gabriel pada misi untuk mengungkapkan kisah tujuh kali penganugerahan (pemberian) diri Daulat Alam Semesta, Mikhael Nebadon, dan namaku adalah Gavalia. Dalam mengetengahkan paparan ini aku akan mengikuti dengan ketat batasan-batasan yang telah digariskan oleh penugasanku.
119:0.2 (1308.2) Sifat penganugerahan diri itu melekat dalam para Putra-putra Firdaus dari Bapa Semesta. Dalam hasrat mereka untuk mengenal dekat pengalaman hidup dari makhluk-makhluk bawahan mereka, berbagai ordo Putra Firdaus itu mencerminkan kodrat ilahi dari orang tua-orang tua Firdaus mereka. Sang Putra Kekal dari Trinitas Firdaus menjadi perintis tindakan ini, dengan tujuh kali menganugerahkan diri-Nya ke atas tujuh sirkuit Havona, selama masa-masa kenaikan Fanda Agung dan musafir-musafir yang pertama dari alam ruang dan waktu. Putra Kekal tidak henti-hentinya memberikan diri-Nya sendiri ke atas alam-alam semesta lokal di ruang angkasa dalam diri pribadi wakil-wakil-Nya, Putra-putra Mikhael dan Avonal.
119:0.3 (1308.3) Ketika Putra Kekal menganugerahkan sesosok Putra Pencipta ke sebuah alam semesta lokal yang diproyeksikan, Putra Pencipta itu memikul tanggung-jawab penuh untuk penyelesaian, pengendalian dan penyeimbangan alam semesta yang baru tersebut, termasuk berikrar sungguh-sungguh kepada Trinitas kekal agar tidak mengambil kedaulatan penuh atas ciptaan yang baru itu, sebelum tujuh penganugerahan dirinya menjadi makhluk itu diselesaikan dan disertifikasi oleh Yang Purba Harinya dari alam semesta lokal kewenangan hukumnya. Kewajiban tersebut ditanggung oleh setiap Putra Mikhael yang merelakan diri pergi dari Firdaus untuk terlibat dalam pengaturan dan penciptaan alam semesta.
119:0.4 (1308.4) Maksud dari penjelmaan-penjelmaan menjadi makhluk ini adalah untuk memampukan para Pencipta tersebut sehingga menjadi penguasa-penguasa berdaulat yang bijak, simpatik, adil dan penuh pengertian. Para Putra ilahi ini memang secara bawaan lahirnya adil, namun mereka menjadi penuh belas kasihan sebagai hasil dari pengalaman penjelmaan diri secara berturutan ini; mereka secara alami penuh belas kasihan, tetapi pengalaman-pengalaman ini membuat mereka menjadi penuh belas kasihan dalam cara yang baru dan lebih lagi. Penganugerahan diri ini adalah langkah-langkah terakhir dalam pendidikan dan pelatihan mereka untuk tugas-tugas luhur memerintah alam-alam semesta lokal dalam kebenaran ilahi dan melalui penilaian yang adil.
119:0.5 (1308.5) Biarpun banyak manfaat kebetulan yang ditambahkan kepada berbagai dunia, sistem dan konstelasi, demikian pula kepada berbagai golongan makhluk-makhluk cerdas alam semesta yang dipengaruhi dan diuntungkan oleh penganugerahan diri ini, namun hal-hal ini masih terutama dirancang untuk melengkapi pelatihan pribadi dan pendidikan alam semesta bagi Putra Pencipta itu sendiri. Penganugerahan-penganugerahan diri ini bukan hal pokok untuk manajemen yang bijak, adil, dan efisien di sebuah alam semesta lokal, namun hal ini mutlak perlu untuk pemerintahan yang adil, penuh rahmat, dan pengertian terhadap ciptaan tersebut, yang berlimpah dengan macam-macam bentuk kehidupan dan makhluk-makhluk yang cerdas namun belum sempurna.
119:0.6 (1308.6) Putra-putra Mikhael itu mengawali karya pengorganisasian alam semesta mereka dengan simpati yang penuh dan adil untuk berbagai golongan makhluk yang telah mereka ciptakan. Mereka memiliki persediaan rahmat yang besar bagi semua makhluk yang berbeda-beda ini, bahkan rasa kasihan bagi mereka yang bersalah dan terpuruk dalam lumpur keegoisan buatan mereka sendiri. Akan tetapi kemampuan-bawaan keadilan dan kebenaran tersebut tidak akan cukup dalam penilaian Yang Purba Harinya. Para penguasa rangkap tiga alam semesta super ini tidak akan pernah mensertifikasi sesosok Putra Pencipta sebagai Daulat Alam Semesta sebelum ia benar-benar memperoleh sudut pandang makhluk-makhluk ciptaannya sendiri, melalui pengalaman nyata dalam lingkungan hidup mereka dan sebagai makhluk ciptaan mereka ini sendiri. Dengan cara inilah para Putra tersebut akan menjadi pemimpin yang cerdas dan penuh pengertian; mereka menjadi mengetahui berbagai kelompok yang mereka pimpin dan laksanakan kewenangan alam semesta. Melalui pengalaman menghidupi itu mereka dengan sendirinya memperoleh belas kasihan yang praktis, penilaian yang adil, dan kesabaran yang lahir dari keberadaan makhluk pengalaman.
119:0.7 (1309.1) Alam semesta lokal Nebadon sekarang ini diperintah sesosok Putra Pencipta yang telah menyelesaikan layanan penganugerahan dirinya; ia bertahta dalam kekuasaan tertinggi yang adil dan penuh welas asih atas seluruh alam luas semestanya yang masih berevolusi dan menuju penyempurnaan itu. Mikhael dari Nebadon adalah penganugerahan Putra Kekal yang ke-611.121 ke atas alam-alam semesta ruang dan waktu, dan ia memulai pengorganisasian alam semesta lokalmu sekitar empat ratus milyar tahun yang lalu. Mikhael bersiap melaksanakan petualangan penganugerahan diri pertamanya sekitar pada waktu Urantia sedang mengambil bentuk sekarangnya, satu milyar tahun yang lampau. Penganugerahan dirinya telah terjadi setiap sekitar seratus lima puluh juta tahun sekali, dan yang terakhir terjadi di Urantia sembilan belas abad yang lalu. Sekarang aku akan mengungkapkan sifat dan karakter masing-masing penganugerahan diri ini selengkap mungkin sejauh diizinkan oleh penugasanku.
119:1.1 (1309.2) Pada suatu acara yang khidmat di Salvington, hampir satu milyar tahun yang lampau, direktur dan pemimpin alam semesta Nebadon yang dikumpulkan mendengar bahwa Mikhael mengumumkan bahwa kakaknya, Immanuel, akan segera mengambil alih kekuasaan di Nebadon sementara dirinya (Mikhael) akan tidak hadir di tempat untuk sebuah misi yang tidak ia jelaskan. Tidak ada pengumuman lebih lanjut menyangkut transaksi ini kecuali ada siaran perpisahan kepada para Bapa Konstelasi, di antaranya pesan: “Dan selama jangka waktu ini aku menempatkan kalian di bawah pemeliharaan dan penjagaan Immanuel sementara aku pergi untuk melaksanakan permintaan Bapa Firdausku.”
119:1.2 (1309.3) Setelah mengirimkan siaran perpisahan ini, Mikhael muncul di lapangan pemberangkatan Salvington, sama seperti banyak peristiwa sebelumnya ketika ia mempersiapkan diri untuk berangkat ke Uversa atau Firdaus, tapi kali ini ia pergi sendirian. Ia menutup pesan keberangkatan dengan kata-kata ini: “Aku meninggalkan kalian hanya untuk waktu yang singkat. Aku tahu, banyak dari kalian yang ingin pergi bersamaku, tetapi ke mana aku pergi kalian tidak bisa ikut. Apa yang hendak aku kerjakan kalian tidak mungkin lakukan. Aku pergi untuk melaksanakan kehendak para Deitas Firdaus, dan kalau aku sudah selesaikan misiku dan telah memperoleh pengalaman ini, aku akan kembali ke tempatku di tengah-tengah kalian.” Dan setelah bersabda demikian Mikhael Nebadon lenyap dari pandangan semua yang berkumpul dan tidak muncul kembali selama dua puluh tahun waktu standar. Di seluruh Salvington, hanya Penatalayan Ilahi dan Immanuel yang tahu apa yang sedang berlangsung, dan Yang Bersatu Harinya berbagi rahasianya hanya dengan eksekutif kepala alam semesta, Gabriel, sang Bintang Fajar yang Terang.
119:1.3 (1309.4) Seluruh penghuni Salvington dan mereka yang berdiam di dunia-dunia markas konstelasi dan sistem berkumpul sekitar stasiun penerimaan intelijen alam semesta masing-masing untuk mendengarkan berita alam semesta, berharap untuk mendapatkan satu-dua kabar tentang misi itu dan dimana gerangan Putra Pencipta. Pada hari ketiga setelah keberangkatan Mikhael barulah diterima berita yang mungkin ada arti pentingnya. Pada hari ini suatu komunikasi didaftarkan di Salvington yang berasal dari dunia Melkisedek, markas pusat ordo tersebut di Nebadon, yang hanya mencatat transaksi yang tidak biasa dan belum pernah terdengar sebelumnya ini: “Pada siang ini, muncullah di lapangan penerimaan dunia ini sesosok Putra Melkisedek yang asing, bukan termasuk dalam bilangan kami namun sepenuhnya seperti ordo kami. Ia disertai sesosok omniafim yang sendirian, yang membawa amanat dari Uversa dan menyampaikan perintah-perintah yang ditujukan kepada kepala kami, yang berasal dari Yang Purba Harinya dan disetujui oleh Immanuel Salvington, memerintahkan agar Putra Melkisedek yang baru ini dapat diterima ke dalam ordo kami dan ditugaskan pada layanan darurat para Melkisedek Nebadon. Dan demikianlah yang telah diperintahkan; hal itu telah dilaksanakan.”
119:1.4 (1310.1) Dan inilah semua yang muncul di catatan-catatan Salvington mengenai penganugerahan diri Mikhael yang pertama. Tidak ada kabar lagi selama seratus tahun waktu Urantia, ketika dicatat fakta tentang kembalinya Mikhael dan tanpa pemberitahuan melanjutkan lagi kepemimpinan urusan-urusan alam semesta. Namun suatu catatan aneh dapat ditemukan di dunia Melkisedek, sebuah kisah tentang pelayanan Putra Melkisedek yang unik itu untuk dinas darurat pada masa itu. Catatan tersebut diawetkan dalam sebuah kuil sederhana yang sekarang menempati halaman depan kediaman Bapa Melkisedek, dan hal itu mencakup kisah tentang layanan Putra Melkisedek sementara ini, sehubungan tentang penempatan tugasnya ke dua puluh empat misi darurat alam semesta. Dan catatan ini, yang baru saja aku pelajari, diakhiri seperti ini:
119:1.5 (1310.2) “Tepat pada tengah hari ini, tanpa pemberitahuan sebelumnya dan disaksikan hanya oleh tiga dari persaudaraan kami, Putra yang berkunjung dari ordo kami ini lenyap dari dunia kami seperti waktu ia datang, ditemani hanya oleh sesosok omniafim sendirian; dan catatan ini sekarang ditutup dengan sertifikasi bahwa tamu kami ini telah hidup sebagai sesosok Melkisedek, dengan keserupaan sebagai Melkisedek ia telah bekerja sebagai Melkisedek, dan ia dengan setia mengerjakan seluruh tugasnya sebagai Putra darurat dari ordo kami. Oleh kesepakatan menyeluruh ia telah menjadi kepala Melkisedek, setelah memperoleh kasih dan hormat kami oleh kebijaksanaannya yang tiada duanya, kasih yang tertinggi, dan pengabdian yang luhur pada tugas. Ia mengasihi kami, memahami kami, dan melayani bersama kami, dan untuk selamanya kami adalah sesama rekan Melkisedek yang setia dan berbakti kepadanya, sebab sosok asing di dunia kami ini telah untuk selama-lamanya menjadi penatalayan alam semesta dari kodrat Melkisedek.”
119:1.6 (1310.3) Inilah semua yang boleh aku sampaikan kepada kamu mengenai penganugerahan Mikhael yang pertama kalinya. Kami, tentu saja, sepenuhnya mengerti bahwa Melkisedek yang aneh ini, yang telah begitu misterius melayani bersama dengan para Melkisedek satu milyar tahun yang lampau itu tidak lain adalah Mikhael yang diinkarnasikan pada misi penganugerahan pertamanya. Catatan itu tidak menyebutkan secara khusus apakah memang Melkisedek yang unik dan efisien dalam tugas tersebut adalah Mikhael, namun secara menyeluruh diyakini itulah dia. Barangkali pernyataan yang sebenar-benarnya tentang fakta tersebut tidak dapat dijumpai selain di catatan Sonarington, dan catatan-catatan di dunia rahasia tersebut tidak terbuka bagi kami. Hanya di dunia sakralnya para Putra ilahi inilah misteri-misteri penjelmaan dan penganugerahan sepenuhnya diketahui. Kami semua tahu fakta-fakta tentang penganugerahan Mikhael, namun kami tidak bisa memahami bagaimana hal-hal itu dilakukan. Kami tidak mengerti bagaimana penguasa sebuah alam semesta, pencipta para Melkisedek itu, dapat dengan begitu tiba-tiba dan misterius menjadi sesosok Melkisedek dan, sebagai salah satu dari mereka, hidup di tengah-tengah mereka dan berkarya sebagai Putra Melkisedek selama seratus tahun. Tetapi memang begitulah yang terjadi.
119:2.1 (1310.4) Selama hampir seratus lima puluh tahun setelah penganugerahan diri Mikhael dalam wujud Melkisedek, segala sesuatunya berjalan baik dalam alam semesta Nebadon, ketika masalah mulai merebak dalam sistem 11 konstelasi 37. Masalah ini mencakup kesalahpahaman oleh sesosok Putra Lanonandek, sesosok Daulat Sistem, yang telah diadili oleh Bapa-bapa Konstelasi dan disetujui oleh Yang Setia Harinya, konselor Firdaus untuk konstelasi itu, namun Daulat Sistem yang memprotes itu tidak mau sepenuhnya menerima vonis itu. Setelah lebih dari seratus tahun memendam rasa tidak puas ia memimpin para pengikutnya dalam salah satu pemberontakan yang paling luas dan merusak yang pernah terjadi di Nebadon melawan kedaulatan Putra Pencipta, suatu pemberontakan yang sudah lama diadili dan dihentikan oleh tindakan dari Yang Purha Harinya di Uversa.
119:2.2 (1311.1) Daulat Sistem pemberontak ini, Lutentia, masih memegang kekuasaan tertinggi di planet-planet ibukota sistemnya selama lebih dari dua puluh tahun tahun waktu standar Nebadon; sesudah itulah, para Yang Paling Tinggi, dengan persetujuan dari Uversa, memerintahkan ia dipecat dan meminta pada para penguasa Salvington untuk penunjukan penguasa Daulat Sistem yang baru agar melanjutkan kepemimpinan di sistem dunia berpenghuni yang pecah belah dan kacau tersebut.
119:2.3 (1311.2) Bersamaan dengan penerimaan terhadap permohonan ini di Salvington, Mikhael memulai pengumuman niat luar biasa yang kedua untuk absen dari ibukota alam semesta dengan tujuan untuk “melakukan permintaan Bapa Firdausku,” berjanji akan “kembali lagi pada waktunya”’ dan memusatkan semua kewenangan dalam tangan saudara Firdausnya, Immanuel, Yang Bersatu Harinya.
119:2.4 (1311.3) Kemudian, melalui teknik sama yang diamati seperti pada waktu keberangkatannya sehubungan dengan penganugerahan Melkisedek, Mikhael sekali lagi berpamitan dari dunia pusat pemerintahannya. Tiga hari setelah berpamitan pergi yang tidak dijelaskan ini, muncullah di antara korps cadangan Putra Lanonandek Nebadon primer, sesosok anggota yang baru dan tidak dikenal. Putra baru ini muncul pada siang hari, tanpa diumumkan dan disertai hanya oleh sesosok tertiafim sendirian yang membawa amanat dari para Yang Purba Harinya Uversa, disertifikasi oleh Immanuel Salvington, memerintahkan agar Putra baru ini ditempatkan ke sistem 11 konstelasi 37 sebagai pengganti Lutentia yang digulingkan itu dan dengan otoritas penuh sebagai pemangku jabatan Daulat Sistem sambil menunggu penunjukan daulat yang baru.
119:2.5 (1311.4) Selama lebih dari tujuh belas tahun alam semesta, penguasa sementara yang asing dan tidak dikenali ini mengelola urusan-urusan dan dengan bijak mengadili kesulitan-kesulitan sistem lokal yang kacau dan merosot moral ini. Tidak ada lagi Daulat Sistem yang lebih dicintai dengan sungguh-sungguh dan dijunjung di mana-mana selain dia. Dalam keadilan dan rahmat penguasa baru ini menata sistem yang bergelora itu sementara ia dengan susah payah melayani semua bawahannya, bahkan menawari penguasa sebelumnya yang memberontak itu hak istimewa berbagi tahta kekuasaan sistem jika saja ia mau minta maaf kepada Immanuel atas ketidak-bijaksanaannya itu. Namun Lutentia menolak tawaran rahmat yang limpah ini, mengetahui dengan pasti bahwa Daulat Sistem yang asing dan baru tersebut tidak lain adalah Mikhael, sang penguasa alam semesta itu sendiri yang baru saja ia tantang. Akan tetapi jutaan pengikutnya yang tersesat dan tertipu itu menerima pengampunan dari penguasa baru ini, yang pada masa itu dikenal sebagai Daulat Penyelamat sistem Palonia.
119:2.6 (1311.5) Kemudian tibalah hari yang penting ketika datanglah Daulat Sistem yang baru ditunjuk itu, diangkat oleh otoritas-otoritas alam semesta sebagai pengganti tetap Lutentia yang diturunkan dari tahtanya itu, dan seluruh Palonia meratapi kepergian pemimpin yang paling mulia dan paling ramah tamah yang pernah dikenal di Nebadon. Ia dikasihi oleh seluruh sistem dan dipuja oleh rekan-rekannya dari semua kelompok Putra Lanonandek. Kepergiannya tidak sepi-sepi saja; suatu perayaan besar diselenggarakan ketika ia meninggalkan markas sistem. Bahkan Lutentia pendahulunya yang bersalah itu mengirimkan pesan ini: “Adil dan benarlah engkau dalam segala jalanmu. Walaupun aku tetap menolak pemerintahan Firdaus, aku harus mengaku bahwa engkau adalah sungguh administrator yang adil dan penuh rahmat.”
119:2.7 (1312.1) Demikianlah penguasa sementara untuk sebuah sistem yang memberontak itu berpamitan dari planet kunjungan pemerintahannya yang singkat itu, sementara pada hari ketiga setelah itu Mikhael muncul di Salvington dan melanjutkan kepemimpinan alam semesta Nebadon. Segera kemudian diikuti pengumuman Uversa ketiga tentang bertambah majunya kekuasaan hukum untuk kedaulatan dan kekuasaan Mikhael. Pengumuman pertama dilakukan pada waktu kedatangan Mikhael di Nebadon, yang kedua dikeluarkan segera setelah misi penjelmaan Melkisedek selesai, dan sekarang yang ketiga menyusul selesainya misi kedua atau misi Lanonandek.
119:3.1 (1312.2) Dewan tertinggi di Salvington baru saja telah menyelesaikan pertimbangan terhadap permohonan dari para Pembawa Kehidupan di planet 217 di sistem 87 konstelasi 61, agar diutus sesosok Putra Material untuk membantu mereka. Adapun planet tersebut terletak dalam sebuah sistem dunia dihuni dimana ada satu lagi Daulat Sistem lain yang tersesat, pemberontakan kedua seperti itu di seluruh Nebadon sampai waktu itu.
119:3.2 (1312.3) Atas permohonan Mikhael, tindakan terhadap petisi dari para Pembawa Kehidupan planet ini ditangguhkan sambil menunggu pertimbangannya oleh Immanuel dan laporannya setelah itu. Hal ini termasuk prosedur tidak biasa, dan aku ingat betul ketika kami semua mengantisipasi sesuatu yang tidak biasa, dan kami tidak terlalu lama menanti-nanti. Mikhael kemudian melimpahkan pemerintahan alam semesta ke tangan Immanuel, sementara ia mempercayakan komando atas balatentara selestial kepada Gabriel. Setelah melepaskan seluruh tanggung jawab pemerintahannya, ia berpamitan dari Roh Ibu Alam Semesta dan menghilang dari lapangan pemberangkatan Salvington, persis seperti yang telah ia lakukan dua kali sebelumnya.
119:3.3 (1312.4) Dan, seperti yang telah diharapkan, pada hari yang ketiga setelah itu muncullah, tanpa pengumuman sebelumnya, di dunia markas sistem 87 dalam konstelasi 61, sesosok Putra Material yang asing, dengan didampingi sesosok sekonafim sendirian, diakui oleh Yang Purba Harinya Uversa, dan dikuatkan dengan pernyataan resmi oleh Immanuel Salvington. Dengan segera pemangku jabatan sementara Daulat Sistem menunjuk Putra Material yang asing dan baru tersebut sebagai pemangku jabatan Pangeran Planet sementara untuk dunia 217, dan penunjukan ini langsung dikonfirmasi oleh para Yang Paling Tinggi untuk konstelasi 61.
119:3.4 (1312.5) Demikianlah Putra Material yang unik ini memulai kariernya yang sulit di sebuah dunia yang dikarantina karena pemisahan diri dan pemberontakan, bertempat di sebuah sistem yang diblokir tanpa ada jalur komunikasi langsung dengan alam semesta yang di luar. Ia bekerja sendirian selama satu generasi penuh menurut waktu planet. Putra Material darurat ini menghasilkan pertobatan dan pemulihan Pangeran Planet yang jatuh itu serta seluruh stafnya, dan menyaksikan restorasi planet kembali kepada layanan setia pemerintahan Firdaus yang sudah mapan dalam alam-alam semesta lokal. Pada waktunya sepasang Putra dan Putri Material tiba di dunia yang diremajakan dan diselamatkan ini, dan setelah mereka dilantik sebagai pemimpin planet yang kasat mata, sang Pangeran Planet darurat atau sementara ini secara resmi berpamitan, menghilang pergi pada suatu siang. Pada hari ketiga setelah itu, Mikhael muncul di tempat biasanya di Salvington, dan segera siaran-siaran alam semesta super menyampaikan proklamasi keempat dari para Yang Purba Harinya, mengumumkan kemajuan berikutnya kedaulatan Mikhael di Nebadon.
119:3.5 (1312.6) Aku menyesal bahwa aku tidak mendapat izin untuk mengulas kesabaran, keteguhan dan keterampilan dengan mana Putra Material ini menghadapi situasi-situasi sulit di planet yang kacau ini. Pemulihan kembali dunia yang terkucil ini adalah salah satu pasal yang paling indah menyentuh hati dalam sejarah keselamatan seluruh Nebadon. Pada akhir misi ini telah jelas bagi seluruh Nebadon tentang mengapa penguasa terkasih mereka memilih untuk terlibat dalam penganugerahan diri yang berulang kali dalam keserupaan dengan beberapa golongan makhluk cerdas yang lebih rendah.
119:3.6 (1313.1) Penganugerahan Mikhael sebagai Putra Melkisedek, kemudian sebagai Putra Lanonandek, dan berikutnya sebagai Putra Material, itu semuanya sama-sama misterius dan tidak bisa dijelaskan. Setiap kali ia muncul secara tiba-tiba dan sebagai individu dari kelompok penganugerahan dirinya yang telah berkembang penuh. Misteri inkarnasi tersebut tidak akan mungkin bisa diketahui, kecuali bagi mereka yang punya akses ke lingkaran-lingkaran bagian dalam dari arsip-arsip di dunia suci Sonarington.
119:3.7 (1313.2) Tidak pernah lagi, sejak penganugerahan Mikhael yang menakjubkan sebagai Pangeran Planet sebuah dunia yang terkucil dan berontak ini, ada Putra atau Putri Material di Nebadon yang tergoda untuk mengeluh tentang penugasan mereka atau mencari-cari kesalahan mengenai kesulitan-kesulitan misi keplanetan mereka. Selama-lamanya para Putra Material tahu bahwa dalam diri Putra Pencipta alam semesta mereka mempunyai penguasa yang mengerti dan sahabat yang simpatik, yang telah “telah dicobai dan diuji dalam segala hal,” sama seperti mereka haruslah juga dicobai dan diuji.
119:3.8 (1313.3) Setiap misi ini diikuti oleh suatu masa peningkatan layanan dan loyalitas di antara semua makhluk cerdas selestial yang berasal dari alam semesta, sementara setiap zaman penganugerahan berikutnya ditandai oleh pemajuan dan perbaikan dalam semua metode administrasi alam semesta dan dalam semua teknik pemerintahan. Sejak penganugerahan ini tidak ada lagi Putra atau Putri Material yang dengan sengaja bergabung dalam pemberontakan melawan Mikhael; mereka mencintai dan menjunjungnya begitu sepenuh hati sehingga tidak pernah secara sadar menolak dia. Hanya melalui penipuan dan muslihat maka Adam-adam dari masa-masa belakangan itu telah dibawa tersesat oleh jenis-jenis kepribadian pemberontak yang lebih tinggi.
119:4.1 (1313.4) Pada akhir salah satu panggilan berkala seribu-tahunan Uversa, Mikhael kembali melimpahkan wewenang kekuasaan Nebadon ke tangan Immanuel dan Gabriel; dan tentu saja dengan mengingat kembali urutan peristiwa yang telah terjadi di masa lalu setelah tindakan seperti itu, kami semua bersiap untuk menyaksikan perginya Mikhael pada misi penganugerahan keempatnya, dan kami tidak perlu menunggu terlalu lama, sebab ia segera keluar ke lapangan pemberangkatan Salvington dan menghilang dari pandangan kami.
119:4.2 (1313.5) Pada hari ketiga setelah ia menghilang untuk penganugerahan ini kami mengamati, dalam siaran alam semesta ke Uversa, berita yang penting ini dari markas pusat serafim Nebadon: “Melaporkan tentang kedatangan tanpa pemberitahuan sebelumnya sesosok seraphim yang tidak dikenal, dengan didampingi sesosok supernafim sendirian dan Gabriel Salvington. Serafim yang tidak terdaftar ini memenuhi syarat sebagai golongan Nebadon dan membawa keterangan dari Yang Purba Harinya Uversa, disertifikasi oleh Immanuel Salvington. Setelah diuji ternyata seraphim baru ini termasuk dalam golongan tertinggi malaikat alam semesta lokal dan telah ditugaskan ke korps para konselor pengajar.”
119:4.3 (1313.6) Mikhael absen dari Salvington selama periode penganugerahan serafim ini selama jangka waktu lebih dari empat puluh tahun waktu standar alam semesta. Selama masa ini ia diperbantukan sebagai serafim untuk konselor pengajaran, yang kamu mungkin sebut sebagai sekretaris pribadi, kepada dua puluh enam sosok guru-guru master yang berbeda-beda, yang bekerja di dua puluh dua dunia yang berlainan. Tugasnya yang terakhir atau penghabisan adalah sebagai konselor dan pembantu yang diperbantukan ke suatu misi penganugerahan sesosok Putra Guru Trinitas di dunia 462 dalam sistem 84 konstelasi 3 dalam alam semesta Nebadon.
119:4.4 (1314.1) Tidak pernah, selama tujuh tahun masa penugasan ini, Putra Guru Trinitas ini diyakinkan sepenuhnya mengenai jatidiri rekan serafimnya itu. Memang pada masa itu para serafim dipandang dengan minat dan pemeriksaan yang khusus. Kami sepenuhnya tahu bahwa Daulat yang sangat kami kasihi sedang berada di luar dalam alam semesta, tersamar sebagai serafim, namun tidak pernah kami yakin pasti akan identitasnya. Tidak pernah ia secara positif dikenali sampai waktu keterikatannya pada misi penganugerahan Putra Guru Trinitas ini. Namun selalu sepanjang era ini serafim tertinggi diamat-amati secara khusus, jangan-jangan ada kami yang menemukan bahwa kami tidak sadar menjadi tuan rumah Daulat alam semesta itu dalam misi penganugerahan menjadi makhluk. Jadi untuk selama-lamanya benarlah bahwa, mengenai malaikat, bahwa Pencipta dan Penguasa mereka telah “dalam segala hal dicobai dan diuji dalam keserupaan sebagai kepribadian serafik.”
119:4.5 (1314.2) Karena misi-misi penganugerahan diri ini semakin mengambil bentuk kodrat kehidupan alam semesta yang lebih rendah, Gabriel makin lama makin menjadi sebagai rekan untuk petualangan-petualangan penjelmaan tersebut, dengan bertindak sebagai penghubung alam semesta antara Mikhael yang dianugerahkan itu dengan penjabat sementara kekuasaan alam semesta, yaitu Immanuel.
119:4.6 (1314.3) Adapun Mikhael telah melewati tiga kali pengalaman penganugerahan dari tiga golongan Putra alam semesta ciptaannya: Melkisedek, Lanonandek dan Putra Material. Berikutnya ia merendahkan diri dan menjadi pribadi dalam keserupaan kehidupan malaikat, sebagai sesosok seraphim tertinggi, sebelum kemudian mengalihkan perhatiannya pada berbagai fase karier menaik dari bentuk terendah makhluk berkehendak ciptaannya, yaitu manusia yang berevolusi dari alam ruang dan waktu.
119:5.1 (1314.4) Sedikit lebih dari tiga ratus juta tahun yang lampau, menurut pewaktuan Urantia, kami kembali menyaksikan pengalihan wewenang alam semesta kepada Immanuel dan melihat persiapan Mikhael untuk berangkat. Peristiwa kali ini berbeda dari peristiwa-peristiwa sebelumnya sebab ia mengumumkan bahwa tujuannya adalah Uversa, markas pusat alam semesta super Orvonton. Daulat kami berangkat pada waktunya, namun siaran alam semesta super tidak pernah menyinggung sedikitpun tentang kedatangan Mikhael di istana-istana para Yang Purba Harinya. Sesaat setelah keberangkatannya dari Salvington barulah muncul siaran berita dari Uversa pernyataan penting ini: “Pada hari ini tiba sesosok musafir penaik dari asal manusia, dari alam semesta Nebadon, tidak diumumkan dan tidak bernomor, disertifikasi oleh Immanuel Salvington dan didampingi oleh Gabriel Nebadon. Sosok yang tidak dikenal ini berstatus roh yang sebenarnya dan telah diterima ke dalam persekutuan kami.”
119:5.2 (1314.5) Seandainya kamu mengunjungi Uversa sekarang ini, kamu akan mendengar ada yang bercerita tentang hari-hari ketika Eventod berkelana di sana, musafir pengembara ruang dan waktu yang khusus dan tidak dikenali ini disebut di Uversa dengan nama tersebut. Dan manusia fana menaik ini, yang setidaknya merupakan kepribadian yang unggul dalam keserupaan yang tepat sama dengan manusia yang menaik pada tingkatan roh, telah hidup dan bekerja di Uversa selama periode sebelas tahun waktu standar Orvonton. Sosok ini menerima penugasan dan melaksanakan tugas sebagai manusia fana yang berwujud roh bersama-sama dengan sesamanya dari berbagai alam semesta lokal di Orvonton. Dalam “segala hal ia telah dicobai dan diuji, sama seperti teman-teman sesamanya,” dan dalam semua kesempatan ia terbukti layak mendapatkan tanggung jawab dan kepercayaan dari para atasannya, sementara ia selalu mendapat hormat dan kekaguman setia dari roh-roh sesamanya.
119:5.3 (1315.1) Di Salvington kami mengikuti karier musafir roh ini dengan minat sangat besar, karena kami tahu benar, melalui keberadaan Gabriel itu, bahwa roh musafir yang tidak berlagak dan tidak bernomor itu tersebut tidak lain adalah penguasa yang dianugerahkan dari alam semesta kami. Penampakan pertama Mikhael yang dijelmakan dalam peran dari salah satu tahap evolusi manusia fana itu adalah peristiwa yang menggetarkan dan memikat seluruh Nebadon. Kami telah mendengar perkara-perkara seperti itu, tetapi kali ini kami menyaksikan sendiri. Ia muncul di Uversa sebagai manusia fana roh yang berkembang penuh dan terlatih sempurna, dan seperti itulah, melanjutkan kariernya hingga ke kesempatan pemajuan sekelompok manusia menaik ke Havona; pada saat itu ia mengadakan pertemuan dengan Yang Purba Harinya dan segera, disertai Gabriel, berpamitan mendadak dan tanpa pemberitahuan dari Uversa, muncul segera setelah itu dalam tempat biasanya di Salvington.
119:5.4 (1315.2) Barulah pada selesainya penganugerahan di Havona, akhirnya mulai jelas pada kami bahwa Mikhael barangkali akan menjelma dalam keserupaan dengan berbagai golongan kepribadian semesta, mulai dari Melkisedek yang tertinggi turun hingga manusia fana yang terdiri dari darah dan daging di dunia-dunia ruang dan waktu yang berevolusi. Sekitar waktu inilah perguruan-perguruan tinggi Melkisedek mulai mengajarkan kemungkinan Mikhael suatu waktu nanti menjelma sebagai manusia dari daging, dan terjadilah banyak spekulasi tentang teknik yang mungkin akan dipakai untuk penganugerahan yang tidak bisa dibeberkan tersebut. Bahwa Mikhael telah secara pribadi bekerja dalam peran sebagai manusia yang menaik itu membangkitkan minat yang baru dan bertambah bagi skema kemajuan makhluk seluruhnya, naik melalui alam semesta lokal maupun juga alam semesta super.
119:5.5 (1315.3) Namun demikian, teknik untuk pelaksanaan rentetan penganugerahan tersebut masih tetap misteri. Bahkan Gabriel mengakui bahwa ia tidak memahami metode yang dipakai Putra Firdaus dan Pencipta alam semesta yang, dengan sekehendaknya, memakai kepribadian dan menjalani hidup salah satu dari ciptaannya sendiri yang lebih rendah.
119:6.1 (1315.4) Sekarang karena seluruh Salvington sudah kenal dengan tindakan-tindakan pendahuluan akan makin dekatnya suatu penganugerahan, Mikhael memanggil bersama semua pengunjung di planet ibukota, dan untuk pertama kalinya, ia membeberkan rencana penjelmaan diri selanjutnya. Ia mengumumkan bahwa segera ia akan meninggalkan Salvington untuk tujuan melanjutkan karier sesosok manusia fana berwujud morontia di istana-istana para Bapa Yang Paling Tinggi di planet ibukota konstelasi kelima. Lalu kami dengar untuk pertama kalinya pengumuman bahwa penganugerahan yang ketujuh dan terakhir akan dibuat di dunia evolusi tertentu dalam keserupaan daging fana.
119:6.2 (1315.5) Sebelum meninggalkan Salvington untuk penganugerahan dirinya yang keenam, Mikhael berbicara kepada kumpulan penghuni dunia ibukota dan ia berangkat dengan disaksikan penuh semuanya. Ia didampingi sesosok serafim sendirian dan Bintang Fajar yang Terang dari Nebadon. Sementara itu kepemimpinan alam semesta diserahkan kembali kepada Immanuel, ada suatu pembagian tanggung jawab pemerintahan yang lebih luas.
119:6.3 (1315.6) Mikhael muncul di markas konstelasi kelima sebagai fana morontia yang dewasa penuh dengan status menaik. Sungguh disayangkan aku dilarang untuk mengungkapkan rincian karier fana morontia yang tidak bernomor itu, sebab itu adalah salah satu pengalaman penganugerahan diri Mikhael yang paling luar biasa dan menakjubkan, bahkan tanpa mengecualikan perjalanannya yang dramatis dan tragis di Urantia. Tapi dari antara banyak larangan yang telah ditetapkan padaku pada waktu menerima penugasan ini adalah batasan yang melarang pengungkapan rincian dari karier menngagumkan Mikhael sebagai manusia fana morontia di Endantum.
119:6.4 (1316.1) Setelah Mikhael kembali dari penganugerahan diri morontia ini, jelaslah bagi kami semua bahwa Pencipta kita telah menjadi sesama rekan makhluk ciptaan, bahwa sang Daulat Alam Semesta itu juga sahabat dan penolong yang simpatik untuk bentuk kecerdasan ciptaan yang terendah sekalipun dalam wilayahnya. Kami telah mencatat kemajuan perolehan sudut pandangnya makhluk dalam pemerintahan alam semesta sebelum ini, karena hal itu muncul berangsur-angsur, tapi hal tersebut menjadi lebih jelas setelah selesainya penganugerahan fana morontia, bahkan masih lebih lagi setelah kembali dari karier sebagai anaknya tukang kayu di Urantia.
119:6.5 (1316.2) Kami diberitahu sebelumnya oleh Gabriel tentang waktu bebasnya Mikhael dari penganugerahan morontia, dan sesuai dengan itu kami mempersiapkan penyambutan yang pantas di Salvington. Berjuta-juta sosok makhluk dikumpulkan dari dunia-dunia markas konstelasi di Nebadon, dan sebagian besar pengunjung di dunia-dunia yang bertetangga dengan Salvington juga dikumpulkan untuk menyambutnya kembali ke tahta kepemimpinan alam semesta. Sebagai tanggapan terhadap banyak ucapan selamat datang dan ungkapan penghargaan kami terhadap Daulat yang begitu tertarik akan ciptaannya, ia hanya menjawab: “Aku hanya melakukan urusan-Nya Bapaku. Aku hanya sedang melaksanakan kesenangan Putra-putra Firdaus yang mengasihi dan rindu untuk memahami makhluk-makhluk mereka.”
119:6.6 (1316.3) Namun dari sejak hari itu hingga saat Mikhael berangkat menuju petualangan di Urantia sebagai Anak Manusia, seluruh Nebadon terus saja memperbincangkan banyak perbuatan Daulat Semesta mereka ketika ia berfungsi di Endantum sebagai inkarnasi dari manusia morontia dari kenaikan secara evolusioner, karena dalam segala perkara telah diuji seperti rekan-rekannya yang dikumpulkan dari dunia-dunia material dari seluruh konstelasi tempat kunjungannya.
119:7.1 (1316.4) Selama puluhan ribu tahun kami menunggu-nunggu penganugerahan diri Mikhael yang ketujuh atau terakhir. Gabriel telah mengajari kami bahwa penganugerahan yang penghabisan ini akan dibuat dalam keserupaan daging fana, namun kami sepenuhnya tidak tahu kapan, dimana tempatnya, dan dengan cara apa petualangan puncak ini dilaksanakan.
119:7.2 (1316.5) Pengumuman publik bahwa Mikhael telah memilih Urantia sebagai teater untuk penganugerahan dirinya yang terakhir dibuat tidak lama setelah kami mendengar tentang kegagalan Adam dan Hawa. Karena itu, lebih dari tiga puluh lima ribu tahun lamanya, duniamu menempati tempat yang sangat menyolok dalam dewan-dewan di seluruh alam semesta. Tidak ada kerahasiaan (kecuali tentang misteri inkarnasi itu) yang terkait dengan setiap tahap dalam penganugerahan Urantia. Dari mulanya hingga akhirnya, hingga waktu kedatangan Mikhael di Salvington pada akhirnya dengan berkemenangan, terjadi publisitas alam semesta paling penuh mengenai segala yang berlangsung di duniamu yang kecil namun sangat dihormati itu.
119:7.3 (1316.6) Meskipun kami percaya bahwa cara ini akan menjadi metodenya, namun kami tidak pernah tahu, sampai waktu peristiwa itu sendiri, bahwa Mikhael akan muncul di bumi sebagai bayi manusia bumi yang tak berdaya. Sebelumnya ia selalu muncul sebagai individu yang telah berkembang dewasa penuh dari kelompok kepribadian dari pilihan penganugerahan itu, sehingga mendebarkan ketika tersiar kabar dari Salvington yang memberitakan bahwa bayi Betlehem itu telah lahir di Urantia.
119:7.4 (1316.7) Kami kemudian tidak hanya menyadari bahwa Pencipta dan sahabat kami itu mengambil langkah yang paling genting dalam seluruh kariernya, terkesan mempertaruhkan posisi dan otoritasnya pada penganugerahan ini sebagai bayi yang tak berdaya, namun kami juga mengerti bahwa pengalamannya dalam penganugerahan yang terakhir dan fana ini akan menobatkannya secara kekal sebagai penguasa berdaulat alam semesta yang tak terbantahkan dan yang tertinggi. Selama sepertiga abad waktu bumi semua mata di seluruh bagian alam semesta lokal terpusat ke Urantia. Semua kecerdasan menyadari bahwa penganugerahan diri yang terakhir sedang berlangsung, dan kami sudah tahu sejak lama tentang pemberontakan Lucifer di Satania dan ketidakpuasan Kaligastia di Urantia, kami semua sadar benar akan intensitas pertarungan yang akan terjadi ketika penguasa kami turun menjelma di Urantia dalam wujud sederhana dan keserupaan daging fana.
119:7.5 (1317.1) Yosua (Joshua) bin Yusuf, bayi Yahudi itu, dikandung dan dilahirkan ke dunia sama seperti bayi-bayi lainnya sebelum dan sesudahnya kecuali bahwa bayi yang satu ini adalah penjelmaan Mikhael Nebadon, sesosok Putra ilahi dari Firdaus dan pencipta seluruh benda dan makhluk alam semesta lokal ini. Dan misteri penjelmaan Deitas di dalam bentuk manusiawi Yesus, yang bukan asal-usul alami di dunia, akan selalu tetap tidak terpecahkan. Bahkan di dalam kekekalan kamu tidak akan pernah tahu teknik dan metode penjelmaan Pencipta dalam bentuk dan keserupaan makhluk-makhluk ciptaannya. Hal itu adalah rahasia Sonarington, dan misteri-misteri semacam itu adalah milik eksklusif Putra-putra ilahi tertentu yang telah melewati pengalaman penganugerahan.
119:7.6 (1317.2) Beberapa orang bijak tertentu di bumi mengetahui tentang kedatangan Mikhael yang sudah di ambang pintu. Melalui kontak antara satu dunia dengan dunia lainnya orang-orang bijak yang berwawasan rohani tersebut mengetahui tentang penganugerahan diri mendatang Mikhael di Urantia. Para serafim memang, melalui para makhluk tengah, mengumumkan kepada sekelompok pendeta orang Kasdim (Chaldean) yang dipimpin oleh Ardnon. Orang-orangnya Tuhan ini pergi mengunjungi bayi yang baru lahir itu di palungan. Satu-satunya peristiwa adikodrati terkait kelahiran Yesus adalah pengumuman ini kepada Ardnon dan rekan-rekannya oleh serafim yang dulunya diperbantukan pada Adam dan Hawa di taman Eden yang pertama.
119:7.7 (1317.3) Orang tua manusiawi Yesus adalah orang biasa-biasa saja dari masa dan generasi itu, sehingga Anak Tuhan yang dijelmakan ini terlahir dari perempuan dan diasuh secara wajar seperti anak-anak lainnya dari bangsa dan zaman itu.
119:7.8 (1317.4) Cerita perjalanan Mikhael di Urantia, kisah penganugerahan fana Putra Pencipta di duniamu, adalah hal yang di luar cakupan dan tujuan dari narasi ini.
119:8.1 (1317.5) Setelah penganugerahan Mikhael yang terakhir dan berhasil di Urantia, ia tidak hanya diterima oleh Yang Purba Harinya sebagai penguasa berdaulat Nebadon, tetapi ia juga diakui oleh Bapa Semesta sebagai pemimpin resmi alam semesta lokal ciptaannya sendiri. Setelah kepulangannya ke Salvington, Mikhael Anak Manusia dan Anak Tuhan ini diproklamasikan sebagai penguasa tetap Nebadon. Dari Uversa datang proklamasi kedelapan tentang kedaulatan Mikhael, sementara dari Firdaus turun pernyataan bersama antara Bapa Semesta dan Putra Kekal yang melantik kemanunggalan antara Tuhan dan manusia ini menjadi penguasa tunggal alam semesta, dan memerintahkan Yang Bersatu Harinya yang ditempatkan di Salvington agar menyatakan niatnya untuk mengundurkan diri ke Firdaus. Demikian pula Yang Setia Harinya di markas-markas konstelasi juga diminta untuk berhenti dari dewan-dewan Yang Paling Tinggi. Akan tetapi Mikhael tidak setuju terhadap rencana penarikan para Putra Trinitas yang memberi pertimbangan dan kerjasama itu. Mikhael mengumpulkan mereka di Salvington dan secara pribadi memohon mereka untuk selama-lamanya tetap bertugas di Nebadon. Mereka menunjukkan keinginan mereka untuk menuruti permintaan ini kepada para direktur mereka di Firdaus, dan segera setelah itu dikeluarkanlah amanat-amanat untuk pemisahan Firdaus sehingga menggabungkan untuk selamanya para Putra dari alam semesta sentral ini ke pemerintahan Mikhael Nebadon.
119:8.2 (1318.1) Untuk menuntaskan karier penganugerahan Mikhael dan untuk menghasilkan pembentukan akhir kekuasaan tertingginya di alam semesta ciptaannya sendiri, dibutuhkan waktu hampir satu milyar tahun waktu Urantia. Mikhael dilahirkan sebagai pencipta, dididik sebagai administrator, dilatih sebagai eksekutif, namun ia diwajibkan untuk meraih kedaulatannya melalui pengalaman. Maka dunia kecilmu itu menjadi tersohor di seluruh Nebadon sebagai ajang di dalamnya Mikhael menyelesaikan pengalaman yang dipersyaratkan bagi setiap Putra Pencipta Firdaus sebelum ia diberikan hak pengendalian dan pengaturan tak terbatas terhadap alam semesta buatannya sendiri. Sementara kamu menempuh jalanmu naik di alam semesta lokal, kamu akan belajar lebih banyak tentang ideal-ideal dari kepribadian-kepribadian yang bersangkutan dalam penganugerahan-penganugerahan sebelumnya.
119:8.3 (1318.2) Dalam menyelesaikan penganugerahan dirinya sebagai makhluk, Mikhael tidak hanya menegakkan kedaulatannya sendiri tetapi juga memperluas kedaulatan Tuhan Mahatinggi yang berevolusi itu. Sepanjang berjalannya penganugerahan-penganugerahan ini sang Putra Pencipta tidak hanya melakukan penelusuran turun terhadap berbagai kodrat kepribadian makhluk, tetapi ia juga melakukan pewahyuan bermacam-macam kehendak para Deitas Firdaus yang berbeda. Kesatuan sintesis Deitas, seperti yang diwahyukan oleh para Pencipta Tertinggi itu, adalah pewahyuan dari kehendak Sang Mahatinggi.
119:8.4 (1318.3) Berbagai aspek kehendak dari Deitas ini untuk selama-lamanya dipersonalisasikan dalam perbedaan kodrat Tujuh Roh Master, dan masing-masing penganugerahan itu adalah pewahyuan khusus yang mewakili satu dari manifestasi-manifestasi ilahi ini. Pada penganugerahan Melkisedek ia mewujudkan kehendak bersatu dari Bapa, Putra dan Roh; pada penganugerahan Lanonandek ia mengungkapkan kehendak Bapa dan Putra, pada penganugerahan sebagai Adam, ia mewahyukan kehendak Bapa dan Roh, pada penganugerahan serafim kehendak Putra dan Roh; pada penganugerahan manusia fana di Uversa ia menggambarkan kehendak Pelaku Bersama, dalam penganugerahan fana morontia kehendak Putra Kekal; dan pada penganugerahan Urantia ia menghidupi kehendak Bapa Semesta, walaupun sebagai manusia fana yang terdiri dari daging dan darah.
119:8.5 (1318.4) Penyelesaian ketujuh penganugerahan ini berakibat dalam pembebasan kedaulatan tertinggi Mikhael dan juga dalam penciptaan kemungkinan untuk kedaulatan Yang Mahatinggi di Nebadon. Tidak satupun dari penganugerahan itu ia mengungkapkan Tuhan Mahatinggi, namun jumlah total dari ketujuh penganugerahan itu adalah pewahyuan Nebadon yang baru tentang Sang Mahatinggi.
119:8.6 (1318.5) Dalam pengalaman menurunkan diri dari Tuhan kepada manusia, Mikhael secara berbarengan mengalami kenaikan dari parsialitas manifestabilitas kepada supremasi aksi terbatas dan finalitas pembebasan potensialnya untuk fungsi absonit. Mikhael, sesosok Putra Pencipta, adalah pencipta ruang-waktu, namun Mikhael sebagai Putra Master lipat tujuh, adalah anggota dari salah satu korps ilahi yang menyusun Trinitas Mahaakhir.
119:8.7 (1318.6) Dengan melewati pengalaman mewahyukan kehendak-kehendak Tujuh Roh Master dari Trinitas, sang Putra Pencipta telah lulus menjalani pengalaman mewahyukan kehendak Yang Mahatinggi. Dengan berfungsi sebagai pewahyu kehendak Supremasi, Mikhael, bersama dengan semua Putra Master lainnya, telah mengaitkan dirinya sendiri secara kekal dengan Yang Mahatinggi. Dalam zaman alam semesta sekarang ia mewahyukan Yang Mahatinggi dan turut serta dalam aktualisasi kedaulatan Supremasi. Namun di dalam zaman alam semesta mendatang kami percaya ia akan bekerja sama dengan Sang Mahatinggi dalam Trinitas pengalaman pertama untuk dan dalam alam-alam semesta di ruang angkasa bagian luar.
119:8.8 (1319.1) Urantia adalah tempat keramat sentimental seluruh Nebadon, sebagai pemuka dari sepuluh juta dunia dihuni, rumah manusia fana Mikhael Kristus, sang penguasa berdaulat seluruh Nebadon, penatalayan Melkisedek bagi alam-alam, sang juru selamat sistem, sang juruselamat Adamik, rekan sesama serafik, rekan para roh yang naik, pemaju morontia, seorang Anak Manusia dalam keserupaan daging fana dan Pangeran Planet Urantia. Dan catatan-catatanmu memberitahukan kebenaran ketika menyebutkan bahwa Yesus yang sama ini telah berjanji akan datang kembali suatu kali nanti ke dunia penganugerahan dirinya yang penghabisan, Dunia Salib.
119:8.9 (1319.2) [Makalah ini, yang menjelaskan tujuh penganugerahan diri Mikhael Kristus, adalah yang keenam puluh tiga dari rangkaian presentasi, yang didukung oleh banyak kepribadian, menceritakan sejarah Urantia hingga waktu kemunculan Mikhael di bumi dalam keserupaan badan daging fana. Makalah-makalah ini disahkan oleh suatu komisi Nebadon dua belas, yang bekerja di bawah arahan Melkisedek Mantutia. Kami menyusun semua cerita ini dan menaruhnya dalam bahasa Inggris, melalui suatu teknik yang telah disahkan oleh para atasan kami, dalam tahun 1935 Masehi waktu Urantia.]
Buku Urantia
BAGIAN IV
Kelompok makalah ini disponsori oleh suatu komisi dua belas makhluk tengah (midwayers) Urantia yang bertindak di bawah pengawasan dari direktur pewahyuan Melkisedek.
Dasar untuk kisah ini disediakan oleh sesosok makhluk tengah sekunder yang pernah ditugasi untuk pengawasan supramanusiawi terhadap Rasul Andreas.
Buku Urantia
Makalah 120
120:0.1 (1323.1) DITUNJUK oleh Gabriel untuk mengawasi pernyataan ulang tentang kehidupan Mikhael ketika di Urantia dan dalam keserupaan dengan daging fana, maka aku, sebagai direktur Melkisedek bidang komisi pewahyuan yang diserahi tugas ini, diberi wewenang untuk menyajikan cerita ini tentang peristiwa-peristiwa tertentu yang secara langsung mendahului kedatangan Putra Pencipta di Urantia untuk menempuh tahap penghabisan dari pengalaman penganugerahan diri alam semestanya. Menjalani hidup yang sama seperti yang ia tetapkan ke atas makhluk-makhluk cerdas ciptaannya sendiri, dengan demikian memberikan dirinya sendiri dalam keserupaan dengan berbagai golongan makhluk ciptaannya, itu semua adalah bagian dari harga yang harus dibayar setiap Putra Pencipta demi memperoleh kedaulatan penuh dan tertinggi atas alam semesta benda-benda dan makhluk-makhluk buatannya sendiri.
120:0.2 (1323.2) Sebelum peristiwa-peristiwa yang hendak kuuraikan, Mikhael Nebadon itu telah menganugerahkan dirinya enam kali serupa dengan enam golongan berbeda dari berbagai makhluk cerdas ciptaannya. Kemudian ia bersiap untuk turun ke Urantia dalam keserupaan daging fana, golongan terendah makhluk-makhluknya yang berkehendak dan cerdas, dan, sebagai manusia dari alam material tersebut, akan melaksanakan babak akhir dalam drama perolehan kedaulatan alam semesta sesuai dengan amanat-amanat dari Penguasa-penguasa Firdaus ilahi atas segenap alam-alam semesta.
120:0.3 (1323.3) Dalam pelaksanaan setiap penganugerahan diri yang sebelumnya ini, Mikhael tidak hanya memperoleh pengalaman terbatas dari satu kelompok makhluk ciptaannya, namun ia juga memperoleh suatu pengalaman pokok dalam kerjasama Firdaus yang akan, dalam dan dari hal itu sendiri, lebih lanjut berkontribusi sehingga membentuk dia menjadi penguasa berdaulat atas alam semesta buatannya sendiri. Pada setiap saat kapanpun di seluruh waktu alam semesta lokal yang lalu, Mikhael bisa saja menegaskan kedaulatan pribadi sebagai Putra Pencipta dan sebagai sesosok Putra Pencipta bisa saja memerintah alam semestanya menurut cara pilihannya sendiri. Jika terjadi peristiwa seperti itu, Immanuel dan Putra-putra Firdaus yang terkait tentulah sudah berpamitan pergi dari alam semesta ini. Namun Mikhael tidak berniat untuk memerintah Nebadon semata-mata sesuai hak pribadinya tersendiri, sebagai Putra Pencipta. Dia ingin untuk naik melalui pengalaman nyata dalam penundukan kooperatif pada Trinitas Firdaus menuju tataran tinggi dalam status alam semesta itu dimana dia akan memenuhi syarat untuk memerintah alam semestanya dan mengelola urusan-urusannya dengan kesempurnaan wawasan dan kebijaksanaan pelaksanaan yang suatu kali nanti akan menjadi ciri khas pemerintahan luhurnya Sang Mahatinggi. Ia bercita-cita bukan untuk kesempurnaan memerintah sebagai Putra Pencipta, namun untuk supremasi pemerintahan sebagai perwujudan hikmat alam semesta dan pengalaman ilahi dari Sang Mahatinggi.
120:0.4 (1324.1) Mikhael, sebab itu, bertujuan ganda dalam membuat tujuh penganugerahan diri ini ke atas berbagai golongan makhluk alam semestanya: Pertama, ia sedang melengkapi pengalaman yang diwajibkan dalam pemahaman ciptaan yang dituntut dari semua Putra Pencipta sebelum mereka memegang kedaulatan penuh. Setiap waktu kapan saja sesosok Putra Pencipta bisa memerintah alam semestanya sesuai haknya sendiri, tetapi ia dapat memerintah sebagai perwakilan tertinggi Trinitas Firdaus hanya setelah lulus melewati tujuh penganugerahan diri sebagai makhluk alam semesta. Kedua, ia mencita-citakan hak istimewa untuk menunjukkan otoritas maksimum dari Trinitas Firdaus yang dapat dilaksanakan dalam administrasi langsung dan pribadi sebuah alam semesta lokal. Sesuai dengan hal itu, Mikhael, selama pengalaman tiap-tiap penganugerahan alam semestanya, secara berhasil dan memuaskan menundukkan dirinya sukarela pada bermacam-macam kehendak yang terbentuk dari berbagai hubungan antar pribadi-pribadi Trinitas Firdaus. Yaitu, pada penganugerahan pertama ia tunduk pada kehendak gabungan Bapa, Putra, dan Roh; pada penganugerahan kedua pada kehendak Bapa dan Putra; pada penganugerahan ketiga pada kehendak Bapa dan Roh; pada penganugerahan keempat pada kehendak Putra dan Roh; pada penganugerahan kelima pada kehendak Roh Tanpa Batas; pada penganugerahan keenam pada kehendak Putra Kekal; dan selama penganugerahan diri yang ketujuh dan terakhir, di Urantia, pada kehendak Bapa Semesta.
120:0.5 (1324.2) Mikhael, oleh sebab itu, menggabungkan dalam kedaulatan pribadinya kehendak ilahi dari tahap-tahap lipat tujuh para Pencipta semesta dengan pengalaman pengertian dari para makhluk alam semesta lokalnya. Dengan demikian pemerintahannya telah menjadi teladan untuk kuasa dan otoritas terbesar yang mungkin meskipun dilepaskan dari semua perolehan kuasa secara sewenang-wenang. Kuasanya itu tak terbatas karena diperoleh dari ikatan hubungan yang dialami dengan para Deitas Firdaus; otoritasnya tak terbantahkan lantaran diperoleh melalui pengalaman nyata dalam keserupaan dengan makhluk-makhluk alam semesta; kedaulatannya itu tertinggi karena mencakup pada satu waktu dan waktu yang sama sudut pandang lipat tujuh deitas Firdaus dengan sudut pandang makhluk dari alam waktu dan ruang.
120:0.6 (1324.3) Setelah menentukan waktu untuk penganugerahan terakhirnya dan setelah memilih planet dimana peristiwa luar biasa ini akan terjadi, Mikhael mengadakan pertemuan pra-penganugerahan seperti biasa dengan Gabriel dan kemudian tampil sendiri di hadapan kakak dan konselor Firdausnya, Immanuel. Semua kuasa pemerintahan alam semesta yang sebelumnya belum dilimpahkan kepada Gabriel, kini diserahkan Mikhael pada penjagaan Immanuel. Da tepat sebelum keberangkatan Mikhael untuk inkarnasi Urantia, Immanuel, pada waktu menerima penjagaan alam semesta selama waktu penganugerahan Urantia, kemudian menyampaikan nas1hat penganugerahan yang akan bertindak sebagai pedoman inkarnasi bagi Mikhael ketika ia akan segera bertumbuh dewasa di Urantia sebagai seorang manusia di alam itu.
120:0.7 (1324.4) Berkaitan dengan hal ini perlu diingat bahwa Mikhael telah memilih untuk melaksanakan penganugerahan ini dalam keserupaan daging fana, tunduk pada kehendak Bapa Firdaus. Putra Pencipta tidak memerlukan petunjuk siapapun dalam rangka melakukan inkarnasi demi maksud tunggal untuk mencapai kedaulatan alam semesta ini, tetapi ia telah menempuh suatu program pewahyuan dari Yang Mahatinggi yang mencakup berfungsi kooperatifnya dengan berbagai kehendak dari Deitas Firdaus. Maka kedaulatannya, ketika pada akhirnya dan secara pribadi tercapai, akan benar-benar mencakup semua kehendak lipat tujuh Deitas sebagaimana hal itu memuncak dalam Yang Mahatinggi. Sebab itu, enam kali sebelumnya telah diberi petunjuk oleh wakil-wakil pribadi dari berbagai Deitas Firdaus dan ikatan-ikatannya; dan sekarang ia diberikan pengarahan oleh Yang Bersatu Harinya, duta besar dari Trinitas Firdaus untuk alam semesta lokal Nebadon, yang bertindak atas nama Bapa Semesta.
120:0.8 (1325.1) Ada keuntungan-keuntungan langsung dan kompensasi sangat besar yang dihasilkan dari kesediaan Putra Pencipta perkasa ini untuk sekali lagi secara sukarela menundukkan dirinya pada kehendak para Deitas Firdaus, kali ini pada kehendak Bapa Semesta. Melalui keputusan untuk melakukan penundukan diri secara berkaitan (asosiatif) tersebut, Mikhael akan mengalami dalam inkarnasi ini, tidak hanya kodrat manusia fana, namun juga kehendak Bapa Firdaus segalanya. Dan lebih lanjut lagi, ia dapat masuk kepada penganugerahan yang unik ini dengan kepastian menyeluruh, tidak hanya bahwa Immanuel akan menjalankan otoritas penuh dari Bapa Firdaus dalam pemerintahan alam semestanya selama ketidakhadirannya pada penganugerahan dirinya ke Urantia, namun juga dengan pengetahuan yang menenteramkan bahwa Yang Purba Harinya dari alam semesta super telah menetapkan keamanan alamnya pada seluruh periode penganugerahan dirinya.
120:0.9 (1325.2) Inilah latar belakang dari peristiwa penting ketika Immanuel menyampaikan pemberian tugas penganugerahan yang ketujuh. Dan dari tugas pra-penganugerahan Immanuel ini kepada penguasa alam semesta yang kemudian menjadi Yesus Nazaret (Mikhael Kristus) di Urantia, aku diizinkan untuk menyampaikan kutipan-kutipan berikut ini:
120:1.1 (1325.3) “Saudaraku Pencipta, aku akan menyaksikan penganugerahan dirimu yang ketujuh dan yang terakhir. Dengan sangat setia dan sempurna engkau telah melaksanakan enam penugasan sebelumnya, dan aku tidak berpikir lain kecuali bahwa engkau akan sama berjayanya pada yang ini, penganugerahan kedaulatanmu yang penghabisan. Sebelum ini engkau telah muncul di dunia-dunia penganugerahan dirimu sebagai makhluk yang dewasa penuh dari golongan pilihanmu. Sekarang engkau akan muncul di Urantia, planet yang berantakan dan rawan dari pilihanmu, bukan sebagai seorang manusia yang dewasa penuh, tetapi sebagai bayi yang tanpa daya. Hal ini, kawanku, akan jadi suatu pengalaman yang baru dan belum pernah dicoba bagimu. Engkau akan membayar penuh harga penganugerahan diri dan akan mengalami pencerahan lengkap tentang penjelmaan sesosok Pencipta dalam keserupaan dengan sesosok ciptaan.
120:1.2 (1325.4) “Dalam seluruh tiap-tiap penganugerahan dirimu sebelumnya engkau telah secara sukarela memilih untuk menundukkan dirimu pada kehendak tiga Deitas Firdaus dan ikatan hubungan ilahi antar mereka. Dari tujuh tahap kehendak Yang Mahatinggi, engkau telah dalam penganugerahan sebelumnya tunduk pada semua, kecuali pada kehendak pribadi dari Bapa Surgawimu. Sekarang engkau telah memilih untuk sepenuhnya tunduk pada kehendak Bapamu di seluruh penganugerahan ketujuhmu, aku, sebagai perwakilan pribadi dari Bapa kita, memegang kewenangan hukum tanpa perkecualian terhadap alam semestamu selama waktu penjelmaanmu.
120:1.3 (1325.5) “Dengan memasuki penganugerahan Urantia, engkau telah secara sukarela melepaskan semua dukungan ekstra planet dan bantuan khusus yang bisa diberikan oleh semua makhluk ciptaanmu sendiri. Seperti halnya putra-putra Nebadon ciptaanmu itu sepenuhnya bergantung padamu untuk perjalanan yang aman di seluruh karier alam semesta mereka, demikian pula sekarang engkau harus menjadi sepenuhnya dan tanpa syarat bergantung kepada Bapa Firdausmu untuk perjalanan yang aman di seluruh kejadian-kejadian yang belum dibukakan dari karier manusiamu yang mendatang. Dan setelah engkau menyelesaikan pengalaman penganugerahan ini, engkau akan tahu dengan sebenar-benarnya arti penuh dan makna kaya dari iman-percaya tersebut yang engkau selalu haruskan untuk dikuasai semua ciptaanmu sebagai bagian dari hubungan erat mereka denganmu sebagai Pencipta dan Bapa alam semesta lokal mereka.
120:1.4 (1326.1) “Dalam seluruh penganugerahan Urantiamu, engkau perlu peduli dengan hanya satu hal, yaitu persekutuan yang tanpa putus antara dirimu dan Bapa Firdausmu; dan akan melalui kesempurnaan hubungan seperti itulah bahwa dunia penganugerahanmu, bahkan seluruh alam semesta ciptaanmu, akan menyaksikan suatu pewahyuan yang baru dan lebih dapat dimengerti tentang Bapamu dan Bapaku, Bapa Semesta atas segalanya. Sebab itu, perhatianmu haruslah hanya berhubungan dengan kehidupan pribadimu di Urantia. Aku akan bertanggung jawab secara penuh dan efisien untuk keamanan dan pengelolaan tanpa putus alam semestamu dari saat pelimpahan sukarela kewenanganmu sampai engkau kembali kepada kami sebagai Daulat Alam Semesta, dikukuhkan oleh Firdaus, dan menerima balik dari tanganku, bukan kewenangan sebagai wakil yang engkau sekarang serahkan padaku, tetapi, sebagai gantinya, kuasa tertinggi atas, dan kewenangan hukum terhadap, alam semestamu.
120:1.5 (1326.2) “Dan bahwa engkau bisa mengetahui dengan pasti bahwa aku diberi kuasa untuk melakukan semua yang sekarang aku janjikan (mengetahui dengan baik bahwa akulah jaminan seluruh Firdaus untuk pelaksanaan setia dari sabdaku), aku mengumumkan padamu bahwa baru saja diberitahukan kepadaku suatu mandat dari Yang Purba Harinya di Uversa yang akan mencegah semua bahaya rohani di Nebadon di seluruh periode penganugerahan sukarelamu. Dari saat engkau menyerahkan kesadaran, sampai permulaan inkarnasi manusia, sampai engkau kembali kepada kami sebagai penguasa berdaulat tertinggi dan tanpa syarat alam semesta ciptaan dan susunanmu sendiri, tak ada hal yang berdampak serius yang dapat terjadi di seluruh Nebadon. Dalam waktu interim dari inkarnasimu ini, aku memegang perintah dari Yang Purba Harinya yang tanpa perkecualian mengamanatkan pemusnahan seketika dan otomatis semua makhluk yang bersalah karena pemberontakan atau berani mencoba menghasut pemberontakan dalam alam semesta Nebadon sementara engkau tidak hadir karena penganugerahan ini. Saudaraku, dalam pandangan dari otoritas Firdaus yang melekat dalam kehadiranku dan ditambah oleh amanat yudisial dari Uversa, alam semestamu dan semua makhluknya yang setia akan aman selama penganugerahan dirimu. Engkau bisa melanjutkan misimu dengan hanya satu pemikiran tunggal—diperluasnya pewahyuan tentang Bapa kita kepada makhluk-makhluk cerdas alam semestamu.
120:1.6 (1326.3) “Seperti dalam tiap-tiap penganugerahan dirimu sebelumnya, aku akan mengingatkan engkau bahwa akulah penerima kewenangan hukum alam semestamu sebagai wali-saudara. Aku melaksanakan semua kewenangan dan mempergunakan segala kuasa dalam namamu. Aku berfungsi seperti seandainya Bapa Firdaus kita dan sesuai dengan permintaan terus terangmu agar aku bertindak sebagai penggantimu. Dan dengan hal itu sebagai fakta, semua kewenangan yang didelegasikan ini akan menjadi milikmu lagi untuk dilaksanakan kapan saja engkau memandangnya sesuai untuk memintanya kembali. Penganugerahanmu itu, seluruhnya, sepenuhnya sukarela. Sebagai seorang manusia yang menjelma di dunia fana engkau tanpa kemampuan-kemampuan selestial (angkasa), tapi semua kuasa yang engkau serahkan itu bisa engkau miliki lagi kapan saja engkau hendak memilih untuk memegang kembali kewenangan alam semestamu. Jika engkau hendak memilih untuk menyatakan dirimu kembali dalam kuasa dan kewenangan, ingatlah, hal itu akan sepenuhnya karena alasan-alasan pribadi karena akulah jaminan hidup dan tertinggi yang mana hadirat dan janjiku menjamin pemerintahan aman alam semestamu sesuai dengan kehendak Bapamu. Pemberontakan, seperti yang telah terjadi tiga kali di Nebadon, tidak dapat terjadi selama ketidak-hadiranmu di Salvington untuk penganugerahan ini. Selama jangka waktu penganugerahan Urantia, Yang Purba Harinya telah menitahkan bahwa pemberontakan di Nebadon akan ditanami benih otomatis untuk pemusnahannya sendiri.
120:1.7 (1326.4) “Selama engkau tidak hadir pada penganugerahan diri yang akhir dan luar biasa ini, aku menjamin (dengan kerjasama Gabriel) pemerintahan seperti aslinya terhadap alam semestamu; dan sementara aku menugaskan engkau untuk melaksanakan pelayanan pewahyuan ilahi ini dan untuk menjalani pengalaman pemahaman manusiawi yang disempurnakan ini, aku bertindak atas nama Bapaku dan Bapamu dan menawarkan padamu pertimbangan berikut ini, yang akan membimbingmu dalam menjalani kehidupan bumimu sementara engkau makin bertambah sadar diri mengenai misi ilahi dari berlanjutnya perjalanan hidupmu dalam daging:
120:2.1 (1327.1) “1. Sesuai dengan kebiasaan dan sepakat dengan teknik Sonarington—sejalan dengan amanat-amanat dari Putra Kekal Firdaus—aku telah menyediakan segala hal untuk engkau masuk langsung pada penganugerahan sebagai manusia ini selaras dengan rencana-rencana yang engkau rumuskan dan ditempatkan dalam penjagaanku oleh Gabriel. Engkau akan bertumbuh besar di Urantia sebagai seorang anak dari alam itu, menyelesaikan pendidikan manusiawimu—sambil selama itu tunduk pada kehendak Bapa Firdausmu—menjalani kehidupanmu di Urantia seperti yang engkau telah tentukan, mengakhiri kunjungan planetmu, dan bersiap untuk naik kepada Bapamu untuk menerima dari Dia kedaulatan tertinggi atas alam semestamu.
120:2.2 (1327.2) “2. Terpisah dari misi bumimu dan pewahyuan alam semestamu, tapi kebetulan untuk keduanya, aku menasihati agar engkau menanggung, setelah engkau cukup sadar diri akan identitas ilahimu, tugas tambahan untuk secara teknis mengakhiri pemberontakan Lucifer dalam sistem Satania, dan bahwa engkau melakukan semua ini sebagai Anak Manusia; sehingga, sebagai sesosok makhluk fana dari alam itu, dalam kelemahan dibuat menjadi kuat oleh penyerahan-iman kepada kehendak Bapamu, aku menyarankan agar engkau dengan senang hati mencapai semua yang telah berulang-kali engkau tolak agar secara sewenang-wenang engkau selesaikan dengan kekuatan dan kuasa ketika engkau dikaruniai kemampuan itu pada waktu permulaan pemberontakan yang penuh dosa dan tidak bisa dibenarkan ini. Aku akan menganggap hal itu sebagai klimaks yang pantas untuk penganugerahan manusiamu jika engkau nanti kembali pada kami sebagai Anak Manusia, Pangeran Planet Urantia, demikianlah pula sebagai Anak Tuhan, penguasa tertinggi alam semestamu. Sebagai seorang manusia fana, jenis terendah makhluk cerdas di Nebadon, hadapilah dan adililah tuduhan-tuduhan hujat dari Kaligastia dan Lucifer dan, dalam keadaan rendah yang engkau kenakan, selamanya akhirilah pernyataan-pernyataan keliru yang memalukan dari anak-anak terang yang jatuh ini. Setelah secara teguh menolak untuk menurunkan para pemberontak ini melalui pelaksanaan hak-hak prerogatifmu sebagai pencipta, kini akan tepat kalau engkau akan, dalam keserupaan dengan makhluk ciptaanmu yang terendah, merebut kekuasaan dari tangan para Putra yang jatuh ini; dan alam semesta lokalmu seluruhnya akan dalam segala kewajaran dengan jelas dan selamanya menyadari keadilan perbuatanmu dalam peran daging fana hal-hal itu yang rahmat anjurkan agar tidak dilakukan dengan kuasa kewenangan yang sepihak. Dan setelah dengan demikian oleh penganugerahan dirimu menegakkan kemungkinan kedaulatan Yang Mahatinggi di Nebadon, engkau akan sebagai hasilnya mengakhiri perkara-perkara yang belum diadili dari semua pemberontakan sebelumnya, tidak menjadi masalah lebih lama atau tidaknya selang waktu yang tercakup dalam realisasi pencapaian ini. Melalui tindakan ini perselisihan-perselisihan yang belum diputuskan dari alam semestamu akan pada hakikatnya dihapuskan. Dan dengan berikutnya karunia kedaulatan tertinggi atas alam semestamu, tantangan-tantangan serupa pada kewenanganmu tidak akan pernah dapat terjadi lagi dalam bagian manapun dari ciptaan pribadimu yang besar itu.
120:2.3 (1327.3) “3. Apabila engkau telah berhasil mengakhiri pembangkangan Urantia, seperti yang pasti akan demikian, aku menasihati engkau untuk menerima dari Gabriel penganugerahan gelar ‘Pangeran Planet Urantia’ sebagai penghargaan abadi oleh alam semestamu untuk pengalaman penganugerahan terakhirmu; dan bahwa engkau lebih lanjut melakukan setiap dan segala hal, sesuai dengan maksud penganugerahan dirimu, untuk menebus dukacita dan kekacauan yang ditimbulkan di Urantia oleh pengkhianatan Kaligastia dan kegagalan Adam yang berikutnya.
120:2.4 (1328.1) “4. Sesuai dengan permintaanmu, Gabriel dan semua yang bersangkutan akan bekerjasama denganmu dalam niat yang diutarakan untuk mengakhiri penganugerahan Urantiamu dengan pengumuman tentang suatu penghakiman dispensasional alam itu, disertai oleh penutupan suatu zaman, kebangkitan manusia yang diselamatkan yang sedang tidur, dan peresmian dimulainya dispensasi Roh Kebenaran yang dikaruniakan.
120:2.5 (1328.2) “5. Berkenaan dengan planet penganugerahan dirimu dan generasi manusia langsung yang hidup di sana pada waktu kunjunganmu sebagai manusia, aku menasihati engkau untuk berfungsi sebagian besar dalam peran sebagai seorang guru. Berilah perhatian, pertama, pada pembebasan dan pengilhaman kodrat rohaninya manusia itu. Berikutnya, terangilah akal kecerdasan manusia yang gelap itu, sembuhkan jiwa-jiwa manusia, dan merdekakan pikiran mereka dari ketakutan yang berabad-abad. Dan kemudian, sesuai dengan hikmat manusiawimu, layanilah kesejahteraan fisik dan kenyamanan jasmani saudara-saudaramu dalam daging. Hidupilah hidup keagamaan yang ideal untuk pengilhaman dan pencerahan alam semestamu seluruhnya.
120:2.6 (1328.3) “6. Di planet penganugerahan dirimu itu, buatlah manusia yang terpisah oleh pemberontakan itu bebas secara rohani. Di Urantia buatlah sumbangan lebih lanjut pada kedaulatan Yang Mahatinggi, sehingga memperluas pembentukan kedaulatan ini di seluruh wilayah luas ciptaan pribadimu. Dalam ini, penganugerahan jasmanimu dalam keserupaan daging, engkau akan mengalami pencerahan terakhir untuk sesosok Pencipta ruang-waktu, pengalaman rangkap dua bekerja di dalam kodrat manusia dengan kehendak dari Bapa Firdausmu. Dalam hidupmu yang sementara di bumi, kehendak makhluk terbatas dan kehendak Pencipta tanpa batas akan menjadi seperti satu, seperti mereka juga sedang menyatu dalam Deitas (Ketuhanan) Sang Mahatinggi yang sedang berkembang. Curahkan ke atas planet penganugerahanmu itu Roh Kebenaran dan dengan demikian membuat semua manusia normal di dunia yang terasing itu dengan segera dan dengan sepenuhnya dapat dimasuki untuk pelayanan dari kehadiran terpisah dari Bapa Firdaus kita, yaitu Pelaras Pikiran untuk alam-alam.
120:2.7 (1328.4) “7. Dalam semua yang mungkin engkau lakukan di dunia penganugerahanmu itu, ingatlah terus dalam batinmu bahwa engkau sedang menghidupi suatu kehidupan untuk petunjuk dan pencerahan alam semestamu seluruhnya. Engkau sedang menganugerahkan kehidupan penjelmaan manusia ini ke atas Urantia, namun engkau akan menghidupi kehidupan tersebut untuk inspirasi rohani setiap kecerdasan manusia dan supramanusia yang telah hidup, yang sekarang hidup, atau yang mungkin belum hidup di setiap dunia dihuni yang telah terbentuk, kini membentuk, atau mungkin belum membentuk bagian dari galaksi luas wilayah pemerintahanmu. Kehidupan bumimu dalam keserupaan dengan daging fana jangan dihidupi demikian rupa sehingga membentuk suatu contoh bagi manusia Urantia dalam hari-hari kunjunganmu di bumi dan tidak juga untuk setiap generasi berikutnya umat manusia di Urantia atau di semua dunia yang lain saja. Melainkan kehidupanmu dalam daging di Urantia itu haruslah menjadi inspirasi bagi semua yang hidup di semua dunia Nebadon di semua generasi dalam zaman-zaman yang akan datang.
120:2.8 (1328.5) “8. Misi besarmu untuk direalisir dan dialami dalam penjelmaan fana itu tercakup dalam keputusanmu untuk menjalani suatu kehidupan yang dengan sepenuh hati dimotivasi untuk melakukan kehendak Bapa Firdausmu, dengan demikian untuk mewahyukan Tuhan, Bapamu, dalam daging dan khususnya kepada makhluk-makhluk daging. Pada waktu yang sama engkau juga akan menafsirkan, dengan penambahan arti baru, tentang Bapa kita, kepada sosok-sosok supramanusia seluruh Nebadon. Sama dengan pelayanan wahyu baru dan perluasan penafsiran Bapa Firdaus pada jenis batin manusia dan supramanusia ini, engkau juga akan berfungsi untuk membuat suatu pewahyuan baru tentang manusia kepada Tuhan. Tunjukkan dalam satu kehidupan pendekmu dalam daging, seperti yang belum pernah dilihat sebelumnya di seluruh Nebadon, kemungkinan-kemungkinan transenden (melampaui keterbatasan) yang dapat dicapai oleh seorang manusia yang mengenal-Tuhan selama karier pendek keberadaan manusia, dan buatlah suatu penafsiran yang baru dan menerangi tentang manusia dan naik-turun perubahan kehidupannya di planet pada semua kecerdasan supramanusia seluruh Nebadon, dan untuk sepanjang masa. Engkau akan turun ke Urantia dalam keserupaan dengan daging fana dan hidup sebagai seorang manusia dalam hari dan generasimu, engkau akan berfungsi seperti itu untuk menunjukkan pada seluruh alam semestamu mengenai cara disempurnakan yang ideal dalam keikut-sertaan tertinggi untuk urusan-urusan ciptaanmu yang luas itu: Pencapaian Tuhan mencari manusia dan menemukannya, serta fenomena manusia mencari Tuhan dan menemukan Dia; dan mengerjakan semua ini hingga kepuasan keduanya dan melakukannya selama satu usia hidup pendek dalam daging.
120:2.9 (1329.1) “9. Aku memperingatkan engkau untuk terus mengingat bahwa, meskipun dalam faktanya engkau akan menjadi seorang manusia biasa dari alam fana, dalam potensialnya engkau akan tetap sesosok Putra Pencipta dari Bapa Firdaus. Dalam seluruh inkarnasi ini, meskipun engkau akan hidup dan bertindak sebagai seorang Anak Manusia, atribut atau sifat-sifat daya-cipta dari keilahian pribadimu itu akan mengikuti engkau dari Salvington ke Urantia. Akan selalu di dalam kuasa-kehendakmu untuk mengakhiri inkarnasi itu kapan saja setelah kedatangan Pelaras Pikiranmu. Sebelum kedatangan dan penerimaan Pelaras, aku akan menjamin integritas kepribadianmu. Namun setelah kedatangan Pelarasmu dan seiring dengan pengenalan progresifmu tentang sifat dasar dan kepentingan misi penganugerahan dirimu, engkau haruslah menghindar dari perumusan semua kehendak-untuk-pencapaian, pencapaian, atau kuasa supramanusia dipandang dari fakta bahwa hak-hak istimewamu sebagai pencipta akan tetap berkaitan dengan kepribadian manusiawimu karena tidak dapat dipisahkannya sifat-sifat ini dari kehadiran pribadimu. Namun tidak ada dampak-dampak supramanusia akan menyertai karier bumimu terpisah dari kehendak Bapa Firdaus kecuali engkau hendak, oleh perbuatan dari kehendak sadar dan sengaja, membuat keputusan bulat yang akan berakhir dalam pilihan kepribadian-seutuhnya.
120:3.1 (1329.2) “Dan kini, saudaraku, sambil berpamitan darimu sementara engkau bersiap-siap untuk berangkat ke Urantia dan setelah memberikan nasihat mengenai perilaku umum untuk penganugerahan dirimu, izinkan aku untuk menyampaikan beberapa saran yang telah muncul dari hasil konsultasi dengan Gabriel, dan yang menyangkut tahap-tahap kurang penting dari kehidupan fanamu. Kami lebih lanjut menyarankan:
120:3.2 (1329.3) “1. Bahwa, dalam berusaha mengejar cita-cita kehidupan fana bumimu, engkau harus juga memperhatikan pada pelaksanaan dan percontohan beberapa hal yang praktis dan langsung bermanfaat bagi manusia sesamamu.
120:3.3 (1329.4) “2. Mengenai hubungan-hubungan keluarga, utamakan adat-istiadat kehidupan keluarga yang berlaku seperti yang engkau jumpai sudah mapan dilakukan dalam masa dan generasi penganugerahan dirimu. Hidupilah kehidupan keluarga dan masyarakatmu sesuai dengan kebiasaan orang-orang di antara siapa engkau telah memilih untuk muncul.
120:3.4 (1329.5) “3. Dalam hubunganmu dengan tatanan sosial, kami menganjurkan agar engkau membatasi upaya-upayamu sebagian besar pada regenerasi rohani dan emansipasi intelektual. Hindarilah semua keterikatan dengan struktur ekonomi dan komitmen politis dari masamu. Lebih khusus abdikan dirimu untuk menghidupi kehidupan keagamaan yang ideal di Urantia.
120:3.5 (1329.6) “4. Jangan mencampuri evolusi maju ras-ras Urantia yang normal dan teratur, dalam keadaan apapun, dan bahkan dalam perincian terkecilpun. Namun larangan ini tidak harus ditafsirkan sebagai membatasi upaya-upaya untuk meninggalkan di Urantia suatu sistem etika keagamaan positif yang langgeng dan lebih baik. Sebagai seorang Putra dispensasional engkau dikaruniai hak istimewa tertentu berkenaan dengan kemajuan status rohani dan keagamaan bangsa-bangsa dunia.
120:3.6 (1330.1) “5. Seperti yang engkau pandang sesuai, engkau akan mengidentifikasikan dirimu dengan gerakan keagamaan dan kerohanian yang ada seperti yang mungkin dijumpai di Urantia, tetapi dengan segala cara usahakan untuk menghindari pendirian formal suatu kelompok pemujaan yang terorganisir, suatu agama yang dibakukan, atau suatu pengelompokan etis insan-insan manusia yang terpisah sendiri. Kehidupan dan ajaranmu akan menjadi warisan pusaka bersama semua agama dan semua bangsa.
120:3.7 (1330.2) “6. Dengan maksud agar engkau jangan secara tanpa guna menyumbang bagi terbentuknya sistem-sistem kepercayaan keagamaan Urantia yang khas tertentu atau jenis-jenis kesetiaan keagamaan yang tidak progresif lainnya pada masa-masa selanjutnya, kami menganjurkan lebih jauh lagi: Jangan tinggalkan tulisan apapun di planet itu. Hindarilah menulis ke atas bahan-bahan permanen; laranglah teman-temanmu membuat gambar atau keserupaan dirimu yang lain dalam daging. Pastikan supaya jangan ada sesuatupun yang berpeluang diberhalakan tertinggal di planet itu pada waktu keberangkatanmu.
120:3.8 (1330.3) “7. Meskipun engkau akan menghidupi kehidupan sosial planet yang normal dan rata-rata; sebagai seorang individu laki-laki yang normal, engkau mungkin tidak akan memasuki hubungan pernikahan, hubungan yang sebetulnya akan sepenuhnya mulia dan konsisten dengan penganugerahan dirimu; namun aku harus mengingatkanmu bahwa salah satu amanat inkarnasi dari Sonarington melarang ditinggalkannya keturunan manusia di planet manapun oleh seorang Putra anugerah yang berasal dari Firdaus.
120:3.9 (1330.4) “8. Dalam semua rincian penganugerahan dirimu yang akan datang ini, kami akan menyerahkanmu pada pimpinan Pelaras yang mendiami, pengajaran dari roh ilahi yang selalu hadir untuk petunjuk manusia, dan penilaian-akal dari batin manusiawi yang berkembang dari bakat pewarisanmu. Persatuan antara atribut-atribut ciptaan dan Pencipta seperti itu akan memungkinkan engkau untuk menghidupi bagi kami kehidupan sempurna manusia di bola-bola planet, tidak harus sempurna menurut anggapan seseorang manusia dalam suatu generasi di suatu dunia (apalagi seperti di Urantia) namun sama sekali dan benar-benar penuh seperti dinilai di dunia-dunia yang lebih tinggi disempurnakan dan sedang disempurnakan dari alam semestamu yang amat luas itu.
120:3.10 (1330.5) “Dan sekarang, semoga Bapaku dan Bapamu, yang telah senantiasa menyokong kita dalam semua pekerjaan kita yang lalu, akan membimbing dan mendukung engkau dan bersama engkau dari saat engkau meninggalkan kami dan mencapai penyerahan kesadaran kepribadianmu, dalam seluruh waktu engkau secara berangsur-angsur kembali ingat akan identitas ilahimu yang menjelma dalam wujud manusia, dan kemudian melalui seluruh pengalaman penganugerahan dirimu di Urantia sampai kelepasanmu dari daging dan kenaikanmu ke tangan kanan kedaulatan Bapa kita. Ketika aku akan melihatmu lagi di Salvington, kami akan menyambut kembalimu kepada kami sebagai penguasa tertinggi dan tanpa syarat atas alam semesta ini yang engkau sendiri buat, layani, dan selesaikan memahaminya.
120:3.11 (1330.6) “Menggantikanmu sekarang aku bertahta. Aku memegang kewenangan hukum atas seluruh Nebadon sebagai pemangku jabatan penguasa selama masa sementara penganugerahanmu yang ketujuh dan fana di Urantia. Dan kepadamu, Gabriel, aku menyerahkan pengamanan Anak Manusia yang akan menjadi ada itu sampai dia akan segera dan dalam kuasa dan kemuliaan dikembalikan kepadaku sebagai Anak Manusia dan Anak Tuhan. Dan, Gabriel, akulah tuanmu sampai Mikhael kembali seperti itu.”
* * *
120:3.12 (1330.7) Kemudian, secara langsung, di hadapan seluruh Salvington yang berkumpul, Mikhael menghilang pergi dari tengah-tengah kami, dan kami tidak melihat dia lagi di tempat biasanya sampai kembalinya sebagai penguasa tertinggi dan pribadi atas alam semesta, setelah selesainya karier penganugerahan dirinya di Urantia.
120:4.1 (1331.1) Demikianlah anak-anak Mikhael tertentu yang tidak pantas, yang telah menuduh bapa-Pencipta mereka itu mencari kepenguasaan untuk kepentingan sendiri dan yang senang menyindir bahwa Putra Pencipta secara semaunya dan secara otokratis disokong kekuasaannya berkat oleh kesetiaan tak beralasan dari suatu alam semesta makhluk-makhluk patuh yang ditipu, akan dibungkam selamanya dan dibiarkan bingung dan kecewa oleh karena kehidupan layanan yang melupakan-diri-sendiri yang kini dimasuki Anak Tuhan itu sebagai Anak Manusia—semuanya sementara tunduk pada “kehendak Bapa Firdaus.”
120:4.2 (1331.2) Tetapi jangan keliru; Mikhael Kristus, walaupun benar-benar sosok yang dua-asal, adalah bukan seorang yang berkepribadian ganda. Dia bukan Tuhan dalam hubungan dengan manusia, melainkan Tuhan menjelma dalam manusia. Dan dia adalah selalu hanya sosok gabungan seperti itu. Satu-satunya faktor progresif dalam hubungan yang tidak dapat dipahami tersebut adalah realisasi dan pengenalan (oleh batin manusiawi) sadar diri progresif tentang fakta sebagai Tuhan dan manusia ini.
120:4.3 (1331.3) Mikhael Kristus tidak secara progresif semakin menjadi Tuhan. Tuhan tidak menjadi manusia, pada beberapa saat tertentu yang sangat penting dalam kehidupan bumi Yesus. Yesus adalah Tuhan dan manusia—selalu dan bahkan lebih lagi selamanya. Tuhan ini dan manusia ini adalah satu, dulu dan sekarang, sama seperti Trinitas Firdaus yang tiga sosok itu adalah dalam kenyataannya satu Deitas.
120:4.4 (1331.4) Jangan kehilangan fakta bahwa maksud rohani tertinggi dari penganugerahan Mikhael itu adalah untuk meningkatkan pewahyuan Tuhan.
120:4.5 (1331.5) Manusia-manusia Urantia memiliki berbagai konsep tentang apa yang ajaib, namun bagi kami yang hidup sebagai warga-warga alam semesta lokal hanya ada sedikit mujizat, dan tentang hal ini yang paling memikat sejauh ini adalah penganugerahan penjelmaan para Putra Firdaus itu. Kemunculan dalam dan di duniamu, melalui proses-proses yang tampaknya alami, dari sesosok Putra ilahi itu, kami anggap sebagai mujizat—berlakunya hukum-hukum semesta di luar pemahaman kami. Yesus dari Nazaret itu adalah pribadi yang ajaib.
120:4.6 (1331.6) Di dalam dan melalui semua pengalaman luar biasa ini, Tuhan sang Bapa memilih untuk memanifestasikan diri-Nya sebagaimana Dia selalu melakukannya—dalam cara yang biasa—dalam cara bertindak ilahi yang normal, alami, dan bisa diandalkan.
Buku Urantia
Makalah 121
121:0.1 (1332.1) BERTINDAK di bawah pengawasan dari sebuah komisi dua belas anggota-anggota Serikat Persaudaraan Makhluk Tengah (Midwayer) Urantia, secara bersama disponsori oleh pejabat kepala golongan kami dan Melkisedek urusan catatan, aku adalah midwayer sekunder yang suatu kali pernah diperbantukan pada Rasul Andreas, dan aku diberi wewenang untuk menempatkan pada catatan mengenai cerita tentang peristiwa-peristiwa kehidupan Yesus dari Nazaret sebagaimana hal-hal itu diamati oleh makhluk bumi dari golonganku, dan ketika hal-hal itu kemudian dicatat sebagian oleh subjek manusia yang sementara aku jaga itu. Mengetahui bagaimana Gurunya begitu cermatnya menghindari agar tidak meninggalkan catatan-catatan tertulis, Andreas dengan teguh menolak untuk memperbanyak salinan-salinan dari kisah-kisah tertulisnya. Sikap yang sama pada sebagian rasul-rasul Yesus yang lain sangat memperlambat penulisan Injil.
121:1.1 (1332.2) Yesus tidak datang ke dunia ini selama suatu zaman kemerosotan rohani; pada waktu kelahirannya Urantia sedang mengalami suatu kebangunan pemikiran rohani dan kehidupan beragama begitu rupa yang belum pernah dikenal dalam seluruh sejarah pasca-Adam sebelumnya ataupun yang telah dialami dalam era manapun sesudahnya. Ketika Mikhael dijelmakan di Urantia, dunia menyajikan kondisi yang paling menguntungkan untuk penganugerahan Putra Pencipta daripada yang sebelumnya pernah ada atau yang sejak itu dicapai. Dalam abad-abad tepat sebelum waktu-waktu ini kebudayaan Yunani dan bahasa Yunani telah tersebar ke seluruh Dunia Barat dan Dunia Timur dekat, dan orang-orang Yahudi, sebagai suatu ras Timur Tengah, karena bersifat sebagian Barat dan sebagian Timur, adalah sangat tepat untuk memanfaatkan tatanan kebudayaan dan kebahasaan tersebut untuk penyebaran sebuah agama baru yang efektif baik ke Timur maupun Barat. Keadaan-keadaan yang paling menguntungkan ini lebih lanjut ditingkatkan oleh pemerintahan politik yang toleran atas dunia Mediterania (Laut Tengah) oleh bangsa Romawi.
121:1.2 (1332.3) Seluruh kombinasi pengaruh-pengaruh dunia ini dengan baik dicontohkan oleh kegiatan-kegiatan Paulus, yang, karena dalam budaya agamanya adalah seorang Ibrani di antara orang-orang Ibrani, ia mengabarkan kabar baik mengenai seorang Mesias Yahudi dalam bahasa Yunani, sedangkan ia sendiri adalah seorang warganegara Roma.
121:1.3 (1332.4) Tidak ada seperti peradaban pada masa Yesus yang telah terlihat dalam Dunia Barat sebelum atau sejak hari-hari itu. Peradaban Eropa dipersatukan dan dikoordinasikan di bawah suatu pengaruh lipat tiga yang luar biasa:
121:1.4 (1332.5) 1. Sistem politik dan sosial Romawi.
121:1.5 (1332.6) 2. Bahasa dan budaya Yunani—dan filsafat pada taraf tertentu.
121:1.6 (1332.7) 3. Pengaruh ajaran keagamaan dan moral Yahudi yang sedang menyebar dengan cepat.
121:1.7 (1332.8) Ketika Yesus dilahirkan, seluruh dunia Laut Tengah berada dalam suatu kekaisaran yang dipersatukan. Jalan-jalan yang baik, untuk kali pertama dalam sejarah dunia, saling menghubungkan banyak pusat-pusat utama. Laut-laut dibersihkan dari bajak laut, dan era besar perdagangan dan perjalanan berkembang dengan cepat. Eropa tidak pernah lagi menikmati masa perjalanan dan perdagangan seperti demikian sampai abad kesembilan belas setelah Kristus.
121:1.8 (1333.1) Meskipun ada kedamaian internal dan kemakmuran yang tampak luarnya di dunia Yunani-Romawi itu, mayoritas penduduk dari kerajaan itu merana dalam kemelaratan dan kemiskinan. Kelas atas yang sedikit itu kaya; sedangkan kelas bawah yang menyedihkan dan miskin meliputi manusia seluruhnya rakyat jelata. Tidak ada kelas menengah yang bahagia dan makmur pada masa-masa itu; kelas itu baru mulai muncul dalam masyarakat Romawi.
121:1.9 (1333.2) Perjuangan pertama antara negara Romawi yang makin luas melawan negara-negara bagian Parthia telah berakhir pada tahun-tahun yang baru saja, meninggalkan Syria dalam tangan orang Romawi. Dalam masa-masa Yesus, Palestina dan Syria sedang menikmati suatu masa kemakmuran, kedamaian relatif, dan pergaulan komersial yang luas dengan daratan-daratan sdi Timur maupun di Barat.
121:2.1 (1333.3) Orang Yahudi adalah suatu bagian dari ras Semit yang lebih tua, yang juga mencakup orang Babilonia, orang Fenisia, dan musuh yang lebih baru dari Roma, yaitu orang Carthaginia. Selama bagian awal abad pertama Masehi, orang Yahudi itu adalah kelompok bangsa Semit yang paling berpengaruh, dan mereka kebetulan menduduki suatu letak geografis yang istimewa strategis dalam dunia yang pada saat itu diperintah dan diorganisir untuk perdagangan.
121:2.2 (1333.4) Banyak jalan-jalan raya yang menghubungkan negara-negara zaman purbakala itu melintasi Palestina, yang dengan demikian menjadi tempat pertemuan, atau jalan persimpangan, antara tiga benua. Perjalanan, perdagangan, dan pasukan-pasukan Babilonia, Asyur, Mesir, Syria, Yunani, Parthia, dan Roma berturut-turut menyapu seluruh Palestina. Dari waktu yang lama sekali, banyak rute-rute kafilah (karavan) dari Timur melintasi beberapa bagian daerah ini menuju beberapa pelabuhan besar pantai timur Laut Tengah, dari situ kapal-kapal membawa muatan mereka ke seluruh Dunia Barat maritim. Dan lebih dari setengah lalulintas kafilah ini melintasi lewat atau dekat kota kecil Nazaret di Galilea.
121:2.3 (1333.5) Meskipun Palestina adalah rumah kebudayaan keagamaan Yahudi dan tempat kelahiran Agama Kristen, orang Yahudi ada di mana-mana di dunia, berdiam di banyak negara dan berdagang dalam setiap provinsi negara-negara bagian Romawi dan Parthia.
121:2.4 (1333.6) Yunani menyediakan suatu bahasa dan suatu kebudayaan, Roma membangun jalanan dan menyatukan kekaisaran, namun penyebaran orang Yahudi, dengan lebih dari dua ratus sinagog dan dan komunitas-komunitas keagamaan yang tertata baik tersebar di sana-sini di seluruh dunia Romawi, menyediakan pusat-pusat kebudayaan dimana kabar baik kerajaan surga yang baru itu mula-mula diterima, dan dari mana injil (kabar baik) itu kemudian menyebar ke bagian-bagian dunia yang paling jauh.
121:2.5 (1333.7) Setiap sinagog Yahudi memperbolehkan suatu golongan pinggiran orang-orang beriman dari bangsa bukan Yahudi, orang yang “saleh” atau “takut akan Allah,” dan di antara para mualaf agama Yahudi pinggiran inilah Paulus mendapatkan sebagian terbesar pemeluk baru Kekristenan yang pertama. Bahkan bait suci di Yerusalem memiliki lapangan yang dihias untuk orang bukan Yahudi. Ada hubungan sangat erat antara kebudayaan, perniagaan, dan peribadatan di Yerusalem dan Antiokhia. Di Antiokhia murid-murid Paulus pertama kali disebut “orang-orang Kristen.”
121:2.6 (1333.8) Pemusatan ibadah bait suci Yahudi di Yerusalem juga sama-sama merupakan rahasia bertahannya monoteisme mereka, dan harapan untuk pemeliharaan dan penyiaran ke dunia tentang suatu konsep baru dan diperluas mengenai satu Tuhan semua bangsa dan Bapa semua manusia itu. Ibadah bait suci Yerusalem menunjukkan masih bertahannya suatu konsep budaya keagamaan dalam menghadapi kejatuhan karena rangkaian berturut-turut penjajah kafir dan penganiaya bangsa itu.
121:2.7 (1334.1) Bangsa Yahudi dari masa ini, meskipun di bawah penjajahan Romawi, menikmati suatu tingkat otonomi pemerintahan mandiri yang besar, dan mengingat tindakan perlawanan yang heroik yang baru saja dilakukan oleh Yudas Makabeus dan para penerus langsungnya, masih bersemangat dengan pengharapan akan kemunculan segera sang juruselamat yang lebih besar, Mesias yang telah lama dinantikan.
121:2.8 (1334.2) Rahasia dari bertahannya Palestina, kerajaan bangsa Yahudi, sebagai suatu negara yang setengah-merdeka dikemas dalam kebijakan luar negeri pemerintah Romawi, yang ingin untuk mempertahankan pengendalian terhadap jalan raya perjalanan Palestina antara Syria dan Mesir demikian juga pangkalan-pangkalan barat dari rute-rute kafilah antara Timur dan Barat. Roma tidak menghendaki ada kekuasaan yang lain bangkit di Timur Tengah yang akan membatasi perluasannya mendatang dalam wilayah-wilayah ini. Kebijakan intrik yang sasarannya adalah untuk mengadu domba Syria Seleukia dan Mesir Ptolemaik satu sama lain memerlukan dipupuknya Palestina sebagai suatu negara yang terpisah dan merdeka. Kebijakan Romawi, kemerosotan Mesir, dan semakin melemahnya Seleukia menghadapi bangkitnya kekuasaan Parthia, menjelaskan mengapa bahwa untuk selama beberapa generasi suatu kelompok orang Yahudi yang kecil dan lemah itu dapat mempertahankan kemerdekaannya terhadap Seleukia di utara maupun Ptolemaik di selatan. Kebebasan dan kemerdekaan yang kebetulan dari pemerintahan politik bangsa-bangsa yang mengelilingi dan yang lebih kuat ini dianggap orang Yahudi adalah karena fakta bahwa mereka adalah “bangsa terpilih,” sebagai campur tangan langsung dari Yahweh. Sikap superioritas rasial demikian itu membuat makin lebih sulit bagi mereka untuk menanggung penjajahan Romawi ketika hal itu akhirnya menimpa tanah mereka. Namun bahkan dalam masa sedih itupun orang Yahudi menolak untuk belajar bahwa misi dunia mereka adalah bersifat rohani, bukan politis.
121:2.9 (1334.3) Orang Yahudi itu tidak biasanya gelisah dan curiga selama masa-masa Yesus karena mereka saat itu diperintah oleh orang asing, Herodes orang Idumea, yang telah meraih kepenguasaan atas Yudea dengan secara cerdik menjilat penguasa-penguasa Romawi. Dan meskipun Herodes menyatakan kesetiaannya pada ibadah-ibadah seremonial Ibrani, ia terus saja membangun kuil-kuil untuk banyak dewa asing.
121:2.10 (1334.4) Hubungan bersahabat antara Herodes dan para penguasa Romawi membuat dunia aman bagi perjalanan Yahudi dan dengan demikian membuka jalan untuk makin bertambahnya penetrasi Yahudi bahkan sampai bagian-bagian yang jauh dari Kekaisaran Romawi dan negara-negara pakta luar negeri, dengan membawa kabar baik baru tentang kerajaan surga itu. Pemerintahan Herodes juga menyumbang banyak ke arah perpaduan lebih jauh filsafat Ibrani dan Helenistik (Yunani).
121:2.11 (1334.5) Herodes membangun pelabuhan Kaisarea, yang membantu lebih lanjut membuat Palestina menjadi jalan-jalan persimpangan dunia beradab. Ia meninggal pada tahun 4 sebelum Masehi dan putranya Herodes Antipas memerintah Galilea dan Perea selama masa muda dan pelayanan Yesus sampai tahun 39 Masehi. Antipas, seperti ayahnya, adalah pembangun besar. Ia membangun kembali banyak kota-kota Galilea, termasuk pusat dagang penting Sepforis (Sepphoris).
121:2.12 (1334.6) Orang-orang Galilea tidaklah dihargai dengan sikap senang sepenuhnya oleh pemimpin-pemimpin agama dan guru-guru kerabian di Yerusalem. Galilea adalah lebih kafir ketimbang Yahudi ketika Yesus dilahirkan.
121:3.1 (1334.7) Meskipun kondisi sosial dan ekonomi negara Romawi bukanlah termasuk golongan tertinggi, perdamaian dan kemakmuran domestik yang menyebar luas itu menguntungkan bagi penganugerahan Mikhael. Dalam abad pertama Masehi masyarakat Laut Tengah terdiri dari lima lapisan yang sudah didefinisikan dengan baik:
121:3.2 (1335.1) 1. Kaum ningrat (aristokrat). Kelas atas dengan uang dan kuasa yang resmi, kelompok yang memiliki hak istimewa dan memerintah.
121:3.3 (1335.2) 2. Kelompok-kelompok usaha. Tokoh-tokoh saudagar besar dan para bankir, para pedagang—importir dan eksportir besar—para pedagang besar internasional.
121:3.4 (1335.3) 3. Kelas menengah yang kecil. Meskipun kelompok ini memang sedikit, namun sangat berpengaruh dan merupakan tulang punggung moral untuk gereja Kristen mula-mula, yang memberikan semangat pada kelompok-kelompok ini untuk melanjutkan berbagai seni keahlian dan perdagangan mereka. Di kalangan orang Yahudi banyak orang Farisi termasuk dalam kelas pedagang ini.
121:3.5 (1335.4) 4. Proletar bebas. Kelompok ini tanpa atau sedikit memiliki kedudukan sosial. Meskipun bangga akan kebebasan mereka, namun mereka ditempatkan pada kerugian besar karena mereka dipaksa untuk bersaing dengan pekerja budak. Kelas-kelas yang lebih tinggi menganggap mereka hina, memperhitungkan bahwa mereka tidak berguna kecuali untuk “tujuan berkembang-biak.”
121:3.6 (1335.5) 5. Budak. Setengah dari penduduk negara Romawi adalah budak-budak; banyak yang adalah individu-individu yang unggul dan dengan cepat naik di kalangan para proletar bebas dan bahkan para pedagang. Mayoritasnya mereka sedang-sedang saja atau sangat inferior.
121:3.7 (1335.6) Perbudakan, bahkan terhadap bangsa-bangsa yang unggul, adalah suatu keistimewaan dari penaklukan militer Romawi. Kuasa tuan atas budaknya itu adalah tanpa batasan. Gereja Kristen mula-mula sebagian besar terdiri dari kelas-kelas lebih bawah dan budak-budak ini.
121:3.8 (1335.7) Budak-budak yang unggul sering menerima upah dan dengan menabung penghasilan mereka dapat membeli kemerdekaan mereka. Banyak budak yang dimerdekakan itu naik ke kedudukan-kedudukan tinggi dalam negara, gereja, dan dunia usaha. Dan karena kemungkinan-kemungkinan seperti itulah yang membuat gereja Kristen mula-mula begitu toleran terhadap bentuk perbudakan yang dimodifikasi ini.
121:3.9 (1335.8) Pada abad pertama Masehi tidak ada masalah sosial yang luas dalam Kekaisaran Romawi. Bagian terbesar rakyat menganggap diri mereka sebagai termasuk dalam kelompok dimana mereka kebetulan dilahirkan. Selalu ada pintu terbuka yang dapat dilewati perorangan yang berbakat dan cakap untuk naik dari lapisan masyarakat Romawi rendah ke lapisan yang lebih tinggi, namun orang-orang umumnya puas dengan tingkatan sosialnya. Mereka bukan sadar berkelas, tidak pula mereka memandang perbedaan kelas mereka sebagai tidak adil atau salah. Kekristenan bukan berarti suatu gerakan ekonomi yang bertujuan untuk perbaikan terhadap kesengsaraan golongan-golongan yang tertindas.
121:3.10 (1335.9) Meskipun perempuan menikmati kebebasan lebih di seluruh Kekaisaran Romawi dibandingkan dalam posisi terbatasnya di Palestina, namun kesetiaan terhadap keluarga dan kasih-sayang alami orang Yahudi itu jauh melebihi yang ada di dunia kafir atau bukan Yahudi.
121:4.1 (1335.10) Orang-orang kafir atau bukan Yahudi itu adalah, dari suatu sudut pandang moral, agak lebih rendah dibandingkan orang Yahudi, tetapi ada dalam hati orang-orang bukan Yahudi yang lebih tinggi budinya, tanah kebaikan alami dan potensi kasih sayang manusiawi yang berlimpah yang memungkinkan benih Kekristenan bertunas dan menghasilkan panen karakter moral dan pencapaian rohani yang berlimpah. Dunia bukan Yahudi saat itu didominasi oleh empat filsafat besar, semuanya lebih kurang diturunkan dari Platonisme Yunani yang lebih awal. Aliran-aliran filsafat ini adalah:
121:4.2 (1335.11) 1. Penganut Epikurea. Aliran pemikiran ini dikhususkan untuk mengejar kebahagiaan. Penganut epikurea yang lebih baik itu tidak cenderung pada hawa-nafsu berlebihan. Setidaknya doktrin ini telah menolong melepaskan orang Romawi dari bentuk fatalisme yang lebih mematikan; ajaran ini mengajarkan bahwa manusia dapat melakukan sesuatu untuk meningkatkan status mereka di atas bumi. Aliran ini secara efektif memerangi kebodohan takhyul.
121:4.3 (1336.1) 2. Penganut Stoa (Stoic). Stoikisme adalah filsafat yang lebih unggul dari kelas-kelas sosial yang lebih baik. Orang Stoa percaya bahwa ada suatu pengendalian Nasib-Sebab yang menguasai segenap alam. Mereka mengajarkan bahwa jiwa manusia itu ilahi; bahwa jiwa itu dipenjarakan dalam tubuh jahat yang bersifat fisik. Jiwa manusia mencapai kebebasan melalui hidup dalam harmoni dengan alam, dengan Tuhan; dengan demikian kebajikan datang menjadi upahnya sendiri. Stoikisme naik ke moralitas yang luhur, ideal-ideal yang belum pernah dilampaui oleh sistem filsafat manusia murni manapun yang lain sejak itu. Meskipun orang Stoa mengaku sebagai “keturunan Tuhan,” mereka gagal mengenal Dia dan oleh sebab itu gagal untuk menemukan Dia. Stoikisme tetap menjadi suatu filsafat; aliran itu tidak pernah menjadi suatu agama. Pengikut-pengikutnya berusaha untuk menyelaraskan batin mereka pada harmoni Batin Semesta, namun mereka gagal untuk memandang diri mereka sebagai anak-anak dari Bapa yang pengasih. Paulus sangat cenderung ke arah Stoikisme ketika ia menulis, “Sebab aku telah belajar mencukupkan diri dalam segala keadaan.”
121:4.4 (1336.2) 5. Penganut Sinis (Cynic). Meskipun orang Sinis mengikuti jejak filsafat mereka pada Diogenes dari Athena, mereka memperoleh sebagian besar doktrin mereka dari sisa-sisa pengajaran Melkisedek Machiventa. Sinisme tadinya lebih merupakan agama daripada filsafat. Setidaknya Sinisme membuat religio-filosofi mereka menjadi demokratis. Di ladang-ladang dan pasar-pasar mereka terus mengkhotbahkan doktrin mereka bahwa “manusia dapat menyelamatkan dirinya sendiri jika ia mau.” Mereka mengkhotbahkan kesederhanaan dan kebajikan dan mendorong orang-orang untuk menemui kematian tanpa takut. Para pengkhotbah Sinis yang mengembara kemana-mana ini berbuat banyak untuk mempersiapkan rakyat yang lapar rohani itu untuk para misionaris Kristen yang berikutnya. Rancangan khotbah populer mereka banyak mengikuti pola, dan sesuai dengan gaya dari Surat-surat Kirimannya Paulus.
121:4.5 (1336.3) 4. Penganut Skeptis. Skeptisisme menyatakan bahwa pengetahuan itu bisa keliru, dan keyakinan serta kepastian itu tidak mungkin. Ajaran ini adalah sikap negatif belaka dan tidak pernah menjadi tersebar luas.
121:4.6 (1336.4) Filsafat-filsafat ini bersifat setengah keagamaan; hal-hal itu sering menyegarkan, bersifat susila, dan memuliakan tetapi umumnya tidak terjangkau oleh rakyat biasa. Dengan perkecualian mungkin Sinisme, hal-hal itu adalah filsafat-filsafat untuk yang kuat dan yang bijak, bukan agama-agama keselamatan untuk yang miskin dan yang lemah.
121:5.1 (1336.5) Dalam seluruh masa-masa sebelumnya agama terutama adalah merupakan suatu urusan suku atau bangsa; agama tidak sering menjadi suatu urusan yang berkenaan pada perorangan. Dewa-dewa itu bersifat kesukuan atau kebangsaan, bukan pribadi. Sistem-sistem keagamaan tersebut hanya memberikan sedikit kepuasan bagi kerinduan rohani perorangan dari orang pada umumnya.
121:5.2 (1336.6) Dalam masa-masa Yesus agama-agama di Dunia Barat meliputi:
121:5.3 (1336.7) 1. Aliran-aliran pemujaan pagan. Ini adalah kombinasi dari mitologi, patriotisme, dan tradisi Yunani dan Latin.
121:5.4 (1336.8) 2. Penyembahan kaisar. Pendewaan manusia sebagai simbol negara ini sangat serius dibenci oleh orang Yahudi dan Kristen mula-mula, dan langsung membawa pada penganiayaan hebat terhadap kedua umat agama tersebut oleh pemerintah Romawi.
121:5.5 (1337.1) 3. Astrologi. Ilmu pengetahuan palsu dari Babilon ini berkembang menjadi suatu agama di seluruh Kekaisaran Yunani-Romawi. Bahkan dalam abad kedua puluhpun manusia belum sepenuhnya dilepaskan dari kepercayaan takhyul ini.
121:5.6 (1337.2) 4. Agama-agama misteri. Terhadap dunia yang lapar rohani tersebut, suatu banjir pemujaan gaib bermunculan, agama-agama baru dan aneh dari Timur Tengah, yang telah memikat rakyat biasa dan yang menjanjikan pada mereka keselamatan perorangan. Agama-agama ini dengan cepat menjadi kepercayaan bagi kelas-kelas yang lebih rendah di dunia Yunani-Romawi. Dan hal-hal ini juga banyak berpengaruh untuk mempersiapkan jalan bagi penyebaran cepat ajaran-ajaran Kristen yang jauh lebih unggul, yang menghadirkan suatu konsep Ketuhanan yang agung, dikaitkan dengan suatu teologi yang membangkitkan minat bagi cerdik-pandai dan suatu tawaran keselamatan yang besar untuk semua orang, termasuk orang kebanyakan yang bodoh namun lapar rohani pada hari-hari itu.
121:5.7 (1337.3) Agama-agama misteri itu menandai akhir dari kepercayaan-kepercayaan nasional dan berakibat pada lahirnya banyak kultus pemujaan pribadi. Misteri-misteri itu banyak tetapi semua dicirikan oleh:
121:5.8 (1337.4) 1. Legenda mitos tertentu, suatu misteri—dari situlah nama mereka itu berasal. Sebagai suatu pedoman, misteri ini berkenaan dengan cerita kehidupan dan kematian dan kembali hidupnya suatu sosok dewa tertentu, sebagaimana dicontohkan oleh ajaran Mithraisme, yang untuk sementara waktu, berada satu masa dengan dan menjadi pesaing aliran pemujaan Kristennya Paulus yang sedang bangkit.
121:5.9 (1337.5) 2. Misteri-misteri itu bukan-negara dan antar bangsa. Misteri-misteri itu bersifat pribadi dan persaudaraan, membangkitkan persaudaraan keagamaan dan banyak masyarakat sektarian.
121:5.10 (1337.6) 3. Aliran-aliran misteri itu, dalam ibadah mereka, dicirikan oleh upacara-upacara penerimaan anggota yang rumit dan dan sakramen-sakramen ibadah yang mengesankan. Ritus dan ritual rahasia mereka kadang-kadang mengerikan dan menjijikkan.
121:5.11 (1337.7) 4. Namun tidak peduli apapun sifat upacara-upacara atau kadar keterlaluannya mereka, misteri-misteri ini tanpa kecuali menjanjikan umat mereka keselamatan, “kelepasan dari yang jahat, hidup setelah kematian, dan kehidupan abadi dalam alam penuh kebahagiaan di luar dunia penderitaan dan perbudakan ini.”
121:5.12 (1337.8) Namun jangan membuat kesalahan merancukan ajaran-ajaran Yesus dengan misteri-misteri itu. Kepopuleran misteri-misteri itu mengungkapkan pencarian manusia untuk keselamatan, dengan demikian menggambarkan suatu kelaparan dan kehausan nyata untuk agama pribadi dan perbuatan benar perorangan. Meskipun misteri-misteri itu gagal untuk secara memadai memenuhi kerinduan ini, mereka memang mempersiapkan jalan untuk kemunculan berikutnya Yesus, yang benar-benar membawa kepada dunia ini roti hidup dan air daripadanya.
121:5.13 (1337.9) Paulus, dalam suatu upaya untuk memanfaatkan ketaatan yang luas pada jenis-jenis agama misteri yang lebih baik, membuat penyesuaian tertentu pada ajaran-ajaran Yesus sehingga membuatnya lebih dapat diterima pada lebih banyak calon petobat. Tetapi bahkan komprominya Paulus terhadap ajaran-ajaran Yesus (Kekristenan) itu lebih unggul dibandingkan yang terbaik dari misteri-misteri itu dalam hal:
121:5.14 (1337.10) 1. Paulus mengajarkan suatu penebusan yang bermoral, suatu keselamatan yang etis. Kekristenan menunjukkan pada suatu hidup yang baru dan memproklamirkan suatu ideal yang baru. Paulus meninggalkan tatacara sihir dan daya pemikat upacara.
121:5.15 (1337.11) 2. Kekristenan menghadirkan suatu agama yang bergumul dengan pemecahan akhir terhadap masalah manusia, karena agama itu tidak hanya menawarkan keselamatan dari dukacita dan bahkan dari kematian, namun juga menjanjikan kelepasan dari dosa diikuti oleh pemberian suatu karakter yang baik, yang berkualitas selamat kekal.
121:5.16 (1338.1) 3. Misteri-misteri itu dibangun di atas mitos-mitos. Kekristenan, seperti yang dikhotbahkan Paulus, didirikan di atas fakta sejarah: penganugerahan Mikhael, Anak Tuhan, ke atas umat manusia.
121:5.17 (1338.2) Moralitas di kalangan orang bukan Yahudi tidak harus terkait dengan filsafat ataupun agama. Di luar Palestina tidak selalu terjadi bagi orang-orang bahwa seorang imam agama diharuskan memberi teladan suatu kehidupan yang bermoral. Agama Yahudi dan selanjutnya ajaran-ajaran Yesus dan berikutnya Kekristenannya Paulus yang berkembang itu adalah agama-agama Eropa pertama yang meletakkan satu kaki di atas moral dan yang lain di atas etika, menuntut agar para penganut agama untuk memperhatikan keduanya.
121:5.18 (1338.3) Ke dalam suatu generasi manusia yang demikian, dikuasai oleh sistem-sistem filsafat yang tidak sempurna dan dibingungkan oleh kultus-kultus agama yang rumit seperti itulah, Yesus dilahirkan di Palestina. Dan pada generasi yang sama ini ia kemudian memberikan kabar baiknya tentang agama pribadi—yaitu manusia sebagai anak Tuhan.
121:6.1 (1338.4) Menjelang penghujung abad pertama sebelum Masehi pemikiran agama di Yerusalem amat sangat dipengaruhi dan agak dimodifikasi oleh ajaran-ajaran budaya Yunani dan bahkan oleh filsafat Yunani. Dalam pertarungan panjang antara pandangan-pandangan aliran pemikiran Ibrani yang Timur dan yang Barat, Yerusalem dan sisa Dunia Barat dan Timur Tengah secara umum menerima sudut pandang Yahudi Barat atau Yunani yang dimodifikasi.
121:6.2 (1338.5) Dalam masa-masa Yesus ada tiga bahasa dipakai di Palestina: rakyat biasa berbicara suatu dialek Aram; imam-imam dan rabi-rabi berbicara bahasa Ibrani; kelas-kelas terpelajar dan lapisan lebih tinggi Yahudi secara umum berbicara bahasa Yunani. Penerjemahan awal kitab-kitab suci Ibrani ke dalam bahasa Yunani di Aleksandria tidak sedikit bertanggung jawab untuk pradominasi berikutnya dari sayap Yunani dari budaya dan teologi Yahudi. Dan tulisan-tulisan para pengajar Kristen itupun segera muncul dalam bahasa yang sama. Kebangkitan kembali Yudaisme berasal dari penerjemahan Yunani terhadap kitab-kitab suci Ibrani. Hal ini adalah pengaruh vital yang kemudian menentukan pergeseran pengikut aliran Kristennya Paulus itu menuju ke arah Barat bukannya ke arah Timur.
121:6.3 (1338.6) Meskipun kepercayaan Yahudi yang di-Yunanikan itu sangat sedikit dipengaruhi oleh ajaran-ajaran Epikurean, namun kepercayaan itu secara sangat pokok dipengaruhi oleh filsafat Plato dan doktrin-doktrin penyangkalan diri dari orang-orang Stoa. Pengaruh besar dari Stoikisme dicontohkan oleh Kitab Keempat Makabe; penetrasi filsafat Platonik dan doktrin Stoa keduanya ditunjukkan dalam Kebijaksanaan Salomo. Orang-orang Yahudi yang di-Yunanikan itu membawa kepada kitab-kitab suci Ibrani suatu tafsiran kiasan sedemikian rupa sehingga mereka tidak mendapatkan kesulitan dalam menyesuaikan teologi Ibrani dengan filsafat Aristotelian yang mereka hormati. Tetapi ini semua membawa kepada kebingungan yang berbahaya sampai masalah-masalah ini ditangani oleh Philo dari Aleksandria yang kemudian menyelaraskan dan mensistematisir filsafat Yunani dan teologi Ibrani menjadi suatu sistem kepercayaan dan praktek keagamaan yang padu dan cukup konsisten. Ajaran gabungan filsafat Yunani dan teologi Ibrani yang belakangan inilah yang berlaku di Palestina ketika Yesus hidup dan mengajar, dan ajaran itulah yang digunakan oleh Paulus sebagai dasar untuk membangun aliran Kekristenannya yang lebih maju dan mencerahkan.
121:6.4 (1338.7) Philo adalah seorang guru yang besar; dari sejak Musa belum pernah hidup seorang manusia yang memberikan pengaruh yang demikian mendalam pada pemikiran etis dan relijius dunia Barat. Dalam urusan penggabungan unsur-unsur yang lebih baik dalam sistem ajaran etika dan keagamaan yang sejaman, ada tujuh guru manusia yang terkemuka: Sethard, Musa, Zoroaster, Lao-tse, Buddha, Philo, dan Paulus.
121:6.5 (1339.1) Banyak, tetapi tidak semuanya, ketidak-konsistenan Philo sebagai dihasilkan dari upaya untuk menggabungkan filsafat mistik Yunani dan doktrin Stoa Romawi dengan teologi legalistik orang Ibrani, oleh Paulus dikenali dan secara bijak dihapuskan dari teologi dasar pra-Kristennya. Philo membuka jalan bagi Paulus untuk lebih sepenuhnya memulihkan konsep Trinitas Firdaus, yang telah lama sekali tidak aktif dalam teologi Yahudi. Hanya dalam satu perkara saja Paulus gagal mengimbangi Philo atau untuk melampaui pengajaran Philo orang Yahudi Aleksandria yang kaya dan terpelajar ini, dan itu adalah doktrin penebusan; Philo mengajarkan kelepasan dari doktrin pengampunan hanya oleh pencurahan darah. Ia juga mungkin melihat sepintas realitas dan kehadiran Pelaras Pikiran secara lebih jelas daripada Paulus. Tetapi teori Paulus tentang dosa asal, doktrin tentang dosa yang diwariskan dan jahat bawaan sejak lahir serta penebusan dari hal itu, adalah berasal sebagian dari aliran Mithras, hanya sedikit persamaannya dengan teologi Ibrani, filsafatnya Philo, atau ajaran-ajaran Yesus. Beberapa tahap dari ajaran Paulus mengenai dosa asal dan penebusan itu asli berasal dari dirinya sendiri.
121:6.6 (1339.2) Injil Yohanes itu, sebagai yang paling akhir dari cerita-cerita tentang kehidupan buminya Yesus, adalah ditujukan untuk orang-orang Barat dan menyajikan ceritanya kebanyakan berdasarkan sudut pandang orang-orang Kristen Aleksandria yang belakangan, yang juga adalah murid-murid dari ajaran Philo.
121:6.7 (1339.3) Pada sekitar Kristus, suatu pembalikan perasaan yang aneh terhadap orang Yahudi terjadi di Aleksandria, dan dari yang tadinya pusat kekuatan orang Yahudi ini muncullah suatu gelombang penganiayaan yang menjalar ganas, meluas bahkan sampai ke Roma, dari mana ribuan orang diusir. Namun gerakan aksi keliru semacam itu hanya berumur pendek; dengan segera pemerintah kerajaan sepenuhnya memulihkan berkurangnya kebebasan orang Yahudi di seluruh kekaisaran.
121:6.8 (1339.4) Di seluruh dunia luas, tak peduli dimanapun orang Yahudi mendapati diri mereka tersebar karena perdagangan atau penindasan, semua sehati memelihara hati mereka berpusat di bait suci di Yerusalem. Teologia Yahudi memang bertahan karena hal itu ditafsirkan dan dipraktekkan di Yerusalem, meskipun beberapa kali diselamatkan dari kemusnahan oleh campur tangan secara tepat waktu dari pengajar-pengajar Babilonia tertentu.
121:6.9 (1339.5) Sebanyak dua setengah juta orang-orang Yahudi yang tersebar ini biasa datang ke Yerusalem untuk perayaan festival-festival keagamaan nasional mereka. Dan tidak peduli apapun perbedaan-perbedaan teologis atau filosofis dari orang-orang Yahudi di Timur (Babilonia) dan di Barat (Helenis), mereka semua sepakat tentang Yerusalem sebagai pusat ibadah mereka dan tentang selalu menunggu kedatangan Mesias.
121:7.1 (1339.6) Pada masa-masa Yesus, orang-orang Yahudi telah sampai pada konsep yang mapan mengenai asal-mula, sejarah, dan takdir mereka. Mereka telah mendirikan suatu tembok pemisah yang tegas antara diri mereka dan dunia kafir; mereka memandang semua cara kafir dengan jijik sama sekali. Mereka menyembah hukum yang tertulis dan senang menikmati suatu bentuk kebenaran sendiri yang didasarkan pada kebanggaan palsu tentang keturunan. Mereka telah membentuk gagasan-gagasan yang telah diyakini sebelumnya mengenai Mesias yang dijanjikan, dan sebagian besar dari pengharapan-pengharapan ini memandang sesosok Mesias yang akan datang sebagai suatu bagian dari sejarah kenegaraan dan kebangsaan mereka. Bagi orang-orang Ibrani pada masa-masa itu, teologia Yahudi sudah dipastikan tak dapat diubah lagi, selamanya ditetapkan.
121:7.2 (1339.7) Ajaran-ajaran dan perbuatan-perbuatan Yesus mengenai toleransi dan kebaikan itu bertabrakan langsung dengan sikap yang lama dipegang orang Yahudi terhadap bangsa-bangsa lain yang mereka anggap kafir. Selama bergenerasi-generasi orang Yahudi telah memupuk suatu sikap terhadap dunia luar yang membuat tidak mungkin bagi mereka untuk menerima ajaran-ajaran Guru mengenai persaudaraan rohani umat manusia. Mereka tidak bersedia berbagi Yahweh pada ukuran yang sama dengan orang bukan-Yahudi, dan demikian pula tidak bersedia menerima sebagai Anak Tuhan orang yang mengajarkan doktrin-doktrin yang baru dan asing seperti itu.
121:7.3 (1340.1) Para ahli Taurat, orang-orang Farisi, dan keimaman menguasai orang Yahudi dalam suatu belenggu ritualisme dan legalisme yang mengerikan, suatu belenggu yang jauh lebih nyata daripada pemerintahan politik Romawi. Orang-orang Yahudi pada masa Yesus tidak hanya diikat dalam penundukan kepada hukum, namun juga sama-sama diikat oleh tuntutan-tuntutan yang memperbudak dari tradisi, yang mencakup dan merasuk setiap wilayah kehidupan pribadi dan sosial. Peraturan-peraturan perilaku yang teliti ini mengejar dan menguasai setiap orang Yahudi yang setia, dan tidak heran bahwa mereka dengan cepat menolak salah seorang dari kalangan mereka yang berani mengabaikan tradisi-tradisi suci mereka, dan yang berani mencemoohkan peraturan-peraturan perilaku sosial mereka yang telah lama dihormati. Mereka sulit bisa menghargai ajaran orang yang berani berbenturan dengan dogma-dogma yang mereka anggap telah ditahbiskan oleh Bapa Abraham sendiri. Musa telah memberikan hukum bagi mereka, dan mereka tidak mau berkompromi.
121:7.4 (1340.2) Pada waktu abad pertama setelah Kristus, penafsiran lisan terhadap hukum oleh guru-guru yang diakui, para ahli kitab itu, telah menjadi otoritas yang lebih tinggi ketimbang hukum tertulis itu sendiri. Semua ini memudahkan bagi para pemimpin keagamaan orang Yahudi tertentu untuk menggalang rakyat melawan penerimaan suatu kabar baik yang baru.
121:7.5 (1340.3) Keadaan-keadaan ini menyebabkan tidak mungkin bagi orang-orang Yahudi untuk menggenapi tujuan ilahi mereka sebagai utusan-utusan kabar baik yang baru tentang kebebasan keagamaan dan kemerdekaan rohani. Mereka tidak bisa mematahkan belenggu tradisi. Yeremia telah memberitahukan tentang “Taurat-Ku dalam batin mereka dan menuliskannya dalam hati mereka,” Yehezkiel telah berbicara tentang “Aku akan memberikan Roh-Ku ke dalammu,” dan Pemazmur telah berdoa agar Tuhan akan “menjadikan hatiku tahir, dan memperbaharui batinku dengan roh yang teguh!” Tetapi ketika agama Yahudi yang terdiri dari perbuatan baik dan perhambaan pada hukum itu menjadi korban dari kemandegan inersia tradisionalistik, maka gerak evolusi keagamaan beralih ke arah barat kepada bangsa-bangsa Eropa.
121:7.6 (1340.4) Maka demikianlah suatu bangsa yang berbeda dipanggil untuk membawa suatu teologi yang sedang maju kepada dunia, suatu sistem pengajaran yang mencakup filsafat orang Yunani, hukum orang Romawi, moralitas orang Ibrani, dan kabar baik tentang kekudusan kepribadian dan kemerdekaan rohani yang dirumuskan oleh Paulus dan didasarkan pada ajaran-ajaran Yesus.
121:7.7 (1340.5) Aliran Kekristenannya Paulus itu memperlihatkan moralitasnya sebagai ciri khas lahir Yahudinya. Orang-orang Yahudi memandang sejarah sebagai campur tangan pemeliharaan Tuhan—Yahweh yang berkarya. Orang-orang Yunani membawa pada ajaran baru itu konsep-konseo yang lebih jelas tentang hidup kekal. Doktrinnya Paulus dipengaruhi dalam teologi dan filsafatnya tidak hanya oleh ajaran Yesus, tetapi juga oleh Plato dan Philo. Dalam etika ia diilhami bukan hanya oleh Kristus, tetapi juga oleh para pengikut Stoa.
121:7.8 (1340.6) Kabar baik dari Yesus, seperti yang dicakup dalam aliran Kristen Antiokhianya Paulus itu, menjadi berbaur dengan ajaran-ajaran berikut ini:
121:7.9 (1340.7) 1. Penalaran filosofis orang-orang Yunani yang mualaf atau pindah agama ke Yudaisme, termasuk beberapa konsep mereka tentang hidup kekal.
121:7.10 (1340.8) 2. Ajaran-ajaran yang memikat dari sekte-sekte misteri yang berlaku saat itu, terutama doktrin-doktrin Mithrais tentang penggantian, penebusan dosa, dan keselamatan melalui pengorbanan yang dilakukan oleh dewa tertentu.
121:7.11 (1340.9) 3. Moralitas keras dari agama Yahudi yang telah mapan.
121:7.12 (1341.1) Kekaisaran Romawi Mediterania (Laut Tengah), kerajaan Parthia, dan bangsa-bangsa yang berdekatan pada masa Yesus itu semua memegang gagasan-gagasan yang kasar dan primitif mengenai geografi dunia, astronomi, kesehatan, dan penyakit; dan secara alami mereka diherankan oleh pernyataan-pernyataan yang baru dan mengejutkan dari tukang kayu Nazaret itu. Gagasan-gagasan tentang kerasukan roh, yang baik dan yang jahat, diterapkan tidak hanya pada manusia, tetapi setiap batu dan pohon dipandang oleh banyak orang sebagai dirasuki roh. Zaman ini adalah zaman pesona sihir, dan semua orang percaya akan mujizat sebagai peristiwa-peristiwa yang biasa terjadi.
121:8.1 (1341.2) Sejauh mungkin, konsisten dengan amanat untuk kami, kami telah berupaya untuk memanfaatkan dan sampai taraf tertentu mengkoordinasikan catatan-catatan yang ada yang berhubungan dengan kehidupan Yesus di Urantia. Meskipun kami bisa mengakses catatan Rasul Andreas yang hilang itu dan telah mendapat manfaat dari kerjasama kawanan luas makhluk-makhluk selestial yang ada di bumi selama masa penganugerahan diri Mikhael (terutama dari yang sekarang menjadi Pelaras Dipersonalisasinya), telah menjadi maksud kami juga untuk menggunakan bahan yang disebut Injil Matius, Markus, Lukas dan Yohanes.
121:8.2 (1341.3) Catatan-catatan Perjanjian Baru ini berasal dari keadaan-keadaan berikut ini:
121:8.3 (1341.4) 1. Injil oleh Markus. Yohanes Markus menulis catatan yang paling awal (kecuali catatan-catatannya Andreas), paling ringkas, dan yang paling sederhana tentang kehidupan Yesus. Dia menampilkan Guru sebagai seorang penatalayan, sebagai manusia di antara manusia. Walaupun Markus adalah seorang anak muda yang berada di sekitar banyak adegan yang ia tuliskan, catatannya itu dalam kenyataannya adalah Injil menurut Simon Petrus. Ia sejak awalnya terkait dengan Petrus, kemudian dengan Paulus. Markus menulis catatan ini karena desakan Petrus dan karena permintaan sungguh-sungguh dari gereja di Roma. Karena mengetahui bagaimana konsistennya Guru menolak untuk menuliskan ajaran-ajarannya ketika berada di bumi dan dalam daging, Markus, seperti juga para rasul dan murid-murid pemuka lainnya, enggan untuk menuliskannya. Tetapi Petrus merasa bahwa gereja di Roma memerlukan dukungan dari cerita tertulis tersebut, dan Markus setuju untuk melakukan persiapannya. Ia banyak membuat catatan sebelum Petrus meninggal pada tahun 67 M, dan sesuai dengan garis besar yang disetujui oleh Petrus dan untuk gereja di Roma, ia memulai penulisannya segera setelah kematian Petrus. Injil itu diselesaikan mendekati akhir tahun 68 M. Markus menulis seluruhnya dari ingatannya sendiri dan ingatan Petrus. Catatan itu sejak itu telah banyak diubah, banyak ayat telah diambil dan beberapa materi berikutnya ditambahkan pada bagian akhirnya untuk mengganti seperlima bagian belakang Injil yang asli, yang hilang dari manuskrip pertama sebelum dapat disalin. Catatan oleh Markus ini, bersama-sama dengan catatan-catatan Andreas dan Matius, adalah dasar tertulis dari semua cerita Injil berikutnya yang berupaya untuk menggambarkan kehidupan dan ajaran-ajaran Yesus.
121:8.4 (1341.5) 2. Injil Matius. Yang disebut Injil menurut Matius adalah catatan kehidupan Guru yang ditulis untuk kebutuhan orang-orang Kristen Yahudi. Penulis catatan ini terus-menerus berusaha menunjukkan dalam kehidupan Yesus bahwa banyak yang dia lakukan adalah “supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi.” Injil Matius menggambarkan Yesus sebagai seorang anak Daud, melukiskannya sebagai menunjukkan penghormatan besar pada hukum dan para nabi.
121:8.5 (1341.6) Rasul Matius tidak menulis Injil ini. Injil ini ditulis oleh Isador, salah seorang dari muridnya, yang telah mendapat bantuan dalam pekerjaannya tidak hanya kenangan pribadinya Matius terhadap peristiwa-peristiwa ini tetapi juga catatan tertentu yang Matius telah buat tentang perkataan-perkataan Yesus secara langsung setelah penyaliban. Catatan ini oleh Matius ditulis dalam bahasa Aram; Isador menulis dalam bahasa Yunani. Tidak ada niat untuk menipu dengan menamakan pembuatannya sebagai oleh Matius. Menjadi kebiasaan pada hari-hari itu bagi murid-murid berbuat demikian untuk menghormati guru-guru mereka.
121:8.6 (1342.1) Catatan asli Matius diedit dan ditambahkan pada tahun 40 M persis sebelum ia meninggalkan Yerusalem untuk melakukan pengabaran penginjilan. Catatan itu adalah suatu catatan pribadi, salinan terakhirnya telah hancur dalam pembakaran suatu biara Syria dalam tahun 416 M.
121:8.7 (1342.2) Isador lolos dari Yerusalem dalam tahun 70 M setelah pengepungan kota itu oleh pasukan Titus, membawa ke Pella sebuah salinan dari catatan-catatannya Matius itu. Dalam tahun 71 M, sementara tinggal di Pella, Isador menulis Injil menurut Matius. Dia juga membawa bagian empat perlima pertama dari kisahnya Markus.
121:8.8 (1342.3) 3. Injil oleh Lukas. Lukas, dokter dari Antiokhia di Pisidia, adalah seorang mualaf petobat Paulus dari orang bukan Yahudi, dan ia menulis cerita yang agak berbeda tentang kehidupan Guru. Dia mulai mengikuti Paulus dan belajar tentang kehidupan dan ajaran-ajaran Yesus dalam tahun 47 M. Lukas mempertahankan banyak tentang istilah “kasih karunia dari Tuhan Yesus Kristus” dalam catatannya sementara dia mengumpulkan fakta-fakta ini dari Paulus dan yang lain-lainnya. Lukas menampilkan Guru sebagai “sahabat pemungut cukai dan orang berdosa.” Ia belum menyusun banyak catatannya menjadi Injil hingga setelah kematian Paulus. Lukas menulis di tahun 82 di Akhaya (Achaia). Dia merencanakan tiga buku mengenai sejarah Kristus dan Kekristenan namun meninggal pada tahun 90 M tepat sebelum ia menyelesaikan yang kedua dari karya-karya ini, “Kisah Para Rasul.”
121:8.9 (1342.4) Sebagai bahan baku untuk penyusunan Injilnya, Lukas pertama bergantung pada cerita kehidupan Yesus sebagaimana yang diceritakan Paulus kepadanya. Oleh sebab itu, Injil Lukas dalam hal-hal tertentu adalah Injil menurut Paulus. Tetapi Lukas mempunyai sumber-sumber informasi yang lain. Ia tidak hanya mewawancarai puluhan saksi-saksi mata terhadap banyak episode kehidupan Yesus yang ia catat, tetapi ia juga mempunyai sebuah salinan dari Injil Markus, yaitu empat perlima pertamanya, tulisannya Isador, dan sebuah catatan singkat yang dibuat dalam tahun 78 M di Antiokhia oleh seorang percaya bernama Cedes. Lukas juga mempunyai sebuah salinan yang terpotong-potong dan banyak diedit dari beberapa catatan yang konon telah dibuat oleh Rasul Andreas.
121:8.10 (1342.5) 4. Injil Yohanes. Injil menurut Yohanes menceritakan banyak tentang pekerjaan Yesus di Yudea dan sekitar Yerusalem yang tidak dimuat dalam catatan-catatan yang lain. Inilah yang disebut Injil menurut Yohanes anak Zebedeus, dan meskipun Yohanes tidak menulisnya, namun memang dia mengilhaminya. Sejak penulisan pertamanya tulisan itu telah beberapa kali diedit supaya tampaknya telah ditulis oleh Yohanes sendiri. Ketika catatan ini dibuat, Yohanes memiliki Injil-injil yang lain, dan ia melihat bahwa banyak yang telah dibuang; sebab itu, dalam tahun 101 M ia mendorong rekannya, Natan, seorang Yahudi Yunani dari Kaisaria, untuk memulai penulisan. Yohanes menyediakan bahan-bahannya dari ingatannya dan melalui rujukan pada tiga catatan yang telah ada. Dia tidak memiliki catatan tertulis dari dia sendiri. Surat kiriman yang dikenal sebagai “1 Yohanes” itu ditulis oleh Yohanes sendiri sebagai suatu surat pengantar untuk karya yang dikerjakan Natan di bawah pengarahannya.
121:8.11 (1342.6) Semua penulis-penulis ini menampilkan gambaran jujur tentang Yesus seperti yang mereka lihat, ingat, atau telah pelajari dari dia, dan sebagaimana konsep-konsep mereka tentang peristiwa-peristiwa yang telah lama berlangsung ini dipengaruhi oleh dukungan mereka berikutnya terhadap teologi Kekristenannya Paulus. Dan catatan-catatan ini, walaupun tidak sempurna, telah cukup untuk mengubah perjalanan sejarah Urantia selama hampir dua ribu tahun.
121:8.12 (1343.1) [Ucapan terima kasih: Dalam melaksanakan tugasku untuk menyatakan ulang dan menceritakan lagi perbuatan-perbuatan Yesus dari Nazaret, aku telah mengambil dengan bebas dari semua sumber catatan dan informasi keplanetan. Motif yang melandasiku adalah untuk mempersiapkan semua catatan yang tidak akan hanya menerangi untuk generasi manusia yang sekarang hidup, tetapi yang juga bisa bermanfaat untuk semua generasi mendatang. Dari kumpulan besar informasi yang tersedia bagiku, aku telah memilih apa yang paling tepat untuk pencapaian maksud ini. Sejauh mungkin aku telah mengambil informasiku dari sumber-sumber manusia murni. Hanya kalau sumber-sumber tersebut gagal, barulah aku beralih ke catatan-catatan tertentu yang dari supramanusia. Jika gagasan-gagasan dan konsep-konsep kehidupan dan ajaran-ajaran Yesus telah diutarakan secara memuaskan oleh pikiran manusia, aku selalu lebih suka pada pola-pola yang sepertinya dari pikiran manusia tersebut. Meskipun aku telah berusaha untuk menyesuaikan ungkapan lisan sehingga lebih sesuai dengan konsep kami tentang makna sesungguhnya dan maksud sebenarnya dari kehidupan dan ajaran-ajaran Guru, namun sejauh mungkin, aku telah berpegang pada konsep dan pola pemikiran manusiawi yang sebenarnya dalam semua ceritaku. Aku tahu betul bahwa konsep-konsep tersebut yang telah berasal dari dalam pikiran manusia akan terbukti lebih dapat diterima dan membantu untuk semua pikiran manusia yang lain. Kalau tidak mampu menemukan konsep-konsep yang diperlukan dalam catatan-catatan manusia atau dalam ungkapan-ungkapan manusia, berikutnya aku telah beralih ke sumberdaya-sumberdaya ingatan dari golonganku sendiri makhluk-makhluk bumi, para midwayers atau makhluk tengah. Dan kalau sumber informasi sekunder itu terbukti tidak memadai, aku tanpa ragu-ragu telah beralih ke sumber-sumber informasi di atas planet.
121:8.13 (1343.2) Memoranda (catatan-catatan pendek) yang telah aku kumpulkan, dan yang dari mana aku telah mempersiapkan cerita tentang kehidupan dan ajaran Yesus ini—di samping dari memori dari catatan Rasul Andreas—mencakup mutiara-mutiara pikiran dan konsep-konsep unggul dari ajaran Yesus, dirakit dari dua ribu lebih sosok manusia yang telah hidup di bumi dari masa Yesus sampai pada waktu penulisan pewahyuan-pewahyuan ini, atau lebih tepatnya pernyataan ulang ini. Perizinan pewahyuan telah digunakan hanya ketika catatan manusia dan konsep manusia gagal menyediakan pola pikiran yang memadai. Komisi pewahyuanku melarang aku untuk beralih ke sumber-sumber di luar manusia, baik informasi maupun ekspresinya sampai saat aku dapat membuktikan bahwa aku telah gagal dalam usahaku untuk menemukan ungkapan konseptual yang diperlukan dalam sumber-sumber manusia sepenuhnya.
121:8.14 (1343.3) Walaupun aku, dengan kerjasama dari sebelas sesama rekanku makhluk tengah dan di bawah pengawasan supervisi Melkisedek urusan catatan, telah menggambarkan kisah ini sesuai dengan konsepku tentang susunan efektifnya dan sebagai tanggapan terhadap pilihanku untuk ungkapan langsungnya, namun demikian, sebagian besar dari gagasan-gagasan dan bahkan beberapa dari ungkapan-ungkapan efektif yang telah aku gunakan seperti itu berasal dari pikiran orang-orang berbagai bangsa yang telah hidup di bumi selama generasi-generasi yang berada di antaranya, sampai pada mereka yang masih hidup pada waktu pelaksanaan pekerjaan ini. Dalam banyak hal aku telah bertugas lebih sebagai kolektor dan editor daripada narator asli. Aku telah dengan tanpa ragu-ragu mengambil gagasan-gagasan dan konsep-konsep tertentu, lebih disukai yang manusiawi, yang akan memungkinkanku menciptakan penggambaran yang paling efektif tentang kehidupan Yesus, dan yang akan memampukan aku untuk menyatakan-ulang ajaran-ajaran yang tanpa tanding itu dalam fraseologi (pilihan kata-kata) yang paling jelas bermanfaat dan secara menyeluruh memajukan pikiran. Atas nama Persaudaraan dari Serikat Makhluk Tengah Urantia, aku dengan penuh terima kasih mengakui hutang budi kami pada semua sumber catatan dan konsep yang telah digunakan di sini dan selanjutnya dalam uraian lebih lanjut pernyataan ulang kami tentang kehidupan Yesus di bumi.]
Buku Urantia
Makalah 122
122:0.1 (1344.1) AKAN SULIT untuk bisa menjelaskan sepenuhnya mengenai banyak alasan yang menuju pada pemilihan Palestina sebagai tanah tempat penganugerahan diri Mikhael, dan khususnya mengapa keluarga Yusuf dan Maria itu yang telah dipilih sebagai pengaturan latar langsung untuk kehadiran sang Anak Tuhan ini di Urantia.
122:0.2 (1344.2) Setelah suatu studi terhadap laporan khusus yang disiapkan para Melkisedek tentang status dunia-dunia yang dipisahkan, dalam pertimbangan dengan Gabriel, Mikhael akhirnya memilih Urantia sebagai planet tempat dimana ia akan melaksanakan penganugerahan dirinya yang terakhir. Setelah keputusan ini Gabriel membuat kunjungan pribadi ke Urantia, dan, sebagai hasil dari studinya tentang kelompok-kelompok manusia dan surveinya tentang fitur-fitur spiritual, intelektual, rasial dan geografis dunia itu beserta penduduknya, ia memutuskan bahwa orang Yahudi memiliki keunggulan-keunggulan relatif tertentu yang membenarkan pemilihan mereka sebagai ras penganugerahan. Atas persetujuan Mikhael terhadap keputusan ini, Gabriel menunjuk dan memberangkatkan ke Urantia Komisi Keluarga Dua Belas—yang dipilih dari golongan-golongan kepribadian alam semesta yang lebih tinggi—yang diserahi tugas untuk melaksanakan penyelidikan tentang kehidupan keluarga Yahudi. Ketika komisi tersebut menyelesaikan pekerjaannya, Gabriel hadir di Urantia dan menerima laporan yang mencalonkan tiga perkawinan prospektif yang sama-sama layak, menurut pendapat komisi, sebagai keluarga penganugerahan yang sesuai untuk rencana penjelmaan Mikhael.
122:0.3 (1344.3) Dari tiga pasangan yang dinominasikan tersebut, Gabriel membuat pilihan pribadi untuk Yusuf dan Maria, kemudian ia menampakkan dirinya secara pribadi kepada Maria, untuk menyampaikan kepadanya kabar sukacita bahwa ia telah dipilih untuk menjadi ibu manusiawi bagi sang anak anugerah.
122:1.1 (1344.4) Yusuf, bapa manusiawi Yesus (Yosua bin Yusuf), adalah seorang Yahudi dari orang-orang Yahudi, meskipun ia menyimpan banyak galur rasial bukan-Yahudi yang turun-menurun ditambahkan pada pohon leluhurnya, dari waktu ke waktu, oleh garis perempuan dari nenek moyangnya. Garis keturunan dari ayah Yesus dapat dirunut hingga masa-masa Abraham, dan meskipun garis keturunan bapa bangsa yang amat dihormati ini sampai ke garis-garis pewarisan keturunan sebelumnya sampai ke bangsa Sumeria dan Nodit, dan melalui suku-suku selatan orang biru kuno, sampai Andon dan Fonta. Daud dan Salomo bukanlah dalam garis leluhur langsungnya Yusuf; garis leluhur langsungnya Yusuf juga tidak kembali sampai Adam. Leluhur langsung Yusuf adalah para mekanik—pembangun, tukang kayu, tukang batu, dan pandai besi. Yusuf sendiri adalah tukang kayu, dan belakangan menjadi kontraktor. Keluarganya termasuk pada garis kebangsawanan rakyat biasa yang panjang dan terkemuka, diselingi di sana sini oleh munculnya individu-individu luar biasa yang menonjol dalam hubungan dengan evolusi agama di Urantia.
122:1.2 (1345.1) Maria, ibu bumi Yesus, adalah keturunan dari sebuah garis nenek moyang yang unik mencakup banyak wanita-wanita yang luar biasa dalam sejarah rasial di Urantia. Meskipun Maria adalah perempuan yang rata-rata dalam masa dan generasinya, memiliki watak yang cukup normal, terhitung di antara leluhurnya para perempuan yang terkenal seperti Annon, Tamar, Rut, Batsyeba, Ansie, Kloa, Hawa, Enta, and Ratta. Tidak ada wanita Yahudi lainnya pada masa itu yang memiliki garis leluhur pada umumnya yang lebih termasyhur atau yang menjangkau ke permulaan yang lebih memberi harapan. Leluhurnya Maria, seperti halnya leluhurnya Yusuf, dicirikan oleh pribadi-pribadi yang kuat namun rata-rata, dibantu di sana sini oleh banyak pribadi-pribadi yang terkemuka dalam derap peradaban dan evolusi agama progresif. Dipertimbangkan secara rasial, sulit untuk menganggap Maria sebagai perempuan Yahudi. Secara budaya dan keyakinan dia adalah orang Yahudi, namun dari bakat keturunan ia lebih pantas disebut sebagai campuran dari darah Syria, Het (Hittite), Fenisia (Phoenician), Yunani dan Mesir. Jadi warisan rasialnya menjadi lebih umum ketimbang Yusuf.
122:1.3 (1345.2) Dari semua pasangan yang tinggal di Palestina menjelang waktu rencana penganugerahan Mikhael, Yusuf dan Maria yang memiliki kombinasi paling ideal untuk hubungan rasial yang paling luas serta rata-rata bakat kepribadian yang lebih unggul. Sudah menjadi rencana Mikhael untuk menampakkan diri di bumi sebagai manusia yang biasa, sehingga orang biasa bisa memahami dan menerima dia; maka dengan alasan tersebut Gabriel memilih orang-orang yang seperti Yusuf dan Maria itu untuk menjadi orang tua penganugerahan.
122:2.1 (1345.3) Karya hidup Yesus di Urantia sebenarmya dimulai oleh Yohanes Pembaptis. Zakaria, ayahnya Yohanes, termasuk dalam keimaman Yahudi, sementara ibunya, Elisabet, adalah anggota dari cabang yang lebih kaya dari keluarga besar yang sama dimana Maria ibu Yesus juga termasuk. Zakaria dan Elisabet, meskipun telah bertahun-tahun menikah, tidak memiliki anak.
122:2.2 (1345.4) Menjelang akhir bulan Juni, tahun 8 SM, sekitar tiga bulan setelah pernikahan Yusuf dan Maria, Gabriel menampakkan diri kepada Elisabet pada tengah hari, sama seperti ia belakangan membuat kehadirannya diketahui kepada Maria. Kata Gabriel:
122:2.3 (1345.5) “Sementara suamimu, Zakaria, berdiri di hadapan mezbah di Yerusalem, dan sementara orang-orang yang berkumpul berdoa untuk datangnya sang pembebas, aku, Gabriel, telah datang untuk mengumumkan bahwa kamu akan segera mengandung seorang anak laki-laki yang akan menjadi pendahulu bagi sang guru ilahi ini, dan hendaknya kamu namai anakmu itu Yohanes. Ia akan tumbuh besar berbakti kepada Tuhan Allahmu, dan setelah ia mencapai kedewasaan, ia akan membuat hatimu bersukacita sebab ia akan membuat banyak jiwa berbalik kepada Allah, dan ia juga akan mengabarkan tentang kedatangan sang penyembuh jiwa bangsamu dan pembebas roh seluruh umat manusia. Sepupumu Maria akan menjadi ibu dari putra perjanjian tersebut, dan aku juga akan segera menampakkan diri kepadanya.”
122:2.4 (1345.6) Penglihatan tersebut sangat menakutkan Elisabet. Setelah kepergian Gabriel ia memikir-mikirkan pengalaman tersebut dalam batinnya, lama merenungkan perkataan-perkataan tamu agung tersebut, namun tidak memberitahukan pewahyuan tersebut kepada siapapun kecuali suaminya hingga kunjungannya pada Maria dalam awal bulan Februari tahun berikutnya.
122:2.5 (1345.7) Namun demikian, selama lima bulan Elisabet menyimpan rahasianya tersebut di dalam hatinya termasuk bahkan pada suaminya. Ketika akhirnya Elisabet menuturkan kisah kunjungan Gabriel itu, Zakaria sangat tidak percaya dan selama berminggu-minggu ia meragukan seluruh pengalaman itu. Ia hanya setengah hati percaya kisah kunjungan Gabriel kepada istrinya itu karena ia tidak dapat memungkiri bahwa istrinya sedang mengandung. Zakaria menjadi sangat galau mengenai Elisabet yang akan menjadi ibu, tapi ia tidak meragukan integritas istrinya, meskipun umurnya sendiri sudah lanjut. Sekitar enam minggu menjelang kelahiran Yohanes anaknya, sebagai akibat dari suatu mimpi yang mengesankan, barulah Zakaria yakin sepenuhnya bahwa memang Elisabet hendak menjadi ibu dari seorang putra takdir, orang yang akan mempersiapkan jalan untuk kedatangan Mesias.
122:2.6 (1346.1) Gabriel menampakkan diri kepada Maria sekitar pertengahan bulan November, tahun 8 SM, sementara ia sedang bekerja di rumahnya di Nazaret. Belakangan, setelah Maria tahu tanpa ragu-ragu lagi bahwa ia akan menjadi seorang ibu, ia membujuk Yusuf untuk mengizinkan ia bepergian ke Kota Yehuda, sekitar enam kilometer sebelah barat Yerusalem, di perbukitan, untuk mengunjungi Elisabet. Gabriel telah memberitahukan masing-masing calon ibu ini tentang penampakannya kepada yang lain. Secara alami mereka rindu untuk bertemu bersama-sama, membandingkan pengalaman, dan membahas tentang kemungkinan masa depan anak-anak mereka. Maria tetap tinggal di rumah sepupu jauhnya itu selama tiga minggu. Elisabet berbuat banyak untuk meneguhkan iman Maria akan visi Gabriel, sehingga Maria pulang dengan lebih sepenuhnya mengabdi kepada panggilan untuk menjadi ibu anak takdir yang tidak lama lagi akan ia lahirkan ke dunia sebagai bayi tak berdaya, sebagai kanak-kanak yang rata-rata dan normal di alam dunia.
122:2.7 (1346.2) Yohanes dilahirkan di Kota Yehuda, 25 Maret, tahun 7 SM. Zakaria dan Elisabet amat berbahagia oleh karena ternyata benar seorang anak telah datang pada mereka seperti yang Gabriel telah janjikan, dan ketika pada hari kedelapan mereka membawa anak tersebut untuk disunatkan, mereka resmi menamainya Yohanes, seperti yang sudah disuruhkan sebelumnya. Seorang keponakan Zakaria telah berangkat ke Nazaret, membawa pesan Elisabet kepada Maria yang memberitakan bahwa seorang anak telah lahir baginya dan bahwa namanya adalah Yohanes.
122:2.8 (1346.3) Dari sejak masa kecilnya Yohanes dengan bijak telah diberi kesan oleh orangtuanya dengan gagasan bahwa ia akan beranjak besar menjadi sesosok pemimpin rohani dan guru keagamaan. Dan tanah hati Yohanes selalu subur untuk penaburan benih saran sugestif seperti itu. Bahkan sejak masa kanak-kanak ia sering didapati berada di tempat ibadah selama masa-masa tugas pelayanan ayahnya, dan ia selalu amat terkesan oleh makna semua yang ia lihat.
122:3.1 (1346.4) Suatu petang sekitar matahari terbenam, sebelum Yusuf pulang ke rumah, Gabriel menampakkan diri kepada Maria di dekat sebuah meja batu rendah, dan setelah Maria pulih dari terkejutnya, berkatalah Gabriel: “Aku datang atas permintaan dia yang adalah Tuanku dan yang nantinya akan kamu kasihi dan kamu asuh. Kepadamu, Maria, aku membawakan kabar gembira karena aku umumkan bahwa kandungan yang di dalammu itu diurapi oleh surga, dan pada waktunya kamu akan menjadi ibu dari seorang anak lelaki; kamu harus menamainya Yosua, dan ia akan mendirikan kerajaan surga di atas bumi dan di antara manusia. Jangan ceritakan perkara ini kepada siapapun kecuali kepada Yusuf dan kepada Elisabet sanak saudarimu, yang kepadanya juga aku telah muncul, dan yang tidak lama lagi akan melahirkan seorang anak, yang namanya adalah Yohanes; dialah yang akan mempersiapkan jalan bagi pesan pembebasan anakmu akan kabarkan kepada umat manusia dengan kuasa yang besar dan keyakinan yang mendalam. Jangan kamu ragukan perkataanku, Maria, sebab rumah ini telah terpilih sebagai tempat hidup fana sang anak perjanjian. Berkatku turun ke atasmu, kuasa Yang Paling Tinggi akan menguatkanmu, dan Tuhan seluruh bumi akan menaungimu.”
122:3.2 (1346.5) Maria merenungkan kunjungan ini dengan diam-diam dalam hatinya selama berminggu-minggu hingga ia dengan pasti tahu bahwa ia mengandung, barulah ia berani mengungkapkan peristiwa luar biasa ini kepada suaminya. Ketika Yusuf mendengar semua itu, meskipun amat percaya pada Maria, ia sangat gundah dan tidak bisa tidur selama beberapa malam. Pada mulanya Yusuf meragukan tentang kunjungan Gabriel. Lalu setelah ia hampir diyakinkan bahwa Maria benar-benar mendengar suara dan melihat wujud sang utusan ilahi itu, ia terbelah dalam pikirannya saat ia merenungkan bagaimana perkara demikian bisa terjadi. Bagaimana mungkin keturunan manusia biasa dapat menjadi anak takdir ilahi? Tidak pernah Yusuf bisa menyelaraskan gagasan-gagasan yang saling bertentangan ini, hingga akhirnya setelah berminggu-minggu berpikir, ia dan Maria keduanya mencapai kesimpulan bahwa mereka memang telah dipilih untuk menjadi orang tua sang Mesias, meskipun bukan merupakan konsep Yahudi bahwa penyelamat yang ditunggu itu adalah akan bersifat ilahi. Setelah sampai pada kesimpulan yang penting ini, Maria bergegas untuk berangkat ke rumah Elisabet.
122:3.3 (1347.1) Setelah kembali dari rumah Elisabet, Maria menjenguk orang tuanya, Yoakim dan Hana (Hannah). Dua saudara dan dua saudarinya, serta kedua orangtuanya, selalu sangat meragukan akan misi ilahi Yesus, meskipun, tentu saja, pada waktu itu mereka tidak tahu apapun tentang kunjungan Gabriel. Tetapi Maria memberitahukan pada saudarinya Salome bahwa ia pikir anaknya itu ditakdirkan akan menjadi seorang guru agung.
122:3.4 (1347.2) Pengumuman Gabriel kepada Maria dilakukan sehari setelah dikandungnya Yesus dan merupakan satu-satunya kejadian supranatural yang berhubungan dengan seluruh pengalamannya mengandung dan melahirkan anak perjanjian itu.
122:4.1 (1347.3) Yusuf tidak pernah bisa menerima gagasan bahwa Maria akan menjadi seorang ibu dari seorang anak yang luar biasa, hingga akhirnya ia mengalami sebuah mimpi yang sangat berkesan. Dalam mimpi ini ada utusan selestial yang cemerlang tampak kepadanya, dan di antara hal-hal yang lain, berkata: “Yusuf, aku datang atas perintah Dia yang sekarang bertahta di tempat tinggi, dan aku diperintahkan untuk memberi petunjuk kamu mengenai anak yang akan Maria lahirkan, yang akan menjadi terang besar dalam dunia. Di dalam dia akan ada hidup, dan hidupnya itu akan menjadi terang umat manusia. Ia pertama akan datang kepada bangsanya sendiri, namun mereka akan sulit menerimanya; tetapi kepada siapa yang menerimanya akan ia nyatakan bahwa mereka adalah anak-anak Tuhan.” Setelah pengalaman ini Yusuf tidak pernah lagi meragukan kisah Maria tentang kunjungan Gabriel dan tentang janji bahwa anak yang belum lahir itu akan menjadi utusan ilahi bagi dunia.
122:4.2 (1347.4) Dalam semua kunjungan ini sama sekali tidak disebutkan tentang keluarga Daud. Tidak pernah disinggung bahwa Yesus akan menjadi “penyelamat orang Yahudi,” atau bahwa ia akan menjadi Mesias yang sudah sejak lama dinanti-nantikan itu. Yesus sama sekali bukan Mesias seperti yang telah dinanti-nantikan bangsa Yahudi, namun ia adalah penyelamat dunia. Misinya adalah bagi semua ras dan bangsa, bukan bagi satu kelompok tertentu saja.
122:4.3 (1347.5) Yusuf bukan dari garis keturunan Raja Daud. Maria justru yang mempunyai lebih banyak leluhur dari keluarga Daud ketimbang Yusuf. Memang benar Yusuf telah pergi ke Kota Daud, Betlehem, untuk didaftarkan dalam sensus Romawi, namun itu karena, enam generasi sebelumnya leluhur garis ayah Yusuf pada masa itu adalah seorang yatim yang diangkat anak oleh seorang bernama Zadok, yang adalah keturunan langsung Daud; maka Yusuf juga diperhitungkan sebagai salah satu dari “keluarga Daud.”
122:4.4 (1347.6) Sebagian besar dari apa yang disebut sebagai nubuatan Mesianik di kitab-kitab Perjanjian Lama telah dibuat agar bisa diterapkan pada Yesus lama berselang setelah kehidupannya di muka bumi. Selama berabad-abad para nabi Yahudi telah memproklamasikan akan kedatangan seorang pembebas, dan janji-janji tersebut telah ditafsirkan oleh generasi-generasi berikutnya sebagai sesosok pemimpin Yahudi baru yang akan duduk di atas tahta Daud dan, dengan cara-caranya Musa yang terkenal ajaib, akan mendirikan kerajaan bangsa Yahudi di Palestina sebagai negara yang kuat, bebas dari semua kekuasaan bangsa lain. Selain itu, banyak ayat-ayat kiasan yang ditemukan dari seluruh kitab-kitab Yahudi yang kemudian disalah-terapkan pada misi kehidupan Yesus. Banyak pepatah di dalam Perjanjian Lama yang dibelokkan begitu rupa sehingga terkesan cocok dengan babak tertentu dari kehidupan Guru di bumi. Yesus sendiri suatu kali di depan umum menyangkali kaitan apapun antara dirinya dengan keluarga kerajaan Daud. Bahkan kutipan naskah, “seorang perempuan muda akan melahirkan seorang anak laki-laki,” dibuat berbunyi, “seorang perawan akan melahirkan seorang anak laki-laki.” Hal ini benar pula mengenai banyak silsilah Yusuf maupun Maria yang telah direkayasa sedemikian rupa sesudah karier Mikhael di bumi. Banyak dari silsilah-silsilah ini memang memuat banyak leluhur Guru, namun secara keseluruhan tidak asli dan tidak bisa diandalkan sebagai berdasarkan fakta. Para pengikut Yesus mula-mula terlalu sering jatuh pada cobaan untuk membuat semua ungkapan nubuatan lama agar kelihatan mendapat penggenapan dalam kehidupan Tuhan dan Guru mereka.
122:5.1 (1348.1) Yusuf adalah laki-laki yang berwatak halus, sangat berhati-hati, dan dalam segala perkara taat pada adat dan praktek keagamaan bangsanya. Ia berbicara sedikit tetapi berpikir banyak. Keadaan bangsa Yahudi yang terpuruk itu membuat Yusuf sangat sedih. Sebagai seorang pemuda di antara delapan orang saudara-saudarinya, ia termasuk lebih periang, walaupun dalam tahun-tahun awal kehidupan pernikahannya (selama masa kanak-kanak Yesus) ia mengalami masa kekecewaan rohani ringan. Gejala-gejala perasaan ini makin membaik tepat sebelum kematiannya yang sebelum waktunya itu dan setelah kondisi perekonomian keluarganya telah ditingkatkan oleh kemajuannya dari martabat tukang kayu ke peran sebagai seorang kontraktor yang kaya.
122:5.2 (1348.2) Watak Maria cukup berlawanan dengan suaminya. Ia biasanya periang, jarang sekali murung, dan memiliki watak yang selalu ceria. Maria gemar mengungkapkan perasaan emosionalnya secara sering dan bebas serta tidak pernah diamati berduka sebelum kematian mendadak suaminya. Dan ia sulit untuk pulih dari kejutan ini setelah disodorkan kepadanya kecemasan-kecemasan dan pertanyaan-pertanyaan yang dibangkitkan oleh karier luar biasa putra sulungnya itu, yang begitu cepat berlangsung di depan pandangannya yang heran. Namun dalam semua pengalaman yang tidak biasa ini, Maria tenang, tabah, dan cukup bijak dalam hubungannya dengan anak sulungnya yang aneh dan sedikit dipahami itu, serta dengan adik-adiknya yang masih hidup.
122:5.3 (1348.3) Yesus memperoleh sebagian besar kesantunan dan pemahaman simpatik yang mengagumkan terhadap sifat manusia itu dari ayahnya; ia mewarisi bakatnya sebagai guru besar dan kemampuan marah demi hal yang benar itu dari ibunya. Dalam reaksi emosional pada lingkungan kehidupan orang dewasanya, Yesus pada satu waktu seperti ayahnya, penuh perenungan dan penyembahan, kadang-kadang dicirikan oleh tampaknya kesedihan; namun lebih sering ia tampil ke muka dengan gaya seperti tabiat ibunya yang optimistik dan bertekad. Secara keseluruhan, temperamen Maria cenderung mendominasi karier sang Putra ilahi ini saat ia tumbuh dan mengayunkan langkah-langkah penting dalam kehidupan masa dewasanya. Dalam beberapa hal khusus Yesus adalah perpaduan sifat-sifat orang tuanya; dalam hal-hal lain ia menunjukkan sifat satunya saja berbeda dengan sifat yang lain.
122:5.4 (1348.4) Dari Yusuf, Yesus memperoleh pelatihan ketat dalam adat-adat istiadat upacara Yahudi dan pengetahuannya yang luar biasa pada kitab-kitab Yahudi; dari Maria ia memperoleh wawasan kehidupan keagamaan yang lebih luas dan konsep yang lebih bebas tentang kebebasan rohani pribadi.
122:5.5 (1349.1) Keluarga-keluarga Yusuf maupun Maria termasuk berpendidikan baik pada masa itu. Yusuf dan Maria terdidik jauh di atas rata-rata untuk masa dan kedudukan mereka dalam kehidupan. Yusuf adalah seorang pemikir; Maria adalah seorang perencana, ahli dalam penyesuaian dan praktis dalam pelaksanaan langsungnya. Yusuf berambut coklat dengan mata hitam; Maria bermata coklat dengan rambut nyaris pirang.
122:5.6 (1349.2) Kalau saja Yusuf masih hidup, tentu ia akan menjadi orang yang percaya teguh akan misi ilahi anak sulungnya. Maria bergantian antara percaya dan ragu, karena ia banyak terpengaruh oleh sikap yang diambil anak-anaknya yang lain, serta oleh teman dan kerabatnya, namun ia selalu diteguhkan dalam sikap akhirnya oleh kenangan tentang penampakan Gabriel kepada dirinya segera setelah anak itu dikandung.
122:5.7 (1349.3) Maria adalah pakar tenun-menenun dan terampil lebih dari rata-rata dalam sebagian besar seni rumah tangga pada masa itu; ia adalah pengurus rumah yang baik dan nyonya rumah yang unggul. Baik Yusuf maupun Maria adalah guru yang baik, dan mereka memastikan agar anak-anak mereka berpengalaman baik dalam pembelajaran masa itu.
122:5.8 (1349.4) Ketika Yusuf masih seorang lelaki muda, ia dipekerjakan oleh ayahnya Maria dalam pekerjaan pembangunan suatu penambahan pada rumahnya, dan sejak saat Maria membawakan Yusuf secawan air minum, selama suatu jam makan siang, mulai saat itulah sebenarnya mulainya pacaran pasangan yang ditakdirkan menjadi orang tua Yesus itu.
122:5.9 (1349.5) Yusuf dan Maria dinikahkan, sesuai dengan adat Yahudi, di rumah Maria di lingkungan Nazaret, ketika usia Yusuf dua puluh satu tahun. Pernikahan tersebut mengakhiri masa pacaran normal selama hampir dua tahun. Tidak lama kemudian mereka pindah ke rumah baru mereka di Nazaret, yang telah dibangun oleh Yusuf dibantu dua orang saudaranya. Rumah itu terletak di kaki sebuah lereng bukit yang berdekatan, yang dengan mempesona pemandangannya melihat ke bawah ke pedesaan sekitarnya. Di rumah inilah, yang sudah dipersiapkan secara khusus, pasangan orang tua muda dan hamil ini telah bersiap menyambut hadirnya sang anak perjanjian, sedikit menyadari bahwa peristiwa penting untuk sebuah alam semesta ini akan berlangsung nanti sementara mereka akan berada jauh dari kampung halaman, di Bethlehem, Yudea.
122:5.10 (1349.6) Sebagian besar keluarga Yusuf percaya pada ajaran-ajaran Yesus, namun dari keluarga Maria sedikit sekali yang percaya dia sebelum Yesus pergi dari dunia ini. Yusuf lebih condong ke arah konsep rohani dari Mesias yang diharapkan itu, akan tetapi Maria beserta keluarganya, terutama ayahnya, berpegang pada gagasan Mesias sebagai sosok pembebas duniawi dan pemimpin politik. Para leluhur Maria telah secara menyolok berkaitan erat dengan kegiatan pengikut para Makabe pada masa baru-baru saja saat itu.
122:5.11 (1349.7) Yusuf berpegang kuat-kuat pada pandangan agama Yahudi aliran Timur, atau Babilonia; Maria bersandar teguh ke arah penafsiran hukum dan kenabian Barat, atau Helenistik, yang lebih liberal dan lebih luas.
122:6.1 (1349.8) Rumah Yesus tidak jauh dari bukit tinggi di bagian utara Nazaret, tidak jauh dari mata air desa, yang ada di bagian timur kota kecil itu. Keluarganya Yesus bermukim di pinggiran kota Nazaret, sehingga makin memudahkan Yesus untuk kemudian sering berjalan-jalan di pedesaan dan melakukan perjalanan ke puncak dataran tinggi terdekat ini, bukit tertinggi dari seluruh perbukitan Galilea selatan kecuali Gunung Tabor di sebelah timur dan bukit Nain, yang hampir sama tingginya. Rumah mereka terletak sedikit ke selatan-timur dari tanjung selatan dari bukit ini, dan sekitar tengah-tengah antara kaki bukit ini dan ruas jalan yang keluar dari Nazaret menuju ke Kana. Selain mendaki bukit, jalan-jalan favorit Yesus adalah menyusuri jalan setapak sempit yang berkelak-kelok melingkari dasar bukit mengarah ke timur laut hingga suatu titik jalan itu bergabung dengan jalan ke Sepphoris.
122:6.2 (1350.1) Rumah Yusuf dan Maria adalah sebuah struktur batu satu ruangan dengan atap datar dan sebuah bangunan yang berdampingan untuk kandang hewan. Perabot rumah mereka terdiri dari sebuah meja batu rendah, tembikar tanah dan piring serta pot batu, sebuah alat tenun, kaki lampu, beberapa bangku kecil dan tikar untuk tidur di lantai batu. Di halaman belakang, dekat kandang ternak, ada atap pelindung tungku pembakaran dan alat penggiling gandum. Menjalankan gilingan macam itu perlu dua orang, yang satu menggiling dan satunya memasukkan gandum. Sebagai anak kecil Yesus sering memasukkan gandum ke penggilingan ini sementara ibunya memutar penggilingnya.
122:6.3 (1350.2) Dalam tahun-tahun berikutnya, ketika ukuran keluarga bertambah, mereka semua akan duduk jongkok sekeliling sebuah meja batu yang diperbesar untuk menikmati makan mereka, mengambil sendiri makanan dari piring atau kuali bersama. Selama musim dingin, pada waktu makan malam, meja akan diterangi oleh lampu tanah liat kecil datar, yang diisi dengan minyak zaitun. Setelah kelahiran Marta, Yusuf membangun tambahan pada rumah ini, sebuah ruangan besar, yang digunakan sebagai bengkel tukang kayu pada waktu siang dan untuk ruang tidur pada waktu malam.
122:7.1 (1350.3) Pada bulan Maret, tahun 8 SM (yaitu bulan pernikahan Yusuf dan Maria), Kaisar Agustus menitahkan agar semua penduduk Kekaisaran Roma dihitung. Sensus itu perlu dilakukan supaya dapat digunakan untuk membuat perpajakan yang lebih baik. Bangsa Yahudi telah sangat curiga terhadap semua upaya untuk “menghitung rakyat,” dan hal ini, dalam kaitannya dengan kesulitan-kesulitan dalam negeri serius yang dialami Herodes sebagai Raja Yudea, telah menyebabkan penundaan pelaksanaan sensus ini dalam kerajaan Yahudi selama satu tahun. Di seluruh Kekaisaran Romawi sensus ini diselenggarakan dalam tahun 8 SM, kecuali di kerajaan Herodes di Palestina, yang diambil dalam tahun 7 SM, satu tahun kemudian.
122:7.2 (1350.4) Maria sebenarnya tidak harus pergi ke Betlehem untuk mendaftarkan diri—Yusuf sebagai kepala keluarga diberi wewenang untuk mendaftarkan seluruh anggota keluarganya—tapi Maria, sebagai orang yang suka bertualang dan agresif, bersikeras agar ikut menemani Yusuf. Ia takut ditinggal sendirian, agar jangan sampai bayinya lahir sementara Yusuf pergi jauh, dan selain itu, Betlehem terletak tidak jauh dari Kota Yehuda, sehingga Maria menggagas kemungkinan untuk kunjungan menyenangkan ke rumah kerabatnya, Elisabet.
122:7.3 (1350.5) Sebenarnya Yusuf melarang Maria pergi mendampinginya, namun tidak berhasil; ketika makanan dikemas untuk perjalanan selama tiga atau empat hari, Maria mempersiapkan jatah dua kali lipat dan mempersiapkan diri untuk perjalanan. Namun sebelum mereka benar-benar berangkat, Yusuf mau menerima Maria turut serta, dan mereka berdua dengan riang berangkat dari Nazaret pada waktu subuh.
122:7.4 (1350.6) Yusuf dan Maria itu miskin, dan karena mereka hanya memiliki seekor binatang beban, maka Maria yang sedang hamil tua itu naik di atas keledai bersama dengan barang-barang bekal, sedangkan Yusuf berjalan, menuntun keledai. Pembangunan dan pembuatan sebuah rumah sebenarnya amat melelahkan Yusuf karena ia juga harus menyumbang untuk hidup dua orangtuanya, karena ayahnya baru saja ini disabel karena tua. Maka pasangan Yahudi ini bertolak dari rumah mereka yang sederhana itu pagi-pagi hari pada tanggal 18 Agustus, tahun 7 SM, pada perjalanan mereka ke Betlehem.
122:7.5 (1351.1) Hari pertama perjalanan mereka membawa mereka mengelilingi kaki Gunung Gilboa, di sana mereka berkemah untuk bermalam di tepi sungai Yordan dan memperbincangkan banyak kemungkinan tentang seperti apa anak itu akan lahir bagi mereka, Yusuf berpegang pada konsep tentang guru rohani sedangkan Maria meyakini gagasan tentang seorang Mesias Yahudi, seorang pembebas bangsa Yahudi.
122:7.6 (1351.2) Pagi-pagi cerah tanggal 19 Agustus, Yusuf dan Maria sudah di berjalan lagi. Mereka makan siang di kaki Gunung Sartaba, yang menghadap ke lembah Yordan, dan kemudian terus melanjutkan perjalanan, sampai di Yerikho waktu malam, dimana mereka singgah di sebuah penginapan yang ada di tepi jalan raya di pinggiran luar kota itu. Setelah makan malam dan setelah mereka berdiskusi panjang lebar tentang penindasan pemerintah Romawi, tentang Herodes, pendaftaran sensus, dan perbandingan pengaruh Yerusalem dan Aleksandria sebagai pusat-pusat kajian ilmu dan kebudayaan bangsa Yahudi, para pengelana dari Nazaret itu beristirahat malam. Subuh tanggal 20 Agustus mereka melanjutkan perjalanan, mencapai Yerusalem sebelum tengah hari, singgah ke Bait Suci, dan melanjutkan perjalanan ke tujuan mereka, tiba di Betlehem pertengahan sore harinya.
122:7.7 (1351.3) Penginapan ternyata sudah terlalu penuh, sehingga Yusuf berupaya untuk mendapat penginapan di tempat kerabat-kerabat jauh, namun setiap kamar di Betlehem sudah penuh sesak hingga berjubel. Ketika ia kembali ke halaman penginapan itu, ia diberitahu bahwa kandang kafilah, yang digali menjadi ruangan di sisi batu dan terletak tepat di bawah penginapan, sudah dikosongkan dari hewan dan telah dibersihkan untuk menampung para penginap. Setelah mengikat keledainya di halaman penginapan, Yusuf memanggul tas-tas pakaian dan bekal, dan bersama Maria menuruni tangga batu ke tempat penginapan mereka di bawah. Mereka ternyata berada di sebuah tempat penyimpanan gandum di depan kandang hewan dan palungan tempat makan ternak. Tirai-tirai tenda telah digantung, dan mereka merasa beruntung mendapat tempat tinggal yang cukup nyaman seperti itu.
122:7.8 (1351.4) Yusuf tadinya berpikir untuk pergi langsung dan mendaftar, tapi Maria kelelahan; ia sangat cemas dan meminta agar Yusuf untuk tetap menemaninya, dan hal itu dilakukan Yusuf.
122:8.1 (1351.5) Sepanjang malam itu Maria gelisah sehingga keduanya tidak banyak tidur. Menjelang subuh rasa sakit hendak bersalin sudah jelas terasa, dan pada waktu tengah hari tanggal 21 Agustus, tahun 7 SM, dengan pertolongan dan pelayanan ramah dari teman-teman wanita sesama musafir, Maria melahirkan seorang anak laki-laki. Yesus Nazaret telah lahir ke dalam dunia, dibungkus kain yang Maria telah bawa dari rumah untuk kemungkinan mendadak seperti itu, dan diletakkan di palungan tempat pakan ternak yang ada di dekatnya.
122:8.2 (1351.6) Dengan cara yang sama seperti bayi-bayi lainnya yang lahir sebelum dan sesudahnya datang ke dunia, anak yang dijanjikan itu telah lahir; dan pada hari ke delapan, sesuai dengan adat Yahudi, ia disunatkan dan resmi dinamai Yosua (Yesus).
122:8.3 (1351.7) Hari berikutnya setelah kelahiran Yesus, Yusuf pergi mendaftarkan diri. Yusuf berjumpa dengan seorang pria yang sempat bercakap-cakap dengannya dua malam sebelumnya di Yerikho, lalu Yusuf diantar oleh orang itu ke salah seorang sahabat kaya yang memiliki kamar di penginapan, dan ternyata orang itu senang mau bertukar tempat dengan pasangan dari Nazaret tersebut. Sore itu pula mereka pindah masuk ke penginapan itu, dimana mereka tinggal selama hampir tiga minggu hingga mereka memperoleh tempat menginap di rumah salah satu kerabat jauh Yusuf.
122:8.4 (1351.8) Hari kedua setelah kelahiran Yesus, Maria mengirimkan pesan kepada Elisabet bahwa anaknya telah lahir dan menerima pesan balasan yang mengundang Yusuf ke Yerusalem untuk membahas semua urusan mereka dengan Zakaria. Minggu berikutnya Yusuf pergi ke Yerusalem untuk bercakap-cakap dengan Zakaria. Baik Zakaria maupun Elisabet telah dipenuhi keyakinan tulus bahwa Yesus memang akan menjadi pembebas bangsa Yahudi, sang Mesias, yang bahwa anak mereka akan menjadi kepala ajudannya, atau orang takdir tangan kanannya. Dan karena Maria meyakini gagasan yang sama, tidaklah sulit meyakinkan Yusuf untuk tetap di Betlehem, Kota Daud, sehingga Yesus akan bisa dibesarkan untuk menjadi penerus Daud di atas tahta seluruh Israel. Karena itu, Yusuf dan Maria tetap berada di Betlehem selama lebih dari setahun, sementara itu Yusuf bekerja menawarkan kemampuannya sebagai tukang kayu.
122:8.5 (1352.1) Pada tengah hari kelahiran Yesus itu, serafim Urantia, berkumpul di bawah para pemimpin mereka, menyanyikan lagu-lagu kemuliaan di atas palungan Betlehem itu, namun ucapan-ucapan pujian ini tidak terdengar oleh telinga manusia. Tidak ada gembala atau makhluk fana manapun yang datang memberi penghormatan kepada bayi Betlehem itu hingga hari kedatangan beberapa imam dari Ur, yang dikirim dari Yerusalem oleh Zakaria.
122:8.6 (1352.2) Para imam dari Mesopotamia tersebut telah suatu kali diberitahu oleh seorang guru agama yang asing di negeri mereka, bahwa ia telah bermimpi ada suara yang memberitahu dia bahwa “terang hidup” akan segera datang di bumi, sebagai sesosok bayi dan di antara orang Yahudi. Maka ke sanalah ketiga guru ini pergi untuk mencari “terang hidup” itu. Setelah berminggu-minggu mencari tanpa hasil di Yerusalem, mereka hendak pulang ke Ur, tetapi Zakaria bertemu mereka dan ia memberitahukan keyakinannya bahwa Yesus itulah yang sedang mereka cari. Lalu ia menunjukkan jalan ke kota Betlehem, dimana mereka menemukan bayi itu, dan mereka meninggalkan beberapa pemberian kepada Maria, ibu buminya. Bayi itu sudah berusia hampir tiga minggu pada waktu kunjungan mereka ini.
122:8.7 (1352.3) Orang-orang bijak ini sama sekali tidak melihat bintang yang menuntun mereka ke Betlehem. Legenda indah tentang bintang Betlehem itu bermula sebagai berikut: Yesus lahir tanggal 21 Agustus pada waktu siang hari, tahun 7 SM. Pada tanggal 29 Mei, tahun 7 SM, terjadi pertemuan (konjungsi) yang luar biasa antara planet Jupiter dan Saturnus di konstelasi Pisces. Sungguh hal itu suatu fakta astronomis yang mengagumkan karena konjungsi serupa terjadi tanggal 29 September dan 5 Desember tahun yang sama. Berlandaskan peristiwa yang luar biasa namun sepenuhnya alami ini para pengikut fanatik (namun bermaksud baik) pada generasi-generasi berikutnya menyusun legenda yang menarik tentang bintang di Betlehem dan para ahli perbintangan (Majus) yang dibimbing hingga ke palungan, dimana mereka melihat dan menyembah bayi yang baru lahir. Pola pikir orang Timur dan dekat-Timur suka kisah-kisah dongeng, dan mereka terus menerus membuat mitos-mitos cantik tentang hikayat para pemimpin keagamaan dan pahlawan politis mereka. Tanpa adanya percetakan, ketika sebagian besar pengetahuan manusia ditularkan hanya dari mulut ke mulut, dari satu generasi ke generasi berikutnya, mitos sangat mudah bertumbuh menjadi tradisi, dan tradisi-tradisi pada akhirnya diterima sebagai fakta.
122:9.1 (1352.4) Musa telah mengajar bangsa Yahudi bahwa setiap anak sulung yang terlahir adalah milik Tuhan, sehingga bukannya dikorbankan sesuai dengan adat bangsa-bangsa lain, anak tersebut bisa hidup asalkan orangtuanya menebus nyawanya dengan uang lima syikal (shekel) yang dibayarkan kepada imam yang berwenang. Demikian pula ada ketetapan Musa yang mengatur bahwa seorang ibu, setelah lewat periode waktu tertentu, harus hadir sendiri (atau menyuruh seseorang mempersembahkan korban yang patut untuk dia) di bait suci untuk penyucian. Sudah menjadi kebiasaan untuk melaksanakan kedua upacara tersebut pada waktu yang sama. Karena itu, Yusuf dan Maria pergi ke bait suci di Yerusalem secara pribadi untuk mempersembahkan Yesus kepada para imam dan membuat penebusannya, serta juga untuk membuat korban yang patut sesuai tatacara untuk memastikan penyucian seremonial Maria dari anggapan kenajisan karena melahirkan anak.
122:9.2 (1353.1) Di pelataran bait suci itu selalu hadir dua orang yang luar biasa, yaitu Simeon seorang penyanyi dan Hana (Anna) seorang penyair. Simeon orang Yudea, sedangkan Hana seorang Galilea. Pasangan ini sering sekali kelihatan bersama-sama, dan keduanya sahabat karib imam Zakaria, yang telah menyampaikan rahasia tentang Yohanes dan Yesus kepada mereka. Simeon dan Hana keduanya menantikan kedatangan Mesias, dan rasa percaya mereka pada Zakaria membuat mereka percaya bahwa Yesus adalah pembebas bangsa Yahudi yang ditunggu-tunggu itu.
122:9.3 (1353.2) Zakaria mengetahui hari Yusuf dan Maria diharapkan akan muncul di bait suci bersama Yesus, dan ia sebelumnya telah bersepakat dengan Simeon dan Hana untuk memberi mereka tanda, dengan salam mengangkat tangan, untuk menunjukkan mana yang adalah Yesus dalam barisan anak-anak sulung.
122:9.4 (1353.3) Untuk kesempatan ini Hana telah menulis sebuah sajak yang kemudian dinyanyikan oleh Simeon, yang membuat Yusuf, Maria dan semua hadirin yang berkumpul di pelataran bait suci tertegun. Inilah kidung mereka tentang penebusan anak sulung itu:
122:9.5 (1353.4) Diberkatilah Tuhan, Allah Israel,
122:9.6 (1353.5) Sebab Ia telah melawat kita dan membawa kelepasan bagi umat-Nya;
122:9.7 (1353.6) Ia telah menumbuhkan sebuah tanduk keselamatan bagi kita semua
122:9.8 (1353.7) Di dalam keturunan hamba-Nya, Daud.
122:9.9 (1353.8) Seperti yang telah difirmankan-Nya oleh mulut nabi-nabi-Nya yang kudus—
122:9.10 (1353.9) Keselamatan dari musuh-musuh kita dan dari tangan semua orang yang membenci kita;
122:9.11 (1353.10) Untuk menunjukkan rahmat-Nya kepada nenek moyang kita dan mengingat akan perjanjian-Nya yang kudus—
122:9.12 (1353.11) Sumpah yang diucapkan-Nya kepada Abraham, bapa leluhur kita,
122:9.13 (1353.12) Supaya kita, terlepas dari tangan musuh,
122:9.14 (1353.13) Dapat beribadah kepada-Nya tanpa takut,
122:9.15 (1353.14) Dalam kekudusan dan kebenaran di hadapan-Nya seumur hidup kita.
122:9.16 (1353.15) Dan engkau, hai anakku, akan disebut nabi Allah Yang Mahatinggi;
122:9.17 (1353.16) Karena engkau akan berjalan mendahului Tuhan untuk mempersiapkan jalan bagi-Nya;
122:9.18 (1353.17) Untuk memberikan kepada umat-Nya pengertian akan keselamatan
122:9.19 (1353.18) Berdasarkan pengampunan dosa-dosa mereka.
122:9.20 (1353.19) Bersukacitalah dalam rahmat dan belas kasihan dari Allah kita, karena surya pagi dari tempat yang tinggi telah melawat kita,
122:9.21 (1353.20) Untuk menyinari mereka yang diam dalam kegelapan dan dalam naungan maut;
122:9.22 (1353.21) Untuk mengarahkan kaki kita kepada jalan damai sejahtera.
122:9.23 (1353.22) Sekarang, Tuhan, biarkanlah hamba-Mu ini pergi dalam damai sejahtera, sesuai dengan firman-Mu,
122:9.24 (1353.23) Sebab mataku telah melihat keselamatan yang dari pada-Mu,
122:9.25 (1353.24) Yang telah Engkau sediakan di hadapan segala bangsa,
122:9.26 (1353.25) Yaitu terang yang menjadi penyataan bagi bangsa-bangsa lain
122:9.27 (1353.26) Dan menjadi kemuliaan bagi umat-Mu, Israel.
122:9.28 (1353.27) Dalam perjalanan pulang menuju Betlehem, Yusuf dan Maria diam seribu bahasa—bingung dan takjub. Maria sangat terusik oleh salam perpisahan yang diucapkan oleh Hana, pujangga wanita yang uzur itu, dan Yusuf merasa tidak cocok dengan upaya terlalu dini untuk mengumumkan Yesus sebagai Mesias yang dijanjikan bagi bangsa Yahudi.
122:10.1 (1353.28) Akan tetapi para mata-mata Herodes tidak tinggal diam. Ketika mereka melaporkan kepada Raja Herodes tentang kunjungan para imam dari Ur ke Betlehem, Herodes mengundang para imam Kaldean ini agar menghadap dia. Dengan tekun ia menanyai orang-orang bijak tersebut tentang “raja orang Yahudi” yang baru itu, namun jawaban yang mereka berikan tidak memuaskan hatinya. Ia hanya diberitahu bahwa bayi itu telah lahir dari seorang perempuan yang telah pergi ke kota Betlehem bersama suaminya untuk mendaftarkan diri dalam sensus. Herodes, yang tidak puas dengan jawaban mereka, memberi mereka dompet uang dan menyuruh mereka agar menemukan bayi itu sehingga ia juga dapat datang dan menyembah dia, sebab para imam Ur itu memberitahu sang raja bahwa kerajaan anak itu nantinya bersifat rohani, bukan duniawi. Tetapi ketika orang-orang bijak itu tidak kembali, Herodes menjadi curiga. Sementara ia memikirkan hal-hal ini dalam hatinya, para mata-matanya kembali dan menyampaikan laporan lengkap tentang kejadian yang baru saja berlangsung di dalam bait suci, sambil membawa salinan dari kidung Simeon yang dinyanyikan pada waktu upacara penebusan Yesus. Namun mereka gagal mengikuti Yusuf dan Maria, sehingga Herodes sangat marah karena mereka tidak bisa memberitahukan kemana pasangan itu membawa bayi itu. Lalu ia mengutus beberapa pencari untuk menemukan dimana Yusuf dan Maria. Mengetahui bahwa Herodes mengejar keluarga Nazaret itu, Zakaria dan Elisabet tetap menjauh dari Betlehem. Bayi lelaki itu dirahasiakan di rumah salah seorang kerabat Yusuf.
122:10.2 (1354.1) Yusuf takut untuk mencari pekerjaan, sehingga tabungan mereka yang sedikit dalam waktu singkat habis. Bahkan untuk keperluan upacara penyucian Maria di bait suci, Yusuf menganggap dirinya cukup miskin sehingga hanya mempersembahkan korban dua burung merpati muda, seperti yang Musa tetapkan bagi penyucian ibu-ibu dari kalangan miskin.
122:10.3 (1354.2) Setelah lebih dari satu tahun lamanya mencari, mata-mata Herodes belum menemukan Yesus, dan karena Herodes curiga bahwa bayi itu masih tersembunyi dalam Betlehem, maka ia menyiapkan perintah untuk melakukan pencarian sistematis di setiap rumah di Betlehem, dan setiap bayi laki-laki di bawah usia dua tahun harus dibunuh. Dengan cara ini Herodes berharap untuk memastikan bahwa anak yang dinubuatkan menjadi “raja orang Yahudi” itu akan binasa. Maka dalam satu hari itu terbunuhlah enam belas bayi laki-laki di Betlehem, Yudea. Namun intrik dan pembunuhan, bahkan di dalam keluarga dekatnya sendiri, adalah kejadian yang biasa di istana Herodes.
122:10.4 (1354.3) Pembunuhan massal bayi-bayi ini terjadi sekitar pertengahan bulan Oktober, tahun 6 SM, ketika Yesus berumur setahun lebih sedikit. Namun di antara pegawai kerajaan Herodes sendiri banyak yang percaya akan kedatangan Mesias, dan salah satu dari mereka, mendengar tentang perintah untuk membantai bayi laki-laki di Betlehem itu, memberitahukannya pada Zakaria, yang kemudian mengirim utusan kepada Yusuf; dan malam sebelum pembunuhan itu Yusuf dan Maria meninggalkan Betlehem bersama dengan bayi mereka, menuju Aleksandria, Mesir. Agar jangan menarik perhatian, mereka saja yang pergi ke Mesir bersama Yesus. Mereka pergi ke Aleksandria dengan biaya yang diberikan Zakaria, dan di sana Yusuf bekerja sementara Maria dan Yesus tinggal bersama salah satu keluarga Yusuf di Mesir yang kaya. Mereka berkunjung di Aleksandria selama dua tahun penuh, tidak kembali ke Betlehem sebelum kematian Herodes.
Buku Urantia
Makalah 123
123:0.1 (1355.1) KARENA ketidakpastian dan kegelisahan mengenai kunjungan mereka di Betlehem, Maria belum menyapih bayinya sampai setelah mereka tiba dengan selamat di Aleksandria, dimana keluarga itu dapat menetap pada kehidupan yang normal. Mereka tinggal dengan kaum kerabat, dan Yusuf juga dengan baik mampu menafkahi keluarganya karena ia mendapat pekerjaan tak lama setelah kedatangan mereka. Ia dipekerjakan sebagai tukang kayu selama beberapa bulan dan kemudian diangkat ke posisi mandor sekelompok besar pekerja yang dipekerjakan pada salah satu bangunan publik yang saat itu sedang dalam proses pembangunan. Pengalaman baru ini memberinya gagasan untuk menjadi kontraktor dan pembangun setelah mereka kembali ke Nazaret.
123:0.2 (1355.2) Sepanjang tahun-tahun awal bayi Yesus yang tak berdaya itu, Maria mempertahankan penjagaan yang lama dan terus menerus agar jangan sampai ada sesuatu menimpa anaknya yang mungkin membahayakan kehidupannya atau dengan cara apapun mengganggu misi masa depannya di bumi; tidak pernah ada ibu lain yang lebih mengabdikan diri untuk anaknya. Di rumah dimana Yesus kebetulan berada di sana ada dua anak lain sekitar usianya, dan di antara para tetangga dekat ada enam lagi yang usia mereka cukup dekat dengan Yesus sehingga dapat menjadi teman bermain yang baik. Pada awalnya Maria cenderung untuk menjaga Yesus agar tetap dekat di sisinya. Ia kuatir sesuatu akan mungkin terjadi jika ia diperbolehkan untuk bermain di taman dengan anak-anak lain, tetapi Yusuf, dengan bantuan dari kerabatnya, mampu meyakinkannya bahwa cara tersebut akan membuat Yesus tidak mendapat pengalaman bermanfaat bagaimana belajar menyesuaikan diri pada anak-anak seusianya. Maria, menyadari bahwa program penjagaan yang tidak semestinya dan perlindungan yang tidak biasa itu mungkin akan cenderung membuat Yesus canggung dan agak berpusat pada diri sendiri, akhirnya setuju pada rencana memperbolehkan anak perjanjian itu untuk tumbuh besar seperti semua anak lain; dan meskipun ia taat kepada keputusan ini, ia terbiasa selalu mengawasi sementara teman-teman kecil ini bermain sekitar rumah atau dalam taman. Hanya seorang ibu yang penuh perhatian yang dapat mengetahui beban yang Maria bawa dalam hatinya untuk keamanan anaknya selama tahun-tahun bayi dan usia dini ini.
123:0.3 (1355.3) Sepanjang dua tahun mereka tinggal di Aleksandria, Yesus menikmati kesehatan yang baik dan terus bertumbuh secara normal. Selain dari beberapa teman dan kerabat, tidak ada yang diberitahu tentang Yesus sebagai “anak perjanjian.” Salah satu kerabat Yusuf mengungkapkan hal ini kepada beberapa teman di Memphis, keturunan jauh dari Ikhnaton, dan mereka, dengan sekelompok kecil orang beriman Aleksandria, berkumpul di rumah megah dari sang dermawan saudaranya Yusuf itu tidak lama sebelum kembali ke Palestina untuk melepas keluarga Nazaret dan untuk memberikan penghormatan mereka kepada anak itu. Pada kesempatan ini teman-teman yang berkumpul itu mempersembahkan kepada Yesus satu salinan lengkap Kitab Suci Ibrani terjemahan Yunani. Namun salinan tulisan-tulisan suci Yahudi ini belum disampaikan ke tangan Yusuf sampai ia dan Maria keduanya akhirnya menolak undangan dari teman-teman Memphis dan Aleksandria mereka untuk tetap tinggal di Mesir. Orang-orang percaya ini bersikukuh bahwa si anak takdir ini akan mampu memberikan pengaruh dunia yang jauh lebih besar sebagai penduduk Aleksandria dari pada semua tempat tertentu lainnya di Palestina. Bujukan ini menunda untuk beberapa saat keberangkatan mereka ke Palestina setelah mereka menerima berita tentang meninggalnya Herodes.
123:0.4 (1356.1) Yusuf dan Maria akhirnya berpamitan dari Aleksandria naik sebuah kapal milik teman mereka Ezraeon, berlayar menuju Joppa, tiba di pelabuhan itu pada akhir bulan Agustus tahun 4 SM. Mereka pergi langsung ke Betlehem, dimana mereka menghabiskan seluruh bulan September berkonsultasi dengan teman-teman dan kerabat mereka mengenai apakah mereka harus tetap di sana atau kembali ke Nazaret.
123:0.5 (1356.2) Maria tidak pernah sepenuhnya meninggalkan gagasan bahwa Yesus harus tumbuh dewasa di Betlehem, kota Daud. Yusuf tidak benar-benar percaya bahwa anak mereka akan menjadi pembebas Israel secara rajani. Selain itu, ia tahu bahwa ia sendiri bukan benar-benar keturunan Daud; bahwa keberadaannya diperhitungkan di antara keturunan Daud adalah karena pengadopsian salah seorang dari nenek moyangnya ke dalam garis keturunan Daud. Maria, tentu saja, berpikir bahwa Kota Daud adalah tempat yang paling tepat dimana calon baru untuk takhta Daud bisa dibesarkan, tetapi Yusuf memilih untuk mengambil risiko dengan Herodes Antipas, daripada dengan saudaranya Arkhelaus. Ia menyimpan kekuatiran besar akan keselamatan anak itu di Betlehem atau di semua kota lain di Yudea, dan menduga bahwa Arkhelaus akan lebih mungkin mengikuti kebijakan yang mengancam dari ayahnya, Herodes, ketimbang Antipas di Galilea. Selain semua alasan ini, Yusuf terus terang mengungkapkan kesukaannya untuk Galilea sebagai tempat yang lebih baik untuk membesarkan dan mendidik anak itu, tetapi diperlukan tiga minggu untuk mengatasi keberatan Maria.
123:0.6 (1356.3) Pada awal Oktober Yusuf telah meyakinkan Maria dan semua teman-teman mereka bahwa yang terbaik bagi mereka adalah kembali ke Nazaret. Sesuai dengan itu, awal Oktober, 4 SM, mereka berangkat dari Betlehem ke Nazaret, melalui jalan Lida (Lod) dan Scythopolis. Mereka berangkat suatu hari Minggu pagi, Maria dan anak itu naik binatang beban yang baru dimiliki, sementara Yusuf dan lima sanak saudara menyertainya berjalan kaki; para kerabat Yusuf menolak mengizinkan mereka melakukan perjalanan ke Nazaret sendiri. Mereka takut untuk pergi ke Galilea lewat Yerusalem dan lembah Yordan, dan rute barat juga tidak aman untuk dua musafir sendirian dengan anak usia dini.
123:1.1 (1356.4) Pada hari keempat perjalanan kelompok ini sampai ke tujuannya dengan aman. Mereka tiba tanpa pemberitahuan di rumah Nazaret, yang telah ditempati selama lebih dari tiga tahun oleh salah satu saudara Yusuf yang sudah menikah, yang memang terkejut melihat mereka; demikian diam-diam mereka melakukan urusan mereka sehingga keluarga Yusuf ataupun keluarga Maria pun tidak tahu bahwa mereka telah meninggalkan Aleksandria. Hari berikutnya saudara lelaki Yusuf itu memindahkan keluarganya, dan Maria, untuk pertama kalinya sejak kelahiran Yesus, menetap dengan keluarga kecilnya untuk menikmati hidup di rumah mereka sendiri. Dalam waktu kurang dari seminggu Yusuf mendapat pekerjaan sebagai tukang kayu, dan mereka amat sangat bahagia.
123:1.2 (1356.5) Yesus berusia sekitar tiga tahun dua bulan pada saat mereka kembali ke Nazaret. Ia telah mengikuti semua perjalanan ini dengan sangat baik dan dalam kondisi sehat dan penuh gembira kekanak-kanakan dan kegirangan karena telah mendapat tempat sendiri untuk berlarian dan bersenang-senang. Namun ia sangat rindu teman-teman bermainnya di Aleksandria.
123:1.3 (1356.6) Dalam perjalanan ke Nazaret, Yusuf telah membujuk Maria bahwa tidak akan bijaksana menyebarkan berita di kalangan teman-teman dan kerabat Galilea mereka bahwa Yesus adalah anak perjanjian. Mereka sepakat agar menghindari semua penyebutan hal-hal ini kepada siapapun. Dan mereka berdua sangat setia dalam menjaga janji ini.
123:1.4 (1357.1) Seluruh tahun keempat Yesus adalah periode perkembangan fisik yang normal dan aktivitas mental yang luar biasa. Sementara itu ia telah membentuk kedekatan sangat erat dengan anak lelaki tetangga sekitar usianya sendiri yang bernama Yakub. Yesus dan Yakub selalu senang dalam permainan mereka, dan mereka tumbuh besar menjadi teman baik dan sahabat setia.
123:1.5 (1357.2) Peristiwa penting berikutnya dalam kehidupan keluarga Nazaret ini adalah kelahiran anak kedua, James (Yakobus), pagi-pagi hari tanggal 2 April, 3 SM. Yesus digetarkan oleh pikiran memiliki adik bayi, dan ia berdiri di sekitarnya berjam-jam hanya untuk mengamati kegiatan awal bayi itu.
123:1.6 (1357.3) Pada pertengahan musim panas tahun yang sama inilah Yusuf membangun sebuah bengkel kecil dekat dengan mata air desa dan dekat lapangan persinggahan kafilah. Setelah ini secara harian ia mengerjakan sedikit sekali pekerjaan tukang kayu. Ia memiliki rekan-rekan kerja dua dari antara saudaranya dan beberapa mekanik lainnya, yang ia kirim untuk bekerja sementara ia tetap di bengkel membuat kuk dan bajak dan melakukan pekerjaan kayu lainnya. Ia juga melakukan beberapa pekerjaan kulit dan dengan tali dan kanvas. Dan Yesus, sementara ia makin besar, jika tidak di sekolah, ia menghabiskan waktunya kira-kira sama antara membantu ibunya dengan tugas rumah dan menonton ayahnya bekerja di bengkel, sambil mendengarkan percakapan dan gosip dari para pemimpin kafilah dan para penumpang dari empat penjuru bumi.
123:1.7 (1357.4) Pada bulan Juli tahun ini, satu bulan sebelum Yesus berusia empat tahun, terjadi wabah penyakit perut ganas yang menyebar di seluruh Nazaret dari kontak dengan para musafir kafilah. Maria menjadi begitu dikuatirkan oleh bahaya Yesus bisa terkena penyakit menular ini sehingga ia membawa kedua anaknya dan melarikan diri ke rumah pedesaan saudara lelakinya, beberapa kilometer di selatan Nazaret di jalan Megiddo dekat Sarid. Mereka tidak kembali ke Nazaret selama lebih dari dua bulan; Yesus sangat menikmati hal ini, pengalaman pertamanya di sebuah peternakan.
123:2.1 (1357.5) Sekitar lebih dari satu tahun setelah kembali ke Nazaret, bocah Yesus sampai pada usia keputusan moral pribadi dan sepenuh hati yang pertamanya; maka datanglah untuk mendiaminya sesosok Pelaras Pikiran, suatu karunia ilahi dari Bapa Firdaus, yang dahulu pernah melayani dengan Melkisedek Machiventa, sehingga mendapatkan pengalaman berfungsi sehubungan dengan inkarnasi suatu sosok supramanusia yang hidup dalam rupa tubuh manusia fana. Peristiwa ini terjadi pada tanggal 11 Februari 2 SM. Yesus tidak lebih sadar akan kedatangan Monitor ilahi ini dari pada berjuta-juta anak-anak lain yang, sebelum dan sejak hari itu, telah juga menerima Pelaras Pikiran ini untuk mendiami batin mereka dan bekerja untuk perohanian terakhir bagi batin-batin ini dan keselamatan kekal bagi jiwa baka berkembang mereka.
123:2.2 (1357.6) Pada hari di bulan Februari ini dihentikanlah pengawasan langsung dan pribadi dari para Penguasa Alam Semesta, yang terkait dengan keutuhan penjelmaan Mikhael menjadi serupa anak itu. Sejak saat itu dalam seluruh perjalanan penjelmaan manusiawi, penjagaan Yesus ditetapkan untuk berada di tangan Pelaras yang mendiaminya ini dan para penjaga serafik yang terkait, ditambah dari waktu ke waktu oleh pelayanan makhluk tengah yang ditugasi untuk pelaksanaan tugas-tugas yang jelas tertentu sesuai dengan instruksi dari atasan planet mereka.
123:2.3 (1357.7) Yesus berusia lima tahun pada bulan Agustus tahun ini, dan karena itu kami akan menyebutnya sebagai tahun (kalender) kehidupan kelimanya. Pada tahun ini, 2 SM, satu bulan lebih sedikit sebelum ulang tahunnya yang kelima, Yesus dibuat sangat senang oleh kehadiran adiknya Miriam, yang lahir pada malam 11 Juli. Selama malam hari berikutnya Yesus berbicara panjang lebar dengan ayahnya mengenai cara bagaimana berbagai kelompok makhluk hidup lahir ke dunia sebagai individu yang terpisah. Bagian yang paling berharga dari pendidikan awal Yesus diperoleh dari orangtuanya yang menjawab pertanyaan-pertanyaannya yang mendalam dan menyelidik. Yusuf tidak pernah gagal untuk melakukan tugas penuhnya untuk bersusah payah dan menghabiskan waktu menjawab berbagai pertanyaan anak itu. Dari waktu Yesus berusia lima tahun sampai ia berusia sepuluh tahun, ia terus-menerus bertanya. Meskipun Yusuf dan Maria tidak selalu bisa menjawab pertanyaan-pertanyaannya, namun mereka tidak pernah gagal sepenuhnya untuk membahas pertanyaan-pertanyaannya dan dalam setiap cara lain yang mungkin untuk membantu dia dalam usahanya untuk mencapai jawaban yang memuaskan terhadap masalah yang ditimbulkan oleh pikirannya yang tajam itu.
123:2.4 (1358.1) Sejak kembali ke Nazaret, rumah tangga mereka menjadi sibuk, dan Yusuf telah direpotkan luar biasa untuk membangun bengkel barunya dan membuat bisnisnya mulai lagi. Begitu penuhnya sehingga ia tidak punya waktu untuk membangun sebuah tempat tidur bayi untuk James, tapi hal ini diperbaiki jauh sebelum Miriam lahir, sehingga Miriam memiliki tempat tidur yang sangat nyaman untuk berbaring sementara keluarga mengaguminya. Dan bocah Yesus itu dengan sepenuh hati masuk ke dalam semua pengalaman rumah tangga yang alami dan normal ini. Ia sangat menyenangi adik lelakinya dan adik bayinya dan hal itu sangat membantu Maria dalam perawatan mereka.
123:2.5 (1358.2) Hanya ada sedikit rumah di dunia bukan-Yahudi pada hari-hari itu yang bisa memberikan pada seorang anak pelatihan intelektual, moral, dan agama lebih baik daripada rumah-rumah Yahudi di Galilea. Orang-orang Yahudi ini memiliki program yang sistematis untuk membesarkan dan mendidik anak-anak mereka. Mereka membagi kehidupan seorang anak menjadi tujuh tahap:
123:2.6 (1358.3) 1. Anak yang baru lahir, hari pertama sampai kedelapan.
123:2.7 (1358.4) 2. Anak menyusu.
123:2.8 (1358.5) 3. Anak disapih.
123:2.9 (1358.6) 4. Masa ketergantungan pada ibu, yang berlangsung hingga akhir tahun kelima.
123:2.10 (1358.7) 5. Kemandirian awal anak dan, bagi anak-anak lelaki, ayah memikul tanggung jawab untuk pendidikan mereka.
123:2.11 (1358.8) 6. Anak muda dan gadis-gadis remaja.
123:2.12 (1358.9) 7. Lelaki muda dan perempuan muda.
123:2.13 (1358.10) Merupakan adat orang Yahudi Galilea bagi ibu untuk memikul tanggung jawab pelatihan anak hingga ulang tahunnya yang kelima, dan kemudian, jika anak itu lelaki, membuat ayah yang bertanggung jawab atas pendidikan anak laki-lakinya sejak itu. Oleh karena itu, tahun ini Yesus masuk pada tahap kelima dari kehidupan seorang anak Yahudi Galilea, dan sesuai dengan hal itu pada tanggal 21 Agustus, 2 SM, Maria secara resmi menyerahkannya kepada Yusuf untuk pengajaran lebih lanjut.
123:2.14 (1358.11) Meskipun Yusuf sekarang memikul tanggung jawab langsung untuk pendidikan intelektual dan keagamaan Yesus, ibunya sendiri masih berminat untuk melatihnya dalam urusan rumah tangga. Maria mengajarinya untuk mengenal dan merawat tanaman merambat dan bunga-bungaan yang tumbuh sekitar dinding taman yang sepenuhnya mengelilingi petak tanah rumah. Ia juga menyediakan di atap rumah (kamar tidur musim panas) kotak-kotak dangkal pasir dimana Yesus membuat gambaran-gambaran dan melakukan banyak latihan awal menulis bahasa Aram, Yunani, dan kemudian, Ibrani, karena seiring waktu ia dididik untuk membaca, menulis, dan berbicara ketiga bahasa ini dengan lancar.
123:2.15 (1358.12) Yesus tampaknya menjadi anak yang hampir-hampir sempurna secara fisik dan terus membuat kemajuan normal secara mental dan emosional. Ia mengalami sakit perut ringan, penyakit kecil pertamanya, dalam bagian akhir di tahun (kalender) kelimanya ini.
123:2.16 (1359.1) Meskipun Yusuf dan Maria sering berbicara tentang masa depan anak tertua mereka, namun seandainya kamu berada di sana, kamu hanya akan mengamati bertumbuh besarnya seorang anak yang normal, sehat, riang, namun sangat ingin tahu, pada masa dan tempat itu.
123:3.1 (1359.2) Dengan bantuan ibunya, Yesus telah menguasai dialek Galilea dari bahasa Aram; dan sekarang ayahnya mulai mengajarinya bahasa Yunani. Maria berbicara sedikit bahasa Yunani, tetapi Yusuf adalah pembicara fasih baik bahasa Aram maupun Yunani. Buku pelajaran untuk studi bahasa Yunani adalah salinan kitab suci Ibrani—suatu versi lengkap hukum dan kitab para nabi, termasuk Mazmur—yang telah dipersembahkan kepada mereka saat meninggalkan Mesir. Hanya ada dua salinan lengkap dari Kitab Suci dalam bahasa Yunani di seluruh Nazaret, dan kepemilikan salah satunya oleh keluarga tukang kayu itu membuat rumah Yusuf menjadi tempat yang banyak dicari dan memungkinkan Yesus, ketika ia dibesarkan, untuk menemui barisan tak ada habisnya para siswa yang sungguh-sungguh dan pencari kebenaran yang tulus. Sebelum tahun ini berakhir, Yesus telah mengemban tanggung jawab untuk penyimpanan naskah yang tak ternilai ini, setelah diberitahukan pada hari ulang keenamnya bahwa kitab suci itu telah dipersembahkan kepadanya oleh teman-teman dan kerabat di Aleksandria. Dan dalam waktu yang sangat singkat ia bisa membacanya dengan mudah.
123:3.2 (1359.3) Kejutan besar pertama kehidupan muda Yesus terjadi ketika ia belum berusia enam tahun. Bagi anak itu sepertinya bahwa sang ayah, atau setidaknya ayah dan ibunya bersama-sama, adalah tahu segalanya. Bayangkan, oleh karena itu, betapa herannya anak yang ingin tahu ini, ketika ia menanyakan ayahnya tentang penyebab gempa ringan yang baru saja terjadi, ketika mendengar Yusuf berkata, “Anakku, aku benar-benar tidak tahu.” Maka mulailah kekecewaan yang panjang dan membingungkan karena Yesus menemukan bahwa kedua orang tua buminya itu tidak mahabijaksana dan mahatahu.
123:3.3 (1359.4) Pikiran pertama Yusuf adalah untuk memberitahu Yesus bahwa gempa itu telah disebabkan oleh Tuhan, tetapi perenungan sesaat menganjurkannya bahwa jawaban semacam itu akan segera menjadi pemicu pertanyaan-pertanyaan lebih lanjut dan yang lebih memalukan. Bahkan pada usia dini itu sangat sulit untuk menjawab pertanyaan Yesus tentang fenomena fisik atau sosial jika dengan tanpa dipikir mengatakan kepadanya bahwa Tuhan atau setan adalah yang bertanggung jawab. Selaras dengan keyakinan yang berlaku di kalangan orang-orang Yahudi, Yesus lama bersedia menerima doktrin tentang roh baik dan roh jahat sebagai penjelasan yang mungkin tentang fenomena mental dan rohani, tetapi ia sejak awal menjadi ragu bahwa pengaruh yang tidak kelihatan seperti itu bertanggung jawab atas kejadian-kejadian fisik di dunia alami.
123:3.4 (1359.5) Sebelum Yesus berumur enam tahun, pada awal musim panas tahun 1 SM, Zakaria dan Elisabet dan putra mereka Yohanes datang untuk mengunjungi keluarga Nazaret. Yesus dan Yohanes mengalami waktu bahagia selama masa ini, pertemuan pertama mereka di dalam ingatan mereka. Meskipun para tamu ini hanya bisa singgah beberapa hari, para orang tua itu membahas banyak hal, termasuk rencana masa depan untuk anak-anak mereka. Sementara mereka berbincang-bincang demikian, anak-anak bermain dengan balok-balok di pasir di atas rumah dan dalam banyak cara lain bersenang-senang benar-benar dengan gaya bocah lelaki.
123:3.5 (1359.6) Setelah bertemu Yohanes, yang datang dari dekat Yerusalem, Yesus mulai memperlihatkan minat yang luar biasa tentang sejarah Israel dan menanyakan secara rinci mengenai makna tatacara Sabat, khotbah di sinagog (rumah ibadat Yahudi), dan perayaan-perayaan peringatan yang berulang. Ayahnya menjelaskan kepadanya arti dari semua masa perayaan ini. Yang pertama adalah festival pencahayaan tengah musim dingin, berlangsung delapan hari, dimulai dari satu lilin di malam pertama dan menambahkan satu setiap malam berturut-turut; hal ini memperingati pentahbisan Bait Suci setelah pemulihan upacara Musa oleh Yudas Makabe. Berikutnya datang perayaan awal musim semi Purim, hari raya Ester dan kelepasan Israel melalui dirinya. Kemudian disusul Paskah yang khidmat, yang dirayakan orang dewasa di Yerusalem kapan saja memungkinkan, sementara di rumah anak-anak akan ingat tentang roti tidak beragi itu yang harus dimakan seminggu penuh. Kemudian datanglah hari raya buah-buahan pertama, pengumpulan panen; dan terakhir, yang paling khidmat dari semua, perayaan tahun baru, hari penebusan. Meskipun beberapa dari perayaan dan upacara ini sulit bagi pikiran muda Yesus untuk memahaminya, ia merenungkannya dengan serius dan kemudian masuk sepenuhnya ke dalam sukacita hari raya Pondok Daun, musim liburan tahunan seluruh rakyat Yahudi, saat mereka berkemah di luar dalam pondok-pondok dedaunan dan memberi diri untuk mereka tawa riang dan kesenangan.
123:3.6 (1360.1) Selama tahun ini Yusuf dan Maria mendapat masalah dengan Yesus mengenai doa-doanya. Ia bersikeras untuk berbicara dengan Bapa surgawinya mirip seperti ia berbicara dengan Yusuf, bapa duniawinya. Penyimpangan dari mode komunikasi dengan Ketuhanan yang lebih khusyuk dan khidmat ini agak sedikit membingungkan bagi orangtuanya, terutama ibunya, tetapi tidak ada yang membujuk dia untuk berubah; ia akan mengucapkan doa-doanya seperti yang telah diajarkan kepadanya, setelah itu ia bersikukuh untuk melakukan “hanya bicara sedikit dengan Bapaku yang di surga.”
123:3.7 (1360.2) Pada bulan Juni tahun ini Yusuf menyerahkan bengkel di Nazaret ke saudara-saudaranya dan secara resmi masuk pada pekerjaan sebagai pembangun. Sebelum tahun itu berlalu, pendapatan keluarga telah lebih dari lipat tiga. Tidak pernah lagi, sebelum kematian Yusuf, keluarga Nazaret itu merasakan himpitan kemiskinan. Keluarga itu tumbuh semakin lama semakin besar, dan mereka menghabiskan banyak uang untuk pendidikan dan perjalanan ekstra, tetapi meningkatnya pendapatan Yusuf selalu bisa mengimbangi bertambahnya biaya.
123:3.8 (1360.3) Beberapa tahun berikutnya Yusuf melakukan banyak pekerjaan di Kana, Betlehem (yang di Galilea), Magdala, Nain, Sepphoris, Kapernaum, dan Endor, serta banyak bangunan di dalam dan dekat Nazaret. Ketika James tumbuh menjadi cukup dewasa untuk membantu ibunya dengan pekerjaan rumah tangga dan mengurus anak-anak yang lebih muda, Yesus sering melakukan perjalanan jauh dari rumah dengan ayahnya ke kota-kota dan desa-desa sekitarnya. Yesus adalah pengamat yang tajam dan mendapatkan banyak pengetahuan praktis dari perjalanan-perjalanan jauh dari rumah ini; ia dengan tekun menimbun pengetahuan tentang manusia dan cara mereka hidup di bumi.
123:3.9 (1360.4) Tahun ini Yesus membuat kemajuan besar dalam menyesuaikan perasaan-perasaan dan dorongan-dorongan kuatnya pada tuntutan kerjasama keluarga dan disiplin rumah. Maria adalah ibu yang penuh kasih tetapi pendisiplin yang cukup ketat. Namun demikian, dalam banyak hal, Yusuf memberikan pengendalian lebih besar atas Yesus karena menjadi caranya untuk duduk dengan anak itu dan dengan sepenuhnya menjelaskan alasan yang nyata dan mendasari akan perlunya pembatasan disiplin keinginan pribadi demi menghormati kesejahteraan dan ketenangan seluruh keluarga. Setelah situasi dijelaskan pada Yesus, ia selalu dengan cerdas dan rela mau bekerjasama dengan harapan-harapan orang tua dan peraturan-peraturan keluarga.
123:3.10 (1360.5) Sebagian besar waktu luangnya—ketika ibunya tidak memerlukan bantuannya di rumah—dihabiskannya mempelajari bunga dan tanaman di siang hari dan bintang-bintang di malam hari. Ia menunjukkan kegemaran yang menyebabkan masalah dengan berbaring dan menatap dengan kagum ke langit berbintang lama setelah waktu tidur yang biasa dalam rumah tangga Nazaret yang tertata baik ini.
123:4.1 (1361.1) Tahun ini, memang, merupakan tahun yang penuh peristiwa dalam kehidupan Yesus. Awal Januari badai salju besar terjadi di Galilea. Salju turun sedalam enam puluh sentimeter, hujan salju terbesar yang Yesus lihat selama masa hidupnya dan salah satu yang paling tebal di Nazaret dalam seratus tahun.
123:4.2 (1361.2) Kehidupan bermain anak-anak Yahudi di zaman Yesus agak terbatas; terlalu sering anak-anak memainkan hal-hal yang lebih serius yang mereka amati dilakukan yang lebih tua. Mereka banyak bermain pernikahan dan pemakaman, upacara-upacara yang mereka begitu sering lihat dan yang begitu spektakuler. Mereka menari dan bernyanyi tetapi hanya memiliki sedikit permainan yang diorganisir, seperti yang dinikmati anak-anak pada masa-masa kemudian.
123:4.3 (1361.3) Yesus, berteman dengan seorang anak lelaki tetangga dan kemudian adiknya Yakobus, senang bermain di sudut jauh bengkel tukang kayu keluarga, dimana mereka banyak mendapat kesenangan dengan serutan dan balok-balok kayu. Selalu sulit bagi Yesus untuk memahami bahaya dari permainan jenis tertentu yang dilarang pada hari Sabat, namun ia tidak pernah gagal untuk menyesuaikan diri pada keinginan orangtuanya. Ia memiliki kapasitas untuk humor dan bermain yang dalam lingkungan masa dan generasinya hanya diberikan sedikit kesempatan untuk diungkapkan, tetapi sampai usia empat belas tahun sebagian besar waktunya ia ceria dan ringan hati.
123:4.4 (1361.4) Maria memelihara rumah burung merpati di atas rumah hewan yang di sebelah rumah, dan mereka menggunakan keuntungan dari penjualan merpati itu sebagai dana amal khusus, yang dikelola Yesus setelah ia menguranginya dengan persepuluhan dan menyerahkan persepuluhan itu ke petugas rumah ibadat.
123:4.5 (1361.5) Satu-satunya kecelakaan sebenarnya yang Yesus alami sampai saat ini adalah ketika ia jatuh dari tangga batu halaman belakang yang menuju ke kamar tidur beratap kanvas. Hal itu terjadi selama badai pasir bulan Juli yang tidak terduga dari timur. Angin panas itu, membawa debu pasir halus, biasanya bertiup selama musim hujan, terutama di bulan Maret dan April. Luar biasa mengalami badai seperti itu pada bulan Juli. Ketika badai datang, Yesus berada di atap rumah sedang bermain, seperti kebiasaannya, karena selama sebagian besar musim kering ini adalah tempat bermain kebiasaannya. Ia dibutakan sementara oleh pasir saat menuruni tangga dan terjatuh. Setelah kecelakaan ini Yusuf membangun pagar pegangan di kedua sisi tangga.
123:4.6 (1361.6) Tidak ada cara supaya kecelakaan ini dapat dicegah. Hal itu tidak dituduh karena kelalaian para penjaga sementara oleh makhluk tengah, satu makhluk tengah primer dan satu sekunder yang ditugasi untuk penjagaan anak itu; tidak pula itu dituduhkan kepada serafim penjaga. Hal itu hanya karena tidak bisa dicegah. Namun kecelakaan kecil ini, yang terjadi saat Yusuf tidak hadir sedang di Endor, menyebabkan kecemasan besar yang berkembang dalam benak Maria sehingga ia dengan tidak bijaksana mencoba untuk menjaga Yesus sangat dekat di sisinya selama beberapa bulan.
123:4.7 (1361.7) Kecelakaan-kecelakaan jasmani, kejadian-kejadian biasa yang bersifat fisik, adalah tidak secara sembarangan dicampuri oleh kepribadian-kepribadian gaib. Dalam keadaan biasa hanya para makhluk tengah yang dapat campur tangan dalam kondisi-kondisi jasmani untuk melindungi pribadi-pribadi laki-laki dan perempuan takdir, dan bahkan dalam situasi-situasi khusus makhluk-makhluk inipun dapat bertindak seperti itu hanya karena ketaatan pada perintah khusus dari atasan mereka.
123:4.8 (1361.8) Hal ini hanyalah salah satu dari sejumlah kecelakaan-kecelakaan kecil seperti yang berikutnya menimpa anak muda yang ingin tahu dan suka petualangan ini. Jika kamu membayangkan masa kanak-kanak dan remaja rata-rata dari seorang anak lelaki yang agresif, kamu akan memiliki gagasan yang cukup baik tentang kehidupan masa muda Yesus, dan kamu akan dapat membayangkan tentang berapa banyak kecemasan yang ia sebabkan pada orang tuanya, terutama ibunya.
123:4.9 (1362.1) Anggota keempat dari keluarga Nazaret itu, Yusuf, dilahirkan Rabu pagi, 16 Maret, tahun 1 Masehi.
123:5.1 (1362.2) Yesus sekarang berusia tujuh tahun, usia ketika anak-anak Yahudi diharapkan memulai pendidikan formal mereka di sekolah-sekolah sinagog. Sesuai dengan hal itu, pada bulan Agustus tahun ini ia masuk pada kehidupan sekolahnya yang penuh peristiwa itu di Nazaret. Anak ini sudah menjadi seorang pembaca, penulis, dan pembicara fasih dua bahasa, bahasa Aram dan Yunani. Ia sekarang membiasakan dirinya dengan tugas belajar membaca, menulis, dan berbicara dalam bahasa Ibrani. Ia benar-benar bersemangat untuk kehidupan sekolah baru yang ada di depannya.
123:5.2 (1362.3) Selama tiga tahun—sampai ia berusia sepuluh tahun—ia mengikuti sekolah dasar di sinagog Nazaret. Selama tiga tahun ini ia mempelajari dasar-dasar Kitab Hukum seperti yang dicatat dalam bahasa Ibrani. Selama tiga tahun berikutnya ia belajar di sekolah lanjutan dan memasukkan dalam ingatan, dengan metode mengulang keras, ajaran-ajaran hukum suci yang lebih mendalam. Dia lulus dari sekolah sinagog ini selama tahunnya yang ketiga belas dan diserahkan kepada orang tuanya oleh pemimpin rumah ibadat sebagai seorang "putra firman” yang berpendidikan—untuk selanjutnya menjadi warga negara persemakmuran Israel yang bertanggung jawab, yang semuanya mengharuskan kehadirannya pada Paskah di Yerusalem; oleh karena itu, ia menghadiri Paskah pertama tahun itu dalam rombongan dengan ayah dan ibunya.
123:5.3 (1362.4) Di Nazaret murid duduk di lantai dalam suatu setengah lingkaran, sementara guru mereka, chazan, seorang petugas rumah ibadat, duduk menghadap mereka. Dimulai dengan Kitab Imamat, mereka melanjutkan untuk mempelajari buku-buku hukum lainnya, diikuti oleh studi para Nabi dan Mazmur. Sinagog Nazaret memiliki satu salinan lengkap Kitab Suci dalam bahasa Ibrani. Tidak ada yang lain kecuali Kitab Suci yang dipelajari sebelum tahun keduabelas. Dalam bulan-bulan musim panas jam-jam sekolah sangat dipersingkat.
123:5.4 (1362.5) Yesus dengan cepat menjadi master bahasa Ibrani, dan sebagai seorang anak muda, ketika tidak ada pengunjung orang penting yang kebetulan berkunjung di Nazaret, ia sering diminta untuk membaca kitab-kitab suci Ibrani kepada umat beriman yang berkumpul di sinagog dalam ibadah Sabat reguler.
123:5.5 (1362.6) Sekolah-sekolah rumah ibadat ini, tentu saja, tidak memiliki buku teks pelajaran. Waktu mengajar, chazan akan mengucapkan suatu pernyataan sementara para siswa akan serempak mengulangi mengikutinya. Kalau ada kesempatan membaca kitab-kitab hukum yang tertulis, siswa mempelajari pelajaran dengan membaca dengan suara keras dan dengan pengulangan terus menerus.
123:5.6 (1362.7) Berikutnya, selain sekolahnya yang lebih formal, Yesus mulai bersentuhan dengan sifat manusia dari empat penjuru bumi ketika orang-orang dari berbagai negeri datang dan pergi dari bengkel perbaikan ayahnya. Ketika ia tumbuh lebih dewasa, ia berbaur bebas dengan kafilah-kafilah ketika mereka mampir di dekat mata air untuk istirahat dan makan minum. Sebagai pembicara fasih bahasa Yunani, ia tidak banyak kesulitan bercakap-cakap dengan sebagian besar pelancong dan pemimpin kafilah itu.
123:5.7 (1362.8) Nazaret adalah stasiun jalur kafilah dan persimpangan perjalanan serta populasinya sebagian besar bukan Yahudi; pada saat yang sama kota itu secara luas dikenal sebagai pusat penafsiran liberal terhadap hukum tradisional Yahudi. Di Galilea orang Yahudi bergaul lebih bebas dengan orang kafir daripada kebiasaan di Yudea. Dan dari semua kota di Galilea, orang-orang Yahudi dari Nazaret adalah yang paling liberal dalam penafsiran mereka tentang pembatasan sosial yang didasarkan pada kekhawatiran tercemar sebagai akibat dari kontak dengan orang kafir. Maka kondisi-kondisi ini memunculkan pepatah umum di Yerusalem, "Dapatkah hal yang baik datang dari Nazaret?"
123:5.8 (1363.1) Yesus menerima pelatihan moral dan pendidikan kerohanian terutama di rumahnya sendiri. Ia memperoleh banyak pendidikan intelektual dan teologinya dari chazan. Tetapi pendidikan sebenarnya—sarana batin dan hati untuk uji sebenarnya bergulat dengan masalah-masalah sulit dalam hidup—ia peroleh dengan bergaul dengan sesama manusia. Hubungan akrab dengan sesama manusia, muda dan tua, orang Yahudi dan kafir inilah, yang memberikannya kesempatan untuk mengenal umat manusia. Yesus berpendidikan tinggi dalam hal ia sepenuhnya memahami manusia dan dengan berbakti mengasihi mereka.
123:5.9 (1363.2) Sepanjang tahun-tahunnya di rumah ibadat ia adalah seorang murid cemerlang, memiliki keunggulan besar karena ia fasih dalam tiga bahasa. Chazan Nazaret, pada acara ketika Yesus menyelesaikan pelajaran di sekolahnya, mengatakan kepada Yusuf bahwa ia takut ia "telah belajar lebih banyak dari pertanyaan Yesus yang menyelidik itu" daripada yang ia "mampu ajarkan pada anak itu."
123:5.10 (1363.3) Sepanjang studinya Yesus belajar banyak dan memperoleh inspirasi besar dari khotbah Sabat rutin di rumah ibadat. Menjadi kebiasaan untuk meminta pengunjung terkenal, yang singgah melewati hari Sabat di Nazaret, untuk berbicara di sinagog. Ketika Yesus bertumbuh dewasa, ia mendengar banyak pemikir besar dari seluruh dunia Yahudi menjelaskan pandangan-pandangan mereka, dan banyak juga yang sulit dikatakan ortodoks Yahudi karena sinagog Nazaret adalah pusat maju dan liberal dari pemikiran dan kebudayaan Ibrani.
123:5.11 (1363.4) Ketika memasuki sekolah pada usia tujuh tahun (pada saat itu orang-orang Yahudi baru saja meresmikan suatu hukum wajib belajar), menjadi kebiasaan untuk para murid memilih "ayat-ayat ulang tahun" mereka, semacam aturan emas untuk membimbing mereka di sepanjang studi mereka, salah satu yang mereka sering bicarakan panjang lebar pada wisuda mereka ketika berusia tiga belas tahun. Teks yang dipilih Yesus dari Nabi Yesaya: "Roh Tuhan Allah ada padaku, karena Tuhan telah mengurapi aku; Ia telah mengutus aku untuk membawa kabar baik kepada yang lemah, untuk membalut yang patah hati, untuk memberitakan kebebasan bagi para tawanan, dan untuk membuat para tahanan rohani merdeka."
123:5.12 (1363.5) Nazaret adalah salah satu dari dua puluh empat pusat keimaman bangsa Ibrani. Namun imamat Galilea itu lebih liberal dalam penafsiran hukum-hukum tradisional daripada para ahli kitab dan rabbi Yudea. Dan di Nazaret mereka juga lebih liberal mengenai hari Sabat. Oleh karena itu menjadi kebiasaan bagi Yusuf membawa Yesus keluar untuk berjalan-jalan pada hari Sabat sore, salah satu tamasya favorit mereka adalah mendaki bukit yang tinggi dekat rumah mereka, dari mana mereka bisa mendapatkan panorama pemandangan seluruh Galilea. Di barat laut, pada hari-hari yang cerah, mereka bisa melihat punggung panjang Gunung Karmel mengalir turun ke laut; dan berkali-kali Yesus mendengar ayahnya menyinggung kisah Elia, salah satu yang pertama dari garis panjang para nabi Ibrani, yang menegur Ahab dan membongkar kedok para imam Baal. Di sebelah utara gunung Hermon mengangkat puncaknya yang bersalju dalam kemuliaan megah dan menguasai kaki langit, hampir 1000 meterlereng atasnya berkilau putih dengan salju abadi. Jauh ke timur mereka bisa melihat lembah Yordan dan, jauh di sebelah sana, bukit-bukit berbatu Moab. Juga ke selatan dan ke timur, ketika matahari bersinar atas dinding-dinding marmer mereka, mereka bisa melihat kota-kota Romawi-Yunani di Dekapolis, dengan amfiteater dan kuil-kuil mewahnya. Dan kalau mereka lama menatap ke arah matahari terbenam, ke sebelah barat mereka bisa melihat kapal berlayar di Mediterania nun jauh.
123:5.13 (1364.1) Dari empat arah Yesus bisa mengamati barisan kereta-kereta kafilah ketika mereka menempuh jalan mereka masuk dan keluar Nazaret, dan ke selatan ia bisa memandangi daerah dataran yang luas dan subur Esdraelon, membentang jauh ke arah Gunung Gilboa dan Samaria.
123:5.14 (1364.2) Ketika mereka tidak memanjat ketinggian untuk melihat pemandangan alam yang jauh, mereka berjalan-jalan melalui pedesaan dan belajar alam dalam berbagai suasana sesuai dengan musimnya. Pelatihan Yesus paling awal, selain dari perapian rumah itu, adalah berkaitan dengan kontak yang hormat dan simpatik dengan alam.
123:5.15 (1364.3) Sebelum ia berusia delapan tahun, ia dikenal oleh semua ibu dan perempuan muda Nazaret, yang telah bertemu dan berbicara dengan dia di mata air, yang tidak jauh dari rumahnya, dan yang adalah salah satu pusat kontak sosial dan gosip untuk seluruh kota. Tahun ini Yesus belajar untuk memerah susu sapi keluarga dan merawat hewan-hewan lain. Selama tahun ini dan tahun berikutnya ia juga belajar untuk membuat keju dan menenun. Ketika ia berusia sepuluh tahun, ia sudah menjadi operator tenun ahli. Pada sekitar waktu itulah Yesus dan Yakub anak tetangga itu menjadi teman baik pembuat tembikar yang bekerja dekat mata air mengalir; dan saat mereka menyaksikan jari cekatan Natan mencetak tanah liat di roda tembikar, berkali-kali keduanya bertekad untuk menjadi pembuat tembikar ketika mereka besar. Natan sangat menyukai anak-anak muda ini dan sering memberi mereka tanah liat untuk dipakai bermain, berusaha untuk merangsang imajinasi kreatif mereka dengan menyarankan upaya berlomba membuat model berbagai benda dan hewan.
123:6.1 (1364.4) Tahun ini merupakan tahun yang menarik di sekolah. Meskipun Yesus bukan seorang siswa yang luar biasa, ia adalah seorang murid yang rajin dan termasuk sepertiga yang lebih maju di kelas itu, melakukan tugasnya dengan begitu baik sehingga ia boleh tidak hadir satu minggu setiap bulannya. Seminggu ini biasanya ia habiskan dengan pamannya yang nelayan di tepian Danau Galilea dekat Magdala atau di pertanian pamannya yang lain (saudara lelaki ibunya) delapan kilometer sebelah selatan Nazaret.
123:6.2 (1364.5) Meskipun ibunya telah menjadi terlalu cemas tentang kesehatan dan keselamatannya, Maria secara bertahap bisa menerima perjalanan-perjalanan jauh dari rumah ini. Para paman dan bibi Yesus semua sangat menyukai dia, dan terjadilah persaingan ramai antar mereka untuk mendapatkan kunjungan bulanannya sepanjang tahun ini dan tahun langsung berikutnya. Minggu pertamanya berkunjung di pertanian pamannya (sejak masa bayinya) adalah pada bulan Januari di tahun ini; minggu pertama pengalaman menangkap ikan di Laut Galilea terjadi dalam bulan Mei.
123:6.3 (1364.6) Sekitar saat ini Yesus bertemu dengan seorang guru matematika dari Damaskus, dan belajar beberapa teknik baru mengenai angka, ia menghabiskan banyak waktu pada matematika selama beberapa tahun. Ia mengembangkan pengertian mendalam pada jumlah, jarak, dan perbandingan-perbandingan.
123:6.4 (1364.7) Yesus mulai sangat menyenangi saudaranya James dan pada akhir tahun ini sudah mulai mengajarinya abjad.
123:6.5 (1364.8) Tahun ini Yesus membuat rencana untuk menukar produk susu dengan pelajaran bermain harpa. Ia memiliki keinginan yang luar biasa untuk segala yang musikal. Belakangan ia berbuat banyak untuk mempromosikan minat dalam musik vokal di kalangan rekan-rekan mudanya. Pada saat ia berusia sebelas tahun, ia sudah menjadi pemain harpa yang terampil dan sangat suka menghibur keluarga dan teman-teman dengan interpretasi luar biasa dan improvisasi pintarnya.
123:6.6 (1365.1) Sementara Yesus terus membuat kemajuan yang patut ditiru di sekolah, semua itu tidak berjalan lancar baik bagi orang tua ataupun gurunya. Ia bersikeras mengajukan banyak pertanyaan memalukan tentang ilmu pengetahuan maupun agama, khususnya mengenai geografi dan astronomi. Ia terutama gigih mencari tahu mengapa ada musim kering dan musim hujan di Palestina. Berulang kali ia mencari penjelasan untuk perbedaan besar antara suhu-suhu Nazaret dan lembah Yordan. Ia tidak pernah bisa berhenti mengajukan pertanyaan yang cerdas tapi membingungkan tersebut.
123:6.7 (1365.2) Saudara ketiganya, Simon, lahir pada Jumat malam, 14 April tahun ini, 2 Masehi.
123:6.8 (1365.3) Pada bulan Februari, Nahor, salah satu guru di akademi para rabi Yerusalem, datang ke Nazaret untuk mengamati Yesus, setelah dalam misi serupa ke rumah Zakaria dekat Yerusalem. Ia datang ke Nazaret atas anjuran ayah Yohanes. Meskipun pada awalnya ia agak terkejut dengan keterus-terangan Yesus dan cara yang tidak konvensional untuk menghubungkan dirinya dengan hal-hal keagamaan, ia menduga hal itu karena jauhnya Galilea dari pusat-pusat belajar dan budaya Ibrani dan menyarankan Yusuf dan Maria agar memperbolehkannya untuk membawa Yesus bersamanya ke Yerusalem, dimana ia bisa mendapat keunggulan dari pendidikan dan pelatihan di pusat kebudayaan Yahudi. Maria setengah terbujuk untuk setuju; ia yakin putra sulungnya itu akan menjadi Mesias, pembebas Yahudi; Yusuf ragu-ragu; ia sama-sama yakin bahwa Yesus adalah untuk tumbuh menjadi seorang manusia takdir, tetapi takdir macam apa itu jadinya ia masih amat tidak pasti. Namun ia tidak pernah benar-benar meragukan bahwa anaknya akan memenuhi beberapa misi besar di bumi. Semakin ia berpikir tentang nasihat Nahor, semakin ia mempertanyakan kebijaksanaan untuk usulan tinggal di Yerusalem itu.
123:6.9 (1365.4) Karena adanya perbedaan pendapat antara Yusuf dan Maria, Nahor meminta izin untuk memaparkan seluruh perkara itu di hadapan Yesus. Yesus mendengarkan dengan penuh perhatian, berbicara dengan Yusuf, Maria, dan seorang tetangga, Yakub si tukang batu, yang anaknya adalah teman bermain favoritnya, dan kemudian, dua hari kemudian, melaporkan bahwa karena ada semacam perbedaan pendapat antara orang tua dan para penasihatnya, dan karena ia tidak merasa mampu untuk memikul tanggung jawab untuk keputusan seperti itu, tidak merasa yakin ke satu arah atau yang lain, dengan memandang seluruh situasi, ia akhirnya telah memutuskan untuk “berbicara dengan Bapaku yang di surga”; dan meskipun ia tidak yakin dengan sempurna tentang jawabannya, ia lebih merasa bahwa ia harus tetap di rumah “dengan ayah dan ibu saya,” menambahkan, “mereka yang begitu mengasihi saya tentulah lebih mampu berbuat lebih untuk saya dan membimbing saya lebih aman daripada orang-orang asing yang hanya bisa melihat badan saya dan mengamati pikiran saya, tetapi sulit benar-benar mengenal saya.” Mereka semua terheran-heran, dan Nahor pergi, kembali ke Yerusalem. Bertahun-tahun lagi barulah perkara perginya Yesus dari rumah itu muncul lagi untuk dipertimbangkan.
Buku Urantia
Makalah 124
124:0.1 (1366.1) MESKIPUN Yesus mungkin bisa menikmati kesempatan yang lebih baik untuk bersekolah di Aleksandria daripada di Galilea, ia tidak bisa memiliki lingkungan yang begitu indah untuk menyelesaikan masalah-masalah hidupnya sendiri dengan minimal bimbingan pendidikan, pada saat yang sama menikmati manfaat besar terus-menerus melakukan kontak dengan sejumlah besar dari semua kelas pria dan wanita yang berasal dari setiap bagian dunia yang beradab. Seandainya ia tetap di Aleksandria, pendidikannya akan diarahkan oleh orang-orang Yahudi dan mengikuti garis-garis khusus Yahudi. Di Nazaret ia mendapatkan pendidikan dan menerima pelatihan yang lebih baik mempersiapkannya untuk memahami orang-orang bukan Yahudi, dan yang memberinya gagasan yang lebih baik dan lebih seimbang tentang manfaat-manfaat relatif dari sudut pandang teologi Ibrani Timur atau Babilonia, dan dari teologi Ibrani Barat atau Yunani.
124:1.1 (1366.2) Meskipun tidak bisa dikatakan bahwa Yesus pernah sakit parah, tapi tahun ini ia memang terkena beberapa penyakit ringan anak-anak, bersama dengan saudara-saudara dan adik bayinya.
124:1.2 (1366.3) Sekolah berjalan terus dan ia masih seorang murid yang difavoritkan, memiliki kebebasan satu minggu setiap bulannya, dan ia terus membagi waktunya hampir sama antara perjalanan ke kota-kota tetangga dengan ayahnya, tinggal di pertanian pamannya di selatan Nazaret, dan pelayaran menangkap ikan berangkat dari Magdala.
124:1.3 (1366.4) Masalah paling serius yang sejauh ini muncul di sekolah terjadi pada akhir musim dingin ketika Yesus berani menentang chazan mengenai ajaran bahwa semua patung, gambar, dan lukisan adalah bersifat berhala. Yesus senang dalam menggambar lanskap pemandangan serta dalam membuat model berbagai macam benda dengan tanah liatnya pembuat periuk. Segala sesuatu semacam itu dilarang keras oleh hukum Yahudi, tetapi sampai saat itu ia telah berhasil melucuti keberatan orang tuanya sedemikian rupa sehingga mereka mengizinkannya untuk melanjutkan kegiatan-kegiatan tersebut.
124:1.4 (1366.5) Namun masalahnya lagi-lagi menghangat di sekolah ketika salah satu murid yang lebih terbelakang menemukan Yesus membuat gambar sang guru dengan arang di lantai kelas. Itulah buktinya, terang sekali, dan banyak dari para tua-tua telah melihatnya sebelum komite memanggil Yusuf untuk menuntut bahwa sesuatu harus dilakukan untuk menekan pelanggaran hukum dari putra sulungnya itu. Meskipun ini bukan pertama kalinya keluhan datang kepada Yusuf dan Maria tentang tingkah polah anak mereka yang serba bisa dan agresif itu, namun ini adalah yang paling serius dari semua tuduhan yang sejauh ini telah diajukan terhadap dirinya. Yesus mendengarkan dakwaan atas upaya artistiknya untuk beberapa waktu, sambil duduk di atas sebuah batu besar tepat di luar pintu belakang. Ia marah karena mereka menyalahkan ayahnya atas dugaan kesalahannya; maka masuklah ia, dengan tanpa rasa takut menghadapi para penuduhnya. Para tua-tua itu masuk dalam kebingungan. Beberapa cenderung untuk melihat episode itu dengan bercanda, sementara satu atau dua tampaknya berpikir anak itu asusila atau bahkan menghujat. Yusuf tercengang, Mary geram, tetapi Yesus bersikeras untuk didengarkan. Ia mengajukan pendapatnya, dengan berani membela sudut pandangnya, dan dengan kontrol diri yang penuh mengumumkan bahwa ia akan mematuhi keputusan ayahnya dalam hal ini seperti dalam segala perkara lain yang kontroversial. Maka komite tua-tua itu pergi dengan diam saja.
124:1.5 (1367.1) Maria berusaha untuk mempengaruhi Yusuf agar mengizinkan Yesus untuk membuat model tanah liat di rumah, asalkan ia berjanji tidak akan melakukan salah satu dari kegiatan yang dipermasalahkan itu di sekolah, tetapi Yusuf merasa terpaksa untuk memutuskan bahwa penafsiran para rabi tentang perintah kedua itu harus ditegakkan. Maka Yesus tidak lagi menggambar atau membuat model yang serupa dengan apapun dari hari itu selama ia masih tinggal dalam rumah ayahnya. Namun ia tidak diyakinkan tentang apa yang salah dari apa yang telah dilakukannya, dan menghentikan hobi favoritnya tersebut merupakan salah satu cobaan yang besar terhadap hidupnya yang masih muda itu.
124:1.6 (1367.2) Pada paruh akhir Juni, Yesus, bersama dengan ayahnya, untuk pertama kalinya naik ke puncak Gunung Tabor. Saat itu hari cerah dan pemandangannya jelas. tampaknya bagi anak sembilan tahun ini bahwa ia telah benar-benar menatap seluruh dunia kecuali India, Afrika, dan Roma.
124:1.7 (1367.3) Adik perempuan kedua Yesus, Marta, lahir Kamis malam, 13 September. Tiga minggu setelah lahirnya Marta, Yusuf, yang berada di rumah untuk sementara, memulai pembangunan suatu tambahan pada rumah mereka, gabungan sebuah bengkel dan kamar tidur. Sebuah bangku kerja kecil dibuat untuk Yesus, dan untuk pertama kalinya ia memiliki peralatannya sendiri. Pada waktu-waktu tertentu selama bertahun-tahun ia bekerja di bangku kerja ini dan menjadi sangat ahli dalam pembuatan kuk.
124:1.8 (1367.4) Musim dingin ini dan berikutnya adalah yang paling dingin di Nazaret selama beberapa dekade. Yesus telah melihat salju di pegunungan, dan beberapa kali salju telah turun di Nazaret, tersisa di tanah hanya dalam waktu singkat; tetapi di musim dingin ini barulah ia melihat es. Kenyataan bahwa air dapat menjadi padat, cair, dan uap—ia sudah lama merenungkan uap yang keluar dari panci mendidih—menyebabkan anak itu berpikir banyak tentang dunia fisik dan susunan dasarnya; sekalipun demikian selama ini kepribadian yang diragakan dalam diri pemuda yang bertumbuh ini adalah pencipta dan penata sesungguhnya terhadap semua benda di seluruh alam semesta yang sangat luas ini.
124:1.9 (1367.5) Iklim Nazaret tidaklah parah. Januari adalah bulan terdingin, suhu rata-ratanya sekitar 10° C. Selama Juli dan Agustus, bulan-bulan terpanas, suhunya akan bervariasi dari 24° sampai 32° C. Dari pegunungan ke sungai Yordan dan lembah Laut Mati, iklim Palestina berkisar dari dingin beku ke panas terik. Jadi, dalam hal ini, orang-orang Yahudi disiapkan untuk hidup dalam setiap dan semua iklim yang berbeda-beda di dunia.
124:1.10 (1367.6) Bahkan selama musim panas yang paling panas ada angin laut sejuk yang biasanya berhembus dari barat dari jam 10 pagi sampai sekitar jam 10 malam. Namun kadang-kadang angin panas yang dahsyat dari gurun timur bisa bertiup melintasi seluruh Palestina. Tiupan angin panas ini biasanya datang pada bulan Februari dan Maret, dekat akhir musim hujan. Pada hari-hari itu hujan turun dengan curahan yang menyegarkan dari November hingga April, tetapi hujan tidak turun terus menerus. Hanya ada dua musim di Palestina, musim panas dan musim dingin, musim kering dan musim hujan. Dalam bulan Januari bunga-bunga mulai bermekaran, dan pada akhir April seluruh negeri menjadi satu taman bunga yang luas.
124:1.11 (1367.7) Dalam bulan Mei tahun ini, di pertanian pamannya, Yesus untuk pertama kalinya membantu panen gandum. Sebelum ia berusia tiga belas tahun, ia telah berhasil belajar mengenai hampir segala hal yang dikerjakan pria dan wanita di sekitar Nazaret kecuali pekerjaan logam, dan ia menghabiskan waktu beberapa bulan di bengkel pandai besi ketika lebih tua, setelah kematian ayahnya.
124:1.12 (1368.1) Ketika pekerjaan dan perjalanan kafilah berkurang, Yesus melakukan banyak perjalanan dengan ayahnya untuk wisata atau bisnis ke Kana, Endor, dan Nain yang berdekatan. Bahkan sebagai seorang anak muda ia sering mengunjungi Sepphoris, yang terletak hanya kurang dari 5 kilometer dari Nazaret ke barat laut, dan dari 4 SM sampai sekitar tahun 25 M kota itu adalah ibukota Galilea dan salah satu tempat tinggal Herodes Antipas.
124:1.13 (1368.2) Yesus terus bertumbuh secara fisik, intelektual, sosial, dan spiritual. Perjalanan-perjalanannya jauh dari rumah berbuat banyak untuk memberinya pemahaman yang lebih baik dan lebih berlimpah terhadap keluarganya sendiri, dan saat itu bahkan orang tuanya pun mulai belajar dari dia sekaligus mengajari dia pula. Yesus adalah seorang pemikir yang asli dan guru yang terampil, bahkan sekalipun pada masa mudanya. Ia berbenturan terus menerus dengan apa yang disebut “hukum tidak tertulis,” namun ia selalu berusaha untuk menyesuaikan dirinya dengan kebiasaan-kebiasaan keluarganya. Ia bergaul cukup baik dengan anak-anak seusianya, tapi ia sering menjadi kecewa karena pikiran mereka yang lambat bertindak. Sebelum ia berusia sepuluh tahun, ia telah menjadi pemimpin kelompok tujuh anak lelaki yang membentuk diri mereka menjadi perkumpulan untuk meningkatkan pencapaian kelaki-lakian—secara badani, kecerdasan, dan keagamaan. Di antara anak-anak lelaki ini Yesus berhasil memperkenalkan banyak permainan baru dan berbagai metode perbaikan rekreasi fisik.
124:2.1 (1368.3) Tanggal kelima bulan Juli, hari Sabat pertama bulan itu, ketika itu Yesus, sementara berjalan-jalan melalui pedesaan dengan ayahnya, untuk pertama kalinya menyatakan perasaan-perasaan dan gagasan-gagasan yang menunjukkan bahwa ia sedang menjadi sadar diri akan sifat luar biasa dari misi hidupnya. Yusuf mendengarkan dengan seksama kata-kata penting anaknya itu tetapi membuat sedikit komentar; Yusuf tidak menyampaikan informasi apapun. Keesokan harinya Yesus berbicara serupa tetapi lebih lama dengan ibunya. Maria juga mendengarkan pernyataan-pernyataan anak itu, tetapi Maria juga tidak memberikan informasi apapun. Hampir dua tahun lagi barulah Yesus kembali berbicara kepada orang tuanya tentang meningkatnya pengungkapan dalam kesadarannya sendiri mengenai sifat kepribadiannya dan karakter misinya di bumi.
124:2.2 (1368.4) Ia masuk sekolah lanjutan sinagog pada bulan Agustus. Di sekolah ia terus-menerus menciptakan masalah dengan pertanyaan yang ia terus tanyakan. Semakin lama ia membuat seluruh Nazaret kurang lebihnya menjadi gempar. Orang tuanya enggan untuk melarang dia menanyakan pertanyaan-pertanyaan menggelisahkan itu, dan guru kepalanya sangat tertarik oleh rasa ingin tahu, wawasan, dan haus pengetahuannya anak itu.
124:2.3 (1368.5) Teman-teman bermain Yesus tidak melihat apapun yang supranatural dalam perilakunya; dalam banyak hal ia seluruhnya seperti mereka. Ketertarikannya pada studi itu agak di atas rata-rata tetapi tidak sepenuhnya luar biasa. Ia memang mengajukan lebih banyak pertanyaan di sekolah daripada yang lain di kelasnya.
124:2.4 (1368.6) Mungkin sifat yang paling tidak biasa dan menonjol adalah keengganannya untuk bertarung demi hak-haknya. Karena ia adalah seorang anak lelaki yang berkembang baik untuk umurnya, tampaknya aneh bagi rekan-rekan mainnya bahwa ia segan untuk membela dirinya bahkan terhadap ketidakadilan atau ketika mengalami pelecehan pribadi. Yang terjadi, ia tidak banyak menderita karena sifat ini karena persahabatan dengan Yakub, seorang anak tetangga, yang satu tahun lebih tua. Ia adalah anak dari tukang batu, rekan bisnis Yusuf. Yakub adalah pengagum besar Yesus dan menjadikan urusannya untuk memastikan bahwa tidak ada yang boleh mencelakakan Yesus karena ia menghindari perkelahian fisik. Beberapa kali anak-anak lelaki yang lebih tua dan garang menyerang Yesus, memanfaatkan sikapnya yang terkenal jinak itu, tetapi mereka selalu mengalami balasan cepat dan pasti di tangan si jawara yang mengangkat dirinya sendiri dan pelindungnya yang selalu siaga, si Yakub anak tukang batu itu.
124:2.5 (1369.1) Yesus adalah pemimpin anak lelaki Nazaret yang diterima secara umum yang merupakan cita-cita lebih tinggi pada masa dan generasi mereka. Dia benar-benar dicintai oleh rekan-rekan mudanya, bukan hanya karena dia adil, tapi juga karena dia memiliki simpati yang langka dan penuh pengertian, yang menunjukkan adanya kasih dan mendekati belas kasihan yang bijaksana.
124:2.6 (1369.2) Tahun ini ia mulai menunjukkan kegemaran menyolok untuk pertemanan dengan orang-orang yang lebih tua. Ia senang membicarakan hal-hal budaya, pendidikan, sosial, ekonomi, politik, dan keagamaan dengan orang-orang yang lebih tua, dan kedalaman penalaran serta ketajaman pengamatannya begitu mempesona rekan-rekan dewasanya sehingga mereka selalu lebih dari bersedia untuk bercakap-cakap dengan dia. Hingga saat ia bertanggung jawab untuk menafkahi rumah tangga, orang tuanya terus-menerus berusaha untuk mempengaruhi dia agar mau bergaul dengan orang-orang seusianya sendiri, atau lebih dekat usianya, daripada dengan dengan orang-orang yang lebih tua dan lebih tahu, kepada siapa ia menunjukkan kegemaran tersebut.
124:2.7 (1369.3) Menjelang akhir tahun ini ia memiliki pengalaman dua bulan menangkap ikan dengan pamannya di Danau Galilea, dan ia sangat berhasil. Sebelum mencapai masa dewasa, ia telah menjadi seorang nelayan yang ahli.
124:2.8 (1369.4) Pertumbuhan fisiknya terus berlanjut; ia adalah seorang murid yang maju dan istimewa di sekolah; ia bergaul cukup baik di rumah dengan adik-adiknya, memiliki keuntungan karena berusia tiga setengah tahun lebih tua dari adik yang tertua. Dia dianggap baik di Nazaret kecuali oleh orang tua beberapa anak yang kurang cerdas, yang sering berbicara tentang Yesus sebagai terlalu nakal, kurang dalam kerendahan hati yang pantas dan sikap diam anak muda. Ia menunjukkan berkembangnya kecenderungan untuk mengarahkan kegiatan bermain rekan-rekan mudanya ke saluran-saluran yang lebih serius dan dipikirkan. Dia adalah seorang guru bawaan dari lahir dan tidak bisa menahan diri dari berfungsi seperti itu, bahkan ketika seharusnya terlibat dalam permainan.
124:2.9 (1369.5) Yusuf sejak awal mulai mengajari Yesus dalam beragam cara untuk memperoleh nafkah, menjelaskan keunggulan pertanian atas industri dan perdagangan. Galilea adalah sebuah distrik yang lebih indah dan makmur daripada Yudea, dan biaya hidup di sana hanya sekitar seperempat daripada di Yerusalem dan Yudea. Galilea adalah provinsi desa-desa pertanian dan kota-kota industri yang berkembang pesat, memuat lebih dari dua ratus kota-kota kecil dengan penduduk lebih dari lima ribu orang dan tiga puluh kota yang berpenduduk lebih dari lima belas ribu orang.
124:2.10 (1369.6) Ketika dalam perjalanan pertamanya bersama ayahnya untuk mengamati industri perikanan di Danau Galilea, Yesus telah hampir memutuskan untuk menjadi seorang nelayan; tetapi hubungan erat dengan pekerjaan ayahnya kemudian mempengaruhi dia untuk menjadi seorang tukang kayu, sementara kemudian lagi kombinasi pengaruh-pengaruh membawanya ke pilihan akhir untuk menjadi guru keagamaan suatu tatanan yang baru.
124:3.1 (1369.7) Sepanjang tahun ini anak lelaki itu terus melakukan perjalanan jauh dari rumah dengan ayahnya, tetapi ia juga sering mengunjungi peternakan pamannya dan kadang-kadang pergi ke Magdala untuk menangkap ikan dengan paman yang membuat pangkalannya di dekat kota itu.
124:3.2 (1369.8) Yusuf dan Maria sering tergoda untuk menunjukkan beberapa perlakuan istimewa khusus pada Yesus atau sebaliknya menyangkal pengetahuan mereka bahwa ia adalah seorang anak perjanjian, anak takdir. Namun kedua orang tuanya itu luar biasa bijaksana dan cerdas dalam semua hal ini. Beberapa kali mereka berbuat dengan cara tertentu yang menunjukkan pilih kasih untuk dia, bahkan dalam taraf yang paling sedikitpun, anak lelaki itu dengan cepat menolak semua pertimbangan khusus tersebut.
124:3.3 (1370.1) Yesus menghabiskan banyak waktu di toko pasokan kafilah, dan melalui percakapan dengan para musafir dari seluruh penjuru dunia, ia memperoleh kumpulan informasi tentang urusan-urusan internasional yang menakjubkan, mengingat usianya. Ini adalah tahun terakhir dimana ia menikmati banyak bermain bebas dan kegembiraan masa muda. Mulai dari waktu ini selanjutnya kesulitan dan tanggung jawab dengan cepat berlipat ganda dalam kehidupan anak muda ini.
124:3.4 (1370.2) Pada Rabu malam, 24 Juni, 5 M, Yudas lahir. Komplikasi menyertai kelahiran anak yang ketujuh ini. Maria menjadi sakit sangat parah selama beberapa minggu sehingga Yusuf tetap di rumah. Yesus sangat disibukkan dengan tugas suruhan ayahnya dan dengan banyak tugas yang disebabkan oleh penyakit serius ibunya. Tidak pernah lagi anak muda ini merasa mungkin untuk kembali ke sikap kekanak-kanakan dari tahun-tahun sebelumnya. Dari waktu sakitnya ibunya—tepat sebelum ia berusia sebelas tahun—ia terpaksa memikul tanggung jawab anak sulung dan melakukan semua ini selama satu atau dua tahun penuh sebelum beban-beban ini seharusnya secara normal diletakkan di atas bahunya.
124:3.5 (1370.3) Chazan sinagog menggunakan satu petang setiap minggunya dengan Yesus, membantunya untuk menguasai kitab suci Ibrani. Ia sangat tertarik pada kemajuan muridnya yang istimewa ini; karena itu ia bersedia untuk membantunya dalam banyak hal. Pendidik Yahudi ini memberikan pengaruh besar atas pikiran yang masih berkembang ini, tetapi ia tidak pernah bisa memahami mengapa Yesus begitu acuh tak acuh terhadap semua sarannya mengenai prospek untuk pergi ke Yerusalem untuk melanjutkan pendidikannya di bawah para rabi yang terpelajar.
124:3.6 (1370.4) Sekitar pertengahan Mei anak lelaki ini menemani ayahnya dalam perjalanan bisnis ke Scythopolis, kota Yunani utama di Dekapolis, kota Ibrani kuno Bet-Sean. Dalam perjalanan Yusuf menceritakan banyak sejarah lama Raja Saul, orang-orang Filistin, dan peristiwa-peristiwa berikutnya dari sejarah Israel yang bergejolak itu. Yesus sangat terkesan pada penampilan bersih dan pengaturan rapih dari kota yang disebut kota kafir ini. Ia takjub pada teater terbuka dan mengagumi kuil marmer cantik yang diabdikan untuk menyembah dewa-dewa “kafir.” Yusuf sangat terganggu oleh antusiasme anak lelaki ini dan berusaha untuk menetralkan kesan ini dengan memuji-muji keindahan dan keagungan bait suci Yahudi di Yerusalem. Yesus telah sering menatap dengan rasa ingin tahu ke arah kota Yunani yang megah ini dari bukit Nazaret dan telah berkali-kali bertanya tentang pekerjaan umum yang luas dan bangunan-bangunannya yang dihiasi itu, tetapi ayahnya selalu berusaha menghindari menjawab pertanyaan-pertanyaan ini. Sekarang mereka bertatapan langsung dengan keindahan kota kafir ini, dan Yusuf tidak bisa dengan mudah mengabaikan pertanyaan-pertanyaan Yesus.
124:3.7 (1370.5) Kebetulan saja saat itu ada pertandingan kompetisi tahunan dan pertunjukan publik mengenai kecakapan fisik antar kota-kota Yunani di Dekapolis yang sedang berlangsung di amfiteater Scythopolis, dan Yesus tetap ingin agar ayahnya membawanya untuk melihat pertandingan itu, dan ia begitu kukuh sehingga Yusuf ragu-ragu untuk menolaknya. Anak itu tertarik dengan permainan-permainan itu dan masuk paling sungguh-sungguh dalam semangat pertunjukan pengembangan fisik dan keterampilan atletik itu. Yusuf terkejut tidak kepalang mengamati antusiasme anaknya ketika ia melihat pameran kesia-siaan “kafir” ini. Setelah pertandingan selesai, Yusuf menerima kejutan hidupnya ketika ia mendengar Yesus menyatakan persetujuannya atas hal itu dan menyarankan bahwa akan lebih baik untuk orang-orang muda dari Nazaret jika mereka bisa diuntungkan oleh aktivitas fisik luar ruangan yang sehat seperti itu. Yusuf berbicara dengan sungguh-sungguh dan lama dengan Yesus mengenai sifat jahat dari praktek-praktek tersebut, tetapi ia juga tahu bahwa anak lelaki itu tidak yakin.
124:3.8 (1371.1) Satu-satunya saat Yesus pernah melihat ayahnya marah kepadanya adalah malam itu di kamar penginapan mereka, ketika dalam diskusi mereka, anak itu terlalu jauh lupa kecenderungan pemikiran Yahudi sehingga menyarankan agar mereka kembali ke rumah dan bekerja untuk membangun sebuah amfiteater di Nazaret. Ketika Yusuf mendengar anak sulungnya mengungkapkan perasaan yang bukan-Yahudi seperti itu, ia lupa sikapnya yang biasanya tenang dan, sambil mencengkam bahu Yesus, dengan marah berseru, “Anakku, jangan pernah lagi aku dengar kamu mengucapkan pikiran yang sejahat itu selama kamu hidup.” Yesus dikejutkan oleh tampilan emosi ayahnya itu; ia belum pernah sebelumnya merasa sengatan pribadi dari kemarahan ayahnya dan tercengang serta terkejut bukan main. Dia hanya menjawab, “Baiklah, ayahku, jadilah demikian.” Dan anak itu tidak pernah lagi sedikitpun menyinggung tentang pertandingan dan kegiatan atletik orang-orang Yunani lainnya itu selama ayahnya masih hidup.
124:3.9 (1371.2) Belakangan, Yesus melihat amfiteater Yunani di Yerusalem dan belajar bagaimana dibencinya hal-hal seperti itu dari sudut pandang Yahudi. Namun demikian, sepanjang hidupnya ia berusaha untuk memperkenalkan ide rekreasi yang sehat ke dalam rencana pribadinya dan, sejauh praktek Yahudi mengizinkan, ke dalam program kegiatan reguler lebih lanjut untuk dua belas rasul atau murid utamanya.
124:3.10 (1371.3) Pada akhir tahun kesebelas ini Yesus adalah seorang anak muda yang bersemangat, yang berkembang dengan baik, cukup humoris, dan cukup ringan hati, tetapi mulai dari tahun ini ia semakin lebih banyak cenderung untuk masa-masa khusus untuk meditasi mendalam dan perenungan serius. Ia banyak cenderung berpikir tentang bagaimana ia melaksanakan kewajibannya kepada keluarganya dan pada saat yang sama taat kepada panggilan misinya pada dunia; ia sudah memikirkan bahwa pelayanannya tidak akan terbatas pada perbaikan untuk bangsa Yahudi saja.
124:4.1 (1371.4) Tahun ini merupakan tahun yang penuh peristiwa dalam kehidupan Yesus. Ia terus membuat kemajuan di sekolah dan tak kenal lelah dalam studinya tentang alam, sementara ia semakin melaksanakan studinya tentang metode bagaimana orang-orang mencari nafkah. Ia mulai melakukan pekerjaan teratur di bengkel tukang kayu rumah dan diizinkan untuk mengelola pendapatannya sendiri, suatu pengaturan yang sangat tidak biasa diperoleh dalam sebuah keluarga Yahudi. Tahun ini ia juga belajar kebijaksanaan untuk menjaga hal-hal tertentu menjadi suatu rahasia dalam keluarga. Ia menjadi sadar akan cara bagaimana ia telah menyebabkan masalah di desa, dan selanjutnya ia menjadi semakin bijaksana dalam menyembunyikan segala sesuatu yang mungkin menyebabkan ia dianggap sebagai berbeda dari teman-temannya.
124:4.2 (1371.5) Sepanjang tahun ini ia mengalami banyak masa ketidakpastian, bahkan benar-benar keraguan, mengenai sifat misinya. Batin manusianya yang berkembang secara alami belum sepenuhnya memahami kenyataan tentang kodrat rangkap duanya. Fakta bahwa ia memiliki kepribadian tunggal menyebabkan sulit bagi kesadarannya untuk mengenali asal ganda faktor-faktor yang menyusun kodrat yang terkait dengan kepribadian diri yang sama tersebut.
124:4.3 (1371.6) Mulai saat inilah ia menjadi lebih berhasil dalam bergaul dengan saudara dan saudarinya. Ia semakin bertindak bijaksana, selalu penuh kasih dan perhatian pada kesejahteraan dan kebahagiaan mereka, dan menikmati hubungan baik dengan mereka sampai awal pelayanan publiknya. Agar lebih jelasnya: Ia paling bisa bergaul dengan Yakobus, Miriam, dan yang terbaik dengan dua anak-anak yang paling muda (yang belum lahir), Amos dan Rut. Ia selalu bisa bergaul dengan Marta cukup baik. Masalah dia di rumah sebagian besar muncul dari gesekan dengan Yusuf dan Jude (Yudas), terutama yang belakangan itu.
124:4.4 (1372.1) Merupakan pengalaman yang sulit bagi Yusuf dan Maria untuk membesarkan kombinasi keilahian dan kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya ini, dan mereka layak mendapatkan pujian besar karena begitu setia dan berhasil melaksanakan tanggung jawab mereka sebagai orang tua. Semakin lama orang tua Yesus makin menyadari bahwa ada sesuatu yang supramanusia yang tinggal di dalam putra sulung ini, tetapi mereka bahkan tidak pernah sedikitpun bermimpi bahwa anak perjanjian ini memang dan benar-benar pencipta sesungguhnya atas alam semesta lokal benda dan makhluk ini. Yusuf dan Maria hidup dan meninggal tanpa pernah mengetahui bahwa anak mereka Yesus benar-benar adalah Pencipta Alam Semesta yang menjelma dalam badan fana.
124:4.5 (1372.2) Tahun ini Yesus memberikan lebih banyak perhatian daripada sebelumnya untuk musik, dan ia terus mengajar sekolah rumah untuk saudara-saudarinya. Di sekitar waktu inilah anak itu dengan tajam sadar adanya perbedaan antara sudut pandang Yusuf dan Maria mengenai sifat misinya. Dia banyak merenungkan perbedaan pendapat orang tuanya itu, sering mendengar diskusi mereka ketika mereka pikir ia tertidur pulas. Semakin lama ia semakin cenderung pada pandangan ayahnya, sehingga ibunya nantinya akan sakit hati karena sadar bahwa anaknya secara bertahap menolak bimbingannya dalam hal-hal yang berkaitan dengan karier hidupnya. Dan, sementara tahun-tahun berlalu, perbedaan pemahaman ini melebar. Makin lama Maria makin kurang memahami makna misinya Yesus, dan semakin lama ibu yang baik ini terluka oleh kegagalan anak kesayangannya itu untuk memenuhi harapan idamannya.
124:4.6 (1372.3) Yusuf memiliki keyakinan yang berkembang mengenai sifat rohani dari misinya Yesus. Tetapi karena alasan-alasan lain yang lebih penting maka memang kelihatannya tidak beruntung bahwa ia tidak bisa hidup untuk melihat pemenuhan konsepnya tentang penganugerahan Yesus di bumi.
124:4.7 (1372.4) Selama tahun terakhirnya di sekolah, ketika ia dua belas tahun, Yesus berdebat dengan ayahnya tentang adat orang Yahudi untuk menyentuh sepotong perkamen yang dipakukan pada kusen pintu setiap kali masuk ke dalam, atau ke luar dari rumah, dan kemudian mencium jari yang menyentuh perkamen itu. Sebagai bagian dari tatacara ini menjadi kebiasaan untuk mengatakan, “TUHAN akan menjaga keluar masuknya kita, dari sekarang sampai selama-lamanya.” Yusuf dan Maria telah berulang kali mengajar Yesus alasan untuk tidak membuat patung atau menggambar lukisan, menjelaskan bahwa kreasi tersebut dapat digunakan untuk tujuan penyembahan berhala. Meskipun Yesus gagal sepenuhnya untuk memahami larangan mereka terhadap patung dan gambar, ia memiliki konsep konsistensi yang tinggi dan karena itu menunjukkan kepada ayahnya bahwa ketaatan kebiasaan pada perkamen tiang pintu itu pada dasarnya adalah bersifat penyembahan berhala juga. Dan Yusuf menyingkirkan perkamen itu setelah Yesus berdebat demikian dengan dia.
124:4.8 (1372.5) Seiring waktu berlalu, Yesus berbuat banyak untuk mengubah praktek bentuk-bentuk keagamaan mereka, seperti doa keluarga dan adat istiadat lainnya. Dan mungkin untuk melakukan banyak hal-hal seperti itu di Nazaret, karena sinagognya berada di bawah pengaruh aliran para rabi yang liberal, dicontohkan oleh guru Nazaret yang terkenal itu, Jose.
124:4.9 (1372.6) Sepanjang tahun ini dan dua tahun berikutnya Yesus menderita tekanan mental yang besar sebagai hasil dari usaha yang terus menerus untuk menyesuaikan pandangan pribadinya tentang praktek keagamaan dan kenyamanan sosial dengan kepercayaan orang tuanya yang sudah terbentuk mapan. Ia bingung oleh konflik antara dorongan untuk setia kepada keyakinannya sendiri dan nasihat wanti-wanti untuk kepatuhan berbakti kepada orang tuanya, konflik tertingginya adalah antara dua perintah besar yang paling atas dalam pikiran mudanya. Yang satu adalah: “Setialah pada perintah-perintah dari keyakinan tertinggi kamu tentang kebenaran dan perbuatan benar.” Yang lainnya adalah: “Hormatilah ayahmu dan ibumu, karena mereka telah memberikan kamu hidup dan pemeliharaannya.” Namun demikian, ia tidak pernah melalaikan tanggung jawab membuat penyesuaian harian yang diperlukan antara wilayah kesetiaan ini kepada keyakinan pribadi dan kewajiban terhadap keluarga, dan ia mencapai kepuasan untuk menghasilkan suatu perpaduan yang semakin harmonis antara keyakinan pribadi dan kewajiban keluarga menjadi sebuah konsep hebat untuk solidaritas kelompok berdasarkan kesetiaan, keadilan, toleransi, dan kasih.
124:5.1 (1373.1) Pada tahun ini anak lelaki Nazaret ini lewat dari masa anak-anak ke permulaan masa kelelakian muda; suaranya mulai berubah, dan fitur batin dan tubuh yang lain memberikan bukti datangnya status kelelakian dewasa.
124:5.2 (1373.2) Pada hari Minggu malam, 9 Januari 7 M, adik bayinya, Amos, dilahirkan. Jude (Yudas) masih belum berusia dua tahun, dan adik bayi, Rut, masih akan datang; maka dapat dilihat bahwa Yesus memiliki keluarga yang cukup besar terdiri dari anak-anak kecil yang tertinggal untuk pemeliharaannya ketika ayahnya menemui kematian karena kecelakaan pada tahun berikutnya.
124:5.3 (1373.3) Saat itu sekitar pertengahan Februari bahwa Yesus secara manusiawi menjadi yakin bahwa ia ditakdirkan untuk melakukan suatu misi di bumi untuk pencerahan manusia dan pewahyuan Tuhan. Keputusan-keputusan penting, ditambah dengan rencana-rencana yang berdampak jauh, sedang membentuk dalam pikiran anak muda ini, yang dilihat dari penampilan luarnya, adalah seorang anak lelaki Yahudi rata-rata di Nazaret. Kehidupan cerdas dari seluruh Nebadon memandang dengan terpesona dan heran sementara semua ini mulai berlangsung dalam pikiran dan tindakan anak tukang kayu yang sekarang beranjak remaja ini.
124:5.4 (1373.4) Pada hari pertama minggu itu, 20 Maret, 7 M, Yesus lulus dari pelajaran pelatihan di sekolah lokal yang terhubung dengan sinagog Nazaret. Ini adalah hari besar dalam kehidupan setiap keluarga Yahudi yang ambisius, hari ketika anak sulung disebut sebagai seorang “anak dari perintah Tuhan” dan anak sulung yang ditebus Tuhan Allah Israel, seorang “anak dari Yang Mahatinggi” dan hamba Tuhan seluruh bumi.
124:5.5 (1373.5) Hari Jumat minggu sebelumnya, Yusuf telah datang dari Sepphoris, dimana ia bertanggung jawab untuk pekerjaan pada sebuah bangunan publik yang baru, untuk hadir pada kesempatan yang berbahagia ini. Gurunya Yesus dengan yakin mempercayai bahwa muridnya yang tajam perhatian dan rajin itu ditakdirkan untuk suatu karier yang luar biasa, suatu misi yang terkemuka. Para tua-tua itu, terlepas dari semua masalah mereka dengan kecenderungan tidak taatnya Yesus itu, sangat bangga pada anak lelaki itu dan sudah mulai meletakkan rencana yang akan memungkinkan dia untuk pergi ke Yerusalem untuk melanjutkan pendidikannya di akademi-akademi Ibrani yang tersohor itu.
124:5.6 (1373.6) Ketika Yesus mendengar rencana ini dibahas dari waktu ke waktu, ia menjadi semakin yakin bahwa ia tidak akan pergi ke Yerusalem untuk belajar dengan para rabi. Namun dia sedikit memimpikan tentang tragedi, yang begitu cepat akan terjadi, yang akan memastikan pembatalan semua rencana tersebut, karena menyebabkan dia memikul tanggung jawab untuk nafkah dan pimpinan sebuah keluarga besar, yang saat itu terdiri dari lima adik lelaki dan tiga adik perempuan serta ibunya dan dirinya sendiri. Yesus memiliki pengalaman yang lebih besar dan lebih lama membesarkan keluarga ini daripada yang diberikan kepada Yusuf, ayahnya; dan ia memang mengikuti standar yang ia kemudian tetapkan untuk dirinya sendiri: untuk menjadi guru dan kakak tertua yang bijaksana, sabar, pengertian, dan efektif untuk keluarga ini—keluarganya—yang begitu tiba-tiba dilanda kesedihan dan begitu tak terduga berduka cita.
124:6.1 (1374.1) Yesus, karena sekarang mencapai ambang kedewasaan lelaki muda dan telah secara resmi lulus dari sekolah sinagog, memenuhi syarat untuk pergi ke Yerusalem bersama orang tuanya untuk ikut serta bersama mereka dalam perayaan Paskahnya yang pertama. Perayaan Paskah tahun ini jatuh pada hari Sabtu, 9 April, 7 M. Sebuah rombongan yang cukup besar (103 orang) bersiap untuk berangkat dari Nazaret hari Senin pagi-pagi, tanggal 4 April, menuju Yerusalem. Mereka berjalan ke selatan ke arah Samaria, tetapi ketika mencapai Yizreel, mereka berbelok ke timur, mengelilingi Gunung Gilboa ke lembah Yordan untuk menghindari agar tidak melewati Samaria. Yusuf dan keluarganya akan senang berjalan melalui Samaria melalui sumur Yakub dan Betel, tetapi karena orang-orang Yahudi tidak suka untuk berurusan dengan orang-orang Samaria, mereka memutuskan untuk pergi dengan para tetangga mereka melalui jalan lembah Yordan.
124:6.2 (1374.2) Arkhelaus yang sangat ditakuti itu telah digulingkan, dan tidak ada yang perlu mereka takuti membawa Yesus ke Yerusalem. Dua belas tahun telah berlalu sejak Herodes yang pertama telah berusaha untuk membunuh sang bayi Betlehem itu, dan tidak ada yang sekarang berpikir untuk mengaitkan urusan itu dengan anak lelaki yang tidak terkenal dari Nazaret ini.
124:6.3 (1374.3) Sebelum mencapai persimpangan Yizreel, dan saat mereka melanjutkan perjalanan, di sebelah kiri, mereka segera sekali melewati desa kuno Sunem, dan Yesus mendengar lagi tentang gadis yang paling cantik di seluruh Israel yang pernah tinggal di sana dan juga tentang karya-karya ajaib yang Elisa lakukan di sana. Saat melewati Yizreel, orang tua Yesus menceritakan perbuatan Ahab dan Izebel dan tindakan gagah berani Yehu. Waktu melewati seputar Gunung Gilboa, mereka berbicara banyak tentang Saul, yang kehilangan nyawanya di lereng-lereng gunung ini, Raja Daud, dan kaitan-kaitan dari tempat bersejarah ini.
124:6.4 (1374.4) Sementara mereka mengelilingi kaki gunung Gilboa, para peziarah bisa melihat kota Yunani Scythopolis di sebelah kanan. Mereka menatap bangunan-bangunan marmer itu dari kejauhan namun berjalan tidak dekat-dekat kota kafir itu karena mereka kuatir akan menajiskan diri mereka sehingga mereka tidak bisa ikut serta dalam upacara khidmat dan sakral Paskah yang akan datang di Yerusalem. Maria tidak dapat mengerti mengapa Yusuf maupun Yesus tidak mau berbicara tentang Scythopolis. Ia tidak tahu tentang kontroversi mereka tahun sebelumnya karena mereka tidak pernah mengungkapkan episode ini kepadanya.
124:6.5 (1374.5) Jalan kini mengarah langsung turun ke lembah tropis Yordan, dan segera terpapar pada tatapan heran Yesus sungai Yordan yang berkelak-kelok dan mengular dengan airnya yang berkilau dan beriak sementara sungai itu mengalir turun ke arah Laut Mati. Mereka menanggalkan pakaian luar mereka saat mereka melakukan perjalanan ke selatan di lembah tropis ini, menikmati ladang-ladang makmur gandum dan oleander indah yang sarat dengan bunga merah muda, sedangkan Gunung Hermon raksasa yang puncaknya berselimut salju itu berdiri jauh di utara, dalam keagungan menatap turun ke lembah bersejarah itu. Sedikit lebih dari tiga jam perjalanan dari seberang Scythopolis mereka tiba di sebuah mata air yang menggelegak, dan di sini mereka berkemah malam itu, di bawah langit yang diterangi bintang.
124:6.6 (1374.6) Pada perjalanan hari kedua mereka, mereka melewati tempat dimana sungai Yabok, dari timur, mengalir masuk sungai Yordan, dan sambil melihat ke timur di atas lembah sungai ini, mereka menceritakan hari-hari Gideon, ketika orang Midian mengalir masuk daerah ini untuk menduduki tanah itu. Menjelang akhir perjalanan hari kedua itu mereka berkemah dekat dasar gunung tertinggi yang menghadap lembah Yordan, Gunung Sartaba, yang puncaknya ditempati oleh benteng Aleksandria dimana Herodes telah memenjarakan salah seorang istrinya dan menguburkan dua putranya yang mati dicekik.
124:6.7 (1375.1) Hari ketiga mereka melewati dua desa yang baru-baru ini telah dibangun oleh Herodes dan memperhatikan arsitektur mereka yang unggul dan taman-taman palem mereka yang elok. Ketika malam tiba mereka sampai Yerikho, dimana mereka bermalam sampai esok hari. Malam itu Yusuf, Maria, dan Yesus berjalan sekitar dua setengah kilometer ke situs Yerikho kuno, dimana Yosua, sesuai siapa Yesus dinamai, telah melakukan perbuatan gagah beraninya yang terkenal, sesuai dengan tradisi Yahudi.
124:6.8 (1375.2) Perjalanan hari keempat dan terakhir, jalanan menjadi arak-arakan terus menerus para musafir. Mereka sekarang mulai mendaki bukit yang mengarah ke Yerusalem. Saat mereka mendekati puncak, mereka bisa melihat ke seberang Yordan, ke pegunungan jauh di sana dan ke selatan di sebelah sana air Laut Mati yang mengalir lamban. Sekitar setengah jalan naik ke Yerusalem, Yesus mendapatkan pandangan pertamanya terhadap Bukit Zaitun (kawasan yang akan begitu banyak menjadi bagian dari kehidupannya berikutnya), dan Yusuf menunjukkan kepadanya bahwa Kota Suci terletak tepat di balik punggung perbukitan ini, dan jantung anak itu berdetak cepat dengan harapan sukacita segera akan menyaksikan kota dan rumah Bapa surgawinya.
124:6.9 (1375.3) Di lereng-lereng timur Bukit Zaitun itu mereka berhenti untuk beristirahat di perbatasan sebuah desa kecil bernama Betania. Penduduk desa yang ramah menyambut untuk melayani para musafir, dan kebetulan bahwa Yusuf dan keluarganya berhenti dekat rumah seorang bernama Simon, yang memiliki tiga anak sekitar usia yang sama seperti Yesus—Maria, Marta, dan Lazarus. Mereka mengundang masuk keluarga Nazaret untuk beristirahat, dan suatu persahabatan seumur hidup muncul antara kedua keluarga itu. Banyak kali sesudahnya, dalam kehidupannya yang penuh peristiwa itu, Yesus singgah di rumah ini.
124:6.10 (1375.4) Mereka terus berjalan, segera berdiri di bibir Bukit Zaitun, dan Yesus melihat untuk pertama kalinya (dalam ingatannya) Kota Suci itu, istana-istana megah itu, dan bait suci Bapanya yang menakjubkan. Tidak pernah dalam hidupnya Yesus mengalami getaran murni manusiawi seperti yang saat ini benar-benar membuatnya terpesona ketika ia berdiri di sana pada April sore ini di atas Bukit Zaitun, menikmati pandangan pertamanya atas Yerusalem. Setelah bertahun-tahun kemudian, di tempat yang sama ini ia berdiri dan menangisi kota yang hendak menolak satu lagi nabi lain, yang terakhir dan yang terbesar dari para guru surgawi kota itu.
124:6.11 (1375.5) Namun mereka bergegas ke Yerusalem. Saat itu sudah Kamis sore. Pada waktu mencapai kota, mereka berjalan melewati bait suci, dan tidak pernah Yesus menyaksikan kerumunan besar manusia seperti itu. Ia merenungkan secara mendalam bagaimana orang-orang Yahudi ini telah berkumpul di sini dari bagian-bagian paling jauh dunia yang dikenal.
124:6.12 (1375.6) Segera mereka mencapai tempat yang sudah diatur sebelumnya untuk akomodasi mereka selama minggu Paskah, rumah besar dari kerabatnya Maria yang kaya, seorang yang tahu beberapa hal tentang sejarah awal Yohanes maupun Yesus, melalui Zakaria. Keesokan harinya, hari persiapan, mereka bersiap untuk perayaan Sabat Paskah yang semestinya.
124:6.13 (1375.7) Sementara seluruh Yerusalem sibuk dalam persiapan untuk Paskah, Yusuf menemukan waktu unt.uk membawa anaknya berkeliling untuk mengunjungi akademi yang telah diatur baginya untuk melanjutkan pendidikannya dua tahun kemudian, segera setelah ia mencapai usia lima belas yang dipersyaratkan. Yusuf benar-benar bingung ketika ia mengamati betapa sedikitnya minat yang diperlihatkan Yesus terhadap semua rencana yang dengan hati-hati dipersiapkan ini.
124:6.14 (1375.8) Yesus amat terkesan oleh bait suci dan semua ibadah yang terkait serta kegiatan-kegiatan lainnya. Untuk pertama kalinya sejak ia berusia empat tahun, ia terlalu banyak disibukkan oleh perenungannya sendiri daripada mengajukan banyak pertanyaan. Namun demikian, ia memang mengajukan kepada ayahnya beberapa pertanyaan yang memalukan (seperti yang ia lakukan pada peristiwa-peristiwa sebelumnya) seperti mengapa Bapa surgawi mengharuskan pembantaian begitu banyak binatang yang tak berdosa dan tak berdaya itu. Dan ayahnya juga tahu dari ekspresi wajah anak lelaki itu bahwa jawaban dan upaya penjelasannya tidak memuaskan bagi anaknya yang berpikiran mendalam dan bernalar tajam itu.
124:6.15 (1376.1) Pada hari menjelang Sabat Paskah itu, banjir pasang pencerahan kerohanian menyapu batin fana Yesus dan mengisi penuh hingga berlimpah hati manusiawinya dengan belas kasihan untuk orang banyak yang buta secara rohani dan bodoh secara moral, yang berkumpul untuk perayaan peringatan Paskah kuno itu. Hari ini adalah salah satu hari paling luar biasa yang sang Anak Tuhan itu jalani dalam daging; dan selama malam itu, untuk pertama kalinya dalam karier buminya, ada menampakkan diri kepadanya sesosok utusan yang ditugaskan dari Salvington, diutus oleh Immanuel, yang mengatakan: “Waktunya sudah tiba. Sudah saatnya engkau memulai untuk berada dalam urusan-Nya Bapamu.”
124:6.16 (1376.2) Jadi, bahkan sebelum tanggung jawab yang berat dari keluarga Nazaret turun ke atas bahu mudanya, tibalah utusan selestial untuk mengingatkan anak lelaki ini, yang belum sampai tiga belas tahun umurnya, bahwa waktunya telah tiba untuk memulai kelanjutan tanggung jawab atas sebuah alam semesta. Ini adalah tindakan pertama dari rangkaian panjang peristiwa yang akhirnya memuncak dalam penyelesaian penganugerahan sang Putra di Urantia dan menempatkan “pemerintahan sebuah alam semesta ada di atas bahu ilahi-manusiawinya.”
124:6.17 (1376.3) Bagi kami semua, seiring waktu berlalu, misteri penjelmaan itu menjadi semakin lama semakin tak bisa dipahami. Kami sulit memahami bahwa anak lelaki Nazaret ini adalah pencipta seluruh Nebadon. Demikian pula saat ini kami tidak memahami bagaimana roh dari Putra Pencipta yang sama ini dan roh Bapa Firdausnya dikaitkan dalam hubungan dengan jiwa umat manusia. Dengan berlalunya waktu, kami bisa melihat bahwa batin manusiawinya itu semakin melihat bahwa, meskipun ia menjalani hidupnya dalam daging, namun dalam roh di atas bahunya terletak tanggung jawab untuk sebuah alam semesta.
124:6.18 (1376.4) Demikian akhir karier anak lelaki Nazaret itu, dan mulailah kisah tentang pemuda remaja itu—manusia ilahi yang semakin sadar diri—yang kini memulai perenungan karier dunianya sementara ia berusaha keras untuk memadukan tujuan hidupnya yang makin luas itu dengan keinginan-keinginan orang tuanya dan kewajiban-kewajibannya kepada keluarganya serta masyarakat pada masa dan usianya.
Buku Urantia
Makalah 125
125:0.1 (1377.1) TIDAK ADA kejadian dalam seluruh karier bumi Yesus yang penuh peristiwa itu yang lebih menarik, lebih mendebarkan secara manusiawi, dibandingkan hal ini, kunjungan ke Yerusalem yang pertama ia ingat. Ia terutama tergerak oleh pengalamannya sendirian menghadiri diskusi-diskusi bait suci, dan hal itu lama bertahan dalam ingatannya sebagai peristiwa besar dari masa akhir anak-anak dan masa awal mudanya. Ini adalah kesempatan pertama untuk menikmati beberapa hari hidup mandiri, kegembiraan untuk bisa datang dan pergi tanpa kekangan dan pembatasan. Periode singkat hidup tanpa diatur-atur ini, sepanjang minggu setelah Paskah, adalah kebebasan penuh pertama dari tanggung jawab, yang pernah ia nikmati. Dan bertahun-tahun lagi setelah ini barulah ia kembali memiliki masa kebebasan dari segala beban tanggung jawab seperti itu, walaupun hanya untuk waktu yang singkat.
125:0.2 (1377.2) Wanita jarang pergi ke perayaan Paskah di Yerusalem; mereka tidak diwajibkan untuk hadir. Namun demikian, Yesus sebenarnya menolak untuk pergi kecuali ibunya mau ikut menemani mereka. Dan ketika ibunya memutuskan untuk pergi, banyak perempuan Nazaret yang lain terdorong untuk melakukan perjalanan, sehingga rombongan Paskah itu memuat jumlah terbesar perempuan, dibandingkan dengan laki-laki, yang pernah pergi ke Paskah dari Nazaret. Sekali-sekali, pada perjalanan ke Yerusalem, mereka melantunkan Mazmur ke seratus tiga puluh.
125:0.3 (1377.3) Dari saat mereka meninggalkan Nazaret sampai mereka mencapai puncak Bukit Zaitun, Yesus mengalami suatu stres penantian berharap yang panjang. Dalam seluruh masa kanak-kanaknya yang penuh bahagia itu ia dengan hormat telah mendengar tentang Yerusalem dan bait sucinya; sekarang ia segera akan melihatnya secara nyata. Dari Bukit Zaitun dan dari luar, jika diperiksa lebih dekat, bait suci itu semua dan lebih daripada yang Yesus harapkan; tetapi begitu ia sekali memasuki gerbang-gerbang sucinya, kekecewaan besar dimulai.
125:0.4 (1377.4) Dalam rombongan dengan orang tuanya Yesus melewati halaman-halaman bait suci dalam perjalanan untuk bergabung dengan sekelompok anak-anak hukum yang baru yang hendak ditahbiskan sebagai warga negara Israel. Ia sedikit kecewa oleh sikap kerumunan bait suci yang secara umum kurang sopan, tetapi kejutan besar pertama hari itu datang ketika ibunya berpamitan dari mereka untuk pergi ke serambi perempuan. Tak pernah terpikir oleh Yesus bahwa ibunya tidak akan menemaninya ke upacara pentahbisan, dan ia benar-benar marah karena ibunya dibuat menderita karena diskriminasi yang tidak adil tersebut. Meskipun ia sangat menyesalkan hal ini, namun ia tidak berkata apapun selain beberapa komentar protes kepada ayahnya. Namun ia berpikir, dan berpikir dalam-dalam, seperti nanti pertanyaan-pertanyaannya kepada ahli-ahli kitab dan guru-guru seminggu kemudian diungkapkan.
125:0.5 (1377.5) Yesus melewati ritual pentahbisan tetapi kecewa dengan sifat acuh tak acuh dan rutin hal-hal itu. Ia merindukan minat pribadi yang menjadi ciri upacara-upacara tempat ibadat di Nazaret. Ia kemudian kembali untuk menyambut ibunya dan bersiap untuk menemani ayahnya pada perjalanan pertamanya sekeliling bait suci dan berbagai pelataran, serambi, dan lorongnya. Pelataran bait suci bisa menampung lebih dari dua ratus ribu jamaah pada satu waktu, dan meskipun bangunan ini luas—dibandingkan dengan semua yang pernah ia lihat—sangat mengesankan pikirannya, namun ia lebih tergelitik oleh perenungan tentang makna rohani dari upacara-upacara bait suci dan ibadahnya yang terkait.
125:0.6 (1378.1) Meskipun banyak dari tatacara bait suci sangat berkesan menyentuh perasaannya tentang hal keindahan dan hal simbolis, ia selalu dikecewakan oleh penjelasan tentang makna sesungguhnya dari upacara-upacara ini yang disampaikan orang tuanya untuk menjawab banyak pertanyaannya yang menyelidik itu. Yesus sama sekali tidak mau menerima penjelasan tentang ibadah dan ketaatan beragama yang mencakup keyakinan tentang murka Tuhan atau kemarahan Yang Mahakuasa. Dalam pembahasan lebih lanjut tentang pertanyaan-pertanyaan ini, setelah berakhirnya kunjungan bait suci, ketika ayahnya menjadi agak tegas agar ia mengakui penerimaan keyakinan Yahudi ortodoks itu, Yesus tiba-tiba berpaling kepada orang tuanya dan, sambil menatap ke mata ayahnya dengan sikap memohon, berkata: "Bapaku, itu tidak mungkin benar—Bapa di surga tidak menganggap anak-anaknya yang berdosa di bumi seperti itu. Bapa surgawi tidak mungkin mencintai anak-anaknya kurang dari engkau mencintai aku. Dan aku juga tahu, tidak peduli apapun hal tidak bijak yang kulakukan, engkau tidak akan pernah mencurahkan murka padaku atau melampiaskan amarah terhadapku. Jika engkau, bapa duniawiku secara manusiawi, memiliki cerminan manusiawi dari Yang Ilahi seperti itu, betapa lebih lagi haruslah Bapa surgawi penuh dengan kebaikan dan berlimpah dengan rahmat. Aku tidak mau percaya bahwa Bapaku yang di surga mengasihi aku kurang dari bapaku di bumi.”
125:0.7 (1378.2) Ketika Yusuf dan Maria mendengar kata-kata putra sulung mereka, mereka berdiam diri. Tidak pernah lagi mereka berusaha untuk mengubah pikirannya tentang kasih Tuhan dan penuh rahmatnya Bapa di surga.
125:1.1 (1378.3) Kemana saja Yesus berkeliling di seluruh pelataran bait suci, ia terkejut dan muak oleh suasana ketidak-hormatan yang ia amati. Ia menganggap perilaku kerumunan orang di bait suci itu tidak selaras dengan kehadiran mereka di “rumah Bapanya.” Namun ia menerima kejutan hidup mudanya ketika ayahnya mengantar dia ke pelataran untuk orang bukan Yahudi yang dengan logat-logat berisik, berbicara dan mengutuk keras-kerasnya, berbaur tidak keruan dengan embik domba dan celoteh ribut yang mengungkapkan hadirnya para penukar uang dan para penjual hewan korban serta bermacam-macam barang dagangan lainnya.
125:1.2 (1378.4) Namun dari semuanya yang paling membuat perasaan kesopanannya menjadi murka adalah pemandangan para pelacur yang sembrono memamerkan diri sekeliling di dalam halaman bait suci ini, perempuan-perempuan yang berdandan berlebihan seperti yang baru-baru ia lihat ketika berkunjung ke Sepphoris. Pencemaran bait suci ini sepenuhnya membangkitkan semua kemarahannya sebagai orang muda, dan ia tidak ragu-ragu untuk mengungkapkan perasaan dirinya secara bebas kepada Yusuf.
125:1.3 (1378.5) Yesus mengagumi perasaan dan ibadah bait suci, tetapi ia terkejut oleh keburukan rohani yang ia saksikan di wajah begitu banyak jemaah yang tidak berpikir itu.
125:1.4 (1378.6) Mereka sekarang lewat turun ke pelataran para imam di bawah langkan batu di depan bait suci, dimana altar berada, untuk mengamati pembunuhan kawanan hewan dan pencucian darah dari tangan para imam pembantaian yang bertugas di pancuran perunggu. Jalanan yang berlumuran darah, tangan merah darah para imam, dan suara hewan sekarat itu tidak tertahankan lagi bagi anak lelaki yang cinta alam ini. Pemandangan mengerikan ini membuat anak Nazaret ini muak; ia mencengkeram lengan ayahnya dan memohon untuk diajak pergi. Mereka berjalan kembali melalui pelataran orang-orang kafir atau bukan Yahudi (Court of Gentiles), dan di sana bahkan tawa kasar dan olok-olok kotor yang ia dengar itu menjadi kelegaan dari pemandangan yang baru saja ia saksikan.
125:1.5 (1379.1) Yusuf melihat bagaimana anaknya jijik melihat tatacara bait suci dan dengan bijaksana membawanya keliling untuk melihat “gerbang elok,” gerbang artistik yang terbuat dari perunggu Korintian. Tetapi bagi Yesus sudah cukup untuk kunjungan pertamanya di bait suci. Mereka kembali ke pelataran atas kepada Maria dan berjalan sekitar di udara terbuka dan menjauh dari keramaian selama satu jam, melihat istana Hasmonean, kediaman megah Herodes, dan menara para penjaga Romawi. Selama berjalan-jalan ini Yusuf menjelaskan kepada Yesus bahwa hanya penduduk Yerusalem yang diizinkan untuk menyaksikan pengorbanan harian dalam bait suci, dan bahwa para penduduk di Galilea datang hanya tiga kali dalam setahun untuk ikut serta dalam ibadah bait suci: pada hari Paskah, pada perayaan Pentakosta (tujuh minggu setelah Paskah), dan pada hari raya Pondok Daun pada bulan Oktober. Perayaan-perayaan ini ditetapkan oleh Musa. Mereka kemudian membahas dua hari raya yang ditetapkan kemudian yaitu perayaan Pentahbisan Bait Allah dan Purim. Setelah itu mereka pergi ke penginapan mereka dan bersiap untuk perayaan Paskah.
125:2.1 (1379.2) Lima keluarga Nazaret menjadi tamu atau teman-teman dari keluarga Simon dari Betania dalam perayaan Paskah, Simon telah membeli domba Paskah bagi rombongan. Pembantaian domba dalam jumlah yang demikian besar itulah yang telah begitu mempengaruhi Yesus pada kunjungannya ke bait suci. Sudah menjadi rencana untuk makan Paskah dengan para kerabat Maria, tetapi Yesus membujuk orang tuanya untuk menerima undangan pergi ke Betania.
125:2.2 (1379.3) Malam itu mereka berkumpul untuk ritual Paskah, makan daging panggang dengan roti tidak beragi dan sayur pahit. Yesus, sebagai anak baru perjanjian, diminta untuk menceritakan lagi asal-usul Paskah, dan hal ini dengan baik ia lakukan, namun dia agak membingungkan orang tuanya karena dimasukkannya berbagai komentar ringan yang agak mencerminkan kesan-kesan yang dibuat pada pikirannya yang muda tapi berpikir itu oleh hal-hal yang baru saja ia lihat dan dengar. Inilah awal upacara tujuh hari dari perayaan Paskah.
125:2.3 (1379.4) Bahkan pada masa awal ini, meskipun ia tidak mengatakan apa-apa tentang hal-hal tersebut kepada kedua orang tuanya, Yesus telah mulai mempertimbangkan dalam pikirannya tentang kepatutan merayakan Paskah tanpa anak domba yang disembelih. Ia merasa yakin dalam batinnya bahwa Bapa di surga tidak senang dengan tontonan persembahan korban ini, dan sementara tahun-tahun berlalu, ia semakin bertekad suatu hari nanti ia akan menetapkan perayaan Paskah yang tanpa darah.
125:2.4 (1379.5) Yesus tidur sangat sedikit malam itu. Istirahatnya sangat terganggu oleh mimpi-mimpi menjijikkan tentang pembantaian dan penderitaan itu. Batinnya terganggu dan hatinya tersayat oleh ketidak-konsistenan dan ketidak-nalaran teologi seluruh sistem keupacaraan Yahudi. Orang tuanya juga tidur sedikit. Mereka sangat bingung oleh peristiwa-peristiwa pada hari yang baru saja berakhir itu. Mereka benar-benar kecewa dalam hati mereka karena ulah anak muda itu, yang bagi mereka, adalah sikap yang aneh dan disengaja. Maria menjadi gelisah tidak tenang selama bagian awal malam, tetapi Yusuf tetap tenang, meskipun ia sama-sama bingung. Keduanya kuatir untuk berbicara terus terang dengan anak itu tentang masalah-masalah ini, meskipun Yesus dengan senang hati akan mau berbicara dengan orang tuanya jika mereka berani memberi semangat dirinya.
125:2.5 (1379.6) Ibadah hari berikutnya di bait suci lebih dapat diterima bagi Yesus dan banyak meringankan kenangan tidak enak dari hari sebelumnya. Keesokan paginya Lazarus muda menggandeng lengan Yesus, dan mereka mulai penjelajahan sistematis terhadap Yerusalem dan sekitarnya. Sebelum hari itu usai, Yesus menemukan berbagai tempat di sekitar bait suci dimana konferensi pengajaran dan tanya jawab sedang berlangsung; dan selain beberapa kunjungan ke tempat mahakudus yang membuat ia menatap heran apa yang sebenarnya ada di balik tabir pemisah itu, ia menghabiskan sebagian besar waktunya sekitar bait suci di konferensi-konferensi pengajaran ini.
125:2.6 (1380.1) Sepanjang minggu Paskah, Yesus mendapatkan tempatnya di antara anak-anak baru dari hukum perjanjian, dan hal ini berarti bahwa ia harus duduk sendiri di luar pagar yang memisahkan semua orang yang bukan warganegara penuh Israel. Dibuat sadar begitu bahwa dirinya masih muda, maka ia menahan diri dari mengajukan banyak pertanyaan yang bolak-balik muncul dalam benaknya; setidaknya ia menahan diri sampai perayaan Paskah telah berakhir dan larangan-larangan pada pemuda-pemuda yang baru ditahbiskan ini dicabut.
125:2.7 (1380.2) Pada hari Rabu di minggu Paskah itu, Yesus diizinkan untuk pulang dengan Lazarus untuk bermalam di Betania. Malam ini, Lazarus, Marta, dan Maria mendengar Yesus membahas hal-hal yang sementara dan yang abadi, manusiawi dan ilahi, dan dari malam itu mereka ketiganya mengasihi dia seolah-olah ia adalah saudara mereka sendiri.
125:2.8 (1380.3) Pada akhir minggu, Yesus lebih sedikit melihat Lazarus karena Lazarus tidak memenuhi syarat untuk masuk ke diskusi bait suci sekalipun hanya ke lingkaran luar, meskipun ia menghadiri beberapa pembicaraan publik yang disampaikan di pelataran bagian luar. Lazarus itu berusia sama seperti Yesus, tetapi di Yerusalem anak muda jarang dimasukkan pentahbisan anak-anak hukum sampai mereka berusia tiga belas tahun penuh.
125:2.9 (1380.4) Lagi dan lagi, selama minggu Paskah, para orang tuanya menemukan Yesus duduk menyendiri dengan bertopang dagu, berpikir dalam-dalam. Mereka belum pernah melihat ia bersikap seperti ini, dan tidak tahu betapa ia bingung dalam batin dan galau dalam rohnya oleh pengalaman yang ia sedang lewati, mereka habis akal; mereka tidak tahu apa yang harus dilakukan. Mereka menyambut berlalunya hari-hari minggu Paskah dan rindu anak mereka yang berkelakuan aneh itu untuk kembali dengan selamat di Nazaret.
125:2.10 (1380.5) Hari demi hari Yesus memikirkan masalah-masalahnya. Pada akhir minggu ia telah membuat banyak penyesuaian; tetapi ketika tiba saatnya untuk kembali ke Nazaret, pikiran mudanya masih dilanda kebingungan dan diliputi sejumlah pertanyaan yang belum terjawab dan masalah-masalah yang belum terpecahkan.
125:2.11 (1380.6) Sebelum Yusuf dan Maria meninggalkan Yerusalem, dalam rombongan dengan guru Nazaretnya Yesus, mereka membuat pengurusan pasti agar Yesus kembali ketika ia mencapai usia lima belas tahun untuk memulai pelajaran studi panjang dalam salah satu akademi paling terkenal untuk para rabi. Yesus mendampingi orang tua dan gurunya pada kunjungan mereka ke sekolah itu, tetapi mereka semua tertekan mengamati bagaimana acuh tak acuhnya ia tampaknya pada semua yang mereka katakan dan lakukan. Maria amat terluka melihat reaksinya pada kunjungan Yerusalem itu, dan Yusuf sangat bingung pada komentar-komentar aneh dan perilaku yang tidak biasa dari anak itu.
125:2.12 (1380.7) Bagaimanapun, minggu Paskah telah menjadi peristiwa besar dalam kehidupan Yesus. Ia telah menikmati kesempatan untuk bertemu puluhan anak laki-laki sekitar usianya sendiri, sesama calon untuk pentahbisan, dan ia memanfaatkan kontak seperti itu sebagai sarana belajar bagaimana orang hidup di Mesopotamia, Turkestan, dan Parthia, demikian pula di provinsi-provinsi Barat-Jauh Romawi. Ia sudah cukup paham dengan cara bagaimana anak-anak muda Mesir dan wilayah lainnya di dekat Palestina dibesarkan. Ada ribuan orang muda di Yerusalem pada saat itu, dan anak lelaki Nazaret itu secara pribadi bertemu, dan lebih atau kurangnya mewawancarai secara luas, lebih dari seratus lima puluh orang. Ia khususnya tertarik pada mereka yang berangkat dari Timur-Jauh dan negara-negara Barat yang jauh. Sebagai hasil dari kontak-kontak ini anak muda ini mulai memiliki keinginan untuk bepergian keliling dunia untuk tujuan belajar bagaimana berbagai kelompok manusia sesamanya bekerja untuk mata pencaharian mereka.
125:3.1 (1381.1) Telah diatur bahwa kelompok Nazaret harus berkumpul di kawasan bait suci tertentu pada tengah pagi hari pada hari pertama minggu itu setelah festival Paskah berakhir. Hal ini mereka lakukan dan mulai untuk perjalanan pulang ke Nazaret. Yesus telah pergi ke bait suci untuk mendengarkan diskusi-diskusi sementara orang tuanya menunggu berkumpulnya rekan-rekan musafir mereka. Segera rombongan siap untuk berangkat, lelaki pergi dalam satu kelompok dan wanita di kelompok lain seperti adat mereka dalam melakukan perjalanan ke dan dari perayaan-perayaan Yerusalem. Yesus telah pergi ke Yerusalem dalam rombongan dengan ibunya dan para wanita. Sekarang menjadi seorang pemuda konsekrasi, ia seharusnya berjalan kembali ke Nazaret dalam rombongan dengan ayahnya dan para pria. Tetapi ketika rombongan Nazaret bergerak menuju Betania, Yesus benar-benar larut dalam pembahasan tentang malaikat, dalam bait suci, menjadi sepenuhnya tidak sadar akan berlalunya waktu untuk keberangkatan orang tuanya. Dan ia tidak menyadari bahwa ia telah ditinggalkan sampai dengan pembubaran konferensi bait suci itu untuk istirahat siang.
125:3.2 (1381.2) Para pejalan Nazaret tidak merasa kehilangan Yesus karena Maria menganggap ia melakukan perjalanan dengan para pria, sementara Yusuf berpikir ia melakukan perjalanan dengan para wanita karena ia pergi ke Yerusalem dengan para wanita, menuntun keledainya Maria. Mereka tidak menemukan bahwa ia tidak ada sampai mereka mencapai Yerikho dan siap untuk bermalam. Setelah menanyai kelompok yang terakhir yang mencapai Yerikho dan mengetahui bahwa tidak satupun dari mereka telah melihat putra mereka, mereka tidak bisa tidur semalaman, memikir-mikirkan dalam benak mereka apa yang mungkin terjadi padanya, mengingat lagi banyak reaksinya yang tidak biasa terhadap peristiwa-peristiwa minggu Paskah, dan agak menyalahkan satu sama lain karena tidak memeriksa bahwa ia ada dalam kelompok sebelum mereka meninggalkan Yerusalem.
125:4.1 (1381.3) Sementara itu, Yesus tetap tinggal di bait suci sepanjang sore, mendengarkan diskusi dan menikmati suasana yang lebih tenang dan pantas, karena kerumunan besar minggu Paskah telah hampir lenyap. Pada penutupan diskusi sore, yang Yesus tidak ikut serta berdiskusi di dalamnya, ia membawa dirinya pergi ke Betania, tiba tepat ketika keluarga Simon siap untuk makan malam mereka. Tiga anak-anak muda itu sangat gembira menyambut Yesus, dan ia tinggal di rumah Simon malam itu. Ia bercakap-cakap sangat sedikit pada malam itu, menghabiskan banyak waktu sendirian di taman merenung.
125:4.2 (1381.4) Hari berikutnya pagi-pagi Yesus sudah siap dan dalam perjalanan ke bait suci. Di puncak bukit Zaitun ia berhenti dan menangisi apa yang matanya lihat—bangsa yang miskin secara rohani, terikat tradisi dan hidup di bawah pengawasan legiun-legiun Romawi. Pagi hari ia sudah dijumpai di bait suci dengan pikirannya siap untuk mengambil bagian dalam diskusi. Sementara itu, Yusuf dan Maria juga telah bangun sejak dini hari dengan tujuan menapak ulang langkah-langkah mereka ke Yerusalem. Pertama, mereka bergegas ke rumah para kerabat mereka, dimana mereka telah menginap sebagai sebuah keluarga selama minggu Paskah, tetapi penyelidikan menghasilkan kenyataan bahwa tak seorangpun telah melihat Yesus. Setelah mencari sepanjang hari dan tidak menemukan jejaknya, mereka kembali kepada kerabat mereka untuk bermalam.
125:4.3 (1382.1) Pada konferensi kedua Yesus telah memberanikan diri untuk mengajukan pertanyaan, dan dengan cara yang sangat menakjubkan ia berpartisipasi dalam diskusi bait suci namun selalu dengan sikap yang konsisten sebagai anak muda. Kadang-kadang pertanyaan terarahnya agak membuat malu bagi para guru terpelajar hukum Yahudi, tetapi ia menunjukkan jiwa kewajaran yang polos, ditambah dengan kehausan yang jelas untuk pengetahuan, sehingga sebagian besar guru di bait suci terbuka untuk melayani dia dengan setiap pertimbangan. Namun ketika dia dianggap keterlaluan mempertanyakan keadilan menghukum mati seorang kafir mabuk yang berkeliaran di luar pelataran bukan Yahudi dan tanpa disadari memasuki halaman bait suci yang terlarang dan terkenal sakral itu, salah seorang guru yang kurang toleran menjadi tidak sabar dengan kritik anak muda yang tersirat itu dan, dengan mendelik ke kepadanya, menanyakan berapa umurnya. Yesus menjawab, “tiga belas tahun kurang empat bulan lebih.” “Kalau begitu,” jawab guru itu sekarang dengan gusar, “mengapa kamu disini, karena kamu belum berusia sebagai anak hukum?” Dan ketika Yesus menjelaskan bahwa ia telah menerima konsekrasi selama Paskah, dan bahwa ia adalah seorang siswa yang selesai sekolah Nazaret, guru-guru dengan sehati menjawab dengan mengejek, “Kita harusnya sudah tahu; ia dari Nazaret.” Namun pemimpinnya bersikeras bahwa Yesus jangan disalahkan jika para para penguasa rumah ibadat di Nazaret sudah meluluskan dia, secara teknis, ketika ia berumur dua belas bukannya tiga belas; dan walaupun beberapa penentangnya bangkit dan pergi, diputuskan bahwa anak lelaki itu boleh terus tanpa diganggu sebagai murid dari diskusi bait suci.
125:4.4 (1382.2) Ketika diskusi ini, hari keduanya di bait suci, telah selesai, sekali lagi ia pergi ke Betania untuk bermalam. Dan lagi-lagi ia keluar di taman untuk bermeditasi dan berdoa. Jelas bahwa pikirannya prihatin dengan perenungan masalah-masalah yang berat.
125:5.1 (1382.3) Hari ketiga Yesus dengan para ahli kitab dan guru di bait suci menyaksikan berkumpulnya banyak penonton yang, setelah mendengar anak muda ini dari Galilea, datang untuk menikmati pengalaman melihat seorang anak lelaki membingungkan orang-orang bijak hukum. Simon juga datang dari Betania untuk melihat seperti apa anak itu. Sepanjang hari ini Yusuf dan Maria melanjutkan pencarian cemas mereka untuk Yesus, bahkan pergi beberapa kali ke bait suci tetapi tidak pernah berpikir untuk meneliti beberapa kelompok diskusi, meskipun mereka pernah sekali datang hampir di dalam jarak pendengaran suaranya yang menawan itu.
125:5.2 (1382.4) Sebelum hari itu berakhir, seluruh perhatian dari kelompok diskusi utama bait suci telah menjadi terfokus pada pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh Yesus. Di antara banyak pertanyaannya adalah:
125:5.3 (1382.5) 1. Apa yang benar-benar ada dalam tempat mahakudus, di balik tirai?
125:5.4 (1382.6) 2. Mengapa para ibu di Israel dipisahkan dari jemaah bait suci laki-laki?
125:5.5 (1382.7) 3. Jika Tuhan adalah bapa yang mengasihi anak-anaknya, mengapa ada semua pembantaian hewan ini untuk mendapatkan perkenanan ilahi—apakah ajaran Musa telah disalah-pahami?
125:5.6 (1382.8) 4. Karena bait suci dikhususkan untuk menyembah Bapa di surga, apakah selaras mengizinkan kehadiran orang-orang yang terlibat dalam barter dan perdagangan sekuler?
125:5.7 (1382.9) 5. Apakah Mesias yang ditunggu itu akan menjadi seorang raja duniawi yang duduk di atas takhta Daud, atau dia akan berfungsi sebagai terang kehidupan dalam pendirian suatu kerajaan rohani?
125:5.8 (1383.1) Dan sepanjang hari berlalu, mereka yang mendengar kagum pada pertanyaan-pertanyaan ini, dan tidak ada yang lebih terkejut daripada Simon. Selama lebih dari empat jam anak muda Nazaret ini menghujani guru-guru Yahudi dengan pertanyaan-pertanyaan yang memicu-pikiran dan menyelidik-hati. Ia membuat beberapa komentar terhadap pernyataan dari para tetuanya. Ia menyampaikan ajarannya dengan pertanyaan yang akan ia tanyakan. Dengan ungkapan terampil dan halus dari sebuah pertanyaan ia akan pada satu dan saat yang sama menantang ajaran mereka dan menyarankan ajarannya sendiri. Dalam caranya mengajukan pertanyaan ada kombinasi menarik dari kearifan dan humor yang membuat ia disenangi bahkan bagi mereka yang lebih kurang membenci karena dia muda. Ia selalu jelas adil dan berpengertian dalam mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang tajam itu. Pada sore penting ini di bait suci ia memamerkan keengganan yang sama untuk mengambil keuntungan yang tidak adil atas lawan, yang menjadi ciri seluruh pelayanan publiknya berikutnya. Sebagai seorang pemuda, dan kemudian sebagai seorang pria, ia tampaknya benar-benar bebas dari segala keinginan egois untuk memenangi argumen hanya untuk mengalami kemenangan (yang bersifat) logika atas sesamanya, karena amat tertarik hanya dalam satu hal: untuk memberitakan kebenaran kekal dan dengan demikian menghasilkan pewahyuan yang lebih penuh tentang Tuhan yang kekal.
125:5.9 (1383.2) Ketika hari itu berlalu, Simon dan Yesus melangkah kembali ke Betania. Selama sebagian besar perjalanan itu pria maupun anak lelaki itu diam saja. Sekali lagi Yesus berhenti di puncak tebing Bukit Zaitun, tetapi ketika ia memandang kota dan bait sucinya, ia tidak menangis; ia hanya menundukkan kepalanya dalam penghormatan senyap.
125:5.10 (1383.3) Setelah makan malam di Betania ia kembali menolak untuk bergabung dalam lingkaran riang melainkan pergi ke taman, dimana ia tetap di sana sampai larut malam, dengan sia-sia berusaha untuk memikirkan beberapa rencana pendekatan yang pasti terhadap masalah pekerjaan hidupnya dan untuk memutuskan cara kerja terbaik, untuk mengungkapkan kepada saudara-saudara sebangsanya yang buta rohani itu konsep yang lebih indah tentang Bapa surgawi, dan dengan demikian membebaskan mereka dari perbudakan yang mengerikan dari hukum, tatacara, upacara, dan tradisi yang basi itu. Namun terang yang jelas tidak datang kepada anak lelaki yang mencari kebenaran ini.
125:6.1 (1383.4) Yesus anehnya tidak ingat pada orang tuanya di bumi; bahkan saat sarapan, ketika ibu Lazarus mengatakan bahwa orang tuanya tentulah sudah sampai di rumah pada saat itu, Yesus sepertinya tidak memahami bahwa mereka akan khawatir tentang dirinya yang lama tertinggal di belakang.
125:6.2 (1383.5) Sekali lagi dia melakukan perjalanan ke bait suci, tapi dia tidak berhenti sejenak untuk merenung di puncak Bukit Zaitun. Dalam kelangsungan diskusi pagi itu banyak waktu yang dikhususkan untuk hukum dan para nabi, dan para guru sangat heran bahwa Yesus begitu akrab dengan Kitab Suci, dalam bahasa Ibrani serta Yunani. Namun mereka kagum bukan oleh pengetahuannya tentang kebenaran namun lebih oleh umurnya yang masih muda.
125:6.3 (1383.6) Pada konferensi sore mereka belum mulai menjawab pertanyaannya berkaitan dengan tujuan doa ketika sang pemimpin mengundang anak lelaki itu untuk maju dan duduk di sampingnya, menyuruh dia menyatakan pandangannya sendiri tentang doa dan ibadah.
125:6.4 (1383.7) Malam sebelumnya, orang tua Yesus telah mendengar tentang anak muda aneh ini yang begitu cekatan adu berdebat dengan para pakar hukum, tetapi tidak pernah terpikir oleh mereka bahwa anak ini adalah anak lelaki mereka. Mereka telah hampir memutuskan untuk perjalanan ke rumah Zakaria karena mereka pikir Yesus mungkin telah pergi ke sana untuk melihat Elisabet dan Yohanes. Berpikir Zakaria mungkin berada di bait suci, mereka berhenti di sana dalam perjalanan mereka ke Kota Yehuda. Saat mereka berjalan melalui pelataran-pelataran bait suci, bayangkan betapa terkejutnya dan takjubnya mereka ketika mereka mengenali suara anak lelaki yang hilang itu dan melihatnya duduk di antara para guru bait suci.
125:6.5 (1384.1) Yusuf tidak bisa bicara, tapi Maria melampiaskan rasa takut dan kuatirnya yang lama terpendam, saat ia menyerbu ke arah anak itu, yang sekarang berdiri untuk menyambut orang tuanya yang heran, Maria berkata: “Anakku, mengapa kamu memperlakukan kami seperti ini? Sekarang sudah lebih dari tiga hari ini ayahmu dan aku telah mencari kamu bersusah payah. Apa yang merasukimu sehingga meninggalkan kami?” Ini adalah saat yang menegangkan. Semua mata tertuju pada Yesus untuk mendengar apa yang akan dikatakannya. Ayahnya memandangi dengan menegur kepadanya tapi tidak berkata apa-apa.
125:6.6 (1384.2) Harus diingat bahwa Yesus telah dianggap menjadi seorang lelaki muda. Dia telah menyelesaikan sekolah reguler seorang anak, telah diakui sebagai anak dari hukum, dan telah menerima konsekrasi atau pentahbisan sebagai seorang warganegara Israel. Namun ibunya mencela dia dengan keras di depan semua orang yang berkumpul, tepat di tengah-tengah upaya paling serius dan luhur dari hidupnya yang masih muda, sehingga membawa pada penghentian memalukan salah satu peluang terbesar yang pernah diberikan kepadanya untuk berfungsi sebagai seorang guru kebenaran, seorang pengkhotbah kebenaran, seorang pewahyu tentang karakter Bapanya yang pengasih di surga.
125:6.7 (1384.3) Namun anak lelaki itu tenang saja pada kejadian itu. Ketika kamu mempertimbangkan dengan wajar semua faktor yang bergabung sehingga membentuk situasi ini, kamu akan lebih siap untuk memahami kebijaksanaan dari jawaban anak itu pada teguran ibunya yang tak terduga itu. Setelah berpikir sejenak, Yesus menjawab ibunya, berkata: “Mengapa engkau begitu lama mencari aku? Apakah engkau tidak berharap untuk menemukan aku di rumah Bapaku karena waktunya telah tiba ketika aku harus berada dalam pekerjaan Bapaku?”
125:6.8 (1384.4) Semuanya takjub pada cara anak lelaki itu berbicara. Diam-diam mereka semua mundur dan meninggalkannya berdiri sendirian dengan orang tuanya. Segera pemuda itu meredakan rasa malu ketiganya ketika ia diam-diam mengatakan: “Marilah, orang tuaku, tidak ada yang bisa dilakukan kecuali apa yang Ia pikir terbaik. Bapa kita di surga telah merestui hal-hal ini; marilah kita berangkat untuk pulang.”
125:6.9 (1384.5) Dalam keheningan mereka berangkat, tiba di Yerikho untuk bermalam. Hanya sekali mereka berhenti, dan itu di puncak tebing Bukit Zaitun, ketika anak lelaki itu mengangkat tinggi-tinggi tongkatnya, dengan bergetar dari kepala sampai kaki di bawah gelombang emosi yang kuat, mengatakan: "O Yerusalem, Yerusalem, dan orang-orangnya, sungguh budak-budak kalian ini—tunduk kepada kuk Romawi dan korban dari tradisi kalian sendiri—namun aku akan kembali untuk membersihkan bait suci itu dan melepaskan bangsaku dari belenggu ini!”
125:6.10 (1384.6) Pada tiga hari perjalanan ke Nazaret, Yesus hanya sedikit berkata-kata; demikian juga kedua orang tuanya tidak banyak berbicara di hadapannya. Mereka benar-benar bingung memahami perilaku putra sulung mereka, tetapi mereka memang menyimpan dalam hati mereka ucapan-ucapannya, sekalipun mereka tidak dapat sepenuhnya memahami maknanya.
125:6.11 (1384.7) Setelah sampai di rumah, Yesus membuat sebuah pernyataan singkat kepada orang tuanya, meyakinkan mereka akan perhatiannya dan menunjukkan bahwa mereka tidak perlu takut ia akan kembali membiarkan peristiwa yang membuat mereka menderita kegelisahan karena perilakunya. Dia menyimpulkan pernyataan penting ini dengan mengatakan: “Meskipun aku harus melakukan kehendak Bapaku di surga, aku juga akan taat kepada bapaku di bumi. Aku akan menunggu waktuku tiba.”
125:6.12 (1384.8) Meskipun Yesus, dalam batinnya, seringkali menolak untuk setuju pada upaya niat baik tetapi salah mengarahkan dari orang tuanya untuk mengatur arah pemikirannya atau untuk menetapkan rencana kerjanya di bumi, namun demikian, dalam setiap cara yang konsisten dengan pengabdiannya untuk melakukan kehendak Bapa Firdausnya, ia dengan paling ikhlas menyesuaikan diri pada keinginan-keinginan bapa duniawi dan kebiasaan-kebiasaan keluarganya dalam daging. Bahkan ketika dia tidak dapat menyetujuinya, ia akan melakukan segala yang mungkin untuk menyesuaikan diri. Dia adalah seorang seniman dalam hal menyesuaikan dedikasinya pada tugas dengan tanggung jawabnya pada kesetiaan keluarga dan pelayanan sosial.
125:6.13 (1385.1) Yusuf bingung, tetapi Maria, ketika ia merenungkan pengalaman-pengalaman ini, merasa terhibur, pada akhirnya melihat ucapan Yesus di Bukit Zaitun itu sebagai nubuat kenabian dari misi Mesianis anaknya sebagai pembebas Israel. Maria mulai bekerja dengan energi yang diperbarui untuk membentuk pikiran Yesus ke dalam saluran-saluran cinta tanah air dan kebangsaan, serta memperoleh dukungan upaya-upaya dari saudaranya, paman favoritnya Yesus; dan dalam setiap cara yang lain ibu Yesus itu menyibukkan dirinya pada tugas mempersiapkan putra sulungnya untuk menjabat kepemimpinan mereka yang akan memulihkan takhta Daud dan selamanya membuang kuk perbudakan politik orang kafir.
Buku Urantia
Makalah 126
126:0.1 (1386.1) DARI SEMUA pengalaman kehidupan Yesus di bumi, tahun keempat belas dan kelima belas itu adalah yang paling genting. Dua tahun ini, setelah ia mulai sadar diri akan keilahian dan takdirnya, dan sebelum ia mencapai taraf tinggi komunikasi dengan Pelaras yang mendiaminya, adalah cobaan yang paling besar dalam hidupnya yang penuh peristiwa itu di Urantia. Jangka waktu dua tahun inilah yang perlu disebut ujian besar, pencobaan yang sebenarnya. Tidak ada orang muda lain, yang sedang melewati masalah kebingungan dan penyesuaian awal masa remaja itu, yang pernah mengalami pengujian yang lebih gawat daripada yang dilewati Yesus selama masa peralihannya dari masa kanak-kanak ke masa dewasa muda.
126:0.2 (1386.2) Periode penting dalam pertumbuhan masa muda Yesus ini dimulai dengan berakhirnya kunjungan ke Yerusalem dan dengan kembalinya ke Nazaret. Pada awalnya Maria senang dalam pemikiran bahwa ia mendapatkan kembali anak lelakinya sekali lagi, bahwa Yesus telah pulang ke rumah untuk menjadi anak yang berbakti—bahwa ia tidak pernah menjadi yang lain—dan bahwa Yesus akan selanjutnya lebih tanggap terhadap rencana Maria untuk hidup masa depannya. Namun ia tidak lama menikmati nikmatnya khayalan keibuan dan kebanggaan keluarga yang tidak jelas ini; segera sekali ia akan menjadi sepenuhnya dikecewakan lagi. Semakin lama anak lelaki itu berada bersama-sama dengan ayahnya; semakin lama semakin sedikit ia datang kepadanya dengan masalah-masalahnya, sementara semakin lama kedua orangtuanya semakin gagal untuk memahami pergantian yang sering antara urusan dunia dan perenungan mengenai hubungan dengan urusan Bapanya. Terus terang, mereka tidak memahaminya, tetapi mereka sungguh-sungguh mengasihinya.
126:0.3 (1386.3) Saat tumbuh makin dewasa, belas kasihan dan kasih Yesus bagi orang-orang Yahudi makin mendalam, tetapi sementara tahun-tahun berlalu, berkembanglah dalam batinnya suatu kemarahan yang benar terhadapkehadiran para imam yang ditunjuk secara politis itu di bait suci Bapa. Yesus sangat menghormati orang-orang Farisi yang tulus dan ahli kitab yang jujur, tapi ia sangat tidak suka para Farisi yang munafik dan ahli agama yang tidak jujur; ia memandang rendah semua pemimpin agama yang tidak tulus itu. Ketika ia meneliti kepemimpinan Israel, ia kadang-kadang tergoda untuk menyukai kemungkinan dirinya menjadi Mesias harapan Yahudi, tetapi ia tidak pernah menyerah pada godaan tersebut.
126:0.4 (1386.4) Kisah keberaniannya di antara orang-orang bijak bait suci di Yerusalem amat menyenangkan bagi seluruh Nazaret, terutama bagi para mantan gurunya dalam sekolah sinagog. Untuk sementara waktu setiap orang memuji-mujinya. Seluruh desa menceritakan kebijaksanaan dan perilaku terpuji masa kecilnya dan meramalkan bahwa ia ditakdirkan untuk menjadi seorang pemimpin besar di Israel; pada akhirnya seorang guru yang benar-benar hebat akan muncul dari Nazaret di Galilea. Dan mereka semua memandang ke depan pada waktu ketika ia akan berumur lima belas tahun sehingga ia dapat diizinkan secara teratur untuk membacakan Kitab Suci dalam rumah ibadat pada hari Sabat.
126:1.1 (1387.1) Tahun ini adalah tahun kalender dari ulang tahun yang keempat belasnya. Ia telah menjadi pembuat kuk yang baik dan bekerja dengan baik dengan kanvas maupun kulit. Ia juga dengan cepat berkembang menjadi tukang kayu dan pembuat lemari yang ahli. Musim panas ini ia sering pergi ke puncak bukit sebelah barat laut Nazaret untuk berdoa dan bermeditasi. Ia secara bertahap menjadi lebih sadar diri mengenai sifat dasar penganugerahan dirinya di bumi.
126:1.2 (1387.2) Bukit ini, sedikit lebih dari seratus tahun sebelumnya, telah menjadi “tempat tinggi Baal,“ dan sekarang menjadi lokasi makam Simeon, orang suci Israel yang terkenal itu. Dari puncak bukit Simeon ini, Yesus memandang atas seluruh Nazaret dan pedesaan sekitarnya. Ia akan menatap ke arah Megido dan mengingat lagi kisah tentara Mesir memenangi kemenangan besar pertama mereka di Asia; dan bagaimana, kemudian lagi, satu lagi tentara lain seperti itu mengalahkan Yosia raja Yudea. Tidak jauh ia bisa memandang Taanakh, dimana Debora dan Barak mengalahkan Sisera. Di kejauhan ia bisa melihat bukit-bukit Dotan, dimana ia telah diajari tentang saudara-saudara Yusuf yang menjualnya ke perbudakan Mesir. Ia kemudian akan menggeser tatapan matanya ke Ebal dan Gerizim dan mengingat akan tradisi Abraham, Yakub, dan Abimelekh. Dan dengan demikian ia mengingat dan mempertimbangkan dalam benaknya peristiwa-peristiwa bersejarah dan tradisional dari bangsanya Yusuf ayahnya.
126:1.3 (1387.3) Dia terus melanjutkan kursus lanjutan membaca di bawah para guru rumah ibadat, dan ia juga melanjutkan pendidikan rumah saudara-saudarinya saat mereka tumbuh besar sampai pada usia yang sepantasnya.
126:1.4 (1387.4) Awal tahun ini Yusuf mengatur untuk menyisihkan penghasilan dari properti Nazaret dan Kapernaumnya untuk membayar perjalanan panjang studi Yesus di Yerusalem, karena telah direncanakan bahwa ia akan pergi ke Yerusalem pada bulan Agustus tahun berikutnya ketika ia akan berumur lima belas tahun.
126:1.5 (1387.5) Pada permulaan tahun ini baik Yusuf maupun Maria sering merasa ragu tentang takdir anak sulung mereka. Ia memang anak yang cemerlang dan menyenangkan, namun ia begitu sulit dipahami, begitu sukar dimengerti, dan sekali lagi, tidak ada yang bersifat luar biasa atau mujizat yang pernah terjadi. Puluhan kali sang ibu yang bangga ini menunggu dengan menahan napas, berharap melihat anaknya melakukan suatu perbuatan supramanusiawi atau mujizat, tetapi selalu harapannya hancur dalam kekecewaan yang pahit. Semua hal ini mengurangi semangat, bahkan mengecilkan hati. Orang-orang saleh pada hari-hari itu sungguh percaya bahwa para nabi dan orang-orang perjanjian selalu memperagakan panggilan mereka dan menetapkan otoritas ilahi mereka dengan melakukan mujizat dan mengerjakan keajaiban. Tetapi Yesus tidak melakukan hal-hal ini sama sekali; oleh karena itu kebingungan orang tuanya terus bertambah ketika mereka merenungkan masa depannya.
126:1.6 (1387.6) Membaiknya kondisi ekonomi keluarga Nazaret tercermin dalam banyak hal tentang rumah dan terutama dalam bertambahnya jumlah panan-papan putih licin yang digunakan sebagai papan tulis menulis, penulisannya dilakukan dengan arang. Yesus juga diizinkan untuk melanjutkan pelajaran musiknya; ia sangat suka bermain harpa.
126:1.7 (1387.7) Sepanjang tahun ini benar-benar dapat dikatakan bahwa Yesus “semakin berkenan di hadapan manusia dan Tuhan.” Prospek keluarga tampak baik; masa depan kelihatan cerah.
126:2.1 (1388.1) Semua berjalan dengan baik sampai hari yang naas, Selasa, 25 September, ketika seorang pelari dari Sepphoris membawa ke rumah Nazaret ini berita tragis bahwa Yusuf telah terluka parah oleh karena jatuhnya sebuah derek sementara bekerja di kediaman gubernur. Utusan dari Sepphoris itu telah mampir di toko bengkel dalam perjalanan ke rumah Yusuf, memberitahukan Yesus tentang kecelakaan ayahnya, dan mereka pergi bersama-sama ke rumah untuk menyampaikan berita sedih itu kepada Maria. Yesus ingin segera pergi kepada ayahnya, tetapi Maria tidak mau mendengar yang lain kecuali ia harus bergegas ke sisi suaminya. Ia menyuruh agar Yakobus, saat itu sepuluh tahun, harus menemaninya ke Sepphoris sementara Yesus tetap di rumah dengan anak-anak yang lebih kecil sampai ia akan kembali, karena ia tidak tahu seberapa serius Yusuf telah terluka. Namun Yusuf meninggal karena luka-lukanya sebelum Maria tiba. Mereka membawanya ke Nazaret, dan pada hari berikutnya ia dimakamkan bersama para leluhurnya.
126:2.2 (1388.2) Tepat pada saat prospek kelihatan baik dan masa depan tampak cerah, suatu nasib yang kelihatannya kejam memukul kepala rumah tangga Nazaret ini, urusan-urusan rumah ini menjadi terhenti, dan setiap rencana untuk Yesus dan pendidikan masa depannya dihapuskan. Anak muda tukang kayu ini, sekarang baru saja lewat empat belas tahun, dibangunkan pada kesadaran bahwa ia tidak hanya akan memenuhi tugas dari Bapa surgawinya untuk mengungkapkan sifat ilahi di bumi dan dalam daging, tetapi bahwa dirinya yang muda ini juga harus memikul tanggung jawab merawat ibunya yang janda dan tujuh saudara dan saudarinya—dan ada satu lagi yang belum lahir. Anak muda dari Nazaret ini sekarang menjadi satu-satunya penopang dan pelipur keluarga ini yang begitu tiba-tiba berduka. Dengan demikian diizinkanlah terjadinya peristiwa-peristiwa alami di Urantia yang akan memaksa manusia muda takdir ini agar begitu dini memegang tanggung jawab pendidikan dan disiplin yang berat tapi luhur ini, yang menyertainya setelah menjadi kepala keluarga manusia, menjadi ayah bagi saudara-saudarinya sendiri, untuk mendukung dan melindungi ibunya, untuk berfungsi sebagai pelindung rumah ayahnya, satu-satunya rumah tangga yang ia tahu sementara ada di dunia ini.
126:2.3 (1388.3) Yesus dengan riang hati menerima tanggung jawab yang begitu tiba-tiba disodorkan kepadanya itu, dan ia memikulnya dengan setia sampai pada akhirnya. Setidaknya satu masalah besar dan kesulitan yang diantisipasi dalam hidupnya telah secara tragis diselesaikan—ia sekarang tidak akan diharapkan untuk pergi ke Yerusalem untuk belajar di bawah para rabi. Akan tetap selalu benar bahwa Yesus “tidak akan duduk di kaki manusia.” Ia selalu mau belajar bahkan dari dari anak-anak kecil yang paling sederhana, namun ia tidak pernah mendapatkan otoritas untuk mengajarkan kebenaran dari sumber-sumber manusia.
126:2.4 (1388.4) Ia masih juga tidak tahu apa-apa tentang kunjungan Gabriel kepada ibunya sebelum kelahirannya; ia baru mengetahui hal ini dari Yohanes pada hari baptisannya, pada awal pelayanannya publiknya.
126:2.5 (1388.5) Sementara tahun-tahun berlalu, tukang kayu muda dari Nazaret ini semakin mengukur setiap lembaga masyarakat dan setiap kebiasaan agama dengan ujian yang tidak berubah: Apa gunanya itu bagi jiwa manusia? apakah itu membawa Tuhan kepada manusia? apakah itu membawa manusia kepada Tuhan? Meskipun pemuda ini tidak sepenuhnya mengabaikan aspek hiburan dan sosial dari kehidupan, namun semakin banyak ia mengabdikan waktu dan tenaganya hanya pada dua tujuan: pemeliharaan keluarga dan persiapan untuk melakukan kehendak Bapa surgawinya di bumi.
126:2.6 (1389.1) Tahun ini menjadi kebiasaan bagi para tetangga untuk berkunjung selama malam-malam musim dingin untuk mendengar Yesus bermain harpa, untuk mendengarkan ceritanya (karena anak muda itu adalah seorang pencerita ulung), dan untuk mendengar dia membaca dari kitab suci bahasa Yunani.
126:2.7 (1389.2) Urusan-urusan ekonomi keluarga masih berjalan cukup lancar karena ada sejumlah uang di tangan pada saat kematian Yusuf. Yesus sejak awal menunjukkan ia memiliki pertimbangan bisnis dan kecerdasan finansial yang tajam. Ia pemurah tetapi hemat; ia menabung tetapi suka memberi. Ia terbukti menjadi pengelola yang bijaksana dan efisien terhadap harta kekayaan ayahnya.
126:2.8 (1389.3) Meskipun Yesus dan para tetangga Nazaret sudah berbuat semua yang bisa dilakukan untuk membawa kegembiraan ke dalam rumah itu, namun Maria, dan bahkan anak-anak, tetap diselimuti oleh kesedihan. Yusuf sudah pergi. Yusuf adalah seorang suami dan ayah yang luar biasa, dan mereka semua kehilangan dia. Dan semakin tragis lagi mereka memikirkan bahwa ia meninggal sebelum mereka bisa berbicara kepadanya atau mendengarkan berkat perpisahannya.
126:3.1 (1389.4) Pada pertengahan tahun kelima belas ini—dan kita sedang memperhitungkan waktu sesuai dengan kalender abad kedua puluh, bukan berdasarkan tahun Yahudi—Yesus telah memegang kuat manajemen keluarganya. Sebelum tahun ini berlalu, tabungan mereka telah hampir habis, dan mereka berhadapan dengan perlunya menjual salah satu rumah Nazaret yang dimiliki Yusuf bersama dalam kemitraan dengan Yakub tetangganya.
126:3.2 (1389.5) Pada Rabu malam, 17 April, 9 M, Rut, bayi keluarga itu dilahirkan, dan dengan yang terbaik dari kemampuannya Yesus berusaha untuk menggantikan ayahnya dalam menghibur dan melayani ibunya selama cobaan yang berat dan khususnya sedih ini. Selama hampir dua puluh tahun (sampai ia memulai pelayanan publiknya) tidak ada ayah yang lebih mencintai dan memelihara putrinya lebih sayang dan setia daripada Yesus bagi si Rut kecil ini. Namun ia adalah seorang ayah yang sama baiknya bagi semua anggota keluarganya yang lain.
126:3.3 (1389.6) Selama tahun ini Yesus pertama kali merumuskan doa yang kemudian ia ajarkan kepada para muridnya, dan yang banyak dikenal sebagai “Doa Bapa Kami.” Dalam satu sisi doa itu adalah pengembangan dari altar keluarga; mereka memiliki banyak bentuk puji-pujian dan beberapa doa resmi. Setelah kematian ayahnya Yesus mencoba untuk mengajarkan anak-anak yang lebih tua untuk mengungkapkan diri mereka secara perorangan dalam doa—seperti yang ia begitu suka melakukannya—tetapi mereka tidak bisa memahami pemikirannya dan akan selalu saja kembali ke bentuk-bentuk doa hafalan mereka. Dalam upaya untuk merangsang saudara-saudarinya yang lebih tua agar mengucapkan doa pribadi inilah Yesus akan berusaha untuk memimpin mereka bersama dengan kalimat-kalimat sugestif untuk membantu, dan kemudian, tanpa niat di pihaknya, berkembanglah bahwa mereka semua menggunakan bentuk doa yang sebagian besar dibangun dari pokok-pokok sugestif yang Yesus ajarkan kepada mereka.
126:3.4 (1389.7) Pada akhirnya Yesus meninggalkan gagasan untuk menyuruh setiap anggota keluarga merumuskan doa yang spontan, dan satu malam di bulan Oktober ia duduk dekat lampu kecil di meja batu rendah, dan, di atas selembar papan kayu cedar rata sekitar seratus enam belas sentimeter persegi, dengan sepotong arang ia menuliskan doa yang sejak saat itu menjadi permohonan keluarga yang baku.
126:3.5 (1389.8) Tahun ini Yesus banyak bermasalah dengan pemikiran yang bingung. Tanggung jawab keluarga telah cukup efektif menghapus semua pikiran untuk segera melaksanakan rencana apapun untuk menanggapi kunjungan penampakan di Yerusalem yang menyuruh dia untuk “berada dalam pekerjaan Bapanya.” Yesus dengan benar beralasan bahwa pemeliharaan keluarga ayah buminya itu harus diutamakan dibandingkan semua tugas; bahwa dukungan untuk keluarganya itu harus menjadi kewajiban pertamanya.
126:3.6 (1390.1) Dalam perjalanan tahun ini Yesus menemukan sebuah ayat di dalam kitah yang disebut Kitab Henokh yang mempengaruhinya dalam pemakaian kemudian untuk istilah “Anak Manusia” sebagai sebutan untuk misi penganugerahan dirinya di Urantia. Ia telah seluruhnya mempertimbangkan gagasan Mesias Yahudi dan tegas yakin bahwa ia tidak akan menjadi Mesias itu. Ia ingin sekali membantu bangsa ayahnya, tetapi ia tidak pernah berharap untuk memimpin pasukan-pasukan Yahudi dalam menumbangkan kekuasaan asing atas Palestina. Ia tahu ia tidak akan pernah duduk di atas singgasana Daud di Yerusalem. Ia juga tidak percaya bahwa misinya adalah menjadi seorang pembebas rohani atau guru moral yang semata-mata untuk bangsa Yahudi saja. Oleh karena itu, tidak ada dalam pengertian apapun, misi hidupnya akan dapat menjadi pemenuhan untuk kerinduan kuat dan anggapan nubuatan Mesianis dari kitab suci Ibrani; setidaknya, bukan seperti yang dipahami orang Yahudi tentang ramalan dari para nabi ini. Demikian juga ia yakin ia tidak akan pernah tampil sebagai Anak Manusia yang digambarkan oleh Nabi Daniel.
126:3.7 (1390.2) Tetapi ketika tiba saatnya bagi dia untuk keluar sebagai seorang guru dunia, bagaimana ia akan menyebut dirinya? Apa pengakuan yang harus ia buat tentang misinya? Dengan nama apa ia akan disebut oleh orang-orang yang akan menjadi orang yang percaya ajaran-ajarannya?
126:3.8 (1390.3) Sementara mempertimbangkan semua masalah ini mendalam dalam benaknya, ia menemukan di perpustakaan rumah ibadat di Nazaret, di antara buku-buku apokaliptik yang ia telah pelajari, naskah ini yang disebut “Kitab Henokh"; dan meskipun ia yakin bahwa naskah itu tidak ditulis oleh Henokh dari masa kuno itu, namun buku itu terbukti sangat menggelitik baginya, dan ia membaca dan membacanya lagi berulang kali. Ada satu ayat yang khusus sangat berkesan baginya, sebuah ayat di mana istilah “Anak Manusia" ini muncul. Penulis dari yang disebut Kitab Henokh ini kemudian melanjutkan dengan menceritakan tentang Anak Manusia ini, menjelaskan karya yang akan ia lakukan di bumi dan menjelaskan bahwa Anak Manusia ini, sebelum turun di bumi ini untuk membawa keselamatan bagi umat manusia, telah berjalan melalui istana-istana kemuliaan surgawi dengan Bapanya, Bapa atas segalanya, dan bahwa ia telah meninggalkan semua keagungan dan kemuliaan ini untuk turun ke bumi memberitakan keselamatan bagi manusia yang membutuhkan. Ketika Yesus membaca ayat-ayat ini (dengan memahami benar bahwa banyak dari mistisisme Timur yang telah bercampur dengan ajaran-ajaran ini adalah salah), ia menanggapi dalam hatinya dan mengakui dalam pikirannya bahwa dari semua prediksi Mesianik dari kitab-kitab suci Ibrani dan semua teori tentang penyelamat Yahudi, tidak ada begitu dekat dengan kebenaran seperti cerita yang tersimpan dalam kitab Henokh yang diakui secara sebagian ini; dan ia kemudian saat itu juga memutuskan untuk memakai sebagai judul pelantikannya “Anak Manusia.” Hal ini ia lakukan ketika ia kemudian memulai pekerjaan publiknya. Yesus memiliki suatu kemampuan yang tidak pernah salah untuk mengenali kebenaran, dan kebenaran itu tidak pernah ragu ia peluk, tidak peduli dari sumber manapun kebenaran itu tampaknya berasal.
126:3.9 (1390.4) Pada saat ini ia telah cukup seluruhnya menetapkan banyak hal tentang pekerjaan mendatangnya untuk dunia, tetapi ia tidak mengatakan apapun tentang hal-hal ini kepada ibunya, yang masih memegang teguh pada gagasan dirinya sebagai Mesias Yahudi.
126:3.10 (1390.5) Kebingungan besar masa-masa muda Yesus sekarang muncul. Setelah menetapkan tentang sifat misinya di bumi, “untuk melakukan pekerjaan Bapanya”— untuk menunjukkan sifat Bapanya yang pengasih kepada seluruh umat manusia—ia mulai merenungkan lagi banyak pernyataan dalam Kitab Suci yang mengacu pada kedatangan seorang penyelamat nasional, seorang guru atau raja Yahudi. Pada peristiwa apa nubuat-nubuat ini mengacu? Bukankah ia seorang Yahudi? atau apakah itu dirinya? Apakah ia adalah atau bukan dari keluarga Daud? Ibunya memastikannya ia dari keluarga Daud, ayahnya menentukan bahwa ia bukan. Yesus memutuskan ia bukan dari keluarga Daud. Namun apakah para nabi kebingungan akan sifat dan misi Mesias?
126:3.11 (1391.1) Bagaimanapun juga, bisakah mungkin bahwa ibunya benar? Dalam kebanyakan hal, ketika perbedaan-perbedaan pendapat telah muncul di masa lalu, ibunya itulah yang benar. Jika ia seorang guru baru dan bukan Mesias, maka bagaimana ia harus mengakui Mesias Yahudi jika seorang seperti itu muncul di Yerusalem selama masa misinya di bumi; dan, lebih jauh, apa hubungannya nanti dengan Mesias Yahudi ini? Dan apa hubungannya, setelah memulai misi hidupnya, dengan keluarganya? dengan persemakmuran dan agama Yahudi? dengan Kekaisaran Romawi? dengan orang kafir dan agama mereka? Setiap masalah-masalah penting ini dipertimbangkan orang Galilea muda ini dalam pikirannya dan dengan serius direnungkannya sementara ia terus bekerja di bangku kerja tukang kayu, susah payah mencari nafkah untuk dirinya sendiri, ibunya, dan delapan mulut lapar lainnya.
126:3.12 (1391.2) Sebelum akhir tahun ini Maria melihat dana keluarga makin berkurang. Ia mengalihkan penjualan merpati kepada Yakobus adiknya. Segera mereka membeli sapi yang kedua, dan dengan bantuan Miriam mereka mulai penjualan susu pada para tetangga Nazaret mereka.
126:3.13 (1391.3) Periode-periode meditasinya yang mendalam, seringnya perjalanan ke puncak bukit untuk berdoa, dan banyak ide-ide aneh yang dikemukakan Yesus dari waktu ke waktu, semua itu benar-benar menguatirkan ibunya. Kadang-kadang ia berpikir anak itu lupa ingatan, dan kemudian ia akan menenangkan rasa takutnya, mengingat bahwa ia, bagaimanapun, adalah anak perjanjian dan dalam beberapa cara berbeda dari pemuda lainnya.
126:3.14 (1391.4) Tetapi Yesus belajar untuk tidak membicarakan semua yang ada di pikirannya, tidak untuk menyampaikan semua gagasannya kepada dunia, bahkan tidak pada ibunya sendiri. Mulai dari tahun ini, pengungkapan Yesus tentang apa yang terjadi dalam pikirannya terus berkurang; yaitu, ia berbicara makin sedikit tentang hal-hal yang tidak bisa dipahami rata-rata orang, dan yang akan mengakibatkan dirinya dianggap aneh atau berbeda dari orang-orang pada umumnya. Dilihat dari semua penampilannya ia menjadi biasa-biasa saja dan konvensional, meskipun ia merindukan ada orang yang bisa memahami masalah-masalahnya. Ia mendambakan teman yang dapat dipercaya dan bisa menyimpan rahasia, tapi masalahnya terlalu kompleks untuk dipahami rekan-rekan manusianya. Keunikan dari situasi yang tidak biasa ini memaksanya untuk menanggung bebannya sendirian.
126:4.1 (1391.5) Dengan kedatangan ulang tahunnya yang kelima belas, Yesus secara resmi bisa menempati mimbar sinagog pada hari Sabat. Berkali-kali sebelumnya, karena tidak adanya pembicara, Yesus telah diminta untuk membacakan Kitab Suci, tetapi sekarang hari itu tiba ketika, sesuai hukum, ia dapat memimpin ibadah. Oleh karena itu pada hari Sabat pertama setelah ulang tahun kelima belasnya sang chazan (pemimpin ibadah) itu mengatur Yesus agar memimpin ibadah pagi di sinagog. Dan ketika semua orang beriman di Nazaret telah berkumpul, pemuda itu, setelah memilih dari Kitab Suci, berdiri dan mulai membaca:
126:4.2 (1391.6) “Roh Tuhan ALLAH ada padaku, oleh karena TUHAN telah mengurapi aku; Ia telah mengutus aku untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang sengsara, dan merawat orang-orang yang remuk hati, untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan kepada orang-orang yang terkurung kelepasan dari penjara, untuk memberitakan tahun rahmat TUHAN dan hari pembalasan Allah kita, untuk menghibur semua orang berkabung, untuk mengaruniakan kepada mereka perhiasan kepala ganti abu, minyak untuk pesta ganti kain kabung, nyanyian puji-pujian ganti semangat yang pudar, supaya orang menyebutkan mereka “pohon tarbantin kebenaran”, “tanaman TUHAN” untuk memperlihatkan keagungan-Nya.
126:4.3 (1392.1) “Carilah yang baik dan jangan yang jahat, supaya kamu hidup; dengan demikian TUHAN, Allah semesta alam, akan menyertai kamu, seperti yang kamu katakan. Bencilah yang jahat dan cintailah yang baik; dan tegakkanlah keadilan di pintu gerbang; mungkin TUHAN, Allah semesta alam, akan mengasihani sisa-sisa keturunan Yusuf.
126:4.4 (1392.2) “Basuhlah, bersihkanlah dirimu, jauhkanlah perbuatan-perbuatanmu yang jahat dari depan mata-Ku. Berhentilah berbuat jahat, belajarlah berbuat baik; usahakanlah keadilan, kendalikanlah orang kejam; belalah hak anak-anak yatim, perjuangkanlah perkara janda-janda!
126:4.5 (1392.3) “Dengan apakah aku akan pergi menghadap TUHAN dan tunduk menyembah kepada Allah yang di tempat tinggi? Akan pergikah aku menghadap Dia dengan korban bakaran, dengan anak lembu berumur setahun? Berkenankah TUHAN kepada ribuan domba jantan, kepada puluhan ribu curahan minyak? Akan kupersembahkankah anak sulungku karena pelanggaranku dan buah kandunganku karena dosaku sendiri? Hai manusia, telah diberitahukan kepadamu apa yang baik. Dan apakah yang dituntut TUHAN dari padamu: selain berlaku adil, mencintai kesetiaan, dan hidup dengan rendah hati di hadapan Allahmu?
126:4.6 (1392.4) “Maka, dengan siapa, engkau akan menyamakan Allah yang duduk di atas bulatan bumi? Arahkanlah matamu ke langit dan lihatlah: siapa yang menciptakan semua bintang itu dan menyuruh segenap tentara mereka keluar, sambil memanggil nama mereka sekaliannya? Satupun tiada yang tak hadir, oleh sebab Ia maha kuasa dan maha kuat. Dia memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada yang tiada berdaya. Janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan.
126:4.7 (1392.5) “Kamu inilah saksi-saksi-Ku, demikianlah firman TUHAN, dan hamba-Ku yang telah Kupilih, supaya kamu tahu dan percaya kepada-Ku dan mengerti, bahwa Aku tetap Dia. Sebelum Aku tidak ada Allah dibentuk, dan sesudah Aku tidak akan ada lagi.”
126:4.8 (1392.6) Dan setelah ia membaca demikian, ia duduk, dan orang-orang pulang ke rumah mereka, merenungkan kata-kata yang ia bacakan dengan begitu anggun kepada mereka. Belum pernah warga kota itu melihatnya khidmat begitu agung; belum pernah mereka mendengar suaranya begitu sungguh-sungguh dan begitu tulus; belum pernah mereka mengamati dia begitu gagah dan tegas, begitu berwibawa.
126:4.9 (1392.7) Hari Sabat ini sorenya Yesus mendaki bukit Nazaret dengan Yakobus adiknya dan, ketika mereka pulang ke rumah, menulis Sepuluh Perintah Tuhan dalam bahasa Yunani dengan arang pada dua papan rata. Selanjutnya Marta mewarnai dan menghiasi papan-papan ini, dan selama waktu yang lama mereka menggantungkannya di dinding di atas bangku kerja kecilnya Yakobus.
126:5.1 (1392.8) Secara bertahap Yesus dan keluarganya kembali ke kehidupan sederhana mereka dari tahun-tahun sebelumnya. Pakaian mereka dan bahkan makanan mereka menjadi lebih sederhana. Mereka memiliki banyak susu, mentega, dan keju. Pada musimnya mereka menikmati hasil dari kebun mereka, namun setiap bulan berlalu mengharuskan kebiasaan lebih berhemat lagi. Sarapan mereka sangat sederhana; mereka menyimpan makanan terbaik mereka untuk makan malam. Namun demikian, di kalangan orang-orang Yahudi kurangnya kekayaan tidak berarti rendah secara sosial.
126:5.2 (1392.9) Pemuda ini sudah hampir menguasai pemahaman tentang bagaimana manusia hidup dalam masanya. Dan seberapa baik ia mengerti kehidupan di rumah, ladang, dan bengkel itu ditunjukkan oleh ajaran-ajarannya kemudian, yang begitu penuh mengungkapkan hubungan akrabnya dengan semua tahap pengalaman manusia.
126:5.3 (1392.10) Chazan Nazaret terus berpegang teguh pada keyakinan bahwa Yesus akan menjadi seorang guru besar, mungkin penerus Gamaliel yang terkenal itu di Yerusalem.
126:5.4 (1393.1) Sepertinya semua rancangan untuk kariernya Yesus digagalkan. Masa depan tidak terlihat cerah melihat perkembangan saat itu. Namun ia tidak goyah; ia tidak berkecil hati. Ia jalani hidup terus, hari demi hari, melakukan dengan baik tugas yang ada saat itu dan dengan setia melaksanakan tanggung jawab langsung untuk tempatnya dalam hidup. Kehidupan Yesus adalah penghiburan selama-lamanya bagi semua idealis yang kecewa.
126:5.5 (1393.2) Upah umum harian untuk tukang kayu perlahan-lahan berkurang. Pada akhir tahun ini Yesus bisa mendapatkan, dengan bekerja dari pagi-pagi hingga malam, hanya setara dengan sekitar dua puluh lima sen (dolar) sehari. Pada tahun berikutnya mereka menghadapi kesulitan untuk membayar pajak sipil, belum lagi sumbangan rumah ibadah dan pajak bait suci setengah syikal. Selama tahun ini pemungut pajak mencoba memeras pendapatan ekstra dari Yesus, bahkan mengancam untuk mengambil harpanya.
126:5.6 (1393.3) Khawatir bahwa salinan kitab suci Yunani mungkin akan ditemukan dan disita oleh para pemungut pajak, Yesus, pada hari ulang tahun kelima belasnya, mempersembahkannya ke perpustakaan sinagog Nazaret sebagai persembahan kedewasaan kepada Tuhan.
126:5.7 (1393.4) Kejutan besar tahun kelima belasnya datang ketika Yesus pergi ke Sepphoris untuk menerima keputusan Herodes tentang perkara banding yang dibawa kepadanya dalam sengketa tentang jumlah uang yang harus dibayar pada Yusuf pada saat kematian karena kecelakaan itu. Yesus dan Maria berharap untuk penerimaan sejumlah besar uang namun ternyata bendahara di Sepphoris telah menawari mereka sejumlah uang yang tidak seberapa. Saudara-saudara Yusuf telah naik banding ke Herodes langsung, dan sekarang Yesus berdiri di istana dan mendengar keputusan Herodes bahwa ayahnya tidak memperoleh apa-apa pada saat kematiannya. Dan karena keputusan yang tidak adil seperti itu, Yesus tidak pernah lagi mempercayai Herodes Antipas. Tidak mengherankan bahwa ia suatu kali pernah menyebut Herodes sebagai “serigala itu.”
126:5.8 (1393.5) Pekerjaan terus menerus di bangku tukang kayu selama tahun ini dan tahun-tahun berikutnya membuat Yesus kehilangan kesempatan bergaul dengan para penumpang kafilah. Toko pasokan karavan milik keluarga sudah diambil alih oleh pamannya, dan Yesus bekerja sepenuhnya di bengkel kerja rumah, dimana ia dekat untuk membantu Maria mengurusi keluarga. Sekitar saat ini ia mulai mengirimkan Yakobus ke tempat unta untuk mengumpulkan informasi tentang peristiwa-peristiwa dunia, dan dengan demikian ia berusaha untuk tetap mengetahui berita saat itu.
126:5.9 (1393.6) Saat ia tumbuh menjadi lelaki dewasa, ia melewati semua konflik dan kebingungan yang dialami rata-rata orang-orang muda dari masa sebelumnya dan selanjutnya. Pengalaman berat menafkahi keluarganya itu adalah pengaman pasti sehingga dirinya tidak memiliki waktu berlebihan untuk meditasi menganggur atau kegemaran untuk kecenderungan mistis.
126:5.10 (1393.7) Tahun inilah Yesus menyewa sebidang besar tanah tepat di bagian utara rumah mereka, yang dibagi-bagi sebagai tanah kebun keluarga. Setiap anak yang lebih tua memiliki kebun sendiri, dan mereka masuk dalam persaingan sungguh-sungguh dalam upaya pertanian mereka. Kakak tertua mereka menghabiskan beberapa waktu dengan mereka di kebun setiap hari selama musim budidaya sayuran. Sementara Yesus bekerja dengan adik-adik lelaki dan perempuannya di kebun, ia berkali-kali memiliki harapan agar mereka semua menempati sebidang tanah pertanian di pedesaan dimana mereka bisa menikmati kebebasan dan kemerdekaan hidup yang tanpa gangguan. Namun mereka tidak menemukan diri mereka bertumbuh besar di pedesaan; dan Yesus, sebagai seorang muda yang benar-benar praktis demikian pula idealis, cerdas dan penuh semangat menangani masalahnya begitu ia menjumpai masalah itu, dan melakukan segala sesuatu dalam kemampuannya untuk menyesuaikan dirinya dan keluarganya dengan kenyataan situasi mereka, dan untuk beradaptasi dengan kondisi mereka untuk kepuasan tertinggi yang mungkin terhadap keinginan-keinginan perorangan dan bersama mereka.
126:5.11 (1393.8) Pernah Yesus samar-samar berharap bahwa ia mungkin dapat mengumpulkan cukup sarana, asalkan mereka dapat mengumpulkan sejumlah besar uang yang seharusnya dibayarkan kepada ayahnya untuk pekerjaan di istana Herodes itu, untuk menjamin pelaksanaan pembelian sebuah tanah pertanian kecil. Ia benar-benar memikirkan secara serius mengenai rencana memindahkan keluarganya ke pedesaan. Tetapi ketika Herodes menolak untuk membayar mereka dari dana yang harusnya dibayarkan pada Yusuf, maka mereka meninggalkan ambisi memiliki rumah di pedesaan ini. Namun demikian, mereka berusaha untuk menikmati banyak pengalaman hidup pertanian karena mereka kini memiliki tiga ekor sapi, empat ekor domba, sekawanan ayam, seekor keledai, dan seekor anjing, selain merpati. Bahkan anak-anak yang kecil memiliki tugas rutin mereka untuk dilakukan dalam skema pengelolaan yang teratur baik yang menjadi ciri kehidupan rumah keluarga Nazaret ini.
126:5.12 (1394.1) Akhir usia kelima belas ini Yesus menyelesaikan perpindahan dari periode yang berbahaya dan sulit dalam keberadaan manusia, waktu transisi antara tahun masa kanak-kanak yang lebih bersenang-senang dan kesadaran mendekati kedewasaan dengan meningkatnya tanggung jawab dan peluang untuk perolehan pengalaman lanjutan dalam pengembangan karakter yang mulia. Masa pertumbuhan untuk batin dan tubuh telah berakhir, dan kini mulailah karier sebenarnya pemuda dari Nazaret ini.
Buku Urantia
Makalah 127
127:0.1 (1395.1) KETIKA YESUS masuk ke tahun-tahun remajanya, ia mendapati dirinya menjadi kepala dan sandaran satu-satunya untuk sebuah keluarga besar. Dalam beberapa tahun setelah kematian ayahnya semua harta milik mereka sudah tidak ada. Seiring waktu berlalu, ia menjadi semakin sadar akan pra-eksistensinya; pada saat yang sama ia mulai lebih sepenuhnya menyadari bahwa ia hadir di bumi dan dalam daging dengan tujuan mengungkapkan Bapa Firdausnya kepada anak-anak manusia.
127:0.2 (1395.2) Belum pernah ada pemuda remaja yang telah atau pernah akan hidup di dunia ini atau semua dunia lain yang telah atau pernah akan memiliki masalah yang lebih berat untuk diatasi atau kesulitan yang lebih rumit untuk diurai. Tidak ada pemuda Urantia yang akan pernah dipanggil untuk melewati konflik yang lebih menguji atau situasi yang lebih mencoba daripada yang Yesus sendiri alami selama tahun-tahun berat dari usia lima belas sampai dua puluh itu.
127:0.3 (1395.3) Setelah mencicipi pengalaman nyata menjalani hidup tahun-tahun remaja seperti itu di dunia yang dilanda kejahatan dan dikacaukan oleh dosa, Anak Manusia memiliki pengetahuan penuh tentang pengalaman hidup kaum muda di seluruh wilayah Nebadon, dan dengan demikian selamanya ia menjadi tempat perlindungan yang penuh pengertian bagi para remaja yang tertekan dan bingung pada segala usia dan di semua dunia di seluruh alam semesta lokal.
127:0.4 (1395.4) Perlahan, tetapi secara pasti dan melalui pengalaman nyata, sang Putra ilahi ini meraih hak untuk menjadi penguasa berdaulat alam semestanya, penguasa yang tidak diragukan dan penguasa tertinggi atas semua kecerdasan buatan di semua dunia alam semesta lokal, tempat perlindungan yang memahami bagi para makhluk dari segala usia dan dari semua derajat kemampuan dan pengalaman pribadi.
127:1.1 (1395.5) Sang Putra yang dijelmakan ini melewati masa bayi dan mengalami masa kecil yang biasa-biasa saja. Lalu ia muncul dari tahap peralihan yang menguji dan mencoba antara masa kanak-kanak dan dewasa muda itu—ia menjadi Yesus remaja.
127:1.2 (1395.6) Tahun ini ia mencapai pertumbuhan fisik penuh. Dia adalah seorang pemuda jantan dan tampan. Dia menjadi semakin sadar diri dan serius, tetapi dia baik dan simpatik. Matanya ramah tetapi menyelidik; senyumnya selalu menarik dan meyakinkan. Suaranya merdu tapi berwibawa; salamnya ramah tapi tidak berpura-pura. Selalu, bahkan dalam kontak yang paling biasa sekalipun, tampaknya ada bukti sentuhan yang bersifat ganda, manusia dan ilahi. Selalu ia menampilkan kombinasi antara teman yang bersimpati dan guru yang berwibawa. Dan ciri-ciri kepribadian ini sejak awal telah tampak, bahkan dalam tahun-tahun remaja ini.
127:1.3 (1395.7) Pemuda yang secara fisik kuat dan kokoh ini juga mencapai pertumbuhan penuh dari kecerdasan manusiawinya, bukan pengalaman penuh pemikiran manusia tetapi kepenuhan kapasitas untuk pengembangan intelektual seperti itu. Ia memiliki tubuh yang sehat dan seimbang baik, batin yang tajam dan analitis, penampilan ramah dan simpatik, suatu temperamen yang agak berubah-ubah tetapi agresif, yang semuanya tertata menjadi suatu kepribadian yang kuat, mencolok, dan menarik.
127:1.4 (1396.1) Seiring berjalannya waktu, menjadi makin sulit bagi ibu dan saudara-saudarinya untuk memahaminya; mereka tersandung perkataan-perkataannya dan menyalah-tafsirkan perbuatan-perbuatannya. Mereka semua tidak disesuaikan untuk memahami kehidupan kakak tertua mereka karena ibu mereka telah memberitahu mereka bahwa ia ditakdirkan untuk menjadi penyelamat bangsa Yahudi. Setelah mereka menerima dari Maria isyarat-isyarat tersebut sebagai rahasia keluarga, bayangkan kebingungan mereka ketika Yesus dengan terus terang menolak semua gagasan dan niat tersebut.
127:1.5 (1396.2) Tahun ini Simon mulai bersekolah, dan mereka terpaksa untuk menjual satu rumah yang lain. Yakobus sekarang mengambil alih tugas mengajar tiga adik perempuannya, dua diantaranya cukup tua untuk mulai belajar dengan serius. Begitu Rut tumbuh besar, ia ditangani oleh Miriam dan Marta. Biasanya gadis-gadis dari keluarga Yahudi menerima sedikit pendidikan, tetapi Yesus mempertahankan (dan ibunya setuju) bahwa anak perempuan harus pergi ke sekolah sama seperti anak laki-laki, dan karena sekolah rumah ibadat tidak mau menerima mereka, tidak ada yang bisa dilakukan selain menjalankan sebuah sekolah rumah khususnya bagi mereka.
127:1.6 (1396.3) Sepanjang tahun ini Yesus sangat terikat pada bengkel kerja. Beruntung ia punya banyak pekerjaan; karyanya begitu bermutu tinggi sehingga ia tidak pernah menganggur tidak peduli bagaimanapun kurangnya pekerjaan di wilayah itu. Sekali-sekali ada begitu banyak yang harus dilakukannya sehingga Yakobus akan membantunya.
127:1.7 (1396.4) Pada akhir tahun ini ia hampir memutuskan dalam hatinya bahwa ia akan, setelah membesarkan keluarganya dan melihat mereka menikah, untuk masuk secara publik pada pekerjaannya sebagai guru kebenaran dan sebagai pewahyu Bapa surgawi kepada dunia. Ia tahu ia tidak akan menjadi Mesias Yahudi yang diharapkan, dan ia menyimpulkan bahwa hampir tidak ada gunanya untuk membahas perkara-perkara ini dengan ibunya; ia memutuskan untuk membiarkan Maria memiliki gagasan apapun yang mungkin Maria pilih karena semua yang telah ia katakan di masa lalu hanya sedikit atau sama sekali tidak berkesan terhadapnya, dan ia ingat bahwa ayahnya tidak pernah bisa mengatakan apapun yang bisa mengubah pikiran ibunya. Dari tahun ini ia berbicara makin lama makin sedikit dengan ibunya, ataupun dengan yang lain, tentang masalah-masalah ini. Misinya itu demikian khas sehingga tidak ada seorangpun yang hidup di bumi bisa memberikan saran mengenai pelaksanaannya.
127:1.8 (1396.5) Dia sungguh ayah yang sesungguhnya meskipun masih muda untuk keluarga itu; ia menggunakan setiap waktunya yang mungkin dengan anak-anak itu, dan mereka benar-benar mencintainya. Ibunya bersedih melihat ia bekerja begitu keras; ibunya bersedih hati melihatnya ia membanting tulang hari demi hari di bangku tukang kayu mencari nafkah bagi keluarga, bukannya di Yerusalem belajar dengan para rabi seperti yang telah mereka rancang dengan indahnya. Meskipun ada banyak hal tentang anaknya yang Maria tidak bisa mengerti, namun Maria memang mengasihinya, dan ia paling menghargai sepenuhnya cara bagaimana Yesus memikul tanggung jawab rumah tangga.
127:2.1 (1396.6) Pada sekitar waktu ini ada hasutan yang cukup besar, terutama di Yerusalem dan di Yudea, yang mendukung pemberontakan terhadap pembayaran pajak ke Roma. Muncullah sebuah partai nasionalis yang kuat, yang segera disebut kaum fanatik atau Zelot. Kaum Zelot, tidak seperti orang-orang Farisi, tidak bersedia untuk menunggu kedatangan Mesias. Mereka mengusulkan untuk menjadikannya lebih sulit melalui pemberontakan politik.
127:2.2 (1396.7) Sekelompok organisator dari Yerusalem tiba di Galilea dan membuat kemajuan baik sampai mereka mencapai Nazaret. Ketika mereka datang untuk menemui Yesus, ia mendengarkan dengan hati-hati pada mereka dan mengajukan banyak pertanyaan, tetapi menolak untuk bergabung dengan partai itu. Dia menolak sepenuhnya untuk mengungkapkan alasan mengapa ia tidak mendaftar, dan penolakannya berakibat membuat banyak teman-teman mudanya di Nazaret juga tidak ikut.
127:2.3 (1397.1) Maria berusaha sebisanya untuk mendorong dia untuk mendaftar, tetapi ia tidak bisa mengubahnya sedikitpun. Maria bahkan sampai menyatakan bahwa penolakan Yesus untuk mendukung perjuangan nasionalis atas perintahnya itu adalah pembangkangan, suatu pelanggaran janjinya yang ia buat setelah mereka kembali dari Yerusalem bahwa ia akan tunduk pada orangtuanya; tetapi sebagai jawaban atas tuduhan ini ia hanya meletakkan tangan dengan ramah di bahu ibunya dan, sambil menatap wajahnya, berkata: “ibuku, bagaimana engkau bisa begitu?” Dan Maria menarik pernyataannya.
127:2.4 (1397.2) Salah seorang paman Yesus (Simon saudaranya Maria) telah bergabung dengan kelompok ini, kemudian menjadi seorang perwira dalam divisi Galilea. Dan selama beberapa tahun terjadi kerenggangan hubungan antara Yesus dan pamannya.
127:2.5 (1397.3) Namun masalah mulai memanas di Nazaret. Sikap Yesus dalam hal-hal ini telah berakibat menciptakan perpecahan di kalangan kaum muda Yahudi di kota itu. Sekitar setengahnya telah bergabung dengan organisasi nasionalis itu, dan setengah lainnya mulai pembentukan kelompok patriot tandingan yang lebih moderat, mengharapkan Yesus untuk menjabat kepemimpinan. Mereka heran ketika ia menolak kehormatan yang ditawarkan kepadanya, memohon dengan alasan tanggung jawab keluarganya yang berat, yang mereka semua terima. Tetapi situasi masih menjadi lebih rumit lagi ketika, kemudian, seorang Yahudi kaya, Ishak, seorang rentenir pada orang kafir, tampil dan setuju untuk mendukung keluarga Yesus jika ia mau meletakkan peralatannya dan menjabat kepemimpinan para patriot Nazaret ini.
127:2.6 (1397.4) Yesus, saat itu belum tujuh belas tahun, dihadapkan dengan salah satu situasi yang paling peka dan sulit dari hidup mudanya. Isu-isu patriotik, terutama ketika dibuat menjadi rumit oleh penindas asing yang memungut pajak, memang selalu sulit bagi para pemimpin rohani untuk menghadapinya, dan dalam kasus ini dua kali lipat karena agama Yahudi terlibat dalam semua hasutan ini melawan Roma.
127:2.7 (1397.5) Posisi Yesus dibuat lebih sulit lagi karena ibu dan pamannya, dan bahkan adiknya Yakobus, semua mendesaknya untuk bergabung dengan pergerakan nasionalis itu. Semua orang Yahudi yang lebih terkemuka di Nazaret telah mendaftar, dan orang-orang muda yang belum bergabung dengan gerakan ini semua akan bergabung saat Yesus mengubah pikirannya. Dia hanya memiliki satu konselor bijaksana di seluruh Nazaret, guru agama lamanya, chazan itu, yang menasihati dia tentang jawabannya kepada panitia warga Nazaret ketika mereka datang untuk meminta jawaban terhadap permintaan publik yang telah dibuat. Dalam seluruh kehidupan muda Yesus ini adalah pertama kalinya ia dengan sengaja beralih pada strategi publik. Sebelumnya sampai saat itu, ia selalu bergantung pada pernyataan kebenaran terus terang untuk menjelaskan situasi, tetapi sekarang ia tidak bisa menyatakan kebenaran penuh. Dia tidak bisa menyatakan bahwa dia lebih dari hanya seorang manusia; ia tidak bisa mengungkapkan gagasannya tentang misi yang menunggu pencapaian kedewasaannya yang lebih matang. Di samping kendala-kendala ini, kesetiaan agama dan loyalitas nasional secara langsung ditantang. Keluarganya berada dalam keadaan bergolak, teman-teman mudanya terbagi, dan seluruh kontingen Yahudi kota itu riuh rendah. Dan pikirkan bahwa ia yang disalahkan karena semua itu! Dan bagaimana tidak bersalahnya dia dari semua niat untuk membuat masalah apapun, apalagi membuat keributan yang semacam ini.
127:2.8 (1397.6) Sesuatu harus dilakukan. Dia harus menyatakan posisinya, dan hal ini dia lakukan dengan berani dan diplomatis untuk kepuasan banyak orang, tetapi tidak semuanya. Dia tetap berpegang pada butir-butir permohonan aslinya, mempertahankan bahwa tugas pertamanya adalah untuk keluarganya, bahwa seorang ibu yang janda dan delapan saudara dan saudari memerlukan sesuatu yang lebih dari sekedar uang bisa membelinya—yaitu kebutuhan fisik kehidupan—bahwa mereka berhak untuk pemeliharaan dan bimbingan seorang ayah, dan bahwa dia tidak bisa dalam hati nurani yang jelas melepaskan dirinya dari kewajiban yang telah disodorkan kepadanya akibat dari kecelakaan yang kejam itu. Dia berterimakasih kepada ibunya dan adik tertuanya karena bersedia untuk melepaskan dia tetapi menegaskan lagi bahwa kesetiaan kepada almarhum ayah melarangnya meninggalkan keluarga tidak peduli berapa banyak uang yang akan datang untuk nafkah jasmani mereka, membuat pernyataan yang tak akan pernah terlupakan bahwa “uang tidak bisa mencintai.” Dalam pernyataan ini Yesus membuat beberapa referensi terselubung pada “misi hidupnya” tetapi menjelaskan bahwa, terlepas dari apakah hal itu mungkin atau tidak konsisten dengan gagasan militer, hal misi itu, bersama dengan segala sesuatu yang lain dalam hidupnya, telah ditinggalkan dalam rangka agar ia mungkin bisa menjalankan dengan setia kewajibannya kepada keluarganya. Semua orang di Nazaret tahu benar bahwa ia adalah seorang ayah yang baik untuk keluarganya, dan hal ini adalah perkara yang begitu dekat dengan hati setiap orang Yahudi yang mulia sehingga pembelaan Yesus mendapat tanggapan penghargaan dalam hati banyak para pendengarnya, dan beberapa dari mereka yang tidak berpikiran demikian kemudian dilucuti oleh pidato yang dibuat oleh Yakobus, yang meskipun bukan dalam program acara itu, namun disampaikan pada saat itu. Hari itu juga sang chazan telah melatih Yakobus sebelumnya untuk sambutannya, tetapi hal itu rahasia mereka.
127:2.9 (1398.1) Yakobus menyatakan bahwa ia yakin Yesus akan membantu untuk membebaskan bangsanya jika dia (Yakobus) sudah cukup tua untuk bertanggung jawab atas keluarga, dan bahwa, jika saja mereka setuju untuk mengizinkan Yesus untuk tetap “bersama kami, untuk menjadi ayah dan guru kami, maka kalian akan memiliki tidak hanya satu pemimpin dari keluarga Yusuf, tapi nanti kalian akan memiliki lima nasionalis yang setia, karena bukankah ada lima dari kami anak-anak lelaki yang tumbuh dan maju dari bimbingan ayah-kakak kami untuk melayani bangsa kita?” Dan dengan demikian anak lelaki itu mengakhiri dengan cukup menyenangkan situasi yang sangat tegang dan berbahaya ini.
127:2.10 (1398.2) Krisis untuk saat itu sudah berlalu, tetapi tidak pernah kejadian ini dilupakan di Nazaret. Hasutan terus ada; tidak lagi Yesus disenangi semua orang; perpecahan sentimen itu tidak pernah sepenuhnya teratasi. Dan peristiwa ini, ditambah dengan kejadian-kejadian lain selanjutnya, adalah salah satu alasan utama mengapa ia pindah ke Kapernaum di tahun-tahun kemudian. Sejak itu Nazaret mempertahankan perpecahan sentimen mengenai Anak Manusia.
127:2.11 (1398.3) Yakobus lulus dari sekolah tahun ini dan mulai bekerja penuh waktu di rumah di bengkel tukang kayu. Dia telah menjadi seorang pekerja yang pintar dengan peralatan dan sekarang mengambil alih pembuatan kuk dan bajak sementara Yesus mulai melakukan lebih banyak penyelesaian rumah dan pekerjaan lemari ahli.
127:2.12 (1398.4) Tahun ini Yesus membuat kemajuan besar dalam penataan batinnya. Perlahan-lahan ia telah menyatukan kodrat ilahi dan manusiawinya bersama-sama, dan ia mencapai semua pengorganisasian intelek ini oleh kekuatan keputusannya sendiri dan dengan hanya bantuan dari Monitor yang mendiaminya, hanya sesosok Monitor seperti halnya yang dimiliki semua manusia normal dalam batin mereka di seluruh dunia pasca penganugerahan Putra. Sejauh ini, tidak ada yang supranatural yang terjadi dalam karier anak muda ini kecuali kunjungan sesosok utusan, yang dikirim oleh kakaknya Immanuel, yang pernah menampakkan diri kepadanya pada malam hari di Yerusalem.
127:3.1 (1398.5) Dalam perjalanan tahun ini semua properti keluarga, kecuali rumah dan kebun, sudah dijual. Bagian terakhir dari properti di Kapernaum (kecuali penyertaan modal dalam satu properti yang lain), yang sudah digadaikan, juga dijual. Hasil penjualan digunakan untuk pajak, untuk membeli beberapa perkakas baru untuk Yakobus, dan untuk melakukan pembayaran pada toko pasokan dan bengkel lama keluarga dekat lapangan kafilah, yang diusulkan Yesus sekarang untuk dibeli kembali karena Yakobus sudah cukup dewasa untuk bekerja di bengkel rumah dan membantu Maria mengurus rumah. Karena tekanan keuangan mereda untuk sementara waktu, Yesus memutuskan untuk membawa Yakobus ke Paskah. Mereka pergi ke Yerusalem sehari lebih awal, berdua saja, melalui jalan Samaria. Sambil mereka berjalan, Yesus bercerita kepada Yakobus tentang tempat-tempat bersejarah dalam perjalanan seperti yang ayahnya ajarkan padanya pada perjalanan yang serupa lima tahun sebelumnya.
127:3.2 (1399.1) Ketika melewati Samaria, mereka melihat banyak pemandangan aneh. Pada perjalanan ini, mereka membicarakan banyak masalah pribadi, keluarga, dan bangsa mereka. Yakobus adalah jenis anak muda yang sangat agamis, dan meskipun ia tidak sepenuhnya setuju dengan ibunya mengenai sedikit yang ia tahu tentang rencana pekerjaan hidup Yesus, ia berharap untuk waktu ketika ia akan mampu memikul tanggung jawab untuk keluarga sehingga Yesus bisa memulai misinya. Ia sangat menghargai Yesus membawanya ke Paskah, dan mereka membicarakan masa depan lebih menyeluruh daripada sebelumnya.
127:3.3 (1399.2) Yesus banyak berpikir saat mereka berjalan melalui Samaria, terutama di Betel dan ketika minum dari sumur Yakub. Dia dan saudaranya membahas tradisi Abraham, Ishak, dan Yakub. Dia berbuat banyak untuk mempersiapkan Yakobus untuk apa ia akan saksikan di Yerusalem, sehingga bisa mengurangi guncangan seperti yang dia sendiri alami pada kunjungan pertamanya ke bait suci. Namun Yakobus tidak begitu sensitif terhadap beberapa pemandangan ini. Dia berkomentar terhadap cara asal-asalan dan tak berperasaan tentang cara beberapa imam melaksanakan tugas mereka, tetapi secara keseluruhan sangat menikmati kunjungannya di Yerusalem.
127:3.4 (1399.3) Yesus membawa Yakobus ke Betania untuk perjamuan malam Paskah. Simon telah meninggal dan dimakamkan dengan nenek moyangnya, dan Yesus memimpin rumah tangga ini sebagai kepala keluarga Paskah, setelah membawa domba Paskah dari bait suci.
127:3.5 (1399.4) Setelah perjamuan Paskah, Maria duduk untuk berbicara dengan Yakobus sementara Marta, Lazarus, dan Yesus berbicara bersama-sama sampai larut malam. Keesokan harinya mereka menghadiri ibadah bait suci, dan Yakobus diterima ke dalam persemakmuran Israel. Pagi itu, saat mereka berhenti sejenak di punggung bukit Zaitun untuk melihat bait suci, sementara Yakobus berseru dengan heran, Yesus menatap Yerusalem dalam keheningan. Yakobus tidak bisa memahami sikap aneh kakaknya itu. Malam itu mereka kembali lagi ke Betania dan akan berangkat pulang ke rumah hari berikutnya, tetapi Yakobus bersikeras agar mereka kembali untuk mengunjungi bait suci, menjelaskan bahwa ia ingin mendengar para guru. Meskipun hal ini benar, diam-diam dalam hatinya ia ingin mendengar Yesus ikut serta dalam diskusi, karena ia telah mendengar ibunya menceritakannya. Oleh karena itu, mereka pergi ke bait suci dan mendengar diskusi, tetapi Yesus tidak mengajukan pertanyaan. Semuanya tampak begitu kekanak-kanakan dan tidak penting bagi pikiran manusia dan Tuhan yang sedang terbangun ini—ia hanya bisa mengasihani mereka. Yakobus kecewa karena Yesus tidak berkata apa-apa. Untuk pertanyaannya, Yesus hanya membuat jawaban, “Saatku belum tiba."
127:3.6 (1399.5) Keesokan harinya mereka berjalan pulang lewat Yerikho dan lembah Yordan, dan Yesus menceritakan lagi banyak hal sepanjang jalan, termasuk perjalanan masa lalunya melewati jalan ini ketika ia berusia tiga belas tahun.
127:3.7 (1399.6) Setelah kembali ke Nazaret, Yesus mulai bekerja di toko bengkel perbaikan lama milik keluarga dan sangat bergembira karena bisa bertemu begitu banyak orang setiap hari dari semua bagian negara dan distrik sekitarnya. Yesus benar-benar mengasihi orang-orang —orang-orang yang biasa saja. Setiap bulan ia melakukan pembayaran untuk toko itu dan, dengan bantuan Yakobus, terus mencukupi nafkah keluarga.
127:3.8 (1399.7) Beberapa kali dalam setahun, ketika tidak ada tamu yang hadir untuk melakukannya, Yesus terus membaca kitab suci Sabat di sinagog dan banyak kali memberikan komentar pada ayat, tetapi biasanya dia memilih bagian-bagian begitu rupa sehingga komentar tidak perlu. Dia terampil, mengatur urutan pembacaan dari berbagai kutipan sedemikian sehingga yang satu akan menerangi yang lain. Dia tidak pernah gagal, kalau cuaca memungkinkan, untuk membawa saudara dan saudarinya keluar pada hari Sabat sore untuk berjalan-jalan di alam.
127:3.9 (1400.1) Sekitar saat inilah sang chazan meresmikan klub pemuda untuk diskusi filosofis yang bertemu di rumah-rumah berbagai anggota dan sering di rumahnya sendiri, dan Yesus menjadi seorang anggota terkemuka dari kelompok ini. Dengan cara ini ia dimungkinkan untuk meraih kembali beberapa prestise lokal yang telah hilang pada saat kontroversi nasionalistik baru-baru ini.
127:3.10 (1400.2) Kehidupan sosialnya, meskipun dibatasi, tidak sepenuhnya diabaikan. Ia punya banyak teman akrab dan pengagum setia di antara para lelaki muda maupun perempuan muda Nazaret.
127:3.11 (1400.3) Pada bulan September, Elisabet dan Yohanes datang untuk mengunjungi keluarga Nazaret. Yohanes, setelah kehilangan ayahnya, bermaksud untuk kembali ke perbukitan Yudea untuk bertani dan memelihara domba kecuali Yesus menyarankan dia untuk tetap tinggal di Nazaret untuk mengambil pekerjaan pertukangan kayu atau jalur pekerjaan lain. Mereka tidak tahu bahwa keluarga Nazaret itu praktis tidak punya uang. Semakin banyak Maria dan Elisabet berbicara tentang anak-anak lelaki mereka, semakin mereka yakin bahwa akan baik bagi kedua pemuda itu untuk bekerja bersama-sama dan lebih saling bertemu satu sama lain.
127:3.12 (1400.4) Yesus dan Yohanes mengadakan banyak percakapan bersama-sama; dan mereka membahas beberapa perkara yang sangat karib dan pribadi. Setelah mereka menyelesaikan kunjungan ini, mereka memutuskan untuk tidak lagi bertemu satu sama lain sampai mereka akan bertemu dalam pelayanan publik mereka setelah “Bapa surgawi memanggil” mereka ke pekerjaan mereka. Yohanes sangat terkesan oleh apa yang dilihatnya di Nazaret bahwa ia semestinya pulang ke rumah dan bekerja untuk menafkahi ibunya. Ia menjadi yakin bahwa ia menjadi bagian dari misi kehidupan Yesus, tetapi ia melihat bahwa Yesus akan sibuk bertahun-tahun untuk memelihara keluarganya; maka ia jauh lebih puas lagi untuk kembali ke rumahnya dan menetap untuk perawatan lahan pertanian kecil mereka dan untuk melayani kebutuhan ibunya. Dan tidak pernah lagi Yohanes dan Yesus bertemu satu sama lain sampai hari itu di sisi Sungai Yordan ketika Anak Manusia mempersembahkan dirinya untuk baptisan.
127:3.13 (1400.5) Pada hari Sabtu sore, 3 Desember di tahun ini, kematian untuk kedua kalinya menimpa keluarga Nazaret ini. Amos kecil, adik bayi mereka, meninggal setelah sakit satu minggu dengan demam tinggi. Setelah melewati waktu duka dengan anak sulungnya sebagai satu-satunya dukungannya, Maria pada akhirnya dan dalam pengertian sepenuhnya mengakui Yesus sebagai kepala sesungguhnya keluarga itu; dan ia benar-benar kepala keluarga yang pantas.
127:3.14 (1400.6) Selama empat tahun standar hidup mereka terus menerus menurun; dari tahun ke tahun mereka merasakan himpitan meningkatnya kemiskinan. Pada penutupan tahun ini mereka menghadapi salah satu pengalaman paling sulit dari semua perjuangan menanjak mereka. Yakobus belum mulai mendapatkan banyak penghasilan, dan biaya pemakaman di atas segala yang lain membuat mereka goncang. Tetapi Yesus hanya berkata kepada ibunya yang cemas dan berduka itu: “Ibu Maria, kesedihan tidak akan menolong kita; kita semua sedang berbuat yang terbaik, dan senyum ibu, barangkali, mungkin akan mendorong kita untuk berbuat lebih baik lagi. Hari demi hari kita diperkuat untuk tugas-tugas ini oleh harapan kita untuk masa depan yang lebih baik.” Optimismenya yang kokoh dan praktis itu benar-benar menular; semua anak hidup dalam suasana menantikan masa yang lebih cerah dan hal yang lebih baik. Dan semangat yang penuh harapan ini menyumbang kuat pada pengembangan karakter yang kuat dan mulia, meskipun adanya tekanan berat dari kemiskinan mereka.
127:3.15 (1400.7) Yesus memiliki kemampuan secara efektif untuk memobilisasi semua kekuatan dari batin, jiwa, dan tubuhnya terhadap tugas yang langsung ditangani. Dia bisa memusatkan batin pemikiran-mendalamnya pada satu masalah yang ia ingin pecahkan, dan hal ini, sehubungan dengan kesabarannya yang tak kenal lelah, memungkinkan dia dengan tenang untuk bertahan dalam cobaan kehidupan manusia fana yang sulit—untuk hidup seolah-olah ia “melihat Dia yang tidak kelihatan.”
127:4.1 (1401.1) Pada saat ini Yesus dan Maria dapat hidup bersama lebih baik. Maria tidak terlalu menganggapnya sebagai anak; baginya Yesus telah menjadi lebih seorang ayah untuk anak-anaknya. Hidup setiap hari disibukkan oleh kesulitan-kesulitan praktis dan segera. Kurang sering mereka berbicara tentang pekerjaan seumur hidup Yesus, karena, seiring waktu berlalu, semua pemikiran mereka satu sama lain dikhususkan untuk dukungan dan pengasuhan keluarga mereka yang terdiri dari empat anak laki-laki dan tiga perempuan.
127:4.2 (1401.2) Pada awal tahun ini Yesus telah berhasil sepenuhnya membuat ibunya menerima metodenya untuk pelatihan anak—perintah positif untuk berbuat baik menggantikan metode Yahudi lama yang melarang untuk berbuat jahat. Dalam rumah tangganya dan di seluruh karier pengajaran-publiknya Yesus selalu menggunakan bentuk dorongan yang positif. Selalu dan dimana-mana ia katakan, “Kamu perlu melakukan ini—kamu harus melakukan itu.” Tidak pernah ia menggunakan modus pengajaran negatif yang berasal dari pantangan-pantangan kuno. Ia menghindari agar tidak menempatkan penekanan pada kejahatan dengan melarangnya, sementara ia meninggikan yang baik dengan memerintahkan pelaksanaannya. Waktu doa di rumah tangga ini adalah kesempatan untuk mendiskusikan apa saja dan segala sesuatu yang berhubungan dengan kesejahteraan keluarga.
127:4.3 (1401.3) Yesus mulai pendisiplinan yang bijaksana atas adik-adiknya dalam usia yang begitu dini sehingga sedikit atau tidak ada hukuman yang pernah diperlukan untuk mendapatkan ketaatan langsung dan sepenuh hati mereka. Satu-satunya pengecualian adalah Yudas, kepada siapa sekali-sekali Yesus merasa perlu untuk menjatuhkan hukuman untuk pelanggarannya pada aturan-aturan rumah. Pada tiga kesempatan ketika dianggap bijaksana untuk menghukum Yudas untuk pelanggaran yang diakui sendiri dan disengaja terhadap aturan perilaku keluarga, hukumannya telah ditetapkan oleh keputusan bulat dari anak-anak yang lebih tua dan disetujui oleh Yudas sendiri sebelum diberlakukan.
127:4.4 (1401.4) Meskipun Yesus paling metodis dan sistematis dalam segala hal yang dia lakukan, ada juga dalam semua aturan administrasinya suatu kelenturan segar terhadap interpretasi dan adaptasi individualitas yang sangat mengesankan semua anak karena semangat keadilan yang menggerakkan kakak-ayah mereka. Dia tidak pernah sewenang-wenang mendisiplin saudara dan saudarinya, dan keadilan yang seragam serta pertimbangan pribadi tersebut sangat membuat Yesus disenangi semua anggota keluarganya.
127:4.5 (1401.5) Yakobus dan Simon bertumbuh besar dengan mencoba untuk mengikuti rencana Yesus untuk menenangkan teman bermain mereka yang garang dan kadang-kadang marah-marah besar melalui bujukan dan tidak-melawan, dan mereka cukup berhasil; tetapi Yusuf dan Yudas, meskipun menyetujui aturan ajaran seperti itu di rumah, dengan buru-buru segera membela diri mereka ketika diserang oleh rekan-rekan mereka; khususnya adalah Yudas yang bersalah melanggar semangat ajaran-ajaran ini. Namun anti perlawanan itu bukan aturan keluarga. Tidak ada hukuman yang dikaitkan pada pelanggaran ajaran-ajaran pribadi.
127:4.6 (1401.6) Secara umum, semua anak, khususnya anak-anak perempuan, akan berkonsultasi dengan Yesus tentang masalah masa kecil mereka dan mencurahkan isi hati kepadanya seperti halnya mereka kepada seorang ayah yang penuh perhatian.
127:4.7 (1401.7) Yakobus tumbuh menjadi seorang pemuda yang seimbang dan berperangai-baik, tetapi ia tidak begitu cenderung pada hal-hal rohani seperti Yesus. Dia adalah seorang siswa yang jauh lebih baik daripada Yusuf, yang meskipun adalah seorang pekerja yang setia, namun lebih sedikit lagi berpikiran rohani. Yusuf adalah seorang yang lamban dan tidak sampai ke tingkat intelektual anak-anak lain. Simon adalah seorang anak yang bermaksud baik tetapi terlalu pemimpi. Dia lambat mapan dalam hidup dan merupakan penyebab kecemasan besar pada Yesus dan Maria. Namun ia selalu anak lelaki yang baik dan bermaksud baik. Yudas adalah seorang pembuat masalah. Ia memiliki cita-cita tertinggi, tetapi ia tidak stabil dalam temperamen. Ia memiliki semua bahkan lebih lagi dari tekad dan agresivitas ibunya, tetapi ia banyak kekurangan dalam perasaan proporsi dan kehati-hatian ibunya.
127:4.8 (1402.1) Miriam adalah seorang putri yang seimbang dan berkepala dingin dengan penghargaan tajam pada hal-hal yang mulia dan rohani. Marta lambat dalam berpikir dan bertindak, tetapi anak yang sangat dapat diandalkan dan efisien. Bayi Rut adalah sinar matahari rumah; meskipun berbicara tanpa dipikir, ia adalah yang paling tulus hati. Ia hampir-hampir memuja kakak tertua dan ayahnya itu. Namun mereka tidak memanjakannya. Ia adalah anak yang cantik tetapi tidak begitu elok seperti Miriam, yang merupakan primadona keluarga, bahkan kota.
127:4.9 (1402.2) Seiring waktu berlalu, Yesus berbuat banyak untuk meliberalisasi dan memodifikasi ajaran dan praktek keluarga yang berkaitan dengan perayaan Sabat dan berbagai tahapan lain dari agama, dan pada semua perubahan ini Maria memberikan persetujuan sepenuh hati. Pada saat ini Yesus tidak diragukan lagi telah menjadi kepala rumah itu.
127:4.10 (1402.3) Tahun ini Yudas mulai bersekolah, dan perlu bagi Yesus untuk menjual harpanya dalam rangka untuk membiayai pengeluaran ini. Jadi hilanglah kenikmatan rekreasi yang terakhirnya. Dia sangat suka untuk memainkan harpa ketika suntuk dalam pikiran dan lelah dalam tubuh, tetapi ia menghibur dirinya dengan pikiran bahwa setidaknya harpa itu aman dari sitaan pemungut pajak.
127:5.1 (1402.4) Meskipun Yesus itu miskin, kedudukan sosialnya di Nazaret sama sekali tidak cacat. Ia adalah salah satu dari orang-orang muda kota yang terkemuka dan sangat dianggap tinggi oleh sebagian besar wanita muda. Karena Yesus adalah spesimen bagus kelelakian yang kuat dan cerdas, dan mengingat reputasinya sebagai pemimpin rohani, maka tidak aneh bahwa Ribka, putri sulung Ezra, seorang saudagar dan pedagang kaya dari Nazaret, merasa bahwa ia perlahan-lahan jatuh cinta pada anak Yusuf ini. Ia pertama kali menceritakan cintanya itu pada Miriam, adik Yesus, dan Miriam pada gilirannya membicarakan semua ini dengan ibunya. Maria sangat tergugah. Apakah ia akan kehilangan anaknya, yang sekarang menjadi kepala tak terpisahkan dari keluarga? Akankah masalah tidak pernah berhenti? Apa yang selanjutnya bisa terjadi? Dan kemudian ia berhenti sejenak untuk merenungkan apa dampak pernikahan pada karier masa depan Yesus; tidak sering, tetapi setidaknya kadang-kadang, ia ingat fakta bahwa Yesus adalah “anak perjanjian.” Setelah ia dan Miriam membicarakan masalah ini, mereka memutuskan untuk melakukan upaya untuk menghentikannya sebelum Yesus tahu tentang hal itu, dengan pergi langsung ke Ribka, membeberkan seluruh cerita di depannya, dan dengan jujur bercerita tentang keyakinan mereka bahwa Yesus adalah seorang anak takdir; bahwa ia akan menjadi pemimpin agama besar, mungkin Mesias.
127:5.2 (1402.5) Ribka mendengarkan dengan penuh perhatian; ia tergetar oleh cerita itu dan lebih dari sebelumnya bertekad untuk memilih pria idamannya ini dan berbagi karier kepemimpinannya. Ia berpendapat (pada dirinya sendiri) bahwa lelaki seperti itu akan semakin membutuhkan istri yang setia dan efisien. Ia menafsirkan upaya Maria untuk mencegahnya sebagai reaksi alami terhadap ketakutan kehilangan kepala dan dukungan tunggal terhadap keluarganya; namun mengetahui bahwa ayahnya menyetujui ketertarikannya untuk anak tukang kayu itu, ia dengan adil memperhitungkan bahwa ia dengan senang hati akan memasok keluarga itu dengan pendapatan yang cukup untuk sepenuhnya mengganti hilangnya pendapatan dari Yesus. Ketika ayahnya setuju pada rencana tersebut, Ribka melakukan pertemuan lebih lanjut dengan Maria dan Miriam, dan ketika dia gagal untuk memenangkan dukungan mereka, ia memberanikan diri untuk pergi langsung kepada Yesus. Hal ini ia lakukan dengan kerjasama dari ayahnya, yang mengundang Yesus ke rumah mereka untuk perayaan ulang tahun Ribka yang ketujuh belas.
127:5.3 (1403.1) Yesus mendengarkan dengan penuh perhatian dan simpatik pada cerita hal-hal ini, pertama oleh sang ayah, kemudian oleh Ribka sendiri. Ia membuat jawaban sopan yang menyatakan bahwa tidak ada jumlah uang yang dapat menggantikan kewajibannya secara pribadi untuk memelihara keluarga ayahnya, untuk “memenuhi paling suci dari semua kepercayaan manusia—kesetiaan kepada daging dan darahnya sendiri.” Ayah Ribka sangat tersentuh oleh kata-kata Yesus tentang pengabdian keluarga dan mundur dari pertemuan. Komentarnya pada Maria, istrinya, adalah: “Kita tidak bisa memiliki dia menjadi anak; ia terlalu mulia untuk kita.”
127:5.4 (1403.2) Maka dimulailah pembicaraan penting dengan Ribka. Sejauh ini dalam hidupnya, Yesus hanya membuat sedikit pembedaan dalam hubungannya dengan anak laki-laki dan perempuan, dengan lelaki muda dan perempuan muda. Pikirannya sama sekali terlalu sibuk dengan masalah-masalah mendesak urusan duniawi yang praktis dan perenungan menarik tentang akhir kariernya “tentang urusan pekerjaan Bapanya” sehingga tidak pernah memberikan pertimbangan serius untuk perwujudan cinta pribadi dalam pernikahan manusia. Namun sekarang ia berhadapan langsung dengan salah satu masalah lain yang setiap manusia rata-rata harus hadapi dan putuskan. Memang ia “sama dengan kita, Ia telah dicobai."
127:5.5 (1403.3) Setelah mendengarkan dengan penuh perhatian, ia dengan tulus berterima kasih kepada Ribka untuk ungkapan kekagumannya, menambahkan, “Itu akan menyenangkan dan menghiburku sepanjang hari-hari hidupku.” Dia menjelaskan bahwa dia tidak bebas untuk masuk ke dalam hubungan dengan wanita manapun selain perhatian persaudaraan sederhana dan persahabatan murni. Dia menjelaskan bahwa tugas pertama dan terpentingnya itu adalah memelihara keluarga ayahnya, bahwa dia tidak bisa mempertimbangkan pernikahan sampai hal itu tercapai; lalu kemudian ia menambahkan : “Jika aku seorang putra takdir, aku tidak boleh memikul tanggung jawab yang berjangka waktu seumur hidup sampai waktu ketika takdirku akan dibuat terwujud."
127:5.6 (1403.4) Ribka patah hati. Dia menolak untuk dihibur dan memaksa ayahnya untuk meninggalkan Nazaret sampai akhirnya ayahnya setuju untuk pindah ke Sepphoris. Dalam tahun-tahun sesudahnya, kepada banyak pria yang berusaha menggandeng tangannya dalam pernikahan, Ribka hanya punya satu jawaban. Ia hidup hanya untuk satu tujuan—untuk menunggu waktu ketika dia ini, lelaki terbesar yang pernah hidup ini akan memulai kariernya sebagai guru kebenaran hidup. Dan ia mengikuti Yesus dengan setia selama tahun-tahun sibuk pekerjaan publiknya, hadir (tidak teramati oleh Yesus) pada hari itu ketika ia naik keledai masuk Yerusalem dengan penuh kemenangan; dan ia berdiri “di antara perempuan lain” di sisi Maria pada sore naas dan tragis itu ketika Anak Manusia tergantung di atas kayu salib, yang bagi Ribka, serta bagi dunia-dunia yang tak terhitung di tempat tinggi, “putih bersih dan merah cerah kekasihku, menyolok mata di antara selaksa orang.”
127:6.1 (1403.5) Kisah cintanya Ribka bagi Yesus dibisikkan sekitar Nazaret dan kemudian di Kapernaum, sehingga, meskipun di tahun-tahun berikutnya banyak perempuan mengasihi Yesus sama sebagaimana para laki-laki mengasihinya, tidak lagi ia harus menolak lamaran pribadi dari kecintaan perempuan baik yang lain. Mulai saat ini kasih sayang manusia bagi Yesus lebih bersifat memuja dan menghormati. Baik pria maupun wanita mengasihinya dengan penuh pengabdian dan untuk apa adanya dia, tidak dengan suatu kecenderungan untuk kepuasan diri atau keinginan untuk kepemilikan kasih sayang. Tetapi selama bertahun-tahun, setiap kali kisah kepribadian manusia Yesus diceritakan, pengabdian Ribka juga dikisahkan lagi.
127:6.2 (1404.1) Miriam, tahu sepenuhnya tentang kisah cinta Ribka dan mengetahui bagaimana kakaknya telah menolak bahkan cinta dari seorang gadis cantik (tidak menyadari faktor karena karier takdir masa depan Yesus), ia menjunjung tinggi Yesus dan mengasihinya dengan kasih sayang yang menyentuh dan mendalam sebagai seorang ayah serta sebagai kakak.
127:6.3 (1404.2) Meskipun mereka hampir tidak bisa membiayainya, Yesus memiliki kerinduan yang aneh untuk pergi ke Yerusalem untuk merayakan Paskah. Ibunya, mengetahui tentang pengalaman baru-barunya dengan Ribka, dengan bijaksana mendesak dia untuk melakukan perjalanan. Yesus tidak dengan menyolok sadar akan hal itu, tapi apa yang ia paling inginkan adalah kesempatan untuk berbicara dengan Lazarus dan untuk bercakap-cakap dengan Marta dan Maria. Setelah keluarganya sendiri ia paling mengasihi ketiganya.
127:6.4 (1404.3) Pada waktu membuat perjalanan ke Yerusalem ini, ia pergi melalui jalan Megido, Antipatris, dan Lida, sebagian meliputi rute yang sama dilalui ketika ia dibawa kembali ke Nazaret pada waktu pulang dari Mesir. Ia menghabiskan empat hari pergi ke Paskah dan berpikir banyak tentang peristiwa masa lalu yang telah terjadi di dalam dan sekitar Megido, medan perang antar bangsa di Palestina.
127:6.5 (1404.4) Yesus lewat melalui Yerusalem, hanya berhenti sebentar untuk memandang bait suci dan kerumunan banyak pengunjung yang berkumpul. Ia semakin enggan dan asing pada bait suci buatan Herodes ini dengan keimamannya yang ditunjuk secara politis. Ia paling ingin untuk bertemu Lazarus, Marta, dan Maria. Lazarus adalah pada usia yang sama seperti Yesus dan sekarang kepala keluarga, pada saat kunjungan ini ibunya Lazarus juga telah meninggal. Marta adalah sedikit lebih dari satu tahun lebih tua dari Yesus, sedangkan Maria dua tahun lebih muda. Dan Yesus adalah ideal yang diidolakan mereka bertiga.
127:6.6 (1404.5) Pada kunjungan ini terjadilah salah satu dari pemberontakan berkala melawan tradisi—ekspresi kemarahan terhadap praktek-praktek upacara yang Yesus anggap tidak mewakili Bapanya di surga. Karena tidak mengetahui Yesus akan datang, Lazarus telah mengatur untuk merayakan Paskah dengan teman-teman di desa yang bertetangga di jalan Yerikho. Yesus mengusulkan agar mereka merayakan pesta dimana mereka berada, di rumah Lazarus. “Tapi,” kata Lazarus, “kita tidak memiliki anak domba Paskah.” Lalu Yesus masuk pada penjelasan berkepanjangan dan meyakinkan yang menyatakan bahwa Bapa di surga sebenarnya tidak peduli dengan ritual kekanak-kanakan dan tanpa makna seperti itu. Setelah berdoa khusuk dan sungguh-sungguh mereka bangun, dan Yesus berkata: “Biarlah pikiran kekanakan dan gelap bangsaku itu melayani Tuhan mereka seperti yang Musa perintahkan; adalah lebih baik mereka lakukan, tapi mari kita yang telah melihat terang kehidupan tidak lagi mendekati Bapa kita melalui kegelapan kematian. Marilah kita bebas dalam pengetahuan tentang kebenaran kasih kekal Bapa kita.”
127:6.7 (1404.6) Petang itu sekitar senja keempatnya duduk dan mengambil bagian pada perayaan Paskah pertama yang dirayakan oleh orang Yahudi yang saleh tanpa domba Paskah. Roti tak beragi dan anggur telah disiapkan untuk Paskah ini, dan lambang-lambang tersebut, yang Yesus sebut “roti hidup” dan “air hidup,” ia sajikan kepada teman-temannya, dan mereka makan dengan khidmat sesuai dengan ajaran-ajaran yang baru disampaikan. Menjadi kebiasaan untuk terlibat dalam ritual upacara ini setiap kali ia melakukan kunjungan berikutnya ke Betania. Setelah ia pulang ke rumah, ia menceritakan semua ini kepada ibunya. Maria terkejut pada awalnya, tetapi secara bertahap melihat sudut pandangnya; namun demikian, ia sangat lega ketika Yesus meyakinkannya bahwa ia tidak bermaksud untuk memperkenalkan ide baru Paskah ini dalam keluarga mereka. Di rumah dengan anak-anak, ia melanjutkan, dari tahun ke tahun, untuk makan Paskah “sesuai dengan hukum Musa.”
127:6.8 (1404.7) Selama tahun inilah Maria berbicara panjang lebar dengan Yesus tentang pernikahan. Ia terus terang bertanya apakah ia akan menikah jika ia bebas dari tanggung jawab keluarganya. Yesus menjelaskan kepadanya bahwa, karena tugas langsungnya melarang pernikahannya, ia hanya sedikit memikirkan subjek itu. Ia menyatakan dirinya meragukan apakah ia akan pernah memasuki pernikahan; ia mengatakan bahwa semua hal-hal seperti itu harus menunggu “waktuku,” saat ketika “pekerjaan Bapaku harus mulai.” Setelah menetapkan dalam pikirannya bahwa ia tidak akan menjadi ayah untuk anak-anak dalam daging, ia sangat sedikit memikirkan tentang subjek perkawinan manusia.
127:6.9 (1405.1) Tahun ini ia memulai baru lagi tugas menjalin lebih lanjut kodrat manusiawi dan ilahinya menjadi satu individualitas manusia yang sederhana dan efektif. Dan ia terus tumbuh dalam status moral dan pemahaman rohani.
127:6.10 (1405.2) Meskipun semua properti Nazaret mereka (kecuali rumah mereka) sudah tidak dimiliki lagi, tahun ini mereka menerima bantuan keuangan sedikit dari penjualan sebidang properti di Kapernaum. Ini adalah yang terakhir dari seluruh tanah milik Yusuf. Kesepakatan real estat di Kapernaum ini adalah dengan seorang pembuat kapal bernama Zebedeus.
127:6.11 (1405.3) Yusuf lulus dari sekolah sinagog tahun ini dan disiapkan untuk mulai bekerja di bangku kecil di bengkel tukang kayu rumah. Meskipun tanah dari ayah mereka habis, ada prospek bahwa mereka akan berhasil melawan kemiskinan karena tiga dari mereka sekarang secara teratur bekerja.
127:6.12 (1405.4) Yesus dengan cepat menjadi seorang pria, bukan hanya seorang anak muda tapi seorang pria dewasa. Ia telah belajar dengan baik untuk memikul tanggung jawab. Ia tahu bagaimana untuk berjalan terus dalam menghadapi kekecewaan. Ia tanggung dengan gagah ketika rencana-rencananya digagalkan dan tujuannya untuk sementara dikalahkan. Ia telah belajar bagaimana untuk bersikap wajar dan adil bahkan dalam menghadapi ketidak-adilan. Ia sedang belajar bagaimana untuk menyesuaikan ideal-ideal hidup rohaninya dengan tuntutan praktis dari keberadaan duniawi. Ia sedang belajar bagaimana merencanakan untuk pencapaian tujuan idealisme yang lebih tinggi dan jauh sementara ia susah payah berusaha untuk pencapaian sasaran kebutuhan yang lebih dekat dan langsung. Ia terus menerus memperoleh seni untuk menyesuaikan cita-citanya terhadap tuntutan-tuntutan sehari-hari dari peristiwa manusiawi. Ia telah hampir menguasai teknik memanfaatkan energi dari dorongan rohani untuk menggerakkan mekanisme prestasi jasmani. Ia perlahan-lahan belajar bagaimana menjalani kehidupan surgawi sementara ia terus berada dalam keberadaan duniawi. Semakin lama semakin ia tergantung pada bimbingan terakhir dari Bapa surgawinya sementara ia memegang peran kebapakan untuk membimbing dan mengarahkan anak-anak keluarganya di bumi. Ia menjadi berpengalaman dalam merebut kemenangan dengan terampil dari cengkeraman kekalahan; ia sedang belajar bagaimana mengubah kesulitan-kesulitan waktu kepada kemenangan-kemenangan kekekalan.
127:6.13 (1405.5) Maka, sementara tahun-tahun berlalu, pemuda dari Nazaret ini terus mengalami kehidupan seperti yang ia jalani dalam daging fana di dunia ruang dan waktu. Ia menjalani hidup yang penuh, yang mewakili, dan yang lengkap di Urantia. Ia meninggalkan dunia ini matang dalam pengalaman yang dilewati para makhluknya selama tahun-tahun yang singkat dan berat dari kehidupan pertama mereka, kehidupan dalam daging. Dan semua pengalaman manusiawi ini adalah milik kekal Daulat Alam Semesta itu. Ia adalah kakak kita yang mengerti, teman yang simpatik, penguasa berdaulat yang berpengalaman, dan bapa yang penuh belas kasihan.
127:6.14 (1405.6) Sebagai seorang anak ia menimbun kumpulan besar pengetahuan; sebagai seorang pemuda dia memilah, menggolongkan, dan mengaitkan informasi ini; dan sekarang sebagai manusia di alam ini ia mulai menata milik-milik mental ini sebagai persiapan untuk penggunaan dalam pengajaran, penatalayanan, dan layanannya demi untuk sesama manusianya di dunia ini dan di semua dunia hunian yang lain di seluruh alam semesta Nebadon.
127:6.15 (1405.7) Lahir ke dunia sebagai seorang bayi di alam itu, ia telah menjalani kehidupan masa kecilnya dan melewati tahap-tahap remaja dan dewasa muda berikutnya; ia sekarang berdiri di ambang kedewasaan penuh, kaya dalam pengalaman hidup manusia, lengkap dalam pemahaman sifat manusia, dan penuh simpati terhadap keringkihan sifat manusia. Ia menjadi ahli dalam seni ilahi untuk mengungkapkan Bapa Firdausnya kepada segala usia dan tahapan makhluk fana.
127:6.16 (1406.1) Dan sekarang sebagai pria yang dewasa penuh—seorang dewasa dari alam—ia bersiap untuk melanjutkan misi tertingginya untuk mewahyukan Tuhan kepada manusia dan memimpin manusia kepada Tuhan.
Buku Urantia
Makalah 128
128:0.1 (1407.1) KETIKA YESUS dari Nazaret memasuki tahun-tahun awal masa dewasanya, ia telah hidup, dan terus hidup, sebagai manusia normal dan rata-rata di atas bumi. Yesus datang ke dunia ini sama seperti anak lain lahir; ia sama sekali tidak ikut memilih orangtuanya. Ia memang memilih dunia ini secara khusus sebagai planet dimana ia akan melaksanakan penganugerahan dirinya yang ketujuh dan terakhir, penjelmaannya dalam keserupaan daging fana, namun selain itu ia memasuki dunia ini dengan cara yang alami, tumbuh besar sebagai anak kecil di dunia dan bergumul dengan masalah-masalah lingkungannya sama seperti manusia lain di dunia ini dan di dunia-dunia serupa lainnya.
128:0.2 (1407.2) Ingatlah selalu akan maksud lipat dua kedatangan Mikhael di Urantia:
128:0.3 (1407.3) 1. Penguasaan pengalaman menjalani hidup penuh dari sesosok makhluk manusia dalam daging fana, penyelesaian kedaulatannya di Nebadon.
128:0.4 (1407.4) 2. Pewahyuan tentang Bapa Semesta kepada manusia penghuni-penghuni dunia ruang dan waktu, dan pimpinan yang lebih efektif untuk manusia-manusia yang sama ini menuju pemahaman lebih baik tentang Bapa Semesta.
128:0.5 (1407.5) Semua manfaat makhluk dan keuntungan alam semesta yang lain adalah kebetulan dan sekunder dibandingkan dua maksud utama penganugerahan dirinya sebagai manusia itu.
128:1.1 (1407.6) Dengan pencapaian tahun-tahun dewasanya, Yesus dengan sungguh-sungguh dan dengan sadar diri penuh memulai tugas menyempurnakan pengalaman untuk menguasai pengetahuan tentang hidup dari wujud makhluk cerdasnya yang paling rendah, supaya ia pada akhirnya dan dengan sepenuhnya meraih hak penguasaan tanpa perkecualian terhadap alam semesta yang ia ciptakan sendiri ini. Ia memasuki tugas raksasa ini dengan sadar penuh akan sifat gandanya. Tetapi ia sudah secara efektif menggabungkan kodrat rangkap dua, manusiawi dan ilahi ini, menjadi satu—Yesus dari Nazaret.
128:1.2 (1407.7) Yosua bin Yusuf tahu sepenuhnya bahwa ia adalah seorang manusia, seorang manusia fana, yang lahir dari perempuan. Hal ini tampak dalam pemilihan gelar pertamanya, Anak Manusia. Ia benar-benar mengambil bagian sebagai daging dan darah, dan sekarangpun, sementara ia memimpin dalam otoritas berdaulat atas takdir-tujuan sebuah alam semesta, ia masih menyandang di antara banyak gelar yang ia raih dengan memuaskan itu, gelar sebagai Anak Manusia. Secara harfiah benar bahwa Firman yang mencipta itu—sang Putra Pencipta—yang dari Bapa Semesta itu “telah menjadi manusia dan diam di antara kita sebagai manusia dunia di Urantia.” Ia bekerja keras, menjadi lelah, beristirahat, dan tidur. Ia lapar dan memuaskan kebutuhannya itu dengan makanan; ia kehausan dan melegakannya dengan minum air. Ia mengalami nuansa penuh perasaan dan emosi manusia; ia adalah “dalam segala hal diuji, sama seperti kamu,” dan ia juga menderita serta meninggal.
128:1.3 (1407.8) Ia memperoleh pengetahuan, meraih pengalaman, dan menggabungkan semuanya ini menjadi kebijaksanaan, sama seperti manusia fana lain di dunia. Sebelum baptisannya ia tidak melengkapi dirinya dengan kekuatan supranatural. Ia tidak memakai bantuan agen yang bukan bagian dari kemampuan manusiawinya sebagai anak Yusuf dan Maria.
128:1.4 (1408.1) Mengenai semua atribut keberadaan pra-manusianya, ia mengosongkannya sendiri. Sebelum memulai pekerjaan publik, pengetahuannya tentang orang-orang dan peristiwa-peristiwa sepenuhnya masih dibatasi sendiri. Ia adalah manusia sejati di antara manusia.
128:1.5 (1408.2) Selamanya dan secara mulia benarlah: “Sebab Imam Besar (Daulat) yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa.” Dan karena ia sendiri telah menderita, diuji dan dicobai, ia dengan limpahnya mampu memahami dan melayani mereka yang bingung dan tertekan.
128:1.6 (1408.3) Tukang kayu Nazaret ini kini memahami sepenuhnya pekerjaan yang ia hadapi, tetapi ia memilih untuk menjalani hidup manusiawinya dalam saluran yang mengalir secara alami. Dan dalam beberapa perkara ini ia benar-benar suatu teladan bagi manusia ciptaannya, seperti yang tertulis: “Hendaklah pikiran ini ada dalam kamu sama seperti yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, yang meskipun ia dalam rupa Tuhan, tidak menganggap kesetaraan dengan Tuhan itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.”
128:1.7 (1408.4) Ia menjalani hidup manusiawinya sama seperti semua dari keluarga manusia yang lain mungkin menjalani hidup mereka, “Dalam hidup-Nya sebagai manusia, Ia telah mempersembahkan doa dan permohonan dengan ratap tangis dan keluhan kepada Dia, yang sanggup menyelamatkan-Nya dari maut, dan karena kesalehan-Nya Ia telah didengarkan.” Sebab itu perlulah baginya dalam semua hal untuk dibuat menjadi sama seperti saudara-saudarinya sehingga ia akan menjadi penguasa berdaulat yang penuh rahmat dan pengertian atas mereka.
128:1.8 (1408.5) Tentang kodrat manusiawinya ia tidak pernah diragukan; hal itu nyata dengan sendirinya dan selalu hadir dalam kesadarannya. Tetapi tentang kodrat ilahinya ini selalu ada ruang untuk keraguan dan dugaan, paling tidak hal ini benar hingga peristiwa baptisannya. Kesadaran diri keilahian ini adalah pengungkapan yang perlahan, dan dari sudut pandang manusia, suatu pengungkapan evolusioner yang alami. Pengungkapan dan kesadaran diri keilahian ini dimulai di Yerusalem ketika ia belum berumur tiga belas tahun dengan terjadinya peristiwa supranatural pertama dalam kehidupan manusiawinya; dan pengalaman menghasilkan kesadaran diri untuk kodrat ilahinya ini diselesaikan pada waktu pengalaman adikodrati keduanya sementara dalam daging, yaitu episode yang menyertai baptisannya oleh Yohanes di Sungai Yordan, yang mana peristiwa ini menandai permulaan karier publiknya dalam pelayanan dan pengajaran.
128:1.9 (1408.6) Di antara dua kunjungan selestial ini, satu dalam usia ketiga belas dan satunya pada baptisannya, tidak terjadi apapun yang supranatural atau supramanusia dalam hidup Putra Pencipta yang diinkarnasikan ini. Sekalipun demikian, bayi Bethlehem, anak, pemuda, dan pria dari Nazaret itu, adalah dalam kenyataannya sang Pencipta sebuah alam semesta yang dijelmakan; meskipun demikian ia tidak pernah sekalipun menggunakan apapun dari kuasanya, tidak juga ia memakai petunjuk dari pribadi-pribadi selestial, selain dari serafim penjaganya, dalam hidup manusia ini sampai hari baptisannya oleh Yohanes. Kami bersaksi bahwa kami tahu tentang apa yang kami katakan ini.
128:1.10 (1408.7) Namun demikian, dalam seluruh tahun-tahun hidupnya dalam badan daging ini, ia benar-benar ilahi. Ia sungguh-sungguh adalah sesosok Putra Pencipta dari Bapa Firdaus. Begitu ia telah memulai karier publiknya, setelah penyelesaian teknis pengalaman manusiawinya secara murni untuk pencapaian kedaulatan, ia tidak segan untuk mengakui kepada umum bahwa ia adalah Anak Tuhan. Ia tidak segan untuk menyatakan, “Akulah Alfa dan Omega, yang awal dan akhir, yang pertama dan terakhir.” Dalam tahun-tahun berikutnya ia tidak membantah ketika ia disebut Tuhan Kemuliaan, Penguasa Alam Semesta, Tuhan Allah semua ciptaan, Yang Kudus Israel, Tuhan atas segalanya, Tuhan kami dan Allah kami, Tuhan beserta kita, nama di atas setiap nama dan di semua dunia, Mahakuasa alam semesta, Batin Semesta ciptaan ini, Dia yang di dalamnya tersembunyi semua harta hikmat dan pengetahuan, kepenuhan Dia yang memenuhi segala sesuatu, Firman kekal dari Tuhan yang kekal, Dia yang ada sebelum segala sesuatu dan dalam dia segala sesuatu ada, Pencipta langit dan bumi, Penopang alam semesta, Hakim segenap bumi, Pemberi hidup kekal, Gembala yang Benar, Juruselamat dunia-dunia, dan Pemimpin keselamatan kita.
128:1.11 (1409.1) Ia tidak pernah menolak salah satupun dari semua gelar ini yang ia terima setelah bangkit dari hidup manusia biasa hingga pada tahun-tahun belakangan muncul kesadaran dirinya mengenai pelayanan keilahian dalam kemanusiaan, dan demi kemanusiaan, dan bagi kemanusiaan di dunia ini dan semua dunia yang lain. Yesus hanya menolak satu gelar yang ia terima: Ketika ia suatu kali dipanggil Immanuel, ia hanya menjawab, “Bukan aku, itu kakakku.”
128:1.12 (1409.2) Selalu, bahkan setelah ia naik ke dalam kehidupan yang lebih luas di bumi, Yesus selalu dengan berserah tunduk pada kehendak Bapa di surga.
128:1.13 (1409.3) Setelah baptisannya, ia tidak berpikir untuk para pengikutnya yang tulus dan bersyukur itu untuk menyembahnya. Bahkan ketika ia bergumul dalam kemiskinan dan bekerja keras dengan tangannya untuk mencukupi kebutuhan hidup keluarganya, kesadarannya bahwa ia adalah Anak Tuhan terus bertumbuh; ia tahu bahwa ia adalah pembuat langit dan bumi yang sama ini di tempat mana ia sekarang menjalani hidupnya sebagai manusia. Kawanan sosok selestial di seluruh alam semesta besar yang sedang menyaksikan itu demikian pula tahu bahwa orang Nazaret ini adalah Penguasa dan Bapa-Pencipta terkasih mereka. Rasa takjub mendalam menyelimuti alam semesta Nebadon sepanjang tahun-tahun itu; semua mata selestial terus menerus tertuju ke Urantia—ke Palestina.
128:1.14 (1409.4) Tahun ini Yesus pergi ke Yerusalem dengan Yusuf adiknya untuk merayakan Paskah. Setelah membawa Yakobus ke bait suci untuk konsekrasi, ia menganggap menjadi tugasnya untuk membawa Yusuf. Yesus tidak pernah menunjukkan sikap pilih kasih sedikitpun dalam mengurusi keluarganya. Ia pergi dengan Yusuf ke Yerusalem melalui rute lembah Yordan yang biasa, tetapi ia kembali ke Nazaret melalui jalan Yordan timur, yang melalui kota Amathus. Sambil menuruni Yordan, Yesus menceritakan sejarah Yahudi pada Yusuf dan ketika perjalanan kembali ia menceritakan tentang pengalaman yang dikenal sebagai suku-suku Ruben, Gad dan Gilead itu yang turun temurun telah menetap di kawasan-kawasan timur sungai itu.
128:1.15 (1409.5) Yusuf menanyakan Yesus banyak pertanyaan yang mengarah mengenai misi hidup Yesus, tetapi kepada banyak pertanyaan ini Yesus hanya mau menjawab, “Waktuku belum tiba.” Tetapi, dalam diskusi-diskusi akrab ini banyak perkataan yang diucapkan yang masih diingat Yusuf selama masa-masa menggemparkan pada tahun-tahun berikutnya. Yesus, dengan Yusuf, menghabiskan Paskah ini dengan tiga temannya di Betania, seperti kebiasaannya kalau berada di Yerusalem menghadiri peringatan-peringatan festival ini.
128:2.1 (1409.6) Inilah salah satu dari beberapa tahun dimana adik-adik Yesus mengalami cobaan dan kesulitan masalah dan penyesuaian khas masa remaja. Yesus sekarang punya adik lelaki dan perempuan berusia dari tujuh hingga delapan belas tahun, dan ia dibuat tetap sibuk membantu mereka menyesuaikan diri mereka pada munculnya hal-hal baru dalam hidup intelektual dan emosional mereka. Maka ia harus bergulat juga dengan masalah-masalah keremajaan yang muncul dalam hidup adik-adiknya saat itu.
128:2.2 (1410.1) Tahun ini Simon lulus dari sekolah dan mulai bekerja bersama sahabat masa kecil dan pembela Yesus yang selalu siaga, si Yakub tukang batu itu. Sebagai hasil dari beberapa pertemuan keluarga diputuskan bahwa tidak bijak untuk semua anak lelaki bekerja menjadi tukang kayu. Dipikirkan bahwa dengan menganeka-ragamkan usaha mereka maka mereka akan bisa untuk mengambil kontrak-kontrak untuk mendirikan bangunan seluruhnya. Lagipula, mereka belum seluruhnya sibuk karena tiga dari mereka telah bekerja sebagai tukang kayu penuh waktu.
128:2.3 (1410.2) Yesus melanjutkan tahun ini pada pekerjaan penyelesaian rumah dan pembuatan lemari, tetapi menghabiskan banyak waktunya di toko reparasi kafilah. Yakobus mulai bergantian dengan dia menjaga toko. Belakangan di tahun ini, ketika pekerjaan tukang kayu berkurang di sekitar Nazaret, Yesus meninggalkan Yakobus dengan tugas untuk mengurus toko reparasi dan Yusuf di bangku kerja rumah, sementara ia mampir ke Sepphoris untuk bekerja dengan seorang tukang besi. Ia bekerja enam bulan dengan logam dan memperoleh banyak keterampilan tempa logam.
128:2.4 (1410.3) Sebelum mengambil pekerjaan baru di Sepphoris, Yesus mengadakan salah satu dari konferensi keluarga berkalanya dan dengan resmi menetapkan Yakobus, yang saat itu baru lewat delapan belas tahun, sebagai penjabat kepala keluarga. Ia menjanjikan adiknya dukungan sepenuh hati serta kerjasama penuh dan meminta janji resmi dari tiap anggota keluarga untuk taat pada Yakobus. Dari hari inilah Yakobus memegang tanggung jawab keuangan penuh keluarga, Yesus membayar tiap minggu kepadanya. Tidak pernah lagi Yesus mengambil kembali kekuasaan dari tangan Yakobus. Sementara bekerja di Sepphoris ia bisa saja berjalan pulang tiap malam jika diperlukan, tetapi ia sengaja menginap, dengan alasan cuaca atau yang lain, tetapi tujuan sebenarnya adalah untuk melatih Yakobus dan Yusuf memikul tanggung jawab keluarga. Ia telah mulai proses lambat untuk menyapih keluarganya. Tiap Sabat Yesus kembali ke Nazaret, dan kadang di tengah minggu jika diperlukan, untuk mengamati bekerjanya rencana baru itu, memberikan nasihat dan saran penting lainnya.
128:2.5 (1410.4) Hidup sebagian besar waktunya di Sepphoris selama enam bulan memberikan Yesus kesempatan baru untuk lebih akrab dengan sudut pandang hidup orang bukan Yahudi. Ia bekerja dengan orang bukan Yahudi, tinggal dengan bukan Yahudi, dan dalam setiap cara yang mungkin ia membuat studi mendalam dan sulit tentang kebiasaan hidup mereka dan tentang cara pikir bukan Yahudi.
128:2.6 (1410.5) Standar moral kota kediaman Herodes Antipas ini bahkan begitu jauh di bawah kota kafilah Nazaret sehingga setelah enam bulan tinggal di Sepphoris, Yesus tidak segan mencari alasan untuk kembali ke Nazaret. Kelompok dimana ia bekerja akan terlibat dalam pekerjaan publik baik di Sepphoris maupun di kota baru Tiberias, dan Yesus tidak setuju berhubungan dengan pekerjaan apapun di bawah pengawasan Herodes Antipas. Masih ada lagi alasan-alasan lain yang membuatnya lebih bijak, menurut pendapat Yesus, untuk kembali ke Nazaret. Ketika ia kembali ke bengkel reparasi, ia tidak lagi memegang kepemimpinan pribadi urusan keluarga. Ia bekerja bersama dengan Yakobus di toko dan sejauh mungkin mengizinkannya untuk melanjutkan pengawasan rumah. Manajemen pengeluaran keluarga dan pengelolaan anggaran keluarga oleh Yakobus tidak diganggu.
128:2.7 (1410.6) Dengan perencanaan yang bijak dan dipikir matang demikianlah Yesus mempersiapkan jalan untuk akhirnya menarik diri dari partisipasi aktif dalam urusan-urusan keluarganya. Setelah Yakobus memiliki dua tahun pengalaman sebagai penjabat kepala keluarga—dan dua tahun penuh sebelum ia (Yakobus) akan menikah—Yusuf ditempatkan dengan tanggung jawab memegang dana keluarga dan dipercayai dengan pengelolaan umum rumah.
128:3.1 (1411.1) Tahun ini tekanan keuangan agak diringankan karena ada empat yang bekerja. Miriam mendapat banyak hasil dari penjualan susu dan mentega; Marta telah menjadi ahli tenun. Harga beli toko reparasi telah terbayar lebih dari sepertiganya. Situasinya sedemikian sehingga Yesus berhenti kerja selama tiga minggu untuk membawa Simon ke Yerusalem untuk Paskah, dan inilah jangka waktu bebas yang paling lama dari kerja keras harian yang bisa ia nikmati sejak kematian ayahnya.
128:3.2 (1411.2) Mereka berangkat ke Yerusalem melalui Dekapolis dan melalui Pella, Gerasa, Filadelfia, Hesybon, dan Yerikho. Mereka kembali ke Nazaret melalui jalan pesisir pantai barat, menyentuh Lida (Lydda), Yope (Joppa), Kaisarea, dari sana mengelilingi Gunung Karmel ke Ptolemais dan Nazaret. Perjalanan ini membuat Yesus cukup mengenal dengan baik seluruh Palestina di sebelah utara distrik Yerusalem.
128:3.3 (1411.3) Di Filadelfia, Yesus dan Simon berkenalan dengan seorang pedagang dari Damaskus yang suka sekali pada dua orang dari Nazaret ini sehingga ia minta mereka mampir ke kantor usahanya di Yerusalem. Sementara Simon hadir di bait suci, Yesus menghabiskan waktunya berbicara dengan orang yang berpendidikan tinggi dan banyak bepergian ini tentang urusan dunia. Pedagang ini memiliki lebih dari empat ribu unta kafilah; ia punya minat di seluruh dunia Romawi dan saat itu akan pergi ke Roma. Ia mengusulkan Yesus datang ke Damaskus untuk masuk ke bisnis impor bagian Timurnya, tetapi Yesus menjelaskan bahwa ia tidak merasa benar untuk pergi begitu jauh dari keluarganya saat itu. Tetapi pada perjalanan pulang ia berpikir banyak tentang kota-kota yang jauh dan bahkan negeri-negeri yang lebih jauh lagi di Barat Jauh dan Timur Jauh, negeri-negeri yang ia sering dengar dibicarakan oleh para penumpang dan pemimpin kafilah.
128:3.4 (1411.4) Simon amat menikmati kunjungannya ke Yerusalem. Ia dengan hormat diterima dalam persemakmuran Israel pada konsekrasi Paskah anak-anak baru perjanjian. Sementara Simon menghadiri upacara-upacara Paskah, Yesus berbaur dengan rombongan pengunjung dan terlibat dalam banyak percakapan pribadi menarik dengan banyak proselit (mualaf) agama Yahudi dari orang bukan Yahudi.
128:3.5 (1411.5) Mungkin yang paling penting dari semua perjumpaan ini adalah pertemuan dengan seorang Yunani muda bernama Stefanus. Orang muda ini berada pada kunjungan pertamanya ke Yerusalem dan kebetulan bertemu Yesus pada hari Kamis sore di minggu Paskah. Sementara mereka berdua berjalan-jalan keliling menyaksikan istana Hasmonean, Yesus memulai percakapan santai yang berakibat mereka menjadi saling tertarik dan berdiskusi selama empat jam tentang cara hidup dan Tuhan yang benar dan ibadah kepada-Nya. Stefanus amat terkesan dengan apa yang dikatakan Yesus; ia tak pernah melupakan perkataan Yesus.
128:3.6 (1411.6) Dan inilah Stefanus yang sama yang berikutnya menjadi seorang percaya pengikut ajaran Yesus, dan karena keberaniannya memberitakan kabar baik permulaan ini berakibat ia dirajam batu sampai mati oleh orang-orang Yahudi yang murka. Beberapa dari keberanian luar biasa Stefanus dalam mengabarkan pandangannya tentang injil baru ini adalah hasil langsung dari wawancara awal ini dengan Yesus. Namun Stefanus tidak sedikitpun menduga bahwa orang Galilea yang ia temui sekitar lima belas tahun sebelumnya ini adalah orang yang sama yang ia kabarkan sebagai Juruselamat dunia, dan demi orang itu ia akan begitu segera mati, sehingga menjadi martir pertama agama Kristen yang baru berkembang itu. Ketika Stefanus menyerahkan hidupnya sebagai harga atas serangannya terhadap bait suci Yahudi dan praktek tradisionalnya itu, di sana berdirilah seorang bernama Saul, warga Tarsus. Dan ketika Saul melihat bagaimana orang Yunani ini mau mati demi imannya, bangkitlah dalam hatinya emosi-emosi yang pada akhirnya membawanya untuk mendukung tujuan untuk mana Stefanus itu meninggal; belakangan ia menjadi Paulus yang agresif dan tangguh, sang filsuf, bahkan bisa dikatakan, pendiri tunggal agama Kristen.
128:3.7 (1412.1) Pada hari Minggu setelah minggu Paskah, Simon dan Yesus mulai perjalanan kembali ke Nazaret. Simon tidak pernah melupakan apa yang Yesus ajarkan padanya pada perjalanan ini. Ia selalu mengasihi Yesus, tetapi sekarang ia merasa bahwa ia mulai memahami kakak sekaligus ayahnya ini. Mereka banyak melakukan percakapan dari hati ke hati sementara mereka melanglang negeri dan mempersiapkan makan mereka di tepi jalan. Mereka sampai di rumah Kamis siang, dan Simon membuat keluarga tetap bangun hingga larut malam itu menceritakan pengalamannya.
128:3.8 (1412.2) Maria amat kecewa dengan laporan Simon bahwa Yesus menghabiskan sebagian besar waktunya ketika di Yerusalem “bercakap-cakap dengan orang asing, terutama mereka dari negeri-negeri jauh.” Keluarga Yesus tidak pernah bisa memahami minatnya yang besar pada orang-orang, dorongan untuk bercakap-cakap dengan mereka, belajar tentang cara hidup mereka, dan menemukan apa yang sedang mereka pikirkan.
128:3.9 (1412.3) Keluarga Nazaret ini semakin lama semakin terbeban oleh masalah-masalah yang langsung dan manusiawi; tidak sering lagi disebutkan tentang misi masa depan Yesus, dan amat jarang ia sendiri berbicara tentang karier masa depannya. Ibunya jarang berpikir tentang dirinya sebagai anak perjanjian. Ia perlahan-lahan meninggalkan gagasan bahwa Yesus akan memenuhi suatu misi ilahi di bumi, namun kadang-kadang imannya bangkit lagi ketika ia mengingat kunjungan Gabriel sebelum anak itu dilahirkan.
128:4.1 (1412.4) Empat bulan terakhir tahun ini Yesus berada di Damaskus sebagai tamu seorang saudagar yang pertama kali ia temui sebelumnya di Filadelfia (Amman) ketika dalam perjalanannya ke Yerusalem. Seorang wakil dari pedagang besar ini telah mencari Yesus ketika ia lewat Nazaret dan mendampinginya ke Damaskus. Pedagang besar setengah-Yahudi ini mengusulkan untuk menyediakan sejumlah besar uang untuk pendirian sebuah sekolah filsafat agama di Damaskus. Ia merencanakan untuk menciptakan sebuah pusat pembelajaran yang akan mengalahkan Aleksandria. Dan ia mengusulkan agar Yesus segera memulai tur panjang ke pusat-pusat pendidikan dunia sebagai persiapan untuk menjadi kepala untuk proyek baru ini. Inilah salah satu cobaan terbesar yang pernah dihadapi Yesus dalam perjalanan hidup kariernya secara murni sebagai manusia.
128:4.2 (1412.5) Tak lama kemudian saudagar besar ini membawa ke depan Yesus sekelompok dua belas pedagang besar dan bankir yang setuju untuk mendukung sekolah yang baru dirancang ini. Yesus menunjukkan minat besar pada usulan sekolah ini, membantu mereka merencanakan organisasinya, tetapi selalu menyatakan kekuatirannya bahwa ada tanggung jawab lain sebelumnya yang tidak ia sebutkan yang akan mencegahnya menerima jabatan untuk usaha yang bertujuan baik seperti itu. Sang calon penyandang-dananya tetap gigih, dan ia secara produktif mempekerjakan Yesus di rumahnya melakukan beberapa penerjemahan sementara ia, istrinya, dan anak-anak lelaki dan perempuannya berusaha meyakinkan Yesus agar menerima kehormatan yang ditawarkan itu. Tetapi Yesus tidak mau. Ia tahu benar bahwa misinya di dunia tidak akan didukung oleh lembaga-lembaga pembelajaran; ia tahu bahwa ia tidak boleh membuat dirinya sedikitpun diperintah oleh “dewan manusia,” tidak peduli betapapun bagus maksud tujuannya.
128:4.3 (1412.6) Ia yang ditolak oleh para pemimpin agama Yerusalem, bahkan setelah ia memperagakan kepemimpinannya, justru diakui dan dipanggil sebagai guru besar oleh para pebisnis dan bankir Damaskus, dan semua ini terjadi ketika ia masih seorang tukang kayu Nazaret yang tersembunyi dan tidak dikenal.
128:4.4 (1412.7) Ia tidak pernah berbicara tentang tawaran ini kepada keluarganya, dan pada akhir tahun ini ia kembali ke Nazaret melakukan tugas sehari-harinya seakan ia tidak pernah dicobai oleh usulan-usulan menyanjung dari rekan-rekannya di Damaskus. Tidak pula orang-orang Damaskus ini pernah mengaitkan Yesus (yang belakangan menjadi penduduk Kapernaum dan menggemparkan seluruh bangsa Yahudi itu) dengan mantan tukang kayu Nazaret yang berani menolak kehormatan yang bisa disediakan oleh gabungan kekayaan mereka.
128:4.5 (1413.1) Yesus dengan paling pintar dan sengaja merancang untuk melepaskan satu sama lain berbagai episode hidupnya supaya tidak pernah, dalam pandangan dunia, menjadi dikaitkan bersama sebagai perbuatan satu orang sendirian. Banyak kali di tahun-tahun berikutnya ia mendengar kisah ini tentang seorang Galilea aneh yang menolak kesempatan untuk mendirikan sekolah di Damaskus untuk bersaing dengan Aleksandria.
128:4.6 (1413.2) Satu maksud yang ada dalam benak Yesus, ketika ia berusaha memisah-misahkan beberapa fitur pengalaman dunianya, adalah untuk mencegah pembentukan karier yang demikian serba bisa dan spektakuler yang akan menyebabkan generasi-generasi berikutnya menyembah sang guru bukannya menaati kebenaran yang telah ia hidupi dan ajarkan. Yesus tidak mau membangun suatu suatu rekor prestasi manusiawi yang akan mengalihkan perhatian dari ajarannya. Dari sejak awal ia menyadari bahwa pengikut-pengikutnya akan dicobai untuk merumuskan sebuah agama mengenai dia yang akan menjadi pesaing terhadap injil kabar baik kerajaan surga yang berniat ia kabarkan pada dunia. Sesuai dengan itu, ia terus menerus berusaha menekan segala sesuatu selama karier hidupnya yang penuh peristiwa itu, hal-hal yang ia pikir bisa dipakai oleh kecenderungan manusia alami ini untuk memuja sang guru, bukannya mengabarkan ajarannya.
128:4.7 (1413.3) Motif yang sama ini juga menjelaskan mengapa ia mengizinkan dirinya dikenal dengan gelar-gelar yang berbeda selama berbagai era hidupnya yang beraneka ragam itu di bumi. Lagi, ia tidak mau membawa pengaruh tidak semestinya atas keluarganya atau orang lain yang akan membawa mereka agar percaya kepadanya melawan keyakinan tulus mereka. Ia selalu menolak mengambil keuntungan yang tidak semestinya atau tidak adil atas pikiran manusia. Ia tidak mau orang-orang percaya kepadanya kecuali hati mereka tanggap pada kenyataan-kenyataan rohani yang diwahyukan dalam ajaran-ajarannya.
128:4.8 (1413.4) Menjelang akhir tahun ini rumah tangga Nazaret berjalan cukup lancar. Anak-anak tumbuh besar, dan Maria sudah terbiasa dengan Yesus yang jauh dari rumah. Yesus terus mengirimkan penghasilannya pada Yakobus untuk mendukung keluarganya, menyisakan hanya sebagian kecil untuk biaya hidup langsungnya.
128:4.9 (1413.5) Sementara tahun-tahun berlalu, makin sulit dikenali bahwa orang ini adalah sesosok Putra Tuhan di atas bumi. Ia tampak menjadi seperti orang dunia biasa, hanya seorang manusia di antara umat manusia. Hal itu direstui oleh Bapa di surga bahwa penganugerahan harus berlangsung dengan cara seperti ini.
128:5.1 (1413.6) Inilah tahun pertama Yesus relatif bebas dari tanggung jawab keluarga. Yakobus amat berhasil mengelola rumah dengan bantuan Yesus dalam nasihat dan keuangan.
128:5.2 (1413.7) Minggu setelah Paskah tahun ini ada seorang muda dari Aleksandria datang ke Nazaret untuk mengatur pertemuan, yang akan diadakan belakangan di tahun ini, antara Yesus dan sekelompok Yahudi Aleksandria di suatu tempat di pantai Palestina. Konferensi ini diatur pada pertengahan Juni, dan Yesus pergi ke Kaisarea untuk berjumpa dengan lima pemuka Yahudi dari Aleksandria, yang memintanya untuk menetap di kota mereka sebagai guru agama, menawarkan sebagai tawaran permulaan, posisi sebagai asisten chazan dalam sinagog utama mereka.
128:5.3 (1414.1) Jurubicara komite ini menjelaskan pada Yesus bahwa Aleksandria ditujukan menjadi pusat budaya Yahudi untuk seluruh dunia; bahwa tren Helenis urusan-urusan Yahudi telah jelas jauh mengalahkan mazhab pemikiran Babilonia. Mereka mengingatkan Yesus tentang kegaduhan ancaman pemberontakan di Yerusalem dan seluruh Palestina dan meyakinkannya bahwa setiap pemberontakan Yahudi Palestina akan sama dengan bunuh diri nasional, bahwa tangan besi Roma akan menghancurkan pemberontakan dalam tiga bulan, dan bahwa Yerusalem akan dihancurkan dan bait suci akan diruntuhkan, bahwa tidak ada satu batupun yang akan tersisa di atas yang lain.
128:5.4 (1414.2) Yesus mendengarkan semua yang mereka harus katakan, mengucapkan terimakasih atas kepercayaan mereka, dan, sambil menolak untuk pergi ke Aleksandria, pada intinya ia mengatakan, “Waktuku belum tiba.” Mereka bingung karena ia kelihatan tidak berminat pada kehormatan yang mereka berusaha berikan padanya. Sebelum berpamitan dari Yesus, mereka menyampaikan sebuah dompet sebagai tanda penghargaan rekan-rekan Aleksandria dan sebagai pengganti waktu dan biaya datang ke Kaisarea untuk bertemu mereka. Tetapi ia juga menolak uang itu, berkata: “Keluarga Yusuf tidak pernah menerima sumbangan, dan kami tidak akan makan rotinya orang lain selagi aku memiliki lengan yang kuat dan saudara-saudaraku bisa bekerja.”
128:5.5 (1414.3) Teman-teman Mesir berlayar pulang, dan dalam tahun-tahun belakangan, ketika mereka mendengar desas-desus tentang pembuat kapal Kapernaum yang menciptakan kegemparan begitu rupa di Palestina, sedikit dari mereka mengira ini adalah bayi Bethlehem yang sudah besar dan orang Galilea yang berperilaku aneh yang begitu saja menolak undangan menjadi guru besar di Aleksandria.
128:5.6 (1414.4) Yesus kembali ke Nazaret. Sisa tahun ini adalah enam bulan yang paling tidak banyak peristiwa dalam seluruh kariernya. Ia menikmati istirahat sementara ini dari program masalah-masalah yang harus dipecahkan dan kesulitan yang harus diatasi seperti biasanya. Ia banyak bersekutu dengan Bapanya di surga dan membuat kemajuan besar dalam penguasaan batin manusiawinya.
128:5.7 (1414.5) Namun demikian, urusan manusiawi dunia ruang dan waktu tidak berjalan lancar untuk waktu lama. Bulan Desember, Yakobus berbicara pribadi dengan Yesus, menjelaskan bahwa ia jatuh cinta dengan Esta, seorang gadis muda dari Nazaret, dan mereka akan suatu hari menikah jika bisa diatur. Ia mengingatkan fakta bahwa Yusuf adiknya akan segera delapan belas tahun, dan akan jadi pengalaman baik baginya untuk berkesempatan menjabat sebagai kepala keluarga. Yesus setuju agar perkawinan Yakobus dilaksanakan dua tahun berikutnya, asalkan ia telah, selama masa di antaranya, melatih Yusuf dengan baik untuk memegang kepemimpinan rumah.
128:5.8 (1414.6) Dan sekarang hal-hal mulai terjadi—perkawinan sudah mendekat. Keberhasilan Yakobus mendapat persetujuan Yesus pada pernikahan membuat Miriam berani mendekati ayah-kakaknya ini dengan rencananya. Yakub, si tukang batu yang muda, yang dulu pernah menunjuk dirinya sendiri menjadi pengawal Yesus, dan saat itu menjadi rekan usaha Yakobus dan Yusuf, telah lama berusaha menggandeng Miriam dalam pernikahan. Setelah Miriam menceritakan rencananya di depan Yesus, Yesus menyuruh agar Yakub datang kepadanya membuat lamaran resmi untuk Miriam dan menjanjikan berkat pernikahan segera setelah Miriam merasa Marta mampu memegang tugas-tugasnya sebagai putri tertua.
