Apakah kita Abadi?

   
   Paragraph Numbers: On | Off
Versi ramah-printerVersi ramah-printer
Photo by John Fielder

Tuhan pertama-tama mengasihi manusia dan mengaruniakan kepadanya potensi kebakaan—yaitu realitas kekal. Ketika manusia mengasihi Tuhan, maka demikianlah manusia menjadi kekal dalam aktualitasnya. ~ Buku Urantia, 117:4.14 (1285.3)

Para Putra Pencipta dalam ikatan Deitasnya Tuhan Lipat Tujuh itu menyediakan mekanisme dengan mana yang fana menjadi baka, dan yang terbatas mencapai rangkulan yang tanpa batas. ~ Buku Urantia, 0:8.11 (12.2)

Pengiriman Pelaras, berdiamnya mereka, adalah sungguh misteri Tuhan sang Bapa yang tak terselami. Pecahan-pecahan dari sifat-dasar ilahi Bapa Semesta itu membawa bersama mereka potensi kebakaan makhluk. Pelaras adalah roh yang baka, dan penyatuan dengan mereka menganugerahkan hidup abadi atas jiwa manusia yang dilebur itu. ~ Buku Urantia, 40:7.1 (448.8)

Kenyataan tentang keberadaan Tuhan itu diperagakan dalam pengalaman manusia oleh berdiamnya kehadiran ilahi di dalam, Monitor roh yang dikirim dari Firdaus untuk tinggal dalam batin fana manusia dan berada di sana untuk mendukung dalam mengembangkan jiwa yang baka untuk keselamatan kekal. ~ Buku Urantia, 1:2.3 (24.1)

“Teruslah percaya kepadaku dan pada apa yang telah aku ungkapkan kepadamu, dan kamu akan menerima karunia hidup yang kekal.” ~ Yesus, Buku Urantia, 181:2.11 (1957.1)

“Berhentilah takut pada manusia; jadilah berani untuk memberitakan kabar baik hidup kekal itu kepada rekan-rekanmu yang merana dalam kegelapan dan lapar untuk terang kebenaran.” ~ Yesus, Buku Urantia, 192:2.11 (2049.2)

Foundation Info

Versi ramah-printerVersi ramah-printer

Urantia Foundation, 533 W. Diversey Parkway, Chicago, IL 60614, USA
Tel: +1-773-525-3319; Fax: +1-773-525-7739
© Urantia Foundation. All rights reserved