Bagaimana cara mempertahankan keyakinan dalam krisis?


Kesadaran akan kehidupan manusia yang berkemenangan di bumi itu dilahirkan dari iman makhluk itu yang berani menantang tiap episode keberadaan yang terjadi berulang ketika diperhadapkan dengan pemandangan sedih tentang keterbatasan manusia, dengan deklarasi yang tidak pernah gagal: Sekalipun jika aku tidak bisa melakukan ini, ada hidup di dalamku Dia yang dapat dan akan melakukannya, suatu bagian dari Bapa-Absolut alam semesta segala alam-alam semesta. Dan itulah “kemenangan yang mengalahkan dunia: iman kita.” ~ Buku Urantia, 4:4:9 (59.5)
Namun jauh sebelum mencapai Havona, anak-anak penaik dari waktu itu telah belajar untuk berpesta atas ketidak-pastian, untuk bersenang atas kekecewaan, untuk bergairah atas yang kelihatannya gagal, untuk bersemangat di hadapan kesulitan, untuk menunjukkan keberanian gigih dalam menghadapi kedahsyatan, dan untuk melaksanakan iman yang tak tertundukkan saat diperhadapkan dengan tantangan yang tak bisa diurai. Lama sebelumnya, sorak peperangan para musafir ini menjadi: “Bersama Allah, tidak ada—sama sekali tidak ada—yang tidak mungkin.” ~ Buku Urantia, 26:5.3 (291.3)
Tidak peduli betapapun sulitnya untuk menyelaraskan keraguan-keraguan ilmiah mengenai kemanjuran doa dengan dorongan terus menerus untuk mencari bantuan dan bimbingan dari sumber ilahi, jangan pernah lupa bahwa doa iman yang tulus itu adalah kekuatan perkasa untuk peningkatan kebahagiaan pribadi, pengendalian diri, keselarasan sosial, kemajuan moral, dan pencapaian rohani. ~ Buku Urantia, 91:6:3 (999.6)
Yesus pernah menggambarkan tentang teguhnya kepastian hidup manusia yang mengenal Tuhan ketika ia berkata: “Bagi seorang beriman kerajaan yang mengenal Tuhan, apakah itu penting apabila segala perkara duniawi gagal?” Keamanan duniawi itu rentan, tapi kepastian rohani itu teguh tidak tergoyahkan. Ketika terjadi terpaan gelombang kesukaran, kepentingan diri sendiri, kekejaman, kebencian, kedengkian, dan kecemburuan menghantam jiwa manusia, kamu dapat tetap tenang dalam kepastian bahwa ada satu kubu pertahanan di dalam, benteng dari roh, yang mutlak tak dapat diserang; setidaknya hal ini benar mengenai setiap manusia yang telah mengabdikan penjagaan jiwanya kepada roh yang berdiam di dalam, roh dari Tuhan yang kekal. ~ Buku Urantia, 100:2.7 (1096.4)
Pertanyaan yang menginspirasi
- Akankah saya pergi ke Surga?
- Apa Nasib Akhir Kita?
- Apa arti kehidupan?
- Apa artinya diselamatkan?
- Apa itu Persaudaraan Manusia?
- Apa kehendak Tuhan?
- Apa nilai kehidupan keluarga?
- Apa yang Yesus katakan tentang Aturan Emas?
- Apa yang Yesus katakan tentang Cinta?
- Apakah Doa itu?
- Apakah Jiwa itu?
- Apakah Kerajaan Surga itu?
- Apakah Neraka itu ada?
- Apakah Tuhan ada di dalam diriku?
- Apakah Tuhan menghukum kita?
- Apakah Yesus benar-benar bangkit?
- Apakah Yesus memiliki saudara laki-laki dan perempuan?
- Apakah ada kehidupan berakal lain di alam semesta?
- Apakah cinta sejati itu ada?
- Apakah dosa itu?
- Apakah kita Abadi?
- Apakah malaikat itu nyata?
- Apakah manusia berevolusi atau diciptakan?
- Apakah planet kita istimewa?
- Apakah salah ingin memperoleh kekayaan materi?
- Bagaimana Kehidupan Dimulai di Bumi?
- Bagaimana Pengampunan Bekerja?
- Bagaimana Tuhan mencintai?
- Bagaimana cara mempertahankan keyakinan dalam krisis?
- Bagaimana cara saya menghadapi kekecewaan?
- Bagaimana saya hidup seperti Yesus?
- Bagaimana saya menemukan Tuhan?
- Bisakah agama dan sains hidup berdampingan?
- Haruskah Kita Takut?
- Siapa manusia pertama?
- Siapa yang menciptakan alam semesta kita?
- Siapakah Yesus?
- Untuk dengan berani pergi ke tempat yang belum pernah dikunjungi sebelumnya