128:5.9 (1414.7) Ketika di rumah, Yesus terus mengajar di kelas malam tiga kali seminggu, membacakan Kitab Suci sering di sinagog pada hari Sabat, bercakap-cakap dengan ibunya, mengajar anak-anak, dan secara umum berperilaku sebagai warga Nazaret yang pantas dan terhormat dalam persemakmuran Israel.
128:6.1 (1415.1) Tahun ini dimulai dengan keluarga Nazaret semua dalam kesehatan baik dan menyaksikan tamatnya semua anak-anak dari persekolahan reguler, dengan perkecualian pekerjaan tertentu yang Marta harus lakukan untuk Rut.
128:6.2 (1415.2) Yesus adalah satu dari spesimen laki-laki yang paling tegap dan murni yang muncul di bumi dari sejak masa Adam. Perkembangan fisiknya istimewa. Pikirannya aktif, tajam, dan cepat paham—dibandingkan dengan mentalitas rata-rata orang-orang semasanya, pikirannya telah berkembang menjadi jauh sangat luas—dan rohnya memang benar-benar ilahi secara manusiawi.
128:6.3 (1415.3) Keuangan keluarga ada dalam kondisi terbaik sejak tanah milik Yusuf ayahnya lenyap. Pembayaran terakhir telah dibuat ke toko reparasi kafilah; mereka tidak berhutang pada siapapun, dan untuk pertama kalinya selama bertahun-tahun punya simpanan uang. Karena hal ini, dan karena ia telah membawa adik-adiknya yang lain ke Yerusalem untuk upacara Paskah pertamanya, Yesus memutuskan untuk menyertai Yudas (Jude) adiknya (yang baru lulus dari sekolah sinagog) pada kunjungan pertamanya ke bait suci.
128:6.4 (1415.4) Mereka pergi ke Yerusalem dan kembali melewati rute yang sama, lembah Yordan, karena Yesus kuatir bermasalah jika ia membawa adiknya melalui Samaria. Di Nazaret Yudas telah masuk ke masalah kecil beberapa kali karena sifatnya yang gegabah, digabungkan dengan sentimen patriotiknya yang kental.
128:6.5 (1415.5) Mereka tiba di Yerusalem pada waktunya dan dalam perjalanan pertama ke bait suci, pemandangan pertama yang mengobarkan dan menggetarkan Yudas hingga kedalaman jiwanya, ketika mereka kebetulan bertemu Lazarus yang dari Betania. Sementara Yesus berbicara dengan Lazarus dan berusaha mengatur perayaan bersama Paskah mereka, Yudas memulai masalah sungguhan bagi mereka semua. Di dekat mereka berdirilah seorang penjaga Romawi yang mengucapkan beberapa komentar tidak sopan mengenai seorang gadis Yahudi yang sedang lewat. Yudas merah padam dengan amarah menyala dan tidak lamban ia menyatakan kemarahannya tentang ketidaksopanan itu langsung kepada dan dalam pendengaran si prajurit. Adapun saat itu para tentara legioner Romawi amat sensitif pada apapun yang berbau ketidak-hormatan Yahudi; maka si penjaga itu segera menahan Yudas. Hal ini keterlaluan bagi si patriot muda, dan sebelum Yesus bisa memperingatkannya dengan isyarat pandangannya, ia telah mengeluarkan sumpah serapah perasaan anti Romawi, yang membuat semua yang sudah buruk jadi makin buruk. Yudas, dengan Yesus di sisinya, langsung dibawa saat itu juga ke tahanan militer.
128:6.6 (1415.6) Yesus berupaya memperoleh dengar-pendapat langsung bagi Yudas atau selain itu dibebaskan pada waktunya untuk perayaan Paskah malam itu, tetapi ia gagal dalam upaya-upaya ini. Karena esoknya adalah “hari pertemuan kudus” (Sabat) di Yerusalem, bahkan orang Romawi pun tidak berani mendengar dakwaan terhadap seorang Yahudi. Sesuai dengan itu, Yudas tetap dalam tahanan, hingga pagi hari kedua setelah penangkapannya, dan Yesus tinggal di penjara bersamanya. Mereka tidak hadir di bait suci pada upacara penerimaan anak-anak hukum ke dalam kewargaan penuh Israel. Yudas belum melalui upacara resmi ini selama beberapa tahun, hingga ia ada berikutnya di Yerusalem pada suatu hari Paskah dan dalam hubungan dengan pekerjaan propaganda mewakili kelompok Zelot, organisasi patriotik yang mana ia termasuk dan sangat aktif di dalamnya.
128:6.7 (1415.7) Pagi setelah hari kedua di penjara Yesus muncul di hadapan hakim militer mewakili Yudas. Dengan membuat permohonan maaf bagi kemudaan adiknya dan dengan membuat pernyataan penjelasan tetapi bersifat yudisius lebih lanjut mengenai sifat provokatif dari kejadian yang membawa pada penangkapan adiknya, Yesus menangani kasus itu, sedemikian sehingga hakim itu menyatakan opini bahwa si Yahudi muda ini mungkin punya beberapa alasan untuk sikapnya yang kasar itu. Setelah memberikan peringatan Yudas agar tidak membiarkan dirinya menjadi bersalah karena kecerobohan seperti itu, hakim itu berkata pada Yesus sambil menyuruh mereka pergi: “Kamu sebaiknya mengawasi anak muda itu; ia akan membuat banyak masalah bagi kamu semua.” Dan si hakim Roma ini berkata benar. Yudas memang membuat banyak masalah bagi Yesus, dan selalu masalah yang bersifat sama—bentrok dengan kekuasaan sipil karena letupan-letupan patriotiknya yang tanpa dipikir dan tidak bijaksana.
128:6.8 (1416.1) Yesus dan Yudas singgah ke Betania untuk bermalam, menjelaskan mengapa mereka gagal memenuhi janji mereka untuk makan malam Paskah, dan berangkat ke Nazaret hari berikutnya. Yesus tidak menceritakan pada keluarganya tentang penangkapan di Yerusalem, tetapi ia bicara panjang lebar dengan Yudas tentang kejadian ini sekitar tiga minggu kemudian setelah mereka pulang. Setelah pembicaraan dengan Yesus ini, Yudas sendiri yang memberitahu keluarga. Ia tidak pernah lupa kesabaran dan ketabahan yang ditunjukkan ayah-kakaknya dalam seluruh pengalaman yang sulit ini.
128:6.9 (1416.2) Inilah Paskah terakhir yang dihadiri Yesus dengan seorang anggota keluarganya sendiri. Anak Manusia akan semakin terpisah dari hubungan dekat dengan darah dan dagingnya sendiri.
128:6.10 (1416.3) Tahun ini saat-saat meditasi mendalamnya kadang terputus oleh masuknya Rut dan teman-teman mainnya. Selalu Yesus siap menunda perenungannya untuk pekerjaan masa depan bagi dunia dan alam semesta, agar ia bisa berbagi sukacita kanak-kanak dan kebahagiaan masa muda dengan anak-anak ini, yang tidak pernah lelah mendengar Yesus menceritakan pengalaman-pengalaman dari berbagai perjalanannya ke Yerusalem. Mereka juga amat menikmati kisahnya tentang hewan dan alam.
128:6.11 (1416.4) Anak-anak selalu diterima di toko reparasi. Yesus menyediakan pasir, potongan-potongan kayu, dan batu-batu di sisi toko, dan kelompok anak-anak bergerombol di sana untuk bersenang-senang. Ketika mereka lelah bermain, yang paling berani dari mereka akan melongok ke dalam toko, dan jika penjaganya tidak sibuk, mereka akan memberanikan diri masuk dan berkata, “Paman Yosua, keluarlah dan ceritakan kami cerita besar.” Maka mereka akan membawanya keluar dengan menarik tangannya hingga ia duduk di atas sebuah batu favorit di sudut toko, dengan anak-anak dalam setengah lingkaran di tanah di depannya. Sungguh sobat-sobat kecil ini menikmati Paman Yosua. Mereka belajar tertawa, dan tertawa dengan sepenuh hati. Sudah biasa satu atau dua anak-anak yang terkecil memanjat ke atas lututnya dan duduk di sana, memandangi dengan takjub sikap ekspresifnya saat ia menceritakan kisahnya. Anak-anak cinta Yesus, dan Yesus cinta anak-anak.
128:6.12 (1416.5) Sulit untuk rekan-rekannya untuk memahami jangkauan kegiatan intelektualnya, bagaimana ia begitu mendadak dan sepenuhnya berpindah dari diskusi mendalam tentang politik, filsafat, atau agama, kepada permainan ringan dan gembira anak-anak kecil usia lima hingga sepuluh tahun ini. Ketika saudara-saudarinya sendiri bertumbuh dewasa, ketika ia memperoleh waktu luang lebih, dan sebelum cucu-cucu lahir, ia memberikan banyak perhatian pada anak-anak kecil ini. Sayang ia tidak hidup di bumi cukup lama untuk bersenang-senang dengan para cucu itu.
128:7.1 (1416.6) Ketika tahun ini dimulai, Yesus dari Nazaret menjadi amat sadar bahwa ia memiliki jangkauan luas potensi kuasa. Namun demikian pula ia amat diyakinkan bahwa kuasanya ini tidak untuk dipakai oleh pribadinya sebagai Anak Manusia, setidaknya hingga waktunya nanti tiba.
128:7.2 (1417.1) Pada waktu ini ia banyak berpikir tetapi sedikit berkata-kata tentang hubungan dirinya dengan Bapa di surga. Kesimpulan semua pemikirannya ini dinyatakan suatu kali dalam doanya di atas puncak bukit, ketika ia berkata: “Tidak peduli siapapun aku, dan kuasa apa yang aku bisa atau tidak bisa aku gunakan, aku selalu telah dan selalu akan, tunduk pada kehendak Bapa Firdausku.” Dan sejauh ini, saat orang ini berjalan sekitar Nazaret berangkat dan pulang dari pekerjaannya, secara harfiah benar—mengenai sebuah alam semesta yang luas—bahwa “dalam dia tersembunyi semua harta hikmat dan pengetahuan.”
128:7.3 (1417.2) Seluruh tahun ini urusan keluarga berjalan lancar kecuali bagi Yudas. Bertahun-tahun Yakobus mengalami kesulitan dengan adik bungsunya ini, yang tidak mau menetap untuk bekerja atau diandalkan untuk menyumbang biaya rumah. Sementara ia mau hidup di rumah, ia tidak bersungguh-sungguh bekerja menghasilkan bagiannya untuk perawatan keluarga.
128:7.4 (1417.3) Yesus adalah orang pendamai, kadangkala ia dipermalukan oleh tindakan-tindakan garang dan berbagai ledakan patriotiknya Yudas itu. Yakobus dan Yusuf lebih suka mengusir dia, tetapi Yesus tidak setuju. Ketika kesabaran mereka sedang diuji keras, Yesus hanya menasihati: “Bersabarlah. Jadilah bijaksana dalam nasihatmu dan meyakinkan dalam hidupmu, supaya adikmu itu pertama-tama tahu cara hidup yang lebih baik dan kemudian mau mengikuti kalian." nasihat bijak dan penuh kasih Yesus itu mencegah perpecahan dalam keluarga; mereka tetap bersama. Tetapi Yudas tidak pernah sadar hingga setelah ia menikah.
128:7.5 (1417.4) Maria jarang bicara tentang misi masa depan Yesus. Kapan saja hal ini disinggung, Yesus hanya menjawab, “Waktuku belum tiba.” Yesus telah hampir menyelesaikan tugas sulit menyapih keluarganya dari ketergantungan kehadiran dirinya langsung. Ia dengan cepat sedang bersiap untuk hari ketika ia dapat terus-menerus meninggalkan rumah Nazaret untuk memulai persiapan lebih aktif pada pelayanan nyata untuk umat manusia.
128:7.6 (1417.5) Jangan pernah kehilangan pandangan terhadap fakta bahwa misi utama Yesus dalam penganugerahan ketujuhnya itu adalah pencapaian pengalaman makhluk, pencapaian untuk kedaulatan Nebadon. Dan dalam pengumpulan pengalaman ini sendiri ia membuat pewahyuan tertinggi tentang Bapa Firdaus kepada Urantia dan kepada alam semesta lokal seluruhnya. Kebetulan pada maksud ini ia juga berusaha untuk mengurai persoalan-persoalan rumit planet ini karena hal-hal itu terkait dengan pemberontakan Lucifer.
128:7.7 (1417.6) Tahun ini menikmati waktu senggang lebih dari biasanya, dan ia menyediakan banyak waktu untuk melatih Yakobus dalam manajemen toko reparasi dan Yusuf dalam kepemimpinan urusan rumah tangga. Maria merasa bahwa ia sedang bersiap untuk meninggalkan mereka. Meninggalkan mereka untuk kemana? Untuk melakukan apa? Ia hampir meninggalkan pikiran bahwa Yesus adalah Mesias. Ia tidak bisa memahami Yesus; ia sama sekali tidak mampu mengerti anak sulungnya.
128:7.8 (1417.7) Yesus menghabiskan banyak waktu tahun ini dengan anggota perorangan dari keluarganya. Ia membawa mereka berjalan-jalan lama dan sering ke perbukitan dan melalui pedesaan. Sebelum panen ia membawa Yudas ke paman petani di selatan Nazaret, tetapi Yudas tidak tinggal lama setelah panen. Ia kabur, dan Simon belakangan menemukannya dengan para nelayan di danau. Ketika Simon membawanya pulang, Yesus membicarakannya dengan si remaja yang kabur ini dan, karena ia ingin menjadi nelayan, ia pergi ke Magdala bersamanya dan menitipkannya pada seorang kerabat, seorang nelayan; dan Yudas bekerja cukup baik dan secara teratur sejak waktu itu hingga pernikahannya, dan ia terus menjadi nelayan setelah pernikahannya.
128:7.9 (1418.1) Akhirnya waktunya telah tiba, ketika semua saudara Yesus telah memilih dan mapan dalam kerja seumur hidup mereka. Panggung sudah diatur untuk keberangkatan Yesus dari rumah.
128:7.10 (1418.2) Bulan November perkawinan ganda terjadi. Yakobus dan Esta, serta Miriam dan Yakub menikah. Benar-benar waktu yang membahagiakan. Bahkan Maria sekali lagi berbahagia kecuali tiap kali ia menyadari bahwa Yesus sedang bersiap untuk pergi. Ia menderita di bawah ketidakpastian besar: Jika saja Yesus mau duduk dan membicarakan semuanya secara bebas dengannya seperti yang dilakukan ketika Yesus masih kecil, tetapi Yesus tetap saja tidak bicara; ia diam seribu bahasa tentang masa depan.
128:7.11 (1418.3) Yakobus dan pengantinnya, Esta, pindah ke sebuah rumah kecil yang rapi di sisi barat kota, hadiah dari ayah Esta. Sementara Yakobus melanjutkan dukungannya pada rumah ibunya, kuota sumbangannya dipotong separuh karena perkawinannya, dan Yusuf secara resmi diangkat oleh Yesus sebagai kepala keluarga. Yudas sekarang amat setia mengirim bagian dananya ke rumah tiap bulan. Perkawinan Yakobus dan Miriam memberikan pengaruh sangat bermanfaat pada Yudas, dan ketika ia pergi bekerja menangkap ikan, sehari setelah perkawinan ganda itu, ia meyakinkan Yusuf bahwa ia bisa dipercaya olehnya “untuk melakukan tugasku sepenuhnya, dan lebih jika diperlukan.” Dan Yudas menepati janjinya.
128:7.12 (1418.4) Miriam hidup bertetangga dengan Maria di rumah Yakub, Yakub tua telah meninggal. Marta mengambil alih peran Miriam di rumah, dan organisasi baru ini berjalan lancar sebelum tahun itu berakhir.
128:7.13 (1418.5) Sehari setelah perkawinan ganda ini Yesus mengadakan pertemuan penting dengan Yakobus. Ia memberitahukan Yakobus, secara konfidensial, bahwa ia bersiap untuk meninggalkan rumah. Ia memberikan seluruh kepemilikan toko reparasi kepada Yakobus, secara resmi dan khidmat menyerahkan status sebagai kepala keluarga Yusuf, dan dengan paling menyentuh hati menetapkan saudaranya Yakobus sebagai “kepala dan pelindung rumah ayahku.” Ia menarik diri, dan mereka berdua menandatangani sebuah perjanjian rahasia di mana dijelaskan bahwa, sebagai imbalan pemberian toko reparasi, Yakobus sejak itu memegang tanggung jawab keuangan penuh untuk keluarga, dengan demikian membebaskan Yesus dari semua kewajiban lebih lanjut dalam urusan ini. Setelah kontrak ditandatangani, setelah anggaran diatur sehingga biaya aktual keluarga akan dipenuhi tanpa ada sumbangan dari Yesus, maka Yesus berkata pada Yakobus: “Tetapi, anakku, aku akan terus mengirimkan kepadamu sekadarnya tiap bulan hingga waktuku tiba, tetapi apa yang aku kirim gunakanlah kalau ada kebutuhan. Pakailah dana dariku itu untuk kebutuhan atau hiburan keluarga seperti yang kamu anggap tepat. Gunakan pada waktu sakit atau pakailah untuk memenuhi hal-hal darurat yang mungkin menimpa salah satu anggota keluarga.”
128:7.14 (1418.6) Demikianlah Yesus bersiap memasuki fase hidup dewasanya yang kedua dan terpisah dari rumah sebelum ia masuk pada pekerjaan Bapanya secara publik.
Buku Urantia
Makalah 129
129:0.1 (1419.1) YESUS telah sepenuhnya dan pada akhirnya memisahkan dirinya dari pengelolaan urusan rumah tangga keluarga Nazaret dan dari pengarahan langsung dirinya. Ia terus, hingga pada peristiwa baptisannya, menyumbang keuangan keluarga dan menaruh perhatian pribadi yang seksama pada kesejahteraan rohani masing-masing adiknya. Dan selalu ia siap untuk melakukan segala yang bisa dilakukan secara manusiawi demi kenyamanan dan kebahagiaan ibunya yang sudah janda.
129:0.2 (1419.2) Anak Manusia sekarang membuat setiap persiapan untuk memisahkan diri secara permanen dari rumah Nazaret; dan hal ini tidak mudah baginya. Yesus secara alami mengasihi bangsanya; ia mengasihi keluarganya, dan perhatian alami ini amat sangat ditambah oleh pengabdiannya yang luar biasa pada mereka. Makin sepenuhnya kita memberikan diri kita pada sesama kita, semakin kita akan mengasihi mereka; dan karena Yesus telah memberikan dirinya begitu sepenuhnya kepada keluarganya, ia mencintai mereka dengan rasa sayang yang kuat dan mendalam.
129:0.3 (1419.3) Seluruh keluarga perlahan-lahan telah tersadar pada kenyataan bahwa Yesus sedang bersiap meninggalkan mereka. Kesedihan menjelang perpisahan ini hanya diredakan oleh metode berjenjang mempersiapkan mereka untuk pengumuman niat kepergiannya. Selama lebih dari empat tahun mereka menyaksikan bahwa ia sedang merencanakan pemisahan akhir ini.
129:1.1 (1419.4) Bulan Januari tahun ini, 21 M, pada suatu hari hujan Minggu pagi, Yesus berpamitan begitu saja dari keluarganya, hanya menjelaskan bahwa ia akan pergi ke Tiberias kemudian berkunjung ke kota-kota lain seputar Laut Galilea. Demikianlah ia meninggalkan mereka, tidak pernah lagi ia menjadi anggota tetap dari rumah tangga itu.
129:1.2 (1419.5) Yesus menghabiskan seminggu di Tiberias, kota baru yang akan segera menggantikan Sepphoris sebagai ibukota Galilea; dan karena tidak banyak yang menarik baginya, ia lewat berturut-turut melalui Magdala dan Betsaida ke Kapernaum, dimana ia berhenti untuk berkunjung ke rumah sahabat ayahnya, Zebedeus. Anak-anak Zebedeus adalah nelayan; ia sendiri pembuat perahu. Yesus dari Nazaret adalah ahli dalam mendesain dan membangun; ia adalah pakar bekerja dengan kayu; dan Zebedeus telah lama mengenal keterampilan perajin Nazaret ini. Cukup lama Zebedeus sudah mengangankan membuat perahu yang lebih baik; ia kini menceritakan rencananya pada Yesus dan mengundang tamu tukang kayu ini untuk bergabung dalam usaha itu, dan Yesus langsung setuju.
129:1.3 (1419.6) Yesus bekerja dengan Zebedeus hanya sedikit lebih dari satu tahun, tetapi selama waktu itu ia menciptakan kapal gaya baru dan membuat metode pembuatan kapal yang seluruhnya baru. Dengan teknik yang unggul dan metode yang amat diperbaiki untuk steaming papan, Yesus dan Zebedeus mulai membangun kapal dari tipe yang sangat unggul, kapal yang jauh lebih aman untuk berlayar di danau daripada jenis lama. Selama beberapa tahun Zebedeus menerima lebih banyak pekerjaan daripada yang ia bisa tangani di tempatnya yang kecil itu, membuat kapal model baru ini; dalam waktu kurang dari lima tahun praktis semua kapal di danau telah dibangun di galangan Zebedeus di Kapernaum. Yesus menjadi tersohor di kalangan para nelayan Galilea sebagai perancang kapal-kapal baru.
129:1.4 (1420.1) Zebedeus adalah orang yang cukup kaya; bengkel galangan kapalnya ada di danau di selatan Kapernaum, dan rumahnya terletak di tepian pantai dekat pusat perikanan Betsaida. Yesus tinggal di rumah Zebedeus sepanjang tahun itu dan selebihnya ketika ia berada di Kapernaum. Ia telah lama bekerja sendirian di dunia, yaitu, tanpa seorang ayah, dan ia amat senang bekerja dengan seorang mitra sekaligus ayah.
129:1.5 (1420.2) Istri Zebedeus, Salome, adalah sanak keluarga dari Hanas, mantan imam kepala di Yerusalem dan masih berpengaruh besar di kalangan kelompok Saduki, setelah diturunkan dari jabatan delapan tahun sebelumnya. Salome menjadi pengagum setia Yesus. Ia mengasihi Yesus seperti ia mengasihi anak-anaknya sendiri, Yakobus (James), Yohanes (John), dan Daud (David), sedangkan empat anak perempuannya memandang Yesus sebagai kakak mereka. Yesus sering keluar menangkap ikan dengan Yakobus, Yohanes, dan Daud, dan mereka belajar bahwa Yesus adalah nelayan berpengalaman selain pakar pembuat kapal juga.
129:1.6 (1420.3) Sepanjang tahun ini Yesus mengirim uang setiap bulan kepada Yakobus adiknya. Ia kembali ke Nazaret bulan Oktober untuk menghadiri pernikahan Marta, dan ia tidak lagi ke Nazaret selama lebih dari dua tahun, ketika ia kembali sebentar sebelum pernikahan ganda Simon dan Yudas.
129:1.7 (1420.4) Sepanjang tahun ini Yesus membangun kapal-kapal dan terus mengamati bagaimana manusia hidup di bumi. Sering ia pergi untuk bercakap-cakap di pangkalan kafilah, Kapernaum berada pada rute perjalanan langsung dari Damaskus ke selatan. Kapernaum adalah sebuah pos militer Romawi yang kuat, dan pejabat komandan garnisunnya adalah seorang bukan Yahudi yang percaya pada Yahweh, “seorang yang saleh,” seperti orang Yahudi cenderung menyebut mualaf seperti itu. Pejabat ini termasuk pada keluarga Romawi yang kaya, dan ia sendiri yang membangun sebuah sinagog yang indah di Kapernaum, yang telah dipersembahkan kepada orang Yahudi tak lama sebelum Yesus datang untuk tinggal di rumah Zebedeus. Yesus memimpin ibadah di sinagog baru ini lebih dari separuh waktu di tahun ini, dan beberapa orang kafilah yang kebetulan hadir mengingatnya sebagai tukang kayu dari Nazaret.
129:1.8 (1420.5) Ketika sampai pada pembayaran pajak, Yesus mendaftarkan dirinya sebagai “perajin terampil dari Kapernaum.” Dari hari ini seterusnya hingga akhir masa hidupnya di bumi ia dikenal sebagai penduduk Kapernaum. Ia tidak pernah mengakui tempat tinggal resmi yang lain, meskipun ia memang, karena berbagai alasan, membiarkan orang lain menyebutkan tempat tinggalnya di Damaskus, Betania, Nazaret, dan bahkan Aleksandria.
129:1.9 (1420.6) Di sinagog Kapernaum itu ia menemukan banyak buku baru dalam lemari perpustakaan, dan ia menghabiskan setidaknya lima malam seminggu untuk belajar serius. Satu malam ia pakai untuk hidup pergaulan dengan rekan-rekannya yang lebih tua, dan satu malam dengan orang-orang muda. Kepribadian Yesus itu ramah tamah dan mengilhami sehingga selalu menarik orang-orang muda. Ia selalu membuat mereka nyaman di hadapannya. Mungkin rahasia keberhasilan bergaul dengan mereka ini karena fakta lipat dua bahwa ia selalu tertarik pada apa yang sedang mereka lakukan, sementara ia jarang memberikan nasihat kecuali diminta.
129:1.10 (1420.7) Keluarga Zebedeus nyaris memuja Yesus, dan mereka tidak pernah lupa menghadiri pertemuan tanya jawab yang ia selenggarakan tiap petang setelah makan malam sebelum ia berangkat ke sinagog untuk belajar. Tetangga-tetangga muda juga sering datang untuk menghadiri pertemuan setelah makan ini. Pada pertemuan-pertemuan kecil ini Yesus memberi bermacam-macam petunjuk lanjutan, hanya sejauh yang mereka bisa pahami. Ia berbicara cukup bebas dengan mereka, menyatakan ide-ide dan ideal-idealnya tentang politik, sosiologi, ilmu pengetahuan, dan filsafat, tetapi tidak pernah berani berbicara dengan finalitas otoritatif kecuali kalau membahas agama—hubungan antara manusia dengan Tuhan.
129:1.11 (1421.1) Sekali seminggu Yesus mengadakan pertemuan dengan seluruh isi rumah tangga, toko bengkel, dan para pembantu di pantai, karena Zebedeus punya banyak karyawan. Dan di antara para pekerja inilah Yesus pertama disebut “Master” (Tuan atau Guru.) Mereka semua mengasihi dia. Ia menikmati pekerjaannya dengan Zebedeus di Kapernaum, tetapi ia merindukan anak-anak yang bermain di samping toko tukang kayu Nazaret itu.
129:1.12 (1421.2) Dari anak-anak Zebedeus, Yakobus (James) adalah yang paling tertarik pada Yesus sebagai guru, sebagai seorang filsuf. Yohanes memperhatikan sebagian besar ajaran dan pendapat keagamaannya. Daud menghargainya sebagai seorang mekanik tetapi sedikit menyimpan pandangan keagamaan dan ajaran filsafatnya.
129:1.13 (1421.3) Seringkali Yudas bungsu mampir pada hari Sabat untuk mendengar Yesus bicara di sinagog dan akan tinggal sebentar bercakap-cakap dengan dia. Semakin Yudas melihat kakak sulungnya, makin ia yakin bahwa Yesus adalah benar-benar seorang tokoh besar.
129:1.14 (1421.4) Tahun ini Yesus membuat kemajuan besar dalam penguasaan pertumbuhan batin manusiawinya dan mencapai tingkatan baru dan tinggi untuk kontak sadar dengan Pelaras Pikiran yang mendiaminya.
129:1.15 (1421.5) Inilah tahun terakhir hidup menetapnya. Tidak pernah lagi Yesus menghabiskan waktu setahun penuh di satu tempat atau pada satu pekerjaan. Hari-hari perjalanannya di bumi sedang mendekat dengan cepat. Masa-masa kegiatan sibuk tidak jauh lagi di masa depan, tetapi sekarang akan ada di tengah-tengah antara masa lalunya yang sederhana tetapi amat aktif itu dengan pelayanan publik yang lebih sibuk dan melelahkan itu, beberapa tahun perjalanan jauh dan kegiatan pribadi yang amat beragam. Pelatihannya sebagai manusia dunia biasa harus diselesaikan sebelum ia dapat memasuki kariernya untuk mengajar dan berkhotbah sebagai manusia-Tuhan yang disempurnakan, dari fase-fase ilahi dan pasca-manusiawi penganugerahan dirinya di Urantia.
129:2.1 (1421.6) Bulan Maret 22 M, Yesus berpamitan dari Zebedeus dan dari Kapernaum. Ia minta sejumlah kecil uang untuk menutup biayanya ke Yerusalem. Sementara bekerja dengan Zebedeus ia hanya menarik sejumlah kecil uang, yang tiap bulannya ia kirimkan ke keluarganya di Nazaret. Satu bulan Yusuf akan turun ke Kapernaum untuk mengambil uang itu; bulan berikutnya Yudas yang mampir ke Kapernaum, mendapat uang dari Yesus, dan membawanya ke Nazaret. Markas penangkapan ikannya Yudas hanya beberapa kilometer sebelah selatan Kapernaum.
129:2.2 (1421.7) Ketika Yesus berpamitan dari keluarga Zebedeus, ia setuju untuk tetap tinggal di Yerusalem sampai masa Paskah, dan mereka semua berjanji untuk hadir pada acara itu. Mereka bahkan berencana untuk merayakan makan malam Paskah bersama. Mereka semua bersedih ketika Yesus meninggalkan mereka, khususnya anak-anak perempuan Zebedeus.
129:2.3 (1421.8) Sebelum meningggalkan Kapernaum, Yesus berbicara panjang lebar dengan teman baru dan rekan dekatnya, Yohanes Zebedeus. Ia memberitahu Yohanes bahwa ia merenungkan untuk bepergian jauh hingga “waktuku akan tiba” dan meminta Yohanes mewakilinya untuk mengirim uang ke keluarga Nazaret tiap bulannya hingga dana yang harus dibayarkan kepadanya itu habis. Lalu Yohanes membuat janji ini: “Guruku, pergilah untuk urusanmu, lakukan pekerjaanmu dalam dunia; aku akan bertindak demi engkau dalam urusan ini atau yang lain, dan aku akan mengawasi keluargamu sama seperti aku memelihara ibuku sendiri dan merawat saudara dan saudariku. Aku akan mengeluarkan danamu yang dipegang ayahku seperti yang engkau suruhkan dan sebagaimana yang diperlukan, dan jika uangmu sudah dipakai habis, jika aku tidak menerima lagi darimu, dan jika ibumu sedang dalam kebutuhan, maka aku akan membagi penghasilanku sendiri dengan dia. Pergilah dengan damai. Aku akan bertindak mewakilimu dalam semua urusan ini.”
129:2.4 (1422.1) Sebab itu, setelah Yesus berangkat ke Yerusalem, Yohanes berkonsultasi dengan ayahnya Zebedeus, mengenai uang yang harus dibayarkan kepada Yesus, dan ia heran karena jumlahnya begitu besar. Karena Yesus telah meninggalkan urusan itu sepenuhnya ke dalam tangan mereka, mereka sepakat bahwa mungkin lebih baik untuk menginvestasikan dana itu dalam properti dan memakai pendapatannya untuk mendukung keluarga di Nazaret; dan karena Zebedeus tahu tentang sebuah rumah kecil di Kapernaum yang sedang dalam masa angsuran pinjaman dan dijual, maka ia menyuruh Yohanes untuk membeli rumah ini dengan uangnya Yesus dan memegang kepemilikannya atas nama temannya. Maka Yohanes melakukan seperti yang disarankan ayahnya. Selama dua tahun sewa rumah ini dipakai untuk menutup angsuran, dan uang ini, ditambah sejumlah besar uang tertentu yang kemudian dikirimkan Yesus kepada Yohanes agar dipakai sebagaimana diperlukan oleh keluarga, ternyata hampir sama dengan jumlah kewajiban; dan Zebedeus menutup kekurangannya, sehingga Yohanes membayar sisa angsuran ketika jatuh tempo, dengan itulah maka ia mendapatkan hak milik atas rumah dua kamar ini. Dengan cara inilah, Yesus menjadi pemilik sebuah rumah di Kapernaum, namun ia belum diberitahu tentang hal itu.
129:2.5 (1422.2) Ketika keluarga Nazaret mendengar bahwa Yesus telah berangkat dari Kapernaum, karena tanpa mengetahui perjanjian keuangan dengan Yohanes, mereka percaya bahwa waktunya telah tiba untuk mereka untuk berjalan sendiri tanpa bantuan lebih lanjut dari Yesus. Yakobus mengingat kontraknya dengan Yesus dan, dengan bantuan saudara-saudaranya, selanjutnya memegang tanggung jawab penuh terhadap pemeliharaan keluarga.
129:2.6 (1422.3) Tetapi marilah kita kembali mengamati Yesus di Yerusalem. Selama hampir dua bulan ia menghabiskan sebagian besar waktunya mendengarkan diskusi di bait suci dengan kunjungan sesekali ke berbagai sekolah para rabi. Sebagian besar hari-hari Sabat ia habiskan waktunya di Betania.
129:2.7 (1422.4) Yesus sudah membawa ke Yerusalem sehelai surat dari Salome, istrinya Zebedeus, yang memperkenalkannya kepada mantan imam tinggi, Hanas, sebagai “dia yang sama seperti anakku sendiri.” Hanas menghabiskan banyak waktu bersama dia, secara pribadi membawanya mengunjungi banyak akademi guru-guru keagamaan Yerusalem. Sementara Yesus memeriksa seluruhnya sekolah-sekolah ini dan dengan teliti memeriksa metode pengajaran mereka, ia tidak pernah mengajukan satupun pertanyaan di muka umum. Sekalipun Hanas memandang Yesus sebagai tokoh besar, ia bingung bagaimana menasihatinya. Ia menyadari kebodohan jika ia menyarankan agar Yesus masuk salah satu sekolah di Yerusalem itu sebagai siswa, namun demikian ia tahu benar bahwa Yesus tidak akan diberikan status guru tetap karena ia belum pernah dididik di sekolah-sekolah ini.
129:2.8 (1422.5) Segera waktu Paskah makin mendekat, dan bersama dengan kumpulan orang banyak dari setiap penjuru datanglah ke Yerusalem dari Kapernaum, Zebedeus dan seluruh keluarganya. Mereka semua menginap di rumah Hanas yang luas, dimana mereka merayakan Paskah sebagai satu keluarga yang bahagia.
129:2.9 (1422.6) Sebelum akhir minggu Paskah ini, secara kebetulan, Yesus berjumpa seorang pelancong kaya dan putranya, anak muda sekitar tujuh belas tahun. Para musafir ini berangkat dari India, dan sedang dalam perjalanan ke Roma dan beberapa tujuan lain di Mediterania, mereka telah mengatur agar tiba di Yerusalem selama masa Paskah, berharap menemukan seseorang yang mereka dapat ajak sebagai penerjemah bagi keduanya sekaligus tutor bagi anaknya. Sang ayah bersikukuh minta agar Yesus ikut pergi bersamanya. Yesus menceritakan tentang keluarganya dan bahwa sulit dikatakan adil kalau pergi hampir dua tahun, kalau selama itu mereka mungkin punya kebutuhan. Setelah mana, musafir dari Timur ini mengusulkan untuk membayar di muka upah Yesus selama satu tahun sehingga mereka dapat menitipkan dana itu pada rekan-rekannya untuk mengamankan keluarganya supaya tidak kekurangan. Maka Yesus setuju membuat perjalanan bersama mereka.
129:2.10 (1423.1) Yesus menyampaikan uang yang banyak ini kepada Yohanes anak Zebedeus. Dan kamu semua sudah diberitahu bagaimana Yohanes memakai uang itu untuk pelunasan pinjaman rumah di Kapernaum. Yesus mempercayakan penuh pada Zebedeus rencana mengenai perjalanan di Mediterania ini, tetapi Yesus memintanya untuk tidak menceritakan pada siapapun, bahkan pada keluarga darah dagingnya sendiri, dan Zebedeus tidak pernah membocorkan pengetahuannya tentang dimana Yesus berada selama waktu panjang hampir dua tahun ini. Sebelum Yesus kembali dari perjalanan ini keluarga di Nazaret telah hampir pasrah bahwa ia telah meninggal. Hanya jaminan dari Zebedeus, yang pergi ke Nazaret dengan anaknya Yohanes pada beberapa kesempatan, masih menjaga harapan di hati Maria.
129:2.11 (1423.2) Selama masa ini keluarga Nazaret berjalan sangat baik; Yudas telah sangat meningkatkan kuotanya dan meneruskan sumbangan ekstra ini hingga ia menikah. Sekalipun mereka hanya perlu sedikit bantuan, Yohanes Zebedeus terbiasa membawa pemberian-pemberian tiap bulan kepada Maria dan Rut seperti yang disuruhkan Yesus kepadanya.
129:3.1 (1423.3) Seluruh usia kedua puluh sembilan Yesus dipergunakan untuk menyelesaikan perjalanan keliling dunia Mediterania (Laut Tengah). Peristiwa-peristiwa utama, sejauh kami boleh mengungkapkan pengalaman ini, akan menyusun topik cerita dalam makalah berikutnya.
129:3.2 (1423.4) Dalam seluruh perjalanan dunia Romawi ini, karena banyak alasan, Yesus dikenal sebagai Jurutulis Damaskus. Namun demikian, di Korintus dan perhentian lain pada perjalanan pulang ia dikenal sebagai Tutor Yahudi.
129:3.3 (1423.5) Inilah periode penuh peristiwa dalam hidup Yesus. Sementara dalam perjalanan ini ia membuat banyak kontak dengan sesama manusia, tetapi pengalaman ini adalah suatu fase dalam hidupnya yang tak pernah ia kemukakan kepada satupun anggota keluarga ataupun murid-muridnya. Yesus menjalani hidupnya dalam daging dan berangkat dari dunia ini tanpa siapapun (kecuali Zebedeus dari Betsaida) yang tahu bahwa ia melakukan perjalanan panjang ini. Beberapa temannya berpikir ia telah kembali ke Damaskus; yang lain menduga ia telah pergi ke India. Keluarganya sendiri cenderung percaya ia ada di Aleksandria, karena mereka tahu bahwa ia pernah diundang pergi ke sana untuk menjadi asisten chazan.
129:3.4 (1423.6) Ketika Yesus kembali ke Palestina, ia tidak berbuat apapun untuk mengubah pendapat keluarganya bahwa ia pergi dari Yerusalem ke Aleksandria; ia mengizinkan mereka percaya bahwa sepanjang waktu ia tidak ada di Palestina itu telah dihabiskannya di kota belajar dan budaya itu. Hanya Zebedeus si pembuat kapal dari Betsaida yang tahu fakta tentang hal ini, dan Zebedeus tidak memberitahu siapapun.
129:3.5 (1423.7) Dalam semua usahamu untuk menafsirkan makna kehidupan Yesus di Urantia, kamu harus paham tentang motivasi penganugerahan Mikhael. Jika kamu ingin memahami makna dari perbuatan-perbuatan yang tampaknya aneh ini, kamu harus melihat tujuan dari kunjungannya di duniamu. Ia dengan konsisten berhati-hati agar tidak membangun karier pribadi yang terlalu atraktif dan menyedot perhatian. Ia tidak ingin membuat daya tarik yang aneh atau terlalu hebat pada manusia sesamanya. Ia berbakti untuk pekerjaan mewahyukan Bapa surgawi kepada manusia sesamanya dan pada saat yang bersamaan mengabdi pada tugas luhur menjalani hidup manusiawi buminya sambil sementara itu tunduk pada kehendak Bapa Firdaus yang sama itu juga.
129:3.6 (1424.1) Juga akan selalu membantu dalam memahami hidup Yesus di dunia jika semua manusia yang mempelajari penganugerahan ilahi ini ingat bahwa, meskipun ia menjalani hidup penjelmaan di Urantia, ia menghidupinya untuk seluruh alam semestanya. Ada sesuatu yang spesial dan menarik berkaitan dengan hidup yang ia hidupi dalam daging yang bersifat fana itu bagi setiap dunia hunian di seluruh alam semesta Nebadon. Hal yang sama juga benar tentang dunia-dunia yang telah menjadi bisa dihuni sejak masa-masa penting perjalanannya di Urantia. Hal itu demikian pula sama benarnya mengenai semua dunia yang akan dihuni oleh makhluk-makhluk cerdas dalam semua sejarah masa depan alam semesta lokal ini.
129:3.7 (1424.2) Anak Manusia, selama waktu dan melalui pengalaman tur dunia Romawi ini, secara praktis menyelesaikan pendidikan pelatihan sekaligus kontak dengan berbagai bangsa dunia dari masa dan generasinya. Pada waktu kembalinya ke Nazaret, melalui perantaraan pelatihan-perjalanan ini, ia kurang lebih telah paham bagaimana manusia hidup dan mengukir keberadaannya di Urantia.
129:3.8 (1424.3) Maksud sebenarnya dari perjalanan seputar cekungan Laut Tengah ini adalah untuk mengenal manusia. Ia menjadi amat dekat dengan ratusan manusia dalam perjalanan ini. Ia menemui dan mengasihi semua ragam manusia, kaya dan miskin, tinggi dan rendah, hitam dan putih, berpendidikan dan tidak, berbudaya dan tidak, bersifat hewani dan rohani, beragama dan tidak beragama, moral dan amoral.
129:3.9 (1424.4) Pada perjalanan Mediterania ini Yesus membuat kemajuan-kemajuan besar dalam tugas manusiawinya untuk menguasai batin jasmani dan fana, dan Pelaras yang berdiam di dalamnya membuat kemajuan besar dalam kenaikan dan penaklukan rohani terhadap kecerdasan manusia yang sama ini. Pada akhir perjalanan ini Yesus praktis tahu—dengan semua kepastian manusiawi—bahwa ia adalah Anak Tuhan, sesosok Putra Pencipta dari Bapa Semesta. Sang Pelaras semakin mampu untuk menampilkan dalam pikiran Anak Manusia ini memori samar-samar tentang pengalaman Firdausnya dalam hubungan dengan Bapa ilahinya sebelum ia datang untuk mengorganisir dan mengelola alam semesta lokal Nebadon ini. Dengan demikian Sang Pelaras, sedikit demi sedikit, membawa pada kesadaran manusiawi Yesus memori-memori yang diperlukan dari keberadaan sebelumnya dan ilahinya dalam aneka peristiwa di masa lalu yang nyaris kekal. Episode terakhir dari pengalaman pra-manusianya yang ditampilkan oleh Pelaras adalah pertemuan perpisahannya dengan Immanuel dari Salvington tepat sebelum penyerahan kepribadian sadarnya untuk menempuh penjelmaan di Urantia. Dan gambaran memori final tentang keberadaan pra-manusia ini menjadi jelas dalam kesadaran Yesus pada hari baptisannya oleh Yohanes di Yordan.
129:4.1 (1424.5) Bagi kecerdasan-kecerdasan selestial alam semesta lokal yang memperhatikan, perjalanan Mediterania ini adalah yang paling memikat dari semua pengalaman bumi Yesus, setidaknya dari semua kariernya hingga peristiwa penyaliban dan kematiannya. Inilah periode mempesona dari pelayanan pribadinya, dibedakan dari era pelayanan publik yang segera mengikutinya. Episode unik ini makin lebih mengasyikkan karena karena ia pada masa ini masih tukang kayu dari Nazaret, pembuat kapal dari Kapernaum, jurutulis dari Damaskus; ia masih Anak Manusia. Ia belum mencapai penguasaan penuh atas batin manusiawinya; sang Pelaras belum sepenuhnya menguasai dan menjadi rekan imbangan terhadap identitas fananya. Ia masih seorang manusia di antara manusia.
129:4.2 (1425.1) Pengalaman yang sepenuhnya keagamaan manusiawi—pertumbuhan rohani pribadi—dari Anak Manusia itu nyaris mencapai puncak pencapaian selama tahun kedua puluh sembilan ini. Pengalaman pengembangan rohani ini merupakan pertumbuhan bertahap yang konsisten dari saat kedatangan Pelaras Pikirannya hingga hari penyelesaian dan konfirmasi terhadap hubungan manusiawi normal dan alami antara batin jasmani manusia dan kemampuan-batin dari roh—yaitu fenomena membuat dua batin ini menjadi satu, pengalaman yang di dalamnya Anak Manusia mencapai penyelesaian dan finalitas, sebagai seorang manusia yang dijelmakan di bumi, yaitu pada hari baptisannya di Yordan.
129:4.3 (1425.2) Sepanjang tahun-tahun ini, meskipun ia tidak tampak melakukan banyak saat-saat persekutuan secara resmi dengan Bapanya di surga, ia menyempurnakan metode yang makin efektif untuk komunikasi pribadi dengan kehadiran roh Bapa Semesta yang mendiaminya. Ia menghidupi hidup yang nyata, hidup yang penuh, dan hidup yang benar-benar normal, alami, dan rata-rata secara badani. Ia tahu dari pengalaman pribadinya setara dengan kenyataan seluruh jumlah dan hakikat menjalani kehidupan manusia di dunia-dunia jasmani ruang dan waktu.
129:4.4 (1425.3) Anak Manusia mengalami rentang lebar emosi manusiawi yang membentang dari rasa sukacita yang tertinggi hingga dukacita yang terdalam. Ia adalah anak sukacita dan punya rasa humor yang langka; demikian pula ia adalah “seorang yang penuh kesengsaraan dan yang biasa menderita kesakitan.” Dalam suatu pengertian rohani, ia memang hidup melalui hidup fana dari dasar hingga puncak, dari awal hingga akhir. Dari suatu sudut pandang jasmani, ia mungkin tampaknya telah melepaskan diri dari hidup menjalani kedua ekstrim sosial untuk keberadaan manusia itu, tetapi secara intelektual ia menjadi sepenuhnya akrab dengan seluruh dan selengkap pengalaman umat manusia.
129:4.5 (1425.4) Yesus tahu tentang pikiran dan perasaan, dorongan dan hasrat, manusia yang ber-evolusi dan naik dari dunia, dari lahir hingga mati. Ia telah menjalani hidup manusia dari permulaan kedirian fisik, intelektual, dan spiritual naik melalui masa bayi, masa kecil, masa muda, dan masa dewasa—bahkan sampai pengalaman kematian manusiawi. Ia tidak hanya lewat melalui periode-periode kemajuan intelektual dan spiritual manusiawi yang biasa dan umum itu, tetapi ia juga sepenuhnya mengalami fase-fase rekonsiliasi manusia dan Pelaras yang lebih tinggi dan lanjutan, yang begitu sedikit manusia Urantia pernah mencapainya. Dengan demikian ia mengalami hidup penuh manusia fana, tidak hanya ketika hal itu dihidupi di duniamu, tetapi juga seperti yang dihidupi di semua dunia evolusioner ruang dan waktu yang lain, bahkan sampai yang paling tinggi dan paling maju dari seluruh dunia yang telah dimapankan dalam terang dan hidup.
129:4.6 (1425.5) Meskipun hidup sempurna ini yang ia hidupi dalam keserupaan dengan daging fana itu mungkin tidak menerima persetujuan menyeluruh dan tanpa perkecualian dari sesamanya manusia, mereka yang kebetulan hidup semasa dengannya di bumi, namun hidup yang dihidupi Yesus dari Nazaret dan di Urantia itu mendapat penerimaan penuh dan tanpa perkecualian oleh Bapa Semesta, sebagai merupakan pada waktu yang satu dan yang sama, dan dalam kehidupan-kepribadian yang satu dan sama, kepenuhan pewahyuan dari Tuhan yang kekal kepada manusia yang fana dan presentasi tentang kepribadian manusia yang disempurnakan untuk kepuasan Sang Pencipta Tanpa Batas.
129:4.7 (1425.6) Inilah tujuannya yang benar dan tertinggi. Ia tidak turun untuk hidup di Urantia sebagai contoh sempurna dan rinci untuk semua anak kecil atau orang dewasa, untuk semua lelaki dan perempuan, dalam zaman itu atau semua zaman yang lain. Benarlah, memang, bahwa dalam hidupnya yang penuh, kaya, indah, dan mulia itu kita semua akan mendapat banyak teladan indah, mengilhami secara ilahi, tetapi hal ini karena ia menjalani hidup manusia yang sejati dan asli. Yesus tidak menjalani hidupnya di bumi supaya menetapkan suatu contoh agar semua manusia menirunya persis. Ia menjalani hidupnya dalam daging dengan pelayanan rahmat yang sama dengan yang kamu semua bisa jalani di bumi; dan seperti halnya ia menghidupi hidup fananya dalam masanya dan seperti adanya dia, demikianlah ia menetapkan teladan bagi kita semua untuk menjalani hidup kita pada masa sekarang kita dan seperti adanya kita. Kamu boleh tidak berminat menghidupi hidupnya, tetapi tetapi kamu dapat memilih untuk menghidupi hidupmu sama seperti, dan dengan cara-cara yang sama ia menjalani hidupnya. Yesus mungkin bukan menjadi teladan yang teknis dan detail bagi semua manusia di semua dunia di alam semesta lokalnya, tetapi ia selama-lamanya menjadi inspirasi dan panduan semua musafir menuju Firdaus dari dunia-dunia kenaikan awal naik melalui alam-alam semesta dan melalui Havona ke Firdaus. Yesus adalah jalan yang baru dan hidup dari manusia kepada Tuhan, dari yang parsial hingga yang sempurna, yang duniawi hingga yang surgawi, dari waktu hingga kekekalan.
129:4.8 (1426.1) Menjelang akhir usia kedua puluh sembilan ini Yesus Nazaret pada hakikatnya telah selesai menghidupi hidup yang diperlukan dari manusia sebagai pengunjung dalam daging. Ia datang ke bumi sebagai kepenuhan Tuhan untuk mewujud kepada manusia; ia sekarang telah nyaris menjadi kesempurnaan manusia yang menantikan kesempatan untuk menyatakan diri kepada Tuhan. Dan ia lakukan semua hal ini sebelum ia berusia tiga puluh tahun.
Buku Urantia
Makalah 130
130:0.1 (1427.1) PERJALANAN KELILING dunia Romawi menghabiskan sebagian besar tahun kedua puluh delapan dan seluruh tahun kedua puluh sembilan kehidupan Yesus di bumi. Yesus dan dua penduduk asli dari India—Gonod dan putranya Ganid—meninggalkan Yerusalem pada hari Minggu pagi, 26 April, 22 M. Mereka membuat perjalanan mereka sesuai jadwal, dan Yesus mengucapkan selamat jalan kepada ayah dan anak itu di kota Charax di Teluk Persia pada hari kesepuluh bulan Desember tahun berikutnya, 23 M.
130:0.2 (1427.2) Dari Yerusalem mereka pergi ke Kaisarea melalui Joppa. Di Kaisarea mereka naik kapal ke Aleksandria. Dari Aleksandria mereka berlayar ke Lasea di Kreta. Dari Kreta mereka berlayar menuju Kartago, singgah di Kirene. Di Kartago mereka naik kapal ke Napoli, berhenti di Malta, Sirakusa, dan Messina. Dari Napoli mereka pergi ke Capua, dari situ mereka berjalan lewat Jalan Appian ke Roma.
130:0.3 (1427.3) Setelah mereka tinggal di Roma mereka pergi lewat darat ke Tarentum, dimana mereka berlayar ke Athena di Yunani, berhenti di Nikopolis dan Korintus. Dari Athena mereka pergi ke Efesus lewat Troas. Dari Efesus mereka berlayar ke Siprus, singgah di Rhodes. Mereka menghabiskan banyak waktu untuk berkunjung dan beristirahat di Siprus dan kemudian berlayar ke Antiokhia di Syria. Dari Antiokhia mereka berangkat ke selatan ke Sidon dan kemudian pergi ke Damaskus. Dari sana mereka ikut kafilah ke Mesopotamia, melewati Thapsacus dan Larissa. Mereka menghabiskan beberapa waktu di Babilon, mengunjungi Ur dan tempat-tempat lain, dan kemudian pergi ke Susa. Dari Susa mereka pergi ke Charax, dari tempat itulah Gonod dan Ganid berangkat dengan kapal ke India.
130:0.4 (1427.4) Sementara bekerja empat bulan di Damaskus itulah Yesus telah mempelajari dasar-dasar bahasa yang digunakan oleh Gonod dan Ganid. Sementara di sana ia telah bekerja sebagian besar waktunya untuk terjemahan dari bahasa Yunani ke salah satu bahasa India, dibantu oleh seorang penduduk asli dari distrik asalnya Gonod.
130:0.5 (1427.5) Pada kunjungan keliling Mediterania ini Yesus memakai waktu sekitar setengah dari setiap harinya mengajari Ganid dan bertindak sebagai penerjemah selama pertemuan-pertemuan bisnis dan kontak-kontak sosial Gonod. Sisa dari setiap hari, yang terserah dia, dia gunakan untuk membuat kontak-kontak pribadi akrab dengan manusia sesamanya, hubungan-hubungan erat dengan manusia dari alam dunia, yang begitu mencirikan kegiatan-kegiatannya selama tahun-tahun yang tepat mendahului sebelum pelayanan publiknya.
130:0.6 (1427.6) Dari pengamatan langsung tangan pertama dan kontak sebenarnya, Yesus membiasakan dirinya dengan peradaban material dan intelektual yang lebih tinggi di dunia Barat dan Timur Tengah; dari Gonod dan anaknya yang cemerlang itu ia belajar banyak tentang peradaban dan budaya India dan Cina, karena Gonod, yang adalah warga India, telah membuat tiga perjalanan luas ke kerajaan ras kuning.
130:0.7 (1427.7) Ganid, anak muda itu, belajar banyak dari Yesus selama hubungan yang panjang dan akrab ini. Mereka mengembangkan perhatian besar satu sama lain, dan ayah si anak ini berkali-kali mencoba membujuk Yesus untuk kembali bersama mereka ke India, tetapi Yesus selalu menolak, dengan alasan perlunya untuk kembali ke keluarganya di Palestina.
130:1.1 (1428.1) Selama berada di Joppa (Yafo), Yesus bertemu Gadiah, seorang penerjemah Filistin yang bekerja untuk seorang bernama Simon penyamak kulit. Agennya Gonod di Mesopotamia telah mentransaksikan banyak bisnis dengan Simon ini; maka Gonod dan anaknya berniat untuk mengunjunginya dalam perjalanan mereka ke Kaisarea. Sementara mereka menunggu di Joppa, Yesus dan Gadiah menjadi teman hangat. Orang Filistin muda ini adalah pencari kebenaran. Yesus adalah pemberi kebenaran; dialah kebenaran bagi generasi itu di Urantia. Ketika seorang pencari kebenaran besar dan seorang pemberi kebenaran besar bertemu, hasilnya adalah sebuah pencerahan besar dan membebaskan yang lahir dari pengalaman kebenaran baru.
130:1.2 (1428.2) Satu hari setelah makan malam Yesus dan orang Filistin muda itu berjalan-jalan menyusuri pantai, dan Gadiah, tidak mengetahui bahwa “jurutulis Damaskus” ini begitu fasih dalam tradisi Ibrani, menunjukkan kepada Yesus tempat pendaratan kapal dari mana itu konon Yunus telah memulai pelayaran naasnya ke Tarsis. Setelah ia menyelesaikan komentarnya, ia bertanya kepada Yesus pertanyaan ini: “Tapi apakah engkau kira ikan besar itu benar-benar memang menelan Yunus?” Yesus merasakan bahwa kehidupan anak muda ini telah sangat dipengaruhi oleh tradisi ini, dan bahwa perenungan akan hal itu telah mengesankan kepadanya kebodohan mencoba untuk melarikan diri dari tugas; Yesus karena itu tidak berkata apapun yang tiba-tiba bisa menghancurkan fondasi motivasi Gadiah saat itu untuk hidup praktis. Dalam menjawab pertanyaan ini, Yesus berkata: “Temanku, kita semua adalah Yunus-Yunus dengan kehidupan yang harus dijalani sesuai dengan kehendak Tuhan, dan kapan saja ketika kita berusaha untuk melarikan diri dari tugas hidup saat ini dengan melarikan diri ke godaan-godaan yang jauh, kita dengan cara itu menempatkan diri dalam kendali langsung pengaruh-pengaruh yang tidak dipimpin oleh kekuatan-kekuatan kebenaran dan kuasa-kuasa kebajikan. Pelarian dari tugas adalah pengorbanan kebenaran. Melarikan diri dari layanan terang dan hidup hanya dapat mengakibatkan konflik-konflik menyedihkan dengan ikan paus keegoisan yang sulit, yang akhirnya menyebabkan kegelapan dan kematian kecuali Tuhan yang meninggalkan Yunus-Yunus seperti itu akan mengubah hati mereka, bahkan ketika berada dalam kedalaman putus asa, agar mereka mencari Tuhan dan kebaikan-Nya. Dan ketika jiwa yang kecewa tersebut dengan tulus mencari Tuhan—yakni rasa lapar akan kebenaran dan haus akan kebajikan—maka tidak ada yang bisa menahan mereka lagi lebih lanjut dalam tahanan. Tidak peduli sedalam apa mereka mungkin jatuh, ketika mereka mencari terang dengan sepenuh hati, roh Tuhan Allah di surga akan membebaskan mereka dari tahanan mereka; keadaan-keadaan hidup yang jahat akan memuntahkan keluar mereka ke atas tanah kering yaitu kesempatan-kesempatan segar untuk layanan yang diperbarui dan hidup yang lebih bijaksana.”
130:1.3 (1428.3) Gadiah tergerak kuat oleh ajaran Yesus, dan mereka bercakap-cakap lama hingga larut malam di tepi laut, dan sebelum mereka pergi ke penginapan mereka, mereka berdoa bersama dan untuk satu sama lain. Ini adalah Gadiah yang sama yang mendengarkan khotbah Petrus kemudian, menjadi pengikut sungguh-sungguh Yesus dari Nazaret, dan melakukan pembicaraan mengesankan dengan Petrus pada suatu malam di rumah Dorkas. Dan Gadiah banyak berpengaruh dalam keputusan akhir dari Simon, pedagang kulit yang kaya itu, untuk memeluk Kekristenan.
130:1.4 (1428.4) (Dalam kisah tentang karya pribadi Yesus dengan manusia sesamanya pada perjalanan keliling Mediterania ini, kami akan, sesuai dengan izin untuk kami, dengan bebas menerjemahkan kata-katanya ke dalam ungkapan modern Urantia pada saat penyampaian hal ini).
130:1.5 (1429.1) Perbincangan terakhir Yesus dengan Gadiah ada hubungannya dengan diskusi tentang kebaikan dan kejahatan. Orang Filistin muda ini banyak terganggu oleh perasaan ketidak-adilan karena adanya kejahatan di dunia bersama-sama dengan kebaikan. Ia berkata: “Bagaimana bisa Tuhan, jika Dia baik tak terhingga, mengizinkan kita untuk menderita duka kejahatan; lagipula, siapa yang menciptakan kejahatan?” Masih diyakini oleh banyak orang pada hari-hari itu bahwa Tuhanlah yang menciptakan kebaikan maupun kejahatan, tetapi Yesus tidak pernah mengajarkan kesalahan tersebut. Dalam menjawab pertanyaan ini, Yesus berkata: “Saudaraku, Tuhan itu kasih; karena itu Dia haruslah baik, dan kebaikan-Nya begitu besar dan nyata sehingga tidak dapat memuat hal-hal jahat yang kecil dan tidak nyata itu. Tuhan itu begitu positif baik sehingga mutlak sama sekali tidak ada tempat dalam diri-Nya untuk kejahatan yang negatif. Kejahatan adalah pilihan yang belum matang atau salah langkah tanpa dipikir dari mereka yang kebal terhadap kebaikan, menolak keindahan, dan tidak setia kepada kebenaran. Kejahatan hanyalah salah adaptasi dari ketidak-dewasaan atau pengaruh kebodohan yang merusak dan menyesatkan. Kejahatan adalah kegelapan yang tak terelakkan yang mengikuti langkah tidak bijak menolak terang. Kejahatan adalah apa yang gelap dan tidak benar, dan yang, ketika dipeluk dengan sadar dan disetujui dengan sengaja, akan menjadi dosa.
130:1.6 (1429.2) “Bapamu di surga, dengan mengaruniakanmu kuasa untuk memilih antara kebenaran dan kesalahan, menciptakan potensi negatif dari jalan positif terang dan hidup; tetapi kesalahan-kesalahan jahat seperti itu sebenarnya tidak ada sampai ketika makhluk cerdas tersebut menghendaki terjadinya hal-hal itu dengan salah memilih jalan hidup. Lalu kejahatan-kejahatan tersebut kemudian ditingkatkan menjadi dosa oleh pilihan yang dimengerti dan bebas dari makhluk yang memang sengaja dan memberontak tersebut. Inilah sebabnya mengapa Bapa kita di surga memperbolehkan kebaikan dan kejahatan untuk berlangsung bersama-sama sampai akhir hidup, seperti alam memungkinkan gandum dan ilalang tumbuh berdampingan sampai panen.” Gadiah sepenuhnya puas dengan jawaban Yesus untuk pertanyaannya setelah diskusi mereka berikutnya telah memperjelas dalam pikirannya tentang arti sebenarnya dari pernyataan-pernyataan penting ini.
130:2.1 (1429.3) Yesus dan teman-temannya menunggu di Kaisarea melebihi waktu yang diharapkan karena salah satu dayung kemudi besar dari kapal yang akan mereka tumpangi itu ditemukan berada dalam bahaya akan terbelah. Kaptennya memutuskan untuk tetap di pelabuhan sementara yang baru sedang dibuat. Ada kekurangan tukang kayu terampil untuk tugas ini, maka Yesus mengajukan diri dengan sukarela untuk membantu. Selama malam hari Yesus dan teman-temannya berjalan-jalan sekitar dinding indah yang berguna sebagai tempat berjalan-jalan di sekeliling pelabuhan. Ganid sangat menikmati penjelasan Yesus tentang sistem air kota dan teknik bagaimana pasang air digunakan untuk membilas jalanan dan selokan kota. Pemuda dari India ini amat terkesan dengan kuil Augustus, yang terletak di ketinggian dan dipuncaki oleh sebuah patung kolosal kaisar Romawi itu. Sore hari kedua mereka tinggal di situ, mereka bertiga menghadiri suatu pertunjukan dalam amfiteater raksasa dengan tempat duduk untuk dua puluh ribu orang, dan malam itu mereka pergi ke sebuah drama Yunani di teater. Ini adalah pameran pertama dari jenis ini yang Ganid pernah saksikan, dan ia mengajukan pada Yesus banyak pertanyaan tentang hal-hal itu. Pada pagi hari ketiga mereka membuat kunjungan resmi ke istana gubernur, karena Kaisarea adalah ibukota Palestina dan kediaman prokurator Romawi.
130:2.2 (1429.4) Di penginapan mereka ada juga tinggal seorang pedagang dari Mongolia, dan karena orang dari Timur Jauh ini berbicara bahasa Yunani cukup baik, Yesus melakukan beberapa percakapan panjang dengan dia. Orang ini amat terkesan dengan filosofi hidup Yesus dan tidak pernah lupa kata-kata kebijaksanaannya tentang “menghidupi kehidupan surgawi sementara ada di bumi dengan cara penyerahan setiap hari kepada kehendak Bapa surgawi.” Pedagang ini adalah pengikut Tao, dan ia sejak itu menjadi sangat percaya pada ajaran tentang Deitas yang universal. Ketika ia kembali ke Mongolia, ia mulai mengajarkan kebenaran maju ini para tetangganya dan pada rekan-rekan bisnisnya, dan sebagai akibat langsung dari kegiatan tersebut, putra sulungnya memutuskan untuk menjadi seorang imam Tao. Pria muda ini memberikan pengaruh besar demi kebenaran maju sepanjang hidupnya dan diikuti oleh seorang putra dan seorang cucu lelaki yang demikian juga setia sungguh-sungguh pada ajaran tentang Tuhan Yang Esa—Penguasa Tertinggi Langit.
130:2.3 (1430.1) Meskipun cabang timur dari gereja Kristen awal, yang memiliki pusatnya di Filadelfia, lebih setia berpegang pada ajaran Yesus daripada saudara-saudara Yerusalem, namun perlu disesalkan bahwa tidak ada orang yang seperti Petrus yang pergi ke Cina, atau seperti Paulus yang memasuki India, dimana tanah rohaninya saat itu begitu subur untuk penanaman benih kabar baik baru tentang kerajaan surga. Ajaran Yesus yang ini, seperti yang dipegang oleh orang-orang Filadelfia itu, akan demikian pula akan dengan segera dan efektifnya menarik pikiran bangsa-bangsa Asia yang lapar secara rohani seperti halnya pemberitaan Petrus dan Paulus di Barat.
130:2.4 (1430.2) Salah seorang pria muda yang bekerja dengan Yesus satu hari pada dayung kemudi itu menjadi amat tertarik pada kata-kata yang ia ucapkan dari jam ke jam sementara mereka bekerja keras di galangan kapal. Ketika Yesus menyatakan bahwa Bapa di surga berminat pada kesejahteraan anak-anak-Nya di bumi, maka orang Yunani muda ini, Anaxand, berkata: “Jika para Dewa tertarik padaku, maka mengapa mereka tidak menyingkirkan mandor yang kasar dan tidak adil di bengkel kerja ini?” Dia terkejut ketika Yesus menjawab, “Karena kamu tahu jalan-jalan kebaikan dan keadilan nilai, mungkin para Dewa telah membawa orang yang bersalah ini dekat kamu sehingga kamu dapat memimpin dia ke jalan yang lebih baik ini. Mungkin kamu adalah garam yang akan membuat saudara ini lebih menyenangkan bagi semua orang yang lain; yaitu, jika kamu belum kehilangan rasamu. Seperti itulah, orang ini adalah tuanmu dalam hal cara-caranya yang jahat secara tidak disukai mempengaruhi kamu. Mengapa tidak menegaskan penguasaanmu atas kejahatan dengan berdasarkan kekuatan kebaikan dan dengan demikian menjadi tuan atas semua hubungan antara kalian berdua? Aku memprediksi bahwa yang baik dari kamu itu bisa mengalahkan yang jahat dalam dirinya jika kamu memberikannya kesempatan yang adil dan hidup. Tidak ada petualangan dalam perjalanan kehidupan fana yang lebih memikat ketimbang menikmati kegembiraan menjadi mitra hidup jasmani dengan energi rohani dan kebenaran ilahi dalam salah satu perjuangan kemenangan mereka melawan kesalahan dan kejahatan. Adalah pengalaman yang luar biasa dan mengubahkan untuk menjadi saluran terang rohani yang hidup kepada manusia yang duduk dalam kegelapan rohani. Jika kamu lebih diberkati dengan kebenaran daripada orang ini, kebutuhannya haruslah menantang kamu. Tentulah kamu bukan pengecut yang berdiri di tepi pantai dan menonton seorang sesama yang tidak bisa berenang binasa! Betapa lebihnya lagi nilai jiwa orang ini yang berkubang dalam kegelapan dibandingkan dengan tubuhnya yang tenggelam dalam air!”
130:2.5 (1430.3) Anaxand tergerak hebat oleh kata-kata Yesus. Segera ia memberitahu atasannya apa yang Yesus telah katakan, dan malam itu mereka berdua mencari nasihat Yesus mengenai kesejahteraan jiwa mereka. Dan belakangan, setelah pesan Kristen diberitakan di Kaisarea, kedua orang ini, satunya Yunani dan lainnya Romawi, percaya pada pemberitaan Filipus dan menjadi anggota terkemuka dari gereja yang didirikannya. Kemudian orang Yunani muda ini ditunjuk sebagai pelayan seorang perwira (centurion) Romawi, Kornelius, yang menjadi orang percaya melalui pelayanan Petrus. Anaxand terus memberitakan terang kepada orang-orang yang duduk dalam kegelapan sampai masa-masa Paulus dipenjara di Kaisarea, ketika ia tewas, oleh kecelakaan, dalam pembantaian besar dua puluh ribu orang Yahudi sementara ia melayani kepada yang menderita dan sekarat.
130:2.6 (1431.1) Ganid, pada saat ini, mulai belajar bagaimana tutornya ini menghabiskan masa luangnya dalam pelayanan pribadi yang tidak biasa kepada manusia sesamanya, dan orang India muda itu ingin mengetahui motif untuk kegiatan Yesus yang gencar tiada henti itu. Dia bertanya, “Mengapa engkau menyibukkan diri sendiri terus menerus berbicara dengan orang-orang asing ini?” Yesus menjawab: “Ganid, tidak ada manusia yang adalah orang asing bagi orang yang mengenal Tuhan. Dalam pengalaman menemukan Bapa di surga kamu menemukan bahwa semua orang adalah saudaramu, dan apakah tampak aneh jika seseorang menikmati kegembiraan bertemu saudara yang baru ditemukan? Berkenalan dengan saudara-saudari, mengetahui masalah mereka dan belajar untuk mengasihi mereka, itu adalah pengalaman hidup yang tertinggi.”
130:2.7 (1431.2) Pembicaraan ini berlangsung sampai larut malam, di dalam pembicaraan itu anak muda itu meminta Yesus untuk menceritakan perbedaan antara kehendak Tuhan dan perbuatan batin manusia untuk memilih yang juga disebut kehendak. Pada intinya Yesus berkata: Kehendak Tuhan adalah caranya Tuhan, kemitraan dengan pilihan dari Tuhan dalam menghadapi setiap kemungkinan alternatif. Melakukan kehendak Tuhan, karena itu, adalah pengalaman progresif menjadi lebih dan lebih lagi seperti Tuhan, dan Tuhan adalah sumber dan tujuan semua yang baik dan indah dan benar. Kehendak manusia adalah caranya manusia, jumlah dan hakikat dari yang manusia itu pilih untuk menjadi apa dan berbuat apa. Kehendak adalah pilihan disengaja dari sosok yang sadar diri yang mengarah ke perilaku-keputusan yang didasarkan pada pemikiran cerdas.
130:2.8 (1431.3) Sore itu Yesus dan Ganid berdua senang bermain dengan seekor anjing gembala yang sangat cerdas, dan Ganid ingin tahu apakah anjing itu memiliki jiwa, apakah anjing itu memiliki kehendak, dan dalam menanggapi pertanyaannya, Yesus berkata: “Anjing memiliki batin yang dapat mengenal manusia jasmani, majikannya, tetapi tidak dapat mengenal Tuhan, yang adalah roh; oleh sebab itu anjing tidak memiliki suatu kodrat rohani dan tidak dapat menikmati pengalaman rohani. Anjing mungkin memiliki suatu kehendak yang berasal dari alam dan ditambah oleh pelatihan, tetapi kemampuan batin seperti itu bukan merupakan kekuatan rohani, juga hal itu tidak sebanding dengan kehendak manusia, karena batin seperti itu tidak reflektif (merenungkan)—batin hewan itu bukan hasil dari membeda-bedakan makna-makna moral yang lebih tinggi atau memilih nilai-nilai rohani dan abadi. Kepemilikan kuasa kemampuan pembedaan rohani dan pemilihan kebenaran seperti itulah yang membuat manusia fana menjadi sosok moral, makhluk yang diberkahi dengan atribut tanggung jawab rohani dan potensi untuk hidup kekal.” Yesus kemudian menjelaskan bahwa karena tidak adanya kemampuan mental tersebut pada hewan itulah yang membuatnya selamanya tidak mungkin bagi dunia hewan untuk mengembangkan bahasa dalam waktu atau mengalami sesuatu yang setara dengan kelangsungan hidup kepribadian dalam kekekalan. Sebagai hasil dari ajaran hari ini Ganid tidak pernah lagi memegang kepercayaan akan transmigrasi atau perpindahan jiwa manusia ke dalam tubuh hewan.
130:2.9 (1431.4) Keesokan harinya Ganid membicarakan semua ini dengan ayahnya, dan dalam menjawab pertanyaan Gonod, Yesus menjelaskan bahwa “kehendak manusia yang disibukkan penuh hanya dengan keputusan-keputusan duniawi yang berkaitan dengan masalah jasmani kehidupan hewani itu ditakdirkan untuk musnah dalam waktu. Mereka yang membuat keputusan moral sepenuh hati dan pilihan rohani yang tanpa perkecualian dengan demikian semakin menjadi dikenali sama dengan roh ilahi yang mendiaminya, dan dengan demikian mereka semakin diubahkan ke dalam nilai-nilai untuk selamat kekal—kemajuan yang tanpa akhir untuk pelayanan ilahi.”
130:2.10 (1431.5) Pada hari yang sama inilah untuk pertama kalinya kami mendengar kebenaran penting, yang jika dinyatakan dalam istilah modern, akan berarti: “Kehendak adalah manifestasi dari batin manusia yang memungkinkan kesadaran subjektif untuk mengekspresikan dirinya sendiri secara objektif dan untuk mengalami fenomena bercita-cita menjadi seperti Tuhan.” Dan dalam pengertian yang sama inilah bahwa setiap manusia yang berpikiran reflektif dan rohani bisa menjadi kreatif.
130:3.1 (1432.1) Kunjungan di Kaisarea itu penuh peristiwa, dan ketika kapal sudah siap, suatu hari pada siang hari Yesus dan dua temannya berangkat menuju ke Aleksandria di Mesir.
130:3.2 (1432.2) Ketiganya menikmati perjalanan yang paling menyenangkan ke Aleksandria. Ganid sangat senang dengan pelayaran itu dan terus membuat Yesus sibuk menjawab pertanyaan. Saat mereka mendekati pelabuhan kota, anak muda itu tergetar melihat mercusuar besar Pharos, yang terletak di pulau yang Aleksander telah hubungkan dengan suatu jembatan darat ke daratan utama, sehingga menciptakan dua pelabuhan megah dan dengan demikian membuat Aleksandria persimpangan komersial maritim Afrika, Asia, dan Eropa. Mercusuar besar ini adalah satu dari tujuh keajaiban dunia dan merupakan pelopor semua mercusuar berikutnya. Mereka bangun pagi-pagi untuk menyaksikan perangkat buatan manusia untuk penyelamat hidup yang indah ini, dan di tengah seruan-seruan Ganid, Yesus berkata: “Dan kamu, anakku, kamu akan seperti mercusuar ini ketika kamu kembali ke India, bahkan setelah ayahmu tiada; kamu akan menjadi seperti cahaya kehidupan bagi mereka yang duduk dalam kegelapan sekitarmu, menunjukkan bagi semua yang rindu cara untuk mencapai pelabuhan keselamatan dengan aman.” Dan sambil mencengkeram tangan Yesus, Ganid berkata, “Aku mau.”
130:3.3 (1432.3) Sekali lagi kami berkomentar bahwa para guru awal agama Kristen membuat kesalahan besar ketika mereka begitu khusus mengalihkan perhatian mereka ke peradaban barat dari dunia Romawi. Ajaran-ajaran Yesus, seperti yang diyakini oleh orang-orang percaya di Mesopotamia abad pertama, akan segera diterima dengan mudah oleh berbagai kelompok penganut agama Asia.
130:3.4 (1432.4) Empat jam setelah mendarat mereka menginap dekat ujung timur jalan raya yang panjang dan luas, selebar tiga puluh lima meter dan panjang delapan kilometer, yang membentang hingga ke batas-batas barat kota yang berpenduduk satu juta orang ini. Setelah survei pertama terhadap atraksi utama kota ini—universitas (museum), perpustakaan, mausoleum makam kerajaan Aleksander, istana, kuil Neptunus, teater, dan gimnasium—Gonod masuk ke bisnis sementara Yesus dan Ganid pergi ke perpustakaan, yang terbesar di dunia. Di sini dikumpulkan hampir satu juta naskah dari seluruh dunia yang beradab: Yunani, Roma, Palestina, Parthia, India, Cina, dan bahkan Jepang. Di perpustakaan ini Ganid melihat koleksi terbesar dari sastra India di seluruh dunia, dan mereka menghabiskan beberapa waktu di sini setiap hari selama mereka tinggal di Aleksandria. Yesus memberitahukan kepada Ganid tentang terjemahan kitab suci Ibrani ke dalam bahasa Yunani di tempat ini. Dan mereka membahas berulang kali semua agama-agama dunia, Yesus berusaha untuk menunjukkan kepada pikiran muda ini kebenaran dalam masing-masing agama itu, selalu menambahkan: “Tetapi Yahweh adalah Tuhan yang dikembangkan dari pewahyuan-pewahyuan Melkisedek dan perjanjian Abraham. Orang-orang Yahudi adalah keturunan Abraham dan kemudian menduduki tanah itu dimana Melkisedek telah hidup dan mengajar, dan dari mana ia mengirim para guru ke seluruh dunia; dan agama mereka akhirnya menggambarkan pengakuan yang lebih jelas tentang Tuhan Allah Israel sebagai Bapa Semesta di surga daripada semua agama dunia lainnya.”
130:3.5 (1432.5) Di bawah arahan Yesus, Ganid membuat suatu koleksi ajaran-ajaran semua agama di dunia yang mengakui suatu Deitas Semesta, meskipun agama-agama itu juga mungkin memberikan banyak atau sedikit pengakuan terhadap dewa-dewa bawahan. Setelah banyak berdiskusi Yesus dan Ganid memutuskan bahwa Roma tidak memiliki Tuhan yang nyata dalam agama mereka, bahwa agama mereka hampir tidak lebih dari penyembahan kaisar. Orang-orang Yunani, mereka simpulkan, memiliki filosofi tetapi sulit dikatakan sebagai suatu agama dengan Tuhan yang berpribadi. Kultus-kultus misteri mereka singkirkan karena kebingungan tentang keaneka-ragaman mereka, dan karena konsep Deitas mereka yang bervariasi itu tampaknya berasal dari agama-agama lain yang lebih tua.
130:3.6 (1433.1) Meskipun terjemahan-terjemahan ini dibuat di Aleksandria, Ganid belum selesai menata seleksi-seleksi ini dan menambahkan kesimpulan pribadinya sampai menjelang akhir dari kunjungan mereka di Roma. Dia amat heran menemukan bahwa para penulis terbaik sastra suci di dunia semua lebih kurangnya jelas mengakui adanya keberadaan Tuhan yang kekal dan banyak sepakat mengenai karakter-Nya dan hubungan-Nya dengan manusia fana.
130:3.7 (1433.2) Yesus dan Ganid menghabiskan banyak waktu di museum selama mereka tinggal di Aleksandria. Museum ini bukan koleksi benda-benda langka melainkan sebuah universitas seni rupa, ilmu pengetahuan, dan sastra. Para profesor yang terpelajar di sini memberi kuliah harian, dan pada saat-saat itu tempat ini merupakan pusat intelektual dunia Barat. Hari demi hari Yesus menafsirkan kuliah-kuliah itu pada Ganid; suatu hari pada minggu kedua pemuda itu berseru: “Guru Yosua, engkau lebih tahu dari profesor-profesor ini, engkau harus berdiri dan memberitahu mereka hal-hal besar yang telah engkau katakan pada aku; mereka dikaburkan oleh banyak pemikiran. Aku akan berbicara dengan ayahku dan minta dia mengaturnya.” Yesus tersenyum, dan berkata: "Kamu adalah seorang murid yang mengagumi, tetapi guru-guru tersebut tidak berpikiran bahwa kamu dan aku harus mengajar mereka. Kebanggaan pembelajaran yang tidak dirohanikan itu adalah hal yang berbahaya dalam pengalaman manusia. Guru yang sejati mempertahankan integritas intelektualnya dengan selalu tetap menjadi pelajar.”
130:3.8 (1433.3) Aleksandria adalah kota budaya campuran Dunia Barat dan kedua setelah Roma sebagai yang terbesar dan termegah di dunia. Di sini terletak sinagog Yahudi terbesar di dunia, pusat pemerintahan dari Sanhedrin Aleksandria, tujuh puluh tua-tua yang berkuasa.
130:3.9 (1433.4) Di antara banyak orang dengan siapa Gonod bertransaksi bisnis ada seorang bankir Yahudi tertentu, Aleksander, yang saudaranya, Philo, adalah seorang filsuf agama terkenal saat itu. Philo berusaha melakukan tugas terpuji tetapi teramat sulit untuk menyelaraskan filsafat Yunani dan teologi Ibrani. Ganid dan Yesus berbicara banyak tentang ajaran Philo dan berharap untuk menghadiri beberapa kuliahnya, namun selama mereka tinggal di Aleksandria, orang Yahudi Helenistik terkenal ini terbaring sakit di tempat tidur.
130:3.10 (1433.5) Yesus memuji kepada Ganid banyak hal tentang filsafat Yunani dan ajaran-ajaran Stoa, tetapi ia menekankan pada anak itu kebenaran bahwa sistem-sistem kepercayaan ini, seperti halnya ajaran-ajaran tidak jelas dari sebagian bangsanya sendiri, adalah merupakan agama hanya dalam arti bahwa hal-hal itu memimpin orang-orang untuk menemukan Tuhan dan menikmati pengalaman yang hidup dalam mengenal Yang Kekal.
130:4.1 (1433.6) Malam sebelum mereka meninggalkan Aleksandria, Ganid dan Yesus melakukan percakapan panjang dengan salah satu profesor pemerintah di universitas yang memberi kuliah tentang ajaran Plato. Yesus menafsirkan pada guru Yunani terpelajar itu tetapi tidak menyuntikkan ajarannya sendiri sebagai bantahan terhadap filsafat Yunani itu. Gonod pergi berbisnis petang itu; maka, setelah profesor itu pergi, sang guru dan muridnya berbicara panjang lebar dan dari hati ke hati tentang doktrin-doktrin Plato. Sementara Yesus memberikan persetujuan bersyarat terhadap beberapa ajaran Yunani yang ada hubungannya dengan teori bahwa hal-hal materi dunia adalah cerminan bayangan dari kenyataan rohani yang tak terlihat tetapi lebih pokok, ia berusaha untuk meletakkan dasar yang lebih terpercaya untuk pemikiran pemuda itu; maka ia mulai disertasi panjang mengenai sifat realitas di alam semesta. Dalam intisarinya dan dalam ungkapan modern Yesus berkata kepada Ganid:
130:4.2 (1434.1) Sumber realitas atau kenyataan alam semesta itu adalah Yang Tanpa Batas. Benda-benda material dari ciptaan terbatas adalah dampak ruang-waktu dari Pola Firdaus dan Batin Semesta dari Tuhan yang kekal itu. Sebab akibat dalam dunia fisik, kesadaran diri dalam dunia intelektual, dan kemajuan diri di dunia roh—realitas-realitas ini, diproyeksikan pada skala semesta, dikombinasikan dalam keterkaitan kekal, dan dialami dengan kesempurnaan kualitas dan keilahian nilai—membentuk realitas Yang Mahatinggi. Namun dalam alam semesta yang selalu berubah, Kepribadian Asli sebab-akibat, kecerdasan, dan pengalaman roh itu sendiri tak berubah, mutlak. Semua hal-hal, bahkan di alam semesta nilai-nilai tak terbatas dan sifat-sifat ilahi yang kekal, semua itu mungkin, dan seringkali terjadi, berubah kecuali Yang Mutlak dan apa yang telah mencapai status fisik, cakupan intelektual, atau identitas rohani yang adalah mutlak.
130:4.3 (1434.2) Tingkatan tertinggi kemana makhluk yang terbatas bisa maju adalah pengenalan tentang Bapa Semesta dan pengetahuan tentang Yang Mahatinggi. Bahkan kemudian makhluk yang bertakdir finalitas itupun masih terus mengalami perubahan dalam gerak-gerak dunia fisik dan dalam fenomena materialnya. Demikian juga apakah mereka tetap menyadari perkembangan kedirian dalam kelanjutan kenaikan mereka untuk alam semesta rohani dan untuk bertumbuhnya kesadaran akan makin dalamnya penghargaan mereka tentang, dan tanggapan mereka terhadap, kosmos intelektual itu. Hanya dalam kesempurnaan, keselarasan, dan kebulatan kehendak dapatlah makhluk menjadi satu dengan Sang Pencipta; dan status keilahian tersebut dicapai dan dipertahankan hanya dengan cara makhluk itu terus hidup dalam waktu dan kekekalan dengan konsisten menyesuaikan kehendak terbatas pribadinya pada kehendak ilahi Sang Pencipta. Selalu haruslah hasrat untuk melakukan kehendak Bapa itu menjadi paling tinggi dalam jiwa dan dominan atas batin seorang anak Tuhan yang menaik.
130:4.4 (1434.3) Seseorang yang bermata satu tidak akan mungkin dapat membayangkan kedalaman perspektif. Demikian pula ilmuwan material yang bermata tunggal atau penganut mistik dan alegoris rohani yang bermata tunggal tidak akan dapat dengan benar membayangkan dan dengan memadai memahami kedalaman sebenarnya realitas alam semesta. Semua nilai yang benar dari pengalaman makhluk itu tersembunyi dalam kedalaman pengenalan.
130:4.5 (1434.4) Sebab akibat, tanpa adanya batin, tidak dapat mengembangkan yang halus dan kompleks dari yang kasar dan sederhana, demikian pula pengalaman yang tanpa roh tidak dapat mengembangkan karakter ilahi keselamatan kekal dari batin jasmani manusia waktu. Satu atribut dari alam semesta yang begitu khusus mencirikan Deitas yang tanpa batas itu adalah penganugerahan kreatif terus menerus kepribadian yang dapat bertahan dalam pencapaian Deitas secara progresif.
130:4.6 (1434.5) Kepribadian adalah karunia kosmis itu, fase dari realitas semesta itu, yang dapat tetap ada bersama-sama dengan perubahan yang tak terbatas dan pada saat yang sama mempertahankan identitasnya menghadapi semua perubahan tersebut, dan selamanya sesudah itu.
130:4.7 (1434.6) Hidup adalah suatu penyesuaian dari sebab akibat kosmis yang asli terhadap tuntutan dan kemungkinan dari situasi-situasi alam semesta, dan hidup itu menjadi ada oleh aksi dari Batin Semesta dan aktivasi dari percikan roh Tuhan yang adalah roh. Makna dari kehidupan adalah kemampuan penyesuaiannya; nilai kehidupan adalah kemampuan kemajuannya—bahkan sampai ke puncak-puncak kesadaran-Tuhan.
130:4.8 (1434.7) Misadaptasi (kesalahan penyesuaian) dari kehidupan yang sadar diri terhadap alam semesta berakibat dalam ketidak-harmonisan kosmis. Penyimpangan akhir kehendak kepribadian dari tren alam-alam semesta berakhir dalam pengasingan intelektual, pemisahan kepribadian. Kehilangan pilot roh yang mendiami itu akan diikuti oleh penghentian keberadaan rohani. Kehidupan cerdas dan berkembang maju itu menjadi kemudian, dalam dan dari dirinya sendiri, sebuah bukti tak terbantahkan tentang keberadaan alam semesta yang memiliki maksud untuk mengekspresikan kehendak dari Pencipta yang ilahi. Dan kehidupan ini, dalam agregatnya, berjuang menuju nilai-nilai yang lebih tinggi, dan memiliki sasaran akhirnya adalah Bapa Semesta.
130:4.9 (1435.1) Hanya dalam tingkatannya manusia memiliki batin di atas tingkatan hewan, selain dari pelayanan intelek yang lebih tinggi dan setengah-rohani. Oleh karena itu hewan (karena tidak memiliki penyembahan dan kebijaksanaan) tidak bisa mengalami suprakesadaran, kesadaran akan kesadaran. Batin hewan hanya sadar akan alam semesta yang objektif.
130:4.10 (1435.2) Pengetahuan adalah lingkup batin yang jasmani (material) atau yang melihat-fakta. Kebenaran adalah wilayah intelek yang dikaruniai kemampuan secara rohani yang sadar untuk mengenal Tuhan. Pengetahuan itu dapat diperagakan; kebenaran itu dialami. Pengetahuan adalah suatu milik dari batin; kebenaran adalah pengalaman dari jiwa, diri yang sedang maju itu. Pengetahuan merupakan fungsi dari tingkatan bukan rohani; kebenaran adalah fase dari tingkatan roh-batin alam-alam semesta. Mata batin jasmani memahami dunia pengetahuan secara fakta; mata akal budi yang dirohanikan melihat suatu dunia nilai-nilai yang benar. Kedua pandangan ini, yang disinkronkan dan diharmoniskan, mengungkapkan dunia realitas, yang di dalamnya hikmat menafsirkan fenomena alam semesta dalam ukuran-ukuran pengalaman pribadi yang progresif.
130:4.11 (1435.3) Kesalahan (kejahatan) adalah penalti (hukuman) ketidak-sempurnaan. Kualitas-kualitas ketidak-sempurnaan atau fakta-fakta salah-penyesuaian itu diungkapkan pada tingkat material oleh pengamatan kritis dan oleh analisis ilmiah; pada tingkat moral, oleh pengalaman manusia. Hadirnya kejahatan merupakan bukti tentang ketidak-akuratan batin dan ketidak-matangan diri yang berkembang itu. Oleh karena itu, kejahatan adalah juga ukuran ketidak-sempurnaan dalam interpretasi atau penafsiran alam semesta. Kemungkinan untuk membuat kesalahan itu melekat dalam perolehan kebijaksanaan, skema untuk maju dari yang parsial dan temporal menuju ke yang lengkap dan kekal; dari yang relatif dan tidak sempurna ke yang final dan disempurnakan. Kesalahan adalah bayang-bayang dari ketidak-lengkapan relatif yang harus oleh kebutuhan menghadang jalan kenaikan alam semesta manusia menuju ke kesempurnaan Firdaus. Kesalahan (kejahatan) bukanlah suatu kualitas alam semesta yang aktual; hal itu hanyalah pengamatan tentang suatu relativitas dalam keterkaitan antara ketidak-sempurnaan yang terbatas tidak-sempurna itu dengan tingkat-tingkat naik Yang Mahatinggi dan Yang Mahaakhir.
130:4.12 (1435.4) Meskipun Yesus menceritakan semua ini kepada anak muda itu dalam bahasa yang paling disesuaikan pada pemahamannya, pada akhir diskusi itu Ganid begitu mengantuk dan segera terlelap dalam tidur. Mereka bangun pagi-pagi esoknya untuk naik kapal menuju Lasea di pulau Kreta. Namun sebelum mereka berangkat, anak itu memiliki pertanyaan lebih jauh tentang kejahatan, yang mana Yesus menjawabnya:
130:4.13 (1435.5) Kejahatan itu adalah suatu konsep relativitas. Hal itu muncul dari pengamatan tentang ketidak-sempurnaan yang muncul dalam bayang-bayang yang dipaparkan suatu alam semesta benda dan makhluk yang terbatas, saat kosmos tersebut menghalangi terang yang hidup dari ekspresi semesta dari realitas abadi Yang Esa Tanpa Batas.
130:4.14 (1435.6) Kejahatan potensial itu melekat dalam (perlunya) ketidak-lengkapan pewahyuan Tuhan sebagai suatu ekspresi ketanpabatasan dan kekekalan yang terbatas-ruang-waktu. Fakta tentang yang parsial di hadapan yang lengkap itu merupakan relativitas realitas, menciptakan kebutuhan untuk pemilihan intelektual, dan menetapkan tingkat-tingkat nilai untuk pengenalan dan tanggapan roh. Konsep yang tidak lengkap dan terbatas tentang Yang Tanpa Batas yang dipercaya oleh batin makhluk yang temporal dan terbatas itu, dalam dan dari hal itu sendiri, adalah kejahatan potensial (berpotensi jahat.) Namun makin bertambahnya kesalahan dari kekurangan yang tidak bisa dibenarkan, padahal sudah dilakukan usaha perbaikan rohani yang masuk akal (terhadap ketidak-harmonisan intelektual dan kekurangan rohani yang sudah melekat dari awalnya ini), adalah setara dengan terjadinya kejahatan aktual.
130:4.15 (1436.1) Semua konsep yang statis, mati, adalah berpotesi jahat. Bayang-bayang terbatas dari kebenaran yang relatif dan hidup itu terus menerus bergerak. Konsep-konsep statis selalu menghambat ilmu pengetahuan, politik, masyarakat, dan agama. Konsep-konsep statis mungkin merupakan pengetahuan tertentu, tetapi mereka kekurangan dalam hikmat dan kosong dari kebenaran. Tetapi jangan membiarkan konsep relativitas itu begitu menyesatkanmu sehingga kamu gagal untuk mengenali koordinasi alam semesta di bawah bimbingan batin kosmis, dan pengendaliannya yang distabilkan oleh energi dan roh dari Yang Mahatinggi.
130:5.1 (1436.2) Para pelancong ini hanya memiliki satu tujuan untuk pergi ke Kreta, dan itu adalah untuk bermain, berjalan sekitar pulau, dan untuk mendaki gunung-gunungnya. Orang Kreta di waktu itu tidak menikmati reputasi baik di kalangan bangsa-bangsa di sekitarnya. Namun demikian, Yesus dan Ganid meningkatkan banyak jiwa ke tingkat-tingkat berpikir dan hidup yang lebih tinggi dan dengan demikian meletakkan dasar untuk penerimaan cepat ajaran kabar baik yang kemudian ketika para pengkhotbah pertama dari Yerusalem tiba. Yesus mengasihi orang-orang Kreta ini, meskipun ada kata-kata keras yang Paulus ucapkan belakangan tentang mereka ketika ia kemudian mengirim Titus ke pulau itu untuk menata kembali gereja-gereja mereka.
130:5.2 (1436.3) Di lereng gunung di Kreta itu Yesus pertama kali berbicara panjang lebar dengan Gonod mengenai agama. Sang ayah amat terkesan, mengatakan: “Tidak heran anak itu percaya segala sesuatu yang engkau katakan padanya, tetapi aku tidak tahu mereka punya agama seperti itu bahkan di Yerusalem, apalagi di Damaskus.” Selama tinggal di pulau itulah Gonod pertama kali mengusulkan untuk Yesus agar ia kembali ke India bersama mereka, dan Ganid sangat gembira dengan pikiran bahwa Yesus mungkin menyetujui rencana tersebut.
130:5.3 (1436.4) Suatu hari ketika Ganid bertanya kepada Yesus mengapa ia tidak mengabdikan dirinya untuk pekerjaan seorang guru publik, ia berkata: “Anakku, segala sesuatu harus menunggu datangnya waktunya. Kamu lahir ke dunia, namun tidak ada berapapun kecemasan dan tidak ada ungkapan ketidak-sabaran yang bisa membantumu untuk bertumbuh besar. Kamu harus, dalam semua hal-hal tersebut, untuk menantikan waktunya. Waktu itu sendiri yang akan mematangkan buah yang hijau di atas pohon. Musim berganti musim dan matahari terbenam mengikuti matahari terbit hanya dengan berlalunya waktu. Aku sekarang dalam perjalanan ke Roma dengan kamu dan ayahmu, dan itu sudah cukup untuk hari ini. Hari esokku sepenuhnya di tangan Bapaku yang di surga.” Kemudian dia menceritakan kepada Ganid tentang kisah Musa dan empat puluh tahun menunggu dengan siaga dan persiapan terus-menerus.
130:5.4 (1436.5) Ada satu hal yang terjadi pada kunjungan ke Pelabuhan Indah (dekat kota Lasea), yang Ganid tidak pernah lupa; memori dari episode ini selalu menyebabkannya berharap ia bisa melakukan sesuatu untuk mengubah sistem kasta India asalnya. Seorang terkebelakang yang mabuk sedang menyerang seorang gadis budak di jalan raya umum. Ketika Yesus melihat penderitaan gadis itu, ia bergegas maju dan menarik si gadis dari serangan lelaki gila itu. Sementara anak yang ketakutan itu berpegangan padanya, ia memegang orang yang mengamuk itu pada jarak aman dengan menjulurkan lengan kanan besarnya yang kuat sampai orang mabuk itu kelelahan meninju udara dengan pukulan-pukulan marahnya. Ganid terdorong kuat untuk membantu Yesus menangani urusan ini, tetapi ayahnya melarangnya. Meskipun mereka tidak bisa berbicara dalam bahasa gadis itu, gadis itu bisa memahami tindakan belas kasihan mereka dan memberikan tanda penghargaan yang tulus sementara mereka ketiga mengawalnya pulang. Hal ini mungkin hampir suatu perkelahian pribadi dengan sesamanya yang pernah Yesus lakukan sepanjang seluruh hidupnya dalam daging. Namun ia memiliki tugas yang sulit malam itu berusaha menjelaskan kepada Ganid mengapa ia tidak memukul saja orang mabuk itu. Ganid pikir orang ini harusnya telah dipukul setidaknya sebanyak pukulannya pada gadis itu.
130:6.1 (1437.1) Sementara mereka di atas pegunungan, Yesus berbicara panjang lebar dengan seorang pemuda yang penuh ketakutan dan putus asa. Karena gagal mendapatkan penghiburan dan semangat dari hubungan dengan teman-temannya, pemuda ini telah mencari kesendirian ke bukit-bukit; ia dibesarkan dengan perasaan tidak berdaya dan rendah diri. Kecenderungan alami ini telah ditambah oleh berbagai keadaan sulit yang dihadapi anak lelaki itu ketika ia tumbuh besar, yang terutama, kehilangan ayahnya ketika ia berusia dua belas tahun. Saat mereka bertemu, Yesus berkata: “Salam, teman! mengapa begitu muram pada hari yang indah ini? Jika ada sesuatu yang kebetulan menyusahkanmu, mungkin aku dapat dalam cara tertentu membantu kamu. Bagaimanapun juga aku sungguh senang untuk menawarkan bantuanku.”
130:6.2 (1437.2) Pemuda itu segan untuk berbicara, sehingga Yesus melakukan pendekatan kedua untuk jiwanya, berkata: “Aku mengerti kamu datang di bukit ini untuk menjauh dari orang-orang; maka, tentu saja, kamu tidak mau bicara dengan aku, tapi aku ingin tahu apakah kamu sudah kenal dengan bukit-bukit ini; apakah kamu tahu arah jalan-jalan setapak itu? dan, barangkali, bisa kamu memberitahu aku mengenai rute terbaik untuk ke Phenix?” Adapun pemuda ini sangat kenal dengan pegunungan ini, dan ia benar-benar menjadi jauh lebih tertarik untuk menceritakan pada Yesus jalan untuk ke Phenix, begitu rupa sehingga ia menggambar semua jalannya di tanah dan sepenuhnya menjelaskan setiap rinciannya. Namun ia terkejut dan menjadi penasaran ketika Yesus, setelah berpamitan dan berbuat seolah-olah ia hendak pergi, tiba-tiba berpaling kepadanya dan berkata: “Aku juga tahu kamu ingin dibiarkan sendiri dengan kesedihanmu; tetapi tidak baik dan tidak adil bagiku untuk menerima bantuan dermawan seperti kamu tentang cara terbaik untuk jalanku ke Phenix dan kemudian seenaknya pergi dari kamu tanpa membuat usaha sedikitpun untuk menjawab permintaanmu untuk bantuan dan bimbingan mengenai rute terbaik menuju tujuan takdir yang kamu cari dalam hatimu sementara kamu menunggu di sini di lereng gunung. Seperti halnya kamu tahu dengan baik jalan ke Phenix, setelah melintasinya berkali-kali, demikian pula aku juga tahu jalan ke kota untuk harapan yang dikecewakan dan ambisimu yang digagalkan itu. Dan karena kamu telah memintaku untuk membantu, aku tidak akan mengecewakanmu.” Pemuda itu hampir dimenangkan, tetapi ia masih berusaha berkata dengan gagap, “Tapi—aku tidak memintamu untuk apapun—“ Dan Yesus, meletakkan tangan dengan lembut pada bahunya, mengatakan: “Tidak, Nak, bukan dengan kata-kata tetapi dengan pandangan kerinduan kamu meminta pada hatiku. Anakku, bagi siapa yang mencintai rekan-rekannya ada permohonan jelas untuk bantuan dalam wajahmu yang kecewa dan putus asa itu. Duduklah dengan aku sementara aku memberitahu kamu tentang jalan kecil layanan dan jalan raya kebahagiaan yang membawa dari kesusahan diri sendiri menuju kebahagiaan kegiatan-kegiatan penuh kasih dalam persaudaraan umat manusia dan dalam layanan dari Tuhan surga.”
130:6.3 (1437.3) Pada saat inilah pemuda ini sangat ingin untuk berbicara dengan Yesus, dan ia berlutut di kakinya memohon Yesus untuk menolongnya, untuk menunjukkan kepadanya jalan keluar dari dunia kesedihan dan kegagalan pribadinya. Kata Yesus: “Temanku, bangunlah! Berdirilah seperti laki-laki! Kamu mungkin dikelilingi dengan musuh-musuh kecil dan dihambat oleh banyak kendala, tetapi hal-hal besar dan hal-hal yang nyata di dunia ini dan di alam semesta ada di pihakmu. Matahari terbit setiap pagi untuk memberi hormat kamu sama seperti halnya kepada orang yang paling berkuasa dan makmur di bumi. Lihat—kamu punya tubuh yang kuat dan otot yang kuat—perlengkapan fisikmu lebih baik dari rata-rata. Tentu saja, itu tidak berguna sementara kamu duduk di sini di lereng gunung dan bersedih atas kemalanganmu, yang nyata dan yang dibayangkan. Namun kamu bisa melakukan hal-hal besar dengan tubuhmu jika kamu mau bergegas pergi kemana hal-hal besar sedang menunggu untuk dilakukan. Kamu mencoba untuk melarikan diri dari dirimu yang tidak bahagia, tetapi itu tidak dapat dilakukan. Kamu dan masalah hidupmu itu nyata; kamu tidak bisa lari dari mereka selama kamu hidup. Tapi lihat lagi, pikiranmu jernih dan mampu. Tubuhmu yang kuat memiliki batin yang cerdas untuk mengarahkannya. Aturlah pikiranmu agar bekerja untuk memecahkan masalah-masalahnya; ajarilah akal budimu agar bekerja bagimu; jangan mau lebih lama lagi dikuasai oleh rasa takut seperti binatang yang tidak berpikiran. Pikiranmu haruslah menjadi sekutumu yang berani dalam pemecahan masalah-masalah hidupmu daripada seperti dirimu, seperti kamu selama ini, budak rasa takut yang hina dan hamba yang terikat pada depresi dan kekalahan. Namun yang paling berharga dari semuanya, potensi pencapaian sebenarnya kamu adalah roh yang hidup di dalam dirimu, dan yang akan merangsang dan mengilhami batinmu untuk mengendalikan dirinya sendiri dan mengaktifkan tubuh jika kamu hendak melepaskannya dari belenggu-belenggu ketakutan dan dengan demikian memungkinkan sifat rohanimu untuk memulai pembebasanmu dari hal-hal jahat tidak-berbuat-apa-apa, oleh kehadiran-kuasa iman yang hidup. Dan kemudian, selanjutnya, iman ini akan mengalahkan rasa takut manusia oleh karena hadirnya secara meyakinkan kasih pada rekan-rekanmu, kasih yang baru dan menguasai segalanya itu, yang akan begitu cepat mengisi jiwamu sampai meluap, karena kesadaran yang telah lahir di dalam hatimu bahwa kamu adalah seorang anak Tuhan.
130:6.4 (1438.1) “Hari ini, anakku, kamu akan dilahirkan kembali, dibentuk kembali sebagai orang yang beriman, yang berani, dan yang setia melayani pada manusia, demi Tuhan. Dan setelah kamu disesuaikan lagi pada kehidupan di dalam dirimu sendiri, kamu demikian pula disesuaikan lagi pada alam semesta; kamu telah dilahirkan kembali—lahir dari roh—dan selanjutnya seluruh hidupmu akan menjadi suatu prestasi yang berkemenangan. Masalah akan menyegarkan kamu; kekecewaan akan memacu kamu; kesulitan akan menantang kamu; dan hambatan akan merangsang kamu. Bangkitlah, anak muda! Katakanlah selamat tinggal untuk kehidupan takut yang ngeri dan lari seperti pengecut. Cepatlah kembali ke tugas dan jalani hidupmu dalam daging sebagai seorang anak Tuhan, seorang manusia yang diabdikan untuk layanan memuliakan umat manusia di bumi dan ditakdirkan pada layanan Tuhan yang hebat dan kekal dalam kekekalan.”
130:6.5 (1438.2) Pemuda ini, Fortune, kemudian menjadi pemimpin orang Kristen di Kreta dan rekan dekat Titus dalam pekerjaannya untuk mengangkat orang-orang percaya Kreta.
130:6.6 (1438.3) Para pelancong ini benar-benar beristirahat dan disegarkan ketika mereka bersiap-siap pada suatu hari siang berlayar ke Kartago (Carthage) di Afrika utara, berhenti selama dua hari di Kirene (Cyrene). Di sinilah Yesus dan Ganid memberikan pertolongan pertama kepada seorang anak lelaki bernama Rufus, yang terluka karena runtuhnya sebuah gerobak sapi yang bermuatan. Mereka membawanya pulang ke ibunya, dan ayahnya, Simon, sedikit bermimpi bahwa pria yang salibnya belakangan ia pikul oleh perintah seorang prajurit Romawi itu adalah orang asing yang pernah berteman dengan anaknya.
130:7.1 (1438.4) Sebagian besar waktu dalam perjalanan ke Kartago Yesus berbicara dengan teman-teman seperjalanannya mengenai hal-hal sosial, politik, dan komersial; hampir tidak ada kata yang diucapkan tentang agama. Untuk pertama kalinya Gonod dan Ganid menemukan bahwa Yesus adalah seorang pendongeng yang baik, dan mereka terus membuatnya sibuk bercerita tentang masa kecilnya di Galilea. Mereka juga belajar bahwa ia dibesarkan di Galilea dan tidak di Yerusalem ataupun Damaskus.
130:7.2 (1438.5) Ketika Ganid bertanya apa yang bisa dilakukan untuk mendapat teman, setelah memperhatikan bahwa sebagian besar orang-orang yang mereka kebetulan bertemu itu tertarik kepada Yesus, gurunya berkata: “Jadilah tertarik pada sesamamu; belajarlah bagaimana mengasihi mereka dan tunggulah kesempatan untuk melakukan sesuatu bagi mereka yang kamu yakin mereka ingin hal itu dilakukan,” dan kemudian ia mengutip pepatah Yahudi dahulu—“Orang yang ingin punya teman harus menunjukkan dirinya suka berteman.”
130:7.3 (1439.1) Di Kartago Yesus berbicara panjang lebar dan berkesan dengan seorang imam Mithras tentang kebakaan, tentang waktu dan kekekalan. Orang Persia ini telah dididik di Aleksandria, dan ia benar-benar ingin belajar dari Yesus. Dalam bahasa saat ini, pada intinya Yesus berkata pada waktu menjawab banyak pertanyaan-pertanyaannya:
130:7.4 (1439.2) Waktu adalah arus peristiwa temporal yang mengalir yang dirasakan oleh kesadaran makhluk. Waktu adalah nama yang diberikan untuk pengaturan-urutan dengan mana peristiwa-peristiwa itu dikenali dan dipisah-pisahkan. Alam semesta ruang adalah fenomena yang terkait waktu seperti dilihat dari suatu posisi di bagian dalam alam semesta yang di luar kediaman tetap Firdaus. Gerak waktu itu hanya diungkapkan dalam relasi dengan sesuatu yang tidak bergerak dalam ruang sebagai suatu fenomena waktu. Dalam alam-alam semesta, Firdaus dan para Deitasnya itu melampaui baik waktu maupun ruang. Di dunia-dunia yang dihuni, kepribadian manusia (yang didiami dan dipimpin oleh roh-Nya Bapa Firdaus itu) adalah satu-satunya realitas yang terkait secara fisik yang dapat melampaui urut-urutan material dari peristiwa-peristiwa temporal.
130:7.5 (1439.3) Hewan tidak merasakan waktu seperti halnya manusia, dan bahkan bagi manusia, karena pandangannya yang tersekat dan terbatas, waktu tampak sebagai rangkaian peristiwa-peristiwa; tetapi ketika manusia naik, sementara ia maju ke arah dalam, perluasan sudut pandang terhadap rangkaian peristiwa ini adalah begitu rupa sehingga hal itu dilihat makin lama makin dalam keutuhannya. Apa yang sebelumnya muncul sebagai rangkaian peristiwa itu lalu dilihat sebagai siklus yang utuh dan berkaitan sempurna; dengan cara ini simultanitas (keserentakan) yang melingkar itu akan semakin menggantikan kesadaran yang tadinya urutan peristiwa yang linier.
130:7.6 (1439.4) Ada tujuh konsepsi yang berbeda mengenai ruang ketika ruang itu dipengaruhi oleh waktu. Ruang itu diukur dengan waktu, bukan waktu oleh ruang. Kebingungan para ilmuwan muncul dari kegagalan untuk mengenali realitas ruang. Ruang itu tidak semata-mata hanya suatu konsep intelektual tentang variasi dalam keterkaitan dengan objek-objek alam semesta. Ruang itu tidak kosong, dan satu-satunya yang manusia tahu yang secara parsial dapat melampaui ruang adalah batin. Batin dapat berfungsi secara independen dari konsep keterkaitan-ruangnya objek-objek material itu. Ruang itu secara relatif dan komparatif terbatas bagi semua sosok yang berstatus makhluk. Semakin dekat kesadaran mendekati kesadaran tujuh dimensi kosmis, semakin konsep ruang potensial itu mendekati ultimasi. Namun potensial ruang itu benar-benar ultimat (terakhir) hanya pada tingkat absolut.
130:7.7 (1439.5) Haruslah kelihatan bahwa realitas universal itu memiliki makna yang meluas dan selalu relatif pada tingkat-tingkat yang menaik dan menyempurna di kosmos. Pada akhirnya, manusia yang selamat mencapai identitas dalam suatu alam semesta yang berdimensi tujuh.
130:7.8 (1439.6) Konsep ruang-waktu dari suatu batin yang berasal dari materi itu ditakdirkan untuk mengalami perluasan berturut-turut sementara kepribadian yang sadar dan memahami itu mendaki naik tingkat-tingkat alam-alam semesta. Ketika manusia mencapai batin yang berada di tengah-tengah antara bidang keberadaan jasmani dan rohani, maka gagasannya tentang ruang-waktu akan sangat diperluas baik mengenai kualitas persepsi maupun kuantitas pengalamannya. Meluasnya konsep-konsep kosmis dari kepribadian roh yang sedang maju itu disebabkan karena penambahan pada kedalaman wawasan maupun pada lingkup kesadaran. Sementara kepribadian itu terus maju, ke atas dan ke dalam, ke tingkat-tingkat transendental keserupaan-Deitas, maka konsep ruang-waktu akan semakin mendekati konsep-konsep tanpa waktu dan tanpa ruang tentang Yang Absolut. Secara relatif, dan sesuai dengan pencapaian transendentalnya, konsep-konsep di tingkat absolut ini akan menjadi dibayangkan oleh anak-anak dari takdir ultimat.
130:8.1 (1440.1) Pemberhentian pertama dalam perjalanan ke Italia adalah di pulau Malta. Di sini Yesus berbicara panjang lebar dengan seorang pemuda yang putus asa dan kecewa bernama Klaudus. Teman ini telah merenungkan untuk bunuh diri, tetapi ketika ia selesai berbicara dengan juru tulis dari Damaskus itu, ia berkata: “Aku akan menghadapi hidup seperti seorang lelaki; aku sudah cukup bermain pengecut. Aku akan kembali kepada bangsaku dan mulai dari awal lagi.” Tak lama kemudian ia menjadi pengkhotbah aliran Sinis (Cynics) yang antusias, dan belakangan lagi ia bergandengan tangan dengan Petrus dalam mewartakan Kekristenan di Roma dan Napoli, dan setelah kematian Petrus ia melanjutkan ke Spanyol memberitakan injil. Namun ia tidak pernah tahu bahwa orang yang mengilhaminya di Malta itu adalah Yesus yang kemudian dia kabarkan sebagai Juruselamat dunia.
130:8.2 (1440.2) Di Sirakusa mereka menghabiskan waktu seminggu penuh. Peristiwa yang bisa dicatat dari persinggahan mereka di sini adalah pemulihan Ezra, orang Yahudi yang murtad, yang memiliki kedai minum dimana Yesus dan teman-temannya singgah. Ezra terpesona oleh pendekatan Yesus dan memintanya untuk membantu dia kembali ke keyakinan Israel. Ia mengungkapkan keputus-asaannya dengan mengatakan, “Aku ingin menjadi anak sesungguhnya dari Abraham, tapi aku tidak bisa menemukan Tuhan.” Kata Yesus: “Jika kamu benar-benar ingin menemukan Tuhan, kerinduan itu dengan sendirinya membuktikan bahwa kamu telah menemukan Dia. Masalahmu bukanlah karena kamu tidak dapat menemukan Tuhan, karena Bapa telah menemukanmu; masalahmu hanyalah bahwa kamu tidak mengenal Tuhan. Bukankah kamu baca dalam Kitab Nabi Yeremia, ‘Apabila kamu mencari Aku, kamu akan menemukan Aku; apabila kamu menanyakan Aku dengan segenap hati’? Dan lagi, tidakkah nabi yang sama ini berkata: ‘Aku akan memberi mereka suatu hati untuk mengenal Aku, yaitu bahwa Akulah TUHAN. Mereka akan menjadi umat-Ku dan Aku ini akan menjadi Allah mereka, sebab mereka akan bertobat kepada-Ku dengan segenap hatinya.’? Dan apakah kamu juga tidak baca dalam Kitab Suci yang mengatakan: ‘Ia melihat ke bawah pada manusia, dan jika ada yang berkata: Aku telah berbuat dosa, dan yang lurus telah kubengkokkan, tetapi hal itu tidak dibalaskan kepadaku. Ia telah membebaskan nyawaku dari jalan ke liang kubur, dan hidupku akan melihat terang’?” Dan Ezra menemukan Tuhan dan untuk kepuasan jiwanya. Belakangan, orang Yahudi ini, dalam hubungan dengan seorang Yunani kaya yang masuk agama Yahudi, membangun gereja Kristen yang pertama di Sirakusa.
130:8.3 (1440.3) Di Messina mereka berhenti hanya selama satu hari, tetapi itu cukup lama untuk mengubah kehidupan seorang anak lelaki kecil, seorang penjual buah, dari siapa Yesus membeli buah dan pada gilirannya memberi makan dengan roti hidup. Anak itu tidak pernah melupakan kata-kata Yesus dan pandangan ramah antara mereka ketika, sambil menempatkan tangannya di bahu anak itu, ia berkata: “Selamat tinggal, anakku, tetaplah bersemangat ketika kamu tumbuh sampai dewasa dan setelah kamu memberi makan tubuhmu, belajarlah juga bagaimana untuk memberi makan jiwa. Dan Bapaku yang di surga akan bersamamu dan pergi mendahuluimu.” Anak lelaki itu menjadi pengikut agama Mithras dan kemudian beralih ke keyakinan Kristen.
130:8.4 (1440.4) Akhirnya mereka sampai di Napoli dan merasa bahwa mereka tidak jauh lagi dari tujuan mereka, Roma. Gonod memiliki banyak bisnis untuk ditransaksikan di Napoli, dan selain dari waktu Yesus diperlukan sebagai penerjemah, ia dan Ganid menghabiskan waktu luang mereka mengunjungi dan menjelajahi kota itu. Ganid menjadi mahir mengenali mereka yang tampaknya membutuhkan. Mereka menemukan banyak kemiskinan di kota ini dan membagikan banyak sedekah. Tetapi Ganid tidak pernah mengerti makna dari kata-kata Yesus ketika, setelah ia memberi sekeping koin untuk seorang pengemis jalanan, ia menolak untuk berhenti sejenak dan berbicara menghibur kepada orang itu. Kata Yesus: “Untuk apa menyia-nyiakan kata-kata pada orang yang tidak bisa memahami arti dari apa yang kamu katakan? Roh dari Bapa itu tidak bisa mengajar dan menyelamatkan orang yang tidak memiliki kapasitas untuk menjadi anak.” Apa yang Yesus maksudkan adalah bahwa orang itu tidak berpikiran normal; bahwa ia kurang memiliki kemampuan untuk menanggapi pimpinan roh.
130:8.5 (1441.1) Tidak ada pengalaman yang istimewa di Napoli; Yesus dan pemuda itu sepenuhnya menjelajahi kota dan menebarkan kegembiraan dengan banyak senyum terhadap ratusan pria, wanita, dan anak-anak.
130:8.6 (1441.2) Dari sini mereka pergi lewat jalan Capua ke Roma, singgah tiga hari di Capua. Melalui Jalan Appian mereka melanjutkan perjalanan di sisi hewan-hewan beban mereka menuju Roma, semua ketiganya begitu gelisah ingin melihat ratu kekaisaran dan kota terbesar di seluruh dunia ini.
Buku Urantia
Makalah 131
131:0.1 (1442.1) SELAMA kunjungan Yesus, Gonod, dan Ganid ke Aleksandria, anak muda itu menghabiskan banyak waktunya dan tidak sedikit uang ayahnya untuk membuat sebuah koleksi ajaran agama-agama dunia tentang Tuhan dan hubungan-Nya dengan manusia fana. Ganid mempekerjakan lebih dari enam puluh penerjemah terdidik dalam pembuatan ringkasan dari doktrin-doktrin agama dunia tentang para Deitas itu. Perlu dibuat jelas dalam catatan ini bahwa semua ajaran-ajaran ini yang menggambarkan monoteisme sebagian besar berasal, langsung atau tidak langsung, dari khotbah-khotbah para misionaris Melkisedek Machiventa, yang berangkat dari markas Salem mereka untuk menyebarkan doktrin tentang Tuhan yang Esa—Yang Paling Tinggi—sampai ke ujung-ujung bumi.
131:0.2 (1442.2) Dengan ini disajikan suatu ringkasan dari naskahnya Ganid itu, yang ia siapkan di Aleksandria dan Roma, dan yang disimpan di India selama ratusan tahun setelah kematiannya. Ia mengoleksi bahan ini dalam sepuluh bab, sebagai berikut:
131:1.1 (1442.3) Sisa-sisa dari ajaran murid-murid Melkisedek itu, terkecuali ajaran-ajaran yang bertahan dalam agama Yahudi, yang terbaik masih dilestarikan dalam doktrin aliran Sinis (Cynic). Pilihannya Ganid meliputi berikut ini:
131:1.2 (1442.4) “Tuhan itu mahatinggi; Ia adalah Yang Paling Tinggi atas langit dan bumi. Tuhan adalah lingkaran keabadian yang disempurnakan, dan Ia memerintah segala alam-alam semesta. Ia adalah satu-satunya pembuat langit dan bumi. Ketika Ia menitahkan sesuatu, hal itu jadi. Tuhan kita adalah Tuhan yang Esa, dan Ia itu pengasih dan penyayang. Segala sesuatu yang tinggi, suci, benar, dan indah itu adalah seperti Tuhan kita. Yang Paling Tinggi adalah terang langit dan bumi; Ia adalah Tuhan timur, barat, utara, dan selatan.
131:1.3 (1442.5) ”Bahkan jika bumi akan lenyap, wajah megah Yang Mahatinggi akan tinggal dalam keagungan dan kemuliaan. Yang Paling Tinggi adalah yang pertama dan yang terakhir, yang awal dan yang akhir dari segalanya. Hanya ada satu Tuhan ini, dan nama-Nya adalah Kebenaran. Tuhan itu ada sendiri, dan Ia tanpa kemarahan dan permusuhan; Ia abadi dan tak terhingga. Tuhan kita mahakuasa dan pemurah. Meskipun Ia memiliki banyak perwujudan, kita menyembah hanya Tuhan itu saja. Tuhan mengetahui segalanya—rahasia-rahasia dan pernyataan-pernyataan kita; Ia juga tahu apa yang masing-masing kita pantas terima. Kekuatan-Nya sanggup untuk segala sesuatu.
131:1.4 (1442.6) “Tuhan adalah pemberi damai dan pelindung setia terhadap semua yang takut dan percaya Dia. Ia memberikan keselamatan bagi semua orang yang melayani Dia. Semua ciptaan ada dalam kekuasaan Yang Paling Tinggi. Kasih ilahi-Nya memancar dari kesucian kuasa-Nya, dan kasih sayang lahir dari kekuatan kebesaran-Nya. Yang Paling Tinggi telah menitahkan penyatuan tubuh dan jiwa dan telah melengkapi manusia dengan roh-Nya sendiri. Apa yang manusia perbuat haruslah berakhir, tetapi apa yang Pencipta lakukan akan terus selamanya. Kita meraih pengetahuan dari pengalaman manusia, namun kita memperoleh kebijaksanaan dari perenungan akan Yang Paling Tinggi.
131:1.5 (1443.1) “Tuhan mencurahkan hujan atas bumi, Ia menerbitkan matahari agar bersinar atas gandum yang bertunas, dan Ia memberi kita panen melimpah hal-hal baik dalam hidup ini dan keselamatan kekal dalam dunia yang akan datang. Tuhan kita memegang kewenangan yang besar; namanya itu Istimewa dan kodrat-Nya tak terpahami. Ketika engkau sakit, Yang Paling Tinggilah yang menyembuhkanmu. Tuhan penuh kebaikan terhadap semua orang; kita tidak memiliki sahabat seperti Yang Paling Tinggi. Rahmat-Nya mengisi semua tempat dan kebaikan-Nya mencakup segala jiwa. Yang Paling Tinggi tidak berubah; dan Ia adalah penolong kita dalam setiap saat dibutuhkan. Di manapun engkau berpaling untuk berdoa, ada wajah Yang Paling Tinggi dan telinga terbuka dari Tuhan kita. Engkau bisa menyembunyikan dirimu dari manusia, tetapi tidak dari Tuhan. Tuhan tidak sangat jauh dari kita; ia ada di mana-mana. Tuhan memenuhi semua tempat dan tinggal dalam hati orang yang takut nama-Nya yang kudus. Ciptaan ada dalam Pencipta dan Pencipta dalam ciptaan-Nya. Kita mencari Yang Paling Tinggi dan kemudian menemukan Dia dalam hati kita. Engkau pergi mencari seorang teman baik, dan kemudian engkau menemukan dia di dalam jiwamu.
131:1.6 (1443.2) “Orang yang mengenal Tuhan memandang semua orang itu setara; mereka adalah saudara-saudarinya. Mereka yang mementingkan diri, mereka yang mengabaikan saudara-saudara mereka dalam daging, hanya akan mendapat kelelahan sebagai upah mereka. Mereka yang mencintai rekan-rekan mereka dan yang memiliki hati yang murni akan melihat Tuhan. Tuhan tidak pernah melupakan ketulusan. Ia akan memandu yang jujur hatinya ke dalam kebenaran, karena Tuhan adalah kebenaran.
131:1.7 (1443.3) “Dalam hidupmu buanglah kesalahan dan kalahkanlah kejahatan dengan kasih dari kebenaran yang hidup. Dalam semua hubunganmu dengan manusia lakukan yang baik terhadap yang jahat. Tuhan Allah itu penyayang dan pengasih; Ia itu mengampuni. Marilah kita mengasihi Tuhan, karena Ia lebih dahulu mengasihi kita. Oleh kasih Tuhan dan melalui rahmat-Nya kita akan diselamatkan. Orang miskin dan orang kaya adalah saudara. Tuhan adalah Bapa mereka. Kejahatan yang kamu tidak ingin dilakukan padamu, jangan lakukan kepada orang lain.
131:1.8 (1443.4) “Setiap waktu panggillah nama-Nya, dan sejauh engkau percaya dalam nama-Nya, demikianlah doamu akan didengar. Sungguh besar kehormatan untuk menyembah Yang Paling Tinggi! Semua dunia-dunia dan alam-alam semesta menyembah Yang Paling Tinggi. Dan dengan semua doa-doamu ucapkanlah syukur—naiklah untuk menyembah. Ibadah yang penuh doa menjauhkan kejahatan dan mencegah dosa. Pada setiap waktu marilah kita memuji nama Yang Paling Tinggi. Orang yang berlindung dalam Yang Paling Tinggi menutupi cacat-cacatnya dari alam semesta. Ketika engkau berdiri di hadapan Tuhan dengan hati yang bersih, engkau menjadi tidak takut terhadap semua ciptaan. Yang Paling Tinggi adalah seperti ayah dan ibu yang penuh kasih; Ia benar-benar mengasihi kita, anak-anak-Nya di bumi. Tuhan kita akan mengampuni kita dan membimbing langkah-langkah kita ke dalam jalan-jalan keselamatan. Ia akan menuntun tangan kita dan memimpin kita kepada diri-Nya sendiri. Tuhan menyelamatkan mereka yang percaya Dia; Ia tidak memaksa orang untuk memuja nama-Nya.
131:1.9 (1443.5) “Jika kepercayaan akan Yang Paling Tinggi telah memasuki hatimu, maka engkau akan bebas dari ketakutan dalam seluruh hari-hari masa hidupmu. Janganlah mencemaskan dirimu karena kemakmuran orang yang tidak bertuhan; janganlah takut pada mereka yang merencanakan kejahatan; biarlah jiwa berpaling dari dosa dan taruhlah seluruh percayamu pada Tuhan keselamatan. Jiwa lelah dari manusia yang mengembara menemukan istirahat abadi di tangan Yang Paling Tinggi; orang bijak merindukan pelukan ilahi; anak bumi mendambakan keamanan di tangan Bapa Semesta. Manusia mulia mencari keadaan tinggi yang di dalamnya jiwa dari yang fana berpadu dengan roh dari Yang Mahatinggi. Tuhan itu adil: Buah yang tidak kita terima dari penanaman kita di dunia ini akan kita terima dalam hidup yang berikutnya.”
131:2.1 (1444.1) Orang Keni Palestina menyelamatkan banyak ajaran Melkisedek, dan dari catatan ini, seperti yang dilestarikan dan dimodifikasi oleh orang-orang Yahudi, Yesus dan Ganid membuat pilihan berikut:
131:2.2 (1444.2) “Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi dan segala sesuatu di dalamnya. Dan, lihatlah, semua yang Ia ciptakan itu sungguh amat baik. Tuhanlah Allah yang di langit di atas dan di bumi di bawah, tidak ada yang lain. Kasihilah TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu. Sebab bumi akan penuh dengan pengetahuan tentang kemuliaan TUHAN, seperti air yang menutupi dasar laut. Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan pekerjaan tangan-Nya;hari meneruskan berita itu kepada hari, dan malam menyampaikan pengetahuan itu kepada malam. Tidak ada berita dan tidak ada kata, suara mereka tidak terdengar; Betapa banyak perbuatan-Mu, ya TUHAN, sekaliannya Kaujadikan dengan kebijaksanaan; Ia menentukan jumlah bintang-bintang dan menyebut nama-nama semuanya. Besarlah Tuhan kita dan berlimpah kekuatan, kebijaksanaan-Nya tak terhingga.
131:2.3 (1444.3) “Besarlah Tuhan kita dan berlimpah kekuatan, kebijaksanaan-Nya tak terhingga. Firman Tuhan: ‘Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu.’ Dialah yang menyingkapkan hal-hal yang tidak terduga dan yang tersembunyi, karena terang ada pada-Nya. TUHAN, TUHAN, Allah penyayang dan pengasih, panjang sabar, berlimpah kasih-Nya dan setia-Nya. TUHAN itu baik dan benar; Ia membimbing orang-orang yang rendah hati menurut hukum. Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya TUHAN itu! Berbahagialah orang yang berlindung pada-Nya! Allah itu bagi kita tempat perlindungan dan kekuatan, sebagai penolong dalam kesesakan sangat terbukti.
131:2.4 (1444.4) “Tetapi kasih setia TUHAN dari selama-lamanya sampai selama-lamanya atas orang-orang yang takut akan Dia dan keadilan-Nya bagi anak cucu. TUHAN itu pengasih dan penyayang, panjang sabar dan besar kasih setia-Nya. TUHAN itu baik kepada semua orang, dan penuh rahmat terhadap segala yang dijadikan-Nya; Ia menyembuhkan orang-orang yang patah hati dan membalut luka-luka mereka. Ke mana aku dapat pergi menjauhi roh-Mu, ke mana aku dapat lari dari hadapan-Mu? Sebab beginilah firman Yang Mahatinggi dan Yang Mahamulia, yang bersemayam untuk selamanya dan Yang Mahakudus nama-Nya: 'Aku bersemayam di tempat tinggi dan di tempat kudus tetapi juga bersama-sama orang yang remuk dan rendah hati, untuk menghidupkan semangat orang-orang yang rendah hati dan untuk menghidupkan hati orang-orang yang remuk.' Sekiranya ada seseorang menyembunyikan diri dalam tempat persembunyian, masakan Aku tidak melihat dia? demikianlah firman TUHAN. Tidakkah Aku memenuhi langit dan bumi? Biarlah langit bersukacita dan bumi bersorak-sorak. Katakanlah di antara bangsa-bangsa: 'TUHAN itu Raja!' Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
131:2.5 (1444.5) “Langit memberitakan keadilan-Nya, dan segala bangsa melihat kemuliaan-Nya. Ketahuilah, bahwa Tuhanlah Allah; Dialah yang menjadikan kita dan punya Dialah kita, umat-Nya dan kawanan domba gembalaan-Nya. Kasih setia-Nya untuk selama-lamanya, dan kesetiaan-Nya tetap turun-temurun. Dialah yang memerintah atas bangsa-bangsa. Kiranya kemuliaan-Nya memenuhi seluruh bumi! Biarlah mereka bersyukur kepada TUHAN karena kasih setia-Nya, karena perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib terhadap anak-anak manusia!
131:2.6 (1444.6) “Namun Engkau telah membuat manusia hampir sama seperti Allah, dan telah memahkotainya dengan kemuliaan dan hormat. TUHAN mengenal jalan orang benar, tetapi jalan orang fasik menuju kebinasaan. Permulaan hikmat adalah takut akan TUHAN, dan mengenal Yang Mahakudus adalah pengertian. Allah Yang Mahakuasa berfirman: 'hiduplah di hadapan-Ku dengan tidak bercela.' Jangan lupakan bahwa kecongkakan mendahului kehancuran, dan tinggi hati mendahului kejatuhan. Orang yang menguasai dirinya, melebihi orang yang merebut kota. Firman Tuhan ALLAH, Yang Mahakudus, Allah Israel: 'Dengan bertobat dan tinggal diam kamu akan diselamatkan, dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu.' Tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah. Mereka akan berlari dan tidak menjadi lelah; mereka akan berjalan dan tidak menjadi lesu. TUHAN akan mengakhiri kegelisahanmu. Firman Tuhan: ‘janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan.’
131:2.7 (1445.1) “Ya Tuhan, Engkau sendiri Bapa kami; nama-Mu ialah 'Penebus kami.' Engkau telah menjadikan langit, ya langit segala langit dengan segala bala tentaranya. Keadilan-Mu adalah seperti gunung-gunung Allah, hukum-Mu bagaikan samudra raya yang hebat. Engkau memberi mereka minum dari sungai kesenangan-Mu, dan di dalam terang-Mu kami melihat terang. Adalah baik untuk menyanyikan syukur kepada TUHAN, dan untuk menyanyikan mazmur bagi nama-Mu, ya Yang Mahatinggi, untuk memberitakan kasih setia-Mu di waktu pagi dan kesetiaan-Mu di waktu malam. Kerajaan-Mu ialah kerajaan segala abad, dan pemerintahan-Mu tetap melalui segala keturunan. TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku. Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang; Ia menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena nama-Nya. Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku. Engkau menyediakan hidangan bagiku, di hadapan lawanku; Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak; pialaku penuh melimpah. Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku; dan aku akan diam dalam rumah TUHAN sepanjang masa.
131:2.8 (1445.2) “Yahweh adalah Tuhan keselamatanku; aku ini percaya kepada-Mu. Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu , maka Ia akan meluruskan jalanmu. Sebab firman TUHAN itu benar, segala sesuatu dikerjakan-Nya dengan kesetiaan; orang yang benar itu akan hidup oleh percayanya. Jika engkau tidak berbuat baik, dosa sudah mengintip di depan pintu; orang yang membajak kejahatan dan menabur kesusahan, ia menuainya juga. Jangan marah karena orang yang berbuat jahat. Seandainya ada niat jahat dalam hatiku, tentulah Tuhan tidak mau mendengar; ia yang berdosa terhadap Aku, mencelakakan dirinya sendiri. Karena Allah akan membawa setiap perbuatan ke pengadilan yang berlaku atas segala sesuatu yang tersembunyi, entah itu baik, entah itu jahat. Seperti orang berpikir dalam jiwanya, demikianlah dia.
131:2.9 (1445.3) “TUHAN dekat pada setiap orang yang berseru kepada-Nya, pada setiap orang yang berseru kepada-Nya dalam kesetiaan. Sepanjang malam ada tangisan, menjelang pagi terdengar sorak-sorai. Hati yang gembira adalah obat yang manjur. Ia tidak menahan kebaikan dari orang yang hidup tidak bercela. Takutlah akan Allah dan berpeganglah pada perintah-perintah-Nya, karena ini adalah kewajiban setiap orang. Beginilah firman Tuhan yang menciptakan langit dan yang membentuk bumi: ‘Tidak ada yang lain, tidak ada Allah selain dari pada-Ku! Allah yang adil dan Juruselamat, tidak ada yang lain kecuali Aku! Berpalinglah kepada-Ku dan biarkanlah dirimu diselamatkan, hai ujung-ujung bumi! Sebab Akulah Allah dan tidak ada yang lain. Apabila kamu mencari Aku, kamu akan menemukan Aku; apabila kamu menanyakan Aku dengan segenap hati.’ Tetapi orang-orang yang rendah hati akan mewarisi negeri dan bergembira karena kesejahteraan yang berlimpah-limpah. Siapa menabur kecurangan akan menuai bencana; mereka menabur angin, maka mereka akan menuai puting beliung.
131:2.10 (1445.4) “Marilah, baiklah kita berperkara !—firman TUHAN—Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju. Sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba.’ Tidak ada damai sejahtera bagi orang-orang fasik; dosamu menghambat yang baik dari padamu. Berharaplah kepada Allah! Sebab aku bersyukur lagi kepada-Nya, penolongku dan Allahku! Allah yang abadi adalah tempat perlindunganmu dan di bawahmu ada lengan-lengan yang kekal. TUHAN itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, dan Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya; TUHAN memelihara orang-orang sederhana. Kemalangan orang benar banyak , tetapi TUHAN melepaskan dia dari semuanya itu. Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN dan percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak. Orang yang duduk dalam lindungan Yang Mahatinggi akan bermalam dalam naungan Yang Mahakuasa.
131:2.11 (1445.5) “Jangan membalas dendam dan jangan membenci orang lain, tetapi cintailah sesamamu seperti kamu mencintai dirimu sendiri. Apa yang engkau benci jangan kamu lakukan bagi siapapun. Kasihilah saudaramu, karena Tuhan telah berkata: ‘Aku akan mengasihi mereka (anak-anak-Ku) dengan sukarela.’ Tetapi jalan orang benar itu seperti cahaya fajar, yang kian bertambah terang sampai rembang tengah hari. Dan orang-orang bijaksana akan bercahaya seperti cahaya cakrawala, dan yang telah menuntun banyak orang kepada kebenaran seperti bintang-bintang, tetap untuk selama-lamanya. Baiklah orang fasik meninggalkan jalannya, dan orang jahat meninggalkan rancangannya; Firman Tuhan: ‘baiklah ia kembali kepada TUHAN, maka Dia akan mengasihaninya, dan kepada Allah kita, sebab Ia memberi pengampunan dengan limpahnya.’
131:2.12 (1446.1) “Firman Tuhan, pencipta langit dan bumi: ‘Besarlah ketenteraman pada orang-orang yang mencintai Taurat-Mu. Perintah-Ku adalah: Hendaklah kamu mengasihi Aku dengan segenap hatimu; jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku; jangan menyebut nama-Ku dengan sembarangan; ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat; hormatilah ayahmu dan ibumu; jangan membunuh; jangan berzinah, jangan mencuri; jangan mengucapkan saksi dusta; jangan mengingini apapun yang dipunyai sesamamu.’
131:2.13 (1446.2) “Dan untuk semua orang yang mengasihi Tuhan dengan paling utama dan sesama mereka seperti diri mereka sendiri, Tuhan di surga berkata: ‘Akan Kubebaskan mereka dari kuasa dunia orang mati, akan Kutebus mereka dari pada maut. Aku akan menaruh belas kasihan terhadap anak-anakmu, juga adil. Bukankah Aku mengatakan tentang makhluk ciptaan-Ku di bumi, kamu adalah anak-anak Allah yang hidup? Dan bukankah Aku mengasihi engkau dengan kasih yang kekal? Bukankah Aku memanggilmu untuk menjadi seperti Aku dan berdiam selamanya dengan Aku di Firdaus?’”
131:3.1 (1446.3) Ganid terkejut menemukan bagaimana hampirnya Buddhisme menjadi sebuah agama yang besar dan indah yang tanpa Tuhan, tanpa sosok Ketuhanan yang pribadi dan semesta. Namun demikian, ia menemukan beberapa catatan dari keyakinan yang lebih awal yang mencerminkan sesuatu tentang pengaruh ajaran para misionaris Melkisedek yang melanjutkan pekerjaan mereka di India bahkan sampai masa-masa Buddha. Yesus dan Ganid mengumpulkan pernyataan-pernyataan berikut dari literatur Buddhis:
131:3.2 (1446.4) “Keluar dari hati yang murni sukacita akan memancar kepada Yang Tak Terbatas; semua keberadaanku akan berada dalam damai dengan kegembiraan yang melebihi fana ini. Jiwaku dipenuhi dengan kepuasan, dan hatiku meluap dengan kebahagiaan percaya penuh damai. Aku tidak takut; aku bebas dari rasa kuatir. Aku berdiam dengan aman, dan musuhku tidak bisa menakuti aku. Aku puas dengan hasil-hasil dari keyakinanku. Aku telah menemukan pendekatan kepada Yang Abadi itu mudah dicapai. Aku berdoa agar iman mendukung aku dalam perjalanan panjang; aku tahu bahwa iman dari alam atas tidak akan meninggalkan aku. Aku tahu saudara-saudaraku akan sejahtera jika mereka diimbuhi dengan iman akan Yang Abadi, bahkan kepercayaan yang menciptakan kerendahan hati, kejujuran, kebijaksanaan, keberanian, pengetahuan, dan ketekunan. Marilah kita meninggalkan rasa sedih dan membuang rasa takut. Melalui iman marilah kita berpegang pada kebenaran (dharma) yang sejati dan kelelakian yang asli. Marilah kita belajar untuk bermeditasi tentang keadilan dan belas kasihan. Iman adalah kekayaan sesungguhnya manusia; itu adalah karunia dari kebajikan dan kemuliaan.
131:3.3 (1446.5) “Perbuatan tidak benar itu hina; dosa itu tercela. Kejahatan itu merendahkan, apakah disimpan dalam pikiran atau dilakukan dalam perbuatan. Rasa sakit dan kesedihan mengikuti jalan kejahatan seperti debu mengikuti angin. Kebahagiaan dan ketenangan pikiran mengikuti pemikiran murni dan hidup benar seperti bayangan mengikuti hakikat hal-hal bendawi. Kejahatan adalah buah dari pemikiran yang diarahkan secara keliru. Adalah jahat untuk menganggap dosa dimana tidak ada dosa; untuk menganggap tidak ada dosa dimana ada dosa. Kejahatan adalah jalan ajaran-ajaran palsu. Mereka yang menghindari kejahatan dengan melihat hal-hal yang sebenarnya itu akan mendapat sukacita karena menerima kebenaran tersebut. Akhirilah penderitaanmu dengan membenci dosa. Ketika engkau melihat kepada Yang Mulia, berbaliklah dari dosa dengan sepenuh hati. Jangan meminta maaf karena kejahatan; jangan membuat alasan untuk dosa. Melalui upayamu untuk menebus dosa-dosa masa lalu engkau memperoleh kekuatan untuk melawan kecenderungan ke depan untuk itu. Tahan diri lahir dari pertobatan. Jangan biarkan ada kesalahan yang tidak diakui kepada Yang Mulia.
131:3.4 (1447.1) “Keceriaan dan kegembiraan adalah imbalan untuk perbuatan-perbuatan yang dilakukan dengan baik dan untuk kemuliaan Yang Abadi. Tidak ada manusia yang dapat merampok kebebasan pikiranmu sendiri. Ketika kepercayaan agamamu telah memerdekakan hatimu, ketika batin, seperti gunung, dipastikan dan tak tergoyahkan, maka kedamaian jiwa akan mengalir dengan tenang seperti sungai air. Mereka yang yakin keselamatan selamanya bebas dari nafsu, iri hati, kebencian, dan angan-angankekayaan. Meskipun iman adalah tenaga untuk hidup yang lebih baik, namun haruslah engkau kerjakan keselamatanmu sendiri dengan ketekunan. Jika engkau ingin pasti akan keselamatan akhirmu, maka pastikan bahwa engkau dengan tulus berusaha untuk memenuhi seluruh perbuatan benar. Tumbuhkan kepastian dari hati yang memancar dari dalam dan dengan demikian akan menikmati bahagia keselamatan abadi.
131:3.5 (1447.2) “Tidak ada pengikut agama yang bisa berharap untuk mencapai pencerahan kebijaksanaan abadi sementara tetap malas, lamban, ringkih, menganggur, tak tahu malu, dan mementingkan diri. Tetapi barangsiapa yang berpikir, bijaksana, merenung, bergairah, dan sungguh-sungguh—bahkan sementara ia masih hidup di bumi—bisa mencapai pencerahan tertinggi dari damai dan kebebasan kebijaksanaan ilahi. Ingatlah, setiap perbuatan akan menerima ganjarannya. Kejahatan menghasilkan kesedihan dan dosa berakhir pada rasa sakit. Sukacita dan kebahagiaan adalah hasil dari hidup yang baik. Bahkan penjahat menikmati suatu masa kelonggaran sebelum waktu pematangan penuh perbuatan jahatnya, tetapi niscaya akan datang datang balasan penuh untuk perbuatan jahat. Janganlah ada orang yang menganggap enteng dosa, mengatakan dalam hatinya: ‘Hukuman perbuatan salah tidak akan datang mendekati aku.’ Apa yang engkau lakukan akan dilakukan padamu, dalam penghakiman kebijaksanaan. Ketidak-adilan yang dilakukan pada sesamamu akan datang kembali ke atasmu. Makhluk itu tidak bisa lepas dari takdir perbuatannya.
131:3.6 (1447.3) “Orang bodoh telah berkata dalam hatinya, ‘Kejahatan tidak akan menimpa aku’; tetapi keselamatan hanya ditemukan ketika jiwa merindukan teguran dan pikiran mencari hikmat. Orang bijak adalah jiwa mulia yang tetap ramah di tengah-tengah musuh-musuhnya, tenang di tengah gejolak, dan murah hati di antara yang serakah. Cinta diri sendiri adalah seperti rumput liar di lapangan yang rapi. Mementingkan diri sendiri membawa oada duka; perawatan diri terus-menerus membunuh. Pikiran yang dijinakkan menghasilkan kebahagiaan. Pejuang yang paling besar adalah yang mengalahkan dan menundukkan dirinya sendiri. Menahan diri dalam segala hal itu baik. Dialah orang yang unggul yang menjunjung kebajikan dan teliti pada kewajibannya. Janganlah marah dan benci menguasaimu. Jangan berbicara kasar pada siapapun. Kepuasan adalah kekayaan terbesar. Apa yang diberikan dengan bijak disimpan dengan baik. Jangan lakukan kepada orang lain hal-hal yang engkau tidak mau dilakukan padamu. Balaslah kejahatan dengan kebaikan; kalahkan kejahatan dengan kebaikan.
131:3.7 (1447.4) “Jiwa yang berbudi luhur itu lebih diinginkan daripada kedaulatan atas seluruh bumi. Keabadian adalah tujuan kejujuran; kematian, adalah akhir hidup yang sembrono. Mereka yang sungguh-sungguh tidak mati; yang sembarangan telah mati. Berbahagialah mereka yang memiliki pengetahuan kepada keadaan yang abadi. Mereka yang menyiksa yang hidup akan sulit menemukan kebahagiaan setelah kematian. Yang tidak mementingkan diri pergi ke surga, dimana mereka bersuka dalam bahagia kebebasan yang tak terhingga dan terus bertambah dalam kemurahan hati yang mulia. Setiap manusia yang berpikir benar, berbicara mulia, dan bertindak tidak mementingkan diri tidak hanya menikmati kebajikan disini selama hidup yang singkat ini tetapi akan juga, setelah hancurnya tubuh, akan terus menikmati kesenangan surga.”
131:4.1 (1447.5) Para misionaris Melkisedek membawa ajaran-ajaran Tuhan yang Esa itu kemanapun mereka berkelana. Banyak dari doktrin keesaan ini, bersama dengan konsep-konsep lain yang sebelumnya, menjadi tertampung dalam ajaran-ajaran Hindu yang berikutnya. Yesus dan Ganid membuat kutipan berikut:
131:4.2 (1448.1) “Dia adalah Tuhan yang besar, dalam segala hal tertinggi. Dia adalah Tuhan yang meliputi segala sesuatu. Dia adalah pencipta dan pengatur segala alam-alam semesta. Tuhan adalah Tuhan yang Esa; Dia sendirian dan oleh diri-Nya sendiri; Ia adalah satu-satunya. Dan Tuhan yang satu ini adalah Pencipta kita dan tujuan terakhir untuk jiwa. Yang Esa Mahatinggi itu cemerlang tak bisa digambarkan; Dia adalah Cahaya dari Cahaya. Setiap hati dan setiap dunia diterangi oleh cahaya ilahi ini. Tuhan adalah pelindung kita—ia berdiri di sisi makhluk-makhluk-Nya—dan mereka yang belajar untuk mengenal Dia menjadi abadi. Tuhan adalah sumber energi yang besar; Ia adalah Jiwa (Atman) Agung. Ia memegang kekuasaan menyeluruh atas semua. Tuhan yang Esa ini penuh kasih, mulia, dan menawan. Tuhan kita mahatinggi dalam kekuasaan dan berdiam di tempat yang mahatinggi. Pribadi yang sejati ini adalah kekal dan ilahi; Ia adalah Tuhan utama surga. Semua resi telah memanggil Dia, dan Dia telah mengungkapkan diri-Nya kepada kita. Kami menyembah Dia. Wahai Pribadi Mahatinggi, sumber semua makhluk, Tuhan semua ciptaan, dan penguasa alam semesta, ungkapkan kepada kami, para ciptaan-Mu, kuasa sehingga Engkau tinggal dekat! Tuhan telah membuat matahari dan bintang-bintang; Ia gemilang, murni, dan ada dengan sendirinya. Pengetahuan-Nya yang kekal itu bijaksana secara ilahi. Yang Kekal ini tidak bisa ditembus oleh kejahatan. Karena alam semesta muncul dari Tuhan, maka patut Dia memerintahnya. Dia adalah sebab penciptaan, dan karenanya segala sesuatu menetap dalam Dia.
131:4.3 (1448.2) “Tuhan adalah perlindungan aman bagi setiap orang yang baik dalam kesesakan; Yang Abadi peduli seluruh umat manusia. Keselamatan Tuhan itu kuat dan kebaikan-Nya berlimpah. Dia adalah pelindung yang penuh kasih, pembela yang diberkati. Kata Tuhan: ‘Aku tinggal di dalam jiwa mereka sebagai lampu kebijaksanaan. Akulah semarak dari yang indah dan kebaikan dari yang baik. Dimana dua atau tiga orang berkumpul, di situ Aku ada juga.’ Makhluk itu tidak bisa lepas dari keberadaan Sang Pencipta. Tuhan bahkan menghitung kedipan mata tak henti-hentinya mata setiap manusia; dan kami menyembah Sosok ilahi ini sebagai pendamping kami yang tak terpisahkan. Dia selalu-ada, pemurah, ada dimana-mana, dan baik tak terhingga. Tuhan adalah penguasa kita, pelindung, dan pengatur mahatinggi, dan roh-Nya yang dari mula-mula itu berdiam di dalam jiwa manusia. Saksi Kekal terhadap perbuatan jahat dan kebajikan itu tinggal di dalam hati manusia. Marilah kita lama merenungkan Pemberi Hidup yang terpuja dan ilahi itu; biarlah roh-Nya sepenuhnya memimpin pikiran kita. Dari dunia yang maya ini bawalah kami kepada yang nyata! Dari kegelapan bawalah kami pada terang! Dari kematian bimbinglah kami kepada keabadian!
131:4.4 (1448.3) “Dengan hati kita dibersihkan dari semua kebencian, marilah kita menyembah Yang Kekal. Tuhan kita adalah Tuhan doa; Ia mendengarkan tangisan dari anak-anak-Nya. Biarlah semua orang menundukkan kehendak-Nya kepada-Nya, Yang Teguh. Mari kita berbahagia dalam kemurahan Tuhan doa. Buatlah doa menjadi temanmu yang paling karib dan sembahlah penopang jiwamu itu. ‘Jika engkau hanya menyembah-Ku dalam kasih,’ kata Yang Kekal, ‘Aku akan memberikan kebijaksanaan untuk mencapai Aku, karena menyembah-Ku adalah sifat bajik yang umum untuk semua makhluk.’ Tuhan adalah penerang yang suram dan kekuatan mereka yang lemah. Karena Tuhan adalah teman kuat kita, kita tidak memiliki lagi rasa takut. Kita memuji nama Penakluk yang tidak pernah tertaklukkan. Kita menyembah-Nya karena Ia adalah penolong manusia yang setia dan kekal. Tuhan adalah pemimpin kami yang pasti dan panduan yang tidak pernah gagal. Dia adalah orang tua langit dan bumi yang agung, empunya tenaga tak terbatas dan kebijaksanaan tak terhingga. Semarak-Nya itu luhur dan kecantikan-Nya ilahi. Dia adalah perlindungan mahatinggi alam semesta dan penjaga hukum abadi yang tidak berubah. Tuhan kita adalah Tuhan kehidupan dan Penghibur bagi semua orang; Dia adalah kekasih umat manusia dan penolong mereka yang dalam kesukaran. Dia adalah pemberi kehidupan kita dan Gembala yang Baik untuk kawanan manusia. Tuhan adalah bapa, saudara, dan teman kita. Dan kita rindu untuk mengenal Tuhan ini dalam batin kita.
131:4.5 (1448.4) “Kami telah belajar untuk memenangi iman oleh kerinduan hati kami. Kami telah mencapai kebijaksanaan dengan mengekang indra-indra kami, dan oleh kebijaksanaan kami telah mengalami damai dalam Yang Mahatinggi. Orang yang penuh iman menyembah dengan sungguh-sungguh ketika diri batinnya berniat kepada Tuhan. Tuhan kita memakai langit sebagai jubah; Ia juga mendiami enam alam semesta yang terbentang luas lainnya. Ia adalah yang tertinggi atas semua dan di dalam semua. Kami mendambakan pengampunan dari Dewa untuk semua pelanggaran kami terhadap sesama kami; dan kami akan membebaskan teman kita dari kesalahan yang ia telah lakukan pada kami. Roh kami membenci segala kejahatan; karena itu, ya Tuhan, bebaskan kami dari segala noda dosa. Kami berdoa kepada Tuhan sebagai penghibur, pelindung, dan penyelamat—Ia yang mengasihi kami.
131:4.6 (1449.1) “Roh dari Pemelihara Alam Semesta memasuki jiwa makhluk yang sederhana. Orang bijak itu adalah yang menyembah Tuhan Yang Maha Esa. Mereka yang berusaha untuk kesempurnaan memang harus mengenal Dewa Mahatinggi. Orang yang tidak pernah takut adalah yang mengetahui keamanan penuh bahagia dari Yang Mahatinggi, karena Yang Mahatinggi bersabda kepada mereka yang melayani Dia, ‘Jangan takut, sebab Aku bersamamu.’ Tuhan yang memelihara itu adalah Bapa kita. Tuhan itu kebenaran. Dan keinginan Tuhan itu adalah agar ciptaan-Nya memahami Dia— menjadi sepenuhnya mengetahui kebenaran. Kebenaran itu kekal; kebenaran itu menopang alam semesta. Keinginan tertinggi kita haruslah untuk bersatu dengan Yang Mahatinggi. Sang Pengendali Agung adalah pembangkit segala sesuatu—semua berkembang dari Dia. Dan ini adalah puncak kewajiban: Janganlah ada orang melakukan kepada yang lain apa yang tidak ia suka bagi dirinya sendiri; jangan menyimpan niat jahat, jangan memukul orang yang memukul kamu, taklukkan marah dengan ampunan, dan kalahkan benci dengan kebajikan. Dan semua ini harus kita lakukan karena Tuhan adalah teman yang baik dan bapa yang murah hati yang mengampuni semua pelanggaran kita di bumi.
131:4.7 (1449.2) “Tuhan adalah Bapa kita, bumi adalah ibu kami, dan alam semesta tempat lahir kami. Tanpa Tuhan jiwa itu tawanan; mengenal Tuhan membebaskan jiwa. Oleh meditasi pada Tuhan, oleh penyatuan dengan Dia, datanglah pembebasan dari angan-angan jahat dan keselamatan terakhir dari semua belenggu bendawi. Ketika manusia menggulung ruang seperti selembar kulit, maka akan datanglah akhir dari kejahatan karena manusia telah menemukan Tuhan. Ya Tuhan, selamatkan kami dari kehancuran lipat tiga dari neraka—nafsu, amarah, dan ketamakan! Ya jiwa, sandangkan dirimu untuk perjuangan keabadian roh! Ketika akhir kehidupan fana datang, jangan ragu-ragu untuk meninggalkan tubuh ini untuk wujud yang lebih bugar dan elok dan untuk bangun di alam-alamnya Yang Mahatinggi dan Abadi, dimana tidak ada rasa takut, sedih, lapar, haus, atau kematian. Mengenal Tuhan adalah memotong tali-tali kematian. Jiwa yang kenal-Tuhan naik di alam semesta seperti krim muncul di atas susu. Kami menyembah Tuhan, sang mahakarya, Jiwa Agung, yang senantiasa tinggal dalam hati para makhluk-Nya. Dan mereka yang tahu bahwa Tuhan itu bertakhta dalam hati manusia ditakdirkan untuk menjadi seperti Dia—abadi. Kejahatan harus ditinggalkan di dunia ini, tetapi kebajikan mengikuti jiwa ke surga.
131:4.8 (1449.3) “Hanya durjana yang mengatakan: Alam semesta tidak memiliki kebenaran atau penguasa; hal itu hanya dirancang untuk nafsu kita. Jiwa-jiwa tersebut diperdaya oleh kecilnya kecerdasan mereka. Mereka dengan demikian dikuasai penuh untuk menikmati hawa nafsu mereka dan merampas jiwa mereka dari kebahagiaan kebajikan dan kenikmatan kebenaran. Apa yang lebih besar daripada mengalami keselamatan dari dosa? Orang yang telah melihat Yang Mahatinggi adalah abadi. Teman-teman jasmani seseorang tidak bisa bertahan melewati kematian; kebajikan saja yang berjalan di samping manusia saat ia terus berjalan maju ke arah padang-padang gembira dan diterangi matahari Firdaus.”
131:5.1 (1449.4) Zoroaster sendiri secara langsung melakukan kontak dengan keturunan para misionaris Melkisedek yang lebih awal, dan doktrin mereka tentang Tuhan yang Esa menjadi ajaran sentral dalam agama yang ia dirikan di Persia. Selain dari Yudaisme, tidak ada agama pada masa itu yang berisi lebih banyak ajaran-ajaran Salem ini. Dari catatan-catatan dari agama ini Ganid membuat kutipan berikut:
131:5.2 (1450.1) “Semua hal berasal dari, dan termasuk pada, Tuhan Yang Esa—yang mahabijaksana, baik, benar, suci, megah, dan mulia. Inilah, Tuhan kita, adalah sumber dari semua terang cahaya. Dia adalah Pencipta, Tuhan segala tujuan yang baik, dan pelindung keadilan alam semesta. Arah yang bijak dalam hidup adalah bertindak dalam selaras dengan roh kebenaran. Tuhan itu maha melihat, dan Ia memandangi perbuatan jahat orang durjana maupun pekerjaan baik orang-orang benar; Tuhan kita mengamati segala sesuatu dengan sekilas mata. Sentuhannya adalah sentuhan penyembuhan. Tuhan adalah dermawan yang mahakuasa. Tuhan membentangkan tangan kemurahan-Nya untuk orang benar dan orang jahat. Tuhan membangun dunia dan mentahbiskan ganjaran untuk kebaikan dan untuk kejahatan. Tuhan yang mahabijaksana telah menjanjikan keabadian bagi jiwa-jiwa saleh yang berpikir murni dan bertindak benar. Seperti yang paling engkau inginkan, demikianlah jadinya engkau. Cahaya surya adalah seperti kebijaksanaan untuk orang-orang yang melihat Tuhan dalam alam semesta.
131:5.3 (1450.2) “Pujilah Tuhan dengan mencari kepuasan Yang Bijaksana. Sembahlah Tuhan terang itu dengan cara gembira berjalan di jalan yang ditahbiskan oleh agama yang diwahyukan-Nya. Hanya ada satu Tuhan Mahatinggi, Tuhan segala Terang. Kami menyembah Dia yang membuat air, tumbuhan, hewan, bumi, dan langit. Tuhan kita adalah Tuhan, yang mahabaik. Kami menyembah yang paling elok, Yang Abadi berlimpah, diberkahi dengan terang kekal. Tuhan itu paling jauh dari kami dan pada saat yang sama paling dekat pada kita karena Ia berdiam di dalam jiwa kita. Tuhan kita adalah Roh Firdaus yang ilahi dan paling suci, namun demikian Dia lebih bersahabat kepada manusia daripada semua makhluk yang paling bersahabat. Tuhan adalah yang paling membantu kami dalam hal terbesar dari semua urusan ini, yaitu mengetahui diri-Nya sendiri. Tuhan adalah teman kita yang paling menarik dan benar; Ia adalah kebijaksanaan, kehidupan, dan tenaga untuk jiwa dan tubuh kita. Melalui pemikiran baik kita Sang Pencipta bijaksana akan memampukan kita untuk melakukan kehendak-Nya, dengan demikian mencapai perwujudan semua yang ilahi sempurna.
131:5.4 (1450.3) “Tuhan, ajarkan kami bagaimana menjalani hidup ini dalam daging sambil mempersiapkan kehidupan berikutnya dalam roh. Berbicaralah kepada kami, Tuhan, dan kami akan melakukan permintaan-Mu. Ajarilah kami jalan yang baik, dan kami akan berjalan benar. Karuniakan kami agar kami dapat mencapai persatuan dengan-Mu. Kami tahu bahwa agama yang benar itu adalah yang memimpin pada persatuan dengan kebenaran. Tuhan adalah sifat bijak, pikiran terbaik, dan perbuatan benar kita. Semoga Tuhan menganugerahi kita kesatuan dengan roh ilahi dan keabadian dalam diri-Nya sendiri!
131:5.5 (1450.4) Agama dari Yang Bijaksana ini membersihkan orang percaya dari setiap pikiran jahat dan perbuatan dosa. Aku bersujud di hadapan Tuhan surga dalam pertobatan jika aku telah bersalah dalam pikiran, ucapan, atau tindakan—sengaja atau tidak sengaja—dan aku menaikkan doa untuk belas kasihan dan pujian untuk pengampunan. Aku tahu ketika aku membuat pengakuan dosa, jika aku bermaksud untuk tidak melakukan lagi hal yang jahat, dosa itu yang akan dihapus dari jiwaku. Aku tahu bahwa pengampunan menghilangkan ikatan-ikatan dosa. Mereka yang berbuat jahat akan menerima hukuman, tetapi mereka yang mengikuti kebenaran akan menikmati kebahagiaan dari keselamatan kekal. Melalui kasih karunia peganglah kami dan karuniakanlah kekuatan menyelamatkan untuk jiwa kami. Kami menyatakan rahmat karena kami bercita-cita untuk mencapai kesempurnaan; kami ingin menjadi seperti Tuhan.”
131:6.1 (1450.5) Kelompok ketiga penganut agama yang melestarikan doktrin satu Tuhan di India—tetap bertahannya ajaran Melkisedek—dikenal pada masa itu sebagai kaum Suduan. Akhir-akhir ini orang-orang percaya ini telah dikenal sebagai pengikut Jainisme. Mereka mengajarkan:
131:6.2 (1450.6) “Tuhan Surga itu mahatinggi. Mereka yang berbuat dosa tidak akan naik ke tempat tinggi, tetapi mereka yang berjalan di jalan yang benar akan mendapatkan tempat di surga. Kami dijamin kehidupan akhirat jika kami mengetahui kebenaran. Jiwa manusia bisa naik ke surga yang tertinggi, ada di sana untuk mengembangkan sifat rohaninya yang sejati, untuk mencapai kesempurnaan. Tingkatan surga melepaskan manusia dari belenggu dosa dan memperkenalkan dia pada keberkatan yang terakhir; orang benar telah mengalami akhir dosa dan semua penderitaan yang berkaitan. Diri adalah musuh manusia yang tak terkalahkan, dan diri itu diwujudkan sebagai empat nafsu terbesar manusia: amarah, kesombongan, tipu daya, dan keserakahan. Kemenangan terbesar manusia adalah penaklukan dirinya sendiri. Ketika manusia mencari Tuhan untuk pengampunan, dan ketika ia memberanikan diri untuk menikmati kebebasan seperti itu, ia dengan demikian dibebaskan dari rasa takut. Manusia harus berjalan melalui kehidupan memperlakukan sesama makhluk seperti ia ingin diperlakukan.”
131:7.1 (1451.1) Hanya baru-baru saja naskah-naskah dari agama Timur-Jauh ini disimpan di perpustakaan Aleksandria. Agama ini adalah salah satu agama dunia yang Ganid belum pernah dengar. Keyakinan ini juga berisi sisa-sisa dari ajaran Melkisedek sebelumnya seperti yang ditunjukkan oleh ringkasan berikut:
131:7.2 (1451.2) “Sabda Tuhan: ‘Kalian semua penerima kuasa ilahi-Ku; semua orang menikmati pelayanan rahmat-Ku. Aku mendapat kepuasan besar karena bertambah banyaknya orang benar di seluruh negeri. Dalam keindahan alam maupun kebajikan manusia Raja Surga itu berusaha untuk mengungkapkan diri-Nya dan untuk menunjukkan sifatnya yang benar. Karena orang-orang dahulu tidak tahu nama-Ku, Aku mewujudkan diri-Ku sendiri dengan dilahirkan ke dunia sebagai keberadaan yang terlihat dan mengalami kehinaan demikian rupa agar orang tidak lupa nama-Ku. Akulah pembuat langit dan bumi; matahari dan bulan dan semua bintang mematuhi kehendak-Ku. Akulah penguasa semua makhluk di darat dan dalam empat samudra. Meskipun Aku agung dan mahatinggi, Aku masih memperhatikan doa dari orang yang paling miskin. Jika ada makhluk menyembah-Ku, Aku akan mendengarkan doanya dan mengabulkan keinginan hatinya.’
131:7.3 (1451.3) “‘Setiap kali manusia tunduk pada kekuatiran, ia satu langkah menjauh dari pimpinan roh dari hatinya.’ Keangkuhan menutupi Tuhan. Jika engkau mau mendapatkan bantuan surgawi, singkirkan keangkuhanmu; setiap rambut kesombongan menutupi lampu keselamatan, seakan-akan, oleh awan yang besar. Jika engkau tidak benar di dalam, tidak ada gunanya berdoa untuk sesuatu yang di luar. ‘Jika Aku mendengar doa-doamu, itu karena engkau datang di hadapan-Ku dengan hati yang bersih, bebas dari kepalsuan dan kemunafikan, dengan jiwa yang memantulkan kebenaran seperti cermin. Jika engkau ingin mendapatkan keabadian, tinggalkan dunia dan datanglah kepada-Ku.’”
131:8.1 (1451.4) Para utusan Melkisedek menembus jauh ke Cina, dan doktrin Tuhan yang Esa menjadi bagian dari ajaran awal dari beberapa agama orang Cina; satu yang paling lama bertahan dan mengandung sebagian besar kebenaran tentang keesaan Tuhan adalah Taoisme, dan Ganid mengumpulkan berikut ini dari ajaran-ajaran pendirinya:
131:8.2 (1451.5) “Betapa murni dan tenang Yang Esa Mahatinggi namun betapa kuat dan perkasa, betapa dalamnya dan tak terduga! Tuhan surga ini adalah leluhur terhormat untuk segala sesuatu. Jika engkau mengenal Yang Kekal itu, engkau tercerahkan dan bijaksana. Jika engkau tidak kenal Yang Kekal, maka ketidak-tahuan itu mewujudkan dirinya sebagai kejahatan, dan dengan demikian nafsu dosa bangkit. Sosok menakjubkan ini ada sebelum langit dan bumi ada. Dia benar-benar bersifat rohani; Ia ada sendiri dan tidak berubah. Ia memang ibunya dunia, dan semua ciptaan bergerak sekeliling-Nya. Yang Esa Agung ini memberikan diri-Nya untuk manusia dan dengan demikian memungkinkan mereka untuk unggul dan bertahan hidup. Sekalipun seseorang hanya memiliki sedikit pengetahuan, ia masih bisa berjalan di jalan Yang Mahatinggi; ia bisa tunduk pada dengan kehendak surga.
131:8.3 (1452.1) “Semua pekerjaan yang baik dari layanan yang benar berasal dari Yang Mahatinggi. Semua hal tergantung pada Sumber Agung untuk hidup. Yang Mahatinggi Agung tidak mencari pujian untuk anugerah-anugerah-Nya. Dia adalah yang mahatinggi dalam kekuatan, namun Dia tetap tersembunyi dari pandangan kita. Dia tak henti-hentinya mengubah sifat-sifat-Nya sambil menyempurnakan ciptaan-ciptaan-Nya. Akal surgawi itu lambat dan sabar dalam rancangannya, tetapi pasti dalam pencapaiannya. Yang Mahatinggi membentangkan alam semesta dan menopang semuanya. Betapa besar dan kuatnya pengaruh-Nya yang meluap dan daya tarik-Nya! Kebaikan sejati itu seperti air karena memberkati segala sesuatu dan tidak merugikan apapun. Dan seperti air, kebaikan sejati mencari tempat terendah, bahkan tingkat-tingkat yang dihindari oleh yang lain, dan hal itu karena air mirip dengan Yang Mahatinggi. Yang Mahatinggi menciptakan segala sesuatu, dalam alam memelihara mereka dan dalam roh menyempurnakan mereka. Adalah sebuah misteri bagaimana Yang Mahatinggi merawat, melindungi, dan menyempurnakan makhluk tanpa memaksanya. Dia membimbing dan memimpin, tetapi tanpa penegasan diri. Dia menolong pemajuan, namun tanpa penguasaan.
131:8.4 (1452.2) “Orang bijak membuat hatinya mendunia. Sedikit pengetahuan adalah hal yang berbahaya. Mereka yang bercita-cita untuk kebesaran harus belajar untuk merendahkan diri mereka. Dalam penciptaan Yang Mahatinggi menjadi ibunya dunia. Mengenal ibu adalah mengakui diri sebagai anak. Orang yang bijak adalah yang mempertimbangkan semua bagian dari sudut pandang keseluruhan. Hubungkan dirimu pada setiap orang seolah-olah engkau berada di tempatnya. Balaskan cedera dengan kebaikan. Jika engkau mencintai orang-orang, mereka akan tertarik dekatmu—engkau tidak akan mendapat kesulitan memenangkan mereka.
131:8.5 (1452.3) “Yang Mahatinggi Agung adalah meliputi segalanya; Dia ada di sebelah kiri dan di kanan; Dia mendukung semua ciptaan dan mendiami semua makhluk yang sejati. Engkau tidak dapat menemukan Yang Mahatinggi, juga tidak bisa engkau pergi ke tempat di mana Dia tidak ada. Jika seseorang mengakui kejahatan dari jalannya dan bertobat dari dosa sepenuh hati, maka mungkin ia mencari pengampunan; ia dapat lolos dari hukuman; ia dapat mengubah bencana menjadi berkah. Yang Mahatinggi adalah perlindungan yang aman bagi semua ciptaan; Dia adalah pelindung dan penyelamat umat manusia. Jika engkau mencari-Nya setiap hari, engkau akan menemukan-Nya. Karena Dia bisa mengampuni dosa, Dia sungguh yang paling berharga bagi semua orang. Ingatlah selalu bahwa Tuhan tidak mengganjar manusia karena apa yang dia lakukan tetapi karena apa adanya dia; oleh karena itu engkau harus memberikan bantuan kepada sesamamu tanpa memikirkan imbalan. Lakukan yang baik tanpa memikirkan keuntungan bagi diri sendiri.
131:8.6 (1452.4) “Mereka yang tahu hukum-hukum Yang Kekal itu adalah bijaksana. Ketidak-tahuan terhadap hukum ilahi itu adalah penderitaan dan bencana. Mereka yang mengetahui hukum-hukum Tuhan adalah yang berpikiran bebas. Jika engkau kenal Yang Kekal, meskipun tubuhmu binasa, jiwamu akan tetap hidup dalam layanan roh. Engkau benar-benar bijaksana ketika engkau mengakui dirimu tidak penting. Jika engkau tinggal dalam terang Yang Kekal, engkau akan menikmati pencerahan dari Yang Mahatinggi. Mereka yang mengabdikan diri mereka untuk layanan Yang Mahatinggi adalah berbahagia dalam pengejaran terhadap Yang Kekal ini. Ketika manusia mati, rohnya mulai menjalani penerbangan panjang pada perjalanan pulang yang besar.”
131:9.1 (1452.5) Bahkan yang paling sedikit mengakui Tuhan dari antara agama-agama besar dunia pun mengakui ajaran monoteisme dari para misionaris Melkisedek dan para penerus mereka yang gigih. Ringkasan Ganid tentang Konfusianisme adalah:
131:9.2 (1452.6) “Apa yang Surga tetapkan itu tanpa salah. Kebenaran itu nyata dan ilahi. Segala sesuatu berasal dari Surga, dan Surga yang Agung tidak membuat kesalahan. Surga telah menunjuk banyak bawahan untuk membantu dalam pengajaran dan pengangkatan banyak makhluk yang rendah. Sungguh besar, sangat besar, Tuhan yang Esa yang memerintah manusia dari tempat tinggi. Tuhan itu agung dalam kekuasaan dan dahsyat dalam penghakiman. Namun Tuhan yang Besar ini telah memberikan perasaan moral bahkan kepada banyak orang yang rendah. Karunia Surga tidak pernah berhenti. Kemurahan adalah pemberian paling terpilih Surga untuk manusia. Surga telah menganugerahkan kemuliaannya ke atas jiwa manusia; kebajikan manusia adalah buah dari karunia kemuliaan dari Surga ini. Surga Agung itu mahamelihat dan pergi dengan manusia dalam segala perbuatannya. Dan kami berbuat baik ketika kita sebut Surga Agung itu Bapa kita dan Bunda kita. Jika kita adalah hamba-hamba dari nenek moyang ilahi kita itu, maka kita dapat berdoa dengan keyakinan kepada Surga. Setiap saat dan dalam segala hal marilah kita berdiri dengan kagum pada kemegahan Surga. Kami mengakui, ya Tuhan, Yang Paling Tinggi dan Raja berdaulat, bahwa penghakiman berada di tangan-Mu, dan bahwa semua belas kasihan berasal dari hati ilahi.
131:9.3 (1453.1) “Tuhan beserta kita; sebab itu kita tidak memiliki rasa takut dalam hati kita. Jika ada ditemukan kebajikan apapun dalam diriku, itu adalah perwujudan dari Surga yang tinggal denganku. Namun Surga yang di dalamku ini sering membuat tuntutan-tuntutan keras pada kepercayaanku. Jika Tuhan ada bersama denganku, aku telah memutuskan untuk tidak memiliki rasa ragu dalam hatiku. Iman tentulah sangat dekat dengan kebenaran hal-hal, dan aku tidak melihat bagaimana seorang manusia bisa hidup tanpa iman yang baik ini. Baik dan jahat tidak menimpa orang tanpa sebab. Surga berurusan dengan jiwa manusia sesuai dengan maksudnya. Bila engkau menemukan dirimu bersalah, jangan ragu untuk mengakui kesalahanmu dan cepatlah memperbaikinya.
131:9.4 (1453.2) “Orang yang bijaksana disibukkan oleh pencarian kebenaran, bukan mencari nafkah belaka. Mencapai kesempurnaan Surga adalah tujuan manusia. Orang yang unggul cenderung terbiasa pada penyesuaian diri, dan ia bebas dari cemas dan takut. Tuhan ada bersamamu; jangan ragu dalam hatimu. Setiap perbuatan baik memiliki balasannya. Orang yang unggul tidak bersungut-sungut melawan Surga atau menyimpan dendam terhadap manusia. Apa yang engkau tidak suka bila dilakukan pada dirimu, jangan lakukan pada orang lain. Biarlah belas kasihan menjadi bagian dari semua hukuman; dalam segala cara berusahalah untuk membuat hukuman menjadi berkat. Itulah cara Surga Agung. Sementara semua makhluk harus mati dan kembali ke bumi, roh orang yang mulia pergi untuk tampil di tempat tinggi dan untuk naik ke cahaya mulia yang paling cemerlang.”
131:10.1 (1453.3) Setelah kerja sulit untuk menghasilkan kompilasi ajaran agama-agama dunia tentang Bapa Firdaus ini, Ganid menetapkan dirinya untuk tugas merumuskan apa yang ia anggap sebagai ringkasan keyakinannya yang ia peroleh tentang Tuhan sebagai hasil dari ajarannya Yesus. Anak muda ini memiliki kebiasaan untuk mengacu pada keyakinan tersebut sebagai “agama kami.” Inilah catatannya:
131:10.2 (1453.4) “Tuhan Allah kita, Tuhan itu Esa, dan engkau harus mengasihi Dia dengan segenap pikiran dan hatimu sementara engkau melakukan yang terbaik untuk mengasihi semua anak-anak-Nya seperti engkau mengasihi dirimu sendiri. Tuhan yang Esa ini adalah Bapa surgawi kita, yang di dalam-Nya segala sesuatu ada, dan yang berdiam, oleh Roh-Nya, dalam setiap jiwa manusia yang tulus. Dan kita yang adalah anak-anak Tuhan harus belajar bagaimana untuk menyerahkan pemeliharaan jiwa kita kepada-Nya sebagai Pencipta yang setia. Bagi Bapa surgawi kita segala sesuatu itu mungkin. Karena ia adalah Pencipta, telah membuat segala benda dan semua makhluk, tidak mungkin tidak demikian. Meskipun kita tidak dapat melihat Tuhan, kita dapat mengenal-Nya. Dan dengan menjalani sehari-hari kehendak Bapa di surga, kita dapat mengungkapkan Dia kepada sesama kita.
131:10.3 (1453.5) “Kekayaan ilahi dari karakter-Nya Tuhan itu tentulah tak terhingga mendalam dan kekal bijaksana. Kita tidak bisa mencari Tuhan melalui pengetahuan, namun kita bisa mengenal Dia dalam hati kita melalui pengalaman pribadi. Meskipun keadilan-Nya mungkin tidak terselami, rahmat-Nya bisa diterima oleh makhluk yang paling rendah di bumi. Meskipun Bapa memenuhi alam semesta, Dia juga tinggal dalam hati kita. Batin manusia itu manusiawi, fana, tetapi roh manusia itu ilahi, abadi. Tuhan tidak hanya mahakuasa, tetapi juga mahabijaksana. Jika orang tua bumi kita, sosok dengan kecenderungan jahat, tahu bagaimana mencintai anak-anak mereka dan memberikan hadiah yang baik pada mereka, lebih lagi haruslah Bapa yang baik di surga tahu bagaimana dengan bijaksana mencintai anak-anak-Nya di bumi dan untuk memberikan berkat yang sesuai ke atas mereka.
131:10.4 (1454.1) “Bapa di surga tidak akan membiarkan seorangpun anak di bumi binasa jika anak itu memiliki hasrat untuk menemukan Bapa dan benar-benar rindu untuk menjadi seperti Dia. Bapa kita bahkan mengasihi orang jahat dan selalu baik bagi yang tidak tahu berterima kasih. Jika saja manusia bisa lebih mengetahui kebaikan Tuhan, mereka pasti akan dipimpin untuk bertobat dari jalan-jalan mereka yang jahat dan meninggalkan segala dosa yang diketahui. Semua hal yang baik datang dari Bapa terang, dalam Dia tidak ada yang berubah-ubah ataupun bayangan perubahan. Roh dari Tuhan yang benar itu ada dalam hati manusia. Dia ingin agar semua manusia menjadi saudara. Ketika manusia mulai merasa mencari Tuhan, itu adalah bukti bahwa Tuhan telah menemukan mereka, dan bahwa mereka ada dalam pencarian pengetahuan tentang Dia. Kita hidup dalam Tuhan dan Tuhan tinggal dalam kita.
131:10.5 (1454.2) “Aku tidak lagi puas untuk percaya bahwa Tuhan adalah Bapa seluruh bangsaku; aku akan selanjutnya percaya bahwa Ia juga adalah Bapaku. Selalu aku akan mencoba untuk menyembah Tuhan dengan bantuan Roh Kebenaran, yang adalah penolongku ketika aku telah menjadi benar-benar mengenal Tuhan. Tetapi pertama-tama aku akan berlatih menyembah Tuhan dengan belajar bagaimana melakukan kehendak Tuhan di bumi; yaitu, aku akan berbuat yang terbaik untuk memperlakukan setiap manusia sesamaku seperti halnya aku pikir Tuhan ingin ia diperlakukan. Dan ketika kita menghidupi hidup semacam ini dalam daging, kita dapat meminta banyak hal dari Tuhan, dan Ia akan memberikan kita keinginan hati kita sehingga kita bisa lebih siap untuk melayani sesama kita. Dan semua layanan kasih dari anak-anak Tuhan ini memperbesar kapasitas kita untuk menerima dan merasakan sukacita surga, kepuasan tinggi dari pelayanan roh surga.
131:10.6 (1454.3) “Aku akan setiap hari bersyukur kepada Tuhan atas karunia-Nya yang tak terkatakan; aku akan memuji-Nya untuk karya-karya-Nya yang indah bagi anak-anak manusia. Bagiku Ia adalah Yang Mahakuasa, Sang Pencipta, Kuasa, dan Rahmat, tetapi yang terbaik dari semua, Ia adalah Bapa rohku, dan sebagai seorang anak bumi-Nya aku suatu kali akan pergi menemui-Nya. Dan guruku telah mengatakan bahwa dengan mencari Dia aku akan menjadi seperti Dia. Oleh iman kepada Tuhan aku telah memperoleh damai dengan dia. Agama baru kita ini sangat penuh sukacita, dan itu menghasilkan kebahagiaan yang abadi. Aku yakin bahwa aku akan setia sampai mati, dan bahwa aku pasti akan menerima mahkota kehidupan kekal.
131:10.7 (1454.4) “Aku belajar untuk membuktikan segala sesuatu dan patuh pada apa yang baik. Apapun juga yang aku mau orang lakukan padaku, itu juga yang akan aku lakukan untuk sesamaku. Karena iman baru ini aku tahu bahwa manusia bisa menjadi anak Tuhan, tetapi kadang-kadang menakutkanku ketika aku berhenti untuk berpikir bahwa semua orang adalah saudaraku, namun hal itu pastilah benar. Aku tidak melihat bagaimana aku dapat bersukacita dalam kebapaan Tuhan sementara aku menolak untuk menerima persaudaraan manusia. Barangsiapa memanggil nama Tuhan akan diselamatkan. Jika hal itu benar, maka semua orang pasti adalah saudaraku.
131:10.8 (1454.5) “Mulai saat ini aku akan melakukan perbuatan baikku secara rahasia; aku juga akan berdoa paling banyak ketika sendirian. Aku tidak akan menghakimi karena aku mungkin tidak menjadi tidak adil bagi sesamaku. Aku akan belajar untuk mengasihi musuh-musuhku; aku belum benar-benar menguasai praktek menjadi seperti Tuhan ini. Meskipun aku melihat Tuhan dalam agama-agama lain ini, aku menemukan Dia dalam ‘agama kita’ sebagai merupakan yang lebih indah, penuh kasih, penuh belas kasihan, pribadi, dan positif. Namun lebih dari semuanya, Dia yang besar dan mulia ini adalah Bapa rohaniku; aku adalah anak-Nya. Dan tidak dengan cara lain lagi selain keinginanku yang jujur untuk menjadi seperti Dia, aku pada akhirnya akan menemui-Nya dan akan selamanya melayani-Nya. Akhirnya aku memiliki agama dengan sosok Tuhan, Tuhan yang luar biasa, dan Dia adalah Tuhan keselamatan kekal.”
Buku Urantia
Makalah 132
132:0.1 (1455.1) KARENA Gonod membawa salam dari raja-raja India kepada Tiberius, sang penguasa Romawi, maka pada hari ketiga setelah kedatangan mereka di Roma kedua orang India itu dan Yesus tampil di hadapannya. Kaisar pemarah ini tidak biasanya penuh keceriaan pada hari ini dan mengobrol panjang dengan trio itu. Dan setelah mereka pergi dari hadapannya, sang kaisar itu, mengacu tentang Yesus, berkomentar kepada ajudan yang berdiri di kanannya, “Jika aku punya sikap yang seperti raja dan ramah dari teman itu, aku akan menjadi seorang kaisar betulan, ya?”
132:0.2 (1455.2) Sementara di Roma, Ganid memiliki jam-jam yang teratur untuk belajar dan untuk mengunjungi tempat-tempat menarik seputar kota. Ayahnya memiliki banyak bisnis untuk ditransaksikan, dan karena menginginkan agar anaknya tumbuh menjadi penerus yang layak dalam pengelolaan kepentingan komersialnya yang luas, ia pikir waktunya telah tiba untuk memperkenalkan anak itu ke dunia bisnis. Ada banyak warga India di Roma, dan sering salah satu karyawan Gonod sendiri akan menemaninya sebagai penerjemah sehingga Yesus dapat bebas seharian; hal ini memberinya waktu sehingga menjadi benar-benar kenal baik dengan kota yang berpenduduk dua juta jiwa ini. Ia sering dapat dijumpai di forum, pusat kegiatan politik, hukum, dan bisnis. Ia sering pergi ke Capitolium dan merenungkan belenggu kebodohan yang dipercayai orang Roma ini saat ia menyaksikan kuil megah yang dibaktikan pada Jupiter, Juno, dan Minerva ini. Ia juga menghabiskan banyak waktu di bukit Palatium, di mana terletak kediaman kaisar, kuil Apollo, dan dan perpustakaan Yunani serta Latin.
132:0.3 (1455.3) Pada saat itu Kekaisaran Romawi mencakup seluruh Eropa Selatan, Asia Kecil, Syria, Mesir, dan Afrika barat laut; dan penduduknya mencakup penduduk dari setiap negara dari belahan bumi Timur. Keinginannya untuk belajar dan berbaur dengan kumpulan kosmopolitan manusia Urantia ini adalah alasan utama mengapa Yesus setuju untuk melakukan perjalanan ini.
132:0.4 (1455.4) Yesus belajar banyak tentang manusia sementara di Roma, tetapi yang paling berharga dari semua ragam pengalaman tinggal enam bulan di kota itu adalah kontak dengan, dan pengaruh terhadap, para pemimpin-pemimpin keagamaan dari ibukota kekaisaran itu. Sebelum akhir minggu pertama di Roma Yesus telah mencari, dan telah berkenalan dengan, pemimpin-pemimpin penting dari aliran Sinis (Cynic), Stoa (Stoic), dan kultus-kultus misteri, khususnya kelompok Mithras. Apakah jelas kelihatan atau tidak bagi Yesus bahwa orang-orang Yahudi akan menolak misinya, namun ia secara pasti melihat ke depan bahwa utusan-utusannya akan segera datang ke Roma untuk memberitakan kerajaan surga; dan karena itu ia mengatur, dengan cara yang paling menakjubkan, untuk mempersiapkan jalan bagi penerimaan yang lebih baik dan lebih pasti untuk pesan-pesan mereka. Dia memilih lima dari pemuka Stoa, sebelas dari Sinis, dan enam belas para pemimpin kultus-misteri dan menghabiskan sebagian besar waktu luangnya selama hampir enam bulan untuk berada dalam hubungan erat dengan guru-guru agama ini. Dan ini adalah metode pengajarannya: Tidak pernah sekalipun dia menyerang kesalahan mereka atau bahkan menyebutkan cacat dalam ajaran mereka. Dalam setiap kasus ia akan memilih kebenaran yang diajarkan pada mereka dan kemudian melanjutkannya sehingga memperindah dan menerangi kebenaran ini dalam pikiran mereka, sehingga dalam waktu yang sangat singkat perluasan kebenaran ini secara efektif mengusir keluar kesalahan yang terkait; dan dengan demikian para pria dan wanita yang Yesus ajar ini disiapkan untuk penerimaan selanjutnya kebenaran tambahan dan serupa dalam ajaran-ajaran para misionaris Kristen awal. Penerimaan awal terhadap ajaran para pengkhotbah injil inilah yang memberi dorongan kuat terhadap penyebaran cepat Kekristenan di Roma dan dari sana ke seluruh kekaisaran.
132:0.5 (1456.1) Pentingnya perbuatan yang luar biasa ini dapat lebih baik dimengerti ketika kami mencatat fakta bahwa, dari kelompok tiga puluh dua pemimpin agama yang diajari Yesus di Roma ini, hanya dua yang tidak berbuahkan hasil; tiga puluhnya menjadi orang-orang penting dalam pembentukan Kekristenan di Roma, dan beberapa dari mereka juga berperanan dalam mengubah kuil utama Mithras menjadi gereja Kristen pertama di kota itu. Kami yang melihat kegiatan manusia dari balik layar dan dari sorotan sembilan belas abad mengenali hanya ada tiga faktor yang amat penting dalam penataan awal panggung untuk penyebaran cepat Kekristenan di seluruh Eropa, dan itu adalah:
132:0.6 (1456.2) 1. Pemilihan dan bertahannya Simon Petrus sebagai seorang rasul.
132:0.7 (1456.3) 2. Pembicaraan di Yerusalem dengan Stefanus, yang kematiannya membawa pada bertobatnya Saulus dari Tarsus.
132:0.8 (1456.4) 3. Persiapan pendahuluan tiga puluh orang Roma ini untuk kepemimpinan berikutnya untuk agama baru itu di Roma dan di seluruh kekaisaran.
132:0.9 (1456.5) Melalui semua pengalaman mereka, baik Stefanus maupun tiga puluh orang-orang terpilih itu tidak ada yang menyadari bahwa mereka pernah berbicara dengan orang yang namanya menjadi pokok ajaran agama mereka. Pekerjaan Yesus demi kepentingan tiga puluh dua orang pertama ini sepenuhnya pribadi. Dalam pekerjaannya bagi orang-orang ini sang juru tulis Damaskus ini tidak pernah bertemu lebih dari tiga dari mereka pada satu waktu, jarang lebih dari dua, sementara paling sering ia mengajar mereka sendiri-sendiri. Dan ia bisa melakukan pekerjaan besar pelatihan agama ini karena pria dan wanita ini tidak terikat tradisi; mereka bukan korban dari konsep sebelumnya yang dibakukan seperti pada semua perkembangan keagamaan pada masa depannya.
132:0.10 (1456.6) Banyak kali pada tahun-tahun yang tidak lama setelah itu bahwa Petrus, Paulus, dan guru-guru Kristen lainnya di Roma mendengar tentang juru tulis Damaskus ini yang telah mendahului mereka, dan yang telah begitu jelas (dan yang mereka anggap secara kebetulan) mempersiapkan jalan bagi kedatangan mereka dengan injil yang baru. Meskipun Paulus tidak pernah benar-benar menduga identitas juru tulis dari Damaskus ini, namun sesaat sebelum kematiannya, karena kesamaan gambaran pribadi, ia mencapai kesimpulan bahwa “pembuat tenda dari Antiokhia” juga merupakan “juru tulis dari Damaskus.” Pada satu kesempatan, sementara berkhotbah di Roma, Simon Petrus, ketika mendengarkan keterangan tentang juru tulis Damaskus itu, menduga bahwa orang ini mungkin saja Yesus namun dengan cepat menyingkirkan gagasan itu, mengetahui betul (demikian ia berpikir) bahwa sang Guru belum pernah ke Roma.
132:1.1 (1456.7) Dengan Angamon, pemimpin orang Stoa, Yesus melakukan percakapan sepanjang malam pada awal kunjungannya di Roma. Orang ini kemudian menjadi teman baik Paulus dan terbukti menjadi salah seorang pendukung kuat terhadap gereja Kristen di Roma. Pada intinya, dan disajikan kembali dalam ungkapan kata-kata modern, Yesus mengajari Angamon:
132:1.2 (1457.1) Standar untuk nilai-nilai yang benar harus dicari dalam dunia rohani dan pada tingkat-tingkat realitas kekal yang ilahi. Bagi seorang manusia yang naik, semua standar yang lebih rendah dan bendawi (material) haruslah diakui sebagai sementara, sebagian, dan rendahan. Ilmuwan itu terbatas pada penemuan tentang keterkaitan fakta-fakta material. Secara teknis, ia tidak memiliki hak untuk menyatakan bahwa ia adalah pengikut materialis ataupun idealis, karena dengan berbuat demikian ia telah meninggalkan sikap seorang ilmuwan sejati, karena setiap dan semua pernyataan sikap seperti itu adalah inti dari yang disebut filsafat.
132:1.3 (1457.2) Kecuali wawasan moral dan pencapaian rohani umat manusia itu ditambah secara proporsional, kemajuan tanpa batas dari kebudayaan yang murni materialistik itu pada akhirnya bisa menjadi ancaman bagi peradaban. Suatu ilmu yang murni materialistik menampung dalam dirinya benih potensial untuk kehancuran semua perjuangan ilmiah, karena sikap ini sendiri mendahului keruntuhan akhir sebuah peradaban yang telah meninggalkan akal sehatnya tentang nilai-nilai moral dan telah mengingkari tujuan pencapaian rohaninya.
132:1.4 (1457.3) Ilmuwan yang materialistis dan idealis yang ekstrim itu ditakdirkan untuk selalu berselisih pendapat. Hal ini tidak benar bagi para ilmuwan dan idealis yang memiliki suatu standar bersama nilai-nilai moral tinggi dan tingkat-tingkat uji rohani. Dalam setiap zaman para ilmuwan dan agamawan harus mengakui bahwa mereka sedang diadili di hadapan sidang pengadilan kebutuhan manusia. Mereka harus menjauhkan diri dari semua pertarungan antar mereka sendiri sementara mereka berjuang dengan berani untuk membuktikan mereka pantas tetap hidup dengan meningkatkan pengabdian pada layanan untuk kemajuan manusia. Jika apa yang disebut ilmu pengetahuan atau agama pada suatu zaman itu salah, maka haruslah ilmu atau agama itu memurnikan kegiatannya atau akan musnah menghadapi munculnya ilmu materi atau agama rohani dari suatu tatanan yang lebih benar dan lebih layak.
132:2.1 (1457.4) Mardus adalah pemimpin yang diakui orang-orang Sinis Roma, dan ia menjadi teman baik dari juru tulis Damaskus. Hari demi hari ia bercakap-cakap dengan Yesus, dan malam demi malam ia mendengarkan ajaran luhurnya. Dari antara diskusi yang lebih penting dengan Mardus, ada diskusi yang dirancang untuk menjawab pertanyaan orang Sinis yang jujur ini tentang baik dan jahat. Pada intinya, dan dalam pilihan kata abad kedua puluh, Yesus berkata:
132:2.2 (1457.5) Saudaraku, baik dan jahat itu hanyalah kata-kata semata yang melambangkan tingkat-tingkat relatif pemahaman manusia terhadap alam semesta yang bisa diamati. Jika engkau malas secara susila dan acuh tak acuh secara sosial, engkau dapat mengambil kebiasaan sosial sekarang ini sebagai standar tentang kebaikan. Jika engkau secara rohani malas dan secara moral tidak maju, engkau dapat mengambil sebagai standar kebaikanmu praktek-praktek dan tradisi keagamaan dari orang-orang pada masamu. Tetapi jiwa yang selamat dalam waktu dan bangkit kepada kekekalan haruslah membuat pilihan hidup dan pribadi antara yang baik dan yang jahat seperti yang ditentukan oleh nilai-nilai yang benar, dari standar-standar rohani yang ditetapkan oleh roh ilahi yang Bapa di surga telah utus untuk tinggal di dalam hati manusia. Roh yang mendiami manusia ini adalah standar untuk keselamatan kepribadian.
132:2.3 (1457.6) Kebaikan, seperti kebenaran, adalah selalu relatif dan selalu dibedakan terhadap kejahatan. Persepsi pada kualitas-kualitas kebaikan dan kebenaran inilah yang memungkinkan jiwa-jiwa manusia yang berkembang itu untuk membuat keputusan-keputusan pilihan pribadi tertentu yang pokok untuk keselamatan kekal.
132:2.4 (1458.1) Individu yang buta secara rohani yang secara logis mengikuti aturan ilmiah, kebiasaan sosial, dan dogma agama itu berada dalam bahaya besar untuk mengorbankan kebebasan moralnya dan menghilangkan kemerdekaan rohaninya. Jiwa seperti itu ditakdirkan untuk menjadi burung beo intelektual, robot sosial, dan budak dari kekuasaan keagamaan.
132:2.5 (1458.2) Kebaikan itu selalu bertumbuh ke arah tingkat-tingkat baru yang makin meningkatnya kebebasan untuk kesadaran diri moral dan pencapaian kepribadian rohani—penemuan, dan penyamaan diri, dengan Pelaras yang mendiami. Suatu pengalaman itu baik ketika pengalaman itu meninggikan apresiasi pada keindahan, menambahkan kehendak moral, meningkatkan pemahaman kebenaran, memperbesar kapasitas untuk mengasihi dan melayani sesama manusia, mengagungkan ideal-ideal rohani, dan menyatukan motif-motif waktu dari manusia yang tertinggi dengan rencana kekal dari Pelaras yang mendiami, yang semuanya mengarah langsung pada meningkatnya keinginan untuk melakukan kehendak Bapa, dengan demikian memupuk minat ilahi untuk menemukan Tuhan dan untuk menjadi lebih seperti Dia.
132:2.6 (1458.3) Sementara engkau mendaki naik dalam skala alam semesta untuk pengembangan makhluk, engkau akan menemukan peningkatan kebaikan dan penurunan kejahatan yang sesuai sempurna dengan kapasitasmu untuk mengalami-kebaikan dan melihat-kebenaran. Kemampuan untuk menyimpan kesalahan atau mengalami kejahatan tidak akan sepenuhnya hilang sampai jiwa manusia yang menaik itu mencapai tingkat-tingkat roh yang paling akhir.
132:2.7 (1458.4) Kebaikan itu hidup, relatif, selalu bergerak maju, selalu merupakan pengalaman pribadi, dan selamanya terkait dengan pemahaman akan kebenaran dan keindahan. Kebaikan itu ditemukan dalam pengenalan nilai-nilai kebenaran positif dari tingkat rohani, yang haruslah, dalam pengalaman manusiawi, dikontraskan dengan pasangan negatifnya—yaitu bayang-bayang kejahatan potensial.
132:2.8 (1458.5) Sampai kamu mencapai tingkatan Firdaus, kebaikan akan selalu lebih merupakan sebuah pencarian daripada suatu pemilikan, lebih merupakan suatu sasaran daripada pengalaman pencapaian. Namun bahkan saat engkau lapar dan haus akan kebenaran, engkau mengalami meningkatnya kepuasan dalam pencapaian sebagian kebaikan. Hadirnya kebaikan dan kejahatan di dunia itu sendiri adalah bukti positif tentang keberadaan dan kenyataan kehendak moralnya manusia, kepribadian itu, yang mengenali nilai-nilai ini dan juga dapat memilih antara nilai-nilai ini.
132:2.9 (1458.6) Pada saat pencapaian Firdaus, kapasitas manusia yang menaik itu untuk menyamakan diri dengan nilai-nilai roh yang benar itu telah menjadi begitu diperbesar sehingga menghasilkan pencapaian kesempurnaan akan kepemilikan terang hidup. Kepribadian roh yang disempurnakan tersebut menjadi begitu sepenuhnya, secara ilahi, dan secara rohani dipersatukan dengan kualitas-kualitas positif dan tertinggi dari kebaikan, keindahan, dan kebenaran, sehingga tidak tersisa kemungkinan bahwa roh yang benar tersebut akan menghasilkan bayang-bayang negatif kejahatan potensial apapun bila dipaparkan pada terang penyelidikan dari cahaya ilahi para Penguasa Firdaus yang tanpa batas itu. Dalam semua kepribadian roh seperti itu, kebaikan itu tidak lagi parsial, kontrastif, dan komparatif; kebaikan itu telah menjadi lengkap secara ilahi dan penuh secara rohani; kebaikan itu mendekati kemurnian dan kesempurnaan Yang Mahatinggi.
132:2.10 (1458.7) Kemungkinan jahat itu diperlukan untuk pemilihan moral, tetapi bukan aktualitas dari hal itu. Sebuah bayangan itu hanya relatif nyata. Kejahatan yang aktual itu tidak diperlukan sebagai pengalaman pribadi. Kejahatan yang potensial juga bertindak sama baiknya sebagai stimulus keputusan dalam wilayah-wilayah kemajuan moral pada tingkat-tingkat perkembangan rohani yang lebih rendah. Kejahatan menjadi suatu realitas pengalaman pribadi hanya ketika suatu pikiran moral membuat kejahatan sebagai pilihannya.
132:3.1 (1459.1) Nabon adalah seorang Yahudi Yunani dan yang terkemuka di antara para pemimpin kepala kultus misteri di Roma, kultus Mithras. Meskipun imam tinggi Mithraisme ini mengadakan banyak pertemuan dengan juru tulis Damaskus, ia paling permanen dipengaruhi oleh diskusi mereka tentang kebenaran dan iman pada suatu malam. Nabon telah berpikir untuk membuat Yesus menjadi pengikutnya dan bahkan telah menyarankan agar ia kembali ke Palestina sebagai guru Mithras. Dia sedikit menyadari bahwa Yesus sedang mempersiapkan dia untuk menjadi salah satu pengikut mula-mula pada injil kerajaan. Disajikan kembali dalam ungkapan modern, inti ajarannya Yesus adalah:
132:3.2 (1459.2) Kebenaran tidak dapat didefinisikan dengan kata-kata, tetapi hanya dengan menghidupi. Kebenaran itu selalu lebih dari pengetahuan. Pengetahuan berkenaan dengan hal-hal yang diamati, namun kebenaran melampaui tingkat yang murni material tersebut oleh karena kebenaran itu berpasangan dengan kebijaksanaan dan mencakup hal-hal yang tak dapat dipikirkan tersebut sebagai pengalaman manusia, bahkan hingga realitas-realitas yang rohani dan hidup. Pengetahuan berasal dari ilmu pengetahuan; kebijaksanaan, dari filsafat yang benar; kebenaran, dari pengalaman beragama dari hidup rohani. Pengetahuan berurusan dengan fakta-fakta; kebijaksanaan, dengan relasi-relasi; kebenaran, dengan nilai-nilai realitas.
132:3.3 (1459.3) Manusia cenderung untuk mengkristalisir ilmu pengetahuan, merumuskan filosofi, dan mendogmatisir kebenaran karena ia malas secara mental untuk menyesuaikan diri pada perjuangan maju menjalani hidup, sementara ia juga teramat takut pada apa yang tidak diketahui. Manusia yang alami itu lambat untuk memulai perubahan dalam kebiasaan berpikir dan teknik-teknik menjalani hidupnya.
132:3.4 (1459.4) Kebenaran yang diwahyukan, kebenaran yang ditemukan secara pribadi, adalah kenikmatan tertinggi jiwa manusia; hal itu adalah ciptaan bersama dari batin jasmani dan roh yang mendiaminya. Keselamatan kekal dari jiwa yang memahami-kebenaran dan mencintai-keindahan ini dijamin oleh kelaparan dan kehausan akan kebaikan itu, yang memimpin manusia ini agar mengembangkan kesatuan tujuan untuk melakukan kehendak Bapa, untuk menemukan Tuhan dan menjadi seperti Dia. Tidak pernah ada konflik antara pengetahuan yang benar dan kebenaran. Mungkin ada konflik antara pengetahuan dan keyakinan manusia, kepercayaan-kepercayaan yang diwarnai dengan prasangka, diselewengkan oleh ketakutan, dan dikuasai oleh rasa takut menghadapi fakta-fakta baru dari penemuan jasmani atau kemajuan rohani.
132:3.5 (1459.5) Namun demikian kebenaran tidak pernah bisa menjadi miliknya manusia tanpa pengamalan iman. Hal ini benar karena pikiran, kebijaksanaan, etika, dan ideal-ideal manusia itu tidak akan naik lebih tinggi dari imannya, pengharapan terdalamnya. Dan semua iman yang benar tersebut didasarkan pada perenungan yang mendalam, kritik diri yang jujur, dan kesadaran moral yang tidak berkompromi. Iman adalah inspirasi dari imajinasi kreatif yang dirohkan.
132:3.6 (1459.6) Iman bertindak untuk melepaskan kegiatan-kegiatan supramanusia dari sang percikan ilahi, benih yang baka itu, yang hidup di dalam batin manusia, dan yang adalah potensi untuk keselamatan kekal. Tumbuhan dan hewan bertahan hidup dalam waktu melalui teknik menyampaikan partikel-partikel identik diri mereka dari satu generasi ke generasi berikutnya. Jiwa manusiawi (kepribadian) manusia tetap bertahan hidup setelah kematian fana melalui ikatan identitas dengan percikan keilahian yang mendiaminya ini, yang adalah baka tidak bisa mati, dan yang berfungsi untuk melestarikan kepribadian manusia pada tingkat keberadaan alam semesta progresif yang berkelanjutan dan lebih tinggi. Benih tersembunyi dari jiwa manusia itu adalah roh yang baka. Generasi kedua dari jiwa ini adalah yang pertama dari rangkaian wujud kepribadian eksistensi yang rohani dan bergerak maju, berakhir hanya ketika entitas ilahi ini mencapai sumber keberadaannya, sumber pribadi semua keberadaan, Tuhan, sang Bapa Semesta.
132:3.7 (1459.7) Kehidupan manusia berlanjut—bertahan hidup—karena memiliki suatu fungsi alam semesta, tugas untuk menemukan Tuhan. Jiwa manusia yang diaktifkan iman itu tidak dapat berhenti sebelum tercapainya tujuan takdir ini; dan begitu sekali jiwa itu mencapai tujuan ilahi ini, jiwa itu tidak akan berakhir karena ia telah menjadi seperti Tuhan—kekal.
132:3.8 (1460.1) Evolusi rohani itu adalah suatu pengalaman pilihan yang meningkat dan sukarela untuk kebaikan, yang disertai oleh penurunan progresif dan setara terhadap kemungkinan kejahatan. Dengan pencapaian finalitas pilihan untuk kebaikan dan lengkapnya kapasitas untuk apresiasi kebenaran, muncullah dalam keberadaan suatu kesempurnaan keindahan dan kekudusan yang kebajikannya secara kekal menghambat kemungkinan munculnya walaupun hanya konsep kejahatan potensial sekalipun. Jiwa yang mengenal Tuhan seperti itu tidak menimbulkan bayangan kejahatan yang meragukan ketika berfungsi pada tingkatan roh yang tinggi untuk kebaikan ilahi tersebut.
132:3.9 (1460.2) Kehadiran roh Firdaus dalam batin manusia merupakan janji wahyu dan ikrar iman dari suatu eksistensi kemajuan ilahi yang kekal bagi setiap jiwa yang berusaha mencapai kesamaan pengenalan (identitas) dengan roh pecahan Bapa Semesta yang baka dan mendiaminya ini.
132:3.10 (1460.3) Kemajuan alam semesta itu dicirikan oleh meningkatnya kebebasan kepribadian karena hal itu terkait dengan pencapaian progresif dari tingkat pemahaman diri yang makin lama makin tinggi, dan pengekangan diri sukarela yang diakibatkannya. Pencapaian kesempurnaan untuk pengekangan diri rohani itu sama dengan lengkapnya kebebasan alam semesta dan kemerdekaan pribadi. Iman memupuk dan memelihara jiwa manusia di tengah-tengah kebingungan orientasi awalnya di alam semesta yang begitu luas, sedangkan doa menjadi pemersatu besar terhadap berbagai inspirasi dari imajinasi kreatif, dan dorongan iman dari suatu jiwa yang mencoba untuk mempersamakan dirinya dengan ideal-ideal roh dari kehadiran ilahi yang mendiaminya dan yang terkait tersebut.
132:3.11 (1460.4) Nabon sangat terkesan oleh kata-kata ini, seperti juga oleh setiap pembicaraannya dengan Yesus. Kebenaran-kebenaran ini terus membara di dalam hatinya, dan ia memberi dukungan besar kepada para pengkhotbah injilnya Yesus yang belakangan tiba.
132:4.1 (1460.5) Yesus tidak mencurahkan seluruh waktu luangnya sementara di Roma untuk pekerjaan mempersiapkan para pria dan wanita ini untuk menjadi murid-murid masa depannya dalam kerajaan yang akan datang. Ia menghabiskan banyak waktu memperoleh pengetahuan yang mendalam mengenai semua bangsa dan golongan manusia yang tinggal di kota terbesar dan paling kosmopolitan di dunia saat itu. Dalam masing-masing dari berbagai kontak manusia ini Yesus memiliki tujuan ganda: Ia ingin untuk mempelajari reaksi-reaksi mereka terhadap kehidupan yang sedang mereka jalani secara jasmani, dan ia juga bermaksud untuk mengatakan atau melakukan sesuatu untuk membuat hidup itu lebih kaya dan lebih bermakna. Ajaran agamanya selama minggu-minggu ini tidak berbeda daripada ajaran yang mencirikan kehidupannya di kemudian hari sebagai guru terhadap dua belas murid dan pengkhotbah kepada orang banyak.
132:4.2 (1460.6) Selalu titik berat pesannya adalah: fakta tentang kasih Bapa surgawi dan kebenaran tentang rahmat-Nya, digabung dengan kabar baik bahwa manusia adalah anak-iman dari Tuhan kasih yang sama ini. Teknik biasanya Yesus untuk kontak sosial adalah dengan menarik orang itu tersendiri dan mulai berbicara dengan dia dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan. Tanya jawab itu biasanya akan dimulai dengan dirinya mengajukan pada mereka pertanyaan-pertanyaan dan diakhiri dengan mereka mengajukan pertanyaan kepadanya. Dia sama mahirnya dalam mengajar maupun dalam menanyakan atau menjawab pertanyaan. Sebagai pedoman, kepada orang-orang yang ia ajar paling banyak, ia berkata-kata paling sedikit. Mereka yang mendapat paling banyak manfaat dari pelayanan pribadinya adalah mereka yang berbeban berat, yang cemas, dan yang sedih, yang mendapatkan banyak kelegaan karena kesempatan untuk melepaskan beban jiwa mereka kepada pendengar yang simpatik dan penuh pengertian, dan ia bahkan lebih lagi dari semua itu. Setelah orang-orang yang berbeban berat itu memberitahu Yesus tentang masalah mereka, selalu itu ia mampu menawarkan saran praktis dan langsung bermanfaat yang mengarah pada koreksi terhadap kesulitan sebenarnya mereka, meskipun ia tidak lupa untuk mengatakan kata-kata penghiburan segera dan pelipuran langsung. Dan selalu akan ia ceritakan kepada manusia-manusia yang tertekan ini tentang kasih Tuhan dan menyampaikan informasi, dengan berbagai dan bermacam-macam metode, bahwa mereka adalah anak-anak dari Bapa pengasih di surga ini.
132:4.3 (1461.1) Dengan cara ini, selama kunjungan di Roma, Yesus secara pribadi masuk ke dalam kontak yang penuh kasih dan bermanfaatdengan lebih dari lima ratus orang di dunia. Dengan demikian, ia memperoleh pengetahuan tentang berbagai ras umat manusia yang ia tidak pernah bisa ia peroleh di Yerusalem dan bahkan sulit di Aleksandria. Ia selalu menganggap enam bulan ini sebagai salah satu periode yang paling kaya dan paling informatif dari semua periode yang serupa dalam kehidupannya di bumi.
132:4.4 (1461.2) Seperti yang telah diharapkan, seseorang yang serba bisa dan agresif seperti itu tidak akan bisa bekerja selama enam bulan di kota metropolis dunia itu tanpa didekati oleh sejumlah orang yang menginginkan untuk memperoleh jasanya dalam hubungan dengan beberapa bisnis atau, lebih sering, untuk beberapa proyek pengajaran, reformasi sosial, atau gerakan keagamaan. Lebih dari 1selusin tawaran seperti itu diajukan, dan ia memanfaatkan masing-masingnya sebagai kesempatan untuk menyampaikan beberapa pemikiran untuk memuliakan kerohanian, melalui kata-kata yang dipilih dengan baik atau melalui beberapa layanan yang membantu. Yesus sangat suka melakukan sesuatu—bahkan hal-hal kecil—bagi segala jenis orang.
132:4.5 (1461.3) Dia berbicara dengan seorang senator Romawi tentang politik dan kenegarawanan, dan satu kontak dengan Yesus ini membuat kesan sedemikian rupa pada legislator ini sehingga ia menghabiskan sisa hidupnya dengan sia-sia mencoba untuk mendorong rekan-rekannya agar mengubah arah kebijakan pemerintahan dari ide pemerintah yang mendukung dan memberi makan rakyat menjadi rakyat yang mendukung pemerintah. Yesus menghabiskan satu malam dengan seorang pemilik budak kaya, berbicara tentang manusia sebagai anak Tuhan, dan hari berikutnya orang ini, Klaudius, memberikan kebebasan untuk seratus tujuh belas budak. Yesus bercakap-cakap saat makan malam dengan seorang dokter Yunani, memberitahukan kepadanya bahwa pasiennya memiliki batin dan jiwa serta juga tubuh, dan dengan demikian menyebabkan dokter yang cakap ini mengusahakan pelayanan yang lebih luas untuk sesama manusia. Ia berbicara dengan segala jenis orang dalam setiap jalan kehidupan. Satu-satunya tempat di Roma yang tidak ia kunjungi adalah tempat mandi umum. Ia menolak untuk menemani rekan-rekannya ke tempat-tempat mandi itu karena pergaulan bebas seks yang ada di sana saat itu.
132:4.6 (1461.4) Kepada seorang tentara Romawi, saat mereka berjalan di sepanjang Sungai Tiber, ia berkata: “Jadilah berani hati serta berani dalam tindakan. Beranilah melakukan keadilan dan jadilah cukup besar untuk menunjukkan belas kasihan. Paksalah tabiat rendahmu untuk mematuhi tabiat tinggimu seperti engkau mematuhi atasan-atasanmu. Hormatilah kebaikan dan tinggikanlah kebenaran. Pilihlah yang indah menggantikan yang buruk. Kasihilah sesamamu dan carilah Tuhan dengan sepenuh hati, karena Tuhan adalah Bapamu di surga.”
132:4.7 (1461.5) Kepada pembicara di forum ia berkata: “Kefasihan bicaramu menyenangkan, logikamu mengagumkan, suaramu enak didengar, tetapi ajaranmu sulit dikatakan benar. Jika saja engkau bisa menikmati kepuasan menyegarkan untuk mengenal Tuhan sebagai Bapa rohanimu, maka engkau bisa menggunakan kekuatan pidatomu itu untuk membebaskan rekan-rekanmu dari belenggu kegelapan dan dari perbudakan kebodohan.” Inilah Markus (Marcus) yang mendengar Petrus berkhotbah di Roma dan menjadi penerusnya. Ketika mereka menyalibkan Simon Petrus, pria inilah yang tetap menentang para penganiaya Romawi itu dan dengan berani terus memberitakan kabar baik yang baru.
132:4.8 (1462.1) Menemui seorang miskin yang telah difitnah, Yesus pergi dengan dia menghadap hakim dan, setelah diberikan izin khusus untuk tampil atas nama dia, Yesus membuat pidato luar biasa yang di dalamnya ia berkata: “Keadilan membuat suatu bangsa besar, dan semakin besar suatu bangsa semakin perlu untuk peduli memastikan agar ketidakadilan itu tidak akan menimpa warganya sekalipun yang paling rendah. Celakalah bangsa apapun ketika hanya mereka yang memiliki uang dan pengaruh yang dapat memperoleh keadilan langsung di hadapan pengadilannya! Adalah tugas suci dari hakim untuk membebaskan yang tidak bersalah serta menghukum yang bersalah. Atas ketidak-berpihakan, keadilan, dan integritas pengadilannya itulah, ketahanan suatu bangsa bergantung. Pemerintahan sipil itu didirikan di atas keadilan, sama seperti agama yang benar didasarkan pada rahmat.” Hakim membuka kembali kasus itu, dan setelah bukti diperiksa, ia melepaskan si terdakwa. Dari semua kegiatan Yesus selama hari-hari pelayanan pribadi ini, inilah yang paling dekat pada penampilan publik.
132:5.1 (1462.2) Seorang pria kaya tertentu, seorang warga negara Romawi dan pengikut Stoa, menjadi sangat tertarik pada ajaran Yesus, setelah diperkenalkan oleh Angamon. Setelah banyak pembicaraan akrab warga kaya ini bertanya kepada Yesus apa yang akan dia lakukan dengan kekayaan jika ia memilikinya, dan Yesus menjawab: “Aku akan memberikan kekayaan materi untuk peningkatan kehidupan materi, sama seperti aku akan mendukung pengetahuan, kebijaksanaan, dan pelayanan rohani untuk pengayaan kehidupan intelektual, pemuliaan kehidupan sosial, dan pemajuan kehidupan rohani. Aku akan mengelola kekayaan materi sebagai wali yang bijaksana dan efektif terhadap sumberdaya dari satu generasi untuk manfaat dan kemuliaan generasi berikutnya dan seterusnya.”
132:5.2 (1462.3) Tetapi orang kaya itu tidak sepenuhnya puas dengan jawaban Yesus. Dia memberanikan diri untuk bertanya lagi: “Tetapi apa yang engkau pikir seseorang dalam kedudukanku harus berbuat dengan kekayaannya? Haruskah aku menyimpannya, atau aku harus memberikannya?” Dan ketika Yesus merasa bahwa ia benar-benar ingin mengetahui lebih banyak kebenaran tentang kesetiaannya pada Tuhan dan tugasnya pada manusia, ia lebih lanjut menjawab: “Temanku yang baik, aku melihat bahwa engkau seorang pencari kebijaksanaan yang tulus dan pencinta kebenaran yang jujur; karena itu aku bermaksud untuk menyampaikan padamu pandanganku tentang solusi dari masalahmu yang berkaitan dengan tanggung jawab kekayaan. Aku melakukan ini karena engkau telah meminta nasihatku, dan dalam memberikan nasihat ini, aku tidak berurusan dengan kekayaan semua orang kaya yang lain; aku menawarkan nasihat hanya untukmu dan untuk petunjuk pribadimu. Jika engkau benar-benar ingin menganggap kekayaanmu sebagai suatu amanah, jika engkau benar-benar ingin menjadi seorang penjaga yang bijaksana dan efisien atas kumpulan kekayaanmu, maka aku akan menasihati engkau untuk membuat pemeriksaan berikut tentang sumber-sumber kekayaanmu: Tanyakan pada dirimu sendiri, dan lakukan yang terbaik untuk menemukan jawaban yang jujur, dari mana datangnya kekayaan ini? Dan sebagai bantuan dalam studi tentang sumber-sumber kemakmuran besarmu, aku hendak menyarankan agar engkau mengingat sepuluh cara yang berbeda untuk mengumpulkan kekayaan materi berikut ini:
132:5.3 (1462.4) “1. Kekayaan yang diwarisi—kekayaan yang berasal dari orang tua dan nenek moyang lainnya.
132:5.4 (1462.5) “2. Kekayaan yang ditemukan—kekayaan yang berasal dari sumberdaya yang tidak dibudidayakan dari bumi.
132:5.5 (1462.6) “3. Kekayaan dagang—kekayaan yang diperoleh sebagai laba yang wajar dalam pertukaran dan barter barang-barang materi.
132:5.6 (1462.7) “4. Kekayaan yang tidak adil—kekayaan yang berasal dari eksploitasi yang tidak adil atau perbudakan sesama manusia.
132:5.7 (1463.1) “5. Kekayaan bunga—pendapatan yang berasal dari kemungkinan pendapatan yang wajar dan jujur dari modal yang diinvestasikan .
132:5.8 (1463.2) “6. Kekayaan jenius—kekayaan yang diperoleh dari imbalan kemampuan kreatif dan inventif dari batin manusia.
132:5.9 (1463.3) “7. Kekayaan kebetulan—kekayaan yang berasal dari kemurahan hati rekan-rekan seseorang atau berasal dari keadaan-keadaan kehidupan.
132:5.10 (1463.4) “8. Kekayaan curian—kekayaan yang diperoleh dari ketidak-adilan, ketidak-jujuran, pencurian, atau penipuan.
132:5.11 (1463.5) “9. Dana amanah—kekayaan yang ditaruh di tanganmu oleh sesamamu untuk suatu penggunaan khusus, sekarang atau di masa depan.
132:5.12 (1463.6) 10. Kekayaan yang diterima—kekayaan yang berasal langsung dari kerja pribadimu sendiri, imbalan yang adil dan jujur terhadap upaya harian pikiran dan tubuhmu sendiri.
132:5.13 (1463.7) “Jadi, temanku, jika engkau ingin menjadi pengurus yang setia dan adil atas kekayaan besarmu, di hadapan Tuhan dan dalam pelayanan kepada manusia, engkau harus membagi kekayaanmu lebih kurangnya menjadi sepuluh bagian besar tersebut, dan kemudian mengelola setiap bagian sesuai dengan penafsiran yang bijaksana dan jujur terhadap hukum-hukum keadilan, kesetaraan, kewajaran, dan efisiensi yang benar; namun demikian, Tuhan di surga tidak akan menghukummu jika kadang-kadang engkau keliru, dalam situasi yang diragukan, pada sisi perhatian belas kasihan dan tidak mementingkan diri sendiri untuk penderitaan para korban keadaan-keadaan malang kehidupan manusia. Ketika dengan jujur meragukan tentang kewajaran dan keadilan situasi-situasi materi, biarkan keputusanmu berpihak pada mereka yang membutuhkan, berpihak pada mereka yang menderita kemalangan karena kesulitan-kesulitan yang tidak semestinya ia alami.”
132:5.14 (1463.8) Setelah membahas persoalan ini selama beberapa jam dan dalam menanggapi permintaan orang kaya itu untuk pengajaran lebih lanjut dan lebih rinci, Yesus kemudian menjelaskan nasihatnya, dan pada dasarnya mengatakan: “Meskipun aku memberikan saran lebih lanjut mengenai sikapmu terhadap kekayaan, namun aku ingin menasihati engkau untuk menerima nasihatku ini seperti diberikan hanya untukmu dan untuk bimbingan pribadimu. Aku berbicara hanya untuk diriku sendiri dan kepadamu sebagai teman yang bertanya. Aku minta engkau jangan menjadi diktator mengenai bagaimana orang-orang kaya lainnya memandang kekayaan mereka. Aku akan menasihatimu:
132:5.15 (1463.9) “1. Sebagai pengurus kekayaan yang diwarisi engkau perlu pertimbangkan sumber-sumbernya. Engkau berada di bawah kewajiban moral untuk mewakili generasi masa lalu dalam penyampaian kekayaan yang sah secara jujur kepada generasi-generasi mendatang setelah mengurangi jumlah yang pantas untuk kepentingan generasi sekarang. Namun engkau tidak wajib melanjutkan setiap ketidakjujuran atau ketidakadilan yang terlibat dalam pengumpulan kekayaan yang tidak adil oleh nenek moyangmu. Setiap bagian dari kekayaan warisan yang ternyata telah diperoleh melalui penipuan atau ketidakadilan, engkau dapat salurkan sesuai dengan keyakinanmu akan keadilan, kemurahan hati, dan pengembalian. Sisa kekayaan sah yang diwariskan padamu, engkau dapat gunakan untuk modal dan disampaikan dengan aman sebagai penjaga amanah dari satu generasi ke generasi selanjutnya. Pemilahan yang bijaksana dan penilaian yang sehat harus menentukan keputusan-keputusanmu mengenai warisan kekayaan untuk para penerusmu.
132:5.16 (1463.10) “2. Setiap orang yang menikmati kekayaan sebagai hasil dari penemuan harus ingat bahwa seseorang dapat hidup di bumi hanya semusim pendek dan, karena itu, harus membuat persediaan yang memadai untuk berbagi penemuan ini dalam cara yang bermanfaat dengan sebanyak mungkin manusia sesama. Meskipun si penemu jangan sampai tidak mendapat semua imbalan untuk upaya penemuan itu, namun ia tidak boleh dengan egois berani mengklaim semua keuntungan dan berkah yang diperoleh dari penemuan sumberdaya alam yang tertimbun itu.
132:5.17 (1464.1) “3. Selama orang-orang memilih untuk melakukan bisnis di dunia dengan perdagangan dan barter, mereka berhak mendapatkan keuntungan yang wajar dan sah. Setiap pedagang layak mendapat upah atas jasanya; saudagar berhak untuk upahnya. Kewajaran perdagangan dan perlakuan jujur yang diberikan pada sesama dalam bisnis terorganisir di dunia menciptakan berbagai jenis kekayaan laba, dan semua sumber-sumber kekayaan itu harus dinilai oleh prinsip-prinsip tertinggi keadilan, kejujuran, dan kewajaran. Pedagang yang jujur tidak perlu ragu untuk mengambil keuntungan yang sama seperti yang ia dengan senang hati akan berikan pada sesama pedagang dalam transaksi yang serupa. Meskipun jenis kekayaan ini tidak identik dengan pendapatan yang diterima secara individual ketika transaksi bisnis dilakukan dalam skala besar, namun pada saat yang sama, kekayaan yang dikumpulkan secara jujur tersebut memberikan pemiliknya dengan modal yang besar dalam hal suara dalam pendistribusian selanjutnya.
132:5.18 (1464.2) “4. Tidak ada manusia yang mengenal Tuhan dan berusaha untuk melakukan kehendak ilahi yang dapat merendahkan dirinya dengan melakukan penindasan kekayaan. Tidak ada orang yang mulia yang akan berusaha untuk mengumpulkan kekayaan dan menggalang kekuasaan-kekayaan dengan cara perbudakan atau eksploitasi yang tidak adil atas saudara-saudaranya dalam daging. Kekayaan itu adalah kutukan moral dan noda rohani ketika hal-hal itu diperoleh dari keringat manusia yang tertindas. Semua kekayaan tersebut harus dikembalikan kepada mereka yang telah dirampok tersebut atau untuk anak-anak mereka dan cucu-cucu mereka. Sebuah peradaban yang bertahan lama tidak dapat dibangun di atas praktek menipu buruh upahannya.
132:5.19 (1464.3) “5. Kekayaan yang jujur itu berhak untuk bunga. Selama orang meminjam dan meminjamkan, apa yang adalah bunga wajar dapat dikumpulkan asalkan modal yang dipinjamkan adalah kekayaan yang sah. Pertama bersihkan modalmu sebelum engkau memungut bunga. Jangan menjadi begitu picik dan serakah sehingga engkau jatuh pada praktek riba. Jangan pernah membiarkan dirimu menjadi begitu egois sehingga menggunakan kekuasaan-uang untuk mendapatkan keuntungan yang tidak wajar atas sesamamu yang berjuang. Jangan menyerah pada godaan untuk mengambil riba dari saudaramu dalam kesulitan keuangan.
132:5.20 (1464.4) “6. Jika engkau kebetulan memperoleh kekayaan oleh penemuan dari kejeniusan, jika kekayaanmu berasal dari imbalan dari kemampuan daya cipta, jangan meminta porsi tidak wajar dari penghargaan tersebut. Orang jenius berutang sesuatu kepada nenek moyangnya maupun pada keturunannya; demikian pula ia juga berkewajiban untuk ras, bangsa, dan keadaan-keadaan dari penemuan daya ciptanya; ia juga perlu ingat bahwa ia adalah manusia biasa di antara manusia lain pada waktu ia mengerjakan dan menghasilkan penemuannya. Demikian pula tidak adil merampas hak si jenius itu terhadap semua penambahan kekayaannya. Dan akan selalu tidak mungkin bagi manusia untuk menetapkan ketentuan dan peraturan yang berlaku sama untuk semua masalah distribusi kekayaan yang adil ini. Pertama-tama engkau harus mengakui manusia sebagai saudaramu, dan jika engkau benar-benar ingin melakukan padanya seperti yang engkau ingin ia lakukan padamu, maka aturan-aturan biasa keadilan, kejujuran, dan kewajaran akan membimbingmu dalam penyelesaian yang adil dan tidak memihak terhadap setiap masalah imbalan ekonomi dan keadilan sosial yang terjadi berulang.
132:5.21 (1464.5) “7. Kecuali untuk upah yang adil dan sah yang diperoleh dalam administrasi, tidak ada seorangpun yang boleh mengklaim secara pribadi kekayaan yang oleh waktu dan kebetulan bisa jatuh ke tangannya. Kekayaan kebetulan harus diperlakukan pada taraf tertentu sebagai amanah yang akan dibelanjakan untuk manfaat kelompok sosial atau ekonomi orang itu. Para pemilik kekayaan tersebut harus diberikan suara utama dalam penentuan pembagian yang bijaksana dan efektif atas sumberdaya yang bukan dari hasil kerja tersebut. Manusia beradab tidak akan selalu memandang semua yang ia kendalikan itu sebagai milik perorangan dan pribadinya.
132:5.22 (1465.1) “8. Jika suatu bagian dari kekayaanmu ada yang diketahui berasal dari penipuan; jika apapun dari kekayaanmu telah terkumpul oleh praktek-praktek tidak jujur atau cara yang tidak wajar; jika kekayaanmu adalah hasil dari urusan yang tidak adil dengan sesamamu, maka cepatlah untuk mengembalikan semua keuntungan haram ini kepada pemiliknya yang sah. Kembalikan penuh dan dengan demikian bersihkan keberuntunganmu dari semua kekayaan yang tidak jujur.
132:5.23 (1465.2) “9. Pemegangan amanah dari kekayaan seseorang untuk kepentingan orang lain adalah tanggung jawab yang sungguh-sungguh dan suci. Jangan mempermainkan atau melanggar amanah seperti itu. Ambillah untuk dirimu sendiri dari setiap amanah yang hanya semua orang jujur akan memperbolehkannya.
132:5.24 (1465.3) “10. Bagian dari kekayaanmu yang merupakan perolehan dari usaha mental dan fisikmu sendiri—jika pekerjaanmu telah dilakukan dalam kewajaran dan keadilan—maka bagian itu adalah benar-benar milikmu. Tidak ada orang yang dapat membantah hakmu untuk memegang dan menggunakan kekayaan tersebut seperti yang engkau pandang tepat asalkan pelaksanaan hak ini tidak merugikan sesamamu.”
132:5.25 (1465.4) Setelah Yesus selesai mengkonseling dia, Orang Romawi kaya ini bangun dari tempat duduknya dan, sambil berpamitan malam itu, menyampaikan sendiri janji ini: “Teman baikku, aku melihat engkau adalah orang yang sangat bijaksana dan baik, dan besok aku akan mulai pengelolaan semua kekayaanku sesuai dengan nasihatmu.”
132:6.1 (1465.5) Di sini di Roma juga terjadi peristiwa berkesan ketika Pencipta sebuah alam semesta menghabiskan waktu beberapa jam untuk mengembalikan seorang anak hilang kepada ibunya yang cemas. Anak kecil ini telah berjalan jauh dari rumahnya, dan Yesus menemukannya sedang menangis ketakutan. Yesus dan Ganid sedang dalam perjalanan ke perpustakaan, tetapi mereka menyediakan diri mereka untuk mengembalikan anak itu kembali ke rumah. Ganid tidak pernah lupa komentar Yesus: “Kamu tahu, Ganid, kebanyakan manusia adalah seperti anak hilang itu. Mereka menghabiskan banyak waktu mereka menangis ketakutan dan menderita dalam kesedihan meskipun, dalam kebenaran sesungguhnya, mereka tidak jauh dari keselamatan dan keamanan, sama seperti anak ini belum terlalu jauh dari rumahnya. Dan semua orang yang tahu jalan kebenaran dan menikmati kepastian mengenal Tuhan harusnya menghargai hal itu sebagai hak istimewa, bukan tugas kewajiban, untuk menawarkan bimbingan bagi rekan-rekan mereka dalam upaya mereka untuk menemukan kepuasan hidup. Bukankah kita sangat menikmati pelayanan mengembalikan anak kepada ibunya ini? Begitu pula mereka yang memimpin orang-orang kepada Tuhan mengalami kepuasan tertinggi dari pelayanan manusia.” Dan sejak hari itu, selama sisa hidupnya di bumi, Ganid terus-menerus mengawasi kalau ada anak-anak hilang yang ia bisa kembalikan ke rumah mereka.
132:6.2 (1465.6) Ada janda dengan lima anak yang suaminya tewas karena kecelakaan. Yesus menceritakan kepada Ganid tentang kehilangan ayahnya sendiri oleh kecelakaan, dan mereka pergi berulang kali untuk menghibur ibu ini dan anak-anaknya, sementara Ganid minta uang dari ayahnya untuk menyediakan makanan dan pakaian. Mereka tidak menghentikan upaya mereka sampai mereka menemukan pekerjaan untuk anak laki-laki tertua sehingga ia bisa membantu dalam pemeliharaan keluarga.
132:6.3 (1465.7) Malam itu, ketika Gonod mendengarkan penceritaan pengalaman ini, ia berkata kepada Yesus, dengan baik-baik: “Aku berusaha untuk membuat anakku sarjana atau pengusaha, dan sekarang engkau mulai membuat dia menjadi filsuf atau filantropis.” Dan Yesus dengan tersenyum menjawab: “Mungkin kita akan membuat keempat-empatnya; maka ia bisa menikmati kepuasan empat kali lipat dalam hidup sebagai halnya telinganya untuk mengenali melodi manusia akan mampu mengenali empat nada, bukan satu.” Maka kata Gonod: “Aku merasa bahwa engkau benar-benar seorang filsuf. Engkau harus menulis buku untuk generasi-generasi mendatang,” Dan Yesus menjawab: “Bukan buku—misiku adalah untuk menjalani suatu kehidupan dalam generasi ini dan untuk semua generasi mendatang. Aku …” tetapi ia berhenti, berkata kepada Ganid, “Anakku, sekarang saatnya untuk istirahat.”
132:7.1 (1466.1) Yesus, Gonod, dan Ganid membuat lima perjalanan jauh dari Roma ke tempat-tempat menarik di wilayah sekitarnya. Pada kunjungan mereka ke danau-danau Italia utara Yesus melakukan pembicaraan panjang dengan Ganid tentang ketidakmungkinan mengajar manusia tentang Tuhan jika manusia itu tidak berkeinginan mengenal Tuhan. Mereka secara santai telah bertemu dengan seorang penyembah berhala (pagan) yang tidak peduli orang lain sementara dalam perjalanan mereka naik ke danau-danau, dan Ganid heran karena Yesus tidak mengikuti praktek biasanya dengan mengarahkan orang dalam percakapan yang secara alami akan mengarah ke diskusi tentang pertanyaan rohani. Ketika Ganid bertanya pada gurunya mengapa ia menampakkan begitu sedikit minat pada orang ini, Yesus menjawab:
132:7.2 (1466.2) “Ganid, orang itu tidak lapar akan kebenaran. Dia masih puas dengan dirinya sendiri. Dia tidak siap untuk meminta bantuan, dan mata batinnya tidak terbuka untuk menerima terang bagi jiwa. Orang itu belum matang untuk panen keselamatan; ia harus dibiarkan lebih banyak waktu untuk cobaan dan kesulitan hidup untuk mempersiapkan dirinya untuk penerimaan kearifan dan pembelajaran yang lebih tinggi. Atau, jika kita bisa membuat dia hidup bersama kita, kita bisa dengan hidup kita menunjukkan kepadanya Bapa di surga, dan dengan demikian dia akan menjadi begitu tertarik oleh hidup kita sebagai anak-anak Tuhan sehingga dia akan terdorong untuk menanyakan tentang Bapa kita. Kamu tidak dapat mengungkapkan Tuhan kepada mereka yang tidak mencari Dia; kamu tidak bisa memimpin jiwa-jiwa yang tidak mau ke dalam sukacita keselamatan. Manusia harus menjadi lapar akan kebenaran sebagai hasil dari pengalaman hidup, atau ia harus berkeinginan untuk mengenal Tuhan sebagai hasil dari kontak dengan hidup mereka yang kenal dekat Bapa ilahi itu sebelum orang lain dapat bertindak sebagai sarana untuk memimpin orang itu kepada Bapa di surga. Jika kita mengenal Tuhan, urusan kita sebenarnya di bumi adalah untuk hidup agar mengizinkan Bapa untuk mengungkapkan diri-Nya dalam kehidupan kita, dan dengan demikian semua orang yang mencari Tuhan akan melihat Bapa dan meminta bantuan kita untuk mengetahui lebih lanjut tentang Tuhan yang dengan cara ini mendapatkan ekspresi dalam hidup kita.”
132:7.3 (1466.3) Pada kunjungan ke Swiss, di atas pegunungan tinggi itu, Yesus berbicara sepanjang hari dengan ayah maupun anak itu tentang Buddhisme. Banyak kali Ganid telah menanyakan Yesus pertanyaan langsung tentang Buddha, tetapi ia selalu menerima jawaban yang lebih atau kurangnya mengelak. Sekarang, di hadapan si anak, sang ayah bertanya kepada Yesus pertanyaan langsung tentang Buddha, dan ia menerima jawaban langsung. Kata Gonod: “Aku benar-benar ingin tahu apa yang engkau pikirkan tentang Buddha.” Yesus menjawab:
132:7.4 (1466.4) “Sang Buddhamu itu jauh lebih baik daripada Buddhisme kamu. Buddha adalah orang besar, bahkan ia seorang nabi bagi bangsanya, tetapi ia adalah seorang nabi yatim; maksudku bahwa ia sejak awal kehilangan pandangan akan Bapa rohaninya, Bapa di surga. Pengalamannya itu tragis. Ia mencoba untuk hidup dan mengajar sebagai utusan Tuhan, tetapi tanpa Tuhan. Buddha memandu kapal keselamatannya sampai ke pelabuhan yang aman, sampai ke gerbang masuk ke surga untuk keselamatan fana, namun di sana, karena peta pelayarannya keliru, kapal yang bagus itu kandas. Di sanalah kapal itu telah berada dalam banyak generasi ini, tanpa bergerak dan hampir putus asa terdampar. Dan di atasnya banyak dari bangsamu tetap berada bertahun-tahun ini. Mereka tinggal dalam jarak pelayaran dari perairan yang aman untuk beristirahat, tetapi mereka menolak untuk masuk karena kapal mulia dari Sang Buddha yang baik itu menemui nasib buruk karena berlabuh tepat di luar pelabuhan. Dan orang-orang Buddhis itu tidak akan pernah masuk pelabuhan ini kecuali mereka meninggalkan kapal filosofis dari nabi mereka dan menangkap rohnya yang mulia. Seandainya umatmu tetap setia pada rohnya Buddha, kamu sudah sejak lama masuk surga ketenangan roh, istirahat jiwa, dan kepastian keselamatan.
132:7.5 (1467.1) “Engkau lihat, Gonod, Buddha mengenal Tuhan dalam roh tetapi gagal dengan jelas untuk menemukan Dia dalam batin; orang-orang Yahudi menemukan Tuhan dalam batin, tetapi sebagian besar gagal untuk mengenal-Nya dalam roh. Saat ini, umat Buddha menggelepar dalam suatu filsafat yang tanpa Tuhan, sementara bangsaku secara memelas diperbudak oleh takut Tuhan tanpa filosofi hidup dan kebebasan yang menyelamatkan. Engkau memiliki filosofi tanpa Tuhan; orang-orang Yahudi memiliki Tuhan tetapi sebagian besar tanpa filosofi hidup yang berkaitan dengannya. Buddha, gagal untuk melihat Tuhan sebagai roh dan sebagai Bapa, gagal untuk memberikan dalam ajarannya energi moral dan tenaga penggerak rohani yang agama harus miliki jika agama itu hendak mengubah suatu ras dan meninggikan suatu bangsa.”
132:7.6 (1467.2) Lalu berserulah Ganid: “Guru, marilah engkau dan aku membuat agama baru, satu agama yang cukup baik untuk India dan cukup besar untuk Roma, dan mungkin kita bisa menukarnya kepada orang Yahudi untuk Yahweh.” Dan Yesus menjawab: “Ganid, agama-agama itu tidak dibuat. Agama-agama manusia itu bertumbuh selama jangka waktu panjang, sementara wahyu-wahyu Tuhan memancar di bumi dalam kehidupan orang-orang yang mewahyukan Tuhan kepada sesama mereka.” Namun mereka tidak memahami arti dari kata-kata profetik ini.
132:7.7 (1467.3) Malam itu setelah mereka beristirahat, Ganid tidak bisa tidur. Ia berbicara lama dengan ayahnya dan akhirnya berkata, “Kau tahu, ayah, aku kadang-kadang berpikir Yosua adalah seorang nabi.” Dan ayahnya hanya dengan mengantuk menjawab, “Anakku, ada yang lain-lain -“
132:7.8 (1467.4) Dari hari ini, untuk sisa hidup alaminya, Ganid terus mengembangkan agama untuk dirinya sendiri. Ia tergerak kuat dalam pikirannya sendiri oleh keluasan pikiran, keadilan, dan toleransinya Yesus. Dalam semua diskusi filsafat dan agama mereka pemuda ini tidak pernah mengalami perasaan kebencian atau reaksi permusuhan.
132:7.9 (1467.5) Sungguh suatu adegan yang disaksikan kecerdasan-kecerdasan selestial, tontonan pemuda India ini mengusulkan kepada Pencipta alam semesta agar mereka membuat sebuah agama baru! Dan meskipun anak muda itu tidak mengetahuinya, mereka saat itu juga dan di sana sedang membuat agama baru dan abadi—jalan keselamatan yang baru ini, pewahyuan Tuhan kepada manusia melalui, dan dalam Yesus. Apa yang pemuda itu paling ingin ia lakukan itu sebenarnya sedang dilakukannya secara tidak sadar. Dan hal itu telah, dan adalah, selalu demikian. Apa yang ingin dilakukan dan dijadikan oleh imajinasi manusia, yang tercerahkan dan reflektif secara sepenuh hati dan tidak mementingkan diri, untuk pengajaran dan pimpinan rohani, akan menjadi sangat kreatif sesuai dengan tingkat dedikasi manusia itu untuk melakukan perbuatan ilahi kehendaknya Bapa. Ketika manusia berjalan dalam kemitraan dengan Tuhan, hal-hal besar mungkin, dan memang terjadi.
Buku Urantia
Makalah 133
133:0.1 (1468.1) KETIKA bersiap-siap meninggalkan Roma, Yesus tidak mengucapkan selamat tinggal kepada satu pun teman-temannya. Juru tulis dari Damaskus itu muncul di Roma tanpa pemberitahuan dan menghilang dalam cara serupa. Satu tahun penuh berlalu sebelum orang-orang yang mengenal dan mengasihi dia meninggalkan harapan untuk melihat dia lagi. Sebelum akhir tahun kedua ada kelompok-kelompok kecil orang-orang yang mengenalnya menemukan diri mereka tertarik bersama oleh kesamaan minat mereka akan ajaran-ajarannya dan melalui kenangan bersama masa-masa indah mereka dengan dia. Dan kelompok-kelompok kecil Stoa, Sinis, dan pengikut kultus misteri ini terus melakukan pertemuan-pertemuan yang tidak teratur dan tidak formal sampai saat tampilnya di Roma para pengkhotbah pertama agama Kristen.
133:0.2 (1468.2) Gonod dan Ganid telah membeli begitu banyak barang di Aleksandria dan Roma sehingga mereka mengirim semua barang-barang mereka di muka dengan kereta barangke Tarentum, sementara tiga wisatawan ini berjalan santai melintasi Italia sepanjang Jalan Appian besar. Dalam perjalanan ini, mereka menjumpai segala jenis manusia. Banyak warga Romawi mulia dan kolonis Yunani tinggal di sepanjang jalan ini, namun keturunan sejumlah besar budak rendahan juga sudah mulai tampak.
133:0.3 (1468.3) Suatu hari saat beristirahat makan siang, sekitar setengah jalan ke Tarentum, Ganid menanyakan kepada Yesus suatu pertanyaan langsung tentang apa yang ia pikir mengenai sistem kasta India. Yesus berkata: “Meskipun manusia berbeda dalam banyak hal, satu dari yang lain, di hadapan Tuhan dan di dunia rohani semua manusia berdiri pada dasar pijakan yang sama. Hanya ada dua kelompok manusia di mata Tuhan: mereka yang ingin melakukan kehendak-Nya dan mereka yang tidak. Sementara alam semesta memandang sebuah dunia yang dihuni, alam semesta itu demikian pula melihat dua kelas besar: mereka yang mengenal Tuhan dan mereka yang tidak. Mereka yang tidak bisa mengenal Tuhan diperhitungkan di antara hewan di suatu alam dunia tertentu. Umat manusia bisa dengan pantas dibagi menjadi banyak kelas sesuai dengan ukuran yang berbeda-beda, karena mereka dapat dilihat secara fisik, mental, sosial, pekerjaan, atau moral, tetapi ketika kelas-kelas manusia yang berbeda-beda itu tampil di hadapan sidang penghakiman Tuhan, mereka berdiri pada dasar pijakan yang sama; Tuhan benar-benar tidak pilih kasih. Meskipun kamu tidak bisa lepas dari pengakuan akan perbedaan kemampuan dan bakat manusiawi dalam hal-hal intelektual, sosial, dan moral, kamu jangan membuat perbedaan seperti itu dalam persaudaraan rohani umat manusia saat berkumpul untuk beribadah di hadapan Tuhan.”
133:1.1 (1468.4) Sebuah kejadian yang sangat menarik terjadi suatu sore di pinggir jalan saat mereka mendekati Tarentum. Mereka mengamati seorang pemuda yang kasar dan mengancam secara brutal menyerang seorang anak lelaki yang lebih kecil. Yesus bergegas untuk membantu anak muda yang diserang itu, dan setelah ia menyelamatkannya, ia memegang erat si penyerang sampai anak yang lebih kecil berhasil melarikan diri. Saat Yesus melepaskan si penyerang kecil itu, Ganid menerkam anak itu dan siap mulai memukulnya, namun Ganid heran karena Jesus langsung menengahi. Setelah dia melerai Ganid dan membiarkan anak yang ketakutan itu melarikan diri, maka Ganid, segera setelah ia bisa bernapas lagi, dengan heboh berseru: “Aku tidak bisa mengerti engkau, Guru. Jika belas kasihan mengharuskan engkau menyelamatkan anak yang kecil, bukankah keadilan menuntut hukuman untuk pemuda yang lebih besar dan menyerang itu?” Ketika menjawabnya, Yesus berkata:
133:1.2 (1469.1) “Ganid, itu benar, kamu tidak paham. Pelayanan rahmat itu selalu pekerjaan perorangan, tetapi hukuman peradilan adalah fungsi dari kelompok administrasi sosial, pemerintah, atau alam semesta. Sebagai perorangan aku berhutang untuk menunjukkan rahmat; aku harus menyelamatkan anak yang diserang itu, dan dalam segala kemantapan bertindak aku bisa menggunakan kekuatan cukup untuk menahan si penyerang. Dan itulah yang aku lakukan. Aku membebaskan anak yang diserang; itu adalah akhir dari pelayanan rahmat atau belas kasihan. Lalu aku dengan paksa menahan penyerang dengan waktu yang cukup lama agar memungkinkan pihak lemah yang bersengketa itu melarikan diri, setelah itu aku menarik diri dari urusan. Aku tidak melanjutkan dengan menghakimi si penyerang, sehingga untuk melihat motifnya—untuk mengadili semua yang menjadi sebab serangannya terhadap sesamanya—dan kemudian berusaha menjatuhkan hukuman yang pikiranku mungkin tentukan sebagai balasan atas kesalahannya. Ganid, rahmat mungkin berlimpah, tetapi keadilan itu tepat. Tidak dapatkan engkau melihat bahwa tidak ada dua orang yang sepertinya setuju mengenai hukuman yang akan memenuhi tuntutan keadilan? Yang satu akan memberlakukan empat puluh cambukan, yang lain dua puluh, sementara yang lain lagi akan menyarankan kurungan sendirian sebagai hukuman yang setimpal. Tidak dapatkah kamu melihat bahwa di dunia ini tanggung jawab tersebut lebih baik diserahkan pada kelompok atau dilaksanakan oleh perwakilan yang dipilih dari kelompok? Dalam alam semesta, penghakiman itu disandangkan pada mereka yang sepenuhnya mengetahui sebab musabab semua kesalahan serta motivasinya. Dalam masyarakat beradab dan dalam alam semesta yang tertata, administrasi peradilan mendahului dijatuhkannya hukuman yang adil setelah penghakiman yang adil, dan hak istimewa tersebut disandang oleh kelompok-kelompok yuridis di dunia-dunia dan oleh para administrator yang mahatahu dari alam semesta yang lebih tinggi terhadap semua ciptaan.”
133:1.3 (1469.2) Selama berhari-hari mereka berbicara tentang masalah menunjukkan rahmat belas kasihan dan menjalankan keadilan ini. Dan Ganid, setidaknya sampai batas tertentu, mengerti mengapa Yesus tidak mau terlibat dalam perkelahian pribadi. Namun Ganid bertanya satu pertanyaan terakhir, yang ia tidak pernah menerima jawaban yang memuaskan, dan pertanyaan itu adalah: "Tapi, Guru, jika ada seorang yang kuat dan berwatak buruk hendak menyerang engkau dan mengancam untuk membunuh engkau, apa yang akan engkau lakukan? Apakah engkau tidak berusaha untuk membela dirimu sendiri?” Meskipun Yesus tidak dapat secara sepenuhnya dan memuaskan menjawab pertanyaan pemuda itu, lantaran karena ia tidak bersedia mengungkapkan kepadanya bahwa ia (Yesus) sedang hidup di bumi sebagai teladan dari kasihnya Bapa Firdaus kepada alam semesta yang menyaksikan, namun ia mengatakan sebanyak ini:
133:1.4 (1469.3) “Ganid, aku bisa mengerti bagaimana beberapa dari masalah ini membingungkan kamu, dan aku akan berusaha untuk menjawab pertanyaanmu. Pertama, dalam semua serangan yang mungkin dilakukan terhadap diriku, aku akan menentukan apakah penyerang itu adalah anak Tuhan atau bukan—saudaraku dalam daging—dan jika aku pikir makhluk seperti itu tidak memiliki pertimbangan moral dan alasan rohani, aku tanpa segan lagi akan membela diri dengan kekuatan penuh perlawananku, terlepas akibatnya bagi si penyerang. Namun aku tidak akan seperti itu menyerang seorang rekan yang berstatus anak, bahkan untuk membela diri. Artinya, aku tidak akan menghukum dia sebelumnya dan tanpa penghakiman untuk serangannya padaku. Aku akan dengan segala kecerdasan yang mungkin berusaha untuk mencegah dan membujuk dia agar tidak membuat serangan seperti itu dan untuk mengurangi risikonya jika terjadi kegagalanku untuk menghentikannya. Ganid, aku memiliki keyakinan mutlak akan perlindungan Bapa surgawiku; aku mengabdi untuk melakukan kehendak Bapaku yang di surga. Aku tidak yakin ada bahaya yang nyata bisa menimpaku; aku tidak percaya bahwa pekerjaan seumur hidupku benar-benar dapat terancam oleh apapun yang musuhku mungkin ingin timpakan padaku, dan pasti kita tidak perlu takut kekerasan dari teman-teman kita. Aku benar-benar yakin bahwa seluruh alam semesta itu ramah kepadaku —kebenaran yang mahakuasa ini aku terus percayai dengan kepercayaan sepenuh hati sekalipun semua tampaknya bertentangan.”
133:1.5 (1470.1) Namun demikian Ganid tidak sepenuhnya puas. Banyak kali mereka membahas hal ini, dan Yesus mengatakan kepadanya beberapa pengalaman masa kecilnya dan juga tentang Yakub anaknya tukang batu itu. Waktu belajar bagaimana Yakub menunjuk dirinya untuk membela Yesus, Ganid mengatakan: “Oh, aku mulai melihat! Pertama-tama sangat jarang seorang manusia normal akan menyerang orang yang demikian baik hati seperti engkau, dan bahkan jika ada orang yang begitu membabi buta sehingga melakukan hal seperti itu, pasti ada di dekatmu salah seorang lain yang akan datang membantu engkau, seperti halnya engkau selalu menyelamatkan setiap orang yang engkau amati berada dalam kesulitan. Dalam hatiku, Guru, aku setuju denganmu, tetapi di kepalaku, aku masih berpikir bahwa jika aku adalah Yakub, aku akan menikmati menghukum orang-orang kasar itu yang berani menyerang engkau hanya karena mereka pikir engkau tidak akan membela dirimu. Aku duga engkau akan cukup aman dalam perjalananmu melewati kehidupanmu karena engkau menghabiskan banyak waktumu membantu orang lain dan melayani sesamamu dalam kesulitan—baiklah, kemungkinan besar akan selalu ada seseorang yang siap untuk membelamu.” Dan Yesus menjawab: “Ujian itu belum datang, Ganid, dan ketika itu terjadi, kita harus taat kehendak Bapa.” Dan itulah semua yang anak itu bisa peroleh dari gurunya untuk dikatakan tentang subjek sulit tentang pembelaan diri dan tidak melawan ini. Pada kesempatan lain dia telah menarik dari Yesus pendapat bahwa masyarakat yang terorganisir memiliki segala hak untuk menggunakan kekuatan dalam pelaksanaan putusan-putusannya yang adil.
133:2.1 (1470.2) Sementara menunggu di tempat kapal berlabuh, menunggu kapal untuk membongkar kargo, para pelancong ini mengamati seorang pria memperlakukan buruk istrinya. Seperti kebiasaannya, Yesus campur tangan di pihak orang yang terkena serangan. Dia melangkah di belakang suami yang marah itu dan, sambil menepuk dengan lembut di bahunya, berkata: “Temanku, bolehkah aku berbicara denganmu secara pribadi sejenak?” Orang yang marah itu tercengang oleh pendekatan seperti itu dan, setelah beberapa saat ragu-ragu yang memalukan, dengan tergagap berucap—“ eh—mengapa—ya, apa yang kau mau dariku?” Setelah Yesus membawanya ke satu sisi, ia berkata: “Temanku, aku merasa bahwa sesuatu yang mengerikan pasti telah terjadi padamu; aku sangat ingin agar engkau memberitahu aku apa yang terjadi pada seorang pria yang kuat sehingga membuat dia untuk menyerang istrinya, ibu dari anak-anaknya, dan tepat disini di depan semua mata. Aku yakin engkau tentu merasa bahwa engkau memiliki beberapa alasan yang baik untuk pemukulan ini. Apa yang wanita itu lakukan sehingga layak mendapat perlakuan seperti itu dari suaminya? Ketika aku memandangmu, aku pikir aku melihat di wajahmu cinta keadilan bahkan keinginan untuk menunjukkan belas kasihan. Aku berani mengatakan bahwa, jika engkau menemukan aku di luar di pinggir jalan, diserang oleh perampok, engkau akan tanpa ragu-ragu bergegas untuk menyelamatkan aku. Aku berani mengatakan engkau telah melakukan banyak hal berani seperti itu dalam perjalanan hidupmu. Sekarang, temanku, katakan padaku apa perkaranya? Apakah wanita itu melakukan sesuatu yang salah, atau apakah engkau khilaf dan tanpa berpikir menyerang dia?” Bukan apa yang Yesus katakan yang menyentuh hati pria ini namun lebih karena pandangan ramah dan senyum simpatik yang Yesus berikan kepadanya pada akhir komentarnya. Kata pria itu: “Aku merasa engkau adalah seorang pendeta Sinis, dan aku bersyukur engkau meleraiku. Istriku tidak berbuat kesalahan besar; ia wanita yang baik, tetapi ia menyinggung aku dengan cara bagaimana ia menghinaku di depan umum, dan aku kehilangan kesabaranku. Aku minta maaf karena aku kurang kontrol diri, dan aku berjanji untuk mencoba untuk hidup benar sesuai janjiku sebelumnya pada salah satu saudaramu yang mengajariku cara yang lebih baik beberapa tahun yang lalu. Aku berjanji padamu.”
133:2.2 (1471.1) Kemudian, ketika mengucapkan salam perpisahan, Yesus berkata: “Saudaraku, ingatlah selalu bahwa lelaki tidak memiliki hak kekuasaan penuh atas perempuan kecuali perempuan itu telah dengan rela dan sukarela memberinya kekuasaan seperti itu. Istrimu telah terikat untuk menjalani hidup dengan engkau, untuk membantumu dalam menempuh pertarungan hidup, dan untuk menanggung bagian beban yang jauh lebih besar untuk melahirkan dan membesarkan anak-anakmu; dan sebagai imbalan untuk layanan khusus ini hanyalah adil jika ia menerima darimu perlindungan spesial yang lelaki dapat berikan kepada perempuan sebagai mitra yang harus mengandung, melahirkan, dan mengasuh anak-anak. Kasih sayang dan perhatian yang seorang pria mau untuk berikan kepada istri dan anak-anak mereka adalah ukuran pencapaian lelaki itu pada tingkat yang lebih tinggi untuk kesadaran diri kreatif dan rohani. Tidak tahukah kamu, bahwa pria dan wanita adalah mitra-mitra Tuhan dalam hal mereka bekerjasama untuk menciptakan makhluk-makhluk yang tumbuh besar untuk memiliki diri yang berpotensi jiwa abadi? Bapa di surga memperlakukan Ibu Roh anak-anak alam semesta sebagai yang setara dengan diri-Nya sendiri. Adalah seperti Tuhan untuk berbagi hidupmu dan semua yang berhubungan dengannya atas dasar kesetaraan dengan mitra ibu yang berbagi sepenuhnya denganmu dalam pengalaman ilahi mereproduksi dirimu dalam kehidupan anak-anakmu itu. Jika saja engkau dapat mengasihi anak-anakmu seperti Tuhan mengasihimu, maka engkau akan mengasihi dan menghargai istrimu sebagaimana halnya Bapa di surga menghormati dan meninggikan Roh Tanpa Batas, ibu semua anak-anak roh di alam semesta yang luas.”
133:2.3 (1471.2) Saat mereka naik ke kapal, mereka melihat kembali pada adegan pasangan itu dengan mata basah berdiri dengan diam berpelukan. Setelah mendengar paruh kedua pesan Yesus kepada orang itu, Gonod sepanjang hari sibuk merenungkannya, dan ia memutuskan untuk menata kembali rumah tangganya ketika ia kembali ke India.
133:2.4 (1471.3) Perjalanan ke Nikopolis itu menyenangkan tetapi lambat karena angin tidak menguntungkan. Ketiganya menghabiskan banyak waktu menceritakan lagi pengalaman mereka di Roma dan mengenang semua yang telah terjadi pada mereka sejak mereka pertama kali bertemu di Yerusalem. Ganid menjadi dijiwai dengan semangat pelayanan pribadi. Dia mulai melakukannya pada pelayan kapal, tetapi pada hari kedua, ketika ia masuk ke pembicaraan mendalam tentang agama, ia meminta Yosua untuk membantu dia.
133:2.5 (1471.4) Mereka menghabiskan beberapa hari di Nikopolis, kota yang Augustus telah dirikan sekitar lima puluh tahun sebelumnya sebagai “kota kemenangan” dalam rangka memperingati pertempuran Actium, situs ini menjadi daratan dimana ia berkemah dengan pasukannya sebelum pertempuran. Mereka menginap di rumah salah seorang bernama Jeramy, seorang Yunani penganut agama Yahudi, yang mereka telah kenal di atas kapal. Rasul Paulus menghabiskan seluruh musim dingin dengan anaknya Jeramy di rumah yang sama selama perjalanan misinya yang ketiga. Dari Nikopolis mereka berlayar di perahu yang sama ke Korintus, ibukota provinsi Romawi Akhaya (Achaia).
133:3.1 (1471.5) Pada saat mereka mencapai Korintus, Ganid menjadi sangat tertarik akan agama Yahudi, sehingga tidak aneh bahwa, suatu hari ketika mereka melewati sinagog dan melihat orang-orang masuk, ia meminta Yesus untuk membawanya masuk ke ibadah itu. Hari itu mereka mendengar seorang rabi terpelajar membahas tentang “Takdir Israel,” dan setelah ibadah mereka bertemu seorang bernama Krispus, pemimpin kepala rumah ibadah ini. Banyak kali mereka kembali ke ibadah sinagog, tetapi terutama untuk bertemu Krispus. Ganid menjadi sangat menyukai Krispus, istrinya, dan keluarga lima anak-anaknya. Dia senang sekali mengamati bagaimana seorang Yahudi mengurus kehidupan keluarganya.
133:3.2 (1472.1) Sementara Ganid mempelajari kehidupan keluarga, Yesus mengajari Krispus cara hidup beragama yang lebih baik. Yesus mengadakan lebih dari dua puluh sesi pertemuan dengan orang Yahudi yang berpandangan maju ini; dan tidak mengherankan, bertahun-tahun kemudian, ketika Paulus berkhotbah di sinagog yang sama ini, dan ketika orang-orang Yahudi menolak pesannya dan memilih untuk melarang khotbahnya lebih lanjut di rumah ibadat itu, dan ketika Paulus kemudian pergi ke orang-orang kafir, Krispus itu dengan seluruh keluarganya memeluk agama baru itu, dan bahwa ia menjadi salah satu pendukung utama gereja Kristen yang Paulus dirikan selanjutnya di Korintus.
133:3.3 (1472.2) Selama delapan belas bulan Paulus berkhotbah di Korintus, yang kemudian Silas dan Timotius ikut bergabung, ia bertemu banyak orang lain yang telah diajar oleh “tutor Yahudi untuk anak seorang pedagang India.”
133:3.4 (1472.3) Di Korintus mereka bertemu orang-orang dari setiap bangsa yang berasal dari tiga benua. Setelah Aleksandria dan Roma, kota itu adalah kota paling kosmopolitan di kekaisaran Laut Tengah. Ada banyak yang menarik perhatian di kota ini, dan Ganid tidak pernah bosan mengunjungi benteng yang berdiri hampir enam ratus meter di atas permukaan laut. Ia juga menghabiskan banyak waktu luangnya di sinagog dan di rumah Krispus. Ia pada awalnya terkejut, dan kemudian terpesona, oleh status perempuan dalam keluarga Yahudi; hal itu adalah suatu pewahyuan kepada anak muda India ini.
133:3.5 (1472.4) Yesus dan Ganid sering bertamu di rumah Yahudi lain, yaitu rumahnya Yustus, seorang pedagang yang saleh, yang tinggal di samping sinagog. Dan berkali-kali, kemudian, ketika Rasul Paulus berkunjung ke rumah ini, ia mendengarkan kisah kunjungan pemuda India dan tutor Yahudinya itu, sementara baik Paulus maupun Yustus bertanya-tanya apa jadinya guru Ibrani yang begitu bijaksana dan cemerlang itu.
133:3.6 (1472.5) Ketika di Roma, Ganid mengamati bahwa Yesus menolak untuk menemani mereka ke pemandian umum. Beberapa kali sesudahnya pemuda itu berusaha untuk menarik Yesus agar mengungkapkan dirinya lebih lanjut dalam kaitannya dengan hubungan antar jenis kelamin. Meskipun ia mau menjawab pertanyaan pemuda itu, ia tampaknya tidak pernah mau untuk membahas subjek ini panjang lebar. Suatu malam saat mereka berjalan-jalan sekitar Korintus dekat di mana dinding benteng turun ke laut, mereka disapa oleh dua wanita pelacur. Ganid telah menyerap ide, dan dengan benar, bahwa Yesus adalah orang dengan ideal tinggi, dan bahwa ia membenci segala sesuatu yang mengambil bagian dalam kenajisan atau menikmati kejahatan; sesuai dengan hal itu ia berbicara keras kepada para perempuan ini dan dengan kasar mengusir mereka pergi. Ketika Yesus melihat hal itu, ia berkata kepada Ganid: “Maksudmu baik, tetapi kamu jangan berani berbicara seperti itu kepada anak-anak Tuhan, meskipun mereka kebetulan menjadi anak-anak-Nya yang berdosa. Siapakah kita sehingga kita menghakimi perempuan-perempuan ini? Apakah kamu kebetulan tahu semua keadaan yang menyebabkan mereka untuk beralih pada cara-cara mendapatkan nafkah seperti itu? Berhentilah disini dengan aku sementara kita berbicara tentang hal ini.” Para pelacur itu terheran-heran akan apa yang ia katakan bahkan lebih dari Ganid.
133:3.7 (1472.6) Sementara mereka berdiri di sana di bawah sinar bulan, Yesus melanjutkan dengan mengatakan: “Ada hidup dalam setiap batin manusia suatu roh ilahi, karunia dari Bapa di surga. Roh yang baik ini selalu berusaha untuk membawa kita kepada Tuhan, untuk membantu kita untuk menemukan Tuhan dan mengenal Tuhan; tetapi juga di dalam manusia ada banyak kecenderungan fisik alami yang ditaruh Sang Pencipta di sana untuk melayani kesejahteraan individu dan bangsa. Adapun, seringkali, pria dan wanita menjadi bingung dalam upaya mereka untuk memahami diri mereka sendiri dan bergulat dengan aneka kesulitan untuk mencari nafkah di dunia yang sebagian besar dikuasai oleh kepentingan sendiri dan dosa. Aku merasa, Ganid, bahwa tidak ada dari perempuan-perempuan ini sengaja menjadi jahat. Aku bisa tahu dari wajah mereka bahwa mereka telah mengalami banyak kesedihan; mereka telah banyak menderita di tangan nasib yang tampaknya kejam; mereka tidak dengan sengaja memilih kehidupan semacam ini; mereka telah, dalam kekecewaan berbatasan dengan putus asa, menyerah pada tekanan waktu dan menerima cara tidak menyenangkan untuk mencari nafkah ini sebagai cara terbaik untuk situasi yang mereka tampak tanpa harapan. Ganid, beberapa orang benar-benar hatinya jahat; mereka sengaja memilih untuk melakukan hal-hal jahat, tapi, katakan padaku, ketika kamu melihat ke wajah-wajah yang sekarang bernoda air mata ini, apakah kamu melihat sesuatu yang buruk atau jahat?” Dan saat Yesus menghentikan jawabannya, suara Ganid tersendat saat ia terbata-bata menjawab: “Tidak, Guru, aku tidak. Dan aku minta maaf atas kekasaranku kepada mereka—aku mohon pengampunan mereka.” Maka kata Yesus: “Dan aku berbicara demi mereka bahwa mereka telah mengampuni kamu karena aku katakan demi Bapaku yang di surga bahwa Dia telah mengampuni mereka. Sekarang kalian semua ikut aku ke rumah seorang teman di mana kita akan mencari makan minum dan merencanakan untuk kehidupan baru yang lebih baik ke depan.” Sampai saat ini para wanita yang kagum itu tidak mengucapkan sepatah katapun; mereka saling memandang satu sama lain dan dengan diam mengikuti sementara para pria berjalan.
133:3.8 (1473.1) Bayangkan terkejutnya istri Yustus ketika, pada larut malam ini, Yesus muncul dengan Ganid dan dua orang asing ini, mengatakan: “Maafkan kami karena datang pada jam ini, tapi Ganid dan aku ingin makan, dan kami ingin berbaginya dengan teman-teman yang baru ditemukan ini, yang juga membutuhkan makanan; dan selain semua ini, kami datang kepadamu dengan pikiran bahwa engkau akan tertarik menasihati kami mengenai cara terbaik untuk membantu para perempuan ini untuk mendapatkan permulaan baru dalam hidup. Mereka dapat menceritakan kisah mereka, tetapi aku menduga mereka memiliki banyak masalah, dan kehadiran mereka di sini di rumahmu menjadi saksi bagaimana sungguh-sungguh mereka mendambakan untuk mengenal orang-orang yang baik, dan bagaimana mereka akan rela merangkul kesempatan untuk menunjukkan pada seluruh dunia—dan bahkan pada para malaikat di surga—bagaimana berani dan mulianya wanita-wanita ini jadinya nanti.”
133:3.9 (1473.2) Ketika Marta, istri Yustus, telah menggelar makanan di atas meja, Yesus, tak diduga berpamitan dari mereka, mengatakan: “Karena sudah larut malam, dan karena ayah pemuda ini akan menunggu kami, kami mohon dimaafkan sementara kami meninggalkan kalian di sini bersama-sama— tiga wanita—anak-anak terkasih dari Yang Paling Tinggi. Dan aku akan berdoa untuk bimbingan rohani kalian sementara kalian membuat rencana untuk kehidupan yang baru dan lebih baik di bumi serta kehidupan kekal di akhirat.”
133:3.10 (1473.3) Demikianlah Yesus dan Ganid meninggalkan para wanita itu. Sejauh ini dua wanita tunasusila ini tidak mengatakan apa-apa; begitu juga Ganid diam seribu bahasa. Dan untuk beberapa saat demikian pula Marta, tetapi segera ia menangani keadaan dan melakukan segalanya untuk orang-orang asing ini seperti yang Yesus harapkan. Yang lebih tua dari dua perempuan tersebut meninggal tidak lama setelah itu, dengan harapan cerah untuk hidup yang kekal, dan perempuan yang lebih muda bekerja di tempat usaha Yustus dan kemudian menjadi anggota seumur hidup gereja Kristen pertama di Korintus.
133:3.11 (1473.4) Beberapa kali di rumah Krispus, Yesus dan Ganid bertemu seorang bernama Gayus, yang kemudian menjadi pendukung setia Paulus. Selama dua bulan di Korintus ini mereka mengadakan percakapan-percakapan akrab dengan puluhan orang-orang penting, dan sebagai hasil dari semua kontak yang tampaknya sambil lalu ini lebih dari setengah dari orang-orang yang dipengaruhi itu menjadi anggota komunitas Kristen yang berikutnya.
133:3.12 (1473.5) Ketika Paulus pertama kali pergi ke Korintus, ia tidak bermaksud untuk membuat kunjungan yang lama. Namun ia tidak tahu betapa baiknya sang tutor Yahudi itu telah mempersiapkan jalan bagi pekerjaannya. Dan selanjutnya, ia menemukan minat yang besar yang sudah dibangkitkan oleh Akwila dan Priskila, Akwila adalah pengikut aliran Sinis dan Yesus telah berkenalan dengan dirinya ketika di Roma. Pasangan ini adalah pengungsi Yahudi dari Roma, dan mereka dengan cepat memeluk ajaran Paulus. Ia tinggal bersama mereka dan bekerja dengan mereka, karena mereka juga pembuat tenda. Karena keadaan inilah maka Paulus memperpanjang tinggalnya di Korintus.
133:4.1 (1474.1) Yesus dan Ganid memiliki banyak lagi pengalaman yang menarik di Korintus. Mereka bercakap-cakap dengan sejumlah besar orang-orang yang sangat mendapat manfaat oleh ajaran yang diterima dari Yesus.
133:4.2 (1474.2) Kepada pemilik gilingan ia mengajar tentang menggiling gandum kebenaran dalam penggilingan pengalaman hidup sehingga dapat membuat hal-hal sulit dalam hidup ilahi mudah diterima oleh bahkan yang lemah dan ringkih di antara sesama. Kata Yesus: “Berikan susu kebenaran kepada mereka yang masih bayi dalam pemahaman rohani. Dalam pelayanan hidup dan kasih sajikanlah makanan rohani dalam bentuk yang menarik dan disesuaikan pada kemampuan penerimaan masing-masing orang yang menanyai kamu.”
133:4.3 (1474.3) Kepada perwira Romawi ia berkata: “Berikanlah kepada Kaisar apa yang milik Kaisar dan kepada Tuhan hal-hal yang milik Tuhan. Pelayanan yang tulus pada Tuhan dan pelayanan setia pada Kaisar tidak bertentangan kecuali Kaisar berani merebut untuk dirinya sendiri penghormatan yang hanya dapat diklaim oleh Deitas. Kesetiaan kepada Tuhan, jika engkau mau datang mengenal Dia, akan membuat engkau semakin loyal dan bisa dipercaya dalam pengabdianmu pada seorang kaisar yang layak.”
133:4.4 (1474.4) Pada pemimpin kultus Mithras yang sungguh-sungguh ia berkata: “Engkau berbuat baik untuk mencari agama keselamatan kekal, tetapi engkau berbuat salah karena pergi dalam pencarian kebenaran mulia tersebut di antara misteri buatan manusia dan filsafat manusiawi. Tidak tahukah engkau, bahwa misteri keselamatan kekal itu berdiam di dalam jiwamu sendiri? Tidak tahukah engkau, bahwa Tuhan surga telah mengutus roh-Nya untuk hidup dalam dirimu, dan bahwa roh ini akan memimpin semua manusia yang cinta kebenaran dan melayani Tuhan itu keluar dari kehidupan ini dan melalui gerbang kematian hingga puncak-puncak terang kekal di mana Tuhan menunggu untuk menerima anak-anak-Nya? Dan jangan pernah lupa: Engkau yang mengenal Tuhan, adalah anak-anak Tuhan jika engkau benar-benar mendambakan ingin menjadi seperti Dia.”
133:4.5 (1474.5) Pada guru Epikurean ia berkata: “Engkau berbuat baik untuk memilih yang terbaik dan menghargai yang baik, tetapi apakah engkau bijaksana ketika engkau gagal untuk melihat hal-hal yang lebih besar dari kehidupan fana yang dikandung dalam alam roh yang berasal dari realisasi kehadiran Tuhan dalam hati manusia? Hal yang besar dalam semua pengalaman manusia adalah kesadaran mengenal Tuhan yang roh-Nya hidup dalam dirimu dan berusaha untuk memimpin engkau maju pada perjalanan panjang dan hampir tak ada habisnya untuk mencapai kehadiran pribadi Bapa kita bersama, Tuhan segala ciptaan, Raja alam-alam semesta.”
133:4.6 (1474.6) Pada kontraktor dan pembangun orang Yunani ia berkata: “Temanku, seperti engkau membangun struktur-struktur jasmani manusia, tumbuhkanlah karakter rohani dalam kesamaan rupa dengan roh ilahi yang di dalam jiwamu. Jangan biarkan prestasimu sebagai pembangun duniawi mengalahkan pencapaianmu sebagai anak rohani dari kerajaan surga. Meskipun engkau membangun rumah-rumah besar waktu untuk orang lain, jangan lalai untuk mendapatkan hak milik atas rumah-rumah besar kekekalan untuk dirimu sendiri. Selalu ingatlah, ada sebuah kota yang fondasinya adalah keadilan dan kebenaran, dan yang pembangun dan pembuatnya adalah Tuhan.”
133:4.7 (1474.7) Pada hakim Romawi ia berkata: “Ketika engkau menghakimi orang, ingatlah bahwa engkau sendiri suatu hari akan datang juga ke hadapan pengadilan Penguasa sebuah alam semesta. Hakimilah dengan adil, bahkan dengan penuh rahmat, sama seperti suatu saat engkau akan merindukan pertimbangan penuh rahmat di tangan sang Hakim Tertinggi. Hakimilah seperti engkau akan dihakimi dalam kondisi yang serupa, oleh sebab itu hendaklah engkau dipimpin oleh roh dari hukum itu demikian pula oleh yang tertulisnya. Dan sama seperti engkau membuat peradilan dikuasai oleh keadilan dengan mengingat kebutuhan mereka yang dibawa ke hadapanmu, demikian pula engkau akan memiliki hak untuk mengharapkan peradilan yang diperlunak oleh belas kasihan ketika engkau suatu kali nanti berdiri di hadapan Hakim seluruh bumi.”
133:4.8 (1475.1) Kepada nyonya pemilik penginapan Yunani ia berkata: “Layanilah dengan ramah seperti sedang menjamu anak-anak Yang Paling Tinggi. Tingkatkan kerepotan jerih lelah harianmu ke tingkat tinggi kehalusan seni melalui peningkatan kesadaran bahwa engkau melayani Tuhan dalam diri orang-orang yang Dia diami melalui roh-Nya yang telah turun untuk hidup di dalam hati manusia, dengan demikian berusaha untuk mengubah batin mereka dan memimpin jiwa-jiwa mereka kepada pengetahuan tentang Bapa Firdaus untuk semua karunia yang diberikan dari roh ilahi ini.”
133:4.9 (1475.2) Yesus banyak bercakap-cakap dengan seorang pedagang Cina. Ketika mengucapkan selamat tinggal, ia menasihatinya: “Sembahlah Tuhan saja, yang adalah roh leluhurmu yang sesungguhnya. Ingatlah bahwa roh Bapa selalu hidup di dalammu dan selalu menunjukkan arah jiwamu ke surga. Jika engkau mengikuti pimpinan yang tidak disadari dari roh abadi ini, engkau pasti akan maju terus pada jalan naik menemukan Tuhan. Dan ketika engkau benar-benar mencapai Bapa di surga, itu adalah karena dengan mencari Dia engkau telah menjadi lebih dan lebih menjadi seperti Dia. Maka selamat berpisah, Chang, tapi hanya untuk sementara saja, karena kita akan bertemu lagi di dunia-dunia terang dimana Bapa untuk jiwa-jiwa roh itu telah memberikan banyak tempat-singgah yang menyenangkan bagi mereka yang bertujuan ke Firdaus.”
133:4.10 (1475.3) Untuk seorang pelancong dari Inggris ia berkata: “Saudaraku, aku melihat engkau sedang mencari kebenaran, dan aku menganjurkan agar roh dari Bapa semua kebenaran dapat berkesempatan untuk tinggal di dalammu. Apakah engkau pernah dengan tulus berusaha untuk berbicara dengan roh dari jiwamu itu sendiri? Hal seperti itu memang sulit dan jarang menghasilkan kesadaran sudah berhasil; tetapi setiap usaha yang jujur dari pikiran jasmani untuk berkomunikasi dengan roh yang mendiaminya akan bertemu dengan keberhasilan tertentu, walaupun sebagian besar dari semua pengalaman manusia yang agung tersebut harus lama tinggal sebagai catatan-catatan atas sadar dalam jiwa manusia yang kenal Tuhan tersebut.”
133:4.11 (1475.4) Kepada anak muda yang lari dari rumah Yesus berkata: “Ingatlah, ada dua hal yang kamu tidak bisa lari darinya—Tuhan dan dirimu sendiri. Kemanapun kamu pergi, kamu membawa dirimu sendiri dan roh Bapa surgawi yang hidup di dalam hatimu. Anakku, berhentilah berusaha untuk menipu dirimu sendiri; tetapkan diri untuk praktek berani menghadapi kenyataan hidup; peganglah teguh pada jaminan-jaminan sebagai anak Tuhan dan kepastian hidup kekal, seperti yang telah aku ajarkan pada kamu. Mulai hari ini bertujuanlah untuk menjadi seorang pria sejati, seorang lelaki yang bertekad untuk menghadapi hidup dengan berani dan cerdas.”
133:4.12 (1475.5) Untuk seorang penjahat yang dijatuhi hukuman mati ia berkata pada jam terakhir: “Saudaraku, engkau telah jatuh pada masa-masa jahat. Engkau tersesat; engkau terjerat dalam jaringan kejahatan. Dari berbicara kepada kamu, aku tahu benar bahwa engkau tidak berencana untuk melakukan hal yang akan kamu bayar dengan hidup duniawimu. Tapi kamu memang telah melakukan kejahatan ini, dan sesamamu telah memvonis engkau bersalah; mereka telah menentukan bahwa engkau harus mati. Engkau atau aku mungkin tidak bisa menolak negara dari hak membela diri ini dengan cara pilihannya sendiri. Tampaknya tidak ada cara secara manusiawi untuk lolos dari hukuman atas kesalahanmu. Sesamamu harus menghakimimu sesuai dengan apa yang engkau lakukan, tetapi ada Hakim kepada siapa engkau dapat mengajukan banding untuk pengampunan, dan yang akan menilaimu berdasarkan motif sebenarnya dan niat baikmu. Engkau tidak perlu takut untuk menghadap penghakiman Tuhan jika pertobatanmu sungguh-sungguh dan imanmu tulus. Fakta bahwa kesalahanmu disertai hukuman mati yang dijatuhkan oleh manusia tidak merugikan kesempatan jiwamu untuk mendapatkan keadilan dan menikmati rahmat di hadapan sidang-sidang pengadilan surgawi.”
133:4.13 (1476.1) Yesus menikmati banyak pembicaraan akrab dengan sejumlah besar jiwa yang lapar, terlalu banyak untuk dicantumkan dalam catatan ini. Tiga pelancong ini menikmati kunjungan mereka di Korintus. Kecuali Athena, yang lebih terkenal sebagai pusat pendidikan, Korintus adalah kota paling penting di Yunani selama masa-masa Romawi ini, dan dua bulan mereka tinggal di pusat komersial yang berkembang ini memberikan kesempatan bagi ketiganya untuk mendapatkan banyak pengalaman berharga. Kunjungan di kota ini adalah salah satu yang paling menarik dari semua persinggahan mereka pada perjalanan kembali dari Roma.
133:4.14 (1476.2) Gonod memiliki banyak kepentingan di Korintus, tetapi pada akhirnya bisnisnya rampung, dan mereka bersiap untuk berlayar ke Athena. Mereka melakukan perjalanan dengan kapal kecil yang bisa dibawa melalui daratan pada suatu lintasan darat dari satu pelabuhan Korintus ke pelabuhan satunya , berjarak enam belas kilometer.
133:5.1 (1476.3) Mereka segera tiba di pusat kuno ilmu pengetahuan dan pembelajaran Yunani, dan Ganid sangat tergetar memikirkan ia berada di Athena, berada di Yunani, pusat kebudayaan yang dulunya kekaisarannya Aleksander Agung, yang telah memperluas batas-batasnya bahkan sampai ke negerinya sendiri India. Ada sedikit bisnis untuk ditransaksikan; maka Gonod menghabiskan sebagian besar waktunya dengan Yesus dan Ganid, mengunjungi banyak tempat wisata dan mendengarkan diskusi menarik dari si anak dan gurunya yang serba bisa itu.
133:5.2 (1476.4) Ada sebuah universitas besar yang masih dikembangkan di Athena, dan trio ini sering melakukan kunjungan ke aula-aula belajarnya. Yesus dan Ganid telah sepenuhnya membahas ajaran-ajaran Plato ketika mereka menghadiri kuliah-kuliah di museum di Aleksandria. Mereka semua menikmati kesenian Yunani, contoh-contohnya yang masih dapat ditemukan di sana-sini di seputar kota.
133:5.3 (1476.5) Ayah dan anak itu keduanya sangat menikmati diskusi tentang ilmu pengetahuan yang Yesus lakukan di penginapan mereka suatu malam dengan seorang filsuf Yunani. Setelah orang sok pintar ini berbicara selama hampir tiga jam, dan setelah ia selesai dengan ceramahnya, Yesus, dalam istilah pemikiran modern, mengatakan:
133:5.4 (1476.6) Para ilmuwan mungkin saja suatu hari mengukur energi, atau manifestasi daya, dari gravitasi, cahaya, dan listrik, tetapi para ilmuwan yang sama itu tidak akan pernah bisa (secara ilmiah) memberitahu engkau apa sebenarnya fenomena alam semesta ini. Sains berurusan dengan kegiatan-kegiatan energi-fisik; agama berurusan dengan nilai-nilai kekal. Filsafat yang benar tumbuh dari kebijaksanaan yang melakukan yang terbaiknya untuk mengkorelasikan pengamatan-pengamatan kuantitatif dan kualitatif ini. Selalu ada bahaya bahwa ilmuwan murni fisika mungkin terjangkit kesombongan matematika dan egotisme statistik, belum lagi kebutaan rohani.
133:5.5 (1476.7) Logika itu absah dalam dunia material, dan matematika dapat diandalkan ketika dibatasi dalam penerapannya terhadap hal-hal fisik; tetapi keduanya tidak bisa dianggap sebagai sepenuhnya bisa diandalkan atau tidak bisa salah bila diterapkan pada masalah-masalah kehidupan. Hidup mencakup fenomena yang tidak sepenuhnya material. Aritmatika mengatakan bahwa, jika satu orang bisa menggunting bulu domba dalam sepuluh menit, sepuluh orang bisa menggunting bulu seekor domba itu dalam satu menit. Itu adalah matematika yang masuk akal, tetapi itu tidak benar, karena sepuluh orang tidak bisa berbuat seperti itu; pekerjaan mereka akan saling bertabrakan satu sama lain begitu buruknya sehingga pekerjaan itu akan sangat tertunda.
133:5.6 (1477.1) Matematika menegaskan bahwa, jika satu orang mewakili satu unit tertentu nilai intelektual dan moral, sepuluh orang akan menjadi sepuluh kali nilai ini. Namun dalam berurusan dengan kepribadian manusia itu akan lebih mendekati kebenaran untuk mengatakan bahwa hubungan kerjasama kepribadian tersebut adalah jumlah yang sama dengan kuadrat dari jumlah kepribadian yang terkait dalam persamaan, daripada hanya jumlah sederhana aritmatika. Sebuah kelompok sosial manusia dalam harmoni kerja terkoordinasi merupakan kekuatan yang jauh lebih besar daripada jumlah sederhana dari bagian-bagiannya.
133:5.7 (1477.2) Kuantitas dapat diidentifikasi sebagai fakta, sehingga menjadi suatu keseragaman ilmiah. Kualitas, karena suatu perkara interpretasi pikiran, merupakan suatu taksiran nilai-nilai, dan karena itu harus tetap merupakan pengalaman dari perorangan. Ketika ilmu pengetahuan maupun agama menjadi kurang dogmatis dan lebih toleran terhadap kritik, filsafat akan mulai untuk mencapai kesatuan dalam pemahaman cerdas terhadap alam semesta.
133:5.8 (1477.3) Ada kesatuan dalam alam semesta kosmis jika saja engkau bisa melihat bekerjanya dalam kenyataannya. Alam semesta yang sebenarnya itu bersahabat bagi setiap anak dari Tuhan yang kekal. Masalah sebenarnya adalah: Bagaimana pikiran terbatasnya manusia mencapai kesatuan pemikiran yang logis, benar, dan berkaitan? Keadaan pikiran yang mengetahui-alam-semesta ini dapat dimiliki hanya dengan meyakini bahwa fakta kuantitatif dan nilai kualitatif itu memiliki penyebab bersama dalam Bapa Firdaus. Konsepsi realitas seperti itu menghasilkan wawasan yang lebih luas ke dalam kesatuan fenomena alam semesta yang bermakna; hal itu bahkan mengungkapkan tujuan rohani dari pencapaian kepribadian yang progresif. Dan inilah konsep kesatuan yang dapat merasakan adanya latar belakang yang tidak berubah, terhadap suatu alam semesta yang hidup yang terdiri dari relasi-relasi bukan-pribadi yang terus berubah dan hubungan-hubungan pribadi yang terus menerus berkembang.
133:5.9 (1477.4) Materi dan roh dan keadaan yang berada di antara keduanya adalah tiga tingkatan yang saling terkait dan saling terhubung dari kesatuan sebenarnya dari alam semesta yang sesungguhnya. Terlepas dari bagaimana fenomena alam semesta fakta dan nilai itu mungkin tampaknya berbeda-beda, namun hal-hal itu, bagaimanapun juga, dipersatukan dalam Yang Mahatinggi.
133:5.10 (1477.5) Realitas dari eksistensi material itu melekat pada energi yang belum dikenali demikian pula pada materi yang terlihat. Ketika energi-energi alam semesta diperlambat demikian rupa sehingga mereka mencapai tingkat gerak yang diperlukan, maka, dalam kondisi yang mendukung, energi yang sama ini menjadi massa. Dan jangan lupa, batin-pikiran yang dapat merasakan adanya realitas yang kelihatan itu sendiri juga nyata. Dan penyebab mendasar dari alam semesta massa-energi, batin, dan jiwa itu, adalah kekal—hal itu ada dan terdiri dalam sifat dan reaksi dari Bapa Semesta dan sederajat-sederajat mutlak-Nya.
133:5.11 (1477.6) Mereka semua lebih dari takjub mendengar kata-kata Yesus, dan ketika orang Yunani itu berpamitan dari mereka, ia berkata: “Akhirnya mataku telah melihat seorang Yahudi yang berpikir sesuatu selain keunggulan ras dan berbicara sesuatu selain agama.” Maka mereka beristirahat malam itu.
133:5.12 (1477.7) Kunjungan di Athena itu menyenangkan dan menguntungkan, tetapi kunjungan itu tidak terlalu menghasilkan dalam kontak manusianya. Terlalu banyak orang Athena di masa itu yang terlalu angkuh secara intelektual dengan reputasi mereka di masa lalu, atau yang secara mental bodoh dan tidak tahu, karena merupakan keturunan budak rendahan dari periode-periode sebelumnya ketika masih ada kejayaan di Yunani dan kebijaksanaan dalam benak orang-orangnya. Namun demikian, masih banyak pikiran yang tajam dapat ditemukan di kalangan warga Athena.
133:6.1 (1477.8) Ketika meninggalkan Athena, para musafir ini pergi melalui Troas ke Efesus, ibukota provinsi Romawi di Asia. Mereka membuat banyak perjalanan ke kuil terkenal orang-orang Efesus, kuil dewi Artemis, sekitar tiga kilometer dari kota. Artemis adalah dewi yang paling terkenal di seluruh Asia Kecil dan merupakan kelanjutan dari dewi ibu yang lebih awal lagi dari masa Anatolia kuno. Patung kasar yang dipamerkan dalam kuil raksasa yang dikhususkan untuk penyembahan kepadanya itu dianggap telah jatuh dari langit. Tidak semua dari pelatihan mula-mula Ganid untuk menghormati patung sebagai simbol-simbol keilahian telah terhapus, maka ia pikir terbaik membeli sebuah patung perak kecil untuk menghormati dewi kesuburan Asia Kecil ini. Malam itu mereka berbicara panjang lebar tentang penyembahan benda-benda yang dibuat oleh tangan manusia.
133:6.2 (1478.1) Pada hari ketiga mereka menginap mereka berjalan menyusuri tepian sungai untuk mengamati pengerukan muara pelabuhan itu. Pada siang hari mereka berbicara dengan seorang Fenisia muda yang rindu pulang dan sangat patah semangat; tetapi lebih dari semuanya ia iri pada seorang pemuda tertentu yang telah menerima promosi menjadi atasannya. Yesus mengucapkan kata-kata menghibur kepadanya dan mengutip pepatah kuno Ibrani: “Pemberian seseorang membuka jalan untuk dia dan membawa dia ke hadapan orang-orang besar.”
133:6.3 (1478.2) Dari semua kota-kota besar yang mereka kunjungi pada kunjungan keliling Mediterania ini, di sini mereka mencapai yang bernilai paling sedikit untuk pekerjaan selanjutnya para misionaris Kristen. Kekristenan dimulai di Efesus terutama melalui upaya Paulus, yang tinggal di sini lebih dari dua tahun, membuat tenda untuk nafkah dan menyelenggarakan kuliah-kuliah tentang agama dan filsafat setiap malam di ruang audiensi utama di sekolah Tiranus.
133:6.4 (1478.3) Ada seorang pemikir progresif yang terkait dengan sekolah filsafat lokal ini, dan Yesus melakukan beberapa pertemuan bermanfaat dengan dia. Dalam pembicaraan ini Yesus telah berulang kali menggunakan kata “jiwa.” Orang terpelajar Yunani ini akhirnya bertanya apa yang dimaksud dengan “jiwa,” dan ia menjawab:
133:6.5 (1478.4) “Jiwa adalah bagian manusia yang merenungkan-diri, melihat-kebenaran, dan merasakan-roh yang selamanya mengangkat manusia di atas tingkatan dunia hewan. Kesadaran diri itu, dalam dan dari dirinya sendiri, adalah bukan jiwa. Kesadaran diri moral adalah realisasi diri manusia yang sejati dan merupakan dasar untuk jiwa manusia, dan jiwa itu adalah bagian dari manusia yang merupakan nilai yang berpotensi selamat dari pengalaman manusia. Pilihan moral dan pencapaian rohani, kemampuan untuk mengenal Tuhan dan dorongan untuk menjadi seperti Dia, adalah ciri khas jiwa. Jiwa manusia tidak bisa ada terpisah dari pemikiran moral dan kegiatan rohani. Jiwa yang mandeg adalah jiwa yang sekarat. Namun jiwa manusia itu berbeda dari roh ilahi yang berdiam di dalam batin. Roh ilahi itu datang bersamaan dengan kegiatan moral pertama dari batin manusia, dan itu adalah peristiwa kelahiran jiwa.
133:6.6 (1478.5) “Selamat atau hilangnya sesosok jiwa ada hubungannya dengan apakah kesadaran moralnya mencapai status selamat melalui aliansi kekal dengan karunia roh baka yang berkaitan dengannya. Keselamatan adalah perohanian (spiritualisasi) kesadaran diri dalam hal kesadaran moral, yang dengan demikian menjadi memiliki nilai bertahan hidup. Semua bentuk konflik jiwa itu terdiri dari kurangnya keselarasan antara kesadaran diri moral, atau rohani, dengan kesadaran diri yang murni intelektual.
133:6.7 (1478.6) “Jiwa manusia itu, ketika sudah didewasakan, dimuliakan, dan dirohanikan, mendekati status surgawi dalam hal bahwa jiwa itu makin dekat untuk menjadi entitas yang berada di tengah antara material dan spiritual, antara diri jasmani dan roh ilahi. Berkembangnya jiwa sesosok manusia itu sulit diuraikan dan lebih sulit lagi diperagakan karena tidak ditemukan oleh metode-metode penyelidikan material ataupun pembuktian spiritual. Ilmu material tidak bisa mendemonstrasikan keberadaan suatu jiwa, tidak bisa pula pengujian-roh murni. Meskipun ilmu material maupun standar spiritual gagal untuk menemukan keberadaan jiwa manusia, namun setiap makhluk hidup yang sadar secara moral mengetahui keberadaan jiwanya sebagai suatu pengalaman pribadi yang nyata dan aktual.”
133:7.1 (1479.1) Segera para pelancong ini berlayar ke Siprus, singgah di Rhodes. Mereka menikmati pelayaran yang panjang dan tiba di pulau tujuan mereka banyak beristirahat dalam tubuh dan disegarkan dalam roh.
133:7.2 (1479.2) Menjadi rencana mereka untuk menikmati masa benar-benar istirahat dan bermain pada kunjungan ke Siprus ini karena tur mereka di Mediterania itu hampir berakhir. Mereka mendarat di Paphos dan langsung memulai pengumpulan perbekalan untuk kunjungan mereka beberapa minggu ke pegunungan yang berdekatan. Pada hari ketiga setelah kedatangan mereka, mereka naik ke perbukitan dengan hewan-hewan beban mereka yang sarat bermuatan.
133:7.3 (1479.3) Selama dua minggu trio ini sangat bersenang-senang, dan kemudian, tanpa peringatan, Ganid muda tiba-tiba jatuh sakit parah. Selama dua minggu ia menderita demam tinggi, seringkali menjadi mengigau; baik Yesus maupun Gonod menjadi sibuk menunggui anak sakit ini. Yesus dengan mahir dan lembut merawat anak lelaki itu, dan si ayah kagum oleh kelembutan maupun keahlian yang ditunjukkan dalam semua pelayanannya bagi pemuda yang menderita sakit ini. Mereka jauh dari pemukiman manusia, dan anak itu terlalu sakit untuk dipindahkan; maka mereka mempersiapkan sebaik yang mereka bisa untuk merawatnya agar kembali sembuh di sana di tengah pegunungan.
133:7.4 (1479.4) Selama masa pemulihan Ganid selama tiga minggu itu Yesus menceritakan kepadanya banyak hal yang menarik tentang alam dan berbagai cuacanya. Dan sungguh menyenangkan mereka saat mereka mengembara di pegunungan, anak itu mengajukan pertanyaan, Yesus menjawab mereka, dan si ayah mengagumi seluruh adegan itu.
133:7.5 (1479.5) Minggu terakhir mereka tinggal di pegunungan, Yesus dan Ganid berbicara panjang tentang fungsi batin manusia. Setelah beberapa jam berdiskusi anak lelaki itu mengajukan pertanyaan ini: “Tapi, Guru, apa yang engkau maksud ketika engkau mengatakan bahwa manusia mengalami bentuk kesadaran diri yang lebih tinggi daripada hewan yang lebih tinggi?” Dan kalau dinyatakan lagi dalam ungkapan modern, Yesus menjawab:
133:7.6 (1479.6) Anakku, aku sudah memberitahu kamu banyak tentang batin manusia dan roh ilahi yang tinggal di dalamnya, namun biarlah sekarang aku tekankan bahwa kesadaran diri itu adalah suatu kenyataan. Ketika setiap binatang menjadi sadar diri, ia menjadi manusia primitif. Pencapaian semacam itu dihasilkan dari koordinasi fungsi antara energi bukan-pribadi dan batin yang mengandung-roh itu, dan fenomena inilah yang menjamin penganugerahan suatu titik fokus mutlak bagi kepribadian manusia, yaitu roh dari Bapa di surga.
133:7.7 (1479.7) Ide-ide itu bukan sekedar rekaman dari sensasi-sensasi (perasaan-perasaan); ide adalah sensasi ditambah tafsiran renungan dari diri pribadi; dan diri itu lebih dari jumlah sensasi-sensasi orang itu. Di situ dimulailah sesuatu pendekatan menuju kesatuan dalam kedirian yang berkembang itu, dan kesatuan itu berasal dari kehadiran yang mendiami, yang bagian dari dari kesatuan mutlak yang secara rohani mengaktifkan batin sadar diri yang berasal dari hewan tersebut.
133:7.8 (1479.8) Tidak ada hewan semata-mata yang dapat memiliki kesadaran diri akan waktu. Hewan memiliki suatu koordinasi fisiologis dari pengenalan-sensasi yang berkaitan dan memori daripadanya, tetapi tidak ada yang mengalami pengenalan sensasi yang berarti atau menunjukkan hubungan bermakna dari pengalaman-pengalaman fisik gabungan ini seperti diwujudkan dalam kesimpulan-kesimpulan dari penafsiran manusia yang cerdas dan merenungkan. Dan fakta adanya keberadaan yang sadar diri ini, terkait dengan realitas pengalaman rohani berikutnya, membuat manusia sebagai seorang anak potensial alam semesta dan memberikan pertanda tentang pencapaian akhirnya akan Kesatuan Mahatinggi alam semesta.
133:7.9 (1480.1) Diri manusia itu tidak pula semata-mata jumlah dari keadaan kesadaran yang berturut-turut. Tanpa berfungsi efektifnya penyortir dan penghubung kesadaran tidak akan ada kesatuan yang cukup untuk menjamin disebutnya suatu kedirian. Batin yang tidak disatukan seperti itu sulit mencapai tingkat status manusia yang sadar. Jika asosiasi-asosiasi kesadaran itu hanya suatu kebetulan, maka batin semua orang kemudian akan menunjukkan asosiasi-asosiasi fase-fase tertentu kegilaan mental yang tidak terkontrol dan acak.
133:7.10 (1480.2) Suatu batin manusia, yang dibangun semata-mata dari kesadaran sensasi fisik, tidak akan pernah mencapai tingkatan rohani; pikiran yang jasmani semacam ini akan sama sekali kekurangan pengertian nilai-nilai moral dan akan tanpa perasaan bimbingan dari dominasi rohani yang begitu penting untuk mencapai kesatuan kepribadian yang harmonis dalam waktu, dan yang tak terpisahkan untuk keselamatan kepribadian dalam kekekalan.
133:7.11 (1480.3) Batin manusia sejak awal mulai menunjukkan kualitas-kualitas yang di atas material; intelek manusia yang benar-benar reflektif itu sama sekali tidak terikat oleh batas-batas waktu. Bahwa individu-individu itu begitu berbeda dalam kinerja hidup mereka menunjukkan, tidak hanya berbagai kemampuan warisan dan beragam pengaruh dari lingkungan, tetapi juga tingkat penyatuan dengan roh Bapa yang mendiaminya yang telah dicapai oleh diri itu, ukuran dari identifikasi (pengenalan) dari yang satu dengan yang lain.
133:7.12 (1480.4) Batin manusia tidak bisa dengan baik menanggung konflik kesetiaan ganda. Merupakan tekanan berat pada jiwa untuk menjalani pengalaman berupaya untuk melayani yang baik maupun yang jahat. Batin yang sangat bahagia dan disatukan secara efisien itu adalah batin yang sepenuhnya didedikasikan untuk melaksanakan kehendak Bapa di surga. Konflik yang tak terselesaikan menghancurkan kesatuan dan dapat berakhir dalam kerusakan batin. Namun karakter keselamatan dari sesosok jiwa itu tidak dipupuk dengan mencoba untuk mendapatkan ketenangan pikiran dengan harga berapapun, dengan penyerahan cita-cita yang mulia, dan dengan kompromi ideal-ideal rohani; melainkan kedamaian seperti itu dicapai oleh penegasan sungguh-sungguh mengenai kemenangan dari apa yang benar, dan kemenangan ini dicapai dengan mengalahkan kejahatan menggunakan kekuatan ampuh dari kebaikan.
133:7.13 (1480.5) Keesokan harinya mereka berangkat ke Salamis, dimana mereka naik kapal ke Antiokhia di pantai Syria.
133:8.1 (1480.6) Antiokhia adalah ibukota provinsi Romawi Syria, dan di sini gubernur kekaisaran bertempat tinggal. Antiokhia memiliki setengah juta penduduk; kota itu adalah kota ketiga di kekaisaran dalam ukurannya dan yang pertama dalam kejahatan dan amoralitas yang mencolok. Gonod punya banyak bisnis untuk ditransaksikan; maka Yesus dan Ganid banyak pergi sendiri. Mereka mengunjungi segala sesuatu tentang kota poliglot ini kecuali rerimbunan Daphne. Gonod dan Ganid mengunjungi kuil memalukan yang terkenal bejat ini, tetapi Yesus menolak untuk menemani mereka. Adegan-adegan seperti itu tidak begitu mengejutkan bagi orang India, tetapi hal-hal itu menjijikkan bagi seorang Ibrani yang idealis.
133:8.2 (1480.7) Yesus menjadi tenang dan termenung saat ia mendekat Palestina dan akhir perjalanan mereka. Ia bercakap-cakap dengan sedikit orang di Antiokhia; ia jarang pergi seputar kota. Setelah banyak mempertanyakan mengapa gurunya menunjukkan begitu sedikit minat di Antiokhia, Ganid akhirnya membuat Yesus berkata: “Kota ini tidak jauh dari Palestina; mungkin aku akan kembali ke sini kapan-kapan.”
133:8.3 (1481.1) Ganid memiliki pengalaman yang sangat menarik di Antiokhia. Anak muda ini telah membuktikan dirinya sebagai seorang murid yang cerdas dan telah mulai untuk membuat penggunaan praktis beberapa ajaran Yesus. Ada orang India tertentu yang terhubung dengan bisnis ayahnya di Antiokhia yang telah menjadi sangat tidak ramah dan tidak puas sehingga pemecatannya telah dipertimbangkan. Ketika Ganid mendengar ini, ia membawa dirinya ke tempat usaha ayahnya dan mengadakan pembicaraan panjang dengan rekan sebangsanya itu. Orang ini merasa ia telah ditaruh dalam pekerjaan yang salah. Ganid bercerita kepadanya tentang Bapa di surga dan dalam banyak hal memperluas pandangannya tentang agama. Tetapi dari semua yang Ganid katakan, kutipan dari sebuah pepatah Ibrani adalah yang paling berguna, dan kata-kata hikmat tersebut adalah: “Apapun yang dijumpai tanganmu untuk dikerjakan, kerjakanlah itu dengan segenap kekuatanmu.”
133:8.4 (1481.2) Setelah menyiapkan barang-barang mereka untuk kafilah unta, mereka melanjutkan ke Sidon dan dari situ ke Damaskus, dan setelah tiga hari mereka bersiap untuk perjalanan panjang melintasi gurun pasir.
133:9.1 (1481.3) Perjalanan kafilah melintasi padang pasir itu bukan pengalaman baru bagi para lelaki yang banyak bepergian ini. Setelah Ganid menyaksikan gurunya membantu pemuatan dua puluh unta mereka dan mengamatinya secara sukarela mengemudikan hewan mereka sendiri, ia berseru, “Guru, apakah ada sesuatu yang tidak dapat engkau lakukan?” Yesus hanya tersenyum dan berkata, “Guru pastilah bukan tanpa kehormatan di mata murid yang rajin.” Maka mereka berangkat ke kota kuno Ur.
133:9.2 (1481.4) Yesus amat tertarik pada sejarah awal Ur, tempat kelahiran Abraham, dan ia sama-sama terpesona oleh reruntuhan dan tradisi Susa, begitu tertariknya sehingga Gonod dan Ganid memperpanjang tinggal mereka di daerah-daerah ini tiga minggu untuk memberikan Yesus lebih banyak waktu untuk melakukan penyelidikan dan juga untuk memberikan kesempatan yang lebih baik membujuk dia agar kembali ke India bersama mereka.
133:9.3 (1481.5) Di Ur itulah Ganid berbicara panjang lebar dengan Yesus mengenai perbedaan antara pengetahuan, kebijaksanaan, dan kebenaran. Dan ia sangat terpesona oleh perkataan orang bijak Ibrani: “Kebijaksanaan adalah hal utama; sebab itu dapatkanlah kebijaksanaan. Dengan semua pencarianmu untuk pengetahuan, dapatkanlah pengertian. Tinggikan hikmat dan ia akan mengangkat engkau. Ia akan membawa engkau pada kehormatan hanya jika engkau mau memeluknya.”
133:9.4 (1481.6) Akhirnya datanglah hari untuk perpisahan. Mereka semua tegar, terutama anak itu, namun hal itu cobaan yang berat. Mata mereka semua basah oleh air mata namun tabah hati. Ketika mengucapkan selamat berpisah pada gurunya, Ganid mengatakan: “Selamat tinggal, Guru, tetapi tidak selamanya. Kalau aku datang lagi ke Damaskus, aku akan mencari engkau. Aku mengasihimu, karena aku pikir Bapa di surga tentulah seperti engkau; setidaknya aku tahu engkau adalah seperti apa yang telah engkau katakan kepadaku tentang Dia. Aku akan mengingat ajaranmu, tetapi lebih dari semua, aku tidak akan pernah melupakanmu.” Kata sang ayah, “Selamat berpisah guru besar, yang telah membuat kami lebih baik dan membantu kami untuk mengenal Tuhan.” Dan Yesus menjawab, “Damai sejahtera atasmu, dan biarlah berkat dari Bapa di surga selalu tinggal bersamamu.” Dan Yesus berdiri di pantai dan menyaksikan sementara perahu kecil membawa mereka ke kapal mereka berlabuh. Demikianlah sang Guru meninggalkan teman-temannya dari India itu di Charax, tidak pernah melihat mereka lagi di dunia ini; demikian pula mereka tidak pernah tahu, di dunia ini, bahwa pria yang kemudian muncul sebagai Yesus dari Nazaret itu adalah teman yang sama ini yang baru saja berpisah dari mereka—Yosua guru mereka.
133:9.5 (1481.7) Di India, Ganid tumbuh menjadi seorang pria berpengaruh, seorang penerus yang layak bagi ayahnya yang terkemuka, dan ia menyebarkan kemana-mana banyak kebenaran mulia yang telah ia pelajari dari Yesus, guru terkasihnya. Belakangan dalam hidupnya, ketika Ganid mendengar ada guru aneh di Palestina yang mengakhiri kariernya di atas salib, meskipun ia mengenali kesamaan antara kabar baik Anak Manusia ini dan ajaran tutor Yahudinya, namun tidak pernah terpikir olehnya bahwa keduanya ini sebenarnya orang yang sama.
133:9.6 (1482.1) Maka berakhirlah bab dalam kehidupan Anak Manusia yang bisa disebut: Misi Yosua sang guru.
Buku Urantia
Makalah 134
134:0.1 (1483.1) SELAMA perjalanan Mediterania, Yesus telah mempelajari dengan cermat orang-orang yang ia temui dan negara-negara yang ia lewati, dan di sekitar masa inilah ia mencapai keputusan akhir tentang sisa hidupnya di bumi. Dia telah sepenuhnya mempertimbangkan dan kini akhirnya menyetujui rencana yang menetapkan agar ia dilahirkan dari orang tua Yahudi di Palestina, dan karena itu ia sengaja kembali ke Galilea untuk menunggu permulaan pekerjaan utama hidupnya sebagai guru kebenaran untuk masyarakat umum; ia mulai meletakkan rencana untuk karier publik di tanah bangsa ayahnya Yusuf, dan ia melakukan ini dari kemauan bebasnya sendiri.
134:0.2 (1483.2) Yesus telah menemukan melalui pengalaman pribadi dan manusiawi bahwa Palestina adalah tempat terbaik di seluruh dunia Romawi dimana ia akan menentukan babak-babak penutup, dan untuk menggelar adegan-adegan terakhir, dari hidupnya di bumi. Untuk pertama kalinya ia menjadi sepenuhnya puas dengan program untuk mewujudkan secara terbuka kodrat sesungguhnya dan mengungkapkan identitas ilahinya di antara orang Yahudi dan orang non-Yahudi di negeri asalnya Palestina. Ia dengan pasti memutuskan untuk mengakhiri hidupnya di bumi dan untuk menyelesaikan karier kehidupan fananya di tanah yang sama dimana ia memasuki pengalaman manusiawi sebagai bayi yang tak berdaya. Karier Urantianya dimulai di tengah orang-orang Yahudi di Palestina, dan ia memilih untuk mengakhiri hidupnya di Palestina dan di antara orang-orang Yahudi.
134:1.1 (1483.3) Setelah berpisah dari Gonod dan Ganid di Charax (dalam bulan Desember 23 M), Yesus kembali melalui Ur ke Babilon, dimana ia bergabung dengan sebuah kafilah gurun yang sedang dalam perjalanan ke Damaskus. Dari Damaskus ia pergi ke Nazaret, singgah hanya beberapa jam di Kapernaum, dimana ia berhenti sejenak untuk menyapa keluarga Zebedeus. Di sana ia bertemu Yakobus saudaranya, yang beberapa waktu sebelumnya datang untuk bekerja menggantikannya di bengkel kapal Zebedeus. Setelah berbicara dengan Yakobus dan Yudas adiknya (yang juga kebetulan berada di Kapernaum) dan setelah menyerahkan ke Yakobus adiknya rumah kecil yang dibelikan oleh Yohanes Zebedeus itu, Yesus melanjutkan pergi ke Nazaret.
134:1.2 (1483.4) Pada akhir perjalanan Mediteranianya, Yesus telah menerima uang cukup untuk memenuhi biaya hidupnya hampir sampai saat awal pelayanan publiknya. Tetapi selain dari Zebedeus dari Kapernaum dan orang-orang yang ia temui dalam perjalanan yang luar biasa ini, dunia tidak pernah tahu bahwa ia melakukan perjalanan ini. Keluarganya selalu percaya bahwa ia menghabiskan waktu ini dalam studi di Aleksandria. Yesus tidak pernah membenarkan keyakinan ini, ia juga tidak membuat penyangkalan terbuka terhadap kesalahpahaman tersebut.
134:1.3 (1483.5) Selama tinggal beberapa minggu di Nazaret, Yesus bercakap-cakap dengan keluarga dan teman-temannya, menghabiskan beberapa waktu di toko reparasi dengan saudaranya Yusuf, tetapi menggunakan sebagian besar perhatiannya kepada Maria dan Rut. Rut saat itu berusia hampir lima belas tahun, dan ini adalah kesempatan pertama Yesus untuk melakukan pembicaraan panjang dengannya sejak ia telah menjadi seorang perempuan muda.
134:1.4 (1484.1) Baik Simon dan Yudas telah selama beberapa waktu ingin menikah, tetapi mereka tidak suka untuk melakukan hal ini tanpa persetujuan Yesus; maka sesuai dengan hal itu mereka telah menunda peristiwa ini, berharap untuk kembalinya kakak tertua mereka. Meskipun mereka semua menganggap Yakobus sebagai kepala keluarga dalam banyak hal, namun ketika itu untuk hal menikah, mereka ingin berkat dari Yesus. Jadi Simon dan Yudas menikah dalam sebuah pernikahan ganda pada awal Maret tahun ini, 24 M. Semua anak-anak yang lebih tua sekarang sudah menikah; hanya Rut, yang bungsu, tetap di rumah dengan Maria.
134:1.5 (1484.2) Yesus bercakap-cakap dengan anggota keluarganya satu persatu cukup normal dan alami, tetapi kalau mereka semua sedang bersama-sama, ia begitu sedikit berkata-kata sehingga mereka berkomentar tentang hal itu di antara mereka sendiri. Maria terutama yang gelisah dengan perilaku aneh yang tidak biasa dari putra sulungnya ini.
134:1.6 (1484.3) Sekitar pada waktu Yesus sedang mempersiapkan diri untuk meninggalkan Nazaret, pemimpin sebuah kafilah besar yang sedang melewati kota itu jatuh sakit parah, dan Yesus, sebagai ahli bahasa, mengajukan diri sukarela untuk menggantikannya. Karena perjalanan ini akan mengharuskan ketidak-hadirannya selama satu tahun, dan lantaran semua saudaranya sudah menikah dan ibunya tinggal di rumah dengan Rut, Yesus mengadakan konferensi keluarga dimana ia mengusulkan agar ibunya dan Rut pergi ke Kapernaum untuk tinggal di rumah yang baru-baru ini telah ia berikan kepada Yakobus. Oleh karena itu, beberapa hari setelah Yesus berangkat dengan karavan, Maria dan Rut pindah ke Kapernaum, dimana mereka tinggal selama sisa hidup Maria di rumah yang Yesus telah sediakan. Yusuf dan keluarganya pindah ke rumah Nazaret yang lama.
134:1.7 (1484.4) Ini adalah salah satu tahun yang lebih tidak biasa dalam pengalaman batiniah Anak Manusia; kemajuan besar dibuat dalam menghasilkan keharmonisan kerja antara batin manusiawinya dan Pelaras yang mendiaminya. Pelaras telah secara aktif terlibat dalam penataan ulang pemikiran dan melatih batin untuk peristiwa-peristiwa besar yang tidak terlalu lama lagi di masa depan. Kepribadian Yesus sedang mempersiapkan perubahan besar dalam sikapnya terhadap dunia. Inilah masa-masa antara, tahap peralihan dari sosok yang mulai hidup sebagai Tuhan yang tampil sebagai manusia, dan yang sekarang bersiap untuk menyelesaikan karier buminya sebagai manusia tampil sebagai Tuhan.
134:2.1 (1484.5) Tanggal satu April, 24 M, Yesus meninggalkan Nazaret pada perjalanan kafilah ke wilayah Laut Kaspia. Kafilah dimana Yesus bergabung sebagai pemimpin perjalanan (konduktor) sedang pergi dari Yerusalem melalui Damaskus dan Danau Urmia melalui Asyur, Media, dan Parthia menuju ke bagian tenggara kawasan Laut Kaspia. Setahun penuh berlalu sebelum ia kembali dari perjalanan ini.
134:2.2 (1484.6) Bagi Yesus perjalanan kafilah ini adalah satu lagi petualangan eksplorasi dan pelayanan pribadi. Ia mendapat suatu pengalaman menarik bersama keluarga kafilahnya—para penumpang, pengawal, dan pengendara unta. Puluhan pria, wanita, dan anak-anak yang tinggal sepanjang rute yang dilalui kafilah itu mengalami kehidupan yang lebih kaya sebagai hasil dari kontak mereka dengan Yesus, yang bagi mereka adalah konduktor luar biasa dari sebuah kafilah biasa. Tidak semua yang menikmati kesempatan pelayanan pribadinya ini mendapat manfaat dari hal itu, namun sebagian besar dari mereka yang bertemu dan berbicara dengannya dibuat menjadi lebih baik untuk sisa hidup alami mereka.
134:2.3 (1484.7) Dari semua perjalanan dunianya, perjalanan Laut Kaspia ini membawa Yesus paling dekat ke Dunia Timur dan memungkinkan dia untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang bangsa-bangsa Timur Jauh. Ia membuat kontak mendalam dan pribadi dengan setiap ras yang masih bertahan di Urantia kecuali ras merah. Ia sama-sama menikmati pelayanan pribadi untuk masing-masing ras yang bervariasi dan bangsa campuran ini, dan semua mereka menerima kebenaran hidup yang ia bawakan pada mereka. Orang-orang Eropa dari Barat Jauh dan bangsa-bangsa Asia dari Timur Jauh sama-sama memberikan perhatian pada kata-kata harapan dan hidup kekalnya dan sama-sama dipengaruhi oleh kehidupan pelayanan kasih dan pelayanan rohani yang ia hidupi dengan begitu menyenangkan di tengah mereka.
134:2.4 (1485.1) Perjalanan kafilah itu berhasil dalam segala hal. Ini adalah episode yang paling menarik dalam kehidupan manusia Yesus, karena ia berfungsi selama tahun ini dalam kapasitas eksekutif, bertanggung jawab untuk barang-barang yang dipercayakan kepadanya dan untuk perjalanan aman orang-orang bepergian yang membentuk rombongan karavan itu. Dan ia dengan paling setia, dengan efisien, dan dengan bijaksana melaksanakan banyak tugasnya.
134:2.5 (1485.2) Sekembalinya dari kawasan Kaspia, Yesus menyerahkan kepemimpinan kafilah di Danau Urmia, dimana ia menunggu selama dua minggu lebih sedikit. Ia kembali sebagai penumpang bersama kafilah berikutnya yang menuju Damaskus, dimana para pemilik unta-unta itu berusaha meminta dia agar tetap bekerja untuk mereka. Sambil menolak tawaran ini, ia terus melanjutkan perjalanan dengan kereta kafilah ke Kapernaum, sampai pada pertama April, 25 M. Tidak lagi ia menganggap Nazaret sebagai rumahnya. Kapernaum telah menjadi rumah Yesus, Yakobus, Maria, dan Rut. Tetapi Yesus tidak pernah lagi tinggal bersama keluarganya; ketika di Kapernaum ia tinggal dengan keluarga Zebedeus.
134:3.1 (1485.3) Dalam perjalanan ke Laut Kaspia, Yesus telah berhenti beberapa hari untuk istirahat dan pemulihan di kota Persia kuno Urmia di tepian barat Danau Urmia. Pada pulau terbesar dari gugusan pulau yang terletak tidak jauh lepas pantai dekat Urmia terdapat sebuah bangunan besar—sebuah amfiteater kuliah—yang didedikasikan untuk “roh agama.” Bangunan ini sebenarnya sebuah kuil untuk filsafat agama-agama.
134:3.2 (1485.4) Kuil agama ini telah dibangun oleh seorang pedagang kaya warga Urmia dan ketiga anaknya. Orang ini adalah Cymboyton, dan terhitung di antara nenek moyangnya banyak bangsa yang berbeda-beda.
134:3.3 (1485.5) Ceramah dan diskusi di sekolah agama ini mulai pukul sepuluh setiap paginya dalam seminggu. Sesi sore dimulai pukul tiga, dan perdebatan malam dibuka pada pukul delapan. Cymboyton atau salah satu dari tiga anak laki-lakinya selalu memimpin sesi pengajaran, diskusi, dan debat ini. Pendiri sekolah agama yang unik ini hidup dan meninggal tanpa pernah mengungkapkan keyakinan agama pribadinya.
134:3.4 (1485.6) Pada beberapa kesempatan Yesus ikut serta dalam diskusi-diskusi ini, dan sebelum ia meninggalkan Urmia, Cymboyton mengatur rencana dengan Yesus agar ia tinggal dengan mereka selama dua minggu pada perjalanan kembalinya dan memberikan dua puluh empat kuliah tentang “Persaudaraan Manusia,” dan untuk memimpin dua belas sesi malam pertanyaan, diskusi, dan perdebatan mengenai kuliahnya secara khusus dan tentang persaudaraan umat manusia pada umumnya.
134:3.5 (1485.7) Sesuai dengan rencana ini, Yesus singgah di sana pada perjalanan pulang dan menyampaikan kuliah-kuliah ini. Kuliah ini adalah yang paling sistematis dan formal dari semua ajaran Guru di Urantia. Tidak pernah sebelum atau setelahnya dia berbicara begitu banyak tentang satu subjek seperti yang terkandung dalam kuliah dan diskusi tentang persaudaraan manusia ini. Pada kenyataannya kuliah ini adalah tentang “Kerajaan Tuhan” dan “Kerajaan-kerajaan Manusia.”
134:3.6 (1486.1) Lebih dari tiga puluh agama dan aliran keagamaan terwakili pada pengajar kuil filsafat agama ini. Guru-guru ini dipilih, didukung, dan diakui penuh oleh kelompok keagamaan masing-masing. Pada masa ini ada sekitar tujuh puluh lima guru di fakultas ini, dan mereka tinggal di pondok-pondok yang masing-masing menampung sekitar selusin orang. Setiap bulan baru kelompok-kelompok ini diubah dengan membuang undi. Intoleransi, kecenderungan suka berbantah, atau semua sifat lain yang mengganggu kelancaran komunitas itu akan berakibat pemecatan segera dan langsung terhadap guru yang mengganggu itu. Dia akan dipecat tanpa basa basi, dan orang alternatifnya yang menunggu akan segera menggantikannya.
134:3.7 (1486.2) Para guru dari berbagai agama ini membuat upaya besar untuk menunjukkan seberapa mirip agama mereka sehubungan dengan hal-hal mendasar dari kehidupan ini dan kehidupan berikutnya. Hanya ada satu doktrin yang harus diterima untuk mendapatkan kursi di fakultas ini—setiap guru harus mewakili agama yang mengakui Tuhan—suatu jenis Ketuhanan tertinggi. Ada lima guru independen di fakultas itu yang tidak mewakili agama terorganisir apapun, dan sebagai guru independen seperti itulah Yesus muncul di depan mereka.
134:3.8 (1486.3) [Ketika kami, para makhluk tengah, pertama mempersiapkan ringkasan ajaran Yesus di Urmia, timbullah perselisihan antara serafim jemaat (penjaga keagamaan) dan serafim kemajuan mengenai kebijaksanaan memasukkan ajaran-ajaran ini dalam Pewahyuan Urantia. Kondisi abad kedua puluh, yang berlaku baik dalam agama maupun pemerintahan manusia, adalah begitu berbeda dari yang berlaku pada zaman Yesus sehingga memang sulit untuk menyesuaikan ajaran Guru di Urmia terhadap masalah-masalah Kerajaan Tuhan dan kerajaan manusia sebagaimana fungsi-fungsi dunia ini ada pada abad kedua puluh. Kami tidak pernah mampu merumuskan pernyataan tentang ajaran Guru yang dapat diterima oleh kedua kelompok serafim pemerintahan planet ini. Akhirnya, Melkisedek ketua komisi pewahyuan menunjuk sebuah komisi tiga dari kami untuk mempersiapkan pandangan kami tentang ajaran Urmia Guru sebagaimana disesuaikan dengan kondisi agama dan politik abad kedua puluh di Urantia. Oleh karena itu, kami tiga makhluk tengah sekunder menyelesaikan penyesuaian ajaran Yesus tersebut, menyatakan ulang pernyataannya sebagaimana yang kami akan terapkan pada kondisi dunia masa kini, dan kami sekarang menyajikan laporan ini seperti demikian setelah diedit oleh Melkisedek ketua komisi pewahyuan.]
134:4.1 (1486.4) Persaudaraan manusia itu didirikan di atas dasar kebapaan Tuhan. Keluarga Tuhan itu berasal dari kasih Tuhan—Tuhan itu kasih. Tuhan sang Bapa secara ilahi mengasihi anak-anak-Nya, semua mereka.
134:4.2 (1486.5) Kerajaan surga, pemerintahan ilahi, didirikan di atas dasar fakta kedaulatan ilahi—Tuhan adalah roh. Karena Tuhan adalah Roh, maka kerajaan ini adalah bersifat rohani. Kerajaan surga bukanlah bersifat jasmani ataupun semata-mata intelektual; kerajaan itu merupakan hubungan rohani antara Tuhan dan manusia.
134:4.3 (1486.6) Jika berbagai agama mengakui kedaulatan roh dari Tuhan sang Bapa, maka semua agama tersebut akan tetap damai. Hanya ketika satu agama menganggap bahwa agama itu dalam beberapa hal lebih unggul daripada semua yang lain, dan bahwa ia memiliki otoritas eksklusif atas agama-agama lain, maka agama tersebut berani menjadi tidak toleran terhadap agama-agama lain atau berani menganiaya umat beragama lain.
134:4.4 (1487.1) Perdamaian keagamaan—persaudaraan—tak akan pernah ada kecuali semua agama bersedia untuk sepenuhnya melepaskan diri dari semua otoritas ekleastikal (organisasi keagamaan) dan sepenuhnya menyerahkan semua konsep tentang kedaulatan rohani. Tuhan saja yang adalah penguasa berdaulat roh.
134:4.5 (1487.2) Kamu tidak dapat memiliki kesetaraan di antara agama-agama (kemerdekaan beragama) tanpa melakukan perang agama kecuali semua agama menyetujui untuk pengalihan seluruh kedaulatan keagamaan kepada suatu tingkat di atas manusia, kepada Tuhan sendiri.
134:4.6 (1487.3) Kerajaan surga dalam hati umat manusia akan menciptakan kesatuan keagamaan (tidak harus keseragaman) karena setiap dan semua kelompok agama yang membentuk umat beragama tersebut akan bebas dari semua gagasan tentang otoritas ekleastikal (gerejawi atau organisasi keagamaan)—kedaulatan keagamaan.
134:4.7 (1487.4) Tuhan itu roh, dan Tuhan mengaruniakan sebuah fragmen (pecahan) dari diri roh-Nya untuk tinggal dalam hati manusia. Secara rohani, semua manusia itu setara. Kerajaan surga itu bebas dari kasta, kelas, tingkatan sosial, dan kelompok ekonomi. Kalian semua adalah saudara.
134:4.8 (1487.5) Namun saat kalian kehilangan pandangan tentang kedaulatan roh Tuhan sang Bapa itu, maka salah satu agama akan mulai menegaskan keunggulannya atas agama-agama lain; dan kemudian, bukannya damai di bumi dan sejahtera di antara manusia, akan mulailah perselisihan, saling tuding, bahkan perang agama, setidaknya perang antara pengikut agama.
134:4.9 (1487.6) Makhluk-makhluk yang berkehendak bebas yang menganggap diri mereka setara, kecuali mereka satu sama lain saling mengakui diri mereka tunduk pada suatu suprakedaulatan, suatu otoritas yang lebih dan di atas diri mereka sendiri, maka cepat atau lambat mereka akan tergoda untuk mencobakan kemampuan mereka agar mendapatkan kekuasaan dan otoritas atas orang dan kelompok lain. Konsep kesetaraan tidak pernah membawa damai kecuali pengakuan bersama akan suatu pengaruh suprakedaulatan yang mengendalikan semuanya.
134:4.10 (1487.7) Para agamawan Urmia hidup bersama secara relatif damai dan tenang karena mereka telah sepenuhnya menundukkan semua gagasan mereka tentang kedaulatan agama. Secara rohani, mereka semua percaya akan suatu Tuhan yang berdaulat; secara sosial, otoritas penuh dan tak terlawan berada pada pemimpin mereka—Cymboyton. Mereka juga tahu benar apa yang akan terjadi pada setiap guru yang berani menjadi berkuasa atas guru-guru rekannya yang lain. Tidak akan ada perdamaian agama yang bertahan lama di Urantia sampai semua kelompok agama secara bebas menundukkan semua gagasan mereka tentang perkenanan ilahi, umat pilihan, dan kedaulatan agama. Hanya ketika Tuhan sang Bapa menjadi kehendak tertinggi maka manusia menjadi saudara-saudara yang beragama dan hidup bersama dalam perdamaian keagamaan di bumi.
134:5.1 (1487.8) [Meskipun ajaran Guru tentang kedaulatan Tuhan adalah suatu kebenaran—namun hanya menjadi makin rumit oleh kemunculan berikutnya agama tentang dirinya di tengah agama-agama dunia—presentasinya mengenai kedaulatan politik itu sangat dibuat menjadi rumit oleh evolusi politik dari kehidupan berbangsa selama seribu sembilan ratus tahun terakhir dan lebih lagi. Pada zaman Yesus hanya ada dua kekuatan dunia besar—Kekaisaran Romawi di Barat dan Kekaisaran Han di Timur—dan keduanya ini secara luas dipisahkan oleh kerajaan Parthia dan oleh kawasan daratan Kaspia dan Turkestan yang berada di tengahnya. Oleh karena itu, dalam presentasi berikut ini kami buat menyimpang lebih jauh dari substansinya ajaran Guru di Urmia mengenai kedaulatan politik, pada saat yang sama mencoba untuk menggambarkan pentingnya ajaran tersebut karena bisa berlaku untuk tahap kritis tertentu dari evolusi kedaulatan politik dalam abad kedua puluh setelah Kristus.]
134:5.2 (1487.9) Perang di Urantia tidak akan pernah berakhir selama negara-negara berpegang pada pendapat khayalan tentang kedaulatan bangsa yang tak terbatas. Hanya ada dua tingkat kedaulatan relatif pada dunia yang dihuni: kehendak bebas rohani manusia perorangan dan kedaulatan kolektif umat manusia secara keseluruhan. Antara tingkat perorangan manusia dan tingkat total umat manusia itu, semua pengelompokan dan ikatan manusia itu adalah relatif, sementara, dan bernilai hanya sejauh hal-hal itu meningkatkan kesejahteraan, kebaikan, dan kemajuan perorangan dan total besar keplanetan—manusia dan umat manusia.
134:5.3 (1488.1) Para guru agama harus selalu ingat bahwa kedaulatan rohani Tuhan itu mengalahkan semua loyalitas rohani yang berada di tengah dan di antaranya. Suatu hari para penguasa sipil akan belajar bahwa Yang Paling Tinggi memerintah dalam kerajaan-kerajaan manusia.
134:5.4 (1488.2) Pemerintahan Yang Paling Tinggi dalam kerajaan manusia itu adalah tidak untuk kepentingan khusus suatu kelompok manusia istimewa tertentu. Tidak ada yang disebut “bangsa yang terpilih.” Pemerintahan Yang Paling Tinggi, pengendalian atas evolusi politik, adalah suatu pemerintahan yang dirancang untuk memupuk kebaikan terbesar pada jumlah terbesar semua orang dan untuk jangka waktu paling lama.
134:5.5 (1488.3) Kedaulatan adalah kekuasaan dan hal itu tumbuh oleh pengorganisasian. Pertumbuhan dari pengorganisasian kekuasaan politik ini baik dan layak, karena hal itu cenderung untuk mencakup segmen-segmen yang makin melebar dari total umat manusia. Namun pertumbuhan organisasi politik yang sama ini menciptakan suatu masalah pada setiap tahap yang berada di tengah antara organisasi kekuasaan politik yang awal dan alami—yaitu keluarga—dan penyempurnaan akhir pertumbuhan politik—yaitu pemerintahan seluruh umat manusia, oleh seluruh umat manusia, dan untuk seluruh umat manusia.
134:5.6 (1488.4) Dimulai dari kekuasaan orang tua dalam kelompok keluarga, kedaulatan politik berkembang melalui pengorganisasian sementara keluarga saling tumpang tindih menjadi marga kerabat yang menjadi menyatu, karena berbagai alasan, menjadi unit-unit suku—kelompok-kelompok politik di atas kekerabatan. Dan kemudian, oleh perdagangan, perniagaan, dan penaklukan, suku-suku menjadi dipersatukan sebagai sebuah bangsa, sedangkan bangsa-bangsa itu sendiri kadang-kadang dipersatukan oleh kekaisaran.
134:5.7 (1488.5) Ketika kedaulatan pindah dari kelompok yang lebih kecil kepada kelompok-kelompok yang lebih besar, perang-perang akan berkurang. Yaitu, perang-perang kecil antara bangsa-bangsa kecil berkurang, tetapi potensi perang yang lebih besar meningkat ketika bangsa-bangsa yang memegang kedaulatan itu menjadi makin lama makin besar. Tak lama lagi, ketika seluruh dunia telah dieksplorasi dan diduduki, ketika bangsa-bangsa menjadi hanya beberapa, kuat, dan berkuasa, saat bangsa-bangsa besar dan berdaulat ini saling bersentuhan perbatasan, ketika hanya lautan memisahkan mereka, maka panggung diatur untuk perang-perang besar, konflik seluruh dunia. Negara-negara yang disebut negara berdaulat tidak dapat bersinggungan tanpa menciptakan konflik dan menghasilkan perang.
134:5.8 (1488.6) Kesulitan dalam evolusi kedaulatan politik dari keluarga kepada seluruh umat manusia, terletak pada resistensi-inersia yang ditunjukkan pada semua tingkatan yang ada di antaranya. Keluarga telah, kadang-kadang, menentang marga mereka, sementara marga dan suku sering memberontak pada kedaulatan negara teritorial. Setiap evolusi baru dan maju dari kedaulatan politik itu (dan selalu) dirintangi dan dihambat oleh “tahap-tahap perancah” dari perkembangan sebelumnya dalam organisasi politik. Hal ini benar karena loyalitas manusia itu, sekali dimobilisasi, sulit untuk berubah. Loyalitas yang sama yang memungkinkan evolusi suku, mempersulit evolusi suprasuku—yaitu negara teritorial. Dan loyalitas yang sama (patriotisme) itulah yang memungkinkan evolusi negara teritorial, sangat merumitkan perkembangan evolusi untuk pemerintahan seluruh umat manusia.
134:5.9 (1488.7) Kedaulatan politik itu diciptakan dari penundukan penentuan nasib sendiri, pertama oleh individu di dalam keluarga dan kemudian oleh keluarga dan marga dalam kaitannya dengan suku dan pengelompokan yang lebih besar. Perpindahan progresif penentuan nasib sendiri dari organisasi politik yang lebih kecil menuju yang terus semakin besar ini pada umumnya berlangsung tanpa hambatan di Timur sejak berdirinya dinasti-dinasti Ming dan Mogul. Di Barat hal itu dicapai selama lebih dari seribu tahun hingga akhir Perang Dunia, ketika sangat disayangkan suatu gerakan mundur sementara membalikkan tren yang normal ini dengan menetapkan kembali kedaulatan politik yang terbenam dari banyak kelompok-kelompok kecil di Eropa.
134:5.10 (1489.1) Urantia tidak akan menikmati perdamaian yang berlangsung lama sampai apa yang disebut negara-negara berdaulat itu dengan cerdas dan sepenuhnya menundukkan kekuasaan kedaulatan mereka ke tangan persaudaraan manusia—pemerintahan umat manusia. Internasionalisme—Liga Bangsa-Bangsa—tidak akan pernah dapat membawa perdamaian permanen bagi umat manusia. Konfederasi sedunia bangsa-bangsa akan secara efektif mencegah peperangan kecil dan bisa mengontrol bangsa-bangsa kecil, tetapi tidak akan mencegah perang dunia ataupun mengontrol tiga, empat, atau lima pemerintah yang paling kuat. Ketika menghadapi konflik yang sebenarnya, salah satu dari kekuatan dunia ini akan menarik diri dari Liga dan menyatakan perang. Kalian tidak dapat mencegah bangsa-bangsa pergi berperang selama mereka tetap terinfeksi oleh virus angan-angan tentang kedaulatan nasional. Internasionalisme merupakan satu langkah ke arah yang benar. Suatu pasukan polisi internasional akan mencegah banyak perang kecil, tetapi itu tidak akan efektif untuk mencegah perang besar, konflik antara pemerintah-pemerintah militer yang besar di bumi.
134:5.11 (1489.2) Sementara jumlah bangsa yang benar-benar berdaulat (adidaya-adidaya) berkurang, begitu juga kesempatan maupun kebutuhan untuk pemerintahan umat manusia meningkat. Ketika hanya ada beberapa kekuatan yang benar-benar berdaulat (besar), maka mereka harus menempuh perjuangan hidup atau mati untuk supremasi nasional (imperial), atau selain itu, oleh penyerahan sukarela hak prerogatif kedaulatan tertentu, mereka harus menciptakan inti pokok kekuatan supranasional yang akan berfungsi sebagai permulaan dari kedaulatan sebenarnya seluruh umat manusia.
134:5.12 (1489.3) Perdamaian tidak akan datang ke Urantia sampai setiap bangsa yang disebut berdaulat itu menyerahkan kekuasaannya untuk berperang ke tangan pemerintahan perwakilan seluruh umat manusia. Kedaulatan politik itu adalah bawaan sejak lahir bangsa-bangsa di dunia. Ketika semua bangsa Urantia menciptakan pemerintahan dunia, mereka memiliki hak dan kekuasaan untuk membuat pemerintah tersebut BERDAULAT; dan ketika kekuasaan dunia perwakilan atau demokratis demikian itu menguasai kekuatan-kekuatan darat, udara, dan lautnya seluruh dunia, maka damai di bumi dan sejahtera di antara manusia bisa bertahan—tapi belum hingga saat ini.
134:5.13 (1489.4) Menggunakan suatu ilustrasi penting abad kesembilan belas dan kedua puluh: Empat puluh delapan negara Uni Federal Amerika telah lama menikmati perdamaian. Mereka tidak berperang lagi di antara mereka sendiri. Mereka telah menyerahkan kedaulatan mereka kepada pemerintah federal, dan melalui arbitrase perang, mereka telah meninggalkan semua klaim terhadap angan-angan penentuan nasib sendiri itu. Sementara masing-masing negara bagian mengatur urusan internalnya, negara bagian itu tidak berurusan dengan hubungan luar negeri, tarif, imigrasi, urusan militer, atau perdagangan antar negara bagian. Tidak pula masing-masing negara menyibukkan diri dengan urusan kewarganegaraan. Empat puluh delapan negara menderita kerusakan akibat perang hanya ketika kedaulatan pemerintah federal dalam hal tertentu terancam.
134:5.14 (1489.5) Empat puluh delapan negara ini, setelah meninggalkan tipu muslihat kembar kedaulatan dan penentuan nasib sendiri, menikmati kedamaian dan ketenangan antar negara bagian. Demikian pula bangsa-bangsa Urantia akan mulai menikmati perdamaian ketika mereka dengan sukarela menyerahkan kedaulatan masing-masing ke tangan suatu pemerintahan global—kedaulatan dari persaudaraan umat manusia. Dalam keadaan dunia ini negara-negara kecil akan sekuat negara besar, seperti negara bagian Rhode Island yang kecil memiliki dua senator di Kongres Amerika sama seperti negara bagian New York yang padat atau negara bagian Texas yang luas.
134:5.15 (1490.1) Kedaulatan terbatas (negara bagian) dari empat puluh delapan negara ini diciptakan oleh manusia dan untuk manusia. Kedaulatan supranegara bagian (nasional) Uni Federal Amerika itu diciptakan oleh tiga belas negara-negara awal ini untuk kepentingan mereka sendiri dan untuk kepentingan manusia. Suatu kali nanti kedaulatan supranasional dari pemerintahan keplanetan umat manusia akan diciptakan seperti itu juga oleh bangsa-bangsa untuk kepentingan mereka sendiri dan untuk kepentingan seluruh manusia.
134:5.16 (1490.2) Warganegara tidak dilahirkan untuk kepentingan pemerintah; pemerintah-pemerintah itu adalah organisasi yang dibuat dan dilengkapi untuk kepentingan manusia. Tidak akan ada akhir untuk evolusi kedaulatan politik sebelum munculnya pemerintahan dari kedaulatan semua orang. Semua kedaulatan lainnya itu relatif dalam nilai, pertengahan dalam makna, dan bawahan dalam status.
134:5.17 (1490.3) Dengan kemajuan ilmiah, perang akan menjadi makin dan makin dahsyat sampai hal-hal itu menjadi hampir bunuh diri secara ras. Berapa banyak lagi perang dunia harus diperjuangkan dan berapa banyak liga bangsa-bangsa harus gagal sebelum umat manusia bersedia untuk membangun pemerintahan umat manusia dan mulai menikmati berkat-berkat perdamaian yang permanen dan berkembang pada ketenangan damai sejahtera—damai sejahtera seluruh dunia—di antara umat manusia?
134:6.1 (1490.4) Jika satu orang mendambakan kebebasan—kemerdekaan—ia harus ingat bahwa semua orang lain juga rindu akan kebebasan yang sama. Kelompok-kelompok manusia pencinta kebebasan tersebut tidak dapat hidup bersama dalam damai tanpa menjadi tunduk kepada undang-undang, hukum, dan peraturan tersebut yang akan memberikan setiap orang derajat kebebasan yang sama sementara pada saat yang sama melindungi tingkat kebebasan yang sama bagi semua manusia sesamanya. Jika satu orang ingin benar-benar bebas mutlak, maka yang lain harus menjadi budak mutlak. Dan sifat relatif dari kebebasan itu benar secara sosial, ekonomi, dan politik. Kebebasan itu adalah hadiah peradaban yang dimungkinkan oleh penegakan HUKUM.
134:6.2 (1490.5) Agama membuatnya secara rohani mungkin untuk mewujudkan persaudaraan manusia, tetapi hal itu akan memerlukan adanya pemerintah umat manusia untuk mengatur masalah sosial, ekonomi, dan politik yang terkait dengan tujuan kebahagiaan dan efisiensi manusia tersebut.
134:6.3 (1490.6) Akan ada perang-perang dan desas-desus perang—bangsa akan bangkit melawan bangsa—selama kedaulatan politik dunia terbagi-bagi dan secara tidak adil dipegang oleh sekelompok negara-bangsa. Inggris, Skotlandia, dan Wales selalu bertarung satu sama lain sampai mereka menyerahkan kedaulatan masing-masing, menempatkannya dalam United Kingdom.
134:6.4 (1490.7) Satu lagi perang dunia yang lain akan mengajari negara-negara yang disebut berdaulat itu untuk membentuk semacam federasi, sehingga menciptakan sistem untuk mencegah perang-perang kecil, perang antara negara-negara yang lebih kecil. Tetapi perang-perang global akan terus berlanjut sampai pemerintahan umat manusia diciptakan. Kedaulatan global akan mencegah perang global—tidak ada yang lain bisa.
134:6.5 (1490.8) Keempat puluh delapan negara bagian merdeka Amerika hidup bersama dalam damai. Ada di antara warganegara empat puluh delapan negara bagian ini yang berasal dari berbagai bangsa dan ras yang hidup di negara-negara Eropa yang selalu berperang itu. Orang-orang Amerika ini mewakili hampir semua agama dan sekte serta kultus keagamaan dari seluruh dunia yang luas, namun demikian di sini di Amerika Utara mereka hidup bersama dalam damai. Dan semua ini dimungkinkan karena empat puluh delapan negara ini telah menyerahkan kedaulatan mereka dan telah meninggalkan semua gagasan tentang apa yang dianggap hak-hak penentuan nasib sendiri.
134:6.6 (1490.9) Hal perdamaian dunia ini bukan pertanyaan tentang persenjataan atau perlucutan senjata. Juga bukan pertanyaan wajib militer atau layanan militer sukarela itu masuk ke dalam masalah-masalah menjaga perdamaian seluruh dunia ini. Kalau kalian ambil setiap bentuk persenjataan mekanis modern dan segala jenis bahan peledak dari negara-negara yang kuat, mereka akan tetap bertarung dengan tinju, batu, dan pentungan selama mereka berpegang pada angan-angan khayalan mereka tentang hak ilahi kedaulatan nasional.
134:6.7 (1491.1) Perang itu bukanlah penyakit besar dan mengerikan manusia; perang adalah suatu gejala, suatu akibat. Penyakit yang sebenarnya adalah virus kedaulatan nasional.
134:6.8 (1491.2) Negara-negara Urantia belum memiliki kedaulatan yang sebenarnya; mereka belum pernah memiliki kedaulatan yang bisa melindungi mereka dari kerusakan dan kehancuran akibat perang-perang dunia. Dalam penciptaan pemerintahan global umat manusia, bangsa-bangsa tidak menyerahkan terlalu banyak kedaulatan karena mereka sebenarnya menciptakan kedaulatan dunia yang nyata, sejati, dan langgeng yang selanjutnya akan sepenuhnya mampu melindungi mereka dari semua perang. Urusan daerah akan ditangani oleh pemerintah daerah; urusan nasional oleh pemerintah nasional; urusan-urusan internasional akan dikelola oleh pemerintahan global.
134:6.9 (1491.3) Perdamaian dunia tidak dapat dipertahankan oleh perjanjian, diplomasi, kebijakan luar negeri, aliansi, perimbangan kekuasaan, atau segala jenis utak-atik sementara lainnya dengan kedaulatan nasionalisme. Hukum dunia harus terwujud dan harus ditegakkan oleh pemerintahan dunia—kedaulatan seluruh umat manusia.
134:6.10 (1491.4) Individu akan menikmati jauh lebih banyak kebebasan di bawah pemerintahan dunia. Hari ini, warga kekuatan-kekuatan besar dunia dikenai pajak, diatur, dan dikuasai hampir secara ditindas, dan banyak dari campur tangan terhadap kebebasan individu ini akan lenyap ketika pemerintahan nasional bersedia mempercayakan kedaulatan mereka dalam hal urusan-urusan internasional ke tangan pemerintahan global.
134:6.11 (1491.5) Di bawah pemerintahan global kelompok-kelompok nasional akan diberikan kesempatan nyata untuk mewujudkan dan menikmati kebebasan pribadi dari demokrasi yang sejati. Pendapat salah tentang penentuan nasib sendiri itu akan diakhiri. Dengan regulasi global mata uang dan perdagangan maka akan datang era baru perdamaian di seluruh dunia. Segera satu bahasa global bisa berkembang, dan akan ada setidaknya harapan suatu kali memiliki satu agama global—atau agama-agama dengan sudut pandang global.
134:6.12 (1491.6) Keamanan kolektif tidak akan pernah mampu memberikan perdamaian sampai kolektivitas itu mencakup seluruh umat manusia.
134:6.13 (1491.7) Kedaulatan politik dari pemerintahan umat manusia yang berbentuk perwakilan itu akan membawa perdamaian yang langgeng di bumi, dan persaudaraan rohani manusia akan selamanya menjamin damai sejahtera di antara semua orang. Dan tidak ada cara lain dengan mana damai dan sejahtera di bumi di antara manusia dapat diwujudkan.
* * *
134:6.15 (1491.8) Setelah meninggalnya Cymboyton, anak-anaknya mengalami kesulitan besar dalam mempertahankan staf pengajar agar tetap berdamai. Dampak dari ajaran Yesus itu akan jauh lebih besar seandainya guru-guru Kristen belakangan yang bergabung dengan fakultas Urmia itu menunjukkan lebih banyak kebijaksanaan dan melaksanakan lebih banyak toleransi.
134:6.16 (1491.9) Putra sulung Cymboyton telah mengajukan permohonan bantuan ke Abner di Filadelfia, tetapi sayang sekali guru-guru pilihannya Abner itu ternyata keras kepala dan tak berkompromi. Guru-guru ini berusaha untuk membuat agama mereka dominan atas keyakinan-keyakinan yang lain. Mereka tidak pernah menduga bahwa kuliah-kuliah dari konduktor kafilah yang sering disebut-sebut itu telah disampaikan oleh Yesus sendiri.
134:6.17 (1491.10) Sementara kekacauan meningkat di antara para pengajar, tiga bersaudara itu menarik dukungan keuangan mereka, dan setelah lima tahun sekolah ditutup. Belakangan dibuka kembali sebagai kuil Mithras dan akhirnya terbakar habis sehubungan dengan salah satu perayaan gila-gilaan mereka.
134:7.1 (1492.1) Ketika Yesus kembali dari perjalanan ke Laut Kaspia, ia tahu bahwa perjalanan keliling dunianya telah hampir selesai. Ia membuat Shanya satu perjalanan ke luar Palestina, dan itu adalah ke Syria. Setelah kunjungan singkat ke Kapernaum, ia pergi ke Nazaret, singgah selama beberapa hari untuk berkunjung. Pada pertengahan April ia meninggalkan Nazaret ke Tirus. Dari sana ia melanjutkan perjalanan ke utara, singgah selama beberapa hari di Sidon, tetapi tujuannya adalah Antiokhia.
134:7.2 (1492.2) Tahun ini adalah tahun pengembaraan sendirian Yesus melalui Palestina dan Syria. Sepanjang tahun perjalanan ini ia dikenal dengan berbagai nama di berbagai bagian negeri: tukang kayu dari Nazaret, pembuat kapal dari Kapernaum, juru tulis dari Damaskus, dan guru dari Aleksandria.
134:7.3 (1492.3) Di Antiokhia, Anak Manusia hidup selama lebih dari dua bulan, bekerja, mengamati, mempelajari, mengunjungi, melayani, dan sambil belajar bagaimana manusia hidup, bagaimana manusia berpikir, berperasaan, dan bereaksi terhadap lingkungan keberadaan manusia. Selama tiga minggu dari periode ini ia bekerja sebagai pembuat tenda. Ia tinggal lebih lama di Antiokhia daripada semua tempat lain yang ia kunjungi pada perjalanan ini. Sepuluh tahun kemudian, ketika Rasul Paulus sedang berkhotbah di Antiokhia dan mendengar pengikutnya berbicara tentang doktrin-doktrin dari juru tulis Damaskus, ia tidak banyak tahu bahwa murid-muridnya telah mendengar suara, dan mendengarkan ajaran, dari sang Guru sendiri.
134:7.4 (1492.4) Dari Antiokhia Yesus berangkat ke selatan sepanjang pantai ke Kaisarea, dimana ia tinggal selama beberapa minggu, terus sepanjang ke pantai ke Yope (Joppa). Dari Yope ia melakukan perjalanan ke pedalaman ke Yamnia (Javne), Asdod, dan Gaza. Dari Gaza ia mengambil lintasan pedalaman ke Bersyeba, dimana ia tinggal selama seminggu.
134:7.5 (1492.5) Yesus kemudian mulai tur terakhirnya, sebagai individu pribadi, melalui jantung Palestina, pergi dari Bersyeba di selatan ke Dan di utara. Pada perjalanan ke utara ini ia berhenti di Hebron, Betlehem (dimana ia melihat tempat kelahirannya), Yerusalem (ia tidak mengunjungi Betania), Beerot, Lebona, Sikhar, Sikhem, Samaria, Geba, En-Ganim, Endor, Madon; melewati Magdala dan Kapernaum, ia terus berjalan ke utara, dan melewati sebelah timur Danau-danau Merom, ia pergi melalui Karahta ke Dan, atau Kaisarea Filipi.
134:7.6 (1492.6) Pelaras Pikiran yang mendiaminya sekarang memimpin Yesus untuk meninggalkan tempat-tempat tinggal manusia dan membawa dirinya ke Gunung Hermon agar ia bisa menyelesaikan usahanya untuk menguasai batin manusiawinya dan menyelesaikan tugas untuk menghasilkan pengabdian penuhnya terhadap sisa pekerjaan hidupnya di bumi.
134:7.7 (1492.7) Masa ini adalah salah satu dari masa yang tidak biasa dan luar biasa dalam kehidupan bumi Guru di Urantia. Masa yang lain dan yang sangat mirip adalah pengalamannya melewati saat ketika sendirian di perbukitan dekat Pella tepat setelah baptisannya. Periode kesendirian di Gunung Hermon ini menandai berakhirnya karier murni manusiawi, yaitu, penyelesaian teknis penganugerahan sebagai manusia, sedangkan kesendirian yang kemudian itu menandai awal dari fase penganugerahan yang lebih ilahi. Dan Yesus tinggal sendirian dengan Tuhan selama enam minggu di lereng-lereng Gunung Hermon.
134:8.1 (1492.8) Setelah menghabiskan beberapa waktu di sekitar Kaisarea-Filipi, Yesus menyiapkan perbekalannya, dan memperoleh hewan beban dan bantuan anak lelaki bernama Tiglat, ia berjalan sepanjang jalan Damaskus ke sebuah desa yang pernah dikenal sebagai Beit Jenn di kaki Gunung Hermon. Di sini, dekat pertengahan Agustus, 25 M, ia mendirikan markasnya, dan dengan meninggalkan perbekalannya dalam penjagaan Tiglat, ia naik lereng-lereng gunung yang sepi. Tiglat menyertai Yesus pada hari pertama ini naik gunung sampai ke suatu tempat sekitar 1800meterdi atas permukaan laut, dimana mereka membangun sebuah wadah batu yang di dalamnya Tiglat akan menaruh makanan dua kali seminggu.
134:8.2 (1493.1) Hari pertama, setelah ia meninggalkan Tiglat, Yesus naik gunung tidak jauh ketika ia berhenti untuk berdoa. Antara lain ia meminta Bapanya untuk mengirim kembali serafim penjaganya agar “bersama Tiglat.” Ia meminta agar ia diizinkan untuk naik ke perjuangan terakhirnya dengan realitas keberadaan manusia sendirian. Dan permintaannya dikabulkan. Ia pergi ke dalam ujian besar dengan hanya Pelaras yang mendiaminya yang membimbing dan mendukung dia.
134:8.3 (1493.2) Yesus makan dengan hemat sementara di gunung; ia pantang dari semua makanan hanya satu atau dua hari pada satu waktu. Sosok-sosok supramanusia yang menghadapinya di atas gunung ini, dan dengan siapa ia bergumul dalam roh, dan yang ia kalahkan dalam kuasa, adalah nyata; mereka adalah musuh-musuh bebuyutannya dalam sistem Satania; mereka bukan fantasi dari imajinasi yang berkembang dari tingkah aneh intelektual, dari manusia yang lemah dan kelaparan, yang tidak bisa membedakan antara realitas dengan visi-visi batin yang kacau.
134:8.4 (1493.3) Yesus menghabiskan tiga minggu terakhir bulan Agustus dan tiga minggu pertama September di atas Gunung Hermon. Selama minggu-minggu ini ia menyelesaikan tugas manusia fana untuk mencapai lingkaran-lingkaran pemahaman-batin dan pengendalian-kepribadian. Selama periode persekutuan dengan Bapa surgawinya ini Pelaras yang mendiaminya juga menyelesaikan layanan-layanan yang ditugaskan. Tujuan fana dari makhluk bumi ini tercapai di sana. Hanya tahap akhir dari penyesuaian batin dan Pelaras yang masih perlu dirampungkan.
134:8.5 (1493.4) Setelah lebih dari lima minggu persekutuan tanpa putus dengan Bapa Firdausnya, Yesus menjadi benar-benar yakin akan sifat dasar atau kodratnya dan kepastian kemenangannya atas manifestasi kepribadian ruang-waktu pada tingkatan jasmani. Ia sepenuhnya percaya, dan tidak ragu-ragu untuk menyatakan, tentang naiknya kodrat ilahinya atas kodrat manusiawinya.
134:8.6 (1493.5) Menjelang akhir tinggal di gunung itu Yesus bertanya pada Bapanya apakah ia diperbolehkan untuk mengadakan pertemuan dengan musuh-musuhnya di Satania sebagai Anak Manusia, sebagai Yosua bin Yusuf. Permintaan ini dikabulkan. Selama pekan terakhir di Gunung Hermon terjadilah godaan besar, pencobaan alam semesta. Satan (mewakili Lucifer) dan Pangeran Planet pemberontak, Kaligastia, hadir dengan Yesus dan dibuat sepenuhnya terlihat kepadanya. “Pencobaan” ini, ujian akhir kesetiaan manusia ini dalam menghadapi kekeliruan sosok-sosok kepribadian pemberontak ini, tidak ada hubungannya dengan makanan, bubungan atap bait suci, atau tindakan-tindakan gegabah. Hal itu tidak ada hubungannya dengan kerajaan dunia ini tetapi dengan kedaulatan sebuah alam semesta yang perkasa dan mulia. Simbolisme di catatanmu itu dimaksudkan untuk zaman-zaman dunia yang masih terbelakang dengan pemikiran yang masih kekanak-kanakan. Generasi-generasi berikutnya harus memahami alangkah besarnya perjuangan yang Anak Manusia lewati pada hari yang penting di Gunung Hermon itu.
134:8.7 (1493.6) Terhadap banyak usulan dan usulan balasan dari utusan-utusan Lucifer itu, Yesus hanya membuat jawaban: “Biarlah kehendak Bapa Firdausku yang berlaku, dan kalian, anakku yang memberontak, biarlah Yang Purba Harinya menghakimi kalian secara ilahi. Aku adalah Pencipta sekaligus bapamu; aku sulit menghakimi kalian dengan adil, dan rahmatku telah kalian tolak. Aku menyerahkan kalian pada pengadilan Hakim alam semesta yang lebih besar.”
134:8.8 (1494.1) Terhadap semua kompromi dan perubahan yang Lucifer sarankan, untuk semua proposal yang sepertinya bagus tentang penganugerahan inkarnasi itu, Yesus hanya membuat jawaban, “Kehendak Bapaku di Firdaus jadilah.” Setelah pencobaan sulit itu selesai, serafim penjaga yang dipisahkan itu kembali ke sisi Yesus dan melayani dia.
134:8.9 (1494.2) Pada suatu sore akhir musim panas, di tengah pepohonan dan dalam keheningan alam, Mikhael dari Nebadon memenangi kedaulatan mutlak atas alam semestanya. Pada hari itu ia menyelesaikan perangkat tugas untuk para Putra Pencipta untuk menghidupi hingga penuh hidup penjelmaan dalam keserupaan dengan manusia fana di dunia evolusi waktu dan ruang. Pengumuman alam semesta tentang pencapaian penting ini belum dibuat sampai hari baptisannya, beberapa bulan kemudian, tetapi itu semua benar-benar terjadi pada hari itu di gunung. Dan ketika Yesus turun dari perjalanannya di Gunung Hermon, pemberontakan Lucifer di Satania dan pembelotan Kaligastia di Urantia pada hakikatnya telah diselesaikan. Yesus telah membayar harga terakhir yang dituntut darinya untuk mencapai kedaulatan alam semestanya, yang dengan sendirinya mengatur status semua pemberontak dan menentukan bahwa semua pergolakan di masa yang akan datang (jika hal-hal itu pernah terjadi) bisa ditangani secara langsung (tanpa banyak pertimbangan lagi) dan efektif. Dengan demikian, dapat dilihat bahwa yang disebut “pencobaan besar” Yesus terjadi beberapa waktu sebelum baptisannya dan bukan hanya setelah peristiwa itu.
134:8.10 (1494.3) Pada akhir kunjungan di gunung ini, ketika Yesus berjalan turun, ia bertemu Tiglat sedang naik ke tempat pertemuan dengan makanan. Sambil menyuruhnya kembali, ia hanya mengatakan: “Masa istirahat sudah lewat; aku harus kembali pada pekerjaan Bapaku.” Ia menjadi seorang yang pendiam dan banyak berubah ketika mereka berjalan kembali ke Dan, di mana ia berpamitan dari anak itu, sambil memberikan keledai itu kepadanya. Ia kemudian melanjutkan ke selatan melalui jalan yang sama seperti ia datang, ke Kapernaum.
134:9.1 (1494.4) Sekarang sudah dekat akhir musim panas, sekitar waktu hari penebusan dan perayaan Pondok Daun. Yesus mengadakan pertemuan keluarga di Kapernaum selama hari Sabat dan hari berikutnya berangkat ke Yerusalem dengan Yohanes anak Zebedeus, pergi melalui timur danau lewat Gerasa dan terus menuruni lembah Yordan. Meskipun ia sedikit bercakap-cakap dengan Yohanes di jalan, Yohanes mencatat perubahan besar dalam diri Yesus.
134:9.2 (1494.5) Yesus dan Yohanes singgah bermalam di Betania dengan Lazarus dan adik-adiknya, pergi pagi-pagi berikutnya ke Yerusalem. Mereka menghabiskan hampir tiga minggu dalam dan sekitar kota, setidaknya Yohanes yang berbuat demikian. Banyak hari Yohanes pergi ke Yerusalem sendirian sementara Yesus berjalan sekitar bukit-bukit yang berdekatan dan terlibat dalam banyak persekutuan rohani dengan Bapanya di surga.
134:9.3 (1494.6) Keduanya hadir pada layanan khidmat pada hari penebusan. Yohanes amat terkesan oleh upacara-upacara hari ini daripada semua hari dalam ritual keagamaan Yahudi, tetapi Yesus tetap menjadi penonton yang berpikir dan diam. Bagi Anak Manusia upacara ini menyedihkan dan patut dikasihani. Ia memandang itu semua sebagai representasi keliru tentang karakter dan sifat Bapanya di surga. Ia memandang perbuatan hari ini sebagai pelanggaran terhadap fakta-fakta keadilan ilahi dan kebenaran rahmat yang tanpa batas. Ia ingin melampiaskan deklarasi kebenaran nyata tentang karakter pengasih dan perbuatan penuh rahmat Bapanya di alam semesta, namun Monitornya yang setia menasihatinya bahwa saatnya belum tiba. Tetapi malam itu, di Betania, Yesus mengucapkan banyak komentar yang sangat mengusik Yohanes; dan Yohanes tidak pernah sepenuhnya memahami makna sebenarnya apa yang dikatakan Yesus dalam temu dengar mereka malam itu.
134:9.4 (1495.1) Yesus berencana untuk tetap tinggal sepanjang minggu hari raya Pondok Daun dengan Yohanes. Perayaan ini adalah liburan tahunan seluruh Palestina; waktu itu adalah waktu liburan orang Yahudi. Meskipun Yesus tidak ikut serta dalam kegembiraan acara tersebut, tampak jelas bahwa ia mendapat kesenangan dan mengalami kepuasan ketika ia melihat perbuatan bebas yang ringan hati dan sukacita dari yang muda dan yang tua.
134:9.5 (1495.2) Di tengah minggu perayaan dan sebelum perayaan itu selesai, Yesus berpamitan dari Yohanes, mengatakan bahwa ia ingin beristirahat ke bukit dimana ia mungkin bersekutu lebih baik dengan Bapa Firdausnya. Yohanes ingin pergi dengan dia, tetapi Yesus tetap kukuh agar ia tetap tinggal mengikuti perayaan, mengatakan: “Tidak perlu kamu menanggung beban Anak Manusia; hanya penjaga yang harus tetap berjaga-jaga sementara kota tidur dalam damai.” Yesus tidak kembali ke Yerusalem. Setelah hampir satu minggu sendirian di bukit-bukit dekat Betania, ia berangkat ke Kapernaum. Dalam perjalanan pulang ia menghabiskan sehari dan semalam sendirian di lereng Gilboa, dekat tempat Raja Saul kehilangan nyawanya; dan ketika ia tiba di Kapernaum, ia tampak lebih ceria daripada ketika ia meninggalkan Yohanes di Yerusalem.
134:9.6 (1495.3) Keesokan paginya Yesus pergi ke kotak peralatan yang berisi barang-barang pribadinya, yang masih ada di bengkel Zebedeus, memakai pakaian kerjanya, dan menghadirkan dirinya untuk bekerja, mengatakan, “Terpaksa aku harus tetap sibuk sementara aku menunggu waktuku tiba.” Dan ia bekerja beberapa bulan, sampai bulan Januari tahun berikutnya, di galangan kapal itu, di sisi adiknya Yakobus. Setelah periode bekerja dengan Yesus ini, tidak peduli apapun keraguan yang datang untuk mengaburkan pemahaman Yakobus tentang pekerjaan hidup Anak Manusia, tidak pernah lagi ia benar-benar dan sepenuhnya meninggalkan keyakinannya pada misi Yesus.
134:9.7 (1495.4) Selama periode akhir pekerjaan Yesus di bengkel kapal ini, ia menghabiskan sebagian besar waktunya untuk penyelesaian interior beberapa kapal yang lebih besar. Dia berusaha keras dengan segala karya tangannya itu dan tampaknya mengalami kepuasan prestasi manusiawi setelah ia menyelesaikan sebuah karya yang bisa dipuji. Meskipun ia membuang sedikit waktu pada hal-hal yang sepele, namun ia adalah seorang pekerja yang telaten kalau berkenaan dengan hal-hal yang pokok dari setiap pekerjaan tertentu.
134:9.8 (1495.5) Seiring waktu berlalu, desas-desus sampai ke Kapernaum tentang adanya seorang bernama Yohanes yang sedang berkhotbah sambil membaptis orang yang bertobat di sungai Yordan, dan Yohanes mengkhotbahkan: “Kerajaan surga sudah dekat; bertobatlah dan berilah dirimu dibaptis.” Yesus mendengarkan laporan-laporan ini sementara Yohanes perlahan-lahan meniti jalannya naik lembah Yordan dari arungan sungai terdekat ke Yerusalem. Tetapi Yesus bekerja terus, membuat kapal, sampai Yohanes telah berjalan naik sepanjang sungai ke sebuah titik dekat Pella dalam bulan Januari tahun berikutnya, 26 M, ketika ia meletakkan alat-alatnya, menyatakan, “Saatku telah tiba,” dan tidak lama kemudian memberikan dirinya kepada Yohanes untuk baptisan.
134:9.9 (1495.6) Namun demikian perubahan besar telah terjadi atas Yesus. Hanya sedikit orang-orang yang telah menikmati kunjungan dan pelayanannya saat ia hilir mudik di negeri itu yang kemudian mengenali guru publik itu sebagai orang yang sama yang mereka telah kenal dan kasihi sebagai perorangan privat pada tahun-tahun sebelumnya. Itulah suatu alasan kegagalan para penerima mula-mula dirinya ini untuk mengenalinya dalam perannya di kemudian hari sebagai guru publik yang berwibawa. Selama tahun-tahun panjang transformasi batin dan rohnya ini telah berlangsung, dan perubahan itu diselesaikan selama kunjungan penting ke Gunung Hermon.
Buku Urantia
Makalah 135
135:0.1 (1496.1) YOHANES Pembaptis dilahirkan tanggal 25 Maret, 7 SM, sesuai dengan janji yang Gabriel buat kepada Elisabet bulan Juni tahun sebelumnya. Selama lima bulan Elisabet merahasiakan kunjungan Gabriel; dan ketika dia memberitahukannya kepada suaminya, Zakharia, suaminya sangat bingung dan barulah sepenuhnya percaya cerita istrinya setelah ia mendapat mimpi yang tidak biasa sekitar enam minggu sebelum kelahiran Yohanes. Kecuali kunjungan Gabriel kepada Elisabet dan mimpi Zakharia, tidak ada yang luar biasa atau supranatural yang terkait dengan kelahiran Yohanes Pembaptis.
135:0.2 (1496.2) Pada hari kedelapan Yohanes disunat menurut adat Yahudi. Ia dibesarkan sebagai seorang anak biasa, dari hari ke hari dan dari tahun ke tahun, di desa kecil yang dikenal pada masa itu sebagai Kota Yehuda, sekitar enam kilometer lebih di sebelah barat Yerusalem.
135:0.3 (1496.3) Kejadian paling penting pada masa kanak-kanak Yohanes adalah kunjungan, bersama dengan orangtuanya, kepada Yesus dan keluarga Nazaret. Kunjungan ini terjadi pada bulan Juni, 1 SM, ketika ia berusia sedikit lebih dari enam tahun.
135:0.4 (1496.4) Setelah mereka kembali dari Nazaret, orang tua Yohanes memulai pendidikan sistematis terhadap anak lelaki itu. Tidak ada sekolah sinagog di desa kecil ini; namun demikian, karena ia adalah seorang imam, Zakaria cukup berpendidikan, dan Elisabet jauh lebih terdidik daripada rata-rata wanita Yudea; ia juga termasuk keimaman, sebagai keturunan dari “anak-anak perempuan Harun.” Karena Yohanes adalah anak tunggal, mereka menghabiskan banyak waktu pada pelatihan mental dan spiritualnya. Zakaria hanya mendapat periode-periode tugas pendek di bait suci di Yerusalem sehingga ia mengabdikan sebagian besar waktunya untuk mengajari putranya.
135:0.5 (1496.5) Zakaria dan Elisabet memiliki sebuah peternakan kecil dimana mereka memelihara domba. Mereka sulit mendapat nafkah di tanah ini, tetapi Zakaria menerima tunjangan rutin dari dana bait suci yang dikhususkan untuk para imam.
135:1.1 (1496.6) Karena tidak ada sekolah, Yohanes tidak lulus sekolah pada usia empat belas tahun, tetapi orangtuanya telah memilih tahun ini sebagai tahun yang tepat baginya untuk mengambil sumpah resmi sebagai Nazir. Oleh karena itu, Zakaria dan Elisabet membawa anak mereka ke En-Gedi, di tepi Laut Mati. Ini adalah markas selatan dari persaudaraan Nazir (Nazarite), dan di sana anak lelaki itu dengan hormat dan khidmat dilantik masuk ke dalam ordo ini untuk seumur hidup. Setelah upacara-upacara ini dan pengucapan sumpah untuk menjauhkan diri dari semua minuman yang memabukkan, untuk membiarkan rambut tumbuh, dan untuk menghindari agar tidak menyentuh (hewan dan manusia) yang sudah mati, keluarga itu melanjutkan ke Yerusalem, di mana, di depan bait suci, Yohanes menyelesaikan pemberian persembahan yang disyaratkan dari mereka yang mengambil sumpah Nazir.
135:1.2 (1496.7) Yohanes mengambil sumpah seumur hidup yang sama dengan yang telah diberikan kepada pendahulunya yang terkenal itu, Simson dan nabi Samuel. Seorang Nazir seumur hidup dipandang sebagai sosok pribadi yang dikuduskan dan suci. Orang-orang Yahudi menganggap seorang Nazir hampir dengan hormat dan pemujaan yang diberikan kepada imam besar, dan hal ini tidak aneh karena Nazir dengan pengabdian seumur hidup adalah satu-satunya orang, kecuali imam besar, yang selalu diizinkan untuk memasuki ruang mahakudus dalam bait suci.
135:1.3 (1497.1) Yohanes pulang dari Yerusalem untuk menjaga domba ayahnya dan tumbuh menjadi seorang pria yang kuat dengan karakter yang mulia.
135:1.4 (1497.2) Ketika berusia enam belas tahun, Yohanes, sebagai akibat karena membaca tentang Elia, menjadi sangat terkesan pada nabi Gunung Karmel itu dan memutuskan untuk mengadopsi gaya berpakaiannya. Sejak hari itulah Yohanes selalu mengenakan jubah berbulu dengan ikat pinggang kulit. Pada usia enam belas tahun tingginya lebih dari 180 sentimeter dan hampir bertumbuh penuh. Dengan rambut tergerai panjang dan modus pakaian unik itu ia memang seorang pemuda yang menarik dipandang. Dan orangtuanya mengharapkan hal-hal besar dari putra tunggal mereka ini, seorang anak perjanjian dan Nazir seumur hidup.
135:2.1 (1497.3) Setelah sakit beberapa bulan Zakaria meninggal pada bulan Juli, 12 M, ketika Yohanes baru saja melewati delapan belas tahun. Ini adalah waktu yang amat memalukan Yohanes karena sumpah Nazir melarang bersentuhan dengan jenazah, bahkan dalam keluarganya sendiri. Meskipun Yohanes telah berusaha untuk mematuhi pembatasan sumpahnya mengenai pencemaran oleh mayat, ia meragukan apakah ia telah sepenuhnya patuh pada persyaratan ordo Nazir itu; oleh karena itu, setelah pemakaman ayahnya ia pergi ke Yerusalem, di mana, di sudut Nazir di istana perempuan, ia mempersembahkan korban yang disyaratkan untuk pentahirannya.
135:2.2 (1497.4) Pada bulan September tahun ini Elisabet dan Yohanes melakukan perjalanan ke Nazaret untuk mengunjungi Maria dan Yesus. Yohanes baru saja akan mengambil keputusan untuk memulai pekerjaan seumur hidupnya, tetapi ia dinasihati, tidak hanya oleh kata-kata Yesus tetapi juga oleh teladannya, untuk kembali ke rumah, merawat ibunya, dan menunggu “datangnya waktu Bapa.” Setelah mengucapkan selamat tinggal pada Yesus dan Maria pada akhir kunjungan yang menyenangkan ini, Yohanes tidak lagi melihat Yesus sampai peristiwa pembaptisannya di Sungai Yordan.
135:2.3 (1497.5) Yohanes dan Elisabet kembali ke rumah mereka dan mulai untuk membuat rencana untuk masa depan. Karena Yohanes menolak untuk menerima tunjangan imam untuknya dari dana bait suci, maka setelah dua tahun mereka kehilangan semua termasuk rumah mereka; maka mereka memutuskan untuk pergi ke selatan dengan kawanan domba. Dengan demikian, ketika Yohanes berusia dua puluh tahun musim panas menjadi saksi kepindahan mereka ke Hebron. Di tempat yang disebut “padang belantara Yudea” itu Yohanes memelihara domba-dombanya sepanjang sebuah sungai kecil, anak sungai dari sebuah sungai yang lebih besar yang masuk ke Laut Mati di En-Gedi. Koloni En-Gedi tidak hanya mencakup para Nazir dengan konsekrasi seumur hidup dan periode waktu tertentu, namun banyak gembala pertapa lain yang berkumpul di wilayah ini dengan ternak mereka dan bergaul dengan persaudaraan Nazir. Mereka membiayai hidup mereka dari peternakan domba dan dari sumbangan-sumbangan yang diberikan orang-orang Yahudi kaya untuk ordo itu.
135:2.4 (1497.6) Seiring waktu berlalu, Yohanes lebih jarang kembali ke Hebron, sementara ia lebih sering berkunjung ke En-Gedi. Dia seluruhnya begitu berbeda dari mayoritas orang-orang Nazir sehingga ia menemukan bahwa sangat sulit untuk sepenuhnya bergaul dengan persaudaraan itu. Tetapi dia sangat menyukai Abner, pemimpin dan kepala yang diakui di koloni En-Gedi.
135:3.1 (1497.7) Sepanjang lembah sungai kecil ini Yohanes membangun tidak kurang dari selusin tempat berlindung batu dan kandang bermalam, yang terdiri dari batu-batu yang ditumpuk, di dalamnya ia bisa mengawasi dan menjaga ternak domba dan kambingnya. Kehidupan Yohanes sebagai seorang gembala memberikannya banyak sekali waktu untuk berpikir. Dia berbicara banyak dengan Ezda, seorang pemuda yatim piatu dari Bet-Zur, yang dengan cara tertentu ia adopsi, dan yang merawat ternak ketika ia melakukan perjalanan ke Hebron untuk mengunjungi ibunya dan untuk menjual domba, serta ketika ia turun ke En-Gedi untuk ibadah Sabat. Yohanes dan anak lelaki itu hidup sangat sederhana, hidup dari daging kambing, susu kambing, madu liar, dan belalang yang bisa dimakan di wilayah itu. Ini adalah diet teratur mereka, ditambah oleh perbekalan yang dibawa dari Hebron dan En-Gedi dari waktu ke waktu.
135:3.2 (1498.1) Elisabet terus memberi kabar Yohanes tentang urusan-urusan di Palestina dan dunia, dan keyakinan Yohanes tumbuh semakin lama semakin dalam bahwa saatnya sedang mendekat dengan cepat ketika orde lama akan berakhir; bahwa ia akan menjadi pewarta tentang datangnya era baru, “kerajaan surga.” Gembala yang kuat ini sangat cenderung pada tulisan-tulisan Nabi Daniel. Ia ribuan kali membaca gambarannya Daniel tentang patung besar, yang Zakaria ceritakan kepadanya mewakili sejarah tentang kerajaan-kerajaan besar dunia, dimulai dengan Babel, lalu Persia, Yunani, dan akhirnya Roma. Yohanes merasa bahwa Roma itu sudah terdiri dari aneka campuran bangsa dan ras yang tidak pernah bisa menjadi kerajaan yang terekat kuat dan terkonsolidasi teguh. Ia percaya bahwa Roma saat itu bahkan terbagi, sebagai Syria, Mesir, Palestina, dan provinsi-provinsi lainnya; dan kemudian ia lanjut membaca “Tetapi pada zaman raja-raja ini, Allah semesta langit akan mendirikan suatu kerajaan yang tidak akan binasa sampai selama-lamanya, dan kekuasaan tidak akan beralih lagi kepada bangsa lain: kerajaan itu akan meremukkan segala kerajaan dan menghabisinya, tetapi kerajaan itu sendiri akan tetap untuk selama-lamanya.” “Lalu diberikan kepadanya kekuasaan dan kemuliaan dan kekuasaan sebagai raja, maka orang-orang dari segala bangsa, suku bangsa dan bahasa mengabdi kepadanya. Kekuasaannya ialah kekuasaan yang kekal, yang tidak akan lenyap, dan kerajaannya ialah kerajaan yang tidak akan musnah.” “Maka pemerintahan, kekuasaan dan kebesaran dari kerajaan-kerajaan di bawah semesta langit akan diberikan kepada orang-orang kudus, umat Yang Mahatinggi: pemerintahan mereka adalah pemerintahan yang kekal, dan segala kekuasaan akan mengabdi dan patuh kepada mereka.”
135:3.3 (1498.2) Yohanes tidak pernah benar-benar bisa mengatasi kebingungan yang dihasilkan oleh apa yang ia telah dengar dari orangtuanya tentang Yesus dan oleh ayat-ayat ini yang ia baca dalam Kitab Suci. Dalam Daniel ia membaca: “Aku terus melihat dalam penglihatan malam itu, tampak datang dengan awan-awan dari langit seorang seperti anak manusia; datanglah ia kepada Yang Lanjut Usianya itu, dan ia dibawa ke hadapan-Nya. Lalu diberikan kepadanya kekuasaan dan kemuliaan dan kekuasaan sebagai raja.” Tapi kata-kata nabi ini tidak selaras dengan apa yang orangtuanya telah ajarkan. Begitu pula pembicaraannya dengan Yesus, pada saat kunjungannya saat ia berusia delapan belas tahun, tidak sesuai dengan pernyataan-pernyataan dari Kitab Suci itu. Sekalipun ia bingung, dalam seluruh kebingungannya itu ibunya meyakinkannya bahwa sepupu jauhnya, Yesus dari Nazaret itu, adalah Mesias yang sebenarnya, bahwa dia datang untuk duduk di atas takhta Daud, dan bahwa ia (Yohanes) akan menjadi pembawa berita sebelumnya dan pendukung utamanya.
135:3.4 (1498.3) Dari semua yang Yohanes dengar tentang kejahatan dan kebusukan Roma serta percabulan dan kemandulan moral kekaisaran itu, dari apa yang ia ketahui dari perbuatan-perbuatan jahat Herodes Antipas dan gubernur-gubernur Yudea, ia cenderung untuk percaya bahwa akhir zaman itu sudah dekat. Tampaknya bagi si anak alam yang keras dan mulia ini bahwa dunia sudah matang untuk berakhirnya zaman manusia dan fajar zaman yang baru dan ilahi—yaitu kerajaan surga. Perasaan yang tumbuh dalam hati Yohanes adalah bahwa ia akan menjadi yang terakhir dari para nabi lama dan yang pertama dari yang baru. Dan dia cukup tergetar dengan dorongan yang kuat untuk pergi dan memberitakan kepada semua orang: “Bertobatlah! Jadilah benar di hadapan Tuhan! Bersiaplah untuk akhir zaman; siapkan dirimu untuk munculnya tatanan urusan bumi yang baru dan kekal, kerajaan surga.”
135:4.1 (1499.1) Pada tanggal 17 Agustus, 22 M, ketika Yohanes berumur dua puluh delapan tahun, ibunya tiba-tiba meninggal. Teman-teman Elisabet, mengetahui larangan kaum Nazir tentang sentuhan dengan jenazah, bahkan dengan keluarganya sendiri, membuat semua pengaturan untuk pemakaman Elisabet sebelum mengirim berita kepada Yohanes. Ketika ia menerima kabar tentang kematian ibunya, ia menyuruh Ezda untuk menggiring ternaknya ke En-Gedi dan berangkat ke Hebron.
135:4.2 (1499.2) Sekembalinya ke En-Gedi dari pemakaman ibunya, ia mempersembahkan ternaknya untuk persaudaraan dan selama beberapa waktu memisahkan dirinya dari dunia luar sementara ia berpuasa dan berdoa. Yohanes hanya tahu metode lama untuk pendekatan pada keilahian; ia hanya tahu dari catatan seperti tentang Elia, Samuel, dan Daniel. Elia adalah idealnya tentang seorang nabi. Elia adalah yang pertama dari para guru dari Israel yang dianggap sebagai nabi, dan Yohanes benar-benar percaya bahwa ia akan menjadi yang terakhir dari garis panjang dan terkenal para utusan surga ini.
135:4.3 (1499.3) Selama dua setengah tahun John tinggal di En-Gedi, dan ia meyakinkan sebagian besar dari persaudaraan bahwa “akhir zaman sudah dekat”; bahwa “kerajaan surga akan segera datang.” Dan semua ajaran mula-mulanya itu didasarkan pada gagasan Yahudi pada saat itu dan konsep Mesias sebagai pembebas yang dijanjikan bagi bangsa Yahudi dari dominasi para penguasa kafir.
135:4.4 (1499.4) Sepanjang periode ini Yohanes membaca banyak tulisan-tulisan suci yang ia temukan di rumah para Nazir itu di En-Gedi. Ia khususnya sangat terkesan oleh Yesaya dan oleh Maleakhi, yang terakhir dari para nabi sampai saat itu. Ia membaca dan membaca ulang lagi lima pasal terakhir dari Yesaya, dan ia percaya nubuat-nubuat ini. Lalu ia membaca dalam Maleakhi: “Sesungguhnya Aku akan mengutus nabi Elia kepadamu menjelang datangnya hari TUHAN yang besar dan dahsyat itu. Maka ia akan membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati anak-anak kepada bapa-bapanya supaya jangan Aku datang memukul bumi sehingga musnah.” Dan hanya janji Maleakhi bahwa Elia akan kembali inilah yang menghalangi Yohanes dari maju berkhotbah tentang kerajaan yang akan datang dan untuk menasihati sesama orang Yahudi agar melarikan diri dari murka yang akan datang itu. Yohanes sudah matang untuk proklamasi pesan tentang kerajaan yang akan datang ini, namun pengharapan akan kedatangan Elia ini menahannya selama lebih dari dua tahun. Dia tahu dia bukan Elia. Apa yang Maleakhi maksudkan? Apakah nubuat itu harfiah atau kiasan? Bagaimana dia bisa tahu kebenaran itu? Dia akhirnya berani berpikir bahwa, karena yang pertama dari para nabi disebut Elia, maka yang terakhir harus dikenal, pada akhirnya, dengan nama yang sama. Namun demikian, ia memiliki keraguan, rasa ragu yang cukup untuk mencegah dia agar tidak menyebut dirinya Elia.
135:4.5 (1499.5) Pengaruh Elia itulah yang menyebabkan Yohanes mengadopsi metode-metodenya untuk serangan langsung dan tanpa basa basi terhadap segala dosa dan kejahatan orang-orang pada masanya. Ia berusaha untuk berpakaian seperti Elia, dan ia berusaha untuk berbicara seperti Elia; dalam setiap aspek tampilan luarnya dia seperti nabi dahulu itu. Dia hanyalah seorang anak alam yang tegar dan menarik dipandang, seorang pengkhotbah kebenaran yang tidak kenal takut dan pemberani seperti itu. Yohanes tidak buta huruf, dia tahu dengan baik kitab-kitab suci Yahudi, namun ia sulit dikatakan berpendidikan. Dia adalah seorang pemikir yang jelas, seorang pembicara yang kuat, dan penuduh yang berapi-api. Dia sulit dikatakan sebagai teladan untuk zamannya, tetapi dia adalah teguran yang lantang.
135:4.6 (1499.6) Akhirnya ia memikirkan metode mewartakan zaman baru, “Kerajaan Allah” itu; ia menetapkan bahwa ia akan menjadi pewarta tentang Mesias; ia menyingkirkan semua keraguan dan berangkat dari En-Gedi pada suatu hari bulan Maret 25 S.M. untuk memulai kariernya yang pendek tapi cemerlang sebagai pengkhotbah publik.
135:5.1 (1500.1) Untuk memahami pesan Yohanes, perlu dipertimbangkan mengenai status orang-orang Yahudi pada saat ia muncul di panggung aksi. Selama hampir seratus tahun seluruh Israel telah berada dalam kebingungan; mereka sama sekali bingung menjelaskan mengapa mereka takluk terus-menerus pada tuan-tuan kafir. Bukankah Musa mengajarkan bahwa kebenaran selalu diberi pahala kemakmuran dan kekuasaan? Bukankah mereka umat pilihan Tuhan? Mengapa takhta Daud ditinggalkan dan kosong? Dari sudut pandang doktrin Musa dan ajaran nabi-nabi, orang Yahudi ternyata sulit untuk menjelaskan keterpurukan nasional mereka yang sudah berlangsung lama itu.
135:5.2 (1500.2) Sekitar seratus tahun sebelum jaman Yesus dan Yohanes sebuah aliran baru guru-guru agama bangkit di Palestina, yaitu para apokaliptis (pengikut aliran kehancuran dunia pada akhir zaman). Guru-guru yang baru ini mengembangkan suatu sistem kepercayaan yang menyebutkan bahwa penderitaan dan penghinaan orang-orang Yahudi itu adalah bahwa mereka membayar hukuman karena dosa-dosa bangsa. Mereka jatuh kembali pada alasan-alasan yang sudah dikenal untuk menjelaskan penawanan Babilonia dan yang lain di zaman-zaman sebelumnya. Namun demikian, begitu diajarkan oleh para guru apokaliptis ini, Israel harus berbesar hati; hari-hari penderitaan mereka hampir berakhir; disiplin umat pilihan Tuhan hampir selesai; kesabaran Tuhan pada orang-orang asing kafir itu hampir habis. Akhir kekuasaan Romawi adalah sama dengan akhir zaman dan, dalam arti tertentu, dengan akhir dunia. Guru-guru baru ini amat bersandar pada ramalan-ramalan Daniel, dan mereka secara konsisten mengajarkan bahwa ciptaan hendak masuk ke tahap akhir; kerajaan-kerajaan dunia ini akan menjadi Kerajaan Tuhan. Bagi pikiran Yahudi di masa itu inilah arti dari kalimat itu—kerajaan surga—yang berada di seluruh ajaran Yohanes dan Yesus. Bagi orang-orang Yahudi Palestina ungkapan “kerajaan surga” hanya memiliki satu arti: sebuah negara yang sepenuhnya benar dimana Tuhan (Mesias) akan memerintah bangsa-bangsa di bumi dalam kesempurnaan kuasa seperti Dia memerintah di surga—“Jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di surga.”
135:5.3 (1500.3) Pada masa-masa Yohanes semua orang Yahudi dengan berharap menanyakan, “Berapa lama lagi kerajaan akan datang?” Ada perasaan umum bahwa akhir dari pemerintahan bangsa-bangsa kafir itu sudah dekat. Ada di seluruh bangsa Yahudi suatu harapan yang bergejolak dan harapan yang mendalam bahwa penyempurnaan kerinduan segala zaman itu akan terjadi selama masa hidup generasi itu.
135:5.4 (1500.4) Sementara orang-orang Yahudi sangat berbeda dalam perkiraan mereka tentang sifat dasar dari kerajaan yang akan datang itu, namun mereka sama dalam keyakinan mereka bahwa peristiwa ini segera akan terjadi, sudah dekat, bahkan di ambang pintu. Banyak yang membaca Perjanjian Lama secara harfiah menantikan dengan penuh harap seorang raja yang baru di Palestina, agar bangsa Yahudi yang dibangkitkan lagi itu dibebaskan dari musuh-musuhnya dan dipimpin oleh penerus Raja Daud, Mesias yang akan segera diakui sebagai penguasa yang sah dan benar atas seluruh dunia. Ada kelompok yang lain, yang meskipun lebih kecil, kelompok Yahudi yang saleh meyakini pandangan yang sangat berbeda tentang kerajaan Allah ini. Mereka mengajarkan bahwa kerajaan yang akan datang itu bukan dari dunia ini, bahwa dunia mendekati suatu akhir yang pasti, dan bahwa “langit yang baru dan bumi yang baru” akan mengantarkan pada pendirian kerajaan Allah; bahwa kerajaan ini akan menjadi kekuasaan yang kekal, bahwa dosa akan diakhiri, dan bahwa para warga kerajaan baru itu akan menjadi tidak mati pada waktu mereka menikmati kebahagiaan tanpa akhir ini.
135:5.5 (1500.5) Semua sepakat bahwa beberapa pembersihan yang drastis atau hukuman yang memurnikan dibutuhkan untuk mendahului pendirian kerajaan baru di bumi itu. Mereka yang berpandangan harfiah mengajarkan bahwa perang dunia akan terjadi yang akan menghancurkan semua orang-orang tidak beriman, sedangkan orang beriman akan meraih kemenangan yang menyeluruh dan kekal. Para penganut spiritis mengajarkan bahwa kerajaan tersebut akan diantarkan oleh penghakiman besar Tuhan yang akan menurunkan mereka yang tidak benar itu pada penghakiman hukuman dan kehancuran akhir yang memang layak bagi mereka, pada saat yang sama mengangkat orang-orang kudus yang percaya dari bangsa pilihan ke kursi tinggi kehormatan dan wewenang dengan Anak Manusia, yang akan memerintah atas bangsa-bangsa yang ditebus dalam nama Tuhan. Dan kelompok yang terakhir ini bahkan percaya bahwa banyak orang kafir yang saleh mungkin dimasukkan ke persekutuan kerajaan baru itu.
135:5.6 (1501.1) Beberapa orang Yahudi berpegang pada pendapat bahwa Tuhan mungkin bisa mendirikan kerajaan baru ini melalui campur tangan langsung dan ilahi, namun sebagian besar percaya bahwa Ia akan menempatkan suatu perantara perwakilan, sang Mesias. Dan itulah satu-satunya makna yang mungkin untuk istilah Mesias dalam benak orang-orang Yahudi dari generasi Yohanes dan Yesus. Mesias tidak mungkin merujuk kepada orang yang hanya mengajarkan kehendak Tuhan atau menyatakan perlunya untuk hidup benar. Bagi semua orang suci seperti itu orang-orang Yahudi memberi gelar nabi. Mesias akan menjadi lebih dari seorang nabi; Mesias akan membawa pada pendirian kerajaan baru, kerajaan Allah. Tidak ada orang yang gagal melakukan hal ini adalah Mesias dalam pengertian tradisional Yahudi.
135:5.7 (1501.2) Siapa akan menjadi Mesias ini? Sekali lagi guru-guru Yahudi berbeda. Yang lebih lama berpegang pada doktrin anak Daud. Yang lebih baru mengajarkan bahwa, karena kerajaan baru itu adalah sebuah kerajaan surgawi, maka penguasa baru itu mungkin juga seorang pribadi ilahi, sosok yang telah lama duduk di sebelah kanan Tuhan di surga. Dan meskipun aneh, orang-orang yang meyakini penguasa kerajaan baru seperti itu memandang dia bukan sebagai Mesias manusia, bukan sebagai manusia semata-mata, tetapi sebagai “Anak Manusia” —seorang Anak Tuhan—seorang Pangeran surgawi, yang telah lama menunggu untuk menjabat pemerintahan atas bumi yang dibuat baru. Begitulah latar belakang keagamaan dari dunia Yahudi ketika Yohanes maju memproklamirkan: “Bertobatlah, sebab kerajaan surga sudah dekat!”
135:5.8 (1501.3) Karena itu, menjadi jelas bahwa pengumuman Yohanes tentang kerajaan yang akan datang itu memiliki tidak kurang dari setengah lusin arti yang berbeda dalam benak orang-orang yang mendengarkan khotbahnya yang berapi-api. Namun tak peduli apapun arti yang mereka kaitkan pada kata-kata yang digunakan Yohanes, masing-masing berbagai kelompok pengharap kedatangan kerajaan-Yahudi itu tertarik oleh proklamasi pengkhotbah kebenaran dan pertobatan yang tulus, antusias, keras-dan-siaga ini, yang begitu sungguh-sungguh mendesak pendengarnya untuk “melarikan diri dari murka yang akan datang.”
135:6.1 (1501.4) Awal bulan Maret, 25 M, Yohanes berjalan seputar pantai barat Laut Mati dan sepanjang sungai Yordan ke Yerikho yang berseberangan, tempat penyeberangan kuno yang dilewati Yosua dan bangsa Israel ketika mereka pertama kali memasuki tanah yang dijanjikan; dan setelah menyeberang ke sisi lain sungai, ia menempatkan dirinya dekat jalan masuk ke penyeberangan dan mulai berkhotbah kepada orang-orang yang lewat dalam perjalanan mereka bolak-balik melintasi sungai. Tempat ini adalah yang paling sering dikunjungi dari semua penyeberangan Yordan.
135:6.2 (1501.5) Jelas bagi semua orang yang mendengar Yohanes bahwa ia lebih dari seorang pengkhotbah. Sebagian besar dari mereka yang mendengarkan pria aneh yang telah muncul dari padang gurun Yudea itu pergi dengan percaya bahwa mereka telah mendengar suara seorang nabi. Tak heran jiwa-jiwa Yahudi yang lelah dan berharap ini sangat tergugah oleh fenomena semacam ini. Belum pernah dalam seluruh sejarah Yahudi anak-anak saleh Abraham begitu merindukan “penghiburan bagi Israel” atau yang lebih tekun dinantikan “pemulihan kerajaan.” Belum pernah dalam seluruh sejarah Yahudi pesan Yohanes, “kerajaan surga sudah dekat,” telah membuat daya tarik yang demikian mendalam dan menyeluruh seperti pada waktu ketika ia secara begitu misterius muncul di tepian penyeberangan bagian selatan sungai Yordan ini.
135:6.3 (1502.1) Dia datang dari para gembala, seperti Amos. Dia berpakaian seperti Elia kuno, dan ia menyerukan teguran-tegurannya dan mencurahkan peringatannya dalam “roh dan kuasa Elia.” Tidaklah mengherankan bahwa pengkhotbah aneh ini menciptakan kegemparan hebat di seluruh Palestina ketika orang-orang yang bepergian itu membawa kemana-mana berita tentang khotbahnya di sepanjang Sungai Yordan itu.
135:6.4 (1502.2) Masih ada lagi sisi yang lain dan baru tentang pekerjaan pengkhotbah Nazir ini: Ia membaptis setiap pengikutnya yang percaya di sungai Yordan “untuk pengampunan dosa.” Meskipun baptisan bukanlah upacara baru di kalangan orang-orang Yahudi, mereka belum pernah melihatnya digunakan seperti Yohanes sekarang memakainya. Telah lama praktek demikian digunakan untuk membaptis pengikut baru non-Yahudi masuk ke dalam persekutuan istana bagian luar di bait suci, tetapi tidak pernah orang Yahudi sendiri diminta untuk tunduk pada baptisan pertobatan. Hanya lima belas bulan selang waktu antara Yohanes mulai berkhotbah serta membaptis dengan penangkapan dan pemenjaraannya atas hasutan dari Herodes Antipas, tetapi dalam waktu yang singkat ini ia membaptis jauh lebih dari seratus ribu petobat.
135:6.5 (1502.3) Yohanes berkhotbah empat bulan di penyeberangan Betania sebelum mulai berjalan naik ke utara sepanjang sungai Yordan. Puluhan ribu pendengar, beberapa yang hanya penasaran tetapi banyak yang sungguh-sungguh dan serius, datang untuk mendengarkan dia dari semua bagian Yudea, Perea, dan Samaria. Bahkan beberapa datang dari Galilea.
135:6.6 (1502.4) Pada bulan Mei tahun ini, sementara ia masih tinggal di penyeberangan Betania, para imam dan orang-orang Lewi mengirim delegasi untuk menanyakan Yohanes apakah ia mengaku sebagai Mesias, dan oleh wewenang siapa ia berkhotbah. Yohanes menjawab para penanya ini dengan mengatakan: “Pergilah dan katakanlah kepada tuan-tuan kalian bahwa kalian telah mendengar ‘Ada suara yang berseru-seru di padang gurun,’ seperti diucapkan oleh nabi, berkata, ‘Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya. Setiap lembah akan ditimbun dan setiap gunung dan bukit akan menjadi rata, yang berliku-liku akan diluruskan, yang berlekuk-lekuk akan diratakan, dan semua orang akan melihat keselamatan yang dari Tuhan.’”
135:6.7 (1502.5) Yohanes adalah seorang pengkhotbah yang heroik tetapi tidak bijaksana dalam berbicara. Suatu hari ketika ia berkhotbah dan membaptis di tepi barat Yordan, sekelompok orang Farisi dan Saduki maju dan memberikan diri mereka untuk baptisan. Sebelum memimpin mereka turun ke dalam air, Yohanes, berbicara kepada mereka sebagai sebuah kelompok berkata: “Hai kalian keturunan ular beludak! Siapakah yang mengatakan kepada kalian agar melarikan diri dari murka yang akan datang? Jadi hasilkanlah buah-buah yang sesuai dengan pertobatan. Dan janganlah berpikir dalam hatimu: Abraham adalah bapa kami! Karena aku berkata kepadamu: Allah dapat menjadikan anak-anak bagi Abraham dari dua belas batu-batu ini! Kapak sudah tersedia pada akar pohon dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, akan ditebang dan dibuang ke dalam api.” (Dua belas batu yang ia sebut di sini adalah batu peringatan terkenal yang didirikan oleh Yosua untuk memperingati penyeberangan “dua belas suku” pada tempat ini ketika mereka pertama kali memasuki tanah yang dijanjikan).
135:6.8 (1502.6) Yohanes menyelenggarakan kelas-kelas untuk murid-muridnya, di dalamnya ia mengajar mereka tentang perincian kehidupan baru mereka dan berusaha untuk menjawab banyak pertanyaan mereka. Dia menasihati para guru untuk mengajar sesuai roh maupun sesuai apa yang tertulis dalam hukum. Ia mengajar orang kaya untuk memberi makan orang miskin; kepada para pengumpul pajak ia berkata: “Jangan menagih lebih banyak dari apa yang telah ditentukan bagimu.” Pada para prajurit ia berkata: “Jangan merampas dan jangan memeras dan cukupkanlah dirimu dengan gajimu.” Sementara ia menasihati semuanya: “Bersiaplah untuk akhir zaman—kerajaan surga sudah dekat.”
135:7.1 (1503.1) Yohanes masih memiliki kebingungan gagasan tentang kerajaan yang akan datang dan rajanya. Semakin lama ia berkhotbah semakin bingung ia jadinya, tetapi tidak pernah sedikitpun ketidakpastian intelektual tentang sifat kerajaan yang akan datang ini mengurangi keyakinannya mengenai kepastian munculnya segera kerajaan itu. Dalam batin Yohanes mungkin bingung, tetapi dalam roh tidak pernah. Ia tidak ragu tentang kerajaan yang akan datang, namun ia jauh dari pasti, mengenai apakah benar atau tidak Yesus akan menjadi penguasa kerajaan itu. Selama Yohanes berpegang pada gagasan tentang pemulihan takhta Daud, tampak konsisten ajaran orangtuanya bahwa Yesus, lahir di Kota Daud, adalah yang akan menjadi pembebas yang lama diharapkan itu; tetapi pada saat-saat ketika dia lebih cenderung ke arah doktrin kerajaan rohani dan akhir zaman yang sementara di bumi, dia sangat ragu apa peran yang Yesus akan mainkan dalam peristiwa-peristiwa seperti itu. Kadang-kadang ia mempertanyakan segala sesuatunya, tetapi tidak lama. Ia benar-benar berharap ia bisa membicarakan hal itu seluruhnya dengan sepupunya, namun hal itu bertentangan dengan kesepakatan yang mereka nyatakan.
135:7.2 (1503.2) Sementara Yohanes berangkat ke utara, ia berpikir banyak tentang Yesus. Ia berhenti di lebih dari selusin tempat saat ia berjalan naik sepanjang sungai Yordan. Di Adam ia pertama kali membuat acuan tentang “seorang lain yang akan datang setelah aku” sebagai jawaban pertanyaan langsung yang murid-muridnya tanyakan kepadanya, “Apakah engkau Mesias?" Dan ia melanjutkan dengan mengatakan: “Aku membaptis kalian dengan air, tetapi Ia yang lebih berkuasa dari padaku akan datang dan membuka tali kasut-Nyapun aku tidak layak. Ia akan membaptis kalian dengan Roh Kudus dan dengan api. Alat penampi sudah di tangan-Nya untuk membersihkan tempat pengirikan-Nya dan untuk mengumpulkan gandum-Nya ke dalam lumbung-Nya, tetapi debu jerami itu akan dibakar-Nya dalam api yang tidak terpadamkan.”
135:7.3 (1503.3) Menanggapi pertanyaan-pertanyaan dari murid-muridnya Yohanes terus memperluas ajarannya, dari hari ke hari menambahkan lebih banyak yang membantu dan menghibur dibandingkan dengan pesannya yang awal dan samar: “Bertobatlah dan berilah dirimu dibaptis.” Pada saat ini kerumunan orang datang dari Galilea dan Dekapolis. Puluhan orang percaya yang sungguh-sungguh tetap tinggal dengan guru pujaan mereka hari demi hari.
135:8.1 (1503.4) Pada bulan Desember 25 M, ketika Yohanes mencapai kawasan Pella dalam perjalanannya naik sepanjang sungai Yordan, ketenarannya telah meluas di seluruh Palestina, dan pekerjaannya telah menjadi topik utama pembicaraan di semua kota sekitar danau Galilea. Yesus telah berbicara mendukung pesan Yohanes, dan hal ini telah menyebabkan banyak orang dari Kapernaum bergabung dengan aliran pertobatan dan baptisannya Yohanes itu. Yakobus dan Yohanes para nelayan anak-anak Zebedeus sudah pergi ke sana pada bulan Desember, segera setelah Yohanes mengambil posisi berkhotbahnya di dekat Pella, dan telah menyerahkan diri mereka untuk baptisan. Mereka pergi untuk melihat Yohanes seminggu sekali dan membawa kembali kepada Yesus laporan baru, tangan pertama tentang pekerjaan sang pengabar berita baik itu.
135:8.2 (1503.5) Saudara-saudara Yesus, Yakobus dan Yudas telah berbicara tentang pergi kepada Yohanes untuk baptisan; dan sekarang Yudas telah mampir ke Kapernaum untuk ibadah Sabat, baik dia maupun Yakobus, setelah mendengarkan khotbah Yesus di sinagog, memutuskan untuk mencari nasihat dari dia mengenai rencana mereka. Ini adalah pada Sabtu malam, 12 Januari, 26 M. Yesus meminta agar mereka menunda pembicaraan sampai hari berikutnya, saat ia akan memberi mereka jawabannya. Dia tidur sedikit sekali malam itu, berada dalam persekutuan erat dengan Bapa di surga. Dia telah direncanakan untuk makan siang dengan saudara-saudaranya dan untuk menasihati mereka mengenai baptisan oleh Yohanes. Minggu pagi itu Yesus sedang bekerja seperti biasa di bengkel kapal tersebut. Yakobus dan Yudas tiba dengan makan siang dan sedang menunggunya di ruang balok kayu, karena belum waktunya untuk istirahat tengah hari, dan mereka tahu bahwa Yesus sangat teratur tentang hal-hal tersebut.
135:8.3 (1504.1) Tepat sebelum istirahat siang, Yesus meletakkan alat-alatnya, melepas pakaian kerjanya, dan hanya mengumumkan kepada tiga pekerja yang dalam ruangan bersama dia, “Saatku telah tiba.” Dia keluar ke saudara-saudaranya Yakobus dan Yudas, mengulanginya, “Saatku telah tiba—marilah kita pergi kepada Yohanes.” Maka mereka langsung berangkat ke Pella, makan siang sambil mereka berjalan. Ini adalah pada hari Minggu, 13 Januari. Mereka singgah untuk bermalam di lembah Yordan dan tiba di tempat pembaptisan Yohanes sekitar tengah hari pada hari berikutnya.
135:8.4 (1504.2) Yohanes baru saja mulai membaptis para calon untuk hari itu. Puluhan petobat berdiri dalam antrian menunggu giliran mereka ketika Yesus dan kedua adiknya mengambil tempat mereka dalam barisan pria dan wanita sungguh-sungguh yang telah menjadi orang percaya pada khotbah Yohanes tentang kerajaan yang akan datang. Yohanes telah menanyakan tentang Yesus pada anak-anaknya Zebedeus. Ia telah mendengar komentar Yesus tentang khotbahnya, dan ia dari hari ke hari mengharapkan untuk melihat Yesus tiba di tempat itu, namun ia tidak berharap untuk menyambutnya dalam barisan calon yang akan dibaptis.
135:8.5 (1504.3) Karena terbiasa dengan rincian cepat membaptis para petobat baru yang begitu banyak, Yohanes tidak memandang ke atas untuk melihat Yesus sampai Anak Manusia berdiri langsung di hadapannya. Ketika Yohanes mengenali Yesus, upacara dihentikan sejenak sementara ia menyambut sepupu kandungnya itu dan bertanya, “Tetapi mengapa engkau turun ke dalam air untuk menyambut aku?” Yesus menjawab, “Untuk tunduk pada baptisanmu.” Jawab Yohanes: “Tapi aku yang perlu dibaptis olehmu. Mengapa engkau yang datang kepadaku?” Dan Yesus berbisik kepada Yohanes: “Sabar saja, agar kita menetapkan contoh ini untuk saudara-saudaraku yang berdiri di sini bersamaku, dan agar orang-orang tahu, bahwa waktuku telah tiba.”
135:8.6 (1504.4) Ada nada finalitas dan otoritas dalam suara Yesus. Yohanes gemetaran dengan emosi saat ia bersiap untuk membaptis Yesus dari Nazaret di Sungai Yordan pada siang hari, Senin, 14 Januari 26 M. Demikianlah Yohanes membaptis Yesus dan kedua saudaranya Yakobus dan Yudas. Dan setelah Yohanes membaptis ketiganya, ia membubarkan orang-orang lain untuk hari itu, mengumumkan bahwa ia akan melanjutkan pembaptisan pada siang hari esoknya. Ketika orang-orang beranjak pergi, keempat orang itu yang masih berdiri di dalam air mendengar suatu suara aneh, dan saat itu muncullah untuk sesaat suatu penampakan tepat di atas kepala Yesus, dan mereka mendengar sebuah suara berkata, “Inilah Anak-Ku yang Kukasihi kepadanyalah aku berkenan.” Perubahan besar terjadi atas wajah Yesus, dan sambil keluar dari air dalam keheningan ia berpamitan dari mereka, pergi menuju perbukitan di sebelah timur. Dan tidak ada seorangpun yang melihat Yesus lagi selama empat puluh hari.
135:8.7 (1504.5) Yohanes mengikuti Yesus pada jarak yang cukup untuk menceritakan kisah kunjungan Gabriel kepada ibunya sebelum keduanya lahir, seperti yang ia telah dengar begitu banyak kali dari bibir ibunya. Ia membiarkan Yesus untuk melanjutkan perjalanannya sendirian setelah ia berkata, “Sekarang aku tahu pasti bahwa engkau adalah sang Pembebas itu.” Tetapi Yesus tidak menjawab apapun.
135:9.1 (1505.1) Ketika Yohanes kembali kepada murid-muridnya (dia sekarang memiliki sekitar dua puluh lima atau tiga puluh orang yang tetap tinggal dengan dia), dia menemukan mereka dalam pertemuan sungguh-sungguh, membahas apa yang baru saja terjadi sehubungan dengan baptisan Yesus. Mereka semua lebih terkejut ketika Yohanes sekarang memberitahukan kepada mereka kisah kunjungan Gabriel ke Maria sebelum Yesus lahir, dan juga bahwa Yesus tidak berbicara sepatah katapun padanya bahkan setelah ia bercerita tentang hal ini. Tidak ada hujan malam itu, dan kelompok tiga puluh orang lebih ini berbicara hingga larut malam diterangi bintang-bintang. Mereka bertanya-tanya kemana Yesus telah pergi, dan kapan mereka akan bertemu dia lagi.
135:9.2 (1505.2) Setelah pengalaman hari ini pemberitaan Yohanes mengambil nada proklamasi baru dan pasti tentang kerajaan yang akan datang dan Mesias yang diharapkan. Saat itu adalah waktu yang tegang, empat puluh hari menunggu ini, menunggu kembalinya Yesus. Tetapi Yohanes terus berkhotbah dengan kuasa yang besar, dan murid-muridnya mulai pada sekitar waktu ini berkhotbah kepada kerumunan meluap yang berkumpul seputar Yohanes di sungai Yordan.
135:9.3 (1505.3) Selama empat puluh hari menunggu ini, banyak desas-desus menyebar sekitar pedesaan dan bahkan ke Tiberias dan Yerusalem. Ribuan orang datang untuk melihat daya tarik baru di perkemahan Yohanes, mencari Mesias yang terkenal itu, tetapi Yesus belum terlihat. Ketika murid-murid Yohanes menegaskan bahwa pria aneh dari Tuhan ini telah pergi ke bukit-bukit, banyak yang meragukan seluruh cerita itu.
135:9.4 (1505.4) Sekitar tiga minggu setelah Yesus meninggalkan mereka, tibalah di tempat kejadian di Pella suatu utusan baru dari para imam dan orang-orang Farisi di Yerusalem. Mereka menanyakan Yohanes langsung apakah ia adalah Elia atau nabi yang Musa janjikan; dan ketika Yohanes berkata, “Aku bukan,” mereka menjadi berani untuk bertanya, “Apakah engkau Mesias?” dan Yohanes menjawab, “Aku bukan.” Maka kata orang-orang dari Yerusalem ini: “Jika engkau bukan Elia, bukan nabi, ataupun bukan Mesias, lalu mengapa engkau membaptis orang-orang dan membuat semua kegemparan ini?” dan Yohanes menjawab: “Seharusnya bagi mereka yang telah mendengar aku dan menerima baptisanku yang mengatakan siapa aku, tapi aku menyatakan kepada kalian bahwa, meskipun aku membaptis dengan air, telah ada di antara kita dia yang akan kembali untuk membaptis kalian dengan Roh Kudus.”
135:9.5 (1505.5) Empat puluh hari ini adalah periode yang sulit bagi Yohanes dan murid-muridnya. Apa jadinya hubungan Yohanes dengan Yesus? Seratus pertanyaan muncul untuk diskusi. Politik dan kecenderungan mementingkan diri mulai muncul. Diskusi-diskusi bersemangat tumbuh di seputar berbagai ide dan konsep tentang Mesias. Apakah ia akan menjadi pemimpin militer dan seorang raja keluarga Daud? Akankah ia memukul pasukan Romawi seperti Yosua terhadap orang Kanaan? Atau apakah dia datang untuk mendirikan sebuah kerajaan rohani? Yohanes lebih memutuskan, dengan yang minoritas, bahwa Yesus telah datang untuk mendirikan kerajaan surga, meskipun ia juga tidak sepenuhnya jelas dalam pikirannya sendiri mengenai apa yang akan tercakup di dalam misi pendirian kerajaan surga itu.
135:9.6 (1505.6) Hari-hari ini adalah hari yang berat dalam pengalaman Yohanes, dan dia berdoa untuk kembalinya Yesus. Beberapa murid-murid Yohanes membentuk kelompok pencari untuk pergi mencari Yesus, namun Yohanes melarangnya, mengatakan: “Waktu kita ada di tangan Tuhan di surga; Dia akan memimpin Anak pilihan-Nya.”
135:9.7 (1505.7) Pagi-pagi hari Sabat itulah, tanggal 23 Februari, kelompok Yohanes, yang sedang sarapan pagi, melihat ke arah utara dan menyaksikan Yesus datang kepada mereka. Saat ia mendekati mereka, Yohanes berdiri di atas sebuah batu besar dan, sambil mengangkat suaranya yang nyaring itu, berkata: “Lihatlah Anak Allah, pembebas dunia! Inilah dia yang padanya telah aku katakan, ‘Kemudian dari padaku akan datang Dia yang telah mendahului aku, sebab Dia telah ada sebelum aku.’ Untuk itulah aku datang dari padang gurun untuk memberitakan pertobatan dan membaptis dengan air, menyatakan bahwa kerajaan surga sudah dekat. Dan sekarang datang dia yang akan membaptis kalian dengan Roh Kudus. Dan aku menyaksikan roh ilahi turun ke atas orang ini, dan aku mendengar suara Allah menyatakan, ‘Inilah Anak yang Kukasihi kepadanyalah Aku berkenan.’”
135:9.8 (1506.1) Yesus meminta mereka kembali ke sarapan mereka sementara ia duduk untuk makan dengan Yohanes, sementara saudaranya Yakobus dan Yudas telah kembali ke Kapernaum.
135:9.9 (1506.2) Pagi-pagi keesokan harinya ia berpamitan dari Yohanes dan murid-muridnya, kembali ke Galilea. Dia tidak menjawab mengenai kapan mereka akan melihatnya kembali. Untuk pertanyaan Yohanes tentang pekabaran dan misinya sendiri Yesus hanya berkata, “Bapaku akan memimpin engkau sekarang dan pada masa depan seperti yang Ia lakukan pada masa lalu.” Dan dua orang besar ini berpisah pagi itu di tepian sungai Yordan, tidak pernah lagi saling menyapa satu sama lain semasa hidup di dunia.
135:10.1 (1506.3) Karena Yesus telah pergi ke utara ke Galilea, Yohanes merasa dipimpin untuk menelusuri kembali jejaknya ke selatan. Oleh karena itu, pada hari Minggu pagi, 3 Maret, Yohanes dan sisa murid-muridnya mulai perjalanan mereka ke selatan. Sekitar seperempat dari pengikut langsungnya Yohanes sementara itu telah berangkat ke Galilea mencari Yesus. Terjadi kebingungan yang sedih dalam diri Yohanes. Dia tidak pernah lagi berkhotbah seperti sebelum membaptis Yesus. Dia entah bagaimana merasa bahwa tanggung jawab kerajaan yang akan datang itu tidak lagi di pundaknya. Dia merasa bahwa karyanya hampir selesai; ia sedih dan kesepian. Tetapi dia berkhotbah, membaptis, dan terus melanjutkan perjalanan ke selatan.
135:10.2 (1506.4) Dekat desa Adam, Yohanes tinggal selama beberapa minggu, dan di sinilah ia membuat serangan yang berkesan terhadap Herodes Antipas karena secara tidak sah mengambil istri orang lain. Pada bulan Juni tahun ini (26 M) Yohanes kembali ke penyeberangan Betania sungai Yordan, dimana ia telah memulai pekabarannya tentang kerajaan yang akan datang lebih dari satu tahun sebelumnya. Dalam minggu-minggu setelah baptisan Yesus karakter khotbahnya Yohanes secara bertahap berubah menjadi proklamasi rahmat bagi orang kebanyakan, sementara ia mengecam dengan gelora yang diperbarui lagi terhadap para penguasa politik dan agama yang korup.
135:10.3 (1506.5) Herodes Antipas, dimana Yohanes sedang berkhotbah di wilayahnya, menjadi kuatir jangan-jangan Yohanes dan murid-muridnya akan memulai pemberontakan. Herodes juga kesal terhadap kritik publiknya Yohanes tentang urusan rumah tangganya. Memandang semua ini, Herodes memutuskan untuk menempatkan Yohanes di penjara. Oleh karena itu, pagi-pagi sekali tanggal 12 Juni, sebelum orang banyak tiba untuk mendengarkan khotbah dan menyaksikan pembaptisan, para agen Herodes menangkap dan menahan Yohanes. Sementara minggu demi minggu berlalu dan ia tidak dibebaskan, murid-muridnya tersebar ke seluruh Palestina, banyak dari mereka pergi ke Galilea untuk bergabung dengan para pengikut Yesus.
135:11.1 (1506.6) Yohanes mengalami pengalaman kesepian dan agak pahit dalam penjara. Hanya sedikit pengikutnya yang diizinkan untuk menjenguknya. Ia rindu bertemu Yesus, tetapi harus puas mendengar pekerjaannya melalui pengikut-pengikutnya yang telah menjadi percaya pada Anak Manusia. Ia sering tergoda untuk meragukan Yesus dan misi ilahinya. Jika Yesus adalah Mesias, mengapa ia tidak melakukan apapun untuk membebaskannya dari penjara yang tak tertahankan ini? Selama lebih dari satu setengah tahun lelaki dari Tuhan yang kuat di tempat terbuka ini merana dalam penjara yang tercela itu. Dan pengalaman ini merupakan ujian besar iman, dan kesetiaannya kepada Yesus. Memang, seluruh pengalaman ini adalah ujian besar iman Yohanes bahkan iman kepada Tuhan. Banyak kali ia tergoda untuk meragukan bahkan hingga kebenaran misi dan pengalamannya sendiri.
135:11.2 (1507.1) Setelah ia dalam penjara beberapa bulan, sekelompok muridnya datang kepadanya dan, setelah melaporkan mengenai kegiatan publik Yesus, mengatakan: “Jadi engkau lihat, Guru, bahwa dia yang bersamamu di Yordan atas itu berhasil dan menerima semua orang yang datang kepadanya. Dia bahkan berpesta dengan pemungut pajak dan orang berdosa. Engkau memberikan kesaksian yang berani untuknya, namun dia tidak berbuat apapun agar membuat engkau bebas.” Tetapi Yohanes menjawab teman-temannya: “Orang ini tidak dapat berbuat apapun, kalau tidak dikaruniakan kepadanya oleh Bapa di surga. Kalian sendiri dapat mengingat dengan baik, bahwa aku berkata: 'Aku bukan Mesias, tetapi aku orang yang diutus untuk mempersiapkan jalan baginya.' Dan itulah yang aku lakukan. Yang empunya mempelai perempuan, ialah mempelai laki-laki; tetapi sahabat mempelai laki-laki, yang berdiri dekat dia dan yang mendengarkannya, sangat bersukacita mendengar suara mempelai laki-laki itu. Ini, sukacitaku oleh karena itu terpenuhi. Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil. Yesus dari Nazaret turun ke bumi dari surga dan adalah di atas kita semua. Anak Manusia telah turun dari Allah, dan Firman Allah itulah yang akan ia nyatakan padamu. Karena Allah mengaruniakan Roh-Nya dengan tidak terbatas dan akan menyerahkan segala sesuatu kepadanya. Barangsiapa percaya kepada Anak, ia beroleh hidup yang kekal. Dan kata-kata yang aku ucapkan itu benar dan tinggal tetap.”
135:11.3 (1507.2) Para murid ini heran mendengar perkataan Yohanes, begitu rupa sehingga mereka berangkat dengan diam. Yohanes juga amat gelisah, karena ia merasa bahwa ia telah mengucapkan suatu nubuat. Tidak pernah lagi dia sepenuhnya meragukan misi dan keilahian Yesus. Namun menjadi kekecewaan menyakitkan bagi Yohanes karena Yesus tidak mengirimkan pesan apapun, bahwa ia tidak datang menjenguknya, dan bahwa ia sama sekali tidak menggunakan kuasanya yang besar itu untuk membebaskannya dari penjara. Tetapi Yesus tahu semua tentang ini. Dia sangat mengasihi Yohanes, tetapi karena sekarang menyadari sifat ilahinya dan mengetahui sepenuhnya hal-hal besar sedang disiapkan untuk Yohanes ketika ia meninggalkan dunia ini dan juga mengetahui bahwa pekerjaan Yohanes di bumi sudah selesai, ia menahan diri untuk tidak ikut campur dalam perjalanan hidup secara alami karier nabi-pengkhotbah besar ini.
135:11.4 (1507.3) Ketegangan panjang di penjara ini secara manusiawi tak tertahankan. Hanya beberapa hari sebelum kematiannya Yohanes mengirim utusan terpercaya lagi pada Yesus, bertanya: “Apakah pekerjaanku telah selesai? Mengapa aku merana di penjara? Apakah engkau benar-benar Mesias, atau haruskah kami menantikan yang lain?” Dan ketika kedua murid ini memberikan pesan ini kepada Yesus, Anak Manusia menjawab: “Kembalilah pada Yohanes dan katakan padanya bahwa aku tidak melupakan tetapi ikut menderita juga karena hal ini, karena kita harus menggenapi seluruh kebenaran. Katakanlah kepada Yohanes apa yang telah kamu lihat dan dengar—bahwa yang miskin mendapat kabar kesukaan itu—dan, pada akhirnya, beritahukan pada pembawa berita untuk misi bumiku yang terkasih itu bahwa dia akan diberkati berlimpah dalam zaman-zaman yang akan datang jika dia tidak meragukan dan tersandung jatuh karena aku.” Dan ini adalah kata terakhir yang Yohanes terima dari Yesus. Pesan ini sangat menghiburnya dan berbuat banyak untuk menstabilkan imannya dan mempersiapkan dirinya untuk akhir tragis hidupnya dalam daging yang berlangsung begitu cepat setelah kesempatan berkesan ini.
135:12.1 (1508.1) Karena Yohanes bekerja di Perea selatan saat ditangkap, dia langsung dibawa ke penjara di benteng Makhaerus, dimana dia dipenjarakan sampai eksekusinya. Herodes memerintah atas seluruh Perea serta Galilea, dan ia tinggal pada saat itu di Julias maupun Makhaerus di Perea. Di Galilea kediaman resminya telah dipindahkan dari Sepphoris ke ibukota baru di Tiberias.
135:12.2 (1508.2) Herodes takut untuk melepaskan Yohanes supaya jangan ia menghasut pemberontakan. Dia takut untuk membunuhnya supaya jangan sampai terjadi kerusuhan orang banyak di ibukota, karena ribuan orang Perea percaya bahwa Yohanes adalah orang suci, seorang nabi. Oleh karena itu Herodes terus menahan pengkhotbah Nazir itu di penjara, tidak tahu harus berbuat apa lagi dengan dia. Beberapa kali Yohanes telah hadir di hadapan Herodes, tetapi tidak pernah ia setuju untuk meninggalkan wilayah Herodes ataupun untuk menghindari semua kegiatan publik jika ia dibebaskan. Dan keributan baru ini tentang Yesus dari Nazaret ini, yang terus menerus meningkat, mengingatkan Herodes bahwa bukan waktunya untuk melepaskan Yohanes. Selain itu, Yohanes juga menjadi korban dari kebencian yang sangat dan pahit dari Herodias, istri tidak sahnya Herodes.
135:12.3 (1508.3) Pada berbagai kesempatan Herodes berbicara dengan Yohanes tentang kerajaan surga, dan sementara kadang-kadang terkesan sekali oleh pesannya, namun ia takut untuk melepaskan Yohanes dari penjara.
135:12.4 (1508.4) Karena banyak pembangunan masih berlangsung di Tiberias, Herodes menghabiskan banyak waktu di tempat-tempat tinggalnya di Perea, dan ia lebih suka di benteng Makhaerus. Diperlukan waktu beberapa tahun sebelum semua bangunan publik dan rumah dinas di Tiberias sepenuhnya selesai.
135:12.5 (1508.5) Dalam perayaan ulang tahunnya Herodes membuat pesta besar di istana Makhaerian untuk para perwira kepalanya dan orang-orang tinggi dalam dewan-dewan pemerintahan Galilea dan Perea. Karena Herodias gagal untuk menghukum mati Yohanes melalui permintaan langsung kepada Herodes, ia sekarang sudah menyiapkan dirinya untuk tugas membuat Yohanes dihukum mati melalui siasat yang licik.
135:12.6 (1508.6) Dalam perayaan dan hiburan malam itu, Herodias menampilkan putrinya untuk menari di depan peserta perjamuan. Herodes sangat senang dengan penampilan anak gadis itu dan, sambil memanggilnya ke hadapannya, ia mengatakan: “Kamu menawan. Aku sangat berkenan padamu. Mintalah pada ulang tahunku ini apapun yang kamu inginkan, dan aku akan memberikannya kepada kamu, bahkan sampai setengah dari kerajaanku.” Herodes melakukan semua ini sementara ia di bawah pengaruh banyak anggur. Gadis muda ini mundur ke samping dan bertanya pada ibunya apa yang harus ia minta pada Herodes. Herodias berkata, “Pergilah kepada Herodes dan mintalah kepala Yohanes Pembaptis.” Dan gadis muda ini, kembali ke meja perjamuan, berkata kepada Herodes, “Aku meminta agar engkau segera memberikan padaku kepala Yohanes Pembaptis di atas sebuah nampan.”
135:12.7 (1508.7) Herodes dipenuhi ketakutan dan kesedihan, tetapi karena sumpahnya dan karena semua orang yang duduk makan dengan dia, dia tidak mau menolak permintaan tersebut. Maka Herodes Antipas mengirimkan seorang prajurit, memerintahkan dia untuk membawa kepala Yohanes. Demikianlah Yohanes malam itu dipenggal kepalanya dalam penjara, prajurit itu membawa kepala nabi itu di sebuah nampan dan memberikannya kepada si gadis muda di bagian belakang ruang perjamuan. Dan anak dara itu memberikan nampan itu kepada ibunya. Ketika murid-murid Yohanes mendengar hal itu mereka datang ke penjara untuk mengambil tubuh Yohanes, dan setelah meletakkannya dalam sebuah makam, mereka pergi dan memberitahu Yesus.
Buku Urantia
Makalah 136
136:0.1 (1509.1) YESUS memulai pekerjaan publiknya pada puncak minat populer pada pemberitaan Yohanes dan pada saat orang-orang Yahudi di Palestina dengan penuh semangat menantikan munculnya Mesias. Ada kontras besar antara Yohanes dan Yesus. Yohanes adalah seorang pekerja yang penuh tekad dan semangat, tetapi Yesus adalah seorang pekerja yang tenang dan bahagia; hanya beberapa kali selama seluruh hidupnya dia pernah terburu-buru. Yesus adalah penghiburan yang menenangkan bagi dunia dan agak merupakan suatu teladan; Yohanes sulit dikatakan seorang yang menghibur atau contohnya. Dia mengkhotbahkan kerajaan surga tetapi sulit dikatakan masuk ke dalam kebahagiaannya. Meskipun Yesus berbicara tentang Yohanes sebagai yang terbesar dari nabi-nabi dari golongan lama, ia juga mengatakan bahwa mereka yang terkecil yang melihat terang besar dari jalan baru itu dan masuk ke dalam kerajaan surga itu memang lebih besar daripada Yohanes.
136:0.2 (1509.2) Ketika Yohanes memberitakan kerajaan yang akan datang, titik berat pesannya adalah: Bertobatlah! larilah dari murka yang akan datang. Ketika Yesus mulai berkhotbah, masih tetap ada nasihat untuk bertobat, namun pesan tersebut selalu diikuti oleh injil, kabar baik tentang kegembiraan dan kebebasan dari kerajaan yang baru.
136:1.1 (1509.3) Orang-orang Yahudi menyimpan dalam hati mereka banyak ide tentang pembebas yang dinantikan itu, dan masing-masing aliran pengajaran Mesianik yang berbeda-beda ini mampu menunjukkan pernyataan-pernyataan dalam kitab-kitab suci Ibrani sebagai bukti pendirian mereka. Secara umum, orang Yahudi menganggap sejarah kebangsaan mereka dimulai dari Abraham dan memuncak pada Mesias dan zaman baru Kerajaan Allah. Pada masa-masa sebelumnya mereka telah memandang pembebas ini sebagai “hamba Tuhan,” kemudian sebagai “Anak Manusia,” sementara akhir-akhir ini beberapa bahkan lebih jauh menyebut Mesias itu sebagai “Anak Allah.” Namun tak peduli apakah dia disebut “keturunan Abraham” atau “anak Daud,” semuanya setuju bahwa ia akan menjadi Mesias, yaitu “yang diurapi.” Demikianlah konsep itu berkembang dari “hamba Tuhan” kepada “anak Daud,” “Anak Manusia” dan “Anak Allah.”
136:1.2 (1509.4) Pada masa-masa Yohanes dan Yesus orang Yahudi yang lebih terpelajar telah mengembangkan suatu gagasan tentang Mesias yang akan datang itu sebagai orang Israel yang disempurnakan dan bersifat mewakili, menggabungkan dalam dirinya sebagai “hamba Tuhan” jabatan lipat tiga nabi, imam, dan raja.
136:1.3 (1509.5) Orang-orang Yahudi dengan taat percaya bahwa, seperti Musa telah melepaskan nenek moyang mereka dari perbudakan Mesir dengan mujizat-mujizat yang ajaib, demikian pula Mesias yang akan datang akan melepaskan bangsa Yahudi dari dominasi Romawi oleh mujizat kekuasaan dan keajaiban kemenangan bangsa yang lebih besar lagi. Para rabi telah mengumpulkan hampir lima ratus ayat dari Kitab Suci, yang meskipun kelihatan ada pertentangan-pertentangannya, namun mereka tegaskan hal-hal itu adalah nubuat akan Mesias yang akan datang. Dan di tengah semua rincian tentang waktu, cara, dan fungsi, mereka hampir sepenuhnya kehilangan pandangan tentang kepribadian Mesias yang dijanjikan itu. Mereka mencari pemulihan kemuliaan nasional Yahudi—peninggian duniawi Israel—bukannya untuk keselamatan dunia. Oleh karena itu menjadi jelaslah bahwa Yesus dari Nazaret tidak akan pernah bisa memenuhi konsep Mesianik yang materialistis dari pikiran Yahudi itu. Banyak prediksi Mesianis terkenal mereka, kalau saja mereka melihat ucapan-ucapan nubuat ini dari pandangan yang berbeda, akan secara sangat alami mempersiapkan pikiran mereka untuk pengakuan akan Yesus sebagai penutup satu zaman dan pembuka zaman yang baru dan lebih baik, zaman rahmat dan keselamatan untuk segala bangsa.
136:1.4 (1510.1) Orang-orang Yahudi telah dibesarkan untuk percaya pada doktrin Shekinah. Tetapi simbol terkenal tentang Hadirat Ilahi ini tidak akan dilihat dalam bait suci. Mereka percaya bahwa kedatangan Mesias akan menghasilkan pemulihannya. Mereka memegang ide-ide yang memusingkan tentang dosa bangsa dan anggapan tentang kodrat jahat manusia. Beberapa mengajarkan bahwa dosa Adam telah mengutuk umat manusia, dan bahwa Mesias akan menghapus kutukan ini dan mengembalikan manusia pada perkenanan ilahi. Lainnya mengajarkan bahwa Allah, ketika menciptakan manusia, telah memasukkan ke dalam dirinya kodrat baik maupun jahat; bahwa ketika Dia mengamati pelaksanaan dari pengaturan ini, Dia sangat kecewa, dan bahwa “menyesallah TUHAN, bahwa Ia telah menjadikan manusia di bumi seperti itu.” Dan mereka yang mengajarkan ini yakin bahwa Mesias akan datang untuk menebus manusia dari kodrat jahat yang melekat ini.
136:1.5 (1510.2) Sebagian besar orang Yahudi percaya bahwa mereka terus merana di bawah kekuasaan Romawi itu adalah karena dosa-dosa kebangsaan mereka dan karena sikap setengah hati dari para mualaf dari bangsa lain. Bangsa Yahudi tidak sepenuh hati bertobat; karena itu Mesias menunda kedatangannya. Ada banyak pembicaraan tentang pertobatan; oleh karena itulah daya tarik yang kuat dan langsung dari khotbah Yohanes adalah, “Bertobatlah dan berilah dirimu dibaptis, sebab kerajaan surga sudah dekat." Dan kerajaan surga hanya bisa berarti satu hal untuk setiap orang Yahudi yang saleh: Kedatangan Mesias.
136:1.6 (1510.3) Ada satu aspek dari penganugerahan diri Mikhael yang sama sekali asing pada konsepsi Yahudi tentang Mesias, dan itu adalah penyatuan dua kodrat, yang manusiawi dan yang ilahi. Orang Yahudi telah bermacam-macam membayangkan tentang Mesias sebagai manusia yang disempurnakan, manusia super, dan bahkan sebagai yang ilahi, tetapi mereka tidak pernah memikirkan konsep penyatuan antara manusiawi dan ilahi. Dan hal ini adalah batu sandungan besar bagi murid-murid awal Yesus. Mereka memahami konsep manusia tentang Mesias sebagai anak Daud, seperti yang disampaikan oleh nabi-nabi sebelumnya; sebagai Anak Manusia, ide manusia super dari Daniel dan dari beberapa nabi berikutnya, dan bahkan sebagai Anak Allah, seperti yang digambarkan oleh penulis Kitab Henokh dan oleh beberapa orang semasanya; tetapi tidak pernah mereka untuk sesaatpun memikirkan konsep sebenarnya tentang penyatuan dalam satu kepribadian bumi antara dua kodrat, manusiawi dan ilahi. Penjelmaan Pencipta dalam wujud makhluk itu belum pernah diwahyukan sebelumnya. Hal itu diwahyukan hanya dalam Yesus; dunia tidak tahu apa-apa tentang hal tersebut sampai Putra Pencipta telah menjadi manusia dan diam di antara manusia di dunia.
136:2.1 (1510.4) Yesus dibaptis pada puncak khotbah Yohanes itu ketika Palestina membara dengan harapan akan pesannya—“Kerajaan Allah sudah dekat”—ketika seluruh orang Yahudi terlibat dalam pemeriksaan diri yang serius dan khidmat. Rasa solidaritas kebangsaan Yahudi sangat mendalam. Orang-orang Yahudi tidak hanya percaya bahwa dosa-dosa ayah mungkin menimpa anak-anaknya, tetapi mereka yakin dengan teguh bahwa dosa satu orang mungkin mengutuk bangsa. Oleh sebab itu, tidak semua yang tunduk kepada baptisan Yohanes menganggap diri mereka sebagai bersalah atas dosa-dosa khusus tertentu yang Yohanes kecam. Banyak jiwa yang saleh dibaptis oleh Yohanes demi kebaikan Israel. Mereka takut kalau-kalau beberapa dosa kebodohan di pihak mereka mungkin menunda kedatangan Mesias. Mereka merasa diri mereka termasuk pada suatu bangsa yang bersalah dan dikutuk dosa, dan mereka menyerahkan diri mereka untuk baptisan agar mereka mungkin dengan berbuat demikian menghasilkan buah-buah dari pertobatan bangsa. Oleh karena itu jelas bahwa Yesus tidak dalam arti apapun menerima baptisan Yohanes sebagai tatacara pertobatan atau untuk pengampunan dosa. Dengan menerima baptisan di tangan Yohanes, Yesus hanya mengikuti contoh banyak orang Israel yang saleh.
136:2.2 (1511.1) Ketika Yesus dari Nazaret turun ke sungai Yordan untuk dibaptiskan, ia adalah seorang manusia fana dari alam dunia yang telah mencapai puncak kenaikan evolusi manusia dalam semua hal yang berkaitan dengan penaklukan batin dan penyamaan diri dengan roh. Dia berdiri di sungai Yordan hari itu sebagai seorang manusia yang disempurnakan dari dunia evolusi waktu dan ruang. Keselarasan sempurna dan komunikasi penuh telah terbentuk mapan antara batin fana Yesus dan roh Pelaras yang mendiaminya, karunia ilahi dari Bapanya di Firdaus. Dan hanya Pelaras yang seperti itulah yang juga mendiami semua manusia normal yang hidup di Urantia sejak kenaikan Mikhael menjadi pemimpin alam semestanya, kecuali bahwa Pelarasnya Yesus itu sebelumnya telah dipersiapkan untuk misi khusus ini dengan cara yang serupa mendiami manusia super lain yang menjelma dalam keserupaan manusia fana, Melkisedek Machiventa.
136:2.3 (1511.2) Biasanya, apabila seorang manusia dari alam dunia mencapai tingkat tinggi kesempurnaan kepribadian seperti itu, terjadilah fenomena pendahuluan tertentu dari peningkatan rohani yang berakhir pada peleburan akhir antara jiwa dewasa manusia fana itu dengan Pelaras ilahi yg bersangkutan. Dan perubahan tersebut tampaknya akan terjadi dalam pengalaman pribadi Yesus dari Nazaret pada hari itu ketika ia turun ke sungai Yordan dengan kedua saudaranya untuk dibaptis oleh Yohanes. Upacara ini merupakan babak akhir dari kehidupan murni manusiawinya di Urantia, dan banyak pengamat supramanusia mengharapkan untuk menyaksikan peleburan antara Pelaras dengan batin yang didiaminya, tetapi mereka semua ternyata mengalami kekecewaan. Sesuatu yang baru dan bahkan lebih besar terjadi. Sementara Yohanes meletakkan tangannya ke atas Yesus untuk membaptis dia, Pelaras berdiamnya meninggalkan untuk terakhir kalinya jiwa manusia disempurnakan Yosua bin Yusuf itu. Dan dalam beberapa saat entitas ilahi ini kembali dari Divinington sebagai sesosok Pelaras Dipersonalisasi dan kepala dari kaumnya di seluruh alam semesta lokal Nebadon. Dengan demikian Yesus sendiri mengamati mantan roh ilahinya itu turun ke atasnya kembali kepadanya dalam wujud dipersonalisasi. Dan ia mendengar roh yang sama asal Firdaus ini sekarang berbicara, berkata, “Inilah Anak-Ku yang Kukasihi kepadanyalah Aku berkenan.” Yohanes, bersama dengan dua saudara Yesus, juga mendengar kata-kata ini. Murid-murid Yohanes, yang berdiri di tepian air, tidak mendengar kata-kata ini, tidak pula mereka melihat penampakan Pelaras Dipersonalisasi. Hanya mata Yesus yang melihat Pelaras Dipersonalisasi.
136:2.4 (1511.3) Setelah Pelaras Dipersonalisasi yang kembali dan sekarang dimuliakan itu berbicara, semuanya hening. Dan sementara mereka berempat menunggu di dalam air, Yesus menengadah ke arah Pelaras yang di dekatnya, berdoa: “Bapaku yang bertakhta di surga, dimuliakanlah nama-Mu. Datanglah kerajaan-Mu! Kehendak-Mu jadilah di bumi, sama seperti di surga.” Setelah ia berdoa, “langit terbuka,” dan Anak Manusia melihat penglihatan, yang disampaikan oleh Pelaras yang sekarang Dipersonalisasi, tentang dirinya sebagai Anak Tuhan seperti saat ia sebelum ia datang ke bumi dalam keserupaan daging fana, dan ia nanti setelah kehidupan dijelmakan itu akan diselesaikan. Visi surgawi ini terlihat hanya oleh Yesus.
136:2.5 (1512.1) Suara Pelaras Dipersonalisasi itulah yang Yohanes dan Yesus dengar, berbicara atas nama Bapa Semesta, karena Pelaras ini adalah dari, dan sebagai, Bapa Firdaus. Sepanjang sisa hidup bumi Yesus, Pelaras Dipersonalisasi ini dikaitkan dengannya dalam semua pekerjaannya; Yesus ada dalam persekutuan terus-menerus dengan Pelaras yang dimuliakan ini.
136:2.6 (1512.2) Ketika Yesus dibaptis, ia tidak bertobat dari perbuatan jahat; ia tidak membuat pengakuan dosa. Baptisannya adalah baptisan konsekrasi (pengabdian) untuk pelaksanaan kehendak Bapa surgawi. Pada baptisannya ia mendengar panggilan jelas dari Bapanya, undangan terakhir untuk berada dalam pekerjaan Bapanya, dan ia pergi ke pengasingan diri pribadi selama empat puluh hari untuk memikirkan bermacam-macam masalah ini. Dengan mengundurkan diri seperti itu untuk sementara dari kontak kepribadian aktif dengan rekan-rekannya di bumi, Yesus, sementara ia ada di Urantia, sedang mengikuti prosedur yang berlaku di dunia-dunia morontia setiap kali seorang manusia yang naik melebur dengan kehadiran dari Bapa Semesta yang ada di dalam.
136:2.7 (1512.3) Hari baptisan ini mengakhiri hidup murni manusiawi Yesus. Sang Putra ilahi telah menemukan Bapanya, Bapa Semesta telah menemukan Putra-Nya yang dijelmakan, dan mereka berbicara satu dengan yang lain.
136:2.8 (1512.4) (Yesus berusia hampir tiga puluh satu setengah tahun ketika ia dibaptis. Meskipun Lukas mengatakan bahwa Yesus dibaptis pada tahun kelima belas pemerintahan Kaisar Tiberius, yang adalah tahun 29 M karena Augustus meninggal pada tahun 14 M, perlu diingat lagi bahwa Tiberius adalah kaisar bersama dengan Augustus selama dua setengah tahun sebelum kematian Augustus, yang dicetakkan ke koin uang untuk menghormatinya pada bulan Oktober, 11 M. Oleh karena itu, tahun kelima belas dari pemerintahannya yang sebenarnya adalah tahun 26 M ini, yaitu tahun baptisan Yesus. Dan ini juga merupakan tahun Pontius Pilatus memulai pemerintahannya sebagai Gubernur Yudea).
136:3.1 (1512.5) Yesus telah menanggung pencobaan besar pada penganugerahan dirinya sebagai manusia sebelum baptisannya ketika ia sudah basah dengan embun Gunung Hermon selama enam minggu. Di sana di Gunung Hermon, sebagai manusia fana dari dunia tanpa bantuan, ia telah bertemu dan mengalahkan si pencoba Urantia, Kaligastia, pangeran dunia ini. Hari penting itu, pada catatan alam semesta, Yesus dari Nazaret telah menjadi Pangeran Planet Urantia. Dan Pangeran Urantia ini, yang akan segera diproklamirkan sebagai Daulat tertinggi Nebadon, sekarang masuk masa pengasingan diri empat puluh hari untuk merumuskan rencana dan menentukan teknik mewartakan kerajaan Allah yang baru itu dalam hati manusia.
136:3.2 (1512.6) Setelah dibaptis ia masuk pada empat puluh hari untuk menyesuaikan dirinya pada berubahnya hubungan dunia dan alam semesta yang disebabkan oleh personalisasi Pelarasnya. Selama kesendirian di perbukitan Perea ini ia menentukan kebijakan yang akan ditempuh dan metode-metode yang akan digunakan dalam fase yang baru dan berubah untuk kehidupan bumi yang hendak ia mulai.
136:3.3 (1512.7) Yesus tidak pergi ke masa pengasingan ini untuk tujuan berpuasa dan untuk membuat jiwanya menderita. Dia bukan seorang pertapa, dan dia datang selamanya untuk memusnahkan semua gagasan seperti itu mengenai pendekatan kepada Tuhan. Alasannya untuk mencari pengasingan diri ini sama sekali berbeda dari yang telah menggerakkan Musa dan Elia, dan bahkan Yohanes Pembaptis. Yesus saat itu sepenuhnya sadar diri mengenai hubungannya dengan alam semesta buatannya dan juga pada alam-alam semesta raya, yang diawasi oleh Bapa Firdaus, Bapanya di surga. Dia sekarang sepenuhnya mengingat tugas penganugerahan dan instruksi yang diberikan oleh kakaknya, Immanuel, sebelum ia masuk pada penjelmaannya di Urantia. Dia sekarang dengan jelas dan sepenuhnya memahami semua hubungan yang teramat luas ini, dan dia ingin pergi untuk semusim meditasi tenang sehingga ia bisa memikirkan rencana dan menentukan prosedur-prosedur untuk pelaksanaan pekerjaan publik demi kepentingan dunia ini dan untuk semua dunia-dunia lain dalam alam semesta lokalnya.
136:3.4 (1513.1) Sementara mengembara di bukit-bukit, mencari tempat berteduh yang cocok, Yesus ditemui oleh kepala eksekutif alam semestanya, Gabriel, Bintang Fajar yang Terang dari Nebadon. Gabriel sekarang membangun lagi komunikasi pribadi dengan Putra Pencipta alam semesta; mereka bertemu secara langsung untuk pertama kalinya sejak Mikhael berpamitan dari rekan-rekannya di Salvington ketika ia pergi ke Edentia sebagai persiapan memasuki penganugerahan diri di Urantia. Gabriel, dengan arahan Immanuel dan kewenangan dari Yang Purba Harinya Uversa, sekarang memaparkan di depan Yesus informasi yang menunjukkan bahwa pengalaman penganugerahan dirinya di Urantia itu secara praktis telah selesai sejauh menyangkut perolehan kedaulatan yang disempurnakan atas alam semestanya dan penghentian pemberontakan Lucifer. Yang terdahulu dicapai pada hari pembaptisannya ketika personalisasi Pelarasnya menunjukkan kesempurnaan dan penyelesaian penganugerahan dalam keserupaan manusia fana, dan yang berikutnya adalah fakta sejarah pada hari itu ketika ia turun dari gunung Hermon untuk bergabung dengan si anak muda yang menunggunya, Tiglat. Yesus sekarang diberitahu, berdasarkan otoritas tertinggi alam semesta lokal dan alam semesta super, bahwa karya penganugerahan dirinya telah selesai sejauh hal itu mempengaruhi status pribadinya dalam kaitannya dengan kedaulatan dan pemberontakan. Ia sudah mendapat jaminan ini langsung dari Firdaus dalam visi pada waktu baptisan dan dalam fenomena personalisasi Pelaras Pikiran yang mendiaminya.
136:3.5 (1513.2) Sementara ia menunggu di gunung, sedang berbicara dengan Gabriel, Bapa Konstelasi Edentia muncul kepada Yesus dan Gabriel secara pribadi, mengatakan: “Catatan telah selesai. Kedaulatan Michael nomor 611.121 atas alam semesta Nebadonnya berada dalam penyelesaian di tangan (right hand) Bapa Semesta. Aku bawakan padamu pelepasan (release) penganugerahan dari Immanuel, kakak-sponsormu untuk inkarnasi Urantia. Engkau bebas sekarang atau setiap waktu berikutnya, dengan cara yang engkau pilih sendiri, untuk mengakhiri penganugerahan inkarnasimu, naik ke tangan kanan Bapamu, menerima kedaulatanmu, dan memegang pemerintahan tanpa syarat yang engkau raih dengan baik atas seluruh Nebadon. Aku juga bersaksi mengenai penyelesaian catatan-catatan di alam semesta super, oleh otorisasi dari Yang Purba Harinya, berkaitan dengan penghentian semua pemberontakan-dosa dalam alam semestamu dan mengaruniakan engkau dengan otoritas penuh dan tak terbatas untuk menangani setiap dan semua kemungkinan gejolak seperti itu di masa depan. Secara teknis, pekerjaanmu di Urantia dan dalam daging makhluk fana telah selesai. Arah perjalananmu mulai sekarang adalah perkara pilihanmu sendiri.”
136:3.6 (1513.3) Setelah Bapa Yang Paling Tinggi dari Edentia berpamitan pergi, Yesus mengadakan pembicaraan panjang dengan Gabriel tentang kesejahteraan alam semesta dan, dengan mengirim salam kepada Immanuel, mengajukan jaminannya bahwa, dalam pekerjaan yang hendak ia lakukan di Urantia, ia akan selalu sadar penuh akan nasihat yang diterimanya sehubungan dengan tugas prapenganugerahan yang disampaikan di Salvington.
136:3.7 (1514.1) Sepanjang empat puluh hari pengasingan diri itu Yakobus dan Yohanes anak-anak Zebedeus berusaha mencari Yesus. Banyak kali mereka berada tidak jauh dari tempat tinggalnya, tetapi tidak pernah mereka menemukannya.
136:4.1 (1514.2) Hari demi hari, di atas perbukitan, Yesus merumuskan rencana-rencana untuk sisa penganugerahan dirinya di Urantia. Pertama kali dia memutuskan untuk tidak mengajar secara bersamaan waktunya dengan Yohanes. Ia berencana untuk tetap relatif mengasingkan diri sampai pekerjaan Yohanes mencapai tujuannya, atau sampai Yohanes tiba-tiba dihentikan oleh pemenjaraan. Yesus tahu betul bahwa khotbah Yohanes yang tak kenal takut dan tidak bijak itu akan segera membangkitkan rasa kuatir dan permusuhan dari para penguasa sipil. Memandang situasi Yohanes yang genting itu, Yesus mulai dengan pasti untuk merencanakan program kerja publiknya demi bangsanya dan dunia, demi seluruh dunia yang dihuni di seluruh alam semestanya yang luas. Penganugerahan fana Mikhael adalah di Urantia tetapi untuk semua dunia Nebadon.
136:4.2 (1514.3) Hal pertama yang dilakukan Yesus, setelah memikirkan rencana umum untuk mengkoordinasikan programnya dengan gerakannya Yohanes, adalah untuk meninjau lagi dalam pikirannya mengenai petunjuk Immanuel. Dengan hati-hati dia memikirkan saran yang diberikan kepadanya mengenai metode kerjanya, dan bahwa agar ia tidak meninggalkan tulisan permanen di planet ini. Tidak pernah lagi Yesus menulis di benda apapun kecuali pasir. Pada kunjungan berikutnya ke Nazaret, walaupun amat menyedihkan bagi saudaranya Yusuf, Yesus menghancurkan semua tulisannya yang diawetkan pada papan-papan sekitar bengkel tukang kayu, dan yang tergantung di dinding-dinding rumah lama. Yesus merenungkan dengan baik saran Immanuel yang berkenaan dengan sikap ekonomi, sosial, dan politiknya terhadap dunia seperti yang akan ia jumpai.
136:4.3 (1514.4) Yesus tidak berpuasa selama empat puluh hari masa mengasingkan diri ini. Periode terpanjang ia tanpa makanan adalah dua hari pertamanya di perbukitan ketika ia begitu dibebani pemikirannya sehingga ia lupa semua tentang makan. Namun pada hari ketiga ia pergi mencari makan. Tidak pula ia dicobai selama masa ini oleh suatu roh jahat atau kepribadian pemberontak yang bertempat di dunia ini atau dari dunia lain.
136:4.4 (1514.5) Empat puluh hari ini adalah kesempatan konferensi akhir antara batin manusiawi dan ilahi, atau lebih tepatnya berfungsi nyata pertamanya dua batin yang sekarang dibuat menjadi satu. Hasil-hasil dari masa penting meditasi ini menunjukkan secara meyakinkan bahwa batin ilahi telah secara berkemenangan dan secara rohani mendominasi intelek manusiawi. Batin manusia telah menjadi batin Tuhan mulai dari waktu ini dan seterusnya, dan meskipun jati diri batin manusiawi itu selalu ada, namun selalu batin manusiawi yang dirohanikan ini berkata, “Bukan kehendakku, tetapi kehendak-Mu yang jadi.”
136:4.5 (1514.6) Transaksi-transaksi dari masa penting ini bukanlah visi-visi fantastis dari batin yang kelaparan dan melemah, tidak juga merupakan simbolisme kacau dan kekanak-kanakan yang kemudian dicatat sebagai “pencobaan Yesus di padang gurun.” Sebaliknya masa ini adalah merupakan masa untuk memikirkan seluruh karier penting dan beraneka ragam dari penganugerahan Urantia dan untuk peletakan hati-hati rencana tertentu untuk pelayanan lebih lanjut, yang akan terbaik melayani dunia ini sementara juga memberikan suatu sumbangan untuk perbaikan semua planet lainnya yang diisolasi akibat pemberontakan. Yesus memikirkan seluruh rentang kehidupan manusia di Urantia, dari hari-hari Andon dan Fonta, melalui kegagalan Adam, hingga pelayanan Melkisedek dari Salem.
136:4.6 (1514.7) Gabriel telah mengingatkan Yesus bahwa ada dua cara dengan mana ia dapat menyatakan dirinya kepada dunia jika ia hendak memilih menunggu di Urantia untuk sementara waktu. Dan hal itu dibuat jelas kepada Yesus bahwa pilihannya dalam hal ini tidak akan ada hubungannya dengan kedaulatan alam semestanya maupun penghentian pemberontakan Lucifer. Kedua cara untuk pelayanan dunia itu adalah:
136:4.7 (1515.1) 1. Jalannya sendiri—jalan yang mungkin tampak paling menyenangkan dan menguntungkan dari sudut pandang kebutuhan mendesak dunia ini dan kemajuan sekarang alam semestanya sendiri.
136:4.8 (1515.2) 2. Jalan-Nya Bapa—pemberian contoh tentang suatu ideal kehidupan makhluk yang melihat jauh ke depan, ideal yang sesuai apa yang dibayangkan oleh kepribadian-kepribadian tinggi dari pemerintahan Firdaus atas segala alam-alam semesta.
136:4.9 (1515.3) Dengan demikian jelaslah kepada Yesus bahwa ada dua jalan dengan mana ia bisa menata sisa kehidupannya di bumi. Masing-masing dari cara ini memiliki sesuatu yang bisa dikatakan ada baiknya sebagaimana dipandang dari sudut pandang situasi yang langsung. Anak Manusia dengan jelas melihat bahwa pilihannya antara kedua mode perilaku ini tidak akan ada hubungannya dengan penerimaan kedaulatan alam semestanya; bahwa kedaulatan itu adalah perkara yang sudah ditetapkan dan disegel pada catatan segala alam-alam semesta dan hanya menunggu permintaannya secara pribadi. Namun ditunjukkan pada Yesus bahwa akan memberikan kepuasan besar bagi saudara surgawinya, Immanuel, jika ia, Yesus, akan menganggap lebih tepat untuk mengakhiri karier inkarnasi buminya seperti bagaimana ia telah memulainya dengan begitu mulia, yaitu dengan selalu tunduk pada kehendak Bapa. Pada hari ketiga pengasingan diri ini Yesus berjanji pada dirinya sendiri ia akan kembali ke dunia untuk menyelesaikan karier buminya, dan bahwa dalam situasi yang melibatkan dua cara tersebut ia akan selalu memilih kehendak Bapa. Dan ia menghidupi sisa kehidupannya di bumi selalu taat pada tekad itu. Bahkan sampai akhir yang pahit pun ia tanpa kecuali menundukkan kehendak berdaulatnya itu pada kehendak Bapa surgawinya.
136:4.10 (1515.4) Empat puluh hari di padang belantara gunung itu bukanlah periode pencobaan besar melainkan periode keputusan besar sang Guru. Selama hari-hari persekutuan sendirian dengan dirinya sendiri dan kehadiran langsung Bapanya—Pelaras Dipersonalisasi (ia tidak lagi memiliki malaikat penjaga pribadi)—ia tiba, satu demi satu, pada keputusan-keputusan besar yang akan mengendalikan kebijakan-kebijakan dan perilakunya untuk sisa karier buminya. Selanjutnya tradisi tentang pencobaan besar itu menjadi dikaitkan pada periode pengasingan diri ini karena kebingungan dengan potongan-potongan kisah tentang perjuangan di Gunung Hermon, dan lebih jauh karena menjadi kebiasaan memiliki semua nabi besar dan pemimpin manusia yang memulai karier publik mereka dengan menjalani masa-masa yang dianggap puasa dan doa ini. Selalu menjadi kebiasaannya Yesus, ketika menghadapi suatu keputusan baru atau serius, ia menarik diri untuk bersekutu (berkomuni) dengan rohnya sendiri agar ia bisa mengetahui kehendak Tuhan.
136:4.11 (1515.5) Dalam semua perencanaan untuk sisa hidupnya di bumi, Yesus selalu terbelah di hati manusianya oleh dua arah perilaku yang bertentangan:
136:4.12 (1515.6) 1. Dia memiliki keinginan yang kuat untuk memenangi bangsanya—dan seluruh dunia—agar percaya kepadanya dan menerima kerajaan rohani barunya. Dan ia tahu dengan baik gagasan-gagasan mereka mengenai Mesias yang akan datang itu.
136:4.13 (1515.7) 2. Untuk hidup dan bekerja seperti yang ia tahu akan disetujui Bapanya, untuk melaksanakan karyanya demi dunia-dunia lain yang membutuhkan, dan untuk melanjutkan, dalam pendirian kerajaan itu, untuk mewahyukan Sang Bapa dan menunjukkan sifat ilahi kasih-Nya.
136:4.14 (1515.8) Sepanjang hari-hari yang penting ini Yesus tinggal dalam sebuah gua batu kuno, suatu tempat bernaung di sisi perbukitan dekat sebuah desa yang pernah disebut Beit Adis (Beit Idis). Dia minum dari mata air kecil yang mengalir dari sisi bukit dekat perlindungan batu ini.
136:5.1 (1516.1) Pada hari ketiga setelah memulai pembicaraan dengan dirinya sendiri dan Pelaras Dipersonalisasinya ini, kepada Yesus disajikan penglihatan tentang kumpulan kawanan selestial Nebadon yang dikirim oleh para komandan mereka untuk menunggu kehendak Penguasa kekasih mereka. Kawanan yang hebat ini mencakup dua belas legiun serafim dan sejumlah proporsional dari setiap ordo kecerdasan alam semesta. Dan keputusan besar pertama dari pengasingan diri Yesus itu ada hubungannya dengan apakah dia akan memanfaatkan pribadi-pribadi hebat ini sehubungan dengan program pekerjaan publiknya nanti di Urantia.
136:5.2 (1516.2) Yesus memutuskan bahwa ia tidak akan memanfaatkan satupun kepribadian dari kumpulan besar ini kecuali harus menjadi jelas bahwa ini adalah kehendak Bapanya. Sekalipun ada keputusan ini, kawanan besar ini tetap bersama dengannya sepanjang masa hidup buminya, selalu dalam kesiapan untuk mematuhi ekspresi sekecil apapun dari kehendak Daulat mereka. Meskipun Yesus tidak terus-menerus melihat kepribadian-kepribadian pengiring ini dengan mata manusiawinya, Pelaras Dipersonalisasinya yang terkait memang terus-menerus menyaksikan, dan bisa berkomunikasi, dengan mereka semua.
136:5.3 (1516.3) Sebelum turun dari retret empat puluh hari di perbukitan itu, Yesus menyerahkan komando langsung atas kawanan kepribadian-kepribadian alam semesta yang menyertai ini kepada Pelarasnya yang baru saja Dipersonalisasi itu, dan selama lebih dari empat tahun waktu Urantia memang kepribadian-kepribadian yang dipilih dari setiap divisi kecerdasan alam semesta ini berfungsi dengan patuh dan hormat di bawah bimbingan bijaksana dari Monitor Misteri Dipersonalisasi yang dimuliakan dan berpengalaman ini. Dalam memegang komando atas kumpulan perkasa ini, sang Pelaras, karena pernah menjadi bagian dan esensi Bapa Firdaus, meyakinkan Yesus bahwa dalam kasus apapun agen-agen supramanusia ini tidak akan diperbolehkan untuk bekerja, atau mewujudkan diri mereka sehubungan dengan, atau untuk kepentingan, karier buminya kecuali berkembang bahwa ternyata Bapa menghendaki campur tangan seperti itu. Jadi dengan satu keputusan besar Yesus secara sukarela menanggalkan dari dirinya semua kerjasama supramanusia dalam segala urusan yang berkaitan dengan sisa karier fananya kecuali Bapa secara independen memilih untuk ikut serta dalam beberapa tindakan atau episode tertentu dalam pekerjaan bumi sang Putra.
136:5.4 (1516.4) Ketika menerima komando atas kawanan semesta yang menyertai Mikhael Kristus, Pelaras Dipersonalisasi bersusah payah menunjukkan kepada Yesus bahwa, meskipun kumpulan makhluk alam semesta tersebut bisa dibatasi dalam kegiatan ruang mereka oleh otoritas yang didelegasikan dari Pencipta mereka, keterbatasan tersebut tidak beroperasi sehubungan dengan fungsi mereka dalam waktu. Dan keterbatasan ini tergantung pada fakta bahwa Pelaras adalah sosok nirwaktu sekali mereka dipersonalisasi. Oleh karena itu Yesus diingatkan bahwa, meskipun kontrol Adjuster terhadap kecerdasan-kecerdasan hidup yang ditempatkan di bawah komandonya itu akan lengkap dan sempurna untuk segala hal yang melibatkan ruang, namun tidak akan ada keterbatasan yang sempurna yang bisa diterapkan mengenai waktu. Kata Pelaras: “Aku akan, seperti yang engkau suruh, mengikutkan kerja kawanan pengiring kecerdasan alam semesta ini dengan cara apapun sehubungan dengan karier bumimu kecuali dalam kasus-kasus dimana Bapa Firdaus menyuruh aku untuk melepaskan agen-agen tersebut sehingga kehendak ilahi-Nya terhadap pilihanmu itu dapat tercapai, dan dalam keadaan-keadaan dimana engkau dapat melakukan suatu pilihan atau tindakan dari kehendak manusiawi-ilahimu yang hanya akan melibatkan penyimpangan dari tatanan alami bumi dalam hal waktu. Dalam semua kejadian seperti itu aku tidak berdaya, dan para makhlukmu di sini yang berkumpul dalam kesempurnaan dan kesatuan kuasa juga tak berdaya. Jika kodrat bersatumu itu sekali membayangkan keinginan seperti itu, maka perintah dari pilihanmu itu akan segera dilaksanakan. Keinginanmu dalam semua hal seperti itu akan merupakan penyingkatan waktu, dan hal yang diproyeksikan itu menjadi ada. Di bawah komandoku hal ini merupakan pembatasan sepenuhnya yang mungkin yang dapat diterapkan terhadap kedaulatan potensialmu. Dalam kesadaran diriku waktu itu tidak ada, dan karena itu aku tidak dapat membatasi para makhlukmu dalam apapun yang berkaitan dengan hal itu.”
136:5.5 (1517.1) Dengan demikian Yesus menjadi tahu tentang pelaksanaan dari keputusannya untuk terus hidup sebagai manusia di antara manusia. Dengan satu keputusan tunggal dia telah mengecualikan seluruh kawanan pengiring macam-macam kecerdasan alam semestanya itu agat tidak ikut serta dalam pelayanan publik berikutnya kecuali dalam hal-hal tertentu yang menyangkut waktu saja. Oleh karena itu menjadi jelaslah bahwa setiap pengiring yang supranatural atau yang dianggap supramanusia yang mungkin dari pelayanan Yesus itu tergolong sepenuhnya pada penghapusan waktu kecuali Bapa di surga secara khusus memerintahkan yang lain. Tidak ada keajaiban, pelayanan belas kasihan, atau semua peristiwa lain yang mungkin terjadi, sehubungan dengan pekerjaan Yesus selanjutnya di bumi, mungkin bisa bersifat atau berkarakter dari suatu tindakan yang melampaui hukum alam yang mapan dan teratur bekerja dalam urusan-urusan manusia saat ia tinggal di Urantia, kecuali dalam perkara waktu yang secara tegas dinyatakan ini. Tidak ada batas-batas, tentu saja, yang bisa ditempatkan terhadap manifestasi dari “kehendak Bapa.” Penghapusan waktu sehubungan dengan niat yang dinyatakan dari Penguasa potensial alam semesta ini hanya bisa dihindari oleh tindakan langsung dan eksplisit dari kehendak manusia-Tuhan ini sehingga bahwa waktu, seperti terkait dengan tindakan atau peristiwa yang bersangkutan, tidak boleh disingkat atau dihapuskan. Untuk mencegah kemunculan apa yang kelihatannya mujizat waktu, maka perlu bagi Yesus untuk tetap terus sadar waktu. Setiap selang atau jeda kesadaran waktu di pihaknya, sehubungan dengan dipikirkannya keinginan tertentu, adalah setara dengan diberlakukannya hal yang dikandung dalam batin sang Putra Pencipta ini, dan tanpa intervensi waktu.
136:5.6 (1517.2) Melalui kendali pengawasan dari Pelaras Dipersonalisasi yang terkaitnya itu mungkinlah bagi Mikhael secara sempurna untuk membatasi kegiatan-kegiatan pribadinya di bumi yang mengacu pada ruang, tetapi tidak mungkin bagi Anak Manusia untuk membatasi seperti itu status buminya yang baru sebagai Daulat potensial Nebadon dalam hal waktu. Dan ini adalah status sebenarnya Yesus dari Nazaret saat ia keluar untuk memulai pelayanan publiknya di Urantia.
136:6.1 (1517.3) Setelah menetapkan kebijakannya mengenai semua kepribadian dari semua kelas kecerdasan ciptaannya, sejauh hal ini dapat ditentukan dipandang dari potensi melekat dari status keilahiannya yang baru, Yesus sekarang mengalihkan pikirannya ke arah dirinya sendiri. Apa yang akan dia lakukan, dia yang sekarang sepenuhnya sadar diri sebagai pencipta segala benda dan makhluk yang ada di alam semesta ini, mengenai hak istimewa pencipta dalam situasi kehidupan berulang yang segera akan ia hadapi ketika ia kembali ke Galilea untuk melanjutkan lagi karyanya di antara manusia? Kenyataannya, sudah terjadi, dan tepat dimana ia berada di perbukitan yang sunyi sendirian ini, masalah ini telah muncul dengan sendirinya secara memaksa dalam urusan mendapatkan makanan. Pada hari ketiga dari meditasi sendiriannya tubuh manusiawinya menjadi lapar. Haruskah ia pergi mencari makanan seperti setiap orang biasa, atau akankah dia hanya menggunakan kekuasaan kreatif normalnya dan menghasilkan makanan yang siap saji? Dan keputusan besar dari Guru ini telah digambarkan kepadamu sebagai pencobaan—sebagai suatu tantangan oleh yang dianggap musuh-musuh agar ia “perintahkan supaya batu-batu ini menjadi roti.”
136:6.2 (1518.1) Maka Yesus menetapkan satu lagi kebijakan konsisten untuk sisa pekerjaannya di bumi. Sejauh berkenaan dengan kebutuhan pribadinya, dan pada umumnya bahkan dalam hubungannya dengan kepribadian-kepribadian yang lain, dia sekarang dengan sengaja memilih untuk mengikuti jalur keberadaan duniawi yang normal; dia dengan pasti memutuskan melawan kebijakan yang akan melampaui, menyalahi, atau melanggar hukum alam yang ia tetapkan sendiri. Tetapi ia tidak bisa berjanji pada dirinya sendiri, seperti yang sudah diperingatkan kepadanya oleh Pelaras Dipersonalisasinya, bahwa hukum-hukum alam ini mungkin tidak, dalam keadaan tertentu, menjadi sangat dipercepat. Pada prinsipnya, Yesus memutuskan bahwa pekerjaan seumur hidupnya harus diatur dan dilaksanakan sesuai dengan hukum alam dan selaras dengan penataan sosial yang ada. Guru dengan demikian memilih sebuah program hidup yang setara dengan memutuskan melawan mujizat dan keajaiban. Sekali lagi ia memutuskan untuk mendukung “kehendak Bapa”; sekali lagi ia menyerahkan segala sesuatunya ke tangan Bapa Firdausnya.
136:6.3 (1518.2) Kodrat manusiawi Yesus mengharuskan bahwa tugas pertama adalah pelestarian diri; hal itu adalah sikap normal dari manusia alami di dunia-dunia ruang dan waktu, dan oleh karena itu, merupakan reaksi yang sah dari seorang manusia Urantia. Tetapi Yesus tidak peduli hanya pada dunia ini dan makhluknya; ia menjalani kehidupan yang dirancang untuk mengajar dan mengilhami banyak ragam makhluk di alam semesta yang sangat luas.
136:6.4 (1518.3) Sebelum pencerahan baptisannya ia telah hidup dalam kepasrahan sempurna kepada kehendak dan bimbingan Bapa surgawinya. Dia dengan tegas memutuskan untuk hidup terus hanya dalam ketergantungan manusiawiyang penuhpada kehendak Bapa seperti itu. Ia bermaksud untuk mengikuti arah yang tidak alami—ia memutuskan untuk tidak mencari pelestarian diri. Dia memilih untuk terus mengikuti kebijakan untuk menolak membela dirinya sendiri. Ia merumuskan kesimpulannya dalam kata-kata dari Kitab Suci yang akrab bagi pikiran manusiawinya: “Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.” Dalam mencapai kesimpulan ini yang berkaitan dengan nafsu sifat fisik seperti yang diungkapkan dalam kelaparan untuk makanan, Anak Manusia membuat pernyataan akhirnya tentang semua nafsu daging dan desakan kodrat manusia yang alamiah lainnya.
136:6.5 (1518.4) Kuasa supramanusianya bisa saja ia gunakan untuk orang lain, tetapi untuk dirinya sendiri, tidak pernah. Dan ia mengikuti kebijakan ini secara konsisten sampai akhir, ketika orang dengan mencemooh berkata tentang dia: “Orang lain Ia selamatkan, tetapi diri-Nya sendiri tidak dapat Ia selamatkan”— karena memang dia tidak mau.
136:6.6 (1518.5) Orang-orang Yahudi mengharapkan Mesias yang akan melakukan keajaiban yang lebih besar lagi dari Musa, yang terkenal telah mengeluarkan air dari batu di padang gurun dan telah memberi makan nenek moyang mereka dengan manna di padang belantara. Yesus tahu jenis Mesias yang diharapkan orang-orang sebangsanya, dan ia memiliki semua kuasa dan hak istimewa untuk memenuhi hingga harapan mereka yang paling optimis sekalipun, namun ia memutuskan untuk melawan program kuasa dan kemuliaan yang hebat seperti itu. Yesus memandang karya keajaiban yang diharapkan tersebut sebagai mundur kembali ke masa kuno sihir yang bodoh dan praktek-praktek rendah perdukunan manusia primitif. Mungkin saja, untuk keselamatan ciptaannya, ia bisa mempercepat hukum alam, tetapi untuk melanggar hukumnya sendiri, baik untuk kepentingan dirinya sendiri atau untuk membuat heran manusia sesamanya, hal itu tidak akan ia lakukan. Dan keputusan Guru adalah final.
136:6.7 (1518.6) Yesus merasa sedih karena bangsanya, ia sepenuhnya memahami bagaimana mereka telah terbawa pada harapan Mesias yang akan datang, waktu ketika “bumi akan menghasilkan buahnya sepuluh ribu kali lipat, dan pada satu pohon anggur akan ada ribuan cabang, dan masing-masing cabang akan menghasilkan seribu gugusan, dan setiap gugusan masing-masing akan menghasilkan seribu buah anggur, dan setiap buah anggur akan menghasilkan satu galon anggur.” Orang Yahudi percaya bahwa Mesias akan mengantarkan masuk era banyak keajaiban. Orang Ibrani telah lama dididik pada tradisi mujizat dan legenda keajaiban.
136:6.8 (1519.1) Dia bukan Mesias yang datang untuk memperbanyak roti dan anggur. Dia datang bukan untuk melayani kebutuhan duniawi semata; ia datang untuk mewahyukan Bapanya di surga kepada anak-anak-Nya di bumi, sementara ia berusaha untuk memimpin anak-anak buminya agar bergabung dengannya dalam upaya tulus agar hidup untuk melakukan kehendak Bapa di surga.
136:6.9 (1519.2) Dalam keputusan ini Yesus dari Nazaret menggambarkan kepada alam semesta yang menyaksikan tentang kebodohan dan dosa menyalah-gunakan talenta ilahi dan kemampuan pemberian Tuhan untuk pengagungan pribadi atau untuk keuntungan dan pemuliaan yang mementingkan diri sendiri semata. Itulah dosa Lucifer dan Kaligastia.
136:6.10 (1519.3) Keputusan besar Yesus ini menggambarkan secara dramatis kebenaran bahwa kepuasan egois dan kesenangan indrawi, sendirian dan dari hal-hal itu sendiri, tidak dapat memberikan kebahagiaan pada manusia yang berkembang. Ada nilai-nilai lebih tinggi dalam keberadaan manusia fana—penguasaan intelektual dan pencapaian rohani—yang jauh melampaui pemuasan yang diperlukan untuk nafsu dan dorongan manusia yang murni fisik. Kemampuan alami manusia yaitu bakat dan kemampuan haruslah terutama ditujukan untuk pengembangan dan pemuliaan kekuatan-kekuatan batin dan jiwanya yang lebih tinggi.
136:6.11 (1519.4) Yesus dengan demikian mewahyukan kepada para makhluk alam semestanya mengenai teknik untuk jalan yang baru dan lebih baik, nilai-nilai moral hidup yang lebih tinggi dan kepuasan rohani yang lebih dalam untuk eksistensi manusia yang berevolusi di dunia-dunia ruang angkasa.
136:7.1 (1519.5) Setelah membuat keputusannya mengenai urusan seperti makanan dan perawatan fisik untuk kebutuhan badan jasmaninya, perawatan kesehatan dirinya dan rekan-rekannya, masih ada lagi masalah lain yang perlu dipecahkan. Seperti apa akan sikapnya ketika diperhadapkan pada bahaya pribadi? Dia memutuskan untuk melaksanakan penjagaan normal atas keselamatan manusiawinya dan untuk mengambil tindakan pencegahan yang wajar untuk mencegah penghentian kariernya dalam daging sebelum waktunya, tetapi untuk menghindar dari semua campur tangan supramanusia kalau krisis hidupnya dalam daging akan tiba. Saat ia sedang merumuskan keputusan ini, Yesus duduk di bawah naungan sebuah pohon di atas tebing batu gantung dengan jurang tepat di depannya. Dia menyadari sepenuhnya bahwa dia dapat menjatuhkan dirinya dari tebing dan melayang ke angkasa, dan tidak ada yang bisa menyakitinya asalkan ia membatalkan keputusan besar pertamanya untuk tidak memanggil campur tangan makhluk-makhluk selestialnya dalam pelaksanaan pekerjaan hidupnya di Urantia, dan asalkan ia membatalkan keputusan yang kedua tentang sikapnya terhadap pelestarian diri.
136:7.2 (1519.6) Yesus tahu orang-orang sebangsanya mengharapkan seorang Mesias yang akan berada di atas hukum alam. Dengan baik ia telah diajar ayat Kitab Suci itu: “Malapetaka tidak akan menimpa kamu, dan tulah tidak akan mendekat kepada kemahmu; sebab malaikat-malaikat-Nya akan diperintahkan-Nya kepadamu untuk menjaga engkau di segala jalanmu. Mereka akan menatang engkau di atas tangannya, supaya kakimu jangan terantuk kepada batu.” Apakah anggapan sejenis ini, ketidak-taatan terhadap hukum gravitasi Bapanya ini, dapat dibenarkan untuk melindungi dirinya dari bahaya yang mungkin atau, barangkali, untuk memenangkan kepercayaan bangsanya yang salah diajar dan bingung ini? Namun arah perbuatan demikian, sekalipun memuaskan untuk orang-orang Yahudi yang mencari tanda, akan menjadi, bukan pewahyuan tentang Bapanya, tetapi bermain-main sembarangan dengan hukum-hukum yang sudah ditetapkan di alam-alam semesta.
136:7.3 (1519.7) Memahami semua ini dan mengetahui bahwa Guru menolak untuk melakukan hal-hal yang menyimpang dari hukum alamnya yang sudah ditetapkan sejauh menyangkut perilaku pribadinya, kamu tahu dengan pasti bahwa ia tidak akan pernah berjalan di atas air ataupun melakukan hal apapun yang merupakan pelanggaran atas tatanan materialnya untuk mengelola dunia; selalu, tentu saja, ingatlah bahwa, masih ada, tidak ditemukan ada cara dimana ia bisa sepenuhnya dilepaskan dari kurangnya kontrol atas unsur waktu sehubungan dengan hal-hal yang diletakkan di bawah kewenangan Pelaras Dipersonalisasi.
136:7.4 (1520.1) Sepanjang seluruh hidupnya di bumi Yesus secara konsisten selalu setia pada keputusan ini. Tidak peduli apakah orang-orang Farisi mengejeknya untuk minta tanda, atau para pengamat di Kalvari menantang dia untuk turun dari salib, ia tetap teguh berpegang pada keputusan pada jam ini di lereng bukit itu.
136:8.1 (1520.2) Masalah besar berikutnya yang manusia-Tuhan ini gumulkan dan yang tak lama kemudian ia putuskan sesuai dengan kehendak Bapa di surga, mengenai pertanyaan apakah ya atau tidak kekuatan adikodratinya itu akan digunakan untuk tujuan menarik perhatian dan memenangkan ketaatan dari manusia sesamanya. Haruskah dia dengan cara apapun meminjamkan kuasa-kuasa alam semestanya kepada pemuasan keinginan besar orang Yahudi untuk yang spektakuler dan yang ajaib? Dia memutuskan untuk tidak melakukannya. Dia menetapkan suatu kebijakan prosedur yang menghilangkan semua praktek demikian sebagai metode untuk membawa misinya pada perhatian orang-orang. Dan ia secara konsisten hidup sesuai dengan keputusan besar ini. Bahkan ketika ia mengizinkan manifestasi dari banyak pelayanan belas kasihan dengan pemendekan waktu, ia hampir selalu menasihati para penerima pelayanan penyembuhannya agar tidak memberitahukan kepada siapapun tentang manfaat yang mereka terima. Dan selalu dia menolak tantangan mengejek dari musuh-musuhnya untuk “menunjukkan kepada kami tanda” sebagai bukti dan demonstrasi dari keilahiannya.
136:8.2 (1520.3) Yesus sangat bijak melihat sebelumnya bahwa bekerjanya mujizat dan pelaksanaan perbuatan ajaib akan membangkitkan hanya kesetiaan tampak luar dengan membuat kagum pikiran jasmani; pertunjukan tersebut tidak akan mewahyukan Tuhan ataupun menyelamatkan manusia. Dia menolak untuk menjadi sekedar pekerja keajaiban. Dia memutuskan untuk disibukkan hanya oleh satu tugas—pendirian kerajaan surga.
136:8.3 (1520.4) Dalam seluruh dialog penting Yesus bersekutu dengan dirinya sendiri ini, ada hadir unsur manusia yang mempertanyakan dan hampir meragukan, karena Yesus adalah seorang manusia demikian juga Tuhan. Sudah jelas dia tidak akan pernah diterima oleh orang Yahudi sebagai Mesias jika ia tidak mengerjakan keajaiban. Selain itu, jika ia setuju untuk melakukan satu saja hal yang tidak alamiah, batin manusiawinya akan mengetahui dengan pasti bahwa hal itu tunduk pada batin ilahi yang sebenarnya. Apakah hal itu akan konsisten dengan “kehendak Bapa” bagi batin ilahi untuk membuat konsesi ini pada sifat batin manusiawi yang meragukan? Yesus memutuskan tidak akan begitu dan mengutip kehadiran Pelaras Dipersonalisasi itu sebagai bukti yang cukup dari keilahian dalam kemitraan dengan kemanusiaan.
136:8.4 (1520.5) Yesus telah banyak bepergian; ia mengingat lagi Roma, Aleksandria, dan Damaskus. Ia tahu metode-metode dunia—bagaimana orang mencapai tujuan mereka dalam politik dan perdagangan melalui kompromi dan diplomasi. Apakah ia akan memanfaatkan pengetahuan ini dalam kelanjutan misinya di bumi? Tidak! Ia demikian pula memutuskan untuk melawan semua kompromi dengan hikmat dunia dan pengaruh kekayaan dalam pendirian kerajaan Tuhan. Sekali lagi ia memilih untuk bergantung secara khusus hanya pada kehendak Bapa.
136:8.5 (1520.6) Yesus sepenuhnya menyadari jalan pintas yang terbuka pada salah satu kuasanya. Ia tahu banyak cara dengan mana perhatian bangsa, dan seluruh dunia, bisa segera berfokus pada dirinya. Segera Paskah akan dirayakan di Yerusalem; kota akan dipadati oleh pengunjung. Dia bisa naik puncak menara bait suci dan berjalan di udara di depan banyak orang yang terheran-heran; hal itu akan menjadi jenis Mesias yang sedang mereka cari. Tetapi dia kemudian akan mengecewakan mereka karena dia tidak datang untuk mendirikan kembali takhta Daud. Dia tahu kesia-siaan metode Kaligastia yang mencoba maju lebih cepat dari cara yang alami, lambat, dan pasti untuk mencapai tujuan ilahi. Sekali lagi Anak Manusia tunduk dengan patuh pada caranya Bapa, kehendaknya Bapa.
136:8.6 (1521.1) Yesus memilih untuk mendirikan kerajaan surga dalam hati umat manusia melalui metode-metode yang alami, biasa, sulit, dan menyusahkan, prosedur-prosedur yang sama seperti itulah yang kemudian harus diikuti anak-anak buminya dalam pekerjaan mereka memperbesar dan memperluas kerajaan surgawi. Karena Anak Manusia tahu dengan baik bahwa “untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah kita harus mengalami banyak sengsara.” Yesus sekarang melewati ujian besar manusia yang beradab, yaitu memiliki kekuasaan namun dengan kukuh menolak untuk menggunakannya untuk tujuan kepentingan sendiri atau pribadi semata.
136:8.7 (1521.2) Dalam pertimbanganmu tentang kehidupan dan pengalaman Anak Manusia, perlu selalu diingat bahwa Anak Tuhan menjelma dalam batin seorang insan manusia abad pertama, bukan dalam batin seorang manusia abad kedua puluh atau lainnya. Dengan ini kami bermaksud untuk menyampaikan gagasan bahwa kemampuan manusiawi Yesus itu adalah dari perolehan alamiah. Dia adalah produk dari faktor keturunan dan lingkungan dari masanya, ditambah pengaruh dari pelatihan dan pendidikannya. Kemanusiaannya itu asli, alamiah, seluruhnya diperoleh dari asal usul dari, dan dipupuk oleh, status intelektual yang nyata dan kondisi sosial serta ekonomi pada hari dan generasi itu. Meskipun dalam pengalaman manusia-Tuhan ini selalu ada kemungkinan bahwa batin ilahi itu akan melampaui kecerdasan manusia, namun demikian, ketika, dan sementara, batin manusiawinya itu berfungsi, batin itu bekerja seperti halnya batin manusia sejati di bawah kondisi-kondisi lingkungan manusia pada hari itu.
136:8.8 (1521.3) Yesus menggambarkan kepada seluruh alam semesta yang luas tentang kebodohan menciptakan situasi buatan untuk tujuan menunjukkan kekuasaan yang sewenang-wenang atau menuruti kesenangan pada kuasa yang luar biasa untuk tujuan meningkatkan nilai-nilai moral atau mempercepat kemajuan rohani. Yesus memutuskan bahwa ia tidak akan membiarkan misinya di bumi menjadi pengulangan kekecewaan dari pemerintahan kaum Makabe. Dia menolak untuk menyalah-gunakan atribut-atribut ilahinya demi untuk tujuan memperoleh popularitas yang tidak sepantasnya diterima atau untuk meraih prestise politik. Ia tidak mau menyetujui pengubahan energi ilahi dan kreatif menjadi kekuatan nasional atau prestise internasional. Yesus dari Nazaret menolak untuk berkompromi dengan kejahatan, apalagi berpasangan dengan dosa. Sang Guru dengan penuh kemenangan menempatkan kesetiaan pada kehendak Bapanya di atas segala pertimbangan duniawi dan sementara lainnya.
136:9.1 (1521.4) Setelah menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang kebijakan tersebut yang berkenaan pada hubungan individualnya dengan hukum alam dan kuasa rohani, ia mengalihkan perhatiannya ke pilihan metode yang akan digunakan dalam proklamasi dan pendirian kerajaan Tuhan. Yohanes sudah memulai pekerjaan ini; bagaimana dia melanjutkan pesan itu? Bagaimana seharusnya dia mengambil alih misinya Yohanes? Bagaimana seharusnya dia mengatur para pengikutnya untuk usaha yang efektif dan kerjasama yang cerdas? Yesus sekarang mencapai keputusan akhir yang akan melarang dia menganggap dirinya sendiri sebagai Mesias Yahudi, setidaknya sebagai Mesias yang secara populer dipahami pada hari itu.
136:9.2 (1522.1) Orang-orang Yahudi membayangkan seorang pembebas yang akan datang dalam kuasa ajaib untuk menumbangkan musuh-musuh Israel dan menetapkan orang-orang Yahudi sebagai penguasa dunia, bebas dari kekurangan dan penindasan. Yesus tahu bahwa harapan ini tidak akan pernah diwujudkan. Dia tahu bahwa kerajaan surga ada hubungannya dengan penggulingan kejahatan dalam hati manusia, dan bahwa hal itu adalah murni urusan rohani. Dia memikirkan kelayakan mendirikan kerajaan rohani dengan pameran kuasa yang gemilang dan mempesona—dan tujuan tersebut akan diperbolehkan dan sepenuhnya di dalam kewenangan Mikhael—tetapi ia sepenuhnya memutuskan menentang rencana seperti itu. Dia tidak mau berkompromi dengan teknik-teknik revolusioner dari Kaligastia. Secara potensial dia telah memenangkan dunia dengan tunduk kepada kehendak Bapa, dan dia bermaksud untuk menyelesaikan pekerjaannya sebagaimana telah dia memulainya, dan sebagai Anak Manusia.
136:9.3 (1522.2) Kamu akan sulit membayangkan apa yang akan terjadi di Urantia seandainya manusia-Tuhan ini, yang kini secara potensial memiliki semua kuasa di surga dan di bumi, sekali dia memutuskan untuk membentangkan panji kedaulatan, untuk mengerahkan batalyon-batalyon pekerja-ajaibnya dalam barisan siap tempur! Namun dia tidak mau berkompromi. Dia tidak mau melayani kejahatan supaya penyembahan Tuhan mungkin dapat diperoleh dari hal itu. Dia akan tinggal dalam kehendak Bapa. Dia akan menyatakan kepada alam semesta yang sedang menyaksikan, “Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti.”
136:9.4 (1522.3) Sementara hari-hari berlalu, dengan kejelasan yang terus meningkat Yesus memahami jenis pewahyu-kebenaran yang seperti apa dia nanti akan jadinya. Dia melihat bahwa caranya Tuhan tidak akan menjadi cara mudah. Dia mulai menyadari bahwa cawan sisa pengalaman manusiawinya itu mungkin saja pahit, tapi ia memutuskan untuk meminumnya.
136:9.5 (1522.4) Bahkan batin manusianya pun mengucapkan selamat tinggal pada takhta Daud. Langkah demi langkah batin manusiawi ini mengikuti jalan batin ilahi. Batin manusiawi masih mengajukan pertanyaan-pertanyaan tetapi selalu menerima jawaban-jawaban ilahi sebagai putusan akhir dalam hidup gabungan dari menjalani hidup sebagai seorang manusia dalam dunia, sementara sepanjang waktu tunduk tanpa syarat untuk melakukan kehendak Bapa yang kekal dan ilahi.
136:9.6 (1522.5) Roma adalah penguasa dunia Barat. Anak Manusia, sekarang dalam keterasingan dan mencapai keputusan-keputusan penting itu, bersama tentara surga di bawah komandonya, merupakan kesempatan terakhir orang Yahudi untuk mencapai dominasi dunia; tetapi orang yang lahir sebagai orang Yahudi ini, yang memiliki hikmat dan kuasa yang dahsyat tersebut, menolak untuk menggunakan kemampuan alam semestanya untuk membesarkan dirinya sendiri ataupun untuk pemahkotaan bangsanya. Dia melihat, seperti apa adanya, “kerajaan-kerajaan dunia ini,” dan ia memiliki kuasa untuk mengambil mereka. Yang Paling Tinggi Edentia telah menaruh semua kuasa ini ke tangannya, tetapi dia tidak menginginkannya. Kerajaan-kerajaan di bumi adalah hal-hal remeh bagi minat Pencipta dan Penguasa sebuah alam semesta. Dia hanya punya satu tujuan, pewahyuan lebih lanjut dari Tuhan kepada manusia, pendirian kerajaan, pemerintahan Bapa surgawi dalam hati umat manusia.
136:9.7 (1522.6) Gagasan mengenai pertempuran, pertarungan, dan pembantaian itu menjijikkan bagi Yesus, dia tidak akan melakukan semua itu. Dia akan muncul di bumi sebagai Raja Damai untuk mengungkapkan Tuhan yang pengasih. Sebelum pembaptisannya ia kembali menolak tawaran kaum Zelot untuk memimpin mereka memberontak terhadap penjajah Romawi. Dan sekarang dia membuat keputusan terakhirnya mengenai ayat-ayat Kitab Suci itu yang ibunya telah ajarkan kepadanya, seperti: “Tuhan telah berfirman kepadaku, ‘Anak-Ku engkau! Engkau telah Kuperanakkan pada hari ini. Mintalah kepada-Ku, maka bangsa-bangsa akan Kuberikan kepadamu menjadi milik pusakamu, dan ujung bumi menjadi kepunyaanmu. Engkau akan meremukkan mereka dengan gada besi, memecahkan mereka seperti tembikar tukang periuk.’”
136:9.8 (1522.7) Yesus dari Nazaret mencapai kesimpulan bahwa ucapan-ucapan seperti itu tidak mengacu kepada dirinya. Akhirnya, dan secara final, batin manusiawi dari Anak Manusia itu menyapu bersih semua kesulitan dan kontradiksi Mesianis ini—kitab suci Ibrani, didikan orang tua, ajaran chazan rumah ibadah di Nazaret, pengharapan Yahudi, dan kerinduan ambisius manusiawi; sekali dan untuk semuanya dia putuskan terhadap arah hidupnya. Dia akan kembali ke Galilea dan dengan diam-diam memulai proklamasi kerajaan dan mempercayai Bapanya (Pelaras Dipersonalisasi) untuk mengerjakan perincian prosedurnya hari demi hari.
136:9.9 (1523.1) Oleh keputusan ini Yesus menetapkan contoh yang patut dihormati bagi setiap pribadi di setiap dunia di sebuah alam semesta yang luas seluruhnya ketika dia menolak untuk menerapkan uji-uji jasmani untuk membuktikan masalah-masalah rohani, ketika dia menolak untukmenentang hukum alam secara gegabah. Dan dia memberi contoh yang inspiratif tentang kesetiaan alam semesta dan kemuliaan moral saat dia menolak untuk meraih kekuasaan duniawi sebagai pendahuluan kepada kemuliaan rohani.
136:9.10 (1523.2) Jika Anak Manusia masih punya keraguan apapun tentang misinya dan sifatnya ketika dia naik ke perbukitan setelah pembaptisannya, dia tidak lagi ragu ketika dia kembali ke teman-temannya setelah empat puluh hari keterasingan dan keputusan itu.
136:9.11 (1523.3) Yesus telah merumuskan sebuah program untuk pendirian kerajaan Bapa. Dia tidak akan melayani untuk memenuhi kepuasan fisik rakyat. Dia tidak akan membagikan roti kepada orang banyak seperti yang baru-baru ini dia lihat hal itu dilakukan di Roma. Dia tidak akan menarik perhatian kepada dirinya dengan perbuatan ajaib, meskipun orang-orang Yahudi mengharapkan jenis pembebas seperti itu. Tidak pula dia akan berusaha untuk mendapatkan penerimaan suatu pesan rohani melalui pertunjukan kewenangan politik atau kekuasaan duniawi.
136:9.12 (1523.4) Dengan menolak metode-metode meningkatkan kerajaan yang akan datang ini di mata orang Yahudi yang berharap, Yesus memastikan bahwa orang-orang Yahudi yang sama ini akan secara pasti dan pada akhirnya menolak semua pernyataannya mengenai otoritas dan keilahian. Mengetahui semua ini, Yesus lama berusaha mencegah para pengikutnya yang mula-mula agar tidak menyebut dia sebagai Mesias.
136:9.13 (1523.5) Sepanjang pelayanan publiknya, ia diperhadapkan dengan kebutuhan untuk mengatasi tiga situasi yang terus berulang: suara riuh rendah untuk minta makan, desakan untuk keajaiban, dan permintaan akhir agar ia mengizinkan pengikutnya untuk menjadikan dia raja. Tetapi Yesus tidak pernah menyimpang dari keputusan yang ia buat selama hari-hari pengasingannya di perbukitan Perea ini.
136:10.1 (1523.6) Pada hari terakhir pengasingan dirinya yang berkesan ini, sebelum memulai turun gunung untuk bergabung dengan Yohanes dan murid-muridnya, Anak Manusia membuat keputusan terakhirnya. Keputusan ini dia komunikasikan kepada Pelaras Dipersonalisasi dalam kata-kata ini, “Dan dalam semua urusan lain, seperti yang sekarang ada dalam rekaman keputusan (decision-record), aku berjanji kepadamu aku akan tunduk pada kehendak Bapaku.” Setelah dia berbicara demikian, dia berjalan menuruni gunung. Dan wajahnya bersinar dengan kemuliaan kemenangan rohani dan pencapaian moral.
Buku Urantia
Makalah 137
137:0.1 (1524.1) HARI SABTU pagi-pagi tanggal 23 Februari tahun 26 M, Yesus turun dari perbukitan untuk bergabung kembali dengan rombongannya Yohanes yang berkemah di Pella. Sepanjang hari itu Yesus berbaur dengan orang banyak. Ia melayani seorang anak yang telah terluka karena jatuh dan berangkat ke desa terdekat di Pella untuk mengantarkan anak lelaki itu dengan aman ke tangan orang tuanya.
137:1.1 (1524.2) Selama hari Sabat ini dua orang murid terkemuka Yohanes menghabiskan banyak waktu dengan Yesus. Dari semua pengikut Yohanes seorang yang bernama Andreas adalah yang paling terkesan mendalam pada Yesus; ia menemani Yesus dalam perjalanan ke Pella dengan anak yang terluka. Dalam perjalanan kembali ke tempat pertemuannya Yohanes ia mengajukan banyak pertanyaan pada Yesus, dan tepat sebelum mencapai tempat tujuan mereka, keduanya berhenti untuk berbicara singkat, saat itulah Andreas mengatakan: “Aku telah mengamati engkau sejak engkau datang ke Kapernaum, dan aku percaya engkau adalah Guru yang baru, dan meskipun aku tidak mengerti semua pengajaranmu, aku telah sepenuhnya memutuskan untuk mengikuti engkau; aku akan duduk di kakimu dan belajar seluruh kebenaran tentang kerajaan baru itu.” Dan Yesus, dengan sepenuh hati, menyambut Andreas sebagai yang pertama dari para rasul (murid utama), yaitu kelompok dua belas yang akan bekerja dengan dia dalam pekerjaan membangun kerajaan Tuhan yang baru dalam hati umat manusia.
137:1.2 (1524.3) Andreas adalah seorang pengamat yang diam, dan pengikut yang tulus pada pekerjaan Yohanes, dan ia memiliki saudara yang sangat cakap dan antusias, bernama Simon, yang adalah salah satu murid terkemuka Yohanes. Tidak salah untuk mengatakan bahwa Simon adalah salah seorang pendukung utamanya Yohanes.
137:1.3 (1524.4) Segera setelah Yesus dan Andreas kembali ke perkemahan, Andreas mencari saudaranya, Simon, dan sambil membawanya ke samping, memberitahukan dia bahwa ia telah menetapkan dalam pikirannya sendiri bahwa Yesus adalah Guru agung itu, dan bahwa ia telah mengikrarkan dirinya menjadi murid. Dia melanjutkan dengan mengatakan bahwa Yesus telah menerima tawaran layanannya dan menyarankan agar ia (Simon) juga pergi kepada Yesus dan menawarkan dirinya sendiri untuk persekutuan dalam pelayanan kerajaan yang baru. Kata Simon: “Sejak orang ini datang untuk bekerja di bengkelnya Zebedeus, aku telah percaya dia dikirim oleh Allah, tapi bagaimana dengan Yohanes? Apakah kita akan meninggalkan dia? Apakah ini hal yang benar untuk dilakukan?” Kemudian mereka setuju untuk langsung pergi untuk berkonsultasi pada Yohanes. Yohanes sedih memikirkan kehilangan dua dari penasihat cakap dan murid-muridnya yang paling memberi harapan, namun ia dengan tabah menjawab pertanyaan mereka dengan mengatakan: “Ini hanyalah awal; segera pekerjaanku akan berakhir, dan kita semuanya akan menjadi muridnya.” Lalu Andreas memberi isyarat kepada Yesus untuk mundur ke samping sementara ia mengumumkan bahwa saudaranya ingin untuk menggabungkan diri kepada pelayanan kerajaan baru. Dan pada waktu menyambut Simon sebagai rasul kedua, Yesus berkata: “Simon, antusiasmemu bisa dipuji, namun hal itu berbahaya untuk pekerjaan kerajaan. Aku menasihati kamu untuk menjadi lebih bijaksana dalam perkataanmu. Aku akan mengubah namamu menjadi Petrus.”
137:1.4 (1525.1) Orang tua dari anak yang terluka yang tinggal di Pella telah mencari Yesus agar menginap dengan mereka, untuk membuat rumah mereka menjadi rumahnya, dan Yesus telah berjanji. Sebelum meninggalkan Andreas dan saudaranya, Yesus berkata, “Pagi-pagi besok kita pergi ke Galilea.”
137:1.5 (1525.2) Setelah Yesus kembali ke Pella untuk bermalam, dan sementara Andreas serta Simon belum mendiskusikan bentuk pelayanan mereka dalam pendirian kerajaan yang akan datang itu, Yakobus dan Yohanes anak Zebedeus muncul di tempat itu, baru saja kembali dari upaya lama dan sia-sia mereka di perbukitan untuk mencari Yesus. Ketika mereka mendengar Simon Petrus memberi tahu bagaimana ia dan saudaranya, Andreas, telah menjadi konselor-konselor pertama yang diterima di kerajaan yang baru itu, dan bahwa mereka akan pergi dengan Guru baru mereka esok hari ke Galilea, maka Yakobus maupun Yohanes menjadi sedih. Mereka telah mengenal Yesus selama beberapa waktu, dan mereka mengasihinya. Mereka mencarinya berhari-hari di perbukitan, dan sekarang mereka kembali dan mengetahui bahwa orang lain lebih disukai mendahului mereka. Mereka bertanya kemana Yesus pergi dan bergegas untuk mencarinya.
137:1.6 (1525.3) Yesus sedang tidur ketika mereka mencapai tempat menginapnya, tetapi mereka membangunkannya, berkata: “Bagaimana itu, sementara kami yang telah begitu lama hidup bersama engkau sedang mencari-cari engkau di perbukitan, engkau lebih suka orang lain mendahului kami dan memilih Andreas serta Simon sebagai rekan-rekan pertamamu dalam kerajaan baru?” Yesus menjawab mereka, “Jadilah tenang dalam hatimu dan tanyakan dirimu sendiri, ‘siapa yang menyuruh kalian harus mencari Anak Manusia ketika dia sedang dalam urusan pekerjaan Bapanya?’” Setelah mereka mengulangi perincian pencarian panjang mereka di perbukitan, Yesus lebih lanjut mengajar mereka: “Kalian harus belajar untuk mencari rahasia kerajaan baru itu dalam hatimu dan bukan di bukit-bukit. Apa yang kalian cari sudah ada dalam jiwa-jiwa kalian. Kalian memang saudara-saudaraku—kalian tidak perlu untuk diterima oleh aku—kalian sudah ada dalam kerajaan, dan kalian harus bergembira, bersiaplah juga untuk pergi bersama kami besok ke Galilea.” Yohanes kemudian memberanikan diri untuk bertanya, “Tetapi, Guru, apakah Yakobus dan aku akan menjadi rekan kerjamu dalam kerajaan baru, sama seperti Andreas dan Simon?” Maka Yesus, sambil meletakkan tangan di bahu masing-masing mereka, berkata: “Saudara-saudaraku, kalian sudah bersama aku dalam roh kerajaan itu, bahkan sebelum yang lain ini membuat permohonan untuk diterima. Kalian, saudara-saudaraku, tidak perlu membuat permohonan untuk masuk ke dalam kerajaan; kalian telah bersama aku dalam kerajaan dari awalnya. Di hadapan manusia, orang lain mungkin lebih dulu daripada kalian, tapi dalam hatiku aku juga menghitung kalian dalam dewan-dewan kerajaan, bahkan sebelum kalian berpikir untuk membuat permohonan ini kepadaku. Dan bahkan kalian mungkin telah menjadi yang pertama di hadapan orang seandainya kalian tidak absen karena terlibat tugas yang berniat baik tapi bikinan sendiri untuk mencari dia yang tidak hilang. Dalam kerajaan yang akan datang, janganlah peduli hal-hal yang menambah kecemasan kalian melainkan dalam setiap saat tujukan dirimu hanya untuk melakukan kehendak Bapa yang di surga.”
137:1.7 (1525.4) Yakobus dan Yohanes menerima teguran itu dengan sikap yang baik; tidak pernah lagi mereka iri pada Andreas dan Simon. Dan mereka bersiap, dengan dua rekan rasul mereka, untuk berangkat ke Galilea keesokan harinya. Mulai dari hari ini istilah “rasul” digunakan untuk membedakan keluarga para penasihat pilihan Yesus dari orang banyak murid-murid percaya yang kemudian mengikuti dia.
137:1.8 (1525.5) Larut malam itu, Yakobus, Yohanes, Andreas, dan Simon mengadakan pembicaraan dengan Yohanes Pembaptis, dan dengan penuh air mata tetapi suara mantap sang nabi Yudea yang gagah ini menyerahkan dua orang murid utamanya itu untuk menjadi rasul-rasul Raja orang Galilea untuk kerajaan yang akan datang itu.
137:2.1 (1526.1) Minggu pagi, 24 Februari tahun 26 M, Yesus berpamitan dari Yohanes Pembaptis di tepi sungai dekat Pella, tidak pernah lagi melihatnya secara jasmani.
137:2.2 (1526.2) Hari itu, ketika Yesus dan empat rasul muridnya berangkat ke Galilea, terjadi keributan besar di perkemahan pengikut Yohanes. Perpecahan besar pertama mulai terjadi. Sehari sebelumnya, Yohanes telah membuat pernyataan positif pada Andreas dan Ezra bahwa Yesus adalah Pembebas itu. Andreas memutuskan untuk mengikuti Yesus, tetapi Ezra menolak tukang kayu yang bersikap lunak dari Nazaret itu, menyatakan kepada rekan-rekannya: “Nabi Daniel menyatakan bahwa Anak Manusia akan datang dalam awan-awan dari langit, dalam kuasa dan kemuliaan yang besar. Tukang kayu Galilea ini, pembuat kapal dari Kapernaum ini, tidak mungkin menjadi Pembebas itu. Dapatkah karunia Allah seperti itu datang dari Nazaret? Yesus ini adalah saudaranya Yohanes, dan melalui banyak kebaikan hati guru kita telah ditipu. Marilah kita tetap jauh dari Mesias palsu ini.” Ketika Yohanes menegur Ezra karena ucapan-ucapan ini, ia menarik diri dengan banyak murid dan bergegas ke selatan. Dan kelompok ini terus membaptis dalam nama Yohanes dan pada akhirnya mendirikan sebuah sekte orang-orang yang percaya pada Yohanes tetapi menolak untuk menerima Yesus. Sebuah sisa dari kelompok ini tetap ada di Mesopotamia bahkan sampai hari ini.
137:2.3 (1526.3) Sementara masalah ini merebak diantara pengikut Yohanes, Yesus dan empat rasul-muridnya sedang dalam perjalanan mereka menuju Galilea. Sebelum mereka menyeberangi sungai Yordan, melalui jalan Nain ke Nazaret, Yesus, sambil memandang jalan jauh ke depan, melihat seorang bernama Filipus dari Betsaida dengan seorang teman datang ke arah mereka. Yesus telah kenal Filipus sebelumnya, dan ia juga dikenal baik oleh empat rasul baru itu. Dia sedang dalam perjalanan dengan temannya Natanael untuk mengunjungi Yohanes di Pella untuk mempelajari lebih lanjut tentang laporan kedatangan kerajaan Allah, dan ia gembira sekali menyambut Yesus. Filipus telah menjadi pengagum Yesus sejak dia pertama kali datang ke Kapernaum. Namun Natanael, yang tinggal di Kana di Galilea, tidak mengenal Yesus. Filipus maju ke depan untuk menyapa teman-temannya sementara Natanael beristirahat di bawah bayangan sebuah pohon di pinggir jalan.
137:2.4 (1526.4) Petrus membawa Filipus ke satu sisi kemudian menjelaskan bahwa mereka, menyebut dirinya, Andreas, Yakobus, dan Yohanes, semua telah menjadi rekan sekerja Yesus dalam kerajaan baru dan dengan kuat mendesak Filipus agar sukarela ikut melayani. Filipus kebingungan. Apa yang harus ia lakukan? Di sini, tanpa peringatan sesaatpun—di pinggir jalan dekat sungai Yordan—muncullah untuk keputusan langsung pertanyaan yang paling penting untuk seumur hidupnya. Pada saat ini dia berbicara sungguh-sungguh dengan Petrus, Andreas, dan Yohanes sementara Yesus menguraikan singkat kepada Yakobus perjalanan melalui Galilea dan ke Kapernaum. Akhirnya, Andreas menyarankan kepada Filipus: “Mengapa tidak bertanya pada Guru?”
137:2.5 (1526.5) Tiba-tiba sadarlah Filipus bahwa Yesus adalah orang yang benar-benar agung, mungkin Mesias itu, dan ia memutuskan untuk mematuhi keputusan Yesus dalam hal ini, lalu ia pergi langsung kepadanya, bertanya, “Guru, haruskah aku pergi ke Yohanes atau haruskah aku bergabung dengan teman-temanku yang mengikuti engkau?” Dan Yesus menjawab, “Ikutlah aku.” Filipus tergetar olehjaminan bahwa ia telah menemukan Pembebas itu.
137:2.6 (1526.6) Filipus lalu memberi isyarat kepada kelompok untuk tetap dimana mereka berada sementara ia bergegas kembali untuk menyampaikan berita dari keputusannya kepada temannya Natanael, yang masih menunggu di belakang di bawah pohon murbei, memikir-mikirkan dalam benaknya banyak hal yang telah ia dengar tentang Yohanes Pembaptis, kerajaan yang akan datang, dan Mesias yang diharapkan. Filipus memecah perenungan ini, berseru, “Aku telah menemukan Pembebas itu, dia yang ditulis Musa dan para nabi dan dia yang diproklamasikan Yohanes.” Natanael, sambil mendongak, bertanya, “Dari mana datangnya guru ini?” Dan Filipus menjawab, “Dia Yesus dari Nazaret, anak Yusuf, tukang kayu, yang baru-baru ini tinggal di Kapernaum.” Dan kemudian, dengan agak terkejut, Natanael bertanya, “Dapatkah hal yang baik datang dari Nazaret?” Tetapi Filipus, menggamit lengannya, mengatakan, “Mari dan lihatlah.”
137:2.7 (1527.1) Filipus membawa Natanael kepada Yesus, yang dengan agung melihat pada wajah peragu yang tulus itu, sambil mengatakan: “Lihatlah seorang Israel sejati, dalam dia tidak ada tipu daya. Ikutlah aku.” Dan Natanael, berpaling ke Filipus, mengatakan: “Kamu benar. Dia memang seorang tuan manusia. Aku juga akan ikut, jika aku layak.” Dan Yesus mengangguk pada Natanael, sekali lagi mengatakan, “Ikutlah aku.”
137:2.8 (1527.2) Yesus sekarang telah mengumpulkan setengah dari korps rekan dekat untuk masa depannya, lima orang yang telah untuk beberapa waktu mengenalnya dan satu orang asing, Natanael. Tanpa penundaan lebih lanjut mereka menyeberangi sungai Yordan dan, dengan melalui desa Nain, mencapai Nazaret terlambat petang itu.
137:2.9 (1527.3) Mereka semua bermalam dengan Yusuf di rumah masa kecilnya Yesus. Rekan-rekan Yesus hanya sedikit mengerti mengapa guru mereka yang baru dijumpai itu begitu sibuk menghancurkan sepenuhnya semua sisa tulisannya yang tersisa sekitar rumah dalam bentuk sepuluh perintah dan motto-motto serta ucapan-ucapan lainnya. Namun peristiwa ini, bersama dengan fakta bahwa mereka tidak pernah melihat dia belakangan menulis—kecuali di atas debu atau pasir—membuat kesan yang mendalam terhadap pikiran mereka.
137:3.1 (1527.4) Hari berikutnya Yesus mengutus terlebih dahulu para rasulnya ke Kana, karena mereka semua diundang ke pesta pernikahan seorang wanita muda terkemuka di kota itu, sementara dia menyiapkan diri untuk kunjungan buru-buru kepada ibunya di Kapernaum, singgah di Magdala untuk melihat adiknya Yudas.
137:3.2 (1527.5) Sebelum meninggalkan Nazaret, rekan-rekan kerja Yesus yang baru itu memberitahukan kepada Yusuf dan anggota lain dari keluarga Yesus tentang peristiwa-peristiwa ajaib yang baru saja terjadi dan menyatakan keyakinan mereka bahwa Yesus adalah pembebas yang lama ditunggu itu. Dan para anggota keluarga Yesus ini membicarakan hal ini, dan Yusuf berkata: “Mungkin, bagaimanapun juga, Ibu benar—mungkin kakak kita yang aneh itu adalah raja yang akan datang.”
137:3.3 (1527.6) Yudas, adik Yesus, hadir pada baptisan Yesus, dengan kakaknya Yakobus, telah menjadi orang yang percaya teguh akan misi Yesus di bumi. Meskipun Yakobus dan Yudas keduanya sangat bingung mengenai sifat dasar dari misi saudara mereka, ibu mereka telah membangkitkan lagi semua harapan mula-mulanya tentang Yesus sebagai Mesias, anak Daud, dan ia mendorong anak-anaknya untuk percaya pada kakak mereka sebagai pembebas Israel.
137:3.4 (1527.7) Yesus tiba di Kapernaum Senin malam, tetapi ia tidak pergi ke rumahnya sendiri, dimana tinggal Yakobus dan ibunya; ia pergi langsung ke rumah Zebedeus. Semua teman-temannya di Kapernaum melihat perubahan besar dan menyenangkan dalam dirinya. Sekali lagi, ia tampaknya relatif ceria dan lebih seperti dirinya selama tahun-tahun lebih awalnya di Nazaret. Selama bertahun-tahun sebelum baptisannya dan sesaat sebelum serta sesudah masa mengasingkan diri, ia telah menjadi semakin serius dan menyimpan isi hati sendiri. Sekarang dia tampak benar-benar seperti dirinya yang dulu kepada mereka semua. Ada sesuatu tentang dia yang berkesan agung dan roman muka yang mulia, tetapi ia sekali lagi bahagia dan penuh kegembiraan.
137:3.5 (1528.1) Maria tergetar dengan pengharapan. Dia mengantisipasi bahwa janji Gabriel sudah mendekati penggenapan. Dia mengharapkan seluruh Palestina akan segera terkejut dan tertegun oleh pernyataan ajaib anaknya sebagai raja supranatural orang Yahudi. Tetapi terhadap semua dari banyak pertanyaan yang ibunya, Yakobus, Yudas, dan Zebedeus tanyakan, Yesus hanya dengan tersenyum menjawab: “Lebih baik aku menunggu di sini sebentar; aku harus melakukan kehendak Bapaku yang di surga.”
137:3.6 (1528.2) Pada hari berikutnya, Selasa, mereka semua berangkat ke Kana untuk pernikahan Naomi, yang akan berlangsung pada hari setelah itu. Meskipun Yesus sudah memberikan peringatan berulang kali agar mereka tidak memberitahukan kepada siapapun tentang dia “sampai waktu-Nya Bapa tiba,” mereka tetap saja diam-diam menyebarkan berita kemana-mana bahwa mereka telah menemukan sang Pembebas itu. Mereka masing-masing dengan yakin mengharapkan bahwa Yesus akan meresmikan dirinya menjabat otoritas Mesias pada pernikahan di Kana yang akan datang itu, dan bahwa ia akan melakukannya dengan kuasa yang besar dan kemegahan yang mahamulia. Mereka ingat apa yang telah diceritakan pada mereka tentang fenomena yang mengiringi pembaptisannya, dan mereka percaya bahwa perjalanan hidup masa depannya di bumi akan ditandai dengan meningkatnya manifestasi keajaiban adikodrati dan pertunjukan mujizat. Sesuai dengan hal itu, seluruh desa sedang bersiap untuk berkumpul bersama di Kana untuk pesta pernikahan Naomi dan Yohab anak Natan.
137:3.7 (1528.3) Maria belum pernah demikian bahagia selama bertahun-tahun. Dia berangkat ke Kana dalam semangat sebagai ibu suri pada perjalanan untuk menyaksikan pemahkotaan putranya. Belum pernah sejak Yesus berusia tiga belas tahun keluarga dan teman-teman Yesus melihat Yesus begitu riang dan senang, begitu bijaksana dan mengerti tentang harapan dan keinginan rekan-rekannya, begitu simpatik menyentuh hati. Dan mereka semua berbisik di antara mereka sendiri, dalam kelompok-kelompok kecil, bertanya-tanya apa yang akan terjadi. Apa yang akan dilakukan orang aneh ini selanjutnya? Bagaimana ia akan mengantarkan masuk kemuliaan kerajaan yang akan datang itu? Dan mereka semua tergetar dengan pemikiran bahwa mereka akan hadir untuk melihat pengungkapan keperkasaan dan kuasa Allahnya Israel.
137:4.1 (1528.4) Pada Rabu tengah hari hampir seribu tamu telah tiba di Kana, lebih dari empat kali jumlah yang diundang untuk pesta pernikahan. Merupakan kebiasaan orang Yahudi untuk merayakan pernikahan pada hari Rabu, dan undangan pernikahan telah dikirim kemana-mana satu bulan sebelumnya. Waktu sebelum siang hari dan awal sore hari tampaknya lebih seperti resepsi publik untuk Yesus daripada sebuah pernikahan. Semua orang ingin menyambut orang Galilea yang hampir terkenal itu, dan ia sangat ramah pada semua, tua dan muda, orang Yahudi dan bukan Yahudi. Semua orang bersukacita ketika Yesus bersedia untuk memimpin arak-arakan pernikahan pendahuluan.
137:4.2 (1528.5) Yesus sekarang benar-benar sadar diri mengenai keberadaan manusiawinya, keberadaan ilahinya yang sebelumnya, dan status gabungan, atau leburannya, antara kodrat manusiawi dan ilahinya. Dengan sikap tenang yang sempurna ia dapat pada satu saat menjalankan peran manusiawi atau seketika memakai hak-hak istimewa kepribadian dari kodrat ilahinya.
137:4.3 (1528.6) Sementara hari terus bergulir, Yesus menjadi semakin sadar bahwa orang-orang mengharapkan dia untuk melakukan suatu keajaiban; lebih khusus ia mengenali bahwa keluarganya dan enam rasul-muridnya menginginkan dia agar sewajarnya mengumumkan kerajaannya yang akan datang itu dengan suatu manifestasi yang mengejutkan dan supranatural.
137:4.4 (1529.1) Pada awal sore hari Maria memanggil Yakobus, dan bersama-sama mereka memberanikan diri untuk mendekati Yesus untuk menanyakan apakah ia akan memperbolehkan mereka sesuai kepercayaan dirinya sampai sebatas memberitahu mereka kapan waktu dan pada kesempatan apa sehubungan dengan upacara pernikahan itu ia telah merencanakan untuk menunjukkan dirinya sebagai “yang supranatural.” Langsung saja setelah mereka membicarakan tentang hal ini kepada Yesus mereka melihat bahwa mereka telah membangkitkan kemarahan khasnya. Dia hanya mengatakan: “Jika kalian mengasihi aku, maka bersedialah menunggu denganku sementara aku menunggu kehendak Bapaku yang di surga.” Tetapi kejelasan tegurannya itu tampak pada ekspresi wajahnya.
137:4.5 (1529.2) Tindakan dari ibunya ini adalah kekecewaan besar bagi manusia Yesus, dan dia banyak kembali serius oleh reaksinya terhadap usulan anjuran Maria agar ia mengizinkan dirinya untuk menikmati beberapa pertunjukan lahiriah dari keilahiannya. Hal itu adalah salah satu hal yang ia telah putuskan untuk tidak ia lakukan ketika baru-baru ini menyendiri di perbukitan. Selama beberapa jam Maria menjadi amat tertekan. Ia berkata kepada Yakobus, “Aku tidak bisa mengerti dia; apa maksud semua ini? Apakah tidak ada akhirnya untuk kelakuannya yang aneh itu?” Yakobus dan Yudas mencoba menghibur ibu mereka, sementara Yesus menarik diri untuk menyendiri satu jam. Tetapi ia kembali ke pertemuan itu dan sekali lagi ringan hati dan bersukacita.
137:4.6 (1529.3) Pernikahan berjalan dengan perasaan diam-diam berharap, tetapi seluruh upacara itu selesai dan tidak ada tindakan, tidak sepatah katapun, dari sang tamu yang terhormat. Kemudian dibisikkan ke sekitar bahwa tukang kayu dan pembuat kapal, yang diumumkan oleh Yohanes sebagai “Pembebas” itu akan menunjukkan aksinya selama perayaan malam, mungkin pada makan malam pernikahan. Namun semua harapan demonstrasi seperti itu secara efektif dihilangkan dari pikiran enam rasul-murid saat ia memanggil mereka bersama-sama tepat sebelum makan malam pernikahan dan, dalam kesungguhan yang besar, mengatakan: “Janganlah kalian menyangka, bahwa aku datang ke tempat ini untuk mengerjakan beberapa keajaiban untuk memuaskan mereka yang ingin tahu atau untuk meyakinkan mereka yang meragukan. Sebaliknya kita ada di sini untuk menunggu kehendak Bapa kita yang di surga.” Namun ketika Maria dan lain-lainnya melihat dia berembuk dengan rekan-rekannya, mereka yakin sepenuhnya dalam pikiran mereka sendiri bahwa sesuatu yang luar biasa akan terjadi. Dan mereka semua duduk untuk menikmati makan malam pernikahan dan malam persahabatan yang meriah.
137:4.7 (1529.4) Ayah dari mempelai laki-laki telah menyediakan banyak anggur untuk semua tamu yang diundang untuk pesta pernikahan, tapi bagaimana ia tahu bahwa pernikahan anaknya akan menjadi acara yang begitu erat terkait dengan manifestasi Yesus yang diharapkan sebagai pembebas Mesianis? Ia senang mendapat kehormatan bahwa orang Galilea yang ternama itu berada di antara tamu-tamunya, tetapi sebelum makan malam pernikahan usai, para pelayan membawa kepadanya kabar menggelisahkan bahwa anggur hampir habis. Pada saat makan malam resmi telah berakhir dan para tamu berjalan-jalan sekitar di taman, ibu dari mempelai laki-laki mencurahkan isi hatinya kepada Maria bahwa pasokan anggur hampir habis. Dan Maria dengan percaya diri berkata: “Jangan kuatir—aku akan berbicara pada putraku. Dia akan membantu kita.” Dan dengan demikian dia terlalu berani berbicara, meskipun sudah ditegur hanya beberapa jam sebelumnya.
137:4.8 (1529.5) Sepanjang jangka waktu bertahun-tahun, Maria selalu berpaling kepada Yesus untuk bantuan dalam setiap krisis kehidupan rumah tangga mereka di Nazaret sehingga wajar baginya untuk berpikir tentang dia saat ini. Tapi ibu yang ambisius ini masih memiliki motif-motif lain untuk meminta kepada anak sulungnya pada acara ini. Ketika Yesus sedang berdiri sendirian di sebuah sudut taman, ibunya mendekatinya dan berkata, “Putraku, mereka tidak punya anggur.” Dan Yesus menjawab, “Ibuku yang baik, apa yang harus aku lakukan dengan itu?” Kata Maria, "Tapi aku yakin waktumu telah tiba; tidak dapatkah engkau membantu kita?” Yesus menjawab, “Sekali lagi aku menyatakan bahwa aku datang bukan untuk melakukan hal-hal yang seperti itu. Mengapa engkau mengganggu aku lagi dengan urusan-urusan ini?” Dan kemudian, sambil menangis, Maria mendesak dia, “Tapi, putraku, aku berjanji kepada mereka bahwa engkau akan membantu kita; tidak bisakah engkau tolong lakukan sesuatu bagiku?” Dan kemudian berbicaralah Yesus: “Ibu, apa yang telah engkau lakukan dengan membuat janji-janji seperti itu? Pastikan engkau jangan berbuat hal itu lagi. Kita harus dalam segala hal menunggu kehendak Bapa di surga.”
137:4.9 (1530.1) Maria ibu Yesus hancur; dia tertegun! Sementara ia berdiri di sana tanpa bergerak, dengan air mata mengalir menuruni wajahnya, hati manusia Yesus dipenuhi oleh belas kasihan bagi wanita yang telah melahirkan dia dalam daging; dan sambil membungkuk ke depan, ia meletakkan tangannya lembut di atas kepalanya, mengatakan: “Sudah, sudah, Ibu Maria, jangan sedih atas ucapanku yang tampaknya keras, karena telah berkali-kali aku katakan kepadamu bahwa aku telah datang hanya untuk melakukan kehendak Bapaku yang di surga? Dengan senang hati akan aku lakukan apa yang engkau minta dariku jika itu adalah bagian dari kehendak Bapa—“ dan Yesus langsung berhenti, ia diam. Maria tampaknya merasakan bahwa sesuatu sedang terjadi. Sambil melompat, ia memeluk leher Yesus, menciumnya, dan bergegas pergi pada tempat para pelayan, berkata, “Apapun yang putraku katakan, lakukan itu.” Tetapi Yesus tidak berkata apapun. Dia sekarang menyadari bahwa ia sudah mengatakan—atau lebih tepatnya dengan penuh keinginan berpikir—terlalu jauh.
137:4.10 (1530.2) Maria menari dengan gembira. Dia tidak tahu bagaimana anggur itu akan diproduksi, tetapi ia dengan yakin percaya bahwa ia akhirnya membujuk anak sulungnya untuk menunjukkan kekuasaannya, untuk berani melangkah maju dan menyatakan posisinya dan menunjukkan kuasa Mesianisnya. Dan, karena kehadiran dan kerjasama dari kekuatan-kekuatan dan kepribadian-kepribadian alam semesta tertentu, dimana semua yang hadir sepenuhnya tidak tahu, dia tidak akan menjadi kecewa. Anggur yang Maria inginkan dan yang Yesus, manusia-Tuhan, secara manusiawi dan simpatik inginkan itu, sebentar lagi tiba.
137:4.11 (1530.3) Tidak jauh di dekat itu berdirilah enam periuk air dari batu, diisi air, menampung sekitar tujuh puluh lima liter satunya. Air ini dimaksudkan untuk penggunaan selanjutnya dalam upacara pemurnian terakhir untuk perayaan pernikahan itu. Kegaduhan para pelayan di sekitar wadah-wadah batu besar ini, di bawah arahan sibuk dari ibunya, menarik perhatian Yesus, dan sambil berjalan lewat, ia mengamati bahwa mereka sedang mengambil anggur dari tempat itu dengan kendi penuh.
137:4.12 (1530.4) Secara bertahap sadarlah pada Yesus apa yang telah terjadi. Dari semua orang yang hadir pada pesta perkawinan Kana, Yesus adalah yang paling terkejut. Lainnya mengharapkan dia untuk mengerjakan keajaiban, tetapi justru itulah apa yang tidak berniat ia lakukan. Kemudian Anak Manusia teringat nasihat Pelaras Pikiran Dipersonalisasinya di perbukitan. Dia mengingat lagi bagaimana Pelaras telah memperingatkan tentang ketidakmampuan dari setiap kuasa atau kepribadian untuk mencabut hak istimewa penciptanya untuk independensi waktu. Pada kesempatan ini para transformator daya, makhluk tengah, dan semua kepribadian yang diperlukan lainnya berkumpul di dekat air dan unsur-unsur lain yang diperlukan, dan dalam menghadapi keinginan yang diungkapkan dari Daulat Pencipta Alam Semesta itu, tidak bisa dihindari terjadilah kemunculan anggur secara seketika. Dan kejadian ini dibuat dua lipat pasti karena Pelaras Dipersonalisasi telah memberitahukan bahwa pelaksanaan keinginan Putra itu sama sekali bukan suatu pelanggaran terhadap kehendak Bapa.
137:4.13 (1530.5) Namun hal ini bukan dalam pengertian suatu mujizat. Tidak ada hukum alam yang diubah, dibatalkan, atau bahkan dilampaui. Tidak ada yang terjadi kecuali penyingkatan waktu dalam kaitan dengan perakitan gaib terhadap unsur-unsur kimia yang diperlukan untuk pembuatan anggur. Di Kana pada kesempatan ini para agen Sang Pencipta membuat anggur sama seperti yang mereka lakukan dengan proses alami biasa kecuali bahwa mereka melakukannya secara mandiri dari waktu dan dengan campur tangan agen-agen supramanusia dalam hal perakitan ruang terhadap bahan-bahan kimia yang diperlukan.
137:4.14 (1531.1) Selanjutnya tampak jelas bahwa berlakunya apa yang disebut mujizat ini tidak bertentangan dengan kehendak Bapa Firdaus, kalau tidak maka hal itu tidak akan terjadi, karena Yesus sudah menundukkan dirinya sendiri dalam segala hal pada kehendak Bapa.
137:4.15 (1531.2) Ketika para hamba mengambil anggur yang baru ini dan membawanya kepada kepala perjamuan, “pemimpin pesta” itu, dan ketika ia mencicipinya, ia memanggil mempelai pria, mengatakan: “Adalah kebiasaan untuk menghidangkan anggur yang baik terlebih dahulu dan, setelah para tamu betul-betul mabuk, untuk menyajikan buah yang kurang baik dari pokok anggur; tetapi engkau menyimpan anggur yang terbaik sampai akhir pesta ini.”
137:4.16 (1531.3) Maria dan murid-murid Yesus sangat bersukacita karena anggapan mujizat yang mereka pikir Yesus telah lakukan dengan sengaja, tetapi Yesus menarik diri ke sudut terlindung dari taman dan berpikir serius untuk beberapa waktu singkat. Dia akhirnya memutuskan bahwa episode itu di luar kendali pribadinya dalam situasi itu, dan karena tidak berlawanan dengan kehendak Bapanya, maka tak terhindarkan. Ketika ia kembali kepada orang-orang, mereka memperlakukannya dengan kagum; mereka semua percaya kepadanya sebagai Mesias. Tetapi Yesus sangat bingung, mengetahui bahwa mereka percaya kepadanya hanya karena kejadian tidak biasa yang baru saja mereka saksikan secara tidak disengaja itu. Sekali lagi Yesus beristirahat untuk beberapa saat ke atap rumah agar ia bisa memikirkan segala hal itu.
137:4.17 (1531.4) Yesus sekarang sepenuhnya paham bahwa ia harus selalu waspada jangan sampai kecenderungannya akan simpati dan kasihan itu menjadi penyebab untuk berulangnya episode semacam ini. Sekalipun demikian, banyak peristiwa yang serupa terjadi sebelum Anak Manusia pergi untuk terakhir kalinya dari kehidupan fananya dalam daging.
137:5.1 (1531.5) Meskipun banyak tamu tetap tinggal selama seminggu penuh pesta pernikahan, Yesus, dengan para rasul-muridnya yang baru dipilihnya—Yakobus, Yohanes, Andreas, Petrus, Filipus, dan Natanael—berangkat pagi-pagi esoknya ke Kapernaum, pergi tanpa berpamitan dari siapapun. Keluarganya Yesus dan semua teman-temannya di Kana menjadi sangat tertekan karena ia begitu tiba-tiba meninggalkan mereka, dan Yudas, adik Yesus, berangkat untuk mencari dia. Yesus dan para rasulnya pergi langsung ke rumah Zebedeus di Betsaida. Pada perjalanan ini Yesus membicarakan banyak hal yang penting bagi kerajaan yang akan datang dengan rekan-rekannya yang baru dipilih dan terutama memperingatkan mereka untuk tidak menyebutkan tentang pengubahan air menjadi anggur. Dia juga menyarankan mereka untuk menghindari kota-kota Sepphoris dan Tiberias dalam pekerjaan masa depan mereka.
137:5.2 (1531.6) Setelah makan malam pada petang hari itu, di rumah Zebedeus dan Salome ini, diadakanlah salah satu pertemuan yang paling penting dari semua karier Yesus di bumi. Hanya enam rasul yang hadir pada pertemuan ini; Yudas tiba saat mereka hendak berpisah. Enam orang-orang terpilih ini melakukan perjalanan dari Kana ke Betsaida dengan Yesus, berjalan seakan-akan melayang di udara. Mereka bersemangat dengan pengharapan dan gembira dengan pemikiran bahwa mereka telah dipilih sebagai rekan dekat Anak Manusia. Tetapi ketika Yesus mulai untuk membuat jelas kepada mereka siapa dia dan apa yang akan menjadi misinya di bumi dan bagaimana kemungkinan misi itu bisa berakhir, mereka tercengang. Mereka tidak bisa memahami apa yang ia beritahukan pada mereka. Mereka tanpa kata-kata; bahkan hati Petrus hancur tidak terperi. Hanya Andreas si pemikir-mendalam yang berani membuat jawaban untuk kata-kata nasihat Yesus. Ketika Yesus mengetahui bahwa mereka tidak memahami pesannya, ketika ia melihat bahwa ide-ide mereka tentang Mesias Yahudi benar-benar telah mengkristal, ia menyuruh mereka untuk beristirahat sementara ia berjalan dan berbicara dengan saudaranya Yudas. Dan Yudas sebelum berpisah dari Yesus, katanya dengan penuh perasaan: “Kakak-bapaku, aku tidak pernah bisa mengerti engkau. Aku tidak tahu dengan pasti apakah engkau adalah seperti yang ibu ajarkan pada kami, dan aku tidak sepenuhnya memahami kerajaan yang akan datang itu, tetapi aku tahu engkau adalah orang besar dari Allah. Aku mendengar suara itu di Sungai Yordan, dan aku percaya padamu, tidak peduli siapapun engkau.” Dan setelah ia selesai berbicara, ia berangkat, pulang ke rumahnya sendiri di Magdala.
137:5.3 (1532.1) Malam itu Yesus tidak tidur. Mengenakan selimut pakaian malamnya, ia duduk di pantai danau berpikir, berpikir sampai fajar keesokan harinya. Dalam jam-jam panjang malam meditasi itu Yesus dengan jelas memahami bahwa ia tidak akan pernah bisa membuat pengikutnya melihat dia dari sudut pandang apapun selain sebagai Mesias yang lama diharapkan itu. Akhirnya ia mengakui bahwa tidak ada cara untuk memulai pesannya tentang kerajaan kecuali sebagai pemenuhan ramalan Yohanes dan sebagai tokoh yang sedang dicari orang-orang Yahudi. Bagaimanapun, meskipun ia bukan tipe Mesias seperti Daud, namun ia benar-benar adalah penggenapan ucapan-ucapan kenabian dari para pelihat dahulu yang lebih berpikiran rohani. Tak pernah lagi ia sepenuhnya menyangkal bahwa ia adalah Mesias. Ia memutuskan untuk menyerahkan penyelesaian akhir dari situasi yang rumit ini pada pelaksanaan kehendak Bapa.
137:5.4 (1532.2) Pagi selanjutnya Yesus bergabung dengan teman-temannya pada saat sarapan, tetapi mereka menjadi kelompok yang suram. Ia bercakap-cakap dengan mereka dan pada akhir sarapan mengumpulkan mereka di sekitarnya, katanya: “Adalah kehendak Bapaku bahwa kita tinggal di sekitar sini untuk beberapa waktu. Kalian telah mendengar Yohanes mengatakan bahwa ia datang untuk mempersiapkan jalan bagi kerajaan, karena itu perlu bagi kita untuk menunggu selesainya pekabaran Yohanes. Kalau pendahulu Anak Manusia ini telah menyelesaikan pekerjaannya, kita akan mulai proklamasi kabar baik kerajaan.” Dia menyuruh para muridnya untuk kembali ke jala mereka sementara ia bersiap untuk pergi dengan Zebedeus ke bengkel kapal, berjanji akan bertemu mereka pada hari berikutnya di sinagog, dimana ia akan berkhotbah, dan menentukan suatu pertemuan dengan mereka hari Sabat sore itu.
137:6.1 (1532.3) Penampilan publik pertama Yesus setelah pembaptisannya adalah di sinagog Kapernaum pada hari Sabat, tanggal 2 Maret tahun 26 M. Sinagog itu penuh sesak sampai meluap. Cerita tentang baptisan di sungai Yordan itu sekarang ditambah dengan berita segar dari Kana tentang air dan anggur. Yesus memberikan kursi kehormatan kepada enam rasulnya, dan duduk bersama mereka adalah para saudaranya dalam daging Yakobus dan Yudas. Ibunya, setelah kembali ke Kapernaum dengan Yakobus malam sebelumnya, juga hadir, duduk di bagian perempuan sinagog itu. Seluruh hadirin menunggu, mereka mengharapkan untuk menyaksikan beberapa manifestasi luar biasa dari kekuatan supranatural yang akan menjadi kesaksian yang sesuai dengan kodrat dan wewenang dari tokoh yang hari itu akan berbicara kepada mereka. Namun mereka ditakdirkan untuk kecewa.
137:6.2 (1532.4) Ketika Yesus berdiri, kepala rumah ibadat menyerahkan kepadanya gulungan Kitab Suci, dan ia membaca dari Nabi Yesaya: “Beginilah firman TUHAN: ‘Beginilah firman TUHAN: Langit adalah takhta-Ku dan bumi adalah tumpuan kaki-Ku; rumah apakah yang akan kamu dirikan bagi-Ku, dan tempat apakah yang akan menjadi perhentian-Ku? Bukankah tangan-Ku yang membuat semuanya ini, sehingga semuanya ini terjadi?' demikianlah firman TUHAN. 'Tetapi kepada orang inilah Aku memandang: kepada orang yang tertindas dan patah semangatnya dan yang gentar kepada firman-Ku.' Dengarlah firman TUHAN, hai kamu yang gentar kepada firman-Nya! 'Saudara-saudaramu, yang membenci kamu, yang mengucilkan kamu oleh karena kamu menghormati nama-Ku,' telah berkata: Baiklah TUHAN menyatakan kemuliaan-Nya, supaya kami melihat sukacitamu! Tetapi mereka sendirilah yang mendapat malu. Dengar, bunyi kegemparan dari kota, dengar, datangnya dari Bait Suci! Dengar, TUHAN melakukan pembalasan kepada musuh-musuh-Nya! Sebelum menggeliat sakit, ia sudah bersalin, sebelum mengalami sakit beranak, ia sudah melahirkan anak laki-laki. Siapakah yang telah mendengar hal yang seperti itu, siapakah yang telah melihat hal yang demikian? Masakan suatu negeri diperanakkan dalam satu hari, atau suatu bangsa dilahirkan dalam satu kali? Sebab beginilah firman TUHAN: Sesungguhnya, Aku mengalirkan kepadanya keselamatan seperti sungai, dan kekayaan bangsa-bangsa seperti batang air yang membanjir; seperti seseorang yang dihibur ibunya, demikianlah Aku ini akan menghibur kamu; kamu akan dihibur di Yerusalem. Apabila kamu melihatnya, hatimu akan girang.’”
137:6.3 (1533.1) Setelah ia menyelesaikan pembacaan ini, Yesus menyerahkan gulungan kembali ke penjaganya. Sebelum duduk, ia hanya berkata: “Bersabarlah dan kamu akan melihat kemuliaan Allah; demikianlah pula hendaknya pada semua orang yang menunggu dengan aku dan dengan demikian belajar untuk melakukan kehendak Bapaku yang di surga.” Dan orang-orang pulang ke rumah mereka, bertanya-tanya apa arti dari semua ini.
137:6.4 (1533.2) Sore itu Yesus dan para rasulnya dengan Yakobus dan Yudas, menaiki sebuah perahu dan berlayar dari pantai agak jauh, dimana mereka melabuhkan jangkar sementara ia berbicara kepada mereka tentang kerajaan yang akan datang. Dan mereka lebih memahami daripada pada hari Kamis malam.
137:6.5 (1533.3) Yesus mengajar mereka untuk melakukan pekerjaan sehari-hari mereka sampai “waktunya kerajaan tiba.” Dan untuk memberi semangat mereka, ia memberi contoh dengan kembali untuk bekerja teratur lagi di bengkel kapal tersebut. Ketika menjelaskan bahwa mereka harus menggunakan waktu tiga jam setiap malam dalam belajar dan persiapan untuk pekerjaan masa depan mereka, Yesus lebih lanjut mengatakan: “Kita semua akan tetap di sekitar sini sampai Bapa menyuruh aku memanggil kalian. Masing-masing kalian sekarang harus kembali ke pekerjaan yang biasa sama seperti jika tidak ada yang terjadi. Jangan beritahu siapapun tentang aku dan ingat bahwa kerajaanku tidak datang dengan keributan dan daya pesona, melainkan haruslah datang melalui perubahan besar yang Bapaku akan kerjakan di dalam hati kalian dan dalam hati mereka yang akan dipanggil untuk bergabung dengan kalian dalam dewan-dewan kerajaan. Kalian sekarang adalah teman-temanku; aku percaya kalian dan aku mengasihi kalian; kalian akan segera menjadi rekan-rekan pribadiku. Bersabarlah, jadilah tenang. Selalu taatlah kepada kehendak Bapa. Bersiaplah kalian untuk panggilan kerajaan. Meskipun kalian akan mengalami sukacita yang besar dalam melayani Bapaku, kalian juga harus siap untuk menghadapi masalah, karena aku memperingatkan kalian bahwa hanya melalui banyak aniaya bahwa banyak orang akan masuk kerajaan. Tetapi mereka yang telah menemukan kerajaan itu, sukacita mereka akan penuh, dan mereka akan disebut berkat untuk seluruh bumi. Namun jangan memiliki pengharapan palsu; dunia akan tersandung pada kata-kataku. Bahkan kalian semua, teman-temanku, tidak sepenuhnya memahami apa yang sedang aku ungkapkan dalam pikiran kalian yang bingung. Jangan salah; kita pergi untuk bekerja bagi generasi pencari tanda. Mereka akan menuntut perbuatan-heran sebagai bukti bahwa aku diutus oleh Bapaku, dan mereka akan lambat untuk mengenali dalam pewahyuan kasih Bapaku itu tanda-tanda pengenal dari misiku.”
137:6.6 (1533.4) Malam itu, setelah mereka kembali ke daratan, sebelum mereka pergi, Yesus, berdiri di tepi air, berdoa: “Bapaku, aku berterima kasih untuk orang-orang kecil ini, yang meskipun mereka ragu, namun sekarang percaya. Dan demi mereka aku telah memisahkan diriku untuk melakukan kehendak-Mu. Dan sekarang biarlah mereka belajar untuk menjadi satu, sama seperti kita adalah satu.”
137:7.1 (1533.5) Selama empat bulan penuh—Maret, April, Mei, dan Juni—masa menunggu ini berlangsung; Yesus mengadakan lebih dari seratus sesi pertemuan yang panjang dan sungguh-sungguh, meskipun ceria dan gembira, dengan enam rekan dan saudaranya sendiri Yakobus. Karena penyakit dalam keluarganya, Yudas jarang bisa menghadiri kelas-kelas ini. Yakobus, adik Yesus, tidak kehilangan kepercayaan pada dia, tetapi selama bulan-bulan penundaan dan tanpa aksi ini Maria hampir putus asa tentang putranya. Imannya, yang terangkat ke puncak di Kana, sekarang merosot ke tingkat rendah yang baru. Dia hanya bisa kembali pada seruan yang sering diulang-ulang: “Aku tidak bisa memahaminya. Aku tidak bisa mengerti apa semua itu artinya.” Namun menantunya, istrinya Yakobus, berbuat banyak untuk meningkatkan semangat Maria.
137:7.2 (1534.1) Sepanjang empat bulan ini, tujuh orang percaya ini, salah seorang adalah adik kandungnya sendiri, menjadi akrab dengan Yesus; mereka terbiasa pada gagasan untuk hidup bersama manusia-Tuhan ini. Meskipun mereka menyebutnya Rabbi, mereka belajar untuk tidak takut kepadanya. Yesus memiliki kepribadian yang menyenangkan tiada banding yang memungkinkan dia untuk hidup di antara mereka sedemikian sehingga mereka tidak merasa tertekan oleh keilahiannya. Mereka menemukan bahwa sebenarnya mudah untuk “berteman dengan Tuhan,” Tuhan menjelma dalam rupa manusia fana. Masa menunggu ini sangat menguji seluruh kelompok orang percaya itu. Tidak ada, sama sekali tidak ada, mujizat yang terjadi. Hari demi hari mereka melakukan pekerjaan biasa mereka, sementara malam demi malam mereka duduk di kaki Yesus. Dan mereka direkatkan bersama oleh kepribadiannya yang tiada tara itu dan oleh kata-kata kasih karunia yang ia sampaikan kepada mereka malam demi malam.
137:7.3 (1534.2) Periode menunggu dan mengajar itu khususnya sulit bagi Simon Petrus. Dia berulang kali berusaha membujuk Yesus untuk memulai pemberitaan kerajaan di Galilea sementara Yohanes sedang terus berkhotbah di Yudea. Tetapi jawaban Yesus kepada Petrus selalu adalah: “Bersabarlah, Simon. Buatlah kemajuan. Kita tidak akan terlalu siap ketika Bapa memanggil.” Dan Andreas akan menenangkan Petrus berulang kali dengan nasihatnya yang lebih bijak dan filosofis. Andreas sangat terkesan oleh kealamian manusiawi Yesus. Dia tidak pernah bosan merenungkan bagaimana seseorang yang hidup begitu dekat pada Tuhan bisa begitu ramah dan perhatian pada manusia.
137:7.4 (1534.3) Sepanjang seluruh periode ini Yesus berbicara di sinagog hanya dua kali. Pada akhir minggu-minggu penantian ini laporan-laporan tentang pembaptisannya dan anggur Kana itu mulai surut. Dan Yesus menjaga agar tidak ada yang sepertinya mujizat terjadi selama masa ini. Namun meskipun mereka hidup begitu diam-diam di Betsaida, laporan tentang perbuatan aneh Yesus telah dibawa kepada Herodes Antipas, yang pada gilirannya mengirim mata-mata untuk memastikan sedang apa dia. Tetapi Herodes lebih peduli tentang pemberitaan Yohanes. Dia memutuskan untuk tidak menganiaya Yesus, yang pekerjaannya berlangsung begitu tenang di Kapernaum.
137:7.5 (1534.4) Dalam waktu menunggu ini Yesus berusaha untuk mengajar rekan-rekannya tentang apa sikap mereka seharusnya terhadap berbagai kelompok agama dan partai politik Palestina. Kata-kata Yesus selalu adalah, “Kita sedang berusaha untuk memenangkan semua mereka, tetapi kita bukan salah satu dari mereka.“
137:7.6 (1534.5) Ahli-ahli Taurat dan para rabi, secara bersama-sama, disebut orang-orang Farisi. Mereka menyebut diri mereka sebagai “rekan-rekan sekerja.” Dalam banyak hal mereka adalah kelompok progresif di antara orang Yahudi, setelah mengambil banyak ajaran yang tidak jelas ditemukan dalam kitab-kitab suci Ibrani, seperti keyakinan akan kebangkitan orang mati, suatu doktrin yang hanya disebutkan oleh seorang nabi yang belakangan, Daniel.
137:7.7 (1534.6) Orang Saduki terdiri dari para imam dan orang Yahudi kaya tertentu. Mereka bukan orang yang berpegang teguh pada rincian penegakan hukum. Orang-orang Farisi dan Saduki lebih merupakan partai-partai keagamaan, ketimbang sekte.
137:7.8 (1534.7) Orang Eseni (Essene) adalah benar-benar suatu sekte keagamaan, yang muncul selama pemberontakan Makabe, dimana persyaratannya dalam beberapa hal lebih ketat daripada orang Farisi. Mereka telah mengadopsi banyak kepercayaan dan tatacara Persia, hidup sebagai sebuah persaudaraan di biara-biara, menahan diri dari pernikahan, dan memiliki semua barang milik bersama. Mereka mengkhususkan dalam ajaran tentang para malaikat.
137:7.9 (1535.1) Orang Zelot (Zealot) adalah sekelompok patriot Yahudi yang bersemangat. Mereka menganjurkan bahwa setiap dan semua metode dibenarkan dalam perjuangan untuk melepaskan diri dari belenggu penindasan Romawi.
137:7.10 (1535.2) Orang Herodian adalah murni partai politik yang menganjurkan pembebasan dari kekuasaan Romawi langsung melalui pemulihan dinasti Herodes.
137:7.11 (1535.3) Di tengah-tengah Palestina hiduplah orang Samaria, dengan mereka “orang Yahudi tidak bergaul,” walaupun mereka memegang pandangan yang banyak mirip dengan ajaran Yahudi.
137:7.12 (1535.4) Semua partai dan sekte ini, termasuk persaudaraan Nazir atau Nazarit yang lebih kecil, percaya akan kedatangan Mesias pada suatu saat. Mereka semua mencari seorang pembebas nasional. Tetapi Yesus sangat positif dalam membuatnya jelas bahwa dia dan murid-muridnya tidak akan menjadi bersekutu dengan salah satu aliran pemikiran atau adat budaya. Anak Manusia tidak akan menjadi seorang Nazir ataupun Eseni.
137:7.13 (1535.5) Sementara Yesus kemudian menyuruh agar para rasul pergi, seperti yang Yohanes lakukan, memberitakan kabar baik dan mengajar orang percaya, ia meletakkan penekanan pada proklamasi tentang “kabar baik dari kerajaan surga.” Dia selalu menekankan kepada rekan-rekannya bahwa mereka harus “menunjukkan kasih, belas kasihan, dan simpati.” Dia sedari awal mengajarkan pengikutnya bahwa kerajaan surga adalah pengalaman rohani yang berkaitan dengan naik tahtanya Tuhan dalam hati manusia.
137:7.14 (1535.6) Ketika mereka menunggu sebelum memulai khotbah aktif mereka di depan umum, Yesus dan tujuh muridnya menghabiskan dua malam setiap minggunya di sinagog dalam studi kitab suci Ibrani. Dalam tahun-tahun kemudian setelah masa-masa kerja publik yang giat, para rasul melihat kembali pada masa empat bulan ini sebagai yang paling berharga dan berguna dari semua hubungan mereka dengan Guru. Yesus mengajarkan para pria ini semua yang bisa mereka serap. Dia tidak membuat kesalahan dengan terlalu berlebihan mengajari mereka. Dia tidak memicu kebingungan dengan penyajian kebenaran yang terlalu jauh melampaui kapasitas mereka untuk memahami.
137:8.1 (1535.7) Pada hari Sabat, 22 Juni, sesaat sebelum mereka pergi perjalanan pemberitaan pertama mereka dan sekitar sepuluh hari setelah pemenjaraan Yohanes, Yesus menempati mimbar sinagog untuk kedua kalinya sejak membawa para murid ke Kapernaum.
137:8.2 (1535.8) Beberapa hari sebelum pemberitaan khotbah tentang “Kerajaan” ini, ketika Yesus sedang bekerja di bengkel kapal, Petrus membawa berita kepadanya mengenai kabar penangkapan Yohanes. Yesus meletakkan peralatannya sekali lagi, membuka celemek (apron) kerjanya, dan berkata kepada Petrus: “Waktunya Bapa telah tiba. Marilah kita bersiap untuk memberitakan injil kerajaan.”
137:8.3 (1535.9) Yesus melakukan pekerjaan terakhirnya di bangku tukang kayu pada hari Selasa ini, 18 Juni tahun 26 M. Petrus bergegas keluar dari bengkel dan pada tengah hari telah mengumpulkan semua rekannya, dan sambil meninggalkan mereka di sebuah gua dekat pantai, ia pergi mencari Yesus. Namun dia tidak bisa menemukan Yesus, karena Guru telah pergi ke sebuah kebun yang lain untuk berdoa. Dan mereka tidak melihatnya sampai larut petang itu ketika ia kembali ke rumah Zebedeus dan minta makanan. Hari berikutnya ia mengirim saudaranya Yakobus untuk meminta hak istimewa untuk berbicara di sinagog pada hari Sabat mendatang. Dan kepala rumah ibadat itu sangat senang bahwa Yesus bersedia lagi memimpin ibadah.
137:8.4 (1536.1) Sebelum Yesus memberitakan khotbah berkesan ini tentang kerajaan Allah, upaya pertama dalam karier publiknya, dia membaca dari Kitab Suci ayat-ayat ini: “Kamu akan menjadi bagi-Ku kerajaan imam dan bangsa yang kudus. Sebab TUHAN ialah Hakim kita, TUHAN ialah yang memberi hukum bagi kita; TUHAN ialah Raja kita; Dia akan menyelamatkan kita. Aku hendak mengagungkan Engkau, ya Allahku, ya Raja. TUHAN, Raja yang besar atas seluruh bumi. Kasih setia-Nya kepada Israel dalam kerajaan ini. Terpujilah kemuliaan TUHAN karena Ia adalah Raja kita.”
137:8.5 (1536.2) Setelah selesai membaca, Yesus berkata:
137:8.6 (1536.3) “Aku datang untuk memberitakan tentang pembentukan kerajaan Bapa. Dan kerajaan ini akan meliputi jiwa orang Yahudi dan kafir yang beribadah, kaya dan miskin, merdeka atau hamba, karena Bapaku tidak pilih kasih; kasih-Nya dan rahmat-Nya adalah atas semuanya.
137:8.7 (1536.4) “Bapa di surga mengirimkan roh-Nya untuk mendiami batin manusia, dan kalau aku telah menyelesaikan pekerjaanku di bumi, demikian juga Roh Kebenaran akan dicurahkan ke atas semua manusia. Dan roh dari Bapaku dan Roh Kebenaran akan menetapkanmu dalam kerajaan pengetahuan rohani dan kebenaran ilahi yang akan datang. Kerajaanku bukan dari dunia ini. Anak Manusia tidak akan mengerahkan pasukan dalam pertempuran untuk pendirian singgasana kekuasaan atau kerajaan kemuliaan duniawi. Ketika kerajaanku itu datang, engkau akan mengenal Anak Manusia sebagai Raja Damai, pewahyuan tentang Bapa yang kekal. Anak-anak dunia ini bertarung untuk pembentukan dan perluasan kerajaan dunia ini, tetapi murid-muridku akan masuk ke dalam kerajaan surga melalui keputusan moral mereka dan oleh kemenangan roh mereka; dan ketika sekali mereka masuk ke dalamnya, mereka akan menemukan sukacita, kebenaran, dan kehidupan kekal.
137:8.8 (1536.5) “Mereka yang pertama berusaha untuk masuk kerajaan itu, sehingga mulai berjuang untuk kemuliaan karakter seperti Bapaku, akan segera memiliki semua yang lain yang diperlukan. Tetapi aku berkata kepadamu dalam segala kejujuran: Kalau kamu tidak berusaha masuk ke dalam kerajaan itu dengan iman dan ketergantungan percaya seperti seorang anak kecil, kamu tidak akan dapat masuk ke sana.
137:8.9 (1536.6) “Jangan tertipu oleh mereka yang datang mengatakan kerajaan itu ada di sini atau di sana, karena kerajaan Bapaku tidak berkenaan dengan benda-benda yang terlihat dan material. Dan kerajaan ini bahkan sekarangpun ada di antaramu, karena dimana roh Tuhan mengajar dan memimpin jiwa manusia, di situlah dalam kenyataannya ada kerajaan surga. Dan kerajaan Allah ini adalah kebenaran, perdamaian, dan sukacita dalam Roh Kudus.
137:8.10 (1536.7) “Yohanes memang membaptis kamu sebagai tanda pertobatan dan untuk pengampunan dosamu, tetapi ketika kamu masuk ke dalam kerajaan surgawi, kamu akan dibaptis dengan Roh Kudus.
137:8.11 (1536.8) “Dalam kerajaan Bapaku tidak akan ada orang Yahudi atau orang kafir, tetapi hanya mereka yang mencari kesempurnaan melalui pelayanan, karena aku menyatakan bahwa siapa yang ingin menjadi besar dalam kerajaan Bapaku harus terlebih dahulu menjadi pelayan untuk semuanya. Jika kamu bersedia untuk melayani sesamamu, kamu akan duduk bersamaku dalam kerajaanku, demikian pula, dengan melayani dalam keserupaan makhluk, aku akan segera duduk dengan Bapaku dalam kerajaan-Nya.
137:8.12 (1536.9) “Kerajaan baru ini adalah seperti benih yang bertumbuh di tanah yang baik di ladang. Benih itu tidak mencapai masa berbuah dengan cepat. Ada selang waktu antara pembentukan kerajaan dalam jiwa manusia dan saatnya ketika kerajaan akan menjadi dewasa menghasilkan buah kebajikan selama-lamanya dan keselamatan kekal.
137:8.13 (1536.10) “Dan kerajaan ini yang aku nyatakan kepada kamu adalah bukan pemerintahan untuk kuasa dan kelimpahan makanan. Kerajaan surga bukan urusan makan dan minum melainkan budi luhur yang makin maju dan sukacita yang makin bertambah dalam layanan kerja yang makin sempurna untuk Bapaku yang di surga. Bukankah Bapa mengatakan tentang anak-anaknya di dunia, ‘Katakan kepada mereka: Kuduslah kamu, sebab Aku, TUHAN, Allahmu, kudus (sempurna).’
137:8.14 (1537.1) “Aku telah datang untuk memberitakan kabar gembira dari kerajaan. Aku datang bukan untuk menambah beban berat mereka yang akan memasuki kerajaan ini. Aku memberitakan jalan yang baru dan lebih baik, dan mereka yang dapat memasuki kerajaan yang akan datang itu akan menikmati istirahat ilahi. Dan apapun biaya yang kamu tanggung dalam perkara-perkara dunia, tidak peduli berapapun harga yang kamu bayar untuk masuk kerajaan surga, kamu akan menerima berlipat ganda lebih sukacita dan kemajuan rohani di dunia ini, dan dalam zaman yang akan datang hidup yang kekal.
137:8.15 (1537.2) “Masuk ke dalam kerajaan Bapa tidak perlu menunggu barisan tentara, penggulingan kerajaan-kerajaan dunia ini, ataupun pada pematahan kuk (gandar) tawanan. Kerajaan surga sudah dekat, dan semua yang masuk di dalamnya akan menemukan kebebasan yang berlimpah dan keselamatan yang penuh kegembiraan.
137:8.16 (1537.3) “Kerajaan ini adalah kekuasaan yang abadi selama-lamanya. Mereka yang masuk ke dalam kerajaan itu akan naik kepada Bapaku; mereka pasti akan mencapai sebelah kanan kemuliaan-Nya di Firdaus. Dan semua orang yang memasuki kerajaan surga akan menjadi anak-anak Tuhan, dan dalam zaman yang akan datang mereka akan naik kepada Bapa. Dan aku datang bukan untuk memanggil orang yang ingin disebut orang benar melainkan orang berdosa dan semua orang yang kelaparan dan haus akan kebenaran kesempurnaan ilahi.
137:8.17 (1537.4) “Yohanes datang memberitakan pertobatan untuk mempersiapkan kamu untuk kerajaan; sekarang aku datang mewartakan iman, karunia Allah, sebagai harga masuk ke dalam kerajaan surga. Kalau kalian percaya saja bahwa Bapa mengasihi kalian dengan kasih yang tak terbatas, maka kalian berada dalam kerajaan Allah.”
137:8.18 (1537.5) Setelah ia berbicara demikian, ia duduk. Semua yang mendengar dia tercengang akan kata-katanya. Murid-muridnya terheran-heran. Tetapi orang-orang tidak siap untuk menerima kabar baik dari bibir manusia-Tuhan ini. Sekitar sepertiga orang yang mendengar dia percaya pesan itu meskipun mereka tidak bisa sepenuhnya memahaminya; sekitar sepertiga bersiap dalam hati mereka untuk menolak konsep yang demikian murni rohani mengenai kerajaan yang diharapkan itu, sementara sepertiga sisanya tidak bisa memahami ajarannya, banyak yang benar-benar meyakini bahwa ia “tidak waras lagi.”
Buku Urantia
Makalah 138
138:0.1 (1538.1) SETELAH memberitakan khotbah tentang “Kerajaan,” Yesus memanggil enam rasul bersama-sama sore itu dan mulai mengungkapkan rencananya untuk mengunjungi kota-kota sekeliling dan seputar Danau Galilea. Saudara-saudaranya Yakobus dan Yudas sangat sakit hati karena mereka tidak dipanggil pada pertemuan ini. Sampai dengan saat itu mereka telah menganggap diri mereka sebagai termasuk lingkaran dalam dari rekan-rekan sekerjanya Yesus. Tetapi Yesus merencanakan tidak memiliki kerabat dekat sebagai anggota korps pemimpin kerasulan kerajaan ini. Kegagalan untuk mengikut-sertakan adik-adiknya Yakobus dan Yudas di antara sedikit yang dipilih ini, bersama dengan sikapnya yang tampaknya jauh dari ibunya sejak pengalaman di Kana itu, adalah titik awal jurang yang makin melebar antara Yesus dan keluarganya. Situasi ini terus berlanjut sepanjang pelayanan publiknya—mereka dari hampir saja menolak dia—dan perbedaan-perbedaan ini tidak sepenuhnya terhapus sebelum kematian dan kebangkitannya. Ibunya selalu bimbang antara sikap iman dan harapan yang berubah-ubah, dan meningkatnya emosi-emosi kekecewaan, kehinaan, dan putus asa. Hanya Rut, yang paling muda, tetap teguh setia kepada kakak dan ayahnya itu.
138:0.2 (1538.2) Sampai setelah kebangkitan, seluruh keluarga Yesus hanya sedikit sekali berhubungan dengan pelayanannya. Jika seorang nabi dihormati di mana-mana kecuali di negerinya sendiri, ia dihargai di mana-mana kecuali di dalam keluarganya sendiri.
138:1.1 (1538.3) Keesokan harinya, Minggu, 23 Juni 26 M, Yesus menyampaikan pelajaran akhirnya kepada enam rasul. Dia menyuruh mereka untuk pergi, berdua-dua, untuk mengajarkan kabar gembira kerajaan. Dia melarang mereka untuk membaptis dan menyarankan agar tidak melakukan pemberitaan secara umum. Dia kemudian menjelaskan bahwa nanti dia akan mengizinkan mereka untuk berkhotbah di depan umum, tetapi bahwa untuk sementara waktu saja, dan karena banyak alasan, dia ingin mereka untuk memperoleh pengalaman praktis dalam berurusan secara pribadi dengan sesama manusia. Yesus bertujuan untuk membuat perjalanan keliling pertama mereka sepenuhnya menjadi suatu pekerjaan pribadi. Meskipun pengumuman ini agak mengecewakan para rasul, namun mereka melihat, setidaknya sebagian, alasannya Yesus untuk memulai proklamasi kerajaan seperti itu, dan mereka mulai berangkat dengan hati yang baik dan dengan semangat percaya diri. Dia mengutus mereka berdua-dua, Yakobus dan Yohanes pergi ke Kheresa, Andreas dan Petrus ke Kapernaum, sedangkan Filipus dan Natanael pergi ke Tarichea.
138:1.2 (1538.4) Sebelum mereka memulai dua minggu pertama tugas-pelayanan ini, Yesus mengumumkan kepada mereka bahwa dia ingin menahbiskan dua belas rasul untuk melanjutkan pekerjaan kerajaan setelah kepergiannya dan memberi wewenang masing-masing mereka memilih satu orang dari antara orang percaya mula-mula mereka untuk masuk keanggotaan dalam korps rasul yang direncanakan itu. Yohanes angkat bicara, bertanya: “Tetapi, Guru, apakah keenam orang ini akan datang ke tengah-tengah kita dan berbagi semua hal secara sama dengan kami yang telah bersama dengan engkau sejak di Sungai Yordan dan yang telah mendengar semua pengajaranmu dalam persiapan untuk ini, kerja pertama kami untuk kerajaan?” Dan Yesus menjawab: “Ya, Yohanes, orang-orang yang kamu pilih akan menjadi satu dengan kita, dan kamu akan mengajari mereka semua yang berhubungan dengan kerajaan, sama seperti aku telah mengajari kamu.” Setelah berbicara demikian, Yesus meninggalkan mereka.
138:1.3 (1539.1) Keenamnya baru berpisah untuk pergi ke pekerjaan mereka setelah mereka bertukar banyak kata-kata dalam diskusi tentang petunjuk Yesus agar setiap mereka memilih seorang rasul baru. Nasihat Andreas akhirnya yang diterima, dan mereka berangkat ke pekerjaan mereka. Pada intinya Andreas berkata: “Guru itu benar; kita terlalu sedikit untuk meliput pekerjaan ini. Ada kebutuhan untuk lebih banyak guru, dan Guru telah menunjukkan keyakinan besar pada kita lantaran ia telah mempercayai kita untuk memilih enam rasul baru ini.” Pagi ini, ketika mereka berpisah untuk pergi ke pekerjaan mereka, ada sedikit depresi terselubung dalam hati masing-masing. Mereka tahu mereka akan merindukan Yesus, dan selain ketakutan dan keraguan mereka, cara seperti ini bukan cara yang mereka bayangkan tentang bagaimana kerajaan surga diresmikan.
138:1.4 (1539.2) Sudah diatur bahwa keenamnya akan bekerja selama dua minggu, setelah itu mereka akan kembali ke rumah Zebedeus untuk pertemuan. Sementara itu Yesus pergi ke Nazaret untuk mengunjungi Yusuf dan Simon dan anggota lain dari keluarganya yang tinggal di sekitar itu. Yesus melakukan segala sesuatu yang mungkin secara manusia, konsisten dengan dedikasinya untuk melakukan kehendak Bapanya, untuk mempertahankan kepercayaan dan perhatian dari keluarganya. Dalam hal ini dia melakukan tugasnya penuh dan lebih lagi.
138:1.5 (1539.3) Sementara para rasul pergi pada misi ini, Yesus banyak berpikir tentang Yohanes, yang sekarang dalam penjara. Menjadi godaan besar untuk menggunakan kekuatan potensialnya untuk membebaskannya, tetapi sekali lagi ia menundukkan dirinya sendiri untuk “menunggu kehendak Bapa.”
138:2.1 (1539.4) Perjalanan misi pertama dari enam rasul itu sungguh berhasil. Mereka semua menemukan nilai besar dari kontak langsung dan pribadi dengan orang-orang. Mereka kembali kepada Yesus menyadari dengan lebih sepenuhnya bahwa, bagaimanapun juga, agama itu secara murni dan sepenuhnya adalah soal pengalaman pribadi. Mereka mulai merasakan bagaimana laparnya orang-orang biasa untuk mendengar kata-kata penghiburan agama dan sorak gembira rohani. Ketika mereka berkumpul sekitar Yesus, mereka semua ingin langsung berbicara, tetapi Andreas memegang pimpinan, dan sambil ia menunjuk mereka satu persatu, mereka membuat laporan resmi mereka kepada Guru dan menyampaikan nominasi mereka untuk enam rasul baru.
138:2.2 (1539.5) Yesus, setelah setiap orang menyampaikan pilihannya untuk jabatan rasul yang baru, meminta semua yang lain untuk memberikan suara atas nominasi itu; dengan demikian seluruh enam rasul baru itu secara resmi diterima oleh seluruh enam yang lebih lama. Kemudian Yesus mengumumkan bahwa mereka semua akan mengunjungi para calon ini dan memberi mereka panggilan untuk pelayanan.
138:2.3 (1539.6) Para rasul yang baru terpilih itu adalah:
138:2.4 (1539.7) 1. Matius Lewi, pemungut cukai dari Kapernaum, yang kantornya tepat di sebelah timur kota, dekat perbatasan Batanea. Dia dipilih oleh Andreas.
138:2.5 (1539.8) 2. Tomas Didimus (Thomas Didymus) , seorang nelayan dari Tarichea dan mantan tukang kayu dan tukang batu dari Gadara. Dia dipilih oleh Filipus.
138:2.6 (1539.9) 3. Yakobus (James) Alfeus, seorang nelayan dan petani dari Kheresa, dipilih oleh Yakobus Zebedeus.
138:2.7 (1539.10) 4. Yudas (Judas) Alfeus, saudara kembar Yakobus Alfeus, juga seorang nelayan, dipilih oleh Yohanes Zebedeus.
138:2.8 (1540.1) 5. Simon orang Zelot adalah seorang perwira tinggi dalam organisasi patriotik kaum Zelot, suatu posisi yang ia tinggalkan untuk bergabung menjadi rasul Yesus. Sebelum bergabung dengan kelompok Zelot, Simon adalah seorang pedagang. Dia dipilih oleh Petrus.
138:2.9 (1540.2) 6. Yudas Iskariot adalah anak tunggal dari orang tua Yahudi kaya yang tinggal di Yerikho. Dia telah menjadi pengikut Yohanes Pembaptis, dan orang tuanya yang Saduki itu tidak mengakui dirinya lagi. Dia sedang mencari pekerjaan di wilayah ini ketika para rasul Yesus menemukannya, dan terutama karena pengalamannya dengan keuangan, Natanael mengundangnya untuk bergabung dengan barisan mereka. Yudas Iskariot adalah satu-satunya orang Yudea di antara dua belas rasul.
138:2.10 (1540.3) Yesus menghabiskan sehari penuh dengan keenamnya, menjawab pertanyaan mereka dan mendengarkan rincian laporan mereka, karena mereka memiliki banyak pengalaman menarik dan bermanfaat untuk diceritakan. Mereka sekarang melihat kebijaksanaan dari rencana Guru untuk mengirim mereka keluar untuk bekerja dengan cara yang tenang dan pribadi sebelum peluncuran upaya-upaya publik yang lebih megah.
138:3.1 (1540.4) Hari berikutnya Yesus dan keenamnya pergi untuk memanggil Matius, pemungut cukai itu. Matius sedang menunggu mereka, setelah menyelesaikan pembukuannya dan bersiap untuk mengalihkan urusan kantornya kepada saudaranya. Sementara mereka mendekati kantor pabean, Andreas melangkah maju bersama Yesus, yang, sambil menatap ke wajah Matius, mengatakan, “Ikutlah aku.” Dan ia pun bangunlah, lalu pergi ke rumahnya bersama Yesus dan para rasul.
138:3.2 (1540.5) Matius memberitahukan kepada Yesus tentang perjamuan yang telah ia atur pada malam nanti, setidaknya ia ingin menyediakan makan malam untuk keluarga dan teman-temannya jika mau Yesus menyetujui dan bersedia menjadi tamu kehormatan. Dan Yesus mengangguk memberikan persetujuannya. Lalu Petrus membawa Matius ke samping dan menjelaskan bahwa ia telah mengundang seorang yang bernama Simon untuk bergabung dengan para rasul dan mendapat persetujuannya agar Simon juga diundang ke pesta ini.
138:3.3 (1540.6) Setelah makan siang tengah hari di rumah Matius mereka semua pergi dengan Petrus untuk memanggil Simon orang Zelot, yang mereka temukan di tempat usahanya yang lama, yang sekarang dijalankan oleh keponakannya. Ketika Petrus membawa Yesus kepada Simon, Guru menyambut si patriot yang berapi-api itu dan hanya berkata, “Ikutlah aku.”
138:3.4 (1540.7) Mereka semua kembali ke rumah Matius, dimana mereka berbicara banyak tentang politik dan agama sampai tiba jam makan malam. Keluarga Lewi telah lama terlibat dalam bisnis dan pengumpulan pajak; karena itu banyak tamu yang diundang untuk perjamuan ini oleh Matius adalah yang disebut “pemungut cukai dan orang-orang berdosa” oleh orang-orang Farisi.
138:3.5 (1540.8) Pada masa-masa itu, ketika suatu jamuan-resepsi jenis semacam ini diselenggarakan seorang yang terkemuka, ada kebiasaan bagi semua orang yang berminat untuk berlama-lama di ruang perjamuan mengamati para tamu makan dan mendengarkan percakapan dan pidato dari orang-orang kehormatan. Karenanya, banyak orang Farisi Kapernaum hadir pada kesempatan ini untuk mengamati perilaku Yesus pada pertemuan sosial yang tidak biasa ini.
138:3.6 (1540.9) Sementara makan malam berlangsung, sukacita hadirin memuncak sampai sorak gembira, dan semua orang mengalami waktu yang indah sehingga orang Farisi yang menyaksikan, dalam hati mereka, mulai mengkritik Yesus karena ikut sertanya dalam acara yang begitu riang dan tanpa beban itu. Kemudian di malam hari, ketika mereka sedang membuat pidato-pidato, salah seorang Farisi yang lebih bermusuhan bahkan sampai mengkritisi perilakunya Yesus, dengan berkata kepada Petrus: “Beraninya kamu mengajarkan bahwa orang ini adalah orang benar padahal ia makan dengan pemungut cukai dan orang-orang berdosa dan dengan itu ia menerima adegan-adegan bersenang-senang yang ceroboh seperti itu.” Petrus membisikkan kritik ini kepada Yesus sebelum ia mengucapkan berkat perpisahan kepada mereka yang berkumpul. Ketika Yesus mulai berbicara, katanya: “Waktu ke sini malam ini untuk menyambut Matius dan Simon ke dalam persekutuan kami, aku senang menyaksikan keriangan dan sorak gembira pergaulanmu, tetapi kamu akan masih bersukacita lebih lagi karena banyak dari kamu akan menemukan pintu masuk ke dalam kerajaan roh yang akan datang itu, di dalam mana kamu akan lebih berlimpah menikmati hal-hal yang baik dari kerajaan surga. Dan bagi kamu yang hendak mengkritik aku dalam hati kamu karena aku datang ke sini untuk bergembira dengan teman-teman ini, biarlah aku katakan bahwa aku datang untuk mewartakan sukacita bagi yang tertindas di masyarakat dan kemerdekaan rohani bagi para tawanan tata susila. Perlukah aku mengingatkan kamu bahwa mereka yang sehat tidak perlu tabib, melainkan mereka yang sakit? Aku telah datang, bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang-orang berdosa.”
138:3.7 (1541.1) Benar-benar hal ini adalah pemandangan yang aneh dalam seluruh masyarakat Yahudi: melihat seorang dengan karakter orang benar dan dianggap mulia berbaur dengan bebas dan gembira dengan orang-orang biasa, bahkan dengan gerombolan pemungut cukai dan orang yang terkenal berdosa yang tak beragama dan hanya mencari kesenangan. Simon orang Zelot ingin untuk berpidato pada pertemuan di rumah Matius ini, tetapi Andreas, mengetahui bahwa Yesus tidak ingin kerajaan yang akan datang itu untuk disalah-mengertikan dengan gerakan Zelot, berhasil membujuk dia untuk menahan diri agar tidak membuat pernyataan di depan umum.
138:3.8 (1541.2) Yesus dan para rasul tinggal malam itu di rumah Matius, dan sementara orang-orang pulang ke rumah mereka, mereka berbicara hanya tentang satu hal saja: kebaikan dan keramahan Yesus.
138:4.1 (1541.3) Esoknya semua mereka bersembilan pergi dengan perahu ke Kheresa untuk melaksanakan panggilan resmi dua rasul berikutnya, Yakobus dan Yudas anak kembar Alfeus, calon-calon dari Yakobus dan Yohanes anak Zebedeus. Si kembar nelayan itu sedang menantikan Yesus dan para rasulnya dan oleh karena itu sedang menunggu mereka di pantai. Yakobus Zebedeus mengantarkan Guru kepada nelayan-nelayan Kheresa itu, dan Yesus, sambil menatap pada mereka, mengangguk dan berkata, “Ikutlah aku.”
138:4.2 (1541.4) Sore itu, yang mereka habiskan bersama, Yesus sepenuhnya mengajar mereka tentang kehadiran pada pertemuan pesta, menyimpulkan ucapannya dengan mengatakan: “Semua orang adalah saudaraku. Bapaku di surga tidak membenci siapapun makhluk buatan kami. Kerajaan surga itu terbuka untuk semua laki-laki dan perempuan. Tidak ada manusia yang boleh menutup pintu rahmat di hadapan setiap jiwa yang lapar yang berusaha untuk masuk ke dalamnya. Kita akan duduk makan dengan semua yang ingin mendengarkan tentang kerajaan. Ketika Bapa kita di surga melihat ke bawah kepada manusia, mereka semua adalah sama. Karena itu jangan menolak untuk memecahkan roti bersama orang Farisi atau orang berdosa, orang Saduki atau pemungut cukai, orang Romawi atau Yahudi, kaya atau miskin, merdeka atau hamba. Pintu kerajaan terbuka lebar bagi semua yang ingin mengetahui kebenaran dan menemukan Tuhan.”
138:4.3 (1541.5) Malam itu pada makan malam sederhana di rumah Alfeus, saudara kembar itu diterima ke dalam keluarga kerasulan. Kemudian pada malam itu Yesus memberikan para rasulnya pelajaran pertama mereka berhubungan dengan asal-usul, sifat dasar, dan tujuan akhir roh-roh najis, tetapi mereka tidak bisa memahami makna apa yang dikatakannya kepada mereka. Mereka menemukan sangat mudah untuk mengasihi dan mengagumi Yesus tetapi sangat sulit untuk memahami banyak ajaran-ajarannya.
138:4.4 (1542.1) Setelah istirahat semalam, seluruh rombongan, yang sekarang berjumlah sebelas, pergi menyeberang dengan kapal ke Tarichea.
138:5.1 (1542.2) Tomas si nelayan dan Yudas si pengembara bertemu Yesus dan para rasul di tempat pendaratan perahu nelayan di Tarichea, dan Tomas memimpin rombongan itu ke rumahnya yang berdekatan. Filipus kemudian memperkenalkan Tomas sebagai calonnya untuk kerasulan dan Natanael mengajukan Yudas Iskariot, orang Yudea, untuk kehormatan serupa. Yesus memandang Tomas dan berkata: “Tomas, kamu kurang iman; namun demikian, aku menerima kamu. Ikutlah aku.” Kepada Yudas Iskariot sang Guru berkata: “Yudas, kita semua satu saudara, dan sementara aku menerima kamu ke tengah-tengah kita, aku berdoa agar kamu selalu setia kepada saudara-saudaramu dari Galilea. Ikutlah aku.”
138:5.2 (1542.3) Setelah mereka beristirahat, Yesus membawa keduabelas murid itu tersendiri untuk beberapa saat berdoa dengan mereka dan untuk mengajar mereka mengenai sifat dasar dan karya Roh Kudus, tetapi lagi-lagi mereka umumnya gagal untuk memahami makna dari kebenaran-kebenaran indah itu yang dia berusaha ajarkan pada mereka. Satu orang menangkap satu poin dan satunya lagi memahami yang lain, namun tidak satupun dari mereka bisa memahami keseluruhan ajarannya. Selalu mereka membuat kesalahan dengan mencoba mencocokkan injil barunya Yesus itu ke bentuk keyakinan agama lama mereka. Mereka tidak bisa memahami ide bahwa Yesus telah datang untuk memberitakan suatu kabar baik keselamatan yang baru dan untuk menetapkan cara yang baru menemukan Tuhan; mereka tidak menganggap bahwa dia itulah pewahyuan yang baru dari Bapa di surga.
138:5.3 (1542.4) Hari berikutnya Yesus meninggalkan dua belas rasul sama sekali sendirian; dia ingin mereka untuk saling berkenalan dan ingin agar mereka sendiri membicarakan apa yang dia telah ajarkan pada mereka. Guru kembali untuk makan malam, dan jam-jam setelah makan malam ia berbicara kepada mereka tentang pelayanan malaikat serafim, dan beberapa dari para rasul memahami pengajarannya. Mereka beristirahat semalam dan keesokan harinya berangkat dengan perahu ke Kapernaum.
138:5.4 (1542.5) Zebedeus dan Salome telah pergi untuk tinggal bersama putra mereka Daud sehingga rumah besar mereka dapat dialihkan kepada Yesus dan dua belas rasulnya. Di sini Yesus menghabiskan hari Sabat yang tenang dengan para utusan pilihannya; dia dengan hati-hati menguraikan garis besar rencana untuk memberitakan kerajaan dan dengan sepenuhnya menjelaskan pentingnya menghindari bentrokan apapun dengan kekuasaan sipil, mengatakan: “Jika para penguasa sipil hendak ditegur, biarkan tugas itu untuk aku. Pastikan bahwa kamu tidak membuat kecaman terbuka kepada Kaisar atau pegawai-pegawainya.” Pada malam yang sama inilah Yudas Iskariot membawa Yesus ke samping untuk menanyakan mengapa tidak ada yang dilakukan untuk mengeluarkan Yohanes dari penjara. Dan Yudas tidak sepenuhnya puas dengan sikap Yesus.
138:6.1 (1542.6) Pekan berikutnya dikhususkan untuk program pelatihan intensif. Setiap hari enam rasul baru itu ditangani oleh masing-masing nominator mereka untuk diberikan tinjauan menyeluruh tentang semua yang telah mereka pelajari dan alami dalam persiapan untuk pekerjaan kerajaan. Para rasul lama meninjau dengan cermat, untuk kepentingan enam yang lebih baru, mengenai ajaran Yesus hingga saat itu. Pada malam hari mereka semua berkumpul di taman rumahnya Zebedeus untuk menerima pelajaran dari Yesus.
138:6.2 (1542.7) Pada saat inilah Yesus menetapkan liburan pertengahan minggu untuk istirahat dan rekreasi. Dan mereka mengikuti rencana relaksasi untuk satu hari setiap minggu ini sepanjang sisa kehidupan jasmaninya. Sebagai pedoman umum, mereka tidak pernah mengerjakan kegiatan rutin mereka pada hari Rabu. Pada hari libur mingguan ini Yesus biasanya akan memisahkan dirinya dari mereka, katanya: “Anak-anakku, pergilah untuk seharian bermain. Beristirahatlah dari pekerjaan kerajaan yang sulit dan nikmatilah penyegaran yang datang dari kembali ke pekerjaanmu sebelumnya atau dari menemukan jenis baru kegiatan rekreasi.” Meskipun Yesus, pada periode ini dari kehidupan buminya, sebenarnya tidak membutuhkan hari istirahat ini, dia mengikuti rancangan ini karena dia tahu itulah yang terbaik untuk rekan-rekan manusianya. Yesus adalah guru—sang Master; rekan-rekan sekerjanya adalah siswa-siswanya—murid-muridnya.
138:6.3 (1543.1) Yesus berusaha untuk membuat jelas bagi para rasulnya perbedaan antara ajarannya dan kehidupannya di tengah mereka dan ajaran-ajaran yang kemudian mungkin bermunculan mengenai dirinya. Kata Yesus: “Kerajaanku dan injil yang terkait dengannya itulah akan menjadi pokok pesanmu. Janganlah diselewengkan untuk berkhotbah tentang aku dan tentang ajaranku. Beritakan injil kabar baik kerajaan itu dan gambarkan pewahyuanku tentang Bapa di surga tetapi jangan disimpangkan ke jalan lain dengan menciptakan legenda-legenda dan membangun suatu aliran pemujaan yang berkenaan dengan keyakinan dan ajaran tentang kepercayaan-kepercayaanku dan ajaran-ajaranku.” Tetapi sekali lagi mereka tidak mengerti mengapa dia berbicara demikian, dan tidak ada seorangpun berani bertanya mengapa dia mengajar mereka seperti itu.
138:6.4 (1543.2) Dalam ajaran-ajaran awal ini Yesus berusaha menghindari silang pendapat dengan para rasulnya sejauh mungkin kecuali yang melibatkan konsep-konsep yang salah tentang Bapanya di surga. Dalam semua hal tersebut ia tidak pernah segan untuk mengoreksi keyakinan-keyakinan yang salah. Hanya ada satu motif dalam kehidupan pascabaptisan Yesus di Urantia, dan itu adalah pewahyuan yang lebih baik dan lebih benar tentang Bapa Firdausnya; dia adalah pelopor jalan baru dan lebih baik kepada Tuhan, jalan iman dan kasih. Selalu desakannya kepada para rasul adalah: “Pergi carilah orang-orang berdosa; temukan yang murung dan hiburlah yang cemas.”
138:6.5 (1543.3) Yesus memiliki penguasaan yang sempurna terhadap situasi; dia memiliki kuasa yang tak terbatas, yang bisa digunakan dalam kelanjutan misinya, namun dia sepenuhnya puas dengan sarana-sarana dan pribadi-pribadi yang dianggap kebanyakan orang sebagai tidak memadai dan akan dipandang sebagai tidak berarti. Dia terlibat dalam misi dengan kemungkinan-kemungkinan dramatis yang besar sekali, tetapi dia bertahan untuk melaksanakan urusan pekerjaan Bapanya dengan cara yang paling tenang dan tidak dramatis; dia secara sengaja menghindari semua tampilan kuasa. Dan dia sekarang berencana untuk bekerja dengan tenang, setidaknya untuk beberapa bulan, dengan dua belas rasulnya di sekitar Danau Galilea.
138:7.1 (1543.4) Yesus telah merencanakan untuk kampanye misionaris diam-diam dengan bekerja secara pribadi selama lima bulan. Dia tidak memberitahu para rasul berapa lama ini akan berlangsung; mereka bekerja dari minggu ke minggu. Dan pagi-pagi pada hari pertama minggu itu, saat dia akan mengumumkannya pada dua belas rasul, Simon Petrus, Yakobus Zebedeus, dan Yudas Iskariot datang untuk melakukan pembicaraan pribadi dengan dia. Sambil membawa Yesus ke samping, Petrus memberanikan diri untuk mengatakan: “Guru, kami datang atas suruhan dari rekan-rekan kita untuk menanyakan apakah waktunya sekarang sudah matang untuk masuk ke dalam kerajaan. Dan apakah engkau akan memproklamasikan kerajaan di Kapernaum, atau kita akan bergerak ke Yerusalem? Dan kapan akan kami ketahui, kami masing-masing, jabatan-jabatan yang akan kami tempati dengan engkau dalam pendirian kerajaan—” dan Petrus hendak terus mengajukan pertanyaan lebih lanjut, tetapi Yesus mengangkat tangan memperingatkan dan menghentikannya. Dan sambil memberi isyarat agar para rasul yang lain yang berdiri dekat untuk bergabung dengan mereka, Yesus berkata: “Anak-anakku yang kecil, berapa lama lagi aku harus sabar dengan kamu! Bukankah aku sudah menjelaskan kepada kamu bahwa kerajaanku itu bukan dari dunia ini? Aku mengatakannya kepadamu berulang kali bahwa aku datang bukan untuk duduk di atas takhta Daud, dan sekarang bagaimana mungkin kamu bertanya dimana tempat yang kamu masing-masing akan tempati dalam kerajaan Bapa? Tidak bisakah kamu melihat bahwa aku menyebut kamu sebagai duta utusan dari suatu kerajaan rohani? Apakah kamu tidak mengerti bahwa segera, sangat segera, kamu akan mewakili aku di dalam dunia dan dalam pemberitaan kerajaan, sama seperti aku mewakili Bapaku yang di surga? Bagaimana bisa aku telah memilih kamu dan mengajari kamu sebagai utusan-utusan kerajaan, namun kamu tidak memahami sifat dan arti kerajaan yang akan datang mengenai keunggulan ilahi dalam hati manusia ini? Rekan-rekanku, dengarkanlah aku sekali lagi. Buang dari pikiran kamu gagasan ini bahwa kerajaanku adalah pemerintahan kuasa atau tahta kejayaan. Memang, segala kuasa di surga dan di bumi tidak lama lagi akan diberikan ke tanganku, tetapi bukanlah kehendak Bapa bahwa kita gunakan anugerah ilahi ini untuk memuliakan diri kita sendiri selama zaman ini. Dalam zaman nanti kamu memang akan duduk dengan aku dalam kuasa dan kemuliaan, tetapi haruslah bagi kita sekarang untuk tunduk pada kehendak Bapa dan untuk pergi dalam ketaatan rendah hati untuk melaksanakan perintah-Nya di bumi.”
138:7.2 (1544.1) Sekali lagi rekan-rekannya terkejut, tertegun. Yesus menyuruh mereka pergi berdua-dua untuk berdoa, meminta mereka untuk kembali kepadanya pada siang hari. Pada pagi hari yang genting ini mereka masing-masing berusaha untuk mencari Tuhan, dan masing-masing berusaha untuk menghibur dan menguatkan yang lain, dan mereka kembali kepada Yesus seperti yang telah dia minta.
138:7.3 (1544.2) Yesus sekarang menceritakan lagi bagi mereka tentang kedatangan Yohanes, baptisan di sungai Yordan, pesta perkawinan di Kana, pemilihan enam rasul yang belum lama, dan penarikan dari mereka saudara kandungnya sendiri, dan memperingatkan mereka bahwa musuh kerajaan akan berusaha juga untuk menarik mereka agar menjauh. Setelah pembicaraan pendek tetapi sungguh-sungguh ini para rasul semua bangkit berdiri, di bawah kepemimpinan Petrus, untuk menyatakan pengabdian selamanya mereka kepada Guru mereka dan untuk mengikrarkan kesetiaan teguh mereka pada kerajaan, seperti Tomas menyatakannya, “Bagi kerajaan yang akan datang ini, tidak peduli apa itu dan bahkan jika aku tidak sepenuhnya memahaminya.” Mereka semua benar-benar percaya pada Yesus, meskipun mereka tidak sepenuhnya memahami ajarannya.
138:7.4 (1544.3) Yesus sekarang bertanya kepada mereka berapa banyak uang yang mereka miliki di antara mereka; ia juga bertanya apa persediaan yang telah dibuat untuk keluarga mereka. Ketika diketahui ternyata bahwa mereka memiliki dana hampir tidak cukup untuk bertahan selama dua minggu, ia berkata: “Bukan kehendak Bapaku kita mulai pekerjaan kita dengan cara ini. Kita akan tetap di sini di tepi laut selama dua minggu dan menangkap ikan atau melakukan apapun yang tangan kita temukan untuk dilakukan; dan sementara itu, di bawah bimbingan Andreas, rasul terpilih yang pertama, kamu akan mengatur diri kamu sendiri untuk menyediakan segala sesuatu yang diperlukan dalam masa depan pekerjaan kamu, baik untuk pelayanan pribadi yang sekarang ini dan juga ketika aku berikutnya akan menahbiskan kamu semua untuk memberitakan injil dan mengajar orang-orang percaya.” Mereka semua sangat gembira oleh kata-kata ini; ini adalah isyarat yang jelas dan positif pertama bagi mereka bahwa Yesus merancang belakangan untuk masuk ke upaya publik yang lebih agresif dan megah.
138:7.5 (1544.4) Para rasul menghabiskan sisa hari itu menyempurnakan pengorganisasian mereka dan melengkapi persiapan untuk perahu dan jaring untuk berangkat menangkap ikan besok karena mereka semua memutuskan untuk menangkap ikan; sebagian besar dari mereka telah menjadi nelayan, bahkan Yesus adalah seorang pembuat kapal dan nelayan berpengalaman. Banyak kapal yang mereka gunakan beberapa tahun ke depan telah dibuat oleh tangan Yesus sendiri. Dan kapal-kapal itu bagus dan terpercaya.
138:7.6 (1544.5) Yesus bergabung dengan mereka untuk menjala ikan selama dua minggu, sambil menambahkan, “Dan kemudian kamu akan pergi untuk menjadi penjala manusia.” Mereka menjala ikan dalam tiga kelompok, Yesus keluar dengan kelompok yang berbeda setiap malam. Dan mereka semua begitu menikmati kehadiran Yesus! Dia adalah seorang nelayan yang baik, teman yang ceria, dan seorang teman yang memberikan semangat; semakin mereka bekerja dengannya, semakin mereka mengasihinya. Kata Matius suatu hari: “Semakin kamu mengenal seseorang, semakin sedikit kamu mengagumi mereka, tapi tentang orang ini, meskipun baru sedikit aku memahami dia, tapi semakin aku mengasihi dia.”
138:7.7 (1545.1) Rencana dua minggu penangkapan ikan dan dua minggu keluar untuk melakukan pekerjaan pribadi demi kerajaan ini berjalan selama lebih dari lima bulan, bahkan sampai akhir tahun di tahun 26 M ini, sampai setelah berhentinya penganiayaan khusus yang telah ditujukan terhadap murid-murid Yohanes setelah pemenjaraannya.
138:8.1 (1545.2) Setelah menjual ikan tangkapan selama dua minggu, Yudas Iskariot, orang yang dipilih untuk bertindak sebagai bendahara dua belas, membagi dana kerasulan menjadi enam bagian yang sama, dana untuk pemeliharaan keluarga yang bergantung telah disediakan. Lalu dekat pertengahan Agustus, tahun 26 M, mereka berangkat berdua-dua ke ladang pekerjaan yang ditugaskan oleh Andreas. Dua minggu pertama Yesus pergi dengan Andreas dan Petrus, dua minggu kedua dengan Yakobus dan Yohanes, dan sebagainya dengan pasangan lain dalam urutan pilihan mereka. Dengan cara ini ia bisa pergi keluar setidaknya sekali dengan setiap pasangan sebelum dia memanggil mereka bersama-sama untuk awal pelayanan publik mereka.
138:8.2 (1545.3) Yesus mengajari mereka untuk memberitakan pengampunan dosa melalui iman kepada Tuhantanpa penebusan dosa atau pengorbanan, dan bahwa Bapa di surga mengasihi semua anak-anak-Nya dengan kasih kekal yang sama. Dia menyuruh para murid untuk menghindar dari membahas:
138:8.3 (1545.4) 1. Pekerjaan dan pemenjaraan Yohanes Pembaptis.
138:8.4 (1545.5) 2. Suara pada baptisan. Kata Yesus: “Hanya mereka yang mendengar suara itu boleh mengacu pada hal itu. Katakan hanya apa yang telah kamu dengar dari aku; jangan berbicara kata orang.”
138:8.5 (1545.6) 3. Pengubahan air menjadi anggur di Kana. Yesus dengan serius memperingatkan mereka, dengan berkata, “Jangan katakan pada siapapun tentang air dan anggur itu.”
138:8.6 (1545.7) Mereka mengalami masa-masa yang indah sepanjang lima atau enam bulan ini ketika selama itu mereka bekerja sebagai nelayan berselang-seling setiap dua minggu, sehingga mendapatkan cukup uang untuk menghidupi diri mereka sendiri di lapangan untuk tiap dua minggu berikutnya pekerjaan misionaris untuk kerajaan.
138:8.7 (1545.8) Orang-orang biasa mengagumi pengajaran dan pelayanan Yesus dan rasul-rasulnya. Para rabbi telah lama mengajari orang Yahudi bahwa orang yang kurang pengetahuan tidak bisa menjadi saleh atau benar. Tetapi rasul-rasul Yesus itu itu saleh serta benar; meskipun demikian rasul-rasul itu gembira meskipun tidak paham banyak ajaran para rabbi dan hikmat dunia.
138:8.8 (1545.9) Yesus membuat jelas bagi para rasulnya perbedaan antara pertobatan yang disebut perbuatan baik seperti yang diajarkan oleh orang Yahudi dan perubahan batin oleh iman—kelahiran baru—yang dia tentukan sebagai harga masuk ke dalam kerajaan. Dia mengajar para rasulnya bahwa iman adalah satu-satunya syarat untuk memasuki kerajaan Bapa. Yohanes telah mengajari mereka “pertobatan—melarikan diri dari murka yang akan datang.” Yesus mengajarkan, “Iman adalah pintu terbuka untuk masuk dalam kasih Tuhan yang sekarang, sempurna, dan kekal.” Yesus tidak berbicara seperti seorang nabi, orang yang datang untuk menyatakan firman Tuhan. Dia tampaknya berbicara dari dirinya sendiri sebagai seorang yang mempunyai wewenang. Yesus berusaha untuk mengalihkan pikiran mereka dari mencari mujizat kepada menemukan pengalaman nyata dan pribadi dalam kepuasan dan kepastian dari roh Tuhan yang berdiam di dalam, roh kasih dan karunia yang menyelamatkan.
138:8.9 (1545.10) Para murid sejak awal belajar bahwa Guru memiliki rasa hormat yang mendalam dan perhatian simpatik bagi setiap insan manusia yang ia temui, dan mereka sangat terkesan oleh perhatian yang seragam dan tetap yang begitu konsisten ia berikan kepada segala macam pria, wanita, dan anak ini. Ia akan berhenti sejenak di tengah-tengah pembahasan yang mendalam agar ia dapat keluar ke jalan untuk mengucapkan salam kegembiraan pada seorang wanita lewat yang sarat dengan beban persoalan tubuh dan jiwanya. Dia akan menyela pertemuan serius dengan para murid untuk bergaul akrab dengan seorang anak yang mengganggu. Tidak ada yang tampak begitu penting bagi Yesus daripada manusia perorangan yang kebetulan dekat kehadirannya. Dia adalah tuan dan guru, tetapi dia lebih lagi—dia juga merupakan teman dan tetangga, seorang kawan yang memahami.
138:8.10 (1546.1) Meskipun pengajaran publik Yesus terutama terdiri dalam perumpamaan dan bahasan-bahasan pendek, dia selalu mengajar para rasulnya melalui pertanyaan dan jawaban. Dia akan selalu berhenti sejenak untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang tulus selama wacananya di depan publik di kemudian hari.
138:8.11 (1546.2) Para rasul pada awalnya terkejut, tetapi sedari awal menjadi terbiasa, oleh perlakuan Yesus terhadap perempuan; dia membuat sangat jelas kepada mereka bahwa perempuan itu harus diberikan hak yang sama dengan laki-laki dalam kerajaan.
138:9.1 (1546.3) Periode agak monoton penangkapan ikan dan pekerjaan pribadi berselang-seling itu terbukti menjadi pengalaman yang melelahkan bagi dua belas rasul, namun mereka bertahan dalam ujian itu. Disertai semua keluhan, keraguan, dan ketidakpuasan sementara mereka, mereka tetap setia pada sumpah pengabdian dan kesetiaan mereka kepada Guru. Hubungan pribadi mereka dengan Yesus selama bulan-bulan pengujian inilah yang begitu mendekatkan dia kepada mereka sehingga mereka semua (kecuali Yudas Iskariot) tetap sungguh-sungguh setia padanya, bahkan pada jam-jam kelam pengadilan dan penyaliban. Manusia sejati benar-benar tidak bisa meninggalkan seorang guru terhormat yang hidup begitu dekat dengan mereka dan telah begitu mengabdi bagi mereka seperti Yesus. Melalui jam-jam gelap kematian Guru, di dalam hati rasul-rasul ini semua alasan, penilaian, dan logika disisihkan untuk menghormati hanya satu emosi manusia yang luar biasa—sentimen tertinggi kesetiaan-persahabatan. Lima bulan bekerja dengan Yesus ini membawa rasul-rasul ini, masing-masing mereka, menganggap Yesus sebagai teman terbaik yang dimiliki di seluruh dunia. Dan sentimen manusiawi inilah, dan bukan ajarannya yang luar biasa atau perbuatannya yang mengagumkan itu, yang mempertahankan mereka tetap bersama-sama sampai setelah kebangkitan dan pembaharuan proklamasi injil kerajaan.
138:9.2 (1546.4) Tidak hanya bulan-bulan bekerja tenang ini menjadi ujian yang besar untuk para rasul, ujian yang mereka berhasil lewati, tetapi musim tidak aktif secara publik ini adalah cobaan yang besar untuk keluarga Yesus. Pada saat Yesus bersiap untuk meluncurkan pekerjaan publiknya, seluruh keluarganya (kecuali Rut) praktis telah meninggalkannya. Hanya pada beberapa kesempatan mereka mencoba untuk membuat kontak selanjutnya dengan dia, dan kemudian membujuknya untuk pulang ke rumah dengan mereka, karena mereka hampir percaya bahwa dia tidak waras lagi. Mereka hanya tidak bisa memahami filosofinya maupun menangkap ajarannya; semua itu berlebihan bagi keluarga darah dan dagingnya sendiri.
138:9.3 (1546.5) Para rasul melaksanakan pekerjaan pribadi mereka di Kapernaum, Betsaida-Julias, Khorazim, Gerasa, Hippos, Magdala, Kana, Betlehem yang di Galilea, Jotapata, Rama, Safed, Gischala, Gadara, dan Abila. Selain kota-kota ini mereka bekerja di banyak desa maupun di daerah pertanian. Pada akhir periode ini keduabelasnya telah melaksanakan rencana cukup memuaskan untuk mengurus keluarga masing-masing. Sebagian besar rasul telah menikah, beberapa memiliki beberapa anak, tetapi mereka telah membuat pengaturan untuk mendukung nafkah isi rumah mereka itu sehingga, dengan beberapa bantuan kecil dari dana kerasulan, mereka bisa mencurahkan seluruh tenaga mereka untuk pekerjaan Guru tanpa harus khawatir tentang kesejahteraan keuangan keluarga mereka.
138:10.1 (1547.1) Para rasul sejak awal mengorganisir diri mereka dengan cara berikut:
138:10.2 (1547.2) 1. Andreas, rasul yang pertama dipilih, diangkat sebagai ketua dan pemimpin umum dua belas.
138:10.3 (1547.3) 2. Petrus, Yakobus, dan Yohanes ditunjuk sebagai teman pribadi Yesus. Mereka yang menyertai dia siang dan malam, untuk melayani kebutuhan fisik dan aneka ragamnya, dan menemaninya berjaga malam untuk berdoa dan persekutuan yang misterius dengan Bapa di surga.
138:10.4 (1547.4) 3. Filipus dijadikan pengurus kelompok. Tugasnya adalah untuk menyediakan makanan dan memastikan bahwa para pengunjung, dan bahkan seringkali banyak pendengar, punya sesuatu untuk dimakan.
138:10.5 (1547.5) 4. Natanael mengawasi kebutuhan keluarga dua belas. Ia menerima laporan berkala mengenai kebutuhan masing-masing keluarga rasul dan, membuat permintaan pada Yudas, sang bendahara, dia akan mengirim dana setiap minggu bagi mereka yang membutuhkan.
138:10.6 (1547.6) 5. Matius adalah agen keuangan dari korps kerasulan. Tugasnya adalah untuk mengawasi bahwa anggaran itu seimbang, kas perbendaharaan terisi kembali. Jika dana untuk dukungan bersama tidak datang, jika sumbangan yang memadai untuk mempertahankan kelompok tidak diterima, Matius diberi kuasa untuk menyuruh kembali dua belas rasul ke jala mereka selama waktu tertentu. Namun hal ini tidak pernah diperlukan setelah mereka memulai pekerjaan publik mereka; ia selalu memiliki dana yang cukup di tangan bendahara untuk membiayai kegiatan mereka.
138:10.7 (1547.7) 6. Tomas adalah manajer perjalanan. Diserahkan kepadanya untuk mengatur penginapan dan secara umum memilih tempat untuk mengajar dan berkhotbah, sehingga menjamin jadwal perjalanan yang lancar dan cepat.
138:10.8 (1547.8) 7. Yakobus dan Yudas anak kembar Alfeus ditugasi untuk pengelolaan orang banyak. Menjadi tugas mereka untuk mengawasi asisten penerima tamu dalam jumlah yang memadai untuk memungkinkan mereka menjaga ketertiban di antara orang banyak selama khotbah.
138:10.9 (1547.9) 8. Simon orang Zelot diberikan tugas rekreasi dan bermain. Ia mengelola program Rabu dan juga berusaha untuk menyediakan beberapa jam istirahat dan hiburan setiap harinya.
138:10.10 (1547.10) 9. Yudas Iskariot ditunjuk bendahara. Ia membawa tas uang. Ia membayar semua biaya dan membuat pembukuan. Dia membuat perkiraan anggaran untuk Matius dari minggu ke minggu dan juga membuat laporan mingguan kepada Andreas. Yudas membayarkan dana atas persetujuan Andreas.
138:10.11 (1547.11) Dengan cara ini dua belas rasul itu bekerja dari pengorganisasian awal sampai dengan saat penataan ulang diperlukan karena membelotnya Yudas, pengkhianat itu. Guru dan para rasul-muridnya masih melanjutkan gaya sederhana ini sampai hari Minggu, 12 Januari 27 Masehi, ketika ia memanggil mereka bersama-sama dan secara resmi menahbiskan mereka sebagai duta-duta kerajaan dan pengkhotbah kabar gembiranya. Tidak lama kemudian mereka bersiap untuk berangkat ke Yerusalem dan Yudea pada perjalanan keliling pemberitaan publik pertama mereka.
Buku Urantia
Makalah 139
139:0.1 (1548.1) MERUPAKAN suatu kesaksian meyakinkan tentang daya pesona dan kebenaran dari kehidupan buminya Yesus bahwa, meskipun berulang kali dia menghancurkan berkeping-keping harapan para rasulnya dan merobek sampai hancur setiap ambisi mereka untuk peninggian diri pribadi, hanya satu orang yang meninggalkannya.
139:0.2 (1548.2) Para rasul belajar dari Yesus tentang kerajaan surga, dan Yesus belajar banyak dari mereka tentang kerajaan manusia, kodrat manusia yang dihidupi di Urantia dan di dunia evolusi waktu dan ruang yang lain. Kedua belas orang ini mewakili berbagai jenis temperamen manusia, dan mereka tidak dibuat serupa dengan penyekolahan. Banyak dari nelayan Galilea ini membawa turunan darah bukan Yahudi sebagai hasil dari pemindahan agama (konversi) paksa penduduk bukan Yahudi di Galilea seratus tahun sebelumnya.
139:0.3 (1548.3) Jangan membuat kesalahan menganggap para rasul sebagai sama sekali bodoh dan tidak terpelajar. Semuanya, kecuali kembar Alfeus, adalah lulusan dari sekolah-sekolah sinagog, yang telah dididik secara menyeluruh dalam kitab-kitab suci Ibrani dan dalam banyak pengetahuan pada masa itu. Tujuh adalah lulusan dari sekolah sinagog Kapernaum, dan tidak ada lagi sekolah Yahudi lain yang lebih baik di seluruh Galilea.
139:0.4 (1548.4) Ketika catatanmu mengacu kepada para utusan kerajaan ini sebagai “orang biasa yang tidak terpelajar,” hal itu dimaksudkan untuk menyampaikan gagasan bahwa mereka adalah orang awam, tidak terpelajar dalam pengetahuan para rabi dan terlatih dalam metode kerabbian untuk penafsiran Kitab Suci. Mereka kurang dalam apa yang disebut pendidikan tinggi. Di zaman modern mereka pastilah akan dianggap tidak berpendidikan, dan di beberapa kalangan masyarakat bahkan tak berbudaya. Satu hal yang pasti: Mereka tidak semua dimasukkan melalui kurikulum pendidikan yang sama yang ketat dan distandarkan. Sejak dari remaja mereka telah menikmati pengalaman-pengalaman terpisah, belajar bagaimana untuk hidup.
139:1.1 (1548.5) Andreas, ketua korps kerasulan kerajaan, dilahirkan di Kapernaum. Ia adalah anak tertua dalam keluarga lima—dirinya sendiri, saudaranya Simon, dan tiga adik perempuan. Ayahnya, yang saat itu sudah meninggal, telah menjadi mitra Zebedeus dalam usaha pengeringan ikan di Betsaida, pelabuhan penangkapan ikan Kapernaum. Ketika ia menjadi seorang rasul, Andreas belum menikah tetapi serumah dengan saudaranya yang menikah, Simon Petrus. Keduanya adalah nelayan dan mitra-mitranya Yakobus dan Yohanes anak Zebedeus.
139:1.2 (1548.6) Dalam tahun 26 M, tahun ia dipilih sebagai rasul, Andreas berumur 33 tahun, setahun penuh lebih tua dari Yesus dan yang tertua dari para rasul. Dia berasal dari garis leluhur yang istimewa dan adalah orang paling cakap dari dua belas. Kecuali berpidato, ia adalah setara rekan-rekannya dalam hampir setiap kemampuan yang dapat dibayangkan. Yesus tidak pernah memberi Andreas nama julukan, suatu sebutan persaudaraan. Tetapi segera saat para rasul mulai menyebut Yesus sebagai Guru, mereka juga menjuluki Andreas dengan istilah yang setara dengan Kepala.
139:1.3 (1549.1) Andreas adalah seorang organisator yang baik tetapi administrator yang lebih baik lagi. Dia adalah salah satu dari lingkaran dalam yang terdiri dari empat rasul, tetapi penunjukannya oleh Yesus sebagai kepala kelompok kerasulan membuat perlu baginya untuk tetap bertugas dengan saudara-saudaranya, sementara tiga lainnya menikmati persekutuan yang sangat dekat dengan Guru. Sampai akhir hayatnya Andreas tetap ketua korps kerasulan.
139:1.4 (1549.2) Meskipun Andreas tidak pernah menjadi pengkhotbah yang efektif, ia adalah seorang pekerja pribadi yang efisien, menjadi misionaris pelopor kerajaan dalam hal bahwa, sebagai rasul yang dipilih pertama, ia segera membawa kepada Yesus saudaranya, Simon, yang kemudian menjadi salah seorang pengkhotbah terbesar kerajaan. Andreas adalah pendukung utama kebijakan Yesus untuk memanfaatkan program pekerjaan pribadi sebagai suatu sarana untuk pelatihan kelompok dua belas itu sebagai utusan-utusan kerajaan.
139:1.5 (1549.3) Dalam hal apakah Yesus secara pribadi mengajari para rasul ataupun berkhotbah kepada orang banyak, Andreas biasanya sangat paham dengan apa yang sedang terjadi; ia adalah seorang pelaksana yang mengerti dan administrator (pengelola) yang efisien. Dia mengeluarkan keputusan yang cepat pada setiap masalah yang dibawa kepada perhatiannya, kecuali jika ia menganggap masalah itu hal yang di luar wilayah kewenangannya, jika itu terjadi ia akan membawanya langsung ke Yesus.
139:1.6 (1549.4) Andreas dan Petrus sangat tidak sama dalam karakter dan temperamen, tetapi harus dicatat selamanya mereka untuk menghargai mereka bahwa mereka bekerja bersama dengan baik sekali. Andreas tidak pernah iri pada kemampuan pidatonya Petrus. Tidak sering pria yang lebih tua dengan tipe seperti Andreas diamati memberikan pengaruh yang demikian besar atas seorang adik yang berbakat. Andreas dan Petrus tampaknya paling sedikit cemburu karena kemampuan atau prestasi satu sama lain. Larut malam pada hari Pentakosta, ketika, terutama melalui khotbah yang penuh tenaga dan memikat dari Petrus, dua ribu jiwa ditambahkan ke kerajaan, Andreas berkata kepada adiknya: “Aku tidak bisa melakukan itu, tapi aku senang aku punya seorang adik yang bisa.” Petrus menjawabnya: “Tetapi kalau bukan karena engkau membawa aku kepada Guru dan karena keteguhanmu menjaga agar aku tetap dengan dia, tentulah aku tidak akan berada di sini untuk berbuat ini.” Andreas dan Petrus adalah pengecualian terhadap aturan, membuktikan bahwa bahkan sesama saudarapun bisa hidup bersama dengan damai dan bekerja sama secara efektif.
139:1.7 (1549.5) Setelah Pentakosta Petrus menjadi terkenal, tetapi hal itu tidak pernah menjengkelkan kakaknya Andreas yang menjalani sisa hidupnya diperkenalkan sebagai “saudaranya Simon Petrus.”
139:1.8 (1549.6) Dari semua rasul, Andreas adalah hakim yang terbaik terhadap manusia. Dia tahu bahwa masalah sedang merebak dalam hati Yudas Iskariot bahkan ketika tidak ada satupun yang lain menduga bahwa ada yang salah dengan bendahara mereka; tetapi ia tidak memberitahukan pada siapapun dari mereka tentang kekuatirannya. Layanan besar Andrew pada kerajaan adalah dalam hal menasihati Petrus, Yakobus, dan Yohanes mengenai pilihan para misionaris pertama yang dikirim untuk memberitakan injil, dan juga dalam mengkonseling para pemimpin awal ini mengenai pengorganisasian urusan administrasi kerajaan. Andreas memiliki bakat besar untuk menemukan sumberdaya yang tersembunyi dan bakat terpendam orang-orang muda.
139:1.9 (1549.7) Segera sekali setelah kenaikan Yesus ke tempat tinggi, Andreas memulai penulisan catatan pribadinya untuk banyak perkataan dan perbuatan Gurunya yang telah pergi. Setelah kematian Andreas salinan-salinan lain dari catatan pribadi ini dibuat dan diedarkan secara bebas di kalangan para guru mula-mula gereja Kristen. Catatan-catatan informal Andreas ini kemudian diedit, diperbaiki, diubah, dan ditambahi sampai membentuk sebuah kisah yang cukup urut tentang kehidupan Guru di bumi. Yang terakhir dari beberapa salinan yang diubah dan diperbaiki ini dihancurkan oleh api di Aleksandria sekitar seratus tahun setelah aslinya ditulis oleh rasul pertama yang dipilih dari dua belas rasul itu.
139:1.10 (1550.1) Andreas adalah seorang dengan wawasan yang jelas, pikiran yang logis, dan keputusan yang tegas, kekuatan besar karakternya berada pada stabilitasnya yang unggul. Kekurangan wataknya adalah kurangnya antusiasme; ia berkali-kali gagal untuk memberi semangat rekan-rekannya dengan pujian yang bijaksana. Dan keengganan untuk memuji prestasi-prestasi layak teman-temannya ini tumbuh dari kebenciannya pada pujian berlebihan dan ketidak-tulusan. Andreas adalah satu dari pria sederhana yang serba bisa, berwatak tenang, maju dengan usaha sendiri, dan berhasil.
139:1.11 (1550.2) Setiap para rasul mengasihi Yesus, namun tetap benar bahwa masing-masing dari dua belas itu tertarik ke arah dia karena beberapa ciri kepribadian tertentu yang membuat daya tarik khusus terhadap masing-masing pribadi rasul. Andreas mengagumi Yesus karena ketulusannya yang konsisten, martabatnya yang tidak terpengaruh. Sekali orang kenal Yesus, mereka akan dirasuki dorongan untuk membagikan tentang dia dengan teman-teman mereka; mereka benar-benar ingin agar seluruh dunia mengenal dia.
139:1.12 (1550.3) Ketika penganiayaan kemudian akhirnya menceraiberaikan para rasul dari Yerusalem, Andreas bepergian melalui Armenia, Asia Kecil, dan Makedonia, dan setelah membawa ribuan orang ke dalam kerajaan, akhirnya ia ditangkap dan disalibkan di Patrae di Akhaya. Perlu dua hari penuh sebelum orang kuat ini wafat di kayu salib, dan di seluruh jam-jam tragis ini ia masih terus dengan efektif mewartakan kabar gembira keselamatan kerajaan surga.
139:2.1 (1550.4) Ketika Simon bergabung dengan para rasul, ia berusia tiga puluh tahun. Ia menikah, memiliki tiga anak, dan tinggal di Betsaida, dekat Kapernaum. Kakaknya, Andreas, dan ibu dari istrinya tinggal bersamanya. Petrus dan Andreas keduanya adalah mitra-mitra nelayan anak-anak Zebedeus.
139:2.2 (1550.5) Guru telah mengenal Simon untuk beberapa waktu sebelum Andreas mengajukan dia sebagai yang kedua dari para rasul. Ketika Yesus memberi Simon nama Petrus, dia melakukannya dengan senyum; nama itu menjadi semacam nama panggilan. Simon diketahui semua teman-temannya sebagai rekan yang tidak menentu dan berbuat tanpa dipikir. Benar, di kemudian hari, Yesus memang melampirkan makna baru dan penting terhadap nama julukan yang diberikan dengan ringan ini.
139:2.3 (1550.6) Simon Petrus adalah seorang lelaki impulsif, seorang optimis. Dia bertumbuh dewasa dengan membiarkan dirinya bebas untuk memanjakan perasaan-perasaan yang kuat; ia terus-menerus masuk dalam kesulitan karena dia terus saja berbicara tanpa dipikir. Jenis kesembronoan ini juga membuat kesulitan terus-menerus terhadap semua teman-teman dan rekan-rekan kerjanya dan menjadi penyebab dirinya menerima banyak teguran ringan dari Gurunya. Satu-satunya alasan Petrus tidak mendapat lebih banyak masalah lagi karena bicara tanpa dipikir adalah karena ia sejak awal sekali belajar membicarakan banyak rencana dan rancangannya dengan saudaranya, Andreas, sebelum ia berani untuk mengajukan usulan-usulan di depan umum.
139:2.4 (1550.7) Petrus adalah seorang pembicara yang fasih, lancar dan dramatis. Dia juga seorang pemimpin manusia yang alami dan inspiratif, seorang pemikir cepat tetapi bukan pemikir mendalam. Dia mengajukan banyak pertanyaan, lebih dari semua rasul disatukan, dan sementara sebagian besar pertanyaan-pertanyaan ini baik dan relevan, banyak juga yang tanpa dipikir dan bodoh. Petrus tidak memiliki pikiran yang mendalam, tetapi ia tahu pikirannya cukup baik. Karena itu ia adalah seorang pria dengan keputusan cepat dan tindakan mendadak. Sementara yang lain membicarakan keheranan mereka saat melihat Yesus di pantai, Petrus melompat dan berenang ke darat untuk bertemu Guru.
139:2.5 (1551.1) Satu sifat yang paling dikagumi Petus dari Yesus adalah kelembutan ilahinya. Petrus tidak pernah bosan-bosannya merenungkan kesabaran Yesus. Dia tidak pernah lupa pelajaran tentang memaafkan pelaku salah, tidak hanya tujuh kali, tetapi tujuh puluh kali tujuh. Dia berpikir banyak tentang kesan karakter pemaaf Guru selama hari-hari kelabu dan suram segera setelah penyangkalan pada Yesus yang tidak ia pikirkan dan tidak ia maksudkan itu di halaman istana Imam Besar.
139:2.6 (1551.2) Simon Petrus sangat mudah terombang-ambing secara mengkhawatirkan; ia akan tiba-tiba berayun dari satu ekstrim ke yang lain. Pertama ia menolak untuk membiarkan Yesus membasuh kakinya dan kemudian, ketika mendengar jawaban Guru, malah memohon untuk dibasuh seluruhnya. Namun, bagaimanapun pula, Yesus tahu bahwa kesalahan Petrus adalah dari kepalanya dan bukan dari hatinya. Dia adalah salah satu kombinasi yang paling tidak bisa dijelaskan antara keberanian dan kepengecutan yang pernah hidup di bumi. Kekuatan karakternya yang besar adalah kesetiaan, persahabatan. Petrus benar-benar dan sungguh-sungguh mengasihi Yesus. Meskipun memiliki kekuatan pengabdian yang menjulang tinggi namun ia begitu tidak stabil dan tidak tetap sehingga ia membiarkan seorang gadis pelayan untuk menggodanya sehingga menyangkal Tuhan dan Gurunya. Petrus bisa menahan penganiayaan dan bentuk lain dari serangan langsung, tetapi ia layu dan menyusut menghadapi ejekan. Dia adalah seorang prajurit yang berani ketika menghadapi serangan frontal, tetapi dia adalah seorang pengecut yang mengernyit ketakutan ketika dikejutkan oleh serangan dari belakang.
139:2.7 (1551.3) Petrus adalah yang pertama dari rasul Yesus yang maju ke depan untuk membela pekerjaan Filipus di kalangan orang Samaria dan Paulus di antara orang bukan Yahudi; namun belakangan di Antiokhia ia berbalik arah ketika berhadapan dengan ejekan dari penganut adat Yahudi, untuk sementara menarik diri dari orang bukan-Yahudi yang hanya membuatnya tertimpa kecaman berani dari Paulus.
139:2.8 (1551.4) Dia adalah yang pertama dari para rasul yang membuat pengakuan sepenuh hati pada gabungan kemanusiaan dan keilahiannya Yesus dan yang pertama—kecuali Yudas—yang menyangkali dia. Petrus bukanlah seorang yang pemimpi, namun ia tidak suka untuk turun dari awan ekstasi dan antusiasme kegemaran dramatis menuju ke dunia kenyataan yang polos dan fakta apa adanya.
139:2.9 (1551.5) Pada waktu mengikuti Yesus, secara harfiah dan secara kiasan, ia memimpin arak-arakan atau sebaliknya mengikuti dari belakang—“mengikuti dari jauh.” Tetapi ia adalah pengkhotbah terkemuka dari dua belas; ia melakukan lebih dari setiap orang yang lain, selain Paulus, untuk membangun kerajaan dan mengirimkan para utusannya ke empat penjuru bumi dalam satu generasi.
139:2.10 (1551.6) Setelah penyangkalan gegabahnya terhadap Guru ia mulai sadar, dan dengan bimbingan simpatik dan memahami dari Andreas ia kembali memimpin jalan kembali ke jaring ikan sementara para rasul menunggu untuk mencari tahu apa yang akan terjadi setelah penyaliban. Setelah ia sepenuhnya yakin bahwa Yesus telah memaafkannya dan tahu bahwa ia telah diterima kembali dalam kawanannya Guru, api kerajaan berkobar begitu terangnya di dalam jiwanya sehingga ia menjadi terang yang besar dan menyelamatkan bagi ribuan orang yang duduk dalam kegelapan.
139:2.11 (1551.7) Setelah meninggalkan Yerusalem dan sebelum Paulus menjadi pemimpin utama di kalangan gereja-gereja Kristen bukan Yahudi, Petrus bepergian secara luas, mengunjungi semua gereja-gereja dari Babilon sampai Korintus. Dia bahkan mengunjungi dan melayani banyak gereja yang telah didirikan oleh Paulus. Meskipun Petrus dan Paulus berbeda banyak dalam watak dan pendidikan, bahkan dalam teologi, namun mereka bekerja sama secara harmonis untuk membangun gereja-gereja selama tahun-tahun mereka kemudian.
139:2.12 (1552.1) Sedikit tentang gaya dan pengajaran Petrus ditampilkan dalam khotbah-khotbah yang sebagian dicatat oleh Lukas dan dalam Injil Markus. Gayanya yang penuh semangat ditunjukkan secara lebih baik dalam suratnya yang dikenal sebagai Surat Pertama Petrus; setidaknya hal ini benar sebelum kemudian diubah oleh seorang murid Paulus.
139:2.13 (1552.2) Namun Petrus tetap saja membuat kesalahan dengan mencoba untuk meyakinkan orang-orang Yahudi bahwa Yesus, bagaimanapun pula, adalah benar-benar dan sungguh-sungguh Mesias Yahudi. Sampai pada hari kematiannya, Simon Petrus terus menderita kebingungan dalam pikirannya antara konsep Yesus sebagai Mesias Yahudi, Kristus sebagai penebus dunia, dan Anak Manusia sebagai pewahyuan Tuhan, Bapa pengasih untuk seluruh umat manusia.
139:2.14 (1552.3) Istri Petrus adalah wanita yang sangat cakap. Selama bertahun-tahun ia bekerja secara memuaskan sebagai anggota korps perempuan, dan ketika Petrus terusir keluar dari Yerusalem, ia menemaninya pada semua perjalanan ke gereja-gereja serta pada semua kunjungan misinya. Dan pada hari suaminya yang terkenal itu mengakhiri hidupnya, ia dilemparkan ke binatang-binatang buas dalam arena di Roma.
139:2.15 (1552.4) Maka demikianlah Petrus ini, seorang rekan dekat Yesus, salah satu dari lingkaran dalam, berangkat dari Yerusalem mewartakan kabar gembira kerajaan dengan kuasa dan kemenangan sampai kepenuhan pelayanannya telah tercapai; dan ia menganggap dirinya sebagai penerima penghargaan tinggi ketika para penangkapnya memberitahunya bahwa ia harus mati seperti Gurunya telah wafat—yaitu di kayu salib. Demikianlah Simon Petrus disalibkan di Roma.
139:3.1 (1552.5) Yakobus, yang lebih tua dari dua rasul anak Zebedeus, yang Yesus juluki “anak-anak guruh,” berumur tiga puluh tahun ketika ia menjadi seorang rasul. Ia telah menikah, memiliki empat anak, dan tinggal dekat orangtuanya di pinggiran Kapernaum, Betsaida. Dia adalah seorang nelayan, melakukan pekerjaannya dalam kerjasama dengan adiknya Yohanes dan dalam hubungan dengan Andreas dan Simon. Yakobus dan saudaranya Yohanes menikmati keuntungan telah mengenal Yesus lebih lama daripada para rasul lainnya.
139:3.2 (1552.6) Rasul yang cakap ini adalah kontradiksi temperamental; ia tampaknya benar-benar memiliki dua tabiat, yang keduanya digerakkan oleh perasaan yang kuat. Dia khususnya keras ketika kegeramannya sekali sepenuhnya dibangkitkan. Dia memiliki temperamen yang berapi-api sekali cukup diprovokasi, dan ketika badai itu berlalu, ia selalu terbiasa membenarkan dan memaafkan amarahnya dengan dalih bahwa hal itu sepenuhnya merupakan manifestasi kemarahan yang benar. Kecuali pergolakan murka yang berkala ini, kepribadian Yakobus itu mirip seperti Andreas. Dia tidak memiliki kearifan atau wawasan ke dalam tabiat manusia seperti Andreas, tetapi dia adalah seorang pembicara publik yang jauh lebih baik. Setelah Petrus, kecuali Matius, Yakobus adalah orator publik terbaik di antara dua belas.
139:3.3 (1552.7) Meskipun Yakobus tidaklah berarti pemurung, satu hari dia bisa tenang dan pendiam lalu hari berikutnya menjadi pembicara dan pendongeng yang sangat baik. Dia biasanya berbicara secara bebas dengan Yesus, tetapi di antara kedua belas, hari-hari biasanya ia adalah lelaki yang pendiam. Salah satu kelemahan besarnya adalah masa-masa diam yang tidak bisa dipertanggung-jawabkan ini.
139:3.4 (1552.8) Fitur istimewa dari kepribadian Yakobus adalah kemampuannya untuk melihat semua sisi dari suatu proposisi. Dari semua dua belas, ia yang terdekat bisa menangkap arti dan makna sebenarnya dari ajaran Yesus. Ia juga lambat pada awalnya untuk memahami makna apa yang disampaikan Guru, tetapi sebelum mereka menyelesaikan pelatihan mereka, ia telah memperoleh konsep unggul tentang pesan Yesus. Yakobus mampu memahami rentang luas tabiat manusia; ia bergaul dengan baik dengan Andreas yang serba bisa, Petrus yang tidak sabaran, dan saudaranya Yohanes yang mandiri.
139:3.5 (1553.1) Meskipun Yakobus dan Yohanes mengalami kesulitan-kesulitan mereka mencoba untuk bekerja bersama, namun menarik untuk mengamati bagaimana baiknya mereka hidup bersama. Mereka tidak seberhasil seperti Andreas dan Petrus, tetapi mereka jauh lebih baik daripada yang biasanya diharapkan dari dua bersaudara, terutama saudara-saudara yang keras kepala dan tetap pendirian seperti itu. Namun, walaupun tampaknya aneh, dua anak Zebedeus ini jauh lebih toleran satu sama lain daripada terhadap orang-orang asing. Mereka memiliki perhatian yang besar satu sama lain; mereka selalu teman bermain yang bahagia. Adalah “anak-anak guruh” ini yang ingin memanggil api turun dari langit untuk membinasakan orang-orang Samaria yang berani menunjukkan rasa tidak hormat pada Guru mereka. Namun kematian Yakobus yang terlalu cepat itu banyak mengubah watak Yohanes adiknya yang berapi-api itu.
139:3.6 (1553.2) Karakteristik Yesus yang paling dikagumi Yakobus adalah perhatian simpatik Guru. Minat pemahaman Yesus pada yang kecil dan yang besar, yang kaya dan yang miskin, membuat daya tarik yang besar baginya.
139:3.7 (1553.3) Yakobus Zebedeus adalah seorang pemikir dan perencana yang seimbang. Seiring dengan Andreas, dia adalah seorang yang lebih berkepala dingin dari kelompok kerasulan. Dia adalah seorang individu yang bersemangat tetapi tidak pernah terburu-buru. Dia adalah seorang roda penyeimbang yang sangat baik bagi Petrus.
139:3.8 (1553.4) Dia sederhana dan tidak dramatis, pelayan harian, pekerja bersahaja, tidak mencari imbalan khusus ketika ia memahami sesuatu makna sebenarnya tentang kerajaan. Bahkan dalam kisah tentang ibu Yakobus dan Yohanes, yang meminta agar anaknya diberikan tempat di sebelah kanan dan kiri Yesus, harus diingat bahwa ibunya itulah yang membuat permintaan ini. Dan ketika mereka menunjukkan bahwa mereka siap untuk memikul tanggung jawab tersebut, perlu diketahui bahwa mereka sadar akan bahaya yang menyertai anggapan tentang pemberontakan Guru melawan kekuasaan Romawi, dan bahwa mereka juga bersedia membayar harga. Ketika Yesus bertanya apakah mereka siap untuk minum cawan itu, mereka menjawab bahwa mereka bersedia. Dan mengenai Yakobus, hal itu terjadi secara harfiah—dia memang meminum cawan itu dengan Guru, karena ia adalah yang pertama dari para rasul yang mengalami kemartiran, karena secara dini dihukum mati dengan pedang oleh Herodes Agripa. Yakobus dengan demikian menjadi yang pertama dari dua belas yang mengorbankan hidupnya pada garis pertempuran yang baru untuk kerajaan. Herodes Agripa paling takut Yakobus melebihi semua rasul lainnya. Dia memang sering tenang dan diam, tapi ia berani dan teguh ketika keyakinannya terangsang dan tertantang.
139:3.9 (1553.5) Yakobus menjalani hidupnya hingga penuh, dan ketika akhir itu datang, ia menanggungnya dengan keikhlasan dan ketabahan sedemikian rupa sehingga bahkan penuduhnya dan informannya, yang menghadiri persidangan dan eksekusinya, menjadi sangat tersentuh sehingga ia bergegas lari menjauh dari adegan kematian Yakobus untuk menggabungkan diri dengan murid-murid Yesus.
139:4.1 (1553.6) Ketika ia menjadi seorang rasul, Yohanes berusia dua puluh empat tahun dan adalah yang termuda dari dua belas. Dia belum menikah dan tinggal bersama orangtuanya di Betsaida; ia adalah seorang nelayan dan bekerja dengan saudaranya Yakobus dalam kemitraan dengan Andreas dan Petrus. Baik sebelum dan setelah menjadi seorang rasul, Yohanes berfungsi sebagai agen pribadi Yesus dalam berurusan dengan keluarga sang Guru, dan ia terus memikul tanggung jawab ini selama Maria ibu Yesus masih hidup.
139:4.2 (1553.7) Karena Yohanes adalah yang termuda dari dua belas dan begitu berhubungan erat dengan Yesus dalam urusan keluarganya, ia sangat disayangi Guru, tetapi tidak bisa dengan benar dikatakan bahwa dia adalah “murid yang dikasihi Yesus.” Kamu akan sulit mencurigai kepribadian yang begitu dermawan seperti Yesus kedapatan bersalah menunjukkan pilih kasih, mengasihi salah seorang dari para rasulnya lebih dari yang lain. Fakta bahwa Yohanes adalah satu dari tiga ajudan pribadi Yesus mewarnai lebih lanjut gagasan keliru ini, apalagi bahwa Yohanes, bersama dengan saudaranya Yakobus, telah mengenal Yesus lebih lama dari yang lain.
139:4.3 (1554.1) Petrus, Yakobus, dan Yohanes ditugasi sebagai ajudan pribadi Yesus segera setelah mereka menjadi rasul. Tak lama setelah pemilihan dua belas dan pada saat Yesus menunjuk Andreas untuk bertindak sebagai direktur kelompok, dia berkata kepadanya: “Dan sekarang aku ingin agar kamu menugaskan dua atau tiga rekanmu untuk berada bersama aku dan untuk tetap berada di sisiku, untuk menghibur aku dan untuk melayani kebutuhan sehari-hariku.” Andreas berpikir untuk memilih yang terbaik untuk tugas khusus ini adalah tiga rasul pertama yang dipilih berikutnya setelah dia. Dia sendiri ingin menjadi sukarelawan untuk layanan diberkati tersebut, tetapi sang Guru telah memberikan tugas kepadanya; sehingga ia langsung menyuruh agar Petrus, Yakobus, dan Yohanes mengikatkan diri mereka pada Yesus.
139:4.4 (1554.2) Yohanes Zebedeus memiliki banyak sifat-sifat karakter yang indah, tetapi satu yang tidak begitu indah adalah keangkuhan diri yang berlebihan tetapi biasanya tersembunyi rapat. Hubungannya yang lama dengan Yesus membuat perubahan banyak dan besar dalam karakternya. Kesombongan ini sangat berkurang, namun setelah menjadi tua dan lebih atau kurangnya menjadi kekanak-kanakan, rasa penghargaan diri ini muncul kembali sampai batas tertentu, sehingga, ketika terlibat dalam mengarahkan Natan dalam penulisan Injil yang sekarang menyandang namanya, rasul jompo ini tidak ragu-ragu berulang kali menunjuk dirinya sebagai “murid yang dikasihi Yesus.” Melihat fakta bahwa Yohanes adalah menjadi sahabat Yesus yang terdekat daripada manusia bumi lainnya, bahwa dialah wakil pribadi pilihannya dalam begitu banyak urusan, maka tidak aneh bahwa ia telah menganggap dirinya sebagai “murid yang dikasihi Yesus” karena ia dengan pasti tahu bahwa ia adalah murid yang begitu sering dipercayai Yesus.
139:4.5 (1554.3) Sifat paling kuat dalam karakternya Yohanes adalah bisa diandalkan; ia cepat dan berani, setia dan berbakti. Kelemahan terbesarnya adalah ciri keangkuhan diri ini. Dia adalah anggota paling muda dari keluarga ayahnya dan yang paling muda dalam kelompok kerasulan. Mungkin dia sedikit dimanja; bisa jadi dia telah terlalu banyak disayang-sayang. Namun Yohanes setelah bertahun-tahun menjadi jenis pribadi yang sangat berbeda daripada dia sebagai anak muda yang mengagumi diri sendiri dan sembarangan, yang bergabung dengan jajaran rasul Yesus ketika dia berumur dua puluh empat.
139:4.6 (1554.4) Karakteristik Yesus yang paling dihargai Yohanes adalah kasih dan ketidak-egoisan Guru; sifat-sifat ini membuat kesan sedemikian rupa pada dirinya sehingga dalam seluruh hidup selanjutnya ia dikuasai oleh sentimen kasih dan pengabdian persaudaraan. Ia berbicara tentang kasih dan menulis tentang kasih. “Anak guruh” ini menjadi “rasul kasih”; dan di Efesus, ketika uskup lansia ini tidak lagi mampu berdiri di mimbar dan berkhotbah tetapi harus dibawa ke gereja dengan kursi, dan ketika pada penutupan ibadah ia diminta untuk mengatakan sepatah kata untuk orang-orang beriman, selama bertahun-tahun ucapannya hanyalah, “anak-anakku yang masih kecil, kasihilah satu sama lain.”
139:4.7 (1554.5) Yohanes adalah seorang lelaki dengan sedikit bicara kecuali ketika emosinya bangkit. Dia berpikir banyak tetapi berkata sedikit. Saat ia makin tua, emosinya menjadi lebih terkuasai, lebih terkontrol, namun ia tidak pernah mengatasi keengganannya untuk berbicara; ia tidak pernah sepenuhnya menguasai sikap diam ini. Namun dia dikaruniai imajinasi yang luar biasa dan kreatif.
139:4.8 (1555.1) Ada sisi lain dari Yohanes yang orang tidak akan berharap untuk menemukannya dalam jenis yang tenang dan introspektif ini. Dia agak fanatik dan intoleran berlebihan. Dalam hal ini dirinya dan Yakobus sangat mirip—mereka berdua ingin memanggil api turun dari langit ke atas kepala orang-orang Samaria yang tidak sopan itu. Ketika Yohanes menjumpai beberapa orang asing mengajar dalam nama Yesus, ia langsung melarang mereka. Namun ia bukan satu-satunya dari dua belas yang ternoda oleh jenis kesadaran yang menghargai tinggi diri sendiri dan merasa lebih unggul ini.
139:4.9 (1555.2) Kehidupan Yohanes itu sangat dipengaruhi oleh pemandangan Yesus pergi berkeliling tanpa rumah karena ia tahu bagaimana setianya Yesus membuat persediaan untuk perawatan ibu dan keluarganya. Yohanes juga sangat bersimpati pada Yesus karena kegagalan keluarga Yesus untuk memahami dia, menyadari bahwa mereka secara bertahap menarik diri dari dia. Seluruh situasi ini, bersama-sama dengan Yesus yang selalu menundukkan keinginannya yang terkecil kepada kehendak Bapa di surga dan kehidupan percaya yang tersirat sehari-harinya, membuat kesan yang mendalam pada Yohanes sehingga hal itu menghasilkan perubahan menyolok dan permanen dalam karakternya, perubahan yang muncul sendiri dalam seluruh kehidupan dia berikutnya.
139:4.10 (1555.3) Yohanes memiliki nyali yang tenang dan berani yang sedikit dimiliki rasul-rasul lainnya. Ia adalah satu-satunya rasul yang ikut bersama Yesus, pada malam penangkapannya dan punya nyali untuk menemani Gurunya hingga sakratul maut itu sendiri. Ia hadir dan ada dekat sampai jam terakhir Yesus di bumi dan ditemukan setia melaksanakan apa yang dipercayakan kepadanya berkenaan dengan ibunya Yesus dan siap menerima instruksi tambahan yang mungkin diberikan selama saat-saat terakhir kehidupan fana Guru. Satu hal yang pasti, Yohanes sepenuhnya bisa diandalkan. Yohanes biasanya duduk di sebelah kanan Yesus ketika dua belas sedang makan. Ia adalah yang pertama dari dua belas yang benar-benar dan sepenuhnya percaya pada kebangkitan, dan ia adalah orang pertama yang mengenali Guru ketika dia datang kepada mereka di tepi pantai setelah kebangkitannya.
139:4.11 (1555.4) Anak Zebedeus ini sangat erat bekerjasama dengan Petrus dalam kegiatan awal gerakan Kristen, menjadi salah satu pendukung utama gereja Yerusalem. Dia adalah pendukung utama Petrus pada hari Pentakosta.
139:4.12 (1555.5) Beberapa tahun setelah kesyahidan Yakobus, Yohanes menikahi janda saudaranya. Dua puluh tahun terakhir hidupnya ia dirawat oleh seorang cucu perempuan yang penuh kasih.
139:4.13 (1555.6) Yohanes berada di penjara beberapa kali dan dibuang ke Pulau Patmos selama jangka waktu empat tahun sampai kaisar lain berkuasa di Roma. Kalau bukan karena Yohanes berbicara bijaksana dan cerdas, tak diragukan lagi tentulah ia telah dibunuh seperti saudaranya (Yakobus) yang lebih terang-terangan bicara itu. Seiring tahun-tahun berlalu, Yohanes, bersama dengan Yakobus adik Yesus, belajar untuk menerapkan upaya perdamaian bijaksana ketika mereka tampil di hadapan hakim-hakim sipil. Mereka menemukan bahwa “jawaban yang lemah lembut meredakan kegeraman.” Mereka juga belajar untuk menyatakan gereja sebagai “persaudaraan rohani yang dikhususkan untuk pelayanan sosial umat manusia” dan bukan sebagai “kerajaan surga.” Mereka mengajarkan pelayanan kasih daripada kuasa memerintah—kerajaan dan raja.
139:4.14 (1555.7) Ketika dalam pengasingan sementara di Patmos, Yohanes menulis Kitab Wahyu, yang kini kamu miliki dalam bentuk yang sangat dipersingkat dan diubah. Kitab Wahyu ini berisi fragmen yang masih tersisa dari suatu pewahyuan besar, bagian-bagian besar dari pewahyuan itu hilang, bagian lain ada yang dihapus, setelah Yohanes menulisnya. Kitab ini diawetkan hanya dalam bentuk sepotong-sepotong dan tidak asli lagi.
139:4.15 (1555.8) Yohanes banyak bepergian, bekerja tanpa henti, dan setelah menjadi uskup gereja-gereja Asia, menetap di Efesus. Dia mengarahkan rekannya, Natan, dalam penulisan apa yang disebut “Injil menurut Yohanes,” di Efesus, ketika ia berusia sembilan puluh sembilan tahun. Dari seluruh dua belas rasul, Yohanes Zebedeus akhirnya menjadi teolog yang tersohor. Dia meninggal secara wajar di Efesus pada tahun 103 M ketika dia berusia seratus satu tahun.
139:5.1 (1556.1) Filipus adalah rasul kelima yang dipilih, dipanggil ketika Yesus dan empat rasul pertamanya sedang dalam perjalanan mereka dari tempat pertemuannya Yohanes Pembaptis di Sungai Yordan ke Kana di Galilea. Karena ia tinggal di Betsaida, Filipus selama beberapa waktu telah kenal Yesus, tetapi tidak pernah terpikir olehnya bahwa Yesus adalah orang yang benar-benar agung sampai hari itu di lembah Yordan ketika ia berkata, “Ikutlah aku.” Filipus juga agak dipengaruhi oleh fakta bahwa Andreas, Petrus, Yakobus, dan Yohanes telah menerima Yesus sebagai Pembebas itu.
139:5.2 (1556.2) Filipus berumur dua puluh tujuh tahun ketika ia bergabung dengan para rasul; ia baru saja menikah, tetapi ia belum punya anak saat itu. Julukan yang para rasul berikan kepadanya menandakan “rasa ingin tahu.” Filipus selalu ingin kepadanya diperlihatkan. Ia tampaknya tidak pernah melihat sangat jauh ke dalam rencanaapapun. Belum tentu berarti pikirannya tumpul, tetapi ia kurang imajinasi. Kurangnya imajinasi ini adalah kelemahan besar dari karakternya. Dia adalah seorang yang biasa-biasa dan individu yang suka fakta apa adanya.
139:5.3 (1556.3) Ketika para rasul diorganisir untuk pelayanan, Filipus dibuat menjadi pengurus; adalah tugasnya untuk memastikan bahwa mereka setiap saat dicukupi dengan perbekalan. Dan dia adalah seorang pengurus yang baik. Karakteristik terkuatnya adalah ketelitian metodisnya; dia matematis dan juga sistematis.
139:5.4 (1556.4) Filipus berasal dari keluarga bertujuh, tiga anak laki-laki dan empat perempuan. Dia adalah kedua dari yang tertua, dan setelah kebangkitan dia membaptis seluruh keluarganya masuk ke dalam kerajaan. Keluarganya Filipus adalah kaum nelayan. Ayahnya adalah orang yang sangat cakap, seorang pemikir yang mendalam, tetapi ibunya adalah dari keluarga yang sangat sedang-sedang saja. Filipus bukan orang yang bisa diharapkan untuk melakukan hal-hal besar, tetapi ia adalah orang yang bisa melakukan hal-hal kecil dengan cara besar, melakukannya dengan baik dan memuaskan. Hanya beberapa kali dalam empat tahun ia gagal untuk memiliki makanan di tangan untuk memenuhi kebutuhan semuanya. Bahkan banyak tuntutan kebutuhan darurat yang mengiringi kehidupan yang mereka jalani jarang membuat dia tidak siap. Departemen sandang pangan keluarga kerasulan dikelola dengan cerdas dan efisien.
139:5.5 (1556.5) Titik kuat tentang Filipus adalah keandalan metodisnya; titik lemah dalam sifatnya adalah sama sekali kurang imajinasi, tidak adanya kemampuan untuk menempatkan dua dan dua bersama-sama untuk memperoleh empat. Dia itu pada intinya matematis tetapi tidak konstruktif dalam imajinasinya. Ia hampir seluruhnya kurang dalam jenis-jenis imajinasi tertentu. Dia adalah tipikal pria rata-rata sehari-hari dan biasa. Ada banyak sekali pria dan wanita yang demikian di antara orang banyak yang datang untuk mendengar Yesus mengajar dan berkhotbah, dan mereka mendapat kelegaan besar dengan mengamati seseorang yang seperti mereka diangkat ke suatu posisi terhormat dalam dewan-dewan Guru; mereka mendapat keberanian dari kenyataan bahwa seseorang seperti mereka sudah menemukan tempat yang tinggi dalam urusan kerajaan. Yesus belajar banyak tentang cara beberapa batin manusia berfungsi ketika ia dengan begitu sabar mendengarkan pertanyaan-pertanyaan bodoh Filipus dan begitu banyak kali memenuhi permintaan pengurusnya ini untuk “ditunjuki.”
139:5.6 (1556.6) Satu kualitas tentang Yesus yang Filipus begitu kagumi terus menerus adalah kemurahan hati Guru yang tak pernah gagal. Tidak pernah Filipus menemukan apapun dalam Yesus yang kecil, kikir, atau pelit, dan ia memuja kemurahan yang selalu hadir dan tidak pernah gagal ini.
139:5.7 (1557.1) Hanya ada sedikit tentang kepribadian Filipus yang mengesankan. Dia sering disebut sebagai “Filipus dari Betsaida, kota tempat Andreas dan Petrus hidup.” Ia hampir tanpa visi yang cerdas; ia tidak dapat menangkap kemungkinan dramatis dari situasi tertentu. Dia bukan pesimistik; ia hanya prosaik (biasa saja). Dia juga sangat kurang dalam wawasan rohani. Dia tidak akan ragu untuk memotong pembicaraan Yesus di tengah-tengah salah satu pembahasan yang paling mendalam dari Guru untuk mengajukan sebuah pertanyaan yang tampaknya bodoh. Tetapi Yesus tidak pernah menegur dia karena kesembronoan tersebut; ia sabar dengannya dan paham ketidak-mampuannya untuk memahami makna yang lebih mendalam dari ajaran itu. Yesus juga tahu dengan baik bahwa, jika dia sekali menegur Filipus karena mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang menjengkelkan ini, dia tidak hanya akan melukai jiwa yang jujur ini, tetapi teguran seperti itu akan melukai Filipus begitu rupa sehingga ia tidak akan pernah lagi merasa bebas untuk mengajukan pertanyaan. Yesus tahu bahwa di dunia-dunia ruang angkasanya ada milyaran tak terhitung manusia fana serupa yang lambat berpikir, dan ia ingin mendorong mereka semua untuk melihat kepadanya dan selalu merasa bebas untuk datang kepadanya dengan pertanyaan dan masalah mereka. Bagaimanapun juga, Yesus sebetulnya lebih tertarik pada pertanyaan-pertanyaan bodoh Filipus daripada khotbah yang dia mungkin sedang sampaikan. Yesus paling tertarik pada manusia, semua jenis manusia.
139:5.8 (1557.2) Pengurus kerasulan ini bukanlah pembicara publik yang baik, tetapi dia adalah seorang pekerja pribadi yang sangat persuasif dan berhasil. Ia tidak mudah kecewa; ia seorang pekerja keras dan sangat ulet dalam apapun yang ia lakukan. Ia memiliki karunia yang besar dan langka untuk berkata, “Mari.” Ketika petobat pertamanya, Natanael, ingin berdebat tentang kelebihan dan kekurangan Yesus dan Nazaret, jawaban yang efektif dari Filipus adalah, “Marilah dan lihatlah.” Dia bukan pengkhotbah dogmatis yang mendesak para pendengarnya untuk “Pergi”—melakukan ini dan melakukan itu. Dia menghadapi semua situasi ketika muncul dalam pekerjaannya dengan “Mari datanglah”—“mari datang dengan aku; aku akan menunjukkan kamu jalannya.” Dan itu adalah selalu teknik yang efektif dalam segala bentuk dan tahap mengajar. Bahkan orang tua dapat belajar dari Filipus cara yang lebih baik untuk mengatakan kepada anak-anak mereka untuk tidak “Pergilah lakukan ini dan lakukan itu,” melainkan, “Mari ikutlah dengan kami sementara kami menunjukkan dan berbagi dengan kalian jalan yang lebih baik.”
139:5.9 (1557.3) Ketidak-mampuan Filipus untuk menyesuaikan dirinya pada suatu situasi yang baru ditunjukkan dengan baik ketika orang-orang Yunani datang kepadanya di Yerusalem, mengatakan: “Tuan, kami ingin bertemu Yesus.” Filipus akan mengatakan kepada setiap orang Yahudi yang mengajukan pertanyaan seperti itu, “Mari.” Tetapi orang-orang ini adalah orang asing, dan Filipus ingat tidak ada instruksi dari atasannya mengenai hal-hal tersebut; jadi satu-satunya hal yang ia bisa pikir untuk dilakukan adalah untuk berkonsultasi dengan sang kepala, Andreas, dan kemudian mereka berdua mengantar orang-orang Yunani yang bertanya itu kepada Yesus. Demikian juga, ketika ia pergi ke Samaria berkhotbah dan membaptis orang-orang percaya, seperti telah diajarkan oleh Gurunya, ia menghindari menumpangkan tangan pada orang yang baru percaya sebagai tanda mereka telah menerima Roh Kebenaran. Hal ini dilakukan oleh Petrus dan Yohanes, yang tak lama kemudian turun dari Yerusalem untuk mengamati pekerjaannya atas nama gereja induk.
139:5.10 (1557.4) Filipus melalui masa-masa sulit kematian Guru, ikut serta dalam reorganisasi kedua belas rasul, dan adalah yang pertama pergi keluar untuk memenangkan jiwa-jiwa bagi kerajaan di luar barisan orang Yahudi langsung, menjadi yang paling berhasil dalam karyanya untuk orang-orang Samaria dan dalam semua pekerjaan berikutnya demi injil.
139:5.11 (1557.5) Istri Filipus, yang merupakan anggota efisien korps perempuan, menjadi aktif bekerjasama dengan suaminya dalam pekerjaan penginjilannya setelah mereka lari dari penganiayaan di Yerusalem. Istrinya adalah seorang wanita yang tak kenal takut. Dia berdiri di kaki salib Filipus mendorong dia untuk mewartakan kabar gembira bahkan kepada para pembunuhnya, dan ketika kekuatannya melemah, istrinya mulai menceritakan kisah keselamatan oleh iman di dalam Yesus dan dibungkam hanya ketika orang-orang Yahudi yang murka bergegas menyerbu dirinya dan merajamnya dengan batu sampai mati. Putri tertua mereka, Lea, melanjutkan pekerjaan mereka, kemudian menjadi nabiah Hierapolis yang terkenal.
139:5.12 (1558.1) Filipus, mantan pengurus untuk dua belas rasul, adalah seorang pria perkasa dalam kerajaan, memenangi jiwa kemanapun ia pergi; dan ia akhirnya disalibkan karena imannya dan dimakamkan di Hierapolis.
139:6.1 (1558.2) Natanael, yang keenam dan terakhir dari para rasul yang dipilih oleh Guru sendiri, dibawa kepada Yesus oleh temannya Filipus. Ia telah bekerjasama dalam beberapa usaha bisnis dengan Filipus dan, bersama dia, sedang dalam perjalanan turun untuk melihat Yohanes Pembaptis ketika mereka bertemu Yesus.
139:6.2 (1558.3) Ketika Natanael bergabung dengan para rasul, ia berusia dua puluh lima tahun dan kedua yang termuda di kelompok itu. Dia adalah anak bungsu dari keluarga bertujuh, belum menikah, dan satu-satunya pencari nafkah untuk orangtuanya yang sudah lanjut usia dan lemah, dengan siapa ia tinggal di Kana; kakak laki-laki dan perempuannya sudah menikah atau sudah meninggal, dan tidak ada yang tinggal di sana. Natanael dan Yudas Iskariot adalah dua orang berpendidikan terbaik di antara dua belas. Natanael telah berpikir ingin menjadi seorang pedagang.
139:6.3 (1558.4) Yesus sendiri tidak memberikan Natanael nama julukan, tapi dua belas segera mulai berbicara tentang dia dalam istilah yang menandakan kejujuran, ketulusan. Ia “tanpa tipu daya.” Hal ini adalah kebajikannya yang besar; ia jujur dan juga tulus. Kelemahan karakternya adalah kebanggaannya; dia sangat bangga terhadap keluarganya, kotanya, reputasinya, dan bangsanya, semua itu terpuji jika tidak dilakukan keterlaluan. Namun Natanael cenderung untuk pergi sampai ekstrim dengan prasangka pribadinya. Ia cenderung untuk berprasangka pada orang-orang sesuai dengan pendapat pribadinya. Ia tidak lambat untuk mengajukan pertanyaan, bahkan sebelum ia bertemu dengan Yesus, “Dapatkah hal yang baik datang dari Nazaret?” Namun demikian Natanael tidak keras kepala, bahkan jika dia sombong. Ia cepat untuk membalik arahnya sekali ia menatap wajah Yesus.
139:6.4 (1558.5) Dalam banyak hal Natanael adalah seorang jenius aneh dari dua belas. Dia adalah filsuf dan pemimpi kerasulan, namun ia adalah sejenis pemimpi yang sangat praktis. Dia berganti-ganti antara masa-masa filsafat yang mendalam dan periode humor yang aneh-aneh dan lucu; ketika dalam suasana hati yang baik, ia mungkin adalah pendongeng terbaik di antara dua belas. Yesus sangat menikmati mendengar pembahasan Natanael tentang hal-hal yang dalam maupun yang dangkal. Natanael semakin menganggap Yesus dan kerajaan lebih serius, tetapi tidak pernah dia menganggap dirinya sendiri terlalu serius (terlalu penting.)
139:6.5 (1558.6) Para rasul semua mengasihi dan menghargai Natanael, dan ia bergaul dengan mereka baik sekali, terkecuali Yudas Iskariot. Yudas tidak berpikir Natanael menghargai cukup serius jabatan kerasulannya dan sekali pernah berani diam-diam pergi kepada Yesus dan mengajukan keluhan mengenai dia. Kata Yesus: “Yudas, perhatikan dengan baik langkah-langkahmu; jangan terlalu menganggap besar jabatanmu. Siapa dari kita yang layak untuk menghakimi saudaranya? Bukan kehendak Bapa bahwa anak-anak-Nya harus mengalami hanya hal-hal yang serius dalam hidup. Biarlah aku ulangi: Aku telah datang agar saudara-saudaraku dalam daging bisa memiliki sukacita, kebahagiaan, dan hidup yang lebih berkelimpahan. Karena itu pergilah, Yudas, dan lakukan dengan baik apa yang telah dipercayakan kepadamu tetapi biarkanlah Natanael, saudaramu, untuk memberi pertanggung-jawaban tentang dirinya sendiri kepada Tuhan.” Dan kenangan ini, dengan banyak pengalaman yang serupa, lama bertahan dalam hati Yudas Iskariot yang menipu dirinya sendiri itu.
139:6.6 (1559.1) Banyak kali, ketika Yesus sedang jauh di gunung bersama Petrus, Yakobus, dan Yohanes, dan suasana menjadi tegang dan kusut di antara para rasul, bahkan ketika Andreas dalam keraguan tentang apa yang harus dikatakan kepada saudara-saudaranya yang sedih, Natanael yang akan meredakan ketegangan dengan sedikit filsafat atau sekilas humor; humor yang baik, juga.
139:6.7 (1559.2) Tugas Natanael adalah untuk mengurus keluarga dari dua belas. Dia sering absen dari sidang-sidang kerasulan, karena ketika ia mendengar bahwa ada penyakit atau sesuatu yang tidak biasa telah terjadi terhadap salah seorang yang menjadi tanggung jawabnya, ia tidak membuang waktu untuk sampai ke rumah itu. Dua belas beristirahat dengan tenang dalam pengetahuan bahwa kesejahteraan keluarga mereka aman di tangan Natanael.
139:6.8 (1559.3) Natanael paling menghormati Yesus karena toleransinya. Ia tidak pernah bosan merenungkan keluasan hati dan simpati berlimpah dari Anak Manusia.
139:6.9 (1559.4) Ayah Natanael (Bartolomeus) meninggal tak lama setelah Pentakosta, setelah itu rasul ini pergi ke Mesopotamia dan India mewartakan kabar gembira kerajaan dan membaptis orang-orang percaya. Saudara-saudaranya tidak pernah tahu menjadi apa mantan filsuf, penyair, dan pelawak mereka. Namun ia juga adalah orang besar dalam kerajaan dan berbuat banyak untuk menyebarkan ajaran Gurunya, meskipun ia tidak ikut serta dalam pengorganisasian gereja Kristen selanjutnya. Natanael meninggal di India.
139:7.1 (1559.5) Matius, rasul yang ketujuh, dipilih oleh Andreas. Matius termasuk keluarga petugas atau pemungut pajak, tetapi dirinya seorang pemungut cukai di Kapernaum, dimana ia tinggal. Ia berumur tiga puluh satu tahun dan sudah menikah dan memiliki empat anak. Ia adalah seorang pria yang cukup kaya, satu-satunya yang berada (mampu) yang termasuk korps kerasulan. Ia adalah pebisnis yang baik, pandai dalam pergaulan sosial, dan berbakat dengan kemampuan untuk berteman dan bergaul dengan lancar dengan berbagai macam orang.
139:7.2 (1559.6) Andreas menunjuk Matius sebagai perwakilan keuangan para rasul. Di satu sisi ia adalah agen fiskal dan juru bicara publisitas untuk organisasi kerasulan. Ia adalah seorang hakim yang tajam terhadap sifat manusia dan pelaku propaganda yang sangat pandai. Dirinya adalah suatu kepribadian yang sulit untuk digambarkan, tetapi dia adalah seorang murid yang sangat sungguh-sungguh dan semakin percaya pada misi Yesus dan akan kepastian kerajaan. Yesus tidak pernah memberi Lewi nama panggilan, tetapi sesama rasulnya sering menyebutnya sebagai “yang mendapatkan uang.”
139:7.3 (1559.7) Sisi kuat Lewi adalah pengabdian sepenuh hati kepada penyebab. Bahwa dia, seorang pemungut cukai, telah diambil oleh Yesus dan para rasulnya adalah penyebab rasa syukur yang besar pada diri mantan kolektor pajak penghasilan ini. Namun demikian, diperlukan beberapa waktu untuk rasul-rasul yang lain, terutama Simon Zelot dan Yudas Iskariot, untuk bisa menerima kehadiran pemungut cukai ini di tengah-tengah mereka. Kelemahan Matius adalah sudut pandang hidupnya yang picik dan materialistik. Tetapi sementara bulan-bulan berlalu, dalam semua perkara ini dia membuat kemajuan besar. Dia, tentu saja, harus absen dari banyak musim pengajaran yang paling berharga karena adalah tugasnya untuk menjaga kas terisi ulang.
139:7.4 (1559.8) Sikap pemaaf Guru itulah yang Matius paling hargai. Dia tidak akan pernah berhenti untuk menceritakan lagi bahwa hanya iman yang diperlukan dalam usaha menemukan Tuhan. Dia selalu suka berbicara tentang kerajaan sebagai “bisnis menemukan Tuhan ini.”
139:7.5 (1560.1) Meskipun Matius adalah seorang pria dengan cacat masa lalu, ia memberikan pertanggung-jawaban dirinya sangat baik, dan seiring berjalannya waktu, rekan-rekannya menjadi bangga terhadap kinerja pemungut cukai itu. Dia adalah salah satu dari para rasul yang membuat catatan ekstensif terhadap perkataan Yesus, dan catatan-catatan ini digunakan sebagai dasar dari narasinya Isador kemudian tentang perkataan dan perbuatan Yesus, yang telah menjadi dikenal sebagai Injil menurut Matius.
139:7.6 (1560.2) Kehidupan agung dan berguna dari Matius, pengusaha dan kolektor cukai dari Kapernaum itu, telah menjadi sarana memimpin beribu-ribu pengusaha, pejabat pemerintah, dan politisi lain, selama berabad-abad berikutnya, yang juga mendengar suara ajakan Guru mengatakan, “Ikutlah aku.” Matius benar-benar seorang politikus cerdas, tetapi ia sangat setia kepada Yesus dan amat mengabdi untuk tugas mengawasi agar para utusan kerajaan yang akan datang itu dibiayai dengan cukup.
139:7.7 (1560.3) Kehadiran Matius di antara dua belas rasul adalah cara menjaga pintu kerajaan terbuka lebar untuk sejumlah besar jiwa yang hilang harapan dan terbuang yang menganggap diri mereka telah lama tanpa lindungan penghiburan agama. Pria dan wanita yang terbuang dan putus asa berbondong-bondong untuk mendengar Yesus, dan ia tidak pernah menolak satu orangpun.
139:7.8 (1560.4) Matius menerima persembahan yang sukarela diserahkan dari para murid percaya dan auditor langsung ajaran Guru, namun ia tidak pernah secara terbuka meminta dana dari orang banyak. Dia melakukan semua pekerjaan keuangannya dalam cara yang diam-diam dan pribadi dan mendapatkan sebagian besar uang di kalangan kelas yang lebih kaya dari orang-orang percaya yang tertarik. Dia praktis memberikan seluruh kekayaannya yang sedang-sedang itu untuk pekerjaan Guru dan rasul-rasulnya, tetapi mereka tidak pernah tahu kedermawanan ini, kecuali Yesus, yang tahu semua tentang hal itu. Matius ragu-ragu untuk menyumbang secara terbuka pada dana kerasulan karena takut bahwa Yesus dan rekan-rekannya mungkin menganggap uangnya sebagai uang haram; jadi ia memberi atas nama banyak orang-orang percaya lainnya. Selama bulan-bulan sebelumnya, ketika Matius tahu kehadirannya di antara mereka lebih atau kurangnya merupakan cobaan, ia sangat tergoda agar mereka tahu bahwa dana dari dirinya itulah yang sering menyediakan roti sehari-hari mereka, namun ia tidak menyerah. Ketika muncul gejala-gejala penghinaan terhadap pemungut cukai, Lewi sering panas hati untuk mengungkapkan tentang kemurahan hatinya itu, tetapi selalu ia berhasil untuk tetap diam.
139:7.9 (1560.5) Ketika dana untuk minggu itu kurang dari kebutuhan yang diperkirakan, Lewi sering mengambil banyak dari sumberdaya pribadinya sendiri. Juga, kadang-kadang ketika ia menjadi sangat tertarik pada ajaran Yesus, ia lebih suka untuk tetap tinggal dan mendengar pengajaran, meskipun dia tahu dia secara pribadi harus menebus kegagalannya untuk mendapat dana yang diperlukan. Tetapi Lewi berbuat seperti itu juga berharap agar Yesus tahu bahwa sebagian besar uang itu datang dari sakunya! Dia sedikit menyadari bahwa Guru tahu semua tentang hal itu. Para rasul semua meninggal tanpa mengetahui bahwa Matius adalah penyandang dana mereka sampai taraf demikian rupa sehingga, ketika ia pergi untuk memberitakan injil kerajaan setelah permulaan penganiayaan, ia praktis tidak punya uang.
139:7.10 (1560.6) Ketika penganiayaan-penganiayaan ini menyebabkan orang-orang beriman meninggalkan Yerusalem, Matius bertualang ke utara, memberitakan injil kerajaan dan membaptis orang-orang percaya. Ia hilang dari pengetahuan mantan rekan-rekan kerasulannya, tetapi ia pergi terus, berkhotbah dan membaptis, melalui Syria, Kapadokia, Galatia, Bitinia, dan Thrace. Di Thrace, di kota Lysimachia itulah, ada orang-orang Yahudi tertentu yang tidak percaya bersekongkol dengan tentara Romawi untuk mendatangkan ajalnya. Maka pemungut cukai yang dilahirkan lagi ini meninggal berkemenangan dalam iman keselamatan yang ia pelajari begitu pasti dari ajaran-ajaran Guru selama kunjungannya baru-baru ini di bumi.
139:8.1 (1561.1) Tomas adalah rasul kedelapan, dan ia dipilih oleh Filipus. Pada masa-masa kemudian ia telah terkenal sebagai “Tomas yang meragukan,” tetapi sesama rasulnya tidak memandang dia sebagai peragu yang kronis. Benar, dirinya adalah pikiran dari jenis yang skeptis dan logis, tetapi ia memiliki bentuk kesetiaan yang berani sehingga orang-orang yang mengenalnya dengan akrab tidak menganggapnya sebagai skeptis yang remeh.
139:8.2 (1561.2) Ketika Tomas bergabung dengan para rasul, ia berusia dua puluh sembilan tahun, menikah, dan memiliki empat anak. Sebelumnya ia telah menjadi tukang kayu dan tukang batu, tetapi belakangan ia telah menjadi seorang nelayan dan tinggal di Tarichea, terletak di tepi barat sungai Yordan dimana sungai itu mengalir keluar dari Danau Galilea, dan ia dianggap sebagai warga terkemuka di desa kecil ini. Dia mendapat sedikit pendidikan, tetapi ia memiliki pikiran penalaran yang tajam dan ia adalah anak dari orang tua yang cemerlang, yang tinggal di Tiberias. Tomas memiliki pikiran yang benar-benar analitis dari dua belas; ia adalah ilmuwan sebenarnya dari kelompok kerasulan.
139:8.3 (1561.3) Kehidupan awal Tomas kurang beruntung; kedua orangtuanya tidak bahagia sama sekali dalam kehidupan pernikahan mereka, dan hal ini tercermin dalam pengalaman dewasanya Tomas. Ia dibesarkan memiliki kecenderungan sangat suka berselisih dan bertengkar. Bahkan istrinya senang melihat ia bergabung dengan para rasul; istrinya merasa lega oleh pikiran bahwa suaminya yang pesimis itu akan jauh dari rumah sebagian besar waktunya. Tomas juga memiliki ciri sifat kecurigaan yang membuatnya sangat sulit untuk bergaul rukun dengan dia. Petrus sangat terganggu oleh Tomas pada awalnya, mengeluh kepada saudaranya, Andreas, bahwa Tomas itu “kasar, jelek, dan selalu curiga.” Namun semakin rekan-rekannya kenal Tomas, semakin mereka menyukainya. Mereka menemukan bahwa ia luar biasa jujur dan setia sepenuhnya. Ia tulus sempurna dan tidak diragukan lagi jujur, tetapi ia adalah seorang penemu kesalahan yang alamiah sejak lahir dan dibesarkan untuk menjadi seorang pesimis yang sebenarnya. Pikiran analitisnya telah tercemar oleh kecurigaan. Kepercayaan pada rekan-rekan sesamanya sedang merosot cepat ketika ia bergabung dengan dua belas sehingga ia sampai pada kontak dengan karakter mulia Yesus. Hubungan dengan Guru ini mulai seketika mengubah watak seluruhnya Tomas dan menghasilkan perubahan besar dalam reaksi mentalnya kepada manusia sesamanya.
139:8.4 (1561.4) Kekuatan besar Tomas adalah pikiran analitisnya yang unggul ditambah dengan keberaniannya yang tegar menghadapi apapun —begitu ia sekali mengambil keputusan. Kelemahan besarnya adalah keraguannya yang mencurigai, yang tidak pernah ia sepenuhnya bisa atasi dalam seluruh hidupnya sebagai manusia.
139:8.5 (1561.5) Dalam organisasi dua belas Tomas ditugasi untuk mengatur dan mengelola rencana perjalanan, dan ia adalah seorang direktur yang pintar untuk pekerjaan dan pergerakan korps kerasulan. Dia adalah seorang eksekutif yang baik, seorang pengusaha yang ulung, tetapi ia dihambat oleh suasana hatinya yang banyak; satu hari ia menjadi satu orang dan hari berikutnya menjadi orang lain. Dia cenderung ke arah melamun sedih ketika ia bergabung dengan para rasul, tetapi kontak dengan Yesus dan para rasul sebagian besar menyembuhkannya dari introspeksi tidak sehat ini.
139:8.6 (1561.6) Yesus sangat suka Tomas dan melakukan banyak pembicaraan pribadi dan panjang lebar dengan dia. Kehadirannya di antara para rasul adalah penghiburan besar bagi semua peragu yang jujur dan mendorong banyak jiwa yang bermasalah untuk datang ke kerajaan, bahkan jika mereka tidak bisa sepenuhnya memahami segala sesuatu tentang tahap-tahap rohani dan filosofis dari ajaran-ajaran Yesus. Keanggotaan Tomas dalam dua belas itu adalah sebuah deklarasi permanen bahwa Yesus pun mengasihi para peragu yang jujur.
139:8.7 (1562.1) Para rasul lain menghormati Yesus karena beberapa sifat khusus dan istimewa dari kepribadiannya yang lengkap sempurna itu, tetapi Tomas memuja Gurunya karena karakternya yang luar biasa seimbang. Semakin lama semakin Tomas mengagumi dan menghormati dia yang begitu penuh rahmat pengasih namun begitu tetap adil dan benar tidak berubah-ubah; begitu teguh tetapi tidak pernah keras kepala; begitu tenang tetapi tidak pernah acuh tak acuh; begitu suka membantu dan begitu simpatik tetapi tidak pernah usil mencampuri urusan orang atau mendikte; begitu kuat tetapi pada saat yang sama begitu ramah; begitu positif tetapi tidak pernah kasar atau tidak sopan; begitu lembut tetapi tidak pernah bimbang; begitu murni dan polos tetapi pada saat yang sama begitu jantan, agresif, dan tegas; begitu benar-benar berani tetapi tidak pernah gegabah atau membabi buta; begitu cinta alam tetapi begitu bebas dari segala kecenderungan untuk memuja alam; begitu humoris dan suka bermain, tetapi begitu bebas dari main-main dan senda gurau keterlaluan. Simetri kepribadian yang tanpa tanding inilah yang begitu memesona Tomas. Dia mungkin menikmati pemahaman intelektual dan penghargaan kepribadian yang tertinggi terhadap Yesus dibanding setiap dari dua belas.
139:8.8 (1562.2) Dalam sidang-sidang dari dua belas Tomas selalu berhati-hati, menganjurkan kebijakan yang penting aman selamat, tetapi jika konservatismenya itu kalah suara atau dikesampingkan, ia selalu yang pertama bergerak tanpa rasa takut dalam pelaksanaan program yang telah diputuskan itu. Lagi dan lagi ia akan melawan suatu rencana tertentu dan menyebutnya sebagai hal yang bodoh dan gegabah; ia akan mendebatnya sampai akhir, namun ketika Andreas akan menempatkan rencana itu untuk pemungutan suara, dan setelah dua belas memilih untuk melakukan apa yang telah ia tentang dengan begitu keras itu, maka justru Tomas itulah orang pertama yang mengatakan, “Mari kita pergi!” Dia adalah seorang pecundang yang baik. Dia tidak menyimpan dendam atau memelihara perasaan terluka. Berkali-kali ia menentang membiarkan Yesus membuka dirinya terhadap bahaya, tetapi ketika Guru memutuskan hendak mengambil risiko tersebut, selalu Tomas itulah yang menggerakkan para rasul dengan kata-katanya yang berani, “Ayo, kawan-kawan, marilah kita pergi juga untuk mati bersama-sama dengan dia.”
139:8.9 (1562.3) Tomas dalam beberapa hal tertentu sama seperti Filipus; ia juga ingin “ditunjuki,” tetapi ekspresi keraguannya yang tampak keluar itu didasarkan pada operasi intelektual yang sama sekali berbeda. Tomas itu analitis, bukan hanya skeptis. Sejauh berkenaan dengan keberanian fisik pribadi, ia adalah salah satu yang paling berani dari antara dua belas.
139:8.10 (1562.4) Tomas mengalami beberapa masa-masa yang sangat buruk; dia kadang galau dan murung. Kehilangan saudari kembarnya ketika ia berusia sembilan tahun telah menyebabkan banyak kesedihan masa mudanya dan telah menambah masalah temperamentalnya pada hidupnya kemudian. Ketika Tomas menjadi gundah gulana, kadang-kadang Natanael itu yang membantunya untuk pulih, kadang-kadang Petrus, dan tidak jarang salah satu dari kembar Alfeus. Ketika ia sangat tertekan, sayangnya ia selalu berusaha menghindari datang dalam kontak langsung dengan Yesus. Tetapi Guru tahu semua tentang ini dan memiliki simpati yang memahami bagi rasulnya ketika ia terserang depresi dan diganggu oleh keraguan seperti itu.
139:8.11 (1562.5) Terkadang Tomas akan mendapatkan izin dari Andreas untuk pergi sendirian selama satu atau dua hari. Tetapi kemudian Tomas menyadari bahwa cara tersebut tidak bijaksana; ia sejak awal menemukan bahwa yang terbaik adalah, ketika ia murung, untuk tetap berpegang erat pada pekerjaannya dan tetap dekat rekan-rekannya. Tetapi apapun yang terjadi dalam kehidupan emosionalnya, ia terus menjadi seorang rasul. Ketika saatnya benar-benar datang untuk bergerak maju, maka selalu Tomaslah yang mengatakan, “Ayo kita pergi!”
139:8.12 (1562.6) Tomas adalah contoh yang bagus tentang seorang manusia yang memiliki keraguan, yang menghadapinya, dan menang. Dia memiliki pikiran besar; ia bukan kritikus yang gemar mencela. Dia adalah seorang pemikir yang logis; dia adalah tes langsung terhadap Yesus dan sesama rasulnya. Jika saja Yesus dan pekerjaannya itu tidak benar, tidak akan bisa menahan seorang seperti Tomas dari awal sampai akhir. Dia memiliki rasa tajam dan pasti tentang fakta. Kalau saja pertama kali muncul dusta atau penipuan, Tomas akan meninggalkan mereka semua. Para ilmuwan mungkin tidak sepenuhnya memahami semua tentang Yesus dan pekerjaannya di bumi, tetapi di sana hidup dan bekerja dengan Guru dan rekan-rekan manusianya seseorang yang pikirannya adalah pikiran seorang ilmuwan sejati—Tomas Didimus—dan ia percaya pada Yesus dari Nazaret.
139:8.13 (1563.1) Tomas mengalami masa sulit selama hari-hari pengadilan dan penyaliban. Dia untuk semusim terbenam dalam jurang keputusasaan, namun ia menggalang keberaniannya, tetap bersama-sama dengan para rasul, dan hadir dengan mereka untuk menyambut Yesus di Danau Galilea. Untuk sementara ia jatuh pada depresi meragukan tetapi akhirnya ia menggalang iman dan semangatnya. Ia memberikan nasihat yang bijaksana kepada para rasul setelah Pentakosta dan, ketika penganiayaan mencerai-beraikan orang-orang percaya, ia pergi ke Siprus, Kreta, pantai Afrika Utara, dan Sisilia, memberitakan kabar gembira kerajaan dan membaptis orang-orang percaya. Tomas terus berkhotbah dan membaptis sampai ia ditangkap oleh agen-agen pemerintah Romawi dan dihukum mati di Malta. Hanya beberapa minggu sebelum kematiannya ia mulai menulis tentang kehidupan dan ajaran Yesus.
139:10.1 (1563.2) Yakobus dan Yudas anak-anak Alfeus, para nelayan kembar yang tinggal dekat Kheresa, adalah rasul kesembilan dan kesepuluh dan dipilih oleh Yakobus dan Yohanes anak Zebedeus. Mereka berumur dua puluh enam tahun dan menikah, Yakobus memiliki tiga anak, Yudas dua anak.
139:10.2 (1563.3) Tidak ada banyak yang bisa dikatakan tentang dua nelayan yang biasa-biasa ini. Mereka mengasihi Guru dan Yesus mengasihi mereka, tetapi mereka tidak pernah menyela pembicaraan dengan pertanyaan. Mereka hanya mengerti sangat sedikit tentang diskusi filosofis atau perdebatan teologis dari para rasul rekan mereka, tetapi mereka bersukacita menemukan diri mereka terhitung di antara kelompok orang-orang perkasa ini. Kedua orang ini hampir identik dalam penampilan pribadi, karakteristik mental, dan tingkat persepsi rohani. Apa yang dapat dikatakan tentang yang satu perlu dicatat mengenai yang lainnya.
139:10.3 (1563.4) Andreas menugasi mereka untuk pekerjaan menjaga ketertiban orang banyak. Mereka adalah kepala penerima tamu pada waktu-waktu khotbah tapi pada kenyataannya mereka adalah pelayan umum dan pesuruh untuk dua belas. Mereka membantu Filipus dengan perbekalan, mereka membawakan uang kepada keluarga-keluarga untuk membantu Natanael, dan mereka selalu siap untuk mengulurkan tangan pertolongan kepada setiap rasul.
139:10.4 (1563.5) Orang banyak yang berasal dari rakyat biasa merasa sangat berbesar hati menemukan dua orang seperti mereka yang dihormati dengan kedudukan di antara para rasul. Dengan penerimaan mereka sebagai rasul-rasul ini si kembar yang biasa-biasa ini menjadi sarana membawa sejumlah orang percaya yang penakut masuk ke dalam kerajaan. Dan, juga, orang-orang biasa lebih senang disuruh dan diatur oleh penerima tamu resmi yang sangat mirip seperti mereka sendiri.
139:10.5 (1563.6) Yakobus dan Yudas, yang juga disebut Tadeus dan Lebeus, tidak memiliki titik kuat atau titik lemah. Julukan yang diberikan kepada mereka oleh para murid adalah sebutan yang bersifat baik bagi orang yang sedang-sedang saja. Mereka adalah “yang paling hina dari semua rasul”; mereka tahu itu dan merasa senang tentang hal itu.
139:10.6 (1563.7) Yakobus Alfeus terutama menyukai Yesus karena kesederhanaan Guru. Si kembar ini tidak bisa memahami batin Yesus, tetapi mereka bisa menangkap ikatan simpatik antara diri mereka dan hati Guru mereka. Batin mereka bukan dari golongan yang tinggi; mereka mungkin bahkan dengan hormat bisa disebut bodoh, tetapi mereka memiliki pengalaman nyata dalam sifat-sifat rohani mereka. Mereka percaya pada Yesus; mereka adalah anak-anak Tuhan dan rekan sekerja dalam kerajaan.
139:10.7 (1564.1) Yudas Alfeus tertarik kepada Yesus karena kerendahan hati sang Guru yang tidak dibuat-buat. Kerendahan hati tersebut yang terkait dengan martabat pribadi seperti itu menjadi daya tarik yang besar bagi Yudas. Fakta bahwa Yesus akan selalu menyuruh agar tetap diam mengenai aksi-aksinya yang tidak biasa itu membuat kesan besar pada anak alam yang sederhana ini.
139:10.8 (1564.2) Si kembar itu bersifat baik hati, pembantu-pembantu yang berpikiran sederhana, dan semua orang mengasihi mereka. Yesus menyambut orang-orang muda dengan satu bakat ini untuk posisi kehormatan pada staf pribadinya dalam kerajaan itu karena ada jutaan tak terhitung jiwa-jiwa lain, mereka yang sederhana dan penuh rasa takut, di dunia-dunia angkasa yang ia juga ingin sambut ke dalam persekutuan yang aktif dan percaya dengan dirinya sendiri dan Roh Kebenaran yang ia curahkan. Yesus tidak memandang rendah terhadap yang kecil, melainkan terhadap kejahatan dan dosa. Yakobus dan Yudas itu kecil, tetapi mereka juga setia. Mereka sederhana dan bodoh, tapi mereka juga besar hati, baik hati, dan murah hati.
139:10.9 (1564.3) Dan bagaimana bersyukur dan bangganya orang-orang yang rendah ini pada hari itu ketika Guru menolak menerima orang kaya tertentu sebagai seorang penginjil kecuali ia mau menjual barang-barangnya dan membantu orang miskin. Ketika orang-orang mendengar ini dan melihat, si kembar di antara para konselornya, mereka tahu dengan pasti bahwa Yesus tidak membeda-bedakan orang. Namun hanya suatu lembaga ilahi—kerajaan surga—yang mungkin dapat dibangun di atas fondasi manusia yang sedang-sedang saja seperti itu!
139:10.10 (1564.4) Hanya sekali atau dua kali dalam semua hubungan mereka dengan Yesus si kembar ini berani untuk mengajukan pertanyaan di depan umum. Yudas suatu kali pernah tertarik untuk mengajukan kepada Yesus suatu pertanyaan ketika Guru telah berbicara tentang mengungkapkan dirinya secara terbuka kepada dunia. Dia merasa sedikit kecewa bahwa akan tidak ada lagi rahasia di antara dua belas, dan ia memberanikan diri untuk bertanya: “Tapi, Guru, kalau engkau menyatakan dirimu seperti itu kepada dunia, bagaimana nanti engkau akan menolong kami dengan bentuk-bentuk khusus dari kebaikanmu?”
139:10.11 (1564.5) Si kembar melayani dengan setia sampai akhir, sampai hari-hari kelam pengadilan, penyaliban, dan keputus-asaan. Mereka tidak pernah kehilangan kepercayaan hati mereka kepada Yesus, dan (kecuali Yohanes) mereka adalah yang pertama yang percaya pada kebangkitannya. Tetapi mereka tidak bisa memahami pendirian kerajaan. Segera setelah Guru mereka disalibkan, mereka kembali ke keluarga dan jaring mereka; pekerjaan mereka telah selesai. Mereka tidak memiliki kemampuan untuk masuk dalam pertempuran yang lebih rumit bagi kerajaan. Namun mereka hidup dan mati sadar telah dihormati dan diberkati dengan empat tahun hubungan dekat dan pribadi dengan sesosok Anak Tuhan, pencipta berdaulat sebuah alam semesta.
139:11.1 (1564.6) Simon Zelot, rasul kesebelas, dipilih oleh Simon Petrus. Dia adalah seorang pria cakap dari keturunan yang baik dan tinggal bersama keluarganya di Kapernaum. Dia berusia dua puluh delapan tahun ketika ia bergabung dengan para rasul. Dia adalah seorang penghasut yang berapi-api dan juga seseorang yang berbicara banyak tanpa berpikir. Dia pernah menjadi pedagang di Kapernaum sebelum dia memalingkan seluruh perhatiannya kepada organisasi patriotik orang-orang Zelot (Zealot).
139:11.2 (1564.7) Simon Zelot diberi tugas untuk hiburan dan relaksasi kelompok kerasulan, dan dia adalah seorang organisator yang sangat efisien untuk aktivitas bermain dan rekreasi untuk dua belas.
139:11.3 (1564.8) Kekuatan Simon adalah kesetiaan inspirasionalnya. Kalau para rasul menemukan seorang pria atau wanita yang terjatuh dalam keragu-raguan mengenai memasuki kerajaan, mereka akan mengirimnya kepada Simon. Biasanya dibutuhkan hanya sekitar lima belas menit bagi si advokat keselamatan melalui iman kepada Tuhan yang antusias ini untuk menuntaskan semua keraguan dan menghapus semua kebimbangan, untuk memastikan ada sesosok jiwa yang baru dilahirkan ke dalam “kemerdekaan iman dan sukacita keselamatan.”
139:11.4 (1565.1) Kelemahan besar Simon adalah kecenderungan berpikiran jasmani. Dia tidak bisa cepat mengubah dirinya dari seorang nasionalis Yahudi menjadi internasionalis yang berpikiran rohani. Empat tahun waktu terlalu singkat untuk membuat transformasi intelektual dan emosional seperti itu, tetapi Yesus selalu sabar dengan dia.
139:11.5 (1565.2) Satu hal tentang Yesus yang Simon begitu kagumi adalah ketenangan Guru, kepastiannya, sikap seimbang, dan penguasaan dirinya yang tak bisa dijelaskan.
139:11.6 (1565.3) Meskipun Simon adalah seorang revolusioner yang fanatik, seorang penghasut kerusuhan yang tidak kenal takut, ia secara bertahap menundukkan sifatnya yang berapi-api itu sampai ia menjadi seorang pengkhotbah yang kuat dan efektif tentang “Damai di bumi dan sejahtera di antara manusia.” Simon adalah seorang pendebat besar; ia memang suka berbantah-bantah. Kalau berurusan dengan pikiran legalistik orang-orang Yahudi terpelajar atau kebawelan intelektual orang Yunani, tugas selalu diberikan pada Simon.
139:11.7 (1565.4) Secara alamiah dia itu pemberontak dan dari pelatihan dia seorang ikonoklas (pemberontak terhadap tatanan lama), tetapi Yesus memenangkan dia untuk konsep kerajaan surga yang lebih tinggi. Dia selalu mengidentifikasi dirinya dengan partai protes, tetapi dia sekarang bergabung dengan partai progres, kemajuan yang tak terbatas dan kekal dari roh dan kebenaran. Simon adalah seorang dengan kesetiaan yang tinggi dan pengabdian pribadi yang hangat, dan ia amat mengasihi Yesus.
139:11.8 (1565.5) Yesus tidak takut untuk menyamakan dirinya dengan pebisnis, pekerja, optimis, pesimis, filsuf, skeptis, pejabat pemerintah, politisi, dan patriot.
139:11.9 (1565.6) Guru melakukan banyak pembicaraan dengan Simon, namun dia tidak pernah sepenuhnya berhasil dalam membuat orang Yahudi yang bergairah ini dari nasionalis menjadi internasionalis. Yesus sering mengatakan kepada Simon jika ingin melihat tatanan sosial, ekonomi, dan politik diperbaiki, itu baik, tetapi dia akan selalu menambahkan: “Hal itu bukan urusan kerajaan surga. Kita harus mengabdikan diri untuk pelaksanaan kehendak Bapa. Urusan kita adalah untuk menjadi duta dari pemerintah rohani di tempat yang tinggi, dan kita tidak boleh serta-merta menyibukkan diri dengan apapun kecuali pernyataan dari kehendak dan karakter Bapa ilahi yang merupakan kepala pemerintahan yang amanah-Nya kita sandang.” Semua itu sulit bagi Simon untuk memahaminya, namun secara bertahap ia mulai memahami sesuatu tentang makna ajaran Guru.
139:11.10 (1565.7) Setelah penyebaran karena penganiayaan di Yerusalem, Simon untuk sementara pensiun. Dia benar-benar hancur. Sebagai seorang patriot nasionalis ia telah menyerah demi rasa hormat pada ajarannya Yesus; tetapi sekarang semuanya hilang. Dia putus asa, tetapi dalam beberapa tahun ia membangkitkan harapannya dan berangkat untuk memberitakan injil kerajaan.
139:11.11 (1565.8) Dia pergi ke Aleksandria dan, setelah bekerja naik sepanjang Sungai Nil, ia menembus ke dalam jantung Afrika, ke mana-mana memberitakan injil Yesus dan membaptiskan orang-orang percaya. Demikianlah ia bekerja sampai ia menjadi tua dan lemah. Maka ia meninggal dan dimakamkan di jantung Afrika.
139:12.1 (1565.9) Yudas Iskariot, rasul kedua belas, dipilih oleh Natanael. Ia lahir di Keriot, sebuah kota kecil di Yudea selatan. Ketika ia masih seorang anak muda, orangtuanya pindah ke Yerikho, dimana ia tinggal dan telah bekerja dalam berbagai perusahaan bisnis ayahnya sampai ia menjadi tertarik pada khotbah dan pekerjaan Yohanes Pembaptis. Orangtuanya Yudas adalah orang-orang Saduki, dan ketika anak mereka bergabung dengan murid-murid Yohanes, mereka tidak mengakui dia lagi.
139:12.2 (1566.1) Ketika Natanael bertemu Yudas di Tarichea, di sedang mencari pekerjaan pada usaha pengeringan ikan di ujung lebih rendah Danau Galilea. Dia berusia tiga puluh tahun dan tidak menikah ketika dia bergabung dengan para rasul. Dia mungkin pria yang paling berpendidikan di antara dua belas dan satu-satunya orang Yudea dalam keluarga kerasulan Guru. Yudas tidak memiliki sifat kekuatan pribadi yang menonjol, meskipun ia memiliki banyak sifat-sifat budaya dan kebiasaan pelatihan yang tampak secara lahiriah. Dia adalah seorang pemikir yang baik tetapi tidak selalu pemikir yang benar-benar jujur. Yudas tidak benar-benar memahami dirinya sendiri; dia tidak benar-benar tulus dalam berurusan dengan dirinya sendiri.
139:12.3 (1566.2) Andreas menunjuk Yudas sebagai bendahara dua belas, suatu posisi yang jelas sesuai untuk ia pegang, dan sampai saat pengkhianatan terhadap Guru ia menjalankan tanggung jawab jabatannya dengan jujur, setia, dan paling efisien.
139:12.4 (1566.3) Tidak ada sifat khusus tentang Yesus yang dikagumi Yudas melebihi kepribadian Guru yang secara umumnya menarik dan indah menawan itu. Yudas tidak pernah mampu bangkit di atas prasangka Yudeanya terhadap rekan-rekan Galileanya; ia bahkan mengkritisi dalam pikirannya banyak hal tentang Yesus. Kepada dia yang dipandang sebelas dari para rasul sebagai manusia yang sempurna, sebagai yang “putih bersih dan merah cerah, menyolok mata di antara selaksa orang,” orang Yudea yang puas diri ini malah sering berani mengkritiknya dalam hatinya sendiri. Dia benar-benar meyakini gagasan bahwa Yesus itu pemalu dan agak takut untuk menegaskan kuasa dan kewenangannya sendiri.
139:12.5 (1566.4) Yudas adalah seorang pebisnis yang baik. Diperlukan kebijaksanaan, kemampuan, dan kesabaran, serta pengabdian sungguh-sungguh, untuk mengelola urusan-urusan keuangan dari seorang yang idealis seperti Yesus, apalagi untuk bergulat dengan metode bisnis yang kacau balau dari beberapa rasulnya. Yudas benar-benar seorang eksekutif yang besar, seorang ahli keuangan yang berpandangan jauh ke depan dan cakap. Dan dia adalah seorang yang taat aturan organisasi. Tak satupun dari dua belas pernah mengkritik Yudas. Sejauh yang mereka bisa lihat, Yudas Iskariot adalah bendahara tanpa tanding, seorang terpelajar, seorang rasul yang setia (meskipun kadang-kadang kritis), dan dalam setiap makna kata adalah seorang yang sukses besar. Para rasul mengasihi Yudas; dia benar-benar salah satu dari mereka. Dia tentulah telah percaya kepada Yesus, tetapi kami ragu apakah dia benar-benar mengasihi Guru dengan sepenuh hati. Kasus Yudas menggambarkan kebenaran perkataan: “Ada jalan yang disangka orang lurus, tetapi ujungnya adalah maut.” Sungguh mungkin untuk menjadi korban penipuan tenang dari penyesuaian menyenangkan ke jalan dosa dan kematian. Yakinlah bahwa Yudas secara keuangan selalu setia kepada Guru dan sesama rasulnya. Uang tidak akan pernah menjadi motif pengkhianatannya terhadap Guru.
139:12.6 (1566.5) Yudas adalah anak tunggal dari orang tua yang tidak bijaksana. Ketika masih sangat muda, dia dimanjakan dan disayang-sayang; dia adalah anak manja. Sementara dia tumbuh dewasa, dia punya ide berlebihan tentang pentingnya dirinya. Dia adalah seorang pecundang yang payah. Dia memiliki ide-ide yang longgar dan menyimpang tentang keadilan; dia biasa menggemari kebencian dan kecurigaan. Dia adalah seorang ahli dalam hal salah menafsirkan kata-kata dan tindakan teman-temannya. Sepanjang hidupnya Yudas telah memupuk kebiasaan membalas dendam pada orang-orang yang dia anggap telah memperlakukan tidak baik dirinya. Perasaan nilai-nilai dan loyalitasnya cacat.
139:12.7 (1566.6) Bagi Yesus, Yudas adalah suatu petualangan iman. Dari permulaan, Guru sepenuhnya memahami kelemahan rasul ini dan juga tahu bahaya menerima dia dalam persekutuan. Tetapi sifat dasar para Putra Tuhan itu adalah untuk memberikan setiap makhluk ciptaan suatu kesempatan penuh dan setara bagi keselamatan dan kelangsungan hidupnya. Yesus tidak hanya ingin manusia di dunia ini, tetapi juga para penonton dari dunia-dunia lain yang tak terhitung jumlahnya, untuk mengetahui bahwa, kalau terjadi keraguan mengenai ketulusan dan kesepenuh-hatian pengabdian sesosok makhluk pada kerajaan, maka selalu menjadi kebiasaan para Hakim manusia itu untuk sepenuhnya menerima calon yang diragukan itu. Pintu kehidupan kekal itu terbuka lebar untuk semuanya; “barangsiapa yang mau boleh datang”; tidak ada pembatasan atau persyaratan apapun kecuali iman dari orang yang datang itu.
139:12.8 (1567.1) Hal inilah alasan mengapa Yesus mengizinkan Yudas untuk melanjutkan hingga akhirnya, selalu melakukan segala yang mungkin untuk mengubah dan menyelamatkan rasul yang lemah dan bingung ini. Namun ketika terang itu secara tidak jujur diterima dan dihidupi, terang itu cenderung menjadi kegelapan di dalam jiwa. Yudas tumbuh secara intelektual mengenai ajarannya Yesus tentang kerajaan, tetapi dia tidak membuat kemajuan dalam perolehan karakter rohani seperti halnya rasul-rasul yang lain. Dia gagal membuat kemajuan pribadi yang memuaskan dalam pengalaman rohani.
139:12.9 (1567.2) Yudas menjadi semakin sering merenungi kekecewaan pribadi, dan akhirnya ia menjadi korban dari kebencian. Perasaannya telah banyak kali terluka, dan dia tumbuh menjadi curiga secara tidak normal terhadap teman-teman terbaiknya, bahkan terhadap Guru. Segera dia menjadi terobsesi dengan ide membalas dendam, apapun untuk membalas sakit hatinya, ya, bahkan melakukan pengkhianatan pada rekan-rekannya dan Gurunya.
139:12.10 (1567.3) Namun demikian ide-ide yang jahat dan berbahaya ini belum mengambil bentuk yang jelas sampai hari ketika seorang wanita yang bersyukur memecahkan sebuah kotak dupa wangi mahal di kaki Yesus. Hal ini tampaknya pemborosan bagi Yudas, dan ketika protesnya di depan umum ditolak habis oleh Yesus langsung di sana dalam pendengaran semua orang, baginya itu sudah keterlaluan. Peristiwa itu menentukan bangkitnya semua timbunan kebencian, sakit hati, kedengkian, prasangka, cemburu, dan dendam seumur hidupnya, dan ia memutuskan untuk membalas dendam yang dia tidak tahu kepada siapa; tetapi ia mengkristalisir segala yang jahat dari sifatnya itu terhadap satu orang yang tidak bersalah dalam semua drama kotor dari hidupnya yang malang itu hanya karena Yesus kebetulan menjadi pelaku utama dalam episode yang menandai kepindahannya dari kerajaan terang yang maju ke dalam wilayah kegelapan yang dipilihnya sendiri.
139:12.11 (1567.4) Guru berkali-kali, baik secara pribadi maupun secara publik, telah memperingatkan Yudas bahwa ia sedang tergelincir, tetapi peringatan ilahi biasanya tidak berguna jika berurusan dengan kodrat manusia yang sudah pahit hati. Yesus melakukan segala sesuatu yang mungkin, konsisten dengan kebebasan moralnya manusia, untuk mencegah Yudas agar tidak memilih pergi ke jalan yang salah. Ujian besar itu akhirnya datang. Anak kebencian itu gagal; ia menyerah kepada perintah kecut dan kotor dari batin yang angkuh dan penuh dendam, batin yang merasa penting berlebihan dan dengan cepat terjatuh masuk ke dalam kebingungan, keputusasaan, dan kebejatan.
139:12.12 (1567.5) Yudas kemudian masuk ke dalam intrik yang kotor dan memalukan itu untuk mengkhianati Tuhan dan Gurunya dan dengan segera melaksanakan rencana kejinya. Selama berlangsungnya rancangan-rancangan pengkhianatan yang dikandung kemarahannya itu, ia mengalami saat-saat rasa sesal dan malu, dan dalam selang-selang waktu ia sadar ini ia samar-samar membayangkan, sebagai pembelaan dalam pikirannya sendiri, gagasan bahwa Yesus mungkin bisa mengerahkan kuasanya dan melepaskan dirinya pada saat terakhir.
139:12.13 (1567.6) Ketika urusan kotor dan berdosa itu selesai, manusia pemberontak ini, yang menganggap enteng menjual temannya demi tiga puluh keping perak demi memuaskan kerinduan lamanya untuk membalas dendam itu, lari keluar dan melakukan tindakan terakhir dalam drama melarikan diri dari kenyataan-kenyataan kehidupan fana—bunuh diri.
139:12.14 (1567.7) Sebelas rasul menjadi ngeri, tertegun. Yesus memandang si pengkhianat itu hanya dengan rasa kasihan. Dunia-dunia telah menemukan bahwa mereka sulit mengampuni Yudas, dan namanya telah dijauhi di seluruh alam semesta yang amat luas.
Buku Urantia
Makalah 140
140:0.1 (1568.1) TEPAT sebelum tengah hari pada hari Minggu, 12 Januari 27 M., Yesus memanggil rasul-rasul bersama-sama untuk pentahbisan mereka sebagai pengkhotbah publik untuk injil kerajaan. Dua belas orang ini mengharapkan dipanggil kapan saja; maka pagi ini mereka tidak pergi jauh dari pantai untuk menangkap ikan. Beberapa dari mereka berlama-lama di dekat pantai memperbaiki jala mereka dan mengutak-atik dengan perlengkapan menangkap ikan mereka.
140:0.2 (1568.2) Sementara Yesus mulai menyusuri pantai memanggil para rasul, dia pertama kali memanggil Andreas dan Petrus, yang sedang menangkap ikan dekat pantai; berikutnya ia memberi isyarat kepada Yakobus dan Yohanes, yang berada dalam sebuah perahu yang berdekatan, sedang bercakap-cakap dengan ayah mereka, Zebedeus, dan sedang memperbaiki jaring mereka. Berdua-dua dia mengumpulkan rasul-rasul yang lain, dan setelah dia menghimpun dua belas itu seluruhnya, dia melakukan perjalanan dengan mereka ke dataran tinggi utara Kapernaum, dimana dia kemudian mengajar mereka dalam persiapan untuk pentahbisan resmi mereka.
140:0.3 (1568.3) Untuk sesaat dua belas rasul itu semua diam; bahkan Petrus dalam suasana hati yang tafakur. Akhirnya waktu yang lama ditunggu-tunggu itu tiba! Mereka akan pergi memisahkan diri dengan Guru mengikuti semacam upacara khidmat untuk konsekrasi pribadi dan dedikasi kolektif untuk pekerjaan suci mewakili Guru mereka dalam proklamasi kedatangan kerajaan Bapanya.
140:1.1 (1568.4) Sebelum ibadah pentahbisan resmi Yesus berbicara kepada dua belas sementara mereka duduk di sekitarnya: “Saudara-saudaraku, waktu untuk kerajaan ini telah tiba. Aku telah membawa kamu terpisah di sini dengan aku untuk mempersembahkan kamu kepada Bapa sebagai duta-duta dari kerajaan. Beberapa dari kamu mendengar aku berbicara tentang kerajaan ini di sinagog ketika kamu pertama kali dipanggil. Masing-masing dari kamu telah belajar lebih banyak tentang kerajaan Bapa karena kamu telah bersamaku bekerja di kota-kota seputar Danau Galilea. Tetapi sekarang ada lagi yang akan kuceritakan mengenai kerajaan ini.
140:1.2 (1568.5) “Kerajaan baru yang akan dibangun Bapaku di dalam hati anak-anak-Nya di bumi itu akan menjadi suatu kekuasaan yang kekal. Tidak akan ada akhir dari pemerintahan Bapaku ini dalam hati mereka yang ingin melakukan kehendak ilahi-Nya. Aku menyatakan kepada kamu bahwa Bapaku itu bukan Tuhan orang Yahudi atau orang kafir. Banyak orang akan datang dari timur dan dari barat untuk duduk bersama kita di dalam kerajaannya Bapa, sementara banyak anak-anak Abraham akan menolak untuk memasuki persaudaraan baru dari pemerintahan roh-Nya Bapa di dalam hati anak-anak manusia ini.
140:1.3 (1568.6) “Kekuasaan kerajaan ini akan tersusun bukan dari keperkasaan tentara ataupun kekuatan kekayaan, melainkan dari kemuliaan roh ilahi yang akan datang untuk mengajari pikiran-pikiran dan memerintah hati-hati para warga yang terlahir kembali di kerajaan surga ini, anak-anak Tuhan. Kerajaan ini adalah persaudaraan kasih di dalam mana kebenaran memerintah, dan yang seruan peperangannya adalah: Damai di bumi dan sejahtera untuk semua manusia. Kerajaan ini, yang kamu akan segera pergi mewartakannya, adalah keinginan dari orang-orang saleh dari segala masa, pengharapan seluruh bumi, dan pemenuhan janji-janji bijaksana dari semua nabi.
140:1.4 (1569.1) “Namun bagi kamu semua, anak-anakku, dan bagi semua orang lain yang akan mengikuti kamu masuk ke dalam kerajaan ini, disiapkan suatu ujian yang berat. Hanya iman saja yang akan membawa kamu melewati gerbang-gerbangnya, tetapi kamu harus mengeluarkan buah-buah dari roh Bapaku jika kamu mau untuk terus naik dalam kehidupan maju dari persekutuan ilahi itu. Sesungguhnya, aku berkata kepadamu, bukan setiap orang yang berseru, ‘Tuhan, Tuhan,’ akan masuk kerajaan surga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapaku yang di surga.
140:1.5 (1569.2) “Pesan kamu kepada dunia haruslah: Carilah dahulu kerajaan Allah dan kebenaran-Nya, dan dengan menemukan hal-hal ini, semua hal lain yang penting untuk keselamatan hidup kekal akan diperoleh bersamanya. Dan sekarang aku akan menjelaskan bagi kamu bahwa kerajaan Bapaku ini tidak akan datang dengan suatu unjuk kekuasaan yang kelihatan atau dengan pertunjukan yang tidak semestinya. Sebab itu kamu tidak akan pergi dalam pemberitaan kerajaan dengan berkata, ‘kerajaan itu ada di sini’ atau ‘kerajaan itu ada di sana,’ karena kerajaan yang kamu beritakan itu adalah Tuhan ada di dalam kamu.
140:1.6 (1569.3) “Barangsiapa ingin menjadi besar dalam kerajaan Bapaku hendaklah ia menjadi pelayan bagi semuanya; dan barangsiapa yang ingin menjadi yang pertama di antara kamu, biarlah ia menjadi pelayan untuk saudara-saudaranya. Tetapi sekali kamu benar-benar diterima sebagai warga dalam kerajaan surga, kamu bukan lagi hamba tetapi anak, anak-anak Tuhan yang hidup. Dan demikianlah hendaknya kerajaan ini maju di dunia sehingga akan meruntuhkan setiap penghalang dan membawa semua orang untuk mengenal Bapaku dan percaya pada kebenaran menyelamatkan yang aku telah datang untuk menyatakannya. Bahkan sekarang juga kerajaan itu sudah dekat, dan beberapa dari kamu tidak akan mati sebelum kamu melihat pemerintahan Tuhan itu datang dalam kuasa yang besar.
140:1.7 (1569.4) “Dan apa yang matamu sekarang lihat, permulaan kecil dua belas orang biasa ini, akan berlipat ganda dan bertumbuh sampai akhirnya seluruh bumi akan dipenuhi dengan pujian untuk Bapaku. Dan hal itu bukan karena kata-kata yang kamu ucapkan, melainkan lebih karena hidup yang kamu jalani itu sehingga orang lain tahu bahwa kamu ada bersamaku dan telah belajar tentang kenyataan-kenyataan kerajaan. Dan meskipun aku tidak akan meletakkan beban yang pedih ke atas pikiranmu, aku akan menaruh ke atas jiwamu tanggung jawab sungguh-sungguh untuk mewakili aku di dunia ketika tidak lama nanti aku akan meninggalkan kamu, seperti halnya aku sekarang mewakili Bapaku dalam kehidupan ini yang aku jalani dalam daging.” Dan setelah dia selesai berbicara, dia berdiri.
140:2.1 (1569.5) Yesus sekarang menyuruh dua belas orang yang baru saja mendengarkan deklarasi tentang kerajaan itu untuk berlutut dalam sebuah lingkaran sekitar dia. Kemudian Guru meletakkan tangannya di atas kepala masing-masing rasul, dimulai dari Yudas Iskariot dan berakhir dengan Andreas. Setelah dia memberkati mereka, dia mengulurkan tangannya dan berdoa:
140:2.2 (1569.6) “Bapaku, sekarang aku membawa kepada-Mu orang-orang ini, utusan-utusanku. Dari antara anak-anak kita di bumi aku telah memilih dua belas ini untuk pergi mewakili aku seperti aku datang untuk mewakili Engkau. Kasihilah mereka dan beradalah bersama mereka seperti Engkau mengasihi dan ada bersamaku. Dan sekarang, Bapaku, berilah orang-orang ini hikmat sementara aku menempatkan semua urusan kerajaan yang akan datang itu di tangan mereka. Dan aku mau, jika itu adalah kehendak-Mu, untuk menunggu sementara waktu di bumi untuk membantu mereka dalam pekerjaan mereka untuk kerajaan. Sekali lagi, Bapaku, aku berterima kasih karena orang-orang ini, dan aku serahkan mereka dalam pemeliharaan-Mu sementara aku lanjutkan untuk menyelesaikan pekerjaan yang Engkau telah berikan untuk aku lakukan.”
140:2.3 (1570.1) Setelah Yesus selesai berdoa, para rasul tetap bertelut di tempat masing-masing. Dan bermenit-menit kemudian barulah Petrus yang berani mengangkat matanya memandang kepada Guru. Satu demi satu mereka memeluk Yesus, tetapi tidak ada yang mengatakan apapun. Suatu keheningan besar merasuki tempat itu sementara kawanan makhluk angkasa melihat adegan khidmat dan sakral ini—Pencipta sebuah alam semesta menempatkan urusan-urusan persaudaraan ilahi umat manusia di bawah pengarahan pikiran manusia.
140:3.1 (1570.2) Kemudian Yesus berbicara, berkata: “Sekarang kamu semua adalah duta-duta dari kerajaan Bapaku, sebab itu kamu menjadi sebuah kelas orang-orang yang terpisah dan berbeda dari semua orang lain di bumi. Kamu sekarang tidak lagi sebagai manusia biasa di antara manusia, tetapi sebagai warga yang dicerahkan dari sebuah negeri lain yang surgawi, berada di antara makhluk-makhluk yang tidak sadar di dunia yang gelap ini. Tidaklah cukup bahwa kamu hidup seperti kamu sebelum saat ini, tetapi untuk selanjutnya haruslah kamu hidup sebagai orang-orang yang telah merasakan kemuliaan dari kehidupan yang lebih baik dan telah dikirim kembali ke bumi sebagai duta-duta dari Penguasa dunia yang baru dan lebih baik itu. Dari seorang guru diharapkan lebih daripada murid; dari tuan dituntut lebih daripada hamba. Dari para warga kerajaan surga dituntut lebih daripada warga pemerintahan dunia. Beberapa hal yang hendak kukatakan kepadamu mungkin kelihatannya keras, tetapi kamu telah memilih untuk mewakili aku di dunia sama seperti aku sekarang mewakili Bapa; dan sebagai agen-agenku di bumi kamu akan diwajibkan untuk mematuhi ajaran-ajaran dan praktek-praktek yang adalah cerminan dari cita-citaku mengenai hidup fana di dunia-dunia ruang, dan yang aku contohkan dalam kehidupanku di bumi untuk mewahyukan Bapa yang ada di surga.
140:3.2 (1570.3) “Aku mengutus kamu untuk memberitakan kebebasan kepada para tawanan rohani, sukacita kepada mereka yang dalam belenggu ketakutan, dan untuk menyembuhkan orang sakit sesuai dengan kehendak Bapaku yang di surga. Bila kamu menemukan anak-anakku dalam kesulitan, berbicaralah memberikan semangat kepada mereka, katakanlah:
140:3.3 (1570.4) “Berbahagialah orang yang miskin dalam roh, orang yang rendah hati, karena punya merekalah harta kerajaan surga.
140:3.4 (1570.5) “Berbahagialah mereka yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan.
140:3.5 (1570.6) “Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan mewarisi bumi.
140:3.6 (1570.7) “Berbahagialah orang yang murni hatinya, karena mereka akan melihat Tuhan.
140:3.7 (1570.8) “Dan demikian pula katakanlah kepada anak-anakku lebih lanjut kata-kata penghiburan dan janji rohani ini:
140:3.8 (1570.9) “Berbahagialah mereka yang berkabung, karena mereka akan dihibur. Berbahagialah mereka yang menangis, karena mereka akan menerima roh bersukacita.
140:3.9 (1570.10) “Berbahagialah mereka yang penuh belas kasihan, karena mereka akan memperoleh belas kasihan.
140:3.10 (1570.11) “Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Tuhan.
140:3.11 (1570.12) “Berbahagialah mereka yang dianiaya karena kebenaran, karena milik merekalah kerajaan surga. Berbahagialah kamu, jika manusia mencaci maki dan menganiaya kamu dan mengatakan segala yang jahat terhadap kamu secara palsu. Bersukacitalah dan sangat bergembiralah, sebab besar upahmu di surga.
140:3.12 (1570.13) “Saudara-saudaraku, ketika aku mengutus kamu pergi, kamu adalah garam dunia, garam dengan rasa yang mengawetkan. Tetapi jika garam ini telah kehilangan rasanya, dengan apa ia diasinkan? Tidak berguna apa-apa selain dibuang dan diinjak-injak di bawah kaki orang-orang.
140:3.13 (1570.14) “Kamu adalah terang dunia. Sebuah kota yang dibangun di atas bukit tidak dapat disembunyikan. Demikian pula orang tidak menyalakan lilin dan meletakkannya di bawah gantang, tetapi di tempat lilin; maka lilin itu memberikan terang kepada semua yang di dalam rumah. Biarlah terangmu bercahaya seperti itu di depan orang supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan dipimpin untuk memuliakan Bapamu yang di surga.
140:3.14 (1571.1) “Aku mengutus kamu pergi ke dunia untuk mewakili aku dan untuk bertindak sebagai duta-duta Kerajaan Bapa-Ku, dan sementara kamu pergi untuk mewartakan kabar gembira itu, taruhlah kepercayaanmu pada Bapa yang kamu adalah utusan-Nya. Jangan melawan ketidakadilan dengan kekerasan; janganlah menaruh percayamu pada kekuatan tangan. Jika tetanggamu menamparmu di pipi kanan, berikan kepadanya yang satunya juga. Bersedialah menderita ketidakadilan daripada saling menghakimi antara kamu sendiri. Dalam kebaikan dan dengan belas kasihan layanilah semua orang yang dalam kesusahan dan membutuhkan.
140:3.15 (1571.2) “Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu, berkatilah mereka yang mengutuk kamu dan berdoalah bagi mereka yang berbuat jahat kepadamu. Dan apapun yang kamu percaya aku akan lakukan pada orang-orang, lakukan juga pada mereka.
140:3.16 (1571.3) “Bapamu di surga membuat matahari bersinar atas orang jahat sama seperti ke atas orang baik; demikian juga Dia mengirimkan hujan ke atas yang adil dan yang tidak adil. Kamu adalah anak-anak Tuhan; bahkan lebih lagi, kamu sekarang adalah duta-duta dari kerajaan Bapaku. Jadilah penuh belas kasihan, sama seperti Tuhan penuh belas kasihan, dan di masa depan kekal kerajaan itu kamu harus menjadi sempurna, sama seperti Bapamu yang di surga adalah sempurna.
140:3.17 (1571.4) “Kamu diutus dengan tugas untuk menyelamatkan manusia, bukan untuk menghakimi mereka. Pada akhir hidup kamu di bumi kamu semua akan mengharapkan belas kasihan; oleh karena itu aku haruskan kamu semua selama kehidupan fanamu agar kamu menunjukkan belas kasihan kepada semua saudara-saudaramu dalam daging. Jangan membuat kesalahan dengan mencoba mencabut debu dari mata saudaramu sedangkan ada balok dalam matamu sendiri. Setelah terlebih dahulu membuang balok keluar dari matamu sendiri, kamu dapat melihat lebih baik untuk mencabut debu itu dari mata saudaramu.
140:3.18 (1571.5) “Perhatikan kebenaran itu dengan jelas; jalanilah hidup yang benar tanpa rasa takut; dan demikianlah kamu menjadi rasul-rasul dan duta-duta Bapaku. Kamu telah mendengar dikatakan: ‘Jika orang buta menuntun orang buta, pasti keduanya jatuh ke dalam lubang.’ Jika kamu hendak membimbing orang lain ke dalam kerajaan, kamu sendiri harus berjalan dalam sinar terang dari kebenaran yang hidup. Dalam semua urusan pekerjaan kerajaan aku menasihati kamu untuk menunjukkan penilaian yang adil dan kebijaksanaan yang tajam. Jangan memberikan apa yang suci kepada anjing, dan jangan pula melemparkan mutiara di depan babi, agar jangan sampai mereka menginjak-injak permatamu dan berbalik mengoyakkan kamu.
140:3.19 (1571.6) “Aku memperingatkan kamu terhadap nabi-nabi palsu yang akan datang kepadamu dalam pakaian domba, sedangkan di dalamnya mereka adalah seperti serigala yang buas. Melalui buahnyalah kamu akan mengenal mereka. Apakah orang memetik buah anggur dari onak atau buah ara dari semak berduri? Demikianlah juga, setiap pohon yang baik menghasilkan buah yang baik, tetapi pohon yang jahat menghasilkan buah yang jahat. Pohon yang baik tidak dapat menghasilkan buah yang jahat, ataupun pohon jahat menghasilkan buah yang baik. Setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik akan segera ditebang dan dibuang ke dalam api. Untuk masuk ke dalam kerajaan surga, niat hati itulah yang diperhitungkan. Bapaku melihat ke dalam hati manusia dan menghakimi mereka berdasarkan kerinduan batin dan niat tulus mereka.
140:3.20 (1571.7) “Pada hari besar penghakiman kerajaan, banyak yang akan berkata kepadaku, ‘Bukankah kami bernubuat demi namamu dan oleh namamu melakukan banyak pekerjaan ajaib?’ Tetapi aku akan terpaksa mengatakan kepada mereka, ‘Aku tidak pernah kenal kamu; pergi dari padaku kamu guru-guru palsu.’ Tetapi setiap orang yang mendengar perintah ini dan dengan tulus melaksanakan tugasnya untuk mewakili aku di depan manusia sama seperti aku telah mewakili Bapaku kepadamu, mereka akan menemukan banyak pintu masuk ke dalam pelayananku dan ke dalam kerajaan Bapa surgawi.”
140:3.21 (1571.8) Belum pernah para rasul mendengar Yesus berbicara dengan cara ini, karena ia telah berbicara kepada mereka seperti orang yang memiliki kewenangan tertinggi. Mereka turun dari gunung sekitar matahari terbenam, tetapi tidak ada seorangpun yang menanyai Yesus.
140:4.1 (1572.1) Apa yang disebut “Khotbah di Bukit” itu bukanlah injil Yesus. Khotbah itu memang memuat banyak petunjuk yang membantu, tetapi itu adalah perintah pentahbisan dari Yesus kepada dua belas rasul. Khotbah itu adalah penugasan pribadi dari Guru kepada mereka yang akan pergi memberitakan injil dan bercita-cita untuk mewakilinya dalam dunia manusia sama seperti dia yang adalah perwakilan yang begitu jelas dan sempurna dari Bapanya.
140:4.2 (1572.2) “Kamu adalah garam dunia, garam dengan rasa yang mengawetkan. Tetapi jika garam ini telah kehilangan rasanya, dengan apa ia akan diasinkan? Sebab itu tidak ada gunanya selain dibuang dan diinjak-injak di bawah kaki orang-orang.”
140:4.3 (1572.3) Pada masa Yesus garam itu berharga. Garam bahkan digunakan sebagai uang. Kata modern “salary” atau gaji berasal dari “salt” atau garam. Garam tidak hanya melezatkan rasa makanan, tetapi juga suatu pengawet. Garam membuat yang lain lebih sedap, dan dengan demikian berguna karena dipakai.
140:4.4 (1572.4) “Kamu adalah terang dunia. Sebuah kota yang dibangun di atas bukit tidak dapat disembunyikan. Demikian pula orang tidak menyalakan lilin dan meletakkannya di bawah gantang, tetapi ditaruh di atas tempat lilin, sehingga memberikan terang untuk semua orang yang di rumah. Biarlah terangmu bercahaya di depan orang supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan dipimpin untuk memuliakan Bapamu yang ada di surga.”
140:4.5 (1572.5) Meskipun terang menghalau kegelapan, terang juga bisa begitu “menyilaukan” sehingga membuat bingung dan frustrasi. Kita dinasihati untuk membiarkan terang kita bersinar begitu rupasehinggarekan-rekan kita akan dibimbing ke jalan yang baru dan saleh untuk hidup yang lebih baik. Terang kita harus bersinar begitu rupa bukan untuk menarik perhatian pada diri kita sendiri. Bahkan pekerjaan seseorang dapat dimanfaatkan sebagai “reflektor” yang efektif untuk penyebaran terang kehidupan ini.
140:4.6 (1572.6) Karakter yang kuat itu tidak diperoleh karena tidak melakukan kesalahan melainkan karena sungguh-sungguh berbuat benar. Tidak mementingkan diri sendiri adalah lencana kebesaran manusia. Tingkat tertinggi realisasi diri itu dicapai oleh penyembahan dan pelayanan. Orang yang bahagia dan efektif itu termotivasi, bukan oleh rasa takut melakukan kesalahan, tetapi oleh cinta untuk berbuat benar.
140:4.7 (1572.7) “Dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka.” Kepribadian itu pada dasarnya tidak berubah; bahwa yang berubah—bertumbuh—adalah karakter moral. Kesalahan utama dari agama-agama modern adalah negativisme. Pohon yang tidak berbuah “ditebang dan dibuang ke dalam api.” Nilai moral tidak dapat diperoleh hanya dari penindasan—yaitu dari mematuhi perintah “Janganlah kamu.” Rasa takut dan malu adalah motivasi yang tidak layak untuk hidup beragama. Agama itu absah hanya kalau mengungkapkan kebapaan Tuhan dan meningkatkan persaudaraan manusia.
140:4.8 (1572.8) Suatu filosofi hidup yang efektif dibentuk oleh kombinasi dari wawasan kosmis dan total dari reaksi emosional seseorang terhadap lingkungan sosial dan ekonomi. Ingatlah: Meskipun dorongan-dorongan nafsu yang diwarisi tidak dapat diubah secara mendasar, tanggapan emosional terhadap dorongan nafsu tersebut dapat diubah; sebab itu sifat dasar moral dapat diubah, karakter dapat diperbaiki. Dalam karakter yang kuat tanggapan-tanggapan emosional itu diintegrasikan dan dikoordinasikan, dan dengan demikian dihasilkanlah kepribadian yang dipersatukan. Kurangnya penyatuan melemahkan sifat moral dan melahirkan ketidak-bahagiaan.
140:4.9 (1572.9) Tanpa tujuan yang layak, hidup menjadi tanpa tujuan dan tidak bermanfaat, dan banyak ketidak-bahagiaan dihasilkan. Pembicaraan Yesus pada pentahbisan dua belas murid merupakan filsafat induk kehidupan. Yesus menasihati para pengikutnya untuk menjalankan iman yang didasarkan pada pengalaman. Ia memperingatkan mereka untuk tidak bergantung hanya pada persetujuan intelektual, kemudahan percaya, dan kekuasaan yang sudah mapan.
140:4.10 (1573.1) Pendidikan harus menjadi teknik untuk mempelajari (menemukan) metode yang lebih baik untuk memuaskan dorongan alamiah yang kita warisi, dan kebahagiaan adalah hasil total dari perluasan teknik-teknik untuk kepuasan emosional ini. Kebahagiaan itu sedikit tergantung pada lingkungan, meskipun lingkungan yang menyenangkan mungkin sangat menyumbang ke arah itu.
140:4.11 (1573.2) Setiap manusia fana benar-benar mengidamkan menjadi orang yang lengkap, untuk menjadi sempurna seperti Bapa di surga adalah sempurna, dan pencapaian tersebut dimungkinkan karena dalam analisis terakhir “alam semesta itu sesungguhnya kebapaan.”
140:5.1 (1573.3) Dari Khotbah di Bukit sampai dengan ceramah Perjamuan Malam Terakhir, Yesus mengajarkan pengikutnya untuk mewujudkan kasih kebapaan lebih daripada kasih persaudaraan. Kasih persaudaraan akan mengasihi sesamamu seperti kamu mencintai dirimu sendiri, dan hal itu akan menjadi pemenuhan yang memadai tentang “aturan emas.” Tetapi kasih sayang kebapaan akan mengharuskan kamu mengasihi manusia sesamamu seperti Yesus mengasihi kamu.
140:5.2 (1573.4) Yesus mengasihi umat manusia dengan kasih sayang rangkap dua. Dia hidup di bumi sebagai kepribadian lipat dua—manusiawi dan ilahi. Sebagai Anak Tuhan, dia mengasihi manusia dengan kasih kebapaan—dia adalah Pencipta manusia, Bapa alam semesta mereka. Sebagai Anak Manusia, Yesus mengasihi manusia sebagai saudara—dia benar-benar seorang manusia di antara manusia.
140:5.3 (1573.5) Yesus tidak mengharapkan pengikutnya untuk mencapai suatu perwujudan yang mustahil dari kasih persaudaraan, tetapi dia memang mengharapkan mereka agar berusaha untuk menjadi seperti Tuhan—untuk menjadi sempurna sama seperti Bapa di surga adalah sempurna -- bahwa mereka bisa mulai memandang manusia seperti halnyaTuhan memandang kepada makhluk-makhluk-Nya dan karena itu bisa mulai mengasihi manusia seperti Tuhan mengasihi mereka—untuk menunjukkan awal mula dari kasih sayang kebapaan. Dalam memberikan nasihat kepada keduabelas rasul ini, Yesus berusaha untuk mengungkapkan konsep baru mengenai kasih kebapaan ini yang terkait dengan sikap emosional tertentu yang bersangkutan dalam membuat banyak penyesuaian sosial lingkungan.
140:5.4 (1573.6) Guru memulai ceramah penting ini dengan mengarahkan perhatian pada empat sikap iman sebagai pendahuluan pada penggambaran berikutnya tentang empat reaksi transenden dan tertinggi dari kasih kebapaan yang dibedakan dengan keterbatasan-keterbatasan dari semata-mata kasih persaudaraan.
140:5.5 (1573.7) Dia pertama kali berbicara tentang mereka yang miskin dalam roh, lapar akan kebenaran, tetap lemah-lembut, dan yang murni hatinya. Manusia yang mengenal roh tersebut bisa diharapkan untuk mencapai tingkat tidak mementingkan diri ilahi tersebut sehingga dapat mencobakan pelaksanaan menakjubkan tentang kasih sayang kebapaan; bahwa bahkan ketika sebagai orang-orang yang berdukacita mereka akan diberi kekuatan untuk menunjukkan belas kasihan, mempromosikan perdamaian, dan menanggung penganiayaan, dan dalam seluruh situasi yang sulit ini mengasihi walaupun terhadap umat manusia yang tidak indah itu dengan kasih kebapaan. Kasih sayang seorang bapa dapat mencapai tingkat pengabdian yang tak terkira melampaui kasih sayang seorang saudara.
140:5.6 (1573.8) Iman dan kasih dari Ucapan Bahagia ini memperkuat karakter moral dan menciptakan kebahagiaan. Ras takut dan marah melemahkan karakter dan menghancurkan kebahagiaan. Khotbah penting ini dimulai berdasarkan nada kebahagiaan.
140:5.7 (1573.9) 1. “Berbahagialah orang yang miskin dalam roh— yang rendah hati.” Bagi seorang anak kecil, kebahagiaan adalah kepuasan dari keinginan kesenangan langsung. Orang dewasa bersedia untuk menabur benih penyangkalan diri dalam rangka untuk menuai panen bertambahnya kebahagiaan berikutnya. Pada masa-masa Yesus dan sejak itu, kebahagiaan telah terlalu sering dikaitkan dengan ide kepemilikan kekayaan. Dalam kisah orang Farisi dan pemungut pajak yang berdoa di bait suci, yang satu merasa kaya dalam roh—egois; yang lain merasa “miskin dalam roh”—rendah hati. Yang satu merasa tidak kurang apapun, yang lain bisa diajar dan mencari kebenaran. Orang yang miskin dalam roh mencari tujuan-tujuan kekayaan rohani—mencari Tuhan. Pencari kebenaran demikian itu tidak perlu harus menunggu upahnya di masa depan yang jauh; mereka mendapat upah sekarang. Mereka menemukan kerajaan surga dalam hati mereka sendiri, dan mereka mengalami kebahagiaan itu sekarang.
140:5.8 (1574.1) 2. “Berbahagialah mereka yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan.” Hanya mereka yang merasa miskin dalam roh akan selalu lapar akan kebenaran. Hanya orang yang rendah hati mencari kekuatan ilahi dan merindukan kuasa rohani. Namun paling berbahaya jika dengan sengaja melakukan puasa rohani dalam rangka untuk meningkatkan minat seseorang untuk karunia-karunia rohani. Puasa secara fisik menjadi berbahaya setelah empat atau lima hari; seseorang cenderung kehilangan semua nafsu untuk makan. Puasa yang berkepanjangan, baik fisik ataupun rohani, cenderung untuk menghancurkan rasa lapar.
140:5.9 (1574.2) Kebenaran yang dari pengalaman ituadalah suatu kenikmatan, bukan kewajiban. Kebenarannya Yesus adalah kasih yang dinamis—kasih sayang kebapaan-persaudaraan. Ini bukan kebenaran jenis negatif atau “janganlah-engkau.” Bagaimana mungkin seorang lapar akan sesuatu yang negatif—sesuatu yang “tidak untuk dilakukan”?
140:5.10 (1574.3) Tidaklah begitu mudah untuk mengajari jiwa yang kekanak-kanakan tentang dua hal pertama dari Ucapan Bahagia ini, tetapi jiwa yang dewasa akan bisa memahami maknanya.
140:5.11 (1574.4) 3. “Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan mewarisi bumi.” Kelemah-lembutan yang tulen tidak ada hubungannya dengan rasa takut. Hal ini lebih merupakan sikap manusia yang bekerjasama dengan Tuhan—“Kehendak-Mu jadilah.” Hal itu mencakup kesabaran dan ketabahan dan dimotivasi oleh iman yang tak tergoyahkan akan alam semesta yang adil dan ramah. Hal ini menguasai semua godaan untuk memberontak melawan pimpinan ilahi. Yesus adalah manusia lemah lembut Urantia yang ideal, dan dia mewarisi alam semesta yang luas.
140:5.12 (1574.5) 4. “Berbahagialah orang yang murni hatinya, karena mereka akan melihat Tuhan.” Kemurnian rohani itu bukanlah suatu kualitas yang negatif, kecuali bahwa kemurnian itu tidak mengandung kecurigaan dan balas dendam. Dalam membahas kemurnian, Yesus tidak berniat untuk berurusan secara khusus dengan sikap seks manusia. Ia menyebut lebih mengenai kepercayaan yang harus orang miliki pada manusia sesamanya; kepercayaan itu yang orang tua miliki pada anaknya, dan yang memungkinkan dia untuk mencintai sesamanya seperti seorang ayah mencintai mereka. Kasih seorang ayah tidak perlu memanjakan, dan tidak membenarkan kejahatan, tetapi selalu tidak sinis. Kasih kebapaan itu punya ketunggalan tujuan, dan selalu mencari yang terbaik dalam diri manusia; itulah sikap orang tua yang benar.
140:5.13 (1574.6) Melihat Tuhan—oleh iman—berarti memperoleh wawasan rohani yang benar. Wawasan rohani itu meningkatkan bimbingan Pelaras, dan hal-hal ini pada akhirnya meningkatkan kesadaran akan Tuhan. Dan ketika kamu mengenal Bapa, ditegaskan kamu berada dalam jaminan keanakan ilahi, dan kamu dapat semakin saling mengasihi masing-masing saudaramu di dalam daging, tidak hanya sebagai saudara—dengan kasih persaudaraan—tetapi juga sebagai seorang bapa—dengan kasih sayang kebapaan.
140:5.14 (1574.7) Mudah untuk mengajarkan nasihat ini sekalipun kepada seorang anak kecil. Anak-anak secara alami percaya penuh, dan orang tua harus memastikan agar mereka tidak kehilangan iman yang sederhana itu. Ketika berurusan dengan anak-anak, hindari semua penipuan dan jangan menganjurkan kecurigaan. Dengan bijak bantulah mereka untuk memilih pahlawan mereka dan memilih pekerjaan seumur hidup mereka.
140:5.15 (1574.8) Kemudian Yesus melanjutkan dengan mengajar para pengikutnya tentang perwujudan tujuan utama semua perjuangan manusia—kesempurnaan—bahkan hingga pencapaian keilahian. Selalu ia menasihati mereka: “Jadilah kamu sempurna, seperti juga Bapamu yang di surga adalah sempurna.” Dia tidak mendorong dua belas murid itu untuk mengasihi sesama mereka seperti mereka mengasihi diri mereka sendiri. Hal itu mungkin akan menjadi prestasi yang pantas; hal itu akan menandakan pencapaian kasih persaudaraan. Tetapi ia mengajar para rasulnya untuk mengasihi orang-orang seperti dia mengasihi mereka—untuk mengasihi dengan kasih sayang kebapaan serta kasih sayang persaudaraan. Dan dia menggambarkan hal ini dengan menunjukkan empat reaksi tertinggi dari kasih kebapaan:
140:5.16 (1575.1) 1. “Berbahagialah mereka yang berkabung, karena mereka akan dihibur.” Apa yang disebut akal sehat atau yang terbaik dari logika tidak akan pernah menganjurkan bahwa kebahagiaan bisa diperoleh dari perkabungan. Tetapi Yesus tidak mengacu kepada perkabungan yang tampak luar atau pamer. Dia menyebut tentang suatu sikap emosional dari kelembutan hati. Merupakan kesalahan besar untuk mengajar anak laki-laki dan pria muda bahwa tidak jantan menunjukkan kelembutan atau sebaliknya menunjukkan tanda tentang perasaan emosional atau penderitaan fisik. Simpati adalah atribut yang pantas dari laki-laki serta dari perempuan. Tidak diperlukan tampilan yang kasaragar menjadi jantan. Ini cara yang salah untuk menciptakan lelaki yang pemberani. Lelaki-lelaki besar dunia tidak takut untuk berkabung. Musa, sang peratap itu, adalah seorang pria yang lebih besar dari Simson atau Goliat. Musa adalah seorang pemimpin yang hebat, tetapi ia juga seorang lelaki yang lemah lembut. Menjadi sensitif dan responsif terhadap kebutuhan manusia menciptakan kebahagiaan sejati dan lestari, sementara sikap ramah tersebut menjaga jiwa dari pengaruh merusak dari kemarahan, kebencian, dan kecurigaan.
140:5.17 (1575.2) 2. “Berbahagialah mereka yang penuh belas kasihan, karena mereka akan mendapat belas kasihan.” belas kasihan atau rahmat itu di sini menunjukkan tinggi dan dalam dan luasnya persahabatan yang paling sejati—yaitu cinta kasih. Rahmat kadang-kadang mungkin pasif, tetapi di sini adalah aktif dan dinamis—yaitu sifat kebapaan yang tertinggi. Orang tua yang mengasihi tidak mengalami kesulitan dalam memaafkan anaknya, bahkan berkali-kali. Dan dalam diri anak yang masih polos dorongan untuk meringankan penderitaan itu alami. Anak-anak secara normal itu ramah dan simpatik saat sudah cukup umur untuk menghargai kondisi sebenarnya.
140:5.18 (1575.3) 3. “Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Tuhan.” Para pendengarnya Yesus merindukan pembebasan militer, bukan pembawa damai. Namun damainya Yesus itu bukan dari jenis yang pasif dan negatif. Dalam menghadapi pencobaan dan penganiayaan dia berkata, “Damaiku kutinggalkan bagimu.” “Janganlah gelisah hatimu, lagipula janganlah takut.” Damai ini adalah damai yang mencegah konflik yang menghancurkan. Kedamaian pribadi mengintegrasikan kepribadian. Kedamaian sosial mencegah rasa takut, keserakahan, dan kemarahan. Perdamaian politik mencegah permusuhan ras, kecurigaan nasional, dan perang. Usaha perdamaian adalah obat untuk ketidakpercayaan dan kecurigaan.
140:5.19 (1575.4) Anak-anak dengan mudah dapat diajari untuk berfungsi sebagai pembawa damai. Mereka menikmati kegiatan tim; mereka suka bermain bersama. Kata Guru pada waktu yang lain: “Barangsiapa ingin menyelamatkan nyawanya ia akan kehilangan nyawanya, tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya, ia akan mendapatkannya.”
140:5.20 (1575.5) 4. “Berbahagialah mereka yang dianiaya demi kebenaran, karena milik merekalah kerajaan surga. Berbahagialah kamu, jika manusia mencaci maki dan menganiaya kamu dan mengatakan segala yang jahat terhadap kamu secara palsu. Bersukacita dan sangat bergembiralah, sebab besar upahmu di surga.”
140:5.21 (1575.6) Begitu sering penganiayaan mengikuti perdamaian. Tetapi orang-orang muda dan dewasa yang pemberani tidak pernah menghindari kesulitan atau bahaya. “Tidak ada kasih yang lebih besar daripada menyerahkan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya.” Dan kasih kebapaan itu dapat dengan bebas melakukan semua hal ini—hal-hal yang sulit untuk bisa dicakup oleh kasih persaudaraan. Dan kemajuan telah selalu menjadi panen akhir dari penganiayaan.
140:5.22 (1575.7) Anak-anak selalu tanggap pada tantangan keberanian. Orang muda selalu bersedia untuk “menerima tantangan.” Dan setiap anak sejak dini harus belajar untuk berkorban.
140:5.23 (1575.8) Demikianlah terungkap bahwa Ucapan Bahagia dari Khotbah di Bukit itu didasarkan pada iman dan kasih dan bukan pada hukum—etika dan kewajiban.
140:5.24 (1575.9) Kasih kebapaan senang membalas kejahatan dengan kebaikan—berbuat baik sebagai pembalasan terhadap ketidakadilan.
140:6.1 (1576.1) Minggu malam, ketika sampai di rumah Zebedeus dari dataran tinggi di utara Kapernaum, Yesus dan dua belas makan sederhana bersama. Setelah itu, sementara Yesus berjalan-jalan sepanjang pantai, dua belas murid saling bercakap-cakap. Setelah pertemuan singkat, sementara si kembar menyalakan api kecil untuk memberi mereka kehangatan dan lebih banyak cahaya, Andreas pergi untuk mencari Yesus, dan setelah dia menyusul Yesus, dia berkata: “Guru, saudara-saudaraku tidak dapat memahami apa yang engkau katakan tentang kerajaan. Kami tidak merasa mampu untuk memulai pekerjaan ini sampai engkau memberi kami petunjuk lebih lanjut. Aku telah datang untuk meminta engkau bergabung dengan kami di taman dan membantu kami untuk memahami arti kata-katamu.” Maka Yesus pergi dengan Andreas untuk bertemu dengan para rasul.
140:6.2 (1576.2) Setelah dia memasuki taman, dia mengumpulkan para rasul di sekelilingnya dan mengajar mereka lebih lanjut dengan mengatakan: “Kamu merasa sulit untuk menerima pesanku karena kamu hendak membangun ajaran yang baru itu langsung di atas ajaran yang lama, tetapi aku menyatakan bahwa kamu harus dilahirkan kembali. Kamu harus mulai lagi baru seperti anak kecil dan bersedia untuk mempercayai ajaranku dan percaya pada Tuhan. Injil baru kerajaan itu tidak dapat dibuat agar sesuai dengan apa yang telah ada. Kamu memiliki ide-ide yang keliru tentang Anak Manusia dan misinya di bumi. Namun jangan membuat kesalahan dengan berpikir bahwa aku telah datang untuk mengesampingkan hukum dan para nabi; aku telah datang bukan untuk menghancurkan melainkan untuk menggenapinya, untuk memperluas dan meneranginya. Aku datang bukan untuk melanggar hukum melainkan untuk menulis perintah-perintah baru pada papan-papan hatimu.
140:6.3 (1576.3) “Aku menuntut dari kamu suatu kebenaran yang akan melebihi kebenaran orang-orang yang berusaha untuk mendapat perkenanan Bapa melalui pemberian sedekah, doa, dan berpuasa. Jika kamu mau memasuki kerajaan, kamu harus memiliki kebenaran yang terdiri dari kasih, rahmat, dan kebenaran—yaitu keinginan tulus untuk melakukan kehendak Bapaku yang di surga.”
140:6.4 (1576.4) Maka kata Simon Petrus: “Guru, jika engkau memiliki perintah baru, kami mau mendengarnya. Tunjukkanlah jalan yang baru itu pada kami.” Jawab Yesus pada Petrus: “Kamu telah mendengar yang dikatakan oleh mereka yang mengajarkan hukum: ‘jangan membunuh, bahwa barangsiapa membunuh haruslah dihakimi.’ Tetapi aku melihat melampaui perbuatan itu untuk menyingkapkan niatnya. Aku nyatakan kepada kamu bahwa setiap orang yang marah kepada saudaranya berada dalam bahaya penghukuman. Siapa yang memelihara kebencian dalam hatinya dan merancang pembalasan dendam dalam pikirannya berada dalam bahaya penghakiman. Kamu harus menghakimi sesamamu berdasarkan perbuatan mereka; Bapa di surga menghakimi berdasarkan niat.
140:6.5 (1576.5) “Kamu telah mendengar para guru hukum agama mengatakan, ‘Jangan kamu berzinah.’ Tetapi aku berkata kepadamu bahwa setiap orang yang memandang seorang wanita dengan niat ingin berzinah dengan dia sudah melakukan perzinahan itu dengan dia dalam hatinya. Kamu hanya bisa menilai orang dari tindakan mereka, tetapi Bapaku melihat ke dalam hati anak-anak-Nya dan dalam rahmat menghakimi mereka sesuai dengan niat dan keinginan mereka yang sebenarnya.”
140:6.6 (1576.6) Yesus bermaksud untuk melanjutkan membahas perintah-perintah yang lain ketika Yakobus anak Zebedeus menyela dia, dengan bertanya: “Guru, apa yang harus kami ajarkan tentang perceraian? Haruskah kami memperbolehkan seorang pria untuk menceraikan istrinya seperti yang telah Musa perintahkan?” Ketika Yesus mendengar pertanyaan ini, ia berkata: “Aku tidak datang untuk membuat peraturan tetapi untuk memberi pencerahan. Aku telah datang bukan untuk mereformasi kerajaan-kerajaan dunia ini melainkan untuk mendirikan kerajaan surga. Bukan kehendak Bapa agar aku menyerah pada godaan untuk mengajari kamu aturan-aturan pemerintahan, perdagangan, atau perilaku sosial, yang meskipun mungkin baik untuk hari ini, tetapi akan jauh dari sesuai untuk masyarakat pada zaman yang lain. Aku ada di bumi hanyalah untuk menghibur batin-batin, membebaskan roh-roh, dan menyelamatkan jiwa-jiwa manusia. Tetapi aku akan mengatakan, mengenai pertanyaan perceraian ini, bahwa, meskipun Musa mendukung hal-hal seperti itu, namun tidaklah demikian pada masa-masa Adam dan di Taman Eden.”
140:6.7 (1577.1) Setelah para rasul berbicara di antara mereka sendiri sebentar, Yesus melanjutkan dengan mengatakan: “Selalu haruslah kamu mengenali dua sudut pandang dari semua perilaku manusia—sudut pandang manusiawi dan ilahi; cara daging dan cara roh; taksiran waktu dan sudut pandang kekekalan.” Meskipun dua belas murid tidak bisa memahami semua yang ajarkan, mereka benar-benar terbantu oleh petunjuk ini.
140:6.8 (1577.2) Kemudian kata Yesus: “Tetapi kamu akan tersandung atas ajaranku karena kamu terbiasa menafsirkan pesanku secara harfiah; kamu lambat untuk melihat roh dari ajaranku. Sekali lagi harus kamu ingat bahwa kamu adalah utusan-utusanku; kamu bertanggung jawab untuk menjalani hidupmu seperti aku dalam roh menjalani hidupku. Kamu adalah wakil-wakil pribadiku; tetapi jangan keliru mengharapkan semua orang untuk hidup seperti yang kamu lakukan dalam setiap hal tertentu. Juga harus kamu ingat bahwa aku punya domba-domba bukan dari kawanan ini, dan bahwa aku bertanggung jawab pada mereka juga, dengan tujuan agar aku harus menyediakan bagi mereka pola melakukan kehendak Tuhan sementara menjalani kehidupan yang bersifat fana.”
140:6.9 (1577.3) Lalu bertanyalah Natanael: “Guru, apakah kita tidak memberikan tempat bagi keadilan? Hukum Musa mengatakan, ‘mata ganti mata, dan gigi ganti gigi.’ Apa yang akan kita katakan?” Dan Yesus menjawab: “Kamu harus membalas kejahatan dengan kebaikan. Utusan-utusanku tidak boleh bertengkar dengan orang-orang, tetapi ramah kepada semuanya. Ukur mengukur tidak boleh jadi pedomanmu. Para penguasa manusia mungkin memiliki undang-undang seperti itu, tetapi tidak begitu dalam kerajaan; rahmat selalu harus menentukan penilaianmu dan kasih menentukan tingkah lakumu. Dan jika ini adalah ucapan-ucapan yang keras, kamu sekarangpun dapat mundur. Jika kamu menemukan persyaratan kerasulan terlalu berat, kamu boleh kembali ke jalur pemuridan yang kurang ketat.”
140:6.10 (1577.4) Ketika mendengar kata-kata yang mengejutkan ini, para rasul memisahkan diri mereka untuk sementara, tetapi mereka segera kembali, dan Petrus berkata: “Guru, kami akan pergi dengan engkau; tidak ada satupun dari kami akan mundur. Kami sepenuhnya siap untuk membayar harga tambahan itu; kami akan minum cawan itu. Kami akan menjadi rasul, bukan hanya murid-murid.”
140:6.11 (1577.5) Ketika Yesus mendengar ini, ia berkata: “Bersedialah, sebab itu, untuk memikul tanggung jawabmu dan ikutlah aku. Lakukan perbuatan baikmu secara rahasia; ketika kamu memberi sedekah, janganlah tangan kirimu tahu apa yang tangan kananmu lakukan. Dan ketika kamu berdoa, pisahkanlah dirimu sendiri dan jangan gunakan pengulangan kata sia-sia dan kalimat-kalimat tanpa makna. Selalu ingat bahwa Bapa mengetahui apa yang kamu butuhkan bahkan sebelum kamu meminta kepada-Nya. Dan jangan terbiasa berpuasa dengan wajah sedih agar terlihat oleh orang-orang. Sebagai rasul pilihanku, sekarang pisahkan dirimu untuk tugas kerajaan, janganlah mencari bagi dirimu harta di bumi, tetapi oleh layanan tanpa mementingkan diri sendiri carilah bagi dirimu harta di surga, karena dimana hartamu ada, di situpun juga hatimu ada.
140:6.12 (1577.6) “Lampu tubuh adalah mata; karena itu, jika matamu baik, seluruh tubuhmu akan penuh terang. Tapi jika matamu mementingkan diri sendiri, seluruh tubuh akan diisi dengan kegelapan. Jika terang itu yang ada dalam kamu itu berubah menjadi kegelapan, betapa gelapnya kegelapan itu!”
140:6.13 (1577.7) Kemudian Tomas bertanya kepada Yesus apakah mereka “boleh memiliki segala sesuatu bersama.” Kata Guru: “Ya, saudara-saudaraku, aku mau kita hidup bersama sebagai satu keluarga yang memahami. Kamu diserahi pekerjaan yang besar, dan aku mendambakan layananmu tidak terbagi. Kamu tahu apa yang dikatakan bahwa: ‘Tidak seorang pun dapat mengabdi kepada dua tuan.’ Kamu tidak bisa dengan tulus menyembah Tuhan dan pada saat yang sama sepenuh hati melayani mamon. Setelah sekarang mendaftar tanpa syarat dalam pekerjaan kerajaan, janganlah cemas untuk hidupmu; apalagi kuatir dengan apa yang akan kamu makan atau apa yang akan kamu minum; atau lagi tubuhmu, pakaian apa yang akan kamu kenakan. Kamu sudah belajar bahwa tangan yang bersedia dan hati yang sungguh-sungguh tidak akan kelaparan. Dan sekarang, ketika kamu bersiap untuk mencurahkan semua tenaga kamu untuk pekerjaan kerajaan, yakinlah bahwa Bapa tidak akan lalai pada kebutuhan kamu. Carilah dahulu kerajaan Tuhan, dan setelah kamu menemukan pintu masuk ke dalamnya, semua hal yang diperlukan akan ditambahkan kepadamu. Oleh karena itu, jangan terlalu cemas untuk esok. Kesulitan hari ini cukup untuk hari ini.”
140:6.14 (1578.1) Ketika Yesus melihat mereka berniat tetap bangun sepanjang malam untuk mengajukan pertanyaan, ia berkata kepada mereka: “Saudara-saudaraku, kamu adalah bejana-bejana tanah liat; adalah yang terbaik bagimu untuk beristirahat sehingga siap untuk pekerjaan besok.” Namun tidur telah pergi dari mata mereka. Petrus berani untuk mengajukan permohonan pada Gurunya agar “aku dapat berbicara sedikit secara pribadi dengan engkau. Bukan supaya dirahasiakan dari saudara-saudaraku, tetapi hatiku sedang bingung, dan jika, barangkali, aku pantas untuk ditegur Guru, aku lebih baik menanggungnya sendirian dengan engkau.” Dan Yesus berkata, “Mari ikut aku, Petrus,”—sambil mengajak masuk rumah. Ketika Petrus kembali dari hadapan Guru dengan jauh lebih riang dan sangat dikuatkan, maka Yakobus memutuskan untuk masuk berbicara dengan Yesus. Demikian seterusnya melalui jam-jam awal dini hari, para rasul lain masuk satu persatu untuk berbicara dengan Guru. Setelah mereka semua mengadakan pembicaraan pribadi dengan Yesus kecuali si kembar, yang telah tertidur lelap, Andreas pergi kepada Yesus dan berkata: "Guru, si kembar telah tertidur di kebun dekat api; haruskah aku membangunkan mereka untuk menanyakan apakah mereka akan juga berbicara dengan engkau?” Yesus berkata kepada Andreas sambil tersenyum, “Mereka baik-baik saja—jangan ganggu mereka.” Adapun malam sedang berlalu; cahaya fajar hari yang baru sedang terbit.
140:7.1 (1578.2) Setelah tidur beberapa jam, ketika dua belas rasul berkumpul untuk sarapan terlambat dengan Yesus, ia berkata: “Sekarang haruslah kamu mulai pekerjaanmu memberitakan kabar gembira dan mengajar orang percaya. Bersiaplah untuk pergi ke Yerusalem.” Setelah Yesus berbicara, Tomas mengumpulkan keberanian untuk mengatakan: “Aku tahu, Guru, bahwa kita sekarang harus siap untuk memasuki pekerjaan, tapi aku takut kita belum mampu melakukan tugas besar ini. Apakah engkau setuju agar kami tinggal di sekitar sini beberapa hari saja sebelum kita memulai pekerjaan kerajaan?” Dan ketika Yesus melihat bahwa semua rasulnya dicekam oleh ketakutan yang sama, ia berkata: “Jadilah seperti yang telah kamu minta; kita akan tetap di sini melewati hari Sabat.”
140:7.2 (1578.3) Minggu demi minggu kelompok-kelompok kecil pencari kebenaran yang sungguh-sungguh, bersama-sama dengan para penonton yang ingin tahu, telah datang ke Betsaida untuk menemui Yesus. Kabar tentang dia telah menyebar ke pedesaan; kelompok-kelompok penanya datang dari kota-kota yang jauh seperti Tirus, Sidon, Damaskus, Kaisarea, dan Yerusalem. Sampai sejauh ini, Yesus telah menyambut orang-orang ini dan mengajar mereka tentang kerajaan, namun sekarang Guru mengalihkan pekerjaan ini pada dua belas rasul. Andreas akan memilih salah satu dari para rasul dan menugaskan dia untuk sekelompok pengunjung, dan kadang-kadang dua belas mereka semua sibuk seperti itu.
140:7.3 (1578.4) Selama dua hari mereka bekerja, mengajar pada siang hari dan mengadakan pertemuan-pertemuan pribadi hingga larut malam. Pada hari ketiga Yesus bercakap-cakap dengan Zebedeus dan Salome sementara dia menyuruh berlibur rasul-rasul untuk “pergi menangkap ikan, mencari acara bebas, atau barangkali mengunjungi keluarga.” Pada hari Kamis mereka kembali untuk tiga hari lagi mengajar.
140:7.4 (1578.5) Selama minggu latihan ini, Yesus banyak kali mengulang kepada para rasul dua motif besar dari misi pasca-baptisannya di bumi:
140:7.5 (1578.6) 1. Untuk menyatakan Bapa kepada manusia.
140:7.6 (1578.7) 2. Untuk memimpin manusia agar menjadi sadar-anak—untuk sadar-beriman bahwa mereka adalah anak-anak dari Yang Mahatinggi.
140:7.7 (1579.1) Satu minggu pengalaman yang bervariasi ini berguna banyak untuk dua belas rasul; beberapa bahkan menjadi terlalu percaya diri. Pada pertemuan terakhir, malam setelah hari Sabat, Petrus dan Yakobus datang kepada Yesus, mengatakan, “Kami siap—sekarang marilah kita pergi untuk merebut kerajaan.” Untuk hal itu Yesus menjawab, “Semoga hikmatmu menyamai semangatmu dan keberanianmu menebus ketidak-tahuanmu.”
140:7.8 (1579.2) Meskipun para rasul gagal memahami banyak mengenai ajarannya, mereka tidak gagal untuk memahami arti dari kehidupan yang indah mempesona yang ia jalani bersama mereka.
140:8.1 (1579.3) Yesus juga tahu bahwa para rasulnya tidak sepenuhnya menyerap ajaran-ajarannya. Dia memutuskan untuk memberikan beberapa pelajaran khusus kepada Petrus, Yakobus, dan Yohanes, berharap mereka akan mampu meluruskan ide-ide rekan-rekan mereka. Dia melihat bahwa, meskipun beberapa aspek dari ide kerajaan rohani itu dipahami oleh dua belas rasul, namun mereka tetap saja mengaitkan ajaran-ajaran rohani baru itu langsung dengan konsep harfiah lama dan telah berakar kuat bahwa kerajaan surga itu adalah pemulihan takhta Daud dan pendirian kembali Israel sebagai kekuasaan duniawi di bumi. Oleh karena itu, pada Kamis sore Yesus pergi dari pantai naik kapal dengan Petrus, Yakobus, dan Yohanes untuk membicarakan perkara-perkara kerajaan. Pertemuan pengajaran ini berlangsung selama empat jam, mencakup lusinan pertanyaan dan jawaban, dan mungkin akan paling berguna dimasukkan dalam catatan ini dengan menata ulang ringkasan pertemuan sore yang penting ini sebagaimana hal itu diberikan oleh Simon Petrus kepada saudaranya, Andreas, pagi berikutnya:
140:8.2 (1579.4) 1. Melakukan kehendak Bapa. Ajaran Yesus untuk percaya pada pemeliharaan Bapa surgawi bukan pasrah yang buta dan pasif. Dia mengutip dengan persetujuan, pada sore ini, ayat Ibrani kuno yang mengatakan: “Jika seorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan.” Dia menunjuk pada pengalamannya sendiri sebagai komentar yang cukup untuk ajaran-ajarannya. Petunjuknya tentang mempercayai Bapa tidak boleh dinilai oleh kondisi sosial atau ekonomi zaman modern atau suatu zaman lainnya. Ajarannya mencakup prinsip-prinsip ideal untuk hidup dekat dengan Tuhan dalam segala zaman dan di semua dunia.
140:8.3 (1579.5) Yesus menjelaskan mengenai tiga perbedaan antara persyaratan kerasulan dan pemuridan. Dan bahkan ia tidak melarang pelaksanaan kehati-hatian dan pandangan jauh ke depan oleh rasul dua belas. Apa yang dia lawan dalam khotbahnya adalah bukan pemikiran ke depan tetapi kecemasan, kekuatiran. Dia mengajarkan penundukan yang aktif dan waspada pada kehendak Tuhan. Dalam menjawab banyak pertanyaan mereka mengenai sikap hemat dan irit, dia hanya menujukan perhatian pada hidupnya sebagai tukang kayu, pembuat kapal, dan nelayan, dan pada pengorganisasian hati-hati keduabelasnya. Dia berusaha untuk membuat jelas bahwa dunia ini tidak dianggap sebagai musuh; bahwa keadaan-keadaan kehidupan itu merupakan suatu tatanan ilahi yang bekerja bersama dengan anak-anak Tuhan.
140:8.4 (1579.6) Yesus mengalami kesulitan besar untuk membuat mereka memahami praktek pribadinya untuk tidak melawan. Dia sama sekali menolak untuk membela dirinya sendiri, dan tampak kepada para rasul bahwa dia akan senang jika mereka mengikuti kebijakan yang sama. Dia mengajarkan mereka untuk tidak melawan kejahatan, tidak memerangi ketidak-adilan atau luka, tetapi dia tidak mengajarkan toleransi yang pasif terhadap kesalahan. Dan dia menjelaskan pada sore itu bahwa dia menyetujui hukuman sosial terhadap pelaku kejahatan dan kriminal, dan bahwa pemerintahan sipil kadang-kadang harus menggunakan kekuatan paksaan untuk pemeliharaan ketertiban sosial dan dalam pelaksanaan keadilan.
140:8.5 (1579.7) Dia tidak pernah berhenti untuk memperingatkan para muridnya terhadap praktek jahat pembalasan dendam; dia tidak mengizinkan pembalasan dendam, gagasan agar impas. Dia sangat tidak setuju menyimpan dendam. Dia tidak membolehkan gagasan mata ganti mata dan gigi ganti gigi. Dia menolak seluruh konsep balas dendam yang sendiri dan pribadi, menyerahkan perkara-perkara ini seluruhnya kepada pemerintah sipil, di satu sisi, dan penghakiman Tuhan, di sisi lain. Dia membuat jelas kepada ketiganya bahwa ajarannya itu diterapkan pada perorangan, bukan negara. Ia meringkas pengajarannya sampai saat itu mengenai hal-hal ini, sebagai:
140:8.6 (1580.1) Kasihilah musuhmu—ingatlah tuntutan-tuntutan moral dari persaudaraan manusia.
140:8.7 (1580.2) Kesia-siaan kejahatan: Suatu kesalahan tidak dibuat benar oleh balas dendam. Jangan membuat kesalahan memerangi kejahatan dengan cara jahatnya itu sendiri.
140:8.8 (1580.3) Milikilah iman—keyakinan akan kemenangan keadilan ilahi dan kebaikan kekal pada akhirnya.
140:8.9 (1580.4) 2. Sikap politik. Dia memperingatkan para rasul untuk berhati-hati dalam komentar mereka tentang hubungan tegang yang saat itu terjadi antara rakyat Yahudi dan pemerintah Romawi; dia melarang mereka dalam cara apapun terlibat dalam kesulitan-kesulitan ini. Dia selalu berhati-hati untuk menghindari perangkap politik dari musuh-musuhnya, dengan selalu menjawab, “Berikanlah kepada Kaisar apa yang Kaisar punya dan kepada Tuhan apa yang Tuhan punya.” Dia menolak perhatiannya dialihkan dari misinya untuk mendirikan jalan yang baru untuk keselamatan itu; dia tidak mau mengizinkan dirinya sendiri untuk berurusan dengan semua hal yang lain. Dalam kehidupan pribadinya dia selalu dengan hormat menaati semua hukum dan aturan sipil; dalam semua ajaran-ajaran publiknya dia tidak mengajarkan bidang-bidang kewarganegaraan, sosial, dan ekonomi ini. Dia memberitahukan pada tiga rasul itu bahwa ia hanya berurusan dengan prinsip-prinsip kehidupan kerohanian bagian dalam dan pribadinya manusia.
140:8.10 (1580.5) Oleh karena itu, Yesus bukanlah seorang reformis politik. Dia tidak datang untuk menata ulang dunia; bahkan jika dia telah melakukannya, hal itu akan berlaku hanya untuk masa dan generasi itu saja. Meskipun demikian, dia memang menunjukkan kepada manusia cara terbaik untuk hidup, dan tidak ada generasi yang dikecualikan dari usaha menemukan cara terbaik untuk menyesuaikan kehidupan Yesus pada masalah-masalah generasi itu sendiri. Tetapi jangan pernah membuat kesalahan dengan menyamakan ajaran-ajaran Yesus dengan suatu teori politik atau ekonomi, dengan suatu sistem sosial atau industrial apapun.
140:8.11 (1580.6) 3. Sikap sosial. Para rabi Yahudi telah lama memperdebatkan pertanyaan: Siapakah tetanggaku itu? Yesus datang menyajikan ide tentang kebaikan yang aktif dan spontan, kasih pada sesama orang itu yang begitu tulus sehingga memperluas lingkungan tetangga sampai mencakup seluruh dunia, sehingga dengan demikian membuat semua manusia adalah menjadi tetangga orang itu. Namun dengan semua ini, Yesus hanya tertarik pada individu, bukan pada massa. Yesus bukan seorang sosiolog, tetapi dia bekerja untuk mendobrak segala bentuk isolasi mementingkan diri sendiri. Dia mengajarkan simpati murni, belas kasihan. Mikhael dari Nebadon adalah Putra yang dikuasai-rahmat; belas kasihan itu adalah kodratnya itu sendiri.
140:8.12 (1580.7) Guru tidak berkata bahwa manusia tidak boleh menjamu makan teman-teman mereka, tetapi ia mengatakan hendaknya para pengikutnya membuat pesta untuk yang miskin dan tidak beruntung. Yesus memiliki rasa keadilan yang kokoh, tetapi selalu dilunakkan oleh rahmat. Dia tidak mengajari rasulnya agar mereka itu dibebani oleh parasit-parasit sosial atau pencari-sedekah profesional. Yang paling dekat ia membuat pernyataan sosiologis adalah mengatakan, “Janganlah menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi.”
140:8.13 (1580.8) Dia menjelaskan bahwa kebaikan yang sembarangan bisa disalahkan sebagai sumber banyak kejahatan sosial. Hari berikutnya Yesus dengan jelas menyuruh Yudas bahwa tidak ada dana kerasulan yang boleh diberikan sebagai sedekah kecuali atas permintaannya atau permohonan bersama dari dua rasul. Dalam semua urusan itu kebiasaan Yesus adalah selalu berkata, “Jadilah cerdik seperti ular tapi tidak berbahaya seperti merpati.” Tampaknya menjadi tujuannya dalam semua situasi sosial untuk mengajarkan kesabaran, toleransi, dan pengampunan.
140:8.14 (1581.1) Keluarga menduduki pusat filsafat hidupnya Yesus itu sendiri—di dunia ini dan berikutnya. Dia mendasarkan ajarannya tentang Tuhan berdasarkan keluarga, sementara dia berusaha untuk memperbaiki kecenderungan Yahudi untuk terlalu menghormati leluhur. Dia meninggikan kehidupan keluarga sebagai kewajiban manusia tertinggi tetapi membuat jelas bahwa hubungan keluarga tidak boleh mengganggu kewajiban agama. Dia mengarahkan perhatian pada kenyataan bahwa keluarga adalah sebuah lembaga yang sementara; bahwa hal itu tidak tetap bertahan melewati kematian. Yesus tidak ragu untuk meninggalkan keluarganya ketika keluarganya langsung melawan kehendak Bapa. Dia mengajarkan persaudaraan manusia yang baru dan lebih besar—anak-anak Tuhan. Di masa Yesus praktek perceraian terjadi bebas di Palestina dan di seluruh Kekaisaran Romawi. Dia berulang kali menolak untuk menetapkan hukum tentang perkawinan dan perceraian, namun banyak dari pengikut awal Yesus memiliki pendapat yang kuat tentang perceraian dan tidak ragu untuk mengaitkan hal-hal itu berasal dari dia. Semua penulis Perjanjian Baru memegang ide-ide yang lebih ketat dan maju tentang perceraian, kecuali Yohanes Markus.
140:8.15 (1581.2) 4. Sikap ekonomi. Yesus bekerja, hidup, dan berdagang di dunia yang dia jumpai. Dia bukan seorang reformis ekonomi, walaupun dia sering mengarahkan perhatian pada ketidak-adilan distribusi kekayaan yang tidak seimbang. Tetapi dia tidak menawarkan saran perbaikan apapun. Dia sudah menjelaskan kepada ketiganya, bahwa meskipun rasulnya tidak akan menyimpan harta, ia tidak berkhotbah menentang kekayaan dan harta, tetapi hanya terhadap distribusinya yang tidak seimbang dan tidak adil itu. Dia mengakui perlunya keadilan sosial dan keadilan industrial, tetapi dia tidak memberikan aturan untuk pencapaian hal-hal itu.
140:8.16 (1581.3) Dia tidak pernah mengajarkan pengikutnya untuk menghindari kepemilikan harta duniawi, kecuali dua belas rasulnya itu saja. Lukas, sang dokter, adalah orang yang sangat percaya pada kesetaraan sosial, dan ia berbuat banyak untuk menafsirkan perkataan Yesus selaras dengan keyakinan pribadinya. Yesus tidak pernah secara pribadi menyuruh para pengikutnya untuk mengadopsi mode hidup komunal; ia tidak mengucapkan apapun tentang hal-hal tersebut.
140:8.17 (1581.4) Yesus sering memperingatkan para pendengarnya terhadap ketamakan, menyatakan bahwa “kebahagiaan manusia itu bukan karena kelimpahan harta bendanya.” Dia terus-menerus mengulangi, “Apa gunanya seseorang jika ia memperoleh seluruh dunia namun kehilangan jiwanya sendiri?” Dia tidak menyerang langsung terhadap kepemilikan harta, tetapi dia bersikeras bahwa yang pokok secara kekal bahwa nilai-nilai rohani itu yang nomor satu. Dalam ajaran-ajarannya yang kemudian dia berusaha untuk memperbaiki banyak pandangan hidup Urantia yang keliru dengan menceritakan berbagai perumpamaan yang dia sampaikan dalam perjalanan pelayanan publiknya. Yesus tidak pernah bermaksud untuk merumuskan teori ekonomi; dia tahu betul bahwa setiap zaman harus mengembangkan solusinya sendiri untuk masalah-masalah yang sedang terjadi. Seandainya Yesus ada di bumi hari ini, hidup secara jasmani dalam daging, dia akan menjadi kekecewaan besar bagi sebagian besar pria wanita yang baik karena alasan sederhana bahwa ia tidak akan berpihak dalam sengketa politik, sosial, atau ekonomi masa kini. Dia akan tetap dengan anggunnya acuh tak acuh sambil mengajar kamu bagaimana untuk menyempurnakan kehidupan batin rohanimu sehingga membuat kamu menjadi berlipat kali lebih kompeten untuk mendapat solusi atas masalah-masalahmu yang murni manusiawi.
140:8.18 (1581.5) Yesus hendak membuat semua orang menjadi seperti-Tuhan dan kemudian mengawasi dengan penuh simpati, sementara anak-anak Tuhan ini memecahkan masalah politik, sosial, dan ekonomi mereka sendiri. Bukan kekayaan yang dia kecam, tetapi apa yang dilakukan kekayaan pada sebagian besar umatnya. Pada Kamis sore ini pertama kali Yesus mengatakan kepada rekan-rekannya bahwa “adalah lebih berbahagia memberi daripada menerima.”
140:8.19 (1581.6) 5. Agama pribadi. Kamu, seperti para rasul, akan lebih memahami ajaran-ajaran Yesus melalui kehidupannya. Dia menghidupi hidup yang disempurnakan di Urantia, dan ajarannya yang unik ini hanya bisa dipahami ketika hidup itu digambarkan dalam latar belakang langsungnya. Hidupnya itulah, dan bukan pelajaran kepada dua belas atau khotbahnya kepada orang banyak, yang akan paling membantu dalam mengungkapkan karakter ilahi dan kepribadian pengasih-Nya Bapa.
140:8.20 (1582.1) Yesus tidak menyerang ajaran-ajaran dari para nabi Ibrani atau moralis Yunani. Guru mengakui banyak hal yang baik dari guru-guru besar ini, tetapi dia turun ke bumi untuk mengajarkan sesuatu yang tambahan, “penyesuaian sukarela kehendak manusia pada kehendak Tuhan.” Yesus tidak ingin hanya menghasilkan orang yang beragama, seorang manusia yang sepenuhnya dikuasai perasaan-perasaan religius dan digerakkan hanya oleh dorongan-dorongan rohani. Seandainya kamu bisa melihat dia sekali pandang saja, kamu akan tahu bahwa Yesus adalah seorang manusia sejati dengan pengalaman besar dalam hal-hal dunia ini. Ajaran Yesus dalam hal ini telah terlalu banyak diselewengkan dan disalah-diartikan sepanjang berabad-abad era Kristen; kamu juga menyimpan gagasan-gagasan yang disimpangkan tentang kelemah-lembutan dan kerendahan hatinya Guru. Apa yang dia tuju dalam hidupnya tampaknya adalah rasa harga diri yang hebat. Dia hanya menasihati orang untuk merendahkan dirinya sendiri sehingga dia mungkin menjadi benar-benar ditinggikan; apa yang benar-benar menjadi sasarannya adalah kerendahan hati sesungguhnya kepada Tuhan. Dia menempatkan nilai besar pada ketulusan—hati yang murni. Kemurnian adalah kebajikan terbesar dalam taksiran karakternya, sementara keberanian adalah jantung dari ajaran-ajarannya. “Jangan takut” adalah semboyannya, dan ketahanan panjang sabar adalah idealnya untuk kekuatan karakter. Ajaran Yesus merupakan agama semangat, keberanian, dan kepahlawanan. Dan inilah mengapa dia hanya memilih sebagai wakil-wakil pribadinya dua belas orang biasa, mayoritas dari mereka adalah nelayan yang kasar, kuat, dan jantan.
140:8.21 (1582.2) Yesus hanya sedikit bicara tentang keburukan sosial pada masanya; jarang ia menyinggung tentang kebobrokan moral. Ia adalah seorang guru kebajikan sejati yang positif. Dia sengaja menghindari metode negatif untuk menyampaikan ajaran; dia menolak untuk mengiklankan kejahatan. Dia bahkan bukan pembaharu moral. Dia tahu dengan baik, dan mengajarkannya demikian kepada para rasul, bahwa nafsu indrawi umat manusia tidak bisa ditekan oleh teguran keagamaan ataupun larangan hukum. Beberapa kecamannya sebagian besar ditujukan melawan kesombongan, kekejaman, penindasan, dan kemunafikan.
140:8.22 (1582.3) Yesus bahkan tidak mencela dengan keras orang-orang Farisi, seperti yang dilakukan Yohanes Pembaptis. Dia tahu banyak ahli-ahli kitab dan orang Farisi itu jujur hati; dia mengerti perbudakan tradisi keagamaan yang membelenggu mereka. Yesus meletakkan penekanan besar pada “pertama-tama membuat pohon menjadi baik.” Dia menekankan kepada ketiga rasul bahwa dia menilai kehidupan seutuhnya, bukan hanya kebajikan istimewa tertentu.
140:8.23 (1582.4) Satu hal yang diperoleh Yohanes dari ajaran pada hari ini adalah bahwa inti agamanya Yesus itu terdiri dari perolehan karakter yang berbelas kasihan digabung dengan pribadi yang bermotivasi untuk melakukan kehendak Bapa di surga.
140:8.24 (1582.5) Petrus menangkap gagasan bahwa injil yang akan mereka kabarkan itu adalah benar-benar sebuah permulaan baru bagi seluruh umat manusia. Dia menyampaikan kesan ini kemudian kepada Paulus, yang merumuskan doktrinnya dari hal itu tentang Kristus sebagai “Adam kedua.”
140:8.25 (1582.6) Yakobus memahami kebenaran yang mendebarkan bahwa Yesus ingin anak-anaknya di bumi untuk hidup seakan mereka sudah warga kerajaan surgawi yang telah diselesaikan.
140:8.26 (1582.7) Yesus tahu manusia itu berbeda-beda, dan demikianlah ia mengajar para rasulnya. Dia terus-menerus menganjurkan mereka untuk menghindari usaha mencetak murid dan orang percaya mengikuti beberapa pola tertentu. Dia berusaha untuk memungkinkan setiap jiwa agar mengembangkan jalannya sendiri, menjadi sosok individu yang makin sempurna dan tersendiri di hadapan Tuhan. Dalam menjawab satu dari banyak pertanyaan Petrus, Guru berkata: “Aku ingin membebaskan manusia sehingga mereka dapat memulainya baru seperti anak kecil pada kehidupan yang baru dan lebih baik.” Yesus selalu menekankan bahwa kebaikan sejati haruslah tanpa disadari, dalam memberikan amal tidak membiarkan tangan kiri tahu apa yang diperbuat tangan kanan.
140:8.27 (1583.1) Ketiga rasul terkejut sore ini ketika mereka menyadari bahwa agamanya Guru mereka itu tidak membuat ketentuan untuk pemeriksaan diri rohani. Semua agama sebelum dan sesudah zaman Yesus, bahkan agama Kristen, dengan hati-hati menyediakan pemeriksaan diri yangteliti. Namun tidak demikian dengan agamanya Yesus dari Nazaret. Filsafat hidupnya Yesus itu tanpa introspeksi agama. Sang anak tukang kayu itu tidak pernah mengajarkan pembentukan karakter; dia mengajarkan pertumbuhan karakter, menyatakan bahwa kerajaan surga itu seumpama biji mustard. Tetapi Yesus tidak mengatakan apapun yang akan melarang analisis diri sebagai pencegahan terhadap egotisme mementingkan diri yang berlebihan.
140:8.28 (1583.2) Hak untuk memasuki kerajaan itu dipengaruhi oleh iman, keyakinan pribadi. Biaya untuk tetap tinggal dalam kenaikan maju kerajaan itu adalah mutiara dengan harga yang mahal, dalam rangka untuk memilikinya seseorang menjual segala yang ia miliki.
140:8.29 (1583.3) Ajaran Yesus adalah agama untuk semua orang, bukan semata untuk yang lemah dan para budak. Agamanya tidak pernah menjadi dikristalkan (pada masanya) ke dalam kredo-kredo dan hukum-hukum teologis; dia tidak meninggalkan satu baris tulisanpun. Kehidupannya dan ajaran-ajarannya diwarisi alam semesta sebagai sebuah warisan inspirasional dan idealistis yang cocok untuk bimbingan rohani dan petunjuk moral untuk segala zaman di semua dunia. Dan bahkan hari ini, ajaran Yesus itu berdiri terpisah dari semua agama, seperti demikian, meskipun ajaran itu adalah harapan hidup setiap agama tersebut.
140:8.30 (1583.4) Yesus tidak mengajari rasulnya bahwa agama itu adalah satu-satunya yang dikejar manusia di dunia; gagasan itu adalah gagasan Yahudi untuk melayani Tuhan. Namun dia memang bertahan bahwa agama adalah urusan eksklusif khusus untuk dua belas rasul. Yesus tidak mengajarkan apa-apa yang mencegah orang-orang percaya itu agar tidak mengejar suatu budaya peradaban yang benar; dia hanya mencela sekolah-sekolah agama di Yerusalem yang terikat tradisi itu. Dia berpandangan luas, berhati besar, terpelajar, dan toleran. Kesalehan yang disadari sendiri itu tidak mendapat tempat dalam filosofinya untuk hidup yang benar.
140:8.31 (1583.5) Guru tidak menawarkan solusi untuk masalah-masalah yang bersifat bukan keagamaan pada masanya maupun untuk semua masa selanjutnya. Yesus ingin mengembangkan wawasan rohani ke dalam realitas-realitas yang kekal dan untuk merangsang inisiatif dalam keaslian hidup; dia mengkhususkan dirinya pada kebutuhan rohani yang mendasar dan permanen dari ras manusia. Dia mengungkapkan suatu kebaikan yang setara dengan Tuhan. Dia meninggikan kasih—kebenaran, keindahan, dan kebaikan—sebagai ideal ilahi dan realitas kekal.
140:8.32 (1583.6) Guru datang untuk menciptakan dalam manusia suatu roh yang baru, suatu kehendak baru—agar memberikan kapasitas baru untuk mengetahui kebenaran, mengalami belas kasihan, dan memilih kebaikan—kehendak untuk menjadi selaras dengan kehendak-Nya Tuhan, ditambah dengan dorongan kekal untuk menjadi sempurna, seperti juga Bapa di surga itu sempurna.
140:9.1 (1583.7) Hari Sabat berikutnya Yesus mengkhususkan waktu bagi para rasulnya, berjalan kembali ke dataran tinggi dimana dia telah mentahbiskan mereka; dan di sana, setelah pesan penguatan pribadi yang panjang dan indah menyentuh hati, dia ikut serta dalam tindakan khidmat konsekrasi dua belas rasul. Hari Sabat sore ini Yesus mengumpulkan para rasul di sekitarnya di lereng bukit dan menyerahkan mereka ke tangan Bapa surgawinya sebagai persiapan untuk hari ketika dia akan terpaksa meninggalkan mereka sendirian di dunia. Tidak ada pengajaran baru pada kesempatan ini, hanya bercakap-cakap dan bersekutu.
140:9.2 (1584.1) Yesus meninjau lagi banyak fitur dari khotbah pentahbisan, yang disampaikan pada tempat yang sama ini, dan kemudian, dia memanggil mereka satu per satu, dia mengutus mereka untuk pergi ke dalam dunia sebagai wakilnya. Penugasan konsekrasinya Guru adalah: “Pergilah ke seluruh dunia dan beritakan kabar gembira tentang kerajaan. Bebaskan tawanan-tawanan rohani, hiburkan yang tertindas, dan layanilah yang sakit. Dengan cuma-cuma kamu telah terima, dengan cuma-cuma berilah.”
140:9.3 (1584.2) Yesus menasihati mereka untuk tidak membawa uang ataupun pakaian ekstra, mengatakan, “pekerja layak menerima upahnya.” Dan akhirnya ia berkata: “Lihatlah aku mengutus kamu seperti domba di tengah-tengah serigala; oleh karena itu jadilah secerdik ular dan sejinak merpati. Tetapi awaslah, karena musuh-musuhmu akan membawamu ke depan dewan-dewan mereka, sementara di rumah-rumah ibadah mereka, mereka akan menghukum berat kamu. Ke depan para gubernur dan penguasa kamu akan dibawa karena kamu percaya injil ini, dan kesaksianmu itu akan menjadi saksi bagiku untuk mereka. Dan ketika mereka membawa kamu ke pengadilan, janganlah cemas tentang apa yang harus kamu katakan, karena roh Bapaku tinggal di dalam kamu dan akan pada saat seperti itu berbicara melalui kamu. Beberapa dari kamu akan dihukum mati, dan sebelum kamu mendirikan kerajaan itu di bumi, kamu akan dibenci oleh orang banyak karena injil ini; tetapi jangan takut, aku akan menyertai kamu, dan rohku akan pergi mendahului kamu ke seluruh dunia. Dan kehadiran Bapaku akan tinggal bersama kamu sementara kamu pergi pertama kepada orang-orang Yahudi, kemudian kepada orang-orang kafir.”
140:9.4 (1584.3) Setelah mereka turun dari gunung, mereka berjalan kembali ke tempat mereka di rumahnya Zebedeus.
140:10.1 (1584.4) Malam itu ketika mengajar di dalam rumah, karena hujan mulai turun, Yesus berbicara panjang lebar, mencoba untuk menunjukkan mereka harus jadi apa, bukan apa yang harus mereka lakukan. Mereka hanya tahu sebuah agama yang mengharuskan untuk melakukan hal-hal tertentu sebagai sarana mencapai kebenaran—keselamatan. Tetapi Yesus menegaskan lagi, “Dalam kerajaan kamu haruslah benar supaya bisa bekerja.” Banyak kali dia mengulangi, “Karena itu jadilah kamu sempurna, seperti juga Bapamu yang di surga itu sempurna.” Setiap waktu Guru menjelaskan kepada para rasulnya yang kebingungan bahwa keselamatan yang dia bawa ke dunia itu akan dimiliki hanya dengan mempercayai, melalui iman yang sederhana dan tulus. Yesus berkata: “Yohanes mengkhotbahkan suatu baptisan pertobatan, berduka karena cara hidup yang lama. Kamu akan memberitakan baptisan persekutuan dengan Tuhan. Khotbahkan pertobatan kepada mereka yang membutuhkan ajaran seperti itu, tetapi bagi mereka yang sudah berusaha dengan tulus masuk ke dalam kerajaan, bukalah pintu lebar-lebar dan mintalah mereka masuk ke dalam persekutuan sukacita anak-anak Tuhan.” Tetapi ini tugas yang sulit untuk meyakinkan nelayan-nelayan Galilea ini, bahwa dalam kerajaan itu, menjadi orang benar, oleh iman, harus mendahului (sebelum) melakukan perbuatan benar dalam kehidupan sehari-hari manusia bumi.
140:10.2 (1584.5) Satu lagi hambatan besar dalam pekerjaan mengajar dua belas itu adalah kecenderungan mereka untuk mengambil prinsip-prinsip kebenaran agama yang sangat idealis dan rohani dan membentuknya lagi menjadi aturan-aturan perilaku pribadi yang konkret. Yesus hendak menyampaikan kepada mereka semangat indah tentang sikapnya jiwa itu, tetapi mereka tetap saja menterjemahkan ajaran-ajaran tersebut menjadi aturan-aturan perilaku pribadi. Banyak kali, ketika mereka memastikan untuk mengingat apa yang Guru katakan, mereka hampir pasti melupakan apa yang tidak ia katakan. Namun mereka perlahan-lahan menyerap pengajarannya karena Yesus itulah semua yang dia ajarkan. Apa yang mereka tidak bisa dapatkan dari petunjuk lisannya, mereka secara bertahap peroleh dengan hidup bersama dia.
140:10.3 (1585.1) Tidaklah kelihatan pada para rasul bahwa Guru mereka sedang menghidupi suatu kehidupan untuk inspirasi rohani bagi setiap orang pada setiap zaman di setiap dunia dari alam semesta yang sangat luas. Sekalipun Yesus sudah memberitahu mereka dari waktu ke waktu, namun para rasul tidak menangkap gagasan bahwa ia sedang melakukan pekerjaan di dunia ini tetapi untuk semua dunia yang lain dalam ciptaan luasnya. Yesus menghidupi kehidupan buminya di Urantia, tidak untuk menetapkan contoh pribadi hidup fana untuk pria dan wanita di dunia ini, melainkan untuk menciptakan ideal rohani dan inspirasional tinggiuntuk semua makhluk fana di semua dunia.
140:10.4 (1585.2) Pada malam yang sama ini Tomas bertanya kepada Yesus: “Guru, engkau mengatakan bahwa kami harus menjadi seperti anak kecil sebelum kami bisa masuk ke kerajaan Bapa, namun demikian engkau telah memperingatkan kami agar tidak ditipu oleh nabi-nabi palsu atau menjadi bersalah karena melemparkan mutiara kami ke depan babi. Sekarang, aku sejujurnya bingung. Aku tidak bisa memahami ajaranmu.” Jawab Yesus kepada Tomas: “Berapa lama lagi aku harus sabar terhadap kamu! Selalu kamu bersikeras untuk membuat harfiah semua yang aku ajarkan. Ketika aku meminta kamu untuk menjadi seperti anak kecil sebagai harga memasuki kerajaan, aku tidak mengacu pada kemudahan untuk ditipu, kesediaan semata-mata untuk percaya, ataupun cepat mempercayai orang asing yang menyenangkan. Apa yang kuinginkan agar kamu tangkap dari contoh itu adalah hubungan anak-ayah. Kamu adalah anak, dan kerajaan Bapa itulah yang ingin kamu masuki. Ada kasih sayang alami antara setiap anak yang normal dan ayahnya yang menjamin suatu hubungan yang memahami dan mengasihi, dan yang selamanya mencegah semua kecenderungan tawar menawar untuk mendapat kasih dan rahmat Bapa. Dan injil yang kamu akan pergi beritakan itu ada hubungannya dengan keselamatan yang tumbuh dari perwujudan-iman dari hubungan anak-ayah yang kekal ini.”
140:10.5 (1585.3) Salah satu ciri khas ajarannya Yesus adalah bahwa moralitas dari filosofinya itu berasal dari hubungan pribadi individu dengan Tuhan—hubungan anak dan bapak itu sendiri. Yesus memberikan penekanan pada perorangan, bukan pada ras atau bangsa. Sambil makan malam, Yesus berbicara dengan Matius yang di dalamnya dia menjelaskan bahwa moralitas suatu perbuatan itu ditentukan oleh motif individu. Moralitasnya Yesus itu selalu positif. Aturan emas (golden rule) yang dinyatakan lagi oleh Yesus menuntut kontak sosial yang aktif; aturan lama yang negatif itu dapat ditaati dalam isolasi (terasing sendirian). Yesus melucuti moralitas dari semua aturan-aturan dan upacara-upacara itu dan menaikkannya ke tingkatan megah untuk pemikiran rohani dan hidup yang sungguh benar.
140:10.6 (1585.4) Agama baru Yesus ini bukan tanpa implikasi praktisnya, tetapi apapun nilai politik, sosial, atau ekonomi praktisnya, ada dapat ditemukan dalam ajarannya, pelaksanaan alami dari pengalaman batiniah jiwa ini, sementara jiwa itu mengeluarkan buah-buah roh dalam pelayanan spontan sehari-hari dari pengalaman keagamaan pribadi yang sejati.
140:10.7 (1585.5) Setelah Yesus dan Matius selesai berbicara, Simon Zelot bertanya, “Tapi, Guru, apakah semua manusia adalah anak-anak Tuhan?” Dan Yesus menjawab: “Ya, Simon, semua manusia adalah anak-anak Tuhan, dan itu adalah berita baik yang kamu akan beritakan.” Namun para rasul tidak bisa memahami doktrin seperti itu; hal itu adalah pengumuman yang baru, aneh, dan mengejutkan. Dan karena keinginannya untuk menekankan kebenaran ini terhadap mereka, maka Yesus mengajarkan para pengikutnya untuk memperlakukan semua orang sebagai saudara mereka.
140:10.8 (1585.6) Sebagai tanggapan atas pertanyaan yang diajukan oleh Andreas, Guru menyatakan bahwa moralitas ajarannya tidak dapat dipisahkan dari agama menjalani hidupnya. Dia mengajarkan moralitas, bukan dari kodrat alami manusia, tetapi dari hubungan manusia dengan Tuhan.
140:10.9 (1585.7) Yohanes bertanya kepada Yesus, “Guru, apa itu kerajaan surga?” Yesus menjawab: “Kerajaan surga terdiri dari tiga hal pokok: pertama, pengakuan tentang fakta kedaulatan Tuhan; kedua, keyakinan akan kebenaran manusia sebagai anak Tuhan, dan ketiga, iman akan efektivitas keinginan tertinggi manusia untuk melakukan kehendak Tuhan—untuk menjadi seperti Tuhan. Dan ini adalah kabar baik dari injil: bahwa oleh iman setiap manusia bisa memiliki semua pokok keselamatan ini.”
140:10.10 (1586.1) Maka kini minggu penantian telah usai, dan mereka siap untuk berangkat esoknya ke Yerusalem.
Buku Urantia
Makalah 141
141:0.1 (1587.1) Pada hari pertama minggu itu, 19 Januari 27 M., Yesus dan kedua belas rasul bersiap untuk berangkat dari markas mereka di Betsaida. Duabelasnya tidak tahu apa-apa tentang rencana Guru mereka kecuali bahwa mereka pergi ke Yerusalem untuk menghadiri perayaan Paskah pada bulan April, dan bahwa niatnya untuk berjalan melalui lembah Yordan. Mereka belum pergi dari rumah Zebedeus sampai menjelang siang karena keluarga para rasul dan murid-murid yang lain telah datang untuk mengucapkan selamat jalan dan ucapan semoga berhasil dalam pekerjaan baru yang mereka akan segera mulai.
141:0.2 (1587.2) Tepat sebelum pergi, para rasul kehilangan sang Guru, dan Andreas keluar untuk mencarinya. Setelah pencarian singkat ia menemukan Yesus sedang duduk dalam sebuah perahu di pesisir pantai, dan ia sedang menangis. Dua belas rasul sudah sering melihat Guru mereka ketika dia tampak berduka, dan mereka telah melihat waktu-waktu singkat ia larut dalam pikiran yang serius, namun tidak seorangpun dari mereka pernah melihatnya menangis. Andreas agak terkejut melihat Guru terpengaruh seperti itu menjelang keberangkatan mereka ke Yerusalem, dan ia memberanikan diri untuk mendekati Yesus dan bertanya: “Pada hari besar ini, Guru, ketika kita akan berangkat ke Yerusalem untuk memberitakan kerajaan Bapa, mengapa sehingga engkau menangis? Yang mana dari kami yang telah menyinggung perasaanmu?” Dan Yesus, kembali bersama Andreas untuk bergabung dengan dua belas, menjawabnya: “Tidak seorangpun dari kamu telah menyedihkan aku. Aku menjadi sedih hanya karena tidak ada dari keluarga ayahku Yusuf yang ingat untuk singgah mengucapkan semoga berhasil.” Saat ini Rut sedang mengunjungi Yusuf kakaknya di Nazaret. Anggota keluarganya yang lain menjauh oleh karena keangkuhan, kekecewaan, kesalahpahaman, dan kebencian remeh sebagai akibat dari perasaan terluka.
141:1.1 (1587.3) Kapernaum tidak terlalu jauh dari Tiberias, dan ketenaran Yesus telah mulai tersebar luas ke seluruh Galilea dan bahkan ke daerah-daerah lain. Yesus tahu bahwa Herodes akan segera mulai memperhatikan pekerjaannya; maka dia berpikir bahwa yang terbaik adalah pergi ke selatan dan ke Yudea dengan para rasulnya. Serombongan lebih dari seratus orang percaya ingin untuk pergi dengan mereka, tetapi Yesus berbicara kepada mereka dan minta mereka untuk tidak menemani kelompok apostolik dalam perjalanan mereka menyusuri sungai Yordan. Meskipun mereka setuju untuk tetap tinggal, banyak dari mereka mengikuti Guru dalam beberapa hari.
141:1.2 (1587.4) Hari pertama Yesus dan para rasul hanya berjalan sejauh Tarichea, dimana mereka beristirahat semalam. Keesokan harinya mereka melakukan perjalanan ke sebuah titik di sungai Yordan dekat Pella dimana Yohanes telah berkhotbah sekitar satu tahun sebelumnya, dan dimana Yesus telah menerima baptisan. Di sini mereka tinggal selama lebih dari dua minggu, mengajar dan berkhotbah. Pada akhir minggu pertama beberapa ratus orang telah berkumpul di sebuah perkemahan dekat tempat Yesus dan dua belas tinggal, dan mereka telah datang dari Galilea, Fenisia, Syria, Dekapolis, Perea, dan Yudea.
141:1.3 (1588.1) Yesus tidak melakukan pemberitaan publik. Andreas membagi orang banyak dan menugaskan para pengkhotbah untuk pertemuan pagi dan sore hari; setelah makan malam Yesus berbicara dengan dua belas rasul. Dia tidak mengajar mereka sesuatu yang baru tetapi meninjau lagi ajaran sebelumnya dan menjawab banyak pertanyaan mereka. Pada salah satu dari malam-malam ini dia menceritakan pada dua belas beberapa tentang empat puluh hari dia berada di perbukitan dekat tempat ini.
141:1.4 (1588.2) Banyak dari mereka yang datang dari Perea dan Yudea telah dibaptis oleh Yohanes dan tertarik untuk mengetahui lebih banyak tentang ajaran-ajaran Yesus. Para rasul membuat banyak kemajuan dalam mengajar murid-murid Yohanes lantaran mereka tidak dengan cara apapun mengecilkan pemberitaannya Yohanes, dan karena mereka pada saat itu tidak membaptiskan murid-murid baru mereka. Tetapi selalu menjadi batu sandungan bagi pengikut Yohanes mengapa Yesus, jika dia adalah yang telah diumumkan Yohanes, tidak melakukan apapun untuk mengeluarkan Yohanes dari penjara. Murid-murid Yohanes tidak pernah bisa mengerti mengapa Yesus tidak mencegah kematian kejam pemimpin yang mereka kasihi itu.
141:1.5 (1588.3) Dari malam ke malam Andreas dengan hati-hati mengajari rekan-rekan rasulnya tugas yang peka dan sulit supaya lancar bekerjasama dengan para pengikut Yohanes Pembaptis. Selama tahun pertama pelayanan publik Yesus ini, lebih dari tiga perempat pengikutnya sebelumnya telah mengikuti Yohanes dan telah menerima baptisannya. Seluruh tahun 27 M ini dihabiskan dengan diam-diam mengambil alih pekerjaan Yohanes di Perea dan Yudea.
141:2.1 (1588.4) Malam sebelum mereka meninggalkan Pella, Yesus memberikan para rasul beberapa pengajaran lebih lanjut sehubungan dengan kerajaan yang baru. Kata Guru: “Kamu telah diajar untuk menunggu kedatangan kerajaan Allah, dan aku sekarang datang mengumumkan bahwa kerajaan yang lama ditunggu itu sudah dekat, bahkan sudah ada di sini dan di tengah-tengah kita. Dalam setiap kerajaan harus ada seorang raja duduk di atas takhtanya dan menetapkan hukum kerajaan. Dan sebab itulah kamu telah mengembangkan konsep kerajaan surga sebagai pemerintahan dimuliakan bangsa Yahudi atas semua bangsa di bumi dengan Mesias duduk di atas takhta Daud dan dari tempat kuasa ajaib ini menyebarkan hukum ke seluruh dunia. Tetapi, anak-anakku, kamu tidak melihat dengan mata iman, dan kamu tidak mendengar dengan pengertian roh. Aku menyatakan bahwa kerajaan surga adalah perwujudan dan pengakuan akan pemerintahan Tuhan di dalam hati manusia. Benar, ada Raja dalam kerajaan ini, dan Raja itu adalah Bapaku dan Bapamu. Kami memang bawahan-bawahan-Nya yang setia, tetapi jauh melampaui fakta itu adalah kebenaran yang mengubahkan bahwa kita adalah anak-anak-Nya. Dalam hidupku kebenaran ini akan menjadi nyata kepada semuanya. Bapa kita juga duduk di atas takhta, tetapi yang tidak satupun dibuat dengan tangan manusia. Takhta dari Yang Tanpa Batas itu adalah tempat tinggal yang kekal dari Bapa di langit segala langit; Ia mengisi segala sesuatu dan menyatakan hukum-Nya untuk alam-alam semesta raya. Dan Bapa juga memerintah di dalam hati anak-anak-Nya di atas bumi dengan roh yang telah Dia kirimkan untuk tinggal di dalam jiwa manusia fana.
141:2.2 (1588.5) “Bila kamu adalah rakyat dari kerajaan ini, kamu memang dibuat untuk mendengar hukum dari Penguasa Semesta; tetapi kalau, karena injil kerajaan yang aku datang untuk menyatakannya itu, kamu menemukan dirimu oleh iman sebagai anak, maka kamu selanjutnya tidak memandang diri kamu sendiri sebagai makhluk yang tunduk pada hukum seorang raja yang mahakuasa tetapi sebagai anak istimewa dari Bapa yang penuh kasih dan ilahi. Sesungguhnya, aku berkata kepadamu, ketika kehendak Bapa menjadi hukum kamu, kamu hampir ada dalam kerajaan. Tetapi ketika kehendak Bapa menjadi benar-benar kehendakmu, maka kamu sesungguhnya berada dalam kerajaan itu karena kerajaan itu telah menjadi pengalaman yang terbentuk dalam dirimu. Kalau kehendak Tuhan adalah hukum kamu, kamu adalah bawahan-bawahan budak yang mulia; tetapi ketika kamu percaya injil baru tentang keanakan ilahi ini, kehendak Bapaku menjadi kehendakmu, dan kamu diangkat ke posisi yang tinggi sebagai anak-anak merdeka Tuhan, anak-anak kerajaan yang dibebaskan.”
141:2.3 (1589.1) Beberapa dari para rasul memahami sebagian dari ajaran ini, namun tidak satupun dari mereka memahami makna penuh dari pengumuman yang luar biasa ini, kecuali Yakobus anak Zebedeus. Namun kata-kata ini mengendap ke dalam hati mereka dan timbul lagi untuk membahagiakan pelayanan mereka selama tahun-tahun pelayanan kemudian.
141:3.1 (1589.2) Guru dan rasul-rasulnya tetap tinggal dekat Amathus selama hampir tiga minggu. Para rasul terus berkhotbah dua kali sehari untuk orang banyak, dan Yesus berkhotbah setiap hari Sabat sore. Tidak mungkin lagi untuk melanjutkan waktu bermain hari Rabu; maka Andreas mengatur agar dua rasul harus beristirahat tiap harinya dari enam hari dalam seminggu, sementara semua bertugas selama pelayanan Sabat.
141:3.2 (1589.3) Petrus, Yakobus, dan Yohanes melakukan sebagian besar pemberitaan publik. Filipus, Natanael, Tomas, dan Simon melakukan banyak pekerjaan pribadi dan menyelenggarakan kelas untuk kelompok khusus para penanya; si kembar melanjutkan pengawasan polisi umum mereka, sementara Andreas, Matius, dan Yudas berkembang menjadi sebuah komite manajerial umum tiga orang, meskipun masing-masing dari ketiganya juga melakukan banyak pekerjaan keagamaan.
141:3.3 (1589.4) Andreas amat disibukkan tugas menyesuaikan kesalah-pahaman dan perselisihan yang terus berulang antara murid-murid Yohanes dan murid-murid Yesus yang lebih baru. Situasi serius akan muncul setiap beberapa hari, tetapi Andreas, dengan bantuan dari rekan-rekan kerasulannya, berhasil mendorong pihak-pihak yang bertentangan itu untuk sampai pada beberapa jenis kesepakatan tertentu, setidaknya untuk sementara. Yesus menolak untuk ikut serta dalam semua pertemuan-pertemuan ini; tidak pula dia memberikan saran tentang penyesuaian yang tepat atas kesulitan-kesulitan ini. Dia tidak pernah memberi saran tentang bagaimana para rasul seharusnya memecahkan masalah-masalah ini. Ketika Andreas datang kepada Yesus dengan pertanyaan-pertanyaan ini, dia akan selalu berkata: “Tidaklah bijaksana bagi tuan rumah untuk ikut campur dalam masalah keluarga tamu-tamunya; orang tua yang bijaksana tidak pernah memihak dalam pertengkaran kecil anak-anaknya sendiri.”
141:3.4 (1589.5) Guru menampilkan kebijaksanaan yang besar dan menunjukkan keadilan yang sempurna dalam semua urusannya dengan para rasulnya dan dengan seluruh muridnya. Yesus adalah benar-benar ahli manusia; dia memberikan pengaruh besar atas manusia sesamanya karena gabungan pesona dan kekuatan kepribadiannya. Ada pengaruh berwibawa yang halus dalam hidupnya yang sukar, berpindah-pindah, dan tanpa rumah itu. Ada daya tarik intelektual dan daya penarik rohani dalam caranya mengajar yang berwibawa, dalam logikanya yang jernih, kekuatan penalarannya, wawasan cerdasnya, kewaspadaan batinnya, sikap tenangnya yang tak tertandingi, dan toleransi mendalamnya. Dia sederhana, jantan, jujur, dan tak kenal takut. Dengan semua pengaruh fisik dan intelektual ini mewujud dalam kehadiran Guru, ada juga semua pesona rohani yang telah menjadi terkait dengan kepribadiannya—kesabaran, kehalusan, kelemah-lembutan, kesopanan, dan kerendahan hati.
141:3.5 (1589.6) Yesus dari Nazaret itu memang kepribadian yang kuat dan berpengaruh; dia adalah suatu kekuatan intelektual dan suatu benteng rohani. Kepribadiannya tidak hanya menarik bagi para wanita yang berpikiran rohani di kalangan pengikutnya, tetapi juga bagi Nikodemus yang berpendidikan dan intelektual, dan pada prajurit Romawi yang keras, kapten yang ditempatkan berjaga di kayu salib, yang ketika dia selesai menonton Guru wafat, berkata, “Sungguh, ini adalah seorang Anak Tuhan.” Dan para nelayan Galilea yang jantan dan kasar itu memanggilnya Guru.
141:3.6 (1590.1) Gambar-gambar Yesus itu yang paling disayangkan. Lukisan-lukisan tentang Kristus ini telah memberikan pengaruh yang merugikan terhadap kaum muda; para pedagang bait suci tidak akan melarikan diri dari hadapan Yesus jika saja dia seperti seorang laki-laki yang biasanya digambarkan para senimanmu itu. Gambaran dirinya itu kejantanan yang bermartabat; dia itu baik, tetapi alami. Yesus tidak berpose sebagai penganut kebatinan yang lunak, manis, lembut, dan baik hati. Ajarannya dinamis menggetarkan hati. Dia tidak hanya bermaksud baik, tapi dia berkeliling benar-benar berbuat baik.
141:3.7 (1590.2) Guru tidak pernah berkata, “Datanglah kepadaku semua kamu yang pemalas dan semua kamu yang pemimpi.” Tetapi dia berkali-kali mengatakan, “Datanglah kepadaku semua yang kamu yang bersusah payah, dan aku akan memberi kamu istirahat—kekuatan rohani.” Kuknya Guru itu memang mudah, namun demikian, dia tidak pernah memasangnya; setiap individu harus memikul kuk ini karena kehendak bebasnya sendiri.
141:3.8 (1590.3) Yesus menggambarkan penaklukan oleh pengorbanan, pengorbanan kesombongan dan kepentingan diri sendiri. Dengan menunjukkan belas kasihan, dia bermaksud untuk menggambarkan pembebasan rohani dari semua dendam, keluhan, amarah, dan nafsu untuk kekuasaan dan balas dendam untuk kepentingan sendiri. Dan ketika ia berkata, “Jangan melawan kejahatan,” ia kemudian menjelaskan bahwa dia tidak bermaksud untuk membenarkan dosa atau menganjurkan bersahabat dengan ketidakadilan. Dia bermaksud lebih untuk mengajarkan pengampunan, untuk “tidak melawan perlakuan jahat terhadap kepribadian seseorang, luka jahat terhadap perasaan martabat pribadi orang itu.”
141:4.1 (1590.4) Sementara berkunjung di Amathus, Yesus menghabiskan banyak waktu dengan para rasul mengajari mereka konsep baru tentang Tuhan; lagi dan lagi dia menekankan kepada mereka bahwa Tuhan adalah sosok Bapa, bukan pemegang buku yang besar dan agung yang urusannya membuat entri hukuman terhadap anak-anaknya yang berdosa di bumi, catatan-catatan dosa dan kejahatan yang akan dipergunakan melawan mereka ketika dia kemudian duduk dalam penghakiman terhadap mereka sebagai Hakim yang adil atas semua ciptaan. Orang-orang Yahudi telah lama membayangkan Allah sebagai raja atas semuanya, bahkan sebagai Bapa untuk bangsa, tetapi belum pernah sejumlah besar manusia meyakini gagasan tentang Tuhan sebagai Bapa yang penuh kasih untuk perorangan.
141:4.2 (1590.5) Dalam menjawab pertanyaan Tomas, “Siapakah Tuhannya kerajaan ini?” Jawab Yesus: “Tuhan adalah Bapamu, dan agama—yaitu kabar baikku—adalah tidak lebih dan tidak kurang dari pengakuan percaya mengenai kebenaran bahwa kamu adalah anak-Nya. Dan aku ada di sini ada di antaramu dalam daging untuk membuat jelas kedua ide ini dalam hidup dan dalam ajaran-ajaranku.”
141:4.3 (1590.6) Yesus juga berusaha untuk membebaskan pikiran para rasulnya dari ide mempersembahkan korban binatang sebagai kewajiban keagamaan. Tetapi orang-orang ini, karena sudah dididik dalam agama pengorbanan harian, lambat untuk memahami apa yang dimaksudkannya. Namun demikian, Guru tidak menjadi lelah dalam pengajarannya. Kalau dia gagal menjangkau pikiran semua rasul dengan memakai suatu ilustrasi, dia akan menyatakan ulang pesannya dan menggunakan jenis perumpamaan yang lain untuk tujuan pencerahan.
141:4.4 (1590.7) Pada saat yang sama ini Yesus mulai mengajari dua belas rasul secara lebih penuh mengenai misi mereka “untuk menghibur yang menderita dan melayani yang sakit.” Guru mengajar mereka banyak hal tentang manusia seutuhnya—kesatuan tubuh, batin, dan roh untuk membentuk individu lelaki atau perempuan. Yesus memberitahu kepada rekan-rekannya tentang tiga bentuk penderitaan yang mereka akan temui kemudian menjelaskan bagaimana mereka akan melayani semua orang yang menderita duka karena sakit penyakit manusia. Dia mengajar mereka untuk mengenali:
141:4.5 (1591.1) 1. Penyakit badani—penderitaan yang biasanya dianggap sebagai sakit fisik.
141:4.6 (1591.2) 2. Pikiran bermasalah—penderitaan bukan badani yang kemudian dipandang sebagai kesulitan dan gangguan emosional serta mental.
141:4.7 (1591.3) 3. Kerasukan roh-roh jahat.
141:4.8 (1591.4) Yesus menjelaskan kepada para rasulnya pada beberapa kesempatan tentang keadaan, dan beberapa mengenai asal usul roh-roh jahat ini, yang pada hari itu sering juga disebut roh najis. Guru tahu betul perbedaan antara kerasukan roh-roh jahat dan kegilaan, tetapi para rasul tidak. Hal itu memang tidak mungkin juga, mengingat keterbatasan pengetahuan mereka tentang sejarah awal Urantia, bagi Yesus untuk membuat perkara ini sepenuhnya dimengerti. Tetapi ia berkali-kali berkata kepada mereka, mengacu tentang roh-roh jahat ini: “Mereka tidak akan menganiaya orang-orang lagi kalau aku telah naik kepada Bapa di surga, dan setelah aku mencurahkan rohku ke atas semua manusia pada saat-saat itu ketika kerajaan akan datang dalam kuasa yang besar dan kemuliaan rohani.”
141:4.9 (1591.5) Dari minggu ke minggu dan dari bulan ke bulan, sepanjang tahun ini, para rasul memberikan perhatian lebih dan lebih lagi untuk pelayanan penyembuhan orang sakit.
141:5.1 (1591.6) Salah satu peristiwa paling penting dari semua pertemuan malam di Amathus adalah sesi yang berkaitan dengan diskusi tentang kesatuan rohani. Yakobus Zebedeus telah bertanya, “Guru, bagaimana kami belajar agar kami kelihatan serupa dan karena itu lebih harmonis di antara kami sendiri?” Ketika Yesus mendengar pertanyaan ini, hatinya bergejolak, demikian rupa sehingga ia menjawab: “Yakobus, Yakobus, kapan aku mengajarkan kamu agar kamu semua harus terlihat serupa? Aku datang ke dunia untuk mewartakan kemerdekaan rohani sehingga manusia dapat diberdayakan untuk menjalani hidup perorangan yang asli dan bebas di hadapan Tuhan. Aku tidak menginginkan harmoni sosial dan damai persaudaraan harus dibeli oleh pengorbanan kepribadian bebas dan keaslian rohani. Apa yang aku minta dari kamu, rasul-rasulku, adalah kesatuan roh—dan bahwa kamu dapat mengalami sukacita dalam pengabdian menyatu untuk sepenuh hati melakukan kehendak Bapaku yang di surga. Kamu tidak harus terlihat serupa atau merasa serupa atau bahkan berpikir serupa agar secara rohani menjadi serupa. Kesatuan rohani diperoleh dari kesadaran bahwa kamu masing-masing didiami, dan semakin dikuasai, oleh karunia roh dari Bapa surgawi. Harmoni kerasulan kamu harus bertumbuh dari fakta bahwa pengharapan roh masing-masing kamu itu sama persis dalam asal, sifat, dan tujuannya.
141:5.2 (1591.7) “Dengan cara inilah kamu mungkin mengalami kesatuan maksud roh dan pemahaman roh yang disempurnakan yang tumbuh dari kesadaran bersama dari identitas setiap roh Firdaus yang mendiami kamu; dan kamu bisa menikmati semua kesatuan rohani yang mendalam ini sekalipun kamu menghadapi keanekaragaman terbesar dalam sikap individual dalam pikiran intelektual, perasaan temperamental, dan perilaku sosialmu. Kepribadian kamu mungkin luar biasa beragam dan secara menyolok berbeda, sedangkan kodrat-tabiat rohanimu dan buah-buah roh dari ibadah ilahi dan kasih persaudaraan itu mungkin bisa menjadi begitu dipersatukan sehingga semua yang menyaksikan hidup kamu akan pasti mengenali identitas roh dan kesatuan jiwa ini; mereka akan mengenali bahwa kamu telah bersama aku dan dengan demikian belajar, bagaimana melakukan kehendak Bapa di surga dengan memuaskan. Kamu dapat mencapai kesatuan untuk pelayanan pada Tuhan bahkan saat kamu memberikan pelayanan tersebut sesuai dengan kemampuan asli batin, tubuh, dan jiwamu sendiri.
141:5.3 (1592.1) “Kesatuan rohmu itu menyiratkan dua hal, yang akan selalu perlu diselaraskan dalam kehidupan setiap orang percaya: Pertama, kamu dipenuhi oleh motif bersama untuk pelayanan hidup; kamu semua menginginkan di atas segalanya untuk melakukan kehendak Bapa di surga. Kedua, kamu semua memiliki tujuan kehidupan bersama; kamu semua bertujuan untuk menemukan Bapa di surga, sehingga membuktikan kepada alam semesta bahwa kamu telah menjadi seperti Dia.”
141:5.4 (1592.2) Banyak kali selama pelatihan dua belas, Yesus kembali ke tema ini. Berulang kali dia mengatakan kepada mereka bahwa bukan keinginannya agar mereka yang percaya kepadanya harus menjadi didogmatisir dan dibakukan meskipun sesuai dengan penafsiran keagamaan dari orang-orang yang baik. Berulang kali dia memperingatkan para rasulnya untuk menghindari perumusan akidah dan pembentukan tradisi sebagai sarana untuk membimbing dan mengendalikan orang-orang yang percaya dalam injil kerajaan.
141:6.1 (1592.3) Mendekati penghujung pekan terakhir di Amathus, Simon Zelot membawa kepada Yesus seorang bernama Teherma, seorang Persia yang sedang berbisnis di Damaskus. Teherma telah mendengar tentang Yesus dan telah datang ke Kapernaum untuk melihat dia, dan di sana ketika ia tahu bahwa Yesus telah pergi bersama para rasulnya melewati sungai Yordan dalam perjalanan ke Yerusalem, ia berangkat untuk mencarinya. Andreas telah memperkenalkan Teherma kepada Simon untuk diajar. Simon memandang si Persia itu sebagai “penyembah api,” meskipun Teherma berusaha susah payah untuk menjelaskan api itu hanya simbol kasat mata tentang Yang Murni dan Kudus. Setelah berbicara dengan Yesus, orang Persia itu menunjukkan niatnya untuk tinggal selama beberapa hari mendengarkan ajaran dan mendengarkan khotbah.
141:6.2 (1592.4) Ketika Simon Zelot dan Yesus sendirian berdua, Simon bertanya kepada Guru: “Mengapa aku tidak bisa meyakinkannya? Mengapa dia begitu melawanku namun begitu mudah membuka telinganya padamu?” Yesus menjawab: “Simon, Simon, berapa kali aku mengajari kamu untuk menghindari semua upaya untuk mencabut keluar sesuatu dari hati mereka yang mencari keselamatan? Berapa kali aku mengatakan kepadamu agar bekerja hanya untuk menaruh sesuatu ke dalam jiwa-jiwa yang lapar ini? Pimpinlah orang-orang ke dalam kerajaan, dan kebenaran-kebenaran yang besar dan hidup dari kerajaan itu akan segera mengusir semua kesalahan yang serius. Setelah kamu menyampaikan kepada manusia kabar baik bahwa Tuhan adalah Bapanya, maka kamu dapat lebih mudah meyakinkannya bahwa ia dalam kenyataannya adalah anak Tuhan. Dan setelah melakukan hal itu, kamu telah membawa terang keselamatan kepada orang itu yang duduk dalam kegelapan. Simon, ketika Anak Manusia datang pertama kepada kamu, apakah dia datang mencela Musa dan para nabi dan memberitakan cara hidup yang baru dan lebih baik? Tidak, aku datang bukan untuk mengambil apa yang telah kamu dapatkan dari nenek moyangmu, tetapi untuk menunjukkan pandangan yang disempurnakan yang hanya dilihat sebagian oleh para leluhurmu. Maka pergilah, Simon, ajarkan dan beritakan kerajaan itu, dan setelah kamu mendapatkan seseorang dengan aman dan pasti di dalam kerajaan, maka adalah waktunya, ketika orang tersebut akan datang kepadamu dengan pertanyaan-pertanyaan, maka sampaikan ajaran yang berkaitan dengan kemajuan progresif jiwa itu di dalam kerajaan ilahi.”
141:6.3 (1592.5) Simon heran pada kata-kata itu, tetapi ia melakukan seperti yang Yesus telah ajarkan padanya, dan Teherma, orang Persia itu, terhitung di antara mereka yang memasuki kerajaan.
141:6.4 (1592.6) Malam itu Yesus membicarakan kepada para rasul tentang kehidupan baru dalam kerajaan. Dia katakan sebagiannya: “Ketika kamu memasuki kerajaan itu, kamu dilahirkan kembali. Kamu tidak bisa mengajarkan hal yang mendalam tentang roh kepada mereka yang dilahirkan hanya dari daging; pertama-tama lihatlah apakah orang itu sudah dilahirkan dari roh sebelum kamu berusaha untuk mengajar mereka cara-cara lanjutan tentang roh. Jangan berusaha untuk menunjukkan pada orang tentang keindahan bait suci sebelum kamu bawa mereka dulu masuk ke dalam bait suci. Perkenalkan manusia kepada Tuhan dan sebagai anak-anak Tuhan sebelum kamu bahas doktrin-doktrin tentang kebapaan Tuhan dan keanakan manusia. Jangan bertengkar dengan orang-orang—selalu bersabar. Ini bukan kerajaan kamu; kamu adalah hanyalah duta-duta saja. Pergilah beritakan saja: Inilah kerajaan surga—Tuhan adalah Bapamu dan kamu adalah anak-anak-Nya, dan kabar baik ini, jika kamu percaya dengan sepenuh hati, adalah keselamatan kekalmu.”
141:6.5 (1593.1) Para rasul membuat kemajuan besar selama kunjungan di Amathus. Tapi mereka sangat kecewa karena Yesus tidak memberi mereka saran bagaimana berurusan dengan murid-murid Yohanes. Bahkan dalam hal penting mengenai baptisan, semua yang Yesus katakan adalah: “Yohanes memang membaptis dengan air, tetapi ketika kamu memasuki kerajaan surga, kamu akan dibaptis dengan Roh.”
141:7.1 (1593.2) Pada tanggal 26 Februari, Yesus, para rasulnya, dan sekelompok besar pengikut berangkat menuruni Yordan, ke tempat penyeberangan dekat Betania di Perea, tempat Yohanes pertama kali membuat proklamasi kerajaan yang akan datang. Yesus dengan para rasulnya tetap di sini, mengajar dan berkhotbah, selama empat minggu sebelum mereka melanjutkan pergi ke Yerusalem.
141:7.2 (1593.3) Minggu kedua kunjungan di Betania yang di seberang Yordan, Yesus membawa Petrus, Yakobus, dan Yohanes ke bukit-bukit di seberang sungai dan selatan Yerikho untuk beristirahat tiga hari. Guru mengajarkan pada tiga orang ini banyak kebenaran baru dan lanjutan tentang kerajaan surga. Untuk tujuan catatan ini kami akan menata ulang dan mengelompokkan ajaran-ajaran ini sebagai berikut:
141:7.3 (1593.4) Yesus berusaha untuk memperjelas bahwa ia menginginkan murid-muridnya, setelah mencicipi realitas-realitas roh yang baik dari kerajaan itu, agar hidup di dunia begitu rupa sehingga orang lain, dengan melihat kehidupan mereka, akan menjadi sadar akan kerajaan dan karenanya terdorong untuk menanyakan pada orang-orang percaya itu tentang cara-cara kerajaan. Semua pencari kebenaran yang tulus tersebut selalu senang mendengar kabar gembira tentang pemberian iman yang menjamin masuk ke kerajaan dengan realitas-realitas rohnya yang kekal dan ilahi itu.
141:7.4 (1593.5) Guru berusaha menekankan kepada semua guru injil kerajaan bahwa urusan pekerjaan mereka hanyalah untuk mengungkapkan Tuhan kepada manusia perorangan sebagai Bapanya—untuk memimpin manusia perorangan ini untuk menjadi sadar bahwa ia adalah anak; kemudian untuk mempersembahkan kepada Tuhan orang yang sama ini sebagai anak imani-Nya. Kedua pewahyuan pokok ini terpenuhi dalam Yesus. Memang dia menjadi “jalan, kebenaran, dan hidup.” Agama Yesus itu sepenuhnya didasarkan pada menghidupi hidup anugerahnya di bumi. Setelah Yesus meninggalkan dunia ini, dia tidak meninggalkan buku, hukum, atau bentuk organisasi manusia lain yang mempengaruhi kehidupan keagamaan individu.
141:7.5 (1593.6) Yesus menjelaskan bahwa dia telah datang untuk membangun hubungan pribadi dan kekal dengan manusia yang selamanya akan mendahului semua hubungan manusiawi lainnya. Dan dia menekankan bahwa persekutuan rohani yang intim ini akan diperluas kepada semua manusia dari segala zaman dan semua kondisi sosial di antara semua bangsa. Satu-satunya imbalan yang ia janjikan untuk anak-anaknya adalah: di dunia ini—sukacita rohani dan persekutuan ilahi; dalam dunia berikutnya—hidup kekal dalam kemajuan realitas-realitas roh ilahi dari Bapa Firdaus.
141:7.6 (1593.7) Yesus memberi penekanan besar pada apa yang disebut dua kebenaran terpenting dalam ajaran kerajaan, dan itu adalah: pencapaian keselamatan oleh iman, dan hanya iman saja, dikaitkan dengan ajaran revolusioner mengenai pencapaian kebebasan manusia melalui pengenalan kebenaran yang jujur, “Kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan membuat kamu merdeka.” Yesus adalah kebenaran yang diwujudkan dalam daging, dan dia berjanji untuk mengirimkan Roh Kebenarannya ke dalam hati semua anaknya setelah dia kembali kepada Bapa di surga.
141:7.7 (1594.1) Guru sedang mengajari rasul-rasul ini pokok-pokok kebenaran bagi segala zaman di atas bumi. Mereka sering mendengarkan ajaran-ajarannya sedangkan pada kenyataannya apa yang dia katakan itu dimaksudkan untuk inspirasi dan pencerahan dunia-dunia yang lain. Dia memberikan teladan suatu rencana kehidupan yang baru dan asli. Dari sudut pandang manusia dia memang seorang Yahudi, tetapi dia menjalani hidupnya untuk seluruh dunia sebagai manusia fana dari alam.
141:7.8 (1594.2) Untuk memastikan pengenalan akan Bapanya dalam pelaksanaan rencana kerajaan, Yesus menjelaskan bahwa dia sengaja mengabaikan “orang-orang besar di bumi.” Dia mulai bekerja dengan kaum miskin, kelas yang telah begitu diabaikan oleh sebagian besar agama evolusi dari masa-masa sebelumnya. Dia tidak merendahkan siapapun; rencananya adalah untuk seluruh dunia, bahkan universal. Dia begitu berani dan tegas dalam pernyataan-pernyataan ini sehingga Petrus, Yakobus, dan Yohanes bahkan tergoda untuk berpikir bahwa dia mungkin saja tidak waras.
141:7.9 (1594.3) Dia berusaha dengan lunak untuk menyampaikan kepada rasul-rasul kebenaran bahwa dia telah datang pada misi penganugerahan ini, tidak untuk menetapkan contoh untuk beberapa manusia bumi saja, tetapi untuk mendirikan dan memperagakan suatu standar kehidupan manusia bagi semua bangsa pada semua dunia di seluruh alam semestanya. Dan standar ini mendekati kesempurnaan tertinggi, bahkan kebaikan terakhir Bapa Semesta. Tapi rasul-rasul tidak bisa memahami makna dari kata-katanya.
141:7.10 (1594.4) Dia menyatakan bahwa dia telah datang untuk berfungsi sebagai seorang guru, seorang guru yang dikirim dari surga untuk menyampaikan kebenaran rohani kepada pikiran jasmani. Dan inilah tepatnya apa yang dia lakukan; dia adalah seorang pengajar, bukan pengkhotbah. Dari sudut pandang manusia, Petrus adalah pengkhotbah yang jauh lebih efektif daripada Yesus. Khotbahnya Yesus begitu efektif karena kepribadiannya yang unik, tidak terlalu karena pidato meyakinkan atau daya tarik emosional. Yesus berbicara langsung kepada jiwa manusia. Dia adalah seorang guru untuk rohnya manusia, tetapi melalui pikiran. Dia hidup dengan manusia.
141:7.11 (1594.5) Pada kesempatan ini Yesus mengisyaratkan kepada Petrus, Yakobus, dan Yohanes bahwa pekerjaannya di bumi dalam beberapa hal dibatasi oleh penugasan dari “rekan di tempat tinggi,” yang mengacu pada instruksi pra-penganugerahan dari kakak Firdausnya, Immanuel. Dia memberitahu mereka bahwa dia telah datang untuk melakukan kehendak Bapanya dan hanya kehendak Bapanya. Karena menjadi demikian dimotivasi oleh ketunggalan tujuan yang sepenuh hati itu, maka dia tidak kuatir terganggu oleh kejahatan dalam dunia.
141:7.12 (1594.6) Para rasul mulai mengenali keramahan Yesus yang tidak terpengaruh itu. Meskipun Guru itu mudah didekati, dia selalu hidup independen dari, dan di atas, semua manusia. Tidak pernah sekalipun dia dikuasai oleh suatu pengaruh fana murni atau tunduk pada penilaian lemah manusia. Dia tidak peduli opini publik, dan dia tidak terpengaruh oleh pujian. Dia jarang berhenti untuk membetulkan kesalahpahaman atau mempermasalahkan kekeliruan. Dia tidak pernah minta nasihat dari siapapun; dia tidak pernah membuat permintaan doa.
141:7.13 (1594.7) Yakobus heran bagaimana Yesus tampaknya melihat yang akhir dari awalnya. Guru jarang kelihatan terkejut. Dia tidak pernah gelisah, jengkel, atau bingung. Dia tidak pernah meminta maaf kepada siapapun. Dia kadang-kadang sedih, tetapi tidak pernah berkecil hati.
141:7.14 (1594.8) Lebih jelas Yohanes melihat bahwa, meskipun memiliki semua kemampuan ilahinya, bagaimanapun juga Yesus adalah manusia. Yesus hidup sebagai manusia di antara manusia dan memahami, mengasihi, dan mengetahui bagaimana mengelola manusia. Dalam kehidupan pribadinya dia begitu manusiawi, namun demikian tanpa cacat. Dan selalu dia tidak mementingkan diri.
141:7.15 (1595.1) Meskipun Petrus, Yakobus, dan Yohanes tidak bisa memahami banyak dari apa yang Yesus katakan pada kesempatan ini, namun kata-kata Yesus yang ramah itu lama mengiang di dalam hati mereka, dan setelah penyaliban dan kebangkitan kata-kata ini muncul dengan kuat untuk memperkaya dan mengangkat pelayanan mereka berikutnya. Tak heran rasul-rasul tidak sepenuhnya memahami kata-kata Guru, karena dia sedang memproyeksikan kepada mereka rencana dari sebuah zaman yang baru.
141:8.1 (1595.2) Sepanjang persinggahan empat minggu di Betania yang di seberang sungai Yordan, beberapa kali setiap minggunya Andreas akan menugaskan para rasul berdua-dua untuk pergi ke Yerikho selama satu atau dua hari. Yohanes memiliki banyak pengikut di Yerikho, dan mayoritas dari mereka menyambut ajaran yang lebih maju dari Yesus dan para rasulnya. Pada kunjungan-kunjungan Yerikho ini para rasul mulai lebih spesifik melaksanakan instruksi Yesus untuk melayani orang sakit; mereka mengunjungi setiap rumah di dalam kota dan berusaha untuk menghibur setiap orang yang menderita.
141:8.2 (1595.3) Para rasul melakukan beberapa pekerjaan publik di Yerikho, namun usaha mereka terutama yang bersifat lebih diam-diam dan pribadi. Mereka sekarang menemukan bahwa kabar baik tentang kerajaan itu sangat menghibur bagi orang sakit; bahwa pesan mereka membawa penyembuhan untuk yang menderita. Dan di Yerikho itulah bahwa penugasan Yesus kepada keduabelas murid, untuk memberitakan kabar gembira kerajaan dan melayani yang menderita itu untuk pertama kalinya sepenuhnya dilaksanakan.
141:8.3 (1595.4) Mereka singgah di Yerikho dalam perjalanan ke Yerusalem dan disusul oleh sebuah delegasi dari Mesopotamia yang datang untuk berbicara dengan Yesus. Para rasul telah merencanakan untuk hanya satu hari di sini, tapi ketika para pencari kebenaran dari Timur ini tiba, Yesus menghabiskan tiga hari dengan mereka, dan mereka kembali ke berbagai rumah mereka di sepanjang Sungai Efrat dengan bahagia dalam pengetahuan tentang kebenaran-kebenaran baru dari kerajaan surga.
141:9.1 (1595.5) Pada hari Senin, hari terakhir bulan Maret, Yesus dan para rasul memulai perjalanan mereka menaiki perbukitan menuju Yerusalem. Lazarus dari Betania telah turun ke sungai Yordan dua kali untuk menjumpai Yesus, dan setiap pengaturan telah dibuat untuk Guru dan rasul-rasulnya agar bermarkas di rumah Lazarus dan saudari-saudarinya di Betania selama mereka ingin tinggal di Yerusalem.
141:9.2 (1595.6) Murid-murid Yohanes tetap di Betania yang di seberang sungai Yordan, mengajar dan membaptis orang banyak, sehingga Yesus disertai hanya oleh dua belas ketika dia tiba di rumah Lazarus. Di sini Yesus dan para rasul menunggu selama lima hari, beristirahat dan menyegarkan diri mereka sebelum pergi ke Yerusalem untuk merayakan Paskah. Merupakan peristiwa besar dalam kehidupan Marta dan Maria, karena Guru dan rasul-rasulnya ada di rumah kakak mereka, dimana mereka dapat membantu kebutuhan orang-orang itu.
141:9.3 (1595.7) Pada Minggu pagi, 6 April, Yesus dan para rasul pergi ke Yerusalem; dan inilah pertama kalinya Guru dan dua belas semuanya berada di sana bersama-sama.
Buku Urantia
Makalah 142
142:0.1 (1596.1) BULAN April Yesus dan para rasul bekerja di Yerusalem, keluar dari kota setiap petang untuk bermalam di Betania. Yesus sendiri menghabiskan satu atau dua malam setiap minggunya di Yerusalem di rumah Flavius, seorang Yahudi Yunani, dimana banyak orang Yahudi terkemuka datang secara rahasia untuk mewawancarainya.
142:0.2 (1596.2) Hari pertama di Yerusalem Yesus dipanggil temannya dari tahun-tahun sebelumnya, Hanas, mantan imam besar dan kerabat Salome, istri Zebedeus. Hanas telah mendengar tentang Yesus dan ajarannya, dan ketika Yesus dipanggil ke rumahnya imam besar, dia diterima dengan amat berhati-hati. Ketika Yesus merasakan dinginnya sambutan Hanas, dia segera berpamitan, sambil mengatakan saat dia pergi: “Rasa takut adalah pemerbudak utama manusia dan rasa angkuh kelemahan besarnya; apakah engkau mau mengkhianati dirimu masuk ke dalam belenggu kedua perusak sukacita dan kebebasan ini?” Namun Hanas tidak menjawab. Guru tidak lagi bertemu Hanas sampai waktu ketika Hanas duduk bersama dengan menantunya dalam penghakiman atas Anak Manusia.
142:1.1 (1596.3) Sepanjang bulan ini Yesus atau salah satu rasul mengajar setiap hari di bait suci. Ketika kerumunan orang banyak Paskah terlalu besar untuk masuk ke tempat mengajar di bait suci, para rasul membuat banyak kelompok pengajaran di luar pelataran tempat suci. Inti pesan mereka adalah:
142:1.2 (1596.4) 1. Kerajaan surga sudah dekat.
142:1.3 (1596.5) 2. Oleh iman akan kebapaan Allah kamu dapat masuk ke dalam kerajaan surga, sehingga menjadi anak-anak Allah.
142:1.4 (1596.6) 3. Kasih adalah pedoman hidup di dalam kerajaan—pengabdian tertinggi kepada Allah sementara mengasihi sesamamu seperti dirimu sendiri.
142:1.5 (1596.7) 4. Ketaatan kepada kehendak Bapa, menghasilkan buah-buah roh dalam kehidupan pribadi seseorang, adalah hukum kerajaan.
142:1.6 (1596.8) Orang banyak yang datang untuk merayakan Paskah mendengar ajaran Yesus ini, dan ratusan dari mereka bersukacita karena kabar baik itu. Imam-imam kepala dan para pemimpin orang Yahudi menjadi lebih gelisah tentang Yesus dan para rasulnya itu dan berdebat di kalangan mereka sendiri tentang apa yang harus dilakukan terhadap mereka.
142:1.7 (1596.9) Selain mengajar di dalam dan di sekitar bait suci, para rasul dan orang percaya lainnya melakukan banyak pekerjaan pribadi di antara kerumunan Paskah. Para pria dan wanita yang tertarik ini membawa berita pesannya Yesus dari perayaan Paskah ini ke bagian paling jauh Kekaisaran Romawi dan juga ke Timur. Inilah awal dari penyebaran injil kerajaan ke dunia luar. Tidak lagi pekerjaan Yesus terbatas di Palestina saja.
142:2.1 (1597.1) Ada di Yerusalem yang hadir pada perayaan Paskah seorang bernama Yakub, seorang pedagang Yahudi kaya dari Kreta, dan ia datang ke Andreas membuat permohonan untuk bertemu Yesus secara pribadi. Andreas mengatur pertemuan rahasia ini dengan Yesus di rumah Flavius malam hari berikutnya. Orang ini tidak bisa memahami ajaran Guru, dan dia datang karena dia ingin menanyakan lebih lengkap tentang kerajaan Tuhan. Kata Yakub kepada Yesus: “Tetapi, Rabi, Musa dan para nabi dahulu itu memberitahu kita bahwa Yahweh adalah Allah yang cemburuan, Allah dengan murka yang besar dan kemarahan yang dahsyat. Para nabi mengatakan bahwa ia membenci pelaku kejahatan dan melakukan pembalasan pada mereka yang tidak mematuhi hukumnya. Engkau dan murid-muridmu mengajari kami bahwa Allah adalah Bapa yang baik dan penuh kasih yang begitu mengasihi semua orang sehingga Dia mau menyambut mereka ke dalam kerajaan surga yang baru ini, yang engkau beritakan telah begitu dekat.”
142:2.2 (1597.2) Setelah Yakub selesai berbicara, Yesus menjawab: “Yakub, kamu telah paham dengan baik ajaran para nabi dahulu yang mengajar anak-anak dari generasi mereka sesuai dengan terang pada masa mereka. Bapa kita di Firdaus tak berubah. Namun konsep tentang kodrat-sifat-Nya itu makin luas dan berkembang dari zaman Musa melalui masa Amos dan bahkan sampai generasi nabi Yesaya. Dan sekarang aku telah datang dalam daging untuk mengungkapkan Bapa dalam kemuliaan yang baru dan untuk menunjukkan kasih dan rahmat-Nya kepada semua orang di semua dunia. Ketika injil kerajaan ini akan menyebar ke seluruh dunia dengan pesan bahagia dan damai sejahteranya pada semua orang, maka akan tumbuh hubungan yang lebih maju dan lebih baik antara keluarga-keluarga segala bangsa. Dengan berjalannya waktu, bapa dan anak-anak mereka akan makin saling mencintai, dan dengan demikian akan membawa pemahaman yang lebih baik tentang kasih Bapa di surga bagi anak-anak-Nya di bumi. Ingatlah, Yakub, bahwa seorang ayah yang baik dan benar tidak hanya mencintai keluarganya secara keseluruhan—sebagai sebuah keluarga—tapi ia juga benar-benar mencintai dan dengan sayang peduli pada setiap anggota keluarga satu persatu.”
142:2.3 (1597.3) Setelah diskusi panjang tentang karakter-Nya Bapa surgawi, Yesus berhenti sejenak untuk berkata: “Kamu, Yakub, sebagai ayah dari banyak anak, tahu dengan baik kebenaran kata-kataku.” Dan Yakub berkata: “Tapi, Guru, siapa yang memberitahu engkau aku adalah ayah dari enam anak? Bagaimana engkau tahu ini tentang aku?” Dan Guru menjawab: “Cukuplah untuk berkata bahwa Bapa dan Anak tahu segala hal, karena memang mereka melihat semuanya. Kasihilah anak-anakmu sebagai seorang bapa di bumi, sekarang engkau harus menerima sebagai kenyataan kasih Bapa surgawi untuk kamu—bukan hanya bagi semua anak-anak Abraham, tetapi bagi kamu, jiwa kamu seorang.”
142:2.4 (1597.4) Kemudian Yesus melanjutkan dengan mengatakan: “Ketika anak-anakmu masih sangat muda dan belum dewasa, dan ketika kamu harus menghukum mereka, mereka mungkin berpikir bahwa ayah mereka marah dan penuh dengan murka. Ketidak-dewasaan mereka tidak bisa menembus melampaui hukuman itu untuk melihat ayah yang bijaksana dan kasih sayang yang korektif. Namun ketika anak-anak yang sama itu menjadi pria dan wanita dewasa, bukankah itu bodoh kalau mereka tetap berpegang teguh pada konsep-konsep yang salah paham sebelumnya mengenai ayah mereka? Sebagai pria dan wanita mereka sekarang harus melihat kasih bapa mereka dalam semua pendisiplinan awal ini. Dan bukankah umat manusia, sementara abad-abad berlalu, semakin lebih baik memahami kodrat sejati dan karakter pengasih Bapa di surga? Apa keuntungan yang kamu dapat dari bergenerasi-generasi penerangan rohani jika kamu tetap saja melihat Tuhan seperti yang dipandang Musa dan para nabi? Aku berkata kepadamu, Yakub, di bawah cahaya terang dari saat ini kamu harus memandang Bapa tidak seperti satupun orang-orang yang telah pergi itu memandang Dia. Dan dengan memandang Dia seperti itu, kamu harus bersukacita memasuki kerajaan yang di dalamnya Bapa yang penuh rahmat itu memerintah, dan kamu harus berusaha agar kehendak-Nya tentang kasih itu menguasai kehidupanmu selanjutnya.”
142:2.5 (1598.1) Yakub menjawab: “Rabi, aku percaya; aku ingin agar engkau membawaku masuk ke dalam kerajaan Bapa.”
142:3.1 (1598.2) Kedua belas rasul, yang sebagian besar telah mendengarkan diskusi tentang karakter Tuhan ini, malam itu bertanya kepada Yesus banyak pertanyaan tentang Bapa di surga. Jawaban Guru untuk pertanyaan-pertanyaan ini paling baik dapat disajikan oleh ringkasan berikut dalam ungkapan yang modern:
142:3.2 (1598.3) Yesus agak mencela kedua belas, pada hakikatnya dia mengatakan: Apakah kamu tidak tahu tradisi Israel berkaitan dengan pertumbuhan gagasan tentang Yahweh, dan apakah kamu tidak tahu tentang ajaran Kitab Suci tentang doktrin Allah? Kemudian Guru melanjutkan untuk mengajar para rasul tentang evolusi konsep Ketuhanan sepanjang perjalanan perkembangan bangsa Yahudi. Ia menujukan perhatian pada tahap-tahap pertumbuhan gagasan tentang Tuhan berikut ini:
142:3.3 (1598.4) 1. Yahweh—tuhannya marga-marga Sinai. Ini adalah konsep primitif tentang Deitas atau Ketuhanan yang Musa naikkan ke tingkat yang lebih tinggi sebagai Tuhan Allah Israel. Bapa di surga tidak pernah lalai menerima ibadah yang tulus dari anak-anak-Nya di bumi, tidak peduli bagaimanapun kasarnya konsep Ketuhanan mereka atau dengan nama apa mereka melambangkan kodrat ilahi-Nya.
142:3.4 (1598.5) 2. Yang Paling Tinggi. Konsep tentang Bapa di surga ini diproklamasikan oleh Melkisedek kepada Abraham dan dibawa jauh dari Salem oleh mereka yang kemudian percaya pada ide yang diperbesar dan diperluas tentang Ketuhanan ini. Abraham dan saudaranya meninggalkan Ur karena terbentuknya pemujaan matahari, dan mereka menjadi orang percaya pada ajaran Melkisedek tentang El Elyon—Tuhan Yang Paling Tinggi. Konsep mereka adalah sebuah konsep campuran tentang Tuhan, yang terdiri dari perpaduan ide-ide Mesopotamia mereka yang lebih lama dan doktrin Yang Paling Tinggi.
142:3.5 (1598.6) 3. El Shaddai. Selama masa-masa awal ini banyak orang Ibrani menyembah El Shaddai, konsep orang Mesir mengenai Tuhan surga, yang mereka pelajari selama penawanan mereka di tanah Nil. Lama setelah masa-masa Melkisedek ketiga konsep Tuhan ini menjadi digabungkan bersama membentuk doktrin mengenai Ketuhanan pencipta, Tuhan Allah Israel.
142:3.6 (1598.7) 4. Elohim. Dari zaman Adam ajaran Trinitas Firdaus telah bertahan. Apakah kamu tidak ingat bagaimana Kitab Suci mulai dengan menegaskan bahwa “Pada mulanya Allah (dalam bentuk jamak Elohim) menciptakan langit dan bumi”? Hal ini menunjukkan bahwa ketika catatan itu dibuat konsep Trinitas tentang tiga Tuhan dalam satu kesatuan telah mendapat tempat dalam agama para leluhur kita.
142:3.7 (1598.8) 5. Yahweh Mahatinggi. Pada zaman Yesaya keyakinan-keyakinan tentang Tuhan ini telah diperluas menjadi konsep Pencipta Semesta yang mahakuasa sekaligus maha pengasih. Dan konsep Tuhan yang mengembang dan meluas ini praktis menggantikan semua gagasan Ketuhanan yang sebelumnya dalam agama nenek moyang kita.
142:3.8 (1598.9) 6. Bapa di surga. Dan sekarang kita kenal Tuhan sebagai Bapa kita di surga. Ajaran kita menyediakan suatu agama yang di dalamnya orang percaya adalah seorang anak Tuhan. Itulah kabar baik tentang injil kerajaan surga. Ada bersama dengan Bapa adalah Putra dan Roh, dan pewahyuan tentang sifat serta pelayanan Deitas Firdaus ini akan terus makin luas dan makin terang sepanjang zaman-zaman yang tanpa akhir dari kemajuan rohani kekal anak-anak Tuhan yang naik itu. Pada setiap masa dan selama semua zaman, berkenaan dengan kemajuan rohani perorangan, penyembahan sejati dari setiap manusia itu diakui oleh roh yang berdiam di dalam manusia sebagai penghormatan yang dipersembahkan kepada Bapa di surga.
142:3.9 (1599.1) Belum pernah para rasul begitu terkejut ketika mendengar uraian tentang pertumbuhan konsep Tuhan dalam pikiran Yahudi dari generasi-generasi sebelumnya ini; mereka terlalu bingung untuk mengajukan pertanyaan. Sementara mereka duduk di depan Yesus dalam keheningan, Guru melanjutkan: “Dan kamu akan tahu kebenaran ini kalau kamu membaca Kitab Suci. Apakah kamu tidak membaca di Kitab Samuel yang mengatakan: ‘Bangkitlah pula murka TUHAN terhadap orang Israel; Ia menghasut Daud melawan mereka, firman-Nya: “Pergilah, hitunglah orang Israel dan orang Yehuda’? Dan hal ini tidak aneh karena pada zaman Samuel anak-anak Abraham benar-benar percaya bahwa Yahweh menciptakan kebaikan maupun kejahatan. Tapi ketika seorang penulis kemudian meriwayatkan peristiwa ini, setelah perluasan konsep Yahudi tentang natur (kodrat) Tuhan, dia tidak berani menyebutkan bahwa kejahatan itu berasal dari Yahweh; karena itu ia berkata: ‘Iblis bangkit melawan orang Israel dan ia membujuk Daud untuk menghitung orang Israel.’ Tak bisakah kamu melihat bahwa catatan-catatan tersebut dalam Kitab Suci jelas menunjukkan bagaimana konsep tentang kodrat Tuhan itu terus bertumbuh dari satu generasi ke generasi berikutnya?
142:3.10 (1599.2) “Lagipula seharusnya kamu telah melihat pertumbuhan dari pemahaman hukum ilahi yang seimbang sempurna dengan meluasnya konsep-konsep keilahian ini. Ketika anak-anak Israel keluar dari Mesir pada hari-hari sebelum diperluasnya pewahyuan tentang Yahweh, mereka memiliki sepuluh perintah yang berfungsi sebagai hukum mereka sampai saat-saat ketika mereka berkemah di depan Sinai. Dan sepuluh perintah ini adalah:
142:3.11 (1599.3) “1. Janganlah engkau sujud menyembah ilah lain, karena Tuhan adalah Allah yang cemburuan.
142:3.12 (1599.4) “2. Janganlah engkau membuat ilah tuangan.
142:3.13 (1599.5) “3. Janganlah engkau lalai untuk memelihara hari raya roti tidak beragi.
142:3.14 (1599.6) “4. Dari semua laki-laki dari laki-laki atau ternak, anak sulung adalah milik-Ku, demikianlah firman Tuhan.
142:3.15 (1599.7) “5. Enam hari engkau boleh bekerja, tetapi pada hari yang ketujuh engkau harus beristirahat.
142:3.16 (1599.8) “6. Janganlah engkau lalai merayakan hari raya panen pertama dan hari raya pengumpulan pada akhir tahun.
142:3.17 (1599.9) “7. Janganlah engkau mempersembahkan darah setiap pengorbanan dengan roti beragi.
142:3.18 (1599.10) “8. Pengorbanan dari perayaan Paskah tidak boleh disisakan sampai pagi.
142:3.19 (1599.11) “9. Yang pertama dari buah pertama dari tanah harus engkau bawa ke rumah Tuhan Allahmu.
142:3.20 (1599.12) “10. Janganlah kamu memasak anak kambing dalam susu induknya.
142:3.21 (1599.13) “Dan kemudian, di tengah-tengah guruh dan kilat Gunung Sinai, Musa memberikan mereka sepuluh perintah baru, yang semua kamu akan perhitungkan sebagai ucapan-ucapan yang lebih layak untuk menyertai perluasan konsep-konsep Ketuhanan Yahweh. Dan apakah kamu pernah memperhatikan perintah-perintah ini yang dua kali tercatat dalam Kitab Suci, bahwa dalam kasus pertama pembebasan dari Mesir ditetapkan sebagai alasan untuk memelihara hari Sabat, sedangkan dalam catatan yang belakangan kemajuan keyakinan agama nenek moyang kita itu menuntut agar hal ini diubah menjadi pengakuan tentang fakta penciptaan sebagai alasan untuk ibadah Sabat?
142:3.22 (1599.14) “Dan kemudian kamu akan ingat bahwa sekali lagi—dalam pencerahan rohani yang lebih besar dari zamannya Yesaya—sepuluh perintah negatif tersebut diubah menjadi hukum kasih yang besar dan positif, perintah untuk mengasihi Allah yang terutama dan mengasihi sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Dan hukum tertinggi mengasihi Allah dan manusia inilah yang aku juga nyatakan kepadamu sebagai merupakan seluruh kewajiban manusia.”
142:3.23 (1600.1) Setelah dia selesai berbicara, tidak ada yang bertanya. Mereka pergi, masing-masing tidur.
142:4.1 (1600.2) Flavius, orang Yahudi Yunani itu, adalah seorang mualaf dari gerbang, yang belum disunat atau dibaptis; dan karena dia adalah seorang pencinta besar akan keindahan seni dan patung, rumah yang dia tempati saat tinggal di Yerusalem adalah bangunan yang indah. Rumah ini dengan indah dihiasi dengan harta tak ternilai yang telah ia kumpulkan dari sana-sini pada perjalanan-perjalanan dunianya. Ketika ia pertama kali berpikir untuk mengundang Yesus ke rumahnya, ia takut bahwa Guru mungkin mengecam begitu melihat apa yang disebut patung-patung itu. Tapi Flavius heran dengan senangnya ketika Yesus masuk ke rumah itu, alih-alih menegur dia karena benda-benda yang dianggap berhala ini berserakan seputar rumah, Yesus menunjukkan minat yang besar pada seluruh koleksi dan mengajukan banyak pertanyaan yang menghargai tentang setiap objek sementara Flavius mengawalnya dari kamar ke kamar, menunjukkan kepadanya semua patung favoritnya.
142:4.2 (1600.3) Guru melihat bahwa tuan rumahnya bingung karena sikap bersahabatnya terhadap seni; oleh karena itu, setelah mereka menyelesaikan survei seluruh koleksi, Yesus berkata: “Karena engkau menghargai keindahan hal-hal yang diciptakan oleh Bapaku dan dibentuk oleh tangan seni manusia, mengapa engkau harus kuatir ditegur? Karena Musa dulu pernah berusaha untuk memerangi penyembahan berhala dan penyembahan dewa-dewa palsu, mengapa semua orang harus bermuka masam terhadap reproduksi kasih karunia dan keindahan? Aku berkata kepadamu, Flavius, anak-anak Musa telah salah mengerti terhadap dia, dan sekarang merekapun membuat dewa-dewa palsu dari larangan-larangan Musa untuk patung dan keserupaan dengan benda-benda di langit dan di atas bumi. Tetapi jika Musa mengajarkan pembatasan tersebut kepada pikiran-pikiran manusia yang masih gelap pada hari-hari itu, maka apa yang harus dilakukan dengan hari ini ketika Bapa di surga diwahyukan sebagai Penguasa Roh semesta atas semuanya? Dan, Flavius, aku menyatakan bahwa dalam kerajaan yang akan datang mereka tidak lagi mengajarkan, ‘Jangan menyembah ini dan jangan menyembah itu’; tidak lagi mereka harus peduli dengan perintah untuk menghindari yang ini dan berhati-hati untuk tidak melakukan yang itu, melainkan semuanya akan peduli pada satu tugas tertinggi. Dan tugas kewajiban manusia ini dinyatakan dalam dua hak istimewa besar: ibadah yang tulus pada Pencipta yang tak terbatas, Bapa Firdaus, dan pelayanan kasih yang diberikan kepada sesama manusia. Jika engkau mengasihi sesamamu seperti dirimu sendiri, engkau sebenarnya tahu bahwa engkau adalah anak Tuhan.
142:4.3 (1600.4) “Dalam zaman ketika Bapaku belum dipahami dengan baik, Musa dibenarkan dalam upayanya untuk melawan penyembahan berhala, namun dalam zaman mendatang Bapa akan diwahyukan dalam kehidupan Putra; dan pewahyuan baru tentang Tuhan ini akan membuatnya selamanya tidak perlu untuk menyalah-artikan Bapa Pencipta dengan berhala batu atau patung dari emas dan perak. Sejak saat itu, orang-orang yang cerdas dapat menikmati harta seni tanpa keliru menyalah-artikan penghargaan keindahan bendawi tersebut dengan penyembahan dan pelayanan Bapa di surga, Tuhan atas segala benda dan semua makhluk.”
142:4.4 (1600.5) Flavius percaya semua yang Yesus ajarkan kepadanya. Keesokan harinya ia pergi ke Betania yang di seberang sungai Yordan dan dibaptis oleh murid-murid Yohanes. Dan hal ini ia lakukan karena para rasul Yesus belum membaptis orang percaya. Ketika Flavius kembali ke Yerusalem, ia membuat pesta besar untuk Yesus dan mengundang enam puluh teman-temannya. Banyak dari para tamu ini juga menjadi orang percaya akan pesan tentang kerajaan yang akan datang itu.
142:5.1 (1601.1) Salah satu khotbah besar yang Yesus beritakan di bait suci pada minggu Paskah ini adalah untuk menjawab pertanyaan yang diajukan oleh salah seorang pendengarnya, seorang pria dari Damaskus. Orang ini bertanya kepada Yesus: “Tetapi, Rabbi, bagaimana kami tahu kepastian bahwa engkau diutus oleh Tuhan, dan bahwa kami dapat benar-benar masuk ke dalam kerajaan ini yang engkau dan murid-muridmu nyatakan sudah dekat?” Yesus menjawab:
142:5.2 (1601.2) "Mengenai pesanku dan pengajaran murid-muridku, kamu harus menghakimi mereka berdasarkan buah-buah mereka. Jika kami memberitakan kepadamu kebenaran-kebenaran dari roh, maka roh itu akan bersaksi dalam hatimu bahwa pesan kami itu benar. Mengenai kerajaan dan jaminan kepastian penerimaan kamu oleh Bapa surgawi, izinkan aku bertanya siapa ayah di antara kamu yang merupakan ayah yang pantas dan baik hati yang membiarkan anaknya dalam kecemasan atau kegelisahan mengenai statusnya dalam keluarga atau kepastian dirinya untuk mendapat perhatian dari hati ayahnya? Apakah kamu para bapa di dunia senang menyiksa anak-anakmu dengan ketidakpastian tentang kasih abadi mereka dalam hati manusiamu? Demikian pula Bapamu yang di surga tidak meninggalkan anak-anak iman roh-Nya dalam ketidakpastian yang meragukan mengenai posisi mereka dalam kerajaan. Jika kamu menerima Tuhan sebagai Bapamu, maka sesungguhnya dan sebenarnya kamu adalah anak-anak Tuhan. Dan jika kamu adalah anak, maka kamu aman dalam posisi dan kedudukan dalam semua yang menyangkut status keanakan yang abadi dan ilahi. Jika kamu percaya kata-kataku, kamu dengan demikian percaya pada Dia yang mengutus aku, dan dengan percaya kepada Bapa seperti itu, kamu telah membuat statusmu dalam kewargaan surgawi pasti. Jika kamu melakukan kehendak Bapa di surga, kamu tidak akan pernah gagal dalam pencapaian hidup kekal yang maju dalam kerajaan ilahi.
142:5.3 (1601.3) “Roh Mahatinggi akan bersaksi dengan roh kamu bahwa kamu benar-benar anak-anak Tuhan. Dan jika kamu adalah anak-anak Tuhan, maka kamu telah dilahirkan dari Roh Tuhan; dan barangsiapa telah lahir dari roh itu memiliki dalam dirinya kuasa untuk mengatasi semua keraguan, dan ini adalah kemenangan yang mengalahkan semua ketidakpastian, yaitu imanmu.
142:5.4 (1601.4) “Kata Nabi Yesaya, berbicara tentang masa-masa ini: ‘Sampai dicurahkan kepada kita Roh dari atas: Maka di mana ada kebenaran di situ akan tumbuh damai sejahtera, dan akibat kebenaran ialah ketenangan dan ketenteraman untuk selama-lamanya.’ Dan bagi semua yang benar-benar percaya injil ini, aku akan menjadi jaminan untuk penerimaan mereka ke dalam rahmat kekal dan kehidupan abadi di kerajaan Bapaku. Kamu, sebab itu, yang mendengar pesan ini dan percaya injil kerajaan ini adalah anak-anak Tuhan, dan kamu memiliki hidup yang kekal; dan bukti untuk seluruh dunia bahwa kamu telah dilahirkan dari roh adalah bahwa kamu secara tulus saling mengasihi satu sama lain.”
142:5.5 (1601.5) Kerumunan pendengar tetap berjam-jam bersama Yesus, menanyakan pertanyaan dan mendengarkan dengan penuh perhatian pada jawaban-jawabannya yang menghibur. Bahkan para rasul dibuat berani oleh ajaran Yesus untuk memberitakan injil kerajaan dengan lebih banyak kuasa dan kepastian. Pengalaman di Yerusalem ini adalah inspirasi besar bagi dua belas. Itulah kontak pertama mereka dengan kerumunan orang yang begitu besar, dan mereka belajar banyak pelajaran berharga yang terbukti sangat mendukung dalam pekerjaan mereka kemudian.
142:6.1 (1601.6) Suatu malam di rumah Flavius datanglah untuk menemui Yesus seorang bernama Nikodemus, seorang anggota kaya dan tua-tua dari Sanhedrin Yahudi. Dia telah mendengar banyak tentang ajaran orang Galilea ini, maka ia pergi suatu sore untuk mendengarnya ketika Yesus mengajar di bait suci. Dia ingin sering pergi mendengarkan Yesus mengajar, tetapi ia kuatir dilihat oleh orang-orang yang hadir pada pengajarannya, karena para penguasa orang Yahudi sudah begitu berbeda pandangan dengan Yesus sehingga tidak ada anggota Sanhedrin yang mau dikenali dalam cara terbuka apapun dengan dia. Oleh sebab itu, Nikodemus telah mengatur rencana dengan Andreas untuk bertemu Yesus secara pribadi dan setelah malam tiba pada petang hari tertentu ini. Petrus, Yakobus, dan Yohanes berada di tamannya Flavius ketika tanya jawab dimulai, tetapi kemudian mereka semua pergi ke dalam rumah di mana pembicaraan dilanjutkan.
142:6.2 (1602.1) Ketika menerima Nikodemus, Yesus tidak menunjukkan rasa hormat khusus; dalam berbicara dengan dia, tidak ada kompromi atau persuasi yang tidak sepantasnya. Guru tidak berusaha untuk menolak tamu rahasianya itu, ia juga tidak menggunakan kata kasar. Dalam semua urusan dengan tamu yang terhormat itu, Yesus tetap tenang, sungguh-sungguh, dan bermartabat. Nikodemus bukanlah delegasi resmi dari Sanhedrin; ia datang untuk menemui Yesus sepenuhnya karena minat pribadi dan tulusnya pada ajaran Guru.
142:6.3 (1602.2) Setelah diperkenalkan oleh Flavius, Nikodemus berkata: “Rabi, kami tahu bahwa engkau adalah guru yang diutus oleh Allah, karena tidak ada manusia biasa bisa mengajarkan seperti demikian kecuali Allah bersama dia. Dan aku berkeinginan untuk mengetahui lebih banyak tentang ajaranmu mengenai kerajaan yang akan datang.”
142:6.4 (1602.3) Yesus menjawab Nikodemus: “Sesungguhnya, aku berkata kepadamu, Nikodemus, jika seseorang tidak dilahirkan dari atas, ia tidak dapat melihat kerajaan Allah.” Lalu jawab Nikodemus: “Tapi bagaimana bisa seseorang dilahirkan kembali kalau dia sudah tua? Dia tidak bisa masuk untuk kedua kalinya ke dalam rahim ibunya untuk dilahirkan.”
142:6.5 (1602.4) Yesus berkata: "Bagaimanapun juga, aku menyatakan kepadamu, kalau seseorang tidak dilahirkan dari roh, ia tidak bisa masuk ke dalam kerajaan Allah. Apa yang dilahirkan dari daging, adalah daging, dan apa yang dilahirkan dari roh, adalah roh. Tetapi engkau tidak perlu heran, karena aku katakan engkau harus dilahirkan dari atas. Ketika angin bertiup, engkau mendengar gemerisik dedaunan, tetapi engkau tidak melihat angin—darimana ia datang atau kemana ia pergi—dan demikian pula dengan setiap orang yang lahir dari roh. Dengan mata daging engkau dapat melihat manifestasi dari roh, tetapi engkau tidak bisa benar-benar melihat roh.”
142:6.6 (1602.5) Nikodemus menjawab: “Tapi aku tidak mengerti—bagaimana itu bisa?” Kata Yesus: “Mungkinkah engkau adalah seorang guru di Israel dan masih tidak tahu tentang semua ini? Oleh karena itu, menjadi tugas mereka yang tahu tentang kenyataan-kenyataan dari roh untuk mengungkapkan hal-hal ini kepada mereka yang hanya melihat manifestasi-manifestasi dari dunia bendawi. Namun apakah engkau percaya pada kami jika kami memberitahukan kepadamu tentang kebenaran surgawi? Apakah engkau memiliki keberanian, Nikodemus, untuk percaya pada dia yang telah turun dari surga, yaitu Anak Manusia?”
142:6.7 (1602.6) Dan Nikodemus berkata: “Tapi bagaimana aku bisa mulai menangkap roh ini yang akan membentuk ulang diriku sebagai persiapan untuk memasuki kerajaan?" Jawab Yesus: “Sudah ada roh Bapa di surga mendiami engkau. Jika engkau mau dipimpin oleh roh dari atas ini, maka segera sekali engkau akan mulai melihat dengan mata roh, dan kemudian melalui pilihan sepenuh hati untuk mendapat bimbingan roh engkau akan dilahirkan dari roh karena tujuan satu-satumu dalam hidup adalah untuk melakukan kehendak Bapamu yang ada di surga. Dan dengan menemukan dirimu dilahirkan dari roh dan berbahagia dalam kerajaan Allah, engkau akan mulai untuk menghasilkan buah-buah yang berlimpah dari roh dalam kehidupan sehari-harimu.”
142:6.8 (1602.7) Nikodemus sepenuhnya tulus. Dia sangat terkesan tapi pergi dengan bingung. Nikodemus sudah mahir dalam pengembangan diri, dalam menahan diri, dan bahkan dalam sifat-sifat moral yang tinggi. Dia sudah beradab, mementingkan diri sendiri, dan mementingkan orang lain; tetapi dia tidak tahu bagaimana menundukkan kehendaknya kepada kehendak Bapa ilahi itu seperti anak kecil bersedia untuk tunduk pada bimbingan dan pimpinan seorang ayah duniawi yang bijaksana dan penuh kasih, sehingga menjadi dalam kenyataannya seorang anak Tuhan, seorang pewaris progresif untuk kerajaan yang kekal.
142:6.9 (1603.1) Tetapi Nikodemus memang membangkitkan iman yang cukup untuk menangkap kerajaan itu. Dia secara samar-samar memprotes ketika rekan-rekannya di Sanhedrin berusaha untuk menghukum Yesus tanpa sidang pengadilan; dan bersama Yusuf dari Arimatea, dia kemudian dengan berani mengakui imannya dan mengambil jenazah Yesus, bahkan ketika sebagian besar murid telah melarikan diri dalam ketakutan dari adegan penderitaan akhir dan kematian Guru mereka.
142:7.1 (1603.2) Setelah periode sibuk mengajar dan pekerjaan pribadi minggu Paskah di Yerusalem, Yesus menghabiskan Rabu berikutnya di Betania dengan para rasulnya, beristirahat. Sore itu, Tomas mengajukan sebuah pertanyaan yang menimbulkan jawaban yang panjang dan instruktif. Kata Tomas: “Guru, pada hari kami dipisahkan sebagai duta-duta kerajaan, engkau mengatakan kepada kami banyak hal, mengajari kami mengenai cara hidup pribadi kami, tetapi apa yang akan kami ajarkan pada orang banyak? Bagaimana orang-orang ini akan hidup setelah kerajaan itu lebih sepenuhnya datang? Apakah murid-muridmu akan memiliki budak? Apakah pengikutmu akan menjadi miskin dan menghindari harta? Apakah rahmat saja yang berlaku sehingga kita tidak akan memiliki hukum dan peradilan lagi?” Yesus dan dua belas menghabiskan sepanjang sore dan malam itu, setelah makan malam, membahas pertanyaan Tomas itu. Untuk keperluan catatan ini kami menyajikan rangkuman berikut dari ajaran Guru:
142:7.2 (1603.3) Yesus berusaha pertama-tama untuk menjelaskan kepada para rasulnya bahwa dia sendiri berada di bumi menjalani hidup yang unik dalam daging, dan bahwa mereka, dua belas, telah dipanggil untuk ikut serta dalam pengalaman penganugerahan Anak Manusia ini; dan sebagai rekan pekerja seperti itu, mereka juga harus berbagi dalam banyak pembatasan dan kewajiban khusus dari seluruh pengalaman penganugerahan. Ada isyarat terselubung bahwa Anak Manusia adalah satu-satunya pribadi yang pernah hidup di bumi yang secara bersamaan bisa melihat ke dalam hati Tuhan dan ke kedalaman jiwa manusia itu sendiri.
142:7.3 (1603.4) Sangat jelas Yesus menerangkan bahwa kerajaan surga adalah suatu pengalaman evolusioner, yang dimulai di bumi dan maju naik melalui rangkaian stasiun-stasiun kehidupan menuju ke Firdaus. Dalam pembicaraan malam hari itu dia dengan pasti mengatakan bahwa pada tahap tertentu perkembangan kerajaan di masa depan dia akan berkunjung lagi ke dunia ini dalam kuasa rohani dan kemuliaan ilahi.
142:7.4 (1603.5) Dia selanjutnya menjelaskan bahwa “gagasan kerajaan” itu bukan cara terbaik untuk menggambarkan hubungan manusia dengan Tuhan; bahwa dia menggunakan kata-kata kiasan itu karena orang-orang Yahudi sedang mengharapkan kerajaan, dan karena Yohanes telah berkhotbah menggunakan istilah-istilah kerajaan yang akan datang. Yesus berkata: “Orang-orang dari zaman yang lain akan lebih baik memahami injil kerajaan ketika hal itu disajikan dalam istilah-istilah yang menyatakan hubungan keluarga—ketika manusia memahami agama sebagai ajaran kebapaan Tuhan dan persaudaraan manusia, sebagai anak Tuhan.” Kemudian Guru membahas agak panjang tentang keluarga duniawi sebagai ilustrasi tentang keluarga surgawi, menyatakan lagi dua hukum dasar hidup: perintah pertama kasih untuk ayah, kepala keluarga, dan perintah kedua saling mengasihi antara anak-anak, untuk mengasihi saudaramu seperti dirimu sendiri. Kemudian dia menjelaskan bahwa kualitas kasih sayang persaudaraan tersebut akan selalu mengejawantah dalam pelayanan sosial yang penuh kasih dan tidak mementingkan diri.
142:7.5 (1603.6) Setelah itu, muncul diskusi mengesankan tentang karakteristik mendasar kehidupan keluarga dan aplikasinya pada hubungan yang ada antara Tuhan dan manusia. Yesus menyatakan bahwa suatu keluarga sejati itu dibangun di atas tujuh fakta berikut:
142:7.6 (1604.1) 1. Fakta keberadaan. Hubungan-hubungan kodrat dan fenomena kemiripan manusia itu terikat dalam keluarga: Anak-anak mewarisi sifat-sifat tertentu dari orang tua. Anak-anak berasal dari orang tua; adanya kepribadian itu bergantung pada tindakan orang tua. Hubungan ayah dan anak itu melekat dalam semua kodrat dan meliputi semua keberadaan hidup.
142:7.7 (1604.2) 2. Keamanan dan kesenangan. Ayah-ayah yang benar mendapat kesenangan besar dalam menyediakan kebutuhan anak-anak mereka. Banyak ayah yang tidak puas dengan hanya menyediakan kebutuhan hidup anak-anak mereka saja, tetapi menikmati menyediakan untuk kesenangan mereka juga.
142:7.8 (1604.3) 3. Pendidikan dan pelatihan. Ayah yang bijaksana dengan hati-hati merencanakan pendidikan dan pelatihan yang memadai bagi putra dan putri mereka. Ketika muda mereka disiapkan untuk tanggung jawab yang lebih besar di kemudian hari.
142:7.9 (1604.4) 4. Disiplin dan pembatasan. Ayah yang berpandangan jauh ke depan juga mengatur disiplin, bimbingan, koreksi yang diperlukan dan kadang-kadang mengekang keturunan mereka yang masih muda dan belum dewasa.
142:7.10 (1604.5) 5. Persahabatan dan kesetiaan. Ayah yang berkasih sayang mempertahankan hubungan akrab dan penuh kasih dengan anak-anaknya. Selalu telinganya terbuka untuk permohonan mereka; dia selalu siap untuk berbagi kesulitan mereka dan membantu mereka mengatasi kesulitan mereka. Ayah itu paling tertarik pada kesejahteraan maju keturunannya.
142:7.11 (1604.6) 6. Kasih dan rahmat. Seorang ayah yang berbelas kasihan memaafkan dengan berlimpah; ayah-ayah tidak menyimpan kenangan-kenangan dendam terhadap anak-anak mereka. Ayah-ayah itu tidak seperti hakim, musuh, atau kreditur. Keluarga yang nyata dibangun di atas toleransi, kesabaran, dan pengampunan.
142:7.12 (1604.7) 7. Persediaan untuk masa depan. Ayah-ayah duniawi ingin meninggalkan warisan untuk anak-anak mereka. Keluarga berlanjut dari satu generasi ke generasi berikutnya. Kematian hanya mengakhiri satu generasi untuk menandai awal yang berikutnya. Kematian mengakhiri kehidupan perorangan tetapi tidak harus keluarga.
142:7.13 (1604.8) Selama berjam-jam Guru membahas penerapan dari fitur-fitur kehidupan keluarga ini pada hubungan-hubungan manusia, anak bumi, dengan Tuhan, Bapa Firdaus. Dan ini adalah kesimpulannya: “Seluruh hubungan seorang anak dengan Bapa ini, aku tahu dengan sempurna, karena semua yang harus kamu capai sebagai anak dalam masa depan kekal, aku sekarang sudah mencapainya. Anak Manusia siap untuk naik ke sebelah kanan Bapa, agar dalam diriku jalan itu sekarang terbuka semakin luas bagi kamu semua untuk melihat Tuhan dan, sebelum kamu menyelesaikan kemajuan yang mulia, untuk menjadi sempurna, seperti juga Bapamu yang di surga adalah sempurna.”
142:7.14 (1604.9) Ketika para rasul mendengar kata-kata yang mengejutkan ini, mereka mengingat pernyataan-pernyataan yang dibuat Yohanes pada saat pembaptisan Yesus, dan mereka juga dengan gamblang ingat lagi pengalaman ini sehubungan dengan khotbah dan ajaran mereka setelah kematian dan kebangkitan Guru.
142:7.15 (1604.10) Yesus adalah sesosok Putra ilahi, Putra dalam kepercayaan penuh-Nya Bapa Semesta. Dia telah ada bersama Bapa dan memahami Dia sepenuhnya. Dia sekarang telah menjalani hidupnya di bumi untuk kepuasan penuh Bapa, dan inkarnasi dalam daging ini telah membuat dia sepenuhnya memahami manusia. Yesus adalah kesempurnaan manusia; dia telah mencapai kesempurnaan yang sama seperti halnya semua orang percaya itu ditakdirkan untuk mencapainya dalam dirinya dan melalui dia. Yesus mengungkapkan Tuhan kesempurnaan kepada manusia dan menampilkan dalam dirinya sendiri sebagai anak dari alam yang disempurnakan kepada Tuhan.
142:7.16 (1605.1) Meskipun Yesus membahas selama beberapa jam, Tomas masih belum puas, karena ia berkata: “Tapi, Guru, kami tidak menemukan bahwa Bapa di surga itu selalu berurusan dengan baik hati dan berbelas kasihan dengan kami. Banyak kali kami menderita secara menyedihkan di bumi, dan tidak selalu doa-doa kami dijawab. Dimanakah kami gagal memahami arti dari ajaranmu?”
142:7.17 (1605.2) Yesus menjawab: “Tomas, Tomas, berapa lama lagi sebelum kamu akan memperoleh kemampuan untuk mendengarkan dengan telinga roh? Berapa lama sebelum kamu melihat bahwa kerajaan ini adalah kerajaan rohani, dan bahwa Bapaku juga sosok yang rohani? Apakah kamu tidak mengerti bahwa aku mengajar kamu sebagai anak-anak rohani dalam keluarga roh surga, yang bapanya merupakan roh yang tak terbatas dan kekal? Apakah kamu tidak mengizinkan aku untuk menggunakan keluarga bumi sebagai gambaran hubungan-hubungan ilahi itu tanpa secara begitu harfiah menerapkan ajaranku pada urusan-urusan jasmani? Dalam pikiranmu, tidak dapatkah kamu memisahkan kenyataan rohani kerajaan dari masalah-masalah jasmani, sosial, ekonomi, dan politik zaman ini? Ketika aku membicarakan bahasa roh, mengapa kamu tetap saja menterjemahkan maksudku ke dalam bahasa jasmani hanya karena aku berusaha untuk menggunakan hubungan-hubungan sehari-hari dan harfiah untuk tujuan gambaran? Anak-anakku, aku mohon agar kamu berhenti untuk menerapkan ajaran tentang kerajaan roh itu pada urusan-urusan kasar perbudakan, kemiskinan, rumah, dan tanah, dan untuk masalah jasmani kesetaraan dan keadilan manusia. Hal-hal duniawi yang sementara ini adalah perhatian orang-orang di dunia ini, dan meskipun dalam cara tertentu hal-hal itu mempengaruhi semua orang, namun kamu telah dipanggil untuk mewakiliku dalam dunia, seperti aku juga mewakili Bapaku. Kamu adalah duta-duta rohani dari sebuah kerajaan rohani, wakil-wakil khusus dari Bapa roh itu. Pada saat ini seharusnya mungkin bagi aku untuk mengajar kamu sebagai manusia dewasa penuh dalam kerajaan roh. Haruskah aku selalu menyebut kamu hanya sebagai anak-anak? Apakah kamu tidak pernah tumbuh dalam daya paham roh? Namun demikian, aku mengasihimu dan akan sabar terhadap kamu, bahkan sampai akhir dari kerjasama kita secara badani. Dan kemudian rohku pun akan pergi mendahului kamu ke seluruh dunia.”
142:8.1 (1605.3) Pada akhir April tentangan terhadap Yesus di kalangan orang-orang Farisi dan Saduki telah menjadi begitu terang-terangan sehingga Guru dan para rasulnya memutuskan untuk meninggalkan Yerusalem untuk sementara waktu, pergi ke selatan untuk bekerja di Betlehem dan Hebron. Seluruh bulan Mei dihabiskan untuk melakukan pekerjaan pribadi di kota-kota ini dan di antara rakyat desa-desa sekitarnya. Tidak ada pemberitaan publik dilakukan pada perjalanan ini, hanya kunjungan rumah-ke-rumah. Sebagian dari waktu ini, sementara para rasul mengajarkan injil dan melayani orang sakit, digunakan Yesus dan Abner di En-Gedi, mengunjungi koloni Nazir. Yohanes Pembaptis sudah berangkat dari tempat ini, dan Abner telah menjadi ketua kelompok ini. Banyak dari persaudaraan nazir menjadi percaya pada Yesus, namun sebagian besar orang-orang pertapa dan eksentrik ini menolak untuk menerima dia sebagai guru yang diutus dari surga karena dia tidak mengajarkan berpuasa dan bentuk penyangkalan diri yang lain.
142:8.2 (1605.4) Orang-orang yang tinggal di wilayah ini tidak tahu bahwa Yesus telah dilahirkan di Betlehem. Mereka selalu menganggap Guru lahir di Nazaret, seperti halnya sebagian besar murid-muridnya, tetapi dua belas tahu fakta ini.
142:8.3 (1605.5) Kunjungan ke selatan Yudea ini adalah musim kerja yang tenang dan banyak menghasilkan; banyak jiwa ditambahkan ke kerajaan. Pada hari-hari pertama Juni hasutan terhadap Yesus telah begitu reda di Yerusalem sehingga Guru dan para rasul kembali untuk mengajar dan menghibur orang-orang percaya.
142:8.4 (1606.1) Meskipun Yesus dan para rasul menghabiskan seluruh bulan Juni di dalam atau dekat Yerusalem, mereka tidak melakukan pengajaran publik selama periode ini. Mereka tinggal sebagian besar di tenda-tenda, yang mereka dirikan dalam sebuah taman yang teduh, atau kebun, yang dikenal pada hari itu sebagai Getsemani. Taman ini terletak di lereng barat Bukit Zaitun tidak jauh dari sungai Kidron. Hari-hari Sabat akhir pekan mereka biasanya bersama dengan Lazarus dan adik-adiknya di Betania. Yesus masuk ke dalam tembok Yerusalem hanya beberapa kali, tetapi sejumlah besar penanya yang tertarik pergi keluar ke Getsemani untuk bercakap-cakap dengan dia. Suatu Jumat malam Nikodemus dan seorang bernama Yusuf dari Arimatea memberanikan diri keluar untuk menemui Yesus namun ternyata kembali karena kuatir meskipun mereka telah berdiri di depan pintu masuk tendanya Guru. Dan, tentu saja, mereka tidak merasa bahwa Yesus tahu semua tentang perbuatan mereka.
142:8.5 (1606.2) Ketika para penguasa Yahudi mendengar bahwa Yesus telah kembali ke Yerusalem, mereka bersiap untuk menangkapnya; tetapi ketika mereka mengamati bahwa dia tidak melakukan pemberitaan publik, mereka menyimpulkan bahwa dia telah menjadi takut oleh hasutan mereka sebelumnya dan memutuskan untuk memperbolehkan dia untuk melanjutkan ajarannya dengan cara pribadi ini tanpa gangguan lebih lanjut. Dan dengan demikian urusan berjalan terus dengan tenang sampai hari-hari terakhir bulan Juni, ketika seorang yang bernama Simon, seorang anggota Sanhedrin, secara publik menganut ajaran Yesus, setelah menyatakan dirinya seperti itu di hadapan para penguasa Yahudi. Segera hasutan baru untuk penangkapan Yesus muncul lagi dan tumbuh begitu kuatnya sehingga Guru memutuskan untuk mundur ke kota-kota Samaria dan Dekapolis.
Buku Urantia
Makalah 143
143:0.1 (1607.1) PADA akhir Juni, 27 M., karena meningkatnya perlawanan dari para penguasa agama Yahudi, Yesus dan dua belas berangkat dari Yerusalem, setelah mengirim tenda-tenda mereka dan barang-barang pribadi yang tidak seberapa untuk disimpan di rumah Lazarus di Betania. Pergi ke utara ke Samaria, mereka menunggu selama hari Sabat di Betel. Di sini mereka berkhotbah selama beberapa hari pada orang-orang yang datang dari Gophna dan Efraim. Sekelompok warga dari Arimatea dan Thamna datang untuk mengundang Yesus agar mengunjungi desa-desa mereka. Guru dan para rasulnya menghabiskan lebih dari dua minggu mengajar orang-orang Yahudi dan Samaria di daerah ini, banyak dari mereka datang dari sejauh Antipatris untuk mendengar kabar baik tentang kerajaan.
143:0.2 (1607.2) Orang-orang Samaria selatan mendengarkan Yesus dengan senang, dan para rasul, dengan pengecualian Yudas Iskariot, berhasil mengatasi banyak prasangka mereka terhadap orang Samaria. Sangat sulit bagi Yudas untuk mengasihi orang-orang Samaria ini. Minggu terakhir bulan Juli Yesus dan rekan-rekannya bersiap-siap untuk berangkat ke kota-kota Yunani baru Phasaelis dan Arkhelais dekat Yordan.
143:1.1 (1607.3) Paruh pertama bulan Agustus rombongan kerasulan itu membuat markasnya di kota-kota orang Yunani yaitu Arkhelais dan Phasaelis, dimana mereka mendapat pengalaman pertama mereka berkhotbah kepada pertemuan yang hampir-hampir eksklusif orang bukan Yahudi—orang Yunani, Romawi, dan Syria—karena hanya sedikit orang Yahudi yang tinggal di dua kota orang Yunani ini. Pada waktu melakukan kontak dengan warga-warga Romawi ini, para rasul mengalami kesulitan-kesulitan baru dalam pengabaran pesan tentang kerajaan yang akan datang itu, dan mereka bertemu dengan keberatan baru terhadap ajaran Yesus. Pada salah satu dari banyak pertemuan malam dengan para rasulnya ini, Yesus dengan penuh perhatian mendengarkan pada keberatan-keberatan terhadap injil kerajaan ini sementara dua belas menceritakan lagi pengalaman mereka dengan subjek-subjek pekerjaan pribadi mereka.
143:1.2 (1607.4) Suatu pertanyaan yang diajukan oleh Filipus adalah khas kesulitan mereka. Kata Filipus: “Guru, para Yunani dan Romawi ini menyoroti pesan kami, mengatakan bahwa ajaran-ajaran tersebut cocok hanya untuk orang lemah dan budak. Mereka menegaskan bahwa agama kafir lebih unggul daripada ajaran kita karena mengilhami perolehan karakter yang kuat, teguh, dan agresif. Mereka menegaskan bahwa kita akan mengubah semua orang menjadi spesimen lemah orang-orang pasif yang tidak melawan yang akan segera binasa dari muka bumi. Mereka menyukai engkau, Guru, dan dengan terbuka mengakui bahwa ajaranmu itu surgawi dan ideal, tetapi mereka tidak akan menganggap kita serius. Mereka menegaskan bahwa agamamu bukan untuk dunia ini; bahwa manusia tidak bisa hidup seperti yang engkau ajarkan. Dan sekarang, Guru, apa yang harus kami katakan kepada orang-orang kafir ini?"
143:1.3 (1607.5) Setelah Yesus mendengar keberatan yang sama terhadap injil kerajaan yang disampaikan oleh Tomas, Natanael, Simon Zelot, dan Matius, dia berkata kepada kedua belas:
143:1.4 (1608.1) “Aku telah datang ke dunia ini untuk melakukan kehendak Bapaku dan untuk mengungkapkan sifat-Nya yang penuh kasih kepada seluruh umat manusia. Itulah, saudara-saudaraku, adalah misiku. Dan satu hal ini yang aku akan lakukan, terlepas dari kesalah-pahaman ajaranku oleh orang-orang Yahudi atau orang kafir pada masa ini atau pada generasi yang lain. Tetapi kamu tidak boleh mengabaikan fakta bahwa kasih ilahi bahkan memiliki disiplinnya yang berat. Kasih seorang ayah kepada anaknya seringkali memaksa ayah itu mengekang tindakan tidak bijaksana dari anaknya. Anak tidak selalu memahami motif bijaksana dan penuh kasih dari disiplin ayah yang mengekang itu. Tetapi aku menyatakan kepada kamu bahwa Bapa di surga memang memerintah alam-alam semesta oleh kuasa daya tarik kasih-Nya. Kasih adalah yang terbesar dari semua kenyataan roh. Kebenaran adalah pewahyuan yang membebaskan, tetapi kasih adalah hubungan yang tertinggi. Dan tidak peduli apapun kesalahan besar yang sesamamu buat dalam pengelolaan dunia mereka hari ini, dalam zaman yang akan datang injil yang aku nyatakan kepadamu ini akan memerintah dunia ini. Tujuan terakhir untuk kemajuan manusia adalah pengakuan hormat akan kebapaan Tuhan dan perwujudan kasih akan persaudaraan manusia.
143:1.5 (1608.2) “Tetapi siapa yang memberitahu kamu bahwa injilku dimaksudkan hanya untuk budak dan orang-orang lemah? Apakah kamu, rasul-rasul yang kupilih, menyerupai orang-orang lemah? Apakah Yohanes terlihat seperti orang lemah? Apakah kamu mengamati aku diperbudak oleh rasa takut? Benar, kaum miskin dan tertindas generasi ini mendapat injil itu diberitakan kepada mereka. Agama-agama di dunia ini telah mengabaikan orang miskin, tetapi Bapaku tidak membeda-bedakan orang. Selain itu, orang miskin pada hari ini adalah yang pertama mengindahkan panggilan untuk pertobatan dan penerimaan menjadi anak Tuhan. Injil kerajaan ini akan diberitakan kepada semua orang—orang Yahudi dan kafir, Yunani dan Romawi, kaya dan miskin, merdeka atau hamba—dan sama-sama kepada yang muda dan tua, laki-laki dan perempuan.
143:1.6 (1608.3) “Karena Bapaku adalah Tuhan yang pengasih dan gemar akan praktek belas kasihan, jangan menyerap gagasan bahwa layanan kerajaan akan menjadi salah satu kemudahan yang membosankan. Kenaikan ke Firdaus adalah petualangan tertinggi sepanjang masa, pencapaian keabadian yang sulit. Tugas layanan kerajaan di bumi akan mengundang semua semangat keberanian yang bisa dikerahkan oleh kamu dan rekan-rekan sekerja kamu. Banyak dari kamu akan dihukum mati karena kesetiaanmu pada injil kerajaan ini. Mudah untuk mati pada garis pertempuran fisik ketika keberanianmu diperkuat oleh kehadiran kawan-kawanmu yang bertempur, tetapi membutuhkan bentuk keberanian dan pengabdian manusia yang lebih tinggi dan lebih mendalam untuk dengan tenang dan sendirian sepenuhnya menyerahkan hidupmu demi kasih akan kebenaran yang bertahta dalam hati fana kamu.
143:1.7 (1608.4) “Hari ini, orang-orang tidak percaya mungkin mengejek kamu karena memberitakan injil yang anti perlawanan dan dengan menjalani kehidupan tanpa kekerasan, tetapi kamu adalah relawan-relawan pertama dari garis panjang orang percaya yang tulus dalam injil kerajaan ini yang akan mencengangkan seluruh umat manusia karena pengabdian heroik mereka pada ajaran-ajaran ini. Tidak ada tentara di dunia yang akan pernah menunjukkan keberanian dan ketabahan lebih daripada yang akan ditunjukkan oleh kamu dan para penerus setiamu yang akan pergi ke seluruh dunia memberitakan kabar baik—kebapaan Tuhan dan persaudaraan manusia. Keberanian badani adalah bentuk terendah keberanian. Keberanian batiniah adalah jenis keberanian manusia yang lebih tinggi, tetapi yang tertinggi adalah kesetiaan tanpa kompromi pada keyakinan yang diterangi tentang kenyataan-kenyataan rohani yang luhur. Dan keberanian tersebut merupakan heroisme dari manusia yang mengenal Tuhan. Dan kamu semua adalah orang-orang yang mengenal Tuhan; kamu sesungguhnya adalah rekan-rekan pribadi Anak Manusia.”
143:1.8 (1608.5) Perkataan ini belum semua yang dikatakan Yesus pada kesempatan itu, tetapi itulah pendahuluan dari pesannya, dan dia melanjutkan panjang lebar untuk memperkuat dan memberi contoh pernyataan ini. Ini adalah salah satu pidato yang paling berapi-api yang Yesus pernah sampaikan kepada dua belas. Jarang Guru berbicara kepada para rasulnya dengan perasaan yang jelas kuat, namun ini adalah salah satu dari sedikit kesempatan ketika dia berbicara dengan kesungguhan yang nyata, disertai oleh emosi yang jelas kentara.
143:1.9 (1609.1) Hasil pada pemberitaan publik dan pelayanan pribadi para rasul itu segera kelihatan; mulai dari hari itu pesan mereka mengambil nada baru yang dominan berani. Dua belas rasul terus memperoleh semangat agresi positif dalam injil baru kerajaan. Mulai hari ini ke depannya mereka tidak terlalu menyibukkan diri dengan pemberitaan tentang keutamaan-keutamaan yang negatif dan perintah-perintah pasif dari ajaran Guru mereka yang bersisi banyak itu.
143:2.1 (1609.2) Guru adalah model yang disempurnakan dalam pengendalian diri manusia. Ketika dia dicerca, dia tidak mencerca; ketika dia menderita, dia tidak mengucapkan ancaman terhadap para penyiksanya; ketika dia dikecam oleh musuh-musuhnya, dia hanya menyerahkan dirinya pada penghakiman yang benar dari Bapa di surga.
143:2.2 (1609.3) Pada salah satu pertemuan malam itu, Andreas bertanya kepada Yesus: “Guru, apakah kami akan mempraktekkan penyangkalan diri seperti yang Yohanes ajarkan pada kami, atau kami berjuang untuk pengendalian diri sesuai ajaranmu? Dimanakah perbedaan ajaranmu dari ajaran Yohanes?” Yesus menjawab: “Yohanes memang mengajari kamu cara perbuatan benar sesuai dengan terang dan hukum dari nenek moyangnya, dan itu adalah agama untuk pemeriksaan diri dan penyangkalan diri. Namun aku datang dengan pesan baru mengenai pelupaan diri dan pengendalian diri. Aku menunjukkan kepadamu cara hidup seperti yang diungkapkan kepadaku oleh Bapaku yang di surga.
143:2.3 (1609.4) “Sesungguhnya, aku berkata kepadamu, orang yang menguasai dirinya sendiri itu lebih besar dari orang yang merebut sebuah kota. Penguasaan diri adalah ukuran mengenai kodrat moralnya manusia itu dan petunjuk tentang perkembangan rohaninya. Dalam tatanan lama kamu berpuasa dan berdoa; sebagai makhluk baru yang lahir kembali dari roh, kamu diajari untuk percaya dan bersukacita. Dalam kerajaan Bapamu kamu akan menjadi ciptaan-ciptaan baru; hal-hal lama akan berlalu; lihatlah aku akan menunjukkan bagaimana segala perkara akan menjadi baru. Dan oleh kasihmu satu sama lain kamu akan meyakinkan dunia bahwa kamu telah pindah dari perbudakan kepada kebebasan, dari maut ke dalam hidup yang kekal.
143:2.4 (1609.5) “Dengan cara lama kamu berusaha untuk menekan, menaati, dan mengikuti aturan-aturan hidup; dengan cara baru kamu pertama diubah oleh Roh Kebenaran dan dengan demikian diperkuat dalam jiwa batiniahmu oleh pembaharuan rohani terus-menerus batin-pikiranmu, dan demikianlah kamu akan dikaruniai kuasa untuk pelaksanaan pasti dan sukacita kehendak Tuhan dengan menyenangkan, memuaskan, dan sempurna. Jangan lupa—iman pribadimu akan janji-janji yang sangat besar dan berharga dari Tuhan itulah yang menjamin kamu menjadi ikut mengambil bagian dalam kodrat ilahi. Jadi oleh imanmu dan perubahan dari roh itu, kamu dalam kenyataan menjadi rumah-rumah sucinya Tuhan, dan roh-Nya benar-benar tinggal di dalam kamu. Jika, kemudian, roh itu berdiam di dalam kamu, maka kamu tidak lagi budaknya daging tetapi anak-anak roh yang merdeka dan dibebaskan. Hukum baru dari roh itu mengaruniakan kamu dengan kemerdekaan untuk penguasaan diri menggantikan hukum lama yaitu ketakutan dari belenggu diri dan perbudakan dari penyangkalan diri.
143:2.5 (1609.6) “Banyak kali, setelah kamu melakukan kejahatan, kamu telah berpikir tindakanmu karena pengaruh si iblis itu namun pada kenyataannya kamu telah disesatkan oleh kecenderungan alamiah dirimu sendiri. Bukankah Nabi Yeremia dahulu kala memberitahu kamu betapa liciknya hati manusia, dan kadang-kadang jahatnya benar-benar parah? Begitu mudahnya kamu tertipu diri sendiri dan dengan demikian jatuh ke dalam rasa-rasa takut yang bodoh, nafsu yang menguasai, kesenangan yang memperbudak, kebencian, iri hati, dan bahkan dendam kesumat!
143:2.6 (1610.1) “Keselamatan itu adalah oleh regenerasi dari roh dan bukan oleh perbuatan-perbuatan benar sendiri dari daging. Kamu dibenarkan oleh iman dan dipersekutukan oleh kasih karunia, bukan oleh rasa takut dan penyangkalan diri dari daging, walaupun anak-anaknya Bapa yang telah lahir dari roh itu senantiasa dan selalu adalah penguasa diri dan semua yang berkaitan dengan keinginan daging. Ketika kamu tahu bahwa kamu diselamatkan oleh iman, kamu memiliki damai sejati dengan Tuhan. Dan semua orang yang mengikuti jalan damai surgawi ini ditakdirkan untuk dikuduskan ke layanan kekal anak-anak yang terus maju, anak-anak Tuhan yang kekal. Untuk selanjutnya, hal itu bukanlah kewajiban melainkan hak muliamu untuk membersihkan dirimu dari segala kejahatan pikiran dan badan sementara kamu mencari kesempurnaan dalam kasih Tuhan.
143:2.7 (1610.2) “Keanakan kamu itu didasarkan dalam iman, dan kamu akan tetap tidak tergoyahkan oleh rasa takut. Sukacitamu itu lahir dari kepercayaan akan firman ilahi, dan karena itu jangan terbawa untuk meragukan kenyataan akan kasih dan rahmat-Nya Bapa. Kebaikan Tuhan itulah yang menuntun manusia ke dalam pertobatan yang benar dan sejati. Rahasiamu terhadap penguasaan diri itu terkait dengan imanmu dalam roh yang mendiamimu, yang selalu bekerja melalui kasih. Bahkan iman yang menyelamatkan ini engkau tidak miliki dari dirimu sendiri; itu juga adalah pemberian Tuhan. Dan jika kamu adalah anak-anak dari iman yang hidup ini, kamu tidak lagi hamba-hamba dirimu melainkan tuan-tuan yang jaya atas dirimu sendiri, anak-anak Tuhan yang dimerdekakan.
143:2.8 (1610.3) “Maka, anak-anakku, jika kamu lahir dari roh, kamu selamanya dilepaskan dari perbudakan yang disadari sendiri tentang suatu kehidupan penyangkalan diri dan pengawasan atas nafsu daging, dan kamu diubahkan ke dalam kerajaan roh yang bahagia, dari mana kamu secara spontan akan mengeluarkan buah-buah roh dalam kehidupan sehari-harimu; dan buah-buah roh itu adalah inti dari jenis tertinggi pengendalian diri yang menyenangkan dan memuliakan, bahkan puncak-puncak pencapaian manusia yang hidup di atas bumi—penguasaan diri yang sejati.”
143:3.1 (1610.4) Sekitar pada waktu ini berkembanglah suatu kegelisahan dan ketegangan emosional yang besar di antara para rasul dan rekan-rekan murid dekat mereka. Mereka telah menjadi sulit terbiasa untuk hidup dan bekerja bersama-sama. Mereka mengalami peningkatan kesulitan dalam menjaga hubungan yang harmonis dengan murid-muridnya Yohanes. Kontak dengan orang-orang kafir dan orang-orang Samaria adalah ujian besar bagi orang-orang Yahudi ini. Selain dari itu, ucapan-ucapan terbaru dari Yesus telah menambahi terganggunya keadaan batin mereka. Andreas hampir lupa diri; ia tidak tahu apa selanjutnya yang harus dilakukan, sehingga ia pergi ke Guru dengan masalah dan kebingungannya. Setelah Yesus mendengarkan kepala kerasulan itu menceritakan masalahnya, dia berkata: “Andreas, kamu tidak dapat menyuruh orang keluar dari kebingungan mereka ketika mereka mencapai tahap keterlibatan seperti itu, dan ketika begitu banyak orang dengan perasaan yang kuat terlibat. Aku tidak bisa melakukan apa yang kamu minta dariku—aku tidak akan ikut campur dalam kesulitan-kesulitan sosial pribadi ini—namun aku akan bergabung denganmu untuk menikmati periode tiga hari istirahat dan bersantai. Pergilah ke saudara-saudaramu dan umumkan bahwa kamu semua akan pergi dengan aku naik ke Gunung Sartaba, dimana aku ingin beristirahat selama satu atau dua hari.
143:3.2 (1610.5) “Sekarang kamu harus pergi kepada masing-masing sebelas saudaramu itu dan berbicara dengannya secara pribadi, katakan: ‘Guru ingin agar kita pergi bersamanya memisahkan diri beberapa saat untuk beristirahat dan bersantai. Karena kita semua baru saja mengalami banyak kekesalan hati dan stres batin, aku sarankan agar tidak menyebutkan apapun tentang masalah dan kesulitan kita saat liburan ini. Dapatkah kita bekerja sama dalam urusan ini?’ Dengan cara secara privat dan secara pribadi mendekati setiap saudara-saudaramu.” Dan Andreas melakukan apa yang Guru telah suruhkan padanya.
143:3.3 (1611.1) Kesempatan ini adalah kesempatan yang menakjubkan dalam pengalaman masing-masing mereka; mereka tidak pernah lupa hari naik gunung ini. Sepanjang seluruh perjalanan itu hampir tidak ada kata yang diucapkan tentang masalah mereka. Setelah mencapai puncak gunung, Yesus menyuruh mereka duduk di sekitarnya saat dia berkata: “Saudara-saudaraku, kamu semua harus belajar nilai istirahat dan kemanjuran bersantai. Kamu harus menyadari bahwa metode terbaik untuk memecahkan beberapa masalah yang kusut adalah dengan meninggalkannya untuk sementara waktu. Kemudian ketika kamu kembali segar dari istirahat atau ibadahmu, kamu dapat menangani masalahmu dengan kepala lebih jernih dan tangan lebih mantap, belum lagi hati yang lebih tabah. Sekali lagi, banyak kali masalahmu akan ditemui telah menyusut dalam ukuran dan perbandingannya sementara kamu mengistirahatkan batin dan tubuhmu.”
143:3.4 (1611.2) Hari berikutnya Yesus menugaskan masing-masing dari dua belas itu suatu topik untuk diskusi. Sepanjang hari dikhususkan untuk menceritakan kenangan-kenangan dan untuk membicarakan hal-hal yang tidak berhubungan dengan pekerjaan keagamaan mereka. Mereka sejenak terkejut ketika Yesus bahkan mengabaikan ucapan syukur—secara lisan—ketika dia memecahkan roti untuk makan siang mereka. Ini adalah pertama kalinya mereka pernah melihat dia mengabaikan formalitas tersebut.
143:3.5 (1611.3) Ketika mereka naik gunung, kepala Andreas penuh masalah. Yohanes sangat bingung dalam hatinya. Yakobus gundah resah dalam jiwanya. Matius sangat tertekan memerlukan dana lantaran mereka telah berkunjung di antara orang-orang kafir. Petrus kecapaian dan baru-baru ini menjadi lebih temperamental dari biasanya. Yudas menderita serangan berkala mudah tersinggung dan mementingkan diri. Simon tidak biasanya kecewa dalam usahanya untuk menyesuaikan patriotismenya dengan kasih untuk persaudaraan manusia. Filipus semakin lama semakin tercengang tidak tahu berbuat apa-apa oleh perkembangan keadaan. Natanael makin kurang lucu sejak mereka dalam kontak dengan penduduk kafir, dan Tomas berada di tengah-tengah masa depresi yang parah. Hanya si kembar yang normal dan tidak terganggu. Mereka semua amat sangat bingung tentang bagaimana bergaul secara damai dengan murid-murid Yohanes.
143:3.6 (1611.4) Hari ketiga ketika mereka mulai menuruni gunung dan kembali ke perkemahan mereka, perubahan besar telah terjadi atas mereka. Mereka telah membuat penemuan penting bahwa banyak keresahan manusiawi dalam kenyataannya adalah tidak ada, bahwa banyak masalah yang menekan adalah bikinan dari ketakutan yang dibesar-besarkan dan turunan dari kecemasan yang berlebihan. Mereka telah belajar bahwa semua keresahan tersebut paling baik bisa ditangani dengan cara ditinggalkan; dengan pergi berlibur mereka telah meninggalkan masalah-masalah tersebut untuk terpecahkan dengan sendirinya.
143:3.7 (1611.5) Kembalinya mereka dari liburan ini menandai awal dari periode hubungan yang sangat membaik dengan para pengikut Yohanes. Banyak dari dua belas itu benar-benar tertawa gembira ketika mereka mencatat perubahan keadaan batin semua orang dan mengamati kebebasan dari rasa gelisah mudah tersinggung yang mereka alami sebagai hasil dari liburan tiga hari mereka dari tugas-tugas rutinitas hidup. Selalu ada bahaya bahwa kebosanan kontak manusia akan amat melipatgandakan keresahan dan memperbesar kesulitan.
143:3.8 (1611.6) Tidak banyak dari orang-orang kafir di dua kota Yunani Archelais dan Phasaelis itu percaya injil, tetapi dua belas rasul memperoleh pengalaman berharga dalam pekerjaan luas pertama mereka dengan populasi yang khusus kafir. Pada suatu Senin pagi, sekitar pertengahan bulan, Yesus berkata kepada Andreas: “Kita pergi ke Samaria.” Dan mereka langsung berangkat ke kota Sikhar, dekat sumur Yakub.
143:4.1 (1612.1) Selama lebih dari enam ratus tahun orang-orang Yahudi dari Yudea, dan belakangan orang-orang Galilea juga, telah bermusuhan dengan orang-orang Samaria. Perasaan buruk antara orang Yahudi dan orang Samaria ini muncul karena ini: Sekitar tujuh ratus tahun S.M., Sargon, raja Asyur, ketika menundukkan sebuah pemberontakan di Palestina tengah, membawa pergi ke dalam pembuangan lebih dari dua puluh lima ribu orang Yahudi dari kerajaan Israel utara dan menempatkan menggantikan mereka sejumlah yang hampir sama dari keturunan dari orang Kuta (Cuthite), orang Sefarwaim (Sepharvite), dan orang Hamat. Belakangan, Asyurbanipal masih mengirim lagi koloni-koloni lain untuk tinggal di Samaria.
143:4.2 (1612.2) Permusuhan keagamaan antara orang Yahudi dan orang Samaria berasal dari kembalinya orang Yahudi dari pembuangan di Babel, ketika orang Samaria berusaha untuk mencegah pembangunan kembali Yerusalem. Kemudian mereka menyinggung orang-orang Yahudi dengan memberikan bantuan persahabatan pada balatentara Aleksander. Sebagai imbalan atas persahabatan mereka Aleksander memberi izin Samaria untuk membangun sebuah tempat suci di Gunung Gerizim, dimana mereka menyembah Yahweh dan dewa-dewa suku mereka dan mempersembahkan korban mirip seperti tatacara ibadah bait suci di Yerusalem. Setidaknya mereka meneruskan ibadah ini sampai saat wangsa Makabe, ketika Yohanes Hyrcanus menghancurkan tempat suci mereka di Gunung Gerizim. Rasul Filipus, dalam pekerjaannya untuk orang-orang Samaria setelah kematian Yesus, mengadakan banyak pertemuan di situs tempat suci Samaria tua ini.
143:4.3 (1612.3) Permusuhan antara orang Yahudi dan orang Samaria sudah sangat lama dan bersejarah; sejak zaman Aleksander mereka makin tidak bergaul satu sama lain. Kedua belas rasul tidak menolak untuk berkhotbah di kota-kota Yunani dan kota-kota kafir lainnya Dekapolis dan Syria, tetapi merupakan ujian berat terhadap kesetiaan mereka kepada Guru ketika dia berkata, “Mari kita pergi ke Samaria.” Namun setahun lebih mereka telah bersama-sama dengan Yesus, mereka telah mengembangkan bentuk kesetiaan pribadi yang melampaui bahkan iman mereka akan ajarannya dan prasangka mereka terhadap orang Samaria.
143:5.1 (1612.4) Ketika Guru dan dua belas tiba di sumur Yakub, Yesus, karena lelah akibat perjalanan, menunggu dekat sumur sementara Filipus membawa para rasul bersamanya untuk membantu membawa makanan dan tenda dari Sikhar, karena mereka memutuskan untuk tinggal di sekitar ini untuk sementara waktu. Petrus dan anak-anak Zebedeus ingin tetap bersama Yesus, namun ia meminta agar mereka pergi dengan saudara-saudara mereka, dengan mengatakan: “Jangan menguatirkan aku; orang-orang Samaria ini akan bersahabat; hanya saudara-saudara kita, orang-orang Yahudi, yang berusaha untuk mencelakai kita.” Hampir jam enam sore pada petang musim panas ini ketika Yesus duduk di sisi sumur untuk menunggu kembalinya para rasul.
143:5.2 (1612.5) Air dari sumur Yakub itu kurang mengandung mineral daripada sumur-sumur di Sikhar dan oleh karena itu lebih dihargai untuk keperluan minum. Yesus haus, tapi tidak ada cara untuk mendapatkan air dari sumur itu. Karena itu, ketika seorang wanita dari Sikhar muncul bersama buyung airnya dan siap untuk menimba dari sumur, Yesus berkata kepadanya, “Berikan aku minum.” Wanita Samaria ini mengenal Yesus adalah seorang Yahudi oleh penampilan dan pakaiannya, dan ia menduga bahwa ia adalah seorang Yahudi Galilea dari logatnya. Namanya Nalda dan dia perempuan yang cantik. Dia sangat heran mendengar seorang Yahudi berbicara dengannya di sumur dan meminta air seperti itu, karena dianggap tidak pantas pada hari-hari itu bagi seorang pria yang menganggap dirinya terhormat untuk berbicara dengan seorang wanita di depan umum, apalagi bagi seorang Yahudi untuk berbicara dengan orang Samaria. Oleh karena itu Nalda bertanya kepada Yesus, “Bagaimana mungkin engkau, sebagai seorang Yahudi, meminta minum dari aku, seorang wanita Samaria?” Yesus menjawab: “Aku memang meminta darimu minum, tetapi jika saja kamu mengerti, kamu akan meminta aku untuk memberikan seteguk air hidup.” Maka kata Nalda: “Tapi, Tuan, engkau tidak punya sesuatu untuk menimba, dan sumur ini dalam; dari mana, karena itu, engkau punya air hidup ini? Apakah engkau lebih besar dari bapa kami Yakub yang memberi kami sumur ini, dan yang minum sendiri daripadanya dan anak-anaknya dan ternaknya juga?”
143:5.3 (1613.1) Yesus menjawab: “Setiap orang yang minum air ini akan haus lagi, tetapi barangsiapa minum air dari roh yang hidup tidak akan pernah haus lagi. Dan air hidup ini akan menjadi dalam dirinya suatu sumur kesegaran yang memancar bahkan sampai hidup yang kekal.” Nalda lalu berkata: “Berikan aku air tersebut supaya aku tidak haus lagi, dan tidak usah datang lagi ke sini untuk menimba air. Selain itu, apapun yang seorang wanita Samaria bisa terima dari seorang Yahudi yang begitu tampan akan diterima dengan senang hati.”
143:5.4 (1613.2) Nalda tidak tahu bagaimana untuk menanggapi kesediaan Yesus untuk berbicara dengan dia. Dia melihat di wajah Guru wajah seorang pria yang benar dan suci, tapi dia salah mengira keramahan itu sebagai keakraban biasa, dan dia menyalah-tafsirkan kata kiasan Yesus itu sebagai bentuk untuk pendekatan kepadanya. Dan sebagai seorang wanita dengan moral longgar, dia berpikiran terbuka untuk berselingkuh, ketika itulah Yesus, menatap lurus ke matanya, dengan suara berwibawa berkata, “Perempuan, pergilah pada suamimu dan bawa dia ke sini.” Perintah ini membawa Nalda tersadar. Dia paham bahwa dia telah salah menilai keramahan Guru; dia merasa bahwa ia telah salah menangkap maksud cara bicaranya. Dia ketakutan; dia mulai menyadari bahwa ia berdiri di hadapan orang yang tidak biasa, dan meraba-raba dalam benaknya untuk jawaban yang cocok, dalam kebingungan, ia berkata, “Tapi, Tuan, aku tidak bisa memanggil suamiku, karena aku tidak memiliki suami.” Maka kata Yesus: “Kamu telah mengatakan yang benar, karena, meskipun kamu mungkin pernah memiliki suami, orang dengan siapa kamu sekarang hidup adalah bukan suamimu. Lebih baik jika kamu berhenti meremehkan kata-kataku dan mencari air hidup yang aku miliki yang hari ini telah kutawarkan padamu.”
143:5.5 (1613.3) Pada saat inilah Nalda menjadi tersadar, dan dirinya yang lebih baik dibangkitkan. Dia bukan seorang wanita yang tidak bermoral sepenuhnya karena pilihannya. Dia telah dengan kejam dan tidak adil disingkirkan oleh suaminya dan dalam keadaan yang buruk telah setuju untuk hidup dengan orang Yunani tertentu sebagai istrinya, tetapi tanpa pernikahan. Nalda sekarang merasa sangat malu bahwa dia tanpa berpikir dulu telah berbicara seperti itu pada Yesus, dan dia dengan sangat menyesal berbicara kepada Guru, mengatakan: “Ya Tuanku, aku bertobat dari caraku berbicara kepadamu, karena aku merasa bahwa engkau adalah seorang suci atau mungkin seorang nabi.” Dan dia baru saja hendak mencari bantuan langsung dan pribadi dari Guru ketika dia melakukan apa yang sudah banyak dia lakukan sebelumnya sejak itu—yaitu menghindari persoalan keselamatan pribadi dengan beralih ke pembicaraan tentang teologi dan filsafat. Dia cepat-cepat mengalihkan pembicaraan dari kebutuhannya sendiri kepada suatu perselisihan teologis. Sambil menunjuk ke Gunung Gerizim, dia melanjutkan: “Nenek moyang kami menyembah di atas gunung ini, namun engkau akan mengatakan bahwa di Yerusalem adalah tempat dimana orang harus beribadah; jadi, kalau begitu, mana tempat yang benar untuk menyembah Allah?”
143:5.6 (1613.4) Yesus merasakan upaya jiwa wanita itu untuk menghindari kontak langsung dan menyelidik dengan Pembuatnya, tetapi dia juga melihat bahwa ada dalam jiwanya keinginan untuk mengetahui jalan hidup yang lebih baik. Bagaimanapun juga, ada dalam hati Nalda suatu kehausan sungguh-sungguh untuk air hidup; oleh karena itu, Yesus dengan sabar berurusan dengan dia, mengatakan: “Perempuan, biarkan aku berkata kepadamu bahwa harinya akan segera tiba ketika bukan di gunung ini dan bukan juga di Yerusalem kamu akan menyembah Bapa. Tetapi sekarang kamu menyembah apa yang tidak kamu ketahui, suatu campuran dari agama banyak dewa berhala dan filsafat kafir. Orang-orang Yahudi setidaknya tahu siapa yang mereka sembah; mereka telah menghapus semua kebingungan dengan memusatkan ibadah mereka kepada satu Tuhan, Yahweh. Tetapi kamu harus percaya aku kalau aku mengatakan bahwa waktunya akan segera tiba—bahkan saat ini juga—ketika semua penyembah yang tulus akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran, karena hanya penyembah demikianlah yang Bapa cari. Allah itu Roh, dan siapa yang menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan dalam kebenaran. Keselamatanmu datang bukan dari mengetahui bagaimana orang lain harus menyembah atau dimana, tetapi dengan menerima ke dalam hatimu sendiri air hidup ini yang aku tawarkan sekarang ini juga.”
143:5.7 (1614.1) Tetapi Nalda hendak membuat satu lagi upaya untuk menghindari pembicaraan tentang pertanyaan memalukan mengenai kehidupan pribadinya di bumi dan status jiwanya di hadapan Tuhan. Sekali lagi ia beralih pada pertanyaan agama yang umum, mengatakan: “Ya, aku tahu, Tuan, bahwa Yohanes telah memberitakan tentang kedatangan dia yang membuat orang-orang bertobat, dia yang akan dipanggil Pembebas, dan bahwa, ketika dia datang, dia akan memberitahukan kepada kami segala sesuatunya”—dan Yesus, memotong perkataan Nalda, mengatakan dengan kepastian mengejutkan, “Aku yang berbicara kepadamu itulah dia.”
143:5.8 (1614.2) Ini adalah pertama kalinya pengumuman yang langsung, positif, dan terang-terangan tentang kodrat ilahi dan keanakan yang telah Yesus buat di bumi; dan hal itu dibuat kepada seorang wanita, seorang wanita Samaria, dan seorang wanita dengan karakter yang dipertanyakan di mata pria sampai saat itu, tetapi seorang wanita yang dilihat oleh mata ilahi sebagai telah berdosa terhadap adat istiadat ketimbang sebagai berdosa dari keinginannya sendiri dan yang sekarang sebagai jiwa manusia yang menginginkan keselamatan, yang menginginkan dengan tulus dan sepenuh hati, dan itu sudah cukup.
143:5.9 (1614.3) Saat Nalda hendak menyuarakan kerinduan sebenarnya dan pribadi untuk hal-hal yang lebih baik dan jalan hidup yang lebih mulia, tepat ketika dia siap untuk mengatakan keinginan sesungguhnya dari hatinya, dua belas rasul kembali dari Sikhar dan datang pada adegan Yesus sedang berbicara begitu dekat dengan wanita ini—wanita Samaria ini, dan sendirian—mereka lebih dari tercengang. Mereka dengan cepat menaruh persediaan mereka dan menyingkir ke samping, tidak ada orang berani menegurnya, sementara Yesus berkata kepada Nalda: “Perempuan, pergilah; Tuhan telah mengampunimu. Selanjutnya kamu akan menjalani hidup yang baru. Kamu telah menerima air hidup, dan sukacita baru akan memancar dari dalam jiwamu, dan kamu akan menjadi seorang putri dari Yang Paling Tinggi.” Dan wanita itu, memahami ketidaksetujuan para rasul, meninggalkan wadah airnya dan lari ke kota.
143:5.10 (1614.4) Ketika dia memasuki kota, ia memberitakan kepada semua orang yang ia temui: “Keluarlah ke sumur Yakub dan pergilah dengan cepat, karena di sana kamu akan melihat seorang pria yang mengatakan kepadaku semua yang pernah kulakukan. Mungkinkah ini dia yang membuat orang bertobat itu?” Dan sebelum matahari terbenam, kerumunan besar orang telah berkumpul di sumur Yakub untuk mendengar Yesus. Dan Guru berbicara kepada mereka tentang air kehidupan, pemberian roh yang berdiam di dalam.
143:5.11 (1614.5) Para rasul tidak pernah berhenti dikejutkan oleh kesediaan Yesus untuk berbicara dengan wanita, wanita dengan karakter yang dipertanyakan, bahkan wanita yang tidak bermoral. Sangat sulit bagi Yesus untuk mengajar murid-muridnya bahwa perempuan, bahkan yang disebut wanita tidak bermoral itu, juga memiliki jiwa yang dapat memilih Tuhan sebagai Bapa mereka, sehingga menjadi putri-putri Tuhan dan calon-calon untuk hidup yang kekal. Bahkan sembilan belas abad kemudian banyak orang yang menunjukkan keengganan yang sama untuk memahami ajaran Guru. Bahkan agama Kristen telah terus-menerus dibangun di sekitar fakta tentang kematian Kristus bukannya tentang seputar kebenaran hidupnya. Dunia harusnya lebih peduli pada hidupnya yang bahagia dan mewahyukan Tuhan itu daripada kematiannya yang tragis dan sedih itu.
143:5.12 (1614.6) Nalda menceritakan seluruh cerita ini kepada Rasul Yohanes hari berikutnya, tetapi ia tidak pernah mengungkapkan hal itu sepenuhnya kepada para rasul lainnya, dan Yesus tidak berbicara tentang hal itu secara rinci kepada dua belas.
143:5.13 (1615.1) Nalda memberitahu Yohanes bahwa Yesus telah mengatakan kepadanya “semua yang pernah kulakukan.” Yohanes berkali-kali ingin bertanya kepada Yesus tentang percakapan dengan Nalda ini, tetapi dia tidak pernah melakukannya. Yesus mengatakan pada Nalda hanya satu hal tentang diri Nalda, tetapi pandangan Yesus ke matanya dan caranya berurusan dengan dia sudah membawa semua hidup hitam-putihnya itu dalam tinjauan panorama di hadapan pikirannya dalam satu momen waktu sehingga ia mengaitkan semua pengungkapan sendiri kehidupan masa lalunya ini dengan pandangan dan perkataan Guru. Yesus tidak pernah mengatakan bahwa ia telah memiliki lima suami. Dia telah hidup bersama empat laki-laki yang berbeda sejak suaminya menyingkirkan dia, dan hal ini, dengan segala masa lalunya, muncul begitu jelas dalam benaknya pada saat ketika ia menyadari bahwa Yesus adalah seorang manusia yang dari Tuhan sehingga kemudian ia menceritakan kepada Yohanes bahwa Yesus benar-benar telah memberitahukan semua tentang dirinya.
143:6.1 (1615.2) Pada petang itu Nalda menarik kerumunan orang banyak keluar dari Sikhar untuk melihat Yesus, dua belas rasul baru saja kembali dengan makanan, dan mereka meminta Yesus untuk makan dengan mereka alih-alih berbicara kepada orang-orang, karena mereka telah tanpa makanan sepanjang hari dan lapar. Tetapi Yesus tahu bahwa gelap akan segera datang atas mereka; maka dia bertahan dalam tekadnya untuk berbicara kepada orang-orang itu sebelum dia menyuruh mereka pergi. Ketika Andreas berusaha membujuknya untuk makan dulu sesuap sebelum berbicara kepada orang banyak, Yesus berkata, “aku punya makanan untuk dimakan yang tidak kamu ketahui.” Ketika para rasul mendengar ini, mereka berkata di antara mereka sendiri: “Adakah seseorang yang membawakannya sesuatu untuk dimakan? Mungkinkah wanita itu yang memberinya makanan serta minum?” Ketika Yesus mendengar mereka berbicara di antara mereka sendiri, sebelum dia berbicara kepada orang-orang, dia berpaling ke samping dan berkata kepada dua belas: “Makananku adalah untuk melakukan kehendak Dia yang mengutus aku dan untuk menyelesaikan pekerjaan-Nya. Kamu seharusnya tak lagi mengatakan waktu ini dan waktu itu sampai panen. Lihatlah orang-orang ini keluar dari sebuah kota Samaria untuk mendengar kita; aku berkata kepadamu ladang sudah menguning untuk panen. Siapa yang menuai menerima upah dan mengumpulkan buah ini untuk hidup yang kekal; sebab itu penabur dan penuai bersukacita bersama-sama. Karena di sinilah benar perkataan: ‘Yang satu menabur dan yang lain menuai.’ Aku sekarang mengutus kamu untuk menuai apa yang tidak kamu usahakan; orang lain sudah bekerja, dan kamu akan masuk ke dalam pekerjaan mereka.” Hal ini ia katakan mengacu pada pemberitaan Yohanes Pembaptis.
143:6.2 (1615.3) Yesus dan para rasul masuk ke Sikhar dan berkhotbah dua hari sebelum mereka mendirikan perkemahan mereka di Gunung Gerizim. Dan banyak dari penghuni Sikhar percaya injil dan mengajukan permohonan untuk baptisan, tetapi para rasul Yesus masih belum membaptis.
143:6.3 (1615.4) Malam pertama perkemahan di Gunung Gerizim para rasul menduga bahwa Yesus akan menegur mereka karena sikap mereka terhadap wanita itu di sumur Yakub, tetapi dia tidak menyinggung urusan itu. Sebaliknya dia memberikan mereka ceramah yang berkesan tentang “Kenyataan-kenyataan yang adalah pusat tengah dalam kerajaan Tuhan.” Dalam agama apapun sangat mudah membiarkan nilai-nilai menjadi tidak sebanding dan mengizinkan fakta menggantikan tempatnya kebenaran dalam teologinya agama itu. Fakta tentang salib menjadi pusat tengah agama Kristen yang berikutnya; tetapi itu bukan kebenaran pusat untuk agama yang bisa diambil dari kehidupan dan ajaran Yesus dari Nazaret.
143:6.4 (1615.5) Tema ajaran Yesus di Gunung Gerizim adalah: Bahwa dia ingin semua orang memandang Tuhan sebagai teman dan Bapa seperti dia (Yesus) adalah teman dan saudara orang itu. Lagi dan lagi dia menekankan kepada mereka bahwa kasih adalah hubungan terbesar dalam dunia—dalam alam semesta—sama seperti kebenaran adalah pernyataan terbesar dari pengamatan terhadap hubungan-hubungan ilahi ini.
143:6.5 (1616.1) Yesus menyatakan dirinya begitu sepenuhnya kepada orang-orang Samaria karena dia bisa dengan aman berbuat seperti itu, dan karena dia tahu bahwa dia tidak akan lagi mengunjungi jantung Samaria untuk memberitakan injil kerajaan.
143:6.6 (1616.2) Yesus dan dua belas berkemah di Gunung Gerizim sampai akhir Agustus. Mereka memberitakan kabar baik tentang kerajaan—kebapaan Tuhan—kepada orang-orang Samaria di kota-kota pada siang hari dan bermalam di perkemahan. Karya yang dilakukan Yesus dan dua belas di kota-kota Samaria ini menghasilkan banyak jiwa bagi kerajaan dan berbuat banyak untuk mempersiapkan jalan bagi pekerjaan mengagumkan Filipus di wilayah ini setelah kematian dan kebangkitan Yesus, setelah penyebaran para rasul ke ujung-ujung bumi oleh penganiayaan keras terhadap orang percaya di Yerusalem.
143:7.1 (1616.3) Pada pertemuan-pertemuan malam di Gunung Gerizim, Yesus mengajarkan banyak kebenaran yang besar, dan secara khusus dia menaruh penekanan pada hal-hal berikut:
143:7.2 (1616.4) Agama yang benar adalah tindakan jiwa individual dalam hubungan sadar dirinya dengan Pencipta; agama yang diorganisir adalah upaya manusia untuk mensosialisasikan (membuat milik umum) ibadah individual pengikut agama itu.
143:7.3 (1616.5) Penyembahan—perenungan terhadap yang rohani—harus bergantian dengan pelayanan, kontak dengan kenyataan jasmani. Bekerja harus bergantian dengan bermain; agama harus diimbangi oleh humor. Filosofi yang mendalam harus diringankan oleh puisi yang berirama. Tekanan hidup—tegangan waktu untuk kepribadian—harus diistirahatkan oleh ibadah yang menenangkan. Perasaan tidak aman yang timbul dari rasa takut keterasingan kepribadian di alam semesta harus ditangkal oleh perenungan iman akan Bapa dan oleh upaya realisasi akan Yang Mahatinggi.
143:7.4 (1616.6) Doa itu dirancang untuk membuat orang kurang memikirkan tetapi lebih menyadari; doa itu tidak dirancang untuk meningkatkan pengetahuan melainkan untuk memperluas wawasan.
143:7.5 (1616.7) Penyembahan itu dimaksudkan untuk mengantisipasi kehidupan yang lebih baik ke depan dan kemudian untuk memantulkan makna-makna kerohanian baru ini kembali ke kehidupan yang sekarang ini. Doa itu secara rohani menopang, tetapi penyembahan itu secara ilahi mencipta.
143:7.6 (1616.8) Penyembahan adalah teknik memandang kepada Yang Satu untuk ilham pelayanan kepada yang banyak. Penyembahan adalah ukuran yang mengukur taraf terlepasnya jiwa dari alam semesta material, dan taraf melekatnya (pasa saat bersamaan dan pasti) pada kenyataan-kenyataan spiritual semua ciptaan.
143:7.7 (1616.9) Doa itu mengingatkan diri—pemikiran mendalam; penyembahan itu melupakan diri—supraberpikir. Penyembahan adalah perhatian tanpa upaya, istirahat jiwa yang sejati dan ideal, suatu bentuk pengerahan tenaga rohani yang menenangkan.
143:7.8 (1616.10) Penyembahan adalah tindakan dari satu bagian yang menyamakan dirinya dengan Keseluruhan; yang terbatas dengan yang Tanpa Batas; anak dengan Bapa; waktu dalam tindakan langkah maju dengan kekekalan. Penyembahan adalah tindakan dari persekutuan pribadi anak dengan Bapa ilahi, penerimaan sikap-sikap yang memberi kesegaran, berdaya cipta, rasa persaudaraan, dan romantis, oleh roh-jiwa manusia.
143:7.9 (1616.11) Meskipun para rasul menangkap hanya beberapa dari ajarannya di perkemahan, dunia-dunia lain memahaminya, dan generasi-generasi lain di bumi akan memahaminya.
Buku Urantia
Makalah 144
144:0.1 (1617.1) BULAN September dan Oktober digunakan dalam pengunduran diri di sebuah perkemahan terpencil di lereng Gunung Gilboa. Bulan September itu Yesus gunakan di sini sendirian dengan para rasulnya, mengajar dan melatih mereka dalam hal kebenaran-kebenaran kerajaan.
144:0.2 (1617.2) Ada sejumlah alasan mengapa Yesus dan para rasulnya berada dalam pengunduran diri pada saat ini di perbatasan Samaria dan Dekapolis. Para penguasa keagamaan di Yerusalem sangat bermusuhan; Herodes Antipas masih menahan Yohanes di penjara, takut untuk melepaskan ataupun untuk mengeksekusinya, sementara dia terus curiga bahwa Yohanes dan Yesus dalam dalam hal tertentu berkaitan. Kondisi-kondisi ini membuatnya tidak bijaksana untuk merencanakan pekerjaan yang agresif di Yudea ataupun di Galilea. Ada alasan ketiga: meningkatnya perlahan-lahan ketegangan antara para pemimpin murid-murid Yohanes dan para rasul Yesus, yang semakin memburuk seiring dengan meningkatnya jumlah orang-orang percaya.
144:0.3 (1617.3) Yesus tahu bahwa hari-hari kerja pendahuluan untuk mengajar dan memberitakan hampir usai, bahwa langkah selanjutnya akan mencakup awal usaha penuh dan terakhir dari hidupnya di bumi, dan dia tidak ingin peluncuran usaha ini dengan cara apapun menyusahkan ataupun mempermalukan Yohanes Pembaptis. Oleh karena itu, Yesus telah memutuskan untuk melewatkan beberapa waktu dalam pengasingan diri itu untuk melatih para rasulnya dan kemudian melakukan beberapa pekerjaan diam-diam di kota-kota Dekapolis sampai Yohanes misalnya nanti dihukum mati atau dilepaskan untuk bergabung dengan mereka dalam upaya bersatu.
144:1.1 (1617.4) Seiring waktu berlalu, dua belas menjadi lebih berbakti kepada Yesus dan semakin berkomitmen untuk pekerjaan kerajaan. Pengabdian mereka sebagian besar adalah soal kesetiaan pribadi. Mereka tidak memahami ajarannya yang banyak sisi itu; mereka tidak sepenuhnya memahami kodrat Yesus atau makna penganugerahan dirinya di bumi.
144:1.2 (1617.5) Yesus menjelaskan kepada para rasulnya bahwa mereka berada pada pengunduran diri karena tiga alasan:
144:1.3 (1617.6) 1. Untuk menegaskan pemahaman mereka tentang, dan iman pada, injil kerajaan.
144:1.4 (1617.7) 2. Untuk memungkinkan permusuhan terhadap pekerjaan mereka baik di Yudea maupun Galilea agar menurun.
144:1.5 (1617.8) 3. Untuk menunggu nasib Yohanes Pembaptis.
144:1.6 (1617.9) Sementara menunggu di Gilboa, Yesus menceritakan kepada dua belas banyak tentang kehidupan awal dan pengalamannya di Gunung Hermon; ia juga mengungkapkan beberapa tentang apa yang terjadi di perbukitan selama empat puluh hari segera setelah pembaptisannya. Dan dia langsung memerintahkan mereka agar mereka jangan memberitahukan kepada siapapun tentang pengalaman ini sebelum dia kembali kepada Bapa.
144:1.7 (1618.1) Selama minggu-minggu September ini mereka beristirahat, bercakap-cakap, menceritakan lagi pengalaman mereka sejak Yesus pertama kali memanggil mereka untuk pelayanan, dan terlibat dalam upaya sungguh-sungguh untuk mengkoordinasikan apa yang Guru telah ajarkan kepada mereka sejauh itu. Dalam taraf tertentu mereka semua merasakan bahwa ini akan menjadi kesempatan terakhir mereka untuk beristirahat lama. Mereka menyadari bahwa upaya publik berikutnya mereka di Yudea ataupun di Galilea akan menandai permulaan proklamasi akhir kerajaan yang akan datang itu, tetapi mereka hanya memiliki sedikit atau tanpa gagasan jelas seperti apa kerajaan itu ketika datang. Yohanes dan Andreas pikir kerajaan itu sudah datang; Petrus dan Yakobus percaya bahwa kerajaan itu belum datang; Natanael dan Tomas terus terang mengaku mereka bingung; Matius, Filipus, dan Simon Zelot tidak pasti dan bingung; si kembar tenang-tenang saja tidak paham pertentangan pendapat itu; dan Yudas Iskariot diam saja, tanpa komitmen.
144:1.8 (1618.2) Sebagian besar waktu ini Yesus tinggal sendirian di gunung dekat perkemahan. Sesekali dia membawa Petrus, Yakobus, atau Yohanes, tetapi lebih sering dia pergi untuk berdoa atau bersekutu sendirian saja. Setelah baptisan Yesus dan empat puluh hari di perbukitan Perea, sulit mengatakan tentang masa-masa persekutuan dengan Bapanya ini sebagai doa, juga tidak konsisten untuk mengatakan Yesus sebagai menyembah, tetapi benar sekali menyebut saat-saat ini sebagai komuni atau persekutuan pribadi dengan Bapanya.
144:1.9 (1618.3) Tema sentral dari diskusi sepanjang seluruh bulan September itu adalah doa dan penyembahan. Setelah mereka membahas penyembahan selama beberapa hari, Yesus akhirnya menyampaikan wacana berkesan mengenai doa untuk menjawab permintaan Tomas: “Guru, ajarkan kami bagaimana berdoa.”
144:1.10 (1618.4) Yohanes telah mengajarkan murid-muridnya suatu doa, doa untuk keselamatan dalam kerajaan yang akan datang. Meskipun Yesus tidak pernah melarang pengikutnya untuk menggunakan bentuk doanya Yohanes, para rasul sangat awal merasakan bahwa Guru mereka tidak sepenuhnya menyetujui praktek mengucapkan doa yang ditetapkan dan resmi. Sekalipun demikian, orang-orang percaya terus-menerus meminta untuk diajari bagaimana berdoa. Dua belas sangat ingin tahu apa bentuk permohonan yang Yesus akan setujui. Dan terutama karena kebutuhan untuk beberapa permohonan sederhana bagi rakyat biasa inilah maka Yesus saat itu menyetujui, sebagai jawaban atas permintaan Tomas, untuk mengajar mereka suatu bentuk doa yang disarankan. Yesus memberikan pelajaran ini suatu sore pada minggu ketiga kunjungan mereka di Gunung Gilboa.
144:2.1 (1618.5) “Yohanes memang mengajari kamu suatu bentuk doa yang sederhana: ‘Ya Bapa, bersihkan kami dari dosa, tunjukkan kepada kami kemuliaan-Mu, nyatakan kasih-Mu, dan biarlah roh-Mu menguduskan hati kami selamanya, Amin!’ Dia mengajarkan doa ini supaya kamu memiliki sesuatu untuk mengajar orang banyak. Dia tidak bermaksud agar kamu harus menggunakan perangkat (set) permohonan yang resmi tersebut sebagai ungkapan jiwamu sendiri dalam doa.
144:2.2 (1618.6) “Doa itu sepenuhnya merupakan ungkapan pribadi dan spontan dari sikap jiwa terhadap roh; doa haruslah menjadi komuni keanakan dan ungkapan persekutuan. Doa, ketika digerakkan oleh roh, membawa pada kemajuan rohani yang kooperatif. Doa yang ideal adalah suatu bentuk persekutuan rohani yang mengarah pada penyembahan yang cerdas. Berdoa yang benar adalah sikap tulus menggapai ke arah surga untuk pencapaian ideal-idealmu.
144:2.3 (1619.1) “Doa adalah napas jiwa dan akan membawa kamu untuk menjadi gigih dalam upaya kamu untuk mengetahui pasti kehendak Bapa. Jika salah satu dari kamu memiliki tetangga, dan kamu pergi kepadanya di tengah malam dan berkata: ‘Teman, pinjamkanlah tiga roti, karena temanku dalam perjalanan telah datang menemui aku, dan aku tidak punya apa-apa untuk disuguhkan kepadanya’; dan jika tetanggamu menjawab, ‘Jangan ganggu aku, pintunya sudah ditutup dan anak-anak dan aku ada di tempat tidur; karena itu aku tidak bisa bangun dan memberikan kamu roti,’ kamu akan bertahan, menjelaskan bahwa temanmu itu kelaparan, dan bahwa kamu tidak memiliki makanan untuk disajikan kepadanya. Aku berkata kepadamu, meskipun tetanggamu tidak mau bangun dan memberikan roti karena ia adalah temanmu, namun karena kegigihanmu ia akan bangun dan memberikan roti sebanyak yang kamu butuhkan. Maka, jika ketekunan bisa memenangkan perhatian walaupun dari manusia fana, berapa banyak lagi ketekunanmu dalam roh akan memenangkan roti hidup bagimu dari tangan Bapa di surga yang bersedia. Sekali lagi aku berkata kepadamu: Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah dan kamu akan menemukan; ketuklah dan pintu itu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta, menerima; siapa yang mencari, mendapat; dan kepada siapa yang mengetuk, pintu keselamatan akan dibuka.
144:2.4 (1619.2) “Siapa dari kamu yang adalah seorang ayah, jika anaknya meminta dengan tidak bijaksana, akan enggan untuk memberikan sesuai dengan kebijaksanaan orang tua daripada sesuai dengan permohonan keliru si anak itu? Jika anakmu membutuhkan roti, apakah kamu akan memberinya batu hanya karena ia tidak bijaksana memintanya? Jika anak kamu membutuhkan ikan, apakah kamu akan memberinya ular air hanya karena mungkin kebetulan terbawa jaring bersama ikan dan si anak dengan bodohnya meminta ular itu? Maka, jika kamu, sebagai manusia yang fana dan terbatas, tahu bagaimana menjawab doa dan memberikan pemberian yang baik dan tepat untuk anak-anak kamu, apalagi Bapamu yang di surga akan memberikan roh dan banyak berkat tambahan bagi mereka yang meminta kepada-Nya? Orang-orang harus selalu berdoa dan tidak tawar hati.
144:2.5 (1619.3) "Mari aku ceritakan kisah seorang hakim tertentu yang tinggal di sebuah kota yang jahat. Hakim ini tidak takut akan Tuhan dan tidak memiliki rasa hormat bagi manusia. Adapun ada seorang janda miskin di kota itu yang datang berulang kali kepada hakim yang tidak adil ini, mengatakan, ‘Lindungilah aku dari musuhku.’ Selama beberapa waktu ia tidak akan mau mendengarkan perempuan ini, tetapi tak lama kemudian ia berkata kepada dirinya sendiri: ‘Meskipun aku tidak takut pada Tuhan ataupun hormat pada manusia, namun karena janda ini tidak berhenti menggangguku, aku akan membela dia jangan sampai dia membuatku lelah karena terus-menerus datang.’ Kisah-kisah ini aku ceritakan pada kamu untuk mendorong kamu agar terus tekun dalam berdoa dan tidak menganggap bahwa permohonan kamu akan mengubah Bapa yang adil dan benar di atas. Namun demikian, ketekunan kamu itu bukan untuk memenangkan perkenanan Tuhan tetapi untuk mengubah sikapmu di bumi dan untuk memperluas kapasitas jiwamu untuk penerimaan roh.
144:2.6 (1619.4) “Namun kalau kamu berdoa, kamu hanya memiliki begitu sedikit iman. Iman yang sejati akan memindahkan gunung-gunung kesulitan jasmani yang mungkin kebetulan menghalangi jalur perluasan jiwa dan kemajuan rohani.”
144:3.1 (1619.5) Tetapi para rasul belum puas; mereka masih menginginkan Yesus untuk memberi mereka contoh doa yang mereka bisa ajarkan pada para murid baru. Setelah mendengarkan ceramah tentang doa ini, Yakobus Zebedeus mengatakan: “Bagus sekali, Guru, tapi kami tidak menginginkan suatu bentuk doa bagi diri kami sendiri namun lebih untuk orang-orang percaya baru yang begitu sering mendesak kami, ‘Ajarilah kami bagaimana berdoa yang dapat diterima kepada Bapa di surga.’”
144:3.2 (1619.6) Setelah Yakobus selesai berbicara, Yesus berkata: “Jika demikian, kamu masih menginginkan doa seperti itu, aku akan menyampaikan yang kuajarkan pada saudara dan saudariku di Nazaret”:
144:3.3 (1620.1) Bapa kami yang di surga,
144:3.4 (1620.2) Dikuduskanlah nama-Mu.
144:3.5 (1620.3) Kerajaan-Mu datanglah; kehendak-Mu jadilah
144:3.6 (1620.4) Di bumi seperti di surga.
144:3.7 (1620.5) Berikanlah kami pada hari ini makanan kami untuk esok hari;
144:3.8 (1620.6) Segarkan jiwa kami dengan air kehidupan.
144:3.9 (1620.7) Dan ampunilah setiap kesalahan kami
144:3.10 (1620.8) Seperti kami juga telah mengampuni yang bersalah kepada kami.
144:3.11 (1620.9) Selamatkan kami dalam pencobaan, lepaskanlah kami dari yang jahat,
144:3.12 (1620.10) Dan buatlah kami semakin sempurna seperti Engkau sendiri.
144:3.13 (1620.11) Tidaklah aneh bahwa para rasul menginginkan Yesus untuk mengajari mereka suatu contoh doa bagi orang percaya. Yohanes Pembaptis telah mengajari pengikutnya beberapa doa; semua guru besar telah merumuskan doa untuk murid-murid mereka. Para guru agama orang Yahudi memiliki sekitar dua puluh lima atau tiga puluh set doa yang mereka bacakan di rumah-rumah ibadat dan bahkan di sudut-sudut jalan. Yesus secara khususnya menolak untuk berdoa di depan umum. Sampai saat ini dua belas rasul telah mendengar dia berdoa hanya beberapa kali. Mereka mengamati dia menghabiskan sepanjang malam dalam doa atau penyembahan, dan mereka sangat penasaran untuk mengetahui cara atau bentuk permohonannya. Mereka benar-benar terdesak untuk mengetahui apa yang harus dijawab pada orang banyak ketika mereka meminta untuk diajari bagaimana berdoa seperti Yohanes telah ajarkan pada murid-muridnya.
144:3.14 (1620.12) Yesus mengajari dua belas rasul untuk selalu berdoa secara rahasia; untuk pergi sendiri ke tengah-tengah lingkungan alam yang tenang atau masuk ke dalam kamar mereka dan menutup pintu ketika mereka berdoa.
144:3.15 (1620.13) Setelah wafat dan kenaikan Yesus kepada Bapa, menjadi praktek banyak orang percaya untuk mengakhiri apa yang disebut doa Bapa Kami ini dengan tambahan—“Dalam nama Tuhan Yesus Kristus.” Masih belakangan lagi, dua baris hilang dalam salin menyalin, dan ditambahkanlah pada doa ini klausul tambahan, yang dibaca: “Karena Engkaulah empunya kerajaan dan kuasa dan kemuliaan, sampai selama-lamanya.”
144:3.16 (1620.14) Yesus memberikan rasul-rasul doa dalam bentuk kolektif seperti yang mereka doakan di rumah Nazaret. Dia tidak pernah mengajarkan doa resmi pribadi, tetapi hanya permohonan kelompok, keluarga, atau sosial. Dia tidak pernah melakukannya atas kemauan dia sendiri.
144:3.17 (1620.15) Yesus mengajarkan bahwa doa yang efektif haruslah:
144:3.18 (1620.16) 1. Tidak mementingkan diri—tidak hanya untuk diri sendiri.
144:3.19 (1620.17) 2. Percaya—sesuai dengan iman.
144:3.20 (1620.18) 3. Tulus—jujur dari hati.
144:3.21 (1620.19) 4. Cerdas—sesuai terang pengetahuan.
144:3.22 (1620.20) 5. Percaya—tunduk pada kehendak Bapa yang mahabijaksana.
144:3.23 (1620.21) Ketika Yesus menggunakan semalam-malaman penuh di atas gunung dalam doa, hal itu terutama untuk murid-muridnya, khususnya untuk dua belas rasul. Guru berdoa sangat sedikit untuk dirinya sendiri, meskipun dia melakukan banyak penyembahan yang bersifat persekutuan yang memahami dengan Bapa Firdausnya.
144:4.1 (1620.22) Selama berhari-hari setelah ceramah tentang doa itu para rasul terus mengajukan pertanyaan pada Guru mengenai praktek doa yang paling penting dan penuh penyembahan ini. Ajaran Yesus kepada para rasul selama hari-hari ini, tentang doa dan penyembahan, dapat diringkas dan disajikan kembali dalam ungkapan modern sebagai berikut:
144:4.2 (1621.1) Pengulangan permohonan apapun yang sungguh-sungguh merindukan, ketika doa itu adalah ungkapan yang tulus dari seorang anak Tuhan dan diucapkan dalam iman, tidak peduli seberapa keliru atau mustahil untuk jawaban langsungnya, doa itu tidak pernah gagal untuk memperluas daya tampung jiwa itu untuk penerimaan rohani.
144:4.3 (1621.2) Dalam semua hal berdoa, ingatlah bahwa keanakan (status sebagai anak) itu adalah hadiah. Tidak ada yang anak harus lakukan untuk mendapatkan (upah) status sebagai putra atau putri. Anak bumi itu menjadi ada oleh kehendak para orang tuanya. Demikian pula, anak Tuhan masuk ke dalam karunia dan kehidupan baru roh oleh kehendak Bapa di surga. Oleh karena itu haruslah kerajaan surga—keanakan ilahi itu—diterima seperti oleh anak kecil. Kamu mendapat upah perbuatan benar (righteousness)—pengembangan karakter progresif—tetapi kamu menerima keanakan itu hanya oleh karunia dan melalui iman.
144:4.4 (1621.3) Doa membawa Yesus naik ke suprapersekutuan jiwanya dengan para Penguasa Tertinggi alam-alam semesta. Doa akan memimpin manusia-manusia bumi naik ke persekutuan penyembahan yang benar. Kapasitas rohaninya jiwa untuk penerimaan menentukan jumlah berkat surgawi yang dapat diperoleh secara pribadi dan secara sadar dipahami sebagai jawaban terhadap doa.
144:4.5 (1621.4) Doa dan penyembahan yang terkait itu adalah suatu teknik melepaskan diri dari rutinitas sehari-hari kehidupan, dari gilasan monotonitas keberadaan jasmani. Doa merupakan jalan raya pendekatan ke kesadaran diri yang dirohanikan dan individualitas pencapaian intelektual serta keagamaan.
144:4.6 (1621.5) Doa adalah penangkal untuk introspeksi yang berbahaya. Setidaknya, doa seperti yang Guru ajarkan itu adalah suatu pelayanan bermanfaat bagi jiwa. Yesus secara konsisten menggunakan pengaruh menguntungkan dari berdoa untuk sesama itu. Guru biasanya berdoa dalam bentuk kata jamak, bukan dalam bentuk tunggal. Hanya dalam krisis besar kehidupan di buminya Yesus pernah berdoa untuk dirinya sendiri.
144:4.7 (1621.6) Doa adalah napas dari kehidupan roh di tengah-tengah peradaban jasmani ras-ras umat manusia. Penyembahan adalah keselamatan bagi generasi-generasi manusia yang mencari kesenangan.
144:4.8 (1621.7) Seperti halnya doa bisa disamakan dengan pengisian ulang baterai-baterai rohani jiwa, demikian pula penyembahan dapat dibandingkan dengan tindakan penalaan jiwa untuk menangkap siaran-siaran alam semesta dari roh tak terbatas dari Bapa Semesta.
144:4.9 (1621.8) Doa adalah pandangan tulus dan rindu dari anak kepada Bapa rohnya; doa itu adalah proses psikologis mempertukarkan kehendak manusia dengan kehendak ilahi. Doa merupakan bagian dari rencana ilahi untuk membentuk lagi apa yang ada menjadi apa yang seharusnya.
144:4.10 (1621.9) Salah satu alasan mengapa Petrus, Yakobus, dan Yohanes, yang begitu sering menyertai Yesus dalam malam-malam berjaganya yang panjang, tidak pernah mendengar Yesus berdoa, karena Guru mereka sangat jarang mengucapkan doa sebagai kata yang diucapkan. Praktis semua doanya Yesus dilakukan dalam roh dan dalam hati—secara hening.
144:4.11 (1621.10) Dari semua rasul, Petrus dan Yakobus yang paling memahami ajaran Guru tentang doa dan penyembahan.
144:5.1 (1621.11) Dari waktu ke waktu, selama sisa perjalanan hidup Yesus di bumi, dia membawa pada perhatian para rasul beberapa bentuk tambahan doa, tetapi dia melakukan ini hanya sebagai ilustrasi untuk hal-hal lain, dan dia menyuruh agar “doa perumpamaan” ini tidak diajarkan kepada orang banyak. Banyak dari doa ini berasal dari planet hunian yang lain, tetapi fakta ini tidak diwahyukan Yesus kepada dua belas. Doa-doa ini antara lain adalah sebagai berikut:
144:5.2 (1622.1) Bapa kami yang dalam Engkau semua alam semesta berada,
144:5.3 (1622.2) Ditinggikanlah nama-Mu dan mahamulialah sifat-Mu.
144:5.4 (1622.3) Kehadiran-Mu melingkupi kami, dan kemuliaan-Mu dinyatakan
144:5.5 (1622.4) Secara tidak sempurna melalui kami sementara dalam kesempurnaan ditampilkan di tempat tinggi.
144:5.6 (1622.5) Berikanlah kami pada hari ini kekuatan-kekuatan terang yang menghidupkan,
144:5.7 (1622.6) Dan janganlah biarkan kami tersesat ke jalan-jalan kejahatan dari khayalan kami,
144:5.8 (1622.7) Karena milik-Mulah tempat kediaman mulia, kuasa yang abadi,
144:5.9 (1622.8) Dan bagi kami, karunia abadi dari kasih tak terbatas Putra-Mu.
144:5.10 (1622.9) Demikianlah selalu dan selamanya benar.
* * *
144:5.12 (1622.10) Orang tua kami yang mencipta, yang ada di pusat alam semesta,
144:5.13 (1622.11) Limpahkan kepada kami tabiat-Mu dan karuniakan pada kami sifat-Mu.
144:5.14 (1622.12) Buatlah kami menjadi putra-putri milik-Mu oleh kasih karunia
144:5.15 (1622.13) Dan dimuliakanlah nama-Mu melalui pencapaian kekal kami.
144:5.16 (1622.14) Roh-Mu yang mengatur dan mengendalikan diberikan untuk hidup dan tinggal di dalam diri kami
144:5.17 (1622.15) Supaya kami bisa melakukan kehendak-Mu di dunia ini seperti halnya malaikat melakukan permintaan-Mu dalam terang.
144:5.18 (1622.16) Dukunglah kami hari ini dalam kemajuan kami sepanjang jalan kebenaran.
144:5.19 (1622.17) Lepaskan kami dari kelemahan, kejahatan, dan semua pelanggaran dosa.
144:5.20 (1622.18) Bersabarlah pada kami sementara kami menunjukkan kebaikan hati kepada sesama kami.
144:5.21 (1622.19) Curahkanlah dengan luas roh belas kasihan-Mu dalam hati makhluk kami.
144:5.22 (1622.20) Pimpinlah kami dengan tangan-Mu sendiri, langkah demi langkah, melalui jalan rumit kehidupan yang tidak pasti,
144:5.23 (1622.21) Dan ketika akhir kami tiba, terimalah ke dalam pangkuan-Mu sendiri roh setia kami.
144:5.24 (1622.22) Meskipun begitu, bukan keinginan kami tetapi kehendak-Mulah yang jadi.
* * *
144:5.26 (1622.23) Bapa surgawi kami yang sempurna dan benar,
144:5.27 (1622.24) Hari ini pandulah dan pimpinlah perjalanan kami.
144:5.28 (1622.25) Kuduskanlah langkah-langkah kami dan selaraskanlah pikiran-pikiran kami.
144:5.29 (1622.26) Selalu pimpinlah kami dalam jalan-jalan kemajuan yang kekal.
144:5.30 (1622.27) Penuhilah kami dengan kebijaksanaan untuk kepenuhan kuasa
144:5.31 (1622.28) Dan hidupkanlah kami dengan tenaga-Mu yang tak terbatas.
144:5.32 (1622.29) Ilhami kami dengan kesadaran ilahi dari
144:5.33 (1622.30) Kehadiran dan bimbingan dari kawanan serafim.
144:5.34 (1622.31) Pandulah kami terus naik dalam jalur jalan terang;
144:5.35 (1622.32) Benarkanlah kami sepenuhnya dalam hari penghakiman besar.
144:5.36 (1622.33) Buatlah kami menjadi seperti diri-Mu sendiri dalam kemuliaan kekal
144:5.37 (1622.34) Dan terimalah kami ke dalam layanan pekerjaan-Mu yang tanpa akhir di tempat tinggi.
* * *
144:5.39 (1622.35) Bapa kami yang ada dalam misteri,
144:5.40 (1622.36) Ungkapkanlah kepada kami karakter-Mu yang suci.
144:5.41 (1622.37) Berikanlah pada anak-anak-Mu di bumi hari ini
144:5.42 (1622.38) Untuk melihat jalan, terang, dan kebenaran.
144:5.43 (1622.39) Tunjukkan kami jalan untuk kemajuan kekal
144:5.44 (1622.40) Dan berikan kami kemauan untuk berjalan di dalamnya.
144:5.45 (1622.41) Bangunlah di dalam diri kami martabat raja ilahi-Mu
144:5.46 (1622.42) Dan dengan demikian anugerahkan pada kami penguasaan diri yang penuh.
144:5.47 (1622.43) Janganlah kami tersesat ke jalan kegelapan dan kematian;
144:5.48 (1622.44) Bawalah kami selama-lamanya ke sisi air kehidupan.
144:5.49 (1622.45) Dengarlah doa-doa kami ini demi Engkau sendiri;
144:5.50 (1622.46) Berkenanlah untuk membuat kami semakin lebih seperti diri-Mu.
144:5.51 (1623.1) Pada akhirnya, demi sang Putra ilahi,
144:5.52 (1623.2) Terimalah kami ke dalam pelukan kekal.
144:5.53 (1623.3) Meskipun demikian, bukan kehendak kami namun kehendak-Mu jadilah.
* * *
144:5.55 (1623.4) Bapa dan Bunda yang mulia, dalam satu orang tua yang bersatu,
144:5.56 (1623.5) Setialah kami pada kodrat ilahi-Mu.
144:5.57 (1623.6) Diri-Mu sendiri akan hidup kembali dalam dan melalui kami
144:5.58 (1623.7) Oleh karunia dan anugerah dari roh ilahi-Mu,
144:5.59 (1623.8) Dengan demikian meniru Engkau secara tidak sempurna dalam dunia ini
144:5.60 (1623.9) Seperti yang Engkau dengan sempurna dan agung tunjukkan di tempat tinggi.
144:5.61 (1623.10) Berikanlah kami hari demi hari pelayanan persaudaraan indah dari-Mu
144:5.62 (1623.11) dan bawalah kami saat demi saat dalam jalan pelayanan kasih.
144:5.63 (1623.12) Biarlah Engkau selalu dan senantiasa sabar pada kami
144:5.64 (1623.13) Seperti kamipun menunjukkan kesabaran-Mu kepada anak-anak kami.
144:5.65 (1623.14) Berilah kami hikmat ilahi yang melakukan semua sesuatu dengan baik
144:5.66 (1623.15) Dan kasih tak terbatas yang murah hati kepada setiap makhluk.
144:5.67 (1623.16) Limpahkan atas kami kesabaran dan cinta kasih-Mu
144:5.68 (1623.17) Agar amal kami dapat melingkupi yang lemah di alam dunia.
144:5.69 (1623.18) Dan ketika perjalanan hidup kami selesai, jadikanlah menjadi sebuah kehormatan untuk nama-Mu,
144:5.70 (1623.19) Suatu kesenangan untuk roh-Mu yang baik, dan kepuasan pada penolong-penolong jiwa kami.
144:5.71 (1623.20) Bukan seperti yang kami inginkan, Bapa kami yang pengasih, tetapi seperti Engkau menginginkan kebaikan kekal untuk anak-anak-Mu yang fana,
144:5.72 (1623.21) Demikianlah semoga.
* * *
144:5.74 (1623.22) Sumber kami yang mahasetia dan Pusat yang mahakuasa,
144:5.75 (1623.23) Mulia dan sucilah nama Putra-Mu yang mahapemurah.
144:5.76 (1623.24) Karunia-Mu dan berkat-Mu telah turun ke atas kami,
144:5.77 (1623.25) Sehingga menguatkan kami untuk melakukan kehendak-Mu dan melaksanakan permintaan-Mu.
144:5.78 (1623.26) Berilah kami dari waktu ke waktu makanan dari pohon kehidupan;
144:5.79 (1623.27) Segarkan kami hari demi hari dengan air hidup dari sungai itu.
144:5.80 (1623.28) Langkah demi langkah bawalah kami keluar dari kegelapan dan masuk ke dalam terang ilahi.
144:5.81 (1623.29) Perbarui batin kami oleh perubahan dari roh yang mendiami kami,
144:5.82 (1623.30) Dan ketika akhir hidup fana akhirnya akan datang ke atas kami,
144:5.83 (1623.31) Terimalah kami kepada-Mu dan kirimkanlah kami dalam kekekalan.
144:5.84 (1623.32) Mahkotai kami dengan tiara-tiara surgawi untuk pelayanan yang berhasil,
144:5.85 (1623.33) Dan kami akan memuliakan Bapa, Putra, dan Pengaruh yang Kudus.
144:5.86 (1623.34) Demikianlah pula, di seluruh alam semesta tanpa akhir.
* * *
144:5.88 (1623.35) Bapa kami yang berdiam di tempat-tempat rahasia alam semesta,
144:5.89 (1623.36) Dimuliakanlah nama-Mu, dipujalah rahmat-Mu, dan dihormatilah penghakiman-Mu.
144:5.90 (1623.37) Biarlah surya kebenaran menyinari kami pada siang hari,
144:5.91 (1623.38) Sementara kami mohon Engkau untuk menuntun langkah-langkah sulit kami di kala senja.
144:5.92 (1623.39) Bimbinglah tangan kami dalam jalan-jalan pilihan-Mu sendiri
144:5.93 (1623.40) Dan jangan tinggalkan kami ketika jalan itu sulit dan jam-jam itu kelam.
144:5.94 (1623.41) Jangan lupakan kami walaupun kami sering mengabaikan dan melupakan-Mu.
144:5.95 (1623.42) Namun jadilah penuh rahmat dan kasihilah kami seperti kami ingin mengasihi-Mu.
144:5.96 (1623.43) Lihatlah ke bawah atas kami dalam kebaikan dan ampunilah kami dalam belas kasihan
144:5.97 (1623.44) Seperti kami dalam keadilan mengampuni mereka yang menyusahkan dan menciderai kami.
144:5.98 (1624.1) Semoga kasih, bakti, dan penganugerahan diri Putra nan agung
144:5.99 (1624.2) Menyediakan hidup kekal dengan rahmat dan kasih-Mu yang tanpa akhir.
144:5.100 (1624.3) Semoga Tuhan alam-alam semesta menganugerahkan atas kami takaran penuh roh-Nya;
144:5.101 (1624.4) Berilah kami anugerah untuk tunduk pada pimpinan roh ini.
144:5.102 (1624.5) Oleh pelayanan yang penuh kasih dari kawanan malaikat yang berbakti
144:5.103 (1624.6) Semoga Putra membimbing dan memimpin kami sampai akhir zaman.
144:5.104 (1624.7) Membuat kami selalu dan semakin menjadi seperti diri-Mu sendiri
144:5.105 (1624.8) Dan pada akhir kami terimalah kami ke dalam pelukan Firdaus yang kekal.
144:5.106 (1624.9) Demikianlah, dalam nama Putra anugerah
144:5.107 (1624.10) Dan untuk kehormatan dan kemuliaan Bapa Mahatinggi.
144:5.108 (1624.11) Meskipun para rasul tidak bebas untuk menyampaikan pelajaran-pelajaran doa ini dalam pengajaran publik mereka, mereka banyak mendapat manfaat dari semua pewahyuan ini dalam pengalaman keagamaan pribadi mereka. Yesus memanfaatkan doa-doa ini dan model-model doa yang lain sebagai ilustrasi sehubungan dengan pelajaran yang sangat pribadi untuk dua belas, dan izin khusus telah diberikan untuk menyalin tujuh contoh doa ini ke dalam catatan ini.
144:6.1 (1624.12) Sekitar awal Oktober, Filipus dan beberapa rasul rekan-rekannya berada di desa yang berdekatan membeli makanan ketika mereka bertemu dengan beberapa orang rasulnya Yohanes Pembaptis. Sebagai hasil dari pertemuan yang kebetulan di pasar ini berlangsunglah suatu konferensi tiga minggu di perkemahan Gilboa antara para rasul Yesus dan para rasul Yohanes, karena Yohanes baru-baru ini menunjuk dua belas dari antara pemukanya untuk menjadi rasul-rasulnya, mengikuti contoh Yesus. Yohanes telah melakukan ini untuk menanggapi desakan Abner, kepala para pendukung setianya. Yesus hadir di perkemahan Gilboa pada sepanjang minggu pertama pertemuan gabungan ini namun tidak ikut selama dua minggu terakhir.
144:6.2 (1624.13) Pada awal minggu kedua bulan ini, Abner telah mengumpulkan semua rekan-rekan kerjanya di perkemahan Gilboa dan bersiap untuk masuk dalam sidang dengan para rasul Yesus. Selama tiga minggu ini dua puluh empat orang itu berada dalam sesi tiga kali sehari dan selama enam hari setiap minggunya. Minggu pertama Yesus berbaur dengan mereka antara sesi-sesi pagi, sore, dan malam mereka. Mereka ingin Guru untuk bertemu dengan mereka dan memimpin musyawarah bersama mereka, tapi dia tetap menolak untuk ikut serta dalam diskusi mereka, meskipun dia setuju untuk berbicara kepada mereka pada tiga kesempatan. Ceramah oleh Yesus kepada dua-puluh-empat ini adalah mengenai simpati, kerjasama, dan toleransi.
144:6.3 (1624.14) Andreas dan Abner bergantian dalam memimpin pertemuan-pertemuan gabungan bersama dua kelompok kerasulan ini. Orang-orang ini memiliki banyak kesulitan untuk didiskusikan dan banyak masalah untuk dipecahkan. Berkali-kali mereka membawa masalah mereka kepada Yesus, hanya untuk mendengar dia berkata: “Aku berurusan hanya pada masalah kamu yang bersifat pribadi dan sepenuhnya bersifat keagamaan. Aku adalah wakil dari Bapa kepada perorangan, bukan kepada kelompok. Jika kamu berada dalam kesulitan pribadi dalam hubungan kamu dengan Tuhan, datanglah kepadaku, dan aku akan mendengarmu dan menasihatimu dalam pemecahan masalahmu. Tetapi kalau kamu masuk pada koordinasi perbedaan interpretasi manusia terhadap pertanyaan keagamaan dan terhadap sosialisasi agama, kamu ditentukan untuk menyelesaikan semua masalah tersebut dengan keputusan kamu sendiri. Meskipun demikian, aku akan selalu simpatik dan selalu tertarik, dan ketika kamu tiba pada kesimpulan kamu mengenai hal-hal yang bukan bermakna rohani ini, asalkan kamu semua setuju, maka aku menjanjikan persetujuan penuh dan kerjasama sepenuh hati. Dan sekarang, dalam rangka untuk meninggalkan kamu agar leluasa dalam pembahasan kamu, aku akan meninggalkan kamu selama dua minggu. Janganlah cemas tentang aku, karena aku akan kembali kepada kamu. Aku akan berada di dalam urusan pekerjaan Bapaku, karena kami memiliki alam-alam lain selain alam yang ini.”
144:6.4 (1625.1) Setelah berbicara demikian, Yesus menuruni lereng gunung, dan mereka tidak melihatnya lagi selama dua minggu penuh. Dan mereka tidak pernah tahu ke mana dia pergi atau apa yang dia lakukan selama hari-hari ini. Perlu beberapa waktu sebelum dua puluh empat orang itu bisa masuk pada pertimbangan serius terhadap masalah mereka, mereka begitu bingung oleh tidak hadirnya Guru. Namun demikian, dalam seminggu mereka berada lagi dalam inti diskusi mereka, dan mereka tidak bisa pergi kepada Yesus untuk mendapat bantuan.
144:6.5 (1625.2) Hal pertama yang disepakati kelompok adalah adopsi doa yang Yesus baru saja ajarkan pada mereka. Dengan suara bulat diputuskan untuk menerima doa ini sebagai salah satu yang harus diajarkan kepada orang percaya oleh kedua kelompok rasul.
144:6.6 (1625.3) Mereka selanjutnya memutuskan bahwa, selama Yohanes hidup, apakah di dalam atau di luar penjara, kedua kelompok dua belas rasul itu akan melanjutkan pekerjaan mereka, dan bahwa rapat gabungan selama satu minggu akan diadakan setiap tiga bulan di tempat-tempat yang akan disepakati dari waktu ke waktu.
144:6.7 (1625.4) Tetapi yang paling serius dari semua masalah mereka adalah pertanyaan tentang baptisan. Kesulitan mereka semakin diperparah karena Yesus telah menolak untuk membuat pernyataan apapun tentang pokok itu. Mereka akhirnya setuju: Selama Yohanes hidup, atau sampai mereka bisa bersama-sama mengubah keputusan ini, hanya para rasul Yohanes yang akan membaptis orang-orang percaya, dan hanya para rasul Yesus yang akhirnya akan mengajar para murid baru. Dengan demikian, sejak saat itu sampai setelah kematian Yohanes, dua dari para rasul Yohanes menyertai Yesus dan para rasulnya untuk membaptis orang-orang percaya, karena sidang bersama telah dengan mufakat memilih bahwa baptisan akan menjadi langkah awal dalam aliansi yang tampak ke luar dengan urusan-urusan kerajaan.
144:6.8 (1625.5) Selanjutnya disepakati, dalam kasus kematian Yohanes, bahwa rasul-rasul Yohanes akan menghadap Yesus dan menjadi tunduk pada pimpinannya, dan bahwa mereka tidak akan membaptis lagi kecuali diizinkan oleh Yesus atau para rasulnya.
144:6.9 (1625.6) Dan kemudian diputuskan berdasarkan suara bahwa, dalam kasus kematian Yohanes, para rasul Yesus akan mulai membaptis dengan air sebagai lambang untuk baptisan Roh ilahi. Tentang apakah pertobatan harus dikaitkan pada pemberitaan baptisan atau tidak masih dibiarkan sebagai pilihan; tidak ada keputusan dibuat yang mengikat kelompok. Para rasul Yohanes memberitakan, “Bertobatlah dan berilah dirimu dibaptis.” Para rasul Yesus mengabarkan, “Percayalah dan berilah dirimu dibaptis.”
144:6.10 (1625.7) Dan inilah cerita tentang upaya pertama para pengikut Yesus untuk mengkoordinasikan perbedaan daya upaya, menyelesaikan perbedaan pendapat, mengorganisir pekerjaan kelompok, membuat suatu peraturan untuk tatacara ibadah, dan mensosialisasikan praktek-praktek keagamaan pribadi.
144:6.11 (1625.8) Banyak perkara-perkara kecil lainnya yang dipertimbangkan dan solusi-solusinya secara mufakat disetujui. Dua puluh empat pria ini mendapat pengalaman yang benar-benar luar biasa selama dua minggu ini ketika mereka dipaksa untuk menghadapi masalah dan menyelesaikan kesulitan tanpa Yesus. Mereka belajar untuk berbeda, untuk berdebat, untuk menentang, untuk berdoa, dan untuk berkompromi, dan dalam semuanya itu untuk tetap bersimpati pada sudut pandang orang lain dan untuk mempertahankan setidaknya suatu taraf toleransi terhadap pendapat jujur orang itu.
144:6.12 (1625.9) Pada sore diskusi terakhir mereka tentang masalah-masalah keuangan, Yesus kembali, mendengarkan pembahasan-pembahasan mereka, mendengarkan keputusan-keputusan mereka, dan berkata: “Jadi, itu adalah kesimpulan kamu, dan aku akan membantu kamu masing-masing untuk melaksanakan roh dari keputusan bersatu kamu.”
144:6.13 (1626.1) Dua setengah bulan dari waktu ini Yohanes dieksekusi, dan selama periode ini para rasul Yohanes tetap bersama Yesus dan dua belas. Mereka semua bekerja bersama dan membaptis orang-orang percaya selama masa kerja di kota-kota Dekapolis ini. Perkemahan Gilboa dibubarkan pada tanggal 2 November, 27 Masehi.
144:7.1 (1626.2) Sepanjang bulan-bulan November dan Desember, Yesus dan dua-puluh-empat bekerja secara diam-diam di kota-kota Yunani di Dekapolis, terutama di Scythopolis, Gerasa, Abila, dan Gadara. Ini adalah benar-benar akhir dari periode pendahuluan untuk mengambil alih pekerjaan dan organisasinya Yohanes. Selalu agama yang disosialisasikan dari suatu pewahyuan baru harus membayar harga berkompromi dengan bentuk dan kebiasaan yang sudah mapan dari agama sebelumnya yang hendak diselamatkan. Baptisan adalah harga yang dibayar para pengikut Yesus, sebagai kelompok keagamaan yang disosialisasikan, untuk membawa bersama mereka, para pengikut Yohanes Pembaptis. Pengikutnya Yohanes, dengan bergabung dengan pengikut Yesus, menyerahkan hampir segala sesuatunya kecuali baptisan air.
144:7.2 (1626.3) Yesus sedikit melakukan pengajaran publik dalam misi ke kota-kota Dekapolis ini. Dia menghabiskan banyak waktu mengajar dua-puluh-empat dan mengadakan banyak sesi khusus dengan dua belas rasulnya Yohanes. Seiring waktu mereka menjadi lebih mengerti mengapa Yesus tidak pergi mengunjungi Yohanes di penjara, dan mengapa dia tidak berusaha agar Yohanes dibebaskan. Namun mereka tidak pernah bisa mengerti mengapa Yesus tidak melakukan pekerjaan yang ajaib, mengapa dia menolak untuk menghasilkan tanda-tanda yang tampak dari otoritas ilahinya. Sebelum datang ke perkemahan Gilboa, mereka telah percaya pada Yesus terutama karena kesaksian Yohanes, tetapi segera mereka mulai percaya sebagai hasil dari kontak mereka sendiri dengan Guru dan ajaran-ajarannya.
144:7.3 (1626.4) Selama dua bulan ini kelompok itu bekerja sebagian besar secara berpasangan, satu rasulnya Yesus berangkat dengan satu rasulnya Yohanes. Rasulnya Yohanes membaptis, rasulnya Yesus mengajar, sementara mereka berdua memberitakan injil kerajaan seperti yang mereka pahami. Dan mereka memenangi banyak jiwa di kalangan orang kafir dan orang-orang Yahudi yang murtad ini.
144:7.4 (1626.5) Abner, kepala rasulnya Yohanes, menjadi orang percaya yang sungguh-sungguh pada Yesus dan kemudian diangkat menjadi kepala dari kelompok tujuh puluh guru yang Guru utus dengan tugas untuk memberitakan injil.
144:8.1 (1626.6) Di bagian berikutnya bulan Desember mereka semua pergi ke dekat Sungai Yordan, dekat Pella, dimana mereka mulai lagi mengajar dan berkhotbah. Baik orang Yahudi maupun bukan Yahudi datang ke perkemahan ini untuk mendengar injil. Sementara Yesus mengajar orang banyak inilah pada suatu sore beberapa teman-teman khusus Yohanes membawa kepada Guru pesan terakhir yang dia dapatkan dari sang Pembaptis.
144:8.2 (1626.7) Yohanes kini berada di penjara satu setengah tahun, dan dalam sebagian besar waktu ini Yesus telah bekerja dengan sangat diam-diam; sehingga tidak aneh bahwa Yohanes terbawa untuk bertanya-tanya tentang kerajaan itu. Teman-teman Yohanes menyela ajaran Yesus untuk berkata kepadanya: “Yohanes Pembaptis mengutus kami untuk bertanya—apakah engkau benar-benar Pembebas itu, atau haruskah kami menantikan orang lain?”
144:8.3 (1626.8) Yesus berhenti sejenak untuk mengatakan kepada teman-temannya Yohanes itu: “Kembalilah dan katakanlah kepada Yohanes bahwa dia tidak dilupakan. Beritahukan padanya apa yang kamu lihat dan dengar, bahwa orang miskin mendengar kabar kesukaan itu diberitakan kepada mereka,” Dan setelah Yesus berbicara lebih lanjut kepada utusan-utusan Yohanes itu, dia berpaling lagi kepada orang banyak dan berkata: “Jangan berpikir bahwa Yohanes meragukan injil kerajaan. Dia membuat pertanyaan hanya untuk meyakinkan murid-muridnya yang adalah juga murid-muridku. Yohanes bukan orang lemah. Izinkan aku bertanya pada kamu yang mendengar Yohanes berkhotbah sebelum Herodes memenjarakannya: Apa yang kamu saksikan tentang Yohanes—apakah buluh yang digoyangkan angin? Seorang lelaki dengan suasana hati berubah-ubah dan berpakaian halus? Biasanya mereka yang berdandan indah dan yang yang hidupnya halus ada dalam istana raja dan di gedung-gedung orang kaya. Tapi apa yang kamu lihat ketika kamu melihat Yohanes? Seorang nabi? Ya, aku berkata kepadamu, dan lebih dari seorang nabi. Tentang Yohanes ditulis: ‘Lihat, Aku menyuruh utusan-Ku, supaya ia mempersiapkan jalan di hadapan-Ku!’
144:8.4 (1627.1) “Sesungguhnya, aku berkata kepadamu, di antara mereka yang dilahirkan oleh perempuan belum pernah muncul yang lebih besar dari Yohanes Pembaptis; namun demikian siapa yang hanya kecil dalam kerajaan surga lebih besar karena ia telah dilahirkan dari roh dan mengetahui bahwa ia telah menjadi seorang anak Tuhan.”
144:8.5 (1627.2) Banyak orang yang mendengar Yesus hari itu menyerahkan diri mereka kepada baptisan Yohanes, sehingga secara publik mengaku masuk ke dalam kerajaan. Dan para rasul Yohanes dengan kuat melekat pada Yesus mulai dari hari itu ke depannya. Kejadian ini menandai penyatuan sebenarnya pengikut Yohanes dan Yesus.
144:8.6 (1627.3) Setelah para utusan itu berbicara dengan Abner, mereka berangkat ke Makhaerus untuk memberitahukan semua ini kepada Yohanes. Yohanes sangat terhibur, dan imannya diperkuat oleh kata-kata Yesus dan pesan Abner.
144:8.7 (1627.4) Pada sore ini Yesus terus mengajar, mengatakan: “Tetapi dengan apa harus aku samakan generasi ini? Banyak dari kamu tidak akan menerima pesan Yohanes ataupun ajaranku. Mereka itu seumpama anak-anak yang duduk di pasar yang memanggil teman-temannya dan berkata: ‘Kami meniup seruling bagimu, tetapi kamu tidak menari, kami menyanyikan kidung duka, tetapi kamu tidak menangis.’ Dan begitu pula dengan beberapa dari kamu. Yohanes datang, dia tidak makan-makan dan tidak minum-minum, dan mereka bilang dia kerasukan setan. Anak Manusia datang makan-makan dan minum-minum, dan orang-orang yang sama ini berkata: ‘Lihat itu, seorang pelahap dan peminum, teman pemungut cukai dan orang berdosa!’ Sungguh, hikmat itu dibuktikan benar oleh hasilnya.
144:8.8 (1627.5) “Akan tampak sepertinya Bapa di surga telah menyembunyikan beberapa kebenaran-kebenaran ini dari orang yang bijak dan tinggi hati, sementara Dia telah mengungkapkannya kepada bayi-bayi. Namun Bapa melakukan semua sesuatu dengan baik; Bapa menyatakan dirinya kepada alam semesta dengan metode pilihan-Nya sendiri. Oleh karena itu, marilah semua orang yang bekerja keras dan berbeban berat, dan kamu akan mendapat istirahat bagi jiwamu. Pikullah kuk ilahi, dan kamu akan mengalami damai sejahtera Tuhan, yang melampaui segala pengetahuan.”
144:9.1 (1627.6) Yohanes Pembaptis dihukum mati atas perintah Herodes Antipas pada malam tanggal 10 Januari tahun 28 M. Hari berikutnya beberapa murid-murid Yohanes yang pergi ke Makhaerus mendengar tentang eksekusi ini dan pergi ke Herodes, memohon untuk mendapatkan tubuhnya, yang mereka masukkan ke dalam sebuah makam, kemudian belakangan dikuburkan di Sebaste, kampung halaman Abner. Keesokan harinya, 12 Januari, mereka berangkat ke utara ke perkemahan rasul Yohanes dan Yesus dekat Pella, dan mereka memberitahukan kepada Yesus tentang kematian Yohanes. Ketika Yesus mendengar laporan mereka, dia membubarkan orang banyak dan memanggil kedua puluh empatnya bersama-sama, mengatakan: “Yohanes sudah meninggal. Herodes telah memenggal dia. Malam ini pergilah dalam sidang gabungan dan aturlah urusan kalian sesuai dengan hal itu. Tidak akan ada penundaan lagi. Waktunya telah tiba untuk memberitakan kerajaan secara terbuka dan dengan kuasa. Besok kita pergi ke Galilea.”
144:9.2 (1627.7) Oleh karena itu, pagi-pagi pada tanggal 13 Januari, 28 M., Yesus dan para rasul, disertai oleh sekitar dua puluh lima murid, berjalan ke Kapernaum dan menginap malam itu di rumah Zebedeus.
Buku Urantia
Makalah 145
145:0.1 (1628.1) YESUS dan para muridnya tiba di Kapernaum hari Selasa sore, tanggal 13 Januari. Seperti biasanya, mereka membuat markas mereka di rumah Zebedeus di Betsaida. Adapun Yohanes Pembaptis telah dihukum mati, Yesus bersiap untuk memulai kunjungan pemberitaan publik dan terbuka pertama ke Galilea. Kabar bahwa Yesus telah kembali ke kota Kapernaum dengan cepat menyebar ke seluruh penjuru kota, dan pagi-pagi esoknya, Maria ibu Yesus bergegas pergi ke Nazaret untuk mengunjungi anaknya Yusuf.
145:0.2 (1628.2) Pada hari Rabu, Kamis dan Jumat minggu itu Yesus tinggal di rumah Zebedeus sambil mengajar para rasulnya sebagai persiapan untuk tur pemberitaan publik ekstensif mereka. Dia juga menerima dan mengajar banyak penanya yang sungguh-sungguh ingin tahu, baik sendirian maupun berkelompok. Melalui Andreas, dia merencanakan untuk berbicara di sinagog pada hari Sabat mendatang.
145:0.3 (1628.3) Hari Jumat petang adik bungsu Yesus, Rut, diam-diam mengunjungi Yesus. Mereka duduk bersama hampir selama satu jam dalam sebuah perahu yang ditambatkan tidak seberapa jauh dari pantai. Tidak ada orang, kecuali Yohanes Zebedeus, yang mengetahui kunjungan tersebut, dan dia diperingatkan Yesus agar tidak memberitahu siapapun. Rut adalah satu-satunya anggota keluarga Yesus yang secara konsisten dan tidak goyah tetap percaya akan keilahian misi Yesus di dunia, dari sejak kesadaran rohani paling awalnya hingga melalui waktu peristiwa-peristiwa pelayanan, kebangkitan dan kenaikan Yesus; dan ia akhirnya melanjutkan ke dunia-dunia yang lebih tinggi dengan tidak meragukan jati diri supranatural dari misi kakak dan ayahnya dalam wujud daging. Rut bungsu adalah penghiburan utama bagi Yesus, sehubungan dengan keluarganya di dunia, dalam seluruh cobaan berat dirinya diadili, ditolak dan disalibkan.
145:1.1 (1628.4) Pada hari Jumat pagi minggu yang sama ini, ketika Yesus sedang mengajar di tepi laut, orang-orang berkerumun dan mendesak-desak dia hingga ke batas air, sehingga ia memberi tanda kepada beberapa nelayan yang sedang menempati sebuah perahu yang dekat, untuk segera datang menolong dia. Dengan masuk ke dalam perahu, dia melanjutkan mengajar kerumunan orang banyak selama lebih dari dua jam. Perahu ini dinamai “Simon”; perahu itu dulu perahunya Simon Petrus untuk menangkap ikan dan dibuat oleh tangan Yesus sendiri. Pada pagi hari khusus ini perahu itu sedang digunakan oleh Daud Zebedeus dan dua rekannya, yang baru saja merapat di dekat pantai setelah semalaman tidak berhasil menangkap ikan di danau. Mereka sedang membersihkan dan memperbaiki jala mereka ketika Yesus memanggil mereka untuk membantu dia.
145:1.2 (1628.5) Setelah Yesus selesai mengajar orang-orang, dia berkata kepada Daud: “Oleh karena kamu tertunda demi untuk menolongku, sekarang biarkanlah aku bekerja bersamamu. Marilah kita pergi menangkap ikan; tebarkan jalamu ke perairan yang dalam di sana dan turunkanlah jaringmu untuk menangkap ikan.” Tetapi Simon, salah satu asistennya Daud, menjawab: “Guru, itu tidak ada gunanya. Kami berjerih-lelah semalaman dan tidak mendapat apapun; namun begitu, karena permintaanmu kami akan menebarkan dan menurunkan jaring ini.” Dan Simon bersedia mengikuti petunjuk Yesus oleh karena tuannya, David, memberi aba-aba kepadanya. Setelah mereka sampai ke tempat yang ditunjukkan oleh Yesus, mereka menurunkan jaring dan memerangkap begitu banyak ikan sehingga mereka kuatir kalau-kalau jaring mereka akan koyak, begitu rupa sehingga mereka memberi isyarat kepada kawan-kawan mereka di pantai untuk datang membantu. Setelah mereka mengisi penuh tiga perahu, yang hampir tenggelam, Simon ini tersungkur di kaki Jesus, sambil berkata, “Tinggalkanlah aku, ya Guru, sebab aku ini orang berdosa.” Simon dan semua yang terlibat dalam episode ini takjub oleh perolehan ikan. Sejak hari itu pula Daud Zebedeus, Simon asistennya ini, dan kawan-kawan mereka meninggalkan jala mereka dan mengikuti Yesus.
145:1.3 (1629.1) Akan tetapi peristiwa penangkapan ikan dalam jumlah besar ini sama sekali bukan mujizat. Yesus adalah pemerhati alam yang sungguh-sungguh; dia adalah nelayan yang berpengalaman dan tahu kebiasaan ikan di Laut Galilea. Pada kesempatan ini dia hanya menyuruh para nelayan ini ke tempat dimana ikan-ikan biasanya akan ditemui pada jam hari ini. Namun para pengikut Yesus selalu menganggap ini sebagai suatu mujizat.
145:2.1 (1629.2) Hari Sabat berikutnya, pada ibadah sore di sinagog, Yesus berkhotbah tentang “Kehendak Bapa di Surga.” Pagi harinya Simon Petrus telah menyampaikan khotbah tentang “Kerajaan.” Pada pertemuan Kamis petang di sinagog Andreas telah mengajar tentang tema “Jalan yang Baru.” Pada waktu inilah lebih banyak orang percaya kepada Yesus di kota Kapernaum, daripada semua kota lain di muka bumi.
145:2.2 (1629.3) Ketika Yesus mengajar di sinagog hari Sabat sore itu, sesuai kebiasaan dia membacakan teks pertama dari kitab hukum, yang dia baca dari Kitab Keluaran: “Tetapi kamu harus beribadah kepada TUHAN, Allahmu; maka Ia akan memberkati rotimu dan airmu dan semua sakit penyakit akan dijauhkan dari tengah-tengahmu.” Untuk teks bacaan kedua ia mengutip dari para Nabi, yaitu dari Kitab Yesaya: “Bangkitlah, menjadi teranglah, sebab terangmu datang, dan kemuliaan TUHAN terbit atasmu. Kegelapan mungkin menutupi bumi, dan kekelaman menutupi bangsa-bangsa; tetapi terang TUHAN akan terbit atasmu, dan kemuliaan-Nya menjadi nyata atasmu. Bahkan bangsa-bangsa akan datang kepada terang ini, dan raja-raja akan tunduk pada gemilangnya terang ini.”
145:2.3 (1629.4) Khotbah ini adalah suatu upaya Yesus untuk memperjelas fakta bahwa agama itu adalah suatu pengalaman pribadi. Di antaranya Guru berkata:
145:2.4 (1629.5) “Kamu tahu benar bahwa seorang bapa yang baik hati tentu mengasihi seluruh anggota keluarganya, ia menganggap mereka sebagai satu kelompok seperti itu karena kasih sayangnya yang kuat untuk setiap orang anggota keluarga itu. Kamu tidak lagi harus mendekati Bapa di surga sebagai anak Israel, melainkan sebagai anak Tuhan. Sebagai satu kelompok, kamu memang anak-anak Israel, namun sebagai perorangan, masing-masing kamu adalah anak Tuhan. Aku telah datang, tidak untuk mewahyukan Bapa kepada anak-anak Israel, melainkan untuk menghantarkan pengetahuan tentang Tuhan dan tentang kasih dan rahmat-Nya bagi setiap individu yang percaya, sebagai suatu pengalaman pribadi yang sejati. Semua nabi telah mengajari kamu bahwa Yahweh peduli akan umat-Nya, bahwa Allah mengasihi Israel. Namun aku telah datang ke antara kamu untuk memberitakan kebenaran yang lebih besar, yaitu kebenaran yang juga digapai oleh beberapa nabi yang belakangan, yaitu bahwa Allah mengasihi kamu—setiap dirimu satu-persatu—sebagai individu-individu. Dalam semua generasi ini kamu telah memiliki agama yang bersifat nasional atau kebangsaan; sekarang aku telah datang untuk memberikan padamu agama yang pribadi.
145:2.5 (1630.1) “Namun hal inipun bukanlah gagasan yang baru. Banyak di antara kamu yang berwawasan rohani telah mengetahui kebenaran ini, lantaran beberapa nabi telah mengajarkan seperti itu. Belum pernahkah kamu membaca dalam Kitab Suci dimana Nabi Yeremia berkata: ‘Pada waktu itu orang tidak akan berkata lagi: Ayah-ayah makan anggur asam, dan gigi anak-anaknya menjadi ngilu. Setiap orang akan mati karena kesalahannya sendiri; setiap manusia yang makan anggur asam, giginya sendiri menjadi ngilu. Sesungguhnya, akan datang waktunya, demikianlah firman TUHAN, Aku akan mengadakan umat-Ku, bukan seperti perjanjian yang telah Kuadakan dengan nenek moyang mereka pada waktu Aku memegang tangan mereka untuk membawa mereka keluar dari tanah Mesir, tetapi menurut cara yang baru. Aku akan menaruh hukum-Ku dalam hati mereka dan menuliskannya dalam hati mereka; maka Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku. Pada hari itu tidak usah lagi orang mengajar sesamanya atau mengajar saudaranya dengan mengatakan: Kenallah TUHAN! Sebab mereka semua, besar kecil, akan mengenal Aku secara pribadi.’
145:2.6 (1630.2) “Belumkah kamu menyimak semua janji ini? Apakah kamu tidak percaya kepada Kitab Suci? Apakah kamu tidak memahami bahwa kata-kata nabi itu digenapi dalam apa yang kamu lihat pada hari ini juga? Dan tidakkah Yeremia menasihati kamu agar menjadikan agama suatu urusan dari hati, untuk menghubungkan diri kamu kepada Tuhan sebagai perorangan? Tidakkah para nabi memberitahu kamu bahwa Tuhan dari surga itu akan menyelidiki hatimu perorangan? Dan bukanlah kamu diperingatkan bahwa hati manusia yang alamiah itu licik melebihi segala sesuatu, dan seringkali benar-benar parah jahatnya?
145:2.7 (1630.3) “Belumkah kamu membaca pula dimana Yehezkiel pun mengajarkan kepada para bapa leluhurmu, bahwa agama harus menjadi suatu kenyataan dalam pengalaman peroranganmu? Tidak lagi akan kamu pakai peribahasa yang berkata, ‘para bapa telah memakan anggur asam dan dan gigi anak-anak mereka menjadi ngilu.’ ‘Demi Aku yang hidup,’ firman Tuhan Allah, ‘Sungguh, semua jiwa Aku punya! Baik jiwa ayah maupun jiwa anak Aku punya! Dan orang yang berbuat dosa, itu yang harus mati.’ Lalu Yehezkiel bahkan menerawang dalam nubuatannya hingga hari ini ketika dia berbicara atas nama Tuhan, mengatakan: ‘Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu.’
145:2.8 (1630.4) “Tidak perlu lagi kamu kuatir kalau Tuhan akan menghukum sebuah bangsa karena dosa seseorang; demikian pula Bapa di surga tidak sekali-kali menghukum seorang anak-Nya yang percaya oleh karena dosa-dosa sebuah bangsa, walaupun seseorang sebagai anggota keluarga pastilah acapkali turut menderita dampak jasmani dari kesalahan keluarga dan pelanggaran kelompoknya. Tidakkah kamu menyadari bahwa pengharapan untuk membangun sebuah negara yang lebih baik—atau dunia yang lebih baik—itu tergantung pada kemajuan dan pencerahan dari perorangan?”
145:2.9 (1630.5) Lalu Guru menjelaskan bahwa Bapa di surga, setelah manusia memahami kebebasan rohani ini, berkehendak agar anak-anak-Nya di muka bumi akan memulai kenaikan kekal untuk karier Firdaus yang terdiri dalam tanggapan sadarnya makhluk itu terhadap dorongan ilahi dari roh yang mendiami dirinya, untuk menemukan sang Pencipta, untuk mengenal Tuhan dan berupaya untuk menjadi seperti Dia.
145:2.10 (1630.6) Para murid sangat terbantu oleh khotbah ini. Semua mereka menyadari sepenuhnya bahwa injil kerajaan itu adalah sebuah pesan yang ditujukan pada diri pribadi, bukan pada bangsa.
145:2.11 (1630.7) Walaupun orang-orang di Kapernaum sudah akrab dengan ajarannya Yesus, mereka terkagum-kagum pada khotbahnya pada hari Sabat itu. Dia mengajar, sungguh, sebagai yang memiliki wewenang dan bukan seperti para ahli kitab.
145:2.12 (1630.8) Tepat ketika Yesus selesai berbicara, seorang lelaki muda di antara jemaah, yang telah menjadi begitu gelisah karena perkataan Yesus, tiba-tiba kejang-kejang hebat terserang ayan dan berteriak dengan keras. Pada akhir kejang-kejang itu, ketika kembali mulai sadar, dia berbicara dalam keadaan setengah bermimpi: “Apa urusan kami denganmu, hai Yesus dari Nazaret? Engkaulah yang kudus dari Allah; apakah engkau datang hendak membinasakan kami?” Yesus menyuruh orang-orang agar diam dan, sambil mengangkat lengan anak muda itu, dia berkata, “Keluarlah daripadanya”—dan pemuda langsung tersadar.
145:2.13 (1631.1) Pemuda ini tidak dirasuki oleh roh najis atau setan; ia adalah korban epilepsi biasa. Namun ia telah lama diajar bahwa penyakitnya itu adalah akibat kerasukan roh jahat. Ia meyakini ajaran ini sehingga ia berperilaku seperti orang kesetanan dalam semua yang ia pikir dan katakan mengenai penyakitnya. Orang-orang juga beranggapan bahwa fenomena tersebut adalah disebabkan langsung oleh kehadiran roh-roh najis. Karena itu mereka percaya bahwa Yesus telah mengusir setan keluar dari pemuda ini. Namun Yesus pada waktu itu belum menyembuhkan penyakit epilepsinya. Belakangan, hari itu setelah matahari terbenam, barulah orang itu benar-benar disembuhkan. Lama setelah hari Pentakosta, Rasul Yohanes, yang menjadi orang terakhir yang menulis tentang perbuatan Yesus, menghindari segala referensi pada apa yang disebut perbuatan ‘mengusir setan’ ini, dan hal ini dia lakukan melihat fakta bahwa kasus-kasus kerasukan setan seperti itu sudah tidak pernah terjadi lagi setelah Pentakosta.
145:2.14 (1631.2) Sebagai dampak dari kejadian yang lumrah ini, tersiarlah kabar dengan cepat di seluruh Kapernaum bahwa Yesus telah menengking setan keluar dari seorang pemuda dan secara mujizat menyembuhkannya di dalam sinagog pada akhir khotbah sorenya. Hari Sabat memang waktu yang paling cepat dan efektif untuk menyebarkan desas-desus yang mengagetkan semacam ini. Laporan ini juga dibawa ke semua kampung-kampung yang lebih kecil di sekitar Kapernaum, dan banyak orang mempercayainya.
145:2.15 (1631.3) Kegiatan masak-memasak dan pekerjaan rumah tangga di rumah Zebedeus yang besar itu, dimana Yesus dan keduabelas muridnya bermarkas, sebagian besar dilakukan oleh istri dan ibu mertuanya Simon Petrus. Rumah Petrus berada di dekat rumah Zebedeus; dan Yesus bersama para sahabatnya singgah di sana ketika pulang dari sinagog, karena mendengar bahwa ibu mertuanya Simon Petrus telah beberapa hari menderita sakit menggigil dan demam. Adapun kebetulan bahwa, pada waktu Yesus berdiri di dekat wanita yang sakit ini, memegang tangannya, menyeka alisnya, dan mengucapkan kata-kata penghiburan dan semangat, demam itu pergi meninggalkannya. Yesus masih belum punya waktu untuk menjelaskan kepada para rasulnya bahwa tidak ada mujizat apapun yang telah dikerjakan di sinagog; namun karena kejadian penyembuhan ini masih begitu segar dan gamblang dalam benak mereka, dan mengingat lagi oleh air dan anggur di Kana, maka mereka menangkap peristiwa-peristiwa kebetulan ini sebagai mujizat lagi, dan beberapa dari mereka bergegas keluar untuk memberitakan kabar itu ke seluruh penjuru kota.
145:2.16 (1631.4) Amatha, ibu mertuanya Petrus, sedang menderita demam malaria. Ia tidak disembuhkan secara mujizat oleh Yesus pada waktu ini. Proses penyembuhannya baru terjadi beberapa jam kemudian, sesudah matahari terbenam, sehubungan dengan peristiwa luar biasa yang terjadi di halaman depan rumah Zebedeus.
145:2.17 (1631.5) Kasus-kasus yang kebetulan serupa ini adalah khas bagaimana generasi yang mencari tanda ajaib dan rakyat yang cenderung pada mujizat itu selalu menganggapnya sebagai dalih untuk menyiarkan bahwa suatu mujizat lagi telah dikerjakan oleh Yesus.
145:3.1 (1631.6) Pada saat Yesus dan para rasulnya telah bersiap diri untuk makan malam menjelang akhir hari Sabat yang sarat peristiwa itu, seluruh Kapernaum dan sekitarnya telah begitu antusias oleh kabar tentang mujizat penyembuhan ini; maka semua yang sakit atau yang menderita mulai bersiap untuk pergi kepada Yesus atau minta dibawa oleh kawan-kawan mereka sesegera mungkin sementara matahari terbenam. Menurut ajaran Yahudi tidak diperbolehkan bahkan untuk alasan mencari penyembuhan selama jam-jam suci hari Sabat.
145:3.2 (1632.1) Karena itulah, secepat setelah matahari terbenam di balik cakrawala, banyak laki-laki, perempuan dan anak-anak yang menderita mulai berbondong-bondong pergi ke rumah Zebedeus di Betsaida. Seorang lelaki berangkat dengan anak perempuannya yang lumpuh tepat ketika matahari baru saja terbenam di belakang rumah tetangganya.
145:3.3 (1632.2) Peristiwa-peristiwa yang berlangsung sepanjang hari itu menyiapkan pentas untuk adegan senja yang luar biasa ini. Bahkan bacaan yang telah digunakan Yesus untuk khotbah sorenya itu menyiratkan bahwa penyakit akan diberantas; dan Yesus telah berbicara dengan kuasa dan otoritas yang belum pernah terjadi sebelumnya! Pesannya begitu meyakinkan! Meskipun dia tidak membuat daya tarik menggunakan kewenangan manusiawi, namun dia berbicara secara langsung kepada nurani dan jiwa manusia. Walaupun dia tidak beralih pada logika, dalih hukum, atau pepatah pintar, namun dia membuat daya tarik yang kuat, langsung, jelas dan pribadi kepada hati para pendengarnya.
145:3.4 (1632.3) Hari Sabat itu memang merupakan hari akbar dalam hidup Yesus di bumi, ya, dalam kehidupan suatu alam semesta. Bagi semua tujuan dan maksud alam semesta lokal, kota Yahudi Kapernaum yang kecil itu adalah ibukota sebenarnya Nebadon. Sejumlah kecil orang Yahudi dalam sinagog Kapernaum itu bukanlah makhluk-makhluk satu-satunya yang mendengarkan kalimat penutupan khotbah yang penuh makna itu: “Kebencian adalah bayang-bayang ketakutan; balas dendam topeng dari sikap pengecut.” Para pendengarnya juga tidak bisa melupakan kalimat berkatnya, menyatakan, “Manusia adalah anak Tuhan, bukan anak setan.”
145:3.5 (1632.4) Sesaat setelah terbenamnya matahari, sementara Yesus dan para muridnya masih tinggal berlama-lama seputar meja makan malam, istrinya Petrus mendengar suara-suara dari halaman depan, dan ketika ia pergi ke pintu, dilihatnya serombongan besar orang-orang sakit sedang berkumpul, dan bahwa jalanan dari Kapernaum disesaki oleh mereka yang sedang di dalam perjalanan, untuk mencari kesembuhan di tangan Yesus. Menyaksikan pemandangan ini, ia langsung pergi memberitahukan pada suaminya, yang menyampaikannya kepada Yesus.
145:3.6 (1632.5) Ketika Guru melangkah keluar ke halaman depan rumah Zebedeus, matanya bertemu dengan jajaran manusia yang susah dan menderita. Ia memandangi hampir seribuan orang yang sakit dan sengsara; paling tidak memang itulah jumlah orang yang berkumpul di hadapannya. Tidak semua yang ada di sana menderita sakit; beberapa datang membantu mengantarkan kekasih-kekasih mereka dalam upaya mendapat kesembuhan.
145:3.7 (1632.6) Pemandangan manusia fana yang menderita tersebut, para lelaki, wanita dan anak-anak yang sengsara begitu rupa sebagai akibat dari kesalahan dan penyimpangan dari Putra-putranya sendiri yang Yesus percayai untuk administrasi alam semesta, amat khusus menyentuh hati manusiawi Yesus dan menantang belas kasihan ilahi dari Putra Pencipta yang baik ini. Namun Yesus tahu benar bahwa ia tidak mungkin akan dapat membangun suatu pergerakan rohani yang langgeng jika dilandaskan pada keajaiban jasmani belaka. Sudah menjadi kebijakannya secara konsisten untuk menghindari agar tidak menunjukkan hak istimewanya sebagai pencipta. Barulah setelah di Kana hal supranatural atau bersifat mujizat menyertai pengajarannya; namun demikian, begitu orang banyak yang menderita ini menyentuh hatinya yang simpatik dan dengan kuat menarik kasih sayangnya yang memahami.
145:3.8 (1632.7) Suatu suara dari halaman depan berseru: “Guru, ucapkan sabda, pulihkanlah kesehatan kami, sembuhkanlah sakit-penyakit kami, dan selamatkanlah jiwa-jiwa kami.” Sekejap setelah kalimat tersebut diucapkan, sejumlah besar serafim, pengendali fisik, Pembawa Kehidupan, dan makhluk tengah, yang selalu mendampingi Pencipta alam semesta yang dijelmakan ini, telah bersiap-siap untuk beraksi dengan kuasa daya cipta kalau Daulat mereka memberikan aba-aba. Ini salah satu dari saat-saat dalam karier Yesus di bumi ketika hikmat ilahinya begitu terpaut erat dengan belas kasihan manusiawinya, dalam pertimbangan Anak Manusia sehingga dia mencari pertolongan dengan memohon pada kehendak Bapanya.
145:3.9 (1632.8) Ketika Petrus memohon dengan sangat kepada Gurunya agar mendengarkan seruan minta tolong mereka, Yesus, sambil memandang atas kerumunan orang yang menderita itu, menjawab: “Aku telah datang ke dalam dunia untuk mewahyukan Bapa dan mendirikan kerajaan-Nya. Untuk tujuan itulah aku menjalani hidupku hingga sekarang ini. Jadi, karena itu, jika adalah kehendak Dia yang mengutus aku dan tidak berlawanan dengan pengabdianku untuk pemberitaan injil kerajaan surga, aku akan ingin melihat anak-anakku disembuhkan—dan—” namun kata-kata Yesus selanjutnya itu tenggelam dalam keributan.
145:3.10 (1633.1) Yesus telah mengalihkan tanggung jawab untuk keputusan penyembuhan ini kepada keputusan Bapanya. Ternyata kehendak Bapa tidak mengajukan keberatan, karena kata-kata Guru itu belum banyak diucapkan, namun kumpulan kepribadian selestial (angkasa) yang melayani di bawah komando Pelaras Pikiran Dipersonalisasi itu bergerak dengan hebat. Rombongan yang sangat banyak tersebut turun ke tengah-tengah aneka ragam kerumunan manusia yang menderita ini, dan dalam satu momen waktu sebanyak 683 laki-laki, perempuan dan anak-anak dipulihkan, secara sempurna disembuhkan dari segala penyakit maupun dari segala kelainan jasmani mereka. Adegan semacam ini belum pernah disaksikan di bumi sebelum hari itu, atau setelahnya. Dan menurut kami yang hadir menyaksikan gelombang daya cipta penyembuhan ini, sungguh itu pemandangan yang menggetarkan hati.
145:3.11 (1633.2) Namun dari sekian banyak makhluk yang heran terhadap ledakan penyembuhan adikodrati yang mendadak dan tidak terduga ini, Yesuslah yang paling terkejut. Dalam sesaat ketika perhatian dan simpati manusiawinya dipusatkan ke atas peristiwa penderitaan dan kesengsaraan orang-orang yang terhampar di hadapannya, dia lupa dalam benak manusiawinya peringatan-peringatan dari Pelarasnya mengenai ketidakmungkinan membatasi unsur waktu terhadap hak istimewa Putra Pencipta di bawah kondisi tertentu dan dalam keadaan tertentu. Yesus ingin untuk melihat manusia yang menderita ini dipulihkan, asalkan kehendak Bapanya tidak dilanggar. Pelaras Dipersonalisasinya Yesus, seketika itu pula memutuskan bahwa tindakan energi kreatif demikian pada waktu itu tidak akan melanggar kehendak Bapa Surgawi, dan oleh keputusan tersebut—dari sudut ekspresi Yesus sebelumnya yang ingin menyembuhkan—tindakan kreatif itu terjadilah. Apa yang Putra Pencipta inginkan dan Bapa kehendaki MENJADI ADA. Di sepanjang perjalanan hidup Yesus selanjutnya di bumi, tidak pernah lagi terjadi penyembuhan jasmani manusia secara massal seperti itu.
145:3.12 (1633.3) Seperti yang telah diharapkan, ketenaran penyembuhan kala senja di Betsaida di Kapernaum ini menyebar ke seluruh Galilea dan Yudea dan ke wilayah-wilayah sekitarnya. Sekali lagi kekuatiran Herodes muncul, dan ia mengirim para pengintai untuk melaporkan pekerjaan dan ajaran Yesus, dan untuk memastikan apakah dia mantan tukang kayu dari Nazaret itu ataukah Yohanes Pembaptis yang bangkit dari kematian.
145:3.13 (1633.4) Terutama oleh karena demonstrasi penyembuhan badaniah yang tidak direncanakan ini, sejak itu, dalam sepanjang sisa kariernya di bumi, Yesus menjadi sebagai tabib sebanyak sebagai pengkhotbah. Benar, dia memang masih melanjutkan pengajarannya, namun pekerjaan pribadinya sebagian besar terdiri dalam melayani orang-orang sakit dan yang menderita, sementara para muridnya melakukan pekerjaan pengajaran publik dan membaptiskan orang-orang percaya.
145:3.14 (1633.5) Namun sebagian besar dari mereka yang menerima penyembuhan badaniah secara supranatural dan kreatif pada demonstrasi energi ilahi pada senja hari tersebut tidak beroleh manfaat permanen secara rohani oleh manifestasi rahmat yang luar biasa ini. Memang ada sejumlah kecil yang benar-benar mendapat manfaat dari pelayanan jasmani ini, namun kerajaan rohani tidak dimajukan dalam hati manusia oleh ledakan menakjubkan dari penyembuhan kreatif yang nirwaktu ini.
145:3.15 (1633.6) Keajaiban penyembuhan yang sekali-sekali menyertai misi Yesus di muka bumi itu bukan termasuk bagian dari rencananya untuk memberitakan kerajaan. Hal-hal itu sudah melekat tak terpisahkan secara kebetulan dengan beradanya di atas bumi sesosok pribadi ilahi yang memiliki hak-hak istimewa pencipta yang nyaris tak terbatas, dalam hubungan dengan kombinasi yang luar biasa antara rahmat ilahi dan simpati manusiawi. Namun apa yang disebut mujizat ini memberikan Yesus banyak kesulitan sebab hal-hal itu membuat publisitas yang membangkitkan prasangka dan menghasilkan nama buruk yang sangat tidak dikehendaki.
145:4.1 (1634.1) Sepanjang malam setelah peristiwa ledakan penyembuhan besar-besaran ini, kerumunan orang banyak yang bersukacita dan riang gembira itu membanjiri rumah Zebedeus, dan rasul-rasul Yesus gembira setinggi-tingginya dalam antusiasme emosional. Dari sudut pandang manusiawi, barangkali inilah hari terbesar dari sekian banyak hari besar lainnya dalam hubungan kerjasama mereka dengan Yesus. Tidak pernah lagi, baik sebelum atau sesudahnya, harapan mereka melambung ke puncak-puncak harapan percaya diri. Beberapa hari sebelumnya mereka baru saja diberitahu oleh Yesus, ketika mereka masih berada di dalam wilayah Samaria, bahwa waktunya telah tiba ketika kerajaan akan dikabarkan dalam kuasa, dan sekarang mata mereka melihat apa yang mereka duga sebagai penggenapan terhadap janji tersebut. Mereka tergetar oleh visi tentang apa yang akan datang jika manifestasi ajaib dari kuasa penyembuhan ini barulah permulaannya. Keraguan yang membayangi mereka mengenai keilahian Yesus menjadi lenyap. Mereka benar-benar mabuk kepayang dengan kegembiraan luar biasa dari pesona keheranan mereka.
145:4.2 (1634.2) Tetapi ketika mereka mencari Yesus, mereka tidak dapat menemukannya. Guru sangat gelisah oleh apa yang telah terjadi. Para lelaki, perempuan, dan anak-anak yang telah dsembuhkan dari berbagai sakit penyakit itu masih terus berada di situ hingga larut malam, mengharapkan agar Yesus kembali sehingga mereka bisa mengucapkan terima kasih. Para rasulnya tidak bisa memahami perilaku Guru sementara jam-jam terus berlalu dan dia tetap mengasingkan diri; sukacita mereka akan penuh dan sempurna kalau saja dia hadir. Ketika Yesus kembali ke tengah mereka, malam sudah larut, dan hampir semua orang yang menerima kesembuhan telah pulang ke rumah masing-masing. Yesus menolak ucapan selamat dan pemujaan dari dua belas dan beberapa orang lain yang masih menunggu untuk menyambut dia, dan hanya berujar: “Janganlah bersukacita karena Bapaku berkuasa untuk menyembuhkan tubuh, melainkan karena Dia perkasa untuk menyelamatkan jiwa. Marilah kita beristirahat, sebab besok kita harus mengerjakan urusannya Bapa.”
145:4.3 (1634.3) Lagi-lagi dua belas rasul yang kecewa, bingung, dan bersedih hati itu beranjak untuk tidur; sedikit dari mereka, kecuali si kembar, yang bisa tidur lelap malam itu. Baru saja Guru melakukan sesuatu yang menggembirakan jiwa dan menyukakan hati para rasulnya, ternyata dia tampaknya langsung membuat kandas harapan mereka hingga berkeping-keping, dan sama sekali meremukkan dasar-dasar keberanian dan semangat mereka. Ketika para nelayan yang limbung ini saling berpandangan satu sama lain, hanya ada satu pikiran mereka: “Kita tidak mampu memahami dia. Apa arti semua ini?”
145:5.1 (1634.4) Hari Sabtu malam itu Yesus juga tidak bisa tidur nyenyak. Dia menyadari bahwa dunia itu penuh berisi kesengsaraan badani dan dilanda kesulitan-kesulitan jasmani, dan dia merenungkan betapa bahayanya jika dia terpaksa menghabiskan begitu banyak waktunya untuk perawatan orang yang sakit dan menderita, sehingga misinya untuk mendirikan kerajaan rohani dalam hati manusia akan terganggu atau paling tidak dikalahkan oleh kepentingan pelayanan terhadap perkara-perkara badani. Oleh karena pikiran-pikiran ini dan yang serupa yang memenuhi benak manusiawi Yesus sepanjang malam itu, dia bangun Minggu pagi itu jauh sebelum fajar dan dia pergi sendirian ke salah satu tempat yang dia sukai untuk bersekutu bersama Bapanya. Tema dari doanya Yesus pagi-pagi buta itu adalah agar dia beroleh hikmat dan pertimbangan sehingga dia tidak membiarkan simpati manusiawinya, yang digabungkan dengan rahmat ilahinya, agar tidak membuat daya tarik terhadap dirinya di hadapan penderitaan manusia, supaya jangan seluruh waktunya dihabiskan dengan pelayanan jasmani sehingga mengabaikan yang rohani. Meskipun dia sama sekali tidak berharap untuk menghindari pelayanan pada yang sakit, dia tahu bahwa dia juga harus melakukan pekerjaan yang lebih penting, yaitu pengajaran rohani dan pelatihan keagamaan.
145:5.2 (1635.1) Yesus begitu sering pergi ke perbukitan untuk berdoa kepada Bapa sebab tidak ada ruangan tersendiri yang sesuai untuk ibadah pribadinya.
145:5.3 (1635.2) Petrus tidak bisa tidur malam itu; maka dini hari itu pula, sesaat setelah Yesus keluar untuk berdoa, dia membangunkan Yakobus dan Yohanes, dan ketiganya pergi untuk mencari Guru mereka. Setelah lebih dari satu jam mencari mereka menemukan Yesus dan memohon kepadanya agar memberitahu alasan untuk tingkah lakunya yang aneh. Mereka ingin tahu mengapa dia tampak gundah karena pencurahan dahsyat roh penyembuhan itu sedangkan semua orang sangat bersukacita dan para rasulnya amat bergembira.
145:5.4 (1635.3) Selama empat jam lebih Yesus berupaya untuk menjelaskan kepada ketiga rasulnya ini tentang apa yang telah terjadi. Dia mengajar mereka tentang apa yang telah berlangsung dan menjelaskan tentang bahaya-bahaya dari manifestasi semacam itu. Yesus menceritakan pada mereka perihal alasan dia pergi untuk berdoa. Dia berusaha menjelaskan kepada para rekan-rekan pribadinya itu alasan-alasan sebenarnya mengapa kerajaan Bapa tidak dapat dibangun di atas pekerjaan ajaib dan penyembuhan badani. Namun mereka tidak bisa memahami ajarannya.
145:5.5 (1635.4) Sementara itu, pada hari Minggu pagi-pagi, kerumunan lain orang menderita dan banyak orang yang ingin tahu mulai berkumpul di sekitar rumah Zebedeus. Mereka ramai memanggil-manggil Yesus. Andreas dan para rasul menjadi begitu bingung sehingga, sementara Simon Zelot berbicara pada kumpulan orang banyak, Andreas dengan beberapa rekannya pergi mencari Yesus. Ketika Andreas berhasil menemukan Yesus, sedang bersama tiga rasul, ia berkata: “Guru, mengapa engkau meninggalkan kami sendirian dengan orang banyak? Lihatlah, semua orang mencarimu; tidak pernah kami melihat orang sebanyak itu mencari ajaranmu. Bahkan sekarang rumahnya dikelilingi oleh mereka yang datang dari dekat dan jauh karena pekerjaanmu yang hebat. Tidakkah engkau mau kembali dengan kami untuk melayani mereka?”
145:5.6 (1635.5) Ketika Yesus mendengar ini, dia menjawab: “Andreas, bukankah aku mengajar kamu dan juga yang lainnya bahwa misiku di bumi ini adalah untuk pewahyuan Bapa, dan pesanku adalah tentang proklamasi kerajaan surga? Lalu bagaimana ini, kamu hendak membujuk aku supaya menyimpang dari pekerjaanku, hanya demi kesenangan orang-orang yang ingin tahu dan kepuasan mereka yang mencari tanda dan keajaiban? Bukankah kita sudah berada di tengah orang-orang ini selama berbulan-bulan ini, dan apakah mereka pernah berduyun-duyun datang untuk mendengar kabar baik tentang kerajaan? Lalu mengapa baru sekarang mereka datang untuk mengepung kita? Apakah itu bukannya karena penyembuhan tubuh badani mereka, bukannya karena hasil dari penerimaan kebenaran rohani untuk keselamatan jiwa mereka? Ketika orang-orang tertarik kepada kita oleh karena manifestasi-manifestasi yang luar biasa, banyak dari mereka yang datang bukan untuk mencari kebenaran dan keselamatan melainkan memburu penyembuhan atas sakit penyakit badan mereka dan agar terlepas dari kesulitan jasmani mereka.
145:5.7 (1635.6) “Selama ini aku telah berada di Kapernaum, dan di sinagog maupun di tepi laut aku telah memberitakan kabar baik kerajaan bagi semua yang mempunyai telinga untuk mendengar dan hati untuk menerima kebenaran. Bukan kehendak Bapaku kalau aku harus kembali bersamamu untuk memuaskan orang-orang yang ingin tahu dan untuk disibukkan oleh pelayanan pada perkara-perkara badani semata sehingga mengabaikan yang rohani. Aku telah menahbiskan kamu untuk memberitakan injil dan melayani yang sakit, tetapi aku tidak boleh terperangkap dalam penyembuhan semata sehingga mengabaikan pengajaranku. Tidak, Andreas, aku tidak akan kembali bersamamu. Pergi dan beritahu orang-orang agar percaya pada apa yang telah kita ajarkan kepada mereka dan untuk bersukacita dalam kemerdekaan anak-anak Tuhan, dan siapkan untuk keberangkatan kita ke kota-kota lain di Galilea, dimana jalan telah dipersiapkan untuk pemberitaan kabar baik kerajaan. Untuk tujuan inilah aku datang dari Bapa. Maka pergilah dan persiapkan untuk kepergian kita segera sementara aku di sini menunggu kamu kembali.”
145:5.8 (1636.1) Setelah Yesus usai berbicara, Andreas dan rekan-rekan rasulnya dengan sedih berjalan kembali ke rumah Zebedeus, membubarkan orang banyak yang berkumpul itu, dan dengan cepat bersiap-siap untuk perjalanan yang Yesus telah perintahkan. Demikianlah, pada hari Minggu sore, 18 Januari, tahun 28 M, Yesus dan para rasul bertolak pada perjalanan keliling pemberitaan kabar baik secara benar-benar umum dan terbuka untuk yang pertama kalinya ke kota-kota Galilea. Pada perjalanan keliling perdana tersebut mereka memberitakan injil kerajaan di banyak kota, namun mereka tidak mengunjungi Nazaret.
145:5.9 (1636.2) Hari Minggu sore itu, segera setelah Yesus dan para rasulnya pergi ke Rimmon, adik-adik kandung Yesus yaitu Yakobus dan Yudas datang untuk menemuinya, singgah di rumah Zebedeus. Sekitar siang pada hari itu, Yudas telah mencari kakaknya Yakobus dan bersikeras agar mereka pergi kepada Yesus. Pada waktu Yakobus bersedia pergi dengan Yudas, Yesus telah berangkat.
145:5.10 (1636.3) Para rasul enggan untuk meninggalkan minat besar yang telah dibangkitkan di Kapernaum. Petrus menghitung-hitung paling tidak ada seribu orang percaya yang bisa dibaptiskan masuk ke dalam kerajaan. Yesus mendengarkan mereka dengan sabar, namun dia tidak bersedia untuk kembali. Keheningan terjadi beberapa saat, dan kemudian Tomas berkata pada rekan-rekan rasulnya: “Marilah kita pergi! Guru telah bersabda. Tidak apalah kalau kita tidak bisa mengerti sepenuhnya misteri-misteri tentang kerajaan surga, sebab ada satu hal yang pasti: Kita mengikuti seorang guru yang tidak mencari kemuliaan bagi dirinya sendiri.” Maka dengan berat hati mereka berangkat untuk mewartakan kabar baik di kota-kota Galilea.
Buku Urantia
Makalah 146
146:0.1 (1637.1) PEMBERITAAN keliling yang pertama di Galilea dimulai pada hari Minggu, 18 Januari, tahun 28 M., dan berlangsung selama dua bulan, berakhir dengan kembali ke Kapernaum pada tanggal 17 Maret. Dalam perjalanan keliling ini Yesus dan dua belas rasul, dibantu oleh beberapa mantan rasul Yohanes Pembaptis, memberitakan injil kerajaan dan membaptiskan orang-orang percaya di Rimmon, Yotapata, Rama, Zebulon, Iron, Gischala, Khorazim, Madon, Kana, Nain, dan Endor. Di kota-kota inilah mereka singgah dan mengajar, sementara di banyak kota-kota yang lebih kecil lainnya mereka juga memproklamasikan injil tentang kerajaan sementara mereka melintas.
146:0.2 (1637.2) Inilah untuk pertama kalinya Yesus mengizinkan rekan-rekan sekerjanya berkhotbah tanpa pembatasan. Dalam perjalanan ini dia hanya memberikan peringatan mereka terhadap tiga peristiwa saja; dia menasihati mereka agar tetap jauh dari Nazaret dan diam-diam saja ketika melintasi Kapernaum dan Tiberias. Sungguh menjadi sumber kepuasan bagi para rasul ketika mereka pada akhirnya bebas berkhotbah dan mengajar tanpa pembatasan, dan mereka segera masuk dalam pekerjaan pemberitaan injil, melayani orang sakit, dan membaptiskan orang percaya, dengan semangat dan sukacita yang besar.
146:1.1 (1637.3) Kota kecil Rimmon dulu pernah dikhususkan sebagai tempat penyembahan dewa Babilon untuk udara, Ramman. Banyak ajaran dari Babilon yang sebelumnya dan Zoroaster yang belakangan masih tercakup dalam keyakinan orang-orang Rimmon; karena itulah Yesus dan kedua puluh-empat pengikutnya menggunakan banyak waktu mereka untuk memperjelas perbedaan antara keyakinan-keyakinan lama tersebut dan injil baru tentang kerajaan. Petrus di sini menyampaikan salah satu khotbah besar dari karier awalnya yaitu tentang “Harun dan Lembu Emas.”
146:1.2 (1637.4) Meskipun banyak penduduk Rimmon yang menjadi orang percaya pada ajaran-ajaran Yesus, dalam tahun-tahun sesudahnya mereka menjadi masalah besar bagi saudara-saudara seiman mereka. Memang sukar untuk mengubah para penyembah alam untuk masuk ke dalam persekutuan penuh yang memuja suatu ideal rohani selama satu jangka waktu hidup manusia yang pendek.
146:1.3 (1637.5) Banyak gagasan yang lebih baik dari bangsa Babilon dan Persia tentang terang dan gelap, baik dan jahat, waktu dan kekekalan, yang belakangan digabungkan dalam doktrin-doktrin yang disebut Kekristenan, dan penyertaan ajaran-ajaran tersebut membuat ajaran-ajaran Kristen lebih mudah diterima bagi bangsa-bangsa dari Timur Dekat. Dengan cara yang serupa, dimasukkannya banyak teorinya Plato tentang roh yang ideal atau pola yang tidak kelihatan dari segala benda yang kelihatan dan jasmani, seperti yang belakangan disesuaikan oleh Philo kepada teologia Ibrani, membuat ajaran Kristennya Paulus lebih mudah diterima oleh orang Yunani yang di barat.
146:1.4 (1637.6) Di Rimmon itulah seseorang bernama Todan untuk pertama kalinya mendengar injil kerajaan, dan dia kemudian membawa pesan ini ke Mesopotamia dan jauh ke sana lagi. Ia termasuk yang pertama memberitakan kabar baik kepada mereka yang bermukim di seberang sungai Efrat.
146:2.1 (1638.1) Meskipun rakyat biasa di Yotapata mendengarkan Yesus dan para rasulnya dengan senang dan banyak dari mereka yang menerima injil kerajaan, namun ceramah Yesus kepada kedua puluh-empat pada malam kedua kunjungan mereka di kota kecil inilah yang membuat misi Jotapata ini berbeda. Pikiran Natanael sedang bingung mengenai ajaran Guru tentang doa, pengucapan syukur dan penyembahan, sebagai tanggapan pada pertanyaannya Yesus berbicara panjang lebar dalam penjelasan lebih lanjut terhadap ajarannya. Kalau dirangkum dalam pilihan kata-kata modern, ceramah ini bisa disampaikan sebagai menekankan butir-butir berikut ini:
146:2.2 (1638.2) 1. Perhatian yang sadar dan terus-menerus untuk perbuatan bejat dalam hati manusia lambat laun merusakkan koneksi doa dari jiwa manusia dengan sirkuit-sirkuit komunikasi roh antara manusia dan Penciptanya. Secara alamiah Tuhan mendengarkan permohonan anak-Nya, namun kalau hati manusia itu secara sengaja dan terus menerus menyimpan konsep-konsep kebejatan, lama-kelamaan hilanglah persekutuan pribadi antara anak yang di bumi dan Bapanya di surga.
146:2.3 (1638.3) 2. Doa yang tidak sesuai dengan hukum-hukum Tuhan yang telah diketahui dan berlaku mapan itu pada hakikatnya merupakan suatu kebencian bagi para Deitas Firdaus. Jika manusia tidak mau mendengarkan Tuhan sementara mereka bersabda pada ciptaan mereka tentang hukum-hukum roh, batin, dan materi, maka tindakan pelecehan yang sadar dan disengaja tersebut membuat pendengaran kepribadian-kepribadian roh tidak akan mendengarkan permohonan pribadi dari manusia yang tidak tahu aturan dan tidak patuh itu. Yesus mengutip untuk para rasulnya dari Nabi Zakaria: “Tetapi mereka tidak mau menghiraukan, dilintangkannya bahunya untuk melawan dan ditulikannya telinganya supaya jangan mendengar. Mereka membuat hati mereka keras seperti batu amril, supaya jangan mendengar pengajaran dan firman yang disampaikan TUHAN semesta alam melalui roh-Nya dengan perantaraan para nabi yang dahulu. Oleh sebab itu datang murka yang hebat dari pada TUHAN. Seperti mereka tidak mendengarkan pada waktu dipanggil, demikianlah Aku tidak mendengarkan pada waktu mereka memanggil, firman TUHAN semesta alam.” Lalu Yesus mengutip amsal orang bijak yang berbunyi: “Siapa memalingkan telinganya untuk tidak mendengarkan hukum ilahi, juga doanya adalah kekejian.”
146:2.4 (1638.4) 3. Dengan membuka sisi manusia dari saluran komunikasi antara Tuhan dan manusia, manusia segera akan memungkinkan tersedianya aliran pelayanan ilahi yang selalu mengalir kepada makhluk-makhluk di dunia-dunia. Ketika manusia mendengarkan roh Tuhan berbicara di dalam hati manusiawinya, maka melekat dalam pengalaman tersebut adalah fakta bahwa Tuhan secara bersamaan mendengar doa orang itu. Bahkan pengampunan dosa beroperasi dengan cara yang sama tidak pernah salah seperti ini. Bapa di surga telah mengampunimu bahkan sebelum kamu berpikiran untuk memohon kepada-Nya, namun pengampunan seperti ini tidak akan tersedia dalam pengalaman keagamaan pribadimu hingga pada waktu kamu mengampuni sesamamu. Pengampunan Tuhan itu dalam fakta tidak disyaratkan berdasarkan pengampunanmu pada sesama, namun dalam pengalaman hal itu disyaratkan persisnya seperti itu. Dan fakta ini tentang sinkroni pengampunan ilahi dan manusia ini telah dikenali dan dikaitkan bersama dalam doa yang Yesus ajarkan kepada para rasulnya.
146:2.5 (1638.5) 4. Ada suatu hukum dasar keadilan dalam alam semesta, yang rahmat tidak berdaya mengatasinya. Kemuliaan-kemuliaan Firdaus yang tidak mementingkan diri itu tidak mungkin diterima oleh makhluk yang sepenuhnya mementingkan diri di alam-alam ruang dan waktu. Bahkan kasih Tuhan yang tanpa batas itu tidak dapat memaksakan keselamatan kekal ke atas manusia fana manapun yang tidak memilih untuk selamat. Rahmat sangat leluasa untuk dikaruniakan, namun, bagaimanapun pula, ada amanat-amanat keadilan yang bahkan kasih digabungkan dengan rahmat sekalipun tidak bisa untuk secara efektif membatalkannya. Sekali lagi Yesus mengutip dari kitab Ibrani: “Oleh karena kamu menolak ketika aku memanggil, dan tidak ada orang yang menghiraukan ketika aku mengulurkan tanganku, bahkan, kamu mengabaikan nasihatku, dan tidak mau menerima teguranku, (dan karena sikap memberontak ini tidak bisa dihindarkan) bahwa mereka akan berseru kepadaku, tetapi tidak akan kujawab, mereka akan bertekun mencari aku (dalam waktu-waktu menderita), tetapi tidak akan menemukan aku.”
146:2.6 (1639.1) 5. Barangsiapa yang ingin menerima belas kasihan harus menunjukkan belas kasihan pula; janganlah menghakimi agar kamu tidak dihakimi. Dengan ukuran yang kamu pakai untuk menghakimi orang lain demikian pula kamu akan dihakimi. Rahmat tidak sepenuhnya membatalkan keadilan alam semesta. Pada akhirnya akan terbukti benar bahwa: “Siapa menutup telinganya bagi tangisan orang miskin, dia juga suatu hari akan berseru-seru untuk pertolongan, dan tidak ada yang akan mendengarnya.” Ketulusan setiap doa adalah kepastian doa itu didengarkan; hikmat rohani dan konsistensi alam semesta dari setiap permohonan adalah penentu waktu, cara, dan sejauh mana taraf jawabannya. Ayah yang bijaksana tidak akan secara harfiah menjawab doa-doa yang bodoh yang dinaikkan oleh anak-anaknya yang tidak tahu dan tidak berpengalaman; meskipun anak-anak itu mungkin memperoleh banyak kesenangan dan kepuasan jiwa yang nyata dari pembuatan permohonan yang tidak masuk akal tersebut.
146:2.7 (1639.2) 6. Kalau kamu telah sepenuh hati mengabdikan diri untuk melakukan kehendak Bapa di surga, jawaban terhadap setiap permohonanmu akan datang oleh karena doa-doamu akan sepenuhnya seturut dengan kehendak Bapa, dan kehendak Bapa itu selalu mewujud di seluruh alam semesta-Nya yang luas. Apa yang benar anak inginkan dan yang Bapa tak terhingga kehendaki MENJADI ADA. Doa tersebut tidak dapat dibiarkan tidak dijawab, dan tidak ada jenis permohonan lain yang dapat mungkin sepenuhnya dijawab
146:2.8 (1639.3) 7. Seruan dari orang benar adalah tindakan imani dari anak Tuhan yang membuka pintu gudang simpanan kebaikan, kebenaran dan rahmat-Nya Bapa, dan pemberian-pemberian yang baik ini sudah lama menunggu anak itu agar datang mendekat dan memilikinya secara pribadi. Doa tidak mengubah sikap ilahi terhadap manusia, tetapi doa mengubah sikap manusia terhadap Bapa yang tak berubah itu. Motif dari doa itu memberikannya hak jalan ke telinga ilahi, bukan status sosial, ekonomi atau keagamaan tampak luarnya orang yang berdoa itu.
146:2.9 (1639.4) 8. Doa tidak boleh dipergunakan untuk menghindari tundaan waktu atau untuk melampaui hambatan ruang. Doa itu bukan dirancang sebagai teknik untuk membesarkan diri atau untuk beroleh keuntungan yang tidak wajar atas sesama. Jiwa yang semata-mata mementingkan diri tidak mungkin dapat berdoa dengan pengertian sebenarnya kata itu. Kata Yesus: “biarlah kegembiraan tertinggimu berada dalam karakter Tuhan; maka Ia akan memberikan kepadamu apa yang tulus diinginkan hatimu.” “Serahkanlah jalanmu kepada Tuhan; percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak.” “Sebab Tuhan mendengarkan tangisan orang miskin, dan Ia akan memperhatikan doa orang dhuafa.”
146:2.10 (1639.5) 9. “Aku telah datang dari Bapa; maka jikalau kamu dalam keragu-raguan mengenai apa yang kamu hendak minta pada Bapa, mintalah dalam namaku, dan aku akan mempersembahkan permohonanmu sesuai dengan kebutuhan dan keinginanmu yang sebenarnya dan seturut dengan kehendak Bapaku.” Awaslah terhadap bahaya besar menjadi berpusat pada diri sendiri dalam doa-doamu. Hindarilah banyak berdoa untuk dirimu sendiri; berdoalah lebih untuk kemajuan rohani saudara-saudaramu. Hindarilah berdoa yang materialistis; berdoalah dalam roh dan untuk kelimpahan karunia-karunia roh.
146:2.11 (1639.6) 10. Kalau kamu berdoa bagi orang yang sakit dan menderita, jangan mengharap bahwa permohonanmu akan menggantikan kewajiban pelayanan yang penuh kasih dan cerdas untuk kebutuhan mereka yang menderita ini. Berdoalah untuk kesejahteraan keluargamu, sahabat-sahabatmu, dan sesamamu, namun terutama berdoalah bagi mereka yang mengutuki kamu, dan naikkanlah doa yang mengasihi bagi mereka yang menganiaya kamu. “Mengenai kapan berdoa, aku tidak bisa mengatakannya. Hanya roh yang berdiam di dalammu yang akan menggerakkanmu untuk menaikkan permohonan-permohonan itu, yang merupakan ungkapan dari hubungan bagian dalammu dengan Bapa segala roh.”
146:2.12 (1640.1) 11. Banyak orang yang mempergunakan doa hanya kalau sedang dalam masalah. Kebiasaan semacam itu tidak bijaksana dan salah arah. Memang benar, berdoa ketika terganggu itu baik, tapi kamu juga harus ingat untuk berbicara sebagai seorang anak kepada Bapamu sekalipun jiwamu baik-baik saja. Hendaklah doa-doamu yang sebenarnya selalu secara rahasia. Jangan biarkan orang-orang mendengarkan doa-doa pribadimu. Doa-doa pengucapan syukur itu pantas untuk kelompok-kelompok orang percaya, namun doa dari jiwa itu adalah urusan pribadi. Hanya ada satu bentuk doa yang sesuai untuk semua anak Tuhan, dan itu adalah: “Meskipun demikian, kehendak-Mu yang jadi.”
146:2.13 (1640.2) 12. “Semua orang yang percaya injil ini hendaknya berdoa dengan tulus untuk perluasan kerajaan surga. Dari semua doa dalam kitab-kitab suci Ibrani, Yesus berkomentar paling setuju pada doa Pemazmur: “Ciptakanlah di dalam diriku hati yang murni, ya Allah, dan perbaruilah roh yang teguh di dalam diriku! Bersihkanlah aku dari dosa-dosa yang disembunyikan, jauhkan hambamu dari pelanggaran yang kurang ajar.” Yesus berkomentar panjang lebar tentang hubungan antara doa dengan perkataan yang ceroboh dan menyinggung perasaan, mengutip: “Awasilah mulutku, ya TUHAN, berjagalah pada pintu bibirku!” “Lidah manusia,” kata Yesus, “adalah anggota tubuh yang hanya sedikit orang yang mampu menjinakkannya, tetapi roh yang di dalam dapat mengubah anggota tubuh yang susah dikendalikan ini menjadi suara toleransi yang ramah dan pelayan rahmat yang mengilhami.
146:2.14 (1640.3) 13. Yesus mengajarkan bahwa doa minta bimbingan ilahi untuk menjalani kehidupan di dunia adalah yang kedua pentingnya setelah permohonan untuk pengetahuan tentang kehendak Bapa. Dalam kenyataannya doa ini adalah doa untuk kebijaksanaan ilahi. Yesus tidak pernah mengajarkan bahwa pengetahuan manusiawi dan keterampilan khusus dapat diraih oleh doa. Namun dia memang mengajarkan bahwa doa adalah salah satu faktor dalam perluasan kapasitas seseorang untuk menerima kehadiran roh ilahi. Ketika Yesus mengajar rekan-rekannya agar berdoa dalam roh dan dalam kebenaran, dia mengacu pada berdoa secara tulus dan sesuai dengan taraf pencerahan orang itu, berdoa dengan sepenuh hati dan dengan cerdas, dengan kesungguhan dan keteguhan.
146:2.15 (1640.4) 14. Yesus memperingatkan para pengikutnya agar tidak berpikir bahwa doa mereka akan lebih manjur dan didengar dengan pengulangan kata-kata yang indah dan rumit, kalimat-kalimat yang mengesankan, berpuasa, bertapa, atau berkorban. Namun dia menasihati para pengikutnya untuk menggunakan doa sebagai sarana untuk menghantar naik melalui pengucapan syukur hingga penyembahan yang sejati. Yesus menyesalkan begitu sedikitnya roh mengucap syukur dalam doa dan penyembahan para pengikutnya. Dia mengutip dari Kitab Suci pada kesempatan ini, berkata: “Adalah baik untuk menyanyikan syukur kepada TUHAN, dan untuk menyanyikan mazmur bagi nama-Mu, ya Yang Mahatinggi, untuk memberitakan kasih setia-Mu di waktu pagi dan kesetiaan-Mu di waktu malam, Sebab telah Kaubuat aku bersukacita, ya TUHAN, dengan pekerjaan-Mu. Aku akan mengucap syukur sesuai dengan kehendak Tuhan.”
146:2.16 (1640.5) 15. Lalu Yesus berkata: “Janganlah kamu terlampau kuatir terus menerus tentang kebutuhan hidup sehari-harimu. Janganlah cemas mengenai berbagai permasalahan hidup duniawi kamu, namun dalam segala perkara ini naikkanlah doa dan permohonan, dengan roh pengucapan syukur yang tulus, biarlah kebutuhanmu itu dibeberkan di hadapan Bapamu yang di surga.” Lalu dia mengutip dari Kitab Suci: “Aku akan memuji-muji nama Allah dengan nyanyian, mengagungkan Dia dengan nyanyian syukur; pada pemandangan Allah itu lebih baik dari pada sapi jantan, dari pada lembu jantan yang bertanduk dan berkuku belah.”
146:2.17 (1641.1) 16. Yesus mengajar para pengikutnya bahwa, setelah mereka selesai menaikkan doa kepada Bapa, mereka perlu untuk tetap untuk sesaat dalam keadaan penerimaan hening, agar memberi kesempatan roh yang mendiami agar berbicara kepada jiwa yang sedang mendengarkan. Roh dari Bapa itu paling mudah berkata-kata kepada manusia pada saat batin manusia sedang dalam sikap penyembahan yang benar. Kita menyembah Tuhan oleh pertolongan dari roh Bapa yang mendiami kita dan oleh pencerahan pikiran manusia melalui pelayanan kebenaran. Penyembahan, yang diajarkan Yesus, membuat si penyembah makin menyerupai sosok yang disembah. Penyembahan adalah suatu pengalaman yang mengubahkan dimana dengan cara itu yang terbatas secara bertahap mendekati dan pada akhirnya mencapai hadirat Yang Tanpa Batas.
146:2.18 (1641.2) Dan banyak kebenaran lainnya yang diajarkan Yesus kepada para rasulnya perihal persekutuan manusia dengan Tuhan, namun tidak banyak dari mereka yang dapat sepenuhnya memahami ajarannya.
146:3.1 (1641.3) Di Rama (Ramah) Yesus terlibat percakapan penting dengan seorang filsuf Yunani lanjut usia yang mengajarkan bahwa ilmu pengetahuan dan filsafat sudah cukup memadai untuk memuaskan kebutuhan pengalaman manusia. Yesus dengan sabar dan penuh simpati mendengarkan guru Yunani ini, memberi kesempatan kebenaran dari banyak hal yang ia katakan, namun setelah ia usai, Yesus menunjukkan bahwa filsuf itu gagal dalam diskusinya tentang keberadaan manusia untuk menunjukkan “dari mana, mengapa dan ke arah mana,” dan menambahkan: “Dimana engkau selesai, di situlah kami mulai. Agama adalah pewahyuan kepada jiwa manusia yang berurusan dengan realitas-realitas rohani yang pikiran saja tidak akan dapat temui atau pahami sepenuhnya. Upaya intelektual bisa mengungkapkan fakta-fakta mengenai kehidupan, namun injil kerajaan mengungkapkan kebenaran tentang keberadaan. Engkau telah membahas tentang bayang-bayang kebenaran yang bersifat bendawi; maukah sekarang engkau mendengarkan sementara aku memberitahumu tentang realitas-realitas yang abadi dan rohani, yang membentuk bayang-bayang waktu yang sementara, yaitu fakta-fakta jasmani dan keberadaan manusia ini?” Selama lebih dari satu jam lamanya Yesus mengajar orang Yunani ini tentang kebenaran-kebenaran yang menyelamatkan dari injil kerajaan. Filsuf tua itu bisa menerima cara pendekatan Guru, dan karena sepenuhnya tulus hati, ia dengan cepat percaya injil keselamatan ini.
146:3.2 (1641.4) Para rasul tampak agak kebingungan karena cara terbuka persetujuan Yesus terhadap banyak dalil orang Yunani itu, namun Yesus setelah itu secara pribadi berkata kepada mereka: “Anak-anakku, jangan heran kalau aku toleran terhadap filsafat Yunani. Kepastian dari dalam yang sejati dan tulen tidak sedikitpun gentar terhadap analisis dari luar, dan kebenaran juga tidak benci kritik yang jujur. Jangan pernah kamu lupa bahwa sikap tidak toleran itu adalah topeng yang menutupi keraguan-keraguan yang disembunyikan mengenai benarnya keyakinan seseorang. Tak seorangpun pada waktu kapanpun terganggu oleh sikap sesamanya jika ia memiliki keyakinan yang sempurna akan kebenaran hal yang ia percayai dengan segenap hati. Keberanian adalah kepercayaan diri akan kejujuran menyeluruh mengenai hal-hal yang seseorang percayai. Orang-orang yang tulus tidak takut penyelidikan kritis terhadap keyakinan sejati dan cita-cita mulia mereka.”
146:3.3 (1641.5) Pada petang kedua di Rama, Tomas mengajukan pada Yesus pertanyaan ini: “Guru, bagaimana bisa orang yang baru percaya ajaranmu benar-benar tahu, benar-benar yakin pasti, mengenai kebenaran injil kerajaan ini?”
146:3.4 (1641.6) Yesus menjawab Tomas: “Jaminan kepastianmu bahwa kamu telah masuk ke dalam keluarga kerajaan Bapa, dan bahwa kamu akan tetap selamat kekal bersama dengan anak-anak kerajaan, adalah sepenuhnya urusan pengalaman pribadi—iman pada firman kebenaran. Kepastian rohani itu setara dengan pengalaman keagamaan pribadimu dalam kenyataan-kenyataan kekal tentang kebenaran ilahi, dan karena itu setara dengan pemahaman cerdasmu terhadap kenyataan-kenyataan kebenaran itu ditambah dengan iman rohanimu dan dikurangi keraguan-keraguanmu yang jujur.
146:3.5 (1642.1) “Sang Putra itu secara alamiah diberi kemampuan kehidupan dari sang Bapa. Karena telah dikaruniai roh yang hidup dari Bapa, maka kamu adalah anak-anak Tuhan. Kamu bertahan hidup dalam hidupmu dalam dunia jasmani itu karena kamu diidentifikasikan dengan roh-Nya Bapa yang hidup, pemberian hidup kekal itu. Memang, banyak yang telah memiliki hidup ini sebelum aku datang dari Bapa, dan banyak lagi telah menerima roh ini karena mereka percaya perkataanku; namun aku nyatakan bahwa, ketika aku kembali kepada Bapa, Dia akan mengutus roh-Nya ke dalam hati semua manusia.
146:3.6 (1642.2) “Meskipun kamu tidak dapat mengamati roh ilahi itu bekerja di dalam batin kamu, ada suatu metode praktis untuk menemukan sejauh mana kamu telah menyerahkan pengendalian kekuatan-kekuatan jiwamu kepada pengajaran dan bimbingan roh dari Bapa Surgawi yang bermukim di dalam dirimu itu, dan itu adalah seberapa besar kasihmu kepada sesamamu manusia. Roh yang dari Bapa ini ambil bagian dalam kasih dari Bapa, dan saat roh itu menguasai manusia, roh itu selalu memimpin ke arah penyembahan ilahi dan perhatian kasih pada sesama orang itu. Pada awalnya kamu menaruh percaya bahwa kamu adalah anak-anak Tuhan oleh karena pengajaranku telah membuat kamu lebih sadar akan bimbingan bagian-dalam dari roh Bapa kita yang berdiam di dalam kita, namun segera Roh Kebenaran akan dicurahkan ke atas semua manusia, dan akan tinggal di antara manusia dan mengajar semua manusia, sama juga seperti aku sekarang hidup di tengah-tengahmu dan mengatakan kepadamu kata-kata kebenaran. Dan Roh Kebenaran ini, yang berbicara untuk karunia-karunia rohani jiwamu, akan menolong kamu untuk mengetahui bahwa kamu adalah anak-anak Tuhan. Roh itu tidak akan gagal menjadi saksi bersama-sama dengan kehadiran Bapa yang berdiam di dalam, yaitu rohmu, yang kemudian akan mendiami semua manusia seperti yang sekarang mendiami beberapa orang, akan memberitahukan kepadamu bahwa kamu dalam kenyataannya adalah anak-anak Tuhan.
146:3.7 (1642.3) “Setiap anak bumi yang mengikuti pimpinan roh ini akan pada akhirnya mengetahui kehendak Tuhan, dan siapa yang berserah kepada kehendak Bapa akan tetap ada selama-lamanya. Jalan dari kehidupan bumi menuju tempat tinggal yang kekal itu belum dijelaskan kepadamu, namun ada suatu jalan, yang selalu telah ada, dan aku telah datang ke untuk membuat jalan itu baru dan hidup. Barangsiapa masuk ke dalam kerajaan telah memiliki hidup kekal—dia tidak akan pernah binasa. Namun banyak perkara ini akan lebih dapat kamu pahami setelah aku kembali kepada Bapa dan kamu akan mampu melihat pengalaman-pengalamanmu saat ini secara kilas balik.”
146:3.8 (1642.4) Semua yang mendengarkan kata-kata berkat ini sangatlah bersukacita. Pengajaran Yahudi telah dirancukan dan tidak menentu tentang keselamatan hidup orang-orang benar, sehingga sungguh menyegarkan dan mengilhami bagi para pengikut Yesus mendengarkan kata-kata jaminan kepastian yang sangat pasti dan positif mengenai keselamatan kekal bagi semua orang percaya yang sejati.
146:3.9 (1642.5) Para rasul terus memberitakan injil dan membaptiskan orang percaya, sambil mereka melanjutkan praktek kunjungan dari rumah ke rumah, menghibur mereka yang susah dan melayani orang-orang yang sakit dan menderita. Organisasi kerasulan diperluas karena masing-masing rasul Yesus kini memiliki satu rasul Yohanes sebagai rekan kerja; Abner menjadi rekan kerja Andreas; rencana kerja tersebut berlaku hingga pada waktu mereka pergi ke Yerusalem untuk Paskah berikutnya.
146:3.10 (1642.6) Pengajaran khusus yang diberikan oleh Yesus selama tinggal di Zebulon terutama bersangkut-paut dengan diskusi lebih lanjut tentang kewajiban-kewajiban bersama dalam kerajaan dan ajaran tercakup yang dirancang untuk memperjelas perbedaan antara pengalaman keagamaan pribadi dan sikap baik terhadap kewajiban-kewajiban keagamaan yang bersifat sosial. Pengajaran ini hanya satu dari beberapa kali Guru membahas tentang aspek sosial dari agama. Selama menjalani kehidupannya di bumi, Yesus sedikit sekali memberi petunjuk tentang sosialisasi agama.
146:3.11 (1643.1) Penduduk Zebulon terdiri dari ras campuran, sulit dikatakan orang Yahudi atau bukan, dan sedikit dari mereka yang benar-benar percaya kepada Yesus, walaupun mereka telah mendengar tentang penyembuhan orang-orang sakit di Kapernaum.
146:4.1 (1643.2) Di Iron, seperti juga di banyak kota kecil lainnya di Galilea dan Yudea, ada sebuah sinagog, dan selama masa-masa lebih awal pelayanan Yesus sudah menjadi kebiasaannya untuk berbicara di sinagog-sinagog tersebut pada hari Sabat. Kadangkala dia akan berbicara pada ibadah pagi, dan Petrus atau salah satu rasul lainnya akan berkhotbah pada ibadah sore. Yesus dan para rasul juga sering mengajar dan berkhotbah pada pertemuan-pertemuan malam tengah minggu di sinagog. Meskipun para pemimpin keagamaan di Yerusalem menjadi kian bermusuhan terhadap Yesus, mereka tidak punya kontrol langsung atas sinagog-sinagog yang ada di luar kota Yerusalem. Barulah dalam pelayanan publik Yesus yang belakangan para pemimpin agama tersebut dapat menebar sentimen melawan dia sehingga hampir semua sinagog menutup pintu bagi ajaran Yesus. Pada waktu ini semua sinagog di Galilea dan Yudea masih terbuka bagi dia.
146:4.2 (1643.3) Iron adalah lokasi tambang mineral yang luas pada masa-masa itu, dan karena Yesus belum pernah merasakan kehidupan sebagai penambang, selama singgah di Iron, dia menghabiskan banyak waktunya dalam pertambangan. Sementara para rasul mengunjungi rumah-rumah dan dan berkhotbah di tempat-tempat umum, Yesus bekerja di pertambangan bersama dengan para pekerja bawah tanah ini. Ketenaran Yesus sebagai penyembuh telah menyebar hingga ke desa terpencil ini, sehingga banyak orang sakit dan menderita yang datang untuk mencari pertolongannya, dan banyak yang sangat memperoleh manfaat dari pelayanan penyembuhannya. Namun dari semua kasus-kasus ini Guru tidak pernah mengadakan apa yang disebut mujizat penyembuhan kecuali pada kejadian tentang penderita kusta.
146:4.3 (1643.4) Sore itu menjelang petang, pada hari ketiga di Iron, ketika Jesus sedang berjalan kembali dari tambang ke tempat penginapannya, dia kebetulan melewati sebuah jalan samping yang sempit. Ketika dia mendekati gubuk reot yang didiami seorang pria penderita kusta,si penderita ini, setelah mendengar ketenarannya sebagai penyembuh, memberanikan diri untuk menyambutnya saat Yesus melintasi pintu rumahnya. Dia berlutut di depan Yesus dan berkata: “Tuhan, jika saja engkau mau, engkau dapat membuatku tahir. Aku telah mendengarkan pesan dari guru-gurumu, dan aku ingin masuk ke dalam kerajaan jika saja aku bisa dibuat tahir.” Penderita kusta itu berbicara dengan cara ini karena memang di antara orang Yahudi para penyandang kusta dilarang masuk ke dalam sinagog atau turut serta dalam ibadah umum. Orang ini sungguh percaya bahwa ia tidak dapat diterima ke dalam kerajaan yang akan datang itu, kecuali ia mendapatkan kesembuhan untuk sakit kustanya. Dan ketika Yesus melihatnya dalam penderitaannya dan mendengar kata-katanya yang dilekati iman, hati manusiawinya tersentuh, dan batin ilahinya tergerak dengan belas kasihan. Ketika Yesus memandang kepadanya, orang itu tersungkur dan menyembah. Lalu Guru mengulurkan tangannya, dan sambil menyentuhnya, berkata: “Aku mau—jadilah tahir.” Dan seketika itu pula ia disembuhkan; kusta tidak lagi menjangkitinya.
146:4.4 (1643.5) Setelah Yesus mengangkat orang itu sehingga berdiri, ia memperingatkannya: “Pastikan jangan kamu beritahu siapapun tentang kesembuhanmu, melainkan pergilah dengan diam-diam untuk urusanmu, tunjukkanlah dirimu kepada imam dan persembahkanlah korban yang diperintahkan oleh Musa sebagai kesaksian untuk pentahiranmu.” Namun lelaki ini tidak melakukan seperti yang Yesus perintahkan. Ia malahan pergi kemana-mana ke seluruh kota bahwa Yesus telah menyembuhkan sakit kustanya, dan karena ia tidak asing bagi seluruh warga desanya, orang-orang dengan jelas menyaksikan bahwa ia telah dibersihkan dari penyakitnya. Ia tidak pergi ke hadapan para imam sebagaimana yang Yesus anjurkan. Sebagai akibat dari penyebaran beritanya bahwa Yesus telah menyembuhkan dia, Guru dikerubuti begitu rupa oleh orang sakit sehingga dia terpaksa bangun pagi-pagi sekali pada hari berikutnya dan meninggalkan desa itu. Meskipun Yesus tidak lagi masuk ke kota itu, dia tetap tinggal dua hari di pinggiran kota di dekat tambang, melanjutkan mengajar lebih lanjut para penambang yang percaya mengenai injil kerajaan.
146:4.5 (1644.1) Pentahiran penderita kusta ini dapat disebut sebagai mujizat pertama yang Yesus telah niatkan dan secara sengaja melakukannya hingga pada waktu ini. Dan ini adalah kasus benar-benar sakit kusta.
146:4.6 (1644.2) Dari Iron rombongan pergi ke Gischala, dan mereka memberitakan injil dua hari lamanya di tempat itu, dan setelah itu berangkat ke Khorazim, dimana mereka menghabiskan hampir seminggu memberitakan kabar baik; namun mereka tidak bisa memenangkan banyak orang-orang percaya untuk kerajaan di Khorazim. Tidak ada tempat lain dimana Yesus telah mengajar dia bertemu penolakan umum seperti itu terhadap pesannya. Kunjungan di Khorazim itu sangat membuat sebagian besar para rasul menjadi murung, dan Andreas serta Abner mengalami banyak kesulitan untuk menyokong semangat rekan-rekan mereka. Demikianlah, melintasi Kapernaum diam-diam, mereka lanjutkan ke desa Madon, dimana di sana mereka sedikit lebih berhasil. Terbersit di benak sebagian besar para rasul gagasan bahwa kegagalan mereka akhir-akhir ini di beberapa tempat yang dikunjungi adalah akibat sikap Yesus yang bersikeras, dalam pengajaran dan khotbah mereka, agar mereka jangan menyebut dirinya sebagai penyembuh. Mereka sangat berharap Yesus menyembuhkan orang kusta lainnya atau dengan suatu cara lain menunjukkan kuasanya sehingga menarik perhatian banyak orang! Namun Guru tidak goyah oleh desakan sungguh-sungguh mereka.
146:5.1 (1644.3) Rombongan kerasulan sangat gembira ketika Yesus mengumumkan, “Besok kita pergi ke Kana.” Mereka tahu mereka akan mendapat pendengar yang baik di Kana, sebab Yesus sudah dikenal baik di sana. Di Kana mereka berhasil dalam pekerjaan mereka membawa banyak jiwa masuk ke dalam kerajaan, sampai pada hari ketiga datanglah seorang warga terkemuka tertentu dari Kapernaum, bernama Titus, yang adalah orang setengah percaya dan yang anaknya sedang sakit keras. Ia mendengar bahwa Yesus sedang berada di Kana; maka ia bergegas pergi untuk menemuinya. Orang-orang percaya di Kapernaum berpikiran bahwa Yesus dapat menyembuhkan semua penyakit.
146:5.2 (1644.4) Setelah bangsawan ini menemukan Yesus di Kana, ia memohon agar Yesus segera pergi ke Kapernaum dan menyembuhkan anaknya yang sakit. Sementara para rasul berdiri menahan napas, Yesus, menatap ayah dari anak yang sakit itu, berkata: “Berapa lama lagi aku bisa sabar terhadapmu? Kuasa Tuhan ada di tengah-tengahmu, namun kecuali engkau melihat tanda-tanda dan menyaksikan keajaiban, engkau menolak untuk percaya.” Akan tetapi bangsawan itu memohon dengan sangat kepada Yesus: “Tuanku, aku sungguh percaya, tetapi datanglah sebelum anakku tewas, sebab ketika aku meninggalkannya ia sudah hampir menjelang ajal.” Setelah Yesus menundukkan kepalanya sejenak dalam meditasi hening, tiba-tiba dia berkata, “Kembalilah ke rumahmu; anakmu akan hidup.” Titus percaya kata-kata Yesus dan bergegas pulang ke Kapernaum. Ketika ia pulang, para hambanya keluar menyambutnya, mengatakan, “Bersukalah, sebab anakmu membaik—ia hidup.” Lalu Titus menanyai mereka jam berapa anaknya itu mulai membaik, dan ketika hamba-hambanya menjawab “kemarin sekitar pada jam ketujuh demam meninggalkannya,” sang ayah teringat bahwa memang sekitar pada jam itulah Yesus telah berkata, “Anakmu akan hidup.” Mulai saat itu Titus menjadi percaya dengan sepenuh hatinya, dan seluruh anggota keluarganya juga percaya. Anak ini menjadi pelayan kerajaan yang tangguh dan belakangan ia mati syahid bersama mereka yang menderita di Roma. Meskipun seluruh rumah tangga Titus, sahabat-sahabatnya, dan bahkan para rasul menganggap episode ini sebagai mujizat, tapi sebenarnya bukan. Setidaknya ini bukanlah mujizat penyembuhan penyakit badani. Itu adalah kasus prapengetahuan Yesus mengenai berlangsungnya hukum alam, pengetahuan seperti itulah yang Yesus banyak gunakan setelah baptisannya.
146:5.3 (1645.1) Lagi-lagi Yesus terpaksa bergegas pergi dari Kana oleh karena perhatian tidak dikehendaki yang tertarik oleh babak kedua dari jenis seperti ini yang menyertai pelayanannya di desa ini. Para warga desa masih ingat tentang air dan anggur, dan sekarang ketika mereka menganggap Yesus telah menyembuhkan anak bangsawan itu dari jarak yang begitu jauh, mereka datang kepadanya, tidak hanya membawa yang sakit dan menderita namun juga mengirim utusan-utusan yang memohon agar Yesus menyembuhkan penderita sakit dari jarak jauh. Dan ketika Yesus menyaksikan seluruh pedesaan tergugah seperti itu, ia berkata, “Mari kita pergi ke Nain.”
146:6.1 (1645.2) Orang-orang ini percaya pada tanda-tanda; mereka itu generasi pencari keajaiban. Pada waktu itu rakyat di Galilea tengah dan selatan telah menjadi berpikiran mujizat saja mengenai Yesus dan pelayanan pribadinya. Puluhan, ratusan, orang-orang jujur yang menderita kelainan syaraf dan terkena gangguan emosional datang kepada Yesus dan kemudian pulang kepada teman-teman mereka sambil mengumumkan bahwa Yesus telah menyembuhkan mereka. Dan kasus-kasus penyembuhan mental orang-orang yang berpikiran sederhana dan tidak tahu ini dianggap oleh orang-orang sebagai penyembuhan badani, pengobatan dengan cara mujizat.
146:6.2 (1645.3) Ketika Yesus berusaha untuk meninggalkan Kana dan pergi ke Nain, sejumlah besar orang percaya dan banyak warga yang ingin tahu berjalan mengikutinya. Mereka sangat berhasrat untuk melihat mujizat dan keajaiban, dan mereka tidak akan dikecewakan. Ketika Yesus dan para rasulnya mendekati pintu gerbang kota Nain, mereka berjumpa dengan arak-arakan penguburan yang sedang dalam perjalanan ke pemakaman terdekat, membawa anak tunggal dari seorang janda di Nain. Wanita itu sangat dihormati, dan separuh warga desa turut mengiring usungan jenazah anak yang dianggap sudah mati itu. Ketika iring-iringan jenazah bertemu dengan Yesus dan para pengikutnya, sang janda itu beserta teman-temannya mengenali Guru dan memohon kepada Yesus untuk menghidupkan kembali anaknya. Pengharapan mereka akan mujizat sedang melonjak setinggi-tingginya sehingga mereka berpikir Yesus dapat menyembuhkan semua penyakit manusia, lalu apa susahnya bagi penyembuh itu membangkitkan orang mati pula? Yesus, yang terus didesak banyak orang seperti itu, melangkah maju, membuka penutup usungan jenazah, memeriksa anak itu. Ia mendapati ternyata anak tersebut sebenarnya belum mati, dia menyadari tragedi yang bisa dihindarkan karena kehadirannya; maka, sambil menoleh kepada ibunya, ia berkata: “Jangan menangis. Anakmu tidak mati; ia tidur. Ia akan dikembalikan kepadamu.” Kemudian, sambil mengangkat tangan anak itu, ia berkata, “Bangun dan bangkitlah.” Anak muda yang dikira sudah mati tersebut segera duduk dan mulai berkata-kata, dan Yesus menyuruh mereka pulang ke rumah mereka.
146:6.3 (1645.4) Yesus berusaha keras untuk menenangkan orang banyak dan dengan sia-sia mencoba untuk menerangkan bahwa anak lelaki tersebut belum mati betulan, bahwa ia tidak membawanya kembali dari kematian, akan tetapi semua itu percuma saja. Orang banyak yang mengikuti dia, dan seluruh warga desa Nain, begitu dibangkitkan sampai kegilaan emosional yang tertinggi. Banyak yang dicekam ketakutan, ada yang panik, ada yang lain lagi tersungkur berdoa dan meratapi dosa-dosa mereka. Baru setelah malam tiba orang banyak yang ribut itu bisa dibubarkan. Tentu saja, walaupun Yesus sudah menegaskan bahwa anak muda itu belum mati, setiap orang tetap saja menyatakan bahwa mujizat telah dikerjakan, bahkan orang mati pun dibangkitkan. Meskipun Yesus memberitahukan bahwa anak itu hanya tidur lelap, mereka menjelaskan bahwa itulah gaya bicaranya dan mengingatkan perhatian pada fakta bahwa Yesus selalu dalam kerendahan hati yang besar berusaha menyembunyikan mujizat-mujizatnya.
146:6.4 (1646.1) Maka kabar menyebar dengan cepat di seluruh Galilea dan ke Yudea, bahwa Yesus telah membangkitkan anaknya janda dari kematian, dan banyak yang mendengar kabar tersebut percaya. Tidak pernah Yesus dapat membuat sehingga semua rasulnya pun percaya bahwa anaknya janda itu sebenarnya belum mati ketika dia menyuruh anak itu untuk bangun dan bangkit. Namun Yesus memang cukup mempengaruhi mereka sehingga semua catatan injil tidak menyinggung peristiwa di Nain itu kecuali Lukas, yang mencatatnya sebagai peristiwa yang dikaitkan dengan Yesus. Lagi-lagi Yesus dikepung sedemikian rupa sebagai tabib penyembuh sehingga dia berangkat pagi-pagi hari berikutnya menuju Endor.
146:7.1 (1646.2) Di Endor Yesus lolos selama beberapa hari dari orang banyak yang ribut berseru-seru minta disembuhkan dari penyakit badani mereka. Selama singgah di tempat ini Guru mengulang lagi untuk pengajaran kepada para rasulnya tentang kisah Raja Saul dan tukang sihir dari Endor. Yesus dengan sederhana menjelaskan kepada para rasulnya bahwa para makhluk tengah yang berkeliaran dan suka memberontak, yang seringkali meniru menyerupai arwah orang mati itu, akan segera dikendalikan sehingga mereka tidak bisa lagi melakukan perkara-perkara aneh ini. Ia memberitahu para pengikutnya bahwa, setelah dia kembali kepada Bapa, dan setelah Mereka mencurahkan roh Mereka ke atas semua manusia, tidak akan lagi sosok-sosok semi-roh tersebut—yang disebut roh-roh najis itu—bisa menguasai manusia yang pikirannya lemah dan jahat.
146:7.2 (1646.3) Yesus lebih lanjut menerangkan kepada para rasulnya bahwa arwah-arwah manusia yang meninggal tidak akan kembali lagi ke dunia asal mereka untuk berkomunikasi dengan manusia yang masih hidup. Baru setelah lewat satu zaman dispensasi maka dimungkinkan bagi roh manusia fana yang sedang maju itu untuk kembali lagi ke bumi dan juga hanya dalam kasus-kasus perkecualian dan sebagai bagian dalam pemerintahan rohani planet.
146:7.3 (1646.4) Setelah rombongan beristirahat selama dua hari, Yesus berkata kepada para rasulnya: “Besok marilah kita kembali lagi ke kota Kapernaum untuk menunggu dan mengajar beberapa waktu lamanya sementara pedesaan menjadi tenang. Di rumah, mereka pada saat ini sebagian telah dipulihkan dari jenis perasaan gembira ini.”
Buku Urantia
Makalah 147
147:0.1 (1647.1) YESUS dan rasul-rasulnya tiba di Kapernaum pada hari Rabu, 17 Maret, dan selama dua minggu mereka berada di markas Betsaida sebelum berangkat ke Yerusalem. Dalam dua minggu ini para rasul mengajar orang-orang di tepi laut, sementara Yesus menghabiskan banyak waktunya sendirian di perbukitan untuk urusan Bapanya. Selama periode ini Yesus, dengan didampingi oleh Yakobus dan Yohanes Zebedeus, melakukan dua perjalanan diam-diam ke Tiberias, dimana mereka bertemu dengan orang-orang percaya dan mengajar mereka tentang injil kerajaan.
147:0.2 (1647.2) Banyak dari anggota rumah tangga Herodes percaya pada Yesus dan menghadiri pertemuan-pertemuan ini. Adanya pengaruh orang-orang percaya di dalam keluarga pegawai Herodes itu membantu mengurangi sikap permusuhan sang penguasa terhadap Yesus. Orang-orang percaya di Tiberias ini telah menjelaskan selengkapnya kepada Herodes bahwa “kerajaan” yang Yesus proklamirkan adalah bersifat rohani (spiritual) dan bukan suatu petualangan politik. Herodes lebih mempercayai anggota rumah tangganya sendiri, sehingga ia tidak membiarkan dirinya terlampau cemas oleh tersiarnya kabar tentang pengajaran dan penyembuhan yang dikerjakan Yesus. Herodes tidak keberatan pada pekerjaan Yesus sebagai penyembuh atau guru keagamaan. Walaupun ada sikap mendukung dari banyak penasihat Herodes, dan bahkan dari Herodes sendiri, ada sekelompok bawahan Herodes yang sangat dipengaruhi oleh para pemuka agama di Yerusalem sehingga mereka tetap menjadi musuh-musuh yang membenci dan mengancam Yesus beserta para rasulnya. Belakangan, orang-orang ini banyak menghalang-halangi kegiatan publik mereka. Bahaya terbesar pada Yesus adalah pemuka-pemuka agama Yerusalem dan bukannya Herodes. Karena alasan inilah Yesus dan para rasulnya menghabiskan begitu banyak waktu dan melakukan sebagian besar kegiatan khotbah publik mereka di Galilea daripada di Yerusalem dan di dalam wilayah Yudea.
147:1.1 (1647.3) Pada hari sebelum mereka bersiap untuk pergi ke Yerusalem untuk perayaan Paskah, ada seorang centurion, atau kapten, yang bernama Mangus, seorang pengawal Romawi yang ditempatkan di Kapernaum, datang pada para pemimpin sinagog, dan berkata: “Hambaku yang setia sakit keras dan hampir mati. Karena itu, sudikah engkau untuk pergi menemui Yesus, mewakili aku, untuk memohon kepadanya agar hambaku disembuhkan?” Kapten Romawi tersebut menempuh langkah ini sebab ia berpikir bahwa pemimpin bangsa Yahudi memiliki pengaruh lebih kuat terhadap Yesus. Maka para tua-tua pergi menemui Yesus dan jurubicara mereka berkata: “Guru, kami memohon dengan sangat kepadamu agar pergi ke Kapernaum dan menyelamatkan hamba terkasih dari kapten Romawi itu, yang layak mendapat perhatianmu sebab ia mengasihi bangsa kita dan bahkan membangunkan sinagog buat kami dimana engkau banyak kali berkhotbah.”
147:1.2 (1647.4) Setelah Yesus mendengar mereka, dia berkata, “Aku mau pergi bersama kalian.” Maka ia pergi bersama mereka ke rumah perwira itu, dan sebelum mereka memasuki halamannya, kapten Romawi tersebut menyuruh para sahabatnya keluar untuk menyambut Yesus, dan menyuruh mereka berkata: “Tuan, janganlah menyusahkan dirimu masuk ke rumahku, sebab aku tidak layak jika engkau berada di bawah atap rumahku. Aku juga merasa tidak pantas datang kepadamu; maka kusuruh para tua-tua dari antara bangsamu sendiri. Tetapi aku tahu bahwa engkau dapat mengucapkan kata dari dimana engkau berdiri dan hambaku akan disembuhkan. Sebab aku sendiri berada di bawah perintah orang lain, dan aku punya prajurit di bawahku, dan aku berkata kepada seorang dari mereka pergi, dan ia pergi; kepada yang lain datang, dan ia datang, dan kepada para hambaku lakukan ini dan lakukan itu, dan mereka melakukannya.”
147:1.3 (1648.1) Dan ketika Yesus mendengar kata-kata ini, ia menoleh dan berkata kepada para rasulnya dan orang-orang yang bersama mereka: “Aku heran terhadap keyakinan orang kafir. Sesungguhnya, aku berkata kepada kamu, aku belum pernah menemukan iman yang begitu besar, tidak, tidak di Israel.” Yesus, sambil berbalik dari rumah itu, berkata, “Marilah kita pergi oleh karena itu.” Lalu para sahabat perwira tersebut masuk ke dalam rumah dan memberitahu Mangus segala yang Yesus telah katakan. Dari jam itu pula kesehatan hamba itu mulai membaik dan akhirnya dipulihkan pada kesehatan dan kegunaan normalnya.
147:1.4 (1648.2) Namun kami tidak tahu apa tepatnya yang terjadi pada waktu itu. Hanya inilah catatannya, dan mengenai apakah ada sosok-sosok gaib yang melayani penyembuhan terhadap hamba perwira tersebut, hal itu tidak diungkapkan kepada mereka yang menyertai Yesus. Kami hanya tahu tentang fakta bahwa hamba itu pulih total.
147:2.1 (1648.3) Pagi-pagi hari Selasa, tanggal 30 Maret, Yesus dan rombongan kerasulan berangkat pada perjalanan mereka menuju Yerusalem untuk Paskah, pergi melintasi rute lembah Yordan. Mereka tiba hari Jumat sore, 2 April, dan langsung mendirikan markas mereka, seperti biasa, di Betania. Ketika melintasi Yerikho, mereka beristirahat sejenak sementara Yudas menaruh sejumlah dana bersama mereka di bank yang dimiliki salah seorang sahabat keluarganya. Inilah untuk pertama kalinya Yudas membawa uang berlebih, dan simpanan tersebut tidak disentuh hingga waktu mereka berjalan melintasi Yerikho lagi pada perjalanan menuju Yerusalem yang terakhir dan penuh peristiwa itu, yakni tepat sebelum Yesus diadili dan wafat.
147:2.2 (1648.4) Rombongan berjalan ke Yerusalem tanpa ada peristiwa yang berarti, namun mereka baru saja mapan di Betania ketika orang-orang berdatangan dari tempat dekat dan jauh minta kesembuhan atas penyakit tubuh mereka, penghiburan untuk masalah batin, dan keselamatan untuk jiwa mereka, begitu rupa sehingga Yesus tidak punya banyak waktu untuk beristirahat. Karena itu mereka memasang tenda-tenda di Getsemani dan Guru akan berjalan pulang-pergi dari Betania ke Getsemani untuk menghindari orang banyak yang terus menerus mengerumuninya. Rombongan kerasulan menghabiskan waktu tiga minggu di Yerusalem, akan tetapi Yesus melarang mereka berkhotbah secara publik, hanya pengajaran privat dan pekerjaan pribadi saja.
147:2.3 (1648.5) Di Betania mereka diam-diam merayakan Paskah. Inilah untuk pertama kalinya Yesus dan dua belas ikut makan dalam perayaan Paskah yang tanpa darah. Para mantan rasul Yohanes Pembaptis tidak turut makan Paskah bersama Yesus dan para rasulnya; mereka merayakan bersama Abner dan banyak orang lainnya yang lebih awal percaya pada ajaran Yohanes. Inilah Paskah kedua yang Yesus peringati bersama para muridnya di Yerusalem.
147:2.4 (1648.6) Ketika Yesus dan dua belas berangkat ke Kapernaum, para rasul Yohanes tidak ikut kembali bersama mereka. Di bawah pimpinan Abner mereka tetap tinggal di Yerusalem dan desa-desa sekitarnya, dan dengan diam-diam mereka bekerja untuk perluasan kerajaan, sementara Yesus dan dua belas kembali untuk bekerja di Galilea. Tidak pernah lagi dua puluh empat orang itu semuanya bersama lagi hingga sesaat sebelum penugasan dan pengutusan tujuh puluh pemberita injil. Namun kedua kelompok ini selalu mau bekerjasama, dan walaupun mereka berbeda pendapat, hubungan baik masih terjaga.
147:3.1 (1649.1) Pada sore hari Sabat kedua di Yerusalem, ketika sang Guru dan para rasul hendak ikut serta dalam ibadah bait suci, Yohanes berkata kepada Yesus, “Mari ikut aku Guru, aku akan tunjukkan sesuatu kepadamu.” Yohanes mengantar Yesus keluar melalui salah satu gerbang kota Yerusalem menuju sebuah kolam air yang disebut Betesda. Di sekitar kolam ini ada bangunan lima teras yang di bawahnya ada sejumlah besar penderita penyakit sedang menunggu dan mencari penyembuhan. Kolam itu adalah mata air hangat yang warna airnya kemerahan kadangkala akan menggelegak mengeluarkan gelembung-gelembung karena kumpulan-kumpulan gas dalam gua-gua batu di bawah kolam itu. Gejolak air hangat di kolam yang terjadi secara berkala tersebut diyakini banyak orang karena pengaruh-pengaruh supranatural, dan kepercayaan banyak orang adalah orang sakit pertama yang masuk ke dalam air setelah gejolak air itu akan disembuhkan dari segala kelemahan yang ia alami.
147:3.2 (1649.2) Para rasul sudah agak resah di bawah semua larangan yang diberlakukan oleh Yesus, dan Yohanes, sebagai yang termuda dari dua belas, secara khususnya gelisah terhadap pembatasan ini. Ia telah mengantar Yesus ke kolam itu sebab ia pikir bahwa jika Yesus melihat orang-orang sakit yang berkumpul di sana maka belas kasihannya akan tersentuh dan ia akan tergerak untuk melakukan mujizat penyembuhan, sehingga semua penduduk Yerusalem akan tercengang dan segera mereka dimenangkan untuk mempercayai injil kerajaan. Kata Yohanes kepada Yesus: “Guru, lihatlah semua orang yang menderita ini; tidak adakah sesuatu yang dapat kita lakukan untuk mereka?” Tetapi Yesus menjawab: “Yohanes, Mengapa kamu mencobai aku agar aku menyimpang dari jalan yang telah kupilih? Mengapa kamu terus saja ingin menggantikan pemberitaan injil tentang kebenaran kekal itu dengan pekerjaan tanda ajaib dan penyembuhan orang sakit? Anakku, aku mungkin tidak melakukan apa yang kamu ingini, tapi kumpulkanlah orang-orang yang sakit dan sengsara ini agar bisa aku sampaikan kata-kata sukacita dan penghiburan kekal kepada mereka.”
147:3.3 (1649.3) Pada waktu berbicara kepada mereka yang dikumpulkan itu, Yesus berkata: “Banyak dari antara kalian yang ada di sini, sakit dan menderita, oleh karena bertahun-tahun hidup secara keliru. Ada yang menderita karena kecelakaan yang kebetulan, ada yang akibat kesalahan dari nenek-moyang mereka, sementara ada pula dari kamu yang menderita karena hambatan-hambatan dari keadaan-keadaan kehidupan duniawimu yang tidak sempurna. Namun Bapaku bekerja, dan aku juga akan bekerja, untuk memperbaiki keadaan duniawimu, namun lebih khusus lagi untuk memastikan keadaan kekalmu. Tidak ada dari antara kita yang dapat berbuat banyak untuk mengubah kesulitan-kesulitan hidup kecuali kita menemukan apa Bapa di surga menghendakinya demikian. Bagaimanapun kita semua harus melakukan kehendak Yang Kekal. Jika kamu semua disembuhkan dari penyakit badani, kamu akan sungguh heran, namun akan lebih besar lagi jika kamu dibersihkan dari semua penyakit rohani dan disembuhkan dari setiap kelemahan moral. Kamu semua adalah anak-anak Tuhan; kamu adalah anak-anak dari Bapa surgawi. Belenggu waktu mungkin tampak menyengsarakan kamu, tetapi Tuhan yang kekal itu mengasihi kamu. Dan ketika hari penghakiman itu tiba, jangan takut, sebab kamu semua akan mendapatkan, tidak hanya keadilan, tetapi juga kelimpahan rahmat. Sesungguhnya aku berkata kepada kamu: Siapa yang mendengar injil tentang kerajaan dan mempercayai ajaran tentang anak Tuhan ini, memiliki hidup kekal; orang-orang percaya tersebut telah pindah dari hukuman dan kematian menuju terang dan kehidupan. Dan waktunya akan tiba, ketika mereka yang berada di dalam kubur sekalipun akan mendengar suara panggilan untuk kebangkitan.”
147:3.4 (1649.4) Banyak dari antara mereka yang mendengar itu percaya pada injil kerajaan. Beberapa orang yang menderita itu sedemikian tergugah dan dihidupkan lagi secara rohani sehingga mereka pergi berkeliling menyatakan bahwa mereka juga telah disembuhkan dari penyakit badani mereka.
147:3.5 (1649.5) Seorang laki-laki yang telah bertahun-tahun murung dan menderita parah karena kelemahan dari gangguan jiwanya, bersukacita karena mendengar kata-kata Yesus, sehingga ia mengangkat tempat tidurnya, pulang ke rumahnya, walaupun itu adalah hari Sabat. Orang menderita ini telah selama bertahun-tahun menunggu seseorang yang mau menolong dia; ia adalah korban dari perasaan tidak berdaya sehingga ia sekalipun tidak pernah memikirkan bagaimana cara menolong dirinya sendiri, yang terbukti menjadi satu hal yang ia harus ia lakukan agar dapat pulih—yaitu mengangkat alas tidurnya dan berjalan.
147:3.6 (1650.1) Lalu kata Yesus kepada Yohanes: “Mari kita pergi dari sini sebelum para imam kepala dan ahli kitab mendatangi kita dan membuat tuduhan bahwa kita mengatakan firman kehidupan kepada kepada mereka yang menderita ini.” Dan mereka kembali ke bait suci untuk bergabung dengan rekan-rekan mereka, dan segera semua mereka berangkat untuk bermalam di Betania. Namun Yohanes tidak pernah memberitahu rasul-rasul yang lain tentang kunjungan dirinya bersama Yesus ke kolam Betesda pada hari Sabat sore itu.
147:4.1 (1650.2) Pada waktu malam, masih hari Sabat yang sama ini, di Betania, sementara Yesus, dua belas, dan sekelompok orang percaya sedang berkumpul di sekitar api unggun di kebun milik Lazarus, Natanael mengajukan pertanyaan ini kepada Yesus: “Guru, meskipun selama ini engkau telah mengajari kami tentang versi positif dari aturan hidup yang lama, yang mengajarkan bahwa kami harus melakukan kepada orang lain seperti apa yang kami harapkan mereka perbuat untuk kami, namun aku tidak bisa melihat bagaimana kita dapat selalu taat pada perintah tersebut. Biarkanlah aku contohkan pendapatku dengan mengutip contoh seorang pria yang penuh nafsu dengan penuh kebejatan memandangi pasangannya yang akan ia ajak berzinah. Bagaimana bisa kita mengajar bahwa orang yang berniat jahat ini harus melakukan kepada orang lain seperti yang ia ingin orang lain lakukan baginya?”
147:4.2 (1650.3) Ketika Yesus mendengar pertanyaan Natanael, serta-merta dia bangkit berdiri dan, sambil menudingkan jarinya pada rasul itu, ia berkata: “Natanael, Natanael! Cara berpikir apa yang sedang berlangsung dalam hatimu? Apakah kamu tidak menerima pengajaranku sebagai sebagai orang yang dilahirkan dari roh? Apakah kamu tidak mendengar kebenaran sebagai sebagai seseorang yang berhikmat dan berpengertian rohani? Ketika aku menasihatkan kamu supaya melakukan kepada orang lain seperti apa yang kamu mau mereka lakukan kepadamu, aku berbicara kepada orang-orang yang idealnya tinggi, bukan kepada mereka yang tergoda untuk menyelewengkan ajaranku menjadi kebebasan untuk mendorong berbuat jahat.”
147:4.3 (1650.4) Setelah sang Guru berbicara, Natanael berdiri pula dan berkata: “Tetapi, Guru, janganlah engkau sangka aku setuju cara penafsiran seperti itu terhadap ajaranmu. Aku ajukan pertanyaan demikian sebab aku menduga bahwa banyak orang yang mendengar ajaranmu akan salah menilai nasihatmu, dan aku berharap engkau akan memberikan kami petunjuk lebih lanjut mengenai hal-hal ini.” Dan setelah Natanael duduk kembali, Yesus melanjutkan berkata: “Aku tahu betul, Natanael, tidak ada gagasan jahat seperti itu yang disetujui dalam pikiranmu, tetapi aku kecewa sebab kamu semua begitu sering gagal untuk membuat tafsiran yang benar-benar rohani terhadap ajaran-ajaranku yang biasa-biasa saja, petunjuk yang disampaikan kepadamu dalam bahasa manusia dan seperti yang orang-orang pasti katakan. Biarlah sekarang aku mengajarkan kepadamu tentang beberapa tingkatan makna berbeda yang dikaitkan pada penafsiran terhadap aturan hidup ini, perintah agar ‘berbuat kepada orang lain apa yang kamu ingin orang lain lakukan kepadamu’:
147:4.4 (1650.5) “1. Tingkatan daging. Cara penafsiran yang murni mementingkan diri sendiri dan penuh nafsu itu dengan baik dicontohkan oleh pengandaian dari pertanyaanmu.
147:4.5 (1650.6) “2. Tingkatan perasaan. Jenjang setingkat lebih tinggi daripada tingkat kedagingan, yang berarti bahwa rasa simpati dan kasihan akan meningkatkan penafsiran seseorang terhadap aturan hidup ini.
147:4.6 (1650.7) “3. Tingkatan batin. Sekarang bertindaklah akal dari batin dan kecerdasan dari pengalaman. Penilaian yang baik menuntut bahwa aturan hidup tersebut perlu ditafsirkan agar selaras dengan idealisme tertinggi yang terkandung di dalam kemuliaan penghargaan diri yang luhur.
147:4.7 (1651.1) “4. Tingkat kasih persaudaraan. Masih lebih tinggi lagi ditemukan jenjang pengabdian yang tidak mementingkan diri untuk kesejahteraan sesama. Pada tataran yang lebih tinggi ini yaitu pelayanan sosial sepenuh hati yang bertumbuh dari kesadaran akan kebapaan Tuhan dan pengakuan berikutnya akan persaudaraan manusia, ditemukanlah suatu penafsiran yang baru dan jauh lebih indah terhadap aturan dasar kehidupan ini.
147:4.8 (1651.2) “5. Tingkatan moral. Dan kemudian ketika kamu telah mencapai tingkat-tingkat penafsiran filosofis yang benar, ketika kamu memiliki wawasan yang sebenarnya ke dalam benar dan salahnya perkara-perkara, ketika kamu memahami kecocokan kekal dari hubungan antar manusia, maka kamu akan mulai melihat persoalan penafsiran tersebut seperti halnya kamu bayangkan orang ketiga yang berpikiran tinggi, idealis, bijaksana, dan tidak memihak, yang memandang dan menafsirkan perintah tersebut ketika diterapkan pada masalah-masalah penyesuaian pribadimu terhadap situasi-situasi kehidupanmu.
147:4.9 (1651.3) “6. Tingkatan rohani. Kemudian yang terakhir, namun yang terbesar dari semuanya, kita mencapai tingkatan wawasan roh dan penafsiran rohani yang mendesak kita untuk mengenali dalam aturan hidup ini adanya perintah ilahi untuk memperlakukan semua manusia seperti halnya kita anggap Tuhan akan memperlakukan mereka. Itulah ideal alam semesta untuk hubungan antar manusia. Dan inilah sikapmu terhadap semua masalah tersebut kalau keinginan tertinggimu adalah selalu melakukan kehendak Bapa. Karena itu, aku ingin agar kamu akan berbuat pada semua orang seperti yang kamu tahu aku akan berbuat terhadap mereka dalam situasi yang serupa.”
147:4.10 (1651.4) Tidak ada yang Yesus telah katakan kepada para rasul sampai pada waktu ini yang lebih membuat mereka tercengang. Mereka terus memperbincangkan kata-kata Guru lama setelah dia tidur. Walaupun Natanael lama untuk pulih kembali dari sangkaannya bahwa Yesus telah salah paham terhadap inti pertanyaannya, para rasul yang lain amat bersyukur karena rekan mereka yang berjiwa filosofis itu telah memiliki nyali untuk mengajukan pertanyaan yang demikian memancing pikiran.
147:5.1 (1651.5) Meskipun Simon bukan anggota majelis Sanhedrin Yahudi, dia termasuk orang Farisi Yerusalem yang berpengaruh. Ia percaya setengah hati kepada Yesus, dan walaupun ia mungkin akan dikecam keras oleh karenanya, ia berani untuk mengundang Yesus dan rekan-rekan pribadinya, Petrus, Yakobus dan Yohanes, ke rumahnya untuk jamuan makan ramah tamah. Simon telah lama mengamati Guru dan sangat terkesan dengan ajarannya dan terlebih lagi dengan kepribadiannya.
147:5.2 (1651.6) Orang-orang Farisi yang kaya sangat rajin memberi amal sedekah, dan mereka tidak menghindari publisitas mengenai kedermawanan mereka. Kadang-kadang mereka bahkan akan meniup terompet pada saat mereka hendak memberi amal kepada pengemis. Sudah menjadi adat di kalangan orang-orang Farisi ini, ketika mereka mengadakan jamuan makan untuk tamu-tamu kehormatan, mereka membuka pintu rumah sehingga para pengemis jalanan bisa turut masuk, dan dengan berdiri seputar dinding ruangan di belakang tempat duduk orang yang makan, sehingga siap untuk menerima potongan makanan yang mungkin akan dilemparkan kepada mereka oleh yang berpesta.
147:5.3 (1651.7) Pada kesempatan khusus di rumah Simon ini, di antara mereka yang turut masuk dari jalanan luar adalah seorang wanita yang memiliki reputasi tidak baik, yang baru saja menjadi orang percaya pada kabar baik injil kerajaan. Wanita ini terkenal di seluruh Yerusalem sebagai mantan pengurus salah satu rumah pelacuran kelas-atas yang terletak tidak jauh dari istana bait suci untuk orang kafir. Setelah ia menerima ajaran Yesus, ia menutup tempat usahanya yang penuh dosa itu dan telah mengajak sebagian besar wanita yang bekerjasama dengannya itu untuk menerima injil dan mengubah cara mereka mencari nafkah; walaupun ini semua, ia masih sangat dihina oleh orang-orang Farisi dan dipaksa untuk mengurai rambutnya—lambang sebagai perempuan pelacur. Wanita yang tidak disebutkan namanya ini telah membawa sebotol besar minyak pengurapan yang wangi, dan sambil berdiri di belakang Yesus sementara dia berbaring makan, mulai mengurapi kakinya sementara ia juga membasahi kakinya dengan air mata ucapan syukur, menyekanya dengan rambut kepalanya. Dan setelah ia selesai mengurapi, ia terus menangis dan menciumi kakinya.
147:5.4 (1652.1) Ketika Simon menyaksikan semua ini, ia bergumam dalam hati: “Orang ini, kalau benar seorang nabi, tentu telah tahu siapa dan bagaimana kelakuan perempuan ini yang telah menyentuhnya; bahwa ia ini adalah pendosa yang terkenal buruk.” Yesus, mengetahui apa yang terlintas dalam benak Simon, berbicara kepadanya: “Simon, aku ada sesuatu yang hendak aku katakan kepadamu.” Simon menjawab, “Guru, katakanlah.” Maka Yesus bercerita: “Ada seorang kaya yang meminjamkan uang, yang mempunyai dua orang penghutang. Yang satu berhutang kepadanya lima ratus dinar dan yang lain lima puluh. Adapun, pada suatu waktu keduanya tidak mampu membayar, dan sang kaya menghapuskan hutang keduanya. Mana dari antara keduanya yang engkau pikir, Simon, yang akan lebih mengasihi si kaya itu?” Simon menjawab, “Dia, aku kira, yang dihapuskan hutangnya paling banyak.” Dan Yesus berkata, “Engkau telah menilai dengan benar,” dan sambil menunjuk pada perempuan itu, dia melanjutkan: “Simon, pandanglah baik-baik perempuan ini. Aku masuk ke rumahmu sebagai seorang tamu undangan, namun engkau tidak memberi aku air untuk membasuh kakiku. Perempuan yang bersyukur ini telah membasuh kakiku dengan air mata dan menyekanya dengan rambut kepalanya. Engkau tidak memberi ciuman untuk sambutan persahabatan, tetapi perempuan ini, sejak dari saat ia masuk, tidak henti-hentinya menciumi kakiku. Kepalaku kamu lupa urapi dengan minyak, tetapi ia telah mengurapi kakiku dengan minyak yang mahal. Dan apa arti dari semua ini? Hanya karena dosanya yang banyak itu telah diampuni, dan ini mendorong dia untuk banyak mengasihi. Namun bagi mereka yang hanya menerima sedikit pengampunan kadang-kadang hanya sedikit mengasihi.” Lalu sambil berpaling ke arah perempuan itu, ia memegang tangannya, sambil membangunkannya, Yesus berkata: “Kamu telah sungguh-sungguh menyesali dosa-dosamu, dan dosa-dosamu telah diampuni. Janganlah menjadi tawar hati karena sikap sesamamu yang tidak bijaksana dan tidak ramah; pergilah dalam sukacita dan kemerdekaan kerajaan surga.”
147:5.5 (1652.2) Ketika Simon dan teman-temannya yang duduk makan bersama dengan dia mendengar kata-kata ini, mereka semakin tercengang, dan mereka mulai mulai berbisik di antara mereka, “Siapakah orang ini sehingga ia pun berani mengampuni dosa?” Dan ketika Yesus mendengar mereka berbisik-bisik begitu, ia berpaling untuk menyuruh perempuan itu pergi, “Perempuan, pergilah dalam damai; imanmu telah menyelamatkanmu.”
147:5.6 (1652.3) Ketika Yesus bangkit bersama para sahabatnya hendak pergi, dia berpaling kepada Simon dan berkata: “Aku tahu hatimu, Simon, bagaimana engkau terbelah antara iman dan keraguan, bagaimana engkau bingung oleh rasa takut dan gundah oleh harga diri; tetapi aku berdoa untukmu agar engkau dapat tunduk pada terang itu dan dapat mengalami dalam keadaanmu dalam kehidupan, transformasi hebat batin dan roh itu yang sebanding dengan perubahan dahsyat yang injil kerajaan telah kerjakan itu dalam hati tamumu yang tidak diundang dan tidak diterima tadi. Dan aku nyatakan bagi kamu semua bahwa Bapa telah membukakan pintu-pintu kerajaan surga bagi siapa saja yang memiliki iman untuk masuk, dan tidak ada seorangpun atau perkumpulan manusia manapun yang dapat menutup pintu-pintu itu walaupun bagi jiwa yang paling rendah atau pendosa yang paling menyolok sekalipun di bumi, jika dengan tulus berusaha masuk.” Lalu Yesus, bersama dengan Petrus, Yakobus dan Yohanes berpamitan dari tuan rumah dan kembali bergabung dengan para rasul lainnya di perkemahan dalam taman Getsemani.
147:5.7 (1653.1) Petang hari yang sama Yesus menyampaikan pidato yang akan lama diingat oleh para rasul, mengenai nilai status relatif di mata Tuhan dan tentang kemajuan dalam kenaikan kekal ke Firdaus. Kata Yesus: “Anak-anakku, jika ada suatu pertalian hubungan yang sejati dan hidup antara anak dan Bapa, anak tersebut tentu akan mengalami kemajuan terus-menerus menuju ideal-ideal-Nya Bapa. Memang benar, anak itu mungkin pertamanya membuat kemajuan yang lambat, namun demikian kemajuan itu pasti. Yang penting bukanlah cepatnya kemajuan melainkan kepastiannya. Pencapaian nyatamu tidak terlalu penting dibandingkan dengan kenyataan bahwa arah kemajuanmu adalah kepada Tuhan. Menjadi apa hari demi hari itu jauh lebih penting daripada apa kamu sekarang.
147:5.8 (1653.2) “Wanita yang diubahkan ini yang telah dilihat oleh beberapa dari antaramu di rumah Simon hari ini, pada saat ini, sedang menjalani hidup pada tingkatan yang jauh di bawah Simon dan para sahabatnya yang bermaksud baik itu; namun sementara para Farisi ini sibuk dengan kemajuan palsu dari khayalan melintasi lingkaran-lingkaran tipuan berupa tradisi upacara-upacara keagamaan yang tanpa makna itu, maka wanita ini, yang bertekad bulat, telah memulai perjalanan yang panjang dan penuh peristiwa untuk mencari Tuhan, dan jalannya menuju ke surga tidak dihambat oleh keangkuhan rohani dan kepuasan diri moral. Secara manusia, wanita itu masih berada sangat jauh dari Tuhan ketimbang Simon, namun jiwanya berada dalam gerakan maju; ia dalam perjalanan menuju sebuah tujuan kekal. Ada dalam wanita ini peluang-peluang rohani yang luar biasa untuk masa depan. Beberapa dari kamu mungkin masih belum tinggi dalam tingkat-tingkat roh dan jiwa yang sebenarnya, namun kamu sedang membuat kemajuan hari demi hari pada jalan hidup yang terbuka naik, melalui iman, kepada Tuhan. Ada kemungkinan-kemungkinan dahsyat dalam setiap kamu untuk masa depan. Jauh lebih baik memiliki iman yang kecil tetapi hidup dan bertumbuh daripada memiliki kecerdasan yang tinggi dengan gudang-gudang mati hikmat duniawi dan ketidakpercayaan rohani.”
147:5.9 (1653.3) Tapi Yesus dengan sungguh-sungguh memperingatkan para rasulnya terhadap kebodohan anak Tuhan yang menyalahgunakan kasih Bapa. Dia menyatakan bahwa Bapa surgawi bukanlah orang tua yang sembrono, lepas kendali, atau dengan dungu memanjakan anaknya, yang selalu siap membiarkan dosa atau memaafkan kecerobohan. Dia memperingatkan para pendengarnya agar tidak salah menerapkan contoh-contohnya tentang ayah dan anak itu sehingga membuatnya kelihatan bahwa Tuhan seperti orang tua yang terlalu memanjakan dan tidak bijaksana yang bersekongkol dengan kebodohan dunia agar menyebabkan kehancuran moral dari anak-anak mereka yang tidak bijaksana, dan yang sebab itu pasti dan langsung menyumbang pada kenakalan dan kemerosotan moral keturunan mereka sendiri. Kata Yesus: “Bapaku tidak secara memanjakan membiarkan tindakan dan praktek hidup anak-anak-Nya yang merusak diri sendiri dan bunuh diri terhadap semua pertumbuhan moral dan kemajuan rohani. Praktek-praktek yang penuh dosa itu adalah suatu kebencian dalam pandangan Tuhan.”
147:5.10 (1653.4) Banyak pertemuan dan jamuan makan setengah pribadi lainnya yang Yesus hadiri bersama dengan orang-orang Yerusalem yang tinggi maupun yang rendah, yang kaya maupun yang miskin, sebelum dia dan para rasulnya akhirnya berangkat menuju Kapernaum. Memang banyak pula yang percaya kepada injil kerajaan dan kemudian dibaptiskan oleh Abner dan rekan-rekannya, yang tetap tetap tinggal untuk mendukung kepentingan-kepentingan kerajaan di Yerusalem dan sekitarnya.
147:6.1 (1653.5) Pada minggu terakhir bulan April, Yesus dan keduabelas rasul berangkat dari markas Betania mereka yang dekat Jerusalem dan memulai perjalanan kembali ke Kapernaum, melewati Yerikho dan Yordan.
147:6.2 (1654.1) Para imam kepala dan pemuka agama Yahudi mengadakan banyak pertemuan rahasia dengan tujuan untuk memutuskan apa yang hendak mereka lakukan terhadap Yesus. Mereka semua sepakat bahwa sesuatu harus ditempuh untuk menghentikan pengajarannya, namun mereka tidak bisa sepakat mengenai caranya. Mereka telah berharap agar penguasa sipil akan menyingkirkan dia seperti Herodes telah menghabisi Yohanes Pembaptis, namun mereka menemukan bahwa Yesus melaksanakan pekerjaannya begitu rupa sehingga para pejabat Romawi tidak terlalu dicemaskan oleh pengajarannya. Oleh karena itu, pada suatu pertemuan yang diadakan sehari sebelum keberangkatan Yesus ke Kapernaum, diputuskan bahwa Yesus harus ditangkap dengan tuduhan melanggar aturan keagamaan dan diadili oleh Sanhedrin. Karena itu sebuah komisi enam orang mata-mata rahasia ditunjuk untuk mengikuti Yesus, untuk mengamati perkataan dan tindakannya, dan kalau mereka telah mengumpulkan cukup bukti pelanggaran hukum dan penghujatan, mereka akan kembali ke Yerusalem dengan laporan mereka. Enam orang Yahudi ini menyusul rombongan kerasulan, yang berjumlah sekitar tiga puluh orang, di kota Yerikho. Dengan berpura-pura ingin menjadi murid-murid, mereka menggabungkan diri dengan keluarga pengikut Yesus, dan tetap bersama-sama dengan kelompok itu hingga masa permulaan pemberitaan keliling yang kedua di Galilea; pada saat itulah tiga dari mereka kembali ke Yerusalem untuk menyampaikan laporan mereka kepada para imam kepala dan Sanhedrin.
147:6.3 (1654.2) Petrus berkhotbah kepada kumpulan orang banyak di penyeberangan sungai Yordan, dan pagi berikutnya mereka bergerak menuju hulu sungai ke arah Amathus. Mereka ingin langsung melanjutkan perjalanan menuju Kapernaum, namun ada begitu banyak orang telah berkumpul di sini sehingga mereka tetap tinggal di situ tiga hari lamanya, berkhotbah, mengajar dan membaptiskan. Mereka tidak bergerak pulang ke arah Kapernaum hingga hari Sabat pagi-pagi, hari pertama bulan Mei. Para mata-mata dari Yerusalem merasa yakin bahwa mereka telah mendapatkan tuduhan pertama mereka untuk melawan Yesus—yaitu melanggar aturan Sabat—sebab Yesus telah berani untuk memulai perjalanannya pada hari Sabat. Namun mereka sangat kecewa sebab, tetap sebelum keberangkatan mereka, Yesus memanggil Andreas ke hadapannya dan di depan mereka semua menyuruhnya untuk berjalan sejauh kurang dari seribu yard (900 meter), jarak tempuh hukum Yahudi untuk perjalanan pada hari Sabat.
147:6.4 (1654.3) Namun para mata-mata tidak perlu menunggu terlalu lama untuk mendapat kesempatan menuduh Yesus dan anak buahnya melakukan pelanggaran hari Sabat. Ketika rombongan berjalan melintasi jalan sempit, gandum yang melambai-lambai yang baru saja saat itu masak, begitu dekat di kiri kanan mereka, maka beberapa rasul yang karena lapar segera memetiki bulir-bulir gandum yang sudah masak itu dan memakannya. Sudah menjadi adat kebiasaan bagi para musafir boleh mengambil gandum sendiri ketika mereka lewat sepanjang jalan, sehingga tidak ada pikiran berbuat salah dikaitkan pada perbuatan itu. Namun para mata-mata menangkap hal ini sebagai alasan untuk menyerang Yesus. Ketika mereka melihat Andreas menggisar (menggiling) gandum dengan tangannya, mereka pergi kepadanya dan berkata: “Apa kamu tidak tahu bahwa haram untuk memetik dan menggisar gandum pada hari Sabat?” Lalu Andreas menjawab: “Tetapi kami ini lapar dan menggisar gandum hanya cukup untuk kebutuhan kami; dan sejak kapan itu menjadi berdosa makan gandum pada hari Sabat?” Tetapi para Farisi menjawab: “Kamu tidak salah kalau makan, tetapi kamu telah melanggar hukum dengan memetik dan menggisar bulir-bulir gandum dengan kedua telapak tanganmu; tentu Gurumu tidak akan menyetujui tindakan semacam itu.” Lalu sahut Andreas: “Tetapi jika memang tidak salah untuk memakan gandum, tentu menggisar bulir gandum di antara kedua telapak tangan itu tidak bisa dikatakan bekerja lebih keras ketimbang mengunyah gandum, yang akan kamu perbolehkan; lagipula mengapa kamu meributkan soal sepele semacam itu?” Ketika Andreas menyebut mereka sebagai tukang meributkan soal sepele, mereka menjadi geram, dan sambil buru-buru kembali ke mana Yesus sedang berjalan bersama, sedang bicara dengan Matius, mereka memprotes, berkata: “Lihat, Guru, para rasulmu melakukan apa yang haram pada hari Sabat; mereka memetik, menggisar, dan memakan gandum. Kami yakin engkau akan menyuruh mereka untuk berhenti.” Maka jawab Yesus kepada para penuduh itu: “Kamu memang fanatik untuk hukum, dan memang baik untuk mengingat hari Sabat agar tetap kudus; tetapi tidakkah pernah kamu membaca Kitab Suci ketika Daud lapar, ia bersama mereka yang menyertainya masuk ke rumah Allah dan Daud memakan roti sajian, yang tidak boleh untuk dimakan oleh siapapun kecuali oleh para imam? Lalu Daud juga membagi-bagikan roti tersebut kepada orang-orang yang menyertainya. Dan belumkah kamu membaca di dalam Kitab Suci bahwa sah untuk melakukan berbagai perkara yang bermanfaat pada hari Sabat? Bukankah sebelum Sabat hari ini selesai, aku akan melihat kamu makan bekal yang telah kamu bawa untuk keperluan hari ini? Teman-temanku yang baik, kamu boleh saja fanatik untuk hari Sabat, tetapi lebih baik jika kamu menjaga kesehatan dan kesejahteraan rekan-rekanmu. Aku nyatakan bahwa hari Sabat dibuat untuk manusia dan bukannya manusia untuk hari Sabat. Dan jika kamu sekarang hadir di sini bersama dengan kami untuk mengawasi kata-kataku, maka dengan terus terang aku nyatakan bahwa Anak Manusia adalah tuan atas hari Sabat.”
147:6.5 (1655.1) Para Farisi menjadi terheran-heran dan terperangah oleh kata-kata kecerdasan dan hikmatnya. Selama kelanjutan hari itu mereka berkumpul sendiri dan tidak berani bertanya apapun lagi.
147:6.6 (1655.2) Sikap bertentangannya Yesus terhadap tradisi Yahudi dan upacara-upacara yang memperbudak itu selalu bersifat positif. Hal itu terdiri dalam apa yang dia lakukan dan apa yang dia setujui. Guru sedikit menggunakan waktu untuk kecaman-kecaman negatif. Ia mengajarkan bahwa barangsiapa yang mengenal Tuhan dapat menikmati kebebasan hidup tanpa menipu diri mereka sendiri dengan kebebasan berbuat dosa. Kata Yesus kepada para rasul: “Saudara-saudara, jika kamu diterangi oleh kebenaran dan tahu benar apa yang kamu kerjakan, kamu diberkati; tapi jika kamu tidak tahu jalan ilahi, kamu tidak beruntung dan telah menjadi pelanggar hukum.”
147:7.1 (1655.3) Sudah sekitar tengah hari, Senin tanggal 3 Mei, ketika Yesus dan dua belas tiba di Betsaida dengan naik kapal dari Tarichea. Mereka naik kapal agar melepaskan diri dari orang-orang yang bepergian dengan mereka. Tapi hari berikutnya, orang-orang lain, termasuk para mata-mata resmi dari Yerusalem itu telah kembali menemukan Yesus.
147:7.2 (1655.4) Pada hari Selasa sore Yesus menggelar salah satu acara yang biasa dia adakan, yaitu kelas tanya-jawab, ketika itulah pemimpin dari enam mata-mata itu berkata kepadanya: “Aku pada hari ini bercakap-cakap dengan salah seorang murid Yohanes yang sekarang di sini menghadiri pengajaranmu, dan kami tidak habis pikir mengapa engkau tidak pernah memerintahkan murid-muridmu berpuasa dan berdoa seperti kami Farisi berpuasa dan seperti Yohanes suruhkan para pengikutnya.” Dengan mengutip sebuah kalimat yang diucapkan oleh Yohanes Pembaptis, Yesus menjawab si penanya ini: “Apakah sahabat penunggu kamar pengantin laki-laki berpuasa sementara mempelai laki-laki masih bersama dengan mereka? Selama mempelai laki-laki masih ada, mereka tidak mungkin berpuasa. Tetapi waktunya akan tiba ketika mempelai laki-laki akan dibawa pergi, dan selama saat-saat itulah sahabat penunggu kamar pengantin akan pasti berpuasa dan berdoa. Berdoa itu wajar bagi anak-anak terang, akan tetapi berpuasa bukanlah suatu bagian dari injil kerajaan surga. Ingatlah bahwa tukang jahit yang bijak tentu tidak menjahitkan kain yang baru dan belum mengkerut ke atas pakaian yang sudah tua, sebab kalau kain itu basah, tentu kain baru itu akan menyusut dan menghasilkan koyakan yang lebih parah. Demikian pula orang tidak menaruh anggur baru ke dalam kantung kulit lama, agar jangan nanti anggur baru itu akan merusakkan kantung kulit sehingga baik anggur maupun kantung kulit itu akan sama-sama hancur. Orang bijak menaruh anggur baru ke dalam kantung kulit yang baru pula. Demikian pula para muridku menunjukkan hikmat ketika mereka tidak membawa serta terlalu banyak tatanan lama ke dalam ajaran baru tentang injil kerajaan. Kamu yang telah kehilangan guru kamu bisa dibenarkan apabila berpuasa untuk sementara. Berpuasa mungkin menjadi bagian yang sesuai dari hukum Musa, namun dalam kerajaan yang akan datang anak-anak Tuhan akan mengalami kemerdekaan dari rasa takut dan akan bersukacita dalam roh ilahi.” Dan ketika mereka mendengarkan kata-kata ini, para murid Yohanes terhibur, sementara para Farisi menjadi kian bingung.
147:7.3 (1656.1) Lalu sang Guru melanjutkan dengan memperingatkan kepada para pendengarnya agar jangan berpikir bahwa semua ajaran lama harus diganti seluruhnya dengan doktrin baru. Sabda Yesus: “Segala yang tua namun benar harus dipertahankan. Demikian lupa, apa yang baru namun salah harus ditolak. Namun apa yang baru dan juga benar, milikilah iman dan keberanian untuk menerima. Ingatlah apa yang tertulis: ‘Jangan lupakan kawan lama, sebab yang baru tidak bisa dibandingkan dengan dia. Seperti anggur baru, begitu juga kawan baru; jika anggur itu menjadi tua, kamu akan meminumnya dengan kegembiraan.”’
147:8.1 (1656.2) Malam itu, lama setelah para pendengar yang biasa telah beristirahat, Yesus masih terus mengajar para rasulnya. Dia memulai pengajaran khusus ini dengan mengutip dari Nabi Yesaya:
147:8.2 (1656.3) “‘Mengapa kami berpuasa dan Engkau tidak memperhatikannya juga? Mengapa kami merendahkan diri dan Engkau tidak mengindahkannya juga? Sesungguhnya, pada hari puasamu engkau masih tetap mengurus urusanmu, dan kamu mendesak-desak semua buruhmu. Sesungguhnya, kamu berpuasa sambil berbantah dan berkelahi serta memukul dengan tinju dengan tidak semena-mena. Dengan caramu berpuasa seperti sekarang ini suaramu tidak akan didengar di tempat tinggi.
147:8.3 (1656.4) “‘Sungguh-sungguh inikah berpuasa yang Kukehendaki, dan mengadakan hari merendahkan diri, jika engkau menundukkan kepala seperti gelagah dan membentangkan kain karung dan abu sebagai lapik tidur? Sungguh-sungguh itukah yang kausebutkan berpuasa, mengadakan hari yang berkenan pada TUHAN? Bukan! Berpuasa yang Kukehendaki, ialah supaya engkau membuka belenggu-belenggu kelaliman, dan melepaskan tali-tali kuk, supaya engkau memerdekakan orang yang teraniaya dan mematahkan setiap kuk, supaya engkau memecah-mecah rotimu bagi orang yang lapar dan membawa ke rumahmu orang miskin yang tak punya rumah, dan apabila engkau melihat orang telanjang, supaya engkau memberi dia pakaian dan tidak menyembunyikan diri terhadap saudaramu sendiri!
147:8.4 (1656.5) “‘Pada waktu itulah terangmu akan merekah seperti fajar dan lukamu akan pulih dengan segera; kebenaran menjadi barisan depanmu dan kemuliaan TUHAN barisan belakangmu. Pada waktu itulah engkau akan memanggil dan TUHAN akan menjawab, engkau akan berteriak minta tolong dan Ia akan berkata: Ini Aku! Apabila engkau tidak lagi mengenakan kuk kepada sesamamu dan tidak lagi menunjuk-nunjuk orang dengan jari dan memfitnah, apabila engkau menyerahkan kepada orang lapar apa yang kauinginkan sendiri dan memuaskan hati orang yang tertindas maka terangmu akan terbit dalam gelap dan kegelapanmu akan seperti rembang tengah hari. TUHAN akan menuntun engkau senantiasa dan akan memuaskan hatimu di tanah yang kering, dan akan membaharui kekuatanmu; engkau akan seperti taman yang diairi dengan baik dan seperti mata air yang tidak pernah mengecewakan. Engkau akan membangun reruntuhan yang sudah berabad-abad, dan akan memperbaiki dasar yang diletakkan oleh banyak keturunan. Engkau akan disebutkan yang memperbaiki tembok yang tembus, yang membetulkan jalan supaya tempat itu dapat dihuni.’”
147:8.5 (1656.6) Kemudian hingga larut malam Yesus menjabarkan kepada para rasulnya tentang kebenaran bahwa iman mereka itulah yang membuat mereka pasti aman di dalam kerajaan masa sekarang dan yang akan datang, dan bukan karena penderitaan jiwa atau berpuasa badan. Dia menasihati para rasul agar setidaknya menghayati ideal para nabi tempo dulu dan dia mengungkapkan harapannya agar mereka beroleh kemajuan yang bahkan jauh melampaui ideal-ideal dari nabi Yesaya dan nabi-nabi lama itu. Kalimat terakhirnya malam itu adalah: “Bertumbuhlah dalam anugerah dengan cara iman yang hidup itu yang memegang kenyataan bahwa kamu adalah anak-anak Tuhan, sementara iman itu pada saat yang sama mengakui bahwa setiap manusia adalah saudara.”
147:8.6 (1656.7) Saat itu sudah jam dua pagi ketika Yesus usai berbicara, dan setiap orang pergi ke tempatnya masing-masing untuk tidur.
Buku Urantia
Makalah 148
148:0.1 (1657.1) DARI 3 Mei sampai 3 Oktober, 28 M., Yesus dan rombongan kerasulan tinggal di rumah Zebedeus di Betsaida. Selama periode lima bulan musim kering ini sebuah perkemahan besar didirikan di tepi pantai dekat kediaman Zebedeus, yang telah sangat diperluas untuk menampung keluarga Yesus yang makin berkembang itu. Perkemahan di tepi pantai ini yang ditempati oleh populasi pencari kebenaran, calon untuk penyembuhan, dan umat yang ingin tahu, selalu berubah jumlahnya dari lima ratus hingga seribu lima ratus orang. Kota bertenda ini berada di bawah pengawasan umum Daud Zebedeus, dibantu oleh si kembar Alfeus. Perkemahan itu adalah model dalam penataan dan kebersihannya serta dalam administrasi umumnya. Orang sakit dari berbagai jenis dipisah-pisahkan dan berada di bawah pengawasan seorang dokter percaya, seorang Syria bernama Elman.
148:0.2 (1657.2) Sepanjang periode ini para rasul akan pergi menangkap ikan setidaknya satu hari dalam seminggu, menjual hasil tangkapan mereka kepada Daud untuk dikonsumsi oleh perkemahan pantai itu. Dana yang diterima diserahkan kepada bendahara kelompok. Dua belas diizinkan untuk menghabiskan satu minggu setiap bulannya dengan keluarga atau teman-teman mereka.
148:0.3 (1657.3) Sementara Andreas melanjutkan tanggung jawab umum kegiatan kerasulan, Petrus bertanggung jawab penuh terhadap sekolah para penginjil. Para rasul semua melakukan bagian mereka dalam mengajar kelompok para penginjil setiap pagi hari, kemudian para guru maupun murid mengajar orang-orang selama sore hari. Setelah makan malam, lima malam seminggu, para rasul mengadakan kelas tanya-jawab untuk kepentingan para penginjil. Sekali seminggu Yesus memimpin pada jam pertanyaan ini, menjawab pertanyaan-pertanyaan yang tertinggal dari sesi-sesi sebelumnya.
148:0.4 (1657.4) Dalam lima bulan beberapa ribu orang datang dan pergi di perkemahan ini. Orang-orang yang berminat dari setiap bagian Kekaisaran Romawi dan dari tanah sebelah timur Efrat sering hadir. Ini adalah periode pengajaran Guru yang paling lama menetap dan tertata dengan baik. Keluarga langsungnya Yesus menghabiskan sebagian besar waktu ini baik di Nazaret ataupun Kana.
148:0.5 (1657.5) Perkemahan itu tidak diselenggarakan sebagai sebuah komunitas untuk kepentingan bersama, seperti halnya keluarga kerasulan. Daud Zebedeus mengelola kota tenda besar ini sehingga menjadi usaha yang mandiri, sekalipun demikian tidak ada yang pernah ditolak pergi. Perkemahan yang selalu berubah ini adalah fitur yang sangat diperlukan untuk sekolah pelatihan penginjilan yang dipimpin Petrus.
148:1.1 (1657.6) Petrus, Yakobus, dan Andreas adalah komite yang ditunjuk oleh Yesus untuk penerimaan masuk para pelamar ke sekolah penginjil. Semua ras dan bangsa di dunia Romawi dan Timur, sejauh sampai India, terwakili di antara siswa-siswa di sekolah baru untuk para nabi ini. Sekolah ini diselenggarakan berdasarkan rancangan belajar dan berbuat. Apa yang para siswa pelajari selama pagi hari mereka ajarkan untuk orang banyak di tepi laut selama sore hari. Setelah makan malam mereka secara informal mendiskusikan pembelajaran di pagi hari maupun pengajaran di sore hari.
148:1.2 (1658.1) Setiap guru kerasulan mengajarkan pandangannya sendiri tentang injil kerajaan. Mereka tidak berusaha untuk mengajarkan yang persis sama; tidak ada rumusan doktrin teologis yang dibakukan atau dogmatis. Meskipun mereka semua mengajarkan kebenaran yang sama, masing-masing rasul menyajikan penafsiran pribadi mereka sendiri tentang ajaran Guru. Dan Yesus menyokong presentasi dari keragaman pengalaman pribadi ini dalam hal-hal kerajaan, tidak pernah gagal menyelaraskan dan mengkoordinasikan berbagai pandangan-pandangan yang banyak dan beragam tentang injil ini pada jam-jam tanya jawab mingguannya. Meskipun ada tingkat kebebasan pribadi yang besar dalam urusan-urusan pengajaran ini, Simon Petrus cenderung mendominasi teologi di sekolah para penginjil. Setelah Petrus, Yakobus Zebedeus memberikan pengaruh pribadi yang terbesar.
148:1.3 (1658.2) Seratus lebih penginjil yang dilatih selama lima bulan di pantai danau ini merupakan sumber (kecuali Abner dan rasul-rasulnya Yohanes) yang dari mereka tujuh puluh guru dan pengkhotbah injil kemudian berasal. Sekolah penginjil tidak membuat segala sesuatu menjadi milik bersama hingga taraf yang sama seperti dua belas.
148:1.4 (1658.3) Para penginjil ini, meskipun mereka mengajar dan memberitakan injil, namun mereka tidak membaptis orang percaya sampai setelah mereka kemudian ditahbiskan dan ditugaskan oleh Yesus sebagai tujuh puluh utusan kerajaan. Hanya tujuh dari sejumlah besar orang yang disembuhkan pada matahari terbenam itu yang bisa ditemukan di tempat ini di antara para murid penginjilan ini. Anak bangsawan Kapernaum adalah salah satu dari mereka yang dilatih untuk pelayanan injil di sekolahnya Petrus.
148:2.1 (1658.4) Sehubungan dengan perkemahan pantai, Elman, dokter Syria, dengan bantuan dari korps dua puluh lima perempuan muda dan dua belas laki-laki, mengorganisir dan menyelenggarakan selama empat bulan apa yang harus dianggap sebagai rumah sakit pertamanya kerajaan. Di rumah sakit ini, yang terletak tidak jauh di sebelah selatan kota bertenda utama, mereka merawat orang sakit sesuai dengan semua metode jasmani yang dikenal serta dengan praktek-praktek rohani doa dan dorongan iman. Yesus mengunjungi orang sakit di perkemahan ini tidak kurang dari tiga kali seminggu dan melakukan kontak pribadi dengan masing-masing penderita. Sejauh yang kami tahu, tidak ada yang disebut mujizat penyembuhan supranatural terjadi di antara seribu orang yang menderita dan sakit yang keluar dari rumah sakit ini dalam keadaan membaik atau sembuh. Namun demikian, sebagian besar orang-orang yang mendapat manfaat ini tidak henti-hentinya menyatakan bahwa Yesus telah menyembuhkan mereka.
148:2.2 (1658.5) Banyak dari penyembuhan yang dipengaruhi oleh Yesus sehubungan dengan pelayanannya demi pasien-pasiennya Elman itu memang tampaknya menyerupai bekerjanya mujizat, tetapi kami diajar bahwa hal-hal itu hanyalah transformasi batin dan jiwa seperti yang mungkin terjadi dalam pengalaman orang yang dikuasai harapan dan iman yang berada di bawah pengaruh langsung dan inspirasional dari sesosok kepribadian yang kuat, positif, dan dermawan yang pelayanannya mengusir rasa takut dan memusnahkan rasa cemas.
148:2.3 (1658.6) Elman dan rekan-rekannya berusaha untuk mengajarkan kebenaran kepada orang-orang sakit ini mengenai hal “kerasukan roh-roh jahat,” tetapi mereka bertemu dengan sedikit keberhasilan. Hampir-hampir menyeluruh adanya keyakinan bahwa penyakit badani dan gangguan mental itu dapat disebabkan oleh berdiamnya apa yang disebut roh najis dalam batin atau tubuh orang yang menderita itu.
148:2.4 (1659.1) Dalam semua kontak dengan orang yang sakit dan menderita itu, ketika sampai pada teknik pengobatan atau pengungkapan terhadap penyebab penyakit yang tidak diketahui, Yesus tidak mengabaikan petunjuk dari saudara Firdausnya, Immanuel, yang diberikan sebelum dia memulai perjalanan inkarnasi Urantia. Meskipun demikian, mereka yang merawat orang sakit belajar banyak pelajaran bermanfaat dengan mengamati cara Yesus mengilhami iman dan kepercayaan diri orang yang sakit dan menderita itu.
148:2.5 (1659.2) Perkemahan dibubarkan tidak lama sebelum musim meningkatnya penyakit menggigil dan demam makin mendekat.
148:3.1 (1659.3) Sepanjang periode ini Yesus menyelenggarakan ibadah-ibadah publik di perkemahan kurang dari selusin kali dan berbicara hanya sekali di sinagog Kapernaum, hari Sabat kedua sebelum keberangkatan mereka dengan para penginjil yang baru dilatih menuju perjalanan keliling pemberitaan publik kedua mereka di Galilea.
148:3.2 (1659.4) Tidak pernah sejak dia dibaptis Guru begitu banyak memiliki waktu sendirian seperti selama periode pelatihan perkemahan penginjil di Betsaida ini. Setiap kali salah satu dari para rasul memberanikan diri untuk bertanya kepada Yesus mengapa dia begitu sering tidak hadir di tengah-tengah mereka, dia akan selalu menjawab bahwa dia berada “perihal urusan pekerjaan Bapa.”
148:3.3 (1659.5) Selama periode-periode absen ini, Yesus didampingi hanya oleh dua dari rasul-rasulnya. Dia telah melepas Petrus, Yakobus, dan Yohanes untuk sementara dari tugas mereka sebagai pendamping pribadinya agar mereka juga bisa ikut serta dalam pekerjaan pelatihan calon-calon penginjil baru, yang berjumlah lebih dari seratus orang. Ketika Guru ingin untuk pergi ke perbukitan mengenai urusan Bapa itu, dia akan memanggil untuk menemaninya dua dari para rasul yang mungkin sedang bebas. Dengan cara ini masing-masing dari dua belas menikmati kesempatan untuk hubungan dekat dan kontak akrab dengan Yesus.
148:3.4 (1659.6) Tidak diungkapkan untuk tujuan catatan ini, tetapi kami telah terdorong untuk menyimpulkan bahwa sang Guru, selama banyak dari masa-masa sendirian di perbukitan ini, berada dalam hubungan kerja langsung dan eksekutif dengan banyak direktur utama urusan-urusan alam semestanya. Selalu sejak waktu pembaptisannya Daulat alam semesta kita yang dijelmakan ini telah menjadi semakin aktif secara sadar dalam kepemimpinan fase-fase tertentu dalam administrasi alam semesta. Dan kami telah selalu berpegang pada pendapat bahwa, dalam beberapa cara yang tidak diungkapkan pada rekan-rekan langsungnya, selama minggu-minggu berkurangnya partisipasi dalam urusan bumi ini dia terlibat dalam kepemimpinan terhadap kecerdasan-kecerdasan roh tinggi tertentu yang bertanggung jawab dengan pengaturan sebuah alam semesta yang luas, dan bahwa manusia Yesus itu memilih untuk menyebut kegiatan tersebut pada pihaknya sebagai “perihal urusan Bapanya.”
148:3.5 (1659.7) Banyak kali, ketika Yesus sendirian selama berjam-jam, tetapi ketika dua dari para rasulnya ada di dekatnya, mereka mengamati tampilan-tampilannya mengalami perubahan-perubahan yang cepat dan sangat banyak, meskipun mereka tidak mendengar dia mengucapkan kata-kata. Mereka juga tidak mengamati manifestasi kasat mata dari sosok gaib yang mungkin sedang berkomunikasi dengan Guru mereka, seperti beberapa dari mereka betul-betul menyaksikannya pada suatu kesempatan nantinya.
148:4.1 (1659.8) Menjadi kebiasaan Yesus menyediakan dua malam setiap minggu untuk mengadakan pembicaraan khusus dengan perorangan yang ingin untuk berbicara dengan dia, di sudut terpencil dan terlindung tertentu di taman Zebedeus. Pada salah satu percakapan malam ini Tomas secara pribadi mengajukan pada Guru pertanyaan ini: “Mengapa perlu bagi manusia untuk lahir dari roh agar bisa masuk kerajaan? Apakah kelahiran kembali itu diperlukan untuk melepaskan diri dari kekuasaan si jahat? Guru, apa itu kejahatan?” Ketika Yesus mendengar pertanyaan-pertanyaan ini, ia berkata kepada Tomas:
148:4.2 (1660.1) “Jangan membuat kesalahan dengan merancukan kejahatan dengan si jahat, lebih tepatnya si iblis durhaka itu. Dia yang kamu sebut si jahat itu adalah anak dari cinta diri, yaitu administrator tinggi yang dengan sadar masuk pemberontakan yang disengaja melawan pemerintahan Bapaku dan Putra-putra setia-Nya. Namun aku sudah menaklukkan para pemberontak yang penuh dosa ini. Buatlah jelas dalam pikiran kamu sikap-sikap yang berbeda ini terhadap Bapa dan alam semesta-Nya. Jangan lupa hukum-hukum hubungan dengan kehendak Bapa ini:
148:4.3 (1660.2) “Kejahatan adalah pelanggaran yang tidak disadari atau tidak disengaja terhadap hukum ilahi, kehendak Bapa. Kejahatan itu demikian pula merupakan ukuran dari ketidaksempurnaan ketaatan kepada kehendak Bapa.
148:4.4 (1660.3) “Dosa adalah pelanggaran yang disadari, diketahui, dan disengaja terhadap hukum ilahi, kehendak Bapa. Dosa adalah ukuran keengganan untuk dipimpin secara ilahi dan diarahkan secara rohani.
148:4.5 (1660.4) “Kedurhakaan adalah pelanggaran yang dikehendaki penuh, ditekadkan, dan terus-menerus terhadap hukum ilahi, kehendak Bapa. Kedurhakaan adalah ukuran dari penolakan terus-menerus terhadap rencana kasih Bapa untuk kelangsungan hidup kepribadian dan pelayanan rahmat Putra untuk keselamatan.
148:4.6 (1660.5) “Secara alami, sebelum kelahiran kembali roh, manusia fana itu tunduk pada kecenderungan jahat yang melekat menjadi sifatnya, namun ketidaksempurnaan perilaku yang alami tersebut bukanlah dosa atau kedurhakaan. Manusia fana baru memulai kenaikan panjang menuju kesempurnaan Bapa di Firdaus. Menjadi tidak sempurna atau baru setengah dalam kemampuan alamiah itu bukan berdosa. Manusia memang tunduk pada kejahatan, tetapi dia sama sekali bukan berarti anak si jahat kecuali dia telah sadar dan sengaja memilih jalan dosa dan hidup kedurhakaan. Kejahatan itu melekat dalam tatanan alami dunia ini, tetapi dosa itu adalah sikap pemberontakan sadar yang dibawa ke dunia ini oleh mereka yang jatuh dari terang rohani ke dalam kegelapan yang kelam.
148:4.7 (1660.6) “Kamu dibingungkan, Tomas, oleh ajaran orang Yunani dan kesalahan orang Persia. Kamu tidak memahami hubungan antara kejahatan dan dosa karena kamu memandang umat manusia itu sebagai berawal di bumi dari Adam yang sempurna dan dengan cepat merosot, melalui dosa, sampai keadaan manusia yang menyedihkan sekarang ini. Tetapi mengapa kamu menolak untuk memahami makna catatan yang mengungkapkan bagaimana Kain, anak Adam, pergi ke tanah Nod dan di sana mendapatkan istri? Dan mengapa kamu menolak untuk menafsirkan makna dari catatan yang menggambarkan anak-anak Tuhan mencari istri bagi mereka dari antara anak-anak perempuan manusia?
148:4.8 (1660.7) “Manusia, memang, dari alamiahnya jahat, tetapi belum tentu berdosa. Kelahiran baru—baptisan roh—adalah penting sekali untuk kelepasan dari kejahatan dan diperlukan untuk masuk ke dalam kerajaan surga, namun tidak satupun dari hal ini mengurangi kenyataan bahwa manusia adalah anak Tuhan. Tidak pula potensi kejahatan yang melekat ini berarti bahwa manusia dalam cara misterius tertentu terasingkan dari Bapa di surga sehingga, sebagai orang asing, orang luar, atau anak tiri, ia harus dalam cara tertentu berusaha agar diangkat resmi menjadi anak oleh Bapa. Semua gagasan tersebut lahir, pertama, dari kesalahpahamanmu terhadap Bapa, dan kedua, dari ketidaktahuan kamu tentang asal-usul, sifat dasar, dan tujuan akhir manusia.
148:4.9 (1660.8) “Orang-orang Yunani dan yang lain telah mengajari kamu bahwa manusia itu turun terus-menerus dari kesempurnaan ilahi ke arah kebinasaan atau kehancuran; aku telah datang untuk menunjukkan bahwa manusia, dengan masuk ke dalam kerajaan, sedang naik dengan yakin dan pasti kepada Tuhan dan kesempurnaan ilahi. Setiap makhluk yang dengan cara apapun kurang dari ideal ilahi dan rohani dari kehendak Bapa kekal itu secara potensial adalah jahat, tetapi makhluk tersebut tidak berarti berdosa, apalagi durhaka.
148:4.10 (1661.1) “Tomas, tidakkah kamu baca tentang hal ini dalam Kitab Suci, dimana ada tertulis: 'Kamulah anak-anak TUHAN, Allahmu.' 'Aku akan menjadi Bapanya, dan ia akan menjadi anak-Ku.' 'Aku telah memilih dia untuk menjadi anak-Ku—Aku akan menjadi Bapanya.' 'Bawalah anak-anak lelaki-Ku dari tempat jauh dan anak-anak perempuan-Ku dari ujung bumi; bahkan setiap orang yang disebut dengan nama-Ku, karena Aku telah menciptakan mereka untuk kemuliaan-Ku.' 'Engkau adalah anak-anak Allah yang hidup.' 'Mereka yang memiliki Roh Allah sesungguhnya adalah anak-anak Allah.' Meskipun ada bagian jasmani dari bapa manusia dalam diri anak yang alamiah itu, ada suatu bagian rohani dari Bapa surgawi dalam setiap anak imani dari kerajaan.”
148:4.11 (1661.2) Semua ini dan banyak lagi yang Yesus katakan kepada Tomas, dan sebagian besar dipahami rasul ini, meskipun Yesus memperingatkan dia untuk “jangan berbicara kepada yang lain mengenai hal-hal ini sampai nanti setelah aku kembali kepada Bapa.” Tomas tidak menyebutkan tanya jawab ini sebelum Guru pergi dari dunia ini.
148:5.1 (1661.3) Pada suatu tanya jawab pribadi lain di taman ini Natanael bertanya kepada Yesus: “Guru, meskipun aku mulai memahami mengapa engkau menolak untuk mempraktekkan penyembuhan tanpa pilih-pilih, aku sama sekali masih bingung untuk memahami mengapa Bapa di surga yang pengasih itu mengizinkan begitu banyak anak-anak-Nya di bumi mengalami begitu banyak penderitaan.” Guru menjawab Natanael, mengatakan:
148:5.2 (1661.4) “Natanael, kamu dan banyak yang lainnya menjadi bingung seperti itu karena kamu tidak memahami bagaimana tatanan alami dunia ini telah berkali-kali dirusak oleh petualangan berdosa pengkhianat-pengkhianat tertentu yang memberontak terhadap kehendak Bapa. Dan aku datang untuk memulai penataan hal-hal ini agar tertib lagi. Namun banyak zaman akan diperlukan untuk memulihkan bagian dari alam semesta ini ke jalurnya semula dan dengan demikian melepaskan anak-anak manusia dari beban tambahan dari dosa dan pemberontakan. Kehadiran kejahatan saja adalah ujian yang cukup untuk kenaikan manusia—dosa itu tidak harus ada untuk keselamatan.
148:5.3 (1661.5) “Tapi, anakku, kamu harus tahu bahwa Bapa tidak bermaksud secara sengaja menyengsarakan anak-anak-Nya. Manusia menimpakan pada dirinya sendiri penderitaan yang tidak perlu sebagai akibat dari penolakannya terus-menerus untuk berjalan di jalan kehendak ilahi yang lebih baik. Penderitaan itu terpendam dalam kejahatan, tetapi banyak penderitaan itu telah dihasilkan oleh dosa dan kedurhakaan. Banyak kejadian yang tidak biasa telah berlangsung di dunia ini, dan karena itu tidak aneh bahwa semua orang yang berpikir pasti dibingungkan oleh adegan-adegan kesengsaraan dan penderitaan yang mereka saksikan. Tetapi ada satu hal yang bisa kamu pastikan: Bapa tidak mengirim penderitaan sebagai hukuman sewenang-wenang terhadap perbuatan salah. Ketidaksempurnaan dan cacat dari kejahatan itu melekat di dalamnya; hukuman untuk dosa tak dapat dielakkan; akibat yang menghancurkan dari kedurhakaan itu tak dapat dihindarkan. Manusia jangan menyalahkan Tuhan atas penderitaan-penderitaan yang merupakan akibat alami dari kehidupan yang ia pilih untuk jalani; jangan pula manusia mengeluhkan pengalaman-pengalaman yang merupakan bagian dari kehidupan selagi hidup itu dijalani di dunia ini. Adalah kehendak Bapa agar manusia fana harus bekerja dengan gigih dan tekun ke arah perbaikan keadaannya di bumi. Usaha cerdas akan memungkinkan manusia untuk mengatasi banyak kesusahannya di bumi.
148:5.4 (1662.1) “Natanael, adalah misi kita untuk membantu manusia memecahkan masalah rohani mereka dan dengan cara ini untuk menyiagakan pikiran mereka sehingga mereka dapat menjadi lebih siap dan terinspirasi untuk bekerja memecahkan bermacam-macam masalah jasmani mereka. Aku tahu tentang kebingunganmu ketika kamu membaca Kitab Suci. Terlalu sering telah berlaku kecenderungan menganggap Tuhan bertanggung jawab untuk segala sesuatu yang gagal dipahami manusia yang tidak tahu. Bapa tidak secara pribadi bertanggung jawab untuk semua yang mungkin gagal untuk kamu pahami. Jangan meragukan kasih Bapa hanya karena beberapa hukum-Nya yang adil dan bijaksana yang Ia tetapkan kebetulan menyusahkan kamu karena peraturan ilahi tersebut telah kamu langgar secara tidak bersalah atau secara sengaja.
148:5.5 (1662.2) “Tapi, Natanael, ada banyak dalam Kitab Suci yang akan mengajari kamu jika saja kamu membacanya dengan kearifan. Apakah kamu tidak ingat bahwa ada tertulis: ‘Hai anakku, janganlah engkau menolak didikan TUHAN, dan janganlah engkau bosan akan peringatan-Nya. Karena TUHAN memberi ajaran kepada yang dikasihi-Nya, seperti seorang ayah kepada anak yang disayangi.’ ‘Karena tidak dengan rela hati Ia menindas manusia.’ ‘Sebelum aku tertindas, aku menyimpang, tetapi sekarang aku berpegang pada janji-Mu. Bahwa aku tertindas itu baik bagiku, supaya aku belajar ketetapan-ketetapan-Mu.’ ‘Aku tahu kesengsaraanmu. Allah yang abadi adalah tempat perlindunganmu, dan di bawahmu ada lengan-lengan yang kekal.’ ‘Demikianlah TUHAN adalah tempat perlindungan bagi orang yang terinjak, tempat perlindungan pada waktu kesesakan.’ ‘TUHAN membantu dia di ranjangnya waktu sakit; di tempat tidurnya Kaupulihkannya sama sekali dari sakitnya.’ ‘Seperti bapa sayang kepada anak-anaknya, demikian TUHAN sayang kepada orang-orang yang takut akan Dia. Sebab Dia sendiri tahu apa kita, Dia ingat, bahwa kita ini debu.’ ‘Ia menyembuhkan orang-orang yang patah hati dan membalut luka-luka mereka.’ ‘Sebab Engkau menjadi tempat pengungsian bagi orang lemah, tempat pengungsian bagi orang miskin dalam kesesakannya, perlindungan terhadap angin ribut, naungan terhadap panas terik.’ ‘Dia memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada yang tiada berdaya.’ ‘Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskannya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkannya.’ ‘Apabila engkau menyeberang melalui air, Aku akan menyertai engkau, atau melalui sungai-sungai, engkau tidak akan dihanyutkan; apabila engkau berjalan melalui api, engkau tidak akan dihanguskan, dan nyala api tidak akan membakar engkau.’ ‘Ia telah mengutus aku untukmenyampaikan kabar baik kepada orang-orang sengsara, dan merawat orang-orang yang remuk hati, untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan kepada orang-orang yang terkurung kelepasan dari penjara,’ ‘Ada koreksi dalam penderitaan; bukan dari debu terbit bencana.’”
148:6.1 (1662.3) Pada malam yang sama ini, di Betsaida, Yohanes juga bertanya kepada Yesus mengapa begitu banyak orang yang tampaknya tidak bersalah tetapi menderita begitu banyak penyakit dan mengalami begitu banyak penderitaan. Dalam menjawab pertanyaan Yohanes, di antara banyak hal lainnya, Guru berkata:
148:6.2 (1662.4) “Anakku, kamu tidak memahami makna dari kesusahan atau maksud dari penderitaan. Apakah kamu tidak membaca mahakarya sastra Semit—kisah Kitab Suci tentang penderitaan Ayub? Apakah kamu tidak ingat bagaimana perumpamaan yang indah ini diawali dengan kisah tentang kemakmuran materi hamba Tuhan itu? Kamu juga ingat bahwa Ayub dikaruniai anak-anak, kekayaan, martabat, jabatan, kesehatan, dan segala sesuatu yang manusia hargai dalam kehidupan duniawi ini. Menurut ajaran-ajaran turun temurun anak-anak Abraham, kemakmuran materi tersebut adalah bukti segalanya tentang perkenanan ilahi. Namun harta benda dan kemakmuran duniawi tersebut tidak mengindikasikan perkenanan Tuhan. Bapaku yang di surga mengasihi orang miskin sama banyaknya seperti orang kaya; Dia tidak pilih kasih.
148:6.3 (1663.1) “Meskipun pelanggaran terhadap hukum ilahi itu cepat atau lambat diikuti oleh panen hukuman, walaupun manusia tentu pada akhirnya memang menuai apa yang mereka tabur, namun kamu harus tahu bahwa penderitaan manusia itu tidak selalu merupakan hukuman atas dosa yang mendahuluinya. Baik Ayub maupun teman-temannya gagal menemukan jawaban yang benar untuk kebingungan mereka. Dan dengan terang yang sekarang kamu nikmati kamu akan sulit menentukan apakah itu setan atau Tuhan peran-peran yang mereka mainkan dalam perumpamaan yang unik ini. Sementara Ayub, melalui penderitaan, tidak menemukan jawaban terhadap masalah-masalah intelektualnya atau solusi atas kesulitan-kesulitan filosofisnya, namun ia mencapai kemenangan besar; bahkan di hadapan runtuhnya pembelaan teologisnya itu sendiri ia naik ke puncak-puncak rohani dimana ia dengan jujur mengatakan, ‘aku memandang hina diriku sendiri’; kemudian di sana dikaruniakanlah kepadanya keselamatan dari suatu penglihatan dari Tuhan. Jadi, bahkan melalui salah paham mengenai penderitaan, Ayub naik ke tataran di atas manusia dalam hal pemahaman moral dan wawasan rohani. Ketika hamba yang menderita itu memperoleh visi dari Tuhan, maka datanglah kedamaian jiwa yang melampaui segala akal pengetahuan manusia.
148:6.4 (1663.2) “Yang pertama dari teman-teman Ayub, Elifas, menganjurkan si penderita ini untuk menunjukkan dalam penderitaannya ketabahan yang sama ia telah resepkan untuk orang lain selama hari-hari kemakmurannya. Kata penghibur palsu ini: ‘Percayalah pada agamamu, Ayub; ingatlah bahwa orang jahat dan bukan orang benar itulah yang menderita. Kamu pastilah pantas menerima hukuman ini, sebab kalau tidak demikian kamu tidak akan menderita. Kamu juga tahu bahwa tidak ada seorangpun dapat menjadi benar dalam pandangan Tuhan. Kamu tahu bahwa orang jahat tidak pernah benar-benar menjadi makmur. Lagi pula, manusia tampaknya ditakdirkan untuk bermasalah, dan mungkin Tuhan hanya sedang menghukummu untuk kebaikanmu sendiri.’ Tidak heran Ayub yang malang itu gagal mendapatkan banyak penghiburan dari penafsiran semacam itu terhadap masalah penderitaan manusia.
148:6.5 (1663.3) “Tapi nasihat teman keduanya, Bildad, bahkan lebih menekan lagi, meskipun kuat dari sudut pandang teologi yang diterima saat itu. Kata Bildad: ‘Tuhan tidak mungkin tidak adil. Anak-anakmu pastilah berdosa karena mereka binasa; kamu tentulah keliru, kalau tidak tentulah kamu tidak akan menderita begini. Dan jika kamu sungguh orang benar, Tuhan pasti akan melepaskanmu dari penderitaanmu. Kamu harus belajar dari sejarah hubungan Tuhan dengan manusia bahwa Yang Mahakuasa hanya membinasakan orang jahat.’
148:6.6 (1663.4) “Dan kemudian kamu ingat bagaimana Ayub menjawab teman-temannya, berkata: ‘Aku tahu bahwa Tuhan tidak mendengar seruanku minta tolong. Bagaimana Tuhan itu bisa adil dan pada saat yang sama benar-benar tidak mempedulikan aku yang tidak bersalah? Aku belajar bahwa aku tidak bisa mendapatkan kepuasan dengan memohon pada Yang Mahakuasa. Tidakkah kamu bisa melihat bahwa Tuhan membiarkan penganiayaan orang baik oleh orang jahat? Dan karena manusia itu begitu lemah, apa kesempatan dia untuk pertimbangan di tangan Tuhan yang mahakuasa? Tuhan telah membuat aku seperti ini, dan ketika Dia berpaling melawanku, aku tidak berdaya. Dan mengapa Tuhan pernah membuat aku hanya untuk menderita dengan cara yang menyedihkan ini?’
148:6.7 (1663.5) "Dan siapa yang bisa menantang sikap Ayub dengan melihat nasihat teman-temannya dan ide-ide yang keliru tentang Tuhan yang menempati pikirannya sendiri? Tidakkah kamu melihat bahwa Ayub merindukan Tuhan yang manusiawi, bahwa ia lapar untuk berkomunikasi dengan suatu Sosok ilahi yang tahu keadaan fana manusia dan memahami bahwa ia hanya harus sering menderita meskipun tak bersalah sebagai bagian dari kehidupan pertama dari kenaikan ke Firdaus yang panjang? Oleh karena itu Anak Manusia haruslah datang dari Bapa untuk menjalani hidup dalam daging sehingga ia akan sanggup menghibur dan menolong semua orang yang nanti selanjutnya dipanggil untuk menanggung penderitaan Ayub.
148:6.8 (1663.6) “Teman ketiga Ayub, Zofar, lalu mengatakan kata-kata yang masih kurang menghibur ketika ia berkata: ‘Kamu bodoh mengaku sebagai orang benar, melihat bahwa kamu menderita seperti itu. Namun aku akui bahwa tidak mungkin untuk memahami jalan-jalannya Tuhan. Mungkin ada beberapa maksud tersembunyi dalam semua kesengsaraanmu.’ Dan setelah Ayub mendengarkan ketiga orang temannya itu semua, ia memohon pertolongan langsung kepada Tuhan, mengajukan fakta bahwa ‘Manusia yang lahir dari perempuan, singkat umurnya dan penuh kegelisahan.’
148:6.9 (1664.1) “Maka mulailah sesi kedua dengan teman-temannya. Elifas makin lebih keras, menuduh, dan kasar. Bildad menjadi marah pada cibiran Ayub kepada teman-temannya. Zofar mengulang lagi saran melankolisnya. Ayub saat itu telah menjadi muak pada teman-temannya dan memohon lagi kepada Tuhan, dan sekarang ia memohon kepada Tuhan yang adil melawan Tuhan ketidakadilan yang terkandung dalam filosofi teman-temannya dan yang menempati tempat penting dalam sikap keagamaannya sendiri. Berikutnya Ayub berlindung dalam penghiburan untuk kehidupan masa depan dimana ketidakadilan dari kehidupan manusia bisa dengan lebih adil diperbaiki. Kegagalan untuk menerima bantuan dari manusia mendorong Ayub kepada Tuhan. Kemudian terjadilah perjuangan besar dalam hatinya antara iman dan keraguan. Akhirnya, si manusia penderita itu mulai melihat cahaya kehidupan; jiwanya yang tersiksa naik ke puncak-puncak baru harapan dan keberanian; ia boleh saja menderita dan bahkan mati, tetapi jiwanya yang tercerahkan sekarang mengucapkan seruan kemenangan itu, ‘Penebusku hidup!’
148:6.10 (1664.2) “Ayub sama sekali benar ketika ia menantang doktrin bahwa Tuhan menimpakan penderitaan pada anak-anak dalam rangka untuk menghukum para orang tua mereka. Ayub selalu siap untuk mengakui bahwa Tuhan itu benar, tetapi ia merindukan suatu pewahyuan yang memuaskan jiwa dari karakter pribadi Yang Kekal. Dan itu adalah misi kita di bumi. Tidak akan lagi manusia yang menderita itu dicegah dari penghiburan mengetahui kasih Tuhan dan memahami belas kasihan Bapa di surga. Meskipun firman Tuhan berbicara dari dalam angin badai adalah konsep yang hebat pada hari konsep itu dikatakan, namun kamu telah belajar bahwa Bapa tidak mewahyukan diri-Nya seperti itu, melainkan bahwa Dia berbicara di dalam hati manusia sebagai suatu suara yang tenang dan halus, yang berkata, ‘Inilah jalan, berjalanlah mengikutinya.’ Tidakkah kamu memahami bahwa Tuhan tinggal di dalam kamu, bahwa Dia telah menjadi seperti kamu sehingga Dia bisa membuat kamu menjadi seperti Dia!”
148:6.11 (1664.3) Lalu Yesus membuat pernyataan terakhir ini: “Bapa di surga tidak secara rela menimpakan penderitaan pada anak-anak manusia. Manusia menderita, pertama, dari kecelakaan-kecelakaan yang kebetulan dan dari ketidak-sempurnaan dari kejahatan keberadaan jasmani yang belum berkembang penuh. Selanjutnya, manusia menderita dampak-dampak tak terhindarkan dari dosa—yaitu pelanggaran terhadap hukum kehidupan dan terang. Dan akhirnya, manusia menuai akibat dari kedurhakaan terus menerus dirinya sendiri yang memberontak terhadap aturan benar surga di bumi. Tetapi penderitaan manusia itu bukan hukuman pribadi dari penghakiman ilahi. Manusia dapat, dan akan, berbuat banyak untuk mengurangi penderitaan duniawinya. Tetapi sekali dan untuk selamanya ia dibebaskan dari takhyul bahwa Tuhan menimpakan penderitaan pada manusia berdasarkan perintah dari si jahat. Pelajarilah Kitab Ayub hanya untuk menemukan berapa banyak ide-ide salah tentang Tuhan yang jujur dipercayai sekalipun oleh orang-orang yang baik; dan kemudian perhatikan bagaimana Ayub yang menderita parah itu pun menemukan Tuhan penghiburan dan keselamatan itu meskipun ada ajaran-ajaran yang keliru tersebut. Akhirnya imannya menembus awan-awan penderitaan untuk melihat terang kehidupan yang memancar keluar dari Bapa sebagai rahmat yang menyembuhkan dan kebenaran yang selama-lamanya.”
148:6.12 (1664.4) Yohanes merenungkan perkataan ini dalam hatinya selama berhari-hari. Seluruh kehidupannya setelah itu amat berubah sebagai hasil dari pembicaraan dengan Guru di taman tersebut, dan ia berbuat banyak, di kemudian hari, menyebabkan rasul-rasul yang lain untuk mengubah pandangan mereka mengenai sumber, sifat dasar, dan maksud penderitaan manusia yang terjadi sehari-hari itu. Namun Yohanes tidak pernah berbicara tentang pertemuan ini sebelum kepergian Guru dari bumi.
148:7.1 (1664.5) Sabat kedua sebelum keberangkatan para rasul dan korps baru penginjil pada perjalanan keliling pemberitaan yang kedua di Galilea, Yesus berbicara dalam rumah ibadat di Kapernaum tentang “Sukacita Hidup yang Benar.” Setelah Yesus selesai berbicara, sekelompok besar orang-orang yang cacat, lumpuh, sakit, dan menderita berjejalan mengerumuni dia, mencari kesembuhan. Juga dalam kelompok ini ada para rasul, banyak para penginjil baru, dan mata-mata Farisi dari Yerusalem. Ke mana-mana Yesus pergi (kecuali saat di perbukitan perihal urusan Bapa) enam mata-mata Yerusalem itu pasti mengikuti.
148:7.2 (1665.1) Pemimpin orang Farisi yang memata-matai itu, ketika Yesus berdiri berbicara kepada orang banyak, menyuruh seorang pria dengan tangan layu untuk mendekatinya dan bertanya apakah halal atau diperbolehkan menurut hukum untuk disembuhkan pada hari Sabat atau haruskah ia mencari pertolongan pada hari yang lain. Ketika Yesus melihat orang itu, mendengar kata-katanya, dan merasa bahwa ia telah dikirim oleh orang-orang Farisi, dia berkata: “Datanglah ke depan sementara aku menanyakan kamu suatu pertanyaan. Jika kamu memiliki domba dan kebetulan domba itu jatuh ke dalam lubang pada hari Sabat, apakah kamu akan meraih ke bawah, memegangnya, dan mengangkatnya keluar? Apakah diperbolehkan untuk melakukan hal-hal seperti itu pada hari Sabat?” Dan orang itu menjawab: “Ya, Guru, halal untuk berbuat baik seperti itu pada hari Sabat.” Maka kata Yesus, berbicara kepada mereka semua: “Aku tahu untuk apa kalian telah mengirim orang ini ke hadapanku. Kalian akan menemukan alasan untuk menyerangku jika kalian bisa mencobai aku untuk menunjukkan belas kasihan pada hari Sabat. Diam-diam kalian semua setuju bahwa adalah halal untuk mengangkat domba malang itu keluar dari lubang, bahkan pada hari Sabat, dan aku mengundang kalian untuk menyaksikan bahwa adalah halal untuk menunjukkan kasih sayang pada hari Sabat tidak hanya untuk binatang tetapi juga untuk manusia. Betapa lebih berharganya seorang manusia dari pada seekor domba! Aku menyatakan bahwa adalah halal untuk berbuat baik kepada manusia pada hari Sabat.” Dan sementara mereka semua berdiri di depannya dalam keheningan, Yesus, berbicara kepada orang dengan tangan lumpuh itu, mengatakan: “Berdirilah di sini di sisiku supaya semua dapat melihat kamu. Dan sekarang agar kamu bisa tahu bahwa adalah kehendak Bapaku agar kamu berbuat baik pada hari Sabat, jika kamu memiliki iman untuk disembuhkan, aku minta kamu mengulurkan tanganmu.”
148:7.3 (1665.2) Dan saat orang ini mengulurkan tangannya yang lumpuh layu itu, tangan itu disembuhkan. Orang-orang berpikiran untuk menyalahkan orang-orang Farisi, tetapi Yesus meminta mereka tenang, dengan mengatakan: “Aku baru saja mengatakan kepadamu bahwa adalah sah untuk berbuat baik pada hari Sabat, untuk menyelamatkan kehidupan, tapi aku tidak menyuruh kalian untuk berbuat jahat dan memberi kesempatan kepada keinginan untuk membunuh.” Orang-orang Farisi yang menjadi marah itu pergi, dan meskipun itu adalah hari Sabat, mereka bergegas pergi ke Tiberias dan meminta nasihat dari Herodes, melakukan segala sesuatu dalam kemampuan mereka untuk membangkitkan prasangka dalam rangka untuk mendapatkan orang-orang Herodian sebagai sekutu melawan Yesus. Tetapi Herodes menolak untuk mengambil tindakan terhadap Yesus, menyarankan agar mereka membawa keluhan mereka ke Yerusalem.
148:7.4 (1665.3) Ini adalah kasus pertama sebuah mujizat yang dikerjakan oleh Yesus sebagai tanggapan atas tantangan musuh-musuhnya. Dan Guru melakukan apa yang disebut mujizat ini, bukan sebagai demonstrasi dari kuasa penyembuhannya, tetapi sebagai protes efektif terhadap membuat hari Sabat sebagai istirahat agama menjadi benar-benar belenggu pembatasan tanpa arti terhadap seluruh umat manusia. Orang ini kembali ke pekerjaannya sebagai tukang batu, membuktikan menjadi salah seorang dari mereka yang penyembuhannya diikuti oleh kehidupan bersyukur dan perbuatan benar.
148:8.1 (1665.4) Minggu terakhir dari kunjungan di Betsaida para mata-mata Yerusalem itu menjadi sangat terbagi dalam sikap mereka terhadap Yesus dan ajaran-ajarannya. Tiga dari orang Farisi ini sangat terkesan oleh apa yang telah mereka lihat dan dengar. Sementara itu, di Yerusalem, Abraham, seorang anggota muda dan berpengaruh dari Sanhedrin, mengakui di depan umum menganut ajaran Yesus dan dibaptis di kolam Siloam oleh Abner. Seluruh Yerusalem gempar karena peristiwa ini, dan utusan-utusan segera dikirim ke Betsaida memanggil pulang enam orang Farisi mata-mata itu.
148:8.2 (1666.1) Filsuf Yunani yang telah dimenangkan bagi kerajaan pada perjalanan keliling Galilea sebelumnya itu kembali dengan orang-orang Yahudi kaya tertentu dari Aleksandria, dan sekali lagi mereka mengundang Yesus datang ke kota mereka untuk tujuan mendirikan sekolah gabungan filsafat dan agama, serta rumah perawatan untuk orang sakit. Tetapi Yesus dengan sopan menolak undangan tersebut.
148:8.3 (1666.2) Sekitar saat ini di perkemahan Betsaida datanglah seorang nabi trance dari Bagdad, bernama Kirmeth. Orang yang dianggap nabi ini mendapat penglihatan-penglihatan yang aneh ketika sedang setengah sadar dan mendapat mimpi-mimpi fantastis ketika tidurnya terganggu. Dia menciptakan keributan yang cukup besar di perkemahan, dan Simon Zelot cenderung untuk berurusan agak kasar dengan orang yang menipu dirinya sendiri itu, tetapi Yesus campur tangan dan membiarkan dia bebas bertindak selama beberapa hari. Semua yang mendengar khotbahnya segera menyadari bahwa ajarannya tidak masuk akal kalau dinilai oleh injil kerajaan. Ia segera kembali ke Baghdad, tapi membawa bersamanya setengah lusin jiwa-jiwa yang tidak stabil dan aneh. Namun sebelum Yesus menengahi untuk nabi Baghdad ini, Daud Zebedeus, dengan bantuan sebuah komite yang ditunjuk sendiri, telah membawa Kirmeth keluar ke danau dan, setelah berulang kali menceburkan dia ke dalam air, menasihatinya untuk berangkat pergi setelah itu, yaitu untuk mengatur dan membangun perkemahannya sendiri.
148:8.4 (1666.3) Pada hari yang sama, Beth-Marion, seorang wanita Fenisia, menjadi begitu fanatik sehingga dia kehilangan akal sehat dan, setelah hampir tenggelam karena mencoba untuk berjalan di atas air, ia dibawa pergi oleh teman-temannya.
148:8.5 (1666.4) Mualaf Jerusalem baru, Abraham orang Farisi, memberikan semua barang miliknya ke kas kerasulan, dan sumbangan ini banyak berarti untuk memungkinkan pengiriman langsung seratus penginjil yang baru dilatih itu. Andreas sudah mengumumkan penutupan perkemahan, dan semua orang bersiap, untuk pulang atau untuk mengikuti para penginjil ke Galilea.
148:9.1 (1666.5) Pada hari Jumat sore, 1 Oktober, ketika Yesus sedang mengadakan pertemuan terakhirnya dengan para rasul, para penginjil, dan para pemimpin lainnya dari perkemahan yang dibubarkan itu, dan dengan enam orang Farisi dari Yerusalem, duduk di barisan depan pertemuan ini di ruang depan rumah Zebedeus yang lega dan diperluas, terjadilah salah satu babak paling aneh dan paling unik dari seluruh kehidupan di bumi Yesus. Guru, pada saat itu, sedang berbicara sambil berdiri di ruangan besar ini, yang telah dibangun untuk menampung pertemuan-pertemuan ini selama musim hujan. Rumah itu seluruhnya dikelilingi oleh perhimpunan besar orang yang berusaha untuk mendengarkan beberapa bagian dari ceramah Yesus.
148:9.2 (1666.6) Sementara rumah itu disesaki oleh orang-orang dan seluruhnya dikelilingi oleh para pendengar yang bersemangat, seorang pria yang lama menderita kelumpuhan dibawa dari Kapernaum di atas tempat duduk kecil oleh teman-temannya. Si lumpuh ini telah mendengar bahwa Yesus akan meninggalkan Betsaida, dan setelah berbicara dengan Harun si tukang batu, yang baru-baru saja disembuhkan itu, ia memutuskan untuk dibawa ke hadapan Yesus, dimana ia bisa mencari kesembuhan. Teman-temannya mencoba untuk masuk ke rumah Zebedeus dari pintu depan maupun belakang, tetapi terlalu banyak orang yang penuh sesak berjejalan. Namun si lumpuh itu menolak untuk menerima kegagalan; ia menyuruh teman-temannya untuk mendapatkan tangga dengan mana mereka naik ke atap ruang di mana Yesus sedang berbicara, dan setelah membuka genting atap, mereka dengan berani menurunkan orang sakit itu di kursinya dengan tali sampai si penderita itu mendarat di lantai tepat di depannya Guru. Ketika Yesus melihat apa yang telah mereka lakukan, dia berhenti berbicara, sementara orang-orang yang berada dalam ruangan heran pada ketekunan dari orang sakit dan teman-temannya. Kata si lumpuh: “Guru, aku tidak mau mengganggu pengajaranmu, tapi aku bertekad untuk disembuhkan. Aku tidak seperti orang-orang yang menerima kesembuhan dan segera lupa ajaranmu. Aku ingin disembuhkan agar aku bisa melayani dalam kerajaan surga.” Adapun, walaupun penderitaan orang ini telah menimpa dia oleh karena penyalah-gunaan kehidupannya sendiri, Yesus, melihat imannya, berkata kepada orang lumpuh itu: “Nak, jangan takut; dosa-dosamu sudah diampuni. Imanmu akan menyelamatkanmu.”
148:9.3 (1667.1) Ketika orang-orang Farisi dari Yerusalem, bersama-sama dengan ahli-ahli kitab dan para ahli hukum lain yang duduk dengan mereka, mendengar pernyataan oleh Yesus ini, mereka mulai berkata-kata sendiri: “Berani-beraninya orang ini berbicara seperti itu? Apakah dia tidak tahu bahwa kata-kata tersebut adalah hujat? Siapa yang dapat mengampuni dosa selain Allah?" Yesus, mengetahui dalam hatinya bahwa mereka berpikir demikian dalam pikiran mereka sendiri dan di antara mereka sendiri, berbicara kepada mereka, dengan mengatakan: “Mengapa kalian berpikir begitu di dalam hati kalian? Siapa kalian sehingga kalian menghakimi diriku? Apa bedanya apakah aku berkata kepada orang lumpuh ini, dosamu sudah diampuni, atau bangkitlah, ambil tempat tidurmu, dan berjalanlah? Tapi supaya kalian yang menyaksikan semua ini akhirnya tahu bahwa Anak Manusia memiliki wewenang dan kuasa di bumi untuk mengampuni dosa, aku akan berkata kepada orang yang menderita ini, Bangunlah, angkatlah tempat tidurmu, dan pulanglah ke rumahmu.” Dan setelah Yesus berkata demikian, orang lumpuh itu bangun, dan sambil mereka membuka jalan baginya, ia berjalan keluar di depan mereka semua. Dan orang-orang yang melihat perkara-perkara ini heran. Petrus membubarkan perhimpunan itu, sementara banyak yang berdoa dan memuliakan Allah, mengakui bahwa mereka belum pernah melihat kejadian-kejadian aneh seperti itu.
148:9.4 (1667.2) Dan sekitar waktu inilah para utusan dari Sanhedrin tiba untuk meminta enam mata-mata itu kembali ke Yerusalem. Ketika mereka mendengar pesan ini, mereka masuk dalam perdebatan serius di antara mereka sendiri; dan setelah mereka menyelesaikan diskusi mereka, si pemimpin dan dua rekannya kembali dengan para utusan ke Yerusalem, sedangkan tiga orang Farisi mata-mata itu mengaku percaya pada Yesus dan, mereka pergi segera ke danau, dibaptis oleh Petrus dan diterima dalam persekutuan oleh para rasul sebagai anak-anak kerajaan.
Buku Urantia
Makalah 149
149:0.1 (1668.1) Perjalanan pemberitaan publik kedua di Galilea dimulai pada hari Minggu, 3 Oktober 28 M., dan berlangsung selama hampir tiga bulan, berakhir pada tanggal 30 Desember. Ikut serta dalam upaya ini adalah Yesus dan dua belas rasulnya, dibantu oleh korps yang baru direkrut sebanyak 117 penginjil dan oleh banyak orang lain yang tertarik. Pada perjalanan keliling ini mereka mengunjungi Gadara, Ptolemais, Yafia, Dobrat (Dabaritta), Megido, Yizreel, Scythopolis, Tarichea, Hippos, Gamala, Betsaida-Julias, dan banyak kota-kota serta desa-desa lainnya.
149:0.2 (1668.2) Sebelum keberangkatan pada hari Minggu pagi ini Andreas dan Petrus meminta Yesus untuk menyampaikan penugasan akhir kepada para penginjil baru, tetapi Guru menolak, dengan mengatakan bahwa itu bukan bagiannya untuk melakukan hal-hal yang orang lain bisa lakukan dengan baik. Setelah musyawarah diputuskan bahwa Yakobus Zebedeus yang harus menyampaikan penugasan. Pada penutupan pidatonya Yakobus, Yesus berkata kepada para penginjil: “Pergilah sekarang untuk melakukan pekerjaan seperti yang telah ditugaskan pada kalian, dan kemudian, setelah kalian menunjukkan diri kamu mampu dan setia, aku akan mentahbiskan kalian untuk memberitakan injil kerajaan.”
149:0.3 (1668.3) Pada perjalanan keliling ini hanya Yakobus dan Yohanes yang bepergian dengan Yesus. Petrus dan para rasul lainnya masing-masing membawa beserta mereka sekitar selusin penginjil dan menjaga kontak dekat dengan mereka sementara mereka melakukan pekerjaan berkhotbah dan mengajar. Secepat orang-orang percaya siap untuk memasuki kerajaan, para rasul akan menyelenggarakan baptisan. Yesus dan dua pendampingnya melakukan perjalanan secara luas selama tiga bulan, sering mengunjungi dua kota dalam satu hari untuk mengamati pekerjaan para penginjil dan untuk mendorong mereka dalam upaya mereka untuk membangun kerajaan. Seluruh perjalanan pemberitaan kedua ini terutama upaya untuk menyediakan pengalaman praktis untuk korps 117 penginjil yang baru dilatih ini.
149:0.4 (1668.4) Sepanjang periode ini dan selanjutnya, sampai saat keberangkatan terakhir Yesus dan dua belas ke Yerusalem, Daud Zebedeus membangun sebuah markas permanen untuk pekerjaan kerajaan di rumah ayahnya di Betsaida. Ini adalah rumah pertukaran berita untuk pekerjaan Yesus di bumi dan stasiun relai untuk layanan kurir yang dilaksanakan Daud antara para pekerja di berbagai bagian Palestina dan wilayah-wilayah yang berdekatan. Dia melakukan semua ini atas inisiatifnya sendiri tetapi dengan persetujuan Andreas. Daud mempekerjakan empat puluh hingga lima puluh utusan dalam divisi intelijen pekerjaan kerajaan yang dengan cepat makin besar dan makin luas ini. Sementara bekerja seperti itu, ia sebagian mencari nafkah untuk dirinya dengan menggunakan beberapa waktunya pada pekerjaan lamanya menangkap ikan.
149:1.1 (1668.5) Pada saat perkemahan di Betsaida telah dibubarkan, ketenaran Yesus, khususnya sebagai penyembuh, telah menyebar ke seluruh bagian Palestina dan di seluruh Syria hingga negara-negara sekitarnya. Selama berminggu-minggu setelah mereka meninggalkan Betsaida, orang sakit terus berdatangan, dan ketika mereka tidak menemukan Guru, setelah tahu dari Daud dimana ia berada, mereka akan pergi mencari dia. Pada perjalanan keliling ini Yesus tidak dengan sengaja melakukan apa yang disebut mujizat penyembuhan. Namun demikian, puluhan penderita mendapati pemulihan kesehatan dan kebahagiaan sebagai hasil dari kekuatan rekonstruktif dari iman yang kuat yang mendorong mereka untuk mencari kesembuhan.
149:1.2 (1669.1) Mulailah muncul pada sekitar waktu misi ini, dan terus berlanjut sepanjang sisa hidup Yesus di bumi, serangkaian fenomena penyembuhan yang khas dan tidak dapat dijelaskan. Dalam perjalanan tiga bulan ini lebih dari seratus pria, wanita, dan anak-anak dari Yudea, Idumea, Galilea, Syria, Tirus, Sidon dan, dan dari seberang Yordan menjadi penerima manfaat penyembuhan yang tidak disadari oleh Yesus ini, dan kembali ke rumah mereka, menambah makin luasnya ketenaran Yesus. Dan mereka melakukan hal ini sekalipun Yesus, setiap kali dia amati terjadi suatu kasus penyembuhan spontan ini, akan langsung memperingatkan penerimanya untuk “tidak memberitahukan kepada siapapun.”
149:1.3 (1669.2) Tidak pernah diungkapkan kepada kami apa tepatnya yang terjadi dalam kasus penyembuhan yang spontan atau tidak disadari ini. Guru tidak pernah menjelaskan kepada para rasulnya bagaimana penyembuhan tersebut dihasilkan, selain dari bahwa pada beberapa kesempatan ia hanya berkata, “Aku merasa bahwa ada kuasa yang keluar dari aku.” Pada suatu kesempatan ia mengatakan ketika disentuh oleh seorang anak yang sakit, “Aku merasa bahwa kehidupan telah keluar dariku.”
149:1.4 (1669.3) Karena tidak adanya kata langsung dari Guru mengenai sifat dasar dari kasus penyembuhan spontan ini, dari pihak kami akan terlalu memberanikan diri jika kami berusaha untuk menjelaskan bagaimana hal itu tercapai, tetapi akan diperbolehkan untuk mencatat pendapat kami terhadap semua fenomena penyembuhan tersebut. Kami percaya bahwa banyak dari yang tampaknya sebagai mujizat penyembuhan ini, seperti yang terjadi dalam perjalanan pelayanan Yesus di bumi, adalah hasil dari ada bersamanya tiga pengaruh yang kuat, ampuh, dan berkaitan berikut ini:
149:1.5 (1669.4) 1. Kehadiran iman yang kuat, dominan, dan hidup dalam hati manusia yang dengan gigih mencari penyembuhan, bersama-sama dengan fakta bahwa penyembuhan semacam itu diinginkan untuk manfaat rohaninya, lebih daripada hanya untuk pemulihan badani semata.
149:1.6 (1669.5) 2. Adanya, bersamaan dengan iman manusia tersebut, simpati dan belas kasihan yang besar dari sang Putra Tuhan Pencipta yang berinkarnasi dan dikuasai rahmat, yang benar-benar memiliki dalam diri pribadinya kuasa dan hak istimewa penyembuhan kreatif yang hampir nirbatas dan nirwaktu.
149:1.7 (1669.6) 3. Seiring dengan iman dari makhluk dan kehidupan dari Pencipta juga harus dicatat bahwa sang manusia-Tuhan ini adalah ekspresi dipribadikan dari kehendak Bapa. Jika, dalam kontak antara kebutuhan manusia dan kuasa ilahi menemui hal itu, Bapa tidak berkehendak yang lain, maka dua itu menjadi satu, dan penyembuhan terjadi secara tidak disadari oleh manusia Yesus, tetapi segera diketahui oleh kodrat-tabiat ilahinya. Maka penjelasan terhadap banyak kasus penyembuhan ini haruslah ditemukan dalam hukum besar yang telah lama kami ketahui, yaitu, Apa yang Putra Pencipta inginkan dan Bapa kekal kehendaki MENJADI ADA.
149:1.8 (1669.7) Maka, pendapat kami bahwa, dalam kehadiran pribadi Yesus, bentuk-bentuk tertentu iman manusia yang mendalam itu secara harfiah dan benar-benar memaksa dalam manifestasi penyembuhannya oleh kuasa-kuasa dan kepribadian-kepribadian kreatif tertentu dari alam semesta yang pada waktu itu sangat erat terkait dengan Anak Manusia. Oleh karena itu menjadi fakta catatan bahwa Yesus memang sering membiarkan orang-orang agar menyembuhkan diri mereka sendiri di hadapannya oleh iman pribadi mereka yang kuat.
149:1.9 (1670.1) Banyak orang lain mencari penyembuhan untuk tujuan yang sepenuhnya kepentingan sendiri. Seorang janda kaya dari Tirus, dengan rombongannya, datang berusaha untuk disembuhkan dari kelemahannya, yang banyak; dan saat ia mengikuti Yesus hampir melintasi Galilea, dia terus menawarkan uang lebih banyak, seolah-olah kuasa Tuhan adalah sesuatu untuk dibeli oleh penawar tertinggi. Tetapi tidak pernah ia tertarik akan injil kerajaan; hanya kesembuhan penyakit badannya yang ia cari.
149:2.1 (1670.2) Yesus memahami pikiran manusia. Dia tahu apa yang ada di dalam hati manusia, dan seandainya ajarannya dibiarkan seperti halnya dia menyampaikannya, dengan satu-satunya tafsir adalah penafsiran diilhami yang disediakan oleh hidupnya di bumi, maka semua bangsa dan semua agama dunia akan dengan cepat menerima injil kerajaan. Upaya yang bermaksud baik dari para pengikut awal Yesus untuk menyatakan ulang ajarannya sehingga membuatnya lebih dapat diterima untuk negara-negara, ras, dan agama tertentu, hanya berakibat membuat ajaran tersebut kurang dapat diterima oleh semua bangsa, ras, dan agama yang lain.
149:2.2 (1670.3) Rasul Paulus, dalam upaya-upayanya untuk membawa ajaran-ajaran Yesus agar diperhatikan lebih baik oleh kelompok-kelompok tertentu pada masanya, menulis banyak surat petunjuk dan anjuran. Guru-guru injilnya Yesus yang lain juga melakukan hal yang serupa, namun tidak satupun dari mereka menyadari bahwa beberapa dari tulisan-tulisan ini kemudian akan dikumpulkan bersama oleh orang-orang yang akan menetapkannya sebagai kumpulan ajaran-ajaran Yesus. Jadi, meskipun apa yang disebut Kekristenan itu memang mengandung lebih banyak injilnya Guru daripada semua agama lain, namun agama itu juga mengandung banyak hal yang Yesus tidak ajarkan. Selain dari dimasukkannya banyak ajaran dari misteri-misteri Persia dan banyak dari filsafat Yunani ke dalam agama Kristen mula-mula, ada dua kesalahan besar yang dilakukan:
149:2.3 (1670.4) 1. Upaya untuk menghubungkan ajaran injil secara langsung ke dalam teologi Yahudi, seperti yang digambarkan oleh doktrin Kristen tentang penebusan—yaitu ajaran bahwa Yesus adalah Anak yang dikorbankan yang akan memuaskan keadilan kerasnya Bapa dan menenangkan murka ilahi. Ajaran-ajaran ini berasal dari upaya terpuji untuk membuat injil kerajaan lebih diterima oleh orang-orang Yahudi yang tidak percaya. Meskipun upaya-upaya ini gagal sejauh itu untuk memenangi orang-orang Yahudi yang bersangkutan, namun ajaran-ajaran ini tidak gagal untuk membingungkan dan menjauhkan banyak jiwa yang jujur dalam semua generasi berikutnya.
149:2.4 (1670.5) 2. Kesalahan besar kedua para pengikut awal Guru, dan satu hal yang dilanjutkan oleh semua generasi berikutnya terus menerus, adalah untuk menata ajaran Kristen sehingga menjadi sepenuhnya tentang pribadi Yesus. Penekanan yang berlebihan tentang kepribadian Yesus ini dalam teologi Kristen telah berakibat menutupi ajaran-ajarannya, dan semua ini telah membuat semakin sulit bagi orang-orang Yahudi, pengikut Muhammad, Hindu, dan pengikut agama-agama Timur lainnya untuk menerima ajaran-ajaran Yesus. Kami tidak akan meremehkan kedudukan pribadi Yesus dalam agama yang mungkin menyandang namanya itu, tetapi kami tidak akan mengizinkan pertimbangan tersebut sehingga menutupi hidupnya yang inspiratif atau untuk menggantikan pesan keselamatannya: yaitu tentang kebapaan Tuhan dan persaudaraan manusia.
149:2.5 (1670.6) Para guru agama Yesus harus mendekati agama-agama lain dengan pengakuan akan kebenaran-kebenaran yang diyakini bersama (banyak yang datang langsung atau tidak langsung dari pesan Yesus) sementara mereka menghindar dari menempatkan begitu banyak penekanan pada perbedaan-perbedaan.
149:2.6 (1671.1) Meskipun, pada waktu tertentu itu, ketenaran Yesus terletak terutama pada reputasinya sebagai penyembuh, tidak berarti bahwa hal itu terus demikian seterusnya. Seiring waktu berlalu, semakin banyak dia dicari untuk pertolongan rohani. Namun penyembuhan fisik itulah yang membuat daya tarik yang paling langsung dan segera pada masyarakat biasa. Yesus semakin dicari oleh para korban perbudakan moral dan pelecehan mental, dan dia selalu mengajari mereka jalan kelepasan. Para ayah meminta nasihatnya mengenai pengelolaan putra-putra mereka, dan ibu-ibu datang untuk bantuan dalam pembimbingan anak perempuan mereka. Mereka yang duduk dalam kegelapan datang kepadanya, dan dia mewahyukan kepada mereka terang kehidupan. Telinganya selalu terbuka pada penderitaan umat manusia, dan dia selalu menolong mereka yang mencari pelayanannya.
149:2.7 (1671.2) Ketika Sang Pencipta itu sendiri berada di bumi, menjelma dalam rupa manusia fana, tak terelakkan bahwa beberapa hal yang luar biasa akan terjadi. Tetapi kamu jangan datang kepada Yesus melalui peristiwa-peristiwa yang disebut mujizat ini. Belajarlah untuk mendekati mujizat melalui Yesus, tetapi jangan membuat kesalahan dengan mendekati Yesus melalui mujizat itu. Dan nasihat ini dijamin, meskipun Yesus dari Nazaret itu adalah satu-satunya pendiri agama yang mengerjakan perbuatan-perbuatan yang bersifat supramaterial di bumi.
149:2.8 (1671.3) Fitur yang paling mengagumkan dan yang paling revolusioner dari misi Mikhael di bumi adalah sikapnya terhadap perempuan. Dalam masa dan generasinya ketika seorang pria tidak seharusnya memberi salam bahkan pada istrinya sendiri di tempat umum, Yesus berani membawa para wanita bersama-sama sebagai guru-guru injil sehubungan dengan perjalanan keliling ketiga di Galilea. Dan dia memiliki keberanian sempurna untuk melakukan hal ini di hadapan ajaran para rabi yswang menyatakan bahwa “lebih baik firman dari hukum itu dibakar daripada disampaikan kepada perempuan.”
149:2.9 (1671.4) Dalam satu generasi Yesus mengangkat perempuan dari keadaan diabaikan yang terhina dan perbudakan pekerjaan membosankan segala masa. Dan adalah salah satu hal yang memalukan tentang agama yang berani memakai nama Yesus bahwa agama itu kurang memiliki keberanian moral untuk mengikuti contoh mulia ini dalam sikap selanjutnya terhadap perempuan.
149:2.10 (1671.5) Ketika Yesus berbaur dengan orang-orang, mereka menemukan dia sepenuhnya bebas dari takhyul masa itu. Dia bebas dari prasangka keagamaan; dia tidak pernah tidak toleran. Tidak ada di dalam hatinya sesuatu yang menyerupai permusuhan sosial. Sementara dia mematuhi dengan hal yang baik dari agama nenek moyangnya, dia tidak ragu-ragu untuk mengabaikan tradisi takhyul dan belenggu buatan manusia. Dia berani mengajarkan bahwa bencana alam, kecelakaan yang kebetulan, dan kejadian bencana lainnya itu bukan hukuman dari penghakiman ilahi atau dispensasi misterius dari Takdir. Dia mencela pengabdian menghamba pada upacara-upacara yang tanpa makna dan membongkar kekeliruan ibadah yang materialistis. Dia dengan tegas menyatakan kebebasan rohani manusia dan berani mengajarkan bahwa manusia yang daging itu memang dan dalam kebenarannya adalah anak-anak imani dari Tuhan yang hidup.
149:2.11 (1671.6) Yesus melampaui semua ajaran leluhurnya ketika dia berani menggantikan tangan yang bersih dengan hati yang bersih sebagai tanda agama yang benar. Dia menaruh kenyataan menggantikan tradisi dan menyingkirkan semua pertunjukan pura-pura dari kesombongan dan kemunafikan. Dan manusia Tuhan yang tanpa takut ini tidak melampiaskan kritik merusak atau menunjukkan ketidakpedulian sama sekali terhadap kebiasaan agama, sosial, ekonomi, dan politik pada zamannya. Dia bukan seorang revolusioner yang militan; dia adalah seorang evolusionis yang progresif. Dia melakukan penghapusan apa yang telah ada hanya ketika dia secara bersamaan menawarkan pada rekan-rekannya hal lebih unggul yang seharusnya.
149:2.12 (1672.1) Yesus menerima ketaatan dari para pengikutnya tanpa memaksakan hal itu. Hanya tiga orang yang menerima panggilan pribadinya yang menolak menerima undangan untuk pemuridan. Dia menerapkan suatu daya tarik khas atas manusia, tetapi dia tidak seperti diktator. Dia menuntut kepercayaan, dan tidak ada orang yang pernah tersinggung karena dia memberikan perintah. Dia memegang wewenang mutlak atas para muridnya, tetapi tidak ada yang pernah keberatan. Dia memperbolehkan para pengikutnya untuk memanggilnya Master atau Tuan.
149:2.13 (1672.2) Guru dikagumi oleh semua orang yang bertemu dengannya, kecuali oleh mereka yang menyimpan prasangka keagamaan yang berakar dalam atau mereka yang berpikir mereka melihat bahaya politik dalam ajaran-ajarannya. Orang-orang heran pada keaslian dan kewibawaan ajarannya. Mereka mengagumi kesabarannya dalam berurusan dengan para penanya yang terbelakang dan merepotkan. Dia menginspirasikan pengharapan dan keyakinan dalam hati semua orang yang datang di bawah pelayanannya. Hanya mereka yang belum pernah bertemu dia yang takut padanya, dan dia dibenci hanya oleh mereka yang menganggapnya sebagai jagoan dari kebenaran itu yang ditakdirkan untuk menggulingkan kejahatan dan kesalahan yang mereka telah bertekad untuk mempertahankannya dalam hati mereka dengan harga berapapun.
149:2.14 (1672.3) Dalam diri teman maupun musuh dia menerapkan pengaruh yang kuat dan khas memukau. Banyak orang mau mengikutinya selama berminggu-minggu, hanya untuk mendengar kata-katanya yang ramah dan melihat hidupnya yang sederhana. Pria dan wanita yang beriman mengasihi Yesus dengan kasih sayang yang nyaris di atas manusiawi. Dan semakin mereka mengenalnya semakin mereka mengasihinya. Dan semua ini masih berlaku; bahkan hari ini dan segala zaman masa depan, semakin orang datang untuk mengenal manusia-Tuhan ini, semakin ia akan mengasihi dan mengikuti dia.
149:3.1 (1672.4) Meskipun Yesus dan ajarannya diterima dengan baik oleh masyarakat umum, para pemimpin agama di Yerusalem menjadi semakin merasa terancam dan menentang. Orang-orang Farisi telah merumuskan suatu teologi yang sistematis dan dogmatis. Yesus adalah seorang guru yang mengajar sesuai kesempatan yang tersedia; dia bukan seorang guru yang sistematis. Yesus mengajar tidak banyak dari hukum melainkan dari kehidupan, melalui perumpamaan. (Dan ketika dia memakai perumpamaan untuk menggambarkan pesannya, dia merancang untuk memanfaatkan hanya satu sisi dari cerita untuk maksud itu. Banyak ide-ide yang salah tentang ajaran-ajaran Yesus dapat diperoleh dengan mencoba untuk membuat kiasan-kiasan dari perumpamaannya).
149:3.2 (1672.5) Para pemimpin agama di Yerusalem menjadi hampir-hampir panik sebagai akibat dari pindah agamanya Abraham muda baru-baru ini dan oleh desersi tiga mata-mata yang telah dibaptis oleh Petrus, dan yang sekarang pergi dengan para penginjil ini pada tur khotbah kedua di Galilea. Para pemimpin Yahudi semakin dibutakan oleh rasa takut dan prasangka, sementara hati mereka dikeraskan oleh penolakan terus menerus terhadap daya tarik kebenaran dari injil kerajaan. Ketika manusia memadamkan daya tarik roh yang berdiam dalam diri mereka, hanya sedikit yang bisa dilakukan untuk mengubah sikap mereka.
149:3.3 (1672.6) Ketika Yesus pertama kali bertemu dengan para penginjil di perkemahan Betsaida, dalam menyimpulkan pidatonya, ia berkata: “Kamu harus ingat bahwa dalam tubuh dan batin—secara emosional—orang-orang bereaksi secara individual. Satu-satunya hal yang seragam tentang manusia adalah roh yang mendiaminya. Meskipun roh-roh ilahi itu mungkin agak berbeda dalam kodrat dan taraf pengalaman mereka, namun mereka bereaksi secara seragam pada semua daya tarik rohani. Hanya melalui, dan oleh daya tarik kepada roh inilah maka umat manusia dapat selamanya mencapai persatuan dan persaudaraan.” Tetapi banyak para pemimpin orang Yahudi telah menutup pintu hati mereka terhadap daya tarik rohani dari injil itu. Mulai hari itu mereka tidak berhenti merencanakan dan merancang penghancuran Guru. Mereka yakin bahwa Yesus harus ditangkap, diadili, dan dihukum mati sebagai pelaku kejahatan agama, pelanggar ajaran-ajaran pokok hukum suci Yahudi.
149:4.1 (1673.1) Yesus melakukan sangat sedikit pekerjaan publik pada tur pemberitaan ini, tetapi dia menyelenggarakan banyak kelas malam dengan orang-orang percaya di sebagian besar kota-kota dan desa-desa dimana ia kebetulan berkunjung dengan Yakobus dan Yohanes. Pada salah satu sesi malam ini salah seorang penginjil muda mengajukan kepada Yesus suatu pertanyaan tentang kemarahan, dan Guru, antara lain, mengatakan dalam jawabannya:
149:4.2 (1673.2) “Kemarahan adalah manifestasi jasmani, yang mewakili, secara umum, ukuran kegagalan tabiat rohani untuk meraih kendali atas sifat-sifat gabungan intelektual dan fisik. Kemarahan menunjukkan kurangnya kasih persaudaraan yang toleran ditambah kurangnya harga diri dan kontrol dirimu. Kemarahan menghabiskan kesehatan, merendahkan batin, dan menghambat guru roh untuk jiwa manusia itu. Belumkah kamu membaca dalam Kitab Suci bahwa ‘orang bodoh dibunuh oleh amarah (sakit hati),’ dan bahwa manusia ‘menerkam diri sendiri dalam kemarahan’? Bahwa ‘Orang yang sabar besar pengertiannya,’ sedangkan ‘cepat marah membesarkan kebodohan’? Kamu semua tahu bahwa ‘Jawaban yang lemah lembut meredakan kegeraman,’ dan bagaimana ‘perkataan yang pedas membangkitkan marah.’ ‘Akal budi membuat seseorang panjang sabar,’ sementara ‘Orang yang tak dapat mengendalikan diri adalah seperti kota yang roboh temboknya.’ ‘Panas hati kejam dan murka melanda.’ ‘Orang yang cepat marah membuat banyak orang bertengkar dan berdosa.’ ‘Janganlah lekas-lekas marah dalam hati, karena amarah menetap dalam dada orang bodoh.’” Sebelum Yesus berhenti berbicara, katanya lebih lanjut: “Biarlah hatimu begitu dikuasai oleh kasih sehingga pembimbing rohmu itu tidak banyak mendapat kesulitan melepaskan kamu dari kecenderungan untuk melampiaskan letupan-letupan amarah hewani yang tidak selaras dengan status sebagai anak ilahi.”
149:4.3 (1673.3) Pada kesempatan yang sama ini Guru berbicara kepada kelompok mengenai keinginan untuk memiliki karakter yang seimbang. Dia mengakui bahwa perlu bagi kebanyakan orang untuk mengabdikan diri pada penguasaan pekerjaan tertentu, tetapi dia sangat tidak setuju semua kecenderungan ke arah spesialisasi yang berlebihan, ke arah menjadi berpikiran sempit dan terbatas dalam kegiatan-kegiatan hidup. Dia meminta perhatian terhadap fakta bahwa suatu sifat baik, jika dibawa sampai ekstrim, mungkin menjadi perbuatan jahat. Yesus selalu mengajarkan pengendalian diri dan mengajarkan konsistensi—penyelesaian sepadan terhadap masalah-masalah kehidupan. Dia menunjukkan bahwa simpati dan kasihan yang berlebihan mungkin merosot menjadi ketidakstabilan emosional yang serius; bahwa antusiasme mungkin keterusan menjadi fanatisme. Dia membahas salah seorang mantan rekan mereka yang imajinasinya telah membawanya ke upaya-upaya yang hanya angan-angan dan tidak praktis. Namun pada saat yang sama dia memperingatkan mereka terhadap bahaya-bahaya dari mediokritas (keadaan sedang-sedang saja) menjemukan yang terlalu konservatif.
149:4.4 (1673.4) Kemudian Yesus berceramah tentang bahaya-bahaya dari keberanian dan kepercayaan, bagaimana hal-hal itu kadang-kadang membawa jiwa-jiwa yang tidak berpikir pada kecerobohan dan praduga. Dia juga menunjukkan bagaimana kehati-hatian dan kebijaksanaan, ketika dilakukan keterlaluan, menyebabkan kepengecutan dan kegagalan. Dia mendesak para pendengarnya agar berjuang untuk keaslian sementara mereka menjauhi semua kecenderungan ke arah eksentrisitas. Dia meminta simpati tanpa sentimentalitas, kesalehan tanpa berlagak suci. Dia mengajarkan penghormatan yang bebas dari rasa takut dan takhyul.
149:4.5 (1674.1) Tidak banyak yang Yesus ajarkan tentang karakter yang seimbang yang berkesan pada rekan-rekannya dibandingkan dengan fakta bahwa hidupnya sendiri adalah contoh yang mengesankan dari ajarannya itu. Dia tinggal di tengah-tengah tekanan dan badai, tetapi dia tidak pernah goyah. Musuh-musuhnya terus meletakkan jebakan baginya, tetapi mereka tidak pernah menjeratnya. Orang bijak dan terpelajar berusaha menjegalnya, tetapi dia tidak tersandung. Mereka berusaha untuk menjeratnya dalam debat, tetapi jawabannya selalu mencerahkan, bermartabat, dan final. Ketika dia disela dalam ceramahnya dengan macam-macam pertanyaan, jawabannya selalu signifikan dan konklusif. Tidak pernah dia berusaha menggunakan taktik tercela dalam menghadapi tekanan terus menerus dari musuh-musuhnya, yang tidak ragu-ragu untuk menggunakan segala macam modus serangan palsu, tidak adil, dan tidak benar kepadanya.
149:4.6 (1674.2) Meskipun benar bahwa banyak pria dan wanita harus dengan tekun mengarahkan diri mereka untuk mengejar suatu bidang tertentu sebagai pekerjaan mata pencaharian, namun tetap sepenuhnya diinginkan bahwa manusia harus mengembangkan suatu jangkauan luas keakraban budaya dengan kehidupan sementara dijalani di bumi. Orang-orang yang sungguh terpelajar tidak puas dengan tetap dalam ketidaktahuan tentang hidup dan perbuatan sesama mereka.
149:5.1 (1674.3) Ketika Yesus sedang mengunjungi kelompok penginjil yang sedang bekerja di bawah pengawasan Simon Zelot, selama pertemuan malam mereka, Simon bertanya pada Guru: “Mengapa beberapa orang jauh lebih bahagia dan puas daripada yang lain? Apakah kepuasan itu soal pengalaman keagamaan?” Di antara hal-hal yang lain, Yesus mengatakan sebagai jawaban atas pertanyaan Simon:
149:5.2 (1674.4) “Simon, beberapa orang secara alami lebih bahagia daripada yang lain. Banyak, sangat banyak, tergantung pada kesediaan manusia untuk dipimpin dan diarahkan oleh roh-Nya Bapa yang hidup dalam dirinya. Apakah kamu belum membaca dalam Kitab Suci kata-kata orang bijak, ‘Roh manusia adalah pelita TUHAN, yang menyelidiki seluruh lubuk hatinya’? Dan juga bahwa manusia yang dipimpin roh tersebut berkata: ‘Tali pengukur jatuh bagiku di tempat-tempat yang permai; ya, milik pusakaku menyenangkan hatiku.’ ‘Lebih baik yang sedikit pada orang benar dari pada yang berlimpah-limpah pada orang fasik,’ karena ‘orang yang baik (akan dipuaskan) dengan apa yang ada padanya.’ ‘Hati yang gembira membuat muka berseri-seri, tetapi kepedihan hati mematahkan semangat. Lebih baik sedikit barang dengan disertai takut akan TUHAN dari pada banyak harta dengan disertai kecemasan. Lebih baik sepiring sayur dengan kasih dari pada lembu tambun dengan kebencian. Lebih baik penghasilan sedikit disertai kebenaran, dari pada penghasilan banyak tanpa keadilan.’ ‘Hati yang gembira adalah obat yang manjur.’ ‘Segenggam ketenangan lebih baik dari pada dua genggam jerih payah dan usaha menjaring angin.’
149:5.3 (1674.5) “Banyak kesedihan manusia itu lahir dari kekecewaan dari ambisi-ambisinya dan luka terhadap harga dirinya. Meskipun manusia berutang kewajiban untuk diri mereka sendiri untuk membuat yang terbaik dari hidup mereka di atas bumi, namun setelah dengan tulus mereka berusaha, mereka harus menerima bagian nasib mereka dengan riang dan menerapkan kecerdikan dalam membuat yang terbaik dari apa yang diterima tangan mereka. Terlalu sering masalahnya manusia itu berasal dari ranah rasa takut dari hati alamiahnya sendiri. ‘Orang fasik lari, walaupun tidak ada yang mengejarnya’ ‘Tetapi orang-orang fasik adalah seperti laut yang berombak-ombaksebab tidak dapat tetap tenang,dan arusnya menimbulkan sampah dan lumpur; tiada damai bagi orang-orang fasik itu, firman Allahku.’
149:5.4 (1674.6) “Maka, jangan mencari kedamaian yang palsu dan sukacita yang sementara melainkan carilah kepastian iman dan jaminan sebagai anak Tuhan, yang menghasilkan ketenangan, kepuasan, dan sukacita tertinggi dalam roh.”
149:5.5 (1675.1) Yesus tidaklah terlalu menganggap dunia ini sebagai “lembah Baka (air mata).” Dia sebaliknya memandang dunia sebagai dunia kelahiran roh yang kekal dan abadi untuk kenaikan Firdaus, “lembah pembuatan jiwa.”
149:6.1 (1675.2) Di Gamala, selama pertemuan malam, Filipus berkata kepada Yesus: “Guru, mengapa Kitab Suci mengajar kita untuk ‘takut akan Tuhan,’ sementara engkau menyuruh kami agar memandang kepada Bapa di surga tanpa rasa takut? Bagaimana kami menyelaraskan ajaran-ajaran ini?” Dan Yesus menjawab Filipus, mengatakan:
149:6.2 (1675.3) “Anak-anakku, aku tidak heran bahwa kamu mengajukan pertanyaan seperti itu. Pada awalnya hanya melalui rasa takut maka manusia bisa belajar hormat, tetapi aku datang untuk mewahyukan kasih Bapa sehingga kamu akan tertarik untuk menyembah Yang Kekal itu dengan menggambarkan tentang perhatian sayang anak dan timbal baliknya dari kasih Bapa yang mendalam dan sempurna. Aku akan melepaskanmu dari belenggu bahwa kamu harus berjalan melewati rasa takut sebagai hamba, menuju ibadah menjemukan untuk Tuhan-Raja yang cemburuan dan pemurka itu. Aku akan mengajar kamu akan hubungan Bapa-anak antara Tuhan dan manusia itu, sehingga kamu dapat dengan bahagia dipimpin menuju kepada penyembahan merdeka yang luhur dan ilahi akan Tuhan-Bapa yang pengasih, adil, dan penuh rahmat.
149:6.3 (1675.4) “‘Takut akan Tuhan’ itu memiliki arti yang berbeda-beda dalam zaman berturut-turut, muncul dari rasa takut, melalui penderitaan dan ketakutan, kepada rasa kagum dan hormat. Dan sekarang dari rasa hormat itu aku akan membawamu naik, melalui pengenalan, kesadaran, dan penghargaan, kepada kasih. Ketika manusia hanya mengetahui pekerjaan-pekerjaan Tuhan, ia dibawa untuk takut akan Yang Mahatinggi; tetapi ketika manusia mulai memahami dan mengalami kepribadian dan sifat Tuhan yang hidup, ia dipimpin untuk semakin mengasihi Bapa yang demikian baik dan sempurna, universal dan kekal tersebut. Dan perubahan hubungan manusia dengan Tuhan inilah yang merupakan misi dari Anak Manusia di bumi.
149:6.4 (1675.5) “Anak-anak yang cerdas tidak takut pada ayah mereka agar mereka dapat menerima pemberian yang baik dari tangannya; tetapi setelah menerima kelimpahan hal-hal baik yang dikaruniakan oleh perintah-perintah dari kasih sayangnya ayah kepada putra-putrinya, anak-anak yang sangat dikasihi ini dituntun untuk mengasihi ayah mereka dalam pengakuan dan penghargaan tanggapan terhadap kebaikan yang banyak tersebut. Kebaikan Tuhan menuntun kepada pertobatan; kemurahan hati Tuhan membawa kepada pelayanan; rahmat Tuhan mengarah kepada keselamatan; sedangkan kasih Tuhan memimpin pada penyembahan yang cerdas dan rela hati.
149:6.5 (1675.6) “Para leluhurmu takut akan Tuhan karena Dia perkasa dan misterius. Kamu akan memuja-Nya karena Dia agung dalam kasih, berlimpah dalam rahmat, dan jaya dalam kebenaran. Kuasa Tuhan menimbulkan ketakutan dalam hati manusia, tetapi kemuliaan dan kebenaran kepribadian-Nya itu melahirkan rasa hormat, kasih, dan penyembahan yang tulus ikhlas. Seorang anak yang berbakti dan penuh kasih sayang tidak takut atau gentar kepada seorang ayah yang perkasa dan mulia sekalipun. Aku telah datang ke dalam dunia untuk menempatkan kasih menggantikan takut, sukacita menggantikan dukacita, kepercayaan diri menggantikan kegentaran, pelayanan kasih dan penyembahan apresiatif menggantikan belenggu memperbudak dan upacara-upacara tanpa makna. Namun masih benar mengenai orang-orang yang duduk dalam kegelapan bahwa ‘Permulaan hikmat adalah takut akan TUHAN.’ Tetapi ketika terang itu telah lebih sepenuhnya datang, anak-anak Tuhan dipimpin untuk memuji Yang Tanpa Batas karena apa adanya Dia bukan takut karena apa yang Dia lakukan.
149:6.6 (1675.7) “Ketika anak-anak masih muda dan tidak berpikir, mereka tentu perlu dinasihati untuk menghormati orang tua mereka; tetapi ketika mereka tumbuh lebih dewasa dan menjadi agak lebih menghargai manfaat dari pelayanan dan perlindungan orang tua, mereka dibawa, melalui hormat pemahaman dan meningkatnya perhatian, menuju tingkatan pengalaman dimana mereka benar-benar mengasihi orang tua mereka karena apa adanya mereka ketimbang karena apa yang telah mereka lakukan. Ayah itu secara alami mengasihi anaknya, tetapi anak harus mengembangkan kasihnya kepada ayah dari rasa takut terhadap apa yang ayah itu bisa lakukan, melalui rasa kagum, gentar, ketergantungan, dan rasa hormat, menuju ke hal kasih yang menghargai dan sayang.
149:6.7 (1676.1) “Kamu telah diajari bahwa kamu harus ‘takutlah akan Allah dan berpeganglah pada perintah-perintah-Nya, karena ini adalah kewajiban setiap orang.’ Tetapi aku datang untuk memberikan kamu perintah yang baru dan lebih tinggi. Aku akan mengajarkan kamu untuk ‘mengasihi Tuhan dan belajar untuk melakukan kehendak-Nya, karena itu adalah hak tertinggi dari anak-anak Tuhan yang dimerdekakan.’ Nenek moyangmu diajari untuk ‘takut akan Tuhan—Raja yang Mahakuasa.’ Aku mengajari kamu, ‘Kasihilah Tuhan—Bapa yang Penyayang.’
149:6.8 (1676.2) “Dalam kerajaan surga, yang aku telah datang untuk menyatakannya, tidak ada raja yang tinggi dan perkasa; kerajaan ini adalah suatu keluarga ilahi. Pusat yang diakui secara semesta dan disembah tanpa perkecualian ini serta kepala dari persaudaraan makhluk cerdas yang sangat luas ini adalah Bapaku dan Bapamu. Aku adalah Anak-Nya, dan kamu juga adalah anak-anak-Nya. Oleh karena itu selamanya benar bahwa kamu dan aku adalah saudara-saudara dalam tingkatan surgawi, dan bahkan lebih lagi karena kita telah menjadi saudara-saudara dalam daging dalam kehidupan duniawi. Maka, hentikanlah untuk takut akan Tuhan sebagai raja atau melayani Dia sebagai tuan; belajarlah untuk menghormati Dia sebagai Pencipta; menghargai Dia sebagai Bapa untuk cikal bakal rohmu; mengasihi Dia sebagai pembela yang penyayang; dan akhirnya menyembah Dia sebagai Bapa yang pengasih dan mahabijaksana untuk kesadaran dan penghargaan rohanimu yang lebih matang.
149:6.9 (1676.3) “Dari konsepmu yang salah tentang Bapa di surga tumbuhlah ide-ide salahmu tentang kerendahan hati dan menjadi sumber dari banyak kemunafikanmu. Manusia mungkin kodrat dan asalnya adalah cacing dari debu, tetapi ketika ia didiami oleh roh Bapaku, manusia itu menjadi ilahi dalam takdirnya. Roh yang dianugerahkan dari Bapaku itu pasti akan kembali ke sumber ilahi dan ke tingkat asal alam semesta, dan jiwa dari manusia fana itu, yang telah menjadi anak yang dilahirkan baru dari roh yang mendiaminya ini, pastilah akan naik bersama roh ilahi itu ke hadapan Bapa yang kekal itu pula.
149:6.10 (1676.4) “Rendah hati, tentu saja, menjadi manusia fana yang menerima semua karunia ini dari Bapa di surga, meskipun ada martabat ilahi yang dilekatkan pada semua calon iman untuk kenaikan kekal di kerajaan surgawi tersebut. Praktek-praktek yang tanpa makna dan kasar, dari suatu sikap rendah hati yang pura-pura dan palsu, hal itu tidak sesuai dengan penghargaan akan sumber keselamatanmu dan pengenalan akan takdir jiwamu yang dilahirkan dari roh. Kerendahan hati di hadapan Tuhan itu sepenuhnya layak di dalam lubuk hatimu; kelemahlembutan di depan manusia itu terpuji; tetapi kemunafikan yang disadari sendiri dan kerendahan hati untuk mencari perhatian itu adalah sifat kekanak-kanakan dan tidak pantas bagi anak-anak kerajaan yang mendapat pencerahan.
149:6.11 (1676.5) “Kamu memang baik untuk menjadi lemah lembut di hadapan Tuhan dan mengendalikan diri di depan manusia, tapi biarkanlah kelemah-lembutanmu itu berasal dari yang rohani dan bukan tampilan menipu diri sendiri dari suatu perasaan merasa unggul benar sendiri. Nabi berbicara dengan menasihati ketika ia berkata, ‘hidup dengan rendah hati di hadapan Allahmu,’ karena, meskipun Bapa di surga adalah Yang Tanpa Batas dan Yang Kekal, Dia juga bersama-sama ‘orang yang remuk dan rendah hati.’ Bapaku memandang rendah keangkuhan, benci kemunafikan, dan jijik terhadap kebejatan. Dan untuk menekankan nilai ketulusan dan kepercayaan sempurna inilah dalam dukungan kasih dan bimbingan setia dari Bapa surgawi itulah maka aku sering menyebut anak kecil sebagai contoh tentang sikap batin dan tanggapan roh yang begitu penting untuk masuknya manusia fana ke dalam realitas-realitas roh kerajaan surga.
149:6.12 (1677.1) “Dengan baik Nabi Yeremia menggambarkan keadaan banyak orang ketika ia berkata: ‘datang mendekat dengan mulutnya, padahal hatinya menjauh dari pada-Ku.’ Dan belumkah kamu juga membaca tentang peringatan mengerikan dari nabi yang mengatakan: ‘Para kepalanya memutuskan hukum karena suap, dan para imamnya memberi pengajaran karena bayaran, para nabinya menenung karena uang, padahal mereka bersandar kepada TUHAN.’ Apakah kamu belum diperingatkan benar-benar terhadap orang-orang yang ‘ramah dengan teman-temannya, tetapi yang hatinya penuh kejahatan.’ orang-orang yang ‘berkata dengan bibir yang manis dan hati yang bercabang’? Dari semua duka mempercayai orang, tidak ada yang lebih parah dari ‘luka yang kudapat di rumah sahabat-sahabatku!’”
149:7.1 (1677.2) Andreas, setelah berkonsultasi dengan Simon Petrus dan dengan persetujuan Yesus, telah menyuruh Daud di Betsaida untuk mengirimkan utusan ke berbagai kelompok pengkhotbah dengan petunjuk untuk mengakhiri perjalanan keliling dan kembali ke Betsaida kapan saja pada hari Kamis, 30 Desember. Pada saat makan malam pada hari hujan itu semua rombongan kerasulan dan penginjil yang mengajar itu telah tiba di rumah Zebedeus.
149:7.2 (1677.3) Kelompok ini tetap bersama-sama selama hari Sabat, ditampung di rumah-rumah Betsaida dan Kapernaum yang berdekatan, setelah itu seluruh rombongan diberikan masa istirahat dua minggu untuk pulang ke keluarga mereka, mengunjungi teman-teman mereka, atau pergi menangkap ikan. Dua atau tiga hari mereka bersama-sama di Betsaida itu, memang, menggembirakan dan mengilhami; bahkan guru-guru yang lebih lama mendapat manfaat dari para pengkhotbah muda itu ketika mereka menceritakan pengalaman mereka.
149:7.3 (1677.4) Dari 117 penginjil yang ikut serta dalam tur pemberitaan kedua di Galilea ini, hanya sekitar tujuh puluh lima yang lolos uji pengalaman nyata dan siap sedia untuk ditugaskan ke pelayanan pada akhir masa reses dua minggu itu. Yesus, dengan Andreas, Petrus, Yakobus, dan Yohanes, tetap di rumah Zebedeus dan menghabiskan banyak waktu dalam pertemuan mengenai kesejahteraan dan perluasan kerajaan.
Buku Urantia
Makalah 150
150:0.1 (1678.1) PADA hari Minggu malam, 16 Januari, 29 M., Abner, bersama rasul-rasulnya Yohanes, mencapai Betsaida dan mengadakan konferensi bersama dengan Andreas dan para rasul Yesus pada hari berikutnya. Abner dan rekan-rekannya mendirikan markas mereka di Hebron dan terbiasa datang ke Betsaida secara berkala untuk pertemuan-pertemuan ini.
150:0.2 (1678.2) Di antara banyak hal yang dipertimbangkan oleh konferensi bersama ini adalah praktek pengurapan orang sakit dengan bentuk-bentuk minyak tertentu sehubungan dengan doa untuk penyembuhan. Sekali lagi Yesus menolak untuk ikut serta dalam diskusi mereka atau untuk memberikan pernyataan mengenai kesimpulan-kesimpulan mereka. Para rasul Yohanes telah terbiasa selalu menggunakan minyak urapan dalam pelayanan mereka pada orang yang sakit dan menderita, dan mereka berusaha untuk menetapkan hal ini sebagai praktek seragam untuk kedua kelompok, tetapi para rasul Yesus menolak untuk diikat oleh peraturan tersebut.
150:0.3 (1678.3) Pada hari Selasa, 18 Januari, dua puluh empat itu bergabung dengan para penginjil yang sudah teruji, sekitar tujuh puluh lima jumlahnya, di rumah Zebedeus di Betsaida sebagai persiapan untuk diutus pada perjalanan keliling pemberitaan yang ketiga di Galilea. Misi ketiga ini berlangsung selama jangka waktu tujuh minggu.
150:0.4 (1678.4) Para penginjil dikirim keluar dalam kelompok berlima, sementara Yesus dan dua belas untuk sebagian besar waktu bepergian bersama-sama, para rasul pergi berdua-dua untuk membaptis orang-orang percaya sesuai yang dibutuhkan. Selama jangka waktu hampir tiga minggu Abner dan rekan-rekannya juga bekerja dengan kelompok-kelompok penginjilan, menasihati mereka dan membaptis orang-orang percaya. Mereka mengunjungi Magdala, Tiberias, Nazaret, dan semua kota dan desa utama di Galilea tengah dan selatan, semua tempat yang telah dikunjungi sebelumnya dan banyak lagi yang lainnya. Ini adalah pesan terakhir mereka ke Galilea, kecuali ke wilayah-wilayah utara.
150:1.1 (1678.5) Dari semua hal berani yang Yesus lakukan sehubungan dengan pekerjaan buminya, yang paling menakjubkan adalah pengumuman mendadaknya pada malam 16 Januari: “Esok hari kita akan memisahkan sepuluh wanita untuk pekerjaan melayani kerajaan.” Pada awal periode dua minggu selama para rasul dan penginjil itu sedang absen dari Betsaida pada cuti mereka, Yesus meminta Daud untuk mengundang orang tua Daud untuk kembali ke rumah mereka dan untuk mengirimkan utusan-utusan memanggil ke Betsaida sepuluh wanita saleh yang pernah bertugas dalam pengaturan perkemahan dan rumah sakit tenda yang sebelumnya. Para wanita ini semua mendengarkan petunjuk yang diberikan kepada para penginjil muda, tetapi tidak pernah terpikir pada diri mereka sendiri atau pada guru-guru mereka bahwa Yesus akan berani mengutus wanita untuk mengajarkan injil kerajaan dan melayani orang sakit. Sepuluh wanita ini yang dipilih dan ditugaskan oleh Yesus adalah: Susana, putri mantan chazan sinagog Nazaret; Yohana, istri Khuza, pelayan Herodes Antipas; Elisabet, putri dari seorang Yahudi kaya dari Tiberias dan Sepphoris; Marta, kakak perempuan Andreas dan Petrus; Rachel, adik ipar dari Yudas adik kandungnya Guru; Nasanta, putri Elman, dokter Syria; Milka, sepupu dari Rasul Tomas; Rut, putri sulung dari Matius Lewi; Celta, putri seorang perwira centurion Romawi; dan Agaman, seorang janda dari Damaskus. Selanjutnya, Yesus menambahkan dua wanita lagi ke grup ini—Maria Magdalena dan Ribka, putri Yusuf Arimatea.
150:1.2 (1679.1) Yesus memberi wewenang para wanita ini untuk membentuk organisasi mereka sendiri dan menyuruh Yudas agar menyediakan dana untuk peralatan mereka dan untuk hewan beban. Sepuluh wanita ini memilih Susana sebagai kepala mereka dan Yohana sebagai bendahara mereka. Mulai saat ini mereka menyediakan dana mereka sendiri; tidak pernah lagi mereka minta dukungan dana dari Yudas.
150:1.3 (1679.2) Memang sungguh mengejutkan pada hari itu, ketika wanita yang bahkan tidak diperbolehkan berada di lantai utama sinagog (dibatasi di serambi perempuan saja), namun pada hari itu melihat mereka diakui sebagai guru-guru resmi injil baru kerajaan. Tugas yang Yesus berikan pada sepuluh wanita ini saat dia memilih mereka untuk mengajar dan pelayanan injil adalah proklamasi emansipasi yang membebaskan semua wanita dan untuk sepanjang masa; tidak lagi pria memandang wanita sebagai lebih rendah secara rohani. Ini adalah kejutan yang jelas bahkan bagi dua belas rasul. Meskipun mereka telah berkali-kali mendengar Guru mengatakan bahwa “dalam kerajaan surga tak ada kaya atau miskin, merdeka atau hamba, laki-laki atau perempuan, mereka semua sama-sama putra dan putri Tuhan,” namun mereka benar-benar terkejut ketika ia mengusulkan secara resmi untuk menugasi sepuluh perempuan ini sebagai guru agama dan bahkan untuk mengizinkan perjalanan keliling bersama dengan mereka. Seluruh negeri gempar oleh tindakan ini, musuh-musuh Yesus mendapat manfaat besar dari tindakan ini, tetapi di mana-mana para perempuan yang percaya kabar baik itu berdiri dengan tegar di belakang saudari-saudari mereka yang terpilih dan menyuarakan persetujuan tanpa ragu atas pengakuan terlambat tentang tempat wanita dalam tugas keagamaan ini. Dan pembebasan perempuan ini, memberi mereka pengakuan yang sepantasnya untuk mereka, dipraktekkan oleh para rasul segera setelah kepergian Guru, meskipun mereka jatuh kembali ke kebiasaan-kebiasaan lama dalam generasi-generasi berikutnya. Sepanjang hari-hari awal itu para guru dan pelayan wanita gereja Kristen disebut diaken perempuan dan diberikan pengakuan umum. Tetapi Paulus, meskipun ada fakta bahwa dia mengakui semua ini dalam teori, tidak pernah benar-benar menggabungkan ke dalam sikapnya sendiri dan secara pribadi merasa sulit untuk melaksanakannya dalam praktek.
150:2.1 (1679.3) Sementara rombongan kerasulan berangkat dari Betsaida, para wanita melakukan perjalanan di bagian belakang. Selama waktu pertemuan mereka selalu duduk dalam kelompok di depan dan di sebelah kanan pembicara. Semakin banyak perempuan menjadi percaya kepada injil kerajaan, dan hal itu telah menjadi sumber banyak kesulitan dan rasa malu tanpa akhir ketika mereka ingin untuk mengadakan pembicaraan pribadi dengan Yesus atau salah satu dari para rasul. Sekarang semua ini berubah. Ketika salah seorang wanita beriman ingin bertemu Guru atau berbicara dengan para rasul, mereka pergi ke Susana, dan dengan ditemani oleh salah seorang dari dua belas wanita penginjil, mereka akan langsung pergi ke hadapan Guru atau salah satu dari para rasulnya.
150:2.2 (1680.1) Di Magdala itulah para wanita pertama kali menunjukkan kegunaan mereka dan membenarkan kebijaksanaan pemilihan mereka. Andreas telah memberlakukan aturan yang agak ketat pada rekan-rekannya tentang melakukan pekerjaan pribadi dengan wanita, terutama dengan mereka yang karakternya dipertanyakan. Ketika rombongan itu memasuki Magdala, sepuluh penginjil wanita ini bebas untuk memasuki kawasan resor-resor jahat itu dan mengabarkan kabar gembira langsung untuk semua sesama mereka. Dan ketika mengunjungi orang sakit, para wanita ini bisa berada sangat dekat dalam pelayanan mereka kepada saudari-saudari mereka yang menderita. Sebagai hasil dari pelayanan sepuluh perempuan ini (sesudahnya dikenal sebagai dua belas wanita) di tempat ini, Maria Magdalena dimenangkan bagi kerajaan. Melalui serangkaian nasib malang dan sebagai akibat dari sikap masyarakat yang terhormat terhadap perempuan yang melakukan kesalahan keputusan seperti itu, wanita ini telah terjerumus masuk di salah satu kawasan jahat Magdala. Marta dan Rahel itulah yang menjelaskan kepada Maria bahwa pintu-pintu kerajaan terbuka bahkan bagi orang seperti dia. Maria percaya kabar baik itu dan dibaptis oleh Petrus pada hari berikutnya.
150:2.3 (1680.2) Maria Magdalena menjadi guru injil yang paling efektif di antara kelompok dua belas wanita penginjil ini. Dia dikhususkan untuk pelayanan tersebut, bersama dengan Ribka, di Jotapata sekitar empat minggu setelah pertobatannya. Maria dan Ribka, dengan yang lain dari kelompok ini, masih terus sepanjang sisa kehidupan Yesus di bumi, bekerja dengan setia dan efektif untuk pencerahan dan pengangkatan saudari-saudari mereka yang tertindas; dan ketika babak terakhir dan tragis dalam drama kehidupan Yesus sedang dilangsungkan, meskipun para rasul semua melarikan diri kecuali satu orang, para perempuan ini semuanya hadir, dan tidak satupun yang menyangkal atau mengkhianatinya.
150:3.1 (1680.3) Ibadah Sabat rombongan kerasulan itu telah diserahkan ke tangan para wanita oleh Andreas, atas instruksi dari Yesus. Ini berarti, tentu saja, bahwa ibadah itu tidak bisa diselenggarakan di sinagog yang baru. Para wanita memilih Yohana untuk bertanggung jawab atas acara ini, dan pertemuan diadakan di ruang perjamuan di istana barunya Herodes, sementara Herodes sedang pergi ke kediamannya di Julias di Perea. Yohana membaca dari Kitab Suci mengenai pekerjaan wanita dalam kehidupan keagamaan Israel, mengacu pada Miriam, Debora, Ester, dan lain-lain.
150:3.2 (1680.4) Larut malam itu Yesus memberikan pada kelompok bersatu itu suatu ceramah yang mengesankan tentang “Sihir dan Takhyul.” Pada hari-hari itu kemunculan sebuah bintang yang terang dan dianggap baru dianggap sebagai tanda yang menunjukkan bahwa ada seorang besar telah lahir di bumi. Bintang seperti itu baru-baru saja terlihat, Andreas bertanya kepada Yesus apakah keyakinan ini memiliki dasar yang kuat. Dalam jawaban panjang terhadap pertanyaan Andreas ini Guru masuk pada diskusi menyeluruh tentang seluruh subjek mengenai takhyul manusia. Pernyataan yang dibuat Yesus pada saat itu dapat diringkas dalam ungkapan modern sebagai berikut:
150:3.3 (1680.5) 1. Perjalanan bintang-bintang di langit tidak ada hubungannya apapun dengan peristiwa kehidupan manusia di bumi. Astronomi adalah usaha yang tepat dari ilmu pengetahuan, tetapi astrologi adalah kumpulan kesalahan takhyul yang tidak memiliki tempat dalam injil kerajaan.
150:3.4 (1680.6) 2. Pemeriksaan organ bagian dalam hewan yang baru saja dibunuh tidak dapat mengungkapkan apa-apa tentang cuaca, kejadian masa depan, atau hasil dari urusan-urusan manusia.
150:3.5 (1680.7) 3. Roh-roh orang mati tidak datang kembali untuk berkomunikasi dengan keluarga atau mantan teman mereka di antara yang masih hidup.
150:3.6 (1681.1) 4. Jimat dan benda keramat tidak berkuasa untuk menyembuhkan penyakit, mengusir bencana, atau mempengaruhi roh-roh jahat; keyakinan akan segala cara jasmani untuk mempengaruhi alam roh seperti itu hanyalah takhyul semata-mata.
150:3.7 (1681.2) 5. Membuang undi, walaupun itu mungkin cara yang nyaman untuk menyelesaikan banyak kesulitan kecil, namun itu bukanlah metode yang dirancang untuk mengungkapkan kehendak ilahi. Hasil keluaran tersebut adalah murni hal peluang bendawi. Satu-satunya cara persekutuan dengan dunia rohani tercakup dalam karunia roh terhadap umat manusia itu, roh Bapa yang mendiami, bersama-sama dengan roh sang Putra yang dicurahkan dan pengaruh mahahadir dari Roh Tanpa Batas.
150:3.8 (1681.3) 6. Ramal, sihir, dan tenung adalah takhyul dari pikiran bodoh, seperti juga khayalan tentang sihir. Kepercayaan akan nomor ajaib, pertanda keberuntungan, dan “alamat” nasib buruk, adalah murni takhyul yang tidak berdasar.
150:3.9 (1681.4) 7. Tafsir mimpi sebagian besar adalah sistem spekulasi bodoh dan fantastis yang bersifat takhyul dan tidak berdasar. Injil kerajaan haruslah tidak memiliki kesamaan apapun dengan para imam peramal dari agama primitif.
150:3.10 (1681.5) 8. Roh-roh baik atau jahat tidak bisa tinggal di dalam simbol-simbol benda tanah liat, kayu, atau logam; berhala-berhala itu tidak lebih dari bahan baku dari mana benda itu dibuat.
150:3.11 (1681.6) 9. Praktek-praktek penjampi, penenung, penyihir, dan dukun santet itu berasal dari takhyul orang Mesir, Asyur, Babel, dan orang Kanaan kuno. Jimat dan segala macam jampi-jampi itu sia-sia untuk memenangkan perlindungan roh ataupun untuk mengusir yang dianggap roh jahat.
150:3.12 (1681.7) 10. Ia membongkar dan mencela keyakinan akan mantra-mantra, uji kebenaran dengan cobaan, menyihir, mengutuk, tanda-tanda, tumbuhan mandrake, simpul tali, dan semua bentuk takhyul yang bodoh dan memperbudak lainnya.
150:4.1 (1681.8) Malam berikutnya, setelah mengumpulkan dua belas rasul, para rasulnya Yohanes, dan kelompok perempuan yang baru ditugaskan, Yesus berkata: “Kamu lihat sendiri bahwa panen itu berlimpah, tetapi pekerja sedikit. Marilah kita semua, oleh karena itu, berdoa pada Tuhan pemilik panen itu agar Dia mengirimkan lebih banyak pekerja ke ladang-Nya. Sementara aku tinggal untuk melayani dan memberikan petunjuk para guru yang lebih baru, aku akan mengirimkan guru-guru yang lebih lama berdua-dua supaya mereka bisa menjelajah dengan cepat seluruh Galilea memberitakan injil kerajaan sementara itu masih mudah dan damai.” Kemudian ia menunjuk pasangan rasul-rasul seperti yang ia inginkan mereka untuk pergi, dan mereka adalah: Andreas dan Petrus, Yakobus dan Yohanes anak Zebedeus, Filipus dan Natanael, Tomas dan Matius, Yakobus dan Yudas Alfeus, Simon Zelot dan Yudas Iskariot.
150:4.2 (1681.9) Yesus mengatur tanggal untuk pertemuan dua belas di Nazaret, dan pada waktu berpisah, dia berkata: “Pada misi ini jangan pergi ke kota-kota orang kafir, jangan pergi ke Samaria, tapi pergilah kepada domba-domba yang hilang dari keturunan Israel. Beritakan injil kerajaan dan kabarkan kebenaran yang menyelamatkan bahwa manusia adalah anak Tuhan. Ingatlah bahwa murid tidaklah melebihi gurunya atau hamba lebih besar daripada tuannya. Cukuplah bagi seorang murid jika ia menjadi sama dengan gurunya dan hamba untuk menjadi seperti tuannya. Jika beberapa orang telah berani untuk memanggil tuan rumah sebagai rekan Beelzebul, apalagi mereka akan menganggap orang-orang seisi rumahnya! Tetapi kamu tidak perlu takut pada musuh-musuh yang tidak percaya ini. Aku menyatakan kepadamu bahwa tidak ada sesuatu yang ditutup-tutupi yang tidak akan dibukakan; tidak ada sesuatu yang tersembunyi yang tidak akan diketahui. Apa yang telah aku ajarkan padamu secara pribadi, kabarkankah dengan hikmat secara terbuka. Apa yang telah aku ungkapkan kepada kamu dalam ruang bagian dalam, kamu akan beritakan pada masanya yang tepat dari atas atap rumah. Dan aku berkata kepadamu, teman-teman dan murid-muridku, janganlah takut pada mereka yang bisa membunuh tubuh, tetapi yang tidak mampu menghancurkan jiwa; lebih baik taruhlah percayamu dalam Dia yang mampu memelihara tubuh dan menyelamatkan jiwa.
150:4.3 (1682.1) “Bukankah dua ekor burung pipit dijual untuk satu sen? Namun aku menyatakan bahwa tidak ada satu pun dari mereka yang dilupakan dalam pandangan Tuhan. Tidak tahukah kamu bahwa rambut kepalamu pun terhitung semuanya? Karena itu, janganlah takut; Kamu lebih bernilai dari pada banyak sekali burung pipit. Janganlah malu karena ajaranku; pergilah memberitakan perdamaian dan kabar baik, tetapi janganlah tertipu—damai tidak akan selalu menyertai pemberitaanmu. Aku datang untuk membawa damai ke atas bumi, tetapi kalau orang-orang menolak pemberianku, maka perpecahan dan kekacauan menjadi hasilnya. Ketika seluruh keluarga menerima injil kerajaan, damai yang sesungguhnya tinggal di rumah itu; tetapi ketika beberapa keluarga memasuki kerajaan itu dan lain menolak injil itu, perpecahan tersebut hanya bisa menghasilkan duka dan kesedihan. Bekerjalah dengan sungguh-sungguh untuk menyelamatkan seluruh isi keluarga, jangan sampai musuh orang itu nanti adalah mereka dari rumah tangganya sendiri. Tapi, kalau kamu telah melakukan yang terbaik untuk semuanya dari setiap keluarga, aku menyatakan kepada kamu bahwa siapa yang mengasihi ayah atau ibunya lebih dari injil ini tidaklah layak bagi kerajaan.”
150:4.4 (1682.2) Setelah dua belas rasul mendengar kata-kata ini, mereka bersiap-siap untuk berangkat. Dan mereka tidak lagi datang bersama-sama sampai waktu mereka berkumpul di Nazaret untuk bertemu dengan Yesus dan murid-murid lainnya seperti yang Guru telah atur.
150:5.1 (1682.3) Suatu malam di Sunem, setelah rasul-rasulnya Yohanes kembali ke Hebron, dan setelah rasul-rasul Yesus telah dikirim berdua-dua, ketika Guru sedang mengajar sekelompok dua belas penginjil muda yang bekerja di bawah pimpinan Yakub, bersama-sama dengan dua belas wanita, Rahel bertanya kepada Yesus pertanyaan ini: “Guru, apa yang harus kami jawab ketika para wanita bertanya kepada kami, Apa yang harus kulakukan agar diselamatkan?” ketika Yesus mendengar pertanyaan ini, dia menjawab:
150:5.2 (1682.4) “Ketika pria dan wanita bertanya apa yang harus kami lakukan untuk diselamatkan, kamu haruslah menjawab, Percayalah injil kerajaan ini; terimalah pengampunan ilahi. Oleh iman akuilah roh Tuhan yang tinggal di dalam, yang penerimaannya membuat kamu menjadi anak Tuhan. Apakah kamu belum membaca dalam Kitab Suci yang mengatakan, ‘Keadilan dan kekuatan hanya ada di dalam TUHAN.’ Juga dimana Bapa berkata, ‘keselamatan yang dari pada-Ku akan dekat, kelepasan yang Kuberikan akan tiba, dan dengan tangan kekuasaan-Ku Aku akan memerintah bangsa-bangsa’ ‘Aku bersukaria di dalam TUHAN, jiwaku bersorak-sorai di dalam Allahku, sebab Ia mengenakan pakaian keselamatan kepadaku dan menyelubungi aku dengan jubah kebenaran.’ Tidakkah kamu juga membaca dari Bapa bahwa namanya ‘TUHAN—keadilan kita.’ ‘Tanggalkan kain kotor kesalehan diri sendiri dan pakaikan anakku jubah kebenaran ilahi dan keselamatan kekal.’ Selamanya benar, ‘orang yang benar itu akan hidup oleh percayanya’ Masuk ke dalam kerajaan Bapa adalah sepenuhnya cuma-cuma, namun kemajuan—pertumbuhan dalam kasih karunia—adalah sangat penting untuk kelanjutan di dalamnya.
150:5.3 (1682.5) “Keselamatan adalah pemberian dari Bapa dan diwahyukan oleh para Putranya. Penerimaan melalui iman pada bagianmu membuat kamu mengambil bagian dalam kodrat ilahi, seorang putra atau putri Tuhan. Oleh iman kamu dibenarkan; oleh iman kamu diselamatkan; dan oleh iman yang sama ini kamu selamanya dimajukan dalam jalan kesempurnaan progresif dan ilahi. Oleh karena iman itu Abraham dibenarkan dan dibuat sadar tentang keselamatan oleh ajaran Melkisedek. Selama berabad-abad iman yang sama ini menyelamatkan anak-anak manusia, tapi sekarang seorang Putra datang dari Bapa untuk membuat keselamatan lebih nyata dan dapat diterima.”
150:5.4 (1683.1) Setelah Yesus selesai berbicara, ada sukacita besar di antara mereka yang telah mendengar kata-kata yang penuh rahmat ini, dan mereka semua melanjutkan pada hari-hari berikutnya memberitakan injil kerajaan dengan kekuatan baru dan dengan energi dan antusiasme yang diperbarui. Dan para perempuan semakin lebih bersukacita karena mengetahui mereka termasuk dalam rencana-rencana ini untuk pendirian kerajaan di atas bumi.
150:5.5 (1683.2) Pada waktu menyimpulkan pernyataan akhirnya, Yesus berkata: “Kamu tidak bisa membeli keselamatan; kamu tidak bisa memperoleh kebenaran sebagai upah. Keselamatan adalah pemberian dari Tuhan, dan perbuatan benar itu adalah buah alami dari kehidupan sebagai anak yang dilahirkan dari roh dalam kerajaan. Kamu tidak diselamatkan karena kamu menjalani kehidupan yang benar; melainkan kamu menjalani kehidupan yang benar karena kamu telah diselamatkan, telah mengakui status keanakan sebagai pemberian Tuhan dan pelayanan dalam kerajaan sebagai kebahagiaan tertinggi hidup di bumi. Ketika manusia percaya injil ini, yang merupakan pewahyuan tentang kebaikan Tuhan, mereka akan dipimpin pada pertobatan sukarela dari semua dosa yang diketahui. Kesadaran sebagai anak itu tidak cocok dengan keinginan untuk berdosa. Orang percaya kerajaan itu lapar akan perbuatan benar dan haus akan kesempurnaan ilahi.”
150:6.1 (1683.3) Pada diskusi-diskusi malam Yesus berbicara tentang banyak topik bahasan. Selama sisa tur ini—sebelum mereka semua bersatu kembali di Nazaret—ia mendiskusikan “Kasih Tuhan,” “Mimpi dan Visi,” “Niat Jahat,” “Kerendahan Hati dan Kelemahlembutan,” “Keberanian dan Kesetiaan,” “Musik dan Penyembahan,” “Pelayanan dan Kepatuhan,” “Keangkuhan dan Praduga,” “Pengampunan dalam Hubungannya dengan Pertobatan,” “Perdamaian dan Kesempurnaan,” “Berkata Jahat dan Iri Hati,” “Kejahatan, Dosa, dan Pencobaan,” “Keraguan dan Ketidakpercayaan,” “Hikmat dan Penyembahan.” Karena para rasul yang lebih lama sedang pergi, maka kelompok-kelompok pria dan wanita yang lebih baru ini lebih leluasa masuk ke dalam diskusi-diskusi ini dengan Guru.
150:6.2 (1683.4) Setelah menghabiskan dua atau tiga hari dengan satu kelompok dua belas penginjil, Yesus akan pindah bergabung dengan kelompok lain, sambil mendapat informasi mengenai keberadaan dan pergerakan dari semua pekerja ini oleh utusan-utusannya Daud. Karena ini tur pertama mereka, para wanita tetap sebagian besar waktu bersama Yesus. Melalui layanan kurir masing-masing kelompok mendapat informasi yang lengkap mengenai kemajuan perjalanan keliling, dan penerimaan berita dari kelompok-kelompok lain selalu menjadi sumber dorongan semangat untuk para pekerja yang tersebar dan terpisah-pisah ini.
150:6.3 (1683.5) Sebelum perpisahan mereka itu telah diatur bahwa dua belas rasul, bersama-sama dengan para penginjil dan korps wanita, akan berkumpul di Nazaret untuk bertemu Guru pada hari Jumat, 4 Maret. Sesuai dengan hal itu, pada sekitar waktu ini, dari semua bagian Galilea tengah dan selatan berbagai kelompok rasul dan penginjil mulai bergerak menuju Nazaret. Menjelang sore, Andreas dan Petrus, yang terakhir datang, telah mencapai perkemahan yang disiapkan oleh pendatang yang lebih awal dan terletak di dataran tinggi di sebelah utara kota. Dan ini adalah pertama kalinya Yesus mengunjungi Nazaret sejak permulaan pelayanan publiknya.
150:7.1 (1683.6) Hari Jumat sore ini Yesus berjalan sekitar Nazaret sama sekali tidak diamati dan sepenuhnya tidak dikenali. Dia melewati rumah masa kecilnya dan bengkel tukang kayu dan menghabiskan setengah jam di bukit yang begitu dia senangi saat masih seorang anak muda. Tidak pernah sejak hari dibaptis oleh Yohanes di sungai Yordan, Anak Manusia mengalami luapan emosi manusiawi yang bergejolak di dalam jiwanya. Sementara turun dari gunung, dia mendengar bunyi akrab tiupan terompet yang mengumandangkan akan terbenamnya matahari, sama seperti yang telah begitu sering ia dengar berkali-kali sebagai seorang anak laki-laki yang tumbuh besar di Nazaret. Sebelum kembali ke perkemahan, dia berjalan menyusuri dekat sinagog dimana dia telah bersekolah dan memanjakan pikirannya dengan banyak kenangan dari masa-masa kecilnya. Sebelumnya pada hari itu Yesus menyuruh Tomas untuk mengatur dengan penguasa sinagog untuk khotbahnya pada ibadah pagi hari Sabat.
150:7.2 (1684.1) Rakyat Nazaret tidak pernah terkenal karena kehidupan yang saleh dan benar. Tahun-tahun berlalu, desa ini menjadi semakin tercemar oleh standar moral rendah dari Sepphoris yang berdekatan. Sepanjang masa remaja dan muda Yesus telah terjadi perpecahan pendapat di Nazaret mengenai dia; terjadi banyak kemarahan ketika dia pindah ke Kapernaum. Sementara para penduduk Nazaret telah mendengar banyak tentang perbuatan mantan tukang kayu mereka, mereka tersinggung karena dia tidak pernah memasukkan desa asalnya dalam satupun perjalanan pemberitaannya yang lebih awal. Mereka memang mendengar kabar tentang ketenaran Yesus, namun sebagian besar warga marah karena dia tidak melakukan satupun karya-karya besarnya di kota masa mudanya. Selama berbulan-bulan orang-orang Nazaret telah banyak membahas Yesus, namun pendapat mereka, secara keseluruhan, tidak menguntungkan baginya.
150:7.3 (1684.2) Demikianlah Guru menemukan dirinya di tengah-tengah, bukan sambutan selamat datang, tetapi suasana yang jelas bermusuhan dan sangat kritis. Tetapi ini belum semuanya. Musuh-musuhnya, mengetahui bahwa dia akan menghabiskan hari Sabat ini di Nazaret dan mengira bahwa dia akan berbicara di sinagog, telah menyewa sejumlah lelaki kasar dan tidak sopan untuk mengganggunya dan dalam setiap cara yang mungkin membuat masalah.
150:7.4 (1684.3) Sebagian besar teman-teman Yesus yang lebih tua, termasuk chazan yang suka kepadanya pada masa mudanya, sudah meninggal atau telah meninggalkan Nazaret, dan generasi yang lebih muda rentan untuk membenci ketenarannya dengan kecemburuan yang kuat. Mereka gagal untuk mengingat pengabdian awal kepada keluarga ayahnya, dan mereka lebih pahit dalam kritik mereka tentang kelalaiannya untuk mengunjungi saudaranya dan adik-adik perempuannya yang sudah menikah yang tinggal di Nazaret. Sikap keluarga Yesus terhadapnya juga cenderung meningkatkan perasaan tidak ramah dari warga ini. Mereka yang ortodoks di antara orang Yahudi bahkan berani mengkritik Yesus karena dia berjalan terlalu cepat pada perjalanan ke sinagog hari Sabat pagi itu.
150:8.1 (1684.4) Sabat ini adalah hari yang indah, dan seluruh Nazaret, teman dan musuh, hadir untuk mendengar mantan warga kota mereka berceramah dalam rumah ibadah. Banyak dari rombongan kerasulan harus tinggal tanpa ke sinagog; tidak ada ruang bagi semua yang telah datang untuk mendengarkannya. Sebagai seorang pemuda Yesus sering berbicara di tempat ibadah ini, dan pagi itu, ketika kepala rumah ibadat itu menyerahkan kepadanya gulungan tulisan-tulisan suci agar dibacakan pelajaran Kitab Suci, tidak satupun yang hadir tampaknya ingat bahwa ini adalah naskah yang sama yang telah dia persembahkan kepada sinagog ini.
150:8.2 (1684.5) Ibadah pada hari ini diselenggarakan sama seperti ketika Yesus menghadirinya sebagai seorang anak laki-laki. Dia naik ke mimbar untuk berbicara bersama kepala sinagog, dan ibadah ini dimulai dengan pembacaan dua doa: “Diberkatilah Tuhan, Raja dunia, yang membuat cahaya dan menciptakan kegelapan, yang membuat damai dan menciptakan segalanya; yang, dalam rahmat, memberikan cahaya ke bumi dan kepada mereka yang diam di atasnya dan yang dalam kebaikan, hari demi hari dan setiap hari, memperbarui karya penciptaan. Diberkatilah Tuhan Allah kita karena untuk kemuliaan pekerjaan tangan-Nya dan karena cahaya-cahaya pemberi terang yang Ia telah buat untuk pujian-Nya. Selah. Terpujilah Tuhan, Allah kita, yang telah membuat cahaya-cahaya itu.”
150:8.3 (1685.1) Setelah berhenti sesaat mereka berdoa lagi: “Dengan kasih yang besar Tuhan Allah kita telah mengasihi kita, dan dengan banyak belas kasihan melimpah Dia telah mengasihani kita, Bapa kita dan Raja kita, demi bapa-bapa kita yang menaruh percaya akan Dia. Engkau mengajar mereka hukum-hukum kehidupan; kasihanilah kami dan ajarilah kami. Terangi mata kami akan hukum; buatlah hati kami untuk taat pada perintah-perintah-Mu; satukanlah hati kami untuk mengasihi dan takut akan nama-Mu, dan kami tidak akan mendapat malu, dunia selama-lamanya. Karena engkaulah Tuhan yang menyediakan keselamatan, dan kami telah Engkau pilih dari antara segala bangsa dan bahasa, dan dalam kebenaran Engkau telah membawa kami dekat nama-Mu yang besar—selah—agar kami bisa dengan penuh kasih memuji keesaan-Mu. Diberkatilah Tuhan, yang dalam kasih memilih umat-Nya Israel."
150:8.4 (1685.2) Umat yang hadir kemudian membacakan Shema, pengakuan iman Yahudi. Tatacara ini terdiri dari mengulangi banyak ayat dari hukum dan menunjukkan bahwa pengikut ibadah itu mengenakan ke atas diri mereka kuk kerajaan surga, juga kuk perintah-perintah yang dilaksanakan pada siang dan malam.
150:8.5 (1685.3) Dan kemudian diikuti doa ketiga: “Benarlah bahwa Engkau adalah Yahweh, Allah kami dan Allah bapa-bapa kami; Raja kami dan Raja nenek moyang kami; Penyelamat kami dan Penyelamat bapa-bapa kami; Pencipta kami dan batu keselamatan kami; penolong kami dan pembebas kami. Nama-Mu adalah dari selama-lamanya, dan tidak ada Allah lain selain Engkau. Lagu yang baru mereka nyanyikan bagi nama-Mu di tepi laut; bersama-sama semua memuji dan memiliki-Mu Raja dan berkata, Yahweh akan bertahta, dunia selama-lamanya. Diberkatilah Tuhan yang menyelamatkan Israel.”
150:8.6 (1685.4) Kepala rumah ibadat itu kemudian menempati tempatnya di depan tabut, atau peti, yang berisi tulisan-tulisan suci dan mulai pembacaan doa madah sembilan belas, atau doa berkat. Namun pada kesempatan ini diinginkan untuk memperpendek ibadah agar tamu terhormat mungkin memiliki lebih banyak waktu untuk ceramahnya; oleh karena itu, hanya yang pertama dan terakhir dari doa berkat yang dibacakan. Yang pertama adalah: “Terpujilah Tuhan, Allah kita, dan Allah nenek moyang kita, Allah Abraham, dan Allah Ishak, dan Allah Yakub; Allah yang akbar, yang perkasa, dan menakutkan, yang menunjukkan rahmat dan kemurahan, yang menciptakan segala sesuatu, yang mengingat janji-janji berkat kepada bapa-bapa dan membawa penyelamat untuk anak-anak dari anak mereka demi nama-Nya sendiri, dalam kasih. Ya Raja, penolong, penyelamat, dan perisai! Terpujilah Engkau, ya Yahweh, perisai Abraham.”
150:8.7 (1685.5) Kemudian diikuti berkat terakhir: “Ya, berikanlah pada umat-Mu Israel kedamaian besar selamanya, karena Engkau adalah Raja dan Tuhan semua damai. Dan itu baik di mata-Mu untuk memberkati Israel pada setiap saat dan pada setiap jam dengan damai. Terpujilah Engkau, Yahweh, yang memberkati umat-Nya orang Israel dengan damai.” Jemaah tidak memandang pada pemimpin saat ia mengucapkan doa berkat. Setelah doa berkat ia mempersembahkan doa tidak resmi yang disesuaikan untuk kesempatan itu, dan setelah ini selesai, semua umat bersama-sama mengatakan amin.
150:8.8 (1685.6) Lalu chazan pergi ke tabut dan mengeluarkan sebuah gulungan, yang akan disampaikan kepada Yesus agar dapat membacakan pelajaran Kitab Suci. Menjadi kebiasaan untuk memanggil tujuh orang untuk membaca tidak kurang dari tiga ayat hukum, tetapi praktek ini dibebaskan pada kesempatan ini agar sang tamu bisa membacakan pelajaran dari pilihannya sendiri. Yesus, mengambil gulungan, berdiri dan mulai membaca dari Kitab Ulangan: “Sebab perintah ini, yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, tidaklah terlalu sukar bagimu dan tidak pula terlalu jauh. Tidak di langit tempatnya, sehingga engkau berkata: Siapakah yang akan naik ke langit untuk mengambilnya bagi kita dan memperdengarkannya kepada kita, supaya kita melakukannya? Juga tidak di seberang laut tempatnya, sehingga engkau berkata: Siapakah yang akan menyeberang ke seberang laut untuk mengambilnya bagi kita dan memperdengarkannya kepada kita, supaya kita melakukannya? Tetapi firman ini sangat dekat kepadamu, yakni di dalam mulutmu dan di dalam hatimu, untuk dilakukan.”
150:8.9 (1686.1) Dan setelah dia berhenti membaca dari kitab hukum, dia beralih ke Kitab Yesaya dan mulai membaca: “Roh Tuhan Allah ada padaku, oleh karena TUHAN telah mengurapi aku; Ia telah mengutus aku untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang sengsara, dan merawat orang-orang yang remuk hati, untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan kepada orang-orang yang terkurung kelepasan dari penjara, untuk memberitakan tahun rahmat TUHAN.”
150:8.10 (1686.2) Yesus menutup kitab itu dan, setelah menyerahkannya kembali kepada kepala rumah ibadat, duduk dan mulai berceramah kepada orang banyak. Dia mulai dengan mengatakan: “Hari inilah ayat-ayat ini digenapi.” Dan kemudian Yesus berbicara selama hampir lima belas menit tentang “Putra dan Putri Allah.” Banyak orang senang dengan ceramah itu, dan mereka mengagumi keramahan dan kebijaksanaannya.
150:8.11 (1686.3) Menjadi kebiasaan di rumah ibadah, setelah penutupan ibadah resmi, pembicara tetap tinggal sehingga mereka yang mungkin tertarik dapat mengajukan pertanyaan. Oleh karena itu, pada hari Sabat pagi ini Yesus melangkah turun ke tengah kerumunan orang yang mendesak maju untuk mengajukan pertanyaan. Dalam kelompok ini banyak orang rusuh yang pikirannya berniat untuk berbuat jahat, sementara sekitar pinggiran kerumunan ini ada beredar orang-orang bermartabat rendah yang telah disewa untuk membuat masalah bagi Yesus. Banyak dari murid dan penginjil yang tetap tinggal di luar kini mendesak masuk ke rumah ibadat dan tidak lambat untuk menyadari bahwa masalah sedang berkembang. Mereka berusaha untuk membawa Guru pergi, tetapi dia tidak mau pergi bersama mereka.
150:9.1 (1686.4) Yesus menemukan dirinya dikelilingi dalam sinagog oleh kerumunan besar musuh-musuhnya dan sedikit pengikutnya sendiri, dan sebagai jawaban atas pertanyaan kasar dan olok-olok sinis mereka itu dia dengan setengah bercanda mengatakan: "Ya, aku anak Yusuf; aku tukang kayu, dan aku tidak terkejut bahwa kamu mengingatkan aku pada pepatah, ‘Tabib sembuhkanlah dirimu sendiri,’ dan bahwa kamu menantang aku untuk melakukan di Nazaret apa yang kamu dengar aku lakukan di Kapernaum; tapi aku memanggilmu untuk menyaksikan bahwa bahkan Kitab Suci menyatakan bahwa ‘Seorang nabi dihormati di mana-mana kecuali di tempat asalnya sendiri, di antara kaum keluarganya dan di rumahnya.’”
150:9.2 (1686.5) Namun mereka mendesak-desak dia dan sambil menunjuk jari menuduh padanya, mengatakan: “Kamu pikir kamu lebih baik dari orang-orang Nazaret; kamu menjauh dari kami, tetapi saudaramu adalah seorang pekerja biasa, dan adik-adik perempuanmu masih tinggal di antara kami. Kami tahu ibumu, Maria. Dimana mereka sekarang? Kami mendengar hal-hal besar tentang kamu, tapi kami perhatikan bahwa kamu tidak melakukan yang ajaib ketika kamu pulang.” Yesus menjawab mereka: “Aku mengasihi orang-orang yang tinggal di kota tempat aku dibesarkan, dan aku akan bersukacita melihat kamu semua masuk kerajaan surga, tetapi berlakunya pekerjaan-pekerjaan Allah itu bukan aku yang menentukannya. Perubahan-perubahan karunia itu dikerjakan sebagai tanggapan terhadap iman yang hidup dari orang-orang yang menjadi penerima kebaikannya.”
150:9.3 (1686.6) Yesus tentulah dengan bersikap baik akan bisa mengelola kerumunan dan dengan efektif melucuti musuhnya yang rusuh itu seandainya bukan karena kesalahan taktis salah seorang rasulnya sendiri, Simon orang Zelot, yang, dengan bantuan Nahor, salah satu penginjil muda, sementara itu telah mengumpulkan sekelompok teman-teman Yesus dari antara orang banyak dan, dengan memasang sikap garang, telah memancing perhatian musuh-musuh Guru untuk bertindak karenanya. Yesus telah lama mengajari para rasul bahwa jawaban yang lemah lembut meredakan kegeraman, tetapi para pengikutnya tidak terbiasa melihat guru kekasih mereka, yang secara rela mereka sebut sebagai Tuan atau Master itu, diperlakukan tidak sopan dan hina seperti itu. Hal seperti itu sudah keterlaluan bagi mereka, dan mereka menampilkan sikap marah yang menyala dan berapi-api, yang semuanya hanya cenderung membangkitkan kecenderungan massa dalam kumpulan orang yang tidak beriman dan tidak sopan itu. Maka, di bawah kepemimpinan orang-orang upahan, bajingan-bajingan ini menangkap Yesus dan mendorong dia keluar dari sinagog menuju ke tebing bukit terjal yang berdekatan, dimana mereka hendak melempar dia agar tewas di bawah. Namun tepat ketika mereka akan mendorongnya melewati tepi tebing, Yesus tiba-tiba berbalik kepada para penangkapnya dan, sambil menghadap mereka, dengan tenang melipat tangannya. Dia tidak berkata apa-apa, tetapi teman-temannya lebih dari heran ketika, sementara dia mulai berjalan maju, massa menyibak dan membiarkannya lewat tanpa diganggu.
150:9.4 (1687.1) Yesus, diikuti oleh murid-muridnya, pergi menuju perkemahan mereka, dimana semua hal ini diceritakan. Dan mereka malam itu bersiap-siap untuk kembali ke Kapernaum pagi-pagi esoknya, seperti yang Yesus telah perintahkan. Akhir yang bergolak dari pemberitaan keliling publik ketiga ini memiliki efek membuat makin menyadarkan bagi semua pengikut Yesus. Mereka mulai menyadari arti dari beberapa ajaran Guru; mereka bangun pada kenyataan bahwa kerajaan itu akan datang hanya melalui banyak kesedihan dan kekecewaan pahit.
150:9.5 (1687.2) Mereka meninggalkan Nazaret hari Minggu pagi ini, dan dengan bepergian melalui rute-rute yang berbeda, mereka semua akhirnya berkumpul di Betsaida pada siang hari Kamis, tanggal 10 Maret. Mereka berkumpul bersama-sama sebagai kelompok para pengkhotbah injil kebenaran yang terbuka matanya, yang sadar dan serius, dan bukan sebagai barisan pejuang agama berkemenangan yang bersemangat dan menaklukkan semuanya.
Buku Urantia
Makalah 151
151:0.1 (1688.1) PADA tanggal 10 Maret semua kelompok pengkhotbah dan pengajar telah berkumpul di Betsaida. Kamis malam dan Jumat banyak dari mereka keluar menangkap ikan, sementara pada hari Sabat mereka menghadiri sinagog untuk mendengar seorang Yahudi lanjut usia dari Damaskus berceramah tentang kemuliaan bapa Abraham. Yesus menghabiskan sebagian besar hari Sabat ini sendirian di perbukitan. Pada hari Sabtu malam itulah Guru berbicara selama lebih dari satu jam kepada kelompok yang berkumpul tentang “Maksud kesulitan dan nilai rohani kekecewaan.” Acara ini berkesan, dan para pendengarnya tidak pernah melupakan pelajaran yang dia sampaikan.
151:0.2 (1688.2) Yesus belum sepenuhnya pulih dari kesedihan karena penolakan terhadap dirinya baru-baru ini di Nazaret; para rasul menyadari adanya kesedihan yang tidak biasa bercampur dengan sikapnya yang biasanya ceria. Yakobus dan Yohanes bersama-sama dengan dia sebagian besar waktu, Petrus menjadi lebih dari sibuk dengan banyak tanggung jawab yang berkaitan dengan kesejahteraan dan kepemimpinan korps penginjil yang baru. Waktu untuk menunggu sebelum berangkat ke Paskah di Yerusalem ini, digunakan para wanita untuk berkunjung dari rumah ke rumah, mengajarkan injil, dan melayani orang sakit di Kapernaum dan kota-kota serta desa-desa sekitarnya.
151:1.1 (1688.3) Sekitar saat inilah Yesus pertama kali mulai menggunakan metode perumpamaan untuk mengajar orang banyak yang begitu sering berkumpul di sekitar dia. Karena Yesus telah berbicara dengan rasul-rasul dan yang lain sampai larut malam, maka pada hari Minggu pagi ini sangat sedikit dari kelompok itu yang bangun untuk sarapan; jadi dia pergi ke pantai dan duduk sendirian di perahu, yaitu perahu penangkapan ikan lama milik Andreas dan Petrus, yang selalu tersedia untuknya, dan merenungkan langkah selanjutnya yang akan dilakukan dalam pekerjaan memperluas kerajaan. Tetapi Guru tidak lama sendirian. Segera orang-orang dari Kapernaum dan desa-desa berdekatan mulai berdatangan, dan pada pukul sepuluh pagi itu hampir seribu orang berkumpul di pantai dekat perahu Yesus dan ribut meminta perhatian. Petrus sekarang bangun, dan sambil berjalan ke perahu, berkata kepada Yesus, “Guru, apakah aku harus bicara pada mereka?” Tetapi Yesus menjawab, “Tidak, Petrus, aku akan menceritakan mereka suatu kisah.” Lalu Yesus mulai menceritakan perumpamaan tentang penabur, satu yang pertama dari serangkaian panjang perumpamaan yang dia ajarkan kepada kerumunan orang yang mengikutinya. Perahu ini memiliki tempat duduk yang dinaikkan dimana dia duduk (menjadi kebiasaannya untuk duduk ketika mengajar) sementara dia berbicara kepada orang banyak yang berkumpul sepanjang pantai. Setelah Petrus mengucapkan beberapa patah kata, Yesus berkata:
151:1.2 (1688.4) “Adalah seorang penabur keluar untuk menabur, dan terjadilah ketika ia menabur bahwa beberapa benih itu jatuh di pinggir jalan sehingga terinjak-injak kaki orang dan dimakan oleh burung-burung di angkasa. Benih lain jatuh di tempat berbatu-batu dimana tanahnya sedikit, dan langsung bertunas karena tidak dalam di tanah, tetapi segera setelah matahari bersinar, ia menjadi layu karena tidak punya akar untuk mendapatkan air. Benih yang lain jatuh di tengah semak duri, dan saat duri itu tumbuh, tanaman itu terhimpit sehingga tidak menghasilkan gandum. Masih ada benih yang lain jatuh di tanah yang baik, dan tumbuh, menghasilkan, ada yang tiga puluh kali, beberapa enam puluh kali, dan ada yang seratus kali lipat.” Dan setelah dia selesai menyampaikan perumpamaan ini, dia berkata kepada orang banyak, “Siapa yang memiliki telinga untuk mendengar, biarlah ia mendengar.”
151:1.3 (1689.1) Para rasul dan orang-orang yang bersama mereka, ketika mereka mendengar Yesus mengajar orang-orang dengan cara ini, menjadi sangat bingung; dan setelah banyak berbicara antara mereka sendiri, malam itu di taman Zebedeus, Matius berkata kepada Yesus: “Guru, apa arti dari perkataan-perkataan tidak jelas yang engkau sampaikan pada orang banyak? Mengapa engkau berbicara dalam perumpamaan kepada mereka yang mencari kebenaran?” Dan Yesus menjawab:
151:1.4 (1689.2) “Dengan sabar aku telah mengajar kamu selama ini. Kepada kamu diberikan untuk mengetahui rahasia-rahasia kerajaan surga, tetapi untuk orang banyak yang tidak memahami dan pada mereka yang mengusahakan kehancuran kita, dari sekarang, rahasia kerajaan tersebut akan disampaikan dalam perumpamaan. Dan ini akan kita lakukan sehingga mereka yang benar-benar ingin masuk kerajaan dapat memahami makna ajaran dan dengan demikian menemukan keselamatan, sementara mereka yang mendengarkan hanya untuk menjerat kita mungkin menjadi lebih bingung sehingga mereka akan melihat tanpa mengerti dan mendengar tanpa mendengarkan. Anak-anakku, apakah kamu tidak melihat hukum roh yang menetapkan bahwa siapa yang memiliki akan diberi sehingga ia akan memiliki kelimpahan; tapi dari siapa yang tidak memiliki akan diambil bahkan apa yang ia miliki. Oleh karena itu aku akan selanjutnya berbicara kepada orang-orang itu kebanyakan dalam perumpamaan dengan tujuan agar teman-teman kita dan mereka yang ingin mengetahui kebenaran bisa menemukan apa yang mereka cari, sementara musuh-musuh kita dan mereka yang tidak mencintai kebenaran bisa mendengar tanpa pemahaman. Banyak dari orang-orang ini tidak mengikuti jalan kebenaran. Nabi memang menggambarkan semua jiwa yang tidak melihat seperti itu ketika ia berkata: ‘Karena hati bangsa ini keras dan telinganya berat mendengar dan matanya melekat tertutup, supaya jangan mereka melihat dengan matanya dan mendengar dengan telinganya dan mengerti dengan hatinya, lalu berbalik dan menjadi sembuh.’”
151:1.5 (1689.3) Para rasul tidak sepenuhnya memahami arti kata-kata Guru. Ketika Andreas dan Tomas berbicara lebih lanjut dengan Yesus, Petrus dan para rasul lainnya menyingkir ke bagian lain taman dimana mereka terlibat dalam diskusi serius dan berkepanjangan.
151:2.1 (1689.4) Petrus dan kelompoknya sampai pada kesimpulan bahwa perumpamaan tentang penabur itu adalah sebuah kiasan, bahwa masing-masing fiturnya memiliki beberapa makna tersembunyi, sehingga mereka memutuskan untuk pergi kepada Yesus dan meminta penjelasan. Oleh karena itu, Petrus mendekati Guru, mengatakan: “Kami tidak mampu menembus makna perumpamaan ini, dan kami ingin agar engkau menjelaskan kepada kami karena engkau mengatakan diberikan kepada kami untuk mengetahui rahasia kerajaan.” Dan ketika Yesus mendengar ini, dia berkata kepada Petrus: “Anakku, aku ingin untuk tidak menahan apapun dari kamu, tapi pertama-tama bolehkah kamu ceritakan apa yang telah kamu bicarakan; apa penafsiranmu tentang perumpamaan itu?”
151:2.2 (1689.5) Setelah hening sejenak, Petrus berkata: "Guru, kami telah membahas banyak mengenai perumpamaan itu, dan ini adalah tafsiran yang aku telah tentukan: Penabur itu adalah pengkhotbah injil; benihnya adalah firman Tuhan. Benih yang jatuh di pinggir jalan merupakan orang-orang yang tidak memahami ajaran injil. Burung-burung yang mematuk benih yang jatuh di tanah yang keras itu merupakan Setan, atau si jahat, yang mencuri apa yang telah ditaburkan dalam hati orang-orang bodoh ini. Benih yang jatuh di tempat berbatu-batu, dan yang bertunas begitu mendadak, merupakan orang-orang yang dangkal dan tidak berpikir, yang ketika mereka mendengar kabar gembira, menerima pesan itu dengan sukacita; tetapi karena kebenaran tidak memiliki akar yang nyata dalam pemahaman mereka yang lebih dalam, pengabdian mereka berusia pendek menghadapi kesusahan dan penganiayaan. Ketika masalah datang, orang-orang percaya ini jatuh; mereka murtad ketika dicobai. Benih yang jatuh di tengah semak duri merupakan orang-orang yang mendengar firman dengan rela hati, tetapi yang mengizinkan kekuatiran dunia dan tipu daya kekayaan menghimpit firman kebenaran itu sehingga menjadi tidak berbuah. Adapun benih yang jatuh di tanah yang baik dan tumbuh untuk berbuah, ada yang tiga puluh, ada yang enam puluh, dan ada yang seratus kali lipat, merupakan orang-orang, yang setelah mereka mendengar kebenaran, menerimanya dengan berbagai tingkat penghargaan -- karena kemampuan kecerdasan mereka yang berbeda-beda -- dan karenanya menghasilkan berbagai tingkat pengalaman beragama ini.”
151:2.3 (1690.1) Yesus, setelah mendengarkan penafsiran Petrus tentang perumpamaan itu, meminta para rasul yang lain jika mereka juga memiliki saran untuk disampaikan. Terhadap undangan ini hanya Natanael yang menanggapi. Katanya: “Guru, meskipun aku mengakui banyak hal baik tentang penafsirannya Simon Petrus tentang perumpamaan itu, aku tidak sepenuhnya setuju dengan dia. Gagasanku tentang perumpamaan ini adalah: Benih itu merupakan injil kerajaan, sedangkan penabur mewakili utusan-utusan kerajaan. Benih yang jatuh di tepi jalan pada tanah yang dikeraskan itu merupakan orang-orang yang telah mendengar hanya sedikit tentang injil, bersama dengan mereka yang acuh tak acuh terhadap pesan itu, dan yang telah mengeraskan hati mereka. Burung-burung dari langit yang mematuk benih yang jatuh di pinggir jalan merupakan kebiasaan hidup seseorang, godaan kejahatan, dan keinginan daging. Benih yang jatuh di antara bebatuan merupakan jiwa-jiwa emosional tertentu yang cepat untuk menerima ajaran baru dan sama cepatnya untuk melepaskan kebenaran ketika dihadapkan dengan kesulitan dan kenyataan menghidupi kebenaran ini; mereka kurang memiliki daya paham rohani. Benih yang jatuh di tengah semak duri merupakan orang-orang yang tertarik pada kebenaran injil; mereka ingin mengikuti ajaran-ajarannya, tetapi mereka dicegah oleh keangkuhan hidup, kecemburuan, iri hati, dan kecemasan kehidupan manusia. Benih yang jatuh di tanah yang baik, bertumbuh dan berbuah, ada yang tiga puluh, ada yang enam puluh, dan ada yang seratus kali lipat, merupakan tingkat kemampuan yang alami dan beragam untuk memahami kebenaran dan menanggapi ajaran rohaninya, oleh pria dan wanita yang memiliki kemampuan bawaan berbeda-beda untuk pencerahan roh.”
151:2.4 (1690.2) Setelah Natanael selesai berbicara, para rasul dan rekan-rekan mereka masuk ke dalam diskusi serius dan terlibat dalam perdebatan sungguh-sungguh, beberapa membela kebenaran tafsiran Petrus, sementara hampir sejumlah yang sama berusaha untuk mempertahankan penjelasan Natanael terhadap perumpamaan itu. Sementara itu Petrus dan Natanael telah menyingkir ke rumah, dimana mereka terlibat dalam upaya bersemangat dan bertekad dimana yang satu hendak meyakinkan dan mengubah pikiran yang lain.
151:2.5 (1690.3) Guru mengizinkan kebingungan ini untuk melewati titik ekspresi yang paling keras; maka dia bertepuk tangan dan memanggil mereka datang seputar dia. Setelah mereka semua berkumpul di sekelilingnya sekali lagi, dia berkata, “Sebelum aku memberitahu kalian tentang perumpamaan ini, apakah dari kalian ada apapun yang mau dikatakan?” Setelah hening sesaat, Tomas angkat bicara: “Ya, Guru, aku ingin mengatakan beberapa kata. Aku ingat bahwa engkau pernah mengatakan kepada kami untuk berhati-hati terhadap hal yang ini. Engkau mengajar kami bahwa, bila menggunakan ilustrasi untuk pemberitaan kita, kita harus menggunakan kisah nyata, bukan dongeng, dan bahwa kita harus memilih cerita yang paling sesuai untuk gambaran tentang satu kebenaran pokok dan penting yang kita ingin ajarkan pada orang-orang, dan bahwa, setelah menggunakan cerita tersebut, kita tidak boleh berusaha untuk membuat penerapan rohani dari semua rincian kecil yang tercakup dalam penceritaan kisah itu. Aku yakin bahwa Petrus dan Natanael keduanya salah dalam upaya mereka untuk menafsirkan perumpamaan ini. Aku mengagumi kemampuan mereka untuk melakukan hal-hal ini, tapi aku juga yakin bahwa semua upaya tersebut untuk membuat perumpamaan alami agar menghasilkan persamaan rohani dalam semua ciri-cirinya itu hanya dapat mengakibatkan kebingungan dan kesalah-pahaman serius terhadap tujuan sebenarnya dari perumpamaan tersebut. Bahwa aku benar sepenuhnya dibuktikan oleh kenyataan bahwa, meskipun kami semua satu pikiran satu jam yang lalu, sekarang kami terbagi menjadi dua kelompok terpisah yang memiliki pendapat yang berbeda tentang perumpamaan ini dan memegang pendapat tersebut begitu sungguh-sungguh sehingga mengganggu, menurut pendapatku, pada kemampuan kami sepenuhnya untuk memahami kebenaran besar yang engkau pikirkan ketika engkau menyampaikan perumpamaan ini kepada orang banyak dan kemudian meminta kami untuk membuat komentar terhadapnya.”
151:2.6 (1691.1) Kata-kata yang diucapkan Tomas memiliki efek mendiamkan mereka semua. Ia menyebabkan mereka untuk mengingat apa yang Yesus telah ajarkan mereka pada kesempatan-kesempatan sebelumnya, dan sebelum Yesus melanjutkan kembali berbicara, Andreas bangkit, mengatakan: “Aku diyakinkan bahwa Tomas itu benar, dan aku ingin minta dia memberitahu kita apa makna perumpamaan tentang penabur ini menurut dia.” Setelah Yesus memberi isyarat Tomas untuk berbicara, ia berkata: “Saudara-saudaraku, aku tidak ingin memperpanjang diskusi ini, tetapi jika kamu inginkan, aku akan mengatakan bahwa aku pikir perumpamaan ini dikatakan untuk mengajarkan kita satu kebenaran besar. Dan itu adalah bahwa pengajaran kita tentang injil kerajaan, tidak peduli seberapa setia dan efisien kita menjalankan tugas ilahi kita, akan disertai oleh berbagai tingkat keberhasilan; dan bahwa semua perbedaan hasil tersebut adalah secara langsung karena kondisi-kondisi yang ada dalam keadaan-keadaan pelayanan kita, kondisi-kondisi dimana kita memiliki sedikit atau tanpa kendali.”
151:2.7 (1691.2) Setelah Tomas selesai berbicara, mayoritas sesama pengkhotbah hendak siap untuk setuju dengan dia, bahkan Petrus dan Natanael melangkah hendak berbicara dengan dia, ketika Yesus bangkit dan berkata: “Baik sekali, Tomas; kamu telah memahami makna sebenarnya dari perumpamaan itu; namun Petrus maupun Natanael telah berbuat sama baiknya dalam hal mereka telah begitu sepenuhnya menunjukkan bahaya usaha untuk membuat sebuah kiasan dari perumpamaanku. Dalam hatimu sendiri, kamu mungkin sering terlibat secara bermanfaat dalam imajinasi spekulatif demikian, tetapi kamu membuat kesalahan kalau kamu berusaha untuk menawarkan kesimpulan seperti itu sebagai bagian dari ajaranmu di depan umum.”
151:2.8 (1691.3) Kini ketegangan itu berakhir, Petrus dan Natanael saling memberi selamat atas tafsiran mereka, dan dengan pengecualian si kembar Alfeus, masing-masing dari para rasul mencoba untuk membuat penafsiran atas perumpamaan tentang penabur itu sebelum mereka beristirahat malam. Bahkan Yudas Iskariot menawarkan penafsiran yang sangat masuk akal. Dua belas rasul itu sering, di antara mereka sendiri, berusaha untuk menafsirkan perumpamaan-perumpamaan Guru seperti halnya itu sebuah kiasan, tetapi tidak pernah lagi mereka menganggap spekulasi-spekulasi seperti itu dengan serius. Ini adalah sesi yang sangat bermanfaat bagi para rasul dan rekan-rekan mereka, terutama karena sejak saat itu Yesus semakin banyak menggunakan perumpamaan sehubungan dengan pengajarannya di depan umum.
151:3.1 (1691.4) Para rasul itu suka perumpamaan, begitu rupa sehingga malam berikutnya seluruhnya dikhususkan untuk diskusi lebih lanjut tentang perumpamaan. Yesus mengantarkan konferensi malam itu dengan mengatakan: “Kekasih-kekasihku, kamu harus selalu membuat perbedaan dalam mengajar sehingga menyesuaikan presentasi kebenaranmu terhadap pikiran dan hati yang kamu hadapi. Ketika kamu berdiri di hadapan orang banyak dengan berbagai kecerdasan dan temperamen, kamu tidak dapat mengucapkan kata-kata yang berbeda untuk setiap kelas pendengar, tetapi kamu dapat menceritakan sebuah kisah untuk menyampaikan pengajaranmu; dan masing-masing kelompok, bahkan masing-masing individu, akan mampu membuat penafsirannya sendiri terhadap perumpamaan kamu sesuai dengan kemampuan kecerdasan dan rohani mereka masing-masing. Kamu akan membuat terangmu bercahaya tetapi lakukanlah dengan hikmat dan kearifan. Tidak ada orang, ketika ia menyalakan lampu, menutupinya dengan bejana atau menempatkannya di bawah tempat tidur; ia menempatkan lampunya pada dudukan lampu supaya semua bisa melihat terang. Biarkan aku memberitahukan kepadamu bahwa tidak ada yang tersembunyi dalam kerajaan surga yang tidak akan dinyatakan; juga tidak ada rahasia apapun yang tidak akan pada akhirnya diketahui. Pada akhirnya, semua hal ini akan diterangi. Jangan pikirkan hanya orang banyak dan bagaimana mereka mendengar kebenaran; perhatikanlah baik-baik bagaimana kamu mendengar. Ingatlah bahwa aku telah berkali-kali memberitahu kamu: Siapa yang telah memiliki akan diberikan lebih, sedangkan dari siapa yang tidak memiliki akan diambil bahkan apa yang ia pikir ia miliki.”
151:3.2 (1692.1) Pembahasan berikutnya tentang perumpamaan dan pengajaran lebih lanjut mengenai penafsirannya dapat diringkas dan dinyatakan dalam ungkapan kalimat modern sebagai berikut:
151:3.3 (1692.2) 1. Yesus menyarankan untuk tidak menggunakan kisah dongeng ataupun kiasan dalam mengajarkan kebenaran injil. Dia memang merekomendasikan penggunaan bebas terhadap perumpamaan, khususnya perumpamaan tentang alam. Dia menekankan nilai memanfaatkan analogi (kesamaan) yang ada antara wilayah-wilayah alam dan rohani sebagai sarana mengajarkan kebenaran. Dia sering menyebut alam itu sebagai “bayangan yang tidak nyata dan cepat berlalu dari kenyataan-kenyataan roh.”
151:3.4 (1692.3) 2. Yesus menceritakan tiga atau empat perumpamaan dari kitab suci Ibrani, menarik perhatian pada fakta bahwa metode mengajar ini tidak sepenuhnya baru. Namun demikian, hal itu menjadi hampir sebuah metode pengajaran baru saat dia menggunakannya mulai dari waktu ini selanjutnya.
151:3.5 (1692.4) 3. Dalam mengajari para rasul tentang nilai-nilai perumpamaan, Yesus menujukan perhatian pada poin-poin berikut:
151:3.6 (1692.5) Perumpamaan memberikan suatu daya tarik serentak kepada tingkat-tingkat pikiran dan jiwa yang sangat berbeda-beda. Perumpamaan merangsang imajinasi, menantang pembeda-bedaan, dan memancing pemikiran kritis; perumpamaan itu meningkatkan simpati tanpa membangkitkan permusuhan.
151:3.7 (1692.6) Perumpamaan itu berangkat dari hal-hal yang diketahui menuju pemahaman hal-hal yang tidak diketahui. Perumpamaan menggunakan yang material dan natural sebagai sarana untuk memperkenalkan yang spiritual dan yang supramaterial.
151:3.8 (1692.7) Perumpamaan mendukung pembuatan keputusan-keputusan moral yang tidak memihak. Perumpamaan menghindarkan banyak prasangka dan menempatkan kebenaran baru dengan nyaman ke dalam pikiran dan melakukan semua ini dengan membangkitkan minimum pembelaan diri yang berasal dari kebencian pribadi.
151:3.9 (1692.8) Untuk menolak kebenaran yang terkandung dalam analogi perumpamaan itu diperlukan tindakan intelektual sadar yang langsung melanggar penilaian jujur dan keputusan adil seseorang. Perumpamaan membantu untuk memaksakan pemikiran melalui indra pendengaran.
151:3.10 (1692.9) Penggunaan bentuk perumpamaan untuk mengajar memungkinkan guru untuk menyajikan kebenaran baru dan bahkan kebenaran yang mengejutkan sementara pada saat yang sama ia sebagian besar menghindari semua kontroversi dan bentrok yang kelihatan dengan tradisi dan otoritas yang sudah mapan.
151:3.11 (1693.1) Perumpamaan ini juga memiliki keuntungan merangsang memori tentang kebenaran yang diajarkan ketika adegan yang sama seperti dalam perumpamaan itu kemudian ditemui lagi.
151:3.12 (1693.2) Dengan cara ini Yesus berusaha untuk memperkenalkan pengikutnya dengan banyak alasan yang mendasari prakteknya untuk semakin menggunakan perumpamaan dalam pengajaran publiknya.
151:3.13 (1693.3) Menjelang penutupan dari pelajaran malam itu Yesus membuat komentar pertamanya pada perumpamaan tentang penabur. Ia mengatakan perumpamaan ini mengacu pada dua hal: Pertama, perumpamaan penabur itu adalah tinjauan atas pelayanannya sendiri sampai saat itu dan suatu prakiraan apa yang ada di depannya selama sisa hidupnya di bumi. Dan kedua, itu juga petunjuk apa yang bisa diharapkan para rasul dan utusan kerajaan lain dalam pelayanan mereka dari generasi ke generasi seiring waktu berlalu.
151:3.14 (1693.4) Yesus juga beralih menggunakan perumpamaan sebagai sanggahan terbaik yang mungkin terhadap upaya disengaja dari para pemimpin agama di Yerusalem untuk mengajarkan bahwa semua karyanya dilakukan oleh bantuan setan dan para penghulu iblis. Daya tarik pada alam itu bertentangan dengan ajaran tersebut karena orang-orang dari masa itu memandang semua fenomena alam sebagai produk dari tindakan langsung dari sosok-sosok rohani dan kekuatan-kekuatan supranatural. Dia juga bertekad memakai metode mengajar ini karena memungkinkan dia untuk memberitakan kebenaran-kebenaran pokok bagi mereka yang ingin mengetahui jalan yang lebih baik sementara pada saat yang sama menyediakan musuh-musuhnya lebih sedikit kesempatan untuk menemukan alasan menyerang dan tuduhan melawan dirinya.
151:3.15 (1693.5) Sebelum ia membubarkan kelompok untuk malam itu, Yesus berkata: “Sekarang aku akan memberitahu kamu yang terakhir dari perumpamaan tentang penabur. Aku akan menguji kamu untuk mengetahui bagaimana kamu akan menerima ini: kerajaan surga adalah juga seperti seorang yang melemparkan benih yang baik ke atas bumi; dan sementara ia tidur di malam hari dan pergi untuk urusannya di siang hari, benih itu bertunas dan tumbuh, dan meskipun ia tidak tahu bagaimana hal itu terjadi, tanaman itu berbuah. Pertama ada helai daun, kemudian malai, lalu biji-bijian penuh di malai itu. Dan kemudian setelah gandum itu menguning, ia mengeluarkan sabit, dan panen diselesaikan. Siapa yang memiliki telinga untuk mendengar, biarlah ia mendengar."
151:3.16 (1693.6) Banyak kali para rasul memikir-mikirkan perkataan ini dalam pikiran mereka, namun Guru tidak pernah menyebut lebih lanjut tentang penambahan terhadap perumpamaan tentang penabur ini.
151:4.1 (1693.7) Hari berikutnya Yesus kembali mengajar orang-orang dari perahu, mengatakan: “Kerajaan surga itu seperti seseorang yang menabur benih yang baik di ladangnya; tapi sementara ia tidur, musuhnya datang dan menaburkan benih lalang di antara gandum itu dan bergegas pergi. Dan demikianlah ketika daun muda bertunas dan belakangan hendak menghasilkan buah, muncul juga lalang itu. Kemudian pelayan rumah tangga ini datang dan berkata kepadanya: “Pak, bukankah engkau menabur benih yang baik di ladangmu? Lalu dari mana datangnya lalang ini?” Dan dia menjawab kepada hamba-hambanya, ‘Seorang musuh yang melakukan ini.’ Para pelayan kemudian meminta tuan mereka, ‘Maukah engkau memperbolehkan kami keluar dan mencabuti lalang ini?’ Tapi dia menjawab mereka dan berkata: “Tidak, supaya jangan sampai waktu kamu mencabutnya, kamu mencabut gandumnya juga. Lebih baik biarkan mereka keduanya tumbuh bersama sampai waktu panen, ketika aku akan mengatakan kepada para pemanen, Kumpulkan pertama lalang dan ikat mereka dalam berkas untuk dibakar dan kemudian kumpulkan gandum untuk disimpan di lumbungku.’”
151:4.2 (1693.8) Setelah orang menanyakan beberapa pertanyaan, Yesus mengatakan perumpamaan lain: “Kerajaan surga adalah seperti biji mustard yang ditaburkan seseorang di ladangnya. Adapun biji mustard (moster) itu adalah benih yang terkecil, tetapi jika sudah bertumbuh penuh, itu menjadi yang terbesar dari semua tanaman bumbu dan seperti pohon sehingga burung-burung dapat datang dan beristirahat di ranting-rantingnya.”
151:4.3 (1694.1) “Kerajaan surga itu juga seperti ragi yang diambil seorang wanita dan dicampurkan dalam tiga takaran tepung, dan dengan cara ini terjadilah bahwa seluruh tepung itu diragikan.”
151:4.4 (1694.2) “Kerajaan surga adalah juga seperti harta yang terpendam di suatu ladang, yang ditemukan seseorang. Dalam kegembiraannya ia pergi untuk menjual semua yang ia miliki supaya ia mempunyai uang untuk membeli ladang itu.”
151:4.5 (1694.3) “Kerajaan surga juga seperti seorang pedagang yang mencari mutiara yang bagus; dan setelah menemukan satu mutiara yang bernilai tinggi, ia pergi dan menjual seluruh miliknya agar ia bisa membeli mutiara yang luar biasa itu.”
151:4.6 (1694.4) “Lagi, kerajaan surga adalah seperti pukat penyapu yang dilemparkan ke laut, dan jaring itu mengumpulkan setiap jenis ikan. Lalu, setelah jaring itu penuh, para nelayan menariknya ke pantai, dimana mereka duduk dan memilah ikan, mengumpulkan yang baik ke dalam wadah sedangkan yang jelek mereka buang.”
151:4.7 (1694.5) Banyak lagi perumpamaan lain Yesus katakan kepada orang banyak. Kenyataannya, dari waktu ini dan selanjutnya dia jarang mengajar orang banyak kecuali dengan cara ini. Setelah berbicara kepada khalayak umum dalam perumpamaan, dia akan, selama kelas-kelas malam, lebih lengkap dan secara gamblang menjelaskan ajaran-ajarannya kepada para rasul dan penginjil.
151:5.1 (1694.6) Orang banyak terus bertambah sepanjang minggu. Pada hari Sabat, Yesus bergegas pergi ke perbukitan, tetapi ketika Minggu pagi tiba, orang banyak kembali datang. Yesus berbicara kepada mereka pada sore hari setelah pemberitaan Petrus, dan setelah selesai, dia berkata kepada para rasulnya: “Aku lelah terhadap kerumunan orang banyak; marilah kita menyeberang ke sisi lain sehingga kita bisa beristirahat untuk sehari.”
151:5.2 (1694.7) Pada perjalanan menyeberang danau itu mereka menjumpai salah satu angin badai yang ganas dan mendadak yang merupakan ciri khas dari Danau Galilea, terutama pada musim ini. Kumpulan air ini sekitar dua ratus meter di bawah permukaan laut dan dikelilingi oleh tepian tinggi, terutama di sebelah barat. Ada ngarai-ngarai curam mengarah naik dari danau ke bukit-bukit, dan ketika udara yang dipanaskan naik dalam suatu kantong di atas danau pada siang hari, ada kecenderungan setelah matahari terbenam udara dingin dari ngarai-ngarai itu bertiup turun ke danau. Angin-angin kencang ini datang dengan cepat dan kadang-kadang pergi sama tiba-tibanya.
151:5.3 (1694.8) Badai petang semacam itulah yang menyergap kapal yang membawa Yesus ke sisi lain pada hari Minggu malam ini. Tiga kapal lain yang berisi beberapa penginjil muda sedang membuntuti di belakang. Prahara ini parah, walaupun itu terbatas di wilayah ini di danau, karena tidak ada tanda-tanda badai di pantai barat. Angin begitu kuat sehingga gelombang mulai menyapu ke atas perahu. Angin kuat telah merobek layar sebelum para rasul bisa menggulungnya, dan mereka sekarang sepenuhnya tergantung pada dayung mereka saat mereka dengan susah payah menuju pantai, sekitar dua setengah kilometer jauhnya.
151:5.4 (1694.9) Sementara itu Yesus berbaring tidur di buritan perahu di bawah sebuah tempat berteduh kecil. Guru lelah ketika mereka meninggalkan Betsaida, dan untuk memperoleh istirahat maka dia menyuruh mereka untuk berlayar menyeberang ke sisi lain. Mereka para mantan nelayan ini adalah pendayung yang kuat dan berpengalaman, namun ini adalah salah satu angin kencang terburuk yang pernah mereka temui. Meskipun angin dan gelombang melemparkan perahu mereka kian kemari seolah-olah itu kapal mainan, Yesus tetap tidur tidak terganggu. Petrus berada di dayung kanan dekat buritan. Ketika kapal mulai terisi dengan air, ia menjatuhkan dayungnya dan, bergegas kepada Yesus, mengguncangnya kuat-kuat agar membangunkan dia, dan setelah dia terbangun, Petrus berkata: “Guru, engkau tidak tahu kita berada dalam badai yang ganas? Jika engkau tidak menyelamatkan kita, kita semua akan binasa.”
151:5.5 (1695.1) Ketika Yesus keluar di tengah hujan, dia pertama melihat kepada Petrus, dan kemudian menatap ke dalam kegelapan kepada para pendayung yang sedang berjuang, dia mengarahkan pandangannya kembali pada Simon Petrus, yang karena kegelisahannya belum juga kembali pada dayungnya, dan berkata: “Mengapa semua kamu begitu dipenuhi rasa takut? Dimana imanmu? Tenang, diamlah.” Yesus baru saja mengucapkan teguran ini kepada Petrus dan rasul-rasul lainnya, dia baru saja menyuruh Petrus agar mencari damai untuk menenangkan jiwanya yang gelisah itu, namun cuaca yang terganggu itu, setelah mencapai keseimbangannya, menjadi sangat teduh. Gelombang yang marah hampir seketika mereda, sementara awan gelap, setelah habis turun dalam curah hujan sebentar, segera lenyap, dan bintang-bintang di langit bersinar di angkasa. Semua ini adalah murni kebetulan sejauh kami bisa menilainya; tetapi para rasul, khususnya Simon Petrus, tidak pernah berhenti untuk menganggap peristiwa itu sebagai mujizat alam. Sangat mudah khususnya bagi orang-orang pada hari itu untuk percaya pada keajaiban alam karena mereka yakin teguh bahwa seluruh alam adalah fenomena yang langsung di bawah kendali kuasa-kuasa roh dan sosok-sosok gaib.
151:5.6 (1695.2) Yesus dengan terus terang menjelaskan kepada dua belas bahwa dia telah berbicara kepada jiwa mereka yang bermasalah dan telah berbicara kepada pikiran mereka yang diombang-ambingkan ketakutan, bahwa dia tidak memerintahkan unsur-unsur alam untuk mematuhi sabdanya, tetapi hal itu tidak ada gunanya. Para pengikut Guru selalu bersikeras menempatkan penafsiran mereka sendiri terhadap semua kejadian yang kebetulan seperti itu. Mulai hari ini seterusnya mereka tetap menganggap bahwa Guru memiliki kekuasaan mutlak atas unsur-unsur alam. Petrus tidak pernah bosan menceritakan bagaimana “angin dan danaupun taat kepada-Nya.”
151:5.7 (1695.3) Sudah larut malam ketika Yesus dan rekan-rekannya mencapai pantai, dan karena malam itu tenang dan indah, mereka semua beristirahat di dalam kapal, tidak berlabuh ke darat sampai tak lama setelah matahari terbit keesokan harinya. Ketika mereka berkumpul, sekitar empat puluh orang semuanya, Yesus berkata: “Marilah kita pergi ke bukit-bukit di sana dan menunggu selama beberapa hari sementara kita merenungkan masalah-masalah kerajaan-Nya Bapa.”
151:6.1 (1695.4) Meskipun sebagian besar pantai timur danau yang berdekatan naik landai ke dataran tinggi yang di sana, pada tempat tertentu ini ada sebuah bukit yang curam, pantai di beberapa tempat menurun terjal ke dalam danau. Menunjuk ke sisi bukit yang berdekatan, Yesus berkata: “Mari kita naik ke bukit ini untuk sarapan kita dan di bawah beberapa tempat berteduh beristirahat dan bercakap-cakap.”
151:6.2 (1695.5) Seluruh bukit ini ditutupi oleh gua-gua yang telah dipahat dari batu. Banyak dari relung ini adalah kuburan-kuburan kuno. Sekitar setengah jalan mendaki bukit di sebuah tempat yang relatif rata ada pemakaman dari desa kecil Kheresa. Ketika Yesus dan rekan-rekannya lewat dekat tanah pemakaman ini, seorang gila yang tinggal di gua-gua lereng bukit ini bergegas mendekati mereka. Lelaki gila ini terkenal di sekitar wilayah ini, pernah ia suatu kali diikat dengan belenggu dan rantai dan dikurung dalam salah satu gua-gua itu. Sejak lama ia telah mematahkan belenggunya dan sekarang berkeliaran semaunya di antara nisan dan kuburan yang ditinggalkan.
151:6.3 (1696.1) Orang ini, yang namanya Amos, menderita suatu bentuk kegilaan berkala. Ada jangka waktu yang cukup lama ketika ia akan mengenakan pakaian dan membawa dirinya cukup baik di antara rekan-rekannya. Selama salah satu jangka waktu sadar ini ia telah pergi ke Betsaida, dimana ia mendengar khotbah Yesus dan para rasul, dan pada saat itu telah menjadi percaya setengah hati pada injil kerajaan. Namun segera muncul fase badai dari masalahnya, dan ia melarikan diri ke kuburan, di mana ia mengerang, berteriak keras, dan dengan demikian berlagak sehingga meneror semua orang yang kebetulan bertemu dengannya.
151:6.4 (1696.2) Ketika Amos mengenali Yesus, ia tersungkur di kakinya dan berseru: “Aku tahu engkau, Yesus, tapi aku dirasuk banyak setan, dan aku mohon agar engkau tidak akan menyiksa aku,” Orang ini benar-benar percaya bahwa penderitaan mental berkalanya itu adalah karena fakta bahwa, pada saat seperti itu, roh-roh jahat atau najis masuk ke dalam dirinya dan menguasai pikiran dan tubuhnya. Masalahnya itu kebanyakan adalah emosional—otaknya tidak terlalu berpenyakit.
151:6.5 (1696.3) Yesus, melihat ke bawah pada lelaki yang meringkuk seperti hewan itu di kakinya, menjangkau ke bawah dan, memegang tangannya, membuatnya berdiri dan berkata kepadanya: “Amos, kamu tidak dirasuk setan; kamu telah mendengar kabar baik bahwa kamu adalah anak Tuhan. Aku perintahkan kamu keluar dari kutukan ini.” Dan ketika Amos mendengar Yesus mengucapkan kata-kata ini, terjadilah perubahan dalam akal kecerdasannya sehingga ia segera dipulihkan menjadi berpikiran waras dan pengendalian normal atas emosinya. Pada saat ini sekerumunan besar orang telah berkumpul dari desa yang berdekatan, dan orang-orang ini, ditambah oleh penggembala babi dari dataran tinggi di atas mereka, terheran-heran melihat si orang gila yang duduk dengan Yesus dan para pengikutnya, memiliki pikiran waras dan dengan bebas bercakap-cakap dengan mereka.
151:6.6 (1696.4) Sementara para penggembala babi bergegas ke desa untuk menyebarkan berita tentang penjinakan orang gila itu, anjing-anjing menyerang sebuah kawanan kecil dan tidak dijaga sekitar tiga puluh ekor babi dan mendorong sebagian besar dari mereka dari atas tebing masuk ke laut. Dan kejadian kebetulan inilah, sehubungan dengan kehadiran Yesus dan kesembuhan orang gila yang dianggap ajaib itu, yang menjadi asal legenda bahwa Yesus telah menyembuhkan Amos dengan mengusir satu legiun setan dari dia, dan bahwa setan tersebut telah masuk ke dalam kawanan babi, menyebabkan mereka langsung terjun sampai tewas di laut di bawah. Sebelum hari itu berakhir, episode ini disiarkan kemana-mana oleh para penunggu babi, dan seluruh desa percaya. Amos yang paling yakin mempercayai cerita ini; ia melihat babi berjatuhan dari atas tebing bukit segera setelah pikirannya yang bermasalah menjadi tenang, dan ia selalu percaya bahwa babi-babi itu membawa roh-roh jahat itu yang telah begitu lama menyiksa dan membuatnya menderita. Dan hal ini berkaitan besar dengan kesembuhannya yang permanen. Juga benar bahwa semua rasul Yesus (kecuali Tomas) percaya bahwa episode tentang babi itu langsung terkait dengan penyembuhan Amos.
151:6.7 (1696.5) Yesus tidak mendapatkan istirahat yang ia cari. Sebagian besar hari itu dia dikerumuni oleh mereka yang datang menanggapi berita bahwa Amos telah disembuhkan, dan yang tertarik oleh cerita bahwa roh jahat dari orang gila masuk ke dalam kawanan babi. Jadi, setelah hanya satu malam istirahat, Selasa pagi-pagi Yesus dan teman-temannya dibangunkan oleh sekelompok delegasi para peternak babi bukan-Yahudi ini yang datang untuk mendesak agar ia berangkat dari tengah mereka. Kata juru bicara mereka pada Petrus dan Andreas: “Nelayan-nelayan Galilea, pergilah dari kami dan bawalah nabimu. Kami tahu dia adalah orang suci, tetapi dewa-dewa negeri kami tidak mengenalnya, dan kami berada dalam bahaya kehilangan banyak babi. Takut akan kamu telah turun ke atas kami, sehingga kami mohon kamu untuk pergi karenanya.” Dan ketika Yesus mendengar mereka, dia berkata kepada Andreas, “Mari kita kembali ke tempat kita.”
151:6.8 (1697.1) Ketika mereka hendak berangkat, Amos meminta kepada Yesus untuk mengizinkan dia agar kembali bersama mereka, namun Guru tidak setuju. Kata Yesus kepada Amos: “Jangan lupakan bahwa kamu adalah anak Tuhan. Kembalilah ke orang-orangmu sendiri dan tunjukkan kepada mereka hal-hal besar yang Tuhan telah lakukan untuk kamu.” Dan Amos pergi berkeliling mengabarkan bahwa Yesus telah mengusir satu legiun setan keluar dari jiwanya yang terganggu, dan bahwa roh-roh jahat itu telah masuk ke kawanan babi, sehingga membawa pada kematian cepat babi-babi itu. Dan ia belum berhenti sampai ia pergi ke semua kota di Dekapolis, menyatakan hal-hal besar apa yang telah dilakukan Yesus untuk dirinya.
Buku Urantia
Makalah 152
152:0.1 (1698.1) KISAH penyembuhan Amos, orang gila di Kheresa itu, sudah mencapai Betsaida dan Kapernaum, sehingga kerumunan besar orang sedang menunggu Yesus ketika kapalnya berlabuh hari Selasa menjelang siang itu. Di antara kerumunan ini ada para pengamat baru dari Sanhedrin Yerusalem yang datang ke Kapernaum agar menemukan alasan untuk menangkap dan mendakwa Guru. Sementara Yesus berbicara dengan orang-orang yang telah berkumpul untuk menyambutnya, Yairus, salah seorang pemimpin sinagog itu, berusaha berjalan melewati kerumunan, dan sambil tersungkur di kakinya, memegang tangannya dan memohon agar Yesus mau buru-buru pergi bersamanya, berkata: “Guru, putri kecilku, anakku satu-satunya, tergeletak di rumahku menjelang ajal. Aku mohon agar engkau datang dan menyembuhkannya.” Ketika Yesus mendengar permintaan ayah ini, dia berkata: “Aku akan pergi bersamamu.”
152:0.2 (1698.2) Sementara Yesus pergi bersama Yairus, kerumunan besar yang telah mendengar permintaan ayah itu mengikuti terus untuk melihat apa yang akan terjadi. Sesaat sebelum mereka mencapai rumah kepala sinagog itu, saat mereka bergegas melalui sebuah jalan sempit dan sementara kerumunan mendesak-desak dia, Yesus tiba-tiba berhenti, berseru, “Seseorang menyentuh aku.” Dan ketika orang-orang yang berada dekat dia membantah bahwa mereka telah menyentuhnya, Petrus berbicara : “Guru, engkau dapat melihat bahwa kerumunan orang ini menekan engkau, mengancam untuk meremukkan kita, namun begitu engkau katakan 'seseorang telah menyentuh aku'? Apa yang engkau maksudkan?” Lalu Yesus berkata: “Aku bertanya siapa yang menyentuh aku, karena aku merasa bahwa tenaga hidup telah keluar dari aku.” Sementara Yesus melihat sekelilingnya, pandangannya jatuh pada seorang wanita di dekatnya, yang maju ke depan, berlutut di kakinya dan berkata: “Selama bertahun-tahun aku telah menderita pendarahan yang parah. Aku telah menderita banyak hal dari banyak tabib; aku telah menghabiskan semua hartaku, tapi tidak ada yang bisa menyembuhkan aku. Lalu aku mendengar tentang engkau, dan aku pikir jika saja aku dapat menyentuh lipatan ujung jubahnya, aku akan pasti disembuhkan. Maka aku mendesak maju dengan orang banyak saat bergerak bersama sampai, berdiri di dekatmu, Guru, aku menyentuh pinggir jubahmu, dan aku disembuhkan; aku tahu bahwa aku telah disembuhkan dari penyakitku.”
152:0.3 (1698.3) Ketika Yesus mendengar ini, dia memegang tangan wanita itu dan, mengangkatnya berdiri, mengatakan: “Anak perempuan, imanmu telah menyelamatkanmu; pergilah dengan damai.” Imannya itulah dan bukan sentuhannya yang membuatnya sembuh. Dan kasus ini adalah contoh yang baik dari banyak penyembuhan yang tampaknya ajaib yang menyertai perjalanan hidup Yesus di bumi, tetapi yang tidak dalam arti secara sadar dia menghendakinya. Berlalunya waktu menunjukkan bahwa wanita ini benar-benar disembuhkan dari penyakit itu. Imannya adalah dari jenis yang telah memegang langsung kepada kuasa daya cipta yang berada dalam pribadinya Guru. Dengan iman yang ia miliki, hanya diperlukan untuk mendekati pribadinya Guru. Sama sekali tidak harus menyentuh jubahnya; hal memegang itu hanyalah bagian takhyul dari keyakinan wanita itu. Yesus memanggil wanita ini, Veronika dari Kaisarea-Filipi itu, ke hadapannya untuk memperbaiki dua kesalahan yang mungkin masih melekat dalam pikirannya, atau yang mungkin telah bertahan dalam pikiran orang-orang yang menyaksikan penyembuhan ini: Dia tidak ingin Veronika pergi berpikir bahwa ketakutannya dalam upaya untuk mencuri kesembuhan itu telah dihargai, atau bahwa takhyulnya dalam mengaitkan sentuhan pada pakaiannya dengan kesembuhannya itu yang manjur. Yesus ingin semua tahu bahwa iman wanita yang murni dan hidup itulah yang telah menghasilkan kesembuhannya.
152:1.1 (1699.1) Yairus, tentu saja, sangat tidak sabar akan keterlambatan untuk mencapai rumahnya ini; sehingga mereka sekarang bergegas makin dipercepat. Bahkan sebelum mereka memasuki halaman pemimpin itu, salah seorang pelayannya keluar, mengatakan: “Jangan menyusahkan Guru; putrimu sudah meninggal,” Tetapi Yesus tampaknya tidak mengindahkan kata-kata hamba itu, karena, sambil membawa Petrus, Yakobus, dan Yohanes bersamanya, dia berpaling dan berkata kepada ayah yang ditimpa duka itu: “Jangan takut; percaya saja.” Ketika ia memasuki rumah, dia menjumpai para peniup seruling sudah ada di sana dengan para peratap, yang sedang membuat keributan yang tidak semestinya; para kerabat sudah menangis dan meratap. Dan setelah dia menyuruh semua peratap keluar dari ruangan, dia masuk dengan ayah dan ibu dan tiga rasulnya. Dia telah mengatakan kepada para peratap bahwa gadis itu tidak mati, tetapi mereka menertawakan dia untuk mencemooh. Yesus kemudian berpaling kepada si ibu, berkata: “Putrimu tidak mati; ia hanya tertidur.” Dan ketika rumah sudah mulai tenang, Yesus, pergi ke tempat anak itu berbaring, memegang tangannya dan berkata, “Anak perempuan, aku berkata kepadamu, bangun dan bangkitlah!” Dan ketika gadis itu mendengar kata-kata ini, ia segera bangun dan berjalan melintasi ruangan. Dan segera, setelah ia pulih dari linglungnya, Yesus menyuruh agar mereka memberikan sesuatu kepadanya untuk dimakan, karena ia sudah lama tidak makan.
152:1.2 (1699.2) Karena ada banyak hasutan di Kapernaum melawan Yesus, Yesus memanggil keluarga bersama-sama dan menjelaskan bahwa gadis itu telah dalam keadaan koma setelah demam lama, dan bahwa dia hanya membangunkannya, bahwa dia tidak membangkitkannya dari kematian. Dia begitu pula menjelaskan semua ini kepada para rasulnya, namun itu sia-sia; mereka semua percaya bahwa ia telah membangkitkan gadis kecil itu dari kematian. Apa yang Yesus katakan sebagai penjelasan atas banyak dari yang tampaknya keajaiban itu berdampak kecil terhadap para pengikutnya. Mereka cenderung berpikiran mujizat dan serta merta menganggap itu satu lagi mujizat dari Yesus. Yesus dan para rasul kembali ke Betsaida setelah dia secara khusus memperingatkan mereka semua agar mereka tidak memberitahukan kepada siapapun.
152:1.3 (1699.3) Ketika dia keluar dari rumah Yairus, dua orang buta yang dituntun oleh seorang anak bisu mengikutinya dan berteriak-teriak untuk penyembuhan. Sekitar saat ini reputasi Yesus sebagai penyembuh berada pada puncaknya. Kemana-mana dia pergi orang yang sakit dan menderita menunggunya. Guru sekarang tampak amat lelah, dan semua teman-temannya menjadi cemas jangan sampai dia melanjutkan pekerjaannya mengajar dan menyembuhkan itu sampai ke titik benar-benar roboh.
152:1.4 (1699.4) Para rasul Yesus, apalagi orang biasa, tidak bisa memahami kodrat dan sifat sang manusia-Tuhan ini. Demikian pula setiap generasi berikutnya tidak akan mampu mengevaluasi apa yang terjadi di bumi dalam pribadi Yesus dari Nazaret itu. Tidak pernah dapat terjadi suatu kesempatan ilmu pengetahuan ataupun agama untuk dapat memeriksa peristiwa yang luar biasa karena alasan sederhana bahwa situasi yang luar biasa tersebut tidak dapat pernah lagi terjadi, baik di dunia ini atau di dunia lain di Nebadon. Tidak pernah lagi, di setiap dunia di seluruh alam semesta ini, akan ada sosok yang muncul dalam rupa manusia fana, sekaligus pada waktu yang sama menampung semua sifat energi daya cipta yang digabungkan dengan kemampuan rohani yang melampaui waktu dan banyak keterbatasan jasmani lainnya.
152:1.5 (1700.1) Belum pernah sebelum Yesus berada di bumi, atau sejak itu, dimungkinkan secara langsung dan kasat mata untuk memperoleh hasil yang menyertai iman yang kuat dan hidup dari pria dan wanita fana. Untuk mengulangi lagi fenomena ini, kita harus pergi ke hadapan langsung Mikhael, Sang Pencipta, dan menemui dia sebagaimana dia ada pada masa itu—sebagai Anak Manusia. Demikian pula, hari ini, meskipun ketidakhadirannya mencegah manifestasi jasmani tersebut, janganlah kamu menempatkan jenis pembatasan apapun atas kemungkinan pameran kuasa rohaninya. Meskipun Guru tidak hadir sebagai sosok jasmani, dia hadir sebagai pengaruh rohani dalam hati manusia. Dengan pergi dari dunia, Yesus memungkinkan bagi rohnya agar bisa hadir bersama dengan roh Bapanya yang mendiami batin seluruh umat manusia.
152:2.1 (1700.2) Yesus terus mengajar orang-orang pada siang hari sementara dia mengajar para rasul dan penginjil pada malam hari. Pada hari Jumat ia mengumumkan cuti satu minggu agar semua pengikutnya bisa pulang ke rumah atau ke teman-teman mereka selama beberapa hari sebelum mempersiapkan diri untuk pergi ke Yerusalem merayakan Paskah. Tetapi lebih dari setengah muridnya menolak untuk meninggalkan dia, dan orang banyak itu setiap hari meningkat jumlahnya, begitu banyak sehingga Daud Zebedeus ingin untuk mendirikan sebuah perkemahan baru, tetapi Yesus tidak setuju. Guru mendapat begitu sedikit istirahat selama hari Sabat sehingga pada hari Minggu pagi, 27 Maret, dia berusaha untuk pergi menjauh dari orang banyak. Beberapa penginjil masih tinggal untuk berbicara dengan orang banyak sementara Yesus dan duabelas merencanakan untuk meloloskan diri, tanpa diketahui, ke pantai seberang danau, dimana mereka berniat untuk mendapatkan istirahat yang banyak dibutuhkan itu di sebuah taman yang indah di selatan Betsaida-Julias. Daerah ini adalah tempat favorit untuk wisata penduduk Kapernaum; mereka semua akrab dengan taman-taman di pantai timur ini.
152:2.2 (1700.3) Namun orang-orang tidak membiarkannya demikian. Mereka melihat arah yang dituju oleh kapal Yesus, dan dengan menyewa setiap perahu atau kapal yang tersedia, mereka mulai mengejar. Mereka yang tidak bisa mendapatkan perahu berjalan kaki memutari ujung utara danau.
152:2.3 (1700.4) Menjelang sore lebih dari seribu orang telah menemukan Guru berada di salah satu dari taman-taman itu, dan dia berbicara kepada mereka secara singkat, yang diikuti oleh Petrus. Banyak dari orang-orang ini telah membawa makanan, dan setelah mereka makan malam, mereka berkumpul sekeliling dalam kelompok-kelompok kecil, sementara para rasul dan murid-murid Yesus mengajar mereka.
152:2.4 (1700.5) Hari Senin sore orang banyak telah meningkat menjadi lebih dari tiga ribu. Dan masih-hingga jauh malam—orang-orang terus berdatangan, membawa segala jenis orang sakit bersama mereka. Ratusan orang yang berminat telah membuat rencana singgah di Kapernaum untuk melihat dan mendengar Yesus pada perjalanan mereka ke Paskah, dan mereka sama sekali tidak mau untuk dikecewakan. Hari Rabu siang sekitar lima ribu pria, wanita, dan anak-anak berkumpul di taman ini di sebelah selatan Betsaida-Julias. Cuacanya nyaman, mendekati penghujung akhir musim hujan di wilayah ini.
152:2.5 (1700.6) Filipus telah menyediakan pasokan tiga hari makanan bagi Yesus dan duabelas, yang dibawa oleh anak laki-laki bernama Markus, pembantu segala urusan sehari-hari mereka. Menjelang sore ini, hari ketiga bagi hampir setengah orang banyak ini, makanan yang mereka bawa hampir habis. Daud Zebedeus tidak memiliki kota bertenda di sini untuk memberi makan dan menampung orang banyak. Tidak pula Filipus membuat persediaan makanan untuk orang sebanyak itu. Tetapi orang-orang, meskipun mereka lapar, mereka tidak mau pergi. Sedang diam-diam dibisikkan bahwa Yesus, karena ingin menghindari masalah baik dengan Herodes maupun dengan para pemimpin Yerusalem, telah memilih tempat tenang ini di luar wilayah kewenangan semua musuhnya itu sebagai tempat yang tepat untuk dinobatkan menjadi raja. Antusiasme rakyat meningkat setiap jamnya. Meskipun tak sepatah katapun dikatakan kepada Yesus, tentu saja, dia tahu semua yang sedang berlangsung. Bahkan duabelas rasul masih tercemar oleh gagasan tersebut, dan khususnya penginjil-penginjil muda. Para rasul yang mendukung upaya untuk memproklamirkan Yesus menjadi raja ini adalah Petrus, Yohanes, Simon Zelot, dan Yudas Iskariot. Mereka yang menentang rencana tersebut adalah Andreas, Yakobus, Natanael, dan Tomas. Matius, Filipus, dan kembar Alfeus tidak menyatakan pendapat. Pemimpin komplotan untuk menjadikan dia raja ini adalah Yoab, salah seorang penginjil muda.
152:2.6 (1701.1) Inilah penataan panggung sekitar pukul lima hari Rabu sore, ketika Yesus meminta Yakobus Alfeus untuk memanggil Andreas dan Filipus. Kata Yesus: “Apa yang harus kita lakukan dengan orang banyak itu? Mereka telah bersama kita sekarang tiga hari, dan banyak dari mereka yang lapar. Mereka tidak memiliki makanan.” Filipus dan Andreas bertukar pandang, dan kemudian Filipus menjawab: “Guru, engkau harus menyuruh orang-orang ini pergi, supaya mereka pergi ke desa-desa sekitar dan membeli sendiri makanan.” Dan Andreas, kuatir akan perwujudan rancangan raja tersebut, cepat bergabung dengan Filipus, dengan mengatakan: “Ya, Guru, aku pikir terbaik agar engkau membubarkan orang banyak sehingga mereka bisa pergi masing-masing dan membeli makanan sementara engkau bisa beristirahat sebentar.” Pada waktu ini rasul-rasul yang lain ikut bergabung dalam pertemuan. Maka kata Yesus: “Tapi aku tidak ingin menyuruh mereka pergi dengan lapar. Bisa tidakkah kalian memberi mereka makan?” Hal ini sudah keterlaluan bagi Filipus, dan ia berkata langsung: “Guru, di pedesaan begini dimana kita bisa membeli roti untuk orang banyak ini? Dua ratus dinar tidak akan cukup untuk makan siang.”
152:2.7 (1701.2) Sebelum para rasul memiliki kesempatan untuk menyatakan pendapat mereka, Yesus berpaling kepada Andreas dan Filipus, mengatakan: “Aku tidak mau menyuruh orang-orang ini pergi. Di sinilah mereka, seperti domba tanpa gembala. Aku ingin memberi mereka makan. Makanan apa yang ada pada kita?” Sementara Filipus sedang berbicara dengan Matius dan Yudas, Andreas mencari anak muda Markus itu untuk memastikan berapa banyak yang tersisa dari bekal sediaan mereka. Dia kembali kepada Yesus, mengatakan: “Anak itu hanya tersisa lima roti jelai dan dua ikan kering”—dan Petrus dengan cepat menambahkan, “Kita belum makan malam ini.”
152:2.8 (1701.3) Untuk sesaat Yesus berdiri dalam keheningan. Ada pandangan menerawang jauh di matanya. Para rasul tidak berkata apapun. Yesus berpaling tiba-tiba kepada Andreas dan berkata, “Ambilkan aku roti dan ikan itu.” Dan setelah Andreas membawa keranjang itu kepada Yesus, Guru berkata: “Suruh orang banyak untuk duduk di rumput dalam kumpulan seratus dan tunjuklah seorang pemimpin atas setiap kelompok sementara kalian semua membawa semua penginjil ke sini bersama kita.”
152:2.9 (1701.4) Yesus mengangkat roti-roti itu di tangannya, dan sesudah dia mengucap syukur, dia memecahkan roti dan memberikannya kepada para rasulnya, yang menyampaikan kepada rekan-rekan mereka, yang pada gilirannya membawanya kepada orang banyak. Yesus dengan cara serupa seperti itu memecah dan membagi-bagikan ikan. Maka orang banyak ini makan sampai kenyang. Dan setelah mereka selesai makan, Yesus berkata kepada para murid: “Kumpulkan potongan-potongan remah yang tersisa sehingga tidak ada yang terbuang.” Dan setelah mereka selesai mengumpulkan remah-remah itu, mereka mendapat duabelas keranjang penuh. Mereka yang makan dari pesta yang luar biasa ini berjumlah sekitar lima ribu pria, wanita, dan anak-anak.
152:2.10 (1702.1) Dan ini adalah yang pertama dan satu-satunya mujizat alam yang dilakukan Yesus sebagai hasil dari perencanaannya di muka secara sadar. Memang benar bahwa murid-muridnya cenderung menganggap untuk menyebut banyak hal adalah mujizat namun sebenarnya tidak, tapi kali ini adalah pekerjaan supranatural tulen. Dalam kasus ini, demikian kami diajari, Mikhael melipatgandakan unsur-unsur makanan seperti yang selalu dia lakukan kecuali penghapusan faktor waktu dan saluran kehidupan yang kasat mata.
152:3.1 (1702.2) Memberi makan lima ribu orang dengan energi supranatural adalah satu dari kasus-kasus dimana belas kasihan manusiawi ditambah kuasa mencipta sama dengan apa yang terjadi. Adapun orang banyak telah diberi makan sampai kenyang, dan karena ketenaran Yesus saat itu dan di tempat itu ditambah oleh keajaiban yang luar biasa ini, proyek untuk menangkap Guru dan memproklamirkan dia menjadi raja tidak membutuhkan pengarahan pribadi lebih lanjut. Gagasan itu tampaknya menyebar melalui kerumunan seperti wabah menular. Reaksi orang banyak pada penyediaan kebutuhan fisik mereka yang tiba-tiba dan spektakuler itu sangat mendalam dan luar biasa. Untuk waktu yang lama orang-orang Yahudi telah diajari bahwa Mesias, anak Daud, ketika ia datang, akan menyebabkan tanah mengalir lagi dengan susu dan madu, dan bahwa roti hidup akan dikaruniakan kepada mereka seperti manna dari surga yang dianggap telah dijatuhkan ke atas bapa leluhur mereka di padang gurun. Dan bukankah semua harapan ini sekarang dipenuhi tepat di depan mata mereka? Ketika orang banyak yang lapar, kekurangan gizi ini telah selesai melahap makanan ajaib itu, maka hanya ada satu reaksi mufakat: “Inilah raja kami.” Sang pembebas pembuat mujizat Israel telah datang. Di mata orang-orang yang berpikiran sederhana ini kuasa untuk memberi makan membawa sertanya hak untuk memerintah. Tidak heran, kemudian, bahwa orang banyak itu, ketika selesai makan, bangkit seperti satu orang dan berteriak, “Jadikan dia raja!”
152:3.2 (1702.3) Teriakan hebat ini membakar semangat Petrus dan para rasul yang masih mempertahankan harapan melihat Yesus menegaskan haknya untuk memerintah. Tetapi harapan palsu ini tidak bertahan lama. Teriakan hebat dari orang banyak itu belum berhenti bergema dari bebatuan yang berdekatan ketika Yesus melangkah naik ke atas sebuah batu besar dan, sambil mengangkat tangan kanannya untuk mendapatkan perhatian mereka, mengatakan: “Anak-anakku, kamu bermaksud baik, tetapi kalian berpandangan pendek dan berpikiran jasmani.” Ada suatu jeda singkat; orang Galilea yang gagah ini berada di sana dengan megahnya berpose dalam kilau mempesona senja langit timur. Setiap jengkal dia tampak seperti raja sambil ia terus berbicara pada orang banyak yang menahan napasnya ini: “Kalian ingin membuat aku raja, bukan karena jiwamu telah diterangi dengan kebenaran yang besar, tetapi karena perut kalian sudah kenyang dengan roti. Berapa kali aku katakan bahwa kerajaanku bukan dari dunia ini? Kerajaan surga ini yang kita proklamasikan itu adalah persaudaraan rohani, dan tidak ada manusia yang berkuasa atasnya duduk di atas singgasana jasmani. Bapaku yang di surga adalah Penguasa yang mahabijaksana dan mahakuasa atas persaudaraan rohani anak-anak Tuhan di bumi ini. Apakah aku begitu gagal mengungkapkan kepada kalian Bapa segala roh sehingga kalian ingin menjadikan Anak-Nya raja dalam daging! Sekarang semua kamu pulanglah ke rumah masing-masing. Jika kamu harus memiliki seorang raja, biarlah Bapa segala terang bertahta dalam hati kalian masing-masing sebagai Penguasa roh atas segala sesuatunya.”
152:3.3 (1702.4) Kata-kata Yesus ini membuat orang banyak itu pergi dengan tertegun dan patah semangat. Banyak yang percaya kepadanya berbalik dan tidak lagi mengikutinya mulai dari hari itu. Para rasul bungkam seribu bahasa; mereka berdiri dalam keheningan mengumpulkan duabelas keranjang remah-remah makanan; hanya si anak pesuruh, anak muda Markus, yang berbicara, “Dan dia menolak untuk menjadi raja kita.” Yesus, sebelum pergi sendirian ke perbukitan, berpaling kepada Andreas dan berkata: “Bawalah saudara-saudaramu kembali ke rumah Zebedeus dan berdoalah dengan mereka, terutama untuk saudaramu, Simon Petrus.”
152:4.1 (1703.1) Para rasul, tanpa Guru mereka—pergi masing-masing—memasuki perahu dan dengan senyap mulai mendayung ke arah Betsaida di pantai barat danau. Tak satupun dari duabelas yang begitu hancur dan putus asa seperti Simon Petrus. Hampir tidak ada sepatah katapun diucapkan; mereka semua memikirkan tentang Guru yang sendirian di perbukitan. Apakah dia telah meninggalkan mereka? Dia belum pernah sebelumnya menyuruh mereka semua pergi dan menolak untuk pergi bersama mereka. Apa artinya semua ini?
152:4.2 (1703.2) Kegelapan turun ke atas mereka, karena telah muncul angin yang kuat dan bertentangan yang membuat gerak maju hampir mustahil. Sementara jam-jam kegelapan dan mendayung kuat-kuat terus berlalu, Petrus menjadi lelah dan jatuh ke dalam tidur nyenyak karena keletihan. Andreas dan Yakobus menempatkan dia untuk beristirahat di tempat duduk dengan bantalan di buritan perahu. Sementara rasul-rasul lainnya bekerja keras melawan angin dan ombak, Petrus mendapat mimpi; ia melihat suatu penglihatan Yesus datang kepada mereka berjalan di atas air. Ketika Guru sepertinya berjalan terus lewat perahu, Petrus berteriak, “Tolonglah kami, Guru, tolonglah kami.” Dan mereka yang berada di bagian belakang kapal mendengar dia mengatakan beberapa dari kata-kata ini. Sementara penampakan malam ini terus berlangsung dalam benak Petrus, ia bermimpi bahwa ia mendengar Yesus berkata: “Bergembiralah; inilah aku; jangan takut.” Ini adalah seperti balsem dari Gilead bagi jiwa Petrus yang resah; hal itu menenangkan rohnya yang susah, sehingga (dalam mimpinya) ia berseru kepada Guru: “Tuhan, jika benar-benar itu engkau, suruhlah aku datang dan berjalan denganmu di atas air.” Dan ketika Petrus mulai berjalan di atas air, gelombang keras membuatnya takut, dan ketika ia hampir tenggelam, ia berteriak, “Tuhan, tolonglah aku!” dan banyak dari duabelas mendengar dia mengucapkan seruan ini. Lalu Petrus bermimpi bahwa Yesus datang untuk menolong, dan sambil mengulurkan tangannya, memegang dan mengangkat dia, mengatakan: “Hai, kamu yang kurang percaya, mengapa kamu bimbang?”
152:4.3 (1703.3) Sehubungan dengan bagian belakangan dari mimpinya itu Petrus bangkit dari tempat duduk dari mana ia tidur dan benar-benar melangkah ke laut dan masuk ke dalam air. Dan ia terbangun dari mimpinya saat Andreas, Yakobus, dan Yohanes meraih ke bawah dan menariknya keluar dari laut.
152:4.4 (1703.4) Bagi Petrus pengalaman ini selalu nyata. Ia sungguh-sungguh percaya bahwa Yesus datang kepada mereka malam itu. Ia hanya sebagian meyakinkan Yohanes Markus, yang menjelaskan mengapa Markus menghilangkan sebagian dari kisah ini dari tulisannya. Lukas, sang dokter, yang membuat penyelidikan hati-hati ke dalam hal-hal ini, menyimpulkan bahwa episode itu adalah penglihatannya Petrus dan oleh karena itu menolak untuk memberikan tempat untuk cerita ini dalam penyusunan tulisannya.
152:5.1 (1703.5) Kamis pagi, sebelum fajar, mereka melabuhkan perahu mereka di lepas pantai dekat rumah Zebedeus dan berusaha tidur sampai sekitar tengah hari. Andreas yang pertama bangun, dan pergi berjalan-jalan di tepi laut, menemukan Yesus, ditemani anak laki-laki pesuruh mereka, sedang duduk di atas sebuah batu di tepi air. Meskipun banyak dari orang-orang dan para penginjil muda mencari Yesus sepanjang malam dan sebagian besar hari berikutnya di sekeliling perbukitan timur, tak lama setelah tengah malam Yesus dan anak muda Markus itu sudah mulai berjalan mengelilingi danau dan menyeberang sungai, kembali ke Betsaida.
152:5.2 (1704.1) Dari antara lima ribu orang ang secara ajaib diberi makan, dan yang ketika perut mereka penuh dan hati mereka kosong, hendak membuatnya menjadi raja, hanya sekitar lima ratus orang yang bertahan mengikuti dia. Namun sebelum mereka ini menerima kabar bahwa dia kembali ke Betsaida, Yesus meminta Andreas untuk mengumpulkan duabelas rasul dan rekan-rekan mereka, termasuk para wanita, mengatakan, “Aku ingin berbicara dengan mereka.” Dan setelah semua siap, Yesus berkata:
152:5.3 (1704.2) “Berapa lama aku harus sabar terhadap kalian? Apakah kamu semua lambat dalam pemahaman rohani dan kekurangan iman yang hidup? Sepanjang berbulan-bulan ini aku mengajari kalian kebenaran kerajaan, namun kalian dikuasai oleh motif-motif jasmani bukan pertimbangan-pertimbangan rohani. Apakah kalian tidak pernah membaca dalam Kitab Suci di mana Musa menegur anak-anak Israel yang tidak percaya, dengan mengatakan: ‘Janganlah takut, berdirilah tenang dan lihatlah keselamatan dari TUHAN,’? Kata sang penyanyi itu: 'Percayalah kepada TUHAN.' 'Nantikanlah TUHAN! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu, hai semua orang yang berharap kepada TUHAN!.' 'Serahkanlah kuatirmu kepada TUHAN , maka Ia akan memelihara engkau! Percayalah kepada-Nya setiap waktu, curahkanlah isi hatimu di hadapan-Nya; Allah ialah tempat perlindungan kita.' 'Orang yang duduk dalam lindungan Yang Mahatinggi dan bermalam dalam naungan Yang Mahakuasa.' 'Lebih baik berlindung pada TUHAN dari pada percaya kepada (raja-raja) manusia.'
152:5.4 (1704.3) “Dan sekarang kalian semua melihat bahwa pekerjaan mujizat dan pertunjukan keajaiban jasmani itu tidak akan memenangkan jiwa-jiwa bagi kerajaan rohani? Kita memberi makan orang banyak, tetapi itu tidak membuat mereka kelaparan untuk roti hidup ataupun haus akan air kebenaran rohani. Ketika rasa lapar mereka dipuaskan, mereka tidak berusaha masuk ke dalam kerajaan surga melainkan berusaha untuk memproklamirkan Anak Manusia menjadi raja menurut cara raja-raja dunia ini, hanya agar mereka bisa terus makan roti tanpa harus bekerja keras untuk itu. Dan semua ini, yang di dalamnya banyak dari kalian sedikit banyaknya telah ikut serta, tidak berbuat apapun untuk mewahyukan Bapa surgawi atau untuk memajukan kerajaan-Nya di bumi. Apakah kita tidak cukup musuh di kalangan pemimpin agama negeri ini tanpa berbuat hal yang mungkin akan menjauhkan juga para penguasa sipil? Aku berdoa agar Bapa akan mengurapi mata kalian sehingga kalian dapat melihat dan membuka telinga agar kalian bisa mendengar, sampai akhirnya agar kalian memiliki keyakinan penuh dalam injil yang telah aku ajarkan.”
152:5.5 (1704.4) Yesus kemudian mengumumkan bahwa dia ingin menarik diri selama beberapa hari istirahat dengan para rasulnya sebelum mereka bersiap-siap untuk pergi ke Yerusalem merayakan Paskah, dan dia melarang semua murid atau orang banyak untuk mengikutinya. Oleh karena itu mereka pergi naik kapal ke kawasan Genesaret selama dua atau tiga hari istirahat dan tidur. Yesus sedang mempersiapkan diri untuk suatu krisis besar hidupnya di bumi, dan oleh karena itu dia menghabiskan banyak waktu dalam persekutuan dengan Bapa di surga.
152:5.6 (1704.5) Kabar tentang memberi makan lima ribu orang dan upaya untuk membuat Yesus raja membangkitkan rasa ingin tahu yang luas dan menimbulkan ketakutan baik pemimpin agama maupun penguasa sipil di seluruh Galilea dan Yudea. Meskipun keajaiban besar ini tidak berbuat apa pun untuk memajukan injil kerajaan dalam jiwa orang percaya yang berpikiran jasmani dan setengah hati itu, namun hal itu berguna menjadi titik balik terhadap kecenderungan mencari-mujizat dan merindukan-raja di kalangan keluarga langsung para rasul dan murid-murid dekat Yesus sendiri. Episode spektakuler ini mengakhiri era mula-mula pengajaran, pelatihan, dan penyembuhan, sehingga mempersiapkan jalan pada tahun terakhir ini untuk memulai pemberitaan fase-fase yang lebih tinggi dan lebih rohani dari injil baru kerajaan itu—yaitu keanakan ilahi, kebebasan rohani, dan keselamatan kekal.
152:6.1 (1705.1) Sementara beristirahat di rumah seorang percaya yang kaya di kawasan Genesaret, Yesus mengadakan pembicaraan informal dengan duabelas setiap sore. Para duta besar kerajaan itu menjadi kelompok orang tersadar yang serius, tenang, dan menahan diri. Tapi sekalipun semua yang telah terjadi, dan seperti yang ditunjukkan oleh kejadian-kejadian selanjutnya, duabelas orang itu belum sepenuhnya dilepaskan dari anggapan mereka yang telah mendarah daging dan tersimpan lama tentang kedatangan sang Mesias Yahudi. Peristiwa-peristiwa beberapa minggu sebelumnya telah bergerak terlalu cepat bagi para nelayan yang terheran-heran itu sehingga mereka belum mengerti makna penuhnya. Memang perlu waktu bagi pria dan wanita untuk menghasilkan perubahan yang radikal dan luas dalam konsep dasar dan fundamental mereka tentang perilaku sosial, sikap filosofis, dan keyakinan keagamaan.
152:6.2 (1705.2) Sementara Yesus dan duabelas sedang beristirahat di Genesaret, orang banyak itu tersebar, beberapa pulang ke rumah mereka, yang lain pergi ke Yerusalem untuk merayakan Paskah. Dalam waktu kurang dari satu bulan para pengikut Yesus yang antusias dan terbuka, yang berjumlah lebih dari limapuluh ribu di Galilea saja, menyusut menjadi kurang dari lima ratus orang. Yesus berniat untuk memberikan rasul-rasulnya pengalaman tentang berubah-ubahnya pengakuan populer tersebut agar mereka tidak akan tergoda untuk bergantung pada manifestasi histeria keagamaan seperti itu setelah dia nanti meninggalkan mereka sendirian dalam pekerjaan kerajaan, tetapi dia hanya sebagian berhasil dalam upaya ini.
152:6.3 (1705.3) Malam kedua kunjungan mereka di Genesaret Guru menceritakan lagi kepada para rasul perumpamaan tentang penabur dan menambahkan kata-kata ini: “Kalian lihat, anak-anakku, seruan (daya penarik) kepada perasaan manusia itu hanya sementara dan sama sekali mengecewakan; seruan yang semata-mata ditujukan pada akal kecerdasan manusia adalah juga kosong dan mandul; hanya dengan membuat seruanmu kepada roh yang hidup dalam batin manusia itulah maka kalian dapat berharap untuk mencapai keberhasilan yang langgeng dan mencapai transformasi karakter manusia yang menakjubkan itu yang akan segera muncul dalam dihasilkannya secara berlimpah buah-buah sejati dari roh di dalam kehidupan sehari-hari semua orang yang dibebaskan seperti itu dari gelapnya kebimbangan oleh kelahiran roh ke dalam terang iman—yaitu kerajaan surga."
152:6.4 (1705.4) Yesus mengajarkan seruan pada emosi sebagai teknik untuk menangkap dan memusatkan perhatian intelektual. Dia menyebut batin yang dirangsang dan dibangkitkan tersebut sebagai pintu gerbang menuju jiwa, dimana di sana berdiam kodrat rohani manusia itu yang pasti mengenali kebenaran dan menanggapi seruan rohani dari injil itu agar dapat menghasilkan hasil-hasil tetap yaitu perubahan-perubahan karakter yang sejati.
152:6.5 (1705.5) Yesus dengan demikian berusaha untuk mempersiapkan para rasul untuk kejutan yang sedang mendekat—krisis dalam sikap publik terhadap dirinya yang akan terjadi hanya beberapa hari ke depan. Dia menjelaskan kepada duabelas bahwa penguasa agama di Yerusalem akan bersekongkol dengan Herodes Antipas untuk menghancurkan mereka. Duabelas mulai menyadari lebih sepenuhnya (meskipun tidak pada akhirnya) bahwa Yesus tidak akan duduk di atas takhta Daud. Mereka melihat lebih sepenuhnya bahwa kebenaran spiritual itu tidak akan dimajukan oleh keajaiban material. Mereka mulai menyadari bahwa memberi makan lima ribu dan gerakan populer rakyat untuk menjadikan Yesus raja itu adalah titik puncak orang banyak mencari-mujizat, harapan akan pekerjaan-ajaib, dan puncak rakyat mengelu-elukan Yesus. Mereka dengan samar-samar melihat dan dengan suram meramalkan akan mendekatnya masa-masa penampian rohani dan permusuhan yang kejam. Duabelas orang ini perlahan-lahan terbangun pada kesadaran tentang sifat sebenarnya dari tugas mereka sebagai duta-duta kerajaan, dan mereka mulai melengkapi diri mereka menghadapi cobaan-cobaan yang sulit dan menguji pada tahun terakhir pelayanan Guru di bumi.
152:6.6 (1706.1) Sebelum mereka meninggalkan Genesaret, Yesus mengajar mereka mengenai hal memberi makan lima ribu secara ajaib itu, memberitahu mereka mengapa dia melakukan manifestasi daya cipta yang luar biasa ini dan juga meyakinkan mereka bahwa dia tidak menyerah begitu saja pada simpatinya terhadap orang banyak sampai dia telah memastikan bahwa hal itu “sesuai dengan kehendak Bapa.”
152:7.1 (1706.2) Minggu, 3 April, disertai hanya oleh duabelas rasul, Yesus berangkat dari Betsaida dalam perjalanan ke Yerusalem. Untuk menghindari orang banyak dan untuk menarik sesedikit mungkin perhatian, mereka berangkat melalui jalan Gerasa dan Filadelfia. Dia melarang mereka untuk melakukan pengajaran publik apapun pada perjalanan ini; dia juga tidak mengizinkan mereka untuk mengajar atau berkhotbah saat berkunjung di Yerusalem. Mereka tiba di Betania, dekat Yerusalem, sudah larut malam pada hari Rabu, 6 April. Selama semalam ini mereka singgah di rumah Lazarus, Marta dan Maria, tetapi keesokan harinya mereka berpisah. Yesus, dengan Yohanes, tinggal di rumah seorang percaya yang bernama Simon, dekat rumah Lazarus di Betania. Yudas Iskariot dan Simon Zelot menginap dengan teman-teman di Yerusalem, sedangkan para rasul sisanya tinggal, berdua-dua, di rumah-rumah yang berbeda.
152:7.2 (1706.3) Yesus masuk ke Yerusalem hanya sekali selama Paskah ini, dan itu adalah pada hari puncak perayaan itu. Banyak orang percaya di Yerusalem dibawa keluar oleh Abner untuk bertemu Yesus di Betania. Selama tinggal di Yerusalem ini duabelas belajar bagaimana menjadi bencinya perasaan orang terhadap Guru mereka. Mereka berangkat dari Yerusalem semua percaya bahwa ada suatu krisis yang akan terjadi.
152:7.3 (1706.4) Pada hari Minggu, 24 April, Yesus dan para rasul meninggalkan Yerusalem ke Betsaida, melalui kota-kota pantai Yope (Joppa), Kaisarea, dan Ptolemais. Dari situ, ke pedalaman mereka melalui Rama dan Khorazim ke Betsaida, tiba pada hari Jumat, 29 April. Segera setelah mencapai rumah, Yesus mengirimkan Andreas untuk meminta izin pemimpin rumah ibadat untuk berbicara keesokan harinya, yang adalah hari Sabat, pada ibadah sore hari. Dan Yesus tahu benar bahwa kesempatan itu akan menjadi yang terakhir kalinya dia diizinkan untuk berbicara di sinagog Kapernaum.
Buku Urantia
Makalah 153
153:0.1 (1707.1) PADA HARI JUMAT malam, hari kedatangan mereka di Betsaida, dan pada hari Sabat pagi, para rasul memperhatikan bahwa Yesus secara serius memikirkan suatu masalah yang penting; mereka sadar bahwa Guru sedang memberikan pemikiran yang tidak biasanya pada suatu urusan penting. Dia tidak sarapan dan hanya sedikit makan pada siang hari. Sepanjang Sabat pagi dan malam sebelumnya, dua belas dan rekan-rekan mereka berkumpul bersama dalam kelompok-kelompok kecil seputar rumah, di dalam taman, dan di sepanjang pantai. Ada suatu ketegangan ketidakpastian dan tekanan ketakutan di atas mereka semua. Yesus hanya sedikit berkata-kata kepada mereka sejak mereka meninggalkan Yerusalem.
153:0.2 (1707.2) Belum pernah dalam beberapa bulan mereka melihat Guru begitu penuh pikiran dan tidak komunikatif. Bahkan Simon Petrus merasa tertekan, bisa dikatakan murung. Andreas sama sekali bingung tidak tahu apa yang harus dilakukan untuk rekan-rekannya yang sedih. Natanael mengatakan mereka berada di tengah-tengah “teduh sebelum badai.” Tomas menyatakan pendapat bahwa “sesuatu yang di luar biasanya akan terjadi.” Filipus menyarankan Daud Zebedeus untuk “melupakan rencana untuk memberi makan dan penginapan orang banyak sampai kita tahu apa yang Guru sedang pikirkan.” Matius sedang mengajukan upaya yang baru untuk mengisi kas lagi. Yakobus dan Yohanes membicarakan khotbah yang akan datang di rumah ibadah dan berspekulasi banyak tentang kemungkinan seperti apa dan lingkupnya. Simon Zelot menyatakan keyakinan, dalam kenyataannya sebuah harapan, bahwa “Bapa di surga mungkin akan campur tangan dalam suatu cara yang tak terduga untuk membela dan mendukung Putra-Nya,” sedangkan Yudas Iskariot berani untuk memikirkan bahwa mungkin Yesus tertekan oleh penyesalan bahwa “ia tidak memiliki keberanian dan nyali untuk mengizinkan lima ribu orang itu mengangkat dirinya raja orang Yahudi.”
153:0.3 (1707.3) Dari antara kelompok pengikut yang tertekan dan sedih itulah Yesus berangkat pada hari Sabat sore yang indah ini untuk memberitakan khotbah pembuat sejarah di sinagog Kapernaum. Satu-satunya salam ceria atau ucapan semoga selamat dari semua pengikut langsungnya datang dari salah seorang dari si kembar Alfeus yang polos, yang sementara Yesus meninggalkan rumah dalam perjalanan ke rumah ibadah, memberi salam kepadanya dengan riang dan berkata: “Kami berdoa Bapa akan menolong engkau, dan bahwa kita bisa mendapat kumpulan orang banyak yang lebih besar dari sebelumnya.”
153:1.1 (1707.4) Sekelompok jemaah terkemuka menyambut Yesus pada pukul tiga pada sore Sabat yang sangat indah ini di sinagog baru Kapernaum. Yairus memimpin dan menyerahkan kepada Yesus Kitab Suci untuk dibaca. Sehari sebelumnya, lima puluh tiga orang Farisi dan Saduki telah tiba dari Yerusalem; lebih dari tiga puluh pemimpin dan penguasa dari sinagog-sinagog tetangga juga hadir. Para pemimpin agama Yahudi ini bertindak langsung di bawah perintah dari Sanhedrin di Yerusalem, dan mereka membentuk garda depan ortodoks yang telah datang untuk meresmikan perang terbuka kepada Yesus dan murid-muridnya. Duduk di samping para pemimpin Yahudi ini, di kursi kehormatan rumah ibadah, ada para pengamat resmi dari Herodes Antipas, yang telah diperintahkan untuk memastikan kebenaran mengenai laporan meresahkan bahwa ada upaya yang telah dibuat oleh rakyat untuk memproklamirkan Yesus menjadi raja orang Yahudi, di sana dalam wilayah saudaranya Filipus.
153:1.2 (1708.1) Yesus paham bahwa dia menghadapi deklarasi langsung perang yang terang-terangan dan terbuka oleh musuh-musuhnya yang semakin bertambah, dan dia memilih dengan berani untuk bersikap menyerang. Pada waktu memberi makan lima ribu orang dia telah menantang gagasan mereka tentang Mesias yang jasmani; sekarang dia memilih lagi secara terbuka untuk menyerang konsep mereka tentang pembebas Yahudi. Krisis ini, yang dimulai dengan memberi makan lima ribu orang, dan yang diakhiri oleh khotbah Sabat sore ini, adalah berubahnya gelombang ketenaran dan pujian orang banyak yang tampak ke luar. Sejak saat itu, pekerjaan kerajaan itu menjadi semakin berurusan dengan tugas yang lebih penting untuk memenangkan para petobat rohani yang abadi bagi persaudaraan umat manusia yang benar-benar religius. Khotbah ini menandai krisis dalam transisi dari periode diskusi, kontroversi, dan keputusan menuju kepada pertarungan terbuka serta penerimaan akhir atau penolakan akhir.
153:1.3 (1708.2) Guru tahu dengan baik bahwa banyak pengikutnya secara perlahan tetapi pasti mempersiapkan benak mereka untuk pada akhirnya menolak dia. Dia juga tahu bahwa banyak muridnya, yang perlahan tetapi pasti sedang lulus melewati pelatihan batin dan disiplin jiwa itu, yang akan memungkinkan mereka untuk menang atas keraguan dan berani untuk menegaskan iman penuh mereka dalam injil kerajaan. Yesus sepenuhnya memahami bagaimana manusia mempersiapkan diri mereka untuk keputusan-keputusan pada suatu krisis dan munculnya tindakan mendadak untuk pilihan yang berani dengan cara proses lambat untuk memilih berulang kali antara situasi baik dan jahat yang terjadi berkali-kali. Dia melewatkan para utusan pilihannya pada latihan-latihan kekecewaan berulang kali, dan memberikan mereka kesempatan yang sering dan sulit untuk memilih antara cara yang benar dan yang salah dalam menghadapi ujian-ujian rohani. Dia tahu dia bisa bergantung pada para pengikutnya, ketika mereka bertemu ujian akhir, agar membuat keputusan-keputusan vital mereka sesuai dengan sikap-sikap mental dan reaksi-reaksi roh yang sebelumnya dan yang telah menjadi kebiasaan itu.
153:1.4 (1708.3) Krisis dalam kehidupan bumi Yesus ini dimulai dengan memberi makan lima ribu orang dan diakhiri dengan khotbah ini di rumah ibadah; krisis dalam kehidupan para rasul dimulai dengan khotbah di rumah ibadat ini, dan berlanjut selama satu tahun penuh, berakhir hanya pada saat pengadilan dan penyaliban Guru.
153:1.5 (1708.4) Ketika mereka duduk di sana di rumah ibadah sore itu sebelum Yesus mulai berbicara, ada hanya satu misteri besar, hanya satu pertanyaan tertinggi, dalam benak semuanya. Baik teman-teman maupun musuh-musuhnya merenungkan hanya satu pikiran, dan itu adalah: “Mengapa dia sendiri dengan sengaja dan secara efektif membalikkan gelombang pasang semangat orang banyak?” Dan segera sebelum dan segera setelah khotbah ini bahwa keraguan dan kekecewaan para pengikutnya yang tidak puas itu tumbuh menjadi permusuhan yang tidak disadari dan pada akhirnya berubah menjadi kebencian yang sebenarnya. Setelah khotbah di sinagog inilah Yudas Iskariot mulai memiliki pikiran sadar pertamanya untuk membelot. Namun dia, untuk saat itu, secara efektif menguasai semua kecenderungan tersebut.
153:1.6 (1708.5) Semua orang dalam keadaan kalut. Yesus telah membiarkan mereka tercengang dan kebingungan. Dia baru-baru saja telah melakukan demonstrasi terbesar kekuatan supranatural yang mencirikan seluruh kariernya. Memberi makan lima ribu orang adalah satu peristiwa dari hidupnya di bumi yang membuat daya pemikat terbesar untuk konsep Yahudi tentang Mesias yang diharapkan itu. Tetapi keunggulan yang luar biasa ini dengan segera dan secara tidak dapat dijelaskan ditutup oleh penolakannya yang cepat dan tegas untuk dijadikan raja.
153:1.7 (1709.1) Pada Jumat malam, dan sekali lagi pada hari Sabat pagi, para pemimpin Yerusalem telah berusaha lama dan sungguh-sungguh terhadap Yairus untuk mencegah Yesus berbicara di sinagog, tapi hal itu tidak ada gunanya. Jawaban Yairus untuk semua permohonan ini hanyalah: “Aku telah mengabulkan permintaan ini, dan aku tidak akan mencabut kataku.”
153:2.1 (1709.2) Yesus membuka khotbah ini dengan membaca dari hukum yang dijumpai dalam Ulangan: “Tetapi jika bangsa ini tidak mendengarkan suara Tuhan, maka segala kutuk ini akan datang dan mencapai mereka. Tuhan akan menyebabkan engkau dipukul kalah oleh musuh-musuhmu; engkau akan dibuang ke semua kerajaan di bumi. Dan Tuhan akan membawamu dan raja yang telah kamu angkat atas kamu ke tangan bangsa asing. Engkau akan menjadi suatu keheranan, pepatah, dan buah bibir di antara semua bangsa. Anak-anakmu lelaki dan perempuan akan pergi ke penawanan. Orang-orang asing di antara kamu akan bangkit tinggi dalam kekuasaan sementara engkau akan dibawa sangat rendah. Dan hal-hal ini akan terjadi atasmu dan keturunanmu selamanya karena engkau tidak mau mendengarkan firman Tuhan. Oleh karena itu engkau akan melayani musuh yang akan datang melawan engkau. Engkau akan menahan lapar dan haus dan memakai kuk besi yang asing ini. Tuhan akan membawa suatu bangsa melawanmu dari jauh, dari ujung bumi, suatu bangsa yang bahasanya engkau tidak akan mengerti, suatu bangsa dengan wajah kejam, suatu bangsa yang akan sedikit menghargaimu. Dan mereka akan mengepungmu di semua kotamu sampai tembok berbenteng tinggi yang engkau telah andalkan itu runtuh; dan semua tanah akan jatuh ke tangan mereka. Dan akan terjadi bahwa engkau akan terpaksa untuk makan buah dari tubuhmu sendiri, daging dari putra dan putrimu, selama masa pengepungan ini, karena kesukaran besar dengan mana musuhmu akan menekan engkau.”
153:2.2 (1709.3) Setelah Yesus selesai membaca ini, ia beralih kepada para Nabi dan membaca dari Yeremia: “'Jika engkau tidak mau mendengarkan kata-kata dari hamba-hamba-Ku, nabi-nabi, yang telah Kukirim padamu, maka akan Aku buat rumah ini seperti Silo, dan aku akan membuat kota ini menjadi kutuk bagi segala bangsa di bumi.' Dan para imam dan guru mendengar Yeremia mengucapkan kata-kata ini dalam rumah Tuhan. Dan terjadilah, setelah Yeremia selesai mengatakan semua yang Tuhan telah perintahkan untuk dia katakan pada seluruh rakyat, imam-imam dan guru-guru menangkapnya, katanya, 'Kamu akan pasti mati.' Dan semua orang berkerumun sekitar Yeremia di dalam rumah Tuhan. Dan ketika para raja Yehuda mendengar tentang hal-hal ini, mereka duduk menghakimi Yeremia. Kemudian berbicaralah para imam dan guru itu kepada para raja dan semua orang, mengatakan: 'Orang ini layak untuk mati, karena ia telah bernubuat melawan kota kita, dan engkau telah mendengar dia dengan telingamu sendiri.' Kemudian berbicaralah Yeremia kepada semua para raja dan semua orang: 'Tuhan mengirim aku untuk menubuatkan melawan rumah ini dan melawan kota ini semua kata yang telah kalian dengar. Sekarang, oleh karena itu, ubahlah jalanmu dan perbaikilah perbuatanmu dan taatilah suara Tuhan Allahmu agar kalian dapat melepaskan diri dari kejahatan yang telah diucapkan melawan kalian. Sedangkan aku, lihatlah aku ada di tanganmu. Lakukan padaku apa yang tampaknya baik dan benar di mata kalian. Tapi tahulah kamu pasti bahwa, jika kalian membunuh aku, kalian akan menanggung darah orang tak bersalah atas diri kalian sendiri dan atas bangsa ini, karena dari kebenaran Tuhan telah mengutus aku untuk mengatakan semua kata-kata ini di telinga kalian.”
153:2.3 (1710.1) “Para imam dan guru hari itu berusaha untuk membunuh Yeremia, tetapi para hakim tidak setuju, meskipun, untuk kata-kata peringatannya, mereka telah membiarkan dia diturunkan dengan tali ke dalam sebuah penjara kotor sampai ia tenggelam dalam lumpur sampai ketiaknya. Itulah apa yang bangsa ini lakukan kepada Nabi Yeremia ketika ia mematuhi perintah Tuhan untuk memperingatkan saudara-saudaranya dari kejatuhan kekuasaan yang segera akan datang. Hari ini, aku ingin bertanya: Apa yang akan dilakukan imam-imam kepala dan pemimpin agama bangsa ini kepada orang yang berani untuk memperingatkan mereka tentang kiamat rohani mereka? Apakah kalian juga berusaha untuk menghukum mati guru yang berani memberitakan firman Tuhan, dan yang tidak takut untuk menunjukkan dimana kalian menolak untuk berjalan dalam jalan terang yang menuju ke pintu masuk ke kerajaan surga?
153:2.4 (1710.2) “Apa itu yang kalian cari sebagai bukti misiku di bumi? Kami telah membiarkan kalian tidak terganggu dalam kedudukan-kedudukan berpengaruh dan kekuasaan kalian sementara kami memberitakan kabar gembira kepada orang miskin dan terbuang. Kami tidak membuat serangan bermusuhan terhadap apa yang kalian pegang dengan hormat tetapi sebaliknya mengabarkan kebebasan baru untuk jiwa manusia yang dibebani ketakutan. Aku datang ke dalam dunia untuk mewahyukan Bapaku dan untuk membangun di bumi persaudaraan rohani anak-anak Tuhan, yaitu kerajaan surga. Dan walaupun aku telah begitu banyak kali mengingatkan kalian bahwa kerajaanku itu bukan dari dunia ini, masih juga Bapaku menganugerahkan pada kalian banyak manifestasi keajaiban jasmani selain dari transformasi dan regenerasi rohani yang lebih terbukti.
153:2.5 (1710.3) “Apa tanda baru itu yang kalian cari di tanganku? Aku menyatakan bahwa kalian sudah memiliki bukti yang cukup untuk memungkinkan kalian untuk membuat keputusan kalian. Sesungguhnya, aku berkata kepada orang banyak yang duduk di depanku hari ini, kalian dihadapkan pada keharusan memilih jalan kemana kalian akan pergi; dan aku berkata kepadamu, seperti kata Yosua kepada bapa leluhurmu, 'Pilihlah pada hari ini kepada siapa engkau akan beribadah.' Hari ini, banyak dari kalian berdiri di percabangan jalan.
153:2.6 (1710.4) “Beberapa dari kalian, ketika kalian tidak bisa menemukan aku setelah memberi makan orang banyak di seberang itu, telah menyewa kapal-kapal penangkapan ikan Tiberias, yang seminggu sebelumnya telah berlindung di dekatnya selama badai, untuk pergi mengejar aku, dan untuk apa? Bukan untuk kebenaran dan kebajikan atau agar kalian dapat mengetahui lebih baik bagaimana melayani dan menolong manusia sesamamu! Tidak, melainkan bahwa kalian ingin mendapat lebih banyak roti supaya kalian tidak usah bekerja. Itu tidak untuk mengisi jiwa kalian dengan firman kehidupan, tetapi hanya agar kalian dapat mengisi perut dengan roti kemudahan. Dan lama kalian telah diajar bahwa Mesias, ketika ia datang, akan melakukan keajaiban-keajaiban yang akan membuat hidup menyenangkan dan mudah bagi segenap bangsa terpilih. Tidak aneh, sebab itu, bahwa kalian yang telah diajar seperti itu akan merindukan roti dan ikan. Tapi aku menyatakan kepada kalian bahwa hal tersebut itu adalah bukan misinya Anak Manusia. Aku telah datang untuk memberitakan kebebasan rohani, mengajarkan kebenaran abadi, dan memelihara iman yang hidup.
153:2.7 (1710.5) “Saudara-saudaraku, jangan mengejar makanan yang binasa melainkan carilah makanan rohani yang memelihara bahkan sampai hidup yang kekal; dan ini adalah roti hidup yang Anak berikan kepada semua orang yang mau mengambilnya dan makan, karena Bapa telah memberikan hidup ini kepada Anak tanpa takaran. Dan ketika kalian bertanya kepadaku, 'Apa yang harus kami lakukan untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan Allah?" Aku dengan jelas mengatakan padamu: 'Ini adalah pekerjaan Allah, agar kalian percaya kepada dia yang telah Dia utus.'”
153:2.8 (1710.6) Kemudian berkatalah Yesus, sambil menunjuk kepada seperangkat wadah manna yang menghiasi ambang pintu rumah ibadah yang baru ini, dan yang diperindah dengan gugusan anggur: “Kalian telah berpikir bahwa bapa leluhur kalian di padang gurun makan manna—roti dari surga—tapi aku katakan kepada kalian bahwa ini adalah roti dari bumi. Meskipun Musa tidak memberikan bapa-bapa kalian roti dari surga, Bapaku sekarang siap untuk memberikan kalian roti hidup yang sesungguhnya. Roti surga adalah roti yang turun dari Tuhan dan memberikan hidup yang kekal kepada manusia di dunia. Dan ketika kalian berkata kepadaku, Berilah kami roti hidup ini, aku akan menjawab: Akulah roti kehidupan ini. Siapa yang datang kepadaku tidak akan kelaparan, sedangkan siapa yang percaya padaku tidak akan haus lagi. Kalian telah melihat aku, hidup bersamaku, dan melihat pekerjaanku, namun kalian masih tidak percaya, bahwa aku datang dari Bapa. Tetapi kepada mereka yang percaya—janganlah takut. Semua yang dipimpin oleh Bapa akan datang kepadaku, dan siapa yang datang kepadaku tidak akan sekali-kali dibuang.
153:2.9 (1711.1) “Dan sekarang biarlah aku menyatakan kepada kalian, sekali dan untuk segala masa, bahwa aku telah datang ke bumi, bukan untuk melakukan kehendakku sendiri, melainkan kehendak Dia yang mengutus aku. Dan ini adalah kehendak akhir Dia yang mengutus aku, bahwa dari semua orang yang telah Dia berikan padaku, aku tidak akan kehilangan seorangpun. Dan ini adalah kehendak dari Bapa: Bahwa setiap orang yang melihat Anak dan yang percaya dia akan memiliki hidup yang kekal. Baru kemarin aku memberi makan kalian dengan roti bagi tubuhmu; hari ini aku menawari kalian roti hidup bagi jiwamu yang lapar. Maukah kalian sekarang makan roti dari roh seperti halnya kalian ingin makan roti dari dunia ini?”
153:2.10 (1711.2) Ketika Yesus berhenti sejenak untuk memandang seluruh jemaah, salah seorang guru dari Yerusalem (seorang anggota Sanhedrin) berdiri dan bertanya: “Apakah aku memahami engkau mengatakan bahwa engkau adalah roti yang turun dari surga, dan bahwa manna yang Musa berikan kepada nenek moyang kita di padang gurun itu bukan?” Yesus menjawab orang Farisi itu, “Engkau mengerti dengan benar.” Lalu kata orang Farisi itu: “Tapi bukankah engkau itu Yesus dari Nazaret, anak Yusuf, tukang kayu itu? Bukankah ayahmu dan ibumu, serta saudara-saudaramu, dikenal baik oleh banyak dari kita? Bagaimana kemudian engkau muncul di sini dalam rumah Allah dan menyatakan bahwa engkau telah turun dari surga?”
153:2.11 (1711.3) Pada saat ini ada banyak sungut-sungut dalam rumah ibadah, dan keributan semacam itu mengancam sehingga Yesus berdiri dan berkata: “Marilah kita bersabar; kebenaran tidak pernah menderita karena pemeriksaan yang jujur. Akulah semua yang kalian katakan tetapi lebih lagi. Bapa dan aku adalah satu; Anak hanya melakukan apa yang Bapa ajarkan kepadanya, sementara semua orang yang diberikan kepada Anak oleh Bapa, Anak itu akan menerimanya bagi dirinya. Kalian telah membaca di mana ada tertulis dalam Nabi-nabi, 'Engkau semua akan diajar oleh Allah,' dan bahwa 'Orang-orang yang Bapa ajar akan mendengarkan juga Anak-Nya.' Setiap orang yang tunduk pada ajaran dari roh Bapa yang mendiaminya itu pada akhirnya akan datang kepadaku. Bukan bahwa semua orang telah melihat Bapa, tetapi roh Bapa itu memang hidup di dalam manusia. Dan Anak yang turun dari surga, dia pasti telah melihat Bapa. Dan mereka yang benar-benar percaya Anak ini sudah memiliki hidup yang kekal.
153:2.12 (1711.4) “Akulah roti hidup ini. Bapa-bapamu makan manna di padang gurun dan mati. Namun roti ini yang turun dari Tuhan, jika seseorang memakannya, ia tidak akan pernah mati dalam roh. Aku ulangi, akulah roti yang hidup ini, dan setiap jiwa yang mencapai kesadaran sifat disatukannya Tuhan dan manusia ini akan hidup selamanya. Dan roti hidup yang aku berikan kepada semua yang mau menerima ini adalah hidupku sendiri dan sifat gabungan itu sendiri. Bapa ada dalam Anak dan Anak satu dengan Bapa—itulah pewahyuan pemberian kehidupanku kepada dunia dan karunia keselamatanku kepada semua bangsa.”
153:2.13 (1711.5) Setelah Yesus selesai berbicara, kepala rumah ibadah membubarkan jemaat, tetapi mereka tidak mau pergi. Mereka berdesak-desakan di sekitar Yesus untuk mengajukan lebih banyak pertanyaan sementara yang lain bersungut-sungut dan berselisih di antara mereka sendiri. Dan keadaan seperti ini berlanjut selama lebih dari tiga jam. Sudah lewat pukul tujuh malam sebelum hadirin akhirnya bubar.
153:3.1 (1712.1) Banyak pertanyaan yang diajukan pada Yesus selama pertemuan lanjutan setelah ibadah ini. Beberapa ditanyakan oleh murid-muridnya yang bingung, tetapi lebih banyak ditanyakan oleh orang tidak percaya yang mencari-cari kesalahan, yang berusaha hanya untuk mempermalukan dan menjeratnya.
153:3.2 (1712.2) Salah satu dari orang Farisi yang berkunjung, sambil memanjat ke atas dudukan lampu, meneriakkan pertanyaan ini: “Engkau memberitahu kami bahwa engkau adalah roti hidup. Bagaimana bisa engkau memberi kami dagingmu untuk dimakan atau darahmu untuk diminum? Apa gunanya ajaranmu jika tidak dapat dilaksanakan?” Dan Yesus menjawab pertanyaan ini, mengatakan: “Aku tidak mengajari engkau bahwa dagingku adalah roti hidup atau bahwa darahku adalah air tersebut. Tapi aku mengatakan bahwa hidupku dalam daging adalah anugerah roti dari surga. Fakta tentang Firman Allah yang dikaruniakan dalam daging dan fenomena Anak Manusia yang tunduk pada kehendak Allah, merupakan suatu kenyataan pengalaman yang setara dengan makanan ilahi. Engkau tidak bisa makan dagingku ataupun juga tidak bisa minum darahku, tetapi engkau dapat menjadi satu dalam roh dengan aku sama seperti aku satu dalam roh dengan Bapa. Engkau dapat diberi makan oleh firman Allah yang kekal, yang memang adalah roti hidup, dan yang telah dianugerahkan dalam rupa manusia fana; dan engkau dapat disirami dalam jiwa oleh roh ilahi itu, yang benar-benar adalah air kehidupan. Bapa telah mengutus aku ke dalam dunia untuk menunjukkan bagaimana Dia ingin mendiami dan memimpin semua manusia; dan aku begitu pula telah menjalani kehidupan ini dalam daging untuk mengilhami semua orang juga agar berusaha untuk mengetahui dan melakukan kehendak Bapa surgawi yang berdiam di dalam (mereka) itu.”
153:3.3 (1712.3) Kemudian seorang dari mata-mata Yerusalem yang telah mengawasi Yesus dan para rasulnya mengatakan: “Kami perhatikan bahwa baik engkau maupun rasul-rasulmu tidak mencuci tanganmu dengan benar sebelum makan roti. Engkau tentu tahu bahwa praktek makan dengan tangan yang najis dan tidak dicuci itu adalah pelanggaran terhadap hukum dari para tua-tua. Engkau juga tidak dengan benar mencuci cangkir minum dan tempat makanmu. Mengapa engkau menunjukkan rasa tidak hormat seperti itu terhadap tradisi leluhur dan hukum tua-tua kita?” Dan ketika Yesus mendengar dia berbicara, ia menjawab: “Mengapa engkau melanggar perintah-perintah Allah dengan aturan-aturan tradisimu? Perintah itu berkata, 'Hormatilah ayahmu dan ibumu,' dan menyuruh agar engkau berbagi dengan mereka milikmu jika diperlukan; tetapi engkau memberlakukan aturan tradisi yang memperbolehkan anak-anak yang tidak berbakti untuk mengatakan bahwa uang yang untuk membantu orang tua telah 'diberikan kepada Allah.' Hukum tua-tua dengan demikian membebaskan si anak licik tersebut dari tanggung jawab mereka, walaupun anak-anak kemudian menggunakan semua uang tersebut untuk kenyamanan mereka sendiri. Mengapa kalian dengan cara ini membatalkan perintah Tuhan itu oleh tradisimu sendiri? Benarlah nubuat Yesaya tentang kalian, orang-orang munafik, yang mengatakan: 'Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku. Sia-sia mereka menyembah Aku, karena mengajarkan sebagai doktrin mereka ajaran-ajaran dari manusia.'
153:3.4 (1712.4) “Kamu dapat melihat bagaimana kamu meninggalkan perintah Tuhan sementara kamu berpegang teguh pada tradisi manusia. Betapa bersedianya kalian menolak firman Tuhan sementara kamu menjaga tradisimu sendiri. Dan dalam banyak hal lain kamu berani untuk menaruh ajaranmu sendiri di atas hukum dan kitab para nabi.”
153:3.5 (1712.5) Kemudian Yesus menujukan komentarnya kepada semua yang hadir. Dia berkata: “Dengarkan aku, kalian semua. Bukan yang masuk ke dalam mulut yang secara rohani menajiskan orang itu, melainkan yang keluar dari mulut dan dari hati.” Tetapi bahkan para rasul pun gagal sepenuhnya untuk memahami arti dari kata-katanya, karena Simon Petrus juga bertanya kepadanya: “Jangan sampai beberapa pendengarmu tersinggung secara tidak perlu, dapatkan engkau menjelaskan kepada kami arti dari kata-kata ini?” Dan kemudian Yesus berkata kepada Petrus: “Apakah kamu juga sulit memahami? Tahukah kamu bahwa setiap tanaman yang tidak ditanam Bapa surgawiku akan dicabut? Tujukan sekarang perhatianmu pada mereka yang ingin tahu kebenaran. Kamu tidak bisa memaksa orang untuk mengasihi kebenaran itu. Banyak dari guru ini adalah penuntun-penuntun yang buta. Dan kamu tahu bahwa, jika orang buta menuntun orang buta, pasti keduanya jatuh ke dalam lubang. Tapi dengarkan sementara aku mengatakan kepadamu kebenaran mengenai hal-hal yang secara moral menajiskan dan secara rohani mencemari manusia. Aku menyatakan bahwa bukan apa yang masuk ke dalam tubuh melalui mulut atau masuk ke dalam batin melalui mata dan telinga, yang menajiskan orang itu. Manusia hanya dikotori oleh kejahatan itu yang mungkin berasal dari dalam hati, dan yang diwujudkan dalam kata-kata dan perbuatan orang-orang yang tidak kudus tersebut. Tidak tahukah kamu tahu bahwa dari hati keluar pikiran jahat, rencana jahat pembunuhan, pencurian, dan perzinahan, bersama-sama dengan iri hati, kesombongan, kemarahan, balas dendam, caci-maki, dan kesaksian palsu? Hanya hal-hal yang seperti itulah yang menajiskan orang, dan bukan karena mereka makan roti dengan tangan tidak bersih menurut upacara.”
153:3.6 (1713.1) Para utusan Farisi dari Sanhedrin Yerusalem kini hampir yakin bahwa Yesus harus ditangkap atas tuduhan penghujatan atau karena salah satu penghinaan hukum suci orang Yahudi; oleh karena itulah mereka berupaya untuk melibatkan dia dalam diskusi, dan kemungkinan serangan atas beberapa tradisi tua-tua atau yang disebut hukum lisan bangsa. Tidak peduli bagaimanapun langkanya air, orang-orang Yahudi yang diperbudak tradisi ini tidak akan pernah lalai untuk melaksanakan upacara pembasuhan tangan yang disyaratkan sebelum setiap kali makan. Keyakinan mereka adalah bahwa “lebih baik mati dari pada melanggar perintah-perintah para tua-tua.” Para mata-mata mengajukan pertanyaan ini karena telah dilaporkan bahwa Yesus pernah berkata, “Keselamatan adalah perkara hati yang bersih bukannya tangan yang bersih.” Namun keyakinan seperti itu, ketika sekali menjadi bagian dari agama seseorang, sulit untuk dibuang. Bahkan bertahun-tahun setelah hari itu Rasul Petrus masih dikungkung dalam belenggu ketakutan terhadap banyak tradisi-tradisi tentang hal-hal yang halal dan haram, hanya pada akhirnya dilepaskan oleh sebuah pengalaman mimpi yang luar biasa dan jelas gamblang. Semua ini dapat lebih baik dipahami bila diingat bahwa orang-orang Yahudi memandang makan dengan tangan tidak dibasuh dalam pandangan yang sama seperti berhubungan dengan seorang pelacur, dan keduanya sama-sama dapat dihukum dengan pengucilan.
153:3.7 (1713.2) Demikianlah Guru memilih untuk membahas dan membuka kebodohan seluruh sistem hukum dan peraturan kerabian yang diwakili oleh hukum lisan -- tradisi dari para tua-tua, yang semuanya dianggap lebih suci dan lebih mengikat terhadap orang-orang Yahudi bahkan ketimbang ajaran Kitab Suci. Dan Yesus berbicara dengan kurang berhati-hati karena dia tahu waktunya telah tiba ketika dia tidak bisa melakukan apa-apa lagi untuk mencegah perpecahan hubungan yang terbuka dengan para pemimpin agama ini.
153:4.1 (1713.3) Di tengah-tengah diskusi dalam pertemuan lanjutan ini, salah satu dari orang-orang Farisi dari Yerusalem membawa kepada Yesus seorang pemuda tidak waras yang dirasuk roh tidak taat dan memberontak. Sambil membawa pemuda gila ini kepada Yesus, ia berkata: “Apa yang dapat engkau lakukan untuk penderitaan seperti ini? Dapatkah engkau mengusir setan?” Dan ketika Guru memandang pemuda itu, dia tergerak oleh belas kasihan dan, memberi isyarat agar anak itu datang kepadanya, memegang tangannya dan berkata: “Kamu tahu siapa aku; keluarlah dari dia; dan aku tugaskan salah satu rekanmu yang setia untuk menjaga agar kamu tidak kembali.” Dan segera anak muda itu normal dan waras. Dan ini adalah kasus pertama dimana Yesus benar-benar mengusir “roh jahat” keluar dari manusia. Semua kasus-kasus sebelumnya hanya dianggap kerasukan iblis; tetapi ini adalah kasus tulen kerasukan setan, sama seperti kadang-kadang terjadi pada hari-hari itu dan sebelumnya sampai pada hari Pentakosta, ketika roh Guru dicurahkan ke atas semua daging, sehingga selamanya tidak mungkin bagi sedikit pemberontak gaib ini untuk mengambil keuntungan terhadap jenis manusia tertentu yang tidak stabil.
153:4.2 (1714.1) Ketika orang-orang menjadi heran, salah satu orang-orang Farisi berdiri dan menuduh bahwa Yesus dapat berbuat demikian, karena dia bersekongkol dengan iblis; bahwa dia mengakui dalam bahasa yang dia gunakan dalam mengusir setan ini bahwa mereka saling kenal satu sama lain; dan ia melanjutkan untuk menyatakan bahwa guru-guru agama dan pemimpin di Yerusalem telah memutuskan bahwa Yesus melakukan semua yang disebut mujizatnya itu melalui kuasa Beelzebul, penghulu setan. Kata orang Farisi itu: “Jangan berhubungan apapun dengan orang ini; dia bersekutu dengan Satan.”
153:4.3 (1714.2) Maka kata Yesus: “Bagaimana Satan dapat mengusir Satan? Sebuah kerajaan yang terpecah-pecah tidak akan dapat bertahan; jika sebuah rumah terpecah belah melawan dirinya sendiri, itu akan segera menuju kehancuran. Dapatkah sebuah kota menahan pengepungan jika tidak bersatu? Jika Satan mengusir Satan, iapun terbagi-bagi melawan dirinya sendiri; bagaimana kemudian kerajaannya akan bertahan? Tapi kalian perlu tahu bahwa tidak ada yang bisa masuk ke dalam rumah seorang yang kuat dan merampas harta bendanya, kecuali ia pertama kali mengalahkan dan mengikat orang kuat itu. Jadi, jika aku dengan kuasa Beelzebul mengusir setan, dengan kuasa apakah anak-anakmu mengusirnya? Oleh karena itu mereka yang akan menjadi hakimmu. Tapi kalau aku, oleh roh Allah, mengusir setan, maka kerajaan Allah benar-benar datang ke atas kalian. Jika kalian tidak dibutakan oleh prasangka dan disesatkan oleh rasa takut dan keangkuhan, kalian akan dengan mudah melihat bahwa ada orang yang lebih besar dari setan berdiri di tengah-tengahmu. Kalian memaksa aku untuk menyatakan bahwa siapa yang tidak bersama aku, adalah melawan aku, sedangkan siapa yang tidak mengumpulkan dengan aku akan tercerai-berai kemana-mana. Biarlah aku mengucapkan peringatan sungguh-sungguh pada kalian yang berani menganggap, dengan matamu terbuka dan dengan niat jahat yang terencana, sengaja untuk menganggap pekerjaan Tuhan sebagai perbuatan setan! Sesungguhnya, aku berkata kepadamu, semua dosamu akan diampuni, bahkan semua hujatanmu, tetapi barangsiapa menghujat melawan Allah dengan kesengajaan dan niat jahat tidak akan pernah memperoleh pengampunan. Karena pelaku kebejatan yang membandel itu tidak akan pernah mencari atau menerima pengampunan, mereka bersalah karena dosa selamanya menolak pengampunan ilahi.
153:4.4 (1714.3) “Banyak dari kalian hari ini telah sampai ke percabangan jalan; kalian datang ke sebuah permulaan dari pembuatan pilihan yang tak terelakkan antara kehendak Bapa atau cara-cara kegelapan yang dipilih sendiri. Dan seperti yang sekarang kalian pilih, demikianlah akan jadinya kalian pada akhirnya. Kalian harus membuat pohonnya menjadi baik dan buahnya baik, atau sebaliknya pohon itu akan menjadi rusak dan buahnya rusak. Aku menyatakan bahwa dalam kerajaan kekal Bapaku pohon itu dikenali dari buahnya. Tetapi beberapa dari kalian adalah seperti ular berbisa, bagaimana bisa kalian, setelah memilih yang jahat, mendatangkan buah yang baik? Bagaimanapun juga, keluar dari kelimpahan yang jahat dalam hatimu, mulutmu berbicara.”
153:4.5 (1714.4) Kemudian berdiri lagi seorang Farisi lain, yang mengatakan: “Guru, kami ingin minta engkau memberi kami tanda yang telah ditentukan sebelumnya yang akan kita sepakati untuk menetapkan wewenang dan hakmu untuk mengajar. Apakah engkau setuju dengan kesepakatan tersebut?” Dan ketika Yesus mendengar ini, ia berkata: “Generasi yang tidak beriman dan mencari tanda ini mencari suatu bukti, tetapi tidak ada tanda yang akan diberikan kepadamu selain apa yang sudah kalian miliki, dan apa yang akan kalian lihat ketika Anak Manusia pergi dari antara kalian.”
153:4.6 (1714.5) Dan setelah dia selesai berbicara, rasul-rasulnya mengelilinginya dan membawanya dari sinagog. Dalam keheningan mereka berangkat pulang bersamanya ke Betsaida. Mereka semua takjub dan agak dicekam teror oleh perubahan mendadak dalam taktik mengajar Guru. Mereka sepenuhnya tidak terbiasa melihat dia tampil dalam cara yang begitu militan.
153:5.1 (1715.1) Berkali-kali Yesus menghancurkan berkeping-keping harapan para rasulnya, berulang kali ia menghancurkan harapan terindah mereka, tetapi tidak ada waktu kekecewaan atau masa duka yang menyamai apa yang sekarang menguasai mereka. Dan juga, ada sekarang bercampur dengan depresi mereka suatu rasa takut yang nyata untuk keamanan mereka. Mereka semua terkejut heran oleh mendadaknya dan sepenuhnya rakyat meninggalkan mereka. Mereka juga agak takut dan bingung oleh keberanian yang tak terduga dan tekad tegas yang dipamerkan oleh orang-orang Farisi yang telah datang dari Yerusalem. Tetapi lebih dari semuanya mereka semua gemetar oleh perubahan mendadak taktik Yesus. Dalam keadaan biasa-biasa mereka akan menyambut baik penampilan sikap yang lebih militan ini, tetapi datang seperti itu, bersama dengan begitu banyak hal yang tak terduga, hal itu mengejutkan mereka.
153:5.2 (1715.2) Dan sekarang, di atas semua kekuatiran ini, ketika mereka sampai rumah, Yesus menolak untuk makan. Selama berjam-jam ia menyendiri dalam salah satu kamar atas. Hampir tengah malam ketika Yoab, pemimpin para penginjil, kembali dan melaporkan bahwa sekitar sepertiga dari rekan-rekannya telah meninggalkan gerakan itu. Sepanjang malam murid-murid yang setia telah datang dan pergi, melaporkan bahwa perubahan perasaan terhadap Guru menjadi umum di Kapernaum. Para pemimpin dari Yerusalem tidak lambat untuk memupuk perasaan ketidakpuasan ini dan dalam setiap cara yang mungkin berusaha untuk mempromosikan gerakan menjauh dari Yesus dan ajaran-ajarannya. Selama jam-jam sulit ini dua belas perempuan ada dalam pertemuan di rumah Petrus. Mereka sangat kecewa, namun tidak satupun dari mereka yang membelot.
153:5.3 (1715.3) Sedikit setelah tengah malam ketika Yesus turun dari ruang atas dan berdiri di antara dua belas dan rekan-rekan mereka, berjumlah sekitar tiga puluh semuanya. Dia berkata: "Aku menyadari bahwa penyaringan kerajaan ini membuat kalian tertekan, tapi itu tidak dapat dihindari. Namun, setelah semua pelatihan yang kalian dapatkan, apakah ada alasan bagus lain mengapa kalian akan tersandung karena kata-kataku? Mengapa kalian dipenuhi dengan rasa takut dan kekuatiran ketika kalian melihat kerajaan sedang dibebaskan dari orang banyak yang suam-suam kuku dan murid-murid yang setengah hati ini? Mengapa kalian berduka ketika hari baru sedang menyingsing untuk menyinarkan dalam kemuliaan baru ajaran-ajaran rohani dari kerajaan surga? Jika kalian merasa sulit untuk melewati ujian ini, apa, kemudian, yang akan kalian lakukan ketika Anak Manusia harus kembali kepada Bapa? Kapan dan bagaimana kalian akan mempersiapkan diri kalian untuk saat ketika aku naik ke tempat dari mana aku datang ke dunia ini?
153:5.4 (1715.4) “Kekasihku, kalian harus ingat bahwa roh itulah yang menghidupkan; daging dan semua yang berkaitan dengan hal itu adalah hanya sedikit bermanfaat. Kata-kata yang telah kukatakan kepadamu adalah roh dan kehidupan. Bergembiralah! Aku tidak meninggalkanmu. Banyak yang akan tersinggung oleh perkataan terus terang hari ini. Sudah kalian dengar bahwa banyak dari murid-muridku telah mundur; mereka tidak berjalan lagi dengan aku. Dari permulaan aku tahu bahwa orang-orang percaya setengah hati ini akan jatuh di tengah jalan. Bukankah aku memilih kalian dua belas orang dan memisahkan kalian sebagai duta-duta kerajaan? Dan sekarang pada waktu seperti ini apakah kalian juga akan pergi? Biarkan masing-masing kalian melihat imannya sendiri, karena satu dari kalian berada dalam bahaya besar.” Dan ketika Yesus selesai berbicara, Simon Petrus berkata: “Ya, Tuhan, kami sedih dan bingung, tapi kami tidak akan pernah meninggalkan engkau. Engkau telah mengajarkan kami kata-kata untuk hidup kekal. Kami telah percaya padamu dan mengikuti engkau sepanjang waktu ini. Kami tidak akan berbalik, karena kami tahu bahwa engkau diutus oleh Tuhan.” Dan ketika Petrus berhenti berbicara, mereka semua dengan sehati mengangguk memberikan persetujuan mereka akan janji kesetiaannya.
153:5.5 (1716.1) Maka kata Yesus: “Pergilah ke istirahat kalian, karena waktu-waktu sibuk ada di depan kita; hari-hari sibuk ada tepat di depan.”
Buku Urantia
Makalah 154
154:0.1 (1717.1) PADA HARI Sabtu malam yang penuh peristiwa, tanggal 30 April, ketika Yesus sedang mengatakan kata-kata penghiburan dan keberanian untuk para muridnya yang murung dan bingung itu, di Tiberias sebuah sidang sedang diadakan antara Herodes Antipas dan sekelompok utusan khusus mewakili Sanhedrin Yerusalem. Para Farisi ini mendesak Herodes untuk menangkap Yesus; mereka melakukan yang terbaik untuk meyakinkannya bahwa Yesus menghasut rakyat untuk pertikaian dan bahkan untuk pemberontakan. Tetapi Herodes menolak untuk mengambil tindakan terhadap dia sebagai pelaku pelanggaran politik. Para penasihat Herodes telah dengan benar melaporkan episode seberang danau ketika orang berusaha untuk menjadikan Yesus raja dan bagaimana dia menolak usulan itu.
154:0.2 (1717.2) Salah satu keluarga kerajaan Herodes, Khuza, yang istrinya termasuk korps wanita yang melayani, telah memberitahu kepada Herodes bahwa Yesus tidak mengusulkan untuk mencampuri urusan pemerintahan duniawi; bahwa dia hanya berurusan dengan pembentukan persaudaraan rohani pengikutnya, persaudaraan yang dia sebut kerajaan surga. Herodes percaya laporan Khuza, sedemikian rupa sehingga ia menolak untuk mencampuri kegiatan Yesus. Herodes juga dipengaruhi saat ini, dalam sikapnya terhadap Yesus, oleh ketakutan takhyulnya tentang Yohanes Pembaptis. Herodes adalah salah satu dari orang-orang Yahudi yang murtad, yang meskipun ia tidak percaya apapun, namun ia takut segalanya. Ia memiliki hati nurani yang buruk karena telah menjatuhkan hukuman mati pada Yohanes, dan ia tidak ingin terjerat dalam intrik-intrik melawan Yesus ini. Ia tahu banyak kasus penyakit yang tampaknya telah disembuhkan oleh Yesus, dan dia menganggap Yesus sebagai seorang nabi atau seorang fanatik agama yang relatif tidak berbahaya.
154:0.3 (1717.3) Ketika orang-orang Yahudi mengancam akan melaporkan kepada Kaisar bahwa ia melindungi seorang tokoh pengkhianat, Herodes memerintahkan mereka keluar dari ruang sidangnya. Dengan demikian perkara itu didiamkan selama satu minggu, selama waktu itu Yesus mempersiapkan para pengikutnya untuk penyebaran yang segera terjadi.
154:1.1 (1717.4) Dari 1 Mei sampai 7 Mei Yesus mengadakan pertimbangan mendalam dengan para pengikutnya di rumah Zebedeus. Hanya para murid yang teruji dan terpercaya yang diizinkan masuk dalam pertemuan-pertemuan ini. Pada saat ini hanya ada sekitar seratus murid yang memiliki keberanian moral untuk menantang permusuhan orang-orang Farisi dan secara terbuka menyatakan kesetiaan mereka pada Yesus. Dengan kelompok ini ia mengadakan sesi pagi, siang, dan malam. Kelompok-kelompok kecil para penanya berkumpul setiap sore di tepi laut, dimana beberapa dari para penginjil atau rasul berceramah pada mereka. Kelompok-kelompok ini jarang berjumlah lebih dari lima puluh.
154:1.2 (1717.5) Hari Jumat pada minggu ini tindakan resmi diambil oleh penguasa sinagog Kapernaum untuk menutup rumah Allah itu terhadap Yesus dan semua pengikutnya. Tindakan ini diambil atas hasutan dari orang-orang Farisi Yerusalem. Yairus mengundurkan diri sebagai pemimpin kepala dan secara terbuka menggabungkan dirinya dengan Yesus.
154:1.3 (1718.1) Pertemuan pantai yang terakhir diselenggarakan pada hari Sabat sore, 7 Mei. Yesus berbicara kepada kurang dari seratus lima puluh orang yang telah berkumpul pada waktu itu. Sabtu malam ini menandai saat surut terendah dalam gelombang perhatian populer bagi Yesus dan ajarannya. Sejak saat itu terjadi pertumbuhan yang stabil, lambat, tetapi lebih sehat dan dapat diandalkan dalam sentimen yang menguntungkan; suatu pengikutan baru dibangun, yang didasarkan lebih baik pada iman rohani dan pengalaman keagamaan yang benar. Kini sudah berakhir secara pasti, tahap transisi campuran dan kompromi antara konsep materialistik kerajaan yang dipercaya pengikut-pengikut Guru dan konsep-konsep yang lebih idealis dan spiritual yang diajarkan oleh Yesus. Mulai sekarang ada proklamasi lebih terbuka dari injil kerajaan dalam lingkupnya yang lebih besar dan dalam implikasi-implikasi rohaninya yang sangat luas.
154:2.1 (1718.2) Minggu, 8 Mei, 29 M., di Yerusalem, Sanhedrin mengesahkan dekret yang menutup sinagog-sinagog Palestina terhadap Yesus dan para pengikutnya. Ini adalah perampasan kekuasaan yang baru dan belum pernah terjadi sebelumnya oleh Sanhedrin Yerusalem. Sampai saat itu setiap sinagog telah berada dan berfungsi sebagai jemaah ibadah yang mandiri dan berada di bawah kekuasaan dan kepemimpinan dewan pengurusnya sendiri. Hanya sinagog-sinagog di Yerusalem yang selama ini tunduk pada otoritas Sanhedrin. Tindakan sewenang-wenang dari Sanhedrin ini diikuti oleh pengunduran diri lima anggotanya. Seratus orang utusan segera dikirim untuk menyampaikan dan menegakkan keputusan ini. Dalam waktu yang singkat dua minggu itu setiap sinagog di Palestina telah patuh pada manifesto Sanhedrin ini kecuali sinagog di Hebron. Para pemimpin sinagog Hebron menolak mengakui hak Sanhedrin untuk melaksanakan kekuasaan hukum atas sidang mereka. Penolakan untuk menyetujui dekret Yerusalem ini didasarkan pada pendapat mereka akan otonomi jemaah daripada berdasarkan simpati dengan gerakan Yesus. Tak lama kemudian sinagog Hebron dihanguskan oleh api.
154:2.2 (1718.3) Minggu pagi yang sama ini, Yesus mengumumkan satu minggu liburan, mendesak semua muridnya untuk kembali ke rumah atau teman-teman mereka untuk menenangkan jiwa mereka yang resah dan mengucapkan kata-kata semangat pada orang-orang yang mereka cintai. Dia berkata: “Pergilah ke beberapa tempatmu untuk bermain atau menangkap ikan sementara kalian berdoa untuk perluasan kerajaan.”
154:2.3 (1718.4) Minggu istirahat ini memungkinkan Yesus untuk mengunjungi banyak keluarga dan kelompok sekitar tepian danau. Dia juga pergi menangkap ikan dengan Daud Zebedeus pada beberapa kesempatan, dan sementara dia pergi sendirian pada sebagian besar waktunya, selalu ada mengintai di dekatnya dua atau tiga utusan Daud yang paling terpercaya, yang tentulah mendapat perintah dari kepala mereka mengenai pengamanan Yesus. Tidak ada pengajaran publik dalam bentuk apapun selama seminggu istirahat ini.
154:2.4 (1718.5) Ini adalah minggu ketika Natanael dan Yakobus Zebedeus menderita lebih dari penyakit ringan. Selama tiga hari dan malam mereka terserang parah oleh gangguan pencernaan yang menyakitkan. Pada malam ketiga Yesus menyuruh Salome, ibu Yakobus, untuk beristirahat, sementara dia melayani para rasulnya yang sakit. Tentu saja Yesus bisa langsung menyembuhkan kedua orang ini, tetapi itu bukan metode Anak ataupun Bapa dalam menangani kesulitan dan penderitaan sehari-hari anak-anak manusia di dunia-dunia evolusi waktu dan ruang. Tidak pernah sekalipun, dalam seluruh kehidupannya secara jasmani yang penuh peristiwa, Yesus melakukan suatu jenis pertolongan supranatural apapun untuk setiap anggota keluarga buminya atau demi kepentingan salah seorang dari pengikut langsungnya.
154:2.5 (1719.1) Kesulitan-kesulitan alam semesta harus dijumpai dan hambatan-hambatan keplanetan harus dihadapi sebagai bagian dari pengalaman pelatihan yang disediakan untuk pertumbuhan dan pengembangan, kesempurnaan yang progresif, untuk jiwa-jiwa manusia fana yang berevolusi itu. Spiritualisasi (perohanian) jiwa manusia itu membutuhkan pengalaman mendalam dengan solusi kependidikan untuk berbagai masalah alam semesta yang nyata. Kodrat hewani dan bentuk makhluk kehendak yang lebih rendah tidak maju dengan memuaskan dalam kemudahan lingkungan. Situasi-situasi yang bermasalah, digabung dengan rangsangan untuk pengerahan tenaga, bekerjasama untuk menghasilkan kegiatan-kegiatan pikiran, jiwa, dan roh tertentu yang menyumbang hebat pada pencapaian tujuan-tujuan yang layak menuju kemajuan fana dan pada pencapaian tingkat-tingkat takdir roh yang lebih tinggi.
154:3.1 (1719.2) Pada tanggal 16 Mei diselenggarakan konferensi kedua di Tiberias antara pihak-pihak berwenang di Yerusalem dan Herodes Antipas. Hadir di situ pemimpin-pemimpin agama maupun politik dari Yerusalem. Para pemimpin Yahudi mampu melaporkan kepada Herodes bahwa praktis semua sinagog di Galilea maupun Yudea telah tertutup bagi ajaran Yesus. Sebuah upaya baru dibuat agar Herodes menahan Yesus, namun ia menolak untuk mengikuti permintaan mereka. Namun demikian, pada tanggal 18 Mei, Herodes setuju dengan rencana yang memungkinkan otoritas-otoritas Sanhedrin menangkap dia dan membawanya ke Yerusalem untuk diadili atas tuduhan keagamaan, asalkan penguasa Romawi di Yudea sependapat dengan rencana tersebut. Sementara itu, musuh-musuh Yesus dengan rajin menyebarkan desas-desus di seluruh Galilea bahwa Herodes telah menjadi bermusuhan pada Yesus, dan bahwa ia bermaksud untuk membasmi semua orang yang percaya pada ajaran-ajarannya.
154:3.2 (1719.3) Pada hari Sabtu malam, 21 Mei, kabar mencapai Tiberias bahwa otoritas-otoritas sipil di Yerusalem tidak keberatan pada perjanjian antara Herodes dan orang-orang Farisi agar Yesus ditangkap dan dibawa ke Yerusalem untuk diadili di hadapan Sanhedrin atas tuduhan menghina hukum-hukum suci negara Yahudi. Oleh karena itu, tepat sebelum tengah malam pada hari itu, Herodes menandatangani dekret yang memberi wewenang petugas Sanhedrin untuk menangkap Yesus dalam wilayahnya Herodes dan dengan paksa membawanya ke Yerusalem untuk diadili. Tekanan kuat dari banyak pihak dilakukan ke atas Herodes sebelum ia setuju untuk memberikan izin ini, dan ia juga tahu bahwa Yesus tidak bisa mengharapkan persidangan yang adil di hadapan musuh-musuh bebuyutannya di Yerusalem.
154:4.1 (1719.4) Pada hari Sabtu malam yang sama ini, di Kapernaum sekelompok lima puluh warga terkemuka bertemu di sinagog untuk membahas pertanyaan sangat penting: “Apa yang harus kita perbuat terhadap Yesus?” Mereka berbicara dan berdebat sampai lewat tengah malam, tetapi mereka tidak bisa menemukan suatu landasan bersama untuk kesepakatan. Selain dari beberapa orang yang cenderung pada keyakinan bahwa Yesus mungkin adalah Mesias, setidaknya seorang suci, atau mungkin seorang nabi, pertemuan itu terbagi menjadi empat kelompok hampir sama yang mempertahankan empat pandangan tentang Yesus berikut ini:
154:4.2 (1719.5) 1. Bahwa dia adalah seorang fanatik agama yang sesat dan tidak berbahaya.
154:4.3 (1719.6) 2. Bahwa dia adalah seorang penghasut berbahaya dan penuh tipu daya yang mungkin membangkitkan pemberontakan.
154:4.4 (1720.1) 3. Bahwa dia bersekutu dengan setan-setan, bahwa ia bahkan mungkin seorang pemuka iblis.
154:4.5 (1720.2) 4. Bahwa dia tidak waras, bahwa dia gila, mentalnya tidak seimbang.
154:4.6 (1720.3) Ada banyak pembicaraan tentang doktrin-doktrin pemberitaan Yesus yang membingungkan bagi rakyat biasa; musuh-musuhnya meyakini bahwa ajarannya tidak praktis, bahwa semuanya akan hancur berkeping-keping jika semua orang membuat upaya jujur untuk hidup sesuai dengan gagasan-gagasannya. Dan orang-orang dari banyak generasi berikutnya telah mengatakan hal yang sama. Banyak orang yang cerdas dan yang bermaksud baik, bahkan di zaman yang lebih tercerahkan pada waktu pewahyuan-pewahyuan ini, yang percaya bahwa peradaban modern tidak mungkin dibangun di atas ajaran-ajaran Yesus—dan mereka setengah benar. Tetapi semua peragu tersebut lupa bahwa peradaban yang jauh lebih baik bisa dibangun di atas ajaran-ajarannya, dan suatu hari nanti akan terjadi. Dunia ini tidak pernah serius mencoba untuk melaksanakan ajaran-ajaran Yesus pada skala besar, walaupun upaya-upaya setengah hati sering dibuat untuk mengikuti doktrin-doktrin yang disebut Kekristenan itu.
154:5.1 (1720.4) Tanggal 22 Mei adalah hari penuh peristiwa dalam kehidupan Yesus. Pada hari Minggu pagi ini, sebelum fajar, seorang utusan Daud tiba amat terburu-buru dari Tiberias, membawa berita bahwa Herodes telah, atau hendak memberikan wewenang, untuk penangkapan Yesus oleh petugas-petugas dari Sanhedrin. Penerimaan berita tentang bahaya yang mendekat ini menyebabkan Daud Zebedeus membangunkan para utusannya dan mengirimkan mereka ke semua kelompok murid lokal, memanggil mereka untuk sidang darurat pada jam tujuh pagi itu. Ketika saudari tiri Yudas (adik Yesus) mendengar laporan mengkhawatirkan ini, dia bergegas mengirim berita kepada semua keluarga Yesus yang tinggal berdekatan, memanggil mereka agar segera berkumpul di rumah Zebedeus. Dan sebagai tanggapan pada panggilan terburu-buru ini, segeralah berkumpul Maria, Yakobus, Yusuf, Yudas, dan Rut.
154:5.2 (1720.5) Pada pertemuan pagi-pagi ini Yesus menyampaikan petunjuk perpisahannya kepada para murid yang berkumpul; yaitu, dia mengucapkan selamat berpisah untuk sementara saat itu, mengetahui dengan baik bahwa mereka akan segera tersebar dari Kapernaum. Dia mengarahkan mereka semua untuk mencari Tuhan untuk bimbingan dan melanjutkan pekerjaan kerajaan terlepas dari apapun akibatnya. Para penginjil akan bekerja sesuai yang mereka pandang tepat sampai saat mereka mungkin dipanggil. Dia memilih dua belas dari para penginjil untuk menemaninya; dua belas rasul dia minta agar tetap bersamanya apapun yang terjadi. Dua belas wanita dia minta untuk tetap berada di rumah Zebedeus dan di rumah Petrus sampai dia akan mengundang mereka.
154:5.3 (1720.6) Yesus setuju agar Daud Zebedeus melanjutkan layanan kurir di seluruh negeri, dan pada waktu mengucapkan perpisahan pada Guru setelah itu, Daud mengatakan: “Pergilah ke pekerjaanmu, Guru. Jangan biarkan para fanatik itu menangkap engkau, dan jangan pernah ragu bahwa para utusan akan mengikuti engkau. Orang-orangku tidak akan pernah kehilangan kontak denganmu, dan melalui mereka, engkau akan mengetahui tentang kerajaan di bagian-bagian lain, dan melalui mereka kami semua akan tahu tentang dirimu. Tidak ada yang akan terjadi padaku yang akan mengganggu layanan ini, karena aku telah menunjuk pemimpin pertama dan kedua, bahkan ketiga. Aku bukan seorang guru atau pengkhotbah, tetapi aku sepenuh hati melakukan hal ini, dan tidak ada yang bisa menghentikanku.”
154:5.4 (1720.7) Sekitar pukul 7 -30 pagi itu Yesus memulai kata-kata perpisahan untuk hampir seratus orang percaya yang penuh sesak di dalam ruangan untuk mendengarnya. Ini adalah acara serius untuk semua yang hadir, tetapi Yesus kelihatan ceria tidak biasanya; dia sekali lagi seperti dirinya yang normal. Keseriusan berminggu-minggu telah hilang, dan dia memberi inspirasi semua mereka dengan kata-kata iman, pengharapan, dan keberanian.
154:6.1 (1721.1) Saat itu sekitar pukul delapan pada hari Minggu pagi ini ketika lima anggota keluarga bumi Yesus tiba di tempat kejadian menanggapi panggilan mendesak dari saudari iparnya Yudas. Dari semua keluarga kandungnya, hanya satu, Rut, yang percaya sepenuh hati dan terus menerus akan keilahian misinya di bumi. Yudas dan Yakobus, dan bahkan Yusuf, masih mempertahankan banyak kepercayaan mereka pada Yesus, tetapi mereka telah membiarkan harga diri mengganggu penilaian yang lebih baik dan kecenderungan rohani sebenarnya mereka. Maria demikian pula terbelah antara cinta dan takut, antara kasih ibu dan harga diri keluarga. Meskipun ia diusik oleh keraguan, ia tidak bisa sama sekali melupakan kunjungan Gabriel sebelum Yesus dilahirkan. Orang-orang Farisi telah berusaha untuk membujuk Maria bahwa Yesus itu lupa ingatan, gila. Mereka mendesak dia untuk pergi dengan anak-anaknya dan berusaha menghalanginya dari upaya lebih lanjut untuk pengajaran publik. Mereka meyakinkan Maria bahwa segera kesehatan Yesus akan hancur, dan bahwa hanya kehinaan dan aib yang bisa datang atas seluruh keluarga sebagai akibat dari membiarkan dia untuk terus melanjutkan. Jadi, ketika berita itu datang dari ipar Yudas, mereka berlima semua langsung berangkat ke rumah Zebedeus, setelah bersama-sama di rumah Maria, dimana mereka telah bertemu dengan orang-orang Farisi pada malam sebelumnya. Mereka telah berbicara dengan para pemimpin Yerusalem hingga larut malam, dan semuanya lebih atau kurang diyakinkan bahwa Yesus bertingkah aneh, bahwa dia telah bertindak aneh selama beberapa waktu. Meskipun Rut tidak bisa menjelaskan semua perilaku Yesus, ia bertahan bahwa Yesus selalu memperlakukan keluarganya dengan adil dan tidak setuju pada rencana mencoba membujuk Yesus agar tidak melakukan pekerjaan lebih lanjut.
154:6.2 (1721.2) Pada perjalanan ke rumah Zebedeus mereka memperbincangkan hal-hal ini lagi dan setuju di antara mereka sendiri untuk mencoba membujuk Yesus agar pulang ke rumah bersama mereka, karena, kata Maria: “Aku tahu aku dapat mempengaruhi anakku jika saja ia mau pulang dan mendengarkanku.” Yakobus dan Yudas telah mendengar rumor mengenai rencana untuk menangkap Yesus dan membawanya ke Yerusalem untuk diadili. Mereka juga menguatirkan keselamatan mereka sendiri. Selama Yesus adalah tokoh populer di mata publik, keluarganya membiarkan hal-hal itu terus berlangsung, tetapi sekarang orang-orang Kapernaum dan para pemimpin di Yerusalem tiba-tiba berbalik melawan dia, maka mereka mulai dengan sungguh merasakan tekanan dari anggapan tercela untuk posisi mereka yang memalukan.
154:6.3 (1721.3) Mereka telah berharap untuk bertemu dengan Yesus, membawanya ke samping, dan mendesaknya untuk pulang bersama mereka. Mereka telah berpikir untuk meyakinkannya bahwa mereka akan melupakan bahwa dia mengabaikan mereka—mereka akan memaafkan dan melupakan—jika saja ia mau menghentikan kebodohan mencoba untuk mengkhotbahkan agama baru yang hanya bisa membawa masalah pada dirinya sendiri dan aib ke atas keluarganya. Terhadap semua ini Rut hanya mengatakan: “Aku akan memberitahu kakakku bahwa aku pikir dia adalah manusia dari Allah, dan bahwa aku berharap dia bersedia untuk mati sebelum ia membiarkan orang-orang Farisi jahat itu menghentikan pemberitaannya.” Yusuf berjanji untuk menjaga Rut tetap diam sementara yang lain berbicara dengan Yesus.
154:6.4 (1721.4) Ketika mereka mencapai rumah Zebedeus, Yesus sedang berada di tengah-tengah penyampaian kata-kata perpisahannya kepada murid-murid. Mereka berusaha untuk bisa masuk ke dalam rumah, tapi rumah itu penuh sesak hingga meluap. Akhirnya mereka menempatkan diri mereka di teras belakang dan menyampaikan kabar yang disampaikan dari mulut ke mulut kepada Yesus, sehingga akhirnya kabar itu dibisikkan kepadanya oleh Simon Petrus, yang menghentikan pembicaraannya untuk tujuan tersebut, dan yang mengatakan: “Lihatlah, ibumu dan saudara-saudaramu ada di luar, dan mereka sangat ingin berbicara denganmu.” Adapun tidak disadari oleh ibunya betapa pentingnya pemberian pesan perpisahan ini kepada para pengikutnya, juga ibunya tidak tahu bahwa pidatonya itu kemungkinan akan diakhiri setiap saat oleh kedatangan para penangkapnya. Maria benar-benar berpikir, setelah sekian lama sepertinya renggang hubungan, mengingat fakta bahwa dia dan saudara-saudaranya sebenarnya telah menunjukkan kemurahan dengan benar-benar datang kepadanya, bahwa Yesus akan berhenti berbicara dan datang kepada mereka saat itu juga dia menerima kabar mereka sedang menunggu.
154:6.5 (1722.1) Hal ini hanya satu dari contoh-contoh bagaimana keluarga buminya tidak bisa memahami bahwa dia harus berada dalam urusan Bapanya. Maka Maria dan saudara-saudaranya sangat terluka ketika, walaupun dia berhenti berbicara sejenak untuk menerima pesan, bukannya dia bergegas keluar untuk menyambut mereka, mereka mendengar suara merdunya berkata dengan volume lebih keras: “Katakanlah kepada ibuku dan saudara-saudaraku bahwa mereka seharusnya tidak usah kuatir akan aku. Bapa yang mengutusku ke dalam dunia tidak akan meninggalkan aku; tidak juga bahaya apapun akan datang ke atas keluargaku. Minta mereka tetap teguh dan menaruh percaya mereka pada Bapa dari kerajaan itu. Tapi, sekalipun demikian, siapakah ibuku dan siapakah saudara-saudaraku?” Dan sambil mengulurkan tangannya ke seluruh pengikutnya yang berkumpul di dalam ruangan, dia berkata: “Aku tidak punya ibu; aku tidak punya saudara. Lihatlah ibuku dan lihatlah saudara-saudariku! Karena barangsiapa melakukan kehendak Bapaku yang ada di surga, orang yang sama itu adalah ibuku, saudaraku laki-laki, dan saudaraku perempuan.”
154:6.6 (1722.2) Dan ketika Maria mendengar kata-kata ini, ia pingsan dalam pelukan Yudas. Mereka membawanya keluar ke taman untuk menyadarkannya kembali sementara Yesus mengucapkan kata-kata penutup dari pesan perpisahannya. Dia kemudian akan keluar untuk berbicara dengan ibunya dan saudara-saudaranya, tetapi seorang utusan tiba dengan tergesa-gesa dari Tiberias membawa kabar bahwa para petugas Sanhedrin sedang dalam perjalanan mereka dengan wewenang untuk menangkap Yesus dan membawanya ke Yerusalem. Andreas menerima pesan ini dan, memotong perkataan Yesus, mengatakan hal itu kepadanya.
154:6.7 (1722.3) Andreas tidak ingat bahwa Daud telah memasang sekitar dua puluh lima penjaga di seputar rumah Zebedeus, dan bahwa tidak ada yang bisa mengambil mereka dengan tiba-tiba; jadi ia bertanya kepada Yesus apa yang harus dilakukan. Guru berdiri di sana dalam keheningan sementara ibunya, setelah mendengar kata-kata “aku tidak punya ibu” itu sedang pulih dari kekagetannya di taman. Tepat pada saat ini seorang wanita dalam ruangan berdiri dan berseru, “Diberkatilah rahim yang mengandung engkau dan diberkatilah dada yang menyusui engkau.” Yesus berpaling sejenak dari percakapannya dengan Andreas untuk menjawab wanita ini dengan mengatakan, “Tidak, yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan firman Allah dan yang berani memeliharanya.”
154:6.8 (1722.4) Maria dan saudara-saudara Yesus berpikir bahwa Yesus tidak memahami mereka, bahwa dia telah kehilangan minat akan mereka, namun sedikit menyadari bahwa merekalah yang gagal untuk memahami Yesus. Yesus sepenuhnya memahami bagaimana sulitnya bagi manusia untuk memutuskan hubungan dengan masa lalu mereka. Dia tahu bagaimana insan manusia itu terpengaruh oleh kefasihan bicara pengkhotbah, dan bagaimana hati nurani menanggapi pada daya penarik seruan emosional sebagaimana halnya pikiran pada logika dan akal sehat, tapi dia juga tahu bagaimana jauh lebih sulitnya untuk meyakinkan orang agar memutuskan ikatan dengan masa lalunya.
154:6.9 (1722.5) Selamanya benar bahwa semua orang yang mungkin berpikir bahwa mereka itu salah dipahami atau tidak dihargai memiliki dalam diri Yesus seorang teman untuk bersimpati dan penasihat yang mengerti. Dia telah memperingatkan para rasulnya bahwa musuh manusia mungkin adalah anggota rumah tangganya sendiri, tetapi dia baru saja menyadari betapa dekat prediksi ini akan berlaku pada pengalamannya sendiri. Yesus tidak meninggalkan keluarga buminya untuk melakukan pekerjaan Bapanya—tapi merekalah yang meninggalkan dia. Belakangan, setelah kematian dan kebangkitan Guru, ketika Yakobus adiknya itu menjadi terkait dengan gerakan Kristen mula-mula, ia menderita tak terkira sebagai akibat dari kegagalannya untuk menikmati hubungan lebih awal ini dengan Yesus dan murid-muridnya.
154:6.10 (1723.1) Pada waktu melewati peristiwa-peristiwa ini, Yesus memilih untuk dibimbing oleh pengetahuan terbatas dari pikiran manusiawinya. Dia ingin menjalani pengalaman dengan rekan-rekannya sebagai manusia biasa saja. Dan ada dalam pikiran manusiawi Yesus untuk melihat keluarganya sebelum dia pergi. Dia tidak ingin berhenti di tengah-tengah ceramahnya dan dengan demikian membuat pertemuan pertama mereka setelah sekian lama terpisah itu menjadi urusan publik. Dia berniat untuk menyelesaikan pidatonya dan kemudian bercakap-cakap dengan mereka sebelum pergi, tetapi rencana ini digagalkan oleh konspirasi peristiwa yang segera mengikuti.
154:6.11 (1723.2) Tergesa-gesanya pelarian mereka ditambah oleh kedatangan serombongan utusan Daud di pintu masuk belakang rumah Zebedeus. Keributan yang dihasilkan oleh orang-orang ini menakutkan para rasul yang berpikir bahwa para pendatang baru itu mungkin adalah yang akan menangkap mereka, dan karena takut segera ditangkap, mereka bergegas melalui pintu depan ke kapal yang menunggu. Dan semua ini menjelaskan mengapa Yesus tidak melihat keluarganya menunggu di teras belakang.
154:6.12 (1723.3) Namun demikian Yesus berkata kepada Daud Zebedeus saat memasuki kapal dalam pelarian tergesa-gesa itu: “Beritahukan ibuku dan saudara-saudaraku bahwa aku menghargai kedatangan mereka, dan bahwa aku berniat untuk berjumpa mereka. Nasihati mereka untuk tidak mencari kesalahan dalam diriku melainkan untuk mencari pengetahuan tentang kehendak Allah dan untuk keikhlasan dan keberanian agar melakukan kehendak itu.”
154:7.1 (1723.4) Demikianlah pada hari Minggu pagi ini, tanggal dua puluh dua Mei, pada tahun 29 M, Yesus, dengan dua belas rasul dan dua belas penginjilnya, melarikan diri dengan tergesa-gesa dari petugas Sanhedrin yang sedang dalam perjalanan mereka ke Betsaida dengan wewenang dari Herodes Antipas untuk menangkapnya dan membawanya ke Yerusalem agar diadili atas tuduhan penghujatan dan pelanggaran-pelanggaran lain terhadap hukum suci orang Yahudi. Hampir jam setengah sembilan pada pagi hari yang indah ini ketika rombongan dua puluh lima ini mengawaki dayung dan bertolak ke pantai timur Danau Galilea.
154:7.2 (1723.5) Mengikuti kapal Guru ada satu kapal lain yang lebih kecil, yang berisi enam utusan Daud, yang diperintahkan untuk menjaga kontak dengan Yesus dan rekan-rekannya dan memastikan agar informasi tentang keberadaan dan keselamatan mereka secara teratur dikirimkan ke rumah Zebedeus di Betsaida, yang telah berfungsi sebagai markas untuk pekerjaan kerajaan selama beberapa waktu. Tetapi Yesus tidak pernah lagi punya membuat kediamannya di rumah Zebedeus. Mulai dari saat itu, dalam seluruh sisa kehidupan di buminya, Guru benar-benar “tidak punya tempat dimana untuk meletakkan kepalanya.” Tidak lagi dia miliki bahkan yang mirip suatu kediaman menetap sekalipun.
154:7.3 (1723.6) Mereka mendayung ke dekat desa Kheresa, menempatkan kapal mereka dalam penjagaan teman-teman, dan memulai pengembaraan tahun terakhir yang penuh peristiwa dalam kehidupan Guru di bumi ini. Untuk sementara waktu mereka tetap dalam wilayah Filipus, pergi dari Kheresa ke utara ke Kaisarea-Filipi, dari situ berjalan melintas ke pantai Fenisia.
154:7.4 (1723.7) Kerumunan orang bertahan seputar rumah Zebedeus mengawasi dua kapal ini berlayar ke seberang danau menuju pantai timur, dan mereka berangkat dengan baik ketika petugas Yerusalem menyerbu dan mulai mencari Yesus. Mereka menolak untuk percaya bahwa dia telah lolos dari mereka, dan sementara Yesus dan rombongannya sedang melakukan perjalanan ke utara melalui Batanea, orang-orang Farisi dan para asisten mereka menghabiskan hampir seminggu penuh sia-sia mencari dia di lingkungan sekitar Kapernaum.
154:7.5 (1724.1) Keluarga Yesus kembali ke rumah mereka di Kapernaum dan menghabiskan hampir seminggu bercakap-cakap, berdebat, dan berdoa. Mereka penuh dengan kebingungan dan kekuatiran. Mereka masih tidak tenang dalam pikiran sampai Kamis sore, ketika Rut kembali dari kunjungan ke rumah Zebedeus, dimana ia mendengar dari Daud bahwa kakak-ayahnya itu selamat dan dalam kesehatan yang baik serta sedang berjalan menuju pantai Fenisia.
Buku Urantia
Makalah 155
155:0.1 (1725.1) SEGERA setelah mendarat di dekat Kheresa pada hari Minggu yang penuh peristiwa ini, Yesus dan dua puluh empat pergi agak jauh ke utara, dimana mereka bermalam di sebuah taman yang indah di selatan Betsaida-Julias. Mereka kenal baik tempat berkemah ini, karena pernah singgah di sana pada hari-hari yang lalu. Sebelum tidur malam, Guru memanggil para pengikutnya ke sekelilingnya dan mendiskusikan dengan mereka rencana untuk perjalanan keliling mereka yang direncanakan melalui Batanea dan Galilea utara ke pantai Fenisia.
155:1.1 (1725.2) Kata Yesus: “Kamu semua perlu ingat bagaimana Pemazmur berbicara tentang masa-masa ini, mengatakan, 'Mengapa rusuh (mengamuk) bangsa-bangsa, mengapa suku-suku bangsa mereka-reka perkara yang sia-sia? Raja-raja dunia bersiap-siap dan para pembesar bermufakat bersama-sama melawan TUHAN dan yang diurapi-Nya: Marilah kita memutuskan belenggu-belenggu mereka dan membuang tali-tali mereka dari pada kita!.'
155:1.2 (1725.3) “Hari ini kamu melihat hal ini digenapi di depan matamu. Tetapi kamu tidak akan melihat sisa nubuat Pemazmur itu terpenuhi, karena ia memegang gagasan keliru tentang Anak Manusia dan misinya di bumi. Kerajaanku itu didasarkan pada kasih, dikabarkan dalam rahmat, dan dibangun oleh pelayanan tanpa pamrih. Bapaku tidak duduk di surga tertawa mengolok-olok orang kafir. Dia tidak penuh murka dalam kehangatan amarah-Nya. Benarlah janji bahwa Anak akan memiliki siapa yang disebut orang kafir (dalam kenyataannya adalah saudara-saudaranya yang tidak tahu dan tidak diajar) ini sebagai warisan. Dan aku akan menerima orang-orang kafir ini dengan tangan terbuka untuk belas kasihan dan kasih sayang. Semua cinta kasih ini akan ditunjukkan kepada yang disebut orang kafir itu, meskipun ada pernyataan yang tidak menguntungkan tentang catatan yang mengisyaratkan bahwa Anak yang berkemenangan itu 'akan meremukkan mereka dengan gada besi, memecahkan mereka seperti tembikar tukang periuk.' Pemazmur menasihati kamu untuk 'Beribadah kepada TUHAN dengan takut'—tapi aku minta kamu masuk ke dalam hak istimewa yang dimuliakan menjadi anak ilahi oleh iman; dia memerintahkan kamu untuk bersukacita dengan gemetar; aku minta kamu bersukacita dengan kepastian. Dia mengatakan, 'ciumlah kaki-Nya dengan gemetar, supaya Ia jangan murka dan kamu binasa di jalan, sebab mudah sekali murka-Nya menyala.' Tapi kamu yang telah hidup dengan aku tahu benar bahwa marah dan murka bukan merupakan bagian dari pembentukan kerajaan surga dalam hati manusia. Namun Pemazmur memang melihat sekilas terang yang benar ketika, ketika menyelesaikan nasihat ini, ia berkata: “Berbahagialah semua orang yang berlindung pada-Nya (Anak itu)!'”
155:1.3 (1725.4) Yesus terus mengajar dua puluh empat itu, mengatakan: “Orang kafir itu bukan tanpa alasan ketika mereka rusuh (mengamuk) pada kita. Karena pandangan hidup mereka kecil dan sempit, mereka mampu memusatkan tenaga-tenaga mereka dengan penuh antusias. Tujuan mereka itu dekat, dan lebih atau kurangnya dapat terlihat; sebab itu mereka berjuang dengan pelaksanaan yang gagah berani dan tepat guna. Kamu yang telah mengaku masuk ke dalam kerajaan surga itu sama sekali terlalu bimbang dan tak jelas dalam kelakuan mengajarmu. Orang kafir menghantam langsung ke tujuan-tujuan mereka; kamu bersalah karena terlalu banyak merindukan terus menerus. Jika kamu ingin masuk ke kerajaan, mengapa tidak kamu melakukannya dengan serangan rohani sama seperti orang kafir menduduki kota yang mereka kepung? Kamu tidak layak untuk kerajaan kalau pelayananmu sebagian besar terdiri dari sikap menyesali masa lalu, merengek terhadap masa kini, dan sia-sia berharap untuk masa depan. Mengapa bangsa-bangsa mengamuk? Karena mereka tidak mengetahui kebenaran. Mengapa kamu merana dalam kerinduan yang sia-sia? Karena kamu tidak menaati kebenaran. Hentikan kerinduanmu yang tiada guna itu dan majulah dengan berani melakukan apa yang berkenaan dengan pendirian kerajaan.
155:1.4 (1726.1) “Dalam semua yang kamu lakukan, jangan menjadi satu-sisi dan terlalu terspesialisasi. Orang-orang Farisi yang mengupayakan kehancuran kita itu benar-benar berpikir mereka melakukan ibadah pada Tuhan. Mereka telah menjadi begitu disempitkan oleh tradisi sehingga mereka dibutakan oleh prasangka dan hatinya dikeraskan oleh rasa takut. Pertimbangkan orang Yunani, yang memiliki ilmu tanpa agama, sementara orang-orang Yahudi memiliki agama tanpa ilmu. Dan ketika orang-orang menjadi demikian disesatkan sehingga menerima terpecah-pecahnya kebenaran yang sempit dan membingungkan itu, harapan keselamatan satu-satunya mereka hanyalah agar menjadi diselaraskan dengan kebenaran—yaitu dipindah-agamakan.
155:1.5 (1726.2) “Biarlah aku dengan tegas menyatakan kebenaran abadi ini: Jika kamu, oleh Pelarasan dengan kebenaran itu, belajar untuk mencontohkan dalam hidupmu keutuhan kebenaran yang indah ini, maka orang-orang sesamamu kemudian akan mencarimu supaya mereka bisa meraih apa yang kamu telah peroleh. Ukuran dengan mana para pencari kebenaran tertarik kepadamu itu merupakan ukuran karunia kebenaranmu, perbuatan benarmu. Sejauh mana kamu harus pergi dengan pesanmu kepada orang-orang, sedikit banyak, adalah ukuran kegagalanmu untuk menjalani kehidupan yang penuh atau benar, kehidupan yang diselaraskan dengan kebenaran.”
155:1.6 (1726.3) Dan banyak hal lain yang diajarkan Guru pada para rasul dan penginjil sebelum mereka mengucapkan selamat malam kepadanya dan beristirahat di atas bantal-bantal mereka.
155:2.1 (1726.4) Pada hari Senin pagi, 23 Mei, Yesus menyuruh Petrus untuk pergi ke Khorazim dengan dua belas penginjil sementara dia, dengan sebelas, berangkat ke Kaisarea Filipi, melalui jalan Sungai Yordan ke jalan Kapernaum-Damaskus, dari situ ke timur laut ke persimpangan dengan jalan ke Kaisarea-Filipi, dan kemudian masuk ke dalam kota itu, di mana mereka menunggu dan mengajar selama dua minggu. Mereka tiba pada sore hari Selasa, 24 Mei.
155:2.2 (1726.5) Petrus dan para penginjil tinggal di Khorazim selama dua minggu, memberitakan injil kerajaan kepada sekumpulan kecil tapi orang percaya yang sungguh-sungguh. Namun mereka tidak mampu mendapatkan banyak pengikut baru. Tidak ada kota di seluruh Galilea yang menghasilkan begitu sedikit jiwa-jiwa bagi kerajaan daripada Khorazim. Sesuai dengan instruksinya Petrus, dua belas penginjil itu sedikit berbicara tentang penyembuhan—hal-hal badani—sementara mereka berkhotbah dan mengajar dengan makin bersemangat tentang kebenaran rohani dari kerajaan surgawi. Dua minggu di Khorazim ini merupakan baptisan kesulitan yang sungguh-sungguh bagi dua belas penginjil karena itu adalah masa paling sulit dan tidak produktif dalam karier mereka hingga saat itu. Karena kehilangan kepuasan memenangkan jiwa bagi kerajaan seperti itu, masing-masing mereka lebih sungguh-sungguh dan jujur mengadakan pemeriksaan jiwanya sendiri dan kemajuannya dalam jalan-jalan rohani dari hidup yang baru.
155:2.3 (1726.6) Ketika ternyata bahwa tidak ada lagi orang yang berpikiran untuk berusaha masuk ke dalam kerajaan, Petrus, pada hari Selasa, 7 Juni memanggil rekan-rekannya bersama dan berangkat ke Kaisarea-Filipi untuk bergabung dengan Yesus dan para rasul. Mereka tiba sekitar tengah hari pada hari Rabu dan menghabiskan seluruh malam menceritakan pengalaman mereka di kalangan orang-orang tidak percaya di Khorazim. Selama diskusi malam ini Yesus membuat acuan lebih lanjut pada perumpamaan tentang penabur dan mengajari mereka banyak tentang arti usaha kehidupan yang sepertinya gagal.
155:3.1 (1727.1) Meskipun Yesus tidak melakukan pekerjaan publik selama kunjungan dua minggu di dekat Kaisarea-Filipi, para rasul mengadakan banyak pertemuan malam diam-diam di dalam kota, dan banyak orang percaya yang keluar ke perkemahan untuk berbicara dengan Guru. Sangat sedikit yang ditambahkan ke dalam kelompok orang percaya sebagai hasil dari kunjungan ini. Yesus berbicara dengan para rasul setiap hari, dan mereka secara lebih jelas melihat bahwa fase baru kerja memberitakan kerajaan surga sekarang dimulai. Mereka mulai memahami bahwa “kerajaan surga bukanlah makan dan minum tetapi kesadaran tentang sukacita rohani karena penerimaan sebagai anak ilahi.”
155:3.2 (1727.2) Kunjungan di Kaisarea-Filipi merupakan ujian sebenarnya kepada sebelas rasul; dua minggu itu masa sulit untuk mereka lalui. Mereka hampir-hampir depresi, dan mereka merindukan stimulasi berkala dari kepribadian Petrus yang bersemangat itu. Pada masa-masa ini benar-benar petualangan yang besar dan sulit untuk percaya pada Yesus dan pergi mengikuti dia. Meskipun mereka membuat sedikit petobat baru selama dua minggu ini, namun mereka belajar banyak hal yang sangat bermanfaat dari pertemuan harian mereka dengan Guru.
155:3.3 (1727.3) Para rasul belajar bahwa orang-orang Yahudi itu secara rohani mandeg dan sekarat karena mereka telah mengkristalkan kebenaran menjadi suatu sistem kepercayaan baku atau kredo; bahwa ketika kebenaran menjadi dirumuskan sebagai garis pembatas untuk eksklusivitas yang membenarkan diri sendiri, maka alih-alih berguna sebagai rambu-rambu bimbingan dan kemajuan rohani, ajaran-ajaran seperti itu kehilangan daya kreatif dan memberi-hidup mereka dan pada akhirnya hanya bersifat mengawetkan dan memfosilkan.
155:3.4 (1727.4) Semakin lama mereka belajar dari Yesus untuk memandang pribadi-pribadi manusia berdasarkan ukuran-ukuran kemungkinan-kemungkinan mereka dalam waktu dan dalam kekekalan. Mereka belajar bahwa cara yang terbaik agar banyak jiwa dapat dibawa mengasihi Tuhan yang tak terlihat itu adalah dengan pertama diajari untuk mengasihi saudara-saudari mereka yang mereka dapat lihat. Dan dalam hubungan inilah bahwa makna baru itu menjadi dikaitkan pada pernyataan Guru mengenai pelayanan tanpa pamrih untuk sesama: “Sejauh mana kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-saudaraku yang paling hina, kamu telah melakukannya untuk aku.”
155:3.5 (1727.5) Salah satu pelajaran besar dari kunjungan di Kaisarea ini ada hubungannya dengan asal-usul tradisi keagamaan, dengan bahaya besar membiarkan perasaan kesucian menjadi terkait pada hal-hal yang tidak suci, ide-ide yang biasa, atau kejadian sehari-hari. Dari satu pertemuan mereka muncul dengan ajaran bahwa agama yang benar itu adalah kesetiaan sepenuh hati manusia pada keyakinannya yang paling tinggi dan paling benar.
155:3.6 (1727.6) Yesus memperingatkan para pengikutnya bahwa, jika kerinduan agama mereka hanya bersifat kebendaan, maka akhirnya mereka akan kehilangan iman mereka pada Tuhan, oleh karena kemajuan pengetahuan tentang alam, oleh digantinya secara progresif asal-usul hal-hal dari yang tadinya dianggap berasal dari supranatural. Namun bahwa, jika agama mereka bersifat rohani, tidak pernah kemajuan ilmu fisika itu dapat mengganggu iman mereka akan kenyataan-kenyataan kekal dan nilai-nilai ilahi.
155:3.7 (1727.7) Mereka belajar bahwa, kalau agama itu sepenuhnya rohani dalam motifnya, agama itu membuat seluruh kehidupan menjadi lebih bernilai, mengisinya dengan tujuan-tujuan yang tinggi, meningkatkan martabatnya dengan nilai-nilai yang transenden, mengilhaminya dengan motif-motif yang luhur, sambil tetap menghibur jiwa manusia itu dengan pengharapan yang mendalam dan memelihara. Agama yang benar itu dirancang untuk mengurangi tekanan kehidupan; agama itu membebaskan iman dan keberanian untuk hidup sehari-hari dan melayani tanpa pamrih. Iman meningkatkan vitalitas rohani dan kemampuan berbuah perbuatan benar.
155:3.8 (1727.8) Yesus berulang kali mengajar para rasulnya bahwa tidak ada peradaban yang lama bisa bertahan jika kehilangan yang terbaik dalam agamanya. Dan dia tidak pernah bosan menunjukkan kepada dua belas bahaya besar dari menerima simbol-simbol dan upacara keagamaan untuk menggantikan pengalaman keagamaan. Seluruh hidupnya di bumi secara konsisten diabdikan untuk misi pencairan bentuk-bentuk beku agama itu menjadi kemerdekaan cair sebagai anak Tuhan yang dicerahkan.
155:4.1 (1728.1) Pada Kamis pagi, 9 Juni, setelah mendapat kabar mengenai kemajuan kerajaan yang dibawa oleh para utusan Daud dari Betsaida, kelompok dua puluh lima guru kebenaran ini meninggalkan Kaisarea-Filipi untuk memulai perjalanan mereka ke pantai Fenisia (Phoenicia). Mereka memutari daerah rawa, melalui Lus (Luz), ke titik persimpangan dengan jalan setapak Magdala-Gunung Lebanon, dari situ ke persimpangan dengan jalan yang menuju ke Sidon, tiba di sana hari Jum'at sore.
155:4.2 (1728.2) Sementara berhenti untuk makan siang di bawah bayangan sebuah tebing batu menggantung, dekat Lus, Yesus menyampaikan salah satu pidato yang paling luar biasa yang para rasulnya pernah dengarkan bertahun-tahun mereka bekerjasama dengannya. Baru saja mereka duduk masing-masing untuk memecahkan roti, Simon Petrus bertanya kepada Yesus: “Guru, karena Bapa di surga tahu segala sesuatu, dan karena roh-Nya adalah pendukung kita dalam pendirian kerajaan surga di bumi, mengapa kita melarikan diri dari ancaman musuh-musuh kita? Mengapa kita menolak untuk menghadapi langsung musuh-musuh kebenaran itu?” Namun sebelum Yesus mulai menjawab pertanyaan Petrus, Tomas menyela, bertanya: “Guru, aku benar-benar ingin tahu apa yang salah dengan agama musuh-musuh kita di Yerusalem. Apa perbedaan nyata antara agama mereka dan agama kita? Mengapa kita berada dalam perbedaan keyakinan ketika kita semua mengaku menyembah Tuhan yang sama?” Dan setelah Tomas selesai, Yesus berkata: “Meskipun aku tidak akan mengabaikan pertanyaan Petrus, karena tahu betapa mudahnya salah paham mengenai alasanku untuk menghindari benturan terbuka dengan para penguasa Yahudi pada waktu ini, masih akan terbukti lebih bermanfaat untuk kamu semua jika aku lebih memilih untuk menjawab pertanyaan Tomas. Dan bahwa aku akan melakukannya setelah kalian selesai makan siang.”
155:5.1 (1728.3) Ceramah mengesankan tentang agama ini, yang diringkas dan disajikan kembali dalam ungkapan modern, menyatakan kebenaran-kebenaran berikut ini:
155:5.2 (1728.4) Meskipun agama-agama dunia memiliki dua-asal—alami dan wahyu—pada suatu waktu dan di antara suatu bangsa dapat ditemukan tiga bentuk berbeda dari ibadah keagamaan. Dan ketiga manifestasi dari dorongan beragama ini adalah:
155:5.3 (1728.5) 1. Agama primitif. Dorongan setengah alamiah dan naluriah untuk takut pada energi-energi yang misterius dan memuja kekuatan-kekuatan yang unggul, terutama agama yang bersifat fisik, agama rasa takut.
155:5.4 (1728.6) 2. Agama peradaban. Majunya konsep-konsep dan praktek-praktek keagamaan pada ras-ras yang makin beradab—yaitu agama batin—teologi intelektual dari kekuasaan tradisi keagamaan yang mapan atau resmi.
155:5.5 (1728.7) 3. Agama yang benar—agama pewahyuan. Pewahyuan nilai-nilai supranatural, wawasan sebagian ke dalam kenyataan-kenyataan kekal, sekilas tentang kebaikan dan keindahan karakter tak terbatas-Nya Bapa di surga—agama dari roh ketika diperagakan dalam pengalaman manusia.
155:5.6 (1729.1) Mengenai agama yang dari indra fisik dan ketakutan takhyul manusia alamiah, Guru menolak untuk meremehkannya, meskipun dia menyesalkan fakta bahwa begitu banyak bentuk penyembahan primitif ini masih bertahan dalam bentuk-bentuk agama bangsa-bangsa manusia yang lebih cerdas. Yesus memperjelas bahwa perbedaan besar antara agama batin dan agama roh adalah bahwa, meskipun agama yang pertama ditegakkan oleh otoritas lembaga keagamaan, agama yang kedua sepenuhnya didasarkan pada pengalaman manusia.
155:5.7 (1729.2) Dan kemudian Sang Guru, dalam jam mengajarnya, melanjutkan untuk memperjelas kebenaran ini:
155:5.8 (1729.3) Hingga nanti ras menjadi sangat cerdas dan lebih sepenuhnya beradab, akan masih bertahan banyak upacara kekanak-kanakan dan takhyul yang mencirikan praktek-praktek keagamaan yang berevolusi pada masyarakat yang masih primitif dan terbelakang. Hingga nanti umat manusia maju ke tataran pengenalan yang lebih tinggi dan lebih umum terhadap kenyataan pengalaman rohani, sejumlah besar pria dan wanita akan terus menunjukkan preferensi pribadi untuk agama-agama otoritas tersebut yang hanya membutuhkan persetujuan intelektual, berbeda dengan agama roh, yang memerlukan partisipasi aktif dari batin dan jiwa dalam petualangan iman untuk bergulat dengan kenyataan-kenyataan keras pengalaman manusia yang berkembang maju.
155:5.9 (1729.4) Penerimaan agama-agama otoritas yang tradisional itu menyajikan jalan mudah untuk dorongan manusia mencari kepuasan bagi kerinduan-kerinduan dari kodrat rohaninya. Agama otoritas yang ditetapkan, dibakukan, dan diresmikan itu menyediakan perlindungan yang siap bagi jiwa manusia yang terganggu dan bingung itu kemana ia dapat melarikan diri ketika diusik oleh rasa takut dan disiksa oleh ketidakpastian. Agama seperti itu mengharuskan para pengikutnya, sebagai harga yang harus dibayar untuk kepuasan dan jaminannya, hanya persetujuan yang pasif dan murni intelektual.
155:5.10 (1729.5) Dan selama waktu yang lama akan hidup di bumi orang-orang yang pemalu, penakut, dan ragu-ragu yang akan lebih memilih seperti itu untuk mendapatkan penghiburan keagamaan mereka, meskipun, dengan menjatuhkan pilihan pada agama-agama otoritas itu, mereka mengkompromikan kedaulatan kepribadian, merendahkan martabat harga diri, dan benar-benar menyerahkan hak untuk ikut serta dalam hal yang paling mendebarkan dan mengilhami dari semua pengalaman manusia yang mungkin: pencarian pribadi untuk kebenaran, kegembiraan menghadapi bahaya-bahaya penemuan intelektual, tekad untuk menyelidiki realitas-realitas pengalaman keagamaan pribadi, kepuasan tertinggi untuk mengalami kemenangan pribadi dalam hal realisasi nyata kemenangan iman rohani atas keraguan intelektual, ketika hal itu secara jujur dimenangi dalam petualangan tertinggi dari seluruh eksistensi manusia—manusia mencari Tuhan, untuk dirinya sendiri dan sebagai dirinya sendiri, dan menemukan Dia.
155:5.11 (1729.6) Agama tentang roh itu berarti daya upaya, perjuangan, konflik, iman, tekad, kasih, kesetiaan, dan kemajuan. Agama dari batin (teologi otoritas) itu memerlukan sedikit atau tidak ada pengerahan tenaga ini dari para pengikut resminya. Tradisi adalah perlindungan aman dan jalan mudah bagi jiwa-jiwa yang penakut dan setengah hati ini, yang secara naluriah menghindari perjuangan roh dan ketidakpastian mental yang terkait dengan pelayaran iman pada petualangan berani ke laut lepas kebenaran yang belum dijelajahi dalam mencari pantai kenyataan rohani yang lebih jauh, ketika hal-hal itu mungkin ditemukan oleh pikiran manusia yang maju dan dialami oleh jiwa manusia yang berkembang.
155:5.12 (1729.7) Dan Yesus melanjutkan dengan mengatakan: “Di Yerusalem para pemimpin agama telah merumuskan berbagai doktrin dari guru-guru tradisional mereka dan dari nabi-nabi dari zaman dahulu itu menjadi sistem keyakinan intelektual yang mapan, suatu agama otoritas. Daya tarik semua agama yang demikian itu adalah sebagian besar pada batin-pikiran. Dan sekarang kita hendak memasuki konflik mematikan dengan agama tersebut karena kita akan segera memulai proklamasi berani sebuah agama baru—agama yang bukan agama seperti makna kata itu pada saat ini, melainkan agama rohani yang membuat daya tarik utamanya pada roh ilahi Bapaku yang berada dalam batin manusia; sebuah agama yang akan memperoleh otoritasnya dari buah-buah penerimaannya yang begitu pasti akan muncul dalam pengalaman pribadi semua orang yang benar-benar dan sungguh-sungguh menjadi orang percaya dalam kebenaran-kebenaran persekutuan rohani yang lebih tinggi ini.”
155:5.13 (1730.1) Sambil menunjuk masing-masing dari dua puluh empat itu dan memanggil mereka berdasarkan nama, Yesus berkata: “Dan sekarang, siapa dari kamu yang lebih memilih untuk mengambil jalan mudah kesesuaian dengan agama yang resmi dan dibakukan ini, seperti yang dibela oleh orang-orang Farisi di Yerusalem, daripada menderita kesulitan dan aniaya yang menyertai misi untuk memberitakan jalan keselamatan yang lebih baik bagi manusia sementara kamu menyadari kepuasan karena menemukan bagi dirimu sendiri indahnya kenyataan pengalaman yang hidup dan pribadi dalam kebenaran kekal dan kebesaran tertinggi dari kerajaan surga itu? Apakah kamu penakut, lembek, dan mencari kemudahan? Apakah kamu takut untuk mempercayakan masa depanmu di tangan Tuhan kebenaran, yang kamu adalah anak-anak-Nya? Apakah kamu tidak percaya Bapa, yang kamu adalah anak-anak-Nya? Apakah kamu akan kembali ke jalan yang mudah yaitu kepastian dan kemapanan intelektual agama otoritas tradisional itu, atau maukah kamu mempersiapkan dirimu untuk maju dengan aku ke masa depan yang tidak pasti dan penuh masalah untuk mewartakan kebenaran baru tentang agama roh, kerajaan surga dalam hati manusia?”
155:5.14 (1730.2) Semua dua puluh empat pendengarnya bangkit berdiri, berniat untuk menandakan respon bersatu dan setia mereka pada hal ini, salah satu dari sedikit daya tarik emosional yang Yesus pernah buat pada mereka, tetapi dia mengangkat tangan dan menghentikan mereka, mengatakan: “Pergilah sekarang sendiri sendiri-sendiri, setiap orang sendirian dengan Bapa, dan temukan jawaban yang bukan emosional pada pertanyaanku itu, dan setelah menemukan sikap jiwa yang benar dan tulus itu, katakan jawaban itu dengan bebas dan berani kepada Bapaku dan Bapamu, yang kehidupan kasih-Nya yang tak terbatas itu adalah roh dari agama itu sendiri yang kita kabarkan.”
155:5.15 (1730.3) Para penginjil dan rasul pergi sendiri-sendiri untuk beberapa saat. Roh mereka terangkat, batin mereka diilhami, dan emosi mereka tergerak kuat oleh apa yang Yesus telah katakan. Tetapi ketika Andreas memanggil mereka bersama-sama, Guru hanya berkata: “Marilah kita melanjutkan perjalanan kita. Kita pergi ke Fenisia menunggu untuk sementara, dan kamu semua harus mendoakan agar Bapa mengubah emosi batin dan badanmu itu menjadi loyalitas batin yang lebih tinggi dan pengalaman roh yang lebih memuaskan.”
155:5.16 (1730.4) Sementara mereka melanjutkan perjalanan, dua puluh empat orang itu diam, namun segera mereka mulai berbicara sama lain, dan pada pukul tiga sore itu mereka tidak bisa pergi lebih jauh; mereka berhenti, dan Petrus, pergi kepada Yesus, mengatakan: “Guru, engkau telah mengatakan kepada kami kata-kata kehidupan dan kebenaran. Kami mau mendengar lebih banyak; kami mohon engkau untuk berbicara kepada kami lebih lanjut mengenai perkara-perkara ini.”
155:6.1 (1730.5) Maka, sementara mereka berhenti di bawah naungan lereng bukit, Yesus melanjutkan mengajar mereka mengenai agama roh, dalam intinya mengatakan:
155:6.2 (1730.6) Kamu telah keluar dari antara orang-orang sesamamu yang memilih untuk tetap puas dengan agama batin, yang mendambakan keamanan dan menyukai ketaatan pada aturan. Kamu telah memilih untuk menukar perasaan-perasaan kepastian otoritatif kamu dengan jaminan-jaminan dari roh untuk iman yang berani bertualang dan bergerak maju. Kamu telah berani memprotes melawan perbudakan yang melelahkan dari agama kelembagaan dan menolak otoritas dari tradisi-tradisi tertulis yang sekarang dianggap sebagai firman Tuhan. Bapa kita memang berbicara melalui Musa, Elia, Yesaya, Amos, dan Hosea, tapi Ia tidak berhenti menyampaikan kata-kata kebenaran ke dunia ketika nabi-nabi zaman dahulu itu mengakhiri ucapan-ucapan mereka. Bapaku tidak membeda-bedakan ras atau generasi, firman kebenaran itu tidak dipercayakan pada satu zaman dan disembunyikan dari zaman yang lain. Jangan melakukan kebodohan dengan menyebut sebagai ilahi apa yang sepenuhnya manusiawi, dan jangan gagal untuk melihat kata-kata kebenaran yang datang tidak melalui peramal-peramal tradisional yang dianggap sebagai ilham.
155:6.3 (1731.1) Aku telah menyerukan kepada kamu agar dilahirkan kembali, untuk dilahirkan dari roh. Aku telah memanggil kamu keluar dari kegelapan otoritas dan kelesuan tradisi ke dalam terang yang lebih tinggi, kesadaran tentang kemungkinan membuat bagi dirimu penemuan terbesar yang mungkin dibuat jiwa manusia—yaitu pengalaman supranatural menemukan Tuhan untuk dirimu sendiri, dalam dirimu sendiri, dan dari dirimu sendiri, dan melakukan semua ini sebagai suatu kenyataan dalam pengalaman pribadimu sendiri. Maka dengan demikian kamu bisa pindah dari kematian kepada kehidupan, dari otoritas tradisi kepada pengalaman mengenal Tuhan; dengan demikian kamu akan pindah dari kegelapan kepada terang, dari iman kebangsaan yang diwarisi kepada iman pribadi yang dicapai oleh pengalaman nyata; dan karena itu kamu akan maju dari teologi batin-pikiran yang diturunkan oleh nenek moyangmu menuju ke agama roh yang benar yang akan dibangun di dalam jiwamu sebagai suatu kemampuan yang kekal.
155:6.4 (1731.2) Agamamu akan berubah dari keyakinan intelektual pada otoritas tradisional belaka kepada pengalaman nyata dari iman yang hidup itu yang mampu memahami kenyataan Tuhan dan semua yang berhubungan dengan roh ilahi dari Bapa. Agama batin-pikiran mengikat kamu tanpa harapan ke masa lalu; agama roh terdiri dari pewahyuan yang terus maju dan selalu mengajak kamu menuju prestasi-prestasi yang lebih tinggi dan lebih suci dalam ideal-ideal rohani dan realitas-realitas kekal.
155:6.5 (1731.3) Meskipun agama otoritas bisa memberikan perasaan aman saat ini, kamu membayar harga untuk kepuasan sementara tersebut hilangnya kemerdekaan rohani dan kebebasan beragamamu. Bapaku tidak mewajibkan kamu sebagai harga memasuki kerajaan surga bahwa kamu harus memaksa dirimu mengikuti keyakinan pada hal-hal yang secara rohani menjijikkan, tidak suci, dan tidak benar. Tidak diwajibkan dari kamu bahwa perasaan belas kasihan, keadilan, dan kebenaranmu sendiri itu diperkosa oleh kepatuhan pada suatu sistem bentuk dan upacara keagamaan yang usang. Agama roh membuat kamu selamanya bebas untuk mengikuti kebenaran itu ke manapun pimpinan roh mungkin membawamu. Dan siapa yang bisa menduga—mungkin roh ini bisa memiliki sesuatu untuk disampaikan kepada generasi ini apa yang generasi sebelumnya telah tolak untuk mendengarnya?
155:6.6 (1731.4) Sungguh tidak tahu malu mereka guru-guru agama palsu yang menyeret jiwa-jiwa lapar itu kembali ke masa lalu yang suram dan jauh lalu di sana meninggalkan mereka! Dan begitu juga orang-orang yang malang ini ditakdirkan menjadi kuatir terhadap setiap penemuan baru, sementara mereka merasa tak nyaman oleh setiap pewahyuan kebenaran yang baru. Nabi yang mengatakan, “Yang hatinya teguh Kaujagai dengan damai sejahtera, sebab kepada-Mulah ia percaya,” itu tidak hanya semata-mata orang percaya secara intelektual pada teologi otoritatif. Manusia yang mengenal-kebenaran ini telah menemukan Tuhan; ia tidak semata-mata berbicara tentang Tuhan.
155:6.7 (1731.5) Aku menasihati kamu untuk meninggalkan kebiasaan selalu mengutip nabi-nabi dahulu kala dan memuji-muji pahlawan-pahlawan Israel, melainkan bercita-cita untuk menjadi nabi-nabi yang hidup dari Yang Paling Tinggi dan pahlawan-pahlawan rohani untuk kerajaan yang akan datang itu. Menghormati para pemimpin yang mengenal-Tuhan dari masa lalu itu mungkin memang bermanfaat, tapi mengapa, dengan berbuat begitu, kamu harus mengorbankan pengalaman tertinggi dari keberadaan manusia: mencari Tuhan untuk dirimu sendiri dan mengenal Dia dalam jiwamu sendiri?
155:6.8 (1732.1) Setiap ras bangsa manusia memiliki pandangan mentalnya sendiri terhadap keberadaan manusia; oleh karena itu haruslah agama batin selalu berjalan sesuai dengan berbagai sudut pandang rasial ini. Tidak pernah bisa agama-agama otoritas itu sampai pada penyatuan. Persatuan dan persaudaraan umat manusia dapat dicapai hanya oleh dan melalui suprakemampuan dari agama roh. Batin setiap ras mungkin berbeda-beda, tetapi semua umat manusia didiami oleh roh ilahi dan kekal yang sama. Harapan persaudaraan umat manusia hanya bisa diwujudkan kalau, dan ketika, agama-agama otoritas batin yang berbeda-beda itu diresapi dengan, dan dinaungi oleh, agama roh yang memersatukan dan memuliakan, yaitu agama dari pengalaman rohani pribadi.
155:6.9 (1732.2) Agama-agama otoritas hanya dapat memecah belah manusia dan memasang mereka dalam barisan rapi melawan satu sama lain; agama roh akan semakin maju menarik orang bersama-sama dan menyebabkan mereka untuk menjadi simpatik penuh pengertian satu sama lain. Agama-agama otoritas membutuhkan keseragaman dalam kepercayaan manusia, tapi hal ini tidak mungkin diwujudkan dalam keadaan dunia saat ini. Agama roh hanya memerlukan kesatuan pengalaman—keseragaman tujuan—membuat kelonggaran penuh untuk keragaman keyakinan. Agama roh hanya memerlukan keseragaman wawasan ke dalam, bukan keseragaman sudut pandang dan tampak luar. Agama roh tidak menuntut keseragaman pandangan intelektual, tapi hanya kesatuan perasaan roh. Agama-agama otoritas mengkristal menjadi pengakuan-pengakuan kepercayaan yang mati; agama roh tumbuh ke arah bertambahnya sukacita dan kebebasan, dari perbuatan-perbuatan yang memuliakan, dari layanan kasih dan pelayanan penuh rahmat.
155:6.10 (1732.3) Tapi waspadalah, jangan sampai salah seorangpun dari kamu memandang hina pada anak-anak Abraham karena mereka telah jatuh pada hari-hari jahat kemandulan tradisional ini. Bapa-bapa leluhur kita memberikan diri mereka untuk mencari Tuhan dengan gigih dan bersemangat, dan mereka menemukan-Nya sedangkan tidak ada bangsa lain di seluruh dunia yang mengenal-Nya sejak zaman Adam, yang tahu banyak tentang hal ini karena ia sendiri adalah seorang Putra Tuhan. Bapaku tidak lalai untuk memperhatikan perjuangan panjang dan tak kenal lelah dari Israel ini, terus menerus sejak zaman Musa, untuk menemukan Tuhan dan mengenal Tuhan. Selama generasi-generasi yang melelahkan orang-orang Yahudi tidak pernah berhenti bekerja keras, berkeringat, mengerang, mengalami kepedihan, dan menanggung penderitaan dan mengalami duka dari suatu bangsa yang disalahpahami dan dibenci, semua agar mereka mungkin akan sedikit lebih dekat pada penemuan kebenaran tentang Tuhan. Dan, meskipun semua kegagalan dan kejatuhan Israel itu, bapa-bapa leluhur kita secara makin maju, dari Musa ke zaman Amos dan Hosea, telah semakin mengungkapkan ke seluruh dunia gambaran yang lebih jelas dan lebih benar tentang Tuhan yang kekal. Dan demikianlah jalan dipersiapkan untuk pewahyuan yang lebih besar lagi dari Bapa yang mana kamu telah dipanggil untuk ikut serta.
155:6.11 (1732.4) Jangan lupa hanya ada satu petualangan yang lebih memuaskan dan menggembirakan daripada usaha untuk menemukan kehendak dari Tuhan yang hidup, dan itu adalah pengalaman yang tertinggi untuk secara jujur berusaha melakukan kehendak ilahi itu. Dan jangan pernah lupa bahwa kehendak Tuhan dapat dilakukan dalam setiap pekerjaan duniawi. Beberapa pamggilan hidup tidak suci dan yang lainnya sekuler. Semua hal adalah sakral dalam kehidupan orang-orang yang dipimpin roh; yaitu, ditundukkan pada kebenaran, dimuliakan oleh kasih, dikuasai oleh belas kasihan, dan dikekang oleh kewajaran—keadilan. Roh yang Bapaku dan aku akan kirim ke dunia bukan hanya Roh Kebenaran tetapi juga roh untuk keindahan yang dicita-citakan.
155:6.12 (1732.5) Kamu harus berhenti mencari firman Tuhan hanya di halaman tulisan-tulisan kuno dari otoritas teologis. Mereka yang lahir dari roh Tuhan selanjutnya akan dapat melihat firman Tuhan itu terlepas dari mana itu tampaknya berasal. Kebenaran ilahi tidak boleh dikurangi hanya karena saluran penganugerahannya itu kelihatannya adalah manusia. Banyak dari saudara-saudaramu memiliki pikiran yang menerima teori tentang Tuhan sementara mereka secara rohani gagal menyadari kehadiran Tuhan. Dan itulah alasan mengapa aku begitu sering mengajari kamu bahwa kerajaan surga terbaik dapat dirasakan dengan memperoleh sikap rohani seorang anak yang tulus. Bukan ketidakmatangan mental anak yang aku sarankan kepada kamu melainkan kesederhanaan rohani seperti si kecil yang mudah percaya dan sepenuhnya mempercayai tersebut. Tidak begitu penting kamu harus tahu mengenai fakta adanya Tuhan itu, namun lebih penting kamu harus semakin bertumbuh dalam kemampuan untuk merasakan kehadiran Tuhan.
155:6.13 (1733.1) Ketika kamu sekali mulai menemukan Tuhan dalam jiwa kamu, segera kamu akan mulai menemukan Dia dalam jiwa orang-orang lain dan akhirnya dalam semua makhluk dan ciptaan dalam sebuah alam semesta yang hebat. Tapi dalam jiwa-jiwa manusia yang hanya memberikan sedikit atau tidak ada waktu untuk perenungan bijaksana akan kenyataan kekal seperti itu, bagaimana mungkin Bapa dapat muncul sebagai Tuhan dengan kesetiaan tertinggi dan ideal ilahi? Meskipun batin itu bukanlah tempat kedudukan dari kodrat rohani, namun batin itu memang gerbang ke arah sana.
155:6.14 (1733.2) Tapi jangan membuat kesalahan dengan mencoba untuk membuktikan kepada orang lain bahwa kamu telah menemukan Tuhan; kamu tidak bisa secara sadar menghasilkan bukti yang sahih seperti itu, meskipun ada dua demonstrasi yang positif dan kuat dari kenyataan bahwa kamu mengenal Tuhan, dan hal itu adalah:
155:6.15 (1733.3) 1. Buah-buah dari roh Tuhan yang ditunjukkan dalam hidupmu sehari-hari.
155:6.16 (1733.4) 2. Fakta bahwa seluruh rencana hidupmu melengkapi bukti positif bahwa kamu telah tanpa syarat mengambil risiko segalanya dan milikmu, dan berada pada petualangan keselamatan setelah kematian, dalam mengejar harapan menemukan Tuhan yang kekal, yang kehadiran-Nya kamu telah cicipi sebelumnya dalam waktu.
155:6.17 (1733.5) Sekarang, jangan salah, Bapaku akan selalu menanggapi kerlipan iman yang paling redup sekalipun. Dia mencatat emosi-emosi fisik dan takhyul dari manusia primitif. Dan kepada jiwa-jiwa jujur tapi penakut yang imannya begitu lemah sehingga hanya sedikit lebih dari ketaatan intelektual pada sikap pasif persetujuan pada agama otoritas, Bapa selalu waspada untuk menghormati dan mendukung, bahkan untuk semua upaya lemah seperti itu untuk menjangkau Dia. Tapi kamu yang telah dipanggil keluar dari kegelapan ke dalam terang diharapkan untuk percaya dengan sepenuh hati; iman kamu akan menguasai sikap gabungan dari tubuh, batin, dan jiwamu.
155:6.18 (1733.6) Kamu adalah rasul-rasulku, dan bagi kamu agama tidak boleh menjadi tempat berteduh teologis kemana kamu dapat melarikan diri karena takut menghadapi kenyataan keras dari kemajuan rohani dan petualangan idealis; namun lebih baik agamamu menjadi kenyataan dari pengalaman nyata yang memberi kesaksian bahwa Tuhan telah menemukan kamu, mengidealkan, memuliakan, dan merohanikan kamu, dan bahwa kamu telah mendaftar dalam petualangan kekal untuk menemukan Tuhan yang telah menemukan dan mengangkat kamu sebagai anak.
155:6.19 (1733.7) Dan setelah Yesus selesai berbicara, dia memberi isyarat kepada Andreas dan, sambil menunjuk ke barat ke arah Fenisia, berkata: “Marilah kita lanjutkan perjalanan kita.”
Buku Urantia
Makalah 156
156:0.1 (1734.1) HARI Jumat sore, 10 Juni, Yesus dan rekan-rekannya tiba di lingkungan Sidon, dimana mereka singgah di rumah seorang wanita kaya yang pernah menjadi pasien di rumah sakit Betsaida selama masa-masa ketika Yesus berada pada puncak dukungan populernya. Para penginjil dan para rasul diinapkan di rumah teman-temannya yang berdekatan, dan mereka beristirahat selama hari Sabat di tengah lingkungan yang menyegarkan ini. Mereka menghabiskan hampir dua setengah minggu di Sidon dan sekitarnya sebelum mereka bersiap untuk mengunjungi kota-kota pantai di utara.
156:0.2 (1734.2) Hari Sabat di bulan Juni ini adalah salah satu masa yang sangat tenang. Para penginjil dan rasul-rasul seluruhnya asyik dalam perenungan-perenungan mereka mengenai ceramah Guru tentang agama yang telah mereka dengarkan pada perjalanan ke Sidon. Mereka semua dapat menghargai beberapa dari apa yang telah dia katakan kepada mereka, namun tidak seorangpun mereka yang sepenuhnya menangkap makna ajarannya.
156:1.1 (1734.3) Ada tinggal di dekat rumah Karuska, di mana Guru menginap, seorang wanita Syria yang telah mendengar banyak tentang Yesus sebagai penyembuh dan guru yang besar, dan pada hari Sabat sore ini dia datang, membawa putri kecilnya. Anak itu, berusia sekitar dua belas tahun, menderita gangguan saraf menyedihkan yang ditandai oleh kejang-kejang dan manifestasi parah lainnya.
156:1.2 (1734.4) Yesus telah menyuruh rekan-rekannya agar tidak memberitahukan kepada siapapun tentang kehadirannya di rumah Karuska, menjelaskan bahwa dia ingin beristirahat. Meskipun mereka telah mematuhi perintah Guru mereka, namun pelayannya Karuska telah mampir ke rumah wanita Syria ini, Norana, untuk memberitahu dia bahwa Yesus menginap di rumah nyonya majikannya dan telah mendesak ibu yang cemas ini agar membawa anaknya yang menderita itu untuk penyembuhan. Ibu ini, tentu saja, percaya bahwa anaknya dirasuki oleh setan, roh najis.
156:1.3 (1734.5) Ketika Norana tiba dengan putrinya, si kembar Alfeus menjelaskan melalui seorang penerjemah bahwa Guru sedang beristirahat dan tidak bisa diganggu; namun Norana menjawab bahwa ia dan anaknya akan tetap di situ sampai Guru telah selesai istirahatnya. Petrus juga berusaha untuk berbicara dengan wanita itu dan membujuknya untuk pulang. Ia menjelaskan bahwa Yesus sangat lelah oleh karena banyak pengajaran dan penyembuhan, dan bahwa ia telah datang ke Fenisia untuk masa tenang dan istirahat. Tapi itu sia-sia; Norana tidak mau pergi. Pada desakan-desakan Petrus ia hanya menjawab: “Aku tidak akan pergi sampai aku telah bertemu Gurumu. Aku tahu ia bisa mengusir setan keluar dari anakku, dan aku tidak mau pergi sampai penyembuh itu telah melihat pada putriku.”
156:1.4 (1734.6) Lalu Tomas berusaha untuk menyuruh wanita itu pergi tapi hanya menemui kegagalan. Pada Tomas ia berkata: “Aku memiliki iman bahwa Gurumu dapat mengusir setan ini yang menyiksa anakku. Aku telah mendengar pekerjaan-pekerjaan besarnya di Galilea, dan aku percaya padanya. Apa yang terjadi pada kalian, murid-muridnya, sehingga kalian hendak mengusir orang-orang yang datang mencari pertolongan Gurumu?” Dan setelah dia berbicara demikian, Tomas mundur.
156:1.5 (1735.1) Kemudian majulah Simon Zelot untuk berbantah dengan Norana. Kata Simon: “Perempuan, kamu adalah seorang kafir yang berbahasa Yunani. Tidaklah benar bahwa kamu harus mengharapkan Guru untuk mengambil roti yang ditujukan untuk anak-anak dari rumah tangga yang diperkenan dan melemparkannya kepada anjing.” Namun Norana menolak untuk membalas serangan Simon itu. Dia hanya menjawab: “Ya, guru, aku mengerti kata-katamu. Aku hanya anjing di mata orang-orang Yahudi, tetapi kalau mengenai Gurumu, aku anjing yang percaya. Aku bertekad agar ia melihat anakku, karena aku yakin, jika saja ia melihatnya, ia akan menyembuhkannya. Dan bahkan engkau, sobatku yang baik, tidak akan berani menolak anjing dari hak untuk memperoleh remah-remah yang kebetulan jatuh dari mejanya anak-anak.”
156:1.6 (1735.2) Tepat pada waktu ini gadis kecil itu dikuasai oleh kejang yang kuat di hadapan mereka semua, dan ibu ini berteriak: “Lihat itu, kalian bisa lihat bahwa anakku dirasuki roh jahat. Jika kebutuhan kami tidak menarik bagi kalian, itu akan menarik perhatian Guru kalian, yang aku telah diberitahu dia mengasihi semua orang dan berani bahkan untuk menyembuhkan orang kafir kalau mereka percaya. Kalian tidak layak untuk menjadi murid-muridnya. Aku tidak akan pergi sampai anakku telah disembuhkan.”
156:1.7 (1735.3) Yesus, yang telah mendengar semua percakapan ini melalui sebuah jendela yang terbuka, saat itu datang ke luar, sehingga mereka terkejut, dan berkata: “Hai perempuan, besar imanmu, begitu besar sehingga aku tidak bisa menahan apa yang kamu inginkan; pergilah dalam damai. Putrimu telah disembuhkan.” Dan gadis kecil itu sembuh mulai dari saat itu. Ketika Norana dan anaknya berpamitan, Yesus minta sungguh-sungguh agar mereka tidak memberitahukan kepada siapapun kejadian ini; dan meskipun rekan-rekan sekerjanya memang mematuhi permintaan ini, ibu dan anak itu tidak berhenti untuk memberitakan kesembuhan gadis kecil itu ke seluruh pedesaan dan bahkan di Sidon, begitu rupa sehingga Yesus disarankan untuk pindah penginapannya dalam beberapa hari.
156:1.8 (1735.4) Keesokan harinya, ketika Yesus mengajar para rasulnya, sambil mengomentari penyembuhan putri wanita Syria itu, ia berkata: “Dan begitulah yang terjadi di sepanjang jalan; kamu lihat sendiri bagaimana orang kafir dapat mengamalkan iman yang menyelamatkan dalam ajaran injil kerajaan surga. Sesungguhnya, aku berkata kepadamu bahwa kerajaan Bapa akan diambil oleh orang-orang kafir jika anak-anak Abraham tidak berniat untuk menunjukkan iman yang cukup supaya masuk ke dalamnya.”
156:2.1 (1735.5) Ketika memasuki Sidon, Yesus dan rekan-rekannya melewati sebuah jembatan, jembatan pertama yang banyak dari mereka yang baru pertama kali melihatnya. Saat mereka berjalan di atas jembatan ini, Yesus, di antara hal-hal lain, berkata: “Dunia ini adalah hanya sebuah jembatan; kamu dapat melewatinya, tetapi kamu tidak boleh berpikir untuk membangun sebuah tempat tinggal di atasnya.”
156:2.2 (1735.6) Sementara dua puluh empat itu memulai pekerjaan mereka di Sidon, Yesus tinggal di sebuah rumah tepat di sebelah utara kota, rumah Justa dan ibunya, Bernike. Yesus mengajar dua puluh empat itu setiap pagi di rumah Justa, dan mereka pergi ke mana-mana di Sidon untuk mengajar dan berkhotbah pada sore hari dan malam hari.
156:2.3 (1735.7) Para rasul dan penginjil amat disenangkan oleh cara bagaimana orang-orang kafir di Sidon menerima pesan mereka; selama kunjungan pendek mereka banyak yang ditambahkan pada kerajaan. Periode sekitar enam minggu di Fenisia ini adalah waktu yang sangat berhasil dalam pekerjaan memenangkan jiwa, tetapi orang-orang Yahudi penulis Kitab-kitab Injil belakangan terbiasa untuk menganggap enteng sehingga melewatkan catatan tentang sambutan hangat pada ajaran Yesus oleh orang kafir ini ketika begitu banyak dari bangsanya sendiri berada dalam barisan bermusuhan melawan dia.
156:2.4 (1736.1) Dalam banyak cara orang-orang kafir yang percaya ini menghargai ajaran Yesus lebih sepenuhnya daripada orang-orang Yahudi. Banyak dari orang Sirofenisia yang berbahasa Yunani ini datang untuk mengetahui tidak hanya bahwa Yesus itu seperti Tuhan, tetapi juga bahwa Tuhan itu seperti Yesus. Orang-orang yang disebut kafir ini mencapai pemahaman yang baik tentang ajaran Guru tentang keseragaman hukum-hukum di dunia ini dan seluruh alam semesta. Mereka menangkap ajaran bahwa Tuhan itu tidak membeda-bedakan orang, ras, atau bangsa; bahwa tidak ada favoritisme dalam Bapa Semesta; bahwa alam semesta itu sepenuhnya dan selalu menaati-hukum dan selalu dapat diandalkan. Orang-orang kafir ini tidak takut pada Yesus; mereka berani untuk menerima pesannya. Sepanjang berabad-abad manusia telah tidak mampu memahami Yesus; mereka takut.
156:2.5 (1736.2) Yesus menegaskan kepada dua puluh empat bahwa dia tidak melarikan diri dari Galilea karena dia kurang keberanian untuk menghadapi musuh-musuhnya. Mereka memahami bahwa dia belum siap untuk bentrokan terbuka dengan agama yang sudah mapan, dan bahwa dia tidak berusaha untuk menjadi martir. Selama salah satu dari pertemuan di rumah Justa inilah Guru pertama kali mengatakan kepada murid-muridnya bahwa “sekalipun langit dan bumi akan berlalu, perkataan kebenaranku tidak akan berlalu.”
156:2.6 (1736.3) Tema dari ajaran-ajaran Yesus selama kunjungan di Sidon adalah kemajuan rohani. Dia memberitahu mereka bahwa mereka tidak dapat tetap diam; mereka harus maju dalam perbuatan benar atau mundur ke dalam kejahatan dan dosa. Dia memperingatkan mereka untuk “melupakan hal-hal yang di masa lalu sementara kamu bergerak maju untuk merangkul kenyataan-kenyataan yang lebih besar dari kerajaan.” Dia minta mereka agar tidak puas dengan masa kanak-kanak mereka dalam injil, tetapi berupaya untuk pencapaian postur dewasa penuh sebagai anak ilahi dalam komuni (persekutuan) roh dan dalam persekutuan orang percaya.
156:2.7 (1736.4) Kata Yesus: “Murid-muridku tidak boleh hanya berhenti melakukan kejahatan tetapi belajar untuk berbuat dengan baik; kamu tidak boleh hanya dibersihkan dari segala dosa yang disadari, tapi kamu pun harus menolak untuk menyimpan perasaan bersalah. Jika kamu mengakui dosa-dosamu, dosa-dosa itu diampuni; oleh karena itu, haruslah kamu menjaga hati nurani yang bebas pelanggaran.”
156:2.8 (1736.5) Yesus sangat menikmati selera humor mendalam yang ditunjukkan orang-orang kafir ini. Rasa humor yang ditampilkan oleh Norana, wanita Syria itu, serta imannya yang besar dan gigih itulah, yang begitu menyentuh hati Guru dan menarik belas kasihannya. Yesus sangat menyesalkan bahwa bangsanya—orang-orang Yahudi—begitu kurang dalam humor. Dia pernah berkata kepada Tomas: “Orang-orangku menganggap diri mereka terlalu serius; mereka hampir tanpa suatu penghargaan akan humor. Agamanya orang Farisi yang memberatkan itu tidak mungkin berasal dari antara orang-orang dengan rasa humor. Mereka juga kurang konsistensi; mereka menyaring lalat dan menelan unta.”
156:3.1 (1736.6) Pada hari Selasa, tanggal 28 Juni, Guru dan rekan-rekannya meninggalkan Sidon, berjalan sepanjang pantai ke Porphyreon (Jieh) dan Heldua. Mereka diterima dengan baik oleh orang-orang kafir, dan banyak yang ditambahkan ke kerajaan selama minggu pengajaran dan pemberitaan ini. Para rasul berkhotbah di Porphyreon dan para penginjil mengajar di Heldua. Sementara dua puluh empat itu sedang sibuk dalam pekerjaan mereka, Yesus meninggalkan mereka untuk jangka waktu tiga atau empat hari, melakukan kunjungan ke kota pantai Beirut, dimana ia bercakap-cakap dengan seorang Syria bernama Malak (Malach), yang adalah orang percaya, dan yang telah berada di Betsaida tahun sebelumnya.
156:3.2 (1737.1) Pada hari Rabu, 6 Juli, mereka semua kembali ke Sidon dan menunggu di rumah Justa sampai Minggu pagi, ketika mereka berangkat ke Tirus, pergi ke selatan sepanjang pantai melalui Sarepta, tiba di Tirus, hari Senin, 11 Juli. Pada saat ini para rasul dan penginjil itu telah terbiasa bekerja di antara orang-orang yang disebut kafir, yang pada kenyataannya terutama berasal dari keturunan suku-suku Kanaan sebelumnya dari asal-usul suku Semit yang lebih awal lagi. Semua orang-orang ini berbicara bahasa Yunani. Menjadi kejutan besar bagi para rasul dan penginjil mengamati keinginan besar orang-orang bukan Yahudi ini untuk mendengar injil dan memperhatikan kesiapsediaan sehingga banyak dari mereka yang percaya.
156:4.1 (1737.2) Dari 11 Juli sampai 24 Juli mereka mengajar di Tirus. Setiap rasul membawa seorang dari penginjil, dan dengan demikian berdua-dua mereka mengajar dan berkhotbah di semua bagian Tirus dan lingkungannya. Populasi macam-macam ras di pelabuhan yang sibuk ini mendengarkan mereka dengan senang hati, dan banyak yang dibaptis masuk ke dalam persekutuan kerajaan yang kelihatan. Yesus mendirikan markasnya di rumah seorang Yahudi bernama Yusuf, seorang beriman, yang tinggal lima atau enam kilometer di selatan Tirus, tidak jauh dari makam Hiram yang telah menjadi raja negara-kota Tirus selama masa raja Daud dan Salomo.
156:4.2 (1737.3) Setiap hari, selama jangka waktu dua minggu ini, para rasul dan penginjil memasuki Tirus melalui jalan tanggul Aleksander untuk melakukan pertemuan-pertemuan kecil, dan setiap malam sebagian besar dari mereka akan kembali ke perkemahan di rumah Yusuf di selatan kota. Setiap hari orang-orang percaya keluar dari kota untuk berbicara dengan Yesus di tempat peristirahatannya itu. Guru berbicara di Tirus hanya sekali, pada sore hari tanggal 20 Juli, ketika dia mengajar orang-orang percaya mengenai kasih Bapa bagi seluruh umat manusia dan tentang misi Anak untuk mewahyukan Bapa kepada seluruh ras manusia. Ada minat yang begitu besar akan injil kerajaan di antara orang kafir ini sehingga, pada kesempatan ini, pintu-pintu kuil Melkarth dibuka bagi dia, dan sangat menarik untuk dicatat bahwa dalam tahun-tahun berikutnya sebuah gereja Kristen dibangun tepat di atas situs kuil kuno ini.
156:4.3 (1737.4) Banyak dari pemuka dalam pembuatan Tyrian purple percaya pada kerajaan. Tyrian purple adalah pewarna ungu yang membuat Tirus dan Sidon terkenal di seluruh dunia, dan yang menyumbang begitu banyak pada perdagangan mereka di seluruh dunia dan kekayaan yang dihasilkannya. Ketika, tak lama setelah itu, pasokan hewan laut yang merupakan sumber zat warna ini mulai berkurang, para pembuat pewarna tersebut pergi mencari habitat-habitat baru jenis kerang ini. Dan dengan bermigrasi ke ujung-ujung bumi seperti itu, mereka membawa bersama mereka pesan tentang kebapaan Tuhan dan persaudaraan manusia -- injil tentang kerajaan itu.
156:5.1 (1737.5) Pada Rabu sore ini, dalam pidatonya, Yesus pertama kali menceritakan kepada para pengikutnya kisah bunga lili putih yang menghadapkan kuntum bunganya yang murni dan putih seperti salju itu kepada sinar matahari sementara akarnya ditanamkan dalam lumpur dan kotoran tanah yang gelap di bawahnya. “Demikian juga,” katanya, “manusia fana, meskipun ia memiliki akar asalnya dan keberadaannya dalam tanah kodrat manusia yang hewani, namun bisa oleh iman mengangkat kodrat rohaninya itu naik kepada sinar surya kebenaran surgawi dan benar-benar mengeluarkan buah-buah mulia dari roh.”
156:5.2 (1738.1) Selama khotbah yang sama inilah Yesus menggunakan perumpamaan yang pertama dan satu-satunya yang berkaitan dengan kejuruannya sendiri, yaitu pertukangan kayu. Dalam peringatan untuk “Membangun dengan baik fondasi untuk pertumbuhan karakter kemampuan rohani yang mulia,” dia berkata: “Agar menghasilkan buah-buah dari roh, kalian harus dilahirkan dari roh. Kalian harus diajar oleh roh dan dipimpin oleh roh jika kalian hendak menjalani kehidupan yang dipenuhi roh di antara sesamamu. Tetapi jangan membuat kesalahan tukang kayu bodoh yang membuang-buang waktu berharga untuk menyiku, mengukur, dan menghaluskan kayunya yang dimakan rayap dan dalamnya membusuk dan kemudian, setelah ia memberikan semua jerih payahnya terhadap balok yang tidak baik itu, ia harus mengapkirnya karena tidak layak untuk masuk ke fondasi bangunan yang akan ia bangun untuk menahan serangan waktu dan badai. Biarlah setiap orang memastikan bahwa fondasi karakter intelektual dan moral itu begitu rupa sehingga memadai untuk mendukung struktur di atasnya yaitu kodrat rohani yang makin besar dan makin mulia, yaitu dengan mengubah batin manusia itu dan kemudian, bekerjasama dengan batin yang diciptakan ulang itu, untuk mencapai pengembangan jiwa yang takdirnya baka. Kodrat rohmu itu—jiwa yang diciptakan secara gabungan bersama itu—adalah suatu pertumbuhan yang hidup, tetapi batin dan moral individu itu adalah tanah dari mana harus bertumbuh wujud-wujud yang lebih tinggi untuk pengembangan manusia dan takdir ilahi ini. Tanah untuk jiwa yang berkembang itu manusiawi dan jasmani, tetapi tujuan akhir dari makhluk gabungan dari batin dan roh ini bersifat rohani dan ilahi.”
156:5.3 (1738.2) Malamnya pada hari yang sama ini Natanael bertanya kepada Yesus: “Guru, mengapa kita berdoa agar Tuhan tidak membawa kita ke dalam pencobaan ketika kita juga tahu dari pewahyuanmu tentang Bapa bahwa Dia tidak pernah melakukan hal-hal seperti itu?” Yesus menjawab Natanael:
156:5.4 (1738.3) “Tidaklah aneh bahwa kamu mengajukan pertanyaan seperti itu melihat bahwa kamu baru mulai mengenal Bapa seperti aku mengenal-Nya, dan bukan sebagai nabi-nabi Ibrani dahulu yang begitu samar-samar melihat-Nya. Kamu juga tahu bagaimana bapa leluhur kita cenderung melihat Tuhan dalam hampir segala sesuatu yang terjadi. Mereka mencari tangan Tuhan dalam segala kejadian alam dan dalam setiap episode pengalaman manusia yang tidak biasa. Mereka menghubungkan Tuhan dengan yang baik maupun yang jahat. Mereka berpikir Dia melembutkan hati Musa dan mengeraskan hati Firaun. Ketika manusia memiliki dorongan yang kuat untuk melakukan sesuatu, yang baik atau yang jahat, ia berada dalam kebiasaan memperhitungkan emosi yang tidak biasa ini dengan berkata: 'Tuhan berbicara kepadaku dan berkata, berbuatlah begini dan sebagainya, atau pergi ke sini dan ke sana.' Oleh karena itu, karena manusia begitu seringnya dan begitu hebatnya masuk ke dalam pencobaan, menjadi kebiasaan para bapa leluhur kita untuk percaya bahwa Tuhan menuntun mereka ke sana untuk pengujian, penghukuman, atau penguatan. Tapi kamu, memang, sekarang tahu lebih baik. Kamu tahu bahwa manusia terlalu sering dibawa ke dalam pencobaan oleh keinginan mementingkan diri mereka sendiri dan oleh dorongan dari kodrat (tabiat) hewani mereka. Ketika kamu dalam cara ini dicobai, aku mengingatkan kamu bahwa, meskipun kamu menyadari adanya godaan dengan jujur dan tulus apa adanya hal itu, namun kamu dengan cerdas mengalihkan energi-energi dari roh, batin, dan tubuh, yang sedang mencari ekspresi itu, ke saluran yang lebih tinggi dan ke arah sasaran yang lebih idealis. Dengan cara ini kamu bisa mengubah godaanmu menjadi jenis tertinggi pelayanan manusia yang memuliakan sementara kamu hampir seluruhnya menghindari konflik sia-sia dan melemahkan antara kodrat hewani dan rohani itu.
156:5.5 (1738.4) “Tetapi biarlah aku memperingatkan kamu terhadap kebodohan usaha untuk mengatasi godaan melalui upaya menggantikan satu keinginan dengan keinginan yang lain yang dianggap lebih unggul melalui kekuatan kehendak manusia semata-mata. Jika kamu hendak benar-benar berkemenangan atas godaan tabiat yang lebih kecil dan lebih rendah, kamu harus datang ke tempat keunggulan rohani itu dimana kamu benar-benar dan sungguh-sungguh mengembangkan minat nyata dalam, dan cinta untuk, bentuk-bentuk perilaku yang lebih tinggi dan lebih idealis yang batin kamu inginkan, untuk mengganti kebiasaan yang lebih rendah dan kurang idealis ini yang kamu kenali sebagai pencobaan. Kamu akan dengan cara ini dilepaskan melalui transformasi rohani daripada harus semakin terbebani oleh supresi (penekanan) yang menipu terhadap nafsu-nafsu manusia fana. Kehendak yang lama dan lebih rendah itu akan dilupakan dalam cinta terhadap hal yang baru dan lebih unggul. Keindahan selalu berjaya atas keburukan dalam hati semua yang diterangi oleh kasih akan kebenaran. Ada kekuatan hebat dalam tenaga menolak dari suatu kasih sayang rohani yang baru dan tulus. Dan lagi aku berkata kepadamu, jangan dikalahkan oleh kejahatan melainkan kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan.”
156:5.6 (1739.1) Hingga larut malam para rasul dan penginjil terus bertanya, dan dari banyak jawaban itu kami akan menyampaikan pemikiran-pemikiran berikut, yang disajikan kembali dalam ungkapan yang modern:
156:5.7 (1739.2) Ambisi kuat, penilaian cerdas, dan hikmat pengalaman adalah inti kesuksesan jasmani. Kepemimpinan tergantung pada kemampuan alami, kebijaksanaan, daya kemauan, dan tekad. Tujuan akhir rohani tergantung pada iman, kasih, dan pengabdian pada kebenaran -- lapar dan haus akan kebenaran -- keinginan sepenuh hati untuk menemukan Tuhan dan untuk menjadi seperti Dia.
156:5.8 (1739.3) Jangan berkecil hati oleh penemuan bahwa kamu hanyalah manusia. Tabiat manusiawi mungkin cenderung ke arah jahat, tetapi hal itu bukan menjadi sifatnya berdosa. Janganlah tertunduk oleh kegagalanmu untuk sepenuhnya melupakan beberapa pengalaman yang kamu bisa sesali. Kesalahan-kesalahan yang gagal kamu lupakan dalam waktu akan dilupakan dalam kekekalan. Ringankan beban jiwamu dengan cara secepatnya memperoleh wawasan jangka panjang tentang takdirmu, suatu perluasan alam semesta untuk kariermu.
156:5.9 (1739.4) Jangan membuat kesalahan dengan menaksir nilainya jiwa berdasarkan ketidaksempurnaan batin atau nafsu-nafsu tubuh. Jangan hakimi jiwa atau mengevaluasi takdirnya berdasarkan standar hanya satu episode manusia yang tidak beruntung. Takdir rohanimu itu dipengaruhi hanya oleh kerinduan-kerinduan dan maksud-maksud rohanimu.
156:5.10 (1739.5) Agama adalah pengalaman yang khusus rohani dari jiwa baka yang berkembang, jiwa manusia yang kenal Tuhan itu, tetapi kekuatan moral dan tenaga rohani itu adalah kekuatan-kekuatan perkasa yang dapat dimanfaatkan dalam menghadapi situasi-situasi sosial yang sulit dan dalam memecahkan masalah-masalah ekonomi yang rumit. Kemampuan moral dan rohani ini membuat semua tingkatan kehidupan manusia menjadi lebih kaya dan lebih bermakna.
156:5.11 (1739.6) Kamu ditakdirkan untuk menjalani hidup yang sempit dan buruk jika kamu belajar hanya mengasihi orang yang mengasihi kamu. Kasih manusia mungkin memang timbal balik, tapi kasih ilahi itu mengalir keluar dalam semua pencarian-kepuasannya. Semakin sedikit kasih dalam tabiat suatu makhluk, semakin besar kasih dibutuhkan, dan semakin besar kasih ilahi berusaha untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Kasih itu tidak pernah mencari kepentingan diri sendiri, dan kasih tidak dapat diberikan sendiri. Kasih ilahi tidak bisa ditahan sendiri; kasih itu harus diberikan secara tanpa pamrih.
156:5.12 (1739.7) Orang-orang percaya kerajaan harus memiliki iman yang implisit (mutlak), keyakinan yang sepenuh jiwa, akan kemenangan pasti perbuatan benar. Pembangun-pembangun kerajaan haruslah tidak meragukan kebenaran tentang injil keselamatan kekal. Orang-orang percaya harus semakin belajar bagaimana untuk menyingkir dari kerepotan hidup -- melepaskan diri dari tekanan kehidupan jasmani—sementara mereka menyegarkan jiwa, menginspirasi pikiran, dan memperbarui roh melalui komuni (persekutuan dengan roh) yang penuh penyembahan.
156:5.13 (1739.8) Individu-individu yang kenal Tuhan itu tidaklah dikecewakan oleh karena ketidak-beruntungan atau murung oleh karena kekecewaan. Orang-orang percaya itu kebal terhadap depresi akibat dari pergolakan yang murni bersifat materi (jasmani); orang yang hidup oleh roh tidak terganggu oleh episode-episode dunia materi. Kandidat-kandidat untuk hidup kekal itu adalah praktisi-praktisi dari suatu teknik menyegarkan dan konstruktif untuk menghadapi semua perubahan-perubahan dan tekanan hidup manusia. Setiap hari seorang beriman sejati hidup, ia menemukan semakin mudah untuk melakukan hal yang benar.
156:5.14 (1740.1) Menjalani hidup yang rohani sangat kuat meningkatkan penghargaan diri sendiri yang sesungguhnya. Tapi menghargai diri sendiri bukanlah mengagumi diri sendiri. Penghargaan diri selalu sejajar dengan kasih dan pelayanan terhadap sesama. Tidaklah mungkin untuk menghargai dirimu sendiri lebih dari kamu mengasihi sesamamu; yang satu adalah ukuran tentang kapasitas untuk yang lainnya.
156:5.15 (1740.2) Sementara hari-hari berlalu, setiap orang percaya sejati menjadi lebih terampil dalam memikat rekan-rekannya ke dalam cinta untuk kebenaran kekal. Apakah kamu lebih pintar dalam mengungkapkan kebaikan kepada umat manusia hari ini daripada kamu kemarin? Apakah kamu seorang penganjur kebenaran yang lebih baik tahun ini daripada kamu tahun lalu? Apakah kamu menjadi semakin artistik dalam caramu memimpin jiwa-jiwa lapar ke dalam kerajaan rohani?
156:5.16 (1740.3) Apakah ideal-idealmu cukup tinggi untuk memastikan keselamatan kekalmu sedangkan ide-idemu sangat praktis sehingga membuat kamu warga yang berguna untuk berfungsi di bumi dalam kerjasama dengan rekan-rekan manusiamu? Dalam roh, kewargaanmu adalah di dalam surga; dalam daging, kamu masih warga kerajaan-kerajaan bumi. Persembahkan kepada Kaisar hal-hal yang material dan kepada Tuhan hal-hal yang rohani.
156:5.17 (1740.4) Ukuran terhadap kapasitas rohani dari jiwa yang berkembang itu adalah imanmu akan kebenaran dan kasihmu untuk manusia, tetapi ukuran kekuatan karakter manusiawi kamu adalah kemampuanmu untuk tidak menyimpan dendam dan kapasitasmu untuk tidak menjadi murung menghadapi duka yang mendalam. Kekalahan adalah cermin sejati yang di dalamnya kamu dengan jujur dapat melihat dirimu yang sesungguhnya.
156:5.18 (1740.5) Sementara kamu bertambah tua dalam usia dan lebih berpengalaman dalam urusan-urusan kerajaan, apakah kamu menjadi lebih bersikap bijak berurusan dengan manusia yang merepotkan dan lebih toleran dalam hidup dengan rekan-rekan yang keras kepala? Sikap bijak adalah titik tumpu untuk pengungkit sosial, dan toleransi adalah ciri khas dari jiwa yang agung. Jika kamu memiliki karunia-karunia yang langka dan menawan ini, sementara hari-hari berlalu kamu akan menjadi lebih waspada dan ahli dalam upaya-upayamu yang pantas untuk menghindari semua kesalahpahaman sosial yang tidak perlu. Jiwa-jiwa yang bijaksana tersebut dapat menghindari banyak masalah yang sudah pasti menjadi porsi semua orang yang menderita karena kurangnya penyesuaian emosional, mereka yang menolak untuk bertumbuh, dan mereka yang menolak untuk bertambah tua dengan ikhlas.
156:5.19 (1740.6) Hindarilah ketidakjujuran dan ketidakadilan dalam segala upayamu untuk memberitakan kebenaran dan mengabarkan injil. Jangan mencari pengakuan yang tidak semestinya dan jangan mendambakan simpati yang tidak patut. Kasih, terimalah dengan bebas dari sumber ilahi maupun manusia terlepas dari pantas-tidaknya kamu, dan kasihilah sebagai balasannya dengan cuma-cuma. Tetapi dalam semua hal-hal lain yang berkaitan dengan kehormatan dan sanjungan carilah hanya apa yang sejujurnya memang milikmu.
156:5.20 (1740.7) Manusia yang sadar-Tuhan itu pasti selamat; ia tidak takut akan hidup; ia jujur dan konsisten. Ia tahu bagaimana dengan berani menanggung penderitaan yang tidak dapat dihindari; ia tak mengeluh ketika dihadapkan dengan kesulitan yang tak terelakkan.
156:5.21 (1740.8) Orang beriman sejati tidak jemu-jemu berbuat baik hanya karena ia dirintangi. Kesulitan memicu semangat para pencinta kebenaran, sementara hambatan hanya menantang pengerahan tenaga para pembangun kerajaan yang tanpa gentar.
156:5.22 (1740.9) Dan banyak hal lain Yesus ajarkan pada mereka sebelum mereka bersiap-siap untuk berangkat dari Tirus.
156:5.23 (1740.10) Sehari sebelum Yesus meninggalkan Tirus untuk kembali ke kawasan Laut Galilea, dia memanggil rekan-rekan kerjanya bersama-sama dan menyuruh dua belas penginjil agar kembali dengan rute yang berbeda dari jalan yang akan dia tempuh bersama dua belas rasul. Dan setelah para penginjil di sini meninggalkan Yesus, mereka tidak pernah lagi secara begitu erat bekerjasama dengan dia.
156:6.1 (1741.1) Sekitar tengah hari pada hari Minggu, 24 Juli, Yesus dan dua belas meninggalkan rumah Yusuf, di selatan Tirus, menuruni pantai ke Ptolemais. Di sini mereka menunggu selama satu hari, menyampaikan kata-kata penghiburan kepada kumpulan orang percaya yang tinggal di sana. Petrus berkhotbah kepada mereka pada malam 25 Juli.
156:6.2 (1741.2) Pada hari Selasa mereka meninggalkan Ptolemais, pergi ke pedalaman timur ke dekat Jotapata melalui jalan Tiberias. Rabu mereka singgah di Jotapata dan mengajar orang-orang percaya lebih lanjut dalam hal-hal kerajaan. Kamis mereka meninggalkan Jotapata, pergi ke utara lewat jalan setapak Nazaret-Gunung Lebanon ke desa Zebulon, melalui Rama. Mereka mengadakan pertemuan-pertemuan di Rama pada hari Jumat dan tetap di sana sepanjang hari Sabat. Mereka mencapai Zebulon pada hari Minggu, tanggal 31, mengadakan pertemuan malam itu dan berangkat keesokan harinya.
156:6.3 (1741.3) Meninggalkan Zebulon, mereka berjalan ke persimpangan dengan jalan Magdala-Sidon dekat Gischala, dan dari situ mereka berjalan ke Genesaret di pantai barat Danau Galilea, selatan Kapernaum, dimana mereka telah berjanji untuk bertemu dengan Daud Zebedeus, dan dimana mereka bermaksud untuk berunding mengenai langkah selanjutnya yang akan dilakukan dalam pekerjaan memberitakan injil kerajaan.
156:6.4 (1741.4) Selama rapat singkat dengan Daud mereka mengetahui bahwa banyak pemimpin saat itu sedang berkumpul bersama di seberang danau dekat Kheresa, dan karena itu, malam itu juga sebuah kapal membawa mereka menyeberang. Selama satu hari mereka beristirahat dengan tenang di perbukitan, melanjutkan pergi pada hari berikutnya ke taman, yang berdekatan, di mana Guru pernah memberi makan lima ribu orang. Di sini mereka beristirahat selama tiga hari dan menyelenggarakan konferensi harian, yang dihadiri oleh sekitar lima puluh pria dan wanita, sisa-sisa dari rombongan orang percaya yang dulunya banyak, yang tinggal di Kapernaum dan sekitarnya.
156:6.5 (1741.5) Sementara Yesus tidak hadir di Kapernaum dan Galilea, dalam jangka waktu kunjungan Fenisia, musuh-musuhnya memperhitungkan bahwa seluruh gerakan itu telah dipatahkan dan menyimpulkan bahwa tergesa-gesanya Yesus mundur itu menunjukkan dia sepenuhnya ketakutan sehingga dia mungkin tidak akan pernah kembali mengganggu mereka. Semua perlawanan aktif terhadap ajarannya sudah hampir mereda. Orang-orang percaya mulai mengadakan pertemuan-pertemuan publik sekali lagi, dan terjadi suatu konsolidasi bertahap namun efektif dari mereka yang teruji dan setia dari pengayakan besar yang baru saja dilewati orang-orang percaya injil.
156:6.6 (1741.6) Philip (Filipus), saudara Herodes, telah menjadi orang percaya setengah hati pada Yesus dan mengirim kabar bahwa Guru bebas untuk hidup dan bekerja dalam wilayahnya.
156:6.7 (1741.7) Perintah untuk menutup rumah-rumah ibadah semua orang Yahudi pada ajaran Yesus dan semua pengikutnya telah berbuah negatif terhadap ahli-ahli kitab dan orang-orang Farisi. Segera setelah Yesus menarik dirinya sebagai objek kontroversi, terjadi reaksi di kalangan orang Yahudi seluruhnya; ada kemarahan umum terhadap orang-orang Farisi dan para pemimpin Sanhedrin di Yerusalem. Banyak para pemimpin sinagog mulai diam-diam membuka rumah-rumah ibadah mereka pada Abner dan rekan-rekannya, menyatakan bahwa guru-guru ini adalah pengikut Yohanes dan bukan murid Yesus.
156:6.8 (1741.8) Bahkan Herodes Antipas mengalami perubahan hati, dan ketika tahu bahwa Yesus sedang berkelana di seberang danau di wilayah saudaranya Filipus, ia mengirim pesan kepadanya bahwa, meskipun ia telah menandatangani surat perintah penangkapannya di Galilea, ia tidak memberi wewenang penangkapannya tersebut di Perea, dengan demikian mengisyaratkan bahwa Yesus tidak akan dianiaya jika ia tetap berada di luar Galilea; dan dia mengkomunikasikan putusan yang sama ini kepada orang-orang Yahudi di Yerusalem.
156:6.9 (1742.1) Dan itulah situasi sekitar awal Agustus, 29 M, ketika Guru kembali dari misi Fenisia dan memulai penataan ulang pasukannya yang tersebar, teruji, dan sudah menipis itu untuk tahun terakhir dan penting dari misinya di bumi.
156:6.10 (1742.2) Isu-isu pertempuran dengan jelas dipakai ketika Guru dan rekan-rekannya mempersiapkan diri untuk memulai proklamasi sebuah agama baru, agama tentang roh Tuhan yang hidup yang tinggal di dalam batin manusia.
Buku Urantia
Makalah 157
157:0.1 (1743.1) SEBELUM Yesus membawa dua belas rasul untuk kunjungan pendek ke Kaisarea-Filipi dan sekitarnya, dia merencanakan melalui para utusan Daud untuk mampir ke Kapernaum pada hari Minggu, 7 Agustus, dengan tujuan untuk menemui keluarganya. Berdasarkan pengaturan sebelumnya pertemuan ini akan berlangsung di bengkel galangan kapal Zebedeus. Daud Zebedeus telah mengatur dengan Yudas, adik Yesus, untuk kehadiran seluruh keluarga Nazaret—Maria dan semua saudara dan saudari Yesus—dan Yesus pergi dengan Andreas dan Petrus untuk menepati janji pertemuan ini. Tentu menjadi niat Maria dan anak-anaknya untuk memenuhi janji ini, namun terjadilah bahwa sekelompok orang-orang Farisi, mengetahui bahwa Yesus berada di sisi seberang danau di wilayahnya Filipus, memutuskan memanggil Maria untuk mengetahui sebisanya tentang dimana keberadaan Yesus. Kedatangan para utusan Yerusalem ini sangat merisaukan Maria, dan memperhatikan ketegangan dan kegelisahan seluruh keluarga, mereka menyimpulkan bahwa Yesus pasti telah berharap untuk mengunjungi mereka. Sesuai dengan itu, mereka menempatkan diri mereka dalam rumah Maria dan, setelah memanggil bala bantuan, menunggu dengan sabar untuk kedatangan Yesus. Dan hal ini, tentu saja, secara efektif mencegah semua keluarga sehingga tidak mencoba untuk menepati janji mereka dengan Yesus. Beberapa kali selama hari itu Yudas maupun Rut berusaha untuk menghindari pengawasan dari orang-orang Farisi dalam upaya mereka untuk mengirim kabar kepada Yesus, tapi hal itu tidak berhasil.
157:0.2 (1743.2) Sejak awal di sore hari para utusan Daud membawa kabar kepada Yesus bahwa orang-orang Farisi berkemah di depan pintu rumah ibunya, dan oleh karena itu dia tidak berusaha untuk mengunjungi keluarganya. Dan lagi, bukan karena kesalahan salah satunya, Yesus dan keluarga buminya gagal untuk bertemu.
157:1.1 (1743.3) Sementara Yesus, dengan Andreas dan Petrus, menunggu di tepi danau dekat bengkel galangan kapal, ada seorang kolektor pajak bait suci mendatangi mereka, dan karena mengenali Yesus, memanggil Petrus ke samping dan berkata: “Tidakkah Gurumu membayar pajak bait suci?” Petrus cenderung untuk menunjukkan kemarahan karena saran bahwa Yesus diharapkan untuk menyumbang pemeliharaan kegiatan keagamaan musuh bebuyutannya, tetapi, memperhatikan ekspresi aneh di wajah si pemungut pajak itu, ia dengan benar menduga bahwa hal itu bertujuan untuk menjebak mereka dalam tindakan menolak untuk membayar setengah syikal yang menjadi kebiasaan untuk sumbangan ke layanan bait suci di Yerusalem. Oleh karena itu, Petrus menjawab: “Ya tentu saja Guru membayar pajak bait suci. Kamu tunggu saja di pintu gerbang, dan aku akan kembali segera dengan pajak itu.”
157:1.2 (1743.4) Petrus telah berbicara secara terburu-buru. Yudas yang membawa dana mereka, dan ia ada di seberang danau. Baik dia, saudaranya, atau Yesus tidak membawa uang sepeserpun. Mengetahui bahwa orang-orang Farisi sedang mencari mereka, mereka tidak bisa pergi ke Betsaida untuk mendapatkan uang. Ketika Petrus berkata kepada Yesus tentang si kolektor dan bahwa ia telah menjanjikan kepadanya uang itu, Yesus berkata: “Jika kamu telah berjanji, maka kamu harus membayar. Tapi dari mana kamu akan memenuhi janjimu? Maukah kamu kembali menjadi nelayan sehingga kamu dapat menepati kata-katamu? Namun demikian, Petrus, ini adalah dalam keadaan yang tepat kita membayar pajak. Mari kita jangan memberikan orang-orang ini kesempatan untuk menyerang pada sikap kita. Kami akan menunggu di sini sementara kamu pergi dengan perahu dan jaring untuk menangkap ikan, dan setelah kamu menjual mereka di pasar di sana, bayarlah pemungut cukai untuk kita bertiga.”
157:1.3 (1744.1) Semua ini telah ikut terdengar oleh utusan rahasia Daud yang berdiri dekat, dan yang kemudian memberi isyarat kepada seorang rekan lain, yang sedang menangkap ikan di dekat pantai, agar datang dengan cepat. Ketika Petrus bersiap-siap untuk berangkat naik kapal untuk menangkap ikan, utusan ini dan teman nelayannya menyerahkan padanya beberapa keranjang besar ikan dan membantu dia untuk membawanya ke pedagang ikan yang ada berdekatan, yang membeli hasil tangkapan, membayar cukup, dengan uang yang ditambahkan oleh utusan Daud, untuk memenuhi pajak bait suci bagi tiga orang. Kolektor itu menerima pajak, ditambah denda untuk pembayaran terlambat karena mereka telah selama beberapa waktu absen dari Galilea.
157:1.4 (1744.2) Tidak aneh bahwa kamu memiliki catatan tentang Petrus menangkap ikan dengan satu syikal di mulut ikan itu. Pada masa itu ada banyak cerita tentang menemukan harta di mulut ikan; kisah-kisah yang dekat mujizat semacam itu lumrah. Maka, ketika Petrus meninggalkan mereka untuk pergi ke arah kapal, Yesus berkomentar, setengah bercanda: “Aneh bahwa anak-anak raja harus membayar upeti; biasanya itu adalah orang asing yang dipajaki untuk pemeliharaan istana, tetapi terpaksa bagi kita untuk tidak menyediakan batu sandungan bagi yang berwenang. Sebab itu pergilah! mungkin kamu akan menangkap ikan dengan syikal di dalam mulutnya.” Yesus baru saja berbicara seperti itu, dan Petrus begitu cepat muncul dengan pajak bait suci, maka tidak mengherankan bahwa episode itu menjadi kemudian diperluas menjadi mujizat sebagaimana dicatat oleh penulis Injilnya Matius.
157:1.5 (1744.3) Yesus, dengan Andreas dan Petrus, menunggu di pantai sampai hampir matahari terbenam. Para utusan membawa mereka berita bahwa rumah Maria masih di bawah pengawasan; oleh karena itu, ketika hari mulai gelap, tiga lelaki yang menunggu itu menaiki kapal mereka dan perlahan-lahan mendayung pergi menuju pantai timur Danau Galilea.
157:2.1 (1744.4) Pada hari Senin, 8 Agustus, sementara Yesus dan kedua belas rasul berkemah di Taman Magadan, dekat Betsaida-Julias, lebih dari seratus orang percaya, para penginjil, korps wanita, dan lain-lain yang tertarik pada pendirian kerajaan, datang dari Kapernaum untuk pertemuan. Dan banyak dari orang-orang Farisi, tahu bahwa Yesus ada di sini, datang juga. Pada saat ini beberapa orang Saduki bersatu dengan orang-orang Farisi dalam upaya mereka untuk menjebak Yesus. Sebelum pergi ke konferensi tertutup dengan orang-orang percaya, Yesus mengadakan pertemuan terbuka, di mana orang-orang Farisi hadir, dan mereka dengan mengejek menginterupsi Guru dan dengan kata lain berusaha untuk mengganggu pertemuan. Kata pemimpin para pengganggu itu: “Guru, kami ingin engkau untuk memberikan kami tanda kewenanganmu untuk mengajar, dan kemudian, ketika hal tersebut lulus, semua orang akan tahu bahwa engkau telah dikirim oleh Allah.” Dan Yesus menjawab mereka: "Ketika petang hari, kamu mengatakan cuaca akan cerah, karena langitnya merah; di pagi hari akan cuaca buruk, sebab langitnya merah dan mendung. Bila kamu melihat awan naik di sebelah barat, kamu mengatakan hujan akan datang; ketika angin bertiup dari selatan, kamu berkata panas menyengat akan datang. Bagaimana mungkin kamu dengan begitu baik tahu bagaimana membedakan tanda di langit tetapi sama sekali tidak mampu untuk melihat tanda-tanda zaman? Bagi mereka yang ingin mengetahui kebenaran, sudah ada tanda diberikan; tetapi untuk suatu generasi yang cenderung berpikiran jahat dan munafik tidak ada tanda yang akan diberikan.”
157:2.2 (1745.1) Sesudah Yesus bersabda demikian, dia menarik diri dan bersiap-siap untuk pertemuan malam dengan para pengikutnya. Pada konferensi ini diputuskan untuk melakukan misi bersatu ke seluruh kota-kota dan desa-desa di Dekapolis segera setelah Yesus dan dua belas kembali dari kunjungan yang mereka usulkan ke Kaisarea-Filipi. Guru ikut serta dalam perencanaan untuk misi Dekapolis, ketika membubarkan pertemuan, mengatakan: “Aku berkata kepada kamu, waspadalah terhadap ragi orang Farisi dan Saduki. Jangan tertipu oleh pertunjukan betapa terpelajarnya mereka dan oleh kesetiaan mendalam mereka pada bentuk-bentuk agama. Pedulikan saja roh kebenaran hidup dan kuasa agama yang benar. Bukan takut pada agama mati yang akan menyelamatkan kamu melainkan imanmu pada suatu pengalaman hidup dalam kenyataan-kenyataan rohani kerajaan. Jangan biarkan dirimu menjadi dibutakan oleh prasangka dan dilumpuhkan oleh ketakutan. Jangan pula izinkan penghormatan pada tradisi begitu menyesatkan pemahamanmu sehingga matamu tidak melihat dan telingamu tidak mendengar. Tujuan dari agama yang benar itu bukan hanya untuk membawa perdamaian melainkan untuk memastikan kemajuan. Dan tidak mungkin ada kedamaian dalam hati atau kemajuan dalam batin kecuali kamu jatuh cinta dengan sepenuh hati pada kebenaran, ideal-ideal dari kenyataan-kenyataan kekal itu. Isu-isu hidup dan mati sedang ditata di depanmu—kesenangan berdosa waktu melawan kenyataan benar kekekalan. Bahkan sekarang kamu harus mulai menemukan kebebasan dari belenggu ketakutan dan keraguan sementara kamu masuk menghidupi kehidupan baru iman dan pengharapan. Dan ketika perasaan-perasaan untuk melayani manusia sesamamu muncul di dalam jiwamu, jangan memadamkannya; ketika emosi kasih untuk sesamamu bangkit di dalam hatimu, salurkanlah dorongan kasih sayang tersebut dalam pelayanan cerdas untuk kebutuhan nyata dari rekan-rekanmu.”
157:3.1 (1745.2) Pagi-pagi hari Selasa, Yesus dan dua belas rasul meninggalkan Taman Magadan menuju Kaisarea-Filipi, ibukota wilayah Tetrark(Tetrarch) Filipus. Kaisarea-Filipi terletak di daerah dengan keindahan yang menakjubkan. Kota ini terhampar di sebuah lembah yang mempesona di antara bukit-bukit permai di mana Sungai Yordan mengalir keluar dari sebuah gua bawah tanah. Puncak-puncak Gunung Hermon kelihatan penuh di utara, sedangkan dari bukit-bukit tepat di selatan tampak pemandangan megah Yordan bagian atas serta Danau Galilea.
157:3.2 (1745.3) Yesus telah pergi ke Gunung Hermon dalam pengalaman awalnya dengan urusan kerajaan, dan sekarang dia sedang memasuki babak akhir dari pekerjaannya, dia ingin kembali ke gunung pencobaan dan kemenangan ini, dimana dia berharap para rasul bisa mendapatkan visi baru mengenai tanggung jawab mereka dan memperoleh kekuatan baru untuk masa-masa sulit yang tepat di depan. Sementara mereka menempuh perjalanan, sekitar pada waktu melewati selatan Rawa-rawa Merom, para rasul masuk dalam pembicaraan di antara mereka sendiri tentang pengalaman mereka baru-baru ini di Fenisia dan di tempat-tempat lain dan untuk menceritakan lagi bagaimana pesan mereka telah diterima, dan bagaimana berbagai bangsa menghormati Guru mereka.
157:3.3 (1745.4) Sementara mereka berhenti untuk makan siang, Yesus tiba-tiba menghadapkan dua belas dengan pertanyaan pertama yang pernah dia tujukan kepada mereka tentang dirinya sendiri. Dia mengajukan pertanyaan mengejutkan ini, “Kata orang, siapakah aku ini?”
157:3.4 (1746.1) Yesus telah menghabiskan waktu berbulan-bulan dalam melatih para rasul ini mengenai apa sebenarnya dan sifat kerajaan surga, dan dia tahu waktunya telah tiba ketika dia harus mulai mengajarkan mereka tentang dirinya sendiri dan hubungan pribadinya dengan kerajaan. Dan sekarang, saat mereka duduk di bawah pohon-pohon murbei, Guru bersiap-siap untuk menggelar salah satu sesi yang paling berkesan dari hubungan panjangnya dengan para rasul yang terpilih.
157:3.5 (1746.2) Lebih dari setengah para rasul ikut serta dalam menjawab pertanyaan Yesus. Mereka mengatakan kepadanya bahwa dia dianggap sebagai seorang nabi atau sebagai seorang yang luar biasa oleh semua orang yang mengenalnya; bahwa bahkan musuh-musuhnya sangat takut padanya, menjelaskan kuasanya oleh tuduhan bahwa dia bersekongkol dengan penghulu setan. Mereka mengatakan bahwa beberapa orang di Yudea dan Samaria yang belum bertemu dengannya secara pribadi percaya bahwa dia adalah Yohanes Pembaptis yang bangkit dari kematian. Petrus menjelaskan bahwa dia, pada berbagai waktu dan oleh berbagai orang, telah dibandingkan dengan Musa, Elia, Yesaya, dan Yeremia. Setelah Yesus mendengarkan laporan-laporan ini, dia bangkit berdiri, dan sambil melihat ke atas dua belas yang duduk seputar dia dalam setengah lingkaran, dengan penekanan mengejutkan ia menunjuk kepada mereka dengan gerakan menyapu tangannya dan bertanya, “Tapi kata kamu siapa aku ini?” Ada saat hening mencekam. Dua belas tidak mengalihkan tatapan mereka dari Guru, dan kemudian Simon Petrus, sambil melompat berdiri, berseru: “Engkau adalah Pembebas, Anak dari Allah yang hidup.” Dan kesebelas rasul yang duduk itu bangkit dengan sehati, menunjukkan bahwa Petrus telah berbicara untuk mereka semua.
157:3.6 (1746.3) Setelah Yesus memberi isyarat mereka lagi untuk duduk, dan sementara masih berdiri di hadapan mereka, ia berkata: “Ini telah diwahyukan kepadamu oleh Bapaku. Saatnya telah tiba ketika kamu harus tahu kebenaran tentang aku. Tapi untuk saat ini aku minta agar kamu tidak menceritakan hal ini kepada siapapun. Sebab itu marilah kita pergi.”
157:3.7 (1746.4) Maka mereka melanjutkan perjalanan mereka ke Kaisarea-Filipi, tiba larut malam itu dan singgah di rumah Celsus, yang sedang menantikan mereka. Para rasul tidur hanya sedikit malam itu; mereka tampaknya merasakan bahwa telah berlangsung sebuah peristiwa besar dalam hidup mereka dan dalam pekerjaan kerajaan.
157:4.1 (1746.5) Sejak peristiwa pembaptisan Yesus oleh Yohanes dan pengubahan air menjadi anggur di Kana, para rasul telah, pada berbagai waktu, pada hakikatnya menerimanya sebagai Mesias. Selama jangka waktu singkat beberapa dari mereka telah benar-benar percaya bahwa ia adalah Pembebas yang diharapkan itu. Namun hampir saja harapan tersebut timbul dalam hati mereka Guru akan mengempaskannya berkeping-keping dengan beberapa kata yang menghancurkan atau perbuatan yang mengecewakan. Mereka telah lama dalam keadaan bingung akibat konflik antara konsep Mesias yang diharapkan yang mereka simpan dalam pikiran mereka, dan pengalaman hubungan luar biasa mereka dengan orang yang luar biasa ini, yang mereka simpan dalam hati mereka.
157:4.2 (1746.6) Menjelang siang pada hari Rabu ini para rasul berkumpul di taman rumah Celsus untuk makan siang mereka. Selama sebagian besar malam dan sejak mereka bangun pagi itu, Simon Petrus dan Simon Zelot telah sungguh-sungguh membujuk saudara-saudara mereka agar membawa mereka semua ke titik penerimaan sepenuh hati pada Guru, tidak hanya sebagai Mesias, tetapi juga sebagai Anak ilahi dari Tuhan yang hidup. Dua Simon itu hampir-hampir bersepakat dalam perkiraan mereka tentang Yesus, dan mereka bekerja dengan tekun untuk membawa saudara-saudara di sekitar mereka agar menerima penuh pandangan mereka. Sementara Andreas masih terus sebagai direktur umum korps kerasulan, saudaranya, Simon Petrus, sedang menjadi, semakin dan oleh kesepakatan bersama, sebagai jurubicara untuk dua belas rasul.
157:4.3 (1747.1) Mereka semua duduk di taman pada sekitar tengah hari ketika Guru muncul. Mereka menggunakan ekspresi-ekspresi yang khidmat bermartabat, dan semua bangkit berdiri saat dia mendekati mereka. Yesus meredakan ketegangan itu dengan senyum ramah dan bersahabat yang begitu khas dari dia ketika pengikutnya bersikap terlalu serius, atau pada beberapa kejadian menganggap diri mereka terlalu serius. Dengan sikap memerintah Yesus mengisyaratkan agar mereka duduk. Tidak pernah lagi dua belas menyambut Guru mereka dengan bangkit berdiri ketika dia datang ke hadapan mereka. Mereka melihat bahwa ia tidak menyetujui pertunjukan hormat yang lahiriah demikian.
157:4.4 (1747.2) Setelah mereka menyantap makan siang mereka dan sedang mendiskusikan rencana untuk tur Dekapolis mendatang, Yesus tiba-tiba menatap wajah-wajah mereka dan berkata: “Sekarang sehari penuh telah berlalu sejak kamu mengiyakan deklarasi Simon Petrus mengenai identitas Anak Manusia, aku mau bertanya apakah kamu masih berpegang pada keputusan kamu?” Mendengar ini, kedua belasnya bangun berdiri, dan Simon Petrus, melangkah beberapa langkah maju ke arah Yesus, mengatakan: “Ya, Guru, kami percaya. Kami percaya bahwa engkau adalah Anak dari Tuhan yang hidup.” Kemudian Petrus duduk dengan saudara-saudaranya.
157:4.5 (1747.3) Yesus, masih berdiri, lalu berkata kepada kedua belas: “Kamu adalah duta-duta pilihanku, tapi aku tahu bahwa, dalam keadaan-keadaan, kamu tidak bisa memegang keyakinan ini sebagai akibat dari pengetahuan manusia belaka. Ini adalah pewahyuan dari roh Bapaku kepada jiwamu yang paling dalam. Dan karena itu, ketika kamu membuat pengakuan ini oleh hikmat dari roh Bapaku yang berdiam di dalam kamu, aku dipimpin untuk menyatakan bahwa di atas dasar inilah aku akan membangun persaudaraan kerajaan surga. Di atas batu karang kenyataan rohani inilah aku akan membangun bait suci yang hidup persekutuan rohani dalam kenyataan-kenyataan kekal kerajaan Bapaku. Semua kekuatan jahat dan tentara dosa tidak akan bertahan melawan persaudaraan manusia dari roh ilahi ini. Dan meskipun roh Bapaku akan selalu menjadi penuntun dan pembimbing ilahi bagi semua yang masuk ikatan-ikatan dari persekutuan roh ini, kepada kamu dan penerus-penerus kamu sekarang aku memberikan kunci-kunci kerajaan yang kelihatan—otoritas atas hal-hal duniawi—fitur-fitur sosial dan ekonomi dari hubungan kerjasama laki-laki dan perempuan sebagai sesama kerajaan ini.” Dan lagi ia menyuruh mereka, untuk saat itu, agar mereka tidak memberitahukan kepada siapapun bahwa ia adalah Anak Tuhan.
157:4.6 (1747.4) Yesus mulai memiliki kepercayaan akan loyalitas dan integritas para rasulnya. Guru memahami bahwa iman yang bisa menahan apa yang baru saja dilewati oleh wakil-wakil pilihannya itu pastilah akan dapat menahan cobaan keras yang berada tepat di depan, dan akan bangkitlah dari yang tampaknya puing-puing semua harapan mereka itu terang baru dari zaman baru dan dengan demikian mereka dapat pergi untuk mencerahkan dunia yang duduk dalam kegelapan. Pada hari ini Guru mulai percaya pada iman para rasulnya, kecuali satu orang.
157:4.7 (1747.5) Dan sejak hari itulah Yesus yang sama ini telah membangun bait suci yang hidup itu di atas landasan kekal yang sama tentang keanakan ilahinya, dan mereka yang dengan jalan itu menjadi yang sadar diri sebagai anak-anak Tuhan itu adalah batu-batu manusia yang menyusun bait suci keanakan yang hidup ini yang berdiri bagi kemuliaan dan kehormatan terhadap hikmat dan kasih dari Bapa roh yang kekal.
157:4.8 (1747.6) Dan setelah Yesus bersabda demikian, dia menyuruh dua belas untuk pergi terpisah masing-masing di perbukitan untuk mencari hikmat, kekuatan, dan bimbingan rohani sampai saat makan malam. Dan mereka melakukan seperti yang Guru anjurkan.
157:5.1 (1748.1) Fitur yang baru dan vital dari pengakuan Petrus adalah pengakuan yang jelas bahwa Yesus adalah Anak Tuhan, tentang keilahiannya yang tidak diragukan. Sejak baptisan dan pernikahan di Kana para rasul ini sudah secara beragam menganggapnya sebagai Mesias, tetapi itu bukanlah bagian dari konsep Yahudi tentang pembebas nasional bahwa dia haruslah ilahi. Orang-orang Yahudi tidak diajar bahwa Mesias akan berasal dari keilahian; dia akan menjadi “yang diurapi,” tetapi belum pernah mereka merenungkan dirinya sebagai “Anak Tuhan.” Dalam pengakuan yang kedua lebih banyak penekanan ditempatkan pada kodrat gabungan, fakta supranatural bahwa ia adalah Anak Manusia dan anak Tuhan, dan di atas kebenaran besar tentang penyatuan kodrat manusia dengan kodrat ilahi inilah Yesus menyatakan dia akan membangun kerajaan surga.
157:5.2 (1748.2) Yesus telah berusaha untuk menjalani hidupnya di bumi dan menyelesaikan misi penganugerahan dirinya sebagai Anak Manusia. Para pengikutnya cenderung untuk menganggapnya sebagai Mesias yang dinantikan. Mengetahui bahwa dia tidak pernah bisa memenuhi harapan Mesianik mereka, dia berusaha untuk membuat modifikasi konsep mereka tentang Mesias sehingga akan memungkinkan dia sebagian untuk memenuhi harapan mereka. Tetapi dia sekarang menyadari bahwa rencana tersebut sulit dilaksanakan dengan berhasil. Karena itu dia memilih dengan berani untuk mengungkapkan rencana ketiga—secara terbuka mengumumkan keilahiannya, mengakui tentang benarnya pengakuan Petrus, dan secara langsung menyatakan kepada dua belas bahwa dia adalah Anak Tuhan.
157:5.3 (1748.3) Selama tiga tahun Yesus telah menyatakan bahwa dia adalah “Anak Manusia,” sementara selama tiga tahun yang sama ini para rasul telah semakin bersikeras bahwa dia itulah Mesias Yahudi yang diharapkan. Dia sekarang mengungkapkan bahwa dia adalah Anak Tuhan, dan di atas konsep kodrat gabungan tentang Anak Manusia dan Anak Tuhan itu, dia bertekad untuk membangun kerajaan surga. Dia telah memutuskan untuk menahan diri dari upaya lebih lanjut untuk meyakinkan mereka bahwa dia bukan Mesias. Dia sekarang mengemukakan dengan berani untuk mengungkapkan kepada mereka siapa dia, dan kemudian mengabaikan tekad mereka untuk tetap menganggap dia sebagai sang Mesias itu.
157:6.1 (1748.4) Yesus dan para rasul tinggal sehari lagi di rumah Celsus, menunggu para utusan datang dari Daud Zebedeus dengan dana. Setelah runtuhnya popularitas Yesus dalam pandangan massa terjadilah penurunan tajam dalam pendapatan. Ketika mereka tiba di Kaisarea-Filipi, kas itu kosong. Matius enggan untuk meninggalkan Yesus dan saudara-saudaranya pada saat seperti itu, dan ia tidak memiliki dana siaga dari dirinya sendiri untuk diserahkan kepada Yudas seperti yang berkali-kali ia lakukan di masa lalu. Namun demikian, Daud Zebedeus telah memperkirakan kemungkinan penyusutan pendapatan ini dan karena itu ia telah menginstruksikan para utusannya agar, selama mereka berjalan melalui Yudea, Samaria, dan Galilea, mereka harus bertindak sebagai pengumpul uang untuk diteruskan kepada para rasul dan Guru mereka yang dalam pengasingan. Dan demikianlah, pada petang hari ini, utusan-utusan tersebut tiba dari Betsaida membawa dana yang cukup untuk mendukung para rasul sampai mereka kembali dari perjalanan keliling Dekapolis. Matius berharap akan memiliki uang dari penjualan bidang properti terakhirnya di Kapernaum pada saat itu, telah mengatur agar dana ini secara anonim akan diserahkan kepada Yudas.
157:6.2 (1749.1) Baik Petrus maupun rasul-rasul lain memiliki konsepsi yang sangat memadai tentang keilahian Yesus. Mereka sedikit menyadari bahwa ini adalah awal dari sebuah era baru dalam karier Guru mereka di bumi, saat sang guru-penyembuh itu menjadi Mesias yang dipahami secara baru itu—yaitu Anak Tuhan. Dari waktu ini suatu nuansa baru muncul dalam pesan Guru. Sejak itu dan selanjutnya satu cita-cita hidupnya adalah pewahyuan tentang Bapa, sementara satu gagasannya dalam mengajar adalah untuk menyajikan kepada alam semestanya personifikasi dari kebijaksanaan tertinggi yang hanya bisa dipahami dengan menghidupinya. Dia datang agar kita semua dapat memiliki kehidupan dan memilikinya secara lebih berlimpah.
157:6.3 (1749.2) Yesus sekarang masuk pada tahap keempat dan terakhir dari kehidupan manusiawinya dalam daging. Tahap pertama adalah bahwa masa kecilnya, tahun-tahun ketika dia hanya samar-samar sadar akan asal, kodrat, dan takdirnya sebagai seorang manusia. Tahap kedua adalah tahun-tahun muda dia semakin sadar diri dan beranjak dewasa, ketika dia lebih jelas memahami kodrat ilahi dan misi manusiawinya. Tahap kedua ini berakhir dengan pengalaman dan pewahyuan yang terkait dengan pembaptisannya. Tahap ketiga dari pengalaman buminya Guru memanjang dari baptisan selama tahun-tahun pelayanannya sebagai guru dan penyembuh sampai saat penting pengakuan Petrus di Kaisarea-Filipi ini. Periode ketiga kehidupannya di bumi ini mencakup masa-masa ketika para rasulnya dan pengikut langsungnya mengenal dia sebagai Anak Manusia dan menganggapnya sebagai Mesias. Periode keempat dan terakhir dari karier buminya itu mulai di sini di Kaisarea-Filipi dan memanjang sampai ke penyaliban. Tahap pelayanannya ini dicirikan oleh pengakuan tentang keilahiannya dan mencakup pekerjaan-pekerjaan pada tahun terakhirnya dalam daging. Selama periode keempat, sementara sebagian besar pengikutnya masih menganggapnya sebagai Mesias, dia dikenal para rasul sebagai Anak Tuhan. Pengakuan Petrus menandai awal periode baru perwujudan yang lebih lengkap tentang kebenaran mengenai pelayanan tertingginya sebagai Putra anugerah di Urantia dan untuk sebuah alam semesta seluruhnya, dan pengakuan akan fakta itu, setidaknya secara samar-samar, oleh para utusan pilihannya.
157:6.4 (1749.3) Demikianlah Yesus mencontohkan dalam hidupnya apa yang dia ajarkan dalam agamanya: pertumbuhan kodrat rohani melalui teknik kemajuan hidup. Dia tidak menekankan pada perjuangan terus-menerus antara jiwa dan tubuh seperti yang dilakukan para pengikutnya di kemudian hari. Dia sebaliknya mengajarkan bahwa roh adalah pemenang yang mudah atas keduanya dan efektif dalam rekonsiliasi yang bermanfaat terhadap banyak pertarungan intelektual dan naluriah antara jiwa dan tubuh ini.
157:6.5 (1749.4) Suatu makna baru melekat pada semua ajaran Yesus dari titik ini dan selanjutnya. Sebelum Kaisarea-Filipi dia menyampaikan injil kerajaan sebagai guru master injil itu. Setelah Kaisarea-Filipi dia muncul tidak hanya sebagai guru tetapi sebagai wakil ilahi dari sang Bapa yang kekal, yang adalah pusat dan lingkar keliling kerajaan rohani ini, dan diharuskan agar dia melakukan semua ini sebagai sosok manusia, Anak Manusia.
157:6.6 (1749.5) Yesus telah sungguh-sungguh berusaha untuk memimpin para pengikutnya ke dalam kerajaan rohani sebagai seorang guru, kemudian sebagai guru-penyembuh, tetapi mereka tidak mau seperti demikian. Dia paham sekali bahwa misi buminya itu tidak mungkin memenuhi harapan Mesianik dari bangsa Yahudi; para nabi yang dahulu telah menggambarkan seorang Mesias yang dia tidak akan pernah bisa menjadi seperti itu. Dia berusaha untuk mendirikan kerajaan Bapa sebagai Anak Manusia, tetapi para pengikutnya tidak mau bergerak maju dalam petualangan itu. Yesus, melihat hal ini, kemudian memilih untuk menjumpai orang-orang percaya itu di tengah jalan dan dengan berbuat demikian mempersiapkan secara terbuka untuk memegang peran sebagai Putra anugerah dari Tuhan.
157:6.7 (1750.1) Oleh karena itu, para rasul mendengar banyak hal yang baru ketika Yesus berbicara pada mereka hari ini di dalam taman. Dan beberapa dari pernyataan ini terdengar aneh bahkan bagi mereka. Di antara pernyataan-pernyataan yang mengejutkan lainnya mereka mendengarkan seperti berikut ini:
157:6.8 (1750.2) “Mulai saat ini, jika ada orang yang akan memiliki persekutuan dengan kita, biarlah dia memikul kewajiban sebagai anak Tuhan dan mengikut aku. Dan ketika aku tidak lagi bersama kamu, jangan berpikir bahwa dunia akan memperlakukan kamu lebih baik daripada kepada Guru kamu. Jikalau kamu mengasihi aku, bersiaplah untuk membuktikan kasih sayang ini dengan kesediaan kamu untuk membuat pengorbanan yang tertinggi.”
157:6.9 (1750.3) “Dan ingat dengan baik kata-kataku: Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa. Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan hidupnya menjadi karunia untuk semuanya. Aku menyatakan kepada kamu bahwa aku telah datang untuk mencari dan menyelamatkan mereka yang terhilang.”
157:6.10 (1750.4) “Tidak ada manusia di dunia ini yang sekarang melihat Bapa selain Anak yang datang dari Bapa. Tetapi apabila Anak itu ditinggikan, dia akan menarik semua orang kepada dirinya, dan barangsiapa yang percaya kebenaran mengenai kodrat gabungan sang Anak itu akan dikaruniai dengan hidup yang lebih dari sepanjang masa.”
157:6.11 (1750.5) “Kita mungkin belum menyatakan secara terbuka bahwa Anak Manusia adalah Anak Tuhan, tetapi hal itu telah diwahyukan kepadamu; oleh karena itu aku berbicara dengan berani kepada kamu tentang rahasia-rahasia ini. Meskipun aku berdiri di hadapan kamu dalam kehadiran fisik ini, aku datang dari Tuhan sang Bapa. Sebelum Abraham ada, aku ada. Aku memang datang dari Bapa ke dalam dunia ini seperti kamu telah mengenal aku, dan aku menyatakan kepada kamu bahwa aku harus segera meninggalkan dunia ini dan kembali pada pekerjaan Bapaku.”
157:6.12 (1750.6) “Dan sekarang dapatkah imanmu memahami kebenaran dari pernyataan ini menghadapi peringatanku kepadamu bahwa Anak Manusia tidak akan memenuhi harapan para leluhurmu ketika mereka membayangkan tentang Mesias? Kerajaanku itu bukan dari dunia ini. Dapatkah kamu percaya kebenaran tentang aku di depan kenyataan bahwa, meskipun serigala-serigala memiliki lubang dan burung-burung di langit memiliki sarang, aku tidak punya di mana untuk meletakkan kepalaku?”
157:6.13 (1750.7) “Meskipun demikian, aku memberitahu kamu bahwa Bapa dan aku adalah satu. Siapa yang telah melihat aku telah melihat Bapa. Bapaku bekerja dengan aku dalam semua hal ini, dan Ia tidak akan pernah meninggalkan aku sendirian dalam misiku, sama seperti aku tidak akan pernah meninggalkan kamu bila kamu segera pergi untuk memberitakan injil ini ke seluruh dunia.
157:6.14 (1750.8) “Dan sekarang aku telah membawa kamu terpisah bersamaku dan masing-masing untuk sementara waktu sehingga kamu dapat mengerti kemuliaan, dan memahami kemegahan, tentang hidup ke mana aku telah memanggil kamu: petualangan iman tentang pendirian kerajaan Bapaku dalam hati umat manusia, pembangunan persekutuanku untuk hubungan yang hidup dengan jiwa-jiwa semua orang yang percaya injil ini.”
157:6.15 (1750.9) Para rasul mendengarkan pernyataan-pernyataan terus terang dan mengejutkan ini dalam keheningan; mereka tertegun. Dan mereka berpencar dalam kelompok-kelompok kecil untuk mendiskusikan dan merenungkan kata-kata Guru. Mereka telah mengakui bahwa dia adalah Anak Tuhan, tetapi mereka tidak bisa memahami arti penuh dari apa yang diminta untuk mereka lakukan.
157:7.1 (1750.10) Malam itu Andreas memutuskan sendiri untuk mengadakan pertemuan pribadi dan menyelidik dengan masing-masing saudara-saudaranya, dan ia melakukan percakapan bermanfaat dan membesarkan hati dengan semua rekan-rekannya kecuali Yudas Iskariot. Andreas tidak pernah menikmati hubungan pribadi yang erat dengan Yudas seperti dengan para rasul lainnya dan karena itu tidak berpikir bahwa itu adalah hal yang serius bahwa Yudas tidak pernah secara bebas dan rahasia menceritakan dirinya pada sang kepala korps kerasulan. Tapi Andreas sekarang begitu khawatir oleh sikapnya Yudas, sehingga belakangan pada malam itu, setelah semua rasul tertidur lelap, ia mencari Yesus dan menyampaikan sebab kegelisahannya pada Guru. Yesus berkata: “Tidaklah keliru, Andreas, bahwa kamu telah datang kepadaku dengan hal ini, tetapi tidak ada lagi yang bisa kita lakukan; lanjutkan saja menaruh kepercayaan terbaik kepada rasul ini. Dan jangan katakan apa-apa pada saudara-saudaranya tentang pembicaraan dengan aku ini.”
157:7.2 (1751.1) Dan itulah semua yang bisa diperoleh Andreas dari Yesus. Selalu ada beberapa keanehan di antara orang Yudea ini dan saudara-saudaranya yang dari Galilea. Yudas telah dikejutkan oleh kematian Yohanes Pembaptis, sangat terluka oleh teguran Guru pada beberapa peristiwa, dikecewakan ketika Yesus menolak untuk dijadikan raja, dipermalukan saat dia melarikan diri dari orang-orang Farisi, dihinakan ketika dia menolak untuk menerima tantangan dari orang-orang Farisi untuk tanda, dibingungkan oleh penolakan Gurunya untuk menggunakan manifestasi kuasa, dan sekarang, baru-baru ini, tertekan dan kadang-kadang sedih oleh karena kas yang kosong. Dan Yudas merasa kehilangan stimulus dari kehadiran orang banyak.
157:7.3 (1751.2) Setiap rasul lainnya, dalam beberapa dan berbagai taraf, demikian juga dipengaruhi oleh cobaan dan kesusahan yang sama ini, tetapi mereka mengasihi Yesus. Setidaknya mereka tentulah telah mengasihi Guru lebih daripada Yudas, karena mereka masih bersama dengannya hingga akhir yang pahit itu.
157:7.4 (1751.3) Karena berasal dari Yudea, Yudas tersinggung secara pribadi oleh peringatan Yesus baru-baru ini pada para rasul agar “berhati-hatilah terhadap ragi orang Farisi”; ia cenderung menganggap pernyataan ini sebagai acuan terselubung terhadap dirinya sendiri. Tapi kesalahan besar Yudas adalah: Berkali-kali, ketika Yesus mengirim para rasulnya pergi masing-masing untuk berdoa, Yudas, bukannya terlibat dalam persekutuan tulus dsengan kuasa-kuasa rohani dari alam semesta, tetapi memelihara dalam pikirannya rasa takut manusiawi sementara ia tetap saja menyimpan keraguan yang hampir tak kentara tentang misi Yesus, serta menyerah pada kecenderungan yang patut disayangkan yaitu menyimpan perasaan balas dendam.
157:7.5 (1751.4) Dan sekarang Yesus akan membawa para rasulnya bersama dengannya ke Gunung Hermon, dimana dia telah memutuskan untuk meresmikan fase keempat dari pelayanan buminya sebagai Anak Tuhan. Beberapa dari mereka hadir saat pembaptisannya di Sungai Yordan dan telah menyaksikan permulaan kariernya sebagai Anak Manusia, dan dia ingin beberapa dari mereka juga akan hadir agar mendengarkan otoritasnya menjabat peran baru dan publik sebagai Anak Tuhan. Oleh karena itu, pada pagi hari Jumat, 12 Agustus, Yesus berkata kepada dua belas: “Siapkan perbekalan dan persiapkan diri untuk perjalanan ke gunung di sana itu, di mana roh memintaku pergi agar diperlengkapi untuk akhir pekerjaanku di bumi. Dan aku akan membawa serta saudara-saudaraku sehingga mereka juga dapat dikuatkan untuk saat-saat sulit itu agar bersama-sama denganku melalui pengalaman ini.”
Buku Urantia
Makalah 158
158:0.1 (1752.1) HARI sudah menjelang senja pada hari Jumat sore, 12 Agustus tahun 29 M, ketika Yesus dan rekan-rekannya mencapai kaki Gunung Hermon, dekat tempat di mana anak lelaki Tiglat pernah menunggu sementara Guru mendaki gunung sendirian untuk menyelesaikan takdir-takdir rohani Urantia dan secara teknis mengakhiri pemberontakan Lucifer. Di sini mereka singgah selama dua hari dalam persiapan rohani terhadap peristiwa-peristiwa yang segera akan menyusul.
158:0.2 (1752.2) Secara umum, Yesus tahu sebelumnya apa yang akan berlangsung di atas gunung, dan dia amat menginginkan agar semua rasulnya dapat berbagi pengalaman ini. Untuk menyesuaikan mereka terhadap pengungkapan dirinya inilah maka dia menunggu bersama mereka di kaki gunung. Namun mereka tidak bisa mencapai tingkat rohani tertentu yang akan membuat mereka mampu mengalami pengalaman penuh kunjungan sosok-sosok selestial yang akan segera hadir di bumi. Dan karena dia tidak dapat membawa semua rekan-rekannya bersamanya, dia memutuskan untuk mengambil hanya tiga yang biasa menyertai dia pada hal berjaga-jaga secara khusus seperti itu. Dengan demikian, hanya Petrus, Yakobus, dan Yohanes yang mengambil bagian meskipun sebagian dari pengalaman unik bersama dengan Guru ini.
158:1.1 (1752.3) Pagi-pagi pada hari Senin, 15 Agustus, Yesus dan tiga rasul memulai pendakian Gunung Hermon, dan ini adalah enam hari setelah pengakuan siang hari yang mengesankan dari Petrus di pinggir jalan di bawah pohon-pohon murbei.
158:1.2 (1752.4) Yesus telah diundang untuk naik ke atas gunung, selain oleh dirinya sendiri, adalah untuk transaksi urusan-urusan penting yang berkaitan dengan kemajuan penganugerahan dirinya dalam daging sebagaimana pengalaman ini terkait dengan alam semesta ciptaannya sendiri. Adalah penting bahwa peristiwa luar biasa ini dibuat waktunya terjadi ketika Yesus dan para rasul berada di tanah orang-orang kafir, dan bahwa hal itu benar-benar terjadi di sebuah gunung orang kafir.
158:1.3 (1752.5) Mereka mencapai tujuan mereka, sekitar setengah jalan naik gunung, tak lama sebelum tengah hari, dan sementara makan siang, Yesus berkata kepada tiga rasul sesuatu tentang pengalamannya di perbukitan di sebelah timur Yordan segera setelah baptisannya dan juga beberapa lagi dari pengalamannya di Gunung Hermon sehubungan dengan kunjungan sebelumnya ke tempat retret yang sepi ini.
158:1.4 (1752.6) Ketika masih seorang anak, Yesus terbiasa untuk naik bukit dekat rumahnya dan membayangkan pertempuran yang telah dipertarungkan antara pasukan-pasukan kerajaan di dataran Esdraelon; sekarang dia naik gunung Hermon untuk menerima karunia kemampuan yang akan mempersiapkan dia untuk turun ke atas dataran Yordan untuk memberlakukan adegan-adegan penutupan drama penganugerahan dirinya di Urantia. Guru bisa saja melepaskan perjuangan itu pada hari ini di Gunung Hermon dan kembali ke pemerintahannya atas wilayah-wilayah alam semesta, tetapi dia tidak hanya memilih untuk memenuhi persyaratan-persyaratan dari ordo keputraan ilahinya yang tercakup dalam amanat dari Putra Kekal di Firdaus, tetapi dia juga memilih untuk memenuhi takaran terakhir dan penuh dari kehendak Bapa Firdausnya saat itu. Pada hari di bulan Agustus ini tiga dari para rasulnya melihat dia menolak untuk dilantik dengan otoritas alam semesta penuh. Mereka memandang dengan takjub ketika para utusan selestial itu berangkat, meninggalkannya sendirian untuk mengakhiri hidupnya di bumi sebagai Anak Manusia dan Anak Tuhan.
158:1.5 (1753.1) Iman para rasul berada pada titik tinggi saat pemberian makan lima ribu orang, dan kemudian dengan cepat turun hampir nol. Sekarang, sebagai akibat dari pengakuan Guru akan keilahiannya, iman dari dua belas yang mundur itu bangkit dalam beberapa minggu ke depan ke puncak tertingginya, namun kemudian mengalami penurunan terus menerus. Kebangkitan ketiga iman mereka barulah terjadi setelah kebangkitan Guru.
158:1.6 (1753.2) Sekitar jam tiga pada sore hari yang indah ini Yesus berpamitan dari tiga rasul, mengatakan: “Aku pergi terpisah sesaat untuk berbicara dengan Bapa dan utusan-utusan-Nya; aku minta kamu menunggu di sini dan, sambil menunggu aku kembali, berdoa agar kehendak Bapa dapat dilakukan dalam semua pengalaman kamu sehubungan dengan misi penganugerahan Anak Manusia lebih lanjut.” Dan setelah mengatakan ini kepada mereka, Yesus menarik diri untuk konferensi panjang dengan Gabriel dan Bapa Melkisedek, tidak kembali sampai sekitar jam enam. Ketika Yesus melihat kecemasan mereka karena tidak hadirnya dia sekian lama, dia berkata: “Mengapa kamu takut? Kamu tahu benar bahwa aku harus berada di dalam pekerjaan Bapaku; Mengapakah kamu ragu ketika aku tidak bersama kamu? Aku sekarang menyatakan bahwa Anak Manusia telah memilih untuk meneruskan hidupnya dengan penuh di tengah-tengah kamu dan sebagai salah seorang dari kamu. Bergembiralah; aku tidak akan meninggalkan kamu sampai pekerjaanku selesai.”
158:1.7 (1753.3) Selagi mereka menyantap makan malam mereka yang sedikit itu, Petrus bertanya kepada Guru, “Berapa lama kita tetap di gunung ini jauh dari saudara-saudara kita?” Yesus menjawab: “Sampai kamu akan melihat kemuliaan Anak Manusia dan tahu bahwa apapun yang telah aku nyatakan kepadamu itu benar.” Lalu mereka membicarakan tentang perkara-perkara pemberontakan Lucifer sementara duduk sekitar bara api unggun mereka sampai kegelapan turun dan mata para rasul menjadi berat, karena mereka telah mulai perjalanan mereka sangat awal pagi itu.
158:1.8 (1753.4) Ketika ketiganya telah tertidur pulas selama sekitar setengah jam, mereka tiba-tiba dibangunkan oleh suatu suara berderak di dekat mereka, dan mereka begitu takjub dan cemas, saat melihat ke sekitar mereka, mereka melihat Yesus berbicara akrab dengan dua sosok cemerlang berpakaian busana cahaya alam selestial. Dan wajah dan wujud Yesus bersinar dengan terang dari cahaya surgawi. Ketiganya berbicara dalam suatu bahasa asing, tetapi dari hal-hal tertentu yang dikatakan, Petrus dengan keliru menduga bahwa sosok-sosok yang bersama Yesus itu adalah Musa dan Elia; dalam kenyataannya, mereka adalah Gabriel dan Bapa Melkisedek. Para pengendali fisik telah mengatur sehingga para rasul dapat menyaksikan adegan ini karena permintaan Yesus.
158:1.9 (1753.5) Tiga rasul begitu ketakutan sehingga mereka lambat menguasai diri mereka, tetapi Petrus, yang pertama memulihkan dirinya, mengatakan, ketika visi menyilaukan itu memudar dari depan mereka dan mereka mengamati Yesus berdiri sendirian: “Yesus, Guru, adalah baik untuk berada di sini. Kami bahagia melihat kemuliaan ini. Kami enggan kembali ke dunia yang hina. Jika engkau bersedia, marilah kita tinggal di sini, dan kami akan mendirikan tiga kemah, satu untuk engkau, satu untuk Musa, dan satu untuk Elia.” Dan Petrus mengatakan ini karena kebingungannya, dan karena tidak ada yang lain datang di benaknya pada saat itu.
158:1.10 (1753.6) Sementara Petrus masih berbicara, suatu awan berwarna keperakan mendekat dan menaungi mereka berempat. Para rasul sekarang menjadi sangat ketakutan, dan saat mereka jatuh tengkurap untuk menyembah, mereka mendengar suara, sama dengan yang berbicara pada peristiwa baptisan Yesus, mengatakan: “Inilah Anak-Ku yang Kukasihi; dengarkanlah dia.” Dan ketika awan itu menghilang, lagi Yesus sendirian dengan ketiganya, dan dia mengulurkan tangan dan menyentuh mereka, mengatakan: “Bangunlah dan jangan takut; kamu akan melihat hal-hal yang lebih besar dari ini.” Tetapi rasul-rasul itu benar-benar takut; mereka bertiga diam dan penuh pikiran karena mereka bersiap untuk turun gunung tak lama sebelum tengah malam.
158:2.1 (1754.1) Selama sekitar setengah jarak menuruni gunung tidak ada sepatahpun kata yang diucapkan. Yesus kemudian mulai pembicaraan dengan berkata: “Pastikan bahwa kamu tidak memberitahukan kepada siapapun, bahkan tidak pada saudara-saudara kamu, apa yang kamu lihat dan dengar di gunung ini sampai Anak Manusia telah bangkit dari yang mati.” Tiga rasul terkejut dan bingung oleh kata-kata Guru, “sampai Anak Manusia bangkit dari yang mati.” Mereka yang baru saja menegaskan kembali iman mereka kepadanya sebagai Pembebas, Anak Tuhan, dan mereka baru saja menyaksikan Yesus berubah rupa dalam kemuliaan di depan mata mereka, dan sekarang dia mulai berbicara tentang “bangkit dari yang mati”!
158:2.2 (1754.2) Peter bergidik membayangkan meninggalnya Guru—gagasan yang terlalu tidak menyenangkan untuk dibayangkan—dan kuatir bahwa Yakobus atau Yohanes mungkin mengajukan beberapa pertanyaan berkaitan dengan pernyataan ini, ia pikir terbaik untuk memulai pengalihan percakapan dan, karena tidak tahu apa lagi yang harus dibicarakan, ia mengungkapkan pikiran pertama yang datang dalam benaknya, yang adalah: “Guru, mengapa bahwa ahli-ahli Taurat berkata bahwa Elia harus datang dahulu sebelum Mesias akan muncul?” Dan Yesus, mengetahui bahwa Petrus berusaha menghindari acuan pada kematian dan kebangkitannya, menjawab: “Memang Elia datang pertama untuk mempersiapkan jalan bagi Anak Manusia, yang harus menderita banyak hal dan akhirnya ditolak. Tetapi aku memberitahukanmu bahwa Elia sudah datang, dan mereka tidak menerimanya tetapi melakukan terhadap dia apapun yang mereka kehendaki.” Dan kemudian memang tiga rasul itu merasa bahwa dia menyebut Yohanes Pembaptis sebagai Elia. Yesus tahu bahwa, jika mereka tetap menganggap dia sebagai Mesias, maka haruslah Yohanes menjadi Elia yang ada dalam nubuatan.
158:2.3 (1754.3) Yesus memerintahkan mereka tetap diam tentang pengamatan mereka terhadap icip-icip pendahuluan dari kemuliaan pasca kebangkitannya karena dia tidak ingin memupuk gagasan bahwa, karena sekarang dia diterima sebagai Mesias, dia akan dalam taraf tertentu memenuhi konsep keliru mereka tentang pembebas yang melakukan keajaiban. Meskipun Petrus, Yakobus, dan Yohanes merenungkan semua ini dalam pikiran mereka, mereka tidak membicarakan hal itu kepada siapapun sebelum kebangkitan Guru.
158:2.4 (1754.4) Sementara mereka terus menuruni gunung, Yesus berkata kepada mereka: “Kamu tidak mau menerimaku sebagai Anak Manusia; oleh karena itu aku telah setuju untuk diterima sesuai dengan tekad kamu yang sudah tetap, tetapi, jangan salah, kehendak Bapaku harus berlaku. Jika kamu memilih untuk mengikuti kecenderungan kehendak kamu sendiri seperti itu, kamu harus siap untuk menderita banyak kekecewaan dan mengalami banyak cobaan, tapi pelatihan yang kuberikan kepada kamu harusnya cukup untuk membawa kamu berkemenangan bahkan melalui dukacita akibat pilihanmu sendiri.”
158:2.5 (1754.5) Yesus tidak membawa Petrus, Yakobus, dan Yohanes dengan dia naik ke gunung transfigurasi karena mereka dalam pengertian apapun lebih siap daripada para rasul yang lain untuk menyaksikan apa yang terjadi, atau karena mereka secara rohani lebih sesuai untuk menikmati hak istimewa yang langka tersebut. Tidak sama sekali. Dia juga dengan baik tahu bahwa tak satupun dari dua belas yang memenuhi syarat secara rohani bagi pengalaman ini; oleh karena itu dia membawa hanya tiga rasul yang ditugasi untuk menemaninya pada saat-saat ketika dia ingin sendirian untuk menikmati persekutuan.
158:3.1 (1755.1) Apa yang Petrus, Yakobus, dan Yohanes saksikan di gunung transfigurasi adalah sekilas lintas pertunjukan selestial yang berlangsung pada hari yang penting di Gunung Hermon ini. Perubahan rupa itu adalah peristiwa:
158:3.2 (1755.2) 1. Penerimaan oleh Putra-Ibu Kekal Firdaus mengenai kepenuhan penganugerahan kehidupan Mikhael yang dijelmakan di Urantia. Sejauh menyangkut persyaratan dari Putra Kekal itu, Yesus sekarang menerima kepastian pemenuhannya. Dan Gabriel membawa kepada Yesus kepastian itu.
158:3.3 (1755.3) 2. Kesaksian tentang kepuasan Roh Tanpa Batas mengenai penuhnya penganugerahan Urantia dalam keserupaan manusia fana. Perwakilan Roh Tanpa Batas di alam semesta, yaitu rekan dekat Mikhael di Salvington dan teman kerjanya yang selalu hadir, pada kesempatan ini berbicara melalui Bapa Melkisedek.
158:3.4 (1755.4) Yesus menyambut kesaksian ini mengenai keberhasilan misi buminya yang disampaikan oleh utusan-utusan dari Putra Kekal dan Roh Tanpa Batas itu, tetapi dia mencatat bahwa Bapanya tidak menunjukkan bahwa penganugerahan dirinya di Urantia sudah selesai; hanya memang kehadiran Bapa yang tak terlihat itu bersaksi melalui Pelaras Dipersonalisasinya Yesus dan berkata, “Inilah Anak-Ku yang Kukasihi; dengarkanlah dia.” Dan ini diucapkan dalam kata-kata untuk didengar juga oleh tiga rasul.
158:3.5 (1755.5) Setelah kunjungan selestial ini Yesus berusaha untuk mengetahui kehendak Bapanya dan memutuskan untuk menjalani penganugerahan diri fana sampai akhirnya secara alami. Inilah makna transfigurasi itu bagi Yesus. Pada ketiga rasul hal itu adalah peristiwa yang menandai masuknya Guru pada tahap akhir karier buminya sebagai Anak Tuhan dan Anak Manusia.
158:3.6 (1755.6) Setelah kunjungan resmi Gabriel dan Bapa Melkisedek, Yesus mengadakan pembicaraan informal dengan mereka ini, para Putranya dalam pelayanan, dan berkomunikasi dengan mereka mengenai urusan-urusan alam semesta.
158:4.1 (1755.7) Tak lama sebelum waktu sarapan pada Selasa pagi ini ketika Yesus dan teman-temannya tiba di perkemahan kerasulan. Saat mereka mendekat, mereka melihat sekerumunan besar orang berkumpul di sekitar para rasul dan segera mulai mendengar kata-kata keras percekcokan dan perdebatan kelompok sekitar lima puluh orang ini, mencakup sembilan rasul dan suatu kumpulan yang terbagi sama antara ahli-ahli kitab Yerusalem dan murid-murid percaya yang telah melacak Yesus dan rekan-rekannya dalam perjalanan mereka dari Magadan.
158:4.2 (1755.8) Meskipun kerumunan itu terlibat dalam banyak perdebatan, pokok kontroversi adalah tentang seorang penduduk Tiberias yang tiba pada hari sebelumnya mencari Yesus. Pria ini, Yakobus dari Safed, memiliki seorang putra berusia empat belas tahun, anak tunggal, yang menderita epilepsi (ayan) parah. Selain penyakit saraf ini, anak lelaki ini telah dirasuki oleh sesosok makhluk tengah yang gentayangan, nakal, dan memberontak yang saat itu ada di bumi dan tidak dikendalikan, sehingga anak muda itu menderita epilepsi maupun juga kerasukan setan.
158:4.3 (1755.9) Selama hampir dua minggu ayah yang cemas ini, seorang pejabat rendah dari Herodes Antipas, telah mengembara keliling melalui perbatasan barat wilayahnya Filipus, mencari Yesus agar ia dapat memohon untuk menyembuhkan anak yang menderita ini. Dan ia belum berhasil menyusul rombongan kerasulan itu sampai sekitar siang pada hari ketika Yesus berada di atas gunung dengan tiga rasul.
158:4.4 (1756.1) Sembilan rasul itu amat terkejut dan sangat gelisah saat pria ini, disertai dengan hampir empat puluh orang lain yang sedang mencari Yesus, tiba-tiba datang kepada mereka. Pada saat kedatangan kelompok tersebut, sembilan rasul ini, setidaknya sebagian besar mereka, telah jatuh pada godaan lama mereka—yaitu membahas siapa yang akan menjadi yang terbesar dalam kerajaan yang akan datang; mereka sibuk berdebat tentang kemungkinan posisi yang akan ditugaskan kepada masing-masing rasul. Mereka benar-benar tidak bisa melepaskan diri sepenuhnya dari gagasan yang lama dipendam tentang misi duniawi Mesias. Dan sekarang bahwa Yesus sendiri telah menerima pengakuan mereka bahwa ia memang Pembebas—setidaknya dia telah mengakui fakta tentang keilahiannya—apa lagi yang lebih alami lagi dari hal itu, selama periode terpisah dari Guru ini, sehingga mereka jatuh untuk berbicara tentang harapan dan ambisi yang paling tinggi dalam hati mereka. Dan mereka sedang terlibat dalam diskusi-diskusi ini ketika Yakobusdari Safed dan teman-temannya pencari Yesus datang kepada mereka.
158:4.5 (1756.2) Andreas melangkah maju untuk menyambut ayah dan anaknya, mengatakan, “Siapakah yang engkau cari?" Kata Yakobus: “Sobatku yang baik, aku mencari Gurumu. Aku mencari kesembuhan bagi anakku yang menderita sakit. Aku ingin Yesus mengusir setan ini yang merasuki anakku.” Dan kemudian sang ayah melanjutkan dengan menceritakan kepada para rasul bagaimana anaknya begitu menderita sehingga ia telah berkali-kali hampir kehilangan hidupnya sebagai akibat dari kejang-kejang yang ganas ini.
158:4.6 (1756.3) Saat pada rasul mendengarkan, Simon Zelot dan Yudas Iskariot melangkah ke depan sang ayah, mengatakan: “Kami bisa menyembuhkannya; engkau tidak perlu menunggu kembalinya Guru. Kami adalah duta-duta kerajaan; tidak lagi kita menyimpan hal-hal ini secara rahasia. Yesus adalah Pembebas itu, dan kunci-kunci kerajaan telah diserahkan kepada kami.” Pada saat ini Andreas dan Tomas sedang berkonsultasi di satu sisi. Natanael dan yang lain melihat dengan takjub; mereka semua terkejut pada keberanian tiba-tiba, jika tidak bisa dikatakan kelancangan, dari Simon dan Yudas itu. Maka kata ayah itu: “Jika telah diberikan kepadamu untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan ini, aku mohon agar engkau akan mengucapkan kata-kata yang akan melepaskan anakku dari belenggu ini.” Kemudian Simon melangkah maju dan, sambil menempatkan tangannya di atas kepala anak itu, menatap langsung ke matanya dan memerintahkan: “Keluarlah dari padanya, kamu roh najis; dalam nama Yesus taatilah aku.” Tapi pemuda itu bahkan semakin ganas, sementara para ahli kitab ramai mencemooh para rasul, dan orang-orang percaya yang kecewa itu menanggung ejekan dari kritikus-krititus yang tidak bersahabat ini.
158:4.7 (1756.4) Andreas sangat kecewa oleh upaya keliru dan kegagalan yang tidak mujur ini. Dia memanggil para rasul ke samping untuk pembicaraan dan doa. Setelah saat meditasi ini, merasakan tajamnya sengatan dari kekalahan mereka dan merasakan penghinaan ke atas mereka semua, Andreas berusaha, dalam upaya kedua, untuk mengusir setan itu, tetapi hanya kegagalan yang mengikuti usahanya. Andreas terus terang mengaku kalah dan meminta sang ayah untuk tetap bersama mereka semalam atau sampai Yesus kembali, dengan berkata: “Mungkin jenis ini tidak keluar kecuali oleh perintah pribadi Guru.”
158:4.8 (1756.5) Dan begitulah, sementara Yesus menuruni gunung dengan Petrus, Yakobus, dan Yohanes yang riang dan gembira, sembilan saudara-saudara mereka juga tidak tidur karena bingung dan merasa terhina. Mereka menjadi kelompok yang sedih dan tertegur. Tapi Yakobus dari Safed itu tidak mau menyerah. Meskipun mereka tidak bisa memberikan gagasan kapan Yesus akan kembali, ia memutuskan untuk terus tinggal sampai Guru kembali.
158:5.1 (1757.1) Ketika Yesus mendekat, sembilan rasul lebih dari lega hati menyambutnya, dan mereka menjadi sangat dikuatkan melihat sikap riang dan antusiasme yang tidak biasa yang menandai raut wajah Petrus, Yakobus, dan Yohanes. Mereka semua bergegas maju untuk menyambut Yesus dan tiga saudara mereka. Sementara mereka bertegur sapa, kerumunan datang, dan Yesus bertanya, “Apa yang kalian ributkan ketika kami mendekat?” Tetapi sebelum para rasul yang bingung dan terhina itu bisa menjawab pertanyaan Guru, si ayah dari anak menderita yang cemas itu melangkah maju dan, sambil berlutut di kaki Yesus, mengatakan: “Guru, aku punya anak lelaki, anak tunggal, yang kerasukan roh jahat. Tidak hanya dia berteriak mengerikan, berbusa di mulut, dan jatuh seperti orang mati pada saat serangan ayan, tapi seringkali roh jahat ini yang merasuki dia mengoyakkan dia dalam kejang-kejang dan kadang-kadang telah melemparkan dia ke dalam air dan bahkan ke dalam api. Karena banyak kertak gigi dan sebagai akibat dari banyak luka, anakku merana sia-sia. Hidupnya lebih buruk daripada kematian; ibunya dan aku bersedih hati dan patah semangat. Sekitar tengah hari kemarin, ketika mencari engkau, aku bertemu dengan murid-muridmu, dan sementara kami menunggu, rasul-rasulmu berusaha untuk mengusir setan ini, tapi mereka tidak bisa melakukannya. Dan sekarang, Guru, maukah engkau melakukan hal ini untuk kami, maukah engkau menyembuhkan anakku?”
158:5.2 (1757.2) Setelah Yesus mendengarkan kisah ini, dia menyentuh ayah yang berlutut itu dan menyuruhnya bangkit sementara dia melihat dengan pandangan menyelidik kepada rasul-rasul yang berdekatan. Maka kata Yesus kepada semua orang yang berdiri di depannya: "Hai angkatan yang tidak beriman dan jahat, berapa lama lagi harus aku sabar dengan kamu? Berapa lama aku akan berada dengan kamu? Berapa lama sebelum kamu mengetahui bahwa pekerjaan-pekerjaan iman tidak muncul atas permintaan dari ketidakpercayaan dan keraguan?” Dan kemudian, sambil menunjuk kepada ayah yang gemetaran itu, Yesus berkata, “Bawalah kemari anakmu.” Dan setelah Yakobus membawa anaknya ke depan Yesus, ia bertanya, “Sudah berapa lama anak itu telah menderita seperti ini?” Sang ayah menjawab, “Sejak ia masih sangat kecil.” Dan sementara mereka berbicara, anak muda itu dikuasai serangan yang ganas dan jatuh di tengah mereka, mengertakkan giginya dan berbusa mulutnya. Setelah serangkaian kejang-kejang keras ia terbaring di sana di depan mereka seperti sudah mati. Sekarang ayah itu berlutut lagi di kaki Yesus sementara ia memohon pada Guru, mengatakan: “Jika engkau dapat menyembuhkannya, aku mohon engkau berbelas kasihan pada kami dan melepaskan kami dari penderitaan ini.” Dan ketika Yesus mendengar kata-kata ini, dia memandang ke bawah ke wajah cemas si ayah, mengatakan: “Jangan pertanyakan kuasa kasihnya Bapaku, tetapi ketulusan dan jangkauan imanmu. Semua perkara itu mungkin bagi orang yang benar-benar percaya.” Dan kemudian Yakobus dari Safed mengucapkan kata-kata iman bercampur ragu yang akan lama diingat itu, “Tuhan, aku percaya. Aku mohon engkau menolong ketidakpercayaanku.”
158:5.3 (1757.3) Ketika Yesus mendengar kata-kata ini, dia melangkah maju dan, sambil mengangkat tangan anak itu, berkata: “Aku akan melakukan ini sesuai dengan kehendak Bapaku dan menghormati iman yang hidup. Anakku, bangkitlah! Keluar dari dia, roh yang tidak taat, dan pergi jangan kembali ke dalamnya.” Sambil menaruh tangan anak itu di tangan si ayah, Yesus berkata: “Pergilah. Bapa telah mengabulkan keinginan jiwamu.” Dan semua yang hadir, bahkan musuh-musuh Yesus, takjub akan apa yang mereka lihat.
158:5.4 (1757.4) Memang suatu kekecewaan bagi tiga rasul yang baru saja menikmati ekstase rohani dari adegan dan pengalaman transfigurasi, karena begitu cepat kembali ke adegan kekalahan dan kegagalan rasul-rasul teman mereka. Tapi selalu demikian dengan dua belas duta besar kerajaan. Mereka tidak pernah gagal bergantian antara peninggian dan penghinaan dalam pengalaman hidup mereka.
158:5.5 (1758.1) Inilah penyembuhan sesungguhnya dari suatu penyakit ganda, sakit badan dan penyakit roh. Dan anak itu sembuh secara permanen sejak saat itu. Setelah Yakobus berangkat dengan anaknya yang dipulihkan, Yesus berkata: “Kita pergi sekarang ke Kaisarea Filipi; bersiaplah segera.” Dan mereka menjadi kelompok yang diam sewaktu mereka berjalan ke selatan sementara kerumunan orang banyak mengikuti di belakang.
158:6.1 (1758.2) Mereka menginap semalam di rumah Celsus, dan malam itu di taman, setelah mereka makan dan beristirahat, dua belas berkumpul sekitar Yesus, dan Tomas mengatakan: “Guru, sementara kami yang ditinggalkan menunggu masih tetap tidak tahu apa yang terjadi di atas gunung, dan apa yang begitu membuat sangat riang saudara-saudara kami yang bersama dengan engkau, kami rindu agar engkau berbicara kepada kami mengenai kegagalan kami dan mengajar kami dalam hal-hal ini, melihat bahwa hal-hal yang terjadi di atas gunung tidak dapat diungkapkan pada saat ini.”
158:6.2 (1758.3) Dan Yesus menjawab Tomas, mengatakan: “Segala sesuatu yang saudara-saudaramu dengar di atas gunung akan diungkapkan kepadamu pada waktunya. Tapi sekarang aku akan menunjukkan penyebab kekalahanmu dalam apa yang kamu upayakan dengan begitu tidak bijaksana. Sementara Gurumu dan teman-temannya, saudara-saudaramu, naik gunung yang di sana kemarin untuk mencari pengetahuan yang lebih besar akan kehendak Bapa dan untuk meminta kemampuan hikmat yang lebih kaya agar berhasil melakukan kehendak ilahi itu, kamu yang tinggal untuk berjaga di sini dengan petunjuk untuk berusaha memperoleh pikiran dengan wawasan rohani dan berdoa bersama kami untuk pengungkapan yang lebih penuh tentang kehendak Bapa, kamu gagal menggunakan iman pada pimpinanmu, tetapi, sebaliknya, menyerah kepada godaan dan jatuh pada kecenderungan jahat lama kamu untuk mencari bagi diri kamu sendiri tempat yang disukai dalam kerajaan surga. Kerajaan jasmani dan duniawi itu yang terus kamu renungkan. Dan kamu berpegang teguh pada konsep-konsep yang keliru ini meskipun pernyataanku berulang kali bahwa kerajaanku itu bukan dari dunia ini.
158:6.3 (1758.4) “Baru saja imanmu memahami siapa sebenarnya Anak Manusia tapi keinginan egois untuk pangkat duniawi merayap kembali ke atas kamu, dan kamu jatuh untuk membahas di antara kamu siapa yang akan menjadi yang terbesar dalam kerajaan surga, sebuah kerajaan yang, seperti yang kamu terus membayangkannya, tidak ada, atau tidak pernah akan ada. Bukankah aku mengatakan kepada kamu bahwa siapa yang ingin menjadi yang terbesar dalam kerajaan persaudaraan rohaninya Bapaku itu haruslah menjadi kecil dalam pandangannya sendiri dan dengan demikian menjadi pelayan saudara-saudaranya? Kebesaran rohani terdiri dalam kasih yang memahami yang adalah seperti Tuhan, dan bukan kenikmatan dalam penggunaan kekuasaan jasmani untuk peninggian diri sendiri. Dalam apa yang kamu cobakan, yang mana kamu benar-benar gagal, maksud kamu itu tidak murni. Motif kamu tidak ilahi. Cita-cita kamu tidak rohani. Ambisi kamu tidak mementingkan orang lain. Prosedur kamu tidak didasarkan pada kasih, dan sasaran pencapaian kamu bukan kehendak Bapa di surga.
158:6.4 (1758.5) “Berapa lama waktu agar membuat kamu belajar bahwa kamu tidak dapat memperpendek-waktu perjalanan fenomena alamiah yang ditahbiskan kecuali bila hal-hal tersebut sesuai dengan kehendak Bapa? Kamu juga tidak bisa melakukan pekerjaan rohani tanpa adanya kuasa rohani. Dan kamu tidak dapat melakukan satupun hal ini, bahkan ketika potensi mereka hadir, tanpa adanya faktor manusiawi yang ketiga dan pokok itu, yaitu pengalaman pribadi memiliki iman yang hidup. Haruslah kamu selalu memiliki manifestasi jasmani sebagai suatu daya tarik untuk kenyataan-kenyataan rohani kerajaan? Tidak dapatkah kamu memahami makna roh dari misiku tanpa pameran pekerjaan ajaib yang kelihatan? Kapan kamu bisa diandalkan untuk patuh pada kenyataan yang lebih tinggi dan rohani kerajaan itu terlepas dari penampilan yang kelihatan dari semua manifestasi jasmani?”
158:6.5 (1759.1) Sesudah Yesus berbicara dengan dua belas, ia menambahkan: “Dan sekarang pergilah beristirahat, karena esok kita kembali ke Magadan dan di sana berunding mengenai misi kita ke kota-kota dan desa-desa di Dekapolis. Dan dalam kesimpulan dari pengalaman hari ini, biarlah aku menyatakan kepada kamu masing-masing apa yang aku katakan pada saudara-saudaramu di gunung, dan biarkan kata-kata ini tinggal tetap di dalam hatimu: Anak Manusia sekarang masuk pada fase terakhir dari penganugerahan. Kita akan memulai pekerjaan yang akan segera mengarah pada pengujian besar dan akhir terhadap iman dan pengabdianmu ketika aku akan diserahkan ke tangan orang-orang yang menghendaki kematianku. Dan ingatlah apa yang kukatakan kepada kamu: Anak Manusia akan dihukum mati, namun dia akan bangkit lagi.”
158:6.6 (1759.2) Mereka beristirahat malam itu, dengan bersedih. Mereka terguncang; mereka tidak bisa memahami kata-kata ini. Dan sementara mereka takut untuk bertanya apapun tentang apa yang dia katakan, mereka mengingat semua itu setelah kebangkitannya.
158:7.1 (1759.3) Pagi-pagi hari Rabu ini Yesus dan dua belas berangkat dari Kaisarea Filipi ke Taman Magadan dekat Betsaida-Julias. Para rasul telah tidur sedikit sekali malam itu, sehingga mereka bangun pagi-pagi dan siap untuk pergi. Bahkan kembar Alfeus yang pendiam itu terkejut oleh pembicaraan tentang kematian Yesus ini. Saat mereka berangkat ke selatan, melewati Rawa Merom mereka sampai ke jalan Damaskus, dan karena ingin menghindari para ahli kitab dan orang-orang lain yang Yesus tahu akan segera datang mengikuti mereka, dia menyuruh agar mereka pergi ke Kapernaum melalui jalan Damaskus yang melewati Galilea. Dan dia melakukan ini karena dia tahu bahwa orang-orang yang mengikutinya akan terus turun melalui jalan timur Yordan karena mereka memperhitungkan bahwa Yesus dan para rasul akan takut untuk melewati wilayahnya Herodes Antipas. Yesus berusaha menghindari para pengkritiknya dan kerumunan orang banyak yang mengikutinya agar dia dapat sendirian dengan para rasulnya hari ini.
158:7.2 (1759.4) Mereka berjalan terus melalui Galilea sampai lewat waktu untuk makan siang mereka, ketika mereka berhenti di tempat teduh untuk beristirahat. Dan setelah mereka menyantap makanan, Andreas, berbicara kepada Yesus, mengatakan: “Guru, saudara-saudaraku tidak memahami perkataanmu yang mendalam. Kami telah sepenuhnya percaya bahwa engkau Anak Tuhan, dan sekarang kami mendengar kata-kata aneh tentang meninggalkan kami, tentang kematian. Kami tidak mengerti ajaranmu. Apakah engkau berbicara kepada kami dalam perumpamaan? Kami mohon engkau untuk berbicara kepada kami secara langsung dan dalam bentuk yang tidak disamarkan.”
158:7.3 (1759.5) Dalam jawaban pada Andreas, Yesus berkata: “Saudara-saudaraku, karena kamu telah mengakui bahwa akulah Anak Tuhan maka aku harus mulai mengungkapkan kepada kamu kebenaran tentang akhir penganugerahan diri Anak Manusia di bumi. Kamu terus berpegang pada keyakinan bahwa akulah Mesias, dan kamu tidak mau meninggalkan gagasan bahwa Mesias harus duduk di atas takhta di Yerusalem; Karena itulah aku tetap saja memberitahu kamu bahwa Anak Manusia harus segera pergi ke Yerusalem, menanggung banyak penderitaan, ditolak oleh para ahli kitab, tua-tua, dan imam-imam kepala, dan setelah semua ini akan dibunuh dan dibangkitkan dari yang mati. Dan aku tidak berbicara perumpamaan kepada kamu; aku berbicara kebenaran kepada kamu agar kamu dapat dipersiapkan untuk peristiwa ini ketika hal itu tiba-tiba menimpa kita.” Dan sementara dia masih berbicara, Simon Petrus, menyerbu tidak sabar ke arahnya, meletakkan tangannya di atas bahu Guru dan berkata: “Guru, dijauhkanlah dari kami untuk membantah engkau, tapi aku nyatakan bahwa hal-hal ini tidak akan pernah terjadi kepadamu.”
158:7.4 (1760.1) Petrus berkata demikian karena ia mengasihi Yesus; tetapi sifat manusiawi Guru menyadari dalam kata-kata perhatian yang berarti baik itu adalah saran halus pencobaan agar ia mengubah kebijakannya untuk mengikuti sampai akhir penganugerahan buminya agar sesuai dengan kehendak Bapa Firdausnya. Dan karena dia mendeteksi bahaya mengizinkan saran dari teman-temannya yang sayang dan setia itu untuk mencegahnya, maka dia berpaling kepada Petrus dan rasul-rasul lainnya, mengatakan: “Pergi kamu ke belakangku. Kamu tercium bau roh si musuh, si penggoda itu. Kalau kamu berbicara dengan cara ini, kamu tidak berada di pihakku melainkan di pihak musuh kita. Dengan cara ini kamu membuat kasihmu kepadaku suatu batu sandungan agar aku tidak melakukan kehendak Bapa. Jangan pikirkan cara manusia melainkan kehendak Tuhan.”
158:7.5 (1760.2) Setelah mereka pulih dari kejutan pertama teguran Yesus yang menyengat itu, dan sebelum mereka melanjutkan perjalanan mereka, Guru berbicara lebih jauh: “Jika ada orang yang mau mengikut aku, hendaklah ia tidak mempedulikan dirinya, memikul tanggung jawabnya setiap hari, dan mengikut aku. Karena barangsiapa yang hendak menyelamatkan hidupnya untuk kepentingan dirinya, ia akan kehilangan nyawanya, tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya demi aku dan karena injil, ia akan menyelamatkannya. Apa untungnya manusia memperoleh seluruh dunia dan kehilangan jiwanya sendiri? Apa yang dapat diberikannya sebagai ganti hidup yang kekal? Janganlah malu karena aku dan karena perkataanku dalam generasi yang berdosa dan munafik ini, sama seperti aku tidak akan malu untuk mengakui kamu ketika dalam kemuliaan aku muncul di depan Bapaku di hadapan semua kawanan surgawi. Namun demikian, banyak dari kamu yang sekarang berdiri di depanku tidak akan merasakan kematian sampai kamu melihat kerajaan Tuhan ini datang dengan kuasa.”
158:7.6 (1760.3) Maka dengan demikian Yesus membuat jelas kepada dua belas jalan yang menyakitkan dan bertentangan yang mereka harus jalani jika mereka hendak mengikutinya. Sungguh sebuah kejutan kata-kata ini untuk para nelayan Galilea ini yang masih terus memimpikan sebuah kerajaan duniawi jabatan-jabatan terhormat untuk diri mereka sendiri! Tetapi hati-hati mereka yang setia dikobarkan oleh seruan berani ini, dan tidak satupun dari mereka berpikiran untuk meninggalkan dia. Yesus tidak akan mengirim mereka sendirian ke dalam konflik; dia sedang memimpin mereka. Dia minta hanya agar mereka mengikuti dengan berani.
158:7.7 (1760.4) Perlahan dua belas itu menangkap gagasan bahwa Yesus sedang mengatakan kepada mereka tentang kemungkinan kematiannya. Mereka hanya samar-samar memahami apa yang dia katakan tentang kematiannya, sementara pernyataannya tentang bangkit dari kematian benar-benar gagal untuk terekam dalam benak mereka. Sementara hari-hari berlalu, Petrus, Yakobus, dan Yohanes, mengingat pengalaman mereka di atas gunung transfigurasi itu, tiba pada pemahaman yang lebih lengkap tentang beberapa hal-hal ini.
158:7.8 (1760.5) Dalam semua hubungan dua belas dengan Guru mereka, hanya beberapa kali mereka melihat kilatan mata itu dan mendengar kata-kata cepat teguran seperti yang diberikan kepada Petrus dan sisa mereka yang lain pada kesempatan ini. Yesus biasanya selalu sabar dengan kekurangan-kekurangan manusiawi mereka, tapi tidak begitu ketika dihadapkan pada datangnya ancaman yang menentang program melaksanakan secara mutlak kehendak Bapanya mengenai sisa karier buminya. Para rasul benar-benar tertegun; mereka heran dan sangat takut. Mereka tidak bisa menemukan kata-kata untuk mengekspresikan kesedihan mereka. Perlahan mereka mulai menyadari apa yang Guru harus tanggung, dan bahwa mereka harus melalui pengalaman-pengalaman ini bersama dia, tetapi mereka belum tersadar pada kenyataan peristiwa-peristiwa yang akan datang ini lama setelah petunjuk-petunjuk awal ini mengenai tragedi yang akan segera datang pada saat-saat berikutnya itu.
158:7.9 (1761.1) Dalam keheningan Yesus dan dua belas berangkat ke perkemahan mereka di Taman Magadan, melalui jalan Kapernaum. Semakin menjelang sore, meskipun mereka tidak berbicara dengan Yesus, mereka bercakap-cakap banyak di antara mereka sendiri sementara Andreas berbicara dengan Guru.
158:8.1 (1761.2) Memasuki Kapernaum pada kala senja, mereka pergi melalui jalan-jalan yang jarang dilalui langsung ke rumah Simon Petrus untuk makan malam mereka. Sementara Daud Zebedeus bersiap untuk membawa mereka menyeberang danau, mereka tetap tinggal di rumah Simon, dan Yesus, sambil memandang pada Petrus dan para rasul lainnya, bertanya: “Ketika kamu berjalan bersama-sama sore ini, apa yang kamu bicarakan dengan begitu sungguh-sungguh di antara kamu?” Para rasul menahan diri mereka karena banyak dari mereka telah melanjutkan diskusi yang dimulai di Gunung Hermon tentang seperti apa jabatan mereka dalam kerajaan yang akan datang; siapa yang harus menjadi yang terbesar, dan seterusnya. Yesus, mengetahui apa yang memenuhi pikiran mereka hari itu, memberi isyarat kepada salah satu anaknya Petrus yang masih kecil, dan sambil menempatkan anak kecil itu di antara mereka, dia berkata: “Sesungguhnya, aku berkata kepadamu, kalau kamu tidak berubah dan menjadi lebih seperti anak ini, kamu hanya akan membuat sedikit kemajuan dalam kerajaan surga. Barangsiapa merendahkan dirinya dan menjadi seperti si kecil ini, ia akan menjadi yang terbesar dalam kerajaan surga. Dan siapa yang menerima orang yang kecil seperti itu juga menerima aku. Dan mereka yang menerima aku menerima juga Dia yang mengutus aku. Jika kamu hendak menjadi yang pertama dalam kerajaan itu, berusahalah untuk melayankan kebenaran baik ini kepada sesama saudara-saudaramu. Tetapi barangsiapa menyesatkan satupun dari si kecil ini, lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan digantung di lehernya dan ia dilemparkan ke dalam laut. Jika hal-hal yang kamu lakukan dengan tanganmu, atau hal-hal yang kamu lihat dengan matamu merugikan kemajuan kerajaan, korbankan berhala-berhala yang disayangi ini, karena lebih baik untuk masuk ke dalam kerajaan tanpa banyak hal kesayangan dalam hidup daripada tetap berpegang pada berhala-berhala ini dan menemukan diri kamu tertutup dari kerajaan. Tapi paling penting dari semuanya, pastikan agar kamu tidak menganggap rendah seorangpun anak-anak yang kecil ini, karena malaikat-malaikat mereka selalu memandang wajah-wajah balatentara surgawi.”
158:8.2 (1761.3) Setelah Yesus selesai berbicara, mereka memasuki perahu dan berlayar menyeberang ke Magadan.
Buku Urantia
Makalah 159
159:0.1 (1762.1) KETIKA Yesus dan dua belas tiba di Taman Magadan, mereka menemukan sedang menunggu mereka sekelompok hampir seratus penginjil dan murid, termasuk korps wanita, dan mereka siap untuk segera memulai perjalanan keliling mengajar dan berkhotbah di kota-kota di wilayah Dekapolis.
159:0.2 (1762.2) Pada Kamis pagi ini, 18 Agustus, Guru memanggil para pengikutnya bersama-sama dan mengarahkan agar setiap rasul bekerjasama dengan salah satu dari dua belas penginjil, dan dengan para penginjil yang lain mereka harus pergi dalam dua belas kelompok untuk bekerja di kota-kota dan desa-desa Dekapolis. Korps wanita dan para murid yang lain dia arahkan agar tetap bersamanya. Yesus menentukan waktu empat minggu untuk tur ini, menginstruksikan para pengikutnya untuk kembali ke Magadan selambat-lambatnya Jumat, 16 September. Ia berjanji akan sering mengunjungi mereka selama waktu ini. Dalam perjalanan bulan ini dua belas kelompok ini bekerja di Gerasa, Gamala, Hippos, Zafon, Gadara, Abila, Edrei, Filadelfia, Hesybon, Dium, Scythopolis, dan banyak kota-kota lainnya. Sepanjang tur ini tidak ada mujizat penyembuhan atau peristiwa luar biasa lainnya terjadi.
159:1.1 (1762.3) Suatu malam di Hippos, menjawab pertanyaan seorang murid, Yesus mengajarkan pelajaran tentang pengampunan. Kata Guru:
159:1.2 (1762.4) “Jika seseorang yang baik hati memiliki seratus ekor domba dan satu dari mereka tersesat, bukankah ia segera meninggalkan yang sembilan puluh sembilan dan pergi untuk mencari satu yang tersesat itu? Dan jika ia adalah gembala yang baik, tidakkah dia akan melanjutkan pencariannya untuk domba yang hilang itu sampai ia menemukannya? Dan kemudian, setelah gembala itu menemukan dombanya yang hilang, ia meletakkannya di atas bahunya, dan pulang dengan gembira, memanggil teman-teman dan tetangganya, ‘Bersukacitalah dengan aku, karena aku telah menemukan dombaku yang hilang.’ Aku menyatakan bahwa ada lebih banyak sukacita di surga karena satu orang berdosa yang bertobat, daripada sembilan puluh sembilan orang benar yang tidak memerlukan pertobatan. Demikian pula, bukan kehendak Bapaku di surga jika salah seorangpun dari mereka yang kecil ini tersesat, apalagi agar mereka binasa. Dalam agamamu Tuhan mungkin menerima orang-orang berdosa yang bertobat; tetapi dalam injil kerajaan Bapa pergi untuk menemukan mereka bahkan sebelum mereka serius berpikir tentang pertobatan.
159:1.3 (1762.5) “Bapa di surga mengasihi anak-anak-Nya, dan karena itu kamu harus belajar untuk mengasihi satu sama lain; Bapa di surga mengampuni dosa-dosamu; oleh karena itu, kamu harus belajar untuk mengampuni satu sama lain. Jikalau saudaramu berbuat dosa terhadap kamu, pergilah kepadanya dan dengan bijak dan kesabaran tunjukkan kepadanya salahnya. Dan lakukan semua ini antara kamu dan dia saja. Jika dia mau mendengarkan kamu, maka kamu telah berhasil memenangkan saudaramu. Tapi kalau saudaramu tidak mau mendengarmu, jika dia tetap dalam kesalahan jalannya, pergilah lagi kepadanya, bawalah satu atau dua teman bersamamu supaya kamu dapat memiliki dua atau bahkan tiga saksi untuk menguatkan kesaksianmu dan menetapkan fakta bahwa kamu telah berurusan dengan adil dan penuh belas kasihan dengan saudaramu yang bersalah kepadamu itu. Adapun jika ia menolak untuk mendengar saudara-saudaramu, kamu dapat menceritakan seluruh cerita itu kepada jemaah, dan kemudian, jika ia menolak untuk mendengarkan persaudaraan, maka biarkan mereka mengambil tindakan seperti yang mereka anggap bijaksana; biarkan anggota yang tidak taat itu menjadi orang terbuang dari kerajaan. Meskipun kamu tidak boleh menganggap diri layak untuk menghakimi jiwa rekan-rekanmu, dan meskipun kamu tidak bisa mengampuni dosa atau memberanikan diri untuk merebut hak-hak istimewa dari para pengawas kawanan balatentara surgawi, namun pada saat yang sama, telah diserahkan ke dalam tangan kamu bahwa kamu harus menjaga ketertiban duniawi dalam kerajaan di bumi. Meskipun kamu tidak boleh ikut campur dengan putusan-putusan ilahi tentang kehidupan kekal, namun kamu harus menentukan isu-isu perilaku yang menyangkut kesejahteraan temporal (duniawi) dari persaudaraan itu di bumi. Dan karena itu, dalam semua hal yang berhubungan dengan pendisiplinan persaudaraan ini, apapun yang kamu akan putuskan di bumi, akan diakui di surga. Meskipun kamu tidak dapat menentukan nasib kekal dari perorangan, namun kamu dapat menentukan mengenai perilaku kelompok, karena, di mana dua atau tiga orang setuju mengenai apapun hal-hal ini dan meminta kepadaku, maka hal itu akan dilakukan bagi kamu jika permohonan kamu itu tidak bertentangan dengan kehendak Bapaku yang di surga. Dan semua ini selalu benar, karena, di mana dua atau tiga orang percaya berkumpul bersama, di situ ada aku di tengah-tengah mereka.”
159:1.4 (1763.1) Simon Petrus adalah rasul yang bertanggung jawab atas para pekerja di Hippos, dan ketika ia mendengar Yesus berbicara demikian, ia bertanya: “Tuhan, berapa kali saudaraku akan berbuat salah, dan aku mengampuninya? Sampai tujuh kali?” Yesus menjawab Petrus: “Tidak hanya tujuh kali, tetapi bahkan sampai tujuh puluh tujuh kali. Oleh karena itu kerajaan surga dapat diibaratkan seorang raja tertentu yang memerintahkan perhitungan keuangan dengan para pelayannya. Dan ketika mereka mulai melakukan pemeriksaan rekening-rekening ini, salah satu dari pelayan utamanya dibawa ke hadapannya mengakui bahwa ia berutang pada rajanya sepuluh ribu talenta. Namun pejabat istana raja ini mengakui bahwa masa-masa sulit telah menimpanya, dan bahwa ia tidak memiliki apa-apa untuk membayar kewajiban ini. Maka raja memerintahkan agar hartanya disita, dan bahwa anak-anaknya akan dijual untuk membayar hutangnya. Ketika pelayan kepala ini mendengar keputusan keras ini, ia sujud menyembah di hadapan raja dan memohon untuk berbelas kasihan dan memberinya waktu lagi, berkata, ‘Tuan, mohon sedikit lebih bersabar kepadaku, dan aku akan membayar semuanya.’ Dan ketika raja memandang hamba yang lalai ini dan keluarganya, ia tergerak oleh belas kasihan. Dia memerintahkan agar pelayan itu dibebaskan, dan bahwa pinjaman itu akan sepenuhnya diampuni.
159:1.5 (1763.2) “Dan pelayan kepala ini, setelah menerima belas kasihan dan pengampunan tersebut di tangan sang raja, pergi melakukan urusannya, dan menemukan salah satu pelayan bawahannya yang berutang kepadanya hanya seratus dinar, ia menangkapnya dan, sambil mencekik lehernya, berkata, ‘Bayar semua hutangmu.’ Dan saat itulah sesama pelayan ini bersujud di hadapan kepala pelayan itu, dan memohon kepadanya, mengatakan: ‘Mohon bersabarlah kepadaku, dan aku akan segera dapat membayar kepadamu.’ Tapi kepala pelayan itu tidak mau menunjukkan belas kasihan kepada sesama pelayannya melainkan melemparkannya ke dalam penjara sampai ia membayar hutangnya. Ketika rekan-rekan sesama pelayan melihat apa yang telah terjadi, mereka sangat sedih sehingga mereka pergi dan memberitahukan kepada junjungan dan tuan mereka, sang raja. Ketika raja mendengar tingkah kepala pelayannya itu, dia memanggil orang yang tidak tahu berterima kasih dan tak kenal ampun ini ke hadapannya dan berkata: ‘Kamu adalah pelayan yang jahat dan tidak layak. Ketika kamu mencari belas kasihan, aku dengan cuma-cuma memaafkan seluruh hutangmu. Mengapa kamu tidak juga menunjukkan belas kasihan kepada sesama pelayan kamu, sama seperti aku mengasihani kamu?’ Dan raja itu begitu marah sehingga ia mengirimkan kepala pelayannya yang tidak tahu berterima kasih itu kepada penjaga penjara agar mereka menahannya sampai ia membayar semua hutangnya. Dan demikian pula Bapa surgawiku akan menunjukkan belas kasihan lebih berlimpah kepada mereka yang dengan cuma-cuma menunjukkan belas kasihan kepada sesama mereka. Bagaimana kamu bisa datang kepada Tuhan meminta pertimbangan untuk kekuranganmu sedangkan kamu terbiasa menghukum saudara-saudaramu karena bersalah dari kelemahan manusiawi yang sama ini? Aku katakan kepada semua kamu: Dengan cuma-cuma kamu telah menerima hal-hal baik dari kerajaan; karena itu dengan cuma-cuma berilah kepada sesamamu di bumi.”
159:1.6 (1764.1) Demikianlah Yesus mengajarkan bahaya-bahaya dan menggambarkan ketidakadilan jika menghakimi secara pribadi terhadap sesama manusia. Disiplin harus dijaga, keadilan harus dijalankan, tetapi dalam semua perkara ini kebijaksanaan dari persaudaraan harus yang berlaku. Yesus melekatkan wewenang legislatif dan yudikatif dalam kelompok, bukan dalam perorangan. Bahkan pemberian wewenang dalam kelompok ini tidak boleh dilaksanakan sebagai wewenang pribadi. Selalu ada bahaya bahwa vonis dari satu individu mungkin dibengkokkan oleh prasangka atau disimpangkan oleh nafsu. Penghakiman kelompok itu lebih mungkin untuk menghilangkan bahaya dan menghapus ketidakadilan dari bias pribadi. Yesus berusaha selalu untuk meminimalkan unsur-unsur ketidakadilan, pembalasan, dan balas dendam.
159:1.7 (1764.2) [Penggunaan istilah tujuh puluh tujuh sebagai ilustrasi tentang rahmat dan tahan sabar itu diambil dari Kitab Suci yang mengacu pada kegembiraan meluap Lamekh karena senjata-senjata logam dari anaknya Tubal-Kain, yang, sambil membandingkan perkakas unggul itu terhadap senjata musuh-musuhnya, berseru: “sebab jika Kain, yang tanpa senjata di tangannya, harus dibalaskan tujuh kali lipat, maka sekarang Lamekh akan dibalaskan tujuh puluh tujuh kali lipat.”]
159:2.1 (1764.3) Yesus mampir ke Gamala untuk mengunjungi Yohanes dan orang-orang yang bekerja dengan dia di tempat itu. Malam itu, setelah sesi pertanyaan dan jawaban, Yohanes berkata kepada Yesus: “Guru, kemarin aku pergi ke Astaroth untuk melihat seorang pria yang sedang mengajar dalam namamu dan bahkan mengaku bisa mengusir setan. Adapun orang ini belum pernah bersama kita, ia juga tidak mengikuti kita; oleh karena itu aku melarang dia untuk melakukan hal-hal seperti itu,” Maka kata Yesus: “Jangan larang dia. Apakah kamu tidak paham bahwa injil kerajaan ini akan segera diberitakan di seluruh dunia? Bagaimana kamu bisa mengharapkan bahwa semua orang yang akan percaya kabar baik itu harus tunduk pada pimpinanmu? Bersukacitalah bahwa ajaran kita sudah mulai mewujudkan dirinya di luar batas-batas pengaruh pribadi kita. Tidakkah kamu lihat, Yohanes, bahwa mereka yang mengaku melakukan karya-karya besar dalam namaku itu akhirnya harus mendukung tujuan kita? Mereka tentu tidak akan cepat untuk berbicara jahat tentang aku. Anakku, dalam perkara-perkara semacam ini akan lebih baik bagi kamu untuk memperhitungkan bahwa siapa yang tidak melawan kita adalah bersama kita. Dalam generasi yang akan datang banyak orang yang tidak sepenuhnya layak akan melakukan banyak hal aneh dalam namaku, namun aku tidak akan melarang mereka. Aku memberitahu kamu bahwa, bahkan ketika secangkir air dingin diberikan kepada jiwa yang haus, utusan-utusan-Nya Bapa akan selalu membuat catatan terhadap layanan kasih tersebut.”
159:2.2 (1764.4) Petunjuk ini sangat membingungkan Yohanes. Tidakkah ia mendengar Guru berkata, “Siapa yang tidak bersama aku adalah melawan aku”? Dan ia tidak paham bahwa dalam kasus ini Yesus mengacu pada hubungan pribadi orang dengan ajaran rohani dari kerajaan, sedangkan pada kasus lain acuan dibuat pada hubungan sosial yang ke luar dan luas dari orang-orang percaya mengenai persoalan-persoalan tentang pengendalian pemerintahan dan kewenangan hukum satu kelompok orang percaya atas pekerjaan kelompok lain yang pada akhirnya akan menyusun persaudaraan seluruh dunia yang akan datang.
159:2.3 (1765.1) Tetapi Yohanes seringkali menceritakan pengalaman ini sehubungan dengan pekerjaan berikutnya atas nama kerajaan. Namun demikian, berkali-kali para rasul menyerang orang-orang yang berani untuk mengajar dalam nama Guru. Bagi mereka selalu tampak tidak pantas bahwa mereka yang belum pernah duduk di kaki Yesus akan berani untuk mengajar dalam namanya.
159:2.4 (1765.2) Orang ini yang Yohanes larang untuk mengajar dan bekerja dalam nama Yesus itu tidak mengindahkan perintah sang rasul. Dia terus saja dengan usahanya dan membangkitkan sekelompok besar orang percaya di Kanata sebelum pergi ke Mesopotamia. Orang ini, Aden, telah dituntun untuk percaya kepada Yesus melalui kesaksian dari orang gila yang Yesus sembuhkan dekat Kheresa, dan yang begitu yakin percaya bahwa yang dianggap roh-roh jahat yang diusir Guru dari dia memasuki kawanan babi dan membuat babi-babi itu terjun langsung dari atas tebing hingga tewas.
159:3.1 (1765.3) Di Edrei, di mana Tomas dan rekan-rekannya bekerja, Yesus menggunakan waktu sehari dan semalam, dan dalam rangkaian diskusi malam itu, mengungkapkan prinsip-prinsip yang akan menuntun mereka yang memberitakan kebenaran, dan yang akan menggerakkan semua orang yang mengajarkan kabar baik tentang kerajaan. Diringkas dan disajikan kembali dalam ungkapan modern, Yesus mengajarkan:
159:3.2 (1765.4) Selalu hargailah kepribadian manusia. Jangan pernah suatu tujuan yang benar dipromosikan oleh paksaan; kejayaan rohani bisa dimenangi hanya oleh kekuatan rohani. Perintah melawan penggunaan pengaruh-pengaruh jasmani ini mengacu pada kekuatan psikis serta pada kekuatan fisik. Argumen yang lebih kuat dan keunggulan mental tidak boleh digunakan untuk memaksa laki-laki dan perempuan agar masuk ke dalam kerajaan. Pikiran manusia tidak boleh dihancurkan oleh bobot logika semata atau dibuat terkagum-kagum oleh kefasihan bicara yang pintar. Meskipun emosi sebagai suatu faktor dalam keputusan-keputusan manusia itu tidak dapat sepenuhnya dihapuskan, namun jangan dipergunakan dalam pengajaran mereka yang hendak memajukan tujuan kerajaan. Buatlah daya tarik secara langsung mempergunakan roh ilahi yang berdiam di dalam batin manusia. Jangan mempergunakan rasa takut, kasihan, atau perasaan belaka. Pada waktu berusaha menarik orang-orang, jadilah adil; lakukan pengendalian diri dan tunjukkan pengekangan diri yang sepantasnya; tunjukkan rasa hormat yang layak terhadap kepribadian murid-muridmu. Ingatlah bahwa aku telah berkata: “Lihat, aku berdiri di depan pintu dan mengetuk, dan jika siapapun mau membuka, aku akan masuk.”
159:3.3 (1765.5) Ketika membawa orang-orang masuk ke dalam kerajaan, jangan menurunkan atau menghancurkan harga diri mereka. Meskipun harga diri berlebihan mungkin merusak kerendahan hati yang pantas dan berakhir dalam kebanggaan, keangkuhan, dan kesombongan, hilangnya harga diri sering berakhir dalam kelumpuhan kehendak. Tujuan dari kabar baik ini adalah untuk memulihkan harga diri mereka yang telah kehilangan harga diri itu dan untuk mengekangnya dalam diri orang-orang yang memilikinya. Jangan membuat kesalahan dengan hanya mengutuk yang salah dalam hidup murid-muridmu; ingat juga untuk memberikan pengakuan murah hati terhadap hal yang paling terpuji dalam hidup mereka. Jangan lupa bahwa aku akan berbuat apapun untuk memulihkan harga diri mereka yang telah kehilangan harga diri itu, dan yang benar-benar ingin mendapatkannya kembali.
159:3.4 (1765.6) Berhati-hatilah agar kamu tidak melukai harga diri jiwa yang pemalu dan penakut. Jangan gemar sindiran-sindiran kasar dengan mengorbankan saudara-saudaraku yang berpikiran sederhana. Janganlah sinis pada anak-anakku yang dibebani rasa takut. Kemalasan merusak harga diri; oleh karena itu, tegurlah saudara-saudaramu agar selalu tetap sibuk pada tugas-tugas pilihan mereka, dan ajukan segala upaya untuk mendapatkan pekerjaan bagi mereka yang menemukan diri mereka tanpa pekerjaan.
159:3.5 (1766.1) Jangan bersalah karena taktik-taktik tidak layak seperti berusaha untuk menakut-nakuti pria dan wanita agar masuk ke dalam kerajaan. Seorang ayah yang penuh kasih tidak menakut-nakuti anak-anaknya agar mereka taat pada ketentuan-ketentuannya yang adil.
159:3.6 (1766.2) Kadang-kadang anak-anak kerajaan akan menyadari bahwa perasaan-perasaan emosi yang kuat tidak setara dengan pimpinan-pimpinan dari roh ilahi. Menjadi terkesan dengan kuat dan aneh untuk melakukan sesuatu atau pergi ke suatu tempat tertentu, tidak berarti bahwa dorongan tersebut adalah pimpinan dari roh yang berdiam di dalam.
159:3.7 (1766.3) Peringatkan semua orang percaya mengenai konflik sampingan yang harus dilalui oleh semua yang lewat dari kehidupan yang dijalani dalam daging menuju kehidupan yang lebih tinggi yang dijalani dalam roh. Bagi mereka yang hidup sepenuhnya di dalam salah satu dari dua wilayah itu, ada sedikit konflik atau kebingungan, tapi semua ditakdirkan untuk lebih atau kurangnya mengalami ketidakpastian pada masa-masa transisi antara dua tingkatan kehidupan itu. Ketika memasuki kerajaan, kamu tidak bisa melepaskan diri dari tanggung jawab atau menghindari kewajiban-kewajibannya, tapi ingatlah: Kuk injil itu mudah dan beban kebenaran itu ringan.
159:3.8 (1766.4) Dunia ini dipenuhi jiwa-jiwa lapar yang menderita kelaparan di hadapan roti hidup itu sendiri; orang-orang mati mencari Tuhan itu yang hidup di dalam mereka. Manusia mencari harta-harta kerajaan dengan hati rindu dan kaki lelah padahal itu semua dalam jangkauan langsung iman yang hidup. Iman itu pada agama adalah bagaikan layar pada kapal; iman itu adalah tambahan kekuatan, bukan beban tambahan kehidupan. Hanya ada satu perjuangan bagi mereka yang memasuki kerajaan itu, dan itu adalah untuk memperjuangkan pertarungan iman yang baik. Orang percaya hanya memiliki satu pertempuran, dan itu adalah melawan kebimbangan, yaitu ketidakpercayaan.
159:3.9 (1766.5) Dengan memberitakan kabar baik kerajaan, kamu sebenarnya mengajarkan persahabatan dengan Tuhan. Dan persekutuan ini akan menarik sama bagi pria dan wanita dalam hal bahwa keduanya akan menemukan apa yang paling benar-benar memenuhi kerinduan dan cita-cita khas mereka. Beritahu anak-anakku bahwa aku tidak hanya lembut pada perasaan mereka dan sabar pada kelemahan mereka, tetapi bahwa aku juga bengis terhadap dosa dan tidak toleran terhadap perilaku bejat. Aku memang lemah lembut dan rendah hati di hadapan Bapaku, tetapi aku sama-sama dan terus-menerus tak kenal ampun dimana ada perbuatan jahat dan dosa pemberontakan yang disengaja melawan kehendak Bapaku yang di surga.
159:3.10 (1766.6) Kamu jangan menggambarkan gurumu sebagai seorang manusia susah. Generasi-generasi mendatang akan mengetahui juga pancaran sukacita kita, luapan dari niat baik kita, dan ilham dari lelucon sehat kita. Kita memberitakan pesan kabar baik yang menular dalam kuasanya yang mengubahkan. Agama kita itu berdenyut dengan kehidupan baru dan makna-makna baru. Mereka yang menerima ajaran ini dipenuhi dengan sukacita dan dalam hati mereka cenderung bersukacita selalu lagi. Meningkatnya kebahagiaan selalu menjadi pengalaman semua orang yang yakin tentang Tuhan.
159:3.11 (1766.7) Ajari semua orang percaya untuk menghindari bersandar pada peragaan simpati palsu yang tidak pasti. Kamu tidak dapat mengembangkan karakter yang kuat dari kegemaran mengasihani diri sendiri; dengan jujur berusahalah untuk menghindari pengaruh menipu dari hanya persekutuan dalam penderitaan semata-mata. Berikan simpati kepada yang berani dan tabah sementara kamu menahan rasa kasihan berlebihan terhadap jiwa-jiwa pengecut yang hanya berdiri setengah hati menghadapi cobaan-cobaan hidup. Jangan tawarkan penghiburan kepada mereka yang menyerah menghadapi masalah mereka tanpa perjuangan. Jangan bersimpati pada sesamamu hanya agar mereka kembali bersimpati kepadamu sebagai balasan.
159:3.12 (1766.8) Ketika anak-anakku sekali menjadi sadar diri akan kepastian dari kehadiran ilahi, iman tersebut akan memperluas batin, memuliakan jiwa, memperkuat kepribadian, meningkatkan kebahagiaan, memperdalam persepsi roh, dan menambah kekuatan untuk mengasihi dan dikasihi.
159:3.13 (1767.1) Ajarilah semua orang percaya agar mereka yang memasuki kerajaan itu tidak dengan demikian menjadi kebal terhadap kecelakaan yang kebetulan atau pada bencana-bencana alam yang biasa. Mempercayai injil tidak akan mencegah dari mendapatkan masalah, tetapi akan menjamin bahwa kamu akan tidak takut ketika masalah memang menimpa kamu. Jika kamu berani untuk percaya padaku dan dengan sepenuh hati terus berjalan mengikuti aku, kamu akan tentulah dengan berbuat demikian akan masuk ke jalur pasti menuju kesulitan. Aku tidak berjanji untuk melepaskanmu dari rawa-rawa kesukaran, tapi aku berjanji untuk pergi bersamamu melalui semua itu.
159:3.14 (1767.2) Dan banyak lagi yang Yesus ajarkan pada kelompok orang percaya ini sebelum mereka bersiap untuk tidur malam itu. Mereka yang mendengar perkataan-perkataan ini menyimpan dalam hati mereka dan sering menceritakannya untuk kemajuan rohani para rasul dan murid yang tidak hadir ketika kata-kata ini diucapkan.
159:4.1 (1767.3) Kemudian pergilah Yesus ke Abila, dimana Natanael dan rekan-rekannya bekerja. Natanael banyak terganggu oleh beberapa pernyataan Yesus yang tampaknya mengurangi otoritas kitab suci Ibrani yang diakui. Sesuai dengan hal itu, pada malam ini, setelah periode tanya jawab yang biasa, Natanael membawa Yesus menjauh dari yang lain dan bertanya: “Guru, bisakah engkau mempercayaiku untuk mengetahui kebenaran tentang Kitab Suci? Aku mengamati bahwa engkau mengajarkan kami hanya sebagian dari tulisan-tulisan suci—yang terbaik menurutku -- dan aku menyimpulkan bahwa engkau menolak ajaran-ajaran rabi-rabi yang menyatakan bahwa kata-kata hukum itu adalah firman Tuhan itu sendiri, karena telah ada dengan Tuhan di surga bahkan sebelum zaman Abraham dan Musa. Apakah itu yang benar mengenai Kitab Suci?” Ketika Yesus mendengar pertanyaan rasulnya yang kebingungan itu, dia menjawab:
159:4.2 (1767.4) “Natanael, kamu telah dengan benar menilainya; aku tidak menganggap Kitab Suci seperti halnya rabi-rabi. Aku akan berbicara dengan kamu tentang hal ini dengan syarat bahwa kamu tidak menyampaikan hal-hal ini kepada saudara-saudaramu, yang tidak semua siap untuk menerima ajaran ini. Kata-kata dari hukum Musa dan ajaran-ajaran Kitab Suci itu belum ada sebelum Abraham. Hanya dalam waktu baru-baru ini saja Kitab Suci itu telah dikumpulkan seperti yang sekarang kita miliki. Meskipun kitab-kitab itu memuat yang terbaik dari pikiran dan kerinduan yang lebih tinggi dari orang-orang Yahudi, namun hal-hal itu juga memuat banyak hal yang jauh dari mewakili karakter dan ajaran Bapa di surga; oleh karena itu haruslah aku memilih, dari antara ajaran-ajaran yang lebih baik, kebenaran-kebenaran tertentu yang harus diambil sedikit-sedikit untuk kabar baik kerajaan.
159:4.3 (1767.5) “Tulisan-tulisan ini adalah karya manusia, beberapa dari mereka orang suci, yang lain tidak begitu suci. Ajaran dari kitab-kitab ini mewakili pandangan dan tingkat pencerahan pada zaman yang di dalamnya hal-hal itu berasal. Sebagai suatu pewahyuan kebenaran, yang terakhir lebih dapat diandalkan daripada yang pertama. Kitab Suci itu memiliki cacat dan sama sekali manusiawi asal-usulnya, tapi jangan salah, mereka memang merupakan koleksi terbaik kebijaksanaan agama dan kebenaran rohani yang dapat ditemukan di seluruh dunia pada saat ini.
159:4.4 (1767.6) “Banyak dari buku-buku ini tidak ditulis oleh orang-orang yang namanya dipakai, tapi hal itu sama sekali tidak mengurangi nilai kebenaran yang dikandungnya. Jika saja kisah Yunus bukan sebuah fakta, bahkan seandainya Yunus tidak pernah hidup, masih ada kebenaran yang mendalam dari cerita ini, yaitu kasih Tuhan untuk Niniwe dan yang disebut orang kafir, sehingga kisah ini masih tetap berharga di mata semua orang yang mengasihi sesama mereka. Kitab Suci itu suci karena kitab-kitab itu menyajikan pikiran-pikiran dan perbuatan-perbuatan orang-orang yang sedang mencari Tuhan, dan yang dalam tulisan-tulisan ini meninggalkan dalam catatan konsep tertinggi mereka tentang kebajikan, kebenaran, dan kekudusan. Kitab Suci berisi banyak hal yang benar, sangat banyak, tetapi dalam terang pengajaranmu saat ini, kamu tahu bahwa tulisan-tulisan ini juga mengandung banyak gambaran keliru tentang Bapa di surga, Tuhan pengasih yang aku telah datang untuk wahyukan ke seluruh dunia-dunia.
159:4.5 (1768.1) “Natanael, jangan pernah mengizinkan dirimu sesaatpun untuk percaya catatan-catatan Kitab Suci yang mengatakan bahwa Allah yang kasih itu menyuruh nenek moyangmu maju dalam pertempuran untuk membantai semua musuh mereka -- pria, wanita, dan anak-anak. Catatan-catatan tersebut adalah kata-kata manusia, manusia yang tidak terlalu suci, dan catatan-catatan itu bukan firman Tuhan. Kitab Suci selalu telah, dan akan selalu, mencerminkan status intelektual, moral, dan spiritual dari orang-orang yang membuatnya. Apakah kamu tidak mencatat bahwa konsep Yahweh itu bertumbuh dalam keindahan dan kemuliaan sementara para nabi membuat tulisan-tulisan mereka dari Samuel sampai Yesaya? Dan kamu harus ingat bahwa Kitab Suci itu dimaksudkan untuk petunjuk keagamaan dan bimbingan rohani. Kitab-kitab itu bukan karya dari para sejarawan ataupun filsuf.
159:4.6 (1768.2) “Hal yang paling patut disesalkan adalah bahwa bukan hanya ide yang keliru tentang kesempurnaan mutlak tulisan Kitab Suci dan ketanpa-salahan ajaran-ajarannya ini, melainkan tafsir membingungkan terhadap tulisan-tulisan yang disucikan ini oleh para ahli kitab dan orang-orang Farisi yang diperbudak-tradisi itu di Yerusalem. Dan sekarang akan mereka gunakan doktrin tentang pengilhaman Kitab Suci maupun kesalahan tafsirnya itu dalam upaya yang mereka tekadkan untuk melawan ajaran-ajaran yang lebih baru tentang injil kerajaan. Natanael, jangan pernah lupa, Bapa tidak membatasi pewahyuan kebenaran ke salah satu generasi atau salah satu bangsa. Banyak pencari kebenaran sungguh-sungguh yang telah, dan akan terus, dibingungkan dan dikecewakan oleh doktrin-doktrin tentang kesempurnaan Kitab Suci ini.
159:4.7 (1768.3) “Otoritas kebenaran itu adalah roh itu sendiri yang menempati perwujudan-perwujudan hidupnya, dan bukan kata-kata mati dari orang-orang dari generasi lalu yang kurang dicerahkan dan dianggap sebagai diilhami itu. Dan bahkan jika orang-orang suci kuno itu menghidupi kehidupan yang diilhami dan dipenuhi roh, tidak berarti bahwa kata-kata mereka itu sama juga diilhami secara rohani. Hari ini kita tidak membuat tulisan catatan tentang ajaran injil kerajaan ini supaya jangan sampai, kalau aku telah pergi, kamu dengan cepat terbagi-bagi menjadi bermacam-macam kelompok pesaing kebenaran sebagai akibat dari berbagai macam tafsiranmu terhadap ajaran-ajaranku. Untuk generasi ini yang terbaik adalah bahwa kita menghidupi kebenaran-kebenaran ini sementara kita menghindari pembuatan catatan.
159:4.8 (1768.4) “Ingatlah dengan baik kata-kataku, Natanael, tidak ada yang disentuh kodrat manusia itu yang dapat dianggap sebagai tidak bisa salah. Melalui batin manusia, kebenaran ilahi mungkin memang bersinar, tapi selalu dalam kemurnian relatif dan keilahian sebagian. Makhluk mungkin mendambakan kesempurnaan, tetapi hanya Pencipta yang memilikinya.
159:4.9 (1768.5) “Tetapi kesalahan terbesar dari ajaran tentang Kitab Suci adalah doktrin bahwa buku-buku mereka tentang misteri dan kebijaksanaan itu disegel sehingga hanya pemikir-pemikir bijak bangsa yang berani menafsirkannya. Pewahyuan kebenaran ilahi tidak disegel kecuali oleh kebodohan, kefanatikan, dan intoleransi manusia yang berpikiran sempit. Terang dari Kitab Suci hanya diredupkan oleh prasangka dan digelapkan oleh takhyul. Suatu rasa takut kesucian yang palsu telah mencegah agama sehingga tidak dijaga dan diamankan oleh akal sehat. Ketakutan terhadap otoritas tulisan-tulisan suci dari masa lalu itu secara efektif mencegah jiwa-jiwa jujur pada masa ini sehingga tidak menerima terang baru dari injil, padahal terang inilah ang sangat ingin dilihat orang-orang yang kenal-Tuhan dari generasi yang lalu tersebut.
159:4.10 (1769.1) “Tapi hal yang paling menyedihkan dari semua adalah kenyataan bahwa beberapa dari guru-guru kesucian aliran tradisi ini sesungguhnya tahu tentang kebenaran ini sendiri. Mereka lebih atau kurang sepenuhnya memahami keterbatasan-keterbatasan dari Kitab Suci ini, tetapi mereka adalah pengecut-pengecut moral, tidak jujur secara intelektual. Mereka tahu kebenaran mengenai tulisan-tulisan suci, tetapi mereka lebih memilih untuk menyembunyikan fakta-fakta yang mengganggu tersebut dari rakyat. Dan dengan demikian mereka menyesatkan dan menyelewengkan Kitab Suci, membuatnya menjadi panduan untuk perincian-perincian yang memperbudak untuk kehidupan sehari-hari dan suatu otoritas dalam hal-hal yang bukan rohani, bukannya menarik ke tulisan-tulisan suci itu sebagai penyimpanan kebijaksanaan moral, inspirasi keagamaan, dan ajaran rohani dari orang-orang yang mengenal Tuhan dari generasi-generasi yang lalu.”
159:4.11 (1769.2) Natanael dicerahkan, dan dikejutkan, oleh pernyataan Guru itu. Dia lama merenungkan pembicaraan ini dalam jiwanya, tetapi ia tidak memberitahukan siapapun mengenai temu wicara ini sampai setelah kenaikan Yesus; dan bahkan kemudian ia kuatir untuk menyampaikan cerita lengkap tentang petunjuk Guru itu.
159:5.1 (1769.3) Di Filadelfia, di mana Yakobus sedang bekerja, Yesus mengajar para murid tentang sifat positif dari injil kerajaan. Dalam pembicaraannya, dia menyatakan bahwa beberapa bagian dari Kitab Suci lebih mengandung kebenaran daripada yang lain dan menasihatkan para pendengarnya untuk memberi makan jiwa mereka dengan makanan rohani yang terbaik, ketika itu Yakobus memotong pembicaraan Guru, bertanya: “Apakah engkau berkenan, Guru, untuk menunjukkan kepada kami bagaimana kami dapat memilih bagian-bagian yang lebih baik dari Kitab Suci untuk manfaat rohani pribadi kami?” dan Yesus menjawab: "Ya, Yakobus, ketika kamu membaca Kitab Suci carilah ajaran-ajaran yang secara kekal benar dan yang secara ilahi indah, seperti:
159:5.2 (1769.4) “Jadikanlah hatiku tahir, ya Tuhan.
159:5.3 (1769.5) “Tuhan adalah gembalaku; takkan kekurangan aku.
159:5.4 (1769.6) “Kamu harus mengasihi sesamamu seperti dirimu sendiri.
159:5.5 (1769.7) “Sebab Aku ini, TUHAN, Allahmu, memegang tangan kananmu dan berkata kepadamu: Janganlah takut, Akulah yang menolong engkau.
159:5.6 (1769.8) “dan bangsa-bangsa tidak akan lagi belajar perang.”
159:5.7 (1769.9) Dan ini adalah contoh dari cara Yesus, hari demi hari, mengambil yang terbaik dari kitab-kitab suci Ibrani untuk pelajaran terhadap para pengikutnya dan untuk dimasukkan ke dalam ajaran injil baru kerajaan. Agama-agama lain telah menyarankan pemikiran tentang kedekatan Tuhan kepada manusia, tetapi Yesus membuat pemeliharaan Tuhan bagi manusia itu seperti perhatian dari seorang ayah yang penuh kasih untuk kesejahteraan anak-anak yang tergantung kepadanya dan kemudian membuat ajaran ini menjadi batu penjuru agamanya. Dan dengan demikian doktrin tentang kebapaan Tuhan itu mengharuskan praktek persaudaraan manusia. Penyembahan Tuhan dan pelayanan manusia itu menjadi jumlah dan intisari agamanya. Yesus mengambil yang terbaik dari agama Yahudi dan menerjemahkannya ke suatu tatanan yang pantas dalam ajaran-ajaran baru injil kerajaan.
159:5.8 (1769.10) Yesus menempatkan roh untuk tindakan positif ke dalam doktrin-doktrin pasif agama Yahudi. Menggantikan kepatuhan negatif pada persyaratan upacara, Yesus memerintahkan perbuatan positif sebagai apa yang diwajibkan agama barunya terhadap mereka yang menerimanya. Agamanya Yesus terdiri tidak hanya dalam mempercayai, tetapi benar-benar melakukan, hal-hal tertentu yang injil kehendaki. Dia tidak mengajarkan bahwa esensi agamanya terdiri dalam pelayanan sosial, melainkan bahwa pelayanan sosial adalah salah satu hasil yang pasti dari memiliki roh agama yang benar.
159:5.9 (1770.1) Yesus tidak ragu-ragu untuk mengambil bagian yang lebih baik dari Kitab Suci sementara dia menolak bagian yang kurang baik. nasihatnya yang besar, “Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri,” dia ambil dari Kitab Suci yang berbunyi: “Janganlah engkau menuntut balas, dan janganlah menaruh dendam terhadap orang-orang sebangsamu, melainkan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.” Yesus mengambil bagian positif dari Kitab Suci ini sedangkan menolak bagian negatifnya. Dia bahkan menentang anti-perlawanan yang negatif atau murni pasif. Katanya: “Ketika musuh memukulmu pipi yang satu, jangan diam di sana bodoh dan pasif tetapi dalam sikap positif berikan yang lain; yaitu, lakukan hal yang terbaik secara aktif untuk memimpin saudaramu yang dalam kesalahan itu agar menjauh dari jalan yang jahat ke dalam cara hidup benar yang lebih baik.” Yesus menyuruh pengikutnya untuk bereaksi positif dan agresif terhadap setiap situasi kehidupan. Memberikan pipi yang lain, atau tindakan apapun yang mungkin menjadi contohnya, adalah menuntut inisiatif, mengharuskan ekspresi yang kuat, aktif, dan berani dari kepribadian orang percaya itu.
159:5.10 (1770.2) Yesus tidak menganjurkan praktek penundukan diri yang negatif terhadap penghinaan dari orang-orang yang mungkin sengaja berusaha untuk menimpakan kejahatan kepada para praktisi anti-perlawanan itu, melainkan bahwa para pengikutnya harus bijak dan waspada dalam reaksi baik yang cepat dan positif pada kejahatan dengan tujuan agar mereka dapat secara efektif mengalahkan kejahatan dengan kebaikan. Jangan lupa, kebaikan yang sungguh itu selalu lebih kuat daripada kejahatan yang paling ganas. Guru mengajarkan standar positif untuk kebajikan hidup: “Barang siapa ingin menjadi muridku, biarkan ia tidak mempedulikan dirinya sendiri dan memikul takaran penuh tanggung jawabnya sehari-hari untuk mengikuti aku.” Dan dia menghidupinya sendiri dalam hal bahwa “ia berkeliling berbuat baik.” Dan aspek injil ini digambarkan dengan baik oleh banyak perumpamaan yang belakangan ia katakan kepada para pengikutnya. Dia tidak pernah mendesak pengikutnya untuk dengan sabar menanggung kewajiban mereka melainkan dengan energi dan antusiasme untuk menghidupinya sampai ukuran penuh tanggung jawab manusiawi dan hak istimewa ilahi mereka dalam kerajaan Tuhan.
159:5.11 (1770.3) Ketika Yesus mengajar para rasulnya agar mereka harus, ketika seseorang dengan tidak adil mengambil mantel, menawarkan pakaian lainnya, ia tidak mengacu untuk pakaian kedua secara harfiah namun ide melakukan sesuatu yang positif untuk menyelamatkan pelaku kesalahan itu, menggantikan saran lama untuk membalas “mata ganti mata” dan seterusnya. Yesus membenci ide pembalasan ataupun juga menjadi hanya penderita pasif atau korban dari ketidakadilan. Pada kesempatan ini dia mengajari mereka tiga cara untuk melawan, dan menolak, kejahatan:
159:5.12 (1770.4) 1. Membalas kejahatan dengan kejahatan -- metode positif tetapi tidak benar.
159:5.13 (1770.5) 2. Menderita kejahatan tanpa keluhan dan tanpa perlawanan -- metode murni negatif.
159:5.14 (1770.6) 3. Membalas kejahatan dengan kebaikan, untuk menegaskan kehendak sehingga menjadi penguasa atas situasi, untuk mengalahkan kejahatan dengan kebaikan -- metode positif dan benar.
159:5.15 (1770.7) Salah seorang rasul pernah bertanya: “Guru, apa yang harus kulakukan jika orang asing memaksaku untuk membawa barang bebannya sejauh satu mil?” Jawab Yesus: “Jangan duduk dan menghela napas lega sementara kamu di belakang mencaci maki orang asing itu. Kebajikan bukan berasal dari sikap pasif seperti itu. Jika kamu dapat memikirkan apapun yang lebih efektif positif untuk dilakukan, kamu setidaknya dapat membawa beban itu untuk mil kedua. Kemauan itu pasti menantang orang asing yang tidak benar dan tidak bertuhan itu.”
159:5.16 (1770.8) Orang Yahudi telah mendengar tentang Tuhan yang akan mengampuni orang-orang berdosa yang bertobat dan mencoba untuk melupakan kesalahan-kesalahan mereka, tetapi baru setelah Yesus datang, manusia mendengar tentang Tuhan yang pergi mencari domba yang hilang, yang mengambil inisiatif dalam mencari orang-orang berdosa, dan yang bersukacita ketika Ia menemukan mereka bersedia untuk kembali ke rumah Bapa. Nada positif dalam agama ini diperluas Yesus bahkan ke doa-doanya. Dan dia mengubah aturan emas negatif menjadi suatu anjuran positif tentang keadilan manusia.
159:5.17 (1771.1) Dalam semua pengajarannya Yesus selalu menghindari rincian yang mengganggu. Dia menjauhi bahasa berbunga-bunga dan menghindari penggambaran semata-mata puitis bermain pada kata-kata. Dia terbiasa menempatkan makna-makna besar menjadi pernyataan-pernyataan kecil. Untuk tujuan ilustrasi Yesus membalik makna saat itu terhadap banyak istilah, seperti garam, ragi, menangkap ikan, dan anak-anak kecil. Dia paling efektif menggunakan antitesis, membandingkan menit dengan yang tak terbatas dan seterusnya. Gambarannya mencolok, seperti, “Orang buta menuntun orang buta.” Tetapi kekuatan terbesar yang dapat ditemukan dalam contoh pengajarannya adalah hal alaminya. Yesus membawa filsafat agama dari surga turun ke bumi. Dia menggambarkan kebutuhan dasar jiwa dengan suatu wawasan baru dan suatu penganugerahan kasih sayang yang baru.
159:6.1 (1771.2) Misi empat minggu di Dekapolis itu cukup berhasil. Ratusan jiwa diterima ke dalam kerajaan, dan para rasul dan penginjil memiliki pengalaman berharga dalam menjalankan pekerjaan mereka tanpa inspirasi dari kehadiran pribadi langsung Yesus.
159:6.2 (1771.3) Pada hari Jumat, 16 September, seluruh korps pekerja dikumpulkan sesuai pengaturan sebelumnya di Taman Magadan. Pada hari Sabat sebuah sidang lebih dari seratus orang percaya diselenggarakan dan waktu itu rencana masa depan untuk memperluas pekerjaan kerajaan sepenuhnya dipertimbangkan. Para utusannya Daud Zebedeus hadir dan membuat laporan mengenai kesejahteraan orang-orang percaya di seluruh Yudea, Samaria, Galilea, dan wilayah-wilayah yang bersebelahan.
159:6.3 (1771.4) Sedikit pengikut Yesus saat ini yang sepenuhnya menghargai nilai besar dari jasa korps kurir itu. Tidak hanya para utusan itu menjaga orang-orang percaya di seluruh Palestina tetap berhubungan satu sama lain dan dengan Yesus dan para rasul, tetapi selama hari-hari sulit ini mereka juga bertugas sebagai pengumpul dana, tidak hanya untuk kebutuhan hidup Yesus dan rekan-rekannya, tetapi juga untuk dukungan keluarga dua belas rasul dan dua belas penginjil.
159:6.4 (1771.5) Sekitar pada saat ini Abner memindahkan markas operasinya dari Hebron ke Betlehem, dan tempat yang terakhir ini juga merupakan markas besar di Yudea untuk para utusan Daud. Daud mempertahankan suatu layanan kurir estafet semalam antara Yerusalem dan Betsaida. Pelari-pelari ini meninggalkan Yerusalem setiap malam, berganti di Sikhar dan Scythopolis, tiba di Betsaida saat sarapan pagi hari berikutnya.
159:6.5 (1771.6) Yesus dan rekan-rekannya sekarang bersiap untuk mengambil istirahat satu minggu sebelum mereka siap untuk memulai babak terakhir dari pekerjaan mereka demi kerajaan. Ini adalah istirahat terakhir mereka, karena misi Perea berkembang menjadi kampanye berkhotbah dan mengajar yang memanjang tepat hingga waktu kedatangan mereka di Yerusalem dan pada waktu diperankannya babak-babak penutup karier buminya Yesus.
Buku Urantia
Makalah 160
160:0.1 (1772.1) PADA HARI Minggu pagi, 18 September, Andreas mengumumkan bahwa tidak ada pekerjaan yang akan direncanakan untuk minggu mendatang. Semua rasul, kecuali Natanael dan Tomas, pulang ke rumah untuk mengunjungi keluarga mereka atau untuk tinggal bersama teman-teman. Minggu ini Yesus menikmati masa istirahat hampir sepenuhnya, namun Natanael dan Tomas sangat sibuk berdiskusi dengan seorang filsuf Yunani tertentu dari Aleksandria bernama Rodan. Orang Yunani ini baru saja menjadi seorang murid Yesus melalui ajaran dari salah seorang rekan Abner yang telah melakukan misi ke Aleksandria. Rodan sekarang sungguh-sungguh terlibat dalam tugas menyelaraskan filosofi hidupnya dengan ajaran agama barunya Yesus, dan dia datang ke Magadan berharap agar Guru akan membicarakan masalah-masalah ini dengan dia. Dia juga ingin untuk mendapatkan versi injil yang langsung tangan pertama dan otoritatif dari Yesus atau dari salah satu dari para rasulnya. Meskipun Guru menolak untuk masuk ke dalam pembicaraan seperti itu dengan Rodan, dia menerimanya dengan ramah dan segera menyuruh agar Natanael dan Tomas mendengarkan semua yang akan dia katakan dan memberitahukan kepadanya tentang injil sebagai balasannya.
160:1.1 (1772.2) Senin pagi-pagi, Rodan memulai rangkaian sepuluh pidato kepada Natanael, Tomas, dan sekelompok sekitar dua lusin orang percaya yang kebetulan berada di Magadan. Pembicaraan ini, diringkas, digabungkan, dan disajikan kembali dalam ungkapan modern, menyampaikan pemikiran-pemikiran berikut untuk pertimbangan:
160:1.2 (1772.3) Kehidupan manusia terdiri dari tiga penggerak besar—dorongan, keinginan, dan pemikat. Karakter yang kuat, kepribadian berwibawa, hanya diperoleh dengan mengubah dorongan kehidupan alami menjadi seni sosial untuk hidup, dengan mengubah keinginan-keinginan yang ada ini menjadi kerinduan-kerinduan yang lebih tinggi yang mampu untuk pencapaian yang abadi, sementara pemikat kehidupan sehari-hari harus dipindahkan dari gagasan-gagasan orang itu yang biasa dan mapan ke wilayah-wilayah yang lebih tinggi dalam hal ide-ide yang belum dijelajahi dan ideal-ideal yang belum ditemukan.
160:1.3 (1772.4) Semakin peradaban lebih kompleks, semakin sulit jadinya seni (daya upaya) untuk hidup. Semakin cepat perubahan dalam kebiasaan sosial, akan lebih rumit jadinya tugas untuk pengembangan karakter. Setiap sepuluh generasi umat manusia harus belajar baru kembali seni untuk hidup jika kemajuan hendak dilanjutkan. Dan jika manusia menjadi begitu cerdik sehingga ia dengan lebih cepat lagi menambah kompleksitas masyarakat, seni untuk hidup itu perlu dikuasai lagi dalam waktu lebih sedikit, mungkin setiap satu generasi. Jika evolusi seni untuk hidup itu gagal untuk mengikuti laju dari teknik keberadaan, umat manusia akan dengan cepat kembali ke dorongan yang sederhana untuk hidup—pencapaian kepuasan untuk keinginan-keinginan sekarang ini. Dengan demikian umat manusia akan tetap tidak matang; masyarakat akan gagal bertumbuh hingga kematangan penuh.
160:1.4 (1773.1) Kematangan sosial itu setara dengan tingkat sejauh mana manusia itu bersedia untuk menyerahkan pemuasan keinginan yang hanya sementara dan saat ini demi untuk memberikan perhatian pada kerinduan-kerinduan yang unggul itu, perjuangan yang pencapaiannya memberikan kepuasan lebih berlimpah untuk kemajuan progresif ke arah sasaran-sasaran yang permanen. Namun lencana sejati dari kematangan sosial itu adalah kesediaan suatu bangsa untuk menyerahkan hak untuk hidup dengan damai dan dengan puas di bawah standar-standar mencari-gampang dari daya pikat keyakinan-keyakinan yang mapan dan ide-ide yang biasa, demi untuk daya pikat mengejar peluang-peluang yang belum dijelajahi, yang menggelisahkan dan membutuhkan energi itu, untuk mengejar tujuan-tujuan untuk realitas-realitas rohani yang idealis, yang belum ditemukan.
160:1.5 (1773.2) Hewan merespon dengan mulia pada dorongan (nafsu) kehidupan, tetapi hanya manusia yang dapat mencapai seni daya upaya untuk hidup, meskipun mayoritas umat manusia hanya mengalami dorongan nafsu hewani untuk hidup. Hewan hanya tahu dorongan nafsu yang buta dan naluriah ini; manusia mampu melampaui dorongan nafsu untuk fungsi alami ini. Manusia dapat memilih untuk hidup pada tataran tinggi seni yang cerdas, bahkan sampai pada kegembiraan surgawi dan sukacita rohani. Hewan-hewan tidak membuat pertanyaan tentang tujuan-tujuan hidup; oleh karena itu, mereka tidak pernah khawatir, tidak pula mereka melakukan bunuh diri. Bunuh diri di antara manusia membuktikan bahwa makhluk tersebut telah bangkit dari tingkatan murni keberadaan hewani, dan pada fakta lebih lanjut bahwa upaya-upaya eksplorasi dari insan manusia tersebut telah gagal untuk mencapai tingkatan pengalaman fana yang artistik. Hewan tidak mengetahui makna kehidupan; manusia tidak hanya memiliki kapasitas untuk pengenalan nilai-nilai dan pemahaman makna-makna, tapi ia juga sadar akan makna dari makna—manusia itu sadar diri akan pengetahuan yang mendalam.
160:1.6 (1773.3) Ketika orang-orang berani meninggalkan kehidupan nafsu yang alamiah demi untuk salah satu seni petualangan dan logika yang tidak pasti, mereka harus siap untuk menderita risiko dari korban-korban emosional—konflik, ketidakbahagiaan, dan ketidakpastian—setidaknya sampai saat pencapaian mereka akan suatu tingkat kematangan intelektual dan emosional. Keputusasaan, kekuatiran, dan kemalasan adalah bukti positif dari ketidakmatangan moral. Masyarakat manusia dihadapkan dengan dua masalah: pencapaian kematangan individu dan pencapaian kematangan bangsa. Manusia yang dewasa segera mulai memandang semua manusia lainnya dengan perasaan kelembutan dan dengan emosi toleransi. Manusia yang dewasa melihat sesama yang belum dewasa dengan cinta dan pengertian seperti orang tua pada anak-anak mereka.
160:1.7 (1773.4) Hidup sukses itu tidak lebih atau kurang dari seni penguasaan teknik-teknik yang bisa diandalkan untuk memecahkan masalah-masalah yang biasa. Langkah pertama dalam pemecahan setiap masalah adalah menemukan kesulitan itu, untuk mengisolasi masalah, dan dengan terus terang mengenali sifat dan bobot masalah itu. Kesalahan besar adalah bahwa, ketika masalah kehidupan membangkitkan rasa-rasa takut kita yang mendalam, maka kita menolak untuk mengakuinya. Demikian juga, ketika pengenalan terhadap kesulitan-kesulitan itu mengharuskan kita mengurangi keangkuhan yang lama kita simpan, mengakui iri hati, atau meninggalkan prasangka-prasangka yang sudah berakar-mendalam, rata-rata orang lebih memilih untuk berpegang pada khayalan-khayalan keselamatan yang lama dan pada perasaan aman palsu yang lama dipelihara. Hanya orang berani yang bersedia dengan jujur mengakui, dan tanpa takut menghadapi, apa yang pikiran yang tulus dan logis temukan.
160:1.8 (1773.5) Solusi yang bijaksana dan efektif terhadap setiap masalah menuntut agar batin itu harus bebas dari bias, nafsu, dan semua prasangka murni pribadi lainnya yang mungkin merintangi pemeriksaan tidak memihak terhadap faktor-faktor sebenarnya yang membentuk masalah itu sehingga bisa diselesaikan. Solusi masalah-masalah kehidupan membutuhkan keberanian dan ketulusan. Hanya orang-orang yang jujur dan berani dapat mengikuti dengan tabah melalui labirin hidup yang membingungkan dan memusingkan, ke arah mana logika pikiran yang tanpa takut itu mungkin menuju. Dan pembebasan pikiran dan jiwa ini tidak dapat dihasilkan tanpa daya dorong dari suatu antusiasme cerdas yang berbatasan dengan fanatisme keagamaan. Dibutuhkan pemikat dari suatu cita-cita besar untuk mendorong manusia dalam mengejar tujuan yang penuh dengan masalah-masalah material yang sulit dan berbagai bahaya intelektual.
160:1.9 (1774.1) Meskipun kamu secara efektif diperlengkapi untuk menghadapi situasi-situasi sulit dalam kehidupan, kamu sulit berharap bisa berhasil kecuali kamu dilengkapi dengan kebijaksanaan pikiran dan pesona kepribadian itu yang memungkinkan kamu untuk memenangi dukungan dan kerjasama sepenuh hati dari rekan-rekanmu. Kamu tidak bisa berharap untuk keberhasilan ukuran besar dalam pekerjaan sekuler ataupun keagamaan kecuali kamu dapat belajar bagaimana meyakinkan rekan-rekanmu, untuk mempengaruhi orang-orang. Kamu hanya harus memiliki budi bahasa dan toleransi.
160:1.10 (1774.2) Namun yang terbesar dari semua metode pemecahan masalah telah kupelajari dari Yesus, Gurumu. Aku mengacu pada kebiasaan apa yang dia praktekkan begitu konsisten, dan yang dia telah begitu setia ajarkan pada kamu, yaitu sendirian untuk meditasi menyembah. Dalam kebiasaan Yesus untuk begitu sering pergi sendirian untuk bersekutu (berkomunikasi) dengan Bapa di surga ini akan dapat ditemukan cara, tidak hanya mengumpulkan kekuatan dan kebijaksanaan untuk konflik hidup yang biasa, tetapi juga memperoleh energi untuk solusi masalah yang lebih tinggi yang bersifat moral dan rohani. Tetapi metode-metode yang betul untuk memecahkan masalah itu juga tidak akan menutup cacat-cacat kepribadian yang melekat atau menebus ketiadaan rasa lapar dan haus akan kebajikan yang sejati.
160:1.11 (1774.3) Aku sangat terkesan oleh kebiasaan Yesus untuk pergi terpisah sendiri untuk masuk dalam masa penyelidikan sendirian terhadap masalah-masalah hidup ini; untuk mencari kumpulan-kumpulan baru kebijaksanaan dan energi untuk menghadapi berbagai tuntutan pelayanan sosial; untuk meningkatkan dan memperdalam tujuan tertinggi hidup dengan benar-benar menundukkan kepribadian total itu kepada kesadaran melakukan kontak dengan keilahian; menangkap untuk dimiliki metode-metode baru dan lebih baik untuk menyesuaikan diri seseorang dengan situasi-situasi keberadaan hidup yang selalu berubah; untuk menghasilkan rekonstruksi dan penyesuaian ulang yang vital dari sikap pribadi seseorang, yang begitu penting untuk meningkatkan wawasan ke dalam segala sesuatu yang bernilai dan nyata; dan untuk melakukan semua ini dengan tujuan tunggal untuk kemuliaan Tuhan—untuk melantunkan dalam ketulusan doa favorit Gurumu, “Bukan kehendakku, tapi kehendak-Mu, jadilah.”
160:1.12 (1774.4) Praktek penuh penyembahan dari Gurumu ini membawa relaksasi itu yang memperbaharui pikiran; pencerahan itu yang mengilhami jiwa; keberanian itu yang memungkinkan seseorang dengan tabah menghadapi masalah orang itu; pemahaman diri itu yang melenyapkan rasa takut yang melumpuhkan; dan kesadaran persatuan dengan keilahian ini yang melengkapi manusia dengan kepastian yang memungkinkan dia untuk berani menjadi seperti Tuhan. Relaksasi penyembahan, atau persekutuan rohani seperti yang dipraktekkan oleh Guru itu, mengurangi ketegangan, menghilangkan konflik, dan dengan hebat menambah sumberdaya-sumberdaya total kepribadian itu. Dan semua filosofi ini, ditambah kabar baik tentang kerajaan, merupakan agama baru itu seperti yang aku pahami.
160:1.13 (1774.5) Prasangka membutakan jiwa terhadap pengenalan kebenaran, dan prasangka dapat dibuang hanya melalui pengabdian yang tulus dari jiwa untuk pemujaan sebuah tujuan yang mencakup semua dan meliputi semua sesama orang itu. Prasangka itu tak bisa dipisahkan terkait dengan mementingkan diri sendiri. Prasangka bisa dihilangkan hanya dengan meninggalkan pencarian keuntungan sendiri dan dengan menggantikan prasangka itu dengan pencarian akan kepuasan pelayanan terhadap suatu tujuan yang tidak hanya lebih besar dari diri sendiri, tapi yang bahkan lebih besar daripada seluruh umat manusia—pencarian untuk Tuhan, pencapaian keilahian. Bukti akan kedewasaan kepribadian itu terdiri dalam transformasi keinginan manusia sehingga terus-menerus berusaha untuk mewujudkan nilai-nilai yang tertinggi dan paling nyata secara ilahi.
160:1.14 (1774.6) Dalam dunia yang terus berubah, di tengah-tengah suatu tatanan sosial yang berkembang, adalah mustahil untuk mempertahankan tujuan akhir yang tetap dan mapan. Stabilitas kepribadian dapat dialami hanya oleh mereka yang telah menemukan dan menerima Tuhan yang hidup sebagai tujuan pencapaian tak terbatas yang kekal. Dan dengan memindahkan sasaran seseorang dari waktu kepada kekekalan, dari bumi ke Firdaus, dari yang manusiawi kepada yang ilahi, mengharuskan bahwa manusia akan menjadi diregenerasi, diubahkan, dilahirkan kembali; bahwa ia akan menjadi anak roh ilahi yang yang diciptakan kembali; bahwa ia akan menemukan jalan masuk ke dalam persaudaraan kerajaan surga. Semua filsafat dan agama yang masih kurang dari ideal ini adalah belum dewasa. Filosofi yang kuajarkan, terkait dengan injil yang kalian khotbahkan, merupakan agama kedewasaan yang baru, ideal untuk semua generasi mendatang. Dan hal ini benar karena ideal kita itu final, tidak bisa salah, kekal, universal, mutlak, dan tanpa batas.
160:1.15 (1775.1) Filosofiku memberi aku dorongan untuk mencari realitas-realitas pencapaian sejati, sasaran kedewasaan. Tapi doronganku itu tanpa daya; pencarianku kekurangan daya penggerak; pencarianku menderita karena tidak adanya kepastian pengarahan. Dan kekurangan-kekurangan ini telah dengan berlimpah disediakan oleh injil baru dari Yesus ini, dengan perluasan wawasan, peningkatan ideal-ideal, dan kemapanan sasaran-sasarannya. Tanpa rasa bimbang ragu dan was-was sekarang aku bisa dengan sepenuh hati masuk ke petualangan kekal.
160:2.1 (1775.2) Hanya ada dua cara dalam mana manusia mungkin hidup bersama: cara jasmani atau hewani, dan cara rohani atau manusiawi. Melalui penggunaan sinyal dan suara hewan-hewan dapat berkomunikasi satu sama lain dalam cara yang terbatas. Tapi bentuk-bentuk komunikasi tersebut tidak memuat makna, nilai, atau ide-ide. Satu perbedaan antara manusia dan hewan adalah bahwa manusia dapat berkomunikasi dengan sesamanya melalui sarana simbol-simbol yang paling pasti menyebut dan mengenali makna-makna, nilai-nilai, ide-ide, dan bahkan ideal-ideal.
160:2.2 (1775.3) Karena hewan tidak dapat mengkomunikasikan ide satu sama lain, mereka tidak dapat mengembangkan kepribadian. Manusia mengembangkan kepribadian karena ia dapat berkomunikasi dengan sesamanya seperti itu mengenai ide-ide maupun ideal-ideal.
160:2.3 (1775.4) Kemampuan untuk berkomunikasi dan berbagi makna inilah yang merupakan kebudayaan manusia dan memungkinkan manusia, melalui ikatan-ikatan sosial, untuk membangun peradaban. Pengetahuan dan kebijaksanaan menjadi kumulatif karena kemampuan manusia untuk mengkomunikasikan apa dimiliki ini ke generasi-generasi berikutnya. Dan dengan demikian timbullah kegiatan-kegiatan budaya bangsa: seni, ilmu pengetahuan, agama, dan filsafat.
160:2.4 (1775.5) Komunikasi simbolis antar manusia itu menentukan lahirnya kelompok-kelompok sosial. Yang paling efektif dari semua kelompok sosial adalah keluarga, lebih khususnya kedua orang tua. Kasih sayang pribadi adalah ikatan rohani yang memegang bersama ikatan-ikatan jasmani ini. Hubungan yang efektif tersebut juga mungkin antara dua orang dari jenis kelamin yang sama, seperti yang begitu banyak dicontohkan dalam kesetiaan persahabatan yang sejati.
160:2.5 (1775.6) Hubungan-hubungan persahabatan dan perhatian timbal balik ini mensosialiasikan (menjadikan milik umum) dan memuliakan karena hal-hal itu mendorong dan membantu kemajuan faktor-faktor pokok berikut dari tingkat-tingkat seni hidup yang lebih tinggi:
160:2.6 (1775.7) 1. Ekspresi diri dan pemahaman diri timbal balik. Banyak dorongan manusiawi yang mulia mati karena tidak ada yang mendengar ekspresi mereka. Sesungguhnya, tidak baik bagi manusia untuk sendirian. Beberapa taraf pengakuan dan sejumlah penghargaan tertentu sangat penting untuk perkembangan karakter manusia. Tanpa kasih yang sejati dari sebuah rumah, tidak ada anak yang dapat mencapai perkembangan penuh untuk karakter normal. Karakter adalah sesuatu yang lebih dari sekedar pikiran dan moral. Dari semua hubungan sosial yang diperhitungkan untuk mengembangkan karakter, yang paling ideal dan efektif adalah persahabatan kasih sayang dan pemahaman pria dan wanita dalam pelukan bersama ikatan nikah yang cerdas. Pernikahan, dengan aneka hubungannya itu, adalah terbaik dirancang untuk menarik keluar dorongan-dorongan berharga tertentu dan motif-motif yang lebih tinggi itu yang diperlukan untuk pengembangan karakter yang kuat. Aku tidak segan untuk memuliakan kehidupan keluarga seperti itu, karena Gurumu telah dengan bijaksana memilih hubungan ayah-anak sebagai batu penjuru dari kabar baik baru tentang kerajaan ini. Dan komunitas hubungan yang tiada tara tersebut, pria dan wanita dalam pelukan mesra dari ideal-ideal tertingginya waktu itu, adalah pengalaman yang begitu berharga dan memuaskan sehingga layak berapapun harganya, berapapun pengorbanan, yang diperlukan untuk memilikinya.
160:2.7 (1776.1) 2. Persatuan jiwa-jiwa—mobilisasi kebijaksanaan. Setiap manusia cepat atau lambat memperoleh suatu konsep tertentu tentang dunia ini dan visi tertentu tentang dunia berikutnya. Adapun itu mungkin, melalui hubungan kepribadian, untuk menyatukan pandangan-pandangan eksistensi temporal dan prospek kekal ini. Demikianlah pikiran seseorang menambah nilai-nilai rohaninya dengan mendapatkan banyak dari wawasan orang lain. Dengan cara ini manusia memperkaya jiwa dengan mengumpulkan bersama harta rohani masing-masing. Demikian juga, dengan cara yang sama ini, manusia dimampukan untuk menghindari kecenderungan (yang terus ada itu) agar tidak terjatuh menjadi korban dari penyimpangan visi, prasangka sudut pandang, dan kesempitan penilaian. Ketakutan, iri hati, dan kesombongan dapat dicegah hanya melalui kontak intim dengan pikiran-pikiran lain. Aku meminta perhatianmu terhadap kenyataan bahwa Guru tidak pernah mengutus kamu keluar sendirian bekerja untuk perluasan kerajaan; ia selalu mengirim kamu berdua-dua. Dan karena hikmat itu di atas pengetahuan, maka bahwa, di dalam persatuan kebijaksanaan, kelompok sosial, kecil atau besar, saling berbagi semua pengetahuan bersama-sama.
160:2.8 (1776.2) 3. Antusiasme untuk menjalani hidup. Keterasingan cenderung menguras muatan energi dari jiwa. Hubungan dengan rekan-rekan itu penting untuk pembaharuan semangat untuk hidup dan sangat diperlukan untuk pemeliharaan keberanian untuk bertarung dalam pertempuran-pertempuan yang mengikuti kenaikan kehidupan manusia ke tingkat yang lebih tinggi. Persahabatan meningkatkan kegembiraan dan memuliakan kemenangan-kemenangan hidup. Ikatan manusia yang penuh kasih dan akrab cenderung mencabut penderitaan dari kesedihannya dan kesusahan dari banyak kepahitannya. Kehadiran seorang teman memperluas semua keindahan dan meninggikan setiap kebaikan. Dengan simbol-simbol cerdas manusia dapat meninggikan dan memperbesar kapasitas menghargai dari teman-temannya. Salah satu kemuliaan puncak persahabatan manusia adalah kekuatan dan kemungkinan stimulasi timbal-balik dari imajinasi ini. Kuasa rohani besar itu melekat dalam kesadaran pengabdian sepenuh hati pada suatu tujuan bersama, kesetiaan bersama pada sesosok Tuhan alam semesta.
160:2.9 (1776.3) 4. Pertahanan yang ditingkatkan melawan semua kejahatan. Hubungan kepribadian dan kasih sayang bersama adalah jaminan yang efisien melawan kejahatan. Kesulitan, kesedihan, kekecewaan, dan kekalahan itu lebih menyakitkan dan menyedihkan bila ditanggung sendiri. Ikatan hubungan tidak mengubah kejahatan menjadi kebenaran, tetapi sangat membantu dalam mengurangi sengatannya. Kata Gurumu, “Berbahagialah mereka yang berdukacita”—jika ada seorang teman yang dekat untuk menghibur. Ada kekuatan positif dalam pengetahuan bahwa kamu hidup untuk kesejahteraan orang lain, dan orang lain demikian pula juga hidup untuk kesejahteraan dan kemajuanmu. Manusia merana dalam keterasingan. Manusia selalu saja menjadi patah semangat ketika mereka melihat hanya urusan-urusan waktu yang sementara. Masa kini, ketika diceraikan dari masa lalu dan masa depan, menjadi biasa-biasa saja menjengkelkan. Hanya sekilas dari lingkaran kekekalan yang dapat mengilhami orang untuk melakukan yang terbaik dan dapat menantang yang terbaik dalam dirinya untuk berbuat yang terbaik. Dan ketika manusia itu pada kondisi terbaiknya, ia hidup paling tanpa pamrih untuk kebaikan orang lain, para sesama pengunjung dalam waktu dan kekekalan.
160:2.10 (1777.1) Aku ulangi, ikatan hubungan yang mengilhami dan memuliakan seperti itu menemukan kemungkinan-kemungkinan idealnya dalam hubungan pernikahan manusia. Benar, banyak yang dicapai di luar perkawinan, dan banyak, banyak pernikahan yang sama sekali gagal menghasilkan buah-buah moral dan rohani ini. Terlalu banyak kali pernikahan dimasuki oleh mereka yang mencari nilai-nilai lain yang lebih rendah dari pengiring-pengiring kedewasaan manusia yang unggul ini. Pernikahan yang ideal harus didasarkan pada sesuatu yang lebih stabil dari naik-turunnya perasaan dan kerentanan daya tarik seks semata; pernikahan itu harus didasarkan pada pengabdian pribadi yang sejati dan timbal balik. Dan dengan demikian, jika kamu dapat membangun unit-unit kecil hubungan manusia yang dapat dipercaya dan efektif tersebut, ketika semua ini dirakit menjadi agregat, dunia akan melihat struktur sosial yang besar dan dimuliakan, peradaban kematangan manusia. Bangsa semacam itu mungkin mulai mewujudkan sesuatu mengenai cita-citanya Guru tentang “damai di bumi dan sejahtera di antara manusia.” Meskipun masyarakat seperti itu tidak akan sempurna atau sepenuhnya bebas dari kejahatan, setidaknya hal itu akan mendekati stabilisasi kedewasaan.
160:3.1 (1777.2) Upaya menuju kedewasaan membutuhkan kerja, dan bekerja membutuhkan energi. Dari mana kekuatan untuk mencapai semua ini? Hal-hal yang fisik dapat diterima begitu saja, tetapi Guru mengatakan dengan baik, “Manusia tidak dapat hidup dari roti saja.” Dikaruniai kepemilikan tubuh normal dan kesehatan yang cukup baik, kita harus selanjutnya mencari pemikat itu yang akan bertindak sebagai perangsang untuk membangkitkan kekuatan rohani manusia yang sedang tidur. Yesus telah mengajari kita bahwa Tuhan hidup dalam manusia; lalu bagaimana kita bisa membujuk manusia untuk melepaskan kuasa-kuasa keilahian dan ketanpabatasan yang terbelenggu oleh jiwa ini? Bagaimana kita akan membujuk orang untuk membebaskan Tuhan sehingga Ia dapat bangkit untuk memberi makan jiwa kita sementara dalam perjalanan ke arah luar dan kemudian agar bekerja untuk tujuan mencerahkan, mengangkat, dan memberkati jiwa-jiwa lain yang tak terhitung jumlahnya itu? Bagaimana yang terbaik aku dapat membangkitkan kekuatan-kekuatan untuk kebaikan terpendam yang tertidur dalam jiwa-jiwamu? Satu hal yang aku yakin: kegembiraan emosional bukanlah stimulus rohani yang ideal. Kegembiraan tidak menambah energi; sebaliknya menghabiskan kekuatan pikiran maupun tubuh. Lalu dari mana muncul energi untuk melakukan hal-hal besar ini? Lihatlah Gurumu. Bahkan sekarang dia ke sana di bukit-bukit sedang mengambil masuk kekuatan itu sementara kita di sini sedang mengeluarkan energi. Rahasia semua masalah ini terbungkus dalam persekutuan rohani, dalam penyembahan. Dari sudut pandang manusia hal itu adalah persoalan tentang meditasi dan relaksasi digabungkan. Meditasi membuat kontak batin dengan roh; relaksasi menentukan kapasitas untuk penerimaan rohani. Dan pertukaran kekuatan untuk mengganti kelemahan ini, keberanian untuk ketakutan, kehendak Tuhan untuk pikiran diri sendiri, adalah yang merupakan penyembahan itu. Setidaknya, itu adalah cara filsuf memandang hal itu.
160:3.2 (1777.3) Ketika pengalaman-pengalaman ini sering diulang, hal itu mengkristal menjadi kebiasaan, kebiasaan-kebiasaan pemberian-kekuatan dan menyembah, dan kebiasaan-kebiasaan tersebut pada akhirnya membentuk sendiri menjadi suatu karakter rohani, dan karakter seperti itu akhirnya diakui oleh rekan-rekan seseorang sebagai kepribadian yang dewasa. Praktek-praktek ini sulit dan makan waktu pada awalnya, tetapi ketika menjadi kebiasaan, hal-hal itu sekaligus menenangkan dan menghemat waktu. Semakin masyarakat menjadi lebih kompleks, dan semakin banyak pemikat peradaban bertambah, lebih mendesak lagi kebutuhan bagi individu yang kenal Tuhan untuk membentuk praktek-praktek kebiasaan pelindung seperti itu yang dirancang untuk melestarikan dan meningkatkan energi-energi rohani mereka.
160:3.3 (1778.1) Persyaratan lain untuk pencapaian kedewasaan adalah penyesuaian kooperatif dari kelompok sosial terhadap lingkungan yang terus berubah. Individu yang belum dewasa membangkitkan permusuhan sesamanya; orang yang dewasa mendapatkan kerjasama hangat dari rekan-rekannya, sehingga berkali-kali melipat-gandakan hasil-hasil dari upaya hidupnya.
160:3.4 (1778.2) Filosofiku memberitahu aku bahwa ada saat-saat ketika aku harus bertarung, jika perlu, untuk pembelaan konsepku tentang perbuatan benar, tetapi aku tidak ragu bahwa Guru, dengan jenis kepribadian yang lebih dewasa, akan dengan mudah dan anggun memperoleh kemenangan yang sama melalui teknik budi bahasa dan toleransinya yang unggul dan menawan. Terlalu sering, ketika kita berjuang untuk hak, ternyata baik yang menang maupun yang takluk telah menderita kekalahan. Aku mendengar Guru mengatakan baru kemarin bahwa “orang yang bijak, ketika mencari jalan masuk melalui pintu terkunci, tidak akan menghancurkan pintu itu melainkan akan mencari kunci untuk membukanya.” Terlalu sering kita terlibat dalam pertarungan hanya untuk meyakinkan diri kita sendiri bahwa kita tidak takut.
160:3.5 (1778.3) Kabar baik baru tentang kerajaan ini menyediakan layanan besar pada seni hidup karena kabar baik itu memasok insentif yang baru dan lebih kaya untuk hidup yang lebih tinggi. Injil itu menyajikan tujuan takdir yang baru dan mulia, suatu maksud kehidupan yang tertinggi. Dan konsep-konsep baru tentang tujuan keberadaan yang kekal dan ilahi ini dalam hal-hal itu sendiri adalah rangsangan yang transenden, membangkitkan reaksi yang terbaik dari yang tinggal dalam kodrat lebih tingginya manusia. Pada setiap puncak gunung pemikiran intelektual akan dapat ditemukan relaksasi bagi batin, kekuatan bagi jiwa, dan komuni untuk roh. Dari titik-titik pandang hidup tinggi tersebut, manusia mampu melampaui gangguan jasmani dari tingkat pemikiran yang lebih rendah—kuatir, cemburu, iri hati, dendam, dan keangkuhan dari kepribadian yang belum dewasa. Jiwa yang mendaki tinggi ini melepaskan diri mereka dari banyak konflik persilangan arus dari urusan-urusan hidup yang sepele, sehingga menjadi bebas untuk mencapai kesadaran akan arus-arus konsep roh dan komunikasi selestial yang lebih tinggi. Tapi tujuan hidup itu harus dijaga ketat dari godaan untuk mencari pencapaian mudah dan sementara; demikian pula tujuan itu harus begitu dipupuk supaya menjadi kebal terhadap ancaman fanatisme yang berbahaya.
160:4.1 (1778.4) Meskipun kamu memiliki tujuan tunggal menuju pencapaian kenyataan-kenyataan kekal, kamu juga harus membuat persediaan untuk kebutuhan-kebutuhan hidup duniawi. Meskipun roh itu adalah sasaran kita, daging itu adalah fakta. Kadang-kadang kebutuhan hidup bisa jatuh ke tangan kita secara tidak sengaja, tetapi secara umum, kita harus secara pintar bekerja untuk mendapatkannya. Dua masalah utama dalam kehidupan adalah: mencari nafkah duniawi dan pencapaian keselamatan yang kekal. Dan bahkan masalah mencari nafkah itupun membutuhkan agama untuk solusi idealnya. Keduanya ini merupakan masalah-masalah yang sangat pribadi. Agama yang benar, pada kenyataannya, tidak berfungsi terpisah dari perorangan.
160:4.2 (1778.5) Intisari kehidupan duniawi, seperti aku memandangnya, adalah:
160:4.3 (1778.6) 1. Kesehatan badani yang baik.
160:4.4 (1778.7) 2. Pemikiran yang jelas dan bersih.
160:4.5 (1778.8) 3. Kemampuan dan keterampilan.
160:4.6 (1778.9) 4. Kekayaan—barang-barang kehidupan.
160:4.7 (1778.10) 5. Kemampuan untuk menahan kekalahan.
160:4.8 (1778.11) 6. Budaya—pendidikan dan kebijaksanaan.
160:4.9 (1779.1) Bahkan masalah-masalah fisik kesehatan dan efisiensi tubuh itu terbaik diselesaikan bila hal-hal itu dilihat dari sudut pandang agama ajaran Guru kita: Bahwa tubuh dan batin manusia itu adalah tempat kediaman dari pemberian Tuhan, roh Tuhan menjadi roh manusia. Batin manusia dengan demikian menjadi perantara antara benda-benda materi dan kenyataan-kenyataan rohani.
160:4.10 (1779.2) Dibutuhkan kecerdasan untuk mendapatkan bagian seseorang terhadap hal-hal yang diinginkan dalam hidup. Sepenuhnya keliru untuk menganggap bahwa kesetiaan dalam melakukan pekerjaan sehari-hari seseorang akan menjamin imbalan kekayaan. Terkecuali perolehan kekayaan yang sesekali dan kebetulan, imbalan materi dari kehidupan duniawi itu ditemukan mengalir dalam saluran-saluran tertentu yang tertata dengan baik, dan hanya mereka yang memiliki akses ke saluran-saluran ini mungkin berharap bisa memperoleh imbalan yang baik untuk usaha duniawi mereka. Kemiskinan tentulah selalu menjadi nasib semua orang yang mencari kekayaan dalam saluran-saluran yang terpisah sendiri dan perorangan. Perencanaan yang bijaksana, oleh karena itu, menjadi satu hal yang pokok untuk kemakmuran duniawi. Sukses tidak hanya menuntut pengabdian kepada pekerjaan seseorang, tetapi juga orang itu harus berfungsi sebagai bagian dari salah satu saluran kekayaan materi. Jika kamu tidak bijaksana, kamu bisa memberikan hidup yang penuh pengabdian kepada generasimu tanpa imbalan materi; jika kamu adalah seorang penerima yang kebetulan terhadap aliran kekayaan itu, kamu dapat bergelimang dalam kemewahan meskipun kamu tidak berbuat apapun yang bernilai untuk manusia sesamamu.
160:4.11 (1779.3) Kemampuan adalah apa yang kamu warisi, sedangkan keterampilan adalah apa yang kamu peroleh. Hidup ini tidak nyata bagi orang yang tidak bisa melakukan suatu hal dengan baik, secara ahli. Keterampilan itu adalah salah satu sumber-sumber nyata untuk kepuasan hidup. Kemampuan menyiratkan bakat untuk tinjauan masa depan, visi jauh ke depan. Jangan tertipu oleh imbalan menggoda dari prestasi yang tidak jujur; bersedialah untuk bekerja keras untuk hasil belakangan yang melekat dalam kerja keras yang jujur. Orang bijak mampu membedakan antara cara dan tujuan; jika tidak, kadang-kadang terlalu banyak perencanaan untuk masa depan mengalahkan tujuan tingginya itu sendiri. Sebagai pencari kesenangan kamu harus berusaha selalu menjadi produsen serta sebagai konsumen.
160:4.12 (1779.4) Latihlah ingatanmu untuk menyimpan dalam kepercayaan suci episode-episode kehidupan yang memberi kekuatan dan berharga, yang dapat kamu ingat kapan saja untuk kesenangan dan kemajuanmu. Jadi bangunlah untuk diri sendiri dan dalam dirimu galeri-galeri cadangan untuk keindahan, kebaikan, dan keagungan artistik. Tapi yang paling mulia dari semua memori adalah kenangan-kenangan berharga tentang momen-momen besar persahabatan yang luhur. Dan semua harta ingatan tersebut memancarkan pengaruh-pengaruh mereka yang paling berharga dan agung di bawah sentuhan membebaskan dari penyembahan rohani.
160:4.13 (1779.5) Tapi hidup akan menjadi beban keberadaan kecuali kamu belajar bagaimana gagal dengan ikhlas. Ada suatu seni dalam kekalahan yang selalu diperoleh jiwa-jiwa yang mulia; kamu harus tahu bagaimana untuk kalah dengan riang; kamu harus tidak takut untuk kecewa. Jangan enggan untuk mengakui kegagalan. Jangan berusaha untuk menyembunyikan kegagalan di bawah senyum yang menipu dan optimisme yang berbinar-binar. Bunyinya baik selalu meraih keberhasilan, tetapi hasil akhirnya mengenaskan. Cara seperti itu mengarah langsung pada penciptaan suatu dunia yang tidak nyata dan keruntuhan kekecewaan akhir yang tak bisa dielakkan.
160:4.14 (1779.6) Sukses bisa menghasilkan keberanian dan meningkatkan keyakinan, tetapi kebijaksanaan datang hanya dari pengalaman-pengalaman penyesuaian terhadap hasil-hasil kegagalannya seseorang. Orang yang menyukai ilusi-ilusi optimis pada kenyataan tidak akan pernah menjadi bijaksana. Hanya mereka yang menghadapi fakta dan menyesuaikannya pada cita-cita itulah yang dapat mencapai kebijaksanaan. Kebijaksanaan mencakup fakta maupun ideal dan karena itu menyelamatkan para penganutnya dari kedua ekstrem tandus filsafat—yaitu orang yang idealismenya mengecualikan fakta, dan materialis yang kosong wawasan rohani. Jiwa-jiwa penakut yang hanya bisa mengikuti perjuangan hidup dengan bantuan ilusi-ilusi palsu keberhasilan terus menerus itu ditakdirkan untuk menderita kegagalan dan mengalami kekalahan sementara mereka pada akhirnya terbangun dari dunia mimpi khayalan-khayalan mereka sendiri.
160:4.15 (1780.1) Dan dalam urusan menghadapi kegagalan dan menyesuaikan pada kekalahan inilah bahwa visi agama yang jauh ke depan itu menerapkan pengaruh tertingginya. Kegagalan hanyalah suatu episode pendidikan—suatu eksperimen budaya dalam perolehan kebijaksanaan—dalam pengalaman manusia yang mencari Tuhan yang telah memulai petualangan abadi untuk penyelidikan sebuah alam semesta. Bagi orang-orang seperti ini kekalahan hanyalah suatu sarana baru untuk pencapaian tingkat-tingkat kenyataan alam semesta yang lebih tinggi.
160:4.16 (1780.2) Perjalanan hidup seorang manusia yang mencari Tuhan mungkin terbukti menjadi sukses besar dilihat dari terang kekekalan, bahkan meskipun usaha hidup duniawi seluruhnya itu mungkin kelihatan sebagai kegagalan yang besar, asalkan setiap kegagalan hidup menghasilkan budaya kebijaksanaan dan pencapaian roh. Jangan membuat kesalahan dengan menyalah-artikan pengetahuan, kebudayaan, dan kebijaksanaan. Hal-hal itu terkait dalam hidup, tapi mewakili nilai-nilai roh yang sangat berbeda; kebijaksanaan selalu mendominasi pengetahuan dan selalu memuliakan kebudayaan.
160:5.1 (1780.3) Kamu telah memberitahukan kepadaku bahwa Gurumu menganggap agama manusia yang sejati sebagai pengalaman individu itu dengan kenyataan-kenyataan rohani. Aku telah menganggap agama sebagai pengalaman manusia yang bereaksi pada sesuatu yang ia anggap sebagai layak untuk penghormatan dan pemujaan dari seluruh umat manusia. Dalam pengertian ini, agama melambangkan pengabdian tertinggi kita kepada apa yang merupakan konsep tertinggi kita tentang ideal-ideal realitas dan jangkauan terjauh dari pikiran kita ke arah kemungkinan-kemungkinan kekal untuk pencapaian rohani.
160:5.2 (1780.4) Ketika manusia bereaksi pada agama dalam pengertian kesukuan, kenegaraan, atau kebangsaan, itu karena mereka memandang mereka yang tanpa kelompok mereka itu bukan sebagai benar-benar manusia. Kita selalu memandang objek loyalitas keagamaan kita sebagai layak dipuja semua manusia. Agama tidak pernah bisa menjadi perihal keyakinan intelektual atau penalaran filosofis belaka; agama selalu dan selamanya suatu mode bereaksi pada situasi-situasi kehidupan; agama itu adalah suatu jenis perilaku. Agama mencakup memikirkan, merasakan, dan bertindak dengan hormat ke arah suatu realitas yang kita anggap layak untuk pemujaan seluruh manusia.
160:5.3 (1780.5) Jika sesuatu telah menjadi agama dalam pengalamanmu, adalah jelas dengan sendirinya bahwa kamu sudah menjadi pengabar aktif dari agama itu karena kamu anggap konsep tertinggi agamamu itu sebagai layak untuk disembah seluruh umat manusia, semua kecerdasan alam semesta. Jika kamu bukan seorang pengabar positif dan misioner untuk agamamu, kamu tertipu sendiri oleh karena apa yang kamu sebut agama itu hanya kepercayaan tradisional atau sistem filsafat intelektual belaka. Jika agamamu adalah suatu pengalaman rohani, objek penyembahanmu haruslah kenyataan roh yang universal dan ideal dari semua konsepmu yang dirohanikan. Semua agama yang didasarkan pada ketakutan, emosi, tradisi, dan filosofi aku istilahkan sebagai agama intelektual, sedangkan yang didasarkan pada pengalaman roh sejati aku akan sebut sebagai agama yang benar. Objek dari bakti keagamaan mungkin bersifat jasmani atau rohani, benar atau palsu, nyata atau tidak nyata, manusiawi atau ilahi. Agama dengan demikian dapat menjadi baik ataupun jahat.
160:5.4 (1780.6) Moralitas dan agama tidak harus sama. Sebuah sistem moral (tata susila), dengan memegang suatu objek penyembahan, bisa menjadi sebuah agama. Sebuah agama, jika kehilangan daya tarik universalnya untuk kesetiaan dan pengabdian tertinggi, dapat berkembang menjadi sebuah sistem filsafat atau kode moral. Benda, makhluk, negara, atau golongan keberadaan ini, atau kemungkinan pencapaian yang membentuk ideal tertinggi loyalitas keagamaan, dan yang merupakan penerima bakti keagamaan dari mereka yang menyembah itu, adalah Tuhan. Terlepas dari nama yang dipakai untuk idealnya kenyataan roh ini, itulah Tuhan.
160:5.5 (1781.1) Karakteristik sosial dari suatu agama yang benar terdiri dalam fakta bahwa agama itu selalu berusaha untuk mengubah individu dan untuk mentransformasi dunia. Agama menyiratkan adanya ideal-ideal yang belum ditemukan yang jauh melampaui standar etika dan moralitas yang dikenal bahkan yang terkandung dalam kebiasaan-kebiasaan sosial tertinggi dari lembaga-lembaga peradaban yang paling matang. Agama menjangkau ideal-ideal yang belum ditemukan, kenyataan-kenyataan yang belum dijelajahi, nilai-nilai yang di atas manusia, kebijaksanaan ilahi, dan pencapaian roh yang sebenarnya. Agama yang benar melakukan semua ini; semua keyakinan lain tidak layak menyandang nama itu. Kamu tidak dapat memiliki agama rohani sejati tanpa ideal-ideal tertinggi dan luhur tentang Tuhan yang kekal. Sebuah agama tanpa Tuhan ini adalah sebuah penemuan manusia, lembaga manusia dari keyakinan-keyakinan intelektual tak bernyawa dan upacara-upacara emosional tak berarti. Sebuah agama mungkin mengklaim sebagai objek pemujaannya suatu ideal yang agung. Tapi ideal-ideal yang bukan kenyataan tersebut tidak dapat dicapai; konsep tersebut bersifat ilusi. Satu-satunya ideal yang mungkin untuk pencapaian manusia adalah realitas-realitas ilahi dari nilai-nilai tak terbatas yang tinggal dalam fakta rohani tentang Tuhan yang kekal.
160:5.6 (1781.2) Kata Tuhan, idetentang Tuhan yang dibedakan dengan ideal tentang Tuhan, dapat menjadi suatu bagian dari agama apapun, tidak peduli seberapa naif atau salahnya agama itu mungkin. Dan ide tentang Tuhan ini bisa menjadi apa saja, sesuai yang dipilih untuk dibuat oleh mereka yang memikirkannya itu. Agama-agama yang lebih rendah membentuk ide-ide mereka tentang Tuhan sesuai dengan keadaan alami hati manusia; agama-agama yang lebih tinggi menuntut agar hati manusia yang harus diubah untuk memenuhi tuntutan-tuntutan dari ideal-ideal agama yang benar.
160:5.7 (1781.3) Agama Yesus melampaui semua konsep kita sebelumnya tentang ide penyembahan dalam hal bahwa ia tidak hanya menggambarkan Bapanya sebagai ideal untuk kenyataan yang tanpa batas tetapi secara positif menyatakan bahwa sumber nilai-nilai ilahi dan pusat abadi alam semesta ini benar-benar dan secara pribadi bisa dicapai oleh setiap makhluk fana yang memilih untuk masuk ke dalam kerajaan surga di bumi, dengan demikian mengakui penerimaan sebagai anak Tuhan dan persaudaraan dengan manusia. Hal itu, aku sampaikan, adalah konsep tertinggi agama yang dunia pernah kenal, dan aku mengumumkan bahwa tidak akan pernah dapat menjadi lebih tinggi karena injil ini mencakup ketanpabatasan kenyataan-kenyataan, keilahian nilai-nilai, dan kekekalan pencapaian-pencapaian semesta. Konsep seperti itu merupakan pencapaian pengalaman tentang idealisme mengenai yang mahatinggi dan yang mahaakhir.
160:5.8 (1781.4) Aku tidak hanya tertarik oleh ideal-ideal yang sempurna dari agama Gurumu ini, tapi aku tergerak hebat untuk mengakui keyakinanku pada pengumumannya bahwa ideal-ideal kenyataan roh ini dapat dicapai; bahwa kamu dan aku bisa masuk pada petualangan panjang dan abadi ini dengan jaminannya tentang kepastian kedatangan kita terakhirnya di gerbang Firdaus. Saudara-saudara, aku seorang percaya, aku telah berangkat; aku dalam perjalanan dengan kalian dalam perjalanan kekal ini. Guru mengatakan dia datang dari Bapa, dan bahwa dia akan menunjukkan kepada kita jalannya. Aku sepenuhnya yakin dia mengatakan kebenaran. Aku akhirnya diyakinkan bahwa tidak ada ideal kenyataan atau nilai-nilai kesempurnaan yang dapat dicapai selain dari Bapa yang kekal dan Semesta itu.
160:5.9 (1781.5) Aku datang, sebab itu, untuk menyembah, bukan hanya Tuhan semua keberadaan, tetapi Tuhan untuk kemungkinan semua keberadaan masa depan. Oleh karena itu haruslah ibadahmu pada suatu ideal tertinggi, jika ideal itu nyata, menjadi ibadah kepada Tuhan masa lalu, masa kini, dan masa depan alam semesta benda dan makhluk ini. Dan tidak ada Tuhan lain, karena tidak mungkin akan ada Tuhan lain. Semua dewa lainnya adalah isapan jempol dari imajinasi, ilusi dari pikiran fana, distorsi dari logika palsu, dan berhala-berhala yang menipu diri dari orang-orang yang menciptakan mereka. Ya, kamu dapat memiliki sebuah agama tanpa Tuhan ini, tapi itu tidak berarti apa-apa. Dan jika kamu berusaha untuk menggantikan kata Tuhan dengan kenyataan tentang ideal mengenai Tuhan yang hidup ini, kamu hanya menyesatkan dirimu sendiri dengan menempatkan suatu ide menggantikan suatu ideal, suatu kenyataan ilahi. Kepercayaan tersebut hanyalah agama angan-angan.
160:5.10 (1782.1) Aku melihat dalam ajaran Yesus, agama yang terbaiknya. Injil ini memungkinkan kita untuk mencari Tuhan yang benar dan untuk menemukan-Nya. Tapi apakah kita bersedia membayar harga masuk ke dalam kerajaan surga ini? Apakah kita bersedia untuk dilahirkan kembali? Untuk dibentuk ulang? Apakah kita bersedia untuk tunduk pada proses penghancuran diri dan pembentukan ulang jiwa yang sulit dan menguji ini? Bukankah Guru berkata: “Siapa yang akan menyelamatkan hidupnya harus kehilangannya. Jangan pikirkan bahwa aku datang untuk membawa damai melainkan perjuangan jiwa”? Benar, setelah kita membayar harga pengabdian pada kehendak Bapa, kita memang mengalami kedamaian yang besar asalkan kita terus berjalan di jalan rohani hidup yang dikuduskan ini.
160:5.11 (1782.2) Sekarang kita benar-benar meninggalkan pemikat-pemikat dari golongan keberadaan yang diketahui sementara kita tanpa syarat mengabdikan pencarian kita kepada pemikat-pemikat dari golongan keberadaan yang tidak diketahui dan belum dijelajahi, ke suatu kehidupan masa depan petualangan dalam dunia-dunia roh dari idealisme kenyataan ilahi yang lebih tinggi. Dan kita mencari simbol-simbol makna itu yang kita pakai untuk menyampaikan kepada sesama kita konsep-konsep tentang kenyataan idealisme agama Yesus ini, dan kita tidak akan berhenti berdoa untuk hari itu ketika semua manusia akan digetarkan oleh visi bersama tentang kebenaran tertinggi ini. Sekarang ini, konsep kita yang dipusatkan tentang Bapa, seperti yang disimpan dalam hati kita, adalah bahwa Tuhan adalah roh; seperti yang disampaikan kepada rekan-rekan kita, bahwa Tuhan itu kasih.
160:5.12 (1782.3) Agama Yesus menuntut pengalaman yang hidup dan rohani. Agama-agama lain mungkin terdiri dari kepercayaan-kepercayaan tradisional, perasaan-perasaan emosional, kesadaran filosofis, dan semuanya itu, namun ajaran Guru mengharuskan pencapaian tingkat-tingkat aktual untuk kemajuan roh yang nyata.
160:5.13 (1782.4) Kesadaran akan dorongan untuk menjadi seperti Tuhan itu bukanlah agama yang benar. Perasaan-perasaan dari emosi untuk menyembah Tuhan itu bukan agama yang benar. Pengetahuan tentang keyakinan untuk meninggalkan kepentingan diri dan melayani Tuhan itu bukanlah agama yang benar. Kebijaksanaan dari akal bahwa agama ini adalah yang terbaik dari semuanya adalah bukan agama sebagai pengalaman pribadi dan rohani. Agama yang benar itu mengacu pada tujuan akhir dan realitas pencapaian serta pada realitas dan idealisme dari apa yang diterima-iman dengan sepenuh hati. Dan semua ini harus dibuat pribadi kepada kita melalui pewahyuan dari Roh Kebenaran.
160:5.14 (1782.5) Dan demikianlah berakhir disertasi dari sang filsuf Yunani, salah seorang yang terbesar dari bangsanya, yang telah menjadi orang percaya pada injil Yesus.
Buku Urantia
Makalah 161
161:0.1 (1783.1) PADA HARI MINGGU, 25 September, 29 M., para rasul dan penginjil berkumpul di Magadan. Setelah pembicaraan panjang malam itu dengan rekan-rekan kerjanya, Yesus mengejutkan semuanya karena mengumumkan bahwa hari berikutnya pagi-pagi dia dan dua belas rasul akan berangkat ke Yerusalem untuk menghadiri perayaan Pondok Daun. Dia menyuruh agar para penginjil mengunjungi orang-orang percaya di Galilea, dan agar korps perempuan kembali untuk sementara ke Betsaida.
161:0.2 (1783.2) Ketika tiba saatnya untuk berangkat ke Yerusalem, Natanael dan Tomas masih di tengah-tengah diskusi mereka dengan Rodan dari Aleksandria, dan mereka memperoleh izin Guru untuk tetap berada di Magadan selama beberapa hari. Jadi, sementara Yesus dan sepuluh sedang dalam perjalanan ke Yerusalem, Natanael dan Tomas terlibat dalam debat sungguh-sungguh dengan Rodan. Minggu sebelumnya, ketika Rodan telah menguraikan terperinci filsafatnya, Tomas dan Natanael telah bergantian dalam menyampaikan kabar baik tentang kerajaan kepada filsuf Yunani itu. Rodan menemukan bahwa ia telah diajar dengan baik dalam ajaran-ajaran Yesus oleh salah satu mantan rasul Yohanes Pembaptis yang telah menjadi gurunya di Aleksandria.
161:1.1 (1783.3) Ada satu perkara yang Rodan dan dua rasul tidak melihatnya secara sama, dan itu adalah kepribadian Tuhan. Rodan dengan segera menerima semua yang disampaikan kepadanya tentang atribut-atribut (sifat) Tuhan, tetapi ia berpendapat bahwa Bapa di surga itu tidak, tidak mungkin, suatu sosok pribadi sebagaimana manusia memahami kepribadian. Meskipun para rasul mendapati bahwa mereka sulit mencoba untuk membuktikan bahwa Tuhan itu suatu pribadi, Rodan menemukan bahwa masih lebih sulit untuk membuktikan Dia itu bukan pribadi.
161:1.2 (1783.4) Rodan berpendapat bahwa fakta kepribadian terdiri dalam ada-bersamanya fakta tentang komunikasi penuh dan timbal balik antar sosok-sosok yang setara, sosok-sosok yang mampu memahami dengan simpatik. Kata Rodan: “Untuk menjadi suatu pribadi, Tuhan harus memiliki simbol-simbol komunikasi roh yang akan memungkinkan Dia untuk menjadi sepenuhnya dipahami oleh mereka yang membuat kontak dengan Dia. Tapi karena Tuhan itu tidak terbatas dan kekal, Pencipta segala makhluk lain, ini berarti bahwa, mengenai sosok-sosok yang setara, Tuhan itu sendirian di alam semesta. Tidak ada yang setara dengan Dia; tidak ada yang lain dengan siapa Dia dapat berkomunikasi sebagai yang setara. Tuhan mungkin memang menjadi sumber semua kepribadian, tetapi sebagai yang demikian Dia adalah transenden terhadap kepribadian, sama seperti Pencipta itu di atas dan melebihi makhluk ciptaan.”
161:1.3 (1783.5) Pendapat ini sangat memusingkan Tomas dan Natanael, dan mereka telah meminta Yesus datang untuk menolong mereka, tetapi Guru menolak untuk masuk ke dalam diskusi-diskusi mereka. Dia berkata kepada Tomas: “Tidak terlalu penting apa ide Bapa yang kamu mungkin percayai asalkan secara rohani kamu kenal baik ideal tentang kodrat-Nya yang tanpa batas dan kekal itu.”
161:1.4 (1784.1) Tomas berpendapat bahwa Tuhan memang berkomunikasi dengan manusia, dan karena itu bahwa Bapa adalah pribadi, bahkan di dalam definisinya Rodan. Hal ini orang Yunani itu tolak dengan alasan bahwa Tuhan tidak mengungkapkan diri-Nya secara pribadi; bahwa Dia masih merupakan suatu misteri. Kemudian Natanael mengambil ke pengalaman pribadinya dengan Tuhan, dan hal itu Rodan terima, menegaskan bahwa ia baru saja punya pengalaman serupa, tetapi pengalaman-pengalaman ini, ia berpendapat, membuktikan hanya kenyataan adanya Tuhan, bukan kepribadian-Nya.
161:1.5 (1784.2) Senin malam Tomas menyerah. Tetapi Selasa malam Nataniel telah menang atas Rodan sehingga percaya akan kepribadian Bapa, dan melakukan perubahan ini dalam pandangan orang Yunani itu melalui langkah-langkah penalaran berikut:
161:1.6 (1784.3) 1. Bapa di surga memang menikmati kesetaraan komunikasi dengan setidaknya dua sosok lain yang sepenuhnya sama dengan diri-Nya sendiri dan sepenuhnya seperti diri-Nya—Putera Kekal dan Roh Tanpa Batas. Dalam pandangan tentang doktrin Trinitas, orang Yunani itu terdorong untuk mengakui kemungkinan kepribadian Bapa Semesta. (Pertimbangan kemudian dari diskusi-diskusi inilah yang membawa pada diperluasnya konsepsi tentang Trinitas dalam pikiran dua belas rasul. Tentu saja, menjadi keyakinan umum bahwa Yesus adalah Putera Kekal itu.)
161:1.7 (1784.4) 2. Karena Yesus itu setara dengan Bapa, dan karena Anak ini telah mencapai manifestasi kepribadian kepada anak-anak buminya, fenomena semacam ini merupakan bukti dari fakta, dan demonstrasi tentang kemungkinan, tentang dimilikinya kepribadian oleh semua tiga Ketuhanan dan selamanya menyelesaikan pertanyaan mengenai kemampuan Tuhan untuk berkomunikasi dengan manusia dan kemungkinan manusia berkomunikasi dengan Tuhan.
161:1.8 (1784.5) 3. Bahwa Yesus itu berada pada tataran hubungan timbal balik dan komunikasi sempurna dengan manusia; bahwa Yesus adalah Anak Tuhan. Bahwa hubungan Anak dan Bapa mengandaikan kesetaraan komunikasi dan mutualitas pemahaman yang simpatik; bahwa Yesus dan Bapa adalah satu. Bahwa Yesus mempertahankan pada satu waktu yang sama komunikasi yang memahami baik dengan Tuhan maupun juga manusia, dan bahwa, karena baik Tuhan maupun manusia memahami arti dari simbol-simbol komunikasinya Yesus, maka Tuhan maupun manusia keduanya memiliki sifat-sifat kepribadian dalam hal sejauh persyaratan kemampuan interkomunikasi yang bersangkutan. Bahwa kepribadian Yesus mendemonstrasikan kepribadian Tuhan, sementara hal itu membuktikan secara meyakinkan adanya kehadiran Tuhan dalam diri manusia. Bahwa dua hal yang terkait pada hal yang sama itu juga terkait satu sama lain.
161:1.9 (1784.6) 4. Bahwa kepribadian merupakan konsep tertingginya manusia tentang realitas manusiawi dan nilai-nilai ilahi; bahwa Tuhan juga merupakan konsep tertingginya manusia tentang realitas ilahi dan nilai-nilai tanpa batas; oleh karena itu, bahwa Tuhan haruslah suatu kepribadian yang ilahi dan tak terbatas, suatu kepribadian yang dalam kenyataannya meskipun secara tak terbatas dan secara kekal melampaui konsep dan definisi kepribadiannya manusia, namun demikian tetap selalu dan secara universal adalah suatu kepribadian.
161:1.10 (1784.7) 5. Bahwa Tuhan haruslah suatu kepribadian karena Dia adalah Pencipta semua kepribadian dan tujuan akhir semua kepribadian. Rodan telah sangat dipengaruhi oleh ajaran Yesus, “Karena itu jadilah kamu sempurna, seperti juga Bapamu yang di surga itu sempurna.”
161:1.11 (1784.8) Ketika Rodan mendengar argumen ini, ia berkata: “Aku diyakinkan. Aku akan mengaku Tuhan sebagai pribadi jika kamu mau mengizinkan aku untuk memberi sifat pengakuanku terhadap keyakinan tersebut dengan melampirkan pada makna kepribadian itu sekelompok nilai-nilai yang diperluas, seperti supramanusia, transenden, tertinggi, tanpa batas, kekal, final, dan universal. Aku sekarang diyakinkan bahwa, meskipun Tuhan haruslah secara tanpa batas jauh lebih dari suatu kepribadian, namun Dia tidak dapat menjadi sesuatu yang kurang dari itu. Aku puas untuk mengakhiri perbedaan pendapat dan menerima Yesus sebagai pewahyuan pribadi dari Bapa dan kepuasan terhadap semua faktor yang belum dipuaskan dalam logika, akal, dan filsafat.”
161:2.1 (1785.1) Karena Natanael dan Tomas telah begitu sepenuhnya menyetujui pandangan Rodan tentang injil kerajaan, masih ada satu hal lagi yang perlu dipertimbangkan, yaitu ajaran yang berhubungan dengan kodrat (tabiat) ilahi Yesus, suatu doktrin yang baru saja diumumkan secara publik. Natanael dan Tomas secara bersama menyampaikan pandangan mereka tentang kodrat ilahi sang Guru, dan narasi berikut ini adalah penyampaian pengajaran mereka yang diringkas, ditata ulang, dan dinyatakan kembali:
161:2.2 (1785.2) 1. Yesus telah mengakui keilahiannya, dan kami percaya dia. Banyak hal yang luar biasa telah terjadi sehubungan dengan pelayanannya yang kami dapat pahami hanya dengan percaya bahwa dia adalah Anak Tuhan begitu pula Anak Manusia.
161:2.3 (1785.3) 2. Ikatan hidupnya dengan kami mencontohkan ideal tentang persahabatan manusia; hanya sosok ilahi yang mungkin bisa menjadi sahabat manusia seperti itu. Dia adalah orang yang paling benar-benar tidak mementingkan diri yang pernah kami kenal. Dia adalah teman bahkan pada orang-orang berdosa; dia berani untuk mengasihi musuh-musuhnya. Dia sangat setia pada kami. Meskipun dia tidak ragu-ragu untuk menegur kami, jelas bagi semua bahwa dia benar-benar mengasihi kami. Semakin engkau mengenal dia, semakin engkau akan mengasihinya. Engkau akan terpesona oleh pengabdiannya yang teguh. Melalui bertahun-tahun kegagalan kami untuk memahami misinya, dia selalu menjadi teman setia. Meskipun ia tidak menggunakan sanjungan, dia memperlakukan kami semua dengan keramahan yang sama; dia selalu lembut dan berbelas kasihan. Dia telah berbagi hidupnya dan segala sesuatu yang lain dengan kami. Kami adalah komunitas yang bahagia; kami berbagi segala hal bersama. Kami tidak percaya bahwa seorang manusia belaka bisa menghidupi kehidupan yang begitu tak bercela dalam keadaan-keadaan yang begitu sulit.
161:2.4 (1785.4) 3. Kami pikir Yesus adalah ilahi karena dia tidak pernah berbuat salah; dia tidak membuat kekeliruan. Kebijaksanaannya luar biasa; kesalehannya hebat. Dia hidup hari demi hari dalam keserasian sempurna dengan kehendak Bapa. Dia tidak pernah menyesal dari perbuatan salah karena dia tidak melanggar hukum Bapa apapun. Dia berdoa bagi kami dan dengan kami, tapi dia tidak pernah meminta kami untuk berdoa baginya. Kami percaya bahwa dia tetap tanpa dosa. Kami tidak berpikir bahwa orang yang hanya manusia biasa bisa berpura-pura menjalani hidup seperti itu. Dia mengaku menjalani kehidupan yang sempurna, dan kami mengakui bahwa dia demikian. Kesalehan kami muncul dari pertobatan, tetapi kesalehannya terbit dari perbuatan benar. Dia bahkan mengaku mengampuni dosa dan menyembuhkan penyakit. Tidak ada manusia biasa yang akan secara waras mengaku mengampuni dosa; itu adalah hak istimewa ilahi. Dan dia telah tampak seperti itu sempurna dalam kebajikannya dari masa-masa kontak pertama kami dengan dia. Kami bertumbuh dalam kasih karunia dan dalam pengetahuan tentang kebenaran, tetapi Guru kami menampilkan kematangan kebajikan untuk memulainya. Semua orang, baik dan jahat, mengenali unsur-unsur kebaikan ini dalam Yesus. Namun demikian tidak pernah kesalehannya itu mencolok atau berlagak pamer. Dia itu lemah lembut namun juga tak kenal takut. Dia tampaknya menyetujui keyakinan kami akan keilahiannya. Dia adalah apa yang dia akui, atau sebaliknya dia adalah munafik dan penipu terbesar yang dunia pernah kenal. Kami diyakinkan bahwa dia itu tepat apa yang dia akui.
161:2.5 (1785.5) 4. Keunikan karakternya dan kesempurnaan pengendalian emosinya meyakinkan kami bahwa dia adalah kombinasi dari kemanusiaan dan keilahian. Dia tidak pernah gagal tanggap pada pandangan akan kebutuhan manusia; penderitaan tidak pernah gagal untuk menarik dia. Belas kasihannya digerakkan sama-sama oleh penderitaan badani, sengsara batin, atau dukacita rohani. Dia cepat untuk mengenali dan murah hati untuk mengakui hadirnya iman atau suatu kasih karunia lain dalam diri manusia sesamanya. Dia sangat adil dan wajar dan pada saat yang sama begitu penuh berbelas kasihan dan tenggang hati. Dia bersedih karena sikap keras kepala rohani dari orang-orang dan bergembira ketika mereka setuju untuk melihat terang kebenaran.
161:2.6 (1786.1) 5. Dia tampaknya mengetahui pikiran-pikiran dari batin manusia dan memahami kerinduan-kerinduan dari hati mereka. Dan dia selalu simpatik pada jiwa kami yang galau. Dia tampaknya memiliki semua emosi manusia, tetapi hal-hal itu dimuliakan dengan agungnya. Dia sangat mencintai kebaikan dan secara setara membenci dosa. Dia memiliki kesadaran supramanusiawi akan kehadiran Deitas. Dia berdoa seperti manusia tetapi berbuat seperti Tuhan. Dia sepertinya mengetahui hal-hal sebelumnya; dia bahkan sekarang berani untuk berbicara tentang kematiannya, suatu acuan mistis pada pemuliaan masa depannya. Meskipun dia ramah, dia juga berani dan tabah. Dia tidak pernah bimbang dalam melakukan tugasnya.
161:2.7 (1786.2) 6. Kami terus menerus terkesan oleh fenomena tentang pengetahuan supramanusiawinya itu. Hampir tidak ada hari berlalu tanpa ada sesuatu yang terjadi yang mengungkapkan bahwa Guru tahu apa yang sedang terjadi di tempat yang jauh dari kehadiran langsungnya. Dia juga tampaknya tahu tentang pikiran rekan-rekannya. Dia tak diragukan lagi memiliki komunikasi dengan kepribadian-kepribadian angkasa; dia tidak dipertanyakan lagi tinggal pada tataran rohani yang jauh di atas kami semua. Segala sesuatu tampaknya terbuka untuk pemahamannya yang unik. Dia mengajukan kami pertanyaan untuk menarik pendapat kami, bukan untuk mendapatkan informasi.
161:2.8 (1786.3) 7. Baru-baru ini Guru tidak ragu-ragu untuk menegaskan dirinya yang di atas manusia. Dari hari pentahbisan kami sebagai rasul sampai masa baru-baru ini, dia tidak pernah membantah bahwa dia datang dari Bapa di atas. Dia berbicara dengan otoritas sesosok guru ilahi. Guru tidak segan untuk membantah ajaran agama saat ini dan untuk menyatakan injil baru dengan otoritas positif. Dia asertif, positif, dan otoritatif. Bahkan Yohanes Pembaptis, ketika ia mendengar Yesus berbicara, menyatakan bahwa dia adalah Anak Allah. Dia tampaknya begitu cukup di dalam dirinya sendiri. Dia tidak membutuhkan dukungan dari orang banyak; dia tidak peduli pada opini orang-orang. Dia berani namun begitu bebas dari keangkuhan.
161:2.9 (1786.4) 8. Dia terus-menerus berbicara mengenai Tuhan sebagai rekan kerja yang selalu hadir dalam semua yang dia lakukan. Dia pergi berkeliling berbuat baik, karena Tuhan tampaknya ada di dalam dirinya. Dia membuat pernyataan yang paling mengejutkan tentang dirinya dan misinya di bumi, pernyataan yang konyol jika dia tidak ilahi. Dia pernah menyatakan, “Sebelum Abraham ada, aku ada.” Dia telah pasti mengakui keilahian; dia mengaku dalam kemitraan dengan Tuhan. Dia hampir-hampir menghabiskan kemungkinan-kemungkinan bahasa dalam pengulangan pengakuan-pengakuannya tentang hubungan akrab dengan Bapa surgawi. Dia bahkan berani menegaskan bahwa dia dan Bapa adalah satu. Dia mengatakan bahwa siapapun yang telah melihat dia telah melihat Bapa. Dan dia mengatakan dan melakukan semua hal-hal yang dahsyat ini dengan kealamian seperti anak-anak. Dia menyebut ikatan hubungannya dengan Bapa itu dengan cara yang sama seperti dia mengacu pada ikatan hubungannya dengan kami. Dia tampaknya begitu pasti tentang Tuhan dan berbicara tentang hubungan ini dalam cara apa adanya seperti itu.
161:2.10 (1786.5) 9. Dalam kehidupan doanya tampaknya dia berkomunikasi langsung dengan Bapanya. Kami telah mendengar beberapa doa-doanya, tetapi yang hanya sedikit ini menunjukkan bahwa dia berbicara dengan Tuhan, sepertinya, muka dengan muka. Dia kelihatannya tahu masa depan demikian pula masa lalu. Dia benar-benar tidak bisa menjadi semua ini dan melakukan semua hal-hal yang luar biasa ini kecuali dia adalah sesuatu yang lebih dari manusia. Kami tahu dia adalah manusia, kami yakin akan hal itu, namun kami hampir sama yakinnya bahwa dia juga ilahi. Kami percaya bahwa dia adalah ilahi. Kami diyakinkan bahwa dia adalah Anak Manusia dan Anak Tuhan.
161:2.11 (1787.1) Setelah Natanael dan Tomas mengakhiri konferensi mereka dengan Rodan, mereka bergegas menuju Yerusalem untuk bergabung dengan sesama rasul-rasul, tiba pada hari Jumat minggu itu. Ini telah menjadi pengalaman besar dalam kehidupan ketiga orang percaya tersebut, dan para rasul lainnya belajar banyak dari penceritaan pengalaman ini oleh Natanael dan Tomas.
161:2.12 (1787.2) Rodan kembali ke Aleksandria, dimana ia lama mengajarkan filsafatnya di sekolah Meganta. Ia menjadi orang perkasa dalam urusan-urusan selanjutnya kerajaan surga; dia adalah seorang percaya yang setia sampai akhir usianya di bumi, menyerahkan hidupnya di Yunani bersama yang lain ketika penganiayaan berada pada puncaknya.
161:3.1 (1787.3) Kesadaran akan keilahian adalah pertumbuhan bertahap dalam batin Yesus sampai pada peristiwa baptisannya. Setelah ia menjadi sepenuhnya sadar diri akan kodrat ilahinya, keberadaan sebelum menjadi manusia, dan hak-hak istimewa alam semesta, dia tampaknya telah memiliki kuasa untuk secara bermacam-macam membatasi kesadaran manusiawinya dari keilahiannya. Tampaknya bagi kami bahwa dari baptisannya sampai penyaliban seluruhnya terserah pada pilihan Yesus apakah akan hanya tergantung pada pikiran manusia atau untuk memanfaatkan pengetahuan dari batin manusia maupun batin ilahi. Kadangkala dia tampak untuk memanfaatkan hanya informasi yang berada dalam kecerdasan manusiawinya. Pada kesempatan lain dia kelihatan bertindak dengan kepenuhan pengetahuan dan kebijaksanaan yang bisa diberikan hanya oleh pemanfaatan konten supramanusiawi dari kesadaran ilahinya.
161:3.2 (1787.4) Kita bisa memahami perbuatan-perbuatannya yang unik hanya dengan menerima teori bahwa dia bisa, sekehendaknya, membatasi sendiri kesadaran keilahiannya. Kami sepenuhnya menyadari bahwa dia sering menahan dari teman-temannya pengetahuan tentang kejadian yang akan datang, dan bahwa dia sadar seperti apa pemikiran dan perencanaan mereka. Kami memahami bahwa dia tidak ingin para pengikutnya tahu terlalu sepenuhnya bahwa dia mampu melihat pikiran-pikiran mereka dan menembus rencana-rencana mereka. Dia tidak ingin terlalu jauh melampaui konsep manusia seperti yang tersimpan dalam benak para rasul dan murid-muridnya.
161:3.3 (1787.5) Kami sama sekali tidak mampu untuk membedakan antara prakteknya untuk membatasi sendiri kesadaran ilahinya dan tekniknya untuk menyembunyikan prapengetahuan dan pengamatan pikiran itu dari rekan-rekan manusianya. Kami yakin bahwa dia menggunakan kedua teknik ini, tapi kami tidak selalu dapat, dalam kejadian tertentu, untuk menentukan metode mana yang mungkin telah dia gunakan. Kami sering mengamati dia bertindak dengan hanya konten kesadaran manusiawi; kemudian kami akan menyaksikan dia dalam pembicaraan dengan para direktur kawanan angkasa dari alam semesta dan mengamati pasti berfungsinya batin ilahi. Dan kemudian pada kesempatan tak terhitung jumlahnya kami menyaksikan bekerjanya kepribadian gabungan dari manusia dan Tuhan ini ketika hal itu diaktivasikan oleh persatuan yang tampaknya sempurna antara batin manusiawi dan batin ilahi. Ini adalah batas pengetahuan kami tentang fenomena tersebut; kami sungguh tidak mengetahui secara sebetulnya kebenaran penuh tentang misteri ini.
Buku Urantia
Makalah 162
162:0.1 (1788.1) KETIKA Yesus berangkat ke Yerusalem dengan sepuluh rasul, dia berencana untuk pergi melalui Samaria, yang merupakan rute yang lebih pendek. Oleh karena itu, mereka turun lewat pantai timur danau dan, melalui Scythopolis, memasuki perbatasan Samaria. Dekat malam tiba Yesus menyuruh Filipus dan Matius ke sebuah desa di lereng timur Gunung Gilboa untuk mendapatkan penginapan bagi rombongan. Kebetulan penduduk desa tersebut sangat berprasangka terhadap orang-orang Yahudi, bahkan lebih daripada rata-rata orang Samaria, dan perasaan tersebut meningkat pada saat ini karena banyak yang sedang dalam perjalanan ke perayaan Pondok Daun. Orang-orang ini tahu sedikit sekali tentang Yesus, dan mereka menolak untuk memberikan penginapan karena dia dan rekan-rekannya adalah orang Yahudi. Ketika Matius dan Filipus menunjukkan kemarahan dan memberitahu orang-orang Samaria ini bahwa mereka menolak untuk menjamu Yang Kudus dari Israel, para penduduk desa yang geram itu memburu mereka keluar dari kota kecil itu dengan tongkat dan batu.
162:0.2 (1788.2) Setelah Filipus dan Matius kembali ke rekan-rekan mereka dan melaporkan bagaimana mereka telah diusir keluar dari desa itu, Yakobus dan Yohanes melangkah maju kepada Yesus dan berkata: “Guru, kami mohon engkau untuk memberikan kami izin untuk memerintahkan api turun dari langit agar menghanguskan orang Samaria yang kurang ajar dan tidak mau bertobat ini.” Tapi ketika Yesus mendengar kata-kata balas dendam ini, dia berpaling kepada anak-anak Zebedeus dan dengan keras menegur mereka: “Kamu tidak tahu sikap apa yang kamu tunjukkan. Balas dendam tidak punya tempat dalam kerajaan surga. Daripada bertengkar, marilah kita berjalan ke desa kecil dekat penyeberangan Yordan itu.” Jadi karena prasangka picik orang-orang Samaria ini kehilangan kehormatan menunjukkan keramahan kepada Putra Pencipta sebuah alam semesta.
162:0.3 (1788.3) Yesus dan sepuluh singgah untuk bermalam di desa dekat penyeberangan Yordan itu. Hari berikutnya pagi-pagi mereka menyeberangi sungai dan melanjutkan perjalanan ke Yerusalem melalui jalan raya Yordan timur, tiba di Betania hari Rabu larut malam. Tomas dan Natanael tiba pada hari Jumat, telah tertunda oleh pembicaraan mereka dengan Rodan.
162:0.4 (1788.4) Yesus dan dua belas tetap di daerah pinggiran Yerusalem sampai akhir bulan berikutnya (Oktober), sekitar empat setengah minggu. Yesus sendiri masuk ke dalam kota hanya beberapa kali, dan kunjungan-kunjungan singkat ini dilakukan selama hari-hari perayaan Pondok Daun. Dia menghabiskan sebagian besar bulan Oktober bersama Abner dan rekan-rekannya di Betlehem.
162:1.1 (1788.5) Jauh sebelum mereka melarikan diri dari Galilea, para pengikut Yesus telah memohon dia untuk pergi ke Yerusalem agar memberitakan kabar baik kerajaan supaya pesannya dapat memiliki prestise telah diberitakan di pusat kebudayaan dan pembelajaran Yahudi; tapi sekarang bahwa dia benar-benar telah datang ke Yerusalem untuk mengajar, mereka kuatir akan hidupnya. Mengetahui bahwa Sanhedrin telah berusaha untuk membawa Yesus ke Yerusalem untuk pengadilan dan mengingat pernyataan Guru yang baru-baru ini diulang bahwa dia harus mengalami kematian, para rasul telah benar-benar tertegun oleh keputusan mendadaknya untuk menghadiri perayaan Pondok Daun. Pada semua bujukan mereka sebelumnya agar dia pergi ke Yerusalem, dia telah menjawab, “Saatnya belum tiba.” Sekarang, pada protes ketakutan mereka dia hanya menjawab, “Tetapi saatnya telah tiba.”
162:1.2 (1789.1) Selama perayaan Pondok Daun Yesus pergi ke Yerusalem dengan berani pada beberapa kesempatan dan di depan publik mengajar di bait suci. Hal ini ia lakukan meskipun para rasulnya berupaya untuk mencegahnya. Meskipun mereka telah lama mendesak dia untuk memberitakan pesannya di Yerusalem, kini mereka takut untuk melihat dia masuk ke kota pada saat ini, karena tahu benar bahwa para ahli kitab dan orang Farisi bertekad untuk mendatangkan kematiannya.
162:1.3 (1789.2) Penampilan berani Yesus di Yerusalem itu lebih dari sebelumnya membingungkan para pengikutnya. Banyak dari murid-muridnya, dan bahkan Yudas Iskariot, rasul itu, sudah berani berpikir bahwa Yesus telah melarikan diri dengan tergesa-gesa ke Fenisia karena ia takut orang-orang Yahudi dan Herodes Antipas. Mereka gagal untuk memahami makna penting dari gerakan-gerakan Guru. Kehadirannya di Yerusalem pada perayaan Pondok Daun itu, bahkan bertentangan dengan saran dari para pengikutnya, cukup selamanya mengakhiri semua bisikan tentang ketakutan dan kepengecutan.
162:1.4 (1789.3) Selama perayaan Pondok Daun, ribuan orang percaya dari semua bagian Kekaisaran Romawi melihat Yesus, mendengarkan dia mengajar, dan bahkan banyak yang berangkat ke Betania untuk berbicara dengan dia tentang kemajuan kerajaan di wilayah-wilayah asal mereka.
162:1.5 (1789.4) Ada banyak alasan mengapa Yesus mampu untuk berkhotbah secara publik di pelataran (halaman) bait suci sepanjang hari-hari perayaan itu, dan yang terutama adalah ketakutan yang datang ke atas para pejabat Sanhedrin sebagai akibat dari perpecahan sentimen diam-diam di kalangan mereka sendiri. Menjadi fakta bahwa banyak anggota Sanhedrin yang diam-diam percaya kepada Yesus atau sebaliknya jelas menolak untuk menangkap dia selama perayaan, ketika sedemikian besar orang-orang hadir di Yerusalem, banyak di antara mereka yang percaya kepadanya atau setidaknya bersahabat pada gerakan rohani yang dia sokong.
162:1.6 (1789.5) Upaya Abner dan rekan-rekannya di seluruh Yudea juga telah berbuat banyak untuk mengkonsolidasikan sentimen menguntungkan terhadap kerajaan, begitu rupa sehingga para musuh Yesus tidak berani terlalu terang-terangan dalam perlawanan mereka. Ini adalah salah satu alasan mengapa Yesus secara publik bisa mengunjungi Yerusalem dan masih hidup-hidup pergi. Satu atau dua bulan sebelum ini dia akan pasti dihukum mati.
162:1.7 (1789.6) Tetapi keberanian Yesus tampil di depan umum di Yerusalem itu mengagumkan musuh-musuhnya; mereka tidak siap untuk tantangan yang begitu berani. Beberapa kali selama bulan ini Sanhedrin melakukan upaya-upaya lemah untuk menempatkan Guru dalam tahanan, tetapi tidak ada yang berhasil dari upaya-upaya ini. Musuh-musuhnya begitu kaget oleh penampilan publik Yesus yang tak terduga di Yerusalem sehingga mereka mengira dia tentulah dijanjikan perlindungan oleh para penguasa Romawi. Mengetahui bahwa Filipus (saudara Herodes Antipas) hampir menjadi pengikut Yesus, para anggota Sanhedrin berspekulasi bahwa Filipus telah memberikan bagi Yesus janji-janji perlindungan terhadap musuh-musuhnya. Yesus telah berangkat dari wilayah hukum mereka sebelum mereka tersadar bahwa mereka telah keliru meyakini bahwa kemunculannya yang tiba-tiba dan berani di Yerusalem itu disebabkan oleh kesepakatan rahasia dengan para pejabat pemerintah Romawi.
162:1.8 (1789.7) Hanya dua belas rasul yang tahu bahwa Yesus bermaksud untuk menghadiri perayaan Pondok Daun setelah mereka berangkat dari Magadan. Para pengikut Guru yang lain sangat tercengang-cengang ketika ia muncul di pelataran bait suci dan mulai untuk mengajar di depan umum, dan para penguasa Yahudi terkejut tidak kepalang ketika dilaporkan bahwa dia sedang mengajar dalam bait suci.
162:1.9 (1790.1) Meskipun murid-muridnya tidak mengharapkan Yesus menghadiri perayaan itu, sebagian besar musafir dari jauh yang telah mendengar kabar tentang dia menyimpan harapan bahwa mereka mungkin akan melihat dia di Yerusalem. Dan mereka tidak dikecewakan, karena pada beberapa kesempatan dia mengajar di Serambi Salomo dan di tempat-tempat lain dalam halaman bait suci. Ajaran-ajaran ini sebenarnya pengumuman ofisial atau resmi tentang keilahian Yesus kepada orang-orang Yahudi dan kepada seluruh dunia.
162:1.10 (1790.2) Orang banyak yang mendengarkan ajaran Guru terbagi dalam pendapat mereka. Beberapa mengatakan bahwa ia adalah orang baik; beberapa mengatakan ia nabi; beberapa mengatakan ia benar-benar Mesias; orang lain mengatakan dia adalah seorang pengacau yang jail, bahwa dia memimpin orang-orang tersesat dengan doktrin-doktrinnya yang aneh. Musuh-musuhnya ragu-ragu untuk mengecam dia secara terbuka karena takut pada orang-orang percaya yang bersahabat, sementara teman-temannya takut untuk mengakui dia secara terbuka karena takut terhadap pemuka-pemuka Yahudi, mengetahui bahwa Sanhedrin bertekad untuk menghukum mati dia. Tetapi musuh-musuhnya sekalipun terkagum-kagum akan ajarannya, mengetahui bahwa dia tidak dididik di sekolah-sekolah para rabi.
162:1.11 (1790.3) Setiap kali Yesus pergi ke Yerusalem, rasul-rasulnya dipenuhi kengerian. Mereka bahkan semakin takut lagi karena, dari hari ke hari, mereka mendengarkan pernyataannya yang semakin berani mengenai sifat dasar misinya di bumi. Mereka tidak terbiasa untuk mendengar Yesus membuat klaim-klaim positif tersebut dan penegasan-penegasan yang luar biasa seperti itu bahkan ketika berkhotbah di antara teman-temannya.
162:2.1 (1790.4) Sore pertama Yesus mengajar dalam Bait Suci, serombongan cukup banyak orang duduk mendengarkan kata-katanya yang menggambarkan kebebasan dari injil yang baru dan sukacita mereka yang percaya kabar baik, ketika itulah seorang pendengar yang penasaran menginterupsinya untuk bertanya: “Guru, bagaimana engkau bisa mengutip Kitab Suci dan mengajar orang-orang begitu lancar sedangkan aku diberitahu bahwa engkau tidak dididik dalam pembelajaran para rabi?” Yesus menjawab: “Tidak ada orang yang mengajari aku kebenaran yang aku nyatakan kepada kamu. Dan ajaran ini bukan milikku tapi milik Dia yang telah mengutus aku. Jika ada orang yang benar-benar berkeinginan untuk melakukan kehendak Bapaku, ia akan pasti tahu tentang ajaranku, apakah itu dari Tuhan atau apakah aku berbicara untuk diriku sendiri. Siapa yang berbicara untuk dirinya sendiri mencari kemuliaannya sendiri, tetapi ketika aku memberitakan firman dari Bapa, aku karena itu mencari kemuliaan Dia yang mengutus aku. Tapi sebelum kamu mencoba untuk masuk ke dalam terang yang baru, bukannya tidak lebih baik kamu mengikuti terang yang sudah kamu miliki? Musa memberi kamu hukum, namun berapa banyak dari kamu yang dengan jujur berusaha untuk memenuhi tuntutan-tuntutannya? Musa dalam hukum ini memerintahkan kamu, berkata, 'Jangan membunuh'; meskipun ada perintah ini beberapa dari kamu berusaha untuk membunuh Anak Manusia.”
162:2.2 (1790.5) Ketika orang banyak mendengar kata-kata ini, mereka menjadi berselisih di antara mereka sendiri. Beberapa mengatakan dia gila; beberapa bahwa ia kerasukan setan. Lainnya mengatakan, ini memang nabi Galilea yang telah lama ahli-ahli kitab dan orang Farisi berusaha untuk bunuh. Beberapa mengatakan para pemimpin agama takut untuk menganiaya dia; yang lain berpikir bahwa mereka tidak menangkapnya karena mereka telah menjadi percaya kepadanya. Setelah banyak perdebatan salah satu dari kerumunan itu melangkah maju dan bertanya kepada Yesus, “Mengapa para penguasa berusaha untuk membunuh engkau?” Dan dia menjawab: “Para penguasa berusaha untuk membunuh aku karena mereka membenci ajaranku tentang kabar baik kerajaan, injil yang membuat manusia bebas dari tradisi-tradisi memberatkan dari agama upacara-upacara resmi yang guru-guru ini telah bertekad untuk menegakkannya dengan biaya berapapun. Mereka menyunat sesuai dengan hukum pada hari Sabat, tetapi mereka hendak membunuh aku karena aku pernah pada hari Sabat membebaskan seorang pria yang ditawan dalam belenggu penderitaan. Mereka mengikuti aku pada hari Sabat untuk memata-matai aku, tetapi mau membunuhku karena pada kesempatan lain aku memilih untuk membuat seorang pria yang lumpuh tak berdaya sepenuhnya sembuh pada hari Sabat. Mereka berusaha untuk membunuhku karena mereka tahu dengan baik bahwa, jika kamu benar-benar percaya dan berani untuk menerima ajaranku, sistem agama tradisional mereka akan digulingkan, selamanya diruntuhkan. Dengan demikian mereka akan kehilangan otoritas yang atas mana mereka telah mengabdikan hidup mereka karena mereka tetap gigih menolak untuk menerima injil baru dan lebih mulia tentang kerajaan Tuhan ini. Dan sekarang aku memohon pada kamu masing-masing: Jangan hakimi sesuai dengan penampilan luar melainkan hakimilah berdasarkan roh sebenarnya dari ajaran-ajaran ini; hakimilah dengan benar.”
162:2.3 (1791.1) Maka berkatalah seorang penanya lain: “Ya, Guru, kami memang mencari Mesias, tetapi ketika dia datang, kami tahu bahwa penampilannya akan dalam misteri. Kami tahu dari mana engkau. Engkau telah ada di antara saudara-saudaramu dari semula. Pembebas akan datang dalam kuasa untuk memulihkan tahta kerajaan Daud. Apakah engkau benar-benar mengaku sebagai Mesias?” Dan Yesus menjawab: “Kamu mengaku mengenal aku dan tahu dari mana aku. Aku berharap pengakuanmu benar, karena memang kamu akan menemukan hidup berkelimpahan dalam pengetahuan itu. Tapi aku menyatakan bahwa aku tidak datang kepada kamu demi untuk diriku sendiri; Aku telah diutus oleh Bapa, dan Dia yang mengutus aku itu adalah benar dan setia. Dengan menolak untuk mendengar aku, kamu menolak untuk menerima Dia yang mengutus aku. Kamu, jika kamu mau menerima injil ini, akan datang untuk mengenal Dia yang mengutus aku. Aku mengenal Bapa, karena aku telah datang dari Bapa untuk menyatakan dan mengungkapkan Dia kepada kamu.”
162:2.4 (1791.2) Agen-agen dari para ahli kitab ingin menangkap dia, tetapi mereka takut akan orang banyak, karena banyak yang percaya kepadanya. Pekerjaan Yesus sejak baptisannya telah menjadi terkenal ke seluruh orang Yahudi, dan sementara banyak orang-orang ini menceritakan hal-hal ini, mereka mengatakan di antara mereka: “Meskipun guru ini dari Galilea, dan meskipun ia tidak memenuhi semua harapan kita tentang Mesias, kami bertanya-tanya apakah sang pembebas, ketika ia datang, benar-benar akan melakukan sesuatu yang lebih mengagumkan daripada yang Yesus dari Nazaret ini telah lakukan.”
162:2.5 (1791.3) Ketika orang-orang Farisi dan agen-agen mereka mendengar orang-orang berbicara seperti ini, mereka berunding dengan para pemimpin mereka dan memutuskan bahwa sesuatu harus dilakukan segera untuk menghentikan penampilan publik Yesus di pelataran bait suci ini. Para pemimpin orang Yahudi, pada umumnya, cenderung untuk menghindari bentrokan dengan Yesus, karena percaya bahwa penguasa Romawi telah menjanjikan dia kekebalan hukum. Mereka tidak bisa menjelaskan selain itu tentang keberaniannya datang saat ini ke Yerusalem; tapi para pejabat Sanhedrin tidak sepenuhnya percaya desas-desus ini. Mereka beralasan bahwa para penguasa Romawi tidak akan melakukan hal seperti itu secara diam-diam dan tanpa sepengetahuan badan pemerintahan tertinggi bangsa Yahudi.
162:2.6 (1791.4) Sesuai dengan itulah, Eber, pejabat yang ditunjuk Sanhedrin, dengan dua asisten dikirim untuk menangkap Yesus. Ketika Eber berjalan menuju Yesus, Guru berkata: “Jangan takut untuk mendekati aku. Mendekatlah sementara kamu mendengarkan ajaranku. Aku tahu kamu telah dikirim untuk menangkap aku, tapi kamu harus memahami bahwa tidak ada yang akan menimpa Anak Manusia sampai saatnya tiba. Kamu tidak berbaris melawan aku; kamu datang hanya untuk melakukan perintah tuan-tuanmu, dan bahkan para penguasa orang Yahudi ini sesungguhnya berpikir mereka beribadah kepada Tuhan ketika mereka diam-diam berusaha membunuh aku.
162:2.7 (1792.1) “Aku tidak memiliki niat buruk pada kamu. Bapa mengasihi kamu, dan karena itu aku merindukan pembebasan kamu dari belenggu prasangka dan kegelapan tradisi. Aku menawari kamu kebebasan hidup dan sukacita keselamatan. Aku menyatakan jalan yang baru dan hidup, pembebasan dari kejahatan dan pematahan belenggu dosa. Aku telah datang agar kamu dapat memiliki hidup, dan memilikinya selamanya. Kamu berusaha untuk menyingkirkan aku dan ajaranku yang menggelisahkan itu. Jika saja kamu bisa menyadari bahwa aku bersama kamu hanya sebentar lagi! Tidak lama lagi aku pergi kepada Dia yang mengutus aku ke dalam dunia ini. Dan kemudian banyak dari kamu akan secara tekun mencari aku, tetapi kamu tidak akan menemukan kehadiranku, karena di mana aku akan pergi kamu tidak bisa datang. Tapi semua yang benar-benar berusaha untuk menemukan aku suatu kali nanti akan mencapai kehidupan yang memimpin ke hadapan Bapaku.”
162:2.8 (1792.2) Beberapa dari para pengejek berkata di antara mereka sendiri: “Ke mana orang ini akan pergi sehingga kita tidak bisa menemukannya? Apakah ia akan pergi untuk hidup di antara orang-orang Yunani? Apakah dia akan membunuh dirinya sendiri? Apa yang bisa ia maksudkan ketika ia menyatakan bahwa segera ia akan pergi dari kita, dan bahwa kita tidak dapat pergi ke mana ia pergi?”
162:2.9 (1792.3) Eber dan para asistennya menolak untuk menangkap Yesus; mereka kembali ke tempat pertemuan mereka tanpa dia. Karena itu, ketika imam-imam kepala dan orang-orang Farisi memarahi Eber dan asisten-asistennya karena mereka belum membawa Yesus bersama mereka, Eber hanya menjawab: "Kami takut untuk menangkapnya di tengah-tengah orang banyak karena banyak yang percaya kepadanya. Selain itu, kami tidak pernah mendengar seorang manusia berbicara seperti orang ini. Ada sesuatu yang tidak biasa tentang guru ini. Kamu sebaiknya semua pergi ke sana untuk mendengarkan dia.” Dan ketika para penguasa kepala mendengar kata-kata ini, mereka heran dan berbicara dengan mengejek kepada Eber: “Apakah kamu juga disesatkan? Apakah kamu hendak percaya pada pendusta ini? Pernahkah kamu mendengar bahwa ada salah satu dari orang-orang kita yang terpelajar atau salah satu dari penguasa telah percaya kepadanya? Apakah ada dari para ahli kitab atau orang-orang Farisi yang tertipu oleh ajaran pintarnya? Bagaimana bisa bahwa kamu dipengaruhi oleh perilaku bodoh orang banyak ini yang tidak tahu hukum atau para nabi? Tidak tahukah kamu, bahwa orang-orang yang tidak diajar tersebut adalah terkutuk?” Dan kemudian jawab Eber: “Meski begitu, tuan-tuanku, tapi orang ini berbicara pada orang banyak dengan kata-kata rahmat dan harapan. Dia membuat girang orang yang putus asa, dan kata-katanya menghibur bahkan bagi jiwa-jiwa kami. Dapatkah ada yang salah dalam ajaran-ajaran ini meskipun mungkin ia bukan Mesias yang di Kitab Suci? Dan bukankah hukum kita mewajibkan keadilan? Apakah kita menghukum seseorang sebelum kita mendengarnya?” Dan kepala Sanhedrin murka kepada Eber dan, sambil berpaling ke arahnya, berkata: “Apakah kamu sudah gila? Apakah kamu kebetulan juga dari Galilea? Selidikilah Kitab Suci, dan kamu akan menemukan bahwa dari Galilea tidak ada bangkit nabi, apalagi Mesias.”
162:2.10 (1792.4) Sanhedrin dibubarkan dalam kebingungan, dan Yesus menyingkir ke Betania untuk bermalam.
162:3.1 (1792.5) Selama kunjungan ke Yerusalem inilah Yesus berurusan dengan seorang wanita tertentu dengan reputasi jahat yang dibawa ke hadapannya oleh para penuduhnya dan musuh-musuhnya. Catatanmu yang terdistorsi mengenai episode ini menunjukkan bahwa wanita ini telah dibawa ke hadapan Yesus oleh ahli-ahli kitab dan orang Farisi, dan bahwa Yesus berurusan seperti itu dengan mereka untuk menunjukkan bahwa para pemimpin agama Yahudi itu sendiri mungkin telah bersalah karena amoralitas. Yesus tahu benar bahwa, meskipun ahli-ahli kitab dan orang-orang Farisi ini buta secara rohani dan berprasangka secara intelektual oleh kesetiaan mereka pada tradisi, namun mereka terhitung di antara orang-orang yang paling bermoral sepenuhnya dari hari dan generasi itu.
162:3.2 (1793.1) Apa yang sebenarnya terjadi adalah ini: Pagi-pagi pada hari ketiga perayaan itu, ketika Yesus mendekati bait suci, ia ditemui oleh sekelompok agen sewaan Sanhedrin yang menyeret seorang wanita bersama mereka. Saat mereka mendekat, juru bicaranya mengatakan: “Guru, perempuan ini dibawa karena perzinahan—tertangkap basah. Adapun hukum Musa memerintahkan agar kita harus merajam wanita yang seperti itu. Apa yang engkau katakan harus dilakukan terhadap dia?”
162:3.3 (1793.2) Rencana musuh Yesus adalah, jika dia menjunjung hukum Musa yang mengharuskan bahwa pelanggar yang mengaku itu agar dirajam batu, maka akan melibatkan dia dalam kesulitan dengan para penguasa Romawi, yang telah menolak hak orang-orang Yahudi untuk menjatuhkan hukuman mati tanpa persetujuan dari pengadilan Romawi. Jika dia melarang merajam batu wanita itu, mereka akan menuduh dia di hadapan Sanhedrin karena menetapkan dirinya di atas Musa dan hukum Yahudi. Jika dia tetap diam, mereka akan menuduhnya pengecut. Tetapi Guru mampu mengatasi situasi sedemikian rupa sehingga seluruh rancangan itu hancur berantakan karena kebusukannya sendiri.
162:3.4 (1793.3) Wanita ini, yang dulunya cantik, adalah istri dari seorang warga rendahan dari Nazaret, seorang pria yang telah menjadi pembuat masalah terhadap Yesus sepanjang masa mudanya. Pria itu, setelah menikahi wanita ini, dengan paling memalukan memaksanya untuk mencari nafkah untuk mereka dengan memperdagangkan tubuhnya. Dia telah muncul ke perayaan di Yerusalem agar istrinya mungkin melacurkan pesona tubuhnya untuk keuntungan keuangan. Dia telah masuk ke dalam tawar-menawar dengan orang-orang sewaan dari para penguasa Yahudi itu sehingga mengkhianati istrinya sendiri dalam kejahatan pelacuran itu. Dan demikianlah mereka datang dengan wanita itu dan pasangannya dalam pelanggaran itu dengan tujuan menjerat Yesus agar mengeluarkan beberapa pernyataan yang dapat digunakan melawan dirinya dalam kasus penangkapannya.
162:3.5 (1793.4) Yesus, melihat sekeliling kerumunan, melihat suami wanita itu berdiri di belakang orang-orang lain. Dia tahu lelaki macam apa dia dan merasa bahwa dia adalah pihak yang terlibat dalam transaksi tercela itu. Yesus pertama-tama berjalan keliling ke dekat tempat si suami bobrok ini berdiri dan menulis di atas pasir beberapa kata yang menyebabkan dia tergesa-gesa pergi. Kemudian dia kembali di depan wanita itu dan menulis lagi di atas tanah untuk kepentingan para calon penuduh wanita itu; dan ketika mereka membaca tulisannya itu, mereka juga pergi, satu per satu. Dan setelah Guru menulis di pasir ketiga kalinya, lelaki pasangan zinah wanita itu pergi juga, sehingga, ketika Guru bangun dari menulis, dia melihat wanita itu berdiri sendirian di hadapannya. Yesus berkata: “Perempuan, dimana para penuduhmu? tidak adakah orang yang masih tinggal untuk merajam kamu?” Dan wanita itu, sambil mengangkat matanya, menjawab, “Tidak ada, Tuhan.” Dan kemudian kata Yesus: “Aku tahu tentang kamu; akupun juga tidak menghukum kamu. Pergilah dalam damai.” Dan wanita ini, Hildana, meninggalkan suaminya yang bejat itu dan menggabungkan dirinya pada murid-murid kerajaan.
162:4.1 (1793.5) Kehadiran orang-orang dari seluruh dunia yang dikenal, dari Spanyol ke India, membuat perayaan Pondok Daun suatu kesempatan ideal bagi Yesus untuk pertama kalinya secara publik memberitakan injil sepenuhnya di Yerusalem. Pada perayaan ini orang-orang tinggal sebagian besar di udara terbuka, dalam bilik-bilik dedaunan. Itulah perayaan pengumpulan panen raya, yang datang dan diadakan dalam sejuknya bulan-bulan musim gugur, sehingga perayaan itu lebih umum dihadiri oleh orang-orang Yahudi dari seluruh dunia daripada Paskah pada akhir musim dingin atau Pentakosta pada awal musim panas. Para rasul akhirnya menyaksikan Guru mereka membuat pengumuman berani mengenai misinya di bumi di depan seluruh dunia, seperti itu.
162:4.2 (1794.1) Ini adalah perayaan dari semua perayaan, karena semua pengorbanan yang tidak dibuat pada festival-festival lainnya dapat dilakukan pada saat ini. Inilah kesempatan untuk penerimaan persembahan bait suci; perayaan itu adalah kombinasi dari kesenangan liburan dengan tatacara khidmat ibadah agama. Di sinilah waktu untuk sukacita bangsa, dicampur dengan pengorbanan, nyanyian orang Lewi, dan tiupan khidmat sangkakala perak para imam. Pada malam hari pemandangan mengesankan bait suci dan kerumunan peziarahnya dengan cemerlang diterangi oleh kaki dian besar yang menyala terang di pelataran perempuan maupun oleh kilau puluhan obor yang berdiri seputar pelataran bait suci. Seluruh kota semarak dihiasi kecuali benteng Romawi Antonia, yang memandang dengan suram berlawanan terhadap suasana perayaan dan ibadah ini. Dan alangkah bencinya orang-orang Yahudi pada pengingat tentang kuk penjajahan Romawi yang terus ada ini!
162:4.3 (1794.2) Tujuh puluh ekor lembu jantan dikorbankan selama perayaan, simbol dari tujuh puluh negara-negara kekafiran. Upacara pencurahan air melambangkan pencurahan roh ilahi. Upacara air ini mengikuti prosesi matahari terbit dari para imam dan orang-orang Lewi. Para jemaah menuruni anak-anak tangga yang membawa dari pelataran Israel ke pelataran untuk perempuan sementara trompet keperakan ditiup sambung bersambung. Kemudian orang-orang beriman berbaris menuju gerbang elok, yang membuka ke pelataran orang kafir. Di sini mereka berpaling menghadap ke barat, untuk mengulang nyanyian mereka, dan melanjutkan barisan mereka menuju air simbolis.
162:4.4 (1794.3) Pada hari terakhir perayaan bertugaslah hampir empat ratus lima puluh imam dengan sejumlah yang sama orang Lewi. Saat fajar para peziarah yang berkumpul dari seluruh bagian kota, masing-masing membawa di tangan kanan seikat ranting myrtle (bungur), willow (dedalu), dan cabang-cabang daun pohon kurma, sementara di tangan kiri masing-masing membawa cabang dari apel firdaus—jeruk sitrun, atau “buah terlarang.” Para peziarah ini dibagi menjadi tiga kelompok untuk upacara pagi-pagi ini. Satu kelompok tetap di bait suci untuk menghadiri pengorbanan pagi; kelompok lain berbaris turun dari Yerusalem ke dekat Maza untuk memotong dahan-dahan pohon willow untuk hiasan mezbah pengorbanan, sedangkan kelompok ketiga membentuk arak-arakan untuk berbaris dari bait suci di belakang imam pembawa air, yang, mengikuti suara dari trompet perak, membawa kendi emas yang akan diisi air simbolik, keluar melalui Ofel ke dekat Siloam, dimana terletak gerbang air mancur. Setelah kendi emas diisi di kolam Siloam, prosesi berbaris kembali ke bait suci, masuk melalui pintu air dan pergi langsung ke pelataran para imam, di mana imam pembawa kendi air itu bergabung dengan imam pembawa anggur untuk korban minuman (curahan). Kedua kelompok imam ini kemudian bersama menuju ke saluran-saluran perak yang mengarah ke dasar mezbah dan menuangkan isi kendi-kendi itu ke dalamnya. Pelaksanaan ritus menuangkan anggur dan air ini adalah pertanda untuk para musafir yang berkumpul untuk memulai nyanyian dari Mazmur 113 sampai termasuk 118, bergantian dengan orang-orang Lewi. Dan sementara mereka mengucapkan baris-baris ayat ini, mereka akan melambaikan berkas-berkas ranting mereka di mezbah. Kemudian disusul pengorbanan untuk siang, berkaitan dengan pembacaan Mazmur untuk siang, Mazmur untuk hari terakhir perayaan adalah yang pasal delapan puluh dua, dimulai dari ayat kelima.
162:5.1 (1794.4) Pada malam sebelum hari terakhir perayaan, saat suasana diterangi benderang oleh cahaya dari lampu-lampu kaki dian dan obor-obor, Yesus berdiri di tengah-tengah kerumunan orang yang berkumpul dan berkata:
162:5.2 (1795.1) “Akulah terang dunia. Siapa yang mengikuti aku tidak akan berjalan dalam kegelapan tetapi akan memiliki terang hidup. Dengan berusaha untuk mengadili aku dan mencoba untuk menghakimi aku, kamu menyatakan bahwa, jika aku bersaksi tentang diriku sendiri, kesaksianku tidak mungkin benar. Tapi tidak pernah bisa ciptaan itu duduk menghakimi Pencipta. Bahkan jika aku bersaksi tentang diriku sendiri, kesaksianku itu selama-lamanya benar, sebab aku tahu dari mana aku datang, siapa aku, dan ke mana aku pergi. Kamu yang hendak membunuh Anak Manusia tidak tahu dari mana aku datang, siapa aku, atau ke mana aku pergi. Kamu hanya menghakimi berdasarkan penampilan daging; kamu tidak melihat kenyataan-kenyataan roh. Aku tidak menghakimi siapapun, bahkan tidak pada musuh besarku. Tapi jika aku akan memilih untuk menghakimi, penghakimanku akan benar dan adil, karena aku tidak akan menilai sendirian tetapi dalam hubungan dengan Bapaku, yang mengutus aku ke dalam dunia, dan yang adalah sumber dari segala penghakiman yang benar. Kamu bahkan memperbolehkan bahwa kesaksian dari dua orang yang dipercaya dapat diterima—baiklah, kalau begitu, aku memberikan kesaksian tentang kebenaran-kebenaran ini; begitu pula Bapaku yang di surga. Dan ketika aku memberitahukan kamu kemarin ini, dalam kegelapanmu kamu bertanya kepadaku, 'Di mana Bapamu?' Sesungguhnya, kamu tidak kenal baik aku maupun Bapaku, karena kalau saja kamu telah mengenal aku, kamu juga akan mengenal Bapa.
162:5.3 (1795.2) “Aku telah memberitahu kamu bahwa aku akan pergi, dan bahwa kamu akan mencari aku dan tidak menemukan aku, karena ke mana aku pergi kamu tidak dapat datang. Kamu yang menolak terang ini berasal dari bawah; aku dari atas. Kamu yang lebih memilih untuk duduk dalam kegelapan adalah dari dunia ini; aku bukan dari dunia ini, dan aku hidup dalam terang kekal dari Bapa segala terang. Kamu semua memiliki kesempatan berlimpah untuk belajar siapa aku, tetapi kamu akan memiliki bukti lagi lainnya yang membenarkan siapa itu Anak Manusia. Akulah terang kehidupan, dan setiap orang yang dengan sengaja dan dengan memahami menolak terang penyelamat ini akan mati dalam dosa-dosanya. Banyak yang harus aku beritahukan padamu, tetapi kamu tidak dapat menerima kata-kataku. Namun demikian, Dia yang mengutus aku, adalah benar dan setia; Bapaku mengasihi juga anak-anaknya yang bersalah. Dan semua yang Bapaku telah katakan aku juga beritakan kepada dunia.
162:5.4 (1795.3) “Ketika Anak Manusia ditinggikan, maka kamu semua akan tahu bahwa akulah dia, dan bahwa aku tidak melakukan apapun dari diriku sendiri tapi hanya yang Bapa telah ajarkan padaku. Aku mengucapkan kata-kata ini kepadamu dan pada anak-anakmu. Dan Dia yang mengutus aku itu sekarangpun ada dengan aku; Dia tidak meninggalkan aku sendirian, karena aku selalu melakukan apa yang berkenan kepada-Nya.”
162:5.5 (1795.4) Sementara Yesus mengajar para peziarah di pelataran (halaman dalam) bait suci, banyak yang percaya. Dan tidak ada seorangpun yang berani menangkapnya.
162:6.1 (1795.5) Pada hari terakhir, hari puncak perayaan itu, ketika arak-arakan dari kolam Siloam melewati pelataran-pelataran bait suci, dan tepat setelah air dan anggur dituangkan ke atas mezbah oleh para imam, Yesus, sambil berdiri di antara para peziarah, mengatakan: “Jika ada orang yang haus, baiklah ia datang kepadaku dan minum. Dari Bapa di atas aku membawa ke dunia ini air hidup. Siapa yang percaya padaku akan dipenuhi dengan roh yang air ini wakili, karena bahkan Kitab Suci telah mengatakan, 'Dari dalam dia akan mengalir aliran-aliran air hidup.' Ketika Anak Manusia telah menyelesaikan pekerjaannya di bumi, maka akan dicurahkan ke atas semua manusia Roh Kebenaran yang hidup itu. Siapa yang menerima roh ini tidak akan pernah kenal kehausan rohani lagi.”
162:6.2 (1795.6) Yesus tidak mengganggu ibadah ketika mengucapkan kata-kata ini. Dia berbicara pada jemaah segera setelah nyanyian Hallel, pembacaan responsif kitab Mazmur (pasal 113-118) disertai dengan melambaikan ranting-ranting di depan mezbah. Tepat di sini ada jeda saat korban sedang dipersiapkan, dan pada saat inilah para peziarah mendengar suara menawan dari Guru yang menyatakan bahwa dia adalah pemberi air hidup kepada setiap jiwa yang haus roh.
162:6.3 (1796.1) Pada penutupan ibadah pagi ini Yesus terus mengajar orang banyak, katanya: “Apakah kamu belum membaca dalam Kitab Suci: 'Sebab Aku akan mencurahkan air ke atas tanah yang haus, dan hujan lebat ke atas tempat yang kering. Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas keturunanmu, dan berkat-Ku ke atas anak cucumu'? Mengapa kamu haus untuk pelayanan dari roh sementara kamu berusaha untuk mengairi jiwamu dengan tatacara manusia, yang dituangkan dari kendi-kendi rusak untuk upacara ibadah? Apa yang kamu lihat terjadi di sekitar bait suci ini adalah cara yang mana nenek moyangmu berusaha untuk melambangkan penganugerahan roh ilahi ke atas anak-anak iman, dan kamu telah berbuat baik untuk melestarikan simbol-simbol ini, bahkan hingga hari ini. Tapi sekarang telah datang pada generasi ini pewahyuan dari Bapa semua roh melalui penganugerahan Anaknya, dan semua ini pasti akan diikuti dengan penganugerahan roh dari Bapa dan Anak ke atas anak-anak manusia. Kepada setiap orang yang memiliki iman maka penganugerahan roh ini akan menjadi guru yang sejati tentang jalan yang menuju kepada hidup selama-lamanya, kepada air-air hidup yang sesungguhnya dalam kerajaan surga di atas bumi dan dalam Firdausnya Bapa di atas sana.”
162:6.4 (1796.2) Dan Yesus terus menjawab pertanyaan-pertanyaan dari orang banyak maupun dari orang-orang Farisi. Beberapa berpikir dia adalah seorang nabi; beberapa percaya padanya sebagai Mesias; yang lain mengatakan dia tidak mungkin Kristus itu, melihat bahwa dia datang dari Galilea, dan bahwa Mesias harus memulihkan takhta Daud. Masih juga mereka tidak berani menangkapnya.
162:7.1 (1796.3) Pada sore hari terakhir perayaan itu dan setelah para rasul gagal dalam upaya mereka untuk membujuk dia agar melarikan diri dari Yerusalem, Yesus pergi lagi ke bait suci untuk mengajar. Menemukan sekumpulan besar orang percaya sedang berkumpul di Serambi Sulaiman, dia berbicara kepada mereka, mengatakan:
162:7.2 (1796.4) “Jika kata-kataku tinggal di dalam kamu dan kamu berniat untuk melakukan kehendak Bapaku, maka kamu adalah benar-benar murid-muridku. Kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu. Aku tahu bagaimana kamu akan menjawab aku: Kami adalah anak-anak Abraham, dan kita tidak berada dalam perbudakan siapapun; bagaimana kami akan dibuat merdeka? Meskipun demikian, aku tidak berbicara tentang penundukan yang kelihatan pada kekuasaan lain; aku mengacu pada kemerdekaan jiwa. Sesungguhnya, aku berkata kepadamu, setiap orang yang berbuat dosa, adalah hamba dosa. Dan kamu tahu bahwa hamba itu tidak mungkin untuk tinggal selamanya di rumah tuannya. Kamu juga tahu bahwa anak itulah yang tetap di rumah ayahnya. Karena itu, jika Anak itu memerdekakan kamu, akan membuat kamu menjadi anak-anak-Nya, maka kamu akan benar-benar merdeka.
162:7.3 (1796.5) “Aku tahu bahwa kamu adalah keturunan Abraham, namun para pemimpinmu berusaha untuk membunuh aku karena firmanku tidak diizinkan untuk melakukan pengaruhnya yang mengubahkan itu dalam hati mereka. Jiwa mereka tertutup oleh prasangka dan dibutakan oleh keangkuhan dendam. Aku menyatakan kepadamu kebenaran yang Bapa kekal tunjukkan padaku, sementara para guru yang tersesat ini berusaha melakukan hal-hal yang telah mereka pelajari hanya dari bapa leluhur duniawi mereka. Dan kalau kamu menjawab bahwa Abraham adalah bapamu, maka aku memberitahu kamu bahwa, jika kamu adalah anak-anak Abraham, tentulah kamu mengerjakan pekerjaan yang dikerjakan Abraham. Beberapa dari kamu percaya ajaranku, tetapi yang lain berusaha untuk membunuhku karena aku telah mengatakan kepada kamu kebenaran yang aku terima dari Tuhan. Tetapi Abraham tidak seperti itu memperlakukan kebenaran Tuhan. Aku melihat bahwa beberapa di antara kamu bertekad untuk melakukan pekerjaan si jahat. Jika Tuhan adalah Bapamu, kamu akan mengenal aku dan mencintai kebenaran yang aku tunjukkan. Apakah kamu tidak melihat bahwa aku datang dari Bapa, bahwa aku diutus oleh Tuhan, bahwa aku tidak melakukan pekerjaan ini dari diriku sendiri? Mengapa kamu tidak mengerti kata-kataku? Apakah karena kamu telah memilih untuk menjadi anak-anak kejahatan? Jika kamu adalah anak-anak kegelapan, kamu akan sulit berjalan dalam terang kebenaran yang aku wahyukan. Anak-anak kejahatan hanya mengikuti cara bapa mereka, yang adalah pendusta dan tidak berdiri untuk kebenaran karena ternyata tidak ada kebenaran dalam dirinya. Tapi sekarang datanglah Anak Manusia berbicara dan menghidupi kebenaran, dan banyak dari kamu menolak untuk percaya.
162:7.4 (1797.1) “Siapakah di antara kamu menuduh aku berdosa? Maka, kalau aku menyatakan dan menghidupi kebenaran yang ditunjukkan kepadaku oleh Bapa, mengapa kamu tidak percaya? Siapa yang dari Tuhan mendengar dengan senang firman Tuhan; karena alasan ini banyak dari kamu tidak mendengar bukan kata-kataku, karena kamu bukan dari Tuhan. Guru-guru kamu bahkan berani mengatakan bahwa aku melakukan pekerjaanku oleh kuasa penghulu setan. Seseorang yang dekat baru saja mengatakan bahwa aku memiliki setan, bahwa aku adalah anak setan. Tapi semua yang jujur dengan jiwamu sendiri tahu betul bahwa aku bukan setan. Kamu tahu bahwa aku menghormati Bapa sekalipun kamu tidak menghormati aku. Aku tidak mencari kemuliaanku sendiri, tetapi hanya kemuliaan Bapa Firdausku. Dan aku tidak menghakimi kamu, karena ada yang menghakimi untuk aku.
162:7.5 (1797.2) “Sesungguhnya, aku berkata kepadamu yang percaya injil bahwa, jika seseorang mau menjaga firman kebenaran ini tetap hidup dalam hatinya, dia tidak akan pernah merasakan kematian. Dan sekarang tepat di sisiku seorang ahli kitab mengatakan bahwa pernyataan ini membuktikan bahwa aku memiliki setan, melihat bahwa Abraham sudah mati, juga para nabi. Dan dia bertanya: 'Apakah kamu jauh lebih besar daripada Abraham dan para nabi sehingga berani berdiri di sini dan mengatakan bahwa barang siapa memegang perkataanmu tidak akan mengecap kematian? Siapa kamu sehingga kamu berani mengucapkan hujatan seperti itu?' Dan aku mengatakan kepada semua yang seperti itu, bahwa jika aku memuliakan diriku sendiri, maka kemuliaanku adalah tidak berarti apa-apa. Tapi Bapa itulah yang akan memuliakan aku, bahkan Bapa yang sama yang kamu sebut Allah. Tapi kamu telah gagal untuk mengenal Allahmu dan Bapaku ini, dan aku telah datang untuk membawamu bersama-sama; untuk menunjukkan kepada kamu bagaimana untuk menjadi benar-benar anak-anak Allah. Meskipun kamu tidak kenal Bapa, aku benar-benar mengenal Dia. Bahkan Abraham bersukacita melihat hariku, dan oleh iman ia melihatnya dan berbahagia.”
162:7.6 (1797.3) Ketika orang-orang Yahudi yang tidak percaya dan agen-agen Sanhedrin yang telah berkumpul di sekeliling pada saat ini mendengar kata-kata ini, mereka membangkitkan keributan, berteriak: “Kamu belum lima puluh tahun, namun kamu berbicara tentang melihat Abraham; kamu adalah anak setan!” Yesus tidak dapat melanjutkan ceramah. Dia hanya mengatakan saat ia pergi, “Sesungguhnya, sesungguhnya, aku berkata kepada kamu, sebelum Abraham ada, aku ada.” Banyak orang yang tidak percaya menyerbu keluar mencari batu untuk dilemparkan ke arahnya, dan agen-agen Sanhedrin berusaha untuk menangkapnya, tetapi Guru dengan cepat berjalan melewati lorong-lorong bait suci dan meloloskan diri ke sebuah tempat pertemuan rahasia di dekat Betania, di mana Marta, Maria, dan Lazarus menantinya.
162:8.1 (1797.4) Telah diatur bahwa Yesus akan menginap dengan Lazarus dan adik-adik perempuannya di rumah seorang teman, sementara para rasul bertebaran di sana-sini dalam kelompok-kelompok kecil, tindakan pencegahan ini diambil karena para penguasa Yahudi kembali menjadi berani dengan rencana mereka untuk menangkapnya.
162:8.2 (1797.5) Selama bertahun-tahun sudah menjadi kebiasaan bagi tiga bersaudara ini untuk meninggalkan semuanya dan mendengarkan ajaran Yesus setiap kali dia kebetulan mengunjungi mereka. Dengan meninggalnya kedua orang tua mereka, Marta telah memegang tanggung jawab rumah tangga, sehingga pada kesempatan ini, sementara Lazarus dan Maria duduk di kaki Yesus menikmati ajarannya yang menyegarkan, Marta bersiap-siap menyediakan makan malam. Perlu dijelaskan bahwa Marta secara tidak perlu terganggu oleh banyak tugas yang tidak penting, dan bahwa dia amat disibukkan oleh banyak hal sepele; itu adalah wataknya.
162:8.3 (1798.1) Ketika Marta menyibukkan diri dengan semua yang dianggap tugas ini, dia terganggu karena Maria tidak berbuat apapun untuk membantu. Oleh karena itu ia pergi kepada Yesus dan berkata: “Guru, tidakkah engkau peduli bahwa adikku membiarkan aku sendiri untuk melayani semuanya? Apakah engkau tidak menyuruh dia untuk datang dan membantuku?” Jawab Yesus: “Marta, Marta, mengapa kamu selalu cemas tentang begitu banyak hal dan terganggu oleh begitu banyak hal-hal sepele? Hanya satu hal yang benar-benar bernilai, dan karena Maria telah memilih bagian yang baik dan yang perlu ini, aku tidak akan mengambil hal itu darinya. Tapi kapan kalian berdua akan belajar untuk hidup seperti yang aku telah ajarkan pada kalian: berdua melayani bekerjasama dan berdua menyegarkan jiwamu bersamaan? Tidak dapatkah kalian belajar bahwa ada waktu untuk segala sesuatu—bahwa hal-hal yang kurang penting dari hidup harus digantikan oleh hal-hal yang lebih besar dari kerajaan surgawi?”
162:9.1 (1798.2) Sepanjang minggu yang mengikuti perayaan Pondok Daun, puluhan orang percaya berkumpul di Betania dan menerima petunjuk dari dua belas rasul. Sanhedrin tidak berusaha untuk menganiaya perkumpulan-perkumpulan ini karena Yesus tidak hadir; dia sepanjang waktu ini bekerja dengan Abner dan rekan-rekannya di Betlehem. Pada hari setelah penutupan perayaan itu, Yesus telah berangkat ke Betania, dan dia tidak lagi mengajar di bait suci selama kunjungan ke Yerusalem ini.
162:9.2 (1798.3) Pada saat ini, Abner sedang membangun markasnya di Betlehem, dan dari pusat itu banyak pekerja telah dikirim ke kota-kota Yudea dan Samaria selatan serta bahkan ke Aleksandria. Dalam beberapa hari kedatangannya, Yesus dan Abner menyelesaikan pengaturan untuk konsolidasi pekerjaan dua kelompok rasul itu.
162:9.3 (1798.4) Sepanjang kunjungannya ke perayaan Pondok Daun, Yesus telah membagi waktunya hampir sama antara Betania dan Betlehem. Di Betania dia menghabiskan banyak waktu dengan para rasulnya; di Betlehem dia memberikan banyak petunjuk kepada Abner dan mantan-mantan rasul Yohanes lainnya. Dan karena kontak akrab inilah akhirnya mereka percaya kepadanya. Para mantan rasul Yohanes Pembaptis ini terpengaruh oleh keberanian yang dia tampilkan dalam pengajaran publiknya di Yerusalem demikian pula oleh pengertian simpatik yang mereka alami dalam pengajaran pribadinya di Betlehem ini. Pengaruh-pengaruh inilah yang akhirnya dan sepenuhnya memenangi masing-masing rekan Abner sehingga menerima kerajaan dengan sepenuh hati dan semua yang tersirat dalam langkah tersebut.
162:9.4 (1798.5) Sebelum meninggalkan Betlehem untuk terakhir kalinya, Guru membuat pengaturan bagi mereka semua untuk bergabung dengannya dalam upaya bersatu yang akan mendahului babak akhir perjalanan hidup buminya dalam daging. Disepakati bahwa Abner dan rekan-rekannya akan bergabung dengan Yesus dan dua belas dalam waktu dekat di Taman Magadan.
162:9.5 (1798.6) Sesuai dengan kesepakatan ini, pada awal November Abner dan sebelas rekan-rekannya bergabung dengan Yesus dan dua belas dan bekerja dengan mereka sebagai satu organisasi hingga ke penyaliban.
162:9.6 (1798.7) Pada bagian akhir bulan Oktober Yesus dan dua belas menarik diri dari sekitar Yerusalem. Pada hari Minggu, 30 Oktober, Yesus dan rekan-rekannya meninggalkan kota Efraim, dimana dia telah beristirahat dalam persembunyian selama beberapa hari, dan berjalan melalui jalan raya barat sungai Yordan langsung ke Taman Magadan, baru tiba sore hari Rabu, 2 November.
162:9.7 (1799.1) Para rasul sangat lega mendapati Guru kembali di wilayah yang bersahabat; tidak lagi mereka mendesak dia agar pergi ke Yerusalem untuk memberitakan injil kerajaan.
Buku Urantia
Makalah 163
163:0.1 (1800.1) BEBERAPA hari setelah kembalinya Yesus dan dua belas ke Magadan dari Yerusalem, Abner dan sekelompok sekitar lima puluh murid tiba dari Betlehem. Pada saat ini ada juga berkumpul di perkemahan Magadan korps-korps penginjilan, korps wanita, dan sekitar seratus lima puluh murid sejati dan teruji lain dari seluruh penjuru Palestina. Setelah menggunakan waktu beberapa hari untuk bercakap-cakap dan melakukan penataan ulang perkemahan, Yesus dan dua belas mulai kursus pelatihan intensif untuk kelompok khusus orang percaya ini, dan dari kumpulan murid terlatih dan berpengalaman ini Guru kemudian memilih tujuh puluh guru dan mengutus mereka untuk memberitakan injil kerajaan. Pelatihan reguler ini dimulai hari Jumat, 4 November dan berlanjut hingga hari Sabat, 19 November.
163:0.2 (1800.2) Yesus memberikan ceramah kepada kumpulan ini setiap pagi. Petrus mengajarkan metode khotbah publik; Natanael melatih mereka dalam seni mengajar; Tomas menjelaskan bagaimana menjawab pertanyaan; sedangkan Matius mengarahkan penataan keuangan kelompok mereka. Para rasul lain juga ikut serta dalam pelatihan ini sesuai dengan pengalaman spesial dan bakat alami mereka.
163:1.1 (1800.3) Kelompok tujuh puluh ini ditahbiskan oleh Yesus pada hari Sabat sore, 19 November, di Perkemahan Magadan, dan Abner ditempatkan sebagai kepala pengkhotbah dan pengajar injil ini. Korps tujuh puluh ini terdiri dari Abner dan sepuluh mantan rasul Yohanes, lima puluh satu dari para penginjil sebelumnya, dan delapan murid lain yang menonjol dalam pelayanan kerajaan.
163:1.2 (1800.4) Sekitar pukul dua pada hari Sabat sore ini, di antara siraman hujan, sekelompok orang percaya, ditambah oleh kedatangan Daud dan mayoritas korps utusannya dan berjumlah lebih dari empat ratus orang, berkumpul di pantai danau Galilea untuk menyaksikan pentahbisan tujuh puluh.
163:1.3 (1800.5) Sebelum Yesus menumpangkan tangannya ke atas kepala tujuh puluh orang itu untuk memisahkan mereka sebagai utusan-utusan injil, dia berpesan kepada mereka, berkata: “Panen itu memang berlimpah, tetapi pekerja sedikit; oleh karena itu aku menasihatkan kamu semua untuk berdoa agar Tuhan pemilik panen akan mengirim pekerja lainnya lagi untuk tuaian-Nya itu. Aku akan menetapkan kamu terpisah sebagai utusan-utusan kerajaan; aku akan mengirim kamu kepada orang Yahudi dan orang kafir seperti domba di antara serigala. Ketika kamu pergi, berdua-dua, aku menyuruh kamu untuk tidak membawa dompet ataupun pakaian tambahan, karena kamu pergi pada misi pertama ini hanya untuk waktu sebentar. Jangan (melakukan tatacara rumit) memberi salam orang di jalan, uruslah pekerjaanmu saja. Kapan saja kamu hendak tinggal di sebuah rumah, pertama katakan: Damai sejahtera bagi rumah tangga ini. Jika orang-orang yang cinta damai tinggal di dalamnya, kamu harus tinggal di sana; jika tidak, maka kamu harus pergi. Dan setelah memilih rumah ini, tetaplah di sana untuk kamu tinggal di kota itu, makan dan minumlah apapun yang disajikan di depanmu. Dan kamu melakukan ini karena pekerja patut untuk dukungan hidupnya. Jangan pindah dari rumah ke rumah karena penginapan yang lebih baik mungkin ditawarkan. Ingatlah, saat kamu pergi memberitakan damai di bumi dan sejahtera di antara manusia, kamu harus bersaing melawan musuh-musuh yang sengit dan yang menipu diri sendiri; oleh karena itu hendaklah kamu secerdik seperti ular sementara kamu juga sejinak seperti merpati.
163:1.4 (1801.1) “Dan ke mana-mana kamu pergi, khotbahkan, katakan, ‘kerajaan surga sudah dekat,' dan layanilah semua orang yang mungkin sakit baik batin maupun tubuh. Kamu telah menerimanya secara cuma-cuma hal-hal baik dari kerajaan; maka berilah dengan cuma-cuma. Jika orang-orang dari suatu kota menerima kamu, mereka akan menemukan jalan masuk yang luas ke dalam kerajaan Bapa; tetapi jika orang-orang dari suatu kota menolak untuk menerima injil ini, masih beritakan saja pesanmu saat kamu pergi dari komunitas yang tidak percaya itu, katakan, bahkan ketika kamu pergi, kepada mereka yang menolak pengajaran kamu: ‘Meskipun kamu menolak kebenaran, tetaplah bahwa kerajaan Allah sudah datang dekat kamu.’ Siapa yang mendengar kamu mendengar aku. Dan siapa yang mendengar aku mendengar Dia yang mengutus aku. Siapa yang menolak pesan kabar baikmu menolak aku. Dan siapa yang menolak aku menolak Dia yang mengutus aku.”
163:1.5 (1801.2) Setelah Yesus berbicara demikian kepada tujuh puluh, dia memulai dari Abner dan, sementara mereka berlutut dalam lingkaran sekitar dia, menumpangkan tangan-tangannya ke atas kepala setiap orang.
163:1.6 (1801.3) Keesokan harinya pagi-pagi Abner mengirim utusan tujuh puluh itu ke semua kota di Galilea, Samaria, dan Yudea. Dan tiga puluh lima pasangan ini pergi untuk berkhotbah dan mengajar selama sekitar enam minggu, mereka semua kembali ke perkemahan baru di dekat Pella, di Perea, pada hari Jumat, tanggal 30 Desember.
163:2.1 (1801.4) Lebih dari lima puluh murid yang ingin masuk penahbisan dan pengangkatan keanggotaan dalam tujuh puluh itu ditolak oleh komite yang ditunjuk oleh Yesus untuk memilih calon-calon ini. Komite ini terdiri dari Andreas, Abner, dan penjabat kepala korps penginjilan. Dalam semua kasus ketika komite tiga ini tidak dengan suara mufakat setuju, mereka membawa calon itu kepada Yesus, dan meskipun Guru tidak pernah menolak satupun orang yang mendambakan penahbisan sebagai utusan injil, ada lebih dari selusin orang yang, setelah mereka berbicara dengan Yesus, tidak lagi ingin untuk menjadi utusan injil.
163:2.2 (1801.5) Seorang murid yang sungguh-sungguh datang kepada Yesus dan berkata: “Guru, aku ingin menjadi salah satu rasul barumu, tapi ayahku sudah sangat tua dan hampir meninggal; bisakah aku diizinkan pulang ke rumah untuk menguburnya?” Kepada orang ini Yesus berkata: “Anakku, serigala-serigala memiliki lubang, dan burung-burung di langit memiliki sarang, tetapi Anak Manusia tidak memiliki tempat untuk meletakkan kepalanya. Kamu adalah seorang murid yang setia, dan kamu dapat tetap setia saat kamu pulang ke rumah untuk melayani orang yang kamu kasihi, tapi tidak begitu dengan para utusan injilku. Mereka telah meninggalkan semuanya untuk mengikuti aku dan memberitakan kerajaan. Jika kamu hendak menjadi seorang guru yang ditahbiskan, kamu harus membiarkan orang lain menguburkan orang mati sementara kamu pergi untuk memberitakan kabar baik.” Dan orang ini pergi dalam kekecewaan besar.
163:2.3 (1801.6) Murid lain datang kepada Guru dan berkata: “Aku ingin menjadi utusan yang ditahbiskan, tapi aku ingin pergi ke rumahku sebentar untuk menghibur keluargaku.” Dan Yesus menjawab: “Jika kamu mau ditahbiskan, kamu harus bersedia untuk meninggalkan semuanya. Para utusan injil tidak bisa memiliki perhatian yang terbagi. Tidak ada orang, setelah menaruh tangannya ke bajak, jika ia berbalik, layak untuk menjadi seorang utusan kerajaan.”
163:2.4 (1801.7) Lalu Andreas membawa kepada Yesus seorang pemuda kaya tertentu yang telah menjadi orang percaya yang saleh, dan yang ingin untuk menerima penahbisan. Pria muda ini, Matadormus, adalah seorang anggota Sanhedrin Yerusalem; ia telah mendengar Yesus mengajar dan telah kemudian diajar dalam injil kerajaan oleh Petrus dan para rasul lainnya. Yesus berbicara dengan Matadormus mengenai persyaratan pentahbisan dan meminta agar ia menunda keputusan sampai setelah ia berpikir lebih sepenuhnya tentang perkara ini. Pagi-pagi esoknya, ketika Yesus pergi berjalan-jalan, pria muda ini menyapa dia dan berkata: “Guru, aku ingin tahu dari engkau jaminan-jaminan hidup yang kekal. Memandang bahwa aku telah melakukan semua perintah dari masa mudaku, aku ingin tahu apa lagi yang harus aku lakukan untuk memperoleh hidup yang kekal?” Sebagai jawaban atas pertanyaan ini Yesus berkata: “Jika kamu memegang semua perintah itu—jangan berzinah, jangan membunuh, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta, jangan menipu, hormatilah orang tuamu—kamu berbuat baik, tapi keselamatan adalah pahala dari iman, bukan hanya amal perbuatan. Apakah kamu percaya injil kerajaan ini?” Dan Matadormus menjawab: "Ya, Guru, aku memang percaya semua yang engkau dan para rasulmu telah ajarkan padaku.” Dan Yesus berkata, “Maka kamu memang muridku dan seorang anak kerajaan.”
163:2.5 (1802.1) Lalu kata pemuda itu: “Tapi, Guru, aku tidak puas menjadi muridmu; aku ingin menjadi salah satu dari utusan-utusan barumu.” Ketika Yesus mendengar ini, dia memandang kepadanya dengan kasih yang besar dan berkata: “Aku akan menjadikanmu menjadi salah satu utusanku jika kamu bersedia membayar harga, jika kamu akan menyediakan satu hal yang kamu kurang." Matadormus menjawab: "Guru, aku akan melakukan apa saja asal aku mungkin diperbolehkan untuk mengikuti engkau." Yesus, sambil mencium pemuda yang berlutut itu di dahinya, mengatakan: “Jika kamu hendak menjadi utusanku, pergilah dan juallah semua yang kamu miliki dan, setelah itu berikan hasilnya pada orang miskin atau pada saudara-saudaramu, datanglah dan ikutlah aku, dan kamu akan beroleh harta dalam kerajaan surga.”
163:2.6 (1802.2) Ketika Matadormus mendengar ini, wajahnya tertunduk. Dia bangkit dan pergi dengan sedih, karena ia memiliki harta milik yang besar. Orang Farisi muda kaya ini dibesarkan dengan percaya bahwa kekayaan adalah tanda bahwa Tuhan berkenan. Yesus tahu bahwa ia tidak bebas dari cinta akan dirinya dan kekayaannya. Guru ingin membebaskannya dari cinta kekayaan, tidak harus dari kekayaan itu. Meskipun murid-murid Yesus tidak berpisah dengan semua barang duniawi mereka, para rasul dan tujuh puluh melakukannya. Matadormus menginginkan untuk menjadi salah seorang dari tujuh puluh utusan baru, dan itu adalah alasan mengapa Yesus mensyaratkan dia untuk berpisah dengan semua harta duniawinya.
163:2.7 (1802.3) Hampir setiap sosok manusia memiliki salah satu hal yang dipertahankan sebagai kejahatan yang disayangi, dan yang mana masuk ke dalam kerajaan surga mensyaratkan sebagai bagian dari harga masuknya. Seandainya saja Matadormus telah berpisah dari kekayaannya, harta itu mungkin akan ditaruh kembali ke tangannya untuk dikelola sebagai bendahara untuk tujuh puluh. Karena belakangan, setelah pendirian gereja di Yerusalem, dia benar-benar mematuhi perintahnya Guru, meskipun saat itu terlambat untuk menikmati keanggotaan dalam kelompok tujuh puluh, dan ia menjadi bendahara gereja Yerusalem, yang mana Yakobus adik kandungnya Tuhan adalah kepalanya.
163:2.8 (1802.4) Demikianlah selalu dan selamanya akan demikian: Manusia harus tiba pada keputusannya sendiri. Ada rentang tertentu dari kebebasan memilih yang manusia bisa manfaatkan. Kuasa-kuasa dari alam rohani tidak akan memaksa manusia; mereka memperbolehkan manusia untuk pergi mengikuti jalan pilihannya sendiri.
163:2.9 (1802.5) Yesus melihat di muka bahwa Matadormus, dengan kekayaannya, tidak mungkin menjadi rekan yang ditahbiskan untuk orang-orang yang telah meninggalkan semuanya demi injil; pada saat yang sama, Yesus melihat bahwa, tanpa kekayaannya, Matadormus akan menjadi pemimpin utama mereka semua. Namun, seperti saudara-saudara Yesus sendiri, ia tidak pernah menjadi besar dalam kerajaan karena ia kehilangan hubungan dekat dan pribadi dengan Guru yang mungkin menjadi pengalamannya kalau saja dia bersedia melakukan pada saat ini hal yang diminta Yesus tersebut, dan yang, beberapa tahun kemudian, dia benar-benar melakukannya.
163:2.10 (1803.1) Kekayaan tidak ada hubungannya secara langsung dengan masuk ke dalam kerajaan surga, tetapi cinta akan kekayaan ada hubungannya. Kesetiaan-kesetiaan rohani kerajaan itu tidak sesuai dengan perhambaan pada mamon yang materialistis. Manusia tidak boleh berbagi kesetiaan tertingginya pada suatu ideal yang rohani dengan suatu pengabdian pada hal-hal jasmani.
163:2.11 (1803.2) Yesus tidak pernah mengajarkan bahwa adalah salah untuk memiliki kekayaan. Dia mensyaratkan hanya dua belas dan tujuh puluh agar menyerahkan semua harta duniawi mereka pada tujuan bersama. Bahkan kemudian, dia menyediakan penjualan yang menguntungkan terhadap harta mereka, seperti dalam kasus Rasul Matius. Yesus banyak kali memberi saran pada murid-muridnya yang cukup mampu seperti dia mengajar orang kaya di Roma. Guru menganggap investasi yang bijaksana dari pendapatan berlebih itu sebagai bentuk sah dari jaminan terhadap kesulitan masa depan yang tidak dapat dihindari. Ketika kas kerasulan melimpah, Yudas menempatkan dana dalam simpanan yang akan digunakan kemudian ketika mereka mungkin akan sangat menderita akibat penurunan pendapatan. Yudas melakukan hal ini setelah berkonsultasi dengan Andreas. Yesus tidak pernah secara pribadi berhubungan apapun dengan keuangan kerasulan kecuali dalam penyaluran sedekah. Tapi ada satu penyalahgunaan ekonomi yang berkali-kali dia kutuk, dan itu adalah eksploitasi yang tidak adil terhadap orang-orang yang lemah, tidak terpelajar, dan kurang beruntung oleh sesama mereka yang kuat, giat, dan lebih cerdas. Yesus menyatakan bahwa perlakuan tidak manusiawi terhadap pria, wanita, dan anak-anak seperti itu tidak sesuai dengan ideal-ideal dari persaudaraan kerajaan surga.
163:3.1 (1803.3) Pada saat Yesus telah selesai berbicara dengan Matadormus, Petrus dan sejumlah rasul telah berkumpul sekitar dia, dan ketika orang muda yang kaya itu pergi, Yesus berbalik menghadap ke para rasul dan berkata: “Kamu lihat betapa sulitnya bagi mereka yang memiliki kekayaan untuk masuk sepenuhnya ke dalam kerajaan Allah! Penyembahan rohani tidak dapat berbagi bersama-sama dengan pemujaan materi; tak seorangpun dapat melayani dua tuan. Kamu memiliki pepatah yang mengatakan bahwa adalah 'lebih mudah seekor unta masuk melalui lubang jarum daripada orang kafir mewarisi hidup yang kekal.’ (Catatan: Ada gerbang sempit bernama “lubang jarum” di Yerusalem.) Dan aku menyatakan bahwa adalah sama mudahnya bagi unta ini untuk melalui lubang jarum itu seperti orang-orang kaya yang puas diri ini untuk masuk ke dalam kerajaan surga.”
163:3.2 (1803.4) Ketika Petrus dan para rasul mendengar kata-kata ini, mereka teramat heran, begitu rupa sehingga Petrus berkata: “Lalu siapa itu, Tuhan, yang dapat diselamatkan? Haruskah semua orang yang memiliki kekayaan tetap di luar kerajaan?” Dan Yesus menjawab: “Tidak, Petrus, tapi semua yang menaruh kepercayaan mereka pada kekayaan akan sulit masuk ke dalam kehidupan rohani yang membawa pada kemajuan kekal. Tetapi sekalipun demikian, banyak yang mustahil bagi manusia itu tidak di luar jangkauan Bapa di surga; lebih baik kita mengakui bahwa bersama dengan Tuhan segala hal itu mungkin.”
163:3.3 (1803.5) Sementara mereka masing-masing pergi, Yesus bersedih karena Matadormus tidak tetap bersama mereka, karena dia sangat mengasihinya. Dan setelah mereka menuruni sisi danau, mereka duduk di sana di tepian air, dan Petrus, berbicara mewakili dua belas (yang semua hadir pada saat ini), mengatakan: “Kami dibingungkan oleh kata-katamu kepada pemuda kaya itu. Apakah kita mengharuskan orang-orang yang hendak mengikuti engkau agar menyerahkan semua harta duniawi mereka?” Dan Yesus berkata: “Tidak, Petrus, hanya kepada mereka yang hendak menjadi rasul, dan yang mau hidup bersama aku seperti yang kamu lakukan dan sebagai satu keluarga. Tapi Bapa mengharuskan bahwa perasaan sayang dari anak-anak-Nya itu murni dan tak terbagi. Apapun hal atau orang yang berada antara kamu dan cinta akan kebenaran kerajaan, haruslah ditundukkan. Jika kekayaan seseorang tidak menduduki ruangan-ruangan jiwa, maka hal itu tidak ada dampaknya dalam kehidupan rohani orang-orang yang hendak memasuki kerajaan.'
163:3.4 (1804.1) Kemudian kata Petrus, “Tetapi, Guru, kami telah meninggalkan segala sesuatu untuk mengikuti engkau, lalu apa yang akan kami dapatkan?” Dan Yesus berbicara kepada semua dua belas: “Sesungguhnya, aku berkata kepada kamu, tidak ada orang yang telah meninggalkan kekayaan, rumah, istri, saudara-saudara, orang tua, atau anak-anaknya demi karena aku dan demi kerajaan surga itu yang tidak akan menerima berlipat ganda di dunia ini, mungkin disertai beberapa penganiayaan, dan menerima hidup yang kekal di dunia yang akan datang. Tetapi banyak yang pertama akan menjadi yang terakhir, sementara yang terakhir akan sering menjadi yang pertama. Bapa berurusan dengan makhluk-makhluk-Nya sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan mereka dan dalam ketaatan pada hukum-hukum belas kasihan dan pertimbangan kasih-Nya yang adil untuk kesejahteraan sebuah alam semesta.
163:3.5 (1804.2) “Kerajaan surga itu seperti seorang pengurus rumah tangga yang adalah majikan atas banyak karyawan, dan yang keluar pagi-pagi untuk menyewa buruh untuk bekerja di kebun anggurnya. Setelah ia sepakat dengan para buruh untuk membayar mereka satu dinar sehari, ia menyuruh mereka ke kebun anggur. Kemudian ia pergi sekitar jam sembilan, dan melihat orang-orang lain berdiri di pasar menganggur, ia berkata kepada mereka: ‘Pergilah kamu juga untuk bekerja di kebun anggurku, dan apapun yang pantas akan kubayar kamu.’ Dan mereka langsung pergi untuk bekerja. Lagi ia pergi sekitar pukul dua belas dan sekitar pukul tiga dan melakukan hal yang sama. Dan pergi ke pasar sekitar pukul lima sore, ia menemukan masih ada yang lain berdiri menganggur, dan ia bertanya kepada mereka, 'Mengapa kamu berdiri di sini menganggur sepanjang hari?’ Dan orang-orang itu menjawab, ’Karena tidak ada yang mempekerjakan kami.' maka kata kepala rumah tangga itu: ‘Pergilah kamu juga untuk bekerja di kebun anggurku, dan apa yang pantas akan aku bayarkan pada kamu.’
163:3.6 (1804.3) “Ketika malam tiba, pemilik kebun anggur itu berkata kepada pelayannya: ‘Panggil para buruh itu dan bayarlah upah mereka, dimulai dengan yang terakhir disewa dan berakhir dengan yang pertama.' Ketika mereka yang dipekerjakan sekitar pukul lima datang, mereka menerima masing-masing satu dinar, dan demikianlah pula dengan tiap buruh lainnya. Ketika orang-orang yang dipekerjakan pada awal hari melihat bagaimana para pendatang yang belakangan dibayar, mereka berharap untuk menerima lebih dari jumlah yang disepakati. Tapi seperti yang lain setiap orang hanya menerima satu dinar. Dan setelah masing-masing menerima upahnya, mereka mengeluh kepada kepala rumah tangga itu, mengatakan: 'Orang-orang ini yang dipekerjakan terakhir bekerja hanya satu jam, namun engkau telah membayar mereka sama seperti kami yang menanggung beban seharian di bawah terik matahari.'
163:3.7 (1804.4) “Lalu jawab kepala rumah tangga itu: ‘Teman-temanku, aku tidak berbuat salah padamu. Bukankah masing-masing kamu setuju untuk bekerja untuk satu dinar sehari? Ambillah sekarang yang menjadi milikmu dan pergilah, karena itu adalah keinginanku untuk memberikan kepada mereka yang datang terakhir sebanyak yang aku telah berikan kepada kamu. Apakah tidak sah bagiku untuk melakukan apa yang aku kehendaki dengan milikku sendiri? atau apakah kamu iri hati pada kemurahan hatiku karena aku ingin menjadi baik dan menunjukkan belas kasihan?'”
163:4.1 (1804.5) Kamp Magadan menjadi sibuk pada hari tujuh puluh orang itu pergi pada misi pertama mereka. Pagi-pagi pada hari itu, dalam pembicaraan terakhir dengan tujuh puluh, Yesus menekankan pada hal-hal berikut:
163:4.2 (1804.6) 1. Injil kerajaan harus diberitakan ke seluruh dunia, kepada orang kafir demikian juga kepada orang Yahudi.
163:4.3 (1804.7) 2. Sementara melayani orang sakit, hindarilah mengajarkan harapan untuk mujizat.
163:4.4 (1805.1) 3. Kabarkan persaudaraan rohani anak-anak Tuhan, bukan kerajaan kekuasaan duniawi dan kemuliaan materi yang tampak keluar.
163:4.5 (1805.2) 4. Hindari hilangnya waktu melalui terlalu banyak percakapan sosial dan hal-hal sepele lainnya yang mungkin mengurangi pengabdian segenap hati untuk memberitakan injil.
163:4.6 (1805.3) 5. Jika rumah pertama yang akan dipilih untuk markas terbukti menjadi rumah yang layak, tinggallah di sana selama kunjungan di kota itu.
163:4.7 (1805.4) 6. Buatlah jelas bagi semua orang percaya yang setia bahwa waktu untuk perpecahan terbuka dengan para pemimpin agama Yahudi di Yerusalem kini telah tiba.
163:4.8 (1805.5) 7. Ajarkan bahwa kewajiban setiap orang itu disimpulkan dalam satu perintah ini: Kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap pikiran dan jiwamu, dan sesamamu seperti dirimu sendiri. (Ini mereka ajarkan sebagai seluruh kewajiban manusia menggantikan 613 aturan hidup yang diuraikan terperinci oleh orang-orang Farisi).
163:4.9 (1805.6) Sesudah Yesus berbicara demikian kepada tujuh puluh di hadapan semua rasul dan murid-murid, Simon Petrus membawa mereka terpisah dan menyampaikan kepada mereka khotbah pentahbisan, yang merupakan penjabaran dari tugas Guru yang diberikan pada saat dia menumpangkan tangan ke atas mereka dan memisahkan mereka menjadi utusan-utusan kerajaan. Petrus menasihati tujuh puluh itu untuk menyimpan baik-baik dalam pengalaman mereka keutamaan-keutamaan berikut:
163:4.10 (1805.7) 1. Pengabdian yang dikuduskan. Agar selalu berdoa untuk lebih banyak pekerja yang akan diutus kepada panen injil. Dia menjelaskan bahwa, ketika seseorang berdoa demikian, dialah yang akan semakin besar kemungkinan mengatakan, “Inilah aku; utuslah aku.” Dia memperingatkan mereka untuk tidak mengabaikan ibadah mereka sehari-hari.
163:4.11 (1805.8) 2. Keberanian sejati. Dia memperingatkan mereka bahwa mereka akan menghadapi permusuhan dan pasti akan bertemu dengan penganiayaan. Petrus memberitahukan kepada mereka bahwa misi mereka bukan usaha untuk para pengecut dan menyarankan mereka yang takut untuk melangkah keluar sebelum mereka mulai. Tetapi tidak ada yang mundur.
163:4.12 (1805.9) 3. Iman dan percaya. Mereka harus pergi pada misi singkat ini sepenuhnya tidak dibekali; mereka harus mempercayai Bapa untuk makanan dan tempat bernaung dan semua kebutuhan lain.
163:4.13 (1805.10) 4. Semangat dan inisiatif. Mereka harus penuh dengan kegairahan dan antusiasme yang cerdas; mereka harus menjalankan dengan ketat urusan pekerjaannya Guru mereka. Pemberian salam orang Timur adalah upacara yang panjang dan rumit; oleh karena itu mereka telah diperintahkan untuk “tidak memberikan salam pada siapapun di jalan,” yang merupakan cara umum untuk menasihati orang agar pergi melakukan urusannya tanpa buang-buang waktu. Ini tidak ada hubungannya dengan soal salam sapa yang ramah.
163:4.14 (1805.11) 5. Keramahan dan kesopanan. Guru telah menyuruh mereka untuk menghindari pemborosan waktu yang tidak perlu dalam acara-acara sosial, tapi dia memerintahkan agar sopan kepada semua yang mereka temui. Mereka harus menunjukkan setiap keramahan kepada mereka yang mungkin akan menjamu mereka dalam rumah mereka. Mereka dengan tegas diperingatkan agar tidak meninggalkan rumah yang sederhana karena dijamu dalam rumah yang lebih nyaman atau berpengaruh.
163:4.15 (1805.12) 6. Pelayanan pada orang sakit. Tujuh puluh itu ditugasi oleh Petrus untuk mencari orang yang sakit batin dan tubuh dan melakukan semua yang dalam kemampuan mereka untuk meringankan atau menyembuhkan penyakit mereka.
163:4.16 (1805.13) Setelah mereka diberi tugas dan diajar demikian, mereka berangkat, berdua-dua, pada misi mereka di Galilea, Samaria, dan Yudea.
163:4.17 (1806.1) Meskipun orang-orang Yahudi memiliki penghargaan khusus untuk angka tujuh puluh, terkadang mengingat bangsa-bangsa kafir sebagai berjumlah tujuh puluh, dan meskipun utusan-utusan tujuh puluh ini akan pergi dengan injil itu kepada semua bangsa, namun masih sejauh yang kami bisa lihat, hanyalah kebetulan bahwa kelompok ini berjumlah persis tujuh puluh. Yang pasti adalah bahwa Yesus mau menerima tidak kurang dari setengah lusin orang lainnya, tetapi mereka tidak bersedia membayar harga untuk meninggalkan kekayaan dan keluarga.
163:5.1 (1806.2) Yesus dan dua belas sekarang bersiap-siap untuk membangun markas terakhir mereka di Perea, dekat Pella, dimana Guru dibaptis di Sungai Yordan. Sepuluh hari terakhir bulan November dihabiskan dalam persidangan di Magadan, dan pada hari Selasa, 6 Desember seluruh rombongan hampir tiga ratus orang berangkat saat fajar dengan semua perlengkapan mereka untuk menginap malam itu dekat Pella di tepi sungai. Ini adalah tempat yang sama, pada musim semi, yang Yohanes Pembaptis telah tempati dengan perkemahannya beberapa tahun sebelumnya.
163:5.2 (1806.3) Setelah pembubaran Perkemahan Magadan, Daud Zebedeus kembali ke Betsaida dan mulai segera untuk membatasi layanan kurir. Kerajaan sedang menghadapi sebuah fase yang baru. Setiap hari, para jemaah ziarah datang dari semua bagian Palestina dan bahkan dari daerah-daerah yang jauh di Kekaisaran Romawi. Orang-orang percaya kadang-kadang datang dari Mesopotamia dan dari tanah-tanah di timur Sungai Tigris. Oleh karena itu, pada hari Minggu, 18 Desember, Daud, dengan bantuan dari korps kurirnya, memuat perlengkapan perkemahan ke hewan-hewan beban, yang saat itu disimpan di rumah ayahnya, yang telah sebelumnya ia pakai untuk kamp Betsaida di tepi danau. Mengucapkan selamat tinggal kepada Betsaida untuk sementara, ia turun ke tepi danau dan sepanjang sungai Yordan ke titik sekitar delapan ratus meter di utara kamp kerasulan; dan dalam waktu kurang dari seminggu dia siap untuk menjadi tuan rumah bagi hampir seribu lima ratus jemaah pengunjung. Kamp kerasulan bisa menampung sekitar lima ratus. Saat ini adalah musim hujan di Palestina, dan akomodasi ini diperlukan untuk mengurus jumlah para penanya yang terus meningkat, kebanyakan sungguh-sungguh, yang datang ke Perea untuk bertemu Yesus dan mendengar ajarannya.
163:5.3 (1806.4) Daud melakukan semua ini atas inisiatifnya sendiri, meskipun ia telah berkonsultasi dengan Filipus dan Matius di Magadan. Dia mempekerjakan sebagian besar dari mantan korps kurirnya sebagai pembantunya dalam mengelola perkemahan ini; dia sekarang menggunakan kurang dari dua puluh orang yang bertugas sebagai utusan reguler. Menjelang akhir Desember dan sebelum kembalinya tujuh puluh, hampir delapan ratus pengunjung berkumpul di sekitar Guru, dan mereka menginap di perkemahannya Daud.
163:6.1 (1806.5) Pada hari Jumat, 30 Desember, sementara Yesus sedang pergi ke perbukitan yang berdekatan bersama dengan Petrus, Yakobus, dan Yohanes, para utusan tujuh puluh itu tiba berpasangan, disertai oleh banyak orang percaya, di markas Pella. Semua tujuh puluh itu dikumpulkan di lokasi pengajaran sekitar pukul lima sore ketika Yesus kembali ke perkemahan. Makan malam ditunda selama lebih dari satu jam sementara orang-orang yang antusias akan injil kerajaan ini menceritakan pengalaman mereka. Para utusan Daud telah membawa banyak dari berita-berita ini kepada para rasul selama minggu-minggu sebelumnya, tetapi benar-benar menggugah hati mendengar guru-guru injil yang baru ditahbiskan itu secara pribadi menceritakan bagaimana pesan mereka telah diterima oleh orang-orang Yahudi dan bukan Yahudi yang lapar kebenaran. Akhirnya Yesus bisa melihat orang-orang pergi untuk menyebarkan kabar baik tanpa kehadiran pribadinya. Guru sekarang tahu bahwa dia bisa meninggalkan dunia ini tanpa dengan serius menghambat kemajuan kerajaan.
163:6.2 (1807.1) Ketika tujuh puluh menceritakan bagaimana “juga setan-setan takluk” kepada mereka, mereka mengacu pada penyembuhan-penyembuhan ajaib yang mereka telah lakukan dalam kasus-kasus korban gangguan saraf. Namun demikian, telah terjadi beberapa kasus kerasukan roh sebenarnya yang disembuhkan oleh para pelayan ini, dan mengacu pada hal-hal ini, Yesus berkata: “Tidak aneh bahwa roh-roh pembangkang yang kecil ini akan tunduk kepada kamu, karena aku melihat Setan jatuh seperti kilat dari langit. Tetapi jangan terlalu bersukacita atas hal ini, karena aku menyatakan kepada kamu bahwa, segera setelah aku kembali kepada Bapa, Kami akan mengirimkan roh Kami ke dalam batin manusia itu sehingga tidak lagi beberapa roh tersesat itu dapat memasuki batin manusia-manusia yang malang. Aku bersukacita dengan kamu bahwa kamu memiliki kuasa pada manusia, tetapi jangan bangga karena pengalaman ini melainkan bersukacitalah karena namamu tertulis di gulungan-gulungan surga, dan bahwa kamu berjalan maju seperti demikian dalam pekerjaan yang ada hentinya untuk penaklukan rohani.”
163:6.3 (1807.2) Pada saat inilah, tepat sebelum makan malam, bahwa Yesus mengalami salah satu momen sukacita emosional langka yang kadang-kadang telah disaksikan para pengikutnya. Dia berkata: “Aku berterima kasih kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, bahwa, meskipun injil yang menakjubkan ini tersembunyi dari yang bijak dan merasa benar sendiri, roh itu telah menyatakan kemuliaan rohani ini kepada anak-anak kerajaan ini. Ya, Bapaku, pastilah menyenangkan dalam pandangan-Mu untuk berbuat hal ini, dan aku bersukacita mengetahui bahwa kabar baik akan menyebar ke seluruh dunia bahkan setelah aku akan kembali kepada-Mu dan pekerjaan yang telah Engkau berikan padaku untuk dilakukan. Aku sangat terharu karena aku sadar Engkau akan menyerahkan semua wewenang ke dalam tanganku, bahwa hanya Engkau yang benar-benar kenal siapa aku, dan hanya aku yang benar-benar kenal Engkau, dan orang-orang kepada siapa aku telah mewahyukan Engkau. Dan setelah aku menyelesaikan pewahyuan ini kepada saudara-saudaraku dalam daging, aku akan meneruskan pewahyuan kepada makhluk-makhluk-Mu di tempat tinggi.”
163:6.4 (1807.3) Sesudah Yesus berbicara demikian kepada Bapa, Dia berpaling ke samping untuk berbicara dengan para rasul dan para penatalayannya: “Berbahagialah mata yang melihat dan telinga yang mendengar hal-hal ini. Biarlah aku katakan kepada kamu bahwa banyak nabi dan banyak orang-orang besar dari zaman dulu telah ingin melihat apa yang sekarang kamu lihat, tapi itu tidak dikaruniakan kepada mereka. Dan banyak generasi anak-anak terang yang akan datang, ketika mereka mendengar hal-hal ini, akan iri pada kamu yang telah mendengar dan melihatnya.”
163:6.5 (1807.4) Kemudian, berbicara kepada semua murid, dia berkata: “Kamu telah mendengar berapa banyak kota dan desa telah menerima kabar baik tentang kerajaan, dan bagaimana para penatalayan dan guru-guruku telah diterima oleh orang Yahudi maupun orang kafir. Dan diberkatilah sungguh komunitas-komunitas ini yang telah memilih untuk percaya injil kerajaan. Tetapi hati-hatilah para penduduk yang menolak terang di Khorazim, Betsaida-Julias, dan Kapernaum, kota-kota yang tidak dengan baik menerima utusan-utusan ini. Aku menyatakan bahwa, seandainya pekerjaan-pekerjaan besar yang dilakukan di tempat-tempat ini telah dilakukan di Tirus dan Sidon, rakyat dari yang disebut kota-kota kafir ini akan sudah lama bertobat dalam kain kabung dan abu. Memang akan masih lebih lumayan bagi Tirus dan Sidon dalam hari penghakiman.”
163:6.6 (1807.5) Keesokan harinya adalah hari Sabat, Yesus pergi terpisah dengan tujuh puluh dan berkata kepada mereka: “Aku memang bersukacita dengan kamu ketika kamu datang kembali membawa kabar baik tentang penerimaan injil kerajaan itu oleh begitu banyak orang yang tersebar di seluruh Galilea, Samaria, dan Yudea. Tapi heran mengapa kamu gembira sekali seperti itu? Apakah kamu tidak menduga bahwa pesan kamu akan menunjukkan kuasa dalam penyampaiannya? Apakah kamu pergi dengan begitu sedikit iman akan injil ini sehingga kamu pulang heran karena kemanjurannya? Dan sekarang, meskipun aku tidak mau memadamkan roh sukacita kamu, aku dengan tegas memperingatkan kamu terhadap tipu muslihat kebanggaan, kesombongan rohani. Jika saja kamu bisa memahami kejatuhan Lucifer, si durhaka itu, kamu akan sungguh-sungguh menghindari segala bentuk kesombongan rohani.
163:6.7 (1808.1) “Kamu telah masuk pada karya besar mengajar manusia fana bahwa manusia adalah anak Tuhan. Aku telah menunjukkan jalannya; pergilah untuk melakukan tugas kamu dan janganlah jemu melakukannya dengan baik. Pada kamu dan bagi semua yang akan mengikuti jejak kamu sepanjang masa, biarlah aku katakan: Aku selalu dekat, dan undangan-panggilanku adalah, dan akan selalu adalah, Datanglah kepadaku semua kamu yang berjerih lelah dan berbeban berat, dan aku akan memberi kamu istirahat. Pikullah kuk yang kupasang dan belajarlah kepadaku, karena aku benar dan setia, dan kamu akan mendapat ketenangan rohani bagi jiwamu.”
163:6.8 (1808.2) Dan mereka menemukan bahwa kata-kata Guru itu menjadi kenyataan ketika mereka menguji janji-janjinya. Dan sejak hari itu tak terhitung jumlahnya ribuan orang telah menguji dan membuktikan kepastian dari janji-janji yang sama ini.
163:7.1 (1808.3) Beberapa hari berikutnya adalah saat-saat sibuk di kamp Pella; persiapan untuk misi Perea sedang dirampungkan. Yesus dan rekan-rekannya hendak masuk misi terakhir mereka, perjalanan keliling tiga bulan ke seluruh Perea, yang diakhiri hanya ketika Guru memasuki Yerusalem untuk pekerjaan terakhirnya di bumi. Selama periode ini markas Yesus dan dua belas rasul dipertahankan di sini di perkemahan Pella.
163:7.2 (1808.4) Yesus tidak perlu lagi pergi ke mana-mana untuk mengajar orang-orang. Mereka sekarang datang kepadanya dalam jumlah yang makin meningkat setiap minggunya dan dari semua daerah, tidak hanya dari Palestina tetapi dari dunia Romawi secara keseluruhan dan dari Timur Dekat. Walaupun Guru ikut serta dengan tujuh puluh dalam perjalanan keliling Perea, dia menghabiskan sebagian besar waktunya di perkemahan Pella, mengajar orang banyak dan melatih dua belas. Selama periode tiga bulan ini setidaknya sepuluh dari para rasul tetap berada bersama Yesus.
163:7.3 (1808.5) Korps wanita juga disiapkan untuk pergi, berdua-dua, dengan tujuh puluh untuk bekerja di kota-kota Perea yang lebih besar. Kelompok asli dua belas wanita ini baru saja melatih korps yang lebih besar terdiri dari lima puluh wanita dalam pekerjaan kunjungan rumah dan dalam seni melayani orang sakit dan yang menderita. Perpetua, istrinya Simon Petrus, menjadi anggota dari divisi baru korps wanita ini dan diserahi kepemimpinan untuk pekerjaan kaum wanita yang makin luas itu di bawah Abner. Setelah Pentakosta dia tetap mendampingi suaminya yang terkenal itu, menyertainya pada semua perjalanan misinya; dan pada hari Petrus disalibkan di Roma, ia diumpankan ke binatang-binatang buas di arena. Korps wanita baru ini juga memiliki sebagai anggotanya istri-istri Filipus dan Matius serta ibu Yakobus dan Yohanes.
163:7.4 (1808.6) Pekerjaan kerajaan sekarang disiapkan memasuki fase penghabisan di bawah kepemimpinan pribadi Yesus. Dan fase ini adalah fase kedalaman rohani yang berbeda dari orang banyak yang cenderung pada mujizat dan mencari tanda ajaib yang mengikuti Guru selama hari-hari popularitas sebelumnya di Galilea. Namun demikian, masih ada juga sejumlah pengikutnya yang cenderung berpikiran jasmani, dan yang gagal untuk memahami kebenaran bahwa kerajaan surga itu adalah persaudaraan rohani manusia yang didirikan di atas fakta kekal tentang kebapaan Tuhan yang semesta.
Buku Urantia
Makalah 164
164:0.1 (1809.1) SEMENTARA perkemahan di Pella sedang didirikan, Yesus, membawa bersamanya Natanael dan Tomas, secara diam-diam pergi ke Yerusalem untuk menghadiri hari raya Pentahbisan Bait Allah. Setelah mereka menyeberangi sungai Yordan di penyeberangan Betania, barulah kedua rasul itu menjadi sadar bahwa Guru mereka hendak pergi ke Yerusalem. Ketika mereka menyadari bahwa dia benar-benar bermaksud untuk hadir pada perayaan pentahbisan, mereka berdebat dengan dia dengan paling sungguh-sungguh, dan dengan menggunakan setiap jenis alasan, mereka berusaha untuk mencegahnya. Tapi upaya-upaya mereka itu sia-sia; Yesus bertekad untuk mengunjungi Yerusalem. Terhadap semua bujukan mereka dan terhadap semua peringatan mereka yang menekankan kebodohan dan bahaya menempatkan dirinya di tangan Sanhedrin, dia hanya menjawab, “aku hendak memberikan guru-guru di Israel ini satu kesempatan lagi untuk melihat terang, sebelum waktuku tiba.”
164:0.2 (1809.2) Selagi mereka pergi ke arah Yerusalem, dua rasul itu terus menyatakan perasaan takut dan menyuarakan keraguan mereka tentang hikmah upaya yang tampaknya gegabah tersebut. Mereka sampai di Yerikho sekitar jam setengah lima dan bersiap untuk menginap di sana.
164:1.1 (1809.3) Malam itu sekumpulan cukup banyak orang berkumpul sekitar Yesus dan kedua rasul untuk mengajukan pertanyaan, banyak yang para rasul jawab, sementara yang lain dibahas oleh Guru. Pada malam itu ada seorang ahli hukum tertentu, yang berusaha untuk menjerat Yesus dalam perdebatan untuk merusak nama baiknya, berkata: “Guru, aku ingin bertanya apa yang harus kuperbuat untuk mewarisi hidup yang kekal?” Yesus menjawab, “Apa yang tertulis dalam hukum dan para nabi; bagaimana kamu membaca Kitab Suci?” Ahli hukum itu, mengetahui ajaran-ajaran Yesus maupun orang-orang Farisi, menjawab: “Mengasihi Tuhan Allahmu dengan segenap hati, jiwa, pikiran, dan kekuatanmu, dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.” Lalu kata. Yesus: “Jawabmu itu benar; ini, jika kamu benar-benar lakukan, akan membawa pada hidup yang kekal.”
164:1.2 (1809.4) Tapi ahli hukum itu tidak sepenuhnya tulus dalam mengajukan pertanyaan ini, dan karena ingin untuk membenarkan dirinya sendiri sementara juga berharap untuk mempermalukan Yesus, ia berani untuk mengajukan pertanyaan lain lagi. Mendekat sedikit pada Guru, ia berkata, “Tapi, Guru, aku ingin engkau menceritakan padaku siapa sesamaku?” Ahli hukum yang mengajukan pertanyaan ini berharap untuk menjebak Yesus agar membuat beberapa pernyataan yang akan bertentangan dengan hukum Yahudi yang mendefinisikan sesama sebagai “anak-anak dari bangsanya orang itu.” Orang Yahudi menganggap semua yang lain sebagai “anjing-anjing kafir." Ahli hukum ini agak akrab dengan ajaran Yesus dan karena itu juga tahu bahwa Guru berpikir secara berbeda; sehingga dia berharap untuk membawa dia sehingga mengatakan sesuatu yang bisa ditafsirkan sebagai serangan terhadap hukum agama yang sakral.
164:1.3 (1810.1) Tetapi Yesus melihat motif si ahli hukum itu, dan bukannya jatuh ke dalam perangkap, dia kemudian menceritakan kepada para pendengarnya sebuah kisah, cerita yang akan sepenuhnya dihargai oleh setiap pendengar Yerikho. Kata Yesus: “Ada seorang tertentu yang turun dari Yerusalem ke Yerikho, dan ia jatuh ke dalam tangan perampok-perampok yang kejam, yang merampas, menelanjangi dan memukulinya, dan pergi, meninggalkannya setengah mati. Sangat segera, secara kebetulan, ada seorang imam tertentu hendak melalui jalan itu, dan ketika ia sampai pada orang yang terluka itu, melihat penderitaannya yang parah, ia melewatinya di sisi lain jalan itu. Dan dengan cara seperti itu seorang Lewi juga, ketika ia datang dan melihat orang itu, ia melewatinya di sisi lain jalan. Alkisah, sekitar waktu ini, ada seorang Samaria, yang sedang dalam perjalanan ke Yerikho, melewati orang yang terluka ini; dan ketika ia melihat bagaimana ia telah dirampok dan dipukuli, ia tergerak oleh belas kasihan, dan menghampirinya, ia membalut luka-lukanya, menuangkan minyak dan anggur, dan menempatkan orang itu di atas hewan bebannya sendiri, membawanya ke sini ke penginapan dan merawatnya. Dan keesokan harinya ia mengeluarkan beberapa uang, dan sambil memberikannya kepada pemilik penginapan, ia berkata: ‘Rawatlah dengan baik temanku ini, dan jika biayanya lebih, kalau aku kembali lagi, aku akan menggantinya.' Sekarang biarkan aku bertanya pada kamu: Yang manakah dari ketiganya ini ternyata menjadi sesama dari orang yang dirampok itu?” Dan ketika ahli hukum itu merasa bahwa ia telah jatuh ke dalam perangkapnya sendiri, ia menjawab, “Dia yang menunjukkan belas kasihan kepadanya.” Dan Yesus berkata, “Pergilah dan perbuatlah demikian.”
164:1.4 (1810.2) Ahli hukum itu menjawab, “Dia yang menunjukkan belas kasihan,” agar ia dapat menghindar agar tidak mengucapkan kata najis itu, orang Samaria. Ahli hukum itu terpaksa untuk memberikan jawaban seperti itu pada pertanyaan, “Siapakah sesamaku?” yang diharapkan akan diberikan Yesus, dan yang, jika dinyatakan Yesus seperti itu, akan langsung melibatkannya dalam tuduhan bidaah. Yesus tidak hanya membingungkan ahli hukum yang tidak jujur itu, tetapi dia menceritakan pada para pendengarnya sebuah cerita yang pada saat yang sama menjadi sebuah peringatan yang indah untuk semua pengikutnya dan teguran yang menakjubkan terhadap semua orang Yahudi mengenai sikap mereka terhadap orang-orang Samaria. Dan kisah ini telah terus mendorong kasih persaudaraan di antara semua yang kemudian percaya pada injil Yesus.
164:2.1 (1810.3) Yesus telah menghadiri perayaan Pondok Daun agar ia dapat memberitakan injil kepada para jemaah peziarah dari semua wilayah kekaisaran; dia sekarang pergi ke perayaan Pentahbisan hanya untuk satu tujuan: untuk memberikan Sanhedrin dan para pemimpin Yahudi kesempatan lagi untuk melihat terang. Kesempatan utama dari beberapa hari di Yerusalem ini terjadi pada hari Jumat malam di rumah Nikodemus. Di sini telah berkumpul sekitar dua puluh lima pemimpin Yahudi yang percaya ajaran Yesus. Di antara kelompok ini ada empat belas orang yang kemudian, atau baru-baru ini telah, menjadi anggota Sanhedrin. Pertemuan ini dihadiri oleh Eber, Matadormus, dan Yusuf dari Arimatea.
164:2.2 (1810.4) Pada kesempatan ini pendengar Yesus semuanya orang terpelajar, dan baik mereka maupun dua rasulnya kagum akan luas dan kedalaman dari pernyataan yang dibuat Guru kepada kelompok terhormat ini. Belum lagi sejak saat-saat dia mengajar di Aleksandria, Roma, dan di pulau-pulau Mediterania, telah dia pamerkan pembelajaran tersebut dan menunjukkan suatu pemahaman yang begitu rupa terhadap urusan-urusan manusia, sekuler maupun keagamaan.
164:2.3 (1810.5) Setelah pertemuan kecil ini bubar, semua pergi terkesima oleh kepribadiannya Guru, terpesona oleh sikap ramahnya, dan jatuh hati pada orang ini. Mereka telah berusaha menasihati Yesus tentang keinginannya untuk memenangi anggota Sanhedrin yang lain. Guru mendengarkan dengan penuh perhatian, tapi dengan diam, pada semua usulan mereka. Dia tahu dengan baik bahwa tidak ada rencana mereka yang akan berhasil. Dia menduga bahwa sebagian besar pemimpin Yahudi tidak akan pernah mau menerima injil kerajaan; namun demikian, dia memberi mereka semua satu kesempatan lagi ini untuk memilih. Namun ketika dia pergi malam itu, dengan Natanael dan Tomas, untuk menginap di Bukit Zaitun, dia belum memutuskan metode yang dia akan gunakan untuk menampilkan pekerjaannya sekali lagi pada perhatian Sanhedrin.
164:2.4 (1811.1) Malam itu Natanael dan Tomas tidur sedikit; mereka terlalu takjub oleh apa yang mereka dengar di rumah Nikodemus. Mereka berpikir banyak tentang komentar terakhir Yesus mengenai tawaran dari para mantan dan anggota sekarang Sanhedrin itu untuk pergi bersama Yesus menghadap dewan Sanhedrin tujuh puluh. Guru berkata: “Tidak, saudara-saudaraku, hal itu akan tanpa tujuan. Kalian akan melipat-gandakan amarah yang akan ditimpakan ke atas kalian sendiri, tetapi kalian tidak akan sedikitpun mengurangi kebencian mereka padaku. Pergilah, kalian masing-masing, untuk melakukan urusan Bapa seperti roh memimpin kalian sementara aku sekali lagi akan membawa kerajaan kepada perhatian mereka dengan cara yang Bapaku mungkin arahkan.”
164:3.1 (1811.2) Keesokan paginya ketiganya pergi ke rumah Marta di Betania untuk sarapan dan kemudian langsung pergi ke Yerusalem. Pagi hari Sabat ini, sementara Yesus dan dua rasulnya mendekati bait suci, mereka menjumpai seorang pengemis yang sudah terkenal, seorang pria yang telah dilahirkan buta, duduk di tempat biasanya. Meskipun pengemis ini tidak meminta atau menerima sedekah pada hari Sabat, mereka diizinkan untuk duduk di tempat-tempat mereka yang biasa. Yesus berhenti dan memandang pengemis itu. Saat dia menatap pada pria yang telah buta sejak lahir itu, muncul gagasan dalam benaknya tentang bagaimana dia sekali lagi akan membawa misinya di bumi kepada perhatian Sanhedrin dan para pemimpin serta guru-guru agama Yahudi yang lain.
164:3.2 (1811.3) Sementara Guru berdiri di sana di depan si orang buta, sedang asyik dalam pikiran mendalam, Natanael, merenungkan kemungkinan penyebab kebutaan orang ini, bertanya: “Guru, siapa yang berbuat dosa, orang ini sendiri atau orang tuanya, sehingga ia harus dilahirkan buta?”
164:3.3 (1811.4) Para rabi mengajarkan bahwa semua kasus kebutaan sejak lahir seperti itu disebabkan oleh dosa. Tidak hanya anak-anak yang dikandung dan dilahirkan dalam dosa, tetapi seorang anak bisa lahir buta sebagai hukuman atas dosa tertentu yang dilakukan oleh ayahnya. Mereka bahkan mengajarkan bahwa anak itu sendiri mungkin berdosa sebelum ia dilahirkan ke dunia. Mereka juga mengajarkan bahwa cacat tersebut dapat disebabkan oleh suatu dosa atau kegemaran lain dari si ibu sementara mengandung anak itu.
164:3.4 (1811.5) Ada di seluruh wilayah ini, kepercayaan kuno yang masih bertahan tentang reinkarnasi. Para guru Yahudi lama, bersama-sama dengan Plato, Philo, dan banyak dari orang Eseni, membiarkan adanya teori bahwa manusia bisa menuai dalam satu inkarnasi apa yang telah mereka tabur dalam kehidupan sebelumnya; sehingga dalam satu kehidupan mereka diyakini menebus dosa-dosa yang dilakukan dalam kehidupan sebelumnya. Guru menjumpai bahwa sulit untuk membuat orang-orang percaya bahwa jiwa mereka tidak punya kehidupan sebelumnya.
164:3.5 (1811.6) Namun demikian, meskipun tampaknya tidak konsisten, meskipun kebutaan tersebut dianggap merupakan hasil dari dosa, orang-orang Yahudi percaya bahwa besar pahalanya untuk memberikan sedekah kepada pengemis-pengemis buta ini. Menjadi kebiasaan orang-orang buta ini untuk terus menerus bernyanyi kepada orang-orang yang lewat, “Ya yang berhati lembut, dapatkan pahala dengan membantu yang buta.”
164:3.6 (1811.7) Yesus masuk ke dalam pembahasan tentang kasus ini dengan Natanael dan Tomas, bukan hanya karena dia sudah memutuskan untuk menggunakan orang buta ini sebagai sarana hari itu untuk membawa misinya sekali lagi agar lebih menarik perhatian para pemimpin Yahudi, tetapi juga karena dia selalu mendorong para rasulnya untuk mencari penyebab sebenarnya untuk semua fenomena, yang alami atau yang rohani. Dia sudah sering memperingatkan mereka untuk menghindari kecenderungan umum menetapkan penyebab rohani terhadap peristiwa badani yang lumrah.
164:3.7 (1812.1) Yesus memutuskan untuk memakai pengemis ini dalam rencananya untuk pekerjaan hari itu, tapi sebelum melakukan apapun untuk orang buta itu, Yosia namanya, dia menjawab pertanyaan Natanael. Kata Guru: “Bukan dosa orang ini atau orang tuanya tetapi agar pekerjaan-pekerjaan Tuhan dapat menjadi nyata dalam dia. Kebutaan ini telah datang kepadanya dalam perjalanan peristiwa yang alami, tapi sekarang kita harus melakukan pekerjaan-pekerjaan Dia yang mengutus aku, selama masih siang, karena malam pasti akan datang ketika tidak mungkin melakukan pekerjaan yang hendak kita lakukan. Ketika aku ada di dalam dunia, akulah terang dunia, tetapi sebentar lagi aku tidak akan bersama kamu.”
164:3.8 (1812.2) Setelah Yesus berbicara, ia berkata kepada Natanael dan Tomas: “Mari kita menciptakan penglihatan pada orang buta ini pada hari Sabat ini sehingga ahli-ahli kitab dan orang-orang Farisi mungkin mendapat kesempatan penuh yang mereka cari untuk menuduh Anak Manusia.” Kemudian, sambil membungkuk, dia meludah ke tanah dan mencampur tanah liat dengan ludah, dan sambil berbicara tentang semua ini sehingga orang buta itu bisa mendengar, dia pergi kepada Yosia dan menempatkan tanah liat atas mata yang tidak melihat itu, mengatakan: “Pergilah, anakku, basuhlah tanah liat ini di kolam Siloam, dan segera kamu akan menerima penglihatanmu.” dan setelah Yosia mencucinya seperti itu di kolam Siloam, ia kembali ke teman-temannya dan keluarganya, dengan melihat.
164:3.9 (1812.3) Setelah selalu menjadi pengemis, ia tidak tahu apapun yang lain; jadi, ketika kegembiraan pertama penciptaan penglihatannya itu telah lewat, ia kembali ke tempatnya yang biasa meminta sedekah. Teman-temannya, tetangganya, dan semua orang yang kenal dia sebelumnya, ketika mereka mengamati bahwa dia bisa melihat, semua berkata, “Bukanlah ini Yosia pengemis buta itu?” Ada yang mengatakan itulah dia, sementara yang lain mengatakan, “Tidak, itu orang yang seperti dia, tapi orang ini bisa melihat.” Tapi ketika mereka menanyai orang itu sendiri, ia menjawab, “akulah dia.”
164:3.10 (1812.4) Ketika mereka mulai menanyakan kepadanya bagaimana ia bisa melihat, ia menjawab mereka: “Seorang pria bernama Yesus melewati jalan ini, dan ketika berbicara mengenai aku dengan teman-temannya, ia membuat tanah liat dengan ludah, mengurapi mataku, dan menyuruh agar aku pergi dan membasuhnya di kolam Siloam. Aku melakukan apa yang orang ini katakan kepadaku, dan segera aku menerima penglihatanku. Dan itu baru beberapa jam yang lalu. Aku belum tahu arti dari banyak yang kulihat.” Dan ketika orang-orang yang mulai berkumpul di sekitarnya bertanya dimana mereka bisa menemukan pria aneh yang telah menyembuhkannya, Yosia hanya bisa menjawab bahwa ia tidak tahu.
164:3.11 (1812.5) Ini adalah salah satu yang paling aneh dari semua mujizatnya Guru. Orang ini tidak meminta kesembuhan. Dia tidak tahu bahwa Yesus itu yang telah menyuruh dia untuk membasuh di Siloam, dan yang telah menjanjikan penglihatan kepadanya, adalah nabi dari Galilea yang telah berkhotbah di Yerusalem selama perayaan Pondok Daun. Orang ini hanya sedikit percaya bahwa ia akan menerima penglihatannya, tetapi orang-orang pada masa itu memiliki iman yang besar akan kemanjuran ludah dari orang besar atau suci; dan dari percakapan Yesus dengan Natanael dan Tomas, Yosia telah menyimpulkan bahwa calon penolongnya ini adalah orang besar, seorang guru terpelajar atau seorang nabi suci; maka sesuai dengan hal itu ia lakukan seperti yang Yesus suruhkan kepadanya.
164:3.12 (1812.6) Yesus menggunakan tanah liat dan ludah dan menyuruh dia untuk membasuh di kolam simbolis Siloam itu karena tiga alasan:
164:3.13 (1812.7) 1. Ini bukan tanggapan mujizat terhadap iman perorangan. Ini adalah sebuah keajaiban yang Yesus pilih untuk dikerjakan demi tujuannya sendiri, tetapi yang dia atur sedemikian agar orang ini dapat memperoleh manfaat jangka panjang dari hal itu.
164:3.14 (1813.1) 2. Karena orang buta itu tidak meminta penyembuhan, dan karena iman yang ia miliki tipis, maka tindakan jasmani ini dianjurkan dengan tujuan memberi semangat kepadanya. Ia memang percaya pada takhyul tentang khasiat ludah, dan ia tahu kolam Siloam adalah tempat yang setengah keramat. Tapi dia tidak akan pergi ke sana seandainya tidak diperlukan untuk membasuh tanah liat urapannya itu. Ada cukup tatacara mengenai transaksi itu yang mendorong dia agar bertindak.
164:3.15 (1813.2) 3. Tetapi Yesus punya alasan ketiga untuk beralih ke cara-cara jasmani ini sehubungan dengan transaksi yang unik ini: Ini adalah suatu mujizat yang dilakukan sepenuhnya tunduk pada pilihannya sendiri, dan dengan demikian dia ingin mengajari para pengikutnya pada hari itu dan segala zaman berikutnya untuk tidak meremehkan atau mengabaikan sarana jasmani dalam penyembuhan orang sakit. Dia ingin mengajar mereka bahwa mereka harus berhenti menganggap mujizat sebagai satu-satunya metode menyembuhkan penyakit manusia.
164:3.16 (1813.3) Yesus memberi orang ini penglihatannya dengan pekerjaan ajaib, pada hari Sabat pagi ini dan di Yerusalem dekat bait suci, dengan tujuan utama membuat perbuatan ini sebagai tantangan terbuka kepada Sanhedrin dan semua guru Yahudi dan pemimpin agama. Ini adalah caranya untuk mengumumkan pemisahan terbuka dengan orang-orang Farisi. Dia selalu positif dalam segala hal yang dia lakukan. Dan untuk tujuan membawa perkara ini ke hadapan Sanhedrin maka Yesus membawa dua rasulnya kepada orang ini pada awal sore hari Sabat ini dan sengaja memicu diskusi-diskusi tersebut yang memaksa orang-orang Farisi untuk memperhatikan mujizat itu.
164:4.1 (1813.4) Pada pertengahan sore penyembuhan Yosia telah membangkitkan pembicaraan yang begitu rupa seputar bait suci sehingga para pemimpin Sanhedrin memutuskan untuk mengadakan sidang di tempat pertemuan bait suci yang biasa. Dan mereka melakukan ini dengan melanggar aturan berlaku yang melarang mengadakan pertemuan Sanhedrin pada hari Sabat. Yesus tahu bahwa pelanggaran Sabat akan menjadi salah satu tuduhan utama yang akan diajukan terhadap dia ketika ujian akhir itu tiba, dan dia ingin dibawa ke hadapan Sanhedrin untuk pengadilan atas tuduhan menyembuhkan seorang buta pada hari Sabat, ketika sidang pengadilan tinggi Yahudi itu sendiri akan menghakimi dia karena tindakan belas kasihan itu akan diselenggarakan tentang perkara ini pada hari Sabat dan dalam pelanggaran langsung terhadap hukum yang mereka terapkan sendiri.
164:4.2 (1813.5) Tapi mereka tidak memanggil Yesus ke hadapan mereka; mereka takut berbuat hal itu. Sebaliknya, mereka segera memanggil Yosia. Setelah beberapa pertanyaan pendahuluan, juru bicara Sanhedrin (sekitar lima puluh anggota yang hadir) menyuruh Yosia untuk memberitahu mereka apa yang telah terjadi kepadanya. Sejak kesembuhannya pagi itu Yosia telah mengetahui dari Tomas, Natanael, dan lain-lainnya bahwa orang Farisi marah tentang penyembuhannya pada hari Sabat, dan bahwa mereka kemungkinan besar akan membuat masalah bagi semua yang terkait; tapi Yosia belum mengerti, bahwa Yesus adalah dia yang disebut Pembebas itu. Jadi, ketika orang-orang Farisi menanyainya, ia berkata: “Orang ini datang, menaruh tanah liat pada mataku, menyuruhku untuk pergi membasuh di Siloam, dan benar aku sekarang melihat.”
164:4.3 (1813.6) Salah seorang Farisi yang lebih tua, setelah membuat pidato panjang lebar, berkata: “Orang ini tidak mungkin dari Allah karena kalian dapat melihat bahwa ia tidak memelihara hari Sabat. Dia melanggar hukum, pertama, dengan membuat tanah liat itu, kemudian, dengan mengirimkan pengemis ini untuk membasuh di Siloam pada hari Sabat. Orang seperti itu tidak mungkin guru yang diutus dari Allah.”
164:4.4 (1813.7) Kemudian salah seorang dari orang-orang yang lebih muda yang diam-diam percaya pada Yesus, berkata: “Jika orang ini tidak dikirim oleh Allah, bagaimana dia bisa melakukan hal-hal ini? Kita tahu bahwa orang berdosa yang biasa tidak dapat mengerjakan mujizat seperti itu. Kita semua tahu pengemis ini dan bahwa ia lahir buta; sekarang dia melihat. Apakah engkau masih mengatakan bahwa nabi ini melakukan semua keajaiban ini oleh kuasa penghulu setan?” Dan untuk setiap Farisi yang berani menuduh dan mengecam Yesus ada yang bangkit untuk menanyakan pertanyaan yang menjerat dan memalukan, sehingga perpecahan serius muncul di antara mereka. Pejabat ketua melihat ke mana arah mereka bergeser, dan untuk meredakan diskusi, ia bersiap lebih lanjut untuk menanyai orang itu sendiri. Berpaling ke Yosia, ia berkata: “Apa yang akan kamu katakan tentang orang ini, Yesus ini, yang kamu akui membuka matamu?” Dan Yosia menjawab, “aku pikir dia adalah seorang nabi.”
164:4.5 (1814.1) Para pemimpin sangat bingung dan, karena tidak tahu harus berbuat apa lagi, memutuskan untuk mendatangkan kedua orang tua Yosia agar mengetahui apakah ia benar-benar dilahirkan buta. Mereka enggan untuk percaya bahwa pengemis itu telah disembuhkan.
164:4.6 (1814.2) Telah terkenal di seputar Yerusalem, bukan hanya bahwa Yesus ditolak masuk ke dalam semua rumah ibadah, tetapi semua orang yang percaya ajarannya dibuang keluar juga dari rumah ibadah, dikucilkan (diekskomunikasi) dari jemaah Israel; dan ini berarti tidak mendapat semua jenis hak dan keistimewaan di seluruh bangsa Yahudi kecuali hak untuk membeli kebutuhan hidup.
164:4.7 (1814.3) Karena itu, ketika kedua orang tua Yosia, jiwa-jiwa yang miskin dan dibebani ketakutan itu, muncul di hadapan Sanhedrin yang agung itu, mereka takut untuk berbicara dengan bebas. Kata juru bicara pengadilan: “Apakah ini anakmu? dan kami memahami dengan benar bahwa ia lahir buta? Jika ini benar, bagaimana ia sekarang dapat melihat?” Dan kemudian ayahnya Yosia, disokong oleh ibunya, menjawab: “Kami tahu bahwa dia ini adalah anak kami, dan bahwa ia lahir buta, tapi bagaimana itu sehingga ia menjadi melihat, atau siapa yang membuka matanya, kami tidak tahu. Tanyakan padanya; ia sudah berumur; biarkan dia berbicara sendiri.”
164:4.8 (1814.4) Mereka sekarang memanggil Yosia ke depan mereka untuk kedua kalinya. Mereka tidak merasa nyaman dengan rancangan mereka mengadakan pengadilan resmi, dan beberapa dari mereka mulai merasa aneh melakukan hal ini pada hari Sabat; oleh karena itu, ketika mereka memanggil ulang Yosia, mereka berusaha untuk menjeratnya melalui mode serangan yang berbeda. Pejabat pengadilan berbicara dengan orang yang sebelumnya buta itu, berkata: “Mengapa kamu tidak memberi Allah kemuliaan untuk ini? Mengapa kamu tidak memberitahu kami kebenaran seluruhnya tentang apa yang terjadi? Kami semua tahu bahwa orang itu orang berdosa. Mengapa kamu menolak untuk melihat kebenaran? Kamu tahu bahwa kamu dan orang ini tertuduh karena melanggar Sabat. Apakah kamu tidak menebus dosamu dengan mengakui Allah sebagai penyembuhmu, jika kamu masih mengaku bahwa matamu hari ini telah dibuka?”
164:4.9 (1814.5) Tetapi Yosia tidak bodoh atau kurang dalam humor; jadi ia menjawab kepada petugas pengadilan: “Apakah orang itu orang berdosa, aku tidak tahu; tapi satu hal yang aku tahu—bahwa, tadinya aku buta, dan sekarang aku melihat.” Dan karena mereka tidak bisa menjerat Yosia, mereka berusaha lebih lanjut untuk menanyainya, bertanya: “Terus bagaimana dia membuka matamu? apa yang benar-benar dia lakukan padamu? Apa yang dia katakan padamu? apakah dia meminta kamu untuk percaya kepadanya?”
164:4.10 (1814.6) Yosia menjawab, dengan agak tidak sabar: “Aku telah memberitahukan kepada kalian persisnya bagaimana semua itu terjadi, dan jika kalian tidak percaya kesaksianku, mengapa kalian mau mendengarnya lagi? Apakah kalian barangkali juga mau menjadi muridnya?” Ketika Yosia berbicara demikian, Sanhedrin meledak dalam kekacauan, nyaris kekerasan, karena para pemimpin menyerbu ke Yosia, dengan marah berseru: “Kamu bisa berbicara tentang menjadi muridnya orang ini, tapi kami adalah murid-murid Musa, dan kami adalah guru-guru hukum-hukum Allah. Kami tahu bahwa Allah berbicara melalui Musa, tetapi mengenai manusia Yesus ini, kami tidak tahu dari mana dia.”
164:4.11 (1814.7) Kemudian Yosia, sambil berdiri di atas sebuah bangku, berteriak keras kepada semua yang bisa mendengar, berkata: “Dengarkan, engkau semua yang mengaku sebagai guru seluruh Israel, meskipun aku menyatakan kepada kalian bahwa di sini ada keheranan besar karena kalian mengakui bahwa kalian tidak tahu dari mana orang ini, namun kalian tahu tentang kepastian, dari kesaksian yang telah engkau dengar, bahwa ia membuka mataku. Kita semua tahu bahwa Allah tidak melakukan pekerjaan seperti itu untuk orang fasik; bahwa Allah akan melakukan hal seperti itu hanya atas permohonan dari seorang penyembah yang benar—bagi orang yang kudus dan benar. Kalian tahu bahwa belum ada sejak pemulaan dunia kalian pernah mendengar tentang pembukaan mata orang yang lahir buta. Lihatlah, karena itu, kalian semua, kepada aku dan sadarilah apa yang telah dilakukan hari ini di Yerusalem! Aku berkata kepadamu, jika orang ini bukan dari Allah, ia tidak bisa melakukan ini.” Dan sementara para anggota Sanhedrin pergi dalam kemarahan dan kebingungan, mereka berteriak kepadanya: “Kamu sama sekali dilahirkan dalam dosa, dan kamu sekarang berani mengajar kami? Mungkin kamu tidak benar-benar dilahirkan buta, dan bahkan jika matamu dibuka pada hari Sabat, ini dilakukan oleh kuasa penghulu setan.” Dan mereka langsung pergi ke rumah ibadah untuk mengucilkan Yosia.
164:4.12 (1815.1) Yosia memasuki pengadilan ini dengan sedikit gagasan tentang Yesus dan sifat penyembuhannya. Sebagian besar kesaksian berani yang ia sampaikan dengan begitu cerdik dan berani di depan pengadilan tertinggi seluruh Israel ini berkembang dalam benaknya sementara sidang berlangsung melalui cara-cara yang tidak pantas dan tidak adil tersebut.
164:5.1 (1815.2) Sepanjang sesi Sanhedrin yang melanggar Sabat itu sedang berlangsung dalam salah satu ruang bait suci, Yesus sedang berjalan tidak jauh di dekatnya, sedang mengajar orang banyak di Serambi Salomo, berharap bahwa dia akan dipanggil ke hadapan Sanhedrin dimana dia bisa memberitahu mereka kabar baik tentang kebebasan dan sukacita keanakan ilahi dalam kerajaan Allah. Namun mereka takut untuk memanggilnya. Mereka selalu digelisahkan oleh kehadiran-kehadiran Yesus yang tiba-tiba dan di depan umum di Yerusalem ini. Kesempatan itu sendiri yang begitu gigih mereka cari, Yesus sekarang berikan pada mereka, tetapi mereka takut untuk membawa dia ke hadapan Sanhedrin bahkan sebagai saksi, dan bahkan lebih lagi mereka takut untuk menangkapnya.
164:5.2 (1815.3) Ini adalah pertengahan musim dingin di Yerusalem, dan orang-orang mencari tempat perlindungan sebagian di Serambi Sulaiman; dan sementara Yesus menunggu berlama-lama di situ, orang banyak mengajukan banyak pertanyaan, dan dia mengajar mereka selama lebih dari dua jam. Beberapa guru Yahudi berusaha untuk menjeratnya dengan bertanya di depan umum padanya: “Berapa lama engkau akan membiarkan kami dalam kegelisahan? Jika engkau adalah Mesias, mengapa engkau tidak terang-terangan memberitahu kami?” Kata Yesus: “Aku telah mengatakan kepada kalian tentang diriku dan Bapaku berkali-kali, tetapi kalian tidak mau percaya padaku. Tidak bisakah kalian melihat bahwa pekerjaan-pekerjaan yang aku lakukan dalam nama Bapaku itu menjadi saksi bagiku? Tapi banyak dari kalian tidak percaya karena kalian tidak termasuk kawananku. Guru kebenaran menarik hanya mereka yang lapar akan kebenaran dan yang haus akan kebajikan. Dombaku mendengarkan suaraku dan aku mengenal mereka dan mereka mengikut aku. Dan untuk semua yang mengikuti ajaranku, aku memberikan hidup yang kekal; mereka pasti tidak akan binasa, dan tidak ada yang akan merebut mereka dari tanganku. Bapaku, yang telah memberiku anak-anak ini, adalah lebih besar dari semuanya, sehingga tidak ada yang mampu merebut mereka dari tangan Bapaku. Aku dan Bapa adalah satu.” Beberapa orang Yahudi yang tidak percaya bergegas ke tempat dimana mereka masih membangun bait suci hendak mengambil batu untuk melempari Yesus, tetapi orang-orang yang percaya menahan mereka.
164:5.3 (1815.4) Yesus melanjutkan pengajarannya: “Banyak pekerjaan kasih yang aku telah tunjukkan kepada kalian dari Bapa, sehingga sekarang aku akan menanyakan yang mana dari karya-karya yang baik itu sehingga kalian hendak melempari aku dengan batu?” Dan kemudian jawab salah seorang Farisi: “Bukan karena pekerjaan yang baik sehingga kami hendak melemparimu, melainkan karena kamu menghujat Allah, lantaran karena kamu, sekalipun hanya seorang manusia saja, berani untuk membuat dirimu setara dengan Allah.” Yesus menjawab: “Kalian mendakwa Anak Manusia dengan penghujatan karena kalian menolak untuk percaya aku ketika aku menyatakan kepada kalian bahwa aku diutus oleh Allah. Jika aku tidak melakukan pekerjaan-pekerjaan Allah, janganlah percaya, tapi jika aku melakukan pekerjaan-pekerjaan Allah, bahkan meskipun kalian tidak percaya kepada, aku berpikir kalian akan percaya pekerjaan-pekerjaan itu. Tetapi supaya kalian yakin akan apa yang aku nyatakan, biarlah aku tegaskan lagi bahwa Bapa ada di dalam aku dan aku di dalam Bapa, dan bahwa, seperti Bapa tinggal di dalam aku, begitu pun aku akan tinggal di dalam setiap orang yang percaya kabar baik ini.” Dan ketika orang-orang mendengar kata-kata ini, banyak dari mereka bergegas keluar hendak mengambil batu untuk dilemparkan kepadanya, tetapi dia lewat keluar melalui pelataran bait suci; dan sambil menemui Natanael dan Tomas, yang telah menghadiri sidang Sanhedrin, dia menunggu dengan mereka di dekat bait suci sampai Yosia datang dari ruang sidang.
164:5.4 (1816.1) Yesus dan kedua rasul tidak pergi mencari Yosia di rumahnya sampai mereka mendengar ia telah dikucilkan dari sinagog. Ketika mereka datang ke rumahnya, Tomas memanggilnya keluar ke halaman, dan Yesus, berbicara kepadanya, mengatakan: “Yosia, apakah kamu percaya pada Anak Allah?” Dan Yosia menjawab, “Katakan siapa dia supaya aku percaya kepadanya.” dan Yesus berkata: “Kamu telah melihat dan juga mendengar dia, dan dialah yang sekarang berbicara kepada kamu.” dan Yosia mengatakan, “Tuhan, aku percaya,” dan sambil tersungkur, ia menyembah.
164:5.5 (1816.2) Ketika Yosia mengetahui bahwa ia telah dikucilkan dari rumah ibadah, ia pada awalnya sangat sedih, tapi ia banyak dikuatkan ketika Yesus menyuruh agar ia segera mempersiapkan diri untuk pergi bersama mereka ke perkemahan di Pella. Orang Yerusalem yang berpikiran sederhana ini memang telah dikucilkan dari sebuah sinagog Yahudi, tetapi lihatlah sang Pencipta sebuah alam semesta membawanya pergi untuk terhubung dengan kelas ningrat rohani pada hari dan generasi itu.
164:5.6 (1816.3) Maka Yesus meninggalkan Yerusalem, tidak kembali lagi sampai mendekati waktu ketika dia siap untuk meninggalkan dunia ini. Bersama dua rasul dan Yosia, Guru kembali ke Pella. Yosia terbukti menjadi salah satu penerima pelayanan mujizat Guru yang ternyata berhasil, karena ia menjadi seorang pengkhotbah injil kerajaan seumur hidupnya.
Buku Urantia
Makalah 165
165:0.1 (1817.1) PADA hari Selasa, 3 Januari, 30 M., Abner, mantan kepala dua belas rasul Yohanes Pembaptis, seorang Nazir dan mantan kepala aliran Nazir di En-Gedi, sekarang adalah kepala tujuh puluh utusan kerajaan, memanggil rekan-rekannya bersama-sama dan memberi mereka instruksi terakhir sebelum mengirim mereka pada misi ke semua kota dan desa-desa di Perea. Misi Perea ini berlangsung selama hampir tiga bulan dan merupakan pelayanan terakhir dari Guru. Dari pekerjaan ini Yesus pergi langsung ke Yerusalem untuk melewati pengalaman terakhirnya dalam daging. Utusan tujuh puluh itu, dilengkapi oleh pekerjaan berkala dari Yesus dan rasul dua belas, bekerja dalam kota-kota besar dan kecil dan sekitar lima puluh desa tambahan berikut ini: Zafon, Gadara, Macad, Arbela, Ramat, Edrei, Bosora, Caspin, Mizpa, Gerasa, Ragaba, Sukot, Amathus, Adam, Penuel, Capitolias, Dion, Hatita, Hazar-Gada (Gadda), Filadelfia, Yogbeha (Jogbehah), Gilead, Bet-Nimra, Tirus, Eleale, Livias, Hesybon, Callirrhoe, Bet-Peor, Sitim, Sibma, Medeba, Bet-Meon, Areopolis, dan Aroer.
165:0.2 (1817.2) Sepanjang perjalanan keliling Perea ini, korps wanita yang sekarang berjumlah enam puluh dua orang mengambil alih sebagian besar pekerjaan pelayanan kepada orang sakit. Ini adalah periode akhir dari pengembangan aspek rohani yang lebih tinggi dari injil kerajaan, dan oleh karena itu, tidak ada pekerjaan mujizat. Tidak ada bagian lain dari Palestina yang begitu sepenuhnya digarap oleh para rasul dan murid-murid Yesus, dan tidak ada daerah lain dimana kelas-kelas penduduk yang lebih baik yang menerima ajaran Guru secara begitu umum.
165:0.3 (1817.3) Perea pada saat ini terdiri dari kira-kira hampir sama-sama Yahudi dan kafir, orang-orang Yahudi umumnya telah dipindahkan dari kawasan ini pada masa-masa Yudas Makabe. Perea adalah provinsi yang paling indah dan berpemandangan bagus dari seluruh Palestina. Daerah itu umumnya disebut oleh orang Yahudi sebagai “negeri seberang sungai Yordan.”
165:0.4 (1817.4) Sepanjang periode ini Yesus membagi waktunya antara perkemahan di Pella dan perjalanan dengan dua belas untuk membantu tujuh puluh di berbagai kota dimana mereka mengajar dan berkhotbah. Di bawah instruksi Abner tujuh puluh membaptis semua orang percaya, meskipun Yesus tidak menugasi mereka seperti itu.
165:1.1 (1817.5) Menjelang pertengahan Januari lebih dari seribu dua ratus orang berkumpul di Pella, dan Yesus mengajar orang banyak ini setidaknya sekali setiap hari ketika ia tinggal di perkemahan, biasanya berbicara pada pukul sembilan pagi jika tidak dicegah oleh hujan. Petrus dan rasul-rasul lainnya mengajar setiap sore. Malam hari disediakan Yesus untuk sesi biasa pertanyaan dan jawaban dengan dua belas dan murid-murid lanjutan lainnya. Kelompok malam rata-rata sekitar lima puluh orang.
165:1.2 (1817.6) Menjelang pertengahan Maret, saat ketika Yesus memulai perjalanannya menuju Yerusalem, lebih dari empat ribu orang membentuk khalayak besar yang mendengar Yesus atau Petrus berkhotbah setiap pagi. Guru memilih untuk mengakhiri karyanya di bumi ketika minat akan pesannya telah mencapai titik tinggi, titik tertinggi yang dicapai di bawah fase kemajuan kerajaan yang kedua atau tanpa mujizat ini. Sementara tiga perempat dari orang banyak itu adalah para pencari kebenaran, ada juga hadir sejumlah besar orang Farisi dari Yerusalem dan dari mana-mana, bersama-sama dengan banyak peragu dan pencari-cari kesalahan.
165:1.3 (1818.1) Yesus dan dua belas rasul mencurahkan banyak waktu mereka untuk orang banyak yang berkumpul di perkemahan Pella. Dua belas hanya sedikit atau tanpa memberikan perhatian pada pekerjaan di lapangan, hanya keluar dengan Yesus untuk mengunjungi rekan-rekan kerjanya Abner dari waktu ke waktu. Abner sangat akrab dengan distrik Perea karena ini adalah wilayah dimana mantan tuannya, Yohanes Pembaptis, telah melakukan sebagian besar pekerjaannya. Setelah memulai misi Perea, Abner dan tujuh puluh tidak pernah kembali ke perkemahan Pella.
165:2.1 (1818.2) Sebuah rombongan lebih dari tiga ratus orang Yerusalem, orang Farisi dan lain-lain, mengikuti Yesus ke arah utara ke Pella ketika dia bergegas menjauh dari kekuasaan hukum penguasa Yahudi pada akhir perayaan Pentahbisan; dan di hadapan para guru dan pemimpin Yahudi itulah, serta dalam pendengaran rasul dua belas, Yesus menyampaikan khotbah tentang “Gembala yang Baik.” Setelah setengah jam diskusi tidak resmi, berbicara kepada sekelompok sekitar seratus, Yesus berkata:
165:2.2 (1818.3) “Pada malam ini aku punya banyak hal untuk dikatakan kepada kalian, dan karena banyak dari kalian adalah muridku dan beberapa dari kalian musuh-musuh bebuyutanku, maka aku akan menyajikan ajaranku dalam sebuah perumpamaan, supaya kamu masing-masing mengambil bagi diri kamu sendiri apa yang bisa kamu terima dalam hati kamu.
165:2.3 (1818.4) “Malam ini, di sini di depanku ada orang-orang yang akan bersedia mati bagiku dan bagi injil kerajaan ini, dan beberapa dari mereka akan memberikan diri mereka pada tahun-tahun yang akan datang; dan di sini juga ada sebagian dari kamu, budak-budak tradisi, yang telah mengikuti aku dari Yerusalem, dan yang, dengan para pemimpinmu yang digelapkan dan disesatkan itu, berusaha untuk membunuh Anak Manusia. Kehidupan yang kuhidupi sekarang di dalam daging akan menghakimi kalian semua, gembala-gembala yang sejati dan gembala-gembala yang palsu. Jika gembala palsu itu buta, ia akan tidak berdosa, tetapi kamu mengaku bahwa kamu melihat; kamu menyatakan diri sebagai guru-guru di Israel; oleh karena itu dosamu tetap di atasmu.
165:2.4 (1818.5) “Gembala yang benar mengumpulkan domba-dombanya ke dalam kandang pada malam hari pada saat-saat bahaya. Dan setelah pagi tiba, ia masuk ke kandang domba melalui pintu, dan ketika ia memanggil, domba-domba mengenal suaranya. Setiap gembala yang masuk ke kandang domba dengan cara lain selain melalui pintu adalah pencuri dan perampok. Gembala yang sejati memasuki kandang setelah penjaga membuka pintu baginya, dan domba-dombanya, mengetahui suaranya, keluar karena perkataannya; dan ketika domba yang adalah miliknya itu sudah dibawa keluar seperti itu, gembala yang benar berjalan di depan mereka; dia memimpin jalan dan domba-domba itu mengikuti dia. Dombanya mengikuti dia karena mereka mengenal suaranya; mereka tidak akan mengikuti orang asing. Mereka akan lari dari orang asing karena mereka tidak kenal suaranya. Orang banyak ini yang berkumpul sekitar kita di sini adalah seperti domba tanpa gembala, tapi ketika kami berbicara kepada mereka, mereka kenal suaranya gembala, dan mereka mengikuti kami; setidaknya, mereka yang lapar akan kebenaran dan haus akan kebajikan berbuat demikian. Beberapa dari kalian bukan dari kandangku; kamu tidak kenal suaraku, dan kamu tidak mengikuti aku. Dan karena kalian adalah gembala-gembala palsu, domba-domba tidak kenal suaramu dan tidak akan mengikuti kalian.”
165:2.5 (1819.1) Setelah Yesus mengatakan perumpamaan ini, tidak ada yang mengajukan pertanyaan. Setelah beberapa saat dia mulai berbicara lagi dan melanjutkan untuk membahas perumpamaan itu:
165:2.6 (1819.2) “Kamu yang hendak menjadi penjaga kawanan Bapaku haruslah tidak hanya pemimpin yang layak, tetapi kamu juga harus memberi makan domba-domba dengan makanan yang baik; kamu bukan gembala yang benar kecuali kamu memimpin kawananmu ke padang rumput yang hijau dan ke sisi air yang tenang.
165:2.7 (1819.3) “Dan sekarang, agar jangan sampai sebagian dari kamu terlalu mudah memahami perumpamaan ini, aku akan menyatakan bahwa aku adalah pintu ke kawanan domba Bapa dan pada saat yang sama adalah gembala yang benar atas kawanan ternak Bapaku. Setiap gembala yang berusaha untuk masuk ke kandang tanpa aku akan gagal, dan domba-domba itu tidak akan mendengarkan suaranya. Aku, bersama mereka yang melayani bersamaku, adalah pintu. Setiap jiwa yang masuk pada jalan kekal melalui cara-cara yang aku telah buat dan tahbiskan itu akan diselamatkan dan akan dapat melanjutkan ke pencapaian padang-padang rumput kekal Firdaus.
165:2.8 (1819.4) “Tapi aku juga adalah gembala yang sejati yang bersedia bahkan untuk menyerahkan nyawanya bagi domba-dombanya. Pencuri menerobos masuk ke dalam kandang hanya untuk mencuri, dan membunuh, dan menghancurkan; tapi aku telah datang supaya kamu semua dapat memiliki kehidupan dan memilikinya lebih berlimpah. Siapa yang adalah pekerja upahan, ketika bahaya muncul, akan melarikan diri dan membiarkan domba-domba itu dicerai-beraikan dan dihancurkan; tapi gembala yang benar tidak akan lari ketika serigala datang; dia akan melindungi kawanannya dan, jika perlu, menyerahkan nyawanya bagi domba-dombanya. Sesungguhnya, aku berkata kepada kamu, teman-teman dan musuh-musuh, akulah gembala yang benar; aku kenal kepunyaanku sendiri dan kepunyaanku kenal aku. Aku tidak akan lari menghadapi bahaya. Aku akan menyelesaikan tugas untuk penyelesaian kehendak Bapaku ini, dan aku tidak akan meninggalkan domba-domba yang Bapa telah percayakan dalam penjagaanku.
165:2.9 (1819.5) “Tapi aku punya banyak domba-domba lain yang bukan dari kandang ini, dan kata-kata ini benar tidak hanya di dunia ini. Domba-domba lain ini juga mendengar dan kenal suaraku, dan aku telah berjanji kepada Bapa agar mereka semua akan dibawa menjadi satu kawanan, satu persaudaraan anak-anak Tuhan. Dan kemudian kamu semua akan mengenal suara dari satu gembala, gembala yang benar, dan semua akan mengakui kebapaan Tuhan.
165:2.10 (1819.6) “Maka kamu akan tahu mengapa Bapa mengasihi aku dan telah menaruh semua kawanan ternak-Nya dalam wilayah ini dalam tanganku untuk dijaga; itu karena Bapa tahu bahwa aku tidak akan goyah dalam pengamanan kandang domba itu, bahwa aku tidak akan meninggalkan sendirian domba-dombaku, dan bahwa, jika hal itu diperlukan, aku tidak akan ragu untuk menyerahkan nyawaku dalam pelayanan kawanan ternak-Nya yang banyak. Tapi, ingatlah kamu, jika aku menyerahkan nyawaku, aku akan mengambilnya lagi. Tidak ada manusia maupun makhluk lain dapat mengambil nyawaku. Aku memiliki hak dan kuasa untuk menyerahkan nyawaku, dan aku memiliki kuasa dan hak yang sama untuk mengambilnya lagi. Kamu tidak dapat memahami hal ini, tapi aku menerima wewenang tersebut dari Bapaku bahkan sebelum dunia ini ada.”
165:2.11 (1819.7) Ketika mereka mendengar kata-kata ini, rasul-rasulnya bingung, murid-muridnya tercengang, sedangkan orang-orang Farisi dari Yerusalem dan sekitarnya hendak pergi untuk bermalam, mengatakan, “Dia ini gila atau kerasukan iblis.” Tapi bahkan beberapa guru dari Yerusalem mengatakan: “Dia berbicara seperti orang yang memiliki wewenang; selain itu, siapa yang pernah melihat orang yang kerasukan setan membuka mata orang yang lahir buta dan melakukan semua hal ajaib yang orang ini telah lakukan?”
165:2.12 (1819.8) Esoknya sekitar setengah dari guru-guru Yahudi mengaku percaya kepada Yesus, dan setengah lainnya dengan cemas kembali ke Yerusalem dan rumah-rumah mereka.
165:3.1 (1819.9) Menjelang akhir Januari kumpulan orang banyak pada Sabat-sore berjumlah hampir tiga ribu orang. Pada hari Sabtu, 28 Januari, Yesus menyampaikan khotbah berkesan tentang “Kepercayaan dan Kesiapan Rohani” Setelah pidato awal oleh Simon Petrus, Guru berkata:
165:3.2 (1820.1) “Apa yang telah berkali-kali aku katakan kepada rasul-rasul dan kepada murid-muridku, sekarang aku umumkan kepada orang banyak ini: Waspadalah terhadap ragi orang Farisi yaitu kemunafikan, yang dilahirkan dari prasangka dan dipupuk dalam perbudakan tradisi, meskipun banyak dari orang-orang Farisi ini jujur hati dan beberapa dari mereka tinggal di sini sebagai murid-muridku. Tak lama lagi kamu semua akan memahami ajaranku, karena tidak ada yang sekarang ditutupi yang tidak akan dibukakan. Apa yang sekarang disembunyikan dari kamu akan semua diketahui setelah Anak Manusia menyelesaikan misinya di bumi dan dalam daging.
165:3.3 (1820.2) “Segera, segera sekali, hal-hal yang musuh kita sekarang rencanakan dalam kerahasiaan dan dalam kegelapan akan dibawa kepada terang dan diberitakan dari atas atap-atap rumah. Tetapi aku berkata kepadamu, teman-temanku, ketika mereka berusaha untuk membunuh Anak Manusia, janganlah takut pada mereka. Jangan takut pada orang-orang, yang meskipun mereka mungkin dapat membunuh tubuh, setelah itu tidak memiliki kuasa lagi atas kamu. Aku menasihati kamu untuk tidak takut siapapun, di surga atau di bumi, tetapi untuk bersukacita dalam pengetahuan akan Dia yang memiliki kuasa untuk melepaskan kamu dari segala perbuatan tidak benar dan untuk mengajukan kamu tanpa cela di hadapan kursi pengadilan alam semesta.
165:3.4 (1820.3) “Bukankah lima burung pipit dijual dua sen? Namun demikian, ketika burung-burung ini terbang berkeliling mencari makan, tidak ada satupun dari mereka yang ada tanpa sepengetahuan Bapa, sumber semua kehidupan. Bagi para malaikat penjagamu, rambut kepalamu pun dihitung. Dan jika semua ini benar, mengapa kamu hidup dengan kuatir akan banyak hal-hal remeh yang muncul dalam hidupmu sehari-hari? Aku berkata kepadamu: Jangan takut; kamu jauh lebih berharga dari pada banyak burung pipit.
165:3.5 (1820.4) "Semua kamu yang telah memiliki keberanian untuk mengaku percaya pada injilku di depan manusia, aku akan segera mengakuinya di hadapan malaikat-malaikat surga; tapi siapa yang dengan sengaja menolak kebenaran ajaran-ajaranku di depan manusia akan ditolak juga oleh penjaga takdirnya di hadapan malaikat-malaikat surga.
165:3.6 (1820.5) “Katakanlah apa yang kamu mau tentang Anak Manusia, dan hal itu akan diampuni; tetapi siapa berani menghujat melawan Tuhan tidak akan mendapat pengampunan. Kalau manusia berbuat sejauh itu sehingga dengan sadar menganggap perbuatan Tuhan sebagai berasal dari kekuatan-kekuatan jahat, para pemberontak yang sengaja seperti itu tidak akan mencari pengampunan untuk dosa-dosa mereka.
165:3.7 (1820.6) “Dan kalau musuh-musuh kita membawa kamu ke hadapan pemimpin rumah-rumah ibadah dan ke depan penguasa-penguasa tinggi lainnya, jangan kuatir tentang apa yang harus kamu katakan dan janganlah cemas tentang bagaimana kamu harus menjawab pertanyaan-pertanyaan mereka, karena roh yang berdiam di dalam dirimu itu pasti akan mengajari kamu pada saat itu juga apa yang harus kamu katakan untuk menghormati injil kerajaan.
165:3.8 (1820.7) “Berapa lama kamu akan tetap menunggu, dalam lembah keputusan? Mengapa kamu berhenti di antara dua pendapat? Mengapa orang Yahudi atau kafir ragu-ragu untuk menerima kabar baik bahwa ia adalah anak Tuhan yang kekal? Berapa lama waktu bagi kami untuk meyakinkan kamu agar masuk dengan sukacita ke dalam harta pusaka rohanimu? Aku datang ke dunia ini untuk mewahyukan Bapa kepadamu dan untuk memimpinmu kepada Bapa. Yang pertama telah kulakukan, tapi yang terakhir tidak boleh aku lakukan tanpa persetujuan kamu; Bapa tidak pernah memaksa siapapun untuk memasuki kerajaan. Undangan itu selalu telah dan selalu akan: Barangsiapa mau, biarlah ia datang dan dengan cuma-cuma minum dari air kehidupan.”
165:3.9 (1820.8) Setelah Yesus selesai berbicara, banyak yang pergi untuk dibaptis oleh para rasul di Sungai Yordan, sementara dia mendengarkan pertanyaan-pertanyaan dari mereka yang tinggal.
165:4.1 (1821.1) Sementara para rasul membaptis orang-orang percaya, Guru berbicara dengan mereka yang masih menunggu. Seorang pemuda tertentu berkata kepadanya: “Guru, ayahku meninggal dan meninggalkan banyak harta padaku dan saudaraku, tapi saudaraku menolak untuk memberikan apa yang adalah milikku. Maka, maukah engkau, meminta saudaraku agar membagi warisan ini dengan aku?” Yesus agak marah karena pemuda yang berpikiran materi ini mengangkat untuk diskusi pertanyaan perkara seperti itu; namun dia kemudian menggunakan kesempatan itu untuk penyampaian ajaran lebih lanjut. Kata Yesus: “Teman, siapa yang membuat aku menjadi pembagi atas kamu? Dari mana kamu mendapatkan gagasan bahwa aku memberikan perhatian pada urusan-urusan jasmani dunia ini?" Dan kemudian, sambil berpaling ke semua yang ada di sekitar dia, katanya: “Waspadalah dan jagalah kamu agar bebas dari ketamakan; kehidupan seseorang itu tidak terdiri dari kelimpahan barang-barang yang mungkin ia miliki. Kebahagiaan datang bukan dari kuasa harta, dan sukacita mengalir bukan dari kekayaan. Harta itu sendiri adalah bukan kutukan, tapi cinta kekayaan itu banyak kali membawa kepada kecintaan akan benda-benda duniawi ini sehingga jiwa menjadi dibutakan terhadap daya tarik indah dari kenyataan rohani kerajaan Tuhan di bumi dan dari sukacita kehidupan kekal di surga.
165:4.2 (1821.2) “Mari aku ceritakan sebuah kisah tentang seorang kaya tertentu yang tanahnya menghasilkan berlimpah-limpah; dan setelah ia menjadi sangat kaya, ia mulai berpikir-pikir dengan dirinya sendiri, mengatakan: 'Apa yang harus kulakukan dengan semua kekayaanku? Aku sekarang punya begitu banyak sehingga aku tidak memiliki tempat untuk menyimpan kekayaanku.' Dan setelah ia merenungkan masalahnya, ia berkata: 'Inilah yang akan kulakukan; aku akan membongkar lumbungku dan membangun yang lebih besar, dan dengan demikian aku akan memiliki banyak ruang untuk menyimpan buah-buahanku dan barang-barangku. Kemudian aku akan katakan kepada jiwaku, jiwaku, kamu memiliki banyak harta tersimpan untuk bertahun-tahun; bersenang-senanglah sekarang; makan, minum, dan bergembiralah, karena kamu kaya dan berlimpah barang-barang.'
165:4.3 (1821.3) “Tapi orang kaya ini juga bodoh. Pada waktu menyediakan kebutuhan jasmani untuk batin dan tubuhnya, ia telah gagal untuk menyimpan harta di surga untuk kepuasan roh dan untuk keselamatan jiwa. Dan bahkan kemudian ia tidak akan menikmati kesenangan mengkonsumsi timbunan hartanya itu, karena malam itu juga jiwanya diambil dari dirinya. Malam itu datanglah perampok-perampok yang membobol rumahnya untuk membunuhnya, dan setelah mereka menjarah lumbungnya, mereka membakar apa yang tersisa. Dan untuk harta yang luput dari para perampok ini, para pewarisnya jatuh dalam pertikaian antara mereka sendiri. Orang ini menyimpan harta untuk dirinya sendiri di atas bumi, tapi ia tidak kaya terhadap Tuhan.”
165:4.4 (1821.4) Yesus menangani pemuda itu dan warisannya seperti itu karena dia tahu bahwa masalah pemuda itu adalah ketamakan. Bahkan jika ini bukan perihalnya, Guru tidak akan ikut campur karena dia pun tidak pernah ikut campur dengan urusan-urusan duniawi para rasulnya, apalagi murid-muridnya.
165:4.5 (1821.5) Setelah Yesus selesai dengan ceritanya, seorang lelaki lain bangkit berdiri dan bertanya kepadanya: “Guru, aku tahu bahwa rasul-rasulmu telah menjual semua harta milik duniawi mereka untuk mengikuti engkau, dan agar mereka memiliki semua barang bersama seperti halnya orang Eseni, tapi apakah engkau mengharuskan semua dari kami yang adalah murid-muridmu melakukan hal yang sama? Apakah dosa untuk memiliki kekayaan yang jujur?” Dan Yesus menjawab pertanyaan ini: "Temanku, itu bukan dosa untuk memiliki kekayaan yang terhormat; tapi itu adalah dosa jika kamu mengubah harta milik materi itu menjadi harta yang dapat menyerap minatmu dan mengalihkan perhatianmu dari pengabdian kepada upaya-upaya rohani kerajaan. Tidak ada dosa dalam memiliki harta yang jujur di bumi asalkan hartamu ada di surga, sebab di mana hartamu akan di situ juga hatimu berada. Ada perbedaan besar antara kekayaan yang mengarah pada ketamakan dan kepentingan sendiri dan kekayaan yang dipegang dan dibelanjakan dalam roh pelayanan oleh mereka yang memiliki kelimpahan barang-barang duniawi ini, dan yang begitu berlimpah menyumbang dukungan bagi mereka yang mencurahkan seluruh tenaga mereka untuk pekerjaan kerajaan. Banyak dari kamu yang ada di sini dan tanpa uang diberi makan dan penginapan di kota tenda sebelah sana karena ada pria-pria dan wanita-wanita mampu yang dengan cuma-cuma telah memberikan dana untuk tuan rumahmu, Daud Zebedeus, untuk maksud tersebut.
165:4.6 (1822.1) “Tapi jangan pernah lupa bahwa, bagaimanapun juga, kekayaan itu tidak langgeng. Cinta kekayaan terlalu sering menutupi dan bahkan menghancurkan pandangan rohani. Jangan gagal untuk mengenali bahaya dari kekayaan, yang menjadi, bukan hambamu, tapi tuanmu.”
165:4.7 (1822.2) Yesus tidak mengajarkan atau menyetujui pemborosan, kemalasan, ketidakpedulian untuk menyediakan kebutuhan fisik bagi keluarga seseorang, atau ketergantungan pada sedekah. Tapi dia mengajarkan bahwa yang jasmani dan sementara harus ditundukkan pada kesejahteraan jiwa dan kemajuan sifat rohani dalam kerajaan surga.
165:4.8 (1822.3) Kemudian, saat orang-orang turun ke tepi sungai untuk menyaksikan pembaptisan, lelaki yang pertama itu datang secara pribadi kepada Yesus tentang warisannya karena ia berpikir Yesus telah bersikap kasar kepadanya; dan ketika Guru mendengarnya lagi, ia menjawab: “Anakku, mengapa kamu melewatkan kesempatan untuk makan roti hidup pada hari seperti ini dalam rangka untuk memanjakan sikap tamak kamu? Tidak tahukah kamu, bahwa hukum warisan Yahudi itu akan dengan adil diberikan jika kamu pergi dengan keluhanmu ke pengadilan sinagog? Tidak dapatkah kamu melihat bahwa pekerjaanku itu berkaitan dengan memastikan agar kamu tahu tentang warisan surgawi kamu? Apakah kamu belum membaca Kitab Suci: ‘Ada orang yang kaya raya oleh kehati-hatian dan banyak memeras, dan ini adalah bagian dari upahnya: Walaupun ia berkata, aku telah mendapatkan istirahat dan sekarang akan bisa makan terus-menerus dari barang-barangku, namun ia tidak tahu kapan waktunya ia tertimpa, dan juga kapan ia harus meninggalkan semua hal-hal ini kepada orang lain ketika ia meninggal.' Apakah kamu belum membaca perintah: 'Jangan mengingini milik.' Dan lagi, ‘Lalu menjadi gemuklah Yesyurun, dan menendang ke belakang,--bertambah gemuk engkau, gendut dan tambun—dan ia meninggalkan Allah yang telah menjadikan dia.’ Sudahkah kamu membaca dalam Mazmur bahwa ‘Tuhan membenci orang yang loba,’ dan bahwa 'lebih baik yang sedikit pada orang benar dari pada yang berlimpah-limpah pada orang fasik;' 'Apabila harta makin bertambah, janganlah hatimu melekat padanya.' Sudahkah kamu membaca dimana Yeremia berkata, 'Janganlah orang kaya bermegah karena kekayaannya'; dan Yehezkiel berbicara kebenaran ketika ia berkata, 'Mulutnya penuh dengan kata-kata cinta kasih, tetapi hati mereka mengejar keuntungan yang haram.'”
165:4.9 (1822.4) Yesus menyuruh orang muda itu pergi, mengatakan kepadanya, “Anakku, apa manfaatnya bagimu jika kamu memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawamu?”
165:4.10 (1822.5) Kepada orang lain yang berdiri dekat yang bertanya pada Yesus bagaimana orang kaya akan bertahan pada hari penghakiman, ia menjawab: “Aku tidak datang untuk menghakimi orang kaya atau orang miskin, tetapi hidup yang manusia jalani itu akan menjadi hakim atas semuanya. Apa pun yang lain yang mungkin menyangkut orang kaya dalam penghakiman, setidaknya tiga pertanyaan harus dijawab oleh semua yang memperoleh kekayaan besar, dan pertanyaan-pertanyaan ini adalah:
165:4.11 (1822.6) “1. Berapa banyak kekayaan yang kamu kumpulkan?
165:4.12 (1822.7) “2. Bagaimana kamu mendapatkan kekayaan ini?
165:4.13 (1822.8) “3. Bagaimana kamu menggunakan kekayaanmu?””
165:4.14 (1822.9) Lalu Yesus masuk ke dalam tendanya untuk beristirahat sebentar sebelum makan malam. Setelah rasul-rasul selesai membaptis, mereka datang juga dan hendak berbicara dengan dia tentang kekayaan di bumi dan harta di surga, tetapi Yesus sudah tertidur.
165:5.1 (1823.1) Malam itu setelah makan malam, ketika Yesus dan dua belas berkumpul untuk konferensi harian mereka, Andreas bertanya: “Guru, sementara kami sedang membaptis orang-orang percaya, engkau mengatakan banyak perkataan pada orang banyak yang menunggu yang kami tidak dengar. Maukah engkau bersedia untuk mengulangi kata-kata ini untuk manfaat kami?” Sebagai tanggapan pada permintaan Andreas, Yesus berkata:
165:5.2 (1823.2) “Ya, Andreas, aku akan berbicara kepada kamu tentang perkara-perkara kekayaan dan nafkah diri ini, tapi kata-kataku kepada kamu, para rasul, haruslah agak berbeda dari yang dikatakan kepada para murid dan orang banyak karena kamu telah meninggalkan segalanya, tidak hanya untuk mengikuti aku, tetapi untuk ditahbiskan sebagai duta-duta kerajaan. Kamu telah memiliki pengalaman beberapa tahun, dan kamu tahu bahwa Bapa yang kerajaan-Nya kamu beritakan itu tidak akan meninggalkan kamu. Kamu telah mengabdikan hidup untuk pelayanan kerajaan; oleh karena itu janganlah cemas atau kuatir tentang perkara-perkara kehidupan duniawi, apa yang akan kamu makan, atau untuk tubuhmu, apa yang akan kamu pakai. Kesejahteraan jiwa itu lebih dari makanan dan minuman; kemajuan dalam roh itu jauh di atas kebutuhan akan pakaian. Ketika kamu tergoda untuk meragukan kepastian makanan kamu, pertimbangkan burung gagak; mereka tidak menabur ataupun menuai, mereka tidak memiliki gudang atau lumbung, namun Bapa menyediakan makanan untuk setiap mereka yang mencarinya. Dan berapa lebih berharganya kamu daripada banyak burung! Selain itu, semua kecemasan atau keraguan yang meresahkan tidak dapat berbuat apa-apa untuk memenuhi kebutuhan jasmani kamu. Siapakah di antara kamu oleh kekuatiran dapat menambahkan sejengkal pada tinggi badanmu atau sehari untuk hidupmu? Karena hal-hal tersebut tidak di tangan kamu, mengapa kamu berpikiran cemas terhadap semua masalah ini?
165:5.3 (1823.3) “Perhatikanlah bunga bakung, bagaimana mereka tumbuh; mereka tidak bekerja keras, tidak pula mereka menenun; namun aku berkata kepadamu, bahkan Salomo dalam segala kemuliaannya tidak berpakaian seindah salah satu dari bunga ini. Jika Tuhan begitu mendandani rumput di ladang, yang hidup hari ini dan besok dipotong dan dibuang ke dalam api, bagaimana lagi Dia akan memberikan pakaianmu, duta-duta kerajaan surgawi. Hai kamu yang kecil iman! Bila kamu sepenuh hati mengabdikan diri kamu untuk pemberitaan injil kerajaan, janganlah kamu berpikiran ragu tentang nafkah dirimu atau keluargamu yang telah kamu tinggalkan. Jika kamu memberikan hidup kamu benar-benar pada injil, kamu akan hidup oleh injil itu. Jika kamu hanyalah murid-murid yang percaya, kamu harus mencari nafkah kamu sendiri dan menyumbang untuk kebutuhan semua orang yang mengajar dan berkhotbah serta menyembuhkan. Jika kamu cemas tentang roti dan air kamu, dimana perbedaan kamu dari bangsa-bangsa di dunia yang begitu rajin mencari kebutuhan-kebutuhan tersebut? Abdikan dirimu pada pekerjaanmu, percayalah bahwa baik Bapa dan aku tahu bahwa kamu memiliki kebutuhan akan semua hal ini. Biarkan aku menjamin kamu, sekali dan untuk selamanya, bahwa, jika kamu mengabdikan hidup kamu untuk pekerjaan kerajaan, semua kebutuhan kamu yang sebenarnya akan disediakan. Carilah hal yang lebih besar, dan yang lebih kecil akan ditemukan di dalamnya; mintalah untuk yang surgawi, dan yang duniawi akan termasuk di dalamnya. Bayangan itu pasti mengikuti pokoknya.
165:5.4 (1823.4) “Kamu adalah hanya sekelompok kecil, tetapi jika kamu memiliki iman, jika kamu tidak mau jatuh dalam ketakutan, aku menyatakan bahwa adalah kesenangan besar Bapaku untuk memberikan kerajaan ini kepadamu. Kamu telah menaruh hartamu dimana dompetnya tidak akan bertambah usang, dimana tidak ada pencuri dapat merampasnya, dan dimana tidak ada ngengat dapat menghancurkannya. Dan seperti yang aku katakan pada orang-orang, dimana hartamu berada, akan di situ juga hatimu berada.
165:5.5 (1824.1) “Tapi dalam pekerjaan yang berada tepat di depan kita, dan dalam apa yang tersisa untuk kamu setelah aku pergi kepada Bapa, kamu akan diuji dengan pedih. Kamu semua harus waspada terhadap ketakutan dan keraguan. Setiap kamu, berjaga-jagalah dalam pikiranmu dan biarkan lampumu tetap menyala. Jagalah dirimu seperti orang-orang yang menunggu tuannya kembali dari pesta pernikahan sehingga, ketika ia datang dan mengetuk, kamu dapat dengan cepat membukakan pintu baginya. Hamba yang waspada tersebut diberkati oleh tuan yang menemukan mereka setia pada saat-saat yang besar tersebut. Maka tuan itu akan menyuruh duduk hamba-hambanya sementara ia sendiri melayani mereka. Sesungguhnya, aku berkata kepadamu bahwa ada sebuah krisis tepat di depan dalam hidup kamu, dan karena itu kamu harus berjaga dan bersiaga.
165:5.6 (1824.2) “Kamu memahami dengan baik bahwa tidak ada seorangpun yang membiarkan rumahnya dibongkar jika ia tahu kapan saatnya pencuri itu akan datang. Berjaga-jagalah juga untuk dirimu sendiri, karena dalam saat yang paling tidak kamu sangka dan dengan cara yang tidak kamu pikir, Anak Manusia akan pergi.”
165:5.7 (1824.3) Selama beberapa menit dua belas duduk dalam keheningan. Beberapa dari peringatan ini telah mereka dengar sebelumnya, tapi tidak dalam keadaan yang ditampilkan kepada mereka pada saat ini.
165:6.1 (1824.4) Saat mereka duduk berpikir, Simon Petrus bertanya: “Apakah engkau mengatakan perumpamaan ini kepada kami, rasul-rasulmu, atau itu untuk semua murid?” Dan Yesus menjawab:
165:6.2 (1824.5) “Pada saat pengujian, jiwa manusia itu terungkap; pencobaan menunjukkan apa yang sebenarnya ada dalam hati. Ketika hamba itu teruji dan terbukti, maka mungkinlah tuan rumah menetapkan hamba tersebut atas rumah tangganya dan dengan aman mempercayai pelayan yang setia ini untuk memastikan bahwa anak-anaknya diberi makan dan dipelihara. Demikian juga, segera akan aku tahu siapa yang bisa dipercayai untuk kesejahteraan anak-anakku setelah aku kembali kepada Bapa. Seperti tuan rumah akan menetapkan hamba yang benar dan teruji atas urusan keluarganya, demikian pula akan aku tinggikan mereka yang bertahan pada ujian-ujian dari jam ini dalam urusan-urusan kerajaanku.
165:6.3 (1824.6) “Tapi jika hamba itu malas dan mulai berkata dalam hatinya, 'Tuanku menunda kedatangannya,' dan mulai memperlakukan buruk hamba-hamba sesamanya dan makan dan minum dengan orang mabuk, maka tuannya itu akan datang pada saat ia tidak menduganya, dan menemukan dia tidak setia, akan mengusir dia keluar dalam kehinaan. Oleh karena itu persiapkan dirimu dengan baik untuk hari ketika kamu akan dikunjungi tiba-tiba dan dengan cara yang tak terduga. Ingatlah, banyak yang telah diberikan kepada kamu; oleh karena itu banyak akan dituntut dari kamu. Api pengujian sedang mendekati kamu. Aku memiliki baptisan untuk aku dibaptis, dan aku berjaga-jaga sampai ini selesai. Kamu mengajarkan perdamaian di bumi, tapi misiku tidak akan membawa damai dalam urusan-urusan duniawi manusia—tidak untuk sementara waktu, setidaknya. Perpecahan hanya dapat menjadi akibatnya jika dua anggota dari keluarga percaya kepadaku dan tiga anggota menolak injil ini. Teman-teman, kerabat, dan kekasih ditakdirkan akan bertentangan satu sama lain oleh karena injil yang kamu khotbahkan. Benar, setiap orang percaya ini akan memiliki kedamaian yang besar dan abadi dalam hatinya sendiri, tapi damai di atas bumi tidak akan datang sampai semua bersedia untuk percaya dan masuk ke dalam pewarisan mulia mereka sebagai anak Tuhan. Bagaimanapun juga, pergilah ke seluruh dunia memberitakan injil ini kepada semua bangsa, kepada setiap pria, wanita, dan anak.”
165:6.4 (1824.7) Inilah akhir dari suatu hari Sabat yang penuh dan sibuk. Keesokan harinya Yesus dan dua belas pergi ke kota-kota di Perea utara untuk mengunjungi tujuh puluh, yang sedang bekerja di wilayah-wilayah ini di bawah pengawasan Abner.
Buku Urantia
Makalah 166
166:0.1 (1825.1) DARI tanggal 11 hingga 20 Februari, Yesus dan dua belas membuat perjalanan keliling ke semua kota dan desa-desa di Perea bagian utara dimana rekan-rekan sekerja Abner dan para anggota korps wanita sedang bekerja. Mereka mendapati para utusan injil ini menemui keberhasilan, dan Yesus berulang kali menujukan perhatian para rasulnya pada fakta bahwa injil kerajaan itu bisa menyebar tanpa iringan mujizat dan keajaiban.
166:0.2 (1825.2) Seluruh misi tiga bulan di Perea ini berhasil dijalankan dengan sedikit bantuan dari dua belas rasul, dan injil sejak dari waktu ini tercermin tidak terlalu banyak pada kepribadiannya Yesus, melainkan lebih pada ajaran-ajarannya. Namun para pengikutnya tidak lama mengikuti instruksinya, karena segera setelah kematian dan kebangkitan Yesus mereka menyimpang dari ajaran-ajarannya dan mulai membangun gereja mula-mula seputar konsep-konsep mujizat dan kenangan-kenangan yang diagungkan tentang kepribadian manusiawi-ilahinya.
166:1.1 (1825.3) Pada hari Sabat, 18 Februari, Yesus berada di Ragaba, dimana hiduplah seorang Farisi kaya bernama Natanael; dan karena cukup banyak rekannya sesama orang Farisi mengikuti Yesus dan dua belas berkeliling negeri, ia menyiapkan makan pagi pada hari Sabat pagi ini untuk mereka semua, sekitar dua puluh jumlahnya, dan mengundang Yesus sebagai tamu kehormatan.
166:1.2 (1825.4) Pada saat Yesus tiba pada acara makan pagi ini, sebagian besar orang-orang Farisi, bersama dua atau tiga ahli hukum, sudah berada di sana dan duduk di meja. Guru segera menempati tempat duduknya di sebelah kiri Natanael tanpa pergi ke baskom air untuk mencuci tangannya. Banyak dari orang-orang Farisi, terutama mereka yang setuju pada ajaran Yesus, tahu bahwa ia mencuci tangannya hanya untuk tujuan kebersihan, bahwa ia membenci pertunjukan yang murni seremonial ini; maka mereka tidak terkejut oleh kedatangannya langsung ke meja sebelum dua kali mencuci tangannya. Tapi Natanael terkejut oleh ketidak-taatan Guru pada persyaratan ketat dari kebiasaan orang Farisi ini. Yesus juga tidak mencuci tangannya, seperti yang dilakukan orang-orang Farisi, setelah setiap sajian makanan maupun pada akhir makan.
166:1.3 (1825.5) Setelah banyak bisik-bisik antara Natanael dan seorang Farisi yang tidak bersahabat di sebelah kanannya dan setelah banyak angkat alis dan cibiran bibir oleh mereka yang duduk di seberang Guru, Yesus akhirnya berkata: “Aku telah berpikir bahwa engkau mengundangku ke rumah ini untuk memecahkan roti dengan engkau dan barangkali untuk menanyai aku tentang pemberitaan injil baru tentang kerajaan Allah; tapi aku merasa bahwa engkau telah membawaku kemari untuk menyaksikan pameran bakti keupacaraan untuk kebenaran dirimu sendiri. Layanan seperti itu engkau berikan padaku; dengan apa berikutnya engkau akan menghormati aku sebagai tamumu pada acara ini?”
166:1.4 (1826.1) Setelah Guru bersabda demikian, mereka menatap ke atas meja dan tetap diam. Karena tidak ada yang berbicara, Yesus melanjutkan: “Banyak dari kamu orang Farisi ada di sini bersama aku sebagai teman, beberapa bahkan murid-muridku, namun sebagian besar orang-orang Farisi itu tetap dalam penolakan mereka untuk melihat terang dan mengakui kebenaran, bahkan ketika pekerjaan injil dibawa ke hadapan mereka dalam kuasa yang besar. Bagaimana dengan hati-hatinya kamu membersihkan bagian luar cawan dan piring-piring sementara bejana-bejana makanan-rohani itu kotor dan tercemar! Kamu memastikan untuk menyajikan penampilan yang saleh dan kudus pada orang-orang, tapi jiwa bagian dalammu itu dipenuhi kebenaran diri sendiri, ketamakan, pemerasan, dan segala macam kebejatan rohani. Pemimpin kamu bahkan berani untuk merancang dan merencanakan pembunuhan terhadap Anak Manusia. Apakah kamu orang-orang bodoh tidak mengerti bahwa Allah di surga melihat pada motif-motif bagian dalam dari jiwa demikian pula pada kepura-puraan tampak luar dan penampilan saleh kamu? Jangan berpikir bahwa pemberian sedekah dan membayar zakat akan membersihkan kamu dari ketidakbenaran dan memungkinkan kamu untuk berdiri bersih di hadapan Hakim semua manusia. Celakalah kamu orang-orang Farisi yang terus bertahan menolak terang hidup! Kamu sangat teliti dalam zakat persepuluhan dan berlagak dalam memberi sedekah, tapi kamu dengan sadar menolak kunjungan Allah dan menolak pewahyuan kasih-Nya. Meskipun adalah baik bagi kamu untuk memberikan perhatian kepada tugas-tugas kecil ini, kamu seharusnya tidak membiarkan kewajiban-kewajiban yang lebih berat ini tidak dikerjakan. Celakalah atas semua mereka yang menghindari keadilan, memandang rendah rahmat, dan menolak kebenaran! Celakalah semua yang memandang hina pewahyuan dari Bapa sementara mereka mencari kursi-kursi kepala di rumah ibadah dan mendambakan salam-salam sanjungan di pasar-pasar!”
166:1.5 (1826.2) Ketika Yesus hendak bangkit untuk pergi, salah satu ahli hukum yang berada di meja, berbicara padanya, mengatakan: “Tapi, Guru, dalam beberapa pernyataanmu, engkau mencela kami juga. Apakah tidak ada yang baik dalam ahli-ahli kitab, orang-orang Farisi, atau ahli-ahli hukum?” Dan Yesus, sambil berdiri, menjawab pada ahli hukum itu: “Kamu, seperti orang Farisi, senang berada di tempat-tempat terdepan di pesta-pesta dan mengenakan jubah panjang sementara kamu meletakkan beban-beban yang berat, pedih untuk ditanggung, di atas bahu orang-orang. Dan ketika jiwa-jiwa manusia itu terhuyung-huyung di bawah beban berat ini, kamu tidak mau mengangkatnya dengan hanya satu jari pun. Celakalah kamu yang mendapatkan kesenangan terbesar kamu dengan membangun makam-makam untuk nabi-nabi yang bapa-bapamu bunuh! Dan bahwa kamu menyetujui apa yang dibuat bapa-bapamu itu dinyatakan ketika kamu kini merencanakan untuk membunuh mereka yang datang di hari ini untuk melakukan apa yang dilakukan para nabi di hari mereka—yaitu menyatakan kebenaran Allah dan mengungkapkan rahmat dari Bapa surgawi. Namun dari semua generasi yang lalu, darah para nabi dan para rasul akan dituntut dari generasi yang jahat dan merasa benar sendiri ini. Celakalah kamu semua ahli-ahli hukum yang telah mengambil kunci pengetahuan dari orang-orang kebanyakan! Kamu sendiri menolak untuk masuk ke dalam jalan kebenaran, dan pada saat yang sama kamu hendak menghambat semua orang lain yang berusaha untuk masuk ke dalamnya. Tapi kamu tidak bisa begitu saja menutup pintu-pintu kerajaan surga; pintu-pintu ini kami telah buka untuk semua orang yang memiliki iman untuk masuk, dan gerbang-gerbang rahmat ini tidak akan ditutup oleh prasangka dan keangkuhan dari guru-guru palsu dan gembala-gembala tidak benar yang seperti kuburan dilabur putih yang, meskipun luarnya tampak indah, di dalamnya penuh tulang orang mati dan segala macam kenajisan rohani.”
166:1.6 (1826.3) Setelah Yesus selesai berbicara di meja Natanael, dia keluar dari rumah tanpa ikut serta makan. Dan dari antara orang-orang Farisi yang mendengar kata-kata ini, beberapa menjadi orang percaya dalam ajarannya dan masuk ke dalam kerajaan, tetapi jumlah yang lebih besar bertahan dalam jalan kegelapan, menjadi semakin lebih bertekad untuk siap menunggu agar mereka dapat menangkap beberapa kata-katanya yang dapat digunakan untuk membawa dia ke pengadilan dan penghakiman di hadapan Sanhedrin di Yerusalem.
166:1.7 (1827.1) Hanya ada tiga hal yang orang-orang Farisi memberikan perhatian secara khusus:
166:1.8 (1827.2) 1. Praktek zakat yang ketat.
166:1.9 (1827.3) 2. Pelaksanaan cermat hukum pentahiran (penyucian).
166:1.10 (1827.4) 3. Menghindari hubungan dengan semua orang bukan-Farisi
166:1.11 (1827.5) Pada saat ini Yesus berusaha untuk membuka kemandulan rohani dari dua praktek yang pertama, sementara dia menyimpan perkataannya yang dirancang untuk menegur penolakan orang-orang Farisi untuk terlibat dalam pergaulan sosial dengan bukan-Farisi pada kesempatan lain dan berikutnya ketika dia akan kembali duduk makan dengan banyak dari orang-orang yang sama ini.
166:2.1 (1827.6) Hari berikutnya Yesus pergi dengan dua belas ke Amathus, dekat perbatasan Samaria, dan saat mereka mendekati kota itu, mereka menjumpai sekelompok sepuluh penderita kusta yang tinggal dekat tempat ini. Sembilan dari kelompok ini adalah orang Yahudi, satu seorang Samaria. Biasanya orang-orang Yahudi ini akan menghindar dari semua hubungan atau kontak dengan orang Samaria ini, tapi penyakit bersama mereka lebih dari cukup untuk mengatasi semua prasangka keagamaan. Mereka telah mendengar banyak tentang Yesus dan mujizat-mujizat penyembuhan sebelumnya, dan karena utusan tujuh puluh membuat kebiasaan mengumumkan waktu yang diharapkan untuk kedatangan Yesus ketika Guru pergi dengan dua belas pada perjalanan-perjalanan keliling ini, sepuluh orang kusta itu telah tahu bahwa dia diperkirakan akan muncul di sekitar tempat ini pada sekitar waktu ini; dan karena itu mereka menempatkan diri di sini di pinggiran luar kota dimana mereka berharap dapat menarik perhatiannya dan meminta kesembuhan. Ketika orang-orang kusta itu melihat Yesus mendekati mereka, karena tidak berani mendekatinya, mereka berdiri jauh-jauh dan berseru-seru kepadanya: “Guru, kasihanilah kami; tahirkan kami dari penyakit kami. Sembuhkan kami seperti engkau telah menyembuhkan yang lain.”
166:2.2 (1827.7) Yesus baru saja menjelaskan kepada dua belas mengapa orang-orang kafir Perea, bersama-sama dengan orang-orang Yahudi yang tidak terlalu ortodoks, lebih bersedia untuk percaya injil yang diberitakan oleh tujuh puluh daripada orang-orang Yahudi yang lebih ortodoks dan terikat tradisi di Yudea. Dia telah meminta perhatian mereka pada fakta bahwa pesan mereka juga telah diterima lebih mudah oleh orang-orang Galilea, dan bahkan oleh orang-orang Samaria. Tapi dua belas rasul masih sulit bersedia untuk berperasaan baik terhadap orang-orang Samaria yang sudah lama dihina itu.
166:2.3 (1827.8) Oleh sebab itu, ketika Simon Zelot mengamati ada orang Samaria di antara para penderita kusta itu, ia berusaha untuk membujuk Guru agar lewat saja masuk ke dalam kota tanpa berhenti untuk bertukar salam dengan mereka. Kata Yesus kepada Simon: “Tapi bagaimana kalau orang Samaria mengasihi Allah seperti juga orang-orang Yahudi? Haruskah kita duduk sebagai hakim atas sesama kita? Siapa yang tahu? Jika kita membuat sepuluh orang ini sembuh, mungkin orang Samaria akan membuktikan lebih bersyukur bahkan daripada orang-orang Yahudi. Apakah kamu merasa yakin tentang pendapatmu, Simon?” Dan Simon dengan cepat menjawab, “Jika engkau mentahirkan mereka, engkau akan segera tahu.” Dan Yesus menjawab: “Demikianlah itu akan jadi, Simon, dan kamu akan segera mengetahui kebenaran mengenai rasa terima kasih manusia dan rahmat kasihnya Allah.”
166:2.4 (1827.9) Yesus, pergi mendekati para penderita kusta itu, mengatakan: “Jika kamu ingin disembuhkan, pergilah segera dan tunjukkanlah dirimu kepada para imam seperti yang diwajibkan oleh hukum Musa.” Dan sementara mereka pergi, mereka disembuhkan. Tapi ketika orang Samaria itu melihat bahwa ia disembuhkan, dia berbalik dan, pergi mencari Yesus, mulai memuliakan Allah dengan suara nyaring. Dan setelah ia menemukan Guru, ia berlutut di kakinya dan bersyukur karena pentahirannya. Kesembilan orang yang lain, orang-orang Yahudi, juga telah mendapati mereka disembuhkan, dan meskipun mereka juga bersyukur karena pentahiran mereka, mereka terus melanjutkan perjalanan mereka untuk menunjukkan diri mereka kepada para imam.
166:2.5 (1828.1) Saat orang Samaria itu tetap berlutut di kaki Yesus, sang Guru, melihat sekeliling pada dua belas, khususnya pada Simon Zelot, mengatakan: “Bukankah sepuluh orang yang ditahirkan? Lalu dimana, sembilan yang lainnya, orang-orang Yahudi itu? Hanya satu, orang asing ini, yang telah kembali untuk memberikan kemuliaan kepada Allah.” Dan kemudian dia berkata kepada orang Samaria itu, “Bangunlah dan pergilah; imanmu telah membuat kamu sembuh.”
166:2.6 (1828.2) Yesus memandang lagi kepada rasul-rasulnya ketika orang asing itu pergi. Dan para rasul semua memandang pada Yesus, kecuali Simon Zelot, yang matanya tertunduk. Dua belas tidak mengatakan sepatah kata pun. Yesus juga tidak berbicara; tidak perlu dia harus bicara.
166:2.7 (1828.3) Meskipun kesepuluh orang-orang ini benar-benar percaya bahwa mereka menderita penyakit kusta, hanya empat yang terjangkit kusta. Enam lainnya disembuhkan dari suatu penyakit kulit yang telah keliru dianggap sebagai kusta. Tapi orang Samaria itu benar-benar mengidap kusta.
166:2.8 (1828.4) Yesus menyuruh dua belas untuk tidak mengatakan apa- apa tentang pentahiran para penderita kusta itu, dan saat mereka pergi ke Amathus, dia berkomentar: “Kamu melihat bagaimana bahwa anak-anak dari rumah, bahkan ketika mereka tidak taat pada kehendak Bapa mereka, mengambil berkat-berkat mereka seakan sudah haknya. Mereka pikir itu masalah kecil jika mereka lalai untuk bersyukur ketika Bapa melimpahkan kesembuhan atas mereka, tetapi orang-orang asing itu, ketika mereka menerima pemberian-pemberian dari kepala rumah, dipenuhi dengan keheranan dan terdorong untuk bersyukur sebagai pengakuan terhadap hal-hal baik yang dikaruniakan ke atas mereka.” Dan rasul-rasul masih tidak berkata apa-apa sebagai jawaban untuk kata-kata Guru itu.
166:3.1 (1828.5) Ketika Yesus dan dua belas bercakap-cakap dengan para utusan kerajaan di Gerasa, salah seorang Farisi yang percaya kepadanya mengajukan pertanyaan ini: “Tuhan, apakah akan ada sedikit atau banyak yang benar-benar diselamatkan?” Yesus menjawabnya, mengatakan:
166:3.2 (1828.6) “Kamu telah diajari bahwa hanya anak-anak Abraham yang akan diselamatkan; bahwa hanya orang kafir yang diangkat yang bisa berharap untuk keselamatan. Beberapa dari kamu telah berpendapat bahwa, karena Kitab Suci mencatat bahwa hanya Kaleb dan Yosua dari antara semua rombongan yang keluar dari Mesir yang masih hidup untuk memasuki tanah yang dijanjikan, maka hanya relatif sedikit mereka yang mencari kerajaan surga yang akan menemukan pintu masuk ke dalamnya.
166:3.3 (1828.7) “Kamu juga punya pepatah lain di kalanganmu, dan itu yang mengandung banyak kebenaran: Bahwa jalan yang menuju kepada kehidupan kekal itu lurus dan sempit, bahwa pintu yang mengarah ke sana adalah juga sempit sehingga, dari mereka yang mencari keselamatan, hanya sedikit dapat masuk melalui pintu ini. Kamu juga memiliki ajaran bahwa jalan yang mengarah ke kebinasaan itu lebar, bahwa pintu masuk ke dalamnya lebar, dan bahwa ada banyak orang yang memilih untuk melalui jalan ini. Dan pepatah ini bukan tanpa maknanya. Tapi aku menyatakan bahwa keselamatan adalah pertama soal pilihan pribadimu. Sekalipun pintu ke jalan hidup itu sempit, namun itu cukup lebar untuk mengizinkan semua yang dengan tulus berusaha untuk masuk, karena akulah pintu itu. Anak tidak akan pernah menolak masuk setiap anak dari alam semesta, yang oleh iman berusaha untuk menemukan Bapa melalui Anak.
166:3.4 (1829.1) “Tapi di sinilah bahaya bagi semua orang yang hendak menunda-nunda masuk ke dalam kerajaan sementara mereka terus mengejar kenikmatan ketidakdewasaan dan menikmati kepuasan kepentingan sendiri: Setelah menolak untuk memasuki kerajaan itu sebagai pengalaman rohani, mereka mungkin selanjutnya berusaha masuk ke dalamnya ketika kemuliaan jalan yang lebih baik itu dinyatakan dalam zaman yang akan datang. Karena itu, ketika mereka yang menolak kerajaan ketika aku datang dalam rupa manusia itu berusaha untuk masuk ketika kerajaan itu dinyatakan dalam rupa keilahian, maka akan aku katakan kepada semua orang yang egois seperti: Aku tidak tahu dari mana kamu. Kamu punya kesempatan untuk mempersiapkan kewargaan surgawi ini, tapi kamu menolak semua tawaran belas kasihan tersebut; kamu menolak semua undangan untuk datang sementara pintu terbuka. Sekarang, pada kamu yang telah menolak keselamatan, pintu itu tertutup. Pintu ini tidak terbuka bagi mereka yang akan memasuki kerajaan itu untuk kemuliaan kepentingan diri sendiri. Keselamatan itu bukanlah bagi mereka yang tidak mau membayar harga pengabdian sepenuh hati untuk melakukan kehendak Bapaku. Ketika dalam roh dan jiwa kamu telah menolak kerajaan Bapa, maka tidak ada gunanya dalam batin dan tubuh untuk berdiri di depan pintu ini dan mengetuk, dengan mengatakan, 'Tuhan, bukakanlah pada kami; kami juga ingin menjadi besar dalam kerajaan.' Kemudian akan aku nyatakan bahwa kamu bukan dari kawananku. Aku tidak akan menerima kamu berada di antara mereka yang telah berjuang dalam pertarungan iman yang baik dan memenangi pahala dari pelayanan yang tidak mementingkan diri dalam kerajaan surga di bumi. Dan ketika kamu mengatakan, 'Bukankah kami makan dan minum dengan engkau, dan bukankah engkau mengajar di jalan-jalan kami?' maka aku akan menyatakan lagi bahwa kamu adalah orang-orang asing rohani; bahwa kita bukan kawan-kawan sesama pelayan dalam pelayanan rahmat Bapa di bumi; bahwa aku tidak kenal kamu; dan kemudian Hakim seluruh bumi akan berkata kepadamu: 'Pergilah dari kami, semua orang yang telah bersenang-senang dalam pekerjaan kedurhakaan.'
166:3.5 (1829.2) “Tapi jangan takut; setiap orang yang dengan tulus berkeinginan untuk mendapatkan kehidupan kekal dengan masuk ke dalam kerajaan Allah pasti akan menemukan keselamatan kekal tersebut. Tapi kamu yang menolak keselamatan ini suatu hari akan melihat para nabi dari keturunan Abraham duduk bersama orang-orang percaya dari bangsa-bangsa kafir dalam kerajaan yang dimuliakan ini untuk makan roti hidup dan menyegarkan diri mereka dengan air daripadanya. Dan mereka yang akan menduduki kerajaan dalam kuasa rohani, dan dengan serangan iman yang hidup yang terus menerus itu, akan datang dari utara dan selatan dan dari timur dan barat. Dan, lihatlah, banyak yang pertama akan menjadi yang terakhir, dan mereka yang terakhir banyak kali akan menjadi yang pertama.”
166:3.6 (1829.3) Ajaran ini memang versi yang baru dan aneh dari pepatah lama dan terkenal tentang jalan yang lurus dan sempit itu.
166:3.7 (1829.4) Perlahan-lahan para rasul dan banyak dari para murid belajar arti deklarasi awal Yesus: “Kalau kamu tidak dilahirkan kembali, lahir dari roh, kamu tidak bisa masuk ke dalam kerajaan Allah.” Namun demikian, bagi semua orang yang jujur hati dan tulus dalam iman, tetap secara kekal benar: “Lihat, aku berdiri di pintu hatinya manusia dan mengetuk, dan jika ada orang yang membukanya untukku, aku akan masuk dan makan bersama dia dan akan memberinya makan dengan roti hidup; kita akan menjadi satu dalam roh dan tujuan, dan maka kita akan selalu menjadi saudara dalam pelayanan yang panjang dan berhasil untuk pencarian Bapa Firdaus.” Jadi, apakah sedikit atau banyak yang diselamatkan sama sekali tergantung pada apakah sedikit atau banyak yang akan mengindahkan undangan: “Akulah pintu, akulah jalan yang baru dan yang hidup itu, dan barangsiapa mau boleh masuk untuk memulai pencarian kebenaran tanpa akhir untuk hidup yang kekal.”
166:3.8 (1829.5) Bahkan para rasul tidak dapat sepenuhnya memahami ajarannya mengenai kebutuhan untuk menggunakan kuasa rohani untuk tujuan menembus semua hambatan jasmani dan untuk mengatasi setiap rintangan duniawi yang mungkin kebetulan merintangi jalan untuk memahami nilai-nilai rohani yang maha-penting untuk kehidupan baru dalam roh sebagai anak-anak Tuhan yang dimerdekakan.
166:4.1 (1830.1) Meskipun sebagian besar orang Palestina hanya makan dua kali sehari, menjadi kebiasaan Yesus dan para rasul, ketika dalam perjalanan, untuk berhenti sejenak di tengah hari untuk istirahat dan makan minum. Dan pada perhentian tengah hari seperti itu dalam perjalanan ke Filadelfia, Tomas bertanya kepada Yesus: “Guru, dari mendengar komentar-komentarmu selagi kita berangkat pagi ini, aku ingin menanyakan apakah makhluk-makhluk roh terlibat dalam membuat kejadian-kejadian aneh dan luar biasa dalam dunia materi, dan berikutnya untuk menanyakan apakah para malaikat dan sosok-sosok roh lainnya dapat mencegah kecelakaan.”
166:4.2 (1830.2) Sebagai jawaban atas pertanyaan Tomas, Yesus berkata: “Bukankah aku telah begitu lama bersama kamu, namun kamu masih terus menanyakan kepadaku pertanyaan seperti itu? Apakah kamu gagal untuk mengamati bagaimana Anak Manusia hidup sama seperti kamu dan terus menerus menolak untuk menggunakan kuasa-kuasa surga bagi kebutuhan pribadinya? Bukankah kita semua hidup dengan cara yang sama seperti halnya semua orang itu ada? Apakah kamu melihat kuasa alam roh diwujudkan dalam kehidupan jasmani di dunia ini, kecuali pewahyuan tentang Bapa dan kadang-kadang penyembuhan anak-anak-Nya yang menderita?
166:4.3 (1830.3) “Terlalu lama bapa leluhurmu percaya bahwa kemakmuran adalah tanda persetujuan ilahi; bahwa kesulitan itu adalah bukti bahwa Tuhan tidak berkenan. Aku menyatakan bahwa keyakinan-keyakinan tersebut adalah takhyul. Tidakkah kamu memperhatikan bahwa jumlah yang jauh lebih besar orang miskin yang dengan sukacita menerima injil dan dengan segera memasuki kerajaan itu? Jika kekayaan membuktikan perkenanan ilahi, mengapa orang kaya begitu banyak kali menolak untuk percaya kabar baik dari surga ini?
166:4.4 (1830.4) “Bapa membuat hujan-Nya itu jatuh pada orang yang adil dan orang yang tidak adil; matahari demikian pula bersinar bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar. Kamu tahu tentang orang-orang Galilea, yang darahnya Pilatus campurkan dengan korban, tapi aku katakan padamu orang-orang Galilea ini tidak dalam cara apapun berdosa melebihi semua rekan-rekan mereka hanya karena hal ini terjadi terhadap mereka. Kamu juga tahu tentang delapan belas orang yang tertimpa menara Siloam yang runtuh, membunuh mereka. Jangan berpikir orang-orang yang terbunuh seperti ini adalah orang-orang yang bersalah melebihi semua saudara-saudara mereka di Yerusalem. Orang-orang ini hanyalah korban tak berdosa dari salah satu kecelakaan-kecelakaan yang terjadi dalam waktu.
166:4.5 (1830.5) “Ada tiga kelompok peristiwa yang mungkin terjadi dalam hidupmu:
166:4.6 (1830.6) "1. Kamu mungkin ikut terlibat dalam kejadian-kejadian normal itu yang merupakan bagian dari kehidupan yang kamu dan rekan-rekanmu jalani di permukaan bumi.
166:4.7 (1830.7) “2. Kamu mungkin kebetulan menjadi korban salah satu kecelakaan alam, salah satu nasib buruk manusia, tahu benar sepenuhnya bahwa kejadian-kejadian tersebut sama sekali tidak diatur sebelumnya atau dengan kata lain tidak dihasilkan oleh kuasa-kuasa rohani yang ada di dunia.
166:4.8 (1830.8) “3. Kamu bisa menuai akibat dari upaya langsung kamu untuk mematuhi hukum-hukum alam yang mengatur dunia.
166:4.9 (1830.9) “Ada seorang laki-laki yang menanam pohon ara di halaman rumahnya, dan ketika ia telah berkali-kali mencari buah darinya dan tidak menemukannya, ia memanggil penggarap kebun ke depan dia dan berkata: ‘Di sini aku telah datang tiga musim ini mencari buah pada pohon ara ini dan tidak menemukan apapun. Tebang saja pohon mandul ini; mengapa harus membebani tanah.’ Tetapi kepala tukang kebun menjawab tuannya: 'Biarkan saja selama satu tahun lagi supaya aku dapat menggali sekitarnya dan menaruh pupuk, dan kemudian, tahun depan, jika tidak menghasilkan buah, pohon itu akan ditebang.’ Dan setelah mereka mematuhi hukum kesuburan seperti itu, karena pohon itu hidup dan baik, mereka mendapat hasil melimpah.
166:4.10 (1831.1) “Dalam urusan penyakit dan kesehatan, kamu harus tahu bahwa keadaan-keadaan badani ini adalah hasil dari sebab-sebab jasmani; kesehatan bukanlah senyum surga, tidak pula penderitaan merupakan muka masam Allah.
166:4.11 (1831.2) “Anak-anak manusia Bapa memiliki daya tampung yang sama untuk penerimaan berkat jasmani; karena itu Dia memberikan hal-hal yang bersifat fisik pada anak-anak manusia tanpa membeda-bedakan. Ketika sampai ke penganugerahan karunia-karunia rohani, Bapa dibatasi oleh daya tampung manusia untuk menerima anugerah-anugerah ilahi ini. Meskipun Bapa tidak membeda-bedakan orang, dalam penganugerahan karunia rohani Dia dibatasi oleh iman manusia itu dan oleh kesediaannya untuk selalu tinggal dalam kehendak Bapa.”
166:4.12 (1831.3) Sambil mereka terus melanjutkan perjalanan menuju Filadelfia, Yesus terus mengajar mereka dan menjawab pertanyaan-pertanyaan mereka yang berkaitan dengan kecelakaan, sakit penyakit, dan mujizat, tetapi mereka tidak dapat sepenuhnya memahami pengajaran ini. Satu jam pelajaran tidak akan sepenuhnya mengubah kepercayaan seumur hidup, sehingga Yesus merasa perlu untuk mengulangi lagi pesannya, untuk memberitahu lagi dan lagi apa yang dia berharap mereka pahami; dan bahkan kemudian mereka pun gagal untuk memahami makna misi buminya sampai setelah kematian dan kebangkitannya.
166:5.1 (1831.4) Yesus dan dua belas sedang dalam perjalanan mereka untuk mengunjungi Abner dan rekan-rekannya, yang berkhotbah dan mengajar di Filadelfia (Philadelphia) atau Amman. Dari semua kota Perea, di Filadelfia kelompok terbesar orang-orang Yahudi dan bukan Yahudi, kaya dan miskin, terpelajar dan tidak terpelajar, mempercayai ajaran dari tujuh puluh, sehingga masuk ke dalam kerajaan surga. Sinagog di Filadelfia tidak pernah tunduk pada pengawasan Sanhedrin di Yerusalem dan karena itu tidak pernah tertutup pada ajaran Yesus dan rekan-rekannya. Pada saat itu, Abner mengajar tiga kali sehari di sinagog Filadelfia.
166:5.2 (1831.5) Sinagog ini kemudian menjadi sebuah gereja Kristen dan markas misionaris untuk penyebaran injil melalui kawasan-kawasan ke timur. Tempat itu lama menjadi kubu ajaran Guru dan berdiri sendirian di daerah ini sebagai pusat pembelajaran Kristen selama berabad-abad.
166:5.3 (1831.6) Orang-orang Yahudi di Yerusalem selalu bermasalah dengan orang-orang Yahudi dari Filadelfia. Dan setelah kematian dan kebangkitan Yesus, gereja Yerusalem, yang mana Yakobus adiknya Yesus adalah kepalanya, mulai mengalami kesulitan serius dengan jemaat orang percaya di Filadelfia. Abner menjadi kepala gereja Filadelfia, terus seperti itu sampai kematiannya. Dan kerenggangan dengan Yerusalem ini menjelaskan mengapa tidak terdengar apa-apa tentang Abner dan pekerjaannya dalam catatan kitab-kitab Injil Perjanjian Baru. Perseteruan antara Yerusalem dan Filadelfia berlangsung sepanjang masa hidup Yakobus dan Abner dan berlanjut selama beberapa waktu setelah kehancuran Yerusalem. Filadelfia adalah benar-benar markas besar gereja mula-mula di selatan dan timur seperti halnya Antiokhia di utara dan barat.
166:5.4 (1831.7) Tampaknya Abner tidak beruntung karena berbeda dengan semua pemimpin gereja Kristen mula-mula. Dia berselisih dengan Petrus dan Yakobus (adiknya Yesus) mengenai persoalan-persoalan pemerintahan dan kewenangan hukum gereja Yerusalem; ia berpisah kawan dengan Paulus karena perbedaan filsafat dan teologi. Abner lebih bersifat Babilonia ketimbang Yunani dalam filsafatnya, dan dia dengan keras kepala menolak semua upaya Paulus untuk membentuk kembali ajaran Yesus sehingga dapat mengurangi apa yang bisa dipertanyakan, pertama pada orang-orang Yahudi, kemudian pada para pengikut aliran-aliran misteri Yunani-Romawi.
166:5.5 (1832.1) Demikianlah Abner terpaksa untuk hidup terisolasi. Dia adalah kepala dari sebuah gereja yang tanpa kedudukan di Yerusalem. Dia berani menentang Yakobus, saudaranya Tuhan, yang kemudian didukung oleh Petrus. Perilaku tersebut secara efektif memisahkan dirinya dari semua mantan rekan-rekannya. Kemudian ia berani menentang Paulus. Meskipun ia sepenuhnya bersimpati dengan Paulus dalam misinya untuk orang kafir, dan meskipun ia mendukung Paulus dalam perselisihannya dengan gereja di Yerusalem, namun ia menentang keras versi ajaran Yesus yang Paulus pakai untuk dikhotbahkan. Dalam tahun-tahun terakhirnya Abner mengecam Paulus sebagai “koruptor pintar terhadap ajaran-ajaran hidupnya Yesus dari Nazaret, Anak dari Allah yang hidup.”
166:5.6 (1832.2) Selama tahun-tahun kemudian Abner dan selama beberapa waktu setelah itu, orang-orang percaya di Filadelfia berpegang lebih ketat pada agamanya Yesus, seperti yang Yesus hidupi dan ajarkan, daripada semua kelompok lain di bumi.
166:5.7 (1832.3) Abner hidup sampai usia 89 tahun, meninggal di Filadelfia pada tanggal 21 November, 74 M. Dan sampai wafatnya ia adalah orang percaya yang setia pada, dan guru dari, injil tentang kerajaan surga.
Buku Urantia
Makalah 167
167:0.1 (1833.1) DALAM SELURUH periode pelayanan di Perea ini, ketika disebutkan tentang Yesus dan para rasul mengunjungi berbagai daerah dimana tujuh puluh sedang bekerja, perlu diingat bahwa, sebagai suatu pedoman, hanya sepuluh yang bersamanya karena menjadi kebiasaan untuk meninggalkan setidaknya dua rasul di Pella untuk mengajar orang banyak. Ketika Yesus bersiap untuk melanjutkan ke Filadelfia (Philadelphia, sekarang disebut Amman), Simon Petrus dan saudaranya, Andreas, kembali ke perkemahan Pella untuk mengajar orang banyak yang berkumpul di sana. Ketika Guru meninggalkan perkemahan di Pella untuk kunjungan seputar Perea, bukan tidak biasa bagi tiga hingga lima ratusan pekemah yang mengikutinya. Ketika ia tiba di Filadelfia, ia disertai oleh lebih dari enam ratus pengikut.
167:0.2 (1833.2) Tidak ada mujizat yang menyertai tur pemberitaan melalui Dekapolis yang baru saja ini, dan, kecuali pentahiran sepuluh penderita kusta, sejauh ini belum ada mujizat pada misi Perea ini. Ini adalah masa ketika injil diproklamasikan dengan kuasa, tanpa mujizat, dan sebagian besar waktu tanpa kehadiran pribadi Yesus atau bahkan para rasulnya.
167:0.3 (1833.3) Yesus dan sepuluh rasul tiba di Filadelfia pada hari Rabu, 22 Februari dan menghabiskan Kamis dan Jumat beristirahat dari perjalanan dan pekerjaan mereka baru-baru ini. Jumat malam itu Yakobus berbicara di sinagog (rumah ibadah Yahudi), dan suatu sidang umum akan diselenggarakan untuk malam berikutnya. Mereka banyak bersukacita atas kemajuan injil di Filadelfia dan di antara desa-desa yang berdekatan. Para utusan Daud juga membawa kabar kemajuan lebih lanjut kerajaan di seluruh Palestina, demikian pula kabar baik dari Aleksandria dan Damaskus.
167:1.1 (1833.4) Ada tinggal di Filadelfia seorang Farisi yang sangat kaya dan berpengaruh yang telah menerima ajaran Abner, dan yang mengundang Yesus ke rumahnya hari Sabat pagi untuk makan pagi. Diketahui bahwa Yesus diharapkan ada di Filadelfia pada saat ini; sehingga sejumlah besar pengunjung, di antaranya banyak orang Farisi, telah datang dari Yerusalem dan dari mana-mana. Dengan demikian, sekitar empat puluh orang-orang terkemuka dan beberapa ahli hukum ini diundang ke sarapan ini, yang telah diatur untuk menghormati Guru.
167:1.2 (1833.5) Saat Yesus masih berlama-lama di depan pintu, berbicara dengan Abner, dan setelah tuan rumah duduk, datanglah ke ruangan itu seorang pemuka Farisi dari Yerusalem, seorang anggota Sanhedrin, dan seperti kebiasaannya, ia langsung pergi ke kursi kehormatan di sebelah kiri tuan rumah. Tapi karena tempat ini telah disediakan untuk Guru dan yang di sebelah kanan untuk Abner, tuan rumah memohon orang Farisi Yerusalem itu untuk duduk empat kursi ke kiri, dan pembesar ini amat tersinggung karena ia tidak menerima kursi kehormatan.
167:1.3 (1834.1) Segera mereka semua duduk dan menikmati percakapan di antara mereka sendiri karena sebagian besar yang hadir adalah murid Yesus atau selain itu adalah yang bersahabat pada injil. Hanya musuh-musuhnya yang memperhatikan fakta bahwa dia tidak melakukan upacara pembasuhan tangannya sebelum dia duduk untuk makan. Abner mencuci tangannya pada permulaan makan tetapi tidak selama penyajian.
167:1.4 (1834.2) Menjelang akhir makan datanglah dari jalan seorang lelaki yang lama menderita suatu penyakit kronis dan sekarang dalam kondisi bengkak. Orang ini adalah orang percaya, baru-baru ini dibaptis oleh rekan-rekannya Abner. Dia tidak membuat permintaan pada Yesus untuk kesembuhan, tapi Guru tahu benar bahwa penderita sakit ini datang ke sarapan ini sambil berharap ke sana untuk menghindari orang banyak yang mendesak-desak dia dan dengan demikian lebih mungkin untuk menarik perhatian Yesus. Orang ini tahu bahwa hanya sedikit mujizat yang saat itu dilakukan; namun demikian, ia bermaksud dalam hatinya bahwa penderitaan parahnya itu bisa saja menyentuh belas kasihan Guru. Dan dia tidak keliru, karena, ketika ia memasuki ruangan, baik Yesus maupun orang Farisi yang merasa benar sendiri dari Yerusalem itu memperhatikan dia. Orang Farisi itu tidak lambat untuk menyuarakan kejengkelannya mengapa orang seperti itu diizinkan memasuki ruangan. Tetapi Yesus memandang orang sakit itu dan tersenyum begitu ramahnya sehingga ia mendekat dan duduk di lantai. Ketika makan berakhir, Guru memandang sesama tamu-tamu dan kemudian, setelah melirik dengan jelas ke arah pria yang bengkak itu, mengatakan: “Teman-temanku, guru-guru di Israel dan ahli-ahli hukum yang terpelajar, aku ingin mengajukan pertanyaan: Apakah halal untuk menyembuhkan orang sakit dan menderita pada hari Sabat, atau tidak?” Tapi mereka yang hadir di sana juga mengenal Yesus; mereka menahan diri; mereka tidak menjawab pertanyaannya.
167:1.5 (1834.3) Lalu pergilah Yesus ke tempat si sakit itu duduk dan, sambil mengangkat tangannya, berkata: “Bangunlah dan pergilah. Kamu belum meminta untuk disembuhkan, tapi aku tahu keinginan dari hatimu dan iman dari jiwamu.” Sebelum pria itu meninggalkan ruangan, Yesus kembali ke kursinya dan, berbicara pada orang-orang di meja, mengatakan: “Pekerjaan-pekerjaan yang Bapaku lakukan tersebut, bukan untuk mencobai kamu agar masuk kerajaan, tapi untuk mengungkapkan diri-Nya kepada mereka yang sudah dalam kerajaan. Kamu dapat melihat bahwa sepertinya Bapa melakukan hal-hal tersebut karena siapa dari kamu, yang memiliki hewan kesayangan yang jatuh ke dalam sumur pada hari Sabat, tidak akan langsung pergi dan menariknya naik?” Dan karena tidak ada yang mau menjawabnya, dan karena tuan rumahnya ternyata menyetujui apa yang sedang terjadi, Yesus berdiri dan berbicara kepada semua yang hadir: “Saudara-saudaraku, ketika kamu diundang ke sebuah pesta pernikahan, jangan langsung duduk di kursi utama, karena, jangan-jangan ada seorang yang lebih terhormat dari kamu yang telah diundang, dan tuan rumah harus datang kepadamu dan memohon kamu memberikan tempat kamu untuk tamu lain yang dihormati ini. Dalam peristiwa ini, dengan rasa malu kamu harus mengambil tempat yang lebih rendah di meja. Ketika kamu diundang ke pesta, akan lebih bijaksana, saat tiba di meja pesta, untuk mencari tempat terendah dan duduk di sana, sehingga, ketika tuan rumah itu melihat tamu-tamu, ia mungkin berkata kepadamu: ‘Temanku, mengapa duduk di kursi yang paling rendah? Naiklah ke yang lebih tinggi'; dan dengan demikian seseorang mendapat kemuliaan di hadapan sesama tamunya. Jangan lupakan, setiap orang yang meninggikan dirinya akan direndahkan, sementara siapa yang benar-benar merendahkan dirinya akan ditinggikan. Oleh karena itu, ketika kamu menjamu pesta atau menyajikan makan malam, jangan selalu mengajak teman-temanmu, saudara-saudaramu, kerabatmu, atau tetanggamu yang kaya agar mereka sebagai balasan mungkin mengundang kamu ke pesta mereka, dan dengan demikian kamu akan diberi balasannya. Kalau kamu membuat jamuan makan, kadang-kadang undanglah orang miskin, orang cacat, dan orang buta. Dengan cara ini kamu akan diberkati dalam hati kamu, karena kamu tahu benar bahwa orang lumpuh dan penyandang cacat tidak dapat membalas pelayanan kasihmu.”
167:2.1 (1835.1) Setelah Yesus selesai berbicara di meja sarapan orang Farisi, salah seorang ahli hukum yang hadir, ingin meringankan kesunyian, tanpa berpikir berkata: “Berbahagialah orang yang akan makan roti dalam kerajaan Allah”—itu adalah pepatah umum pada masa-masa itu. Lalu Yesus menceritakan sebuah perumpamaan, yang bahkan tuan rumahnya yang bersahabat itu pun terpaksa untuk menyimpannya dalam hatinya. Dia berkata:
167:2.2 (1835.2) “Seorang penguasa tertentu membuat perjamuan besar, dan setelah mengundang banyak tamu, ia mengirim hamba-hambanya pada saat pesta untuk mengatakan kepada orang-orang yang diundang, 'Datanglah, karena segala sesuatu sudah siap.’ Dan mereka semua serempak mulai membuat alasan-alasan. Yang pertama berkata, ‘Aku baru saja membeli sebuah peternakan, dan aku harus pergi mengunjunginya; aku mohon engkau maafkan.' Yang lain berkata, 'Aku telah membeli lima pasang kuk lembu dan aku harus pergi untuk menerimanya; mohon dimaafkan.’ Yang lain berkata, 'Aku baru saja menikah, dan karena itu aku tidak dapat datang.’ Jadi para pelayan kembali dan melaporkan hal ini kepada tuan mereka. Ketika tuan rumah mendengar ini, dia sangat marah, dan berpaling kepada hamba-hambanya, ia berkata: “Aku telah menyiapkan pesta pernikahan ini; ternak gemukan telah dipotong, dan semua dalam kesiapan untuk tamu-tamuku, tetapi mereka telah menolak undanganku; setiap mereka telah pergi ke tanahnya dan dagangannya, dan mereka bahkan menunjukkan rasa tidak hormat kepada hambaku yang mengundang mereka datang ke pestaku. Karena itu, pergilah dengan segera ke jalan-jalan dan lorong kota, ke luar ke jalan raya dan jalan kecil, dan bawa kemari orang miskin dan terbuang, orang buta dan lumpuh, agar pesta pernikahan bisa memiliki tamu-tamu.’ Dan hamba-hamba itu melakukan seperti yang tuan mereka perintahkan, dan ternyata kemudian masih ada ruang untuk lebih banyak tamu. Maka kata tuan itu kepada para pegawainya: ‘Pergilah sekarang keluar ke jalan-jalan dan pedesaan dan paksalah mereka yang ada di sana untuk datang supaya rumahku dipenuhi. Aku nyatakan bahwa tak satu pun dari mereka yang pertama kali diundang akan mencicipi perjamuanku.’ Dan hamba-hamba itu melakukan seperti yang tuan mereka perintahkan, dan rumah itu penuh.”
167:2.3 (1835.3) Dan setelah mereka mendengar kata-kata ini, mereka pergi; setiap orang pulang ke tempat masing-masing. Setidaknya satu dari orang-orang Farisi yang mencibir yang hadir pagi itu memahami arti dari perumpamaan ini, karena ia dibaptis hari itu dan membuat pengakuan publik akan imannya pada injil kerajaan. Abner berkhotbah tentang perumpamaan ini pada malam itu pada sidang umum orang-orang percaya.
167:2.4 (1835.4) Keesokan harinya semua rasul terlibat dalam latihan filosofis berusaha untuk menafsirkan makna dari perumpamaan tentang perjamuan besar ini. Meskipun Yesus mendengarkan dengan minat terhadap semua perbedaan interpretasi ini, dia tetap menolak untuk menawarkan bantuan lebih lanjut dalam memahami perumpamaan itu. Dia hanya berujar, “Biarlah setiap orang menemukan artinya untuk dirinya sendiri dan dalam jiwanya sendiri.”
167:3.1 (1835.5) Abner telah mengatur agar Guru mengajar di rumah ibadah pada hari Sabat ini, pertama kali Yesus muncul di sebuah sinagog karena semua rumah ibadah itu tertutup terhadap ajarannya berdasarkan perintah Sanhedrin. Pada penutupan ibadah Yesus melihat di hadapannya kepada seorang wanita tua yang bermuka sedih, dan yang badannya telah sangat bungkuk. Wanita ini telah lama dibebani ketakutan, dan segala sukacita sudah berlalu dari hidupnya. Ketika Yesus turun dari mimbar, dia berjalan mendekatinya dan, sambil menyentuh bentuk bahunya yang bungkuk itu, mengatakan: “Perempuan, jika kamu mau percaya saja, kamu bisa sepenuhnya dilepaskan dari roh kelemahanmu.” Dan wanita ini, yang telah terbungkuk dan terikat oleh depresi ketakutan selama lebih dari delapan belas tahun, percaya kata-kata Guru dan oleh iman dengan segera menjadi ditegakkan. Ketika wanita ini melihat bahwa ia telah dibuat menjadi tegak, ia mengangkat suaranya dan memuliakan Tuhan.
167:3.2 (1836.1) Meskipun bahwa penderitaan wanita ini sepenuhnya bersifat mental, bentuk membungkuknya itu merupakan hasil dari batinnya yang tertekan, namun orang-orang berpikir bahwa Yesus telah menyembuhkan suatu gangguan fisik yang sebenarnya. Walaupun jemaah sinagog di Filadelfia itu ramah pada ajaran Yesus, kepala rumah ibadat itu adalah orang Farisi yang tidak bersahabat. Dan karena ia sama pendapatnya dengan jemaah bahwa Yesus menyembuhkan suatu gangguan fisik, dan menjadi gusar karena Yesus telah berani melakukan hal seperti itu pada hari Sabat, ia berdiri di hadapan jemaah dan berkata: “Bukankah ada enam hari orang harus melakukan semua pekerjaan mereka? Sebab itu, pada hari-hari kerja datanglah, dan disembuhkanlah, tetapi jangan pada hari Sabat.”
167:3.3 (1836.2) Setelah penguasa yang tidak bersahabat itu berbicara demikian, Yesus kembali ke mimbar pembicara dan berkata: "Mengapa memainkan bagian orang-orang munafik? Bukankah setiap kamu, pada hari Sabat, melepaskan lembunya dari kandang dan membawanya keluar untuk diberi air? Jika layanan tersebut diperbolehkan pada hari Sabat, mengapa tidak perempuan ini, seorang anak perempuan Abraham yang telah terikat oleh kejahatan delapan belas tahun ini, dilepaskan dari ikatan ini dan dipimpin untuk minum dari air kebebasan dan kehidupan, sekalipun pada hari Sabat ini?” Dan sementara wanita itu terus memuliakan Allah, pengkritiknya menjadi malu, dan jemaah bersukacita dengan wanita itu bahwa ia telah disembuhkan.
167:3.4 (1836.3) Sebagai akibat dari kritik publiknya terhadap Yesus pada hari Sabat ini, kepala rumah ibadah itu diturunkan, dan seorang pengikut Yesus ditempatkan pada kedudukannya.
167:3.5 (1836.4) Yesus sering melepaskan korban-korban ketakutan seperti itu dari roh kelemahan mereka, dari depresi batin mereka, dan dari perbudakan ketakutan mereka. Tetapi orang-orang berpikir bahwa semua penderitaan seperti itu karena gangguan badan atau karena kerasukan roh-roh jahat.
167:3.6 (1836.5) Yesus mengajar lagi di rumah ibadah pada hari Minggu, dan banyak yang dibaptis oleh Abner pada siang hari itu di sungai yang mengalir di selatan kota. Keesokan harinya Yesus dan sepuluh rasul hendak mulai kembali ke perkemahan Pella tetapi datanglah salah seorang utusan Daud, yang membawa pesan mendesak kepada Yesus dari teman-temannya di Betania, dekat Yerusalem.
167:4.1 (1836.6) Sudah larut malam pada hari Minggu, 26 Februari, seorang pelari dari Betania tiba di Filadelfia, membawa suatu pesan dari Marta dan Maria yang mengatakan, “Tuhan, dia yang engkau kasihi sedang sakit keras.” Pesan ini mencapai Yesus pada penutupan konferensi malam dan tepat saat ia sedang berpamitan dari para rasul untuk istirahat malam. Pertamanya Yesus tidak menjawab. Terjadilah salah satu dari waktu-waktu selingan yang aneh itu, suatu waktu dia tampaknya berada dalam komunikasi dengan sesuatu yang berada di luar, dan melampaui, dirinya sendiri. Dan kemudian, sambil mengangkat wajah, dia berbicara kepada utusan itu dan dalam pendengaran para rasul, mengatakan: “Penyakit ini sebenarnya tidak sampai pada kematian. Jangan ragukan bahwa hal itu akan dapat digunakan untuk memuliakan Tuhan dan meninggikan Anak.”
167:4.2 (1837.1) Yesus sangat menyayangi Marta, Maria, dan saudara mereka, Lazarus; dia mengasihi mereka dengan rasa sayang yang kuat. Pikiran pertama dan manusiawinya adalah untuk langsung pergi membantu mereka, tetapi suatu gagasan lain muncul dalam benak gabungannya. Dia telah hampir meninggalkan harapan bahwa para pemimpin Yahudi di Yerusalem akan mau menerima kerajaan, tapi dia masih mengasihi bangsanya, dan di sana sekarang terpikir olehnya sebuah rencana dengan mana ahli-ahli kitab dan orang-orang Farisi Yerusalem mungkin mendapat satu kesempatan lagi untuk menerima ajaran-ajarannya; dan dia memutuskan, sekiranya Bapanya menghendaki, supaya membuat seruan terakhir kepada Yerusalem ini menjadi pekerjaan lahiriah yang paling hebat dan luar biasa dalam seluruh karier buminya. Orang-orang Yahudi berpegang pada gagasan tentang seorang pembebas yang melakukan mujizat. Dan meskipun dia menolak untuk tunduk pada pelaksanaan tanda ajaib yang jasmani atau pada pameran kekuasaan politik yang sementara, dia sekarang meminta persetujuan Bapa untuk perwujudan kuasa atas kehidupan dan kematian yang sampai saat itu belum diperagakannya.
167:4.3 (1837.2) Orang-orang Yahudi memiliki kebiasaan menguburkan orang mati pada hari kematian mereka; ini adalah praktek yang diperlukan dalam iklim yang hangat seperti itu. Sering terjadi bahwa yang dimasukkan ke dalam makam adalah seseorang yang hanya koma, sehingga pada kedua atau bahkan hari ketiga, orang seperti itu akan keluar dari kubur. Tapi kepercayaan orang Yahudi adalah, sementara roh atau arwah mungkin masih tinggal berlama-lama dekat tubuh selama dua atau tiga hari, arwah itu tidak pernah menunggu di situ setelah hari ketiga; bahwa pembusukan sudah berlangsung pada hari keempat, dan bahwa tidak ada seorang pun pernah kembali dari kubur setelah selang jangka waktu tersebut. Dan karena alasan-alasan itulah Yesus masih tinggal lagi dua hari penuh di Filadelfia sebelum dia bersiap-siap untuk berangkat ke Betania.
167:4.4 (1837.3) Oleh karena itu, hari Rabu pagi-pagi dia berkata kepada para rasulnya: “Marilah kita langsung bersiap untuk pergi ke Yudea lagi.” Dan ketika para rasul mendengar Guru mereka mengatakan ini, mereka menarik diri mereka sebentar mencari pertimbangan satu sama lain. Yakobus memegang kepemimpinan pembicaraan, dan mereka semua setuju bahwa itu hanya kebodohan kalau mengizinkan Yesus pergi lagi ke Yudea, dan mereka kembali dengan satu suara dan memberitahukan dia seperti itu. Kata Yakobus: “Guru, engkau berada di Jerusalem beberapa minggu yang lalu, dan para pemimpin mengupayakan kematianmu, sementara orang-orang berpikiran untuk merajam engkau. Pada saat itu engkau memberikan orang-orang ini kesempatan mereka untuk menerima kebenaran, dan kami tidak akan mengizinkan engkau untuk pergi lagi ke Yudea.”
167:4.5 (1837.4) Maka kata Yesus: “Tapi tidakkah kamu mengerti bahwa ada dua belas jam sehari di dalamnya pekerjaan dapat dengan aman dilakukan? Jika seseorang berjalan pada siang hari, dia tidak tersandung oleh karena dia memiliki terang. Jika seseorang berjalan pada malam hari, ia besar kemungkinan akan jatuh tersandung karena ia tanpa terang. Selama hariku masih siang, aku tidak takut masuk Yudea. Aku akan melakukan satu lagi pekerjaan besar untuk orang-orang Yahudi ini; aku akan memberi mereka satu kesempatan lagi untuk percaya, bahkan berdasarkan syarat-syarat mereka sendiri—kondisi-kondisi kemuliaan yang tampak dan perwujudan kasat mata dari kuasa Bapa dan kasih Anak. Selain itu, apakah kamu tidak menyadari bahwa teman kita Lazarus telah tertidur lelap, dan aku akan pergi ke membangunkan dia dari tidur ini!”
167:4.6 (1837.5) Maka kata salah seorang rasul: “Guru, jika Lazarus telah tertidur lelap, maka ia akan lebih pasti pulih.” Adalah kebiasaan orang-orang Yahudi pada waktu itu untuk berbicara tentang kematian sebagai bentuk tidur, tetapi karena para rasul tidak mengerti bahwa Yesus bermaksud bahwa Lazarus telah pergi dari dunia ini, dia sekarang mengatakan dengan terus terang: “Lazarus sudah meninggal. Dan aku senang demi kamu, bahkan jika orang-orang yang lain tidak diselamatkan karenanya, bahwa aku tidak ada di sana, dengan tujuan agar sekarang kamu akan memiliki alasan baru untuk percaya padaku; dan oleh apa yang kamu akan saksikan, kamu semua akan dikuatkan sebagai persiapan untuk hari itu ketika aku harus berpamitan dari kamu dan pergi kepada Bapa.”
167:4.7 (1838.1) Ketika mereka tidak bisa membujuk dia agar tidak pergi ke Yudea, dan ketika beberapa dari para rasul enggan bahkan untuk menemaninya, Tomas berbicara pada rekan-rekannya, mengatakan: “Kita telah memberitahu Guru ketakutan kita, tetapi ia bertekad untuk pergi ke Betania. Aku puas itu berarti akhirnya; mereka pasti akan membunuhnya, tetapi jika itu adalah pilihannya Guru, maka marilah kita bertindak sebagai orang-orang yang berani; marilah kita pergi juga agar kita dapat mati bersama dia.” Selalu demikianlah; dalam urusan-urusan yang membutuhkan keberanian yang disengaja dan berkelanjutan, Tomas selalu menjadi andalan dua belas rasul.
167:5.1 (1838.2) Pada perjalanan ke Yudea, Yesus diikuti oleh rombongan hampir lima puluh teman-teman dan musuh-musuhnya. Pada waktu makan siang mereka, pada hari Rabu, dia berbicara kepada para rasulnya dan kelompok pengikut ini tentang “Syarat-syarat Keselamatan,” dan pada akhir pelajaran ini menceritakan perumpamaan tentang orang Farisi dan pemungut cukai (pengumpul pajak). Kata Yesus: “Kamu lihat, karena itu, bahwa Bapa memberikan keselamatan pada anak-anak manusia, dan keselamatan ini adalah pemberian cuma-cuma untuk semua orang yang memiliki iman untuk menerima keanakan dalam keluarga ilahi. Tidak ada yang bisa dilakukan manusia untuk meraih keselamatan ini. Pekerjaan-pekerjaan dari kebenaran diri sendiri itu tidak bisa membeli perkenanan Tuhan, dan banyak berdoa di depan umum tidak akan menebus kurangnya iman yang hidup dalam hati. Manusia bisa kamu tipu oleh layanan yang tampak luar, tetapi Tuhan melihat ke dalam jiwa-jiwamu. Apa yang aku sedang ceritakan kepada kamu itu dengan baik digambarkan oleh dua orang yang pergi ke bait suci untuk berdoa, satunya orang Farisi dan yang lain pemungut cukai. Orang Farisi itu berdiri dan berdoa pada dirinya sendiri: 'Ya Allah, aku mengucap syukur karena aku tidak seperti orang-orang yang lain, perampok, tidak terpelajar, tidak adil, pezinah, atau bahkan bukan seperti pemungut cukai ini. Aku berpuasa dua kali seminggu; aku memberikan zakat dari semua yang aku dapatkan.’ Tapi pemungut cukai itu, berdiri jauh-jauh, tidak berani mengangkat matanya ke langit tapi memukul dadanya, berkata, 'Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini.’ Aku memberitahu kamu bahwa pemungut cukai itu pulang dengan perkenanan Allah daripada orang Farisi itu, karena setiap orang yang meninggikan dirinya akan direndahkan, tetapi siapa yang merendahkan dirinya akan ditinggikan.”
167:5.2 (1838.3) Malam itu, di Yerikho, orang-orang Farisi yang tidak bersahabat berusaha untuk menjebak Guru dengan membujuk dia agar membahas pernikahan dan perceraian, seperti yang suatu kali pernah dilakukan rekan-rekan mereka di Galilea, tetapi Yesus dengan pintar menghindari upaya mereka untuk membawanya ke dalam konflik dengan hukum mereka mengenai perceraian. Seperti halnya pemungut cukai dan orang Farisi menggambarkan agama yang baik dan yang buruk, praktek perceraian mereka berguna untuk mengkontraskan, antara hukum pernikahan yang lebih baik dari aturan Yahudi, dengan kelonggaran memalukan dari tafsiran Farisi terhadap undang-undang perceraian Musa ini. Orang Farisi menilai dirinya sendiri dengan standar terendah; pemungut cukai mengukur dirinya dengan ideal tertinggi. Ibadah, bagi orang Farisi, adalah cara untuk menyebabkan kemalasan (tidak berbuat apa-apa) yang munafik dan jaminan dari keamanan rohani yang palsu; ibadah, bagi pemungut cukai itu, adalah sarana membangkitkan jiwanya pada kesadaran perlunya pertobatan, pengakuan dosa, dan penerimaan, oleh iman, pengampunan penuh belas kasihan. Orang Farisi mencari keadilan; pemungut cukai mencari rahmat. Hukum alam semesta adalah: Mintalah dan kamu akan menerima; carilah dan kamu akan menemukan.
167:5.3 (1838.4) Meskipun Yesus menolak untuk ditarik ke dalam kontroversi dengan orang-orang Farisi mengenai perceraian, dia memang memberitakan suatu ajaran positif tentang ideal-ideal tertinggi mengenai pernikahan. Dia meninggikan pernikahan sebagai yang paling ideal dan tertinggi dari semua hubungan manusia. Demikian juga, dia mengisyaratkan ketidaksetujuan tegas terhadap praktek perceraian yang longgar dan tidak adil orang-orang Yahudi Yerusalem, yang pada waktu itu mengizinkan laki-laki menceraikan istrinya untuk alasan yang paling remeh, seperti tidak bisa memasak, tidak baik mengurus rumah, atau hanya karena alasan sepele bahwa dia telah terpikat wanita lain yang lebih menarik.
167:5.4 (1839.1) Orang-orang Farisi bahkan telah mengajarkan sejauh hingga bahwa perceraian dari jenis mudah ini adalah kelonggaran khusus yang dikaruniakan pada orang-orang Yahudi, teristimewa orang-orang Farisi. Jadi, meskipun Yesus menolak untuk membuat pernyataan yang berhubungan dengan pernikahan dan perceraian, dia memang paling keras mencela pelecehan memalukan terhadap hubungan pernikahan ini dan menuding ketidakadilan mereka pada perempuan dan anak-anak. Dia tidak pernah menyetujui semua praktek perceraian yang memberi lelaki keuntungan apa pun atas perempuan; Guru menyetujui hanya ajaran yang memberikan perempuan kesetaraan dengan laki-laki.
167:5.5 (1839.2) Meskipun Yesus tidak menawarkan perintah-perintah baru yang mengatur perkawinan dan perceraian, namun dia mendesak orang-orang Yahudi agar memenuhi persyaratan hukum-hukum mereka sendiri dan ajaran-ajaran yang lebih tinggi. Dia terus-menerus mengacu pada Kitab Suci tertulis dalam upayanya untuk meningkatkan praktek-praktek mereka sepanjang garis-garis sosial ini. Sementara menjunjung konsep tinggi dan ideal pernikahan seperti itu, Yesus dengan mahir menghindari bentrok dengan para penanya mengenai praktek-praktek sosial yang diwakili oleh hukum tertulis mereka atau pun oleh hak-hak istimewa perceraian yang sangat mereka senangi itu.
167:5.6 (1839.3) Sangat sulit bagi para rasul untuk memahami keengganan Guru untuk membuat pernyataan-pernyataan positif yang bertalian dengan masalah-masalah ilmiah, sosial, ekonomi, dan politik. Mereka tidak sepenuhnya menyadari bahwa misinya di bumi itu khusus berkenaan dengan pewahyuan kebenaran rohani dan keagamaan saja.
167:5.7 (1839.4) Setelah Yesus berbicara tentang pernikahan dan perceraian, belakangan pada malam itu rasul-rasulnya secara pribadi mengajukan banyak pertanyaan tambahan, dan jawabannya untuk pertanyaan-pertanyaan ini melegakan pikiran mereka dari banyak kesalahpahaman. Pada penutupan pembicaraan ini Yesus berkata: “Pernikahan itu terhormat dan akan diinginkan oleh semua pria. Fakta bahwa Anak Manusia mengejar misinya di bumi sendirian itu sama sekali bukan cerminan terhadap keinginan untuk menikah. Bahwa aku harus bekerja seperti itu adalah kehendak-Nya Bapa, tapi Bapa yang sama ini telah mengatur penciptaan lelaki dan perempuan, dan kehendak ilahi adalah bahwa lelaki dan perempuan harus menemukan layanan tertinggi mereka dan sukacita akibatnya dalam pendirian rumah tangga untuk penerimaan dan pelatihan anak-anak, dalam penciptaan mereka para orang tua ini menjadi mitra-bersama dengan para Pencipta langit dan bumi. Dan untuk alasan ini seorang laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan akan bersatu dengan istrinya, dan mereka keduanya akan menjadi satu.”
167:5.8 (1839.5) Dan dengan cara ini Yesus melegakan benak para rasul dari banyak kekuatiran tentang pernikahan dan membersihkan banyak kesalahpahaman tentang perceraian; pada saat yang sama ia berbuat banyak untuk meninggikan ideal-ideal mereka tentang kesatuan sosial dan untuk menambahkan rasa hormat mereka bagi perempuan dan anak-anak dan untuk rumah tangga.
167:6.1 (1839.6) Malam itu pesan Yesus tentang pernikahan dan diberkatinya anak-anak tersebar di seluruh Yerikho, sehingga keesokan paginya, jauh sebelum Yesus dan para rasul siap untuk pergi, bahkan sebelum waktu sarapan, puluhan ibu-ibu datang ke tempat Yesus menginap, menggendong anak-anak mereka dan menuntun tangan mereka, dan ingin agar dia memberkati anak-anak kecil itu. Ketika rasul-rasul keluar untuk melihat kumpulan ibu-ibu dengan anak-anak mereka ini, mereka berusaha untuk mengusir mereka, tapi para perempuan ini menolak untuk pergi sampai Guru meletakkan tangannya atas anak-anak mereka dan memberkati mereka. Dan ketika para rasul dengan keras memarahi ibu-ibu ini, Yesus, mendengar keributan itu, keluar dan dengan marah menegur mereka, berkata: “Biarkan anak-anak kecil datang kepadaku; jangan larang mereka, karena seperti itulah kerajaan surga. Sesungguhnya, aku berkata kepadamu, barangsiapa tidak menerima kerajaan Allah seperti seorang anak kecil tidak akan bisa masuk ke dalamnya untuk bertumbuh sampai perawakan penuh kedewasaan rohani.”
167:6.2 (1840.1) Setelah Guru berbicara kepada rasul-rasulnya, dia menerima semua anak-anak itu, meletakkan tangannya atas mereka, sementara dia mengucapkan kata-kata semangat dan pengharapan kepada ibu-ibu mereka.
167:6.3 (1840.2) Yesus sering berbicara kepada rasul-rasulnya tentang rumah-rumah besar selestial (surgawi) dan mengajarkan bahwa anak-anak Tuhan yang sedang maju di sana harus tumbuh secara rohani seperti halnya anak-anak bertumbuh secara badani di dunia ini. Maka memang yang suci seringkali tampak menjadi yang biasa, karena pada hari ini anak-anak dan ibu-ibu mereka sedikit menyadari bahwa kecerdasan-kecerdasan Nebadon yang mengawasi itu menyaksikan anak-anak Yerikho itu bermain dengan Pencipta sebuah alam semesta.
167:6.4 (1840.3) Status perempuan di Palestina banyak diperbaiki oleh ajarannya Yesus; dan demikianlah itu akan terjadi di seluruh dunia jika saja para pengikutnya tidak menyimpang begitu jauh dari apa yang telah dia dengan susah payah ajarkan kepada mereka.
167:6.5 (1840.4) Di Yerikho juga, sehubungan dengan pembahasan tentang pelatihan agama awal terhadap anak-anak dalam kebiasaan penyembahan ilahi, khususnya dalam hal anak-anak, Yesus menekankan kepada para rasulnya nilai besar dari keindahan sebagai pengaruh yang mengarah ke dorongan untuk menyembah. Guru dengan ajaran dan teladan mengajarkan nilai menyembah Sang Pencipta di tengah-tengah lingkungan ciptaan yang alami. Dia lebih suka untuk berkomunikasi dengan Bapa surgawi di tengah pepohonan dan di antara makhluk-makhluk rendah dari dunia alami. Dia gembira merenungkan Bapa melalui pemandangan menakjubkan langit penuh bintang dari para Putra Pencipta.
167:6.6 (1840.5) Jika tidak mungkin untuk menyembah Tuhan di kemah-kemah alam, manusia harus melakukan yang terbaik untuk menyediakan rumah yang indah, suaka kesederhanaan yang menawan dan hiasan yang artistik, sehingga yang tertinggi dari emosi manusia dapat dirangsang dalam hubungan dengan pendekatan intelektual kepada persekutuan rohani dengan Tuhan. Kebenaran, keindahan, dan kekudusan adalah alat bantu yang ampuh dan efektif kepada penyembahan yang benar. Tapi komuni (persekutuan) roh tidak ditingkatkan oleh hiasan masif dan perhiasan berlebihan dengan seni yang rumit dan mewahnya manusia belaka. Keindahan itu paling religius kalau paling sederhana dan seperti alam. Betapa sayangnya bahwa anak-anak kecil harus mendapat pengenalan pertama mereka pada konsep ibadah publik dalam ruangan yang dingin dan gersang, yang begitu hampa dari daya tarik keindahan dan begitu kosong dari semua kesan gembira yang baik dan kekudusan yang mengilhami! Anak harus diperkenalkan untuk penyembahan di alam luar ruang dan kemudian menemani orang tuanya ke rumah-rumah pertemuan keagamaan publik yang setidaknya sama menariknya secara jasmani dan sama indahnya secara artistik seperti rumah dimana ia tinggal setiap harinya.
167:7.1 (1840.6) Ketika mereka brjalan naik bukit dari Yerikho ke Betania, Natanael berjalan pada sebagian besar perjalanan di sisi Yesus, dan diskusi mereka tentang anak-anak dalam kaitannya dengan kerajaan surga membawa tidak langsung pada pemikiran tentang pelayanan malaikat. Natanael akhirnya menanyakan Guru pertanyaan ini: “Melihat bahwa imam besar itu adalah seorang Saduki, dan karena orang-orang Saduki tidak percaya pada malaikat, apa yang harus kita ajarkan pada orang-orang mengenai pelayan-pelayan surgawi itu?” Kemudian, di antara hal-hal lain, Yesus berkata:
167:7.2 (1841.1) “Kawanan malaikat adalah golongan makhluk ciptaan yang terpisah; mereka sama sekali berbeda dari golongan makhluk-makhluk fana yang bersifat jasmani, dan mereka berfungsi sebagai kelompok kecerdasan semesta yang berbeda. Malaikat itu bukan dari kelompok makhluk yang disebut 'Anak-anak Allah' dalam Kitab Suci; mereka juga bukan merupakan arwah dimuliakan dari manusia fana yang telah pergi untuk maju melalui mansion (dunia rumah-rumah besar) di tempat tinggi. Malaikat adalah suatu ciptaan langsung, dan mereka tidak mereproduksi diri mereka. Kawanan malaikat hanya memiliki kekerabatan rohani dengan ras manusia. Sementara manusia maju dalam perjalanan menuju Bapa di Firdaus, pada satu waktu ia memang melintasi suatu keadaan yang setara dengan keadaan malaikat, tetapi manusia fana tidak pernah menjadi sesosok malaikat.
167:7.3 (1841.2) “Para malaikat tidak pernah mati seperti manusia. Para malaikat itu tidak bisa mati (baka), kecuali, barangkali, mereka terlibat dalam dosa seperti yang dilakukan beberapa dari mereka oleh tipu daya Lucifer. Para malaikat adalah pelayan-pelayan roh di surga, dan mereka tidak mahabijaksana dan tidak mahakuasa. Tapi semua malaikat yang setia itu benar-benar murni dan kudus.
167:7.4 (1841.3) “Dan apakah kamu tidak ingat bahwa aku pernah berkata kepadamu sebelumnya, jika kamu memiliki mata rohani kamu diurapi, maka kamu akan melihat langit terbuka dan menyaksikan malaikat-malaikat Tuhan naik dan turun? Karena pelayanan para malaikat itulah maka dunia yang satu dapat terus berhubungan dengan dunia lain, karena bukankah telah berulang kali aku katakan bahwa aku memiliki domba-domba lain yang bukan dari kandang ini? Dan para malaikat ini bukan mata-mata dari dunia roh yang mengawasi kamu dan kemudian pergi untuk memberitahu Bapa tentang pikiran-pikiran hatimu dan untuk melaporkan perbuatan-perbuatan daging. Bapa tidak membutuhkan layanan seperti itu berhubung roh-Nya sendiri hidup dalam diri kamu. Tapi roh-roh malaikat ini memang berfungsi agar suatu bagian ciptaan surgawi itu bisa mengetahui perbuatan bagian-bagian lain dan bagian-bagian yang jauh di alam semesta. Dan banyak dari para malaikat, sementara berfungsi dalam pemerintahan Bapa dan alam semestanya para Putra, ditugasi untuk melayani ras-ras manusia. Ketika aku mengajari kamu bahwa banyak dari serafim ini adalah roh yang melayani, aku berbicara tidak dalam bahasa kiasan maupun dalam sajak puitis. Dan semua ini benar, terlepas dari kesulitan kamu dalam memahami hal-hal tersebut.
167:7.5 (1841.4) “Banyak dari malaikat ini terlibat dalam pekerjaan menyelamatkan manusia, karena bukankah aku telah memberitahu kamu tentang sukacita malaikat ketika satu jiwa memilih untuk meninggalkan dosa dan mulai mencari Tuhan? Aku bahkan memberitahu kamu tentang sukacita di hadapan malaikat-malaikat surga karena satu orang berdosa yang bertobat, sehingga menunjukkan adanya golongan-golongan sosok-sosok selestial lain yang lebih tinggi yang juga peduli pada kesejahteraan rohani dan pada kemajuan ilahi manusia fana.
167:7.6 (1841.5) “Demikian juga malaikat-malaikat ini banyak berurusan dengan cara-cara bagaimana roh manusia dilepaskan dari badan daging dan jiwanya diantar ke rumah-rumah besar di surga. Malaikat adalah pemandu yang pasti dan surgawi bagi jiwa manusia selama jangka waktu yang belum ditentukan dan belum pasti, yang berada di tengah antara kematian jasmani dan kehidupan baru dalam tempat-tempat kediaman roh.”
167:7.7 (1841.6) Dan dia hendak berbicara lebih lanjut dengan Natanael mengenai pelayanan malaikat, tapi terputus oleh mendekatnya Marta, yang telah diberitahu bahwa Guru telah mendekati Betania oleh teman-teman yang telah mengamati dia mendaki perbukitan dari timur. Kini Marta bergegas untuk menyambutnya.
Buku Urantia
Makalah 168
168:0.1 (1842.1) TAK lama setelah tengah hari ketika Marta berangkat untuk menemui Yesus saat ia melewati punggung bukit dekat Betania. Saudara laki-lakinya, Lazarus, telah meninggal empat hari dan telah diletakkan di makam pribadi mereka di ujung jauh taman pada hari Minggu sore. Batu di pintu masuk makam sudah digulingkan di tempatnya pada pagi hari ini, Kamis.
168:0.2 (1842.2) Ketika Marta dan Maria mengirim kabar kepada Yesus tentang sakitnya Lazarus, mereka yakin Guru akan melakukan sesuatu tentang hal itu. Mereka tahu bahwa saudara mereka sakit parah, dan meskipun mereka hampir tidak berani berharap bahwa Yesus akan meninggalkan pekerjaannya mengajar dan berkhotbah untuk datang membantu mereka, mereka telah begitu percaya akan kuasanya untuk menyembuhkan penyakit, sehingga mereka berpikir dia hanya cukup mengucapkan kata-kata penyembuhan, dan Lazarus akan segera disembuhkan. Dan ketika Lazarus meninggal beberapa jam setelah kurir itu meninggalkan Betania menuju Filadelfia, mereka berpikir bahwa karena Guru tidak tahu tentang sakitnya saudara mereka sehingga terlambat, sampai ia telah meninggal beberapa jam.
168:0.3 (1842.3) Tapi mereka, dengan semua teman-teman mereka yang percaya, menjadi sangat dibingungkan oleh pesan yang dibawa kembali si pelari hari Selasa pagi ketika mencapai Betania. Kurir itu bersikeras bahwa ia mendengar Yesus berkata, “... penyakit ini sebenarnya tidak sampai kematian.” Mereka tidak paham pula mengapa dia tidak mengirim kabar apapun kepada mereka atau menawarkan bantuan.
168:0.4 (1842.4) Banyak teman dari dusun-dusun yang berdekatan dan lain-lainnya dari Yerusalem datang untuk menghibur dua saudari yang dilanda kesedihan itu. Lazarus dan adik-adik perempuannya adalah anak-anak dari seorang Yahudi berada dan terhormat, seorang yang telah menjadi warga terkemuka di desa kecil Betania. Walaupun ketiganya sudah lama menjadi pengikut setia Yesus, mereka sangat dihormati oleh semua orang yang mengenal mereka. Mereka mewarisi kebun-kebun anggur dan kebun-kebun zaitun yang luas di sekitar wilayah ini, dan bahwa mereka kaya dibuktikan lebih lanjut oleh fakta bahwa mereka mampu membeli tempat pemakaman pribadi di tanah mereka sendiri. Kedua orang tua mereka sudah dikuburkan di makam ini.
168:0.5 (1842.5) Maria telah meninggalkan pikiran akan datangnya Yesus dan merasa ditinggalkan berduka sendirian, namun Marta berpegang pada harapan bahwa Yesus akan datang, bahkan hingga waktu pada pagi itu ketika mereka menggulingkan batu di depan makam dan menyegel pintu masuknya. Bahkan kemudian ia menyuruh seorang anak lelaki tetangga untuk mengawasi jalan Yerikho dari punggung bukit di sebelah timur Betania; dan anak lelaki inilah yang membawa kabar gembira pada Marta bahwa Yesus dan teman-temannya sedang mendekat.
168:0.6 (1842.6) Ketika Marta bertemu Yesus, dia tersungkur di kakinya, berseru, “Guru, jika engkau ada di sini, saudaraku pastilah tidak akan mati!” Banyak ketakutan sedang melewati benak Marta, tapi ia menunjukkan ekspresi tidak ragu, juga tidak berani mengkritik atau mempertanyakan sikapnya Guru terkait dengan kematian Lazarus. Setelah ia berbicara, Yesus meraihnya dan, sambil mengangkatnya agar berdiri, mengatakan, “Beriman saja, Marta, dan saudaramu akan bangkit lagi.” Lalu jawab Marta: “Aku tahu bahwa ia akan bangkit lagi dalam kebangkitan pada hari terakhir; dan sekarang pun aku percaya bahwa apa saja yang engkau akan pinta pada Allah, Bapa kita akan memberikanmu.”
168:0.7 (1843.1) Maka kata Yesus, sambil menatap lurus ke mata Marta: “Akulah kebangkitan dan hidup itu; siapa yang percaya padaku, meskipun ia mati, namun ia akan hidup. Sesungguhnya, barangsiapa hidup dan percaya padaku tidak akan pernah benar-benar mati. Marta, apakah kamu percaya ini?” Dan Marta menjawab Guru: “Ya, aku telah lama percaya bahwa engkau adalah Pembebas, Anak dari Allah yang hidup, bahkan dia yang akan datang ke dunia ini.”
168:0.8 (1843.2) Setelah Yesus menanyakan Maria, Marta langsung masuk ke dalam rumah dan, berbisik kepada adiknya, berkata, “Guru ada di sini dan telah menanyakan kamu.” Dan ketika Maria mendengar ini, dia bangun cepat-cepat dan buru-buru keluar untuk menemui Yesus, yang masih menunggu di tempat, agak jauh dari rumah, di mana Marta pertama kali menemuinya. Teman-teman yang bersama-sama Maria, berusaha untuk menghibur dia, ketika mereka melihat bahwa ia bangun dengan cepat dan keluar, mereka mengikutinya, menyangka bahwa ia akan pergi ke kubur untuk meratap.
168:0.9 (1843.3) Banyak dari mereka yang hadir adalah musuh-musuh bebuyutan Yesus. Itulah sebabnya Marta telah keluar untuk menemuinya sendirian, dan juga mengapa ia masuk diam-diam untuk memberitahu Maria bahwa Yesus telah menanyakan dia. Marta, meskipun rindu untuk menemui Yesus, ingin untuk menghindari semua ketidaknyamanan yang mungkin disebabkan oleh kedatangan Yesus tiba-tiba ke tengah-tengah sekelompok besar musuh-musuhnya dari Yerusalem. Niat Marta adalah untuk tetap berada di dalam rumah dengan teman-teman mereka, sementara Maria pergi untuk menyambut Yesus, tetapi dalam hal ini ia gagal, karena mereka semua mengikuti Maria dan dengan demikian mereka secara tak terduga menemukan diri mereka di hadapan Guru.
168:0.10 (1843.4) Marta membawa Maria kepada Yesus, dan ketika ia melihatnya, ia tersungkur di kakinya, berseru, “Jika saja engkau ada di sini, saudaraku tidak akan mati!” Dan ketika Yesus melihat bagaimana mereka semua berduka atas kematian Lazarus, jiwanya tergerak oleh belas kasihan.
168:0.11 (1843.5) Ketika para pelayat melihat bahwa Maria telah pergi untuk menyambut Yesus, mereka mundur agak jauh sementara Marta maupun Maria berbicara dengan Guru dan menerima kata-kata penghiburan dan nasihat lebih lanjut untuk mempertahankan iman yang kuat pada Bapa dan penyerahan sempurna pada kehendak ilahi.
168:0.12 (1843.6) Batin manusiawi Yesus amat tergerak oleh pertentangan antara kasihnya bagi Lazarus dan saudari-saudarinya yang berduka, dan rasa tidak senang dan jijiknya terhadap pameran perhatian pura-pura yang ditunjukkan oleh beberapa orang Yahudi yang tidak percaya dan yang bermaksud membunuhnya ini. Yesus dengan marah menyesalkan acara berkabung yang dipaksakan dan pura-pura untuk Lazarus oleh beberapa orang yang mengaku teman-temannya ini, oleh karena kesedihan palsu tersebut berkaitan dalam hati mereka dengan begitu hebatnya permusuhan terhadap diri Yesus sendiri. Namun demikian, beberapa dari orang-orang Yahudi ini tulus dalam perkabungan mereka, karena mereka benar-benar adalah teman-teman keluarga itu.
168:1.1 (1843.7) Setelah Yesus menggunakan beberapa saat menghibur Marta dan Maria, terpisah dari para pelayat, dia bertanya kepada mereka, “Dimanakah dia kamu baringkan?” Maka kata Marta, “Mari dan lihatlah.” Dan saat Guru mengikuti dalam keheningan bersama dua saudari yang berduka itu, dia menangis. Ketika orang-orang Yahudi bersahabat yang mengikuti mereka melihat air matanya, salah seorang dari mereka berkata: “Lihatlah bagaimana ia mengasihinya. Tidak bisakah dia yang membuka mata orang buta menjaga supaya orang ini supaya tidak mati?” Pada saat ini mereka berdiri di depan makam keluarga, sebuah gua alam kecil, atau tebing miring, dalam langkan batu (ledge of rock) yang menjulang naik sekitar sembilan meter di ujung jauh tanah kebun.
168:1.2 (1844.1) Sulit untuk menjelaskan kepada pikiran manusia mengapa Yesus menangis. Meskipun kami memiliki akses pada catatan gabungan emosi manusia dan pikiran ilahi, seperti yang terekam dalam batin sang Pelaras Dipersonalisasi, kami tidak sepenuhnya yakin tentang penyebab sebenarnya dari manifestasi emosional ini. Kami cenderung percaya bahwa Yesus menangis karena sejumlah pikiran dan perasaan yang sedang berlangsung di batinnya saat ini, seperti:
168:1.3 (1844.2) 1. Dia merasakan simpati yang tulus dan penuh rasa sedih bagi Marta dan Maria; dia memiliki kasih sayang manusiawi yang nyata dan mendalam untuk adik-adik perempuan ini yang telah kehilangan kakak mereka.
168:1.4 (1844.3) 2. Dia terganggu dalam batinnya oleh kehadiran kerumunan pelayat, beberapa tulus dan beberapa hanya berpura-pura. Dia selalu membenci pameran berkabung pura-pura ini. Dia tahu dua saudari itu mencintai saudara mereka dan beriman akan keselamatan hidup orang percaya. Emosi-emosi yang bertentangan ini mungkin dapat menjelaskan mengapa dia mengerang saat mereka sampai dekat kubur.
168:1.5 (1844.4) 3. Dia benar-benar enggan membawa Lazarus kembali ke kehidupan fana lagi. Saudari-saudari perempuannya benar-benar membutuhkannya, tetapi Yesus menyesal harus memanggil temannya kembali untuk mengalami penganiayaan keras yang dia tahu benar akan harus ditanggung Lazarus sebagai akibat menjadi subjek demonstrasi terbesar dari kuasa ilahi Anak Manusia.
168:1.6 (1844.5) Dan sekarang kami dapat menceritakan suatu fakta menarik dan bisa mengandung pelajaran: Meskipun kisah ini berlangsung sebagai suatu peristiwa yang tampaknya wajar dan normal dalam urusan manusia, namun kisah itu memiliki beberapa sisi yang sangat menarik. Sementara utusan itu pergi ke Yesus pada hari Minggu, memberitahukan kepadanya tentang penyakit Lazarus, dan meskipun Yesus mengirim kabar bahwa penyakit itu “tidak sampai pada kematian,” pada saat yang sama ia pergi secara pribadi ke Betania dan bahkan bertanya pada para saudari, “Dimana dia kamu baringkan?” Meskipun semua ini tampaknya menunjukkan bahwa Guru mengikuti sesuai cara kehidupan ini dan sesuai dengan pengetahuan yang terbatas dari pikiran manusia, namun demikian, catatan-catatan alam semesta mengungkapkan bahwa Pelaras Dipersonalisasinya Yesus menerbitkan perintah agar Pelaras Pikirannya Lazarus ditahan belum tahu sampai kapan di planet ini setelah kematian Lazarus, dan bahwa perintah ini dibuat di catatan tepat lima belas menit sebelum Lazarus menghembuskan napas terakhirnya.
168:1.7 (1844.6) Apakah pikiran ilahi Yesus tahu, bahkan sebelum Lazarus meninggal, bahwa dia akan membangkitkannya dari antara orang mati? Kami tidak tahu. Kami hanya tahu apa yang sedang kami buat pada catatan ini.
168:1.8 (1844.7) Banyak musuh Yesus yang cenderung mencemooh pada pernyataan sayangnya, dan mereka mengatakan di antara mereka sendiri: “Jika dia begitu peduli pada orang ini, mengapa ia menunggu begitu lama sebelum datang ke Betania? Jika dia adalah apa yang mereka akui, mengapa ia tidak menyelamatkan sahabat karibnya? Apa bagusnya menyembuhkan orang-orang asing di Galilea jika dia tidak bisa menyelamatkan mereka yang dia kasihi?” Dan dalam banyak cara lain mereka mengejek dan menyoroti ajaran-ajaran serta pekerjaan-pekerjaan Yesus.
168:1.9 (1844.8) Demikianlah, pada hari Kamis sore ini sekitar pukul setengah tiga, panggung semua tertata di dusun kecil Betania ini untuk pementasan yang terbesar dari semua pekerjaan yang berhubungan dengan pelayanan bumi Mikhael Nebadon, manifestasi terbesar dari kuasa ilahi selama penjelmaannya dalam daging, karena kebangkitannya sendiri terjadi setelah dia dibebaskan dari ikatan-ikatan badan fana.
168:1.10 (1845.1) Kelompok kecil yang berkumpul di depan kubur Lazarus itu sedikit menyadari hadirnya di dekat mereka suatu perhimpunan besar semua golongan sosok selestial yang berkumpul di bawah kepemimpinan Gabriel dan sekarang sedang menunggu, di bawah pimpinan Pelaras Dipersonalisasinya Yesus, bergetar dalam penantian dan siap untuk melaksanakan permintaan Penguasa terkasih mereka.
168:1.11 (1845.2) Ketika Yesus mengucapkan kata-kata perintah itu, “Singkirkan batu itu,” kawanan selestial yang berkumpul bersiap-siap untuk memberlakukan drama kebangkitan Lazarus dalam keserupaan dengan badan fananya. Wujud kebangkitan tersebut mencakup kesulitan-kesulitan pelaksanaan yang jauh melampaui teknik biasa untuk kebangkitan manusia fana dalam wujud morontia dan membutuhkan jauh lebih banyak kepribadian selestial dan jauh lebih besar pengorganisasian fasilitas-fasilitas alam semesta.
168:1.12 (1845.3) Ketika Marta dan Maria mendengar perintah Yesus ini yang menyuruh agar batu di depan kubur digulingkan, mereka dipenuhi oleh perasaan yang saling bertentangan. Maria berharap agar Lazarus dibangkitkan dari antara yang mati, tapi Marta, meskipun sampai batas tertentu berbagi iman adiknya, namun ia lebih dikuasai kekuatiran bahwa Lazarus tidak akan pantas, dalam penampilannya, terhadap Yesus, para rasul, dan teman-teman mereka. Kata Marta: “Haruskah kita gulingkan batu itu? Kakakku sekarang sudah mati empat hari, sehingga saat ini pembusukan tubuh sudah mulai.” Marta juga mengatakan ini karena ia tidak yakin mengapa Guru telah meminta agar batu itu disingkirkan; ia berpikir mungkin Yesus hanya ingin melihat terakhir kalinya pada Lazarus. Marta tidak tentu dan tetap dalam sikapnya. Ketika mereka ragu-ragu untuk menggulingkan batu itu, Yesus berkata: “Bukankah aku memberitahu kamu pada saat pertama bahwa penyakit ini tidak sampai pada kematian? Bukankah aku datang untuk memenuhi janjiku? Dan setelah aku datang kepada kamu, bukankah aku mengatakan bahwa, jika kamu percaya saja, kamu akan melihat kemuliaan Tuhan? Lalu mengapakah kamu bimbang? Berapa lama sebelum kamu akan percaya dan taat?”
168:1.13 (1845.4) Setelah Yesus selesai berbicara, para rasulnya, dengan bantuan tetangga-tetangga yang bersedia, memegang batu itu dan menggulingkannya menjauh dari pintu masuk ke makam.
168:1.14 (1845.5) Kepercayaan umum orang-orang Yahudi adalah bahwa setetes empedu di ujung pedang malaikat maut mulai bekerja menjelang akhir hari ketiga, sehingga berdampak penuh pada hari keempat. Mereka menerima bahwa jiwa manusia mungkin masih tinggal di sekitar kubur itu sampai akhir hari ketiga, berusaha untuk menghidupkan kembali jasad mati itu; tetapi mereka sangat yakin bahwa jiwa tersebut telah pergi ke tempat tinggal arwah sebelum fajar hari keempat tiba.
168:1.15 (1845.6) Keyakinan dan opini-opini mengenai orang mati dan kepergian roh-roh orang mati ini berfungsi untuk memastikan, dalam benak semua yang saat itu hadir di kuburannya Lazarus dan kemudian pada semua orang yang mungkin mendengar apa yang akan terjadi, bahwa ini benar-benar dan sungguh-sungguh kasus membangkitkan orang mati oleh pekerjaan pribadi seseorang yang menyatakan dia adalah “kebangkitan dan hidup.”
168:2.1 (1845.7) Saat rombongan kira-kira empat puluh lima manusia ini berdiri di depan makam, mereka samar-samar bisa melihat wujud Lazarus, yang dibungkus balutan-balutan kain kafan, terbaring di ceruk kanan bawah gua penguburan. Sementara makhluk-makhluk bumi ini berdiri di sana dalam keheningan hampir tanpa bernapas, sejumlah besar makhluk selestial telah melayang ke tempat-tempat mereka sebagai persiapan untuk menjawab sinyal untuk beraksi kalau hal itu diberikan oleh Gabriel, komandan mereka.
168:2.2 (1846.1) Yesus mengangkat matanya dan berkata: “Bapa, aku bersyukur bahwa Engkau mendengar dan mengabulkan permohonanku. Aku tahu bahwa Engkau selalu mendengarkan Aku, tetapi karena orang-orang yang berdiri di sini bersama aku, aku seperti itu berbicara kepada-Mu, supaya mereka dapat percaya, bahwa Engkau telah mengutus aku ke dalam dunia ini, dan agar mereka dapat mengetahui bahwa Engkau bekerja dengan aku dalam hal yang akan kita lakukan.” Dan setelah dia berdoa, dia berseru dengan suara nyaring, “Lazarus, keluarlah!”
168:2.3 (1846.2) Meskipun para pengamat manusia ini tetap tanpa gerak, kawanan selestial luas semua bergerak dalam aksi bersatu dalam ketaatan terhadap perkataan sang Pencipta. Hanya dalam waktu dua belas detik waktu bumi wujud Lazarus yang sebelumnya tak bernyawa itu mulai bergerak dan segera duduk di tepi rak batu dimana ia dibaringkan. Tubuhnya dibalut dengan kain-kain kafan, dan wajahnya ditutupi dengan sehelai serbet. Dan saat ia berdiri di hadapan mereka—hidup-hidup—Yesus berkata, “Lepaskan dia dan biarkan ia pergi.”
168:2.4 (1846.3) Semua, kecuali para rasul, dengan Marta dan Maria, lari ke rumah. Mereka pucat oleh ketakutan dan dikuasai oleh keheranan. Sementara beberapa masih tinggal, banyak yang bergegas pulang ke rumah-rumah mereka.
168:2.5 (1846.4) Lazarus memberi salam Yesus dan para rasul dan menanyakan apa arti kain kafan dan mengapa ia telah dibangunkan di taman. Yesus dan para rasul mundur ke satu sisi sementara Marta memberitahukan kepada Lazarus tentang kematian, penguburan, dan kebangkitannya. Dia harus menjelaskan kepadanya bahwa ia telah meninggal pada hari Minggu dan sekarang dihidupkan kembali pada hari Kamis, berhubung ia tidak memiliki kesadaran tentang waktu sejak jatuh tertidur dalam kematian.
168:2.6 (1846.5) Saat Lazarus keluar dari kubur, Pelaras Dipersonalisasinya Yesus, yang sekarang adalah kepala kaumnya dalam alam semesta lokal ini, memberikan perintah kepada mantan Pelarasnya Lazarus, yang saat itu sedang menunggu, untuk melanjutkan mendiami batin dan jiwa orang yang dibangkitkan itu.
168:2.7 (1846.6) Lalu pergilah Lazarus kepada Yesus dan, dengan saudari-saudari perempuannya, berlutut di kaki Guru untuk bersyukur dan memberikan pujian kepada Tuhan. Yesus, sambil memegang tangan Lazarus, mengangkatnya, mengatakan: “Anakku, apa yang telah terjadi pada kamu juga akan dialami oleh semua orang yang percaya injil ini kecuali bahwa mereka akan dibangkitkan dalam bentuk yang lebih mulia. Kamu akan menjadi saksi hidup dari kebenaran yang aku katakan—Akulah kebangkitan dan kehidupan. Tapi marilah kita semua sekarang masuk ke dalam rumah dan menikmati makanan bagi badan-badan jasmani ini.”
168:2.8 (1846.7) Sementara mereka berjalan menuju ke rumah, Gabriel membubarkan kelompok-kelompok ekstra kawanan surgawi yang berkumpul sementara dia menorehkan catatan tentang contoh pertama di Urantia, dan yang terakhir, dimana seorang manusia fana telah dibangkitkan kembali dalam keserupaan dengan tubuh fisik kematian.
168:2.9 (1846.8) Lazarus hampir tidak bisa memahami apa yang telah terjadi. Ia tahu bahwa ia sakit keras, tetapi ia hanya bisa mengingat bahwa ia telah tertidur dan dibangunkan. Ia tidak pernah bisa mengatakan apa-apa tentang empat hari di dalam kubur ini karena ia sepenuhnya tidak sadar. Bagi mereka yang tidur dalam tidur kematian, waktu itu tidak ada.
168:2.10 (1846.9) Meskipun banyak yang percaya pada Yesus sebagai hasil dari pekerjaan hebat ini, yang lainnya hanya semakin mengeraskan hati mereka untuk menolak dia. Menjelang siang hari berikutnya cerita ini telah menyebar ke seluruh Yerusalem. Puluhan pria dan wanita pergi ke Betania melihat Lazarus dan berbicara dengan dia, dan orang-orang Farisi yang gugup dan gelisah itu buru-buru memanggil pertemuan Sanhedrin agar mereka bisa menentukan apa yang harus dilakukan mengenai perkembangan-perkembangan baru ini.
168:3.1 (1847.1) Meskipun kesaksian orang yang dibangkitkan dari mati ini berbuat banyak untuk memperkuat iman orang banyak yang percaya injil kerajaan, namun hal itu sedikit atau tidak berpengaruh pada sikap para pemimpin dan penguasa agama di Yerusalem, namun hanya mempercepat keputusan mereka untuk membunuh Yesus dan menghentikan pekerjaannya.
168:3.2 (1847.2) Pada pukul satu hari berikutnya, Jumat, Sanhedrin bertemu untuk membahas lebih lanjut mengenai pertanyaan, “Apa yang harus kita lakukan terhadap Yesus dari Nazaret?” Setelah lebih dari dua jam diskusi dan perdebatan sengit, seorang Farisi tertentu menyampaikan sebuah resolusi yang menyerukan kematian segera Yesus, menyatakan bahwa dia adalah ancaman bagi seluruh Israel dan secara resmi mengikat Sanhedrin pada keputusan menjatuhkan hukuman mati, tanpa pengadilan dan menyimpang dari semua kebiasaansebelumnya.
168:3.3 (1847.3) Lagi dan lagi badan agung pemimpin-pemimpin Yahudi ini telah mengeluarkan perintah agar Yesus ditangkap dan diadili atas tuduhan penghujatan dan banyak dakwaan lain karena menghina hukum suci Yahudi. Mereka pernah sekali sebelumnya bahkan sejauh hingga menyatakan bahwa dia harus mati, tapi ini adalah pertama kalinya Sanhedrin tercatat hendak memutuskan kematiannya sebelum pengadilan. Tapi resolusi ini tidak sampai ke pemungutan suara karena empat belas anggota Sanhedrin mengundurkan diri sebagai satu kelompok ketika tindakan keterlaluan seperti itu diusulkan. Meskipun pengunduran diri ini belum secara resmi diberlakukan selama hampir dua minggu, kelompok empat belas ini mengundurkan diri dari Sanhedrin pada hari itu, tidak pernah lagi untuk duduk dalam sidang dewan. Ketika pengunduran diri tersebut kemudian diberlakukan, lima anggota lainnya diusir keluar karena rekan-rekan mereka percaya bahwa mereka menyimpan perasaan bersahabat terhadap Yesus. Dengan pengusiran sembilan belas orang ini Sanhedrin berada dalam posisi untuk mengadili dan untuk menghukum Yesus dengan solidaritas yang berbatasan pada suara bulat.
168:3.4 (1847.4) Minggu berikutnya Lazarus dan adik-adik perempuannya dipanggil untuk tampil di hadapan Sanhedrin. Setelah kesaksian mereka didengar, tidak diragukan lagi dapat dipercayai bahwa Lazarus telah dibangkitkan dari antara orang mati. Meskipun transaksi-transaksi Sanhedrin pada hakikatnya mengakui kebangkitan Lazarus, catatan itu membawa suatu resolusi yang menyebutkan hal ini dan semua keajaiban lain sebagai dikerjakan oleh Yesus oleh kuasa dari para penghulu setan, dengan siapa Yesus dinyatakan bersekutu.
168:3.5 (1847.5) Tidak peduli apa pun sumber dari kuasa pekerjaan ajaibnya, para pemimpin Yahudi ini diyakinkan bahwa, jika dia tidak segera dihentikan, sangat segera semua rakyat biasa akan percaya kepadanya; dan lebih lanjut, bahwa persoalan-persoalan serius dengan penguasa Romawi akan timbul karena begitu banyak orang yang percaya itu menganggapnya sebagai Mesias, pembebas Israel.
168:3.6 (1847.6) Pada pertemuan Sanhedrin yang sama inilah, Kayafas, sang imam besar itu pertama kali menyuarakan pepatah Yahudi kuno itu, yang berkali-kali diulangnya: “Lebih baik satu orang mati, dari pada seluruh bangsa binasa.”
168:3.7 (1847.7) Meskipun Yesus telah menerima peringatan mengenai perbuatan Sanhedrin pada hari Jumat sore yang kelam ini, dia tidak sedikit pun terganggu dan terus beristirahat selama hari Sabat dengan teman-teman di Betfage (Bethpage), sebuah dusun dekat Betania. Minggu pagi-pagi Yesus dan para rasul berkumpul, oleh perjanjian sebelumnya, di rumah Lazarus, dan setelah berpamitan dari keluarga Betania, mereka memulai perjalanan mereka kembali ke perkemahan Pella.
168:4.1 (1848.1) Pada perjalanan dari Betania ke Pella para rasul Yesus mengajukan banyak pertanyaan, yang semuanya Guru menjawabnya dengan bebas kecuali hal-hal yang melibatkan perincian kebangkitan orang mati. Masalah-masalah tersebut berada di luar kapasitas pemahaman para rasulnya; oleh karena itu Guru menolak untuk membahas pertanyaan-pertanyaan ini dengan mereka. Mereka berangkat dari Betania secara diam-diam, sehingga mereka sendirian. Oleh karena itu Yesus menggunakan kesempatan itu untuk mengatakan banyak hal kepada sepuluh rasul yang dia pikir akan mempersiapkan mereka untuk hari-hari sulit yang tidak lama lagi.
168:4.2 (1848.2) Para rasul amat tergugah dalam pikiran mereka dan menghabiskan banyak waktu untuk mendiskusikan pengalaman terakhir mereka karena hal-hal itu berhubungan dengan doa dan jawabannya. Mereka semua ingat pernyataan Yesus kepada utusan Betania di Filadelfia, ketika ia berkata dengan jelas, “Penyakit ini tidak benar-benar sampai kematian.” Namun demikian, terlepas dari janji ini, Lazarus benar-benar meninggal. Sepanjang hari itu, lagi dan lagi, mereka kembali pada pembahasan pertanyaan tentang jawaban doa ini.
168:4.3 (1848.3) Jawaban Yesus terhadap banyak pertanyaan mereka dapat diringkas sebagai berikut:
168:4.4 (1848.4) 1. Doa merupakan ekspresi dari pikiran terbatas dalam upaya untuk mendekati Yang Tanpa Batas. Pembuatan doa haruslah, karena itu, dibatasi oleh pengetahuan, kebijaksanaan, dan sifat-sifat dari yang terbatas itu; demikian juga haruslah jawabannya dipengaruhi oleh visi, tujuan, ideal, dan hak-hak istimewa dari Yang Tanpa Batas. Tidak pernah dapat diamati suatu kontinuitas sinambung fenomena jasmani antara pembuatan doa dan penerimaan jawaban rohani penuh terhadap doa itu.
168:4.5 (1848.5) 2. Ketika doa itu tampaknya tidak dijawab, penundaan itu sering menandakan jawaban yang lebih baik, meskipun ada jawaban yang sangatlah ditunda karena beberapa alasan yang baik. Ketika Yesus berkata bahwa sakitnya Lazarus itu benar-benar tidak sampai pada kematian, ia telah meninggal sebelas jam. Tidak ada doa yang tulus ditolak jawabannya kecuali bila sudut pandang unggul dari alam roh telah menyediakan jawaban yang lebih baik, suatu jawaban yang memenuhi permohonan roh manusia yang dibedakan dari doa yang hanya dari pikiran manusia belaka.
168:4.6 (1848.6) 3. Doa-doa dari waktu, ketika disusun oleh roh dan diekspresikan dalam iman, sering begitu luas dan mencakup segala sesuatunya sehingga hal-hal itu dapat dijawab hanya dalam kekekalan; permohonan yang terbatas itu kadang-kadang begitu penuh dengan genggaman Yang Tanpa Batas sehingga jawabannya harus lama ditunda untuk menunggu penciptaan kapasitas yang memadai untuk penerimaannya; doa dari iman itu mungkin begitu mencakup segalanya sehingga jawabannya dapat diterima hanya di Firdaus.
168:4.7 (1848.7) 4. Jawaban-jawaban pada doa dari pikiran fana sering bersifat sedemikian rupa sehingga hanya dapat diterima dan diakui setelah pikiran yang berdoa tersebut telah mencapai keadaan baka. Doa dari makhluk jasmani itu banyak kali bisa dijawab hanya setelah individu tersebut maju ke tingkatan roh.
168:4.8 (1848.8) 5. Doa pribadi yang mengenal Tuhan mungkin begitu terdistorsi oleh ketidaktahuan dan begitu cacat oleh takhyul sehingga jawaban terhadapnya akan sangat tidak dikehendaki. Maka haruslah sosok-sosok roh yang menengahi di antaranya menerjemahkan doa tersebut sehingga, ketika jawabannya tiba, pemohon itu sepenuhnya gagal untuk mengenalinya sebagai jawaban atas doanya.
168:4.9 (1848.9) 6. Semua doa yang benar ditujukan kepada sosok-sosok rohani, dan semua permintaan tersebut harus dijawab dalam ukuran-ukuran rohani juga, dan semua jawaban tersebut harus terdiri dalam realitas-realitas rohani. Sosok roh tidak bisa memberikan jawaban yang bersifat jasmani terhadap permohonan-permohonan roh dari makhluk jasmani. Sosok-sosok jasmani dapat berdoa dengan efektif hanya ketika mereka “berdoa dalam roh.”
168:4.10 (1849.1) 7. Tidak ada doa dapat berharap untuk jawaban kecuali dilahirkan dari roh dan dipupuk oleh iman. Imanmu yang tulus mengandung arti bahwa kamu pada hakikatnya telah terlebih dahulu di muka memberikan pendengar-pendengar doamu itu hak penuh untuk menjawab permohonanmu sesuai dengan kebijaksanaan tertinggi itu dan kasih ilahi itu, yang imanmu gambarkan sebagai selalu menggerakkan sosok-sosok tertentu kepada siapa kamu berdoa.
168:4.11 (1849.2) 8. Anak itu selalu di dalam hak-haknya ketika ia berani memohon pada orang tua; dan orang tua itu selalu di dalam kewajiban sebagai orang tua pada anak yang belum dewasa ketika kebijaksanaannya yang lebih tinggi menetapkan agar jawaban atas doa anak itu diperlambat, diubah, dipisahkan, dilebihkan, atau ditangguhkan ke tahap kenaikan rohani berikutnya.
168:4.12 (1849.3) 9. Jangan ragu untuk menaikkan doa-doa dari kerinduan roh; jangan ragukan bahwa kamu akan menerima jawaban atas permohonan-permohonanmu. Jawaban-jawaban ini akan dalam simpanan, menunggu pencapaian kamu ke tingkat-tingkat rohani pencapaian kosmis nyata pada masa depan, di dunia ini atau di dunia-dunia yang lain, dimana hal itu akan menjadi mungkin bagimu untuk mengenali dan memperoleh jawaban yang sudah lama menunggu terhadap permohonan kamu yang sebelumnya tetapi yang tidak tepat waktunya itu.
168:4.13 (1849.4) 10. Semua permohonan lahir dari roh yang asli pasti akan dijawab. Mintalah dan kamu akan menerima. Tapi kamu harus ingat bahwa kamu adalah makhluk yang progresif dalam waktu dan ruang; karena itu, kamu harus terus-menerus memperhitungkan faktor ruang-waktu dalam pengalaman penerimaan pribadimu untuk jawaban-jawaban penuh terhadap berbagai doamu dan permohonanmu.
168:5.1 (1849.5) Lazarus tetap di rumah Betania, menjadi pusat perhatian besar bagi banyak orang percaya yang tulus dan banyak orang yang penasaran ingin tahu, sampai hari-hari penyaliban Yesus, ketika ia menerima peringatan bahwa Sanhedrin telah mengeluarkan perintah untuk kematiannya. Para penguasa orang Yahudi bertekad untuk menghentikan penyebaran lebih lanjut ajaran-ajaran Yesus, dan mereka juga menilai bahwa tak ada gunanya untuk membunuh Yesus jika mereka mengizinkan Lazarus, yang mewakili puncak pekerjaan ajaibnya itu, untuk tetap hidup dan memberi kesaksian pada fakta bahwa Yesus telah membangkitkannya dari mati. Lazarus sudah mengalami penganiayaan keras dari mereka.
168:5.2 (1849.6) Maka Lazarus dengan tergesa-gesa meninggalkan saudari-saudari perempuannya di Betania, melarikan diri melalui Yerikho dan menyeberang Sungai Yordan, tidak membiarkan dirinya beristirahat lama sampai ia mencapai Filadelfia. Lazarus kenal baik Abner, dan di sini ia merasa aman dari intrik-intrik pembunuhan Sanhedrin yang keji.
168:5.3 (1849.7) Segera setelah hal ini Marta dan Maria menjual lahan-lahan mereka di Betania dan bergabung dengan saudara mereka di Perea. Sementara itu, Lazarus telah menjadi bendahara gereja di Filadelfia. Ia menjadi pendukung kuat Abner dalam kontroversinya melawan Paulus dan gereja Yerusalem dan akhirnya meninggal, ketika berusia 67 tahun, akibat penyakit yang sama yang merenggutnya ketika ia masih lebih muda di Betania.
Buku Urantia
Makalah 169
169:0.1 (1850.1) LARUT malam pada hari Senin, 6 Maret, Yesus dan sepuluh rasul tiba di perkemahan Pella. Ini adalah minggu terakhir Yesus tinggal di sana, dan Dia sangat aktif dalam mengajar orang banyak dan memberikan petunjuk para rasul. Dia berkhotbah setiap sore pada orang banyak dan setiap malam menjawab pertanyaan-pertanyaan para rasul dan beberapa murid yang lebih maju yang tinggal di perkemahan.
169:0.2 (1850.2) Kabar mengenai kebangkitan Lazarus telah mencapai perkemahan dua hari sebelum kedatangan Guru, dan seluruh kumpulan amat bergembira. Belum pernah lagi sejak memberi makan lima ribu orang terjadi sesuatu yang begitu membangkitkan imajinasi orang banyak. Dan dengan demikian itu pada puncak fase kedua dari pelayanan publik kerajaan itulah Yesus berencana untuk mengajar satu minggu pendek ini di Pella dan kemudian memulai tur Perea selatan yang membawanya sampai ke pengalaman akhir dan tragis pada minggu terakhir di Yerusalem.
169:0.3 (1850.3) Orang-orang Farisi dan imam-imam kepala telah mulai merumuskan dakwaan-dakwaan mereka dan memperjelas tuduhan-tuduhan mereka. Mereka menolak ajaran Guru berlandaskan pada dasar-dasar ini:
169:0.4 (1850.4) 1. Dia adalah teman dari pemungut cukai dan orang-orang berdosa; dia menerima orang yang tidak bertuhan dan bahkan makan bersama mereka.
169:0.5 (1850.5) 2. Dia adalah seorang penghujat; dia berbicara tentang Allah sebagai Bapanya dan berpikir dia itu setara dengan Allah.
169:0.6 (1850.6) 3. Dia adalah seorang pelanggar hukum. Dia menyembuhkan penyakit pada hari Sabat dan dalam banyak cara lain menghina hukum suci Israel.
169:0.7 (1850.7) 4. Dia bersekutu dengan setan. Dia melakukan keajaiban dan melakukan yang tampaknya mujizat oleh kuasa Beelzebul, penghulu setan.
169:1.1 (1850.8) Pada hari Kamis sore Yesus berbicara kepada orang banyak tentang “Kasih Karunia Keselamatan.” Dalam khotbah ini ia menceritakan kembali kisah domba yang hilang dan koin uang yang hilang, kemudian menambahkan perumpamaan favoritnya tentang anak yang hilang. Kata Yesus:
169:1.2 (1850.9) “Kamu telah diperingatkan oleh para nabi dari Samuel sampai Yohanes bahwa kamu harus mencari Tuhan—mencari kebenaran. Selalu mereka berkata, ‘Carilah Tuhan selama Ia berkenan ditemui.’ Dan semua ajaran tersebut harus disimpan dalam hati. Tapi aku telah datang untuk menunjukkan kepadamu bahwa, sementara kamu sedang berusaha untuk mencari Tuhan, Tuhan demikian juga berusaha untuk mencari kamu. Banyak kali telah aku ceritakan kisah gembala yang baik yang meninggalkan sembilan puluh sembilan domba di kandang sementara dia pergi mencari satu yang terhilang, dan bagaimana, ketika ia telah menemukan domba yang tersesat itu, ia meletakkannya di atas bahunya dan dengan lembut membawanya kembali ke kandang. Dan setelah domba yang hilang itu dikembalikan ke kandang, kamu ingat bahwa gembala yang baik memanggil teman-temannya dan meminta mereka bersukacita dengan dia karena penemuan domba yang telah hilang itu. Sekali lagi aku katakan ada sukacita di surga karena satu orang berdosa yang bertobat, lebih dari pada sembilan puluh sembilan orang benar yang tidak memerlukan pertobatan. Fakta bahwa jiwa-jiwa itu terhilang hanya meningkatkan perhatian Bapa surgawi. Aku telah datang ke dunia ini untuk melakukan permintaan Bapaku, dan itu benar dikatakan tentang Anak Manusia bahwa ia adalah teman pemungut cukai dan orang-orang berdosa.
169:1.3 (1851.1) “Kamu telah diajar bahwa penerimaan ilahi muncul setelah pertobatanmu dan sebagai hasil dari semua pekerjaan pengorbanan dan penyesalanmu, tapi aku meyakinkan kamu bahwa Bapa menerima kamu bahkan sebelum kamu bertobat dan Dia mengirimkan Anak dan rekan-rekannya untuk menemukan kamu dan membawa kamu, dengan bersukacita, kembali ke kandang, kerajaan keanakan dan kemajuan rohani. Kamu semua seperti domba yang telah tersesat, dan aku datang untuk mencari dan menyelamatkan mereka yang terhilang.
169:1.4 (1851.2) “Dan kamu juga perlu ingat kisah wanita yang telah memiliki sepuluh keping perak dibuat menjadi sebuah kalung perhiasan, yang kehilangan satu keping, dan bagaimana ia menyalakan lampu dan dengan rajin menyapu rumah dan meneruskan pencarian sampai menemukan kepingan perak yang hilang itu. Dan segera setelah ia menemukan koin yang hilang itu, dia memanggil bersama teman-teman dan tetangganya, mengatakan, ‘Bersukacitalah dengan aku, karena aku telah menemukan kepingan yang hilang.’ Jadi sekali lagi aku katakan, selalu ada sukacita di hadapan malaikat surga karena satu orang berdosa yang bertobat dan kembali ke kandang-Nya Bapa. Dan aku menceritakan kisah ini untuk menekankan kepada kamu bahwa Bapa dan Putranya pergi untuk mencari mereka yang hilang, dan dalam pencarian ini kami mempekerjakan semua pengaruh yang sanggup memberikan bantuan dalam upaya rajin kami untuk menemukan mereka yang terhilang, mereka yang berada dalam kebutuhan untuk keselamatan. Jadi, sementara Anak Manusia keluar ke padang belantara untuk mencari domba yang tersesat, dia juga mencari koin uang yang hilang di dalam rumah. Domba mengembara jauh, tanpa disengaja; koin ditutupi oleh debu waktu dan disembunyikan oleh timbunan perkara-perkara manusia.
169:1.5 (1851.3) “Dan sekarang aku ingin menceritakan kisah tentang seorang anak ceroboh dari seorang petani kaya yang dengan sengaja meninggalkan rumah ayahnya dan pergi jauh ke negeri asing, dimana ia jatuh ke dalam banyak kesusahan. Kamu ingat bahwa domba itu tersesat tanpa disengaja, tapi pemuda ini meninggalkan rumahnya dengan direncanakan terlebih dahulu. Ceritanya seperti ini:
169:1.6 (1851.4) “Seseorang mempunyai dua anak laki-laki; yang satu, yang lebih muda, berwatak ringan hati dan riang, selalu mencari waktu bersenang-senang dan melalaikan tanggung jawab, sedangkan kakaknya serius, sederhana, pekerja keras, dan bersedia untuk memikul tanggung jawab. Adapun dua bersaudara ini tidak rukun; mereka selalu bertengkar dan cekcok. Anak bungsu itu ceria dan lincah, tapi malas dan tidak dapat diandalkan; anak yang sulung mantap dan rajin, tapi pada saat yang sama juga egois, bermuka masam, dan sombong. Yang muda menikmati bermain tapi menjauhi kerja; yang tua mengabdikan dirinya untuk kerja tapi jarang bermain. Hubungan ini menjadi begitu tidak menyenangkan sehingga anak yang muda datang kepada ayahnya dan berkata: ‘Bapa, beri aku bagian sepertiga harta milikmu yang akan jatuh kepadaku dan izinkan aku untuk pergi ke dunia untuk mencari keberuntunganku sendiri.' Dan ketika sang ayah mendengar permintaan ini, mengetahui bagaimana tidak bahagianya pemuda itu di rumah bersama kakaknya, ia membagi hartanya, memberikan pemuda itu bagiannya.
169:1.7 (1851.5) “Dalam beberapa minggu si anak bungsu mengumpulkan semua dananya dan memulai perjalanan ke negeri yang jauh, dan karena tidak menemukan apa-apa yang menguntungkan untuk dilakukan yang juga menyenangkan, ia segera menyia-nyiakan semua warisannya dengan hidup berfoya-foya. Dan setelah ia menghabiskan semuanya, timbullah bencana kelaparan berkepanjangan di negeri itu, dan ia menemukan dirinya berkekurangan. Maka, ketika ia menderita kelaparan dan kesusahannya besar, ia mendapat pekerjaan pada salah satu warga negeri itu, yang menyuruh dia ke ladang untuk memberi makan babi. Dan pemuda itu terpaksa hendak mengenyangkan dirinya dengan makan sekam yang babi makan, tapi tidak ada yang mau memberinya apa-apa.
169:1.8 (1852.1) “Suatu hari, ketika ia sangat lapar, ia sadar akan dirinya dan berkata: ‘Berapa banyak orang upahan ayahku memiliki roti yang cukup dan untuk disimpan sedangkan aku binasa karena lapar, memberi makan babi jauh di sini di negeri asing! Aku akan bangkit dan pergi kepada ayahku, dan aku akan berkata kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap surga dan terhadap engkau. Aku tidak layak lagi disebut sebagai anakmu; tapi bersedialah untuk membuatku menjadi salah satu hamba upahanmu.’ Dan setelah pemuda itu mencapai keputusan ini, ia bangun dan berangkat pulang ke rumah ayahnya.
169:1.9 (1852.2) “Adapun ayah ini telah banyak bersedih karena anaknya; ia rindu anak muda yang ceria, meskipun ceroboh itu. Ayah ini mengasihi anaknya dan selalu mengawasi menunggu kembalinya, sehingga pada hari anak itu mendekati rumahnya, bahkan saat ia masih jauh, sang ayah melihatnya dan, tergerak oleh belas kasihan, ia berlari keluar untuk menemuinya, dan dengan sambutan penuh sayang ia memeluk dan menciumnya. Dan setelah mereka bertemu seperti itu, si anak menengadah ke wajah ayahnya yang penuh air mata dan berkata: “Bapa, aku telah berdosa terhadap surga dan dalam pandanganmu; aku tidak lagi layak untuk disebut anak'—tapi anak itu tidak menemukan kesempatan untuk menyelesaikan pengakuannya karena ayah yang amat gembira itu berkata kepada hamba-hamba yang pada saat itu sudah datang berlari: 'Bawa cepat jubahnya yang terbaik, yang telah kusimpan, dan kenakan padanya dan taruhlah cincin anak di tangannya dan pasanglah sandal untuk kakinya.'
169:1.10 (1852.3) “Dan kemudian, setelah ayah yang berbahagia itu membawa anak yang pegal kaki dan lelah itu masuk ke dalam rumah, ia menyuruh para hambanya: 'Bawalah anak lembu gemukan dan sembelihlah, dan marilah kita makan dan bergembira, karena anakku ini mati dan hidup kembali; ia hilang dan ditemukan.’ Dan mereka semua berkumpul sekitar sang ayah untuk bersukacita dengan dia karena pemulihan anaknya.
169:1.11 (1852.4) “Sekitar saat ini, sementara mereka sedang merayakan, si anak sulung datang dari kerja hariannya di ladang, dan saat ia mendekati rumah, ia mendengar musik dan tarian. Dan ketika ia sampai di pintu belakang, ia memanggil salah seorang pelayan dan bertanya mengenai arti semua pesta ini. Dan kemudian berkatalah hamba itu: 'Adikmu yang sudah lama hilang telah pulang ke rumah, dan bapamu telah menyembelih anak lembu gemukan untuk bersukacita atas kembalinya anaknya dengan selamat. Masuklah agar engkau juga dapat menyapa saudaramu dan menerima dia kembali ke dalam rumah ayahmu.”
169:1.12 (1852.5) “Tapi ketika kakak sulung mendengar ini, ia begitu tersinggung dan marah sehingga ia tidak mau masuk ke dalam rumah. Ketika ayahnya mendengar kemarahannya terhadap penyambutan adiknya, ia keluar untuk membujuknya. Tapi anak yang lebih tua itu tidak mau menuruti bujukan ayahnya. Dia menjawab ayahnya, mengatakan: ‘Di sini bertahun-tahun ini aku telah melayani engkau, tidak pernah melanggar sedikitpun perintahmu, namun engkau tidak pernah memberiku kambing muda seekor pun agar aku dapat bergembira dengan teman-temanku. Aku telah tetap di sini untuk merawat engkau bertahun-tahun, dan engkau tidak pernah bersukacita karena layanan setiaku, tetapi ketika anakmu ini kembali, setelah menyia-nyiakan hartamu dengan pelacur-pelacur, engkau buru-buru memotong anak lembu gemukan dan berpesta karena dia.'
169:1.13 (1852.6) “Oleh karena ayah ini benar-benar mencintai kedua anaknya, ia mencoba untuk memberikan alasan pada yang lebih tua: “Tapi, anakku, kamu memiliki semuanya sementara bersama aku, dan semua ini yang aku miliki adalah milikmu. Kamu bisa mendapat anak kambing setiap saat kamu mendapat teman untuk berbagi kegembiraanmu. Tapi pantaslah bahwa kamu sekarang harus bergabung dengan aku untuk menjadi senang dan bersukaria karena kembalinya adikmu. Pikirkan itu, anakku, adikmu telah hilang dan sekarang ditemukan; ia telah kembali hidup-hidup kepada kita!'”
169:1.14 (1853.1) Ini adalah salah satu perumpamaan yang paling menyentuh dan efektif dari semua perumpamaan yang pernah Yesus sampaikan untuk menekankan kepada para pendengarnya mengenai kesediaan Bapa untuk menerima semua yang hendak masuk ke dalam kerajaan surga.
169:1.15 (1853.2) Yesus sangat gemar untuk menceritakan tiga cerita ini pada waktu yang sama. Dia menyampaikan kisah domba yang hilang untuk menunjukkan bahwa, ketika orang-orang secara tidak sengaja menyimpang jauh dari jalan kehidupan, Bapa itu peduli orang-orang yang tersesat tersebut dan pergi, bersama Anak-anaknya, para gembala kawanan yang benar, untuk mencari domba yang hilang itu. Dia kemudian akan menceritakan kisah uang koin hilang dalam rumah untuk menggambarkan bagaimana menyeluruhnya pencarian ilahi terhadap semua yang bingung, kacau, atau selain itu dibutakan rohaninya oleh kepedulian dan timbunan hal-hal jasmani dalam kehidupan. Dan kemudian dia akan melanjutkan dengan menceritakan perumpamaan anak yang terhilang ini, penerimaan anak hilang yang pulang, untuk menunjukkan betapa tuntasnya pemulihan anak yang terhilang itu ke dalam rumah dan hati Bapanya.
169:1.16 (1853.3) Banyak, banyak kali selama bertahun-tahun dia mengajar, Yesus menceritakan dan menceritakan kembali kisah tentang anak yang terhilang ini. Perumpamaan ini dan kisah tentang orang Samaria yang baik hati adalah cara favoritnya untuk mengajarkan kasih Bapa dan bahwa manusia adalah sesama.
169:2.1 (1853.4) Suatu malam Simon orang Zelot, mengomentari salah satu pernyataan Yesus, mengatakan: “Guru, apa yang engkau maksudkan ketika engkau mengatakan hari ini bahwa banyak dari anak-anak dunia itu lebih bijaksana dalam generasi mereka daripada anak-anak kerajaan karena mereka mahir dalam berteman dengan mamon ketidak-benaran?” Yesus menjawab:
169:2.2 (1853.5) “Beberapa dari kamu, sebelum kamu memasuki kerajaan, adalah sangat cerdik dalam berurusan dengan rekan-rekan bisnis kamu. Meskipun kamu berlaku tidak benar dan sering curang, namun kamu tetap saja berhati-hati dan berpandangan jauh ke depan dalam hal kamu mentransaksikan bisnis dengan tujuan tunggal untuk keuntungan sekarang dan keamanan masa depan kamu. Demikian juga seharusnya kamu menata hidup kamu dalam kerajaan untuk menyediakan sukacita kamu saat ini sementara juga memastikan menikmati harta masa depan kamu yang tersimpan di surga. Jika kamu begitu tekun membuat keuntungan untuk diri kamu ketika melayani kepentingan sendiri, mengapa kamu menunjukkan kurang ketekunan dalam memperoleh jiwa-jiwa bagi kerajaan karena kamu sekarang adalah hamba-hamba dari persaudaraan manusia dan pelayan-pelayan Tuhan?
169:2.3 (1853.6) “Kamu semua bisa belajar dari kisah seorang kaya tertentu yang memiliki pengurus yang cerdik tapi curang. Pelayan ini tidak hanya menindas relasi-relasi tuannya untuk keuntungan dirinya sendiri, tapi ia juga secara langsung menghabiskan dan memboroskan uang tuannya. Ketika semua ini akhirnya sampai ke telinga tuannya, ia memanggil pelayan itu ke depannya dan menanyakan arti dari desas-desus tersebut dan minta agar ia harus memberikan perhitungan segera mengenai kepengurusannya dan mempersiapkan untuk mengalihkan urusan tuannya itu kepada orang lain.
169:2.4 (1853.7) “Adapun pelayan yang tidak setia ini mulai berkata pada dirinya sendiri: ‘Apa yang harus aku lakukan karena aku akan kehilangan pekerjaan ini? Aku tidak kuat untuk menggali; mengemis aku malu. Aku tahu apa yang akan aku lakukan untuk memastikan bahwa, ketika aku dikeluarkan dari pekerjaan sebagai pengurus ini, aku akan diterima di rumah-rumah semua orang yang berbisnis dengan tuanku.’ Dan kemudian, sambil memanggil masing-masing orang yang berhutang kepada tuannya, ia berkata pada yang pertama, 'Berapa banyak yang kamu berutang pada tuanku?’ Dia menjawab, 'seratus tempayan minyak.’ Maka kata pelayan itu, 'Ambil surat hutangmu, cepatlah duduk, dan ubahlah menjadi lima puluh.’ Lalu ia berkata kepada debitur yang lain, 'Berapa banyak kamu berutang?’ Dan ia menjawab, 'seratus pikul gandum.’ Lalu kata pelayan itu, 'Ambil surat hutang kamu dan tulis delapan puluh.’ Dan ini hal ia lakukan dengan banyak debitur lainnya. Dan demikianlah pelayan yang tidak jujur ini berusaha untuk mencari teman-teman untuk dirinya sendiri setelah ia diberhentikan dari jabatannya. Bahkan tuan dan majikannya, ketika ia kemudian menemukan tentang hal ini, terpaksa mengakui bahwa pelayan tidak setia itu setidaknya telah menunjukkan kepintaran dalam cara bagaimana ia telah berusaha menyediakan untuk kekurangan dan kesulitan di hari depan.
169:2.5 (1854.1) "Dan dengan cara inilah bahwa anak-anak dunia ini terkadang menunjukkan lebih banyak kebijaksanaan dalam persiapan mereka untuk masa depan dari pada anak-anak terang. Aku berkata kepadamu yang bekerja untuk memperoleh harta di surga: Ambillah pelajaran dari orang-orang yang berteman dengan mamon yang tidak benar itu, dan seperti itu pula jalankan hidup kamu agar kamu membuat persahabatan abadi dengan kekuatan-kekuatan kebenaran agar, ketika semua hal-hal yang duniawi gagal, kamu akan dengan sukacita diterima ke dalam tempat kediaman yang abadi.
169:2.6 (1854.2) “Aku menegaskan bahwa siapa yang setia dalam hal yang sedikit juga akan setia dalam hal yang banyak, sementara siapa yang tidak benar dalam hal sedikit juga akan tidak benar dalam hal banyak. Jika kamu belum menunjukkan pandangan ke depan dan integritas dalam urusan-urusan dunia ini, bagaimana kamu bisa berharap untuk menjadi setia dan bijaksana ketika kamu dipercaya dengan kepengurusan harta yang sesungguhnya dari kerajaan surgawi? Jika kamu bukan pengurus yang baik dan bankir yang setia, jika kamu tidak setia dalam apa yang menjadi milik orang lain, siapa yang akan cukup bodoh untuk memberikan kamu harta yang besar dalam namamu sendiri?
169:2.7 (1854.3) “Dan lagi aku tegaskan bahwa tidak ada seorangpun dapat mengabdi kepada dua tuan; ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau dia akan berpegang pada yang satu sementara ia membenci yang lainnya. Kamu tidak dapat melayani Tuhan dan mamon.”
169:2.8 (1854.4) Ketika orang Farisi yang hadir mendengar ini, mereka mulai mencemooh dan mengejek karena mereka amat terbiasa dengan perolehan kekayaan. Para pendengar yang tidak bersahabat ini berusaha untuk melibatkan Yesus dalam argumentasi yang tidak berguna, namun dia menolak untuk berdebat dengan musuh-musuhnya. Ketika orang-orang Farisi jatuh dalam perselisihan antara mereka sendiri, perkataan-perkataan nyaring mereka menarik sejumlah besar orang banyak yang berkemah di sekitarnya; dan ketika mereka mulai berselisih satu sama lain, Yesus menarik diri, pergi ke tendanya untuk bermalam.
169:3.1 (1854.5) Ketika pertemuan itu menjadi terlalu ribut, Simon Petrus, sambil berdiri, mengambil alih, mengatakan: “Saudara-saudara, tampaknya tidak pantas untuk bersengketa seperti itu antara kamu sendiri. Guru telah bersabda, dan kamu lebih baik merenungkan kata-katanya. Dan ini bukan doktrin baru yang ia beritakan kepada kamu. Apakah kamu juga belum mendengar kiasan dari orang-orang Nazir tentang orang kaya dan pengemis? Beberapa dari kita mendengar Yohanes Pembaptis menyerukan perumpamaan peringatan ini kepada mereka yang mengasihi harta dan mengingini kekayaan yang tidak jujur. Dan meskipun perumpamaan kuno ini tidak sesuai dengan injil yang kami beritakan, kamu semua sebaiknya memperhatikan pelajaran-pelajarannya sampai saat kamu memahami terang yang baru tentang kerajaan surga. Kisah yang Yohanes ceritakan itu adalah seperti ini:
169:3.2 (1854.6) “Ada seorang pria kaya tertentu bernama Dives, yang berpakaian ungu dan katun halus, tinggal dalam tawa riang dan kemegahan setiap hari. Dan ada seorang pengemis bernama Lazarus, yang diletakkan di pintu gerbang orang kaya ini, dipenuhi dengan luka dan ingin diberi makan dengan remah-remah yang jatuh dari meja orang kaya itu; ya, bahkan anjing-anjing datang dan menjilat boroknya. Dan terjadilah bahwa pengemis itu meninggal dan dibawa oleh malaikat untuk beristirahat di pangkuan Abraham. Dan kemudian, tidak lama, orang kaya ini juga meninggal dan dimakamkan dengan upacara besar dan kemegahan raja. Ketika orang kaya itu meninggalkan dunia ini, ia terbangun di Hades, dan menemukan dirinya dalam siksaan, ia mengangkat matanya dan dilihatnyalah Abraham jauh di sana dan Lazarus di pangkuannya. Dan kemudian Dives berteriak keras: 'Bapa Abraham, kasihanilah aku dan kirimlah Lazarus agar ia mencelupkan ujung jarinya ke dalam air untuk mendinginkan lidahku, karena aku dalam derita besar karena hukumanku.’ Lalu Abraham menjawab: 'Anakku, kamu harus ingat bahwa selama hidupmu, kamu menikmati hal-hal yang baik, sementara Lazarus dengan cara serupa menderita yang jahat. Tapi sekarang semua ini berubah, melihat bahwa Lazarus dihibur sementara kamu disiksa. Dan selain itu, antara kami dan kamu ada jurang yang lebar sehingga kami tidak bisa pergi kepada kamu, atau kamu datang ke kami.’ Lalu kata Dives kepada Abraham: ‘Aku mohon engkau mengirim Lazarus kembali ke rumah ayahku, karena aku memiliki lima saudara, agar ia bisa bersaksi untuk mencegah saudara-saudaraku agar tidak datang ke tempat siksaan ini.' Tetapi Abraham berkata: 'Anakku, mereka memiliki Musa dan para nabi; biarlah mereka mendengarkan mereka.' Dan kemudian jawab Dives: 'Tidak, tidak, Bapa Abraham! tetapi jika seseorang pergi kepada mereka dari antara orang mati, mereka akan bertobat.’ Lalu kata Abraham: 'Jika mereka tidak mendengarkan Musa dan para nabi, tidak juga mereka akan percaya bahkan jika ada yang bangkit dari antara yang mati'”
169:3.3 (1855.1) Setelah Petrus menceritakan perumpamaan kuno dari persaudaraan Nazir ini, dan karena orang banyak sudah tenang, Andreas berdiri dan membubarkan mereka untuk malam itu. Meskipun baik para rasul maupun murid-muridnya sering mengajukan pertanyaan kepada Yesus tentang perumpamaan Dives dan Lazarus itu, dia tidak pernah setuju untuk berkomentar tentang hal itu.
169:4.1 (1855.2) Yesus selalu mengalami kesulitan mencoba untuk menjelaskan kepada para rasul bahwa, meskipun mereka memproklamasikan pendirian kerajaan Tuhan, namun Bapa di surga itu bukanlah raja. Pada saat Yesus hidup di bumi dan mengajar dalam badan daging, penduduk Urantia kenal terutama raja dan kaisar dalam pemerintahan-pemerintahan bangsa-bangsa, dan orang-orang Yahudi telah lama merenungkan kedatangan kerajaan Allah. Karena alasan-alasan ini dan lainnya, Guru pikir terbaik untuk menyebut persaudaraan rohani manusia itu sebagai kerajaan surga dan roh pemimpin persaudaraan ini sebagai Bapa di surga. Tidak pernah Yesus menyebut Bapanya sebagai sesosok raja. Dalam pembicaraan akrab dengan para rasul dia selalu menyebut dirinya sebagai Anak Manusia dan sebagai kakak mereka. Dia menggambarkan semua pengikutnya sebagai para pelayan umat manusia dan utusan kabar baik kerajaan.
169:4.2 (1855.3) Yesus tidak pernah memberikan para rasulnya pelajaran yang sistematis mengenai kepribadian dan atribut (sifat) Bapa di surga. Dia tidak pernah meminta orang-orang untuk percaya kepada Bapanya; dia menerima saja apa adanya mereka percaya. Yesus tidak pernah mengecilkan dirinya sendiri dengan menawarkan argumen sebagai bukti tentang realitas adanya Bapa. Ajarannya tentang Bapa semua terpusat dalam deklarasi bahwa dia dan Bapa adalah satu; bahwa siapa yang telah melihat Anak telah melihat Bapa; bahwa Bapa, seperti Anak, mengetahui segala sesuatu; bahwa hanya Anak yang benar-benar mengenal Bapa dan siapa yang kepadanya Anak akan mewahyukan Dia; bahwa siapa yang mengenal Anak mengenal juga Bapa; dan bahwa Bapa mengutusnya ke dalam dunia untuk mengungkapkan sifat dasar gabungan Mereka dan untuk menunjukkan pekerjaan bersama Mereka. Dia tidak pernah membuat pernyataan lain tentang Bapanya kecuali kepada wanita Samaria di sumur Yakub, ketika dia menyatakan, “Allah itu roh.”
169:4.3 (1856.1) Kamu belajar tentang Tuhan dari Yesus dengan mengamati keilahian hidupnya, bukan dengan tergantung pada ajaran-ajarannya. Dari kehidupan Guru, kamu masing-masing dapat menyerap konsep Tuhan itu yang merupakan ukuran kapasitas kamu untuk memahami realitas-realitas yang rohani dan ilahi, kebenaran-kebenaran yang nyata dan kekal. Makhluk yang terbatas tidak pernah bisa berharap untuk memahami Yang Tanpa Batas kecuali jika Yang Tanpa Batas itu difokuskan dalam kepribadian ruang-waktu dari pengalaman terbatasnya kehidupan manusia Yesus dari Nazaret.
169:4.4 (1856.2) Yesus tahu sekali bahwa Tuhan dapat diketahui hanya dengan realitas-realitas pengalaman; tidak pernah bisa Dia dipahami hanya oleh ajaran pikiran semata. Yesus mengajarkan rasul-rasulnya bahwa, meskipun mereka tidak pernah sepenuhnya bisa memahami Tuhan, mereka pasti bisa mengenal-Nya, seperti mereka telah mengenal Anak Manusia. Kamu dapat mengenal Tuhan, bukan dengan memahami apa yang Yesus katakan, tetapi dengan mengetahui seperti apa Yesus. Yesus itulah pewahyuan Tuhan.
169:4.5 (1856.3) Kecuali ketika mengutip kitab-kitab suci Ibrani, Yesus menyebut Deitas dengan hanya dua nama: Tuhan dan Bapa. Dan ketika Guru membuat rujukan pada Bapanya sebagai Tuhan, dia biasanya menggunakan kata Ibrani Elohim yang berarti Tuhan yang jamak (Trinitas) dan bukan kata Yahweh, yang merupakan konsepsi progresif tentang Tuhan kesukuan bangsa Yahudi.
169:4.6 (1856.4) Yesus tidak pernah menyebut Bapa sebagai raja, dan dia sangat menyesal bahwa harapan Yahudi untuk kerajaan yang dipulihkan dan proklamasi Yohanes tentang kerajaan yang akan datang membuat perlu baginya untuk menamakan usulannya mengenai persaudaraan rohani itu sebagai kerajaan surga. Dengan satu pengecualian—pernyataan bahwa “Allah itu Roh”—Yesus tidak pernah menyebut Deitas dengan cara lain dari istilah yang menjelaskan hubungan pribadinya dengan Sumber dan Pusat Pertama Firdaus itu.
169:4.7 (1856.5) Yesus menggunakan kata Allah (Elohim) untuk menamai gagasan tentang Deitas dan kata Bapa untuk menunjuk pada pengalaman mengenal Tuhan. Ketika kata Bapa digunakan untuk menyebut Tuhan, hal itu harus dipahami dalam makna terluasnya yang mungkin. Kata Tuhan tidak dapat didefinisikan dan karena itu mewakili konsep tidak terbatas dari Bapa, sedangkan istilah Bapa, karena mampu untuk definisi parsial, dapat digunakan untuk mewakili konsep manusia tentang Bapa ilahi ketika Dia dihubungkan dengan manusia selama perjalanan kehidupan fana.
169:4.8 (1856.6) Bagi orang Yahudi, Elohim adalah Allah segala allah, sedangkan Yahweh adalah Allahnya Israel. Yesus menerima konsep Elohim dan menyebut kelompok Sosok tertinggi itu sebagai Tuhan. Menggantikan konsep Yahweh, deitas kebangsaan, ia memperkenalkan gagasan kebapaan Allah dan persaudaraan manusia seluruh dunia. Dia meninggikan konsep Yahweh tentang Bapa kebangsaan yang dipertuhan menuju kepada ide tentang Bapa semua anak-anak manusia, Bapa ilahi untuk orang percaya perorangan. Dan dia lebih lanjut mengajarkan bahwa Tuhan alam-alam semesta ini dan Bapa semua manusia ini adalah Deitas Firdaus yang satu dan sama.
169:4.9 (1856.7) Yesus tidak pernah mengaku sebagai manifestasi dari Elohim dalam daging. Dia tidak pernah menyatakan bahwa ia adalah wahyu dari Elohim kepada dunia-dunia. Dia tidak pernah mengajarkan bahwa orang yang telah melihatnya telah melihat Elohim. Tapi dia memproklamirkan dirinya sebagai pewahyuan dari Bapa dalam daging, dan dia memang berkata bahwa barangsiapa telah melihat dia telah melihat sang Bapa. Sebagai Putra ilahi dia mengaku mewakili hanya Bapa saja.
169:4.10 (1857.1) Dia, memang, adalah Anak dari Allah Elohim juga; tetapi dalam keserupaan manusia fana dan kepada anak-anak fana Tuhan, dia memilih untuk membatasi pewahyuan hidupnya pada penggambaran karakter Bapanya sejauh wahyu seperti itu mungkin dapat dipahami manusia fana. Mengenai karakter pribadi lain dari Trinitas Firdaus, kita harus puas dengan ajaran bahwa mereka semua seperti Bapa, yang telah diwahyukan sebagai potret pribadi dalam kehidupan Anak-Nya yang dijelmakan, Yesus dari Nazaret.
169:4.11 (1857.2) Meskipun Yesus mengungkapkan sifat sebenarnya dari Bapa surgawi dalam kehidupannya di bumi, dia mengajarkan sedikit tentang Dia. Bahkan, dia mengajarkan hanya dua hal: bahwa Allah itu sendiri adalah roh, dan bahwa, dalam segala urusan hubungan dengan para ciptaan-Nya, Dia adalah Bapa. Pada malam ini Yesus membuat pernyataan akhir tentang hubungannya dengan Tuhan ketika dia menyatakan: "Aku telah datang dari Bapa, dan aku telah datang ke dalam dunia; lagi, aku akan meninggalkan dunia dan pergi kepada Bapa.”
169:4.12 (1857.3) Tapi ingatlah! tidak pernah Yesus berkata, “Siapa telah mendengar aku telah mendengar Allah.” Tapi dia berkata, “Siapa telah melihat aku telah melihat Bapa.” Mendengar ajaran Yesus tidak setara dengan mengenal Tuhan, tetapi melihat Yesus itu adalah pengalaman yang dengan sendirinya adalah pewahyuan Bapa kepada jiwa. Tuhan alam-alam semesta memerintah ciptaan yang amat luas, tetapi Bapa di surga itulah yang mengirim roh-Nya untuk tinggal di dalam batin-batin kamu.
169:4.13 (1857.4) Yesus adalah lensa rohani dalam keserupaan manusia yang membuat Dia yang tidak terlihat menjadi bisa terlihat pada makhluk jasmani. Dia adalah kakakmu, yang dalam daging, memperkenalkan kepadamu Yang Ada dengan sifat yang tak terbatas yang bahkan kawanan selestial pun tidak berani menganggap sepenuhnya untuk paham. Tapi semua ini harus terdiri dalam pengalaman pribadi dari orang percaya perorangan. Tuhan yang adalah roh dapat diketahui hanya sebagai pengalaman rohani. Tuhan dapat diwahyukan kepada anak-anak yang terbatas di dunia-dunia jasmani, oleh Anak ilahi dari alam rohani, hanya sebagai Bapa. Kamu dapat mengenal Yang Kekal itu sebagai Bapa; kamu dapat menyembah-Nya sebagai Tuhan alam-alam semesta, Pencipta semua keberadaan yang tanpa batas.
Buku Urantia
Makalah 170
170:0.1 (1858.1) SABTU sore, 11 Maret, Yesus menyampaikan khotbah terakhirnya di Pella. Ini merupakan salah satu pidato yang patut dicatat dari pelayanan publiknya, mencakup diskusi penuh dan lengkap tentang kerajaan surga. Dia menyadari kebingungan yang ada dalam benak para rasul dan muridnya tentang makna dan pentingnya istilah “kerajaan surga” dan “kerajaan Allah,” yang dia gunakan sebagai sebutan-sebutan yang dapat dipertukarkan tentang misi penganugerahannya. Meskipun istilah kerajaan surga itu sendiri seharusnya sudah cukup untuk memisahkan istilah itu dari semua hubungan dengan kerajaan duniawi dan pemerintahan sementara, namun tidaklah demikian halnya. Gagasan tentang seorang raja duniawi terlalu berurat berakar dalam pikiran Yahudi sehingga tidak bisa dicabut dalam satu generasi. Oleh karena itu Yesus pada awalnya tidak secara terbuka menentang konsep kerajaan yang sudah lama dipelihara ini.
170:0.2 (1858.2) Hari Sabat sore ini Guru berusaha untuk memperjelas ajaran tentang kerajaan surga; ia membahas subjek itu dari setiap sudut pandang dan berusaha untuk membuat jelas banyak pengertian yang berbeda dalam mana istilah itu telah digunakan. Dalam cerita ini kami akan memperkuat ceramahnya itu dengan menambahkan berbagai pernyataan yang dibuat oleh Yesus pada kesempatan-kesempatan sebelumnya dan dengan menyertakan beberapa komentar yang dibuat hanya untuk para rasul selama diskusi malam pada hari yang sama ini. Kami juga akan membuat komentar tertentu yang berkenaan dengan pelaksanaan berikutnya dari gagasan kerajaan seperti yang terkait dengan gereja Kristen yang kemudian.
170:1.1 (1858.3) Sehubungan dengan penceritaan lagi khotbahnya Yesus perlu dicatat bahwa di seluruh Kitab Suci Ibrani ada konsep rangkap dua tentang kerajaan surga. Para nabi menyampaikan kerajaan Allah sebagai:
170:1.2 (1858.4) 1. Suatu kenyataan saat ini; dan sebagai
170:1.3 (1858.5) 2. Suatu harapan masa depan—ketika kerajaan akan diwujudkan dalam kepenuhan pada saat kemunculan Mesias. Ini adalah konsep kerajaan yang Yohanes Pembaptis ajarkan.
170:1.4 (1858.6) Dari pertama sekali Yesus dan para rasul mengajarkan kedua konsep ini. Ada dua ide lain tentang kerajaan yang perlu diingat:
170:1.5 (1858.7) 3. Konsep Yahudi yang kemudian tentang kerajaan seluruh dunia dan di luar pemahaman manusia biasa dari asal supranatural dan peresmiannya bersifat mujizat.
170:1.6 (1858.8) 4. Ajaran Persia yang menggambarkan pendirian suatu kerajaan ilahi sebagai pencapaian kemenangan kebaikan atas kejahatan pada akhir dunia.
170:1.7 (1858.9) Tepat sebelum kedatangan Yesus di bumi, orang-orang Yahudi menggabungkan dan mencampur-adukkan semua ide-ide tentang kerajaan ini menjadi konsep apokaliptik mereka tentang kedatangan Mesias untuk mendirikan zaman kejayaan Yahudi, zaman kekal dari pemerintahan tertinggi Allah di bumi, dunia yang baru, era ketika semua umat manusia akan menyembah Yahweh. Pada waktu memilih untuk memanfaatkan konsep tentang kerajaan surga ini, Yesus memilih untuk mengambil warisan gagasan yang paling pokok dan puncak baik dari agama Yahudi maupun juga agama-agama Persia.
170:1.8 (1859.1) Kerajaan surga, seperti yang telah dipahami dan disalahpahami selama berabad-abad era Kristen, mencakup empat kelompok ide-ide yang berbeda:
170:1.9 (1859.2) 1. Konsep orang Yahudi.
170:1.10 (1859.3) 2. Konsep orang Persia.
170:1.11 (1859.4) 3. Konsep pengalaman-pribadi dari Yesus—“kerajaan surga di dalam kamu.”
170:1.12 (1859.5) 4. Konsep-konsep campuran dan membingungkan yang telah berusaha dikabarkan oleh para pendiri dan penyebar Agama Kristen kepada dunia.
170:1.13 (1859.6) Pada waktu-waktu yang berbeda dan dalam situasi-situasi yang berbeda tampaknya bahwa Yesus mungkin telah menyampaikan berbagai konsep tentang “kerajaan” dalam ajaran publiknya, tetapi kepada rasul-rasul dia selalu mengajarkan kerajaan sebagai mencakup pengalaman pribadinya manusia dalam kaitannya dengan sesamanya di bumi dan dengan Bapa di surga. Mengenai kerajaan, kata terakhirnya selalu adalah, “Kerajaan itu ada di dalam kamu.”
170:1.14 (1859.7) Berabad-abad kebingungan tentang arti dari istilah “kerajaan surga” telah disebabkan oleh tiga faktor:
170:1.15 (1859.8) 1. Kebingungan yang disebabkan karena mengamati gagasan “kerajaan” saat gagasan itu melewati berbagai tahapan perkembangan dari pembentukan ulangnya oleh Yesus dan para rasulnya.
170:1.16 (1859.9) 2. Kebingungan yang tidak terhindarkan terkait dengan transplantasi Kekristenan awal dari ranah Yahudi ke ranah bukan Yahudi.
170:1.17 (1859.10) 3. Kebingungan yang melekat pada kenyataan bahwa Kristen menjadi agama yang diorganisir seputar gagasan sentral tentang pribadinya Yesus; injil kabar baik tentang kerajaan itu semakin menjadi agama tentang dia.
170:2.1 (1859.11) Guru menjelaskan bahwa kerajaan surga itu harus dimulai dengan, dan berpusat dalam, konsep rangkap dua mengenai kebenaran tentang kebapaan Tuhan (Allah) dan fakta yang berkaitan yaitu tentang persaudaraan manusia. Penerimaan ajaran seperti itu, Yesus nyatakan, akan membebaskan manusia dari belenggu rasa takut hewani yang sudah berlangsung sangat lama, dan pada saat yang sama memperkaya hidup manusia dengan karunia-kemampuan untuk kehidupan baru yang merdeka rohani berikut ini:
170:2.2 (1859.12) 1. Memiliki keberanian yang baru dan bertambahnya kuasa rohani. Injil kerajaan itu akan membebaskan manusia dan mengilhaminya agar berani berharap untuk hidup yang kekal.
170:2.3 (1859.13) 2. Injil itu membawa suatu pesan percaya diri yang baru dan penghiburan sejati bagi semua orang, bahkan bagi orang miskin.
170:2.4 (1859.14) 3. Injil itu sendiri merupakan standar baru untuk nilai-nilai moral, sebuah tolok ukur susila yang baru untuk mengukur perilaku manusia. Injil itu menggambarkan ideal suatu tatanan baru masyarakat manusia yang dihasilkannya.
170:2.5 (1859.15) 4. Injil itu mengajarkan keunggulan yang rohani dibandingkan dengan yang materi; ajaran itu memuliakan kenyataan-kenyataan rohani dan meninggikan ideal-ideal yang di atas manusia.
170:2.6 (1860.1) 5. Injil baru ini menjunjung pencapaian rohani sebagai tujuan hidup yang benar. Kehidupan manusia menerima suatu karunia kemampuan baru untuk nilai moral dan martabat ilahi.
170:2.7 (1860.2) 6. Yesus mengajarkan bahwa kenyataan-kenyataan yang kekal adalah hasil (pahala) dari upaya berbuat benar di dunia. Perjalanan fana manusia di bumi memperoleh makna baru sebagai akibat dari pengenalan suatu takdir (tujuan akhir) yang mulia.
170:2.8 (1860.3) 7. Injil yang baru itu menegaskan bahwa keselamatan manusia adalah pewahyuan dari suatu maksud ilahi jangka panjang yang akan dipenuhi dan diwujudkan dalam takdir masa depan, yaitu layanan tanpa akhir oleh anak-anak Tuhan yang diselamatkan itu.
170:2.9 (1860.4) Ajaran-ajaran ini mencakup perluasan gagasan kerajaan yang diajarkan oleh Yesus. Konsep besar ini hampir tidak tercakup dalam ajaran-ajaran kerajaan yang dasar dan rancu dari Yohanes Pembaptis.
170:2.10 (1860.5) Para rasul tidak dapat memahami makna sebenarnya dari ucapan-ucapan Guru mengenai kerajaan. Penyimpangan berikutnya terhadap ajaran Yesus, seperti yang dicatat dalam Perjanjian Baru, adalah karena konsep para penulis injil itu diwarnai oleh keyakinan bahwa Yesus pada saat itu pergi dari dunia hanya untuk waktu yang singkat; bahwa dia akan segera kembali untuk mendirikan kerajaan dalam kuasa dan kemuliaan—gagasan yang seperti itulah yang mereka pegang saat dia masih bersama mereka dalam daging. Tetapi Yesus tidak menghubungkan pendirian kerajaan dengan gagasan tentang kembalinya ke dunia ini. Bahwa berabad-abad telah berlalu tanpa tanda-tanda munculnya “Zaman Baru” itu bukan berarti tidak selaras dengan ajaran Yesus.
170:2.11 (1860.6) Upaya besar yang terkandung dalam khotbah ini adalah usaha untuk menerjemahkan konsep kerajaan surga ke dalam ideal (cita-cita) tentang ide melakukan kehendak Tuhan. Telah lama Guru mengajarkan pengikutnya untuk berdoa: “Kerajaan-Mu datanglah; kehendak-Mu jadilah”; dan pada saat ini dia sungguh-sungguh berusaha untuk membujuk mereka agar meninggalkan penggunaan istilah kerajaan Allah demi istilah setara yang lebih praktis, yaitu kehendak Allah. Tapi dia tidak berhasil.
170:2.12 (1860.7) Yesus berniat untuk menggantikan gagasan tentang kerajaan, raja, dan rakyat, dengan konsep tentang keluarga surgawi, Bapa surgawi, dan anak-anak Tuhan yang dimerdekakan terlibat dalam pelayanan sukacita dan sukarela bagi sesama manusia dan dalam penyembahan yang mendalam dan cerdas kepada Tuhan sang Bapa.
170:2.13 (1860.8) Sampai saat ini para rasul telah memperoleh sudut pandang ganda tentang kerajaan; mereka menganggap hal itu sebagai:
170:2.14 (1860.9) 1. Suatu perkara pengalaman pribadi yang saat itu hadir dalam hati orang-orang percaya sejati, dan
170:2.15 (1860.10) 2. Suatu persoalan fenomena bangsa atau dunia; bahwa kerajaan itu ada di masa depan, sesuatu untuk dinantikan.
170:2.16 (1860.11) Mereka memandang kedatangan kerajaan dalam hati manusia itu sebagai perkembangan secara bertahap, seperti ragi dalam adonan roti atau seperti tumbuhnya biji mustard. Mereka percaya bahwa kedatangan kerajaan dalam arti bangsa atau dunia akan terjadi tiba-tiba dan juga spektakuler. Yesus tidak pernah lelah mengatakan kepada mereka bahwa kerajaan surga adalah pengalaman pribadi mereka untuk mewujudkan kualitas hidup rohani yang lebih tinggi; bahwa kenyataan-kenyataan dari pengalaman roh ini secara progresif diterjemahkan ke tingkat kepastian ilahi serta keagungan kekal yang baru dan lebih tinggi.
170:2.17 (1860.12) Pada sore ini Guru dengan jelas mengajarkan suatu konsep baru tentang sifat ganda kerajaan karena dia menggambarkan dua fase berikut:
170:2.18 (1860.13) “Pertama. Kerajaan Tuhan dalam dunia ini, keinginan tertinggi untuk melakukan kehendak Tuhan, kasih manusia yang tidak mementingkan diri yang menghasilkan buah-buah yang baik yaitu perbaikan perilaku susila dan moral.
170:2.19 (1861.1) “Kedua. Kerajaan Tuhan di surga, tujuan orang-orang percaya, keadaan yang di dalamnya kasih untuk Tuhan itu disempurnakan, dan yang di dalamnya kehendak Tuhan dilakukan secara lebih ilahi.”
170:2.20 (1861.2) Yesus mengajarkan bahwa, oleh iman, orang percaya memasuki kerajaan sekarang. Dalam berbagai ceramah dia mengajarkan bahwa ada dua hal yang pokok untuk masuk oleh iman ke dalam kerajaan:
170:2.21 (1861.3) 1. Iman, ketulusan. Datang seperti anak kecil, untuk menerima penganugerahan status anak itu sebagai pemberian; untuk tunduk pada berlakunya kehendak Bapa tanpa mempertanyakan dan dalam keyakinan penuh dan percaya tulus ikhlas pada hikmat-Nya Bapa; untuk masuk ke dalam kerajaan bebas dari prasangka dan prakonsepsi; untuk berpikiran terbuka dan dapat diajar seperti anak yang masih murni.
170:2.22 (1861.4) 2. Lapar kebenaran. Haus akan perbuatan benar, suatu perubahan batin, perolehan motif untuk menjadi seperti Tuhan dan untuk mencari Tuhan.
170:2.23 (1861.5) Yesus mengajarkan bahwa dosa bukanlah anak dari alam yang cacat melainkan turunan dari pikiran sadar yang dikuasai oleh kemauan tidak mau tunduk. Mengenai dosa, dia mengajarkan bahwa Tuhan telah mengampuni; bahwa kita membuat pengampunan seperti itu tersedia secara pribadi oleh tindakan mengampuni sesama kita. Ketika kamu memaafkan saudaramu dalam daging, kamu dengan demikian menciptakan kapasitas dalam jiwamu sendiri untuk penerimaan akan kenyataan pengampunan Tuhan terhadap kesalahan-kesalahanmu sendiri.
170:2.24 (1861.6) Menjelang saat Rasul Yohanes mulai menulis kisah kehidupan dan ajaran Yesus, umat Kristen mula-mula telah mengalami begitu banyak masalah karena gagasan kerajaan-Allah itu sebagai penyebab penganiayaan sehingga mereka sebagian besar telah meninggalkan penggunaan istilah itu. Yohanes berbicara banyak tentang “hidup yang kekal.” Yesus sering berbicara tentang hal itu sebagai “kerajaan kehidupan.” Dia juga sering menyebutkan “Kerajaan Allah di dalam kamu.” Dia pernah berbicara tentang pengalaman seperti itu sebagai “persekutuan keluarga dengan Allah Bapa.” Yesus berusaha untuk menggantikan istilah kerajaan itu dengan banyak istilah lain tapi selalu tidak berhasil. Antara lain, dia menggunakan istilah: keluarga Tuhan, kehendak Bapa, sahabat-sahabat Tuhan, persekutuan orang-orang percaya, persaudaraan manusia, kawanan-Nya Bapa, anak-anak Tuhan, persekutuan umat beriman, layanan-Nya Bapa, dan anak-anak Tuhan yang dimerdekakan.
170:2.25 (1861.7) Tapi dia tidak bisa lepas dari penggunaan gagasan kerajaan itu. Lebih dari lima puluh tahun kemudian, sampai setelah penghancuran Yerusalem oleh tentara Romawi, barulah konsep kerajaan ini mulai berubah menjadi kultus (aliran) hidup kekal sementara aspek sosial dan kelembagaannya diambil alih oleh gereja Kristen yang sedang berkembang pesat dan memperoleh bentuk yang jelas itu.
170:3.1 (1861.8) Yesus selalu berusaha memberikan kesan kepada para rasul dan para muridnya bahwa mereka harus memperoleh, oleh iman, suatu hidup benar yang akan melampaui hidup benarnya amal-perbuatan seperti budak yang dipamerkan beberapa ahli kitab dan orang Farisi dengan begitu sombongnya di hadapan dunia.
170:3.2 (1861.9) Meskipun Yesus mengajarkan bahwa iman, keyakinan seperti anak kecil yang sederhana itu, adalah kunci ke pintu kerajaan, dia juga mengajarkan bahwa, setelah memasuki pintu itu, ada langkah-langkah maju hidup benar yang harus didaki setiap anak yang percaya agar bertumbuh menuju kedewasaan penuh anak-anak Tuhan yang kuat.
170:3.3 (1861.10) Dalam pembahasan mengenai teknik menerima pengampunan dari Tuhan itulah bahwa pencapaian hidup benar dalam kerajaan itu diungkapkan. Iman adalah harga yang kamu bayar untuk masuk ke dalam keluarga Tuhan; namun pengampunan adalah tindakan Tuhan yang menerima imanmu sebagai harga masuknya. Dan penerimaan pengampunan Tuhan oleh seorang beriman kerajaan itu melibatkan pengalaman pasti dan nyata dan terdiri dari empat langkah berikut, langkah-langkah kerajaan untuk hidup benar dalam batin:
170:3.4 (1862.1) 1. Pengampunan Tuhan itu dibuat benar-benar tersedia dan secara pribadi dialami oleh manusia hanya sejauh ia mengampuni sesamanya.
170:3.5 (1862.2) 2. Manusia tidak akan benar-benar memaafkan rekan-rekannya kecuali ia mengasihi mereka seperti dirinya sendiri.
170:3.6 (1862.3) 3. Mengasihi sesamamu manusia seperti diri sendiri tersebut adalah tata susila yang tertinggi.
170:3.7 (1862.4) 4. Perilaku moral, hidup benar yang sejati, karena itu, menjadi hasil alami dari kasih tersebut.
170:3.8 (1862.5) Oleh karena itu jelas bahwa agama yang benar dan dalam batin tentang kerajaan itu selalu dan semakin cenderung mewujud dengan sendirinya dalam jalur-jalur praktis layanan sosial. Yesus mengajarkan agama yang hidup yang mendorong umat percayanya untuk terlibat melakukan layanan kasih. Tetapi Yesus tidak menempatkan etika menggantikan agama. Dia mengajarkan agama sebagai penyebab dan etika sebagai akibatnya.
170:3.9 (1862.6) Kebenaran dari tindakan apapun harus diukur oleh motifnya; karena itu bentuk tertinggi dari kebaikan itu tidak disadari. Yesus tidak pernah berurusan dengan moral atau etika seperti itu. Dia sepenuhnya peduli dengan persekutuan yang ke dalam dan rohani dengan Tuhan sang Bapa yang begitu pasti dan langsung memanifestasikan diri-Nya sebagai layanan yang ke luar dan kasih untuk manusia. Dia mengajarkan bahwa agama kerajaan itu adalah pengalaman pribadi tulen yang tidak ada seorangpun yang dapat menampungnya di dalam dirinya sendiri; bahwa kesadaran menjadi anggota keluarga orang-orang percaya itu mengarah tak terelakkan ke praktek ajaran-ajaran perilaku keluarga, layanan saudara dan saudari orang itu dalam upaya untuk meningkatkan dan memperluas persaudaraan.
170:3.10 (1862.7) Agama kerajaan itu bersifat pribadi, perorangan; buah-buahnya, hasilnya, adalah kekeluargaan, sosial. Yesus tidak pernah lupa untuk meninggikan kesucian perorangan yang dibandingkan dengan masyarakat. Tapi dia juga mengakui bahwa manusia mengembangkan karakternya melalui pelayanan tanpa pamrih; bahwa ia mengungkapkan kodrat moralnya dalam hubungan kasih dengan sesamanya.
170:3.11 (1862.8) Dengan mengajarkan bahwa kerajaan itu ada di dalam, dengan meninggikan perorangan, Yesus melancarkan pukulan mematikan pada masyarakat lama dalam hal dia mengantarkan datangnya zaman baru untuk hidup benar bermasyarakat yang sejati. Tatanan baru masyarakat ini sedikit diketahui oleh dunia karena dunia telah menolak untuk mempraktekkan prinsip-prinsip injil kerajaan surga. Dan ketika kerajaan keunggulan rohani ini benar-benar datang di atas bumi, maka hal itu tidak akan terwujud dalam peningkatan kondisi sosial dan jasmani semata, melainkan dalam kemuliaan nilai-nilai rohani yang diperluas dan diperkaya, yang merupakan ciri khas akan datangnya zaman hubungan manusia yang diperbaiki dan pencapaian rohani yang maju.
170:4.1 (1862.9) Yesus tidak pernah memberikan definisi yang persis tentang kerajaan. Pada suatu waktu dia akan membahas satu fase dari kerajaan, dan di lain waktu dia akan membahas aspek yang berbeda dari persaudaraan untuk bertahta-Nya Tuhan dalam hati manusia itu. Dalam khotbah Sabat sore ini Yesus menjelaskan tidak kurang dari lima fase atau zaman besar kerajaan, dan itu adalah:
170:4.2 (1862.10) 1. Pengalaman pribadi dan ke dalam dari kehidupan rohani dari persekutuan orang percaya perorangan dengan Tuhan sang Bapa.
170:4.3 (1863.1) 2. Meluasnya persaudaraan orang-orang percaya injil, aspek-aspek sosial dari diperbaikinya moral dan ditingkatkannya etika yang dihasilkan dari pemerintahan roh Tuhan dalam hati individu orang percaya.
170:4.4 (1863.2) 3. Persaudaraan supramortal (supramanusia) sosok-sosok rohani yang tak terlihat yang berlaku di bumi dan di surga, kerajaan Tuhan yang di atas manusia.
170:4.5 (1863.3) 4. Prospek pemenuhan yang lebih sempurna untuk kehendak Tuhan, kemajuan ke arah fajar tatanan sosial baru sehubungan dengan diperbaikinya hidup rohani—zaman manusia berikutnya.
170:4.6 (1863.4) 5. Kerajaan dalam kepenuhannya, zaman rohani (spiritual) terang dan hidup pada masa depan di atas bumi.
170:4.7 (1863.5) Karena itu haruslah kita selalu memeriksa ajaran Guru untuk memastikan yang mana dari lima fase itu yang mungkin dia referensikan ketika dia menggunakan istilah kerajaan surga. Melalui proses dengan secara bertahap mengubah kehendak manusia dan dengan demikian mempengaruhi keputusan-keputusan manusia ini, Mikhael dan rekan-rekannya demikian juga secara bertahap tapi pasti mengubah jalannya seluruh evolusi manusia, yang sosial dan yang lainnya.
170:4.8 (1863.6) Guru pada kesempatan ini menekankan pada lima hal berikut sebagai yang mewakili fitur utama dari injil kerajaan:
170:4.9 (1863.7) 1. Keunggulan dari perorangan.
170:4.10 (1863.8) 2. Kehendak sebagai faktor penentu dalam pengalaman manusia.
170:4.11 (1863.9) 3. Persekutuan rohani dengan Tuhan sang Bapa.
170:4.12 (1863.10) 4. Kepuasan tertinggi dari layanan kasih manusia.
170:4.13 (1863.11) 5. Transendensi hal yang rohani atas yang material dalam kepribadian manusia.
170:4.14 (1863.12) Dunia ini belum pernah dengan serius atau tulus atau jujur mencoba ide-ide yang dinamis dan ideal-ideal ilahi dari doktrin Yesus tentang kerajaan surga itu. Tetapi kamu tidak perlu berkecil hati karena kemajuan gagasan kerajaan di Urantia yang tampak lambat. Ingatlah bahwa urutan evolusi progresif itu terkena perubahan berkala yang mendadak dan tak terduga di dalam dunia-dunia materi maupun alam-alam rohani. Penganugerahan Yesus sebagai Anak yang berinkarnasi adalah peristiwa aneh dan tak terduga seperti itu dalam kehidupan rohani di dunia. Jangan pula membuat kesalahan fatal, dengan mencari perwujudan zaman dari kerajaan itu, tetapi gagal mendirikannya di dalam jiwamu sendiri.
170:4.15 (1863.13) Meskipun Yesus mengacu pada satu fase kerajaan ke masa depan dan memang, pada banyak kesempatan, mengisyaratkan bahwa peristiwa seperti itu mungkin muncul sebagai bagian dari suatu krisis dunia; dan meskipun dia demikian pula dengan sangat pasti, pada beberapa kesempatan, dengan jelas pada suatu waktu nanti berjanji untuk kembali ke Urantia, harus dicatat bahwa dia tidak pernah mengaitkan secara positif kedua gagasan ini bersama-sama. Dia menjanjikan suatu pewahyuan baru kerajaan di atas bumi dan pada suatu masa mendatang; dia juga berjanji suatu kali untuk kembali ke dunia ini secara pribadi; tapi dia tidak mengatakan bahwa dua peristiwa ini adalah sama. Dari semua yang kami tahu janji-janji ini mungkin, atau mungkin tidak, mengacu pada peristiwa yang sama.
170:4.16 (1863.14) Para rasul dan murid-muridnya paling jelas mengaitkan dua ajaran ini bersama-sama. Ketika kerajaan itu gagal mewujud seperti yang mereka harapkan, dengan mengingat kembali ajaran Guru tentang suatu kerajaan masa depan dan mengingat janjinya untuk datang lagi, mereka melompat ke kesimpulan bahwa janji-janji ini mengacu pada suatu peristiwa yang persis sama; dan karena itu mereka hidup dalam pengharapan akan kedatangan keduanya segera untuk mendirikan kerajaan dalam kepenuhannya dan dengan kekuasaan dan kemuliaan. Dan demikianlah generasi berturut-turut orang percaya hidup di bumi memegang harapan yang sama, yang mengobarkan semangat tapi mengecewakan itu.
170:5.1 (1864.1) Setelah merangkum ajaran Yesus tentang kerajaan surga, kami diizinkan untuk menceritakan ide-ide belakangan tertentu yang menjadi dikaitkan pada konsep kerajaan dan untuk membuat suatu prakiraan profetik tentang kerajaan sebagaimana hal itu bisa berkembang dalam zaman yang akan datang.
170:5.2 (1864.2) Selama abad-abad pertama dari propaganda Kristen, ide tentang kerajaan surga itu sangat dipengaruhi oleh gagasan idealisme Yunani yang saat itu menyebar dengan cepat, gagasan tentang alam sebagai bayangan dari yang rohani—yang duniawi sementara sebagai bayangan waktu dari yang kekal.
170:5.3 (1864.3) Namun demikian langkah besar yang menandai transplantasi ajaran Yesus dari ranah Yahudi ke ranah bukan Yahudi diambil ketika Mesias dari kerajaan itu menjadi Penebus gereja, suatu organisasi keagamaan dan sosial yang bertumbuh dari kegiatan Paulus dan para penerusnya dan didasarkan pada ajaran Yesus yang ditambahi oleh ide-ide dari Philo dan doktrin Persia mengenai baik dan jahat.
170:5.4 (1864.4) Ide-ide dan ideal-ideal dari Yesus, yang tercakup dalam ajaran tentang injil kerajaan, hampir gagal perwujudannya karena pengikutnya semakin menyimpangkan pernyataan-pernyataannya. Konsepnya Guru tentang kerajaan itu terutama diubah oleh dua kecenderungan besar:
170:5.5 (1864.5) 1. Orang-orang Yahudi yang percaya masih tetap menganggap dia sebagai Mesias. Mereka percaya bahwa Yesus akan segera kembali benar-benar untuk membangun kerajaan seluruh dunia dan kurang lebihnya bersifat jasmani.
170:5.6 (1864.6) 2. Orang-orang Kristen non Yahudi mulai sejak sangat awal menerima doktrin-doktrin dari Paulus, yang semakin membawa pada keyakinan umum bahwa Yesus adalah Penebus anak-anak gereja, penerus baru dan bersifat kelembagaan dari konsep yang lebih awal mengenai persaudaraan yang murni rohani dari kerajaan.
170:5.7 (1864.7) Gereja, sebagai hasil pertumbuhan sosial dari kerajaan, akan sepenuhnya alamiah dan bahkan diinginkan. Kejahatan gereja adalah bukan keberadaannya, melainkan karena gereja itu hampir sepenuhnya menggantikan konsep Yesus mengenai kerajaan. Gerejanya Paulus yang dilembagakan itu menjadi benar-benar pengganti terhadap kerajaan surga yang Yesus telah beritakan.
170:5.8 (1864.8) Namun jangan ragu, kerajaan surga yang sama yang Guru ajarkan berada di dalam hati orang percaya ini, akan masih diberitakan kepada gereja Kristen ini, sama seperti kepada semua agama-agama, ras-ras, dan bangsa-bangsa yang lain di bumi—bahkan kepada setiap orang.
170:5.9 (1864.9) Kerajaan dari ajarannya Yesus itu, ideal rohani tentang kebenaran perorangan dan konsep persekutuan ilahi manusia dengan Tuhan, menjadi secara bertahap tenggelam ke dalam konsepsi mistik tentang pribadi Yesus sebagai Pencipta-Penebus dan pemimpin rohani sebuah komunitas agama yang disosialisasikan. Dengan cara ini sebuah gereja yang resmi dan melembaga itu menjadi pengganti terhadap persaudaraan kerajaan yang secara perorangan dipimpin oleh roh.
170:5.10 (1864.10) Gereja adalah hasil sosial yang tak terelakkan dan bermanfaat dari kehidupan dan ajaran Yesus; tragedinya terdiri dalam fakta bahwa reaksi sosial terhadap ajaran-ajaran kerajaan ini begitu sepenuhnya menggantikan konsep rohani tentang kerajaan nyata seperti yang Yesus ajarkan dan hidupi itu.
170:5.11 (1865.1) Kerajaan itu, bagi orang Yahudi, adalah komunitas Israel; bagi orang non Yahudi kerajaan itu menjadi gereja Kristen. Bagi Yesus kerajaan itu adalah penjumlahan dari individu-individu yang telah mengaku iman mereka akan kebapaan Tuhan, dengan demikian menyatakan pengabdian sepenuh hati mereka untuk melakukan kehendak Tuhan, sehingga menjadi anggota-anggota persaudaraan rohani umat manusia.
170:5.12 (1865.2) Guru sepenuhnya menyadari bahwa hasil sosial tertentu akan muncul di dunia sebagai akibat dari penyebaran injil kerajaan; tetapi dia bermaksud agar semua manifestasi sosial yang diinginkan tersebut akan muncul sebagai pertumbuhan yang tak disadari dan tak terelakkan, atau buah-buah alami, dari pengalaman pribadi batiniah orang percaya ini, pertemanan dan persekutuan rohani secara murni dengan roh ilahi yang berdiam di dalam dan yang menggerakkan semua orang percaya tersebut.
170:5.13 (1865.3) Yesus melihat ke depan bahwa suatu organisasi sosial, atau gereja, akan mengikuti kemajuan kerajaan rohani yang sejati, dan itulah sebabnya dia tidak pernah menentang para rasul mempraktekkan tatacara baptisan dari Yohanes. Dia mengajarkan bahwa jiwa yang cinta kebenaran, jiwa yang lapar dan haus akan kebenaran, akan Tuhan, diterima oleh iman ke kerajaan rohani itu; pada saat yang sama para rasul mengajarkan bahwa orang percaya tersebut diterima masuk ke organisasi sosial murid-murid dengan tatacara baptisan yang tampak luar.
170:5.14 (1865.4) Ketika para pengikut langsungnya Yesus menyadari kegagalan sebagian mereka untuk mewujudkan ideal Yesus untuk pendirian kerajaan dalam hati manusia oleh penguasaan dan bimbingan roh pada individu orang percaya, mereka berusaha untuk menyelamatkan ajarannya dari sepenuhnya hilang dengan menggantikan idealnya Guru tentang kerajaan dengan penciptaan bertahap tentang organisasi sosial yang kasat mata, yaitu gereja Kristen. Dan setelah mereka menyelesaikan program penggantian ini, dalam rangka menjaga konsistensi dan untuk menyediakan pengakuan tentang ajaran Guru mengenai fakta kerajaan, mereka melanjutkan dengan menempatkan kerajaan ke masa depan. Gereja, segera setelah berdiri mapan, mulai mengajarkan bahwa kerajaan itu dalam kenyataannya akan muncul pada puncak zaman Kristen, pada kedatangan Kristus yang kedua.
170:5.15 (1865.5) Dengan cara inilah kerajaan itu menjadi konsep tentang suatu zaman, gagasan tentang kunjungan masa depan, dan ideal tentang penebusan akhir orang-orang suci Yang Mahatinggi. Orang-orang Kristen awal (dan amat banyak juga yang kemudian) umumnya kehilangan pandangan akan gagasan Bapa-dan-anak yang terkandung dalam ajaran Yesus tentang kerajaan, sementara mereka menggantikannya dengan persekutuan sosial gereja yang terorganisir baik. Gereja dengan demikian terutama menjadi persaudaraan sosial yang secara efektif menggantikan konsep dan ideal Yesus mengenai suatu persaudaraan rohani.
170:5.16 (1865.6) Konsep idealnya Yesus sebagian besar gagal, tetapi di atas fondasi kehidupan pribadi dan ajaran-ajarannya Guru, dilengkapi oleh konsep Yunani dan Persia tentang kehidupan kekal dan ditambah dengan ajaran Philo tentang yang temporal dikontraskan dengan yang rohani, Paulus maju untuk membangun salah satu masyarakat manusia paling progresif yang pernah ada di Urantia.
170:5.17 (1865.7) Konsep dari Yesus itu masih hidup dalam agama-agama maju di dunia. Gereja Kristennya Paulus adalah bayangan yang disosialisasikan dan dimanusiawikan dari apa yang Yesus inginkan jadinya kerajaan surga, dan apa itu secara pastinya masih belum jadi. Paulus dan para penerusnya sebagian mengalihkan isu-isu kehidupan kekal dari perorangan ke gereja. Kristus dengan demikian menjadi kepala gereja, bukannya kakak setiap individu orang percaya dalam keluarganya Bapa yang dari kerajaan. Paulus dan rekan-rekan semasanya menerapkan semua implikasi rohaninya Yesus mengenai dirinya sendiri dan orang percaya kepada gereja sebagai sekelompok orang percaya; dan dengan melakukan hal ini, mereka melancarkan pukulan mematikan terhadap konsepnya Yesus tentang kerajaan ilahi dalam hati orang percaya perorangan.
170:5.18 (1866.1) Maka, selama berabad-abad, gereja Kristen telah bekerja keras di bawah aib besar karena gereja berani mengklaim kuasa-kuasa misterius dan hak-hak istimewa kerajaan, kuasa dan hak istimewa yang dapat dilaksanakan dan dialami hanya antara Yesus dan saudara-saudari rohaninya yang percaya. Dan dengan demikian menjadi jelaslah bahwa keanggotaan dalam gereja tidak harus berarti persekutuan dalam kerajaan; yang satu adalah rohani, dan yang satunya terutama sosial.
170:5.19 (1866.2) Cepat atau lambat Yohanes Pembaptis yang lain dan lebih besar akan muncul untuk memberitakan “Kerajaan Tuhan sudah dekat”—yang berarti kembali ke konsep rohani tinggi dari Yesus, yang mengumumkan bahwa kerajaan itu adalah kehendak Bapa surgawinya yang dominan dan transenden dalam hati orang percaya—dan melakukan semua ini tanpa dengan cara apapun mengacu kepada gereja yang kasat mata di bumi atau kepada kedatangan Kristus yang kedua yang dinantikan itu. Haruslah datang suatu kebangkitan kembali ajaran Yesus yang sebenarnya, pernyataan ulang seperti itu akan membatalkan pekerjaan para pengikut mula-mula yang pergi berkeliling untuk menciptakan sistem keyakinan sosiofilosofis mengenai fakta tentang kunjungan Mikhael di bumi. Dalam waktu singkat ajaran dari kisah tentang Yesus ini hampir menggantikan pemberitaan injil kerajaannya Yesus. Dengan cara ini sebuah agama sejarah menggantikan ajaran itu yang di dalamnya Yesus telah memadukan ide-ide moral dan ideal rohani tertinggi manusia dengan harapan paling luhur manusia untuk masa depan, yaitu hidup yang kekal. Dan itu adalah injil kerajaan.
170:5.20 (1866.3) Karena injil Yesus memiliki begitu banyak sisi sehingga dalam beberapa abad mereka yang mempelajari catatan-catatan ajarannya itu menjadi terbagi menjadi begitu banyak aliran dan sekte. Terbagi-baginya pengikut Kristen yang menyedihkan ini akibat dari kegagalan untuk melihat dalam banyak ajaran Guru adanya kesatuan ilahi dari kehidupannya yang tanpa tanding itu. Tapi suatu hari nanti para pengikut Yesus sejati tidak akan demikian terbagi-bagi secara rohani dalam sikap mereka di depan orang-orang tidak percaya. Selalu kita mungkin memiliki keragaman pemahaman dan penafsiran intelektual, bahkan berbagai tingkatan sosialisasi, tapi kurangnya persaudaraan rohani itu tercela dan juga tidak dapat dimaafkan.
170:5.21 (1866.4) Namun jangan salah! ada dalam ajaran Yesus suatu sifat kekal yang tidak akan membiarkan ajaran-ajaran itu selamanya tetap mandul dalam hati manusia yang berpikir. Kerajaan seperti yang Yesus bayangkan itu sebagian besar telah gagal di bumi; untuk saat ini, suatu gereja yang kasat mata telah menduduki tempatnya; tetapi kamu harus memahami bahwa gereja ini hanya tahap larva dari kerajaan rohani yang dihambat itu, yang akan membawanya melalui zaman kebendaan ini dan melewatinya ke dalam zaman dispensasi yang lebih rohani ketika ajaran Guru dapat menikmati kesempatan yang lebih penuh untuk pengembangannya. Demikianlah yang disebut gereja Kristen itu menjadi kepompong yang di dalamnya kerajaan dari konsepnya Yesus itu sekarang tertidur. Kerajaan persaudaraan ilahi itu masih hidup, dan akhirnya dan pastinya akan muncul dari penenggelaman lama ini, sama pastinya seperti kupu-kupu pada akhirnya muncul sebagai penampilan indah dari yang tadinya makhluk yang kurang menarik dari pertumbuhan metamorfosisnya.
Buku Urantia
Makalah 171
171:0.1 (1867.1) SEHARI setelah khotbah berkesan tentang “Kerajaan Surga,” Yesus mengumumkan bahwa pada hari berikutnya dia dan rasul-rasul akan berangkat ke Paskah di Yerusalem, sambil mengunjungi banyak kota di Perea bagian selatan dalam perjalanan.
171:0.2 (1867.2) Pidato tentang kerajaan dan pengumuman bahwa dia akan pergi ke Paskah membuat semua pengikutnya berpikir bahwa dia akan pergi ke Yerusalem untuk mendirikan kerajaan duniawi dari supremasi Yahudi. Tidak peduli apa pun yang Yesus katakan tentang sifat kerajaan yang bukan bersifat material, dia tidak bisa sepenuhnya menghapus dari benak para pendengar Yahudinya gagasan bahwa Mesias akan mendirikan semacam pemerintahan kebangsaan dengan ibukota di Yerusalem.
171:0.3 (1867.3) Apa yang Yesus katakan dalam khotbah Sabatnya itu hanya cenderung membingungkan sebagian besar pengikutnya; sangat sedikit yang tercerahkan oleh ceramahnya Guru. Para pemimpin memahami beberapa dari ajarannya mengenai kerajaan yang di dalam, “kerajaan surga di dalam kamu,” tetapi mereka juga tahu bahwa dia telah berbicara tentang kerajaan yang lain pada masa depan, dan kerajaan inilah yang mereka percayai bahwa sekarang dia akan ke Yerusalem untuk mendirikannya. Ketika mereka dijadikan kecewa akan pengharapan ini, ketika dia ditolak oleh orang-orang Yahudi, dan belakangan lagi, ketika Yerusalem benar-benar dihancurkan, mereka masih berpegang pada harapan ini, dengan tulus percaya bahwa Guru akan segera kembali ke dunia dalam kuasa yang besar dan kemuliaan yang agung untuk mendirikan kerajaan yang dijanjikan itu.
171:0.4 (1867.4) Pada hari Minggu sore inilah Salome ibu Yakobus dan Yohanes Zebedeus datang kepada Yesus dengan dua putra rasulnya dan, dengan sikap mendekati seorang penguasa Timur, berusaha agar Yesus berjanji terlebih dahulu untuk memberikan apapun permintaan yang ia akan buat. Tetapi Guru tidak mau berjanji; sebaliknya, ia bertanya, “Apa yang engkau ingin aku lakukan bagimu?” Lalu jawab Salome: “Guru, sekarang engkau akan ke Yerusalem untuk mendirikan kerajaan, aku akan memintamu terlebih dahulu untuk berjanji padaku agar anak-anakku ini akan mendapat kehormatan bersama dengan engkau, yang satu untuk duduk di sebelah kanan dan yang lain untuk duduk di sebelah kirimu dalam kerajaanmu.”
171:0.5 (1867.5) Ketika Yesus mendengar permintaan Salome, dia mengatakan: “Ibu, engkau tidak tahu apa yang engkau minta.” Dan kemudian, sambil menatap langsung ke mata dua rasul yang mencari kehormatan itu, dia berkata: “Karena aku sudah lama kenal dan mengasihi kamu; karena aku bahkan telah tinggal di rumah ibumu; karena Andreas telah menugaskan kamu untuk bersamaku sepanjang waktu; karena itu kamu mengizinkan ibumu untuk datang kepadaku dengan diam-diam, membuat permintaan yang tidak semestinya ini. Tapi biarkan aku bertanya padamu: Mampukan kamu meminum cawan, yang akan kuminum?” Dan tanpa berpikir, Yakobus dan Yohanes menjawab, “Ya, Guru, kami mampu.” Kata Yesus: “Aku menjadi sedih karena kamu tidak tahu mengapa kita pergi ke Yerusalem; aku bersedih karena kamu tidak memahami sifat kerajaanku; aku kecewa karena kamu membawa ibumu untuk membuat permintaan ini kepadaku; tapi aku tahu kamu mengasihi aku dalam hati-hati kamu; oleh karena itu aku menyatakan bahwa kamu memang harus minum dari cawan kepahitanku dan berbagi dalam penghinaan diriku, tapi untuk duduk di sebelah kananku dan di sebelah kiriku itu bukan hakku untuk memberikannya. Kehormatan tersebut disediakan bagi mereka yang telah ditunjuk oleh Bapaku.”
171:0.6 (1868.1) Pada saat ini seseorang telah membawa kabar tentang pembicaraan ini kepada Petrus dan rasul-rasul yang lain, dan mereka sangat geram karena Yakobus dan Yohanes berusaha untuk lebih disukai dibandingkan mereka, dan bahwa mereka diam-diam pergi dengan ibu mereka untuk membuat permintaan seperti itu. Ketika mereka berbantah-bantah di antara mereka sendiri, Yesus memanggil mereka semua bersama-sama dan berkata: “Kamu memahami dengan baik bagaimana para penguasa kafir itu memerintah atas rakyat mereka, dan bagaimana mereka yang besar menjalankan kekuasaan. Tapi tidaklah demikian dalam kerajaan surga. Barangsiapa yang ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia pertama menjadi hamba kamu. Siapa yang ingin menjadi yang pertama dalam kerajaan itu, biarlah ia menjadi pelayan kamu. Aku menyatakan kepada kamu bahwa Anak Manusia datang bukan untuk dilayani melainkan untuk melayani; dan aku sekarang pergi ke Yerusalem untuk menyerahkan hidupku dalam melakukan kehendak Bapa dan dalam pelayanan untuk saudara-saudaraku.” Ketika para rasul mendengar kata-kata ini, mereka masing-masing mundur untuk berdoa. Malam itu, sebagai tanggapan terhadap upaya dari Petrus, Yakobus dan Yohanes membuat permohonan maaf sepantasnya kepada sepuluh rasul dan dipulihkan dalam pandangan baik saudara-saudara mereka.
171:0.7 (1868.2) Pada waktu meminta tempat di sisi kanan dan di sisi kiri Yesus di Yerusalem, anak-anak Zebedeus sedikit menyadari bahwa dalam waktu kurang dari satu bulan guru kekasih mereka akan tergantung di kayu salib Romawi dengan seorang pencuri sekarat di satu sisi dan penjahat lain di sisi satunya. Dan ibu mereka, yang hadir pada penyaliban itu, mengingat dengan baik permintaan bodoh yang telah ia sampaikan kepada Yesus di Pella mengenai kehormatan yang begitu tidak bijaksana ia cari untuk putra-putra rasulnya.
171:1.1 (1868.3) Pada pagi menjelang siang hari Senin, 13 Maret, Yesus dan dua belas rasulnya berpamitan terakhir kalinya dari perkemahan Pella, memulai ke selatan pada perjalanan mereka ke kota-kota di Perea selatan, dimana rekan-rekan Abner sedang bekerja. Mereka menghabiskan lebih dari dua minggu berkunjung di antara kelompok tujuh puluh dan kemudian pergi langsung ke Yerusalem untuk Paskah.
171:1.2 (1868.4) Ketika Guru meninggalkan Pella, para murid yang berkemah dengan para rasul, ada sekitar seribu jumlahnya, mengikutinya. Sekitar setengah dari kelompok ini meninggalkan dia di penyeberangan Yordan di jalan menuju Yerikho ketika mereka mengetahui dia akan menyeberang ke Hesybon, dan setelah dia menyampaikan khotbah tentang “Menghitung Biaya.” Mereka melanjutkan pergi ke Yerusalem, sedangkan setengah lainnya mengikutinya selama dua minggu, mengunjungi kota-kota di Perea selatan.
171:1.3 (1868.5) Secara umum, sebagian besar pengikut langsungnya Yesus mengerti bahwa perkemahan di Pella telah ditinggalkan, tetapi mereka benar-benar berpikir hal ini menunjukkan bahwa Guru mereka akhirnya bermaksud untuk pergi ke Yerusalem dan menduduki takhta Daud. Sebagian besar pengikutnya tidak pernah mampu memahami semua konsep lain tentang kerajaan surga; tidak peduli apa pun yang dia ajarkan kepada mereka, mereka tidak mau meninggalkan gagasan Yahudi mengenai kerajaan ini.
171:1.4 (1868.6) Bertindak atas instruksi Rasul Andreas, Daud Zebedeus menutup perkemahan pengunjung di Pella pada hari Rabu, 15 Maret. Pada saat ini hampir empat ribu pengunjung tinggal di situ, dan ini belum termasuk seribu lebih orang yang tinggal dengan para rasul di tempat yang dikenal sebagai perkemahan para guru itu, dan yang pergi ke selatan bersama Yesus dan dua belas. Meskipun Daud tidak suka melakukannya, ia menjual seluruh peralatan kepada banyak pembeli dan pergi membawa dana itu ke Yerusalem, kemudian mengalihkan uang itu kepada Yudas Iskariot.
171:1.5 (1869.1) Daud hadir di Yerusalem selama minggu terakhir yang tragis itu, membawa ibunya kembali bersamanya ke Betsaida setelah penyaliban. Sementara menunggu Yesus dan rasul-rasul, Daud singgah di rumah Lazarus di Betania dan menjadi sangat gelisah oleh cara orang-orang Farisi yang mulai menganiaya dan mengganggunya sejak kebangkitannya. Andreas telah menyuruh Daud untuk menghentikan layanan kurir; dan ini ditafsirkan oleh semuanya sebagai pertanda tentang pendirian awal kerajaan di Yerusalem. Daud menemukan dirinya tanpa pekerjaan, dan ia hendak memutuskan untuk menjadi pelindung Lazarus secara sukarela namun tak lama kemudian orang yang ia perhatikanitu melarikan diri dengan tergesa-gesa ke Filadelfia. Oleh karena itu, beberapa saat setelah kebangkitan dan juga setelah kematian ibunya, Daud membawa dirinya ke Filadelfia, setelah terlebih dahulu membantu Marta dan Maria menjual tanah dan rumah mereka; dan di sana, dalam kerjasama dengan Abner dan Lazarus, ia menghabiskan sisa hidupnya, menjadi pengawas keuangan terhadap semua kepentingan luas kerajaan yang berpusat di Filadelfia selama masa hidup Abner.
171:1.6 (1869.2) Dalam waktu singkat setelah kehancuran Yerusalem, Antiokhia menjadi markas Kekristenan pengikut Paulus, sedangkan Filadelfia tetap menjadi pusat kerajaan surga pengikut Abner. Dari Antiokhia versi Paulus mengenai ajarannya Yesus dan tentang Yesus itu menyebar ke seluruh dunia Barat; dari Filadelfia para misionaris dari versi Abner tentang kerajaan surga itu menyebar ke seluruh Mesopotamia dan Arabia sampai masa-masa kemudian, ketika utusan-utusan ajaran-ajaran Yesus yang tidak berkompromi ini dilanda oleh kebangkitan tiba-tiba Islam.
171:2.1 (1869.3) Ketika Yesus dan rombongan hampir seribu pengikut tiba di penyeberangan Betania di sungai Yordan yang kadang-kadang disebut Bethabara, murid-muridnya mulai menyadari bahwa dia tidak akan langsung pergi ke Yerusalem. Sementara mereka ragu-ragu dan berdebat di antara mereka sendiri, Yesus memanjat ke atas sebuah batu besar dan menyampaikan ceramah yang telah menjadi dikenal sebagai “Menghitung Biaya.” Guru berkata:
171:2.2 (1869.4) “Kamu yang mau mengikuti aku mulai dari saat ini, harus rela membayar harga pengabdian sepenuh hati untuk melakukan kehendak Bapaku. Jika kamu mau menjadi murid-muridku, kamu harus bersedia untuk meninggalkan ayah, ibu, istri, anak, saudara, dan saudarimu. Jika salah satu dari kamu sekarang mau menjadi muridku, kamu harus bersedia untuk menyerahkan bahkan hidup kamu sama seperti Anak Manusia hendak menyerahkan nyawanya untuk menyelesaikan misi melakukan kehendak Bapa di bumi dan dalam daging.
171:2.3 (1869.5) “Jika kamu tidak bersedia untuk membayar harga penuh, kamu sulit untuk dapat menjadi muridku. Sebelum kamu melangkah lebih jauh, kamu masing-masing harus duduk dan menghitung biaya untuk menjadi muridku. Siapa di antara kamu yang berusaha untuk membangun sebuah menara penjaga di tanah kamu tanpa terlebih dahulu duduk untuk menghitung biaya untuk melihat apakah kamu memiliki uang yang cukup untuk menyelesaikan pekerjaan itu? Jika kamu gagal untuk memperhitungkan biaya seperti itu, setelah kamu meletakkan dasarnya, kamu mungkin menemukan bahwa kamu tidak dapat menyelesaikan apa yang telah kamu mulai, dan karena itu semua tetangga kamu akan mengejek kamu dengan mengatakan, 'Lihat, orang ini mulai membangun tetapi tidak dapat menyelesaikan pekerjaannya.’ Lagi, raja yang mana, ketika ia bersiap untuk berperang terhadap raja lain, tidak duduk dahulu dan mempertimbangkan apakah dia akan mampu, dengan sepuluh ribu orang, untuk menghadapi yang datang melawan dia dengan dua puluh ribu? Jika raja itu tidak mampu untuk menghadapi musuhnya karena ia tidak siap, ia mengirim utusan pada raja lain ini, bahkan ketika ia masih sangat jauh, menanyakan syarat-syarat perdamaian.
171:2.4 (1870.1) “Sekarang, karena itu, haruslah masing-masing kamu duduk dan menghitung biaya menjadi muridku. Mulai sekarang kamu tidak akan bisa mengikuti kami, mendengarkan pengajaran dan mengamati pekerjaan; kamu akan diharuskan untuk menghadapi penganiayaan keras dan menjadi saksi bagi injil ini di depan kekecewaan yang meremukkan. Jika kamu tidak bersedia meninggalkan semua yang kamu ada dan mengabdikan semua yang kamu miliki, maka kamu tidak layak untuk menjadi muridku. Jika kamu telah menaklukkan diri kamu di dalam hati kamu sendiri, kamu tidak perlu takut terhadap kemenangan yang kelihatan yang kamu pasti segera capai ketika Anak Manusia ditolak oleh imam-imam kepala dan orang-orang Saduki dan diberikan ke tangan orang-orang tidak percaya yang mengejek.
171:2.5 (1870.2) “Sekarang kamu harus memeriksa diri kamu untuk mengetahui motif kamu untuk menjadi muridku. Jika kamu mencari kehormatan dan kemuliaan, jika kamu berpikiran duniawi, kamu itu seperti garam yang telah kehilangan rasanya. Dan kalau apa yang dinilai untuk keasinannya telah kehilangan rasa asinnya, dengan apa ia diasinkan? Bumbu seperti ini tidak berguna; itu adalah cocok hanya untuk dibuang ke tempat sampah. Sekarang aku harus memperingatkan kamu untuk kembali ke rumah kamu dalam damai jika kamu tidak bersedia untuk meminum dengan aku cawan yang sedang dipersiapkan. Lagi dan lagi aku katakan bahwa kerajaanku itu bukan dari dunia ini, tetapi kamu tidak mau percaya kepadaku. Siapa yang memiliki telinga untuk mendengar biarlah dia mendengar apa yang aku katakan.”
171:2.6 (1870.3) Segera setelah mengucapkan kata-kata ini, Yesus, memimpin dua belas, memulai perjalanan ke Hesybon, diikuti oleh sekitar lima ratus orang. Setelah penundaan singkat setengah lainnya dari orang banyak itu pergi langsung ke Yerusalem. Para rasulnya, bersama-sama dengan murid-murid terkemuka, berpikir banyak tentang kata-kata ini, tapi mereka masih berpegang pada keyakinan bahwa, setelah periode singkat kesulitan dan pencobaan ini, kerajaan pastilah akan didirikan kira-kira sesuai dengan harapan-harapan yang lama mereka idamkan.
171:3.1 (1870.4) Selama lebih dari dua minggu Yesus dan dua belas, diikuti oleh kerumunan beberapa ratus murid, berangkat keliling di Perea selatan, mengunjungi semua kota-kota di mana tujuh puluh murid sedang bekerja. Banyak orang bukan Yahudi tinggal di wilayah ini, dan karena sedikit yang pergi ke perayaan Paskah di Yerusalem, para utusan kerajaan itu terus saja dengan pekerjaan mereka mengajar dan berkhotbah.
171:3.2 (1870.5) Yesus bertemu Abner di Hesybon, dan Andreas mengatur agar pekerjaan dari tujuh puluh tidak boleh terhenti oleh perayaan Paskah; Yesus menyarankan agar para utusan terus maju dengan pekerjaan mereka sama sekali tidak peduli terhadap apa yang akan terjadi di Yerusalem. Dia juga menasihati Abner agar mengizinkan korps wanita, setidaknya seperti yang diinginkan, untuk pergi ke Yerusalem mengikuti Paskah. Dan inilah terakhir kalinya Abner melihat Yesus dalam daging. Kata perpisahannya kepada Abner adalah: “Anakku, aku tahu kamu akan setia kepada kerajaan, dan aku berdoa Bapa menganugerahkan kamu hikmat sehingga kamu dapat mengasihi dan memahami saudara-saudaramu.”
171:3.3 (1870.6) Sementara mereka berjalan dari kota ke kota, sejumlah besar pengikut mereka meninggalkan mereka untuk pergi ke Yerusalem sehingga, pada saat Yesus berangkat untuk Paskah, jumlah mereka yang ikut bersama dengan dia hari demi hari telah menyusut menjadi kurang dari dua ratus.
171:3.4 (1871.1) Para rasul mengerti bahwa Yesus pergi ke Yerusalem untuk Paskah. Mereka tahu bahwa Sanhedrin telah menyiarkan sebuah pesan ke seluruh Israel bahwa dia telah dijatuhi hukuman mati dan memerintahkan agar siapa pun yang mengetahui dimana keberadaannya harus memberitahu Sanhedrin; namun demikian, meskipun semua ini, mereka tidak begitu kuatir seperti sebelumnya ketika dia mengumumkan kepada mereka di Filadelfia bahwa dia akan ke Betania untuk melihat Lazarus. Perubahan sikap dari ketakutan besar kepada keadaan diam-diam berharap itu sebagian besar adalah karena kebangkitan Lazarus. Mereka telah mencapai kesimpulan bahwa Yesus bisa, dalam keadaan darurat, untuk menggunakan kuasa ilahinya dan membuat malu musuh-musuhnya. Harapan ini, digabungkan dengan iman yang lebih mendalam dan matang akan keunggulan rohani Guru mereka, menyebabkan keberanian yang tampak yang ditampilkan oleh para pengikut langsungnya, yang sekarang bersiap untuk mengikuti dia ke Yerusalem menghadapi maklumat terbuka dari Sanhedrin itu bahwa dia harus mati.
171:3.5 (1871.2) Mayoritas para rasul dan banyak murid-murid dekatnya tidak percaya bahwa Yesus itu mungkin mati; mereka, percaya bahwa ia adalah “kebangkitan dan hidup,” menganggap dia sebagai tidak bisa mati dan sudah menang atas maut.
171:4.1 (1871.3) Pada Rabu malam, 29 Maret, Yesus dan para pengikutnya berkemah di Livias dalam perjalanan mereka ke Yerusalem, setelah menyelesaikan tur mereka di kota-kota Perea selatan. Selama malam di Livias inilah Simon Zelot dan Simon Petrus, setelah berkomplot supaya disampaikan ke tangan mereka di tempat ini lebih dari seratus pedang, telah menerima dan membagikan senjata-senjata ini untuk semua orang yang mau menerimanya dan memakainya tersembunyi di bawah jubah-jubah mereka. Simon Petrus masih menyandang pedangnya pada malam pengkhianatan terhadap Guru di taman.
171:4.2 (1871.4) Pagi-pagi hari Kamis sebelum yang lain terjaga, Yesus memanggil Andreas dan berkata: “Bangunkah saudara-saudaramu! Aku punya sesuatu untuk dikatakan kepada mereka.” Yesus tahu tentang pedang-pedang itu dan bahwa para rasulnya telah menerima dan sedang menyandang senjata-senjata ini, tetapi dia tidak pernah mengungkapkan kepada mereka bahwa dia tahu hal-hal tersebut. Setelah Andreas membangunkan rekan-rekannya, dan mereka masing-masing telah berkumpul, Yesus berkata: “Anak-anakku, kamu telah bersamaku sekian lama, dan aku telah mengajarimu banyak hal yang diperlukan untuk saat ini, tapi sekarang aku akan memperingatkan kamu agar tidak menaruh kepercayaan kamu pada ketidakpastian daging maupun pada kelemahan pembelaan manusia melawan cobaan dan ujian yang terbentang di depan kita. Aku telah memanggil kamu terpisah masing-masing di sini agar aku dapat sekali lagi lebih jelas memberitahu kamu bahwa kita akan ke Yerusalem, dimana kamu tahu Anak Manusia telah dijatuhi hukuman mati. Sekali lagi aku mengatakan bahwa Anak Manusia akan diserahkan ke tangan imam-imam kepala dan para pemimpin agama; bahwa mereka akan menghukum mati dia dan kemudian menyerahkan dia ke tangan orang-orang kafir. Dan mereka akan mengejek Anak Manusia, bahkan meludahinya dan mencambuknya, dan mereka akan menyerahkan dia sampai mati. Dan setelah mereka membunuh Anak Manusia, janganlah cemas, karena aku menyatakan bahwa pada hari ketiga dia akan bangkit. Awasilah diri kamu masing-masing dan ingatlah bahwa aku telah memperingatkan kamu sebelumnya.”
171:4.3 (1871.5) Sekali lagi para rasul terheran-heran, tertegun; tetapi mereka tidak bisa membuat diri mereka agar menganggap kata-katanya itu sebagai hal yang harfiah; mereka tidak bisa memahami apa yang Guru maksudkan tepat seperti apa yang dia katakan. Mereka begitu dibutakan oleh keyakinan terus-menerus mereka akan kerajaan yang duniawi di bumi, dengan ibukota di Yerusalem, bahwa mereka hanya tidak bisa—tidak mau—membiarkan diri mereka menerima kata-kata Yesus sebagai harfiah. Mereka merenungkan sepanjang hari itu apa yang Guru mungkin maksudkan oleh pernyataan aneh tersebut. Tapi tak satu pun dari mereka berani untuk mengajukan pertanyaan kepadanya mengenai pernyataan ini. Setelah kematiannya barulah para rasul yang kebingungan ini dibangunkan pada kesadaran pada bahwa Guru telah berbicara dengan terus terang dan langsung sebagai antipasi terhadap penyalibannya.
171:4.4 (1872.1) Di sini di Livias ini, tepat setelah makan pagi, ada orang-orang Farisi bersahabat tertentu yang datang pada Yesus dan berkata: “Larilah buru-buru dari wilayah ini, karena Herodes, sama seperti ia mencari Yohanes, sekarang ia berusaha untuk membunuh engkau. Dia takut timbulnya pemberontakan rakyat dan telah memutuskan untuk membunuh engkau. Kami membawa padamu peringatan ini agar engkau dapat melarikan diri.”
171:4.5 (1872.2) Dan hal ini sebagian adalah benar. Kebangkitan Lazarus menakutkan dan menguatirkan Herodes, dan mengetahui bahwa Sanhedrin telah berani menjatuhkan hukuman mati pada Yesus, bahkan sebelum pengadilan, Herodes mengambil keputusan untuk membunuh Yesus atau untuk mengusir dia keluar dari wilayahnya. Herodes benar-benar ingin untuk melakukan yang kedua itu karena ia begitu takut padanya sehingga ia berharap agar ia tidak akan terpaksa untuk mengeksekusinya.
171:4.6 (1872.3) Ketika Yesus mendengar apa yang orang-orang Farisi itu katakan, dia menjawab: “Aku paham sekali tentang Herodes dan rasa takutnya terhadap injil kerajaan ini. Namun, jangan salah, ia akan jauh lebih suka bahwa Anak Manusia pergi ke Yerusalem untuk menderita dan mati di tangan imam-imam kepala; ia tidak ingin, setelah menodai tangannya dengan darah Yohanes, untuk menjadi bertanggung jawab terhadap kematian Anak Manusia. Pergilah kamu dan katakanlah kepada serigala itu bahwa Anak Manusia berkhotbah di Perea hari ini, besok pergi ke Yudea, dan setelah beberapa hari, akan disempurnakan dalam misinya di bumi dan siap untuk naik kepada Bapa.”
171:4.7 (1872.4) Kemudian sambil berpaling pada para rasulnya, Yesus berkata: “Dari zaman dahulu nabi-nabi telah tewas di Yerusalem, dan sesuai juga bahwa Anak Manusia akan pergi ke kota rumah Bapa untuk dikorbankan sebagai harga terhadap kefanatikan manusia dan sebagai hasil dari prasangka keagamaan dan kebutaan rohani. O Yerusalem, Yerusalem, yang membunuh nabi-nabi dan merajam guru-guru kebenaran! Bagaimana sering aku rindu mengumpulkan anak-anakmu bersama-sama seperti induk ayam mengumpulkan anak-anaknya di bawah sayapnya, tetapi kamu tidak mau aku melakukannya! Lihatlah, rumahmu akan segera ditinggalkan dan menjadi sunyi! Kamu akan banyak kali ingin melihat aku, tetapi tidak bisa. Kamu kemudian akan mencari tetapi tidak menemukan aku.” Dan setelah ia berbicara, dia berpaling ke orang-orang di sekelilingnya dan berkata: “Meskipun demikian, marilah kita pergi ke Yerusalem untuk menghadiri Paskah dan melakukan apa yang menjadi bagian kita dalam menggenapi kehendak Bapa di surga.”
171:4.8 (1872.5) Hari itu, kelompok orang percaya itu bingung dan limbung saat mengikuti Yesus ke Yerikho. Para rasul hanya bisa melihat nada tertentu mengenai kemenangan akhir dalam deklarasi Yesus tentang kerajaan; mereka hanya tidak bisa membawa diri mereka ke keadaan di mana mereka bersedia untuk memahami peringatan tentang hantaman yang segera datang. Ketika Yesus berbicara tentang “bangkit pada hari ketiga,” mereka menangkap pernyataan ini sebagai menandakan kemenangan pasti kerajaan yang segera menyusul setelah pertempuran pendahuluan yang tidak menyenangkan dengan para pemimpin agama Yahudi. “Hari ketiga” adalah ungkapan Yahudi umum yang berarti “tidak lama” atau “segera sesudahnya.” Ketika Yesus berbicara tentang “bangkit,” mereka pikir dia mengacu pada “bangkitnya kerajaan.”
171:4.9 (1872.6) Yesus telah diterima oleh orang-orang percaya ini sebagai Mesias, dan orang-orang Yahudi tahu sedikit atau tidak tahu apa-apa tentang Mesias yang menderita. Mereka tidak mengerti bahwa Yesus akan menyelesaikan banyak hal oleh kematiannya yang tidak pernah bisa dicapai oleh kehidupannya. Meskipun kebangkitan Lazarus itulah yang memberi nyali para rasul untuk memasuki Yerusalem, tapi ingatan mengenai transfigurasi (perubahan rupa) itulah yang mendukung Guru pada periode sulit penganugerahan dirinya ini.
171:5.1 (1873.1) Sore menjelang petang hari Kamis, 30 Maret, Yesus dan rasul-rasulnya, di depan serombongan sekitar dua ratus pengikutnya, mendekati tembok-tembok Yerikho. Saat mereka mendekati pintu gerbang kota, mereka menjumpai kerumunan pengemis, di antaranya seorang bernama Bartimeus, seorang pria tua yang telah buta dari mudanya. Pengemis buta ini telah mendengar banyak tentang Yesus dan tahu semua tentang penyembuhannya terhadap Yosia buta di Yerusalem. Dia tidak tahu tentang kunjungan terakhirnya Yesus di Yerikho sampai ia pergi ke Betania. Bartimeus telah memutuskan bahwa dia tidak akan pernah lagi membiarkan Yesus mengunjungi Yerikho tanpa memohon kepadanya untuk pemulihan penglihatannya.
171:5.2 (1873.2) Berita mendekatnya Yesus telah disiarkan di seluruh Yerikho, dan ratusan penduduk berbondong-bondong keluar untuk menemuinya. Ketika kerumunan besar ini kembali sambil mengantar Guru masuk ke dalam kota, Bartimeus, mendengar derap kaki orang banyak, tahu bahwa ada sesuatu yang tidak biasa sedang terjadi, dan karena itu ia bertanya pada orang-orang yang berdiri di dekatnya apa yang sedang terjadi. Dan salah seorang pengemis menjawab, “Yesus orang Nazaret sedang lewat.” Ketika Bartimeus mendengar bahwa Yesus sudah dekat, ia mengangkat suaranya dan mulai berteriak keras, “Yesus, Yesus, kasihanilah aku!” Dan sementara ia terus berteriak semakin lama semakin keras, beberapa orang yang dekat Yesus pergi dan menegur dia, meminta dia untuk tenang; tetapi hal itu tidak ada gunanya; ia lebih berteriak dan lebih keras lagi.
171:5.3 (1873.3) Ketika Yesus mendengar orang buta itu berteriak-teriak, ia berhenti. Dan ketika ia melihat orang itu, ia berkata kepada teman-temannya, “Bawa orang itu kepadaku.” Dan kemudian mereka pergi pada Bartimeus, mengatakan: “Berbahagialah; ikutlah dengan kami, karena Guru memanggil kamu.” Ketika Bartimeus mendengar kata-kata ini, ia melemparkan jubahnya ke samping, melompat maju ke arah tengah jalan, sementara mereka yang dekat dengannya membimbingnya kepada Yesus. Berbicara kepada Bartimeus, Yesus berkata: “Apa yang kamu ingin aku lakukan bagi kamu?” Lalu jawab orang buta itu, “Aku ingin penglihatanku dipulihkan.” Dan ketika Yesus mendengar permintaan ini dan melihat imannya, dia berkata: “Kamu akan menerima penglihatanmu; pergilah; imanmu telah membuat kamu sembuh.” Segera ia menerima penglihatannya, dan ia tetap berada dekat Yesus, memuliakan Tuhan, sampai Guru berangkat pada hari berikutnya ke Yerusalem, dan kemudian ia pergi mendahului orang banyak menyatakan kepada semuanya bagaimana penglihatan matanya telah dipulihkan di Yerikho.
171:6.1 (1873.4) Ketika arak-arakan Guru memasuki Yerikho, waktu sudah mendekati matahari terbenam, dan dia berpikiran untuk bermalam di sana. Ketika Yesus melewati kantor bea cukai, Zakheus kepala pemungut cukai, atau pemungut pajak, kebetulan hadir, dan ia amat ingin untuk melihat Yesus. Kepala pemungut cukai ini sangat kaya dan telah mendengar banyak tentang nabi dari Galilea ini. Dia telah memutuskan bahwa ia akan melihat seperti apa Yesus itu saat berikutnya dia kebetulan mengunjungi Yerikho; oleh karena itu, Zakheus berusaha mendesak melalui kerumunan, tetapi karena terlalu padat, dan karena pendek perawakannya, dia tidak bisa melihat dari atas kepala mereka. Maka kepala pemungut cukai ini mengikuti orang banyak sampai mereka tiba di dekat pusat kota dan tidak jauh dari tempat ia tinggal. Ketika ia melihat bahwa ia tidak akan mampu menembus kerumunan, dan berpikir bahwa Yesus mungkin akan terus melalui kota tanpa singgah, ia berlari mendahului dan memanjat pohon ara (sycamore) yang dahan-dahannya yang menyebar itu menggantung di atas jalan. Dia tahu bahwa dengan cara ini ia bisa mendapatkan pandangan yang baik terhadap Guru saat ia lewat. Dan ia tidak kecewa, karena, ketika Yesus lewat, dia berhenti dan, mendongak ke Zakheus, mengatakan: “Cepatlah, Zakheus, dan turunlah, karena malam ini aku harus tinggal di rumahmu.” Dan ketika Zakheus mendengar kata-kata mengherankan ini, ia hampir jatuh dari pohon saat tergesa-gesa turun, dan pergi kepada Yesus, ia menyatakan sukacita yang besar karena Guru bersedia untuk singgah di rumahnya.
171:6.2 (1874.1) Mereka langsung pergi ke rumah Zakheus, dan mereka yang tinggal di Yerikho amat terkejut karena Yesus setuju untuk tinggal di rumah kepala pemungut cukai. Bahkan sementara Guru dan rasul-rasulnya berlama-lama dengan Zakheus di depan pintu rumahnya, salah satu orang Farisi Yerikho, yang berdiri berdekatan, berkata: “Kamu lihat bagaimana orang ini telah pergi untuk menginap dengan seorang berdosa, seorang anak murtad Abraham yang adalah pemeras dan perampok bangsanya sendiri.” Ketika Yesus mendengar ini, dia memandang pada Zakheus dan tersenyum. Kemudian Zakheus berdiri di atas sebuah bangku dan berkata: “Orang-orang Yerikho, dengarkan aku! Aku mungkin seorang pemungut cukai dan orang berdosa, tetapi Guru agung telah datang untuk tinggal di dalam rumahku; dan sebelum dia masuk, aku memberitahu kamu bahwa aku akan memberikan setengah dari semua hartaku kepada orang miskin, dan mulai besok, jika aku keliru menuntut apa pun dari siapa pun, aku akan mengembalikannya empat kali lipat. Aku akan mencari keselamatan dengan sepenuh hatiku dan belajar untuk melakukan perbuatan benar dalam pandangan Tuhan.”
171:6.3 (1874.2) Setelah Zakheus berhenti berbicara, Yesus berkata: “Hari ini keselamatan telah datang ke rumah ini, dan kamu telah menjadi benar-benar anak Abraham.” Dan berpaling ke kerumunan yang berkumpul sekitar mereka, Yesus berkata: “Dan jangan heran pada apa yang aku katakan atau tersinggung oleh apa yang kami lakukan, karena aku selama ini telah menyatakan bahwa Anak Manusia datang untuk mencari dan untuk menyelamatkan yang hilang.”
171:6.4 (1874.3) Mereka menginap dengan Zakheus malam itu. Keesokan harinya mereka bangun dan berjalan melewati “jalan para perampok” ke Betania dalam perjalanan mereka ke Paskah di Yerusalem.
171:7.1 (1874.4) Yesus menyebarkan kegembiraan ke mana pun dia pergi. Dia penuh kasih karunia dan kebenaran. Rekan-rekannya tidak pernah berhenti mengagumi kata-kata ramah yang keluar dari mulutnya. Kamu dapat menumbuh-kembangkan keanggunan, tetapi keramahan adalah aroma persahabatan yang memancar dari jiwa yang dipenuhi kasih.
171:7.2 (1874.5) Kebaikan selalu memaksakan rasa hormat, tetapi jika tanpa keramahan, maka hal itu sering mengusir kasih sayang. Kebaikan itu secara universal menarik hanya kalau hal itu ramah. Kebaikan itu efektif hanya bila hal itu menarik.
171:7.3 (1874.6) Yesus benar-benar memahami manusia; oleh karena itu, dia dapat menunjukkan simpati yang sungguh-sungguh dan memperlihatkan belas kasihan yang tulus. Tapi dia jarang berkanjang dalam rasa kasihan. Meskipun belas kasihannya tak terbatas, simpatinya itu praktis, pribadi, dan membangun. Tidak pernah keakrabannya dengan penderitaan menghasilkan ketidakpedulian, dan dia mampu untuk melayani jiwa-jiwa yang tertekan tanpa meningkatkan rasa mengasihani diri sendiri mereka.
171:7.4 (1874.7) Yesus bisa membantu manusia begitu rupa karena dia mengasihi mereka begitu tulus. Dia benar-benar mengasihi setiap pria, setiap wanita, dan setiap anak. Dia bisa menjadi teman sejati seperti itu karena wawasannya yang luar biasa—dia tahu sepenuhnya apa yang ada dalam hati dan pikiran manusia. Dia adalah seorang pengamat yang berminat dan tajam. Dia adalah seorang ahli dalam pemahaman kebutuhan manusia, pintar dalam mendeteksi kerinduan manusia.
171:7.5 (1874.8) Yesus tidak pernah terburu-buru. Dia punya waktu untuk menghibur sesama manusia “waktu dia sedang lewat.” Dan dia selalu membuat teman-temannya merasa nyaman. Dia adalah seorang pendengar yang mempesona. Dia tidak pernah secara usil menyelidiki jiwa rekan-rekannya. Waktu dia menghibur pikiran-pikiran yang lapar dan melayani jiwa-jiwa yang haus, para penerima rahmatnya tidak begitu banyak merasa bahwa mereka sedang mengaku kepadanya melainkan lebih sebagai bercakap-cakap dengan dia. Mereka memiliki kepercayaan yang tak terbatas akan dirinya karena mereka melihat dia begitu percaya akan mereka.
171:7.6 (1875.1) Dia tampaknya tidak pernah ingin tahu tentang orang-orang, dan dia tidak pernah menunjukkan keinginan untuk memerintah, mengelola, atau memantau mereka. Dia mengilhamkan kepercayaan diri mendalam dan keberanian yang kuat dalam diri semua yang menikmati pertemanannya. Ketika ia tersenyum pada seseorang, orang ini mengalami peningkatan kemampuan untuk memecahkan bermacam-macam masalahnya.
171:7.7 (1875.2) Yesus mengasihi orang-orang begitu mendalam dan begitu bijaksana sehingga ia tidak pernah ragu-ragu untuk menjadi keras kepada mereka ketika kejadian menuntut disiplin seperti itu. Dia sering mulai untuk membantu seseorang dengan meminta bantuan. Dengan cara ini dia menimbulkan minat, mempergunakan hal-hal yang lebih baik dalam kodrat manusia.
171:7.8 (1875.3) Guru dapat melihat iman yang menyelamatkan dalam takhyul kasar dari wanita yang mencari kesembuhan dengan menyentuh ujung jubahnya. Dia selalu siap dan bersedia untuk menghentikan khotbah atau menahan orang banyak sementara dia melayani kebutuhan satu orang, bahkan pada seorang anak kecil. Hal-hal besar terjadi tidak hanya karena orang-orang memiliki rasa percaya pada Yesus, tetapi juga karena Yesus memiliki begitu banyak rasa percaya pada mereka.
171:7.9 (1875.4) Sebagian besar hal-hal yang benar-benar penting yang Yesus katakan atau lakukan tampaknya terjadi seperti biasa-biasa saja, “waktu dia sedang lewat.” Begitu sedikit yang profesional, terencana baik, atau dirancang sebelumnya dalam pelayanan Guru di bumi. Dia membagikan kesehatan dan menyebarkan kebahagiaan secara alami dan dengan anggun sementara dia berjalan melalui kehidupan. Benarlah secara harfiah, “Dia pergi berkeliling berbuat baik.”
171:7.10 (1875.5) Maka pengikut Guru di segala zaman harus belajar untuk melayani sambil “mereka lewat”—untuk melakukan kebaikan yang tidak mementingkan diri saat mereka menjalankan tugas-tugas harian mereka.
171:8.1 (1875.6) Mereka belum berangkat dari Yerikho sampai dekat tengah hari karena mereka duduk sampai larut malam sebelumnya sementara Yesus mengajar Zakheus dan keluarganya mengenai injil kerajaan. Sekitar pertengahan jalan yang naik ke Betania rombongan berhenti untuk makan siang sementara orang banyak melanjutkan ke Yerusalem, mereka tidak tahu bahwa Yesus dan para rasul akan tinggal malam itu di Bukit Zaitun.
171:8.2 (1875.7) Perumpamaan tentang uang mina (uang pon), tidak seperti perumpamaan tentang talenta, yang ditujukan untuk semua murid, perumpamaan ini ditujukan lebih eksklusif untuk para rasul dan sebagian besar didasarkan pada pengalaman Arkhelaus dan upaya sia-sianya untuk mendapatkan kekuasaan kerajaan Yudea. Ini adalah salah satu dari sedikit perumpamaan Guru yang dilandaskan pada karakter sejarah yang nyata. Tidak aneh bahwa mereka tentu telah memikirkan Arkhelaus dalam benak mereka berhubung karena rumah Zakheus di Yerikho sangat dekat istana Arkhelaus yang indah, dan saluran airnya mengalir di sepanjang jalan ketika mereka berangkat dari Yerikho.
171:8.3 (1875.8) Kata Yesus: “Kamu berpikir bahwa Anak Manusia pergi ke Yerusalem untuk menerima kerajaan, tetapi aku menyatakan bahwa kamu ditakdirkan untuk kecewa. Apakah kamu tidak ingat tentang seorang pangeran tertentu yang pergi ke negeri yang jauh untuk menerima kerajaan bagi dirinya, tapi bahkan sebelum ia dapat kembali, penduduk dari provinsinya, yang dalam hati mereka sudah menolaknya, mengirim utusan untuk menyusul dia, mengatakan, 'Kami tidak mau orang ini memerintah atas kami'? Seperti raja ini ditolak dalam pemerintahan duniawi, begitu juga Anak Manusia akan ditolak dalam pemerintahan rohani. Lagi aku menyatakan bahwa kerajaanku itu bukan dari dunia ini; tetapi jika Anak Manusia dikaruniai pemerintahan rohani atas bangsanya, sia tentulah akan menerima kerajaan jiwa-jiwa manusia itu dan akan memerintah atas wilayah hati manusia tersebut. Sekalipun bahwa mereka menolak pemerintahan rohaniku atas mereka, aku akan kembali lagi untuk menerima dari yang lain kerajaan roh tersebut yang sekarang aku tidak dapatkan. Kamu akan melihat Anak Manusia ditolak sekarang, tetapi pada zaman lain apa yang sekarang anak-anak Abraham tolak itu akan diterima dan dimuliakan.
171:8.4 (1876.1) “Dan sekarang, seperti bangsawan yang ditolak dalam perumpamaan ini, aku akan memanggil ke depanku dua belas hambaku, para pegawai khusus, dan memberikan ke tangan kamu masing-masing sejumlah satu uang mina, aku akan menasihati masing-masing untuk memperhatikan dengan baik petunjukku agar kamu berdagang dengan rajin memakai dana kepercayaan itu sementara aku pergi jauh supaya kamu dapat memiliki sesuatu untuk membuktikan kepengurusan kamu ketika aku kembali, ketika perhitungan akan diminta dari kamu.
171:8.5 (1876.2) “Dan bahkan jika Anak yang ditolak ini tidak kembali, Anak yang lain akan dikirim untuk menerima kerajaan ini, dan Anak ini kemudian akan memanggil kamu semua untuk menerima laporan kepengurusan dan untuk disenangkan oleh perolehan keuntungan kamu.
171:8.6 (1876.3) “Dan ketika pelayan-pelayan ini kemudian dipanggil bersama-sama untuk perhitungan, yang pertama maju ke depan dan berkata, 'Tuan, dengan uang mina milikmu aku telah membuat sepuluh mina lagi.' Dan tuannya berkata kepadanya: ‘Baik sekali; kamu adalah hamba yang baik; karena kamu telah terbukti setia dalam hal ini, aku akan memberikanmu wewenang atas sepuluh kota.’ Dan yang kedua datang dan berkata, 'mina yang engkau tinggalkan aku, Tuan, telah membuat lima mina.’ Dan tuan itu berkata, 'Aku akan demikian pula membuatmu raja atas lima kota.' Dan seterusnya melalui yang lain sampai pelayan yang terakhir, yang ketika dipanggil untuk perhitungan, melaporkan: 'Tuan, lihatlah, ini adalah uangmu, yang aku telah simpan dengan aman dalam kain ini. Dan ini aku lakukan karena aku takut engkau; aku yakin bahwa engkau tidak masuk akal, melihat bahwa engkau mengambil apa yang tidak engkau taruh, dan bahwa engkau berusaha untuk menuai di mana yang engkau tidak tabur.' Maka kata tuannya: 'Kamu, hamba yang lalai dan tidak setia, aku akan menghakimimu berdasarkan mulutmu sendiri. Kamu tahu, bahwa aku menuai di mana aku sepertinya tidak menabur; karena itu kamu tahu perhitungan ini akan diminta dari kamu. Mengetahui hal ini, kamu harusnya paling tidak memberikan uangku kepada bankir supaya pada waktu aku datang aku dapat memperolehnya dengan bunga yang pantas.'
171:8.7 (1876.4) “Dan kemudian berkatalah penguasa ini kepada orang-orang yang berjaga: ‘Ambillah uang dari hamba malas ini dan berikan kepada orang yang memiliki sepuluh mina.’ Dan ketika mereka mengingatkan tuan itu bahwa orang tersebut sudah memiliki sepuluh mina, ia berkata: ‘Kepada setiap orang yang memiliki akan diberi lebih lagi, tetapi dari siapa yang tidak memiliki, bahkan apa yang telah ia miliki pun akan diambil darinya.'"
171:8.8 (1876.5) Dan kemudian para rasul berusaha untuk mengetahui perbedaan antara arti perumpamaan ini dengan perumpamaan sebelumnya tentang talenta, tetapi Yesus hanya mengatakan, untuk menjawab banyak pertanyaan mereka: “Renungkan baik-baik kata-kata ini dalam hati kamu sementara kamu masing-masing mencari tahu makna sebenarnya.”
171:8.9 (1876.6) Natanael adalah yang dengan sangat baik mengajarkan arti dua perumpamaan ini pada tahun-tahun berikutnya, merangkum ajaran-ajarannya dalam kesimpulan-kesimpulan ini:
171:8.10 (1876.7) 1. Kemampuan adalah ukuran praktis untuk kesempatan-kesempatan kehidupan. Kamu tidak akan disuruh bertanggung jawab untuk penyelesaian apa yang di luar kemampuanmu.
171:8.11 (1876.8) 2. Kesetiaan adalah ukuran yang tepat bagi kemampuan manusia untuk bisa dipercaya. Siapa yang setia dalam hal-hal kecil juga mungkin sekali menunjukkan kesetiaan dalam segala sesuatu yang sesuai dengan kemampuannya.
171:8.12 (1876.9) 3. Guru memberikan upah lebih rendah untuk kesetiaan yang lebih rendah ketika ada kesempatan yang serupa.
171:8.13 (1877.1) 4. Dia mengaruniakan hadiah serupa untuk kesetiaan serupa ketika ada kesempatan yang lebih kecil.
171:8.14 (1877.2) Setelah mereka menyelesaikan makan siang mereka, dan setelah banyak pengikut pergi ke Yerusalem, Yesus, berdiri di sana di hadapan para rasul di bawah naungan batu yang menggantung di pinggir jalan, dengan kehormatan yang riang dan keagungan yang ramah menunjukkan jarinya ke arah barat, mengatakan: “Mari, saudara-saudaraku, mari kita lanjutkan ke Yerusalem, ke sana untuk menerima apa yang menanti kita; demikianlah kita akan memenuhi kehendak Bapa surgawi dalam segala hal.”
171:8.15 (1877.3) Maka Yesus dan para rasulnya melanjutkan kembali perjalanan ini, perjalanan terakhir Guru ke Yerusalem dalam keserupaan dengan daging manusia fana.
Buku Urantia
Makalah 172
172:0.1 (1878.1) YESUS dan rasul-rasul tiba di Betania tak lama setelah jam empat pada hari Jumat sore, 31 Maret, 30 M. Lazarus, saudari-saudari perempuannya, dan teman-teman mereka sedang menunggu mereka; dan karena begitu banyak orang datang setiap hari untuk berbicara dengan Lazarus tentang kebangkitannya, Yesus diberitahu bahwa pengaturan telah dibuat baginya untuk tinggal dengan orang percaya yang bertetangga, seorang bernama Simon, warga terkemuka di desa kecil itu sejak meninggalnya ayah Lazarus.
172:0.2 (1878.2) Malam itu, Yesus menerima banyak pengunjung, dan rakyat biasa di Betania serta Betfage melakukan yang terbaik untuk membuatnya merasa diterima. Meskipun banyak yang berpikir Yesus sekarang akan masuk ke Yerusalem, bertentangan terang-terangan dengan keputusan mati dari Sanhedrin, untuk memproklamirkan dirinya raja orang Yahudi, namun keluarga Betania—Lazarus, Marta dan Maria—lebih menyadari sepenuhnya bahwa Guru itu bukan raja yang seperti itu; mereka samar-samar merasa bahwa ini mungkin menjadi kunjungan terakhirnya ke Yerusalem dan Betania.
172:0.3 (1878.3) Imam-imam kepala diberitahu bahwa Yesus menginap di Betania, tetapi mereka pikir terbaik untuk tidak berusaha menangkapnya di tengah teman-temannya; mereka memutuskan untuk menunggu kedatangannya masuk Yerusalem. Yesus tahu tentang semua ini, tapi dia tetap tenang dengan agungnya; teman-temannya tidak pernah melihatnya lebih tenang dan menyenangkan; bahkan para rasul terheran-heran karena dia tidak begitu peduli ketika Sanhedrin telah memanggil semua orang Yahudi agar menyerahkan dia ke tangan mereka. Sementara Guru tidur malam itu, para rasul menjaganya berdua-dua, dan banyak dari mereka yang menyandang pedang. Keesokan paginya mereka terbangun oleh ratusan musafir yang datang keluar dari Yerusalem, sekalipun pada hari Sabat, untuk menemui Yesus dan Lazarus, yang telah dia bangkitkan dari antara orang mati.
172:1.1 (1878.4) Para musafir dari luar Yudea, serta para penguasa Yahudi, semua telah bertanya: “Apa yang kalian pikirkan? Apakah Yesus akan datang ke perayaan?” Karena itu, ketika orang-orang mendengar bahwa Yesus berada di Betania, mereka gembira, tapi imam-imam kepala dan orang Farisi menjadi agak bingung. Mereka senang memiliki dia di wilayah kewenangan mereka, tetapi mereka sedikit digelisahkan oleh keberaniannya; mereka ingat bahwa pada kunjungan sebelumnya ke Betania, Lazarus telah dibangkitkan dari yang mati, dan Lazarus itu sedang menjadi masalah besar bagi musuh-musuh Yesus.
172:1.2 (1878.5) Enam hari sebelum Paskah, pada malam setelah Sabat, seluruh Betania dan Betfage bergabung merayakan kedatangan Yesus dengan suatu perjamuan umum di rumah Simon. Jamuan makan malam ini adalah untuk menghormati Yesus dan juga Lazarus; jamuan itu dilaksanakan dengan menentang Sanhedrin. Martha mengatur penyajian makanan; adiknya Maria ada di antara para penonton wanita karena melawan adat orang Yahudi jika seorang wanita duduk dalam perjamuan umum. Para agen Sanhedrin hadir, tetapi mereka takut untuk menangkap Yesus di tengah teman-temannya.
172:1.3 (1879.1) Yesus berbicara dengan Simon tentang Yosua zaman dahulu, yang senama dengan dia, dan menceritakan bagaimana Yosua dan orang-orang Israel telah datang ke Yerusalem melalui Yerikho. Waktu mengomentari legenda tembok Yerikho yang runtuh, Yesus berkata: “Aku tidak peduli dengan tembok bata dan batu itu; tapi aku akan menyebabkan tembok-tembok prasangka, pembenaran diri sendiri, dan kebencian akan runtuh menghadapi pemberitaan mengenai kasih Bapa untuk semua orang.”
172:1.4 (1879.2) Perjamuan berlangsung dengan cara yang sangat meriah dan normal kecuali bahwa semua rasul itu waspada tidak seperti biasanya. Yesus teristimewa riang dan bermain dengan anak-anak sampai waktunya datang ke meja.
172:1.5 (1879.3) Tidak ada yang luar biasa terjadi sampai menjelang penutupan pesta ketika Maria adik Lazarus melangkah maju dari antara kelompok penonton perempuan dan, naik ke tempat Yesus berbaring sebagai tamu kehormatan, melanjutkan dengan membuka buli-buli pualam besar berisi minyak yang sangat langka dan mahal; dan setelah mengurapi kepala Guru, ia mulai menuangkannya pada kakinya sementara ia menurunkan rambutnya dan menyekanya dengan itu. Seluruh rumah menjadi penuh dengan bau minyak wangi, dan semua orang yang hadir heran pada apa yang telah dilakukan Maria. Lazarus tidak mengatakan apa-apa, tapi ketika beberapa orang menggerutu, menunjukkan ketidak-senangan karena minyak yang begitu mahal digunakan seperti itu, Yudas Iskariot melangkah ke tempat Andreas berbaring dan berkata: “Mengapa minyak ini tidak dijual dan uangnya diberikan untuk memberi makan orang miskin? Kamu harus berbicara kepada Guru agar dia menegur pemborosan seperti itu.”
172:1.6 (1879.4) Yesus, mengetahui apa yang mereka pikir dan mendengar apa yang mereka katakan, meletakkan tangannya di atas kepala Maria saat ia berlutut di sisinya dan, dengan raut wajah ramah mengatakan: “Biarkanlah dia, masing-masing kalian. Mengapa kalian mempermasalahkan dia tentang hal ini, melihat bahwa dia telah melakukan hal yang baik dalam hatinya? Bagi kamu yang menggerutu dan mengatakan bahwa minyak ini seharusnya dijual dan uangnya diberikan kepada orang miskin, aku katakan bahwa kamu memiliki orang-orang miskin selalu bersamamu sehingga kamu dapat melayani mereka kapan saja tampaknya baik bagi kamu; tapi aku tidak akan selalu bersamamu; aku pergi segera kepada Bapaku. Perempuan ini telah lama menyimpan minyak ini untuk tubuhku pada penguburannya, dan sekarang bahwa tampak baik baginya untuk membuat pengurapan ini sebagai persiapan untuk kematianku, dia tidak boleh dilarang dari kepuasan tersebut. Dalam perbuatan ini, Maria telah menegur kamu semua bahwa dengan tindakan ini dia telah menunjukkan iman pada apa yang aku telah katakan tentang kematianku dan kenaikan kepada Bapaku di surga. Wanita ini tidak boleh ditegur untuk apa yang telah dia lakukan malam ini; sebaliknya aku katakan kepada kamu bahwa dalam zaman-zaman yang akan datang, dimana saja injil ini akan diberitakan di seluruh dunia, apa yang telah dia lakukan akan disebutkan sebagai kenangan akan dia.”
172:1.7 (1879.5) Karena teguran inilah, yang ia ambil sebagai teguran pribadi, maka Yudas Iskariot pada akhirnya memutuskan untuk membalas dendam karena sakit hatinya. Berkali-kali telah ia menyimpan ide-ide seperti itu dalam bawah sadarnya, tapi sekarang ia berani memikirkan pikiran-pikiran jahat tersebut dalam pikiran terbuka dan sadarnya. Dan banyak orang yang lain mendorong dia dalam sikap ini karena biaya minyak ini adalah jumlah yang sama dengan pendapatan satu orang selama satu tahun—cukup untuk menyediakan roti bagi lima ribu orang. Tetapi Maria mengasihi Yesus; ia telah menyediakan minyak berharga ini yang dapat digunakan untuk membalsem tubuhnya dalam kematian, karena ia percaya kata-katanya ketika dia memperingatkan mereka di muka bahwa dia harus mati, dan tidak boleh dilarang jika Maria berubah pikiran dan memilih untuk memberikan persembahan ini pada Guru sementara dia masih hidup.
172:1.8 (1879.6) Baik Lazarus dan Martha tahu bahwa Maria telah lama menyimpan uang untuk membeli buli-buli narwastu (spikenard) ini, dan mereka sepenuh hati menyetujui ia melakukan seperti yang hatinya inginkan dalam hal itu, karena mereka orang kaya dan bisa dengan mudah mampu membuat persembahan seperti itu.
172:1.9 (1880.1) Ketika imam-imam kepala mendengar tentang makan malam di Betania untuk Yesus dan Lazarus ini, mereka mulai berembuk di antara mereka sendiri tentang apa yang harus dilakukan pada Lazarus. Dan segera mereka memutuskan bahwa Lazarus juga harus mati. Mereka dengan benar menyimpulkan bahwa tak ada gunanya untuk membunuh Yesus jika mereka membiarkan Lazarus, yang dia telah bangkitkan dari antara orang mati itu, untuk tetap hidup.
172:2.1 (1880.2) Pada hari Minggu pagi ini, di taman yang indah milik Simon, Guru memanggil dua belas rasulnya ke sekelilingnya dan memberi mereka petunjuk terakhir mereka sebagai persiapan untuk memasuki Yerusalem. Dia mengatakan kepada mereka bahwa ia mungkin akan menyampaikan banyak pidato dan mengajarkan banyak pelajaran sebelum kembali kepada Bapa, tetapi menyarankan para rasul untuk menahan diri dari melakukan pekerjaan publik selama kunjungan Paskah di Yerusalem ini. Dia menyuruh mereka untuk tetap berada di dekatnya dan untuk “berjaga dan berdoa.” Yesus mengetahui bahwa banyak dari para rasul dan pengikut langsungnya saat itu juga membawa pedang yang disembunyikan di badan mereka, tapi dia tidak mengacu pada fakta ini.
172:2.2 (1880.3) Instruksi pagi ini mencakup ulasan singkat tentang pelayanan mereka dari hari pentahbisan mereka dekat Kapernaum sampai pada hari ini ketika mereka sedang bersiap-siap untuk memasuki Yerusalem. Para rasul mendengarkan dengan diam; mereka tidak mengajukan pertanyaan.
172:2.3 (1880.4) Pagi-pagi itu Daud Zebedeus telah menyerahkan kepada Yudas dana yang diperoleh dari penjualan peralatan perkemahan Pella, dan Yudas, pada gilirannya, telah menempatkan sebagian besar uang ini di tangan Simon, tuan rumah mereka, untuk disimpan sebagai persiapan terhadap kebutuhan-kebutuhan mendesak mereka masuk ke Yerusalem.
172:2.4 (1880.5) Setelah rapat dengan para rasul Yesus berbicara dengan Lazarus dan menyuruh dia agar menghindari pengorbanan hidupnya terhadap dendam Sanhedrin. Dalam ketaatan pada peringatan inilah maka Lazarus, beberapa hari kemudian, melarikan diri ke Filadelfia ketika pejabat-pejabat Sanhedrin menyuruh orang-orang untuk menangkapnya.
172:2.5 (1880.6) Di satu sisi, semua pengikut Yesus merasakan krisis yang di ambang pintu, tapi mereka dicegah dari sepenuhnya merasakan keseriusan hal itu oleh keceriaan yang tidak biasa dan humor baik yang istimewa dari sang Guru.
172:3.1 (1880.7) Betania berada sekitar tiga kilometer dari bait suci, dan jam setengah dua Minggu sore itu Yesus siap untuk berangkat ke Yerusalem. Dia memiliki perasaan sayang yang mendalam bagi Betania dan penduduknya yang sederhana itu. Nazaret, Kapernaum, dan Yerusalem telah menolaknya, tapi Betania telah menerimanya, telah percaya kepadanya. Dan di desa kecil inilah, dimana hampir setiap pria, wanita, dan anak-anak adalah orang percaya, dia memilih untuk melakukan karya terbesar dari penganugerahan buminya, kebangkitan Lazarus. Dia tidak membangkitkan Lazarus agar penduduk desa dapat percaya, melainkan karena mereka sudah percaya.
172:3.2 (1880.8) Sepanjang pagi Yesus telah berpikir tentang masuknya ke Yerusalem. Sampai saat itu dia selalu berusaha untuk menekan semua pengakuan publik tentang dia sebagai Mesias, tapi itu berbeda sekarang; dia mendekati akhir kariernya dalam daging, kematiannya telah diputuskan oleh Sanhedrin, dan tidak ada kerugian membiarkan murid-muridnya untuk memberikan ekspresi bebas pada perasaan mereka, seperti yang mungkin terjadi jika dia memilih untuk masuk secara resmi dan publik ke dalam kota.
172:3.3 (1881.1) Yesus tidak memutuskan untuk masuk secara publik ke Yerusalem ini sebagai upaya terakhir untuk dukungan orang banyak atau sebagai raihan akhir untuk kekuasaan. Dia juga tidak melakukannya sama sekali untuk memenuhi kerinduan manusiawi para murid dan rasulnya. Yesus sama sekali tidak membayangkan ilusi-ilusi sebagai pemimpi fantastis; dia tahu benar apa yang akan menjadi hasil dari kunjungan ini.
172:3.4 (1881.2) Setelah memutuskan masuk secara publik ke Yerusalem, Guru dihadapkan dengan perlunya memilih metode yang tepat untuk melaksanakan ketetapan hati semacam itu. Yesus memikirkan semua dari yang disebut nubuat-nubuat Mesianis, banyak yang lebih atau kurangnya bertentangan, tetapi tampaknya hanya ada satu yang benar-benar tepat baginya untuk ia ikuti. Sebagian besar ucapan-ucapan kenabian ini melukiskan seorang raja, putra dan penerus Daud, seorang pembebas sementara seluruh Israel yang berani dan agresif dari penindasan dominasi asing. Tetapi ada satu bagian Kitab Suci yang kadang-kadang dikaitkan dengan Mesias oleh mereka yang memegang lebih ke konsep rohani dari misinya, yang Yesus pikir mungkin secara konsisten dapat diambil sebagai panduan untuk rencana masuknya ke Yerusalem. Ayat Kitab Suci ini ditemukan dalam Zakharia, dan berkata: “Bersorak-sorailah dengan nyaring, hai putri Sion; bersorak-sorailah, hai putri Yerusalem. Lihat, rajamu datang kepadamu; ia adil dan jaya. Ia lemah lembut dan mengendarai seekor keledai jantan, seekor keledai beban yang muda, (anak dari kuda dan induk keledai).”
172:3.5 (1881.3) Seorang raja prajurit selalu memasuki kota menunggang kuda; seorang raja dalam misi perdamaian dan persahabatan selalu masuk dengan menunggang seekor keledai. Yesus tidak mau memasuki Yerusalem sebagai seorang laki-laki di atas kuda, tetapi dia bersedia untuk masuk secara damai dan dengan niat baik sebagai Anak Manusia naik seekor keledai.
172:3.6 (1881.4) Yesus telah lama mencoba dengan pengajaran langsung untuk menekankan kepada para rasulnya dan murid-muridnya bahwa kerajaannya itu bukan dari dunia ini, bahwa kerajaan itu adalah murni perkara rohani; tetapi dia tidak berhasil dalam upaya ini. Sekarang, apa yang telah dia gagal lakukan dengan pengajaran yang jelas dan pribadi, dia akan berusaha untuk mencapainya dengan suatu daya tarik simbolis. Oleh karena itu, tepat setelah makan siang, Yesus memanggil Petrus dan Yohanes, dan setelah menyuruh mereka untuk pergi ke Betfage, sebuah desa tetangga yang sedikit di luar jalan utama dan tidak jauh di sebelah barat laut Betania, ia lebih lanjut mengatakan: “Pergilah ke Betfage, dan ketika kamu sampai ke persimpangan jalan, kamu akan menemukan anak dari seekor keledai diikat di sana. Lepaskan keledai muda itu dan bawalah kembali bersama kamu. Jika ada yang bertanya mengapa kamu melakukan hal ini, katakan saja, 'Guru telah membutuhkannya.'” Dan setelah kedua rasul itu pergi ke Betfage seperti Guru suruhkan, mereka menemukan keledai muda itu tertambat di dekat induknya di jalan terbuka dan dekat dengan rumah di sudut. Saat Petrus mulai membuka ikatan keledai itu, pemiliknya datang dan bertanya mengapa mereka melakukan ini, dan ketika Petrus menjawabnya seperti yang Yesus telah suruhkan, orang itu berkata: “Jika Gurumu itu adalah Yesus dari Galilea, biarlah dia memiliki keledai muda itu.” Maka mereka kembali membawa keledai itu bersama mereka.
172:3.7 (1881.5) Pada saat ini beberapa ratus musafir telah berkumpul sekitar Yesus dan para rasulnya. Sejak pertengahan pagi para pengunjung yang lewat dalam perjalanan mereka ke Paskah telah menunggu. Sementara itu, Daud Zebedeus dan beberapa mantan rekan utusannya memutuskan sendiri untuk buru-buru pergi ke Yerusalem, dimana mereka secara efektif menyebarkan laporan di antara kerumunan musafir yang berkunjung di seputar bait suci bahwa Yesus dari Nazaret sedang membuat pawai kemenangan masuk ke dalam kota. Oleh karena itu, beberapa ribu pengunjung ini berbondong-bondong keluar untuk menyambut nabi dan pembuat mujizat yang banyak dibicarakan ini, yang beberapa meyakininya sebagai Mesias. Orang banyak ini, yang keluar dari Yerusalem, bertemu Yesus dan kerumunan orang yang masuk ke kota tepat setelah mereka melewati punggung Bukit Zaitun dan mulai turun ke dalam kota.
172:3.8 (1882.1) Sementara arak-arakan dimulai dari Betania, terjadi antusiasme yang besar di kalangan kerumunan meriah para murid, orang percaya, dan musafir yang berkunjung, banyak yang berasal dari Galilea dan Perea. Tepat sebelum mereka mulai, dua belas wanita dari korps wanita yang asli, disertai oleh beberapa rekan mereka, tiba di lokasi dan bergabung dengan prosesi yang unik ini sementara bergerak dengan riang gembira ke arah kota.
172:3.9 (1882.2) Sebelum mereka berangkat, si kembar Alfeus menaruh jubah-jubah mereka di atas keledai dan memeganginya sementara Guru naik. Sementara arak-arakan bergerak menuju puncak Bukit Zaitun, kerumunan meriah melemparkan pakaian-pakaian mereka di tanah dan membawa ranting dari pohon-pohon yang berdekatan untuk membuat karpet kehormatan bagi keledai yang membawa sang Putra kerajaan, Mesias yang dijanjikan. Sementara kerumunan riang itu bergerak ke arah Yerusalem, mereka mulai bernyanyi, atau lebih tepatnya berteriak serempak, Mazmur, “Hosana bagi Anak Daud; diberkatilah dia yang datang dalam nama Tuhan. Hosana di tempat yang mahatinggi. Diberkatilah kerajaan yang turun dari surga.”
172:3.10 (1882.3) Hati Yesus ringan dan ceria saat mereka bergerak bersama hingga dia tiba di punggung Bukit Zaitun, di mana kota dan menara-menara bait suci terpampang penuh dalam pandangan; di sana Guru menghentikan pawai, dan keheningan besar menimpa semua orang karena mereka melihat dia menangis. Melihat ke atas kepada orang banyak yang datang keluar dari kota untuk menyambutnya, Guru, dengan emosi besar dan dengan suara penuh tangis, mengatakan: “O Yerusalem, jika saja kamu tahu, kamu pun, setidaknya dalam harimu ini, hal-hal yang termasuk pada damaimu, dan yang kamu bisa miliki dengan begitu cuma-cuma! Tapi sekarang kemuliaan-kemuliaan ini akan disembunyikan dari matamu. Kamu akan hendak menolak Putra Damai dan berpaling dari injil keselamatan. Hari-hari akan segera datang ke atas kamu ketika musuh-musuhmu akan menggali parit sekeliling sekitarmu dan mengepung kamu pada setiap sisi; mereka akan benar-benar menghancurkan kamu, sedemikian rupa sehingga tidak satu batu pun yang akan dibiarkan di atas yang lain. Dan semua ini akan menimpa kamu karena kamu tidak tahu waktu kunjungan ilahi kepadamu. Kamu hendak menolak pemberian Tuhan, dan semua orang akan menolak kamu.”
172:3.11 (1882.4) Setelah dia selesai berbicara, mereka mulai menuruni Bukit Zaitun dan segera bergabung dengan banyak pengunjung yang telah datang dari Yerusalem melambaikan daun-daun palem, menyerukan hosana, dan dengan kata lain menyatakan rasa gembira dan persekutuan yang baik. Guru tidak merencanakan bahwa kerumunan orang banyak ini akan keluar dari Yerusalem untuk menemui mereka; itu adalah pekerjaan orang-orang lain. Dia tidak pernah merencanakan sebelumnya sesuatu yang dramatis.
172:3.12 (1882.5) Seiring dengan orang banyak yang mengalir untuk menyambut Guru, datanglah juga banyak orang Farisi dan musuh-musuhnya yang lain. Mereka begitu gelisah oleh letupan pengakuan orang banyak yang tiba-tiba dan tak terduga ini sehingga mereka takut untuk menangkapnya supaya jangan sampai tindakan tersebut memicu pemberontakan terbuka rakyat. Mereka sangat takut akan sikap sejumlah besar pengunjung, yang telah mendengar banyak tentang Yesus, dan karena banyak dari mereka percaya kepadanya.
172:3.13 (1882.6) Saat mereka mendekati Yerusalem, orang banyak menjadi lebih demonstratif, begitu rupa sehingga beberapa orang Farisi berusaha berjalan di sisi Yesus dan berkata: “Guru, engkau harus menegur murid-muridmu dan mendorong mereka untuk berperilaku lebih pantas.” Jawab Yesus: “Sudah selayaknya anak-anak ini harus menyambut Putra Damai, yang imam-imam kepala telah tolak. Akan sia-sia untuk menghentikan mereka kalau tidak maka menggantikan mereka batu-batu di pinggir jalan ini akan berteriak.”
172:3.14 (1882.7) Orang-orang Farisi bergegas mendahului pawai untuk bergabung kembali dengan Sanhedrin, yang saat itu sedang dalam pertemuan di bait suci, dan mereka melaporkan kepada rekan-rekan mereka: “Lihat, semua yang kita lakukan itu sia-sia; kita dibingungkan oleh orang Galilea ini. Orang-orang menjadi gila karenanya; jika kita tidak menghentikan orang-orang bodoh ini, seluruh dunia akan mengikutinya.”
172:3.15 (1883.1) Benar-benar tidak ada makna mendalam yang perlu dikaitkan dengan ledakan antusiasme populer orang banyak yang dangkal dan spontan ini. Sambutan ini, meskipun gembira dan tulus, tidak menunjukkan suatu keyakinan nyata atau mendalam dalam hati orang banyak yang bergembira ini. Kerumunan orang banyak yang sama ini juga yang sama-sama bersedia dengan cepat menolak Yesus belakangan pada minggu ini begitu Sanhedrin mengambil sikap yang kuat dan pasti melawan dia, dan ketika mereka menjadi kecewa—ketika mereka menyadari bahwa Yesus tidak akan mendirikan kerajaan sesuai dengan harapan yang lama mereka idam-idamkan.
172:3.16 (1883.2) Namun demikian seluruh kota itu gempar, sedemikian rupa sehingga semua orang bertanya, “Siapa orang ini?” Dan orang banyak itu menjawab, “Inilah nabi dari Galilea, Yesus dari Nazaret.”
172:4.1 (1883.3) Sementara kembar Alfeus mengembalikan keledai kepada pemiliknya, Yesus dan sepuluh rasul melepaskan diri dari rekan-rekan dekat mereka dan berjalan-jalan sekitar bait suci, melihat persiapan untuk Paskah. Tidak dilakukan upaya untuk menganiaya Yesus karena Sanhedrin sangat takut pada orang banyak, dan hal itu, bagaimanapun juga, adalah salah satu alasan Yesus membiarkan orang banyak itu menyambut dirinya seperti itu. Para rasul sedikit mengerti bahwa ini adalah satu-satunya prosedur manusiawi yang bisa efektif untuk mencegah penangkapan langsung Yesus pada saat memasuki kota. Guru ingin untuk memberikan para penduduk Yerusalem, yang tinggi dan yang rendah, serta puluhan ribu pengunjung Paskah, kesempatan satu lagi dan terakhir ini untuk mendengar injil dan menerima Putra Damai itu, jika mereka mau.
172:4.2 (1883.4) Dan sekarang, saat malam menjelang dan orang banyak pergi mencari makan, Yesus dan para pengikut-pengikut dekatnya ditinggalkan sendirian. Alangkah aneh hari itu! Para rasul termangu-mangu, tetapi tidak bisa berkata-kata. Tidak pernah, dalam beberapa tahun hubungan mereka dengan Yesus, mereka melihat hari seperti itu. Selama beberapa saat mereka duduk dekat kas perbendaharaan, menonton orang-orang memasukkan sumbangan mereka: orang kaya menempatkan banyak ke dalam kotak penerimaan dan semua memberikan sesuatu sesuai dengan kadar kepunyaan mereka. Akhirnya datanglah seorang janda miskin, berpakaian sederhana, dan mereka mengamati saat ia memasukkan dua keping (koin tembaga kecil) ke dalam kotak persembahan. Dan kemudian berkatalah Yesus, memanggil perhatian para rasul terhadap janda itu: “Perhatikan dengan baik apa yang baru saja kamu lihat. Janda miskin ini memberikan lebih dari semua yang lain, karena semua orang lain ini, dari kelebihan mereka, memberikan sedikit sebagai pemberian, tapi wanita miskin ini, meskipun berkekurangan, ia memberikan semua yang ia punya, bahkan nafkahnya.”
172:4.3 (1883.5) Sementara malam mulai tiba, mereka berjalan sekitar istana-istana bait suci dalam keheningan, dan setelah Yesus mengamati adegan-adegan yang akrab dalam ingatannya ini sekali lagi, mengingat emosi-emosinya sehubungan dengan kunjungan sebelumnya, tidak terkecuali yang terakhir sebelumnya, ia berkata, “Marilah kita pergi ke Betania untuk istirahat kita.” Yesus, dengan Petrus dan Yohanes, pergi ke rumah Simon, sementara para rasul yang lain menginap di antara teman-teman mereka di Betania dan Betfage.
172:5.1 (1883.6) Minggu malam ini saat mereka kembali ke Betania, Yesus berjalan di depan para rasul. Tak sepatah kata pun diucapkan sampai mereka berpisah setelah tiba di rumah Simon. Tidak ada dua belas orang yang pernah mengalami emosi yang begitu beragam dan tidak bisa dijelaskan yang saat itu bergelora melalui batin dan jiwa para duta kerajaan ini. Orang-orang Galilea yang kokoh ini bingung dan gelisah; mereka tidak tahu apa yang diharapkan berikutnya; mereka terlalu tercengang sehingga menjadi amat takut. Mereka tidak tahu apa-apa tentang rencana Guru untuk hari berikutnya, dan mereka tidak bertanya apa-apa. Mereka pergi ke penginapan mereka, meskipun mereka tidak tidur banyak, kecuali si kembar. Tetapi mereka tidak melakukan penjagaan bersenjata terhadap Yesus di rumah Simon.
172:5.2 (1884.1) Andreas menjadi benar-benar bingung, nyaris hampir linglung. Dia adalah satu-satunya rasul yang tidak secara serius berusaha untuk mengevaluasi ledakan pujian orang banyak. Dia terlalu disibukkan dengan pemikiran akan tanggung jawabnya sebagai kepala korps kerasulan untuk memberikan pertimbangan serius terhadap arti atau makna dari seruan hosana keras dari orang banyak itu. Andreas sibuk mengawasi beberapa rekan-rekannya karena ia takut mungkin terbawa oleh emosi mereka selama kegembiraan, terutama Petrus, Yakobus, Yohanes, dan Simon Zelot. Sepanjang hari ini dan hari-hari segera berikutnya, Andreas terganggu oleh keraguan-keraguan serius, tapi dia tidak pernah mengungkapkan rasa was-was ini pada rekan-rekan kerasulannya. Dia prihatin tentang sikap beberapa dari dua belas yang ia tahu dipersenjatai dengan pedang; tetapi ia tidak tahu bahwa saudaranya sendiri, Petrus, sedang membawa senjata seperti itu. Maka arak-arakan ke Yerusalem itu membuat kesan yang relatif dangkal pada Andreas; dia terlalu sibuk dengan tanggung jawab jabatannya sehingga tidak terpengaruh.
172:5.3 (1884.2) Simon Petrus pada awalnya hampir hanyut oleh manifestasi antusiasme populer ini; tetapi ia amat disadarkan pada saat mereka kembali ke Betania malam itu. Petrus hanya tidak bisa memahami tentang Guru. Dia sangat dikecewakan karena Yesus tidak menindaklanjuti gelombang dukungan populer ini dengan semacam pernyataan. Petrus tidak bisa mengerti mengapa Yesus tidak berbicara kepada orang banyak ketika mereka tiba di bait suci, atau setidaknya mengizinkan salah satu dari para rasul untuk berpidato pada kerumunan orang itu. Petrus adalah seorang pengkhotbah besar, dan ia tidak suka melihat hadirin yang besar, mau menerima, dan antusias seperti itu disia-siakan. Dia akan lebih suka untuk memberitakan injil kerajaan kepada kerumunan itu tepat di sana di bait suci; namun Guru telah secara khusus melarang mereka agar mereka tidak mengajar atau berkhotbah sementara di Yerusalem pada minggu Paskah ini. Reaksi dari prosesi spektakuler masuk ke kota itu membawa petaka bagi Simon Petrus; pada malam hari ia disadarkan dan menjadi sedih tidak kepalang.
172:5.4 (1884.3) Bagi Yakobus Zebedeus, hari Minggu ini adalah hari habis akal dan kebingungan yang mendalam; ia tidak bisa menangkap pemaknaan dari apa yang sedang terjadi; ia tidak bisa memahami tujuan Guru dengan mengizinkan puji-pujian liar ini dan kemudian menolak untuk mengucapkan sepatah kata pun kepada rakyat setelah mereka tiba di bait suci. Sementara prosesi bergerak menuruni Bukit Zaitun menuju Yerusalem, lebih khusus ketika mereka bertemu dengan ribuan musafir yang mengalir maju untuk menyambut Guru, Yakobus terbelah oleh konflik emosi kegembiraan dan kepuasannya terhadap apa yang ia lihat, dan dengan perasaan ketakutan mendalam mengenai apa yang akan terjadi ketika mereka nanti mencapai bait suci. Kemudian ia murung dan dikuasai kekecewaan ketika Yesus turun dari keledai dan melanjutkan dengan berjalan santai sekitar halaman bait suci. Yakobus tidak bisa mengerti alasan membuang sebuah kesempatan yang luar biasa seperti itu untuk memberitakan kerajaan. Menjelang malam, pikirannya dicengkeram oleh ketidakpastian yang menyedihkan dan mengerikan.
172:5.5 (1884.4) Yohanes Zebedeus yang agak memahami mengapa Yesus melakukan ini; setidaknya ia memahami sebagian makna rohani dari apa yang disebut pawai kemenangan masuk ke Yerusalem ini. Sementara orang banyak bergerak menuju bait suci, dan saat Yohanes melihat Gurunya duduk menunggang keledai, dia ingat mendengar Yesus suatu kali pernah mengutip bagian dari Kitab Suci, ucapan Zakharia, yang menggambarkan kedatangan Mesias sebagai insan damai dan berkendara masuk ke Yerusalem di atas keledai. Sementara Yohanes memikir-mikirkan ayat-ayat Kitab Suci ini dalam benaknya, ia mulai memahami makna simbolis dari pertunjukan Minggu sore ini. Setidaknya, ia memahami cukup tentang makna ayat ini untuk memungkinkan dia agak menikmati episode itu dan mencegahnya menjadi terlalu tertekan oleh prosesi kemenangan dengan akhir yang seperti tanpa tujuan jelas ini. Yohanes memiliki jenis pikiran yang secara alami cenderung berpikir dan merasakan dalam lambang-lambang.
172:5.6 (1885.1) Filipus sepenuhnya resah oleh mendadaknya dan spontanitasnya letupan itu. Sementara dalam perjalanan menuruni Bukit Zaitun, ia tidak bisa menata pikirannya sehingga tidak mengerti untuk apa semua demonstrasi itu. Di satu sisi, ia menikmati pertunjukan itu karena Gurunya sedang dihormati. Menjelang saat mereka mencapai bait suci, ia terganggu oleh pikiran bahwa Yesus bisa saja memintanya untuk memberi makan orang banyak, sehingga perilaku Yesus yang berubah menjadi santai menjauh dari keramaian, yang begitu mengecewakan sebagian besar rasul itu, justru sangat melegakan bagi Filipus. Orang banyak kadang kala menjadi cobaan besar untuk pengurus dua belas ini. Setelah ia terbebas dari kekuatiran pribadi tentang kebutuhan jasmani orang banyak ini, Filipus bergabung dengan Petrus dalam ekspresi kekecewaan karena tidak ada yang dilakukan untuk mengajar orang banyak. Malam itu Filipus memikirkan lagi semua pengalaman ini dan tergoda untuk meragukan seluruh gagasan tentang kerajaan; dia dengan jujur menjadi heran tentang apa arti semua hal ini, tetapi ia tidak menyatakan keraguannya kepada siapa pun; ia terlalu mengasihi Yesus. Ia memiliki kepercayaan pribadi yang besar pada Guru.
172:5.7 (1885.2) Natanael, selain dari aspek-aspek perlambang dan nubuatan, adalah yang paling memahami alasan Guru untuk menggalang dukungan populer dari para musafir Paskah. Ia memikirkan bahwa, sebelum mereka mencapai bait suci, bahwa kalau tidak masuk secara demonstratif seperti itu ke Yerusalem, Yesus tentulah akan ditangkap oleh petugas Sanhedrin dan dimasukkan ke dalam penjara saat itu juga dia berani memasuki kota. Karena itu, dia paling tidak terkejut bahwa Guru tidak memanfaatkan lebih lanjut orang banyak yang bersorak-sorai itu sekali dia sudah berada di dalam tembok kota dan dengan demikian telah begitu hebatnya memberi kesan kepada para pemimpin Yahudi agar mereka menghindari agar tidak langsung menangkap dia. Memahami alasan sebenarnya untuk Guru memasuki kota dengan cara ini, Natanael secara alami mengikutinya dengan lebih tenang dan kurang terganggu atau kecewa oleh perilaku Yesus selanjutnya daripada para rasul lainnya. Natanael memiliki keyakinan besar akan pemahaman Yesus terhadap manusia demikian pula akan kebijaksanaan dan kepandaiannya dalam menangani situasi-situasi yang sulit.
172:5.8 (1885.3) Matius pada awalnya tercengang oleh pertunjukan pawai ini. Ia tidak menangkap arti apa yang matanya lihat sampai ia juga mengingat Kitab Suci dalam Zakharia dimana nabi itu telah menyebutkan tentang sukacita Yerusalem karena rajanya datang membawa keselamatan dan naik di atas keledai muda. Saat arak-arakan bergerak ke arah kota dan kemudian mengarah menuju bait suci, Matius menjadi amat gembira; dia yakin bahwa sesuatu yang luar biasa akan terjadi ketika Guru tiba di bait suci di barisan depan orang banyak yang berteriak-teriak ini. Ketika salah seorang Farisi mengejek Yesus, berkata, “Lihat, semuanya, lihat siapa yang datang ke sini, raja orang Yahudi naik keledai!” Matius menjaga tangannya menjauh dari orang itu hanya dengan berusaha kuat menahan diri. Tak satu pun dari dua belas yang lebih tertekan pada perjalanan kembali ke Betania malam itu. Setelah Simon Petrus dan Simon Zelot, ia mengalami ketegangan saraf tertinggi dan berada dalam kondisi kelelahan malam harinya. Tapi paginya Matius banyak terhibur; dia, bagaimanapun, adalah seorang pecundang yang bahagia.
172:5.9 (1886.1) Tomas adalah orang yang paling linglung dan bingung dari seluruh dua belas. Sebagian besar waktu dia hanya mengikutinya, menatap pada tontonan itu dan dengan jujur bertanya-tanya apa yang mungkin menjadi motif Guru untuk ikut serta dalam suatu demonstrasi yang aneh seperti itu. Jauh di dalam hatinya ia menganggap seluruh pertunjukan itu sebagai agak kekanak-kanakan, bahkan betul-betul bodoh. Dia belum pernah melihat Yesus melakukan sesuatu seperti ini dan habis akal untuk menjelaskan perilakunya yang aneh pada hari Minggu sore ini. Pada saat mereka mencapai bait suci, Tomas telah menyimpulkan bahwa tujuan dari demonstrasi populer ini untuk menakut-nakuti Sanhedrin supaya mereka tidak berani segera menangkap Guru. Pada perjalanan kembali ke Betania Tomas berpikir banyak tapi diam saja. Menjelang waktu tidur kepintaran Guru dalam pementasan pawai riuh rendah masuk ke Yerusalem itu mulai membuat kesan yang agak lucu, dan dia banyak terhibur oleh reaksi ini.
172:5.10 (1886.2) Minggu ini dimulai sebagai hari besar bagi Simon Zelot. Dia melihat visi akan pekerjaan ajaib di Yerusalem beberapa hari ke depan, dan dalam hal itu ia benar, tetapi Simon memimpikan pembentukan pemerintahan nasional bangsa Yahudi yang baru, dengan Yesus di atas takhta Daud. Simon melihat kaum nasionalis bertindak segera setelah kerajaan itu diumumkan, dan dirinya sendiri dalam komando tertinggi atas pembentukan pasukan militer kerajaan baru itu. Pada perjalanan turun Bukit Zaitun ia bahkan membayangkan Sanhedrin dan semua simpatisan mereka mati sebelum matahari terbenam hari itu. Ia benar-benar percaya sesuatu yang besar akan terjadi. Ia adalah yang paling berisik dari seluruh orang banyak. Pada pukul lima sore itu ia menjadi seorang rasul yang diam, hancur, dan kecewa. Ia tidak pernah sepenuhnya pulih dari depresi yang menimpa dirinya sebagai akibat dari kejutan hari ini; setidaknya sampai lama setelah kebangkitan Guru.
172:5.11 (1886.3) Bagi si kembar Alfeus ini adalah hari yang sempurna. Mereka benar-benar menikmati sepanjang perjalanan, dan karena tidak hadir (disuruh mengembalikan keledai ke pemiliknya) selama kunjungan diam-diam di sekitar bait suci itu, mereka tidak terkena banyak antiklimaks dari pergolakan populer itu. Mereka tidak bisa memahami perilaku para rasul yang tertunduk ketika mereka kembali ke Betania malam itu. Dalam ingatan kembar, ini adalah selalu hari mereka yang nyaris surga di atas bumi. Hari ini adalah klimaks memuaskan dari seluruh karier mereka sebagai rasul. Dan ingatan dari kegembiraan hari Minggu sore ini membawa mereka melalui semua tragedi dalam minggu yang penuh peristiwa penting ini, sampai ke jam penyaliban. Pawai itu adalah pawai masuk paling tepat seorang raja yang si kembar bisa bayangkan; mereka menikmati setiap momen dari seluruh pawai. Mereka sepenuhnya setuju terhadap semua yang mereka lihat dan lama mengenangnya dalam ingatan.
172:5.12 (1886.4) Dari semua rasul, Yudas Iskariot adalah yang terkena dampak paling buruk dari arak-arakan masuk ke Yerusalem ini. Pikirannya dalam keadaan tidak nyaman karena teguran Guru hari sebelumnya sehubungan dengan pengurapan minyak dari Maria pada pesta di rumah Simon. Yudas merasa jijik melihat seluruh tontonan itu. Baginya hal itu tampak kekanak-kanakan, atau bahkan benar-benar konyol. Saat rasul pendendam ini memandang kegiatan hari Minggu sore ini, bagi dia Yesus tampaknya lebih menyerupai badut dari pada raja. Dia sepenuh hati membenci seluruh acara itu. Ia berbagi pandangan dengan orang Yunani dan Romawi, yang memandang rendah orang yang bersedia naik keledai atau anak keledai. Pada saat prosesi kemenangan telah memasuki kota, Yudas telah hampir mengambil keputusan untuk meninggalkan seluruh ide kerajaan yang seperti itu; ia hampir memutuskan untuk meninggalkan semua upaya jenaka seperti itu untuk mendirikan kerajaan surga. Dan kemudian ia berpikir tentang kebangkitan Lazarus, dan banyak hal lainnya, dan memutuskan untuk tetap tinggal dengan dua belas, setidaknya untuk sehari lagi. Selain itu, ia membawa tas uang, dan ia tidak mau membelot dengan dana kerasulan di tangannya. Dalam perjalanan kembali ke Betania malam itu perilakunya tidak tampak aneh karena semua rasul sama-sama murung dan diam.
172:5.13 (1887.1) Yudas sangat terpengaruh oleh ejekan teman-temannya orang Saduki. Tidak ada faktor tunggal lain yang memberikan pengaruh yang demikian kuat pada dirinya, dalam tekad terakhirnya untuk meninggalkan Yesus dan rekan-rekan rasulnya, seperti episode tertentu yang terjadi tepat ketika Yesus mencapai gerbang kota: Seorang Saduki terkemuka (seorang teman keluarganya Yudas) bergegas ke arahnya dengan semangat ejekan riang gembira dan sambil menampar punggungnya, mengatakan: “Mengapa begitu sedih wajahmu, teman baikku; bergembiralah dan bergabunglah dengan kami semua sementara kami memuji Yesus dari Nazaret sebagai raja orang Yahudi saat ia melalui gerbang-gerbang Yerusalem duduk di atas seekor keledai.” Yudas tidak pernah mengkerut karena penganiayaan, tetapi dia tidak tahan olokan semacam ini. Bersama emosi balas dendam yang sudah lama dipelihara, sekarang bercampur rasa takut diejek yang fatal ini, perasaan yang mengerikan dan takut dipermalukan karena Guru dan sesama rasulnya itu. Di hatinya, duta kerajaan yang ditahbiskan ini sudah menjadi pembelot; yang tersisa baginya hanyalah menemukan suatu alasan yang masuk akal untuk perpecahan terbuka dengan Guru.
Buku Urantia
Makalah 173
173:0.1 (1888.1) PAGI-PAGI pada hari Senin ini, sesuai perjanjian sebelumnya, Yesus dan para rasul berkumpul di rumah Simon di Betania, dan setelah pembicaraan singkat mereka berangkat ke Yerusalem. Dua belas murid itu anehnya diam saja saat mereka berjalan menuju bait suci; mereka belum pulih dari pengalaman hari sebelumnya. Mereka berharap, takut, dan sangat dipengaruhi oleh perasaan terasing tertentu yang tumbuh dari perubahan mendadak taktiknya Guru, ditambah dengan instruksinya bahwa mereka tidak boleh melakukan pengajaran publik sepanjang minggu Paskah ini.
173:0.2 (1888.2) Saat kelompok ini menuruni Bukit Zaitun, Yesus memimpin perjalanan, para rasul mengikuti dekat di belakang dalam keheningan merenung. Hanya ada satu pikiran paling penting dalam pikiran semua kecuali Yudas Iskariot, dan itu adalah: Apa yang akan Guru lakukan hari ini? Satu hal yang memenuhi pikiran Yudas adalah: Apa yang akan aku lakukan? Apakah aku akan pergi bersama Yesus dan rekan-rekanku, atau haruskah aku mundur? Dan jika aku akan berhenti, bagaimana aku harus memisahkan diri?
173:0.3 (1888.3) Sudah sekitar pukul sembilan pada pagi indah ini ketika orang-orang ini tiba di bait suci. Mereka langsung pergi ke pelataran luas di mana Yesus sering mengajar, dan setelah menyapa orang-orang percaya yang sedang menunggu dia, Yesus memasang salah satu mimbar pengajaran dan mulai berbicara pada kerumunan orang yang berkumpul. Para rasul mundur tidak jauh dan menunggu perkembangan.
173:1.1 (1888.4) Suatu lalu lintas komersial besar telah bertumbuh dalam hubungan dengan layanan dan upacara ibadah di bait suci. Ada bisnis menyediakan hewan yang cocok untuk berbagai pengorbanan. Meskipun diperbolehkan bagi seorang jemaah untuk menyediakan hewan korbannya sendiri, namun kenyataannya tetap bahwa hewan-hewan ini harus bebas dari semua “cacat” dalam arti hukum Lewi dan seperti yang ditafsirkan oleh para pengawas resmi bait suci. Banyak umat mengalami dipermalukan karena hewan yang dianggapnya sempurna ditolak oleh pemeriksa bait suci. Oleh karena itu menjadi praktek lebih umum untuk membeli hewan korban di bait suci, dan meskipun ada beberapa pangkalan di Bukit Zaitun yang berdekatan dimana hewan-hewan itu bisa dibeli, namun telah menjadi kebiasaan untuk membeli hewan-hewan ini langsung dari kandang-kandang bait suci. Secara bertahap berkembanglah kebiasaan menjual segala macam hewan korban ini di pelataran (halaman) bait suci. Maka lahirlah sebuah bisnis yang luas, dengan keuntungan yang sangat besar. Sebagian dari keuntungan ini dicadangkan untuk kas bait suci, tetapi bagian yang lebih besar pergi secara tidak langsung ke tangan keluarga-keluarga imam besar yang berkuasa.
173:1.2 (1888.5) Penjualan hewan di bait suci itu sangat menguntungkan karena, ketika seorang umat membeli hewan tersebut, meskipun harganya mungkin agak tinggi, tetapi tidak ada biaya lagi yang harus dibayar, dan dia bisa yakin pengorbanan yang dimaksudkan tidak akan ditolak karena alasan memiliki cacat yang nyata atau teknis. Sekali-sekali, ada sistem-sistem tambahan harga yang lebih mahal selangit diterapkan terhadap rakyat biasa, khususnya selama hari-hari raya kebangsaan yang besar. Pada satu waktu imam-imam yang serakah itu bahkan sampai menuntut setara dengan nilai kerja satu minggu untuk sepasang merpati yang seharusnya dijual kepada orang miskin hanya beberapa sen. “Anak-anak Hanas” itu sudah mulai mendirikan pasar-pasar mereka di sekitar bait suci, pasar barang dagangan itu terus bertahan hingga waktu mereka akhirnya digulingkan oleh massa, tiga tahun sebelum kehancuran bait suci itu sendiri.
173:1.3 (1889.1) Tapi lalu lintas hewan korban dan macam-macam barang dagangan itu bukan satu-satunya cara sehingga halaman bait suci dicemari. Pada saat itu dipelihara sistem perbankan yang luas dan pertukaran komersial yang dilakukan tepat di dalam halaman bait suci. Dan semua ini bisa terjadi dengan cara berikut: Selama dinasti Asmonean orang Yahudi membuat koin uang perak mereka sendiri, dan telah menjadi praktek untuk mengharuskan pajak bait suci setengah syikal dan semua biaya bait suci lain harus dibayar dengan koin Yahudi ini. Peraturan ini mengharuskan bahwa penukar-penukar uang diberi lisensi untuk menukarkan banyak jenis mata uang yang beredar di seluruh Palestina dan provinsi-provinsi lain di Kekaisaran Romawi dengan syikal ortodoks mata uang Yahudi ini. Pajak kepala bait suci, dibayar oleh semuanya kecuali wanita, budak, dan anak-anak, adalah setengah syikal, sekeping koin kira-kira berukuran keping sepuluh sen tetapi dua kali lebih tebal. Pada zaman Yesus para imam juga telah dibebaskan dari pembayaran kewajiban bait suci. Karena itu, dari tanggal 15 sampai tanggal 25 pada bulan sebelum Paskah, para penukar uang yang diakui resmi itu mendirikan kios-kios mereka di kota-kota utama Palestina untuk tujuan menyediakan orang-orang Yahudi dengan uang yang tepat untuk memenuhi kewajiban bait suci setelah mereka mencapai Yerusalem. Setelah periode sepuluh hari ini para penukar uang ini pindah ke Yerusalem dan melanjutkan dengan menata meja pertukaran mereka di halaman-halaman bait suci. Mereka diizinkan untuk meminta ongkos setara dengan tiga hingga empat sen komisi untuk pertukaran satu koin senilai sekitar sepuluh sen, dan dalam kasus koin yang nilainya lebih besar ditawarkan untuk pertukaran, mereka diizinkan untuk mengambil dua kali lipat. Demikian pula para bankir bait suci mendapat untung dari pertukaran semua uang yang dimaksudkan untuk pembelian hewan korban dan untuk pembayaran nazar dan pemberian persembahan.
173:1.4 (1889.2) Para penukar uang bait suci ini tidak hanya melakukan bisnis perbankan biasa untuk mendapat keuntungan dalam pertukaran lebih dari dua puluh jenis uang yang dibawa para musafir yang berkunjung secara berkala ke Yerusalem, tetapi mereka juga terlibat dalam semua jenis transaksi lainnya berkaitan dengan bisnis perbankan. Baik kas bait suci maupun para penguasa bait suci meraih keuntungan luar biasa dari kegiatan-kegiatan komersial ini. Tidak jarang kas bait suci menyimpan di atas sepuluh juta dolar sementara rakyat biasa merana dalam kemiskinan dan terus membayar pungutan-pungutan yang tidak adil ini.
173:1.5 (1889.3) Di tengah-tengah kumpulan para penukar uang, pedagang, dan penjual ternak yang bising ini, Yesus, pada hari Senin pagi ini, berusaha untuk mengajarkan injil kerajaan surgawi. Dia tidak sendirian dalam membenci penduniawian bait suci ini; rakyat biasa, terutama para pengunjung Yahudi dari provinsi-provinsi luar negeri, juga sungguh-sungguh membenci penodaan rumah ibadah bangsa mereka ini demi untuk mencari untung. Pada saat ini Sanhedrin sendiri mengadakan pertemuan rutinnya dalam sebuah ruang yang dikelilingi oleh semua ocehan dan keributan jual beli serta barter ini.
173:1.6 (1890.1) Ketika Yesus hendak memulai pidatonya, terjadi dua hal yang menyita perhatiannya. Di meja uang dari seorang penukar yang berdekatan terjadi perdebatan keras dan panas yang timbul karena tuduhan harga terlalu mahal dari seorang Yahudi Aleksandria, sementara pada saat yang sama udara dipenuhi oleh lenguhan dari kawanan sekitar seratus ekor lembu jantan yang sedang digiring dari satu bagian kandang hewan ke bagian lain. Sementara Yesus berhenti, diam-diam tapi serius merenungkan adegan perdagangan dan kekacauan ini, di dekatnya dia melihat seorang Galilea yang berpikiran sederhana, seorang pria yang pernah berbicara dengannya di Iron, diejek dan didorong-dorong kesana kemari oleh orang-orang Yudea yang congkak dan merasa lebih unggul; dan semua ini bergabung menghasilkan salah satu bangkitnya emosi marah yang aneh dan berkala dalam jiwa Yesus.
173:1.7 (1890.2) Diiringi keheranan para rasulnya yang berdiri dekat, yang menghindari ikut serta dalam apa yang akan segera terjadi, Yesus melangkah turun dari mimbar pengajaran dan, pergi ke pemuda yang sedang menggiring ternak melalui halaman, mengambil cambuk talinya dan dengan cepat mengusir kawanan hewan itu dari bait suci. Tapi itu belum semuanya; dia melangkah dengan gagah di depan tatapan heran ribuan orang yang berkumpul di pelataran bait suci menuju ke kandang ternak yang paling jauh kemudian membuka gerbang setiap kandang dan mengeluarkan hewan-hewan yang dikerangkeng itu. Pada saat ini para musafir yang berkumpul itu seperti tersengat, dan dengan berteriak gempar mereka bergerak menuju pasar dan mulai membalikkan meja-meja penukar uang. Dalam waktu kurang dari lima menit semua perdagangan telah disapu bersih dari bait suci. Pada saat para penjaga Romawi yang berdekatan muncul di tempat kejadian, semuanya tenang, dan orang banyak telah menjadi tertib; Yesus, kembali ke mimbar pembicara, berbicara kepada orang banyak: “Kalian hari ini telah menyaksikan apa yang tertulis dalam Kitab Suci: 'Rumah-Ku akan disebut rumah doa bagi segala bangsa, tetapi kalian telah membuatnya menjadi sarang penyamun.'”
173:1.8 (1890.3) Namun sebelum ia bisa mengucapkan kata-kata lain, kumpulan besar jemaah itu meledak dalam pujian hosana, dan segera sekerumunan pemuda melangkah keluar dari kerumunan untuk menyanyikan lagu-lagu syukur penghargaan karena para pedagang duniawi pencari untung itu telah diusir dari bait suci. Pada saat ini beberapa imam telah tiba di tempat kejadian, dan salah seorang dari mereka berkata kepada Yesus, “Apakah engkau tidak mendengar apa yang anak-anak Lewi itu katakan?” Dan Guru menjawab, “Apakah kamu tidak pernah membaca, 'Bahwa dari mulut bayi dan anak-anak yang menyusu pun puji-pujian sudah disempurnakan'?” Dan seluruh sisa hari itu, sementara Yesus mengajar, para penjaga ditempatkan oleh rakyat untuk menjaga setiap gerbang, dan mereka tidak mau mengizinkan siapa pun untuk membawa walaupun hanya wadah kosong melewati halaman-halaman bait suci.
173:1.9 (1890.4) Ketika imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat mendengar tentang kejadian ini, mereka tercengang. Semakin lagi mereka takut akan Guru, dan semakin lagi mereka bertekad untuk membunuhnya. Tapi mereka tidak tahu berbuat apa. Mereka tidak tahu bagaimana mendatangkan kematiannya, karena mereka sangat takut orang banyak, yang sekarang begitu vokal dalam persetujuan mereka untuk pengusiran para pencari untung duniawi itu. Dan sepanjang hari ini, hari yang tenang dan damai dalam halaman-halaman bait suci, orang-orang mendengar ajaran Yesus dan benar-benar memegang erat kata-katanya.
173:1.10 (1890.5) Tindakan mengejutkan dari Yesus ini di luar pemahaman para rasulnya. Mereka begitu terkejut oleh gerakan tiba-tiba dan tak terduga dari Guru mereka sehingga mereka tetap dalam seluruh episode ini bergerombol bersama-sama dekat mimbar pembicara; mereka tidak pernah ikut sedikitpun melanjutkan pembersihan bait suci ini. Jika kejadian spektakuler ini terjadi sehari sebelumnya, pada saat kedatangan pawai kemenangan Yesus di bait suci pada akhir prosesi riuh rendah melalui pintu gerbang kota, sambil dengan keras dipuji-puji oleh orang banyak, mereka mungkin telah siap untuk hal itu, tapi terjadi seperti itu, mereka sepenuhnya tidak siap untuk ikut serta.
173:1.11 (1891.1) Pembersihan bait suci ini mengungkapkan sikap Guru terhadap komersialisasi praktek-praktek keagamaan serta kebenciannya terhadap semua bentuk ketidakadilan dan pencarian untung dengan mengorbankan orang yang miskin dan yang tidak terpelajar. Episode ini juga menunjukkan bahwa Yesus tidak memandang dengan setuju terhadap penolakan untuk menggunakan kekuatan untuk melindungi mayoritas kelompok manusia tertentu terhadap praktek-praktek tidak adil dan memperbudak dari minoritas tidak adil yang mungkin dapat membentengi diri mereka di belakang kekuasaan politik, keuangan, atau keagamaan. Orang-orang yang licin, jahat, dan penuh tipu daya tidak boleh diizinkan untuk mengorganisir diri mereka untuk eksploitasi dan penindasan atas orang-orang yang, karena idealisme mereka, tidak bersedia menggunakan kekuatan untuk perlindungan diri sendiri atau untuk kelanjutan proyek-proyek kehidupan mereka yang terpuji.
173:2.1 (1891.2) Pada hari Minggu pawai kemenangan masuk ke Yerusalem begitu mempesona para pemimpin Yahudi sehingga mereka menahan diri sehingga tidak menangkap Yesus. Hari ini, pembersihan spektakuler bait suci itu juga secara efektif menunda penangkapan Guru. Hari demi hari para penguasa Yahudi menjadi lebih dan lebih bertekad untuk membunuhnya, tapi mereka terganggu sekali oleh dua ketakutan, yang bekerjasama menunda waktu pelaksanaannya. Imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat tidak mau menangkap Yesus di depan umum karena takut orang banyak mungkin berbalik pada mereka dalam amuk kemarahan; mereka juga takut kemungkinan para penjaga Romawi dipanggil untuk memadamkan pemberontakan rakyat.
173:2.2 (1891.3) Pada sesi siang Sanhedrin disepakati secara bulat bahwa Yesus harus cepat-cepat dilenyapkan, berhubung tidak ada teman Guru yang menghadiri pertemuan ini. Tapi mereka tidak bisa sepakat kapan dan bagaimana dia akan ditahan. Akhirnya mereka setuju menunjuk lima kelompok untuk pergi ke antara orang-orang dan berusaha untuk menjerat Yesus dalam ajarannya atau untuk menjelekkan dirinya di mata orang-orang yang mendengarkan ajarannya. Oleh karena itu, sekitar jam dua siang, ketika Yesus baru saja mulai ceramahnya tentang “Kemerdekaan Anak Tuhan,” sekelompok tua-tua Israel ini maju ke dekat Yesus dan, menyelanya dengan cara yang sesuai kebiasaan, mengajukan pertanyaan ini: “Oleh wewenang apa engkau lakukan hal-hal ini? Siapa yang memberi engkau wewenang ini?”
173:2.3 (1891.4) Pantas sepenuhnya bahwa penguasa bait suci dan para pejabat Sanhedrin Yahudi akan menanyakan pertanyaan ini terhadap siapa saja yang berani mengajar dan bertindak dengan cara yang luar biasa yang telah menjadi ciri khas Yesus, terutama karena menyangkut perbuatan baru-baru ini membersihkan bait suci dari semua perdagangan. Para pedagang dan penukar uang ini semua beroperasi berdasarkan izin langsung dari penguasa tertinggi, dan suatu persentase dari keuntungan mereka dianggap masuk langsung ke kas bait suci. Jangan lupa bahwa wewenang adalah kata pengenal seluruh Yahudi. Para nabi selalu memicu masalah karena mereka begitu berani mengajar tanpa wewenang, tanpa telah sepatutnya dididik dalam akademi para rabi dan kemudian ditahbiskan secara reguler oleh Sanhedrin. Kurangnya otoritas ini dalam keberanian pengajaran publik dipandang sebagai menunjukkan kelancangan yang bodoh atau pemberontakan yang terbuka. Pada saat ini hanya Sanhedrin yang bisa menahbiskan seorang penatua atau guru, dan upacara tersebut harus berlangsung di hadapan setidaknya tiga orang yang sebelumnya telah ditahbiskan seperti itu. Penahbisan tersebut memberikan gelar “rabi” pada guru itu dan juga membuatnya memenuhi syarat untuk bertindak sebagai hakim, “mengikat dan melepaskan perkara-perkara yang mungkin dibawa kepadanya untuk diadili.”
173:2.4 (1892.1) Para penguasa bait suci yang datang di depan Yesus pada jam sore ini menantang tidak hanya ajarannya, tapi perbuatannya. Yesus tahu dengan baik bahwa orang-orang yang sama ini telah lama mengajarkan secara umum bahwa wewenangnya untuk mengajar adalah dari Setan, dan bahwa semua karya ajaib itu telah dibuat oleh kuasa para pemuka setan. Karena itu Guru memulai jawabannya pada pertanyaan mereka dengan mengajukan pertanyaan balasan. Kata Yesus: “Aku juga ingin mengajukan satu pertanyaan yang, jika kalian mau menjawab aku, aku juga akan mengatakan kepadamu dengan kuasa manakah aku melakukan pekerjaan-pekerjaan ini. Baptisan Yohanes, dari mana itu? Apakah Yohanes mendapatkan wewenangnya dari surga atau dari manusia?”
173:2.5 (1892.2) Dan ketika para penanya itu mendengar ini, mereka mundur ke satu sisi untuk berembuk di antara mereka sendiri mengenai jawaban yang dapat mereka berikan. Mereka telah berpikir untuk mempermalukan Yesus di depan orang banyak, tapi sekarang mereka menemukan diri mereka amat bingung di depan semua orang yang berkumpul pada waktu itu di pelataran bait suci. Dan kebingungan mereka semua makin jelas ketika mereka kembali kepada Yesus, dengan mengatakan: “Mengenai baptisan Yohanes, kami tidak bisa menjawab; kami tidak tahu.” Mereka menjawab begitu kepada Guru karena mereka telah berunding di antara mereka sendiri: Jikalau kita katakan dari surga, maka dia akan katakan, Mengapa kalian tidak percaya dia, dan barangkali akan menambahkan bahwa dia menerima otoritasnya dari Yohanes; dan jika kita katakan dari manusia, maka mungkin orang banyak akan melawan kita, karena sebagian besar dari mereka berpendapat bahwa Yohanes adalah seorang nabi; dan demikianlah mereka terpaksa untuk datang ke hadapan Yesus dan orang banyak, mengakui bahwa mereka, para guru agama dan pemimpin Israel, tidak dapat (atau tidak mau) menyatakan pendapat tentang misinya Yohanes. Dan setelah mereka berbicara, Yesus, melihat ke bawah kepada mereka, berkata, “Aku pun tidak akan mengatakan kepadamu dengan wewenang apa aku melakukan hal-hal ini.”
173:2.6 (1892.3) Yesus tidak pernah bermaksud untuk mengacu pada Yohanes untuk wewenangnya; Yohanes belum pernah ditahbiskan oleh Sanhedrin. Otoritas Yesus ada dalam dirinya sendiri dan dalam supremasi kekal Bapanya.
173:2.7 (1892.4) Dengan menggunakan metode ini untuk berurusan dengan musuh-musuhnya, Yesus tidak bermaksud untuk mengelak dari pertanyaan. Pada awalnya mungkin tampak bahwa dia bersalah karena menghindar secara pintar ini, tapi tidaklah demikian. Yesus tidak pernah bersedia untuk mengambil keuntungan yang tidak adil dari musuh-musuhnya sekalipun. Dengan apa yang tampaknya sebagai pengelakan ini dia sebenarnya menyediakan kepada semua pendengarnya jawaban atas pertanyaan orang-orang Farisi mengenai wewenang di balik misinya. Mereka telah menegaskan bahwa dia berbuat dengan otoritas dari penghulu setan. Yesus telah berulang kali menegaskan bahwa semua ajaran dan karya-karyanya adalah dengan kuasa dan wewenang dari Bapanya di surga. Pemimpin-pemimpin orang Yahudi ini menolak untuk menerima hal ini dan berusaha untuk menyudutkan dia supaya mengakui bahwa dia adalah seorang guru yang tidak sah karena dia belum pernah dikukuhkan oleh Sanhedrin. Dengan menjawab mereka seperti yang dia lakukan, meskipun tidak menyatakan bahwa wewenangnya dari Yohanes, dia begitu memuaskan rakyat dengan kesimpulan bahwa upaya musuh-musuhnya untuk menjerat dia secara efektif berbalik ke atas mereka sendiri dan banyak menjelekkan mereka di mata semua yang hadir.
173:2.8 (1892.5) Kejeniusan Guru untuk menghadapi musuh-musuhnya inilah yang membuat mereka begitu takut padanya. Mereka tidak mencoba bertanya lagi hari itu; mereka mundur untuk berembuk lebih lanjut di antara mereka sendiri. Tetapi orang-orang tidak lambat untuk melihat ketidakjujuran dan ketidaktulusan dalam pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh para penguasa Yahudi ini. Bahkan orang biasa pun bisa membedakan antara keagungan moral Guru dan kemunafikan pura-pura musuh-musuhnya. Tetapi pembersihan bait suci telah membuat orang Saduki menyeberang ke pihak orang Farisi dalam menyempurnakan rencana untuk membunuh Yesus. Dan orang-orang Saduki saat itu merupakan mayoritas di Sanhedrin.
173:3.1 (1893.1) Saat orang-orang Farisi pengejek itu berdiri di sana dalam keheningan di depan Yesus, dia memandang ke bawah pada mereka dan berkata: “Karena kalian ragu tentang misi Yohanes dan bersekutu dalam permusuhan terhadap pengajaran dan pekerjaan-pekerjaan Anak Manusia, berikan telinga sementara aku memberitahu kalian sebuah perumpamaan: Ada seorang pemilik lahan besar dan terhormat yang memiliki dua putra, dan karena menginginkan bantuan anak-anaknya dalam pengelolaan perkebunan besarnya, ia datang kepada salah seorang dari mereka, berkata, ‘Nak, pergi bekerjalah hari ini di kebun anggurku.’ Dan anak yang sembarangan ini menjawab ayahnya, berkata, ‘Aku tidak mau pergi’; tapi setelah itu ia menyesal dan pergi. Ketika ia menemukan anaknya yang lebih tua, juga dia berkata kepadanya, ‘Nak, pergi bekerjalah di kebun anggurku.’ Dan anak yang munafik dan tidak setia ini menjawab, ‘Ya, ayahku, aku akan pergi.’ Tapi setelah ayahnya pergi, ia tidak pergi. Mari aku bertanya, yang mana dari dua anak ini yang benar-benar melakukan kehendak ayahnya?”
173:3.2 (1893.2) Dan orang-orang berkata dengan sehati, mengatakan, “Anak pertama.” Lalu kata Yesus: “Benar demikian; dan sekarang aku menyatakan bahwa para pemungut cukai dan pelacur, meskipun mereka tampaknya menolak panggilan untuk bertobat, akan melihat kesalahan jalan mereka dan masuk kerajaan Tuhan sebelum kalian, yang membuat kepura-puraan besar melayani Bapa di surga sementara kalian menolak untuk melakukan pekerjaan Bapa. Bukan kalian, orang-orang Farisi dan ahli-ahli kitab, yang percaya Yohanes, melainkan pemungut cukai dan orang berdosa; demikian juga kalian tidak percaya ajaranku, tetapi orang-orang biasa mendengar kata-kataku dengan senang.”
173:3.3 (1893.3) Yesus tidak membenci orang-orang Farisi dan Saduki secara pribadi. Sistem pengajaran dan kebiasaan mereka itulah yang dia hendak cela. Dia tidak bermusuhan dengan manusia siapapun, tetapi di sini terjadi bentrokan tak terelakkan antara agama roh yang baru dan hidup itu melawan agama upacara, tradisi, dan wewenang yang lebih lama.
173:3.4 (1893.4) Sepanjang waktu ini dua belas rasul berdiri di dekat Guru, tetapi mereka sama sekali tidak ikut serta dalam peristiwa-peristiwa ini. Masing-masing dari dua belas bereaksi dengan cara khas mereka pada peristiwa-peristiwa di hari-hari penutupan pelayanan Yesus dalam daging ini, dan masing-masing juga tetap taat pada perintah Guru untuk menghindari semua pengajaran dan khotbah publik selama minggu Paskah ini.
173:4.1 (1893.5) Ketika orang-orang Farisi kepala dan ahli-ahli kitab yang telah berusaha untuk menjerat Yesus dengan pertanyaan-pertanyaan mereka itu telah selesai mendengarkan kisah tentang dua anak, mereka menarik diri untuk berembuk lebih lanjut, dan Guru, mengalihkan perhatiannya pada orang banyak yang mendengarkan, menceritakan perumpamaan lain:
173:4.2 (1893.6) “Ada seorang pria yang baik yang adalah pemilik rumah, dan ia menanami sebuah kebun anggur. Dia memasang pagar sekitarnya, menggali lubang untuk pemerasan anggur, dan membangun sebuah menara untuk para penjaga. Lalu ia menyewakan kebun anggur ini kepada penyewa-penyewa sementara ia pergi pada suatu perjalanan panjang ke negeri lain. Dan ketika musim berbuah mendekat, ia mengirim hamba-hamba kepada penyewa-penyewa itu untuk menerima uang sewanya. Tapi mereka bersekongkol di antara mereka sendiri dan menolak untuk memberikan pada hamba-hamba ini buah yang menjadi hak tuan mereka; sebagai gantinya, mereka menganiaya para hambanya, memukuli yang satu, melempari batu yang lain, dan mengusir yang lain pergi dengan tangan hampa. Dan ketika pemilik rumah mendengar tentang ini semua, ia mengirim hamba lain yang lebih dipercaya untuk berurusan dengan para penyewa jahat ini, dan mereka ini mereka lukai dan juga diperlakukan dengan memalukan. Dan kemudian pemilik rumah mengirim hamba kepercayaannya, pengurusnya, dan yang ini mereka bunuh. Dan masih lagi, dengan sabar dan dengan menahan diri, ia mengirim banyak hamba-hamba lain, tetapi tidak ada yang mereka terima. Beberapa mereka pukuli, yang lain mereka bunuh, dan ketika pemilik rumah telah diperlakukan seperti itu, ia memutuskan untuk mengirimkan anaknya untuk menangani para penyewa yang tidak tahu berterima kasih ini, sambil berkata pada dirinya sendiri, ‘Mereka mungkin saja memperlakukan buruk hamba-hambaku, tetapi mereka pasti akan menunjukkan hormat untuk putra kesayanganku.’ Tapi saat para penyewa yang tidak mau bertobat dan jahat ini melihat anak itu, mereka itu berpikir di antara mereka: 'Ini adalah ahli warisnya; ayo, mari kita bunuh dia dan kemudian warisan akan menjadi milik kita.’ Jadi mereka menangkap dia, dan setelah mengusir dia keluar dari kebun anggur itu, mereka membunuhnya. Kalau tuan kebun anggur itu mendengar bagaimana mereka telah menolak dan membunuh anaknya, apa yang akan dilakukannya pada penggarap-penggarap yang tidak tahu berterima kasih dan jahat itu?”
173:4.3 (1894.1) Dan ketika orang-orang mendengar perumpamaan ini dan pertanyaan yang Yesus ajukan, mereka menjawab, “Dia akan menghabisi orang-orang payah itu dan menyewakan kebun anggurnya kepada petani lain yang jujur yang akan memberikan dia buah-buahan pada musimnya.” Dan ketika beberapa dari mereka yang mendengar merasa bahwa perumpamaan ini mengacu pada bangsa Yahudi dan perlakuannya pada para nabi dan penolakan yang akan datang terhadap Yesus dan injil kerajaan, mereka berkata dengan sedih, “Semoga jangan sampai kita terus melakukan hal-hal ini.”
173:4.4 (1894.2) Yesus melihat sekelompok orang Saduki dan orang Farisi berusaha berjalan melalui kerumunan, dan dia berhenti sejenak sampai mereka mendekati dia, ketika dia berkata: “Kalian tahu bagaimana bapa-bapamu menolak para nabi, dan kalian juga tahu bahwa kalian bertekad dalam hatimu untuk menolak Anak Manusia.” Dan kemudian, sambil melihat dengan tatapan menyelidik pada para imam dan tua-tua yang berdiri di dekatnya, Yesus berkata: “Apakah kalian belum pernah membaca dalam Kitab Suci tentang batu yang dibuang para pembangun, dan yang, ketika orang-orang telah menemukannya, dibuat menjadi batu penjuru? Dan sekali lagi aku memperingatkan kalian bahwa, jika kalian terus menolak injil ini, tidak lama lagi kerajaan Allah akan diambil dari pada kalian dan akan diberikan kepada suatu umat yang bersedia untuk menerima kabar baik dan menghasilkan buah-buah roh. Dan ada sebuah misteri tentang batu ini, karena barangsiapa jatuh ke atasnya, meskipun karena itu ia pecah berantakan, tapi ia akan diselamatkan; tetapi kepada siapapun batu ini menimpa, ia akan hancur menjadi debu dan abunya tersebar ke seluruh empat mata angin.”
173:4.5 (1894.3) Ketika orang-orang Farisi mendengar kata-kata ini, mereka mengerti bahwa Yesus mengacu pada diri mereka dan para pemimpin Yahudi lainnya. Mereka sangat ingin untuk menangkap Yesus saat itu juga dan di sana, tetapi mereka takut orang banyak. Namun demikian, mereka begitu marah oleh kata-kata Guru sehingga mereka menarik diri dan mengadakan pertemuan lebih lanjut di antara mereka sendiri tentang bagaimana mereka dapat menyebabkan kematiannya. Dan malam itu orang Saduki maupun orang Farisi keduanya bergandengan tangan dalam rencana untuk menjebak dia pada hari berikutnya.
173:5.1 (1894.4) Setelah para ahli kitab dan penguasa mundur, Yesus berbicara lagi kepada orang banyak yang berkumpul dan mengatakan perumpamaan tentang pesta pernikahan. Dia berkata:
173:5.2 (1894.5) “Kerajaan surga itu bisa disamakan dengan seorang raja tertentu yang membuat pesta pernikahan untuk anaknya dan mengirim utusan-utusan untuk memanggil orang-orang yang sebelumnya telah diundang ke pesta untuk datang, mengatakan, ‘Semuanya sudah siap untuk perjamuan kawin di istana raja.’ Adapun, banyak dari mereka yang pernah berjanji untuk hadir, pada saat ini menolak untuk datang. Ketika raja mendengar penolakan terhadap undangannya tersebut, ia menyuruh hamba-hamba dan utusan-utusan lainnya, mengatakan: ‘Beritahu semua orang yang diundang, untuk datang, karena, lihatlah, jamuan makanku sudah siap. Lembu dan ternak gemukanku telah dipotong dan semua ini sebagai persiapan untuk perayaan pernikahan mendatang putraku.’ Tapi lagi-lagi mereka yang ceroboh itu mengabaikan panggilan dari raja mereka ini, dan mereka pergi ke urusan mereka, yang satu ke ladang, yang lain ke pembuatan tembikar, dan lain-lain ke barang dagangan mereka. Yang lain lagi tidak puas dengan hanya meremehkan panggilan raja seperti itu, tetapi dalam pemberontakan terbuka mereka menangkap utusan raja dan menganiaya mereka secara memalukan, bahkan membunuh beberapa dari mereka. Dan ketika raja merasakan bahwa tamu-tamu yang dipilihnya, bahkan mereka yang telah menerima undangan pendahuluan dan telah berjanji untuk menghadiri pesta pernikahan itu, pada akhirnya telah menolak panggilan dan dengan memberontak telah menyerang dan membunuh para utusan yang dipilihnya, maka ia menjadi sangat murka. Dan kemudian raja yang dihina ini memerintahkan pasukannya dan tentara sekutu-sekutunya dan menyuruh mereka untuk menghancurkan para pembunuh yang memberontak ini dan membakar kota mereka.
173:5.3 (1895.1) "Dan setelah ia menghukum mereka yang menolak undangannya, ia menunjuk hari lain lagi untuk pesta pernikahan dan berkata kepada utusan-utusannya: ‘Mereka yang pertama kali diundang ke pernikahan itu tidak layak; jadi pergilah sekarang ke persimpangan jalan dan ke jalan raya dan bahkan ke luar batas-batas kota, dan sebanyak yang bisa kalian temukan, undanglah orang-orang asing ini juga untuk datang dan menghadiri pesta pernikahan ini.’ Dan kemudian hamba-hamba tersebut pergi ke semua jalan raya dan tempat-tempat yang di luar jalanan, dan mereka mengumpulkan sebanyak yang bisa mereka temukan, yang baik dan yang jahat, kaya dan miskin, sehingga akhirnya gedung pernikahan itu penuh dengan tamu-tamu yang bersedia. Ketika semua sudah siap, raja datang untuk melihat para tamunya, dan alangkah terkejutnya karena ia melihat ada seorang laki-laki tanpa pakaian pesta. Raja itu, karena ia dengan cuma-cuma telah menyediakan pakaian pesta untuk semua tamunya, berbicara kepada orang ini, mengucapkan: ‘Teman, bagaimana sehingga kamu datang ke ruangan tamu-tamuku pada acara ini tanpa pakaian pesta?' Dan orang yang tidak siap ini terdiam. Lalu kata raja kepada para pegawainya: ‘Usir keluar tamu yang sembarangan ini dari istanaku untuk berbagi nasib dengan banyak semua orang lain yang telah menolak keramahanku dan menolak panggilanku. Aku tidak mau ada yang lain di sini kecuali orang-orang yang senang menerima undanganku, dan yang memberiku kehormatan dengan memakai pakaian tamu yang telah dengan bebas disediakan untuk semuanya.'”
173:5.4 (1895.2) Setelah mengatakan perumpamaan ini, Yesus hendak membubarkan orang banyak ketika seorang percaya yang simpatik, sambil berusaha berjalan melalui kerumunan ke arahnya, bertanya: “Tapi, Guru, bagaimana kami akan tahu tentang hal-hal ini? Bagaimana kami harus siap untuk undangan raja? Apa tanda yang akan engkau berikan kepada kami supaya kami akan tahu bahwa engkau adalah Anak Tuhan?” Dan ketika Guru mendengar ini, ia berkata, “Hanya satu tanda akan diberikan kepadamu.” Dan kemudian, sambil menunjuk ke badannya sendiri, dia melanjutkan, “Hancurkanlah bait suci ini, dan dalam tiga hari aku akan membangkitkannya kembali.” Tapi mereka tidak memahaminya, dan sementara mereka bubar, mereka berbicara di antara mereka sendiri, mengatakan, “Hampir lima puluh tahun bait suci ini telah dibangun, namun dia mengatakan dia akan menghancurkannya dan mendirikannya dalam tiga hari.” Bahkan para rasulnya sendiri tidak memahami makna dari ucapan ini, tetapi kemudian, setelah kebangkitannya, mereka mengingat apa yang telah dikatakannya.
173:5.5 (1895.3) Sekitar jam empat sore ini Yesus memberi isyarat kepada para rasulnya dan menunjukkan bahwa dia ingin meninggalkan bait suci dan pergi ke Betania untuk makan malam mereka dan semalam istirahat. Di tengah perjalanan menuju Bukit Zaitun Yesus menyuruh Andreas, Filipus dan Tomas supaya esok harinya mereka membangun sebuah perkemahan lebih dekat kota, yang dapat mereka tempati selama sisa minggu Paskah. Menaati instruksi ini pagi esoknya mereka mendirikan tenda-tenda mereka di sebuah celah lereng bukit yang menghadap taman perkemahan umum Getsemani, di atas sebidang tanah milik Simon dari Betania.
173:5.6 (1896.1) Sekali lagi sekelompok orang-orang Yahudi yang hening itu berjalan naik sampai lereng barat Bukit Zaitun pada hari Senin malam ini. Dua belas orang ini, seperti belum pernah sebelumnya, mulai merasakan bahwa sesuatu yang tragis akan terjadi. Meskipun pembersihan dramatis bait suci pada awal pagi itu telah membangkitkan harapan mereka melihat Guru menegaskan dirinya dan mewujudkan kuasanya yang dahsyat, peristiwa-peristiwa sepanjang sore hanya berlangsung sebagai suatu antiklimaks karena semua menunjuk ke penolakan pasti ajaran Yesus oleh penguasa-penguasa Yahudi. Para rasul dicengkeram oleh ketegangan dan dicengkeram dalam genggaman kuat ketidakpastian yang mengerikan. Mereka menyadari bahwa mungkin tinggal beberapa hari singkat saja antara peristiwa-peristiwa pada hari yang baru dilewati dan datangnya bencana yang akan datang. Mereka semua merasa bahwa sesuatu yang hebat sekali akan terjadi, tetapi mereka tidak tahu apa yang diharapkan. Mereka pergi ke berbagai tempat mereka untuk beristirahat, tetapi mereka tidur sangat sedikit. Bahkan si kembar Alfeus akhirnya terjaga pada kesadaran bahwa peristiwa-peristiwa dalam kehidupan Guru sedang bergerak cepat menuju puncak terakhirnya.
Buku Urantia
Makalah 174
174:0.1 (1897.1) SEKITAR jam tujuh pada Selasa pagi ini Yesus bertemu para rasul, korps wanita, dan sekitar dua lusin murid terkemuka lainnya di rumah Simon. Pada pertemuan ini dia mengucapkan selamat berpisah kepada Lazarus, memberinya instruksi yang membuat dia cepat-cepat melarikan diri ke Filadelfia di Perea, dimana dia kemudian menjadi terhubung dengan gerakan pekabaran injil yang bermarkas di kota itu. Yesus juga mengatakan selamat tinggal kepada Simon tua, dan memberikan nasihat perpisahannya kepada korps wanita, karena dia tidak pernah lagi secara resmi berbicara kepada mereka.
174:0.2 (1897.2) Pagi ini dia menyambut masing-masing dua belas dengan salam pribadi. Kepada Andreas dia berkata: “Janganlah dikecewakan oleh peristiwa yang tepat di depan. Tetap pegang teguh saudara-saudaramu dan awasi agar mereka tidak menemukan kamu sedang berputus asa.” Kepada Petrus ia berkata: “Jangan taruh percayamu pada lengan daging atau pun pada senjata baja. Dirikan dirimu di atas fondasi-fondasi rohani dari batu-batu yang kekal.” Kepada Yakobus ia berkata: “Jangan mundur karena tampilan-tampilan yang tampak luar. Tetap teguh dalam imanmu, dan kamu akan segera mengetahui kenyataan apa yang kamu percayai.” Kepada Yohanes dia berkata: “Jadilah lembut; kasihilah bahkan musuh-musuhmu; jadilah toleran. Dan ingat bahwa aku telah mempercayakan kamu dengan banyak hal.” Kepada Natanael dia berkata: “Jangan hakimi karena tampilan-tampilan; tetap teguh dalam imanmu ketika semua tampaknya lenyap; tetap setia pada tugasmu sebagai duta kerajaan.” Kepada Filipus dia berkata: “Tetaplah tidak tergoyahkan oleh kejadian-kejadian yang mendekat. Tetap jangan guncang, bahkan ketika kamu tidak bisa melihat jalan. Setialah kepada sumpah pengabdianmu.” Kepada Matius dia berkata: “Jangan lupakan rahmat yang menerima kamu ke dalam kerajaan. Jangan biarkan orang menipumu dari pahala kekalmu. Seperti kamu telah bertahan melawan kecenderungan sifat fana, bersedialah untuk tetap teguh.” Kepada Tomas ia berkata: “Tidak peduli betapa sulitnya itu mungkin, sekarang juga kamu harus berjalan oleh iman dan bukan karena melihat. Jangan ragukan bahwa aku mampu menyelesaikan pekerjaan yang aku telah mulai, dan bahwa aku akhirnya akan melihat semua duta-dutaku yang setia dalam kerajaan di sana.” Kepada kembar Alfeus dia berkata: “Jangan biarkan hal-hal yang kalian tidak mengerti itu menghancurkan kalian. Jujurlah pada kasih sayang di hatimu dan jangan taruh percayamu pada orang-orang besar atau pun pada perubahan sikap orang-orang. Tetaplah dekat saudara-saudaramu.” Dan pada Simon Zelot dia berkata: “Simon, kamu mungkin akan diremukkan oleh kekecewaan, namun rohmu akan naik mengatasi semua yang mungkin menimpa kamu. Apa yang kamu telah gagal untuk belajar dari aku, rohku yang akan mengajari kamu. Carilah kenyataan sebenarnya tentang roh dan berhentilah tertarik oleh bayang-bayang yang tidak nyata dan jasmani itu.” Dan kepada Yudas Iskariot dia berkata: “Yudas, aku telah mengasihi kamu dan telah berdoa agar kamu mau mengasihi saudara-saudaramu. Janganlah lelah dalam berbuat baik; dan aku hendak memperingatkan kamu untuk berhati-hati terhadap jalan sanjungan yang licin dan anak panah ejekan yang beracun.”
174:0.3 (1897.3) Dan setelah dia menyelesaikan salam-salam ini, dia berangkat ke Yerusalem dengan Andreas, Petrus, Yakobus, dan Yohanes sementara rasul-rasul lain mengatur pendirian perkemahan Getsemani, dimana mereka akan pergi ke sana malam itu, dan dimana mereka mendirikan markas mereka selama sisa hidup Guru dalam daging. Sekitar setengah jalan menuruni lereng Bukit Zaitun, Yesus berhenti dan bercakap-cakap lebih dari satu jam dengan empat rasul.
174:1.1 (1898.1) Selama beberapa hari Petrus dan Yakobus telah terlibat dalam membahas perbedaan pendapat mereka tentang ajaran Guru mengenai pengampunan dosa. Mereka berdua sepakat untuk menyampaikan masalah ini di depan Yesus, dan Petrus mengambil kesempatan ini sebagai kesempatan yang pas untuk mendapatkan nasihat Guru. Oleh karena itu, Simon Petrus masuk pada percakapan yang berhubungan dengan perbedaan antara pujian dan penyembahan, dengan bertanya: “Guru, Yakobus dan aku tidak sepakat mengenai ajaranmu yang berkaitan dengan pengampunan dosa. Yakobus mengaku engkau mengajarkan bahwa Bapa mengampuni kita bahkan sebelum kita memintanya, dan aku mempertahankan bahwa pertobatan dan pengakuan harus mendahului pengampunan. Yang mana dari kami yang benar? apa yang engkau katakan?”
174:1.2 (1898.2) Setelah hening sesaat Yesus menatap dengan sungguh-sungguh pada keempatnya dan menjawab: “Saudara-saudaraku, kamu salah dalam pendapat-pendapat kamu karena kamu tidak memahami sifat hubungan akrab dan penuh kasih antara ciptaan dan Pencipta, antara manusia dan Tuhan. Kamu gagal untuk memahami simpati pengertian itu yang orang tua bijak pikirkan bagi anaknya yang belum dewasa dan kadang-kadang bersalah. Memang diragukan apakah orang tua yang cerdas dan penuh kasih selalu dituntut untuk memaafkan anak yang rata-rata dan normal. Hubungan saling memahami yang terkait dengan sikap kasih itu secara efektif mencegah semua kerenggangan hubungan yang kemudian mengharuskan penyesuaian lagi, yaitu pertobatan anak dan pengampunan dari orang tua.
174:1.3 (1898.3) “Ada bagian dari setiap ayah yang hidup di dalam anak. Ayah menikmati prioritas dan superioritas pemahaman dalam semua perkara yang berhubungan dengan hubungan anak-orang tua. Orang tua dapat melihat belum matangnya anak dari sudut pandang kematangan orang tua yang lebih maju, pengalaman lebih matang dari mitra yang lebih tua. Mengenai anak duniawi dan Bapa surgawi, orang tua ilahi memiliki ketakterbatasan dan keilahian simpati dan kemampuan untuk pengertian yang mengasihi. Pengampunan ilahi itu tak bisa dihindari; hal itu melekat dan tidak dapat dihilangkan dalam pemahaman-Nya Tuhan yang tak terbatas, dalam pengetahuan-Nya yang sempurna tentang semua yang menyangkut penilaian salah dan pilihan keliru si anak itu. Keadilan ilahi itu selamanya begitu adil sehingga hal itu selalu mencakup rahmat yang memahami.
174:1.4 (1898.4) “Ketika seorang yang bijaksana memahami dorongan-dorongan batiniah dari sesamanya, ia akan mengasihi mereka. Dan kalau kamu mengasihi saudaramu, kamu sudah mengampuninya. Kemampuan untuk memahami sifat manusia dan untuk memaafkan kesalahan yang jelas kelihatan ini adalah kemampuan seperti-Tuhan. Jika kamu adalah orang tua yang bijaksana, inilah cara kamu mencintai dan memahami anak-anak kamu, bahkan mengampuni mereka ketika terjadi kesalahpahaman sementara yang sepertinya memisahkan kamu. Anak itu, karena belum dewasa dan kurang dalam pemahaman yang lebih lengkap tentang kedalaman hubungan anak-bapak, haruslah sering merasakan rasa bersalah karena keterpisahan dari persetujuan penuh ayah, tapi ayah yang benar tidak pernah menyadari adanya keterpisahan tersebut. Dosa itu adalah suatu pengalaman dari kesadaran makhluk; dosa itu bukan bagian dari kesadaran-Nya Tuhan.
174:1.5 (1898.5) “Ketidakmampuan atau keengganan kamu untuk mengampuni sesama kamu adalah ukuran dari ketidakdewasaan kamu, kegagalan kamu untuk mencapai simpati, pengertian, dan kasih orang dewasa. Kamu menyimpan kemarahan dan memelihara dendam itu sebanding langsung dengan ketidaktahuan kamu akan sifat bagian-dalam dan kerinduan sebenarnya anak-anak kamu dan sesama kamu. Kasih itu adalah bekerja keluarnya dorongan hidup yang ilahi dari dalam. Kasih itu didasarkan pada pengertian, dipupuk oleh layanan yang tanpa pamrih, dan disempurnakan dalam kebijaksanaan.”
174:2.1 (1899.1) Pada hari Senin malam telah diadakan sidang antara Sanhedrin dan sekitar tambahan lima puluh pemimpin yang dipilih dari antara ahli-ahli kitab, orang Farisi, dan orang Saduki. Menjadi persetujuan bersama dari pertemuan ini bahwa akan berbahaya untuk menangkap Yesus di depan umum karena dia disukai rakyat biasa. Juga menjadi pendapat sebagian besar bahwa harus dibuat upaya sungguh-sungguh untuk menjelekkan dirinya di mata orang banyak sebelum dia dapat ditangkap dan dibawa ke pengadilan. Oleh karena itu, beberapa kelompok orang terpelajar ditunjuk untuk siap sedia pada pagi berikutnya di bait suci untuk berusaha menjerat Yesus dengan pertanyaan-pertanyaan sulit dan dengan kata lain untuk berusaha mempermalukan dia di hadapan rakyat. Akhirnya, orang-orang Farisi, Saduki, dan bahkan orang Herodian semua bersatu dalam upaya untuk menjelekkan Yesus di mata khalayak Paskah.
174:2.2 (1899.2) Selasa pagi, ketika Yesus tiba di pelataran bait suci dan mulai mengajar, dia baru saja mengucapkan beberapa kata ketika sekelompok siswa muda dari perguruan-perguruan tinggi, yang telah dilatih untuk tujuan ini, maju ke depan dan melalui juru bicara mereka berbicara pada Yesus: “Guru, kami tahu engkau adalah seorang guru yang benar, dan kami tahu bahwa engkau memberitakan jalan kebenaran, dan bahwa engkau melayani Tuhan saja, karena engkau tidak takut manusia, dan bahwa engkau tidak membeda-bedakan orang. Kami hanya siswa, dan kami ingin mengetahui kebenaran tentang suatu hal yang merepotkan kami; kesulitan kami adalah: Apakah diperbolehkan bagi kami untuk memberikan upeti kepada Kaisar? Haruskah kita memberi atau haruskah kita tidak memberi?” Yesus, memahami kemunafikan dan kelicikan mereka, berkata kepada mereka: “Mengapa kalian datang seperti itu untuk mencobai aku? Tunjukkan padaku uang upeti itu, dan aku akan menjawab kalian.” Dan setelah mereka menyerahkan uang satu dinar, ia melihatnya dan berkata, “Gambar dan tulisan siapa di koin ini?” Dan ketika mereka menjawabnya, “Kaisar,” Yesus mengatakan, “Persembahkan kepada Kaisar hal-hal yang milik Kaisar dan persembahkan kepada Tuhan apa yang milik Tuhan.”
174:2.3 (1899.3) Setelah dia menjawab ahli-ahli kitab muda dan kaki tangan Herodian mereka seperti ini, mereka mundur dari hadapannya, dan rakyat, bahkan orang-orang Saduki, menikmati kebingungan mereka. Bahkan para pemuda yang telah berusaha untuk menjeratnya sangat heran mendengar kecerdasan tak terduga dari jawaban Guru.
174:2.4 (1899.4) Pada hari sebelumnya para penguasa telah berusaha untuk menjegalnya di depan orang banyak mengenai perkara-perkara otoritas keagamaan, dan setelah gagal, mereka sekarang berusaha untuk melibatkan dia dalam diskusi berbahaya tentang otoritas sipil. Baik Pilatus maupun Herodes berada di Yerusalem pada saat ini, dan musuh-musuh Yesus menerka bahwa, jika dia berani menyarankan melawan pembayaran upeti kepada Kaisar, mereka bisa pergi seketika ke depan penguasa Romawi dan mendakwa dia dengan hasutan untuk memberontak. Di sisi lain, jika dia menyarankan pembayaran upeti dengan banyak kata-kata, mereka dengan tepat memperhitungkan bahwa pernyataan seperti itu akan sangat melukai kebanggaan nasional pendengar-pendengar Yahudinya, sehingga menjauhkan sikap baik dan rasa suka dari orang banyak.
174:2.5 (1899.5) Dalam semua hal ini musuh-musuh Yesus dikalahkan karena ada putusan terkenal dari Sanhedrin, yang dibuat untuk pedoman orang Yahudi yang tersebar di antara bangsa-bangsa kafir, bahwa “hak membuat uang membawa bersamanya hak untuk memungut pajak.” Dengan cara ini Yesus menghindari perangkap mereka. Kalau menjawab “Tidak” pada pertanyaan mereka akan menjadi setara dengan menghasut pemberontakan; kalau menjawab “Ya” akan mengejutkan perasaan kebangsaan yang mengakar dalam di masa itu. Guru tidak menghindari pertanyaan ini; dia hanya menggunakan kebijaksanaan untuk membuat jawaban ganda. Yesus tidak pernah suka mengelak, tapi dia selalu bijaksana dalam berurusan dengan orang-orang yang berusaha untuk melecehkan dan membunuhnya.
174:3.1 (1900.1) Sebelum Yesus dapat memulai ajarannya, kelompok lain datang ke depan untuk menanyainya, kali ini serombongan orang-orang Saduki yang terpelajar dan licik. Juru bicara mereka, mendekati dia, mengatakan: “Guru, Musa mengatakan bahwa jika seorang pria yang sudah menikah meninggal, tanpa meninggalkan anak, saudaranya harus mengambil istrinya dan membangkitkan keturunan bagi saudaranya yang telah meninggal. Adapun terjadi kasus dimana ada laki-laki yang memiliki enam saudara meninggal tanpa anak; saudara berikutnya mengambil istrinya, tetapi juga segera meninggal, tanpa meninggalkan anak-anak. Demikian juga adik kedua mengambil istrinya, tapi ia juga meninggal tanpa meninggalkan keturunan. Dan seterusnya sampai semua enam bersaudara telah dengan dia, dan semua keenam-enamnya mereka meninggal tanpa meninggalkan anak-anak. Dan kemudian, setelah mereka semua, wanita itu sendiri meninggal. Sekarang, apa yang kami ingin tanyakan adalah ini: Dalam kebangkitan istri siapa perempuan itu karena semua tujuh bersaudara ini kawin dengan dia?”
174:3.2 (1900.2) Yesus tahu, dan begitu pula rakyat, bahwa orang-orang Saduki ini tidak tulus dalam mengajukan pertanyaan ini karena sepertinya tidak mungkin kasus seperti itu benar-benar terjadi; dan selain itu, praktek saudara-saudara orang yang sudah meninggal berusaha untuk melahirkan anak baginya itu praktis menjadi hanya tulisan mati saja saat itu di antara orang-orang Yahudi. Namun demikian, Yesus merendah untuk menjawab pertanyaan licik mereka. Dia berkata: “Kalian semua memang keliru dalam mengajukan pertanyaan-pertanyaan seperti itu karena kalian tidak mengerti Kitab Suci maupun kekuatan hidup dari Tuhan. Kalian tahu bahwa anak-anak dunia ini bisa kawin dan dikawinkan, tetapi kalian tidak kelihatann mengerti bahwa mereka yang dianggap layak untuk mencapai dunia-dunia yang akan datang, melalui kebangkitan orang-orang benar itu, tidaklah kawin dan tidak dikawinkan. Mereka yang mengalami kebangkitan dari mati adalah lebih seperti malaikat-malaikat di surga, dan mereka tidak pernah mati. Orang-orang yang dibangkitkan ini adalah anak-anak Tuhan selama-lamanya; mereka adalah anak-anak terang yang dibangkitkan ke dalam kemajuan hidup yang kekal. Dan bahkan Bapa Musamu memahami hal ini, karena, sehubungan dengan pengalamannya dengan semak yang terbakar, ia mendengar Bapa berkata, 'Akulah Allah Abraham, Allah Ishak, dan Allah Yakub.' Dan demikianlah, bersama dengan Musa, memang kunyatakan bahwa Bapaku bukanlah Tuhan orang mati, melainkan Tuhan orang hidup. Dalam Dia kalian memang semua hidup, berkembang biak, dan memiliki keberadaan fana kalian.”
174:3.3 (1900.3) Setelah Yesus selesai menjawab pertanyaan-pertanyaan ini, orang-orang Saduki mundur, dan beberapa orang Farisi bahkan sampai lupa diri mereka sehingga berseru, “Betul, betul, Guru, engkau telah dengan baik menjawab orang-orang Saduki yang tidak percaya ini.” Orang-orang Saduki tidak berani bertanya-tanya lagi, dan rakyat biasa mengagumi kebijaksanaan ajarannya.
174:3.4 (1900.4) Yesus mengacu hanya kepada Musa dalam perjumpaannya dengan orang-orang Saduki karena sekte religio-politis ini mengakui keabsahan hanya lima kitab yang disebut Kitab-kitab Musa; mereka tidak memperbolehkan bahwa ajaran para nabi diterima sebagai dasar untuk dogma doktrinal. Guru dalam jawabannya, meskipun secara positif menegaskan fakta tentang kelangsungan hidup makhluk fana melalui teknik kebangkitan, namun tidak dalam arti apapun menyetujui keyakinan Farisi akan kebangkitan tubuh manusia secara harfiah. Poin yang Yesus ingin tekankan adalah: Bahwa Bapa telah berfirman, “Aku (sekarang) adalah Allah Abraham, Ishak, dan Yakub,” bukan aku (dulu) adalah Allah mereka.
174:3.5 (1900.5) Orang Saduki telah berpikir untuk menundukkan Yesus pada pengaruh melemahkan dari ejekan, tahu dengan benar bahwa penganiayaan di depan umum pasti akan menciptakan simpati lebih lanjut baginya dalam pikiran orang banyak.
174:4.1 (1901.1) Sekelompok lain orang Saduki telah disuruh untuk bertanya kepada Yesus pertanyaan yang menjerat tentang malaikat, tapi ketika mereka melihat nasib rekan-rekan mereka yang telah berusaha untuk menjebak Yesus dengan pertanyaan mengenai kebangkitan, mereka dengan sangat bijak memutuskan untuk bersabar; mereka mundur tanpa mengajukan pertanyaan. Rencana yang telah diatur sebelumnya dari konfederasi orang-orang Farisi, ahli-ahli kitab, Saduki, dan Herodian adalah untuk mengisi penuh sepanjang hari dengan pertanyaan-pertanyaan yang menjerat ini, berharap dengan cara itu untuk menjelekkan Yesus di depan rakyat dan pada saat yang sama secara efektif untuk mencegahnya memiliki waktu untuk pemberitaan ajarannya yang membuat resah itu.
174:4.2 (1901.2) Kemudian majulah salah satu kelompok dari orang-orang Farisi untuk mengajukan pertanyaan yang melecehkan, dan juru bicaranya, memberi isyarat kepada Yesus, mengatakan: “Guru, aku seorang ahli hukum, dan aku ingin bertanya yang mana, menurut pendapatmu, adalah perintah yang terbesar?” Jawab Yesus: “Hanya ada satu perintah, dan yang satu itu adalah yang terbesar dari semua, dan perintah itu adalah: 'Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa; Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu, dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu.’ Ini adalah perintah besar yang pertama. Dan perintah kedua adalah seperti yang pertama ini; memang, itu berasal langsung darinya, dan itu adalah: ‘Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.’ Tidak ada hukum lain yang lebih besar dari hukum-hukum ini; pada kedua hukum inilah bergantung seluruh hukum dan para nabi.”
174:4.3 (1901.3) Ketika ahli hukum ini merasa bahwa Yesus telah menjawab tidak hanya sesuai dengan konsep tertinggi agama Yahudi, tetapi bahwa dia juga telah menjawab dengan bijaksana di mata orang banyak yang berkumpul, dia pikir lebih baik berani secara terbuka memuji jawaban Guru. Oleh karena itu, dia berkata: “Mengenai kebenaran, Guru, engkau mengatakan dengan benar bahwa Allah itu esa dan tidak ada yang lain selain Dia; dan bahwa mengasihi Dia dengan segenap hati, pengertian, dan kekuatan, dan juga mengasihi sesama seperti diri sendiri, itu adalah perintah agung yang pertama; dan kami sepakat bahwa perintah agung ini jauh lebih penting daripada semua korban bakaran dan korban sembelihan.” Ketika ahli hukum itu menjawab demikian dengan bijaksana, Yesus memandang dia dan berkata, “Temanku, aku merasa bahwa kamu tidak jauh dari kerajaan Allah.”
174:4.4 (1901.4) Yesus berbicara kebenaran ketika dia menyebut ahli hukum ini sebagai “tidak jauh dari kerajaan,” karena malam itu juga ia pergi ke perkemahan Guru dekat Getsemani, mengaku percaya pada injil kerajaan, dan dibaptis oleh Yosia, salah seorang murid Abner.
174:4.5 (1901.5) Dua atau tiga kelompok lain para ahli kitab dan orang Farisi hadir dan berniat untuk mengajukan pertanyaan, tapi mereka dibuat tak berdaya oleh jawaban Yesus kepada ahli hukum itu, atau mereka gentar oleh kegagalan semua yang telah berusaha untuk menjerat dia. Setelah ini tidak ada orang yang berani menanyakan pertanyaan lain di depan umum.
174:4.6 (1901.6) Ketika tidak ada pertanyaan lagi yang datang, dan saat jam siang sudah dekat, Yesus tidak melanjutkan ajarannya tapi puas hanya untuk mengajukan pertanyaan pada orang-orang Farisi dan rekan-rekan mereka. Yesus berkata: “Karena kalian tidak mengajukan pertanyaan lagi, aku ingin menanyakan satu. Apa pendapat kalian tentang Pembebas itu? Yaitu, anak siapakah dia?” Setelah jeda singkat salah seorang ahli kitab menjawab, “Mesias adalah anak Daud.” Dan karena Yesus tahu bahwa telah terjadi banyak perdebatan, bahkan di antara murid-muridnya sendiri, tentang apakah dia adalah anak Daud atau bukan, maka dia mengajukan pertanyaan lebih lanjut: “Jika Pembebas itu memang anak Daud, bagaimana mungkin, dalam Mazmur yang kalian anggap oleh Daud, ia sendiri, berbicara di dalam roh, mengatakan, 'Tuhan berkata kepada tuanku, duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai Kubuat musuh-musuhmu menjadi tumpuan kakimu.’ Jika Daud menyebutnya Tuhan, bagaimana mungkin Dia adalah anaknya?” Meskipun para penguasa, para ahli Taurat, dan imam-imam kepala tidak menjawab pertanyaan ini, mereka juga menahan diri untuk tidak bertanya kepadanya lagi dalam upaya untuk menjeratnya. Mereka tidak pernah menjawab pertanyaan ini yang Yesus ajukan kepada mereka, tetapi setelah kematian Guru mereka mencoba untuk lepas dari kesulitan itu dengan mengubah penafsiran Mazmur ini sehingga membuatnya mengacu pada Abraham bukannya pada Mesias. Lainnya berusaha untuk lepas dari dilema itu dengan menolak bahwa Daud adalah penulis dari yang disebut Mazmur Mesianik ini.
174:4.7 (1902.1) Beberapa saat yang lalu orang-orang Farisi telah menikmati cara bagaimana orang-orang Saduki telah dibungkam oleh Sang Guru; sekarang orang Saduki sangat senang dengan kegagalan orang-orang Farisi; tetapi persaingan tersebut hanya sesaat; mereka dengan cepat lupa perbedaan lama mereka dalam upaya bersatu untuk menghentikan ajaran dan perbuatan Yesus. Tapi dalam seluruh pengalaman ini rakyat biasa mendengar Yesus dengan senang hati.
174:5.1 (1902.2) Sekitar siang hari, saat Filipus sedang membeli persediaan untuk perkemahan baru yang hari itu didirikan di dekat Getsemani, ia disapa oleh sebuah delegasi orang asing, sekelompok orang Yunani percaya dari Aleksandria, Athena, dan Roma, yang juru bicaranya berkata kepada para rasul: “Engkau telah ditunjukkan kepada kami oleh orang-orang yang mengenal engkau; jadi kami datang kepadamu, Pak, dengan permohonan untuk bertemu Yesus, Gurumu.” Filipus begitu terkejut menemui orang-orang kafir Yunani yang terkemuka dan bertanya ini di pasar, dan, karena Yesus telah secara jelas menyuruh agar dua belas semuanya tidak terlibat dalam pengajaran publik selama minggu Paskah, ia agak bingung mengenai cara yang tepat untuk menangani masalah ini. Dia juga bingung karena orang-orang ini kafir asing. Jika saja mereka orang Yahudi atau bukan Yahudi yang berdekatan dan biasa dikenal, ia tidak akan ragu-ragu begitu rupa. Apa yang dia lakukan adalah ini: Ia meminta orang Yunani ini untuk tetap di tempat mereka berada. Saat ia bergegas pergi, mereka menganggap ia pergi mencari Yesus, namun pada kenyataannya ia bergegas ke rumah Yusuf, dimana ia tahu Andreas dan para rasul lain sedang makan siang; dan sambil memanggil Andreas keluar, ia menjelaskan tujuan kedatangannya, dan kemudian, didampingi oleh Andreas, ia kembali ke orang-orang Yunani yang sedang menunggu itu.
174:5.2 (1902.3) Karena Filipus hendak menyelesaikan pembelian pasokan, ia dan Andreas kembali dengan orang-orang Yunani itu ke rumah Yusuf, di mana Yesus menerima mereka; dan mereka duduk berdekatan sementara ia berbicara kepada para rasulnya dan sejumlah murid terkemuka yang berkumpul pada makan siang ini. Kata Yesus:
174:5.3 (1902.4) “Bapaku mengutus aku ke dunia ini untuk mengungkapkan kasih sayang-Nya kepada anak-anak manusia, tetapi mereka yang pada siapa aku pertama kali datang telah menolak untuk menerima aku. Benar, memang, banyak dari kalian telah percaya injilku untuk diri kalian sendiri, tapi anak-anak Abraham dan para pemimpin mereka akan menolak aku, dan dengan berbuat demikian mereka akan menolak Dia yang mengutus aku. Aku telah secara cuma-cuma memberitakan injil keselamatan kepada bangsa ini; aku telah memberitahukan mereka tentang menjadi anak Tuhan dengan sukacita, kebebasan, dan kehidupan yang lebih berlimpah dalam roh. Bapaku telah melakukan banyak karya indah di antara anak-anak manusia yang dibebani ketakutan ini. Tapi benarlah Nabi Yesaya mengacu kepada bangsa ini ketika ia menulis: ‘Siapakah yang percaya kepada berita kami, dan kepada siapakah TUHAN dinyatakan?’ Sesungguhnya para pemimpin umatku telah sengaja membutakan mata mereka sehingga mereka tidak melihat, dan mengeraskan hati mereka agar jangan sampai mereka percaya dan diselamatkan. Selama bertahun-tahun aku telah berusaha untuk menyembuhkan mereka dari ketidakpercayaan mereka sehingga mereka bisa menjadi penerima keselamatan kekal dari Bapa. Aku tahu bahwa tidak semua gagal; beberapa dari kalian memang percaya pesanku. Dalam ruangan ini sekarang ada selusin penuh orang-orang yang dulunya anggota Sanhedrin, atau mereka yang tinggi dalam dewan-dewan negara, meskipun bahkan beberapa dari kalian masih bersembunyi dari pengakuan terbuka tentang kebenaran supaya mereka tidak mengucilkan kalian dari rumah ibadat. Beberapa dari kalian tergoda untuk mencintai kemuliaan manusia lebih dari kemuliaan Tuhan. Tapi aku terpaksa untuk menunjukkan kesabaran karena aku kuatir untuk keselamatan dan kesetiaan bahkan dari beberapa mereka yang telah begitu lama dekat aku, dan yang telah hidup begitu dekat di sisiku.
174:5.4 (1903.1) “Dalam ruang perjamuan ini aku melihat ada berkumpul orang Yahudi dan orang bukan Yahudi dalam jumlah hampir sama, dan aku akan berbicara pada kalian sebagai yang pertama dan terakhir dari kelompok seperti itu yang aku dapat ajar dalam urusan-urusan kerajaan sebelum aku pergi kepada Bapa.”
174:5.5 (1903.2) Orang-orang Yunani ini telah hadir dengan setia pada pengajaran Yesus di bait suci. Pada Senin malam mereka telah mengadakan konferensi di rumah Nikodemus, yang berlangsung sampai fajar, dan tiga puluh dari mereka telah memilih untuk masuk ke kerajaan.
174:5.6 (1903.3) Saat Yesus berdiri di hadapan mereka saat ini, dia merasakan akhir dari satu zaman dan awal zaman yang berikutnya. Sambil mengalihkan perhatian kepada orang-orang Yunani itu, Guru berkata:
174:5.7 (1903.4) “Siapa yang percaya injil ini, percaya tidak hanya kepadaku, tapi percaya Dia yang mengutus aku. Ketika kamu melihat kepadaku, kamu tidak hanya melihat Anak Manusia tetapi juga Dia yang mengutus aku. Akulah terang dunia, dan barangsiapa mau percaya ajaranku tidak lagi tinggal dalam kegelapan. Jika kamu orang bukan Yahudi mau mendengar aku, kamu akan menerima firman hidup dan akan masuk segera ke dalam kemerdekaan bahagia dari kebenaran sebagai anak Tuhan. Jika orang-orang sesama sebangsaku, orang-orang Yahudi, memilih untuk menolak aku dan menolak ajaran-ajaranku, aku tidak akan menghakimi mereka, karena aku datang bukan untuk menghakimi dunia tetapi untuk menawarinya keselamatan. Namun demikian, mereka yang menolak aku dan menolak untuk menerima ajaranku akan dibawa ke pengadilan pada waktunya oleh Bapaku dan mereka yang Dia telah tunjuk untuk menghakimi berdasarkan seperti menolak karunia rahmat dan kebenaran keselamatan. Ingat, semua kamu, bahwa aku tidak berbicara dari diriku sendiri, tetapi aku telah dengan setia menyatakan kepada kamu apa yang Bapa perintahkan harus aku wahyukan kepada anak-anak manusia. Dan kata-kata yang Bapa menyuruh aku untuk mengatakan kepada dunia adalah kata-kata kebenaran ilahi, rahmat abadi, dan hidup yang kekal.
174:5.8 (1903.5) “Tapi pada orang Yahudi maupun bukan Yahudi aku menyatakan waktunya telah hampir tiba ketika Anak Manusia akan dimuliakan. Kamu tahu benar bahwa, kalau biji gandum tidak jatuh ke bumi dan mati, ia akan tetap sendirian; tetapi jika mati di tanah yang baik, biji itu akan tumbuh menjadi hidup lagi dan menghasilkan banyak buah. Siapa yang secara mementingkan diri mencintai hidupnya sendiri berada dalam bahaya kehilangan hidupnya; tapi siapa yang bersedia memberikan nyawanya demi aku dan karena injil akan menikmati kehidupan yang lebih berlimpah di atas bumi dan dalam surga, hidup yang kekal. Jika kamu benar-benar mau mengikuti aku, meskipun setelah aku pergi kepada Bapa, maka kamu akan menjadi murid-muridku dan hamba-hamba yang tulus untuk manusia sesamamu.
174:5.9 (1903.6) “Aku tahu waktuku semakin dekat, dan aku gelisah. Aku merasa bahwa bangsaku bertekad untuk menolak kerajaan itu, tetapi aku bersukacita menerima orang-orang kafir pencari kebenaran ini yang datang kemari hari ini untuk menanyakan jalan terang. Namun demikian, hatiku sakit karena bangsaku, dan jiwaku bingung karena apa yang berada tepat di depanku. Apa yang harus aku katakan ketika aku melihat ke depan dan menyaksikan apa yang akan menimpa aku? Apakah aku akan berkata, Bapa selamatkanlah aku dari saat yang mengerikan ini? Tidak! Untuk tujuan inilah aku telah datang ke dunia dan bahkan sampai pada saat ini. Lebih baik aku akan katakan, dan berdoa agar kalian akan bergabung dengan aku: Bapa, permuliakanlah nama-Mu; kehendak-Mu yang akan jadi.”
174:5.10 (1904.1) Setelah Yesus bersabda demikian, Pelaras Dipersonalisasi yang mendiaminya dalam masa-masa sebelum dia dibaptis muncul di hadapannya, dan saat dia kelihatan jelas berhenti sejenak, roh yang sekarang perkasa yang mewakili Bapa ini berbicara kepada Yesus dari Nazaret, mengatakan: “Aku telah memuliakan nama-Ku dalam penganugerahan dirimu banyak kali, dan aku akan memuliakannya sekali lagi.”
174:5.11 (1904.2) Meskipun orang-orang Yahudi dan bukan Yahudi yang berkumpul di sini tidak mendengar suara apapun, mereka jelas melihat bahwa Guru telah berhenti berbicara sementara suatu pesan datang kepadanya dari suatu sumber di atas manusia. Mereka semua mengatakan, setiap orang kepada orang lain yang berada dekatnya, “Sesosok malaikat telah berbicara kepadanya.”
174:5.12 (1904.3) Lalu Yesus melanjutkan berbicara: “Semua ini tidak terjadi demi aku melainkan demi kamu. Aku tahu pasti bahwa Bapa akan menerima aku dan menerima misiku untuk kepentingan kamu, tetapi sangat perlu supaya kamu dikuatkan dan disiapkan untuk cobaan berat yang tepat di depan. Biarlah aku meyakinkan kamu bahwa kemenangan pada akhirnya akan memahkotai usaha bersama kita untuk mencerahkan dunia dan memerdekakan umat manusia. Tatanan yang lama sedang membawa dirinya sendiri ke penghakiman; Pangeran dunia ini telah aku jatuhkan; dan semua orang akan menjadi bebas oleh terang dari roh yang aku akan curahkan ke atas semua manusia setelah aku naik kepada Bapaku yang di surga.
174:5.13 (1904.4) “Dan sekarang aku nyatakan kepada kamu, bahwa aku, jika aku ditinggikan di bumi dan dalam hidup-hidup kamu, aku akan menarik semua orang kepada diriku dan ke dalam persekutuan Bapaku. Kamu telah percaya bahwa Pembebas akan tinggal di bumi selamanya, tapi aku menyatakan bahwa Anak Manusia akan ditolak oleh manusia, dan bahwa dia akan kembali kepada Bapa. Hanya sedikit waktu lagi aku akan ada dengan kamu; hanya sedikit waktu terang hidup itu akan berada di antara generasi yang gelap ini. Berjalanlah sementara kamu memiliki terang ini sehingga kegelapan dan kekacauan yang akan datang itu tidak dapat menguasai kamu. Siapa yang berjalan dalam kegelapan tidak tahu kemana ia pergi; tetapi jika kamu memilih untuk berjalan dalam terang, kamu semua akan memang menjadi anak-anak Tuhan yang dimerdekakan. Dan sekarang, semua kamu, marilah bersamaku sementara kita kembali ke bait suci dan aku mengucapkan kata-kata perpisahan kepada imam-imam kepala, ahli-ahli kitab, orang-orang Farisi, Saduki, Herodian, dan para penguasa Israel yang dalam kegelapan itu.”
174:5.14 (1904.5) Setelah berbicara demikian, Yesus memimpin berjalan melewati jalan-jalan sempit Yerusalem kembali ke bait suci. Mereka baru saja mendengar Guru mengatakan bahwa ini akan menjadi ceramah perpisahannya di bait suci, dan mereka mengikutinya dalam keheningan dan perenungan mendalam.
Buku Urantia
Makalah 175
175:0.1 (1905.1) TIDAK lama setelah pukul dua pada hari Selasa sore ini, Yesus, disertai oleh sebelas rasul, Yusuf dari Arimatea, tiga puluh orang Yunani, dan murid-murid tertentu lainnya, tiba di bait suci dan memulai penyampaian pidato terakhirnya di halaman bangunan-bangunan suci itu. Ceramah ini dimaksudkan untuk menjadi permohonan terakhirnya kepada bangsa Yahudi dan dakwaan akhir terhadap musuh-musuh bebuyutan dan calon pembunuhnya—para ahli kitab, orang Farisi, Saduki, dan para penguasa utama Israel. Sepanjang pagi hari berbagai kelompok telah memiliki kesempatan untuk bertanya kepada Yesus; sore ini tidak ada yang mengajukan pertanyaan kepadanya.
175:0.2 (1905.2) Saat Guru mulai berbicara, halaman bait suci tenang dan tertib. Para penukar uang dan pedagang tidak berani lagi untuk memasuki bait suci sejak Yesus dan orang banyak yang bangkit itu telah mengusir mereka pada hari sebelumnya. Sebelum memulai ceramah, dengan lembut Yesus memandang pada para pendengar ini yang akan segera mendengar pidato publik perpisahannya tentang rahmat bagi umat manusia digabungkan dengan kecaman terakhirnya terhadap guru-guru palsu dan para penguasa orang-orang Yahudi yang fanatik.
175:1.1 (1905.3) “Sudah lama aku telah bersama kalian, pergi kesana kemari di tanah ini mewartakan kasih Bapa bagi anak-anak manusia, dan banyak yang telah melihat terang dan, oleh iman, telah masuk ke dalam kerajaan surga. Sehubungan dengan pengajaran dan pemberitaan ini Bapa telah melakukan banyak karya ajaib, bahkan hingga kebangkitan orang mati. Banyak orang sakit dan menderita telah dibuat sembuh karena mereka percaya; tapi semua proklamasi kebenaran dan penyembuhan penyakit ini belum membuka mata mereka yang menolak untuk melihat terang, mereka yang bertekad untuk menolak kabar baik tentang kerajaan ini.
175:1.2 (1905.4) “Dalam setiap cara yang sesuai dengan berlakunya kehendak Bapaku, aku dan para rasulku telah melakukan yang terbaik untuk hidup dalam damai dengan saudara-saudara kita, agar sesuai dengan persyaratan yang masuk akal dari hukum-hukum Musa dan tradisi-tradisi Israel. Kami telah terus-menerus mencari perdamaian, tapi para pemimpin Israel tidak mau memilikinya. Dengan menolak kebenaran Tuhan dan terang surga, mereka mempersekutukan diri mereka di sisi kesalahan dan kegelapan. Tidak mungkin ada perdamaian antara terang dan kegelapan, antara hidup dan mati, antara kebenaran dan kesalahan.
175:1.3 (1905.5) “Banyak dari kalian telah berani untuk mempercayai ajaranku dan sudah masuk ke dalam sukacita dan kebebasan dari kesadaran sebagai anak Tuhan. Dan kalian akan menjadi saksiku bahwa aku telah menawarkan keanakan Tuhan yang sama ini pada seluruh bangsa Yahudi, bahkan kepada orang-orang ini yang kini berusaha membunuhku. Dan bahkan sekarang pun Bapaku mau menerima guru-guru buta dan pemimpin-pemimpin munafik ini jika saja mereka mau berpaling kepada-Nya dan menerima rahmat-Nya. Bahkan sekarang pun tidak terlambat bagi bangsa ini untuk menerima firman surga dan untuk menyambut Anak Manusia.
175:1.4 (1906.1) "Bapaku telah lama berurusan dalam rahmat-Nya dengan bangsa ini. Generasi demi generasi telah kami utus para nabi untuk mengajar dan memperingatkan mereka, dan dari generasi ke generasi telah mereka bunuh guru-guru kiriman surga ini. Dan sekarang para imam besar dan penguasa kalian yang keras kepala sengaja juga hendak melakukan hal yang sama. Seperti Herodes menjatuhkan hukuman mati atas Yohanes, kalian demikian juga sekarang bersiap untuk membunuh Anak Manusia.
175:1.5 (1906.2) "Selama ada kemungkinan bahwa orang-orang Yahudi akan berpaling kepada Bapaku dan mencari keselamatan, Allahnya Abraham, Ishak, dan Yakub akan menjaga tangan rahmat-Nya terulur kepada kalian; tetapi ketika kalian sekali mengisi penuh cangkir tanpa penyesalan kalian, dan ketika kalian akhirnya sudah menolak rahmat Bapaku, bangsa ini akan ditinggalkan mencari bantuan sendiri, dan akan dengan cepat tiba pada akhir yang hina. Bangsa ini dipanggil untuk menjadi terang dunia, untuk memancarkan kemuliaan rohani dari bangsa yang kenal Tuhan, tetapi kalian telah begitu jauh menyimpang dari pemenuhan hak ilahi kalian karena para pemimpinmu hendak melakukan kebodohan tertinggi segala abad dalam hal bahwa mereka berada di ambang pada akhirnya menolak karunia Tuhan pada semua orang dan untuk segala zaman—pewahyuan dari kasih Bapa di surga untuk semua makhluk-Nya di bumi.
175:1.6 (1906.3) “Dan kalau kalian sekali menolak pewahyuan dari Tuhan kepada manusia ini, kerajaan surga akan diberikan kepada bangsa-bangsa lain, pada mereka yang akan menerimanya dengan sukacita dan kegembiraan. Dalam nama Bapa yang mengutus aku, aku dengan sungguh-sungguh memperingatkan kalian bahwa kalian hendak kehilangan posisi kalian di dunia sebagai pembawa standar kebenaran abadi dan penjaga hukum ilahi. Aku sekarang hendak menawarkan kalian kesempatan terakhir untuk datang ke depan dan bertobat, untuk menunjukkan niat kalian untuk mencari Tuhan dengan segenap hati kalian dan untuk masuk, seperti anak kecil dan melalui iman yang tulus, ke dalam keamanan dan keselamatan kerajaan surga.
175:1.7 (1906.4) “Bapaku telah lama bekerja untuk keselamatan kalian, dan aku turun untuk hidup di antara kalian dan secara pribadi menunjukkan pada kalian jalannya. Banyak dari orang Yahudi maupun orang Samaria, dan bahkan orang kafir, telah percaya injil kerajaan, tetapi mereka yang seharusnya menjadi yang pertama datang ke depan dan menerima terang surga itu telah dengan kukuh menolak untuk mempercayai pewahyuan tentang kebenaran Tuhan—Tuhan yang diwahyukan dalam manusia dan manusia yang diangkat kepada Tuhan.
175:1.8 (1906.5) “Sore ini rasul-rasulku berdiri di sini di depan kalian dengan diam, tetapi kalian akan segera mendengar suara-suara mereka berdering dengan panggilan kepada keselamatan dan dengan dorongan untuk bergabung dengan kerajaan surga sebagai anak-anak Tuhan yang hidup. Dan sekarang aku memanggil untuk menjadi saksi hal-hal ini, murid-muridku dan orang-orang percaya pada injil kerajaan, serta utusan-utusan gaib di sisi-sisi mereka, bahwa aku telah sekali lagi menawari Israel dan penguasa-penguasanya kelepasan dan keselamatan. Tapi kalian semua melihat bagaimana belas kasihan Bapa diremehkan dan bagaimana utusan-utusan kebenaran ditolak. Namun demikian, aku menasihati kalian bahwa ahli-ahli kitab dan orang-orang Farisi ini masih duduk di kursi Musa, dan karena itu, sampai Yang Paling Tinggi yang memerintah kerajaan manusia akhirnya akan menggulingkan bangsa ini dan menghancurkan tempat para penguasa ini, aku minta kalian bekerjasama dengan tua-tua Israel ini. kalian tidak diminta untuk bersatu dengan mereka dalam rencana mereka untuk membunuh Anak Manusia, tetapi dalam segala hal yang berkaitan dengan perdamaian Israel kalian harus tunduk kepada mereka. Dalam semua hal ini lakukan apa pun yang mereka minta padamu dan lakukan pokok-pokok hukum tapi jangan mengikuti perbuatan jahat mereka. Ingatlah, ini adalah dosa para penguasa ini: Mereka mengatakan apa yang baik, tetapi mereka tidak melakukannya. Kalian tahu betul bagaimana para pemimpin ini mengikatkan beban-beban berat di bahu kalian, beban-beban yang pedih untuk dipikul, dan bahwa mereka tidak mau mengangkat satu jari pun untuk membantu kalian memikul beban-beban berat ini. Mereka telah menindas kalian dengan upacara-upacara dan memperbudak kalian melalui tradisi-tradisi.
175:1.9 (1907.1) “Selain itu, para penguasa yang mementingkan diri ini senang melakukan perbuatan baik mereka supaya mereka akan dilihat oleh manusia. Mereka memperlebar kotak doa yang diikat di dahi mereka dan memperbesar pinggiran jubah resmi mereka. Mereka mendambakan tempat-tempat utama di pesta-pesta dan menuntut kursi pemimpin di rumah-rumah ibadah. Mereka mengingini salam sanjungan di pasar-pasar dan ingin untuk disebut rabi oleh semua orang. Dan bahkan sementara mereka mencari semua kehormatan ini dari manusia, mereka diam-diam merebut rumah janda-janda dan mengambil keuntungan dari ibadah di bait suci. Untuk berpura-pura para munafikun ini membuat doa-doa yang panjang di depan umum dan memberi sedekah untuk menarik perhatian sesama mereka.
175:1.10 (1907.2) “Meskipun kalian harus menghormati penguasa kalian dan menghormati guru-guru kalian, kalian tidak boleh menyebut siapapun sebagai Bapa dalam arti rohani, karena ada satu yang adalah Bapamu, yaitu Tuhan. Tidak boleh juga kalian berusaha untuk menjadi tuan atas saudara-saudaramu dalam kerajaan. Ingatlah, aku telah mengajarkan kalian bahwa siapa yang ingin menjadi yang terbesar di antara kalian harus menjadi pelayan dari semuanya. Jika kalian berani meninggikan diri di hadapan Tuhan, kalian pasti akan direndahkan; tetapi barangsiapa benar-benar merendahkan dirinya akan pasti ditinggikan. Carilah dalam hidup sehari-hari kalian, bukan pemuliaan diri sendiri, tetapi kemuliaan Tuhan. Dengan cerdas tundukkan kehendak kalian sendiri pada kehendak Bapa di surga.
175:1.11 (1907.3) "Jangan keliru kata-kataku. Aku tidak menyimpan kebencian terhadap para imam kepala dan pemimpin yang sekarang pun mencari kehancuranku; aku tidak punya niat buruk untuk ahli-ahli kitab dan orang-orang Farisi ini yang menolak ajaranku. Aku tahu bahwa banyak dari kalian percaya dengan diam-diam, dan aku tahu kalian akan secara terbuka mengaku kesetiaan kalian kepada kerajaan saat waktuku tiba. Tapi bagaimana para rabbi kalian akan membenarkan diri mereka sendiri karena mereka mengaku berbicara dengan Tuhan dan kemudian berani menolak dan membunuh dia yang datang untuk mewahyukan Bapa kepada dunia-dunia?
175:1.12 (1907.4) “Celakalah kalian, ahli-ahli kitab dan orang Farisi, orang-orang munafik! kalian hendak menutup pintu-pintu kerajaan surga terhadap manusia yang tulus karena mereka kebetulan tidak terdidik dalam cara-cara pengajaran kalian. Kalian menolak untuk memasuki kerajaan itu dan pada saat yang sama melakukan segalanya dalam kekuasaan kalian untuk mencegah semua orang lain masuk. Kalian berdiri membelakangi pintu-pintu keselamatan dan melawan semua yang hendak masuk ke dalamnya.
175:1.13 (1907.5) “Celakalah kalian, ahli-ahli kitab dan orang Farisi, orang-orang munafik itulah kalian! Karena kalian memang menjelajah darat dan laut untuk membuat satu orang menjadi penganut agamamu, dan setelah kalian berhasil, kalian tidak puas sampai kalian telah membuatnya dua kali lipat lebih buruk ketimbang dia dulu sebagai anak orang kafir.
175:1.14 (1907.6) “Celakalah kalian, imam-imam dan penguasa kepala yang merebut harta milik orang miskin dan menuntut iuran berat dari mereka yang mau beribadah pada Tuhan, karena mereka pikir ditahbiskan Musa! kalian yang menolak untuk menunjukkan belas kasihan, dapatkah kalian berharap belas kasihan dalam dunia yang akan datang?
175:1.15 (1907.7) “Celakalah kalian, guru-guru palsu, penuntun-penuntun buta! Apa yang bisa diharapkan dari sebuah bangsa ketika orang buta menuntun orang buta? Mereka berdua akan terjerumus ke dalam lubang kebinasaan.
175:1.16 (1907.8) “Celakalah kalian yang menyembunyikan niat kalian ketika kalian bersumpah! kalian adalah orang-orang licik karena kalian mengajarkan bahwa seseorang bisa bersumpah demi bait suci dan melanggar sumpahnya, tetapi barangsiapa yang bersumpah demi emas di bait suci harus tetap terikat. Kalian semua bodoh dan buta. Kalian bahkan tidak konsisten dalam ketidakjujuran kalian, karena mana yang lebih besar, emas atau bait suci yang telah dianggap menguduskan emas itu? Kalian juga mengajarkan bahwa, jika seseorang bersumpah demi mezbah, itu tidak ada artinya; tapi bahwa, jika seseorang bersumpah demi persembahan yang ada di atas mezbah itu, maka ia harus dianggap berhutang. Sekali lagi kalian buta pada kebenaran, karena mana yang lebih besar, persembahan atau mezbah yang menguduskan persembahan itu? Bagaimana bisa kalian membenarkan kemunafikan dan ketidakjujuran seperti itu di hadapan Tuhan di surga?
175:1.17 (1908.1) “Celakalah kalian, ahli-ahli kitab dan orang Farisi dan semua orang-orang munafik lain yang memastikan bahwa mereka memberikan perpuluhan mint, adas manis, dan jintan dan pada saat yang sama mengabaikan hal-hal yang lebih berat dalam hukum—iman, rahmat, dan penghakiman! Di dalam akal, yang satu harus kalian lakukan tetapi tidak boleh meninggalkan yang lainnya tidak dilakukan. Kalian benar-benar pembimbing-pembimbing buta dan guru-guru bisu; kalian menapis lalat dan menelan unta.
175:1.18 (1908.2) “Celakalah kalian, ahli-ahli kitab, orang Farisi, dan orang-orang munafik! Karena kalian teliti membersihkan bagian luar cawan dan piring, tetapi di dalamnya masih ada kotoran pemerasan, kekejaman, dan penipuan. Kalian itu buta rohani. Apakah kalian tidak menyadari akan lebih baik dengan pertama membersihkan bagian dalam cawan, dan kemudian apa yang meluap ke luar dengan sendirinya membersihkan yang luar? Kalian orang-orang berkebiasaan buruk yang jahat! Kalian membuat pelaksanaan tampak luar agama kalian agar sesuai dengan huruf penafsiran kalian terhadap hukum Musa sementara jiwa kalian terbenam dalam kedurhakaan dan dipenuhi dengan kejahatan.
175:1.19 (1908.3) “Celakalah semua kalian yang menolak kebenaran dan memandang rendah belas kasihan! Banyak dari kalian seperti kuburan dilabur putih, yang tampak luarnya indah tapi di dalamnya penuh tulang orang mati dan segala macam kenajisan. Sama seperti kalian yang dengan sengaja menolak nasihat Tuhan tampak di luarnya di depan manusia seperti suci dan benar, tapi di dalam hati kalian penuh dengan kemunafikan dan kelaliman.
175:1.20 (1908.4) “Celakalah kalian, penuntun-penuntun palsu sebuah bangsa! Di sana telah kalian bangun tugu peringatan untuk para nabi zaman dulu yang mati syahid, sementara kalian merancang untuk membunuh Dia yang tentang siapa mereka berbicara. Kalian menghiasi makam orang benar dan menyanjung diri kalian bahwa, seandainya kalian hidup pada zaman nenek moyang kalian, kalian tidak akan membunuh para nabi itu; lalu dengan pemikiran benar sendiri seperti itu kalian bersiap-siap untuk membunuh dia yang tentang dia para nabi itu berbicara, yaitu Anak Manusia. Berhubung kalian melakukan hal-hal ini, kalian bersaksi kepada diri kalian sendiri bahwa kalian adalah anak-anak bejat dari mereka yang membunuh para nabi. Teruskan, kalau begitu, dan isilah cawan penghukuman kalian sampai penuh!
175:1.21 (1908.5) “Celakalah kalian, anak-anak jahat! Yohanes memang benar-benar menyebut kalian keturunan ular berbisa, dan aku bertanya bagaimana kalian dapat lepas dari penghakiman yang diucapkan Yohanes pada kalian?
175:1.22 (1908.6) “Namun sekarang pun aku menawari kalian dalam nama Bapaku rahmat dan pengampunan; sekarang pun aku mengulurkan tangan kasih untuk persekutuan kekal. Bapaku telah mengirimkan pada kalian orang-orang bijak dan para nabi; beberapa kalian telah aniaya dan yang lain telah kalian bunuh. Kemudian muncullah Yohanes memberitakan kedatangan Anak Manusia, dan dia kalian bunuh setelah banyak orang mempercayai ajarannya. Dan sekarang kalian bersiap-siap untuk menumpahkan lebih banyak darah orang tidak bersalah. Tidakkah kalian memahami bahwa hari perhitungan yang mengerikan akan datang ketika Hakim atas seluruh bumi akan meminta dari bangsa ini perhitungan untuk cara mereka telah menolak, menganiaya, dan membunuh utusan-utusan dari surga ini? Apakah kalian tidak mengerti bahwa kalian harus bertanggung-jawab atas semua darah orang benar ini, dari nabi pertama yang tewas hingga ke masa-masa Zakharia, yang dibunuh di antara tempat kudus dan mezbah? Dan jika kalian terus dengan cara jahat kalian, perhitungan ini mungkin akan diminta dari generasi ini juga.
175:1.23 (1908.7) “Hai Yerusalem dan anak-anak Abraham, kalian yang telah merajam para nabi dan membunuh guru-guru yang dikirim kepada kalian, sekarang pun aku hendak mengumpulkan anak-anakmu seperti induk ayam mengumpulkan anak-anaknya di bawah sayapnya, tetapi kalian tidak mau!
175:1.24 (1908.8) “Dan sekarang aku berpamitan dari kalian. kalian telah mendengar pesanku dan telah membuat keputusan kalian. Mereka yang percaya injilku sekarang pun aman di dalam kerajaan Tuhan. Bagi kalian yang telah memilih untuk menolak pemberian Tuhan, aku mengatakan bahwa kalian tidak akan melihat aku lagi mengajar di bait suci. Pekerjaanku untuk kalian sudah selesai. Lihatlah, aku sekarang pergi dengan anak-anakku, dan rumahmu ditinggalkan bagimu menjadi sunyi!”
175:1.25 (1908.9) Dan kemudian Guru mengisyaratkan para pengikutnya untuk berangkat dari bait suci.
175:2.1 (1909.1) Fakta bahwa para pemimpin rohani dan guru agama bangsa Yahudi pernah menolak ajaran Yesus dan bersekongkol untuk mendatangkan ajalnya dengan kejam itu, tidak dengan cara apapun mempengaruhi status setiap individu orang Yahudi dalam posisinya di hadapan Tuhan. Dan hal itu seharusnya tidak menyebabkan orang-orang yang mengaku menjadi pengikut Kristus untuk berprasangka terhadap orang Yahudi sebagai sesama manusia. Orang-orang Yahudi, sebagai sebuah bangsa, sebagai kelompok sosiopolitis, membayar penuh harga mengerikan karena menolak Raja Damai. Lama sejak itu mereka berhenti menjadi pembawa obor rohani dari kebenaran ilahi kepada ras-ras umat manusia, tapi hal ini tidak merupakan alasan yang sah mengapa anak-cucu perorangan dari bangsa Yahudi yang dahulu kala ini harus dibuat menderita penganiayaan yang telah ditimpakan ke atas mereka oleh yang mengaku pengikut Yesus dari Nazaret tetapi tidak toleran, tidak layak, dan fanatik, padahal Yesus itu sendiri seorang Yahudi berdasarkan kelahiran alami.
175:2.2 (1909.2) Banyak kali kebencian yang tanpa alasan dan tidak-seperti-Kristus ini serta penganiayaan terhadap orang-orang Yahudi modern itu berakhir pada penderitaan dan kematian perorangan Yahudi yang tidak bersalah dan tidak melawan, padahal leluhurnya itu sendiri, pada zaman Yesus, dengan segenap hati menerima injil dan tidak lama kemudian mati tanpa gentar demi kebenaran yang mereka begitu percayai dengan sepenuh hati. Sungguh suatu kengerian menyelimuti sosok-sosok angkasa yang mengawasi saat mereka melihat orang yang mengaku pengikut Yesus itu gemar menganiaya, melecehkan, dan bahkan membunuh keturunan di kemudian hari dari Petrus, Filipus, Matius, dan lain-lain, orang-orang Yahudi Palestina yang begitu mulia menyerahkan hidup mereka sebagai martir-martir pertama untuk injil kerajaan surga!
175:2.3 (1909.3) Betapa kejam dan tidak beralasannya memaksa anak-anak yang tidak bersalah sehingga menderita bagi dosa-dosa nenek moyang mereka, kelakuan salah yang mereka sepenuhnya tidak tahu, dan yang mana mereka sama sekali tidak mungkin menjadi bertanggung jawab! Dan untuk melakukan perbuatan-perbuatan keji seperti itu atas nama dia yang mengajar murid-muridnya untuk mencintai musuh mereka sekalipun! Telah menjadi diperlukan, dalam kisah kehidupan Yesus ini, untuk menggambarkan cara bagaimana beberapa dari orang Yahudi sesamanya menolaknya dan bersekongkol sehingga membawa ke kematiannya yang hina; tetapi kami hendak memperingatkan semua orang yang membaca cerita ini bahwa penyajian kisah sejarah seperti ini sama sekali tidak membenarkan kebencian yang tidak adil, juga tidak membenarkan sikap pikiran yang tidak adil, yang dipegang begitu banyak orang yang mengaku Kristen terhadap orang Yahudi secara perorangan selama berabad-abad. Orang-orang percaya kerajaan, mereka yang mengikuti ajaran Yesus, harus berhenti menganiaya Yahudi secara individu sebagai orang yang bersalah karena penolakan dan penyaliban Yesus. Bapa dan Putra Pencipta-Nya tidak pernah berhenti untuk mengasihi orang-orang Yahudi. Tuhan tidak pilih kasih, dan keselamatan adalah untuk orang Yahudi demikian pula untuk orang bukan Yahudi.
175:3.1 (1909.4) Pada pukul delapan pada hari Selasa malam ini rapat naas Sanhedrin diselenggarakan. Pada banyak kesempatan sebelumnya pengadilan tertinggi bangsa Yahudi ini telah secara informal mendekretkan kematian Yesus. Banyak kali badan agung yang berkuasa ini bertekad untuk menghentikan pekerjaannya, tetapi tidak pernah sebelumnya mereka memutuskan untuk menahan dia dan membawa pada kematiannya dengan setiap dan semua biaya. Tepat sebelum tengah malam pada hari Selasa ini, 4 April, 30 M, bahwa Sanhedrin, seperti yang saat itu tersusun, secara resmi dan dengan suara bulat memutuskan untuk menjatuhkan hukuman mati terhadap Yesus dan juga Lazarus. Ini adalah jawaban untuk permohonan terakhir Guru kepada para penguasa Yahudi yang telah dia buat di bait suci hanya beberapa jam sebelumnya, dan hal itu merupakan reaksi kemarahan pahit mereka terhadap dakwaan terakhir dan keras dari Yesus kepada imam-imam kepala dan orang-orang Saduki serta Farisi yang sama dan yang tidak mau bertobat ini. Pengesahan hukuman mati (bahkan sebelum pengadilannya) terhadap Anak Tuhan adalah jawaban Sanhedrin pada tawaran terakhir dari rahmat surgawi yang pernah diulurkan kepada bangsa Yahudi, seperti itu.
175:3.2 (1910.1) Dari sejak saat itu orang-orang Yahudi ditinggalkan untuk menyelesaikan masa berlaku kehidupan kebangsaan yang singkat dan pendek mereka sepenuhnya sesuai dengan status manusiawi murni mereka di antara bangsa-bangsa Urantia. Israel telah menyangkal Anak Tuhan yang membuat perjanjian dengan Abraham, dan rencana untuk membuat anak-anak Abraham sebagai pembawa-terang kebenaran kepada dunia telah dihancurkan. Perjanjian ilahi telah dibatalkan, dan akhir dari bangsa Ibrani semakin dekat. .
175:3.3 (1910.2) Para petugas Sanhedrin diberi perintah untuk penangkapan Yesus pagi-pagi esoknya, tapi dengan instruksi bahwa dia tidak boleh ditangkap di depan umum. Mereka disuruh merencanakan untuk menangkapnya secara rahasia, sebaiknya tiba-tiba dan pada malam hari. Memahami bahwa dia mungkin tidak kembali hari itu (Rabu) untuk mengajar di bait suci, mereka menginstruksikan para petugas Sanhedrin ini untuk “membawa dia ke hadapan pengadilan tinggi Yahudi kira-kira sebelum tengah malam pada hari Kamis.”
175:4.1 (1910.3) Pada penutup ceramah terakhir Yesus di bait suci, para rasul sekali lagi ditinggalkan dalam kebingungan dan ketakutan. Sebelum Guru mulai kecamannya yang mengerikan terhadap para penguasa Yahudi, Yudas telah kembali ke bait suci, sehingga semua dua belas mendengar paruh kedua dari ceramah terakhir Yesus di bait suci ini. Sangat disayangkan bahwa Yudas Iskariot tidak dapat mendengarkan paruh pertama dan tawaran-rahmat dari pidato perpisahan ini. Dia tidak mendengar tawaran terakhir rahmat kepada para penguasa Yahudi ini karena dia masih dalam pertemuan dengan sekelompok tertentu kerabat dan teman-teman Saduki dengan siapa ia makan siang, dan dengan mereka ia berunding mengenai cara yang paling tepat memisahkan dirinya dari Yesus dan rekan-rekan rasulnya. Saat mendengarkan dakwaan akhir Guru terhadap para pemimpin dan penguasa Yahudi itulah Yudas akhirnya dan sepenuhnya mengambil keputusan untuk meninggalkan gerakan injil dan cuci tangan dari seluruh kegiatan. Namun demikian, ia meninggalkan bait suci dalam rombongan dengan dua belas, pergi bersama mereka ke Bukit Zaitun, dimana, dengan rekan-rekan rasulnya, ia mendengarkan ceramah naas tentang kehancuran Yerusalem dan akhir negara Yahudi, dan tetap bersama mereka Selasa malam itu di perkemahan baru dekat Getsemani.
175:4.2 (1910.4) Orang banyak yang mendengar Yesus beralih dari tawaran penuh rahmat kepada para pemimpin Yahudi menjadi teguran tiba-tiba dan pedas yang berbatasan pada kecaman tanpa ampun itu, menjadi tercengang dan kebingungan. Malam itu, sementara Sanhedrin duduk dalam penghakiman mati terhadap Yesus, dan sementara Guru duduk dengan para rasul dan beberapa murid-muridnya di Bukit Zaitun memberitahukan sebelumnya kematian negara Yahudi, seluruh Yerusalem terbawa dalam pembahasan serius dan diam-diam tentang satu pertanyaan saja: “Apa yang akan mereka lakukan pada Yesus?”
175:4.3 (1910.5) Di rumah Nikodemus lebih dari tiga puluh orang Yahudi terkemuka yang diam-diam percaya kerajaan bertemu dan memperdebatkan langkah apa yang mereka akan tempuh jika perpecahan terbuka dengan Sanhedrin terjadi. Semua yang hadir sepakat bahwa mereka akan membuat pengakuan terbuka akan kesetiaan mereka kepada Guru dalam saat itu juga mereka akan mendengar penangkapannya. Dan itulah yang mereka lakukan.
175:4.4 (1911.1) Orang-orang Saduki, yang kini mengendalikan dan menguasai Sanhedrin, berkeinginan untuk mengenyahkan Yesus karena alasan-alasan berikut:
175:4.5 (1911.2) 1. Mereka kuatir bahwa bertambahnya rasa senang orang banyak kepadanya itu mengancam akan membahayakan keberadaan negara Yahudi oleh kemungkinan keterlibatan dengan kekuasaan Romawi.
175:4.6 (1911.3) 2. Semangatnya untuk reformasi bait suci memukul langsung pada pendapatan mereka; pembersihan bait suci mempengaruhi saku mereka.
175:4.7 (1911.4) 3. Mereka merasa diri mereka bertanggung jawab untuk pelestarian tatanan sosial, dan mereka kuatir dampak dari penyebaran lebih lanjut doktrin Yesus yang aneh dan baru tentang persaudaraan umat manusia itu.
175:4.8 (1911.5) Orang-orang Farisi memiliki motif yang berbeda menginginkan melihat Yesus dihukum mati. Mereka takut kepadanya karena:
175:4.9 (1911.6) 1. Dia memberitakan perlawanan pada kekuasaan tradisional mereka atas rakyat. Orang-orang Farisi itu sangat kolot atau ultrakonservatif, dan mereka sangat marah karena serangan yang dianggap radikal terhadap gengsi terselubung mereka sebagai guru-guru agama.
175:4.10 (1911.7) 2. Mereka berpegang bahwa Yesus adalah pelanggar hukum; bahwa dia sama sekali telah menunjukkan rasa tidak hormat untuk hari Sabat dan banyak ketentuan hukum dan seremonial lainnya.
175:4.11 (1911.8) 3. Mereka menuduhnya menghujat karena dia menyebut Tuhan sebagai Bapanya.
175:4.12 (1911.9) 4. Dan sekarang mereka benar-benar marah kepadanya karena ceramah terakhirnya berisi kecaman pedas yang hari ini dia sampaikan di bait suci sebagai bagian penutup pidato perpisahannya.
175:4.13 (1911.10) Sanhedrin, setelah resmi memutuskan kematian Yesus dan setelah mengeluarkan perintah penangkapannya, membubarkan pertemuan pada hari Selasa ini dekat tengah malam, setelah berjanji untuk bertemu pada pukul sepuluh pagi berikutnya di rumah Kayafas sang imam besar untuk tujuan merumuskan tuduhan berdasarkan itu Yesus akan dibawa ke pengadilan.
175:4.14 (1911.11) Sekelompok kecil orang Saduki sebenarnya mengusulkan untuk melenyapkan Yesus dengan pembunuhan diam-diam, tetapi orang-orang Farisi sama sekali menolak untuk menyetujui prosedur seperti itu.
175:4.15 (1911.12) Dan inilah situasi di Yerusalem dan di antara manusia pada hari penuh peristiwa ini sementara sekumpulan besar makhluk selestial melayang di atas adegan penting di bumi ini, gelisah ingin melakukan sesuatu untuk membantu Penguasa kekasih mereka tetapi tak berdaya untuk bertindak karena mereka secara efektif ditahan oleh para atasan yang memegang komando atas mereka.
Buku Urantia
Makalah 176
176:0.1 (1912.1) SELASA sore ini, ketika Yesus dan para rasul lewat keluar dari bait suci dalam perjalanan mereka ke perkemahan Getsemani, Matius, sambil mengarahkan perhatian mereka pada bangunan bait suci, mengatakan: “Guru, perhatikan seperti apa bangunan-bangunan ini. Lihat batu-batu raksasa dan hiasan indah itu; bisakah bangunan-bangunan ini akan dihancurkan?” Sementara mereka melanjutkan ke arah Bukit Zaitun, Yesus berkata: “Kamu lihat batu-batu ini dan bait suci yang besar sekali ini; sesungguhnya, aku berkata kepadamu: Pada hari-hari yang segera datang itu tidak akan ditinggalkan satu batu pun di atas yang lain. Semua akan diruntuhkan.” Komentar yang menggambarkan penghancuran bait suci ini membangkitkan rasa ingin tahu para rasul saat mereka berjalan bersama di belakang Guru; mereka tidak bisa membayangkan ada peristiwa selain akhir dunia yang akan memungkinkan kehancuran bait suci.
176:0.2 (1912.2) Dalam rangka untuk menghindari orang banyak yang lewat di sepanjang lembah Kidron menuju Getsemani, Yesus dan rekan-rekannya berniat mendaki lereng barat Bukit Zaitun tidak jauh dan kemudian mengikuti suatu jalan setapak ke perkemahan pribadi mereka dekat Getsemani yang terletak tidak jauh di atas lahan perkemahan umum. Ketika mereka berbelok untuk meninggalkan jalan yang menuju ke Betania, mereka mengamati bait suci, yang diagungkan oleh cahaya-cahaya senja; dan sementara mereka berhenti di atas gunung, mereka melihat lampu-lampu kota mulai menyala dan menyaksikan keindahan bait suci yang diterangi; dan di sana, di bawah cahaya lembut bulan purnama, Yesus dan dua belas duduk. Guru berbicara dengan mereka, dan segera Natanael mengajukan pertanyaan ini: “Beritahu kami, Guru, bagaimana kami akan tahu kapan peristiwa-peristiwa ini akan terjadi?”
176:1.1 (1912.3) Menjawab pertanyaan Natanael, Yesus berkata: “Ya, aku akan memberitahu kamu tentang masa-masa ketika bangsa ini telah mengisi penuh cawan kedurhakaan mereka; ketika keadilan dengan cepat akan turun atas kota leluhur kita ini. Aku akan meninggalkan kamu; aku pergi kepada Bapa. Setelah aku meninggalkan kamu, waspadalah agar tidak ada orang yang menyesatkan kamu, karena banyak orang akan datang sebagai pembebas dan akan menyesatkan banyak orang. Ketika kamu mendengar deru perang atau desas-desus tentang perang, janganlah gelisah, karena meskipun semua hal-hal ini akan terjadi, akhir Yerusalem masih belum segera terjadi. Jangan kamu gelisah oleh kelaparan atau gempa bumi; jangan juga kamu khawatir ketika kamu diserahkan kepada penguasa sipil dan dianiaya demi injil. kamu akan dibuang dari rumah ibadah dan dimasukkan ke dalam penjara demi aku, dan beberapa dari kamu akan dibunuh. Bila kamu dibawa ke depan gubernur dan penguasa, itu akan menjadi suatu kesaksian iman kamu dan untuk menunjukkan keteguhan kamu dalam injil kerajaan. Dan ketika kamu berdiri di hadapan hakim-hakim, janganlah cemas terlebih dahulu tentang apa yang harus kamu katakan, karena roh akan mengajarkan kamu di saat itu juga apa yang harus kamu jawab kepada lawan-lawan kamu. Pada hari-hari penderitaan ini, bahkan kaum kerabat kamu sendiri, di bawah kepemimpinan mereka yang telah menolak Anak Manusia, akan menyerahkan kamu ke penjara dan kematian. Untuk sementara waktu kamu mungkin akan dibenci semua orang oleh karena aku, tapi bahkan dalam penganiayaan ini aku tidak akan meninggalkan kamu; rohku tidak akan meninggalkan kamu. Bersabarlah! Jangan ragukan bahwa injil kerajaan ini akan menang atas semua musuh dan, pada akhirnya, diberitakan kepada semua bangsa.“
176:1.2 (1913.1) Yesus berhenti sejenak sementara dia memandang ke atas kota. Guru menyadari bahwa penolakan konsep rohani tentang Mesias, tekad untuk berpegang terus-menerus dan membabi buta pada misi duniawi sang pembebas yang diharapkan itu, akan segera membawa orang-orang Yahudi dalam konflik langsung dengan tentara Romawi yang kuat, dan bahwa pertarungan tersebut hanya bisa berakibat pada keruntuhan akhir dan penuh bangsa Yahudi. Ketika bangsanya menolak penganugerahan rohaninya dan menolak untuk menerima terang dari surga sementara terang itu demikian penuh rahmat disinarkan ke atas mereka, mereka dengan itu memeteraikan nasib mereka sebagai bangsa yang merdeka dengan misi rohani khusus di bumi. Bahkan para pemimpin Yahudi kemudian mengakui bahwa ide sekuler tentang Mesias inilah yang secara langsung membawa pada pergolakan yang akhirnya mendatangkan kehancuran mereka.
176:1.3 (1913.2) Karena Yerusalem akan menjadi tempat lahirnya gerakan injil yang mula-mula, Yesus tidak ingin para guru dan pengkhotbahnya binasa dalam keruntuhan mengerikan bangsa Yahudi sehubungan dengan penghancuran Yerusalem; oleh karena itu dia memberikan instruksi-instruksi ini kepada para pengikutnya. Yesus banyak menaruh perhatian agar jangan sampai beberapa muridnya terlibat dalam pemberontakan yang sebentar lagi datang dan dengan begitu ikut binasa dalam kejatuhan Yerusalem.
176:1.4 (1913.3) Lalu Andreas bertanya: “Tapi, Guru, jika Kota Suci dan bait suci akan dihancurkan, dan jika engkau tidak di sini untuk memimpin kami, lalu kapan kami harus meninggalkan Yerusalem?” Kata Yesus: “Kamu boleh tetap di dalam kota setelah aku pergi, bahkan melalui masa-masa penderitaan dan penganiayaan keras ini, tetapi ketika kamu akhirnya melihat Yerusalem dikepung oleh pasukan-pasukan Romawi setelah pemberontakan nabi-nabi palsu, maka kamu akan tahu bahwa penghancurannya sudah dekat; maka kamu harus melarikan diri ke pegunungan. Janganlah ada yang berada dalam kota dan sekitarnya menunggu berlama-lama untuk menyelamatkan apa pun, janganlah orang-orang yang berada di luarnya berani masuk ke dalamnya. Akan ada kesengsaraan besar, karena ini akan menjadi hari-hari pembalasan orang kafir. Dan setelah kamu meninggalkan kota, orang-orang yang tidak taat ini akan tewas oleh mata pedang dan akan dibawa menjadi tawanan ke segala bangsa; dan demikianlah Yerusalem akan diinjak-injak oleh orang-orang kafir. Sementara itu, aku memperingatkan kamu, janganlah tertipu. Jika ada orang yang datang kepada kamu dan berkata, ‘Lihatlah, inilah Pembebas,’ atau ‘Lihatlah, itulah dia,’ janganlah percaya, karena banyak guru palsu akan bangkit dan banyak orang akan disesatkan; tapi jangan kamu tertipu, karena aku telah memberitahukan kepada kamu semua ini sebelumnya.”
176:1.5 (1913.4) Para rasul duduk dalam keheningan di bawah sinar bulan untuk waktu yang cukup lama sementara prediksi-prediksi mengejutkan dari Guru ini terbenam ke dalam pikiran mereka yang gemetaran. Dan sesuai dengan peringatan inilah bahwa praktis seluruh kelompok orang percaya dan murid-murid melarikan diri dari Yerusalem pada waktu kemunculan pertama pasukan Romawi, menemukan sebuah tempat perlindungan yang aman di Pella di utara.
176:1.6 (1913.5) Bahkan setelah peringatan yang jelas gamblang ini, banyak pengikut Yesus menafsirkan prediksi ini sebagai mengacu pada perubahan-perubahan yang akan jelas terjadi di Yerusalem ketika kedatangan kembali Mesias akan menghasilkan pendirian Yerusalem Baru dan perluasan kota itu untuk menjadi ibukota dunia. Dalam benak mereka orang-orang Yahudi ini bertekad untuk mengaitkan kehancuran bait suci dengan “akhir dunia.” Mereka percaya Yerusalem Baru ini akan mengisi seluruh Palestina; bahwa akhir dunia akan diikuti oleh kemunculan langsung “langit yang baru dan bumi yang baru.” Dan tidak aneh bahwa Petrus mengatakan: “Guru, kami tahu bahwa segala sesuatu akan berlalu ketika langit baru dan bumi baru muncul, tapi bagaimana kami akan tahu kapan engkau akan kembali untuk menjadikan semua ini?”
176:1.7 (1914.1) Ketika Yesus mendengar ini, dia berpikir beberapa saat dan kemudian berkata: “Kamu selalu salah karena kamu selalu mencoba untuk melekatkan ajaran yang baru ke yang lama; kamu bertekad untuk menyalah-pahamkan semua ajaranku; kamu bersikeras menafsirkan injil sesuai dengan keyakinan kamu yang sudah mapan. Meskipun demikian, aku akan mencoba untuk mencerahkan kamu.”
176:2.1 (1914.2) Dalam beberapa kesempatan Yesus telah membuat pernyataan-pernyataan yang menyebabkan pendengarnya menyimpulkan bahwa, meskipun dia bermaksud tidak lama lagi meninggalkan dunia ini, dia akan pasti kembali untuk menuntaskan pekerjaan untuk kerajaan surgawi. Sementara tumbuh keyakinan pada pengikut-pengikutnya bahwa dia akan meninggalkan mereka, dan setelah dia meninggalkan dunia ini, wajarlah bagi semua orang percaya untuk berpegang kuat pada janji-janji untuk kembali ini. Doktrin kedatangan Kristus yang kedua dengan demikian menjadi sejak awal dimasukkan ke dalam ajaran-ajaran orang Kristen, dan hampir setiap generasi murid berikutnya telah dengan saleh mempercayai kebenaran ini dan telah dengan yakin melihat ke depan pada kedatangannya suatu waktu nanti.
176:2.2 (1914.3) Karena mereka akan berpisah dengan Tuan dan Guru mereka, maka betapa lebih lagi murid-murid pertama dan para rasul ini memegang erat janji untuk kembali tersebut, dan mereka serta merta menghubungkan ramalan kehancuran Yerusalem dengan janji kedatangan kedua ini. Dan mereka terus menafsirkan kata-katanya seperti itu sekalipun bahwa, sepanjang petang pengajaran di Gunung Zaitun ini, Guru bersusah payah secara khusus untuk mencegah kesalahan tersebut.
176:2.3 (1914.4) Sebagai jawaban lebih lanjut pada pertanyaan Petrus, Yesus berkata: “Mengapa kamu masih mencari Anak Manusia agar duduk di atas takhta Daud dan berharap agar impian duniawi dari orang-orang Yahudi itu akan digenapi? Bukankah telah aku beritahukan selama bertahun-tahun ini bahwa kerajaanku bukan dari dunia ini? Hal-hal yang sekarang kamu pandang akan berakhir, tapi ini akan menjadi permulaan baru dari mana injil kerajaan akan pergi ke seluruh dunia dan keselamatan ini akan menyebar ke semua bangsa. Dan ketika kerajaan itu sampai pada berbuah penuhnya, yakinlah bahwa Bapa di surga tidak akan gagal untuk mengunjungi kamu dengan pewahyuan kebenaran yang diperluas dan pertunjukan kebajikan yang ditingkatkan, sama seperti yang Dia telah karuniakan ke atas dunia ini dia yang menjadi pangeran kegelapan, dan kemudian Adam, yang diikuti oleh Melkisedek, dan dalam hari-hari ini, Anak Manusia. Dan begitulah Bapaku terus menyatakan rahmat-Nya dan menunjukkan kasih-Nya, bahkan kepada dunia yang gelap dan jahat ini. Begitu juga aku akan, setelah Bapa mengaruniakan aku semua kuasa dan wewenang, akan terus mengikuti nasib kamu dan membimbing dalam urusan kerajaan oleh kehadiran rohku, yang akan segera dicurahkan ke atas semua manusia. Meskipun aku akan hadir seperti itu bersama kamu dalam roh, aku juga berjanji bahwa aku suatu waktu nanti akan kembali ke dunia ini, dimana aku telah menjalani hidup ini dalam daging dan mencapai pengalaman untuk secara bersamaan mewahyukan Tuhan kepada manusia dan memimpin manusia kepada Tuhan. Segera sekali harus aku tinggalkan kamu dan mengambil pekerjaan yang Bapa telah percayakan ke tanganku, tapi tetap semangat, karena aku akan kembali suatu waktu nanti. Sementara itu, Roh Kebenaranku dari alam semesta akan menghibur dan membimbing kamu.
176:2.4 (1915.1) “Kamu menyaksikan aku sekarang dalam kelemahan dan dalam daging, tapi ketika aku kembali, itu akan dengan kuasa dan dalam roh. Mata daging melihat Anak Manusia dalam daging, tetapi hanya mata roh yang akan melihat Anak Manusia dimuliakan oleh Bapa dan muncul di bumi dalam namanya sendiri.
176:2.5 (1915.2) “Tapi masa-masa kemunculan kembali Anak Manusia diketahui hanya dalam dewan-dewan Firdaus; bahkan malaikat-malaikat di surga pun tidak tahu kapan ini akan terjadi. Namun demikian, kamu akan memahami bahwa, ketika injil kerajaan ini telah diberitakan ke seluruh dunia untuk keselamatan semua bangsa, dan ketika penuhnya zaman telah tiba, Bapa akan mengirimkan lagi anugerah akhir zaman yang lain, atau kalau tidak maka Anak Manusia yang akan kembali untuk menghakimi zaman itu.
176:2.6 (1915.3) “Dan sekarang mengenai kesesakan Yerusalem, tentang apa yang telah kukatakan kepada kamu, bahkan generasi ini tidak akan berlalu sebelum kata-kataku digenapi; tapi mengenai masa-masa kedatangan kembali Anak Manusia, tak seorang pun di langit atau di bumi berani berbicara. Tapi kamu harus bijak mengenai kematangan suatu zaman; kamu harus waspada untuk melihat tanda-tanda zaman. Kamu tahu ketika pohon ara mengeluarkan tunas-tunas mudanya dan mulai mengeluarkan daun-daunnya bahwa musim panas sudah dekat. Demikian juga, ketika dunia telah melewati musim dingin panjang dalam hal kecenderungan materi dan kamu melihat datangnya musim semi rohani dari suatu zaman yang baru, akan kamu tahu bahwa musim panas untuk suatu kunjungan baru semakin dekat.
176:2.7 (1915.4) “Tapi apa makna dari ajaran ini yang berkaitan dengan kedatangan para Anak Tuhan? Apakah kamu tidak menyadari bahwa, ketika masing-masing kamu dipanggil untuk menyerahkan perjuangan hidup dan melewati gerbang kematian, kamu berdiri di hadapan langsung penghakiman, dan bahwa kamu akan berhadapan tatap muka dengan fakta-fakta dari suatu tatanan zaman pelayanan yang baru dalam rencana kekal-Nya Bapa yang tanpa batas? Seperti halnya apa yang seluruh dunia harus hadapi sebagai kenyataan harfiah pada akhir suatu zaman, maka kamu, sebagai perorangan, pastilah masing-masing juga akan menghadapinya sebagai pengalaman pribadi ketika kamu mencapai akhir hidup alami kamu dan dengan cara itu melanjutkan untuk dihadapkan dengan kondisi-kondisi dan tuntutan-tuntutan yang melekat dalam pengungkapan berikutnya kemajuan kekal kerajaan-Nya Bapa itu.”
176:2.8 (1915.5) Dari semua ceramah yang Guru berikan pada para rasulnya, tidak ada yang pernah menjadi begitu membingungkan dalam pikiran mereka daripada yang satu ini, yang diberikan Selasa malam ini di Bukit Zaitun, mengenai pokok bahasan lipat dua tentang kehancuran Yerusalem dan kedatangan kedua dirinya sendiri. Oleh karena itu, hanya sedikit kesepakatan antara laporan-laporan tertulis selanjutnya yang berdasarkan ingatan tentang apa yang Guru katakan pada kesempatan yang luar biasa ini. Karenanya, ketika catatan-catatan dibiarkan kosong mengenai banyak yang dikatakan pada Selasa malam itu, maka tumbuhlah banyak tradisi; dan sangat awal dalam abad kedua ada sebuah apokaliptik Yahudi tentang Mesias ditulis oleh seorang bernama Selta, yang dipekerjakan di istana Kaisar Caligula, yang disalin apa adanya ke dalam Injil Matius dan kemudian ditambahkan (sebagian) ke catatan-catatan Markus dan Lukas. Dalam tulisan-tulisan dari Selta inilah perumpamaan tentang sepuluh gadis muncul. Tidak ada bagian dari catatan Injil pernah mengalami salah penyusunan yang begitu membingungkan seperti ajaran malam ini. Tetapi Rasul Yohanes tidak pernah menjadi bingung seperti itu.
176:2.9 (1915.6) Saat tiga belas orang ini melanjutkan perjalanan mereka menuju perkemahan, mereka tanpa bicara dan berada di bawah ketegangan emosional yang besar. Yudas akhirnya memastikan keputusannya untuk meninggalkan rekan-rekannya. Sudah larut malam ketika Daud Zebedeus, Yohanes Markus, dan sejumlah murid-murid terkemuka menyambut Yesus dan dua belas di perkemahan baru, tetapi para rasul tidak ingin tidur; mereka ingin tahu lebih banyak tentang penghancuran Yerusalem, kepergian Guru, dan akhir dunia.
176:3.1 (1916.1) Sementara mereka berkumpul sekitar api unggun, sekitar dua puluh dari mereka, Tomas bertanya: “Karena engkau akan kembali untuk menyelesaikan pekerjaan kerajaan, apa yang harus menjadi sikap kami sementara engkau pergi pada urusan-Nya Bapa?” Sementara Yesus memandang mereka sekeliling dalam cahaya api, dia menjawab:
176:3.2 (1916.2) “Dan bahkan kamu, Tomas, gagal untuk memahami apa yang telah aku katakan. Bukankah aku selama ini mengajari kamu bahwa hubunganmu dengan kerajaan adalah rohani dan perorangan, sepenuhnya soal pengalaman pribadi dalam roh oleh kesadaran-iman bahwa kamu adalah seorang anak Tuhan? Apa lagi yang harus aku katakan? Kejatuhan bangsa-bangsa, runtuhnya kerajaan, kehancuran bangsa Yahudi yang tidak percaya, akhir zaman, bahkan akhir dunia, apa yang hal-hal ini bisa lakukan pada orang yang percaya injil ini, dan yang telah menyembunyikan hidupnya dalam kepastian kerajaan yang kekal? kamu yang kenal Tuhan dan percaya injil telah menerima jaminan hidup yang kekal. Karena hidup-hidup kamu telah dijalani dalam roh dan untuk Bapa, maka tidak ada yang bisa menjadi kekuatiran serius bagi kamu. Pembangun-pembangun kerajaan, warga-warga yang diakui resmi dari dunia-dunia surgawi, tidak akan menjadi terganggu oleh gejolak-gejolak yang sementara atau digelisahkan oleh bencana-bencana alam yang terjadi di permukaan bumi. Apa artinya bagi kamu yang percaya injil kerajaan ini jika negara-negara terguling, zaman berakhir, atau segala benda yang bisa dilihat hancur, karena kamu tahu bahwa hidup kamu adalah pemberian dari sang Putra, dan hidupmu itu selamanya aman di dalam Bapa? Setelah menjalani kehidupan duniawi oleh iman dan setelah menghasilkan buah-buah roh sebagai kebajikan pelayanan kasih bagi sesamamu, maka kamu dapat dengan yakin melihat ke depan pada langkah berikutnya dalam karier kekal dengan iman keselamatan yang sama yang telah membawa kamu melalui petualangan pertama kamu di bumi sebagai anak Tuhan.
176:3.3 (1916.3) “Setiap generasi orang percaya harus melanjutkan pekerjaan mereka, memandang pada kemungkinan kembalinya Anak Manusia, persis sama seperti setiap orang percaya melanjutkan pekerjaan hidupnya dengan memandang pada kematian alami yang tak terelakkan dan semakin dekat itu. Bila kamu telah oleh iman sekali menetapkan diri kamu sebagai anak Tuhan, maka tidak ada lagi yang penting sehubungan dengan kepastian keselamatan. Tapi jangan salah! Iman keselamatan ini adalah iman yang hidup, dan iman itu semakin menyatakan buah-buah dari roh ilahi yang pertama kali mengilhamkan iman itu dalam hati manusia. Bahwa kamu telah sekali pernah menerima (status) keanakan dalam kerajaan surgawi itu tidak akan menyelamatkan kamu jika kamu menolak dengan sengaja dan terus menerus terhadap kebenaran-kebenaran yang berkaitan dengan bagaimana anak-anak Tuhan di dunia itu dapat semakin menghasilkan buah-buah rohani. Kamu yang telah bersamaku dalam urusan Bapa di bumi sekarang pun bisa meninggalkan kerajaan ini jika kamu merasa bahwa kamu tidak menyukai cara layanan-Nya Bapa bagi umat manusia.
176:3.4 (1916.4) “Sebagai perorangan, dan sebagai suatu generasi orang percaya, dengarkan aku sementara aku menceritakan sebuah perumpamaan: Ada seorang besar tertentu, yang sebelum memulai perjalanan panjang ke negara lain, memanggil semua hambanya kepercayaannya ke depan dia dan menyerahkan ke tangan mereka semua harta bendanya. Kepada yang satu ia memberi lima talenta, kepada yang lain dua, dan yang satunya lagi satu. Dan begitulah seterusnya melalui seluruh kelompok pelayan yang terhormat, kepada masing-masing ia mempercayakan harta bendanya sesuai beberapa kemampuan mereka; dan kemudian ia memulai perjalanannya. Setelah tuan mereka pergi, hamba-hambanya mengatur diri mereka sendiri bekerja untuk mendapatkan keuntungan dari kekayaan yang dipercayakan kepada mereka. Segera hamba yang menerima lima talenta mulai memperdagangkannya dan segera sekali telah membuat keuntungan lima talenta lagi. Dengan cara serupa hamba yang menerima dua talenta segera telah mendapatkan dua lagi. Dan begitu pula semua hamba ini membuat keuntungan untuk tuan mereka kecuali hamba yang menerima hanya satu talenta. Ia pergi sendiri dan menggali lubang di tanah dimana ia menyembunyikan uang tuannya. Tak lama kemudian tuan hamba-hamba itu tak diduga kembali dan memanggil para pelayannya untuk perhitungan. Dan setelah mereka semua dipanggil ke depan tuannya, hamba yang menerima lima talenta maju dengan uang yang telah dipercayakan kepadanya dan membawa lima talenta tambahan, berkata, ‘Tuan, engkau memberiku lima talenta untuk modal, dan aku senang untuk mempersembahkan lima talenta lagi sebagai keuntunganku.” Lalu tuannya berkata kepadanya: ‘Bagus sekali, hamba yang baik dan setia, engkau telah setia atas hal yang sedikit; sekarang aku akan membuat kamu sebagai pengurus atas banyak hal; masuklah segera ke dalam sukacita tuanmu.’ Dan kemudian hamba yang menerima dua talenta maju ke depan, mengatakan: ‘Tuan, engkau menyerahkan ke tanganku dua talenta; lihatlah, aku telah mendapatkan dua talenta lagi.‘ Dan tuannya kemudian berkata kepadanya: ’Bagus sekali, hamba yang baik dan setia; kamu juga telah setia atas hal yang sedikit, dan sekarang aku akan menetapkan kamu atas yang banyak; masuklah kamu ke dalam sukacita tuanmu.’ Dan kemudian sampailah pada perhitungan hamba yang menerima satu talenta. Hamba ini maju ke depan dan berkata, ‘Tuan, aku kenal engkau dan menyadari bahwa engkau adalah seorang yang cerdik karena engkau mengharapkan keuntungan dimana engkau tidak bekerja secara pribadi; oleh karena itu aku takut mengambil risiko apa pun terhadap apa yang telah dipercayakan kepadaku. Aku dengan aman menyembunyikan talentamu di dalam tanah; ini dia; engkau sekarang mendapat apa yang menjadi milikmu.” Tapi tuannya menjawab: ‘kamu adalah pelayan yang lamban dan malas. Dengan kata-katamu sendiri, kamu mengakui bahwa kamu tahu aku akan minta dari kamu perhitungan dengan keuntungan yang masuk akal, seperti yang diserahkan kawan-kawan pelayan yang rajin hari ini. Mengetahui hal ini, kamu seharusnya, karena itu, setidaknya menaruh uangku ke tangan para bankir sehingga saat aku kembali aku bisa menerima milikku dengan bunganya.’Dan kemudian pada kepala pelayan, tuan ini mengatakan: 'Ambillah satu talenta ini dari hamba yang tidak menguntungkan ini dan berikan kepada dia yang memiliki sepuluh talenta.’
176:3.5 (1917.1) “Kepada setiap orang yang memiliki, lebih lagi akan diberi, dan ia akan memiliki kelimpahan; tapi dari siapa yang tidak memiliki, bahkan apa yang ia miliki akan diambil. Kamu tidak bisa tetap diam saja dalam urusan-urusan kerajaan kekal itu. Bapaku mengharuskan semua anak-anaknya untuk bertumbuh dalam kasih karunia dan dalam suatu pengetahuan akan kebenaran. Kamu yang tahu kebenaran-kebenaran ini harus menghasilkan peningkatan buah-buah dari roh dan menunjukkan berkembangnya pengabdian pada layanan tidak mementingkan diri terhadap kawan-kawan sesama pelayan. Dan ingatlah bahwa, sebab seperti yang kamu layani kepada yang terkecil dari saudara-saudaraku, kamu telah melakukan layanan ini kepadaku.
176:3.6 (1917.2) “Dan begitulah kamu harus pergi melakukan pekerjaan urusan Bapa, sekarang dan selanjutnya, bahkan selama-lamanya. Lanjutkan terus sampai aku datang. Dalam kesetiaan lakukan apa yang dipercayakan kepada kamu, dan dengan demikian kamu akan siap untuk panggilan pertanggung-jawaban kematian. Dan setelah hidup seperti demikian untuk kemuliaan Bapa dan kepuasan Anak, kamu akan masuk dengan sukacita dan kesenangan yang amat besar ke dalam pelayanan kekal kerajaan yang selama-lamanya.”
176:3.7 (1917.3) Kebenaran itu hidup; Roh Kebenaran selalu memimpin anak-anak terang ke dalam wilayah-wilayah baru untuk kenyataan rohani dan layanan ilahi. Kamu tidak diberi kebenaran supaya dibekukan menjadi bentuk-bentuk yang mapan, aman, dan dihormati. Pengungkapan kebenaran dari kamu harus ditingkatkan sedemikian dengan melewatkan pengalaman pribadimu sehingga keindahan baru dan manfaat rohani nyata akan diperlihatkan kepada semua orang yang melihat buah-buah rohanimu dan sebagai akibat dari hal itu, akan dituntun untuk memuliakan Bapa yang di surga. Hanya hamba-hamba yang setia yang bertumbuh dalam pengetahuan tentang kebenaran seperti itu, dan yang karena itu mengembangkan kapasitas untuk penghargaan ilahi terhadap kenyataan-kenyataan rohani, yang akan bisa berharap untuk “masuk sepenuhnya ke dalam sukacita Tuan mereka.” Alangkah menyedihkan bagi generasi-generasi berikutnya yang mengaku pengikut Yesus yang berkata, tentang pelayanan mereka untuk kebenaran ilahi: “Inilah, Guru, kebenaran yang engkau berikan pada kami seratus atau seribu tahun yang lalu. Kami tidak kehilangan apapun; kami telah mengawetkan dengan setia semua yang engkau berikan pada kami; kami tidak memperbolehkan ada perubahan apapun dilakukan terhadap apa yang engkau ajarkan pada kami; inilah kebenaran yang engkau berikan pada kami.” Namun permohonan yang mengenai kemalasan rohani seperti itu tidak akan membuat pelayan kebenaran yang mandul itu benar di hadapan Tuan. Sesuai dengan kebenaran yang diserahkan ke tanganmu Tuan kebenaran itu akan minta perhitungan.
176:3.8 (1918.1) Dalam dunia berikutnya kamu akan diminta untuk memberikan pertanggung-jawaban tentang bakat-kemampuan dan kepengurusan dunia ini. Apakah talenta-talenta bawaan itu sedikit atau banyak, suatu perhitungan yang adil dan penuh rahmat harus dihadapi. Jika karunia bakat-kemampuan itu hanya digunakan untuk tujuan kepentingan diri sendiri dan tidak ada pemikiran yang diberikan pada tugas yang lebih tinggi untuk memperoleh peningkatan hasil buah-buah roh, seperti yang ditunjukkan dalam terus berkembangnya pelayanan pada manusia dan penyembahan pada Tuhan, pelayan yang egois seperti itu harus menerima akibat-akibat dari pilihan sengaja mereka.
176:3.9 (1918.2) Dan betapa miripnya semua orang egois seperti hamba yang tidak setia dengan satu talenta ini, karena ia menyalahkan kemalasannya secara langsung terhadap tuannya. Alangkah rentannya manusia, ketika ia dihadapkan dengan kegagalan-kegagalan bikinannya sendiri, untuk menyalahkan pihak lain, seringkali terhadap mereka yang paling tidak layak mendapatkannya!
176:3.10 (1918.3) Kata Yesus malam itu ketika mereka pergi ke istirahat mereka: “Dengan cuma-cuma kamu telah terima; oleh karena itu harus dengan cuma-cuma juga kamu berikan kebenaran surga itu, dan dengan memberikannya maka kebenaran ini akan berlipat ganda dan memancarkan makin bertambahnya terang dari kasih karunia yang menyelamatkan, bahkan sementara kamu memberikan layanan itu.”
176:4.1 (1918.4) Dari semua ajaran Guru tidak ada satu tahap yang telah begitu disalahpahami seperti janjinya untuk suatu waktu nanti kembali secara pribadi ke dunia ini. Tidaklah aneh jika Mikhael akan tertarik untuk suatu kali kembali ke planet dimana ia mengalami penganugerahan ketujuh dan terakhirnya, sebagai manusia alam fana. Wajarlah untuk percaya bahwa Yesus dari Nazaret, yang sekarang penguasa berdaulat suatu alam semesta yang luas, akan tertarik untuk datang kembali, bukan hanya sekali tapi bahkan berkali-kali, ke dunia dimana dia menjalani kehidupan yang begitu unik dan akhirnya meraih untuk dirinya sendiri anugerah tanpa batas dari Bapa untuk kekuasaan dan wewenang alam semesta. Urantia selamanya akan menjadi salah satu dari tujuh dunia asal kelahiran Mikhael dalam meraih kedaulatan alam semesta.
176:4.2 (1918.5) Yesus, pada banyak kesempatan dan kepada banyak individu, memang menyatakan niatnya untuk kembali ke dunia ini. Ketika pengikutnya sadar pada kenyataan bahwa Guru mereka tidak akan berfungsi sebagai seorang pembebas duniawi, dan ketika mereka mendengarkan prediksinya mengenai keruntuhan Yerusalem dan kejatuhan negara Yahudi, mereka dengan paling alami mulai menghubungkan janji kembalinya dengan peristiwa-peristiwa bencana ini. Tapi ketika pasukan Romawi meratakan tembok-tembok Yerusalem, menghancurkan bait suci, dan menyebarkan orang Yahudi Yudea, dan masih juga Guru belum mengungkapkan dirinya dalam kuasa dan kemuliaan, para pengikutnya memulai perumusan keyakinan yang pada akhirnya mengaitkan kedatangan Kristus yang kedua dengan akhir zaman, bahkan dengan akhir dunia.
176:4.3 (1918.6) Yesus berjanji untuk melakukan dua hal setelah dia naik ke Bapa, dan setelah segala kuasa di surga dan di bumi ditaruh di tangannya. Dia berjanji, pertama, untuk mengirim ke dunia, dan sebagai penggantinya, guru yang lain, yaitu Roh Kebenaran; dan hal ini dia lakukan pada hari Pentakosta. Kedua, dia dengan sangat pasti menjanjikan para pengikutnya bahwa dia suatu saat akan secara pribadi kembali ke dunia ini. Tapi dia tidak mengatakan bagaimana, dimana, atau kapan dia akan mengunjungi kembali planet pengalaman penganugerahannya dirinya menjadi manusia ini. Pada satu kesempatan dia mengisyaratkan bahwa, meskipun mata daging telah melihat dirinya ketika dia hidup di sini dalam daging, pada kembalinya (setidaknya pada salah satu kemungkinan kunjungannya) dia akan dapat dilihat hanya oleh mata iman rohani.
176:4.4 (1919.1) Banyak dari kami cenderung untuk percaya bahwa Yesus akan kembali ke Urantia berkali-kali selama zaman-zaman yang akan datang. Kami tidak memiliki janji secara khusus untuk membuat banyak kunjungan ini, tetapi tampaknya paling mungkin bahwa dia yang menyandang di antara gelar-gelar alam semestanya gelar sebagai Pangeran Planet Urantia itu akan berkali-kali mengunjungi dunia yang penaklukannya mengaruniakan gelar yang begitu unik kepada dirinya itu.
176:4.5 (1919.2) Kami paling positif percaya bahwa Mikhael akan datang lagi secara pribadi ke Urantia, tapi kami tidak tahu sedikitpun kapan atau dengan cara apa mungkin dia memilih untuk datang. Apakah kedatangannya yang kedua di bumi waktunya terjadi sehubungan dengan penghakiman penghabisan terhadap zaman sekarang ini, dengan atau tanpa dengan penampilan yang berkaitan dari sesosok Putra Magisterial? Akankah dia datang sehubungan dengan penutupan suatu zaman Urantia berikutnya? Apakah dia datang tanpa pemberitahuan dan sebagai peristiwa yang terpisah sendiri? Kami tidak tahu. Hanya satu hal yang kami pasti, yaitu, ketika dia benar-benar kembali, seluruh dunia kemungkinan akan tahu tentang hal itu, karena dia tentu datang sebagai penguasa tertinggi sebuah alam semesta dan bukan sebagai bayi Betlehem yang tersembunyi. Tetapi jika setiap mata akan melihatnya, dan jika hanya mata rohani yang akan menyaksikan kehadirannya, maka tentulah kedatangannya akan lama ditangguhkan.
176:4.6 (1919.3) Oleh karena itu, kamu akan lebih baik tidak mengaitkan kembalinya Guru secara pribadi ke bumi dari setiap dan semua peristiwa yang ditetapkan atau zaman yang diselesaikan. Kami yakin hanya satu hal: Dia telah berjanji untuk datang kembali. Kami tidak tahu kapan dia akan memenuhi janji ini atau dalam hubungan apa. Sejauh yang kami tahu, dia mungkin muncul di bumi kapan saja, dan dia mungkin tidak datang sampai zaman demi zaman telah berlalu dan sudah dengan semestinya dihakimi oleh Putra-putra rekannya dari korps Firdaus.
176:4.7 (1919.4) Kedatangan kedua Mikhael di bumi adalah sebuah peristiwa yang bernilai sangat sentimental kepada para makhluk-tengah maupun manusia; tapi selain itu tidak ada momen langsung bagi para makhluk-tengah dan tidak ada lagi yang lebih praktis untuk manusia daripada peristiwa umum kematian alami, karena kematian alami itu segera akan membawa manusia masuk ke dalam genggaman langsung urut-urutan peristiwa alam semesta yang mengarah langsung ke hadapan Yesus yang sama ini, penguasa berdaulat alam semesta kita. Anak-anak terang semua ditakdirkan untuk melihat dia, dan tidak terlalu masalah apakah kita yang pergi ke dia atau apakah dia yang kebetulan datang lebih dahulu kepada kita. Karena itu hendaklah kamu selalu siap untuk menyambut dia di bumi seperti halnya dia siap untuk menyambut kamu di surga. Kami dengan percaya diri menunggu kehadiran mulianya, bahkan untuk kedatangan berulang kali, namun kami sepenuhnya tidak tahu tentang bagaimana, kapan, atau dalam hubungan apa dia direncanakan akan datang.
Buku Urantia
Makalah 177
177:0.1 (1920.1) KETIKA pekerjaan mengajar orang-orang tidak menekan mereka, menjadi kebiasaan Yesus dan para rasulnya untuk beristirahat dari pekerjaan mereka setiap hari Rabu. Pada hari Rabu khusus ini mereka makan sarapan agak lambat dari biasanya, dan perkemahan itu diliputi oleh keheningan mencekam; sedikit yang dikatakan selama paruh pertama makan pagi ini. Akhirnya Yesus berbicara: “Aku ingin agar kamu semua beristirahat hari ini. Luangkan waktu untuk memikirkan semua yang telah terjadi sejak kita datang ke Yerusalem dan renungkan apa yang berada tepat di depan, yang aku telah katakan apa adanya pada kamu. Pastikan bahwa kebenaran itu tinggal di dalam hidupmu, dan bahwa kamu setiap hari bertumbuh dalam kasih karunia.”
177:0.2 (1920.2) Setelah sarapan Guru memberitahu Andreas bahwa dia bermaksud untuk absen untuk hari itu dan menyarankan agar para rasul diizinkan untuk menggunakan waktu sesuai dengan pilihan mereka sendiri, kecuali bahwa dalam kondisi apapun tidak boleh mereka pergi ke dalam gerbang-gerbang Yerusalem.
177:0.3 (1920.3) Ketika Yesus bersiap-siap untuk pergi ke bukit-bukit sendirian, Daud Zebedeus menyapa dia, katanya: “Engkau tahu benar, Guru, bahwa orang-orang Farisi dan para penguasa berusaha untuk membunuh engkau, namun engkau bersiap-siap untuk pergi sendirian ke perbukitan. Berbuat ini adalah kebodohan; karena itu aku akan mengirim tiga orang bersamamu siap siaga agar tidak ada bahaya menimpamu.” Yesus memandang sekeliling ke tiga orang Galilea yang bersenjata cukup serta kekar itu dan berkata kepada Daud: “Kamu bermaksud baik, tetapi salah karena kamu gagal untuk memahami bahwa Anak Manusia tidak memerlukan siapapun untuk membela dirinya. Tidak ada orang yang dapat menangkap aku sampai saatnya ketika aku siap untuk menyerahkan nyawaku sesuai dengan kehendak Bapaku. Orang-orang ini tidak boleh menemani aku. Aku ingin pergi sendirian, agar aku dapat bersekutu dengan Bapa.”
177:0.4 (1920.4) Setelah mendengar kata-kata ini, Daud dan para penjaga bersenjatanya mundur; tetapi saat Yesus hendak berangkat sendirian, Yohanes Markus maju dengan keranjang kecil berisi makanan dan air dan menyarankan agar, jika Yesus bermaksud untuk pergi sepanjang hari, dia mungkin merasa lapar. Guru tersenyum pada Yohanes dan mengulurkan tangan untuk mengambil keranjang itu.
177:1.1 (1920.5) Ketika Yesus hendak mengambil keranjang makan siang dari tangan Yohanes Markus, pemuda itu memberanikan diri untuk berkata: “Tapi, Guru, engkau dapat menaruh keranjang sementara engkau berpaling untuk berdoa dan melanjutkannya tanpa itu. Selain itu, jika aku boleh pergi bersama untuk membawa makanan, engkau akan lebih bebas untuk menyembah, dan aku pasti akan diam. Aku tidak akan mengajukan pertanyaan dan akan tetap dengan keranjang kalau engkau pergi sendirian untuk berdoa.”
177:1.2 (1920.6) Sambil membuat permintaan ini, dengan keberanian yang mengejutkan beberapa pendengar yang berdekatan, Yohanes Markus memberanikan diri untuk tetap memegangi keranjang itu. Jadi mereka berdiri, baik Yohanes maupun Yesus memegangi keranjang itu. Tak lama kemudian Guru melepaskannya dan, melihat ke bawah kepada anak itu, berkata: “Karena dengan segenap hatimu kamu ingin pergi dengan aku, itu tidak akan ditolak dari kamu. Kita sendiri yang akan pergi dan melakukan percakapan yang baik. Kamu boleh bertanya kepadaku pertanyaan apapun yang muncul dalam hatimu, dan kita akan saling menghibur dan menguatkan satu sama lain. Kamu boleh berangkat membawa makan siang, dan kalau kamu lelah, aku akan membantu kamu. Mari ikuti aku.”
177:1.3 (1921.1) Yesus baru kembali ke perkemahan petang itu setelah matahari terbenam. Guru menghabiskan hari tenang terakhir ini di bumi bercakap-cakap dengan pemuda yang lapar kebenaran ini dan berbicara dengan Bapa Firdausnya. Peristiwa ini telah dikenal di alam tinggi sebagai “hari yang seorang pemuda habiskan bersama Tuhan di perbukitan.” Selamanya kesempatan ini mencontohkan kesediaan Pencipta untuk bersekutu dengan makhluk. Sekalipun seorang anak muda, jika keinginan hati itu benar-benar tertinggi, dapat menarik perhatian dan menikmati pertemanan penuh kasih dari Tuhan sebuah alam semesta, benar-benar mengalami kegembiraan besar tak terlupakan sendirian dengan Tuhan di perbukitan, dan selama sehari penuh. Dan begitulah pengalaman unik Yohanes Markus pada hari Rabu ini di perbukitan Yudea.
177:1.4 (1921.2) Yesus bercakap-cakap panjang lebar dengan Yohanes, berbicara bebas tentang urusan-urusan dunia dan akhirat. Yohanes memberitahu Yesus betapa ia menyesal bahwa ia belum cukup tua untuk menjadi salah seorang rasul dan menyampaikan penghargaan yang besar bahwa ia telah diizinkan untuk mengikuti mereka sejak khotbah pertama mereka di penyeberangan Sungai Yordan dekat Yerikho, kecuali perjalanan ke Fenisia. Yesus memperingatkan anak lelaki itu agar tidak menjadi patah semangat oleh peristiwa-peristiwa yang segera datang dan meyakinkannya agar ia akan hidup untuk menjadi seorang utusan perkasa kerajaan.
177:1.5 (1921.3) Yohanes Markus tergetar oleh kenangan hari ini bersama dengan Yesus di perbukitan, tetapi ia tidak pernah lupa nasihat akhir Guru, yang diucapkan tepat saat mereka akan kembali ke perkemahan Getsemani, ketika dia berkata: “Baiklah, Yohanes, kita telah bercakap-cakap dengan baik, sehari benar-benar istirahat, tapi pastikan bahwa kamu tidak memberitahukan kepada siapapun hal-hal yang kukatakan padamu.” Dan Yohanes Markus tidak pernah mengungkapkan apapun yang berlangsung pada hari ini yang ia habiskan bersama Yesus di perbukitan.
177:1.6 (1921.4) Sepanjang beberapa jam-jam sisa kehidupan bumi Yesus, Yohanes Markus tidak pernah membiarkan Guru lama keluar dari pandangan matanya. Selalu pemuda itu dalam persembunyian di dekatnya; ia tidur hanya ketika Yesus tidur.
177:2.1 (1921.5) Selama perbincangan hari ini dengan Yohanes Markus, Yesus menghabiskan banyak waktu membandingkan pengalaman masa kanak-kanak dan masa kemudian sebagai anak lelaki. Meskipun orang tua Yohanes memiliki lebih banyak kekayaan di dunia ini daripada orang tua Yesus, ada banyak pengalaman dalam masa bocah lelaki mereka yang sangat mirip. Yesus mengatakan banyak hal yang membantu Yohanes untuk lebih baik memahami orang tuanya dan anggota-anggota lain keluarganya. Ketika pemuda itu bertanya kepada Guru bagaimana dia bisa tahu bahwa dia akan berubah menjadi “seorang utusan perkasa dari kerajaan,” kata Yesus:
177:2.2 (1921.6) “Aku tahu kau akan membuktikan setia kepada injil kerajaan karena aku dapat mengandalkan iman dan kasihmu sekarang karena sifat-sifat ini didasarkan atas pelatihan awal seperti yang telah menjadi bagianmu di rumah. Kamu adalah hasil dari sebuah keluarga dimana orang tua memberikan kasih sayang yang tulus satu sama lain, dan karena itu kamu tidak dimanjakan sehingga secara merusak meninggikan konsepmu tentang pentingnya diri kamu. Tidak pula kepribadianmu mengalami penyimpangan sebagai akibat dari siasat-siasat tanpa kasih dari orang tuamu demi untuk mendapatkan kepercayaan dan kesetiaanmu, yang satu melawan yang lain. Kamu telah menikmati kasih orang tua yang menjamin kepercayaan diri yang patut dipuji dan yang memupuk perasaan aman yang normal. Tapi kamu juga telah beruntung bahwa orang tuamu memiliki kebijaksanaan serta kasih; dan kebijaksanaan itulah yang membawa mereka untuk menahan sebagian besar bentuk kegemaran dan banyak kemewahan yang kekayaan dapat beli sementara mereka mengirim kamu ke sekolah sinagog bersama dengan teman-teman main lingkunganmu, dan mereka juga mendorong kamu untuk belajar bagaimana untuk hidup di dunia ini dengan mengizinkan kamu mendapat pengalaman yang asli. Kamu datang ke sungai Yordan, dimana kami berkhotbah dan murid-murid Yohanes membaptis, dengan teman mudamu Amos. Kamu berdua ingin pergi bersama kami. Ketika kamu kembali ke Yerusalem, orang tuamu setuju; orang tuanya Amos menolak; mereka begitu mencintai anak mereka begitu rupa sehingga mereka tidak memberikan kesempatan baginya memperoleh pengalaman diberkati yang telah kamu miliki, bahkan yang seperti kamu hari ini nikmati. Dengan lari dari rumah, Amos mungkin telah bergabung dengan kita, tetapi dengan demikian ia akan menciderai kasih dan mengorbankan kesetiaan. Bahkan jika hal tersebut bijaksana, akan menjadi harga yang sangat mahal untuk membayar pengalaman, kemandirian, dan kemerdekaan. Orang tua yang bijaksana, seperti orang tuamu, memastikan bahwa anak-anak mereka tidak harus menciderai kasih atau memadamkan kesetiaan dalam rangka mengembangkan kemandirian dan menikmati kebebasan menyegarkan ketika mereka telah tumbuh sampai usiamu.
177:2.3 (1922.1) “Kasih, Yohanes, adalah kenyataan tertinggi alam semesta ketika dikaruniakan oleh sosok-sosok yang mahabijaksana, tetapi kasih itu menjadi sifat yang berbahaya dan seringkali setengah egois seperti yang ditunjukkan dalam pengalaman para orang tua manusia. Ketika kamu menikah dan punya anak sendiri untuk dibesarkan, pastikan bahwa kasihmu itu dikendalikan oleh kebijaksanaan dan dibimbing oleh kecerdasan.
177:2.4 (1922.2) “Teman mudamu Amos percaya injil kerajaan ini sama seperti halnya kamu, tapi aku tidak bisa sepenuhnya mengandalkan dia; aku tidak yakin tentang apa yang akan ia lakukan di tahun-tahun mendatang. Kehidupan masa kecilnya di keluarga tidak seperti yang akan menghasilkan orang yang sepenuhnya dapat diandalkan. Amos itu terlalu mirip seperti salah seorang rasul yang gagal menikmati pelatihan keluarga yang normal, penuh kasih, dan bijaksana. Seluruh masa hidupmu kemudian akan lebih bahagia dan dapat diandalkan karena kamu menghabiskan delapan tahun pertamamu dalam keluarga yang normal dan diatur baik. Kamu memiliki karakter yang kuat dan menyatu baik karena kamu dibesarkan di sebuah rumah dimana kasih berlaku dan kebijaksanaan bertahta. Pelatihan anak seperti itu menghasilkan suatu jenis kesetiaan yang meyakinkanku bahwa kamu akan melanjutkan arah yang telah kamu mulai.”
177:2.5 (1922.3) Selama lebih dari satu jam Yesus dan Yohanes melanjutkan diskusi kehidupan keluarga ini. Guru melanjutkan untuk menjelaskan kepada Yohanes bagaimana seorang anak sepenuhnya tergantung pada orang tuanya dan kehidupan rumah tangga yang terkait untuk semua konsep awalnya tentang segala yang intelektual, sosial, moral, dan bahkan spiritual karena bagi anak kecil itu keluarga merupakan semua yang dia bisa pertama ketahui tentang hubungan manusia atau pun ilahi. Anak harus mendapatkan kesan pertama tentang alam semesta dari rawatannya ibu; ia sepenuhnya tergantung pada ayah duniawi untuk ide-ide pertamanya mengenai Bapa surgawi. Kehidupan berikutnya anak dibuat senang atau tidak senang, mudah atau sulit, sesuai dengan kehidupan mental dan emosional awalnya, dipengaruhi oleh hubungan-hubungan sosial dan rohani di rumah. Seluruh hidup berikutnya seorang manusia itu sangat dipengaruhi oleh apa yang terjadi selama beberapa tahun pertama keberadaannya.
177:2.6 (1922.4) Menjadi keyakinan tulus kami bahwa injil ajarannya Yesus, yang didirikan seperti itu di atas hubungan ayah-anak itu, akan sulit menikmati penerimaan oleh seluruh dunia sampai waktu ketika kehidupan keluarga bangsa-bangsa beradab modern merangkul lebih banyak kasih dan lebih banyak kebijaksanaan. Meskipun para orang tua dari abad kedua puluh memiliki pengetahuan besar dan bertambahnya kebenaran untuk memperbaiki rumah dan memuliakan kehidupan rumah, namun tetap merupakan fakta bahwa sangat sedikit rumah-rumah modern adalah tempat yang baik untuk memelihara anak-anak laki-laki dan perempuan seperti rumahnya Yesus di Galilea dan rumahnya Yohanes Markus di Yudea, meskipun penerimaan injil Yesus akan menghasilkan perbaikan langsung pada kehidupan rumah tangga. Kehidupan cinta kasih sebuah keluarga yang bijaksana dan pengabdian setia agama yang benar memberikan suatu pengaruh timbal balik yang kuat satu sama lain. Kehidupan rumah tangga seperti itu meningkatkan agama, dan agama yang sejati selalu memuliakan rumah tangga.
177:2.7 (1923.1) Memang benar bahwa banyak pengaruh penghambat yang tidak menyenangkan dan aspek-aspek mengekang yang lain di rumah-rumah Yahudi dahulu ini telah hampir dihilangkan dari banyak rumah modern yang diatur lebih baik. Ada, memang, kebebasan yang lebih spontan dan jauh lebih banyak kebebasan pribadi, tetapi kebebasan ini tidak dikekang oleh kasih, dimotivasi oleh kesetiaan, atau dipimpin oleh disiplin cerdas dari hikmat. Selama kita mengajari anak untuk berdoa, “Bapa kami yang di surga,” suatu tanggung jawab yang sangat besar diletakkan ke atas semua ayah duniawi untuk menjalani hidup dan menata rumah mereka agar kata bapa menjadi layak bertahta dalam pikiran dan hati semua anak yang sedang tumbuh.
177:3.1 (1923.2) Para rasul menghabiskan sebagian besar hari ini berjalan sekeliling di Gunung Zaitun dan bercakap-cakap dengan murid-murid yang berkemah dengan mereka, tetapi sejak awal sore hari mereka menjadi sangat berkeinginan melihat Yesus kembali. Saat hari terus berlalu, mereka menjadi semakin cemas tentang keselamatannya; mereka merasa kesepian tak terkatakan tanpa dia. Ada banyak perdebatan sepanjang hari mengenai apakah Guru seharusnya dibiarkan pergi sendiri di perbukitan, disertai hanya oleh seorang anak lelaki pesuruh. Meskipun tidak ada orang yang secara terbuka mengungkapkan pikirannya, tidak ada seorang pun dari mereka, kecuali Yudas Iskariot, yang tidak berharap dirinya berada di tempatnya Yohanes Markus.
177:3.2 (1923.3) Saat itu sekitar tengah hari ketika Natanael berpidato tentang “Keinginan Tertinggi” kepada sekitar setengah lusin rasul dan sejumlah sama murid-murid, pada akhirnya adalah: “Apa yang salah dengan kebanyakan kita adalah bahwa kita hanya setengah hati. Kita gagal untuk mengasihi Guru seperti dia mengasihi kita. Jika kita semua ingin pergi bersamanya seperti yang Yohanes Markus lakukan, dia pasti akan mengajak kita semua. Kita berdiri saja sementara anak itu mendekati Guru dan menawarinya keranjang itu, tetapi ketika Guru memegangnya, anak itu tidak mau melepaskannya. Dan begitulah Guru meninggalkan kita di sini sementara dia pergi ke bukit dengan keranjang, anak laki-laki, dan semuanya.”
177:3.3 (1923.4) Sekitar jam empat, pelari-pelari datang ke Daud Zebedeus membawa kabar dari ibunya di Betsaida dan dari ibunya Yesus. Beberapa hari sebelumnya Daud telah berkesimpulan bahwa imam-imam kepala dan pemimpin akan membunuh Yesus. Daud tahu bahwa mereka bertekad untuk membunuh Guru, dan ia hampir yakin bahwa Yesus tidak akan mengerahkan kekuatan ilahinya untuk menyelamatkan dirinya sendiri atau pun mengizinkan para pengikutnya untuk menggunakan kekuatan dalam membelanya. Setelah mencapai kesimpulan-kesimpulan ini, ia tanpa buang waktu lagi mengirimkan seorang utusan kepada ibunya, mendesaknya untuk datang segera ke Yerusalem dan membawa Maria ibu Yesus dan setiap anggota keluarganya.
177:3.4 (1923.5) Ibunya Daud melakukan seperti yang diminta anaknya, dan sekarang para pelari kembali ke Daud membawa berita bahwa ibunya dan seluruh keluarga Yesus sedang dalam perjalanan ke Yerusalem dan akan tiba agak terlambat pada besok atau hari berikutnya pagi-pagi sekali. Karena Daud melakukan ini atas inisiatifnya sendiri, ia pikir bijaksana untuk menyimpan urusan tersebut bagi dirinya sendiri. Karena itu, ia tidak memberitahu kepada siapapun, bahwa keluarganya Yesus sedang dalam perjalanan ke Yerusalem.
177:3.5 (1924.1) Tak lama setelah tengah hari, lebih dari dua puluh orang-orang Yunani yang telah bertemu dengan Yesus dan dua belas di rumah Yusuf Arimatea tiba di perkemahan, dan Petrus serta Yohanes menghabiskan beberapa jam dalam pertemuan dengan mereka. Orang-orang Yunani ini, setidaknya beberapa dari mereka, telah cukup maju dalam pengetahuan tentang kerajaan, setelah diajar oleh Rodan di Aleksandria.
177:3.6 (1924.2) Malam itu, setelah kembali ke perkemahan, Yesus berbincang-bincang dengan orang-orang Yunani itu, dan kalau saja hal tersebut tidak akan sangat membuat gelisah para rasul dan banyak murid-murid terkemuka lainnya, dia tentu telah menahbiskan dua puluh orang Yunani ini, sama seperti yang dia lakukan pada tujuh puluh.
177:3.7 (1924.3) Sementara semua ini sedang terjadi di perkemahan, di Yerusalem imam-imam kepala dan tua-tua heran karena Yesus tidak kembali untuk berbicara kepada orang banyak. Benar, hari sebelumnya, ketika dia meninggalkan bait suci itu, dia telah berkata, “Aku meninggalkan rumahmu menjadi sunyi.” Tapi mereka tidak bisa mengerti mengapa dia bersedia melepaskan keunggulan besar yang telah dia bangun dalam sikap bersahabat dari orang banyak. Meskipun mereka kuatir ia akan membangkitkan keributan di antara rakyat, kata-kata terakhir Guru kepada orang banyak telah menjadi desakan agar tunduk dalam setiap cara yang wajar kepada wewenang orang-orang “yang menduduki kursi Musa.” Tapi hari itu adalah hari yang sibuk di kota karena mereka secara bersamaan bersiap-siap untuk Paskah dan menyempurnakan rencana mereka untuk membunuh Yesus.
177:3.8 (1924.4) Tidak banyak orang datang ke perkemahan, karena pendiriannya telah dibuat rahasia yang dijaga ketat oleh semua orang yang tahu bahwa Yesus mengharapkan untuk tinggal di sana dari pada pergi ke Betania setiap malam.
177:4.1 (1924.5) Tak lama setelah Yesus dan Yohanes Markus meninggalkan perkemahan, Yudas Iskariot menghilang dari antara saudara-saudaranya, tidak kembali sampai sudah sore sekali. Rasul yang bingung dan tidak puas ini, meskipun Guru minta secara khusus untuk tidak memasuki Yerusalem, namun ia pergi dengan tergesa-gesa untuk menepati janji dengan musuh-musuh Yesus di rumah Kayafas, Imam Besar. Ini adalah pertemuan informal Sanhedrin dan telah ditentukan tidak lama setelah pukul sepuluh pagi itu. Pertemuan ini diadakan untuk membahas sifat tuduhan-tuduhan yang akan diajukan terhadap Yesus dan memutuskan prosedur yang akan digunakan untuk membawa dia ke depan penguasa-penguasa Romawi untuk tujuan memperoleh pengesahan pemerintah yang diperlukan untuk hukuman mati yang mereka sudah putuskan ke atasnya.
177:4.2 (1924.6) Pada hari sebelumnya Yudas telah mengungkapkan kepada beberapa kerabat dan kepada teman-teman Saduki tertentu dari keluarga ayahnya bahwa ia telah mencapai kesimpulan bahwa, meskipun Yesus itu pemimpi dan idealis yang bermaksud baik, namun dia bukan pembebas Israel yang diharapkan. Yudas menyatakan bahwa dia lebih suka menemukan suatu cara untuk menarik diri dengan anggun dari seluruh gerakan. Teman-temannya dengan menyanjung-nyanjung meyakinkannya bahwa pengunduran dirinya akan dipuji oleh para penguasa Yahudi sebagai peristiwa besar, dan tidak ada apapun yang akan begitu baik baginya. Mereka membuatnya percaya bahwa dia segera akan menerima penghargaan tinggi dari Sanhedrin, dan bahwa dia akan pada akhirnya berada dalam posisi untuk menghapus kesan jelek tentang “hubungan sial dengan orang-orang Galilea yang tidak berpendidikan itu,” walaupun ia bermaksud baik.
177:4.3 (1924.7) Yudas tidak bisa sepenuhnya percaya bahwa pekerjaan-pekerjaan besar Guru telah dikerjakan oleh kuasa dari penghulu setan, tapi ia sekarang sepenuhnya diyakinkan bahwa Yesus tidak mau mengerahkan kuasanya untuk membuat dirinya hebat; ia akhirnya yakin bahwa Yesus akan membiarkan dirinya dibunuh oleh para penguasa Yahudi, dan ia tidak bisa menanggung pikiran memalukan dikenali sebagai gerakan yang kalah. Ia menolak untuk memikirkan gagasan mengenai kegagalan yang nyata. Ia benar-benar memahami karakter kokoh Gurunya dan ketajaman dari pikiran yang agung dan penuh belas kasihan itu, namun ia mendapatkan kesenangan dari hiburan berat sebelah dari saran salah seorang saudaranya bahwa Yesus, meskipun dia adalah seorang fanatik yang bermaksud baik, mungkin dia tidak benar-benar waras pikirannya; karena dia selalu tampak seperti orang yang aneh dan salah dipahami.
177:4.4 (1925.1) Dan sekarang, belum pernah sebelumnya, Yudas menemukan dirinya dengan aneh menjadi marah karena Yesus tidak pernah menunjuknya untuk posisi kehormatan yang lebih besar. Selama ini ia telah menghargai kehormatan menjadi bendahara kerasulan, tapi sekarang ia mulai merasa bahwa ia tidak dihargai; bahwa kemampuannya tidak diakui. Dia tiba-tiba dikuasai oleh kemarahan bahwa Petrus, Yakobus, dan Yohanes telah dihormati dengan hubungan dekat dengan Yesus, dan pada saat ini, ketika ia sedang dalam perjalanan ke rumah Imam Besar, ia berpikir untuk membalas Petrus, Yakobus, dan Yohanes lebih dari semua pikiran mengkhianati Yesus. Namun lebih dan di atas semuanya, saat itu, suatu pikiran baru dan menguasai mulai menempati garis depan pikiran sadarnya: Dia telah bertekad untuk mendapatkan kehormatan bagi dirinya sendiri, dan jika ini bisa diperoleh bersamaan dengan membalas dendam terhadap orang-orang yang telah menyumbang pada kekecewaan terbesar dalam hidupnya, lebih baik lagi. Dia dikuasai oleh konspirasi mengerikan dari kebingungan, keangkuhan, keputusasaan, dan tekad. Dan dengan demikian jelaslah bahwa bukan karena uang bahwa Yudas saat itu dalam perjalanan ke rumah Kayafas untuk mengatur pengkhianatan pada Yesus.
177:4.5 (1925.2) Sementara Yudas mendekati rumah Kayafas, ia tiba pada keputusan akhir untuk meninggalkan Yesus dan rasul-rasul temannya; dan setelah memutuskan untuk meninggalkan pergerakan kerajaan surga seperti itu, ia bertekad untuk mendapatkan bagi dirinya sendiri sebanyak mungkin kehormatan dan kemuliaan yang ia pikir suatu kali akan menjadi miliknya ketika ia pertama kali menggabungkan dirinya dengan Yesus dan injil baru kerajaan. Semua rasul pernah berbagi ambisi ini dengan Yudas, tapi seiring waktu berlalu mereka belajar untuk mengagumi kebenaran dan mengasihi Yesus, setidaknya lebih daripada Yudas.
177:4.6 (1925.3) Si pengkhianat itu diperkenalkan pada Kayafas dan para penguasa Yahudi oleh sepupunya, yang menjelaskan bahwa Yudas, setelah menemukan kesalahannya karena membiarkan dirinya disesatkan oleh ajaran licik Yesus, telah sampai ke tempat dimana ia berharap untuk membuat penolakan publik dan formal mengenai hubungannya dengan orang Galilea itu dan pada saat yang sama untuk meminta pemulihan dalam kepercayaan dan persekutuan dari saudara-saudara Yudeanya. Juru bicara untuk Yudas ini terus menjelaskan bahwa Yudas mengakui bahwa akan terbaik bagi perdamaian Israel jika Yesus dibawa ke tahanan, dan bahwa, sebagai bukti dari kesedihannya karena telah ikut serta dalam gerakan sesat tersebut dan sebagai bukti ketulusannya dalam sekarang kembali ke ajaran-ajaran Musa, ia datang untuk menawarkan diri kepada Sanhedrin sebagai salah satu yang bisa mengatur dengan kapten yang memegang perintah penangkapan Yesus agar Yesus bisa dibawa ke tahanan diam-diam, sehingga menghindari bahaya menggemparkan orang banyak atau perlunya menunda penangkapannya sampai setelah Paskah.
177:4.7 (1925.4) Setelah sepupunya selesai berbicara, ia memperkenalkan Yudas, yang sambil melangkah maju mendekati Imam Besar, mengatakan: “Semua yang sepupuku telah janjikan, aku akan lakukan, tapi apa yang engkau mau berikan padaku untuk jasa ini?” Yudas tampaknya tidak melihat pandangan menghina dan bahkan jijik yang datang di wajah Kayafas yang keras hati dan sombong itu; hatinya terlalu banyak dilekatkan pada kemuliaan diri dan nafsu untuk kepuasan peninggian diri.
177:4.8 (1926.1) Dan kemudian Kayafas memandang ke atas pengkhianat itu sementara ia berkata: “Yudas, kamu pergi ke kapten penjaga dan aturlah dengan pejabat itu untuk membawa Gurumu kepada kami malam ini atau besok malam, dan setelah dia kamu bawa ke dalam tangan kami, kamu akan menerima upahmu untuk jasa ini.” Ketika Yudas mendengar ini, ia pergi dari hadapan imam-imam dan pemimpin kepala dan berunding dengan kapten penjaga bait suci mengenai cara bagaimana Yesus akan ditangkap. Yudas tahu bahwa Yesus saat itu tidak hadir di perkemahan dan tidak tahu kapan dia akan kembali malam itu, sehingga mereka sepakat di antara mereka untuk menangkap Yesus malam berikutnya (Kamis) setelah orang-orang Yerusalem dan semua musafir pengunjung telah beristirahat malam.
177:4.9 (1926.2) Yudas kembali ke rekan-rekannya di perkemahan, mabuk dengan pikiran kebesaran dan kemuliaan yang belum ia miliki sekian lama. Dia telah bergabung dengan Yesus berharap suatu hari menjadi orang besar dalam kerajaan baru itu. Dia akhirnya menyadari bahwa ada tidak ada kerajaan baru seperti yang telah ia harapkan. Tapi dia bergembira karena begitu cerdas sehingga menukar kekecewaannya karena gagal untuk mencapai kemuliaan dalam kerajaan baru yang diharapkan itu, dengan perwujudan segera kehormatan dan penghargaan dalam tatanan lama, yang sekarang ia percaya akan tetap bertahan, dan yang ia yakin akan menghancurkan Yesus dan segala yang ia perjuangkan. Dalam motif terakhirnya dari niat sadar, pengkhianatan Yudas pada Yesus itu adalah tindakan pengecut dari desertir egois yang hanya memikirkan keselamatan dan kemuliaannya sendiri, tidak peduli apa yang mungkin menjadi hasil dari perbuatannya terhadap Guru dan terhadap mantan rekan-rekannya.
177:4.10 (1926.3) Tapi selalu seperti itulah, Yudas sudah lama terlibat dalam kesadaran yang disengaja, terus menerus, egois, dan penuh dendam yang semakin lama semakin membentuk dalam pikirannya, dan menyimpan dalam hatinya, keinginan-keinginan balas dendam dan ketidaksetiaan yang penuh kebencian dan kejahatan ini. Yesus mengasihi dan mempercayai Yudas sama seperti dia mengasihi dan mempercayai para rasul yang lain, tetapi Yudas gagal untuk mengembangkan rasa percaya setia dan untuk mengalami kasih sepenuh hati sebagai balasannya. Dan betapa berbahayanya ambisi itu ketika sekali sepenuhnya disatukan dengan pencarian kepentingan sendiri dan dimotivasi sepenuhnya oleh dendam yang kelam dan lama terpendam! Alangkah menghancurkannya kekecewaan dalam hidup orang-orang bodoh itu, yang dengan menatapkan pandangan mereka pada daya pikat waktu yang gelap dan cepat berlalu, menjadi buta terhadap prestasi yang lebih tinggi dan lebih nyata, untuk pencapaian dunia-dunia kekal dari nilai-nilai ilahi dan kenyataan-kenyataan rohani yang sejati. Yudas mendambakan kehormatan duniawi dalam pikirannya dan tumbuh untuk mencintai keinginan ini dengan segenap hatinya; para rasul yang lain demikian pula merindukan kehormatan duniawi ini dalam pikiran mereka, tetapi dengan hati mereka, mereka mengasihi Yesus dan melakukan yang terbaik untuk belajar mencintai kebenaran yang dia ajarkan kepada mereka.
177:4.11 (1926.4) Yudas tidak menyadarinya pada saat ini, namun tanpa sadar ia telah selalu menjadi pengkritik Yesus sejak Yohanes Pembaptis dipenggal oleh Herodes. Jauh di lubuk hatinya Yudas selalu membenci fakta bahwa Yesus tidak menyelamatkan Yohanes. Kamu tidak boleh lupa bahwa Yudas telah menjadi murid Yohanes sebelum ia menjadi pengikut Yesus. Dan semua timbunan kebencian manusiawi dan kekecewaan pahit ini yang Yudas telah timbun dalam jiwanya dalam busana kebencian itu sekarang tertata rapi dalam pikiran bawah sadarnya dan siap untuk bangkit menelan dirinya ketika ia sekali berani untuk memisahkan dirinya dari pengaruh mendukung dari saudara-saudaranya sementara pada saat yang sama membuka dirinya terhadap sindiran pintar dan ejekan licin dari musuh-musuh Yesus. Setiap kali Yudas membiarkan harapannya melambung tinggi dan Yesus akan melakukan atau mengatakan sesuatu yang akan menghancurkannya berkeping-keping, ada selalu tertinggal di hati Yudas suatu bekas luka kemarahan yang pahit; dan saat luka-luka ini bertambah banyak, tidak lama lagi hati itu, yang begitu sering terluka, kehilangan semua kasih sayang nyata bagi orang yang telah menimpakan pengalaman tidak menyenangkan ini terhadap kepribadian yang berniat baik tapi pengecut dan egois ini. Yudas tidak menyadari hal itu, tapi ia seorang pengecut. Oleh karena itu ia selalu cenderung untuk menganggap Yesus pengecut sebagai motif yang menyebabkan dia begitu sering menolak untuk merebut kekuasaan atau kemuliaan ketika hal-hal itu tampaknya mudah dalam jangkauannya. Dan setiap manusia fana tahu betul bagaimana kasih, bahkan sekalipun pernah asli, melalui kekecewaan, iri hati, dan kemarahan yang lama berkelanjutan, bisa pada akhirnya berubah menjadi kebencian yang nyata.
177:4.12 (1927.1) Akhirnyaimam-imam kepala dan tua-tua bisa bernapas lega selama beberapa jam. Mereka tidak harus menangkap Yesus di depan umum, dan mendapatkan Yudas sebagai sekutu pengkhianat menjamin bahwa Yesus tidak akan lolos dari wilayah kewenangan mereka seperti yang dia lakukan berkali-kali di masa lalu.
177:5.1 (1927.2) Karena itu hari Rabu, malam ini di perkemahan adalah waktu ramah tamah. Guru berusaha untuk menghibur para rasul yang muram, tapi hal itu hampir-hampir mustahil. Mereka semua mulai menyadari bahwa peristiwa yang mencemaskan dan menghancurkan itu akan segera datang. Mereka tidak bisa ceria, bahkan ketika Guru menceritakan lagi tahun-tahun hubungan penuh kenangan dan penuh kasih mereka. Yesus membuat pertanyaan yang cermat tentang keluarga-keluarga semua para rasul dan, sambil melihat ke arah Daud Zebedeus, bertanya apakah ada yang pernah mendengar baru-baru ini tentang ibunya, adik bungsunya, atau anggota keluarganya yang lain. Daud menatap ke bawah ke kakinya; ia takut untuk menjawab.
177:5.2 (1927.3) Saat ini adalah kesempatan bagi Yesus untuk memperingatkan para pengikutnya agar berhati-hati terhadap dukungan dari orang banyak. Dia menceritakan pengalaman mereka di Galilea ketika berkali-kali kerumunan besar orang dengan antusias mengikuti mereka berkeliling dan kemudian hanya dengan sama bersemangatnya berbalik melawan mereka dan kembali ke cara-cara lama mereka percaya dan hidup. Dan kemudian dia berkata: “Dan demikianlah kamu jangan membiarkan diri kamu ditipu oleh orang banyak yang mendengar kita di bait suci, dan yang tampaknya percaya ajaran kita. Orang banyak ini mendengarkan kebenaran dan mempercayainya secara dangkal dengan pikiran mereka, tetapi hanya sedikit dari mereka mengizinkan firman kebenaran itu masuk ke dalam hati dengan akar-akar yang hidup. Mereka yang tahu injil hanya dalam pikiran, dan yang belum mengalaminya dalam hati, tidak dapat diandalkan untuk dukungan ketika masalah sebenarnya datang. Ketika para penguasa Yahudi mencapai kesepakatan untuk membunuh Anak Manusia, dan ketika mereka menyerang dengan sehati, kamu akan melihat orang banyak itu melarikan diri dengan cemas atau selain itu menonton dengan diam-diam kagum sementara para penguasa yang gila dan buta itu membawa guru-guru kebenaran injil kepada kematian mereka. Dan kemudian, ketika permusuhan dan penganiayaan turun atas kamu, masih ada lagi orang-orang lain yang kamu pikir mengasihi kebenaran akan tercerai berai, dan beberapa akan menolak injil dan meninggalkan kamu. Beberapa orang yang sudah sangat dekat dengan kita telah mengambil keputusan untuk membelot. Kamu telah beristirahat hari ini sebagai persiapan untuk saat-saat yang kini datang atas kita. Berjagalah, karena itu, dan berdoalah agar esok hari kamu dapat dikuatkan untuk hari-hari yang tepat ada di depan.”
177:5.3 (1927.4) Suasana perkemahan dipenuhi dengan ketegangan yang tak terkatakan. Utusan-utusan yang diam saja datang dan pergi, hanya berkomunikasi dengan Daud Zebedeus. Sebelum malam berlalu, orang-orang tertentu tahu bahwa Lazarus telah melarikan diri dengan tergesa-gesa dari Betania. Yohanes Markus diam dengan muram setelah kembali ke perkemahan, meskipun ia telah menghabiskan sehari penuh bersama Guru. Setiap upaya untuk membujuk dia agar berbicara hanya menunjukkan dengan jelas bahwa Yesus telah memberitahu dia supaya tidak berbicara.
177:5.4 (1928.1) Sikap gembira Guru dan keramah-tamahannya yang tidak biasa itu bahkan membuat mereka takut. Mereka semua merasakan pasti mendekatnya ke atas mereka rasa terasing yang mengerikan, yang mereka sadari hendak turun menimpa dengan tiba-tiba dan dengan teror yang tidak bisa dihindari. Mereka samar-samar merasakan apa yang akan terjadi, dan tidak ada yang merasa siap untuk menghadapi ujian. Guru telah pergi sepanjang hari; mereka telah amat merasa kehilangan dia.
177:5.5 (1928.2) Rabu malam ini adalah tanda surutnya status rohani mereka sampai jam sebenarnya kematian Guru. Meskipun hari berikutnya adalah masih satu hari lagi lebih dekat ke Jumat yang tragis itu, namun demikian, dia masih bersama mereka, dan mereka melewati jam-jam cemas itu dengan lebih ringan.
177:5.6 (1928.3) Tepat sebelum tengah malam ketika Yesus, karena mengetahui ini akan menjadi malam terakhir tidur yang dia lewatkan bersama keluarga pilihannya di bumi, mengatakan, saat dia membubarkan mereka untuk istirahat malam itu: “Pergilah tidur, saudara-saudaraku, dan damai atas kamu semua sampai kita bangun esok hari, satu hari lagi untuk melakukan kehendak Bapa dan mengalami sukacita mengetahui bahwa kita adalah anak-anak-Nya.”
Buku Urantia
Makalah 178
178:0.1 (1929.1) YESUS berencana untuk menghabiskan hari Kamis ini, hari bebas terakhirnya di bumi sebagai Anak ilahi berinkarnasi dalam daging, dengan para rasulnya dan beberapa murid yang setia dan berbakti. Segera setelah jam sarapan pada pagi yang indah ini, Guru membawa mereka ke sebuah tempat terpisah tidak jauh di atas perkemahan mereka dan di sana mengajar mereka banyak kebenaran baru. Meskipun Yesus menyampaikan ceramah-ceramah lain kepada para rasul selama jam-jam awal petang hari, percakapan Kamis pagi menjelang siang ini adalah pidato perpisahannya kepada kelompok gabungan perkemahan rasul-rasul dan murid-murid yang terpilih, baik orang Yahudi maupun bukan Yahudi. Para rasul semua hadir kecuali Yudas. Petrus dan beberapa para rasul berkomentar tentang ketidakhadirannya, dan beberapa dari mereka mengira Yesus telah mengirim dia ke kota untuk mengurus beberapa hal, mungkin untuk mengatur perincian perayaan Paskah mereka yang akan datang. Yudas tidak kembali ke perkemahan, sampai pertengahan sore hari, tidak lama sebelum Yesus membawa dua belas ke Yerusalem untuk makan Perjamuan Terakhir.
178:1.1 (1929.2) Yesus berbicara kepada sekitar lima puluh pengikut yang dia percayai selama hampir dua jam dan menjawab dua puluhan pertanyaan mengenai hubungan kerajaan surga dengan kerajaan dunia ini, mengenai hubungan status sebagai anak Tuhan dengan kewarganegaraan dalam pemerintahan duniawi. Ceramah ini, bersama-sama dengan jawaban-jawabannya pada pertanyaan, dapat diringkas dan disajikan kembali dalam bahasa modern sebagai berikut:
178:1.2 (1929.3) Kerajaan-kerajaan dunia ini, karena bersifat material, mungkin sering mendapati perlu untuk menggunakan kekuatan fisik dalam pelaksanaan hukum mereka dan untuk pemeliharaan ketertiban. Dalam kerajaan surga orang-orang percaya sejati tidak akan memilih untuk menggunakan kekuatan fisik. Kerajaan surga itu, karena adalah suatu persaudaraan rohani anak-anak Tuhan yang lahir dari roh, dapat disebar-luaskan hanya oleh kuasa dari roh. Perbedaan prosedur ini mengacu pada hubungan kerajaan orang percaya dengan kerajaan pemerintahan sekuler dan tidak meniadakan hak kelompok-kelompok sosial orang percaya untuk menjaga ketertiban dalam barisan mereka dan menjalankan disiplin terhadap anggota yang tidak patuh dan tidak layak.
178:1.3 (1929.4) Tidak ada apapun yang tidak sesuai antara keanakan dalam kerajaan rohani dan kewarganegaraan dalam pemerintahan sekuler atau sipil. Merupakan tugas orang percaya untuk mempersembahkan kepada Kaisar apa yang menjadi milik Kaisar dan kepada Tuhan hal-hal yang miliknya Tuhan. Tidak dapat ada perselisihan apapun antara dua persyaratan tersebut, yang satu adalah material dan yang lainnya spiritual, kecuali ternyata bahwa seorang Kaisar berani untuk merebut hak istimewa Tuhan dan menuntut penghormatan rohani dan penyembahan tertinggi harus dipersembahkan kepadanya. Dalam kasus seperti itu, kamu harus menyembah Tuhan saja sementara kamu berusaha untuk mencerahkan penguasa duniawi yang tersesat tersebut dan dengan cara ini menuntun mereka juga untuk pengenalan Bapa di surga. Kamu tidak boleh mempersembahkan ibadah rohani kepada penguasa duniawi; tidak boleh pula kamu menggunakan kekuatan-kekuatan fisik dari pemerintahan duniawi, yang penguasanya mungkin suatu kali menjadi orang percaya, untuk pekerjaan melanjutkan misi kerajaan rohani.
178:1.4 (1930.1) Keanakan dalam kerajaan, dari sudut pandang peradaban yang sedang maju, akan membantu kamu untuk menjadi warga-warga yang ideal dari kerajaan-kerajaan dunia ini karena persaudaraan dan pelayanan merupakan batu penjuru injil kerajaan. Panggilan kasih dari kerajaan rohani akan membuktikan menjadi pemusnah efektif terhadap dorongan kebencian dari warga kerajaan duniawi yang tidak percaya dan suka berperang itu. Tapi anak-anak dalam kegelapan yang berpikiran jasmani ini tidak akan pernah tahu akan terang kebenaran rohanimu kecuali kamu mendekati mereka dengan pelayanan sosial tidak mementingkan diri sendiri yang merupakan perkembangan alami dari buah-buah roh dalam pengalaman hidup setiap individu orang percaya.
178:1.5 (1930.2) Sebagai manusia yang fana dan jasmani, kamu memang warga-warga dari kerajaan-kerajaan duniawi, dan kamu harus menjadi warga negara yang baik, apalagi karena telah menjadi anak-anak roh yang lahir baru dari kerajaan surga. Sebagai anak-anak dari kerajaan surga yang dicerahkan iman dan dibebaskan roh itu, kamu menghadapi tanggung jawab ganda tugas kepada manusia dan tugas kepada Tuhan sementara kamu secara sukarela memikul kewajiban ketiga dan suci: pelayanan pada persaudaraan orang-orang percaya yang kenal Tuhan.
178:1.6 (1930.3) Kamu tidak boleh menyembah penguasa temporal (duniawi) kamu, dan kamu tidak boleh menggunakan kekuasaan duniawi dalam pemajuan kerajaan rohani; tetapi kamu harus mewujudkan pelayanan kasih yang benar kepada orang percaya dan tidak percaya sama-sama. Dalam injil kerajaan di sana berdiamlah Roh Kebenaran yang perkasa itu, dan segera aku akan mencurahkan roh yang sama ini ke atas semua manusia. Buah-buah dari roh itu, pelayanan yang tulus dan penuh kasih dari kamu, adalah tuas pengungkit sosial yang kuat untuk mengangkat bangsa-bangsa yang dalam kegelapan, dan Roh Kebenaran ini yang akan menjadi titik tumpu yang melipatgandakan kekuatanmu.
178:1.7 (1930.4) Tampilkan hikmat dan tunjukkan kebijaksanaan dalam urusanmu dengan para penguasa sipil yang tidak percaya. Dengan kehati-hatian tunjukkan dirimu untuk menjadi ahli dalam membereskan perselisihan-perselisihan kecil dan dalam menyesuaikan kesalahpahaman yang sepele. Dalam setiap cara yang mungkin—dalam segala hal kecuali kesetiaan rohanimu kepada penguasa-penguasa alam semesta—berusahalah untuk hidup secara damai dengan semua orang. Jadilah kamu selalu secerdik seperti ular tetapi tidak berbahaya seperti merpati.
178:1.8 (1930.5) Kamu harus dibuat menjadi warga-warga yang lebih baik dari pemerintahan sekuler sebagai akibat menjadi anak kerajaan yang dicerahkan; maka harusnya penguasa-penguasa pemerintah duniawi menjadi pemimpin yang semakin baik dalam urusan sipil sebagai akibat mempercayai kabar baik kerajaan surgawi ini. Sikap pelayanan tanpa pamrih kepada manusia dan penyembahan cerdas kepada Tuhan itu akan membuat semua orang percaya kerajaan menjadi warga negara dunia yang lebih baik, sedangkan sikap kewarganegaraan yang jujur dan pengabdian yang tulus pada tugas duniawi seseorang akan membantu untuk membuat warga negara tersebut lebih mudah dijangkau oleh panggilan roh pada keanakan (menjadi anak Tuhan) dalam kerajaan surgawi.
178:1.9 (1930.6) Selama para penguasa pemerintah duniawi berusaha untuk melaksanakan kewenangan diktator-diktator agama, kamu yang beriman pada injil ini hanya dapat mengharapkan masalah, penganiayaan, dan bahkan kematian. Tapi terang itu yang kamu bawa ke dunia, dan bahkan cara itu sendiri bagaimana kamu akan menderita dan mati untuk injil kerajaan ini, akan, dalam hal-hal itu sendiri, akhirnya mencerahkan seluruh dunia dan mengakibatkan pemisahan bertahap antara politik dan agama. Pemberitaan gigih injil kerajaan ini akan suatu hari membawa ke semua negara-negara suatu pembebasan yang baru dan luar biasa, kebebasan intelektual, dan kemerdekaan beragama.
178:1.10 (1931.1) Di bawah penganiayaan yang segera datang oleh mereka yang membenci injil sukacita dan kebebasan ini, kamu akan berkembang dan kerajaan akan maju. Tapi kamu akan berada dalam bahaya besar dalam masa-masa berikutnya ketika kebanyakan orang akan berbicara baik tentang orang-orang percaya kerajaan dan banyak pejabat tinggi secara nama saja menerima injil kerajaan surgawi. Belajarlah untuk setia pada kerajaan sekalipun dalam masa damai dan kemakmuran. Jangan mencobai para malaikat pengawasmu untuk membawa kamu ke dalam jalan-jalan kesulitan sebagai suatu disiplin penuh kasih yang dirancang untuk menyelamatkan jiwamu yang mudah hanyut oleh kemudahan.
178:1.11 (1931.2) Ingatlah bahwa kamu diutus dan ditugasi untuk memberitakan injil kerajaan ini—keinginan tertinggi untuk melakukan kehendak Bapa ditambah dengan sukacita tertinggi kesadaran iman sebagai anak Tuhan—dan kamu tidak boleh membiarkan apapun mengalihkan kamu dari pengabdian pada tugas yang satu ini. Biarlah seluruh umat manusia mendapat manfaat dari limpahan pelayanan rohani penuh kasih kamu, persekutuan intelektual yang mencerahkan, dan pelayanan sosial yang meningkatkan; namun tidak satupun dari kerja kemanusiaan ini, tidak juga semuanya, boleh diizinkan untuk menggantikan pemberitaan injil. Pelayanan-pelayanan hebat ini adalah hasil sampingan sosial dari pelayanan dan transformasi yang lebih hebat dan mendalam yang ditempa dalam hati orang percaya kerajaan oleh Roh Kebenaran yang hidup dan oleh kesadaran pribadi bahwa iman seseorang yang lahir oleh roh itu menganugerahkan jaminan persekutuan hidup dengan Tuhan yang kekal.
178:1.12 (1931.3) Kamu tidak boleh berusaha untuk menyebarluaskan kebenaran atau untuk mendirikan kebenaran oleh kekuatan pemerintah sipil atau oleh pemberlakuan hukum-hukum sekuler. Kamu bisa selalu berusaha untuk membujuk pikiran manusia, tapi jangan pernah kamu berani memaksa mereka. Kamu tidak boleh melupakan hukum agung keadilan manusia yang telah kuajarkan padamu dalam bentuk positif: Apapun yang kamu inginkan agar orang lakukan untuk kamu, lakukan demikian juga kepada mereka.
178:1.13 (1931.4) Ketika seorang percaya kerajaan dipanggil untuk melayani pemerintahan sipil, biarkan dia memberikan pelayanan tersebut sebagai warga duniawi dari pemerintahan tersebut, meskipun orang percaya tersebut harus menampilkan dalam tugas sipilnya semua sifat sebagai warganegara yang biasa karena sifat-sifat ini telah ditingkatkan oleh pencerahan rohani dari hubungan mulia antara batin manusia fana dengan roh Tuhan kekal yang mendiaminya. Jika orang yang tidak percaya dapat memenuhi syarat sebagai pejabat sipil yang unggul, kamu seharusnya dengan serius mempertanyakan apakah akar-akar kebenaran dalam hatimu belum mati karena kurangnya air hidup dari gabungan persekutuan rohani dan layanan sosial. Kesadaran sebagai anak Tuhan akan meningkatkan seluruh pelayanan kehidupan setiap pria, wanita, dan anak yang telah menjadi pemilik stimulus yang begitu perkasa terhadap semua kuasa yang melekat pada kepribadian manusia tersebut.
178:1.14 (1931.5) Kamu jangan menjadi penganut aliran mistis yang pasif atau pertapa yang tidak menarik; kamu tidak boleh menjadi pemimpi dan ikut kesana kemari, percaya masa bodoh akan Pemeliharaan yang fiktif hanya untuk menyediakan kebutuhan hidup. Kamu memang perlu bersikap lembut dalam urusanmu dengan orang-orang berdosa, sabar dalam hubunganmu dengan orang-orang yang tidak tahu, dan tahan sabar menghadapi hasutan; tetapi kamu juga harus gagah berani dalam membela perbuatan benar, perkasa dalam menyebarkan kebenaran, dan agresif dalam memberitakan injil kerajaan ini, bahkan sampai ke ujung-ujung bumi.
178:1.15 (1931.6) Injil kerajaan ini adalah kebenaran yang hidup. Aku telah memberitahu kamu itu seperti ragi dalam adonan, seperti biji moster; dan sekarang aku menyatakan bahwa kerajaan surga itu adalah seperti benih makhluk hidup, yang, dari generasi ke generasi, meskipun itu tetap benih hidup yang sama, namun tidak pernah gagal mengungkapkan dirinya dalam perwujudan-perwujudan baru dan tumbuh dengan memuaskan dalam saluran-saluran penyesuaian baru terhadap kebutuhan dan keadaan khusus setiap generasi berturut-turut. Pewahyuan yang telah kubuat kepadamu adalah pewahyuan hidup, dan aku ingin agar itu akan menghasilkan buah yang selayaknya dalam masing-masing individu dan dalam setiap generasi sesuai dengan hukum pertumbuhan, pertambahan, dan penyesuaian adaptif rohani. Dari generasi ke generasi injil ini harus memperlihatkan meningkatnya daya hidup dan menunjukkan kedalaman yang lebih besar untuk kuasa rohani. Injil tidak boleh dibiarkan untuk menjadi sekadar kenangan yang disucikan, suatu tradisi semata-mata tentang aku dan masa-masa ketika kita sekarang hidup.
178:1.16 (1932.1) Dan jangan lupa: Kita tidak membuat serangan langsung terhadap pribadi atau terhadap wewenang mereka yang duduk di kursinya Musa; kita hanya menawarkan mereka terang baru, yang mereka telah dengan begitu keras menolaknya. Kita telah menyerang mereka hanya dengan kecaman terhadap ketidaksetiaan rohani mereka terhadap kebenaran itu sendiri yang mereka akui mengajarkan dan menjaganya. Kita bentrok dengan para pemimpin yang mapan dan penguasa yang diakui hanya jika mereka ikut campur secara langsung sehingga menghambat pemberitaan injil kerajaan kepada anak-anak manusia. Dan bahkan sekarang pun, bukan kita yang menyerang mereka, tetapi mereka yang mencari kehancuran kita. Jangan lupa bahwa kamu diutus untuk pergi memberitakan hanya kabar baik. Kamu tidak menyerang cara-cara lama; kamu harus dengan mahir menaruh ragi kebenaran baru itu di tengah-tengah kepercayaan lama. Biarkan Roh Kebenaran melakukan pekerjaannya sendiri. Biarkan kontroversi datang hanya ketika mereka yang membenci kebenaran itu memaksakannya ke atas kamu. Tapi ketika orang yang tidak percaya dengan sengaja menyerang kamu, jangan ragu untuk berdiri dalam pembelaan yang kuat untuk kebenaran yang telah menyelamatkan dan menguduskan kamu.
178:1.17 (1932.2) Dalam sepanjang perubahan-perubahan kehidupan, ingatlah selalu untuk mengasihi satu sama lain. Jangan bertengkar dengan orang lain, bahkan dengan orang-orang tidak percaya. Tunjukkan belas kasihan bahkan terhadap mereka yang menganiaya kamu. Tampilkan dirimu menjadi warga negara yang setia, seniman yang lurus, tetangga yang terpuji, sanak saudara yang berbakti, orang tua yang penuh pengertian, dan orang percaya yang tulus dalam persaudaraan kerajaan-Nya Bapa. Dan rohku akan berada di atas kamu, sekarang dan bahkan sampai akhir dunia.
178:1.18 (1932.3) Setelah Yesus mengakhiri ajarannya, sudah hampir jam satu siang, dan mereka segera kembali ke perkemahan, dimana Daud dan rekan-rekannya telah menyiapkan makan siang untuk mereka.
178:2.1 (1932.4) Tidak banyak pendengarnya Guru mampu memahami sekalipun hanya sebagian dari pidatonya pagi itu. Dari semua yang mendengarnya, orang-orang Yunani yang paling memahami. Bahkan sebelas rasul dibingungkan oleh penyebutan tentang kerajaan politik masa depan dan pada generasi-generasi berturut-turut orang yang percaya kerajaan. Pengikut paling setia Yesus tidak bisa mencocokkan antara akhir pelayanannya di bumi yang sudah dekat itu dengan acuan pada masa depan yang diperpanjang dari kegiatan injil ini. Beberapa dari orang-orang Yahudi percaya ini mulai merasakan bahwa tragedi terbesar bumi hendak berlangsung, tetapi mereka tidak bisa mencocokkan antara bencana yang segera datang tersebut dengan sikap pribadi Guru yang riang tak terpengaruh itu atau pun dengan ceramah pagi harinya, di dalam mana dia berulang kali menyebut tentang kejadian-kejadian masa depan kerajaan surgawi, yang membentang meliputi rentang luas waktu dan mencakup hubungan-hubungan dengan kerajaan-kerajaan duniawi yang banyak dan berturut-turut di bumi.
178:2.2 (1932.5) Menjelang siang hari ini semua rasul dan murid-murid telah mendengar tentang pelarian tergesa-gesa Lazarus dari Betania. Mereka mulai merasakan tekad menyeramkan dari penguasa Yahudi untuk memusnahkan Yesus dan ajaran-ajarannya.
178:2.3 (1932.6) Daud Zebedeus, melalui pekerjaan agen-agen rahasianya di Yerusalem, sepenuhnya diberitahu mengenai kemajuan rencana untuk menangkap dan membunuh Yesus. Dia tahu semua tentang peranan Yudas dalam persekongkolan ini, tapi dia tidak pernah mengungkapkan pengetahuan ini kepada rasul-rasul lain atau kepada seorangpun murid. Tak lama setelah makan siang ia membawa Yesus ke samping dan, memberanikan diri, bertanya kepadanya apakah dia tahu—tapi ia tidak pernah melanjutkan lebih jauh pertanyaannya. Guru, sambil mengangkat tangannya, menghentikannya, berkata: “Ya, Daud, aku tahu semuanya tentang itu, dan aku tahu bahwa kamu tahu, tapi pastikan agar kamu tidak memberitahukan kepada siapapun. Hanya jangan ragukan dalam hatimu sendiri bahwa kehendak Tuhan akan terjadi pada akhirnya.”
178:2.4 (1933.1) Percakapan dengan Daud ini terputus oleh kedatangan utusan dari Filadelfia membawa kabar bahwa Abner telah mendengar tentang rancangan untuk membunuh Yesus dan bertanya apakah ia harus berangkat ke Yerusalem. Pelari ini bergegas pergi ke Filadelfia dengan pesan ini untuk Abner: “Lanjutkan pekerjaanmu. Jika aku pergi dari kamu dalam daging, itu hanya agar aku dapat kembali dalam roh. Aku tidak akan meninggalkan kamu. Aku akan bersamamu sampai akhir.”
178:2.5 (1933.2) Sekitar saat ini Filipus datang ke Guru dan bertanya: “Guru, melihat bahwa saat Paskah semakin dekat, dimana engkau mau kami mempersiapkan untuk memakannya?” Dan ketika Yesus mendengar pertanyaan Filipus, dia menjawab: “Pergilah dan ajaklah Petrus dan Yohanes, dan aku akan memberikanmu petunjuk tentang makan malam yang kita akan makan bersama malam ini. Adapun tentang Paskah, itu yang akan harus kamu pertimbangkan setelah kita pertama melakukan ini.”
178:2.6 (1933.3) Ketika Yudas mendengar Guru berbicara dengan Filipus tentang urusan ini, ia mendekat agar ia dapat ikut mendengar percakapan mereka. Tapi Daud Zebedeus, yang berdiri dekat, melangkah maju dan melibatkan Yudas dalam percakapan sementara Filipus, Petrus, dan Yohanes pergi ke satu sisi untuk berbicara dengan Guru.
178:2.7 (1933.4) Kata Yesus kepada ketiganya: “Pergilah segera ke Yerusalem, dan ketika kamu masuk ke pintu gerbang, kamu akan bertemu dengan seorang pria membawa sebuah kendi air. Dia akan berbicara kepada kamu, dan kemudian kamu harus mengikuti dia. Ketika ia membawa kamu ke sebuah rumah tertentu, masuklah mengikuti dia dan tanyakan pada tuan rumah itu, “Di mana ruang tamu yang di dalamnya Guru akan makan malam dengan rasul-rasulnya?” Dan setelah kamu bertanya demikian, pemilik rumah ini akan menunjukkan kamu sebuah ruangan atas yang besar sudah dilengkapi dan siap untuk kita.”
178:2.8 (1933.5) Ketika rasul-rasul itu sampai di kota, mereka bertemu pria dengan kendi air itu di dekat gerbang dan mengikuti dia ke rumah Yohanes Markus, di mana ayah anak itu menemui mereka dan menunjukkan mereka ruang atas dalam yang sudah siap untuk makan malam.
178:2.9 (1933.6) Dan semua ini terjadi sebagai hasil dari perjanjian antara Guru dan Yohanes Markus selama sore hari sebelumnya ketika mereka sendirian berdua di perbukitan. Yesus ingin memastikan ia akan mendapat makan malam terakhir ini dengan para rasulnya tanpa terganggu, dan yakin jika Yudas tahu sebelumnya tentang tempat pertemuan mereka itu ia mungkin bekerjasama dengan musuh-musuhnya untuk menangkapnya, sehingga Yesus membuat rencana rahasia ini dengan Yohanes Markus. Dengan cara ini Yudas tidak tahu tempat pertemuan mereka sampai belakangan pada saat ia tiba di sana dalam rombongan dengan Yesus dan para rasul lainnya.
178:2.10 (1933.7) Daud Zebedeus punya banyak urusan untuk dibahas dengan Yudas sehingga ia dengan mudah dicegah sehingga tidak mengikuti Petrus, Yohanes, dan Filipus, seperti yang ia begitu ingin lakukan. Ketika Yudas memberi Daud sejumlah uang tertentu untuk persediaan, Daud berkata kepadanya: “Yudas, tidakkah baik, dalam situasi ini, untuk menyediakan aku sedikit uang di muka untuk kebutuhanku yang nyata?” Dan setelah Yudas berpikir sejenak, ia menjawab: “Ya, Daud, aku pikir itu akan bijaksana. Kenyataannya, mengingat keadaan-keadaan yang rawan di Yerusalem, aku pikir akan lebih baik bagiku untuk mengalihkan semua uang kepada kamu. Mereka berkomplot melawan Guru, dan seandainya sesuatu terjadi padaku, kamu tidak akan mendapat hambatan.”
178:2.11 (1934.1) Demikianlah Daud menerima semua dana kas kerasulan dan tanda terima untuk semua uang dalam simpanan. Malam hari berikutnya barulah para rasul tahu tentang transaksi ini.
178:2.12 (1934.2) Sudah sekitar jam setengah lima ketika tiga rasul kembali dan memberitahu Yesus bahwa segala sesuatu sudah siap untuk perjamuan. Guru segera bersiap-siap untuk memimpin dua belas rasulnya melalui jalan setapak ke jalan Betania dan terus ke Yerusalem. Dan ini adalah perjalanan terakhir yang dia lakukan dengan seluruh mereka berdua belas.
178:3.1 (1934.3) Karena berusaha lagi untuk menghindari orang banyak yang melewati lembah Kidron bolak-balik antara Taman Getsemani dan Yerusalem, Yesus dan dua belas berjalan di atas punggung barat Gunung Zaitun untuk mencapai jalan yang dari Betania turun ke kota. Saat mereka mendekat tempat di mana Yesus telah berhenti malam sebelumnya untuk membicarakan kehancuran Yerusalem, mereka tidak sadar berhenti sejenak sambil mereka berdiri dan melihat ke bawah dalam keheningan ke atas kota. Karena mereka sedikit lebih awal, dan karena Yesus tidak ingin berjalan melalui kota sebelum matahari terbenam, dia berkata kepada rekan-rekannya:
178:3.2 (1934.4) “Duduklah dan beristirahatlah masing-masing sementara aku berbicara dengan kamu tentang apa yang harus segera terjadi. Selama bertahun-tahun ini aku telah hidup dengan kamu sebagai saudara-saudara, dan aku telah mengajari kamu kebenaran tentang kerajaan surga dan telah mengungkapkan kepada kamu misteri-misterinya. Dan Bapaku memang telah banyak melakukan pekerjaan ajaib sehubungan dengan misiku di bumi. Kamu telah menjadi saksi dari semua ini dan mengambil bagian dalam pengalaman menjadi pekerja bersama dengan Tuhan. Dan kamu akan menjadi saksiku bahwa aku telah untuk beberapa waktu memperingatkan kamu bahwa aku harus segera kembali ke pekerjaan yang Bapa telah berikan untuk aku lakukan; aku telah jelas mengatakan bahwa aku harus meninggalkan kamu di dunia untuk melanjutkan pekerjaan kerajaan. Untuk maksud inilah aku memisahkan kamu, di bukit-bukit Kapernaum. Pengalaman yang kamu miliki dengan aku, kamu sekarang harus siap untuk bagikan kepada orang lain. Sama seperti Bapa mengutus aku ke dalam dunia ini, demikian pula aku akan mengutus kamu untuk mewakili aku dan menyelesaikan pekerjaan yang aku telah mulai.
178:3.3 (1934.5) “Kamu melihat ke bawah ke kota di sana dalam kesedihan, karena kamu telah mendengar kata-kataku yang menceritakan akhir Yerusalem. Aku telah memperingatkan kamu sebelumnya supaya jangan sampai kamu ikut binasa dalam kehancurannya sehingga memperlambat pemberitaan injil kerajaan. Demikian juga aku memperingatkan kamu untuk memperhatikan jangan sampai kamu secara tidak perlu membuka diri kamu pada bahaya ketika mereka datang untuk mengambil Anak Manusia. Aku harus pergi, tetapi kamu harus tinggal untuk menyaksikan injil ini setelah aku pergi, sama seperti aku menyuruh agar Lazarus lari dari murka manusia sehingga ia dapat hidup untuk memberitahukan kemuliaan Tuhan. Jika itu kehendak Bapa agar aku pergi, tidak ada yang bisa kamu lakukan dapat menggagalkan rencana ilahi itu. Hati-hatilah jangan sampai mereka membunuh kamu juga. Biarlah jiwa kamu menjadi berani dalam membela injil oleh kuasa roh, tetapi jangan disesatkan ke dalam setiap upaya bodoh untuk membela Anak Manusia. Aku tidak perlu pembelaan oleh tangan manusia; tentara surga pun sekarang dekat siap siaga; tapi aku bertekad untuk melakukan kehendak Bapaku yang di surga, dan oleh karena itu kita harus tunduk pada apa yang begitu cepat datang ke atas kita.
178:3.4 (1934.6) “Ketika kamu melihat kota ini dihancurkan, jangan lupakan bahwa kamu telah masuk pada kehidupan kekal untuk pelayanan tanpa akhir dalam kerajaan surga yang terus maju, bahkan surga segala surga. Kamu akan tahu bahwa dalam alam semestanya Bapaku dan dalam alam semestaku ada banyak tempat tinggal, dan bahwa di sana ada menunggu anak-anak terang pewahyuan tentang kota-kota yang pembangunnya adalah Tuhan dan dunia-dunia yang kebiasaan hidupnya adalah kebajikan dan sukacita dalam kebenaran. Aku telah membawa kerajaan surga kepada kamu di sini di bumi, tapi aku menyatakan bahwa semua kamu yang oleh iman masuk ke dalamnya dan tinggal di dalamnya oleh layanan hidup dari kebenaran, pasti akan naik ke dunia-dunia di tempat tinggi itu dan duduk dengan aku dalam kerajaan roh Bapa kita. Tapi pertama-tama haruslah kamu melengkapi diri kamu dan menyelesaikan pekerjaan yang telah kamu mulai dengan aku. Kamu harus terlebih dahulu melewati banyak aniaya dan menanggung banyak penderitaan—dan cobaan-cobaan ini bahkan sekarang pun di atas kita—dan setelah kamu menyelesaikan pekerjaan kamu di bumi, kamu akan datang pada sukacitaku, sama seperti aku telah menyelesaikan pekerjaan Bapaku di bumi dan aku akan kembali ke pelukan-Nya.”
178:3.5 (1935.1) Setelah Guru berbicara, dia berdiri, dan mereka semua mengikuti dia turun Bukit Zaitun dan masuk ke dalam kota. Tak satu pun dari para rasul, kecuali yang tiga, tahu ke mana mereka akan pergi saat mereka membuat perjalanan mereka sepanjang jalan-jalan sempit dalam makin mendekatnya malam. Orang banyak mendesak-desak mereka, tapi tidak ada yang mengenali mereka atau tahu bahwa Anak Tuhan sedang lewat dalam perjalanannya ke tempat pertemuan fana terakhir dengan duta-duta kerajaan pilihannya. Demikian pula para rasul tidak tahu bahwa salah satu dari mereka sendiri telah masuk dalam persekongkolan untuk mengkhianati Guru ke dalam tangan musuh-musuhnya.
178:3.6 (1935.2) Yohanes Markus telah mengikuti mereka sepanjang jalan ke dalam kota, dan setelah mereka memasuki gerbang, ia buru-buru melalui jalan lain sehingga ia sedang menunggu untuk menyambut mereka ke rumah ayahnya ketika mereka tiba.
Buku Urantia
Makalah 179
179:0.1 (1936.1) SELAMA sore hari Kamis ini, ketika Filipus mengingatkan Guru tentang Paskah yang makin dekat dan menanyakan mengenai rencananya untuk perayaannya, ia berpikir dalam benaknya makan malam Paskah yang hendak dimakan pada malam hari berikutnya, hari Jumat. Menjadi kebiasaan untuk memulai persiapan untuk perayaan Paskah paling lambat pada siang hari sebelumnya. Dan karena orang-orang Yahudi menghitung hari dimulai dari matahari terbenam, ini berarti bahwa makan malam Paskah hari Sabtu itu akan dimakan pada Jumat malam, kira-kira sebelum tengah malam.
179:0.2 (1936.2) Rasul-rasul, oleh karena itu, sama sekali tidak memahami pengumuman Guru bahwa mereka akan merayakan Paskah satu hari lebih awal. Mereka pikir, setidaknya beberapa orang dari mereka, bahwa dia tahu dia akan ditangkap sebelum waktu perjamuan Paskah pada hari Jum’at malam dan karena itu dia memanggil mereka bersama-sama untuk makan malam istimewa pada Kamis malam ini. Lainnya berpikir bahwa ini hanyalah acara istimewa yang akan mendahului perayaan Paskah yang biasa.
179:0.3 (1936.3) Para rasul tahu bahwa Yesus telah merayakan Paskah-Paskah yang lainnya tanpa daging domba; mereka tahu bahwa dia secara pribadi tidak ikut serta apapun dalam ibadah pengorbanan sistem Yahudi. Dia telah berkali-kali makan domba Paskah sebagai tamu, tapi selalu, ketika dia adalah tuan rumah, tidak ada daging domba yang disajikan. Tidak akan menjadi kejutan besar bagi para rasul melihat daging domba dihilangkan bahkan pada malam Paskah, dan karena makan malam ini disajikan satu hari sebelumnya, mereka tidak berpikir apa-apa tentang tidak adanya daging domba.
179:0.4 (1936.4) Setelah menerima salam selamat datang yang disampaikan oleh ayah dan ibunya Yohanes Markus, para rasul segera pergi ke ruang atas, sementara Yesus masih berlama-lama di belakang untuk berbicara dengan keluarga Markus.
179:0.5 (1936.5) Sudah dipahami sebelumnya bahwa Guru akan merayakan kesempatan ini sendirian dengan dua belas rasulnya; karena itu tidak ada pembantu yang disediakan untuk menunggu mereka.
179:1.1 (1936.6) Setelah para rasul diantar ke atas oleh Yohanes Markus, mereka melihat sebuah ruang besar dan lapang, yang sepenuhnya dilengkapi untuk makan malam, dan mengamati bahwa roti, anggur, air, dan rempah-rempah semua siap di salah satu ujung meja. Kecuali di ujung di mana terletak roti dan anggur, meja panjang ini dikelilingi oleh tiga belas sofa untuk berbaring (reclining couches), sama seperti yang disediakan untuk perayaan Paskah dalam sebuah rumah tangga Yahudi yang kaya.
179:1.2 (1936.7) Saat dua belas memasuki ruang atas ini, mereka melihat, tepat di belakang pintu, ada kendi-kendi air, baskom-baskom, dan handuk-handuk untuk mencuci kaki berdebu mereka; dan karena tidak ada hamba yang disediakan untuk memberikan layanan ini, para rasul mulai berpandangan satu sama lain segera setelah Yohanes Markus meninggalkan mereka, dan masing-masing mulai berpikir dalam diri mereka sendiri, Siapa yang akan mencuci kaki kita? Dan masing-masing juga berpikir bahwa bukan dia yang akan bertindak sebagai pembantu yang lain.
179:1.3 (1937.1) Sementara mereka berdiri di sana, berdebat dalam hati mereka, mereka memeriksa penataan duduk di meja, memperhatikan dipan yang lebih tinggi untuk tuan rumah dengan satu sofa di kanan dan sebelas diatur seputar meja hingga sampai seberang tempat kehormatan kedua di sebelah kanan tuan rumah itu.
179:1.4 (1937.2) Mereka mengharapkan Guru untuk tiba kapan saja, tetapi mereka dalam kebingungan mengenai apakah mereka akan duduk sendiri atau menunggu kedatangannya dan bergantung pada dia untuk menetapkan tempat mereka. Sementara mereka ragu-ragu, Yudas melangkah ke tempat kehormatan, di sebelah kiri tuan rumah, dan menunjukkan bahwa ia hendak berbaring di sana sebagai tamu kehormatan. Tindakan Yudas ini segera menimbulkan pertikaian panas antara para rasul lainnya. Yudas baru saja merebut kursi kehormatan ini saat Yohanes Zebedeus menduduki tempat yang diutamakan berikutnya, satu di sebelah kanan tuan rumah. Simon Petrus begitu marah pada pengambilan posisi pilihan ini oleh Yudas dan Yohanes itu sehingga, sementara rasul-rasul lain yang marah memandangi, ia melangkah dengan tegap mengelilingi meja dan mengambil tempatnya di tempat terendah, akhir urutan tempat duduk dan tepat berseberangan dengan tempat yang dipilih oleh Yohanes Zebedeus. Karena orang lain telah merebut tempat-tempat tinggi, Petrus berpikir untuk memilih yang terendah, dan ia melakukan hal ini, bukan hanya sebagai protes terhadap kebanggaan tidak sepantasnya dari saudara-saudaranya, tetapi dengan harapan bahwa Yesus, ketika ia akan datang dan melihat dia di tempat paling tidak terhormat itu, akan memanggilnya ke tempat yang lebih tinggi, sehingga menggusur siapa yang telah berani menghormati dirinya sendiri.
179:1.5 (1937.3) Karena posisi tertinggi dan terendah telah diduduki seperti itu, sisa rasul-rasul lain memilih tempat mereka, beberapa dekat Yudas dan beberapa dekat Petrus, sampai semua mendapat tempat. Mereka duduk sekitar meja berbentuk U di atas dipan-dipan berbaring ini dalam urutan sebagai berikut: di sebelah kanan Guru, Yohanes (ujung U); di sebelah kiri Guru: Yudas, kemudian Simon Zelot, Matius, Yakobus anak Zebedeus, Andreas, kembar Alfeus, Filipus, Natanael, Tomas, dan Simon Petrus (di ujung U satunya di seberang Yohanes).
179:1.6 (1937.4) Mereka berkumpul untuk merayakan, setidaknya dalam roh, suatu lembaga yang telah ada bahkan sebelum Musa dan mengacu ke saat-saat ketika nenek moyang mereka menjadi budak di Mesir. Makan malam ini adalah acara pertemuan terakhir mereka dengan Yesus, dan bahkan dalam pengaturan khidmat tersebut, di bawah kepemimpinan Yudas para rasul terbawa sekali lagi untuk mengutamakan kecenderungan lama mereka untuk kehormatan, hal diutamakan, dan peninggian pribadi.
179:1.7 (1937.5) Mereka masih sibuk menyuarakan tuduhan-tuduhan marah ketika Guru muncul di ambang pintu, dimana dia berhenti sejenak sementara ekspresi kekecewaan perlahan-lahan merebak di wajahnya. Tanpa komentar dia pergi ke tempatnya, dan dia tidak mengganggu pengaturan tempat duduk mereka.
179:1.8 (1937.6) Mereka sekarang siap untuk mulai makan malam, kecuali bahwa kaki mereka masih belum dicuci, dan mereka sama sekali tidak dalam kerangka pikiran yang nyaman. Ketika Guru tiba, mereka masih berkomentar tidak terpuji satu sama lain, belum lagi pikiran-pikiran beberapa orang yang telah memiliki kontrol emosi yang cukup untuk menahan diri agar tidak mengungkapkan perasaan mereka di depan umum.
179:2.1 (1937.7) Selama beberapa saat setelah Guru pergi ke tempatnya, tak sepatahpun kata yang diucapkan. Yesus melihat semua mereka sekeliling, meredakan ketegangan dengan senyum, mengatakan: “Aku sangat rindu makan Paskah ini dengan kamu. Aku ingin makan dengan kamu sekali lagi sebelum aku menderita, dan menyadari bahwa waktuku telah tiba, aku mengatur untuk makan malam ini dengan kamu malam ini, karena, mengenai esok hari, kita semua ada dalam tangan Bapa, yang kehendak-Nya aku telah datang untuk melaksanakannya. Aku tidak akan lagi makan dengan kamu sampai kamu duduk dengan aku dalam kerajaan yang Bapaku akan berikan padaku setelah aku selesaikan apa yang untuk itulah Dia utus aku ke dalam dunia ini.”
179:2.2 (1938.1) Setelah anggur dan air dicampur, mereka membawa cawan itu kepada Yesus, yang, setelah ia menerimanya dari tangan Tadeus, memegangnya sambil mengucap syukur. Dan setelah dia selesai mengucap syukur, dia berkata: “Ambillah cawan ini dan bagilah di antara kamu dan, ketika kamu minum dari itu, sadarilah bahwa aku tidak akan lagi minum dengan kamu buah dari pohon anggur karena ini adalah makan malam terakhir kita. Ketika kita duduk lagi dengan cara ini, itu akan dalam kerajaan yang akan datang.”
179:2.3 (1938.2) Yesus mulai berbicara dengan para rasulnya seperti itu karena dia tahu, bahwa waktunya sudah tiba. Dia mengerti bahwa waktunya telah tiba ketika dia akan kembali kepada Bapa, dan bahwa karyanya di bumi hampir selesai. Guru tahu dia telah mewahyukan kasih Bapa di bumi dan telah menunjukkan rahmat-Nya kepada umat manusia, dan bahwa dia telah menyelesaikan apa yang untuk itulah dia datang ke dunia, bahkan sampai menerima semua kekuasaan dan wewenang di surga dan di bumi. Demikian juga, dia tahu Yudas Iskariot telah sepenuhnya mengambil keputusan untuk menyerahkan dirinya malam itu ke tangan musuh-musuhnya. Dia menyadari sepenuhnya bahwa pengkhianatan ini adalah pekerjaan Yudas, tetapi hal itu juga menyenangkan Lucifer, Satan, dan Kaligastia penghulu kegelapan. Tapi dia tidak takut pada mereka yang mengupayakan dia jatuh secara rohani lebih daripada dia takut pada orang-orang yang berusaha untuk mendatangkan kematiannya secara jasmani. Guru hanya memiliki satu kecemasan, dan itu adalah keamanan dan keselamatan pengikut-pengikut pilihannya. Maka, dengan pengetahuan penuh bahwa Bapa telah menempatkan segala sesuatu di bawah wewenangnya, Guru sekarang bersiap untuk memerankan perumpamaan tentang kasih persaudaraan.
179:3.1 (1938.3) Setelah minum cawan pertama Paskah, menjadi kebiasaan orang Yahudi agar tuan rumah bangun dari meja dan mencuci tangannya. Belakangan pada waktu makan dan setelah cawan kedua, semua tamu juga bangun dan mencuci tangan mereka. Karena para rasul tahu bahwa Guru mereka tidak pernah melakukan tata cara mencuci tangan ini, mereka sangat ingin tahu apa yang hendak dilakukannya saat, setelah mereka minum dari cawan pertama ini, dia bangkit dari meja dan dengan diam berjalan ke dekat pintu, dimana kendi-kendi air, baskom-baskom, dan handuk telah ditempatkan. Dan rasa ingin tahu mereka tumbuh menjadi keheranan karena mereka melihat Guru melepas pakaian luarnya, mengenakan sehelai handuk, dan mulai menuangkan air ke dalam salah satu baskom kaki. Bayangkan keheranan dua belas orang ini, yang belum lama menolak untuk mencuci kaki satu sama lain, dan yang telah terlibat dalam pertengkaran tidak pantas tentang posisi kehormatan di meja, ketika mereka melihat dia berjalan seputar ujung yang tidak ditempati dari meja menuju tempat terendah perjamuan, dimana Simon Petrus berbaring, dan, sambil berlutut dalam sikap seorang pelayan, bersiap-siap untuk mencuci kaki Simon. Saat Guru berlutut, semua dua belas bangkit berdiri serempak; bahkan si pengkhianat Yudas lupa hujatannya untuk sejenak sehingga bangun berdiri dengan sesama rasulnya dalam ungkapan terkejut, hormat, dan sama sekali heran ini.
179:3.2 (1938.4) Di sana berdirilah Simon Petrus, memandang ke bawah ke wajah Gurunya yang mendongak ke atas. Yesus tidak berkata apa-apa; tidak perlu bahwa dia harus berbicara. Sikapnya jelas mengungkapkan bahwa dia berniat untuk mencuci kaki Simon Petrus. Terlepas dari kelemahan-kelemahan secara jasmaninya, Petrus mengasihi Guru. Nelayan Galilea ini adalah manusia pertama yang sepenuh hati percaya akan keilahian Yesus dan membuat pengakuan penuh dan di depan umum untuk keyakinan itu. Dan Petrus sejak itu tidak pernah benar-benar meragukan kodrat ilahinya Guru. Karena Petrus begitu memuja dan menghormati Yesus dalam hatinya, tidak aneh bahwa jiwanya membenci pemikiran Yesus berlutut di hadapannya dalam sikap seorang pelayan kasar dan mengusulkan untuk membasuh kakinya seperti seorang budak. Ketika Petrus tak lama kemudian cukup mengumpulkan akalnya untuk berbicara kepada Guru, ia mengucapkan perasaan hati semua rekan rasulnya.
179:3.3 (1939.1) Setelah beberapa saat rasa malu yang besar ini, Petrus berkata, “Guru, apakah engkau benar-benar berniat hendak mencuci kakiku?” Dan kemudian, sambil memandang ke atas ke wajah Petrus, Yesus berkata: “Kamu mungkin tidak sepenuhnya memahami apa yang aku akan lakukan, tapi setelah ini kamu akan tahu arti dari semua hal ini.” Kemudian Simon Petrus, menarik napas panjang, berkata, “Guru, engkau tidak boleh mencuci kakiku!” Dan masing-masing dari para rasul mengangguk setuju akan deklarasi tegas Petrus menolak untuk mengizinkan Yesus merendahkan diri di hadapan mereka seperti demikian.
179:3.4 (1939.2) Daya tarik dramatis dari adegan yang tidak biasa ini pada awalnya menyentuh hati Yudas Iskariot juga; tapi ketika akalnya yang angkuh memberikan penilaian ke atas tontonan itu, ia menyimpulkan bahwa sikap kerendahan hati ini hanyalah satu episode lagi yang secara meyakinkan membuktikan bahwa Yesus tidak pernah akan memenuhi syarat sebagai pembebas Israel, dan bahwa ia tidak membuat kesalahan dalam keputusan untuk meninggalkan pergerakan Guru.
179:3.5 (1939.3) Sementara mereka semua berdiri di sana dalam ketakjuban menahan napas, Yesus berkata: “Petrus, aku menyatakan bahwa, jika aku tidak mencuci kakimu, kamu tidak akan mendapat bagian dengan aku dalam apa yang hendak aku lakukan.” Ketika Petrus mendengar pernyataan ini, ditambah dengan fakta bahwa Yesus terus berlutut di kakinya, ia membuat salah satu keputusan setuju buta sesuai dengan keinginan dari seseorang yang ia hormati dan cintai. Saat mulai disadari Simon Petrus bahwa ada melekat pada usulan perlakuan layanan ini suatu dampak yang menentukan hubungan masa depan seseorang dengan pekerjaan Guru, maka ia tidak hanya menjadi setuju dengan pikiran membiarkan Yesus membasuh kakinya, tetapi dalam gayanya yang khas dan terburu nafsu, ia berkata: “Kalau begitu, Guru, cuci jangan hanya kakiku saja, tetapi juga tanganku dan kepalaku.”
179:3.6 (1939.4) Saat Guru bersiap-siap untuk mulai membasuh kaki Petrus, ia berkata: “Siapa yang sudah bersih hanya perlu untuk dibasuh kakinya. Kamu yang duduk dengan aku malam ini bersih—tapi tidak semua. Namun debu dari kakimu haruslah telah dicuci bersih sebelum kamu duduk makan dengan aku. Dan selain itu, aku akan melakukan layanan ini untuk kamu sebagai perumpamaan untuk menggambarkan makna dari suatu perintah baru yang aku akan segera berikan padamu.”
179:3.7 (1939.5) Dengan cara serupa Guru berkeliling meja, dalam keheningan, membasuh kaki dua belas rasul, juga tidak melewatkan Yudas. Ketika Yesus telah selesai membasuh kaki dua belas, dia mengenakan jubahnya, kembali ke tempatnya sebagai tuan rumah, dan setelah melihat keliling para rasulnya yang kebingungan, dia berkata:
179:3.8 (1939.6) “Apakah kamu benar-benar memahami apa yang telah aku lakukan pada kamu? Kamu menyebut aku Guru (Master), dan katamu itu benar, sebab memang begitulah. Jika, kemudian, Guru telah mencuci kakimu, mengapa sehingga kamu tidak mau mencuci kaki satu sama lain? Pelajaran apa yang harus kamu pelajari dari perumpamaan ini jika Guru begitu rela melakukan layanan itu yang saudara-saudaranya tidak mau lakukan untuk satu sama lain? Sesungguhnya, aku berkata kepadamu: Seorang hamba tidak lebih besar dari tuannya; tidak pula orang yang diutus lebih besar dari yang mengutus dia. Kamu telah melihat cara pelayanan dalam hidupku di antara kamu, dan berbahagialah kamu yang mau memiliki keberanian ramah demikian untuk melayani. Tapi mengapa kamu begitu lamban belajar bahwa rahasia kebesaran dalam kerajaan rohani itu tidak seperti metode-metode kekuasaan dalam dunia jasmani?
179:3.9 (1940.1) “Ketika aku datang ke dalam ruangan ini malam ini, kamu yang tidak puas dengan sombong menolak untuk mencuci kaki satu sama lain, tetapi kamu pastilah juga berselisih antara kamu siapa yang harus mendapat tempat-tempat kehormatan di mejaku. Penghargaan seperti itulah yang dicari orang-orang Farisi dan anak-anak dunia ini, tetapi tidak boleh demikian di antara duta-duta kerajaan surgawi. Tidak tahukah kamu, bahwa tidak ada tempat keistimewaan di mejaku? Apakah kamu tidak mengerti bahwa aku mengasihi masing-masing kamu seperti aku kepada yang lain-lain? Tidak tahukah kamu, bahwa tempat yang terdekat dengan aku, seperti anggapan orang tentang penghormatan itu, tidak berarti apa-apa tentang kedudukanmu dalam kerajaan surga? Kamu tahu bahwa raja-raja orang kafir berkuasa atas rakyat jajahan mereka, sementara mereka yang menjalankan wewenang ini kadang-kadang disebut dermawan. Tapi tidak akan begitu dalam kerajaan surga. Siapa yang ingin menjadi besar di antara kamu, biarlah ia menjadi seperti yang lebih muda; sementara siapa yang ingin menjadi kepala, biarlah ia menjadi seperti orang yang melayani. Siapakah yang lebih besar, yang duduk makan, atau yang melayani? Bukankah umumnya dianggap bahwa yang duduk makan adalah yang lebih besar? Tapi kamu akan melihat bahwa aku ada di antara kamu sebagai yang melayani. Jika kamu bersedia untuk menjadi kawan-kawan pelayan dengan aku dalam melakukan kehendak Bapa, dalam kerajaan yang akan datang kamu akan duduk dengan aku dalam kekuasaan, masih melakukan kehendak Bapa dalam kemuliaan masa depan.”
179:3.10 (1940.2) Setelah Yesus selesai berbicara, kembar Alfeus mengeluarkan roti dan anggur, dengan sayur pahit dan pasta buah-buahan kering, untuk sajian berikutnya dari Perjamuan Terakhir.
179:4.1 (1940.3) Selama beberapa menit para rasul makan dengan diam, tetapi di bawah pengaruh sikap ceria Guru mereka segera ditarik ke dalam percakapan, dan tak lama kemudian makan malam itu berlangsung seolah-olah tidak terjadi hal di luar kebiasaan yang mengganggu kegembiraan dan keserasian sosial dari acara yang luar biasa ini. Setelah beberapa waktu berlalu, sekitar pada pertengahan sajian kedua makan ini, Yesus, melihat sekeliling atas mereka, mengatakan: “Aku telah memberitahu kamu betapa aku ingin untuk makan malam ini bersama kamu, dan mengetahui bagaimana kuasa-kuasa kegelapan yang jahat telah bersekongkol untuk mendatangkan kematian Anak Manusia, aku bertekad untuk makan malam ini dengan kamu dalam ruang rahasia ini dan satu hari sebelum Paskah karena aku tidak akan bersama kamu pada waktu ini besok malam. Aku telah berulang kali katakan bahwa aku harus kembali kepada Bapa. Kini waktuku telah tiba, tapi tidak diharuskan bahwa salah satu dari kamu akan mengkhianati aku ke tangan musuh-musuhku.”
179:4.2 (1940.4) Ketika dua belas mendengar ini, karena ketegasan diri dan kepercayaan diri mereka telah banyak dirampas oleh perumpamaan tentang pembasuhan kaki dan ceramah Guru berikutnya, mereka mulai melihat satu sama lain sementara dalam nada bingung mereka dengan ragu-ragu bertanya, “Apakah itu aku?” Dan ketika mereka semua bertanya seperti itu, Yesus berkata: "Meskipun penting bahwa aku pergi kepada Bapa, tidaklah diharuskan bahwa salah satu dari kamu akan menjadi pengkhianat untuk memenuhi kehendak Bapa. Ini adalah berbuahnya kejahatan tersembunyi dalam hati orang yang gagal untuk mengasihi kebenaran dengan segenap jiwanya. Sungguh alangkah menipunya kebanggaan intelektual yang mendahului kejatuhan rohani! Temanku bertahun-tahun, yang bahkan sekarang makan rotiku, mau bersedia untuk mengkhianati aku, bahkan saat ini pun ia mencelupkan tangannya dengan aku dalam piring.”
179:4.3 (1940.5) Dan setelah Yesus telah bersabda demikian, mereka semua mulai lagi untuk bertanya, “Apakah itu aku?” Dan saat Yudas, yang duduk di sebelah kiri Gurunya, kembali bertanya, “Apakah itu aku?” Yesus, mencelupkan roti dalam piring besar berisi bumbu, menyerahkannya kepada Yudas, berkata, “Kamu telah mengatakannya.” Tapi yang lain tidak mendengar Yesus berbicara kepada Yudas. Yohanes, yang berbaring di sebelah kanan Yesus, menyondongkan badan dan bertanya Guru: “Siapa itu? Kami harus tahu siapa yang telah terbukti tidak bisa dipercaya.” Jawab Yesus: “Sudah aku beritahukan kamu, dia yang aku berikan roti itu.” Tapi sudah sangat biasa bagi tuan rumah untuk memberikan sepotong roti kepada orang yang duduk di sampingnya di sebelah kiri sehingga tidak satupun dari mereka memperhatikan hal ini, meskipun Guru telah begitu terus terang mengucapkannya. Tetapi Yudas secara menyakitkan sadar akan makna kata-kata Guru yang terkait dengan tindakannya, dan ia menjadi takut jangan-jangan saudara-saudaranya juga sekarang menyadari bahwa ia adalah pengkhianat itu.
179:4.4 (1941.1) Petrus sangat tergerak oleh apa yang telah dikatakan, dan sambil menyondongkan badan ke depan di atas meja, ia berbicara pada Yohanes, “Tanyakan dia siapa itu, atau jika ia telah memberitahu kamu, beritahu aku siapa pengkhianat itu.”
179:4.5 (1941.2) Yesus mengakhiri bisik-bisik mereka dengan mengatakan: “Aku sedih bahwa kejahatan ini sampai bisa terjadi dan berharap bahkan sampai jam ini juga bahwa kuasa dari kebenaran dapat menang atas penipuan-penipuan kejahatan, namun kemenangan-kemenangan tersebut tidak diraih tanpa iman terhadap cinta kebenaran yang tulus. Aku tidak mau memberitahu kamu hal-hal pada ini, makan malam terakhir kita, tapi aku ingin memperingatkan kamu tentang dukacita ini dan dengan demikian mempersiapkan kamu apa yang sekarang di depan kita. Aku telah memberitahu kamu tentang hal ini karena aku ingin agar kamu akan mengingat kembali, setelah aku pergi, bahwa aku tahu tentang semua rancangan jahat ini, dan bahwa aku telah memperingatkan kamu lebih dahulu tentang pengkhianatan terhadapku. Dan aku melakukan semua ini hanya agar kamu dapat dikuatkan untuk cobaan dan ujian yang tepat di depan.”
179:4.6 (1941.3) Sesudah Yesus berbicara demikian, sambil menyondongkan badan ke arah Yudas, dia berkata: “Apa yang telah kamu putuskan untuk kamu lakukan, lakukan cepat.” Dan ketika Yudas mendengar kata-kata ini, dia bangun dari meja dan dengan tergesa-gesa meninggalkan ruangan, keluar ke dalam kegelapan malam untuk melakukan apa yang telah ia tetapkan dalam pikirannya untuk dicapai. Ketika para rasul yang lain melihat Yudas buru-buru keluar setelah Yesus berbicara kepadanya, mereka berpikir dia telah pergi untuk membeli sesuatu tambahan untuk makan malam atau untuk melakukan suatu urusan lainnya untuk Guru karena mereka menganggap dia masih membawa tas uang.
179:4.7 (1941.4) Yesus sekarang tahu bahwa tidak ada yang bisa dilakukan untuk menjaga Yudas agar tidak berubah menjadi pengkhianat. Dia mulai dengan dua belas—sekarang dia memiliki sebelas. Dia memilih enam dari rasul-rasul ini, dan meskipun Yudas berada di antara mereka yang dicalonkan oleh rasul-rasul pilihan pertamanya, namun Guru masih menerima dia dan telah, sampai jam ini juga, melakukan segala sesuatu yang mungkin untuk membersihkan dan menyelamatkan dia, seperti juga yang telah dia kerjakan untuk kedamaian dan keselamatan mereka yang lain.
179:4.8 (1941.5) Makan malam ini, dengan adegan-adegannya yang lembut dan sentuhan-sentuhannya yang melunakkan, adalah permohonan terakhir Yesus kepada Yudas yang membelot, tapi hal itu tidak berguna. Peringatan, bahkan bila hal itu diberikan dengan cara yang paling bijaksana dan disampaikan dalam suasana yang paling ramah, sebagai suatu kaidah, hanya memperkuat kebencian dan menyalakan tekad jahat untuk melaksanakan penuh proyek-proyek kepentingan sendiri orang itu, ketika kasih itu sekali sudah benar-benar mati.
179:5.1 (1941.6) Ketika mereka membawakan Yesus cawan anggur ketiga, “cawan berkat,” dia bangun dari sofa dan, mengambil cawan itu di tangannya, memberkatinya, mengatakan: “Ambillah cawan ini, semua kamu, dan minumlah darinya. Ini akan menjadi cawan peringatan akan aku. Ini adalah cawan berkat sebuah zaman baru rahmat dan kebenaran. Ini akan bagi kamu menjadi lambang tentang penganugerahan dan pelayanan dari Roh Kebenaran ilahi. Dan aku tidak akan lagi minum cawan ini dengan kamu, sampai aku minum dalam bentuk yang baru bersama kamu dalam kerajaan kekal-Nya Bapa.”
179:5.2 (1942.1) Para rasul semua merasakan bahwa sesuatu yang bukan biasa sedang berlangsung ketika mereka minum dari cawan berkat ini dengan hormat yang mendalam dan keheningan yang sempurna. Paskah yang lama memperingati bangkitnya bapa leluhur mereka dari keadaan perbudakan bangsa menjadi kebebasan individu; sekarang Guru melembagakan suatu perjamuan peringatan yang baru sebagai simbol zaman baru yang di dalamnya individu yang diperbudak bangkit dari belenggu keupacaraan dan kepentingan sendiri ke dalam sukacita rohani persaudaraan dan persekutuan anak-anak iman yang dimerdekakan, anak-anak Tuhan yang hidup.
179:5.3 (1942.2) Setelah mereka selesai minum cawan peringatan yang baru ini, Guru mengambil roti, dan setelah mengucap syukur, memecah-mecahkannya menjadi potongan-potongan, dan sambil menyuruh mereka untuk meneruskannya berkeliling, mengatakan: “Ambillah roti peringatan ini dan makanlah. Aku telah memberitahu kamu bahwa akulah roti hidup. Dan roti hidup ini adalah kehidupan bersatu Bapa dan Anak dalam satu pemberian. Firman dari sang Bapa, seperti yang diwahyukan dalam sang Anak, adalah memang roti hidup.” Setelah mereka makan roti peringatan itu, simbol dari firman kebenaran hidup yang menjelma dalam keserupaan manusia fana, mereka semua duduk.
179:5.4 (1942.3) Dalam melembagakan perjamuan peringatan ini, Guru, seperti selalu kebiasaannya, memilih pada perumpamaan dan simbol. Dia menggunakan simbol karena dia ingin mengajarkan kebenaran rohani besar tertentu sedemikian rupa sehingga mempersulit bagi para penerusnya untuk memberikan penafsiran yang tepat dan makna yang pasti pada kata-katanya. Dengan cara ini ia berusaha mencegah generasi-generasi berikutnya agar tidak membakukan ajarannya dan mengikat erat makna-makna rohaninya dengan rantai mati tradisi dan dogma. Dalam penetapan satu-satunya upacara atau sakramen yang terkait dengan misi seluruh hidupnya, Yesus berusaha keras untuk menyarankan maknanya daripada mengikatkan dirinya pada definisi yang persis. Dia tidak ingin menghancurkan konsep individu tentang persekutuan ilahi dengan meresmikan suatu bentuk yang persis (tepat seperti itu); dia juga tidak ingin membatasi imajinasi rohani orang percaya dengan mengekangnya secara resmi. Dia lebih berusaha untuk membuat jiwa manusia yang lahir baru itu bebas terbang di atas sayap-sayap sukacita suatu kebebasan rohani yang baru dan hidup.
179:5.5 (1942.4) Meskipun Guru berupaya untuk meresmikan sakramen peringatan yang baru ini, mereka yang mengikutinya berabad-abad sampai saat ini memastikannya bahwa keinginan yang dinyatakannya itu secara efektif digagalkan oleh karena simbolisme rohani sederhana di malam terakhir sebagai manusia itu telah dikurangi menjadi penafsiran-penafsiran yang persis dan ditundukkan pada presisi yang hampir matematis dari sebuah perangkat rumusan. Dari semua ajaran Yesus tidak ada yang lain yang lebih dibakukan oleh tradisi.
179:5.6 (1942.5) Perjamuan peringatan ini, ketika dimakan oleh mereka yang percaya-Anak dan kenal-Tuhan, tidak perlu dikaitkan simbolismenya dengan semua salah tafsir kekanak-kanakan manusia tentang arti kehadiran ilahi, karena pada semua acara seperti itu Guru benar-benar hadir. Perjamuan peringatan adalah pertemuan simbolis orang percaya dengan Mikhael. Ketika kamu menjadi sadar roh seperti itu, sang Anak itu benar-benar hadir, dan rohnya bersekutu dengan roh pecahan Bapanya yang tinggal di dalam manusia.
179:5.7 (1942.6) Setelah mereka terlibat dalam meditasi selama beberapa saat, Yesus melanjutkan berbicara: “Ketika kamu melakukan hal-hal ini, ingatlah kehidupan yang telah aku hidupi di bumi di antara kamu dan bersukacitalah bahwa aku akan terus hidup di bumi bersama kamu dan melayani melalui kamu. Sebagai orang per orang, jangan bertengkar di antara kamu siapa yang akan menjadi yang terbesar. Jadilah kamu semua sebagai saudara. Dan ketika kerajaan tumbuh sehingga mencakup kelompok-kelompok besar orang percaya, demikian juga kamu harus menahan diri agar tidak bersaing untuk kebesaran atau mencari keutamaan di antara kelompok-kelompok tersebut.”
179:5.8 (1943.1) Dan acara hebat ini berlangsung di ruang atasnya seorang teman. Tidak ada bentuk sakral atau upacara penyucian tentang perjamuan itu atau bangunannya. Perjamuan peringatan itu ditetapkan tanpa pengukuhan kegerejaan.
179:5.9 (1943.2) Setelah Yesus menetapkan perjamuan peringatan tersebut, dia berkata kepada sebelas: “Dan sesering kamu melakukan ini, lakukanlah sebagai peringatan akan aku. Dan ketika kamu benar-benar mengingat aku, pertama lihatlah kembali kehidupanku (sebagai manusia) dalam daging, ingatlah lagi bahwa aku pernah bersama kamu, dan kemudian, oleh iman, perhatikan bahwa kamu semua suatu kali akan makan bersama aku dalam kerajaan kekal-Nya Bapa. Ini adalah Paskah baru yang kutinggalkan bagi kamu, juga kenangan tentang kehidupan anugerah diriku, firman kebenaran kekal; dan kasihku untuk kamu, pencurahan Roh Kebenaranku ke atas semua manusia.”
179:5.10 (1943.3) Dan mereka mengakhiri perayaan Paskah yang lama tapi tanpa darah ini sehubungan dengan peresmian perjamuan peringatan yang baru, dengan menyanyikan, semua bersama-sama, Mazmur seratus delapan belas.
Buku Urantia
Makalah 180
180:0.1 (1944.1) SETELAH menyanyikan Mazmur pada penutupan Perjamuan Terakhir, para rasul berpikir bahwa Yesus bermaksud untuk segera kembali ke perkemahan, tapi dia mengisyaratkan agar mereka duduk. Kata Guru:
180:0.2 (1944.2) “Kamu ingat dengan baik ketika aku mengutus kamu pergi tanpa tas uang atau dompet dan bahkan menyarankan agar kamu tidak membawa pakaian tambahan. Dan kamu semua akan ingat bahwa kamu tidak kekurangan apa-apa. Tapi sekarang kamu telah sampai pada masa-masa kesulitan. Tidak lagi kamu bisa tergantung pada kebaikan orang banyak. Sejak saat ini, siapa yang memiliki dompet uang, biarlah dia bawa bersamanya. Ketika kamu pergi ke dunia untuk memberitakan injil ini, buatlah perbekalan untuk dukungan kamu seperti yang kelihatannya terbaik. Aku telah datang untuk membawa damai, tetapi damai itu tidak akan muncul untuk sementara waktu.
180:0.3 (1944.3) “Waktunya sekarang telah tiba bagi Anak Manusia untuk dimuliakan, dan Bapa akan dimuliakan dalam aku. Teman-temanku, aku akan bersama kamu hanya sedikit lebih lama lagi. Segera kamu akan mencari aku, tetapi kamu tidak akan menemukan aku, karena aku akan pergi ke tempat yang ke mana kamu, pada saat ini, tidak dapat pergi ke sana. Tetapi setelah kamu menyelesaikan pekerjaan kamu di bumi seperti sekarang aku telah menyelesaikan pekerjaanku, kamu akan kemudian datang kepadaku seperti juga aku sekarang mempersiapkan diri untuk pergi kepada Bapa. Hanya dalam waktu singkat aku akan meninggalkan kamu, kamu tidak akan melihat aku lagi di bumi, tetapi kamu akan semuanya melihat aku dalam zaman yang akan datang ketika kamu naik ke kerajaan yang Bapa telah berikan kepadaku.”
180:1.1 (1944.4) Setelah beberapa saat percakapan informal, Yesus berdiri dan berkata: “Ketika aku memerankan untuk kamu sebuah perumpamaan yang menunjukkan bagaimana kamu harus bersedia untuk melayani satu sama lain, aku berkata bahwa aku ingin untuk memberikan kamu suatu perintah yang baru; dan aku akan melakukan ini sekarang karena aku akan meninggalkan kamu. Kamu tahu benar perintah yang menyuruh agar kamu saling mengasihi satu sama lain; agar kamu mengasihi sesama bahkan seperti diri sendiri. Tapi aku tidak sepenuhnya puas walaupun oleh pengabdian yang tulus pada pihak anak-anakku itu. Aku ingin kamu melakukan tindakan kasih yang lebih besar lagi dalam kerajaan persaudaraan orang yang percaya. Karena itu aku memberikan kamu perintah baru ini: Supaya kamu saling mengasihi satu sama lain, seperti juga aku telah mengasihi kamu. Dan oleh inilah maka semua orang akan tahu bahwa kamu adalah murid-muridku jika kamu saling mengasihi seperti itu.
180:1.2 (1944.5) “Ketika aku memberikan kamu perintah baru ini, aku tidak menempatkan suatu beban baru ke atas jiwamu; melainkan aku membawa kepada kamu sukacita baru dan memungkinkan bagi kamu untuk mengalami kesenangan baru dalam mengetahui nikmatnya penganugerahan kasih sayang hatimu kepada manusia sesamamu. Aku akan mengalami sukacita tertinggi, meskipun menanggung duka tampak luarnya, dalam penganugerahan kasih sayangku ke atas kamu dan manusia sesamamu.
180:1.3 (1944.6) “Ketika aku mengundang kamu agar mengasihi satu sama lain, seperti aku juga telah mengasihi kamu, aku menegakkan di depan kamu ukuran tertinggi untuk kasih sayang sejati, karena tidak ada kasih yang lebih besar yang orang dapat miliki daripada ini: bahwa ia akan menyerahkan nyawanya demi teman-temannya. Dan kamu adalah teman-temanku; kamu akan terus menjadi teman-temanku hanya jika kamu bersedia melakukan apa yang telah kuajarkan kepada kamu. Kamu telah memanggil aku Guru, tapi aku tidak menyebut kamu hamba. Jika saja kamu mau saling mengasihi, seperti aku mengasihi kamu, kamu akan menjadi teman-temanku, dan aku akan selalu mengatakan kepada kamu apa yang Bapa ungkapkan kepadaku.
180:1.4 (1945.1) “Kamu tidak hanya memilih aku saja, tapi aku juga telah memilih kamu, dan aku telah mentahbiskan kamu untuk pergi ke dunia agar menghasilkan buah pelayanan kasih kepada sesamamu seperti aku juga telah hidup di antara kamu dan mewahyukan Bapa kepada kamu. Bapa dan aku akan bersama-sama bekerja dengan kamu, dan kamu akan mengalami kepenuhan sukacita ilahi jika saja kamu mau mematuhi perintahku untuk mengasihi satu sama lain, seperti aku juga telah mengasihi kamu.”
180:1.5 (1945.2) Jika kamu hendak berbagi sukacitanya Guru, kamu harus berbagi kasihnya. Dan untuk berbagi kasihnya berarti bahwa kamu telah berbagi pelayanannya. Pengalaman kasih seperti itu tidak melepaskanmu dari kesulitan-kesulitan dunia ini; hal itu tidak menciptakan sebuah dunia yang baru, tetapi yang pasti membuat dunia lama itu menjadi baru.
180:1.6 (1945.3) Ingatlah: Kesetiaan itulah, bukan pengorbanan, yang Yesus tuntut. Kesadaran pengorbanan mengandung arti tidak adanya kasih sayang sepenuh hati itu yang tentu akan membuat pelayanan kasih seperti itu menjadi suatu sukacita tertinggi. Gagasan tentang tugas menunjukkan bahwa kamu itu berpikiran sebagai pelayan dan karenanya kehilangan sensasi hebat melakukan pelayananmu sebagai teman dan kepada teman. Dorongan pertemanan melampaui semua keyakinan akan tugas, dan layanan dari seorang teman untuk seorang teman tidak pernah bisa disebut suatu pengorbanan. Guru telah mengajari para rasul bahwa mereka adalah anak-anak Tuhan. Dia telah memanggil mereka saudara-saudara, dan sekarang, sebelum dia pergi, dia menyebut mereka teman-temannya.
180:2.1 (1945.4) Lalu Yesus berdiri lagi dan melanjutkan mengajar para rasulnya: “Akulah pokok anggur yang benar, dan Bapaku adalah pengusahanya. Akulah pokok anggur, dan kamu adalah cabang-cabangnya. Dan Bapa meminta dari aku hanya agar kamu menghasilkan banyak buah. Pohon anggur itu dipangkas hanya untuk meningkatkan kemampuan berbuah cabang-cabangnya. Setiap cabang yang keluar dari aku yang tidak menghasilkan buah, Bapa akan buang. Setiap cabang yang berbuah, Bapa akan bersihkan supaya bisa lebih banyak berbuah. Kamu sudah bersih melalui firman yang aku ucapkan, tapi kamu harus terus menjadi bersih. Kamu harus tetap tinggal dalam aku, dan aku dalam kamu; cabang akan mati jika dipisahkan dari pokok anggur. Seperti cabang dapat berbuah kecuali ia tetap di pokok anggur, demikian juga kamu tidak bisa menghasilkan buah pelayanan kasih kalau kamu tidak tetap tinggal dalam aku. Ingatlah: Akulah pohon anggur yang benar, dan kamu adalah cabang-cabangnya yang hidup. Siapa yang tinggal dalam aku dan aku dalam dia, ia akan menghasilkan banyak buah dari roh dan mengalami sukacita tertinggi menghasilkan panen rohani ini. Jika kamu mau menjaga hubungan rohani hidup ini dengan aku, kamu akan menghasilkan buah yang berlimpah. Jika kamu tinggal dalam aku dan firmanku tinggal dalam kamu, kamu akan dapat bercakap-cakap secara bebas dengan aku, dan kemudian dapatlah roh hidupku meresapi kamu sedemikian sehingga kamu boleh meminta apapun yang rohku kehendaki dan melakukan semua ini dengan kepastian bahwa Bapa akan mengabulkan permohonan kita. Di sinilah Bapa dipermuliakan: supaya pohon anggur itu memiliki banyak cabang hidup, dan agar setiap cabang berbuah banyak. Dan ketika dunia melihat cabang-cabang penghasil buah ini—yaitu teman-temanku yang saling mengasihi satu sama lain, seperti aku juga telah mengasihi mereka—maka semua orang akan tahu bahwa kamu adalah benar-benar murid-muridku.
180:2.2 (1945.5) “Seperti Bapa telah mengasihi aku, demikianlah aku telah mengasihi kamu. Hiduplah dalam kasihku seperti aku juga hidup dalam kasih-Nya Bapa. Jika kamu lakukan seperti yang telah aku ajarkan pada kamu, kamu akan tetap tinggal di dalam kasihku ama seperti aku juga telah memelihara firman-Nya Bapa dan selama-lamanya tetap tinggal dalam kasih-Nya.”
180:2.3 (1946.1) Orang-orang Yahudi telah lama mengajarkan bahwa Mesias akan menjadi “suatu tunas yang akan muncul dari pohon anggur” dari leluhurnya Daud, dan dalam rangka memperingati ajaran lama ini ada lambang besar buah anggur dan dahan pohonnya yang terkait dipasang menghiasi pintu masuk ke bait sucinya Herodes. Para rasul semua mengingat lagi hal-hal ini sementara Guru berbicara kepada mereka malam ini di ruang atas.
180:2.4 (1946.2) Tapi kesedihan yang besar kemudian menyertai salah tafsir terhadap kesimpulan Guru mengenai doa. Akan ada sedikit kesulitan tentang ajaran ini jika saja kata-kata tepatnya diingat dan kemudian dengan benar dicatat. Tapi saat catatan dibuat, orang-orang percaya pada akhirnya menganggap doa dalam nama Yesus sebagai semacam sihir tertinggi, berpikir bahwa mereka akan menerima dari Bapa apapun yang mereka minta. Selama berabad-abad jiwa-jiwa yang jujur terus menerus membuat imannya karam karena batu sandungan ini. Berapa lama waktu yang dibutuhkan semua orang-orang percaya untuk memahami bahwa doa bukanlah suatu proses mendapatkan jalanmu melainkan program mengambil jalan-Nya Tuhan, suatu pengalaman belajar bagaimana mengenali dan melaksanakan kehendak Bapa? Sepenuhnya benar bahwa, ketika kehendakmu telah benar-benar sepakat dengan kehendak-Nya, kamu dapat minta apapun yang dikandung oleh persatuan-kehendak itu, dan hal itu akan dikabulkan. Dan persatuan-kehendak tersebut dihasilkan oleh dan melalui Yesus seperti kehidupan pohon anggur mengalir ke dalam dan melalui cabang-cabang yang hidup.
180:2.5 (1946.3) Ketika terdapat hubungan yang hidup antara keilahian dan kemanusiaan ini, jika manusia akan berdoa dengan tanpa dipikir dan dengan bodoh untuk kemudahan yang mementingkan diri sendiri dan prestasi-prestasi yang sombong, maka hanya bisa ada satu jawaban ilahi: lebih banyak dan makin bertambah lagi buah-buah roh pada tunas-tunas dari cabang-cabang yang hidup. Ketika cabang pohon anggur itu hidup, hanya ada satu jawaban untuk semua permohonannya: bertambahnya buah anggur. Kenyataannya, cabang itu hanya ada untuk, dan tidak dapat melakukan apa-apa kecuali, menghasilkan buah, menghasilkan buah anggur. Jadi memang orang percaya sejati hanya ada untuk tujuan menghasilkan buah-buah dari roh: untuk mengasihi manusia seperti dirinya sendiri telah dikasihi oleh Tuhan—bahwa kita harus mengasihi satu sama lain, seperti Yesus pun telah mengasihi kita.
180:2.6 (1946.4) Dan ketika tangan disiplin-Nya Bapa itu dijatuhkan ke atas pokok anggur, hal itu dilakukan dalam kasih, agar ranting-ranting dapat berbuah banyak. Dan petani yang bijaksana memotongi hanya ranting yang mati dan tanpa buah.
180:2.7 (1946.5) Yesus pun mendapat kesulitan besar dalam memimpin para rasulnya untuk menyadari bahwa doa itu adalah suatu fungsi dari orang percaya yang lahir dari roh dalam kerajaan yang dikuasai oleh roh.
180:3.1 (1946.6) Sebelas rasul belum juga menghentikan diskusi mereka mengenai ceramah tentang pokok anggur dan cabang-cabangnya itu ketika Guru, menunjukkan bahwa dia berkeinginan berbicara kepada mereka lebih lanjut dan mengetahui bahwa waktunya sudah singkat, mengatakan: “Setelah aku meninggalkan kamu, janganlah berkecil hati karena permusuhan dari dunia. Janganlah sedih bahkan ketika orang percaya yang lemah hati berbalik melawan kamu dan bergandengan tangan dengan musuh-musuh kerajaan. Jika dunia membenci kamu, kamu harus ingat bahwa dunia membenci aku bahkan sebelum dunia membenci kamu. Jika kamu berasal dari dunia ini, maka dunia akan mencintai miliknya, tetapi karena kamu bukan dari dunia ini, dunia menolak untuk mengasihi kamu. Kamu berada dalam dunia ini, tetapi hidup kamu tidak akan seperti dunia. Aku telah memilih kamu dari dunia untuk mewakili roh dari dunia lain untuk dunia ini dari mana kamu telah dipilih. Tapi selalu ingat kata-kata yang aku telah katakan kepada kamu: Hamba tidak lebih besar dari tuannya. Jika mereka berani menganiaya aku, mereka juga akan menganiaya kamu. Jika kata-kataku menyinggung orang-orang tidak percaya, maka juga kata-kata kamu akan menyinggung orang-orang yang tak kenal Tuhan itu. Dan semua ini akan mereka lakukan padamu karena mereka tidak percaya kepada aku maupun kepada Dia yang mengutus aku; demikianlah kamu akan menderita banyak perkara demi injilku. Tetapi kalau kamu bertahan dalam kesukaran besar ini, kamu akan ingat bahwa aku juga menderita sebelum kamu demi injil kerajaan surgawi ini.
180:3.2 (1947.1) “Banyak dari mereka yang akan menyerang kamu tidak tahu tentang terang surga, tetapi hal ini tidak benar mengenai orang-orang yang menganiaya kita sekarang. Jika kita tidak mengajari mereka kebenaran, mereka boleh melakukan banyak hal aneh tanpa jatuh di bawah hukuman, tapi sekarang, karena mereka telah mengetahui terang dan berani menolaknya, mereka tidak punya alasan untuk sikap mereka. Siapa yang membenci aku membenci Bapaku. Tidak mungkin yang lain; terang yang akan menyelamatkan kamu jika diterima hanya bisa menghukum kamu jika hal itu dengan sengaja ditolak. Dan apa yang telah aku lakukan pada orang-orang ini sehingga mereka membenci aku dengan kebencian yang mengerikan seperti itu? Tidak ada yang lain, kecuali hanya menawari mereka persekutuan di bumi dan keselamatan di surga. Tapi apakah kamu belum baca dalam Kitab Suci perkataan: ‘Dan mereka membenci aku tanpa alasan'?
180:3.3 (1947.2) “Aku tidak akan meninggalkan kamu sendirian di dunia ini. Sangat segera, setelah aku pergi, aku akan mengirimkan roh penolong. Kamu akan memiliki bersama kamu dia yang akan menggantikan tempatku di antara kamu, dia yang akan terus mengajar kamu jalan kebenaran, yang juga akan menghibur kamu.
180:3.4 (1947.3) “Janganlah hati kamu gelisah. Percayalah kepada Tuhan; tetaplah percaya juga kepadaku. Meskipun aku harus meninggalkan kamu, aku tidak akan jauh dari kamu. Aku sudah beritahukan kamu bahwa di alam semesta-Nya Bapaku ada banyak tempat singgah. Jika ini tidak benar, aku tidak akan berulang kali mengatakan kepada kamu tentang hal-hal itu. Aku akan kembali ke dunia-dunia terang ini, tempat-tempat perhentian di dalam surga-Nya Bapa ke mana suatu kali kamu akan naik. Dari tempat-tempat ini aku datang ke dunia ini, dan jamnya sudah dekat ketika aku harus kembali ke pekerjaan Bapaku dalam dunia-dunia di tempat tinggi.
180:3.5 (1947.4) “Jika aku mendahului kamu seperti itu ke dalam kerajaan surgawi-Nya Bapa, maka aku akan pasti mengundang kamu supaya kamu dapat bersama aku di tempat-tempat yang disiapkan untuk anak-anak fana Tuhan itu sebelum dunia ini ada. Meskipun aku harus meninggalkan kamu, aku akan hadir bersama kamu dalam roh, dan akhirnya kamu akan bersama aku secara pribadi setelah kamu naik kepadaku dalam alam semestaku seperti aku pun akan segera naik kepada Bapaku di alam semesta-Nya yang lebih besar. Dan apa yang aku beritahukan kepada kamu itu benar dan selama-lamanya, meskipun kamu mungkin tidak sepenuhnya memahaminya. Aku pergi kepada Bapa, dan meskipun kamu tidak bisa sekarang mengikuti aku, kamu akan pasti mengikuti aku dalam zaman-zaman yang akan datang.”
180:3.6 (1947.5) Ketika Yesus duduk, Tomas bangun berdiri dan berkata: “Guru, kami tidak tahu ke mana engkau akan pergi; jadi tentu saja kami tidak tahu jalan itu. Tapi kami akan mengikuti engkau malam ini juga jika engkau mau menunjukkan kepada kami jalan itu.”
180:3.7 (1947.6) Ketika Yesus mendengar Tomas, dia menjawab: “Tomas, akulah jalan, kebenaran, dan hidup. Tidak ada orang yang pergi kepada Bapa kalau tidak melalui aku. Semua yang menemukan Bapa, pertama menemukan aku. Jika kamu mengetahui aku, kamu tahu jalan kepada Bapa. Dan kamu memang mengetahui aku, karena kamu telah hidup dengan aku dan kamu sekarang melihat aku.”
180:3.8 (1947.7) Tapi ajaran ini terlalu mendalam bagi banyak para rasul, terutama untuk Filipus, yang, setelah berbicara beberapa kata dengan Natanael, bangkit dan berkata: “Guru, tunjukkanlah kami Bapa itu, dan segala sesuatu yang engkau katakan akan menjadi jelas.”
180:3.9 (1947.8) Dan setelah Filipus berbicara, Yesus berkata: “Filipus, aku telah begitu lama bersama dengan kamu namun kamu sekarang bahkan masih tidak mengenal aku? Sekali lagi aku nyatakan: Siapa yang telah melihat aku telah melihat Bapa. Bagaimana kamu dapat kemudian berkata, Tunjukkan kami Bapa itu? Apakah kamu tidak percaya bahwa aku dalam Bapa dan Bapa dalam aku? Bukankah aku telah mengajar kamu bahwa kata-kata yang aku katakan itu bukan kata-kataku tapi kata-kata dari Bapa? Aku berbicara demi Bapa dan bukan dari diriku sendiri. Aku ada di dunia ini untuk melakukan kehendak Bapa, dan bahwa itulah yang aku telah lakukan. Bapaku tinggal di dalam aku dan bekerja melalui aku. Percayalah kepadaku ketika aku mengatakan bahwa Bapa dalam aku, dan bahwa aku dalam Bapa, atau kalau tidak, percayalah karena kehidupan itu sendiri yang telah aku hidupi ini—percayalah karena pekerjaan itu.”
180:3.10 (1948.1) Saat Guru pergi ke samping untuk beristirahat minum, sebelas rasul terlibat dalam diskusi hangat mengenai ajaran-ajaran ini, dan Petrus hendak mulai menyampaikan pidato panjang ketika Yesus kembali dan memberi isyarat mereka untuk duduk.
180:4.1 (1948.2) Yesus melanjutkan ajarannya, mengatakan: “Setelah aku pergi kepada Bapa, dan setelah Dia menerima sepenuhnya pekerjaan yang aku lakukan untuk kamu di bumi, dan setelah aku menerima kedaulatan akhir atas wilayahku sendiri, aku akan berkata kepada Bapaku: Setelah meninggalkan anak-anakku sendirian di bumi, adalah sesuai dengan janjiku untuk mengirimkan kepada mereka guru yang lain. Dan ketika Bapa setuju, aku akan mencurahkan Roh Kebenaran itu ke atas semua manusia. Sudah ada roh Bapaku di dalam hati-hati kamu, dan kalau hari ini tiba, kamu juga akan memiliki aku bersama kamu seperti pun kamu sekarang memiliki Bapa. Pemberian baru ini adalah roh kebenaran hidup. Orang-orang yang tidak percaya pada awalnya tidak akan mendengarkan ajaran-ajaran dari roh ini, tetapi anak-anak terang semua akan menerimanya dengan senang dan dengan sepenuh hati. Dan kamu akan mengenal roh ini ketika dia datang, sama seperti kamu telah mengenal aku, dan kamu akan menerima pemberian ini dalam hati kamu, dan dia akan tetap tinggal bersama kamu. Jadi kamu merasakan bahwa aku tidak akan meninggalkan kamu tanpa pertolongan dan bimbingan. Aku tidak akan meninggalkan kamu terlantar. Hari ini aku bisa bersamamu hanya secara pribadi. Di masa-masa yang akan datang aku akan menyertai kamu dan semua orang lain yang merindukan kehadiranku, dimanapun kamu mungkin berada, dan dengan masing-masing kamu pada waktu yang sama. Apakah kamu tidak melihat bahwa lebih baik bagi aku untuk pergi; agar aku meninggalkan kamu dalam daging sehingga aku bisa lebih baik dan lebih sepenuhnya berada bersama kamu dalam roh?
180:4.2 (1948.3) “Hanya dalam beberapa jam lagi dunia tidak akan melihat aku lagi; tetapi kamu akan terus mengetahui aku di dalam hati kamu bahkan sampai aku mengirimkan kepada kamu guru yang baru ini, Roh Kebenaran. Seperti aku telah hidup bersama kamu secara pribadi, maka kemudian aku akan tinggal di dalam kamu; aku akan menjadi satu dengan pengalaman pribadi kamu dalam kerajaan roh. Dan ketika hal ini terjadi, kamu akan pasti tahu bahwa aku ada di dalam Bapa, dan bahwa, meskipun hidup kamu dilingkupi dengan Bapa dalam aku, namun aku juga ada di dalam kamu. Aku telah mengasihi Bapa dan telah memelihara firman-Nya; kamu telah mengasihi aku, kamu akan memelihara kata-kataku. Seperti Bapa telah memberikan aku roh-Nya, demikian pula aku akan memberikan kamu rohku. Dan Roh Kebenaran ini yang aku akan anugerahkan kepada kamu akan menuntun dan menghibur kamu dan pada akhirnya akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran.
180:4.3 (1948.4) “Aku mengatakan hal-hal ini sementara aku masih bersama kamu sehingga kamu dapat lebih dipersiapkan untuk bertahan dalam ujian-ujian yang sekarang pun datang atas kita. Dan ketika hari baru ini datang, kamu akan didiami oleh Anak demikian pula oleh Bapa. Dan karunia-karunia surga ini akan terus bekerja yang satu dengan yang lain sama seperti Bapa dan aku telah bekerja di bumi dan di depan mata kamu sebagai satu pribadi, yaitu Anak Manusia. Dan teman roh ini akan mengingatkan lagi segala sesuatu yang aku telah ajarkan kepada kamu.”
180:4.4 (1948.5) Saat Guru berhenti sejenak, Yudas Alfeus memberanikan diri untuk menanyakan salah satu dari beberapa pertanyaan yang ia atau saudaranya pernah tujukan kepada Yesus di depan umum. Kata Yudas: “Guru, engkau selalu telah hidup di antara kami sebagai teman; bagaimana kami akan kenal engkau ketika engkau tidak lagi mewujudkan diri pada kami kecuali oleh roh ini? Jika dunia tidak melihat engkau, bagaimana kami akan yakin tentang engkau? Bagaimana engkau akan menunjukkan dirimu kepada kami?”
180:4.5 (1949.1) Yesus melihat atas mereka semua, tersenyum, dan berkata: “Anak-anakku yang kecil, aku akan pergi, kembali kepada Bapaku. Sesaat lagi kamu tidak akan melihat aku seperti yang kamu lakukan di sini, sebagai daging dan darah. Dalam waktu yang sangat singkat aku akan mengirimkan rohku, sama seperti aku kecuali tanpa tubuh jasmani ini. Guru baru ini adalah Roh Kebenaran yang akan hidup bersama masing-masing kamu, di dalam hati-hati kamu, dan demikianlah semua anak-anak terang akan dipersatukan dan saling ditarik satu sama lain. Dan dengan cara ini juga Bapaku dan aku bisa hidup dalam jiwa masing-masing kamu dan juga dalam hati-hati semua orang lain yang mengasihi kita dan membuat kasih itu nyata dalam pengalaman mereka dengan saling mengasihi satu sama lain, seperti halnya aku sekarang mengasihi kamu.”
180:4.6 (1949.2) Yudas Alfeus tidak sepenuhnya memahami apa yang Guru katakan, tapi ia menangkap janji tentang guru yang baru itu, dan dari ekspresi di wajah Andreas, ia merasa bahwa pertanyaannya telah dijawab secara memuaskan.
180:5.1 (1949.3) Penolong baru yang Yesus janjikan untuk dikirimkan ke dalam hati orang-orang percaya, untuk dicurahkan ke atas semua manusia, adalah Roh Kebenaran. Karunia ilahi ini bukan tulisan atau hukum kebenaran, juga bukan untuk berfungsi sebagai bentuk atau ekspresi kebenaran. Guru baru itu adalah keyakinan kebenaran, kesadaran dan kepastian akan makna-makna yang sebenarnya pada tingkatan roh yang sejati. Dan guru yang baru ini adalah roh untuk kebenaran yang hidup dan mengembang, kebenaran yang meluas, mengungkapkan, dan menyesuaikan diri.
180:5.2 (1949.4) Kebenaran ilahi adalah kenyataan yang dilihat oleh roh dan yang hidup. Kebenaran itu hanya ada pada tingkat-tingkat rohani tinggi dari kesadaran keilahian dan kesadaran persekutuan dengan Tuhan. Kamu dapat mengetahui kebenaran, dan kamu dapat menghidupi kebenaran; kamu dapat mengalami pertumbuhan kebenaran dalam jiwa dan menikmati kebebasan pencerahannya dalam batin, tetapi kamu tidak bisa memenjarakan kebenaran dalam rumus, kode, akidah, atau pola intelektual perilaku manusia. Ketika kamu berusaha melakukan perumusan manusiawi tentang kebenaran ilahi, maka kebenaran itu dengan cepat mati. Penyelamatan pasca-kematian terhadap kebenaran yang dipenjarakan itu, sekalipun yang terbaik, hanya bisa menjadi suatu bentuk khas tertentu, bentuk kebijaksanaan dimuliakan yang diintelektualisir. Kebenaran statis adalah kebenaran mati, dan hanya kebenaran mati yang dapat disimpan sebagai sebuah teori. Kebenaran hidup itu dinamis dan hanya dapat menikmati suatu eksistensi yang bersifat pengalaman dalam batin manusia.
180:5.3 (1949.5) Kecerdasan bertumbuh dari eksistensi yang material yang diterangi oleh kehadiran batin kosmis. Hikmat terdiri dari kesadaran pengetahuan yang diangkat ke tingkat-tingkat makna baru dan diaktifkan oleh hadirnya karunia alam semesta dari (roh) ajudan hikmat. Kebenaran adalah suatu nilai realitas rohani yang dialami hanya oleh sosok-sosok yang dikaruniai-roh yang berfungsi pada tingkat-tingkat kesadaran alam semesta yang di atas material, dan yang, sesuai kesadaran akan kebenaran, mengizinkan roh yang mengaktifkannya itu untuk hidup dan bertahta di dalam jiwa mereka.
180:5.4 (1949.6) Anak wawasan alam semesta yang sejati mencari Roh Kebenaran yang hidup itu dalam setiap pepatah bijak. Individu yang mengenal Tuhan itu terus menerus meningkatkan kebijaksanaan menuju ke tingkat-tingkat kebenaran-hidup dari pencapaian ilahi; jiwa yang tidak berkembang maju secara rohani itu selalu saja menyeret turun kebenaran hidup itu ke tingkat-tingkat kebijaksanaan yang mati dan ke wilayah pengetahuan yang dimuliakan belaka.
180:5.5 (1949.7) Aturan emas (golden rule), ketika tanpa wawasan supramanusia (di atas manusia) dari Roh Kebenaran itu, menjadi tak lebih hanya aturan perilaku etika tinggi. Aturan emas, ketika secara harfiah ditafsirkan, dapat menjadi alat untuk pelanggaran besar terhadap sesama. Tanpa suatu pandangan rohani terhadap aturan kebijaksanaan emas itu kamu bisa beralasan bahwa, karena kamu rindu agar semua orang berbicara kebenaran secara penuh dan terus terang mengenai pikiran mereka kepada kamu, maka kamu sebab itu harus juga berbicara penuh dan terus terang mengenai pikiran kamu kepada sesamamu. Penafsiran aturan emas yang tidak rohani seperti itu mungkin mengakibatkan ketidakbahagiaan yang tak terhitung dan kesedihan yang tidak ada akhirnya.
180:5.6 (1950.1) Beberapa orang memandang dan menafsirkan aturan emas sebagai penegasan yang murni intelektual tentang persaudaraan manusia. Lainnya mengalami ungkapan hubungan manusia ini sebagai kepuasan emosional dari perasaan lembut dari kepribadian manusia. Manusia lain mengakui aturan emas yang sama ini sebagai tolok ukur untuk mengukur semua relasi sosial, standar perilaku sosial. Yang lain lagi memandang hal itu sebagai perintah positif dari seorang guru moral yang agung yang merangkum dalam pernyataan ini konsep tertinggi kewajiban moral mengenai semua hubungan persaudaraan. Dalam hidup insan-insan bermoral tersebut aturan emas menjadi pusat dan keliling yang bijak untuk semua filsafat mereka.
180:5.7 (1950.2) Dalam kerajaan persaudaraan orang beriman, para pencinta kebenaran yang kenal Tuhan, aturan emas ini mengambil kualitas-kualitas hidup dari kesadaran rohani pada tingkatan penafsiran yang lebih tinggi itu, yang menyebabkan anak-anak Tuhan agar melihat perintah dari Guru ini mengharuskan mereka untuk berhubungan dengan rekan-rekan mereka supaya rekan-rekan itu akan menerima manfaat tertinggi yang mungkin sebagai hasil dari kontak orang percaya itu dengan mereka. Ini adalah intisari dari agama yang benar: agar kamu mengasihi sesamamu seperti dirimu sendiri.
180:5.8 (1950.3) Tetapi realisasi paling tinggi dan penafsiran paling benar tentang aturan emas itu terdiri dalam kesadaran dari roh itu mengenai kebenaran realitas yang abadi dan hidup dari pernyataan ilahi tersebut. Makna kosmis sebenarnya dari aturan hubungan universal ini diungkapkan hanya dalam realisasi rohaninya, dalam penafsiran terhadap hukum perilaku oleh roh Anak kepada roh Bapa yang mendiami jiwa manusia fana. Dan ketika manusia yang dipimpin roh tersebut menyadari arti sebenarnya dari aturan emas ini, mereka dipenuhi hingga meluap oleh kepastian sebagai warga dalam alam semesta yang bersahabat, dan ideal-ideal mereka tentang realitas roh dipuaskan hanya ketika mereka mengasihi sesama mereka seperti Yesus mengasihi kita semua, dan itu adalah realitas dari realisasi kasih Tuhan.
180:5.9 (1950.4) Filosofi yang sama ini tentang fleksibilitas hidup dan adaptabilitas kosmis dari kebenaran ilahi untuk kebutuhan dan kemampuan individual setiap anak Tuhan, haruslah dipahami sebelum kamu bisa berharap untuk memahami secara memadai ajarannya Guru dan praktek antiperlawanan terhadap kejahatan. Ajaran Guru itu pada dasarnya adalah sebuah pengumuman rohani. Bahkan implikasi jasmani dari filsafatnya itu tidak dapat dipertimbangkan secara bermanfaat jika dianggap terpisah dari kaitan rohaninya. Jiwa dari perintahnya Guru itu terdiri dalam tidak-melawan terhadap semua reaksi yang mementingkan diri pada alam semesta, ditambah dengan pencapaian agresif dan progresif tingkat-tingkat yang benar dari nilai-nilai roh sejati: keindahan ilahi, kebaikan tanpa batas, dan kebenaran kekal—untuk mengenal Tuhan dan menjadi semakin seperti Dia.
180:5.10 (1950.5) Kasih, hal tidak mementingkan diri sendiri, harus menjalani suatu penafsiran ulang yang terus menerus dan hidup, terhadap hubungan-hubungan, sesuai dengan pimpinan dari Roh Kebenaran. Kasih karena itu haruslah mencakup konsep-konsep kebaikan kosmis tertinggi yang selalu berubah dan makin luas, terhadap orang yang dikasihi itu. Dan kemudian kasih melanjutkan dengan memakai sikap yang sama ini mengenai semua individu lain yang mungkin bisa dipengaruhi oleh hubungan yang tumbuh dan hidup, dari kasih seorang manusia yang dipimpin roh itu, kepada warga alam semesta yang lain. Dan seluruh penyesuaian hidup terhadap kasih ini harus dilakukan dengan berdasarkan pandangan terhadap lingkungan jahat sekarang ini maupun berdasarkan tujuan kekal untuk kesempurnaan takdir ilahi.
180:5.11 (1950.6) Jadi kita harus jelas mengakui bahwa baik aturan emas maupun ajaran antiperlawanan itu tidak akan pernah bisa dengan benar dipahami sebagai dogma atau aturan. Hal-hal itu hanya dapat dipahami dengan menghidupinya, dengan merealisasikan makna-maknanya dalam penafsiran hidup dari Roh Kebenaran, yang mengarahkan kontak kasih dari seorang manusia dengan yang lain.
180:5.12 (1951.1) Dan semua ini dengan jelas menunjukkan perbedaan antara agama yang lama dan yang baru. Agama lama mengajarkan pengorbanan diri; agama baru mengajarkan hanya pelupaan diri, ditingkatkannya realisasi diri dalam pelayanan sosial dan pemahaman alam semesta yang digabungkan bersama. Agama lama itu dimotivasi oleh kesadaran akan rasa takut; injil baru kerajaan dikuasai oleh keyakinan akan kebenaran, roh kebenaran yang kekal dan universal. Dan tidak ada jumlah kesalehan atau kesetiaan pada pengakuan iman dapat menggantikan keramahan yang spontan, murah hati, dan tulus dalam pengalaman hidup orang percaya kerajaan itu, yang mencirikan anak-anak yang lahir dari roh dari Tuhan yang hidup. Tradisi ataupun sistem upacara ibadah resmi tidak dapat menebus kurangnya belas kasihan sejati untuk sesama.
180:6.1 (1951.2) Setelah Petrus, Yakobus, Yohanes, dan Matius mengajukan pada Guru banyak pertanyaan, dia melanjutkan ceramah perpisahannya dengan mengatakan: “Dan aku memberitahu kamu tentang semua ini sebelum aku meninggalkan kamu agar kamu dapat disiapkan untuk apa yang akan terjadi pada kamu supaya kamu tidak akan tersandung ke dalam kesalahan yang serius. Pihak-pihak yang berkuasa tidak akan puas dengan hanya membuang kamu keluar dari rumah-rumah ibadat; aku memperingatkan kamu waktunya semakin dekat ketika mereka yang membunuh kamu akan menyangka bahwa mereka melakukan ibadah kepada Tuhan. Dan semua hal ini mereka akan lakukan kepada kamu dan orang-orang yang kamu pimpin ke dalam kerajaan surga karena mereka tidak mengenal Bapa. Mereka telah menolak untuk mengenal Bapa dengan menolak untuk menerima aku; dan mereka menolak untuk menerima aku ketika mereka menolak kamu, asalkan kamu telah memelihara perintah baruku agar kamu saling mengasihi seperti aku pun telah mengasihi kamu. Aku katakan kepada kamu tentang hal-hal ini sebelumnya sehingga, ketika waktu kamu tiba, seperti waktuku sekarang, kamu bisa diperkuat dalam pengetahuan bahwa semua itu aku ketahui, dan bahwa rohku akan bersama dengan kamu dalam semua penderitaan kamu demi aku dan injil. Untuk tujuan inilah aku telah berbicara begitu jelas kepada kamu dari sejak awalnya. Aku bahkan memperingatkan kamu bahwa musuh seseorang mungkin adalah orang-orang dari rumah tangganya sendiri. Meskipun injil kerajaan ini tidak pernah gagal untuk membawa damai besar bagi jiwa orang percaya, injil itu tidak akan membawa damai di bumi sampai manusia bersedia untuk percaya ajaranku dengan sepenuh hati dan membangun kebiasaan melakukan kehendak Bapa sebagai tujuan utama dalam menghidupi kehidupan fana.
180:6.2 (1951.3) “Sekarang aku hendak meninggalkan kamu, melihat bahwa jamnya telah tiba ketika aku akan pergi kepada Bapa, aku heran bahwa tidak satupun dari kamu telah bertanya kepadaku, Mengapa engkau meninggalkan kami? Namun demikian, aku tahu bahwa kamu mengajukan pertanyaan seperti itu dalam hatimu. Aku akan berbicara kepada kamu dengan jelas, sebagai seorang teman kepada teman yang lain. Adalah benar-benar lebih bermanfaat bagi kamu, jika aku pergi. Jika aku tidak pergi, guru baru itu tidak bisa datang ke dalam hatimu. Aku harus dilepaskan dari tubuh fana ini dan dikembalikan ke tempatku di tempat tinggi sebelum aku dapat mengirim roh guru ini untuk hidup dalam jiwa kamu dan memimpin roh-roh kamu ke dalam kebenaran. Dan ketika rohku datang untuk mendiami kamu, dia akan menerangi perbedaan antara dosa dan perbuatan benar dan akan memungkinkan kamu untuk menilai secara bijaksana dalam hati kamu mengenai hal-hal itu.
180:6.3 (1951.4) “Aku masih punya banyak yang mau dikatakan kepada kamu, tetapi kamu tidak dapat memahami lebih lagi sekarang. Namun begitu, ketika dia, Roh Kebenaran itu, datang, dia akan pada akhirnya menuntun kamu ke dalam seluruh kebenaran sementara kamu melewati banyak tempat kediaman dalam alam semesta-Nya Bapaku.
180:6.4 (1951.5) “Roh ini tidak akan berbicara tentang dirinya sendiri, tapi dia akan menyatakan kepada kamu apa yang Bapa telah ungkapkan pada Anak, dan dia bahkan akan menunjukkan perkara-perkara yang akan datang; dia akan memuliakan aku seperti aku pun telah memuliakan Bapaku. Roh ini muncul keluar dari aku, dan dia akan mengungkapkan kebenaranku kepada kamu. Segala sesuatu yang Bapa miliki dalam wilayah ini sekarang adalah milikku; oleh karena itu aku katakan bahwa guru baru ini akan mengambil dari apa yang adalah milikku dan mengungkapkannya kepada kamu.
180:6.5 (1952.1) “Hanya sesaat lagi, aku akan meninggalkan kamu untuk waktu yang singkat. Setelah itu, ketika kamu akan melihat aku lagi, aku akan sudah berada dalam perjalananku kepada Bapa sehingga pada saat itu pun kamu tidak akan lama melihat aku.”
180:6.6 (1952.2) Sementara dia berhenti sejenak, para rasul mulai berbicara satu sama lain: “Apa ini yang dia beritahukan pada kita? 'Hanya sesaat lagi, aku akan meninggalkanmu,' dan 'Ketika kamu melihat aku lagi itu tidak akan lama, karena aku akan berada dalam perjalananku kepada Bapa.’ Apa yang dia maksudkan dengan 'sesaat lagi' dan 'tidak lama' ini? Kita tidak dapat memahami apa yang sedang dia katakan kepada kita.”
180:6.7 (1952.3) Dan karena Yesus tahu mereka mengajukan pertanyaan-pertanyaan ini, dia berkata: “Apakah kamu menanyakan di antara kamu tentang apa yang aku maksudkan ketika aku mengatakan bahwa dalam sesaat lagi, aku tidak akan bersama kamu, dan bahwa, ketika kamu akan melihat aku lagi, aku akan berada dalam perjalananku kepada Bapa? Aku telah dengan jelas mengatakan bahwa Anak Manusia harus mati, tetapi bahwa dia akan bangkit lagi. Tidak dapatkah kamu kemudian memahami arti dari kata-kataku? kamu pertama akan dibuat sedih, tetapi kemudian kamu akan bersukacita dengan banyak orang yang akan memahami hal-hal ini setelah hal-hal itu berlangsung. Seorang wanita memang sedih pada saat penderitaan melahirkannya, tapi begitu dia melahirkan anaknya, ia segera lupa kesedihannya dalam sukacita pengetahuan bahwa seorang manusia telah dilahirkan ke dalam dunia. Dan begitu juga kamu akan bersedih karena kepergianku, tetapi aku akan segera bertemu kamu lagi, dan kemudian kesedihan kamu akan berubah menjadi bersukacita, dan akan datang kepada kamu sebuah pewahyuan baru tentang keselamatan dari Tuhan yang tidak pernah orang dapat mengambilnya dari kamu. Dan semua dunia akan diberkati dalam pewahyuan hidup yang sama ini mengenai hal mengalahkan kematian. Sampai sekarang kamu telah membuat semua permintaan kamu dalam nama Bapaku. Setelah kamu melihat aku lagi, kamu juga dapat boleh meminta dalam namaku, dan aku akan mendengarkan kamu.
180:6.8 (1952.4) “Sejauh ini aku telah mengajar kamu dalam peribahasa dan berbicara kepada kamu dalam perumpamaan. Aku melakukannya karena kamu hanyalah anak-anak dalam roh; tapi saatnya tiba ketika aku akan berbicara dengan kamu dengan terus terang tentang Bapa dan kerajaan-Nya. Dan aku akan melakukan ini karena Bapa sendiri mengasihi kamu dan berkeinginan untuk menjadi lebih sepenuhnya diwahyukan kepada kamu. Manusia yang fana tidak bisa melihat Bapa yang roh, karena itu aku telah datang ke dalam dunia untuk menunjukkan Bapa pada mata insani kamu. Namun ketika kamu telah menjadi disempurnakan dalam pertumbuhan roh, maka kamu akan melihat Bapa itu sendiri.”
180:6.9 (1952.5) Setelah sebelas mendengar dia berbicara, mereka berkata satu sama lain: “Lihatlah, dia berbicara dengan jelas kepada kita. Pastilah Guru memang datang dari Tuhan. Tapi mengapa dia katakan dia harus kembali kepada Bapa?” Dan Yesus melihat bahwa mereka pun masih belum memahami dia. Sebelas pria ini tidak bisa lepas dari ide-ide yang lama mereka pelihara mengenai konsep Yahudi tentang Mesias. Semakin sepenuhnya mereka percaya Yesus sebagai Mesias, semakin bermasalah jadinya gagasan-gagasan yang berakar mendalam ini mengenai kejayaan duniawi mulia dari kerajaan di atas bumi.
Buku Urantia
Makalah 181
181:0.1 (1953.1) SETELAH penutup ceramah perpisahan kepada sebelas rasul, Yesus bercakap-cakap secara informal dengan mereka dan menceritakan lagi banyak pengalaman yang bersangkutan dengan mereka sebagai kelompok dan sebagai perorangan. Akhirnya mulai disadari orang-orang Galilea ini bahwa teman dan guru mereka itu akan meninggalkan mereka, dan harapan mereka memegang pada janji bahwa, setelah sesaat lagi, dia akan kembali bersama mereka, tetapi mereka cenderung lupa bahwa kunjungan kembali ini juga hanya untuk sesaat saja. Banyak dari para rasul dan murid-murid terkemuka benar-benar berpikir bahwa janji untuk kembali untuk sesaat pendek ini (selang waktu pendek antara kebangkitan dan kenaikan) menunjukkan bahwa Yesus hanya akan pergi untuk kunjungan singkat kepada Bapanya, setelah itu dia akan kembali untuk mendirikan kerajaan. Dan penafsiran terhadap ajarannya semacam itu sesuai dengan keyakinan yang terbentuk sebelumnya maupun dengan harapan fanatik mereka. Karena keyakinan sepanjang hidup dan harapan-harapan untuk penggenapan keinginan mereka sesuai seperti itu, maka tidak sulit bagi mereka untuk menemukan suatu penafsiran terhadap kata-kata Guru yang akan membenarkan kerinduan kuat mereka.
181:0.2 (1953.2) Setelah ceramah perpisahan itu dibahas dan mulai mengendap dalam benak mereka, Yesus kembali memanggil para rasul untuk berkumpul dan memulai penyampaian nasihat dan peringatan terakhirnya.
181:1.1 (1953.3) Setelah sebelas menempati tempat-tempat mereka, Yesus berdiri dan berbicara pada mereka: “Selama aku ada bersama kamu dalam daging, aku hanyalah dapat menjadi satu orang di tengah-tengah kamu atau di seluruh dunia ini. Tapi ketika aku telah dilepaskan dari badan yang bersifat fana ini, aku akan dapat kembali sebagai penghuni roh dalam masing-masing kamu dan semua orang lain yang percaya injil kerajaan ini. Dengan cara ini Anak Manusia akan menjadi penjelmaan rohani dalam jiwa semua orang percaya yang sejati.
181:1.2 (1953.4) “Setelah aku kembali untuk hidup di dalam kamu dan bekerja melalui kamu, aku bisa lebih baik memimpin kamu melalui kehidupan ini dan membimbing kamu melalui banyak tempat kediaman dalam kehidupan masa depan dalam langit segala langit. Hidup dalam ciptaan kekal-Nya Bapa itu bukanlah istirahat menganggur tak berujung dan kemudahan diri sendiri melainkan kemajuan tanpa henti dalam kasih karunia, kebenaran, dan kemuliaan. Masing-masing dari banyak, banyak sekali tempat persinggahan di rumah milik Bapaku itu adalah tempat perhentian sementara, suatu kehidupan yang dirancang untuk mempersiapkan kamu untuk hidup yang berikutnya lagi ke depan. Dan demikianlah anak-anak terang akan pergi dari kemuliaan kepada kemuliaan sampai mereka mencapai keadaan ilahi yang di dalamnya mereka disempurnakan secara rohani seperti Bapa adalah sempurna dalam segala hal.
181:1.3 (1953.5) “Jika kamu mau mengikuti aku ketika aku meninggalkan kamu, ajukan upayamu yang paling sungguh-sungguh untuk hidup sesuai dengan roh dari ajaran-ajaranku dan dengan ideal dari hidupku—yaitu melakukan kehendak Bapaku. Lakukan ini, bukannya mencoba untuk menirukan kehidupan alamiku dalam daging seperti yang telah aku telah, terpaksa, diharuskan untuk menjalaninya di dunia ini.
181:1.4 (1954.1) “Bapa mengutus aku ke dalam dunia ini, tetapi hanya beberapa dari kamu telah memilih sepenuhnya untuk menerima aku. Aku akan mencurahkan rohku ke atas semua manusia, tapi semua orang tidak akan memilih untuk menerima guru yang baru ini sebagai penuntun dan penasihat bagi jiwa. Tapi sebanyak yang menerimanya akan dicerahkan, dibersihkan, dan dihiburkan. Dan Roh Kebenaran ini di dalam mereka akan menjadi suatu mata air hidup yang memancar ke dalam kehidupan kekal.
181:1.5 (1954.2) “Dan sekarang, karena aku hendak meninggalkan kamu, aku akan mengucapkan kata-kata penghiburan. Damai aku tinggalkan bersama kamu; damaiku aku berikan kepada kamu. Aku membuat pemberian-pemberian ini tidak seperti yang dunia berikan—yaitu berdasarkan ukuran—tapi aku berikan setiap kamu semua yang kamu mau terima. Janganlah gelisah hatimu, janganlah juga takut. Aku telah mengalahkan dunia, dan dalam aku kamu semua akan menang melalui iman. Aku telah memperingatkan kamu bahwa Anak Manusia akan dibunuh, tapi aku memastikan kamu aku akan kembali sebelum aku pergi kepada Bapa, meskipun itu hanya sebentar. Dan setelah aku naik kepada Bapa, aku pastilah akan mengirim guru yang baru itu untuk bersama kamu dan tinggal di dalam hati-hati kamu itu. Dan ketika kamu melihat semuanya ini terjadi, janganlah kecil hati, melainkan percayalah, berhubung kamu tahu itu semua sebelumnya. Aku telah mengasihi kamu dengan perhatian yang besar, dan aku tidak akan meninggalkan kamu, tapi itu adalah kehendak Bapa. Saatku sudah tiba.
181:1.6 (1954.3) “Jangan ragukan setiap kebenaran ini bahkan setelah kamu tersebar kemana-mana oleh penganiayaan dan tertunduk oleh banyak dukacita. Ketika kamu merasa bahwa kamu sendirian di dunia ini, aku akan tahu mengenai kesendirian kamu, demikian pula ketika kamu tersebar masing-masing ke tempat kamu, meninggalkan Anak Manusia dalam tangan musuh-musuhnya, kamu akan mengetahui kesendirianku. Tapi aku tidak pernah sendiri; selalu ada Bapa bersamaku. Bahkan pada saat seperti itupun aku akan berdoa untuk kamu. Dan semua hal ini telah aku beritahukan agar kamu mungkin memiliki damai dan memilikinya lebih berlimpah. Dalam dunia ini kamu akan mendapat aniaya, tetapi tetap bergembiralah; aku telah berkemenangan di dunia dan menunjukkan kepada kamu jalan menuju sukacita kekal dan pelayanan selama-lamanya.”
181:1.7 (1954.4) Yesus memberikan damai kepada sesamanya, para pelaku kehendak Tuhan tetapi tidak menurut golongan sukacita dan kepuasan dari dunia materi ini. Para materialis dan fatalis yang tidak percaya hanya bisa berharap untuk menikmati hanya dua jenis damai dan penghiburan jiwa: Entah mereka harus menjadi orang stoic, yang dengan resolusi teguh bertekad untuk menghadapi yang tak terelakkan dan menanggung yang terburuk; atau mereka harus menjadi orang optimis, yang selalu kecanduan pada harapan itu yang memancar kekal dalam dada manusia, dengan sia-sia merindukan untuk damai yang tidak pernah benar-benar datang.
181:1.8 (1954.5) Sejumlah tertentu dari ajaran stoikisme maupun optimisme itu berguna dalam menjalani kehidupan di bumi, tetapi keduanya tidak berkaitan sedikitpun dengan kedamaian agung yang Anak Tuhan karuniakan ke atas saudara-saudaranya dalam daging. Damai yang Mikhael berikan pada anak-anaknya di bumi adalah damai itu juga yang mengisi jiwanya sendiri ketika dia sendiri menjalani kehidupan insani dalam daging dan di dunia ini juga. Damainya Yesus adalah sukacita dan kepuasan dari individu yang mengenal Tuhan yang telah mencapai kemenangan mempelajari sepenuhnya bagaimana melakukan kehendak Tuhan sementara menjalani kehidupan fana dalam daging. Damainya batin Yesus didasarkan pada suatu iman manusia yang mutlak dalam aktualitas pemeliharaan Bapa ilahi yang bijaksana dan simpatik. Yesus mendapat permasalahan di bumi, dia bahkan telah secara keliru disebut sebagai “orang yang penuh kesengsaraan,” tetapi dalam dan melalui semua pengalaman ini dia menikmati penghiburan dari keyakinan itu yang selalu memberinya kekuatan untuk terus melanjutkan tujuan hidupnya dalam kepastian penuh bahwa dia sedang melaksanakan kehendak Bapa.
181:1.9 (1954.6) Yesus bertekad, gigih, dan benar-benar mengabdi pada pemenuhan misinya, tapi dia bukan seorang stoa yang tak berperasaan dan kebal; dia selalu mencari aspek kegembiraan dari pengalaman hidupnya, tapi dia bukan seorang optimis yang buta dan menipu diri sendiri. Guru tahu semua yang akan menimpa dirinya, dan dia tidak takut. Setelah dia menganugerahkan damai ini kepada masing-masing pengikutnya, dia secara konsisten bisa berkata, “Janganlah gelisah hatimu, janganlah juga takut.”
181:1.10 (1955.1) Damai dari Yesus, sebab itu, adalah kedamaian dan kepastian seorang anak yang sepenuhnya percaya bahwa kariernya untuk waktu dan kekekalan itu secara aman dan sepenuhnya berada dalam pemeliharaan dan penjagaan Bapa roh yang mahabijaksana, mahakasih, dan mahakuasa. Dan inilah, memang, suatu damai yang melewati pemahaman pikiran manusia fana, tetapi yang dapat dinikmati hingga penuh oleh hati manusia yang percaya.
181:2.1 (1955.2) Guru telah selesai memberikan petunjuk perpisahannya dan menyampaikan nasihat terakhirnya kepada para rasul sebagai sebuah kelompok. Dia kemudian beralih untuk mengucapkan selamat tinggal secara perorangan dan memberikan kepada masing-masing sepatah kata untuk nasihat pribadi, bersama-sama dengan berkat perpisahannya. Para rasul masih duduk seputar meja seperti ketika mereka pertama kali duduk untuk ikut dalam Perjamuan Terakhir, dan sementara Guru pergi seputar meja berbicara kepada mereka, setiap orang bangkit berdiri ketika Yesus berbicara kepadanya.
181:2.2 (1955.3) Kepada Yohanes, Yesus berkata: “Kamu, Yohanes, adalah yang paling muda dari saudara-saudaraku. Kamu telah sangat dekat dengan aku, dan meskipun aku mengasihi kamu semua dengan kasih yang sama dengan yang seorang bapa limpahkan pada anak-anaknya, kamu ditunjuk oleh Andreas sebagai satu dari tiga yang harus selalu berada di dekatku. Selain ini, kamu telah bertindak demi aku dan harus terus bertindak demikian dalam banyak urusan mengenai keluargaku di bumi. Dan aku pergi kepada Bapa, Yohanes, dengan keyakinan penuh bahwa kamu akan terus mengawasi mereka yang adalah milikku dalam daging. Pastikan bahwa kebingungan mereka saat ini mengenai misiku sama sekali tidak mencegah kamu mengulurkan kepada mereka semua simpati, nasihat, dan bantuan sama seperti kamu tahu aku lakukan jika aku tetap berada dalam daging. Dan ketika mereka semua datang melihat terang dan masuk sepenuhnya ke dalam kerajaan, meskipun kamu semua akan menyambut mereka dengan gembira, aku bersandar pada kamu, Yohanes, untuk menyambut mereka demi aku.
181:2.3 (1955.4) “Dan sekarang, sementara aku masuk pada jam-jam penutupan pekerjaan bumiku, tetaplah dekat agar aku dapat meninggalkan pesan apapun kepadamu mengenai keluargaku. Berkenaan dengan pekerjaan yang ditaruh dalam tanganku oleh Bapa, hal itu sekarang selesai kecuali kematianku dalam daging, dan aku siap untuk minum cawan yang terakhir ini. Tapi karena tanggung jawab yang diserahkan kepadaku oleh ayah bumiku, Yusuf, meskipun aku mengurusi hal-hal ini selama hidupku, aku sekarang harus bergantung kepada kamu untuk bertindak mewakili aku dalam semua urusan ini. Dan aku telah memilih kamu untuk melakukan hal ini demi aku, Yohanes, karena kamu adalah yang termuda dan karena itu akan sangat mungkin hidup lebih lama daripada rasul-rasul yang lain ini.
181:2.4 (1955.5) “Pernah kami memanggil kamu dan saudaramu anak-anak guruh. Kamu mulai bersama kita berpikiran keras dan tidak toleran, tetapi kamu telah berubah banyak sejak kamu inginkan aku memanggil api turun ke atas kepala orang-orang tidak percaya yang bodoh dan ceroboh itu. Dan kamu masih harus berubah lebih lagi. Kamu harus menjadi rasul dari perintah baru yang aku malam ini telah berikan kepadamu. Abdikan hidupmu untuk mengajari saudara-saudara kamu bagaimana untuk saling mengasihi, seperti aku telah mengasihi kamu.”
181:2.5 (1955.6) Saat Yohanes Zebedeus berdiri di sana dalam ruang atas, air mata bergulir turun di pipinya, ia menatap wajah Guru dan berkata: “Dan begitulah akan aku lakukan, Guruku, tapi bagaimana aku bisa belajar mengasihi saudara-saudaraku lebih lagi?” Lalu jawab Yesus: “Kamu akan belajar lebih mengasihi saudara-saudaramu kalau kamu pertama-tama belajar untuk lebih lagi mengasihi Bapa mereka di surga, dan setelah kamu menjadi benar-benar lebih tertarik pada kesejahteraan mereka dalam waktu dan dalam kekekalan. Dan semua minat manusia seperti itu dipupuk oleh simpati yang memahami, pelayanan tanpa pamrih, dan pengampunan yang tak habis-habisnya. Jangan ada orang yang akan merendahkan kemudaanmu, tapi aku menasihatkan kamu selalu memberikan pertimbangan sepantasnya pada fakta bahwa usia seringkali mewakili pengalaman, dan bahwa tidak ada dalam urusan manusia yang dapat menggantikan tempat pengalaman nyata. Berusahalah untuk hidup damai dengan semua orang, khususnya teman-temanmu dalam persaudaraan kerajaan surgawi. Dan, Yohanes, selalu ingat, jangan bertengkar dengan jiwa-jiwa yang kamu mau menangkan untuk kerajaan.”
181:2.6 (1956.1) Kemudian Guru, melewati seputar tempatnya sendiri, berhenti sejenak di sisi tempatnya Yudas Iskariot. Para rasul agak heran karena Yudas belum kembali sebelum ini, dan mereka sangat ingin tahu makna wajah sedih Yesus saat dia berdiri di sisi tempat kosong si pengkhianat itu. Tapi tak ada dari mereka, kecuali mungkin Andreas, yang menyimpan pikiran sedikitpun bahwa bendahara mereka telah pergi untuk mengkhianati Gurunya, seperti yang Yesus telah isyaratkan kepada mereka sebelumnya pada petang hari dan selama perjamuan. Begitu banyak yang telah berlangsung sehingga, pada waktu itu, mereka sama sekali sudah melupakan pengumuman Guru bahwa salah seorang dari mereka akan mengkhianatinya.
181:2.7 (1956.2) Yesus kemudian pergi ke Simon Zelot, yang berdiri dan mendengarkan nasihat ini: “Kamu adalah anak sejati dari Abraham yang sejati, tapi sungguh lama aku telah mencoba untuk membuat kamu menjadi seorang anak dari kerajaan surgawi ini. Aku mengasihimu dan begitu juga semua saudara-saudaramu. Aku tahu bahwa kamu mengasihiku, Simon, dan bahwa kamu juga mengasihi kerajaan, tetapi kamu masih tetap ingin membuat kerajaan ini datang sesuai dengan keinginanmu. Aku tahu betul bahwa kamu pada akhirnya akan memahami sifat dan makna rohani dari injilku, dan bahwa kamu akan melakukan pekerjaan berani dalam pekabarannya, tapi aku cemas mengenai apa yang bisa terjadi pada kamu ketika aku pergi. Aku akan bersukacita jika tahu bahwa kamu tidak akan goyah; aku akan menjadi senang jika aku dapat mengetahui bahwa, setelah aku pergi kepada Bapa, kamu tidak akan berhenti menjadi rasulku, dan bahwa kamu akan dengan memuaskan mengembalikan dirimu sebagai duta kerajaan surgawi.”
181:2.8 (1956.3) Yesus baru saja berhenti berbicara kepada Simon Zelot ketika patriot yang berapi-api itu, sambil mengeringkan matanya, menjawab: "Guru, jangan kuatir untuk kesetiaanku. Aku telah meninggalkan segala sesuatu agar aku bisa mengabdikan hidupku untuk pendirian kerajaanmu di bumi ini, dan aku tidak akan goyah. Aku telah selamat dari setiap kekecewaan sejauh ini, dan aku tidak akan meninggalkan engkau."
181:2.9 (1956.4) Dan kemudian, sambil meletakkan tangannya di bahu Simon, Yesus berkata: "Sungguh menyegarkan mendengar kamu bicara seperti itu, terutama pada saat seperti ini, tapi, temanku yang baik, kamu masih belum tahu apa yang kamu bicarakan. Tidak sesaatpun aku meragukan kesetiaanmu, pengabdianmu; aku tahu kamu tidak akan ragu untuk pergi dalam pertempuran dan mati bagi aku, seperti semua yang lain ini juga” (dan mereka semua dengan kuat mengangguk setuju), “tapi itu tidak akan diminta dari kamu. Aku telah berulang kali memberitahukanmu bahwa kerajaanku itu bukan dari dunia ini, dan bahwa murid-muridku tidak akan bertempur untuk menghasilkan pendiriannya. Aku telah mengatakan kepadamu hal ini berkali-kali, Simon, tapi kamu menolak untuk menghadapi kebenaran. Aku tidak kuatir mengenai loyalitasmu kepadaku dan kepada kerajaan, tapi apa yang akan kamu lakukan ketika aku pergi dan kamu akhirnya terbangun pada kenyataan bahwa kamu telah gagal untuk menangkap makna dari ajaranku, dan bahwa kamu harus menyesuaikan kesalah-pahamanmu pada kenyataan tentang tatanan urusan-urusan rohani yang berbeda dalam kerajaan?"
181:2.10 (1956.5) Simon ingin berbicara lebih jauh, tetapi Yesus mengangkat tangannya, dan sambil menghentikannya, lalu melanjutkan dengan mengatakan: “Tak satu pun dari rasul-rasulku yang lebih tulus dan jujur di hati daripada kamu, tetapi tidak ada satupun dari mereka yang akan begitu kecewa dan patah semangat seperti kamu, setelah kepergianku. Dalam semua kekecewaanmu rohku akan tinggal bersama kamu, dan mereka ini, saudara-saudaramu, tidak akan meninggalkan kamu. Jangan lupa apa yang telah kuajarkan kepadamu mengenai hubungan kewarganegaraan di bumi dengan keanakan dalam kerajaan rohaninya Bapa. Renungkan baik-baik semua yang telah kukatakan kepada kamu tentang memberikan kepada Kaisar apa yang milik Kaisar dan kepada Tuhan apa yang milik Tuhan. Abdikan hidupmu, Simon, untuk menunjukkan bagaimana memuaskannya manusia fana bisa memenuhi perintahku mengenai pengakuan bersamaan antara tugas duniawi terhadap kuasa-kuasa pemerintahan dan layanan rohani dalam persaudaraan kerajaan. Jika kamu mau diajar oleh Roh Kebenaran, tidak akan pernah ada konflik antara kewajiban kewarganegaraan di bumi dan keanakan di surga kecuali penguasa-penguasa duniawi berani untuk menuntut dari kamu pemujaan dan penyembahan yang adalah hanya milik Tuhan.
181:2.11 (1957.1) “Dan sekarang, Simon, ketika kamu akhirnya melihat semua ini, dan setelah kamu membebaskan diri dari depresimu dan telah pergi memberitakan injil ini dalam kuasa yang besar, jangan pernah lupa bahwa aku ada bersamamu bahkan melalui semua masa kekecewaanmu, dan bahwa aku akan terus ada bersama kamu sampai pada akhirnya. Kamu akan selalu menjadi rasulku, dan setelah kamu menjadi bersedia untuk melihat melalui mata roh dan lebih sepenuhnya menyerahkan kehendakmu pada kehendak Bapa di surga, maka kamu akan kembali pada pekerjaan sebagai utusanku, dan tidak ada yang akan mengambil dari kamu kewenangan yang telah aku karuniakan atas kamu, karena lambatnya kamu memahami kebenaran yang aku telah ajarkan padamu. Jadi, Simon, sekali lagi aku memperingatkan kamu bahwa siapa yang bertarung dengan pedang akan binasa oleh pedang, sedangkan mereka yang bekerja dalam roh mencapai hidup selama-lamanya dalam kerajaan yang akan datang, dengan sukacita dan damai dalam kerajaan yang sekarang ada. Dan ketika pekerjaan yang diberikan ke dalam tanganmu itu selesai di bumi, kamu, Simon, akan duduk bersama aku dalam kerajaanku di atas sana. Kamu akan benar-benar melihat kerajaan yang kamu telah rindukan, tapi tidak dalam kehidupan yang ini. Teruslah percaya kepadaku dan pada apa yang telah aku ungkapkan kepadamu, dan kamu akan menerima karunia hidup yang kekal.”
181:2.12 (1957.2) Setelah Yesus selesai berbicara kepada Simon Zelot, dia melangkah ke Matius Lewi dan berkata: “Tidak lagi akan diserahkan ke atas kamu untuk mengisi kas kelompok kerasulan. Segera, sangat segera, kamu akan semua tercerai-berai; kamu tidak akan diizinkan untuk menikmati hubungan yang menghibur dan mendukung bahkan dari satupun saudara-saudaramu. Saat kamu maju memberitakan injil kerajaan ini, kamu akan harus menemukan bagi dirimu rekan-rekan yang baru. Aku telah mengutus kamu keluar berdua-dua selama masa-masa pelatihanmu, tapi bahwa sekarang aku akan meninggalkan kamu, setelah kamu pulih dari goncangan, kamu akan pergi sendirian, dan sampai ke ujung bumi, memberitakan kabar baik ini: Bahwa manusia yang dihidupkan oleh iman itu adalah anak-anak Tuhan.”
181:2.13 (1957.3) Kemudian berbicaralah Matius: “Tapi, Guru, siapa yang akan mengutus kami, dan bagaimana kami akan tahu ke mana harus pergi? Apakah Andreas yang akan menunjukkan kepada kami jalannya?” Yesus menjawab: “Tidak, Lewi, Andreas tidak akan lagi memimpin kamu dalam pemberitaan injil. Dia akan, memang, terus sebagai teman dan penasihat kamu sampai hari itu ketika sang guru baru itu datang, dan kemudian Roh Kebenaran akan memimpin masing-masing kamu pergi kemana-mana untuk bekerja bagi perluasan kerajaan. Banyak perubahan telah terjadi atas kamu sejak hari itu di kantor bea cukai ketika kamu pertama kali berangkat untuk mengikuti aku; tetapi banyak lagi yang harus terjadi sebelum kamu akan dapat melihat visi tentang suatu persaudaraan yang di dalamnya orang kafir duduk bersama orang Yahudi dalam hubungan persaudaraan. Tapi lanjutkanlah dengan doronganmu untuk memenangkan saudara-saudara Yahudimu sampai kamu sepenuhnya puas dan kemudian berpalinglah dengan kuasa kepada orang-orang kafir. Satu hal yang kamu dapat pastikan, Lewi: kamu telah memenangi kepercayaan dan kasih sayang dari saudara-saudaramu; mereka semua mengasihimu.” (Dan semua sepuluh mereka menunjukkan persetujuan mereka pada kata-kata Guru).
181:2.14 (1958.1) “Lewi, aku tahu banyak tentang kecemasan, pengorbanan, dan jerih lelahmu untuk menjaga kas terisi ulang yang mana saudara-saudaramu tidak tahu, dan aku bersukacita bahwa, meskipun dia yang membawa tas uang itu tidak hadir, duta pemungut cukai itu ada di sini pada pertemuan perpisahanku dengan utusan-utusan kerajaan. Aku berdoa agar kamu bisa melihat makna ajaranku dengan mata dari roh. Dan ketika guru yang baru itu datang ke dalam hatimu, ikuti terus sementara dia akan memimpin kamu dan biarlah saudara-saudaramu melihat -- bahkan seluruh dunia -- apa yang dapat Bapa lakukan untuk seorang pengumpul pajak yang dibenci yang berani mengikuti Anak Manusia dan percaya injil kerajaan. Bahkan dari pertama, Lewi, aku mengasihimu sama seperti aku kepada orang-orang Galilea yang lain ini. Maka ketahuilah baik-baik bahwa baik Bapa maupun Anak tidak pilih kasih, pastikan bahwa kamu tidak membeda-bedakan antara mereka yang menjadi orang percaya kepada injil melalui pelayanan kamu. Jadi, Matius, abdikanlah seluruh layanan hidup masa depanmu untuk menunjukkan semua orang bahwa Tuhan itu tidak pilih kasih; bahwa, dalam pandangan Tuhan dan dalam persekutuan kerajaan, semua manusia itu setara, semua orang percaya adalah anak-anak Tuhan.”
181:2.15 (1958.2) Kemudian Yesus melangkah ke Yakobus Zebedeus, yang berdiri dengan diam saat Guru berbicara kepadanya, berkata: “Yakobus, ketika kamu dan adikmu suatu kali datang kepadaku mencari keutamaan dalam kehormatan kerajaan, dan aku katakan bahwa kehormatan seperti itu adalah Bapa yang anugerahkan, aku bertanya apakah kamu mampu meminum cawanku, dan kamu berdua menjawab bahwa kamu mampu. Bahkan jika kamu saat itu tidak mampu, dan jika kamu sekarang tidak mampu, kamu akan segera disiapkan untuk layanan tersebut oleh pengalaman yang kamu akan segera lewati. Oleh perilaku tersebut kamu membuat marah saudara-saudaramu pada waktu itu. Jika mereka belum sepenuhnya memaafkanmu, mereka akan memaafkanmu ketika mereka melihat kamu minum cawanku. Apakah pelayananmu itu akan panjang atau pendek, kuasailah jiwamu dalam kesabaran. Ketika guru baru itu datang, biarlah dia mengajarkanmu sikap tenang belas kasihan dan toleransi simpatik yang lahir dari keyakinan mendalam kepadaku dan dari penyerahan yang sempurna pada kehendak Bapa. Abdikan hidupmu untuk demonstrasi gabungan kasih sayang manusiawi dengan martabat ilahi dari murid yang kenal Tuhan dan yang percaya Anak. Dan semua orang yang hidup demikian akan mewahyukan injil bahkan dengan cara kematian mereka. Kamu dan saudaramu Yohanes akan pergi jalan yang berbeda, dan salah satu dari kamu boleh duduk dengan aku dalam kerajaan kekal itu jauh sebelum yang satunya. Akan banyak membantu kamu jika kamu mau belajar bahwa hikmat sejati itu mencakup kebijaksanaan demikian pula keberanian. Kamu harus belajar kebijaksanaan untuk berjalan bersama dengan keagresifan kamu. Akan datang saat-saat tertinggi ketika murid-muridku tidak akan ragu untuk menyerahkan nyawa mereka bagi injil ini, tetapi dalam semua keadaan yang biasa akan jauh lebih baik untuk menenangkan amarah orang-orang yang tidak percaya supaya kamu dapat hidup dan terus memberitakan kabar gembira itu. Sejauh hal itu tergantung pada kuasamu, hiduplah lama di bumi sehingga hidupmu bertahun-tahun itu dapat berbuah jiwa-jiwa yang dimenangkan untuk kerajaan surga.”
181:2.16 (1958.3) Setelah Guru selesai berbicara dengan Yakobus Zebedeus, dia melangkah keliling ke ujung meja dimana Andreas duduk dan, sambil melihat mata pembantunya yang setia itu, mengatakan: “Andreas, kamu telah dengan setia mewakili aku sebagai penjabat kepala duta-duta kerajaan surgawi. Meskipun kamu kadang-kadang ragu dan pada waktu-waktu lain menunjukkan sifat segan yang berbahaya, namun, kamu selalu dengan tulus adil dan jelas wajar dalam berurusan dengan rekan-rekanmu. Sejak pentahbisan kamu dan saudara-saudaramu sebagai utusan kerajaan, kamu telah mengatur sendiri dalam semua urusan administrasi kelompok kecuali bahwa aku menunjuk kamu sebagai penjabat kepala orang-orang pilihan ini. Tidak ada dalam urusan duniawi lainnya aku telah bertindak untuk menyuruh atau untuk mempengaruhi keputusanmu. Dan ini aku lakukan dalam rangka untuk menyediakan kepemimpinan dalam pengaturan semua pertemuan kelompok kamu berikutnya. Dalam alam semestaku dan dalam alam segala alam-alam semesta Bapaku, para anak-saudara kita diurusi sebagai individu dalam semua hubungan rohani mereka, tetapi dalam semua hubungan kelompok kita selalu menyediakan kepemimpinan yang jelas. Kerajaan kita adalah wilayah yang tertib, dan dimana dua atau lebih makhluk yang memiliki kehendak bertindak dalam kerjasama, ada selalu disediakan wewenang untuk kepemimpinan.
181:2.17 (1959.1) “Dan sekarang, Andreas, karena kamu adalah kepala untuk saudara-saudaramu oleh wewenang dari penunjukanku, dan karena kamu telah menjabat seperti itu sebagai perwakilan pribadiku, dan karena aku hendak meninggalkan kamu dan pergi kepada Bapaku, aku membebaskan kamu dari semua tanggung jawab dalam hal urusan duniawi dan administrasi ini. Mulai sekarang kamu tidak boleh menjalankan kewenangan hukum atas saudara-saudaramu, kecuali apa yang telah kamu peroleh dalam kapasitasmu sebagai pemimpin rohani, dan yang sebab itu saudara-saudaramu dengan sukarela mengakuinya. Dari jam ini kamu tidak boleh menjalankan wewenang atas saudara-saudaramu kecuali mereka mengembalikan kewenangan tersebut kepada kamu oleh tindakan mereka membuat peraturan yang jelas setelah aku pergi kepada Bapa. Namun pelepasan dari tanggung jawab sebagai kepala pengelolaan kelompok ini tidak dengan cara apapun mengurangi tanggung jawab moral kamu untuk melakukan segalanya dalam kemampuanmu untuk mempertahankan saudara-saudaramu agar tetap bersama-sama dengan tangan yang kukuh dan penuh kasih selama waktu ujian yang tepat di depan, hari-hari yang harus berada antara keberangkatanku secara jasmani dan pengiriman guru baru itu yang akan hidup dalam hatimu, dan yang pada akhirnya akan membawa kamu ke dalam seluruh kebenaran. Sementara aku bersiap untuk meninggalkan kamu, aku akan membebaskan kamu dari semua tanggung jawab pengelolaan yang permulaan dan wewenangnya berasal dari kehadiranku sebagai seorang di antara kamu. Mulai saat ini aku akan memberlakukan hanya wewenang rohani atas kamu dan antara kamu.
181:2.18 (1959.2) "Jika saudara-saudara kamu ingin mempertahankan kamu sebagai penasihat mereka, aku menyuruh agar kamu akan, dalam segala hal yang duniawi dan rohani, untuk melakukan yang terbaik untuk meningkatkan kedamaian dan keharmonisan antara berbagai kelompok orang percaya injil yang tulus. Abdikan sisa hidupmu untuk meningkatkan sisi-sisi praktis dari kasih persaudaraan di antara saudara-saudaramu. Jadilah baik hati kepada saudara-saudaraku dalam daging ketika mereka menjadi sepenuhnya percaya injil ini; tunjukkan pengabdian penuh kasih dan tidak memihak kepada orang-orang Yunani di Barat dan kepada Abner di Timur. Meskipun ini, rasul-rasulku, akan segera tersebar ke empat penjuru bumi, untuk memberitakan kabar baik tentang keselamatan sebagai anak Tuhan, kamu perlu mempertahankan mereka bersama-sama selama waktu cobaan yang tepat di depan, masa ujian berat yang selama itu kamu harus belajar untuk percaya injil ini tanpa kehadiran pribadiku sementara kamu sabar menunggu kedatangan guru baru, Roh Kebenaran itu. Dan begitulah, Andreas, meskipun mungkin bukan bagian kamu untuk melakukan karya-karya besar seperti yang terlihat oleh manusia, jadilah puas menjadi guru dan penasihat orang-orang yang melakukan hal-hal tersebut. Lanjutkan pekerjaanmu di bumi sampai akhir, dan kemudian kamu akan meneruskan pelayanan ini dalam kerajaan kekal, karena bukankah banyak kali telah kukatakan bahwa aku memiliki domba-domba lain yang bukan dari kawanan ini?”
181:2.19 (1959.3) Yesus kemudian pindah ke si kembar Alfeus, dan sambil berdiri di antara mereka, mengatakan: “Anak-anakku yang kecil, kamu adalah satu dari tiga kelompok bersaudara yang memilih untuk mengikuti aku. Semua kamu berenam telah berbuat baik untuk bekerja dengan tenang dengan saudara kandung kamu sendiri, tetapi tidak ada yang melakukannya lebih baik daripada kamu. Masa-masa sulit ada di depan kita. Kamu mungkin tidak memahami semua yang akan menimpa kamu dan saudara-saudara kamu, tetapi jangan pernah ragu bahwa kamu pernah dipanggil pada pekerjaan kerajaan. Untuk sementara waktu tidak akan ada orang banyak untuk dikelola, tapi jangan tawar hati; ketika pekerjaan hidup kamu selesai, aku akan menerima kamu di tempat tinggi, dimana dalam kemuliaan kamu akan menceritakan tentang keselamatan kamu kepada kawanan malaikat dan kepada banyak para Putra tinggi Tuhan. Abdikan hidupmu untuk peningkatan pekerjaan sehari-hari. Tunjukkan semua manusia di bumi dan malaikat di surga bagaimana riang dan bersemangatnya manusia fana bisa, setelah dipanggil untuk bekerja selama satu masa dalam layanan khusus Tuhan, kembali ke pekerjaan dari hari-hari sebelumnya. Jika, untuk saat ini, pekerjaan kamu dalam urusan kerajaan yang kasat mata telah selesai, kamu harus kembali ke pekerjaan kamu sebelumnya dengan pencerahan baru dari pengalaman sebagai anak Tuhan dan dengan kesadaran dimuliakan bahwa, kepada siapa yang mengenal Tuhan, tidak ada hal yang dianggap kerja biasa atau pekerjaan sekuler. Bagi kamu yang telah bekerja dengan aku, segala hal telah menjadi sakral, dan semua kerja duniawi telah menjadi layanan bahkan kepada Tuhan sang Bapa. Dan ketika kamu mendengar berita tentang perbuatan-perbuatan mantan rekan-rekan kerasulan kamu, bersukacitalah dengan mereka dan lanjutkan pekerjaan kamu sehari-hari sebagai orang-orang yang menanti-nantikan Tuhan dan melayani sementara mereka menunggu. Kamu telah menjadi rasulku, dan selalu akan tetap demikian, dan aku akan mengingat kamu dalam kerajaan yang akan datang.”
181:2.20 (1960.1) Kemudian Yesus beralih ke Filipus, yang, sambil bangkit berdiri, mendengar pesan ini dari Gurunya: “Filipus, kamu telah mengajukan padaku banyak pertanyaan bodoh, tapi aku telah melakukan yang terbaik yang aku bisa untuk menjawabnya satu persatu, dan sekarang aku akan menjawab yang terakhir dari pertanyaan-pertanyaan tersebut yang muncul dalam benak kamu yang paling jujur tapi tidak rohani itu. Setiap waktu aku datang mendekat ke arah kamu, kamu telah mengatakan kepada dirimu sendiri, 'Apa yang harus aku lakukan jika Guru pergi dan meninggalkan kita sendirian dalam dunia?' O, kamu yang kecil iman! Namun demikian kamu hampir sama seperti banyak dari saudara-saudaramu. Kamu telah menjadi pengurus yang baik, Filipus. Kamu gagal hanya beberapa kali, dan satu dari kegagalan itu kita manfaatkan untuk menunjukkan kemuliaan Bapa. Jabatan kepengurusan kamu akan hampir usai. Kamu harus segera lebih sepenuhnya melakukan pekerjaan untuk apa kamu dipanggil—yaitu pemberitaan injil kerajaan ini. Filipus, kamu selalu ingin diperlihatkan, dan sangat segera akan kamu lihat hal-hal besar. Jauh lebih baik bahwa kamu akan melihat semua ini oleh iman, tetapi karena kamu tulus bahkan dalam kecenderungan pandangan jasmani kamu, kamu akan hidup untuk melihat kata-kataku digenapi. Dan kemudian, ketika kamu diberkati dengan visi rohani, majulah ke pekerjaan kamu, abdikan hidup kamu untuk tujuan memimpin manusia untuk mencari Tuhan dan untuk mencari kenyataan kekal dengan mata iman rohani dan bukan dengan mata pikiran jasmani. Ingatlah, Filipus, kamu memiliki misi besar di bumi, karena dunia ini penuh dengan orang-orang yang melihat kehidupan persis seperti kecenderungan kamu. Kamu memiliki pekerjaan besar untuk dilakukan, dan ketika itu selesai dalam iman, kamu akan datang kepadaku dalam kerajaanku, dan aku akan sangat senang memperlihatkan kepada kamu apa yang mata belum lihat, telinga dengar, atau yang pikiran manusia bayangkan. Sementara itu, jadilah seperti seorang anak kecil dalam kerajaan roh dan izinkan aku, sebagai roh dari guru baru itu, untuk memimpin kamu maju dalam kerajaan rohani. Dan dengan cara ini aku akan dapat berbuat banyak untuk kamu yang aku tidak bisa capai ketika aku berjalan dengan kamu sebagai seorang manusia di alam ini. Dan selalu ingat, Filipus, siapa yang telah melihat aku telah melihat Bapa.”
181:2.21 (1960.2) Lalu beralihlah Guru ke Natanael. Saat Natanael berdiri, Yesus memintanya untuk duduk dan sambil duduk di sisinya, mengatakan: “Natanael, kamu telah belajar untuk hidup di atas prasangka dan mempraktekkan peningkatan toleransi sejak kamu menjadi rasulku. Tapi ada banyak lagi untuk kamu pelajari. Kamu telah menjadi berkat bagi rekan-rekan kamu dalam hal bahwa mereka selalu diingatkan oleh ketulusanmu yang konsisten. Setelah aku pergi, mungkin keterus-teranganmu itulah yang akan mengganggu kamu sehingga tidak bisa berjalan bersama dengan baik dengan saudara-saudaramu, yang lama maupun yang baru. Kamu harus belajar bahwa ekspresi pikiran yang baik pun harus diatur agar sesuai dengan status kecerdasan dan perkembangan rohani pendengarnya. Ketulusan itu paling berguna dalam pekerjaan kerajaan ketika dikawinkan dengan kebijaksanaan.
181:2.22 (1961.1) “Jika kamu mau belajar untuk bekerja dengan saudara-saudaramu, kamu mungkin mencapai hal-hal yang lebih permanen, tetapi jika kamu menemukan dirimu keluar mencari orang-orang yang berpikir seperti yang kamu lakukan, dalam kejadian itu abdikan hidupmu untuk membuktikan bahwa murid yang kenal Tuhan dapat menjadi seorang pembangun kerajaan bahkan ketika sendirian di dunia dan sepenuhnya terasing dari rekan-rekan seimannya. Aku tahu kamu akan setia sampai akhir, dan aku akan suatu hari menyambut kamu ke layanan yang diperluas di kerajaanku di tempat tinggi.”
181:2.23 (1961.2) Kemudian Natanael berbicara, mengajukan Yesus pertanyaan ini: “Aku telah memperhatikan pengajaranmu sejak pertama kali engkau memanggil aku pada layanan kerajaan ini, tapi jujur saja aku tidak bisa memahami arti penuh semua yang engkau beritahukan kepada kami. Aku tidak tahu apa yang diharapkan selanjutnya, dan aku pikir sebagian besar dari saudara-saudaraku juga kebingungan, tapi mereka ragu-ragu untuk mengakui kebingungan mereka. Dapatkah engkau menolong aku?” Yesus, sambil meletakkan tangannya di bahu Natanael, mengatakan: “Temanku, tidak aneh bahwa kamu akan menjumpai kebingungan dalam upayamu untuk menangkap makna ajaran rohaniku karena kamu begitu terhambat oleh praanggapan dari tradisi Yahudimu dan begitu dibingungkan oleh kecenderungan terus-menerusmu untuk menafsirkan injilku sesuai dengan ajaran-ajaran dari ahli-ahli kitab dan orang-orang Farisi.
181:2.24 (1961.3) “Aku telah banyak mengajarimu oleh perkataan, dan aku telah menjalani hidup di antara kamu. Aku telah melakukan semua yang bisa dilakukan untuk menerangi pikiranmu dan membebaskan jiwamu, dan apa yang kamu tidak bisa dapatkan dari ajaranku dan hidupku, kamu sekarang harus bersiap untuk memperolehnya di tangan tuan semua guru itu—yaitu pengalaman nyata. Dan dalam semua pengalaman baru ini yang sekarang menanti kamu, aku akan pergi mendahului kamu dan Roh Kebenaran akan ada bersama kamu. Jangan takut; apa yang sekarang kamu gagal pahami, sang guru baru itu, setelah ia datang, akan mengungkapkan kepadamu sepanjang sisa hidupmu di bumi dan terus melalui pelatihanmu dalam zaman-zaman yang kekal.”
181:2.25 (1961.4) Kemudian Guru, berpaling kepada semua mereka, mengatakan: “Janganlah kecewa kalau kamu gagal untuk menangkap makna penuh dari injil. Kamu hanyalah manusia yang terbatas, insan fana, dan apa yang telah aku ajarkan itu tanpa batas, ilahi, dan kekal. Bersabarlah dan tetap bersemangat karena masih ada zaman-zaman kekal di depan kamu untuk melanjutkan pencapaian maju pengalaman untuk menjadi sempurna, seperti Bapamu yang di Firdaus adalah sempurna.”
181:2.26 (1961.5) Kemudian Yesus pindah kepada Tomas, yang, sambil bangkit berdiri, mendengar dia berkata: “Tomas, kamu sering kurang iman; namun demikian, setelah kamu melewati masa-masa kebimbanganmu, kamu tidak pernah kurang keberanian. Aku tahu betul bahwa nabi-nabi palsu dan guru-guru tiruan itu tidak akan menipu kamu. Setelah aku pergi, saudara-saudaramu akan lebih menghargai cara kritis kamu dalam memandang ajaran-ajaran baru. Dan ketika kamu semua tersebar sampai ke ujung bumi dalam masa-masa yang akan datang, ingatlah bahwa kamu masih duta utusanku. Abdikan hidupmu untuk pekerjaan besar menunjukkan bagaimana pikiran jasmani kritis manusia dapat menang atas kecenderungan tidak berbuat apa-apa dari keraguan intelektual, ketika diperhadapkan dengan penampilan manifestasi kebenaran menjalani hidup ketika hal itu bekerja dalam pengalaman pria dan wanita yang lahir dari roh yang menghasilkan buah-buah dari roh dalam hidup mereka, dan yang saling mengasihi satu sama lain, seperti aku pun telah mengasihi kamu. Tomas, aku senang kamu bergabung dengan kami, dan aku tahu, setelah masa singkat kebingungan, kamu akan melanjutkan lagi dalam pelayanan kerajaan. Keraguanmu telah membuat galau saudara-saudaramu, tetapi hal-hal itu tidak pernah mengganggu aku. Aku mempercayaimu, dan aku akan pergi mendahului kamu bahkan sampai ke bagian yang paling jauh dari bumi.”
181:2.27 (1962.1) Kemudian Guru beralih ke Simon Petrus, yang berdiri sementara Yesus berbicara kepadanya: “Petrus, aku tahu kamu mengasihi aku, dan bahwa kamu akan mengabdikan hidupmu untuk pemberitaan umum injil kerajaan ini kepada orang Yahudi dan kafir, tapi aku tertekan karena tahun-tahunmu bekerjasama dekat dengan aku itu belum berbuat banyak untuk membantu kamu agar berpikir dulu sebelum kamu berbicara. Pengalaman apa yang harus kamu lewati sebelum kamu mau belajar untuk menjaga bibirmu? Berapa banyak masalah yang telah kamu buat bagi kita karena bicaramu yang tidak dipikir, oleh kepercayaan dirimu yang lancang! Dan kamu ditakdirkan untuk membuat lebih banyak masalah lagi bagi dirimu sendiri jika kamu tidak menguasai kelemahan ini. Kamu tahu bahwa saudara-saudaramu mengasihimu meskipun kelemahan ini, dan kamu juga harus paham bahwa kekurangan ini sama sekali tidak merusak kasih sayangku kepadamu, tetapi hal itu mengurangi kebergunaan kamu dan tidak berhenti membuat masalah bagi kamu. Tapi kamu tentu akan menerima bantuan besar dari pengalaman yang kamu akan lewati malam ini juga. Dan apa yang sekarang aku katakan pada kamu, Simon Petrus, aku demikian juga katakan kepada semua saudara-saudaramu yang di sini berkumpul: Malam ini kamu semua akan berada dalam bahaya besar jatuh tersandung karena aku. Kamu tahu ada tertulis, 'Bunuhlah gembala, sehingga domba-domba tercerai-berai.’ Ketika aku tidak hadir, ada bahaya besar bahwa beberapa dari kamu akan jatuh pada keraguan dan tersandung karena apa yang menimpaku. Tapi aku berjanji padamu sekarang bahwa aku akan datang kembali kepada kamu sesaat lagi, dan bahwa aku kemudian akan pergi mendahului kamu ke Galilea.”
181:2.28 (1962.2) Maka kata Petrus, sambil menempatkan tangannya di bahu Yesus: “Tidak masalah jika semua saudaraku akan jatuh pada keraguan karena engkau, aku berjanji bahwa aku tidak akan jatuh karena apapun yang engkau mungkin lakukan. Aku akan pergi dengan engkau dan, jika perlu, mati untuk engkau.”
181:2.29 (1962.3) Saat Petrus berdiri di sana di depan Gurunya, gemetar seluruh badannya oleh emosi yang kuat dan meluap dengan kasih sejati baginya Yesus menatap langsung ke matanya yang basah itu sambil berkata: “Petrus, sesungguhnya, aku berkata kepadamu, malam ini ayam tidak akan berkokok sebelum kamu menyangkal aku tiga atau empat kali. Dan dengan begitu apa yang kamu gagal pelajari dari hubungan damai dengan aku, kamu akan pelajari melalui banyak kesulitan dan banyak kesedihan. Dan setelah kamu benar-benar belajar pelajaran yang diperlukan ini, kamu akan menguatkan saudara-saudaramu dan melanjutkan menjalani hidup yang diabdikan untuk memberitakan injil ini, meskipun kamu mungkin masuk ke dalam penjara dan, mungkin, mengikuti aku dalam membayar harga tertinggi untuk pelayanan kasih dalam pembangunan kerajaan-Nya Bapa.
181:2.30 (1962.4) “Tapi ingatlah janjiku: Ketika aku dibangkitkan, aku akan menunggu bersama kamu untuk sementara sebelum aku pergi kepada Bapa. Dan bahkan malam ini aku akan membuat permohonan kepada Bapa agar Dia menguatkan masing-masing kamu untuk menghadapi apa yang sekarang kamu harus lewati begitu segera. Aku mengasihi kamu semua dengan kasih seperti Bapa mengasihi aku, dan oleh karenanya haruslah kamu selanjutnya saling mengasihi satu sama lain, seperti aku pun telah mengasihi kamu.”
181:2.31 (1962.5) Dan kemudian, setelah mereka menyanyikan sebuah mazmur, mereka berangkat ke perkemahan di Bukit Zaitun.
Buku Urantia
Makalah 182
182:0.1 (1963.1) KIRA-KIRA jam sepuluh hari Kamis malam ini ketika Yesus memimpin sebelas rasul dari rumah Elia dan Maria Markus berjalan kembali ke perkemahan Getsemani. Selalu sejak hari di perbukitan itu, Yohanes Markus telah menjadikan urusannya untuk mengawasi Yesus. Yohanes, karena perlu tidur, telah memperoleh istirahat beberapa jam sementara Guru berada dengan rasul-rasulnya di ruang atas, tetapi waktu mendengar mereka menuruni tangga, ia bangun dan, dengan cepat mengenakan sebuah mantel katun, ia mengikuti mereka melalui kota, lewat lembah Kidron, sampai ke perkemahan privat mereka yang berdekatan dengan Taman Getsemani. Dan Yohanes Markus tetap dekat dengan Guru sepanjang malam ini dan hari berikutnya sehingga ia menyaksikan segala sesuatu dan ikut mendengar banyak apa yang Guru katakan dari waktu ini sampai ke jam penyaliban.
182:0.2 (1963.2) Sementara Yesus dan sebelas berjalan kembali ke perkemahan, para rasul mulai heran mengenai arti dari ketidakhadiran Yudas yang terlalu lama itu, dan mereka berbicara satu sama lain mengenai prakiraan Guru bahwa salah satu dari mereka akan mengkhianati dia, dan untuk pertama kalinya mereka mencurigai bahwa ada yang tidak beres dengan Yudas Iskariot. Tetapi mereka belum berkomentar secara terbuka tentang Yudas sampai mereka mencapai perkemahan dan mengamati bahwa ia tidak ada di sana, menunggu untuk menerima mereka. Ketika mereka semua mengepung Andreas untuk mengetahui hal ihwalnya Yudas, pemimpin mereka itu hanya berkomentar, “aku tidak tahu dimana Yudas ada. Tetapi aku kuatir ia telah meninggalkan kita.”
182:1.1 (1963.3) Beberapa saat setelah sampai di perkemahan Yesus berkata kepada mereka: “Sahabat-sahabat dan saudara-saudaraku, waktuku dengan kamu semua sekarang sangat singkat, dan aku ingin agar kita memisahkan diri kita masing-masing sementara kita berdoa kepada Bapa kita di surga agar mendapat kekuatan untuk menopang kita dalam jam ini dan selanjutnya dalam semua pekerjaan yang kita harus lakukan dalam nama-Nya.”
182:1.2 (1963.4) Setelah Yesus berkata demikian, dia memimpin berjalan naik sedikit bukit Zaitun, dan dalam pemandangan penuh Yerusalem, dia minta mereka berlutut di atas sebuah batu datar besar dalam lingkaran mengelilingi dia sebagaimana yang mereka lakukan pada hari penahbisan mereka; dan kemudian, sementara dia berdiri di sana di tengah-tengah mereka dimuliakan dalam sinar bulan remang-remang, dia mengarahkan pandangannya ke langit dan berdoa:
182:1.3 (1963.5) “Bapa, waktuku telah tiba; sekarang permuliakanlah Anak-Mu sehingga Anak bisa memuliakan Engkau. Aku tahu bahwa Engkau telah memberikan kepadaku kekuasaan penuh atas semua makhluk hidup di dalam alamku, dan aku akan memberikan hidup kekal pada siapa yang mau menjadi anak-anak imani Tuhan. Dan inilah hidup yang kekal, supaya makhluk ciptaanku akan mengenal Engkau sebagai satu-satunya Tuhan yang benar dan Bapa atas semuanya, dan agar mereka percaya kepada dia yang Engkau utus ke dalam dunia. Bapa, aku telah meninggikan Engkau di bumi dan telah menyelesaikan pekerjaan yang Engkau berikan untuk aku lakukan. Aku telah hampir mengakhiri penganugerahan diriku ke atas anak-anak ciptaan kita sendiri; yang masih tersisa bagiku hanyalah meletakkan hidupku dalam daging. Dan sekarang ya Bapaku, permuliakanlah aku dengan kemuliaan yang aku miliki bersama-Mu sebelum dunia ini ada dan terimalah diriku sekali lagi di tangan kanan-Mu.”
182:1.4 (1964.1) “Aku telah menyatakan Engkau kepada orang-orang yang Engkau pilih dari dunia dan berikan kepadaku. Mereka adalah milik-Mu—seperti semua kehidupan ada dalam tangan-Mu—Engkau memberikan mereka kepadaku, dan aku telah hidup di tengah mereka, mengajari mereka jalan kehidupan, dan mereka telah percaya. Orang-orang ini sedang belajar bahwa semua yang aku miliki datang dari Engkau, dan bahwa kehidupan yang aku hidupi di dalam daging adalah untuk membuat Bapaku dikenal ke dunia-dunia. Kebenaran yang Engkau telah berikan padaku telah aku wahyukan kepada mereka. Inilah, sahabat-sahabat dan utusan-utusanku, telah dengan tulus ingin menerima firman-Mu. Aku telah memberitahu mereka bahwa aku datang dari Engkau, bahwa Engkau mengutus aku ke dalam dunia ini, dan bahwa aku hendak kembali kepada-Mu. Bapa, aku benar-benar berdoa untuk orang-orang terpilih ini. Dan aku berdoa bagi mereka tidak seperti aku berdoa bagi dunia, tetapi seperti bagi mereka yang aku telah pilih dari dunia untuk mewakili aku ke dunia setelah aku kembali pada pekerjaan-Mu, seperti aku telah mewakili Engkau di dunia ini selama kunjunganku dalam daging. Orang-orang ini adalah milikku; Engkau memberikan mereka kepadaku; dan semua yang adalah milikku adalah selalu milik-Mu, dan semua yang adalah milik-Mu Engkau telah buat menjadi milikku. Engkau telah ditinggikan dalam aku, dan aku kini berdoa agar aku bisa dihormati dalam orang-orang ini. Aku tak dapat lebih lama lagi berada di dunia ini; aku hendak kembali ke pekerjaan yang Engkau telah berikan padaku untuk dilakukan. Aku harus meninggalkan orang-orang ini untuk mewakili kita dan kerajaan kita di antara manusia. Bapa, jagalah orang-orang ini agar tetap setia saat aku bersiap-siap untuk menyerahkan hidupku dalam daging. Tolonglah mereka ini, sahabat-sahabatku, agar menjadi satu dalam roh, seperti kita pun adalah satu. Selama aku dapat bersama mereka, aku dapat menjaga dan membimbing mereka, tetapi kini aku hendak pergi. Dekatlah mereka, Bapa, sampai kita dapat mengirim guru yang baru untuk menghibur dan menguatkan mereka.
182:1.5 (1964.2) “Engkau memberikan aku dua belas orang, dan aku telah menjaga mereka kecuali seorang, anak balas dendam itu, yang tidak mau memiliki persekutuan lebih lanjut dengan kita. Orang-orang ini lemah dan ringkih, tetapi aku tahu kita dapat mempercayai mereka; aku telah menguji kesungguhan mereka; mereka mengasihi aku, seperti mereka pun memuja Engkau. Meskipun mereka harus menderita banyak demi aku, aku ingin agar mereka juga dipenuhi dengan sukacita dari kepastian keanakan dalam kerajaan surgawi. Aku telah memberikan orang-orang ini firman-Mu dan telah mengajarkan mereka kebenaran. Dunia bisa membenci mereka, seperti juga dunia telah membenci aku, namun aku tidak minta agar engkau mengambil mereka keluar dari dunia, tetapi hanya supaya Engkau menjaga mereka dari kejahatan dalam dunia. Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran. Dan seperti Engkau mengutus aku ke dalam dunia, demikian pula aku hendak akan mengutus orang-orang ini ke dalam dunia. Demi mereka aku telah hidup di antara manusia dan telah mengabdikan hidupku untuk pelayanan-Mu sehingga aku bisa mengilhami mereka untuk dimurnikan melalui kebenaran yang aku telah ajarkan kepada mereka dan kasih yang aku telah nyatakan kepada mereka. Aku tahu benar, Bapaku, bahwa tidak perlu bagiku untuk meminta Engkau menjaga saudara-saudara ini setelah aku pergi; aku tahu Engkau mengasihi mereka seperti juga aku, namun aku berbuat ini supaya mereka bisa menyadari dengan lebih baik bahwa Bapa mengasihi manusia fana seperti juga Anak.
182:1.6 (1964.3) “Dan sekarang, Bapaku, aku mau berdoa tidak hanya untuk sebelas orang ini, tetapi juga untuk semua yang lain yang sekarang percaya, atau mereka yang sejak ini percaya injil kerajaan melalui berita pelayanan masa depan mereka. Aku ingin mereka semua menjadi satu, seperti juga Engkau dan aku adalah satu. Engkau ada di dalam aku, dan aku ada di dalam-Mu, dan aku ingin agar orang-orang percaya ini demikian pula ada dalam kita; bahwa roh-roh kita keduanya mendiami mereka. Jika anak-anakku adalah satu seperti kita satu, dan jika mereka mengasihi satu sama lain seperti aku telah mengasihi mereka, semua orang akan kemudian percaya bahwa aku berasal dari-Mu dan bersedia untuk menerima pewahyuan kebenaran dan kemuliaan yang telah aku buat. Kemuliaan yang Engkau berikan padaku telah aku nyatakan kepada orang-orang percaya ini. Seperti Engkau telah hidup bersama dengan aku dalam roh, demikian aku telah hidup bersama mereka dalam daging. Seperti Engkau telah menjadi satu dengan aku, demikian aku telah menjadi satu dengan mereka, dan demikianlah guru yang baru itu akan selalu satu dengan mereka dan dalam mereka. Dan semua ini aku telah lakukan agar saudara-saudaraku dalam daging dapat mengetahui bahwa Bapa mengasihi mereka seperti juga Anak, dan bahwa Engkau mengasihi mereka seperti Engkau pun mengasihi aku. Bapa, bekerjalah dengan aku untuk menyelamatkan orang-orang percaya ini sehingga mereka bisa segera datang bersama denganku dalam kemuliaan dan kemudian melanjutkan untuk bergabung dengan-Mu dalam pelukan Firdaus. Mereka yang melayani bersama aku dalam kehinaan, aku mau bersamaku dalam kemuliaan sehingga mereka bisa melihat semua yang engkau telah berikan ke dalam tanganku seperti panen kekal dari benih yang ditabur dari waktu dalam keserupaan daging fana. Aku rindu untuk menunjukkan kepada saudara-saudara bumiku kemuliaan yang aku miliki bersama-Mu sebelum pembentukan dunia ini. Dunia ini sedikit sekali mengetahui tentang Engkau, Bapa yang benar, tetapi aku kenal Engkau, dan aku telah membuat Engkau dikenal orang-orang percaya ini, dan mereka akan membuat nama-Mu dikenal kepada generasi-generasi lainnya. Dan kini aku menjanjikan mereka bahwa Engkau akan beserta mereka dalam dunia seperti engkau juga telah ada bersamaku—seperti demikian.”
182:1.7 (1965.1) Sebelas murid itu tetap berlutut dalam lingkaran ini sekeliling Yesus selama beberapa menit sebelum mereka bangun dan dalam keheningan kembali ke perkemahan yang berdekatan.
182:1.8 (1965.2) Yesus berdoa untuk kesatuan di antara pengikut-pengikutnya, tetapi dia tidak menginginkan keseragaman. Dosa menciptakan suatu tingkat inersia jahat yang mati, tetapi kebenaran memupuk semangat pengalaman perorangan yang kreatif dalam realitas-realitas kebenaran kekal yang hidup dan dalam persekutuan progresif roh-roh ilahi dari Bapa dan Anak. Dalam persekutuan rohani antara anak-percaya dengan Bapa ilahi itu tidak pernah ada finalitas doktrinal dan superioritas sektarian dalam kesadaran kelompok.
182:1.9 (1965.3) Sang Guru, selama doa terakhir bersama para rasulnya ini, menyinggung ke fakta bahwa dia telah menyatakan nama Bapa ke dunia. Dan bahwa hal itu benar-benar apa yang dia lakukan oleh pewahyuan Tuhan melalui hidupnya yang disempurnakan dalam daging. Bapa di surga telah berusaha mewahyukan diri-Nya kepada Musa, tetapi Dia tidak dapat melanjutkan lebih jauh lagi daripada menyebabkannya dikatakan, “AKU ADA”. Dan ketika didesak untuk pewahyuan lebih lanjut tentang diri-Nya, hanya disingkapkan bahwa, “AKU ADA yang AKU ADA.” Tetapi setelah Yesus menyelesaikan kehidupan buminya, nama Bapa ini telah diwahyukan demikian rupa sehingga Guru, yang adalah Bapa yang berinkarnasi, dapat sungguh-sungguh mengatakan:
182:1.10 (1965.4) Aku adalah roti hidup.
182:1.11 (1965.5) Aku adalah air hidup.
182:1.12 (1965.6) Aku adalah terang dunia.
182:1.13 (1965.7) Aku adalah idaman segala zaman.
182:1.14 (1965.8) Aku adalah pintu terbuka ke keselamatan kekal.
182:1.15 (1965.9) Aku adalah realitas kehidupan tanpa akhir.
182:1.16 (1965.10) Aku adalah gembala yang baik.
182:1.17 (1965.11) Aku adalah jalan menuju kesempurnaan tanpa batas.
182:1.18 (1965.12) Aku adalah kebangkitan dan hidup.
182:1.19 (1965.13) Aku adalah rahasia keselamatan kekal.
182:1.20 (1965.14) Aku adalah jalan, kebenaran, dan hidup.
182:1.21 (1965.15) Aku adalah Bapa tanpa batas untuk anak-anak-Ku yang terbatas.
182:1.22 (1965.16) Aku adalah pohon anggur yang benar; kamulah cabang-cabangnya.
182:1.23 (1965.17) Aku adalah pengharapan semua yang mengenal kebenaran hidup.
182:1.24 (1965.18) Aku adalah jembatan hidup dari satu dunia ke dunia yang lain.
182:1.25 (1965.19) Aku adalah tautan hidup antara waktu dan kekekalan.
182:1.26 (1965.20) Demikianlah Yesus memperluas pewahyuan hidup tentang nama Tuhan kepada semua generasi. Sementara kasih ilahi mengungkapkan kodrat (sifat dasar) Tuhan, kebenaran kekal menyingkapkan nama-Nya dalam ukuran yang terus makin luas.
182:2.1 (1966.1) Para rasul sangat terkejut ketika mereka kembali ke perkemahan mereka dan mendapati Yudas tidak hadir. Sementara sebelas orang itu terlibat dalam perdebatan sengit tentang rasul sesama mereka yang berkhianat itu, Daud Zebedeus dan Yohanes Markus membawa Yesus ke satu sisi dan mengungkapkan bahwa mereka telah mengawasi Yudas selama beberapa hari, dan bahwa mereka tahu bahwa ia berniat untuk menyerahkan Yesus ke tangan musuh-musuhnya. Yesus mendengarkan mereka, tetapi hanya berkata: “Teman-temanku, tidak ada yang bisa terjadi pada Anak Manusia kecuali Bapa di sorga menghendaki demikian. Janganlah hatimu cemas; segala perkara akan bekerja bersama untuk kemuliaan Tuhan dan keselamatan umat manusia.”
182:2.2 (1966.2) Sikap riang Yesus memudar. Sementara jam terus berlalu, dia menjadi makin dan makin serius, bahkan berduka. Para rasul, karena menjadi sangat gelisah, enggan kembali ke kemah-kemah mereka bahkan saat diminta berbuat demikian oleh Guru sendiri. Kembali dari percakapannya dengan Daud dan Yohanes, dia menyampaikan perkataannya yang terakhir, kepada sebelas seluruhnya, berkata: “Teman-temanku, pergilah beristirahat. Persiapkanlah dirimu masing-masing untuk pekerjaan esok hari. Ingat, kita semua harus menundukkan diri kita pada kehendak Bapa di surga. Damai sejahteraku aku tinggalkan dengan kalian.” Dan setelah berbicara demikian, dia memberi isyarat agar mereka kembali ke tenda-tenda mereka, tetapi sewaktu mereka pergi, dia memanggil Petrus, Yakobus, dan Yohanes, mengatakan: “Aku ingin supaya kalian tetap bersamaku untuk sebentar.”
182:2.3 (1966.3) Para rasul tertidur hanya karena mereka benar-benar kelelahan; mereka telah kurang tidur terus sejak kedatangan mereka di Yerusalem. Sebelum mereka pergi ke tempat-tempat tidur mereka yang terpisah, Simon Zelot membawa mereka semua ke kemahnya, dimana tersimpan pedang-pedang dan persenjataan yang lain, dan membekali mereka dengan peralatan tempur ini. Semua mereka menerima senjata-senjata ini dan menyandangnya kecuali Natanael. Natanael, sambil menolak mempersenjatai dirinya, mengatakan: “Saudara-saudaraku, Guru telah berulang kali memberitahu kita bahwa kerajaannya itu bukan dari dunia ini, dan bahwa murid-muridnya tidak boleh bertempur dengan pedang untuk mendirikannya. Aku percaya ini; aku tidak berpikir Guru perlu menyuruh kita menggunakan pedang untuk membela dia. Kita semua telah menyaksikan kuasanya yang hebat dan tahu bahwa dia dapat membela dirinya terhadap musuh-musuhnya jika dia mau demikian. Jika dia tidak mau melawan musuh-musuhnya, itu pastilah karena hal tersebut merupakan upayanya untuk menggenapi kehendak Bapanya. Aku akan berdoa, tapi aku tidak mau menyandang pedang.” Ketika Andreas mendengar perkataan Natanael, ia menyerahkan pedangnya kembali kepada Simon Zelot. Maka sembilan dari mereka bersenjata waktu mereka berpisah malam itu.
182:2.4 (1966.4) Kekesalan tentang Yudas yang menjadi pengkhianat pada waktu itu menutup segala sesuatu yang lain dalam benak para rasul. Komentar Guru mengacu pada Yudas, yang diucapkan dalam doa terakhir, membuka mata mereka terhadap kenyataan bahwa ia telah meninggalkan mereka.
182:2.5 (1966.5) Setelah kedelapan rasul pada akhirnya pergi ke kemah-kemah mereka dan sementara Petrus, Yakobus, dan Yohanes sedang menunggu untuk menerima perintah-perintah Guru, Yesus memanggil Daud Zebedeus, “Kirimkan padaku utusanmu yang paling cepat dan bisa dipercaya.” Ketika Daud membawa pada Guru seorang yang bernama Yakub, yang dahulu pernah menjadi seorang pelari pada jasa kurir semalaman antara Yerusalem dan Betsaida, Yesus, berkata padanya: “Secepat-cepatnya, pergilah kepada Abner di Filadelfia dan katakan: ‘Guru menyampaikan salam damai kepadamu dan berkata bahwa waktunya telah tiba ketika dia akan diserahkan ke dalam tangan musuh-musuhnya, yang akan membunuhnya, tetapi bahwa dia akan bangkit dari yang mati dan menampakkan diri kepadamu segera, sebelum dia pergi pada Bapa, dan bahwa dia kemudian akan memberi kamu bimbingan sampai pada waktu ketika guru yang baru itu akan datang untuk hidup dalam hatimu.’” Dan setelah Yakub melatih ulang pesan ini sampai Guru puas, Yesus mengutus dia pergi, berkata: “Jangan takut apa yang bisa diperbuat oleh manusia siapapun terhadapmu, Yakub, karena malam ini ada sesosok utusan gaib akan berlari di sisimu.”
182:2.6 (1967.1) Kemudian Yesus berpaling kepada kepala para pengunjung Yunani yang berkemah bersama mereka, dan berkata: “Saudaraku, janganlah gelisah oleh apa yang akan terjadi karena aku telah memperingatkanmu sebelumnya. Anak Manusia akan dibunuh oleh karena hasutan dari musuh-musuhnya, imam-imam kepala dan pemimpin-pemimpin orang Yahudi, tetapi aku akan bangkit untuk berada dengan kamu sebentar sebelum aku pergi ke Bapa. Dan setelah kamu melihat semua ini berlangsung, permuliakanlah Tuhan dan kuatkanlah saudara-saudaramu.”
182:2.7 (1967.2) Dalam keadaan biasa para rasul akan mengucapkan selamat malam pribadi kepada Guru, tetapi malam ini mereka begitu dipenuhi oleh kesadaran mendadak tentang membelotnya Yudas dan begitu dikuasai oleh sifat doa perpisahan Guru yang tidak biasa itu sehingga mereka mendengarkan salam selamat tinggalnya dan pergi dengan diam.
182:2.8 (1967.3) Yesus memang mengatakan ini pada Andreas selagi ia meninggalkannya malam itu: “Andreas, lakukan apa yang kamu bisa untuk mempertahankan saudara-saudaramu tetap bersama-sama sampai aku datang lagi kepadamu setelah aku minum cawan ini. Kuatkanlah saudara-saudaramu, dengan memperhatikan apa yang aku telah beritahukan padamu semuanya. Damai besertamu.”
182:2.9 (1967.4) Tidak ada di antara para rasul yang mengharapkan sesuatu yang tidak biasa terjadi malam itu karena telah demikian larut malam. Mereka berusaha tidur supaya mereka bisa bangun pagi-pagi dan bersiap untuk yang terburuk. Mereka berpikir bahwa imam-imam kepala akan berusaha menahan Guru mereka pagi-pagi karena tidak ada pekerjaan sekuler yang pernah dilakukan setelah siang hari pada hari persiapan untuk Paskah itu. Hanya Daud Zebedeus dan Yohanes Markus yang mengerti bahwa musuh-musuh Yesus sedang datang bersama Yudas pada malam itu juga.
182:2.10 (1967.5) Daud telah mengatur untuk melakukan penjagaan malam itu pada jalan setapak bagian atas yang menuju ke jalan Betania-Yerusalem, sedangkan Yohanes Markus akan mengawasi sepanjang jalan yang naik melalui Kidron ke Getsemani. Sebelum Daud pergi ke tugas pos pengawasan yang ia pikul sendiri itu, ia mengucapkan selamat berpisah kepada Yesus, mengatakan: “Guru, aku telah mendapat sukacita besar dalam pelayananku bersama engkau. Saudara-saudaraku adalah rasul-rasulmu, tetapi aku telah berbahagia melakukan hal-hal lebih remeh yang perlu dilakukan, dan aku akan kehilangan engkau dengan segenap hatiku jika engkau pergi.” Maka kata Yesus pada Daud: “Daud, anakku, orang lain telah melakukan apa yang diperintahkan untuk mereka lakukan, tetapi pelayanan ini kamu telah kerjakan dari hatimu sendiri, dan aku selama ini tahu pengabdianmu. Kamu, juga, pada suatu hari nanti akan melayani bersama aku dalam kerajaan yang kekal.”
182:2.11 (1967.6) Dan kemudian, saat ia bersiap untuk mengawasi jalan setapak bagian atas, Daud berkata kepada Yesus: “Engkau tahu, Guru, aku meminta keluargamu datang, dan aku mendapat pesan dari seorang utusan bahwa mereka malam ini di Yerikho. Mereka akan ada di sini besok pagi-pagi sebelum siang karena akan berbahaya bagi mereka untuk lewat jalan berdarah itu pada waktu malam.” Dan Yesus, memandang kepada Daud, hanya berkata: “Biarlah demikian, Daud.”
182:2.12 (1967.7) Setelah Daud menaiki Bukit Zaitun, Yohanes Markus menempati tugas jaganya dekat jalan yang berada di sisi sungai kecil yang turun ke Yerusalem. Dan Yohanes akan tetap di pos ini seandainya bukan karena keinginannya yang besar untuk berada dekat Yesus dan untuk mengetahui apa yang sedang terjadi. Tak lama setelah Daud meninggalkannya, dan ketika Yohanes Markus mengamati Yesus menarik diri, bersama dengan Petrus, Yakobus, dan Yohanes, ke sebuah celah yang berdekatan, ia begitu dikuasai oleh gabungan antara pengabdian dan keingin-tahuan sehingga ia meninggalkan pos jaganya dan mengikuti mereka, menyembunyikan dirinya dalam semak-semak, dari tempat itu dia melihat dan mendengar semua yang berlangsung selama saat-saat terakhir di taman, dan tepat sebelum Yudas dan penjaga-penjaga bersenjata muncul untuk menangkap Yesus.
182:2.13 (1968.1) Sementara semua ini berlangsung di perkemahan Guru, Yudas Iskariot sedang rapat dengan perwira penjaga bait suci, yang telah mengumpulkan orang-orangnya sebagai persiapan untuk berangkat, di bawah kepemimpinan si pengkhianat, untuk menangkap Yesus.
182:3.1 (1968.2) Setelah semuanya tenang dan sunyi di sekitar perkemahan, Yesus, mengajak Petrus, Yakobus, dan Yohanes, pergi naik sedikit ke suatu celah yang berdekatan dimana dia telah sering sebelumnya pergi untuk berdoa dan bersekutu. Ketiga rasul tak terhindarkan lagi melihat bahwa dia tertekan dengan sedihnya; tak pernah sebelumnya mereka menyaksikan Guru mereka menjadi begitu berbeban-berat dan berduka. Ketika mereka sampai pada tempat beribadahnya, dia menyuruh ketiganya duduk dan berjaga dengan dia sementara dia pergi kira-kira sepelemparan batu untuk berdoa. Dan setelah dia bersujud, dia berdoa: “Bapaku, aku datang ke dalam dunia ini untuk melakukan kehendak-Mu, dan begitulah aku. Aku tahu bahwa jamnya telah tiba untuk meletakkan kehidupan dalam daging ini, dan aku tidak menciut karena hal itu, namun aku mau tahu apakah itu kehendakmu agar aku minum cawan ini. Kirimkan aku kepastian supaya aku akan menyenangkan Engkau dalam kematianku, seperti juga dalam kehidupanku.”
182:3.2 (1968.3) Guru tetap dalam sikap berdoa untuk beberapa saat, dan kemudian, beralih kepada tiga rasul, dia menjumpai mereka tidur lelap, karena mata mereka berat dan mereka tidak kuat untuk tetap bangun. Sambil Yesus membangunkan mereka, dia berkata: “Hai! tidakkah kalian dapat berjaga dengan aku sekalipun satu jam saja? Tidak dapatkah kalian melihat bahwa jiwaku teramat sangat sedih, seperti mau mati, dan bahwa aku sangat membutuhkan pertemananmu?” Setelah ketiganya terbangun dari tidur mereka, Guru pergi menyendiri lagi dan, berbaring di tanah, berdoa lagi: “Bapa, aku tahu itu mungkin untuk menghindari cawan ini—semua hal itu mungkin bersama Engkau—namun aku telah datang untuk melakukan kehendak-Mu, dan walaupun ini adalah cawan yang lebih pahit, aku akan meminumnya jika itu adalah kehendak-Mu.” Dan setelah dia berdoa seperti itu, sesosok malaikat yang perkasa turun di sisinya, dan berbicara kepadanya, menyentuh dia dan menguatkan dia.
182:3.3 (1968.4) Ketika Yesus kembali untuk berbicara dengan ketiga rasulnya, dia menjumpai mereka tidur lelap lagi. Dia membangunkan mereka, berkata: “Dalam jam seperti ini aku perlu agar kalian berjaga dan berdoa dengan aku—lebih lagi kalian perlu berdoa agar kalian tidak masuk dalam pencobaan—lalu mengapa kalian tidur ketika aku meninggalkan kalian?”
182:3.4 (1968.5) Dan kemudian, untuk ketiga kalinya, Guru menarik diri dan berdoa: “Bapa, Engkau melihat rasul-rasulku yang sedang tidur; kasihanilah mereka. Roh itu memang ingin, tetapi daging itu lemah. Dan sekarang, ya Bapa, jika cawan ini tidak mungkin berlalu, maka aku akan meminumnya. Bukan kehendakku, tapi kehendak-Mu, yang jadi.” Dan setelah dia selesai berdoa, dia berbaring lemah sebentar di tanah. Ketika dia bangun dan kembali pada rasul-rasulnya, sekali lagi dia menjumpai mereka terlelap. Dia memeriksa mereka dan, dengan sikap tubuh mengasihani, dengan lembut berkata: “Tidurlah sekarang dan beristirahatlah; waktu untuk keputusan sudah lewat. Saatnya kini atas kita ketika Anak Manusia akan dikhianati ke dalam tangan musuh-musuhnya.” Sambil dia mengulurkan tangan ke bawah untuk mengguncang mereka supaya dapat membangunkan mereka, dia berkata: “Bangunlah, marilah kita kembali ke perkemahan, karena, lihatlah, dia yang mengkhianati aku sudah dekat, dan saatnya telah tiba ketika kawananku akan dicerai-beraikan. Namun aku telah memberitahukan kamu tentang hal-hal ini.”
182:3.5 (1968.6) Selama bertahun-tahun Yesus hidup di antara para pengikutnya, mereka telah, memang, memiliki banyak bukti tentang kodrat ilahinya, tetapi baru sekarang mereka akan menyaksikan bukti-bukti baru tentang kemanusiaannya. Tepat sebelum yang terbesar dari semua pewahyuan tentang keilahiannya, yaitu kebangkitannya, haruslah kini datang bukti terbesar dari kodrat kemanusiaannya, yaitu penghinaan dan penyalibannya.
182:3.6 (1969.1) Tiap kali dia berdoa di taman, kemanusiaannya semakin kokoh memegang dengan iman terhadap keilahiannya; kehendak manusiawinya lebih sepenuhnya menjadi satu dengan kehendak ilahi dari Bapanya. Di antara perkataan-perkataan lain yang diucapkan oleh malaikat perkasa itu ada pesan bahwa Bapa menginginkan Anak-Nya untuk mengakhiri penganugerahan buminya dengan melewati pengalaman kematian makhluk sama seperti semua makhluk fana harus mengalami penghancuran jasmani ketika berpindah dari keberadaan waktu menuju ke kemajuan kekekalan.
182:3.7 (1969.2) Awalnya pada malam itu tampaknya tidak tampak terlalu sulit untuk meminum cawan itu, tetapi ketika manusia Yesus mengucapkan selamat tinggal pada rasul-rasulnya dan menyuruh mereka beristirahat, ujian itu menjadi lebih mengerikan. Yesus mengalami pasang surut perasaan alami yang biasa pada semua pengalaman manusia, dan baru sekarang dia merasa letih karena kerja, kelelahan karena jam-jam lama kerja berat dan kecemasan menyakitkan mengenai keselamatan rasul-rasulnya. Walaupun tidak ada manusia yang dapat memberanikan diri untuk memahami pemikiran-pemikiran dan perasaan-perasaan Anak Tuhan yang berinkarnasi pada waktu yang seperti ini, kami tahu bahwa dia menanggung penderitaan hebat dan menderita kesedihan yang tidak terkatakan, karena keringat mengalir jatuh dari wajahnya dalam tetesan-tetesan besar. Dia akhirnya diyakinkan bahwa Bapa bermaksud untuk membiarkan peristiwa-peristiwa alami untuk berlangsung; dia sepenuhnya bertekad untuk sama sekali tidak menggunakan kuasa berdaulatnya sebagai pemimpin tertinggi sebuah alam semesta untuk menyelamatkan dirinya sendiri.
182:3.8 (1969.3) Kawanan yabg berkumpul dari suatu ciptaan luas kini melayang-layang di atas adegan ini di bawah komando gabungan sementara Gabriel dan Pelaras Dipersonalisasinya Yesus. Panglima-panglima divisi pasukan surga ini telah berulang kali diperingatkan agar tidak campur tangan dengan kejadian-kejadian di bumi ini kecuali Yesus sendiri memerintahkan mereka untuk ikut campur.
182:3.9 (1969.4) Pengalaman berpisah dengan para rasul adalah suatu tekanan besar pada hati manusiawi Yesus; dukacita kasih ini menekan keras dia dan membuatnya lebih sulit untuk menghadapi kematian yang dia tahu betul telah menunggu dia. Dia menyadari betapa lemah dan betapa bodohnya rasul-rasulnya itu, dan dia amat kuatir meninggalkan mereka. Dia tahu betul bahwa waktu kepergiannya telah tiba, namun hati manusiawinya rindu untuk menemukan apakah ada kemungkinan suatu jalan keluar yang masuk akal dari keadaan buruk penderitaan dan dukacita yang mengerikan ini. Dan setelah dicari jalan keluarnya seperti itu, dan gagal, maka dia bersedia meminum cawan itu. Pikiran ilahi Mikhael tahu bahwa dia telah melakukan yang terbaik untuk dua belas rasul; tetapi hati manusiawi Yesus berharap bahwa barangkali dapat dilakukan lebih lagi bagi mereka sebelum mereka ditinggalkan sendirian di dalam dunia. Hati Yesus remuk redam; dia benar-benar mengasihi saudara-saudaranya. Dia terasing dari keluarga kandungnya; satu dari rekan pilihannya mengkhianati dia. Bangsa ayahnya Yusuf telah menolak dia dan dengan demikian memeteraikan takdir buruk mereka sebagai suatu bangsa dengan misi khusus di atas bumi. Jiwanya tersiksa oleh kasih yang tertahan dan rahmat yang ditolak. Saat ini sungguh satu dari saat-saat buruk manusia ketika segala sesuatu kelihatan menimpa dengan kekejaman yang meremukkan dan penderitaan yang mengerikan.
182:3.10 (1969.5) Kemanusiaan Yesus tidak mati rasa pada situasi kesepian sendirian, aib di mata publik, dan pergerakan yang kelihatan gagal ini. Semua sentimen ini menindihnya dengan bobot berat yang tak dapat diuraikan. Dalam dukacita besar ini pikirannya kembali pada masa-masa kecil di Nazaret dan pada pekerjaan awalnya di Galilea. Pada waktu ujian hebat ini muncul dalam pikirannya banyak adegan-adegan menyenangkan dari pelayanannya di bumi. Dan dari kenangan-kenangan lama di Nazaret, Kapernaum, Gunung Hermon, dan matahari terbit dan terbenam di laut Galilea yang berkilauan itu, dia menenangkan dirinya sambil dia membuat hati manusiawinya kuat dan siap untuk menghadapi si pengkhianat yang akan begitu segera mengkhianati dia.
182:3.11 (1970.1) Sebelum Yudas dan para prajurit tiba, Guru telah sepenuhnya memperoleh kembali pengendalian diri seperti biasanya; roh telah berjaya atas daging; iman telah menegaskan dirinya atas semua kecenderungan manusia untuk takut atau menyimpan bimbang. Ujian tertinggi terhadap kesadaran penuh dari kodrat manusiawi telah dihadapi dan dilewati dengan memuaskan. Sekali lagi Anak Manusia disiapkan untuk menghadapi musuh-musuhnya dengan ketenangan hati dan dalam keyakinan penuh bahwa dirinya tidak terkalahkan sebagai seorang manusia yang tanpa syarat berbakti untuk melakukan kehendak Bapanya.
Buku Urantia
Makalah 183
183:0.1 (1971.1) SETELAH akhirnya Yesus membangunkan Petrus, Yakobus, dan Yohanes, dia menyarankan agar mereka pergi ke kemah mereka dan berusaha tidur sebagai persiapan untuk tugas-tugas esok hari. Namun kali ini ketiga rasul itu terjaga penuh; mereka telah disegarkan oleh tidur singkat mereka, dan selain itu, mereka tergugah dan terbangun oleh kedatangan di tempat itu dua utusan yang gaduh yang menanyakan Daud Zebedeus dan dengan segera pergi mencarinya ketika Petrus memberitahu mereka dimana dia berjaga.
183:0.2 (1971.2) Meskipun delapan dari para rasul itu tidur nyenyak, orang-orang Yunani yang berkemah di sisi mereka lebih takut akan masalah, begitu rupa sehingga mereka telah menempatkan seorang pengawal jaga untuk memberikan tanda bahaya seandainya muncul bahaya. Ketika kedua utusan ini buru-buru masuk perkemahan, pengawal Yunani ini kemudian membangunkan semua sesama teman sebangsanya, yang berhamburan keluar dari kemah-kemah mereka, berpakaian dan bersenjata lengkap. Seluruh perkemahan kini terbangun kecuali delapan rasul. Petrus ingin memanggil rekan-rekannya, tetapi Yesus dengan jelas melarang dia. Guru dengan lembut menasihati mereka semuanya untuk kembali ke kemah-kemah mereka, namun mereka enggan untuk menuruti sarannya.
183:0.3 (1971.3) Karena gagal untuk membubarkan para pengikutnya, Guru meninggalkan mereka dan berjalan turun ke arah tempat pemerasan zaitun dekat pintu masuk Taman Getsemani. Meskipun tiga rasul, orang-orang Yunani, dan anggota-anggota perkemahan yang lain ragu-ragu untuk segera mengikuti dia, Yohanes Markus buru-buru berkeliling melalui pohon-pohon zaitun dan menyembunyikan dirinya dalam sebuah gudang kecil dekat tempat pemerasan zaitun. Yesus menarik diri dari perkemahan dan dari teman-temannya supaya para penangkapnya, ketika mereka tiba, bisa menahan dia tanpa mengganggu rasul-rasulnya. Guru kuatir membuat rasul-rasulnya terbangun dan hadir pada waktu penangkapannya agar jangan sampai pemandangan Yudas mengkhianati dia itu akan begitu membangkitkan permusuhan mereka sehingga mereka akan melawan para prajurit dan akan dibawa ke dalam tahanan bersama dia. Dia kuatir bahwa, jika mereka akan ditahan bersama dia, mereka mungkin tewas juga bersama dia.
183:0.4 (1971.4) Meskipun Yesus tahu bahwa rencana untuk kematiannya berasal dari dewan-dewan para pemimpin Yahudi, dia juga sadar bahwa semua rancangan jahat tersebut mendapat persetujuan penuh dari Lucifer, Satan, dan Kaligastia. Dan dia tahu betul bahwa pemberontak-pemberontak di alam ini akan juga senang melihat semua para rasul dibunuh bersama dia.
183:0.5 (1971.5) Yesus duduk, sendirian, di tempat pemerasan zaitun, dimana dia menunggu kedatangan si pengkhianat, dan dia dilihat pada waktu ini hanya oleh Yohanes Markus dan kawanan pengamat-pengamat selestial yang tak terhitung jumlahnya.
183:1.1 (1971.6) Ada bahaya besar salah-pengertian makna banyak perkataan dan banyak peristiwa yang bertalian dengan akhir perjalanan hidup Guru dalam daging. Perlakuan kejam terhadap Yesus oleh para pelayan yang bodoh dan para serdadu yang kebal perasaan itu, pelaksanaan pengadilannya yang tidak adil, dan sikap tanpa perasaan dari mereka yang jabatannya pemimpin agama, haruslah tidak dikelirukan dengan fakta bahwa Yesus, yang dalam kesabaran tunduk pada semua penderitaan dan penghinaan ini, benar-benar sedang melakukan kehendak Bapa di Firdaus. Hal itu, memang dan dalam kebenaran, adalah kehendak Bapa bahwa Anak-Nya harus meminum sampai penuh cawan pengalaman manusia fana, dari kelahiran sampai kematian, tetapi Bapa di surga sama sekali tidak menghasut perilaku biadab dari mereka yang dianggap manusia beradab yang demikian brutal menyiksa Guru dan yang demikian mengerikan menimpakan penghinaan berturut-turut ke atas dirinya yang tak melawan itu. Pengalaman-pengalaman yang tidak manusiawi dan mengejutkan yang Yesus pikul dalam saat-saat akhir kehidupan manusianya itu dalam pengertian apapun adalah bukan suatu bagian dari kehendak ilahi Bapa, yang mana sifat manusiawi Yesus telah berjanji (dengan begitu berkemenangan) untuk melakukannya pada waktu penyerahan akhir manusia kepada Tuhan seperti ditunjukkan dalam doa tiga kali yang dia sampaikan di taman sementara rasul-rasulnya yang letih itu tidur karena kehabisan tenaga fisik.
183:1.2 (1972.1) Bapa di surga menginginkan Putra anugerah itu untuk mengakhiri perjalanan karier buminya secara alami, sama seperti semua manusia fana harus mengakhiri hidup mereka di bumi dan dalam daging. Pria dan wanita biasa tidak dapat berharap memiliki saat-saat terakhir mereka di bumi dan episode kematian yang mengikutinya dipermudah oleh suatu perkecualian khusus. Oleh sebab itu, Yesus memilih untuk menyerahkan kehidupannya dalam daging dengan cara yang sesuai dengan berlakunya peristiwa-peristiwa alami, dan dia dengan teguh menolak untuk melepaskan dirinya dari cengkeraman keji dari suatu konspirasi jahat peristiwa-peristiwa tidak manusiawi, yang melanda dengan kepastian menakutkan, menuju penghinaan yang tidak bisa dipercaya dan kematiannya yang memalukan itu. Semua perwujudan kebencian yang mengejutkan dan pertunjukan kekejaman yang tak terduga ini adalah pekerjaan dari orang-orang jahat dan manusia-manusia bejat. Tuhan di surga tidak menghendakinya, demikian pula musuh-musuh utama Yesus tidak memerintahkan hal itu, meskipun mereka berbuat banyak untuk memastikan bahwa manusia yang tidak berpikir dan yang jahat itu akan menolak Putra anugerah seperti itu. Bahkan bapa dosa memalingkan wajahnya dari horor mengerikan dari adegan penyaliban.
183:2.1 (1972.2) Setelah Yudas secara begitu mendadak meninggalkan meja sementara sedang makan Perjamuan Terakhir, ia pergi langsung ke rumah sepupunya, dan kemudian keduanya pergi langsung kepada kapten penjaga bait suci. Yudas minta kapten itu mengumpulkan para penjaga dan memberitahukan bahwa ia siap untuk membawa mereka kepada Yesus. Yudas telah sampai di tempat kejadian sedikit lebih cepat sebelum waktu ia diharapkan tiba, sehingga terjadi beberapa penundaan pada waktu berangkat ke rumah Markus, dimana Yudas berharap menemukan Yesus masih berbincang-bincang dengan para rasul. Guru dan sebelas rasul meninggalkan rumah Markus Elia lima belas menit penuh sebelum si pengkhianat dan para penjaga itu tiba. Pada waktu para penangkap mencapai rumah Markus, Yesus dan sebelas sudah jauh di luar tembok kota dan dalam perjalanan ke perkemahan Bukit Zaitun.
183:2.2 (1972.3) Yudas sangat gelisah oleh kegagalannya menemukan Yesus di rumah kediaman Markus dan dalam kelompok sebelas orang, yang hanya dua dari mereka yang bersenjata untuk melawan. Dia kebetulan tahu bahwa, pada sore hari ketika mereka meninggalkan perkemahan, hanya Simon Petrus dan Simon Zelot yang menyandang pedang; Yudas telah berharap untuk mengambil Yesus ketika kota itu tenang, dan ketika hanya sedikit kesempatan untuk perlawanan. Si pengkhianat kuatir bahwa, jika ia menunggu mereka kembali ke perkemahan mereka, lebih dari enam puluh murid setia akan dijumpai, dan dia juga tahu bahwa Simon Zelot memiliki banyak persediaan senjata dalam simpanannya. Yudas menjadi makin gelisah ketika ia merenungkan bagaimana sebelas rasul setia akan membencinya, dan ia takut mereka semua akan berusaha membunuhnya. Dia bukan hanya tidak setia, namun seorang yang sungguh pengecut di hatinya.
183:2.3 (1973.1) Ketika mereka gagal menemukan Yesus di ruangan atas, Yudas minta kapten penjaga untuk kembali ke bait suci. Pada saat ini para pemimpin telah mulai berkumpul di rumah imam kepala sebagai persiapan untuk menerima Yesus, mengingat tawar-menawar mereka dengan si pengkhianat menyuruh Yesus ditangkap menjelang tengah malam hari itu. Yudas menjelaskan pada rekan-rekannya bahwa mereka telah luput menangkap Yesus di rumah Markus, dan bahwa akan diperlukan pergi ke Getsemani untuk menangkap dia. Si pengkhianat kemudian melanjutkan mengatakan bahwa lebih dari enam puluh pengikut setia ada berkemah bersama dia, dan bahwa mereka semua bersenjata lengkap. Para penguasa Yahudi mengingatkan Yudas bahwa Yesus telah selalu mengajarkan untuk tidak melawan, tetapi Yudas menjawab bahwa mereka tidak dapat memastikan bahwa semua pengikut Yesus mematuhi ajaran tersebut. Dia sebenarnya menguatirkan dirinya sendiri dan oleh sebab itu memberanikan diri untuk minta satu kompi empat puluh pasukan bersenjata. Karena pihak berwenang Yahudi tidak memiliki pasukan bersenjata demikian dalam kewenangan hukum mereka, maka mereka langsung pergi ke benteng Antonia dan meminta komandan Romawi untuk memberikan mereka pasukan ini; namun ketika komandan itu tahu bahwa mereka berniat untuk menahan Yesus, ia langsung menolak untuk mengabulkan permintaan mereka dan menyerahkan pada perwira yang lebih tinggi dari dia. Dengan cara ini lebih dari satu jam dihabiskan pergi dari satu pejabat ke pejabat yang lain sampai mereka akhirnya terpaksa pergi pada Pilatus sendiri agar memperoleh izin menggunakan pasukan Romawi bersenjata. Sudah larut malam ketika mereka sampai ke rumah Pilatus, dan ia telah tidur dalam kamar pribadinya bersama istrinya. Dia enggan untuk berbuat apapun dalam urusan itu, apalagi sejak istrinya minta dia untuk tidak mengabulkan permohonan itu. Namun berhubung pejabat kepala Sanhedrin Yahudi hadir dan menyampaikan permohonan pribadi untuk membantu hal ini, sang gubernur berpikir bahwa adalah bijaksana untuk mengabulkan permohonan ini, berpikir bahwa dia belakangan dapat membetulkan kesalahan yang mungkin mereka lakukan.
183:2.4 (1973.2) Oleh karena itu, ketika Yudas Iskariot berangkat dari bait suci, sekitar pukul setengah dua belas malam, ia disertai oleh lebih dari enam puluh orang—para penjaga bait suci, tentara Romawi, dan pelayan-pelayan imam kepala dan penguasa yang ingin tahu.
183:3.1 (1973.3) Ketika rombongan tentara dan penjaga bersenjata ini, yang membawa obor-obor dan pelita-pelita, mendekati taman, Yudas melangkah terpisah jauh di depan barisan agar ia bisa siap dengan cepat mengenali Yesus sehingga para penangkap dapat dengan mudah menahan dia sebelum rekan-rekannya dapat berkumpul untuk membela dia. Dan masih ada lagi alasan satu lagi mengapa Yudas memilih untuk di depan mendahului musuh-musuh Guru: Dia berpikir akan kelihatannya bahwa dia sampai di tempat kejadian mendahului pasukan sehingga para rasul dan yang lain yang berkumpul sekitar Yesus mungkin tidak secara langsung menghubungkan dirinya dengan penjaga bersenjata yang mengikuti dia di belakangnya. Yudas bahkan berpikir untuk berpura-pura seperti sedang terburu-buru untuk memperingatkan mereka tentang kedatangan para penangkap, tetapi rencananya ini digagalkan oleh salam yang membuyarkan dari Yesus terhadap si pengkhianat itu. Meskipun Guru berbicara pada Yudas dengan ramah, dia memberi salam kepadanya sebagai seorang pengkhianat.
183:3.2 (1973.4) Segera setelah Petrus, Yakobus, dan Yohanes, dengan sekitar tiga puluh rekan perkemahan mereka, melihat barisan bersenjata dengan obor-obor melingkari punggung bukit, mereka tahu bahwa serdadu-serdadu ini datang untuk menangkap Yesus, dan mereka semua menyerbu turun ke dekat tempat pemerasan zaitun dimana Guru sedang duduk sendirian dalam sinar rembulan. Saat rombongan tentara mendekat dari satu sisi, tiga rasul dan rekan-rekan mereka mendekat dari sisi lain. Sewaktu Yudas melangkah ke depan untuk menyapa Guru, di sanalah kedua kelompok itu berdiri, tanpa gerak, dengan Guru di antara mereka dan Yudas bersiap untuk memberikan ciuman pengkhianatan di keningnya.
183:3.3 (1974.1) Harapan si pengkhianat itu adalah agar dia bisa, setelah memimpin para penjaga ke Getsemani, hanya menunjukkan Yesus kepada para serdadu itu, atau paling banyak memenuhi janji untuk memberi salam kepadanya dengan sebuah ciuman, dan kemudian dengan cepat mundur dari tempat kejadian. Yudas sangat takut bahwa para rasul akan semua hadir, dan bahwa mereka akan memusatkan serangan mereka ke atasnya sebagai hukuman untuk keberaniannya mengkhianati guru terkasih mereka. Tetapi ketika Guru menyalami dia sebagai seorang pengkhianat, dia menjadi demikian bingung sehingga dia tidak berusaha untuk melarikan diri.
183:3.4 (1974.2) Yesus membuat satu usaha terakhir untuk menyelamatkan Yudas dari benar-benar mengkhianati dia dengan cara, sebelum si pengkhianat dapat mencapai dia, dia melangkah ke samping dan, menyapa prajurit yang paling depan di sebelah kiri, kapten prajurit Romawi, berkata: “Siapa yang kamu cari?” Kapten itu menjawab, “Yesus dari Nazaret.” Kemudian Yesus segera melangkah maju ke depan perwira itu, dan, sambil berdiri di sana dengan keagungan tenang dari Tuhan semua ciptaan ini, dia berkata, “Akulah dia.” Banyak dari barisan bersenjata ini telah mendengar Yesus mengajar di bait suci, yang lain telah mengetahui tentang perbuatan-perbuatannya yang perkasa, dan ketika mereka mendengar dia demikian berani mengumumkan jatidirinya, mereka yang di baris depan tiba-tiba jatuh ke belakang. Mereka dikuasai oleh keterkejutan pada pengumuman identitasnya yang tenang dan agung itu. Oleh sebab itu, tidak perlu bagi Yudas untuk melanjutkan rencana pengkhianatannya. Guru telah dengan berani mengungkapkan dirinya kepada musuh-musuhnya, dan mereka dapat membawanya tanpa bantuan Yudas. Tetapi si pengkhianat itu harus berbuat sesuatu untuk mempertanggung-jawabkan kehadirannya dengan barisan bersenjata ini, dan selain itu, ia ingin membuat suatu tontonan untuk melaksanakan perannya terhadap perjanjian pengkhianatan dengan pemimpin-pemimpin orang Yahudi, agar memenuhi syarat untuk hadiah dan kehormatan besar yang dia percaya akan ditimbunkan ke atasnya sebagai imbalan bagi janjinya untuk menyerahkan Yesus ke dalam tangan mereka.
183:3.5 (1974.3) Ketika para serdadu penjaga pulih kembali dari goncangan pertama mereka pada waktu melihat Yesus dan pada bunyi suaranya yang tidak biasa itu, dan saat para rasul dan murid makin mendekat, Yudas melangkah maju kepada Yesus dan, sambil mendaratkan sebuah ciuman di keningnya, berkata, “Salam, Tuan dan Guru.” Dan saat Yudas memeluk Gurunya seperti itu, Yesus berkata, “Teman, apa tidak cukup berbuat ini! Apakah kamu pun mengkhianati Anak Manusia dengan sebuah ciuman?”
183:3.6 (1974.4) Para rasul dan murid benar-benar terpana oleh apa yang mereka lihat. Untuk sesaat tidak ada yang bergerak. Kemudian Yesus, melepaskan dirinya dari pelukan pengkhianatan Yudas, melangkah maju kepada para penjaga dan prajurit dan bertanya lagi, “Siapa yang kamu cari?” Dan lagi si perwira itu berkata, “Yesus dari Nazaret.” Dan lagi jawab Yesus: “Aku telah memberitahu kamu bahwa akulah dia. Sebab itu, jika kamu mencari aku, biarkan yang lain ini pergi. Aku siap pergi bersamamu.”
183:3.7 (1974.5) Yesus siap kembali ke Yerusalem dengan para penjaga, dan kapten para prajurit juga bersedia membiarkan tiga rasul dan rekan-rekan mereka pergi masing-masing dengan damai. Tetapi sebelum mereka dapat berangkat, sementara Yesus berdiri di sana menunggu perintah kapten, seorang yang bernama Malkhus, pengawal orang Syria dari imam kepala, melangkah maju kepada Yesus dan bersiap untuk mengikat tangan-tangannya di belakang punggungnya, meskipun panglima Romawi tidak memerintahkan agar Yesus diikat seperti itu. Ketika Petrus dan rekan-rekannya melihat Guru mereka menjadi sasaran penghinaan ini, mereka tidak dapat lagi lebih lama menahan diri mereka. Petrus mencabut pedangnya dan dengan yang lainnya menyerbu ke depan untuk menyerang Malkhus. Namun sebelum para serdadu dapat datang untuk membela hamba imam kepala itu, Yesus mengangkat tangan melarang Petrus dan, berbicara dengan tegas, berkata: “Petrus, sarungkan pedangmu. Siapa menggunakan pedang akan binasa oleh pedang. Tidakkah kamu ketahui bahwa adalah kehendak Bapa agar aku minum cawan ini? Dan tidakkah lebih jauh kamu tahu bahwa aku pun dapat sekarang memerintahkan lebih dari dua belas legiun malaikat dan rekan-rekan mereka, yang akan melepaskan aku dari tangan sedikit orang ini?”
183:3.8 (1975.1) Meskipun Yesus dengan demikian secara efektif menghentikan pameran perlawanan fisik oleh pengikut-pengikutnya ini, hal itu cukup untuk membangkitkan rasa kuatir kapten pasukan, yang kini, dengan bantuan serdadu-serdadunya, memegang kuat Yesus dan dengan cepat membelenggu dia. Dan saat mereka mengikat tangannya dengan tali-tali yang kuat, Yesus berkata pada mereka: “Mengapa kalian keluar melawan aku dengan pedang dan dengan perisai seperti jika menangkap seorang perampok? Aku sehari-hari bersama kalian dalam bait suci, di depan umum mengajar orang-orang, dan kalian tidak berupaya menangkap aku.”
183:3.9 (1975.2) Setelah Yesus diikat, sang kapten, kuatir bahwa pengikut-pengikut Guru mungkin berupaya untuk menyelamatkan dia, memberi perintah agar mereka ditangkap; tetapi para serdadu tidak cukup cepat karena, setelah mendengar perintah kapten untuk menahan mereka; pengikut-pengikut Yesus lari terburu-buru kembali ke ngarai. Sepanjang waktu ini Yohanes Markus tetap bersembunyi dalam gudang yang berdekatan. Ketika para penjaga mulai berangkat kembali ke Yerusalem bersama Yesus, Yohanes Markus berusaha untuk menyelinap keluar dari gudang agar dapat menyusul para rasul dan murid yang melarikan diri itu; namun tepat sewaktu dia muncul, yang terakhir dari para prajurit yang kembali dari mengejar para murid yang lari itu sedang lewat di dekatnya dan, melihat orang muda dalam mantel katun ini, prajurit itu mengejar dia, hampir menangkapnya. Kenyataannya, prajurit itu cukup dekat ke Yohanes sehingga dapat memegang mantelnya, namun pemuda ini melepaskan dirinya dari pakaian itu, lolos dengan telanjang sementara si prajurit memegang mantel yang kosong. Yohanes Markus berlari secepat-cepatnya ke Daud Zebedeus di jalan setapak atas. Setelah ia memberitahu Daud apa yang telah terjadi, mereka berdua tergesa-gesa kembali ke kemah-kemah para rasul yang sedang tidur dan memberitahukan kedelapannya tentang pengkhianatan dan penangkapan Guru.
183:3.10 (1975.3) Kira-kira pada waktu delapan rasul itu sedang dibangunkan, mereka yang telah lari ke ngarai kembali, dan mereka semua berkumpul dekat tempat pemerasan zaitun untuk mendebatkan apa yang harus dilakukan. Sementara itu, Simon Petrus dan Yohanes Zebedeus, yang telah bersembunyi di antara pohon-pohon zaitun, telah pergi mengikuti gerombolan prajurit, penjaga, dan pelayan, yang kini membawa Yesus kembali ke Yerusalem seperti kalau mereka membawa seorang penjahat yang berbahaya. Yohanes mengikuti dekat di belakang kerumunan, tetapi Petrus mengikuti dari kejauhan. Setelah Yohanes Markus lolos dari cengkaman prajurit itu, ia melengkapi dirinya dengan sebuah jubah yang ia temukan dalam kemah Simon Petrus dan Yohanes Zebedeus. Dia menduga para penjaga akan membawa Yesus ke rumah Hanas, pensiunan imam besar; maka dia berputar melewati pinggiran melalui kebun-kebun zaitun dan berada di depan orang banyak, bersembunyi dekat jalan masuk ke gerbang istana imam besar.
183:4.1 (1975.4) Yakobus Zebedeus mendapati dirinya terpisah dari Simon Petrus dan saudaranya Yohanes, maka dia bergabung dengan rasul-rasul yang lain dan rekan-rekan perkemahan mereka di tempat pemerasan zaitun untuk merundingkan apa yang harus dilakukan melihat ditangkapnya Yesus itu.
183:4.2 (1975.5) Andreas telah dibebaskan dari semua tanggung jawab pengelolaan kelompok rekan-rekan rasulnya; maka dari itu, dalam krisis yang terbesar dalam hidup mereka ini, ia diam saja. Setelah diskusi informal pendek, Simon Zelot berdiri di atas dinding batu tempat pemerasan zaitun dan, membuat suatu ajakan berapi-api untuk kesetiaan kepada Guru dan tujuan kerajaan, mendesak rekan-rekan rasulnya untuk cepat-cepat mengejar kerumunan dan melakukan penyelamatan Yesus. Sebagian besar kelompok itu hendak mengikuti kepemimpinan agresifnya seandainya bukan karena nasihat Natanael, yang berdiri saat Simon selesai bicara dan mengingatkan mereka pada ajaran Yesus yang berulang kali itu agar tidak melawan. Dia lebih lanjut mengingatkan mereka bahwa Yesus telah memerintahkan mereka malam itu juga supaya mereka memelihara hidup mereka hingga waktu ketika mereka akan pergi ke dunia untuk memberitakan kabar baik injil tentang kerajaan surga. dan Natanael dikuatkan dalam pendapat ini oleh Yakobus Zebedeus, yang sekarang bercerita bagaimana Petrus dan yang lain mencabut pedang untuk membela Guru terhadap penangkapan, dan bahwa Yesus menyuruh Simon Petrus dan teman-temannya yang memegang pedang untuk menyarungkan pedang mereka. Matius dan Filipus juga berbicara, namun tidak ada yang jelas datang dari diskusi ini sampai Tomas, meminta perhatian mereka tentang fakta bahwa Yesus telah menasihati Lazarus untuk tidak membiarkan dirinya terancam kematian, menunjukkan bahwa mereka tidak dapat berbuat apa-apa untuk menyelamatkan Guru berhubung karena dia menolak untuk mengijinkan sahabat-sahabatnya membela dia, dan karena dia tetap menghindar dari penggunaan kuasa ilahinya untuk menggagalkan musuh-musuhnya. Tomas meyakinkan mereka untuk berpencar, setiap orang masing-masing, dengan pengetahuan bahwa Daud Zebedeus akan tetap tinggal di perkemahan untuk menyediakan tempat pertukaran berita dan markas para kurir untuk kelompok itu. Pada pukul setengah tiga pagi itu perkemahan ditinggalkan; hanya Daud yang tetap tinggal dengan tiga atau empat kurir, yang lain telah diberangkatkan untuk mendapat informasi seperti tentang kemana Yesus dibawa, dan apa yang akan dilakukan terhadapnya.
183:4.3 (1976.1) Lima dari para rasul, Natanael, Matius, Filipus, dan si kembar, pergi bersembunyi di Betfage dan Betania. Tomas, Andreas, Yakobus, dan Simon Zelot bersembunyi di dalam kota. Simon Petrus dan Yohanes Zebedeus ikut berjalan ke rumah Hanas.
183:4.4 (1976.2) Tidak lama setelah fajar, Simon Petrus mengembara kembali ke perkemahan Getsemani, dengan wajah murung putus-asa yang mendalam. Daud mengirim seorang utusan untuk menemaninya bergabung dengan saudaranya, Andreas, yang ada di rumah Nikodemus di Yerusalem.
183:4.5 (1976.3) Sampai akhir penyaliban itu, Yohanes Zebedeus tetap, seperti yang Yesus suruhkan padanya, untuk selalu ada di dekatnya, dan adalah dia yang memberi informasi pada utusan-utusan Daud dari jam ke jam yang kemudian mereka bawa kepada Daud di perkemahan taman, dan yang kemudian disampaikan lagi kepada para rasul yang bersembunyi dan kepada keluarganya Yesus.
183:4.6 (1976.4) Pastilah, gembala dipukul dan domba tercerai-berai! Meskipun mereka semua samar-samar menyadari bahwa Yesus telah memperingatkan mereka sebelumnya tentang situasi ini, namun mereka terguncang terlalu parah oleh tiba-tiba lenyapnya Guru mereka sehingga tidak dapat menggunakan pikiran mereka secara normal.
183:4.7 (1976.5) Sebentar setelah fajar dan tepat setelah Petrus dikirim untuk bergabung dengan saudaranya, Yudas, adik kandung Yesus, tiba di perkemahan, hampir kehabisan napas dan mendahului sisa keluarga Yesus yang lain, namun hanya mendapat kabar bahwa Guru telah ditahan; dan ia tergesa-gesa kembali lewat jalan Yerikho untuk membawa informasi ini kepada ibunya dan kepada saudara-saudarinya. Daud Zebedeus mengirimkan kabar pada keluarganya Yesus, melalui Yudas, untuk berkumpul di rumah Marta dan Maria di Betania dan berada di sana menunggu berita yang akan dibawa para kurir secara teratur kepada mereka.
183:4.8 (1976.6) Inilah situasinya selama separuh akhir Kamis malam dan jam-jam pagi awal hari Jumat mengenai para rasul, murid-murid utama, dan keluarga bumi Yesus. Dan semua kelompok dan individu ini tetap saling berhubungan satu sama lain oleh layanan kurir yang terus dioperasikan Daud Zebedeus dari markasnya di perkemahan Getsemani.
183:5.1 (1977.1) Sebelum mereka berangkat jauh dari taman bersama Yesus, suatu perselisihan muncul antara kapten penjaga bait suci Yahudi dan kapten kompi pasukan Romawi tentang kemana mereka akan membawa Yesus. Kapten penjaga bait suci memberi perintah agar dia dibawa ke Kayafas, penjabat imam kepala. Kapten tentara Romawi memerintahkan agar Yesus dibawa ke istana Hanas, mantan imam besar dan mertua Kayafas. Dan hal ini ia lakukan karena orang-orang Romawi terbiasa untuk berurusan langsung dengan Hanas dalam semua urusan yang berhubungan dengan penegakan hukum-hukum imamat Yahudi. Dan perintah kapten Romawi itu dipatuhi; mereka membawa Yesus ke rumah Hanas untuk pemeriksaan pendahuluannya.
183:5.2 (1977.2) Yudas berbaris bersama dekat kapten-kapten itu, ikut mendengar semua yang dibicarakan, tetapi tidak ikut dalam perselisihan ini, karena baik kapten Yahudi maupun perwira Romawi itu sama sekali tidak mau bicara kepada si pengkhianat—mereka begitu meremehkannya.
183:5.3 (1977.3) Sekitar waktu ini Yohanes Zebedeus, mengingat instruksi Gurunya untuk tetap selalu ada dekat, cepat-cepat mendekati Yesus saat dia berbaris di antara kedua kapten itu. Komandan penjaga bait suci, melihat Yohanes muncul di samping, berkata pada asistennya: “Bawa orang ini dan ikat dia. Dia adalah satu dari pengikut orang ini.” Namun ketika kapten Romawi mendengar ini, dan, sambil melihat sekeliling, melihat Yohanes, ia memberikan perintah agar rasul itu pindah ke dekatnya dan tidak ada orang yang boleh menganiaya dia. Kemudian kapten Romawi berkata pada kapten Yahudi: “Orang ini bukan seorang pengkhianat atau seorang pengecut. Aku melihat dia dalam taman, dan ia tidak mencabut pedang untuk melawan kita. Dia punya nyali untuk maju untuk berada bersama Gurunya, dan tidak ada yang boleh mengapa-apakan dia. Hukum Romawi mengizinkan bahwa seorang terhukum boleh mempunyai setidaknya satu teman untuk berdiri bersama dia di depan sidang pengadilan, dan orang ini tidak boleh dicegah untuk berdiri di sisi Gurunya, tahanan itu.” Dan ketika Yudas mendengar ini, ia begitu malu dan terhina sehingga ia mundur ke belakang barisan, datang ke istana Hanas sendirian.
183:5.4 (1977.4) Dan hal ini menjelaskan mengapa Yohanes Zebedeus diperbolehkan tetap dekat Yesus sepanjang pengalaman-pengalaman sulit pada malam ini dan hari berikutnya. Orang-orang Yahudi takut untuk berkata apapun pada Yohanes atau menganiaya dia dengan cara apapun karena dia memiliki status seperti seorang penasihat Romawi yang ditunjuk untuk bertindak sebagai pengamat terhadap transaksi-transaksi di pengadilan imamat Yahudi. Posisi istimewa Yohanes itu dibuat makin aman ketika, waktu menyerahkan Yesus pada kapten penjaga bait suci di gerbang istana Hanas, orang Romawi itu memerintahkan asistennya, berkata: “Ikutlah bersama tahanan ini dan pastikan agar orang-orang Yahudi ini tidak membunuh dia tanpa persetujuan Pilatus. Jagalah supaya mereka tidak membunuh dia, dan pastikan supaya temannya ini, orang Galilea itu, diizinkan untuk menunggui dan mengamati semua yang berlangsung.” Demikianlah Yohanes dapat menjadi dekat Yesus terus-menerus sampai waktu kematiannya di kayu salib, meskipun sepuluh rasul yang lain terpaksa tetap dalam persembunyian. Yohanes bertindak di bawah perlindungan orang Romawi, dan orang-orang Yahudi tidak berani menganiaya dia kecuali setelah kematian Guru.
183:5.5 (1977.5) Dan sepanjang jalan ke istana Hanas, Yesus tidak membuka mulutnya. Dari waktu penangkapannya sampai waktu kemunculannya di depan Hanas, Anak Manusia tidak berbicara sepatah katapun.
Buku Urantia
Makalah 184
184:0.1 (1978.1) PARA PERWAKILAN Hanas telah secara rahasia memerintahkan kapten tentara Romawi untuk membawa Yesus langsung ke istana Hanas setelah dia ditangkap. Mantan imam besar ini ingin mempertahankan gengsinya sebagai otoritas imamat utama orang Yahudi. Dia juga memiliki maksud lain menahan Yesus di rumahnya selama beberapa jam, dan itu adalah untuk menyediakan waktu untuk secara resmi mengundang berkumpul dewan pengadilan Sanhedrin. Tidak halal untuk memanggil bersidang pengadilan Sanhedrin sebelum waktu persembahan korban pagi di bait suci, dan korban ini dipersembahkan sekitar pukul tiga pagi.
184:0.2 (1978.2) Hanas mengetahui bahwa sidang pengadilan Sanhedrin sedang menunggu di istana menantunya, Kayafas. Sekitar tiga puluhan anggota Sanhedrin telah berkumpul di rumah imam besar menjelang tengah malam sehingga mereka akan siap untuk mengadili Yesus ketika dia mungkin dibawa ke depan mereka. Hanya saja anggota-anggota yang berkumpul itulah yang menentang secara keras dan terbuka terhadap Yesus dan ajarannya karena diperlukan hanya dua puluh tiga untuk membentuk sidang pengadilan.
184:0.3 (1978.3) Yesus melewatkan sekitar tiga jam di istana Hanas di Bukit Zaitun, tidak jauh dari taman Getsemani, dimana mereka menangkap dia. Yohanes Zebedeus bebas dan aman di dalam istana Hanas tidak hanya karena perkataan kapten Romawi, namun juga karena dia dan saudaranya Yakobus dikenal baik oleh para pelayan yang lebih tua, setelah banyak kali menjadi tamu di istana itu karena sang mantan imam besar itu adalah kerabat jauh ibu mereka, Salome.
184:1.1 (1978.4) Hanas, yang diperkaya oleh pendapatan dari bait suci, menantunya penjabat imam besar, dan karena hubungannya dengan otoritas-otoritas Romawi, memang adalah individu tunggal yang paling berkuasa di seluruh bangsa Yahudi. Dia adalah seorang perencana serta perancang yang licin dan politis. Dia ingin mengatur urusan untuk melenyapkan Yesus ini; dia kuatir untuk mempercayakan pekerjaan yang penting tersebut sepenuhnya pada menantunya yang kasar dan agresif itu. Hanas ingin memastikan agar pengadilan Guru ditaruh di tangan orang-orang Saduki; ia kuatir kemungkinan simpati dari beberapa orang Farisi, setelah melihat bahwa praktis semua anggota Sanhedrin yang telah mendukung gerakan Yesus itu adalah orang-orang Farisi.
184:1.2 (1978.5) Hanas tidak melihat Yesus selama beberapa tahun, dari sejak waktu ketika Guru dipanggil ke rumahnya dan segera pergi setelah mengamati kedinginan dan kehati-hatiannya pada waktu menerima Guru. Hanas telah berpikir dapat mengambil kesempatan dari perkenalan awalnya ini dan dengan demikian berusaha membujuk Yesus untuk meninggalkan pernyataan-pernyataannya dan pergi dari Palestina. Dia enggan untuk ikut serta dalam pembunuhan seorang yang baik dan telah memikirkan agar Yesus semoga memilih untuk meninggalkan negara itu daripada menderita kematian. Tetapi saat Hanas berdiri di depan orang Galilea yang tegap dan bulat tekad ini, ia tahu seketika bahwa tidak ada gunanya membuat usulan seperti itu. Yesus bahkan lebih agung dan menguasai diri daripada yang diingat Hanas tentang dia.
184:1.3 (1979.1) Ketika Yesus masih muda, Hanas sangat menaruh minat kepadanya, tetapi sekarang pendapatannya terancam oleh apa yang Yesus baru saja kerjakan dengan mengusir para penukar uang dan para pedagang komersial lainnya keluar dari bait suci. Tindakan ini telah membangkitkan rasa permusuhan dari mantan imam besar ini jauh lebih daripada ajaran-ajarannya Yesus.
184:1.4 (1979.2) Hanas memasuki ruang pertemuannya yang luas itu, duduk di kursi besar, dan memerintahkan agar Yesus dibawa ke depan dia. Setelah beberapa saat dilewatkan untuk mengamati Guru dengan diam, dia berkata: “Kamu sadar bahwa sesuatu harus dilakukan tentang ajaranmu karena kamu mengganggu kedamaian dan ketertiban negara kita.” Selagi Hanas melihat dengan ingin tahu pada Yesus, Guru menatap penuh ke matanya tetapi tidak menjawab. Lagi Hanas berbicara, “Apa nama-nama murid-muridmu, selain Simon orang Zelot, si penghasut itu?” Yesus memandang dia lagi, namun dia tidak menjawab.
184:1.5 (1979.3) Hanas sangat terganggu oleh penolakan Yesus untuk menjawab pertanyan-pertanyaannya, demikian rupa sehingga dia berkata pada Yesus: “Apakah kamu tidak peduli apakah aku ini bersahabat kepadamu atau tidak? Apakah kamu tidak menghargai kekuasaan yang aku miliki dalam menentukan pokok-pokok persoalan dari pengadilanmu mendatang?” Ketika Yesus mendengar ini, dia berkata: “Annas, kamu tahu bahwa kamu tidak memiliki kuasa atas aku kecuali itu diizinkan oleh Bapaku. Beberapa orang ingin membunuh Anak Manusia karena mereka tidak tahu; mereka tahu tidak lebih dari itu, tetapi kamu, teman, tahu apa yang kamu perbuat. Bagaimana bisa kamu, sebab itu, menolak terang Tuhan?”
184:1.6 (1979.4) Sikap ramah Yesus ketika berkata pada Hanas itu hampir membuat dia gemetaran. Namun ia telah bertekad dalam batinnya agar Yesus harus meninggalkan Palestina atau mati; maka ia mengumpulkan keberaniannya dan bertanya: “Sebetulnya apa yang sedang coba kamu ajarkan pada rakyat? Kamu mengaku mau menjadi apa?” Yesus menjawab “Kamu mengetahui betul bahwa aku telah berbicara secara terbuka kepada dunia. Aku telah mengajar di sinagog-sinagog dan banyak kali dalam bait suci, dimana semua orang Yahudi dan banyak orang kafir telah mendengar aku. Aku tidak berbicara apa pun dengan sembunyi-sembunyi; lalu, kalau begitu, mengapa kamu menanyakan aku tentang ajaranku? Mengapa kamu tidak mengundang mereka yang telah mendengar aku dan menanyai mereka? Lihatlah, seluruh Yerusalem telah mendengar apa yang telah kukatakan bahkan jika kamu sendiri belum mendengar ajaran-ajaran ini.” Namun sebelum Hanas dapat menjawab, kepala pelayan istana, yang berdiri dekat, menampar wajah Yesus dengan tangannya, mengatakan, “Berani sekali kamu menjawab imam besar dengan kata-kata semacam itu?” Hanas tidak berkata apa-apa untuk menegur hambanya, tetapi Yesus berbicara kepadanya, katanya, “Temanku, jika aku telah berbicara jahat, berilah kesaksian melawan yang jahat itu; tetapi jika aku telah mengatakan yang benar, lalu mengapa, kamu memukul aku?”
184:1.7 (1979.5) Meskipun Hanas menyesal karena hambanya telah memukul Yesus, namun ia terlalu angkuh untuk memperhatikan tentang perkara itu. Dalam kebingungannya ia pergi ke ruang yang lain, meninggalkan Yesus sendirian dengan pegawai rumah tangga dan penjaga bait suci selama hampir satu jam.
184:1.8 (1979.6) Ketika ia kembali, sambil datang ke sisi Guru, ia berkata, “Apakah kamu mengaku sebagai Mesias, pembebas Israel?” Kata Yesus: “Annas, kamu telah kenal aku dari masa-masa mudaku. Kamu tahu bahwa aku mengaku tidak sebagai apapun kecuali apa yang Bapaku telah tentukan, dan bahwa aku telah diutus kepada semua orang, orang kafir maupun orang Yahudi.” Kemudian kata Hanas: “Aku telah diberitahu bahwa kamu telah mengaku sebagai Mesias; apakah itu benar?” Yesus memandang ke Hanas tetapi hanya menjawab, “Begitulah kamu telah mengatakannya.”
184:1.9 (1980.1) Sekitar pada waktu ini utusan-utusan datang dari istana Kayafas untuk menanyakan kapan Yesus akan dibawa ke depan pengadilan Sanhedrin, dan karena sudah mendekati fajar, Hanas berpikir paling baik untuk mengirim Yesus terikat dan dalam tahanan penjaga-penjaga bait suci kepada Kayafas. Dia sendiri mengikuti mereka tak lama kemudian.
184:2.1 (1980.2) Sementara barisan penjaga dan tentara mendekati jalan masuk ke istana Hanas, Yohanes Zebedeus berbaris di sisi kapten tentara Romawi. Yudas telah tertinggal agak jauh di belakang, dan Simon Petrus mengikuti dari jauh. Setelah Yohanes memasuki halaman istana dengan Yesus dan para penjaga, Yudas sampai di gerbang, tetapi karena melihat Yesus dan Yohanes, dia lanjut beralih menuju ke rumah Kayafas, dimana dia tahu pengadilan sebenarnya Guru akan berlangsung nanti. Segera setelah Yudas pergi, Simon Petrus tiba, dan saat dia berdiri di depan gerbang, Yohanes melihat dia tepat ketika mereka hendak membawa Yesus masuk ke dalam istana. Perempuan penjaga yang menjaga gerbang kenal Yohanes, dan ketika dia berbicara kepada perempuan itu, meminta agar ia membiarkan Petrus masuk, ia menyetujui dengan senang.
184:2.2 (1980.3) Petrus, pada waktu memasuki halaman gedung, pergi lewat ke ke api arang dan berusaha menghangatkan dirinya, karena malam itu dingin. Dia merasa sangat tidak pada tempatnya di sini di antara musuh-musuh Yesus, dan memang dia tidak pada tempatnya. Guru tidak menyuruhnya untuk tetap ada di dekatnya seperti dia telah menyuruh Yohanes. Petrus termasuk dengan rasul-rasul yang lain, yang telah secara khusus diperingatkan untuk tidak membahayakan hidup mereka selama saat-saat pengadilan dan penyaliban Guru mereka.
184:2.3 (1980.4) Petrus membuang pedangnya sesaat sebelum dia sampai ke gerbang istana sehingga dia memasuki halaman gedung Hanas tak bersenjata. Pikirannya ada dalam pusaran kekacauan; dia hampir tidak bisa menyadari bahwa Yesus telah ditahan. Dia tidak dapat menangkap kenyataan dari situasi itu—bahwa dia ada di sini di dalam halaman gedung Hanas, menghangatkan dirinya di samping hamba-hamba imam besar. Dia mengira-ira apa yang rasul lain sedang lakukan dan, memikir-mikirkan dalam benaknya tentang bagaimana Yohanes bisa diizinkan masuk ke istana, menyimpulkan bahwa ini karena dia dikenal oleh para hamba, karena dia telah minta penjaga gerbang untuk memberi izin dirinya.
184:2.4 (1980.5) Segera setelah perempuan penjaga gerbang itu membiarkan Petrus masuk, dan sementara dia sedang menghangatkan dirinya dekat api, dia pergi menuju kepada Petrus dan dengan nakal berkata, “Bukankah kamu juga salah seorang murid orang ini?” Petrus seharusnya tidak dikejutkan oleh pengenalan ini, karena Yohaneslah yang telah minta agar gadis itu membiarkan dia melewati gerbang istana; tetapi dia berada dalam keadaan yang demikian gelisah hebat sehingga dikenalinya dia sebagai seorang murid ini membuat dia hilang keseimbangan, dan dengan hanya satu pikiran yang paling atas dalam benaknya—pemikiran untuk lolos hidup-hidup—dia dengan cepat menjawab pertanyaan pembantu itu dengan berkata, “Aku bukan.”
184:2.5 (1980.6) Segera sekali seorang pelayan yang lain datang kepada Petrus dan bertanya: “Bukankah aku melihat kamu di taman ketika mereka menangkap orang ini? Bukankah kamu juga salah satu pengikutnya?” Petrus kini sepenuhnya ketakutan; dia tidak melihat jalan untuk lolos dengan aman dari para penuduh ini; maka dia dengan keras menyangkali semua hubungan dengan Yesus, mengatakan, “Aku tidak kenal orang ini, aku bukan pula salah satu dari pengikutnya.”
184:2.6 (1980.7) Sekitar waktu ini perempuan penjaga pintu gerbang itu menarik Petrus ke satu sisi dan berkata: “Aku yakin kamu adalah seorang murid dari Yesus ini, tidak hanya karena salah satu pengikutnya menyuruh aku membiarkan kamu masuk halaman, namun saudariku di sini telah melihat kamu dalam bait suci dengan orang ini. Mengapa kamu menyangkali ini?” Ketika Petrus mendengar pembantu perempuan itu menuduhnya, dia menyangkali semua pengetahuan tentang Yesus dengan banyak kutukan dan sumpah serapah, berkata lagi, “Aku bukan pengikut orang ini; aku bahkan tidak kenal dia; aku tidak pernah mendengar tentang dia sebelumnya.”
184:2.7 (1981.1) Petrus meninggalkan tempat berdiang untuk sesaat sementara dia berjalan sekitar halaman. Dia ingin lolos, tetapi dia takut menarik perhatian orang terhadap dirinya. Karena dingin, dia kembali ke dekat api, dan salah satu dari laki-laki yang berdiri dekat dia berkata: “Pasti kamu adalah salah satu murid orang ini. Yesus ini adalah orang Galilea, dan bicaramu menunjukkan kamu, karena kamu juga berbicara sebagai seorang Galilea.” Dan Petrus lagi-lagi menyangkali semua hubungan dengan Gurunya.
184:2.8 (1981.2) Petrus menjadi demikian gelisah sehingga ia berusaha menghindari perjumpaan dengan para penuduhnya dengan menjauh dari api dan menyendiri di serambi. Setelah lebih dari satu jam menyendiri ini, penjaga gerbang dan saudari perempuannya kebetulan bertemu dia, dan berdua mereka dengan menggoda menuduhnya sebagai pengikut Yesus. Dan lagi-lagi dia menyangkal tuduhan itu. Tepat setelah dia sekali lagi menyangkali semua hubungan dengan Yesus, ayam berkokok, dan Petrus mengingat perkataan-perkataan peringatan yang diucapkan kepadanya oleh Gurunya sebelumnya pada malam yang sama itu. Selagi dia berdiri di sana, berat hati dan hancur oleh rasa bersalah, pintu-pintu istana terbuka, dan para penjaga membawa Yesus lewat dalam perjalanan menuju ke Kayafas. Ketika Guru melewati Petrus, dia melihat, oleh cahaya dari obor-obor, pandangan keputus-asaan pada wajah rasulnya yang tadinya percaya diri dan tampaknya gagah berani itu, dan dia berpaling dan memandang kepada Petrus. Petrus tidak pernah melupakan pandangan itu selama dia hidup. Itu adalah suatu pandangan sekilas campuran iba dan kasih yang manusia fana belum pernah saksikan di wajah Guru.
184:2.9 (1981.3) Setelah Yesus dan para penjaga keluar dari gerbang-gerbang istana, Petrus mengikuti mereka, tetapi tidak jauh. Dia tidak mampu pergi lebih jauh. Dia duduk di sisi jalan dan menangis dengan pedihnya. Dan setelah dia mencurahkan air mata derita ini, dia memalingkan langkahnya kembali ke arah perkemahan, berharap dapat menjumpai saudaranya, Andreas. Saat tiba di perkemahan, ia hanya mendapati Daud Zebedeus, yang mengirimkan seorang utusan untuk memimpin dia menuju ke mana saudaranya telah pergi bersembunyi di Yerusalem.
184:2.10 (1981.4) Seluruh pengalaman Petrus terjadi dalam halaman istana Hanas di Bukit Zaitun. Dia tidak mengikuti Yesus ke istana imam besar, Kayafas. Bahwa Petrus dibawa pada kesadaran bahwa dia telah berulang kali menyangkali Gurunya ketika ayam berkokok menunjukkan bahwa ini semua terjadi di luar Yerusalem karena adalah melanggar hukum untuk memelihara ternak unggas di dalam batas kota.
184:2.11 (1981.5) Sampai berkokoknya ayam itu membuat Petrus menjadi lebih sadar, dia hanya berpikir, saat dia berjalan bolak balik di serambi agar tetap hangat, bagaimana pintarnya dia telah menghindari tuduhan para hamba itu, dan bagaimana dia telah menggagalkan maksud mereka untuk mengenali dia dengan Yesus. Untuk sementara waktu, dia hanya menganggap bahwa hamba-hamba ini tidak punya hak moral atau hukum untuk menanyai dia seperti demikian, dan dia benar-benar mengucapkan selamat pada dirinya sendiri karena cara bagaimana dia pikir dia telah menghindar dari dikenali dan kemungkinan terkena penangkapan dan pemenjaraan. Sampai ayam berkokok tidak terpikir oleh Petrus bahwa dia telah menyangkali Gurunya. Saat Yesus melihat kepadanya, barulah dia sadar bahwa dia telah gagal untuk hidup sesuai dengan hak-hak istimewanya sebagai seorang duta utusan kerajaan.
184:2.12 (1981.6) Setelah mengambil langkah pertama mengikuti jalan kompromi dan perlawanan terkecil, tidak ada yang kelihatan bagi Petrus kecuali terus melanjutkan dengan arah perbuatan yang telah diputuskan. Diperlukan suatu karakter yang besar dan mulia, setelah mulai bersalah, untuk berbalik dan berjalan benar. Terlampau sering pikiran seseorang cenderung untuk membenarkan kelanjutan jalan yang keliru itu sekali sekali jalan itu dimasuki.
184:2.13 (1982.1) Petrus tidak pernah sepenuhnya percaya bahwa dia dapat diampuni sampai dia berjumpa Gurunya setelah kebangkitan dan melihat bahwa dia diterima sama seperti sebelum pengalaman-pengalaman di malam penyangkalan yang tragis ini
184:3.1 (1982.2) Sekitar jam setengah empat hari Jumat pagi ini ketika imam besar, Kayafas, mengumumkan sidang penyelidikan Sanhedrin dibuka dan meminta agar Yesus dibawa ke depan mereka untuk pengadilan resmi. Pada tiga kesempatan sebelumnya, Sanhedrin, dengan suara mayoritas besar, telah mendekretkan kematian Yesus, telah memutuskan bahwa dia layak untuk mati pada tuduhan-tuduhan tidak resmi karena melanggar hukum, hujat, dan menghina tradisi bapa-bapa leluhur Israel.
184:3.2 (1982.3) Pertemuan ini adalah bukan suatu pertemuan Sanhedrin yang diselenggarakan secara reguler dan tidak diadakan di tempat biasanya, yaitu ruang batu pahatan di dalam bait suci. Ini adalah suatu sidang pengadilan khusus oleh sekitar tiga puluhan anggota Sanhedrin dan diselenggarakan di dalam istana imam besar. Yohanes Zebedeus hadir bersama Yesus dalam seluruh yang disebut pengadilan ini.
184:3.3 (1982.4) Para imam kepala, ahli kitab, orang Saduki, dan beberapa orang Farisi ini begitu menyanjung diri mereka karena Yesus, pengganggu kedudukan mereka dan penantang otoritas mereka, sekarang berada dengan aman dalam tangan mereka! Dan mereka bertekad bahwa dia tidak akan hidup-hidup lepas dari cengkeraman dendam mereka.
184:3.4 (1982.5) Biasanya, orang Yahudi, jika memeriksa seseorang pada tuduhan hukuman mati, melaksanakannya dengan amat hati-hati dan menyediakan setiap perlindungan keadilan dalam pemilihan saksi-saksi dan keseluruhan pelaksanaan pengadilan. Tetapi pada kesempatan ini, Kayafas adalah lebih seperti jaksa penuduh daripada seorang hakim yang tidak memihak.
184:3.5 (1982.6) Yesus muncul di hadapan sidang pengadilan ini mengenakan pakaian biasanya, dan dengan tangannya diikat bersama di belakang punggungnya. Seluruh pengadilan dikejutkan dan agak dibingungkan oleh penampilannya yang agung. Tidak pernah mereka menatap seorang terhukum yang seperti itu atau menyaksikan ketenangan demikian dalam diri seseorang yang diadili untuk hidup-matinya.
184:3.6 (1982.7) Hukum Yahudi mengharuskan bahwa paling sedikit dua saksi harus sepakat pada suatu pokok sebelum suatu tuduhan dapat dikenakan terhadap tersangka. Yudas tidak bisa digunakan sebagai seorang saksi melawan Yesus karena hukum Yahudi secara khusus melarang kesaksian dari seorang pengkhianat. Lebih dari dua puluh saksi-saksi palsu telah siap sedia untuk bersaksi melawan Yesus, tetapi kesaksian mereka begitu bertentangan dan begitu jelas dibuat-buat sehingga anggota-anggota Sanhedrin itu sendiri menjadi sangat malu oleh tontonan itu. Yesus berdiri di sana, melihat dengan ramah ke atas orang-orang yang bersumpah palsu itu, dan roman mukanya itu mengacaukan para saksi dusta itu. Dalam seluruh kesaksian palsu ini Guru tidak pernah berkata sepatah katapun, dia tidak menjawab tuduhan-tuduhan mereka yang banyak itu.
184:3.7 (1982.8) Pertama kalinya ada dua dari saksi-saksi mereka itu mendekati bahkan mirip suatu persetujuan adalah ketika dua laki-laki bersaksi bahwa mereka telah mendengar Yesus berkata dalam bagian dari sebuah khotbahnya di bait suci bahwa dia akan “menghancurkan bait yang dibuat oleh tangan ini dan dalam tiga hari membuat bait suci yang lain tanpa bantuan tangan.” Itu tidak persis apa yang Yesus katakan, tanpa memperhatikan tentang fakta bahwa dia menunjuk ke badannya sendiri ketika dia membuat pernyataan yang dimaksud.
184:3.8 (1982.9) Meskipun imam besar berteriak kepada Yesus, “Apakah kamu tidak menjawab semua tuduhan-tuduhan ini?” Yesus tidak membuka mulutnya. Dia berdiri di sana diam saja sementara semua saksi palsu ini memberi kesaksian mereka. Kebencian, fanatisme, dan penyataan asal-asalan berlebihan begitu menjadi ciri perkataan para penyumpah palsu ini sehingga kesaksian mereka jatuh dalam jerat mereka sendiri. Sangkalan terbaik terhadap tuduhan-tuduhan palsu mereka adalah keheningan Guru yang tenang dan agung itu.
184:3.9 (1983.1) Tidak lama setelah permulaan kesaksian saksi-saksi palsu itu, Hanas tiba dan menempati tempat duduknya di sisi Kayafas. Hanas lalu bangkit dan memberi alasan bahwa ancaman Yesus untuk menghancurkan bait suci ini cukup untuk membenarkan tiga tuduhan terhadap dia:
184:3.10 (1983.2) 1. Bahwa dia adalah seorang pemfitnah bangsa yang berbahaya. Bahwa dia mengajar mereka hal-hal yang tak mungkin dan dengan kata lain menipu mereka.
184:3.11 (1983.3) 2. Bahwa dia adalah seorang revolusionis fanatik karena dia menganjurkan tindakan kekerasan terhadap bait suci, kalau tidak bagaimana mungkin dia menghancurkannya?
184:3.12 (1983.4) 3. Bahwa dia mengajarkan sihir berhubung karena dia menjanjikan untuk membangun sebuah bait yang baru, dan yang tanpa tangan manusia.
184:3.13 (1983.5) Sebelumnya Sanhedrin semua telah setuju bahwa Yesus bersalah melanggar hukum Yahudi yang patut mendapat hukuman mati, namun kini mereka lebih peduli dengan mengembangkan tuduhan-tuduhan mengenai perilaku dan ajaran-ajarannya yang akan memberikan alasan bagi Pilatus untuk mengumumkan hukuman mati ke atas tahanan mereka. Mereka tahu bahwa mereka harus mendapat persetujuan dari gubernur Romawi sebelum Yesus secara hukum dapat dihukum mati. Dan Hanas berpikiran untuk menempuh cara agar membuatnya tampak bahwa Yesus adalah seorang guru yang berbahaya untuk berada di luar di antara rakyat.
184:3.14 (1983.6) Tetapi Kayafas tidak dapat lebih lama lagi menahan pemandangan Guru yang berdiri di sana dalam sikap tenang sempurna dan diam tak terputus. Dia berpikir dia tahu paling tidak ada satu cara bagaimana tahanan itu bisa dipancing untuk berbicara. Oleh sebab itu, dia bergerak cepat ke sisi Yesus dan, sambil mengacung-acungkan jarinya menuduh di wajah Guru, berkata: “Aku mendesak kamu, dalam nama Allah yang hidup, agar kamu memberitahu kami apakah kamu adalah Pembebas, Anak Allah itu.” Yesus menjawab Kayafas: “Akulah dia. Segera aku pergi kepada Bapa, dan sebentar lagi Anak Manusia akan berpakaian kuasa dan sekali lagi bertahta atas tentara-tentara surga.”
184:3.15 (1983.7) Ketika imam besar mendengar Yesus mengucapkan kata-kata ini, dia teramat sangat marah, dan sambil mengoyakkan pakaian luarnya, dia berteriak: “Apa perlunya lagi kita saksi-saksi? Lihat, sekarang kalian semua telah mendengar hujat orang ini. Apa yang kalian sekarang pikir harus dilakukan pada pelanggar hukum dan penghujat ini?” Dan mereka semua menjawab dengan satu suara, “Dia patut mati; biarlah dia disalibkan.”
184:3.16 (1983.8) Yesus tidak menunjukkan minat pada semua pertanyaan yang ditanyakan kepadanya ketika berada di depan Hanas atau anggota-anggota Sanhedrin kecuali satu pernyataan yang berhubungan dengan misi penganugerahan dirinya. Ketika ditanya apakah dia Anak Tuhan, dia dengan segera dan dengan gamblang menjawab dengan mengiyakannya.
184:3.17 (1983.9) Hanas ingin agar pemeriksaan berlangsung lebih lanjut, dan agar tuduhan-tuduhan yang bersifat jelas mengenai hubungan Yesus dengan hukum Romawi dan lembaga-lembaga Romawi dirumuskan untuk presentasi berikutnya kepada Pilatus. Para anggota dewan ingin sekali untuk membuat urusan ini cepat selesai, tidak hanya karena saat itu adalah hari persiapan untuk Paskah dan tidak ada pekerjaan sekuler boleh dilakukan setelah siang hari, tetapi juga karena mereka kuatir Pilatus bisa kapan saja kembali ke ibukota Romawi untuk Yudea, yaitu Kaisarea, karena dia berada di Yerusalem hanya untuk perayaan Paskah.
184:3.18 (1983.10) Tetapi Hanas tidak berhasil untuk mengendalikan pengadilan. Setelah Yesus tak disangka menjawab Kayafas seperti itu, imam besar itu melangkah maju dan memukul Yesus di wajahnya. Hanas benar-benar terperanjat ketika anggota-anggota dewan yang lain, sambil lewat keluar ruangan, meludah di wajah Yesus, dan banyak dari mereka dengan mengolok-olok menampar dia dengan telapak tangan mereka. Dan demikianlah dalam ketidak-teraturan dan dengan kekacauan yang belum pernah terjadi sebelumnya, sesi pertama pemeriksaan pengadilan Sanhedrin terhadap Yesus itu berakhir pada pukul setengah lima pagi.
184:3.19 (1984.1) Tiga puluh hakim palsu yang berprasangka dan dibutakan tradisi, bersama saksi-saksi palsu mereka, memberanikan diri untuk duduk dalam pengadilan terhadap Pencipta sebuah alam semesta yang benar. Dan penuduh-penuduh yang tidak berperasaan ini dikesalkan oleh keheningan yang agung dan ketabahan yang hebat dari manusia-Tuhan ini. Keheningannya menakutkan untuk ditanggung; perkataannya berani tak gentar. Dia tidak tergoyahkan oleh ancaman-ancaman mereka dan tak digentarkan oleh serangan-serangan mereka. Manusia mengadili Tuhan, sekalipun demikian Dia mengasihi mereka dan mau menyelamatkan mereka jika Dia dapat.
184:4.1 (1984.2) Hukum Yahudi mengharuskan bahwa, dalam perkara menjatuhkan hukuman mati, harus ada dua sesi pengadilan. Sesi kedua ini akan diadakan pada hari berikutnya setelah sesi pertama, dan waktu di antaranya dilewatkan dalam puasa dan perkabungan oleh anggota-anggota pengadilan. Namun orang-orang ini tidak mau menunggu hari berikutnya untuk konfirmasi keputusan mereka bahwa Yesus harus mati. Mereka menunggu hanya satu jam. Sementara itu Yesus ditinggalkan di ruang pertemuan dalam kawalan penjaga-penjaga bait suci, yang, bersama hamba-hamba imam besar, menghibur diri mereka dengan menimpakan setiap jenis penghinaan ke atas Anak Manusia. Mereka mengejek dia, meludahi dia, dan dengan kejam memukuli dia. Mereka akan memukul wajahnya dengan sebatang tongkat dan kemudian berkata, “Bernubuatlah kepada kami, kamu Pembebas, siapa itu yang memukul kamu.” Demikianlah mereka melanjutkan selama satu jam penuh, mencaci-maki dan menganiaya orang Galilea yang tidak melawan ini.
184:4.2 (1984.3) Selama jam tragis penderitaan dan ejekan di depan para penjaga dan hamba yang bodoh dan tak berperasaan ini, Yohanes Zebedeus menunggu dalam ketakutan sendirian dalam sebuah ruangan yang bersebelahan. Ketika pelecehan ini pertama kali dimulai, Yesus memberi tanda pada Yohanes, dengan sebuah anggukan kepalanya, bahwa dia harus mundur. Guru tahu benar bahwa, jika dia membiarkan rasulnya untuk tetap dalam ruangan untuk menyaksikan penghinaan-penghinaan ini, kemarahan Yohanes akan bangkit sehingga mengakibatkan meledaknya amarah protes yang akan mungkin berakibat pada kematiannya.
184:4.3 (1984.4) Di sepanjang jam yang mengerikan ini Yesus tidak mengucapkan kata apapun. Pada jiwa manusiawi yang lembut dan sensitif ini, bergabung dalam hubungan kepribadian dengan Tuhan seluruh alam semesta ini, tidak ada lagi porsi cawan penghinaannya yang lebih pahit daripada jam mengerikan pada belas-kasihan para penjaga dan hamba yang bodoh dan kejam ini, yang telah terangsang untuk menganiaya dia karena teladan dari anggota-anggota dari apa yang disebut dewan pengadilan Sanhedrin itu.
184:4.4 (1984.5) Hati manusia tidak mungkin mampu memahami getaran amarah yang melanda sebuah alam semesta luas ketika kecerdasan-kecerdasan selestial menyaksikan pemandangan Penguasa terkasih mereka menundukkan dirinya pada kehendak para makhluknya yang bodoh dan sesat di dunia malang Urantia yang digelapkan oleh dosa ini.
184:4.5 (1984.6) Apakah ini sifat dari binatang dalam manusia yang membawanya untuk ingin menghina dan secara fisik menyerang apa yang secara rohani tidak dapat ia capai dan secara kecerdasan tidak dapat ia raih? Dalam manusia yang setengah-beradab masih ada tersembunyi suatu kebrutalan jahat yang berusaha melampiaskan dirinya terhadap mereka yang lebih unggul dalam pencapaian hikmat dan kerohanian. Saksikan kekasaran jahat dan keganasan brutal dari orang-orang yang dianggap beradab ini ketika mereka memperoleh suatu bentuk kesenangan hewani dari serangan fisik ini ke atas Anak Manusia yang tidak melawan. Sementara penghinaan, ejekan, dan pukulan ini menghantam Yesus, dia tidak membela diri tetapi bukannya tanpa daya. Yesus tidak tertaklukkan, semata-mata hanya tidak melawan dalam pengertian jasmani.
184:4.6 (1985.1) Inilah saat-saat kemenangan terbesar Guru dalam seluruh perjalanan kariernya yang panjang dan penuh peristiwa itu sebagai pembuat, penopang, dan penyelamat suatu alam semesta yang besar dan terbentang luas. Setelah menjalani hingga penuh suatu kehidupan mewahyukan Tuhan kepada manusia, Yesus kini sedang membuat suatu pewahyuan yang baru dan belum ada sebelumnya dari manusia kepada Tuhan. Yesus sekarang mewahyukan kepada dunia-dunia kemenangan akhir atas semua ketakutan akan isolasi (kesendirian terasing) kepribadian makhluk. Anak Manusia akhirnya telah mencapai realisasi identitas sebagai Anak Tuhan. Yesus tidak ragu-ragu menegaskan bahwa dia dan Bapa adalah satu; dan di atas dasar fakta dan kebenaran dari pengalaman yang tertinggi dan luhur itu, dia menasihati setiap orang percaya kerajaan agar menjadi satu dengan dia seperti juga dia dan Bapanya adalah satu. Pengalaman hidup dalam agama Yesus dengan demikian menjadi teknik yang pasti dan tentu dengan mana manusia bumi yang terisolasi secara rohani dan sendirian secara kosmis itu dimampukan untuk melepaskan diri dari isolasi kepribadian, dengan semua dampak ketakutannya dan perasaan ketak-berdayaan yang berkaitan. Dalam realitas-realitas persaudaraan kerajaan surga, anak-anak imani Tuhan mendapatkan pembebasan akhir dari keterasingan diri, baik secara pribadi maupun planet. Orang percaya yang kenal Tuhan semakin mengalami kegembiraan dan kebesaran untuk sosialisasi rohani pada skala alam semesta—kewargaan di tempat tinggi dalam hubungan dengan realisasi kekal untuk takdir ilahi pencapaian kesempurnaan.
184:5.1 (1985.2) Pada pukul setengah enam sidang pengadilan berkumpul kembali, dan Yesus dibawa ke ruang yang bersebelahan, dimana Yohanes sedang menunggu. Di sini tentara Romawi dan penjaga-penjaga bait suci menjaga Yesus sementara pengadilan memulai penyusunan tuduhan-tuduhan yang akan dipresentasikan kepada Pilatus. Hanas membeberkan pada rekan-rekannya bahwa tuduhan hujat tidak akan berpengaruh pada Pilatus. Yudas hadir selama pertemuan pengadilan yang kedua ini, namun tidak memberikan kesaksian apa-apa.
184:5.2 (1985.3) Sesi pengadilan ini berlangsung hanya setengah jam, dan ketika mereka bubar untuk pergi ke depan Pilatus, mereka telah membuat tuduhan terhadap Yesus, sebagai layak untuk mati, di bawah tiga pokok:
184:5.3 (1985.4) 1. Bahwa dia adalah seorang penyesat bangsa Yahudi; dia menipu rakyat dan menghasut mereka ke pemberontakan.
184:5.4 (1985.5) 2. Bahwa dia mengajar rakyat untuk menolak membayar upeti pada Kaisar.
184:5.5 (1985.6) 3. Bahwa, dengan mengaku sebagai seorang raja dan pendiri suatu jenis kerajaan yang baru, dia menghasut pengkhianatan melawan kaisar.
184:5.6 (1985.7) Seluruh prosedur ini tidak beraturan dan sepenuhnya berlawanan dengan hukum Yahudi. Tidak ada dua saksi yang sepakat pada satupun hal kecuali mereka yang bersaksi mengenai pernyataan Yesus tentang menghancurkan bait suci dan mendirikannya kembali dalam tiga hari. Dan bahkan mengenai pokok itu, tidak ada saksi yang berbicara untuk membela, dan Yesus juga tidak diminta untuk menjelaskan apa yang dimaksudkannya.
184:5.7 (1985.8) Satu-satunya pokok yang sidang pengadilan itu yang dapat secara konsisten menghakimi dia adalah tentang hujat, dan itu akan bergantung sepenuhnya pada kesaksian Yesus sendiri. Bahkan mengenai hujat, mereka gagal untuk mengadakan pemungutan suara resmi untuk hukuman mati.
184:5.8 (1985.9) Dan sekarang mereka memberanikan diri untuk menyusun tiga tuduhan, dengan itu untuk pergi ke depan Pilatus, padahal tidak ada saksi yang telah didengar, dan yang disepakati sementara tahanan yang dituduh itu tidak hadir. Ketika hal ini dilakukan, tiga dari orang Farisi mundur; mereka ingin melihat Yesus dilenyapkan, tetapi mereka tidak mau menyusun tuduhan-tuduhan terhadap dia tanpa saksi-saksi dan dalam keadaan dia tidak hadir.
184:5.9 (1986.1) Yesus tidak lagi muncul di depan pengadilan Sanhedrin. Mereka tidak ingin lagi melihat wajahnya saat mereka mengadili kehidupannya yang tanpa dosa. Yesus tidak mengetahui (sebagai seorang manusia) tentang tuduhan-tuduhan resmi mereka sampai dia mendengar itu dibacakan oleh Pilatus.
184:5.10 (1986.2) Sementara Yesus ada dalam ruangan bersama Yohanes dan para penjaga, dan sementara pengadilan sedang dalam sesi keduanya, beberapa perempuan sekitar istana imam besar, bersama dengan teman-teman mereka, datang untuk melihat tahanan yang aneh ini, dan satu dari mereka menanyai dia, “Apakah engkau Mesias, Anak Allah?” Dan Yesus menjawab: “Jika aku memberitahu kamu, kamu tidak akan percaya kepadaku; dan jika aku menanyai kamu, kamu tidak akan menjawab.”
184:5.11 (1986.3) Pada pukul enam pagi itu, Yesus dibawa dari rumah Kayafas agar tampil di depan Pilatus untuk konfirmasi hukuman mati yang telah diputuskan dengan tidak adil dan tidak biasa oleh pengadilan Sanhedrin ini.
Buku Urantia
Makalah 185
185:0.1 (1987.1) TAK BERAPA LAMA setelah pukul enam pada Jumat pagi ini, 7 April tahun 30 M., Yesus dibawa ke hadapan Pilatus, gubernur Romawi yang memerintah Yudea, Samaria, dan Idumea di bawah pengawasan langsung dari legatus Syria. Guru dibawa ke hadapan gubernur Romawi oleh penjaga bait suci, terikat, dan disertai oleh sekitar lima puluh penuduhnya, termasuk pengadilan Sanhedrin (terutama orang Saduki), Yudas Iskariot, dan imam besar, Kayafas, serta Rasul Yohanes. Hanas tidak muncul di depan Pilatus.
185:0.2 (1987.2) Pilatus sudah bangun dan siap untuk menerima kelompok pengunjung pagi-pagi ini, setelah diberitahu oleh orang-orang yang telah memperoleh persetujuannya, malam sebelumnya, untuk mempekerjakan tentara Romawi dalam penangkapan Anak Manusia, bahwa Yesus akan pagi-pagi dibawa ke hadapannya. Pengadilan ini diatur untuk bertempat di depan praetorium, sebuah tambahan pada benteng Antonia, dimana Pilatus dan istrinya membuat markas mereka ketika singgah di Yerusalem.
185:0.3 (1987.3) Meskipun Pilatus melakukan banyak pemeriksaan atas Yesus di dalam aula-aula praetorium, namun sidang pengadilan umum diadakan di luar di tangga naik menuju pintu masuk utama. Ini adalah konsesi pada orang-orang Yahudi, yang menolak untuk masuk semua bangunan kafir dimana ada ragi yang mungkin dipakai pada hari persiapan untuk Paskah ini. Perbuatan tersebut tidak hanya akan membuat mereka secara keupacaraan najis dan dengan demikian menghalangi mereka sehingga tidak boleh mengambil bagian pada pesta syukur sore tetapi juga akan mengharuskan mereka untuk ikut upacara penyucian setelah matahari terbenam, sebelum mereka memenuhi syarat untuk ikut makan perjamuan Paskah.
185:0.4 (1987.4) Meskipun orang-orang Yahudi ini sama sekali tidak terganggu dalam hati nurani mereka saat mereka bersekongkol untuk menghasilkan pembunuhan peradilan atas Yesus, namun mereka tetap teliti mengenai semua urusan kebersihan seremonial dan keteraturan tradisional ini. Dan orang-orang Yahudi ini bukan satu-satunya bangsa yang gagal dalam pengenalan akan kewajiban tinggi dan suci yang bersifat ilahi sementara memberikan perhatian cermat pada hal-hal sepele bagi kesejahteraan manusia dalam waktu maupun dalam kekekalan.
185:1.1 (1987.5) Jika Pontius Pilatus bukan gubernur yang cukup baik terhadap provinsi-provinsi kecil, Tiberius tidak akan membiarkan dia untuk tetap menjadi prokurator (gubernur) Yudea selama sepuluh tahun. Meskipun ia adalah seorang administrator yang cukup baik, ia adalah seorang pengecut moral. Dia bukan orang yang cukup besar untuk memahami sifat dari tugasnya sebagai gubernur orang-orang Yahudi. Ia gagal untuk memahami fakta bahwa orang Ibrani ini memiliki sebuah agama yang nyata, suatu kepercayaan yang untuk itu mereka bersedia untuk mati, dan bahwa berjuta-juta mereka, yang tersebar di sana-sini di seluruh kekaisaran, memandang ke Yerusalem sebagai tempat suci keimanan mereka dan menganggap Sanhedrin dengan hormat sebagai pengadilan tertinggi di bumi.
185:1.2 (1988.1) Pilatus tidak suka orang-orang Yahudi, dan kebencian yang mendalam ini sejak awal mulai mewujud dengan sendirinya. Dari semua provinsi Romawi, tidak ada yang lebih sulit untuk diperintah ketimbang Yudea. Pilatus tidak pernah benar-benar memahami masalah yang terkait dalam pengelolaan orang-orang Yahudi itu dan, oleh karena itu, sejak sangat awal dalam pengalamannya sebagai gubernur, membuat serangkaian kesalahan besar yang hampir fatal dan hampir-hampir bunuh diri. Kesalahan-kesalahan inilah yang memberi orang Yahudi itu kuasa atas dia. Ketika mereka ingin mempengaruhi keputusannya, semua yang mereka harus lakukan adalah mengancam pemberontakan, dan Pilatus dengan cepat akan menyerah. Dan kebimbangan yang kelihatan ini, atau kurangnya keberanian moral, dari sang prokurator itu terutama karena ingatan terhadap sejumlah kontroversi yang ia telah hadapi dengan orang-orang Yahudi dan karena dalam setiap kejadian mereka telah mengalahkan dia. Orang-orang Yahudi tahu bahwa Pilatus itu takut pada mereka, bahwa ia mencemaskan posisinya di hadapan Tiberius, dan mereka menggunakan pengetahuan ini untuk kerugian besar gubernur itu pada banyak kesempatan.
185:1.3 (1988.2) Ketidaksukaan Pilatus pada orang-orang Yahudi muncul sebagai akibat dari sejumlah perjumpaan yang malang. Pertama, ia gagal menganggap serius prasangka mendalam mereka terhadap semua patung sebagai simbol penyembahan berhala. Oleh karena itu ia mengizinkan tentaranya untuk memasuki Yerusalem tanpa menghapus patung Kaisar dari spanduk mereka, seperti yang telah menjadi praktek tentara Romawi di bawah para pendahulunya. Sebuah perwakilan besar orang Yahudi menghadang Pilatus selama lima hari, memaksanya untuk membuat patung-patung ini dihapus dari standar-standar militer. Dia dengan tegas menolak untuk mengabulkan permohonan mereka dan mengancam mereka dengan kematian seketika. Pilatus, dirinya sendiri seorang skeptis, tidak mengerti bahwa orang-orang dengan perasaan keagamaan yang kuat tidak akan ragu untuk mati demi keyakinan agama mereka; dan karena itu ia kecewa ketika orang-orang Yahudi ini berbaris dengan berani di depan istananya, menundukkan wajah mereka ke tanah, dan mengirim kabar bahwa mereka siap untuk mati. Pilatus kemudian menyadari bahwa ia telah membuat ancaman yang ia tidak mau melaksanakannya. Ia menyerah, memerintahkan patung-patung itu dihapus dari standar-standar tentaranya di Yerusalem, dan mendapati dirinya mulai dari hari itu sebagian besar tunduk pada keinginan para pemimpin Yahudi, yang dengan cara ini telah menemukan kelemahannya dalam membuat ancaman yang ia takut untuk ia laksanakan.
185:1.4 (1988.3) Pilatus kemudian bertekad untuk memperoleh kembali pamor yang hilang ini dan oleh karenanya menaruh perisai-perisai kaisar, seperti yang biasa digunakan dalam penyembahan Kaisar, di dinding istana Herodes di Yerusalem. Ketika orang-orang Yahudi protes, ia bersikeras. Ketika ia menolak untuk mendengarkan protes mereka, mereka segera mengajukan banding ke Roma, dan Kaisar dengan segera juga memerintahkan perisai-perisai yang menyinggung itu dihapus. Dan kemudian Pilatus dianggap bahkan lebih rendah dari sebelumnya.
185:1.5 (1988.4) Hal lain yang membawanya menjadi tidak suka orang-orang Yahudi adalah karena ia berani mengambil uang dari kas bait suci untuk membayar pembangunan saluran air baru untuk menyediakan kenaikan pasokan air untuk jutaan pengunjung ke Yerusalem pada waktu hari-hari raya keagamaan besar. Orang-orang Yahudi menganggap bahwa hanya Sanhedrin yang bisa mengucurkan dana bait suci, dan mereka tidak pernah berhenti untuk mengecam keras Pilatus karena putusan yang lancang ini. Tidak kurang dari dua puluh kerusuhan dan banyak pertumpahan darah diakibatkan dari keputusan ini. Yang terakhir dari pertikaian yang serius ini berkaitan dengan pembantaian serombongan besar orang Galilea bahkan saat mereka menyembah di mezbah.
185:1.6 (1988.5) Penting bahwa, meskipun penguasa Romawi yang bimbang ini mengorbankan Yesus karena rasa takutnya pada orang-orang Yahudi dan untuk menjaga posisi pribadinya, ia akhirnya diturunkan sebagai akibat dari pembantaian tidak perlu orang Samaria sehubungan dengan ajakan seorang Mesias palsu yang memimpin pasukan ke Gunung Gerizim, dimana ia mengklaim bahwa bejana-bejana bait suci dikuburkan; dan kerusuhan sengit pecah ketika ia gagal untuk mengungkapkan tempat persembunyian bejana suci, seperti yang telah ia janjikan. Sebagai hasil dari episode ini, legatus (setara jenderal) Syria memerintahkan Pilatus ke Roma. Kaisar Tiberius meninggal saat Pilatus sedang dalam perjalanan ke Roma, dan ia tidak ditunjuk kembali sebagai gubernur Yudea. Dia tidak pernah sepenuhnya pulih dari kutukan rasa sesal karena telah menyetujui penyaliban Yesus. Karena tidak berkenan di mata kaisar yang baru, ia pensiun ke provinsi Lausanne, dimana ia kemudian bunuh diri.
185:1.7 (1989.1) Claudia Procula, istri Pilatus, telah mendengar banyak tentang Yesus melalui perkataan pelayan pribadinya, yang adalah seorang perempuan Fenisia yang percaya injil kerajaan. Setelah kematian Pilatus, Claudia menjadi secara menyolok dikenali dengan penyebaran kabar baik.
185:1.8 (1989.2) Dan semua ini menjelaskan banyak hal yang berlangsung pada Jumat pagi hari yang tragis ini. Mudah untuk memahami mengapa orang-orang Yahudi berani mendikte Pilatus—untuk membuat dia bangun pukul enam supaya mengadili Yesus—dan juga mengapa mereka tidak segan-segan mengancam untuk menuduh dia karena pengkhianatan di hadapan kaisar jika ia berani menolak tuntutan mereka untuk kematian Yesus.
185:1.9 (1989.3) Seorang gubernur Romawi yang layak, yang belum terlibat secara dirugikan dengan para penguasa Yahudi, tidak akan pernah mengizinkan para fanatik agama yang haus darah ini untuk menjatuhkan kematian atas seseorang yang ia sendiri telah nyatakan tidak bersalah dari tuduhan palsu mereka dan tanpa cacat. Roma melakukan blunder besar, kesalahan yang berdampak luas dalam urusan duniawi, ketika Roma mengirim Pilatus kelas dua itu untuk memerintah Palestina. Tiberius harusnya lebih baik mengirim kepada orang-orang Yahudi itu administrator provinsi yang terbaik dalam kekaisaran.
185:2.1 (1989.4) Ketika Yesus dan para penuduhnya telah berkumpul di depan ruang pengadilan Pilatus, gubernur Romawi itu keluar dan, berbicara kepada orang banyak yang berkumpul, bertanya, “Apakah tuduhan kalian terhadap orang ini?” Orang-orang Saduki dan anggota dewan yang telah menetapkan diri mereka untuk menyingkirkan Yesus telah memutuskan untuk pergi menghadap Pilatus dan meminta konfirmasi atas hukuman mati yang dijatuhkan pada Yesus, tanpa menyampaikan suatu tuduhan yang jelas. Oleh karena itu pula juru bicara pengadilan Sanhedrin menjawab Pilatus: “Jika orang ini bukan pelaku kejahatan, tentu kami tidak akan menyerahkannya kepadamu.”
185:2.2 (1989.5) Ketika Pilatus mengamati bahwa mereka enggan untuk menyatakan dakwaan mereka terhadap Yesus, meskipun ia tahu mereka telah sepanjang malam terlibat dalam pembahasan mengenai kesalahannya, ia menjawab mereka: “Karena kalian tidak sepakat pada suatu tuduhan yang jelas, mengapa kalian tidak mengambil orang ini dan menghakimi dia sesuai dengan hukum kalian sendiri?”
185:2.3 (1989.6) Kemudian berbicaralah panitera pengadilan Sanhedrin kepada Pilatus: “Tidak halal bagi kami untuk menjatuhkan hukuman mati pada siapapun, dan pengganggu bangsa kami ini layak untuk mati karena hal-hal yang ia telah katakan dan lakukan. Oleh karena itu kami datang ke hadapanmu untuk penegasan keputusan ini.”
185:2.4 (1989.7) Datang di hadapan gubernur Romawi dengan upaya mengelak ini mengungkapkan niat jahat maupun lelucon jahat dari anggota Sanhedrin terhadap Yesus serta kurangnya penghormatan mereka terhadap keadilan, kehormatan, dan martabat Pilatus. Sungguh lancang para warga jajahan ini tampil di hadapan gubernur provinsi mereka meminta keputusan eksekusi terhadap seseorang sebelum memberikan dia pengadilan yang adil dan bahkan tanpa mengajukan tuntutan pidana yang jelas terhadap dia!
185:2.5 (1990.1) Pilatus tahu sedikit tentang pekerjaan Yesus di antara orang Yahudi, dan ia menduga bahwa tuduhan yang mungkin diajukan terhadap dia ada hubungannya dengan pelanggaran hukum keagamaan Yahudi; oleh karena itu ia berusaha untuk mengacu kasus tersebut kembali ke pengadilan mereka sendiri. Sekali lagi, Pilatus senang dalam membuat mereka di depan umum mengakui bahwa mereka tidak berdaya untuk menjatuhkan dan melaksanakan hukuman mati bahkan atas salah seorang dari bangsa mereka sendiri yang mereka hina dengan kebencian yang sengit dan penuh dengki.
185:2.6 (1990.2) Beberapa jam sebelumnya, tak lama sebelum tengah malam dan setelah ia memberikan izin untuk menggunakan tentara Romawi dalam pelaksanakan penangkapan diam-diam Yesus, Pilatus telah mendengar lebih lanjut mengenai Yesus dan ajarannya dari istrinya, Claudia, yang adalah seorang mualaf sebagian ke Yudaisme, dan yang kemudian menjadi percaya penuh dalam injilnya Yesus.
185:2.7 (1990.3) Pilatus lebih suka untuk menunda sidang ini, tetapi ia melihat orang-orang Yahudi bertekad untuk melanjutkan kasus ini. Dia tahu bahwa ini bukan hanya pagi hari persiapan untuk Paskah, tetapi bahwa hari ini, sebagai hari Jumat, juga hari persiapan untuk Sabat istirahat dan ibadah Yahudi.
185:2.8 (1990.4) Pilatus, karena menjadi amat peka terhadap cara tidak sopan dari pendekatan orang-orang Yahudi ini, tidak bersedia memenuhi tuntutan mereka agar Yesus dihukum mati tanpa pengadilan. Karena itu, setelah ia menunggu beberapa saat bagi mereka untuk mengajukan tuduhan mereka terhadap terhukum, ia berpaling kepada mereka dan berkata: “Aku tidak akan menghukum mati orang ini tanpa pengadilan; tidak pula aku setuju untuk memeriksanya sampai kalian menyampaikan tuduhan kalian terhadap dirinya secara tertulis.”
185:2.9 (1990.5) Ketika imam besar dan yang lain mendengar Pilatus mengatakan ini, mereka memberi isyarat kepada panitera pengadilan, yang kemudian menyerahkan kepada Pilatus tuduhan tertulis terhadap Yesus. Dan tuduhan-tuduhan ini adalah:
185:2.10 (1990.6) “Kami menemukan dalam pengadilan Sanhedrin bahwa orang ini adalah pelaku kejahatan dan pengganggu bangsa kami dalam hal dia bersalah karena:
185:2.11 (1990.7) “1. Menyesatkan bangsa kami dan menghasut orang-orang kami untuk pemberontakan.
185:2.12 (1990.8) “2. Melarang orang untuk membayar upeti kepada Kaisar.
185:2.13 (1990.9) “3. Menyebut dirinya raja orang Yahudi dan mengajarkan berdirinya sebuah kerajaan yang baru.”
185:2.14 (1990.10) Yesus belum secara biasanya diadili atau secara hukum terbukti bersalah atas salah satu tuduhan tersebut. Dia bahkan tidak mendengar tuduhan ini ketika pertama kali dinyatakan, tetapi Pilatus telah menyuruh dia dibawa dari praetorium, dimana ia berada di tangan para penjaga, dan ia bersikeras agar tuduhan-tuduhan tersebut dibacakan ulang dalam pendengaran Yesus.
185:2.15 (1990.11) Ketika Yesus mendengar tuduhan-tuduhan ini, ia tahu betul bahwa ia belum mendengar tentang perkara-perkara ini di depan pengadilan Yahudi, dan begitu pula Yohanes Zebedeus dan para penuduhnya, tapi dia tidak menjawab tuduhan-tuduhan palsu mereka. Bahkan ketika Pilatus menyuruh dia menjawab para penuduhnya, dia tidak membuka mulutnya. Pilatus begitu heran pada ketidakadilan seluruh persidangan dan sangat terkesan oleh diamnya Yesus dan penguasaan dirinya yang mengagumkan sehingga ia memutuskan untuk membawa tahanan itu ke dalam aula gedung dan memeriksa dia secara pribadi.
185:2.16 (1990.12) Pilatus bingung dalam pikiran, takut pada orang-orang Yahudi dalam hatinya, dan amat tergetar dalam rohnya melihat tontonan Yesus berdiri di sana dalam keagungan di depan para penuduhnya yang haus darah dan menatap ke bawah kepada mereka, tidak dengan diam menghina, tetapi dengan suatu ekspresi kasihan yang tulus dan perhatian yang sedih.
185:3.1 (1991.1) Pilatus membawa Yesus dan Yohanes anak Zebedeus ke dalam sebuah sebuah ruang pribadi, meninggalkan para penjaga di luar dalam aula, dan meminta tahanan itu untuk duduk, ia duduk di sampingnya dan mengajukan beberapa pertanyaan. Pilatus memulai pembicaraannya dengan Yesus dengan meyakinkan dia bahwa ia tidak percaya tuduhan pertama melawan dia: yaitu tuduhan bahwa dia adalah seorang penyesat bangsa dan penghasut pemberontakan. Lalu Pilatus bertanya, “Apakah kamu pernah mengajarkan menolak penghormatan pada Kaisar?” Yesus, sambil menunjuk ke Yohanes, mengatakan, “Tanyakan dia atau orang lain yang telah mendengar ajaranku.” Lalu Pilatus menanyai Yohanes tentang hal upeti ini, dan Yohanes bersaksi tentang ajaran Gurunya dan menjelaskan bahwa Yesus dan para rasulnya membayar pajak kepada Kaisar maupun kepada bait suci. Setelah Pilatus menanyai Yohanes, ia mengatakan, “Pastikan kamu jangan memberitahukan kepada siapapun bahwa aku berbicara dengan kamu.” Dan Yohanes tidak pernah mengungkapkan hal ini.
185:3.2 (1991.2) Pilatus kemudian berbalik untuk menanyai Yesus lebih lanjut, dengan mengatakan: “Dan sekarang tentang tuduhan ketiga terhadap kamu, apakah kamu raja orang Yahudi?” Karena ada nada penyelidikan yang mungkin tulus dalam suaranya Pilatus, Yesus tersenyum pada prokurator itu dan berkata: “Pilatus, engkau bertanya ini untuk diri sendiri, atau apakah engkau mengambil pertanyaan ini dari orang lain ini, penuduh-penuduhku?” Mendengar itu, dengan nada setengah marah, sang gubernur menjawab: “Apakah aku seorang Yahudi? Bangsamu sendiri dan imam-imam kepala mengirimkan kamu dan meminta aku untuk menjatuhkan hukuman mati. Aku mempertanyakan keabsahan tuduhan mereka dan aku hanya mencoba untuk mencari tahu sendiri apa yang telah kamu lakukan. Katakan padaku, apakah kamu telah mengatakan bahwa kamu adalah raja orang Yahudi, dan apakah kamu berusaha untuk mendirikan sebuah kerajaan yang baru?”
185:3.3 (1991.3) Maka kata Yesus kepada Pilatus: “Apakah engkau tidak melihat bahwa kerajaanku itu bukan dari dunia ini? Jika kerajaanku dari dunia ini, pastilah murid-muridku akan bertempur sehingga aku tidak diserahkan ke tangan orang-orang Yahudi. Keberadaanku di sini di depanmu dalam belenggu ini sudah cukup untuk menunjukkan semua orang bahwa kerajaanku adalah suatu kekuasaan rohani, bahkan persaudaraan umat manusia yang, melalui iman dan oleh kasih, telah menjadi anak-anak Tuhan. Dan keselamatan ini adalah untuk orang kafir serta untuk orang Yahudi.”
185:3.4 (1991.4) “Jadi kamu adalah memang seorang raja?” Kata Pilatus. Yesus menjawab: “Ya, aku adalah raja yang seperti itu, dan kerajaanku adalah keluarga anak-anak imani dari Bapaku yang ada di surga. Untuk tujuan inilah aku lahir ke dalam dunia ini, bahwa aku harus menunjukkan Bapaku kepada semua orang dan menyaksikan kebenaran Tuhan. Dan sekarang pun aku menyatakan kepadamu bahwa setiap orang yang mengasihi kebenaran mendengar suaraku.”
185:3.5 (1991.5) Maka kata Pilatus, setengah ejekan dan setengah ketulusan, “Kebenaran, apa itu kebenaran—siapa yang tahu?”
185:3.6 (1991.6) Pilatus tidak mampu memahami kata-kata Yesus, tidak pula ia mampu memahami sifat dari kerajaan rohaninya Yesus itu, tetapi dia sekarang yakin bahwa tahanan itu tidak melakukan apapun yang layak dihukum mati. Sekali melihat Yesus, tatap muka, sudah cukup untuk meyakinkan bahkan Pilatus sekalipun bahwa pria yang lembut dan lelah, tapi agung dan lurus ini, adalah bukan orang revolusioner liar dan berbahaya yang bercita-cita untuk menempatkan dirinya di atas tahta duniawi Israel. Pilatus pikir ia memahami sesuatu dari apa yang Yesus maksudkan saat ia menyebut dirinya seorang raja, karena ia akrab dengan ajaran Stoa, yang menyatakan bahwa “orang bijak adalah raja.” Pilatus benar-benar yakin bahwa, bukannya menjadi penghasut pemberontakan yang berbahaya, Yesus lebih atau kurangnya hanyalah seorang visioner yang tidak berbahaya, seorang fanatik yang tidak bersalah.
185:3.7 (1991.7) Setelah menanyai Guru, Pilatus kembali ke imam-imam kepala dan para penuduh Yesus dan berkata: “Aku telah memeriksa orang ini, dan aku tidak menemukan kesalahan dalam dirinya. Aku tidak berpikir dia bersalah atas tuduhan yang telah kalian buat terhadap dia; Aku pikir dia harusnya dibebaskan.” Dan ketika orang Yahudi mendengar ini, mereka bergerak dengan kemarahan yang besar, begitu rupa sehingga mereka dengan liar berteriak bahwa Yesus harus mati; dan seorang anggota Sanhedrin dengan berani melangkah naik ke sisi Pilatus, mengatakan: “Orang ini menghasut rakyat, mulai di Galilea dan berlanjut di seluruh Yudea. Dia adalah pembuat masalah dan pelaku kejahatan. Engkau akan lama menyesal jika engkau membiarkan orang jahat ini bebas.”
185:3.8 (1992.1) Pilatus tertekan keras untuk mengetahui apa yang harus dilakukan pada Yesus; oleh karena itu, ketika ia mendengar mereka mengatakan bahwa ia memulai pekerjaannya di Galilea, ia berpikir untuk menghindari tanggung jawab untuk memutuskan kasus itu, setidaknya mengulur waktu untuk berpikir, dengan mengirimkan Yesus agar muncul di hadapan Herodes, yang saat itu ada di dalam kota menghadiri Paskah. Pilatus juga berpikir bahwa langkah ini akan membantu untuk mengobati beberapa perasaan pahit yang telah ada selama beberapa waktu antara dirinya dan Herodes, karena banyak kesalahpahaman atas hal-hal kewenangan hukum.
185:3.9 (1992.2) Pilatus, sambil memanggil penjaga, mengatakan: “Orang ini adalah seorang Galilea. Bawa dia segera kepada Herodes, dan setelah ia memeriksanya, laporkan temuannya kepadaku.” Dan mereka membawa Yesus kepada Herodes.
185:4.1 (1992.3) Ketika Herodes Antipas singgah di Yerusalem, ia tinggal di istana Makabe tua dari Herodes Agung, dan ke rumah mantan raja inilah Yesus sekarang dibawa oleh para penjaga bait suci, dan dia diikuti oleh para penuduhnya dan semakin banyak orang. Herodes sudah lama mendengar tentang Yesus, dan ia sangat ingin tahu tentang dirinya. Ketika Anak Manusia berdiri di depannya, pada hari Jumat pagi ini, orang Idumea (Edom) jahat itu tidak pernah sesaatpun mengingat anak lelaki dari tahun-tahun sebelumnya yang telah muncul di hadapannya di Sepphoris memohon keputusan yang adil mengenai uang yang harus dibayarkan kepada ayahnya, yang telah tewas kecelakaan saat bekerja di salah satu bangunan publik. Sejauh yang Herodes tahu, ia belum pernah melihat Yesus, meskipun ia telah banyak kuatir tentang dia ketika pekerjaannya dipusatkan di Galilea. Sekarang dia berada di tahanan Pilatus dan orang-orang Yudea, Herodes berkeinginan melihat dia, merasa aman terhadap kesulitan dari Yesus di masa depan. Herodes telah mendengar banyak tentang mujizat-mujizat yang dikerjakan oleh Yesus, dan dia benar-benar berharap untuk melihat dia melakukan beberapa keajaiban.
185:4.2 (1992.4) Ketika mereka membawa Yesus di hadapan Herodes, sang tetrark (raja wilayah) itu dikejutkan oleh penampilan agung dan ketenangan raut wajahnya. Selama sekitar lima belas menit Herodes bertanya kepada Yesus, namun Guru tidak mau menjawab. Herodes mengejek dan menantangnya untuk melakukan mujizat, tetapi Yesus tidak mau menjawab banyak pertanyaannya atau menanggapi ejekan-ejekannya itu.
185:4.3 (1992.5) Lalu Herodes berpaling kepada imam-imam kepala dan orang-orang Saduki dan, mendengarkan tuduhan mereka, mendengar semua dan lebih dari yang Pilatus telah dengarkan mengenai dugaan perbuatan jahat Anak Manusia. Akhirnya, setelah yakin bahwa Yesus tidak mau berbicara atau melakukan keajaiban untuk dia, Herodes, setelah mengolok-olok dia untuk sementara waktu, memakaikan dia dengan jubah kerajaan ungu tua dan mengirim dia kembali kepada Pilatus. Herodes tahu bahwa ia tidak memiliki kewenangan hukum atas Yesus di Yudea. Meskipun ia senang untuk percaya bahwa ia akhirnya terbebas dari Yesus di Galilea, ia bersyukur karena Pilatus yang bertanggung jawab melaksanakan hukuman matinya. Herodes tidak pernah sepenuhnya pulih dari rasa takut yang mengutuknya sebagai akibat dari membunuh Yohanes Pembaptis. Herodes pada waktu-waktu tertentu bahkan takut bahwa Yesus adalah Yohanes yang bangkit dari kematian. Sekarang ia merasa lega dari rasa takut itu karena ia mengamati bahwa Yesus adalah jenis orang yang sangat berbeda dari Yohanes, sang nabi vokal dan berapi-api itu yang berani mengungkap dan mencela kehidupan pribadinya.
185:5.1 (1993.1) Setelah para penjaga membawa Yesus kembali kepada Pilatus, ia pergi keluar ke tangga depan gedung praetorium, dimana kursi pengadilannya telah ditempatkan, dan memanggil berkumpul imam-imam kepala dan anggota Sanhedrin, berkata kepada mereka: “Kalian membawa orang ini ke depanku dengan tuduhan bahwa dia menyesatkan rakyat, melarang pembayaran pajak, dan mengaku sebagai raja orang Yahudi. Aku telah memeriksanya dan gagal untuk mendapati dia bersalah dari tuduhan-tuduhan ini. Kenyataannya, aku tidak menemukan kesalahan dalam dia. Maka aku mengirimnya kepada Herodes, dan raja wilayah tentulah telah mencapai kesimpulan yang sama karena ia telah mengirimnya kembali kepada kita. Pastilah, tidak ada yang layak untuk mati telah dilakukan oleh orang ini. Jika kalian masih berpikir dia perlu dihajar, aku bersedia untuk menghajar dia sebelum aku melepaskannya.”
185:5.2 (1993.2) Tepat saat orang-orang Yahudi hendak meneriakkan protes mereka terhadap pembebasan Yesus, suatu kerumunan besar orang datang berbaris ke praetorium dengan tujuan meminta Pilatus untuk membebaskan seorang tahanan demi menghormati perayaan Paskah. Selama beberapa waktu telah menjadi kebiasaan para gubernur Romawi untuk memperbolehkan rakyat memilih seseorang yang dipenjara atau dikutuk untuk pengampunan pada saat Paskah. Dan sekarang kerumunan orang ini telah datang di hadapannya untuk meminta pembebasan seorang tahanan, dan karena Yesus baru-baru saja amat disukai orang banyak, terpikirlah oleh Pilatus bahwa ia mungkin bisa melepaskan diri dari kesulitannya dengan mengusulkan ke kelompok ini bahwa, karena Yesus sekarang seorang tahanan di hadapan kursi pengadilannya, ia hendak melepaskan bagi mereka orang Galilea ini sebagai hadiah selamat Paskah.
185:5.3 (1993.3) Sementara kerumunan orang melanda naik tangga-tangga bangunan, Pilatus mendengar mereka meneriakkan seorang bernama Barabas. Barabas adalah seorang penghasut politik yang terkenal dan perampok yang membunuh, anak dari seorang imam, yang baru saja ditangkap dalam tindakan perampokan dan pembunuhan di jalan Yerikho. Orang ini berada di bawah hukuman untuk mati segera setelah perayaan Paskah berakhir.
185:5.4 (1993.4) Pilatus berdiri dan menjelaskan kepada orang banyak bahwa Yesus telah dibawa kepadanya oleh imam-imam kepala, yang berusaha untuk membuat dia dihukum mati berdasarkan tuduhan tertentu, dan bahwa ia tidak berpikir orang itu layak untuk mati. Kata Pilatus: “Karena itu, yang mana, apakah kalian lebih suka agar aku melepaskan bagimu, Barabas ini, si pembunuh, atau Yesus dari Galilea ini?" Dan setelah Pilatus berucap demikian, imam-imam kepala dan anggota dewan Sanhedrin semua berteriak sekuat tenaga mereka, "Barabas, Barabas!" Dan ketika orang-orang melihat bahwa imam-imam kepala cenderung agar Yesus dihukum mati, mereka dengan cepat bergabung dalam keributan untuk hidupnya sementara mereka berteriak keras untuk pembebasan Barabas.
185:5.5 (1993.5) Beberapa hari sebelum ini orang banyak telah mengagumi Yesus, namun orang banyak itu tidak memandang tinggi pada orang yang, setelah mengaku sebagai Anak Tuhan, sekarang mendapati dirinya dalam tahanan imam-imam kepala dan para penguasa dan diadili di hadapan Pilatus untuk hidupnya. Yesus bisa menjadi pahlawan di mata rakyat ketika dia mengusir para penukar uang dan pedagang keluar dari bait suci, tetapi tidak ketika dia adalah seorang tahanan yang tidak membela diri di tangan musuh-musuhnya dan pada pengadilan untuk hidupnya.
185:5.6 (1993.6) Pilatus menjadi marah saat melihat imam-imam kepala ribut untuk pengampunan seorang pembunuh yang terkenal jahat sementara mereka berteriak untuk darah Yesus. Dia melihat kedengkian dan kebencian mereka dan merasakan prasangka serta kecemburuan mereka. Oleh karena itu ia berkata kepada mereka: “Bagaimana bisa kalian memilih hidup seorang pembunuh daripada orang ini yang kejahatan paling buruknya adalah bahwa dia secara kiasan menyebut dirinya raja orang Yahudi?” Tapi ini bukan pernyataan yang bijaksana untuk Pilatus buat. Orang-orang Yahudi adalah orang-orang angkuh, sekarang tunduk pada kuk politik Romawi tetapi berharap untuk kedatangan Mesias yang akan membebaskan mereka dari perbudakan kafir dengan pertunjukan besar kuasa dan kemuliaan. Mereka membenci, lebih dari yang Pilatus dapat ketahui, pernyataan bahwa guru doktrin-doktrin aneh yang lembut santun ini, yang kini ditahan dan didakwa dengan kejahatan yang patut dihukum mati, harus disebut sebagai “raja orang Yahudi.” Mereka memandang komentar seperti itu sebagai suatu penistaan terhadap segala sesuatu yang mereka anggap suci dan terhormat dalam keberadaan bangsa mereka, dan karena itulah mereka semua melepaskan teriakan-teriakan kuat mereka untuk pembebasan Barabas dan kematian Yesus.
185:5.7 (1994.1) Pilatus tahu Yesus tidak bersalah atas dakwaan-dakwaan yang diajukan terhadap dia, dan seandainya ia hakim yang adil dan berani, ia akan membebaskan dari tuduhan dan melepaskannya. Tapi ia takut untuk menentang orang-orang Yahudi yang marah ini, dan sementara ia ragu-ragu untuk melakukan tugasnya, seorang utusan datang dan menyampaikan sebuah pesan disegel dari istrinya, Claudia.
185:5.8 (1994.2) Pilatus memberi isyarat kepada orang-orang yang berkumpul di hadapannya bahwa ia ingin membaca pesan yang baru saja ia terima sebelum ia melanjutkan perkara yang di hadapannya. Ketika Pilatus membuka surat ini dari istrinya, ia membaca: “Aku mohon engkau tidak berbuat apa-apa pada orang yang tidak bersalah dan yang benar ini yang mereka sebut Yesus. Aku telah menderita banyak hal dalam mimpi tadi malam karena dia.” Catatan dari Claudia ini tidak hanya sangat meresahkan Pilatus sehingga menunda keputusan perkara ini, tetapi hal itu sayangnya juga memberikan cukup waktu sehingga para penguasa Yahudi bebas bergerak di antara kerumunan orang banyak dan mendesak orang-orang untuk meminta pembebasan Barabas dan berteriak-teriak untuk penyaliban Yesus.
185:5.9 (1994.3) Akhirnya, Pilatus mengarahkan dirinya sekali lagi pada solusi terhadap masalah yang dihadapkan padanya, dengan menanyai kumpulan campuran para penguasa Yahudi dan kerumunan yang mencari pengampunan itu, “Apa yang harus aku lakukan pada dia, yang disebut raja orang Yahudi?” Dan mereka semua berteriak dengan sehati, “Salibkan dia! Salibkan dia!” Kebulatan tuntutan ini dari orang banyak campuran itu mengejutkan dan menguatirkan Pilatus, hakim yang tidak adil dan ditunggangi ketakutan itu.
185:5.10 (1994.4) Kemudian sekali lagi Pilatus berkata: “Mengapa kalian hendak menyalibkan orang ini? Kejahatan apakah yang telah ia lakukan? Siapa yang akan maju depan untuk bersaksi melawan dia?” Tetapi ketika mereka mendengar Pilatus berbicara membela Yesus, mereka semua semakin keras berteriak, “Salibkan dia! Salibkan dia!”
185:5.11 (1994.5) Kemudian lagi Pilatus meminta kepada mereka tentang pembebasan tahanan Paskah, mengatakan: “Sekali lagi aku bertanya pada kalian, tahanan yang mana yang akan aku lepaskan kepada kalian pada ini, masa Paskah kalian?” Dan lagi kerumunan berteriak, “Beri kami Barabas!”
185:5.12 (1994.6) Maka kata Pilatus: “Jika aku melepaskan pembunuh itu, Barabas, apa yang harus aku lakukan dengan Yesus?” Dan sekali lagi orang banyak itu berteriak serempak, “Salibkan dia! Salibkan dia!”
185:5.13 (1994.7) Pilatus diteror oleh teriakan massa yang terus menerus berkeras, bertindak di bawah kepemimpinan langsung dari imam-imam kepala dan anggota-anggota dewan Sanhedrin; namun demikian, ia memutuskan setidaknya satu lagi upaya untuk menenangkan kerumunan orang banyak dan menyelamatkan Yesus.
185:6.1 (1994.8) Dalam semua yang berlangsung Jumat pagi-pagi ini di hadapan Pilatus, hanya para musuh Yesus yang ikut serta. Teman-temannya yang banyak itu belum tahu tentang penangkapan malam dan sidang pagi itu, atau bersembunyi supaya mereka juga tidak ditangkap dan divonis mati karena mereka percaya ajarannya Yesus. Dalam orang banyak yang sekarang ribut meneriakkan kematian Guru itu hanya dapat ditemukan musuh-musuh bebuyutannya dan rakyat yang mudah dipimpin dan tidak berpikir.
185:6.2 (1995.1) Pilatus hendak membuat satu bujukan terakhir agar mereka kasihan. Karena takut untuk menentang keributan massa tersesat yang menyerukan darah Yesus ini, ia memerintahkan para pengawal Yahudi dan tentara Romawi untuk membawa Yesus dan mencambuknya. Hal ini sendiri merupakan prosedur yang tidak adil dan ilegal karena hukum Romawi menentukan bahwa hanya mereka yang dihukum mati dengan penyaliban yang harus dikenakan pencambukan seperti demikian. Para penjaga membawa Yesus ke halaman terbuka praetorium untuk siksaan ini. Meskipun musuh-musuhnya tidak menyaksikan pencambukan ini, Pilatus melihatnya, dan sebelum mereka selesai siksaan keji ini, ia menyuruh para pencambuk untuk berhenti dan mengisyaratkan agar Yesus akan dibawa kepadanya. Sebelum para pencambuk memukulkan cambuk berkait mereka terhadap Yesus sementara dia diikat ke tiang pencambukan, mereka memakaikan lagi kepadanya jubah ungu, dan menganyam mahkota duri, mereka tempatkan di atas dahinya. Dan setelah mereka menempatkan buluh di tangannya sebagai tongkat kerajaan pura-pura, mereka berlutut di depannya dan mengejek dia, katanya: “Salam, raja orang Yahudi!” Dan mereka meludahinya dan memukul wajahnya dengan tangan mereka. Dan salah satu dari mereka, sebelum mereka mengembalikannya kepada Pilatus, mengambil buluh itu dari tangannya dan memukul kepalanya.
185:6.3 (1995.2) Kemudian Pilatus menuntun tahanan yang berdarah-darah dan terkoyak-koyak ini, sambil menampilkannya di hadapan orang banyak campuran itu, mengatakan: “Lihatlah orang itu! Lagi aku umumkan kepada kalian, bahwa aku tidak menemukan kejahatan dalam dirinya, dan setelah menyesah dia, aku akan membebaskannya.”
185:6.4 (1995.3) Di sana berdirilah Yesus dari Nazaret, berpakaian jubah kerajaan ungu tua dengan mahkota duri menusuk alisnya yang ramah itu. Wajahnya berlumuran darah dan badannya terbungkuk oleh kesakitan dan kesedihan. Tapi tidak ada yang bisa menyentuh hati tanpa berperasaan dari mereka yang menjadi korban kebencian emosional yang kuat dan budak-budak dari prasangka keagamaan. Pemandangan ini mengirimkan kengerian hebat melalui alam-alam di sebuah alam semesta yang luas, tetapi hal itu tidak menyentuh hati-hati mereka yang telah menetapkan pikiran mereka untuk membunuh Yesus.
185:6.5 (1995.4) Setelah mereka pulih dari kejutan pertama melihat penderitaan Guru, mereka malah berteriak lebih keras dan lebih lama, “Salibkan dia! Salibkan dia! Salibkan dia!”
185:6.6 (1995.5) Dan sekarang Pilatus memahami bahwa sia-sia untuk membujuk perasaan kasihan mereka. Ia melangkah maju dan berkata: “Aku melihat bahwa kalian bertekad bahwa orang ini harus mati, tapi apa yang telah dia lakukan sehingga pantas mati? Siapakah yang akan menyatakan kejahatannya?”
185:6.7 (1995.6) Lalu imam besar sendiri melangkah maju dan, menuju ke Pilatus, dengan marah menyatakan: “Kami memiliki hukum suci, dan oleh hukum itu orang ini harus mati karena ia menyatakan dirinya sebagai Anak Allah.” Ketika Pilatus mendengar itu, ia semakin takut lagi, tidak hanya karena orang-orang Yahudi itu, tetapi mengingat catatan istrinya dan mitologi Yunani tentang para dewa yang turun ke bumi, ia sekarang gemetar memikirkan Yesus mungkin adalah seorang tokoh ilahi. Ia melambaikan tangan kepada orang banyak untuk bersabar sementara ia memegang lengan Yesus dan membawanya lagi ke dalam gedung agar ia mungkin dapat memeriksa dirinya lebih lanjut. Pilatus sekarang gugup oleh rasa takut, gemetar oleh takhyul, dan terintimidasi oleh sikap keras kepala dari orang banyak.
185:7.1 (1995.7) Saat Pilatus, gemetaran dengan emosi yang penuh ketakutan, duduk di sisi Yesus, ia bertanya: “Dari mana kamu berasal? Sungguh, siapa kamu? Apa yang mereka katakan ini, bahwa kamu adalah Anak Tuhan?”
185:7.2 (1996.1) Tetapi Yesus sulit menjawab pertanyaan tersebut ketika ditanya oleh hakim yang takut manusia, lemah, dan terombang-ambing yang begitu tidak adil sehingga mengenakan dia pada pencambukan bahkan setelah ia menyatakan dia tidak bersalah dari segala kejahatan, dan sebelum ia telah sepatutnya dijatuhi hukuman mati. Yesus memandang wajah Pilatus langsung, tapi dia tidak menjawabnya. Maka kata Pilatus: “Apakah kamu menolak berbicara kepadaku? Apakah kamu tidak menyadari bahwa aku masih punya kuasa untuk membebaskan kamu atau untuk menyalibkan kamu?” Maka kata Yesus: “Engkau tidak dapat memiliki kuasa atas aku kecuali diizinkan dari atas. Engkau tidak bisa menjalankan wewenang atas Anak Manusia kecuali Bapa di surga memperbolehkannya. Tapi engkau tidak begitu bersalah karena engkau tidak tahu tentang injil. Siapa yang mengkhianati aku dan siapa yang menyerahkan aku kepadamu, mereka memiliki dosa yang lebih besar.”
185:7.3 (1996.2) Pembicaraan terakhir dengan Yesus ini sepenuhnya menakutkan Pilatus. Si pengecut moral dan lemah peradilan ini sekarang berusaha keras di bawah beban ganda ketakutan takhyul tentang Yesus dan ketakutan manusiawi terhadap para pemimpin Yahudi.
185:7.4 (1996.3) Pilatus tampil lagi di hadapan orang banyak, dengan mengatakan: “Aku yakin orang ini hanya pelanggar keagamaan. Kalian harus mengambil dia dan menghakimi dia berdasarkan hukum agama kalian. Mengapa kalian harus berharap bahwa aku mau menyetujui kematiannya karena ia telah bentrok dengan tradisi-tradisi kalian?”
185:7.5 (1996.4) Pilatus baru saja hendak melepaskan Yesus ketika Kayafas, imam besar, mendekati hakim Romawi pengecut itu, dan sambil menggoyangkan jarinya mengancam di wajah Pilatus, mengatakan dengan kata-kata marah yang seluruh orang banyak bisa dengar: “Jika engkau melepaskan orang ini, engkau bukan sahabat Kaisar, dan aku akan memastikan bahwa kaisar tahu semuanya.” Ancaman publik ini keterlaluan bagi Pilatus. Kekuatiran untuk peruntungan pribadinya sekarang menutup semua pertimbangan lain, dan gubernur pengecut itu memerintahkan Yesus dibawa keluar ke depan kursi pengadilan. Saat Guru berdiri di depan mereka, ia menunjuk padanya dan dengan mengejek berkata, “Lihatlah rajamu.” Dan orang-orang Yahudi menjawab, “Enyahkan dia. Salibkan dia!” Lalu Pilatus berkata, dengan banyak ironi dan sarkasme, “Haruskah aku menyalibkan rajamu?” Dan orang-orang Yahudi menjawab, “Ya, salibkan dia! Kami tidak punya raja selain Kaisar.” Dan saat itulah Pilatus menyadari bahwa tidak ada harapan untuk menyelamatkan Yesus karena ia tidak mau menentang orang-orang Yahudi.
185:8.1 (1996.5) Di sini berdirilah Anak Tuhan yang menjelma sebagai Anak Manusia. Dia ditangkap tanpa dakwaan; dituduh tanpa bukti; dihakimi tanpa saksi; dihukum tanpa vonis; dan sekarang akan segera dihukum mati oleh hakim yang tidak adil yang mengaku bahwa ia tidak dapat menemukan kesalahan dalam dirinya. Jika Pilatus telah berpikir untuk membujuk pada patriotisme mereka dengan mengacu pada Yesus sebagai “raja orang Yahudi,” ia sama sekali gagal. Orang-orang Yahudi tidak mengharapkan seorang raja yang seperti itu. Deklarasi dari para imam kepala dan orang-orang Saduki, “Kami tidak punya raja selain Kaisar,” adalah kejutan bahkan pada orang banyak yang tidak berpikir itu, tapi sudah terlambat sekarang untuk menyelamatkan Yesus bahkan seandainya massa berani mendukung perkaranya Guru.
185:8.2 (1996.6) Pilatus takut pergolakan atau kerusuhan. Dia tidak berani mendapat risiko kekacauan seperti itu selama masa Paskah di Yerusalem. Dia baru saja menerima teguran dari Kaisar, dan ia tidak mau risiko lagi. Massa bersorak ketika ia memerintahkan pembebasan Barabas. Kemudian ia minta sebuah baskom dan air, dan di sana di depan orang banyak ia mencuci tangannya dan berkata: “Aku tidak bersalah terhadap darah orang ini. Kalian bertekad bahwa dia harus mati, tapi aku tidak menemukan kesalahan dalam dirinya. Kalian ingat itu. Tentara-tentara akan membawanya ke luar.” Dan kemudian massa bersorak dan menjawab, “Darahnya atas kami dan atas anak-anak kami.”
Buku Urantia
Makalah 186
186:0.1 (1997.1) SAAT Yesus dan para penuduhnya berangkat menemui Herodes, Guru berpaling ke Rasul Yohanes dan berkata: “Yohanes, kamu tidak dapat berbuat apa-apa lagi bagi aku. Pergilah ke ibuku dan bawa dia untuk melihat aku sebelum aku mati.” Ketika Yohanes mendengar permintaan Gurunya, meskipun enggan untuk meninggalkan dia sendirian di antara musuh-musuhnya, ia bergegas pergi ke Betania, dimana seluruh keluarga Yesus berkumpul menunggu di rumah Marta dan Maria, saudari-saudari Lazarus yang dibangkitkan Yesus dari antara orang mati.
186:0.2 (1997.2) Beberapa kali selama pagi hari, utusan-utusan telah membawa berita kepada Marta dan Maria mengenai perkembangan pengadilan Yesus. Tapi keluarga Yesus baru mencapai Betania hanya beberapa menit sebelum Yohanes tiba membawa permintaan Yesus untuk melihat ibunya sebelum ia dihukum mati. Setelah Yohanes Zebedeus memberitahukan kepada mereka tentang semua yang telah terjadi sejak penangkapan Yesus tengah malam, Maria, ibu Yesus langsung pergi ditemani Yohanes untuk melihat anak sulungnya. Pada saat Maria dan Yohanes mencapai kota, Yesus, disertai oleh tentara-tentara Romawi yang akan menyalibkan dia, sudah tiba di Golgota.
186:0.3 (1997.3) Ketika Maria ibu Yesus berangkat dengan Yohanes untuk pergi kepada anaknya, adiknya Rut menolak untuk tetap ditinggalkan dengan keluarga yang lain. Karena ia bertekad untuk menemani ibunya, kakaknya Yudas pergi bersamanya. Seluruh keluarga Guru yang lain tetap di Betania di bawah pimpinan Yakobus adik Yesus, dan hampir setiap jam utusan Daud Zebedeus membawa pada mereka laporan mengenai perkembangan urusan mengerikan untuk menjatuhkan hukuman mati terhadap kakak tertua mereka, Yesus dari Nazaret.
186:1.1 (1997.4) Sekitar jam setengah sembilan Jumat pagi ini ketika pemeriksaan Yesus di hadapan Pilatus berakhir dan Guru ditaruh dalam penjagaan para tentara Romawi yang akan menyalibkan dia. Segera setelah orang-orang Romawi itu mengambil alih Yesus, kapten penjaga Yahudi berbaris bersama orang-orangnya kembali ke markas bait suci mereka. Imam-imam kepala dan rekan-rekan Sanhedrinnya mengikuti dari dekat di belakang para penjaga, pergi langsung ke tempat pertemuan biasa mereka di aula batu pahatan di bait suci. Di sini mereka menemukan banyak anggota Sanhedrin yang lain sedang menunggu untuk mengetahui apa yang telah dilakukan terhadap Yesus. Sementara Kayafas membuat laporannya pada Sanhedrin mengenai pengadilan dan penghukuman Yesus, Yudas muncul di depan mereka untuk menuntut upahnya untuk bagian yang telah ia mainkan dalam penangkapan dan hukuman mati Gurunya.
186:1.2 (1997.5) Semua orang Yahudi ini membenci Yudas; mereka memandang pengkhianat itu dengan perasaan sama sekali menghina. Sepanjang pengadilan Yesus di hadapan Kayafas dan selama penampilannya di hadapan Pilatus, Yudas tertusuk dalam hati nuraninya tentang perilaku khianatnya itu. Dan dia juga mulai menjadi agak terbuka matanya mengenai upah yang akan ia terima sebagai pembayaran atas jasanya sebagai pengkhianat Yesus. Dia tidak suka sikap dingin dan acuh tak acuh dari para penguasa Yahudi itu; namun demikian, ia berharap akan diberi imbalan berlimpah untuk perilaku pengecutnya itu. Ia bersiap dipanggil di depan pertemuan penuh Sanhedrin dan di sana mendengar dirinya dipuji-puji sementara mereka memberikan kepadanya gelar kehormatan yang sesuai sebagai hadiah atas layanan besar yang ia banggakan telah ia persembahkan pada bangsanya. Bayangkan, oleh karena itu, betapa terkejutnya pengkhianat yang egois ini ketika seorang hamba imam besar, sambil menepuk bahunya, memanggilnya persis di luar ruangan aula dan berkata: “Yudas, aku telah ditunjuk untuk membayar kamu untuk pengkhianatan Yesus. Ini adalah upahmu.” Dan sambil berbicara demikian, hamba Kayafas itu menyerahkan Yudas sebuah tas berisi tiga puluh keping perak—harga saat itu untuk seorang budak yang baik dan sehat.
186:1.3 (1998.1) Yudas tertegun, ternganga. Dia bergegas kembali untuk memasuki aula tapi dihalangi oleh penjaga pintu. Dia ingin banding ke Sanhedrin, tetapi mereka tidak mau mengizinkan dia masuk. Yudas tidak percaya bahwa para penguasa orang Yahudi itu akan membiarkan dia mengkhianati teman-temannya dan Gurunya dan kemudian menawari dia sebagai upahnya tiga puluh keping perak. Dia terhina, terbuka matanya, dan sama sekali hancur. Dia berjalan menjauh dari bait suci, saat itu, dalam keadaan setengah sadar. Dia secara otomatis memasukkan kantong uang itu di sakunya yang dalam, saku yang sama dimana ia begitu lama membawa tas berisi dana kerasulan. Dan ia mengembara keluar melalui kota mengikuti orang banyak yang sedang dalam perjalanan untuk menyaksikan penyaliban.
186:1.4 (1998.2) Dari jauh Yudas melihat mereka mengangkat batang salib dengan Yesus dipaku di atasnya, dan setelah melihat ini ia buru-buru kembali ke bait suci, dan memaksa masuk melewati penjaga pintu, menemukan dirinya berdiri di hadapan Sanhedrin, yang masih dalam pertemuan. Pengkhianat itu nyaris tak bernapas dan sangat bingung, tapi ia berusaha dengan terbata-bata mengucapkan kata-kata ini: “Aku telah berdosa karena telah mengkhianati darah tak berdosa. Kalian telah menghina aku. Kalian telah memberi aku sebagai upah untuk jasaku, uang—hanya seharga seorang budak. Aku menyesal bahwa aku telah melakukan ini; ini adalah uang kalian. Aku ingin buang rasa bersalah dari perbuatan ini."
186:1.5 (1998.3) Ketika penguasa-penguasa Yahudi mendengar Yudas, mereka mencemooh dia. Salah satu dari mereka duduk di dekat dimana Yudas berdiri, memberikan isyarat bahwa ia harus meninggalkan aula itu dan berkata: “Gurumu telah dihukum mati oleh orang Romawi, dan tentang rasa bersalahmu itu, apa itu bagi kami? Bawa saja itu—dan pergi!"
186:1.6 (1998.4) Saat Yudas meninggalkan ruang Sanhedrin, ia mengeluarkan tiga puluh keping perak dari tas dan melemparkannya berserakan di lantai bait suci. Ketika pengkhianat itu meninggalkan bait suci, ia hampir lupa ingatan. Yudas sekarang melewati pengalaman kesadaran akan sifat sebenarnya dari dosa. Semua daya pikat, pesona, dan kemabukan dari perbuatan salah itu telah lenyap. Sekarang pelaku kejahatan itu berdiri sendirian dan berhadapan muka dengan putusan penghakiman atas jiwanya yang terbuka-matanya dan kecewa. Dosa itu menyihir dan penuh petualangan dalam melakukannya, tapi sekarang haruslah tuaian kenyataan yang telanjang dan tidak romantis itu dihadapi.
186:1.7 (1998.5) Mantan duta utusan kerajaan surga di bumi ini sekarang menyusuri jalan-jalan di Yerusalem, ditinggalkan dan sendirian. Keputus-asaannya sangat menyedihkan dan nyaris mutlak. Dia terus berjalan melalui kota dan ke luar tembok, terus turun ke dalam kesendirian mengerikan lembah Hinom, dimana ia memanjat bebatuan yang curam dan, mengambil sabuk jubahnya, mengikatkan satu ujungnya ke sebuah pohon kecil, mengikat ujung satunya ke lehernya, dan melemparkan dirinya ke bibir jurang. Sebelum ia mati, simpul yang telah diikat oleh tangannya yang gugup itu terlepas, dan tubuh si pengkhianat itu hancur berkeping-keping saat jatuh di batu-batu bergerigi di bawah.
186:2.1 (1999.1) Ketika Yesus ditangkap, ia tahu bahwa pekerjaannya di bumi, dalam rupa manusia fana, sudah selesai. Dia sepenuhnya memahami jenis kematian bagaimana ia akan mati, dan ia tidak terlalu peduli dengan perincian dari apa yang disebut pengadilannya itu.
186:2.2 (1999.2) Di hadapan pengadilan Sanhedrin Yesus menolak untuk membuat jawaban terhadap kesaksian saksi-saksi yang bersumpah palsu. Hanya ada satu pertanyaan yang akan selalu menimbulkan jawaban, apakah ditanyakan oleh teman atau musuh, dan itu adalah pertanyaan tentang sifat dasar dan keilahian dari misinya di bumi. Ketika ditanya apakah dia adalah Anak Tuhan, dia tidak pernah gagal membuat jawaban. Dia dengan kukuh tetap menolak untuk berbicara ketika di hadapan Herodes yang penasaran dan jahat itu. Di hadapan Pilatus ia berbicara hanya ketika ia berpikir bahwa Pilatus atau beberapa orang jujur lain mungkin tertolong agar lebih tahu tentang kebenaran oleh apa yang dia katakan. Yesus telah mengajarkan para rasulnya tentang tidak bergunanya melemparkan mutiara ke depan babi, dan sekarang dia berani mempraktekkan apa yang telah dia ajarkan. Perilakunya pada saat ini mencontohkan penundukan diri sabar dari kodrat manusiawi digabung dengan keheningan megah dan martabat khidmat dari kodrat ilahinya. Dia sepenuhnya bersedia untuk membahas dengan Pilatus setiap pertanyaan yang terkait pada tuduhan politis yang diajukan terhadapnya—setiap pertanyaan yang dia kenali sebagai termasuk pada kewenangan hukum gubernur itu.
186:2.3 (1999.3) Yesus yakin bahwa adalah kehendak Bapa agar dia menaklukkan dirinya pada proses alamiah dan biasa dari peristiwa-peristiwa manusia seperti halnya setiap insan fana lainnya harus, dan oleh karena itu dia menolak untuk menggunakan kekuatan murni manusiawinya yaitu kefasihan persuasif untuk mempengaruhi keluaran dari intrik-intrik manusia sesamanya yang rabun sosial dan buta rohani itu. Meskipun Yesus hidup dan wafat di Urantia, seluruh karier manusiawinya, dari awal sampai akhir, adalah sebuah tontonan yang dirancang untuk mempengaruhi dan mengajar alam semesta seluruhnya yang ia ciptakan dan pelihara dengan tak henti-hentinya.
186:2.4 (1999.4) Orang-orang Yahudi yang picik ini berteriak-teriak tidak sepantasnya untuk kematian Guru sementara dia berdiri di sana dengan diam mengerikan melihat pada adegan kematian sebuah bangsa—bangsa bapa buminya sendiri.
186:2.5 (1999.5) Yesus telah memperoleh jenis karakter manusia yang bisa memelihara penguasaan diri dan menegaskan martabatnya menghadapi hinaan yang berkelanjutan dan tak beralasan. Dia tidak bisa diintimidasi. Ketika pertama kali diserang oleh hamba Hanas, dia hanya menyarankan kewajaran untuk memanggil saksi-saksi yang mungkin dengan sepatutnya bersaksi melawan dia.
186:2.6 (1999.6) Dari awal sampai akhir, dalam apa yang disebut sidang pengadilan di hadapan Pilatus itu, kawanan selestial tidak bisa menahan diri untuk tidak menyiarkan penggambaran tentang adegan “Pilatus diadili di hadapan Yesus” itu ke alam semesta.
186:2.7 (1999.7) Ketika di hadapan Kayafas, dan ketika semua kesaksian palsu telah dipatahkan, Yesus tidak ragu-ragu untuk menjawab pertanyaan dari imam kepala, sehingga memberikan dalam kesaksiannya sendiri apa yang mereka inginkan sebagai dasar untuk menghukum dia karena penghujatan.
186:2.8 (1999.8) Guru tidak pernah menampilkan minat sedikitpun dalam upaya Pilatus yang berniat baik tapi setengah hati itu untuk menghasilkan pembebasannya. Dia benar-benar kasihan pada Pilatus dan dengan tulus berusaha untuk mencerahkan pikirannya yang gelap. Dia sepenuhnya pasif pada semua bujukan sang gubernur Romawi kepada orang Yahudi agar menarik tuntutan pidana mereka terhadap dirinya. Sepanjang seluruh siksaan yang menyedihkan itu ia tanggung sendiri dengan martabat sederhana dan keagungan bersahaja. Dia tidak mau sedemikian sehingga mencerminkan ketidak-jujuran pada calon-calon pembunuhnya ketika mereka bertanya apakah ia adalah "raja orang Yahudi." Dengan hanya sedikit penjelasan bersyarat ia menerima sebutan itu, mengetahui bahwa, meskipun mereka telah memilih untuk menolaknya, Yesus akan menjadi yang terakhir yang memberikan mereka kepemimpinan nasional yang sebenarnya, sekalipun dalam pengertian rohani.
186:2.9 (2000.1) Yesus sedikit berkata-kata selama pengadilan ini, tapi ia berkata cukup untuk menunjukkan pada semua manusia jenis karakter manusiawi yang manusia dapat sempurnakan dalam kemitraan dengan Tuhan dan untuk mewahyukan ke seluruh alam semesta cara bagaimana Tuhan bisa mewujud dalam kehidupan makhluk ketika makhluk tersebut benar-benar memilih untuk melakukan kehendak Bapa, sehingga menjadi seorang anak yang aktif dari Tuhan yang hidup.
186:2.10 (2000.2) Kasihnya bagi manusia-manusia bodoh itu sepenuhnya ditunjukkan oleh kesabaran dan penguasaan diri besar pada waktu menghadapi cemoohan, pukulan, dan hajaran dari prajurit-prajurit yang kasar dan hamba-hamba yang tidak berpikir itu. Dia bahkan tidak marah ketika mereka menutupi matanya dan, sambil mengolok-olok memukul wajahnya, berseru: “Nubuatkan kepada kami siapa itu yang memukul kamu.”
186:2.11 (2000.3) Pilatus berbicara lebih sesungguhnya daripada yang ia ketahui ketika, setelah Yesus didera cambuk, ia menampilkannya di depan orang banyak, berseru, “Lihatlah orang itu!” Memang, gubernur Romawi yang dibebani ketakutan itu sedikit memimpikan bahwa tepat pada saat itu alam semesta diam memperhatikan, menatap pada adegan unik Penguasa terkasihnya yang dikenakan penghinaan ejekan dan pukulan dari hamba-hamba manusianya yang berada dalam kegelapan dan terbelakang itu. Dan saat Pilatus berbicara, menggemalah di seluruh Nebadon, “Lihatlah Tuhan dan manusia itu!” Di seluruh alam semesta, jutaan makhluk tak terhitung telah sejak hari itu terus melihat manusia itu, sementara Tuhan Havona, penguasa tertinggi alam-alam semesta, menerima manusia dari Nazaret itu sebagai pemenuhan untuk ideal makhluk fana dari alam semesta lokal waktu dan ruang ini. Dalam hidupnya yang tak tertandingi itu dia tidak pernah gagal mewahyukan Tuhan kepada manusia. Sekarang, dalam babak-babak terakhir dari karier fananya dan kemudian dalam kematiannya itu, ia membuat pewahyuan baru dan menyentuh dari manusia kepada Tuhan.
186:3.1 (2000.4) Segera setelah Yesus diserahkan kepada tentara Romawi pada akhir sidang pemeriksaan di hadapan Pilatus, satu detasemen penjaga bait suci bergegas keluar ke Getsemani untuk membubarkan atau menangkap para pengikut Guru. Tapi jauh sebelum kedatangan mereka para pengikut ini telah berpencar. Para rasul telah pergi ke tempat-tempat persembunyian yang ditentukan; orang-orang Yunani telah berpisah dan pergi ke berbagai rumah di Yerusalem; murid-murid lainnya juga telah menghilang. Daud Zebedeus percaya bahwa musuh-musuh Yesus akan kembali; jadi dia sejak awal memindahkan sekitar lima atau enam tenda naik ke celah (ngarai) di dekatnya yang Guru begitu sering pakai untuk berdoa dan menyembah. Di sini ia berniat untuk bersembunyi dan pada saat yang sama membangun sebuah pusat, atau pos koordinasi, untuk layanan kurirnya. Daud baru saja meninggalkan perkemahan ketika para penjaga bait suci tiba. Karena tidak menemukan siapa-siapa di sana, mereka berpuas diri dengan membakar perkemahan kemudian bergegas kembali ke bait suci. Mendengar laporan mereka, Sanhedrin puas bahwa para pengikut Yesus sepenuhnya takut dan takluk sehingga tidak akan ada bahaya pemberontakan atau upaya apapun untuk menyelamatkan Yesus dari tangan algojo-algojonya. Mereka akhirnya dapat bernapas dengan lega, dan karena itu mereka bubar, setiap orang pada urusannya untuk mempersiapkan Paskah.
186:3.2 (2000.5) Segera setelah Yesus diserahkan kepada prajurit Romawi oleh Pilatus untuk penyaliban, seorang kurir bergegas pergi ke Getsemani untuk memberitahu Daud, dan dalam waktu lima menit para pelari sudah berangkat dalam perjalanan mereka ke Betsaida, Pella, Filadelfia, Sidon, Sikhem, Hebron, Damaskus, dan Aleksandria. Dan kurir-kurir ini membawa berita bahwa Yesus hendak disalibkan oleh orang Romawi karena kemauan keras dari para penguasa Yahudi.
186:3.3 (2001.1) Sepanjang hari tragis ini, sampai pesan akhirnya disebarkan bahwa Guru telah diletakkan dalam kubur, Daud mengirim utusan setiap setengah jam dengan laporan kepada para rasul, orang-orang Yunani, dan keluarga Yesus di bumi, yang berkumpul di rumah Lazarus di Betania. Ketika utusan-utusan itu berangkat dengan berita bahwa Yesus telah dikuburkan, Daud membubarkan korps pelari lokalnya untuk perayaan Paskah dan untuk datangnya hari Sabat istirahat, memerintahkan mereka untuk melapor kepadanya secara diam-diam pada hari Minggu pagi di rumah Nikodemus, dimana ia berniat untuk pergi bersembunyi selama beberapa hari dengan Andreas dan Simon Petrus.
186:3.4 (2001.2) David Zebedeus yang berpikiran khusus ini adalah satu-satunya murid utama Yesus yang cenderung berpandangan secara harfiah dan polos apa adanya tentang penegasan Guru bahwa dia akan mati dan “bangkit kembali pada hari ketiga.” Daud pernah mendengar dia membuat prediksi ini, dan sebagai orang yang berpikiran harfiah, sekarang berniat untuk mengumpulkan para utusannya hari Minggu pagi-pagi di rumah Nikodemus sehingga mereka akan siap sedia untuk menyebarkan berita kalau Yesus bangkit dari kematian. Daud segera menemukan bahwa tidak ada pengikut Yesus yang mengharap dia bangkit begitu segera dari kubur; oleh karena itu dia hanya berkata sedikit tentang keyakinannya dan tidak berkata apa-apa tentang mobilisasi semua armada utusannya pada Minggu pagi-pagi itu kecuali kepada para pelari yang telah diberangkatkan pada Jumat pagi ke kota-kota dan pusat-pusat orang percaya yang jauh.
186:3.5 (2001.3) Demikianlah para pengikut Yesus ini, yang tersebar di seluruh Yerusalem dan sekitarnya, malam itu ikut makan Paskah dan hari berikutnya tetap dalam persembunyian.
186:4.1 (2001.4) Setelah Pilatus membasuh tangannya di hadapan orang banyak, sehingga berusaha untuk membebaskan dari rasa bersalah karena menyerahkan orang yang tidak bersalah untuk disalibkan hanya karena ia takut untuk melawan teriakan-teriakan dari para penguasa orang Yahudi, ia memerintahkan Guru diserahkan kepada tentara Romawi dan memberikan pesan kepada kapten mereka agar ia segera disalibkan. Setelah mengambil alih tugas atas Yesus, para prajurit membawanya kembali ke halaman gedung praetorium, dan setelah melepaskan jubah yang Herodes telah pakaikan padanya, mereka memakaikan dia pakaiannya sendiri. Para prajurit ini mengejek dan mencemooh dia, tetapi mereka tidak menimpakan hukuman badan lebih lanjut. Yesus kini sendirian dengan para tentara Romawi ini. Teman-temannya dalam persembunyian; musuh-musuhnya telah pergi masing-masing; bahkan Yohanes Zebedeus tidak lagi di sisinya.
186:4.2 (2001.5) Sedikit setelah jam delapan ketika Pilatus menyerahkan Yesus kepada para prajurit dan sedikit sebelum jam sembilan ketika mereka berangkat ke adegan penyaliban. Selama periode lebih dari setengah jam ini Yesus tidak pernah mengucapkan sepatah kata pun. Urusan pemerintahan sebuah alam semesta besar praktis terhenti. Gabriel dan para penguasa kepala Nebadon berkumpul di sini di Urantia, atau kalau tidak mereka mengikuti dengan saksama laporan angkasa dari para penghulu malaikat dalam upaya untuk tetap mengetahui apa yang terjadi pada Anak Manusia di Urantia.
186:4.3 (2001.6) Pada saat para prajurit sudah siap untuk berangkat dengan Yesus ke Golgota, mereka telah mulai terkesan oleh ketenangannya yang tidak biasa dan martabat yang luar biasa, oleh diam tanpa mengeluhnya.
186:4.4 (2001.7) Sebagian besar penundaan berangkat bersama Yesus menuju tempat penyaliban itu karena keputusan kapten pada menit terakhir untuk membawa serta dua penjahat yang telah dihukum mati; karena Yesus akan disalibkan pagi itu, kapten Romawi itu berpikir agar keduanya ini juga mati bersamanya selagi menunggu akhir perayaan Paskah.
186:4.5 (2002.1) Segera setelah dua penjahat itu dapat disiapkan, mereka digiring ke halaman, dimana mereka memandang kepada Yesus, salah satu dari mereka untuk pertama kalinya, tapi satunya yang lain sudah sering mendengar dia berbicara, di bait suci maupun berbulan-bulan sebelumnya di perkemahan Pella.
186:5.1 (2002.2) Tidak ada hubungan langsung antara kematian Yesus dan Paskah Yahudi. Benar, Guru memang meletakkan hidupnya dalam daging pada hari ini, hari persiapan untuk Paskah Yahudi, dan pada sekitar waktu pengorbanan domba Paskah di bait suci. Tapi kejadian yang kebetulan bersamaan ini tidak dengan cara apapun menunjukkan bahwa kematian Anak Manusia di bumi memiliki hubungan dengan sistem pengorbanan Yahudi. Yesus adalah seorang Yahudi, tetapi sebagai Anak Manusia dia adalah seorang manusia dari alam. Peristiwa yang sudah diceritakan dan mengarah sampai pada saat mendekatnya penyaliban Guru ini sudah cukup untuk menunjukkan bahwa kematiannya pada sekitar waktu ini adalah urusan yang murni alami dan diatur oleh manusia.
186:5.2 (2002.3) Manusia itulah dan bukan Tuhan yang merencanakan dan melaksanakan kematian Yesus di kayu salib. Benar, Bapa menolak untuk ikut campur dengan rangkaian peristiwa-peristiwa manusiawi di Urantia, tetapi Bapa di surga tidak menitahkan, menuntut, atau mengharuskan kematian Anak-Nya seperti hal itu dilaksanakan di bumi. Adalah fakta bahwa dalam cara tertentu, cepat atau lambat, Yesus akan harus melepaskan dirinya dari tubuh insaninya, inkarnasinya dalam daging, tapi ia bisa melaksanakan tugas seperti itu dalam banyak cara tak terhitung tanpa harus mati di atas salib di antara dua penjahat. Semua ini adalah perbuatan manusia, bukan Tuhan.
186:5.3 (2002.4) Pada saat baptisan Guru dia sudah menyelesaikan teknik untuk pengalaman yang disyaratkan di bumi dan dalam daging yang diperlukan untuk penyelesaian penganugerahan alam semestanya yang ketujuh dan terakhir. Pada saat ini juga tugas Yesus di bumi selesai. Seluruh kehidupan yang dia jalani setelah itu, dan bahkan cara kematiannya, adalah pelayanan yang murni pribadi pada perannya untuk kesejahteraan dan peningkatan makhluk-makhluk fananya di dunia ini dan di dunia-dunia yang lain.
186:5.4 (2002.5) Injil tentang kabar baik bahwa manusia fana mungkin, oleh iman, menjadi sadar oleh roh bahwa ia adalah anak Tuhan, adalah tidak bergantung pada kematian Yesus. Benar, memang, seluruh injil kerajaan ini telah sangat diterangi oleh kematian Guru, tetapi bahkan lebih lagi diterangi oleh kehidupannya.
186:5.5 (2002.6) Semua yang Anak Manusia katakan atau lakukan di bumi sangatlah menghiasi doktrin-doktrin tentang anak Tuhan dan persaudaraan umat manusia, tetapi hubungan pokok antara Tuhan dan manusia ini melekat dalam fakta-fakta alam semesta mengenai kasih Tuhan bagi makhluk-Nya dan rahmat bawaan Putra-putra ilahi. Hubungan yang indah menyentuh dan ilahi antara manusia dan Penciptanya ini, di dunia ini dan di semua dunia lain di seluruh alam semesta segala alam-alam semesta, telah ada dari sejak kekekalan; dan hal-hal itu bukan dalam pengertian apapun bergantung pada pelaksanaan penganugerahan Putra-putra Tuhan Pencipta secara berkala ini, yang memakai sifat dan rupa dari kecerdasan buatan mereka sebagai bagian dari harga yang harus mereka bayar untuk perolehan akhir kedaulatan tak terbatas atas alam semesta lokal mereka masing-masing.
186:5.6 (2002.7) Bapa di surga mengasihi manusia fana di bumi sebelum kehidupan dan kematian Yesus di Urantia, sama seperti yang Dia lakukan setelah pertunjukan transenden tentang kemitraan bersama antara manusia dan Tuhan ini. Transaksi hebat mengenai inkarnasi Tuhan dari Nebadon sebagai seorang manusia di Urantia ini tidak dapat menambahkan sifat-sifat Bapa yang kekal, tanpa batas, dan semesta itu, tapi hal itu memang memperkaya dan menerangi semua administrator dan makhluk lainnya di alam semesta Nebadon. Meskipun Bapa di surga tidak lebih mengasihi kita karena penganugerahan Mikhael ini, semua kecerdasan selestial lain menjadi lebih mengasihi kita. Dan ini adalah karena Yesus tidak hanya membuat pewahyuan dari Tuhan kepada manusia, tetapi dia demikian juga membuat pewahyuan baru dari manusia kepada Tuhan dan kepada kecerdasan-kecerdasan selestial di alam semesta segala alam-alam semesta.
186:5.7 (2003.1) Yesus tidak hendak mati sebagai korban bagi dosa. Dia tidak akan menebus rasa bersalah moral bawaan sejak lahir dari umat manusia. Manusia tidak memiliki rasa bersalah rasial tersebut di hadapan Tuhan. Rasa bersalah itu adalah murni urusan dosa pribadi dan pemberontakan yang diketahui, disengaja melawan kehendak Bapa dan pemerintahan para Putra-Nya.
186:5.8 (2003.2) Dosa dan pemberontakan tidak ada hubungannya dengan rencana penganugerahan dasar dari para Putra Tuhan Firdaus itu, meskipun memang tampaknya bagi kami bahwa rencana penyelamatan adalah suatu fitur provisional (darurat) dari rencana penganugerahan.
186:5.9 (2003.3) Keselamatan dari Tuhan untuk manusia Urantia akan sama efektif dan pastinya jika Yesus tidak dihukum mati oleh tangan kejam manusia-manusia yang bodoh itu. Jika Guru diterima secara baik oleh manusia bumi dan telah berangkat dari Urantia oleh pelepasan sukarela hidupnya dalam daging, fakta mengenai kasih Tuhan dan rahmat Putra—fakta manusia sebagai anak Tuhan—tidak akan dalam hal apapun terpengaruh. Kamu manusia adalah anak-anak Tuhan, dan hanya satu hal yang diwajibkan untuk membuat kebenaran tersebut menjadi fakta dalam pengalaman pribadimu, dan itu adalah imanmu yang lahir oleh roh.
Buku Urantia
Makalah 187
187:0.1 (2004.1) SETELAH dua bandit itu disiapkan, para prajurit, di bawah pimpinan seorang perwira, berangkat ke tempat penyaliban. Perwira yang bertanggung jawab atas dua belas tentara ini adalah kapten yang sama yang memimpin pasukan Romawi malam sebelumnya untuk menangkap Yesus di Getsemani. Menjadi kebiasaan Romawi untuk menugaskan empat tentara untuk setiap orang yang akan disalibkan. Kedua penjahat itu didera cambuk sesuai aturan sebelum mereka dibawa keluar untuk disalibkan, tetapi Yesus tidak diberi hukuman badan lebih lanjut; si kapten tentulah berpikir dia sudah cukup didera, bahkan sebelum dia dijatuhi hukuman mati.
187:0.2 (2004.2) Dua bandit yang disalibkan bersama Yesus itu adalah rekan-rekan Barabas dan akan nanti dihukum mati bersama pemimpin mereka jika ia tidak dibebaskan sebagai pengampunan Paskah dari Pilatus. Yesus dengan demikian disalibkan menggantikan tempat Barabas.
187:0.3 (2004.3) Apa yang Yesus sekarang hendak lakukan, tunduk kepada kematian di atas salib, dia melakukannya karena kemauan bebasnya sendiri. Pada waktu meramalkan pengalaman ini, dia berkata: “Bapa mengasihi dan menyokong aku karena aku bersedia untuk meletakkan hidupku. Tapi aku akan mengambilnya lagi. Tidak ada yang mengambil hidupku dari aku—aku meletakkannya dari diriku sendiri. Aku memiliki wewenang untuk meletakkannya, dan aku memiliki wewenang untuk mengambilnya lagi. Aku telah menerima perintah seperti itu dari Bapaku.”
187:0.4 (2004.4) Tepat sebelum pukul sembilan pagi ini ketika para prajurit membawa Yesus dari praetorium dalam perjalanan ke Golgota. Mereka diikuti oleh banyak orang yang diam-diam bersimpati pada Yesus, tetapi sebagian besar dari kelompok dua ratus atau lebih ini adalah musuh-musuhnya atau para penganggur penasaran yang hanya ingin untuk menikmati kejutan menyaksikan penyaliban. Hanya beberapa pemimpin Yahudi yang keluar untuk melihat Yesus mati di atas salib. Mengetahui bahwa dia telah diserahkan kepada tentara Romawi oleh Pilatus, dan bahwa dia dihukum mati, mereka menyibukkan diri mereka dengan pertemuan mereka di bait suci, dimana mereka membahas apa yang harus dilakukan pada pengikut-pengikutnya.
187:1.1 (2004.5) Sebelum meninggalkan halaman gedung praetorium, para prajurit menempatkan palang salib di bahu Yesus. Sudah menjadi kebiasaan untuk memaksa terhukum untuk membawa palang salib ke lokasi penyaliban. Terhukum tersebut tidak membawa seluruh salib, hanya balok kayu yang lebih pendek ini. Potongan balok kayu yang panjang dan tegak untuk tiga salib sudah dikirim ke Golgota dan, pada saat kedatangan para prajurit dan tahanan mereka, telah ditancapkan kuat di tanah.
187:1.2 (2004.6) Menurut kebiasaan, kapten memimpin arak-arakan, membawa papan putih kecil yang telah ditulisi dengan arang nama-nama para penjahat dan kejahatan karena apa mereka dijatuhi hukuman mati. Untuk dua bandit itu perwira itu membuat pemberitahuan nama mereka, lalu di bawahnya ditulis satu kata, “Penjahat.” Sudah menjadi kebiasaan, setelah korban dipakukan ke palang dan dinaikkan ke tempatnya ke atas kayu yang tegak, untuk memakukan pemberitahuan ini di bagian atas salib, tepat di atas kepala penjahat itu, sehingga semua saksi bisa tahu karena kejahatan apa terhukum itu disalibkan. Tulisan yang perwira itu bawa untuk dipasang pada salib Yesus telah ditulis oleh Pilatus sendiri dalam bahasa Latin, Yunani, dan Aram, dan itu dibaca: “Yesus dari Nazaret—Raja orang Yahudi.”
187:1.3 (2005.1) Beberapa penguasa Yahudi yang belum hadir ketika Pilatus menulis tulisan ini membuat protes keras terhadap sebutan Yesus “Raja orang Yahudi.” Tapi Pilatus mengingatkan mereka bahwa tuduhan tersebut adalah bagian dari dakwaan yang menyebabkan dia dihukum. Ketika orang-orang Yahudi melihat mereka tidak bisa membujuk Pilatus untuk berubah pikiran, mereka memohon agar setidaknya itu diubah sehingga terbaca, “Dia berkata, 'Aku adalah Raja orang Yahudi.'” Tapi Pilatus bersikeras; ia tidak mau mengubah tulisan itu. Terhadap semua permohonan lebih lanjut ia hanya menjawab, “Apa yang telah aku tulis, aku telah tulis.”
187:1.4 (2005.2) Biasanya, menjadi kebiasaan untuk melakukan perjalanan ke Golgota melalui jalan terpanjang agar sejumlah besar orang bisa melihat penjahat yang dihukum itu, tetapi pada hari ini mereka pergi melalui rute yang paling langsung ke gerbang Damaskus, yang mengarah keluar dari kota ke utara, dan mengikuti jalan ini, mereka segera tiba di Golgota, tempat penyaliban resmi di Yerusalem. Melewati Golgota ada vila-vila orang kaya, dan di sisi lain jalan ada makam banyak orang Yahudi terhormat.
187:1.5 (2005.3) Penyaliban bukanlah modus hukuman Yahudi. Baik orang Yunani maupun Romawi belajar metode eksekusi ini dari orang Fenisia. Bahkan Herodes, dengan segala kekejamannya, tidak memilih penyaliban. Bangsa Romawi tidak pernah menyalibkan seorang warga Romawi; hanya budak dan orang-orang jajahan yang dikenai cara kematian yang tidak terhormat ini. Selama pengepungan Yerusalem, hanya empat puluh tahun setelah penyaliban Yesus, seluruh Golgota ditutupi oleh beribu-ribu salib, di atas mana, dari hari ke hari, musnahlah kesuma bangsa Yahudi. Tuaian yang mengerikan, memang, dari taburan benih hari ini.
187:1.6 (2005.4) Sementara prosesi kematian itu lewat sepanjang jalan-jalan sempit Yerusalem, banyak perempuan Yahudi yang berhati lembut yang telah mendengar kata-kata gembira dan belas kasihan dari Yesus, dan yang kenal kehidupan pelayanan kasihnya, tidak bisa menahan tangisan ketika mereka melihat dia sedang dibawa ke kematian yang begitu tercela. Saat dia lewat, banyak dari perempuan ini meraung dan meratap. Dan ketika beberapa dari mereka bahkan berani untuk mengikuti di sisinya, Guru memalingkan kepalanya ke arah mereka dan berkata: “Putri-putri Yerusalem, janganlah kalian menangisi aku, melainkan tangisilah dirimu sendiri dan anak-anakmu. Pekerjaanku hampir selesai—segera aku pergi kepada Bapaku—tetapi masa-masa sulit yang mengerikan bagi Yerusalem baru dimulai. Lihatlah, waktunya akan datang ketika kalian akan berkata: Diberkatilah mereka yang mandul dan mereka yang tidak pernah menyusui bayi mereka. Pada hari-hari itu kalian akan berdoa agar batu-batu dari bukit jatuh menimpa kalian agar kalian dapat dilepaskan dari kengerian masalah kalian.”
187:1.7 (2005.5) Para wanita Yerusalem ini memang berani untuk menunjukkan simpati bagi Yesus, karena benar-benar melanggar hukum jika menunjukkan perasaan bersahabat bagi orang yang sedang dibawa ke penyaliban. Diizinkan bagi rakyat jelata untuk mengejek, mencemooh, dan mencaci-maki terhukum, tapi tidak diperbolehkan simpati apapun diungkapkan. Meskipun Yesus menghargai pernyataan simpati dalam saat kelam ini ketika teman-temannya berada dalam persembunyian, dia tidak ingin wanita-wanita yang lembut hati ini mendatangkan ketidak-senangan para penguasa karena berani menunjukkan belas kasihan demi dirinya. Bahkan pada saat yang seperti itu Yesus berpikir sedikit tentang dirinya sendiri, tetapi hanya tentang hari-hari mengerikan tragedi di depan terhadap Yerusalem dan seluruh bangsa Yahudi.
187:1.8 (2006.1) Sementara Guru melangkah susah payah sepanjang jalan ke penyaliban, dia sangat lelah; dia hampir kehabisan tenaga. Dia tidak mendapat makanan atau air sejak Perjamuan Terakhir di rumah Elia Markus; dia tidak juga diizinkan untuk menikmati tidur sejenak pun. Tambahan lagi, satu sidang dilakukan tepat setelah sidang sebelumnya sampai jam penghukumannya, belum lagi deraan kasar yang berakibat penderitaan badan dan kehilangan darah. Ditumpangkan ke atas semua ini adalah penderitaan mentalnya yang ekstrim, ketegangan rohaninya yang akut, dan suatu perasaan kesepian manusiawi yang mengerikan.
187:1.9 (2006.2) Tak lama setelah melewati gerbang pada perjalanan keluar dari kota, saat Yesus terhuyung-huyung memikul palang kayu, kekuatan badannya sejenak menyerah, dan dia jatuh di bawah bobot bebannya yang berat. Para prajurit berteriak kepadanya dan menendangnya, tapi dia tidak dapat bangun. Ketika kapten melihat ini, mengetahui apa yang Yesus sudah tanggung, ia memerintahkan para prajurit itu untuk berhenti. Kemudian ia menyuruh seorang yang lewat, seorang bernama Simon dari Kirene, untuk mengambil palang dari bahu Yesus dan memaksanya untuk membawanya pada sisa perjalanan ke Golgota.
187:1.10 (2006.3) Orang bernama Simon ini telah datang jauh-jauh dari Kirene, di Afrika Utara, untuk menghadiri Paskah. Dia sedang berhenti sebentar dengan orang-orang Kirene lain tepat di luar tembok kota dan sedang dalam perjalanan ke ibadah bait suci di dalam kota ketika kapten Romawi memerintahkan dia untuk membawa palang salibnya Yesus. Simon tetap bertahan di situ sepanjang jam kematian Guru di atas salib, berbicara dengan banyak teman-temannya dan dengan musuh-musuhnya. Setelah kebangkitan dan sebelum meninggalkan Yerusalem, ia menjadi orang percaya yang berani dalam injil kerajaan, dan ketika ia pulang, ia memimpin keluarganya masuk ke dalam kerajaan surga. Kedua putranya, Aleksander dan Rufus, menjadi guru-guru injil baru yang sangat efektif di Afrika. Namun Simon tidak pernah tahu bahwa Yesus, yang bebannya ia pikul itu, dan tutor Yahudi yang dulu pernah berteman dengan anaknya yang terluka itu, adalah orang yang sama.
187:1.11 (2006.4) Tak lama setelah jam sembilan ketika arak-arakan kematian ini tiba di Golgota, dan para prajurit Romawi mengatur diri mereka untuk tugas memakukan dua penjahat dan Anak Manusia di salib mereka masing-masing.
187:2.1 (2006.5) Para prajurit pertama-tama mengikat lengan Guru dengan tali ke palang salib, dan kemudian mereka memakukan tangannya ke kayu itu. Setelah mereka menaikkan palang ini di atas tiang, dan setelah mereka memakukannya dengan kuat ke kayu salib yang tegak, mereka mengikat dan memakukan kakinya ke kayu, menggunakan satu paku panjang untuk menembus kedua kaki. Kayu yang tegak memiliki sebuah pasak besar, yang dipasang pada ketinggian tertentu, yang berfungsi sebagai semacam sadel (dudukan) untuk mendukung berat badan. Salib itu tidak tinggi, kakinya Guru hanya sekitar satu meter dari tanah. Karena itu dia dapat mendengar semua yang dikatakan tentang dia dengan berolok-olok dan dengan jelas bisa melihat ekspresi di wajah semua orang yang tanpa berpikir mengejeknya. Dan juga mereka yang hadir dengan mudah bisa mendengar semua yang dikatakan Yesus selama jam-jam penyiksaan yang lama dan kematian yang perlahan-lahan ini.
187:2.2 (2007.1) Menjadi kebiasaan untuk melepas semua pakaian dari mereka yang akan disalibkan, tapi karena orang-orang Yahudi sangat keberatan pada paparan di depan umum dari wujud manusia telanjang, orang Romawi selalu menyediakan kain pinggang yang sesuai untuk semua orang yang disalibkan di Yerusalem. Dengan demikian, setelah pakaian Yesus ditanggalkan, dia diberi pakaian seperti itu sebelum dia ditaruh di atas salib.
187:2.3 (2007.2) Penyaliban itu dipilih untuk memberikan hukuman yang kejam dan lama, korban kadang-kadang belum mati selama beberapa hari. Ada sentimen yang cukup besar melawan penyaliban di Yerusalem, dan di sana ada sebuah masyarakat wanita Yahudi yang selalu mengirim perwakilan ke penyaliban dengan tujuan menawarkan anggur bius kepada korban dalam rangka untuk mengurangi penderitaannya. Tetapi ketika Yesus mencicipi anggur yang diberi obat bius ini, sekalipun dia haus sekali, namun dia menolak untuk meminumnya. Guru memilih untuk mempertahankan kesadaran manusiawinya sampai pada akhirnya. Dia ingin menghadapi kematian, bahkan dalam bentuk yang kejam dan tidak manusiawi ini, dan menaklukkannya dengan penyerahan sukarela pada pengalaman manusia penuh.
187:2.4 (2007.3) Sebelum Yesus ditaruh di atas salibnya, kedua penjahat itu sudah ditempatkan pada salib mereka, semua sambil mengutuk dan meludah pada algojo-algojo mereka. Satu-satunya kata Yesus, saat mereka memakukan dia ke palang salib, adalah, “Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka lakukan.” Dia tidak bisa bersyafaat begitu penuh rahmat dan penuh kasih bagi para algojonya jika saja pikiran-pikiran pengabdian kasih sayangnya tidak menjadi motivasi utama seluruh hidup pelayanannya yang tidak mementingkan diri itu. Ide-ide, motif-motif, dan kerinduan-kerinduan seumur hidup itu secara terbuka terungkap dalam suatu krisis.
187:2.5 (2007.4) Setelah Guru dinaikkan ke atas salib, kapten memakukan gelar di atas kepalanya, dan terbaca dalam tiga bahasa, “Yesus dari Nazaret—Raja orang Yahudi.” Orang-orang Yahudi menjadi murka oleh hal ini yang mereka anggap hinaan. Tapi Pilatus dongkol oleh cara tidak sopan mereka; ia merasa telah diintimidasi dan dipermalukan, dan ia mengambil metode ini untuk mendapatkan balas dendam kecil-kecilan. Ia bisa menulis “Yesus, pemberontak.” Tapi dia juga tahu bagaimana orang-orang Yahudi Yerusalem ini membenci nama Nazaret itu sendiri, dan ia bertekad begitu untuk mempermalukan mereka. Ia tahu bahwa mereka juga akan tersinggung seketika dengan melihat orang Galilea yang dieksekusi ini disebut “Raja orang Yahudi.”
187:2.6 (2007.5) Banyak dari para pemimpin Yahudi, ketika mereka tahu bagaimana Pilatus telah berusaha untuk mencemooh mereka dengan menempatkan tulisan ini di atas salib Yesus, bergegas keluar ke Golgota, tetapi mereka tidak berani mencoba untuk mengambilnya karena tentara Romawi berdiri menjaga. Karena tidak mampu membuang gelar itu, para pemimpin ini berbaur dengan orang banyak dan berbuat sebisa mereka untuk membangkitkan ejekan dan cemoohan, supaya jangan menganggap serius tulisan itu.
187:2.7 (2007.6) Rasul Yohanes, bersama Maria, ibu Yesus, Rut, dan Yudas, tiba di tempat kejadian tepat setelah Yesus dinaikkan ke posisinya di atas salib, dan pada saat kapten sedang memakukan tulisan di atas kepalanya Guru. Yohanes adalah satu-satunya dari sebelas rasul yang menyaksikan penyaliban, dan bahkan ia tidak hadir sepanjang waktu karena ia berlari masuk Yerusalem untuk membawa kembali ibunya dan teman-temannya segera setelah ia membawa ibunya Yesus ke tempat kejadian.
187:2.8 (2007.7) Ketika Yesus melihat ibunya, bersama Yohanes dan adik-adiknya, dia tersenyum tetapi tidak berkata apa-apa. Sementara itu empat prajurit yang ditugasi untuk penyaliban Guru, seperti kebiasaan, telah membagi pakaiannya di antara mereka, satu orang mengambil sandal, satu sorban, satu ikat pinggang, dan yang keempat mantel. Tersisalah tunik, atau jubah tanpa jahitan yang sampai mencapai ke dekat lutut, yang hendak dipotong menjadi empat bagian, tetapi ketika para prajurit melihat bagaimana tidak umumnya pakaian itu, mereka memutuskan untuk membuang undi untuk itu. Yesus memandang ke bawah kepada mereka sementara mereka membagi pakaiannya, dan kerumunan orang-orang yang tidak berpikir itu mencemooh dia.
187:2.9 (2008.1) Benarlah bahwa tentara Romawi yang mengambil pakaiannya Guru. Jika tidak, jika pengikutnya memiliki pakaian-pakaian ini, mereka akan tergoda untuk berpindah ke penyembahan benda suci yang takhyul. Guru ingin agar para pengikutnya tidak memiliki apapun yang bersifat materi untuk dihubungkan dengan hidupnya di bumi. Dia ingin meninggalkan pada umat manusia hanya kenangan tentang kehidupan seorang manusia yang diabdikan pada cita-cita rohani tinggi yang disucikan untuk melakukan kehendak Bapa.
187:3.1 (2008.2) Sekitar jam setengah sepuluh hari Jumat pagi ini, Yesus digantung di atas salib. Sebelum jam sebelas, lebih dari seribu orang telah berkumpul untuk menyaksikan tontonan penyaliban Anak Manusia ini. Sepanjang jam-jam mengerikan ini kawanan gaib sebuah alam semesta berdiri dalam hening sementara mereka menatap pada fenomena luar biasa Sang Pencipta saat ia sedang mengalami sekarat ajal makhluk, bahkan kematian yang paling hina dari penjahat yang dihukum.
187:3.2 (2008.3) Berdiri dekat salib pada satu waktu atau lainnya selama penyaliban itu adalah Maria, Rut, Yudas, Yohanes, Salome (ibu Yohanes), dan sekelompok perempuan yang percaya sungguh-sungguh termasuk Maria istri Klopas dan saudari ibunya Yesus, Maria Magdalena, dan Ribka, mantan dari Sepphoris. Mereka ini dan teman-teman Yesus lainnya menahan ketenangan mereka sementara mereka menyaksikan kesabaran dan ketabahannya yang besar dan menatap penderitaannya yang hebat.
187:3.3 (2008.4) Banyak orang yang lewat menggelengkan kepala mereka dan, sambil mencerca dia, mengatakan: “Kamu yang mau menghancurkan Bait Suci dan membangunnya kembali dalam tiga hari, selamatkan dirimu sendiri. Jika kamu Anak Allah, mengapa kamu tidak turun dari salibmu?” Dengan cara serupa beberapa penguasa orang Yahudi mengejek dia, mengatakan, “Dia menyelamatkan orang lain, tapi dirinya sendiri ia tidak dapat selamatkan.” Lainnya berkata, “Jika kamu adalah raja orang Yahudi, turun dari salib, dan kami akan percaya kepadamu.” Dan belakangan mereka tambah mengejek dia lagi, dengan mengatakan: “Dia percaya Allah akan membebaskan dia. Dia bahkan mengaku sebagai Anak Allah—lihat dia sekarang—disalibkan di antara dua penjahat.” Bahkan dua penjahat itu juga menghujat dia dan melemparkan celaan atasnya.
187:3.4 (2008.5) Berhubung Yesus tidak mau membuat jawaban terhadap ejekan mereka, dan karena sudah mendekati tengah hari pada hari persiapan khusus ini, menjelang jam setengah dua belas sebagian besar kerumunan pengolok-olok dan pencemooh telah pergi; kurang dari lima puluh orang masih di tempat kejadian. Para prajurit sekarang bersiap untuk makan siang dan minum anggur asam murahan mereka sementara mereka duduk untuk penungguan kematian yang panjang. Saat mereka minum anggur mereka, mereka dengan mengejek menawarkan bersulang kepada Yesus, mengatakan, “Salam dan nasib baik! kepada raja orang Yahudi.” Dan mereka heran akan pandangan toleran Guru terhadap ejekan dan makian mereka.
187:3.5 (2008.6) Ketika Yesus melihat mereka makan dan minum, dia melihat ke bawah atas mereka dan berkata, “aku haus.” Ketika kapten penjaga mendengar Yesus berkata, “aku haus,” ia mengambil sedikit air anggur dari botolnya dan, menaruh spons penutup botol yang basah itu di ujung sebuah tombak, mengangkatnya kepada Yesus sehingga dia bisa membasahi bibirnya yang kering.
187:3.6 (2008.7) Yesus telah bermaksud untuk hidup tanpa mempergunakan kuasa adikodratinya, dan dia demikian juga memilih untuk meninggal sebagai manusia biasa di atas salib. Dia telah hidup sebagai seorang manusia, dan dia ingin mati sebagai seorang manusia—melakukan kehendak Bapa.
187:4.1 (2008.8) Salah satu bandit itu mengumpat kepada Yesus, katanya: “Jika kamu Anak Allah, kenapa tidak menyelamatkan dirimu dan kami?” Tapi setelah ia mencela Yesus, bandit satunya, yang telah berkali-kali mendengar Guru mengajar, berkata: “Apakah kamu tidak takut pada Allah? Tidakkah kamu lihat bahwa kita menderita secara adil karena perbuatan kita, tetapi orang ini menderita secara tidak adil? Lebih baik kita harusnya mencari pengampunan atas dosa-dosa kita dan keselamatan bagi jiwa kita.” Ketika Yesus mendengar penjahat itu mengatakan ini, dia memalingkan wajahnya ke arahnya dan tersenyum menyetujui. Ketika si penjahat itu melihat wajah Yesus berpaling ke arahnya, ia mengerahkan keberaniannya, mengipasi nyala imannya yang berkelip-kelip, dan berkata, “Tuhan, ingatlah akan aku apabila engkau datang ke dalam kerajaanmu.” Lalu Yesus berkata, “Sesungguhnya, aku berkata kepadamu hari ini, kamu suatu waktu nanti akan bersama aku di Firdaus.”
187:4.2 (2009.1) Guru masih memiliki waktu di tengah-tengah sengatan pedihnya maut untuk mendengarkan pengakuan iman dari bandit yang percaya itu. Ketika penjahat ini mencari keselamatan, ia menemukan kebebasan. Banyak kali sebelum ini ia telah cenderung untuk percaya kepada Yesus, tetapi hanya dalam jam-jam terakhir kesadaran ini ia berpaling dengan sepenuh hati kepada ajarannya Guru. Ketika ia melihat cara bagaimana Yesus menghadapi maut di atas salib, penjahat ini tidak bisa lagi menolak keyakinan bahwa Anak Manusia ini memang Anak Tuhan.
187:4.3 (2009.2) Selama episode pertobatan dan penerimaan penjahat ini ke dalam kerajaan oleh Yesus, Rasul Yohanes tidak hadir, karena telah pergi ke dalam kota untuk membawa ibunya dan teman-temannya ke tempat penyaliban. Lukas kemudian mendengar cerita ini dari kapten penjaga Romawi yang bertobat.
187:4.4 (2009.3) Rasul Yohanes menceritakan tentang penyaliban itu seperti yang dia ingat peristiwa itu dua pertiga abad setelah kejadiannya. Catatan lain didasarkan pada kisah dari perwira Romawi yang bertugas itu, yang karena apa yang ia lihat dan dengar, kemudian percaya Yesus dan masuk ke dalam persekutuan penuh kerajaan surga di bumi.
187:4.5 (2009.4) Orang muda ini, penjahat yang bertobat ini, telah terbawa ke dalam kehidupan kekerasan dan perbuatan salah oleh orang-orang yang memuja-muja karier perampokan tersebut sebagai protes patriotik yang efektif melawan penindasan politik dan ketidakadilan sosial. Dan jenis ajaran semacam ini, ditambah dorongan untuk petualangan, menyebabkan banyak pemuda lainnya yang berniat baik mendaftar dalam ekspedisi-ekspedisi perampokan yang berani ini. Anak muda ini telah memandang Barabas sebagai pahlawan. Sekarang ia melihat bahwa ia telah keliru. Di sini di kayu salib di sampingnya ia melihat seseorang yang benar-benar hebat, seorang pahlawan sejati. Di sini ada seorang pahlawan yang menyalakan semangatnya dan mengilhamkan ide-ide tertinggi tentang harga diri moral dan membangkitkan semua ideal-idealnya tentang keberanian, kejantanan, dan kewiraan. Pada waktu menyaksikan Yesus, bangkitlah di dalam hatinya suatu rasa kasih, kesetiaan, dan kebesaran sejati yang luar biasa.
187:4.6 (2009.5) Dan jika ada orang lain di antara orang banyak yang mencemooh itu mengalami kelahiran iman di dalam jiwanya dan telah memohon rahmat dari Yesus, ia tentulah akan diterima dengan pertimbangan penuh kasih yang sama dengan yang ditunjukkan kepada perampok yang percaya itu.
187:4.7 (2009.6) Tepat setelah perampok yang bertobat itu mendengar janji Guru bahwa mereka suatu waktu nanti akan bertemu di Firdaus, Yohanes kembali dari kota, dengan membawa ibunya dan serombongan hampir selusin perempuan percaya. Yohanes mengambil tempatnya dekat Maria, ibu Yesus, mendukung dia. Anaknya Yudas berdiri di sisi lain. Ketika Yesus melihat ke bawah pada adegan ini, saat itu tengah hari, dan dia berkata kepada ibunya, “Ibu, lihatlah itu anakmu!” Dan berbicara dengan Yohanes, dia berkata, “Anakku, lihatlah itu ibumu!” Dan kemudian dia berbicara kepada mereka berdua, mengatakan, “aku ingin agar kalian pergi dari tempat ini.” Maka Yohanes dan Yudas membawa Maria menjauh dari Golgota. Yohanes membawa ibu Yesus ke tempat dimana ia tinggal di Yerusalem dan kemudian bergegas kembali ke tempat penyaliban. Setelah Paskah Maria kembali ke Betsaida, dimana ia tinggal di rumah Yohanes sepanjang sisa hidupnya di dunia. Maria hidup tidak sampai satu tahun setelah kematian Yesus.
187:4.8 (2010.1) Setelah Maria pergi, para wanita lain mundur tidak jauh dan tetap mendampingi Yesus sampai dia wafat di atas salib, dan mereka masih berdiri di dekat itu ketika tubuh Guru diturunkan untuk dimakamkan.
187:5.1 (2010.2) Meskipun terlalu awal pada musim untuk fenomena seperti itu, tak lama setelah jam dua belas langit digelapkan oleh karena pasir halus di udara. Orang-orang Yerusalem tahu bahwa ini berarti akan datang suatu badai pasir angin panas dari gurun Arab. Sebelum jam satu langit begitu gelap sehingga matahari tertutup, dan sisa kerumunan bergegas kembali ke kota. Ketika Guru menyerahkan hidupnya tak lama setelah jam ini, kurang dari tiga puluh orang yang hadir, hanya tiga belas tentara Romawi dan sekelompok sekitar lima belas orang percaya. Orang-orang percaya ini semua wanita kecuali dua, Yudas adik Yesus, dan Yohanes Zebedeus, yang kembali ke tempat kejadian tepat sebelum Guru wafat.
187:5.2 (2010.3) Tak lama setelah jam satu, di tengah meningkatnya kegelapan akibat badai pasir yang ganas, Yesus mulai kehilangan kesadaran manusiawinya. Kata-kata terakhirnya untuk rahmat, pengampunan, dan peringatan telah diucapkan. Keinginan terakhirnya—mengenai perawatan ibunya—telah disampaikan. Selama jam mendekati kematian ini batin manusiawi Yesus beralih ke pengulangan banyak bagian dalam kitab suci Ibrani, khususnya Mazmur. Pikiran sadar terakhir dari manusia Yesus itu diisi dengan pengulangan dalam pikirannya suatu bagian dari Kitab Mazmur yang sekarang dikenal sebagai Mazmur kedua puluh, dua puluh satu, dan dua puluh dua. Meskipun bibirnya sering bergerak, ia terlalu lemah untuk mengucapkan kata-kata sementara ayat-ayat ini, yang dia begitu kenal baik di hati, mengalir melewati pikirannya. Hanya beberapa kali mereka yang berdiri menangkap beberapa ucapan, seperti, “Sekarang aku tahu, bahwa TUHAN memberi kemenangan kepada orang yang diurapi-Nya,” “Tangan-Mu akan menjangkau semua musuhku,” dan “Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan aku?” Yesus tidak sama sekali selama sesaat menyimpan keraguan sedikitpun mengenai bahwa dia telah hidup sesuai dengan kehendak Bapa; dan dia tidak pernah meragukan bahwa dia sekarang meletakkan hidupnya dalam daging sesuai dengan kehendak Bapa-Nya. Dia tidak merasa bahwa Bapa telah meninggalkannya; dia hanya mengucapkan dalam kesadarannya yang menghilang itu banyak ayat Kitab Suci, di antaranya Mazmur dua puluh dua ini, yang dimulai dengan “Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan aku?” Dan ini kebetulan menjadi salah satu dari tiga bagian ayat yang diucapkan dengan kejelasan yang cukup untuk didengar oleh orang-orang yang berdiri di dekatnya.
187:5.3 (2010.4) Permintaan terakhir yang manusia Yesus buat kepada sesamanya adalah sekitar jam setengah dua ketika, untuk kedua kalinya, dia berkata, “Aku haus,” dan kapten penjaga yang sama itu membasahi bibirnya lagi dengan spons yang sama, yang dibasahi anggur asam, yang pada hari-hari itu umumnya disebut cuka.
187:5.4 (2010.5) Badai pasir menjadi semakin kuat dan langit semakin gelap. Para tentara dan kelompok kecil orang percaya masih berdiri. Para prajurit berjongkok dekat salib, meringkuk bersama-sama untuk melindungi diri mereka dari pasir yang tajam. Ibunya Yohanes dan yang lain menyaksikan dari jarak jauh dimana mereka agak terlindung oleh sebuah batu yang menggantung. Ketika Guru pada akhirnya menghembuskan napas terakhirnya, ada hadir di kaki salibnya Yohanes Zebedeus, adik lelakinya Yudas, adik perempuannya Rut, Maria Magdalena, dan Ribka, yang dulu dari Sepphoris.
187:5.5 (2011.1) Tepat sebelum jam tiga ketika Yesus, dengan suara nyaring, berseru, “Sudah selesai! Bapa, ke dalam tangan-Mu aku serahkan rohku.” Dan setelah dia berbicara demikian, dia menundukkan kepalanya dan menghentikan perjuangan hidup. Ketika perwira Romawi itu melihat bagaimana Yesus meninggal, ia memukul dadanya dan berkata: “Ini memang orang benar; sungguh dia pastilah Anak Tuhan.” Dan sejak jam itu ia mulai percaya Yesus.
187:5.6 (2011.2) Yesus wafat seperti raja—seperti dia telah hidup. Dia dengan bebas mengaku dirinya sebagai raja dan tetap menguasai keadaan di sepanjang hari yang tragis itu. Dia pergi dengan rela untuk kematiannya yang hina itu, setelah dia mempersiapkan keamanan rasul-rasul pilihannya. Dia dengan bijaksana mencegah kekerasan dari Petrus yang membuat masalah dan mengatur agar Yohanes bisa berada di dekatnya sampai ke akhir kehidupan fananya. Dia mengungkapkan sifat sejatinya kepada Sanhedrin yang garang itu dan mengingatkan Pilatus tentang sumber wewenang kedaulatannya sebagai Anak Tuhan. Dia berangkat ke Golgota memikul palang salibnya sendiri dan menyelesaikan penganugerahan kasihnya dengan menyerahkan roh dari perolehan manusia kepada Bapa Firdaus. Setelah hidup yang seperti itu—dan pada kematian yang seperti itu—Guru benar-benar dapat berkata, “Sudah selesai.”
187:5.7 (2011.3) Karena ini adalah hari persiapan untuk Paskah maupun hari Sabat, orang-orang Yahudi tidak mau tubuh-tubuh ini ditonton terbuka di Golgota. Oleh karena itu mereka pergi menghadap Pilatus meminta agar kaki-kaki ketiga orang itu dipatahkan, agar mereka dibunuh, sehingga mereka bisa diturunkan dari salib mereka dan dilemparkan ke dalam lubang pemakaman penjahat sebelum matahari terbenam. Ketika Pilatus mendengar permintaan ini, ia segera mengirim tiga tentara untuk mematahkan kaki dan membunuh Yesus serta dua bandit itu.
187:5.8 (2011.4) Ketika tentara-tentara ini tiba di Golgota, mereka lakukan sesuai perintah terhadap dua perampok itu, tetapi mereka menemukan Yesus sudah mati, yang amat mengherankan mereka. Namun demikian, dalam rangka memastikan kematiannya, salah seorang prajurit itu menikam lambung kirinya dengan tombaknya. Meskipun biasa bagi para korban penyaliban untuk masih berlama-lama hidup di atas kayu salib bahkan sampai dua atau tiga hari, penderitaan emosional yang luar biasa dan penderitaan rohani akut Yesus mengakhiri kehidupan fananya dalam daging dalam waktu sedikit kurang dari lima setengah jam.
187:6.1 (2011.5) Di tengah kegelapan badai pasir, sekitar jam setengah empat, Daud Zebedeus mengirim keluar utusan-utusan yang terakhir yang membawa kabar tentang kematian Guru. Yang terakhir dari pelarinya ia berangkatkan ke rumah Marta dan Maria di Betania, dimana ia mengira ibu Yesus singgah sementara di situ bersama anggota keluarganya yang lain.
187:6.2 (2011.6) Setelah kematian Guru, Yohanes mengirim para perempuan, dipimpin Yudas, ke rumah Elia Markus, dimana mereka menunggu selama hari Sabat. Yohanes sendiri, karena dikenal baik sebelum saat ini oleh perwira Romawi itu, tetap di Golgota sampai Yusuf dan Nikodemus tiba di tempat kejadian dengan perintah dari Pilatus memberi wewenang mereka untuk mengambil jenazah Yesus.
187:6.3 (2011.7) Maka berakhirlah hari tragedi dan duka untuk sebuah alam semesta luas yang mana tak terhitung makhluk-makhluk cerdas telah menggigil melihat tontonan mengejutkan dari penyaliban manusia penjelmaan Penguasa terkasih mereka; mereka tercengang oleh pameran ketanpa-perasaan dan kebusukan manusia ini.
Buku Urantia
Makalah 188
188:0.1 (2012.1) SATU setengah hari tubuh fana Yesus terbaring dalam kubur Yusuf, jangka waktu antara kematiannya di atas salib dan kebangkitannya, adalah bab dalam karier bumi Mikhael yang sedikit kami ketahui. Kami dapat menceritakan penguburan Anak Manusia dan memasukkan ke dalam catatan ini peristiwa-peristiwa yang berkaitan dengan kebangkitannya, tetapi kami tidak dapat menyediakan banyak informasi yang bersifat otentik mengenai apa yang sebenarnya terjadi selama jangka waktu sekitar tiga puluh enam jam ini, dari jam tiga Jumat sore sampai jam tiga Minggu pagi. Periode ini dalam karier Guru dimulai tak lama sebelum dia diturunkan dari salib oleh tentara-tentara Romawi. Dia tergantung di atas salib sekitar satu jam setelah kematiannya. Dia bisa saja diturunkan lebih cepat kalau tidak ada penundaan pada waktu membunuh dua perampok itu.
188:0.2 (2012.2) Para penguasa orang Yahudi telah merencanakan untuk membuat tubuh Yesus dilemparkan ke dalam lubang penguburan terbuka Lembah Hinom (Gehenna), di selatan kota; begitulah kebiasaan untuk membuang korban-korban penyaliban. Jika rencana ini diikuti, jasad Guru akan tidak terlindung terhadap binatang-binatang buas.
188:0.3 (2012.3) Sementara itu, Yusuf dari Arimatea, disertai oleh Nikodemus, telah pergi menghadap Pilatus dan meminta agar jenazah Yesus diserahkan kepada mereka untuk penguburan yang layak. Bukan tidak biasa bagi teman-teman orang yang disalibkan untuk menawarkan suap kepada pihak-pihak berwenang Romawi untuk mendapat hak memiliki jenazah tersebut. Yusuf pergi menghadap Pilatus dengan sejumlah besar uang, seandainya diperlukan membayar izin untuk memindahkan tubuh Yesus ke sebuah tempat pemakaman pribadi. Tetapi Pilatus tidak mau mengambil uang untuk hal ini. Ketika ia mendengar permintaan tersebut, ia dengan cepat menandatangani perintah yang memberi wewenang Yusuf untuk pergi ke Golgota dan mengambil langsung dan penuh terhadap jasad Guru. Sementara itu, badai pasir telah cukup reda, sekelompok orang Yahudi yang mewakili Sanhedrin telah pergi ke Golgota untuk tujuan memastikan bahwa jasad Yesus menyertai jasad para perampok itu ke lubang penguburan umum yang terbuka itu.
188:1.1 (2012.4) Ketika Yusuf dan Nikodemus tiba di Golgota, mereka menemukan para prajurit sedang menurunkan Yesus dari salib dan wakil-wakil dari Sanhedrin berdiri untuk memastikan bahwa tidak ada pengikut Yesus yang mencegah jenazahnya dikirim ke lubang kuburan untuk penjahat. Ketika Yusuf menyampaikan perintah Pilatus untuk jenazahnya Guru kepada perwira itu, orang-orang Yahudi memulai keributan dan berteriak-teriak untuk mendapatkannya. Dengan mengoceh mereka berusaha dengan paksa untuk mengambil tubuh itu, dan ketika mereka melakukan ini, perwira itu memerintahkan empat prajuritnya ke sisinya, dan dengan pedang terhunus mereka berdiri di atas jasad Guru yang terbaring di sana di tanah. Perwira itu memerintahkan prajurit-prajurit lain untuk meninggalkan dua perampok itu sementara mereka mengusir mundur kerumunan marah orang-orang Yahudi yang geram ini. Setelah ketertiban dipulihkan, perwira itu membacakan izin dari Pilatus kepada orang Yahudi dan, sambil melangkah ke samping, berkata kepada Yusuf: “Tubuh ini adalah milikmu untuk kamu perlakukan terserah kamu. Aku dan prajuritku akan bersiaga untuk mengawasi agar tidak ada seorangpun yang merintangi.”
188:1.2 (2013.1) Seseorang yang disalibkan tidak boleh dikuburkan dalam sebuah pemakaman Yahudi; ada hukum yang ketat melawan prosedur tersebut. Yusuf dan Nikodemus tahu aturan ini, dan pada perjalanan keluar ke Golgota mereka telah memutuskan untuk memakamkan Yesus dalam makam keluarga Yusuf Arimatea yang baru, yang dipahat dari batu padat, terletak tidak jauh di utara Golgota dan di seberang jalan yang menuju Samaria. Tidak ada yang lain pernah dibaringkan di makam ini, dan mereka pikir pantas bahwa Guru akan beristirahat di sana. Yusuf benar-benar percaya bahwa Yesus akan bangkit dari antara orang mati, tapi Nikodemus sangat meragukan. Para mantan anggota Sanhedrin ini telah memelihara iman mereka kepada Yesus lebih atau kurangnya secara rahasia, meskipun rekan-rekan mereka anggota Sanhedrin telah lama mencurigai mereka, bahkan sebelum mereka mundur dari dewan. Mulai saat itu mereka adalah murid-murid Yesus yang paling vokal di seluruh Yerusalem.
188:1.3 (2013.2) Sekitar jam setengah lima prosesi pemakaman Yesus dari Nazaret dimulai dari Golgota menuju makam Yusuf di seberang jalan. Tubuh itu dibalut dalam selembar kain katun saat empat pria membawanya, diikuti oleh pengamat-pengamat wanita yang setia dari Galilea itu. Orang-orang yang memikul tubuh jasmani Yesus ke makam adalah: Yusuf, Nikodemus, Yohanes, dan perwira Romawi.
188:1.4 (2013.3) Mereka membawa tubuh itu ke dalam makam, sebuah ruangan sekitar 3 meter persegi, yang mereka buru-buru persiapkan untuk pemakaman. Orang-orang Yahudi sebenarnya tidak menguburkan orang mati; mereka sebenarnya membalsemnya. Yusuf dan Nikodemus telah membawa sejumlah besar mur dan gaharu, dan mereka kini membalut jenazah itu dengan perban-perban yang dibasahi dengan cairan-cairan ini. Ketika pembalseman itu selesai, mereka mengikatkan sehelai kain segi empat di wajah, membungkus tubuh dalam selembar kain linen, dan dengan hormat meletakkannya di atas sebuah rak di dalam makam.
188:1.5 (2013.4) Setelah menempatkan jenazah dalam kubur, perwira itu memberi isyarat bagi para prajuritnya untuk membantu menggulingkan batu pintu penutup di depan pintu masuk makam. Para prajurit kemudian berangkat ke Lembah Hinom dengan jasad-jasad para perampok sementara orang-orang yang lain kembali ke Yerusalem, dalam duka, untuk mengikuti perayaan Paskah menurut hukum-hukum Musa.
188:1.6 (2013.5) Penguburan Yesus amat terburu-buru dan cepat-cepat karena ini adalah hari persiapan dan Sabat sudah di depan mata. Para pria bergegas kembali ke kota, tetapi para wanita tetap berdiri di dekat kubur itu sampai sudah sangat gelap.
188:1.7 (2013.6) Sementara semua ini berlangsung, para wanita bersembunyi di dekatnya sehingga mereka melihat semuanya dan mengamati dimana Guru telah dibaringkan. Mereka merahasiakan diri mereka seperti itu karena tidak diperbolehkan bagi para wanita untuk bekerjasama dengan para pria pada saat seperti itu. Para wanita ini berpikir Yesus tidak dipersiapkan dengan pantas untuk penguburan, dan mereka setuju di antara mereka sendiri untuk kembali ke rumah Yusuf, beristirahat selama hari Sabat, menyiapkan rempah-rempah dan minyak, dan kembali pada hari Minggu pagi untuk mempersiapkan tubuh Guru dengan selayaknya untuk istirahat kematian. Para wanita yang menunggu di dekat makam pada Jumat petang ini adalah: Maria Magdalena, Maria istri Klopas, Marta saudari lain dari ibunya Yesus, dan Ribka dari Sepphoris.
188:1.8 (2013.7) Selain Daud Zebedeus dan Yusuf Arimatea, sangat sedikit murid-murid Yesus yang benar-benar percaya atau mengerti bahwa dia akan bangkit dari kubur pada hari ketiga.
188:2.1 (2014.1) Jika para pengikut Yesus tidak peduli janjinya untuk bangkit dari kubur pada hari ketiga, tidak demikian dengan musuh-musuhnya. Imam-imam kepala, orang Farisi, dan orang Saduki ingat bahwa mereka telah menerima laporan tentang perkataannya bahwa dia akan bangkit dari kematian.
188:2.2 (2014.2) Jumat malam ini, setelah makan malam Paskah, sekitar tengah malam sekelompok orang-orang Yahudi berkumpul di rumah Kayafas, dimana mereka mendiskusikan kekuatiran mereka tentang penegasan Guru bahwa dia akan bangkit dari antara orang mati pada hari ketiga. Pertemuan ini diakhiri dengan penunjukan suatu komite Sanhedrin yang akan mengunjungi Pilatus pagi-pagi esoknya, membawa permintaan resmi dari Sanhedrin agar suatu penjagaan Romawi ditempatkan di depan makam Yesus untuk mencegah teman-temannya agar tidak mengusiknya. Kata juru bicara komite ini kepada Pilatus: “Tuan, kami ingat bahwa penyesat ini, Yesus dari Nazaret, berkata, ketika dia masih hidup, ‘Sesudah tiga hari aku akan bangkit lagi.' Karena itu, kami telah datang di hadapanmu untuk mohon agar engkau mengeluarkan perintah yang akan membuat makam itu aman terhadap para pengikutnya, setidaknya sampai setelah hari ketiga. Kami sangat kuatir kalau-kalau murid-muridnya datang dan mencuri dia pada malam hari dan kemudian memberitakan kepada rakyat bahwa ia telah bangkit dari kematian. Jika kita membiarkan hal ini terjadi, kesalahan ini akan menjadi jauh lebih buruk daripada mengizinkan dia hidup.”
188:2.3 (2014.3) Ketika Pilatus mendengar permintaan dari anggota-anggota Sanhedrin ini, ia berkata: "Aku akan memberikan kalian penjagaan sepuluh tentara. Pergilah dan buatlah makam itu aman." Mereka kembali ke bait suci, mengambil sepuluh dari penjaga mereka sendiri, dan kemudian berbaris ke makam Yusuf dengan sepuluh penjaga Yahudi dan sepuluh tentara Romawi, sekalipun pada hari Sabat pagi ini, untuk menempatkan mereka sebagai penjaga di depan makam. Orang-orang ini masih menggulingkan satu batu lagi di depan makam dan memasang meterai Pilatus di atas dan sekitar batu-batu ini, agar jangan sampai terganggu tanpa sepengetahuan mereka. Dan dua puluh orang ini tetap berjaga sampai jam kebangkitan, orang-orang Yahudi membawakan makanan dan minuman mereka.
188:3.1 (2014.4) Sepanjang hari Sabat ini para murid dan para rasul tetap dalam persembunyian, sementara seluruh Yerusalem membahas kematian Yesus di atas salib. Ada hampir satu setengah juta orang Yahudi hadir di Yerusalem pada saat ini, berasal dari semua bagian Kekaisaran Romawi dan dari Mesopotamia. Ini adalah permulaan minggu Paskah, dan semua musafir ini akan berada di dalam kota untuk mendengar tentang kebangkitan Yesus dan membawa laporan itu kembali ke rumah mereka.
188:3.2 (2014.5) Sabtu larut malam, Yohanes Markus mengundang sebelas rasul secara diam-diam untuk datang ke rumah ayahnya, dimana, tepat sebelum tengah malam, mereka semua berkumpul di ruang atas yang sama dimana mereka telah ikut makan Perjamuan Terakhir dengan Guru mereka dua malam sebelumnya.
188:3.3 (2014.6) Maria ibu Yesus, bersama Rut dan Yudas, kembali ke Betania untuk bergabung dengan keluarga mereka Sabtu petang ini tepat sebelum matahari terbenam. Daud Zebedeus tetap di rumah Nikodemus, dimana ia telah mengatur para utusannya untuk berkumpul pada hari Minggu pagi-pagi. Para wanita dari Galilea, yang mempersiapkan rempah-rempah untuk pembalseman lebih lanjut jenazah Yesus, menunggu di rumah Yusuf Arimatea.
188:3.4 (2014.7) Kami tidak dapat sepenuhnya menjelaskan apa tepatnya yang terjadi pada Yesus dari Nazaret selama periode satu setengah hari ini ketika dia dianggap beristirahat di kubur barunya Yusuf itu. Tampaknya dia meninggal pada kematian alami yang sama di atas salib seperti halnya setiap manusia lain dalam situasi yang sama. Kami mendengar dia berkata, "Bapa, ke dalam tangan-Mu aku serahkan rohku." Kami tidak sepenuhnya memahami arti dari pernyataan seperti itu berhubung Pelaras Pikirannya sudah sejak lama dipersonalisasi dan dengan demikian mempertahankan keberadaan yang terpisah dari sosok manusiawinya Yesus. Pelaras Dipersonalisasinya Guru itu tidak dalam arti apapun dapat dipengaruhi oleh kematian badaninya di atas salib. Apa yang Yesus taruh dalam tangan Bapa untuk saat itu tentulah roh padanan dari pekerjaan awal Pelaras dalam merohkan batin manusia sehingga menyediakan untuk transfer transkrip dari pengalaman manusia ke dunia-dunia mansion. Pastilah ada beberapa realitas rohani dalam pengalaman Yesus yang bisa disamakan dengan kodrat roh, atau jiwa, dari manusia yang bertumbuh oleh iman dari dunia-dunia. Tapi ini hanya pendapat kami—kami tidak benar-benar tahu apa yang Yesus serahkan kepada Bapanya.
188:3.5 (2015.1) Kami tahu bahwa wujud badani Guru beristirahat di sana dalam makam Yusuf sampai sekitar jam tiga hari Minggu pagi, tapi kami sepenuhnya tidak tahu pasti mengenai status kepribadian Yesus selama periode tiga puluh enam jam itu. Kami kadang-kadang berani untuk menjelaskan hal-hal ini kepada kami sendiri kira-kira sebagai berikut:
188:3.6 (2015.2) 1. Kesadaran Pencipta dari Mikhael itu tentulah sebagian besar dan sepenuhnya bebas dari batin fana dari inkarnasi fisik yang berkaitan.
188:3.7 (2015.3) 2. Mantan Pelaras Pikirannya Yesus kami tahu hadir di bumi selama periode ini dan memegang komando pribadi atas kawanan selestial yang berkumpul.
188:3.8 (2015.4) 3. Identitas roh yang diperoleh sang manusia Nazaret itu yang dibangun selama hidupnya dalam daging, pertama, oleh upaya langsung Pelaras Pikirannya, dan berikutnya, oleh penyesuaian dirinya yang sempurna antara kebutuhan fisik dan persyaratan rohani untuk kehidupan manusia fana yang ideal, seperti yang dihasilkan oleh pilihannya yang tanpa henti akan kehendak Bapa, tentulah telah diserahkan ke tangan Bapa Firdaus. Apakah realitas roh ini kembali untuk menjadi bagian dari kepribadian yang dibangkitkan, atau tidak, kami tidak tahu, tapi kami percaya hal itu. Tapi ada mereka di alam semesta yang berpendapat bahwa identitas jiwa Yesus itu sekarang ditaruh di "pangkuan Bapa," untuk kemudian dilepaskan untuk kepemimpinan Korps Nebadon Finalitas dalam takdir mereka yang belum diungkapkan sehubungan dengan alam-alam semesta yang belum dibuat di alam-alam ruang angkasa bagian luar yang belum diorganisir.
188:3.9 (2015.5) 4. Kami pikir kesadaran manusiawi atau fana Yesus itu tidur selama tiga puluh enam jam ini. Kami punya alasan untuk percaya bahwa manusia Yesus tidak tahu apa-apa tentang apa yang berlangsung di alam semesta selama jangka waktu ini. Bagi kesadaran manusia fana tidak ada jeda waktu; kebangkitan kehidupan itu menyusul tidur kematian seperti seketika itu juga.
188:3.10 (2015.6) Dan inilah tentang semua yang kami dapat tempatkan pada catatan tentang status Yesus selama periode kubur ini. Ada sejumlah fakta berkaitan yang kami dapat singgung, meskipun kami tidak bisa dikatakan kompeten untuk melakukan penafsirannya.
188:3.11 (2015.7) Di lapangan luas ruang kebangkitan di dunia mansion pertama Satania, di sana kini bisa diamati sebuah struktur material-morontia megah yang dikenal sebagai “Memorial Mikhael,” yang sekarang menyandang meterai Gabriel. Memorial ini dibuat sesaat setelah Mikhael pergi dari dunia ini, dan di situ ada tulisan ini: “Sebagai peringatan untuk transit fana Yesus Nazaret di Urantia.”
188:3.12 (2016.1) Ada catatan-catatan yang masih ada yang menunjukkan bahwa selama periode ini dewan tertinggi Salvington, berjumlah seratus, mengadakan pertemuan eksekutif di Urantia di bawah pimpinan Gabriel. Ada juga catatan-catatan yang menunjukkan bahwa Yang Purba Harinya dari Uversa berkomunikasi dengan Mikhael mengenai status alam semesta Nebadon selama waktu ini.
188:3.13 (2016.2) Kami tahu bahwa setidaknya ada satu pesan yang disampaikan antara Mikhael dan Immanuel di Salvington sementara tubuh Guru terbaring di dalam kubur.
188:3.14 (2016.3) Ada alasan kuat untuk percaya bahwa ada sesosok kepribadian yang duduk di kursi Kaligastia dalam dewan sistem Pangeran Planet di Yerusem yang mengadakan pertemuan sementara tubuh Yesus beristirahat dalam kubur.
188:3.15 (2016.4) Catatan-catatan di Edentia menunjukkan bahwa Bapa Konstelasi Norlatiadek berada di Urantia, dan bahwa dia menerima instruksi dari Mikhael selama waktu dalam kubur ini.
188:3.16 (2016.5) Dan masih ada banyak bukti lain yang menunjukkan bahwa tidak semua dari kepribadian Yesus itu tidur dan tidak sadar selama kematian badani yang tampak ini.
188:4.1 (2016.6) Meskipun Yesus tidak mati di atas salib ini untuk menebus rasa bersalah rasial manusia fana atau untuk menyediakan semacam pendekatan yang efektif kepada Tuhan yang dianggap murka dan tak mau mengampuni jika tidak demikian; bahkan meskipun Anak Manusia tidak menawarkan dirinya sebagai korban untuk meredakan murka Tuhan dan untuk membuka jalan bagi manusia berdosa untuk memperoleh keselamatan; walaupun ide-ide penebusan dan pendamaian ini keliru, namun demikian, ada makna-makna yang dikaitkan pada kematian Yesus di kayu salib ini yang jangan diabaikan. Merupakan fakta bahwa Urantia telah menjadi terkenal di kalangan planet-planet dihuni yang bertetangga lainnya sebagai “Dunia Salib.”
188:4.2 (2016.7) Yesus ingin untuk menjalani kehidupan fana yang penuh dalam daging di Urantia. Kematian itu, biasanya, adalah bagian dari kehidupan. Kematian adalah perbuatan terakhir dalam drama fana. Dalam usahamu yang bermaksud baik untuk menghindari kesalahan takhyul tentang penafsiran salah mengenai makna kematian di atas salib, kamu harus berhati-hati untuk tidak membuat kesalahan besar dengan gagal memahami makna sebenarnya dan kepentingan sesungguhnya dari kematian Guru.
188:4.3 (2016.8) Manusia fana tidak pernah menjadi milik kepunyaan para pemimpin pendusta itu. Yesus tidak mati untuk menebus manusia dari cengkeraman para penguasa yang murtad dan para pangeran planet-planet itu yang jatuh. Bapa di surga tidak pernah merencanakan ketidakadilan bodoh seperti mengutuk jiwa manusia oleh karena kejahatan leluhurnya. Tidak pula kematian Guru di atas salib adalah korban yang terdiri dalam upaya untuk membayar suatu hutang kepada Tuhan yang harus dibayar ras umat manusia kepada-Nya.
188:4.4 (2016.9) Sebelum Yesus hidup di bumi, kamu mungkin telah dibenarkan dengan mempercayai Tuhan yang seperti itu, tapi tidak demikian sejak Guru hidup dan mati di antara manusia sesamamu. Musa mengajarkan martabat dan keadilan dari Tuhan Pencipta; namun Yesus menggambarkan kasih dan rahmat dari Bapa surgawi.
188:4.5 (2016.10) Kodrat hewani—kecenderungan ke arah perbuatan jahat—mungkin bersifat keturunan, tetapi dosa itu tidak ditularkan dari orang tua ke anak. Dosa adalah tindakan pemberontakan yang sadar dan sengaja melawan kehendak Bapa dan hukum-hukum Putra oleh makhluk perorangan yang memiliki kehendak.
188:4.6 (2017.1) Yesus hidup dan mati bagi seluruh alam semesta, bukan hanya untuk bangsa-bangsa di dunia yang satu ini. Meskipun manusia-manusia fana di alam-alam lain memiliki keselamatan bahkan sebelum Yesus hidup dan mati di Urantia, namun tetap sebuah kenyataan bahwa penganugerahan dirinya di dunia ini sangat menerangi jalan keselamatan; kematiannya berbuat banyak untuk membuat selamanya jelas tentang kepastian kelangsungan hidup manusia setelah kematian dalam daging.
188:4.7 (2017.2) Meskipun sulit dikatakan tepat untuk berbicara tentang Yesus sebagai korban, pembayar tebusan, atau penebus, namun sepenuhnya benar untuk mengacu kepadanya sebagai juruselamat. Dia selamanya membuat jalan keselamatan lebih jelas dan pasti; dia memang secara lebih baik dan lebih pasti menunjukkan jalan keselamatan bagi semua manusia fana di seluruh dunia-dunia di alam semesta Nebadon.
188:4.8 (2017.3) Ketika sekali kamu menangkap ide tentang Tuhan sebagai Bapa yang benar dan pengasih, satu-satunya konsep yang Yesus pernah ajarkan, kamu harus segera, dalam segala konsistensi, sama sekali meninggalkan semua pemikiran-pemikiran yang primitif itu tentang Tuhan sebagai raja yang murka, penguasa yang keras dan mahakuasa yang kesenangan utamanya adalah untuk mendeteksi rakyatnya berbuat salah dan untuk memastikan bahwa mereka secara memadai dihukum, kecuali ada sosok yang hampir setara dengan diri-Nya harus sukarela menderita bagi mereka, untuk mati sebagai pengganti dan demi mereka. Seluruh ide tebusan dan penebusan itu tidak cocok dengan konsep Tuhan seperti yang diajarkan dan dicontohkan oleh Yesus dari Nazaret. Kasih tanpa batas Tuhan itu tidak lebih rendah dibandingkan apapun yang lain dalam kodrat (sifat dasar) ilahi.
188:4.9 (2017.4) Semua konsep penebusan dan keselamatan dengan pengorbanan ini berakar dan didasarkan pada kepentingan diri sendiri. Yesus mengajarkan bahwa pelayanan kepada sesama adalah konsep tertinggi dari persaudaraan roh orang-orang percaya. Keselamatan harus diterima begitu saja oleh mereka yang percaya pada kebapaan Tuhan. Perhatian utama orang percaya haruslah tidak pada keinginan egois untuk keselamatan pribadi, melainkan dorongan tidak egois untuk mengasihi dan, oleh karena itu, melayani sesama manusia seperti Yesus pun mengasihi dan melayani manusia fana.
188:4.10 (2017.5) Orang beriman yang sejati juga jangan terlalu banyak menguatirkan tentang hukuman masa depan. Orang percaya yang sesungguhnya hanya prihatin tentang keterpisahan saat ini dari Tuhan. Benar, ayah yang bijaksana bisa menghajar anak-anak mereka, tetapi mereka melakukan semua ini dalam kasih dan untuk tujuan mengoreksi. Mereka tidak menghukum dalam kemarahan, tidak pula mereka menghajar sebagai pembalasan.
188:4.11 (2017.6) Bahkan seandainya pun Tuhan adalah raja yang keras dan resmi dari sebuah alam semesta yang di dalamnya keadilan memerintah tertinggi, Dia pastilah tidak akan dipuaskan dengan rancangan kekanak-kanakan yaitu menghukum penderita yang tidak bersalah menggantikan pelaku yang bersalah.
188:4.12 (2017.7) Hal yang besar tentang kematian Yesus, ketika hal itu dikaitkan dengan pengayaan pengalaman manusia dan perluasan jalan keselamatan, adalah bukan fakta kematiannya melainkan sikap luhur dan keberanian tak ada taranya dalam hal dia menghadapi kematian.
188:4.13 (2017.8) Seluruh ide tebusan untuk penebusan ini menempatkan keselamatan di atas tataran bukan kenyataan; konsep tersebut adalah murni filosofis. Keselamatan manusia itu nyata; hal itu didasarkan pada dua realitas yang dapat dipegang oleh iman makhluk itu dan dengan demikian menjadi digabungkan ke dalam pengalaman manusia perorangan: fakta tentang kebapaan Tuhan dan kebenaran yang berkaitan dengannya, persaudaraan manusia. Memang benar, bagaimanapun juga, bahwa kamu akan “diampuni kesalahanmu, seperti kamu mengampuni orang yang bersalah kepadamu.”
188:5.1 (2017.9) Salib Yesus menggambarkan ukuran penuh pengabdian tertinggi dari gembala yang benar itu sekalipun untuk anggota-anggota kawanan dombanya yang tidak layak. Salib itu selamanya menempatkan semua hubungan antara Tuhan dan manusia atas dasar keluarga. Tuhan adalah Bapa; manusia adalah anak-Nya. Kasih, kasih seorang ayah untuk anaknya, menjadi kebenaran sentral dalam hubungan alam semesta antara Pencipta dan ciptaan -- bukan keadilan seorang raja yang mencari kepuasan dalam penderitaan dan penghukuman atas pelaku kejahatan.
188:5.2 (2018.1) Salib selamanya menunjukkan bahwa sikap Yesus terhadap orang berdosa bukanlah penghukuman atau pembenaran, melainkan keselamatan yang kekal dan penuh kasih. Yesus itu benar-benar penyelamat dalam pengertian bahwa kehidupan dan kematiannya memang memenangkan manusia kepada kebaikan dan kelangsungan hidup yang benar. Yesus mengasihi orang-orang begitu rupa sehingga kasihnya membangkitkan respon kasih dalam hati manusia. Kasih itu sungguh menular dan selamanya kreatif. Kematian Yesus di atas salib mencontohkan suatu kasih yang cukup kuat dan ilahi untuk mengampuni dosa dan menelan habis semua perbuatan jahat. Yesus mengungkapkan kepada dunia ini suatu kualitas kebajikan yang lebih tinggi daripada keadilan—yaitu keadilan yang semata-mata benar salah secara teknis. Kasih ilahi tidak hanya semata-mata memaafkan kesalahan; kasih itu menyerap dan benar-benar menghancurkannya. Pengampunan kasih itu sama sekali melampaui pengampunan belas kasihan. Belas kasihan mengesampingkan rasa bersalah dari perbuatan jahat; tapi kasih selamanya menghancurkan dosa dan semua kelemahan yang diakibatkannya. Yesus membawa metode hidup yang baru ke Urantia. Dia mengajarkan kita untuk tidak melawan kejahatan, tetapi untuk menemukan melaluinya suatu kebaikan yang ampuh untuk menghancurkan kejahatan. Pengampunan dari Yesus bukanlah pembenaran; itulah keselamatan dari penghukuman. Keselamatan tidak mengurangi kesalahan; keselamatan itu meluruskan yang salah itu. Kasih sejati tidak mengkompromikan atau membenarkan kebencian; tetapi menghancurkan kebencian itu. Kasih Yesus tidak pernah puas dengan hanya pengampunan saja. Kasih Guru berarti pemulihan, kelangsungan hidup yang kekal. Sepenuhnya tepat berbicara tentang keselamatan sebagai penebusan jika kamu mengartikannya sebagai pemulihan kekal ini.
188:5.3 (2018.2) Yesus, oleh kuasa dari kasih pribadinya untuk manusia, dapat mematahkan cengkeraman dosa dan kejahatan. Dia dengan demikian membebaskan manusia untuk bebas memilih cara hidup yang lebih baik. Yesus menggambarkan suatu pembebasan dari masa lalu yang dengan sendirinya menjanjikan kemenangan untuk masa depan. Pengampunan dengan demikian menyediakan keselamatan. Keindahan kasih ilahi, sekali sepenuhnya diterima hati manusia, selamanya menghancurkan pesona dosa dan kuasa kejahatan.
188:5.4 (2018.3) Penderitaan Yesus tidak terbatas pada penyaliban. Dalam kenyataannya, Yesus dari Nazaret menghabiskan lebih dari dua puluh lima tahun di atas salib kehidupan manusia yang nyata dan intens. Nilai sesungguhnya dari salib itu terdiri dalam fakta bahwa hal itu adalah ekspresi tertinggi dan terakhir dari kasihnya, pewahyuan lengkap dari rahmatnya.
188:5.5 (2018.4) Di jutaan dunia-dunia yang dihuni, puluhan triliun makhluk yang berevolusi yang mungkin telah tergoda untuk menyerah pada perjuangan moral dan meninggalkan pertandingan iman yang baik, telah sekali lagi memandang pada Yesus di atas salib dan kemudian telah bergerak maju, terinspirasi oleh pemandangan Tuhan yang menyerahkan kehidupan penjelmaannya sebagai pengabdian untuk layanan tidak mementingkan diri bagi manusia.
188:5.6 (2018.5) Kemenangan dari kematian di atas salib semua teringkas dalam semangat dari sikapnya Yesus terhadap orang-orang yang menyerang dia. Dia membuat salib menjadi suatu simbol kekal dari kemenangan kasih atas kebencian dan kemenangan kebenaran atas kejahatan ketika dia berdoa, “Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.” Pengabdian kasih itu menular di seluruh alam semesta yang luas; para murid menangkapnya dari Guru mereka. Pengajar injil pertama yang dipanggil untuk menyerahkan nyawanya dalam pelayanan ini, berkata, saat mereka merajamnya dengan batu sampai mati, “Janganlah tanggungkan dosa ini kepada mereka.”
188:5.7 (2018.6) Salib membuat daya tarik tertinggi kepada yang terbaik dalam manusia karena hal itu mengungkapkan dia yang bersedia meletakkan (menyerahkan) hidupnya dalam pelayanan untuk sesama manusia. Tidak ada kasih yang manusia dapat miliki yang lebih besar dari ini: bahwa dia bersedia untuk menyerahkan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya -- dan Yesus memiliki kasih begitu rupa sehingga ia bersedia menyerahkan nyawanya untuk musuh-musuhnya, suatu kasih yang lebih besar daripada semua yang sampai saat itu dikenal di bumi.
188:5.8 (2019.1) Di dunia-dunia yang lain, demikian pula di Urantia, tontonan luhur tentang kematian manusia Yesus di atas salib Golgota ini telah mengaduk-aduk emosi manusia, sementara hal itu telah membangkitkan pengabdian tertinggi dari para malaikat.
188:5.9 (2019.2) Salib adalah simbol tinggi dari layanan suci itu, pengabdian hidup seseorang pada kesejahteraan dan keselamatan sesamanya. Salib itu bukanlah simbol pengorbanan Anak Tuhan yang tak berdosa menggantikan orang-orang berdosa yang bersalah dan dalam rangka meredakan murka Tuhan yang murka, tapi hal itu memang tegak selamanya, di bumi dan seluruh sebuah alam semesta yang luas, sebagai simbol sakral dari kebaikan yang memberikan diri mereka kepada kejahatan dan dengan demikian menyelamatkan mereka melalui pengabdian kasih ini sendiri. Salib berdiri sebagai tanda dari bentuk tertinggi dari pelayanan tanpa pamrih, pengabdian tertinggi dari anugerah penuh suatu hidup yang benar dalam pelayanan sepenuh hati, bahkan dalam kematian, mati di atas salib. Dan pandangan akan simbol besar dari kehidupan penganugerahan Yesus ini benar-benar mengilhami kita semua untuk ingin pergi dan berbuat begitu pula.
188:5.10 (2019.3) Ketika pria dan wanita yang berpikir melihat kepada Yesus saat dia mempersembahkan hidupnya di atas salib, mereka tidak akan mengizinkan diri mereka mengeluh bahkan pada kesulitan terberat dalam hidup, apalagi pada gangguan-gangguan kecil dan banyak keluhan mereka yang murni semu semata. Hidupnya begitu mulia dan kematiannya begitu berjaya sehingga kita semua tertarik pada kesediaan untuk berbagi keduanya. Ada daya tarik sesungguhnya dalam seluruh penganugerahan diri Mikhael, dari sejak masa mudanya sampai ke tontonan luar biasa kematiannya di atas salib ini.
188:5.11 (2019.4) Maka, pastikanlah, bahwa ketika kamu melihat salib sebagai pewahyuan dari Tuhan, kamu tidak melihat dengan mata manusia primitif maupun dengan sudut pandang orang barbar kemudian, yang keduanya menganggap Tuhan sebagai Penguasa tanpa ampun dengan keadilan keras dan penegakan hukum yang ketat. Sebaliknya, pastikan bahwa kamu melihat dalam salib manifestasi akhir dari kasih dan pengabdian Yesus untuk misi penganugerahan hidupnya kepada ras-ras manusia fana dari alam semestanya yang luas itu. Lihatlah dalam kematian Anak Manusia itu klimaks dari pengungkapan kasih ilahi Bapa bagi anak-anaknya di dunia-dunia fana. Salib dengan demikian menggambarkan pengabdian dari kasih sayang yang rela dan penganugerahan keselamatan yang sukarela ke atas mereka yang bersedia untuk menerima karunia dan pengabdian tersebut. Tidak ada apa-apa di salib yang Bapa wajibkan -- hanya apa yang Yesus secara sukarela berikan, dan yang dia tolak untuk dihindari.
188:5.12 (2019.5) Jika manusia belum bisa menghargai Yesus dan memahami makna dari penganugerahan dirinya di bumi, ia setidaknya bisa memahami persekutuan dari penderitaannya sebagai manusia. Jangan ada manusia yang kuatir bahwa Pencipta tidak mengetahui sifat atau taraf penderitaannya yang sementara itu.
188:5.13 (2019.6) Kita tahu bahwa kematian di atas salib adalah bukan untuk mendamaikan kembali manusia dengan Tuhan tetapi untuk membangkitkan kesadaranmanusia tentang kasih abadi-Nya Bapa dan rahmat tak berujung Putra-Nya, dan untuk menyiarkan kebenaran-kebenaran semesta ini ke alam semesta seluruhnya.
Buku Urantia
Makalah 189
189:0.1 (2020.1) SEGERA setelah pemakaman Yesus pada hari Jumat sore, pemimpin para penghulu malaikat (archangels) Nebadon, yang waktu itu hadir di Urantia, mengundang untuk pertemuan dewan untuk kebangkitan makhluk yang memiliki kehendak yang sedang tidur, dan memulai pertimbangan suatu teknik yang mungkin untuk restorasi Yesus. Anak-anak dari alam semesta lokal yang berkumpul ini, makhluk-makhluk ciptaannya Mikhael, melakukan ini berdasarkan tanggung jawab mereka sendiri; Gabriel tidak mengumpulkan mereka. Menjelang tengah malam, mereka telah sampai pada kesimpulan bahwa makhluk tidak dapat berbuat apapun untuk membantu kebangkitan Pencipta. Mereka cenderung untuk menerima nasihat Gabriel, yang memberi petunjuk mereka bahwa, karena Mikhael telah “menyerahkan hidupnya karena kehendak bebasnya sendiri, dia juga memiliki kuasa untuk mengambilnya kembali sesuai dengan kemauan dia sendiri.” Tidak lama setelah pembubaran dewan penghulu malaikat, para Pembawa Kehidupan, dan berbagai rekan sejawat mereka dalam pekerjaan rehabilitasi makhluk dan penciptaan morontia tersebut, maka Pelaras Dipersonalisasinya Yesus yang memegang komando pribadi terhadap kawanan selestial yang berkumpul saat itu di Urantia, mengucapkan kata-kata ini pada para pengamat yang menunggu dengan gelisah ini:
189:0.2 (2020.2) “Tak satupun kalian semua dapat berbuat apapun untuk membantu Bapa-Penciptamu agar kembali hidup. Sebagai manusia dari alam fana dia telah mengalami kematian fana; sebagai Penguasa berdaulat sebuah alam semesta dia masih hidup. Apa yang kalian amati adalah transit fana Yesus Nazaret dari kehidupan dalam daging ke kehidupan dalam morontia. Transit roh dari Yesus ini diselesaikan pada waktu aku memisahkan diriku dari kepribadiannya dan menjadi pemimpin sementara kalian. Bapa-Penciptamu telah memilih untuk melewati seluruh pengalaman makhluk fananya, dari kelahiran di dunia-dunia jasmani, terus melalui kematian alami dan kebangkitan morontia, sampai ke dalam status keberadaan roh yang sejati. Suatu fase tertentu dari pengalaman ini akan kalian amati segera, tetapi kalian tidak boleh ikut serta di dalamnya. Hal-hal yang biasa kalian lakukan untuk makhluk ciptaan, kalian tidak bisa lakukan untuk Pencipta. Sesosok Putra Pencipta memiliki di dalam dirinya sendiri kuasa untuk menganugerahkan dirinya sendiri menjadi serupa dengan salah satu anak-anak ciptaannya; dia mempunyai di dalam dirinya sendiri kuasa untuk meletakkan hidupnya yang bisa diamati, dan mengambilnya kembali; dan dia memiliki kuasa ini karena perintah langsung dari Bapa Firdaus, dan aku tahu tentang apa yang aku katakan.”
189:0.3 (2020.3) Ketika mereka mendengar Pelaras Dipersonalisasi berbicara demikian, mereka semua mengambil sikap berharap cemas, dari Gabriel sampai dengan kerubim yang paling rendah. Mereka melihat tubuh fana Yesus di dalam makam; mereka mendeteksi bukti-bukti adanya kegiatan alam semesta dari Penguasa terkasih mereka; dan karena mereka tidak mengerti fenomena tersebut, mereka menunggu dengan sabar untuk perkembangan selanjutnya.
189:1.1 (2020.4) Pada pukul dua lebih empat puluh lima menit Minggu pagi, komisi inkarnasi Firdaus, yang terdiri dari tujuh kepribadian Firdaus yang tak dikenali, tiba di tempat kejadian dan segera menempatkan diri mereka di seputar kubur. Pada pukul tiga kurang sepuluh menit, getaran-getaran kuat dari campuran kegiatan-kegiatan yang bersifat materi dan morontia mulai keluar dari makam barunya Yusuf itu, dan pada pukul tiga lewat dua menit, Minggu pagi ini, 9 April tahun 30 Masehi, wujud dan kepribadian morontia dari Yesus Nazaret yang dibangkitkan itu keluar dari kubur.
189:1.2 (2021.1) Setelah Yesus yang dibangkitkan itu muncul dari makam penguburannya, tubuh daging yang di dalamnya telah dia hidupi dan dia pakai di bumi selama hampir tiga puluh enam tahun itu masih terbaring di sana dalam relung kubur, tak terusik dan terbalut dalam lembaran kain kafan, sama seperti tubuh itu ketika dibaringkan oleh Yusuf dan rekan-rekannya pada Jumat sore. Tidak pula batu di depan pintu masuk kubur terusik sama sekali; meterai Pilatus masih utuh; para prajurit masih tetap berjaga. Penjaga-penjaga bait suci telah bertugas terus-menerus; penjaga Romawi telah diganti pada tengah malam. Tidak ada dari para pengawas ini yang curiga bahwa objek yang mereka jaga telah bangkit menjadi wujud keberadaan yang baru dan lebih tinggi, dan bahwa tubuh yang sedang mereka jaga itu kini adalah suatu penutup luar yang dibuang yang tidak memiliki lagi hubungan lebih lanjut dengan kepribadian morontia Yesus yang telah dilepaskan dan dibangkitkan itu.
189:1.3 (2021.2) Umat manusia lambat untuk memahami bahwa, dalam semua hal yang bersifat pribadi, materi itu adalah kerangka dari morontia, dan bahwa keduanya adalah bayang-bayang pantulan dari realitas roh yang abadi. Berapa lama lagi sebelum kamu akan memandang waktu sebagai citra bergerak dari kekekalan dan ruang sebagai bayangan sekilas dari realitas-realitas Firdaus?
189:1.4 (2021.3) Sejauh kami dapat menilai, tidak ada makhluk di alam semesta ini atau kepribadian manapun dari alam semesta lain berbuat apapun dengan kebangkitan morontia Yesus Nazaret ini. Hari Jumat dia meletakkan hidupnya sebagai seorang manusia dari alam fana; hari Minggu pagi dia mengambilnya kembali sebagai sosok morontia dari sistem Satania di Norlatiadek. Ada banyak hal tentang kebangkitan Yesus yang kami tidak pahami. Tetapi kami tahu bahwa itu terjadi seperti yang kami terangkan dan kira-kira pada waktu yang ditunjukkan. Kami juga dapat mencatat bahwa semua fenomena yang diketahui yang berkaitan dengan transit fana ini, atau kebangkitan morontia, terjadi tepat di sana di dalam makam barunya Yusuf, di mana jasad jasmani fana Yesus terbaring dibungkus dalam kain-kain kafan.
189:1.5 (2021.4) Kami tahu bahwa tidak ada makhluk alam semesta lokal yang ikut serta dalam kebangunan morontia ini. Kami menyaksikan tujuh kepribadian Firdaus mengelilingi kubur itu, namun kami tidak melihat mereka berbuat apapun dalam hubungannya dengan kebangunan Guru. Tepat segera Yesus muncul di sisi Gabriel, tepat di atas makam, tujuh personalia dari Firdaus itu mengisyaratkan niat mereka untuk berangkat segera ke Uversa.
189:1.6 (2021.5) Marilah kita selamanya memperjelas konsep kebangkitan Yesus dengan membuat pernyataan-pernyataan berikut:
189:1.7 (2021.6) 1. Tubuh jasmani atau fisiknya adalah bukan bagian dari kepribadian yang dibangkitkan. Ketika Yesus keluar dari kubur, tubuh dagingnya tetap tak terusik di dalam makam. Dia muncul dari kubur tanpa menggerakkan batu-batu di depan pintu masuk dan tanpa mengusik meterai-meterai Pilatus.
189:1.8 (2021.7) 2. Dia tidak muncul dari kubur sebagai sesosok roh atau juga sebagai Mikhael Nebadon; dia tidak tampak dalam wujud Daulat Pencipta, seperti sebelum inkarnasinya dalam rupa daging manusia di Urantia.
189:1.9 (2021.8) 3. Dia memang keluar dari kubur Yusuf ini amat sangat serupa dengan kepribadian-kepribadian morontia dari mereka, yang sebagai sosok-sosok penaik morontia yang dibangkitkan, muncul dari aula-aula kebangkitan di dunia mansion pertama di sistem lokal Satania. Dan kehadiran tugu peringatan Mikhael di tengah lapangan luas aula-aula kebangkitan mansonia nomor satu itu membuat kami menduga bahwa kebangkitan Guru di Urantia itu dalam cara tertentu dibantu di sini, dunia mansion (rumah besar) sistem yang pertama.
189:1.10 (2022.1) Tindakan pertama Yesus pada waktu bangkit dari kubur adalah memberi salam kepada Gabriel dan menginstruksikan dia untuk melanjutkan tugas eksekutif urusan-urusan alam semesta di bawah Immanuel, dan kemudian dia menyuruh kepala Melkisedek untuk menyampaikan salam persaudaraannya kepada Immanuel. Setelah itu dia minta Yang Paling Tinggi Edentia untuk sertifikasi dari Yang Purba Harinya mengenai transit fananya; dan sambil berpaling pada kelompok-kelompok morontia dari tujuh dunia mansion yang berkumpul di sini bersama untuk memberi salam dan menyambut Pencipta mereka sebagai sesosok makhluk dari golongan mereka, Yesus mengucapkan kata-kata pertama dari karier purna manusia. Kata Yesus morontia: “Setelah menyelesaikan hidupku dalam daging, aku akan menunggu sebentar di sini dalam wujud transisi (peralihan) sehingga aku bisa lebih sepenuhnya mengetahui kehidupan makhluk-makhluk penaik dan lebih lanjut mewahyukan kehendak Bapaku di Firdaus.”
189:1.11 (2022.2) Setelah Yesus berbicara, dia memberi tanda kepada Pelaras Dipersonalisasi, dan semua kecerdasan alam semesta yang telah dikumpulkan di Urantia untuk menyaksikan kebangkitan itu segera diberangkatkan ke tugas-tugas alam semesta mereka masing-masing.
189:1.12 (2022.3) Yesus sekarang memulai kontak-kontak di tingkatan morontia, setelah diperkenalkan, sebagai sesosok makhluk, pada persyaratan-persyaratan kehidupan yang telah dia pilih untuk jalani untuk waktu singkat di Urantia. Penerimaan ke dalam dunia morontia ini memerlukan lebih dari satu jam waktu bumi dan dua kali terputus oleh keinginannya berkomunikasi dengan mantan rekan-rekannya dalam daging saat mereka keluar dari Yerusalem dengan takjub untuk menatap kubur kosong sehingga menemukan apa yang mereka anggap bukti dari kebangkitannya.
189:1.13 (2022.4) Sekarang transit manusia Yesus—kebangkitan morontia Anak Manusia—telah selesai. Pengalaman transit Guru sebagai sosok kepribadian yang berada di tengah-tengah antara yang material dan yang spiritual telah dimulai. Dan dia telah melakukan semua ini melalui kuasa yang melekat di dalam dirinya sendiri, tidak ada kepribadian yang memberikan bantuan apapun kepadanya. Dia kini hidup sebagai Yesus morontia, dan saat dia memulai kehidupan morontia ini, tubuh jasmani dagingnya terbaring disana tak terganggu di dalam kubur. Para prajurit masih berjaga, dan meterai dari gubernur sekitar batu-batu itu masih utuh.
189:2.1 (2022.5) Pada pukul tiga lebih sepuluh menit, selagi Yesus yang dibangkitkan itu bergaul dengan kepribadian-kepribadian morontia yang berkumpul dari tujuh dunia mansion Satania, kepala para penghulu malaikat— yaitu malaikat-malaikat kebangkitan—mendekati Gabriel dan meminta jenazah manusia Yesus. Kata kepala para penghulu malaikat itu: “Kami tidak boleh ikut serta dalam kebangkitan morontia dari pengalaman penganugerahan diri Mikhael penguasa kita, namun kami ingin agar jenazahnya diberikan pada kami untuk segera diuraikan. Kami tidak mengusulkan untuk menggunakan teknik kami untuk dematerialisasi; kami hanya ingin memanggil proses percepatan waktu. Cukup sudah kami melihat Sang Penguasa hidup dan mati di Urantia; kawanan surga akan terhindar dari ingatan melihat pemandangan pembusukan pelan-pelan wujud manusia dari Pencipta dan Penopang sebuah alam semesta. Atas nama kecerdasan-kecerdasan selestial di seluruh Nebadon, aku minta mandat untuk memberikan padaku penjagaan atas jenazah fana Yesus Nazaret dan memberi kami kuasa untuk melanjutkannya dengan penguraian langsungnya.”
189:2.2 (2023.1) Dan setelah Gabriel berembuk dengan Yang Paling Tinggi senior dari Edentia, penghulu malaikat juru bicara untuk kawanan selestial itu diberikan izin untuk menangani jenazah badan Yesus seperti yang dia mau tentukan.
189:2.3 (2023.2) Setelah kepala penghulu malaikat itu diizinkan permohonannya, ia mengundang untuk membantunya banyak dari rekan-rekannya, bersama dengan banyak kawanan dari perwakilan-perwakilan dari semua golongan kepribadian selestial, dan kemudian, dengan bantuan para makhluk-tengah Urantia, melanjutkan untuk memiliki tubuh fisiknya Yesus. Tubuh mati ini adalah benar-benar ciptaan jasmani atau material, tubuh itu fisik dan biasa apa adanya; tubuh itu tidak dapat dipindahkan dari kubur seperti halnya wujud morontia kebangkitan dapat lepas dari kubur yang dimeterai. Dengan bantuan sosok-sosok pembantu morontia tertentu, wujud morontia dapat dibuat pada satu waktu menjadi seperti roh sehingga wujud itu dapat menjadi tidak terpengaruh pada materi biasa, sementara pada waktu yang lain, wujud morontia itu dapat dibuat menjadi kelihatan dan dapat dikontak oleh sosok-sosok jasmani, seperti manusia dari dunia fana.
189:2.4 (2023.3) Selagi mereka bersiap untuk memindahkan tubuh Yesus dari kubur, sebagai persiapan untuk memberikannya proses penguraian nyaris seketika yang bermartabat dan terhormat, ditugaskanlah kepada para makhluk tengah sekunder Urantia untuk menggulingkan batu-batu dari pintu masuk kubur. Batu yang lebih besar dari kedua batu itu adalah sebuah batu bundar raksasa, mirip sekali batu gilingan, dan batu itu bergerak dalam alur yang dipahat di batu, sehingga batu itu dapat digulingkan bolak-balik untuk membuka atau menutup kubur. Ketika para pengawal Yahudi dan prajurit Romawi yang berjaga, dalam sinar remang-remang pagi, melihat batu raksasa ini mulai berguling dari pintu kubur, kelihatannya bergerak sendiri — tanpa sarana yang kelihatan yang menyebabkan gerakan tersebut—mereka dicekam oleh takut dan panik, dan mereka lari terburu-buru dari tempat kejadian. Orang-orang Yahudi lari ke rumah mereka, setelah itu kembali untuk melaporkan peristiwa-peristiwa ini kepada kapten mereka di bait suci. Orang-orang Romawi lari ke benteng Antonia dan melaporkan apa yang telah mereka lihat pada perwira segera saat ia datang bertugas.
189:2.5 (2023.4) Pemimpin-pemimpin Yahudi memulai usaha kotor untuk menyangka dapat melenyapkan Yesus dengan menawarkan suap pada pengkhianat Yudas, dan sekarang, ketika dihadapkan dengan situasi yang memalukan ini, bukannya berpikir menghukum penjaga-penjaga yang meninggalkan pos mereka, mereka memilih untuk menyuap penjaga-penjaga ini dan prajurit-prajurit Romawi. Mereka membayar masing-masing dari dua puluh orang ini dengan sejumlah uang dan menyuruh mereka untuk mengatakan pada semuanya: “Sementara kami tidur selama waktu malam, murid-muridnya datang pada kami dan mengambil tubuh itu.” Dan para pemimpin Yahudi membuat janji diam-diam pada para prajurit untuk membela mereka di depan Pilatus seandainya sampai diketahui gubernur bahwa mereka telah menerima suap.
189:2.6 (2023.5) Kepercayaan Kristen akan kebangkitan Yesus telah didasarkan pada fakta tentang “kubur kosong.” Adalah benar suatu fakta bahwa kubur itu kosong, tetapi ini bukan kebenaran tentang kebangkitan. Kubur itu benar-benar kosong ketika orang beriman pertama tiba, dan fakta ini, dikaitkan dengan kebangkitan Guru yang tak diragukan itu, membawa pada penyusunan suatu kepercayaan yang tidak benar: ajaran bahwa tubuh jasmani dan fana Yesus itu dibangkitkan dari kubur. Kebenaran yang berhubungan dengan realitas-realitas rohani dan nilai-nilai kekal tidak dapat selalu dibangun di atas kombinasi fakta-fakta yang kelihatan. Meskipun fakta-fakta individual bisa secara materi benar, tidak berarti bahwa kaitan antara sekelompok fakta pastilah membawa pada kesimpulan-kesimpulan rohani yang benar.
189:2.7 (2023.6) Kubur Yusuf itu kosong, bukan karena tubuh Yesus direhabilitasi atau dibangkitkan, tetapi karena kawanan selestial telah dikabulkan permohonan mereka untuk menerapkan suatu penguraian (disolusi) yang khusus dan unik, kembali dari “debu menjadi debu,” tanpa intervensi dari penundaan waktu dan tanpa bekerjanya proses-proses pembusukan fana dan kerusakan materi yang biasa dan kasat mata.
189:2.8 (2024.1) Jenazah fana Yesus mengalami proses alamiah penguraian unsur yang sama seperti yang menjadi ciri semua tubuh manusia di bumi kecuali bahwa, dalam titik waktu, mode penguraian alamiah ini sangat dipercepat, disegerakan ke titik dimana hal itu menjadi nyaris seketika.
189:2.9 (2024.2) Bukti-bukti sebenarnya kebangkitan Mikhael adalah bersifat rohani; meskipun ajaran ini dikuatkan oleh kesaksian banyak manusia di dunia ini yang menemui, mengenali, dan berbicara akrab dengan Guru dalam wujud morontia yang dibangkitkan. Dia menjadi suatu bagian dari pengalaman pribadi hampir seribu insan manusia sebelum dia akhirnya berpamitan pergi dari Urantia.
189:3.1 (2024.3) Sesaat setelah pukul setengah lima hari Minggu pagi ini, Gabriel mengundang para penghulu malaikat (archangels) ke sisinya dan bersiap untuk meresmikan kebangkitan umum dari penutupan zaman dispensasi Adam di Urantia. Ketika kawanan besar serafim dan kerubim yang berkaitan dengan acara besar ini telah dikerahkan dalam formasi yang tepat, Mikhael morontia muncul di depan Gabriel, berkata: “Seperti Bapaku memiliki kehidupan dalam dirinya sendiri, demikian Dia telah memberikannya pada Anak untuk memiliki hidup dalam dirinya sendiri. Meskipun aku belum sepenuhnya melanjutkan memegang kewenangan alam semesta, pembatasan yang dipikul sendiri ini tidaklah dalam cara apapun membatasi penganugerahan hidup ke atas anak-anakku yang sedang tidur; biarlah panggilan kehadiran dari kebangkitan planet itu dimulai.”
189:3.2 (2024.4) Sirkuit para penghulu malaikat kemudian beroperasi untuk pertama kalinya dari Urantia. Gabriel dan kawanan penghulu malaikat bergerak ke tempat kutub spiritual planet, dan setelah Gabriel memberi isyarat, dipancarkanlah ke dunia mansion sistem yang pertama, suara Gabriel, yang berkata “Oleh perintah dari Mikhael, biarlah yang mati dari sebuah zaman Urantia bangkit!” Maka semua orang yang selamat dari bangsa-bangsa manusia Urantia yang telah tidur mati sejak masa Adam, dan yang belum melanjutkan ke penghakiman, muncul di ruang-ruang kebangkitan mansonia dalam kesiapan untuk pemberian tubuh morontia. Dan dalam sekejap para serafim dan rekan-rekan mereka bersiap untuk berangkat ke dunia-dunia mansion. Biasanya serafim-serafim penjaga ini, yang suatu kali pernah ditugasi untuk penjagaan kelompok manusia peselamat (penyintas) ini, akan telah hadir pada saat mereka bangun dalam aula-aula kebangkitan mansonia, namun mereka berada di dunia ini sendiri pada waktu ini karena perlunya kehadiran Gabriel ada di sini dalam hubungannya dengan kebangkitan morontia Yesus.
189:3.3 (2024.5) Sekalipun ada tak terhitung individu-individu yang memiliki serafim penjaga pribadi dan mereka yang memenuhi pencapaian syarat untuk kemajuan kepribadian rohani, telah pergi ke mansonia selama masa-masa setelah waktu Adam dan Hawa, dan meskipun ada banyak kebangkitan khusus dan seribu tahunan untuk putra-putri Urantia, namun ini adalah panggilan hadir planet, atau kebangkitan dispensasional lengkap, yang ketiga. Yang pertama terjadi pada waktu kedatangan Pangeran Planet, yang kedua selama masa Adam, dan ini, yang ketiga, menandai kebangkitan morontia, transit fana, Yesus dari Nazaret.
189:3.4 (2024.6) Ketika sinyal untuk kebangkitan planet telah diterima oleh pemimpin penghulu malaikat, maka Pelaras Dipersonalisasi dari Anak Manusia melimpahkan kewenangannya atas kawanan selestial yang berkumpul di Urantia, mengembalikan semua anak alam semesta ini kembali pada kewenangan komandan-komandan mereka masing-masing. Dan setelah dia melakukan ini, dia berangkat ke Salvington untuk mendaftarkan pada Immanuel tentang selesainya transit fana Mikhael. Dan dia segera diikuti oleh semua kawanan selestial yang tidak diperlukan untuk bertugas di Urantia. Tetapi Gabriel tetap di Urantia bersama Yesus morontia.
189:3.5 (2025.1) Demikianlah kisah tentang peristiwa-peristiwa kebangkitan Yesus seperti yang disaksikan oleh mereka yang melihatnya sebagaimana itu sebenarnya terjadi, bebas dari keterbatasan penglihatan manusia yang parsial dan terbatas itu.
189:4.1 (2025.2) Selagi kita mendekati waktu kebangkitan Yesus pada hari Minggu pagi-pagi ini, perlu diingat bahwa sepuluh rasul sedang menginap di rumah Elia dan Maria Markus, dimana mereka tidur di ruangan atas, beristirahat di atas sofa-sofa yang sama dimana mereka berbaring selama perjamuan terakhir dengan Guru mereka. Minggu pagi ini mereka semua berkumpul di sana kecuali Tomas. Tomas berada bersama mereka selama beberapa menit pada Sabtu larut malam ketika mereka pertama kali berkumpul bersama-sama, namun pemandangan melihat para rasul, digabungkan dengan pemikiran tentang apa yang telah terjadi pada Yesus, semua itu terlalu berat bagi dia. Dia memandang sekeliling rekan-rekannya dan langsung meninggalkan ruangan, pergi ke rumah Simon di Betfage, di mana dia berniat untuk meratapi masalah-masalahnya dalam kesendirian. Para rasul semua menderita, tak terlampau banyak karena keraguan dan keputus-asaan namun lebih karena rasa takut, duka, dan rasa malu.
189:4.2 (2025.3) Di rumah Nikodemus ada berkumpul bersama, bersama Daud Zebedeus dan Yusuf Arimatea, sekitar dua belas atau lima belasan murid-murid terkemuka Yesus di Yerusalem. Di rumah Yusuf Arimatea ada sekitar lima belas sampai dua puluhan pemuka wanita percaya. Hanya para wanita inilah yang tinggal di rumah Yusuf, dan mereka tetap berada di dalam selama jam-jam hari Sabat dan malam setelah Sabat, sehingga mereka tidak tahu tentang penjaga militer yang mengawasi kubur; tidak pula mereka tahu bahwa sebuah batu yang kedua telah digulingkan di depan kubur, dan bahwa kedua batu ini telah ditempatkan di bawah meterai Pilatus.
189:4.3 (2025.4) Sesaat sebelum pukul tiga Minggu pagi ini, ketika tanda-tanda pertama fajar mulai tampak di timur, lima dari wanita itu berangkat ke kubur Yesus. Mereka telah mempersiapkan berlimpah ramuan balsem khusus dan mereka membawa banyak pembalut linen. Tujuan mereka adalah untuk lebih sepenuhnya memberi tubuh Yesus pengurapan kematiannya dan lebih hati-hati membalutnya dengan pembalut-pembalut yang baru.
189:4.4 (2025.5) Wanita-wanita yang pergi untuk tujuan mengurapi tubuh Yesus adalah: Maria Magdalena, Maria ibu dari kembar Alfeus, Salome ibu Zebedeus bersaudara, Yohana istri Khuza, dan Susana putri Ezra dari Aleksandria.
189:4.5 (2025.6) Kira-kira pukul setengah empat ketika lima wanita ini, sarat dengan minyak-minyak mereka, tiba di depan kubur kosong. Ketika mereka berjalan keluar melewati gerbang Damaskus, mereka menjumpai sejumlah tentara yang berlari masuk kota lebih kurangnya dengan dihantui rasa panik, dan hal ini menyebabkan mereka berhenti selama beberapa menit; tetapi ketika tidak ada lagi perkembangan kejadian, mereka melanjutkan perjalanan mereka.
189:4.6 (2025.7) Mereka sangat terkejut melihat batu terguling dari pintu kubur, berhubung mereka telah berbicara antara mereka pada waktu sedang di jalan, “Siapa yang akan menolong kita menggulingkan batu itu?” Mereka menurunkan beban mereka dan mulai saling pandang dengan takut dan dengan keheranan besar. Sementara mereka berdiri di sana, gemetar oleh ketakutan, Maria Magdalena berjalan mengelilingi batu yang lebih kecil dan memberanikan diri memasuki kubur yang terbuka. Kubur Yusuf ini ada di kebunnya yang di lereng bukit pada sisi timur jalan, dan kubur itu juga menghadap ke arah timur. Pada jam ini ada cukup sinar fajar hari yang baru yang memungkinkan Maria melihat ke tempat dimana tubuh Guru telah diletakkan dan mengamati bahwa tubuh itu sudah tidak ada lagi. Dalam ceruk batu dimana mereka telah membaringkan Yesus, Maria hanya melihat kain penutup kepala terlipat di tempat kepalanya diletakkan dan kain-kain pembalut dengan mana dia telah dibalut tergeletak utuh dan seperti yang telah mereka letakkan di atas batu sebelum kawanan selestial mengambil tubuh itu. Kain penutupnya tergeletak di kaki ceruk makam itu.
189:4.7 (2026.1) Setelah Maria berhenti sejenak di pintu kubur (ia tidak melihat dengan jelas ketika dia pertama kali memasuki kubur), ia melihat bahwa tubuh Yesus tidak ada dan di tempatnya hanya kain-kain kafan, dan dia menjerit terkejut dan sedih. Semua perempuan menjadi sangat gelisah; mereka telah terus menerus cemas sejak menjumpai tentara-tentara yang panik di gerbang kota, dan ketika Maria berteriak sedih ini, mereka dihantui ketakutan dan lari pontang-panting. Mereka tidak berhenti lari sepanjang jalan hingga mencapai gerbang Damaskus. Pada saat ini Yohana tersadar nuraninya bahwa mereka telah meninggalkan Maria sendirian; ia mengajak teman-temannya, dan mereka mulai kembali ke makam.
189:4.8 (2026.2) Sementara mereka mendekati makam, Magdalena yang ketakutan, bahkan makin lebih lagi ketakutan ketika ia tidak menemukan saudari-saudarinya menunggu ketika ia keluar dari kubur, ia kini tergesa-gesa mendatangi mereka, dengan terengah-engah berteriak: “Dia tidak ada di sana—mereka telah mengambilnya!” Dan dia membawa mereka kembali ke makam, dan mereka semua masuk dan melihat bahwa kubur itu kosong.
189:4.9 (2026.3) Kelima wanita itu kemudian duduk di atas batu dekat pintu kubur dan membicarakan keadaan itu. Belum terpikir oleh mereka bahwa Yesus telah dibangkitkan. Mereka sendirian sepanjang hari Sabat, dan mereka menduga bahwa tubuh itu telah dipindahkan ke tempat peristirahatan yang lain. Tetapi ketika mereka merenungkan solusi terhadap dilema mereka itu, mereka bingung memberikan penjelasan tentang susunan rapi kain-kain kafan itu; bagaimana bisa tubuh itu diambil sedangkan pembalut yang membungkusnya itu ditinggalkan dalam posisinya dan tampaknya utuh di rak tempat penguburan?
189:4.10 (2026.4) Ketika wanita-wanita ini duduk di sana dalam jam-jam awal fajar hari yang baru ini, mereka melihat ke satu sisi dan mengamati ada sosok asing yang diam dan tanpa gerak. Untuk sesaat mereka ketakutan lagi, tetapi Maria Magdalena, memburu ke arahnya dan menyapa dia karena berpikir bahwa dia mungkin tukang kebun, berkata, “Kemana engkau telah membawa Guru? Dimana mereka membaringkan dia? Beritahukan kami agar kami dapat pergi dan menjumpainya.” Ketika orang asing itu tidak menjawab Maria, ia mulai menangis. Lalu berkatalah Yesus kepada mereka, berkata, “Siapa yang kalian cari?” Maria mengatakan: “Kami mencari Yesus yang telah dimakamkan dalam kuburnya Yusuf, tetapi dia tidak ada. Tahukah engkau ke mana mereka telah membawa dia?” Maka kata Yesus: “Bukankah Yesus ini memberitahu kalian, bahkan di Galilea, bahwa dia akan mati, tetapi bahwa dia akan bangkit lagi?” Kata-kata ini mengejutkan wanita-wanita itu, tetapi Guru demikian berubah sehingga mereka masih belum mengenali dia yang membelakangi sinar temaram. Dan saat mereka merenungkan kata-kata ini, dia menyapa Magdalena dengan suara akrab, berkata, “Maria.” Dan ketika dia mendengar kata simpati yang dikenal baik dan salam yang hangat itu, dia tahu itu adalah suara Guru, dia bergegas untuk berlutut di kakinya sementara dia berseru, “Tuhanku, dan Guruku!” Dan semua wanita yang lain mengenali bahwa itulah Guru yang berdiri di depan mereka dalam wujud kemuliaan, dan mereka dengan cepat berlutut di depannya.
189:4.11 (2027.1) Mata-mata manusia ini dimampukan untuk melihat wujud morontia Yesus karena layanan khusus dari para transformator dan makhluk tengah dalam hubungan dengan kepribadian-kepribadian morontia tertentu yang pada saat itu menyertai Yesus.
189:4.12 (2027.2) Ketika Maria berusaha memeluk kakinya, Yesus berkata: “Jangan sentuh aku, Maria, karena aku tidak seperti yang kamu kenal dalam daging. Dalam wujud ini aku akan menunggu sementara bersama kamu sebentar sebelum aku naik kepada Bapa. Tetapi pergilah, kalian semua, sekarang dan beritahukan rasul-rasulku—dan Petrus—bahwa aku telah bangkit, dan bahwa kalian telah berbicara dengan aku.”
189:4.13 (2027.3) Setelah wanita-wanita ini pulih dari kejutan keheranan mereka, mereka tergesa-gesa kembali ke kota dan ke rumah Elia Markus, dimana mereka menceritakan pada sepuluh rasul semua yang telah terjadi pada mereka; tetapi para rasul cenderung tidak mempercayai mereka. Mereka pertama kali berpikir bahwa para wanita itu telah melihat suatu penglihatan, namun ketika Maria Magdalena mengulangi perkataan yang telah Yesus katakan pada mereka, dan ketika Petrus mendengar namanya, ia menyerbu keluar dari ruang atas, diikuti dari dekat oleh Yohanes, dengan terburu-buru sekali untuk sampai ke kubur dan melihat hal-hal ini sendiri.
189:4.14 (2027.4) Para wanita mengulangi lagi cerita percakapan dengan Yesus itu pada rasul-rasul yang lain, tetapi mereka tidak mau percaya; dan mereka tidak mau pergi untuk mengetahui sendiri seperti halnya Petrus dan Yohanes.
189:5.1 (2027.5) Sementara kedua rasul itu berlari ke Golgota dan kubur Yusuf, pikiran Petrus berganti-ganti antara takut dan harap; ia takut bertemu Guru, tetapi harapannya dibangkitkan oleh cerita bahwa Yesus telah mengirimkan perkataan khusus padanya. Dia setengah diyakinkan bahwa Yesus benar-benar masih hidup; ia mengingat lagi janji untuk bangkit pada hari ketiga. Aneh untuk diceritakan, janji ini tidak terpikir olehnya sejak penyaliban sampai saat ini ketika dia bergegas ke utara melalui Yerusalem. Ketika Yohanes bergegas keluar dari kota suatu luapan rasa sukacita dan harapan yang aneh terbit dalam jiwanya. Dia setengah yakin bahwa para wanita itu benar-benar telah melihat Guru yang bangkit.
189:5.2 (2027.6) Yohanes, karena lebih muda dari Petrus melewatinya dan tiba pertama di kubur. Yohanes menunggu di pintu, melihat-lihat kubur, dan kubur itu sama seperti yang dijelaskan Maria. Segera sekali Simon Petrus sampai, dan sambil masuk, melihat kubur kosong yang sama dengan kain-kain kafan yang tersusun demikian rupa. Dan setelah Petrus keluar, Yohanes juga masuk dan melihat semuanya sendiri; dan kemudian mereka duduk di atas batu untuk memikirkan makna dari apa yang telah mereka lihat dan dengar. Dan sementara mereka duduk di sana, mereka memikir-mikirkan dalam benak mereka semua yang telah diberitahukan pada mereka tentang Yesus, namun mereka tidak dapat mengetahui dengan jelas apa yang telah terjadi.
189:5.3 (2027.7) Petrus pertama-tama menyarankan bahwa kubur itu telah dibongkar, bahwa musuh-musuh telah mencuri tubuh itu, barangkali menyuap para penjaga. Tetapi Yohanes menyanggah bahwa kubur itu tidak mungkin ditinggalkan demikian rapi jika seandainya tubuh itu dicuri, dan dia juga mengajukan pertanyaan mengenai bagaimana pembalut-pembalut itu ditinggalkan, dan kelihatannya begitu utuh. Dan lagi mereka berdua kembali ke dalam kubur lebih dekat untuk memeriksa kain-kain kafan. Ketika mereka keluar dari kubur kedua kalinya, mereka menjumpai Maria Magdalena kembali dan menangis di depan pintu masuk. Maria telah pergi ke para rasul dengan percaya bahwa Yesus telah bangkit dari kubur, namun ketika mereka semua menolak untuk mempercayai laporannya, ia menjadi sangat sedih dan putus asa. Ia rindu pergi kembali ke dekat kubur, dimana ia pikir ia telah mendengar suara akrab Yesus.
189:5.4 (2027.8) Saat Maria tetap tinggal setelah Petrus dan Yohanes pergi, Guru menampakkan diri lagi kepadanya, berkata: “Janganlah meragukan; milikilah keberanian untuk percaya apa yang kalian telah lihat dan dengar. Kembalilah pada rasul-rasulku dan beritahu lagi mereka bahwa aku telah bangkit, bahwa aku akan menampakkan diri pada mereka, dan bahwa aku akan segera pergi mendahului mereka ke Galilea seperti yang aku janjikan.”
189:5.5 (2028.1) Maria bergegas kembali ke rumah Markus dan memberitahu para rasul bahwa ia telah berbicara lagi dengan Yesus, tetapi mereka tidak mau mempercayai dia. Namun ketika Petrus dan Yohanes kembali, mereka berhenti mencemoohkan dan menjadi dipenuhi oleh rasa takut dan kuatir.
Buku Urantia
Makalah 190
190:0.1 (2029.1) YESUS yang dibangkitkan itu sekarang bersiap untuk menggunakan waktu singkat di Urantia untuk tujuan mengalami karier morontia menaik dari seorang manusia alam fana. Meskipun kali ini kehidupan morontia akan dijalani di dunia penjelmaan fananya sebagai manusia, namun, hal itu akan dalam semua hal merupakan padanan (counterpart) dari pengalaman manusia fana Satania yang melewati kehidupan morontia progresif di tujuh dunia mansion Yerusem.
190:0.2 (2029.2) Semua kuasa yang melekat dalam Yesus ini—kemampuan memberi kehidupan—dan yang memungkinkan dia untuk bangkit dari yang mati, adalah karunia hidup kekal itu juga yang dia limpahkan kepada orang-orang percaya kerajaan, dan yang sekarang pun membuat pasti kebangkitan mereka dari ikatan-ikatan kematian alami.
190:0.3 (2029.3) Manusia-manusia fana dari alam-alam akan bangkit pada pagi kebangkitan dengan jenis badan transisi atau badan morontia yang sama seperti yang Yesus miliki ketika dia bangkit dari kubur pada hari Minggu pagi ini. Tubuh-tubuh ini tidak memiliki peredaran darah, dan makhluk-makhluk tersebut tidak makan makanan jasmani biasa; namun demikian, wujud morontia ini adalah nyata. Ketika berbagai orang percaya melihat Yesus setelah kebangkitannya, mereka benar-benar melihat dia; mereka bukan korban penglihatan atau halusinasi yang menipu diri sendiri.
190:0.4 (2029.4) Iman yang teguh akan kebangkitan Yesus adalah fitur pokok dari kepercayaan semua cabang ajaran injil yang mula-mula. Di Yerusalem, Aleksandria, Antiokhia, dan Filadefia semua guru injil itu bersatu dalam iman yang mutlak dalam kebangkitan Guru ini.
190:0.5 (2029.5) Pada waktu melihat peran menonjol yang Maria Magdalena lakukan dalam mewartakan kebangkitan Guru, perlu dicatat bahwa Maria Magdalena adalah jurubicara utama untuk korps perempuan, seperti halnya Petrus untuk para rasul. Maria bukan kepala pekerja perempuan, tapi dia adalah kepala pengajar dan jurubicara publik mereka. Maria telah menjadi seorang wanita dengan kehati-hatian yang besar, sehingga keberaniannya dalam berbicara kepada seorang pria yang ia anggap sebagai penjaga kebun Yusuf itu hanya menunjukkan betapa ngerinya dia menemukan kubur itu kosong. Kedalaman dan penderitaan dari kasihnya itulah, kepenuhan pengabdiannya, yang menyebabkan ia lupa, untuk sesaat, pembatasan adat pendekatan seorang wanita Yahudi kepada seorang pria asing.
190:1.1 (2029.6) Rasul-rasul tidak ingin Yesus meninggalkan mereka; oleh karena itu mereka telah memandang enteng semua pernyataannya tentang kematian, bersama dengan janji-janjinya untuk bangkit kembali. Mereka tidak mengharapkan kebangkitan ketika hal itu tiba, dan mereka menolak untuk percaya sampai mereka dihadapkan dengan paksaan bukti yang tak dapat disangsikan dan bukti mutlak dari pengalaman mereka sendiri.
190:1.2 (2030.1) Ketika rasul-rasul menolak untuk percaya laporan dari lima wanita yang menyampaikan bahwa mereka telah melihat Yesus dan berbicara dengan dia, Maria Magdalena kembali ke kubur, dan yang lainnya kembali ke rumah Yusuf, dimana mereka menceritakan pengalaman mereka kepada putri Yusuf dan para perempuan lainnya. Dan para perempuan itu percaya laporan mereka. Tak lama setelah jam enam, anak perempuan Yusuf Arimatea dan empat wanita yang telah melihat Yesus pergi ke rumah Nikodemus, dimana mereka menceritakan semua kejadian ini kepada Yusuf, Nikodemus, David Zebedeus, dan orang-orang lain di sana berkumpul. Nikodemus dan yang lainnya meragukan cerita mereka, meragukan bahwa Yesus telah bangkit dari yang mati; mereka menduga bahwa orang Yahudi telah mengambil jenazahnya. Yusuf Arimatea dan Daud Zebedeus cenderung untuk percaya laporan itu, begitu rupa sehingga mereka bergegas untuk memeriksa makam itu, dan mereka menemukan segala sesuatu yang seperti para wanita itu telah uraikan. Dan mereka adalah yang terakhir yang melihat makam seperti itu, karena imam besar mengirim kapten penjaga bait suci ke makam pada jam setengah delapan untuk membuang kain-kain kafan. Perwira itu membungkus semuanya dalam kain linen dan melemparkannya dari tebing yang berdekatan.
190:1.3 (2030.2) Dari makam, Daud dan Yusuf pergi langsung ke rumah Elia Markus, dimana mereka mengadakan pembicaraan dengan sepuluh rasul di ruang atas. Hanya Yohanes Zebedeus yang cenderung untuk percaya, meskipun sedikit, bahwa Yesus telah dibangkitkan dari yang mati. Petrus telah percaya pada awalnya, tetapi, ketika ia gagal menemukan Guru, ia kembali amat ragu-ragu. Mereka semua cenderung untuk percaya bahwa orang-orang Yahudi telah mengambil jenazahnya. Daud tidak mau berdebat dengan mereka, tetapi ketika ia pergi, ia berkata: “Kalian adalah rasul-rasul, dan kalian seharusnya memahami hal-hal ini. Aku tidak mau berdebat dengan kalian; namun demikian, aku sekarang kembali ke rumah Nikodemus, dimana aku telah berjanji dengan para kurir untuk berkumpul pagi ini, dan setelah mereka berkumpul bersama-sama, aku akan mengirim mereka pergi pada misi terakhir mereka, sebagai pewarta kebangkitan Guru. Aku mendengar Guru berkata bahwa, setelah dia akan mati, dia akan bangkit pada hari ketiga, dan aku percaya dia.” Demikianlah ia berbicara pada duta-duta kerajaan yang gundah dan terlantar ini, Daud yang menunjuk dirinya sendiri sebagai kepala komunikasi dan intelijen ini berpamitan dari para rasul. Pada perjalanannya dari ruang atas ia menaruh tas Yudas, yang berisi semua dana kerasulan, di pangkuan Matius Lewi.
190:1.4 (2030.3) Sekitar jam setengah sepuluh ketika yang terakhir dari dua puluh enam utusan Daud itu tiba di rumah Nikodemus. Daud segera mengumpulkan mereka di halaman rumah yang luas dan berbicara kepada mereka:
190:1.5 (2030.4) “Saudara-saudara, selama ini kalian telah membantu aku sesuai dengan sumpah kalian kepadaku dan satu sama lain, dan aku memanggil kalian untuk bersaksi bahwa aku belum pernah mengirimkan informasi palsu di tangan kalian. Aku akan mengirimkan kalian pada misi terakhir kalian sebagai utusan-utusan sukarelawan kerajaan, dan dengan berbuat demikian aku membebaskan kalian dari sumpah kalian dan oleh sebab itu membubarkan korps utusan. Saudara-saudara, aku menyatakan kepadamu bahwa kita telah menyelesaikan pekerjaan kita. Tidak lagi Guru perlu memiliki utusan manusia; dia telah bangkit dari antara yang mati. Dia memberitahukan kita sebelum mereka menangkapnya bahwa dia akan mati dan bangkit kembali pada hari ketiga. Aku telah melihat kubur itu—itu kosong. Aku telah berbicara dengan Maria Magdalena dan empat wanita lain, yang telah berbicara dengan Yesus. Aku sekarang membubarkan kalian, mengucapkan selamat jalan, dan mengirimkan kalian pada tugas kalian masing-masing, dan pesan yang harus kalian bawa untuk orang-orang percaya adalah: ‘Yesus telah bangkit dari antara yang mati; kubur itu kosong.'”
190:1.6 (2030.5) Mayoritas mereka yang hadir berusaha untuk membujuk Daud agar tidak melakukan hal ini. Tapi mereka tidak dapat mempengaruhi dirinya. Mereka kemudian berusaha untuk membujuk para utusan, tetapi para utusan ini tidak mau mendengarkan kata-kata keraguan. Jadi, sesaat sebelum jam sepuluh Minggu pagi ini, dua puluh enam pelari ini berangkat sebagai pewarta pertama dari fakta-kebenaran perkasa tentang Yesus yang dibangkitkan. Dan mereka berangkat pada misi ini seperti yang telah mereka lakukan pada begitu banyak misi lain, dalam pemenuhan sumpah mereka pada Daud Zebedeus dan pada satu sama lain. Orang-orang ini memiliki keyakinan besar pada Daud. Mereka berangkat pada tugas ini bahkan tanpa menunggu untuk berbicara dengan orang-orang yang telah melihat Yesus; mereka mengambil kata-kata Daud apa adanya. Mayoritas mereka percaya apa yang Daud telah katakan kepada mereka, dan bahkan mereka yang agak meragukan, membawa pesan itu dengan sama pasti dan dengan sama cepatnya.
190:1.7 (2031.1) Para rasul, korps rohani dari kerajaan, pada hari ini berkumpul di ruang atas, dimana mereka menunjukkan ketakutan dan menyatakan keraguan, sementara orang-orang awam ini, yang mewakili upaya pertama sosialisasi injilnya Guru tentang persaudaraan manusia, di bawah perintah pemimpin mereka yang tak kenal takut dan yang efisien itu, pergi memberitakan Penyelamat dunia dan alam semesta yang bangkit. Dan mereka terlibat dalam layanan penting ini sebelum wakil-wakil pilihannya bersedia untuk percaya perkataannya atau menerima bukti dari saksi-saksi mata.
190:1.8 (2031.2) Dua puluh enam orang ini diberangkatkan ke rumah Lazarus di Betania dan semua pusat orang percaya, dari Bersyeba di selatan ke Damaskus dan Sidon di bagian utara; dan dari Filadelfia di timur ke Aleksandria di barat.
190:1.9 (2031.3) Setelah Daud berpamitan dari saudara-saudaranya, ia mampir ke rumah Yusuf menjemput ibunya, dan mereka kemudian pergi ke Betania untuk bergabung dengan keluarga Yesus yang sedang menunggu. Daud tinggal di situ di Betania dengan Marta dan Maria sampai setelah mereka menjual harta milik bumi mereka, dan ia menemani mereka pada perjalanan mereka untuk bergabung dengan saudara mereka, Lazarus, di Filadelfia.
190:1.10 (2031.4) Dalam waktu sekitar satu minggu dari waktu ini Yohanes Zebedeus membawa Maria ibu Yesus ke rumahnya di Betsaida. Yakobus, adik tertua Yesus, tetap tinggal dengan keluarganya di Yerusalem. Rut tetap di Betania dengan saudari-saudari Lazarus. Sisa keluarganya Yesus kembali ke Galilea. Daud Zebedeus meninggalkan Betania dengan Marta dan Maria, ke Filadelfia, pada awal Juni, sehari setelah pernikahannya dengan Rut, adik bungsu Yesus.
190:2.1 (2031.5) Dari saat kebangkitan morontia sampai jam kenaikan rohnya ke tempat tinggi, Yesus membuat sembilan belas penampakan terpisah dalam bentuk terlihat kepada orang-orang percayanya di bumi. Dia tidak menampakkan diri kepada para musuhnya atau pada mereka yang tidak bisa mendapat manfaat rohani dari manifestasinya dalam wujud yang dapat terlihat. Penampilan pertamanya adalah kepada lima wanita di makam; yang keduanya, kepada Maria Magdalena, juga di makam.
190:2.2 (2031.6) Penampakan ketiga terjadi sekitar tengah hari pada hari Minggu ini di Betania. Tak lama setelah tengah hari, adik tertua Yesus, Yakobus, sedang berdiri di taman Lazarus di depan kubur kosong dari saudara Marta dan Maria yang dibangkitkan itu, merenungkan dalam pikirannya berita yang dibawa kepada mereka sekitar satu jam sebelumnya oleh utusan Daud. Yakobus selalu cenderung percaya pada misi kakak tertuanya di bumi, tapi dia sudah lama kehilangan kontak dengan pekerjaan Yesus dan telah lambat laun meragukan mengenai pengakuan belakangan dari para rasul bahwa Yesus adalah Mesias. Seluruh keluarga terkejut dan nyaris bingung oleh berita yang dibawa oleh utusan itu. Bahkan saat Yakobus berdiri di depan kubur kosong Lazarus, Maria Magdalena tiba di tempat kejadian dan dengan bersemangat menceritakan kepada keluarga pengalamannya pada fajar pagi hari di makam Yusuf. Sebelum ia selesai, Daud Zebedeus dan ibunya tiba. Rut, tentu saja, percaya laporan tersebut, dan begitu pula Yudas setelah ia berbicara dengan Daud dan Salome.
190:2.3 (2032.1) Sementara itu, saat mereka mencari Yakobus dan sebelum mereka menemukannya, sementara ia berdiri di sana di taman dekat kubur, ia menyadari adanya suatu kehadiran di dekatnya, seperti jika seseorang telah menyentuh dia di bahunya; dan ketika ia berpaling untuk melihat, ia melihat penampakan bertahap dari suatu wujud aneh di sisinya. Dia terlalu heran untuk berbicara dan terlalu takut untuk melarikan diri. Dan kemudian bentuk aneh itu berbicara, mengatakan: “Yakobus, aku datang untuk memanggil kamu pada pelayanan kerajaan. Bergandengan tanganlah sungguh-sungguh dengan saudara-saudaramu dan ikutlah aku.” Ketika Yakobus mendengar namanya dikatakan, ia tahu bahwa itu adalah kakak sulungnya, Yesus, yang telah berbicara kepadanya. Mereka semua lebih kurang memiliki kesulitan dalam mengenali wujud morontia Guru, tetapi sedikit dari mereka yang mengalami kesulitan mengenali suaranya atau selain itu, mengenali kepribadiannya yang mempesona itu ketika dia sekali mulai berkomunikasi dengan mereka.
190:2.4 (2032.2) Ketika Yakobus merasakan bahwa Yesus yang sedang berbicara padanya, dia mulai jatuh berlutut, berseru, "Bapaku dan kakakku," tetapi Yesus menyuruhnya berdiri sementara ia berbicara dengan dia. Dan mereka berjalan melalui taman dan berbicara selama hampir tiga menit; membicarakan pengalaman hari-hari sebelumnya dan meramalkan peristiwa-peristiwa yang dekat di depan. Saat mereka mendekati rumah, Yesus berkata, "Selamat tinggal, Yakobus, sampai nanti aku memberi salam kamu semua bersama-sama."
190:2.5 (2032.3) Yakobus menyerbu masuk ke dalam rumah, bahkan sementara mereka mencari dia di Betfage, sambil berseru: "Aku baru saja melihat Yesus dan berbicara dengan dia, bercakap-cakap dengan dia. Dia tidak mati; ia telah bangkit! Dia menghilang di depanku, berkata, 'Selamat tinggal sampai aku nanti memberi salam kamu semua bersama-sama.'" Dia hampir selesai bicara ketika Yudas adiknya kembali, dan ia menceritakan kembali pengalaman bertemu Yesus di taman untuk kepentingan Yudas. Dan mereka semua mulai percaya akan kebangkitan Yesus. Yakobus sekarang mengumumkan bahwa ia tidak akan kembali ke Galilea, dan Daud berseru: "Dia terlihat tidak hanya oleh wanita yang heboh; bahkan pria yang hatinya kuat pun mulai melihatnya. Aku berharap untuk melihat dia sendiri."
190:2.6 (2032.4) Dan David tidak menunggu lama, karena penampakan keempat Yesus pada pengenalan manusia terjadi sesaat sebelum jam dua di rumah Marta dan Maria ini juga, ketika ia muncul terlihat di hadapan keluarga buminya dan teman-teman mereka, dua puluh orang semuanya. Guru muncul di pintu belakang yang terbuka, mengatakan: “Damai atas kamu. Salam untuk orang-orang yang pernah dekat aku dalam daging dan persekutuan untuk saudara-saudaraku dalam kerajaan surga. Bagaimana kamu bisa ragu? Mengapa kamu menunggu begitu lama sebelum memilih untuk mengikuti terang kebenaran dengan segenap hati? Marilah, karena itu, kamu semua masuk ke dalam persekutuan Roh Kebenaran dalam kerajaan-Nya Bapa.” Ketika mereka mulai pulih dari kejutan pertama ketakjuban mereka dan hendak bergerak ke arahnya untuk memeluknya, dia menghilang dari pandangan mereka.
190:2.7 (2032.5) Mereka semua ingin buru-buru pergi ke kota untuk memberitahu para rasul yang sedang ragu tentang apa yang terjadi, tapi Yakobus menahan mereka. Maria Magdalena saja yang diizinkan untuk kembali ke rumah Yusuf. Yakobus melarang mereka menyiarkan kemana-mana tentang fakta kunjungan morontia ini karena hal-hal tertentu yang Yesus katakan kepadanya saat mereka berbincang di taman. Tapi Yakobus tidak pernah mengungkapkan lebih banyak tentang pembicaraannya dengan Guru yang bangkit pada hari ini di rumah Lazarus di Betania.
190:3.1 (2033.1) Manifestasi morontia kelima Yesus pada pengenalan mata manusia terjadi di hadapan sekitar dua puluh lima wanita percaya yang berkumpul di rumah Yusuf Arimatea, sekitar pukul empat lewat lima belas menit pada hari Minggu sore yang sama ini. Maria Magdalena telah kembali ke rumah Yusuf hanya beberapa menit sebelum penampakan ini. Yakobus, adik Yesus, telah meminta agar tidak boleh berkata apapun kepada para rasul tentang penampakan Guru di Betania. Dia tidak meminta Maria untuk tidak melaporkan kejadian itu kepada saudari-saudarinya yang percaya. Sesuai hal itu, setelah Maria minta agar semua wanita berjanji merahasiakannya, ia kemudian menceritakan apa yang terjadi baru-baru ini saat ia bersama keluarga Yesus di Betania. Dan ia sedang di tengah-tengah kisah yang mendebarkan ini ketika suatu keheningan yang tiba-tiba dan khidmat turun ke atas mereka; mereka melihat di tengah-tengah mereka ada bentuk yang sepenuhnya bisa terlihat dari Yesus yang bangkit itu. Dia menyapa mereka, dengan mengatakan: “Salam sejahtera atas kamu. Dalam persekutuan kerajaan tidak akan ada orang Yahudi atau orang kafir, kaya atau miskin, merdeka atau hamba, lelaki atau perempuan. Kamu juga dipanggil untuk memberitakan kabar baik tentang kebebasan umat manusia melalui injil tentang menjadi anak Tuhan dalam kerajaan surga. Pergilah ke seluruh dunia memberitakan injil ini dan teguhkanlah orang-orang percaya dalam iman dari padanya. Dan sementara kamu melakukan ini, jangan lupa untuk melayani orang sakit dan menguatkan mereka yang lemah hati dan dibebani ketakutan. Dan aku akan bersama dengan kamu selalu, bahkan sampai ke ujung-ujung bumi.” Dan setelah dia berbicara demikian, dia menghilang dari pandangan mereka, sedangkan para wanita bersujud dan menyembah dalam keheningan.
190:3.2 (2033.2) Dari lima penampakan morontia Yesus yang terjadi sampai saat ini, Maria Magdalena telah menyaksikan empat.
190:3.3 (2033.3) Sebagai hasil dari mengirimkan keluar para utusan selama pagi hari dan dari kebocoran pembicaraan yang tidak disengaja tentang penampakan Yesus di rumah Yusuf ini, berita mulai sampai ke para penguasa orang Yahudi selama sore hari itu bahwa dilaporkan di sekitar kota bahwa Yesus telah bangkit, dan bahwa banyak orang yang mengaku telah melihatnya. Anggota-anggota Sanhedrin benar-benar dibangunkan oleh desas-desus tersebut. Setelah konsultasi tergesa-gesa dengan Hanas, Kayafas memanggil rapat Sanhedrin untuk bertemu pukul delapan malam itu. Pada pertemuan inilah tindakan diambil untuk mengusir dari rumah-rumah ibadah semua orang yang menyebut-nyebut tentang kebangkitan Yesus. Bahkan disarankan agar siapapun yang mengaku telah melihat dia harus dihukum mati; namun demikian, usulan ini tidak sampai pada pemungutan suara karena pertemuan bubar dalam kebingungan yang nyaris mencapai panik. Mereka telah berani berpikir mereka sudah selesai dengan Yesus. Mereka akan menemukan bahwa masalah mereka yang sebenarnya dengan orang Nazaret itu baru saja dimulai.
190:4.1 (2033.4) Sekitar jam setengah lima, di rumah seorang bernama Flavius, Guru membuat penampakan morontia keenam kepada sekitar empat puluh orang Yunani percaya yang berkumpul di sana. Sementara mereka sedang sibuk membahas laporan tentang kebangkitan Guru, dia menyatakan dirinya di tengah-tengah mereka, walaupun pintu-pintu dikunci dengan aman, dan berbicara kepada mereka, mengatakan: “Salam sejahtera atas kamu. Sementara Anak Manusia muncul di bumi di antara orang Yahudi, dia datang untuk melayani semua orang. Dalam kerajaan Bapaku tidak ada orang Yahudi atau orang bukan Yahudi; kamu semua akan menjadi saudara—anak-anak Tuhan. Pergilah kamu, oleh karena itu, ke seluruh dunia, beritakan injil keselamatan ini seperti kamu telah menerimanya dari duta-duta kerajaan, dan aku akan bersekutu dengan kamu dalam persaudaraan anak-anak iman dan kebenaran-Nya Bapa.” Dan setelah dia menugaskan mereka seperti itu, dia berpamitan pergi, dan mereka tidak melihat dia lagi. Mereka tetap di dalam rumah sepanjang malam; mereka terlalu dikuasai oleh kekaguman dan takut untuk keluar. Tidak ada satupun orang-orang Yunani ini yang tidur malam itu; mereka tetap terjaga membahas hal-hal ini dan berharap bahwa Guru mungkin mengunjungi mereka lagi. Di antara kelompok ini ada banyak orang-orang Yunani yang berada di Getsemani ketika prajurit-prajurit menangkap Yesus dan Yudas mengkhianatinya dengan sebuah ciuman.
190:4.2 (2034.1) Desas-desus tentang kebangkitan Yesus dan laporan-laporan mengenai banyak penampakan kepada para pengikutnya tersebar dengan cepat, dan seluruh kota menjadi sangat heboh. Guru telah tampak kepada keluarganya, kepada para wanita, dan kepada orang-orang Yunani, dan tak lama lagi dia mewujudkan dirinya di tengah-tengah para rasul. Sanhedrin akan segera memulai pembahasan masalah-masalah baru yang telah begitu tiba-tiba diperhadapkan kepada para penguasa Yahudi itu. Yesus berpikir banyak tentang rasul-rasul, tapi dia ingin agar mereka dibiarkan sendiaian selama beberapa jam lagi untuk perenungan serius dan pemikiran mendalam sebelum dia mengunjungi mereka.
190:5.1 (2034.2) Di Emaus, sekitar sebelas kilometer sebelah barat Yerusalem, hiduplah dua orang bersaudara, gembala-gembala, yang telah menghabiskan minggu Paskah di Yerusalem menghadiri pengorbanan, upacara, dan perayaan-perayaan. Kleopas, yang lebih tua, adalah orang setengah percaya pada Yesus; setidaknya dia telah diusir (dikeluarkan) dari rumah ibadah. Saudaranya, Yakub, bukan orang percaya, meskipun ia banyak tergelitik oleh apa yang telah didengarnya tentang ajaran dan karya Guru.
190:5.2 (2034.3) Pada hari Minggu sore ini, sekitar lima kilometer dari Yerusalem dan beberapa menit sebelum pukul lima sore, saat dua bersaudara ini berjalan dengan lesu di sepanjang jalan menuju Emaus, mereka berbicara dalam kesungguhan yang besar tentang Yesus, ajaran-ajarannya, pekerjaannya, dan lebih khusus mengenai desas-desus bahwa makamnya itu kosong, dan bahwa beberapa wanita telah berbicara dengan dia. Kleopas setengah percaya laporan-laporan ini, tapi Yakub bersikeras bahwa seluruh perkara itu mungkin penipuan. Sementara mereka berbantah-bantah dan berdebat saat mereka berjalan pulang, manifestasi morontia Yesus, penampilan ketujuhnya, datang di samping mereka selagi mereka terus berjalan. Kleopas sudah sering mendengar Yesus mengajar dan telah makan dengan dia di rumah-rumah orang percaya di Yerusalem pada beberapa kesempatan. Tapi dia tidak mengenali Guru bahkan ketika dia berbicara dengan bebas dengan mereka.
190:5.3 (2034.4) Setelah berjalan tidak jauh bersama mereka, Yesus berkata: “Apa kata-kata yang kalian pertukarkan begitu sungguh-sungguh ketika aku datang kepada kalian?” Dan setelah Yesus berbicara, mereka berhenti berjalan dan melihat dia dengan keheranan sedih. Kata Kleopas: “Apa mungkin kamu ini berkunjung ke Yerusalem dan tidak tahu hal-hal yang baru-baru ini terjadi?” Lalu tanya Sang Guru, “Hal-hal apa itu?” Jawab Kleopas: “Jika kamu tidak tahu tentang perkara-perkara ini, kamu adalah satu-satunya orang di Yerusalem yang belum mendengar desas-desus ini tentang Yesus dari Nazaret, yang adalah seorang nabi yang perkasa dalam kata dan dalam perbuatan di hadapan Tuhan dan semua orang. Imam-imam kepala dan pemimpin kami menyerahkan dia kepada orang Romawi dan menuntut agar mereka menyalibkan dia. Padahal banyak dari kami berharap bahwa dialah yang akan membebaskan Israel dari kuk penindasan orang kafir. Tapi itu belum semuanya. Sekarang ini hari ketiga sejak dia disalibkan, dan ada wanita-wanita yang hari ini membuat heran kami dengan menyatakan bahwa pagi-pagi ini mereka pergi ke kubur dan menemukannya kosong. Dan wanita-wanita yang sama ini bersikeras bahwa mereka berbicara dengan orang ini; mereka bertahan bahwa dia telah dibangkitkan dari yang mati. Dan ketika wanita-wanita itu melaporkan hal ini kepada pria-pria, dua dari para rasulnya berlari ke kubur itu dan begitu juga menemukannya kosong”—dan di sini Yakub menyela kakaknya dengan berkata, “tapi mereka tidak melihat Yesus.”
190:5.4 (2035.1) Sementara mereka berjalan bersama, Yesus berkata kepada mereka: “Bagaimana lambannya kalian memahami kebenaran! Ketika kalian memberitahu aku bahwa itu tentang ajaran dan karya manusia inilah bahwa kalian berdiskusi, maka mungkin aku bisa mencerahkan kalian karena aku lebih dari paham tentang ajaran-ajaran ini. Apakah kalian tidak ingat bahwa Yesus ini selalu mengajarkan bahwa kerajaannya itu bukan dari dunia ini, dan bahwa semua manusia, sebagai anak-anak Tuhan, akan mendapatkan kebebasan dan kemerdekaan dalam sukacita rohani dari persekutuan persaudaraan dalam pelayanan kasih dalam kerajaan yang baru tentang kebenaran kasih-Nya Bapa surgawi? Apakah kalian tidak ingat bagaimana Anak Manusia ini mengabarkan keselamatan dari Tuhan bagi semua orang, melayani orang sakit dan menderita dan membebaskan orang-orang yang terikat oleh ketakutan dan diperbudak oleh kejahatan? Apakah kalian tidak tahu bahwa orang dari Nazaret ini mengatakan kepada murid-muridnya bahwa dia harus pergi ke Yerusalem, diserahkan kepada musuh-musuhnya, yang akan menghukum dia mati, dan bahwa dia akan bangkit pada hari ketiga? Bukankah kalian sudah diberitahu semua ini? Dan apakah kalian belum pernah membaca dalam Kitab Suci tentang hari keselamatan bagi orang Yahudi dan kafir ini, dimana dikatakan bahwa dalam dia semua kaum keluarga di bumi akan diberkati; bahwa dia akan mendengar tangisan orang yang membutuhkan dan menyelamatkan jiwa-jiwa orang miskin yang mencari dia; bahwa semua bangsa akan menyebutnya diberkati? Bahwa Pembebas tersebut akan seperti naungan batu besar di tanah yang tandus. Bahwa dia akan memberi makan domba-domba seperti seorang gembala yang benar, mengumpulkan domba dalam pelukannya dan dengan lembut membawa mereka dalam pangkuannya. Bahwa dia akan membuka mata orang buta rohani dan membawa para tahanan keputus-asaan keluar kepada kebebasan dan terang yang penuh; bahwa semua yang duduk dalam kegelapan akan melihat terang besar keselamatan kekal. Bahwa dia akan membalut yang patah hati, memberitakan kebebasan bagi para tawanan dosa, dan membuka penjara mereka yang diperbudak oleh ketakutan dan terikat oleh kejahatan. Bahwa dia akan menghibur mereka yang berkabung dan menganugerahkan kepada mereka sukacita keselamatan menggantikan dukacita dan beban berat. Bahwa dia akan menjadi keinginan semua bangsa dan sukacita abadi orang-orang yang mencari kebenaran. Bahwa Anak kebenaran dan keadilan ini akan bangkit atas dunia dengan terang penyembuhan dan kuasa keselamatan; bahkan bahwa dia akan menyelamatkan umatnya dari dosa mereka; bahwa dia benar-benar akan mencari dan menyelamatkan mereka yang hilang. Bahwa dia tidak akan menghancurkan yang lemah tapi mengaruniakan keselamatan bagi semua yang lapar dan haus akan kebenaran. Bahwa mereka yang percaya kepadanya akan memiliki hidup yang kekal. Bahwa dia akan mencurahkan rohnya ke atas semua manusia, dan bahwa Roh Kebenaran ini dalam setiap orang percaya akan menjadi mata air, memancar sampai kehidupan kekal. Apakah kalian tidak mengerti bagaimana besarnya injil kerajaan yang orang ini sampaikan kepada kalian? Apakah kalian tidak menyadari betapa besar keselamatan yang telah datang ke atas kalian?”
190:5.5 (2035.2) Pada saat ini mereka telah sampai dekat desa tempat dua bersaudara ini tinggal. Tidak sepatah kata pun dua orang ini berbicara sejak Yesus mulai mengajar mereka sementara mereka berjalan sepanjang jalan itu. Segera mereka sampai di depan tempat tinggal sederhana mereka, dan Yesus hendak berpamitan pergi dari mereka, melanjutkan berjalan, tetapi mereka memaksa dia untuk masuk dan tinggal bersama mereka. Mereka bersikeras bahwa ini sudah hampir malam, dan supaya dia singgahbersama mereka. Akhirnya Yesus setuju, dan segera sekali setelah mereka masuk ke dalam rumah, mereka duduk untuk makan. Mereka memberinya roti untuk diberkati, dan saat dia mulai memecahkannya dan mengulurkannya kepada mereka, mata mereka terbuka, dan Kleopas menyadari bahwa tamu mereka itu adalah Guru sendiri. Dan ketika dia berkata, “Itu Guru—” Yesus morontia lenyap dari pandangan mereka.
190:5.6 (2036.1) Dan kemudian mereka mengatakan, satu sama lain, “Tidak heran hati kita membara di dalam kita saat ia berbicara kepada kita sementara kita berjalan di sepanjang jalan! dan sementara dia membuka pada pemahaman kita ajaran-ajaran dari Kitab Suci!”
190:5.7 (2036.2) Mereka tidak mau berhenti untuk makan. Mereka telah melihat Guru dalam wujud morontia, dan mereka bergegas dari rumah, buru-buru kembali ke Yerusalem untuk menyebarkan kabar baik tentang Penyelamat yang bangkit.
190:5.8 (2036.3) Sekitar pukul sembilan malam itu dan tepat sebelum Guru muncul kepada sepuluh rasul, dua bersaudara yang heboh ini menerobos masuk kepada para rasul di ruang atas, menyatakan bahwa mereka telah melihat Yesus dan berbicara dengan dia. Dan mereka mengatakan kepada semuanya apa yang Yesus telah katakan kepada mereka dan bagaimana mereka tidak melihat siapa dia sampai saat memecahkan roti.
Buku Urantia
Makalah 191
191:0.1 (2037.1) MINGGU kebangkitan adalah hari yang mengerikan dalam hidup para rasul; sepuluh dari mereka menghabiskan sebagian besar hari di dalam ruang atas di balik pintu-pintu yang berpenghalang. Mereka bisa saja melarikan diri dari Yerusalem, tetapi mereka takut ditangkap oleh agen-agen Sanhedrin jika mereka ditemukan di luar. Tomas meratapi kesulitannya sendirian di Betfage. Dia tentu akan bernasib lebih baik seandainya ia tetap dengan rasul-rasul rekannya, dan ia akan membantu mereka untuk mengarahkan diskusi mereka mengikuti alur-alur yang lebih bermanfaat.
191:0.2 (2037.2) Sepanjang hari Yohanes mendukung gagasan bahwa Yesus telah bangkit dari antara yang mati. Dia menceritakan lagi tidak kurang dari lima waktu yang berbeda ketika Guru telah menegaskan bahwa dia akan bangkit lagi dan setidaknya tiga kali ketika dia menyebut tentang hari yang ketiga. Sikap Yohanes itu memiliki pengaruh yang besar terhadap mereka, terutama pada saudaranya Yakobus dan pada Natanael. Yohanes akan bisa mempengaruhi mereka lebih lagi jika saja ia bukan anggota paling muda dari kelompok itu.
191:0.3 (2037.3) Keterasingan mereka banyak berkaitan dengan masalah mereka. Yohanes Markus membuat mereka tetap mengetahui berita perkembangan tentang bait suci dan memberitahu mereka mengenai banyak desas-desus yang sedang berkembang di dalam kota, tapi tidak bisa ia mengumpulkan berita dari berbagai kelompok orang percaya kepada siapa Yesus sudah menampakkan diri. Hal itu adalah jenis jasa yang telah sampai saat itu diberikan oleh para utusan Daud, tetapi mereka semua tidak hadir karena tugas terakhir mereka sebagai pewarta kebangkitan kepada kelompok-kelompok orang percaya yang tinggal jauh dari Yerusalem. Untuk pertama kalinya sejak bertahun-tahun ini para rasul menyadari betapa mereka sangat bergantung pada utusan-utusan Daud untuk informasi sehari-hari mereka mengenai urusan-urusan kerajaan.
191:0.4 (2037.4) Sepanjang hari ini Petrus seperti ciri khasnya terombang-ambing secara emosional antara percaya dan bimbang mengenai kebangkitan Guru. Petrus tidak bisa lepas dari pandangan ke kain-kain kafan yang tergeletak di sana di dalam kubur seolah-olah tubuh Yesus baru saja menguap dari dalamnya. “Tapi,” Petrus beralasan, “jika dia telah bangkit dan dapat memperlihatkan dirinya kepada para wanita, mengapa dia tidak memperlihatkan dirinya kepada kami, rasul-rasulnya?” Petrus akan menjadi makin berduka ketika ia berpikir bahwa mungkin Yesus tidak datang kepada mereka karena kehadirannya di antara para rasul, karena ia telah menyangkalnya malam itu di halaman rumah Hanas. Dan kemudian ia akan menghibur dirinya dengan kata yang dibawa oleh para wanita, “Pergilah beritahu rasul-rasulku -- dan Petrus.” Tapi untuk memperoleh semangat dari pesan ini berarti bahwa ia harus percaya bahwa perempuan-perempuan itu benar-benar melihat dan mendengar Guru yang bangkit. Demikianlah Petrus berganti-ganti antara percaya dan ragu sepanjang hari penuh, sampai sebentar setelah pukul delapan, ketika ia memberanikan diri keluar ke halaman. Petrus berpikir untuk menyingkir dari antara para rasul sehingga ia tidak mencegah Yesus datang kepada mereka karena penolakannya terhadap Gurunya itu.
191:0.5 (2037.5) Yakobus Zebedeus pada awalnya menganjurkan agar mereka semua pergi ke kubur; ia sangat mendukung untuk berbuat sesuatu untuk masuk ke dasar misteri itu. Natanael itulah yang mencegah mereka pergi keluar ke depan umum dalam menanggapi desakan Yakobus, dan ia melakukan hal ini dengan mengingatkan mereka akan peringatan dari Yesus agar tidak gegabah membahayakan kehidupan mereka pada saat ini. Menjelang siang hari Yakobus telah menjadi tenang dengan yang lain untuk menunggu dengan waspada. Dia sedikit berkata-kata; ia sangat kecewa karena Yesus tidak menampakkan diri kepada mereka, dan ia tidak tahu tentang banyak penampakan Guru kepada kelompok dan perorangan lainnya.
191:0.6 (2038.1) Andreas memang banyak mendengarkan hari ini. Dia teramat dibingungkan oleh situasi dan lebih bimbang dari biasanya, tapi dia setidaknya menikmati rasa kebebasan tertentu dari tanggung jawab untuk kepemimpinan rekan-rekan rasulnya. Ia memang bersyukur bahwa Guru telah membebaskannya dari beban kepemimpinan sebelum mereka jatuh pada masa-masa sulit ini.
191:0.7 (2038.2) Lebih dari sekali selama jam-jam panjang dan melelahkan di hari yang tragis ini, satu-satunya pengaruh yang mendukung terhadap kelompok adalah sumbangan sering dari nasihat filosofis khasnya Natanael. Dia benar-benar pengaruh yang mengendalikan di antara sepuluh orang itu sepanjang hari penuh. Tidak pernah sekalipun ia menyatakan mengenai apakah dia yakin atau tidak tentang kebangkitan Guru. Tapi sementara hari terus berlalu, ia menjadi semakin cenderung ke arah percaya bahwa Yesus telah memenuhi janjinya untuk bangkit lagi.
191:0.8 (2038.3) Simon Zelot terlalu hancur hati untuk ikut serta dalam diskusi. Sebagian besar waktu ia berbaring di sebuah sofa pembaringan di sudut ruangan dengan wajahnya menghadap dinding; tidak sampai setengah lusin kali ia berbicara sepanjang hari penuh. Konsepnya tentang kerajaan telah hancur, dan ia tidak bisa melihat bahwa kebangkitan Guru dapat secara berarti mengubah situasi. Kekecewaannya sangat pribadi dan sekaligus terlalu mendalam untuk dapat dipulihkan dalam waktu singkat, bahkan menghadapi suatu fakta yang begitu hebat seperti kebangkitan.
191:0.9 (2038.4) Aneh untuk dicatat, Filipus yang biasanya tidak ekspresif itu malah banyak berbicara sepanjang sore hari ini. Selama pagi hari ia sedikit yang bisa dikatakan, tapi sepanjang sore ia mengajukan pertanyaa-pertanyaan pada para rasul lainnya. Petrus sering jengkel oleh pertanyaan-pertanyaan Filipus, tapi yang lain menanggapi pertanyaan-pertanyaannya dengan sikap baik. Filipus terutama berkeinginan mengetahui, asalkan Yesus benar-benar telah bangkit dari kubur, apakah tubuhnya itu akan membawa tanda-tanda fisik dari penyaliban.
191:0.10 (2038.5) Matius sangat bingung; ia mendengarkan diskusi dari rekan-rekannya, tetapi menghabiskan sebagian besar waktu memikir-mikirkan dalam benaknya masalah keuangan masa depan mereka. Terlepas dari anggapan tentang kebangkitan Yesus, Yudas telah pergi, Daud telah mengalihkan begitu saja dana itu kepadanya, dan mereka tanpa pemimpin yang berwenang. Sebelum Matius sempat untuk memberikan pertimbangan serius untuk pendapat-pendapat mereka tentang kebangkitan, ia sudah melihat Guru muka dengan muka.
191:0.11 (2038.6) Alfeus kembar berperan sedikit dalam diskusi-diskusi serius ini; mereka cukup sibuk dengan pelayanan kebiasaan mereka. Satu dari mereka menyatakan sikap keduanya ketika ia berkata, dalam menjawab pertanyaan yang diajukan oleh Filipus: “Kami tidak mengerti tentang kebangkitan, tapi ibu kami berkata dia berbicara dengan Guru, dan kami percaya dia.”
191:0.12 (2038.7) Tomas berada di tengah-tengah salah satu masa depresi putus asa khasnya. Dia tidur sebagian hari dan berjalan di perbukitan pada sisa waktunya. Dia merasakan dorongan untuk bergabung dengan rekan-rekan rasul, namun keinginan untuk menyendiri lebih kuat.
191:0.13 (2038.8) Guru menunda penampilan morontia pertama pada para rasul karena sejumlah alasan. Pertama, ia ingin mereka punya waktu, setelah mereka mendengar tentang kebangkitannya, untuk merenungkan dengan baik apa yang telah dia beritahukan pada mereka tentang kematian dan kebangkitan ketika ia masih bersama mereka dalam daging. Guru menginginkan Petrus untuk bergumul dengan beberapa kesulitan khusus dirinya sebelum ia menyatakan dirinya pada mereka semua. Yang kedua, ia menginginkan agar Tomas akan bersama mereka pada saat penampakan pertamanya. Yohanes Markus menemukan Tomas di rumah Simon di Betfage hari Minggu pagi-pagi ini, membawa kabar tentang hal itu kepada para rasul sekitar jam sebelas. Kapan saja selama hari ini Tomas mau kembali kepada mereka jika saja Natanael atau dua yang lain dari para rasul lainnya pergi mencarinya. Dia sebenarnya ingin kembali, tapi setelah pergi seperti yang ia lakukan malam sebelumnya, ia terlalu sombong untuk kembali atas kemauannya sendiri begitu cepat. Pada hari berikutnya ia begitu tertekan sehingga diperlukan hampir seminggu baginya mengambil keputusan untuk kembali. Para rasul menunggu dia, dan ia menunggu saudara-saudaranya mencari dia dan meminta dia untuk kembali kepada mereka. Tomas dengan demikian tetap jauh dari rekan-rekannya sampai Sabtu malam berikutnya, ketika, setelah gelap, Petrus dan Yohanes pergi ke Betfage dan membawanya kembali bersama mereka. Dan ini juga merupakan alasan mengapa mereka tidak langsung pergi ke Galilea setelah Yesus pertama kali muncul kepada mereka; mereka tidak mau pergi tanpa Tomas.
191:1.1 (2039.1) Sudah dekat jam setengah sembilan Minggu malam ini ketika Yesus menampakkan diri kepada Simon Petrus di taman rumah Markus. Ini adalah manifestasi morontianya yang kedelapan. Petrus telah hidup di bawah beban berat keraguan dan rasa bersalah sejak penyangkalannya terhadap Guru. Sepanjang hari Sabtu dan Minggu ini ia telah berjuang melawan ketakutan bahwa, mungkin, ia bukan lagi seorang rasul. Dia bergidik melihat nasib Yudas dan bahkan berpikir bahwa ia juga telah mengkhianati Gurunya. Sepanjang sore ini ia berpikir bahwa mungkin kehadirannya dengan para rasul itulah yang mencegah Yesus tampak kepada mereka, asalkan, tentu saja, dia benar-benar telah bangkit dari kematian. Dan kepada Petrus, dalam kerangka pikiran tersebut dan dalam keadaan jiwa seperti itulah, bahwa Yesus menampakkan diri saat rasul yang gundah itu berjalan-jalan di antara bunga-bunga dan semak-semak.
191:1.2 (2039.2) Ketika Petrus memikirkan pandangan penuh kasih dari Guru saat dia lewat di teras rumah Hanas, dan saat ia memikirkan dalam pikirannya tentang pesan indah itu yang dibawa kepadanya pagi-pagi oleh para wanita yang datang dari kubur yang kosong, “Pergilah beritahukan kepada rasul-rasulku -- dan Petrus”--sementara ia merenungkan pertanda-pertanda rahmat ini, imannya mulai mengatasi keraguannya, dan ia berdiri tegak, mengepalkan tinjunya, sementara ia berbicara dengan lantang: “Aku percaya dia telah bangkit dari yang mati; aku akan pergi dan memberitahu saudara-saudaraku.” Dan saat ia mengatakan hal ini, tiba-tiba muncul di depannya bentuk manusia, yang berbicara kepadanya dalam nada yang akrab, mengatakan: “Petrus, musuh ingin memilikimu, tapi aku tidak mau menyerahkanmu. Aku tahu itu bukan dari hatimu bahwa kamu tidak mengakui aku; karena itu aku memaafkan kamu bahkan sebelum kamu meminta; tapi sekarang kamu harus berhenti berpikir tentang diri kamu sendiri dan masalah-masalah saat ini sementara kamu mempersiapkan diri untuk membawa kabar baik injil kepada mereka yang duduk dalam kegelapan. Jangan lagi kamu peduli dengan apa yang mungkin kamu dapat peroleh dari kerajaan melainkan sibuklah tentang apa yang dapat kamu berikan kepada orang-orang yang hidup dalam kemiskinan rohani yang parah. Ikatlah pinggangmu, Simon, untuk pertempuran hari yang baru, perjuangan melawan kegelapan rohani dan keraguan jahat dari pikiran alami manusia."
191:1.3 (2039.3) Petrus dan Yesus morontia berjalan melalui taman dan berbicara tentang hal-hal masa lalu, sekarang, dan masa depan selama hampir lima menit. Kemudian Guru lenyap dari pandangannya, mengatakan, “Selamat tinggal, Petrus, sampai aku melihat kamu dengan saudara-saudaramu.”
191:1.4 (2039.4) Seketika, Petrus dikuasai oleh kesadaran bahwa ia telah berbicara dengan Guru yang bangkit, dan bahwa ia bisa yakin ia masih duta kerajaan. Dia baru saja mendengar Guru yang dimuliakan itu menasihatinya untuk pergi memberitakan injil. Dan dengan semua ini mengembang di dalam hatinya, ia menyerbu ke ruang atas dan ke depan rekan-rekan rasulnya, berseru terengah-engah dalam kegembiraan: “Aku telah melihat Guru; ia ada di taman. Aku berbicara dengan dia, dan dia telah mengampuni aku.”
191:1.5 (2040.1) Deklarasi Petrus bahwa ia telah melihat Yesus di taman membuat kesan yang mendalam pada rekan-rekan rasulnya, dan mereka hendak siap untuk menyerahkan keraguan mereka ketika Andreas bangkit dan memperingatkan mereka untuk tidak terlalu banyak dipengaruhi oleh laporan saudaranya itu. Andreas menyatakan bahwa Petrus telah melihat hal-hal yang tidak nyata sebelumnya. Meskipun Andreas tidak langsung menyebutkan tentang penglihatan malam di Danau Galilea dimana Petrus mengaku telah melihat Guru datang kepada mereka berjalan di atas air, ia berkata-kata cukup untuk menyingkapkan kepada semua yang hadir bahwa ia mengalami kejadian ini hanya dalam pikirannya. Simon Petrus sangat terluka oleh sindiran saudaranya dan langsung terdiam kecewa. Si kembar merasa sangat kasihan pada Petrus, dan mereka berdua berjalan kepadanya untuk menunjukkan simpati mereka dan mengatakan bahwa mereka percaya dia dan untuk menegaskan kembali bahwa ibu mereka sendiri juga telah melihat Guru.
191:2.1 (2040.2) Tak lama setelah jam sembilan malam itu, setelah kepergian Kleopas dan Yakub, sementara kembar Alfeus menghibur Petrus, dan sementara Natanael berbantah-bantah dengan Andreas, dan saat sepuluh rasul sedang ada berkumpul di ruang atas dengan semua pintu dipalangi karena takut ditangkap, Guru, dalam wujud morontia, tiba-tiba muncul di tengah-tengah mereka, berkata: “Salam sejahtera atas kalian. Mengapa kalian begitu takut ketika aku muncul, seolah-olah kalian melihat hantu? Apakah aku tidak memberitahu kalian tentang hal-hal ini ketika aku masih ada bersama kalian dalam daging? Bukankah aku mengatakan kepada kalian bahwa imam-imam kepala dan para penguasa akan menyerahkan aku untuk dibunuh, bahwa salah satu dari kalian sendiri akan mengkhianati aku, dan pada hari ketiga aku akan bangkit? Lalu dari mana itu semua keraguan kalian dan semua diskusi ini mengenai laporan dari wanita-wanita, Kleopas dan Yakub, dan bahkan Petrus? Berapa lama kalian akan meragukan kata-kataku dan menolak untuk percaya janji-janjiku? Dan sekarang bahwa kalian benar-benar melihat aku, apakah kalian percaya? Bahkan sekarang satu dari kalian tidak hadir. Ketika kalian berkumpul sekali lagi, dan setelah semua kalian tahu kepastian bahwa Anak Manusia telah bangkit dari kubur, maka pergilah ke Galilea. Percayalah pada Tuhan; percayalah satu sama lain; dan demikianlah kalian akan masuk ke dalam layanan baru kerajaan surga. Aku akan menunggu di Yerusalem dengan kalian sampai kalian siap untuk pergi ke Galilea. Damai sejahteraku kutinggalkan bagimu.”
191:2.2 (2040.3) Setelah Yesus (dalam wujud morontia itu) berbicara demikian kepada mereka, dia menghilang dalam sekejap dari pandangan mereka. Dan mereka semua bersujud, memuji Tuhan dan memuliakan Guru mereka yang menghilang itu. Ini adalah penampilan morontia kesembilan Guru.
191:3.1 (2040.4) Hari berikutnya, Senin, dihabiskan sepenuhnya dengan para makhluk morontia yang saat itu hadir di Urantia. Sebagai peserta-peserta dalam pengalaman peralihan-morontianya Guru, telah datang ke Urantia lebih dari satu juta direktur dan rekan morontia, bersama-sama dengan manusia transisi (peralihan) dari berbagai golongan dari tujuh dunia mansion Satania. Yesus morontia tinggal bersama kecerdasan-kecerdasan mulia ini selama empat puluh hari. Dia mengajar mereka dan belajar dari direktur-direktur mereka kehidupan peralihan morontia selagi hal itu dilalui oleh manusia-manusia dari dunia-dunia Satania yang dihuni ketika mereka lewat melalui dunia-dunia morontia sistem.
191:3.2 (2041.1) Sekitar tengah malam Senin ini wujud morontia Guru disesuaikan untuk transisi ke tingkat kedua perkembangan kemajuan morontia. Ketika dia berikutnya tampak pada anak-anak fananya di bumi, itu adalah sebagai sosok morontia tingkat kedua. Sementara Guru maju dalam karier morontia, secara teknis, menjadi lebih dan lebih sulit bagi kecerdasan-kecerdasan morontia dan rekan-rekan transformasi mereka untuk menampakkan Guru ke mata manusia fana dan jasmani.
191:3.3 (2041.2) Yesus membuat transit ke tahap ketiga morontia pada hari Jumat, 14 April; ke tahap keempat pada hari Senin, tanggal 17; ke tahap kelima pada hari Sabtu, tanggal 22; ke tahap keenam pada hari Kamis, tanggal 27; ke tahap ketujuh pada Selasa, 2 Mei; menjadi warga Yerusem pada hari Minggu, tanggal 7; dan dia memasuki cakupan Yang Paling Tinggi Edentia pada hari Minggu, tanggal 14.
191:3.4 (2041.3) Dengan cara ini Mikhael dari Nebadon menyelesaikan layanan pengalaman alam semestanya karena dia, sehubungan dengan penganugerahan dirinya sebelumnya, sudah berpengalaman hingga penuh kehidupan manusia penaik ruang dan waktu dari kunjungan di markas konstelasi bahkan sampai, dan melalui, layanan dari markas-markas alam semesta super. Dan melalui pengalaman morontia inilah bahwa Putra Pencipta Nebadon benar-benar menyelesaikan dan mengakhiri dengan memuaskan penganugerahan diri semestanya yang ketujuh dan terakhir.
191:4.1 (2041.4) Manifestasi morontia kesepuluh Yesus pada pengenalan manusia terjadi sesaat setelah jam delapan pada hari Selasa, 11 April di Filadelfia, dimana dia menunjukkan dirinya kepada Abner dan Lazarus dan sekitar seratus lima puluh rekan mereka, termasuk lebih dari lima puluh orang dari korps penginjil tujuh puluh. Penampakan ini terjadi tepat setelah pembukaan pertemuan khusus di sinagog yang telah diundang oleh Abner untuk membahas penyaliban Yesus dan laporan yang lebih baru mengenai kebangkitan yang telah dibawa oleh utusan Daud. Berhubung Lazarus yang dibangkitkan itu sekarang menjadi anggota kelompok orang percaya ini, tidak sulit bagi mereka untuk percaya laporan bahwa Yesus telah bangkit dari kematian.
191:4.2 (2041.5) Pertemuan dalam rumah ibadah itu baru saja dibuka oleh Abner dan Lazarus, yang berdiri bersama-sama di mimbar, ketika seluruh hadirin orang percaya itu melihat wujud Guru tampak tiba-tiba. Dia melangkah maju dari mana dia muncul di antara Abner dan Lazarus, yang tak satu pun mereka melihat dia sebelumnya, dan memberi salam pada kumpulan itu, mengatakan:
191:4.3 (2041.6) “Salam sejahtera atas kalian. Kalian semua tahu bahwa kita memiliki satu Bapa di surga, dan bahwa hanya ada satu injil kerajaan -- kabar baik tentang pemberian kehidupan kekal yang manusia terima oleh iman. Sementara kalian bersukacita dalam kesetiaan kalian pada injil, doakanlah agar Bapa kebenaran mencurahkan dalam hati kalian kasih yang baru dan lebih besar untuk saudara-saudara kalian. Kalian harus mengasihi semua orang seperti aku telah mengasihi kalian; kalian harus melayani semua orang seperti aku telah melayani kalian. Dengan simpati yang memahami dan kasih sayang persaudaraan, bersekutulah dengan semua saudara-saudaramu yang mengabdi pada pemberitaan kabar baik, apakah mereka itu orang Yahudi atau bukan, orang Yunani atau Romawi, Persia atau Ethiopia. Yohanes memberitakan kerajaan itu sebelumnya; kalian telah memberitakan injil dalam kuasa; orang Yunani sudah mengajarkan kabar baik; dan aku akan segera mengirimkan Roh Kebenaran ke dalam jiwa semua orang ini, saudara-saudaraku, yang telah begitu tanpa pamrih mengabdikan hidup mereka untuk pencerahan sesama mereka yang berada dalam kegelapan rohani. Kalian semua adalah anak-anak terang; oleh karena itu jangan tersandung ke dalam jerat-jerat kesalah-pahaman kecurigaan fana dan intoleransi manusia. Jika kalian dimuliakan, oleh kasih karunia dari iman, untuk mengasihi orang-orang yang tidak percaya, bukankah kalian juga harus sama-sama mengasihi mereka yang adalah sesama orang percaya dalam rumah tangga iman yang tersebar luas di mana-mana? Ingatlah, ketika kalian mengasihi satu sama lain, semua orang akan tahu bahwa kalian adalah murid-muridku.
191:4.4 (2042.1) “Pergilah, karena itu, ke seluruh dunia memberitakan injil tentang kebapaan Tuhan dan persaudaraan manusia ini kepada semua bangsa dan ras dan jadilah selalu bijaksana dalam pilihan metode kalian untuk menyampaikan kabar baik itu kepada berbagai ras dan suku-suku umat manusia. Dengan cuma-cuma kalian telah menerima injil kerajaan ini, dan kalian akan dengan cuma-cuma memberikan kabar baik itu kepada semua bangsa. Jangan takut akan perlawanan dari yang jahat, sebab aku menyertai kalian senantiasa, bahkan sampai akhir zaman. Dan damai sejahteraku kutinggalkan bagimu.”
191:4.5 (2042.2) Setelah dia berkata, “Damai sejahteraku kutinggalkan bagimu,” dia lenyap dari pandangan mereka. Dengan pengecualian satu penampakan di Galilea, dimana lebih dari lima ratus orang percaya melihat dia pada satu waktu, kelompok di Filadelfia ini mencakup jumlah terbesar manusia fana yang melihatnya pada satu kesempatan tunggal.
191:4.6 (2042.3) Keesokan harinya pagi-pagi, bahkan sementara rasul-rasul menunggu di Yerusalem menunggu pemulihan emosional Tomas, orang-orang percaya di Filadelfia ini berangkat mengabarkan bahwa Yesus dari Nazaret telah bangkit dari yang mati.
191:4.7 (2042.4) Hari berikutnya, Rabu, Yesus gunakan tanpa terputus dalam masyarakat rekan-rekan morontianya, dan selama jam pertengahan sore hari dia menerima kunjungan delegasi morontia dari dunia mansion setiap sistem lokal dunia-dunia hunian di seluruh konstelasi Norlatiadek. Dan mereka semua bersukacita mengetahui bahwa Pencipta mereka sebagai salah satu dari golongan kecerdasan alam semesta mereka sendiri.
191:5.1 (2042.5) Tomas menghabiskan seminggu kesepian sendirian di perbukitan sekitar Bukit Zaitun. Selama waktu ini ia melihat hanya mereka yang di rumah Simon dan Yohanes Markus. Saat itu sekitar jam sembilan pada hari Sabtu, 15 April, ketika dua rasul menemukannya dan membawanya kembali bersama mereka ke tempat pertemuan mereka di rumah Markus. Keesokan harinya Tomas mendengarkan penceritaan kisah-kisah mengenai berbagai penampakan Guru itu, tapi ia tetap menolak untuk percaya. Dia tetap bertahan bahwa Petrus telah membuat mereka antusias sehingga berpikir bahwa mereka telah melihat Guru. Natanael berusaha meyakinkan dia, tapi itu tidak berhasil. Ada sikap keras kepala emosional yang terkait dengan keragu-raguan kebiasaannya, dan keadaan batin ini, ditambah dengan penyesalannya karena telah lari dari mereka, bekerjasama menciptakan situasi keterasingan yang bahkan Tomas sendiri tidak sepenuhnya mengerti. Dia telah menarik diri dari teman-temannya, ia pergi pada jalannya sendiri, dan sekarang, bahkan ketika ia kembali di antara mereka, ia secara tidak sadar cenderung memegang sikap tidak setuju. Ia lambat untuk menyerah; ia tidak suka untuk menyerah. Tanpa bermaksud untuk hal itu, ia benar-benar menikmati perhatian yang diberikan kepadanya; ia mendapat kepuasan yang tidak disadari dari upaya semua rekan-rekannya untuk meyakinkan dan membuatnya percaya. Ia telah kehilangan mereka selama seminggu penuh, dan ia memperoleh kesenangan besar dari perhatian terus-menerus mereka.
191:5.2 (2042.6) Mereka sedang menikmati makan malam mereka sesaat setelah pukul enam, dengan Petrus duduk di samping Tomas dan Natanael di sisi lainnya, ketika rasul yang meragukan itu berkata: “Aku tidak mau percaya kecuali aku melihat Guru dengan mataku sendiri dan menaruh jariku di bekas paku.” Saat mereka duduk makan malam seperti itu, dan sementara pintu ditutup dan dipalang dengan aman, Guru dalam wujud morontia itu tiba-tiba muncul di bagian dalam lengkungan meja dan berdiri langsung di depan Tomas, mengatakan:
191:5.3 (2043.1) “Damai sejahtera atas kalian. Selama seminggu penuh aku telah menunggu agar aku dapat menampakkan diri lagi ketika kalian semua hadir untuk mendengar sekali lagi pengutusan untuk pergi ke seluruh dunia dan memberitakan injil kerajaan ini. Sekali lagi aku berkata kepadamu: Seperti Bapa mengutus aku ke dalam dunia, demikianlah aku mengutus kalian. Seperti aku telah mewahyukan Bapa, demikian pula kalian harus mengungkapkan kasih ilahi, bukan semata-mata dengan kata-kata, tetapi dalam kehidupan sehari-hari kalian. Aku mengutus kalian pergi, bukan untuk mengasihi jiwa-jiwa manusia, melainkan untuk mengasihi manusia. Kalian tidak hanya semata-mata memberitakan sukacita surgawi, tetapi juga menunjukkan dalam pengalaman sehari-hari kalian kenyataan-kenyataan roh dari kehidupan ilahi ini karena kalian sudah memiliki hidup yang kekal, sebagai karunia Tuhan, melalui iman. Bila kalian beriman, ketika kuasa dari tempat tinggi, Roh Kebenaran, telah datang ke atas kalian, kalian tidak akan menyembunyikan terang kalian di sini di belakang pintu tertutup; kalian akan memperkenalkan kasih dan rahmat Tuhan kepada seluruh umat manusia. Karena ketakutan kalian sekarang lari dari fakta-fakta pengalaman yang tidak menyenangkan, tetapi setelah kalian dibaptis dengan Roh Kebenaran, kalian akan dengan berani dan sukacita pergi untuk menemui pengalaman-pengalaman baru untuk memberitakan kabar baik tentang kehidupan kekal dalam kerajaan Tuhan. Kalian boleh menunggu di sini dan di Galilea untuk sebentar sementara kalian pulih dari kejutan peralihan dari keamanan palsu dari kekuasaan tatacara kepada orde baru kuasa dari fakta, kebenaran, dan iman dalam kenyataan tertinggi pengalaman hidup. Misi kalian ke dunia didasarkan di atas kenyataan bahwa aku menjalani kehidupan yang mewahyukan Tuhan di antara kalian; di atas kebenaran bahwa kalian dan semua orang lainnya adalah anak-anak Tuhan; dan hal itu akan termasuk dalam kehidupan yang kalian akan jalani di antara manusia -- pengalaman nyata dan hidup mengasihi manusia dan melayani mereka, seperti aku pun telah mengasihi dan melayani kalian. Biarlah iman menyatakan terangmu ke dunia; biarlah pengungkapan kebenaran membuka mata yang dibutakan oleh tradisi; biarlah layanan kasih kalian secara efektif menghancurkan prasangka yang ditimbulkan oleh ketidaktahuan. Dengan mendekat pada manusia sesamamu seperti itu dalam simpati yang memahami dan dengan pengabdian tanpa pamrih, kalian akan memimpin mereka ke dalam pengetahuan tentang kasih Bapa yang menyelamatkan. Orang-orang Yahudi telah memuja kebaikan; orang Yunani telah meninggikan keindahan; orang Hindu mengajarkan bakti; para pertapa yang jauh di sana mengajarkan rasa hormat; orang Romawi menuntut kesetiaan; tapi yang aku kehendaki dari kehidupan murid-muridku, adalah kehidupan pelayanan kasih untuk saudara-saudaramu dalam daging.”
191:5.4 (2043.2) Setelah Guru bersabda demikian, dia memandang turun ke wajah Tomas dan berkata: “Dan kamu, Tomas, yang mengatakan kamu tidak mau percaya kecuali kamu bisa melihat aku dan meletakkan jarimu dalam bekas-bekas paku di tanganku, kini telah melihat aku dan mendengar kata-kataku; dan meskipun kamu tidak melihat bekas paku pada tanganku, karena aku dibangkitkan dalam wujud yang kamu juga akan miliki ketika kamu meninggalkan dunia ini, apa yang akan kamu katakan kepada saudara-saudaramu? Kamu akan mengakui kebenaran, karena sudah di dalam hatimu, kamu mulai percaya bahkan ketika kamu begitu gigih menegaskan bahwa kamu tidak percaya. Keraguanmu, Tomas, selalu yang paling bandel menampakkan diri hal-hal itu hendak akan runtuh. Tomas, aku minta kamu menjadi bukan tanpa iman tapi percaya -- dan aku tahu kamu akan percaya, bahkan dengan sepenuh hati.”
191:5.5 (2043.3) Ketika Tomas mendengar kata-kata ini, ia jatuh berlutut di depan Guru morontia dan berseru, “Aku percaya! Tuhanku dan Guruku!” Lalu kata Yesus kepada Tomas: “Kamu telah percaya, Tomas, karena kamu benar-benar melihat dan mendengar aku. Berbahagialah mereka dalam zaman-zaman yang akan datang yang akan percaya meskipun mereka belum melihat dengan mata daging atau mendengar dengan telinga fana.”
191:5.6 (2043.4) Dan kemudian, saat wujud Guru pindah ke dekat kepala meja, Dia berbicara pada mereka semua, berkata: “Dan sekarang pergilah kalian semua ke Galilea, dimana aku akan segera tampak kepada kalian." Setelah dia mengatakan ini, dia menghilang dari pandangan mereka.
191:5.7 (2044.1) Sebelas rasul itu sekarang sepenuhnya yakin bahwa Yesus telah bangkit dari yang mati, dan pagi-pagi esoknya, sebelum fajar, mereka berangkat ke Galilea.
191:6.1 (2044.2) Sementara sebelas rasul sedang dalam perjalanan ke Galilea, semakin dekat pada akhir perjalanan mereka, pada Selasa malam, 18 April, sekitar jam setengah sembilan, Yesus menampakkan diri pada Rodan dan sekitar delapan puluh orang percaya lainnya, di Aleksandria. Ini adalah penampakan keduabelas Guru dalam wujud morontia. Yesus tampak di hadapan orang-orang Yunani dan Yahudi ini pada penutupan laporan utusan Daud mengenai penyaliban. Utusan ini, sebagai yang kelima dalam estafet pelari Yerusalem-Aleksandria, telah tiba di Aleksandria terlambat sore itu, dan setelah ia menyampaikan pesannya kepada Rodan, diputuskan untuk memanggil orang-orang percaya bersama-sama untuk menerima berita tragis ini dari utusan itu sendiri. Pada sekitar jam delapan, utusan itu, Natan dari Busiris, datang ke depan kelompok ini dan memberitahukan kepada mereka secara rinci semua yang telah dikatakan kepadanya oleh pelari sebelumnya. Natan mengakhiri kisahnya yang menyentuh hati dengan kata-kata ini: “Tapi Daud, yang mengirimkan kita berita ini, melaporkan bahwa Guru, pada waktu meramalkan kematiannya, menyatakan bahwa dia akan bangkit kembali.” Bahkan saat Natan masih berbicara, Guru morontia muncul di sana dalam pandangan penuh semuanya. Dan setelah Natan duduk, Yesus berkata:
191:6.2 (2044.3) “Damai sejahtera atas kalian. Apa yang Bapa utus aku ke dalam dunia untuk dibangun itu tidak termasuk pada satu ras, bangsa, atau untuk kelompok khusus guru atau pengkhotbah. Injil kerajaan ini milik orang Yahudi maupun orang bukan Yahudi, orang kaya dan miskin, orang merdeka dan hamba, pria dan wanita, bahkan anak-anak kecil. Dan kalian semua akan memberitakan injil kasih dan kebenaran ini oleh hidup yang kalian hidupi dalam daging. Kalian harus mengasihi satu sama lain dengan kasih sayang yang baru dan menakjubkan, seperti aku pun telah mengasihi kalian. Kalian akan melayani umat manusia dengan pengabdian yang baru dan mengagumkan, seperti aku pun telah melayani kalian. Dan ketika orang-orang melihat kalian begitu mengasihi mereka, dan ketika mereka melihat betapa sungguh-sungguh kalian melayani mereka, mereka akan melihat bahwa oleh iman kalian telah menjadi teman-teman sesama dari kerajaan surga, dan mereka akan mengikuti Roh Kebenaran yang mereka lihat dalam hidup kalian, sampai menemukan keselamatan yang kekal.
191:6.3 (2044.4) “Seperti Bapa mengutus aku ke dalam dunia ini, demikian pula sekarang aku mengutus kalian. Kalian semua dipanggil untuk membawa kabar baik bagi mereka yang duduk dalam kegelapan. Injil kerajaan ini milik semua orang yang percaya; injil itu tidak boleh diserahkan ke penjagaan imam-imam semata-mata. Segera Roh Kebenaran akan datang ke atas kalian, dan dia akan memimpin kalian ke dalam seluruh kebenaran. Pergilah kalian, oleh karena itu, ke seluruh dunia memberitakan injil ini, dan ketahuilah, aku beserta kalian senantiasa, bahkan sampai akhir zaman.”
191:6.4 (2044.5) Setelah Guru itu berbicara demikian, dia menghilang dari pandangan mereka. Sepanjang malam orang-orang percaya ini tetap berada bersama-sama di sana menceritakan lagi pengalaman mereka sebagai orang percaya kerajaan dan mendengarkan banyak pembicaraan dari Rodan dan rekan-rekannya. Dan mereka semua percaya bahwa Yesus telah bangkit dari yang mati. Bayangkan herannya pewarta kebangkitan dari Daud, yang baru tiba hari kedua setelah ini, ketika mereka menjawab pengumumannya, mengatakan: “Ya, kami tahu, karena kami telah melihat dia. Dia tampak kepada kami kemarin lusa.”
Buku Urantia
Makalah 192
192:0.1 (2045.1) PADA waktu para rasul meninggalkan Yerusalem ke Galilea, para pemimpin Yahudi sudah jauh lebih tenang. Karena Yesus muncul hanya kepada keluarga orang-orang percaya kerajaan, dan karena para rasul dalam persembunyian dan tidak melakukan pemberitaan publik, para penguasa Yahudi menyimpulkan bahwa gerakan injil itu, pada akhirnya, secara efektif dihancurkan. Mereka, tentu saja, gelisah oleh meningkatnya penyebaran desas-desus bahwa Yesus telah bangkit dari yang mati, tetapi mereka hanya bergantung kepada para penjaga yang disuap itu untuk melawan semua laporan tersebut dengan pengulangan cerita mereka bahwa sekawanan pengikutnya telah mengambil jenazah itu.
192:0.2 (2045.2) Sejak saat itu, sampai para rasul tersebar oleh gelombang pasang penganiayaan, Petrus adalah kepala korps kerasulan yang diakui secara umum. Yesus tidak pernah memberinya wewenang seperti itu, dan rekan-rekan rasulnya tidak pernah secara resmi memilih dia untuk posisi tanggung jawab tersebut; ia secara alami menjabatnya dan memegangnya oleh persetujuan bersama dan juga karena dia adalah pengkhotbah utama mereka. Mulai saat itu pemberitaan publik menjadi urusan utama para rasul. Setelah kembalinya mereka dari Galilea, Matias, yang mereka pilih untuk menggantikan Yudas, menjadi bendahara mereka.
192:0.3 (2045.3) Selama seminggu mereka menunggu di Yerusalem, Maria ibu Yesus menggunakan banyak waktunya bersama dengan para wanita percaya yang singgah di rumah Yusuf Arimatea.
192:0.4 (2045.4) Senin pagi-pagi ini ketika para rasul berangkat ke Galilea, Yohanes Markus ikut pergi bersama. Ia mengikuti mereka keluar dari kota, dan setelah mereka jauh melampaui Betania, ia dengan berani muncul di antara mereka, merasa yakin mereka tidak akan menyuruhnya pulang.
192:0.5 (2045.5) Para rasul berhenti beberapa kali dalam perjalanan ke Galilea untuk menceritakan kisah Guru mereka yang bangkit dan karena itulah baru tiba di Betsaida sangat larut malam pada hari Rabu. Siang hari pada hari Kamis barulah mereka semua bangun dan siap untuk sarapan.
192:1.1 (2045.6) Sekitar jam enam Jumat pagi, 21 April, Guru dalam wujud morontia membuat penampakannya yang ketiga belas, dan yang pertama di Galilea, kepada sepuluh rasul saat perahu mereka mendekati pantai yang dekat dengan tempat pendaratan yang biasa di Betsaida.
192:1.2 (2045.7) Setelah para rasul menghabiskan sore dan petang hari Kamis menunggu di rumah Zebedeus, Simon Petrus menyarankan agar mereka pergi menangkap ikan. Ketika Petrus mengusulkan perjalanan menangkap ikan, semua rasul memutuskan untuk ikut pergi bersama. Sepanjang malam mereka bekerja keras dengan jaring tetapi tidak menangkap ikan. Mereka tidak banyak mempedulikan kegagalan untuk mendapat hasil, karena mereka memiliki banyak pengalaman menarik untuk dibahas, hal-hal yang baru saja terjadi pada mereka di Yerusalem. Tapi ketika pagi tiba, mereka memutuskan untuk kembali ke Betsaida. Saat mereka mendekati pantai, mereka melihat seseorang di pantai, dekat pendaratan perahu, berdiri dekat api unggun. Pada awalnya mereka pikir itu Yohanes Markus, yang telah datang untuk menyambut mereka kembali dengan tangkapan mereka, tetapi saat mereka semakin dekat pantai, mereka lihat mereka keliru—orang itu terlalu tinggi dibandingkan Yohanes. Tidak disadari satupun dari mereka bahwa orang di pantai itu adalah Guru. Mereka sama sekali tidak mengerti mengapa Yesus ingin bertemu dengan mereka di tengah-tengah adegan hubungan mula-mula mereka sebelumnya dan di tempat terbuka dalam kontak dengan alam, jauh dari lingkungan tertutup Yerusalem dengan hubungan tragis ketakutan, pengkhianatan, dan kematiannya. Dia telah memberitahukan kepada mereka bahwa, jika mereka pergi ke Galilea, dia akan bertemu mereka di sana, dan dia akan memenuhi janji itu.
192:1.3 (2046.1) Ketika mereka menjatuhkan jangkar dan bersiap untuk memasuki perahu kecil untuk pergi ke daratan, pria di pantai itu memanggil mereka, “Anak-anak, kalian sudah menangkap sesuatu?” Dan ketika mereka menjawab, “Tidak,” dia berbicara lagi. “Lemparkan jala di sisi kanan perahu, dan kalian akan mendapat ikan.” Meskipun mereka tidak tahu bahwa itu adalah Yesus yang telah menyuruh mereka, dengan sehati mereka melemparkan jaring seperti telah disuruhkan, dan segera jaring itu terisi, begitu banyak sehingga mereka hampir tidak dapat menariknya naik. Yohanes Zebedeus itu cepat tanggap, dan ketika ia melihat jaring yang sarat itu, ia merasa bahwa itu adalah Guru yang telah berbicara kepada mereka. Ketika pikiran ini muncul dalam benaknya, ia mencondongkan tubuh dan berbisik kepada Petrus: “Itu adalah Guru.” Petrus adalah selalu seorang dengan tindakan yang tanpa dipikir dan kecintaan yang terburu nafsu; jadi ketika Yohanes membisikkan ini di telinganya, ia dengan cepat bangun dan menceburkan dirinya ke dalam air agar ia dapat lebih cepat mencapai tempatnya Guru. Saudara-saudaranya mengikuti dekat di belakangnya, setelah datang ke darat dalam perahu kecil, sambil menarik jaring berisi ikan-ikan itu.
192:1.4 (2046.2) Pada saat ini Yohanes Markus muncul, dan melihat para rasul datang ke pantai dengan jaring yang sarat, ia berlari menyusuri pantai untuk menyambut mereka; dan ketika ia melihat sebelas orang bukan sepuluh, ia menduga bahwa orang yang belum dikenal itu adalah Yesus yang bangkit, dan saat sepuluh yang heran itu berdiri dengan diam, pemuda itu berlari kepada Guru dan sambil berlutut di kakinya, mengatakan, “Tuhanku dan Guruku.” Kemudian Yesus berbicara, tidak seperti dia lakukan di Yerusalem, ketika ia menyapa mereka dengan “Damai sejahtera atas kamu,” tetapi dalam nada biasa ia berbicara pada Yohanes Markus: “Ya, Yohanes, aku senang bertemu denganmu lagi dan di Galilea yang aman, dimana kita dapat bercakap-cakap dengan baik. Tinggallah bersama kami, Yohanes, dan makan sarapan.”
192:1.5 (2046.3) Saat Yesus berbicara dengan anak muda itu, sepuluh rasul itu begitu heran dan terkejut sehingga mereka lupa untuk menarik ikan dalam jaring itu ke pantai. Lalu berkatalah Yesus: “Bawalah ikan kalian dan siapkan beberapa untuk sarapan. Sudah ada api dan banyak roti.”
192:1.6 (2046.4) Meskipun Yohanes Markus telah memberikan penghormatan kepada Guru, Petrus sejenak dikejutkan saat melihat bara api membara di sana di pantai; adegan itu mengingatkannya begitu gamblang pada api arang tengah malam di halaman rumah Hanas, dimana ia telah tidak mengakui Guru, tapi ia membuang pikiran itu dan sambil berlutut di kaki Guru, berseru, “Tuhanku dan Guruku!”
192:1.7 (2046.5) Petrus kemudian bergabung dengan rekan-rekannya sementara mereka menarik jaring. Setelah mereka mendaratkan tangkapan mereka, mereka menghitung ikan, dan ada 153 ikan yang besar. Dan lagi kesalahan dibuat dengan menyebut ini sebagai tangkapan ikan mujizat yang lain. Tidak ada keajaiban yang terkait dengan episode ini. Semata-mata hanyalah penggunaan prapengetahuan Guru. Dia tahu ikan itu ada di sana dan sesuai dengan itu menyuruh para rasul ke mana melempar jaring.
192:1.8 (2047.1) Yesus berbicara kepada mereka, mengatakan: “Marilah, kalian semua, untuk sarapan. Bahkan si kembar harus duduk sementara aku bercakap-cakap dengan kalian; Yohanes Markus akan mempersiapkan ikan.” Yohanes Markus membawa tujuh ikan berukuran besar, yang Guru taruh di atas api, dan setelah matang, anak muda itu menyajikannya kepada kesepuluhnya. Kemudian Yesus memecahkan roti dan menyerahkannya kepada Yohanes, yang pada gilirannya menyajikannya kepada para rasul yang lapar. Setelah mereka semua telah dilayani, Yesus menyuruh Yohanes Markus duduk sementara dia sendiri menyajikan ikan dan roti pada anak muda itu. Dan sementara mereka makan, Yesus berbincang-bincang dengan mereka dan menceritakan ulang banyak pengalaman mereka di Galilea dan di tepian danau ini.
192:1.9 (2047.2) Ini adalah ketiga kalinya Yesus memanifestasikan dirinya kepada para rasul sebagai sebuah kelompok. Ketika Yesus pertama kali berbicara kepada mereka, menanyakan apakah mereka memiliki ikan, mereka tidak menduga siapa dia karena hal itu adalah pengalaman yang umum bagi para nelayan tersebut di Laut Galilea, ketika mereka datang ke darat, untuk disapa seperti itu oleh para pedagang ikan dari Tarichea, yang biasanya sudah siap untuk membeli hasil tangkapan segar itu untuk usaha-usaha pengeringan.
192:1.10 (2047.3) Yesus bercakap-cakap dengan sepuluh rasul dan Yohanes Markus selama lebih dari satu jam, dan kemudian dia berjalan kesana-kemari di pantai, berbicara dengan mereka berdua-dua—tapi bukan dengan pasangan yang sama yang pertama dia kirim bersama-sama untuk mengajar. Seluruh sebelas para rasul telah kembali dari Yerusalem bersama-sama, tapi Simon Zelot menjadi semakin remuk hati saat mereka mendekati Galilea, sehingga, ketika mereka mencapai Betsaida, ia meninggalkan saudara-saudaranya dan kembali ke rumahnya.
192:1.11 (2047.4) Sebelum berpamitan dari mereka pagi ini, Yesus menyuruh agar dua dari para rasul akan menjadi relawan untuk pergi kepada Simon Zelot dan membawanya kembali hari itu juga. Dan Petrus dan Andreas berbuat seperti itu.
192:2.1 (2047.5) Setelah mereka selesai sarapan, dan sementara yang lain duduk dekat api, Yesus memberi isyarat kepada Petrus dan Yohanes agar mereka bersama dia untuk berjalan-jalan di pantai. Saat mereka berjalan bersama, Yesus berkata kepada Yohanes, “Yohanes, apakah kamu mengasihi aku?” Dan ketika Yohanes menjawab, “Ya, Guru, dengan sepenuh hatiku,” kata Guru: “Maka, Yohanes, tinggalkan intoleransimu dan belajarlah untuk mengasihi orang-orang seperti aku telah mengasihi kamu. Abdikan hidupmu untuk membuktikan bahwa kasih adalah hal yang terbesar dalam dunia. Adalah kasih Tuhan itu yang mendorong manusia untuk mencari keselamatan. Kasih adalah asal-usul semua kebaikan rohani, intisari yang benar dan yang indah.”
192:2.2 (2047.6) Kemudian Yesus berpaling ke arah Petrus dan bertanya, “Petrus, apakah kamu mengasihi aku?” Petrus menjawab, “Tuhan, engkau tahu aku mengasihimu dengan segenap jiwaku.” Maka kata Yesus: “Jikalau kamu mengasihi aku, Petrus, berilah makan domba-dombaku. Jangan lupa untuk melayani yang lemah, yang miskin, dan yang muda. Beritakan injil tanpa rasa takut atau pilih-pilih; ingatlah selalu bahwa Tuhan tidak pilih kasih. Layani manusia sesamamu seperti aku telah melayani kamu; ampunilah manusia sesamamu seperti aku telah mengampuni kamu. Biarlah pengalaman mengajari kamu nilai dari meditasi dan kuasa dari perenungan yang cerdas.”
192:2.3 (2047.7) Setelah mereka berjalan bersama agak lebih jauh, Guru berpaling kepada Petrus dan bertanya, “Petrus, apakah kamu benar-benar mengasihi aku?” Dan kemudian kata Simon, “Ya, Tuhan, engkau tahu bahwa aku mengasihi engkau.” Dan lagi kata Yesus: "Maka rawatlah dengan baik domba-dombaku. Jadilah gembala yang baik dan benar untuk kawanan itu. Jangan khianati kepercayaan mereka kepadamu. Janganlah jatuh tiba-tiba ke tangannya musuh. Waspadalah setiap saat—berjaga dan berdoa.”
192:2.4 (2047.8) Setelah mereka berjalan beberapa langkah lebih jauh, Yesus berpaling kepada Petrus dan, untuk ketiga kalinya, bertanya, “Petrus apakah kamu mengasihi aku?” Dan kemudian Petrus, menjadi agak sedih karena Guru tampaknya tidak percaya kepadanya, berkata dengan perasaan yang sungguh-sungguh, “Tuhan, engkau tahu segala sesuatu, dan oleh karena itu engkau tahu bahwa aku benar-benar dan sungguh-sungguh mengasihimu.” Maka kata Yesus: “Berilah makan domba-dombaku. Jangan meninggalkan kawanan. Jadilah contoh dan ilham bagi semua gembala-gembala rekanmu. Kasihilah kawanan itu seperti aku telah mengasihi kamu dan abdikan dirimu untuk kesejahteraan mereka seperti aku telah mengabdikan hidupku untuk kesejahteraanmu. Dan ikutilah aku bahkan hingga akhirnya.”
192:2.5 (2048.1) Petrus mengambil pernyataan terakhir ini secara harfiah—bahwa dia akan terus mengikutinya—dan sambil berpaling kepada Yesus, ia menunjuk pada Yohanes, bertanya, “Jika aku terus mengikuti engkau, apa yang harus orang ini lakukan?” Dan kemudian, memahami bahwa Peter telah salah mengerti kata-katanya, Yesus berkata: “Petrus, tidak usah peduli tentang apa yang harus dilakukan saudara-saudaramu. Jika aku kehendaki bahwa Yohanes harus menunggu setelah kamu pergi, bahkan sampai aku datang kembali, apa urusannya denganmu? Pastikan saja bahwa kamu mengikuti aku.”
192:2.6 (2048.2) Komentar ini menyebar di antara saudara-saudara dan diterima sebagai pernyataan oleh Yesus bahwa Yohanes tidak akan mati sebelum Guru kembali, seperti yang banyak dipikirkan dan diharapkan, untuk mendirikan kerajaan dalam kuasa dan kemuliaan. Penafsiran tentang apa yang Yesus katakan inilah yang banyak berpengaruh membuat Simon Zelot kembali ke pelayanan, dan menjaga dia tetap bekerja.
192:2.7 (2048.3) Setelah mereka kembali kepada yang lain, Yesus pergi berjalan-jalan dan berbicara dengan Andreas dan Yakobus. Setelah mereka pergi tidak jauh, Yesus berkata kepada Andreas, “Andreas, apakah kamu mempercayai aku?” Dan ketika mantan kepala para rasul itu mendengar Yesus mengajukan pertanyaan seperti itu, ia berhenti dan menjawab, “Ya, Guru, pasti aku mempercayai engkau, dan engkau tahu apa yang aku lakukan.” Maka kata Yesus: “Andreas, jika kamu percaya padaku, percayailah saudara-saudaramu lebih lagi—Petrus juga. Aku pernah mempercayakan kepadamu kepemimpinan saudara-saudaramu. Sekarang kamu harus mempercayai yang lain saat aku meninggalkanmu untuk pergi kepada Bapa. Ketika saudara-saudaramu mulai tersebar kemana-mana karena penganiayaan yang keras, jadilah penasihat yang penuh perhatian dan bijaksana kepada Yakobus, saudara kandungku ketika mereka menempatkan beban berat pada dirinya padahal ia belum memenuhi syarat oleh pengalaman untuk memikulnya. Dan kemudian teruslah mempercayai, sebab aku tidak akan meninggalkanmu. Ketika kamu selesai di bumi, kamu akan datang kepadaku.”
192:2.8 (2048.4) Maka Yesus berpaling kepada Yakobus, bertanya, “Yakobus, apakah kamu mempercayai aku?” Dan tentu saja Yakobus menjawab, “Ya, Guru, aku mempercayai engkau dengan sepenuh hatiku.” Maka kata Yesus: ”Yakobus, jika kamu lebih mempercayai aku, kamu akan kurang tidak sabar pada saudara-saudaramu. Jika kamu mau mempercayai aku, hal itu akan membantumu untuk bersikap ramah kepada persaudaraan orang percaya. Belajarlah untuk menimbang dampak dari perkataan dan perbuatanmu. Ingatlah bahwa menuai itu adalah sesuai apa yang ditabur. Berdoalah untuk ketenangan roh dan pupuklah kesabaran. Kasih karunia ini, dengan iman yang hidup, akan mendukung kamu ketika waktunya datang untuk minum cawan pengorbanan. Tapi jangan pernah gentar; bila kamu selesai di bumi, kamu juga akan datang untuk bersama aku.”
192:2.9 (2048.5) Yesus selanjutnya berbicara dengan Tomas dan Natanael. Katanya kepada Tomas, “Tomas, apakah kamu melayani aku?” Tomas menjawab, “Ya, Tuhan, aku melayani engkau sekarang dan selalu.” Maka kata Yesus: “Jika kamu mau melayani aku, layanilah saudara-saudaraku dalam daging seperti aku pun telah melayani kamu. Dan janganlah jemu dalam perbuatan baik ini tapi tetap bertahan sebagai orang yang telah diurapi oleh Tuhan untuk pelayanan kasih ini. Bila kamu telah menyelesaikan pelayananmu dengan aku di bumi, kamu akan melayani dengan aku dalam kemuliaan. Tomas, kamu harus berhenti meragukan; kamu harus bertumbuh dalam iman dan pengetahuan tentang kebenaran. Percayalah kepada Tuhan seperti anak-anak tapi berhentilah bertindak begitu kekanak-kanakan seperti itu. Milikilah keberanian; jadilah kuat dalam iman dan perkasa dalam kerajaan Tuhan.”
192:2.10 (2049.1) Lalu kata Guru pada Natanael, “Natanael, apakah kamu melayaniku?” Dan sang rasul menjawab, “Ya, Guru, dan dengan kasih sayang yang tak terbagi.” Maka kata Yesus: “Karena itu, jika kamu melayani aku dengan sepenuh hati, pastikan bahwa kamu mengabdikan diri untuk kesejahteraan saudara-saudaraku di bumi dengan kasih sayang yang tak kenal lelah. Campurkan persahabatan dengan nasihatmu dan tambahkan kasih pada filosofimu. Layanilah manusia sesamamu seperti aku telah melayani kamu. Jadilah setia kepada orang-orang seperti aku telah menjaga kamu. Jangan terlalu kritis; harapkan lebih sedikit dari orang-orang dan dengan demikian mengurangi taraf kekecewaanmu. Dan ketika pekerjaan di bawah sini selesai, kamu akan melayani bersamaku di tempat tinggi.”
192:2.11 (2049.2) Setelah ini Guru berbicara dengan Matius dan Filipus. Kepada Filipus dia berkata, “Filipus, apakah kamu menaati aku?” Jawab Filipus, “Ya, Tuhan, aku akan menaati engkau bahkan dengan hidupku.” Maka kata Yesus: “Jika kamu mau taat kepadaku, pergilah ke negeri-negeri bangsa-bangsa kafir dan beritakan injil ini. Para nabi telah memberitahukan kamu bahwa menaati itu lebih baik dari berkorban. Oleh iman kamu telah menjadi anak kerajaan yang kenal Tuhan. Hanya ada satu hukum untuk dipatuhi—bahwa itu adalah perintah untuk pergi memberitakan injil kerajaan. Berhentilah takut pada manusia; jadilah berani untuk memberitakan kabar baik hidup kekal itu kepada rekan-rekanmu yang merana dalam kegelapan dan lapar untuk terang kebenaran. Jangan lagi, Filipus, kamu sibuk sendiri dengan uang dan barang-barang. Sekarang kamu bebas untuk memberitakan kabar gembira itu sama seperti saudara-saudaramu. Dan aku akan pergi mendahului kamu dan bersama kamu bahkan sampai akhirnya.”
192:2.12 (2049.3) Dan kemudian, berbicara kepada Matius, Guru bertanya, “Matius, apakah kamu di dalam hatimu menaati aku?” Matius menjawab, “Ya, Tuhan, aku sepenuhnya berbakti untuk melakukan kehendakmu.” Maka kata Guru: “Matius, jika kamu mau menaati aku, pergilah untuk mengajar semua bangsa injil kerajaan ini. Tidak lagi kamu akan melayani saudara-saudaramu hal-hal kehidupan yang jasmani; selanjutnya kamu juga akan memberitakan kabar baik tentang keselamatan rohani. Mulai sekarang milikilah tujuan tunggal hanya untuk menaati tugasmu untuk memberitakan injil tentang kerajaannya Bapa ini. Seperti aku telah melakukan kehendak Bapa di bumi, demikian pula aku akan memenuhi tugas ilahi. Ingatlah, baik orang Yahudi dan kafir adalah saudara-saudaramu. Jangan takut siapapun ketika kamu memberitakan kebenaran injil yang menyelamatkan tentang kerajaan surga itu. Dan kemana aku pergi, kamu akan segera ke sana.”
192:2.13 (2049.4) Lalu ia berjalan dan berbicara dengan kembar Alfeus, Yakobus dan Yudas, dan berbicara kepada mereka berdua, ia bertanya, “Yakobus dan Yudas, apakah kamu percaya padaku?” Dan ketika mereka berdua menjawab, “Ya, Guru, kami percaya,” dia berkata: "Aku akan segera meninggalkan kalian. Kalian lihat bahwa aku telah meninggalkan kalian dalam daging. Aku menunggu hanya dalam waktu singkat dalam wujud ini sebelum aku pergi kepada Bapaku. Kalian percaya padaku—kalian adalah rasul-rasulku dan kalian akan tetap begitu. Teruskan percaya dan mengingat hubungan kerja kalian dengan aku, ketika aku pergi, dan setelah kalian telah, barangkali, kembali ke pekerjaan yang kalian biasa kerjakan sebelum kalian datang untuk hidup denganku. Jangan pernah membiarkan perubahan dalam pekerjaan luarmu untuk mempengaruhi kesetiaanmu. Berimanlah kepada Tuhan hingga akhir hari-hari kalian di bumi. Jangan pernah lupa bahwa, bila kalian adalah anak imani Tuhan, semua pekerjaan yang jujur di dunia adalah suci. Tidak ada yang anak Tuhan lakukan yang hanya biasa-biasa saja. Lakukan pekerjaan kalian, karena itu, dari saat itu, seperti untuk Tuhan. Dan bila kalian selesai di dunia ini, aku punya dunia-dunia yang lain dan lebih baik dimana kalian akan bekerja juga untukku. Dan dalam semua pekerjaan ini, di dunia ini dan di dunia-dunia lain, aku akan bekerja dengan kalian, dan rohku akan tinggal di dalam kalian.”
192:2.14 (2049.5) Sudah hampir jam sepuluh ketika Yesus kembali dari percakapannya dengan kembar Alfeus, dan saat dia meninggalkan para rasul, dia berkata: “Selamat tinggal, sampai aku bertemu dengan kamu semua di gunung pentahbisan kamu besok pada tengah hari.” Setelah dia berbicara demikian, dia menghilang dari pandangan mereka.
192:3.1 (2050.1) Pada siang hari Sabtu, 22 April, sebelas rasul berkumpul sesuai janji di atas bukit dekat Kapernaum, dan Yesus tampak di antara mereka. Pertemuan ini terjadi di atas gunung yang sama dimana Guru telah memisahkan mereka sebagai rasul-rasulnya dan sebagai duta-duta kerajaan Bapa di bumi. Dan ini adalah manifestasi morontia Guru yang keempat belas.
192:3.2 (2050.2) Pada saat ini sebelas rasul berlutut dalam lingkaran sekitar Guru dan mendengar dia mengulangi tugas-tugas itu dan melihatnya kembali memberlakukan adegan pentahbisan seperti halnya ketika mereka pertama dipisahkan untuk pekerjaan khusus bagi kerajaan. Dan semua ini bagi mereka seperti ingatan dari konsekrasi sebelumnya mereka pada layanan Bapa, kecuali doanya Guru. Ketika Guru—Yesus morontia—sekarang berdoa, doa itu dengan nada-nada keagungan dan dengan kata-kata kuasa begitu rupa yang para rasul tidak pernah dengar sebelumnya. Guru mereka sekarang berbicara dengan para penguasa alam semesta sebagai dia, yang dalam alam semestanya sendiri, telah memiliki semua kuasa dan wewenang diserahkan ke tangannya. Dan sebelas orang ini tidak pernah lupa pengalaman dedikasi ulang morontia terhadap ikrar-ikrar sebelumnya sebagai duta. Guru menghabiskan hanya satu jam di gunung ini dengan duta-duta utusannya, dan setelah dia mengadakan perpisahan mengharukan dari mereka, dia menghilang dari pandangan mereka.
192:3.3 (2050.3) Tidak ada yang melihat Yesus selama seminggu penuh. Para rasul benar-benar tidak tahu apa yang harus dilakukan, tidak tahu apakah Guru telah pergi kepada Bapa atau belum. Dalam keadaan ketidakpastian ini mereka menunggu di Betsaida. Mereka takut pergi menangkap ikan karena jangan-jangan dia datang untuk mengunjungi mereka dan mereka tidak melihat dia. Selama satu minggu penuh ini Yesus sibuk dengan para makhluk morontia di bumi dan dengan urusan-urusan transisi morontia yang dia alami di dunia ini.
192:4.1 (2050.4) Kabar tentang penampakan-penampakan Yesus menyebar ke seluruh Galilea, dan setiap hari semakin banyak orang percaya datang ke rumah Zebedeus untuk menanyakan tentang kebangkitan Guru dan untuk mengetahui kebenaran tentang kabar penampakan-penampakan yang terkenal ini. Petrus, pada awal minggu, menyebarkan berita bahwa sebuah pertemuan publik akan diselenggarakan di tepi danau pada hari Sabat berikutnya pada pukul tiga sore.
192:4.2 (2050.5) Oleh karena itu, pada hari Sabtu, 29 April, pada pukul tiga, lebih dari lima ratus orang percaya dari sekitar Kapernaum berkumpul di Betsaida untuk mendengar Petrus menyampaikan khotbah publik pertamanya sejak kebangkitan. Rasul itu berada pada keadaan terbaiknya, dan setelah ia menyelesaikan ceramahnya yang menarik itu, sedikit dari para pendengarnya yang masih meragukan bahwa Guru telah bangkit dari kematian.
192:4.3 (2050.6) Petrus mengakhiri khotbahnya, mengatakan: “Kami menegaskan bahwa Yesus dari Nazaret itu tidak mati; kami menyatakan bahwa ia telah bangkit dari kubur; kami beritakan bahwa kami telah melihat dia dan berbicara dengan dia.” Baru saja ia selesai membuat deklarasi iman ini, ada di sisinya, dalam pandangan penuh semua orang-orang ini, Guru muncul dalam wujud morontia dan, berbicara kepada mereka dalam aksen yang mereka kenal, mengatakan, “Damai sejahtera atas kamu, dan damai sejahteraku kutinggalkan bagi kamu.” Setelah dia menampakkan diri dan berbicara seperti itu kepada mereka, dia menghilang dari pandangan mereka. Ini adalah manifestasi morontia kelima belas dari Yesus yang bangkit.
192:4.4 (2051.1) Karena hal-hal tertentu yang dikatakan kepada sebelas rasul sementara mereka berada dalam pertemuan dengan Guru pada gunung pentahbisan, para rasul menerima kesan bahwa Guru mereka saat ini akan segera membuat penampakan publik di depan sekelompok orang percaya Galilea, dan bahwa, setelah dia berbuat demikian, mereka harus kembali ke Yerusalem. Oleh karena itu, pagi keesokan harinya, Minggu 30 April sebelas rasul meninggalkan Betsaida ke Yerusalem. Mereka banyak mengajar dan berkhotbah dalam perjalanan menuruni sungai Yordan, sehingga mereka baru mencapai rumah keluarga Markus di Yerusalem larut malam pada hari Rabu, 3 Mei.
192:4.5 (2051.2) Ini adalah kepulangan ke rumah yang sedih bagi Yohanes Markus. Hanya beberapa jam sebelum ia mencapai rumah, ayahnya, Markus Elia, tiba-tiba meninggal karena pendarahan dalam otak. Meskipun pemikiran tentang kepastian kebangkitan orang mati berbuat banyak untuk menghibur para rasul dalam kesedihan mereka, pada saat yang sama mereka benar-benar berduka karena kehilangan teman baik mereka, yang telah menjadi pendukung teguh mereka bahkan dalam masa-masa sulit dan kekecewaan yang besar. Yohanes Markus melakukan semua yang ia bisa untuk menghibur ibunya dan, berbicara atas nama dia, mengundang para rasul untuk terus membuat rumah ibunya menjadi rumah mereka. Dan sebelas membuat ruang atas ini markas mereka sampai setelah hari Pentakosta.
192:4.6 (2051.3) Para rasul telah dengan sengaja memasuki Yerusalem setelah malam tiba agar mereka tidak dapat terlihat oleh pihak berwenang Yahudi. Mereka juga tidak muncul secara terbuka sehubungan dengan pemakaman Elia Markus. Sepanjang hari berikutnya mereka tetap di persembunyian yang tenang di ruang atas yang penuh kisah peristiwa ini.
192:4.7 (2051.4) Pada Kamis malam para rasul mengadakan pertemuan indah dalam ruang atas ini dan semua berjanji untuk pergi dalam pemberitaan publik injil baru tentang Tuhan yang dibangkitkan kecuali Tomas, Simon Zelot, dan kembar Alfeus. Sudah mulai langkah pertama mengubah injil kerajaan—manusia sebagai anak Tuhan dan persaudaraan manusia—menjadi proklamasi tentang kebangkitan Yesus. Natanael menentang pergeseran bobot pesan publik mereka ini, tapi ia tidak bisa mengalahkan kefasihan bicara Petrus, tidak bisa pula ia mengatasi antusiasme para murid, terutama para wanita yang percaya.
192:4.8 (2051.5) Demikianlah, di bawah kepemimpinan yang kuat dari Petrus dan sebelum Guru naik kepada Bapa, utusan-utusannya yang bermaksud baik itu memulai proses halus secara bertahap dan pasti mengubah agamanya Yesus menjadi bentuk agama yang baru dan diubah tentang Yesus.
Buku Urantia
Makalah 193
193:0.1 (2052.1) MANIFESTASI morontia keenam belas Yesus terjadi pada hari Jumat, 5 Mei, di halaman rumah Nikodemus, sekitar jam sembilan di malam hari. Pada petang ini orang-orang percaya Yerusalem telah membuat upaya pertama mereka untuk berkumpul bersama-sama sejak kebangkitan. Saat ini berkumpul di tempat ini sebelas rasul, korps wanita dan rekan-rekan mereka, serta sekitar lima puluh murid Guru terkemuka lainnya, termasuk sejumlah orang Yunani. Kumpulan orang percaya ini telah bercakap-cakap tidak resmi lebih dari setengah jam ketika, tiba-tiba, Guru morontia tampak dalam pandangan penuh dan segera mulai mengajar mereka. Kata Yesus:
193:0.2 (2052.2) “Damai sejahtera atas kamu. Ini adalah kelompok yang paling mewakili orang percaya—rasul-rasul dan murid-murid, baik pria maupun wanita—yang aku telah menampakkan diri sejak masa kelepasanku dari tubuh daging. Sekarang aku memanggil kamu untuk menyaksikan apa yang aku beritahukan sebelumnya yaitu bahwa kunjunganku di antara kamu harus berakhir; aku beritahukan bahwa segera aku harus kembali kepada Bapa. Dan kemudian aku dengan terus terang memberitahu kamu bagaimana imam-imam kepala dan pemimpin-pemimpin orang Yahudi akan menyerahkan aku untuk dihukum mati, dan bahwa aku akan bangkit dari kubur. Mengapa, kemudian, kamu biarkan diri kamu menjadi begitu bingung oleh semua ini ketika itu terjadi? dan mengapa kamu begitu heran ketika aku bangkit dari kubur pada hari yang ketiga? Kamu gagal untuk mempercayai aku, sebab kamu mendengar kata-kataku tanpa memahami maknanya.
193:0.3 (2052.3) “Dan sekarang kamu harus membuka telinga untuk kata-kataku supaya jangan lagi membuat kesalahan dengan mendengar pengajaranku dengan pikiran sementara di dalam hati kamu gagal untuk memahami maknanya. Dari permulaan kunjunganku sebagai salah satu dari kamu, aku mengajari kamu bahwa satu-satunya tujuanku adalah untuk mewahyukan Bapaku yang di surga kepada anak-anak-Nya di bumi. Aku telah menghidupi penganugerahan yang mewahyukan Tuhan sehingga kamu dapat mengalami perjalanan hidup yang mengenal Tuhan. Aku telah mewahyukan Tuhan sebagai Bapamu yang di surga; aku telah mengungkapkan kamu sebagai anak-anak Tuhan di bumi. Adalah fakta bahwa Tuhan mengasihi kamu, anak-anak-Nya. Oleh iman akan kata-kataku fakta ini menjadi kebenaran abadi dan hidup di hati kamu. Ketika, oleh iman yang hidup, kamu menjadi secara ilahi sadar akan Tuhan, kamu kemudian dilahirkan dari roh sebagai anak-anak terang dan hidup, bahkan sampai kehidupan kekal dimana kamu akan naik alam semesta segala alam-alam semesta dan mencapai pengalaman menemukan Tuhan sang Bapa di Firdaus.
193:0.4 (2052.4) “Aku menasihati kamu agar selalu ingat bahwa misi kamu di antara manusia adalah untuk memberitakan injil kerajaan—kenyataan tentang kebapaan Tuhan dan kebenaran tentang keanakan manusia. Beritakan seluruh kebenaran tentang kabar baik itu, bukan hanya sebagian dari injil yang menyelamatkan. Pesan kamu tidak diubah oleh pengalaman kebangkitanku. Sebagai anak Tuhan, oleh iman, adalah masih kebenaran injil kerajaan yang menyelamatkan. kamu harus pergi memberitakan kasih Tuhan dan pelayanan manusia. Apa yang paling dunia butuhkan untuk diketahui adalah: Manusia adalah anak-anak Tuhan, dan melalui iman mereka benar-benar dapat menyadari, dan setiap hari mengalami, kebenaran yang memuliakan ini. Penganugerahan diriku akan membantu semua orang tahu bahwa mereka adalah anak-anak Tuhan, tapi pengetahuan tersebut tidak akan cukup jika mereka gagal secara pribadi untuk menangkap dengan iman kebenaran menyelamatkan bahwa mereka adalah anak-anak roh yang hidup dari Bapa yang kekal. Injil kerajaan itu bersangkutan dengan kasih dari Bapa dan pelayanan anak-anak-Nya di bumi.
193:0.5 (2053.1) “Di antara kamu sendiri, di sini, kamu berbagi pengetahuan bahwa aku telah bangkit dari kematian, tapi hal itu tidaklah aneh. Aku memiliki kuasa untuk meletakkan hidupku dan untuk mengambilnya kembali; Bapa memberikan kuasa tersebut kepada para Putra Firdaus-Nya. Kamu akan lebih digetarkan dalam hati kamu oleh pengetahuan bahwa orang-orang mati dari sebuah zaman akan dimasukkan ke kenaikan kekal segera setelah aku meninggalkan kubur barunya Yusuf itu. Aku menjalani kehidupanku dalam tubuh daging untuk menunjukkan bagaimana kamu dapat, melalui pelayanan kasih, menjadi pewahyu Tuhan kepada sesama manusia seperti itu, dengan mencintai kamu dan melayani kamu, aku telah menjadi pewahyu Tuhan kepada kamu. Aku telah hidup di antara kamu sebagai Anak Manusia agar kamu, dan semua orang lain, bisa mengetahui bahwa kamu semua memang anak-anak Tuhan. Karena itu, pergilah sekarang ke seluruh dunia memberitakan injil kerajaan surga kepada semua orang. Kasihilah semua orang seperti aku pun telah mengasihi kamu; layanilah manusia sesamamu seperti aku telah melayani kamu. Kamu menerimanya cuma-cuma, maka berilah dengan cuma-cuma juga. Hanya tunggulah di sini di Yerusalem sementara aku pergi kepada Bapa, dan sampai aku mengirimkan kamu Roh Kebenaran. Ia akan membawa kamu ke dalam kebenaran yang diperluas, dan aku akan pergi bersama kamu ke seluruh dunia. Aku bersama kamu senantiasa dan damai sejahteraku aku tinggalkan bagi kamu.”
193:0.6 (2053.2) Setelah Guru berbicara demikian kepada mereka, dia menghilang dari pandangan mereka. Dekat fajar barulah orang-orang percaya ini bubar; sepanjang malam mereka tetap bersama-sama, dengan sungguh-sungguh membahas peringatan Guru dan merenungkan semua yang telah menimpa mereka. Yakobus Zebedeus dan para rasul yang lain juga memberitahukan kepada mereka tentang pengalaman mereka dengan Guru morontia di Galilea dan menceritakan bagaimana dia telah tiga kali tampak kepada mereka.
193:1.1 (2053.3) Sekitar jam empat pada hari Sabat sore, 13 Mei, Guru muncul kepada Nalda dan sekitar tujuh puluh lima orang percaya Samaria di dekat sumur Yakub, di Sikhar. Orang-orang percaya biasa bertemu di tempat ini, dekat tempat Yesus berbicara kepada Nalda tentang air kehidupan. Pada hari ini, tepat saat mereka telah menyelesaikan diskusi mereka tentang kabar kebangkitan, Yesus tiba-tiba muncul di depan mereka, mengatakan:
193:1.2 (2053.4) “Damai sejahtera atas kamu. Kamu bersukacita mengetahui bahwa akulah kebangkitan dan hidup, tapi ini tidak akan memberi manfaat apa-apa kecuali kamu pertama-tama dilahirkan dari roh kekal, dengan demikian datang untuk memiliki, oleh iman, karunia hidup kekal. Jika kamu adalah anak-anak imani Bapaku, kamu tidak akan mati; kamu tidak akan binasa. Injil kerajaan telah mengajarkan kamu bahwa semua manusia adalah anak-anak Tuhan. Dan kabar baik tentang kasih Bapa surgawi bagi anak-anak-Nya di bumi ini harus dibawa ke seluruh dunia. Waktunya telah tiba ketika kamu menyembah Tuhan tidak di Gerizim ataupun di Yerusalem, tetapi di manapun kamu berada, seperti adanya kamu, dalam roh dan dalam kebenaran. Iman itulah yang menyelamatkan jiwa kamu. Keselamatan adalah karunia Tuhan bagi semua orang yang percaya bahwa mereka adalah anak-anak-Nya. Tapi janganlah tertipu; meskipun keselamatan adalah karunia cuma-cuma dari Tuhan dan dianugerahkan kepada semua orang yang menerimanya oleh iman, hal itu diikuti pengalaman menghasilkan buah dari roh kehidupan ini saat dihidupi dalam tubuh daging. Penerimaan doktrin tentang kebapaan Tuhan berarti bahwa kamu juga dengan cuma-cuma menerima kebenaran yang terkait mengenai persaudaraan manusia. Dan jika manusia adalah saudara kamu, ia bahkan lebih dari tetangga kamu, pada siapa Bapa mengharuskan kamu untuk mengasihinya seperti dirimu sendiri. Saudaramu, karena adalah keluarga kamu sendiri, tidak hanya akan kamu kasihi dengan kasih sayang kekeluargaan, tetapi juga akan kamu layani seperti kamu melayani diri sendiri. Dan begitulah kamu akan mengasihi dan melayani saudaramu karena kamu, sebagai saudara-saudaraku, telah dikasihi dan dilayani seperti itu oleh aku. Pergilah, karena itu, ke seluruh dunia menceritakan kabar baik ini kepada semua makhluk dari setiap ras, suku, dan bangsa. Rohku akan pergi sebelum kamu, dan aku akan bersama kamu senantiasa.”
193:1.3 (2054.1) Orang-orang Samaria ini amat heran melihat penampakan Guru ini, dan mereka bergegas pergi ke kota-kota dan desa-desa yang berdekatan, dimana mereka mengabarkan berita bahwa mereka telah melihat Yesus, dan bahwa ia telah berbicara kepada mereka . Dan ini adalah penampakan morontia Guru yang ketujuh belas.
193:2.1 (2054.2) Penampakan morontia kedelapan belas Guru adalah di Tirus, pada hari Selasa, 16 Mei di Tirus, sedikit sebelum pukul sembilan malam. Sekali lagi dia tampil pada penutupan pertemuan orang percaya, saat mereka hendak bubar, mengatakan:
193:2.2 (2054.3) “Damai sejahtera ke atas kamu. Kamu bersukacita mengetahui bahwa Anak Manusia telah bangkit dari yang mati karena kamu sebab itu tahu bahwa kamu dan saudara-saudara kamu juga akan selamat melewati kematian fana. Tapi keselamatan tersebut itu bergantung pada apakah kamu sebelumnya telah dilahirkan dari roh pencarian kebenaran dan penemuan Tuhan. Roti hidup dan air daripadanya hanya diberikan kepada mereka yang lapar akan kebenaran dan haus akan kebenaran—akan Tuhan. Kenyataan bahwa orang mati bangkit itu bukan injil kerajaan. Kebenaran-kebenaran besar ini dan fakta-fakta alam semesta ini semuanya terkait dengan injil ini karena hal-hal itu adalah bagian dari hasil mempercayai kabar baik dan tercakup dalam pengalaman berikutnya orang-orang yang, oleh iman, menjadi, dalam perbuatan dan kebenaran, anak-anak yang kekal dari Tuhan yang kekal. Bapa mengutus aku ke dalam dunia untuk memberitakan keselamatan tentang keanakan ini pada semua orang. Dan begitulah aku utus kamu pergi kemana-mana untuk memberitakan keselamatan dari keanakan ini. Keselamatan adalah karunia cuma-cuma dari Tuhan, tetapi mereka yang dilahirkan dari roh akan segera mulai mengeluarkan buah-buah roh dalam pelayanan penuh kasih kepada sesama mereka. Dan buah-buah dari roh ilahi yang dihasilkan dalam hidup manusia yang lahir dari roh dan kenal Tuhan itu adalah: pelayanan kasih, pengabdian yang tanpa pamrih, kesetiaan yang berani, keadilan yang tulus, kejujuran yang tercerahkan, harapan yang tidak pernah mati, percaya yang tetap, pelayanan yang penuh belas kasihan, kebaikan yang tak pernah gagal, toleransi yang memaafkan, dan damai yang abadi. Jika orang yang mengaku percaya tidak mengeluarkan buah-buah roh ilahi ini dalam hidup mereka, mereka itu mati; Roh Kebenaran tidak ada dalam mereka; mereka adalah cabang tidak berguna pada pokok anggur yang hidup, dan mereka akan segera dibuang. Bapaku mengharuskan anak-anak iman agar mereka menghasilkan banyak buah roh. Karena itu, jika kamu tidak berbuah, Dia akan menggali sekitar akar-akarmu dan membuangi ranting-rantingmu yang tidak berbuah. kamu harus makin banyak menghasilkan buah-buah roh saat kamu maju ke arah surga di dalam kerajaan Tuhan. Kamu boleh masuk kerajaan sebagai seorang anak, tetapi Bapa mengharuskan kamu bertumbuh, oleh kasih karunia, hingga perawakan penuh kedewasaan rohani. Dan ketika kamu pergi kemana-mana untuk memberitahukan semua bangsa kabar baik tentang injil ini, aku akan pergi mendahului kamu, dan Roh Kebenaranku akan tinggal di dalam hati kamu. Damai sejahteraku aku tinggalkan bagi kamu.”
193:2.3 (2054.4) Kemudian Guru menghilang dari pandangan mereka. Hari berikutnya pergilah dari Tirus mereka yang membawa cerita ini ke Sidon dan bahkan ke Antiokhia dan Damaskus. Yesus telah bersama dengan orang-orang percaya ini ketika dia masih dalam tubuh daging, dan mereka cepat untuk mengenali dia ketika dia mulai mengajar mereka. Meskipun teman-temannya tidak bisa dengan segera mengenali wujud morontianya ketika dibuat terlihat, tapi mereka tidak pernah lambat untuk mengenali kepribadiannya ketika dia berbicara kepada mereka.
193:3.1 (2055.1) Kamis pagi-pagi, 18 Mei, Yesus membuat penampakan terakhirnya di bumi sebagai kepribadian morontia. Saat sebelas rasul hendak duduk untuk sarapan di ruang atas rumahnya Maria Markus, Yesus menampakkan diri kepada mereka dan berkata:
193:3.2 (2055.2) “Damai sejahtera ke atas kamu. Aku telah meminta kamu untuk menunggu di sini di Yerusalem sampai aku naik kepada Bapa, bahkan sampai aku mengirimkan kamu Roh Kebenaran, yang akan segera dicurahkan ke atas semua manusia, dan yang akan melengkapi kamu dengan kuasa dari tempat tinggi.” Simon Zelot memotong pembicaraan Yesus, bertanya, “Lalu, Guru, apakah engkau akan memulihkan kerajaan, dan apakah kami akan melihat kemuliaan Tuhan diwujudkan di atas bumi?” Setelah Yesus mendengar pertanyaan Simon, dia menjawab: “Simon, kamu masih berpegang pada gagasan-gagasan lamamu tentang Mesias Yahudi dan kerajaan duniawi. Tetapi kamu tidak lama lagi akan menerima kuasa rohani setelah roh itu turun ke atas kamu, dan kamu akan segera pergi ke seluruh dunia memberitakan injil kerajaan ini. Seperti Bapa mengutus aku ke dalam dunia, demikian pula aku mengutus kamu. Dan aku berharap bahwa kamu akan mengasihi dan mempercayai satu sama lain. Yudas tidak lagi bersama dengan kamu karena kasihnya menjadi dingin, dan karena ia menolak untuk mempercayai kamu, saudara-saudaranya yang setia. Tidakkah kamu baca dalam Kitab Suci dimana ada tertulis: ‘Tidak baik, kalau manusia seorang diri saja. Tidak ada seorangpun yang hidup untuk dirinya sendiri’? Dan juga yang mengatakan: ‘Siapa yang ingin mendapat sahabat harus menunjukkan dirinya bersahabat’? Dan bukankah aku pun mengirimkan kamu pergi untuk mengajar, berdua-dua, agar kamu tidak menjadi kesepian dan jatuh ke dalam kejahatan dan penderitaan keterasingan? Kamu juga tahu bahwa, ketika aku masih dalam (wujud) daging, aku tidak membiarkan diriku sendirian untuk waktu yang lama. Dari sejak awal sekali hubungan kita aku selalu minta dua atau tiga dari kamu terus-menerus di sisiku atau selain itu sangat dekat aku bahkan ketika aku sedang bersekutu dengan Bapa. Percayalah, karena itu, percayailah satu sama lain. Dan ini semua lebih makin diperlukan karena aku hari ini akan meninggalkan kamu sendirian di dunia ini. Jamnya telah tiba; aku hendak pergi kepada Bapa.”
193:3.3 (2055.3) Setelah dia berbicara, dia mengajak mereka untuk pergi bersama-sama dia, dan dia memimpin mereka keluar ke Bukit Zaitun, dimana dia memberikan mereka kata perpisahan sebagai persiapan untuk berangkat dari Urantia. Ini adalah perjalanan yang khidmat ke Bukit Zaitun. Tak sepatah kata pun diucapkan oleh semua mereka sejak dari saat mereka meninggalkan ruang atas sampai Yesus berhenti dengan mereka di Bukit Zaitun.
193:4.1 (2055.4) Pada bagian pertama dari pesan perpisahan Guru kepada para rasulnya dia menyinggung jatuhnya Yudas dan mengangkat nasib tragis dari rekan sekerja mereka yang berkhianat itu sebagai peringatan serius terhadap bahaya keterasingan sosial dan persaudaraan. Mungkin akan bermanfaat bagi orang-orang percaya, dalam zaman ini dan dalam zaman-zaman masa depan, secara singkat untuk meninjau ulang sebab-sebab kejatuhan Yudas dalam terang komentarnya Guru dan melihat pencerahan yang dikumpulkan berabad-abad berikutnya.
193:4.2 (2055.5) Saat kita lihat kembali pada tragedi ini, kita memahami bahwa Yudas membuat kesalahan, terutama, karena sangat jelas ia adalah kepribadian yang terasing, kepribadian yang tertutup dan jauh dari kontak sosial biasa. Dia terus-menerus menolak untuk mempercayai, atau bebas bergaul dengan, para rasul sesamanya. Tapi sebagai jenis kepribadian yang terasing ia tidak akan, dalam dan dari dirinya sendiri, mengerjakan kejahatan seperti demikian seandainya Yudas tidak gagal juga untuk bertambah dalam kasih dan bertumbuh dalam kasih karunia rohani. Dan kemudian, seolah-olah membuat hal yang sudah buruk menjadi lebih buruk lagi, ia terus-menerus menyimpan kekesalan dan memupuk musuh psikologis seperti balas dendam dan keinginan secara umum untuk “membalas agar sama” terhadap seseorang untuk semua kekecewaannya itu.
193:4.3 (2056.1) Kombinasi tidak menguntungkan dari kekhasan individual dan kecenderungan mental ini bersekongkol sehingga menghancurkan seorang yang bermaksud baik tetapi gagal untuk menaklukkan kejahatan-kejahatan ini dengan kasih, iman, dan kepercayaan. Bahwa Yudas tidak harus menjadi salah dibuktikan dengan baik oleh kasus Tomas dan Natanael, yang keduanya dihantui oleh jenis kecurigaan dan pengembangan berlebihan kecenderungan individualistik yang sama ini. Bahkan Andreas dan Matius memiliki banyak kecenderungan ke arah ini; tapi semua orang-orang ini tumbuh untuk makin mengasihi Yesus dan sesama rasul mereka, dan tidak berkurang, seiring waktu berlalu. Mereka tumbuh dalam kasih karunia dan dalam pengetahuan tentang kebenaran. Mereka menjadi semakin lebih dipercaya saudara-saudara mereka dan perlahan-lahan mengembangkan kemampuan untuk mempercayai rekan-rekan mereka. Yudas terus-menerus menolak untuk mempercayai saudara-saudaranya. Ketika ia terpaksa, oleh timbunan konflik-konflik emosionalnya, untuk mencari kelegaan dalam ekspresi diri, ia selalu mencari nasihat dan menerima penghiburan tidak bijaksana dari para kerabatnya yang tidak rohani atau mereka yang kebetulan kenal yang acuh tak acuh, atau sebenarnya bermusuhan, terhadap kesejahteraan dan kemajuan untuk kenyataan-kenyataan rohani dari kerajaan surgawi, yang mana ia adalah salah satu dari dua belas duta yang telah ditahbiskan di bumi.
193:4.4 (2056.2) Yudas menemui kekalahan dalam pertempuran-pertempurannya untuk perjuangan di bumi karena faktor-faktor kecenderungan pribadi dan kelemahan karakter berikut ini:
193:4.5 (2056.3) 1. Ia adalah tipe manusia terisolasi. Dia sangat individualistis dan memilih untuk tumbuh menjadi jelas jenis orang yang "tertutup" dan tidak bergaul.
193:4.6 (2056.4) 2. Sebagai anak, hidup telah dibuat terlalu mudah baginya. Ia benci sekali kegagalan. Ia selalu berharap untuk menang; ia adalah seorang pecundang yang sangat payah.
193:4.7 (2056.5) 3. Ia tidak pernah memperoleh teknik filosofis untuk menghadapi kekecewaan. Alih-alih menerima kekecewaan sebagai fitur yang biasa dan lumrah dari keberadaan manusia, ia selalu saja beralih pada praktek menyalahkan seseorang pada khususnya, atau rekan-rekannya sebagai sebuah kelompok, untuk semua kesulitan dan kekecewaan pribadinya.
193:4.8 (2056.6) 4. Ia cenderung menyimpan kekesalan; ia selalu memikirkan gagasan tentang balas dendam.
193:4.9 (2056.7) 5. Ia tidak suka menghadapi fakta secara terus terang; ia tidak jujur dalam sikapnya terhadap situasi-situasi kehidupan.
193:4.10 (2056.8) 6. Ia tidak suka membahas masalah pribadinya dengan rekan-rekan dekatnya; ia menolak untuk membicarakan kesulitan dengan teman sejatinya dan mereka yang benar-benar mengasihinya. Selama bertahun-tahun hubungan mereka ia tidak pernah sekalipun pergi kepada Guru dengan masalah yang murni pribadi.
193:4.11 (2056.9) 7. Ia tidak pernah belajar bahwa imbalan sebenarnya untuk hidup mulia adalah, pada akhirnya, hadiah-hadiah rohani, yang tidak selalu dibagikan selama satu kehidupan yang singkat dalam badan jasmani ini.
193:4.12 (2056.10) Sebagai hasil dari pengasingan kepribadian terus-menerusnya, kesedihannya berlipat ganda, dukacitanya meningkat, kecemasannya bertambah, dan keputus-asaannya makin mendalam hampir tak tertahankan.
193:4.13 (2057.1) Meskipun rasul yang berpusat diri sendiri dan ultraindividualistik ini memiliki banyak masalah psikis, emosional, dan spiritual, kesulitan utamanya adalah: Dalam kepribadian, ia terisolasi. Dalam batin, ia curiga dan penuh dendam. Dalam temperamen, ia bermuka masam dan pendendam. Secara emosional, ia tanpa kasih dan tak mau mengampuni. Secara sosial, ia tidak mencurahkan isi hati dan hampir seluruhnya mandiri. Dalam roh, ia menjadi sombong dan ambisius untuk kepentingannya sendiri. Dalam kehidupan, ia mengabaikan mereka yang mengasihinya, dan dalam kematian, ia tanpa teman.
193:4.14 (2057.2) Maka inilah, faktor-faktor batin dan pengaruh-pengaruh jahat yang, diambil seluruhnya, menjelaskan mengapa pengikut Yesus yang bermaksud baik dan pernah tulus itu, bahkan setelah beberapa tahun berhubungan dekat dengan kepribadian yang mengubahnya, pada akhirnya meninggalkan rekan-rekannya, mengingkari suatu tujuan yang suci, menolak panggilan kudusnya, dan mengkhianati Guru ilahinya.
193:5.1 (2057.3) Hampir pukul setengah delapan Kamis pagi ini, 18 Mei, ketika Yesus tiba di lereng barat Bukit Zaitun dengan sebelas rasulnya yang diam dan agak bingung. Dari lokasi ini, sekitar dua pertiga jalan mendaki gunung, mereka bisa melihat Yerusalem dan Getsemani di bawah. Yesus sekarang siap untuk mengucapkan kata perpisahan terakhirnya kepada para rasul sebelum dia berpamitan pergi dari Urantia. Sementara dia berdiri di sana di depan mereka, tanpa disuruh mereka berlutut sekitar dirinya dalam lingkaran, dan Guru berkata:
193:5.2 (2057.4) “Aku minta kamu menunggu di Yerusalem sampai kamu dilengkapi dengan kuasa dari tempat tinggi. Aku sekarang akan segera berpamitan pergi dari kamu; aku akan naik kepada Bapaku, dan segera, sangat segera, akan kami kirimkan ke dunia kunjunganku ini Roh Kebenaran; dan setelah dia datang, kamu akan memulai pemberitaan baru injil kerajaan, pertama di Yerusalem dan kemudian ke bagian-bagian dunia yang paling jauh. Kasihilah manusia dengan kasih seperti halnya aku telah mengasihi kamu dan layanilah sesamamu manusia, seperti aku pun telah melayani kamu. Oleh buah-buah roh dari hidup-hidup kamu doronglah jiwa-jiwa untuk percaya kebenaran bahwa manusia adalah anak Tuhan, dan bahwa semua manusia adalah saudara. Ingatlah semua yang aku telah ajarkan kepada kamu dan kehidupan yang aku telah hidupi di antara kamu. Kasihku menaungi kamu, rohku akan tinggal dengan kamu, dan damai sejahteraku akan tinggal tetap atas kamu. Selamat tinggal.”
193:5.3 (2057.5) Setelah morontia Guru berbicara demikian, dia lenyap dari pandangan mereka. Apa yang disebut kenaikan Yesus ini sama sekali tidak berbeda dengan kejadian-kejadian dia menghilang dari pandangan manusia selama empat puluh hari perjalanan hidup morontianya di Urantia.
193:5.4 (2057.6) Guru pergi ke Edentia melalui Yerusem, di mana Yang Paling Tinggi, di bawah pengamatan dari Putra Firdaus, melepaskan Yesus Nazaret dari wujud morontia, dan melalui saluran-saluran kenaikan roh, mengembalikan dia ke status keputraan Firdaus dan kedaulatan tertinggi di Salvington.
193:5.5 (2057.7) Sekitar pukul tujuh empat puluh lima menit pagi ini ketika Yesus dalam wujud morontia lenyap dari pengamatan sebelas rasulnya untuk memulai kenaikan ke sebelah kanan Bapanya, di sana untuk menerima pengesahan resmi tentang kedaulatan tuntasnya atas alam semesta Nebadon.
193:6.1 (2057.8) Bertindak berdasarkan perintah dari Petrus, Yohanes Markus dan lain-lain pergi untuk memanggil murid-murid terkemuka bersama-sama ke rumah Maria Markus. Pada pukul sepuluh tiga puluh, seratus dua puluh murid terkemuka Yesus yang tinggal di Yerusalem berkumpul mendengar laporan tentang pesan perpisahan Guru dan mengetahui tentang kenaikannya. Di antara rombongan ini ada Maria ibu Yesus. Ia kembali ke Yerusalem dengan Yohanes Zebedeus ketika para rasul kembali dari kunjungan barusan mereka ke Galilea. Segera setelah Pentakosta Maria kembali ke rumah Salome di Betsaida. Yakobus adik Yesus juga hadir pada pertemuan ini, konferensi pertama murid-murid Guru yang diselenggarakan setelah berakhir karier keplanetannya.
193:6.2 (2058.1) Simon Petrus menunjuk dirinya sendiri untuk berbicara atas nama rekan-rekan rasulnya dan membuat laporan mendebarkan tentang pertemuan terakhir dari sebelas dengan Guru mereka dan dengan paling menyentuh hati menggambarkan perpisahan akhir Guru dan menghilang kenaikannya. Pertemuan itu adalah pertemuan seperti yang belum pernah terjadi di dunia ini. Bagian dari pertemuan ini berlangsung tidak sampai satu jam. Petrus kemudian menjelaskan bahwa mereka telah memutuskan untuk memilih pengganti Yudas Iskariot, dan bahwa istirahat akan diberikan untuk memungkinkan para rasul memutuskan antara dua pria yang telah diusulkan untuk posisi ini, Matias dan Yustus.
193:6.3 (2058.2) Sebelas rasul kemudian turun ke bawah, dimana mereka sepakat mengundi untuk menentukan siapa dari dua orang ini akan menjadi rasul untuk melayani menggantikan Yudas. Undian jatuh pada Matias, dan ia dinyatakan sebagai rasul baru. Dia dengan hormat dilantik ke jabatannya dan kemudian ditunjuk sebagai bendahara. Tapi Matias berperan kecil dalam kegiatan para rasul berikutnya.
193:6.4 (2058.3) Segera setelah Pentakosta si kembar kembali ke rumah-rumah mereka di Galilea. Simon Zelot pensiun untuk beberapa waktu sebelum ia pergi memberitakan injil. Tomas masih bimbang selama jangka waktu yang lebih singkat dan kemudian melanjutkan pengajarannya. Natanael semakin berbeda pendapat dengan Petrus mengenai pemberitaan tentang Yesus yang menggantikan pewartaan injil kerajaan yang sebelumnya. Ketidak-sepakatan ini menjadi begitu tajam pada pertengahan bulan berikutnya sehingga Natanael mundur, pergi ke Filadelfia untuk mengunjungi Abner dan Lazarus; dan setelah menunggu di sana selama lebih dari setahun, ia melanjutkan pergi ke tanah-tanah yang lebih jauh dari Mesopotamia memberitakan injil seperti yang ia pahami.
193:6.5 (2058.4) Hal ini menyisakan hanya enam dari dua belas rasul asli yang akan menjadi aktor-aktor di atas panggung proklamasi awal injil di Yerusalem: Petrus, Andreas, Yakobus, Yohanes, Filipus, dan Matius.
193:6.6 (2058.5) Baru sekitar tengah hari para rasul kembali kepada saudara-saudara mereka di ruang atas dan mengumumkan bahwa Matias telah dipilih sebagai rasul yang baru. Dan kemudian Petrus memanggil semua orang percaya untuk berdoa, doa agar mereka dapat dipersiapkan untuk menerima pemberian dari roh yang Guru telah berjanji untuk mengirimkannya.
Buku Urantia
Makalah 194
194:0.1 (2059.1) SEKITAR pukul satu siang, saat seratus dua puluh orang percaya sedang berdoa, mereka semua menjadi sadar akan suatu kehadiran aneh dalam ruangan. Pada waktu bersamaan para murid ini menjadi sadar akan suatu perasaan sukacita, kepastian, dan keyakinan rohani yang baru dan mendalam. Kesadaran baru tentang kekuatan rohani ini segera diikuti oleh suatu dorongan kuat untuk pergi keluar dan di depan umum memproklamasikan injil kerajaan dan kabar baik bahwa Yesus telah bangkit dari yang mati.
194:0.2 (2059.2) Petrus berdiri dan menyatakan bahwa ini pastilah kedatangan Roh Kebenaran yang Guru telah janjikan kepada mereka dan mengusulkan agar mereka pergi ke bait suci dan memulai pemberitaan kabar baik yang dipercayakan kepada mereka. Dan mereka melakukan seperti yang disarankan Petrus.
194:0.3 (2059.3) Orang-orang ini telah dilatih dan diajar bahwa injil yang mereka harus khotbahkan adalah tentang kebapaan Tuhan dan keanakan manusia, namun pada momen suka cita rohani dan kejayaan pribadi ini, kabar terbaik, berita terbesar, yang orang-orang ini dapat pikirkan adalah hanya tentang fakta mengenai Guru yang bangkit. Demikianlah mereka pergi diperlengkapi dengan kuasa dari tempat tinggi, memberitakan kabar gembira pada orang banyak—bahkan keselamatan melalui Yesus—tetapi mereka tanpa kesengajaan terjatuh ke dalam kekeliruan karena menggantikan pesan injil itu sendiri dengan fakta yang berhubungan dengan injil itu. Petrus tak sadar yang memimpin dalam kesalahan ini, dan yang lain mengikuti dia sampai ke Paulus, yang menciptakan sebuah agama baru yang diambil dari versi baru dari kabar baik itu.
194:0.4 (2059.4) Injil kerajaan itu adalah: fakta tentang kebapaan Tuhan, digabungkan dengan kebenaran akibatnya tentang persaudaraan-keanakan umat manusia. Kekristenan, yang dikembangkan dari hari itu, adalah: fakta tentang Tuhan sebagai Bapanya Tuhan Yesus Kristus, dihubungkan dengan pengalaman persekutuan orang percaya dengan Kristus yang dibangkitkan dan dimuliakan itu.
194:0.5 (2059.5) Tidaklah heran bahwa orang-orang yang dipenuhi roh ini telah menangkap peluang untuk menyatakan perasaan menang mereka ini terhadap kuasa-kuasa yang telah berusaha untuk menghancurkan Guru mereka dan mengakhiri pengaruh dari ajarannya. Pada waktu seperti ini lebih mudah untuk mengingat hubungan pribadi mereka dengan Yesus dan digetarkan oleh kepastian bahwa Guru masih hidup, bahwa persahabatan mereka belum berakhir, dan bahwa roh telah sungguh datang ke atas mereka seperti yang dia telah janjikan.
194:0.6 (2059.6) Orang-orang percaya ini merasa diri mereka tiba-tiba dipindahkan ke dunia yang lain, suatu keberadaan sukacita, kuasa, dan kemuliaan yang baru. Guru telah memberitahukan mereka bahwa kerajaan akan datang dengan kuasa, dan beberapa dari antara mereka berpikir bahwa mereka mulai melihat apa yang dia maksudkan.
194:0.7 (2059.7) Kalau semua ini dipertimbangkan, tidak sulit untuk mengerti bagaimana orang-orang ini bisa mengabarkan suatu injil yang baru tentang Yesus menggantikan pesan mereka semula mengenai kebapaan Tuhan dan persaudaraan umat manusia.
194:1.1 (2060.1) Rasul-rasul telah berada dalam persembunyian selama empat puluh hari. Hari ini kebetulan adalah festival Yahudi Pentakosta, dan ribuan pengunjung dari semua bagian dunia berada di Yerusalem. Banyak yang datang untuk perayaan ini, namun sebagian besar telah menunggu dalam kota sejak Paskah. Kini rasul-rasul yang ketakutan ini muncul dari berminggu-minggu pengasingan mereka untuk tampil dengan berani di bait suci, dimana mereka mulai mengkhotbahkan pesan baru tentang seorang Mesias yang bangkit. Semua murid-murid itu juga sadar telah menerima suatu kemampuan untuk kebijaksanaan dan kuasa rohani yang baru.
194:1.2 (2060.2) Sekitar pukul dua Petrus berdiri di tempat dimana Gurunya terakhir telah mengajar di bait suci ini, dan menyampaikan ajakan berapi-api yang mengakibatkan pemenangan lebih dari dua ribu jiwa. Guru telah pergi, tetapi mereka tiba-tiba menemukan bahwa cerita mengenai dia ini memiliki kuasa besar pada orang banyak. Tidak heran mereka terbawa terus kepada proklamasi lebih lanjut mengenai apa yang membenarkan pengabdian mereka sebelumnya pada Yesus dan pada waktu yang sama mendesak orang-orang untuk percaya kepadanya. Enam rasul ikut serta dalam pertemuan ini: Petrus, Andreas, Yakobus, Yohanes, Filipus, dan Matius. Mereka berbicara selama lebih dari satu setengah jam dan menyampaikan pesan-pesan dalam bahasa Yunani, Ibrani, dan Aram, demikian pula beberapa kata dalam bahasa lain yang mereka bisa.
194:1.3 (2060.3) Para pemimpin orang Yahudi dikejutkan oleh keberanian para rasul, tetapi mereka takut untuk menganiaya mereka karena sejumlah besar orang yang percaya cerita mereka.
194:1.4 (2060.4) Menjelang pukul setengah lima, lebih dari dua ribu orang percaya baru mengikuti para rasul turun ke kolam Siloam, dimana Petrus, Andreas, Yakobus, dan Yohanes membaptis mereka dalam nama Guru. Dan hari telah gelap ketika mereka menyelesaikan pembaptisan orang banyak ini.
194:1.5 (2060.5) Pentakosta adalah festival besar pembaptisan, waktu untuk mempersekutukan para mualaf di gerbang, orang-orang bukan-Yahudi yang ingin beribadah kepada Yahweh. Oleh karena itu, lebih mudah bagi sejumlah besar orang Yahudi maupun bukan-Yahudi yang percaya untuk menyerahkan diri pada baptisan pada hari ini. Waktu melakukan hal ini, mereka sama sekali tidak memutuskan hubungan mereka dengan agama Yahudi. Bahkan selama beberapa waktu sesudahnya orang-orang percaya Yesus itu adalah sebuah sekte di dalam Yudaisme. Semua mereka, termasuk para rasul, masih setia pada persyaratan-persyaratan pokok dari sistem keupacaraan Yahudi.
194:2.1 (2060.6) Yesus hidup di bumi dan mengajarkan suatu injil yang menebus manusia dari takhyul bahwa manusia adalah anak dari iblis dan mengangkatnya kepada martabat seorang anak imani Tuhan. Pesannya Yesus, seperti yang dia khotbahkan dan hidupi pada masanya, adalah sebuah jawaban efektif terhadap kesulitan-kesulitan rohani manusia pada hari pengucapannya. Dan sekarang bahwa dia telah secara pribadi meninggalkan dunia, dia mengirimkan untuk menggantikannya Roh Kebenarannya, yang dirancang untuk hidup di dalam manusia dan, bagi setiap generasi baru, untuk menyatakan ulang pesan Yesus sehingga setiap kelompok manusia baru yang muncul di permukaan bumi akan memiliki suatu versi injil yang baru dan mutakhir, hanya pencerahan pribadi dan bimbingan kelompok yang demikianlah yang akan terbukti menjadi suatu jawaban efektif terhadap kesulitan-kesulitan rohani manusia yang selalu baru dan bervariasi itu.
194:2.2 (2060.7) Misi pertama dari roh ini adalah, tentu saja, untuk memupuk perkembangan dan mempribadikan kebenaran, karena pemahaman tentang kebenaran itulah yang merupakan bentuk tertinggi kemerdekaan manusia. Berikutnya, tujuan dari roh ini adalah untuk menghancurkan perasaan keyatim-piatuan orang percaya. Yesus telah berada di antara manusia, maka semua orang percaya akan mengalami suatu perasaan kesepian seandainya Roh Kebenaran tidak datang untuk berdiam dalam hati manusia.
194:2.3 (2061.1) Penganugerahan rohnya sang Putra ini secara efektif mempersiapkan semua batin manusia normal untuk penganugerahan menyeluruh roh-Nya Bapa (Pelaras) selanjutnya kepada seluruh umat manusia. Dalam pengertian tertentu, Roh Kebenaran ini adalah roh dari Bapa Semesta maupun juga Putra Pencipta.
194:2.4 (2061.2) Jangan membuat kesalahan mengharapkan untuk menyadari secara kuat dan intelektual mengenai dicurahkannya Roh Kebenaran. Roh itu tidak pernah menciptakan suatu kesadaran tentang dirinya sendiri, tetapi hanya kesadaran akan Mikhael, sang Putra. Dari permulaan Yesus mengajarkan bahwa roh tidak akan berbicara tentang dirinya sendiri. Sebab itu, bukti tentang persekutuanmu dengan Roh Kebenaran tidak akan dijumpai dalam kesadaranmu tentang roh ini melainkan dalam pengalaman makin meningkatnya persekutuanmu dengan Mikhael.
194:2.5 (2061.3) Roh itu juga datang untuk menolong manusia mengingat lagi dan memahami perkataan Guru demikian pula untuk menerangi dan menafsirkan lagi kehidupannya di atas bumi.
194:2.6 (2061.4) Berikutnya, Roh Kebenaran datang untuk menolong orang percaya untuk menyaksikan tentang kenyataan-kenyataan dari ajaran Yesus dan kehidupannya seperti yang dia hidupi dalam daging, dan sementara dia sekarang lagi menghidupinya secara baru dan sekali lagi dalam diri individu orang percaya dari setiap generasi anak-anak Tuhan yang dipenuhi roh.
194:2.7 (2061.5) Dengan demikian tampak bahwa Roh Kebenaran datang benar-benar untuk memimpin semua orang percaya ke dalam seluruh kebenaran, ke dalam pengetahuan yang makin luas mengenai pengalaman kesadaran rohani yang hidup dan bertumbuh, tentang kenyataan sebagai anak Tuhan yang kekal dan menaik.
194:2.8 (2061.6) Yesus menghidupi sebuah kehidupan yang adalah suatu pewahyuan tentang manusia yang tunduk pada kehendak Bapa, tapi bukan suatu contoh untuk dicoba secara harfiah untuk diikuti setiap manusia. Kehidupannya dalam daging ini, bersama dengan kematiannya di atas salib dan kebangkitan berikutnya, ternyata segera menjadi injil baru tentang tebusan yang telah dibayarkan untuk membeli manusia kembali dari cengkeraman si jahat—dari hukuman Tuhan yang murka. Sekalipun demikian, walaupun injil itu telah menjadi sangat diselewengkan, tetaplah suatu fakta bahwa pesan baru mengenai Yesus ini masih membawa serta di dalamnya banyak kebenaran-kebenaran dan ajaran-ajaran mendasar dari injil kerajaan yang lebih awal. Dan, cepat atau lambat kebenaran-kebenaran yang terselubung tentang kebapaan Tuhan dan persaudaraan umat manusia ini akan bangkit untuk kemudian mengubah peradaban seluruh umat manusia.
194:2.9 (2061.7) Tetapi kesalahan-kesalahan dari akal ini sama sekali tidak merintangi kemajuan besar orang percaya dalam pertumbuhan dalam roh. Dalam kurang dari satu bulan setelah penganugerahan Roh Kebenaran, para rasul membuat lebih banyak kemajuan rohani perorangan daripada selama hampir empat tahun hubungan pribadi dan kasih sayang mereka dengan Guru. Tidak pula penggantian mengenai fakta kebangkitan Yesus terhadap kebenaran injil keselamatan tentang keanakan dengan Tuhan itu dalam hal apapun merintangi penyebaran cepat ajaran-ajaran mereka, sebaliknya penutupan pesan Yesus oleh ajaran baru tentang pribadi dan kebangkitannya itu tampaknya sangat membantu pemberitaan kabar baik.
194:2.10 (2061.8) Istilah “baptisan roh,” yang dipakai secara umum pada sekitar waktu ini, semata-mata menandakan penerimaan sadar akan karunia Roh Kebenaran ini dan pengakuan pribadi terhadap kuasa rohani yang baru ini sebagai suatu penambahan pada semua pengaruh rohani yang sebelumnya dialami oleh jiwa-jiwa yang kenal Tuhan itu.
194:2.11 (2061.9) Sejak penganugerahan Roh Kebenaran, manusia tunduk pada pengajaran dan bimbingan dari karunia roh lipat tiga: roh dari Bapa, yaitu Pelaras Pikiran; roh dari Putra, yaitu Roh Kebenaran; roh dari Roh, yaitu Roh Kudus.
194:2.12 (2062.1) Dalam cara tertentu, umat manusia itu tunduk pada pengaruh ganda dari daya tarik lipat tujuh dari pengaruh-pengaruh roh alam semesta. Ras-ras manusia evolusioner yang mula-mula itu tunduk pada kontak progresif dari tujuh ajudan roh-batin dari Roh Ibu alam semesta lokal. Sementara manusia maju ke atas dalam skala kecerdasan dan persepsi rohani, pada akhirnya akan mengambang di atas manusia itu dan berdiam di dalam manusia itu tujuh pengaruh roh yang lebih tinggi. Dan tujuh roh di dunia-dunia yang sedang berkembang ini adalah:
194:2.13 (2062.2) 1. Roh anugerah dari Bapa Semesta—Pelaras Pikiran.
194:2.14 (2062.3) 2. Kehadiran roh dari Putra Kekal—gravitasi roh untuk alam semesta segala alam-alam semesta dan saluran pasti untuk semua komuni (hubungan antar) roh.
194:2.15 (2062.4) 3. Kehadiran roh dari Roh Tanpa Batas— batin-roh universal untuk semua ciptaan, sumber rohani untuk kekerabatan intelektual dari semua kecerdasan progresif.
194:2.16 (2062.5) 4. Roh dari Bapa Semesta dan Putra Pencipta—Roh Kebenaran, umumnya disebut sebagai roh dari Putra Alam Semesta.
194:2.17 (2062.6) 5. Roh dari Roh Tanpa-Batas dan Roh Ibu Alam Semesta—yaitu Roh Kudus, umumnya disebut sebagai roh dari Roh Alam Semesta.
194:2.18 (2062.7) 6. Roh-batin dari Roh Ibu Alam Semesta—tujuh roh-batin ajudan dari alam semesta lokal.
194:2.19 (2062.8) 7. Roh dari Bapa, Putra, dan Roh—roh yang bernama-baru dari para manusia-manusia yang naik dari alam-alam, setelah peleburan jiwa manusia yang dilahirkan roh dengan Pelaras Pikiran Firdaus, dan setelah pencapaian berikutnya keilahian dan kemuliaan dari status Korps Firdaus Finalitas.
194:2.20 (2062.9) Dan demikianlah penganugerahan Roh Kebenaran membawa ke dunia dan penduduknya karunia-kemampuan roh yang terakhir yang dirancang untuk membantu pencarian menaik untuk Tuhan.
194:3.1 (2062.10) Banyak ajaran yang ganjil dan aneh menjadi dihubungkan dengan kisah-kisah awal tentang hari Pentakosta ini. Dalam waktu-waktu berikutnya, peristiwa-peristiwa dari hari itu, pada saat Roh Kebenaran, guru yang baru itu, datang untuk tinggal bersama umat manusia, telah keliru diartikan dengan letupan-letupan bodoh dari emosi yang tak terkendali. Misi utama dari roh Bapa dan Putra yang dicurahkan ini adalah untuk mengajar manusia tentang kebenaran-kebenaran mengenai kasih-Nya Bapa dan rahmat-Nya Putra. Ini adalah kebenaran-kebenaran tentang keilahian yang dapat dipahami manusia lebih sepenuhnya daripada semua sifat karakter keilahian yang lain. Roh Kebenaran berurusan terutama dengan pewahyuan tentang kodrat (sifat dasar) roh-Nya Bapa dan karakter moral-Nya Putra. Sang Putra Pencipta, sebagai manusia, mewahyukan Tuhan kepada manusia; Sang Roh Kebenaran, dalam hati, mewahyukan Putra Pencipta kepada manusia. Ketika manusia menghasilkan “buah-buah dari roh” dalam kehidupannya, ia sebetulnya hanya menunjukkan sifat-sifat yang Guru manifestasikan dalam kehidupannya di bumi itu sendiri. Ketika Yesus berada di bumi, dia menghidupi hidupnya sebagai satu kepribadian—Yesus dari Nazaret. Sebagai “guru baru” roh yang berdiam di dalam itu, Guru telah, sejak Pentakosta, dimampukan untuk menghidupi kehidupannya kembali secara baru dalam pengalaman setiap orang percaya yang diajar oleh kebenaran itu.
194:3.2 (2062.11) Banyak perkara yang terjadi dalam perjalanan kehidupan seorang manusia itu sulit dipahami, sukar untuk diselaraskan dengan gagasan bahwa ini adalah sebuah alam semesta dimana kebenaran berlaku dan dimana kebenaran berkemenangan. Begitu sering tampaknya bahwa fitnah, dusta, ketidak-jujuran, dan ketidak-benaran—dosa—masih menguasai. Pada akhirnya, apakah iman berkemenangan atas kejahatan, dosa, dan kedurhakaan? Benar. Kehidupan dan kematian Yesus adalah bukti kekal bahwa kebenaran tentang kebaikan dan iman dari makhluk yang dipimpin oleh roh akan selalu dibuktikan benar. Mereka mengejek Yesus di atas salib, mengatakan, “Marilah kita melihat apakah Tuhan akan datang dan melepaskan dia.” Tampaknya hari penyaliban itu kelam, namun terang benderang pada pagi kebangkitan; masih lebih terang dan lebih bersukacita lagi pada hari Pentakosta. Agama-agama putus asa yang pesimistis berusaha mendapat kelepasan dari beban-beban kehidupan; mereka merindukan kemusnahan dalam tidur dan istirahat tanpa akhir. Inilah agama-agama ketakutan dan kegentaran primitif. Agama Yesus adalah sebuah injil iman yang baru untuk diproklamasikan kepada umat manusia yang berjuang. Agama baru ini didirikan di atas iman, pengharapan, dan kasih.
194:3.3 (2063.1) Bagi Yesus, kehidupan fana telah memberikan pukulannya yang paling keras, paling kejam, dan paling pahit; dan manusia ini menghadapi keadaan putus asa ini dengan iman, semangat, dan tekad tak tergoyahkan untuk melakukan kehendak Bapanya. Yesus menghadapi kehidupan dalam semua kenyataannya yang mengerikan itu dan menguasainya—sekalipun dalam kematian. Dia tidak menggunakan agama sebagai suatu pelarian dari kehidupan. Agamanya Yesus tidak berusaha melarikan diri dari kehidupan ini supaya menikmati kebahagiaan sempurna yang menunggu di dunia lain. Agama Yesus menyediakan sukacita dan damai dari dunia lain yang rohani itu untuk meningkatkan dan memuliakan kehidupan yang sekarang manusia hidupi dalam daging.
194:3.4 (2063.2) Jika agama adalah candu bagi rakyat, bukanlah demikian agama Yesus. Di atas salib dia menolak minum minuman pemati rasa, dan rohnya, yang dicurahkan ke atas semua manusia, adalah suatu pengaruh dunia yang sangat kuat yang memimpin manusia naik ke atas dan mendorongnya maju ke depan. Dorongan maju rohani adalah kekuatan pendorong yang paling hebat yang ada di dunia ini; orang percaya yang belajar kebenaran itu adalah orang yang jiwanya progresif dan agresif di atas bumi.
194:3.5 (2063.3) Pada hari Pentakosta agama Yesus mematahkan semua batasan kenegaraan dan belenggu kebangsaan. Selamanya benar bahwa, “di mana ada Roh Allah, di situ ada kemerdekaan.” Pada hari ini Roh Kebenaran menjadi pemberian pribadi dari Guru kepada setiap manusia fana, roh ini dianugerahkan dengan maksud untuk orang-orang percaya agar memenuhi syarat lebih efektif untuk memberitakan injil kerajaan, tetapi mereka keliru menjadikan pengalaman menerima curahan roh itu sebagai suatu bagian dari injil baru yang tidak sadar sedang mereka rumuskan.
194:3.6 (2063.4) Jangan mengabaikan fakta bahwa Roh Kebenaran itu dianugerahkan ke atas semua orang percaya yang tulus; karunia pemberian dari roh ini tidak datang hanya kepada para rasul. Seratus dua puluh laki-laki dan perempuan yang berkumpul dalam ruang atas itu semua menerima guru baru itu, seperti halnya semua yang tulus hati di seluruh dunia. Guru yang baru ini dianugerahkan ke atas umat manusia, dan setiap jiwa menerima dia sesuai dengan kasih untuk kebenaran dan kapasitas untuk menangkap dan memahami kenyataan-kenyataan rohani. Akhirnya, agama yang benar itu dilepaskan dari simpanan imam-imam dan semua golongan kelas suci dan mendapatkan perwujudan sesungguhnya dalam jiwa-jiwa manusia perorangan.
194:3.7 (2063.5) Agama Yesus mendukung perkembangan jenis tertinggi peradaban manusia karena agama itu menciptakan jenis tertinggi kepribadian rohani dan memproklamirkan kesucian dari pribadi itu.
194:3.8 (2063.6) Kedatangan Roh Kebenaran pada hari Pentakosta memungkinkan suatu agama yang bukan radikal ataupun konservatif; agama itu bukan lama ataupun baru; agama itu tidak dikuasai oleh orang yang tua ataupun yang muda. Fakta tentang kehidupan bumi Yesus memberikan suatu titik yang tetap untuk jangkar waktu, sedangkan penganugerahan Roh Kebenaran menyediakan perluasan selama-lamanya dan pertumbuhan tanpa akhir dari agama yang dia hidupi dan injil yang dia beritakan itu. Roh itu membimbing ke dalam semua kebenaran; dia adalah guru untuk suatu agama yang berkembang dan selalu bertumbuh, agama kemajuan dan pengungkapan ilahi tanpa akhir. Guru baru ini akan selama-lamanya mengungkapkan kepada orang percaya yang mencari kebenaran tentang apa yang secara ilahi tersimpan dalam pribadi dan kodrat Anak Manusia.
194:3.9 (2064.1) Manifestasi-manifestasi yang terkait dengan penganugerahan “guru yang baru” itu, dan penerimaan khotbah para rasul oleh orang-orang dari berbagai suku dan bangsa yang berkumpul bersama di Yerusalem itu, menunjukkan universalitas agama Yesus. Injil dari kerajaan itu tidak akan dikenali dan disamakan dengan ras, budaya, atau bahasa tertentu. Hari Pentakosta ini menjadi saksi usaha besar dari roh untuk membebaskan agama Yesus dari belenggu-belenggu Yahudi yang diwarisinya. Bahkan setelah demonstrasi pencurahan roh ke atas semua manusia ini, para rasul pertama kali masih berusaha untuk menerapkan persyaratan-persyaratan Yudaisme terhadap petobat-petobat baru mereka. Bahkan Paulus bermasalah dengan saudara-saudaranya di Yerusalem karena ia menolak untuk menundukkan orang-orang bukan-Yahudi kepada praktek-praktek Yahudi ini. Tidak ada agama yang diwahyukan yang dapat menyebar ke seluruh dunia jika agama itu berbuat kesalahan serius dengan menjadi diwarnai oleh suatu budaya bangsa tertentu atau dikaitkan dengan praktek-praktek rasial, sosial, atau ekonomis yang sudah terbentuk mapan.
194:3.10 (2064.2) Penganugerahan Roh Kebenaran itu independen dari semua bentuk, upacara, tempat keramat, dan perilaku khusus oleh mereka yang menerima kepenuhan manifestasinya. Ketika roh datang ke atas mereka yang berkumpul dalam ruangan atas itu, mereka hanya duduk di sana, sedang berdoa secara hening. Roh itu dikaruniakan di pedesaan dan juga di kota. Tidak perlu bagi rasul-rasul untuk pergi memisahkan diri ke suatu tempat sunyi selama bertahun-tahun meditasi sendirian supaya menerima roh itu. Untuk selamanya, Pentakosta memisahkan gagasan tentang pengalaman rohani dari pendapat perlunya lingkungan khusus tertentu yang mendukung.
194:3.11 (2064.3) Pentakosta dengan karunia-kemampuan rohaninya, dirancang selamanya untuk melepaskan agama dari Guru itu dari semua ketergantungan pada kekuatan fisik; guru-guru agama baru ini kini diperlengkapi dengan senjata-senjata rohani. Mereka akan pergi untuk menundukkan dunia dengan pengampunan yang tidak pernah gagal, niat baik yang tanpa tanding, dan kasih yang penuh berlimpah. Mereka diperlengkapi untuk mengalahkan yang jahat dengan yang baik, untuk memusnahkan kebencian dengan kasih, untuk menghancurkan ketakutan dengan iman yang berani dan hidup dalam kebenaran. Yesus telah mengajari para pengikutnya bahwa agamanya itu tidak pernah pasif; selalu para muridnya menjadi aktif dan positif dalam pelayanan belas kasihan mereka dan dalam pernyataan-pernyataan kasih mereka. Tidak lagi orang-orang percaya ini memandang Yahweh sebagai “TUHAN Semesta Alam.” Mereka sekarang menganggap Deitas yang kekal itu sebagai “Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus.” Mereka membuat kemajuan tersebut, setidaknya, bahkan jika mereka dalam ukuran tertentu gagal untuk memahami sepenuhnya kebenaran bahwa Tuhan (Allah) adalah juga Bapa rohani setiap individu.
194:3.12 (2064.4) Pentakosta melengkapi manusia fana dengan kuasa untuk mengampuni luka-luka pribadi, untuk tetap manis di tengah-tengah ketidak-adilan yang paling parah, untuk tetap tak-tergoyahkan di hadapan bahaya yang menakutkan, dan untuk menantang jahatnya benci dan amarah dengan perbuatan kasih dan ketabahan yang tidak kenal takut. Urantia telah melewati amukan perang-perang besar dan destruktif dalam sejarahnya. Semua peserta dalam perjuangan-perjuangan mengerikan ini menemui kekalahan. Hanya ada satu pemenang saja; ada hanya satu yang muncul dari perjuangan-perjuangan pahit ini dengan reputasi yang makin bertambah—itulah Yesus dari Nazaret dan injilnya tentang mengalahkan yang jahat dengan yang baik. Rahasia dari suatu peradaban yang lebih baik itu tercakup dalam ajaran-ajaran Guru tentang persaudaraan manusia, niat baik dari kasih dan saling percaya.
194:3.13 (2065.1) Sampai dengan Pentakosta, agama telah mengungkapkan hanya manusia mencari Tuhan; sejak Pentakosta manusia masih mencari Tuhan, namun bersinarlah di seluruh dunia pemandangan tentang Tuhan yang juga mencari manusia dan mengirimkan roh-Nya untuk tinggal di dalamnya ketika Tuhan telah menemukan dia.
194:3.14 (2065.2) Sebelum ajaran-ajaran Yesus yang berpuncak di Pentakosta, wanita tidak atau sedikit memiliki kedudukan rohani dalam ajaran agama-agama yang lebih lama. Setelah Pentakosta dalam persaudaraan kerajaan, perempuan berdiri di hadapan Tuhan pada kesetaraan dengan laki-laki. Dari antara seratus dua puluh orang yang menerima kunjungan khusus dari roh itu ada banyak murid wanita, dan mereka berbagi berkat-berkat ini sama-sama dengan pria-pria yang percaya. Tidak lagi laki-laki berani memonopoli pelayanan ibadah keagamaan. Orang Farisi bisa mengucap syukur kepada Tuhan karena ia “tidak dilahirkan sebagai seorang perempuan, seorang kusta, atau seorang kafir,” tetapi di antara pengikut-pengikut Yesus wanita telah selamanya dibebaskan dari semua diskriminasi keagamaan yang didasarkan pada jenis kelamin. Pentakosta menghapuskan semua diskriminasi keagamaan yang didasarkan pada pembedaan rasial, perbedaan budaya, kasta sosial, atau prasangka jenis kelamin. Tidak heran orang-orang yang percaya agama baru ini bisa berseru, “di mana ada Roh Allah, di situ ada kemerdekaan.”
194:3.15 (2065.3) Ibu maupun saudara Yesus keduanya hadir di antara seratus dua puluh orang-orang percaya itu, dan sebagai anggota-anggota dari kelompok murid-murid umum ini, mereka juga menerima curahan roh. Mereka tidak menerima pemberian baik ini lebih dari rekan-rekan sesama mereka. Tidak ada pemberian khusus yang dikaruniakan ke atas anggota-anggota keluarga buminya Yesus. Pentakosta menandai akhir dari keimaman khusus dan semua kepercayaan akan keluarga-keluarga yang disucikan.
194:3.16 (2065.4) Sebelum Pentakosta para rasul telah menyerahkan banyak hal bagi Yesus. Mereka telah mengorbankan rumah, keluarga, teman, barang-barang dunia, dan kedudukan mereka. Pada hari Pentakosta mereka memberi diri mereka kepada Tuhan, dan Bapa dan Putra menanggapinya dengan memberikan diri Mereka kepada manusia—mengirimkan roh-roh Mereka untuk hidup di dalam manusia. Pengalaman menghilangkan diri dan menemukan roh ini adalah bukan perkara emosi; hal itu adalah suatu tindakan penyerahan diri yang cerdas dan pengabdian hidup yang tanpa syarat.
194:3.17 (2065.5) Pentakosta adalah panggilan untuk kesatuan rohani di antara orang-orang yang percaya injil. Ketika roh itu turun ke atas murid-murid di Yerusalem, hal yang sama terjadi di Filadelfia, Aleksandria, dan di semua tempat yang lain di mana orang-orang percaya yang sejati tinggal. Secara harfiah benarlah bahwa “kumpulan orang yang telah percaya itu, mereka sehati dan sejiwa.” Agama Yesus adalah pengaruh pemersatu yang paling kuat yang dunia pernah kenal.
194:3.18 (2065.6) Pentakosta dirancang untuk mengurangi penonjolan diri dari individu, kelompok, bangsa, dan ras-ras. Semangat penonjolan diri inilah yang demikian meningkat ketegangannya sehingga hal itu secara berkala meledak menjadi perang-perang yang menghancurkan. Umat manusia dapat dipersatukan hanya oleh pendekatan rohani, dan Roh Kebenaran itu adalah suatu pengaruh dunia yang universal.
194:3.19 (2065.7) Kedatangan Roh Kebenaran memurnikan hati manusia dan memimpin penerimanya untuk merumuskan suatu tujuan hidup yang tunggal hanya untuk kehendak Tuhan dan kesejahteraan umat manusia. Roh jasmani kepentingan diri itu telah ditelan habis oleh anugerah rohani yang tanpa-kepentingan-diri ini. Pentakosta, saat itu dan sekarang, menandakan bahwa Yesus dari sejarah itu telah menjadi Putra ilahi dari pengalaman hidup. Sukacita dari roh yang dicurahkan ini, ketika hal itu dialami secara sadar dalam kehidupan manusia, adalah suatu obat kuat untuk kesehatan, suatu perangsang untuk pikiran, dan suatu tenaga yang tidak pernah padam untuk jiwa.
194:3.20 (2065.8) Doa tidak mendatangkan roh pada hari Pentakosta, tetapi doa itu banyak berpengaruh pada penentuan kapasitas penerimaan yang menjadi ciri orang-orang percaya perorangan. Doa tidak menggerakkan hati ilahi untuk pelepasan anugerah itu, tetapi doa itu sering kali menggali saluran-saluran yang lebih luas dan lebih dalam melalui mana anugerah ilahi bisa mengalir ke hati dan jiwa-jiwa mereka, mereka yang ingat untuk memelihara persekutuan yang tanpa henti dengan Pembuat mereka melalui doa yang tulus dan penyembahan yang benar itu.
194:4.1 (2066.1) Ketika Yesus begitu tiba-tiba ditangkap oleh musuh-musuhnya dan demikian cepatnya disalibkan di antara dua perampok, rasul-rasul dan murid-muridnya menjadi lemah semangat sama sekali. Pemikiran bahwa Guru ditangkap, dibelenggu, didera, dan disalibkan, tidak tertahankan lagi bagi para rasul. Mereka melupakan ajaran-ajarannya dan peringatan-peringatannya. Memang, dia bisa jadi “seorang nabi, yang berkuasa dalam pekerjaan dan perkataan di hadapan Allah dan di depan seluruh bangsa,” tetapi dia hampir tidak mungkin menjadi Mesias yang mereka telah harapkan akan memulihkan kerajaan Israel.
194:4.2 (2066.2) Kemudian datanglah kebangkitan, bersama dengan pembebasannya dari keputusasaan dan kembalinya iman mereka akan keilahian Guru. Lagi dan lagi mereka melihatnya dan berbicara dengan dia, dan dia membawa mereka keluar ke bukit Zaitun, di mana dia mengucapkan kata perpisahan dan memberitahu mereka bahwa dia kembali kepada Bapa. Dia telah menyuruh mereka untuk menunggu di Yerusalem sampai mereka dilengkapi dengan kuasa—sampai Roh Kebenaran itu akan datang. Dan pada hari Pentakosta guru baru ini datang, dan mereka langsung keluar untuk memberitakan injil mereka dengan kuasa yang baru. Mereka adalah pengikut-pengikut yang gagah berani dari sosok Tuhan yang hidup, bukan seorang pemimpin yang mati dan kalah. Guru hidup dalam hati para penginjil ini; Tuhan itu bukan sebuah akidah dalam pikiran mereka; Dia telah menjadi suatu kehadiran hidup dalam jiwa mereka.
194:4.3 (2066.3) “Dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait Allah. Mereka memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergilir dan makan bersama-sama dengan gembira dan dengan tulus hati, sambil memuji Allah. Dan mereka disukai semua orang. Mereka semua penuh dengan Roh Kudus, lalu mereka memberitakan firman Allah dengan berani. Adapun kumpulan orang yang telah percaya itu, mereka sehati dan sejiwa, dan tidak seorangpun yang berkata, bahwa sesuatu dari kepunyaannya adalah miliknya sendiri, tetapi segala sesuatu adalah kepunyaan mereka bersama.”
194:4.4 (2066.4) Apa yang telah terjadi pada orang-orang ini yang Yesus telah urapi untuk pergi memberitakan injil kerajaan, kebapaan Tuhan dan persaudaraan manusia? Mereka mempunyai injil yang baru; mereka menyala-nyala dengan pengalaman baru; mereka dipenuhi dengan energi rohani yang baru. Pesan mereka telah tiba-tiba bergeser pada pemberitaan tentang Kristus yang bangkit: “Yesus dari Nazaret, seorang yang telah ditentukan Allah dan yang dinyatakan kepadamu dengan kekuatan-kekuatan dan mujizat-mujizat dan tanda-tanda; dia yang diserahkan Allah menurut maksud dan rencana-Nya, telah kamu salibkan dan kamu bunuh. Hal-hal yang telah diberitahukan Allah sebelumnya melalui mulut semua nabi, telah Dia genapi. Tetapi Allah membangkitkan Dia. Allah telah membuat Dia menjadi Tuhan dan Kristus. Dan sesudah Ia ditinggikan oleh tangan kanan Allah dan menerima Roh Kudus yang dijanjikan itu, maka dicurahkan-Nya apa yang kamu lihat dan dengar di sini. Sadarlah dan bertobatlah, supaya dosamu dihapuskan; agar Tuhan mengutus Yesus, yang dari semula diuntukkan bagimu sebagai Kristus. Kristus itu harus tinggal di sorga sampai waktu pemulihan segala sesuatu.”
194:4.5 (2066.5) Injil kerajaan itu, pesan Yesus itu, telah tiba-tiba berubah menjadi injil tentang Tuhan Yesus Kristus. Mereka lalu memberitakan fakta-fakta tentang kehidupan, kematian, dan kebangkitannya dan mengkhotbahkan pengharapan tentang kembalinya dia segera ke dunia ini untuk menyelesaikan pekerjaan yang dia mulai. Dengan demikian berita dari orang-orang percaya mula-mula itu berhubungan dengan mengkhotbahkan mengenai fakta-fakta kedatangan pertamanya, dan dengan mengajarkan tentang pengharapan kedatangan keduanya, suatu kejadian yang mereka anggap sangat dekat tidak lama lagi.
194:4.6 (2067.1) Kristus akan menjadi pengakuan iman dari gereja yang sedang membentuk dengan cepat itu. Yesus hidup; dia wafat untuk umat manusia; dia memberikan roh; dia akan datang lagi. Yesus memenuhi semua pemikiran mereka dan menentukan semua konsep baru mereka tentang Tuhan dan segala sesuatu yang lain. Mereka terlalu bersemangat terhadap doktrin baru bahwa “Allah adalah Bapanya Tuhan Yesus” ketimbang berita lama bahwa “Allah adalah Bapa yang mengasihi semua manusia,” bahkan untuk setiap individu tunggal. Benar, suatu manifestasi ajaib kasih persaudaraan dan kebaikan yang tak ada bandingnya memang muncul dalam komunitas-komunitas orang percaya mula-mula ini. Namun itu adalah persekutuan orang-orang yang percaya Yesus, bukan persekutuan saudara-saudara dalam keluarga kerajaan Bapa di surga. Niat baik mereka muncul dari kasih yang dilahirkan dari konsep tentang penganugerahan diri Yesus, dan bukan dari pengakuan tentang persaudaraan umat manusia. Namun demikian, mereka dipenuhi dengan sukacita, dan mereka menghidupi hidup yang demikian baru dan unik sehingga semua orang tertarik pada ajaran-ajaran mereka tentang Yesus. Mereka membuat kesalahan besar dengan menggunakan tafsir yang hidup dan ilustratif terhadap injil kerajaan untuk injil baru mereka itu, namun hal itupun mewakili agama terbesar yang umat manusia pernah ketahui.
194:4.7 (2067.2) Tak salah lagi, suatu persekutuan baru sedang bangkit dalam dunia. “Orang banyak yang percaya terus bertekun dalam pengajaran dan persekutuan para rasul, dalam memecah-mecahkan roti, dan dalam doa.” Mereka memanggil satu sama lain saudara dan saudari; mereka saling memberi salam dengan cium kudus; mereka melayani orang-orang miskin. Itu adalah persekutuan hidup demikian pula persekutuan ibadah. Mereka tidak hidup komunal oleh perintah tetapi oleh keinginan untuk berbagi milik mereka dengan sesama mereka orang-orang percaya. Mereka dengan yakin menantikan bahwa Yesus akan kembali untuk menyelesaikan pendirian kerajaan Bapa selama generasi mereka. Saling berbagi harta milik duniawi secara spontan ini bukan suatu fitur langsung dari ajarannya Yesus; hal itu terjadi karena para pria dan wanita ini demikian tulus dan percaya bahwa dia akan kembali kapan saja untuk menyelesaikan pekerjaannya dan untuk mewujudkan kerajaan itu. Namun hasil akhir dari eksperimen berniat baik dalam kasih persaudaraan yang tidak bijaksana ini mendatangkan bencana dan dukacita. Ribuan orang percaya yang sungguh-sungguh ini menjual harta milik mereka dan melepas semua barang modal dan aset produktif mereka. Dengan berlalunya waktu, menipisnya sumberdaya menyebabkan “berbagi-sama” Kristen itu berakhir—tetapi dunia belum. Segera sekali orang-orang percaya di Antiokhia menyelenggarakan suatu pengumpulan dana untuk menghindarkan rekan-rekan mereka di Yerusalem dari kelaparan.
194:4.8 (2067.3) Dalam hari-hari ini mereka merayakan Perjamuan Tuhan mengikuti cara ditetapkannya; yaitu, mereka berkumpul untuk makan bersama dalam persekutuan yang baik dan makan sakramen pada akhir makan.
194:4.9 (2067.4) Pertamanya mereka membaptis dalam nama Yesus; hampir dua puluh tahun kemudian barulah mereka mulai membaptis dalam “nama Bapa, Anak, dan Roh Kudus.” Baptisan adalah semua yang disyaratkan untuk masuk ke dalam persekutuan orang-orang percaya. Mereka tidak memiliki organisasi sampai saat itu; semata-mata hanya persaudaraan Yesus.
194:4.10 (2067.5) Sekte Yesus ini berkembang dengan cepat, dan sekali lagi orang Saduki mengawasi mereka. Orang-orang Farisi tidak terlalu terganggu oleh situasi itu, karena melihat bahwa ajaran-ajaran itu dalam hal apapun tidak mengganggu ketaatan terhadap hukum-hukum Yahudi. Tetapi orang-orang Saduki mulai memasukkan para pemimpin sekte Yesus itu dalam penjara sampai mereka terbujuk untuk menerima nasihat dari salah seorang rabi terkemuka, Gamaliel, yang menganjurkan mereka: “Janganlah bertindak terhadap orang-orang ini. Biarkanlah mereka, sebab jika maksud dan perbuatan mereka berasal dari manusia, tentu akan lenyap, tetapi kalau berasal dari Allah, kalian tidak akan dapat melenyapkan orang-orang ini; mungkin ternyata juga nanti, bahwa kalian melawan Allah.” Mereka memutuskan untuk menerima nasihat Gamaliel, dan akibatnya menyusul suatu masa damai dan tenang di Yerusalem, selama itu injil baru tentang Yesus menyebar dengan cepat.
194:4.11 (2068.1) Demikianlah semua berjalan baik di Yerusalem sampai waktu kedatangan orang-orang Yunani dalam jumlah besar dari Aleksandria. Dua dari murid-murid Rodan datang di Yerusalem dan mendapat banyak pengikut dari antara orang-orang Yunani. Di antara petobat-petobat awal mereka adalah Stefanus dan Barnabas. Orang-orang Yunani yang cakap ini tidak terlalu banyak memiliki sudut pandang Yahudi, dan mereka tidak terlalu baik menyesuaikan diri terhadap gaya ibadah Yahudi dan praktek-praktek upacara lainnya. Perbuatan dari orang-orang Yunani yang percaya inilah yang mengakhiri hubungan damai antara persaudaraan Yesus dan orang Farisi dan Saduki. Stefanus dan rekan Yunaninya mulai berkhotbah lebih seperti yang Yesus ajarkan, dan hal ini membawa mereka dalam konflik langsung dengan penguasa-penguasa Yahudi. Dalam satu khotbah publik Stefanus, ketika dia mencapai bagian ceramah yang tidak disetujui, mereka mengabaikan semua formalitas pengadilan dan kemudian melempari dia dengan batu sampai mati di tempat.
194:4.12 (2068.2) Stefanus, pemimpin koloni Yunani pengikut Yesus di Yerusalem, dengan demikian menjadi martir pertama pada kepercayaan baru itu dan penyebab khusus untuk pengorganisasian formal gereja Kristen mula-mula. Krisis baru ini dihadapi dengan kesadaran bahwa orang-orang percaya tidak dapat lebih lama lagi berlanjut sebagai sebuah sekte di dalam agama Yahudi. Mereka semua sepakat bahwa mereka harus memisahkan diri mereka dari orang-orang tidak percaya; dan dalam satu bulan sejak kematian Stefanus, gereja di Yerusalem telah diorganisir di bawah kepemimpinan Petrus, dan Yakobus saudara Yesus telah ditempatkan sebagai kepala titulernya (sebagai gelar saja).
194:4.13 (2068.3) Kemudian pecahlah penganiayaan yang baru dan tanpa henti oleh orang-orang Yahudi, sehingga guru-guru aktif agama baru tentang Yesus itu, yang kemudian di Antiokhia disebut Kekristenan, pergi hingga ke ujung-ujung kerajaan Romawi memberitakan Yesus. Pada waktu membawa pesan ini, sebelum masa Paulus, kepemimpinan ada di tangan orang Yunani; dan misionaris-misionaris pertama ini, demikian pula yang berikutnya, mengikuti jalur gerakan Aleksander yang dahulu, pergi melalui Gaza dan Tirus ke Antiokhia dan kemudian seluruh Asia Kecil ke Makedonia, kemudian terus ke Roma dan ke bagian-bagian imperium Romawi yang paling jauh.
Buku Urantia
Makalah 195
195:0.1 (2069.1) HASIL dari khotbah Petrus pada hari Pentakosta itu begitu rupa sehingga menentukan kebijakan-kebijakan di masa depan, dan menentukan rencana-rencana, dari sebagian besar rasul dalam upaya-upaya mereka untuk memberitakan injil kerajaan. Petrus adalah pendiri sebenarnya gereja Kristen; Paulus membawa pesan Kristen kepada orang bukan Yahudi, dan orang-orang percaya Yunani membawanya ke seluruh Kekaisaran Romawi.
195:0.2 (2069.2) Meskipun orang Ibrani yang terikat tradisi dan dibebani oleh imam itu, sebagai sebuah bangsa, menolak untuk menerima injil Yesus tentang kebapaan Tuhan dan persaudaraan manusia, ataupun juga proklamasi Petrus dan Paulus tentang kebangkitan dan kenaikan Kristus (yang selanjutnya disebut Kekristenan), namun sisa Kekaisaran Romawi ternyata mau menerima ajaran Kristen yang sedang berkembang itu. Peradaban Barat saat itu bersifat intelektual, lelah karena perang, dan benar-benar skeptis terhadap semua agama dan filosofi alam semesta yang ada. Bangsa-bangsa dari dunia Barat, penerima manfaat dari kebudayaan Yunani, memiliki tradisi yang dihormati tentang masa lalu yang besar. Mereka dapat merenungkan warisan prestasi besar dalam kemajuan filsafat, seni, sastra, dan politik. Tapi dengan semua prestasi ini mereka tidak memiliki agama yang memuaskan jiwa. Kerinduan rohani mereka tetap tidak terpuaskan.
195:0.3 (2069.3) Terhadap tingkatan masyarakat manusia seperti itu, ajaran Yesus, yang tercakup dalam pesan Kristen, tiba-tiba menyerbu masuk. Sebuah tatanan baru kehidupan dengan demikian disampaikan kepada hati lapar bangsa-bangsa Barat ini. Situasi ini berarti konflik langsung antara praktek-praktek keagamaan yang lebih lama dan versi baru pesan Yesus yang di-Kristenkan kepada dunia. Konflik seperti itu harus berakibat pada kemenangan jelas bagi yang baru atau yang lama, atau dalam beberapa taraf kompromi. Sejarah menunjukkan bahwa perjuangan itu berakhir dalam kompromi. Kekristenan berani merangkul terlalu banyak daripada yang bisa diserap suatu bangsa dalam satu atau dua generasi. Agama Kristen itu bukanlah daya tarik rohani yang sederhana, seperti yang Yesus telah sampaikan kepada jiwa-jiwa manusia; Kristen itu sejak awal memiliki sikap tertentu terhadap ritual keagamaan, pendidikan, sihir, obat-obatan, seni, sastra, hukum, pemerintahan, moral, aturan seks, poligami, dan, dalam taraf terbatas, bahkan perbudakan. Kristen datang bukan hanya sebagai sebuah agama baru—sesuatu yang seluruh Kekaisaran Romawi dan seluruh Dunia Timur sedang tunggu—namun sebagai sebuah tatanan baru masyarakat manusia. Dan sebagai suatu pretensi, agama tersebut dengan cepat menghasilkan bentrokan besar-besaran moral-sosial. Ideal-ideal dari Yesus, saat ditafsirkan ulang oleh filsafat Yunani dan disosialisasikan dalam Kekristenan, sekarang dengan berani menantang tradisi-tradisi umat manusia yang terkandung dalam etika, moralitas, dan agama-agama peradaban Barat.
195:0.4 (2069.4) Pada awalnya, Kristen hanya memenangi pengikut baru dari lapisan sosial dan ekonomi yang lebih rendah. Tetapi pada awal abad kedua, yang terbaik dari budaya Yunani-Romawi semakin beralih ke tatanan baru kepercayaan Kristen ini, konsep baru tentang maksud hidup dan tujuan keberadaan.
195:0.5 (2070.1) Bagaimana bisa pesan baru yang berasal dari orang Yahudi ini, yang hampir gagal di tanah kelahirannya, begitu cepat dan efektif menangkap pemikir-pemikir yang terbaik dari Kekaisaran Romawi? Kemenangan Kristen atas agama-agama filsafat dan kultus-kultus misteri itu disebabkan oleh:
195:0.6 (2070.2) 1. Organisasi. Paulus adalah organisator besar dan para penerusnya mempertahankan langkah yang ia tetapkan.
195:0.7 (2070.3) 2. Kekristenan sepenuhnya di-Helenisasi. Agama ini merangkul yang terbaik dalam filsafat Yunani serta juga puncak dari teologi Ibrani.
195:0.8 (2070.4) 3. Tapi yang terbaik dari semuanya, agama itu berisi ideal yang baru dan besar, gema dari penganugerahan hidup Yesus dan cerminan dari pesan keselamatannya bagi seluruh umat manusia.
195:0.9 (2070.5) 4. Para pemimpin Kristen bersedia untuk membuat kompromi begitu rupa dengan Mithraisme sehingga setengah yang lebih baik dari penganutnya dimenangkan masuk ke kultus Antiokhia (Kristen) itu.
195:0.10 (2070.6) 5. Demikian juga generasi-generasi para pemimpin Kristen yang berikutnya dan belakangan membuat kompromi-kompromi lebih lanjut dengan paganisme demikian rupa sehingga bahkan kaisar Romawi Konstantin pun masuk agama baru itu.
195:0.11 (2070.7) Tetapi orang-orang Kristen membuat tawar-menawar pintar dengan penganut pagan dalam hal mereka mengambil kemegahan ritual dari pagan sementara menarik pagan itu untuk menerima versi Kristen aliran Paulus yang di-Helenisasi itu. Mereka membuat tawar-menawar yang lebih baik dengan orang-orang pagan daripada yang mereka lakukan dengan kultus Mithras, tetapi bahkan dalam kompromi yang lebih awal itu mereka lebih dari pemenang oleh karena mereka berhasil menghilangkan amoralitas kotor dan juga berbagai praktek tercela lainnya dari misteri Persia tersebut.
195:0.12 (2070.8) Bijaksana atau tidak bijaksana, para pemimpin awal Kekristenan ini sengaja mengkompromikan ideal-ideal Yesus dalam upaya untuk menyelamatkan dan melanjutkan banyak ide-ideYesus. Dan mereka sangat berhasil. Tetapi, jangan salah! ideal-ideal Guru yang dikompromikan ini masih tersembunyi (laten) dalam injilnya, dan hal-hal itu akhirnya akan menunjukkan kekuatan penuhnya kepada dunia.
195:0.13 (2070.9) Melalui paganisasi Kristen ini, tatanan lama itu memenangi banyak kemenangan kecil yang bersifat ritual, tetapi orang-orang Kristen meraih peningkatan dalam hal:
195:0.14 (2070.10) 1. Sebuah nada yang baru dan jauh lebih tinggi dalam moral manusia telah dibunyikan.
195:0.15 (2070.11) 2. Sebuah konsep baru dan sangat diperluas tentang Tuhan telah diberikan pada dunia.
195:0.16 (2070.12) 3. Harapan akan kehidupan abadi menjadi bagian dari jaminan sebuah agama yang diakui.
195:0.17 (2070.13) 4. Yesus dari Nazaret diberikan kepada jiwa laparnya manusia.
195:0.18 (2070.14) Banyak kebenaran besar yang diajarkan oleh Yesus hampir hilang dalam kompromi-kompromi awal ini, tetapi kebenaran-kebenaran itu masih tidur dalam agama Kristen yang dipaganisasi ini, yang sebetulnya adalah versi Paulus mengenai kehidupan dan ajaran Anak Manusia. Dan Agama Kristen, bahkan sebelum agama itu dipaganisasi, pertama kali sudah sepenuhnya di-Helenisasi. Kekristenan berutang banyak, sangat banyak, pada orang-orang Yunani. Adalah seorang Yunani, dari Mesir, yang begitu berani berdiri di Nicea dan begitu tanpa rasa takut menantang majelis ini sehingga majelis itu tidak berani menutupi konsep tentang kodrat (tabiat) Yesus, seandainya tidak demikian, kebenaran sebenarnya dari penganugerahan dirinya itu mungkin telah terancam hilang di dunia. Nama orang Yunani ini adalah Athanasius, dan kalau bukan karena kefasihan dan logika dari orang percaya ini, maka persuasi-persuasi dari Arius yang mungkin telah menang.
195:1.1 (2071.1) Helenisasi Kekristenan dimulai dengan sungguh-sungguh pada hari penting ketika Rasul Paulus berdiri di hadapan dewan Areopagus di Athena dan memberitahu kepada orang Athena tentang “Tuhan yang Tidak Dikenal.” Di sana, di bawah bayangan Acropolis, warga negara Romawi ini memberitakan kepada orang-orang Yunani ini versinya tentang agama baru yang telah berasal dari tanah Yahudi Galilea itu. Dan ada sesuatu yang anehnya sama dalam filsafat Yunani dan banyak ajaran-ajaran Yesus. Keduanya memiliki tujuan yang sama -- keduanya bertujuan pada kebangkitan perorangan. Orang Yunani, pada kebangkitan sosial dan politik; Yesus, pada kebangkitan moral dan spiritual. Yunani mengajarkan liberalisme intelektual yang mengarah ke kebebasan politik; Yesus mengajarkan liberalisme rohani menuju kebebasan beragama. Kedua ide ini disatukan bersama merupakan sebuah piagam yang baru dan kuat untuk kebebasan manusia; hal-hal itu meramalkan kebebasan sosial, politik, dan rohani manusia.
195:1.2 (2071.2) Agama Kristen menjadi ada dan menang atas semua agama yang bersaing terutama karena dua hal:
195:1.3 (2071.3) 1. Pikiran Yunani bersedia meminjam ide-ide yang baru dan baik walaupun dari orang-orang Yahudi.
195:1.4 (2071.4) 2. Paulus dan para penerusnya adalah para kompromis yang bersedia menurut tapi cerdas dan pintar; mereka adalah pedagang ajaran agama yang giat.
195:1.5 (2071.5) Pada saat Paulus berdiri di Athena memberitakan “Kristus dan Dirinya Disalibkan,” orang-orang Yunani sedang lapar secara rohani; mereka bertanya, berminat, dan benar-benar mencari kebenaran rohani. Jangan pernah lupa bahwa pada awalnya orang-orang Romawi melawan Kekristenan, sementara orang Yunani menerimanya, dan bahwa orang-orang Yunani itulah yang secara harfiah memaksa orang-orang Romawi selanjutnya untuk menerima agama baru ini, yang kemudian dimodifikasi itu, sebagai bagian dari kebudayaan Yunani.
195:1.6 (2071.6) Orang Yunani memuja keindahan, orang Yahudi kekudusan, namun kedua bangsa itu mencintai kebenaran. Selama berabad-abad orang Yunani telah serius memikirkan dan sungguh-sungguh berdebat tentang semua masalah manusia -- sosial, ekonomi, politik, dan filsafat -- kecuali agama. Sedikit orang Yunani yang menaruh banyak perhatian pada agama; mereka bahkan tidak menganggap serius agama mereka sendiri. Selama berabad-abad orang-orang Yahudi telah mengabaikan bidang-bidang pemikiran lain ini sementara mereka mencurahkan pikiran mereka pada agama. Mereka menganggap agama mereka sangat serius, terlalu serius. Saat diterangi oleh isi pesannya Yesus, penyatuan produk dari berabad-abad pemikiran kedua bangsa ini kemudian menjadi kekuatan pendorong sebuah tatanan baru masyarakat manusia dan, sampai batas tertentu, suatu tatanan baru keyakinan dan praktek keagamaan manusia.
195:1.7 (2071.7) Pengaruh kebudayaan Yunani telah menembus tanah-tanah di Mediterania barat ketika Aleksander menyebarkan peradaban Helenistik ke seluruh dunia Timur-dekat. Orang-orang Yunani berbuat sangat baik dengan agama mereka dan politik mereka selama mereka tinggal di negara-negara kota kecil, tetapi ketika raja Makedonia berani memperluas Yunani menjadi sebuah kekaisaran, yang membentang dari Laut Adriatik ke Sungai Indus, masalah dimulai. Seni dan filosofi Yunani sepenuhnya mampu untuk tugas ekspansi imperial, tapi tidak demikian dengan administrasi politik atau agama Yunani. Setelah negara-negara-kota Yunani itu meluas menjadi kekaisaran, dewa-dewa mereka yang lebih terbatas itu kelihatan agak aneh. Orang-orang Yunani benar-benar mencari satu Tuhan, Tuhan yang lebih besar dan lebih baik, ketika versi Kristen dari agama Yahudi lama itu datang kepada mereka.
195:1.8 (2072.1) Imperium Helenistik, dengan demikian, tidak bisa bertahan lama. Pengaruh budayanya berlanjut, tapi itu bertahan hanya setelah mendapatkan dari Barat jenius-jenius politik Romawi untuk administrasi kekaisaran dan setelah mendapatkan dari Timur suatu agama yang satu Tuhannya memiliki martabat kekaisaran.
195:1.9 (2072.2) Pada abad pertama setelah Kristus, kebudayaan Helenistik sudah mencapai tingkat tertingginya; kemundurannya telah dimulai; pembelajaran maju tapi kemampuan jeniusnya menurun. Pada saat inilah bahwa ide-ide dan ideal-ideal Yesus, yang sebagian tercakup dalam Kekristenan, menjadi bagian dari penyelamatan budaya dan pembelajaran Yunani.
195:1.10 (2072.3) Aleksander telah menyerbu Timur dengan hadiah budaya dari peradaban Yunani; Paulus menyerang Barat dengan versi Kristen dari injil Yesus. Dan di mana saja kebudayaan Yunani berlaku di seluruh dunia Barat, di sana Kristen yang Helenis itu berakar.
195:1.11 (2072.4) Versi Timur dari pesan Yesus, walaupun itu tetap lebih dekat pada ajarannya, terus mengikuti sikap Abner yang tanpa kompromi. Versi ini tidak pernah berkembang seperti halnya versi Helenis dan pada akhirnya hilang dalam gerakan Islam.
195:2.1 (2072.5) Bangsa Romawi mengambil alih kebudayaan Yunani secara seutuhnya, menempatkan pemerintahan perwakilan menggantikan pemerintahan oleh undian. Dan segera perubahan ini menguntungkan Kekristenan karena Roma membawa ke seluruh dunia Barat suatu toleransi baru untuk bahasa-bahasa, bangsa-bangsa, dan bahkan agama-agama yang asing.
195:2.2 (2072.6) Banyak penganiayaan mula-mula terhadap orang Kristen di Roma adalah karena semata-mata karena penggunaan tidak menguntungkan istilah “kerajaan” dalam pemberitaan mereka. Bangsa Romawi toleran terhadap setiap dan semua agama tapi sangat membenci apa saja yang berbau persaingan politik. Jadi, ketika penganiayaan awal ini, yang karena sebagian besar karena kesalahpahaman itu berhenti, ladang untuk propaganda agama terbuka lebar. Orang Romawi itu tertarik pada administrasi politik; mereka sedikit peduli seni maupun agama, tapi mereka luar biasa toleran terhadap keduanya.
195:2.3 (2072.7) Hukum Ketimuran itu keras dan sewenang-wenang; Hukum Yunani itu cair dan artistik; Hukum Romawi bermartabat dan mendatangkan hormat. Pendidikan Romawi menghasilkan kesetiaan yang keterlaluan dan tanpa perasaan. Orang Roma awal adalah individu-individu yang berbakti secara politik dan mengabdi secara mendalam. Mereka jujur, giat sekali, dan berdedikasi untuk cita-cita mereka, tapi tanpa agama yang layak untuk disebut. Tak heran bahwa guru-guru Yunani mereka mampu meyakinkan mereka agar menerima agama Kristennya Paulus.
195:2.4 (2072.8) Dan orang-orang Romawi ini adalah bangsa yang besar. Mereka bisa memerintah Dunia Barat karena mereka memang memerintah diri mereka sendiri. Kejujuran yang tanpa tanding, pengabdian, dan pengendalian diri yang kukuh tersebut adalah tanah yang ideal untuk penerimaan dan pertumbuhan Kekristenan.
195:2.5 (2072.9) Mudah bagi orang Romawi-Yunani ini menjadi sama-sama mengabdi secara rohani pada suatu lembaga gereja karena mereka secara politis berbakti kepada negara. Bangsa Romawi melawan gereja hanya ketika mereka menguatirkannya menjadi pesaing negara. Roma, karena memiliki sedikit filosofi nasional atau budaya asli, mengambil alih kebudayaan Yunani menjadi miliknya sendiri dan dengan berani menerima Kristus sebagai filosofi moralnya. Kekristenan menjadi budaya moral Roma tapi sulit dikatakan sebagai agamanya dalam pengertian menjadi pengalaman individu dalam pertumbuhan rohani mereka yang memeluk agama baru dengan cara borongan tersebut. Benar, memang, banyak individu yang menembus ke bawah permukaan semua agama negara ini dan menemukan untuk makanan jiwa mereka nilai-nilai sebenarnya dari makna-makna tersembunyi yang tersimpan di dalam kebenaran-kebenaran laten Agama Kristen yang di-Helenisasi dan dipaganisasi itu.
195:2.6 (2073.1) Aliran Stoa (Stoic) dan daya tarik kuatnya mengenai “alam dan hati nurani” hanya semakin mempersiapkan seluruh Roma untuk menerima Kristus, setidaknya dalam arti intelektual. Orang Romawi itu dari alami dan pelatihannya adalah ahli hukum; mereka bahkan menghormati hukum-hukum alam. Dan sekarang, dalam Kekristenan, mereka melihat dalam hukum-hukum alam itu ada hukum-hukum Tuhan. Bangsa yang dapat menghasilkan Cicero dan Vergil itu matang untuk Kristen Helenisnya Paulus.
195:2.7 (2073.2) Dan begitulah orang-orang Yunani yang di-Romanisasi ini memaksa orang-orang Yahudi dan Kristen untuk memfilsafatkan agama mereka, untuk menata ide-idenya dan mensistematisasi ideal-idealnya, untuk menyesuaikan praktek-praktek keagamaan dengan arus kehidupan yang ada. Dan semua ini sangat terbantu oleh penerjemahan kitab suci Ibrani ke dalam bahasa Yunani dan oleh penulisan selanjutnya Perjanjian Baru dalam bahasa Yunani.
195:2.8 (2073.3) Orang-orang Yunani itu, berbeda dengan orang-orang Yahudi dan banyak bangsa lain, secara sementara sudah lama percaya tentang keabadian, sejenis kelangsungan hidup setelah kematian, dan karena ini adalah jantung dari ajaran Yesus itu sendiri, maka pastilah Kekristenan membuat daya tarik yang kuat bagi mereka.
195:2.9 (2073.4) Serangkaian kemenangan budaya Yunani dan politik Romawi telah mengkonsolidasikan tanah-tanah Mediterania menjadi satu kekaisaran, dengan satu bahasa dan satu budaya, dan telah membuat dunia Barat siap untuk satu Tuhan. Yudaisme menyediakan Tuhan ini, tapi Yudaisme tidak dapat diterima sebagai agama oleh orang-orang Yunani yang di-Romanisasi ini. Philo agak membantu mengurangi keberatan mereka, tapi Kekristenan membukakan kepada mereka sebuah konsep yang lebih baik lagi tentang satu Tuhan, dan mereka segera menerimanya.
195:3.1 (2073.5) Setelah konsolidasi kekuasaan politik Romawi dan setelah penyebaran agama Kristen, orang-orang Kristen menemukan diri mereka memiliki satu Tuhan, sebuah konsep keagamaan yang besar, tetapi tanpa kekaisaran. Orang Romawi-Yunani menemukan diri mereka memiliki sebuah kekaisaran besar tetapi tanpa Tuhan yang berfungsi sebagai konsep keagamaan yang cocok untuk ibadah kerajaan dan penyatuan rohani. Orang Kristen menerima kekaisaran; kekaisaran mengadopsi Kekristenan. Orang Romawi menyediakan kesatuan pemerintahan politik; orang Yunani memberikan kesatuan budaya dan pembelajaran; Kekristenan memberikan kesatuan dalam pemikiran dan praktek keagamaan.
195:3.2 (2073.6) Roma mengatasi tradisi nasionalisme dengan universalisme kekaisaran dan untuk pertama kalinya dalam sejarah membuatnya mungkin bagi berbagai ras dan bangsa untuk menerima satu agama setidaknya walaupun hanya nama saja.
195:3.3 (2073.7) Kekristenan menjadi disukai di Roma pada saat terjadi persaingan besar antara ajaran bersemangat dari pengikut Stoa dan janji-janji keselamatan dari kultus-kultus misteri. Kekristenan datang dengan penghiburan menyegarkan dan kuasa membebaskan untuk orang-orang lapar rohani yang bahasanya tidak memiliki kata untuk “tidak mementingkan diri.”
195:3.4 (2073.8) Apa yang memberi kekuatan terbesar Kekristenan adalah cara orang percayanya menjalani kehidupan pelayanan dan bahkan cara mereka meninggal karena iman mereka selama masa-masa lebih awal penganiayaan yang drastis.
195:3.5 (2073.9) Ajaran tentang kasih Kristus bagi anak-anak segera mengakhiri praktek luas untuk membuang anak-anak sampai mati ketika mereka tidak diinginkan, khususnya bayi-bayi perempuan.
195:3.6 (2074.1) Rancangan awal ibadah Kristen sebagian besar diambil alih dari rumah ibadah Yahudi, dimodifikasi oleh ritual Mithras; kemudian hari, banyak peragaan mewah pagan ditambahkan. Tulang punggung dari gereja Kristen mula-mula itu terdiri dari orang-orang Yunani mualaf ke Yudaisme yang kemudian dikristenkan.
195:3.7 (2074.2) Abad kedua setelah Kristus adalah waktu terbaik di seluruh sejarah dunia untuk agama yang baik untuk membuat kemajuan di dunia Barat. Selama abad pertama Kekristenan telah mempersiapkan dirinya, melalui perjuangan dan kompromi, untuk berakar dan menyebar dengan cepat. Kekristenan menerima sang kaisar; belakangan, kaisar menerima Kekristenan. Ini adalah zaman besar untuk penyebaran sebuah agama baru. Ada kebebasan beragama; perjalanan mendunia dan pemikiran tidak dihambat.
195:3.8 (2074.3) Cikal bakal rohani untuk secara nominal menerima Kristen Helenis itu tiba di Roma terlambat untuk mencegah kemerosotan moral yang sudah berlangsung atau untuk mengimbangi penurunan rasial yang sudah terjadi dan semakin meningkat itu. Agama baru ini adalah suatu keharusan budaya untuk kekaisaran Roma, dan sangat disayangkan bahwa agama ini tidak menjadi sarana keselamatan rohani dalam pengertian yang lebih luas.
195:3.9 (2074.4) Bahkan agama yang baik pun tidak bisa menyelamatkan sebuah kekaisaran besar dari akibat pasti dari kurangnya partisipasi individu dalam urusan-urusan pemerintahan, dari paternalisme yang keterlaluan, pajak berlebihan dan pelanggaran-pelanggaran dalam pengumpulan pajak yang kotor, perdagangan tidak seimbang dengan Timur Tengah yang menguras emas, kegilaan hiburan, standarisasi Romawi, penurunan martabat perempuan, perbudakan dan kemerosotan ras, wabah-wabah penyakit, dan suatu gereja negara yang menjadi dilembagakan hampir ke titik kemandulan rohani.
195:3.10 (2074.5) Meskipun demikian, keadaan-keadaan tidaklah terlalu buruk di Aleksandria. Aliran-aliran yang awal terus memegang banyak ajaran Yesus, bebas dari kompromi. Pantaenus mengajar Klemens dan kemudian pergi mengikuti Natanael dalam mewartakan Kristus di India. Sementara beberapa dari ideal-ideal Yesus dikorbankan dalam pembangunan Kekristenan, perlu dalam semua kejujuran dicatat bahwa, pada akhir abad kedua, praktis hampir semua pemikir besar dunia Romawi-Yunani telah menjadi orang Kristen. Kemenangan itu sedang mendekati penyelesaian.
195:3.11 (2074.6) Kekaisaran Romawi ini bertahan cukup lama sehingga memastikan kelangsungan hidup Kekristenan bahkan setelah kekaisaran itu runtuh. Tapi kami sering menduga-duga apa yang akan terjadi di Roma dan di dunia jika saja injil kerajaan itu yang diterima, bukannya Kekristenan Yunani.
195:4.1 (2074.7) Gereja, sebagai suatu tambahan pada masyarakat dan sekutu dari politik, ditakdirkan untuk ikut dalam penurunan kecerdasan dan rohani dari yang disebut “zaman kegelapan” Eropa. Selama masa ini, agama menjadi lebih dan lebih dibiarakan, dipertapakan, dan diresmikan. Dalam suatu pengertian rohani, Kekristenan sedang tidur panjang. Selama periode ini ada, berdampingan bersama agama yang tertidur dan disekulerisasi ini, suatu aliran terus menerus mistisisme, suatu pengalaman rohani yang fantastis yang berbatasan dengan ketidak-nyataan dan secara filosofis dekat dengan panteisme.
195:4.2 (2074.8) Selama abad-abad yang gelap dan putus asa ini, agama menjadi nyaris ditangan-keduakan lagi. Individu manusia itu hampir hilang di hadapan kekuasaan, tradisi, dan perintah dari gereja yang menaungi. Suatu ancaman rohani yang baru muncul dalam penciptaan suatu galaksi “santo dan santa” yang dianggap memiliki pengaruh khusus pada pengadilan ilahi, dan yang, oleh karena itu, jika secara efektif diminta, akan mampu bersyafaat atas nama manusia itu di hadapan Tuhan.
195:4.3 (2075.1) Tetapi Kekristenan itu telah cukup disosialisasikan dan dipaganisasi sehingga, meskipun agama itu tak berdaya untuk mencegah zaman kegelapan yang menghampiri, agama itu dipersiapkan lebih baik untuk bertahan hidup dalam periode panjang kegelapan moral dan kemandegan rohani ini. Dan memang agama itu bertahan melalui malam panjang peradaban Barat dan masih berfungsi sebagai pengaruh moral di dunia ketika era pencerahan (renaisans) terbit. Pemulihan Kekristenan, setelah berlalunya zaman kegelapan, berakibat dalam lahirnya banyak sekte ajaran Kristen, keyakinan-keyakinan yang disesuaikan pada jenis-jenis intelektual, emosional, dan spiritual yang khusus dari kepribadian manusia. Dan banyak dari kelompok Kristen khusus, atau keluarga keagamaan ini, masih bertahan pada saat pembuatan presentasi ini.
195:4.4 (2075.2) Kekristenan memamerkan suatu sejarah bahwa agama itu telah berasal dari transformasi yang tidak disengaja dari agamanya Yesus menjadi suatu agama tentang Yesus. Lebih lanjut agama itu menyajikan sejarah pernah mengalami Helenisasi, paganisasi, sekulerisasi, institusionalisasi, kemunduran intelektual, kemerosotan spiritual, tidur panjang moral, ancaman kepunahan, kemudian peremajaan, pemecah-belahan, dan pemulihan relatif yang lebih baru-baru ini. Silsilah yang seperti itu menandakan adanya vitalitas yang melekat di dalamnya dan kepemilikan sumberdaya penyembuhan diri yang besar. Kekristenan yang sama ini kini hadir di dunia beradab bangsa-bangsa Barat dan berdiri berhadapan dengan perjuangan untuk tetap ada yang bahkan gejalanya lebih buruk dibandingkan krisis-krisis penting yang telah menjadi ciri pertempuran-pertempuran masa lalunya untuk dominasi.
195:4.5 (2075.3) Agama kini diperhadapkan dengan tantangan dari era baru pikiran ilmiah dan kecenderungan materialistis. Dalam perjuangan raksasa antara yang sekuler dan yang rohani ini, agama Yesus yang pada akhirnya akan menang.
195:5.1 (2075.4) Abad kedua puluh telah membawa masalah-masalah baru untuk dipecahkan oleh Kekristenan dan semua agama yang lain. Semakin tinggi peradaban merangkak naik, semakin perlunya menjadi kewajiban untuk “mencari dahulu perkara-perkara yang di atas (surgawi)” dalam semua upaya manusia untuk menstabilkan masyarakat dan membantu pemecahan masalah-masalah materialnya.
195:5.2 (2075.5) Kebenaran sering menjadi membingungkan dan bahkan menyesatkan ketika dipotong-potong, dipisah-pisahkan, disekat, dan terlalu banyak dianalisis. Kebenaran yang hidup mengajari pencari kebenaran dengan benar hanya jika kebenaran itu diterima dalam keutuhan dan sebagai realitas rohani yang hidup, bukan sebagai fakta ilmu material atau inspirasi dari seni yang di antaranya.
195:5.3 (2075.6) Agama adalah pewahyuan kepada manusia tentang takdir ilahi dan kekalnya. Agama adalah pengalaman yang murni pribadi dan rohani dan harus selamanya dibedakan dari bentuk-bentuk pemikiran tinggi manusia lainnya, seperti:
195:5.4 (2075.7) 1. Sikap logis manusia terhadap hal-hal realitas yang material.
195:5.5 (2075.8) 2. Penghargaan estetis manusia terhadap keindahan yang dikontraskan dengan kejelekan.
195:5.6 (2075.9) 3. Pengenalan etis manusia terhadap tanggung jawab sosial dan kewajiban politik.
195:5.7 (2075.10) 4. Bahkan rasa moralitas manusiawinya manusia itu tidak, dalam dan dari hal itu sendiri, bersifat keagamaan.
195:5.8 (2075.11) Agama itu dirancang untuk menemukan nilai-nilai tertentu di alam semesta yang membangkitkan iman, kepercayaan, dan kepastian; agama memuncak dalam penyembahan. Agama menemukan nilai-nilai tertinggi bagi jiwa, yang berbeda dengan nilai-nilai relatif yang ditemukan oleh pikiran. Wawasan pengetahuan supramanusiawi tersebut dapat dimiliki hanya melalui pengalaman keagamaan yang sejati.
195:5.9 (2075.12) Suatu sistem sosial yang langgeng tanpa adanya suatu moralitas yang didasarkan pada kenyataan-kenyataan rohani itu tidak akan bisa dipertahankan lagi seperti halnya jika tata surya tanpa gravitasi.
195:5.10 (2076.1) Jangan mencoba untuk memuaskan rasa ingin tahu, atau memuaskan petualangan terpendam yang bergelora di dalam jiwa, semua dalam satu kehidupan yang singkat dalam daging. Bersabarlah! Jangan tergoda untuk gemar terjun liar ke dalam petualangan yang murahan dan kotor. Kendalikan energi-energimu dan kekang nafsu-nafsumu; tenanglah sementara kamu menunggu pengungkapan megah suatu karier tanpa akhir untuk petualangan maju dan penemuan yang mendebarkan.
195:5.11 (2076.2) Dalam kebingungan tentang asal usul manusia, jangan kehilangan pandangan tentang tujuan kekalnya. Jangan lupa bahwa Yesus mengasihi sekalipun hanya anak-anak kecil, dan bahwa dia selamanya membuat jelas betapa besar nilai kepribadian manusia.
195:5.12 (2076.3) Sementara kamu memandang dunia, ingatlah bahwa noda-noda hitam kejahatan yang kamu lihat itu ditampilkan di latar belakang putih kebaikan akhir. Kamu jangan hanya melihat guratan-guratan putih kebaikan yang muncul dengan sedihnya di atas latar belakang hitam kejahatan.
195:5.13 (2076.4) Ketika ada begitu banyak kebenaran yang baik untuk dikabarkan dan diberitakan, mengapa orang-orang begitu banyak memikirkan kejahatan di dunia hanya karena tampaknya kejahatan itu menjadi suatu fakta? Keindahan nilai-nilai rohani kebenaran itu lebih menyenangkan dan mengangkat hati daripada fenomena kejahatan.
195:5.14 (2076.5) Dalam agama, Yesus menganjurkan dan mengikuti metode pengalaman, seperti ilmu pengetahuan modern mengikuti teknik eksperimen. Kita menemukan Tuhan melalui pimpinan dari wawasan rohani, tapi kita mendekati wawasan dari jiwa ini melalui cinta kepada hal-hal yang indah, pengejaran kebenaran, kesetiaan pada tugas, dan pemujaan kebaikan ilahi. Namun dari semua nilai-nilai ini, kasih adalah panduan sebenarnya ke wawasan pengetahuan yang sesungguhnya.
195:6.1 (2076.6) Para ilmuwan telah tanpa disengaja menerjunkan umat manusia ke dalam kepanikan materialistis; mereka sudah memulai penarikan besar-besaran yang tidak dipikir dari bank moral yang sudah berabad-abad, namun bank pengalaman manusia ini memiliki sumberdaya rohani yang luas; bank itu dapat memenuhi tuntutan-tuntutan yang dibuat terhadapnya. Hanya orang yang tidak berpikir yang menjadi panik tentang aset-aset rohani umat manusia. Ketika panik sekuler-materialistis itu berlalu, maka agama Yesus tidak akan ditemukan bangkrut. Bank rohani dari kerajaan surga itu akan membayarkan iman, pengharapan, dan keamanan moral kepada semua orang yang menariknya “dalam nama-Nya.”
195:6.2 (2076.7) Tidak peduli apapun jadinya konflik antara materialisme dan ajaran-ajaran Yesus, kamu dapat tetap yakin pasti bahwa, dalam zaman-zaman yang akan datang, ajaran Guru yang akan sepenuhnya menang. Dalam kenyataannya, agama yang benar tidak dapat menjadi terlibat dalam kontroversi apapun dengan ilmu pengetahuan; agama yang benar itu sama sekali tidak berurusan dengan benda-benda material. Agama itu semata-mata tidak peduli, tapi simpatik, pada ilmu pengetahuan, sementara agama itu paling peduli pada ilmuwannya.
195:6.3 (2076.8) Pengejaran pengetahuan semata-mata, tanpa disertai penafsiran yang menyertainya dari hikmat dan wawasan rohani dari pengalaman keagamaan, pada akhirnya mengarah pada pesimisme dan keputusasaan manusia. Pengetahuan yang sedikit itu benar-benar membuat gelisah.
195:6.4 (2076.9) Pada saat penulisan ini masa terburuk dari zaman materialistik itu telah lewat; hari pengertian yang lebih baik sudah mulai terbit. Pikiran yang lebih tinggi di dunia ilmiah tidak lagi sepenuhnya materialistik dalam filosofi mereka, tetapi rakyat jelata biasa masih cenderung menuju ke arah itu sebagai akibat dari ajaran-ajaran sebelumnya. Tapi zaman realisme fisik ini hanya episode yang lewat dalam kehidupan manusia di bumi. Ilmu pengetahuan modern telah membiarkan agama yang benar -- ajaran Yesus yang diterjemahkan dalam hidup orang-orang yang percaya kepadanya—tetap tak tersentuh. Semua yang ilmu pengetahuan telah lakukan adalah menghancurkan pendapat-pendapat keliru yang kekanak-kanakan dari kesalahan-kesalahan tafsir kehidupan.
195:6.5 (2077.1) Ilmu pengetahuan adalah pengalaman kuantitatif, agama adalah pengalaman kualitatif, berkenaan dengan kehidupan manusia di bumi. Sains berurusan dengan fenomena; agama, dengan asal-usul, nilai-nilai, dan tujuan-tujuan. Menetapkan sebab-sebab sebagai penjelasan terhadap fenomena fisik adalah sama dengan mengakui ketidak-tahuan tentang hal-hal yang terakhir dan pada ujungnya hanya membawa ilmuwan itu untuk langsung kembali ke sebab besar yang pertama—Bapa Semesta Firdaus.
195:6.6 (2077.2) Perubahan tajam dari zaman mujizat ke zaman mesin telah terbukti sepenuhnya membuat manusia bingung. Kepintaran dan ketangkasan dari filsafat-filsafat palsu tentang mekanisme itu mengingkari sanggahan mekanistik mereka itu sendiri. Kelincahan fatalistik dari pikiran seorang materialis itu selamanya membantah penegasannya bahwa alam semesta itu adalah fenomena energi yang buta dan tanpa maksud.
195:6.7 (2077.3) Naturalisme mekanistik dari beberapa orang yang dianggap berpendidikan, dan sekulerisme tanpa berpikir dari rakyat jelata itu keduanya secara khusus berkenaan dengan benda-benda; hal-hal itu mandul dari semua nilai-nilai yang nyata, pengukuhan, dan kepuasan yang bersifat rohani, demikian pula kosong dari iman, pengharapan, dan jaminan kepastian kekal. Salah satu masalah besar kehidupan modern adalah bahwa manusia berpikir ia terlalu sibuk untuk menemukan waktu untuk meditasi rohani dan ibadah keagamaan.
195:6.8 (2077.4) Materialisme mengurangi manusia menjadi robot tanpa jiwa dan membentuk dia hanyalah simbol aritmatika yang mendapat tempat tak berdaya dalam rumus matematika di dalam alam semesta yang tidak romantis dan yang mekanistik. Tapi dari mana datang semua alam semesta matematika yang luas ini tanpa ada Master Matematika? Ilmu pengetahuan mungkin bisa berbicara panjang lebar tentang konservasi materi, tetapi agama membuktikan kebenaran tentang konservasi jiwa manusia—agama itu menghubungkan pengalaman mereka dengan kenyataan-kenyataan rohani dan nilai-nilai kekal.
195:6.9 (2077.5) Sosiolog yang materialistis pada hari ini meneliti sebuah komunitas, membuat laporan mengenainya, dan meninggalkan orang-orang itu seperti ia menemukan mereka. Sembilan belas abad yang lalu, orang-orang Galilea yang tidak berpendidikan tinggi itu mengamati bagaimana Yesus memberikan hidupnya sebagai sumbangan rohani pada pengalaman batinnya manusia lalu pergi keluar dan mengubah total seluruh Kekaisaran Romawi.
195:6.10 (2077.6) Tetapi para pemimpin agama membuat kesalahan besar ketika mereka mencoba untuk memanggil manusia modern untuk peperangan rohani dengan tiupan terompet dari Abad Pertengahan. Agama harus melengkapi dirinya dengan slogan-slogan yang baru dan mutakhir. Baik demokrasi ataupun obat mujarab politik lainnya tidak akan menggantikan kemajuan rohani. Agama-agama palsu mungkin merupakan pelarian dari kenyataan, tetapi Yesus dalam injilnya memperkenalkan manusia fana ke pintu masuk ke kenyataan kemajuan rohani yang kekal.
195:6.11 (2077.7) Mengatakan bahwa batin itu “muncul” dari materi tidak menjelaskan apapun. Jika alam semesta itu hanyalah sebuah mekanisme dan batin itu tak terpisah dari materi, kita tidak akan pernah memiliki dua interpretasi yang berbeda atas setiap fenomena yang diamati. Konsep kebenaran, keindahan, dan kebaikan itu tidak melekat di dalam fisika ataupun kimia. Sebuah mesin tidak bisa mengetahui, apalagi mengetahui kebenaran, lapar akan kebajikan, dan menghargai kebaikan.
195:6.12 (2077.8) Sains dapat bersifat fisik, tapi pikiran dari si ilmuwan yang mengetahui kebenaran itu pada saat bersamaan juga bersifat di atas material. Materi tidak mengetahui kebenaran, tidak bisa pula materi itu mencintai belas kasihan atau gemar akan kenyataan rohani. Keyakinan moral yang didasarkan pada pencerahan rohani dan berakar dalam pengalaman manusia itu adalah sama nyata dan pastinya seperti halnya deduksi matematika yang didasarkan pada pengamatan fisika, tetapi pada tingkatan yang lain dan lebih tinggi.
195:6.13 (2077.9) Jika manusia hanya mesin-mesin, mereka akan bereaksi lebih atau kurangnya seragam terhadap alam semesta yang material. Individualitas, apalagi kepribadian, akan tidak ada.
195:6.14 (2077.10) Fakta tentang mekanisme absolut Firdaus di pusat alam-alam semesta, di hadapan kemauan bebas tanpa batasan dari Sumber dan Pusat Kedua, membuat selamanya pasti bahwa penentu-penentu itu bukanlah hukum eksklusif dari kosmos. Materialisme itu ada, tetapi itu tidak eksklusif; mekanisme itu ada, tetapi itu tidak tanpa batasan; determinisme itu ada, tetapi itu tidak sendirian.
195:6.15 (2078.1) Alam semesta materi yang terbatas itu akhirnya akan menjadi seragam dan deterministik seandainya bukan karena adanya kehadiran gabungan dari batin dan roh. Pengaruh dari batin kosmis itu terus-menerus menyuntikkan spontanitas, bahkan ke dalam dunia-dunia yang material sekalipun.
195:6.16 (2078.2) Kebebasan atau inisiatif dalam setiap alam keberadaan itu berbanding lurus dengan tingkat pengaruh rohani dan pengendalian batin-kosmis; yaitu, dalam pengalaman manusia, derajat aktualitas untuk melakukan “kehendak Bapa.” Jadi, kalau kamu sekali mulai untuk mencari Tuhan, hal itu adalah bukti tak diragukan bahwa Tuhan telah menemukan kamu.
195:6.17 (2078.3) Usaha yang tulus untuk kebaikan, keindahan, dan kebenaran membawa kepada Tuhan. Dan setiap penemuan ilmiah menunjukkan adanya kebebasan maupun keseragaman di alam semesta. Para penemu bebas untuk membuat penemuan. Benda yang ditemukan itu nyata dan tampaknya seragam, atau jika tidak demikian maka hal itu tidak dapat telah dikenali sebagai sebuah benda.
195:7.1 (2078.4) Betapa bodohnya manusia yang berpikiran material sehingga mengizinkan teori-teori yang rentan seperti tentang alam semesta mekanistik tersebut sehingga ia kehilangan sumberdaya besar rohani dari pengalaman pribadi dari agama yang benar. Fakta-fakta tidak pernah berselisih dengan iman rohani yang nyata; teori-teori mungkin. Lebih baik ilmu digunakan untuk menghancurkan takhyul daripada mencoba menggulingkan iman keagamaan—kepercayaan manusia akan kenyataan-kenyataan rohani dan nilai-nilai ilahi.
195:7.2 (2078.5) Sains harus berbuat bagi manusia secara material seperti apa yang agama lakukan untuk manusia itu secara spiritual: memperlebar cakrawala kehidupan dan memperluas kepribadiannya. Ilmu pengetahuan yang benar tidak punya perselisihan yang bertahan lama dengan agama yang benar. “Metode ilmiah” itu hanyalah suatu tolok ukur intelektual untuk mengukur petualangan material dan pencapaian fisik. Tapi karena bersifat material dan sepenuhnya intelektual, metode itu sama sekali tidak berguna dalam mengevaluasi kenyataan rohani dan pengalaman keagamaan.
195:7.3 (2078.6) Ketidakkonsistenan dari penganut mekanis modern adalah: Jika ini hanyalah alam semesta yang material dan manusia hanya mesin, manusia tersebut akan sepenuhnya tidak mampu mengenali dirinya sendiri sebagai sebuah mesin seperti itu, dan demikian juga manusia-mesin tersebut sepenuhnya tidak akan sadar akan fakta tentang keberadaan suatu alam semesta yang material tersebut. Kecemasan dan keputusasaan materialistis dari suatu ilmu yang mekanistis itu telah gagal untuk mengenali fakta tentang batin dari si ilmuwan itu yang didiami oleh roh, yang wawasan pengetahuan supramaterialnya itu merumuskan konsep-konsep yang keliru dan bertentangan sendiri itu mengenai suatu alam semesta yang bersifat hanya materi.
195:7.4 (2078.7) Nilai-nilai kekekalan dan ketanpabatasan Firdaus, tentang kebenaran, keindahan, dan kebaikan, itu tersembunyi di dalam fakta-fakta dari fenomena alam semesta ruang dan waktu. Tapi diperlukan mata iman dalam manusia yang dilahirkan oleh roh untuk mengenali dan melihat nilai-nilai rohani ini.
195:7.5 (2078.8) Kenyataan-kenyataan dan nilai-nilai dari kemajuan rohani itu bukanlah suatu “proyeksi psikologis” -- sebuah lamunan dimuliakan dari pikiran material belaka. Hal-hal seperti itu adalah prakiraan-prakiraan rohani dari Pelaras yang mendiami, roh Tuhan yang hidup dalam batin manusia. Dan janganlah biarkan keisenganmu bermain-main dengan temuan samar-samar sekilas mengenai “relativitas” itu mengganggu konsepmu tentang kekekalan dan ketanpabatasan Tuhan. Dan dalam semua permohonanmu mengenai kebutuhan untuk ekspresi diri jangan membuat kesalahan dengan gagal menyediakan untuk ekspresi Pelaras, manifestasi dari dirimu yang sesungguhnya dan lebih baik.
195:7.6 (2079.1) Jika ini hanya alam semesta material, manusia material itu tidak akan pernah bisa sampai pada konsep tentang karakter mekanistis terhadap suatu eksistensi yang eksklusif material tersebut. Konsep mekanistis tentang alam semesta itu sendirinya adalah suatu fenomena batin yang bukan material, dan semua batin itu adalah berasal dari asal-usul bukan material, tidak peduli seberapa menyeluruhnya hal itu tampaknya dipengaruhi secara material dan dan dikendalikan secara mekanis.
195:7.7 (2079.2) Mekanisme mental manusia fana yang berkembang sebagian itu tidak dilengkapi berlebihan dengan konsistensi dan kebijaksanaan. Kesombongan manusia sering mengalahkan nalarnya dan mengelakkan logikanya.
195:7.8 (2079.3) Pesimisme dari seorang materialis yang paling pesimis itu adalah, dalam dan dari dirinya sendiri, bukti yang cukup bahwa alam semesta pesimis itu tidak sepenuhnya material. Baik optimisme maupun pesimisme adalah reaksi-reaksi konsep dalam pikiran yang sadar akan nilai-nilai begitu pula fakta-fakta. Jika alam semesta itu benar-benar seperti apa yang materialis anggap, maka manusia sebagai mesin akan sama sekali tanpa pengenalan sadar tentang fakta itu sendiri. Tanpa kesadaran akan konsep nilai-nilai di dalam batin yang lahir oleh roh, fakta tentang materialisme alam semesta dan fenomena operasi alam semesta yang mekanistis itu akan sepenuhnya tidak dikenal oleh manusia. Suatu mesin tidak mungkin sadar akan sifat atau nilai mesin lain.
195:7.9 (2079.4) Suatu filosofi kehidupan dan alam semesta yang mekanistis itu tidak mungkin ilmiah karena ilmu pengetahuan mengenali dan berurusan hanya dengan yang material-material dan fakta-fakta. Filsafat itu pasti suprailmiah. Manusia adalah fakta dari alam yang material, tetapi kehidupannya adalah fenomena yang melampaui tingkat-tingkat alam material karena manusia itu menunjukkan sifat-sifat pengendalian dari batin dan sifat-sifat kreatif dari roh.
195:7.10 (2079.5) Upaya jujur manusia untuk menjadi seorang mekanis merupakan fenomena tragis oleh karena upaya sia-sia orang itu untuk melakukan bunuh diri intelektual dan moral. Tapi dia tidak dapat berbuat itu.
195:7.11 (2079.6) Jika alam semesta hanya material dan manusia hanya mesin, maka tidak akan ada ilmu pengetahuan yang memberanikan ilmuwan itu untuk mendalilkan adanya mekanisasi alam semesta ini. Mesin tidak dapat mengukur, mengelompokkan, atau mengevaluasi diri mereka sendiri. Karya ilmiah demikian itu hanya dapat dilaksanakan oleh suatu entitas yang berstatus supramesin.
195:7.12 (2079.7) Jika realitas alam semesta hanya satu mesin raksasa, maka manusia haruslah berada di luar alam semesta itu dan terpisah darinya agar dapat mengenali fakta tersebut dan menjadi sadar akan pengetahuan dari evaluasi tersebut.
195:7.13 (2079.8) Jika manusia itu hanya mesin, dengan teknik apa manusia ini menjadi percaya atau mengaku tahu bahwa ia hanya sebuah mesin? Pengalaman evaluasi sadar-diri dari diri seseorang itu tidak pernah merupakan sifat dari sekedar mesin belaka. Seorang mekanis yang sadar diri dan mengaku seperti itu adalah jawaban terbaik yang mungkin untuk mekanisme. Jika materialisme adalah fakta, tidak mungkin ada seorang mekanis yang sadar diri. Juga benar bahwa seseorang pertama-tama harus menjadi pribadi moral sebelum orang itu dapat melakukan tindakan tidak bermoral.
195:7.14 (2079.9) Klaim tentang materialisme itu sendiri menyiratkan adanya kesadaran supramaterial dari batin yang berani mengajukan dogma-dogma tersebut. Sebuah mekanisme bisa makin rusak, tapi tidak pernah bisa berkembang maju. Mesin tidak berpikir, mencipta, bermimpi, bercita-cita, mengidealkan, lapar akan kebenaran, atau haus akan kebajikan. Mereka tidak memotivasi hidup mereka dengan gairah untuk melayani mesin-mesin lain dan untuk memilih sebagai tujuan kemajuan kekal mereka tugas luhur untuk mencari Tuhan dan berjuang untuk menjadi seperti Dia. Mesin tidak pernah intelektual, emosional, estetis, etis, moral, atau spiritual.
195:7.15 (2079.10) Seni membuktikan bahwa manusia itu bukan mekanistis, tetapi tidak membuktikan bahwa ia baka secara rohani. Seni adalah morontia yang fana, bidang yang ada di tengah antara manusia yang jasmani, dan manusia yang rohani. Puisi adalah upaya untuk melepaskan diri dari kenyataan-kenyataan material menuju ke nilai-nilai spiritual.
195:7.16 (2080.1) Dalam suatu peradaban tinggi, seni memanusiakan ilmu pengetahuan, sedangkan pada gilirannya seni dirohanikan oleh agama yang benar—wawasan pengetahuan ke dalam nilai-nilai yang rohani dan kekal. Seni merupakan evaluasi manusiawi dan ruang-waktu terhadap kenyataan. Agama adalah cakupan ilahi terhadap nilai-nilai kosmis dan mengandung arti kemajuan kekal dalam kenaikan dan perluasan rohani. Seni dari waktu itu berbahaya hanya ketika menjadi buta terhadap standar-standar roh dari pola-pola ilahi yang kekekalan pantulkan sebagai bayang-bayang kenyataan waktu. Seni yang benar adalah manipulasi efektif terhadap hal-hal kehidupan yang material; agama adalah transformasi memuliakan terhadap fakta-fakta kehidupan yang material itu, dan agama itu tidak pernah berhenti dalam evaluasi rohaninya terhadap seni.
195:7.17 (2080.2) Bagaimana bodohnya menganggap bahwa robot bisa membayangkan suatu filsafat tentang otomatisme, dan bagaimana konyol robot itu dianggap membentuk konsep tersebut untuk sesama robot yang lain!
195:7.18 (2080.3) Setiap penafsiran ilmiah terhadap alam semesta material itu tidak bernilai kecuali hal itu memberikan pengakuan sepantasnya bagi sang ilmuwan. Tidak ada penghargaan seni itu benar kecuali hal itu memberi pengakuan kepada sang seniman. Tidak ada evaluasi moral yang ada nilainya kecuali hal itu mencakup sang moralis. Tidak ada pengakuan filsafat itu bermanfaat jika mengabaikan sang filsuf, dan agama tidak bisa ada tanpa pengalaman nyata dari agamawan yang, dalam dan melalui pengalaman ini juga, berusaha untuk mencari Tuhan dan mengenal Dia. Demikian juga alam-alam semesta akan tanpa makna jika terpisah dari AKU ADA, Tuhan tanpa batas yang membuatnya dan tak henti-hentinya mengaturnya.
195:7.19 (2080.4) Penganut mekanis--humanis—cenderung ikut hanyut bersama arus-arus material. Idealis dan spiritis berani menggunakan dayung mereka dengan kecerdasan dan kekuatan dalam rangka untuk mengubah arah aliran-aliran energi yang tampaknya murni material itu.
195:7.20 (2080.5) Sains hidup oleh matematika dari pikiran; musik mengungkapkan tempo dari emosi. Agama adalah ritme rohani dari jiwa dalam harmoni ruang-waktu dengan ukuran-ukuran melodi dari Ketanpabatasan yang lebih tinggi dan kekal. Pengalaman keagamaan adalah sesuatu dalam kehidupan manusia yang benar-benar supramatematis.
195:7.21 (2080.6) Dalam bahasa, sebuah abjad mewakili mekanisme materialisme, sedangkan kata-kata yang mengekspresikan makna dari seribu pikiran, ide-ide agung, dan cita-cita mulia—tentang cinta dan benci, kepengecutan dan keberanian—mewakili kinerja-kinerja batin di dalam lingkup yang didefinisikan oleh hukum material maupun oleh hukum spiritual, diarahkan oleh penegasan dari kehendak kepribadian, dan dibatasi oleh kemampuan situasional yang melekat.
195:7.22 (2080.7) Alam semesta itu tidak seperti hukum, mekanisme, dan keseragaman yang para ilmuwan itu temukan, dan yang ia anggap sebagai ilmu, melainkan alam semesta itu seperti ilmuwan itu yang ingin tahu, berpikir, memilih, mencipta, menggabungkan, dan membeda-bedakan, yang mengamati fenomena alam semesta dan mengklasifikasikan fakta-fakta matematis yang melekat dalam fase mekanistis dari sisi ciptaan yang material. Tidaklah juga alam semesta itu seperti seni dari seniman, melainkan lebih seperti seniman itu yang berjuang, bermimpi, bercita-cita, dan bergerak maju, yang berusaha untuk melampaui dunia benda-benda material dalam upaya untuk mencapai suatu tujuan spiritual.
195:7.23 (2080.8) Ilmuwan itu, bukan ilmu, yang memandang realitas suatu alam semesta energi dan materi yang sedang berkembang dan bergerak maju. Seniman itu, bukan seni, yang memperagakan keberadaan alam morontia sementara yang berada di tengah antara keberadaan material dan kebebasan spiritual. Agamawan itu, bukan agama, yang membuktikan adanya kenyataan-kenyataan roh dan nilai-nilai ilahi yang akan dijumpai dalam perjalanan maju kekekalan.
195:8.1 (2081.1) Tapi bahkan setelah faham materialisme dan mekanisme itu telah lebih atau kurangnya ditaklukkan, pengaruh mewabah dari sekularisme abad kedua puluh itu akan masih merusak pengalaman rohani jutaan jiwa yang tidak menaruh curiga.
195:8.2 (2081.2) Sekulerisme modern telah dipupuk oleh dua pengaruh mendunia. Ayah sekularisme adalah sikap berpikiran sempit dan tak bertuhan dari apa yang disebut ilmu abad kesembilan belas dan kedua puluh--ilmu yang ateistik. Ibu sekularisme modern adalah gereja Kristen abad pertengahan yang totaliter. Sekularisme lahir sebagai bangkitnya protes terhadap hampir menyeluruhnya dominasi peradaban Barat oleh gereja Kristen yang dilembagakan.
195:8.3 (2081.3) Pada saat pewahyuan ini, iklim intelektual dan filosofis yang berlaku dalam kehidupan di Eropa dan Amerika adalah jelas sekuler -- humanistik. Selama tiga ratus tahun pemikiran Barat telah semakin disekulerisasi. Agama telah lebih dan lebih menjadi pengaruh nominal (nama saja), sebagian besar hanyalah bersifat ritual. Mayoritas yang mengaku orang Kristen dari peradaban Barat itu tanpa disadari sebenarnya adalah penganut sekuler.
195:8.4 (2081.4) Diperlukan kekuatan yang besar, pengaruh yang kuat, untuk membebaskan pemikiran dan hidup orang-orang Barat dari cengkeraman yang meremukkan dari dominasi gerejawi yang totaliter. Sekularisme memang melepaskan belenggu kontrol gereja, dan sekarang pada gilirannya mengancam untuk membangun tipe penguasaan baru dan tanpa bertuhan atas hati dan pikiran manusia modern. Negara politis yang tiranikal dan diktatorial itu adalah keturunan langsung dari materialisme ilmiah dan sekulerisme filosofis. Baru saja sekulerisme membebaskan manusia dari dominasi gereja yang dilembagakan, ia menjual manusia ke dalam belenggu perbudakan negara totaliter. Sekulerisme membebaskan manusia dari perbudakan lembaga agama tetapi malah mengkhianati manusia sehingga masuk ke dalam tirani perbudakan politik dan ekonomi.
195:8.5 (2081.5) Materialisme menyangkal Tuhan, sekulerisme mengabaikan Dia begitu saja; setidaknya itulah sikap lebih awalnya. Belakangan ini, sekulerisme telah mengambil sikap lebih militan, berani untuk menggantikan agama yang perbudakan totaliternya itu pernah ia tolak. Sekulerisme abad kedua puluh cenderung mengiyakan bahwa manusia tidak perlu Tuhan. Namun waspadalah! filsafat masyarakat manusia yang tak bertuhan ini hanya akan membawa pada kerusuhan, permusuhan, ketidakbahagiaan, perang, dan malapetaka seluruh dunia.
195:8.6 (2081.6) Sekulerisme tidak akan pernah bisa membawa damai pada umat manusia. Tidak ada yang bisa menggantikan Tuhan dalam masyarakat manusia. Tapi ingatlah baik-baik! jangan cepat-cepat menyerahkan keuntungan besar dari pemberontakan sekuler terhadap totalitarianisme lembaga gereja. Peradaban Barat hari ini menikmati banyak kebebasan dan kepuasan sebagai hasil dari pemberontakan sekuler itu. Kesalahan besar sekulerisme adalah ini: Ketika memberontak terhadap pengendalian kehidupan yang hampir total oleh otoritas keagamaan, dan setelah mencapai pembebasan dari tirani lembaga keagamaan tersebut, para sekuleris melanjutkan dengan memulai pemberontakan melawan Tuhan sendiri, kadang-kadang secara tersirat dan kadang-kadang secara terbuka.
195:8.7 (2081.7) Terhadap pemberontakan sekuleristis itu kamu berutang kreativitas menakjubkan dari industrialisme Amerika dan kemajuan material peradaban Barat yang belum pernah terjadi sebelumnya. Dan karena pemberontakan sekuleristis itu terlalu jauh dan kehilangan pandangan tentang Tuhan dan agama yang benar, maka juga mengikutinya panen perang dunia dan keguncangan internasional yang tidak dikehendaki.
195:8.8 (2081.8) Tidaklah perlu mengorbankan iman kepada Tuhan dalam rangka untuk menikmati berkat-berkat dari pemberontakan sekuleristis modern: toleransi, layanan sosial, pemerintahan demokratis, dan kebebasan sipil. Tidak perlu para sekuleris memusuhi agama yang benar dalam rangka untuk mempromosikan ilmu pengetahuan dan untuk memajukan pendidikan.
195:8.9 (2082.1) Tapi sekulerisme bukanlah satu-satunya induk dari semua manfaat baru-baru ini dalam perluasan hidup. Di balik keuntungan-keuntungan abad kedua puluh tidak hanya ilmu pengetahuan dan sekulerisme tetapi juga pekerjaan-pekerjaan rohani yang belum dikenal dan belum diakui tentang kehidupan dan ajaran Yesus Nazaret.
195:8.10 (2082.2) Tanpa Tuhan, tanpa agama, sekulerisme ilmiah tidak pernah bisa menata kekuatan-kekuatannya, mengharmoniskan kepentingan-kepentingan, bangsa-bangsa, dan nasionalismenya yang saling berbeda dan saling bersaing itu. Masyarakat manusia yang sekuleristis ini, meskipun prestasi materialistiknya tak tertandingi, namun perlahan-lahan sedang runtuh. Kekuatan perekat utama yang menahan runtuhnya permusuhan ini adalah nasionalisme. Dan nasionalisme itu adalah penghalang utama bagi perdamaian dunia.
195:8.11 (2082.3) Kelemahan yang melekat dalam sekulerisme adalah bahwa hal itu membuang etika dan agama demi politik dan kekuasaan. Kamu benar-benar tidak akan bisa membangun persaudaraan umat manusia sementara mengabaikan atau menyangkal kebapaan Tuhan.
195:8.12 (2082.4) Optimisme sosial dan politik yang sekuler adalah suatu angan-angan. Tanpa Tuhan, baik kebebasan maupun kemerdekaan, ataupun harta dan kekayaan, tidak akan membawa kepada perdamaian.
195:8.13 (2082.5) Sekulerisasi sepenuhnya ilmu pengetahuan, pendidikan, industri, dan masyarakat hanya hanya dapat membawa pada bencana. Selama sepertiga pertama abad kedua puluh orang Urantia membunuh lebih banyak manusia daripada selama seluruh zaman Kristen sampai pada saat itu. Dan ini hanyalah permulaan dari panen mengerikan materialisme dan sekulerisme; masih ada lagi kehancuran yang lebih mengerikan.
195:9.1 (2082.6) Jangan mengabaikan nilai dari warisan rohanimu, sungai kebenaran yang mengalir selama berabad-abad, bahkan sampai saat-saat tandus era materialistis dan sekuler. Dalam semua upayamu yang layak untuk membebaskan diri dari kepercayaan-kepercayaan takhyul dari masa lampau, pastikan bahwa kamu berpegang teguh pada kebenaran yang kekal. Tapi bersabarlah! ketika pemberontakan terhadap takhyul saat ini selesai, kebenaran injil Yesus akan bertahan dengan agung untuk menerangi jalan yang baru dan lebih baik.
195:9.2 (2082.7) Namun Kekristenan yang dipaganisasi dan disosialisasikan itu perlu sentuhan baru lagi dengan ajaran Yesus yang murni tidak dinodai; agama itu itu merana karena kurangnya visi baru tentang kehidupan Guru di bumi. Suatu pewahyuan baru dan lebih lengkap tentang agama Yesus ditakdirkan akan menaklukkan kerajaan sekulerisme materialistis dan menggulingkan kekuasaan dunia naturalisme mekanistis. Urantia sekarang sedang bergetar di ambang suatu zaman yang paling menakjubkan dan memikat untuk penyesuaian ulang sosial, kebangunan moral, dan pencerahan rohani.
195:9.3 (2082.8) Ajaran-ajaran Yesus, meskipun banyak diubah, namun tetap bertahan atas kultus misteri pada masa kelahiran mereka, kebodohan dan takhyul dari zaman kegelapan, dan bahkan sekarang perlahan-lahan menang atas materialisme, mekanisme, dan sekulerisme abad dua puluh. Dan saat-saat ujian besar dan ancaman kekalahan tersebut adalah selalu masa-masa pewahyuan besar.
195:9.4 (2082.9) Agama memang membutuhkan para pemimpin baru, pria dan wanita rohani yang akan berani tergantung hanya pada Yesus dan ajarannya yang tanpa banding itu. Jika Kekristenan tetap saja mengabaikan misi rohaninya sementara terus sibuk sendiri dengan masalah-masalah sosial dan materialnya, maka kebangunan rohani harus menunggu datangnya guru-guru baru dari agamanya Yesus ini yang akan secara eksklusif mengabdikan diri untuk regenerasi rohani umat manusia. Dan kemudian jiwa-jiwa yang lahir oleh roh ini akan dengan cepat menyediakan kepemimpinan dan inspirasi yang diperlukan untuk reorganisasi sosial, moral, ekonomi, dan politik dunia.
195:9.5 (2083.1) Era modern akan menolak untuk menerima agama yang tidak konsisten dengan fakta dan tidak selaras dengan konsepsi tertingginya tentang kebenaran, keindahan, dan kebaikan. Jam sedang berdentang untuk penemuan kembali dasar-dasar yang benar dan asli dari Kekristenan masa kini yang diselewengkan dan dinodai itu—kehidupan dan ajaran Yesus yang sebenarnya.
195:9.6 (2083.2) Manusia primitif menjalani hidup dalam perbudakan takhyul pada rasa takut yang berhubungan dengan agama. Manusia nodern dan beradab itu takut pada pikiran jatuh di bawah dominasi keyakinan agama yang kuat. Manusia yang berpikir itu selalu kuatir akan dipegang oleh sebuah agama. Ketika agama yang kuat dan bergerak mengancam untuk menguasai dia, dia selalu mencoba untuk merasionalisasi, mentraditionalisasi, dan melembagakannya, sehingga berharap untuk mendapatkan kendali atas agama itu. Dengan prosedur tersebut, bahkan agama yang diwahyukan itupun menjadi buatan manusia dan dikuasai manusia. Pria dan wanita modern yang cerdas menghindari agamanya Yesus karena kekuatiran mereka tentang apa yang akan agama itu lakukan terhadap mereka—dan dengan mereka. Dan semua ketakutan tersebut memang beralasan. Agama Yesus itu, memang, menguasai dan mengubah pengikutnya, menuntut agar manusia mendedikasikan hidup mereka untuk mencari pengetahuan tentang kehendak Bapa di surga dan mengharuskan agar energi-energi hidup itu dikonsekrasikan ke pelayanan tidak mementingkan diri untuk persaudaraan manusia.
195:9.7 (2083.3) Pria dan wanita yang mementingkan diri itu benar-benar tidak mau membayar harga sekalipun untuk harta rohani terbesar yang pernah ditawarkan kepada manusia fana. Hanya ketika manusia itu telah menjadi cukup terbuka matanya oleh kekecewaan sedih yang mengiringi usaha-usaha kepentingan sendiri yang bodoh dan menipu itu, dan setelah menemukan tandusnya agama yang diformalkan itu, maka barulah ia akan cenderung untuk berpaling sepenuh hati kepada injil tentang kerajaan, agamanya Yesus Nazaret.
195:9.8 (2083.4) Dunia membutuhkan agama yang lebih langsung tangan pertama. Bahkan Kekristenan—yang terbaik dari agama-agama abad kedua puluh itu—tidak hanya sebuah agama tentang Yesus, tapi sebagian besar adalah agama yang orang mengalaminya dari tangan kedua. Mereka mengambil agama mereka sepenuhnya seperti yang disodorkan oleh guru-guru agama yang mereka terima. Seperti apa kebangkitan yang dunia akan alami jika saja dunia bisa melihat Yesus seperti halnya yang dia benar-benar hidupi di bumi dan tahu, langsung dari tangan pertama, ajaran-ajarannya yang memberikan hidup! Kata-kata gambaran tentang benda-benda yang indah tidak menggetarkan hati seperti pandangan langsung terhadap benda itu, tidak bisa kata-kata pengakuan iman mengilhami jiwa manusia dibandingkan seperti pengalaman merasakan kehadiran Tuhan itu sendiri. Tetapi iman yang berharap akan selalu menjaga tetap terbuka pintu harapan jiwa manusia untuk masuk ke kenyataan-kenyataan rohani kekal tentang nilai-nilai ilahi dari dunia-dunia lain di sana.
195:9.9 (2083.5) Kekristenan telah berani untuk menurunkan ideal-idealnya menghadapi tantangan keserakahan manusia, kegilaan perang, dan nafsu untuk kekuasaan; tapi agama Yesus berdiri sebagai panggilan rohani yang tak ternoda dan transenden, memanggil kepada yang terbaik yang ada dalam diri manusia agar naik ke atas semua warisan evolusi hewani ini dan, oleh kasih karunia, mencapai puncak-puncak moral untuk takdir manusia yang sejati.
195:9.10 (2083.6) Kekristenan terancam oleh kematian pelan-pelan karena formalisme, organisasi berlebihan, intelektualisme, dan tren-tren bukan rohani lainnya. Gereja Kristen modern itu tidak seperti persaudaraan orang percaya dinamis seperti yang Yesus utus dan tugaskan terus menerus untuk menghasilkan transformasi rohani pada generasi-generasi umat manusia berturut-turut.
195:9.11 (2083.7) Apa yang disebut Kekristenan telah menjadi sebuah gerakan sosial dan budaya demikian pula keyakinan dan praktek keagamaan. Aliran Kekristenan modern mengalirkan air dari banyak rawa pagan kuno dan banyak paya barbar; banyak sumber aliran air budaya kuno mengalir ke aliran budaya masa kini ini beserta juga dari dataran tinggi Galilea yang seharusnya menjadi sumber satu-satunya.
195:10.1 (2084.1) Kekristenan memang telah melakukan pelayanan besar bagi dunia ini, tapi apa yang sekarang paling dibutuhkan adalah Yesus. Dunia perlu melihat Yesus hidup lagi di atas bumi dalam pengalaman manusia yang lahir dari roh yang secara efektif mengungkapkan Guru kepada semua orang. Sia-sia untuk berbicara tentang kebangkitan lagi Kekristenan primitif; kamu harus maju ke depan dari mana kamu menemukan diri kamu. Budaya modern harus menjadi dibaptis secara rohani dengan pewahyuan baru tentang kehidupan Yesus dan diterangi dengan pemahaman baru tentang injil keselamatan kekalnya. Dan ketika Yesus ditinggikan demikian, dia akan menarik semua orang kepadanya. Murid-murid Yesus harus menjadi lebih dari pemenang, bahkan menjadi sumber-sumber melimpah untuk inspirasi dan hidup yang lebih baik bagi semua orang. Agama itu hanya merupakan humanisme yang ditinggikan sampai agama itu dibuat menjadi ilahi oleh penemuan tentang kenyataan kehadiran Tuhan dalam pengalaman pribadi.
195:10.2 (2084.2) Keindahan dan keluhuran, kemanusiaan dan keilahian, kesederhanaan dan keunikan, dari kehidupan Yesus di bumi menyajikan gambaran mencolok dan menarik tentang penyelamatan manusia dan pengungkapan Tuhan sehingga para teolog dan filsuf sepanjang masa harus secara efektif menahan diri, agar tidak berani membentuk keyakinan atau menciptakan sistem teologis perbudakan rohani dari penganugerahan transendental Tuhan dalam wujud manusia tersebut. Dalam Yesus alam semesta menghasilkan seorang manusia fana yang di dalam dia roh kasih berkemenangan atas batasan-batasan material waktu dan mengalahkan fakta asal-usul fisik.
195:10.3 (2084.3) Ingatlah selalu—Tuhan dan manusia saling membutuhkan satu sama lain. Mereka saling diperlukan untuk pencapaian penuh dan finalpengalaman kepribadian kekal dalam takdir ilahi untuk finalitas alam semesta.
195:10.4 (2084.4) “Kerajaan Allah ada di dalam kamu” mungkin adalah pernyataan terbesar yang Yesus pernah buat, setelah deklarasi bahwa Bapanya adalah roh yang hidup dan pengasih.
195:10.5 (2084.5) Ketika memenangkan jiwa-jiwa bagi Guru, bukan kilometer pertama paksaan, tugas, atau aturan yang akan mengubah manusia dan dunianya, melainkan kilometer kedua layanan sukarela dan pengabdian cinta-kebebasan yang menjadi tanda pengikut Jesus menjangkau untuk memegang saudaranya dalam kasih dan membawa dia di bawah bimbingan rohani menuju tujuan kehidupan fana yang lebih tinggi dan ilahi. Kekristenan sekarang pun rela berjalan untuk satu kilometer pertama, tetapi umat manusia merana dan tersandung-sandung dalam kegelapan moral karena ada begitu sedikit yang benar-benar mau pergi kilometer kedua—begitu sedikit mereka yang mengaku pengikut Yesus yang benar-benar menghidupi dan mengasihi seperti halnya dia mengajar murid-muridnya untuk menghidupi dan mengasihi serta melayani.
195:10.6 (2084.6) Panggilan untuk petualangan membangun masyarakat manusia yang baru dan diubahkan, dengan sarana kelahiran kembali persaudaraan kerajaannya Yesus secara rohani itu, tentunya akan menggetarkan hati semua orang yang percaya kepadanya karena orang-orang belum pernah tergetar hatinya sejak hari-hari ketika mereka berjalan berkeliling di atas bumi sebagai teman-temannya dalam badan daging.
195:10.7 (2084.7) Tidak ada sistem sosial atau rezim politik yang menyangkal realitas Tuhan yang dapat berkontribusi dengan cara yang konstruktif dan langgeng bagi kemajuan peradaban manusia. Tapi Kekristenan, karena agama itu terbagi-bagi dan tersekulerisasi saat ini, menghadirkan hambatan tunggal terbesar bagi kemajuan lebih jauh; hal ini terutama benar mengenai dunia Timur.
195:10.8 (2084.8) Eklesiastisisme saat ini juga dan selamanya tidak cocok dengan iman yang hidup, roh yang bertumbuh, dan dengan pengalaman tangan pertama dari kawan-kawan seiman Yesus dalam persaudaraan manusia dalam hubungan rohani kerajaan surga. Keinginan terpuji untuk melestarikan tradisi-tradisi dari prestasi masa lalu itu sering menyebabkan pembelaan sistem ibadah yang sudah usang itu. Keinginan yang bermaksud baik untuk memelihara sistem pemikiran kuno secara efektif mencegah sokongan sarana dan metode baru dan memadai yang dirancang untuk memenuhi kerinduan rohani dari pikiran manusia modern yang makin luas dan makin maju. Demikian juga, gereja-gereja Kristen abad kedua puluh berdiri sebagai hambatan besar, tapi sepenuhnya tidak disadari, terhadap kemajuan segera injil yang sebenarnya—yaitu ajaran-ajaran Yesus dari Nazaret itu.
195:10.9 (2085.1) Banyak orang sungguh-sungguh, yang akan dengan senang memberikan kesetiaan kepada Kristus yang di injil itu,merasa sangat sulit untuk bisa secara antusias mendukung gereja yang menunjukkan begitu sedikit roh dari hidup dan ajarannya, dan yang mana mereka telah keliru diajari bahwa dialah yang mendirikannya. Yesus tidak mendirikan apa yang disebut gereja Kristen, tapi dia telah, dalam setiap cara yang sesuai dengan sifatnya, mendukungnya sebagai eksponen terbaik yang masih ada dari pekerjaan hidupnya di bumi.
195:10.10 (2085.2) Jika saja gereja Kristen berani untuk menyokong programnya Guru, ribuan pemuda yang tampaknya acuh tak acuh akan bergegas maju untuk mendaftar dalam pekerjaan rohani tersebut, dan mereka tidak akan ragu untuk pergi sepanjang hayat bersama dengan petualangan besar ini.
195:10.11 (2085.3) Kekristenan itu secara serius dihadapkan dengan nasib buruk yang terkandung dalam salah satu slogannya sendiri: “Jika suatu rumah tangga terpecah-pecah, rumah tangga itu tidak dapat bertahan.” Dunia non-Kristen tidak akan tunduk pada dunia Kekristenan yang terpecah dalam sekte-sekte itu. Yesus yang hidup itu adalah satu-satunya harapan untuk kemungkinan penyatuan Kekristenan. Gereja yang sejati—persaudaraan Yesus—itu tidak kasat mata, bersifat rohani, dan ditandai oleh kesatuan, tidak harus oleh keseragaman. Keseragaman adalah ciri khas dari dunia fisik yang bersifat mekanistis. Kesatuan rohani adalah buah dari persatuan iman dengan Yesus yang hidup. Gereja yang terlihat itu harus menolak untuk lebih jauh menghambat kemajuan persaudaraan kerajaan Tuhan yang tidak terlihat dan bersifat rohani itu. Dan persaudaraan ini ditakdirkan untuk menjadi organisme hidup yang berbeda dengan organisasi sosial yang dilembagakan. Persaudaraan itu bisa dengan baik memanfaatkan organisasi-organisasi sosial tersebut, tetapi tidak boleh digantikan oleh organisasi-organisasi itu.
195:10.12 (2085.4) Namun demikian, Kekristenan abad kedua puluh itu pun tidak boleh direndahkan. Kekristenan ini adalah produk dari kejeniusan moral gabungan dari orang-orang yang kenal-Tuhan dari berbagai bangsa selama berabad-abad, dan itu telah benar-benar menjadi salah satu kekuatan terbesar untuk kebaikan di bumi, dan karena itu jangan ada manusia yang menganggapnya remeh, meskipun ada cacat-cacat yang melekat dan yang diperolehnya. Kekristenan masih berusaha untuk menggerakkan pikiran manusia yang berpikir dengan emosi-emosi moral yang kuat.
195:10.13 (2085.5) Tetapi tidak ada ampun untuk keterlibatan gereja dalam perdagangan dan politik; aliansi tidak suci tersebut adalah pengkhianatan terang-terangan terhadap Guru. Dan para pecinta kebenaran yang sejati akan lambat untuk lupa bahwa gereja yang dilembagakan kuat ini sering berani untuk mencekik mati bayi iman yang baru lahir dan menganiaya pembawa-pembawa kebenaran yang kebetulan muncul dalam pakaian yang tidak ortodoks.
195:10.14 (2085.6) Sepenuhnya juga benar bahwa gereja tersebut tidak akan bertahan kecuali telah ada orang-orang di dunia ini yang lebih suka gaya beribadah ortodoks seperti itu. Banyak jiwa yang malas secara rohani mendambakan sebuah agama ritual dan tradisi sakral yang kuno dan otoritatif. Evolusi manusia dan kemajuan rohani tidak cukup untuk memungkinkan semua orang agar membuang otoritas keagamaan. Dan persaudaraan kerajaan yang tak terlihat itu mungkin mencakup kelompok-kelompok keluarga dari berbagai kelas sosial dan temperamental ini jika mereka bersedia saja untuk menjadi anak-anak Tuhan yang benar-benar dipimpin roh. Tapi dalam persaudaraan Yesus ini tidak ada tempat untuk persaingan sektarian, permusuhan kelompok, atau penonjolan keunggulan moral dan ketidak-bisa-salahan rohani.
195:10.15 (2086.1) Berbagai pengelompokan orang Kristen ini bisa berfungsi untuk menampung berbagai jenis calon orang percaya di antara berbagai masyarakat dari peradaban Barat, namun perpecahan dunia Kristen tersebut menyajikan kelemahan serius ketika mencoba untuk membawa injil Yesus kepada bangsa-bangsa Timur. Bangsa-bangsa ini belum mengerti bahwa ada agamanya Yesus yang terpisah, dan agak berbeda, dari agama Kristen, yang makin lebih dan lebih lagi menjadi agama tentang Yesus.
195:10.16 (2086.2) Harapan besar Urantia terletak dalam kemungkinan suatu pewahyuan Yesus yang baru dengan suatu presentasi baru dan diperluas mengenai pesan keselamatannya, yang secara rohani akan menyatukan dalam pelayanan kasih, banyak keluarga-keluarga masa kini dari kalangan pengikutnya.
195:10.17 (2086.3) Pendidikan sekuler bahkan juga bisa membantu dalam kebangunan rohani yang besar ini jika akan lebih memperhatikan pekerjaan untuk mengajar kaum muda bagaimana untuk terlibat dalam perencanaan hidup dan kemajuan karakter. Tujuan semua pendidikan haruslah untuk membina dan memajukan tujuan tertinggi kehidupan, pengembangan suatu kepribadian yang agung dan seimbang baik. Ada kebutuhan besar untuk pengajaran disiplin moral menggantikan begitu banyak pemuasan diri sendiri. Di atas dasar tersebut agama bisa menyumbangkan insentif rohaninya untuk perluasan dan pengayaan kehidupan fana, bahkan sampai pada jaminan dan peningkatan untuk hidup yang kekal.
195:10.18 (2086.4) Kekristenan adalah agama yang terjadi mendadak tanpa persiapan, dan oleh karena itu harus beroperasi dalam gigi rendah. Kinerja rohani gigi tinggi harus menunggu pewahyuan baru dan penerimaan yang lebih umum terhadap agama Yesus yang sebenarnya. Tapi Kekristenan adalah agama yang hebat, melihat bahwa murid-murid biasa dari seorang tukang kayu yang disalibkan itu bisa menghidupkan ajaran-ajaran itu yang menaklukkan dunia Romawi dalam waktu tiga ratus tahun dan kemudian masih menang atas orang-orang barbar yang menggulingkan Roma. Kekristenan yang sama ini menaklukkan—menyerap dan meninggikan—seluruh aliran teologi Ibrani dan filsafat Yunani. Dan kemudian, ketika agama Kristen ini menjadi koma selama lebih dari seribu tahun sebagai akibat dari overdosis misteri dan paganisme, agama itu bangkit sendiri dan hampir merebut kembali seluruh dunia Barat. Kekristenan mengandung cukup ajarannya Yesus untuk membuatnya tidak bisa mati.
195:10.19 (2086.5) Jika saja Kekristenan bisa menangkap lebih banyak dari ajarannya Yesus, agama itu bisa berbuat lebih banyak lagi dalam membantu manusia modern untuk memecahkan masalah-masalahnya yang baru dan semakin kompleks itu.
195:10.20 (2086.6) Kekristenan menderita di bawah batasan besar karena telah menjadi disamakan dalam pikiran seluruh dunia sebagai bagian dari sistem sosial, kehidupan industrial, dan standar-standar moral dari peradaban Barat; dan dengan demikian Kekristenan tanpa disengaja tampaknya mendukung sebuah masyarakat yang terhuyung-huyung di bawah beban rasa bersalah karena mentoleransi ilmu tanpa idealisme, politik tanpa prinsip, kekayaan tanpa kerja, kesenangan tanpa kekang, pengetahuan tanpa karakter, kekuasaan tanpa nurani, dan industri tanpa moralitas.
195:10.21 (2086.7) Harapan untuk Kekristenan modern adalah bahwa agama itu harus berhenti untuk mensponsori sistem sosial dan kebijakan industri dari peradaban Barat sementara agama itu dengan rendah hati membungkukkan dirinya di hadapan salib yang telah ia tinggikan dengan begitu gagah berani, untuk belajar baru lagi dari Yesus Nazaret mengenai kebenaran-kebenaran terbesar yang manusia pernah dengarkan—injil yang hidup tentang kebapaan Tuhan dan persaudaraan manusia.
Buku Urantia
Makalah 196
196:0.1 (2087.1) YESUS menikmati iman kepada Tuhan yang mendalam dan sepenuh hati. Dia mengalami masa-masa pasang surut kehidupan manusia fana yang biasa, tetapi dia tidak pernah secara imani meragukan kepastian pemeliharaan dan pimpinan Tuhan. Imannya adalah hasil pertumbuhan dari wawasan mendalam yang dilahirkan dari kegiatan kehadiran ilahi, Sang Pelaras yang mendiaminya. Imannya tidak bersifat tradisi atau semata-mata intelektual; imannya itu sepenuhnya pribadi dan murni rohani atau spiritual.
196:0.2 (2087.2) Manusia Yesus melihat Tuhan sebagai yang suci, adil, dan besar, demikian pula sebagai yang benar, indah, dan baik. Semua sifat keilahian ini ia pusatkan dalam batinnya sebagai “kehendak Bapa di surga.” Tuhannya Yesus adalah pada waktu yang satu dan sama “Yang Kudus dari Israel” dan “Bapa yang hidup dan pengasih di surga.” Konsep tentang Tuhan sebagai Bapa itu bukan berasal asli dari Yesus, tetapi dia meninggikan dan mengangkat gagasan itu menjadi suatu pengalaman yang luhur dengan mencapai suatu pewahyuan baru tentang Tuhan dan dengan memproklamirkan bahwa setiap manusia fana itu adalah anak dari Bapa yang pengasih ini, seorang anak Tuhan.
196:0.3 (2087.3) Yesus tidak berpegang pada iman kepada Tuhan seperti jiwa yang sedang berjuang dalam peperangan melawan alam semesta dan bertarung mati-matian melawan dunia yang bermusuhan dan penuh dosa; dia tidak mempergunakan iman hanya sebagai penghiburan di tengah kesulitan atau sebagai suatu penghiburan dalam ancaman putus asa; iman itu bukan hanya suatu penggantian yang maya terhadap kenyataan-kenyataan tidak menyenangkan dan duka cita menjalani hidup. Menghadapi semua kesulitan alami dan pertentangan sementara dalam keberadaan manusia itu, dia mengalami ketenteraman rasa percaya yang tertinggi dan pasti dalam Tuhan, dan merasakan getaran hebat menjalani hidup, oleh iman, dalam hadirat-Nya Bapa surgawi itu pula. Dan iman yang berkemenangan ini adalah suatu pengalaman yang hidup dari pencapaian roh yang nyata. Sumbangan besarnya Yesus kepada nilai-nilai pengalaman manusia adalah bukan karena dia mewahyukan begitu banyak gagasan baru mengenai Bapa di surga, melainkan karena dia dengan demikian agung dan manusiawi memperagakan suatu jenis iman yang hidup kepada Tuhan, jenis iman yang baru dan lebih tinggi. Tidak pernah di seluruh dunia-dunia alam semesta ini, dalam kehidupan seorang manusia fana, Tuhan pernah menjadi suatu kenyataan yang hidup seperti dalam pengalaman manusiawi Yesus dari Nazaret itu.
196:0.4 (2087.4) Dalam kehidupan Guru di Urantia, dunia ini dan semua dunia yang lain dari ciptaan lokal menemukan suatu jenis agama yang baru dan lebih tinggi, agama yang didasarkan pada hubungan rohani pribadi dengan Bapa Semesta dan sepenuhnya disahkan oleh wewenang tertinggi dari pengalaman pribadi yang asli. Iman yang hidup dari Yesus ini lebih daripada suatu perenungan intelektual, dan iman ini bukan suatu meditasi mistis.
196:0.5 (2087.5) Teologi bisa menetapkan, merumuskan, mendefinisikan, dan mendogmatisir iman, tetapi dalam kehidupan manusiawi Yesus iman itu bersifat pribadi, hidup, asli, spontan, dan murni rohani. Iman ini bukanlah pemujaan terhadap tradisi ataupun semata-mata suatu kepercayaan intelektual yang dia pegang sebagai suatu pernyataan kepercayaan yang disucikan, namun lebih merupakan suatu pengalaman luhur dan suatu keyakinan mendalam yang dengan aman memegangnya. Imannya begitu nyata dan meliputi semuanya sehingga iman itu secara mutlak menyapu semua keraguan rohani dan secara efektif menghancurkan setiap hasrat yang bertentangan. Tidak ada yang dapat merenggut dia dari jangkar rohani dari iman yang sungguh-sungguh, mendalam, dan tak kenal takut ini. Bahkan dalam menghadapi yang kelihatannya kekalahan atau dalam sengatan kekecewaan dan ancaman keputus-asaan, dia dengan tenang berdiri dalam hadirat ilahi bebas dari rasa takut dan sepenuhnya sadar akan rohani yang tak terkalahkan. Yesus menikmati kepastian yang menguatkan karena memiliki iman yang teguh, dan dalam setiap situasi kehidupan yang sulit dia selalu menunjukkan kesetiaan yang pasti pada kehendak Bapa. Dan iman yang hebat ini tetap tak gentar bahkan menghadapi ancaman yang kejam dan meremukkan dari kematian yang hina.
196:0.6 (2088.1) Dalam seorang jenius agama, iman rohani yang kuat begitu banyak kali membawa langsung ke fanatisme yang berbahaya, ke pelebih-lebihan ego rohani, namun tidak demikian dengan Yesus. Dia tidak terpengaruh secara buruk dalam kehidupan sehari-harinya oleh iman yang luar biasa dan pencapaian rohnya itu, karena peninggian rohani ini adalah suatu ekspresi jiwa yang sepenuhnya tak disadari dan spontan dari pengalaman pribadinya dengan Tuhan.
196:0.7 (2088.2) Iman rohani Yesus yang meliputi segalanya dan tidak terkalahkan itu tidak pernah menjadi fanatik, karena iman itu tidak pernah mencoba lari menjauh dari penilaian intelektualnya yang berimbang mengenai nilai-nilai proporsional dari situasi-situasi kehidupan sosial, ekonomi, dan moral yang praktis dan biasa sehari-hari. Anak Manusia adalah sosok kepribadian manusia yang dipersatukan dengan indah; dia adalah sosok ilahi yang dianugerahi kemampuan sempurna; dia juga diserasikan dengan bagus sekali sebagai sosok gabungan manusiawi dan ilahi yang berfungsi di bumi sebagai satu kepribadian tunggal. Selalu Guru menyelaraskan iman dari jiwa dengan penilaian-hikmat dari kematangan pengalaman. Iman pribadi, pengharapan rohani, dan pengabdian moral itu selalu dikaitkan dalam suatu kesatuan keagamaan yang tanpa tanding, kesatuan hubungan yang harmonis dengan kesadaran tajam mengenai kenyataan dan kesucian semua kesetiaan manusiawi—kehormatan pribadi, cinta keluarga, kewajiban agama, tugas sosial, dan kebutuhan ekonomi.
196:0.8 (2088.3) Iman Yesus menggambarkan bahwa semua nilai-nilai roh itu ditemukan dalam kerajaan Tuhan; sebab itu dia berkata, “Carilah dahulu kerajaan surga.” Yesus melihat dalam persekutuan yang maju dan ideal dari kerajaan itu adanya pencapaian dan penggenapan “kehendak Tuhan.” Inti doa yang dia ajarkan kepada murid-muridnya adalah, “Kerajaan-Mu datanglah, kehendak-Mu jadilah.” Setelah menganggap kerajaan itu sebagai merupakan kehendak Tuhan, dia mengabdikan dirinya untuk tujuan realisasinya dengan pelupaan diri yang menakjubkan dan antusiasme yang tak terhingga. Tetapi dalam semua misinya yang intens ini dan dalam seluruh kehidupannya yang luar biasa itu tidak pernah muncul amuk murka dari orang yang fanatik ataupun perkataan bualan semu dari orang yang mementingkan ego keagamaannya.
196:0.9 (2088.4) Seluruh kehidupan Guru secara konsisten dipengaruhi oleh iman yang hidup ini, pengalaman beragama yang mendalam ini. Sikap rohani ini sepenuhnya menguasai pemikiran dan perasaannya, percaya dan doanya, pengajaran dan pemberitaannya. Iman pribadi dari seorang anak akan kepastian dan keamanan dari bimbingan dan perlindungan Bapa surgawi ini memberikan pada hidupnya yang unik suatu kemampuan mendalam untuk kenyataan rohani. Walaupun demikian, meskipun memiliki kesadaran hubungan dekat yang sangat mendalam dengan keilahian ini, orang Galilea ini, orang Galileanya Tuhan ini, ketika disebut sebagai Guru yang Baik, langsung menjawab, “Mengapa kamu menyebut aku baik?” Kalau kita diperhadapkan dengan pelupaan (pengabaian) diri yang demikian hebat tersebut, kita mulai mengerti bagaimana Bapa Semesta menjadi mungkin sepenuhnya untuk memanifestasikan diri-Nya kepadanya dan mewahyukan diri-Nya melalui dia kepada manusia di alam-alam dunia.
196:0.10 (2088.5) Sebagai manusia dari alam, Yesus membawa kepada Tuhan persembahan yang terbesar dari semua persembahan, yaitu konsekrasi dan dedikasi dari kehendaknya sendiri untuk pelayanan agung melakukan kehendak ilahi. Yesus selalu dan secara konsisten menafsirkan agama sepenuhnya dalam ukuran-ukuran kehendak Bapa. Jika kamu mempelajari perjalanan hidup Guru, sehubungan dengan doa atau suatu aspek kehidupan beragama yang lain, janganlah terlalu melihat apa yang dia ajarkan dibandingkan apa yang dia lakukan. Yesus tidak pernah berdoa sebagai suatu tugas keagamaan. Bagi dia, doa adalah suatu ekspresi tulus dari sikap rohani, suatu deklarasi dari kesetiaan jiwa, suatu pengucapan bakti pribadi, suatu ekspresi ucapan syukur, suatu penghindaran dari tekanan emosi, suatu pencegahan konflik, suatu peninggian kecerdasan, suatu pemuliaan keinginan, suatu pembenaran keputusan moral, suatu pengayaan pemikiran, suatu penyegaran kecenderungan yang lebih tinggi, suatu pengabdian hasrat, suatu penjelasan sudut pandang, suatu pernyataan iman, suatu penyerahan kehendak melampaui yang biasa, suatu penegasan percaya diri yang mendalam, suatu pengungkapan keberanian, suatu proklamasi penemuan, suatu pengakuan akan bakti tertinggi, pengesahan terhadap pengabdian hidup, suatu teknik penyelesaian kesulitan, dan pengerahan hebat kekuatan-kekuatan jiwa gabungan untuk melawan semua kecenderungan manusiawi ke arah kepentingan diri sendiri, kejahatan, dan dosa. Dia hanya menghidupi suatu kehidupan pengabdian hidup penuh doa seperti itu untuk melakukan kehendak Bapanya, dan mengakhiri hidupnya dengan berkemenangan hanya dengan doa yang seperti itu pula. Rahasia dari kehidupan beragamanya yang tiada tara ini adalah kesadaran tentang kehadiran Tuhan ini; dan dia mencapainya melalui doa yang cerdas dan penyembahan yang tulus—persekutuan tanpa putus dengan Tuhan—dan bukan oleh pertanda, bisikan, penglihatan, atau praktek-praktek keagamaan yang luar biasa.
196:0.11 (2089.1) Dalam hidup Yesus di bumi, agama adalah suatu pengalaman hidup, suatu pergerakan yang langsung dan pribadi dari rasa hormat rohani ke perbuatan benar yang praktis. Iman Yesus membuahkan hasil-hasil transenden dari roh ilahi. Imannya tidaklah kekanak-kanakan dan hafalan seperti seorang anak kecil, namun dalam banyak hal iman itu mirip rasa percaya yang tanpa curiga dari batin anak kecil. Yesus mempercayai Tuhan mirip seperti anak mempercayai orang tua. Dia memiliki rasa percaya mendalam kepada alam semesta—sama seperti rasa percaya yang dimiliki anak dalam lingkungan orang tuanya. Iman sepenuh hati Yesus terhadap kebaikan mendasar alam semesta itu sangat menyerupai rasa percaya anak pada keamanan lingkungan dunia sekelilingnya. Dia bergantung kepada Bapa surgawi seperti seorang anak kecil bersandar kepada orang tua duniawinya, dan imannya yang sungguh-sungguh itu tidak pernah sesaatpun meragukan kepastian pemeliharaan Bapa surgawi. Dia tidak terganggu secara serius oleh rasa takut, keraguan, dan kesangsian. Ketidak-percayaan tidak merintangi ekspresi bebas dan asli dari kehidupannya. Dia menggabungkan keberanian yang mantap dan cerdas dari seorang lelaki dewasa dengan optimisme tulus dan memercayai dari seorang anak kecil yang percaya. Imannya bertumbuh hingga puncak-puncak rasa percaya sedemikian itu sehingga imannya itu tanpa rasa takut.
196:0.12 (2089.2) Imannya Yesus mencapai kemurnian rasa percayanya seorang anak. Imannya demikian mutlak dan tidak ragu sehingga iman itu menanggapi pesona dari kontak sesama rekan-rekannya dan keajaiban-keajaiban alam semesta. Perasaan ketergantungannya pada yang ilahi itu demikian sempurna dan demikian yakin sehingga hal itu menghasilkan sukacita dan kepastian keamanan pribadi yang mutlak. Tidak ada kepura-puraan yang meragukan dalam pengalaman keagamaannya. Dalam intelek raksasa dari lelaki yang dewasa penuh ini, iman anak kecil menempati kedudukan tertinggi dalam semua hal yang berhubungan dengan kesadaran beragama. Tidak heran bahwa suatu kali ia pernah berkata, “Jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga.” Meskipun imannya Yesus itu seperti anak-anak, namun tidak dalam pengertian kekanak-kanakan.
196:0.13 (2089.3) Yesus tidak mengharuskan murid-muridnya untuk percaya akan dia, melainkan lebih untuk percaya bersama dengan dia, percaya akan kenyataan kasih Tuhan dan dalam keyakinan penuh menerima jaminan kepastian sebagai anak Bapa surgawi. Guru menginginkan agar semua pengikutnya seharusnya berbagi penuh imannya yang transenden (melampaui yang biasa itu). Yesus paling secara berkesan menantang pengikut-pengikutnya, supaya tidak hanya percaya apa yang dia percayai, tetapi juga untuk percaya sepertidia percaya. Ini adalah makna penuh dari salah satu tuntutan tertingginya, “Ikutlah aku.”
196:0.14 (2090.1) Kehidupan bumi Yesus dikhususkan untuk satu maksud besar—melakukan kehendak Bapa, menghidupi kehidupan manusia secara beragama dan oleh iman. Iman Yesus itu mempercayai, seperti iman seorang anak, tetapi iman itu sepenuhnya bebas dari prasangka. Dia membuat keputusan-keputusan yang kuat dan berani, dengan berani menghadapi banyak kekecewaan, dengan tabah mengatasi kesulitan-kesulitan yang luar biasa, dan dengan gigih menghadapi tuntutan keras dari tugas. Diperlukan suatu kehendak yang kuat dan kepercayaan diri yang teguh untuk mempercayai apa yang Yesus percaya dan seperti dia percaya.
196:1.1 (2090.2) Kesetiaan Yesus pada kehendak Bapa dan pelayanan manusia itu bahkan lebih dari keputusan fana dan tekad manusiawi; kesetiaan itu adalah suatu pengabdian sepenuh hati dirinya untuk penganugerahan kasih yang demikian tanpa syarat. Tidak peduli bagaimanapun besarnya fakta tentang kedaulatan kuasa Mikhael, kamu tidak boleh memisahkan Yesus manusia itu dari umat manusia. Guru telah naik ke tempat tinggi sebagai seorang manusia, demikian pula sebagai Tuhan; dia termasuk manusia; manusia termasuk kepadanya. Betapa sayangnya bahwa agama itu sendiri bisa menjadi begitu disalah-tafsirkan sehingga mengambil Yesus yang manusia itu dari perjuangan manusia! Jangan biarkan pembahasan-pembahasan tentang kemanusiaan atau keilahian Kristus menutupi kebenaran yang menyelamatkan bahwa Yesus dari Nazaret itu adalah seorang manusia beragama yang, oleh iman, mencapai hal mengetahui dan melakukan kehendak Tuhan; dia adalah manusia yang paling benar-benar beragama yang pernah hidup di Urantia.
196:1.2 (2090.3) Waktunya telah matang untuk menyaksikan kebangkitan kiasannya Yesus manusia itu dari kuburnya di tengah-tengah tradisi-tradisi teologis dan dogma-dogma keagamaan sembilan belas abad. Yesus dari Nazaret tidak boleh lebih lama lagi dikorbankan sekalipun hanya demi konsep indah tentang Kristus yang dimuliakan. Alangkah transendennya pelayanan jika, melalui pewahyuan ini, Anak Manusia akan digali lagi dari kuburan teologi tradisional dan dihadirkan sebagai Yesus yang hidup kepada gereja yang membawa namanya, dan kepada semua agama yang lain! Pastilah persekutuan orang percaya Kristen tidak akan ragu-ragu untuk membuat penyesuaian-penyesuaian kepercayaan dan praktek-praktek hidup sehingga akan memampukannya untuk “mengikuti jejak” Guru dalam peragaan kehidupan pengabdian beragama yang nyata untuk melakukan kehendak Bapanya dan pengabdian untuk pelayanan yang tidak mementingkan diri bagi umat manusia. Apakah pengikut-pengikut Kristen takut akan tersingkapnya suatu persekutuan yang berdikari dan tidak kudus itu, persekutuan dengan kehormatan sosial dan kesalahan penyesuaian ekonomi yang mementingkan diri sendiri? Apakah lembaga Kekristenan takut terhadap kemungkinan bahaya, atau bahkan tergulingnya kekuasaan gereja tradisional jika Yesus dari Galilea itu ditempatkan kembali dalam batin dan jiwa manusia sebagai ideal untuk kehidupan beragama pribadi? Memang, penataan ulang sosial, transformasi ekonomi, peremajaan moral, dan revisi keagamaan terhadap peradaban Kristen akan drastis dan revolusioner jika agama hidup Yesus itu tiba-tiba akan menggantikan agama teologis tentang Yesus.
196:1.3 (2090.4) “Mengikut Yesus” berarti secara pribadi berbagi iman keagamaannya dan untuk memasuki roh dari kehidupannya Guru untuk pelayanan tanpa pamrih bagi umat manusia. Salah satu hal yang paling penting dalam hidup manusia adalah untuk menemukan apa yang Yesus percayai, untuk menemukan ideal-idealnya, dan untuk berjuang untuk pencapaian tujuan hidupnya yang mulia. Dari semua pengetahuan manusia, yang bernilai terbesar adalah untuk mengetahui kehidupan beragamanya Yesus dan bagaimana dia menghidupinya.
196:1.4 (2090.5) Rakyat biasa mendengar Yesus dengan senang, dan mereka akan menanggapi lagi terhadap presentasi tentang kehidupan manusiawinya yang tulus, kehidupan motivasi beragama yang diabdikan (dikonsekrasikan) itu, jika kebenaran-kebenaran tersebut akan dikabarkan lagi kepada dunia. Orang-orang mendengar dia dengan senang karena dia adalah satu dari mereka, seorang awam yang tidak berlagak hebat; guru agama yang terbesar di dunia itu adalah sungguh seorang awam.
196:1.5 (2091.1) Bukanlah menjadi sasaran pengikut kerajaan agar secara harfiah meniru tampilan luar kehidupan Yesus dalam daging, melainkan berbagi imannya; untuk percaya Tuhan seperti dia percaya Tuhan, dan untuk mempercayai manusia seperti Yesus mempercayai manusia. Yesus tidak pernah berbantah-bantah mengenai kebapaan Tuhan ataupun mengenai persaudaraan umat manusia; dia adalah suatu contoh hidup tentang yang pertama dan suatu demonstrasi yang meyakinkan tentang yang satunya lagi.
196:1.6 (2091.2) Sama seperti manusia harus maju dari kesadaran manusiawi menuju kesadaran ilahi, begitu pula Yesus naik dari kodrat manusiawi menuju kesadaran kodrat-Nya Tuhan. Dan Guru membuat kenaikan besar ini, dari yang manusiawi menuju yang ilahi, oleh pencapaian gabungan bersama dari iman kecerdasan manusianya dan perbuatan-perbuatan Pelaras yang mendiaminya. Kesadaran-fakta tentang pencapaian totalitas keilahian itu (sementara sepenuhnya sadar tentang realitas kemanusiaannya) disertai oleh tujuh tahap kesadaran iman dari pengilahian progresif. Tahap-tahap kesadaran diri progresif ini ditandai oleh peristiwa-peristiwa luar biasa berikut dalam pengalaman penganugerahan diri Guru:
196:1.7 (2091.3) 1. Kedatangan Pelaras Pikiran.
196:1.8 (2091.4) 2. Utusan dari Immanuel yang menampakkan diri kepadanya di Yerusalem ketika dia berumur sekitar dua belas tahun.
196:1.9 (2091.5) 3. Manifestasi-manifestasi yang mengiringi baptisannya.
196:1.10 (2091.6) 4. Pengalaman-pengalaman di Gunung Transfigurasi.
196:1.11 (2091.7) 5. Kebangkitan morontia.
196:1.12 (2091.8) 6. Kenaikan roh.
196:1.13 (2091.9) 7. Penerimaan akhir Bapa Surgawi, menganugerahkan kedaulatan tak terbatas terhadap alam semestanya.
196:2.1 (2091.10) Suatu hari suatu reformasi dalam gereja Kristen mungkin mencapai cukup dalam sehingga kembali ke ajaran-ajaran keagamaan Yesus yang tidak tercemar, Yesus, penggubah dan penyempurna iman kita. Kamu bisa memberitakan suatu agama tentangYesus, namun, terpaksa, kamu harus menghidupi agamanya Yesus. Dalam antusiasme Pentakosta, Petrus tanpa sengaja meresmikan sebuah agama yang baru, agama tentang Kristus yang bangkit dan dimuliakan itu. Rasul Paulus belakangan mengubah injil baru ini menjadi Kekristenan, suatu agama yang mewadahi pandangan teologisnya sendiri dan menggambarkan pengalaman pribadinya sendiri dengan Yesus di jalan Damaskus. Injil kerajaan itu didasarkan pada pengalaman keagamaan pribadi Yesus dari Galilea; Kekristenan itu didasarkan hampir secara eksklusif pada pengalaman keagamaan pribadinya Rasul Paulus. Hampir seluruh Perjanjian Baru digunakan, bukan untuk penggambaran kehidupan beragama Yesus yang penting dan mengilhami itu, tetapi pada suatu diskusi tentang pengalaman keagamaannya Paulus dan tentang suatu penggambaran tentang keyakinan-keyakinan keagamaan pribadinya. Perkecualian penting satu-satunya terhadap pernyataan ini, selain bagian-bagian tertentu kitab Matius, Markus, dan Lukas, adalah kitab Ibrani dan Surat Kiriman Yakobus. Bahkan Petrus, dalam tulisannya, hanya satu kali kembali membicarakan kehidupan keagamaan pribadi Gurunya. Perjanjian Baru adalah suatu dokumen Kristen yang unggul, tetapi itu kurang memadai untuk pengikut Yesus.
196:2.2 (2091.11) Kehidupan Yesus dalam daging menggambarkan suatu pertumbuhan keagamaan yang transenden dari gagasan awal rasa takjub primitif dan hormat manusiawi, naik melalui tahun-tahun persekutuan rohani pribadi, sampai akhirnya dia sampai pada status maju dan mulia dari kesadaran akan kesatuannya dengan Bapa. Dan dengan demikian, dalam satu kehidupan pendek, Yesus melintasi pengalaman kemajuan rohani keagamaan itu yang dimulai manusia di bumi dan biasanya dicapai hanya pada akhir perjalanan panjang manusia dalam sekolah-sekolah pelatihan roh dari tingkatan berturut-turut karier pra-Firdaus. Yesus maju dari suatu kesadaran yang murni manusiawi tentang kepastian-kepastian iman dari pengalaman keagamaan pribadi, menuju puncak-puncak rohani mulia dari kesadaran positif akan kodrat ilahinya, dan ke kesadaran akan hubungan dekatnya dengan Bapa Semesta dalam pengelolaan sebuah alam semesta. Dia maju dari status rendah ketergantungan manusia fana yang membuat dia secara spontan berkata pada orang yang menyebut dia Guru yang Baik, “Mengapa kaukatakan Aku baik? Tak seorangpun yang baik selain dari pada Allah saja,” kepada kesadaran mulia tercapainya keilahian yang membawa dia berseru, “Siapakah di antaramu yang membuktikan bahwa Aku berbuat dosa?” Dan kenaikan maju dari yang manusiawi kepada yang ilahi ini adalah suatu pencapaian yang semata-mata manusia fana. Dan setelah dia mencapai keilahian seperti itu, dia masih juga manusia Yesus yang sama, Anak Manusia demikian pula Anak Tuhan.
196:2.3 (2092.1) Markus, Matius, dan Lukas mempertahankan beberapa tentang gambaran Yesus manusia itu sewaktu dia terlibat dalam perjuangan hebat untuk mengetahui pasti kehendak ilahi dan untuk melakukan kehendak itu. Yohanes menampilkan suatu gambaran tentang Yesus yang berkemenangan sewaktu dia berjalan di atas bumi dalam kesadaran penuh akan keilahiannya. Kesalahan besar yang telah dibuat oleh mereka yang telah mempelajari kehidupan Guru adalah karena beberapa orang telah menganggap dia sebagai sepenuhnya manusia, sementara yang lain telah menganggap dia sebagai hanya ilahi saja. Dalam seluruh pengalamannya dia benar-benar adalah manusiawi dan juga ilahi, sampai kini pun dia masih demikian.
196:2.4 (2092.2) Tetapi kesalahan terbesar yang dibuat adalah bahwa, meskipun manusia Yesus diakui sebagai mempunyai suatu agama, tetapi Yesus yang ilahi (Kristus) itu hampir dalam sesaat saja telah menjadi suatu agama. Kekristenannya Paulus memastikan pemujaan terhadap Kristus yang ilahi, tetapi hampir sepenuhnya kehilangan pandangan tentang Yesus manusia dari Galilea itu yang berjuang dengan gagah berani, yang, melalui keberanian dari iman keagamaan pribadinya dan kepahlawanan dari Pelaras yang mendiaminya, naik dari tingkat-tingkat rendah kemanusiawian untuk menjadi satu dengan keilahian, dengan demikian menjadi jalan yang baru dan hidup melalui mana semua manusia bisa naik seperti itu dari kemanusiaan kepada keilahian. Manusia-manusia fana dalam semua tahap kerohanian dan di semua dunia bisa menemukan dalam kehidupan pribadi Yesus apa yang akan meneguhkan dan mengilhami mereka selagi mereka maju dari tingkat-tingkat roh terendah naik ke nilai-nilai ilahi tertinggi, dari awal hingga akhir semua pengalaman keagamaan pribadi.
196:2.5 (2092.3) Pada waktu penulisan Perjanjian Baru, para penulisnya tidak hanya sangat percaya akan keilahian Kristus yang bangkit itu, tetapi mereka juga secara sungguh-sungguh dan tulus percaya akan segera kembalinya Yesus ke bumi untuk mewujudkan kerajaan surgawi itu. Kepercayaan kuat akan kedatangan segera Tuhan ini banyak berhubungan dengan kecenderungan untuk menghapus dari catatan referensi-referensi yang menggambarkan pengalaman-pengalaman dan sifat-sifat murni manusiawinya sang Guru. Seluruh gerakan Kekristenan itu cenderung menjauh dari gambaran manusiawi Yesus Nazaret ke arah pengagungan Kristus yang dibangkitkan, Tuhan Yesus Kristus yang dimuliakan dan segera kembali itu.
196:2.6 (2092.4) Yesus mendirikan agama pengalaman pribadi dalam melakukan kehendak Tuhan dan melayani persaudaraan manusia; Paulus mendirikan sebuah agama yang di dalamnya Yesus yang dimuliakan itu menjadi objek penyembahan dan persaudaraan yang terdiri dari sesama orang percaya kepada Kristus yang ilahi. Dalam penganugerahan diri Yesus kedua konsep ini adalah potensial dalam kehidupan manusiawi-ilahinya, dan memang disayangkan bahwa para pengikutnya gagal menciptakan suatu agama bersatu yang bisa memberi pengakuan selayaknya kepada kodrat manusiawi maupun ilahi Guru, karena keduanya itu terikat tak terpisahkan dalam kehidupan buminya, dan yang dengan agungnya diketengahkan dalam injil yang asli tentang kerajaan.
196:2.7 (2093.1) Kamu tidak akan terkejut ataupun terganggu oleh beberapa pernyataan keras Yesus jika saja kamu ingat bahwa dia adalah agamawan yang paling sepenuh hati dan mengabdikan diri di dunia. Dia adalah seorang manusia fana yang sepenuhnya mengabdikan dirinya, tanpa syarat membaktikan diri untuk melakukan kehendak Bapanya. Banyak dari perkataannya yang tampaknya keras itu lebih merupakan suatu pengakuan iman pribadi dan suatu janji untuk setia ketimbang perintah-perintah kepada pengikut-pengikutnya. Dan ketunggalan maksud dan pengabdian yang tidak mementingkan diri inilah yang memampukan dia untuk menghasilkan kemajuan yang demikian luar biasa dalam penguasaan batin manusia dalam satu kehidupan yang singkat. Banyak dari pernyataan-pernyataannya seharusnya dianggap sebagai suatu pengakuan dari apa yang dia tuntut dari dirinya sendiri ketimbang apa yang dia wajibkan dari semua pengikutnya. Dalam pengabdiannya untuk tujuan kerajaan, Yesus membakar semua jembatan balik di belakangnya; dia mengorbankan semua rintangan demi untuk melakukan kehendak Bapanya.
196:2.8 (2093.2) Yesus memberkati orang miskin karena mereka biasanya tulus dan saleh; dia mengutuk orang kaya karena mereka biasanya main-main dan tidak beriman. Dia akan sama-sama menyalahkan orang miskin yang tidak beriman dan memuji orang kaya yang mengabdikan diri dan beribadah.
196:2.9 (2093.3) Yesus membawa manusia untuk merasa berada di rumah sendiri di dunia; dia melepaskan mereka dari perbudakan tabu (pantangan) dan mengajar mereka bahwa dunia itu secara mendasar tidak jahat. Dia tidak merindukan untuk lepas dari kehidupan buminya; dia menguasai teknik untuk secara memuaskan melakukan kehendak Bapa sementara masih dalam daging. Dia mencapai suatu kehidupan beragama yang idealistis di tengah-tengah dunia yang realistis. Yesus tidak menganut pandangan pesimistis Paulus tentang umat manusia. Guru memandang kepada manusia sebagai anak-anak Tuhan dan meramalkan suatu masa depan yang sangat bagus dan kekal bagi mereka yang memilih keselamatan. Dia bukan seorang skeptis moral; dia memandang manusia secara positif, bukan secara negatif. Dia melihat kebanyakan orang sebagai orang yang lemah bukannya sebagai orang yang jahat, lebih sebagai orang bingung dari pada orang bejat. Namun tidak peduli apapun status mereka, mereka semua adalah anak-anak Tuhan dan saudara-saudaranya.
196:2.10 (2093.4) Dia mengajar manusia untuk menempatkan nilai yang tinggi terhadap diri mereka sendiri dalam waktu dan dalam kekekalan. Karena taksiran (penilaian) tinggi yang Yesus tempatkan atas manusia ini, dia bersedia memberikan dirinya untuk pelayanan tanpa henti kepada umat manusia. Nilai yang tak terbatas dari yang terbatas inilah yang membuat kaidah emas (golden rule) menjadi sebuah faktor pokok dalam agamanya. Manusia mana yang dapat gagal diangkat oleh kepercayaan luar biasa yang Yesus miliki terhadapnya?
196:2.11 (2093.5) Yesus tidak menawarkan kaidah untuk pemajuan sosial; misinya adalah suatu misi keagamaan, dan agama itu secara eksklusif adalah suatu pengalaman perorangan. Sasaran terakhir dari prestasi masyarakat yang paling maju itu tidak akan pernah dapat melampaui persaudaraan manusianya Yesus yang didasarkan pada pengakuan tentang kebapaan Tuhan. Ideal semua pencapaian sosial dapat diwujudkan hanya dalam kedatangan kerajaan ilahi ini.
196:3.1 (2093.6) Pengalaman keagamaan rohani yang pribadi itu adalah suatu pemecahan efisien untuk sebagian besar kesulitan-kesulitan manusia; hal itu adalah suatu pemilah, pengevaluasi, dan penyesuai efektif terhadap semua masalah manusia. Agama tidak menyingkirkan atau menghilangkan persoalan-persoalan manusia, tetapi agama itu memang meluluhkan, menyerap, menerangi, dan melampauinya. Agama yang benar mempersatukan kepribadian untuk penyesuaian efektif terhadap semua kebutuhan manusia fana. Iman keagamaan—pimpinan positif dari kehadiran ilahi yang berdiam di dalam itu—tidak akan gagal memampukan manusia yang mengenal Tuhan itu untuk menjembatani celah yang ada antara logika intelektual yang mengakui Sebab Pertama Semesta sebagai Itu, dan penegasan-penegasan positif dari jiwa yang menyatakan bahwa Sebab Pertama ini adalah Dia, Bapa surgawi dari kabar baiknya Yesus, Tuhan pribadinya keselamatan manusia.
196:3.2 (2094.1) Hanya ada tiga unsur dalam realitas semesta: fakta, gagasan, dan relasi. Kesadaran keagamaan mengenali realitas-realitas ini sebagai ilmu pengetahuan, filsafat, dan kebenaran. Filsafat akan cenderung untuk melihat aktivitas-aktivitas ini sebagai nalar, kebijaksanaan, dan iman—realitas fisik, realitas intelektual, dan realitas spiritual. Kami terbiasa menyebut realitas-realitas ini sebagai benda, makna, dan nilai.
196:3.3 (2094.2) Pemahaman progresif tentang realitas itu adalah setara dengan mendekati Tuhan. Hal menemukan Tuhan, kesadaran penyamaan dengan realitas, adalah setara dengan mengalami penyelesaian diri—keseluruhan diri, totalitas diri. Mengalami realitas total itu adalah kesadaran penuh akan Tuhan, finalitas pengalaman mengenal Tuhan.
196:3.4 (2094.3) Penjumlahan penuh kehidupan manusia adalah pengetahuan bahwa manusia itu dididik oleh fakta, dipermuliakan oleh hikmat, dan diselamatkan—dibenarkan—oleh iman keagamaan.
196:3.5 (2094.4) Kepastian fisik terdiri dalam logika ilmu pengetahuan; kepastian moral, dalam kebijaksanaan filsafat; kepastian rohani, dalam kebenaran dari pengalaman keagamaan yang asli.
196:3.6 (2094.5) Batin manusia dapat mencapai tingkatan tinggi wawasan rohani dan tataran keilahian nilai-nilai yang berkaitan karena batin itu tidak sepenuhnya bersifat materi. Ada sebuah inti roh dalam batin manusia—Pelaras dari hadirat ilahi. Ada tiga bukti terpisah tentang berdiamnya roh ini dalam batin manusia:
196:3.7 (2094.6) 1. Persekutuan humanitarian (kemanusiaan)—kasih. Batin yang murni hewani mungkin suka berkelompok untuk perlindungan diri, tetapi hanya kecerdasan yang didiami roh yang bisa bersifat altruistik tidak mementingkan diri dan mengasihi tanpa syarat.
196:3.8 (2094.7) 2. Penafsiran tentang alam semesta—hikmat. Hanyalah batin yang didiami roh yang dapat memahami bahwa alam semesta itu ramah terhadap individu itu.
196:3.9 (2094.8) 3. Evaluasi rohani kehidupan— penyembahan. Hanyalah manusia yang didiami roh yang dapat mengenali kehadiran ilahi dan berusaha mencapai suatu pengalaman yang lebih penuh dalam dan dengan (roh yang adalah) icip-icip di muka dari keilahian ini.
196:3.10 (2094.9) Batin manusia tidak menciptakan nilai-nilai yang sebenarnya; pengalaman manusia tidak menghasilkan wawasan mendalam akan alam semesta. Mengenai wawasan, pengenalan tentang nilai-nilai moral dan kearifan tentang makna-makna rohani, semua yang batin manusia dapat perbuat adalah hanya menemukan, mengenali, menafsirkan, dan memilih.
196:3.11 (2094.10) Nilai-nilai moral dari alam semesta menjadi milik-milik intelektual oleh pelaksanaan tiga penilaian dasar, atau pilihan, dari batin manusia:
196:3.12 (2094.11) 1. Penilaian diri—pilihan moral.
196:3.13 (2094.12) 2. Penilaian sosial—pilihan etis.
196:3.14 (2094.13) 3. Penilaian Tuhan—pilihan keagamaan.
196:3.15 (2094.14) Dengan demikian kelihatan bahwa semua kemajuan manusia itu dihasilkan oleh suatu teknik evolusi pewahyuan gabungan bersama.
196:3.16 (2094.15) Kalau tidak ada sang kekasih ilahi yang tinggal di dalam manusia, dia tidak dapat mengasihi secara tidak mementingkan diri dan secara rohani. Kalau tidak ada sang penafsir yang hidup di dalam batin, manusia tidak dapat benar-benar mengenali kesatuan alam semesta. Kecuali ada evaluator yang berdiam dengan manusia, dia tidak akan mungkin menilai nilai-nilai moral dan mengenali makna-makna rohani. Dan sang kekasih ini bertolak dari sumber kasih tanpa batas itu sendiri; penafsir ini adalah bagian dari Kesatuan Semesta; evaluator ini adalah anak dari Pusat dan Sumber semua nilai-nilai mutlak dari realitas yang ilahi dan kekal.
196:3.17 (2095.1) Evaluasi moral dengan suatu makna keagamaan—wawasan rohani—mengandung arti pilihan individu itu antara baik dan jahat, benar dan salah, jasmani dan rohani, manusiawi dan ilahi, waktu dan kekekalan. Keselamatan manusia itu amat tergantung pada pengabdian kehendak manusia untuk memilih nilai-nilai yang dipilih oleh penyortir nilai-roh ini—penafsir dan pemersatu yang tinggal di dalam. Pengalaman keagamaan pribadi itu terdiri dalam dua fase: penemuan dalam batin manusia dan pewahyuan oleh roh ilahi yang berdiam di dalam. Melalui keterlalu-canggihan atau karena akibat dari perilaku tidak beriman dari para pengikut agama, seseorang, atau bahkan satu generasi manusia, bisa memilih untuk menghentikan sementara usaha mereka menemukan Tuhan yang mendiami mereka; mereka bisa gagal untuk maju dalam dan mencapai pewahyuan ilahi. Tetapi sikap tidak maju rohani tersebut tidak dapat bertahan lama karena kehadiran dan pengaruh Pelaras Pikiran yang mendiami.
196:3.18 (2095.2) Pengalaman yang mendalam tentang realitas roh ilahi yang mendiami ini selamanya melampaui teknik materialistik kasar dari ilmu-ilmu fisika. Kamu tidak dapat menaruh sukacita rohani di bawah sebuah mikroskop; kamu tidak dapat menimbang kasih dalam sebuah neraca; kamu tidak dapat mengukur nilai-nilai moral; demikian juga kamu tidak dapat menaksir kualitas dari penyembahan rohani.
196:3.19 (2095.3) Orang-orang Ibrani memiliki suatu agama tentang keagungan moral; orang Yunani mengembangkan sebuah agama keindahan; Paulus dan para pendengarnya mendirikan sebuah agama iman, pengharapan dan amal baik. Yesus mewahyukan dan meneladankan sebuah agama kasih: keamanan dalam kasih Bapa, dengan sukacita dan kepuasan yang diakibatkan pada waktu berbagi kasih ini dalam pelayanan persaudaraan manusia.
196:3.20 (2095.4) Setiap kali manusia membuat pilihan moral dari perenungan, dia segera mengalami suatu serbuan ilahi yang baru di jiwanya. Pilihan moral membentuk agama sebagai motif untuk tanggapan dari dalam terhadap kondisi-kondisi luar. Tetapi agama yang nyata tersebut adalah bukan suatu pengalaman subjektif semata-mata. Agama itu menunjukkan keseluruhan subjektivitas individu yang terlibat dalam tanggapan bermakna dan cerdas itu terhadap objektivitas total—yaitu alam semesta dan Pembuatnya.
196:3.21 (2095.5) Pengalaman yang indah dan transenden untuk mengasihi dan dikasihi itu adalah bukan hanya khayalan psikis hanya karena hal itu begitu sepenuhnya subjektif. Satu-satunya realitas yang benar-benar ilahi dan objektif yang terkait dengan manusia, yaitu Pelaras Pikiran, berfungsi pada pengamatan manusia kelihatannya sebagai fenomena yang semata-mata subjektif. Kontak manusia dengan realitas objektif tertinggi, Tuhan, adalah hanya melalui pengalaman murni subjektif mengenal Dia, menyembah Dia, dan menyadari sebagai anak-Nya.
196:3.22 (2095.6) Penyembahan keagamaan yang benar itu bukan suatu percakapan satu arah sia-sia yang menipu diri. Penyembahan adalah suatu persekutuan pribadi dengan apa yang nyata secara ilahi, dengan apa yang adalah sumber realitas itu sendiri. Manusia bercita-cita melalui penyembahan agar menjadi lebih baik dan dengan demikian pada akhirnya mencapai yang terbaik.
196:3.23 (2095.7) Idealisasi dan upaya layanan kebenaran, keindahan, dan kebaikan itu adalah bukan suatu pengganti untuk pengalaman keagamaan yang sejati—yaitu realitas rohani. Psikologi dan idealisme itu tidak setara dengan realitas keagamaan. Proyeksi-proyeksi dari kecerdasan manusia memang bisa menghasilkan tuhan-tuhan palsu—tuhan-tuhan dalam rupa manusia—tetapi kesadaran akan Tuhan yang sejati tidak berasal dari yang demikian. Kesadaran akan Tuhan itu berada dalam roh yang mendiami. Banyak sistem-sistem keagamaan manusia itu datang dari perumusan dari intelek manusia, tetapi kesadaran-Tuhan tidak harus menjadi bagian dari sistem-sistem perbudakan keagamaan yang buruk rupa ini.
196:3.24 (2095.8) Tuhan adalah bukan semata-mata penemuan dari idealismenya manusia; Dia itulah sumber semua wawasan dan nilai suprahewani tersebut. Tuhan itu bukan suatu hipotesis yang disusun untuk menyatukan konsep-konsep manusia tentang kebenaran, keindahan, dan kebaikan; Dia adalah kepribadian kasih, dari Dialah semua manifestasi alam semesta ini diturunkan. Kebenaran, keindahan, dan kebaikan di dunia manusia dipersatukan oleh meningkatnya kerohanian dari pengalaman manusia fana yang naik ke arah realitas-realitas Firdaus. Kesatuan antara kebenaran, keindahan, dan kebaikan itu hanya dapat diwujudkan dalam pengalaman rohani kepribadian yang mengenal Tuhan.
196:3.25 (2096.1) Moralitas adalah ranah kesadaran-Tuhan yang berpribadi yang pokok dan pra-ada, kesadaran pribadi terhadap kehadiran Pelaras yang di dalam, tetapi moralitas tersebut adalah bukan sumber dari pengalaman keagamaan dan wawasan rohani yang diakibatkannya. Kodrat moral itu adalah suprahewani, tetapi subrohani. Moralitas itu setara dengan pengenalan akan kewajiban, kesadaran akan adanya benar dan salah. Zona moral berada di tengah antara jenis pikiran hewan dan manusia ini, seperti halnya morontia berfungsi di antara bidang-bidang pencapaian kepribadian yang material dan yang spiritual.
196:3.26 (2096.2) Pikiran yang berevolusi dapat menemukan hukum, moral, dan etika; tetapi roh yang dianugerahkan, Pelaras yang tinggal di dalam, mengungkapkan pada pikiran manusia yang berevolusi itu sang pemberi hukum, Bapa-sumber semua yang benar, indah, dan baik; dan orang yang diterangi tersebut memiliki suatu agama dan secara rohani diperlengkapi untuk memulai perjalanan petualangan panjang untuk mencari Tuhan.
196:3.27 (2096.3) Moralitas itu tidak perlu harus rohani; moralitas itu itu bisa sepenuhnya dan murni manusiawi, meskipun agama yang sejati meningkatkan semua nilai-nilai moral, membuat nilai-nilai itu lebih bermakna. Moralitas tanpa agama gagal untuk mengungkapkan kebaikan yang paling dasar, dan hal itu juga gagal menyediakan untuk kelestarian nilai-nilai moralnya itu sendiri. Agama menyediakan peningkatan, pemuliaan, dan pelestarian pasti segala sesuatu yang dikenali dan disetujui oleh moralitas.
196:3.28 (2096.4) Agama berdiri di atas ilmu pengetahuan, seni, filsafat, etika, dan moral-moral, tetapi tidak independen dari hal-hal itu. Hal-hal itu semua tak terpisahkan saling terkait dalam pengalaman manusia, pribadi dan sosial. Agama adalah pengalaman tertingginya manusia dalam kodrat fana, tetapi bahasa yang terbatas membuat teologi selamanya tidak mungkin mampu menggambarkan secara memadai pengalaman keagamaan yang sebenarnya itu.
196:3.29 (2096.5) Wawasan keagamaan memiliki kuasa untuk mengubah kekalahan menjadi hasrat-hasrat yang lebih tinggi dan tekad-tekad yang baru. Kasih adalah motivasi tertinggi yang manusia bisa manfaat dalam kenaikan alam semestanya. Tetapi kasih, dilepaskan dari kebenaran, keindahan, dan kebaikan, adalah hanya suatu sentimen perasaan, suatu distorsi filosofis, suatu ilusi psikis, suatu penipuan rohani. Kasih harus selalu didefinisikan ulang pada tingkat-tingkat berturut-turut kemajuan morontia dan roh.
196:3.30 (2096.6) Seni dihasilkan dari upayanya manusia untuk melepaskan diri dari kurangnya keindahan dalam lingkungan materialnya; seni itu adalah suatu langkah ke arah tingkat morontia. Ilmu pengetahuan adalah upaya manusia untuk memecahkan teka-teki yang kelihatan di alam semesta material. Filsafat adalah upaya manusia untuk penyatuan pengalaman manusia. Agama adalah langkah tertingginya manusia, jangkauan hebatnya untuk realitas final, tekadnya untuk menemukan Tuhan dan menjadi seperti Dia.
196:3.31 (2096.7) Dalam bidang pengalaman keagamaan, kemungkinan rohani adalah realitas potensial. Dorongan maju rohani manusia itu bukan suatu ilusi psikis. Semua lamunan manusia tentang alam semesta mungkin bukan fakta, tetapi banyak, sangat banyak, yang adalah kebenaran.
196:3.32 (2096.8) Beberapa hidup manusia terlalu agung dan mulia untuk turun ke tingkat rendah menjadi sekedar hanya berhasil. Hewan harus menyesuaikan diri pada lingkungan, tetapi manusia yang beragama melampaui lingkungannya dan dengan cara ini melepaskan diri dari batasan-batasan dunia material sekarang ini melalui wawasan mendalam kasih ilahi ini. Konsep kasih ini membangkitkan dalam jiwa manusia itu, usaha suprahewani untuk menemukan kebenaran, keindahan, dan kebaikan; dan ketika ia benar-benar menemukan hal-hal itu, ia dipermuliakan dalam pelukan hal-hal itu; ia dipenuhi oleh hasrat untuk menghidupi hal-hal itu, untuk melakukan perbuatan yang benar.
196:3.33 (2097.1) Janganlah kecewa; evolusi manusia itu masih sedang berlangsung, dan pewahyuan Tuhan kepada dunia, dalam dan melalui Yesus, tidak akan gagal.
196:3.34 (2097.2) Tantangan besar pada manusia modern adalah untuk mencapai komunikasi yang lebih baik dengan Monitor ilahi yang tinggal di dalam batin manusia. Petualangan terbesarnya manusia dalam daging itu terdiri dalam usaha yang seimbang dan waras untuk memajukan batas-batas kesadaran diri keluar melalui wilayah kesadaran-jiwa embrionik yang masih samar-samar, dalam suatu usaha segenap hati untuk mencapai perbatasan kesadaran-roh—yaitu kontak dengan kehadiran ilahi itu. Pengalaman demikian merupakan kesadaran-Tuhan, suatu pengalaman yang dengan kuat menegaskan tentang kebenaran yang ada sebelumnya dari pengalaman keagamaan mengenal Tuhan. Kesadaran-roh tersebut adalah setara dengan pengetahuan tentang aktualitas keanakan dengan Tuhan. Dengan kata lain, kepastian keanakan itu adalah pengalaman iman.
196:3.35 (2097.3) Dan kesadaran-Tuhan itu setara dengan pengintegrasian antara diri dengan alam semesta, dan pada tingkat-tingkat realitas rohani tertingginya. Hanya kandungan roh dari suatu nilailah yang tidak bisa dimusnahkan. Bahkan apa yang benar, indah, dan baik itu mungkin tidak musnah dalam pengalaman manusia. Jika manusia tidak memilih untuk bertahan hidup, maka Pelaras yang masih bertahan hidup itu melestarikan realitas-realitas yang dilahirkan dari kasih dan dipupuk dalam pelayanan itu. Dan semua hal ini adalah suatu bagian dari Bapa Semesta. Bapa adalah kasih yang hidup, dan kehidupan Bapa ini ada dalam para Putra-Nya. Dan roh Bapa ada dalam anak-anak dari para Putra-Nya—yaitu manusia fana. Ketika semua ini telah dikatakan dan dilakukan, gagasan Bapa itu masih merupakan konsep manusia yang tertinggi tentang Tuhan.
Links:
[1] mailto:[email protected]
[2] https://www.urantia.org/id
[3] https://www.urantia.org/urantia-book/buy
[4] https://new.ubis.urantia.org/moodle/?lang=id
[5] https://www.urantiastudygroup.org/
[6] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/bagian-i-alam-semesta-sentral-dan-super
[7] https://www.urantia.org/id/bagian-ii-alam-semesta-lokal
[8] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/bagian-iii-sejarah-urantia
[9] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/bagian-iv-kehidupan-dan-ajaran-yesus
[10] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/kata-pengantar
[11] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-1-bapa-semesta
[12] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-2-kodrat-tuhan
[13] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-3-sifat-sifat-tuhan
[14] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-4-hubungan-tuhan-dengan-alam-semesta
[15] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-5-hubungan-tuhan-dengan-perorangan
[16] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-6-putra-kekal
[17] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-7-hubungan-putra-kekal-dengan-alam-semesta
[18] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-8-roh-tanpa-batas
[19] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-9-hubungan-roh-tanpa-batas-dengan-alam-semesta
[20] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-10-trinitas-firdaus
[21] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-11-pulau-firdaus-yang-kekal
[22] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-12-alam-semesta-segala-alam-alam-semesta
[23] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-13-dunia-dunia-sakral-firdaus
[24] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-14-alam-semesta-sentral-dan-ilahi
[25] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-15-tujuh-alam-semesta-super
[26] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-16-tujuh-roh-master
[27] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-17-tujuh-kelompok-roh-tertinggi
[28] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-18-kepribadian-kepribadian-trinitas-tertinggi
[29] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-19-sosok-asal-trinitas-yang-sederajat
[30] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-20-putra-putra-tuhan-firdaus
[31] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-21-putra-firdaus-pencipta
[32] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-22-putra-tuhan-ditrinitisasi
[33] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-23-utusan-utusan-soliter
[34] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-24-kepribadian-kepribadian-yang-lebih-tinggi-dari-roh-tanpa-batas
[35] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-25-kawanan-ruang-utusan
[36] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-26-roh-roh-yang-menatalayani-alam-semesta-sentral
[37] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-27-pelayanan-supernafim-primer
[38] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-28-roh-roh-yang-menatalayani-dari-alam-alam-semesta-super
[39] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-29-direktur-daya-alam-semesta
[40] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-30-kepribadian-kepribadian-dari-alam-semesta-agung
[41] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-31-korps-dari-finalitas
[42] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-32-evolusi-alam-alam-semesta-lokal
[43] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-33-pemerintahan-alam-semesta-lokal
[44] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-34-roh-ibu-alam-semesta-lokal
[45] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-35-putra-tuhan-alam-semesta-lokal
[46] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-36-pembawa-kehidupan
[47] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-37-kepribadian-kepribadian-dari-alam-semesta-lokal
[48] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-38-roh-roh-yang-menatalayani-dari-alam-semesta-lokal
[49] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-39-kawanan-malaikat
[50] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-40-putra-putra-tuhan-yang-menaik
[51] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-41-aspek-aspek-fisik-alam-semesta-lokal
[52] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-42-energi-batin-dan-materi
[53] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-43-konstelasi
[54] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-44-seniman-selestial
[55] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-45-pemerintahan-sistem-lokal
[56] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-46-markas-markas-ibukota-sistem-lokal
[57] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-47-tujuh-dunia-rumah-besar
[58] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-48-kehidupan-morontia
[59] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-49-dunia-dunia-yang-dihuni
[60] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-50-pangeran-planet
[61] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-51-adam-planet
[62] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-52-zaman-zaman-manusia-planet
[63] https://www.urantia.org/id/makalah-53-pemberontakan-lucifer
[64] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-54-masalah-masalah-dari-pemberontakan-lucifer
[65] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-55-dunia-dunia-terang-dan-hidup
[66] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-56-kesatuan-semesta
[67] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-57-asal-usul-urantia
[68] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-58-pembentukan-kehidupan-di-urantia
[69] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-59-era-kehidupan-laut-di-urantia
[70] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-60-urantia-selama-era-kehidupan-darat-awal
[71] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-61-era-mamalia-di-urantia
[72] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-62-ras-ras-permulaan-manusia-purba
[73] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-63-keluarga-manusia-yang-pertama
[74] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-64-ras-ras-warna-evolusioner
[75] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-65-pengendalian-evolusi
[76] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-66-pangeran-planet-urantia
[77] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-67-pemberontakan-planet
[78] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-68-fajar-peradaban
[79] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-69-lembaga-lembaga-manusia-primitif
[80] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-70-evolusi-pemerintahan-manusia
[81] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-71-perkembangan-negara
[82] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-72-pemerintahan-di-sebuah-planet-tetangga
[83] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-73-taman-eden
[84] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-74-adam-dan-hawa
[85] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-75-kegagalan-adam-dan-hawa
[86] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-76-taman-yang-kedua
[87] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-77-makhluk-tengah
[88] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-78-ras-ungu-setelah-masa-adam
[89] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-79-perluasan-bangsa-andit-di-timur
[90] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-80-perluasan-bangsa-andit-di-barat
[91] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-81-perkembangan-peradaban-modern
[92] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-82-evolusi-pernikahan
[93] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-83-lembaga-pernikahan
[94] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-84-pernikahan-dan-kehidupan-keluarga
[95] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-85-asal-usul-penyembahan
[96] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-86-evolusi-awal-agama
[97] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-87-pemujaan-arwah
[98] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-88-berhala-jimat-dan-sihir
[99] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-89-dosa-pengorbanan-dan-penebusan
[100] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-90-perdukunan-tabib-dan-imam
[101] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-91-evolusi-doa
[102] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-92-evolusi-agama-lebih-lanjut
[103] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-93-melkisedek-machiventa
[104] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-94-ajaran-ajaran-melkisedek-di-dunia-timur
[105] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-95-ajaran-melkisedek-di-timur-tengah
[106] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-96-yahweh-tuhan-orang-ibrani
[107] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-97-evolusi-konsep-tuhan-di-antara-orang-ibrani
[108] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-98-ajaran-ajaran-melkisedek-di-dunia-barat
[109] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-99-masalah-masalah-sosial-dari-agama
[110] https://www.urantia.org/id/makalah-100-agama-dalam-pengalaman-manusia
[111] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-101-sifat-dasar-agama-yang-sesungguhnya
[112] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-102-dasar-dasar-iman-keagamaan
[113] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-103-realitas-pengalaman-keagamaan
[114] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-104-perkembangan-konsep-trinitas
[115] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-105-deitas-dan-realitas
[116] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-106-tingkat-tingkat-realitas-alam-semesta
[117] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-107-asal-dan-kodrat-pelaras-pikiran
[118] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-108-misi-dan-pelayanan-pelaras-pikiran
[119] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-109-hubungan-pelaras-dengan-makhluk-alam-semesta
[120] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-110-hubungan-pelaras-dengan-manusia-perorangan
[121] https://www.urantia.org/id/makalah-111-pelaras-dan-jiwa
[122] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-112-keselamatan-kepribadian
[123] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-113-penjaga-takdir-serafik
[124] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-114-pemerintahan-serafim-keplanetan
[125] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-115-sang-mahatinggi
[126] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-116-yang-mahatinggi-mahakuasa
[127] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-117-tuhan-mahatinggi
[128] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-118-mahatinggi-dan-mahaakhir-ruang-dan-waktu
[129] https://www.urantia.org/id/makalah-119-penganugerahan-mikhael-kristus
[130] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-120-penganugerahan-mikhael-di-urantia
[131] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-121-masa-masa-penganugerahan-mikhael
[132] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-122-kelahiran-dan-masa-bayi-yesus
[133] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-123-masa-kecil-yesus
[134] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-124-masa-kecil-yesus-selanjutnya
[135] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-125-yesus-di-yerusalem
[136] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-126-dua-tahun-yang-genting
[137] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-127-tahun-tahun-remaja
[138] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-128-masa-dewasa-awal-yesus
[139] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-129-masa-dewasa-yesus-berikutnya
[140] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-130-dalam-perjalanan-ke-roma
[141] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-131-agama-agama-dunia
[142] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-132-kunjungan-di-roma
[143] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-133-kembali-dari-roma
[144] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-134-tahun-tahun-peralihan
[145] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-135-yohanes-pembaptis
[146] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-136-baptisan-dan-empat-puluh-hari
[147] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-137-waktu-menunggu-di-galilea
[148] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-138-pelatihan-utusan-utusan-kerajaan
[149] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-139-dua-belas-rasul
[150] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-140-pentahbisan-dua-belas
[151] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-141-memulai-pekerjaan-publik
[152] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-142-paskah-di-yerusalem
[153] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-143-pergi-melalui-samaria
[154] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-144-di-gilboa-dan-dekapolis
[155] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-145-empat-hari-yang-penuh-peristiwa-di-kapernaum
[156] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-146-pemberitaan-keliling-perdana-di-galilea
[157] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-147-kunjungan-selingan-ke-yerusalem
[158] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-148-pelatihan-para-penginjil-di-betsaida
[159] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-149-perjalanan-pemberitaan-kedua
[160] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-150-perjalanan-pemberitaan-ketiga
[161] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-151-menunggu-dan-mengajar-di-tepi-danau
[162] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-152-peristiwa-peristiwa-menuju-ke-krisis-kapernaum
[163] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-153-krisis-di-kapernaum
[164] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-154-hari-hari-terakhir-di-kapernaum
[165] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-155-melarikan-diri-melalui-galilea-utara
[166] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-156-kunjungan-ke-tirus-dan-sidon
[167] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-157-di-kaisarea-filipi
[168] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-158-gunung-transfigurasi
[169] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-159-perjalanan-keliling-dekapolis
[170] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-160-rodan-dari-aleksandria
[171] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-161-diskusi-lebih-lanjut-dengan-rodan
[172] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-162-pada-perayaan-pondok-daun
[173] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-163-pentahbisan-tujuh-puluh-di-magadan
[174] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-164-pada-hari-raya-pentahbisan
[175] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-165-misi-perea-dimulai
[176] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-166-kunjungan-terakhir-ke-perea-utara
[177] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-167-kunjungan-ke-filadelfia
[178] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-168-kebangkitan-lazarus
[179] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-169-pengajaran-terakhir-di-pella
[180] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-170-kerajaan-surga
[181] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-171-dalam-perjalanan-ke-yerusalem
[182] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-172-masuk-ke-yerusalem
[183] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-173-hari-senin-di-yerusalem
[184] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-174-selasa-pagi-di-bait-suci
[185] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-175-ceramah-bait-suci-yang-terakhir
[186] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-176-selasa-malam-di-bukit-zaitun
[187] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-177-rabu-hari-istirahat
[188] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-178-hari-terakhir-di-perkemahan
[189] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-179-perjamuan-malam-terakhir
[190] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-180-ceramah-perpisahan
[191] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-181-nasihat-dan-peringatan-terakhir
[192] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-182-di-getsemani
[193] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-183-pengkhianatan-dan-penangkapan-yesus
[194] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-184-di-depan-pengadilan-sanhedrin
[195] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-185-pengadilan-di-hadapan-pilatus
[196] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-186-tepat-sebelum-penyaliban
[197] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-187-penyaliban
[198] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-188-waktu-di-kubur
[199] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-189-kebangkitan
[200] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-190-penampakan-penampakan-morontia-yesus
[201] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-191-penampakan-kepada-para-rasul-dan-pemimpin-lainnya
[202] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-192-penampakan-di-galilea
[203] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-193-penampakan-terakhir-dan-kenaikan
[204] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-194-penganugerahan-roh-kebenaran
[205] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-195-setelah-pentakosta
[206] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-196-iman-yesus
[207] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/kata-pengantar#U0_0_0
[208] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/kata-pengantar#U0_1_0
[209] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/kata-pengantar#U0_2_0
[210] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/kata-pengantar#U0_3_0
[211] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/kata-pengantar#U0_4_0
[212] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/kata-pengantar#U0_5_0
[213] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/kata-pengantar#U0_6_0
[214] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/kata-pengantar#U0_7_0
[215] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/kata-pengantar#U0_8_0
[216] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/kata-pengantar#U0_9_0
[217] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/kata-pengantar#U0_10_0
[218] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/kata-pengantar#U0_11_0
[219] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/kata-pengantar#U0_12_0
[220] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-1-bapa-semesta#U1_0_0
[221] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-1-bapa-semesta#U1_1_0
[222] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-1-bapa-semesta#U1_2_0
[223] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-1-bapa-semesta#U1_3_0
[224] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-1-bapa-semesta#U1_4_0
[225] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-1-bapa-semesta#U1_5_0
[226] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-1-bapa-semesta#U1_6_0
[227] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-1-bapa-semesta#U1_7_0
[228] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-2-kodrat-tuhan#U2_0_0
[229] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-2-kodrat-tuhan#U2_1_0
[230] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-2-kodrat-tuhan#U2_2_0
[231] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-2-kodrat-tuhan#U2_3_0
[232] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-2-kodrat-tuhan#U2_4_0
[233] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-2-kodrat-tuhan#U2_5_0
[234] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-2-kodrat-tuhan#U2_6_0
[235] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-2-kodrat-tuhan#U2_7_0
[236] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-3-sifat-sifat-tuhan#U3_0_0
[237] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-3-sifat-sifat-tuhan#U3_1_0
[238] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-3-sifat-sifat-tuhan#U3_2_0
[239] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-3-sifat-sifat-tuhan#U3_3_0
[240] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-3-sifat-sifat-tuhan#U3_4_0
[241] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-3-sifat-sifat-tuhan#U3_5_0
[242] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-3-sifat-sifat-tuhan#U3_6_0
[243] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-4-hubungan-tuhan-dengan-alam-semesta#U4_0_0
[244] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-4-hubungan-tuhan-dengan-alam-semesta#U4_1_0
[245] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-4-hubungan-tuhan-dengan-alam-semesta#U4_2_0
[246] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-4-hubungan-tuhan-dengan-alam-semesta#U4_3_0
[247] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-4-hubungan-tuhan-dengan-alam-semesta#U4_4_0
[248] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-4-hubungan-tuhan-dengan-alam-semesta#U4_5_0
[249] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-5-hubungan-tuhan-dengan-perorangan#U5_0_0
[250] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-5-hubungan-tuhan-dengan-perorangan#U5_1_0
[251] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-5-hubungan-tuhan-dengan-perorangan#U5_2_0
[252] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-5-hubungan-tuhan-dengan-perorangan#U5_3_0
[253] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-5-hubungan-tuhan-dengan-perorangan#U5_4_0
[254] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-5-hubungan-tuhan-dengan-perorangan#U5_5_0
[255] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-5-hubungan-tuhan-dengan-perorangan#U5_6_0
[256] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-6-putra-kekal#U6_0_0
[257] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-6-putra-kekal#U6_1_0
[258] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-6-putra-kekal#U6_2_0
[259] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-6-putra-kekal#U6_3_0
[260] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-6-putra-kekal#U6_4_0
[261] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-6-putra-kekal#U6_5_0
[262] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-6-putra-kekal#U6_6_0
[263] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-6-putra-kekal#U6_7_0
[264] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-6-putra-kekal#U6_8_0
[265] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-7-hubungan-putra-kekal-dengan-alam-semesta#U7_0_0
[266] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-7-hubungan-putra-kekal-dengan-alam-semesta#U7_1_0
[267] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-7-hubungan-putra-kekal-dengan-alam-semesta#U7_2_0
[268] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-7-hubungan-putra-kekal-dengan-alam-semesta#U7_3_0
[269] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-7-hubungan-putra-kekal-dengan-alam-semesta#U7_4_0
[270] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-7-hubungan-putra-kekal-dengan-alam-semesta#U7_5_0
[271] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-7-hubungan-putra-kekal-dengan-alam-semesta#U7_6_0
[272] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-7-hubungan-putra-kekal-dengan-alam-semesta#U7_7_0
[273] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-8-roh-tanpa-batas#U8_0_0
[274] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-8-roh-tanpa-batas#U8_1_0
[275] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-8-roh-tanpa-batas#U8_2_0
[276] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-8-roh-tanpa-batas#U8_3_0
[277] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-8-roh-tanpa-batas#U8_4_0
[278] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-8-roh-tanpa-batas#U8_5_0
[279] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-8-roh-tanpa-batas#U8_6_0
[280] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-9-hubungan-roh-tanpa-batas-dengan-alam-semesta#U9_0_0
[281] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-9-hubungan-roh-tanpa-batas-dengan-alam-semesta#U9_1_0
[282] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-9-hubungan-roh-tanpa-batas-dengan-alam-semesta#U9_2_0
[283] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-9-hubungan-roh-tanpa-batas-dengan-alam-semesta#U9_3_0
[284] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-9-hubungan-roh-tanpa-batas-dengan-alam-semesta#U9_4_0
[285] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-9-hubungan-roh-tanpa-batas-dengan-alam-semesta#U9_5_0
[286] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-9-hubungan-roh-tanpa-batas-dengan-alam-semesta#U9_6_0
[287] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-9-hubungan-roh-tanpa-batas-dengan-alam-semesta#U9_7_0
[288] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-9-hubungan-roh-tanpa-batas-dengan-alam-semesta#U9_8_0
[289] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-10-trinitas-firdaus#U10_0_0
[290] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-10-trinitas-firdaus#U10_1_0
[291] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-10-trinitas-firdaus#U10_2_0
[292] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-10-trinitas-firdaus#U10_3_0
[293] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-10-trinitas-firdaus#U10_4_0
[294] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-10-trinitas-firdaus#U10_5_0
[295] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-10-trinitas-firdaus#U10_6_0
[296] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-10-trinitas-firdaus#U10_7_0
[297] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-10-trinitas-firdaus#U10_8_0
[298] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-11-pulau-firdaus-yang-kekal#U11_0_0
[299] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-11-pulau-firdaus-yang-kekal#U11_1_0
[300] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-11-pulau-firdaus-yang-kekal#U11_2_0
[301] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-11-pulau-firdaus-yang-kekal#U11_3_0
[302] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-11-pulau-firdaus-yang-kekal#U11_4_0
[303] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-11-pulau-firdaus-yang-kekal#U11_5_0
[304] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-11-pulau-firdaus-yang-kekal#U11_6_0
[305] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-11-pulau-firdaus-yang-kekal#U11_7_0
[306] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-11-pulau-firdaus-yang-kekal#U11_8_0
[307] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-11-pulau-firdaus-yang-kekal#U11_9_0
[308] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-12-alam-semesta-segala-alam-alam-semesta#U12_0_0
[309] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-12-alam-semesta-segala-alam-alam-semesta#U12_1_0
[310] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-12-alam-semesta-segala-alam-alam-semesta#U12_2_0
[311] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-12-alam-semesta-segala-alam-alam-semesta#U12_3_0
[312] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-12-alam-semesta-segala-alam-alam-semesta#U12_4_0
[313] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-12-alam-semesta-segala-alam-alam-semesta#U12_5_0
[314] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-12-alam-semesta-segala-alam-alam-semesta#U12_6_0
[315] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-12-alam-semesta-segala-alam-alam-semesta#U12_7_0
[316] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-12-alam-semesta-segala-alam-alam-semesta#U12_8_0
[317] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-12-alam-semesta-segala-alam-alam-semesta#U12_9_0
[318] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-13-dunia-dunia-sakral-firdaus#U13_0_0
[319] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-13-dunia-dunia-sakral-firdaus#U13_1_0
[320] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-13-dunia-dunia-sakral-firdaus#U13_2_0
[321] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-13-dunia-dunia-sakral-firdaus#U13_3_0
[322] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-13-dunia-dunia-sakral-firdaus#U13_4_0
[323] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-14-alam-semesta-sentral-dan-ilahi#U14_0_0
[324] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-14-alam-semesta-sentral-dan-ilahi#U14_1_0
[325] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-14-alam-semesta-sentral-dan-ilahi#U14_2_0
[326] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-14-alam-semesta-sentral-dan-ilahi#U14_3_0
[327] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-14-alam-semesta-sentral-dan-ilahi#U14_4_0
[328] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-14-alam-semesta-sentral-dan-ilahi#U14_5_0
[329] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-14-alam-semesta-sentral-dan-ilahi#U14_6_0
[330] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-15-tujuh-alam-semesta-super#U15_0_0
[331] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-15-tujuh-alam-semesta-super#U15_1_0
[332] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-15-tujuh-alam-semesta-super#U15_2_0
[333] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-15-tujuh-alam-semesta-super#U15_3_0
[334] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-15-tujuh-alam-semesta-super#U15_4_0
[335] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-15-tujuh-alam-semesta-super#U15_5_0
[336] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-15-tujuh-alam-semesta-super#U15_6_0
[337] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-15-tujuh-alam-semesta-super#U15_7_0
[338] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-15-tujuh-alam-semesta-super#U15_8_0
[339] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-15-tujuh-alam-semesta-super#U15_9_0
[340] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-15-tujuh-alam-semesta-super#U15_10_0
[341] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-15-tujuh-alam-semesta-super#U15_11_0
[342] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-15-tujuh-alam-semesta-super#U15_12_0
[343] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-15-tujuh-alam-semesta-super#U15_13_0
[344] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-15-tujuh-alam-semesta-super#U15_14_0
[345] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-16-tujuh-roh-master#U16_0_0
[346] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-16-tujuh-roh-master#U16_1_0
[347] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-16-tujuh-roh-master#U16_2_0
[348] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-16-tujuh-roh-master#U16_3_0
[349] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-16-tujuh-roh-master#U16_4_0
[350] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-16-tujuh-roh-master#U16_5_0
[351] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-16-tujuh-roh-master#U16_6_0
[352] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-16-tujuh-roh-master#U16_7_0
[353] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-16-tujuh-roh-master#U16_8_0
[354] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-16-tujuh-roh-master#U16_9_0
[355] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-17-tujuh-kelompok-roh-tertinggi#U17_0_0
[356] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-17-tujuh-kelompok-roh-tertinggi#U17_1_0
[357] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-17-tujuh-kelompok-roh-tertinggi#U17_2_0
[358] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-17-tujuh-kelompok-roh-tertinggi#U17_3_0
[359] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-17-tujuh-kelompok-roh-tertinggi#U17_4_0
[360] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-17-tujuh-kelompok-roh-tertinggi#U17_5_0
[361] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-17-tujuh-kelompok-roh-tertinggi#U17_6_0
[362] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-17-tujuh-kelompok-roh-tertinggi#U17_7_0
[363] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-17-tujuh-kelompok-roh-tertinggi#U17_8_0
[364] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-18-kepribadian-kepribadian-trinitas-tertinggi#U18_0_0
[365] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-18-kepribadian-kepribadian-trinitas-tertinggi#U18_1_0
[366] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-18-kepribadian-kepribadian-trinitas-tertinggi#U18_2_0
[367] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-18-kepribadian-kepribadian-trinitas-tertinggi#U18_3_0
[368] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-18-kepribadian-kepribadian-trinitas-tertinggi#U18_4_0
[369] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-18-kepribadian-kepribadian-trinitas-tertinggi#U18_5_0
[370] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-18-kepribadian-kepribadian-trinitas-tertinggi#U18_6_0
[371] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-18-kepribadian-kepribadian-trinitas-tertinggi#U18_7_0
[372] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-19-sosok-asal-trinitas-yang-sederajat#U19_0_0
[373] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-19-sosok-asal-trinitas-yang-sederajat#U19_1_0
[374] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-19-sosok-asal-trinitas-yang-sederajat#U19_2_0
[375] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-19-sosok-asal-trinitas-yang-sederajat#U19_3_0
[376] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-19-sosok-asal-trinitas-yang-sederajat#U19_4_0
[377] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-19-sosok-asal-trinitas-yang-sederajat#U19_5_0
[378] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-19-sosok-asal-trinitas-yang-sederajat#U19_6_0
[379] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-19-sosok-asal-trinitas-yang-sederajat#U19_7_0
[380] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-20-putra-putra-tuhan-firdaus#U20_0_0
[381] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-20-putra-putra-tuhan-firdaus#U20_1_0
[382] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-20-putra-putra-tuhan-firdaus#U20_2_0
[383] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-20-putra-putra-tuhan-firdaus#U20_3_0
[384] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-20-putra-putra-tuhan-firdaus#U20_4_0
[385] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-20-putra-putra-tuhan-firdaus#U20_5_0
[386] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-20-putra-putra-tuhan-firdaus#U20_6_0
[387] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-20-putra-putra-tuhan-firdaus#U20_7_0
[388] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-20-putra-putra-tuhan-firdaus#U20_8_0
[389] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-20-putra-putra-tuhan-firdaus#U20_9_0
[390] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-20-putra-putra-tuhan-firdaus#U20_10_0
[391] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-21-putra-firdaus-pencipta#U21_0_0
[392] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-21-putra-firdaus-pencipta#U21_1_0
[393] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-21-putra-firdaus-pencipta#U21_2_0
[394] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-21-putra-firdaus-pencipta#U21_3_0
[395] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-21-putra-firdaus-pencipta#U21_4_0
[396] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-21-putra-firdaus-pencipta#U21_5_0
[397] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-21-putra-firdaus-pencipta#U21_6_0
[398] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-22-putra-tuhan-ditrinitisasi#U22_0_0
[399] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-22-putra-tuhan-ditrinitisasi#U22_1_0
[400] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-22-putra-tuhan-ditrinitisasi#U22_2_0
[401] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-22-putra-tuhan-ditrinitisasi#U22_3_0
[402] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-22-putra-tuhan-ditrinitisasi#U22_4_0
[403] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-22-putra-tuhan-ditrinitisasi#U22_5_0
[404] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-22-putra-tuhan-ditrinitisasi#U22_6_0
[405] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-22-putra-tuhan-ditrinitisasi#U22_7_0
[406] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-22-putra-tuhan-ditrinitisasi#U22_8_0
[407] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-22-putra-tuhan-ditrinitisasi#U22_9_0
[408] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-22-putra-tuhan-ditrinitisasi#U22_10_0
[409] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-23-utusan-utusan-soliter#U23_0_0
[410] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-23-utusan-utusan-soliter#U23_1_0
[411] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-23-utusan-utusan-soliter#U23_2_0
[412] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-23-utusan-utusan-soliter#U23_3_0
[413] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-23-utusan-utusan-soliter#U23_4_0
[414] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-24-kepribadian-kepribadian-yang-lebih-tinggi-dari-roh-tanpa-batas#U24_0_0
[415] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-24-kepribadian-kepribadian-yang-lebih-tinggi-dari-roh-tanpa-batas#U24_1_0
[416] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-24-kepribadian-kepribadian-yang-lebih-tinggi-dari-roh-tanpa-batas#U24_2_0
[417] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-24-kepribadian-kepribadian-yang-lebih-tinggi-dari-roh-tanpa-batas#U24_3_0
[418] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-24-kepribadian-kepribadian-yang-lebih-tinggi-dari-roh-tanpa-batas#U24_4_0
[419] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-24-kepribadian-kepribadian-yang-lebih-tinggi-dari-roh-tanpa-batas#U24_5_0
[420] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-24-kepribadian-kepribadian-yang-lebih-tinggi-dari-roh-tanpa-batas#U24_6_0
[421] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-24-kepribadian-kepribadian-yang-lebih-tinggi-dari-roh-tanpa-batas#U24_7_0
[422] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-25-kawanan-ruang-utusan#U25_0_0
[423] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-25-kawanan-ruang-utusan#U25_1_0
[424] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-25-kawanan-ruang-utusan#U25_2_0
[425] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-25-kawanan-ruang-utusan#U25_3_0
[426] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-25-kawanan-ruang-utusan#U25_4_0
[427] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-25-kawanan-ruang-utusan#U25_5_0
[428] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-25-kawanan-ruang-utusan#U25_6_0
[429] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-25-kawanan-ruang-utusan#U25_7_0
[430] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-25-kawanan-ruang-utusan#U25_8_0
[431] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-26-roh-roh-yang-menatalayani-alam-semesta-sentral#U26_0_0
[432] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-26-roh-roh-yang-menatalayani-alam-semesta-sentral#U26_1_0
[433] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-26-roh-roh-yang-menatalayani-alam-semesta-sentral#U26_2_0
[434] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-26-roh-roh-yang-menatalayani-alam-semesta-sentral#U26_3_0
[435] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-26-roh-roh-yang-menatalayani-alam-semesta-sentral#U26_4_0
[436] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-26-roh-roh-yang-menatalayani-alam-semesta-sentral#U26_5_0
[437] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-26-roh-roh-yang-menatalayani-alam-semesta-sentral#U26_6_0
[438] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-26-roh-roh-yang-menatalayani-alam-semesta-sentral#U26_7_0
[439] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-26-roh-roh-yang-menatalayani-alam-semesta-sentral#U26_8_0
[440] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-26-roh-roh-yang-menatalayani-alam-semesta-sentral#U26_9_0
[441] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-26-roh-roh-yang-menatalayani-alam-semesta-sentral#U26_10_0
[442] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-26-roh-roh-yang-menatalayani-alam-semesta-sentral#U26_11_0
[443] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-27-pelayanan-supernafim-primer#U27_0_0
[444] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-27-pelayanan-supernafim-primer#U27_1_0
[445] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-27-pelayanan-supernafim-primer#U27_2_0
[446] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-27-pelayanan-supernafim-primer#U27_3_0
[447] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-27-pelayanan-supernafim-primer#U27_4_0
[448] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-27-pelayanan-supernafim-primer#U27_5_0
[449] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-27-pelayanan-supernafim-primer#U27_6_0
[450] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-27-pelayanan-supernafim-primer#U27_7_0
[451] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-28-roh-roh-yang-menatalayani-dari-alam-alam-semesta-super#U28_0_0
[452] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-28-roh-roh-yang-menatalayani-dari-alam-alam-semesta-super#U28_1_0
[453] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-28-roh-roh-yang-menatalayani-dari-alam-alam-semesta-super#U28_2_0
[454] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-28-roh-roh-yang-menatalayani-dari-alam-alam-semesta-super#U28_3_0
[455] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-28-roh-roh-yang-menatalayani-dari-alam-alam-semesta-super#U28_4_0
[456] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-28-roh-roh-yang-menatalayani-dari-alam-alam-semesta-super#U28_5_0
[457] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-28-roh-roh-yang-menatalayani-dari-alam-alam-semesta-super#U28_6_0
[458] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-28-roh-roh-yang-menatalayani-dari-alam-alam-semesta-super#U28_7_0
[459] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-29-direktur-daya-alam-semesta#U29_0_0
[460] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-29-direktur-daya-alam-semesta#U29_1_0
[461] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-29-direktur-daya-alam-semesta#U29_2_0
[462] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-29-direktur-daya-alam-semesta#U29_3_0
[463] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-29-direktur-daya-alam-semesta#U29_4_0
[464] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-29-direktur-daya-alam-semesta#U29_5_0
[465] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-30-kepribadian-kepribadian-dari-alam-semesta-agung#U30_0_0
[466] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-30-kepribadian-kepribadian-dari-alam-semesta-agung#U30_1_0
[467] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-30-kepribadian-kepribadian-dari-alam-semesta-agung#U30_2_0
[468] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-30-kepribadian-kepribadian-dari-alam-semesta-agung#U30_3_0
[469] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-30-kepribadian-kepribadian-dari-alam-semesta-agung#U30_4_0
[470] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-31-korps-dari-finalitas#U31_0_0
[471] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-31-korps-dari-finalitas#U31_1_0
[472] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-31-korps-dari-finalitas#U31_2_0
[473] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-31-korps-dari-finalitas#U31_3_0
[474] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-31-korps-dari-finalitas#U31_4_0
[475] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-31-korps-dari-finalitas#U31_5_0
[476] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-31-korps-dari-finalitas#U31_6_0
[477] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-31-korps-dari-finalitas#U31_7_0
[478] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-31-korps-dari-finalitas#U31_8_0
[479] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-31-korps-dari-finalitas#U31_9_0
[480] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-31-korps-dari-finalitas#U31_10_0
[481] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-32-evolusi-alam-alam-semesta-lokal#U32_0_0
[482] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-32-evolusi-alam-alam-semesta-lokal#U32_1_0
[483] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-32-evolusi-alam-alam-semesta-lokal#U32_2_0
[484] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-32-evolusi-alam-alam-semesta-lokal#U32_3_0
[485] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-32-evolusi-alam-alam-semesta-lokal#U32_4_0
[486] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-32-evolusi-alam-alam-semesta-lokal#U32_5_0
[487] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-33-pemerintahan-alam-semesta-lokal#U33_0_0
[488] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-33-pemerintahan-alam-semesta-lokal#U33_1_0
[489] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-33-pemerintahan-alam-semesta-lokal#U33_2_0
[490] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-33-pemerintahan-alam-semesta-lokal#U33_3_0
[491] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-33-pemerintahan-alam-semesta-lokal#U33_4_0
[492] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-33-pemerintahan-alam-semesta-lokal#U33_5_0
[493] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-33-pemerintahan-alam-semesta-lokal#U33_6_0
[494] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-33-pemerintahan-alam-semesta-lokal#U33_7_0
[495] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-33-pemerintahan-alam-semesta-lokal#U33_8_0
[496] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-34-roh-ibu-alam-semesta-lokal#U34_0_0
[497] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-34-roh-ibu-alam-semesta-lokal#U34_1_0
[498] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-34-roh-ibu-alam-semesta-lokal#U34_2_0
[499] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-34-roh-ibu-alam-semesta-lokal#U34_3_0
[500] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-34-roh-ibu-alam-semesta-lokal#U34_4_0
[501] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-34-roh-ibu-alam-semesta-lokal#U34_5_0
[502] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-34-roh-ibu-alam-semesta-lokal#U34_6_0
[503] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-34-roh-ibu-alam-semesta-lokal#U34_7_0
[504] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-35-putra-tuhan-alam-semesta-lokal#U35_0_0
[505] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-35-putra-tuhan-alam-semesta-lokal#U35_1_0
[506] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-35-putra-tuhan-alam-semesta-lokal#U35_2_0
[507] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-35-putra-tuhan-alam-semesta-lokal#U35_3_0
[508] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-35-putra-tuhan-alam-semesta-lokal#U35_4_0
[509] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-35-putra-tuhan-alam-semesta-lokal#U35_5_0
[510] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-35-putra-tuhan-alam-semesta-lokal#U35_6_0
[511] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-35-putra-tuhan-alam-semesta-lokal#U35_7_0
[512] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-35-putra-tuhan-alam-semesta-lokal#U35_8_0
[513] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-35-putra-tuhan-alam-semesta-lokal#U35_9_0
[514] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-35-putra-tuhan-alam-semesta-lokal#U35_10_0
[515] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-36-pembawa-kehidupan#U36_0_0
[516] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-36-pembawa-kehidupan#U36_1_0
[517] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-36-pembawa-kehidupan#U36_2_0
[518] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-36-pembawa-kehidupan#U36_3_0
[519] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-36-pembawa-kehidupan#U36_4_0
[520] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-36-pembawa-kehidupan#U36_5_0
[521] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-36-pembawa-kehidupan#U36_6_0
[522] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-37-kepribadian-kepribadian-dari-alam-semesta-lokal#U37_0_0
[523] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-37-kepribadian-kepribadian-dari-alam-semesta-lokal#U37_1_0
[524] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-37-kepribadian-kepribadian-dari-alam-semesta-lokal#U37_2_0
[525] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-37-kepribadian-kepribadian-dari-alam-semesta-lokal#U37_3_0
[526] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-37-kepribadian-kepribadian-dari-alam-semesta-lokal#U37_4_0
[527] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-37-kepribadian-kepribadian-dari-alam-semesta-lokal#U37_5_0
[528] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-37-kepribadian-kepribadian-dari-alam-semesta-lokal#U37_6_0
[529] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-37-kepribadian-kepribadian-dari-alam-semesta-lokal#U37_7_0
[530] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-37-kepribadian-kepribadian-dari-alam-semesta-lokal#U37_8_0
[531] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-37-kepribadian-kepribadian-dari-alam-semesta-lokal#U37_9_0
[532] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-37-kepribadian-kepribadian-dari-alam-semesta-lokal#U37_10_0
[533] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-38-roh-roh-yang-menatalayani-dari-alam-semesta-lokal#U38_0_0
[534] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-38-roh-roh-yang-menatalayani-dari-alam-semesta-lokal#U38_1_0
[535] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-38-roh-roh-yang-menatalayani-dari-alam-semesta-lokal#U38_2_0
[536] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-38-roh-roh-yang-menatalayani-dari-alam-semesta-lokal#U38_3_0
[537] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-38-roh-roh-yang-menatalayani-dari-alam-semesta-lokal#U38_4_0
[538] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-38-roh-roh-yang-menatalayani-dari-alam-semesta-lokal#U38_5_0
[539] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-38-roh-roh-yang-menatalayani-dari-alam-semesta-lokal#U38_6_0
[540] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-38-roh-roh-yang-menatalayani-dari-alam-semesta-lokal#U38_7_0
[541] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-38-roh-roh-yang-menatalayani-dari-alam-semesta-lokal#U38_8_0
[542] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-38-roh-roh-yang-menatalayani-dari-alam-semesta-lokal#U38_9_0
[543] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-39-kawanan-malaikat#U39_0_0
[544] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-39-kawanan-malaikat#U39_1_0
[545] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-39-kawanan-malaikat#U39_2_0
[546] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-39-kawanan-malaikat#U39_3_0
[547] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-39-kawanan-malaikat#U39_4_0
[548] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-39-kawanan-malaikat#U39_5_0
[549] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-39-kawanan-malaikat#U39_6_0
[550] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-39-kawanan-malaikat#U39_7_0
[551] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-39-kawanan-malaikat#U39_8_0
[552] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-39-kawanan-malaikat#U39_9_0
[553] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-40-putra-putra-tuhan-yang-menaik#U40_0_0
[554] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-40-putra-putra-tuhan-yang-menaik#U40_1_0
[555] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-40-putra-putra-tuhan-yang-menaik#U40_2_0
[556] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-40-putra-putra-tuhan-yang-menaik#U40_3_0
[557] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-40-putra-putra-tuhan-yang-menaik#U40_4_0
[558] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-40-putra-putra-tuhan-yang-menaik#U40_5_0
[559] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-40-putra-putra-tuhan-yang-menaik#U40_6_0
[560] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-40-putra-putra-tuhan-yang-menaik#U40_7_0
[561] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-40-putra-putra-tuhan-yang-menaik#U40_8_0
[562] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-40-putra-putra-tuhan-yang-menaik#U40_9_0
[563] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-40-putra-putra-tuhan-yang-menaik#U40_10_0
[564] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-41-aspek-aspek-fisik-alam-semesta-lokal#U41_0_0
[565] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-41-aspek-aspek-fisik-alam-semesta-lokal#U41_1_0
[566] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-41-aspek-aspek-fisik-alam-semesta-lokal#U41_2_0
[567] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-41-aspek-aspek-fisik-alam-semesta-lokal#U41_3_0
[568] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-41-aspek-aspek-fisik-alam-semesta-lokal#U41_4_0
[569] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-41-aspek-aspek-fisik-alam-semesta-lokal#U41_5_0
[570] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-41-aspek-aspek-fisik-alam-semesta-lokal#U41_6_0
[571] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-41-aspek-aspek-fisik-alam-semesta-lokal#U41_7_0
[572] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-41-aspek-aspek-fisik-alam-semesta-lokal#U41_8_0
[573] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-41-aspek-aspek-fisik-alam-semesta-lokal#U41_9_0
[574] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-41-aspek-aspek-fisik-alam-semesta-lokal#U41_10_0
[575] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-42-energi-batin-dan-materi#U42_0_0
[576] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-42-energi-batin-dan-materi#U42_1_0
[577] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-42-energi-batin-dan-materi#U42_2_0
[578] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-42-energi-batin-dan-materi#U42_3_0
[579] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-42-energi-batin-dan-materi#U42_4_0
[580] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-42-energi-batin-dan-materi#U42_5_0
[581] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-42-energi-batin-dan-materi#U42_6_0
[582] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-42-energi-batin-dan-materi#U42_7_0
[583] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-42-energi-batin-dan-materi#U42_8_0
[584] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-42-energi-batin-dan-materi#U42_9_0
[585] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-42-energi-batin-dan-materi#U42_10_0
[586] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-42-energi-batin-dan-materi#U42_11_0
[587] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-42-energi-batin-dan-materi#U42_12_0
[588] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-43-konstelasi#U43_0_0
[589] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-43-konstelasi#U43_1_0
[590] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-43-konstelasi#U43_2_0
[591] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-43-konstelasi#U43_3_0
[592] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-43-konstelasi#U43_4_0
[593] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-43-konstelasi#U43_5_0
[594] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-43-konstelasi#U43_6_0
[595] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-43-konstelasi#U43_7_0
[596] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-43-konstelasi#U43_8_0
[597] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-43-konstelasi#U43_9_0
[598] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-44-seniman-selestial#U44_0_0
[599] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-44-seniman-selestial#U44_1_0
[600] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-44-seniman-selestial#U44_2_0
[601] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-44-seniman-selestial#U44_3_0
[602] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-44-seniman-selestial#U44_4_0
[603] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-44-seniman-selestial#U44_5_0
[604] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-44-seniman-selestial#U44_6_0
[605] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-44-seniman-selestial#U44_7_0
[606] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-44-seniman-selestial#U44_8_0
[607] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-45-pemerintahan-sistem-lokal#U45_0_0
[608] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-45-pemerintahan-sistem-lokal#U45_1_0
[609] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-45-pemerintahan-sistem-lokal#U45_2_0
[610] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-45-pemerintahan-sistem-lokal#U45_3_0
[611] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-45-pemerintahan-sistem-lokal#U45_4_0
[612] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-45-pemerintahan-sistem-lokal#U45_5_0
[613] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-45-pemerintahan-sistem-lokal#U45_6_0
[614] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-45-pemerintahan-sistem-lokal#U45_7_0
[615] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-46-markas-markas-ibukota-sistem-lokal#U46_0_0
[616] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-46-markas-markas-ibukota-sistem-lokal#U46_1_0
[617] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-46-markas-markas-ibukota-sistem-lokal#U46_2_0
[618] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-46-markas-markas-ibukota-sistem-lokal#U46_3_0
[619] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-46-markas-markas-ibukota-sistem-lokal#U46_4_0
[620] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-46-markas-markas-ibukota-sistem-lokal#U46_5_0
[621] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-46-markas-markas-ibukota-sistem-lokal#U46_6_0
[622] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-46-markas-markas-ibukota-sistem-lokal#U46_7_0
[623] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-46-markas-markas-ibukota-sistem-lokal#U46_8_0
[624] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-47-tujuh-dunia-rumah-besar#U47_0_0
[625] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-47-tujuh-dunia-rumah-besar#U47_1_0
[626] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-47-tujuh-dunia-rumah-besar#U47_2_0
[627] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-47-tujuh-dunia-rumah-besar#U47_3_0
[628] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-47-tujuh-dunia-rumah-besar#U47_4_0
[629] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-47-tujuh-dunia-rumah-besar#U47_5_0
[630] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-47-tujuh-dunia-rumah-besar#U47_6_0
[631] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-47-tujuh-dunia-rumah-besar#U47_7_0
[632] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-47-tujuh-dunia-rumah-besar#U47_8_0
[633] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-47-tujuh-dunia-rumah-besar#U47_9_0
[634] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-47-tujuh-dunia-rumah-besar#U47_10_0
[635] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-48-kehidupan-morontia#U48_0_0
[636] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-48-kehidupan-morontia#U48_1_0
[637] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-48-kehidupan-morontia#U48_2_0
[638] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-48-kehidupan-morontia#U48_3_0
[639] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-48-kehidupan-morontia#U48_4_0
[640] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-48-kehidupan-morontia#U48_5_0
[641] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-48-kehidupan-morontia#U48_6_0
[642] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-48-kehidupan-morontia#U48_7_0
[643] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-48-kehidupan-morontia#U48_8_0
[644] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-49-dunia-dunia-yang-dihuni#U49_0_0
[645] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-49-dunia-dunia-yang-dihuni#U49_1_0
[646] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-49-dunia-dunia-yang-dihuni#U49_2_0
[647] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-49-dunia-dunia-yang-dihuni#U49_3_0
[648] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-49-dunia-dunia-yang-dihuni#U49_4_0
[649] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-49-dunia-dunia-yang-dihuni#U49_5_0
[650] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-49-dunia-dunia-yang-dihuni#U49_6_0
[651] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-50-pangeran-planet#U50_0_0
[652] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-50-pangeran-planet#U50_1_0
[653] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-50-pangeran-planet#U50_2_0
[654] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-50-pangeran-planet#U50_3_0
[655] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-50-pangeran-planet#U50_4_0
[656] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-50-pangeran-planet#U50_5_0
[657] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-50-pangeran-planet#U50_6_0
[658] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-50-pangeran-planet#U50_7_0
[659] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-51-adam-planet#U51_0_0
[660] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-51-adam-planet#U51_1_0
[661] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-51-adam-planet#U51_2_0
[662] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-51-adam-planet#U51_3_0
[663] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-51-adam-planet#U51_4_0
[664] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-51-adam-planet#U51_5_0
[665] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-51-adam-planet#U51_6_0
[666] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-51-adam-planet#U51_7_0
[667] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-52-zaman-zaman-manusia-planet#U52_0_0
[668] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-52-zaman-zaman-manusia-planet#U52_1_0
[669] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-52-zaman-zaman-manusia-planet#U52_2_0
[670] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-52-zaman-zaman-manusia-planet#U52_3_0
[671] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-52-zaman-zaman-manusia-planet#U52_4_0
[672] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-52-zaman-zaman-manusia-planet#U52_5_0
[673] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-52-zaman-zaman-manusia-planet#U52_6_0
[674] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-52-zaman-zaman-manusia-planet#U52_7_0
[675] https://www.urantia.org/id/makalah-53-pemberontakan-lucifer#U53_0_0
[676] https://www.urantia.org/id/makalah-53-pemberontakan-lucifer#U53_1_0
[677] https://www.urantia.org/id/makalah-53-pemberontakan-lucifer#U53_2_0
[678] https://www.urantia.org/id/makalah-53-pemberontakan-lucifer#U53_3_0
[679] https://www.urantia.org/id/makalah-53-pemberontakan-lucifer#U53_4_0
[680] https://www.urantia.org/id/makalah-53-pemberontakan-lucifer#U53_5_0
[681] https://www.urantia.org/id/makalah-53-pemberontakan-lucifer#U53_6_0
[682] https://www.urantia.org/id/makalah-53-pemberontakan-lucifer#U53_7_0
[683] https://www.urantia.org/id/makalah-53-pemberontakan-lucifer#U53_8_0
[684] https://www.urantia.org/id/makalah-53-pemberontakan-lucifer#U53_9_0
[685] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-54-masalah-masalah-dari-pemberontakan-lucifer#U54_0_0
[686] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-54-masalah-masalah-dari-pemberontakan-lucifer#U54_1_0
[687] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-54-masalah-masalah-dari-pemberontakan-lucifer#U54_2_0
[688] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-54-masalah-masalah-dari-pemberontakan-lucifer#U54_3_0
[689] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-54-masalah-masalah-dari-pemberontakan-lucifer#U54_4_0
[690] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-54-masalah-masalah-dari-pemberontakan-lucifer#U54_5_0
[691] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-54-masalah-masalah-dari-pemberontakan-lucifer#U54_6_0
[692] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-55-dunia-dunia-terang-dan-hidup#U55_0_0
[693] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-55-dunia-dunia-terang-dan-hidup#U55_1_0
[694] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-55-dunia-dunia-terang-dan-hidup#U55_2_0
[695] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-55-dunia-dunia-terang-dan-hidup#U55_3_0
[696] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-55-dunia-dunia-terang-dan-hidup#U55_4_0
[697] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-55-dunia-dunia-terang-dan-hidup#U55_5_0
[698] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-55-dunia-dunia-terang-dan-hidup#U55_6_0
[699] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-55-dunia-dunia-terang-dan-hidup#U55_7_0
[700] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-55-dunia-dunia-terang-dan-hidup#U55_8_0
[701] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-55-dunia-dunia-terang-dan-hidup#U55_9_0
[702] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-55-dunia-dunia-terang-dan-hidup#U55_10_0
[703] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-55-dunia-dunia-terang-dan-hidup#U55_11_0
[704] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-55-dunia-dunia-terang-dan-hidup#U55_12_0
[705] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-56-kesatuan-semesta#U56_0_0
[706] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-56-kesatuan-semesta#U56_1_0
[707] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-56-kesatuan-semesta#U56_2_0
[708] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-56-kesatuan-semesta#U56_3_0
[709] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-56-kesatuan-semesta#U56_4_0
[710] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-56-kesatuan-semesta#U56_5_0
[711] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-56-kesatuan-semesta#U56_6_0
[712] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-56-kesatuan-semesta#U56_7_0
[713] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-56-kesatuan-semesta#U56_8_0
[714] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-56-kesatuan-semesta#U56_9_0
[715] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-56-kesatuan-semesta#U56_10_0
[716] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-57-asal-usul-urantia#U57_0_0
[717] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-57-asal-usul-urantia#U57_1_0
[718] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-57-asal-usul-urantia#U57_2_0
[719] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-57-asal-usul-urantia#U57_3_0
[720] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-57-asal-usul-urantia#U57_4_0
[721] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-57-asal-usul-urantia#U57_5_0
[722] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-57-asal-usul-urantia#U57_6_0
[723] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-57-asal-usul-urantia#U57_7_0
[724] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-57-asal-usul-urantia#U57_8_0
[725] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-58-pembentukan-kehidupan-di-urantia#U58_0_0
[726] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-58-pembentukan-kehidupan-di-urantia#U58_1_0
[727] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-58-pembentukan-kehidupan-di-urantia#U58_2_0
[728] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-58-pembentukan-kehidupan-di-urantia#U58_3_0
[729] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-58-pembentukan-kehidupan-di-urantia#U58_4_0
[730] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-58-pembentukan-kehidupan-di-urantia#U58_5_0
[731] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-58-pembentukan-kehidupan-di-urantia#U58_6_0
[732] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-58-pembentukan-kehidupan-di-urantia#U58_7_0
[733] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-59-era-kehidupan-laut-di-urantia#U59_0_0
[734] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-59-era-kehidupan-laut-di-urantia#U59_1_0
[735] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-59-era-kehidupan-laut-di-urantia#U59_2_0
[736] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-59-era-kehidupan-laut-di-urantia#U59_3_0
[737] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-59-era-kehidupan-laut-di-urantia#U59_4_0
[738] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-59-era-kehidupan-laut-di-urantia#U59_5_0
[739] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-59-era-kehidupan-laut-di-urantia#U59_6_0
[740] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-60-urantia-selama-era-kehidupan-darat-awal#U60_0_0
[741] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-60-urantia-selama-era-kehidupan-darat-awal#U60_1_0
[742] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-60-urantia-selama-era-kehidupan-darat-awal#U60_2_0
[743] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-60-urantia-selama-era-kehidupan-darat-awal#U60_3_0
[744] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-60-urantia-selama-era-kehidupan-darat-awal#U60_4_0
[745] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-61-era-mamalia-di-urantia#U61_0_0
[746] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-61-era-mamalia-di-urantia#U61_1_0
[747] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-61-era-mamalia-di-urantia#U61_2_0
[748] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-61-era-mamalia-di-urantia#U61_3_0
[749] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-61-era-mamalia-di-urantia#U61_4_0
[750] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-61-era-mamalia-di-urantia#U61_5_0
[751] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-61-era-mamalia-di-urantia#U61_6_0
[752] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-61-era-mamalia-di-urantia#U61_7_0
[753] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-62-ras-ras-permulaan-manusia-purba#U62_0_0
[754] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-62-ras-ras-permulaan-manusia-purba#U62_1_0
[755] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-62-ras-ras-permulaan-manusia-purba#U62_2_0
[756] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-62-ras-ras-permulaan-manusia-purba#U62_3_0
[757] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-62-ras-ras-permulaan-manusia-purba#U62_4_0
[758] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-62-ras-ras-permulaan-manusia-purba#U62_5_0
[759] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-62-ras-ras-permulaan-manusia-purba#U62_6_0
[760] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-62-ras-ras-permulaan-manusia-purba#U62_7_0
[761] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-63-keluarga-manusia-yang-pertama#U63_0_0
[762] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-63-keluarga-manusia-yang-pertama#U63_1_0
[763] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-63-keluarga-manusia-yang-pertama#U63_2_0
[764] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-63-keluarga-manusia-yang-pertama#U63_3_0
[765] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-63-keluarga-manusia-yang-pertama#U63_4_0
[766] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-63-keluarga-manusia-yang-pertama#U63_5_0
[767] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-63-keluarga-manusia-yang-pertama#U63_6_0
[768] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-63-keluarga-manusia-yang-pertama#U63_7_0
[769] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-64-ras-ras-warna-evolusioner#U64_0_0
[770] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-64-ras-ras-warna-evolusioner#U64_1_0
[771] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-64-ras-ras-warna-evolusioner#U64_2_0
[772] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-64-ras-ras-warna-evolusioner#U64_3_0
[773] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-64-ras-ras-warna-evolusioner#U64_4_0
[774] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-64-ras-ras-warna-evolusioner#U64_5_0
[775] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-64-ras-ras-warna-evolusioner#U64_6_0
[776] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-64-ras-ras-warna-evolusioner#U64_7_0
[777] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-65-pengendalian-evolusi#U65_0_0
[778] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-65-pengendalian-evolusi#U65_1_0
[779] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-65-pengendalian-evolusi#U65_2_0
[780] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-65-pengendalian-evolusi#U65_3_0
[781] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-65-pengendalian-evolusi#U65_4_0
[782] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-65-pengendalian-evolusi#U65_5_0
[783] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-65-pengendalian-evolusi#U65_6_0
[784] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-65-pengendalian-evolusi#U65_7_0
[785] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-65-pengendalian-evolusi#U65_8_0
[786] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-66-pangeran-planet-urantia#U66_0_0
[787] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-66-pangeran-planet-urantia#U66_1_0
[788] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-66-pangeran-planet-urantia#U66_2_0
[789] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-66-pangeran-planet-urantia#U66_3_0
[790] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-66-pangeran-planet-urantia#U66_4_0
[791] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-66-pangeran-planet-urantia#U66_5_0
[792] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-66-pangeran-planet-urantia#U66_6_0
[793] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-66-pangeran-planet-urantia#U66_7_0
[794] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-66-pangeran-planet-urantia#U66_8_0
[795] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-67-pemberontakan-planet#U67_0_0
[796] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-67-pemberontakan-planet#U67_1_0
[797] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-67-pemberontakan-planet#U67_2_0
[798] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-67-pemberontakan-planet#U67_3_0
[799] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-67-pemberontakan-planet#U67_4_0
[800] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-67-pemberontakan-planet#U67_5_0
[801] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-67-pemberontakan-planet#U67_6_0
[802] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-67-pemberontakan-planet#U67_7_0
[803] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-67-pemberontakan-planet#U67_8_0
[804] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-68-fajar-peradaban#U68_0_0
[805] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-68-fajar-peradaban#U68_1_0
[806] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-68-fajar-peradaban#U68_2_0
[807] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-68-fajar-peradaban#U68_3_0
[808] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-68-fajar-peradaban#U68_4_0
[809] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-68-fajar-peradaban#U68_5_0
[810] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-68-fajar-peradaban#U68_6_0
[811] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-69-lembaga-lembaga-manusia-primitif#U69_0_0
[812] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-69-lembaga-lembaga-manusia-primitif#U69_1_0
[813] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-69-lembaga-lembaga-manusia-primitif#U69_2_0
[814] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-69-lembaga-lembaga-manusia-primitif#U69_3_0
[815] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-69-lembaga-lembaga-manusia-primitif#U69_4_0
[816] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-69-lembaga-lembaga-manusia-primitif#U69_5_0
[817] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-69-lembaga-lembaga-manusia-primitif#U69_6_0
[818] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-69-lembaga-lembaga-manusia-primitif#U69_7_0
[819] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-69-lembaga-lembaga-manusia-primitif#U69_8_0
[820] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-69-lembaga-lembaga-manusia-primitif#U69_9_0
[821] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-70-evolusi-pemerintahan-manusia#U70_0_0
[822] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-70-evolusi-pemerintahan-manusia#U70_1_0
[823] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-70-evolusi-pemerintahan-manusia#U70_2_0
[824] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-70-evolusi-pemerintahan-manusia#U70_3_0
[825] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-70-evolusi-pemerintahan-manusia#U70_4_0
[826] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-70-evolusi-pemerintahan-manusia#U70_5_0
[827] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-70-evolusi-pemerintahan-manusia#U70_6_0
[828] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-70-evolusi-pemerintahan-manusia#U70_7_0
[829] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-70-evolusi-pemerintahan-manusia#U70_8_0
[830] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-70-evolusi-pemerintahan-manusia#U70_9_0
[831] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-70-evolusi-pemerintahan-manusia#U70_10_0
[832] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-70-evolusi-pemerintahan-manusia#U70_11_0
[833] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-70-evolusi-pemerintahan-manusia#U70_12_0
[834] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-71-perkembangan-negara#U71_0_0
[835] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-71-perkembangan-negara#U71_1_0
[836] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-71-perkembangan-negara#U71_2_0
[837] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-71-perkembangan-negara#U71_3_0
[838] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-71-perkembangan-negara#U71_4_0
[839] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-71-perkembangan-negara#U71_5_0
[840] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-71-perkembangan-negara#U71_6_0
[841] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-71-perkembangan-negara#U71_7_0
[842] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-71-perkembangan-negara#U71_8_0
[843] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-72-pemerintahan-di-sebuah-planet-tetangga#U72_0_0
[844] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-72-pemerintahan-di-sebuah-planet-tetangga#U72_1_0
[845] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-72-pemerintahan-di-sebuah-planet-tetangga#U72_2_0
[846] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-72-pemerintahan-di-sebuah-planet-tetangga#U72_3_0
[847] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-72-pemerintahan-di-sebuah-planet-tetangga#U72_4_0
[848] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-72-pemerintahan-di-sebuah-planet-tetangga#U72_5_0
[849] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-72-pemerintahan-di-sebuah-planet-tetangga#U72_6_0
[850] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-72-pemerintahan-di-sebuah-planet-tetangga#U72_7_0
[851] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-72-pemerintahan-di-sebuah-planet-tetangga#U72_8_0
[852] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-72-pemerintahan-di-sebuah-planet-tetangga#U72_9_0
[853] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-72-pemerintahan-di-sebuah-planet-tetangga#U72_10_0
[854] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-72-pemerintahan-di-sebuah-planet-tetangga#U72_11_0
[855] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-72-pemerintahan-di-sebuah-planet-tetangga#U72_12_0
[856] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-73-taman-eden#U73_0_0
[857] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-73-taman-eden#U73_1_0
[858] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-73-taman-eden#U73_2_0
[859] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-73-taman-eden#U73_3_0
[860] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-73-taman-eden#U73_4_0
[861] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-73-taman-eden#U73_5_0
[862] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-73-taman-eden#U73_6_0
[863] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-73-taman-eden#U73_7_0
[864] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-74-adam-dan-hawa#U74_0_0
[865] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-74-adam-dan-hawa#U74_1_0
[866] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-74-adam-dan-hawa#U74_2_0
[867] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-74-adam-dan-hawa#U74_3_0
[868] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-74-adam-dan-hawa#U74_4_0
[869] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-74-adam-dan-hawa#U74_5_0
[870] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-74-adam-dan-hawa#U74_6_0
[871] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-74-adam-dan-hawa#U74_7_0
[872] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-74-adam-dan-hawa#U74_8_0
[873] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-75-kegagalan-adam-dan-hawa#U75_0_0
[874] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-75-kegagalan-adam-dan-hawa#U75_1_0
[875] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-75-kegagalan-adam-dan-hawa#U75_2_0
[876] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-75-kegagalan-adam-dan-hawa#U75_3_0
[877] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-75-kegagalan-adam-dan-hawa#U75_4_0
[878] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-75-kegagalan-adam-dan-hawa#U75_5_0
[879] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-75-kegagalan-adam-dan-hawa#U75_6_0
[880] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-75-kegagalan-adam-dan-hawa#U75_7_0
[881] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-75-kegagalan-adam-dan-hawa#U75_8_0
[882] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-76-taman-yang-kedua#U76_0_0
[883] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-76-taman-yang-kedua#U76_1_0
[884] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-76-taman-yang-kedua#U76_2_0
[885] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-76-taman-yang-kedua#U76_3_0
[886] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-76-taman-yang-kedua#U76_4_0
[887] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-76-taman-yang-kedua#U76_5_0
[888] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-76-taman-yang-kedua#U76_6_0
[889] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-77-makhluk-tengah#U77_0_0
[890] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-77-makhluk-tengah#U77_1_0
[891] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-77-makhluk-tengah#U77_2_0
[892] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-77-makhluk-tengah#U77_3_0
[893] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-77-makhluk-tengah#U77_4_0
[894] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-77-makhluk-tengah#U77_5_0
[895] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-77-makhluk-tengah#U77_6_0
[896] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-77-makhluk-tengah#U77_7_0
[897] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-77-makhluk-tengah#U77_8_0
[898] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-77-makhluk-tengah#U77_9_0
[899] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-78-ras-ungu-setelah-masa-adam#U78_0_0
[900] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-78-ras-ungu-setelah-masa-adam#U78_1_0
[901] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-78-ras-ungu-setelah-masa-adam#U78_2_0
[902] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-78-ras-ungu-setelah-masa-adam#U78_3_0
[903] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-78-ras-ungu-setelah-masa-adam#U78_4_0
[904] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-78-ras-ungu-setelah-masa-adam#U78_5_0
[905] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-78-ras-ungu-setelah-masa-adam#U78_6_0
[906] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-78-ras-ungu-setelah-masa-adam#U78_7_0
[907] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-78-ras-ungu-setelah-masa-adam#U78_8_0
[908] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-79-perluasan-bangsa-andit-di-timur#U79_0_0
[909] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-79-perluasan-bangsa-andit-di-timur#U79_1_0
[910] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-79-perluasan-bangsa-andit-di-timur#U79_2_0
[911] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-79-perluasan-bangsa-andit-di-timur#U79_3_0
[912] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-79-perluasan-bangsa-andit-di-timur#U79_4_0
[913] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-79-perluasan-bangsa-andit-di-timur#U79_5_0
[914] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-79-perluasan-bangsa-andit-di-timur#U79_6_0
[915] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-79-perluasan-bangsa-andit-di-timur#U79_7_0
[916] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-79-perluasan-bangsa-andit-di-timur#U79_8_0
[917] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-80-perluasan-bangsa-andit-di-barat#U80_0_0
[918] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-80-perluasan-bangsa-andit-di-barat#U80_1_0
[919] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-80-perluasan-bangsa-andit-di-barat#U80_2_0
[920] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-80-perluasan-bangsa-andit-di-barat#U80_3_0
[921] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-80-perluasan-bangsa-andit-di-barat#U80_4_0
[922] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-80-perluasan-bangsa-andit-di-barat#U80_5_0
[923] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-80-perluasan-bangsa-andit-di-barat#U80_6_0
[924] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-80-perluasan-bangsa-andit-di-barat#U80_7_0
[925] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-80-perluasan-bangsa-andit-di-barat#U80_8_0
[926] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-80-perluasan-bangsa-andit-di-barat#U80_9_0
[927] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-81-perkembangan-peradaban-modern#U81_0_0
[928] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-81-perkembangan-peradaban-modern#U81_1_0
[929] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-81-perkembangan-peradaban-modern#U81_2_0
[930] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-81-perkembangan-peradaban-modern#U81_3_0
[931] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-81-perkembangan-peradaban-modern#U81_4_0
[932] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-81-perkembangan-peradaban-modern#U81_5_0
[933] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-81-perkembangan-peradaban-modern#U81_6_0
[934] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-82-evolusi-pernikahan#U82_0_0
[935] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-82-evolusi-pernikahan#U82_1_0
[936] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-82-evolusi-pernikahan#U82_2_0
[937] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-82-evolusi-pernikahan#U82_3_0
[938] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-82-evolusi-pernikahan#U82_4_0
[939] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-82-evolusi-pernikahan#U82_5_0
[940] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-82-evolusi-pernikahan#U82_6_0
[941] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-83-lembaga-pernikahan#U83_0_0
[942] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-83-lembaga-pernikahan#U83_1_0
[943] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-83-lembaga-pernikahan#U83_2_0
[944] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-83-lembaga-pernikahan#U83_3_0
[945] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-83-lembaga-pernikahan#U83_4_0
[946] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-83-lembaga-pernikahan#U83_5_0
[947] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-83-lembaga-pernikahan#U83_6_0
[948] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-83-lembaga-pernikahan#U83_7_0
[949] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-83-lembaga-pernikahan#U83_8_0
[950] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-84-pernikahan-dan-kehidupan-keluarga#U84_0_0
[951] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-84-pernikahan-dan-kehidupan-keluarga#U84_1_0
[952] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-84-pernikahan-dan-kehidupan-keluarga#U84_2_0
[953] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-84-pernikahan-dan-kehidupan-keluarga#U84_3_0
[954] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-84-pernikahan-dan-kehidupan-keluarga#U84_4_0
[955] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-84-pernikahan-dan-kehidupan-keluarga#U84_5_0
[956] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-84-pernikahan-dan-kehidupan-keluarga#U84_6_0
[957] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-84-pernikahan-dan-kehidupan-keluarga#U84_7_0
[958] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-84-pernikahan-dan-kehidupan-keluarga#U84_8_0
[959] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-85-asal-usul-penyembahan#U85_0_0
[960] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-85-asal-usul-penyembahan#U85_1_0
[961] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-85-asal-usul-penyembahan#U85_2_0
[962] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-85-asal-usul-penyembahan#U85_3_0
[963] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-85-asal-usul-penyembahan#U85_4_0
[964] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-85-asal-usul-penyembahan#U85_5_0
[965] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-85-asal-usul-penyembahan#U85_6_0
[966] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-85-asal-usul-penyembahan#U85_7_0
[967] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-86-evolusi-awal-agama#U86_0_0
[968] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-86-evolusi-awal-agama#U86_1_0
[969] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-86-evolusi-awal-agama#U86_2_0
[970] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-86-evolusi-awal-agama#U86_3_0
[971] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-86-evolusi-awal-agama#U86_4_0
[972] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-86-evolusi-awal-agama#U86_5_0
[973] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-86-evolusi-awal-agama#U86_6_0
[974] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-86-evolusi-awal-agama#U86_7_0
[975] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-87-pemujaan-arwah#U87_0_0
[976] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-87-pemujaan-arwah#U87_1_0
[977] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-87-pemujaan-arwah#U87_2_0
[978] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-87-pemujaan-arwah#U87_3_0
[979] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-87-pemujaan-arwah#U87_4_0
[980] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-87-pemujaan-arwah#U87_5_0
[981] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-87-pemujaan-arwah#U87_6_0
[982] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-87-pemujaan-arwah#U87_7_0
[983] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-88-berhala-jimat-dan-sihir#U88_0_0
[984] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-88-berhala-jimat-dan-sihir#U88_1_0
[985] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-88-berhala-jimat-dan-sihir#U88_2_0
[986] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-88-berhala-jimat-dan-sihir#U88_3_0
[987] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-88-berhala-jimat-dan-sihir#U88_4_0
[988] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-88-berhala-jimat-dan-sihir#U88_5_0
[989] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-88-berhala-jimat-dan-sihir#U88_6_0
[990] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-89-dosa-pengorbanan-dan-penebusan#U89_0_0
[991] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-89-dosa-pengorbanan-dan-penebusan#U89_1_0
[992] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-89-dosa-pengorbanan-dan-penebusan#U89_2_0
[993] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-89-dosa-pengorbanan-dan-penebusan#U89_3_0
[994] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-89-dosa-pengorbanan-dan-penebusan#U89_4_0
[995] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-89-dosa-pengorbanan-dan-penebusan#U89_5_0
[996] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-89-dosa-pengorbanan-dan-penebusan#U89_6_0
[997] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-89-dosa-pengorbanan-dan-penebusan#U89_7_0
[998] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-89-dosa-pengorbanan-dan-penebusan#U89_8_0
[999] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-89-dosa-pengorbanan-dan-penebusan#U89_9_0
[1000] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-89-dosa-pengorbanan-dan-penebusan#U89_10_0
[1001] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-90-perdukunan-tabib-dan-imam#U90_0_0
[1002] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-90-perdukunan-tabib-dan-imam#U90_1_0
[1003] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-90-perdukunan-tabib-dan-imam#U90_2_0
[1004] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-90-perdukunan-tabib-dan-imam#U90_3_0
[1005] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-90-perdukunan-tabib-dan-imam#U90_4_0
[1006] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-90-perdukunan-tabib-dan-imam#U90_5_0
[1007] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-91-evolusi-doa#U91_0_0
[1008] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-91-evolusi-doa#U91_1_0
[1009] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-91-evolusi-doa#U91_2_0
[1010] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-91-evolusi-doa#U91_3_0
[1011] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-91-evolusi-doa#U91_4_0
[1012] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-91-evolusi-doa#U91_5_0
[1013] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-91-evolusi-doa#U91_6_0
[1014] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-91-evolusi-doa#U91_7_0
[1015] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-91-evolusi-doa#U91_8_0
[1016] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-91-evolusi-doa#U91_9_0
[1017] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-92-evolusi-agama-lebih-lanjut#U92_0_0
[1018] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-92-evolusi-agama-lebih-lanjut#U92_1_0
[1019] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-92-evolusi-agama-lebih-lanjut#U92_2_0
[1020] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-92-evolusi-agama-lebih-lanjut#U92_3_0
[1021] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-92-evolusi-agama-lebih-lanjut#U92_4_0
[1022] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-92-evolusi-agama-lebih-lanjut#U92_5_0
[1023] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-92-evolusi-agama-lebih-lanjut#U92_6_0
[1024] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-92-evolusi-agama-lebih-lanjut#U92_7_0
[1025] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-93-melkisedek-machiventa#U93_0_0
[1026] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-93-melkisedek-machiventa#U93_1_0
[1027] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-93-melkisedek-machiventa#U93_2_0
[1028] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-93-melkisedek-machiventa#U93_3_0
[1029] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-93-melkisedek-machiventa#U93_4_0
[1030] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-93-melkisedek-machiventa#U93_5_0
[1031] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-93-melkisedek-machiventa#U93_6_0
[1032] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-93-melkisedek-machiventa#U93_7_0
[1033] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-93-melkisedek-machiventa#U93_8_0
[1034] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-93-melkisedek-machiventa#U93_9_0
[1035] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-93-melkisedek-machiventa#U93_10_0
[1036] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-94-ajaran-ajaran-melkisedek-di-dunia-timur#U94_0_0
[1037] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-94-ajaran-ajaran-melkisedek-di-dunia-timur#U94_1_0
[1038] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-94-ajaran-ajaran-melkisedek-di-dunia-timur#U94_2_0
[1039] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-94-ajaran-ajaran-melkisedek-di-dunia-timur#U94_3_0
[1040] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-94-ajaran-ajaran-melkisedek-di-dunia-timur#U94_4_0
[1041] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-94-ajaran-ajaran-melkisedek-di-dunia-timur#U94_5_0
[1042] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-94-ajaran-ajaran-melkisedek-di-dunia-timur#U94_6_0
[1043] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-94-ajaran-ajaran-melkisedek-di-dunia-timur#U94_7_0
[1044] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-94-ajaran-ajaran-melkisedek-di-dunia-timur#U94_8_0
[1045] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-94-ajaran-ajaran-melkisedek-di-dunia-timur#U94_9_0
[1046] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-94-ajaran-ajaran-melkisedek-di-dunia-timur#U94_10_0
[1047] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-94-ajaran-ajaran-melkisedek-di-dunia-timur#U94_11_0
[1048] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-94-ajaran-ajaran-melkisedek-di-dunia-timur#U94_12_0
[1049] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-95-ajaran-melkisedek-di-timur-tengah#U95_0_0
[1050] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-95-ajaran-melkisedek-di-timur-tengah#U95_1_0
[1051] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-95-ajaran-melkisedek-di-timur-tengah#U95_2_0
[1052] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-95-ajaran-melkisedek-di-timur-tengah#U95_3_0
[1053] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-95-ajaran-melkisedek-di-timur-tengah#U95_4_0
[1054] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-95-ajaran-melkisedek-di-timur-tengah#U95_5_0
[1055] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-95-ajaran-melkisedek-di-timur-tengah#U95_6_0
[1056] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-95-ajaran-melkisedek-di-timur-tengah#U95_7_0
[1057] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-96-yahweh-tuhan-orang-ibrani#U96_0_0
[1058] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-96-yahweh-tuhan-orang-ibrani#U96_1_0
[1059] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-96-yahweh-tuhan-orang-ibrani#U96_2_0
[1060] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-96-yahweh-tuhan-orang-ibrani#U96_3_0
[1061] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-96-yahweh-tuhan-orang-ibrani#U96_4_0
[1062] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-96-yahweh-tuhan-orang-ibrani#U96_5_0
[1063] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-96-yahweh-tuhan-orang-ibrani#U96_6_0
[1064] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-96-yahweh-tuhan-orang-ibrani#U96_7_0
[1065] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-97-evolusi-konsep-tuhan-di-antara-orang-ibrani#U97_0_0
[1066] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-97-evolusi-konsep-tuhan-di-antara-orang-ibrani#U97_1_0
[1067] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-97-evolusi-konsep-tuhan-di-antara-orang-ibrani#U97_2_0
[1068] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-97-evolusi-konsep-tuhan-di-antara-orang-ibrani#U97_3_0
[1069] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-97-evolusi-konsep-tuhan-di-antara-orang-ibrani#U97_4_0
[1070] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-97-evolusi-konsep-tuhan-di-antara-orang-ibrani#U97_5_0
[1071] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-97-evolusi-konsep-tuhan-di-antara-orang-ibrani#U97_6_0
[1072] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-97-evolusi-konsep-tuhan-di-antara-orang-ibrani#U97_7_0
[1073] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-97-evolusi-konsep-tuhan-di-antara-orang-ibrani#U97_8_0
[1074] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-97-evolusi-konsep-tuhan-di-antara-orang-ibrani#U97_9_0
[1075] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-97-evolusi-konsep-tuhan-di-antara-orang-ibrani#U97_10_0
[1076] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-98-ajaran-ajaran-melkisedek-di-dunia-barat#U98_0_0
[1077] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-98-ajaran-ajaran-melkisedek-di-dunia-barat#U98_1_0
[1078] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-98-ajaran-ajaran-melkisedek-di-dunia-barat#U98_2_0
[1079] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-98-ajaran-ajaran-melkisedek-di-dunia-barat#U98_3_0
[1080] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-98-ajaran-ajaran-melkisedek-di-dunia-barat#U98_4_0
[1081] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-98-ajaran-ajaran-melkisedek-di-dunia-barat#U98_5_0
[1082] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-98-ajaran-ajaran-melkisedek-di-dunia-barat#U98_6_0
[1083] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-98-ajaran-ajaran-melkisedek-di-dunia-barat#U98_7_0
[1084] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-99-masalah-masalah-sosial-dari-agama#U99_0_0
[1085] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-99-masalah-masalah-sosial-dari-agama#U99_1_0
[1086] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-99-masalah-masalah-sosial-dari-agama#U99_2_0
[1087] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-99-masalah-masalah-sosial-dari-agama#U99_3_0
[1088] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-99-masalah-masalah-sosial-dari-agama#U99_4_0
[1089] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-99-masalah-masalah-sosial-dari-agama#U99_5_0
[1090] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-99-masalah-masalah-sosial-dari-agama#U99_6_0
[1091] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-99-masalah-masalah-sosial-dari-agama#U99_7_0
[1092] https://www.urantia.org/id/makalah-100-agama-dalam-pengalaman-manusia#U100_0_0
[1093] https://www.urantia.org/id/makalah-100-agama-dalam-pengalaman-manusia#U100_1_0
[1094] https://www.urantia.org/id/makalah-100-agama-dalam-pengalaman-manusia#U100_2_0
[1095] https://www.urantia.org/id/makalah-100-agama-dalam-pengalaman-manusia#U100_3_0
[1096] https://www.urantia.org/id/makalah-100-agama-dalam-pengalaman-manusia#U100_4_0
[1097] https://www.urantia.org/id/makalah-100-agama-dalam-pengalaman-manusia#U100_5_0
[1098] https://www.urantia.org/id/makalah-100-agama-dalam-pengalaman-manusia#U100_6_0
[1099] https://www.urantia.org/id/makalah-100-agama-dalam-pengalaman-manusia#U100_7_0
[1100] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-101-sifat-dasar-agama-yang-sesungguhnya#U101_0_0
[1101] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-101-sifat-dasar-agama-yang-sesungguhnya#U101_1_0
[1102] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-101-sifat-dasar-agama-yang-sesungguhnya#U101_2_0
[1103] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-101-sifat-dasar-agama-yang-sesungguhnya#U101_3_0
[1104] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-101-sifat-dasar-agama-yang-sesungguhnya#U101_4_0
[1105] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-101-sifat-dasar-agama-yang-sesungguhnya#U101_5_0
[1106] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-101-sifat-dasar-agama-yang-sesungguhnya#U101_6_0
[1107] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-101-sifat-dasar-agama-yang-sesungguhnya#U101_7_0
[1108] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-101-sifat-dasar-agama-yang-sesungguhnya#U101_8_0
[1109] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-101-sifat-dasar-agama-yang-sesungguhnya#U101_9_0
[1110] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-101-sifat-dasar-agama-yang-sesungguhnya#U101_10_0
[1111] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-102-dasar-dasar-iman-keagamaan#U102_0_0
[1112] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-102-dasar-dasar-iman-keagamaan#U102_1_0
[1113] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-102-dasar-dasar-iman-keagamaan#U102_2_0
[1114] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-102-dasar-dasar-iman-keagamaan#U102_3_0
[1115] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-102-dasar-dasar-iman-keagamaan#U102_4_0
[1116] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-102-dasar-dasar-iman-keagamaan#U102_5_0
[1117] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-102-dasar-dasar-iman-keagamaan#U102_6_0
[1118] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-102-dasar-dasar-iman-keagamaan#U102_7_0
[1119] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-102-dasar-dasar-iman-keagamaan#U102_8_0
[1120] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-103-realitas-pengalaman-keagamaan#U103_0_0
[1121] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-103-realitas-pengalaman-keagamaan#U103_1_0
[1122] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-103-realitas-pengalaman-keagamaan#U103_2_0
[1123] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-103-realitas-pengalaman-keagamaan#U103_3_0
[1124] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-103-realitas-pengalaman-keagamaan#U103_4_0
[1125] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-103-realitas-pengalaman-keagamaan#U103_5_0
[1126] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-103-realitas-pengalaman-keagamaan#U103_6_0
[1127] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-103-realitas-pengalaman-keagamaan#U103_7_0
[1128] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-103-realitas-pengalaman-keagamaan#U103_8_0
[1129] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-103-realitas-pengalaman-keagamaan#U103_9_0
[1130] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-104-perkembangan-konsep-trinitas#U104_0_0
[1131] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-104-perkembangan-konsep-trinitas#U104_1_0
[1132] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-104-perkembangan-konsep-trinitas#U104_2_0
[1133] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-104-perkembangan-konsep-trinitas#U104_3_0
[1134] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-104-perkembangan-konsep-trinitas#U104_4_0
[1135] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-104-perkembangan-konsep-trinitas#U104_5_0
[1136] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-105-deitas-dan-realitas#U105_0_0
[1137] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-105-deitas-dan-realitas#U105_1_0
[1138] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-105-deitas-dan-realitas#U105_2_0
[1139] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-105-deitas-dan-realitas#U105_3_0
[1140] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-105-deitas-dan-realitas#U105_4_0
[1141] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-105-deitas-dan-realitas#U105_5_0
[1142] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-105-deitas-dan-realitas#U105_6_0
[1143] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-105-deitas-dan-realitas#U105_7_0
[1144] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-106-tingkat-tingkat-realitas-alam-semesta#U106_0_0
[1145] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-106-tingkat-tingkat-realitas-alam-semesta#U106_1_0
[1146] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-106-tingkat-tingkat-realitas-alam-semesta#U106_2_0
[1147] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-106-tingkat-tingkat-realitas-alam-semesta#U106_3_0
[1148] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-106-tingkat-tingkat-realitas-alam-semesta#U106_4_0
[1149] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-106-tingkat-tingkat-realitas-alam-semesta#U106_5_0
[1150] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-106-tingkat-tingkat-realitas-alam-semesta#U106_6_0
[1151] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-106-tingkat-tingkat-realitas-alam-semesta#U106_7_0
[1152] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-106-tingkat-tingkat-realitas-alam-semesta#U106_8_0
[1153] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-106-tingkat-tingkat-realitas-alam-semesta#U106_9_0
[1154] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-107-asal-dan-kodrat-pelaras-pikiran#U107_0_0
[1155] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-107-asal-dan-kodrat-pelaras-pikiran#U107_1_0
[1156] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-107-asal-dan-kodrat-pelaras-pikiran#U107_2_0
[1157] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-107-asal-dan-kodrat-pelaras-pikiran#U107_3_0
[1158] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-107-asal-dan-kodrat-pelaras-pikiran#U107_4_0
[1159] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-107-asal-dan-kodrat-pelaras-pikiran#U107_5_0
[1160] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-107-asal-dan-kodrat-pelaras-pikiran#U107_6_0
[1161] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-107-asal-dan-kodrat-pelaras-pikiran#U107_7_0
[1162] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-108-misi-dan-pelayanan-pelaras-pikiran#U108_0_0
[1163] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-108-misi-dan-pelayanan-pelaras-pikiran#U108_1_0
[1164] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-108-misi-dan-pelayanan-pelaras-pikiran#U108_2_0
[1165] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-108-misi-dan-pelayanan-pelaras-pikiran#U108_3_0
[1166] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-108-misi-dan-pelayanan-pelaras-pikiran#U108_4_0
[1167] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-108-misi-dan-pelayanan-pelaras-pikiran#U108_5_0
[1168] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-108-misi-dan-pelayanan-pelaras-pikiran#U108_6_0
[1169] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-109-hubungan-pelaras-dengan-makhluk-alam-semesta#U109_0_0
[1170] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-109-hubungan-pelaras-dengan-makhluk-alam-semesta#U109_1_0
[1171] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-109-hubungan-pelaras-dengan-makhluk-alam-semesta#U109_2_0
[1172] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-109-hubungan-pelaras-dengan-makhluk-alam-semesta#U109_3_0
[1173] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-109-hubungan-pelaras-dengan-makhluk-alam-semesta#U109_4_0
[1174] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-109-hubungan-pelaras-dengan-makhluk-alam-semesta#U109_5_0
[1175] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-109-hubungan-pelaras-dengan-makhluk-alam-semesta#U109_6_0
[1176] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-109-hubungan-pelaras-dengan-makhluk-alam-semesta#U109_7_0
[1177] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-110-hubungan-pelaras-dengan-manusia-perorangan#U110_0_0
[1178] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-110-hubungan-pelaras-dengan-manusia-perorangan#U110_1_0
[1179] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-110-hubungan-pelaras-dengan-manusia-perorangan#U110_2_0
[1180] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-110-hubungan-pelaras-dengan-manusia-perorangan#U110_3_0
[1181] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-110-hubungan-pelaras-dengan-manusia-perorangan#U110_4_0
[1182] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-110-hubungan-pelaras-dengan-manusia-perorangan#U110_5_0
[1183] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-110-hubungan-pelaras-dengan-manusia-perorangan#U110_6_0
[1184] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-110-hubungan-pelaras-dengan-manusia-perorangan#U110_7_0
[1185] https://www.urantia.org/id/makalah-111-pelaras-dan-jiwa#U111_0_0
[1186] https://www.urantia.org/id/makalah-111-pelaras-dan-jiwa#U111_1_0
[1187] https://www.urantia.org/id/makalah-111-pelaras-dan-jiwa#U111_2_0
[1188] https://www.urantia.org/id/makalah-111-pelaras-dan-jiwa#U111_3_0
[1189] https://www.urantia.org/id/makalah-111-pelaras-dan-jiwa#U111_4_0
[1190] https://www.urantia.org/id/makalah-111-pelaras-dan-jiwa#U111_5_0
[1191] https://www.urantia.org/id/makalah-111-pelaras-dan-jiwa#U111_6_0
[1192] https://www.urantia.org/id/makalah-111-pelaras-dan-jiwa#U111_7_0
[1193] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-112-keselamatan-kepribadian#U112_0_0
[1194] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-112-keselamatan-kepribadian#U112_1_0
[1195] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-112-keselamatan-kepribadian#U112_2_0
[1196] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-112-keselamatan-kepribadian#U112_3_0
[1197] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-112-keselamatan-kepribadian#U112_4_0
[1198] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-112-keselamatan-kepribadian#U112_5_0
[1199] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-112-keselamatan-kepribadian#U112_6_0
[1200] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-112-keselamatan-kepribadian#U112_7_0
[1201] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-113-penjaga-takdir-serafik#U113_0_0
[1202] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-113-penjaga-takdir-serafik#U113_1_0
[1203] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-113-penjaga-takdir-serafik#U113_2_0
[1204] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-113-penjaga-takdir-serafik#U113_3_0
[1205] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-113-penjaga-takdir-serafik#U113_4_0
[1206] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-113-penjaga-takdir-serafik#U113_5_0
[1207] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-113-penjaga-takdir-serafik#U113_6_0
[1208] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-113-penjaga-takdir-serafik#U113_7_0
[1209] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-114-pemerintahan-serafim-keplanetan#U114_0_0
[1210] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-114-pemerintahan-serafim-keplanetan#U114_1_0
[1211] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-114-pemerintahan-serafim-keplanetan#U114_2_0
[1212] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-114-pemerintahan-serafim-keplanetan#U114_3_0
[1213] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-114-pemerintahan-serafim-keplanetan#U114_4_0
[1214] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-114-pemerintahan-serafim-keplanetan#U114_5_0
[1215] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-114-pemerintahan-serafim-keplanetan#U114_6_0
[1216] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-114-pemerintahan-serafim-keplanetan#U114_7_0
[1217] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-115-sang-mahatinggi#U115_0_0
[1218] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-115-sang-mahatinggi#U115_1_0
[1219] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-115-sang-mahatinggi#U115_2_0
[1220] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-115-sang-mahatinggi#U115_3_0
[1221] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-115-sang-mahatinggi#U115_4_0
[1222] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-115-sang-mahatinggi#U115_5_0
[1223] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-115-sang-mahatinggi#U115_6_0
[1224] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-115-sang-mahatinggi#U115_7_0
[1225] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-116-yang-mahatinggi-mahakuasa#U116_0_0
[1226] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-116-yang-mahatinggi-mahakuasa#U116_1_0
[1227] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-116-yang-mahatinggi-mahakuasa#U116_2_0
[1228] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-116-yang-mahatinggi-mahakuasa#U116_3_0
[1229] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-116-yang-mahatinggi-mahakuasa#U116_4_0
[1230] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-116-yang-mahatinggi-mahakuasa#U116_5_0
[1231] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-116-yang-mahatinggi-mahakuasa#U116_6_0
[1232] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-116-yang-mahatinggi-mahakuasa#U116_7_0
[1233] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-117-tuhan-mahatinggi#U117_0_0
[1234] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-117-tuhan-mahatinggi#U117_1_0
[1235] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-117-tuhan-mahatinggi#U117_2_0
[1236] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-117-tuhan-mahatinggi#U117_3_0
[1237] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-117-tuhan-mahatinggi#U117_4_0
[1238] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-117-tuhan-mahatinggi#U117_5_0
[1239] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-117-tuhan-mahatinggi#U117_6_0
[1240] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-117-tuhan-mahatinggi#U117_7_0
[1241] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-118-mahatinggi-dan-mahaakhir-ruang-dan-waktu#U118_0_0
[1242] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-118-mahatinggi-dan-mahaakhir-ruang-dan-waktu#U118_1_0
[1243] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-118-mahatinggi-dan-mahaakhir-ruang-dan-waktu#U118_2_0
[1244] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-118-mahatinggi-dan-mahaakhir-ruang-dan-waktu#U118_3_0
[1245] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-118-mahatinggi-dan-mahaakhir-ruang-dan-waktu#U118_4_0
[1246] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-118-mahatinggi-dan-mahaakhir-ruang-dan-waktu#U118_5_0
[1247] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-118-mahatinggi-dan-mahaakhir-ruang-dan-waktu#U118_6_0
[1248] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-118-mahatinggi-dan-mahaakhir-ruang-dan-waktu#U118_7_0
[1249] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-118-mahatinggi-dan-mahaakhir-ruang-dan-waktu#U118_8_0
[1250] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-118-mahatinggi-dan-mahaakhir-ruang-dan-waktu#U118_9_0
[1251] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-118-mahatinggi-dan-mahaakhir-ruang-dan-waktu#U118_10_0
[1252] https://www.urantia.org/id/makalah-119-penganugerahan-mikhael-kristus#U119_0_0
[1253] https://www.urantia.org/id/makalah-119-penganugerahan-mikhael-kristus#U119_1_0
[1254] https://www.urantia.org/id/makalah-119-penganugerahan-mikhael-kristus#U119_2_0
[1255] https://www.urantia.org/id/makalah-119-penganugerahan-mikhael-kristus#U119_3_0
[1256] https://www.urantia.org/id/makalah-119-penganugerahan-mikhael-kristus#U119_4_0
[1257] https://www.urantia.org/id/makalah-119-penganugerahan-mikhael-kristus#U119_5_0
[1258] https://www.urantia.org/id/makalah-119-penganugerahan-mikhael-kristus#U119_6_0
[1259] https://www.urantia.org/id/makalah-119-penganugerahan-mikhael-kristus#U119_7_0
[1260] https://www.urantia.org/id/makalah-119-penganugerahan-mikhael-kristus#U119_8_0
[1261] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-120-penganugerahan-mikhael-di-urantia#U120_0_0
[1262] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-120-penganugerahan-mikhael-di-urantia#U120_1_0
[1263] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-120-penganugerahan-mikhael-di-urantia#U120_2_0
[1264] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-120-penganugerahan-mikhael-di-urantia#U120_3_0
[1265] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-120-penganugerahan-mikhael-di-urantia#U120_4_0
[1266] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-121-masa-masa-penganugerahan-mikhael#U121_0_0
[1267] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-121-masa-masa-penganugerahan-mikhael#U121_1_0
[1268] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-121-masa-masa-penganugerahan-mikhael#U121_2_0
[1269] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-121-masa-masa-penganugerahan-mikhael#U121_3_0
[1270] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-121-masa-masa-penganugerahan-mikhael#U121_4_0
[1271] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-121-masa-masa-penganugerahan-mikhael#U121_5_0
[1272] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-121-masa-masa-penganugerahan-mikhael#U121_6_0
[1273] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-121-masa-masa-penganugerahan-mikhael#U121_7_0
[1274] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-121-masa-masa-penganugerahan-mikhael#U121_8_0
[1275] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-122-kelahiran-dan-masa-bayi-yesus#U122_0_0
[1276] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-122-kelahiran-dan-masa-bayi-yesus#U122_1_0
[1277] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-122-kelahiran-dan-masa-bayi-yesus#U122_2_0
[1278] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-122-kelahiran-dan-masa-bayi-yesus#U122_3_0
[1279] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-122-kelahiran-dan-masa-bayi-yesus#U122_4_0
[1280] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-122-kelahiran-dan-masa-bayi-yesus#U122_5_0
[1281] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-122-kelahiran-dan-masa-bayi-yesus#U122_6_0
[1282] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-122-kelahiran-dan-masa-bayi-yesus#U122_7_0
[1283] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-122-kelahiran-dan-masa-bayi-yesus#U122_8_0
[1284] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-122-kelahiran-dan-masa-bayi-yesus#U122_9_0
[1285] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-122-kelahiran-dan-masa-bayi-yesus#U122_10_0
[1286] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-123-masa-kecil-yesus#U123_0_0
[1287] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-123-masa-kecil-yesus#U123_1_0
[1288] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-123-masa-kecil-yesus#U123_2_0
[1289] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-123-masa-kecil-yesus#U123_3_0
[1290] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-123-masa-kecil-yesus#U123_4_0
[1291] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-123-masa-kecil-yesus#U123_5_0
[1292] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-123-masa-kecil-yesus#U123_6_0
[1293] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-124-masa-kecil-yesus-selanjutnya#U124_0_0
[1294] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-124-masa-kecil-yesus-selanjutnya#U124_1_0
[1295] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-124-masa-kecil-yesus-selanjutnya#U124_2_0
[1296] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-124-masa-kecil-yesus-selanjutnya#U124_3_0
[1297] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-124-masa-kecil-yesus-selanjutnya#U124_4_0
[1298] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-124-masa-kecil-yesus-selanjutnya#U124_5_0
[1299] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-124-masa-kecil-yesus-selanjutnya#U124_6_0
[1300] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-125-yesus-di-yerusalem#U125_0_0
[1301] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-125-yesus-di-yerusalem#U125_1_0
[1302] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-125-yesus-di-yerusalem#U125_2_0
[1303] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-125-yesus-di-yerusalem#U125_3_0
[1304] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-125-yesus-di-yerusalem#U125_4_0
[1305] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-125-yesus-di-yerusalem#U125_5_0
[1306] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-125-yesus-di-yerusalem#U125_6_0
[1307] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-126-dua-tahun-yang-genting#U126_0_0
[1308] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-126-dua-tahun-yang-genting#U126_1_0
[1309] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-126-dua-tahun-yang-genting#U126_2_0
[1310] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-126-dua-tahun-yang-genting#U126_3_0
[1311] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-126-dua-tahun-yang-genting#U126_4_0
[1312] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-126-dua-tahun-yang-genting#U126_5_0
[1313] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-127-tahun-tahun-remaja#U127_0_0
[1314] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-127-tahun-tahun-remaja#U127_1_0
[1315] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-127-tahun-tahun-remaja#U127_2_0
[1316] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-127-tahun-tahun-remaja#U127_3_0
[1317] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-127-tahun-tahun-remaja#U127_4_0
[1318] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-127-tahun-tahun-remaja#U127_5_0
[1319] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-127-tahun-tahun-remaja#U127_6_0
[1320] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-128-masa-dewasa-awal-yesus#U128_0_0
[1321] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-128-masa-dewasa-awal-yesus#U128_1_0
[1322] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-128-masa-dewasa-awal-yesus#U128_2_0
[1323] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-128-masa-dewasa-awal-yesus#U128_3_0
[1324] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-128-masa-dewasa-awal-yesus#U128_4_0
[1325] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-128-masa-dewasa-awal-yesus#U128_5_0
[1326] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-128-masa-dewasa-awal-yesus#U128_6_0
[1327] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-128-masa-dewasa-awal-yesus#U128_7_0
[1328] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-129-masa-dewasa-yesus-berikutnya#U129_0_0
[1329] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-129-masa-dewasa-yesus-berikutnya#U129_1_0
[1330] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-129-masa-dewasa-yesus-berikutnya#U129_2_0
[1331] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-129-masa-dewasa-yesus-berikutnya#U129_3_0
[1332] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-129-masa-dewasa-yesus-berikutnya#U129_4_0
[1333] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-130-dalam-perjalanan-ke-roma#U130_0_0
[1334] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-130-dalam-perjalanan-ke-roma#U130_1_0
[1335] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-130-dalam-perjalanan-ke-roma#U130_2_0
[1336] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-130-dalam-perjalanan-ke-roma#U130_3_0
[1337] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-130-dalam-perjalanan-ke-roma#U130_4_0
[1338] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-130-dalam-perjalanan-ke-roma#U130_5_0
[1339] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-130-dalam-perjalanan-ke-roma#U130_6_0
[1340] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-130-dalam-perjalanan-ke-roma#U130_7_0
[1341] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-130-dalam-perjalanan-ke-roma#U130_8_0
[1342] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-131-agama-agama-dunia#U131_0_0
[1343] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-131-agama-agama-dunia#U131_1_0
[1344] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-131-agama-agama-dunia#U131_2_0
[1345] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-131-agama-agama-dunia#U131_3_0
[1346] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-131-agama-agama-dunia#U131_4_0
[1347] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-131-agama-agama-dunia#U131_5_0
[1348] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-131-agama-agama-dunia#U131_6_0
[1349] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-131-agama-agama-dunia#U131_7_0
[1350] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-131-agama-agama-dunia#U131_8_0
[1351] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-131-agama-agama-dunia#U131_9_0
[1352] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-131-agama-agama-dunia#U131_10_0
[1353] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-132-kunjungan-di-roma#U132_0_0
[1354] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-132-kunjungan-di-roma#U132_1_0
[1355] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-132-kunjungan-di-roma#U132_2_0
[1356] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-132-kunjungan-di-roma#U132_3_0
[1357] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-132-kunjungan-di-roma#U132_4_0
[1358] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-132-kunjungan-di-roma#U132_5_0
[1359] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-132-kunjungan-di-roma#U132_6_0
[1360] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-132-kunjungan-di-roma#U132_7_0
[1361] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-133-kembali-dari-roma#U133_0_0
[1362] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-133-kembali-dari-roma#U133_1_0
[1363] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-133-kembali-dari-roma#U133_2_0
[1364] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-133-kembali-dari-roma#U133_3_0
[1365] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-133-kembali-dari-roma#U133_4_0
[1366] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-133-kembali-dari-roma#U133_5_0
[1367] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-133-kembali-dari-roma#U133_6_0
[1368] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-133-kembali-dari-roma#U133_7_0
[1369] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-133-kembali-dari-roma#U133_8_0
[1370] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-133-kembali-dari-roma#U133_9_0
[1371] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-134-tahun-tahun-peralihan#U134_0_0
[1372] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-134-tahun-tahun-peralihan#U134_1_0
[1373] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-134-tahun-tahun-peralihan#U134_2_0
[1374] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-134-tahun-tahun-peralihan#U134_3_0
[1375] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-134-tahun-tahun-peralihan#U134_4_0
[1376] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-134-tahun-tahun-peralihan#U134_5_0
[1377] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-134-tahun-tahun-peralihan#U134_6_0
[1378] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-134-tahun-tahun-peralihan#U134_7_0
[1379] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-134-tahun-tahun-peralihan#U134_8_0
[1380] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-134-tahun-tahun-peralihan#U134_9_0
[1381] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-135-yohanes-pembaptis#U135_0_0
[1382] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-135-yohanes-pembaptis#U135_1_0
[1383] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-135-yohanes-pembaptis#U135_2_0
[1384] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-135-yohanes-pembaptis#U135_3_0
[1385] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-135-yohanes-pembaptis#U135_4_0
[1386] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-135-yohanes-pembaptis#U135_5_0
[1387] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-135-yohanes-pembaptis#U135_6_0
[1388] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-135-yohanes-pembaptis#U135_7_0
[1389] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-135-yohanes-pembaptis#U135_8_0
[1390] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-135-yohanes-pembaptis#U135_9_0
[1391] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-135-yohanes-pembaptis#U135_10_0
[1392] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-135-yohanes-pembaptis#U135_11_0
[1393] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-135-yohanes-pembaptis#U135_12_0
[1394] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-136-baptisan-dan-empat-puluh-hari#U136_0_0
[1395] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-136-baptisan-dan-empat-puluh-hari#U136_1_0
[1396] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-136-baptisan-dan-empat-puluh-hari#U136_2_0
[1397] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-136-baptisan-dan-empat-puluh-hari#U136_3_0
[1398] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-136-baptisan-dan-empat-puluh-hari#U136_4_0
[1399] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-136-baptisan-dan-empat-puluh-hari#U136_5_0
[1400] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-136-baptisan-dan-empat-puluh-hari#U136_6_0
[1401] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-136-baptisan-dan-empat-puluh-hari#U136_7_0
[1402] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-136-baptisan-dan-empat-puluh-hari#U136_8_0
[1403] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-136-baptisan-dan-empat-puluh-hari#U136_9_0
[1404] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-136-baptisan-dan-empat-puluh-hari#U136_10_0
[1405] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-137-waktu-menunggu-di-galilea#U137_0_0
[1406] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-137-waktu-menunggu-di-galilea#U137_1_0
[1407] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-137-waktu-menunggu-di-galilea#U137_2_0
[1408] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-137-waktu-menunggu-di-galilea#U137_3_0
[1409] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-137-waktu-menunggu-di-galilea#U137_4_0
[1410] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-137-waktu-menunggu-di-galilea#U137_5_0
[1411] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-137-waktu-menunggu-di-galilea#U137_6_0
[1412] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-137-waktu-menunggu-di-galilea#U137_7_0
[1413] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-137-waktu-menunggu-di-galilea#U137_8_0
[1414] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-138-pelatihan-utusan-utusan-kerajaan#U138_0_0
[1415] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-138-pelatihan-utusan-utusan-kerajaan#U138_1_0
[1416] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-138-pelatihan-utusan-utusan-kerajaan#U138_2_0
[1417] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-138-pelatihan-utusan-utusan-kerajaan#U138_3_0
[1418] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-138-pelatihan-utusan-utusan-kerajaan#U138_4_0
[1419] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-138-pelatihan-utusan-utusan-kerajaan#U138_5_0
[1420] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-138-pelatihan-utusan-utusan-kerajaan#U138_6_0
[1421] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-138-pelatihan-utusan-utusan-kerajaan#U138_7_0
[1422] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-138-pelatihan-utusan-utusan-kerajaan#U138_8_0
[1423] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-138-pelatihan-utusan-utusan-kerajaan#U138_9_0
[1424] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-138-pelatihan-utusan-utusan-kerajaan#U138_10_0
[1425] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-139-dua-belas-rasul#U139_0_0
[1426] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-139-dua-belas-rasul#U139_1_0
[1427] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-139-dua-belas-rasul#U139_2_0
[1428] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-139-dua-belas-rasul#U139_3_0
[1429] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-139-dua-belas-rasul#U139_4_0
[1430] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-139-dua-belas-rasul#U139_5_0
[1431] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-139-dua-belas-rasul#U139_6_0
[1432] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-139-dua-belas-rasul#U139_7_0
[1433] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-139-dua-belas-rasul#U139_8_0
[1434] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-139-dua-belas-rasul#U139_10_0
[1435] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-139-dua-belas-rasul#U139_11_0
[1436] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-139-dua-belas-rasul#U139_12_0
[1437] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-140-pentahbisan-dua-belas#U140_0_0
[1438] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-140-pentahbisan-dua-belas#U140_1_0
[1439] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-140-pentahbisan-dua-belas#U140_2_0
[1440] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-140-pentahbisan-dua-belas#U140_3_0
[1441] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-140-pentahbisan-dua-belas#U140_4_0
[1442] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-140-pentahbisan-dua-belas#U140_5_0
[1443] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-140-pentahbisan-dua-belas#U140_6_0
[1444] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-140-pentahbisan-dua-belas#U140_7_0
[1445] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-140-pentahbisan-dua-belas#U140_8_0
[1446] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-140-pentahbisan-dua-belas#U140_9_0
[1447] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-140-pentahbisan-dua-belas#U140_10_0
[1448] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-141-memulai-pekerjaan-publik#U141_0_0
[1449] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-141-memulai-pekerjaan-publik#U141_1_0
[1450] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-141-memulai-pekerjaan-publik#U141_2_0
[1451] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-141-memulai-pekerjaan-publik#U141_3_0
[1452] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-141-memulai-pekerjaan-publik#U141_4_0
[1453] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-141-memulai-pekerjaan-publik#U141_5_0
[1454] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-141-memulai-pekerjaan-publik#U141_6_0
[1455] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-141-memulai-pekerjaan-publik#U141_7_0
[1456] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-141-memulai-pekerjaan-publik#U141_8_0
[1457] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-141-memulai-pekerjaan-publik#U141_9_0
[1458] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-142-paskah-di-yerusalem#U142_0_0
[1459] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-142-paskah-di-yerusalem#U142_1_0
[1460] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-142-paskah-di-yerusalem#U142_2_0
[1461] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-142-paskah-di-yerusalem#U142_3_0
[1462] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-142-paskah-di-yerusalem#U142_4_0
[1463] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-142-paskah-di-yerusalem#U142_5_0
[1464] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-142-paskah-di-yerusalem#U142_6_0
[1465] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-142-paskah-di-yerusalem#U142_7_0
[1466] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-142-paskah-di-yerusalem#U142_8_0
[1467] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-143-pergi-melalui-samaria#U143_0_0
[1468] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-143-pergi-melalui-samaria#U143_1_0
[1469] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-143-pergi-melalui-samaria#U143_2_0
[1470] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-143-pergi-melalui-samaria#U143_3_0
[1471] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-143-pergi-melalui-samaria#U143_4_0
[1472] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-143-pergi-melalui-samaria#U143_5_0
[1473] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-143-pergi-melalui-samaria#U143_6_0
[1474] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-143-pergi-melalui-samaria#U143_7_0
[1475] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-144-di-gilboa-dan-dekapolis#U144_0_0
[1476] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-144-di-gilboa-dan-dekapolis#U144_1_0
[1477] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-144-di-gilboa-dan-dekapolis#U144_2_0
[1478] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-144-di-gilboa-dan-dekapolis#U144_3_0
[1479] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-144-di-gilboa-dan-dekapolis#U144_4_0
[1480] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-144-di-gilboa-dan-dekapolis#U144_5_0
[1481] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-144-di-gilboa-dan-dekapolis#U144_6_0
[1482] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-144-di-gilboa-dan-dekapolis#U144_7_0
[1483] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-144-di-gilboa-dan-dekapolis#U144_8_0
[1484] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-144-di-gilboa-dan-dekapolis#U144_9_0
[1485] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-145-empat-hari-yang-penuh-peristiwa-di-kapernaum#U145_0_0
[1486] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-145-empat-hari-yang-penuh-peristiwa-di-kapernaum#U145_1_0
[1487] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-145-empat-hari-yang-penuh-peristiwa-di-kapernaum#U145_2_0
[1488] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-145-empat-hari-yang-penuh-peristiwa-di-kapernaum#U145_3_0
[1489] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-145-empat-hari-yang-penuh-peristiwa-di-kapernaum#U145_4_0
[1490] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-145-empat-hari-yang-penuh-peristiwa-di-kapernaum#U145_5_0
[1491] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-146-pemberitaan-keliling-perdana-di-galilea#U146_0_0
[1492] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-146-pemberitaan-keliling-perdana-di-galilea#U146_1_0
[1493] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-146-pemberitaan-keliling-perdana-di-galilea#U146_2_0
[1494] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-146-pemberitaan-keliling-perdana-di-galilea#U146_3_0
[1495] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-146-pemberitaan-keliling-perdana-di-galilea#U146_4_0
[1496] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-146-pemberitaan-keliling-perdana-di-galilea#U146_5_0
[1497] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-146-pemberitaan-keliling-perdana-di-galilea#U146_6_0
[1498] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-146-pemberitaan-keliling-perdana-di-galilea#U146_7_0
[1499] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-147-kunjungan-selingan-ke-yerusalem#U147_0_0
[1500] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-147-kunjungan-selingan-ke-yerusalem#U147_1_0
[1501] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-147-kunjungan-selingan-ke-yerusalem#U147_2_0
[1502] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-147-kunjungan-selingan-ke-yerusalem#U147_3_0
[1503] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-147-kunjungan-selingan-ke-yerusalem#U147_4_0
[1504] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-147-kunjungan-selingan-ke-yerusalem#U147_5_0
[1505] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-147-kunjungan-selingan-ke-yerusalem#U147_6_0
[1506] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-147-kunjungan-selingan-ke-yerusalem#U147_7_0
[1507] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-147-kunjungan-selingan-ke-yerusalem#U147_8_0
[1508] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-148-pelatihan-para-penginjil-di-betsaida#U148_0_0
[1509] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-148-pelatihan-para-penginjil-di-betsaida#U148_1_0
[1510] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-148-pelatihan-para-penginjil-di-betsaida#U148_2_0
[1511] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-148-pelatihan-para-penginjil-di-betsaida#U148_3_0
[1512] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-148-pelatihan-para-penginjil-di-betsaida#U148_4_0
[1513] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-148-pelatihan-para-penginjil-di-betsaida#U148_5_0
[1514] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-148-pelatihan-para-penginjil-di-betsaida#U148_6_0
[1515] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-148-pelatihan-para-penginjil-di-betsaida#U148_7_0
[1516] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-148-pelatihan-para-penginjil-di-betsaida#U148_8_0
[1517] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-148-pelatihan-para-penginjil-di-betsaida#U148_9_0
[1518] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-149-perjalanan-pemberitaan-kedua#U149_0_0
[1519] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-149-perjalanan-pemberitaan-kedua#U149_1_0
[1520] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-149-perjalanan-pemberitaan-kedua#U149_2_0
[1521] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-149-perjalanan-pemberitaan-kedua#U149_3_0
[1522] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-149-perjalanan-pemberitaan-kedua#U149_4_0
[1523] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-149-perjalanan-pemberitaan-kedua#U149_5_0
[1524] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-149-perjalanan-pemberitaan-kedua#U149_6_0
[1525] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-149-perjalanan-pemberitaan-kedua#U149_7_0
[1526] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-150-perjalanan-pemberitaan-ketiga#U150_0_0
[1527] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-150-perjalanan-pemberitaan-ketiga#U150_1_0
[1528] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-150-perjalanan-pemberitaan-ketiga#U150_2_0
[1529] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-150-perjalanan-pemberitaan-ketiga#U150_3_0
[1530] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-150-perjalanan-pemberitaan-ketiga#U150_4_0
[1531] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-150-perjalanan-pemberitaan-ketiga#U150_5_0
[1532] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-150-perjalanan-pemberitaan-ketiga#U150_6_0
[1533] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-150-perjalanan-pemberitaan-ketiga#U150_7_0
[1534] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-150-perjalanan-pemberitaan-ketiga#U150_8_0
[1535] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-150-perjalanan-pemberitaan-ketiga#U150_9_0
[1536] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-151-menunggu-dan-mengajar-di-tepi-danau#U151_0_0
[1537] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-151-menunggu-dan-mengajar-di-tepi-danau#U151_1_0
[1538] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-151-menunggu-dan-mengajar-di-tepi-danau#U151_2_0
[1539] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-151-menunggu-dan-mengajar-di-tepi-danau#U151_3_0
[1540] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-151-menunggu-dan-mengajar-di-tepi-danau#U151_4_0
[1541] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-151-menunggu-dan-mengajar-di-tepi-danau#U151_5_0
[1542] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-151-menunggu-dan-mengajar-di-tepi-danau#U151_6_0
[1543] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-152-peristiwa-peristiwa-menuju-ke-krisis-kapernaum#U152_0_0
[1544] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-152-peristiwa-peristiwa-menuju-ke-krisis-kapernaum#U152_1_0
[1545] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-152-peristiwa-peristiwa-menuju-ke-krisis-kapernaum#U152_2_0
[1546] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-152-peristiwa-peristiwa-menuju-ke-krisis-kapernaum#U152_3_0
[1547] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-152-peristiwa-peristiwa-menuju-ke-krisis-kapernaum#U152_4_0
[1548] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-152-peristiwa-peristiwa-menuju-ke-krisis-kapernaum#U152_5_0
[1549] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-152-peristiwa-peristiwa-menuju-ke-krisis-kapernaum#U152_6_0
[1550] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-152-peristiwa-peristiwa-menuju-ke-krisis-kapernaum#U152_7_0
[1551] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-153-krisis-di-kapernaum#U153_0_0
[1552] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-153-krisis-di-kapernaum#U153_1_0
[1553] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-153-krisis-di-kapernaum#U153_2_0
[1554] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-153-krisis-di-kapernaum#U153_3_0
[1555] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-153-krisis-di-kapernaum#U153_4_0
[1556] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-153-krisis-di-kapernaum#U153_5_0
[1557] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-154-hari-hari-terakhir-di-kapernaum#U154_0_0
[1558] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-154-hari-hari-terakhir-di-kapernaum#U154_1_0
[1559] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-154-hari-hari-terakhir-di-kapernaum#U154_2_0
[1560] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-154-hari-hari-terakhir-di-kapernaum#U154_3_0
[1561] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-154-hari-hari-terakhir-di-kapernaum#U154_4_0
[1562] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-154-hari-hari-terakhir-di-kapernaum#U154_5_0
[1563] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-154-hari-hari-terakhir-di-kapernaum#U154_6_0
[1564] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-154-hari-hari-terakhir-di-kapernaum#U154_7_0
[1565] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-155-melarikan-diri-melalui-galilea-utara#U155_0_0
[1566] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-155-melarikan-diri-melalui-galilea-utara#U155_1_0
[1567] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-155-melarikan-diri-melalui-galilea-utara#U155_2_0
[1568] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-155-melarikan-diri-melalui-galilea-utara#U155_3_0
[1569] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-155-melarikan-diri-melalui-galilea-utara#U155_4_0
[1570] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-155-melarikan-diri-melalui-galilea-utara#U155_5_0
[1571] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-155-melarikan-diri-melalui-galilea-utara#U155_6_0
[1572] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-156-kunjungan-ke-tirus-dan-sidon#U156_0_0
[1573] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-156-kunjungan-ke-tirus-dan-sidon#U156_1_0
[1574] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-156-kunjungan-ke-tirus-dan-sidon#U156_2_0
[1575] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-156-kunjungan-ke-tirus-dan-sidon#U156_3_0
[1576] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-156-kunjungan-ke-tirus-dan-sidon#U156_4_0
[1577] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-156-kunjungan-ke-tirus-dan-sidon#U156_5_0
[1578] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-156-kunjungan-ke-tirus-dan-sidon#U156_6_0
[1579] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-157-di-kaisarea-filipi#U157_0_0
[1580] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-157-di-kaisarea-filipi#U157_1_0
[1581] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-157-di-kaisarea-filipi#U157_2_0
[1582] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-157-di-kaisarea-filipi#U157_3_0
[1583] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-157-di-kaisarea-filipi#U157_4_0
[1584] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-157-di-kaisarea-filipi#U157_5_0
[1585] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-157-di-kaisarea-filipi#U157_6_0
[1586] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-157-di-kaisarea-filipi#U157_7_0
[1587] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-158-gunung-transfigurasi#U158_0_0
[1588] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-158-gunung-transfigurasi#U158_1_0
[1589] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-158-gunung-transfigurasi#U158_2_0
[1590] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-158-gunung-transfigurasi#U158_3_0
[1591] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-158-gunung-transfigurasi#U158_4_0
[1592] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-158-gunung-transfigurasi#U158_5_0
[1593] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-158-gunung-transfigurasi#U158_6_0
[1594] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-158-gunung-transfigurasi#U158_7_0
[1595] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-158-gunung-transfigurasi#U158_8_0
[1596] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-159-perjalanan-keliling-dekapolis#U159_0_0
[1597] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-159-perjalanan-keliling-dekapolis#U159_1_0
[1598] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-159-perjalanan-keliling-dekapolis#U159_2_0
[1599] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-159-perjalanan-keliling-dekapolis#U159_3_0
[1600] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-159-perjalanan-keliling-dekapolis#U159_4_0
[1601] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-159-perjalanan-keliling-dekapolis#U159_5_0
[1602] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-159-perjalanan-keliling-dekapolis#U159_6_0
[1603] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-160-rodan-dari-aleksandria#U160_0_0
[1604] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-160-rodan-dari-aleksandria#U160_1_0
[1605] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-160-rodan-dari-aleksandria#U160_2_0
[1606] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-160-rodan-dari-aleksandria#U160_3_0
[1607] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-160-rodan-dari-aleksandria#U160_4_0
[1608] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-160-rodan-dari-aleksandria#U160_5_0
[1609] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-161-diskusi-lebih-lanjut-dengan-rodan#U161_0_0
[1610] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-161-diskusi-lebih-lanjut-dengan-rodan#U161_1_0
[1611] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-161-diskusi-lebih-lanjut-dengan-rodan#U161_2_0
[1612] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-161-diskusi-lebih-lanjut-dengan-rodan#U161_3_0
[1613] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-162-pada-perayaan-pondok-daun#U162_0_0
[1614] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-162-pada-perayaan-pondok-daun#U162_1_0
[1615] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-162-pada-perayaan-pondok-daun#U162_2_0
[1616] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-162-pada-perayaan-pondok-daun#U162_3_0
[1617] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-162-pada-perayaan-pondok-daun#U162_4_0
[1618] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-162-pada-perayaan-pondok-daun#U162_5_0
[1619] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-162-pada-perayaan-pondok-daun#U162_6_0
[1620] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-162-pada-perayaan-pondok-daun#U162_7_0
[1621] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-162-pada-perayaan-pondok-daun#U162_8_0
[1622] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-162-pada-perayaan-pondok-daun#U162_9_0
[1623] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-163-pentahbisan-tujuh-puluh-di-magadan#U163_0_0
[1624] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-163-pentahbisan-tujuh-puluh-di-magadan#U163_1_0
[1625] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-163-pentahbisan-tujuh-puluh-di-magadan#U163_2_0
[1626] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-163-pentahbisan-tujuh-puluh-di-magadan#U163_3_0
[1627] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-163-pentahbisan-tujuh-puluh-di-magadan#U163_4_0
[1628] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-163-pentahbisan-tujuh-puluh-di-magadan#U163_5_0
[1629] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-163-pentahbisan-tujuh-puluh-di-magadan#U163_6_0
[1630] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-163-pentahbisan-tujuh-puluh-di-magadan#U163_7_0
[1631] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-164-pada-hari-raya-pentahbisan#U164_0_0
[1632] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-164-pada-hari-raya-pentahbisan#U164_1_0
[1633] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-164-pada-hari-raya-pentahbisan#U164_2_0
[1634] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-164-pada-hari-raya-pentahbisan#U164_3_0
[1635] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-164-pada-hari-raya-pentahbisan#U164_4_0
[1636] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-164-pada-hari-raya-pentahbisan#U164_5_0
[1637] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-165-misi-perea-dimulai#U165_0_0
[1638] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-165-misi-perea-dimulai#U165_1_0
[1639] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-165-misi-perea-dimulai#U165_2_0
[1640] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-165-misi-perea-dimulai#U165_3_0
[1641] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-165-misi-perea-dimulai#U165_4_0
[1642] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-165-misi-perea-dimulai#U165_5_0
[1643] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-165-misi-perea-dimulai#U165_6_0
[1644] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-166-kunjungan-terakhir-ke-perea-utara#U166_0_0
[1645] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-166-kunjungan-terakhir-ke-perea-utara#U166_1_0
[1646] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-166-kunjungan-terakhir-ke-perea-utara#U166_2_0
[1647] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-166-kunjungan-terakhir-ke-perea-utara#U166_3_0
[1648] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-166-kunjungan-terakhir-ke-perea-utara#U166_4_0
[1649] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-166-kunjungan-terakhir-ke-perea-utara#U166_5_0
[1650] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-167-kunjungan-ke-filadelfia#U167_0_0
[1651] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-167-kunjungan-ke-filadelfia#U167_1_0
[1652] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-167-kunjungan-ke-filadelfia#U167_2_0
[1653] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-167-kunjungan-ke-filadelfia#U167_3_0
[1654] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-167-kunjungan-ke-filadelfia#U167_4_0
[1655] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-167-kunjungan-ke-filadelfia#U167_5_0
[1656] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-167-kunjungan-ke-filadelfia#U167_6_0
[1657] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-167-kunjungan-ke-filadelfia#U167_7_0
[1658] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-168-kebangkitan-lazarus#U168_0_0
[1659] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-168-kebangkitan-lazarus#U168_1_0
[1660] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-168-kebangkitan-lazarus#U168_2_0
[1661] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-168-kebangkitan-lazarus#U168_3_0
[1662] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-168-kebangkitan-lazarus#U168_4_0
[1663] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-168-kebangkitan-lazarus#U168_5_0
[1664] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-169-pengajaran-terakhir-di-pella#U169_0_0
[1665] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-169-pengajaran-terakhir-di-pella#U169_1_0
[1666] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-169-pengajaran-terakhir-di-pella#U169_2_0
[1667] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-169-pengajaran-terakhir-di-pella#U169_3_0
[1668] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-169-pengajaran-terakhir-di-pella#U169_4_0
[1669] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-170-kerajaan-surga#U170_0_0
[1670] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-170-kerajaan-surga#U170_1_0
[1671] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-170-kerajaan-surga#U170_2_0
[1672] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-170-kerajaan-surga#U170_3_0
[1673] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-170-kerajaan-surga#U170_4_0
[1674] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-170-kerajaan-surga#U170_5_0
[1675] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-171-dalam-perjalanan-ke-yerusalem#U171_0_0
[1676] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-171-dalam-perjalanan-ke-yerusalem#U171_1_0
[1677] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-171-dalam-perjalanan-ke-yerusalem#U171_2_0
[1678] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-171-dalam-perjalanan-ke-yerusalem#U171_3_0
[1679] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-171-dalam-perjalanan-ke-yerusalem#U171_4_0
[1680] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-171-dalam-perjalanan-ke-yerusalem#U171_5_0
[1681] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-171-dalam-perjalanan-ke-yerusalem#U171_6_0
[1682] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-171-dalam-perjalanan-ke-yerusalem#U171_7_0
[1683] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-171-dalam-perjalanan-ke-yerusalem#U171_8_0
[1684] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-172-masuk-ke-yerusalem#U172_0_0
[1685] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-172-masuk-ke-yerusalem#U172_1_0
[1686] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-172-masuk-ke-yerusalem#U172_2_0
[1687] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-172-masuk-ke-yerusalem#U172_3_0
[1688] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-172-masuk-ke-yerusalem#U172_4_0
[1689] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-172-masuk-ke-yerusalem#U172_5_0
[1690] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-173-hari-senin-di-yerusalem#U173_0_0
[1691] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-173-hari-senin-di-yerusalem#U173_1_0
[1692] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-173-hari-senin-di-yerusalem#U173_2_0
[1693] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-173-hari-senin-di-yerusalem#U173_3_0
[1694] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-173-hari-senin-di-yerusalem#U173_4_0
[1695] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-173-hari-senin-di-yerusalem#U173_5_0
[1696] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-174-selasa-pagi-di-bait-suci#U174_0_0
[1697] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-174-selasa-pagi-di-bait-suci#U174_1_0
[1698] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-174-selasa-pagi-di-bait-suci#U174_2_0
[1699] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-174-selasa-pagi-di-bait-suci#U174_3_0
[1700] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-174-selasa-pagi-di-bait-suci#U174_4_0
[1701] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-174-selasa-pagi-di-bait-suci#U174_5_0
[1702] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-175-ceramah-bait-suci-yang-terakhir#U175_0_0
[1703] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-175-ceramah-bait-suci-yang-terakhir#U175_1_0
[1704] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-175-ceramah-bait-suci-yang-terakhir#U175_2_0
[1705] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-175-ceramah-bait-suci-yang-terakhir#U175_3_0
[1706] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-175-ceramah-bait-suci-yang-terakhir#U175_4_0
[1707] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-176-selasa-malam-di-bukit-zaitun#U176_0_0
[1708] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-176-selasa-malam-di-bukit-zaitun#U176_1_0
[1709] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-176-selasa-malam-di-bukit-zaitun#U176_2_0
[1710] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-176-selasa-malam-di-bukit-zaitun#U176_3_0
[1711] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-176-selasa-malam-di-bukit-zaitun#U176_4_0
[1712] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-177-rabu-hari-istirahat#U177_0_0
[1713] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-177-rabu-hari-istirahat#U177_1_0
[1714] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-177-rabu-hari-istirahat#U177_2_0
[1715] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-177-rabu-hari-istirahat#U177_3_0
[1716] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-177-rabu-hari-istirahat#U177_4_0
[1717] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-177-rabu-hari-istirahat#U177_5_0
[1718] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-178-hari-terakhir-di-perkemahan#U178_0_0
[1719] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-178-hari-terakhir-di-perkemahan#U178_1_0
[1720] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-178-hari-terakhir-di-perkemahan#U178_2_0
[1721] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-178-hari-terakhir-di-perkemahan#U178_3_0
[1722] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-179-perjamuan-malam-terakhir#U179_0_0
[1723] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-179-perjamuan-malam-terakhir#U179_1_0
[1724] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-179-perjamuan-malam-terakhir#U179_2_0
[1725] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-179-perjamuan-malam-terakhir#U179_3_0
[1726] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-179-perjamuan-malam-terakhir#U179_4_0
[1727] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-179-perjamuan-malam-terakhir#U179_5_0
[1728] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-180-ceramah-perpisahan#U180_0_0
[1729] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-180-ceramah-perpisahan#U180_1_0
[1730] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-180-ceramah-perpisahan#U180_2_0
[1731] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-180-ceramah-perpisahan#U180_3_0
[1732] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-180-ceramah-perpisahan#U180_4_0
[1733] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-180-ceramah-perpisahan#U180_5_0
[1734] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-180-ceramah-perpisahan#U180_6_0
[1735] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-181-nasihat-dan-peringatan-terakhir#U181_0_0
[1736] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-181-nasihat-dan-peringatan-terakhir#U181_1_0
[1737] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-181-nasihat-dan-peringatan-terakhir#U181_2_0
[1738] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-182-di-getsemani#U182_0_0
[1739] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-182-di-getsemani#U182_1_0
[1740] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-182-di-getsemani#U182_2_0
[1741] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-182-di-getsemani#U182_3_0
[1742] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-183-pengkhianatan-dan-penangkapan-yesus#U183_0_0
[1743] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-183-pengkhianatan-dan-penangkapan-yesus#U183_1_0
[1744] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-183-pengkhianatan-dan-penangkapan-yesus#U183_2_0
[1745] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-183-pengkhianatan-dan-penangkapan-yesus#U183_3_0
[1746] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-183-pengkhianatan-dan-penangkapan-yesus#U183_4_0
[1747] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-183-pengkhianatan-dan-penangkapan-yesus#U183_5_0
[1748] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-184-di-depan-pengadilan-sanhedrin#U184_0_0
[1749] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-184-di-depan-pengadilan-sanhedrin#U184_1_0
[1750] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-184-di-depan-pengadilan-sanhedrin#U184_2_0
[1751] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-184-di-depan-pengadilan-sanhedrin#U184_3_0
[1752] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-184-di-depan-pengadilan-sanhedrin#U184_4_0
[1753] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-184-di-depan-pengadilan-sanhedrin#U184_5_0
[1754] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-185-pengadilan-di-hadapan-pilatus#U185_0_0
[1755] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-185-pengadilan-di-hadapan-pilatus#U185_1_0
[1756] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-185-pengadilan-di-hadapan-pilatus#U185_2_0
[1757] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-185-pengadilan-di-hadapan-pilatus#U185_3_0
[1758] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-185-pengadilan-di-hadapan-pilatus#U185_4_0
[1759] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-185-pengadilan-di-hadapan-pilatus#U185_5_0
[1760] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-185-pengadilan-di-hadapan-pilatus#U185_6_0
[1761] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-185-pengadilan-di-hadapan-pilatus#U185_7_0
[1762] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-185-pengadilan-di-hadapan-pilatus#U185_8_0
[1763] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-186-tepat-sebelum-penyaliban#U186_0_0
[1764] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-186-tepat-sebelum-penyaliban#U186_1_0
[1765] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-186-tepat-sebelum-penyaliban#U186_2_0
[1766] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-186-tepat-sebelum-penyaliban#U186_3_0
[1767] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-186-tepat-sebelum-penyaliban#U186_4_0
[1768] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-186-tepat-sebelum-penyaliban#U186_5_0
[1769] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-187-penyaliban#U187_0_0
[1770] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-187-penyaliban#U187_1_0
[1771] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-187-penyaliban#U187_2_0
[1772] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-187-penyaliban#U187_3_0
[1773] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-187-penyaliban#U187_4_0
[1774] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-187-penyaliban#U187_5_0
[1775] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-187-penyaliban#U187_6_0
[1776] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-188-waktu-di-kubur#U188_0_0
[1777] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-188-waktu-di-kubur#U188_1_0
[1778] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-188-waktu-di-kubur#U188_2_0
[1779] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-188-waktu-di-kubur#U188_3_0
[1780] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-188-waktu-di-kubur#U188_4_0
[1781] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-188-waktu-di-kubur#U188_5_0
[1782] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-189-kebangkitan#U189_0_0
[1783] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-189-kebangkitan#U189_1_0
[1784] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-189-kebangkitan#U189_2_0
[1785] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-189-kebangkitan#U189_3_0
[1786] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-189-kebangkitan#U189_4_0
[1787] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-189-kebangkitan#U189_5_0
[1788] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-190-penampakan-penampakan-morontia-yesus#U190_0_0
[1789] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-190-penampakan-penampakan-morontia-yesus#U190_1_0
[1790] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-190-penampakan-penampakan-morontia-yesus#U190_2_0
[1791] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-190-penampakan-penampakan-morontia-yesus#U190_3_0
[1792] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-190-penampakan-penampakan-morontia-yesus#U190_4_0
[1793] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-190-penampakan-penampakan-morontia-yesus#U190_5_0
[1794] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-191-penampakan-kepada-para-rasul-dan-pemimpin-lainnya#U191_0_0
[1795] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-191-penampakan-kepada-para-rasul-dan-pemimpin-lainnya#U191_1_0
[1796] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-191-penampakan-kepada-para-rasul-dan-pemimpin-lainnya#U191_2_0
[1797] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-191-penampakan-kepada-para-rasul-dan-pemimpin-lainnya#U191_3_0
[1798] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-191-penampakan-kepada-para-rasul-dan-pemimpin-lainnya#U191_4_0
[1799] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-191-penampakan-kepada-para-rasul-dan-pemimpin-lainnya#U191_5_0
[1800] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-191-penampakan-kepada-para-rasul-dan-pemimpin-lainnya#U191_6_0
[1801] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-192-penampakan-di-galilea#U192_0_0
[1802] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-192-penampakan-di-galilea#U192_1_0
[1803] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-192-penampakan-di-galilea#U192_2_0
[1804] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-192-penampakan-di-galilea#U192_3_0
[1805] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-192-penampakan-di-galilea#U192_4_0
[1806] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-193-penampakan-terakhir-dan-kenaikan#U193_0_0
[1807] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-193-penampakan-terakhir-dan-kenaikan#U193_1_0
[1808] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-193-penampakan-terakhir-dan-kenaikan#U193_2_0
[1809] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-193-penampakan-terakhir-dan-kenaikan#U193_3_0
[1810] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-193-penampakan-terakhir-dan-kenaikan#U193_4_0
[1811] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-193-penampakan-terakhir-dan-kenaikan#U193_5_0
[1812] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-193-penampakan-terakhir-dan-kenaikan#U193_6_0
[1813] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-194-penganugerahan-roh-kebenaran#U194_0_0
[1814] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-194-penganugerahan-roh-kebenaran#U194_1_0
[1815] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-194-penganugerahan-roh-kebenaran#U194_2_0
[1816] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-194-penganugerahan-roh-kebenaran#U194_3_0
[1817] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-194-penganugerahan-roh-kebenaran#U194_4_0
[1818] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-195-setelah-pentakosta#U195_0_0
[1819] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-195-setelah-pentakosta#U195_1_0
[1820] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-195-setelah-pentakosta#U195_2_0
[1821] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-195-setelah-pentakosta#U195_3_0
[1822] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-195-setelah-pentakosta#U195_4_0
[1823] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-195-setelah-pentakosta#U195_5_0
[1824] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-195-setelah-pentakosta#U195_6_0
[1825] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-195-setelah-pentakosta#U195_7_0
[1826] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-195-setelah-pentakosta#U195_8_0
[1827] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-195-setelah-pentakosta#U195_9_0
[1828] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-195-setelah-pentakosta#U195_10_0
[1829] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-196-iman-yesus#U196_0_0
[1830] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-196-iman-yesus#U196_1_0
[1831] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-196-iman-yesus#U196_2_0
[1832] https://www.urantia.org/id/buku-urantia/makalah-196-iman-yesus#U196_3_0